Bab I PENDAHULUAN I.
Latar Belakang Masalah Pengelolaan informasi merupakan hal yang sangat penting
untuk dilakukan dalam sebuah perusahaan, baik itu profit maupun non-profit. Begitu juga dalam sebuah organisasi, pengelolaan informasi dan pengetahuan yang merupakan asset utama dalam sebuah organisasi perlu dilakukan dengan cara yang tepat. Dengan pengelolaan yang tepat, informasi dapat dikembangkan menjadi pengetahuan yang kemudian bisa digunakan sebagai asset utama dalam mengembangkan sebuah perusahaan maupun organisasi. Mengelola
pengetahuan
sebenarnya
merupakan
“bagaimana sebuah organisasi mengelola karyawan yang mereka punya” daripada berapa lama mereka menghabiskan waktu untuk teknologi informasi. Saat ini, yang sedang populer dibicarakan adalah “Learning Organization” yang dapat diartikan menjadi bagaimana
orang-orang
dengan
tingkat
dan
kuantitas
pengetahuan yang berbeda mulai saling berbicara dan bertukar pengetahuannya, yang juga dapat dimaknai sebagai “sharing experience”. Untuk membangun sebuah Organizational Knowledge Management System (OKMS) di sebuah unit organisasi, diperlukan enam tahap dalam siklus pengetahuan itu sendiri,
1
2
yaitu: 1. Menciptakan pengetahuan 2. Menangkap pengetahuan 3. Menyaring pengetahuan 4. Menyimpan pengetahuan 5. Mengelola pengetahuan, dan 6. Memanfaatkan pengetahuan Setelah keenam tahap tersebut terlaksana, maka pengetahuan akan kembali lagi pada tahap yang pertama, yaitu terciptanya pengetahuan baru yang kemudian akan melalui proses yang sama. Penelitian ini mengenai analisis siklus Knowledge Management yang dilaksanakan di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation Semarang untuk mengetahui sejauh mana proses OKMS tersebut dijalankan di lembaga ini. Slogan dari lembaga ini adalah “Learning and Understanding Through Shared Experience” yang diartikan sebagai “Belajar dan Berbagi Melalui Berbagi Pengalaman”. Organisasi ini bergerak di bidang pelatihan untuk para personil penegakan hukum, tidak hanya untuk anggota kepolisian, tetapi juga untuk jaksa, personil KPK, Bea Cukai, Imigrasi, dan bidang lain yang berkaitan dengan penegakan hukum di suatu wilayah / negara. Pelatihan yang dilaksanakan juga dibagi ke dalam lima bidang; Investigasi, Forensik, Intelijen, Penyidikan Finansial, dan Komunikasi. Penelitian ini akan difokuskan pada satu bidang, yaitu penyidikan finansial.
3
Dalam sebuah pelatihan, akan melibatkan paling sedikit 10 orang personil dari beberapa lembaga terkait. Dalam pelatihan tersebut, mereka akan mendapatkan materi selama beberapa hari, yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses diskusi mengenai kesesuaian materi yang diterima dengan kejadian di lapangan. Setelah itu, proses dilanjutkan dengan pembagian kelompok, untuk menyelesaikan sebuah contoh kasus dengan kombinasi dari materi dan pengalaman kerja di lapangan. Setelah kurang lebih 46 bulan pelatihan selesai, pihak JCLEC akan menghubungi peserta yang bersangkutan untuk melakukan survey. Survey tersebut bertujuan untuk mengukur sejauh mana hasil pelatihan, baik itu materi yang didapat, atau hasil dari bertukar pikiran dan pengalaman dengan peserta lain dapat diterapkan dalam wilayah kerja mereka masing-masing. Dalam penelitian ini akan dibahas, sejauh mana proses belajar dan berbagi pengetahuan yang dilakukan dalam sebuah kursus dapat menghasilkan sebuah pengetahuan baru yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk pelatihan tahap berikutnya.
4
II.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, terdapat beberapa hal yang bisa dirangkum di dalam rumusan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana proses berjalannya sebuah pelatihan, dan apakah proses spiralisasi ilmu pengetahuan sudah dijalankan?
2.
Apakah sudah tersedia media (computer system) untuk
memuat,
menerbitkan,
mengedit,
dan
memodifikasi pengetahuan yang sudah ada agar dapat digunakan sebagai acuan, maupun referensi dalam proses belajar maupun proses pengambilan keputusan dalam pemecahan suatu masalah?
III.
Batasan Masalah Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1. Pelatihan akan difokuskan pada satu bidang, yaitu penyidikan finansial. 2. Pembahasan dan penelitian dengan mengambil contoh untuk kategori pelatihan standar; 2 minggu dengan melibatkan 20 peserta, dan evaluasi feedback setelah 3 bulan pelatihan.
5
3. Pelatihan
yang
akan
dibahas
adalah
pelatihan
penyidikan finansial yang sudah dilaksanakan pada semester pertama tahun 2012.
IV.
Manfaat dan Tujuan Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana cara dan proses mengelola sebuah pengetahuan, mengkombinasikannya dengan pengetahuan atau informasi lain, sehingga dapat dijadikan referensi maupun bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisa sebuah pelatihan penyidikan finansial dengan menggunakan metode SECI, untuk mengukur seberapa besar pengaruh Knowledge Management dalam pelatihan tersebut. 2. Untuk merancang sebuah Content Management System sebagai wadah knowledge management yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan maupun referensi dalam pengambilan keputusan. 3. Untuk mengukur kualitas sistem evaluasi yang baru yang dijalankan per sesi, dibandingkan dengan sistem evaluasi yang lama.
6
V.
Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini diuraikan menjadi lima bagian
utama yang setiap bagiannya dikelompokkan ke dalam sub-bab secara berurutan. Kelima bab tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah atau ruang lingkup serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka Membahas tentang penelitian terdahulu, kaitan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dan tinjauan organisasi sebagai objek yang dianalisis.
Bab III Metode Penelitian Berisi
uraian
tentang
metodologi
penelitian
yang
digunakan, hasil yang diharapkan , dan tools pendukung yang digunakan dalam penelitian.
7
Bab IV Hasil Analisis Menjelaskan tentang hasil analisis lapangan dan kaitannya dengan metode penelitian. Proses bisnis yang dijalankan di tempat penelitian, dan hasil evaluasi studi kasus.
Bab V Kesimpulan Dan Saran Membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang dibuat serta saran pengembangan.