Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran :
[email protected]
Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasihat : Herry Respatia Pemimpin Umum : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Herry Respatia, Yovie Penulis : Nathasa, Herry, Lulu, Adhi, Martina, Agatha, Fransiska, Hanz, Franky, Yovie, Bro.Vincent, Ardhi, Jeff, Bro. Martin, Rina Langganan & Marketing Iklan : Jeff Kristianto (HP. 081 897 7018) Distribusi : Anggota DOJ Bali Seluruh hasil Fresh Juice akan disumbangkan untuk pembangunan Rumah Retret di Bedugul Sumbangan dapat disalurkan ke : Bank BCA A/C No. 611 033 7785 An. Flora Ida W Harap sms / telpon 0361 - 8511223 untuk konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by :
Vol. 3/2010
www.DOJCC.com
Sapaan Fresh JUICE ! Apa yang anda pikirkan ketika melihat cover Fresh Juice edisi ini ? Apakah anda menjadi pingin langsung meminumnya? Atau apakah anda merasa eneg karena merasa kebanyakan coklat ? Yang jelas, apapun yang anda pikirkan mengenai juice ini, kita patut meneladani si “Alpukat” ini. 1. Hampir setiap bagian Alpukat bermanfaat. Pohonnya sebagai kayu bakar. Biji dan daunnya sebagai industri pakaian. Kulit pohon untuk pewarna coklat pada bahan kulit. Buah alpukat juga bisa dipakai sebagai masker wajah dan juga bahan creambath rambut. 2. Alpukat juga mengandung banyak nutrisi. Alpukat setidaknya mengandung 11 vitamin dan 14 mineral yang bermanfaat ! 3. Alpukat juga mengandung lemak yang cukup tinggi. Namun jangan takut karena lemak pada alpukat mirip dengan lemak pada minyak zaitun yang sangat sehat. Lemak yang dikandung dalam alpukat adalah lemak tak jenuh yang berdampak positif dalam tubuh. Apa artinya ? Sebagai orang Kristen kita juga diharapkan seperti si “Alpukat” ini. Tidak hanya memikirkan diri sendiri, namun jauh lebih penting agar kita membawa manfaat bagi orang lain. Agar kita menjadi terang dan garam bagi orang lain. So, jadi “Alpukat” ?? Siapa takut !! Selamat menikmati Juice Alpukat hari ini. Dan ingat alpukat bisa menurunkan kolesterol. Asal jangan disantap dengan susu dan gula !! Salam Fresh Juice! Yovie Setiawan
Fresh JUICE ! 1
Senin, 1 Februari 2010 : God loves you ... always !! Sta. Brigida, St. Severus, Uskup 2 Sam. 15 : 13 - 14. 30; 16 : 5 - 13 Mrk. 5 : 1 - 20 5:19 “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!”
Berulangkali kita sering membaca bahwa Allah mengasihimu. Berulangkali kita membaca bahwa Allah tak pernah memperhitungkan dosa kita dan Ia selalu mengasihani kita. Namun berulangkali juga kadang kita masih melupakan begitu besarnya kasih Bapa pada kita. Kalau sahabat atau kekasih kita (entah itu pacar, istri atau suami) menyakiti kita, seberapa mudah kita mengampuni dia? Seberapa sering kita mengatakan aku tak bisa memaafkanmu. Kamu telah menyakiti hatiku. Hatiku telah tertutup untukmu (gedubrakk..!! kayak lagu aja!) Membaca ayat ini membuat kita kembali merenung betapa hebat perbuatan Allah dalam kehidupan kita dan betapa besar perbuatanNya yang dapat dilakukan bagi kita semua. Mungkin kita merasa sudah dipenuhi roh jahat. Mungkin kita sudah berbuat dosa saat ini sampai kita pun tak bisa memaafkannya. Mungkin kita merasa hubungan dengan Tuhan sudah jauh - seperti 5 km saja ... Mungkin kita sudah merasa tak berarti lagi di hadapanNya. Mungkin kita sudah merasa tak layak di hadapanNya. Mungkin segala usaha kita sudah coba, namun sepertinya tak ada yang di dengar olehNya.
Saat ini pejamkan matamu... Bayangkan dirimu dengan segala apa yang kamu rasakan, Dengan segala apa yang kamu hadapi. Dengan segala keterbatasanmu, Dengan segala dosa-dosamu... Bayangkan Yesus menatapmu, Ia menatap dengan hatiNya yang penuh kasih. Yesus yang tak melihat semua dosa-dosamu, Yesus yang begitu ingin kamu datang padaNya, Yesus yang ingin kamu meninggalkan semua dosa-dosamu, Yesus yang ingin mencintai dan memelukmu.... Bayangkan saat ini engkau perlahan-lahan mendatangi Yesus Dan bayangkan dengan iman, Yesus memelukmu. Ya, Yesus memelukmu dengan penuh kasih. Yesus yang akan selalu ada bersamamu.... Dan Ia pun berkata dengan lembut “beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu ....”
(yovie)
2
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Selasa, 2 Februari 2010 : Gara-Gara Mangga Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisa. Beata Eugenia deSmet, Perawan. Sta. Yohana Lestonac, Janda. Beato Theofanus Venard, Martir Mal 3:1-4 / Ibr 2:14-18 Luk 2:22-40 Luk 2:27 : Ia datang ke bait Allah oleh Roh Kudus....
Kehamilan kedua adalah masa-masa yang cukup berat buat saya, mulai bulan ke-3 atau ke-4 saya sering mengalami perdarahan. Selama kurang lebih 5 bulan saya harus bed rest. Pernah suatu saat saya tidak boleh berdiri sama sekali, sampai buang air kecil juga harus di tempat tidur. (He he kasihan suami saya, dia harus ngambilin pispot dan buang air kencing saya) Puji Tuhan proses kelahiran berjalan dengan cepat dan lancar, lahirlah Vina, bayi perempuan yang mungil dan cantik. Semenjak Vina mulai mengenal orang-orang disekitarnya, kurang lebih usia 4 bulan. Kalau melihat engkongnya (mertua saya) menggendong cucu yang lain atau didekati cucu-cucu yang lain, Vina pasti marah, dia akan berteriak keras, sambil menendang-nendang kakinya dan ganti minta digendong ama engkongnya. Pokoknya engkong hanya milik Vina. Awalnya saya merasa lucu sekali anak ini. Lama-lama saya mikir juga, kenapa ya??? Akhirnya saya teringat suatu hari di masa bed rest, suami sedang ke kantor, anak saya pertama lagi bermain ama sepupunya. Tinggal saya sendirian di kamar. Tibatiba papa mertua masuk sambil membawa sepiring mangga yang sudah dipotong. Papa waktu itu hanya bilang, “Nathasa ini papa potongin mangga makan ya”. “Oya pa terima kasih” begitu saja saya menjawab. Terus mertua langsung keluar dari kamar. Mangga nya enak sekali, rasanya pas manis kecut sedikit. Saya berpikir, wah mertua saya baik sekali, dia potongin sendiri mangga khusus untuk saya (bukan pembantu yang potong lho). Ternyata sejak dalam kandungan, vina sudah bisa merasakan kejadian yang dialami disekelilingnya. Vina menjadi dekat sekali sama engkongnya. Dan buah favorit Vina adalah mangga. Ketika kita dibaptis menjadi katolik, kita telah menerima Roh Kudus dalam hati kita. Seperti Simeon yang dituntun Roh Kudus sehingga dapat mengenal Yesus, sang penyelamat. Dengan belajar menyadari kasih Allah pada kita pribadi membuat kita mengenal Tuhan lebih dekat. Seperti Vina, yang merasakan kasih dari engkongnya sejak dalam kandungan, sehingga saat dia mulai mengenal orang sekitarnya, dia bisa lebih dekat pada engkongnya. Kita yang disebut sebagai anak-anak Allah. Tuhan berfirman, Akulah yang membentuk engkau dan Aku yang mengenal engkau sejak dalam rahim ibumu. Seberapa besar kita mengenal Allah pencipta kita? Roh Kudus telah kita terima, Roh Kudus akan menuntun kita. Sekarang tinggal bagaimana kita menyadari akan kasihNya dalam hidup pribadi kita….. Ada pepatah tak kenal maka tak sayang, jadi….. kenalilah Allah penciptamu.... Nathasa
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 3
Rabu, 3 Februari 2010 : Your Past…..Define Your Future ???? St. Blasius, Uskup dan Martir. St. Ansgarius, Uskup. St. Gilbertus, Abas 2 Sam 24:2,9-17 Mrk 6:1-6 Mrk 6:5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun disana…..
