Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran :
[email protected]
Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Agatha, Fransiska, Hanz, Franky, Yovie, Rm. Vincent MGL, Ardhi, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Diakon Wenz MGL, Sr. Benedicta, Fr. Mattheus, Maia, Fr David, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty Langganan & Marketing Iklan : Nathasa (0361- 85 11223) Distribusi : Anggota DOJ Bali Seluruh hasil Fresh Juice akan disumbangkan untuk pembangunan Rumah Retret di Bedugul Sumbangan dapat disalurkan ke :
Bank BCA A/C No. 611 033 7785 An. Flora Ida W
Syalooommm.... Tak terasa beberapa hari lagi kita akan menyambut Paskah, kebangkitan Tuhan Yesus...kemenangan atas dosa dan maut... Dan sebelum hari raya kemenangan itu, kita akan dituntun untuk kembali mengenang perjalanan Yesus. Diawali dengan Perjamuan Malam Terakhir... dilanjutkan dengan mengenang Kisah sengsara Yesus dalam Jalan Salib. Sabtu Suci, saat Yesus dalam kubur sampai akhirnya saat KebangkitanNya. Tentu banyak persiapan kita untuk menyambut Paskah ini, selain persiapan hati dengan pantang dan puasa selama masa prapaskah, juga menerima sakramen tobat dan pasti banyak juga persiapan kita yang lain. Apakah kita sudah benar-benar siap saat ini untuk menyambut hari penuh kemenangan itu? Apakah Yesus memang telah mendapat tempat dan menang dalam hati kita? Semoga...
Harap sms / telpon 0361 - 8511223 untuk konfirmasi.
Selamat Paskah Teman-teman... Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati kita semua...
Fresh JUICE !
Nathasa
managed by :
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 1
1 April 2012 : Hosana, Bebaskan Sekarang! Minggu Palma Mengenang Sengsara Tuhan Perarakan: Mrk 11:1-10atau Yoh 12:12-16 Yes 50:4-7, Mzm 22:8-9,17-18a,19-20,23-24, Flp 2:6-11, Mrk 14:1-15:47 Markus 14:9-10 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!” Hari ini Gereja sedunia mengenangkan Sengsara Tuhan Yesus Kristus. Ini adalah hari di mana kita merayakan dan memperingati kembali Yesus memasuki Yerusalem. Di dalam Injil hari ini, Penginjil Markus menceriterakan kepada kita, orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!” Di sini Yesus dielu-elukan dengan sorakan dan tarian yang meriah. Ada yang membentangkan pakaiannya di jalan dan ada yang membawa ranting-ranting lalu menyerukan hosanna Putra Daud. Kita sering mengartikan kata hosanna sebagai pujian atau sorakan atas Putera Daud. Namun demikian arti kata yang sebenarnya itu berasal dari Bahasa Ibrani. Kata hosanna berarti: Selamatkan sekarang! Atau bebaskan sekarang! Seseorang biasanya menyerukan hosanna ketika dia ingin mendapatkan suatu pembebasan dari musuh. Kita bisa dapat melihatnya di dalam kitab II Raja-raja 6:26, yang mengusahkan seorang perempuan yang datang kepada Sang Raja dan memohon perlindungannya. Perempuan itu mengatakan, ‘Selamatkanlah aku sekarang, Sang Rajaku! Yesus adalah Raja dan Mesias yang dinanti-nantikan oleh umat Tuhan. Mereka menantikan seorang yang akan menyelamatkan mereka dari praktek-praktek ketidak adilan yang terjadi di dalam komunitas saat itu. Karena itu ketika Yesus memasuki kota Yerusalem, semua orang membawakan pakaiannya dan membentangkannya di jalan, ada yang membawa ranting-ranting dan bersorak, “Hosanna, Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang Maha Tinggi!” Marilah kita menyiapkan hati kita untuk menyambut Penyelamat kita yang datang. Dia datang untuk menebus kita dari dosa dan salah kita. Marilah kita menyerukan pertolongan hanya pada Yesus sang Pembebas kita. Dia adalah Mesias yang datang untuk membawa kita kembali kepada Bapa di Surga. Seruan Pertolongan itu harus kita bawa ke dalam diri kita dan ke dalam keluarga kita masing-masing. Rm. Joseph, MGL
2
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
2 April 2012 : Pekerjaan atau Pelayanan ? HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI Yes 42:1-7, Mzm 27:1,2,3,13-14, Yoh 12:1-11 Yoh 12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Saya percaya Maria memberikan yang terbaik yang dia miliki. Dia sungguh melayani Yesus dengan segenap hatinya. Membaca ayat ini saya jadi teringat akan kata-kata yang menggambarkan sebuah perbedaan arti antara pekerjaan dan pelayanan
PEKERJAAN ATAU PELAYANAN ?? Bila kamu melakukannya untuk mendapatkan nafkah, itu PEKERJAAN. Bila kamu melakukannya karena TUHAN, itu PELAYANAN. Bila kamu keluar karena ada yang mengkritik kamu, itu PEKERJAAN. Bila kamu terus bekerja sekalipun dikritik habis2an, itu PELAYANAN. Bila kamu berhenti karena tidak ada yang berterimakasih, itu PEKERJAAN. Bila kamu terus bekerja walaupun tidak pernah dikenal siapapun, itu PELAYANAN. Bila kamu merasa semakin sulit menikmati yang kamu kerjakan, itu PEKERJAAN. Bila kamu semakin sulit untuk tidak menikmatinya, itu PELAYANAN. Bila yang kamu pikirkan adalah kesuksesan, itu PEKERJAAN. Bila yang kamu pikirkan adalah kesetiaan, itu PELAYANAN. GEREJA yang biasa-biasa saja dipenuhi oleh umat yang BEKERJA. GEREJA yang luar biasa dipenuhi oleh orang-orang yang MELAYANI.
maukah kita TETAP SETIA melayani TUHAN ?? Selamat merenungkan.... (Yovie)
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 3
3 April 2012 : Berserah KepadaNYA 3 April 2012 HARI SELASA DALAM PEKAN SUCI Yes 49:1-6 Mzm 71:1-6, 15,17 Yoh 13:21-33, 36-38 “… Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang diantara kamu akan menyerahkan Aku” (Yoh 13:21). Tidak seharusnya kita mengutuk atau menilai buruk suatu kegagalan atau kekalahan bila tidak menurut cara pandang Allah. Demikianlah yang terjadi pada “hamba Yahwe”, seperti yang dilukiskan oleh Yesaya: Ia menganggap misinya suatu kesia-siaan, tetapi Allah bersabda bahwa Ia akan menjadi tanda bagi semua bangsa; namaNya akan dikenal oleh seluruh bangsa. Sengsara dan wafat Yesus dari cara pandang manusia mungkin tampak seperti kekalahan mutlak. Ia seorang yang berlaku benar sepanjang hidup-Nya, tetapi telah dibungkam tanpa suara oleh permainan kekuasaan pada masa-Nya. Sebaliknya kenyataannya yang ada sangat berbeda: dengan kematian dan kebangkitan-Nya Ia menjadi pembawa keselamatan tidak saja bagi orang yang beriman kepada-Nya, tetapi bagi semua orang yang mau percaya kepada-Nya dan pada kasih-Nya yang setia dan penuh kemurahan. Hati Yesus resah karena apa yang hendak ia sampaikan pada para murid-Nya “seorang diantara kamu akan menyerahkan Aku”. Sang Guru, menyongsong kematian-Nya, menyadari apa yang akan terjadi, yang bagi-Nya lebih menyakitkan dari kematian: putusnya relasi kasih dengan murid-Nya Yudas Iskariot yang telah lama mengikuti-Nya karena ingin menyerahkan-Nya pada imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi. Yohanes melukiskan keresahan hati Yesus sebagai Allah yang ingin mengambil bagian dalam kemanusiaan kita: merasakan kesengsaraan, kebahagiaan, dan derita seperti yang kita alami. Tidak sedikit saat-saat sulit kita temui dalam hidup kita, bahkan mungkin diantaranya ada yang sangat tragis. Yesus yang telah mengalami kerapuhan manusia akan membantu kita menghidupi setiap saat yang sulit bila kita menyerahkan diri kepada-Nya. Ia yang mengenal hati kita sampai ke dasarnya telah datang bukan untuk menjelaskan apa arti kata ‘menderita’, tetapi telah mengalaminya terlebih dahulu sebelum kita dan akan bersama kita menghadapinya. Sr. Benedicta
4
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
4 April 2012 : Kisah Orang Kudus - Santo Isidorus HARI RABU DALAM PEKAN SUCI Yes 50:4-9a, Mzm 69:8-10,21bcd-22,31,33-34, Mat 26:14-25 Warna Liturgi Ungu St. Isidorus dilahirkan pada tahun 556. Dua orang kakaknya, Leander dan Fulgentius, adalah uskup dan santo juga. Saudari mereka, Florentina, seorang biarawati dan santa juga. Keluarga Isidorus kemungkinan berasal dari Romawi. Kelak Isidorus ditahbiskan sebagai uskup kota Seville, Spanyol. Dari sanalah ia memberikan pengaruh besar terhadap Gereja pada jamannya. Isidorus menjadi Uskup Seville selama tiga puluh tujuh tahun. Selama masa itu, ia melanjutkan karya uskup sebelumnya, yaitu St. Leander, kakaknya. Kedua kakak-beradik ini mempertobatkan penganut bidaah Visigoth dan membawa mereka ke pangkuan Gereja Katolik. Pada masa kecilnya, Isidorus memperoleh pendidikan yang amat baik. Kakak-kakaknya bertanggung jawab atas pendidikannya. Ia dibimbing oleh Leander. Isidorus kecil menganggap Leander sebagai orang yang paling kejam di seluruh dunia. Leander terus-menerus menyuruhnya belajar! Tetapi, di kemudian hari Isidorus menyadari bahwa Leander sungguh seorang sahabat yang mengagumkan. Ia mengajarkan kepada Isidorus bahwa kita akan dapat melakukan begitu banyak hal bagi Gereja Yesus apabila kita belajar dengan tekun. Isidorus hidup jauh sebelum Konsili Trente, di mana baru mulai dibuka seminari-seminari untuk pendidikan imam. Tetapi, Isidorus yakin bahwa di setiap keuskupan haruslah ada sebuah seminari dan sebuah sekolah Katolik sebagai sarana pendidikan lanjutan. Kedua impiannya tersebut kelak terwujud dengan dibukanya perguruan tinggi-perguruan tinggi Katolik dan juga seminari-seminari. St. Isidorus adalah juga seorang organisator ulung. Ia diminta untuk memimpin dua pertemuan Gereja yang penting yang disebut Sinode. Yang pertama di Seville, Spanyol pada tahun 619 dan sesudahnya di Toledo, Spanyol pada tahun 633. Sinode-sinode tersebut semakin mempererat persekutuan Gereja. St. Isidorus menulis banyak buku. Ia menulis tentang sejarah Goths. Ia menulis tentang pahlawan-pahlawan Kitab Suci. Ia bahkan juga menyusun sebuah kamus. Uskup Isidorus selalu terbuka bagi umatnya. Kaum miskin di Seville tahu ke mana mereka harus pergi mohon bantuan. Selalu ada antrian panjang sepanjang hari, setiap hari, di tempat kediaman uskup. Isidorus berdoa dan bermatiraga. Ia sungguh seorang yang kudus dan uskup yang amat dicintai. Ia wafat pada tahun 636. St. Isidorus digelari Pujangga Gereja oleh Paus Inosensius XIII pada tahun 1722. Perubahan apakah yang dapat aku lakukan bagi dunia sekarang ini? Bagaimanakah angan-anganku untuk menjadikannya dunia yang lebih baik? “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 5
