Mentawai untuk berdedikasi dan bekerja di
I . PENDAHULUAN 1.1
daerah tersebut.
Latar Belakang Masalah
Ketakutan psikologis yang muncul Dalam
beberapa
tahun
terakhir
akibat adanya sejumlah isu negative di
Sumatera Barat khususnya Mentawai sering
Kabupaten
dilanda rangkaian bencana alam tertama
individualPada
kepulauan Mentawai, akibatnya isu yang di
dalam
sebagai
dan
tentunya
luar
biasa
besarnya.
peneliti
variabel
yang
mempengaruhi
individual. Adapun secara umum penelitian
akan
ini memiliki tujuan :
menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang
ini
pencapai kinerja pegawai negeri sipil secara
gempa yang dengan skala yang lebih besar mendatang,
penelitian
menggabungkan antara motivasi dan disiplin
lingkungan
masyarakat adalah akan terjadinya berbagai
dimasa
mengurangi
pencapaian target operasional pegawai secara
berada di daerah lapisan bawah dan atas
muncul
tentu
kinerja karyawan yang terlihat dari realiasasi
gempa dengan pusat utama gempa yang
sering
Mentawai
1. Membuktikan
Munculnya
secara
empiris
pengaruh motivasi terhadap kinerja
paradigma tersebut tentu mempengaruhi
PNS di Badan Kepegawaian Daerah
psikologis individu yang berhasil terpilih
Kabupaten Mentawai
menjadi pegawai negeri Sipil di Kabupaten
2. Membuktikan
Mentawai. Menurut Hirawan (2010) lahan
secara
empiris
pengaruh motivasi terhadap kinerja
pekerjaan yang sulit tentu membuat setiap
PNS di Badan Kepegawaian Daerah
orang akan berlomba lomba mencari peluang
Kabupaten Mentawai
kerja, akan tetapi kondisi tersebut tidak terjadi di Kabupaten Mentawai terhitung
1.2
sejak terjadinya gempa 2005 – 2009 peminat recruitment
pegawai
negeri
sipil
Menurut Dessler (2009) mendefinisikan
di
kinerja
Kabupaten Mentawai tergolong sepi hal ini
karyawan
menunjukan bahwa secara psikologis potensi
mempengaruhi
sebagai didalam
hasil
yang
bekerja
diperoleh
baik
secara
kualitas, kuantitatas, hingga pemahaman
bencana yang terdapat di daerah tersebut cenderung
Kinerja Karyawan
tentang pekerjaan.
keberanian
Dalam hal ini kinerja
terlihat kualitas, maksud kualitas pekerjaan
masyarakat terutama yang berasal di luar
yang diselesaikan mimumum dari kesalahan, sedangkan kuantitas memperlihatkan bahwa 1
pekerjaan yang mampu diselesaikan dapat
keinginan
bertambah jumlahnya dari biasanya.
perusahaan sekaligus tercapai.
Rivai
dan
Sagala
(2009)
karyawan
tingkah
dari
sebenarnya
dan
menyelesaikan seseorang
kemampuan
tugas
patutnya
atau
untuk
pekerjaan,
memiliki
dan
keterampilan
laku.
Pelajaran
merupakan
motivasi pelajaran
tingkah laku.
derajat
d. Sebagai energi untuk membangkitkan
kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan
tujuan
c. Sebagai inisiasi yang mengarahkan
mendefinisikan kinerja sebagai suatu fungsi motivasi
dan
dorongan dari dalam diri
seseorang
e. Sebagai
kondisi
yang berpengaruh
tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan
membangkitkan,
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang
memilihara perilaku yang berhubungan
apa yang akan dikerjakan dan bagaimana
dengan lingkungan kerja.
mengerjakannya.
Kinerja
merupakan
1.4
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
dan
Disiplin Menurut Gmel dan Burn (1994) disiplin
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
kerja adalah merupakan kemampuan seorang
karyawan sesuai dengan perannya di dalam
individu untuk mengatur waktu dengan
perusahaan. Kinerja karyawan merupakan
aktivitas
suatu hal yang sangat penting dalam rangka
yang
dilakukannya.
