I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Salah satu produk pertanian Indonesia adalah produk holtikultura. Salah satu produk holtikultura adalah sayur-sayuran. Sayuran merupakan sebutan umum bagi hasil pertanian yang
berasal dari tumbuhan yang
biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau diolah secara minimal. Seiring dengan perkembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia serta kebutuhan industri, maka konsumsi kedelai sebagai sumber protein nabati dan rendah kolesterol semakin diminati bagi sejumlah besar masyarakat Indonesia. Sayuran Edamame merupakan salah satu tanaman sejenis kedelai yang berasal dari daerah sub tropika yang telah berhasil dikembangkan di Indonesia. Tanaman ini dikonsumsi sebagai vegetable soybean (kedelai segar), dengan rasa yang unik dan sangat tinggi nilai gizinya sebagai sumber vitamin, mineral, protein, energi. Sayuran Edamame masih kurang populer di Indonesia, karena komoditas Edamame sebagian besar diekspor ke luar negeri, khususnya Negara Jepang dan Negara Amerika, sedangkan dalam negeri, produk ini sering dijumpai di restoran Jepang atau restoran berkelas lainnya untuk disantap atau dimasak menjadi sup. Sayuran Edamame menjadi satu-satunya sayuran yang mengandung semua (sembilan) jenis asam amino esensial yang dapat menstabilkan kadar gula darah, meningkatkan metabolisme dan kadar energi, serta membantu membangun otot dan sel-sel sistem imun. Peluang untuk meningkatkan produksi sayuran Edamame dalam negeri masih terbuka luas, jika dikaitkan untuk keperluan industri pakan ternak, industri tempe, tahu, dan kecap di Tanah Air. Selain itu juga permintaan Edamame di luar negeri masih terbuka luas, khususnya Negara Jepang dan Amerika. Tidak hanya kuantitas sayuran yang harus diperhatikan untuk memenuhi permintaan konsumen, tetapi kualitas dari sayuran sangat perlu diperhatikan juga. Adanya kondisi yang menyatakan bahwa adanya peluang
2
permintaan sayuran Edamame yang semakin meningkat, maka peningkatan permintaan tersebut harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sayuran Edamame untuk memperoleh keunggulan kompetitif sayuran Edamame. Salah satu cara untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yaitu dengan melakukan manajemen rantai pasokan, karena sayuran mempunyai sifat yang mudah rusak. Secara umum, sayuran cepat mengalami pembusukan, berair, dan rusak apabila tidak segera diolah dan dikonsumsi, sehingga diperlukan penanganan segera untuk mengatasi hal tersebut. Manajemen rantai pasokan merupakan siklus lengkap usaha produksi, mulai dari kegiatan pengelolaan di setiap mata rantai aktivitas produksi sampai siap untuk digunakan oleh pemakai/user. Supply Chain Management (SCM) menegaskan adanya interaksi antar fungsi produksi, pemasaran pada suatu perusahaan. Memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen dan penurunan biaya yang dapat dilakukan melalui koordinasi
dan
kerjasama
antara
pengadaan
bahan
baku
dan
pendistribusiaanya (Siagian, 2005). Kegiatan manajemen rantai pasokan sayuran dimulai dari hulu hingga hilir. Mulai dari pemasok sayuran hingga pengecer sayuran. Anggota rantai pasok terdiri dari hulu sampai ke hilir, maka diperlukan suatu metode untuk mengurutkan anggota rantai pasok tersebut, yaitu dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP). Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) merupakan suatu teknis analisis keputusan dengan menggunakan perbandingan berpasangan. Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan untuk menentukan prioritas
dari
risiko
sayuran
Edamame
yang
diintroduksi
oleh
PT Saung Mirwan dan menentukan prioritas dari anggota rantai pasok sayuran Edamame. Setelah prioritas dari risiko rantai pasokan diketahui, maka dibutuhkan suatu pengelolaan risiko rantai pasokan yang berupa manajemen risiko sayuran pada rantai pasokan. Pengelolaan rantai pasokan adalah pengelolaan secara keseluruhan proses produksi, distribusi, dan
3