5 April 2012 : Meneladan Yesus Yes 61:1-3a, 6a,8b-9 ; Mzm 89:21-22, 25, 27; Why 1:5-8 ; Luk 4 : 16-21 “maka tangan-Ku tetap dengan dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia “ Tidak terasa, hari ini, kita memasuki Tri Hari Suci. Puncak Iman umat Kristiani, iman akan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, Juru Selamat kita. Diawali dengan hari Kamis Putih, di mana Yesus mengadakan perjamuan yang terakhir dengan para muridNya sebelum Dia ditangkap, disesah dan diadili sebelum disalibkan. Dia mengambil roti, memecah-mecahkannya dan berkata : “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”. Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata : “ Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimateraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”. Sudah sering kita mengikuti konsekrasi itu, minimal setiap minggu saat kita ke gereja. Tapi apakah kita bisa memaknai benar-benar dari konsekrasi tersebut? Saat kita harus merasa bersyukur punya Allah yang seperti Dia. Yang rela memberikan anak tunggalNya kepada kita. Mampukah kita punya iman seperti Yesus, yang dalam ketakutanNya, tetap memilih untuk meminum cawan pahit tersebut. Yesus mengimani ketidakpastian nasibNya saat Dia menyerahkan diri, bahwa Dia memilih menghadapinya dan percaya dengan imanNya, bahwa wafatNya di kayu salib akan menyelamatkan semua manusia. Itulah iman. Iman yang mempercayai ketidakpastian dan akhirnya akan menjadi suatu kepercayaan iman yang teguh. Yesus percaya, bahwa Dia dilahirkan untuk menjadi Juru Selamat manusia. Yesus akan menjadi berkat bagi banyak manusia yang memilih untuk diselamatkan. Mungkin saat kejadian pergumulan Yesus dalam ketakutanNya, sampai keringatNya berubah menjadi titik-titik darah, bisa saja Yesus sebagai Anak Manusia, memilih untuk mundur dari keharusanNya menjalani penderitaan untuk di tangkap dan disiksa. Tapi Yesus memilih maju menjadi berkat. Kita semua kiranya dipanggil untuk meneladan Yesus, menjadikan kehadiran kita merupakan berkat bagi sesama di sekitar kita. Kehadiran kita akan menjadi kebahagiaan dan rahmat bagi semua saudara kita. Kita juga harus mengimani seperti Yesus, bahwa kehadiran kita dalam ketidakpastian, apakah benar-benar menjadi berkat bagi sesama, atau malahan jangan-jangan, kehadiran kita menjadi bentuk kesengsaraan bagi orang-orang yang kita jumpai. Tetapi, sejauh kita meneladan Yesus, tidak mementingkan diri sendiri, berkorban untuk saudara kita, dalam kuasa dan terang Roh Kudus, kita bisa bermohon, kiranya kita bisa bertindak sebagaimana yang dilakukan Yesus, menjadi terang dan menjadi berkat bagi sesama atas kehadiran kita. Karena , saat kita peduli dengan orang lain di sekitar kita, walau kita cuma bisa sedikit memberi empati, tangan Tuhan dan lengan Tuhan lah yang akan memakai kita untuk menjadi peneguh kita bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Alin
6
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
6 April 2012 : Melawan Lupa Yes 52:13-53:12, Mzm 31:2,6,12-13,15-16,17,25, Ibr 4:14-16, 5:7-9, Yoh 18:1-19:42 Mzm 31:25 : Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan ! Hari ini adalah hari wafatnya Tuhan Kita, Yesus Kristus. Ia datang untuk menyelamatkan kita, umatnya yang berdosa dan hidup dalam ketakutan. Dengan nyawa dan darahNya yang mahal, Ia berdiri di depan kita, menghalang segala masalah. Saya yakin kata kata diatas sudah ratusan sekali kita dengar. Bila yang menjadi Katolik sejak kecil, hal ‘kematian dan kebangkitan’ sudah diajarkan sejak sekolah minggu. Kematian untuk orang lain, pengorbanan untuk kebangkitan. Tapi mengapa kita masih saja takut dan ragu? Berapa ratus kali juga kita mengutuk keadaan, menyalahkan Tuhan yang tidak berfihak pada kita, saat kita sedang menghadapi masalah berat. Berapa ratus kali juga, kita merasa Tuhan meninggalkan kita? Kita memang mudah sekali lupa hal hal indah, dan terlalu mudah mengingat hal buruk. Seperti persahabatan antar sesama anggota DOJCC, berapa banyak hal baik yang kita ingat dari teman yang tidak kita sukai? Kebaikan yang begitu banyak, terhapus oleh satu kesalahan. Benarkah Hati kita lebih mudah mengingat rasa sakit dibanding rasa mengasihi dan mencintai? Benarkah kita lebih mengingat masalah besar yang kita miliki, dibanding rasa syukur yang Tuhan beri? Kebahagian-kebahagian kecil yang datang setiap hari, terlupakan oleh masalah yang kita hadapi, sehingga kita lupa mengucap syukur. Mari kita melawan lupa. Karikatur di samping ini mengingatkan kita. Selamat hari Paskah. Jeff - Tajikistan
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 7
7 April 2012 : Jangan Takut Malam Paskah Kej. 1:1-2:2 Kel 14:15-15:1 Rm 6:3-11 Mzm 118:1-2; 16-17; 22-23 Mrk 16:1-8 Mrk 16:6 “Jangan takut!” Ketakutan adalah salah satu hal yang wajar dan manusiawi. Kalau ketakutan yang berlebihan namanya “fobia” seperti takut akan laba-laba, mendengar petir, melihat darah dan lain sebagainya. Sedikit saja berhubungan dengan sesuatu yang ditakutinya akan menyebabkan muka pucat, hati berdebar-debar bahkan bisa serangan jantung. Ketika Yesus menampakkan diriNya kepada para muridnya, reaksi yang pertama kelihatan adalah rasa takut yang mendalam. “Bukankah Yesus sudah mati?” begitu mungkin pemikiran yang ada dalam benak para muridNya. “Kalau sekarang sosok Yesus yang muncul dalam penampakan, apakah ini benar-benar Dia yang disalibkan ataukah ‘hantu’nya?” begitu mungkin kelanjutan pemikiran yang ada dalam hati para muridNya. Melihat adanya rasa takut, heran, tidak percaya, bimbang, ragu, Yesus berkata kepada para muridNya, “Jangan takut. Ini Aku.” Ketika Yesus berkata demikian, Dia tidak hanya menenangkan hati para muridNya dari rasa takut tetapi juga meyakinkan bahwa yang mereka lihat adalah benar-benar Yesus, yang dulunya mati tersalib. Ketika Yesus disalibkan, mati dan dikubur, sepertinya harapan para murid akan Yesus sebagai Juru Selamat dunia menjadi sia-sia. Para murid melihat kematian Yesus adalah akhir dari tugas pemuridan mereka mengikuti Yesus. Dengan kematian Yesus, mereka mengira bahwa ini adalah akhir dari harapan mereka. Para murid belum mengerti bahkan ketika Yesus menampakkan diriNya pun mereka belum mengerti sampai saat turunNya Roh Kudus yang akan menerangi mata hati mereka. Dengan berkata, “Jangan takut”, Yesus juga mengungkapkan hati seorang Bapa yang berusaha menenangkan dan menghibur anak-anaknya. Hal ini diibaratkan seperti anak-anak ayam yang kehilangan induknya. Ketika sang induk datang, anak-anak ayam ketakutan karena mereka menyaksikan sendiri kematian yang menimpanya. Menjadi bahan permenungan kita adalah, bagaimana kita sebagai pengikut Kristus yang telah mengalami kematian bersama Kristus dalam pembaptisan dan mengalami kebangkitanNya pula dalam perayaan Paskah mau membagikan kabar gembira ini kepada orang yang belum mengalaminya. Mungkin bisa dimulai dengan meneladani kata-kata Yesus sendiri yakni, “Jangan takut…” karena Tuhan kita selalu beserta kita dimanapun dan apa pun situasi kita. Rm. Vincent Widi, MGL
8
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
8 April 2012 : Harapan Baru ! Hari Raya PASKAH KEBANGKITAN TUHAN Kisah Para Rasul 10:34a,37-43, Mazmur 118:1-2,16ab-17,22-23, Kolose 3:1-4 atau 1Kor 5:6b-8, Yohanes 20:1-9 Sore: Lukas 24:13-35 Lukas 24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Peristiwa kematian Yesus adalah suatu peristiwa yang sangat mengerikan dan membingungkan para muridNya. Mereka telah mendengar dari beberapa kesaksian tentang Yesus yang bangkit. Namun mereka tidak dapat mengerti semuanya itu. Pada hari Minggu yang lalu kita mendengar kisah dari Injil Markus, di mana orang banyak berjalan dan menyerukan suatu pertolongan dari Sang Raja dan Mesias. Mereka berseru dengan suara nyaring, “Hosanna, Putra Daud!” yang berarti bebaskan sekarang atau selamatkan sekarang, Putera Daud! Namun seketika itu, sorakan itu hilang lenyap di antara riuhnya sorakan para tantara yang datang untuk menangkap Sang Pembebas itu. Para pengikutNya begitu takut melihat dan mengalami peristiwa yang naas itu menimpa Sang Raja dan Mesias. Mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka bagaimana Sang Raja dihukum sampai mati di kayu salib. Mereka sekarang kehilangan harapan akan masa depan. Mereka kehilangan seorang Pembebas yang adalah Raja dan Mesias yang datang. Lalu hari ini penginjil Lukas menceriterakan kepada kita suatu kisah, di mana, para murid Yesus yang bingung dan belum paham akan semua yang telah terjadi itu. Dalam perjalanan ke Emaus, para muridNya mendiskusikan kejadian aneh itu. Mereka bingung menghadapi kenyataan itu. Mereka telah mendengar beberapa berita yang sangat mengherankan mereka. Banyak orang terlebih para perempuan yang pergi menjenguk kubur Yesus dan beberapa muridNya mengatakan bahwa Yesus telah bangkit. Namun sementara mereka mendiskusikan hal itu, Yesus muncul di tengah-tengah mereka. “Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.” Yesus mengetahui apa yang mereka percakapkan saat itu. Yesus tahu bahwa mereka sementara percakapkan apa yang telah terjadi dengan diriNya. Saat itu Yesus membuka hati dan budi mereka akan semuanya itu. Yesus memberikan mereka harapan dan suatu arti baru dalam hidup. Yesus adalah terang dan hidup kita. Di dalam hidup kita, kita sering kali mengalami banyak peristiwa di mana kita tidak bisa mengerti. Kita sering bertanya kepada diri kita sendiri, “Mengapa harus terjadi pada diriku atau keluargaku? Bagaimana harus aku keluar dari masa pencobaan ini? Ke mana harus aku pergi?” Masih banyak lagi pertanyaan yang sering kali kita tanyakan pada diri kita sendiri. Hari ini kita sekalian diajak untuk selalu bersandar pada Yesus. Berusahalah mencari Yesus di sisi-sisi kehidupan kita. Dia selalu berada di sana. Namun kita sering menyibukkan diri dengan urusan pribadi kita dan hanya membicarakannya dengan diri kita sendiri atau orang di sekitar kita. Marilah kita pergi kepada Yesus. Karena Dialah yang akan memberi arti baru dalam hidup kita. Rm Joseph, MGL
