GITHA ADHI PRAMANA LUSIA AGASTY PRIHANTIKA
ZEAL
Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com
ZEAL Oleh: Githa Adhi Pramana Lusia Agasty Prihantika Copyright © 2015 by Githa Adhi Pramana Lusia Agasty Prihantika
Penerbit Agastya Publishing
Desain Sampul dan Foto: Githa Adhi Pramana Ilustrasi Sampul dan Buku: Argha Yudha Prathama
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2
Prakata
Di suatu hari yang absurd, tiada hujan tiada badai GAP menantang LAP untuk menulis puisi selama 30 hari. Tercetuslah tantangan
#30HariMenulisPuisi
yang dimulai pada 1 November 2014 dan berakhir pada 30 November 2014. Berhubung GAP dan LAP adalah makhluk yang senang menunda maka, sebagai penyemangat tercetus ide untuk membukukan tantangan ini. Awalnya hanya untuk dinikmati pribadi. Tapi kemudian, kenapa tidak dipublikasikan? Dan pada akhirnya sampailah buku ini di tangan anda para pembaca. Zeal yang berarti great energy or enthusiasm in pursuit of a cause or an objective, merupakan langkah kecil dan awal impian yang menjadi nyata. Di dalamnya ada energi dan antusiame untuk terus berkarya.
3
Kami bukan penyair. Kami hanya pemuja kata yang menangkap apa yang dilihat mata, dirasa hati dan menuangkannya dalam kata-kata. Pertama dan yang utama, terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas ijinNya segala angan menjadi nyata. Terima kasih pula kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi inspirasi dalam proses pembuatan karya ini. Khususnya kepada Tia dan Winda yang telah bersedia (dipaksa) menjadi proof reader sekaligus grammar nazi. Untuk segala yang tertuang di dalam buku ini, selamat menikmati.
GAP & LAP
4
Teruntuk semua yang pernah singgah menjadi lilin lilin di kegelapan hati, yang memberikan kehangatan dengan kasihnya, untuk angan-angan yang menjadi nyata, yang singgah meski hanya sesaat, dan untuk semua rasa yang pernah hadir. Terimakasih. GAP
Kepada semua yang memberi suka, cita, duka, damai, dan kehangatan jiwa... Terima kasih LAP
5
#1
Sahabat? dia yang menjadi benteng kokoh kala aku dilecehkan dia yang bak oase kala aku sudah gerah akan panasnya dunia dia yang menamparku keras kala egoku meninggi dia yang menelanjangiku ketika kemunafikan membungkusku dia yang akan mengangkat daguku dan menyeka air mataku dia yang selalu memaafkan dia yang menarik tanganku dan menunjukan arah yang harus kutuju dia yang menemani setiap langkahku ah sungguh aku tak pernah menemukan sosok itu pada seseorang tidak pula pada pendampingku kelak
6
tapi kau berikan semua itu melalui banyak orang melalui banyak pengalaman suka dan duka melalui beragam peristiwa dan kesadaran inipun semakin jelas yang tak pernah datang dan tak pernah pergi yang selalu tinggal di hati dengan sabar membimbingku di kehidupan ini Tuhan kau lah sahabat sejatiku GAP
7
#1
Amenable To start something when you know where and how it ends To allure yourself to the abyss and its mess Dark and deep No way back home Placate your soul For yourself knows your heart best For yourself knows there are helpful hands at last LAP
8
#2
Tentang hati satu persatu peminjam hati menepi ada yang lama singgah ada pula yang sekedar mampir sebentar mencari hangatnya hati seorang perkasa yang mencuri perhatian kadang tak seperti yang dibayangkan yang telah lama singgah enggan pergi karena takut akan dingin di luar sana ada yang sekedar mampir hanya menghangatkan hatinya sejenak adapula yang datang meninggalkan goresan saja tapi paling berbahaya kala sudah terlanjur merajut benang merah pada seorang peminjam hati yang dikiranya sang pemilik hati
9
malang baginya yang sudah merajut tapi ditinggal pergi kini ia harus mencari lagi kini ia lebih waspada, tak mau salah merajut menunggu sang pemilik hati sejati GAP
10