Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran :
[email protected]
Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasihat : Herry Respatia Pemimpin Umum : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Herry Respatia, Yovie Penulis : Nathasa, Herry, Lulu, Adhi, Martina, Agatha, Fransiska, Hanz, Franky, Yovie, Bro.Vincent, Ardhi, Jeff, Bro. Martin, Rina Langganan & Marketing Iklan : Jeff Kristianto (HP. 081 897 7018) Distribusi : Anggota DOJ Bali Seluruh hasil Fresh Juice akan disumbangkan untuk pembangunan Rumah Retret di Bedugul Sumbangan dapat disalurkan ke : Bank BCA A/C No. 611 033 7785 An. Flora Ida W Harap sms / telpon 0361 - 8511223 untuk konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by :
Vol. 4/2010
www.DOJCC.com
Sapaan Fresh JUICE ! Kalau anda suatu saat ditraktir oleh teman dan disuruh memilih mau juice jeruk, juice apel atau juice nanas, mana yang anda pilih? Sebagian besar (termasuk saya) pasti tidak akan memilih juice nanas. Namun tahukah anda, bahwa nanas memiliki banyak manfaat yang terkadang tidak disadari oleh banyak orang. Untuk melihat beberapa manfaat nanas silakan anda membacanya di halaman 2. Lebih lanjut, apa yang bisa kita pelajari dari buah nanas ini? 1. Penampilan buah nanas dari luar sangat tidak meyakinkan. Dengan kulitnya yang bersisik, serasa malas untuk mengupasnya. Namun penampilan bisa seringkali tak seperti apa yang ada di dalamnya. Manusia sering melihat apa yang ada di depan mata, namun Allah melihat kedalaman hati kita. Kita belajar agar kita tak menilai seseorang dari penampilan lahiriah belaka, namun kita mau ‘melihat’ dan mengerti tiap orang dengan ke-khasannya masingmasing. 2. Saat kita mengatakan buah nanas, yang terpikir oleh orang kebanyakan adalah buah dengan rasa yang khas yaitu kecut kecut manis. Apa yang dipikirkan orang mengenai anda? Jangan pikirkan kelemahan atau kekurangan anda. Biarlah kita senantiasa mengarahkan hati kepada Tuhan bahwa kita diciptakan secitra dengan Allah dan itu sudah pasti bahwa kita adalah SPESIAL, BERHARGA dan INDAH di mata Tuhan. Sekali lagi, terimakasih atas dukungannya sehingga Fresh Juice bisa memasuki edisi ke-4. Selamat memasuki masa Pra Paskah! Salam Fresh Juice! Yovie Setiawan
Fresh JUICE ! 1
SEPUTAR NANAS Nanas mempunyai berbagai macam manfaat sebagai penyembuh dan pembersih tubuh serta bermacam-macam manfaat lainnya. Nanas dapat menjadi salah satu menu buah Anda di saat diet karena rasa dan aromanya yang khas. Berbagai macam kegunaan nanas antara lain adalah: Nanas membantu pencernaan protein dan mempercepat proses penyembuhan. Buah nanas kaya akan enzim bromelain yang berguna untuk melegakan tenggorokan dan membantu pencernaan. Bromelain membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan atau peradangan di dalam tubuh. Nanas adalah pilihan yang baik untuk pasien sebelum dan sesudah menjalani operasi. Berfungsi sebagai pembersih. Nanas juga bersifat membersihkan. Enzim bromelain membantu membersihkan tubuh Nanas adalah salah satu dari beberapa buah yang mempunyai kandungan asam aspartic acid yang cukup tinggi. Asam ini membantu membuang asam amonia di dalam tubuh. Amonia adalah racun yang berbahaya bagi sistem saraf pusat. Manfaat lain dari nanas Hampir sama dengan pisang, nanas juga mengandung serat yang berguna untuk membantu proses pencernaan, menurunkan kolesterol dalam darah dan mengurangi resiko diabetes dan penyakit jantung. Serat dari 150 gram nanas setara dengan separuh dari jeruk. Selain itu kandungan vitamin dan mineral menjadikan nanas sumber yang bagus untuk vitamin C dan berbagai macam vitamin lainnya. Asam chlorogen, yaitu antioksidan yang banyak terdapat di buah-buahan juga dapat ditemukan pada nanas. Asam ini memblokir formasi dari nitrosamine, zat yang dapat menyebabkan kanker. Pertimbangan sebelum mengkonsumsi nanas Bagi beberapa orang, mengkonsumsi nanas terlalu banyak dapat menyebabkan sakit kepala. Nanas dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Sebagian orang dapat merasakan gejala alergi seperti kulit menjadi merah dan gatal setelah mengkonsumsi nanas. Untuk menghindari hal ini, potong dan celupkan nanas ke dalam air garam sebelum dikonsumsi. Dalam kasus alergi serius, bibir dan mulut dapat menjadi bengkak setelah mengkonsumsi nanas. Selain itu nanas juga dapat menyebabkan diare atau mual pada sebagian orang. Hal ini dapat terjadi jika orang yang alergi terhadap nanas mengkonsumsi nanas dalam jumlah besar. Beberapa tips dalam memilih nanas yang baik Nanas dapat berwana hijau atau kuning warnanya. Ketika memilih nanas, pilihlah nanas yang berat. Hal ini menandakan tingkat kesegarannya. Untuk melihat apakah nanas yang Anda pilih sudah matang atau belum, andalkan indra penciuman Anda. Buah nanas yang sudah matang mempunyai bau yang kuat, manis dan khas. Buah nanas yang tidak matang terasa sangat kecut. Ketika nanas yang belum matang dipanen dari tanamannya, buah tersebut tidak akan bisa menjadi lebih matang lagi. Buah nanas yang tidak matang tersebut akan mulai membusuk. Karena buah nanas tidak mempunyai cadangan yang bisa diubah menjadi gula.
2
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Senin, 1 Maret 2010 : Mengampuni ... St. Felix III (II),Paus. St. David Dan. 9 : 4b - 10, Luk. 6 : 36 - 38 Lukas 6 : 37 “Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Mana lebih mudah meminta maaf atau mengampuni? Jawaban kita bisa bervariasi. Ada yang akan bilang meminta maaf lebih mudah. Ada juga yang bilang lebih mudah untuk mengampuni. Namun kenyataan mengampuni sangat sulit. Indah kedengarannya tapi sulit pada prakteknya. Bagi sebagian orang meminta maaf juga merupakan suatu hal yang memalukan. Namun inilah kenyataannya yang sering dihadapi kita sebagai manusia. Pun juga pertengkaran antara kedua anak kami. Terkadang mereka sama-sama tidak mau mengalah. Namun satu hal yang selalu kami ajarkan sejak mereka kecil, kalau salah satu dari kita berbuat salah, kita harus mau meminta maaf. Dan satunya lagi harus mau mengampuni. Tapi yang namanya anak-anak, gampang untuk meminta maaf tapi sulit untuk mengampuni. Eh, ternyata kita sebagai orang dewasa juga terkadang sama seperti itu. Kami bersyukur selama pernikahan kami, bisa dibilang jarang sekali pertengkaran hebat. Kalo pertengkaran kecil sih sering dan justru melalui pertengkaran kecil kami jadi lebih mengenal satu sama lain. Kami bersyukur pertengkaran yang kami alami tidak pernah sampai meminta ‘pulangkan aku ke rumah orangtua ku... “ (seperti lagu aja) Satu komitmen kami juga, setiap kali habis bertengkar kami pantang untuk tetap marahan dan berusaha untuk baikan sebelum tidur malam. Mengampuni memang sulit. Tapi Yesus telah memberikan teladan bagi kita bagaimana Yesus mengampuni Petrus yang menghianatiNya. Petrus yang telah bersama-sama Yesus kurang lebih selama 3 tahun, ternyata menghianati Yesus sampai 3 kali. Namun Yesus memberikan pengampunan baginya, dan bahkan Yesus mempercayakan Petrus menjadi gembala bagi domba-dombaNya. Kalo Bapa mau mengampuni dosa-dosa kita, mengapa kita tak mau mengampuni mereka yang telah bersalah pada kita? Mengampuni memberikan pembebasan. Bukan pembebasan untuk mereka yang melakukan perbuatan salah, namun membebaskan hati kita yang terluka. Pengampunan membawa berkat dan rahmat tersendiri dari Bapa untuk kita. Pengampunan membawa kita lebih dekat kepada Allah, Allah yang mencintai kita sebagai anak-anakNya. Bapa kami yang ada di surga, .................................................. dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami..... (yovie)
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 3
Selasa, 2 Maret 2010 : NATO: No Action Talk Only St. Simplisius, Paus dan Martir Yes. 1:10,16-20 Mat. 23:1-12 Mat. 23:3, “Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” Pengalaman hidup di dalam biara MGL (Missionaries of God’s Love) sampai saat ini mengajarkan aku untuk selalu komitmen antara perkataan dan perbuatan, antara apa yang kita ajarkan lewat kotbah dengan tindakan kita sehari-hari. Mudah? Tentu saja tidak. Butuh usaha yang kuat dan juga rahmat Roh Kudus. Salah satu contoh kecil adalah apa yang sering ditunjukkan oleh para pembina kami di rumah. Romo-romo yang berkotbah dalam misa biasanya memberikan tantangan untuk kami para frater supaya mencari waktu untuk doa pribadi selama satu jam di sela-sela kesibukan studi. Apa yang mereka katakan bukan hanya sekedar kata-kata saja, tetapi mereka komit yakni mereka juga di sela-sela kesibukan sebagai seorang romo, mencari waktu setidaknya satu jam untuk berdoa di luar waktu doa bersama. Wah wah.... Tantangan inilah yang diberikan Yesus kepada para pengikutNya. Jangan meniru orang-orang Farisi yang bertindak bertentangan dengan apa yang mereka ajarkan. Contohnya Yesus mengecam mereka yang seperti kuburan marmer. Di luar tampak indah, tetapi di dalamnya membusuk. Teguran ini sangat keras terutama untuk mereka yang bermuka dua, munafik dan bertopeng. Kalau Yesus hidup di Indonesia saat ini, banyak kasus yang akan dikecamnya. Contohnya kenapa orang-orang yang bekerja di komisi pemberantasan korupsi bisa juga melakukan korupsi. Jadi apa yang mereka koarkoarkan bertentangan dengan tindakan hidup mereka. Bagaimana dengan kita? Masa prapaskah ini tentunya mengajak kita untuk melihat diri apakah nasehat baik ataupun petuah yang sampaikan kepada orang lain, kita lakukan juga? Marilah kita bercermin supaya kita tahu apa kekurangan kita dan memperbaikinya. Fr. Vincent
4
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Rabu, 3 Maret 2010 : Berteman dengan Yesus St. Marianus, Martir. St. Nikolo d’Albergati, St. Kunigunde Yer. 18 : 18 - 20 Mat. 20 : 17 - 28 Mat. 20 : 22 “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta,” kata Yesus kepada mereka. “Sanggupkah kalian minum dari piala penderitaan yang harus Aku minum?”