Saya pernah membaca buku “Your Past Does Not Define Your Future” (Masa lalu tidak menentukan masa depan). Karangan Bo Sanchez Buku ini bagus sekali, bagaimana dia mengupas luka-luka masa lalunya dan berusaha untuk sembuh, bukan suatu perjuangan yang mudah. Satu hal yang saya pelajari dari buku ini yang saya rasa merupakan hal yang utama kalau mau melepaskan masa lalu kita. BERANI TERBUKA, ya seringkali kita menyembunyikan luka kita, semakin disembunyikan semakin berat lukanya…….. Saya ingat sekali peristiwa ini, waktu masih kecil sepulang sekolah saya dijemput pegawai dengan menggunakan sepeda motor, waktu itu saya, 2 adik saya dan pegawai yang menjemput dalam 1 motor (Four in One, he he maklum dulu belum popular Three in One) . Dalam perjalanan pulang motor kami jatuh sendiri. Kedua adik saya dan pegawai tidak mengalami luka, sedang saya yang waktu itu duduk didepan mengalami luka di siku dan lutut. Karena takut dan diancam oleh pegawai untuk jangan bercerita, saya menyembunyikan luka-luka ini. Wah sakit rasanya, semakin lama semakin sakit. Puji Tuhan mama saya sangat perhatian dan merasa ada yang aneh pada anaknya, akhirnya ketahuan deh, tapi saya bersyukur ketahuan, dengan begitu luka saya bisa sembuh. Itu luka jasmani, bagaimana dengan luka batin???? Luka batin juga demikian semakin kita sembunyikan, luka akan semakin menyakitkan, walaupun kadang tidak terlihat diluar, ternyata didalam hati luka ini semakin parah. Ini pentingnya untuk berani terbuka, kepada siapa? Kepada diri kita sendiri, menyadari bahwa kita punya luka. Pada orang lain, yaitu orang atau sekelompok orang yang bisa kita percaya untuk mendukung kesembuhan kita (dalam buku Bo disebut kelompok pendukung). Terbuka dengan diri sendiri mungkin lebih mudah, tapi terbuka kepada orang lain??? Tunggu dulu…. Tapi kalau kita mau sembuh kita harus mau dan berani melepaskan luka-luka itu juga pada orang lain yang kita percaya. Kita akan merasa tidak sendiri lagi menanggungnya dan akan semakin mudah untuk melepaskannya, karena ada orang lain yang mendukung kita. (Di pelajaran IPS diajarkan manusia adalah makhluk Sosial, artinya tidak bisa hidup tanpa manusia lain). Itulah gunanya hidup berkomunitas. Dan yang terpenting terbuka dan percaya kepada Yesus yang mau memberi kesembuhan. Injil hari ini dikatakan ditempat asalNya, Yesus tidak diterima sehingga Dia tidak dapat mengadakan mujizat apapun. Maukah kita mendapat mujizat dari Yesus? Mujizat penyembuhan luka batin maupun jasmani, mujizat dalam keluarga dan pekerjaan kita ? Maka kita harus mau terbuka, pada teman-teman seiman yang mendukung kita dan terlebih pada Yesus, menerima Dia dan percaya padaNya Nathasa
4
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Kamis, 4 Februari 2010 : Percaya Kepada Penyelenggaraan Ilahi St. Yohanes da Brito, Martir. St. Isidorus dari Mesir, Sta. Katarina Dei Rici, Perawan, Sta. Yoana faloi. 1 Raj. 2: 1-4. 10-12. Mrk. 6: 7-13 Mrk. 6:8ª “…Yesus berpesan kepada para murid-muridNya supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka…”
Walaupun lima tahun terakhir ini aku hidup di negara yang terbilang maju seperti Australia, godaan untuk hidup materialisme masih sangatlah menantang. Tetapi aku sangat bersyukur karena aku hidup bersama Missionaries of God’s Love yang mempunyai gaya hidup, visi dan misi yang jelas dan terbilang radikal. Sudah lebih dari tiga tahun aku sudah mengikrarkan kaul kemiskinan, kemurnian dan ketaatan. Untuk kaul kemiskinan, MGL termasuk sangat radikal. MGL tidak mempunyai dana tetap untuk membiayai pendidikan para calon imamnya ataupun misinya kecuali melalui para penderma atau donatur. Inilah yang dinamakan penyelenggaran ilahi yang radikal. Selain itu dalam hidup sehari-hari terlihat sangat jelas yakni contohnya tidak mendapatkan uang saku bulanan/allowance, tidak boleh mempunyai handphone, tidak ada TV di biara, dll. Dalam bepergian untuk merasulpun MGL sangat radikal dalam hal kemiskinan. Salah satu contoh yang masih melekat dalam ingatanku adalah ketika tahun lalu kami mengadakan perjalanan dari Melbourne ke Canberra sejauh 600km. Di tengah jalan, mobil yang kami kendarai mogok dan dinyatakan rusak berat dan tidak bisa dipakai lagi alias dibuang. Terus apa yang kami lakukan? Ada sebuah restoran dekat mobil kami yang mogok itu, dan kami menemui manager restoran tersebut untuk membuat satu pengumuman yakni kami mencari tumpangan untuk pergi ke Canberra. Spontan saja, manager tersebut menanyakan satu per satu orang yang berada di restoran tersebut. Tuhan memang sungguh sangat baik dan penyelenggaran ilahinya tidak pernah habis-habisnya. Seorang ibu menawarkan tempat buat kami berempat dan ia mengantarkan kami berempat sampai di depan pintu rumah kami di Canberra. Kebetulan? Tidak ada yang kebetulan, dimana ada keyakinan bahwa Tuhan akan berkarya, di sana Tuhan akan menunjukkan keajaiban-keajaibannya. Apakah dalam kehidupanku sehari-hari, aku mengandalkan kekuatanNya, penyelenggaraan Ilahinya? Ataukah aku mengandalkan kekuatanku sendiri? Apakah aku selalu bersyukur atas segala anugerah yang terjadi dalam hidupku sampai sekarang? Fr. Vincent
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 5
APA ITU RABU ABU?
?
Rabu Abu adalah permulaan Masa Prapaskah, yaitu masa pertobatan, pemeriksaan batin dan berpantang guna mempersiapkan diri untuk Kebangkitan Kristus dan Penebusan dosa kita. Mengapa pada Hari Rabu Abu kita menerima abu di kening kita? Sejak lama, bahkan berabad-abad sebelum Kristus, abu telah menjadi tanda tobat. Misalnya, dalam Kitab Yunus dan Kitab Ester. Ketika Raja Niniwe mendengar nubuat Yunus bahwa Niniwe akan ditunggangbalikkan, maka turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. (Yunus 3:6). Dan ketika Ester menerima kabar dari Mordekhai, anak dari saudara ayahnya, bahwa ia harus menghadap raja untuk menyelamatkan bangsanya, Ester menaburi kepalanya dengan abu (Ester 4C:13). Bapa Pius Parsch, dalam bukunya "The Church's Year of Grace" menyatakan bahwa "Rabu Abu Pertama" terjadi di Taman Eden setelah Adam dan Hawa berbuat dosa. Tuhan mengingatkan mereka bahwa mereka berasal dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu. Oleh karena itu, imam atau diakon membubuhkan abu pada dahi kita sambil berkata: "Ingatlah, kita ini abu dan akan kembali menjadi abu" atau "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil". Abu yang digunakan pada Hari Rabu Abu berasal dari daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya yang telah dibakar. Setelah Pembacaan Injil dan Homili abu diberkati. Abu yang telah diberkati oleh gereja menjadi benda sakramentali. Dalam upacara kuno, orang-orang Kristen yang melakukan dosa berat diwajibkan untuk menyatakan tobat mereka di hadapan umum. Pada Hari Rabu Abu, Uskup memberkati kain kabung yang harus mereka kenakan selama empat puluh hari serta menaburi mereka dengan abu. Kemudian sementara umat mendaraskan Tujuh Mazmur Tobat, orang-orang yang berdosa berat itu diusir dari gereja, sama seperti Adam yang diusir dari Taman Eden karena ketidaktaatannya. Mereka tidak diperkenankan masuk gereja sampai Hari Kamis Putih setelah mereka memperoleh rekonsiliasi dengan bertobat sungguh-sungguh selama empat puluh hari dan menerima Sakramen Pengakuan Dosa. Sesudah itu semua umat, baik umum maupun mereka yang baru saja memperoleh rekonsiliasi, bersamasama mengikuti Misa untuk menerima abu. Sekarang semua umat menerima abu pada Hari Rabu Abu. Yaitu sebagai tanda untuk mengingatkan kita untuk bertobat, tanda akan ketidakabadian dunia, dan tanda bahwa satu-satunya Keselamatan ialah dari Tuhan Allah kita. sumber : Ask A Franciscan; St. Anthony Messenger Magazine; www.americancatholic.org “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
6
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Jumat, 5 Februari 2010 : Kepastian dan ketegasan dalam iman St.a. Agata, Perawan dan Martir, Yakob Bapa Bangsa. Sir 47:2-11 Mrk 6:14-29 Mrk 6: 20 “…..Sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia mau melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang –ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
Di sebuah paroki ada seorang gadis yang bernama Julia parasnya sangat cantik dan semua umat di parokinya kaget, karena selama ini ia terkenal gadis yang suka gonta-ganti pacar. Bukan hanya orang tuanya yang merasa heran bahkan temanteman dekatnya pun sangat keheranan dengan keputusannya untuk hidup membiara. Padahal banyak pemuda yang tampan dan kaya sudah mencoba untuk melamarnya, namun ia tetap berpegang teguh pada keputusannya. Beberapa teman nya bertanya, mengapa ia menolak setiap pemuda kaya dan tampan seperti Arman, Adam, John dan Agus. Apakah jawaban Julia? Mereka semua memang tampan dan kaya tetapi mereka terlalu peragu, kurang tegas dalam mengambil keputusan. Setiap orang yang ragu-ragu akan mudah terjebak ke dalam pengaruh orang lain. Julia khawatir kalau itu berpengaruh jahat. Herodes ternyata masih mempunyai nurani yang baik. Ia berusaha untuk melindungi Yohanes karena ia tahu Yohanes manusia yang benar. Tetapi watak dan sikapnya yang mudah bimbang membuatnya dengan mudah masuk ke dalam kekuasaan Herodias, sehingga Yohanes pun menjadi korban keculasan Herodias. Mentalitas ragu-ragu ini hendaknya dijauhkan dari hidup sebagai orang beriman. Tuhan menuntut kepastian dan ketegasan dalam iman. Julia akhirnya telah menemukan seorang pemuda yang selama ini ia cari, yang bukan hanya tampan tetapi juga setia bahkan mau menyerahkan hidupnya untuk menebus segala kesalahan kita. Pada hari ini Gereja juga memperingati St Agata perawan dan martir. Yang rela mati demi mempertahankan kemurnianya yang ia persembahkan kepada Yesus akan iman dan cinta kasihnya untuk melayani Yesus sebagai mempelai seumur hidupnya. Dari teks ini dan juga dari pengalaman hidup Julia kita bisa mengambil makna yang dalam bahwa kita dituntut untuk tidak mudah bimbang dan ragu dalam mengambil sebuah keputusan. Semoga Fr, Martin
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 7
