I 1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah.
Kekayaan hayati Indonesia dapat terlihat dari banyaknya flora dan fauna negeri ini yang terdiri atas 515 spesies mamalia, 5.100 jenis reptilian, 1.531 jenis burung, 270 jenis amphibi, 2.827 jenis binatang tak bertulang belakang, dan sekitar 38.000 jenis tumbuhan dan diantaranya 1.260 jenis merupakan tanaman obat1. Kekayaan hayati Indonesia yang melimpah ini disebabkan beberapa faktor diantaranya letak astronomis dan letak geologis2. Secara astronomis, Indonesia terletak pada 6° Lintang Utara - 11° Lintang Selatan dan 95° Bujur Timur - 141° Bujur Timur. Berdasarkan letak astronomis tersebut, Indonesia memiliki iklim tropis dengan curah hujan tinggi. Oleh karena itu aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh di tanah Indonesia. Kemudian secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng tektonik dan pegunungan muda yang menyebabkan terbentunya berbagai macam sumber daya mineral dalam tanah. Hal ini menyebabkan kondisi tanah pada sebagian besar wilayah di Indonesia begitu subur. Sektor pariwisata Indonesia memiliki potensi yang besar. Salah satu indikasi besarnya potensi sektor pariwisata Indonesia terlihat dari besarnya devisa pariwisata Indonesia (Gambar 1). Di sisi lain, keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah menyebabkan sekitar 52 persen aset wisata Indonesia merupakan jenis wisata alam (Soemarno, 2008)3. Oleh karena itu, potensi sektor pariwisata Indonesia, didukung dengan keanekaragaman hayati yang menjadi aset wisata alam, menjadikan potensi bagi pertumbuhan agrowisata Indonesia. Agrowisata
merupakan
suatu
bentuk
kegiatan
pariwisata
yang
memanfaatkan usaha agro (pertanian) sebagai objek wisata. Adapun tujuan dari agrowisata adalah memperluas pengetahuan, memberikan pengalaman, dan rekreasi (database.deptan.go.id). Nilai pengetahuan dan pendidikan serta nilai 1
2
3
Departemen Kehutanan. 2007. Statistik Kehutanan Indonesia. http://www.dephut.go.id/files/Stat_2007.pdf [2 Desember 2010] http://www.e-dukasi.net. Unsur Fisik Wilayah Indonesia: Posisi Geografis (Posisi Letak) Indonesia. [10 Oktober 2010 ] Soemarno. 2008. Perencanaan Pengembangan Kawasan Agrowisata. http://images.soemarno.multiply.multiplycontent.com/ [26 April 2011]
rekreasi yang dimiliki agrowisata dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersial. Nilai komersial tersebut menjadikan ketertarikan tersendiri untuk menjalankan bisnis agrowisata. Salah satu kondisi yang mempengaruhi terbukanya peluang ini adalah adanya trend back to nature yang tengah berkembang di masyarakat. Trend ini menyebabkan masyarakat sangat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan alam, termasuk dalam memilih sarana rekreasi. Selain itu, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat lebih cerdas dalam memilih sarana rekreasi yang mampu memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan. Agrowisata memiliki urgensi ditinjau dari segi masyarakat maupun negara. Bagi masyarakat, urgensi agrowisata terletak pada nilai rekreasi dan nilai ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Nilai rekreasi yang dimiliki agrowisata membuat masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk menjernihkan pikiran dan untuk menghilangkan kepenatan. Agrowisata pun memiliki nilai pendidikan dan pengetahuan sehingga melalui agrowisata, masyarakat dapat mempelajari seluk beluk kehidupan suatu makhluk hidup.