“Tahu gak, Bapak Bupati kemarin memuji-muji galeryku lho..” “Si A, anak yang punya bank ABC, the biggest bank in our city, is my best friend!” “Kemarin waktu kirim surat penawaran, ketemu Agus teman sekolahku. Ternyata dia pemilik pabrik itu…” Banyak orang bangga bila punya kenalan orang yang punya nama, kekuasaan dan kekayaan. Kenapa ya? Mungkin mereka berharap atau setengah yakin kalau orang-orang itu akan dengan segera membantu saat diperlukan. Namun, teman seperti apa mereka itu? Apakah teman sejati yang mau menggunakan uang dan kekuasaannya untuk menolong? Kerap kali orang berteman dengan tujuan “plus-plus”. Ingin dibantu agar urusan cepat beres, diberi posisi yang bagus di tempatnya bekerja, bisa memakai nama si pejabat saat mengurus surat ijin usahanya, siapa tahu ketularan ngetop, dan lain lain. Itu juga yang dilakukan ibu dari 2 orang murid Yesus dalam Injil hari ini. Ia meminta upah (berupa kedudukan dalam komunitas mereka) karena telah menjadi murid Yesus. Ia belum menyadari apa saja konsekuensi menjadi pengikut Tuhan. Jadi pengikut, teman, pelayan Yesus tidak selalu enak. Ada orang yang berharap setelah kenal Yesus, paling tidak ia akan merasakan jalan tol dalam hidupnya. Masalah akan tetap ada, tetapi kita punya teman-teman yang mau membantu mendoakan kita dan kita punya Tuhan Yesus tempat kita berharap. Tuhan Yesus menjanjikan akan selalu menyertai dan akan mendapatkan tempat di dalam Kerajaan Allah. Namun perlu diingat bahwa untuk itu kita juga harus mau menerima hal-hal yang tidak menyenangkan. Yesus yang tidak bersalah namun diperlakuakn tidak adil. Ditinggalkan murid-muridnya saat disalib. Tapi Yesus tetap setia pada Tuhan dan mengasihi murid-muridnya. Kita kadang-kadang menerima perlakuan yang tidak adil juga. Apa yang kita perbuat saat itu? Saat kita mengalami kesusahan dan teman-teman tidak ada yang menolong, memalingkan wajah saat bertemu, sanggupkah kita untuk tetap bersyukur dan tetap mengasihi teman kita? Mari kita belajar meneladani Dia...Allah yang penuh Kasih Siska
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 5
Kamis, 4 Maret 2010 : Berbagi St. Kasimirus, St. Lusius, Paus dan Martir Yer. 17 : 5 - 10 Luk. 16 : 19 - 31 Luk 16:29 Tetapi kata Abraham : Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu Dalam kehidupan ini, sering kita mengalami situasi atau kondisi kontradiktif seperti dalam kisah Lazarus dan orang kaya pada bacaan hari ini. Di sisi A ada yang berkelimpahan makananan, sampai harus dibuang karena tak sanggup menghabiskan. Namun di sisi B, tak jarang kita jumpai ada yang berkekurangan sehingga makan 3 kali sehari saja menjadi hal yang mewah. Situasi ini menjadi tantangan buat kita, apakah kita bisa menghargai orang lain yang kondisinya bertolak belakang dengan kita . Apakah kita memiliki kepedulian dan bersedia berbagi pada sesama ? Ataukah kita lebih sering bersikap seperti orang kaya itu yang memilih setiap hari hidup bersukaria dalam kemewahan, tak mempedulikan Lazarus yang menunggu sisa makanan yang jatuh dari mejanya. Situasi kontradiktif ini pun sering pula kita ditempatkan dalam situasi harus bersama dengan orang yang sifatnya berbeda dengan kita, yang terkadang membuat kita kesal, atau biasa disebut orang yang nyebelin. Misalnya, saya suka rapi, si A berantakan. Saya suka hening, si A suka suasana hingar bingar. Bagaimana sikap kita saat menghadapi situasi seperti ini ? Bisakah kita mengontrol diri, tidak emosi dan tetap memandangnya sebagai makhluk yang juga dikasihi Tuhan, yang memiliki keunikan sendiri-sendiri ?Ataukah kita lebih sering terpancing emosi, mengumpat, dan mengambil sikap dingin ketimbang menyapanya ? Kita mendapat pengajaran dan didikan Tuhan lewat berbagai masalah, tantangan dan kondisi dalam hidup kita agar iman dan kepribadian kita makin berkembang menuju kedewasaan. Tiap momen hidup yangkita lewati, tiap perjumpaan dengan sesama, menjadi ujian dan proses pengembangan diri ke arah yang lebih baik dan menjadikan kita hidup berbahagia menurut pandangan Tuhan. Semoga masa prapaska ini membawa kita pada sikap lebih sabar, peduli pada lingkungan, rela berbagi dan memiliki hati yang lebih peka terhadap sesama. Karena apa yang kita tabur selama perziarahan hidupini, itulah yang akan kita tuai saat kita masuk dalam kehidupan yang kekal. Agatha
6
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
?
APA ITU JALAN SALIB?
Sejak abad pertama umat Kristiani telah mengadakan ziarah ke tanah kelahiran Yesus. Santa Helena, ibunda Raja Konstantin, melakukan ziarahnya yang terkenal itu pada abad ke-4 dalam usahanya untuk mengenali dari dekat tempat Yesus dilahirkan, wafat dan dimakamkan. Untuk jangka waktu yang pendek, yaitu setelah tahun 1199 ketika tentara-tentara Perang Salib berhasil menguasai Yerusalem dan wilayah sekitarnya, ziarah dapat dilakukan tanpa kesulitan. Tetapi sejak tahun 1291 setelah mereka kehilangan kekuasaan mereka atas daerah tersebut, ziarah menjadi lebih berbahaya dan mahal. Ibadat Jalan Salib bertujuan untuk menghadirkan Tanah Suci baik bagi mereka yang tidak dapat berziarah ke sana maupun bagi mereka yang sudah berziarah ke sana. Fransiskus dari Asisi mempunyai dua devosi yang amat mendalam yaitu Inkarnasi Yesus dan Sengsara Yesus, masing-masing dilambangkan dengan buaian dan salib. Para biarawan Fransiskan mempopulerkan devosi Jalan Salib sejak abad ke-14. Umat membuat perhentian-perhentian kecil di dalam gereja, kadang-kadang dibangun juga perhentian-perhentian yang besarnya seukuran manusia di luar gereja. Segera saja, hampir semua gereja telah memiliki Perhentian-perhentian Jalan Salib. Para biarawan Fransiskan juga menuliskan lirik Stabat Mater, yang biasanya dinyanyikan saat Ibadat Jalan Salib, baik dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Latin, maupun dalam bahasa setempat. Jumlah perhentian serta peristiwa-peristiwa Jalan Salib yang dikenangkan bervariasi dari waktu ke waktu. Ke-14 peristiwa Jalan Salib yang sekarang ditetapkan oleh Paus Clement XII (1730-1740). Baik kita melakukan Ibadat Jalan Salib seorang diri atau bersama-sama dengan umat lain, di dalam gereja atau pun di ke-14 perhentian di luar gereja, ibadat ini menjadikan kisah sengsara dan wafat Yesus terasa nyata dan hidup. Sumber : Ask a Franciscan by Father Pat McCloskey, O.F.M.; © 2001 St. Anthony Messenger Press. “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 7
Jumat, 5 Maret 2010 : “Tuhan memandangmu dengan kedua mata-Nya” St. Yohanes Yoseph, St. Eusebius dan Kremona, Gerasimos Kej 37:3-4,12-13a,17b-28a Mat 21:33-43,45-46 Mat 21:42 Kata Yesus kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci : Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Nama Stephanie Handoyo atau yang biasa disapa dengan Fani, beberapa bulan ini cukup sering menghiasi beberapa tayangan di layar kaca. Mulai dari Kick Andy, Pentas Idola Cilik 3, hingga grup band Nidji pun pernah menggunakan bakat gadis ini dalam konser musiknya. Kisah hidupnya yang penuh dengan berbagai cobaan dan tantangan, mampu menjadi sumber inspirasi bagi setiap orang dalam menghadapi kehidupan di dunia ini. Terlahir secara normal seperti orang lain pada umumnya, hingga pada suatu saat Fani pun divonis mengalami Down Syndrom oleh dokter – suatu kelainan kromosom yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak. Mamanya pun sempat khawatir akan masa depan anak ini. Dengan keuletan dan ke-gigihannya, mamanya mulai mencoba beberapa terapi untuk kesembuhan anaknya. Berbagai macam stimulus dicoba, agar Fani mulai bisa bersikap seperti layaknya anak normal pada umumnya. Butuh waktu 8 bulan, hingga pada akhirnya Fani dapat tertawa lepas. Kegigihan sang mama, akhirnya menuntun dia mulai tumbuh menjadi seorang yang luar biasa. Seorang yang dulunya mungkin dianggap tidak mampu melakukan apaapa oleh lingkungan-nya, pada akhirnya sekarang dapat berguna bagi orang lain. Fani meraih beberapa penghargaan di bidang olahraga renang, dan namanya pun tercatat dalam rekor Muri sebagai anak penderita Down Syndrom yang mampu memainkan 22 lagu dengan piano. Dalam hidup, kita terkadang “dibuang” atau “disingkirkan” hanya karena kita tidak bisa berbuat apa-apa. Firman Tuhan pada hari ini mengatakan bahwa batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan kini telah menjadi batu penjuru. Melalui kisah Fani di atas, kita pun seharusnya mampu untuk menjadi batu penjuru atau seorang panutan yang berguna untuk sesama di sekitar kita.Kalau temen di sekitar kamu memandang kamu sebelah mata gak perlu khawatir, Tuhan Yesus malahan memandangmu dengan kedua mataNya dan Ia sendiri yang menuntun kamu untuk berbuah dan menjadi berkat bagi orang di sekitarmu. Oleh karenanya, kita tinggal buka hati kita untuk menerima ajakan dari Tuhan sendiri dalam hidup kita. Tetap optimis dengan talenta yang Tuhan berikan kepada kamu, dan percayalah bahwa Tuhan akan gunakan setiap talenta anak-anakNya untuk melakukan suatu perbuatan ajaib bagi kemuliaan nama-Nya. Kris
8
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Sabtu, 6 Maret 2010 : Positive thingking St. Hesikios, St. Fridolin, St. Marsianus dari konstantinopel, Iman Mik 7:14-15 Luk 15:1-3,11-32 Luk 15:32 ….Ia telah hilang dan didapat kembali. Di jaman sekarang ini yang diwarnai berbagai macam kebutuhan hidup manusia dari barang – barang electronic sampai kecantikan. Hal ini perlahan-lahan menggeser kemerdekaan kita sebagai anak-anak Allah, dengan kata lain kemerdekaan kita sebagai anak-anak Allah sudah disalah gunakan untuk tujuan yang tidak luhur. Kita hanya mencari kesenangan yang bersifat sementara. Demikian juga dengan kisah anak yang hilang dalam bacaan Injil hari ini. Kita sebagai anak-anak Allah mempunyai kebebasan untuk melakukan apa saja, baik itu kebebasan untuk berbuat baik atau kebebasan untuk berbuat dosa. Yang menarik dalam isi bacaan Injil hari ini juga yaitu menampilkan sifat seorang bapa yang maha pengampun dan mau menerima dengan tulus hati, dan tidak mengingat kembali perbuatan yang tidak menyenangkan. Sang bapa melihat hal itu semua dari sisi positf,.hal ini tentu baik bagi kita semua untuk belajar rendah hati dan bersifat bijaksana dalam menyelesaikan setiap masalah yang kita hadapi dan mengajak kita untuk berpikir positf. Berpikir positif adalah hal yang tidak mudah dan merupakan suatu tantangan yang sangat besar bagi kehidupan kita pada jaman ini terlebih dalam kehidupan kita sehari-hari baik dalam hidup dalam suatu komunitas ataupun dalam hidup berkeluarga dan hidup bermasyarakat. Ada kecendrungan kuat dalam diri kita untuk memberi cap yang negative kepada orang yang telah melakukan kesalahan, hal ini tentu tidak baik bagi hidup kita, mengapa ? karena hal ini akan membiasakan kita untuk berpikir negative terhadap orang lain dan membuat hati kita juga selalu berpikir negative. Hati yang selalu berpikir negative akan memandang dunia dengan curiga, sehingga kita merasa kurang dewasa dalam mengambil sebuah keputusan dan tidak ada damai dalam hati kita, hanya rasa takut yang terus menghantui kehidupan kita Marilah kita bersama-sama berjalan dalam terang dan kasih Tuhan sehingga kita boleh berkembang baik dalam mengambil keputusan dan semakin berpikir positive shingga damai senantiasa hadir ditengah hidup kita. Martin
