Fresh JUICE ! refresh your soul Sapaan Fresh
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran :
[email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasihat : Herry Respatia Pemimpin Umum : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Herry Respatia, Yovie Penulis :Nathasa, Herry, Lulu, Adhi, Martina, Agatha, Fransiska, Hanz, Franky, Yovie, Bro.Vincent MGL, Ardhi, Jeff, Bro. Martin MGL, Rina, Rm. Jopeph, MGL, Bro Wenz MGL, Sr. Linda Langganan & Marketing Iklan : Jeff Kristianto (HP. 081 897 7018) Distribusi : Anggota DOJ Bali Seluruh hasil Fresh Juice akan disumbangkan untuk pembangunan Rumah Retret di Bedugul Sumbangan dapat disalurkan ke : Bank BCA A/C No. 611 033 7785 An. Flora Ida W Harap sms / telpon 0361 - 8511223 untuk konfirmasi.
JUICE !
Salam Fresh Juice…. Hai teman-teman… Puji Syukur kepada Tuhan, bulan Desember 2010 Fresh Juice tepat berusia 1 tahun. Terima kasih buat teman-teman yang selama ini telah mendukung Fresh Juice dengan mengirimkan renungannya ataupun setia membeli dan membaca Fresh Juice setiap hari. Harapan tim Fresh Juice, semoga sharing pengalaman-pengalaman dan renungan kami bisa menguatkan teman-teman semua. Mohon doanya selalu bagi kelangsungan Fresh Juice, supaya tahun-tahun mendatang FJ semakin baik. Fresh Juice juga mau mengucapkan Selamat Natal 2010 dan selamat menyambut tahun yang baru 2011. Semoga tahun mendatang semuanya lebih baik. Tuhan telah lebih dahulu mengasihi kita dan selalu akan mengasihi kita, mari di tahun-tahun mendatang kita pun belajar menjadi berbagi dan berkat untuk orang lain. God Bless You Nathasa
Fresh JUICE !
managed by :
Vol. 13/2010
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 1
1 Desember 2010 : Mujizat itu Nyata Dionisius & Redemptus Yes 25:6-10a, Mzm 23:1-3q,3b-4,5,6, Mat 15:29-37 Mat 15:31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel Banyak kejadian yang saya alami sepanjang hidup saya. Ada banyak juga kejadian yang sepertinya mustahil tapi nyata. Saya ceritakan satu kejadian yang saya alami dengan Yonathan di tahun 2003. Waktu itu saya sedang hamil Vina (anak ke-2) dan sudah masuk bulan ke-9. Kami sedang berjalan-jalan di mall, saya dan seorang pembantu menunggu Yovie di dekat eskalator. Saya dan pembantu ngobrol sehingga kurang memperhatikan Yonathan. Dia berumur 2,5 tahun. Usia dimana anak kecil kepingin tahu banyak hal tanpa mengerti bahayanya. Tiba-tiba saya mendengar Yonathan menangis keras. Saya lihat Yonathan sedang jongkok sambil salah satu tangannya masuk ke bagian pinggiran eskalator. Bagian pinggir eskalator berupa karet warna hitam yang biasa kita gunakan sebagai pegangan. Eskalator itu mengarah turun. Kalau saya mereka-reka kejadian itu, Yonathan sedang memegang karet eskalator yang menuju kebawah, dan tangannya mengikuti sampai karet itu masuk kebagian bawah. Saya bingung dan panik. Apa yang terjadi dengan tangan Yonathan yang masuk sampai pergelangan tangannya dan membuat eskalator itu mendadak berhenti. Yovie yang ada ditengah eskalator langsung berlari turun.. Di mall itu saya berteriak minta tolong. Saya berdoa, Tuhan tolong selamatkan tangan Yonathan. Yovie mencoba menarik tangan Yonathan keluar, tapi dia semakin menangis kesakitan. Akhirnya datang seorang laki-laki, entah dia pegawai mall atau pengunjung saya sudah tidak memperhatikan lagi. Orang itu manarik karet hitam kearah yang berlawanan sampai akhirnya tangan Yonathan bisa keluar. Tangan itu keluar utuh tidak ada darah sedikitpun hanya berwarna biru kemerahan. Terimakasih Tuhan, saya langsung berujar. Saya periksa tangannya untuk memastikan tidak ada tulang yang patah. Bagi kami ini adalah mujizat, dan bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Dia melindungi tangan Yonathan. Banyak kejadian-kejadian yang kita alami dalam hidup kita. Mungkin ada yang tidak kita sadari bahwa dalam kejadian itu Tuhan turut campur tangan. Mujizat Tuhan tidak hanya terjadi 2000 tahun yang lalu. Sampai hari ini pun mujizatNYA masih bekerja. Percaya dan bersandarlah dalam iman dan kita akan melihat mujizatNYA dalam kehidupan kita.... (nathasa)
2
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
2 Desember 2010 : Mendengar dan Melakukan Maria Angela Astroch, S Edmund Campion, S. Robertus Southwell Yes 26:1-6, Mzm 118:1,8-9,19-21,25-27a, Mat 7:21,24-27 Mat 7:21 “…melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.” Kita telah memasuki pekan I masa Adven. Empat minggu waktu yang diberikan Gereja bagi kita untuk menyiapkan hati menantikan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus. Bacaan-bacaan kudus dalam masa adven dipilih secara khusus untuk membantu kita mendekatkan diri pada Tuhan. Untuk dapat mengenal, melihat kedalaman hati Allah dan menjumpai Yesus, yang tentang diri-Nya tertulis pada setiap halaman kitab Perjanjian Baru, kita perlu membuka hati kita, mendengar sabda-Nya dan menyambut-Nya dengan hati yang tulus. Bacaan hari ini mengajak kita untuk merenungkan dua hal penting agar iman kita tetap teguh berdiri di atas dasar yang kuat, Sabda yang sejati: Yesus Kristus, yaitu mendengar dan melakukan. Agar dapat mendengar dan melakukan, kita harus mengambil sikap tenang dan hening sehingga siap untuk mendengarkan suara Tuhan. St. Benediktus Abas dari Norcia, mengajarkan kita untuk mendengar dengan telinga hati. Biarkan Tuhan yang berbicara, seperti kepada Samuel (bdk 1 Sam 3,10b), maka sabda Tuhan akan masuk, tinggal dan memberikan damai-Nya di dalam hati kita. Dan dengan hati yang bebas dan penuh kasih, kita akan siap melakukan kehendak Tuhan. Jika demikian, kita akan sama seperti orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kata batu menyatukan kedua bacaan dari nubuat nabi Yesaya dan Injil Matius yang mengisahkan orang bijaksana yang membangun hidupnya dan percaya pada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan adalah gunung batu yang kekal. Sebaliknya setiap orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir; yakni suatu kehidupan tidak berdasar pada Yesus Kristus tetapi atas kesombongan dan kebanggaan pada diri