8.000,00 7.000,00 6.000,00 5.000,00 4.000,00 3.000,00
Nilai Devisa (USD)
2.000,00 1.000,00 0,00 2004
2005
2006
2007
2008
2009
Gambar 1. Nilai Devisa Pariwisata Indonesia Sumber: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI4
4
Kenenterian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. 2009. Ranking Devisa Pariwisata Terhadap Komoditas Ekspor Lainnya Tahun 2004 – 2009. http://www.budpar.go.id/ [10 Oktober 2010]
2
Kemudian urgensi agrowisata bagi negara terletak pada kontribusinya terhadap devisa Indonesia. Agrowisata merupakan bagian dari sektor pariwisata dan sektor pariwisata menjadi salah satu penghasil devisa yang cukup potensial. Pada tahun 2009, sektor pariwisata menduduki peringkat ketiga setelah migas dan minyak kelapa sawit sebagai penghasil devisa negara (Lampiran 1). Berdasarkan Gambar 1 diperlihatkan bahwa pada tahun 2007, sektor pariwisata mengalami peningkatan dengan total devisa sebanyak 5.345,98 USD. Kemudian mencapai angka tertinggi pada tahun 2008 mencapai 7.377,00 USD. Selanjutnya mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 6.298,02 USD. Beberapa daerah di Indonesia menawarkan konsep agrowisata pada sektor pariwisatanya, diantaranya dapat dilihat pada Tabel 1. Konsep agrowisata pada daerah-daerah tersebut menawarkan daya tarik berupa flora dan fauna hasil kegiatan pertanian baik perkebunan, hortikultura, peternakan, kehutanan, maupun perikanan. Kegiatan pertanian yang dijadikan sebagai agrowisata memiliki keunikan tersendiri dimana pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dari rutinitas keseharian. Kota Depok memiliki potensi dalam bisnis agrowisata. Hal ini disebabkan Kota Depok merupakan salah satu produsen tanaman hias, khususnya di daerah Sawangan, Depok. Lokasi usaha dari para produsen tanaman hias tersebut dapat dijadikan sebagai objek agrowisata dengan tanaman hias sebagai komoditas agrowisatanya. Selain itu jumlah penduduk Kota Depok yang cukup besar dan pada tahun 2010 mencapai 1.736.5655 dapat dijadikan sebagai potensi pasar bagi bisnis agrowisata. Adanya potensi berupa tanaman hias dan jumlah penduduk yang besar tersebut diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan industri agrowisata di Kota Depok. Namun pertumbuhan industri agrowisata Kota Depok masih sangat kecil6. Jumlah bisnis agrowisata Kota Depok yang diusahakan secara komersial hanya empat objek dari sebelas objek wisata (Tabel 2). Hal tersebut dapat 5
Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Barat: Hasil Sensus Penduduk 2010. http://jabar.bps.go.id/Download_files/jabar_isi.pdf [7 Januari 2011] 6 Berdasarkan hasil wawancara Kepala Bidang Pariwisata, Seni, dan Budaya Dinas Pemuda, Olahraga, pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok
3
dikarenakan kurang optimalnya strategi pemasaran yang mencakup promosi yang kurang optimal serta aktivitas agrowisata yang kurang menarik dan tidak mampu memenuhi harapan konsumen.
Tabel 1. Agrowisata Beberapa Daerah di Indonesia No
Propinsi
Daerah
Nama Agrowisata
1
Sumatera Utara
Langkat
Tanjung Keliling
2
Sumatera Utara
Deli Serdang
3
Riau
4
Riau
Bangkinang Batam Timur
Perkebunan Tembakau Helvetia Peternakan Lebah Ungul Cipta Peternakan Kodok Pelangi Nusa Batam
5
Jawa Barat
Cianjur
Taman Bunga Nusantara
6
Jawa Barat
Garut
7
Jawa Barat
Bogor
Seni Ketangkasan Domba Balai Penelitian Tanaman Hias
8
Jawa Barat
Cianjur
Peternakan Ayam Pelung
9
Jawa Barat
Bogor
Taman Buah Mekarsari
10
DKI Jakarta
11
DKI Jakarta
Jakarta Selatan Jakarta Selatan
Taman Anggrek Ragunan Balai Benih Ikan Ciganjur
12
DKI Jakarta
Jakarta Selatan
13
Jawa Tengah
Banyumas
Taman Margasatwa Ragunan Peternakan Sapi Perah Baturraden
14
Jawa Timur
Bondowoso
Wisata Agro Kawah Ijen
15
Nusa Tenggara Barat
Sumbawa
Mini Ranch
Daya Tarik Utama Proyek pelestarian mawas Pemeraman tembakau Deli, akses ke Istana Maimun, Mesjid Raya dan peternakan buaya Peternakan lebah Kolam budidaya kodok untuk ekspor Aneka tanaman tropis Australia, Amerika Selatan, Afrika serta dari Asia Budidaya domba, kerajinan kulit dan cindera mata, perkebunan teh Kebun penelitian tanaman hias Budidaya, pameran, kontes dan atraksi ayam pelung Aneka ragam buah-buahan tropis Aktivitas agribisnis tanaman anggrek, sarana mempelajari pemeliharaan anggrek Pembenihan ikan, pemeliharaan ikan dan lomba memancing. Sarana rekreasi, pendidikan, penelitian, konservasi fauna dan flora. Pemeliharaan sapi dan pemerahan susu, wisata air terjun dan air panas Kebun kopi, air panas, air terjun, Kawah Wurung Kehidupan sapi di alam bebas, berburu sapi dan pemandangan alam
Sumber: Departemen Pertanian (2010)7, diolah
7
Direktori Profil Wisata Agro: Perkebunan Aneka Tanaman. http://database.deptan.go.id/ [10 Oktober 2010]
4
Di Kota Depok, salah satu perusahaan yang mengusahakan agrowisata sebagai unit bisnisnya adalah PT Godongijo Asri. Perusahaan ini terletak di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok. Agrowisata PT Godongijo Asri tersebut dinamakan Ecotainment yang merupakan perpaduan antara Ecologi dan Entertainment.