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 9
9 April 2012 : Allah Nahkoda-ku HARI SENIN DLM OKTAF PASKAH Kis 2:14,22-32, Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Mat 28:8-15 Mzm 16:7 “ Aku memuji Tuhan, yang terlah memberikan nasihat kepadaku, ya pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.” Bulan April ini sahabat saya dari Surabaya datang berlibur ke Bali. Sungguh tak terasa kami bersahabat dari jaman kuliah di UK.Petra Surabaya sampai dengan saat ini. Dia masih setia menjalankan pelayanannya di Persekutuan Doa HSM Surabaya.Dia yang pertama kali mendaftarkan saya ikut pelayanan kampus tahun 1999 menjadi pembimbing bagi mahasiswa baru. Dulu di UK.Petra, dimana kampus ini adalah kampus kristen yang merupakan inter denominasi dari beberapa gereja kristen, ada suatu bentuk pelayanan kampus yang bertujuan untuk evangelisasi bagi semua mahasiswa baru baik kristen dan non kristen. Kemudian pelayanan evangelisasi tersebut berlanjut ketika saya mengikuti SEP ( sekolah evangelisasi pribadi ) dari BPK Surabaya. Setiap orang mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang berbeda waktu dan situasinya. Setiap pribadi dipanggil secara khusus, diberikan kerinduan untuk melayani ditempat khusus lalu dilengkapi seturut dengan kehendak Allah kemana pribadi tersebut akan diutus. Sahabat saya ini tetap setia melayani Tuhan di HSM, dulu saya pernah sempat bergabung dalam komunitas ini, tapi karena panggilan saya lain, saya pindah ke Bali juga karena tawaran pekerjaan kemudian saya bergabung dengan DOJ sampai dengan saat ini. Kami bertumbuh ditempat dimana Tuhan menempatkan kami masing-masing. Firman Tuhan pada hari ini memberikan perenungan bagi saya,”Aku memuji Tuhan, yang telah memberikan nasihat kepadaku, ya pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.” ketika mensharingkan pengalaman saya “terjebak” dan pindah dari satu tempat untuk bertumbuh dan melayani di tempat lain. Hubungan kepekaan akan tuntunan Tuhan melalui doa pribadi, kejadian disekitar kita, baik itu yang kita alami sendiri ataupun pengalaman orang lain. Kejadian ditempat kerja, hubungan relationship dengan orang yang kita sayangi, keluarga, hubungan dengan teman-teman sepelayanan atau setiap kejadian apapun yang harus kita lalui, mengajarkan dan membekali kita untuk kehidupan selanjutnya. Demikian pula ketika Abraham diperintahkan Allah untuk keluar dari rumah bapanya, iapun tidak mengerti kemana ia harus melangkah. Allah tidak jelas mengatakan kemana tujuannya, namun karena Allah sendiri yang memerintahkan, maka Abraham melangkah tanpa adanya keraguan sedikitpun. Abraham begitu yakin karena mengenal Allah dengan sangat baik siapa Allah itu. Ia tahu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang hanya sekedar iseng, atau agar tersesat dan mengalami kesulitan. Sebaliknya bila Allah sudah memberikan mandat berarti Allah punya rancangan yang baik terhadap hidupnya. Tidak menjadi masalah kemanapun Tuhan membawa kita, selama Tuhanlah yang menjadi juru mudi. Dia tahu jalan yang terbaik untuk kita. Hati nurani kita yang telah dilatih untuk peka dalam bimbingan Roh Kudus. Kapan kita harus mundur dan diam sejenak, mengkoreksi diri mempersiapkan diri, kemudiaan maju untuk meneruskan perjalanan selanjutnya. Kita percaya bahwa Dia tahu jalan yang terbaik untuk kita lalui, walaupun terkadang kita tidak mengerti atau tidak dapat kita pahami, mari kita belajar untuk percaya kepada-Nya. Tuhanlah yang mengemudi dan mengontrol seluruh hidup kita. Itulah alasan mengapa kita percaya kepada-Nya. Selamat menjalani perjalanan kehidupan bersama Sang Nahkoda Sejati. Lulu
10
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
10 April 2012 : Bertemu dan Mendengarkan DIA Kis 2:36-41 Mzm 33:4-5, 18-20, 22 Yoh 20:11-18 “Kata Yesus kepadanya: “Maria!”….” (Yoh 20:16). Perkataan yang kita dengar dari seseorang dapat melukai perasaan kita tapi ada juga yang sebaliknya menyembuhkan. Kata-kata Petrus yang ditujukan pada orang-orang di Yerusalem adalah contohnya. Mendengar perkataan Petrus yang dipenuhi Roh Kudus hati mereka terharu dan membuat mereka menyadari telah lama mereka hidup dalam ketidakpedulian dan dosa. Perkataan Petrus telah melahirkan dalam diri mereka iman yang benar dalam waktu yang singkat dan mereka kemudian bergabung dengan Gereja yang baru lahir. Betapa banyaknya orang yang menemukan Tuhan dalam kesengsaraan! Sungguh ironis, tetapi dalam situasi tertentu saat sepertinya tidak ada harapan sama sekali, dari kegelapan terbit cahaya iman. Yang perlu kita lakukan adalah mengijinkan Tuhan berbicara kepada kita dalam bahasa atau perkataan yang mungkin bukan menurut ‘selera’ kita. Tetapi ketika kita berani menerima perkataan-Nya, kita akan mengalami keselamatan. Maria Magdala tidak mempunyai masa lalu yang patut dibanggakan, terlebih lagi kesaksian seorang wanita pada masa itu sama sekali tidak diperhitungkan oleh orang Yahudi. Meskipun demikian, Yesus memutuskan untuk menampakkan diri pada Maria Magdala. Betapa besar kasih yang terkandung dalam suara Yesus ketika memanggil nama Maria. Ketika mendengar-Nya, Maria langsung mengenali-Nya sebagai sang Guru dan menjatuhkan diri di kaki-Nya dengan rasa syukur dan kasih. Andapun dapat membayangkan betapa besar kasih Yesus ketika memanggil nama anda suatu saat nanti! Tapi mungkin anda tidak akan menyambutnya dengan sukacita dan rasa syukur seperti Maria Magdala. Begitu sibuk dan penuhnya hati anda dengan banyak hal mungkin membuat anda tidak dapat mendengarkan suara Yesus yang sesaat berbicara di dalam hati anda dengan sabda yang membawa keselamatan. Cobalah untuk lebih mendengarkan Dia dan andapun akan mengalami pengalaman penuh sukacita seperti Maria Magdalena.
Sr. Benedicta
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 11
11 April 2012 : Tinggallah Bersama-Sama Dengan Kami Kis 3: 1-10 Luk 24: 13-35 “Tinggallah bersama-sama dengan kami...“ (Luk 24:29). Mane nobiscum Domine; atau “Tinggallah bersama-sama dengan kami“ adalah Surat Apostolik Beato Yohanes Paulus II menyongsong “Tahun Ekaristi“ dari Oktober 2004 – Oktober 2005 silam. Dalam surat tersebut Sri Paus menjelaskan pentingnya Ekaristi untuk menghadirkan kembali kuasa Kristus yang bangkit di dalam hidup kita. Dalam Injil Lukas, kuasa Kristus yang bangkit mampu membangkitkan semangat hidup dua orang murid yang dilanda depresi dan ketakutan (Luk 24:17). Kuasa Kristus yang bangkit mampu mengobarkan kembali hati yang remuk redam (Luk 24:32). Kuasa Kristus yang bangkit membuat mata iman yang terhalang tirai putus asa menjadi terbuka ketika “Ia duduk makan dengan mereka, mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka“ (Luk 24:30). Kuasa Kristus yang bangkit menjadi nyata melalui Ekaristi. Diceriterakan bahwa Kristus tiba-tiba hilang dari pandangan mereka, tetapi kuasa-Nya tinggal bersama mereka, membuat mereka berubah pikiran dan langsung pulang kembali ke Yerusalem, malam itu juga. Lebih unik lagi dalam Kisah Para Rasul. Petrus dan Yohanes sendiri mungkin terheran-heran ketika mereka bisa menyembuhkan orang lumpuh hanya dengan menyebut nama Yesus yang bangkit. Kuasa Kristus yang bangkit memang sungguh luar biasa dan hebatnya lagi kita bisa mengalami dan mewarisinya lewat Ekaristi. Ekaristi adalah warisan Kristus yang paling berharga, bahkan melebihi emas dan perak. Lewat Ekaristi, kuasa Kristus hadir dan bersemayam dalam diri tiap anggotanya. Tentu Ekaristi tidak dimaksudkan sebagai ajang untuk menerima kekuatan gaib. Ekaristi adalah perayaan pengorbanan kasih Allah yang dibaharui lewat persembahan roti dan anggur. Ekaristi dirayakan untuk mengakui bahwa Kristus senantiasa berjalan bersama kita, terlebih ketika kita frustrasi, cemas dan ketakutan dalam hidup. Undangan kedua murid tersebut hendaknya menjadi sikap dasar kita setiap kita merayakan Ekaristi. Jadi bukan kuasa-Nya saja yang kita inginkan tetapi kerinduan kita untuk selalu bersama-Nya dalam hidup adalah yang terpenting. Setiap Ekaristi adalah perayaan penyembuhan atau pemulihan. Seringkali kita hanya mau disembuhkan dan dipulihkan tanpa mau menerima Kristus dalam hidup kita. Sama seperti kalau kita sakit. Kita pergi ke dokter, bertemu sebentar, dapat resep lalu menebus obat. Ekaristi bukan sekedar klinik yang menyediakan dokter, tetapi tempat kita bertemu dengan dokter dan menyadari bahwa kita selalu hidup bersama dokter itu sepanjang hidup kita. Mungkin ini analogi yang tidak sempurna, tetapi paling tidak mungkin bisa membantu kita menghayati hymne dalam Ibadat setiap Jumat pagi; “Kristus sungguh ada dalam diri kita, meski kita hina meski kita papa. Carilah wajah-Nya serukan namanNya kita pasti dibimbing-Nya. Diakon Wenz
12
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
