Fresh JUICE ! refresh your soul Sapaan Fresh
Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasihat : Herry Respatia Pemimpin Umum : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Herry Respatia, Yovie Penulis : Nathasa, Herry Respatia, Lulu, Adhi Kristiawan, Martina Narita, Agatha, Fransiska, Yovie Marketing Iklan : Jeff Kristianto (HP. 081 897 7018) Distribusi : Anggota DOJ Bali Sumbangan Kasih Fresh Juice! dapat disalurkan ke
Bank Mandiri An. 145 00 0490240 5 Ac. dr. Nathasa Lay
Harap sms / telpon 0361 - 8511223 untuk konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by :
2
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
JUICE !
Selamat !! Anda termasuk salah satu dari orang yang beruntung menikmati Fresh Juice edisi perdana! Mengapa kami namakan Fresh Juice! Setidaknya ada 3 alasan : 1. Juice menyegarkan. Kami harap Fresh Juice yang berisi renungan harian ini juga bisa menyegarkan dalam memulai hari anda setiap harinya. 2. Juice menyehatkan. Bukan tubuh saja yang perlu makanan, jiwa kita juga perlu makanan/minuman yang menyehatkan. 3. Juice mudah dicerna. Para penulis bukanlah ahli alkitab. Kami hanyalah orang-orang yang mencoba untuk hidup dalam firman Tuhan dan membagikan pengalaman iman kami. Semoga tulisan dalam Fresh Juice juga mudah dicerna seperti minuman Juice! Tentu, masih banyak kekurangan dan buku ini masih jauh dari sempurna. Segala masukan dan kritikan tentu kami akan terima dengan senang hati demi kemajuan Fresh Juice di kemudian hari. Saya mengucapkan terimakasih untuk anggota DOJ Bali yang telah rela meluangkan waktunya untuk menjadi penulis dalam edisi ini. Maju terus pantang mundur! Kiranya Fresh JUICE ! dapat terus menyegarkan, menyentuh, meneguhkan hati setiap pembaca. Selamat menikmati Juice anda ! Salam Fresh Juice! Yovie Setiawan
Vol. 1/2009
Selasa, 1 Desember 2009 : Kunjungan Sang ‘Presiden’ Yes 11:1-10, Mzm 72:2, 7-8, 12, 13, 17 Lukas 10:21-24 Lukas 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Mengawali bulan Desember ini, saya ingin mengajak anda untuk memejamkan mata sejenak. Ya, pejamkan mata anda sekarang! Bayangkan tiba-tiba anda mendapat kunjungan dari Presiden USA. Presiden Barack Obama. Presiden Obama tanpa pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba saja berkunjung ke rumah anda. Presiden Obama hanya mampir sejenak dan mengajak anda untuk makan siang di rumah anda. Mungkin anda saat itu belum mandi. Rumah juga masih berantakan. Baju dan handuk masih bertebaran sedang di jemur di halaman depan rumah. Barang-barang di ruang tamu masih berantakan disana-sini. Pokoknya tidak layak untuk dikunjungi oleh seorang Presiden. Presiden Amerika lagi! Di tengah-tengah khayalan anda sedang makan bersama Presiden Obama, tibatiba saya pun menepuk pundak anda dan mengatakan ”Ayo buka mata anda! Ayo bangun, sudah cukup mimpi di siang bolong!!” Nah sekarang, bagaimana perasaan anda mendapatkan kunjungan seorang Presiden? Bangga? Senang? Terharu? Merasa tak percaya? Shock? Kaget? Atau semua perasaan itu campur aduk serasa makanan gado-gado pedas berisi 5 lombok? Itulah yang dilakukan Yesus 2000 tahun yang lalu. Ia yang Putra Allah mau menjadi manusia. Ia yang lebih besar dari Presiden manapun di dunia ini mau datang ke dunia ini. Ia datang ke dunia ini karena begitu besar kasihNya pada kita semua. Ia tidak sekedar ‘mengunjungi’ rumah kita namun IA hidup di tengah-tengah kita. Bahkan sampai saat ini pun IA tidak sekedar ada di sekitar kita, tapi IA hidup di hati kita. Anda shock? Kaget? Tapi itulah kenyataannya. Bukan mimpi dan bukan juga k hayalan. Mempercayai Yesus yang hidup dan mengalami kasihNYA tidak berdasarkan seberapa pintar kita. Tidak berdasarkan seberapa tinggi pendidikan kita. Namun seberapa besar hati kita mau terbuka untuk mendengar firmanNya, mengalami dan merasakan kasihNYA dalam hidup kita. (yovie)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 3
Rabu, 2 Desember 2009 : Penyerahan Total Yang Indah Yes. 25:6-10a; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mrk 15:29-37 Dalam memperjuangkan sesuatu yang kita laksanakan sebagai tanggung jawab, selain pujian, kita mungkin dihadapkan pada olok-olok, dan rasa tidak percaya dari sekitar kita. Mungkin mereka akan mengungkit hal-hal buruk yang pernah kita lakukan atau katakan, yang membuat kita merasa terhina atau ketakutan. Bahkan mungkin mereka akan melakukan tindakan yang membuat kita semakin menderita atau putus asa. Tetapi seperti Yesus, walau kita mengeluh dalam ketakutan (Markus 15:34-‘AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”) kita selesaikan apa yang sedang kita perjuangkan, dengan menyerahkan segalanya kepada Tuhan (Markus 15:37--‘Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.”). Ketika itulah kita menjadi pemenang (Markus 15:39—“…Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!’).
Sebuah film kuno, Benhoer, pria Yahudi yang hidup pada zaman Yesus. Karena iri hati seorang sahabatnya berusaha menghancurkan mimpi-mimpi Benhoer. Ibu dan adik perempuannya difitnah dan dibuang ke tempat pembuangan orang kusta, dan Benhoer dijadikan budak. Dalam penderitaannya, dia bertemu Yesus dan memberinya secangkir air. Dengan sangat bersyukur, ia berkata dalam hati, ‘Aku akan terus mengingat wajahmu, penolongku. Suatu hari aku akan membalas kebaikanmu.’ Benhoer menyelamatkan Gubernur ketika kapal mereka dilanda badai. Benhoer dibebaskan dan diberi gelar ‘warga negara Roma terhormat’. Dia berhasil membalas dendam kepada sahabatnya yang jahat, walaupun sudah diingatkan oleh tunangannya yang adalah pengikut Yesus untuk memaafkan. Tetapi hatinya tidak bahagia dan belum puas, ibu dan adik perempuannya terserang penyakit kusta di pembuangan. Benhoer merasa sebagai orang paling gagal di seluruh dunia. Dalam kedukaan dan kemarahan itu, ia bertemu rombongan orang hingar bingar yang menyiksa seorang pria yang memikul salib. Benhoer tersadar bahwa pria itulah yang memberinya minum ketika ia masih sebagai budak. Maka cepat-cepat ia mencari air dan berlari menemui pria itu. Memberinya minum dan berpandangan sejenak. Serdadu mendorongnya pergi. Benhoer melupakan dukanya dan ia yang sedang terkesima dengan mata lembut pria yang pernah menolongnya, mengikuti sampai di puncak Golgota. Ketika melihat pria yang disalib itu berseru dengan nyaring, ‘Bapa! Ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan!” Benhoer menangis tersedu-sedu di pinggiran bukit. Ia mengalami penyembuhan yang luar biasa atas dendam yang tersimpan sekian lama terhadap sahabatnya. Benhoer berjanji bahwa mulai saat itu, ia akan belajar memaafkan perbuatan orang-orang yang telah menimbulkan penderitaan pada dirinya dan keluarganya. Bila Anda tidak bisa memaafkan kejahatan orang, pandanglah Yesus yang tersalib. Pastikan Anda mengakhiri perjuangan sebagai pemenang yang akan memperoleh penyembuhan dan kebahagiaan. (Narita)
4
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Kamis , 3 Desember 2009 : Konsekuensinya 1 Kor 9: 16-19.22-23 Mzm 117:1.2 Mrk 16: 15-20 Pesta St.Fransiskus Xaverius Mrk 26:15 “ Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk”
Masih segar dalam ingatan saya, peristiwa tahun 1976 saat saya masih duduk di kelas 2 SMP. Seorang Pastor mengajak saya jalan-jalan naik mobil jeep. Tanpa mempertanyakan tujuan, saya naik ke mobilnya. Perlahan mobil itu meninggalkan kota Denpasar menuju arah Tabanan. Setelah melalui jalan tanah yang menanjak terjal dan melewati pegunungan, kami tiba di sebuah desa kecil terpencil. Mobil berhenti di depan sebuah rumah sangat sederhana dan Pastor itupun mempersilahkan saya turun. Seorang pendeta Hindu keluar dari rumah itu dan menyambut kedatangan kami dengan ramah. Setelah ngobrol beberapa lama, tiba-tiba kulihat hampir 50an orang penghuni desa itu berkerumun di depan rumah pendeta itu. Mereka datang membawa makanan dan buah-buahan. Pastor itu menyalami mereka satu-persatu. Rupa-rupanya Pastor itu sudah sering datang ke desa ini. Selanjutnya kami diajak makan bersama. Makanannya sangat sederhana, namun terasa enak karena keramahan mereka menerima kehadiran kami. Saya sangat mengagumi Pastor itu, karena kehadirannya ditengah-tengah umat Hindu yang belum mengenal Injil ternyata membawa kehangatan bagi penduduk desa kecil itu. Perintah Yesus untuk pergi dan memberitakan “Injil” sebagai kabar baik yang menyelamatkan, telah dilaksanakan oleh para rasul dan diteruskan oleh para misionaris. St.Fransiskus Xaverius yang hari ini kita peringati dan rayakan juga merupakan seorang misionaris gereja yang unggul. Dia meninggalkan kampung halamannya pergi ke daerah-daerah baru yang belum dikenalnya untuk memperkenalkan Injil melalui sikap, kata dan perbuatannya kepada siapa saja. Banyak orang merasa bahagia dengan kehadirannya. Nyata bahwa pada mereka “Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya”.(Mrk 16:20) Konsekwensi dari pembaptisan kita adalah bahwa kita juga harus siap diutus mewartakan Injil, kabar gembira yang menyelamatkan melalui sikap, kata dan perbuatan kita. Apakah kehadiran kita di tengah masyarakat sekitar telah ikut membuat mereka bahagia? (Herry)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 5
Jumat, 4 Desember 2009 : Imanmu dan imanku Yes 29:17-24 Mzm 27:1,4,13-14 Mat 9:27-31 Mat 9 : 29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.”