pemasaran yang memungkinkan konsumen mendapatkan pasokan produk yang memiliki kualitas yang baik dan layak untuk dikonsumsi. PT Saung Mirwan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, yang telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang hortikultura, yaitu sayuran dan bunga. PT Saung Mirwan memiliki prestasi yaitu sebagai perusahaan yang memperkenalkan sayuran Edamame di Bogor dan sekitarnya, sehingga tidak heran bahwa komoditas sayuran utamanya di bidang ritel adalah sayuran Edamame. Permintaan sayuran Edamame dalam tiga tahun terakhir (tahun 2009-2011) paling besar dibandingkan dengan Lettuce dan Ceysin, keduanya merupakan komoditas yang diminta juga oleh pihak ritel. Jumlah permintaan sayuran Edamame dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Permintaan Sayuran Edamame, Lettuce, dan Ceysin Pada PT Saung Mirwan Pada Tahun 2009-2011 Komoditi Lettuce Ceysin Edamame
2009 36.505 ton 4.717 ton 165.517 ton
Tahun 2010 20.971 ton 2.766 ton 119.953 ton
2011 6.752 ton 1.443 ton 110.165 ton
Sumber: PT Saung Mirwan (2011) Perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi sehingga dapat memberikan sayuran Edamame yang berkualitas sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. PT Saung Mirwan selama ini belum melakukan
manajemen risiko rantai pasokan sayuran
Edamame dengan cara membuat struktur hirarki risiko, sehingga belum memiliki
rancangan
sistem
penunjang
keputusan
untuk
mengelola
risiko-risiko pada rantai pasokan. Oleh karena itu, diperlukan suatu struktur hirarki risiko dan membuat rancangan sistem penunjang keputusan yang tepat untuk mengelola risiko-risiko pada rantai pasokan, dan pada akhirnya dapat memberikan sayuran Edamame yang berkualitas, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Manajemen risiko dengan membuat struktur hirarki risiko sayuran Edamame
yang diintroduksi oleh PT Saung Mirwan, dalam manajemen
rantai pasokan diharapkan dapat memperbaiki pembuat keputusan, membantu menghindari kejadian-kejadian yang tidak terduga dan merugikan anggota rantai pasok sayuran Edamame, dan membantu menemukan sebuah
4
rancangan sistem penunjang keputusan untuk mengelola risiko sayuran Edamame yang diintroduksi oleh PT Saung Mirwan dalam manajemen rantai pasok. 1.2. Perumusan Masalah Masalah-masalah yang dianalisis, dibahas, dan dipecahkan dalam penelitian ini dirangkum dalam beberapa hal, yaitu: 1. Bagaimana
manajemen
rantai
pasokan
sayuran
Edamame
yang
diintroduksi oleh PT Saung Mirwan? 2. Bagaimana prioritas dari anggota rantai pasok sayuran Edamame yang diintroduksi oleh PT Saung Mirwan dalam manajemen risiko rantai pasokan? 3. Bagaimana manajemen risiko (yang memiliki nilai prioritas paling tinggi) sayuran Edamame yang diintroduksi oleh PT Saung Mirwan dalam manajemen risiko rantai pasokan? 4. Bagaimana rancangan sistem penunjang keputusan untuk mengelola risiko (yang memiliki nilai prioritas paling tinggi) sayuran Edamame yang diintroduksi oleh PT Saung Mirwan dalam manajemen risiko rantai pasokan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Menganalisis
manajemen
rantai
pasokan
sayuran
Edamame
PT Saung Mirwan. 2. Menganalisis prioritas dari anggota rantai pasok sayuran Edamame yang diintroduksi oleh PT Saung Mirwan dalam manajemen risiko rantai pasokan. 3. Menganalisis manajemen risiko (yang memiliki nilai prioritas paling tinggi) sayuran Edamame yang diintroduksi oleh PT Saung Mirwan dalam manajemen risiko rantai pasokan. 4. Menganalisis rancangan sistem penunjang keputusan untuk mengelola risiko (yang memiliki nilai prioritas paling tinggi) sayuran Edamame yang
5
diintroduksi oleh PT Saung Mirwan dalam manajemen risiko rantai pasokan. 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini yaitu sebagai: 1. Saran bagi anggota rantai pasokan sayuran Edamame untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menganalisis risiko sayuran Edamame dalam manajemen rantai pasokan. 2. Tambahan informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya. 3. Tambahan informasi untuk memperluas wawasan para pembaca. 4. Media pengembangan serta penerapan ilmu dari disiplin ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Produk yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah produk sayuran Edamame yang diproduksi secara rutin dan merupakan komoditas utama PT Saung Mirwan di bidang ritel. 2. Anggota rantai pasokan yang akan dikaji secara mendalam dalam penelitian ini adalah anggota primer rantai pasokan komoditas sayuran Edamame. 3. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. 4. Penilaian risiko difokuskan kepada anggota rantai pasok sayuran Edamame yang memiliki nilai prioritas paling tinggi. 5. Manajemen risiko difokuskan pada risiko yang memiliki nilai prioritas paling tinggi, yang berkaitan dengan kualitas Edamame yang diintroduksi oleh PT Saung Mirwan.