Untuk
mengukur disiplin Gmel dan Burn (1994)
mencapai tujuan perusahaan.
menggunakan
1.3 Motivasi Motivasi
mengarahkan
lima
indikator
untuk
mengukur disiplin yaitu: dapat
memacu
karyawan
1. Waktu,
merupakan
untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai
individu
tujuan yang mereka inginkan. Menurut Rivai
kesesuaian waktu dengan aktifitas yang
dan
dilakukan.
Sagala
(2009)
motivasi
memiliki
beberapa definisi yaitu: a. Sebagai
selalu
mengatur
berusaha
menyesuaikan standar pekerjaan yang
menggerakan manusia kerah atau pada
mereka lakukan dengan hasil yang di
tujuan tertentu.
capai.
keahlian
kondisi
karyawan
berusaha
yang
b. Suatu
suatu
2. Hasil,
untuk
kemampuan
mengarahkan
3. Kewajiban, selalu peka dan sadar
karyawan dan perusahaan agar mau
terhadap kewajiban yang harus ditaati
bekerja
dengan segera.
secara
yang
berhasil,
sehingga 2
4. Tanggung jawab, merupakan kewajiban
Secara umum jenis data yang digunakan di
moral yang harus dilakukan setiap
dalam model penelitian ini dapat dibagi
individu dalam bekerja
menjadi dua jenis data yaitu:
5. Solidaritas,
merupakan
kemampuan
a. Data Primer
dari anggota untuk saling menjaga
Pada penelitian ini data yang digunakan
solidaritas dalam bekerja 6. Efisiensi,
setiap
adalah data primer.Data primer diperoleh
anggota
mampu
melalui
mengelola waktu secara efisien dan
penyebaran
kuesioner
kepada
responden yang memenuhi syarat.
tepat.
b. Data sekunder Data Sekuner adalah data dan informasi
II .
METODE PENELITIAN
2.1
Populasi dan Sampel
yang
populasi
maka dan
diperlukan
sampel.Di
secara
instan
melalu
informasi resmi atau dokumen bentuk data sekunder yang digunakan adalah data Badan
Untuk melanjutkan tahapan pengujian hipotesis
diperoleh
Kepegawaian Kabupaten Mentawai yang
pemilihan
dalam
tertera di latar belakang masalah.
model
penelitian ini yang menjadi populasi adalah
2.3
Variabel dan Defenisi Operasional
2.3.1
Variabel Dependen
seluruh pegawai negeri sipil yang beraktifitas di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mentawai berjumlah 55 orang. Menurut merupakan
Sekaran
bagian
dari
(2005) populasi
1. Kinerja Pegawai (y) sampel
Menurut Dessler (2009) prestasi kerja
yang
adalah
hasil
atau
pencapaian
yang
dianggap mewakili, karena jumlah populasi
diperlihatkan baik secara personal, kelompok
hanya berjumlah 55 orang maka di dalam
maupu organiasi terhadap sebuah pekerjaan
melakukan tahapan pengambilan sampel
tertentu
maka digunakan metode sensus sampling
Untuk melakukan pengukuran pada
dalam tahapan pengambilan sampel. Jadi
variabel prestasi kerja digunakan kuesioner
total responden yang dijadikan sampel
berskala
lima
tingkat
berjum 55 orang.
jawaban
total
skor
(Likert)
jawaban
dimana
responden
terendah yang diberikan adalah 1 sedangkan 2.2 Jenis dan Sumber Data
jawaban tertinggi adalah5
3
penjabaran dari dua jenis analisis tersebut
2.3.2 Variabel Independen
yaitu sebagai berikut:
1. Motivasi Kerja (x1) Menurut
Gibson
(2008)
motivasi
1. Analisa Deskriptif
adalah faktor pendorong yang mempengaruhi prilaku
seorang
melaksanakan
suatu
individu
dalam
kegiatan.