Hanya dengan dijamah matanya oleh Yesus maka 2 orang buta dalam bacaan Injil hari ini, sudah bisa sembuh? Ternyata belum. Selain jamahan Tuhan, kesembuhan mereka adalah karena iman, seperti di ayat 28-29, yaitu jadilah kepada kita menurut iman kita. Perubahan, mujizat, bisa terjadi tergantung dari tanggapan manusia pada janji Allah. Perlu kerjasama antara manusia dan Allah untuk terciptanya suatu mujizat. Maka, tanpa iman yang percaya akan kesembuhan, kedua orang buta itu tidak akan bisa melihat. Kita sering berada di posisi kedua orang buta tersebut. Saat mengalami masalah, iman kita diuji. Apakah mau percaya dan mengimani janji Tuhan atau terus terbenam dalam kekuatiran dan ketakutan kita sendiri? Dengan iman, bukan hanya kesembuhan yang kita perolah. Tetapi juga suatu perubahan. Yesaya 29:17-24 membahas keselamatan sesudah penindasan (perubahan dari situasi yang buruk ke situasi yang baik). Kita yang hidup dunia, di dalam Kerajaan Allah yang sedang berjuang, perlu mengimani bahwa ada keselamatan sesudah penindasan. Ada sesuatu yang baik sesudah yang buruk. Teman saya berkata: akan ada pelangi sehabis hujan. Kita perlu iman seperti ini, iman yang tidak pernah berhenti berharap pada Tuhan, agar mampu berjuangan untuk menjadi pengikut Kristus, berjalan bersama Allah dan tidak mengikuti kemauan dunia. Yang harus kita lakukan adalah percaya dan bergantung pada Yesus. Tuhan tahu bahwa manusia sulit untuk percaya. Iman manusia masih up and down. Maka Ia bertanya dan menunggu jawaban kita sebelum bertindak menolong kita (Mat 9:28). Allah menunggu, apakah kita sudah siap dan pasrah hanya kepadaNya. Namun ingatlah bahwa iman saja tanpa perbuatan adalah mati. Jadi, contohlah kedua orang buta tadi. Mereka pergi mencari Yesus. Tidak berdiam diri menunggu Yesus menghampiri mereka. (Siska)
6
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Sabtu, 5 Desember 2009 : Let’s Action !! Yes 30:19-21,23-26, Mzm 147:1-2,3-4,5-6, Mat 9:35-10:1,6-8 Mat 9 : 36 ”Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala”
Injil hari ini diawali dengan kisah Yesus berkeliling ke banyak tempat dan mewartakan sabda Tuhan, dan seperti biasa kalau Yesus mengajar, banyak orang mengikutiNya. Setelah mengikuti perjalanan Yesus yang panjang, mereka pun menjadi lelah dan terlantar. Melihat kondisi ini, Yesus kasihan pada mereka. Dalam keseharian kita, sering juga kita mengalami situasi yang dialami Yesus. Melihat pengemis di jalan, kita merasa kasihan. Melihat orang yang dijambret di tengah jalan, kita merasa kasihan. Melihat tetangga yang mendapat kesulitan, contoh yang sederhana saja misalnya pompa airnya rusak, air tidak bisa mengalir di rumahnya, kita pun jatuh kasihan padanya. Namun sering kali, kita cuma sampai pada tahap kasihan. Kita belum sampai ke tahap tindakan. Bertemu pengemis di jalan, seberapa sering kita memberikan tangan kasih kepada mereka ? Melihat orang yang djambret, pernahkah kita berusaha memberi pertolongan atau sering kali kita memilih menghindar saja? Tetangga kesulitan air, terpikirkah kita untuk menawarkan mengambil air dari ledeng di rumah kita ? Hari ini kita diberi teladan oleh Yesus. Yesus tidak sampai tahap kasihan saja, Yesus mengajak para murid untuk mendoakan mereka yang mengikutiNya, agar kiranya Bapa berkenan mengutus lebih banyak lagi pekerja untuk melayani umatNya. Tidak cuma sampai berdoa saja, Yesus pun bertindak langsung, memanggil kedua belas muridNya dan memberi mereka kuasa khusus untuk melayani. Kiranya teladan Yesus ini sungguh dapat menjadi pedoman dalam perjalanan hidup ini, untuk bisa lebih berbuat banyak kepada sesama.
Let’s action !
Bunda Maria doakanlah kami.... (Agatha)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 7
Minggu, 6 Desember 2009 : Persiapan... Bar 5:1-9 Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-6 Flp 1:4-6, 8-11 Luk 3:1-6 Luk 3:4 Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya
Suatu hari seorang artis datang keklinik di tempat kerja saya yang lama. Waktu itu saya tugas siang, sedang si artis datang pagi hari. Begitu saya datang sudah banyak yang bercerita. “Dok tadi saya ketemu dengan artis.” ”Wah untung saya bawa kamera.” ”Saya langsung foto-foto lho, nih lihat dok foto saya dengan artis.” begitu kata para suster perawat. Begitu hebohnya teman saya bercerita bagaimana dia ketemu dengan si artis sampai lupa menceritakan bagaimana keadaan si artis itu sendiri. Begitulah kita manusia, kadang kita terlalu fokus dengan diri kita sendiri atau bahkan sering menonjolkan diri kita sendiri. Sampai kita melupakan hal yang penting yang perlu diutarakan. Membaca perikop ini, saya berusaha membayangkan masa itu ketika Yohanes memberi kesaksian siapa dirinya. Orang-orang pada masa itu sedang menantikan mesias yang dijanjikan Allah dan mereka mulai berpikir apakah Yohanes adalah Yang dijanjikan Allah Bisa saja pada waktu itu Yohanes mengaku, ya saya ini Mesias yang dijanjikan Allah. Tapi Yohanes tidak melakukannya. Betapa rendah hatinya Yohanes, seandainya dia mengaku sebagai Yang dijanjikan Allah, mungkin saat itu dia akan disanjung-sanjung, dipuja dan dielu-elukan. Dalam masa adven ini, kita juga ada dalam masa persiapan akan kelahiran penyelamat kita, kadang kita terlalu fokus dengan persiapan diri kita. Berpikir natal nanti mau pakai baju apa, sepatu apa, atau hal-hal lain yang malah tidak ada hubungannya dengan Yesus. Mari kita mulai mempersiapkan natal tahun ini dengan mencoba belajar dari Yohanes, kerendahan hatinya dan ketulusan hatinya mempersiapkan Dia yang akan datang. (Nathasa)
8
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Senin, 7 Desember 2009 : Awesome GOD !! Yes 35:1-10 Mzm 85:9ab-10,11-14 Luk 5:17-26 Lukas 5 :26 “Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya : “Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan.”