12 April 2012 : Menjadi Saksi Kristus HARI KAMIS DLM OKTAF PASKAH Kis 3:11-26, Mzm 8:2a,5,6-7,8-9, Luk 24:35-48 Lukas 24:46 Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Saat ada peristiwa penting misal satu perkara hukum, dihadirkan saksi yang diharapkan bisa menceritakan secara jelas detail dan benar. Peran saksi adalah memberi keterangan yang diperlukan agar orang-orang yang tidak menyaksikan bisa mengerti dan menilai satu kejadian. Dan sudah bukan rahasia bahwa saksi ini seringkali berada dalam posisi yang tidak enak. Kadang-kadang ada orang-orang yang takut rahasianya dibongkar sehingga mengamcam akan membunuh dan ini membahayakan si saksi. Dalam bacaan Injil hari ini,kita diminta bahkan diperintahkan oleh Yesus untuk menjadi saksi Kristus (ayat 48). Menceritakan pada orang lain yang tidak kenal Yesus melalui perbuatan dan perkataan kita. Bahwa Yesus sudah membebaskan kita dari dosa dan melalui pertobatan, Allah akan mengampuni dan membebaskan manusia dari kuasa dosa. Mungkin akan ada yang berpikir, di saat yang serba sulit, harga BBM yang tinggi, biaya hidup yang membengkak, mengurus diri sendiri saja sulit apalagi masih harus cerita ke kiri dan kanan tentang orang lain. Emangnya kurang kerjaan?? Ya, akan menjadi seperti itu bila kita memikirkan kondisi saat ini dan memikirkan diri sendiri. Menjadi tidak demikian bila kita memikirkan tentang jiwa-jiwa yang harus kita rebut dan masa depan saat kita sudah di surga. Kita mau belajar dari orang-orang yang sudah melakukannya. Yaitu para rasul. Para rasul yang hidup bersama Yesus, mereka merasakan dan mengalami sendiri gaya hidup Yesus. Sehingga saat Roh Kudus memberi kekuatan, mereka dengan bersemangat dan berapi-api menceritakan tentang Yesus. Mereka mengalami godaan seperti Petrus dan Yohanes di bacaan pertama, dipuji dan di cari-cari karena dianggap punya kuasa. Jika tidak berhati-hati, bisa mencuri kemuliaan Allah. Wah, ternyata menjadi saksi Yesus tidak mudah. Apalagi jika kita kurang mengenal dan mengalami siapa Yesus itu dalam hidup kita. Namun jangan khawatir. Tuhan tidak pernah meminta sesuatu yang tidak bisa kita jalankan. Asal mau, pasti Tuhan akan menyertai. Rasul Paulus yang juga tidak pernah bertemu Yesus, bisa menjadi rasul yang banyak menulis dan pergi ke tempat-tempat yang jauh untuk menjadi saksiNya. Waktu itu belum ada mobil, pesawat dan internet. Namun dengan segala keterbatasan dan sekuat tenaga, rasul Paulus bisa menjadi saksi Yesus. Mengapa kita yang hidup di jaman serba ada ini tidak bisa? Sama seperti orang kaya dan Lazarus yang masih saling mengenal saat di alam kematian (Lukas 16:19-31)… demikian juga kita dengan orang yang kita sayangi, keluarga kita misalnya. Kita masih akan saling mengenal saat meninggal. Apakah kita mau melihat salah seorang yang kita sayangi ada di sisi jurang yang lain, menderita karena dia tidak mengenal Yesus karena kita tidak memberitakan tentang Yesus kepadanya? Sisca
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 13
13 April 2012 : Biarkan DIa Boleh Atur Hidup Kita OKTAF PASKAH Kis 4:1-12, Mzm 118:1-2,4,22-24,25-27a, Yoh 21:1-14 Yoh 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Seorang kapten dalam permainan sepakbola memiliki tugas untuk memimpin dan memberi semangat kepada teman-temannya, supaya dapat bermain bagus dan meraih kemenangan. Kapten team merupakan perpanjangan tangan seorang pelatih untuk menerapakan instruksi-instruksi dari sang pelatih. Oleh karena itu, ia harus memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan dapat menjadi contoh bagi rekan-rekan satu team-nya. Sebuah team sepakbola akan menghadapi sebuah pertandingan besar. Nah, sang Kapten yang biasanya jadi panutan tidak bisa datang, karena sakit. Sudah bisa diduga, keadaan pasti akan bertambah kacau. Semua ingin mengatur dirinya sendiri, walaupun ada orang baru yang ditunjuk sebagai kapten. “Aku main di bagian depan saja, karena aku bisa lari kencang !” Eh, itu si Jono gak usah jaga gawang dulu, biarin si Ahmad yang jaga gawang karena dia sudah sering bermain !!”. Jika sudah demikian, semua pemain merasa bahwa mereka dapat mengatur dirinya sendiri. Maunya mengatur dan tidak mau diatur memang menjadi kecenderungan manusia pada umumnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan orang menjadi seperti itu : Pertama, merasa bisa atau merasa pintar. Orang yang merasa bisa atau merasa pintar akan sangat sulit diatur. Kedua, suka menganggap remeh. Orang yang suka menganggap remeh, bukan saja peraturan yang akan dia anggap remeh, orang yang mengatur pun akan dia anggap remeh. Ketiga, merasa lebih tua. Ada kecenderungan orang yang lebih tua tidak mau diatur oleh orang yang lebih muda. Dia akan berkata, “Aku kan lebih berpengalaman, lebih banyak makan asam garamnya dunia !” Orang yang tidak mau diatur sesungguhnya tidak rendah hati dan tidak rela berada di bawah otoritas tertentu. Dalam bacaan hari ini, para murid melakukan dan menuruti apa yang Yesus katakan. Mereka mau diatur dan dipimpin oleh Yesus, sebagai sang pengatur sejati. Kalau mereka tidak mau diatur, maka sudah pasti mereka tidak akan mendapatkan ikan dalam jumlah yang besar. Apakah dalam kehidupan kita seharihari, kita sudah bersedia untuk diatur dan tidak banyak mengatur orang-orang di sekitar kita ?? Yang lebih utama lagi, apakah kita sudah membiarkan hidup kita diatur olehNya, sang pengatur sejati ?? Mari kita bersama-sama belajar rendah hati dan membiarkan hidup kita dipimpin seturut dengan kehendak dan rencana-Nya !! Amin. Kris
14
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
14 April 2012 : Jangan Berdegil Hati Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah Kis. 4:13-21 Mzm 118:1, 14-21 Mrk. 16:9-15 Mrk 16:14, “Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitanNya. Seringkali orang menceritakan sesuatu yang tidak pernah mereka lihat dengan mata kepala sendiri alias menjadi saksi. Dengan kata lain, orang Bali bilang “kone…” artinya “katanya”. Ketika ditanyakan keaslian atau kebenaran cerita tersebut, orang akan bilang “kone” atau “itu katanya lho”. Jadi hal ini akan menimbulkan rasa ketidakpercayaan orang yang mendengarkan kabar tersebut, alias akan menjadi kabar burung. Lain halnya ketika orang yang menceritakan sebuah kabar melihat dengan kepala sendiri, mengalami sendiri kabar yang diceritakan dan bukan dari orang lain. Ketika seseorang menjadi saksi akan sebuah kabar, tujuan utamanya adalah supaya orang yang mendengarnya menjadi percaya akan kabar tersebut. Setidaknya percaya akan apa yang diceritakannya adalah asli alias tidak dibuat-dibuat. Hal inilah yang terjadi ketika para murid yang telah melihat dan menyaksikan sendiri Yesus yang dulunya mati sekarang telah bangkit dan hidup lagi. Mereka menceritakan kabar gembira ini kepada orang belum atau tidak melihatnya, tetapi mereka tetap tidak percaya seperti Tomas sampai akhirnya Yesus sendiri yang menunjukkan diriNya sendiri kepada Tomas. Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya.” Ketidakpercayaan akan berita kebangkitan inilah yang dicela oleh Yesus. Orang-orang yang sudah mendengarkan kabar gembira ini tidak percaya bukannya karena berita yang telah mereka dengar tetapi karena kedegilan hati mereka. Kedegilan hati adalah seperti orang yang keras hati atau “gak bakalan percaya sampe gue mati” mungkin istilah jaman modern ini. Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda pernah bertemu dengan orang yang berdegil hati karena ketika anda berkobar-kobar atau bersemangat tinggi menceritakan sebuah pengalaman iman tetapi orang yang mendengarnya acuh tak acuh alias tidak peduli? Jangan berkecil hati, yang penting anda telah melakukan tugas anda untuk menjadi saksi akan besarnya kasih Allah itu. Bawalah dalam doa. Rm. Vincent Widi, MGL
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 15
15 April 2012 : Damai Sejahtera Bagi Kamu Hari Minggu PASKAH II Pesta Kerahiman Tuhan Kisah Para Rasul 4:32-35, Mazmur 118:2-4,16ab-18,22-24, 1Yohanes 5:1-6, Yohanes 20:19-31 Yohanes 20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengahtengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Pada hari Minggu yang lalu, kita merayakan Hari Kebangkitan Tuhan. Berita kebangkitan Tuhan membuat para murid bertanya-tanya. Mereka tidak mengerti sepenuhnya apa yang sebenarnya terjadi dengan Yesus Sang Mesias yang telah bangkit dari kematian. Tetapi Yesus dengan tiba-tiba menampakkan diri di antara mereka. Saat itu hati mereka terbuka dan berusaha untuk mengerti semuanya itu. Namun demikian semakin mereka mengerti, mereka semakin dihantui ketakutan yang sungguh akan orang-orang Yahudi. Mereka tahu bahwa Yesus Pemimpin mereka telah ditangkap. Maka merekapun akan mendapat bagian. Mereka berusaha untuk me-nyembunyikan diri dari. Mereka sangat ketakutan kalau-kalau orang-orang Yahudi akan menangkap dan menghukum mereka. Ketika mereka masih di tempat persembunyian, Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka. Dia berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Perkataan Yesus, “Damai sejahtera bagi kamu!” adalah suatu pemberian kekuatan untuk berani menghadapi kenyataan. Yesus memberikan peneguhan kepada para muridNya. Yesus ingin memberikan suatu peneguhan bahwa, Dia selalu berada bersama mereka. Dia juga akan datang lagi untuk membangkitkan semangat yang ada di dalam diri mereka. Yesus memberikan mereka Roh Kudus, Roh Tuhan yang menguatkan juwa mereka. Kita sekalian, terkadang begitu takut menghadapi tantangan dan cobaan di dalam hidup kita sehari-hari. Kita sering bertanya mengapa aku dicobai dengan cobaan ini dan itu? Kitapun sering takut menghadapi kenyataan hidup. Tetapi hari ini kita dikuatkan oleh Tuhan. Hari ini Yesus berdidi di hadapan kita dan mengatakan, “Damai sejahatera bagi kamu!” Yesus adalah sumber damai kita. Dia adalah penguat iman dikalah digoyahkan dengan berbagai topan di dalam hidup. Marilah kita berbalik kepada Yesus. Dengarkanlah suaraNya yang selalu bergema di dalam hidup kita. Rm Joseph, MGL
16
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