Motivasi
Analisa
data ke dalam tabel distribusi frekuwensi, menghitung nilai pemusatan (dalam hal nilai
dalam maupun dari luar diri individu
rata-rata, median, modus) dan nilai dispersi
Untuk melakukan pengukuran pada
(standar deviasi dan koefisiensi variansi)
variabel prestasi kerja digunakan kuesioner tingkat
jawaban
total
skor
(Likert)
jawaban
untuk
variabel penelitian. Dengan cara menyajikan
beberapa factor pendukung yang berasal dari
lima
bermaksud
menggambarkan karakteristik masing-masing
seseorang akan terbentuk karena adanya
berskala
ini
serta menginterprestasikannya. Analisis ini
dimana
tidak menghubung-hubungkan satu variabel
responden
dengan
terendah yang diberikan adalah 1 sedangkan
variael
membandingkan
jawaban tertinggi adalah5
lainnya satu
dan
variabel
tidak dengan
variabel lain. Untuk mendapatkan rata-rata skor
3. Disiplin (X2)
disiplin
kerja
indikator
dan
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
Menurut Robbins dan Timothy (2008) mendefinisikan
masing-masing
kuisioner di pakai rumus berikut :
adalah
Rata-Rata Skor =
merupakan kemampuan seorang individu
(1.STS ) (2.TS ) (3.RR) (4.S ) (5.SS ) STS TS RR S SS
untuk mengatur waktu dengan aktivitas yang
Sedangkan mencari tingkat pencapaian
dilakukannya
jawaban responden digunakan rumus berikut: TCR = Rata - rata 2.4
5
Metode Analisis Untuk
membuktikan
Arikunto(2002)menggemukakan
kebenaran
kriteria jawaban responden sebagai berikut :
hipotesis maka dilakukan pengujian dengan
a. Jika TCR berkisar antara 76-
menggunakan dua bentuk pendekatan yaitu
100% = Baik
secara deskriptif dan inferensial. Berikut
b. Jika TCR berkisar antara 5675.99% = Cukup 4
c. Jika TCR berkisar antara 0-
correlation product moment dapat dicari
55.99% = Kurang Baik
dengan rumus N(
r =
2. Analisis Inferensial
X2
n
XY ) (
(
X )2
X)( n
Y)
y2
(
y) 2
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan analisis inferensial
Keterangan:
yaitu sebuah analisis yang digunakan untuk
r
menguji
kelayakan
menggunakan
tahap
data pengujian
= koefisien korelasi antara item
(X) dengan skor total
dengan
X = skor jawaban setiap item
sebagai
berikut:
Y = skor total
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
N = jumlah subjek uji coba Kemudian hasil perhitungan korelasi
Tahapan pengujian data adalah menguji akurasi
dan
kehandalan
data
dibandingkan dengan angka kritis pada table
dengan
korelasi. Untuk menguji koefisien korelasi
menggunakan tahapan pengujian sebagai
ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika nilai
berikut:
korelasi hitung > korelasi table maka
a. Uji Validitas
pertanyaan
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis
Untuk
tersebut
melakukan
memiliki
validitas.
pengujian
validitas
terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas
instrument ini digunakan bantuan program
yang berguna untuk mengetahui tingkat
SPSS 15.00.
akurasi
b. Uji Reliabilitas
setiap
item
pertanyaan
yang
mendukung sebuah variabel penelitian. Pada
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
model penelitian ini uji validitas dilakukan
cara mencobakan instrumen sekali saja
dengan menggunakan model Konvergen. Di
(internal consistency), kemudian dianalisis
dalam model tersebut validnya sebuah item
dengan
pertanyaan ditentukan dari nilai koefisien
alpha
crobach
dengan
menggunakan alat bantu program SPSS
korelasi yang dimiliki masing masing item pertanyaan yang harus
teknik
Versi 19.0. Menurut Santoso (2005) kriteria
0,316, sedangkan
pengujian analisis ini adalah:
item pertanyaan yang tidak memenuhi syarat
Uji reliabilitas adalah suatu uji yang
di eliminasi dari model pengujian. Secara
menunjukkan sejauh mana pengukuran itu
pengujian validitas dengan menggunakan
dapat memberikan hasil yang relatif tidak 5
beda dilakukan pengulangan pengukuran
data dapat dilihat dari nilai asym sig yang
terhadap subjek yang sama. Uji ini hanya
dihasilkan
dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan
Pengujian
yang
reliabilitas
menggunakan bantuan program SPSS yang
dilakukan dengan menggunakan rumus alpha
diuji dengan menggunakan uji One Sample
atau Cronbach’s Alpha, instrumen yang
Kolmogorov Smirnov Test. Jika data normal
mempunyai rehabilitasi. Apabila koefisien
maka uji statistik parametrik dapat dilakukan
Cronbac’s Aplha lebih besar dari pada nilai
dan sebaliknya.
kritisnya.