Uncle Bob – From USA to Bali ………… (sent free from God Almighty to healing us) Aku bersyukur pada Tuhan karena diberi kesempatan untuk berpartisipasi sebagai panitia penyelenggara Konvenas XI di Bali, tanggal 15 – 18 Oktober 2009. Peserta yang hadir ribuan dan ada pembicara dari luar negeri membuat aku jadi semakin “tertantang” untuk ikut ambil bagian dalam event besar ini. Kebangunan Rohani (salah satu acara konvenas) mengambil tema “JESUS, THE MASTER HEALER”. Dengan guest speaker dari USA – Bob Canton. Beliau mempunyai Karunia Penyembuhan. So, gak heran kalo setiap KRK-nya beribu-ribu orang berbondong-bondong datang pengen mengalami kesembuhan dari Yesus melalui Mr. Bob ini. Waktu hari H-nya saat Mr. Bob mulai mendoakan orang-orang yang ingin mengalami kesembuhan. Aku benar-benar takjub dan gak bisa ngomong apa-apa (cuma melongo) waktu dia panggil orang yang mengalami lumpuh beberapa tahun dan saat itu juga orang tersebut bisa “bangkit” dari kursi rodanya dan berjalan. “Oh God, is it real ?? pikirku saat itu.” Setelah itu, Mr. Bob juga memanggil beberapa orang yang mengalami sakit cukup parah dan ingin mengalami kesembuhan dari Yesus. Suasana ruangan malam itu sungguh terasa penuh dengan damai dan sukacita dari Allah, karena banyak mukjizat yang boleh terjadi melalui hambanya – Mr. Bob Canton. Tuhan kita emang Tuhan yang penuh kuasa dan luar biasa. Dia dapat memakai siapa saja untuk menjadi perpanjangan tangan-Nya. Terkadang kita pun hanya diam terpaku dan takjub akan kuasa yang dia lakukan bagi umat-Nya. Tapi, apakah kita hanya takjub dan diam saja melihat kemuliaan Allah ?? Jawabannya, so pasti TIDAK. Selain takjub, kita sebagai umat yang percaya juga mesti mewartakan kabar sukacita ini kepada semua orang dan senantiasa memuliakan Tuhan pada tempat yang tertinggi di dalam hidup kita. Awesome God ……. (Kris)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 9
Selasa, 8 Desember 2009 : Taat dan Setia Ef 1 : 3-6 . 11-12 Luk 1: 26- 38 Rm 5 : 12-21 Luk 1 : 26-38 ”Kata Maria ,”Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu itu”
Bunda Maria adalah sosok yang penting bagi saya. Saya ingat ketika Ibu saya memberikan hadiah sebuah Rosario ketika berusia 9 tahun. Rosario itu sudah terpakai kurang lebih 20 tahun untuk berdoa pada Bunda Maria. Sosok Bunda Maria yang penuh rahmat dalam kerendahan hati dan ketaatannya pada kehendak Tuhan seringkali memberikan kekuatan baru bagi saya. Ada kalanya kita bersemangat dalam pelayanan dan sebaliknya ada saat kita mengalami kekeringan. Seperti saat kita berdoa rosario dengan doa salam maria yang diulang sampai 50 kali seringkali membuat kita bosan, jenuh bahkan mengantuk. Tapi saya percaya saat kita mendoakannya dengan beban permasalahan atau intensi apapun itu, Sang Bunda juga sedang berdoa untuk kita, melalui hubungan pribadi dalam doa inilah secara pelan tapi pasti terjadi transformasi karakter secara tidak langsung karakter dari Sang Bunda yang sabar, taat dan setia pada kehendak Bapa. Dalam ketenangan dan penyerahan diri Bunda Maria itulah terjadilah karya keselamatan bagi kita semua melalui Tuhan Yesus Kristus. Saat menunggu jawaban dari Tuhan itulah kita belajar untuk taat dan setia seperti sang Bunda. (Lulu)
10
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Rabu, 9 Desember 2009 : Di atas Pasir Yes 40:25-31; Mazmur 103:1-2.3-4.8.10. Matius 11:28-30 Mat 11:29bc ‘… Belajarlah daripada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”
Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir; HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, di mana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu; HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU. Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu ?" Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin." Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah yang lalu. Belajarlah menulis di atas pasir. (Narita)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 11
Kamis, 10 Desember 2009 : Yang Penting ...Dia OK !!! Yes 41: 13-20 Mzm 145:9.10-11.12-13ab Mat 11:11-15 Mat 11:11 “ Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis....”
Pada waktu SMA, saya mendapat tugas untuk membuat sebuah karya tulis sebagai salah satu syarat kelulusan. Saya memilih tema mengenai “Sejarah Gereja di Paroki” saya. Karena tidak adanya cukup buku literatur, mau tidak mau saya harus menemui beberapa tokoh perintis untuk mendapatkan data yang sebenarnya. Syukurlah ada beberapa tokoh perintis yang masih hidup. Mereka sudah lanjut usia dan terbaring ditempat tidur, tidak bertenaga lagi. Saat saya minta mereka mengingat dan menceritakan kembali pengalaman hidup mereka membangun paroki ini, seakan-akan mereka menjadi muda kembali. Dengan berapi-api mereka menceritakan penderitaan mereka menjadi orang katolik pemula di tengah-tengah masyarakat yang tidak menerima Injil, tentang perjuangan mereka membuka hutan rimba, semangat mereka mendirikan perkampungan baru dan kebanggaan mereka karena telah mampu mewariskan sebuah perkampungan katolik. Harus diakui bahwa tanpa kerja keras mereka, mustahil paroki ini bisa ada seperti sekarang ini. Sayang, jasa-jasa mereka kurang diperhatikan oleh generasi penerusnya, sehingga mereka merasa seperti terbuang di masa senjanya. Yohanes Pembaptis juga merupakan seorang tokoh perintis. Sebagai seorang perintis, Yohanes Pembaptis sadar bahwa tugasnya hanyalah mempersiapkan jalan bagi Yesus, Sang Juru Selamat. Dia tidak menuntut penghormatan, apalagi sejenis jabatan, walaupun jasa-jasanya luar biasa. Kerendahan hatinya nampak saat ia menyatakan “membuka tali kasutNyapun aku tidak layak”.(Mat 3:11) . Yohanes Pembaptis tahu poisisinya bahwa “yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar daripadanya (Mat 11:11). Yohanes Pembaptis adalah seorang pelayan sejati, yang mengajarkan kepada kita sebuah prinsip “biarlah aku semakin kecil, supaya Dia semakin besar” dan “biarlah aku KO yang penting Dia OK”. Apakah kita masih sering menuntut balas untuk jasa-jasa yang kita korbankan dalam pelayanan? (Herry)
12
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Jumat, 11 Desember 2009 : Baca Kitab Suci yukk... Yes 48:17-19, Mzm 1:1-2,3,4,5 Mat 11:16-19 Mzm 1:1-2 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Seorang Romo pernah berkata dalam kotbahnya: “Apa yang tidak bisa dilakukan oleh Allah?” Jawabannya adalah : menyenangkan hati semua orang. Misalnya, bila Allah memberi berkat kepada satu orang, akan ada orang lain yang tidak senang, iri, dan merasa Allah tidak adil terhadap dirinya. Manusia pada umumnya adalah makhluk yang sulit dipuaskan dan sulit untuk bersyukur. Setuju? (Semoga anda semua setuju..) Dalam Mat 11:16-19 Yesus berkomentar tentang angkatan itu karena mereka mencela Yohanes Pembabtis dan mencela Yesus. Di hadapan mereka, yang dilakukan Yohanes Pembabtis (berpuasa) adalah salah. Mereka sebut kerasukan setan. Yesus juga salah (tidak berpuasa). Yesus mereka sebut pelahap dan peminum. Jadi mana yang benar menurut mereka? Yang berpuasa atau yang tidak berpuasa? Bila kita ada di tengah-tengah mereka atau mengalami situasi yang serupa saat ini, apa yang harus kita lakukan ? Jawabannya ada di Mzm 1 : 2. Membaca dan merenungkan Kitab Suci. Karena melalui pengenalan Firman, kita akan mengenal jalan Tuhan. Kebenaran akan dibukakan. Saat kita dalam situasi yang membingungkan, tidak jelas mana yang benar atau salah, hati yang peka karena mengenal Firman, akan tahu jalan mana yang harus diambil. Namun tentu saja semuanya itu perlu proses…perlu waktu..perlu kesabaran. Di jaman yang serba cepat, serba instan ini, anak-anak Tuhan juga ingin serba cepat. Hari ini baca Firman, ingin besok sudah dapat pemecahan masalah. Malam ini doa Novena, sambil berharap minggu depan “paket pesanan” kita pada Tuhan sudah datang. Ingatlah bahwa semua ada masanya. Dan waktu yang sesuai dengan waktu Tuhan adalah yang terindah. Orang Surabaya bilang : Sing sabar yo rek nek sembahyang..(yang sabar ya teman-teman, bila berdoa…). Cheers.. (Siska)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 13