sendiri, akan direndahkan sampai ke tanah dan di campakkanNya sampai ke debu (bdk. Yes 26,5-6). Sama halnya seperti setiap orang yang berseru kepada-Nya: Tuhan, Tuhan! (Mt. 7,21) yakni, orang yang memuliakan-Nya dengan bibir tetapi hatinya jauh dari pada-Nya (bdk. Mt 15,7-8). Sayang sekali Yesus tidak berkenan kepada orang seperti ini. Marilah kita mendengarkan suara Tuhan yang berbicara kepada kita hari ini dan melakukan apa yang di kehendaki-Nya dengan iman. Kata iman yang berasal dari bahasa Ibrani ‘Amin’ menunjukan dengan tepat bahwa mendirikan kehidupan di atas dasar yang kuat adalah menaruh kepercayaan seutuhnya pada Tuhan, karena Dialah batu, kekuatan, tempat berlindung dan keselamatan kita (bdk. Mzm 18,3). Maka, dengan mendengar dan melakukan apa yang dikehendaki Tuhan, kita akan tinggal selalu bersama-Nya dan menikmati rahmat kedamaian dan kebahagiaan dalam kehidupan (Yes 26,1-4). Bersama kita nyanyikan dengan gembira mazmur 118, 1.8: “ Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya kepada manusia.“ Sr.M.Geltrude, OSB
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 3
3 Desember 2010 : Keajaiban Doa Para orang Kudus Pesta St. Fransiskus Xaverius 1Kor 9:16-19, 22-23, Mzm 117:1,2, Mrk 16:15-20 1Kor 9:22cd-23 “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin memenangkan beberapa orang di antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.” Gereja Katolik menetapkan agar nama-nama Baptis diambil dari nama Para Orang Kudus. Sewaktu masih di Sekolah Dasar, Guru Agama menganjurkan kami untuk membaca biografi para orang Kudus. Karena salah satu hobi saya membaca, saya rajin datang ke Perpustakaan Sekolah, Daerah dan Pastoran untuk mencari buku-buku tersebut. Guru Agama kami juga mengatakan bahwa orang-orang kudus itu selalu berdoa untuk kita baik Gereja maupun untuk pribadi. Misalnya kalau barang kami hilang, kami bisa berdoa ‘Santo Antonius, dari Padua, doakanlah kami.’ Pasti nemu barang itu. Ada Santa Teresia dari kanak-kanak Yesus yang bisa membantu kita untuk belajar rendah hati, Santa Caecilia untuk mereka yang suka bernyanyi, Santo Don Bosco dan Santo Aloysius Gonzaga serta Santa Maria Magdalena sebagai pelindung kaum muda, dan banyak lagi santo dan santa yang bisa menolong kita dengan doa-doa mereka dari surga. Guru Agama kami rajin mengingatkan kami untuk ikut merayakan pesta santo dan santa sesuai kalender liturgi. Semua itu berkesan sampai hari ini. Beberapa tahun lalu, ketika mulai melayani di Gereja FX Kuta, suatu hari saya menyadari bahwa Santo Fransiskus Xaverius adalah orang Kudus yang telah berdoa bagi saya pribadi sejak lama. Ketika sedang sedih karena enggak dibolehkan bersekolah di sebuah sekolah favorit di luar kota, teman saya mengajak untuk mendaftar di Sekolah Xaverius Putri Kefa. Walau terpaksa bersekolah di sana, saya ingat bahwa di di sekolah inilah saya memiliki banyak kenangan manis bersama guru-guru baik awam maupun suster serta teman-teman terbaik. Mulai dari Wali kelas, sampai kepala sekolah serta teman-teman kelas telah membantu saya mengembangkan talenta saya di bidang seni, dengan tetap memiliki nilai raport yang baik tiap semester. Kejadian terulang, saat saya mulai jenuh bekerja di luar dan ingin full time melayani Tuhan. Di luar rencana dan impian, saya telah bergabung dalam pelayanan di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kuta, memiliki Romo terbaik, suster terbaik serta teman-teman sepelayanan terbaik di mana kami saling membantu mengembangkan talenta masing-masing untuk kemuliaan Tuhan. Apa yang ditanamkan ketika masih kecil akan berguna di saat kita dewasa. Di zaman sekarang ini banyak beredar tokoh-tokoh komik yang menjadi pahlawan-pahlawan bagi anak-anak. Semoga para orang tua dan Guru Agama Katolik makin kreatif membuat buku, film animasi atau komik tentang para orang Kudus dan tokoh-tokoh Kitab Suci untuk mengimbangi perkembangan iman anak-anak di masa depan mereka, dimana anak-anak ini bisa membedakan tokoh ilusi dan tokoh yang benar-benar pernah hidup dan melakukan hal-hal untuk kemuliaan Tuhan dan yang patut diteladani. Semoga! Narita
4
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
4 Desember 2010 : Bersediakah Saudara? Adolph Kolping Yes 30:19-21,23-26, Mzm 147:1-2,3-4,5-6, Mat 9:35-10:1,6-8 Mat 9:37-38 “Tuaian memang banyak,tetapi pekerjanya sedikit.Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian,supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Merenung, kembali saya merenung dan hal ini membuat saya tersenyum, dan muncul sebuah pertanyaan dalam benak saya “Kok bisa ya?”..anda tentu bertanya-tanya.. apa yang telah menjadi perenungan saya. Saat saya membuka facebook melihat teman-teman yang up date status. Muncul salah satu invite dari DOJ Youth dari Canberra, dimana saya menjadi salah satu membernya. Saya lihat tambah hari tambah banyak,woww ternyata banyak anak-anak muda yang tergabung didalamnya.Ada yang bilang ini bagus dimana saya bisa share saling meneguhkan dengan temanteman youth yang lain,kita bisa melayani Tuhan,dsb. Ketika mengingat Youth Ministry membuat saya ingat para elder atau penatua-penatua DOJ di Ausie yang sudah menjalankan pelayanannya kurang lebih 20 tahun.Sungguh bukan waktu yang singkat untuk sebuah komunitas besar yang tetap eksis sampai dengan saat ini bahkan melakukan ekspansi pelayanan sampai ke Bali.Karya Roh kudus sungguh luar biasa. Injil pada hari ini kembali mengingatkan kita akan tugas perutusan kita saat ini.Tuaian banyak tapi pekerjanya sedikit mintalah kepada tuan yang empunya tuaian agar mengirimkan pekerja-pekerjanya. Saudara yang terkasih, pengalaman iman saudara kita di Ausie akan pertumbuhan sebuah komunitas besar sampai dengan saat ini tentu dimulai dari beberapa orang yang berkumpul bersama dalam kesatuan hati untuk berkomitmen dalam visi dan misi yang diberikan Tuhan untuk mewartakan injil, dan kita sudah melihat hasil pelayanan misi ini. Saat ini melalui renungan pada hari ini marilah sejenak kita kembali kepada Tuhan, Sungguh bukan kebetulan kita disini,para pekerja-pekerja Tuhan melayani tuaian menjadi saluran berkat bagi mereka kemanapun kita diutus Tuhan. Bersediakah kita?! Lulu