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 9
Minggu, 7 Maret 2010 : Jika Kamu Tidak Bertobat, Kamupun Akan Binasa Hari Minggu Pra Paska III St. Perpetua dan Felisitas, Martir Kel 3:1-8a.13-15 Mzm 103:1-4.6-8.11 1Kor 10:1-6.6-12 Luk 13:1-9 Luk 13:3 ....Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian Indonesia adalah salah satu Negara yang tidak pernah luput dari bencana alam. Begitu banyak bencana alam yang telah terjadi dimana-mana. Mulai dari yang paling besar yaitu tsunami aceh yang telah merenggut ribuan nyawa manusia hingga bencana kelaparan dan yang paling santer terdengar adalah ancaman bom terjadi dimana-mana. Dari sekian banyaknya kejadian-kejadian di atas, terlintas dalam pikiran sebagian orang; Apakah Tuhan telah menutup mata untuk melihat kenyataan ini?? Mungkinkah Tuhan telah bosan melihat tingkah manusia yang semakin hari semakin terpuruk?? Namun kita tidak pernah menyadari bahwa Tuhan kita adalah SATU dari dulu sampai sekarang adalah SAMA. Tuhan tidak pernah berubah cintaNya kepada manusia. Karena cintaNYa adalah Kekal. Setiap kenyataan-kenyataan yang terjadi diluar akal manusia seperti bencana-bencana alam membuktikan bahwa sikap kitalah yang berubah. Tuhan tetap sama dan Dia akan selalu ada dalam setiap suka dan duka kita,cintaNya tidak pernah berubah. Dalam kehidupan manusia Apabila mengalami kesuksesan, kebahagiaan atau keberhasilan. Sikap yang hampir dimiliki oleh setiap orang adalah kecendrungan untuk tidak bertanya mengapa ini terjadi? bahkan menganggap seakan-akan orang lain sudah tidak ada bagian dari kehidupannya, tetapi diri sendirinya-lah yang menjadi sumber atau pusat dari segalanya sehingga semuanya tercapai. Inilah yang membuktikan bahwa kitalah penyebab dari setiap kejadian yang tidak kita inginkan itu. Dalam bacaan injil hari ini, kembali untuk mengingatkan kita untuk peka terhadap setiap situasi disekitar kita dan menjadikan Yesus sebagi sumber dari segala sesuatu. Setiap kejadian-kejadian yang menimpa kehidupan kita semata-mata bukan karena Tuhan telah mengutuk kita tetapi sebaliknya kita yang menyebabkan semua itu terjadi. Yesus bersabda “..jika kamu tidak bertobat, kamupun akan binasa.” Artinya kalau kita tidak berhenti melakukan segala sesuatu yang diluar kehendakNya sama artinya kita menciptakan petaka bagi diri kita sendiri. karena kita melawan kehendakNYa. Oleh karena itu, sebelum terlambat, mari kita menata kembali cara hidup kita dengan menjadikan Yesus sebagi patokan awal dan juga menjadikan Dia sebagai tujuan akhir setiap langkah hidup kita. karena DIA-lah alpha dan Omega!!! Ardie
10
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
8 Maret : S. Yohanes a Deo St. Yohanes dilahirkan di Portugal pada tanggal 8 Maret 1495. Orangtuanya miskin, tetapi mereka adalah orang Kristen yang taat. Yohanes seorang pemuda yang tidak bisa tenang. Sebentar ia menjadi seorang gembala, sebentar menjadi tentara, dan kemudian menjadi penjaga toko. Ketika dewasa, ia bukanlah seorang yang religius. Ia dan teman-temannya tidak menyadari kehadiran Tuhan. Ketika usianya empatpuluh tahun, Yohanes mulai merasa hampa. Ia merasa sedih akan hidupnya yang telah ia siasiakan. Di gereja, ia mendengarkan suatu khotbah yang disampaikan oleh seorang misionaris yang kudus, Yohanes dari Avila. Misionaris tersebut memberikan pengaruh yang kuat kepadanya. Yohanes mulai menangis meraung-raung. Hari-hari selanjutnya, St. Yohanes dari Avila membantu Yohanes untuk memulai hidupnya kembali dengan harapan dan keberanian. Yohanes mengubah hidupnya secara drastis. Ia berdoa serta melakukan mati raga setiap hari. Dikatakan bahwa seorang uskup memberinya nama a Deo (= dari Tuhan) karena ia secara total mengubah hidupnya yang dahulu hanya mementingkan diri sendiri dan kini sepenuhnya menjadi manusia baru yang “dari Tuhan”. Perlahan-lahan Yohanes a Deo menyadari betapa hidup rakyat penuh dengan kemiskinan serta penderitaan. Ia mulai mempergunakan waktunya untuk merawat mereka yang sakit di rumah-rumah sakit dan di tempat-tempat penampungan. Kemudian ia menjadi sadar akan betapa banyaknya orang-orang yang terlalu miskin untuk dapat memperoleh perawatan di rumah sakit. Siapakah yang mau merawat mereka? Yohanes bertekad, demi cintanya kepada Tuhan, ia mau melakukannya. Ketika usianya empatpuluh lima tahun, Yohanes mendapatkan sebuah rumah untuk merawat para fakir miskin yang sakit. Rumah itu kemudian menjadi sebuah rumah sakit kecil di mana setiap orang yang membutuhkan pertolongan akan diterima dengan baik. Orang-orang yang datang untuk membantu Yohanes mulai membentuk suatu ordo religius untuk mengabdikan diri bagi mereka yang miskin. Ordo mereka disebut Para Broeder St. Yohanes a Deo. Sebagian orang tentulah bertanya-tanya apakah Yohanes sungguh kudus seperti anggapan orang. Suatu ketika, seorang bangsawan menyamar sebagai seorang pengemis. Ia mengetuk pintu Yohanes untuk meminta-minta. Yohanes dengan suka hati memberikan semua yang ia miliki, yang jumlahnya hanya beberapa dolar saja. Bangsawan tersebut tidak membuka rahasianya saat itu, melainkan segera pergi dengan kesan mendalam. Keesokan harinya, seorang pesuruh tiba di depan pintu Yohanes dengan sepucuk surat penjelasan beserta uang dermanya yang dikembalikan. Di samping itu, sang bangsawan menyertakan 150 keping uang emas. Ia juga mengirimkan roti, daging serta telur yang dikirimkan setiap pagi ke rumah sakit cukup untuk memberi makan segenap pasien dan para pekerja rumah sakit. Setelah sepuluh tahun bekerja keras bagi rumah sakitnya, St. Yohanes sendiri akhirnya jatuh sakit. Ia wafat pada hari ulang tahunnya pada tahun 1550. Yohanes a Deo dinyatakan kudus oleh Beato Paus Inosensius XI pada tahun 1690.
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 11
Senin, 8 Maret 2010 : Haus....... St.Yohanes de Dan. St.Filemon dan Alponis,Martir,St.Yulianus Daro Tolado Uskup Kel.17:1-7 Yoh.4:5-42 Yoh.4:14 ”Tetapi barang siapa minum air yang akan kuberikan kepadanya ia tidak akan haus selama-lamanya” Aku lahir di pulau kecil bagian Timur yaitu P. Alor, sejak usia 6 tahun aku kehilangan ibundaku. Sedang bapakku seorang yang keras. Setelah selesai studi, aku belum mendapat pekerjaan dan masih tidak tahu kemana arah hidupku. Aku diajak untuk masuk geng anak muda. Setiap hari aku harus menghabiskan waktuku dijalanan, minum minuman keras dan membuat keributan hampir setiap detik. Sering kami dikejar-kejar polisi karena membuat keributan atau berkelahi. Sampai akhirnya kami ditangkap dan dimasukkan dalam penjara. Saat itu aku sungguh menyesal atas perbuatanku, tapi penyesalan selalu datang terlambat. Beberapa bulan kami harus mendekam di penjara, dan ketika waktunya dibebaskan aku berkata kepada teman-temanku tidak akan bergabung lagi karena aku mau memulai hidup baru. Betapa senangnya aku, ketika mendapat pekerjaan di sebuah Koperasi Simpan Pinjam. Tugasku adalah menagih cicilan uang dari nasabah dan mencari nasabah baru. Tak jarang aku mengantongi uang Rp. 5 juta dalam sehari. Awalnya semua berjalan baik, aku cepat mengenal dan beradaptasi dengan para nasabahku, tetapi setelah 6 bulan berjalan karena kasus nasabahku yang sulit ditagih membuat gajiku harus dipotong setiap bulan untuk memenuhi tunggakan dari nasabah-nasabahku. Pikiranku makin ruwet, sampai aku meminta bantuan dari seorang DUKUN. Aku diberi minum AIR MUJARAB supaya nasabahku gampang ditagih uangnya. Dan ternyata benar, nasabah yang paling sulitpun langsung membayar tanpa banyak alasan. Tetapi betapa kagetnya ketika aku menghitung uang di kantor, uangnya kurang Rp. 500,000,- dan aku harus menggantinya. Dan hal ini terjadi berulang kali. Aku merasa tidak sanggup lagi dan akhirnya mengajukan pengunduran diri. Tapi atasanku minta aku melunasi semua tunggakanku atau memasukkanku ke penjara. Dalam keadaan tak berdaya, bisikan dalam hatiku berkata selama ini aku hanya mengandalkan kekuatan manusia dan tidak pernah mengandalkan Dia yang empunya Kuasa. Alkitab berkata bahwa,,”Terberkatilah orang yang mengandalkan kekuatan Tuhan dan terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatan manusia”. Hari minggu pagi setelah selesai misa aku meminta sakramen pengakuan dosa kepada Pastor, aku menceritakan semuanya. Pastor menasehatiku jangan kamu menggunakan kedaginganmu sendiri tetapi dekatkan diri dengan Allah maka kamu kan mengalami suatu kemerdekaan. Injil hari ini mengingatkan saya kembali, untuk belajar membuka diri seperti seorang perempuan Samaria yang meminta air dari Yesus. Sebab air yang diberikan oleh Yesus merupakan sumber mata air yang tak berkesudahan sampai selama-lamanya. Franky Laka
12
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Selasa, 9 Maret 2010 : Pengampunan yang tak ada batasnya St. Gregorius dari Nyssa, Uskup dan Bapa Gereja. Sta. Fransiska Romana, Janda. 40 Martir dari Sebaste Dan 3:25,34-43 Mat 18:21-35 Mat. 18:27, “Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya” Sewaktu masih hidup, Mother Teresa dari Kalkuta sering mengatakan kepada sustersusternya. Dalam segala tindakanmu, selalulah tertuju kepada lima jarimu. Jarimu ada lima, jadi ada lima kata yang menjadi tolok ukurmu dalam bertindak terhadap sesamamu yakni “You Do It For Me”. Apa yang kamu lakukan, kamu lakukan untuk Aku. Aku di sini adalah Tuhan Yesus sendiri. Jadi kalau kita berbuat kasih, kita berbuat kasih kepada Tuhan Yesus seperti yang ditegaskan dalam Injil Matius 25. Demikian pula kalau kita mengampuni sesama kita, kita juga mengampuni dalam nama Tuhan Yesus karena Dia telah dahulu mengampuni dosa-dosa kita dengan menyerahkan diriNya sendiri di kayu salib. Banyak orang yang sulit untuk mengampuni karena terbawa amarah dan ingin balas dendam seperti yang sering difilmkan di film-film holywood. Sepertinya pembalasan dendam akan menyelesaikan masalah, tetapi sebenarnya akan hanya merugikan yang membalas dan yang dibalas. Sama-sama membawa luka. Apakah tidak sebaiknya untuk mengampuni? Mengampuni memang tidak mudah kalau kita tidak punya pengalaman pernah diampuni oleh orang lain karena kesalahan yang pernah kita lakukan. Di dalam Injil hari ini Yesus memberikan perumpamaan seorang yang berhutang sekitar 10 juta dolar akhirnya dihapus hutangnya oleh sang raja karena dia tidak sanggup untuk membayar hutangnya. Dan hamba ini seharusnya berbuat yang sama terhadap orang yang berhutang kepadanya. Tapi ternyata tidak. Seringkali kita jengkel, marah, kecewa karena orang lain melukai hati kita dan sulit untuk mengampuni. Pada saat masa prapaskah ini kita diajak untuk “berani” mengampuni kesalahan sesama kita, walaupun itu tidak mudah. Kenapa kita tidak mencobanya, walaupun sakit hati itu masih ada? Fr. Vincent