4.Model Regresi Berganda
valid
saja.
Pengujian
Rumus :
pengujian
normalitas
K 1(K - 1
b
2
dilakukan
antara
variabel
independen
terhadap
variabel
dependen. Secara umum Gujarati (2001)
=
Rehabilitasi instrumen
K
=
Banyaknya butir pertanyaan
merumuskan persamaannya sebagai berikut: Y = a + b 1x1 + b2x2 + e
atau banyaknya soal
Keterangan:
=
Jumlah varians butir
Y
= Kinerja Karyawan
=
Varians total
a
= Konstanta
b
= koefisien regresi
variabel ditentukan dari nilai cronbach alpha
x2
= Motivasi Kerja
besar atau sama dengan 0,60
x3
= Disiplin
3. Uji Normalitas
e
= Error Term
1
dengan
untuk mengetahui arah pengaruh
1
R1.1
2
0,05.
2
Keterangan :
b
>
Merupakan model yang digunakan R1.1 =
2
dalam
Di dalam pengujian handalnya sebuah
Menurut Gujarati (2001) uji normalitas digunakan untuk melihat pola penyebaran data apakah berdistribusi normal atau tidak, selain itu uji normalitas juga dapat digunakan
5. Uji t-Statistik Untuk membuktikan ada atau tidaknya
untuk menentukan uji statistik apa yang akan
pengaruh komitmen profesional dan etika
digunakan dalam sebuah penelitian apakah
profesi
menggunakan uji parametrik maupun uji non
penulis
parametrik. Normal atau tidaknya sebuah
menggunakan uji t-test, Supranto (1997)
6
terhadap
kinerja
melakukan
uji
auditor.
maka
statistik
yaitu
menyatakan uji t-test merupakan suatu uji
instrument data dengan tahapan pengujian
statistik yang dapat dirumuskan sebagai
sebagai berikut yaitu:
berikut : t
3.1.1
b = Sb
A. Kinerja Karyawan
Keterangan t = Mengikuti fungsi dengan derajat
Sesuai dengan variabel dan definisi operasional
kebebasan ; (df) = n- 2 = Standar Baku
b
= Koefisien Regresi
Signifikansi
11
>
alpha
dapat
<
alpha
Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan Faktor Cut Item Kes Loading Off KK3 0,741 0,40 Valid KK4 0,874 0,40 Valid KK5 0,725 0,40 Valid KK6 0,499 0,40 Valid KK7 0,835 0,40 Valid KK8 0,671 0,40 Valid KK9 0,847 0,40 Valid KK10 0,803 0,40 Valid
maka
keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak berarti dapat disimpulkan bahwa
variabel
berpengaruh
independen
signifikan
Berdasarkan hasil
ini
independen
variabel dependen secara parsial. signifikansi
pertanyaan.
valid seperti terlihat pada tabel 4.6 dibawah
disimpulkan
variabel
item
diperoleh ringkasan item pertanyaan yang
berpengaruh yang signifikan terhadap
b) Jika
karyawan
pengujian validitas yang telah dilaksanakan
maka
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
bahwa
kinerja
untuk mengukur kinerja karyawan digunakan
Karakteristik Pengujian:
diterima berarti
variabel
merupakan variabel pertama yang digunakan,
Sb
a) Jika
Uji Validitas
tidak
terhadap
variabel dependen secara parsial.
Sumber : Pengolahan data SPSS 19
Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa 9 item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja karyawan valid, kondisi
III . HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut
3.1 Uji Instrumen
karena
masing
masing
item
pertanyaan tersebut telah memiliki faktor Sebelum dilakukan tahapan pengujian
laoading diatas atau sama dengan 0,40 dan
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian
tidak mengalami ambigu sedangkan tiga item 7
pertanyaan lagi mengalami ambigu yaitu
M1 M4 M5 M8 M11 M12 M14 M16 M17 M19 M20 M21
pertanyaan dengan kode KK1, KK2 dan KK11 sehingga harus di elimnasi dari tahapan pengolahan data. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan kedalam tahapan pengolahan data lebih lanjut. B. Motivasi Motivasi
merupakan
dorongan
yang
0,837 0,794 0,779 0,765 0,795 0,860 0,514 0,618 0,576 0,802 0,822 0,748
0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Pengolahan data SPSS 19
muncul dari dalam diri individu yang dapat
Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa 12 item
terbentuk secara alami atau akibat dorongan
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
dari luar diri individu.