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 5
5 Desember 2010 : Mempersiapkan Natal HARI MINGGU ADVEN II Yes 11:1-10, Mzm 72:1-2,7-8,12-13,17, Rm 15:4-9, Mat 3:1-12 Mat 3:9 “Janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu. Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu. Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini” Menjelang liburan Natal, masa Advent biasanya kurang mendapat perhatian. Jujur saja, aku biasanya sibuk dengan menyusun rencana perjalanan dan tempat dimana saya akan menghabiskan liburan Natal. Akibatnya persiapan hati seperti yang diserukan Yohanes Pembaptis untuk menyambut kelahiran Tuhan memang terbengkalai. Advent menjadi masa-masa sibuk untuk mengecek jadwal penerbangan dan berapa biaya yang harus dikeluarkan waktu liburan Natal nanti. Untuk kembali pada makna mendasar Advent kita membutuhkan seorang seperti Yohanes Pembaptis yang memang punya misi untuk mengingatkan kita bahwa akan kedatangan Sang Juru Selamat. Apa artinya sosok Yohanes Pembaptis untuk kita? Bagi kita, Yohanes Pembaptis tidak lagi menjadi orang asing yang seolah-olah berdiri di hadapan kita, menantang dengan tatapan penuh curiga dan kata-kata hujatan. Bagi kita di zaman modern ini, Yohanes Pembaptis harus lebih dilihat sebagai bagian dari diri kita sendiri yang mengingatkan akan pentingnya persiapan hati sebelum menyambut perayaan Misteri Inkarnasi. Kita butuh waktu khusus agar hati, pikiran, jiwa dan badan kita siap menerima peristiwa Allah yang menjadi manusia. Inilah inti perayaan Natal. Sejak awal, kita diajak untuk menyadari sungguh-sungguh bahwa Natal bukanlah perayaan si opa gendut Santa Klaus yang datang membagi-bagi hadiah. Seandainya, Yohanes Pembaptis masih hidup, pasti ia akan mengingatkan bahwa Natal bukanlah perayaan tentang Santa Klaus, Pohon Natal dan Salju. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, saya selalu kebagian jatah untuk mengirim kartu ucapan Natal untuk semua teman dan sahabat MGL (Missionaries of God’s Love) di seluruh Australia. Ternyata ini bukan pekerjaan yang gampang, sebab hampir semua kartu Natal bagus-bagus yang ada di tiap toko, semuanya dipenuhi dengan gambar Santa Klaus bukan gambar keluarga kudus. Sangat sulit mendapatkan kartu Natal yang memuat gambar Yesus dan Keluarga Kudus. Memang ini soal sederhana, tetapi sebagai orang Katolik, kita diajak untuk mengembalikan makna perayaan Natal sebagai perayaan akan rahmat Misteri Inkarnasi, misteri Allah yang menjadi manusia dalam keluarga kudus. Iman kita akan Yesus sebagai Allah dan manusia, bukan iman berdasarkan mitos atau mendewakan manusia, tetapi iman kita akan Yesus yang lahir, mati dan bangkit memang berdasarkan fakta sejarah akan Yesus Kristus yang lahir dan dibesarkan di Nazareth. Fr. Wenz, MGL
6
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
6 Desember 2010 : Betapa Tuhan itu baik St. Nikolaus Yes 35:1-10, Mzm 85:9ab-10,11-12,13-14 Luk 5:17-26 Luk 5:26 “Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah” Injil hari ini mengisahkan tentang orang lumpuh yang disembuhkan Yesus, setelah beberapa orang membawanya masuk (dari atap rumah) dan meletakkannya di hadapan Yesus. Saya renungkan betapa orang lumpuh tersebut beruntung memiliki teman-teman yang bersedia membawanya menemui Tuhan Yesus. Bila dia tinggal diam seorang diri saja, saya pikir sulit baginya untuk boleh mengalami perjumpaan tersebut. Dalam perjalanan hidup kita ini, kita pun memerlukan teman-teman seperti itu, teman yang peduli pada keadaan kita, teman yang dapat membuat relasi kita kepada Tuhan lebih dekat. Kita boleh bersyukur tergabung dalam satu komunitas Katolik yang solid, DOJCC. Dalam komunitas kita, telah diberikan wadah untuk berbagai kegiatan yang dapat saling meneguhkan. Gathering, sharing kelompok, pelayanan doa, pastoral care, dll. Hendaknya kita bisa memanfaatkan tiap kegiatan dengan baik, bila ada ujud doa yang ingin didoakan, kita bisa meminta dukungan doa dari teman-teman, bila ada beban yang tak terpecahkan, kita bisa mendapatkan peneguhan dari kelompok sharing kita, walau mungkin belum mendapat jalan keluar yang kita harapkan, namun beban kita bisa diringankan, karena kita yakin tidak berjalan sendiri. Dalam ayat 25 dan 26 dikisahkan, setelah mengalami kasih Tuhan, orang lumpuh itu lalu pulang dan memuliakan Tuhan, orang yang melihat hal tsb pun lalu turut memuliakan Tuhan. Semoga kiranya kesaksian hidup kita sehari-hari dapat turut membawa orang lain pun memuliakan Tuhan dan mengakui betapa baiknya Tuhan. Tidak perlu menunggu pengalaman dashyat untuk bersaksi dan membagikannya pada sesama, namun dari tiap berkat yang kita terima, apa pun bentuknya itu, kita dapat selalu menceritakan betapa Tuhan itu baik. Agatha
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 7
7 Desember 2010 : Bapa yang kehilangan… St. Ambrosius Yes 10:1-11, Mzm 96:1-2,3,10ac,11-12,13, Mat 18:12-14 Mat 18:14 “Ia tidak mau bahwa seorang pun dari anak-anak kecil ini akan hilang.” Mungkin ini hanya kebiasaan ayah saya atau mungkin juga ini kebiasaan umum setiap ayah yang tidak akan bisa tidur tenang kalau anaknya belum pulang ke rumah, apalagi kalau sudah larut malam. Walaupun sudah lelah menunggu dan kelihatan tidur nyenyak, tetapi tetap saja tidak tenang tidurnya dan sesekali terjaga dari tidur untuk sekedar memeriksa kalau-kalau aku sudah datang dan minta dibukakan pintu. Bahkan sampai aku beranjak dewasa pun kebiasaan ini tidak pernah hilang. Pernah kuingatkan bahwa aku ini sudah besar dan bisa jaga diri, dia hanya bilang, sudah terbiasa demikian, susah dihilangkan, sebab itu salah satu bentuk tanggung jawabnya sebagai orang tua untuk melindungi anak-anaknya. Kemudian aku merenung, jika ayahku saja sudah sebaik dan punya perhatian yang sebegitu besarnya untuk aku, apalagi Allah Bapa kita di Surga. Tanggung jawab Allah terhadap umat-Nya, kiranya tidak perlu dipertanyakan lebih jauh lagi. Memang sudah demikianlah sifat dasar Allah Bapa yang ingin