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 13
Rabu, 10 Maret 2010 : Menjadi murid Kristus Sta. Yohanes, Biarawan Ul 4:1,5-9 Mat 5:17-19 Mat 5:19b ..Tetapi siapa yg melaksanaka dan mengajarkan perintah2 dan hukum taurat ia akan menduduki tempat yg paling tinggi dlm kerajaan surga. Teladan sebuah tindakan secara nyata menjadi suatu contoh yg konkrit bagi orang lain bahwa seseorang tidak hanya berteori saja melainkan menerapkannya dlm kehidupannya. Sharing dari kakak saya bagaimana dia memberikan contoh kecil menggosok gigi sebelum tidur. Hal ini harus dimulai dari orang tua dulu yg akan diamati dan ditiru oleh si anak. Pernah suatu kali si ayah lupa tidak menggosok gigi, maka si anak pun protes. Kenapa ayah tidak ditegur kalau tidak gosok gigi ssedang saya ditegur. Dari hal kecil ini kita tahu bahwa teladan nyata sangatlah penting, karena melalui tindakan tersebut secara langsung dan mengena kita telah mengajarkan sesuatu. Demikian pula teladan Tuhan Yesus yang datang bukan untuk mengubah hukum taurat dan kitab para nabi, tetapi untuk menggenapinya. Caranya bukan hanya sekedar omong kosong saja tapi melaksanakan apa yg dikatakanNya. Yesus menggenapi dan menyempurnakan hukum dan peraturan yang jauh dari kehendak Allah. Hal radikal yang Yesus ajarkan adalah mengasihi dan mengampuni musuh kita seperti teladan yg telah Dia lakukan saat wafat dikayu salib. Memberikan teladan dalam menjalankan firman Tuhan bukanlah hal yang mudah. Tetapi itulah kewajiban kita sebagai murid-nuris Kristus. Marilah kita mohon rahmat dan bimbingan Roh Kudus untuk dapat melakukanya. Semoga Lulu
14
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Kamis, 11 Maret 2010 : Ikut Yesus St. Elogius dan Leokrita, Martir. St. Sofronius. St. Pionius,Martir Yer 7 : 23 - 28 Luk. 11 : 14 - 23 Luk 11 : 23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai -beraikan Yesus luar biasa ya. Begitu banyak tanda dan karya ajaib yang dibuat-Nya untuk membuat manusia hidup lebih bahagia. Hari ini Yesus mengusir setan yang membisukan seseorang di depan orang banyak. Namun ternyata apa yang dilakukan Yesus ini mendapat tanggapan beragam dari kerumunan orang banyak itu. Ada yang heran. Ada yang tak percaya dan berkata, “Ah … ngusirnya pake kuasa Beelzebul tuh, penghulu setan”. Ada juga yang ingin ngetes Yesus dan meminta tanda dari surga. Menghadapi semua keragu-raguan itu, dengan tegas Yesus bersabda, “ Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku … ” Dalam perjalanan hidup kita walau selalu mengalami kebaikan dan penyertaan Tuhan, kadang kita juga mengalami keraguan seperti itu, mau ikut Yesus atau ikut yang lain. Ada yang bersikap setengah-setengah, ikut misa tiap hari minggu, namun untuk masalah masa depan, malah nanya ke peramal. Mau ikut tender proyek, bukannya berdoa Novena, malah minta nasehat dari dukun. Terhadap Yesus kita harus memberi jawaban yang pasti, Ya atau Tidak. Bersama Dia atau tidak. Bersama Yesus kita diberi jaminan kebahagiaan dan penyertaaan yang tak pernah usai dariNya. Di luar Yesus,kita tercerai beraikan. Lewat masa Prapaskah ini, masa Retret Agung, kita diberi kesempatan untuk membenahi diri, untuk lebih memantapkan jawaban kita kepada Yesus dan lebih setia padaNya. Tuhan tak ingin kita seperti bangsa Israel yang tak mau mendengarkan hal yang telah diperintahkanNya, dan memilih memperlihatkan belakang dan bukan mukanya (Yer 7:24 ). Tuhan ingin kita hidup bahagia dan berbahagia menurut pandangan Tuhan adalah bila kita mengikuti seluruh jalan yang diperintahkanNya (Yer 7:23). Yesus adalah jalan itu. Mari dengan tegas kita mengatakanpada Yesus, “ Ya, aku mau mengikutiMu Tuhan, 100 % !”
Agatha
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 15
Jumat, 12 Maret 2010 : Memperbaiki relasi dengan Tuhan St. Theofanus, Biarawan dan Sejarawan. St. Gregorius I, Paus dan Pujangga Gereja. St. Maximilianus, Martir. Beata Yustina dari Arezzo Hos. 14: 2-10 Mrk. 12:28-34 Hos. 14:3a, “Bawalah sertamu kata-kata penyesalan dan bertobatlah kepada Tuhan!” Di akhir nubuatnya, Nabi Hosea mengajak para pendengarnya untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan. Ajakan ini diserukan oleh Hosea setelah melihat bangsa Israel yang berpaling dari Tuhan Allah dan berhubungan dengan dewa-dewa bangsa lain. Bangsa Israel telah melupakan segala sesuatu yang baik yang telah diperbuat Tuhan Allah ke atas mereka. Dalam nubuat-nubuatnya, Hosea mengumpamakan hubungan bangsa Israel dan Tuhan bagaikan hubungan antara suami dan istri. Tuhan adalah suami yang selalu setia kepada istrinya dan Israel adalah istri yang tidak setia yang sering “melacurkan” dirinya dengan dewa-dewa lain. Maka dari itu, Hosea sering menggunakan bahasa “pelacur” terhadap bangsa Israel. Pada masa prapaskah ini, seringkali kita diajak untuk kembali melihat hubungan kita dengan Tuhan yang telah menebus kita dari dosa. Biarpun berkali-kali kita jatuh ke dalam kegelapan dan lembah dosa, Tuhan Allah kita seperti seorang suami yang sangat setia menunggu istrinya kembali ke pangkuannya. Bagaimanakah hubungan atau relasi kita dengan Tuhan Allah? Tentu saja Firman Tuhan ini tidak hanya ditujukan kepada pasangan suami istri yang mungkin mengalami jatuh bangunnya dalam membangun keluarga, tetapi Firman Tuhan ini ditujukan kepada siapa saja yang mendengarnya dan merenungkannya. Entah itu dalam hidup membiara, hidup selibat ataupun yang masih bujangan. Gereja memberikan sebuah sakramen yang sangat membantu kita dalam memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan dan juga sesama. Sakramen TOBAT adalah satu “OBAT” yang sangat ampuh. Di dalam sakramen ini, Tuhan selalu menunggu kita untuk mengakui dan menyesali dosa-dosa dan perbuatan jahat yang telah kita lakukan. Dia selalu menunggu kita dengan setia, sabar dan tak pernah meninggalkan kita ketika kita bergumul. Pertanyaan untuk kita adalah apakah kita mau kembali kepadaNya dan hidup damai dengan Tuhan dan sesama kita? Fr.vincent
16
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
APA ITU HARI MINGGU PALMA?
?
Pernahkah kalian menyaksikan suatu pertunjukan drama hidup, dengan aktor serta aktris yang nyata? Jika mereka berakting dengan baik, mungkin untuk sementara waktu kalian lupa bahwa kalian sedang berada di gedung pertunjukkan. Malahan mungkin kalian tidak sempat berpikir bahwa aktor dan aktris di atas panggung itu hanyalah sedang berpura-pura menjadi orang lain. Dengan kata lain, kalian terbawa dalam peran yang mereka mainkan. Itulah sebabnya mengapa kita memegang daun-daun palma pada hari ini. Kalian tidak hanya menyaksikan suatu pertunjukan, tetapi kalian diminta untuk berperan serta di dalamnya. Kalian menjadi aktor serta aktris dalam suatu drama yang paling hebat sepanjang masa: minggu terakhir dalam kehidupan Yesus. Dan daun-daun palma adalah perlengkapan kalian. Adegan diawali dengan Yesus memasuki kota Yerusalem dengan jaya. Di masa silam para raja mempunyai kebiasaan untuk setiap tahun sekali mengunjungi berbagai desa dan kota di wilayah kerajaannya. Kunjungan seperti itu dalam bahasa Yunani disebut "Epifani". Mereka mengadakan sidang dan bertindak sebagai hakim serta menjatuhkan vonis (=hukuman). Mereka juga mengumumkan peraturan-peraturan serta memungut pajak. Sebagian kunjungan epifani bersifat damai, sementara sebagian lagi lebih menyerupai perang. Rakyat dapat mengetahui tujuan kedatangan raja dengan mengamati bagaimana ia memasuki kota. Pada masa itu kuda harganya amat mahal dan hanya digunakan untuk berperang. Jadi jika raja memasuki kota dengan menunggang kuda, biasanya berarti kerajaan dalam bahaya. Rakyat menjadi kalut dan ketakutan. Jika raja hanya bertujuan untuk mengadakan kunjungan damai, ia akan memasuki kota dengan menunggang keledai. Cara inilah yang digunakan Yesus Kristus sang Raja untuk memasuki Yerusalem. Yesus bermaksud menyampaikan dua pesan yang jelas kepada rakyat Yerusalem. Yang pertama bahwa Ia adalah raja, yang kedua adalah bahwa Ia bermaksud membawa damai sejahtera. Yesus datang dari Bukit Zaitun menuju lembah Kidron, di sebelah timur Bait Allah. Perjalanan yang harus ditempuh-Nya menurun dan curam. Selain jalanan di situ sempit dan kotor, hujan musim semi telah membuat jalanan menjadi licin. Orangorang yang bersorak-sorai menyambut Yesus menebarkan ranting-ranting dan pakaian mereka di jalan supaya keledai Yesus tidak tergelincir. Sementara Yesus menuruni bukit, khalayak ramai meneriakkan "Hosanna!", bahasa Ibrani yang artinya "Selamatkanlah Kami!" sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 17
Sabtu, 13 Maret 2010 : Kerendahan hati St. Eufrasia
Hos 6:1-6 Luk 18:9-14 Luk 18:14b “....Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Seorang anak yang baru saja lulus dari sebuah SLTA di bandung pernah berkata begini, “dulu saya takut sekali dengan guru agama saya di sekolah, lebih-lebih lagi pada saat ia mengajar kami di kelas.Karena ketakutan yang mendalam rasa percaya diri saya hilang lenyap tanpa bekas. Saya menganggap diri saya sebagai orang yang bodoh di dunia ini. Kecemerlangan akal budi untuk mengungkap ideide cemerlang dalam bentuk kata-kata seolah-olah tidak berpihak lagi pada saya dan saya benar-benar tak berdaya pada saat pelajaran agama. Hal ini juga menjadikan saya kurang percaya diri dalam pergaulan setiap hari. Berbeda dengan anak di atas, orang farisi dalam perumpamaan Injil hari ini tampil beda sama sekali. Ia begitu percaya pada dirinya sendiri sehingga ia tidak merasa bersalah sedikitpun, sehingga membuat orang farisi ini sombong dan congkak hati. Tanpa berpikir ia dengan congkak memamerkan kelebihan- kelebihan dirinya dan suka mengungkapakan kekurangan- kekurangan orang lain yang ada bersama dengan dia di dalam kenisah. Sikap orang farisi ini tentunya tidak berkenan kepada Tuhan (luk 1:51-52) ”Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya. Ia menurunkan orang –orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah.” Sebagai pengikut Kristus pribadi macam mana yang kita miliki selama ini. Pemungut cukai yang rendah hati atau orang farisi yang congkak? Marilah bersama- sama sebelum memasuki masa prapaskah ini kita mengoreksi diri secara pribadi apakah kita sudah belajar untuk rendah hati dan jujur pada diri sendiri, sesama dan Tuhan . Fr.Martin