Agrowisata
Ecotainment
merupakan
program
pendidikan
lingkungan yang dirancang khusus untuk menstimulasi peserta agar lebih peduli terhadap alam dan dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan. Adapun program-program yang termasuk ke dalam agrowisata Ecotainment adalah Young Greeners, Fast Learning Camp, dan Sahabat Alam. Program-program tersebut diperuntukan bagi siswa-siswi dari tingkat Taman Kanak-kanak, SD, SMP, hingga SMA. Pada proses pemasaran agrowisata Ecotainment, PT Godongijo Asri menemui kendala dalam hal promosi dikarenakan agrowisata Ecotainment merupakan unit usaha yang baru beroperasi pada awal tahun 2010, sehingga masyarakat belum banyak yang mengetahui adanya unit usaha baru tersebut. Oleh karena itu PT Godongijo Asri membutuhkan suatu formulasi strategi pemasaran agar proses pemasaran agrowisata Ecotainment perusahaan berjalan dengan optimal.
1.2.
Perumusan Masalah Pada awal berdirinya, PT Godongijo Asri merupakan pemain besar dalam
bisnis tanaman hias, khususnya Adenium. Namun dalam perjalanannya, PT Godongijo Asri menghadapai permasalahan turunnya penjualan tanaman hias yang disebabkan oleh penurunan trend tanaman hias. Oleh sebab itu, perusahaan membuat unit bisnis baru berupa agrowisata Ecotainment. Unit bisnis baru ini memanfaatkan lahan usaha dan komoditas tanaman hiasnya sebagai daya tarik dan elemen dalam agrowisata Ecotainment. Pada
aktivitas
bisnianya,
Agrowisata
Ecotainment
menghadapai
permasalahan yang berasal dari lingkungan eksternal maupun internal. Adapun salah satu lingkungan eksternal yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment adalah pelanggan. Pelanggan agrowisata Ecotainment terdiri atas 5
sekolah-sekolah dari tingkat TK, SD, SMP, maupun SMA yang merupakan sekolah swasta terakreditasi A, sekolah swasta nasional plus terakreditasi A, international school, global school, dan boarding school (Lampiran 2). Pengaruh karakteristik pelanggan mempengaruhi nilai pemasukan agrowisata Ecotainment pada tahun 2010 seperti diperlihatkan pada gambar 2. Target pemasukan agrowisata Ecotainment tahun 2010 yaitu minimal Rp 25.000.000,00 per bulan. Namun berdasarkan Gambar 2, maka terdapat dua bulan yang tidak memenuhi target, yaitu Februari dan Juli. Rendahnya pemasukan pada bulan Februari disebabkan baru beroprasinya bisnis sedangkan rendahnya pemasukan pada bulan Juli disebabkan bulan tersebut merupakan musim ujian sekolah sehingga mengurangi jumlah sekolah yang melakukan reservasi agrowisata Ecotainment. Berdasarkan hal tersebut, maka formulasi strategi pemasaran diperlukan untuk mengantisipasi kerugian perusahaan karena sepinya pengunjung pada bulan tertentu dengan mendorong pemasukan yang lebih besar pada bulan-bulan lain.
120.000.000 100.000.000 80.000.000 60.000.000 Nilai Pemasukan (Rp) 40.000.000 25.000.000
20.000.000 -
Gambar 2. Nilai Pemasukan Agrowisata Ecotainment Tahun 2010 Sumber: Data Keuangan Agrowisata Ecotainment tahun 2010
6
Selain itu, permasalahan terkait dengan lingkungan internal dan eksternal pemasaran agrowisata Ecotainment diantaranya yaitu kurang optimalnya aktivitas promosi dan adanya pesaing. Agrowisata Ecotainment merupakan unit bisnis baru dari PT Godongijo Asri yang beroperasi pada awal tahun 2010. Sebagai upaya untuk memperkenalkan bisnis baru kepada konsumen maka perlu didukung dengan upaya promosi yang optimal. Namun kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan dinilai belum optimal, misalnya pengiriman brosur yang belum dilalukan secara maksimal ke sekolah-sekolah target pasar. Kemudian lingkungan eksternal yang mempengaruhi PT Godongijo Asri adalah adanya pesaing. Pesaing tersebut berupa objek agrowisata dan objek rekreasi pendidikan nonagrowisata dengan anak-anak sebagai target pasarnya. Hal tersebut membuat PT Godongijo Asri dihadapkan pada kondisi persaingan. Kota Depok sendiri memiliki beberapa objek wisata yang dapat diperlihatkan pada Tabel 2. Uraian di atas memberikan gambaran bahwa lingkungan internal dan eksternal pemasaran perusahaan berdampak bagi pelaksanaan pemasaran. Oleh sebab
itu
dalam
memformulasikan
strategi
pemasaran
agrowisata
Ecotainmentnya, PT Godongijo Asri perlu melakukan analisis terhadap lingkungan internal dan eksternalnya. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan beberapa permasalahan terkait dengan pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri yang akan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu: 1)
Faktor eksternal dan internal apa saja yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri?