Sabtu, 6 Februari 2010 : Menjadi Bijak... St.. Paulus Mikki dkk, Martir. St. Dorothea dan Theophilus, Martir 1Raj. 3:4-13 Mrk. 6:30-34 1 Raj 3:9 “Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Masih segar dalam ingatan kita tentang sosok Abdulrahman Wahid alias Gus Dur, yang telah meninggal sebulan yang lalu. Ia dikenal sebagi sosok yang arif, bijaksana dan pengayom bagi siapa pun tanpa memandang suku, agama, ras, warna, dsb. Hal itu dibuktikan dalam tugas dan karyanya selama dia masih hidup. Pada waktu beliau menjabat sebagai Presiden RI yang ke-4, ada banyak hal yang dirombak dan dibaharui di bumi pertiwi ini. Dimana, ada beberapa kelompok etnis, suku, dsb, diangkat kepermukaan lalu dihargai dan mulai diakui keberadaannya. Tak heran bila hampir semua warga Indonesia merasa kehilangan atas kepergiannya. Sejarah para Raja pun dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, kita mengenal 3 raja yang sangat tersoshor pada zamannya, yaitu: Raja Saul, Raja Daud dan Raja Salomo. Saul terkenal dengan kepahlawanannya dalam berperang melawan musuh-musuh Israel. Daud pun demikian, ia juga terkenal dengan kepahlawanannya mengalahkan Goliat. Sedangkan Salomo terkenal dengan kebijaksaannya. Mereka menampilkan keunikan dan kehebatan masing-masing. Pada dasarnya, mereka diyakini sebagai pemimpin yang terpilih atas kehendak Allah sendiri. Sehingga mereka pun takut akan Allah dan selalu meminta pedoman dari Allah. Bacaan-bacaan suci hari memperlihatkan kepada kita tentang hubungan yang harmonis antara Allah dan manusia di dalam Doa. Raja Salomo mengajarkan kepada kita tentang bagaimana membentuk komunikasi yang baik dengan Allah, yakni; bagaimana cara berkomunikasi dengan Allah? Bagaimana memposisikan Allah dalam Doa? Apa yang mau diminta atau dikomunikasikan kepada Allah? Harapannya? Di dalam doanya, Salomo menunjukan kerendahan hati kepada Allah walaupun ia adalah seorang Raja. Ia menggambarkan Allah yang sangat dekat dengan dirinya. Permohonan yang di sampaikannya kepada Allah bukan untuk kepentingan peribadinya semata. Akan tetapi, berdampak positif bagi rakyatnya, “Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1 Raj 3:9). Allah mengabulkan doanya, sehingga dia dinobatkan sebagai Raja yang sangat arif dan bijaksana sepanjang zaman. Kebijaksanaannya tak terlekang oleh waktu. Bagaimana dengan Doa-doa kita kepada Tuhan? Mungkinkah selama ini kita cendrung berdoa hanya memperkaya diri sendiri? Kalau memang YA, maukah kita menangalkan ego kita lalu mengikuti cara Raja Salomo sehingga membawa berkat bagi orang lain? Hanz
8
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Minggu, 7 Februari 2010 : Bertolaklah Ke Tempat yang Lebih Dalam Minggu Biasa V, St. Rikhardus, Pertapa. Sta. Koleta, Perawan. Yes 6:1-2a,3-8 1Kor 15:1-11 Luk 5:1-11 Luk 5:4 ”Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Dalam kehidupan sebagai manusia yang sedang berziarah didunia, bimbang, ragu, bingung dan kekosongan adalah hal-hal yang tak terpisahkan dari pengalaman hidup sehari-hari. Hari demi hari terkadang berlalu begitu saja tanpa ada arti yang bermakna. Dalam ketidakpastian dunia mungkin membuat kita tidak pernah terlepas dari rasa takut,khawatir hingga pada suatu titik kita terkadang tidak bisa mengontrol emosional kita terhadap apa yang kita harapkan. Kita bahkan lupa diri, mencari jalan keluar yang salah, semuanya dilakukan hanya untuk kepuasaan sementara belaka. “Bertolaklah ketempat yang lebih dalam...” ayat ini merupakan bahan permenungan bagi kita semua untuk semakin menyadari bahwa dalam berbagai sisi kehidupan kita bukan semata-mata untuk menghidupkan hidup, tapi selebihnya adalah bagaimana kita bisa menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menyampaikan berkat kepada umatNYA. Karena itu, kita dituntut untuk menjadi penjala manusia yang senantiasa akan mewartakan Kasih Allah yang tak berkesudahan. Menginjili orang lain adalah salah satu bagian yang Yesus ajarkan kepada umatNya . Apa yang dialami oleh Simon adalah pengalaman kita juga. Dalam manusia dewasa ini terkadang dalam mencapai sesuatu yang ingin kita harapkan, tidak pernah terlepas dari setiap kegagalan. Anak sekolah tidak lulus dalam ujian akhir, Para penjual tidak mencapai target atau ingin memiliki ini itu tidak kesampaian, karena berbagai macam kendala. Semuanya itu adalah bagian dari perjalanan hidup kita. Pengalaman Simon hari ini kembali mengingatkan kita untuk selalu setia berjalan bersamaNya dalam setiap perjalanan hidup kita, untuk menggapai setiap harapan dan cita-cita. Biarkan segala yang terjadi kita letakkan dalam kasihNnya maka semuanyapun akan indah sampai pada waktu yang IA tentukan bagi kita. Oleh karena itu mari kita jadikan Yesus sebagai penentu akhir,karena segala yang Tuhan jadikan dalam hidup kita adalah yang terbaik. Amiiiinn... Ardie
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 9
8 Februari : S. Hieronimus Emiliani Hieronimus dilahirkan pada tahun 1486, putra suatu keluarga bangsawan di Venice, Italia. Ia adalah seorang prajurit yang gagah dan dipercaya untuk memegang komando di sebuah benteng di pegunungan. Ketika sedang mempertahankan benteng ini dari serangan prajurit Maximilian I, ia ditawan musuh dan dijebloskan ke dalam penjara bawah tanah. Terbelenggu dalam penjara yang mengerikan itu, ia mulai menyesali cara hidup serampangan yang telah dilaluinya. Ia menyesal bahwa ia nyaris tak pernah memikirkan Tuhan. Ia menyesal telah menyia-nyiakan beberapa tahun dalam hidup amoral. Hieronimus berjanji kepada Bunda Maria bahwa ia akan mengubah cara hidupnya jika Santa Perawan bersedia menolongnya. Doa-doanya dijawab dan Hieronimus berhasil meloloskan diri. Konon, dengan hati penuh syukur, Hieronimus langsung menuju ke sebuah gereja. Ia menggantungkan rantai-rantai yang membelenggunya di depan altar Maria. Orang muda itu pada akhirnya menjadi seorang imam. Ia membaktikan diri pada karya-karya belas kasih. Perhatian utamanya diberikan kepada banyak anak yatim piatu yang tidak mempunyai rumah, yang ia temukan di jalanan. Ia menyewa sebuah rumah bagi mereka, dan memberi mereka makanan dan pakaian. Ia mengajar mereka dalam kebenaran iman. St Hieronimus membentuk sebuah kongregasi religius untuk kaum laki-laki yang dinamakan Serikat Pelayan-pelayan Kaum Miskin. Mereka mengabdikan diri demi kepentingan orang-orang miskin dan malang, teristimewa anakanak yatim piatu, dan mengajar kaum muda. St Hieronimus melakukan segala yang dapat dilakukannya bagi para petani juga. Ia bekerja bersama para petani di ladang. St Hieronimus biasa berbicara kepada mereka tentang kebajikan Tuhan sementara ia bekerja bersama petani-petani itu. St Hieronimus wafat ketika ia merawat para korban wabah penyakit pada tahun 1537. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Benediktus XIV pada tahun 1767. St Hieronimus Emiliani adalah anugerah bagi orang banyak pada jamannya dan bagi segenap Gereja. Dengan mengubah hidupnya secara total, ia menjadi gambaran kasih Allah. Ia memberikan pengharapan kepada mereka yang miskin dan diabaikan. Pada tahun 1928, Paus Pius XI memaklumkannya sebagai santo pelindung anak-anak yatim piatu dan anak-anak tunawisma. St Hieronimus sungguh adalah gambaran kasih Allah. Bagaimanakah kita dapat menjadi saksi kasih Allah? “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
10
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Senin, 8 Februari 2010 : Who’s your Idol ? St. Hieronimus Emilianus, St. Yohanes dari Matha 1 Raj. 8 : 22 - 23. 27 - 30 Mrk. 6 : 53 - 56 Mrk 6:54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus.
Anak saya suka banget dengan Naruto. Bukan hanya Naruto, tapi juga Avatar dan Ben10. Beda banget dengan saya dulu. Idola saya si Unyil !! Untuk yang kelas international idola saya Superman. Tiap orang punya idola. Ada yang mengidolakan artis. Ada juga yang mengidolakan bintang film. Bahkan para atlet pun banyak yang mengidolakan. Tak jarang para idola ada yang mengecewakan penggemarnya. Mulai dari gaya hidupnya, atau mungkin sikapnya yang tak sesuai dengan keinginan para penggemar. Memang enak punya banyak penggemar. Dielu-elukan orang. Dimintai tanda tangan. Kemana-mana banyak orang yang menatap kita seolah-olah kita mahluk dari planet luar. Tiap orang menyapa kita. Mungkin karena itulah banyak yang tertarik untuk mengikuti lomba ajang bakat untuk menjadi idola. Bacaan hari ini kita mendengar bahwa Yesus mulai menjadi idola bagi banyak orang. Kemanapun ia pergi, banyak orang yang mulai mengenal dia. Orangorang mengelu-elukan dia. Banyak yang datang kepada Yesus minta untuk disembuhkan. Hari ini dunia dipenuhi oleh banyak godaan. Banyak iklan di media massa yang menggambarkan kehidupan artis dan kadang kita menjadikannya idola kita. Tapi hari ini kita diingatkan kembali bahwa Yesus adalah idola sejati. Ketika idola di dunia banyak yang mengecewakan kita, Yesus tak pernah berubah. Yesus tetap sama dulu, hari ini dan selamanya Yesus yang telah mati bagi kita. Yesus yang mencintai kita lebih dari apapun. Bahkan mencintai kita lebih dari nyawaNYA sendiri. Adakah idola yang seperti itu? Pertanyaan yang lebih jauh... maukah kita menjadi ‘idola’ (baca : teladan) bagi orang lain? Sehingga mereka melihat terang Yesus dalam diri kita dan mereka pun memuliakan Bapa kita di surga ? (yovie)
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 11
Selasa, 9 Februari 2010 : How are You, today? St. Apolonia, Martir. St. Paulinus Aquileiya 1 Raj. 8 : 22 - 23. 27 - 30 Mrk. 7 : 1 – 13 Markus 7:6 Jawab-Nya kepada mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Tidak semua kebiasaan orang Farisi itu jelek. Ada beberapa yang bisa ditiru. Mereka (orang-orang Farisi) adalah orang yang memegang teguh adat bangsanya dan melestarikan kebudayaan leluhurnya (sayangnya mereka agak kebablasan dalam melakukannya). Keluarga saya dari ayah, dahulu memiliki kebiasaan untuk berdoa di depan altar leluhur saat Imlek. Ada macam-macam masakan yang terhidang di meja altar, untuk menjamu para arwah leluhur kami. Membersihkan makam kakek dan kakek buyut termasuk acara saat itu. Intinya, mereka mau berbakti. Masih ingat pada orang tua. Bila kepada orang yang sudah meninggal saja diberikan penghormatan yang sedemikian, bagaimana dengan mereka yang masih hidup? Orang tua, saudara dan kerabat. Mungkin bukan orang tua kandung kita. Tetapi orang tua yang ditempatkan Tuhan dalam komunitas kita. Sempatkah kita memperhatikan mereka? Seringkali kita beralasan dan lebih mementingkan kesibukan sehingga kurang memperhatikan mereka. Kesibukan pekerjaan dan pelayanan bisa mengurangi perhatian kita terhadap orang tua dan saudara. Firman hari ini mengingatkan kita semua untuk tidak mencari alasan dan pembenaran untuk kepentingan kita sendiri. Siska
KELUARGA ALKITABIAH Suatu hari, seorang istri sedang bersiap menyantap sepiring pisang goreng yang masih panas.... Suami : "Ma... bagi dong..." Istri : " Ada tertulis = janganlah kamu meng-ingini milik orang lain.." Suami : " Ada tertulis juga = berilah, maka kamu akan diberi." Istri: "Hai pemalas, pergilah kepada semut dan contohilah lakunya !" Suami: " Ada tertulis : Kasihilah sesamamu manusia..." Akhirnya, dengan terpaksa sang istri menyerahkan sebuah pisang goreng kepada suaminya... Istri: "Nih, pergilah!! dan jangan berbuat dosa lagi!!!!