Sabtu, 12 Desember 2009 : Tawaran Tuhan Sir 48:1-4,9-11 Mzm 80:2ac,3b,15-16,18-19 Mat 17:10-13 Mat 17 : 12 ” dan Aku berkata kepadamu : Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka ”
Elia adalah seorang nabi terbesar di Israel. Allah berkali-kali menjawab doa nabi Elia dengan luar biasa. la berdoa supaya hujan tidak turun, hujan tidak turun 3 1/2 tahun. Dia berdoa minta hujan turun dan hujan pun turun. Dia berdoa minta Tuhan mengirim api membakar kurban persembahannya di Gunung Karmel, dan api diturunkan Tuhan dari langit. Bahkan ia dengan perkasa membunuh 450 nabi Baal. Namun mukjizat yang dinyatakan Tuhan lewat nabi Elia, ternyata masih belum cukup untuk mempertobatkan ratu Izebel, dia malah ingin membunuh nabi Elia (lih. 1Raj 19:1-2). Dalam kehidupan kita sehari-hari, betapa sering Tuhan mencoba datang pada kita lewat orang-orang yang kita temui, walau mungkin tanda itu tidak se-spektakuler yang dibuat oleh nabi Elia. Ajakan anak kita yang minta di antar ke sekolah minggu, yang sering diacuhkan dengan alasan lelah. Teman yang terus menerus menawarkan untuk datang ke Persekutuan Doa, seringkali terdengar begitu menjengkelkan. Mengikuti perayaan Ekaristi pun terkadang masih dengan setengah kantuk. Sadarkah kita, Tuhan tak pernah lelah memanggil kita untuk datang kepada-Nya, Dia memanggil kita dengan berbagai macam cara, namun terkadang kita berlaku seperti ratu Izebel, mengacuhkan semua itu. Namun yakinlah, Tuhan tak pernah meninggalkan kita, tawaran itu selalu tersedia bagi kita, menunggu kita untuk menjawab, ” Ya Tuhan, saya bersedia” Bunda Maria doakanlah kami. (Agatha)
14
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Minggu, 13 Desember 2009 : Khawatir Zef 3:14-18a Yes 12:2-3,4bcd,5-6 Flp 4:4-7 Luk 3:10-18 Flp 4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Ayat diatas adalah salah satu ayat favorit saya. Surat rasul Paulus ini benar-benar memberi saya kekuatan pada saat kekawatiran melanda hidup saya. Pagi hari ketika saya membuka email, ada sebuah renungan yang semakin menguatkan. Renungan tentang Dua Kotak. Ada di tanganku dua buah kotak yang telah Tuhan berikan padaku untuk dijaga. Tuhan berkata: "Masukkan semua penderitaanmu ke dalam kotak yang berwarna hitam. Dan masukkan semua kebahagiaanmu ke dalam kotak yang berwarna emas." Aku melakukan apa yang Tuhan katakan. Setiap kali mengalami kesedihan, ketakutan, kekawatiran maka aku letakkan ia ke dalam kotak hitam.Sebaliknya ketika bergembira maka aku letakkan kegembiraanku dalam kotak berwarna emas. Tapi anehnya, semakin hari kotak berwarna emas semakin bertambah berat. Sedangkan kotak berwarna hitam tetap saja ringan seperti semula. Dengan penuh rasa penasaran, aku mengamati kotak berwarna hitam. Kini aku tahu jawabannya. Aku melihat ada lubang besar di dasar kotak berwarna hitam itu, sehingga semua penderitaan yang aku masukkan ke sana selalu jatuh keluar. Aku tunjukkan lubang itu pada Tuhan dan bertanya, "Kemanakah perginya semua penderitaanku?" Tuhan tersenyum hangat padaku. "Hamba-Ku, semua penderitaanmu berada padaKu." Aku bertanya kembali, "Tuhan, mengapa Engkau memberikan dua buah kotak, kotak emas dan kotak hitam yang berlubang?" "HambaKu, kotak emas Kuberikan agar kau senantiasa menghitung rahmat yang Aku berikan padamu, sedangkan kotak hitam Kuberikan agar kau melupakan penderitaanmu." Ingat-ingatlah semua kebahagiaanmu agar kau senantiasa merasakan kebahagiaan. Praise the Lord…..God is always good all the time……… (Nathasa)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 15
Senin, 14 Desember 2009 : God’s Way is a good way for us Bil 24:7,15-17ª Mzm 25:4bc-5ab,6-7c,8-9 Mat 21:23-27 Mzm 25 : 8 Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
You are the way, the truth, and the l ife We life by faith and not by sight for you …………. Setiap kali kita denger and nyanyiin lagu itu, pasti kita penuh semangat and lompat-lompat memuji Tuhan sampai keringat pun berjatuhan .. liriknya mengena banget. Tuhan memang satu-satunya jalan, kebenaran, dan hidup kita. Klo aku kaitkan ama kehidupan nyata, Tuhan emang sungguh benar dan baik adanya bagi hidup kita semua. Sudah sekitar 4 tahun lebih aku menjadi umat Paroki St. Fransiskus Xaverius – Kuta. Ibarat kata, sudah seperti “my second home”. Kalo lagi suntuk or butuh temen curhat, aku main ke Gereja and kongkow2 (kumpul) ama temen-temen. Bagi sebagian orang mungkin berpikir, “bego banget tuh anak, setiap hari ke Gereja !! Kaya gak ada kerjaan lain aja !” Tapi, bagi aku pribadi justru ada damai & sukacita yang kurasakan ketika aku berada di rumah “Bapaku”. Beberapa temen yang pernah ngobrol dengan aku, menceritakan bagaimana kehidupannya yang amat kelam dan serasa gelap. Pokoknya, fokus utama mereka adalah selalu ingin merasakan kenikmatan duniawi yang so pasti sangat menggiurkan. Gak kepikiran lagi untuk pergi ke Gereja atau mungkin untuk berdoa sekalipun. Pada akhirnya, ada beberapa teman yang mengajak mereka untuk sekedar berdoa di ruang Adorasi atau sekedar ngobrol-ngobrol dengan kaum muda di Gereja itu. Dari situlah, mereka merasakan bahwa ada kenikmatan lain yang lebih “nikmat” daripada sekedar minum-minum, nge-drugs, atau melakukan hal yang merusak badan jasmani mereka. Tuhan mengarahkan dan menuntun mereka kembali kepada jalan kebenaran melalui sahabat atau orang-orang terdekatnya. Mereka yang selama ini tidak tahu ke mana harus melangkah ataupun yang tersesat di tengah jalan, Tuhan panggil dan arahkan menuju ke jalan yang benar sesuai kehendak-Nya. Jadi, yakinlah bahwa Tuhan emang satu-satuNya jalan kebenaran dan kehidupan kita. Gak usah khawatir kamu bakal tersesat atau gak tahu arah. Asal kamu percaya dan berserah padaNya. Ia yang selalu ada dan setia berada di dekatmu ……… Jadikan Dia sebagai “sopir” pribadimu, yang siap anytime & anywhere untuk mengantarkanmu menuju keselamatan dan kebahagiaan kekal !! (Kris)
16
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Selasa, 15 Desember 2009 : Betapa berat bebanku ... Mzm 34:2-3, 6-7.17-18.19.23 Mat 21 : 28-32 1 Taw 17 : 1-15 Mzm 34:7 Orang yang tertindas berseru dan Tuhan mendengar. Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Saya menganggap mia seperti adik saya sendiri, kemana-mana selalu saya bonceng naik motor. Suatu kali saya bilang ke dia untuk belajar motor. Dia bilang ” Ok kakak mia pasti belajar, pasti itu kak pasti. Sampai suatu kali karena office boy ditempat kerja kami hendak berhenti, padahal dia inilah yang sering mengantar Mia kemana-mana. Suatu malam langsung saya tanya ke Mia, Ayo kapan kamu belajar motor ? malam ini? Saya yang langsung mengajari kamu? Dengan wajah yang ketakutan dan agak terpaksa berlatihlah dia didepan gereja. Saat melihat dia naik motor pelan-pelan dan agak bergoyang-goyang, saya sampai mau menangis. Kasihan sekali Mia, selama ini dia selalu aman dijaga oleh kakak-kakaknya, saat ini dia harus berjuang belajar naik motor. Saya bilang ke dia ”Jangan takut kamu pasti bisa, aku disini menemani kamu.” Dengan berat hati saya harus melakukan itu. Saya jadi teringat ketika Tuhan membiarkan saya menghadapi sendiri persoalan dalam hidup, saat itulah saya merasa Tuhan memperhatikan saya sambil menangis melihat saya jatuh bangun berusaha tetap tegar, dari jauh Dia memberikan kekuatan supaya saya bisa bertahan. Sampai saya menjadi terharu, ketika malamnya Mia menulis statusnya di face book demikian ”Bila hati berbeban berat..tak seorangpun mengerti bebanku kutanya Yesus apa yang harus kubuat ”...rasanya pingin ketawa bercampur sedih.. Mia-mia sampai segitu terbebannya dirimu untuk berlatih motor, padahal itu penting buat kamu. Paginya ketika bertemu dikantor dia sudah ceria lagi, ternyata Tuhan sudah memberikan jalan keluar, ”Kakak benar Mia harus belajar motor, karena itu penting buat Mia. Ternyata dari kesesakan belajar motor dia berani berharap kepada Tuhan untuk bisa membeli sebuah motor. (Lulu)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 17