motivasi adalah valid, hal tersebut disebakan
Untuk mengukur motivasi digunakan 21
karena masing masing item pertanyaan
item pertanyaan. Berdasarkan hasil pengujian
tersebut memiliki factor loading diatas atau
validitas yang telah dilakukan diperoleh
sama
ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.7
pertanyaan lagi mengalami ambigu M2, M3
dibawah ini:
M6, M7, M9, M10, M13, M15, dan M18
dengan
0,40
sedangkan
9
item
sehingga harus di eliminasi dari tahapan pengolahan data, oleh sebab itu seluruh item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan kedalam tahapan pengolahan data lebih lanjut. C. Disiplin Kerja Untuk dapat mencapai kinerja yang
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas Motivasi Factor Nilai Item Kes Loading Batas
optimal setiap pegawai didalam sebuah organisasi harus memiliki disiplin kerja yang tinggi. Untuk mengukur disiplin kerja maka digunakan 5 item pertanyaan. Berdasakan hasil
pengujian
validitas
yang
telah
dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.8 dibawah ini: 8
Motivasi Disiplin Kerja
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Disiplin Factor Nilai Item Kes Loading Batas Dk1 0,782 0,40 Valid Dk2 0,814 0,40 Valid Dk3 0,704 0,40 Valid Dk4 0,719 0,40 Valid Dk5 0,836 0,40 Valid
masing variabel penelitian yang terdiri dari kinerja karyawan, motivasi dan disiplin kerja telah memiliki Cronbach Alpha diatas atau sama dengan 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan kedalam tahapan
item pertanyaan yang digunakan untuk kerja
Reliable Reliable
Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa masing
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa seluruh
disiplin
0,60 0,60
Sumber : Pengolahan data SPSS 19
Sumber : Pengolahan data SPSS 19
mengukur
0,825 0,820
valid,
pengolahan data lebih lanjut.
masing
3.1.3
masing item pertanyaan tersebut memiliki faktor loading diatas atau sama dengan 0,40.
Uji Normalitas Berdasarkan
hasil
pengujian
Pada tahapan pengolahan data tidak satu pun
normalitas yang telah dilakukan diperoleh
item pertanyaan yang mengalami ambigu
ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.10
atau tidak memenuhi kriteria pengujian,
dibawah ini:
sehingga selutuh item pertanyaan yang valid
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Normalitas
dapat terus digunakan kedalam tahapan
Asymp Alpha sig Kinerja Karyawan 0,112 0,05 Motivasi 0,495 0,05 Disiplin Kerja 0,284 0,05 Sumber : Pengolahan data SPSS 19 Variabel
pengolahan data lebih lanjut. 3.1.2 Uji Reliabilitas Berdasarkan
hasil
pengujian
Kes Normal Normal Normal
reliabilitas yang telah dilaksanakan diperoleh
Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa
hasil pengujian reliabilitas seperti terlihat
masing masing variabel penelitan yang
pada tabel 4.9 dibawah ini:
digunakan didalam peneltian ini yaitu terdiri dari kinerja karyawan, motivasi dan disiplin kerja telah memiliki nilai asymp sig (2tailed) diatas atau sama dengan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
Tabel 3.4 Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel C.A Kes Kinerja Karyawan
0,730
0,60
penelitian yang digunakan telah berdistribusi normal, oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Reliable 9
3.2
dihasilkan berada dibawah 0,10. Oleh sebab
Pengujian Hipotesis Secara umum penelitian ini bertujuan
itu keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
untuk membuktikan secara empiris pengaruh
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
motivasi dan disiplin terhadap kinerja PNS di
motivasi dan disiplin kerja secara bersama
Badan
Kepulauan
sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Mentawai. Untuk menjawab hipotesis yang
karyawan PNS di Badan Kepegawaian
diajukan maka dilakukan tahapan pengolahan
Daerah Kepulauan Mentawai.
data seperti terlihat pada sub bab dibawah
3.2.2 Model Koefisien Determinasi
Kepegawaian
Daerah
ini:
Model
dari variabel independen dalam memberikan
Menurut Ghozali (2011) pengujian Fbertujuan
pengaruh
variabel
untuk
kontribusi mempengaruhi variabel dependen
membuktikan
independen
yang diukur dengan persentase. Berdasarkan
secara
hasil
bersama sama terhadap variabel dependen.
model.