16 April 2012 : Menanggalkan Beban Bernadette Soubirus Kis 4:23-31, Mzm 2:1-3,4-6,7-9, Yoh 3:1-8 Yoh 4: 3 “ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah” Rasul Paulus adalah tokoh yang sangat menarik bagi saya, tokoh yang sangat pintar dan radikal. Menurut saya, Rasul Paulus adalah sosok yang suka dengan olah raga. Mungkin kalo jaman sekarang hobby nonton sport channel . Banyak tulisan Paulus yang terinspirasi dari dunia olah raga. Dijaman itu ada 3 olah raga yang cukup populer, yang sering digunakan Rasul Paulus sebagai gambaran dalam surat-surat yang ditulisnya yaitu lari, tinju dan gulat. Rasul Paulus menjelaskan perjalanan iman kita dengan gambaran sederhana dalam dunia olah raga, “Marilah kita menanggalkan semua beban yang begitu merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” Sebelum memulai perlombaan, seorang olahragawan harus menanggalkan semua beban yang memberatinya. Dalam olahraga lari beban bisa berarti atau beban pakaian yang menghambat gerakan tubuh. Sedangkan dalam pertandingan tinju beban berati badan boleh berat tapi tidak boleh berlemak. Demikian halnya dalam olahraga gulat. Firman Tuhan pada hari ini mengingatkan kembali, panggilan hidup kita mengikuti Kristus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah”.Dilahirkan kembali memberikan pengertian meninggalkan masa lalu kita, cara hidup lama, meninggalkan segala beban masa lalu. Untuk berbalik arah 180 derajat berfokus pada Kristus. Jika kita masih terus menengok kebelakang, seperti pertandingan lari kita tidak akan pernah sampai pada tujuan, seperti seorang petinju akan mengalami kesulitan ketika menghadapi lawannya dalam pertandingan. Demikian pula kita yang sudah menerima Tuhan Yesus secara pribadi, tapi masih suam-suam kuku, masih setengah-setengah. Demikian pula dalam kehidupan ini seperti pertandingan iman kita, tidak boleh ada beban yang memberati kita! Apakah yang menjadi “beban” dalam hidup kita? Ada 3 hal yang sering menjadi beban yaitu dosa, beban hidup dan masa lalu Dosa harus dibereskan, beban hidup harus ditanggalkan, masa lalu ditinggalkan. Dosa yang tidak segera dibereskan akan menjadi seperti virus yang akan terus menyebar. Beban hidup yang tidak ditanggalkan akan membuat kita kepayahan menjalani hidup. Masa lalu yang tidak ditinggalkan akan membuat kita “buta” dan tidak mampu melihat dengan “iman” janji-janji Allah yang ada didepan kita. Oleh karena itu oleh penebusan Tuhan Yesus dikayu salib kita dilahirkan kembali menjadi manusia baru, namun perlu kerja sama dari kita untuk tetap menjalankan tugas keselamatan kita dalam kehidupan ini.Mari kita tinggalkan segala beban kita, dan menyerahkan hidup kita dalam bimbinganNya. Mari kita tinggalkan segala beban kita, dan menyerahkan hidup kita dalam bimbinganNya. Lulu
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 17
17 April 2012 : Kisah Orang Kudus - Santo Stephen Harding Pekan II Paskah - Warna Liturgi Putih Baptista Spagnoli dr Mantua Kis 4:32-37, Mzm 93:1ab,1c-2,5, Yoh 3:7-15 Stephen adalah seorang pemuda Inggris yang hidup pada abad keduabelas. Ia adalah seorang murid cemerlang yang suka belajar. Stephen teristimewa menaruh minat pada sastra. Ia bersungguh-sungguh mengenai hidup dan bedoa setiap hari. Suatu ketika Stephen dan temannya berjalan kaki berziarah ke Roma. Sekembalinya, Stephen bergabung dengan kelompok biarawan yang amat miskin dan kudus. Para biarawan ini berdoa, berpuasa dan bekerja keras. Demikianlah cara mereka mengungkapkan kasih mereka kepada Tuhan. Stephen memperhatikan bagaimana bahagianya mereka. Abbas mereka adalah seorang santo, yakni St Robertus. Sejenak lamanya, Stephen melayani Tuhan dengan penuh sukacita bersama mereka. Namun, sedikit demi sedikit para biarawan tak lagi hendak hidup keras seperti itu. Jadi, St Robertus dan St Stephen bersama duapuluh biarawan lainnya mendirikan sebuah biara baru. Mereka membangun sendiri biara itu di padang liar Perancis yang disebut Citeaux. Mereka mengamalkan hidup dalam karya dan kepapaan. Mereka rindu meneladani kemiskinan Yesus. Mereka juga memelihara keheningan yang ketat. Ketika St Stephen menjadi abbas biara, ada banyak persoalan yang harus dihadapi. Para biarawan hanya makan sedikit saja. Kemudian, lebih dari separuh biarawan jatuh sakit dan meninggal dunia. Tampak seolah komunitas akan segera berakhir. Mereka membutuhkan anggota-anggota baru yang muda untuk meneruskan semangat mereka. Stephen berdoa penuh iman. Dan doanya didengarkan. Tuhan mengirimkan kepada para biarawan yang disebut Cistercian ini tigapuluh pemuda yang ingin menggagungkan diri dengan mereka. Mereka tiba di gerbang biara bersama-sama. Pemimpin mereka kelak menjadi seorang santo yang hebat pula. Namanya adalah St Bernardus. Hari itu merupakan hari yang sungguh menakjubkan bagi St Stephen dan para biarawan. St Stephen melewatkan beberapa tahun terakhir hidupnya dengan menulis sebuah buku peraturan bagi para biarawan. Ia juga mendidik St Bernardus untuk menggantikan posisinya. Sementara terbaring di ambang ajal, St Stephen mendengar para biarawan di sekelilingnya berbisik. Mereka mengatakan bahwa Stephen tidak perlu takut mati. Ia telah bekerja begitu giat dan mengasihi Tuhan begitu rupa. Tetapi St Stpehen mengatakan bahwa ia takut ia tidak cukup baik. Dan ia bersungguh-sungguh dengan perkataannya. Hal itu menunjukkan betapa rendah hatinya santo besar ini. Ia wafat pada tahun 1134. Kita dapat memikirkan untuk menemukan suatu “saat teduh” setiap hari guna membiarkan Tuhan berkarya dalam akal budi dan hati kita. “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
18
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
18 April 2012 : Beriman yang Membahagiakan Hari Biasa Pekan II Paskah Maria dr Penjelmaan Kis 5:17-26, Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9, Yoh 3:16-21 Kis 5: 17-26 “Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak (5:20)” Yoh 3: 16-21 “... Allah mengutus Anak-Nya ... untuk menyelamatkannya (Yoh 3: 17).” Bacaan hari ini menyadarkan kita bahwa jika kita hidup dalam kebenaran dan terang Allah, tutur kata dan laku kita tentu akan memancarkan terang kasih Allah. Namun demikian, kenyataan yang kita alami adalah apa yang kita katakan, apa yang kita pikirkan dan apa yang kita lakukan seringkali bertentangan dari semangat hidup dalam terang Roh Allah. Hidup kita tidak mencerminkan terang Allah dalam diri kita. Saya teringat kembali kembali pada pengalaman selama seminggu WYD (World Youth Day) di Sydney 2008 yang lalu. Kota Sydney diriuhkan oleh hiruk-pikuk para peziarah dari berbagai belahan dunia, yang mendendangkan lagu-lagu rohani, meneriakkan slogan-slogan yang mengingatkan kita akan cinta Kristus kepada dunia. Satu yel-yel yang masih saya ingat adalah “Jesus loves you and Jesus loves us.“ Untuk penduduk Sydney yang terkenal sekular, situasi yang demikian jarang terjadi dan aneh. Mungkin awalnya mereka agak terganggu, namun lama kelamaan mereka menikmati suasana “berbau rohani“ tersebut. Banyak relawan, pemandu jalan, supir bus, masinis kereta api menikmati atmosphere Kristiani di Sydney. Suasana di Sydney memang riuh rendah, hingar bingar tetapi tidak berarti kacau balau atau penuh tindak kekerasan sebagaimana biasa yang terjadi kalau anak-anak muda dalam jumlah besar berkumpul. Secara tidak langsung mereka mengagumi bahwa ternyata anak-anak muda pun bisa menjadi begitu spiritual dan beriman. Anak-anak muda pesiarah ini seolah memancarkan kebaikan dan kasih Tuhan lewat nyanyiannyanyian mereka dan yel-yel yang mereka teriakkan. Mereka mengingatkan Sydney dan Australia seluruhnya bahwa hidup tidak selalu berarti bekerja mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk mencapai kenikmatan tertinggi, tetapi hidup juga berarti mensyukuri segala rahmat yang telah dan akan kita terima. Australia adalah negara maju dan makmur, tetapi miskin dalam iman. Event, seperti World Youth Day setidaknya sekedar peringatan untuk kita bahwa beriman itu ternyata membahagiakan; “faith actually brings fun”. Para peziarah ini menyadarkan kembali penduduk kota Sydney dan umat Katolik Australia, bahwa beriman tidak berarti beban, tetapi bisa juga membahagiakan dan menyenangkan. Inilah harapan yang dipancarkan oleh orang beriman. Hidup dalam Kasih Tuhan berarti membahagiakan dan menyenangkan. Seorang supir bus pernah berujar, bahwa para peziarah ini telah memancarkan sisi lain dari iman yakni kebahagiaan. Inilah sebenarnya yang dicari-cari dalam hidup manusia. Izak Belyanan MGL
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 19
19 April 2012 : Hidup adalah Pilihan Kis 5 : 27-33 ; Mzm 34 : 2, 9, 17-18, 19 – 20, Yoh 3:31 - 36 “ Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. “ Pernah mendengar orang berkata-kata dengan bahasa inggris, tapi dengan logat jawa medok? Atau pernahkah mendengar saat kita berkunjung ke suatu daerah, tapi kita tidak tahu bahasanya? Atau pernahkah kita mendengarkan orang berbicara dengan kita tapi kita sama sekali tidak mengerti perkataannya? Betapa sering, kita secara spontan menilai orang dari bahasanya, kita menolak orang yang menawari kita kebaikan, hanya karena kita tidak paham bahasanya. Padahal, bisa saja kita meneruskan ke orang lain, bertanya ke orang lain terlebih dahulu, dan kemudian percaya akan maksud baik orang lain. Seperti Santo Yohanes dalam kesaksiannya hari ini, di mana Yesus berbicara banyak tentang kesaksianNya. Ia berbicara tentang hal-hal surgawi, karena dari sanalah dia berasal. Tetapi banyak orang di dunia ini yang menolak perkataanNya, tidak percaya kepadaNya. Dunia menolak kata-kata Yesus, ajaran Yesus, karena apa yang diajarkan Yesus, adalah hal-hal yang bertentangan dengan nafsu dunia. Yesus mengajarkan cinta kasih, sabar, murah hati. Yesus tidak mengajarkan amarah, dendam, iri hati. Itu sebabnya, banyak dunia yang menolak Dia, menolak ajaran cinta kasihNya. Sekarang, tinggal kita, yang hidup di dunia ini, untuk memilih. Memilih mengikuti semua perkataan Yesus dan diselamatkan, atau memilih untuk menolak semua perkataan Yesus dan mendapat murka Allah. Padahal kita rasakan kasih Allah yang demikian luar biasa, dan tidak ada alasan lagi untuk tidak percaya pada semua yang dikatakan Allah melalui PuteraNya , Yesus Kristus. Kalau kita sudah memilih untuk mengikuti Yesus, dan dekat dengan Yesus, maka pada saat kita berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. Karena Tuhan itu dekat dengan orang yang patah hati dan menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kalau kita memilih untuk menolak Yesus, maka pada saat kita menghadapi masalah hidup, kita akan berpaling pada penyelesaian masalah yang bertentangan dengan ajaran Yesus. Kita akan memilih untuk lari dari masalah yang dihadapi, karena dia merasa tidak punya Yesus yang akan bisa melepaskan dari kesesakan. Mari kita memilih untuk mendengarkan semua yang dikatakan oleh Yesus , karena katakataNya berasal dari surga. Alin