agar anak-anaknya selamat sampai ke rumah-Nya. Mungkin ada suatu saat dimana kita berpikir, kita sudah besar, sudah jadi Katolik sejak bayi, rajin ke Misa dan Adorasi jadi tidak mungkin kita akan berlaku bodoh dan berbuat dosa berat. Kiranya bukan soal kita rajin berdoa atau tidak yang akan menentukan apakah Allah Bapa akan memperhatikan kita atau tidak. Tanggung jawab dan perhatian Allah sudah menjadi bagian integral dari sifat-sifat Allah, tidak akan berubah, kita bisa lupa berdoa dan lupa akan Allah, tetapi kasih dan perhatian Allah tidak pernah berubah. Ia tidak hanya menungguku pulang ke rumah, tetapi akan mencariku sampai ketemu. Saya ingat cerita lama yang telah lama diulang-ulang tentang seorang muda yang datang menemui seorang rahib untuk belajar tentang doa. Ia banyak bertanya tentang strategi doa, cara duduk, cara bernapas yang benar dan seterusnya. Si rahib hanya kemudian membawanya ketepi sungai kecil, tiba-tiba ia membenamkan kepada si pemuda itu ke dalam air sampai kehabisan nafas. Si pemuda kaget, lalu sambil megap-megap mencari udara, dia bertanya apa maksud si rahib berlaku demikian, Sang rahib menjelaskan, yang terpenting dalam doa bukanlah strategi tetapi niat. Niat yang mendasar, seperti kerinduan untuk menghirup udara ketika kepala kita terbenam di dalam air. Doa sama dengan sumber hidup bagi tubuh rohani kita. Ketika kita menghayati doa sebagai sumber hidup pada saat yang sama kita akan menyadari betapa Tuhan memperhatikan kita seperti seorang Bapa yang tidak mau kehilangan anak-anaknya. Fr. Wenz, MGL
8
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
8 Desember 2010 : Dibebaskan dari dosa Hari Raya St. Maria Dikandung Tanpa Dosa Kej 3:9-15,20, Mzm 98:1-2-3ab,3bc-4, Ef 1:3-6,11-12, Luk 1:26-38 Ef 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Ada banyak gelar yang disandang Bunda Maria. Salah satunya adalah yang kita rayakan hari ini. Manusia biasa seperti kita, dibersihkan dosa asalnya saat kita dibabtis. Namun Bunda Maria dihapus dosa asalnya sejak dari kandungan agar Yesus datang ke dunia melalui manusia yang bersih dari dosa. Tuhan sudah mempersiapkan semuanya untuk mendapatkan kembali kita, anak-anakNya. Bila kita ambil waktu sejenak merenung, dapat kita rasakan betapa besar kasihNya. Betapa indah rancanganNya bagi kita. Padahal kita ini siapa? Cuma sebesar pasir di laut bagi Tuhan. Untuk dapat dinikmati, air yang bersih selayaknya dituang dalam gelas yang bersih, bukan? Dalam masa Advent ini marilah kita membuat langkah nyata. Pertobatan. Kita mau belajar dari Bunda Maria, yang menerima Yesus dalam keadaan kudus dan bersih hatinya. Bunda Maria menerima Rahmat Allah sehingga tidak berdosa asal. Kita dapat menerima rahmat Allah dalam sakramen Pertobatan agar dibersihkan dari dosa. Bunda Maria menerima rahmat itu karena ia taat dalam menjalankan rencana Allah dalam hidupnya. Meskipun di mata manusia rencana Allah itu terlihat menyengsarakan (ancaman hukuman rajam karena melahirkan tanpa suami) dan tidak mungkin (belum bersuami tetapi bisa mengandung). Kita juga akan menerima rahmat Allah kita saat bertobat dengan sepenuh hati. Bukan bertobat dan melakukannya lagi besok. Bagian kita adalah untuk taat. Sulit, tetapi bukan tidak mungkin selama kita menyertakan Tuhan. Ingatlah bahwa Allah yang memilih kita untuk menjadi kudus. Bukan kehendak kita sendiri karena Tuhan tahu bahwa manusia sebenarnya makhluk lemah, dikuasai kedagingan sehingga mudah berubah pikiran. Tetapi bila itu sesuatu yang dari Allah, pasti Dia yang akan memampukan sehingga kita berhasil. Siska
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 9
9 Desember 2010 : Menjadi berkat… Bernardus Maria Silvestrelli Yes 41:13-20, Mzm 145:9,10-11,12-13ab, Mat 11:11-15 Yoh 41:13 Sebab Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau” Setiap orang pasti punya masalah. Mungkin kita pernah melihat orang lain yang begitu bahagia, hidupnya sempurna, pekerjaannya bagus, dan sepertinya tidak punya masalah apapun. Kalau ditanya pasti mereka bilang punya masalah. Sebenarnya yang penting bukan punya masalah atau tidak, tapi bagaimana kita melihat masalah itu. Saya pernah membaca sebuah buku renungan, disana dikatakan, mungkin kita tidak menyadari, dalam menghadapi masalah, seringkali kita berfokus pada masalah itu sendiri, dan bagaimana masalah itu bisa sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Tanpa sadar kita menjadi orang yang egois. Karena terlalu focus dengan masalah itu, kita jadi tidak bisa melihat masalah atau kebutuhan orang lain disekitar kita. Dikatakan di buku itu hal terbaik yang bisa dilakukan kalau kita punya masalah adalah dengan membantu menyelesaikan masalah orang lain. Kalau kita ingin impian kita tercapai, bantulah untuk memenuhi impian orang lain. Ketika kita melihat kebutuhan orang lain, Tuhanpun melihat kebutuhan kita. Dan saat kita membantu memenuhi kebutuhan orang lain, Tuhan juga pasti akan memnuhi kebutuhan kita. Apabila kita merasa sedih dan sendiri, jangan hanya duduk diam menyesali diri. Cobalah untuk mencari orang lain yang mungkin membutuhkan bantuanmu. Berkunjung ke rumah sakit untuk menghibur atau menguatkan mereka yang sakit. Menelpon teman untuk menguatkannya. Mungkin kita berkata, “saya tidak punya apapun untuk diberikan.” Pasti ada, kita bisa berikan senyuman, pelukan kasih, persahabatan, penguatan. Tuhan tidak menciptakan kita untuk hidup sendiri, berjuang sendiri, tetapi Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk sosial yang membutuhkan dan dibutuhkan orang lain. Apabila kita ingin Tuhan memberkati kita, mulailah hidup dengan memberkati orang lain. Nathasa
10
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