18
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Minggu, 14 Maret 2010 : Mengaku dosa Hari Minggu Pra Paska IV St. Mathilda Yes. 5:9a.10-12 2 Kor.5:17-21 Luk. 15:1-3.11-32 Luk. 15:21 “Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak bapa.” Sekarang kita sudah memasuki minggu ke 4 masa prapaska. Nuansa pertobatan nampak terlihat pada sebagian besar jemaat Katolik. Para pemimpin Gereja pun tak henti-hentinya mendengungkan nilai pertobatan kepada setiap jemaat. Setiap jemaat dihimbau agar mengambil bagian dalam penderitaan Kristus yang wafat di kayu salib. Mengenang dan mengambil bagian penderitaan Kristus merupakan esensi dari nilai pertobatan yang dapat diejawantahkan dalam tindakan nyata, seperti; berpuasa, pengakuan dosa, berbuat baik, bersedekah kepada yang kurang mampu, dll. Lalu muncul sebuah pertanyaan, “Apakah hal tersebut hanya dilakukan pada masa prapaskah?” Bacaan Injil hari ini mencerita kepada kita bagaimana sikap seorang Bapa yang baik, murah hati dan bijaksana. Ia membagikan harta miliknya kepada kedua anaknya (anak sulung dan bungsu) dan memberi kebebasan bagi mereka untuk menikmati hartanya masing-masing. Anak bungsu memilih untuk meninggalkan ayah dan saudaranya, lalu pergi ke negeri yang jauh untuk menghabiskan harta miliknya. Ia menyalahgunakan kebaikan, kemurahan, dan sikap bijaksana dari seorang Bapa, yang pada akhirnya ia mengalami penderitaan luar biasa. Makanan babipun menjadi santapannya. Kelaparan, kemelaratan dan kandang babi membawa dia pada titik nol dalam hidupnya. Namun, ia sadar bahwa hidupnya sungguh sangat puruk. Ia disadarkan oleh penderiaan yang telah dialaminya. Ia mulai kembali kedalam diri dan merefleksikan setiap tindakan yang telah dilakukannya. Lalu ia sadar bahwa Bapanya sungguh baik dan murah hati, serta Bapanya akan menerima dia kembali kedalam pelukannya. Maka akhirnya ia dengan sadar mengakui kesalahanya di hadapan Bapanya dan tangan Bapanya terbuka untuk menerima dia kembali. Dari bacaan Injil yang diperdengarkan hari ini dapat memberikan makna tersendiri apa arti masa prapaska bagi kita sebagai orang Katolik. Masa prapaska merupakan masa refleksi terhadap setiap kejadian yang telah dilakukan, lalu dengan sadar mengakui setiap tindakan (dosa) yang melenceng dari apa yang diajarkan oleh Yesus. Dan diwujudnyatakan dalam sakramen pengakuan dosa. Namun kadang kita kurang peka akan kemurahan dan kebaikan Tuhan. Seperti sikap seorang Bapa yang diceritakan dalam bacaan Injil hari ini, maka perlu kita sadari bahwa tangan Tuhan ingin selalu merangkul kita, yang walaupun diri kita dilumuri dosa, asal kita mau mengakuinya di hadapan Tuhan. Hanz
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 19
Senin, 15 Maret 2010 : Berbuat baik saja tidak cukup Sta. Louisa de Marillac, Janda. Sta. Clemens Maria Hofbawer Mik 7:7-9 Yoh 5: 1-41 Yoh 5:41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Sesaat sebelum nenek saya di kremasi, paman saya menyampaikan satu dua patah kata. Biasanya saya tidak tertarik mendengar pidato2, tapi kali ini lain. Paman saya menceritakan tentang prinsip hidup nenek kami.”Kalau orang banyak bilang, ketika tangan kanan mu memberi, jangan tangan kiri mu sampai tahu. Itu memang benar, tapi mama punya prinsip lain. Menjadi orang baik saja tidak cukup, biarlah tangan kiri mu tahu, dan ajaklah dia untuk ikut membantu juga” Kata kata itu mengejutkan saya, seorang nenek berumur hampir 90 tahun masih punya pandangan yg begitu indah. Selama ini saya banyak tergabung dalam kegiatan sosial, hal ini yang menjadi acuan. Bila kita bisa meyakinkan orang lain untuk bisa membantu sesama kita yang kekurangan, bukankan berkat nya lebih melimpah ? Namun jangan sampai memberi dengan kepala mendongak dan berteriak agar semua orang tahu hanya untuk kepuasan diri. Ketika Yesus menyembuhkan orang sakit di hari Sabat, banyak yang terkejut dan menggunakan ini untuk menjebak dan mencari cari kesalahan Yesus. Kadang manusia senang mencari-cari kesalahan orang lain, walaupun dia sudah berbuat baik. Apakah berbuat baik saja sudah cukup? Apakah niat baik saja sudah menyelesaikan masalah? Apakah dengan menolong sesama sudah cukup? Berbuat baik saja tidak cukup, tapi juga harus jernih transparan, terutama dalam masalah keuangan, agar tidak menimbulkan fitnah. Namun bila sudah berbuat baik, sudah transparan, masih juga dicari cari kesalahannya. Mari kita kembali ke bacaan injil hari ini.........Kita kembalikan pada Dia, Allah penyelamat kita. Tuhan berkati Jeff
20
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Selasa, 16 Maret 2010 : Maukah engkau sembuh ? Yehezkiel 47: 1-9.12 Mazmur 46: 2-3.5-6.8-9 Yohanes 5:1-16 Mazmur 46:2, ‘Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.’ Seorang suster bernama Rita Klaus, terpaksa harus keluar dari biara karena penyakit osteophorosis. Setelah bekerja di luar, iabertemu dengan seorang pria Katolik yang baik dan mau menerima Rita Klaus apa adanya dan mereka menikah. Setelah menikah dan memiliki 3 anak, satu putra dan 2 putri, penyakit osteophorosisnya bertambah parah. Ketika putri sulungnya berumur 12 tahun, Rita sudah harus memasang klep pada tangan dan kakinya supaya ia bisa berjalan. Berbagai retret dan misa penyembuhan sudah diikutinya, tapi belum ada tandatanda penyembuhan. Di saat dia mulai putus asa dengan hidupnya, seorang pastor memintanya bekerja di bagian administrasi sebuah yayasan Katolik yang mengelola sekolah. Ia diberikan mobil khusus yang bisa disetirnya sendiri. Walau pun begitu, ia mulai merasa menjadi beban bagi suami dan anaknya, dan sudah memutuskan untuk meminta cerai dari suaminya. Suaminya seorang yang baik hati hanya terdiam waktu Rita menyatakan untuk bercerai. Suatu hari, saat musim panen anggur, Rita pulang ke rumahnya dan mendapati rumah kosong. Rita memutuskan untuk berdoa Rosario. Maka ia mendaraskan semua peristiwa Rosario mulai dari Peristiwa Gembira sampai dengan peristiwa mulia. Karena rumah sepi, Rita berdoa dengan suara keras. Di akhir rosarionya, Rita berdoa, “Bunda Maria, Ratu surga dan bumi, Engkau yang telah menampakkan diri di Mejugorye, Engkau juga adalah ibuku. Mintalah kepada Yesus Putramu agar menyembuhkan aku dari semua penyakit yang mesti disembuhkan dari diriku.” Seketika itu ia merasakan tubuhnya panas dan klep-klep yang dipasang di kaki dan tangannya menjadi sesak. Setelah dibukanya, ia merasakan tubuhnya lebih kuat dan tegap, maka ia berlari ke arah kebun anggur mereka.naik turun bukit. Ia merasa sepuluh tahun lebih muda. Seperti yang dialami oleh orang yang terbaring selama 30 tahun di kolam Betesda yang hari ini disembuhkan Tuhan Yesus, Rita Klaus pun mengalami penyembuhan itu. Apabila Anda merasa bahwa selama ini Anda ditindas oleh kelemahan, persoalan yang sama atau sakit penyakit yang sudah bertahun-tahun sulit untuk sembuh atau dibebaskan, yakinlah bahwa akan ada jalan untuk penyembuhan dan pembebasan. Karena Tuhan kita berkeliling dan akan menemukan kita. Telinga-Nya mendengarkan kita dan mata-Nya tertuju kepada kita Narita
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 21
Rabu, 17 Maret 2010 : Anak siapa ? Yusuf dari Arimatea, Murid Yesus. St.Patrisius, Uskup . Sta. Getrudis dari Nifelles Yes 49 : 8 - 15, Yoh. 5 : 17 - 30 Yoh. 5 : 19 Yesus menjawab orang-orang itu begini, “Percayalah, Anak tidak dapat melakukan apa-apa dengan kuasa sendiri. Ia hanya melakukan apa yang Ia lihat dilakukan oleh Bapa-Nya. Sebab apa yang dilakukan oleh Bapa, itu juga yang dilakukan oleh Anak. Kita adalah anak Allah. Seorang anak adalah cerminan orang tuanya. Apa yang dilakukan orang tua, biasanya dicontoh oleh anaknya. Orang tua seringkali mengajarkan keahliannya kepada si anak. Anak tukang kayu biasanya, paling tidak, tahu sedikit-sedikit tentang perkayuan. Anak nelayan pasti bisa berenang. Anak adalah ahli waris orang tuanya. Seorang pengusaha mendidik anaknya dengan tujuan menyerahkan kunci kepemimpinan pada saatnya nanti. Pergantian kekuasaan ini bisa berjalan tidak mulus karena pemimpin yang baru mungkin punya gaya yang beda dari pendahulunya. Anak buahnya merasa tidak cocok dengan perubahan yang ada, lalu mulai memberontak. Sekarang kita lihat Yesus yang adalah utusan BapaNya untuk memimpin “perusahaan”Nya di dunia. Ia juga membawa perubahan dan pembaharuan. Ia memiliki kuasa Allah. Menyembuhkan, mengusir setan, mengadakan mujizat, berbelas kasih kepada yang miskin dan lemah. Tapi lihat, banyak orang yang meragukan Dia. Tidak mengakui bahwa Ia adalah Putera Bapa dan menolak Yesus. Kita juga adalah anak Allah. Pemimpin generasi kesekian dari “perusahaan” yang didirikan Tuhan di dunia ini. Bagaimana kita akan memimpin perusahaan ini? Tuhan memerlukan banyak pemimpin, manager, dan karyawan. Tidak ada PHK di perusahaan ini. Salarynya tidak selalu berupa uang. Bisa kesehatan, kebahagiaan, kepandaian atau berkat yang lain. Target marketnya sangat luas, tidak perlu berebut. Masih banyak jiwa yang belum diselamatkan. Agar bisa maju dan berkembang, seluruh jajaran harus bekerja sama, sering-sering mengadakan promosi (seminar rohani, persekutuan doa, KRK) dengan diskon besar-besaran (kegiatan sosial). Bos kita selalu memantau dan memberi pertolongan pada saat yang tepat. Tapi kita harus tetap melapor setiap hari tentang apa yang telah kita lakukan (melalui doa pribadi, misalnya). Seperti juga Yesus, CEO perusahaan ini, kadang-kadang produk (maksud baik) kita tidak diterima. Ditolak. Hasil tidak seperti yang diharapkan. Kita juga harus bersaing dengan produk lain (hedonism, materialism dan kawan-kawannya) . Untuk itu, para karyawan harus meng-up date diri. Rajin baca Firman dan doa, menggali isi Alkitab, belajar cara penginjilan, belajar memuji dan menyembah Tuhan dengan baik. Mengikuti keinginan pasar. Pewartaan sekarang bisa dilakukan dengan bermacam-macam cara. Tidak hanya dengan berkotbah saja, bisa melalui drama, lagu atau bahkan dengan obrolan santai memperkenalkan Yesus pada orang lain. Yang tidak boleh dilupakan adalah Tuhan selalu menolong asal kita melekat pada Nya dan mengandalkan Dia, bukan kekuatan kita sendiri. Mari, jangan sia-siakan kepercayaan Tuhan pada kita. Kunci pimpinan ada di tangan kita. Mau di bawa ke mana? Siska
22