12
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Rabu, 10 Februari 2010 : Fokus Pada Hal-Hal Positif Sta. Skolastika, Perawan. St. Zenon, Pertapa 1 Raj. 10 : 1 – 10 Mzm 37:5-6,30-31,39-40 Mrk. 7 : 14 - 23 Mrk 7 : 15 “ Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya”
“Mulutmu harimau-mu” mungkin ini kiasan yang tepat untuk menggambarkan kisah Injil hari ini, sebuah kiasan yang berarti : segala perkataan yang terlanjur kita keluarkan apabila tidak dipikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri. Sering kali dengan ucapan, kita melukai hati sesama, dengan sadar ataupun tidak sadar. Dalam relasi dengan lingkungan sekitar, kalau sedang berselisih paham, sering terlontar kata yang menyakiti pihak lawan. Bahkan candaan yang berlebihan pun terkadang bisa membuat kawan terluka. Dan tiap perkataan yang terlontar, bersumber dari hati kita. Hari ini Yesus menyatakan semua makanan adalah halal (ay.19) dan mengajarkan kita untuk lebih memperhatikan apa yang keluar dari dalam hati kita, agar jangan timbul pikiran negatif yang bisa melukai orang lain. Pertanyaan selanjutnya barangkali, bagaimana caranya kita bisa menjaga hati agar tetap positif ? Kita bisa meneladani St.Skolastika yang dalam hidupnya selalu mendengarkan suara Tuhan, tekun berdoa dan selalu membuka hati terhadap tawaran rahmat Tuhan. Tips berikutnya bisa kita dapatkan dari Jessica Padykula, seorang penulis dan editor yang berasal dari Toronto, Kanada. Ia menuliskan 9 teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif, salah satunya adalah dengan fokus pada hal-hal positif. Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Jessica mengajarkan untuk membuat sebuah jurnal rasa syukur dan tiap hari menuliskan lima atau enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti “hari ini indah sekali” atau “anak-anak ku sangat menyenangkan’. Selama kita tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika pikiran negatif terasa mulai menyerang, disarankan untuk membaca kembali jurnal tersebut. Stay positive ! Agatha
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 13
Kamis, 11 Februari 2010 : Janganlah pernah Lupa akan segala KebaikanNya Sta. Perawan Maria dari Lourdes. St. Gregorius II, Paus. St. Saturninus, Martir 1 Raj. 11: 4-13. Mrk. 7: 24-30. 1Raj. 11: 4, “pada waktu Salomo sudah tua, istri-istrinya itu mencondongkan hatinya kepada allahallah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya”
Di dalam kisah-kisah Perjanjian Lama banyak sekali hal yang mempunyai benang merah yang sama yakni “forgetfulness” alias lupa akan segala kebaikan Tuhan yang pernah dilakukannya di dalam hidup. Adam dan Hawa yang lupa akan perintah Tuhan untuk tidak makan buah terlarang sehingga jatuh ke dalam dosa ketidaktaatan. Istri Lot yang lupa untuk tidak menoleh kebelakang ketika kota Sodom dan Gomora ditunggangbalikkan oleh Tuhan sehingga ia menjadi tiang garam. Raja Daud yang lupa akan perintah Tuhan sehingga tergoda oleh nafsu akan istri Uria, Betsyeba dan jatuh ke dalam dosa perzinahan dan pembunuhan. Demikian juga dengan Raja Salomo yang lupa akan Tuhan sehingga dengan mudahnya dipengaruhi oleh istri-istrinya supaya memalingkan hatinya kepada allah-allah lain atau berhala-berhala duniawi. Ketika aku berlibur di Bali pun, banyak sekali cerita-cerita nyata yang aku dengar bahwa beberapa orang memalingkan hatinya dari Tuhan dan beralih kepada allah-allah duniawi seperti magic, pesugihan dan jimat-jimat. Mengapa itu bisa terjadi? Jawabannya sangat jelas yakni “forgetfulness”. Lupa akan Tuhan dan segala perintahNya adalah awal mula dari setan untuk masuk dan menyeret kita ke lembah kegelapan dosa. Tidak ada yang abadi di dunia ini, jadi untuk apa kita hidup untuk dunia ini saja. Kita hidup untuk kehidupan yang kekal yakni kehidupan dimana kita bersatu kembali dengan Tuhan Allah pencipta kita di surga. Untuk renungan kita hari ini, marilah kita kembali kepadaNya. Come back! Dengan perantaraan Bunda Maria yang pernah menampakkan dirinya di Lourdes kepada seorang remaja putri, marilah kita minta pertolongannya supaya kita selalu dijaga dari godaan setan. Setan selalu takluk di bawah kaki Bunda Maria, karena dialah ratu surgawi. Fr. Vincent
14
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Jumat, 12 Februari 2010 : Iman tanpa perbuatan adalah mati St. Gaudensius, Uskup dan Pengaku Iman. St. Benediktus dari Aniane, Abas. Sta. Maria 1 Raj. 11 : 29 - 32; 12 :19 Mrk. 7 : 31 - 37 Mrk 7:36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
Pada hari kanonisasi St John Maria Vianey banyak orang datang dan menghadiri bukan saja dari daerah dimana ia berasal dan bekerja sabagai missionaries, bahkan dari luar daerah. Sejumlah orang diwawancarai awak TV CNN, berkata, mereka belum tentu akan pergi ke gereja untuk merayakan perayaan Ekaristi setiap hari sebagai ungkapan syukur, atas pengkanonisasian St John Maria Vianey. Yang menjadi soal ialah apa sebetulnya makna dibalik dukungan itu kalau tidak ada niat untuk mengambil bagian di dalam hidup sehari-hari dan karya gereja? Sementara hidup dan karya gereja antara lain menimba kekuatan dari liturgi dan pelayanan cinta. Mengapa Yesus melarang orang- orang yang bercerita tentang mujizat yang dilakukan-Nya. Karena ia melihat orang-orang itu terjebak dalam euforia yang kehadirannya mengagumkan. Padahal iman kepada Tuhan tidak dapat berhenti pada kekaguman saja. Iman perlu diwujudkan dalam pelayanan, dalam Surat Rasul Paulus “Iman tanpa perbuatan adalah mati” Bagi Yesus orang-orang yang terjebak dalam euforia tidak memiliki komitmen dalam pelayanan. Yang penting adalah menerima Mujizat sebagai karunia Allah dan merenungkan apa yang dapat dibuat untuk menjawab cinta dari Allah . Sebenarnya ada banyak hal yang perlu kita ketahui dan dalami khususnya halhal yang indah dan dewasa ini banyak sekali orang yang mudah terjebak dalam Euforia yang kedatangannya sangat mengagumkan. Dan yang menarik di dalam Gereja semua itu membanggakan tetapi mengandung tanggungjawab yang besar, kita dituntut untuk larut dalam kegembiraan tetapi aktif berperan serta dalam mengemban tanggung jawab pelayanan yang telah di berikan kepada kita Fr. Martin
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 15
? MENGAPA MASA PRAPASKAH BERLANGSUNG SELAMA 40 HARI?
Pada awalnya, empat puluh hari masa tobat dihitung dari hari Sabtu sore menjelang Hari Minggu Prapaskah I sampai dengan peringatan Perjamuan Malam Terakhir pada hari Kamis Putih; sesudah itu dimulailah Misteri Paskah. Sekarang, Masa Prapaskah terbagi atas dua bagian. Pertama, empat hari dari Hari Rabu Abu sampai Hari Minggu Pra-paskah I. Kedua, tiga puluh enam hari sesudahnya sampai Hari Minggu Palma. Masa Prapaskah bagian kedua adalah masa Mengenang Sengsara Tuhan. Makna empat puluh hari dapat ditelusuri dari kisah Musa yang sebagai wakil Hukum (Taurat) dan Elia yang sebagai wakil Nabi. Musa berbicara dengan Tuhan di gunung Sinai dan Elia berbicara dengan Tuhan di gunung Horeb, setelah mereka menyucikan diri dengan berpuasa selama empat puluh hari (Keluaran 24:18, IRaja-raja 19:8). Setelah dibaptis, Tuhan Yesus mempersiapkan diri untuk tampil di hadapan umum juga dengan berpuasa selama empat puluh hari di padang gurun. Di sana Ia dicobai setan dengan serangan pertamanya yaitu rasa lapar. Serangan yang sama digunakannya juga untuk mencobai kita agar kita gagal berpantang dan berpuasa dengan godaan keinginan daging. Kemudian setan berusaha membujuk Yesus untuk menjatuhkan diri-Nya agar malaikat-malaikat dari surga datang untuk menatang-Nya. Setan mencobai kita juga dengan kesombongan, padahal kesombongan sangat berlawanan dengan semangat doa dan meditasi yang dikehendaki Tuhan. Untuk ketiga kalinya Setan berusaha membujuk Yesus dengan janji akan menjadikan Yesus sebagai penguasa jagad raya. Setan mencobai kita dengan keserakahan serta ketamakan harta benda duniawi, padahal Tuhan menghendaki kita beramal kasih dan menolong sesama kita. Selama Masa Prapaskah selayaknya kita hidup sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran. (Efesus 5:8-9). sumber : Catholic Online Lenten Pages; www.catholic.org/lent/lent.html “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
16
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Sabtu, 13 Februari 2010 : Belas Kasihan
St. Yulianus dari Antiokhia, Martir. Sta. Kristina dan Spoleto, Janda 1Raj.12:26-32;13:33-34 Mrk.8:1-10 Mrk.8:2 : ”Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu.”...