10 Desember 2010 : Manfaatkan dengan baik anugerah dariNya !! Marc Antonio Durando Yes 48:17-19, Mzm 1:1-2,3,4,6, Mat 11:16-19 Mat 11:17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari Di sebuah perguruan, tinggallah 2 murid yang sama –sama memiliki kemampuan yang hebat. Suatu saat, sang Guru memanggil mereka berdua. Sang Guru ingin menguji kemampuan mereka selama ini, apakah sudah sesuai dengan apa yang guru mereka ajarkan. Mereka berdua pun akhirnya datang memenuhi panggilan sang guru. “Murid-muridku, aku ingin menguji seberapa besar kemampuan kalian selama tinggal bersama aku di perguruan ini. Murid pertama menjawab, “wah, guru seperti masih meragukan kemampuan kami saja ! Kalau hanya untuk bertanding saja, pasti aku yang menang ! Murid kedua ikutan nimbrung, “emangnya Guru mau menguji kami apa??” Sang Guru pun akhirnya menjelaskan, “Berhubung sebentar lagi musim dingin, dan persediaan kayu bakar juga semakin menipis maka aku meminta kalian untuk pergi ke Hutan dan mengambil beberapa potong kayu untuk persediaan di sini. Berangkatlah kalian esok pagi ini, dan kembalilah sore harinya untuk membawa kayu-kayu tersebut !! Siapa yang membawa potongan kayu paling banyak, dialah yang lulus ujian dariku !! “ Kedua murid menyanggupi permintaan sang Guru, dan mereka masing-masing hanya dibekali sebuah kapak untuk pergi ke Hutan. Keesokan paginya, kedua murid pagi-pagi sekali sudah berangkat ke Hutan melaksanakan perintah gurunya. Akhirnya tibalah murid pertama membawa satu ikat kayu pada sore harinya. “Guru, aku sudah membawa kayu pesanan guru – pasti aku yang menang ! Beberapa menit kemudian, datanglah murid yang kedua. Begitu kagetnya murid pertama ketika melihat murid kedua meletakkan dua ikat potongan kayu di hadapan gurunya. “Ini guru, beberapa potong kayu yang bisa aku ambil untuk persediaan musim dingin nanti.” Akhirnya, perlombaan dimenangkan oleh murid kedua. Sang Guru bertanya kepada murid kedua, “kenapa kamu bisa mengambil potongan kayu sebanyak ini?” Murid kedua menjawab, “setelah mendapat kapak dari guru, saya mengamati bahwa kapak itu tumpul. Oleh karena itu saya mengasahnya terlebih dahulu, supaya saya dapat menebang pohon dengan lancar.” Dari kisah di atas, sebagai murid Yesus terkadang kita seperti murid pertama. Sudah dapat hadiah atau berkat dari Yesus, eh malahan kita dengan ceroboh menggunakannya. Berbeda dengan murid kedua, yang menerima kapak dalam keadaan tumpul, dan mengasahnya terlebih dahulu agar berguna untuk menebang pohon. Hendaklah kita juga peka dalam menerima berkat dan talenta dari Tuhan, agar berkat maupun talenta yang diberikan Dia kepada kita mampu kita gunakan untuk menjadi kabar sukacita bagi sesama di sekitar kita. KRIS
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 11
11 Desember 2010 : Rindu akan Tuhan SP. Maria dr. Guadalupe, St. Damasus I Sir 48:1-4,9-11, Mzm 80:2ac,3b,15-16,18-19, Mat 17:10-13 Mat 17:12 Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Elia adalah seorang nabi besar dan terkenal dalam Perjanjian Lama. Namun walau terkenal, dalam tugas pewartaannya nabi Elia tidak mendapat jalan yang mulus, orang tidak mengenal dia dan memperlakukannya menurut kehendak mereka (ayat 12). Begitu pula dengan Yohanes Pembaptis yang menjadi pembuka jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus, tidak diterima dengan baik. Ia malah dibunuh oleh raja Herodes. Melihat kenyataan ini, mengalami penolakan dimana-mana, kalau mengikuti jalan pikiran manusia, kemungkinan besar Yesus membatalkan niat-Nya untuk datang dan lahir di tengah manusia. Namun untunglah Tuhan Yesus tidak memperhitungkan semua itu, walau sampai sekarang masih banyak yang menolak kedatangan-Nya, Tuhan Yesus tetap mau hadir di tengah manusia, Yesus mau lahir untuk semua orang. Dia tetap mencintai kita bagaimana pun keadaan kita. Bukti cinta itu Dia mau lahir bagi kita. Di tengah masa Adven ini, yang merupakan masa penantian, mari kita periksa hati kita masing-masing. Sudahkah kita sungguh mengharapkan kehadiran Tuhan di hati kita ? Bagaimana keseharian kita selama ini, sudahkah kita memperlihatkan sikap yang rindu akan Tuhan, atau malah justru menolak-Nya dengan berbagai tindakan yang kemungkinan menyakiti hati sesama ? Bagaimanakah persiapan kita menyambut kelahiran Yesus ? Apakah kita lebih mengutamakan hiasan pohon Natal dirumah kita, memikirkan kemeriahan perayaan Natal di rumah, ketimbang menyiapkan hati kita ? Sudahkah kita memancarkan kasih bagi anggota keluarga kita, bagi pekerja-pekerja kita ? Sudahkah kita mengakukan dosa kita sebelum hari Natal tiba ? Mari kita pergunakan masa Adven ini dengan baik, siapkan diri kita bagi kelahiran Yesus yang ingin tinggal di hati kita dan membawa damai bagi hidup kita. Agatha
12
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
12 Desember 2010 : Bukan dengan perkataan tapi dengan perbuatan HARI MINGGU ADVEN III Yes 35:1-6a,10, Mzm 146:7,8-9a,9bc-10, Yak 5:7-10, Mat 11:2-11 Matius 11:4 “… Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat.” Beberapa tahun yang lalu seorang teman bercerita bahwa dia mengalami kesulitan di tempat kerjanya. Aku bertanya ingin tahu apa sebenarnya kesulitan yang dialami itu. Lalu temanku itu mengatakan bahwa di tempat kerjanya banyak orang yang tidak beragama. Bahkan bosnya adalah seorang atheist. Dia tidak dapat mewartakan Yesus di tempat itu. Aku mengatakan semua pengalaman seperti itu memang nyata dalam kehidupan kita. Masih banyak juga yang tidak mengetahui sama sekali tentang agama atau siapa itu Tuhan. Karena itu langkah awal yang patut kita lakukan adalah bukan dengan mewartakan siapa itu Tuhan. Langkah yang perlu kita lakukan adalah menghidupi dan sungguh mengamalkan semua nilai keagamaan kita sebagai seorang Kristen Katolik. Kita menghidupi nilai-nilai itu lewat cara berteman, cara berbicara, cara membawa diri di tempat kerja dan kejujuran kita. Hari ini kita mendengarkan pertanyaan yang ditujukan kepada Yesus, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” Yesus tidak langsung menjawab bahwa Dialah orang yang yang dinanti-nantikan. Namun dia mengajak mereka untuk mengatakan kepada Yohanes keajaiban yang terjadi-yang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengarkan, orang mati dibangkitkan dan orang miskin diberitakan kabar baik. Kita diajak untuk sungguh mendengarkan firman Allah itu dan menghidupinya atau mengamalkannya dalam kehidupan kita setiap hari. Rm. Joseph, MGL