20
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
20 April 2012 : Makanan Sisa Kis 5:34-42, Mzm 27:1,4,13-14, Yoh 6:1-15 Yoh 6 : Dan setelah mereka kenyang, Ia berkata kepada murid-murid-Nya : “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Di Tajikistan, roti “Nan” adalah makanan pokok, sama seperti nasi pada orang Indonesia. Roti Nan dibuat dengan teknik yang sederhana. Tepung terigu dicampur dengan ragi yang sudah direndam susu hangat, lalu di ulen dengan minyak sayur dan sejumput garam. Adonan dibiarkan selama 30 menit dalam baskom yang ditutup serbet bersih sampai adonan mengembang. Setelah mengembang, adonan dibagi bagi menjadi bola, dipipihkan, diberi hiasan dengan stempel kayu, ditaburi wijen, dan terakhir diolesi susu. Roti nan siap dipanggang dengan tungku kayu bakar “tandoor”. Di Tajikistan, bila belum makan roti Nan, belum makan namanya. Saya pernah mengundang teman Tajik makan malam di tempat saya, saat itu menu nya MeatBall saos kecap dengan kentang goreng dan sayuran rebus. Teman saya kebingungan, dan bertanya “Roti nya dimana?”. Saat itu saya mau tertawa dan juga merasa malu. Saya harusnya ingat, kalau roti Non adalah ‘Nasi’ bagi orang Tajikistan. Roti Nan bukan hanya sekedar makanan pokok, tapi menjadi simbol rasa syukur. Makanya tidak boleh membuang roti Nan sembarangan, walaupun hanya tinggal potongan-potongan kecil. Seusai makan, tuan rumah akan mengumpulkan potongan roti ke keranjang, dan nanti bisa disajikan lagi, atau diolah dalam sup. Bila, ada roti Non yang tergeletak di pinggir jalan, wajib hukumnya untuk diambil, dan taruh di tempat yang lebih terhormat, disisi jalan, di atas meja, atau diberikan kepada hewan atau burung. Pokoknya tidak boleh ada sedikitpun yang disia siakan. Budaya ini sangat baik sehingga kita menghargai jerih payah untuk membuat roti Nan itu ada di atas meja. Disaat masih banyak orang yang kelaparan, sungguh tidak terpuji membuang-buang makanan. Saat saya kecil, ibu saya selalu memarahi bila saya tidak menghabiskan makanan, katanya “Nanti dewi padi, dewi Sri nangis kalau nasinya tidak habis”. Well. Saat itu saya tidak begitu peduli Dewi Sri atau Dewi Mulyani menangis gara gara nasi saya masih tersisa. Di kisah Injil hari ini, Yesus juga menyerukan murid-muridnya untuk menggumpulkan sisa-sisa roti yang seusai makan. Padahal roti itu tidak ‘dibeli’ oleh Yesus, bukan nilai ekonominya, bukan karena “belinya kan pake uang, jangan dibuang-buang dong!”. Roti itu ada dengan mukjisat Tuhan Yesus yang mengubah 5 roti dan 2 ikan dan bisa mencukupi 10rb orang yang datang saat itu. Roti itu adalah simbol kasih Tuhan, kuasa Tuhan, yang mencukupi kebutuhan manusia, sehingga kita perlu takut mati kelaparan. Roti itu adalah Tuhan Yesus itu sendiri, jangan disia siakan. Jeff
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 21
21 April 2012 : ?? Kis. 6:1-7 Mzm 33:1-2, 4-5, 18-19 Yoh 6:16-21 Yoh 6:19, “Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu…” Berjalan di atas air adalah sesuatu yang mustahil. Mengapa demikian? Karena sudah menyalahi, atau melanggar hukum fisika. Sesuatu yang berat pasti akan tenggelam karena beratnya tidak lebih ringan dari air. Jadi kalau Yesus berjalan di atas air, itu pertanda bahwa berat Yesus tidak cukup untuk membuat Dia tenggelam. Ada tiga karakter yang ingin kita lihat dalam kisah Yesus berjalan di atas air. Yang pertama adalah Yesus sendiri, yang kedua adalah air, yang ketiga adalah perahu yang berada di atas air. Air dalam kitab suci selalu dilambangkan secara negative yakni tempatnya roh-roh jahat, ketakutan, kegelapan, tidak bersih dan lainnya. Perahu adalah tempat dimana kita berpijak yakni di bumi ini, makanya ada yang dikatakan bahtera (perahu) rumah tangga. Nah, Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu…, dapat ditafsirkan seperti Yesus yang mengalahkan kejahatan, keraguan, kegelapan yang diibaratkan seperti air. Yesus membuat sesuatu yang mustahil menjadi mungkin dilakukan. Yesus mendekati perahu yakni dunia kita dimana kita sering ragu, takut akan badai dalam rumah tangga atau persoalan lainnya. Seringkali kita menghadapi badai persoalan di dalam hidup. “Perahu” diibaratkan dimana kita berpijak, entah itu dalam hidup berkeluarga, hidup membiara, pekerjaan ataupun sekolah. Ketakutan akan muncul ketika “perahu” kita digoncang atau diombang-ambingkan. Dan secara tidak sadar, Yesus berjalan di atas air mendekati perahu yang kita tumpangi. Saudara, Yesus tahu seberapa jauh kita mampu mengadapi segala tantangan dan cobaan yang kita hadapi di dunia ini. Dia tahu di saat kita sudah mentok dan seakan tidak ada jalan keluar. Dia hanya menunggu teriakan iman kita untuk minta tolong dan datang segera menolong kita. Seperti kata pemazmur, “Ya Tuhan, bersegeralah menolong aku. Tuhan perhatikanlah hambamu!” Rm. Vincent Widi, MGL
22
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
22 April 2012 : Menjadi Buta HARI MINGGU PASKAH III Kis 3:13-15,17-19, Mzm 4:2,4,7,9, 1Yoh 2:1-5a, Luk 24:35-48 Ragukah kita bahwa Tuhan itu sangat dekat dengan kita? “Lihatlah, tangan dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini. Rabalah Aku dan lihatlah karena hantu tidak mempunyai daging dan tulang, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” (Lk.24:39). Saat liburan Januari lalu, saya mengunjungi salah satu rumah yayasan dwituna (cacat ganda) di Jakarta. Disana saya disuguhi musik dan nyanyian oleh para penyandang dwituna. Seorang anak berusia tujuh tahun (buta matanya) menyanyi dan diiringi musik yang dimainkan oleh teman-temannya yang juga buta. Lagu yang dinyanyikan adalah “Tuhan Pasti Sanggup.” Mereka tidak mampu melihat, tetapi Tuhan mampukan mereka untuk menyentuh dan membuka mata hatiku. Sangatlah berkesan waktu aku diberi kesempatan bernyanyi Amazing Grace dengan mereka. Dalam hati aku bertanya artinya syair ini bagi mereka. “I was blind but now I see.” Waktu makan bersama aku kagum melihat mereka berjalan meraba-raba supaya bisa megambil piring dan mencucinya sendiri setelah makan. Ini mengajarku untuk mensyukuri dan menggunakan apa yang Tuhan beri, apalagi saat kemarin kepalaku terjeduk ujung tembok sampai berdarah, karena ingin lari pagi, tapi terburu-buru dan lupa meraba-raba saat keluar rumah di pagi buta. Yesus adalah seutuhnya Tuhan yang maha kudus, dan seutuhnya manusia yang berdarah daging. Dia lahir, lalu rela menderita mati di kayu salib tetapi bangkit kembali, supaya dosa dosa kita ditebusNya. Yesus disini mengajar kita kembali untuk menggunakan indera kita. Kita memang tidak bisa menyentuh Dia seperti para rasul pada waktu itu, tapi kita bisa menyentuh Dia saat kita menyantap sakramen Ekaristi maha kudus. Indera kita bisa merasakan kasihnya melalui berbagai sarana-sarana sakramen seperti: minyak yang diurapi, percikan air berkat, tangan yang menumpangi, pengampunan yang diucapkan para romo, dan sabdaNya yang kudus. KasihNya pun tidak hanya terbatas di sini saja. Oh begitu dekatnya Tuhan pada kita. Sebegitu sayangnya Ia pada kita, dan betapa besar keinginanNya untuk bersatu dengan kita sehingga Ia mau menjelma menjadi Hosti untuk kita makan. Inilah iman Katolik kita yang sangat kaya. Dengan kemanusiaannya Yesus mengajarkan kita bahwa kekudusan itu meliputi segalanya, baik rohani maupun jasmani: tubuh kita, benda benda dan kegiatan sehari hari seperti makan dan minum. Semuanya adalah ciptaan Allah Bapa. Karena itu kita diajak untuk mensyukuri segala yang ada, dan mengalami kehadiran sang Bapa dalam segala sesuatu. Tapi kalau Roh Kudus belum ada pada kita, kita jadi takut seperti para Rasul. Pantaslah Yesus berkata: “Mengapa kalian takut? Mengapa timbul keragu-raguan dalam hatimu?” Ya Yesus, Engkau selalu hadir dihidup kami, tetapi kami sering tidak sadar, tidak menghargai kehadiranMu, kami sering buta, takut dan ragu akan kesertaanMu di hidup kami. Hembuskanlah Roh KudusMu sehingga kamipun sungguh bisa melihat dan menyentuhMu, mengalami kehadiranMu di Sakramen Ekaresti Maha Kudus, diorang-orang hina dan miskin, diantara keluarga dan teman teman kami. Ya Yesus jadikanlah kami saksisaksiMu. Frater David
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 23
23 April 2012 : Ayo Ikut SHDR Georgius, Helena dr Udin, Adalbertus, Egidius dr Assisi Kis 6:8-15, Mzm 119:23-24,26-27,29-30, Yoh 6:22-29 Yohanes 6:29b “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” Bacaan hari ini Yohanes ingin bersaksi tentang dirinya sendiri. Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya: “Aku bukan Mesias.” ( Yoh 6:20 ) Yohanes datang ke dunia untuk meluruskan jalan bagi Tuhan. Yohanes dipilih oleh Allah untuk membabtis Yesus. Pada saat itulah Yohanes berani memberikan kesaksian bahwa Yesus benar - benar Putra Allah yang lahir kedunia untuk menebus dosa - dosa manusia. Yohanes hanya bisa membaptis dengan air, sedangkan Yesus membaptis dengan Roh Kudus. Pada saat menulis renungan hari ini saya mengingat saat pertama kali mengikuti Seminar Hidup Dalam Roh (SHDR). Pada saat itu Puji Tuhan, saya percaya sudah dibaptis dalam Roh Kudus. Saya merasakan jamahan Roh Kudus yang baru dalam hidup saya, dan saya boleh mendapatkan bahasa baru untuk bisa berkata - kata dengan Roh Kudus. Selain dibaptis dengan air, kita perlu hidup baru dengan baptisan Roh Kudus. Karena dengan Roh Kudus kita bisa lebih merasakan jamahan Tuhan saat kita berdoa, kita bisa merasakan setiap hari Roh Kudus mendampingi kita. Dengan Roh Kudus pulalah yang membuat saya semakin mencintai Tuhan, semakin mencintai pelayanan, dan Roh Kudus pulalah yang selalu memberi semangat disaat saya mengalami kekeringan rohani dan menguatkan saya disaat mengalami masalah. Semoga dengan kesaksian Yohanes Pembaptis hari ini dan kesaksian Yohanes Yudimengenai Roh Kudus mengingatkan saudara yang sudah mengikuti SHDR untuk terus menyalakan api Roh Kudus setiap hari supaya tidak padam. Buat teman - teman yang belum pernah mengikuti SHDR dan rindu mendapatkan baptisan Roh Kudus, jangan lewatkan kesempatan bulan Juli DOJCC akan mengadakan SHDR. Semoga setiap kesempatan tidak disia - siakan, mari bertumbuh bersama, semangat baru dengan Roh Kudus. Segera daftarkan diri Anda semua mengikuti SHDR bulan Juli! Salam Roh Kudus... Yudi