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Kamis, 18 Maret 2010 : Datanglah kepadaKU St. Syirillus dari Yerusalem, Uskup. St. Anselmus dari Lucca, Uskup. St. Salvator OFM Kej 32 : 7 - 14 Yoh 5 : 31 - 47 Yoh 5:39-40 Kamu menyelidiki Kitab-kitab suci, sebab kamu menyangka bahwa olehNya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepadaKu untuk memperoleh hidup itu Hari ini Yesus bersaksi tentang diriNya, dan orang Farisi mendapat teguran dari Yesus. Mereka percaya pada kitab taurat Musa dan punya keyakinan bahwa dengan menghayati kitab Taurat mereka akan beroleh hidup kekal. Namun ketika Yesus, yang diberitakan dalam kitab suci dan merupakan sang Hidup Kekal itu ada di tengah mereka, mereka tidak percaya dan tidak mau datang kepada Yesus. Segala pengajaran sia-sia belaka, bila tidak datang kepada Yesus. Dalam jaman sekarang ini, kita pun belajar tentang Yesus dari kitab suci. Dalam berbagaikesempatan kita sering mendapatkan pengajaran tentang Yesus, dari firman dalam persekutuan doa, kelas-kelas kitabsuci yang kita ikuti, homili dalam perayaan Ekaristi di gereja, renungan-renungan yang kita baca, dll. Namun apakah kita sungguh percaya padaNya dan mau datang pada Yesus ? Ataukah kita lebih sering hanya berdiri di bawah kaki salib dan tidak menyerahkan sepenuhnya beban hidup ini kepada Dia yang tergantung di salib itu ? Sudahkah kita menjadikan Yesus sebagai pedoman hidup kita ? Sudahkah kita datang kepada Yesus, dan mengakui dengan sungguh hati, “ Ya Tuhanku dan Allahku” ? Dalam merencanakan hari depan, tentu kita memiliki banyak impian. Misalnya, saya ingin mengunjungi kota A. Namun kadang muncul ketakutan, tapi gimana ya kalo saya naik pesawat lalu pesawatnya jatuh ? Saya ingin membangun rumah sendiri, tapi gimana ya kalau uang saya tidak cukup di tengah jalan. Saya ingin rutin misa pagi, tapi gimana ya kalau saya tidak bisa bangun pagi ? Banyak “kalau” yangmenghalangi niat kita. Menurut istilah seorang romo dalam salah satu homilinya, ini adalah iman “kalau”. Bila kita sungguh datang pada Yesus dan menyandarkan segala penyelenggaraan hidup ini padaNya,segala ‘kalau’ akan tertepiskan. Tuhan sungguh mencintai kita dan ingin kita beroleh hidup kekal. Dia datang untuk mengangkat beban hidup dan kekhawatiran kita dan menggantinya dengan pengharapan padaNya, agar kita hidup berbahagia. Semoga tiap laku pantang dan puasa kita selama masa Prapaska ini, membawa kita lebih percaya pada Yesus dan mencintaiNya lebih sungguh. Agatha
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 23
Jumat, 19 Maret 2010 : Maria dan Yoseph menemukan Yesus HARI RAYA SANTO YOSEPH SUAMI MARIA 2 Sam. 7:4-5a. 12-14a. 16 Rom. 4:13. 16-18. 22 Luk. 2: 41-51a. Luk. 2:46a, “Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus di dalam Bait Allah.” Hari ini kita merayakan Santo Yoseph, suami Maria. Sebagai seorang suami dan kepala keluarga, Yoseph mempunyai tanggung jawab yang tidak mudah. Sebagai contoh pada bacaan Injil hari ini, ketika mereka pergi ke Yerusalem bersama Maria dan Yesus untuk mengikuti rangkaian perayaan, mereka kehilangan Yesus dan mereka mengganggap Yesus ada bersama rombongan dalam perjalanan pulang. Mereka berdua kebingungan dan mungkin saling menyalahkan (walaupun tidak tertulis dalam Injil) siapa yang bertanggung jawab dengan hilangnya anak mereka. Sebagai kepala keluarga, tentulah Yoseph merasa lebih bertanggung jawab. Tetapi perlu dicatat bahwa tidak ada satupun di dalam empat Injil dinyatakan Yoseph berbicara. Tidak ada satupun kata-kata yang keluar dari mulut Yoseph yang terekam oleh keempat penginjil. Ini merupakan satu hal yang sangat significant dan perlu diberi perhatian khusus. Yoseph merupakan model seorang ayah dan suami yang tidak banyak bicara tetapi bekerja dengan tekun. Ketika Maria mengandung, walaupun ada keraguan, dia membawa Maria mengungsi ke Mesir sampai Yesus lahir tanpa mencemarkan nama baik Maria. Ketika Yesus lahir, Yoseph tetap bekerja sebagai tukang kayu dan membesarkan Yesus. Yoseph lebih banyak merenungkan apa yang terjadi di dalam hidupnya, hidup Maria dan hidup Yesus. Demikianpun Maria, walaupun banyak hal yang belum dia mengerti, tetapi dia tetap setia membesarkan Yesus walaupun Yesus berkata, “Mengapakan kamu mencari aku, bukankah aku harus berada di rumah BapaKu?” Yoseph dan Maria menemukan Yesus di dalam Bait Allah. Peristiwa ini sering kita renungkan di kala kita berdoa rosario pada peristiwa gembira. Ada kegembiraan di hati orangtua yang menemukan kembali Yesus. Yoseph dan Maria adalah teladan kita semua untuk tetap selalu mencari Yesus sampai kita menemukanNya. Ketika kita menemukan Yesus, ada kegembiraan, sukacita dan damai di hati. Marilah kita setiap hari menemukan Yesus dalam hidup kita. Amin Fr. Vincent
24
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Sabtu, 20 Maret 2010 : Kebenaran Beato Sebastianus dari Torino, St. Fransiskus Maria dari Camporosso Yer 11:18-20 Yoh 7:40-53 Yoh 7:51 “Apakah hukum taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuatNya?” Dalam suatu diskusi pendalaman materi UU 1945 salah dari seorang peserta mengajukan sebuah pertanyaan sebagai berikut: “Di negeri kita ini sepertinya kebenaran sebagai kebenaran seringkali tidak nampak bahkan sering di permainkan. Seperti kita ketahui sekarang ini bahwa kebenaran yang ada dan hidup di masyarakat luas adalah kebenaran hasil rekayasa segelintir orang yang mempunyai kuasa dan atau uang. Dengan demikian, kalau yang ‘punya’ uang itu lebih dari satu orang, maka akan beredar lebih dari satu kebenaran. Hal ini tentu saja tidak benar. Alasannya, kebenaran itu hanya satu dan berlaku dimana-mana. Yang terjadi saat ini adalah kebenaran palsu, buah pendefinisian dari orang yang berbicara dan beberapa banyak orang yang mengatakan bahwa omongan itu benar”. Dalam terang situasi masyarakat Indonesia seperti di atas, kita bisa memahami sumber pergumulan yang sedang terjadi sampai saat ini. Sebagaimana juga telah dikisahkan dalam Injil hari ini. Syukurlah, bahwa dari sekian banyak orang yang saling berebut untuk memperoleh “kebenaran” yang sejati ternyata masih ada yang mempunyai nurani yang yang suci dan pikiran yang jernih, seperti Nikodemus dalam mengungkap “apa itu kebenaran”. Banyak nyawa manusia menjadi korban bahkan mereka yang tidak berdosapun harus menderita akibat dari segelintir orang yang memiliki hati yang busuk dan pikiran yang kotor. Semoga kita yang mendengarkan dan merenungkan serta melaksanakan dapat mewujudkannya dalam hidup kita setiap hari seperti yang di buat oleh Nikodemus: yaitu takwa kepada Allah dan jujur kepada Allah serta sesama, kalau memang Ya katakan YA kalau TIDAK katakan TIDAK, dengan berbuat demikian tanpa kita sadari kita telah ikut serta berperan dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia baru Fr. Martin
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 25
Minggu, 21 Maret 2010 : Siapa tidak berdosa? Hari Minggu Pra Paska V St. Noel Pinot, Martir. St. Serapion Yes. 43 : 16—12 Flp. 3 : 8—14 Yoh. 8 : 1—11 Yoh 8:7 ....”Barangsiapa diantara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Dari kisah yang digambarkan dalam injil hari ini,sangat jelas artinya bahwa oleh belas kasih Tuhan hingga terjadi penyelamatan bagi perempuan itu. Karena cintaNya yang murni dan tulus, sehingga Yesus tidak mudah dipengaruhi oleh desakan dari ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi untuk segera menghukum si Perempuan tersebut, tetapi malah sebaliknya Dia bertanya kepada mereka “jikalau ada diantara kamu yang tidak berdosa,hendaklah dia yang pertama kali melempar batu kepada perempuan ini”. Yesus meyakini perkataanNya itu,karena Ia tahu bahwa dalam hidup sebagai manusia, kita tidak pernah terlepas dari Dosa. Dari kejadian diatas, pelajaran yang harus kita petik adalah bahwa kita perlu menyadari bahwa Dosa itu selalu melekat pada diri setiap orang. Jadi, tidak ada orang yang sempurna. Meskipun kita berdosa namun Tuhan tidak begitu saja dengan mudah untuk menghukum apalagi membasmi orang-orang berdosa tetapi Ia memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat. Orang bertobat berarti mendapat belas kasih Tuhan. Memang, aturan moral dalam hidup beriman sangat diperlukan tetapi janganlah dipergunakan untuk menyiksa orang tetapi sebaliknya hukum dapat menghantarkan orang menuju pertobatan. Maka, dengan demikian kita pun sebagai manusia sudah selayaknya untuk dapat memberi pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita. Oleh karena itu, agar rahmat pengampunan terjadi, maka kita pun perlu membuka diri untuk mengakui setiap dosa dan kesalahan kita terhadap Tuhan dan sesama kita. Bertepatan di masa prapaskah ini, mari kita sama-sama melihat kedalam diri kita untuk menelusuri lebih jauh tentang perjalanan hidup kita bersamaNya. Dan segeralah untuk kembali bersekutu dengaNya. Semoga di masa prapaskah ini Rahmat pengampunan senantiasa terjadi dalam pergumulan kita hingga kitapun semakin menyadari akan penyertaanNya. Amin Ardy
26
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Senin, 22 Maret 2010 : Tuhan tak ‘kan meninggalkanmu St.Zakaria,Paus Sta Laa, Janda Dan Pengaku Iman Dan.13:1-9.15-17.19-30.33-62/13: 41c-62 Yoh.8:12-20 Yoh.8:11b …”Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi,,” Seorang tetangga saya, Ayu (bukan nama sebenarnya) terkenal cukup baik dan lugu dilingkungan perumahan kami. Tapi dibalik itu semua ternyata dia menyimpan rahasia mengenai pekerjaannya, dia terlihat sering berganti-ganti pasangan laki-laki. Ketika tetangga yang lain mulai curiga dan tidak senang dengan keberadaan dan pekerjaannya yang dirasa tidak wajar, ia mulai tertekan, teman baiknya mulai membencinya. Bila ada tetangga yang mulai membicarakannya, saya berusaha untuk berpikir positif dan tidak ikut menghakimi dia. Terpikir di hati kecil saya itu adalah haknya, pekerjaan apapun yang dia pilih itu adalah haknya, dan dia sendiri yang akan mempertanggungjawabkannya sepenuhnya kepada Tuhan. Suatu hari saya bertemu dengan Ayu di warung kecil tempat saya biasa menikmati secangkir kopi, basa basi saya mengajaknya minum kopi dan kami mulai berbincang-bincang. Dalam perbincangan itu dia menangis dan menyatakan penyesalannya, ia bercerita latar belakang hidupnya yang membuat dia sampai memilih pekerjaan seperti itu. Suaminya menceraikannya dan dia harus membiayai hidup dan sekolah anaknya. Juga sebagai anak tunggal dia harus menanggung hidup orang tuanya. Masalah ekonomi yang menjerat dia, membuat dia tidak punya cara lain untuk mendapatkan uang dengan cepat. Setelah saya tahu bahwa dia adalah seorang sarjana, lulusan universitas terkenal di Jawa, saya berusaha membuka pikirannya untuk mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Saya mensharingkan bahwa kita mempunyai Allah yang penuh kasih dan yang selalu mau mengampuni dosa setiap umatnya yang mau benar-benar berbalik dan bertobat. Seperti kata Rasul Paulus,”Rahmat itu tingal pada orang berdosa namun apakah kita harus tinggal di dalam dosa?” tentu tidak. Allah kita yang murah hati Ia tidak pernah meninggalkan domba-domba-Nya, ketika kita dihakimi Ia datang sebagai Hakim yang adil, ketika kita jatuh didalam dosa Ia datang sebagai Bapa untuk mengangkat kita dari lumur dosa kita, maka kata Yesus kepada Perempuan itu. Yoh.8:11b,,”Akupun tidak menghukum engkau, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi” Semoga sharing ini menguatkan kita terutama dalam masa prapaskah ini. Semerah apapun dosa yang kita miliki, kita punya Allah yang penuh kasih. Allah yang mau mengampuni segala dosa dan memutihkannya kembali seperti bulu domba, asal kita mau datang padaNya, mengakui segala dosa kita dan benar-benar bertobat. Semoga. Frangky Laka