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 13
13 Desember 2010 : Jalan yang benar St. Lusia Bil 24:2-7,15-17a, Mzm 25:4bc-5ab,6-7c,8-9, Mat 21:23-27 Mzm 25:8 “Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat”. Sering kita mendengar kesaksian/kisah nyata orang-orang kristen yang telah bertobat. Dibalik pertobatan, ada kisah tragis dan sadis bahkan terdengar sangat kejam yang menimpa mereka. Gara-gara uang seseorang bisa berpaling dari Tuhan, narkoba, minuman keras, judi, sex bebas, selingkuh membuat orang-orang lupa akan kebenaran Tuhan dan bahkan mereka ingin hidup di lembah kekelaman. Sampai akhirnya iblis menghancurkan hidup mereka dan mengambil semua apa yang mereka miliki. Namun Tuhan kita sungguh sangat luar biasa, Dia membiarkan semuanya itu terjadi yang walaupun akhirnya Dia sendiri yang mengangkat mereka dari lembah menuju panggung sukacita (Mzm 25:8). Hal ini pun terjadi pada seorang Gigolo Bertobat karena Kematian Anaknya. Cinta dan tamak akan uang terbukti merupakan akar segala dosa yang telah dilakukan oleh Harrys Silitonga yang sekalipun ia sudah berprofesi sebagai penyanyi di kapal pesiar. Namun ia masih saja menjalani kehidupan sebagai seorang gigolo. Katanya “Bule, Chinese, Korea, Jepang…saya mencicipi semua”. Bagi Harrys, asalkan dia sudah mencukupi kebutuhan material buat anak dan istrinya. Itu sudah cukup. Menurutnya dengan cara itu merasakan kebahagiaan. “semuanya saya cukupkan. Dari kebutuhan anak sekolah, mainan untuk anak-anak saya, jadi semuanya saya cukupi supaya mereka bahagia” kisahnya. Dia bersikap kasar terhadap istrinya, bahkan dengan beraninya Harrys membawa pulang wanita selingkuhannya. Hingga suatu hari, salah satu anaknya sakit dan divonis menderita kanker kelenjar getah bening. Anaknya, Anggi kian hari kondisinya kian memburuk. Kemoterapi dan operasi tidak membawa perubahan bagi Anggi. Walau keadaan anaknya Anggi spt itu, Harrys belom saja bertobat. Sampai akhirnya anak kesayangannya itu tidak tertolong lagi. Diusianya yang kesebelas, Anggi menghembuskan nafas terakhir. Ia dan istrinya sangat terpukul atas kepergian buah hati mereka. Akhirnya ia sungguh bertobat. Ia berani dan berkomitmen dihadapan Yesus untuk meninggalkan kejahatan atau dosa-dosa masa lalunya. Tuhan kita sungguh sangat luar biasa. Dia memberikan kebebasan kepada anak-anakNya untuk berekspresi apa saja. Bahkan bersekutu dengan iblis sekalipun. Namun cintaNya akan anak-anakNya takkan pernah pudar. Tangan-Nya selalu terbuka terhadap kita. Ada saja cara Tuhan mengangkat kita dari keterpurukan dosa. Janganlah kita berpaling dari Tuhan. Carilah wajah Tuhan selalu dalam hidup ini dan kita wujudnyatakan dalam hidup harian kita melalui cinta terhadap orang-orang disekitar kita. Hanz
14
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
14 Desember 2010 : Malam Gelap Satu Jiwa Yohanes dr. Salib Zef 3:1-2,9-13, Mzm 34:2-3,6-7,17-18,19,23, Mat 21:28-32 Mat 21:28-32 Mat 21:2 “Kamu telah menyaksikan semuanya ini, tetapi kamu tidak bertobat dan tidak percaya kepadanya” Kepercayaan adalah kata kunci bagi pelaku bisnis kalau mau usahanya berhasil. Selain modal yang cukup, kepercayaan dari rekan-rekan bisnis sangat penting. Kalau kita meminjam uang di Bank, mereka harus bisa diyakinkan supaya percaya akan kemampuan kita untuk mengembalikan pinjaman tepat waktu lengkap dengan bunganya. Ada berbagai kriteria ini itu yang harus dipenuhi sebelum kita bisa memperoleh besar pinjaman sesuai dengan harapan kita. Setelah urusan administrasi selesai, maka tibalah saat penantian yang kadang bisa bikin hati ini harap-harap cemas. Ketika aku mencoba merenungkan hubunganku dengan Tuhan seperti hubungan sebuah Bank dan nasabahnya, aku jadi malu dan tersenyum sendiri. Seringkali aku berlaku seperti sebuah Bank yang menuntut Tuhan untuk memenuhi segala kriteria yang aku inginkan supaya aku bisa percaya pada-Nya. Anehnya, Tuhan menuruti apa yang kumau, segala kriteria untuk menjadi Tuhan-ku yang baik Ia penuhi, bahkan ia mau mengorbankan diri-Nya sendiri hanya untuk memperoleh kepercayaan dariku. Gila, sebegitu jauhkah kesombonganku? Ternyata benar memang, kesombongan diriku sudah mencapai taraf awas. Hanya satu obatnya yaitu rendah hati. St. Yohanes dari Salib adalah contoh sempurna untuk seorang yang rendah hati, yang rela dipermalukan bahkan oleh sesama teman se-ordo sendiri. Dikisahkan, dia diajak oleh St. Teresa Avila untuk memperbaharui Ordo Karmel supaya kembali kepada semangat awal yaitu kontemplasi. Dia memulai gerakan pembaruan ini, mengajak sesama rekan-rekan Karmelit untuk membaharui hidup rohani mereka. Motivasinya sangat baik, tetapi tidak diterima baik oleh teman-temannya sendiri. Dia tidak dipercayai teman sendiri, bahkan akibatnya dia malah dipenjara oleh rekan-rekannya sendiri. Sebagai manusia, pastilah dia kecewa dan marah. Namun dalam kekecewaannya di penjara yang gelap dia malah punya kesempatan menulis, walaupun dengan alat-alat alakadarnya. Ia menulis tentang pergulatan hubungannya dengan Tuhan, bagaimana ia harus percaya penuh akan karya penyelenggaraan ilahi untuk dirinya. Ia tidak bisa membenci Tuhan, ia tidak bisa membenciNya, malah ia makin mencintai-Nya, hanya saja ia tidak menemukan kebahagiaan dalam doa-doanya. Inilah pelajaran berharga dari Malam Gelap Satu Jiwa bahwa bukan ego-ku yang harus dipuaskan dalam doa-doaku tetapi Tuhan yang dimuliakan dalam doa-doaku. Fr. Wenz, MGL
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 15