Berdasarkan
pengujian
koefisien
determinasi
diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel
Pengujian F-statistik juga disebut sebagai uji kelayakan
determinasi
dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
3.2.1 Pengujian F-statistik
statistik
koefisien
4.12 dibawah ini :
hasil
pengujian F-statistk yang telah dilakukan
Tabel 3.7 Model Koefisien Determinasi
diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel
Model Summary
4.11 dibawah ini: Model 1
Tabel 3.6 Pengujian F-Statistik Variabel F-Sig Alpha Kesimpulan Motivasi dan 0,000 0,10 Signifikan Disiplin
R .630 a
R Square .397
Adjusted R Square .368
Std. Error of the Estimate 2.882
a. Predictors: (Constant), Disiplin, Motivasi
Berdasarkan memperlihatkan
hasil
pengujian
bahwa nilai koefisien
determinasi yang dihasilkan adalah sebesar
Sumber : Pengolahan data SPSS 19
0,397 dengan demikian dapat disimpulkan Pada
Tabel
4.11
nilai
bahwa motivasi dan disiplin kerja memiliki
signifikan yang dihasilkan adalah sebesar
kemampuan dalam memberikan kontribusi
0,000. Pada tahapan pengolahan data yang
mempengaruhi kinerja pegawai PNS di
dilakukan
tingkat
kesalahan
Badan
yang
diperoleh
Mentawai sebesar 39,70% sedangkan sisanya
menunjukan bahwa nilai signifikan yang
60,30% lagi dijelaskan oleh variabel lain
sebesar
digunakan
terlihat
0,10.
Hasil
10
Kepegawaian
Daerah
Kepulauan
yang tidak digunakan di dalam penelitian ini
Hasil
seperti kepuasan kerja dan pengalaman kerja
terlihat
pengujian
bahwa
variabel
disiplin
kedua
memiliki
nilai
signifikan sebesar 0,075. Proses pengolahan 3.2.3 Model Regresi
data digunakan tingkat kesalahan sebesar
Berdasarkan hasil pengujian yang
0,10. Hasil yang diperoleh menunjukan
telah dlakukan diperoleh ringkasan hasil
bahwa nilai signifikan sebesar 0,075 < alpha
terlihat pada tabel 4.13 dibawah ini:
0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak
Tabel 3.8 Model Regresi Berganda Koefisien Sig (Constanta) 7,025 Motivasi 0,352 0,003 Disiplin 0,391 0,075
dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kepulauan Mentawai
Sumber : pengolahan data SPSS 19
(H2 diterima).
Sesuai dengan tabel terlihat masing masing variabel penelitian yag digunakan
3.3
Pembahasan
memiliki koefisien regresi yang dapat dibuat Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
kedalam sebuah persamaan regresi berganda
pertama
sebagai berikut:
ditemukan
berpengaruh
hasil
pengujian
tingkat
kesalahan
hasil tersebut semakin memperkuat teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi
data
motivasi maka akan semakin meningkatkan
sebesar 0,05. Hasil tersebut menunjukan
kinerja, temuan yang diperoleh didalam
bahwa nilai signifikan sebesar 0,003 < alpha
tahapan
0,10 maka keputusannya adalah Ho ditolak
motivasi
berpengaruh
pengujian
hipotesis
pertama
konsisten dengan teori atau pun hipotesis
dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
kinerja
menunjukan arah pengaruh bertanda positif,
nilai signifikan 0,003 pada saat pengolahan digunakan
terhadap
Kepulauan Mentawai. Hasil pengolahan data
hipotesis
pertama terlihat variabel motivasi memiliki
data
motivasi
pegawai PNS di Badan Kepegawaian Daerah
Y = 7,025 + 0,352x1 + 0,391x2 + e Pada
signifikan
bahwa
yang
signifikan
diajukan.