Beberapa tahun yang lalu ada seorang teman sekolah saya yang menceritakan tentang realita hidup yang ia hadapi dalam kehidupan ini. Ia tumbuh dalam sebuah keluarga yang penuh dengan persoalan,”Broken Home” namun dia bisa bertahan dalam situasi keluarga yang penuh dengan pergolakan itu.Betapa hebatnya ia selalu bersandar kepada Tuhan terkadang sebagai manusi ketika kita menghadapi suatu persoalan dengan berbagai macam tekanan silih berganti akhirnya kita mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan segala persolan kita dengan hal-hal yang tidak dikehendaki Allah. Namun “Tuhan itu baik kepada semua orang”.(Mz.145:9a), oleh karena itu ia bisa bertahan dengan kondisi yang sangat rapuh. Ia bertumbuh yang baik,terkenal dengan keluguhannya,dan amat pandai, ia selalu aktif dalam berbagai kegiatan baik itu dalam bentuk sosial maupun yang bersifat religi. Ia berkecimpung dalam salah satu komunitas Gereja yang sangat membantu dia dalam berbagai aspek. Suatu waktu ia dirawat Rumah Sakit karena depresi, ia merasa bahwa ia tak berguna dan berpikir tak seorangpun yang mau mengasihnya. Keadaan mulai berubah ketika salah seorang Suster yang baik dan lembut. Suster merasa prihatin melihat kondisi anak ini, yang semakin parah karena persoalan keluarga dan tak seorangpun yang menemani dia. Dengan kasih dari suster ini, hari demi hari dia menjadi pulih. Dia bercerita ada kata-kata suster yang sangat menguatkannya, “Yesus mengasihmu dan aku juga” lalu suster itu memeluknya.. Saat itu ia sadar bahwa sungguh benar Allah sangat peduli dan mengasihi dia. Suster memperlakukan dia seolah-olah ia begitu penting dan berharga. Suatu hari ia bertanya kepada suster itu,”bagaimana suster tahu bahwa Yesus mengasihku?”. ”Karena Ia mati bagimu maka engkau menjadi orang yang istimewa”. Peneguhan yang mengawali kesembuhan tak lama kemudian ia diijinkan pulang. Begitu besar belas kasih Allah kepada kita sebagaimana orang yang setia mengikutiNya tidak akan mengalami KELAPARAN dan kitapun sangat berharga dimataNya. Ketika Yesus memberi makan kepada 5000 orang, Yesus berkata:”Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan” (Mrk 8:2) dengan keyakinan yang teguh bahwa sesungguhnya Allah kita sangat peduli dan kasihNya yang begitu besar terhadap kita sebagai manusia yang merupakan karya cipta Allah. Oleh karena itu mari kita belajar seperti anak ini walaupun dalam tantangan hidup kita yang datang silih berganti namun kita terus bersandar kepada Tuhan dan kita akan mendapatkan suatu penghiburan karena atas belaskasihan Allah yang begitu besar…. Franky Laka
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 17
Minggu, 14 Februari 2010 : Kematian adalah…. Minggu Biasa VI, St. Valentinus, Martir. St. Maro, Abas. St. Syrilus dan Metodius, Uskup dan Rahib. Beato Yohanes dari Almodofar. Yer 17:5-8 1 kor 15 : 12, 16-20 Luk 6:17,20-26 1 Kor 15 : 20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Beberapa bulan yang lalu, aku menemukan pohon kenanga yang mati di taman depan rumah kembali hidup. Padahal sebelumnya sudah lama mati dan siap-siap mau aku buang. Hal ini menggelitik hati aku, bagaimana mungkin batang kayu kering itu memberi kehidupan lagi? Tapi alam berkehendak lain dan ‘membangkitkan’ nya. Tiga tahun yang lalu, aku kehilangan sahabat terbaik untuk selamanya. Ia meninggal karena asma kronis yang dia idap. Ini adalah kehilangan pertama dalam hidup aku, karena sebelumnya belum pernah aku bersama orang di ujung hidupnya. Melihat detik detik kepergiannya dan menjadi orang pertama yang harus mengabarkan kepergiannya sangatlah berat, butuh waktu lama untuk bisa kembali normal dari rasa sedih berkepanjangan. Rasa sedih itu berkurang ketika membaca lagi tulisan di nisannya “bagiku hidup adalah kristus dan kematian adalah keuntungan” (Fil 1:21) Apakah keuntungan dari kematian. Banyak orang bilang,’semua terjadi karena ada alasannya’, dan aku masih belum bisa menemukan alasan baik untuk suatu kematian. Injil hari ini memberi jawaban atas pertanyaanku selama ini. Kematian bagi orang yang percaya akan Yesus bukanlah kemalangan, tapi keuntungan. Karena Yesus sudah menjanjikan kebangkitan bagi orang mati, dan Yesus sudah membuktikannya karena Yesus sendirilah si sulung dari semua kebangkitan. Bila Tuhan memberi kesempatan hidup bagi pohon kenanga yang sudah mati, aku yakin Tuhan juga memberi harapan baik atas kematian manusia. Jeff
18
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Senin, 15 Februari 2010 : Tuhan, dimana tandaMU St. Claudius da la Colombiere. St. Sigridus, Uskup Yak. 1 : 1 - 11 Mrk. 8 : 11 - 13 (Mrk 8:12) Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.”
Pernah nggak anda memberikan bunga pada orang yang anda cintai? Saya pernah! Saat saya masih pacaran dulu. Saat saya menikah kadang saya masih belikan istri saya bunga (ehhmm.. ). Saya jadi ingat ketika kami marahan, saya pergi ketempat kerjanya. Tak lupa saya membawa kunci cadangan mobil yang dibawa oleh Nathasa. Saya buka diam-diam mobilnya dan saya taruh bunga disitu sambil menaruh beberapa tulisan. (Oh so sweettt...) Nathasa nggak tahu kalo saya menaruh bunga di mobil saat itu. Ketika ia membuka mobil dan ia melihat bunga itu, tampak wajahnya terkejut. Dan saya pun muncul di hadapannya.... (sssttt...ceritanya sampai disini saja yach... selanjutnya rahasia) Setiap manusia membutuhkan tanda. Itu pasti! Ketika kita ingin menunjukkan cinta kita, tak jarang kita memberikan bunga pada orang yang kita cintai. Ketika kita menikah, kita menggunakan cincin di jemari kita sebagai tanda kita sudah menikah. Tak jarang saat kita meminta sesuatu atau berdoa kepada Tuhan, kita terkadang meminta tanda kepada Tuhan. Ternyata dua ribu tahun lalu, orang Farisi juga meminta tanda dari Yesus karena mereka tidak mempercayai Yesus. Jawaban Yesus sungguh mengagetkan mereka “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” Yesus meminta kita untuk tidak mencobaiNYA dengan hanya meminta tanda dariNYA. Yesus menginginkan kita untuk mempercayaiNYA dengan segenap hati kita. Yesus menginginkan kita untuk berserah padaNYA dan membiarkan rencanaNYA boleh terjadi dalam kehidupan kita. Karena itulah sesungguhnya arti iman... Iman yang tak hanya meminta tanda. yovie
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 19
Selasa, 16 Februari 2010 : Memperhatikan Tuhan Onesimus, Pelayan Filemon. St. Porforios, Martir Yak. 1 : 12 - 18 Mrk. 8 : 14 - 21 Mrk. 8 : 18a Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar?