15 Desember 2010 : Tanda dari Tuhan Hari Biasa Pekan III Adven Yes 45:6b-8,18,21b-25, Mzm 85:9ab-10,11-12,13-14, Luk 7:19-23 Lukas 7 : 19b “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Bila mendung, biasanya sebentar lagi akan hujan. Tenggorokan terasa sakit, bisa-bisa besok kena flu. Kita bisa mengenalinya setelah kita mengalaminya. Contoh lain, bila ada gempa di tepi pantai, sebentar lagi tsunami. Saat pertama kali tsunami terjadi, mungkin kita bingung, tidak mengerti apa penyebabnya. Banyak tanda-tanda awal sebelum terjadi sesuatu. Jadi manusia bisa belajar dari pengalamannya. Namun untuk belajar percaya pada Tuhan ternyata tidak semudah itu. Tuhan seringkali menyatakan diri, memberi tanda-tanda dan mujizat kepada manusia, sejak zaman Perjanjian Lama sampai sekarang namun manusia tetap saja sulit menerima Tuhan. Tentu kita ingat perlakuan umat Israel yang meskipun telah menerima banyak tanda penyertaan dan mujizat dari Tuhan tetapi tetap saja mendirikan patung lembu emas. Salomo yang dikenal berhikmat dan hubungannya dekat dengan Tuhan, tetap saja akhirnya mengikuti dewa-dewa sembahan istri-istrinya. Banyaknya bukti penyertaan Tuhan tidak memjamin manusia menjadi percaya dan menuruti perintah Tuhan. Bila orang sembuh dari sakit setelah didoakan, ada yang bersyukur, ada yang berterima kasih, tapi ada yang berkata itu cuma kebetulan, atau karena dia sudah minum obatnya. Memang tidak mudah mengenali karya Tuhan dengan logika saja. Peringatan Tuhan tidak dianggap oleh manusia. FirmanNya didengarkan hanya saat di gereja. Dalam kehidupan nyata seringkali dilupakan karena tuntutan zaman. Aneka kejahatan tetap saja ada. Korupsi dan penipuan dengan dalih kemanusiaan banyak terjadi. Tanda-tanda dan reaksi dari alam sekarang ini tidak membuat manusia belajar. Masih banyak kerusakan alam karena keserakahan manusia. Mungkin Tuhan akan berkata, tanda seperti apa lagi supaya kita percaya dan menurutiNya. Namun Tuhan tidak tinggal diam. Meski sedikit, masih kita jumpai orang-orang yang tidak menyerah dan berusaha untuk mencari kehendak Tuhan setiap hari. Karena itu Yesus berkata berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” Siska
16
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
16 Desember 2010 : Maranatha Maria dr Malaikat Yes 54:1-10, Mzm 30:2,4,5-6,11-12a,13b, Luk 7:24-30 Luk 7:26 “…dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari nabi.” Kita telah memasuki pekan ketiga dalam masa Adven. Dalam kitab perjanjian baru, Yohanes Pembaptis adalah satu-satunya nabi yang tentang dirinya Yesus bersaksi. Apa yang membuat ia pantas untuk itu? Ia adalah nabi terbesar yang menutup Perjanjian Lama dan membuka Perjanjian Baru. St. Lukas menulis “Seluruh orang banyak termasuk pemungut cukai yang mendengarkan perkataan-Nya tentang mengakui kebenaran Allah karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes. ” (Luk 7:29). Mereka mengakui karena menyaksikan sendiri ia yang disebut Yesus “lebih dari nabi”. Meskipun penampilan fisiknya tidak menarik karena tidak berpakaian halus, indah dan hidup mewah seperti orang Farisi dan ahli-ahli taurat, banyak orang datang untuk mendengarkannya karena ia berbicara dengan penuh hikmat dan kuasa dari Allah. Yohanes tanpa takut menegur perbuatan orangorang yang tidak sesuai dengan perintah Allah, mentobatkan dan membaptis mereka untuk hidup baru sebagai umat Allah yang benar. Ia memiliki kerendahan hati yang besar, ia tidak pernah menyombongkan diri dan mengakui bahwa ia bukan Mesias yang harus ditinggikan, melainkan direndahkan. Ia juga memberi contoh hidupnya dengan menjalani cara hidup yang benar-benar memperhatikan perintah Allah, bahkan sangat keras menyangkal diri dalam tapa, puasa dan solitudine di padang gurun. Melalui penyangkalan diri, hikmat dan kuasa Allah bekerja penuh dalam dirinya sebagai utusan Allah yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Putera-Nya. Yohanes adalah teladan bagi kita. Mengemban tugas kenabian sebagai orang Kristen yang telah dibaptis, setiap kitapun diutus Allah untuk bersaksi kepada dunia tentang kebenaran iman kita melalui cara hidup yang benar untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus yang akan datang (Maranatha). Seringkali kitapun harus berani menyatakan kebenaran namun dengan rendah hati dan dengan cara yang baik. Karena itu kita perlu berlatih penyangkalan diri, melupakan kesenangan atau kehendak pribadi dan bertekun dalam doa. Sr.M.Geltrude, OSB
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 17
17 Desember 2010 : Silsilah Yesus Kristus Hari Biasa Khusus Adven Kej 49:2,8-10, Mzm 72:1,3-4b,7-8,17, Mat 1:1-17 Jika kita membaca kitab suci kita akan mengetahui silsilah Yesus Kristus anak Daud, dalam silsilah Yesus kita menemukan nama perempuan-perempuan yang berperanan di dalam sejarah ginealogis Yesus Kristus. Ada Tamar yg memiliki anak dari Yehuda mertuanya, ada Rahab pelacur Yeriko yang menolong mata-mata Yoshua, ada Ruth, perempuan Moab yang tak mau meninggalkan mertuanya Naomi sehingga akhirnya diambil menjadi isteri Boas. Dan ada isteri Uria yang dirampas secara tidak sah oleh Raja Daud, tindakan yang sangat keras dikecam oleh Nabi Nathan. Disini terlihat perempuan-perempuan yg punya record kurang baik. Akan tetapi perempuan kelima yg muncul di akhir silsilah Yesus Kristus adalah perempuan sempurna yang menjadi Ibu bagi seluruh umat adalah Maria. Disini kita melihat betapa Agungnya mahakarya Tuhan setelah Eva lama telah gugur dan diganti dengan Eva baru yakni Maria Bunda Perawan yang Mulia. Jika kita melihat keturunan dari keluarga kita sendiri, kakek nenek,buyut, ayah, ibu, paman,bibi dan sebagainya. Kita melihat setiap karakter dari mereka. Begitu banyak dosa-dosa dari para leluhur kita sebelumnya dan kadang dosa-dosa tersebut masih diungkit-ungkit oleh orang-orang disekitar kita dan akhirnya berhimbas pada kehidupan pribadi kita. Dari pohon keluarga inilah kadang kita merasa tidak pantas untuk bisa melayani Tuhan karena kita berasal dari keluarga yang bermasalah. Tetapi perlu diingat bahwa Tuhan tidak melihat setiap dosa-dosa yang membuat kita tidak layak dalam melayaniNya, tetapi Tuhan mau melihat kedalaman hati kita dan kerinduan kita. Tentu dengan kita bisa melayani Tuhan dengan sepenuh hati maka kita akan mendapat buah-buah yang terindah dalam kehidupan kita dan juga akan terlihat setiap kemuliaan Tuhan dan berdampak buah yang terindah bagi seluruh keluarga kita. Marilah disini kita semua, janganlah melihat dosa-dosa dari pohon keluarga yang membuat kita tidak layak melayani Tuhan, sekarang bagaimana kita mau berubah untuk semakin dekat denganNya agar kita bisa diselamatkan dari dosa-dosa pohon keluarga kita ini. Semoga Tuhan senantiasa menambah dan memperbaharui iman kita akan Dia (Amien). Rina