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 27
Selasa, 23 Maret 2010 : Jangan lupa mengucap syukur dan terimakasih St. Alfonsus Toribio dari Mongroveyo, Uskup. St. Sibilina Biscossi Op, St. Dismas Bil 21:4-9 Yoh 8:21-30 Bil. 21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini, kami telah muak." Orang-orang Israel sama sekali tidak tahu bersyukur kepada Tuhan padahal mereka telah dibebaskan dari perbudakan Mesir. Kalau orang sekarang bilang, “Gak tahu diri!” Mereka mengeluh dan selalu komplain terhadap Musa dan Tuhan Allah. Padahal mereka sudah mendapatkan Manna dan daging burung untuk kebutuhan pangan mereka semenjak keluar dari Mesir. Sedangkan banyak orang yang kelaparan di gurun pasir yang tandus. Almarhum Uskup Leo Sukoto, SJ, Uskup Agung Jakarta dalam salah satu kotbahnya pernah mengatakan bahwa ada hal yang begitu sederhana yang membuat mengapa orang sangat sulit untuk bersyukur. Karena orang selalu melihat apa yang mereka tidak punya tetapi orang lain punya. Contohnya, mereka tidak punya mobil tetapi punya motor. Jadi mereka lupa bersyukur kalau mereka sudah punya motor padahal banyak orang lain yang tidak punya motor. Contoh lain, ada seorang yang pintar main musik tapi blo’on soal komputer. Nah, kenapa orang itu tidak bisa bersyukur atas talenta musiknya, karena dia tidak fokus atas apa yang Tuhan telah berikan kepadanya dan terlalu fokus melihat talenta orang lain yang dia tidak miliki. Sederhana bukan? Tapi seringkali kita berbuat demikian, bukankah? Dalam masa prapaskah ini kita diajak untuk mengubah persepsi kita dalam melihat anugerah-anugerah yang Tuhan berikan dan yang kita miliki sampai sekarang. Sebagai umat yang beriman, bersyukur adalah salah satu sikap batin dan hati yang harus kita tunjukkan. Tahu berterimakasih membuat kita bisa menikmati hidup. Kadangkala kita juga perlu mengucap syukur kalau kita berada dalam pencobaan karena di dalam pencobaan kita belajar bagaimana Tuhan bekerja di luar kemampuan kita dan biasanya hasilnya selalu mengejutkan. Mari, kita mengucap syukur saat kita berduka atapun bersuka. Amin Fr. Vincent
28
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Rabu, 24 Maret 2010 : Jadilah murid Yesus Sta. Katarina dari Swedia, Dan. 3: 14 - 20. 91 - 92. 9, Yoh. 8 : 31 - 42 Lukas 8:31 “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku” Sudah bukan rahasia umum, gereja masa kini sangat membutuhkan banyak pelayan yang mau menjadi murid Yesus. Bukan saja imam (pastur) yang semakin sedikit, tapi juga banyak orang masa kini lebih mementingkan kehidupan sekuler daripada melayani Tuhan. “Memang enak, sibuk sana-sini melayani Tuhan.” Aku ini sibuk bisnis, nanti kalo udah anakku besar, rambutku udah beruban, udah banyak uang, siap pensiun, baru itu waktuku melayani Tuhan.” “Boro-boro melayani Tuhan, melayani istri dan menghidupi anak aja aku udah pu-sing.” “Yah gak gaul melayani Tuhan, mendingan party ama teman-teman.” Demikian kira-kira sebagian kecil dari seribu alasan yang ada di benak orang ketika diajak untuk melayani Tuhan. Beberapa tahun lalu, saya pernah mendapat sakit panas. Sembuh dari sakit panas itu tiba-tiba suara saya menjadi kecil sekali nyaris hilang. Diantar oleh orangtua, saya pun cek ke dokter THT. Tak kurang 3 dokter yang saya datangi. Namun tak sembuh juga hampir 1 bulan. Dokter terakhir menyarankan saya untuk ke Surabaya untuk check up disana. Namun ternyata setelah di cek di Bali ada semacam gumpalan kecil yang menempel di pita suara saya. Saya nyaris putus asa. Saya yang waktu itu sering ngeband ama teman-teman sekolah seperti tak punya hidup lagi. Saya berpikir suara saya akan seperti ini untuk selamanya. Akhirnya setelah dioperasi dan gumpalan diangkat, berangsur – angsur suara saya pulih kembali setelah beberapa hari. Pengalaman ini sungguh membekas dalam ingatan saya. Saya merasa semua yang saya miliki FREE diberikan oelh Tuhan. Namun balasan saya untukNYA sangat sedikit dibandingkan apa yang telah diberikanNYA untuk saya. Mulai dari situ saya pun mulai mengenal Tuhan dan melayani DIA. Andai saja kita menyadari bahwa mata kita bisa melihat normal sedangkan banyak orang buta di luar sana.... Andai saja kita menyadari suara yang kita miliki sedangkan banyak orang diluar sana tidak bisa berbicara dari lahir... Andai saja kita menyadari untuk setiap anggota tubuh yang kita miliki adalah anugerahnya terindah bagi kita.... Andai saja kita menyadari bahwa nafas yang kita hirup adalah anugerahNYA semata.. Anda saja kita menyadari bahwa setiap bangun pagi kita diberi satu hari lagi kehidupan.. Andai saja kita menyadari bahwa keluarga dan sahabat yang diberikanNYA adalah titipanNYA yang terindah bagi kita... Andai saja kita lebih menyadari bahwa semua yang kita miliki berasal dariNYA... Pastilah Tuhan tidak akan kekurangan pekerja di ladangNYA. Siap menjawab panggilanNYA? Jangan tunda lagi, karena kita tak tahu apa yang akan terjadi esok. Waktumu hari ini dan berikan yang terbaik untukNYA. Jadilah murid Yesus yang tinggal dalam firmanNYA dan so pasti, Yesus akan menyertaimu hingga akhir jaman. (yovie)
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 29
Kamis, 25 Maret 2010 : Selamat anda dapat kabar baik ! HARI RAYA MARIA MENERIMA KABAR DARI MALAIKAT GABRIEL Yes. 7 : 10 - 14 ; 8 : 10 Ibr. 10 : 4 - 10 Luk. 1 : 26 - 38 Luk 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Suatu hari saya menerima telpon. “Ini betul pak Yovie ya?” kata suara orang di telpon “Ya benar, saya Yovie,” kata saya “Pak kami dari majalah Chip Photo, selamat ya Pak, bapak memenangkan Photo of the Month,” kata orang tersebut kembali. Lalu orang tersebut pun menjelaskan bahwa saya telah dipilih sebagai pemenang dalam kategori Photo of the Month dalam majalah Chip Photo dan beberapa minggu kemudian saya menerima kiriman hadiah sebuah harddisk photo viewer. Setiap hari kita menerima kabar. Itu tak bisa dipungkiri. Ada kabar baik, ada kabar buruk. Entah itu kabar ringan via sms atau telpon dari istri atau keluarga kita. Entah itu kabar dari sebuah surat kabar yang kita baca. Entah itu kabar yang mengejutkan dari televisi. Yang jelas ada puluhan kabar yang kita terima setiap hari. Hari ini kita membaca Bunda Maria menerima kabar. Sebuah kabar sukacita (yang mengagetkan!) Diceritakan bahwa Maria terkejut mendengar kabar tersebut. Namun malaikat mengatakan “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.” Kabar yang kita dengar setiap hari ada yang membuat kita bersuka cita. Namun tak jarang kabar yang kita dengar membuat kita takut. Persis seperti Maria yang mengalami ketakutan. Namun firman Tuhan hari ini sungguh menenangkan kita. Apa yang malaikat katakan kepada Maria ”Jangan Takut” bukan hanya berlaku bagi Bunda Maria saja. Namun juga berlaku untuk kita yang terkadang mengalami ketakutan. Apalagi di masa krisis global seperti ini. Masa yang membuat kita terkadang pesimis untuk menghadapi tahun 2010 ini. Seperti Maria, mari kita berserah kepada Tuhan dan biarkan tanganNYA bekerja. ”Terimakasih Tuhan untuk kekuatan yang Kau berikan. Hapuslah segala ketakutan dari diri kami sehingga kami bisa berjalan sesuai dengan rencanaMU” Akhirnya, walaupun masalah terjadi dalam hidup anda, Walaupun masalah terjadi di pekerjaan anda, Walaupun masalah terjadi dalam kelaurga anda, Bersyukurlah bahwa Tuhan masih tetap menyertai Anda..... Bersyukurlah untuk setiap nafas kehidupan... Untuk anak-anak yang kau miliki, Untuk komunitas yang kau miliki, Untuk orang-orang di sekitar anda.... SELAMAT ANDA MENDAPAT KABAR BAIK !! KABAR bahwa YESUS MASIH MENCINTAI ANDA.. Sekarang dan selamanya.... SELAMAT!! SELAMAT!! (yovie)
30
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Jumat, 26 Maret 2010 : Tuhan tahu hatiku yang terdalam St. Ludgerus, Uskup. St. Ireneus dari Sirmium, Martir Yer. 20: 10-13 Yoh. 10: 31-42 Yer. 20:12a, “Ya Tuhan Semesta Alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati…” Ada keraguan di hati Yeremia. Dia seorang pemuda yang polos yang dipanggil oleh Tuhan untuk menyampaikan pesan dari Tuhan kepada bangsa Israel. Bagaimana mungkin seorang penggembala domba yang tidak tahu apa-apa, tiba-tiba dipanggil oleh Tuhan untuk berbicara atas NamaNya yang kudus? Tapi bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin. Tuhan tahu isi hati Yeremia yang terdalam. Tuhan tahu kalau Yeremia ragu akan panggilannya, tetapi Tuhan berjanji tidak akan meninggalkannya. Pada renungan hari ini, saya mau menantang para pemuda dan pemudi untuk membuka hati terhadap panggilan Tuhan. Jangan takut apa kata orang lain entah itu kamu masih muda, kamu gak tahu apa-apa, kamu punya pengalaman masa lalu yang hitam, kamu yang gak layak dll. Sekali Tuhan memanggil, dia akan terus mengejarmu tetapi Dia tetap memberikan kebebasan untuk menjawab iya atau tidak. Ada peribahasa mengatakan, “You just need to say YES, and God will do the REST”. Ketika Yeremia sudah menjawab YA kepada Tuhan, dia mengalami banyak tantangan dan cobaan termasuk ketika dia hendak dibunuh oleh bangsanya sendiri. Di dalam kesesakan dia berkata, “Ya Tuhan Semesta Alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati…”. Tuhan tahu hati Yeremia yang sedang bergumul walaupun Yeremia melihat dirinya sebagai nabi yang gagal karena bangsa Israel tetap jatuh ke tangan lawan sampai ke pembuangan di Babilonia. Di sepanjang hidupnya, Yeremia mengalami pemurnian hati dan batin. Rencana Tuhan bukanlah rencanaku dan kadang-kadang sulit ditebak. Pengalaman akan tantanganlah yang membuat Yeremia semakin peka akan kehendak Tuhan. Marilah pada hari ini kita menyerahkan hati kita kepada Tuhan dan biarlah Dia sendiri yang memurnikannya. Lord, you know my heart.... Fr. Vincent