Menurut
Robbins
dan
Timothy (2008) semakin tinggi motivasi
terhadap kinerja karyawan PNS di Badan
akan
Kepegawaian Daerah Kepulauan Mentawai
semakin
meningkatkan
karyawan didalam sebuah organisasi.
(H1 diterima)
11
kinerja
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua
ditemukan
berpengaruh pegawai
bahwa
signifikan
PNS
yang
disiplin
terhadap bekerja
berpengaruh
kerja
terhadap
kinerja karyawan PNS di Badan
kinerja
di
signifikan
Kepegawaian
badan
Daerah
Kepulauan
Mentawai.
kepegawaian daerah Kepulauan Mentawai,
2. Pengujian hipotesis kedua ditemukan
didalam tahapan pengujian terlihat nilai
bahwa
koefisien regresi yang diperoleh bertanda
signifikan terhadap kinerja pegawai
positif yang menunjukan bahwa semakin
negeri sipil di Badan Kepegawaian
tinggi
Daerah Kepulauan Mentawai.
disiplin
kerja
akan
semakin
disiplin
berpengaruh
meningkatkan kinerja karyawan, hasil yang diperoleh
konsisten
dengan
teori
dan
4.2
hipotesis yang diajukan. Temuan ini sejalan dengan
Wibowo
mengungkapkan pencapaian terbentuk
bahwa
kinerja karena
(2010)
sebuah
adanya
Berdasarkan
dan
hasil
pengujian hipotesis yang telah dilakukan
keberhasilan
dapat diajukan beberapa saran yang dapat
organisasi
disiplin
memberikan manfaat positif bagi:
kerja
1. Instansi
ini,
memberikan kinerja
analisis
yang
karyawan. Membaiknya
Saran
karyawan
disarankan sebuah
untuk
komitmen
kepada
pegawai,
terlihat kualitas dan kuantitas pekerjaan yang
reward,
bonus
semakin baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kenaikan pangkat berkala, saran ini
disiplin berpengaruh positif yang signifikan
penting untuk meningkatkan motivasi
terhadap kinerja karyawan.
pegawai dalam bekerja. 2. Instansi
ini
seperti atau
disarankan
adanya kepastian
untuk
IV . PENUTUP
memperketat tingkat disiplin kerja
4.1
dengan cara sistem absensi berlapis
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
hingga pelaksanaan sanksi yang ketat,
pengujian hipotesis yang telah dilakukan
saran ini penting untuk dilakukan
maka dapat di tarik kesimpulan sebagai
agar kinerja pegawai dalam bekerja
berikut :
akan semakin membaik di masa
1. Pengujian ditemukan
analisis
dan
hipotesis
pertama
bahwa
motivasi
mendatang.
12
3. Peneliti dimasa datang disarankan untuk
mencoba
12. Diterjemahkan Oleh Diana Angelica. Salemba Empat, Jakarta.
menambahkan
beberapa variabel penelitian yang
Santoso, Singgih. 2003. Analisis Multivariate Teori dan Aplikasi. Gramedia Pustaka, Jakarta.
belum digunakan, serta memperluas lokasi
observasi
data,
saran
ini
Sekaran, Uma. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Indonesia, Erlangga, Jakarta.
penting untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa depan.
Sekaran, Uma. 2005. Research methods for Business Fouth Edition. John Willey and Sons Inc. New York.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler
Garry.
2009.
Organizational
Behaviour. Edisi Empat, Salembat Empat, Jakarta Ghozali, Imam 2011. Analisis Multivariate dengan Menggunakan Program IBM SPSS 19. Universitas Dipenegoro, Semarang Gmel dan Ervin Burn. Performance of Organizational. Journal of Europe. Gibson Kreiner, Robert dan Angelo Kinicki. 2008. Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh A Rahman. Gramedia Pustaka, Jakarta Gujarati, Damodar. 2001. Econometrica Jilid I dan II. Erlangga, Jakarta. Rivai Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori dan Praktik. PT Raja Gravindo, Jakarta. Robbins Stephen P & Timothy A Judge. 2008. Perilaku Organisasi (Organizational Behaviour) Edisi 13