BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah Haji adalah ibadah umat muslim yang dilakukan setiap tahun. Ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah hingga tanggal 10 Zulhijah. Umat muslim dari Indonesia yang melaksanakan ibadah haji berangkat ke Arab Saudi beberapa hari sebelum tanggal 8 Zulhijah dan pulang dari ibadah haji beberapa hari setelah tanggal 10 Zulhijah. Masa-masa ini biasanya disebut dengan musim haji, yang dimulai sejak keberangkatan kloter pertama jamaah haji dari Indonesia. Hal ini dikarenakan jamaah haji harus menunggu antrian seluruh jamaah haji yang berangkat dan mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan ibadah haji. Ibadah haji ini dikelola oleh Kementrian Agama dan bekerjasama dengan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain Pemerintah Arab Saudi termasuk dengan Kedutaan Besar, perbankan yang mengelola dana dari jamaah haji, maskapai penerbangan sebagai alat transportasi yang memberangkatkan dan memulangkan jamaah haji, dan pihak lain yang terkait sehingga kegiatan ibadah haji dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan data dari Kementrian Agama, jumlah jamaah haji dari Indonesia tahun ini sekitar 211.000 jamaah. Jumlah ini termasuk jumlah yang besar. Duta Besar Arab Saudi di Indonesia, Mustofa Ibrahim Al Mubarak, mengatakan bahwa jamaah haji dari Indonesia ini adalah jamaah yang paling banyak dibandingkan dengan jamaah haji dari negara lain. Untuk maskapai penerbangan, Kementrian Agama memilih PT Garuda Indonesia Tbk untuk melayani jamaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji. Kementrian Agama memilih PT Garuda Indonesia Tbk karena operasional dan infrastruktur yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia Tbk sesuai dengan syaratsyarat yang ditentukan oleh Kementrian Agama.
!
1!
PT Garuda Indonesia Tbk melakukan penerbangan perdananya di tahun 1949, yang saat itu bernama PT Garuda Indonesia Tbkn Airways. Kemudian pada tahun 1956, untuk pertama kalinya PT Garuda Indonesia Tbk melayani jamaah haji Indonesia ke tanah suci menggunakan armada Convair 340. Dalam pemilihan maskapai penerbangan ini, Kementrian Agama bekerjasama dengan Kementrian Perhubungan. Kementrian Agama dan Kementrian Perhubungan selalu melakukan pengecekkan terhadap semua maskapai penerbangan yang ada di Indonesia untuk dapat melayani jamaah haji. Namun hanya PT Garuda Indonesia Tbk yang sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh Kementrian Agama dan Kementrian Perhubungan. Meskipun demikian, belum ada aturan atau Surat Keputusan dari Kementrian Agama yang menegaskan bahwa PT Garuda Indonesia Tbk merupakan maskapai penerbangan yang ditunjuk untuk melayani jamaah haji berangkat dan pulang dari tanah suci. Menurut Kepala Seksi Transportasi Udara, Subdit Transportasi dan Perlindungan Jamaah, Kementerian Agama, Edayanti, keluarnya surat keputusan tersebut hanya tinggal menunggu waktu saja. Pemilihan PT Garuda Indonesia Tbk sebagai maskapai yang melayani jamaah haji ini tentu memiliki dampak positif bagi PT Garuda Indonesia Tbk. Dampak tersebut antara lain meningkatnya pendapatan yang diperoleh PT Garuda Indonesia Tbk saat musim haji tiba. Dari fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti apakah terdapat perbedaan rata-rata harga saham PT Garuda Indonesia Tbk antara sebelum keberangkatan
haji
dengan
selama
keberangkatan
haji.
Penelitian
ini
menggunakan data sekunder secara harian dan akan dianalisis apakah terdapat perbedaan rata-rata harga saham PT Garuda Indonesia Tbk 30 hari sebelum keberangkatan kloter pertama dan 30 hari selama keberangkatan jamaah haji. Peneliti memilih titik waktu saat keberangkatan kloter pertama karena pada saat itulah penjualan atau pendapatan PT Garuda Indonesia Tbk atas jamaah haji mulai terealisasi. Seperti yang tertulis dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) PT Garuda Indonesia Tbk, bahwa “Pendapatan operasional PT Garuda Indonesia Tbk diakui pada saat penerbangan telah dilakukan”. Sedangkan pemilihan waktu 30 hari sebelum dan 30 hari selama keberangkatan jamaah haji karena pertama,
!