Rabu, 16 Desember 2009 : Ragu atau Percaya Yes 45 : 6b-8, 18, 21b-25 Mzm 85:9ab-10,11-12,13-14 Lukas 7 : 19-23 Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. (Lukas 7:22)
Sampai renungan ini ditulis saya sudah mengenal istri saya 13 tahun. Bagi sebagian orang, perjalanan 13 tahun bukan waktu yang singkat. Ada banyak hal yang saya pelajari selama mengenalnya. Mulai makanan kesuakannya, hobbynya, apa yang membuat dia tertawa, apa yang membuat dia sedih, apa yang membuat dia jengkel, apa yang membuat dia menangis (karena menonton fim yang sedih.. hikss) dan apa yang akan membuat dia tertawa terpingkal-pingkal. Namun saya akui saya belum mengenalnya 100%. Mungkin baru 94,5%. Jangankan mengenal istri atau orang lain, bahkan terkadang kita pun belum mengenal diri kita seutuhnya 100% Mengikuti Yesus bertahun-tahun (bahkan mungkin sejak kita dalam kandungan sudah dibaptis) bukan jaminan kita sudah mengenal Yesus 100%. Pun juga bukan jaminan kita telah mempercayakan hidup kita sepenuhnya padaNya 100%. Seringkali masih ada banyak kekhawatiran dan tak sering timbul keraguan. Masih sering kita khawatir akan masa depan kita. Kita masih sering khawatir akan kehidupan keluarga kita. Kita juga terkadang ragu apakah Tuhan ada di samping kita ketika kita menghadapi masalah. Dalam bacaan ini. Yohanes Pembaptis pun sempat meragukan ke-Tuhanan Yesus. Bahkan Yohanes yang notabene adalah kerabat Yesus, sampai mengirimkan utusan untuk menanyakan apakah Yesus sungguh Mesias. Yesus tidak tersinggung akan keraguan Yohanes, namun sebaliknya Yesus menunjukkan bukti-bukti ke-AllahanNya. Semoga dalam mempersiapkan hari kelahiran Yesus minggu depan, iman kita semakin diteguhkan dan diperkuat bahwa Yesus adalah sungguh-sunguh Tuhan dan Juru Selamat. Tuhan yang hadir dalam setiap kekhawatiran kita. Tuhan yang memberikan kekuatan di tengah keraguan kita. Tuhan yang menyertai kita sekarang dan selama-lamanya. Tuhan yang merajai seluruh kehidupan kita. (yovie)
18
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Kamis, 17 Desember 2009 : Beri tempat yang layak Kej 49:2.8-10 Mzm 72:1.3-4b.7-8.17 Mat 1:1-17 Mat 1:1 “ Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham”
Keponakan saya sering main ke rumah dengan mengajak teman-teman sebayanya. Kebanyakan dari mereka tidak saya kenal. Mereka masih muda dan jelas bukan teman main saya .Dari gerak-gerik dan gaya bicaranya tampaknya mereka mengenal saya dengan baik. Ketika saya tanyakan nama dan asalnya, dengan tersenyum mereka menyebutkan nama kampung, tempat saya dulu lahir dan dibesarkan. Walau mereka menyebut nama dan asalnya, saya tetap belum mendapat gambaran yang jelas, tentang siapa mereka. Setelah saya selidiki lebih jauh siapa orangtua atau kakek-neneknya, barulah saya mengenal anak itu secara lebih utuh dan menjadi akrab dengan mereka. Injil pada hari ini juga berbicara tentang Silsilah Tuhan Yesus Kristus. Penginjil merasa perlu menunjukkan silsilahNya, supaya pembacanya mampu mendapatkan gambaran yang utuh tentang tokoh yang disampaikan. Yesus Kristus bukanlah orang sembarangan. Dia terlahir dari tokoh-tokoh yang dikenal dan dikagumi banyak orang. Abraham, misalnya, yang menjadi tonggak sejarah dan cikal bakal dimulainya hubungan perjanjian antara Allah dengan bangsa Israel. Tiga nama terhormat sebagai leluhur bangsa Israel ditonjolkan yakni Abraham, Ishak dan Yakub. Dari ke 12 suku Israel diangkatlah nama Yehuda yang menurunkan raja-raja besar seperti Daud dan Salomo. Silsilah mereka dikelompokkan menjadi 3, pertama Abraham sampai dengan Daud, dimana mau ditunjukkan bahwa Allah telah menjadikan mereka sebagai bangsa terpilih dan membuat mereka menjadi besar. Kedua dari Daud sampai pembuangan Babel mau menunjukkan penghukuman yang Allah berikan kepada bangsa Israel karena ketidak-setiaan mereka atas perjanjian leluhurnya. Ketiga dari pembuangan ke Babel sampai Kristus, yang mau menunjukkan pertobatan bangsa Israel atas kesalahan di masa lalu dan pemulihan kembali hubungan perjanjian bangsa Israel dengan Allah, di mana Yesus menjadi tokoh kunci untuk munculnya Israel yang baru. Dengan mengenal asal-usulNya, kita akan menjadi mampu memposisikan Dia secara pantas, sehingga hubungan yang harmonis tetap bisa terjalin. Sudahkah kita memberi DIA tempat yang layak dalam hidup kita? (Herry)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 19
Jumat, 18 Desember 2009 : Berjalan bersama Allah Yer 23:5-8, Mzm 72:2,12-13,18-19 Mat 1:18-24 Yer 23:6 ....dan inilah nama yang diberikan orang kepadanya: TUHAN-keadilan kita
Kelahiran Yesus sudah dinubuatkan sejak dahulu, lama sebelum yang lahir, sejak zaman para nabi (Yer 23:5-8). Tanda bahwa kelahiran Putra Allah ini adalah sesuatu peristiwa yang besar, yang luar biasa. Banyak peristiwa yang mengawali dan mengiringi kelahiranNya. Yang pasti, menyulitkan orang-tuanya. Banyak orang sudah tahu pergumulan yang dihadapi Bunda Maria dan Santo Yusuf saat itu, dimulai saat Maria menerima kunjungan Malaikat Gabriel. Juga kesedihan orang-orang Bethlehem yang anak-anaknya dibunuh segera sesudah kelahiran Yesus (meski ini bukan karena kesalahan Yesus, namun karena perintah Herodes). Yang mau saya refleksikan disini adalah : segala sesuatu tidak bisa diraih dengan gampang namun perlu perjuangan. Perlu persiapan yang sungguh-sungguh. Kedatangan Yesus yang adalah Allah, perlu dipersiapkan oleh para nabi. Saat kelahiranNya penuh pergolakan. Apalagi hal-hal yang direncanakan manusia. Misalnya pekerjaan, kepercayaan orang lain terhadap kita, pasangan hidup, kesejahteraan, jumlah umat di persekutuan, usaha kita untuk mengenalkan Yesus pada orang lain, dan banyak hal lainnya. Pasti akan mengalami banyak tantangan juga. Dalam perjalanan akan ada banyak tawaran untuk mengambil jalan pintas agar tidak perlu bersusah-payah (Kalo bisa cepat, napa harus lama, ya gak ?). Inilah ujian kita yang mengaku sebagai murid Tuhan. Karena sebenarnya, dalam hati, kita sudah tahu jalan yang harus diambil adalah jalan yang sulit (pintu ke surga adalah yang sempit). Namun kita sulit mengalahkan godaan dan berusaha mencari jalan pintas. Namun jangan putus asa, teruslah berusaha, karena kita tidak sendirian. Semua saudara-saudara kita mengalami kesusahan yang sama. Yang diminta Tuhan adalah kesetiaan kita untuk tetap berjalan bersama Yesus, bagaimanapun keadaan jalan yang akan kita lewati. (Siska)
20
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Sabtu, 19 Desember 2009 : Tuhan Engkaulah Andalanku Hak 13:2-7,24-25a Mzm 71:3-4a,5-6b,16-17 Luk 1:5-25 Luk 1 : 18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu : ” Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi ? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.”