2)
Bagaimana
perumusan
alternatif
strategi
pemasaran
agrowisata
Ecotainment PT Godongijo Asri yang sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal pemasaran perusahaan saat ini? 3)
Bagaimana prioritas strategi pemasaran pada agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri?
7
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah:
1)
Mengidentifikasi
faktor-faktor
eksternal
dan
internal
lingkungan
pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri. 2)
Merumuskan alternatif strategi pemasaran bagi agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri yang sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal pemasaran.
3)
Menentukan prioritas strategi pemasaran pada agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri.
1.4.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi:
1)
Peneliti, sebagai sarana untuk mempelajari, mengaplikasikan, serta meningkatkan kompetensi ilmu pengetahuan yang dipelajari saat perkuliahan.
2)
PT Godongijo Asri, sebagai bahan referensi atau masukan dalam menerapkan strategi pemasaran agrowisata Ecotainment
3)
Akademisi dan pembaca, sebagai referensi bagi proses formulasi strategi fungsional pemasaran jasa pada umumnya dan agrowisata pada khususnya serta sebagai bahan acuan untuk penelitian terkait.
1.5.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan strategi fungsional yaitu
pada pemasaran agrowisata Ecotainment. Penelitian mengenai strategi pemasaran agrowisata Ecotainment ini akan difokuskan sampai pada tahap formulasi strategi pemasaran. Adapun ruang lingkup penelitian ini yaitu menganalisis pemasaran pada agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri yang mencakup seluruh program baik Young Greeners, Fast Learning Camp, dan Sahabat Alam. Langkah awal yang dilakukan yaitu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam mewujudkan visi, misi, serta tujuan perusahaan. Selanjutnya adalah mengidentifikasi lingkungan eksternal dan internal pemasaran agrowisata 8
Ecotainment. Hasil identifikasi lingkungan eksternal akan dievaluasi dengan menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation) dan hasil identifikasi lingkungan internal pemasaran agrowisata Ecotainment akan dievaluasi dengan menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Hasil analisis faktor eksternal dan internal tersebut digunakan untuk menyusun matriks IE (InternalExternal) dalam penentuan posisi perusahaan yang berimplikasi pada strategi pemasaran dan menggunakan matriks SWOT untuk menentukan strategi-strategi pemasaran agrowisata Ecotainment. Selanjutnya penentuan prioritas strategi pemasaran untuk diterapkan pada agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
9
Tabel 2. Kawasan Pariwisata Kota Depok Tahun 2010 No.
Nama Objek Pariwisata
1.
Masjid Dian AlMahri (Kubah Emas) Kampung Rusa (Pepohonan 99)
2.
Luas Sarana Wisata yang Tersedia Areal (ha) 50 Pendopo dan parkir
Godongijo Asri
4.
Rumah Keramik F Widayanto Telaga Arwana Cibubur
1,5
Aquatic Fantasy Water Park Ceria Depok Fantasy Water Park Setu Pedongkelan
4 4
6. 7. 8. 9.
Aktivitas Wisatawan Beribadah
5 Out bound, Alam panggung musik, penginapan, restoran, parkir
3.
5.
Daya Tarik Wisata yang Ditawarkan Kubah Emas
3
7
Mengenal alam, memerah susu sapi dan kambing Out bound, restoran, Tanaman hias, Belanja kolam pemancingan, hewan reptil, tanaman hias, kolam parkir mengenal pemancingan hewan reptil, memancing Pendopo, galeri, Keramik Membuat penginapan, keramik restoran, parkir Out bound, Out bound, kolam Education berenang, renang, restoran, park, memancing, pemancingan, pemancingan, melihat ikan akuarium ikan ikan arwana arwana Arwana Arena bermain air Wisata air Wisata air Arena bermain air Wisata air Wisata air
4 Arena bermain air 6,5 Sepeda air
Wisata air
Wisata air
Alam setu
Bersepeda air, memancing Bersepeda air, memancing Out bound, berenang, shooting film, kegiatan pramuka
10.
Setu Jatijajar
4 Sepeda air, dermaga Alam setu sepeda air
11.
Wiladatika Cibubur
5 Kolam renang, Taman taman bermain, bermain penginapan, pendopo, parkir
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Depok (2010)
10