I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kebutuhan primer manusia adalah sandang, pangan dan papan. Manusia membutuhkan makanan (pangan) agar dapat terus melakukan aktivitas dan bertahan hidup. Dengan demikian, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan akan makanan terus meningkat. Restoran merupakan salah tempat yang digunakan untuk memperoleh makanan. Seiring dengan perkembangan zaman dan gaya hidup manusia yang bersifat dinamis, maka fungsi dari restoran sebagai tempat makan sudah mulai meluas. Saat ini, selain sebagai tempat makan, restoran juga dimanfaatkan sebagai tempat untuk berkumpul bersama keluarga, tempat pertemuan dengan rekan kerja, bahkan tempat untuk resepsi pernikahan. Tingginya tingkat pendapatan, tingkat mobilitas dan pola pikir yang mengutamakan kepraktisan, menjadi faktor pendorong untuk memilih restoran sebagai tempat untuk memperoleh makanan. Terdapat beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya usaha restoran di Kota Bogor, yaitu jumlah penduduk, Kota Bogor sebagai kota transit, wisatawan, dan citra Kota Bogor sebagai kota kuliner. Padatnya jumlah penduduk di Kota Bogor yang mencapai 942.204 jiwa (BPS, 2009), mendorong tumbuhnya usaha restoran dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan makanan yang tinggi. Lokasi Kota Bogor yang menjadi tempat transit, karena berdekatan dengan Ibu Kota Negara dan kota lainnya (Depok, Tanggerang, Cianjur dan Sukabumi), telah mendorong tumbuhnya usaha restoran. Selain itu, wilayah Bogor yang memiliki banyak obyek wisata, mampu menarik banyak wisatawan pada saat musim liburan dan akhir pekan. Umumnya wisatawan yang telah melakukan kegiatannya di sekitar Kota Bogor, akan transit untuk mencari oleh-oleh dan memenuhi kebutuhan akan makan di restoran-restoran yang berada di Kota Bogor. Data kunjungan wisatawan ke Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data kunjungan wisatawan ke kota Bogor dari tahun 2005-2008 No.
1.
Jenis Usaha
Objek Wisata
Jenis Wisatawan
2005
2006
2007
2008
1.360.374
1.267.839
1.370.119
1.087.900
11.121
13.732
18.714
24.385
1.371.585
1.281.571
1.388.833
1.212.285
173.139
539.276
716.807
520.737
Mancanegara
13.330
36.144
31.443
32.987
Jumlah
186.469
575.420
748.250
553.724
Domestik Mancanegara Jumlah
2.
Akomodasi
Tahun (dalam jiwa)
Domestik
Sumber : Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2009a
Citra Kota Bogor yang menjadi kota kuliner dengan berbagai macam makanan yang unik, khas menarik dan lezat juga menjadi faktor tumbuhnya usaha restoran dengan pesat. Mulai dari restoran dengan konsep modern sampai dengan restoran tradisional, ramai dikunjungi oleh pelanggan pada saat akhir pekan, jam istirahat kantor dan malam hari. Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perkembangan jumlah restoran di kota Bogor dari tahun 20002009 Tahun
Jumlah (buah)
Pertumbuhan (%)
2000 2001 2002 2003 2004
105 107 161 178 192
1,90 50,47 10,56 7,87
2005 222 15,63 2006 248 11,71 2007 268 8,06 2008 211 -21,27 2009 225 6,64 Sumber : Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2009b
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa usaha restoran mengalami peningkatan pada setiap tahunnya, tetapi pada tahun 2008 ada beberapa usaha restoran yang mengalami gulung tikar. Terdapat beberapa hal yang dapat mengakibatkan suatu usaha restoran mengalami gulung tikar, antara lain pemasaran yang kurang maksimal, produk yang ditawarkan kurang menarik dengan harga jual yang cukup tinggi dan lokasi yang jauh dari jalan-jalan utama di Kota Bogor. Restoran Kebun Kita sebagai salah satu restoran modern yang menyajikan makanan-makanan dengan menu andalan ayam bakar dan bebek goreng, memiliki alternatif strategi untuk menghadapi persaingan dengan restoran lainnya dalam mempertahankan pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kajian strategi pengembangan usaha, agar restoran Kebun Kita dapat tetap bertahan dalam menjalankan usahanya dan mampu mengembangkan usahanya. 1.2 Perumusan Masalah Restoran Kebun Kita merupakan salah satu restoran keluarga yang berada di Kota Bogor, yaitu di Jalan Malabar 1 No.1, tepat di depan pintu masuk Giant Pangrango Plaza. Lokasi restoran yang berada tidak jauh dari jalan utama Kota Bogor memudahkan para pelanggan, baik penduduk asli maupun wisatawan untuk langsung menuju ke restoran Kebun Kita. Menu yang ditawarkan oleh restoran Kebun Kita terdiri dari menu tradisional Indonesia dan oriental, seperti ayam bakar manis, ayam bakar pedas, bebek bakar rica, bebek sambal ijo, nasi goreng, fuyung hay dan capcay. Ayam bakar manis dan pedas merupakan menu andalan pada restoran Kebun Kita. Tingkat persaingan usaha yang tinggi, telah menyebabkan tingkat penjualan yang fluktuatif dan cenderung kurang optimal pada hari-hari tertentu (Senin-Kamis). Beberapa restoran yang menjadi pesaing restoran Kebun Kita, antara lain Warung Taman, Ayam Goreng Fatmawati dan Redavin. Tingkat pendapatan kotor pada restoran Kebun Kita dari bulan Januari-Agustus dapat dilihat pada Gambar 1. Dengan banyaknya pesaing pada usaha restoran di Kota Bogor, maka restoran Kebun Kita membutuhkan alternatif-alternatif strategi guna menghadapi persaingan usaha dalam
mempertahankan pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru, sehingga pendapatannya per bulannya dapat mencapai target.
Gambar 1. Pendapatan kotor restoran Kebun Kita dari bulan JanuariAgustus 2010 Lingkungan usaha restoran Kebun Kita dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan internal perusahaan terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada restoran Kebun Kita, sedangkan lingkungan eksternal terdiri dari peluang dan ancaman yang dihadapi oleh restoran Kebun Kita dalam menjalankan usahanya. Dalam merumuskan strategi pengembangan usaha, dibutuhkan pengoptimalan dari kekuatan, meminimalisasi kelemahan, memanfaatkan peluang yang ada dan juga menghindari ancaman yang dapat menggangu jalannya usaha restoran Kebun Kita. Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Faktor internal apakah yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh restoran Kebun Kita ? 2. Faktor eksternal apakah yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi restoran Kebun Kita dalam menjalankan usahanya ? 3. Alternatif strategi pengembangan apakah yang dapat diterapkan oleh restoran Kebun Kita dalam mengembangkan usahanya ?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh restoran Kebun Kita. 2. Mengidentifikasi faktor eksternal yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi restoran Kebun Kita dalam menjalankan usahanya. 3. Merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan oleh restoran Kebun Kita.