Setiap hari adalah mujizat. Saya bisa memutar garpu untuk makan mie adalah mujizat karena beberapa orang tidak bisa menggerakkan tangannya untuk melakukan hal-hal sepele. Komputer saya masih bisa beroperasi, itu karena rumah saya masih dialiri listrik. Jutaan orang yang tidak seberuntung saya, hidup dalam kegelapan tanpa listrik. Masih banyak mujizat lain yang tidak saya sadari karena sudah menjadi kebiasaan dan saya makin tenggelam dalam kesibukan sehari-hari. Yesus mengingatkan saya hari ini, bahwa Ia meninggalkan tanda-tanda kehadiran dan penyertaannya. Baik ketika saya sedang gembira ataupun ketika sedang dalam masalah. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah saya menyadari bahwa Tuhan sedang disamping saya? Saya menyadari, kalau saya sering tidak melihat dan mengingat berkat dari Tuhan terutama berkat yang menurut saya sederhana. Yang saya ingat adalah berkat yang besar, mujizat yang luar biasa, sakit hati saya, kejelekan orang lain, masalah saya yang banyak, pekerjaan yang belum selesai, dan lain lain … Seorang suster pernah mengajarkan untuk mencari Tuhan dan bersyukur atas kebaikanNya, yang paling kecil/ sederhana sekalipun dengan cara yang unik. Khususnya untuk orang-orang di kota besar yang selalu sibuk dan dikejar waktu. Caranya adalah dengan berdiam diri, memperhatikan apa yang ada di sekitar kita yang biasanya terlewatkan begitu saja karena tidak terlalu memperhatikan. Misalnya memperhatikan daun atau tetesan air atau ulat yang sedang merayap di pohon (buat saya agak sulit karena tidak ada waktu untuk itu dan tidak punya ulat hehe...), sambil merenung dalam hati : Tuhan menciptakan ulat ini untuk apa? Apa ada rencana Tuhan baginya? Apa yang bisa saya pelajari dari ulat ini? Keindahannya, keindahan dan kebesaran penciptanya? Mengapa Tuhan menciptakan makhluk sekecil ini, apa Tuhan kurang kerjaan ya? Pertanyaan-pertanyaan sepele seperti itu diajarkan oleh Suster untuk berkontemplasi. Agar kita mengingat bahwa semuanya diberikan oleh Tuhan dengan suatu maksud. Tuhan juga selalu ada bagi kita. Selalu menyertai. Mari kita bersama-sama menajamkan telinga dan mata kita agar bisa mendengar dan melihat tanda pekerjaan dan penyertaan Tuhan yang selama ini terlewatkan begitu saja. Siska
20
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Rabu, 17 Februari 2010 : Koyakkanlah Hatimu HARI RABU ABU: PERMULAAN MASA PRA PASKAH ( Pantang dan Puasa) St. Theodulus, Martir, St. Bonfillo dkk. St. Sivinus, St. Nise Phorus, Martir. Yl. 2 : 12—18 2 Kor. 5 : 20—6 : 2 Mat. 6 : 1—6. 16—18 Yl 2: 13 “ …koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu …. “
Setahun telah berlalu, masa Prapaskah datang lagi. Kita sekali lagi diberi kesempatan untuk membersihkan diri dari noda dosa dalam masa retret agung 40 hari, agar kita dapat semakin dekat padaNya, mengenalNya lebih dalam, mencintaiNya lebih mesra, sehingga hubungan denganNya dan sesama terpulihkan kembali. Di awal masa prapaskah ini, kita mendengarkan seruan Nabi Yoel pada umat Israel untuk mengoyakkan hati, bukan pakaian. Pengoyakan pakaian merupakan tanda perkabungan pada jaman dahulu. Namun Yoel mengingatkan untuk tidak bertumpu pada tampak luar saja, yang lebih diutamakan adalah pengoyakan hati yang ingin bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Pada jaman sekarang pengoyakan hati itu dilambangkan dengan menerima pengolesan salib abu pada dahi kita. Abu menjadi tanda kerapuhan dan ketidakberdayaan diri. Menerima abu berarti kita menyadari bahwa kita orang yang lemah, rapuh, dan ringkih. Dalam kelemahan dan kerapuhan itulah, kita berserah pada belaskasih dan kerahiman Allah yang berlimpah kasih, sekaligus menyadari bahwa pada saatnya kita akan kembali kepada-Nya seperti abu. Dari abu kembali ke abu. Lalu apakah yang sebaiknya kita lakukan selama masa prapaskah ? Gereja mengajak kita untuk berpuasa dan berpantang sebagai wujud pertobatan kita. Selain melaksanakan aturan pantang dan puasa dari Gereja, diharapkan bermati raga dengan menahan diri dari keinginan atau kegiatan yang kita sukai selama ini sebagai niat pertobatan. Misalnya buat yang sehari bisa menghabiskan sebungkus rokok, diharapkan bisa menguranginya. Dana yang biasanya dipergunakan untuk membeli rokok, disalurkan ke kotak APP. Buat adik-adik yang sehari diberi bekal misalnya Rp 1000, bisa dibelanjakan Rp 500,- sisanya dikumpulkan di amplop APP. Memperbanyak kegiatan doa, membaca alkitab dan mengikuti pendalaman iman pada lingkungan, juga bisa membawa kita memaknai arti masa Prapaska lebih dalam. Mari kita memperbarui diri dengan mengoyakkan hati dan berpaling kepada Tuhan lewat amal, doa dan puasa kita.
Selamat memasuki masa Prapaskah ! Agatha
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 21
Kamis, 18 Februari 2010 : Sangkal diri dan Pikul Salib St. Flavianus, Uskup dan Martir Ul 30:15-20 Luk 9:22-25 Luk 9:23 Setiap orang yang mau mengikuti Aku,ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku.
Kekristenan tanpa memikul salib bukanlah kekristenan.Teringat kembali homili yang dibawakan oleh seorang Romo dalam sebuah misa hari minggu mengenai arti menyangkal diri dan memikul salib, bagi setiap pengikut Kristus. Pernah terbersit sebuah pertanyaan dalam diri saya ketika melihat orang lain yang hidupnya damai-damai saja padahal dia tidak percaya pada Tuhan, berkecukupan secara materi, dan memiliki keluarga yang bahagia. Di situasi yang lain saya juga melihat keluarga yang sangat taat, rajin kegereja bahkan pelayanan tapi ada aja masalahnya, sampai muncul pertanyaan “Kok bisa ya Tuhan?” Apakah anda juga pernah terbersit pertanyaan seperti apa yang saya alami? Jujur saja hal itu cukup mengusik hati kecil saya, sampai suatu saat roh kudus memberikan hikmat dan pengertian pada saya, bahwa setiap SALIB KECIL dalam setiap permasalahan yang harus saya pikul setiap hari itu akan memurnikan saya dan melatih otot-otot IMAN menjadi lebih kuat. Sebagaimana Tuhan sendiri berjanji bahwa kita tidak akan dibiarkan sendiri memikul salib kita dan dalam setiap pencobaan Dia berjanji memberikan jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya. Sebagaimana Tuhan Yesus Kristus sendiri telah memberikan teladan dalam ketaatan dan kesetiaanNya memikul salib dosa-dosa kita. Dalam penyangkalan diri dan memikul salib kehidupan di setiap tantangan kehidupan biarlah itu semua menjadi sebuah rahmat bagi kita karena kita percaya bahwa campur tangan Tuhan yang memampukan kita melewati semuanya itu, karena tiada yang mustahil bagi Tuhan. Tuhan memberkati. Lulu
22
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Jumat, 19 Februari 2010 : Merindukan Sang Pemberi St. Marselus, Martir. St. Kondradus dari Lombardia Yes 58 : 1-9a Mat 9 : 14-15 Mat 9:15 Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?...
Hidup adalah Karunia Tuhan dan aku membutuhkan karunia tersebut, namun terlebih aku merindukan Sang Pemberi Dewasa ini berpuasa secara sukarela bukan karena alasan kesehatan, tampaknya sudah kehilangan arti. Adakalanya kita mengalami bahwa Tuhan menyertai kita, sama seperti saat para murid mengalaminya. Karenanya mengapa kita ‘Berpuasa’ jika apa yang kita rindukan ada di hadapan kita ? Nabi Yesaya menguraikan Teologi Puasa. Apakah kita merindukan Tuhan ? Hadapilah apa yang paling memisahkan kita : ketidakadilan hubungan. Rindukah kita pada Sang Pemberi kebaikan ? Pulihkanlah segala hubungan, karena di mana ada kasih disitu Tuhan ada. Berpuasalah dan berbagi makanan dengan mereka yang lapar, dengan demikian kita tidak akan membuat diri kita miskin dan bekekurangan melainkan memperkaya hidup kita. Cinta dan kasih kepada sesama (terutama yang miskin, menderita, dan berkekurangan akan membuat hidup kita semakin di perkaya oleh rasa kemanusiaan) bahkan rasa cinta kasih kita kepada Tuhan. Marilah sebagai pengikut sekaligus anak-anak Tuhan, kita membuka hati kita untuk bersyukur atas karunia yang Tuhan Yesus berikan sehingga kita mampu melaksanakan Puasa dengan tulus dan penuh iman akan cinta dan karunia yang Tuhan berikan pada kita. Janganlah bersifat munafik seperti orang-orang farisi yang selalu saja melihat kasih yang Tuhan berikan kepada kita sebagai cobaan yang harus kita jalani dengan dari segi pandang manuasia, tidak melihat bahwa Allah berkarya di dalam hidup kita. Untuk itu marilah kita bersama-sama melihat apa yang telah kita terima sebagai berkat dan yang paling indah yang sudah Tuhan berikan kita Fr. Martin
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 23
Sabtu, 20 Februari 2010 : Dia datang untuk kamu lho !!! St. Nemesius, Martir. St. Eleuterius, Uskup dan Martir Yes 58:9-14 Luk 5:27-32 Luk 5 : 31 “Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit”
Setiap datang ke persekutuan doa, Toni mengambil tempat duduk bagian belakang. Walaupun dia datang lebih awal, tapi tetap aja dia memilih untuk duduk di barisan belakang. Kalo ada temen yang ngajak dia untuk maju duduk di depan, dia pasti menolak dengan alasan, “Ya, di sini aja gak apa-apa, masih bisa ngelihat kok!” Seribu satu alasan sudah Toni siapin untuk menghindari ajakan temantemannya. Suatu hari, Mitha temen deketnya iseng-iseng nanya ke Toni, “Ton, setiap persekutuan doa aku lihat kamu selalu duduk di bagian belakang !! Kok gak pernah mau maju ke depan sich ? “ Jawaban Toni pun hampir sama dengan jawaban yang dia berikan waktu teman-temannya ngajak dia untuk maju duduk di depan. Karena dah kenal lama banget dengan Toni, Mitha tahu bahwa ada alasan lain yang Toni sembunyikan. Akhirnya, Toni cerita bahwa selama ini dia minder kalo diminta untuk duduk di depan jika datang di persekutuan doa. Dia minder karna suaranya fals kalo ikut nyanyi, terus takut kalo tiba-tiba di minta untuk beri kesaksian di depan – berdiri di depan aja kaki dah gemeteran, apalagi ngomong - pikirnya saat itu. Yesus datang dan makan di dalam rumah Lewi, sang pemungut cukai dengan banyak pertentangan yang muncul dari orang-orang Farisi dan para ahli taurat. Yesus datang bagi orang yang sakit – yang membutuhkan pertolongan-Nya, bukan kepada orang yang sehat bugar jasmani dan rohaninya. Sama seperti kisah di atas, kelemahan/kekurangan kita hendaknya jangan membuat kita merasa kecil hati atau minder. Yesus ingin memakai kekurangan kita untuk “disulap” menjadi kelebihan yang kelak akan dapat digunakan untuk memuji dan meninggikan kebesaran nama-Nya. So, klo kamu sekarang seorang yang pemalu, suatu saat kamu akan diubah menjadi seorang yang pemberani untuk kemuliaan nama-Nya. Percaya dan yakinlah untuk penyertaan Tuhan yang senantiasa menyertai kita selalu. Adhi
24
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Minggu, 21 Februari 2010 : Pencobaan Hari Minggu I Pra Paska St. Petrus Damianus, Uskup dan Pujangga Gereja, Sta. Irene Ul 26:1-10 Rm 10:8-13 Luk 4:1-13 Luk. 4:12-13 Yesus menjawabnya, kata-Nya : “Ada firman, janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu! Sesudah iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari padaNya dan menunggu waktu yang baik.