2!
prosesi pemberangkatan jamaah haji dari kloter pertama hingga kloter terakhir memakan waktu kurang lebih 30 hari. Selain itu, seharusnya waktu 30 hari merupakan waktu yang cukup bagi pasar untuk menyerap dan mencerminkan informasi dimulainya musim haji ini pada harga saham PT Garuda Indonesia Tbk. Pada saat musim haji, pendapatan PT Garuda Indonesia Tbk akan bertambah cukup signifikan. Misalkan per jamaah haji membayar Rp 8.000.000 untuk transportasi sekali jalan ke Arab Saudi, maka pendapatan yang diterima PT Garuda Indonesia Tbk saat proses keberangkatan adalah 200.000 jamaah haji dikalikan dengan Rp 8.000.000, yaitu Rp 1,6 triliun. Kemudian masih ada kepulangan yang juga menggunakan jasa PT Garuda Indonesia Tbk, sehingga total pendapatan PT Garuda Indonesia Tbk yang diterima dari musim haji sekitar Rp 3,2 triliun. Pendapatan sejumlah Rp 3,2 triliun ini seharusnya merupakan good news. Kemudian pasar modal pun akan merespon peningkatan pendapatan ini dengan bergeraknya harga saham PT Garuda Indonesia Tbk. Maka dari itu, peneliti mengambil judul “Analisis Komparatif Harga Saham PT Garuda Indonesia Tbk antara Sebelum Keberangkatan dan Selama Keberangkatan Jamaah Haji.”
II. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, dapat ditentukan bahwa rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 6. Apakah terdapat kenaikkan rata-rata harga saham PT Garuda Indonesia Tbk yang signifikan antara sebelum dan selama keberangkatan jamaah haji dari Indonesia? 7. Apakah terdapat konsistensi kenaikkan rata-rata harga saham PT Garuda Indonesia Tbk antara sebelum dan selama keberangkatan jamaah haji selama empat tahun terakhir, yaitu tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014?
!
3!
III. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa terdapat kenaikkan harga saham PT Garuda Indonesia Tbk yang signifikan antara sebelum dan selama keberangkatan jamaah haji dari Indonesia. 2. Untuk mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa terdapat konsistensi kenaikkan rata-rata harga saham PT Garuda Indonesia Tbk antara sebelum dan selama keberangkatan jamaah haji selama empat tahun terakhir, yaitu tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014.
IV. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Praktis Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi terkait strategi dan alokasi dana. Penting bagi investor untuk mengetahui dampak dari suatu fenomena atau kondisi terhadap pasar modal. 2. Manfaat Akademis a. Bagi peneliti, penelitian ini berguna sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh studi akuntansi, serta memperluas wawasan peneliti dengan mengembangkan pemikiran yang kritis. b. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dan pengembangan riset tentang keuangan, khususnya pada penelitian dengan topik kajian yang sama.
!
4!
V. Sistematika Penulisan Berikut ini adalah gambaran secara umum dari setiap bab dalam penulisan penelitian ini: 1.) Bab I. Pendahuluan Pada bab pertama, materi yang dibahas antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, serta sistematika penulisan skripsi. 2.) Bab II. Landasan Teori Bab kedua pada penelitian ini membahas teori yang melandasi penelitian ini. Teori yang dibahas antara lain teori mengenai pasar modal, musim haji, teori hipotesis pasar efisien, dan signaling theory. Kemudian dalam bab kedua ini juga dibahas mengenai kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis penelitian. 3.) Bab III. Metode Penelitian Bab tiga penelitian ini membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel dalam penelitian ini, cara pengambilan sampel, jenis data, variablevariabel, serta uji yang dilakukan dalam penelitian ini. 4.) Bab IV. Hasil dan Pembahasan Bab empat membahas tentang analisis dan pembahasan mengenai hasil penelitian. Kebenaran atas hipotesis juga dikemukakan dalam penelitian ini, yang dibuat berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. 5.) Bab V. Penutup Bab lima pada penelitian ini berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
!
5!