24
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
24 April 2012 : YESUS ADA DAN DIA TINGGAL DI DALAM KITA DAN KITA DI DALAM DIA! Fidelis dr Sigmaringen, Agustinus, Vincentius de Paul Kis 7:51-8:1a ; Mzm 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh 6:30-35 Yoh 6:35b, “Akulah Roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi.” Sabda Yesus dalam ayat ini sebetulnya kalau dijelaskan secara Teologi, sangat sulit dipahami oleh umat awam. Tetapi Tuhan Yesus sendiri mempermudah orang-orang beriman untuk memahami hal tersebut melalui pengalaman masing-masing dengan komuni Kudus, dan atau Adorasi atau pengalaman dengan Sakramen mahakudus. Dalam sebuah pertemuan anak-anak Sekami International dengan Bapa Paus Benediktus. Seorang anak bertanya, “Bapa Suci, bagaimana Yesus bisa hidup dalam kita semua umat Katolik lewat Komuni? Sedangkan Yesus itu hanya satu dan umat Katolik bermilyar-milyar?” Bapa Suci Benediktus menjawabnya dengan sangat simple, “Yesus memang hanya satu. Dan Dia memberikan dirinya lewat komuni kepada kita masingmasing supaya Ia hidup dalam kita semua dan kita menjadi satu di dalam-Nya; itulah kekuatan ke-Allahan Yesus. Contohnya, sebuah cermin, bila kita pecahkan, sampai ukuran terkecilpun bila kita bercermin, ada wajah kita di sana. Bila pecahan kaca itu disejajarkan maka wajah kita akan terlihat dalam kaca itu mulai dari ukuran terbesar sampai terkecil. Seperti itulah Yesus, ia mau memecahkan dirinya menjadi roti yang kecil-kecil supaya ia hadir dalam hidup kita, ketika kita menerima Hosti Kudus tersebut. Setiap dari kita pastilah mengalami mujizat kehadiran Yesus dalam diri kita, terutama saat berada dalam situasi tersulit dalam hidup di mana kita tidak sanggup mengucapkan doa-doa indah di hadapan Tuhan dan hanya bisa mengikuti Misa dengan diam dan malah sering tidak konsentrasi, ngantuk, tetapi Komuni yang kita terima telah member kekuatan yang luar biasa bagi kita melewati masa-masa berat itu sampai keluar ke tempat lapang. Sekarang bagaimana dengan kehadiran Yesus dalam Sakramen Maha Kudus? Kalau mau dijelaskan secara teologi juga akan sulit dipahami. Tetapi pengalaman-pengalaman hampir setiap umat yang berdoa di hadapan Sakramen maha Kudus, meneguhkan kehadiran Yesus di sana, di mana banyak orang yang doanya langsung dikabulkan, bahkan disembuhkan, atau bahkan Tuhan Yesus sendiri keluar dari Sakramen Maha Kudus dan menunjukkan dirinya kepada orang tersebut. Mujizat kehadiran seperti ini bukan hanya terjadi di jaman dulu kala saat gereja Katolik baru berkembang, tetapi juga hingga saat ini. Saya teringat sebuah peristiwa yang terjadi di Paroki Kuta. Seorang gadis non Kristen (Muslim) yang sedang dalam dilemma, ikut dengan temannya seorang gadis Katolik ke sebuah kapel Kecil yang ada Tabernakelnya. Mereka duduk terpisah. Gadis ini duduk agak di depan, Gadis Katolik duduk di deretan paling belakang. Mereka berdua dalam ruang itu hanya disinari cahaya temaram lampu dari Sakramen mahakudus. Dalam kegelapan itu gadis Katolik ini berdoa mohon ampun karena ia mulai merasa jauh dari Tuhan oleh berbagai masalah yang dihadapinya. Tiba-tiba si gadis Muslim terisak-isak. Setelah sampai di luar kapela, gadis Muslim ini bercerita, “Ketika dia sedang memandang lampu kecil berwarna merah di dekat tabernakel, cahaya kecil itu mulai membias makin besar membentuk seperti cahaya matahari yang akan terbenam. Lalu dari cahaya itu muncul Seseorang yang langsung memeluk gadis Muslim ini. Sementara dipeluk itulah dia mulai merasa dirinya sebagai gadis pendosa yang sudah lama meninggalkan sholat lima waktunya. Lalu mulailah ia menyesal dan menangis. Saat menangis itu dia merasa seperti sedang digendong. Dia terus menangisi dosanya sambil berpikir, “Siapakah Orang yang menggendongku ini? Mengapa aku merasa begitu dekat dengan-Nya? Sepertinya inilah orang yang paling kurindukan selama ini.” Sejak kejadian itu, si Gadis Muslim mengalami penyembuhan batin yang luar biasa dan percaya bahwa Yesus adalah Allah yang dia sembah selama ini dan menurut pengakuannya, setelah itu setiap kali Sholat, dia sholat dengan rasa cinta yang besar kepada Allahnya, karena dia sudah mulai mengenal pribadi Allah yang disembahnya dalam Yesus Kristus. Nah, bagaimana dengan kita yang setiap hari atau setiap hari minggu menerima Yesus dalam Hosti Kudus? Betapa lebih besarnya rahmat dan perlindungan, berkat sejak sekarang sampai kekal yang akan kita peroleh dari persatuan kita dengan Yesus Kristus. Percayalah akan hal ini dan wartakanlah dengan gembira! (narita)
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 25
25 April 2012 : B?? Pesta St. Markus, Penulis Injil 1Ptr 5:5b-14, Mzm 89:2-3,6-7,16-17, Mrk 16:15-20 “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk 16:16).” “Go, and announce the Gospel of the Lord.“ Ini adalah rumus perutusan yang menjadi kesukaan saya sebagai Diakon. Ada dua rumus perutusan lainnya, tetapi saya suka yang satu ini. Awalnya memang ini yang paling mudah saya ingat, tetapi kemudian menjadi yang paling saya sukai. Hemat saya, Ekaristi menjadi valid dan sah ketika kita mengamini untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Kita tidak diutus untuk menyebarkan buku. Kita diutus untuk menyebarkan Sabda yang menjadi daging. Kita tidak menyebarkan ajaran atau rumus pelajaran yang baru, tetapi kita mempertemukan orang dengan Kristus yang bangkit. Karena itu kita sesungguhnya kita tidak diutus menjadi seorang guru, tetapi kita diutus untuk menjadi perpanjangan kepribadian Allah sendiri. Kalau kita memahami Injil sebagai pribadi Allah sendiri maka kita yang membawanya pun seharusnya merelakan diri dipakai Allah. Memberitakan Injil tidak sekedar mempelajari Injil agar bisa mengajar orang lain. Mungkin kata “memberitakan“ atau “ mewartakan“ kurang menjelaskan maksud tugas perutusan kita. Kesannya kita diutus untuk membacakan berita atau menyampaikan pesan, padahal kita diutus menjadi lebih dari sekedar penyebar gossip. Kita diutus untuk menjadi Kristus itu sendiri untuk dunia. Karena itu ketika kita memahami arti “memberitakan“ Injil yang sesungguhnya, kita tidak lagi hanya mempelajari ajaran-ajaran Kristus, tetapi kita belajar untuk menjadi Kristus. Kita berpikir seperti Kristus, kita berbicara seperti Kristus, kita memperlalukan sahabat dan musuh seperti layaknya Kristus memperlakukan mereka. Mungkinkah terjadi? Pada titik inilah kita butuh iman. Petrus dalam suratnya berpesan bahwa kita harus waspada terhadap godaan setan. Hanya satu senjata yang ampuh, yaitu „teguh dalam iman“ (1 Ptr 5:9). Salah satu kelihaian setan adalah mematahkan semangat dan memutuskan asa. Setan selalu berhasil memupus harapan baik seseorang. Setan akan meniup-niup rasa bersalah, perasaan tidak sanggup, rasa tidak layak, perasaan kotor menjadi lebih besar sehingga kita pun tidak berani kembali dengan rendah hati mohon ampun pada Tuhan. Memang tuntutan menjadi murid Kristus itu kelihatan berat dan mustahil. Mana ada orang yang masih hidup di dunia ini ada yang bersikap seperti Kristus, tentu tidak ada, tetapi tidak sedikit orang yang berusaha menjadi seperti Kristus untuk orang lain. Kita termasuk dalam golongan orang-orang yang berusaha menjadi Kristus bagi tiap orang yang kita jumpai dalam hidup kita. Menjadi Kristus yang lain bagi sesama adalah target kita. Hidup menjadi lebih hidup kalau kita punya target. Hidup menjadi lebih sehat dan tidak datar ketika kita punya tujuan yang jelas. Karena itu menjadi Kristus bagi orang lain itu menjadi target hidup yang sangat menyehatkan dan sama sekali tidak membebankan. Ketika kita ingin menjadi Kristus untuk orang lain, kita mempunyai alasan yang kuat untuk tetap hidup. Diakon Wenz
26
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
26 April 2012 : Ekaristi Rafall Arna 12 Baron Kis 8:26-40, Mzm: 66:8-9,16-17,20, Yoh: 6:44-51 Yoh: 6:44: Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Yoh:6:51: Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah dagingku, yang akan kuberikan untuk hidup dunia. Menyimak Yoh 6:44 diatas saja kita sebagai orang Katolik harusnya sudah penuh dengan suka cita, karena Bapa yang Maha kaya raya , pencipta dan pemilik alam semesta, telah berkenan memilih dan menarik kita, debu kotor yang penuh dosa, untuk datang menikmati hidup yang berkelimpahanbersama Putra tercintaNya Tuhan kita Yesus Kristus. Puji Tuhan, Terima Kasih ya Bapa. Hidup bersama Yesus berkelimpahan,karena kita para pendosa diberi makan dari DagingNya sendiri dan minum dari DarahNya sendiri, dan ini dapat kita nikmati setiap hari jika kita menghadiri Misa Kudus. Tidak ada satu agamapun di dunia ini, yang mempunyai Allah yang demikian mencintai umatNya, hingga berkenan memberikan diriNya sendiri, sebagai makanan bagi kehidupan umatNya di dunia yang sarat dengan godaan ini. Dengan menerima Ekaristi , Yesus sungguh hadir dalam diri kita, Dia adalah Yesus yang lahir di Bethelem, yang menderita sengsara pada jaman penjajahan Ponsius Pilatus , yang wafat di salib dan yang bangkit pada hari ke tiga, yang naik ke surga dan duduk di sisi kanan Bapa. Dia adalah Yesus yang sama, dulu, sekarang sampai selamanya. Dia juga adalah Yesus yang membangkitkan orang mati, mengusir setan, menyembuhkan orang kusta, mencelikan mata orang buta dan memberi makan ribuan orang dengan 2 roti dan 5 ikan. Jika Yesus yang demikian luar biasa, yang juga adalah Firman, yang ikut serta dengan Bapa dalam penciptaan dunia, Dia yang sama jugaberada bersama dengan kita secara nyata, sebetulnya tidak ada yang perlu kita takutkan dan kita khawatirkan dalam hidup ini. Karena DIA yang berada bersama kita itu adalah SEGALANYA . Amin. Betty