Ini mengingatkan pada kehidupan saya, dari kecil tidak pernah mengalami kecukupan dalam materi, karena saya hanya dibesarkan oleh seorang ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Tapi karena kasih Tuhan, saya bisa menyelesaikan study sampai jenjang Universitas. Karena gaji ibu tidak seberapa dan pendidikan tidak boleh terhenti, maka kami harus berhemat. Pulang pergi sekolah yang berjarak 10 Km berjalan kaki setiap hari dan jarang membawa uang saku. Untuk membantu ibu, sepulang sekolah saya bekerja di toko kecil hingga masuk ke Universitas saya mendapat pekerjaan di sebuah kontraktor, sehingga bisa bekerja sambil kuliah. Sekian tahun menjalani kehidupan yg begitu keras dengan tabah, sabar dan selalu menunggu janji Tuhan, hingga setelah menyelesaikan kuliah, saya mendapat pekerjaan sebagai assisten personalia di sebuah kontraktor asing, disitulah saya mendapat gaji yang lumayan tinggi. Tapi semua itu membuat saya melupakan Tuhan dan ingin mendapat gaji yang lebih lagi dan jarang ke gereja. Uang saya hambur-hamburkan bersama teman-teman ke Pub, karoke, shopping dll, saya merasa balas dendam dengan kehidupan dahulu yang serba susah. Hingga suatu saat saya sakit parah, kaki saya tidak bisa digerakkan dan harus memakai kursi roda atau di gendong ibu. Dalam titik nol inilah saya merasa sangat berdosa dan bertobat, Tuhan menjawab semua itu sehingga memberikan mukjizat kesembuhan setelah 2 bulan saya harus berada di kursi roda. Dalam injil hari ini dikatakan bahwa iblis menunggu waktu yang baik untuk mengganggumanusia, sharing saya seperti saat Yudas Iskariot mengalami kelemahan dalam hal keuangan (Yoh.12:4-6). Dan iblis tidak menyukai hubungan relasi kita yang begitu dekat dengan Tuhan. Dalam Injil hari ini kita diminta untuk mempunyai ketahanan rohani yg kuat yaitu dengan membaca firman dan melalui sakramensakramen yang kita terima sehingga kita bisa peka terhadap gangguan iblis.. Rina
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 25
Senin, 22 Februari 2010 : Tuhan tak ‘kan meninggalkanmu PESTA TAKHTA SUCI ST. PETRUS Sta. Margaretha dari Cortona 1Ptr.5:1-4 Mat.16:13-19 Mat.16:19 ”Kepadamu akan kuberikan kunci kerajaan surga, apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di Sorga dan apa yang kau lepaskan di Dunia ini akan terlepas di Sorga”
Pada bulan Januari tahun 2008 di suatu senja saya duduk diteras rumahku sambil menikmati secangkir kopi, tiba-tiba ada beberapa orang berkunjung kerumahku, tujuan kehadiran mereka kiranya cuma bersilahturahami, namun dibalik itu ada beberapa ide yang akan disampaikan oleh mereka. Tiba-tiba ada beberapa ide yang disampaikan dari salah seorang yang hadir pada malam itu katanya, ”sehubungan dengan suasana Natal, maukah kita mengadakan kegiatan Natal bersama khusunya untuk kita yang berada di Perumahan ini? Dan saya pun merespon dengan baik dengan ide yang ditawarkan oleh mereka, akhirnya pada malam itu juga kami membentuk Panitia kecil, yang biasa mengorganisir kegiatan perayaan itu. Karena ini merupakan suatu kegiatan perdana yang kita lakukan untuk memperaratkan hubungan tali persaudaraan antara sesama warga setempat dan lebih khususnya bahwa kita melakukan ini suatu bentuk pelayanan untuk memuliakan nama Tuhan. Pada malam itu pula saya diminta untuk menjadi Ketua Panitia, pada awalnya saya menolak permintaan mereka tetapi mereka terus mendesak, akhirnya tawaran itu saya terima walaupun dengan berat hati, karena saya berpikir bahwa masih ada orang yang lain mempunyai kemampuan lebih dari saya. Terkadang kita tidak pernah merasakan bahwa Allah selalu memperhatikan kita karena setiap saat mata Allah selalu tertuju kepada kita. Saya menyadari bahwa apa yang diberikan kepadaku itu bukan pemberian manusia semata melainkan pemberian yang diberikan Allah kepadaku, panggilan yang harus kita laksanakan untuk mengembangkan karya Allah di mata manusia. Saya pun kembali diteguhkan dengan salah satu ayat dalam Kitab Suci,”Kepadamu akan Kuberikan Kunci kerajaan Surga apa yang kau ikat diduna ini akan terikat di Sorga dan apa yang kau lepaskan di Dunia ini akan terlepas di Sorga”(Mat.16:19). Pada awalnya saya berpikir akan sulit, tetapi ada keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia selalu memperhatikan domba-dombaNya dan saya yakin bahwa semua ini akan bejalan dengan baik. Dengan kerjasama yang baik dengan warga yang lain dan para tokoh agama akhirnya Perayaan Natal bersama (Ekumene) dapat dilaksanakan dengan baik. Puji Tuhan. Mari kita belajar seperti Simon Petrus yang pekah mendengar suara Tuhan sehingga Tuhan memberi kepercayaan kepadanya. May GOD Bless you Franky laka
26
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Selasa, 23 Februari 2010 : Kuasa FirmanNya St. Polykarpus, Uskup dan Martir. St. Willigis Yes. 55 : 10 - 11 Mat. 6 : 7 – 15 Yes 55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Saya belajar di sekolah Evangelisasi Pribadi (SEP) di Surabaya sejak tahun 2007, sepulang saya dari Bali. Di sekolah ini (tanpa bermaksud mempromosikan SEP, lho..) saya belajar untuk memberitakan Injil secara lebih “terang-terangan”. Biasanya, waktu ngobrol dengan teman, saya jarang membicarakan Tuhan. Rasanya sungkan dan canggung untuk menyebut Tuhan Yesus atau mengutip kalimat dari Kitab Suci. Ada kekuatiran dibilang sok suci. Namun setelah belajar dan berlatih untuk itu, saya mulai terbiasa ngomong tentang Tuhan. Ternyata saya yang tadinya tidak mengerti Kitab Suci, bisa juga menceritakan kebaikan Tuhan plus kutipan ayat. Seringkali memang masih macet, tidak tahu harus mengeluarkan “jurus” (ayat) yang pas untuk pembicaraan saat itu. Namun saya ingat ayat di Yesaya 55 ini. Firman yang kita perkatakan memiliki kuasaNya sendiri. Kita ini hanya alatnya. Injil Matius hari ini juga mengingatkan kita untuk pasrah dan mengikuti rencana Tuhan (jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga, ayat 10). Jadi setiap Firman yang telah saya dan orang lain dengar, akan bekerja menurut kehendakNya. Seringkali saya memikirkan pendapat orang tentang perkataan saya, apakah ada manfaatnya, apakah mereka akan ingat dan mengerti??. Saya lupa bahwa hal itu, mereka faham atau tidak, bukan urusan saya lagi. Itu sudah menjadi bagiannya Tuhan, yang akan bekerja menurut waktu dan caraNYa sendiri.
Siska
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 27
Rabu, 24 Februari : Tuhan Maha Pengampun St. Montanus dan Lucius dkk, Martir Yun. 3 : 1 - 10 Luk. 11 : 29 – 32 Yun 3:10 “Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah…”
Niniwe adalah kota yang besar, tapi dipenuhi kejahatan (Yun 1:2). Tuhan mengutus Yunus untuk mempertobatkan mereka. Namun Yunus ogah-ogahan melaksanakan perintah Tuhan ini. Yunus berusaha mangkir, melarikan diri ke Tarsis. Lalu saat kembali ke Niniwe pun, Yunus dengan setengah hati menjalankan tugasnya. Yunus hanya menyerukan kalimat singkat, “ 40 hari lagi Niniwe akan ditunggangbalikkan”. Saya bayangkan barangkali disampaikan dengan raut wajah dingin pula. Namun kotbah singkat ini ditanggapi penduduk Niniwe dengan positif. Mereka segera menyebarkan pemberitahuan ini kepada semua warga secara lisan (dari mulut ke mulut). Ketika raja mendengar hal ini, raja pun menyerukan pertobatan nasional. Dari kotbah yang disampaikan setengah hati itu, seluruh warga Niniwe (dari raja sampai ternak, dari anak-anak sampai orang dewasa) kompak melakukan aksi perkabungan, berbalik arah dari yang jahat menuju pertobatan dan berseru mohon ampun kepada Tuhan. Hasilnya sungguh luar biasa, murka Tuhan pun surut dan meluputkan mereka dari malapetaka. Hal yang sama juga bisa kita lihat dalam hubungan kita dengan orang tua kita. Walau kita melakukan kesalahan yang berat, orang tua selalu mau menerima kita kembali. Berapa kali kita mengecewakan orang tua kita, dengan kelalaian kita ? Berapa kali kita membuat marah mereka ? Namun selalu ada kata maaf untuk kita. Saya teringat pengalaman saat terjatuh dari sepeda motor saat masih sekolah dulu. Suatu siang, karena terburu-buru untuk menyelesaikan tugas sekolah, saya menjadi tidak waspada dan melaju dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba ada anak kecil melintas jalan yang saya lalui, apa daya, saya terjatuh dengan sukses dan motor yang saya kendarai rusak parah. Saat pulang ke rumah, saya sudah membayangkan akan mendapatkan omelan panjang lebar karena tidak hati-hati dan menyebabkan kendaraan rusak. Namun saya salah duga sama sekali, yang saya dapatkan adalah ungkapan kekhawatiran mereka dan nasehat untuk lebih hatihati di lain waktu. Tuhan yang Maha Pengampun memiliki cinta yang lebih besar dari cinta orang tua. Maka semerah apa pun dosa kita, bila kita sungguh hati untuk bertobat, berbalik arah dan mohon ampun pada Tuhan, percayalah pengampunan-Nya selalu tersedia bagi kita. Agatha
28
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Kamis, 25 Februari 2010 : Tuhan Memberikan Yang Terbaik St. Walburga, Abas Est. C: 12. 14-16. 23-25 Mat. 7:7-12 Mat. 7:11 “jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga. Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.”