Zakharia dan Elisabet adalah pasangan suami istri yang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat (ay.6) Mereka tidak memiliki anak sampai usia Elisabet sudah lanjut. Namun bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin. Bila Dia berkenan, apa yang mustahil bagi manusia, akan terjadi menurut waktuNya. Tuhan menganugerahkan kepada mereka, seorang anak yang bernama Yohanes, justru di usia senja mereka. Dalam perjalanan hidup ini, sering kita sampai pada titik di mana segala sesuatunya terasa begitu sulit dan tak ada jalan keluar lagi. Saya teringat kesaksian yang indah dari Andy Noya, pada saat harus menghadapi situasi yang terlihat tak ada jalan keluar lagi. Kakaknya didiagnosa terserang kanker payudara stadium empat, dan harus segera dioperasi. Andy benar-benar tak tahu bagaimana caranya bisa mendapatkan uang untuk biaya operasi itu. Di keheningan dini hari, di tengah keputusasannya, Andy berlutut dan berdoa : “Tuhan, sebagai manusia, akal pikiranku sudah tidak mampu memecahkan masalah ini. Karena itu, pada pagi hari ini, aku berserah dan memohon Kepada-Mu. Kiranya Tuhan, Engkau membuka jalan agar saya bisa menemukan jalan keluar dari persoalan ini.” Tuhan sungguh mendengarkan doanya, keesokan harinya, secara tak terduga, Andy mendapatkan pekerjaan, yang jumlah honor yang diterimanya persis sama dengan jumlah biaya operasi sang kakak. Bahkan Tuhan memberikan bonus lagi, dengan kesediaan Surya Paloh untuk menanggung semua biaya perawatan sang kakak, berapa pun dan sampai kapan pun, padahal sebelumnya Andy tak pernah menceritakan perihal sakitnya sang kakak pada Surya Paloh. Kisah selengkapnya bisa dibaca di http://www.kickandy.com/ Bila Tuhan yang kita andalkan, selalu ada jalan untuk setiap permasalahan hidup yang kita hadapi. Bunda Maria doakanlah kami. (Agatha)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 21
Minggu, 20 Desember 2009 : Rosario Mi 5:2-5a Mzm 80:2ac,3b,15,16,18-19 Ibr 10:5-10 Luk 1:39-45 Luk 1 : 42 Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
Kita pasti sudah hafal di luar kepala doa Salam Maria, begitu hafalnya seringkali kita mengucapkannya tanpa menghayati artinya. Doa ini sangat sederhana, isinya hanyalah ungkapan Elisabeth saat dia dipenuhi Roh Kudus, “terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu”. Saat dipenuhi Roh Kudus, berarti pada waktu itu Tuhan sendiri yang berbicara melalui Elisabeth. Setiap kali mengucapkan doa ini berarti kita mengucapkan sabda Tuhan. Lanjutannya berupa permohonan agar Bunda Maria mendoakan kita kepada Bapa di surga. Sama seperti bila kita meminta bantuan doa dari saudara-saudari yang lain. Ketika Yonathan baru berumur 1 bulan, tengah malam tiba-tiba badannya panas, saya kasih dia obat penurun panas. Karena meronta-ronta, Yoyo tersedak dan batuk terus menerus. Walaupun saya dokter tapi sebagai ibu baru, saya panik luar biasa. Setelah beberapa saat batuknya mulai reda, Yoyo mulai bernafas normal lagi, dan tertidur. Walaupun begitu saya masih takut, beberapa kali saya ambil stetoskop dan mendengarkan suara nafasnya, kawatir bila cairan obat tadi masuk ke paru-parunya. Yovie juga kawatir dan bertanya, ”bagaimana Yoyo?”. Saya bilang, ”sudah ga apa-apa”. Yovie tidak tahu bagaimana saya berusaha menenangkan diri saya sendiri dan membuat dia juga tidak kawatir. Saya tidak bisa tidur, saya lihat terus nafasnya. Saya ambil rosario. Saya berserah dan berdoa pada Tuhan, saya percaya pada saat itu Bunda Maria pun mendoakan Yoyo. Selesai 1 putaran rosario saya menjadi tenang, dan panasnya Yoyo sudah turun. Puji Tuhan. Mujizat dari Tuhan saya alami melalui doa rosario. Mujizat, berkat, karunia dari Tuhan bisa kita alami tiap saat, melalui doa pribadi, doa bersama, doa rosario atau doa devosi lainnya. Tapi satu yang pasti kita belajar dari Bunda Maria untuk selalu berpasrah dan berserah pada kehendak Tuhan. Semoga ! (Nathasa)
22
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Senin, 21 Desember 2009 : Percaya gak percaya .... Kid 2:8-14 atau Zef 3:14-18a Mzm 33:2-3, 11-12, 20-21 Luk 1:39-45 Lukas 1:45 “Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”
Percaya 100% net atau Percaya 100% +++ (plus khawatir, cemas, dsb) …. ???? Budi dan Iwan sedang asyik ngomongin persiapan untuk Pertemuan Doa hari minggu malam nanti. Budi : Wan, kamu nanti bantu jadi singer ya? Sebagian lagunya lagu baru lho !! Iwan : Tenang aja Bud, aku siap bantu kamu. Percaya aja!! Budi : Ok wan, bener ya??Awas kalo kamu gak bantuin aku. Jangan sampai gak hafal ya? Lagunya lagu baru soalnya, mesti dipelajari dulu. Bisa keringat dingin ntar aku di depan, kalo singernya gak “back up” aku!! Iwan : No worries bro …… serahkan aja semua sama aku. Minggu malamnya, waktu Pertemuan Doa mau dimulai Budi masih nampak gelisah dan kawatir. Puji Tuhan semua berlangsung baik. Budi pun lantas mengucapkan terima kasih kepada Iwan dan teman-teman yang lain karena telah membantu mem”backup” sebagai singer. Kita terkadang berada di posisi Budi. Ibaratnya “harus memilih di antara 2 pilihan”. Mau percaya 100% tanpa kekhawatiran sedikit pun, tidak percaya dan masih tetap kawatir. Sering kita menjawab, “aku percaya kok, tapi ...(di belakang masih khawatir).” Ketika aku berperan sebagai Yesus dalam sebuah drama. Yesus bertanya, “apakah kamu percaya kepada Aku?” Lalu temanku ini berkata, “Ya Yesus aku percaya!!” Lalu aku berkata, “Kalau kamu percaya kepadaKu, rebahkan dirimu sekarang juga !! (jarak antara aku dan temenku kira2 berjarak 3 kotak lantai tegel). Saat latihan, kami sempat jatuh beberapa kali. Pada saat tampil, aku berkata dalam hati, “Tuhan aq percaya padaMu, buat aku mampu menangkap temanku yang akan jatuh nanti!” Syukur kepada Allah aku serasa memiliki “kekuatan lain” sehingga aku bisa menangkap temanku dengan baik. Dalam hidup, kita lebih suka untuk terus mengeluh dan kurang bersyukur. Kadang kita bilang “percaya kok ama Tuhan.” Tapi ketika ada masalah datang, kita malah mengomeli Tuhan, “Tuhan mana janjimu ?? Katanya Kamu mau memberi aku ini... itu...!” Padahal aku khan sudah percaya ama Kamu!!” Untung, Tuhan kita sabar ya ?? Kalo gak, dia pasti dah ninggalin kita, karena kita terlalu banyak menuntut !! Tuhan tidak hanya berharap kita untuk percaya (dalam ucapan saja), melainkan juga untuk percaya dalam iman yang teguh dan kesetiaan untuk menantikan kabar gembira dari pada-Nya. (Kris)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 23
Selasa, 22 Desember 2009 : How Great Is Our God 1 Sam 1:24-28 1 Sam 2:1 4-5.6-7 Yes 49:14-50 :1 Luk 1:49 Luk 1:49 ”Karena yang mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan yang besar padaku dan namaNya adalah kudus.”
Menjalankan usaha di Bali bukanlah hal yang mudah. Teringat kembali saat 3 bulan tidak ada pemasukan untuk showroom kami. Takut, sedih bahkan putus asa karena segala doa dan usaha telah kami lakukan, setiap pagi kami datang ke adorasi untuk berdoa akan kondisi kami saat itu, tapi jawaban Tuhan tak kunjung datang. Sampai saat owner dari Jakarta datang menanyakan kenapa ini terjadi. Saat itu kami hanya pasrah pada Tuhan saja. ”Tuhan hanya engkaulah satu-satunya andalan kami, hanya padaMu kami berseru dan memohon. Ada yang bilang karena black magic atau ada orang yang tidak suka, sampaisampai hal tersebut mempengaruhi pola pikir manager dari Jakarta untuk menanyakan ke orang pintar. Situasi saat itu iman kami benar-benar diuji. Tuhan tolonglah kami jangan pernah tinggalkan kami. Sampai manager jakarta menantang kami, baiklah kalau begitu buktikan bahwa kata orang tentang black magic atau apapun itu tidak benar. Sampai suatu hari datang seorang bapak ke showroom kami naik taksi, dia sangat sederhana sampai owner dari Jakarta tidak yakin dengan penampilannya. Saat kami sampaikan bahwa dia mau bekerja sama untuk sebuah projectnya di daerah Jimbaran. Project ini nilainya cukup besar dan melalui project ini pula Tuhan menolong kami keluar dari permasalahan kami. Pagi hari saat kami berdoa pagi bersama, kami hanya bisa menangis karena kabar bahwa tender project tersebut dealing, benar-benar kami merasa Tuhan telah melakukan perbuatan besar bagi showroom kami. How Great Is Our God…….. (Lulu)
24
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Rabu, 23 Desember 2009 : Hidup kita ditentukan dari Surga? Mal 3:1-4; 4:5-6; Mazmur 25:4b-5b.8-9.10.14; Luk 1:57-66
Saya senang merenungkan mazmur 139:16 ’Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.’. Terutama bila mendengar atau menyaksikan kelahiran bayi. Bila merenungkan Mazmur ini, saya takjub dengan keajaiban penciptaan Tuhan dalam jaman sekarang ini. Pernah seorang seorang Imam berkata, “Seandainya sekarang Tuhan menciptakan manusia dengan cara seperti Tuhan dulu menciptakan Adam dan Hawa, tentu Tuhan akan menjadi tontonan menarik bagi banyak orang yang juga terus berkomentar selagi Tuhan menciptakan. Itu sebabnya Tuhan menggunakan cara lain. Ia mengajak kerja sama manusia untuk menciptakan. Ia menggunakan rahim seorang ibu untuk membuat jaringan otot, membuat tulang lalu menjalin jaringan otot itu menutupi tulang, sampai membentuk manusia. Masih berupa sebuah sel Tuhan malah sudah memberinya jiwa dan roh (nafas hidup). Setelah cukup kuat untuk hidup di luar barulah IA mendorong anak itu keluar dari rahim sang ibu. Setelah dari rahim, kali ini IA mengajak lebih banyak orang terlibat dalam usaha pertumbuhan sang anak, ada ayah, kakak dan adik, opa-oma, paman-bibi, pembantu, guru sekolah dan teman-teman. Yah, ajaibkan? Sepanjang hidup kita banyak komentar terlontar dari mulut orang, tentang kejaiban yang Tuhan buat lewat kita masing-masing. Iya, gak? Coba deh, diingat - ingat cerita mama-papa, Om-tante, Opa-Oma, kakak, tentang kelahiran kita, masa kecil kita, pasti ada saja lontaran pujian tentang kebesaran Tuhan tetapi mungkin juga pertanyaan tentang rahasia Allah dalam hidup kita ketika mereka memandang kita untuk pertama kali. Hendaklah selalu mensyukuri dan memuji Tuhan untuk setiap kejadian dalam hidup kita yang lalu dan yang sekarang. Yakinlah, bila kita tetap percaya kepada-Nya, Tuhan sanggup melaksanakan apa yang telah dijanjikan kepada kita, yang mendatangkan kebahagiaan sejati (Roma 4:20). (Narita)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 25
Kamis, 24 Desember 2009 : Lahirlah di palungan hatiku... Yes 62 : 1-5 Mzm 89 : 4-5, 16-17, 7,9 Kis 13:16-17, 22-25 Mat 1:1-25 Mat 1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” ? Yang berarti: Allah menyertai kita
Saya masih ingat ketika kami menantikan anak pertama kami lahir. Tidak hanya persiapan lahir batin tapi juga persiapan barang apa yang kira-kira dibutuhkan anak kami kelak. Mulai persiapan tempat tidurnya, pakaiannya, botol susu, tempat mandinya bahkan sampai popoknya kami persiapkan sebelum anak kami lahir. Hari ini kita semua menantikan kelahiran Yesus. Ada begitu banyak persiapan yang kita lakukan. Mulai dari baju baru, kado buat keluarga, teman bahkan kita sudah merencanakan akan liburan kemana di hari Natal esok. Tanpa kita sadari kita terkadang melupakan “Sang Bayi” - pemeran utama di hari Natal ini. Kita sering sibuk mempersiapkan hal lain tapi kita lupa mempersiapkan hati kita. 2000 tahun lalu Yesus lebih memilih untuk lahir di palungan. Di palungan yang kotor, yang sebenarnya tidak layak untuk seorang Putra Allah. Tapi kenyataannya disitulah Yesus lahir. Saat ini Yesus juga ingin lahir di ‘palungan’ hati kita. Mungkin kita merasa tak layak dan hati kita terasa kotor, tapi disitulah Yesus ingin lahir untuk membersihkan hati kita. Mungkin hati kita penuh dengan dendam, tapi disitulah Yesus ingin lahir untuk membawa damai dan pengampunan di hati kita. Mungkin hati kita penuh dengan luka, tapi disitulah Yesus ingin lahir untuk menyembuhkan dengan kasihNya. Ya ! Yesus ingin lahir disana.... di ’palungan’ hati kita. Mari kita buka hati kita, dan biarkan Yesus lahir di hati kita Selamat menyambut Natal..... (yovie)
26
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Jumat, 25 Desember 2009 : Kado untuk Tuhan Yes 62:11-12 Mzm 97:1,6,11-12 Tit 3:4-7 Luk 2:15-20 Luk 2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang dikatakan kepada mereka.