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 27
27 April 2012 : Darah Daging-Ku adalah Minuman dan Makanan Bagimu Petrus Kanisius Kis 9:1-20, Mzm 117:1,2, Yoh 6:52-59 Yoh 6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Semasa kecil, ketika mau mengikuti kursus persiapan Komuni pertama, saya masih gak tahu ngapain sich kita menyambut tubuh dan darah Kristus dalam rupa roti dan anggur !! Padahal roti seperti itu mungkin bisa saya cari dan dapatkan di tempat lain. Ya namanya juga masih anak-anak, wajar punya pikiran seperti itu. Sesudah dewasa, saya mulai menyadari bahwa roti dan anggur yang kita terima dalam perayaan Ekaristi Kudus adalah bukan roti dan anggur yang biasa-biasa saja – melainkan roti dan anggur yang luar biasa. Dalam Ekaristi Kudus, roti dan anggur itu telah berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus sendiri yang telah wafat dan bangkit untuk menebus dosa kita sebagai umat pilihan-Nya. Nach, kalau gitu berarti kita datang ke Gereja waktu komuni saja dong ? Biar dapat komuni dan habis itu pulang !!“ Sebagian pemikiran orang-orang tertentu. Saya juga terkadang merasa jengkel dan gemes juga dengan salah satu keluarga,yang datang misa hanya waktu komuni saja. Bukannya mau menjelekkan atau menghakimi sich, tapi kenyataannya memang begitu. Sampai-sampai saya hafal dengan wajah mereka dan jam berapa mereka bakalan masuk untuk terima hosti kudus. Banyak orang yang masih berpikir, bahwa dengan menerima hosti kudus saja tanpa mengikuti Ekaristi Kudus dari awal, itu sudah cukup sah bagi mereka sebagai seorang umat Katolik. Mengapa sich dalam Ekaristi Kudus kita menyantap tubuh dan darah Kristus ? Singkatnya, kita memakan Tubuh dan Darah Kristus karena Tuhan Yesus sendiri memerintahkannya kepada kita, melalui para rasul-Nya. Tepatnya demikianlah perkataan Yesus ”Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia…… Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Maka, sama seperti dalam kehidupan jasmani kita perlu makan supaya kita tetap hidup, demikian kita perlu makanan rohani yaitu Yesus sendiri, supaya kita dapat memperoleh hidup yang kekal. Karena barangsiapa yang makan tubuh dan darah Kristus, ia tinggal di dalam Dia dan Dia tinggal di dalamnya. Kris
28
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
28 April 2012 : MujizatNYA selalu Nyata Petrus Chanel, Lukhesius, Louis-Marie Grignion de Montfort Kis 9:31-42, Mzm 116:12-13,14-15,16-17, Yoh 6:60-69 Kis 9:34 Kata Petrus kepadanya: “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga bangunlah orang itu. Mukjizat !! Mustahil !! Mukjizat yang Mustahil. Kadang orang berpikir bahwa mustahil terjadi mukjizat pada seseorang yang sedang mengalami permasalahan atau sakit, yang tidak mungkin terpecahkan dan tersembuhkan kembali. Mau salto atau jungkir balik berapa kali lipat, gak mungkin terjadi suatu keajaiban ataupun mukjizat,“ pikir beberapa orang. Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa. Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggung jawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggung jawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggung jawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggung jawabnya sehari-hari. Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Dari kisah di atas kita bisa belajar bahwa tidak ada yang tidak mungkin ketika kita percaya bahwa mukjizat masih ada. Keajaiban dan karya Tuhan yang luar biasa akan terjadi dalam hidup kita, ketika menurut pikiran manusia normal pada umumnya hal tersebut tidak akan terjadi. Manusia berusaha dengan sekuat tenaga untuk menggapai setiap impian dan harapannya, harapan yang mungkin mustahil bakal terwujud. Tapi, Tuhan tahu kerinduan setiap kita yang percaya akan kebesaran-Nya. Mukjizat-Nya selalu nyata terjadi dalam kehidupan umat yang selalu berdoa dan percaya kepada-Nya. Maia
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 29
29 April 2012 : Biarkanlah Semua Orang itu Datang KepadaKU HARI MINGGU PASKAH IV Hari Minggu Panggilan Kis 4:8-12, Mzm 118:1,8-9,21-23,26,28cd,29, 1Yoh 3:1-2, Yoh 10:11-18 “Aku juga mempunyai domba-domba lain yang tidak termasuk dalam kandang ini. Dombadomba ini pun harus Kutuntun dan mereka akan mendengarkan suaraKu. Maka mereka akan menjadi satu kawanan di bawah tuntunan seorang gembala” (Yoh. 10:16). Ketika membaca teks ini, saya sendiri bertanya dalam hati, “apa yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus, ketika mengatakan ‘Aku juga mempunyai domba-domba lain....dan mereka harus Kutuntun pula?” Sejenak termenung saya menyadari bahwa pertama, saya bukanlah orang Yahudi; Kedua, saya adalah pribadi yang bebas. Kita semua adalah orang bukan Yahudi dan sekaligus pribadi yang bebas. Kita bukan lagi budak dosa, karena kita milik Kristus. Entah Yahudi atau non-Yahudi, hamba atau tuan, perempuan atau laki-laki, saya dan anda adalah milik Kristus, kata St. Paulus. Masa Pra-Paskah baru saja kita akhiri di mana “kita diajak untuk meminta, mencari, dan mengetuk”. Setelah dalam petualngan iman yang tanpa lelah, Tuhan sendiri menganugerahkan rahmat terindah bagi seluruh umat manusia. Rahmat itu adalah Pesta Paskah Tuhan Yesus dari alam maut. Hidup baru dalam cahaya Kristus. Masih dalam nuansa Paskah, bersama Gereja sejagat saya dan anda, Mau serta secara Sadar dan dengan Kehendak Bebas memilih serta menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan tujuan hidup kita. Kita percaya bahwa sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya telah mendamaikan kita dengan Bapa-Nya di surga. Dia rela mati di salib demi membawa kita pulang ke rumah Bapa-Nya di surga. Hari ini Tuhan Yesus sendiri mengatakan, “Aku juga mempunyai domba-domba lain yang tidak termasuk dalam kandang ini. Domba-domba ini pun harus Kutuntun dan mereka akan mendengarkan suaraKu. Maka mereka akan menjadi satu kawanan di bawah tuntunan seorang gembala” (Yoh. 10:16). Itu berarti selain orang Yahudi yang percaya pada-Nya, kita adalah juga bagian dari domba-domba yang dituntun oleh Yesus sendiri melalui para imam, uskup serta paus. Mereka adalah wakil Kristus yang melanjutkan amanat-Nya pada perjamuan malam terakhir sebelum sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Kita (saya dan anda) juga menerima perutusan dari Tuhan Yesus untuk menuntun orangorang di sekitar kita. Entakah mereka seiman atau pun tidak seiman, kita diajak untuk membawa Cahaya Kristus kepada dunia dan sesama. Karena melalui Sengsara, Wafat dan Kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus menghendaki supaya semua orang diselamatkan. Itulah tugas pertusan yang Tuhan Yesus serahkan kepada Gereja melalui wakil-wakil-Nya di dunia ini. Supaya saya dan anda dapat menjalankan perutusan Gereja ini, Maukah saya dituntun oleh Tuhan Yesus melalui wakil-wakil-Nya dalam diri para imam, uskup dan paus yang adalah manusia biasa seperti kita? Doa: Ya Bapa dalam surga, puji dan syukur atas rahmat Kehidupan yang kami terima dalam diri Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus melalui Gereja yang tampak dalam wakil-wakil-Nya saat ini dan kini. Kami mohon ya Bapa, kobarkanlah dan baharuilah hidup kami dengan Cahaya Kebangkitan Putra-Mu, agar kami mampu menjadi duta-duta-Mu untuk membawa Cahaya-Nya kepada dunia dan sesama dalam hidup kami sehari-hari. Semua puji dan syukur serta harapan, kami haturkan kehadirat-Mu ya Bapa dengan Kristus Tuhan dan saudara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus sepanjang segala masa. Amin. Selamat Pesta Paskah & Tuhan Memberkati kita. Hallelluya, …..Kristus Bangkit Frater Anis
30
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012
30 April 2012 : Gembala Yang Baik Pius V, Benediktus dr Urbino, Maria dr Inkarnasi Kis 11:1-18, Mzm 42:2-3, 43:3,4, Yoh 10:1-10 Yoh 10:10b “Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”. Semasa kecil ayah saya memiliki peternakan ayam, dan mempunyai banyak bebek juga. Saya senang sekali tiap kali bermain kesana, bermain dengan bebek yang lumayan banyak jumlahnya. Suatu pengalaman yang seru bisa menjadi gembala bagi para bebek. Menjadi gembala bebek bukanlah hal yang mudah, apalagi kalau ada suatu rintangan yang bisa membuat kawanan bebek kabur tanpa arah. Saya berusaha menjaga supaya bebek tetap berada dalam kelompok, melindungi mereka dan mereka juga megenal gembalanya dengan mengikuti perintah dan arahan dari saya. Bacaan hari ini menceritakan tentang Gembala Yang Baik. Menjadi seorang gembala itu bukanlah hal yang mudah. “Akulah gembala yang baik”. Tuhan Yesus adalah gembala yang baik, karena Dia rela memberikan nyawaNya bagi domba - dombanNya. Seringkali dalam hidup saya dan saudara mungkin tidak mendengarkan Tuhan Yesus yang menjadi gembala kita. Kita sering berjalan sendiri tanpa mau mendengarkan Dia berbicara. Kita sering egois memutuskan segala sesuatunya tanpa mendengarkan tuntunan arah dariNya. Di ayat 9 menegur saya “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar menemukan padang rumput”. Tuhan Yesus maafkan kami yang sering kali tidak mendengarkan Engkau sebagai gembala kami. Seringkali kami melenceng dari arah tuntunanmu, bahkan kami kalah dengan seekor bebek yang mendengarkan suara gembalanya. Mulai hari ini kami semua akan selalu mendengarkan & mengikuti Engkau sebagai gembala kami, tuntun kami semua ke padang yang hijau dengan berkat - berkatMu...
Yudi
Vol. 29/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 31
32
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 29/2012