Ketika aku mendapatkan kesempatan untuk mendampingi anak-anak muda di Australia untuk menjadi pastoral care mereka, dua hal yang selalu muncul dalam hidup mereka adalah tentang jodoh dan karir. Kalau tentang karir, kebanyakan dari mereka biasanya berhasil dan sukses, tetapi dalam masalah pasangan hidup, selalu menjadi kendala dan pergulatan hidup. Banyak dari mereka yang trauma dengan masa lalunya dengan pasangannya. Ada juga yang takut untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius karena melihat orangtua mereka yang berpisah dan rumah tangga yang berantakan. Tetapi ada satu hal yang membuat saya kagum adalah iman mereka yang sungguh bergantung kepada Tuhan. Mereka yakin bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk mereka dan tak akan pernah meninggalkan anak-anakNya terlantar dan susah. Maka dari itu dalam doa-doanya, mereka selalu meminta yang terbaik menurut kehendak Tuhan supaya terjadi dalam hidup mereka, khususnya untuk masalah jodoh. Maka tidak heranlah banyak anak-anak muda yang di atas umur 30an masih saja single karena mereka yakin bahwa Tuhan belum memberikan “yang terbaik” buat mereka dan dengan iman mereka yakin bahwa suatu saat Tuhan akan memberikannya. Tuhan Yesus dalam Sabda Bahagianya di Injil Matius mengatakan bahwa kita diajak untuk meminta, sehingga kita akan diberikan, mencari supaya kita mendapatkan, dan mengetuk gerbang surga supaya pintunya dibukakan untuk kita. Terlihat sangat sederhana, tetapi apakah kita mempunyai keyakinan yang teguh dalam meminta, mencari dan mengetuk? Yang perlu diingat adalah bahwa ada Dia di atas segala-galanya. Meminta, mencari dan mengetuk bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan, karena Dia sebenarnya selalu menunggu kita untuk datang kepadaNya dengan penuh harapan. Fr. Vincent
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 29
Jumat, 26 Februari 2010 : Dosa kecil….Dosa Besar St. Alexandros, St. Didakus Carvalho, Martir Yeh. 18:21-28; Mazmur 130: 1-2a,2bc-3,7c-8; Mat 5: 20-26. Matius 5:20 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! Harus dihadapkan ke Mahkama Agama dan siapa yang berkata:Jahil! Harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.”
Sabda yang keras bukan?! Untuk kesalahan sekecil itu! Tetapi pengampunan Tuhan selalu ada sebagai jaminan! Kesalahan dan dosa yang kita lakukan adalah tanggung jawab pribadi yang harus kita sadari! Kalau orang yang selalu hidup benar suatu saat melakukan dosa dan menganggap remeh dosa itu karena berpikir, ‘Kan Yesus sudah mati di salib untuk kita! Dosaku juga dikit! Berarti aku dijamin dong pengampunannya. Kan udah percaya pada DIA!” Lalu dia sama sekali tidak menyesal dan tidak mau bertobat dari dosanya, maka ia akan menanggung hukuman akibat dosanya itu. Tetapi bila seorang pendosa, mulai menyadari dosadosanya, menyesalinya dan bertobat dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan akan memberikan rahmat pengampunan kepadanya. Memasuki tahun ke-4 masa kuliah, saya memilih kost di tempat agak jauh dari kampus. Teman-teman yang peduli membahasnya, mencari solusi apa yang bisa mereka lakukan untuk saya. Seorang teman sebut saja Mitha (bukan nama sebenarnya) berkata, ‘Kalau antar jemput tina bisa membuat nilai semesterku ‘A’ semuanya, OK! Saya mau tapi kalau ga ada pengaruhnya, untuk apa?!’. Sahabat saya yang lain mendengarnya dan jadi sedih. Ia menceritakan kepada saya apa yang mereka bicarakan itu dan berjanji untuk menjemput dan mengantar saya seminggu 2 kali pergi dan pulang kuliah. Seminggu kemudian, Mitha mengalami kecelakaan motor. Apakah mungkin kepercayaan orang Hindu sedemikian kuat terhadap hukum sebab akibat, maka dia datang ke tempat kost saya meminta maaf? Saya bingung dengan permintaan maaf darinya tetapi memakluminya dan kami berteman baik lagi. Bagaimana dengan sahabat baik saya? Pada akhir semester itu, hampir semua nilai mata kuliahnya, ‘A’. IP-nya 3.8. Sungguh surprise dan dia jadi percaya bahwa Tuhan Yesus itu ada. Kita masing-masing bertanggung jawab dengan apa yang kita pikirkan dan apa yang kita buat. Saya sendiri pernah mengalami hal itu ketika suatu hari saya marah sekali kepada teman kost yang meminjam mangkok saya tetapi tidak dicuci lagi. Saya begitu marah, sampai terbawa tidur, malam itu saya bermimpi melihat wajah seorang Bapa di langit yang memandang dengan penuh kasih tetapi saya tiba-tiba tersungkur dan berseru, ‘Tuhan! Ampunilah saya! Saya berdosa! Saya tidak mau marah lagi!” Keesokan harinya, saya langsung memaafkan teman saya tersebut. Jangan anggap remeh dosa-dosa kecil! Narita
30
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010
Sabtu, 27 Februari 2010 : Kasihilah musuhmu ... St. Gabriel Possenti, St. Leander, Uskup Ul. 28:16-19 Mat.5:43-48 Mat 5:44 “Aku berkata kepadamu: Kasihanilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”.
Bila saya disuruh untuk memikul beban senilai 100kg, besar kemungkinan saya akan melakukannya. Beban ini bisa dipikul karena saya bisa mengukur kemampuan fisik saya. Lalu, bila beban ini sudah diturunkan dari pundak saya maka kelelahan yang akan saya rasakan. Namun alangkah berat rasanya bila saya disuruh memaafkan, mengampuni, mengasihi orang yang telah menyakiti saya, bahkan berdoa untuk dia. Saya cendrung mengeluarkan kata “ogah ah or tunggu balasannya or ngapain? Dia uda nyakitin aku”. Tanpa disadari bahwa kata-kata tersebut menambah beban bagi diri saya sendiri. Lambat laun akan menjadi penyakit yang sulit disembuhkan. Namun setelah saya sadari bahwa mengasihi, mengampuni, memaafkan dan berdoa bagi orang yang telah menyakiti saya merupakan pil yang paling manjur untuk menghilangkan beban dan rasa sakit dalam hati saya. Lalu bagaimana dengan anda? Bacaan Injil hari ini sangat kontroversi dengan keegoan manusia. Yesus mengajarkan arti dari kasih. Berbeda dengan Kasih yang ditampilkan oleh manusia untuk sesama hampir pada umumnya bersifat semu. Sehingga tidak heran bila banyak orang cendrung berpikir bahwa mengasihi musuh, bahkan berdoa bagi musuh merupakan tindakan konyol dan sangat bodoh. “Bagaimana mungkin saya mengasihi dia sedangkan dia adalah musuh saya, apalagi dia telah menyakiti hati saya. Saya akan balas perbuatannya”. Kata-kata inilah yang akan keluar dari mulut kita bila kita mempunyai musuh. Jangankan menyapa dia, memandang dia pun kita tidak akan lakukan. Kita hanya cendrung mencari cara agar bisa membalas perbuatannya. Maka kita selalu memasang jerat bagi musuh kita agar terperosok dalam lubang yang kita gali. Yesus mengajarkan kepada kita tentang kasih sejati untuk sesama. Kita dituntut agar saling mengasihi, mencintai sesama seperti mengasihi diri sendiri, “Kasihanilah sesamamu seperti dirimu sendiri (Mat 22:39b)”. Ini menunjukan bahwa kita mengasihi sesama tanpa menunggu orang lain lebih dahulu mengasihi kita dan tanpa syarat apapun kita melakukan kasih itu. Kasih yang dituntut oleh Yesus bukan hanya sebatas sesama saudara, keluarga, teman akan tetapi Yesus menuntut kita agar mengasihi semua orang, bahkan musuh sekalipun, “Aku berkata kepadamu: Kasihanilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Mat 5:44)”. Memang pada dasarnya manusia sangat sulit memahami dan menerima serta menjalankan apa yang tertulis pada ayat ini. Namun sebaliknya kita bertendensi mencari cara agar mampu balas dendam terhadap mereka yang telah menyakiti kita, kalaupun nyawa menjadi taruhannya. Hal ini disebabkan karena ego mendominasi dalam diri kita, yang selalu menjunjung tinggi kebencian. Semoga dengan bacaan hari ini kita diberi kekuatan untuk mengasihi orang di sekitar kita, bahkan mengasihi musuh kita sekalipun. Hanz
Vol. 3/2010
Fresh JUICE ! 31
Minggu, 28 Februari 2010 : Comfort Zone Hari Minggu II Pra Paska St. Antonio, Abas Kej. 15 : 5—12. 17—18 Flp. 3 : `17—4 : 1. / 3 : 20—4 : 1 Luk. 9 : 28b—36 Luk 9:33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu
Beranikah anda keluar dari pekerjaan anda yang mapan dan memulai usaha sendiri yang belum pasti akhirnya? Beranikah kita keluar dari zona nyaman (comfort zone) kita itu? 12 tahun yang lalu saya mengundurkan diri dari posisi saya di perusahaan importer furniture di jakarta, padahal gaji saya cukup tinggi untuk saat itu, juga komisi penjualan yang lumayan. Saya memberanikan diri untuk memulai usaha sendiri, menjual frame foto dan berdagang di sebuah mal. Awalnya saya juga ragu untuk memulai usaha ini. Apakah saya bisa bertahan? Apakah saya mengambil langkah yang tepat? Butuh waktu berminggu minggu untuk meyakinkan diri, sampai akhirnya seorang sahabat berkata,"Percaya deh, Tuhan ngak akan membiarkan mati kelaparan". Kata kata menyentak saya, mengapa saya begitu ragu, padahal saya punya Tuhan Yesus yang akan selalu ada untuk saya? Sama seperti murid murid Yesus yang merasakan ke nyamanan ketika berada di bukit dan melihat Yesus bersama Musa dan Elia. Suasana begitu nyaman, bagaimana kalau tinggal menetap di sana dan membangun kemah? Padahal tidak ada kenyamanan yang abadi, ketika awan gelap datang, ketakutan juga datang. Namun bila kita percaya dan mendengarkan Dia, anak yang dipilih Allah, kenyamanan ada dimanapun kita berada. Jeff
32
Fresh JUICE !
Vol. 3/2010