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 31
Sabtu, 27 Maret 2010 : Fitnah St. Rupertus, Uskup dan Pengaku Iman Nikodemus, Pengajar Israel. Sta. Lucy Yeh 37:21-28 Yohanes 11: 45 – 56 Yoh 11: 49 “Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf,..........” Ketika akan berlangsung demo pada hari anti korupsi sedunia di Jakarta pada tahun 2009 yang lalu, berhembuslah issue akan terjadi tindakan anarkis yang hebat bersama demo tersebut. Issue ini dengan sengaja (made by design) dibuat dengan suatu alasan yang “Reasonable” untuk berjaga-jaga seolah-olah benar akan ada suatu tindakan anarkis. Tapi bila dicermati issue ini hanyalah untuk mengamankan kekuasaan pemerintah saat itu. Kenyataannya demo berlangsung dengan aman dan sama sekali tidak ada tindakan anarkis. Terhadap gerakan-gerakan masa lainnya juga selalu ada issue atau pengandaian yang sebenarnya dituduhkan namun jauh dari kenyataannya. Jalan dan karya hidup Yesus dikenal baik oleh khalayak ramai termasuk ImamImam, Pemuka agama & Tua-tua bangsa Yahudi. Setelah Lazarus dibangkitkan, popularitas Yesus langsung meroket. Banyak orang menaruh kepercayaan padaNya sehingga muncullah kerumunan di seputar Yesus dimanapun Ia berada. Kerumunan ini mencemaskan hati para pemuka agama, orang-orang farisi dan imamimam kepala. Bagi mereka kerumunan ini akan memunculkan tokoh Yesus sebagai tokoh Karismatik baru sehingga mereka akan ‘Kehilangan Muka’ di mata masyarakat. Kerumunan juga pasti akan menimbulkan gerakan pemberontakan baik terhadap mereka maupun penguasa romawi. Bila Roma bertindak, pemberontak akan ditumpas beserta seluruh bangsa Israel. Maka jelaslah kerumunan disekitar Yesus itu membahayakan bangsa Israel terutama kedudukan para Imam, ahli taurat & pemuka bangsa Yahudi di bait Allah, karena itu Yesus harus dilenyapkan. Suatu ironi terjadi dalam sejarah keselamatan, mereka yg bergaul dekat dengan Allah seharusnya mengerti rencana besar penyelamatan Allah dan menjadi penuntun umat pada kebenaran. Bukannya merencanakan pemusnahan utusan Allah dan menjadikanNya kambing hitam demi kepentingan pribadi mereka. Dalam hidup ini hal serupa tidak jarang terjadi, orang saling menyalahkan, menfitnahkan yg jahat-jahat & mencurigai tanpa alasan yang benar dalam keluarga & masyarakat. Allah sungguh tidak menghendaki demikian. Yang benar harus didukung dan yang salah dikoreksi. Hendaklah kita menaruh kasih satu terhadap yang lain dengan cara ini. GBU…. Rina
32
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Minggu, 28 Maret 2010 : Bagaimana mood hari ini? HARI MINGGU PALMA St. Dorotheus dari Gaza Luk. 19:28-40, Yes. 50:4-7, Flp. 2:6-11, Luk. 22:14-23:56 Luk.19:41 “Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya” Pada hari ini, seluruh Jemaat Gereja Katolik sejagat berbondong-bondong dalam arakan sambil melambaikan daun palem di tangan, serta menyanyikan lagu Hosana Putra Daud, Yerusalem Yerusalem lihatlah Rajamu Ini merupakan tradisi yang dilakoni setiap tahun. Namun muncul pertanyaan, apakah selebrasi ini dilakoni untuk mengimani, mengenangkan serta mengambil bagian dalam drama yang telah dilakoni oleh Yesus? Ataukah hanya menunjukan kepada orang lain bahwa saya adalah seorang Katolik? Lalu bagaimana dengan anda, bagaimana anda memposisikan diri anda dalam selebrasi hari ini? Bagaimana anda memaknai peristiwa yang dialami oleh Yesus dalam bacaan-bacaan Injil hari ini? Bacaan-bacan Injil hari ini menceritakan kepada kita tentang kebaikan yang dibaluti oleh pengkianatan. Seratus persen orang-orang Yahudi mengelu-elukan Yesus dan seratus persen juga mereka mengaraki Dia menuju Golgota. Orang-orang Yahudi berbondong-bondong mendatangi Yerusalem. Bersama para murid mereka mengeluelukan Dia sambil bersorak dan memuji Allah, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi (Luk.19:38”). Namun dalam durasi waktu yang cukup telihat singkat dari mereka mengelu-elukan Yesus, mereka berbalik menyerang, menyeret dan menyerahkan Dia ke pengadilan serta mengarak-arakan Yesus ke Golgota. Mereka mengarak Yesus menggunakan keledai menuju Yerusalem, mereka pula yang mengarak Dia menuju Golgota dan meletakkan Kayu Salib pada pundak-Nya. Jika pada waktu itu Yesus adalah seorang manusia biasa, mungkin Dia tercengang melihat drama yang dilakoni oleh mereka. Akan tetapi, Dia sudah tahu bahwa Dia akan mengalami peristiwa itu. Hal ini terlihat pada ayat 41 dalam bacaan Injil hari ini, dimana Yesus menangis setelah mendekati dan melihat kota Yerusalem. Dia tahu bahwa orang-orang akan mengelu-elukan Dia, lalu menyerahkan pada pengadilan serta menyalipkanNya pada kayu salib. Aktor-aktris protagonis sekaligus antagonis yang yang terlibat dalam bacaan-bacaan Injil hari ini telah menjadi karakter kita dewasa ini. Hampir pasti bahwa saya dan sebagian besar Jemaat Katolik telah melakoni karakter tersebut. Dimana, terkadang dikala saya tertimpa petaka, saat itu baru saya memanggil nama Tuhan dan meletakan Tuhan dalam hati serta meminta pertolonganNya. Namun di saat saya merasa senang, hampir pasti bahwa saya berbalik arah mencampakan Tuhan dan meletakan Dia di Gereja saja. Sehingga saya mendatangi Dia pada waktu tertentu, tergantung mood saya. Padahal kesenangan yang saya alami merupakan anugrah Tuhan yang diberikan pada saya. Kita melakoni karakter ini karena pada dasarnya manusia didominasi oleh kedagingan dan tidak mau dipimpin oleh Roh. Hanz
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 33
Senin, 29 Maret 2010 : Atas nama ‘rakyat’ St. Bertolder, Rahib Yes 42:1-7 Yoh 12 ; 1-11 Empat bulan belakangan ini, hampir semua media dipenuhi berita tentang Pansus Century. Ada yang menikmati, ada juga mulai mual dengan berita berita tersebut. Kisah hidup Yesus hari ini bercerita tentang Yudas, yang berniat mengkhianati Yesus, berpura pura memperhatikan orang miskin, 'rakyat' dengan mencela Maria yang menggunakan minyak Narwastu murni untuk meminyaki kaki Yesus. "Mengapa dipakai untuk meminyaki, kalau minyak itu dijual, bisa dipakai untuk makan rakyat miskin". Kalau kita tidak tahu siapa Yudas, kita akan setuju dan ikut menyalahkan Maria yg menghambur2kan 'uang negara' Sama dengan kasus Bank Century, banyak politisi dan pengamat politik bayaran yang memutar balikan fakta atas nama "rakyat". Padahal kalau kita lebih jeli, kita mengerti mereka adalah Yudas di masa sekarang. Seringkali rasa empati dipakai untuk menjurumuskan orang lain, sering kita menunjuk orang lain berbuat salah, padahal kita sendiri bergelimang dosa. Ketika jari telunjuk menunjuk orang lain, 3 jari lain sedang menunjuk kita. Ibu Sri Mulyani, mentri keuangan Indonesia, yang dianggap salah, tidak selamanya benar, namun apa yang beliau buat di masa krisis, sudah menyelamatkan Indonesia dari badai krisis yang lebih besar. Mereka yang merasa dirinya benar dan mengatas namakan 'rakyat' tidak selamanya benar, apakah dibalik itu semua, ada perjanjian khusus, seperti Yudas memiliki perjanjian khusus dengan Imam2 yang berniat menjatuhkan Yesus? Mari melihat yang tersirat, bukan hanya yang tersurat. Mari melihat dengan lebih jernih. Tuhan berkati Jeff
34
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010
Selasa, 30 Maret 2010 : “Keef on Focus in Him !!” St. Yohanes Klimakus, Pertapa.
Sta. Roswita
Yes 49:1-6 Yoh 13:21-33,36-38 Yoh 13:28 Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Seorang pemuda datang mengikuti Misa Kudus di sebuah Gereja. Tidak sengaja, dia bertemu dengan seorang wanita yang berparas ayu. Gayung pun bersambut, dia merasa falling in love at first sight. Tiap hari Minggu, ia rajin sekali mengikuti perayaan Ekaristi. Konsentrasinya pun mulai terpecah menjadi 2, apakah mau konsentrasi pada perayaan Ekaristi atau mau tengok kiri-kanan-depan-belakang untuk melihat kehadiran wanita pujaannya itu. Akhirnya, firman Tuhan pun tidak “nyantol” di dalam pikiran dan hati pemuda itu. Di saat mengadakan perjamuan kudus bersama murid-muridnya, Yesus mengatakan bahwa ada di antara murid-Nya yang akan menyerahkan Dia. Tetapi, mereka tidak mengerti apa yang Yesus maksudkan. Dalam hidup ini, kita terkadang juga tidak mengerti apa maksud dan rencana Tuhan bagi diri kita. Seperti kisah di atas, pikiran dan hati kita seringkali tidak fokus sungguhsungguh akan kehadiran Tuhan di sekitar kita. Seorang pemuda yang lagi jatuh cinta, rajin ke Gereja hanya karena ingin bertemu dengan wanita pujaan hatinya. Pada akhirnya, rencana Tuhan tidak dapat dimengerti olehnya. Tuhan ingin agar kita semakin membuka diri dan hati kita, serta lebih fokus kepada Dia agar setiap rencana dan berkatnya dapat dimengerti dan tercurah untuk kita semua anak-anak yang dikasihi-Nya. Kris
Vol. 4/2010
Fresh JUICE ! 35
Rabu, 31 Maret 2010 : Belajar berbicara St. Benyamin, Martir Yes. 50 : 4 - 9a Mat. 26 : 14 - 25
Yesaya 50:4 Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Ada seorang pengusaha yang stress berat. Dia baru saja ditipu rekan kerjanya sebesar 1 Milyar. Mau marah, kesal, ingin balas dendam, ingin bunuh diri, kecewa, takut, bingung, semuanya campur aduk dalam pikirannya saat itu. Untung ada teman yang mengajaknya ke persekutuan doa kecil. Di sana Bapak ini bertemu kenalan baru. Setelah acara berjalan agak lama, mereka sharing pengalaman. Bapak yang kehilangan uang 1 Milyar dengan emosi menceritakan pengalamannya ditipu orang. Ternyata ada orang disana yang bisa berempati, membakar semangatnya agar ia tidak menyerah pada nasib dan bangkit lagi. Agar ia tidak mendendam atau kehilangan akal, tapi fokus untuk mencari jalan lain. Bapak ini karena masih kesal, dia berkata,”Enak saja Anda berkata begitu. Yang hilang kan uang saya!!”. Sambil tersenyum, seorang dari mereka berbisik, ”Pak, yang baru saja menguatkan Anda itu, minggu lalu baru saja kehilangan 40 Milyar, juga karena ditipu orang.” Bahkan pada saat kita lemah dan perlu penghiburan, kita diharapkan mendukung dan menyemangati orang lain. Teman-teman, lidah bisa menyebabkan seseorang kehilangan kawan. Namun bila dijaga, bisa menyebabkan seseorng mendapat banyak sahabat. Ternyata seharusnya manusia tidak berhenti belajar berbicara dari sejak lahir sampai tua. Waktu balita, manusia belajar mengenal dan mengucapkan kata-kata dengan benar. Setelah dewasa, manusia juga harus tetap belajar, bagaimana mengendalikan lidahnya agar setiap perkataannya mendatangkan berkat bagi sesamanya. Ingatlah bahwa setiap perkataan sia-sia yang kita ucapkan harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman. Siska
36
Fresh JUICE !
Vol. 4/2010