Maka kata Malaikat itu kepada mereka ,” Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa : hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud. Selamat Hari Natal !! Kalimat yang wajib diucapkan pada tanggal 25 Desember. Jadi saya ucapkan pada Anda semua, para pembaca. Selamat Hari Natal ! Sebenarnya, pada setiap Natal, tidak hanya ucapan ini saja yang harus dibagikan kepada orang lain. Dibalik itu, ada makna kegembiraan yang besar yang seharusnya kita wartakan pada orang lain. Karena bukan orang biasa yang lahir pada 25 Desember. Namun Juru Selamat manusia, Sang Raja Damai. Kita bersuka-cita karena kedatangannya adalah sesuatu yang kita harapkan, karena kita manusia berdosa yang perlu diselamatkan. Kita patut bersuka-cita karena dunia yang gelap kini telah diterangi cahaya Ilahi. Kita bersyukur karena Allah mau datang untuk kita manusia berdosa. Pemberian Allah ini terlalu besar untuk hanya dirayakan saat Misa Kudus saja. Kegembiraan Natal adalah milik semua orang. Juga milik mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus. Tugas kitalah untuk membagikannya. Bukankah Yesus datang untuk semua orang ? Namun, sebelum itu, sudahkan kita mengalami kegembiraan seperti yang dialami para Bunda Maria dan St. Yusuf saat anaknya lahir? Apakah kelahiranNya membawa suatu perubahan dalam hidup kita? Sudahkah kita mempersembahkan sesuatu untuk Tuhan yang datang seperti tiga Raja mempersembahkan emas, kemenyan dan mur? Apakah kegembiraan itu kita alami sendiri dan hanya pada saat Natal saja ? Ataukah menjadi sumber semangat kita sepanjang tahun itu? Mari menyebarkan semangat Natal kepada semua orang !!
Merry Christmas, everybody..!! (Siska)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 27
Sabtu, 26 Desember 2009 : Bersaksi akan Yesus Kis 6:8-10,7:54-59, Mzm 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17 Mat 10:17-22 Mat 10 : 22 ” Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu ; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu”
Hari ini kita merayakan pesta Santo Stefanus. Stefanus dikenal sebagai Promartyr (martir pertama) dalam gereja. Stefanus pun merupakan salah satu dari 7 diakon pertama (yang bertugas untuk mengurus distribusi bantuan bagi janda-janda tua dalam komunitas jemaat) dalam zaman Gereja perdana. Stefanus dikenal sebagai seorang penginjil yang handal. Tuhan banyak memakai dia lewat pengajaran-pengajaran disampaikan yang secara baik dan bijaksana membuat banyak orang percaya dan menjadi pengikut Yesus. Hal ini menimbulkan kecemburuan dari musuh-musuh Gereja. Mereka berusaha menyeret Stefanus ke pengadilan dengan dakwaan hujat terhadap Nabi Musa dan Allah (Kis.6:11) serta berkata-kata menentang Bait Allah dan Hukum Taurat (Kis.6:13-14). Namun Stefanus tak gentar sedikit pun, di depan pengadilan dia masih bersaksi menceritakan tentang semua fakta sejarah yang ada, dan bahkan menegur mereka sebagai orang yang keras kepala dan selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyang mereka (Kis 7:51) Hukuman yang diterimanya adalah dirajam sampai mati oleh sekelompok massa yang marah dipanas-panasi oleh Saulus dari Tarsus, yang kelak dikenal sebagai Santo Paulus (Kis.8:1). Di akhir hidupnya, Stefanus mendapatkan penampakan yang unik karena dia menyaksikan baik Allah Bapa dan Allah Putera. "Aku melihat langit terbuka, dan Anak manusia duduk di sebelah kanan Allah." (Kis. 7:56) Beranikah kita bersikap seperti Stefanus, bersaksi akan Yesus di dalam hidup kita. Tentu tidak perlu sampai berdarah-darah seperti Stefanus, tapi kita bisa mulai dari keseharian kita, menampilkan wajah Yesus dalam tingkah laku kita. Bersikap ramah, tidak menang sendiri, memilih menjadi garam dan terang bagi keluarga dan lingkungan terdekat kita. Semoga. Bunda Maria doakanlah kami. (Agatha)
28
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Minggu, 27 Desember 2009 : Seperti yang Kau ingini Mi 5:2-5a Mzm 84:2-3,5-6,9-10 1 Yoh 3:1-2,21-24 Luk 2:41-52 Luk 2 : 51 Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu didalam hatinya.
Hari ini kita memperingati pesta keluarga kudus. Saya teringat sebuah buku pemberian ipar saya, judul pastinya saya tidak begitu ingat (sekarang buku itu masih dipinjam teman sharing grup saya, yang isinya ibuibu) tapi intisari dari buku itu adalah tentang bagaimana peranan ibu dalam keluarga terutama untuk mendoakan semua anggota keluarganya. Mungkin kita malas berdoa untuk suami. Atau kalaupun kita berdoa, kita minta kepada Tuhan seperti ini. Tuhan tolong ubah suami saya, biar dia menjadi suami yang mengerti perasaan saya, biar dia menjadi suami yang pintar bekerja, bisa membantu menjaga anak, sabar, romantis dan lain-lain. Yang kita doakan hanya apa yang kita inginkan. Tapi dalam buku itu dikatakan bahwa yang perlu kita doakan adalah Tuhan tambahkan selalu iman suamiku akan Engkau. Dengan semakin bertambah iman akan Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan menyempurnakan suami kita. Begitu juga dengan anak-anak kita, kita perlu menyerahkan kepada Tuhan pertumbuhan badan dan rohani mereka. Bukan seperti apa yang kita inginkan, tetapi seperti yang Tuhan inginkan. Dan yang penting kita berdoa untuk diri kita sendiri. Kita minta kepada Tuhan untuk menjamah kita, memberi roh kebijaksanaan dan bisa mencintai diri kita sendiri. Mencintai diri sendiri maksudnya mau menerima segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki, dan meminta Tuhan memyempurnakannya. Bila kita sudah bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan kita, maka akan mudah bagi kita untuk dapat mencintai orang lain. Berat ya tugas seorang ibu keluarga, saya pun masih berusaha menjadi ibu keluarga yang baik. Tapi peran mulia telah Tuhan berikan kepada kita marilah kita belajar dari Bunda Maria yang selalu menyimpan segala sesuatu dalam hatinya dan berdoa kepada Tuhan. Tuhan terjadilah padaku menurut kehendakMu. Seperti lirik lagu dibawah ini……… Hidup ini kuserahkan.. pada mezbahMu ya Tuhan Jadilah padaku seperti yang Kau ingini (Nathasa)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 29
Senin, 28 Desember 2009 : Jesus Your Light is shinning within us 1Yoh 1:5 – 2:2 Mzm 124:2-3,4-5,7b-8 Mat 2:13-18 1 Yoh 1:5 Dan inilah berita yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu : Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Bangsa Indian memiliki cara yang unik untuk mendewasakan anak laki-laki dari suku mereka. Jika laki-laki tersebut dianggap sudah cukup umur untuk didewasakan, maka anak laki-laki tersebut akan di bawa pergi oleh seorang pria dewasa yang bukan sanak saudaranya, dengan mata tertutup. Anak laki-laki tersebut di bawa jauh menuju hutan yang paling dalam. Ketika hari sudah menjadi sangat gelap, tutup mata anak tersebut akan dibuka, dan orang yang menghantarnya akan meninggalkannya sendirian. Ia akan dinyatakan lulus dan diterima sebagai pria dewasa dalam suku tersebut jika ia tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu. Malam begitu pekat, bahkan sang anak itu tidak dapat melihat telapak tangannya sendiri, begitu gelap dan ia begitu ketakutan. Hutan tersebut mengeluarkan suarasuara yang begitu menyeramkan, auman serigala, bunyi dahan bergemerisik, dan ia semakin ketakutan, tetapi ia harus diam, ia tidak boleh berteriak atau menangis. Cahaya pagi mulai tampak sedikit, ia begitu gembira, ia melihat sekelilingnya, dan kemudian ia menjadi begitu kaget, ketika ia mengetahui bahwa ayahnya berdiri tidak jauh dibelakang dirinya, dengan posisi siap menembakkan anak panah, menjagai anaknya sepanjang malam, jikalau ada ular atau binatang buas lainnya, maka ia dengan segera akan melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekati anaknya, sambil berdoa agar anaknya tidak berteriak atau menangis. Sama seperti kisah di atas, kita juga sering mengalami kecemasan apabila dihadapkan dalam keadaan yang membuat diri kita serasa seorang diri. Apalagi jika kita telah terlanjur terjerumus ke dalam lembah dosa yang kelam. Dunia ini kayanya gelap banget dan gak ada lagi yang mau peduli dengan kita. Tapi sesungguhnya Tuhan ada di sekitar kita dan ingin memberikan “cahayanya” untuk kita. Dia selalu ada di dekat kita, sekarang tinggal terserah diri kita apakah mau membuka hati kita untuk menerima pertolongan dari-Nya?? Kalahkan kegelapan... dan jadilah terang senantiasa untuk menjadi berkat bagi sesama di sekitarmu !! (Kris)
30
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Selasa, 29 Desember 2009 : inilah DIA .... 1 Yoh 2:3-11 Mzm 96 :1 -2a.2b-5b-6 Luk 2: 22-35 Luk 2:30-32 Sebab mataku telah melihat......
Ketika saya masih SMA pernah terpikir kenapa ya kok saya ini beragama katolik??? Saat itu saya berusia 18 tahun. Setiap minggu saya keliling pindah-pindah gereja. Sampai-sampai dijuluki Jemaat GKI ( Gereja Keliling Indonesia). Keluarga besar dari Ayah dan Ibu saya adalah muslim. Jadi setiap Idul Fitri saya juga ikut merayakan bersama keluarga besar, acara silaturahminya saja. Suatu kali di hari minggu, seperti biasa paginya saya siap-siap berangkat ke Gereja Betani Nginden, pulang dari sana saya ke gereja Katedral HKY. Sampai suatu saat mata saya benar-benar terbuka, ketika tiba saatnya Romo melakukan konsekrasi untuk roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus sendiri. Saat itulah Tuhan menanyakan pada saya "kamu mau komitmen dimana?? Masih mau kesana kesini”...Ya Sakramen Ekaristi inilah yang meneguhkan saya kemana saya harus memilih digereja Katolik inilah saya menemukan Tuhan Yesus secara pribadi. Ketika saat ini saya renungkan kembali...memang Tuhan luar biasa memilihkan tempat yang tepat untuk saya semakin bertumbuh mengenal Dia. Dimana saya masih bisa mengikuti misa dan melakukan praise and worship dalam gathering dan doa pribadi ketika saya bergabung di DOJCC. Karena hanya Dialah yang paling tahu ”Komposisi yang PAS” untuk saya bertumbuh secara maksimal. Ketika saya mencari akhirnya saya menemukan. Bagaimana dengan anda?? (Lulu)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 31
Rabu, 30 Desember 2009 : Betutu ..oh..betutu... 1Yoh. 2:12-17; Mazmu 96:7-8a.8b-9.10; Luk 2:36-40 1 Yoh 2:16-17 Sebab semua yang ada didalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.....tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Suatu malam diakhir tahun seperti ini keluarga kami mendapat tamu dari Surabaya. Mereka membawa oleh-oleh khas Gilimanuk. Ayam Betutu men Tempeh nyam….. nyam……….nyam. Ayam kampung dimasak khas bumbu jangkep (lengkap) dan pedasnya very HOTT... Biasanya kami tidak akan berpikir lagi kalau mau menyantapnya. Apalagi Yovie yang memang fans berat makanan ini. Kali ini terjadi pergulatan dalam pikiran kami, karena jam sudah menunjukkan pk. 22.15 (bukan waktu yang tepat untuk makan) dan kamipun sudah makan malam. Tapi kalau dimakan besok pasti kelezatannya akan berkurang. Akhirnya kami kalah dengan keinginan daging dan mata, lagipula nasi dan piring udah disiapkan. Jadilah malam itu kami pesta Betutu Men Tempeh. Setelah makan timbul rasa tidak nyaman karena kekenyangan. Penyesalan yang akhirnya muncul. Manusia memang diberi akal budi dan kehendak bebas oleh Tuhan. Juga dalam setiap kejadian atau masalah yang kita hadapi. Pergulatan sering terjadi. Jalan mana yang akan kita tempuh. Yang mana yang seturut kehendakNya sehingga tidak membuat kita menyesal dan jauh dari kasihNya. Hari ini, hari menjelang kita menutup tahun 2009. Waktu yang tepat untuk kita merenung. “Betutu-betutu” apa yang telah membuat kita jatuh dalam keinginan duniawi dan menjauh dari kasih Bapa? Biarlah “betutu-betutu” itu boleh kita tinggalkan bersama dengan berakhirnya tahun 2009 ini dan dijadikan sebagai bahan pelajaran untuk kita melangkah di tahun yang baru. Mari melangkah dengan semangat baru untuk mengisi hari-hari tahun 2010 dengan hal-hal yang berguna, bagi diri kita, keluarga kita, teman-teman kita, komunitas kita, Gereja kita, Negara kita dan Dunia kita. Selamat merenung………. (Nathasa)
32
Fresh JUICE !
Vol. 1/2009
Kamis, 31 Desember 2009 : Dalam Dia ada hidup 1 Yoh 2: 18-21 Mzm 98::1-2.11-12.13 Yoh 1:1-18 Yoh 1:4 “ Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia”
Salah seorang saudara saya hidup berkeluarga jauh di rantau. Mereka sangat jarang pulang menengok orangtua, karena jaraknya yang jauh dan biayanya besar. Ketika dia mengabarkan bahwa istrinya telah melahirkan seorang putra, ayah saya tampak sangat gembira. Satu pesannya, agar dia segera dikirimi foto si bayi. Setelah foto si bayi sampai ditangannya, ayah saya tiada henti-hentinya memandangi foto itu. Foto itu disimpannya di sakunya dan selalu ditunjukkan kepada orang-orang. Ketika saya tanyakan kepada ayah kenapa foto itu dibawa terus, jawabnya :”Saya sangat bahagia dan bangga dengan si kecil ini, karena dalam diri si kecil ini aku tetap hidup”. Injil hari ini mengajak kita untuk semakin menyadari betapa besarnya kasih Allah sehingga Dia rela menjadi manusia demi keselamatan kita. Allah yang adalah Alfa dan Omega tidak menjauh karena dikhianati oleh besarnya dosa-dosa kita, melainkan tetap setia merangkul dan mengajak kita kembali kepadaNya. Bahkan semua orang yang menerimaNya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya (Yoh 1:12). Kehadiran Allah dalam diri Yesus ditengah-tengah kita mengubah kegelapan (dosa) menjadi terang (keselamatan). Dengan pembaptisan, kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah, dan dengan hidup dalam Yesus kita akan memperoleh “ hidup” seperti yang telah dijanjikanNya. Dalam suasana Natal, dimana kita merenungkan kembali besarnya kasih Allah kepada kita melalui PuteraNya, Yesus Kristus, hendaklah kita tiada henti-hentinya bersyukur. JanjiNya telah dipenuhiNya. ”Karena dari kepenuhanNya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus”(Yoh 1:16-17). Semoga Tuhan Yesus juga lahir dan memperbaharui hati kita. Sudahkah kita memberikan kesempatan kepada Yesus untuk hidup dalam diri kita dan menjadikan kita terang bagi yang lain? (Herry)
Vol. 1/2009
Fresh JUICE ! 33