18
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
18 Desember 2010 : Tak Mustahil bagiMu Tuhan Hari Biasa Khusus Adven Yer 23:5-8, Mzm 72:2,12-13,18-19, Mat 1:18-24 Mat 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Seminggu menjelang persiapan acara ziarah 9 Gua Maria di Jogja & sekitarnya, tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 perasaanku mulai was-was & cemas. Memang semula, banyak sich yang rencananya mau ikut. Menjelang hari H, ada saja yang tiba-tiba mengundurkan diri dengan pertimbangan mereka tidak dapat meninggalkan keperluan yang sangat mendesak. Puncaknya, waktu aku denger kalau Merapi akhirnya meletus pada tanggal 26 Oktober 2010 malam. Senang sich, karena akhirnya meletus juga sebelum rombongan kita pergi ke Jogja. Khawatir juga, karena memikirkan apa nanti masih banyak orang yang mau ikut ziarah ini. Dalam hati kecilku, aku sich percaya saja kita akan tetap lanjut apa pun yang terjadi. Banyaknya pemberitaan dan omongan orang di sekitar aku tentang bahaya Merapi, merupakan satu hal yang aku anggap sebagai sebuah “kerikil-kerikil kecil” yang menguji keyakinanku. Aku percaya sich, niat mereka juga baik, tetapi terkadang pula pemberitaannya terlalu “dibumbui” dengan berbagai macam “penyedap” sehingga kesannya “WAH” banget waktu jadi pembicaraan di publik. Pilgrimage must go on, pikirku saat itu. Aku juga semakin yakin, karena semua peserta juga optimis dan mengatakan tetap lanjut walaupun bahaya letusan Gunung Merapi masih bisa mengancam keselamatan mereka kapan saja. Akhirnya, tanggal 30 Oktober 2010 kita berangkat dari Denpasar. Berhubung airport di Jogja masih tertutup sisa debu vulkanik, kami mesti transit terlebih dahulu di Surabaya untuk beberapa menit. Wah, molor semua nich schedulenya, pikirku saat itu. But, Tuhan emang luar biasa – Puji Tuhan 9 tempat itu bisa kami kunjungi satu per satu dalam waktu 2 hari, dan peserta pun mendapatkan pengalaman iman yang berkesan bersama Tuhan dan Bunda Maria. Tuhan selalu punya cara untuk menolong hambanya. Ketika Yusuf akan menceraikan Maria secara diam-diam, malaikat Tuhan datang dalam mimpiNya, dan Yusuf akhirnya mengambil Maria sebagai istrinya. Dalam persiapan acara ziarah di atas, Tuhan juga selalu punya cara untuk menolong aku dan para peserta ziarah lainnya. Merapi meletus jauh-jauh hari sebelum kami pergi berziarah ke Jogja, dan para peziarah dapat mengunjungi 9 tempat tersebut, serta tidak lupa berbagi kasih dengan beberapa pengungsi dari lereng Merapi yang mengungsi di SMA PL van Lith. Semuanya itu benarbenar di luar perkiraanku dan rekan panitia lainnya. Satu hal yang dapat aku “petik” dari peristiwa di atas adalah, kadang kita takut dan khawatir untuk melakukan sesuatu yang baru/masih asing bagi kita. Tetapi, ketika ketakutan itu kita serahkan kembali kepada Tuhan dan kita benar-benar percaya kepadaNya, maka Ia akan selalu mempunyai cara untuk menolong kita. Meski tak mungkin bagi manusia, tak mustahil bagiMu Tuhan. KRIS
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 19
19 Desember 2010 : Ragu-Ragu HARI MINGGU ADVEN IV Yes 7:10-14, Mzm 24:1-2,3-4ab,5,6, Rm 1:1-7, Mat 1:18-24 Mat 1:22 “Semuanya ini terjadi supaya digenapilah sabda Tuhan melalui nabi” Cerita tentang kelahiran Yesus Kristus dalam Injil Matius memang bertujuan untuk meyakinkan Gereja Purba bahwa Yesus dari Nazareth adalah Mesias yang telah lama dinubuatkan oleh Para Nabi. Penginjil Matius sengaja mengutip nubuat Yesaya (Yes 7:14) untuk menguatkan iman anggota Gerejanya. Jemaat Matius terdiri dari orang-orang Yahudi yang percaya akan Yesus dari Nazareth sebagai Messias. Iman mereka mengakibatkan perpecahan dalam Sinagoga. Niat untuk memisahkan diri dari Sinagoga memang tidak pernah terbersit dalam diri para pengikut Kristus. Tetapi seiring memanasnya situasi, mereka diusir dari komunitas Sinagoga, tempat mereka biasa berdoa. Menghadapi kenyataan pahit ini, mereka memutuskan untuk berdoa dari rumah ke rumah, kemudian membangun tempat ibadat sendiri bila situasinya memungkinkan. Singkat kata, jemaat Matius adalah pengikut Kristus yang sedang menghadapi gugatan dari sesama bangsa Yahudi. Mereka nyaris kehilangan iman akan Kristus dan ada yang mulai ragu akan keabsahan Kristus sebagai Mesias yang telah lama dinubuatkan oleh para nabi. Mereka membutuhkan dukungan untuk iman mereka yang mulai goyah akibat penyaniayaan dan pelecehan. Untuk itulah Matius menulis Injilnya dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa iman akan Kristus adalah iman yang otentik, yang asli, bukan buatan, karena sesungguhnya figur Kristus itu ternyata sesuai dengan ramalan Nabi Yesaya yang terkenal itu. Agaknya situasi demikian memang cukup mengena juga bagi kita di zaman ini. Kita sering dilanda keraguan tentang identitas Yesus sebagai Mesias. Apa betul Yesus itu Mesias, atau kita harus menunggu tokoh lain lagi? Rupanya menjadi pengikut Kristus itu memang selalu tidak mudah. Kita sering dihadapkan pada berbagai macam pertanyaan dan keberatan akan keabsahan Kristus sebagai penyelamat umat manusia. Tepat seminggu sebelum pesta kelahiran Tuhan kali ini, kita diajak oleh Penginjil Matius untuk meyakinkan satu sama lain bahwa Agama Katolik yang kita anut dan Kristus yang kita percayai adalah sungguh-sungguh Emannuel yang datang untuk menggenapi Sabda Nabi. Fr. Wenz, MGL
20
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
20 Desember 2010 : Aku ini Hamba Tuhan Hari Biasa Khusus Adven Yes 7:10-14, Mzm 24:1-2,3-4ab,5-6, Luk 1:26-38 Luk 1:38 “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanmu itu” Teringat waktu SMP dulu, dimana saya bergabung dalam Legio Maria Ratu Para Malaikat.Setiap kali berdoa Kidung Maria..Kata-kata “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanmu itu” adalah bagian yang paling saya ingat dari sosok pribadi Bunda Maria. Saudara yang terkasih, pernahkan anda mengalami kondisi dimana anda sudah tidak tahu harus berdoa apalagi,tidak sanggup berkata-kata..karena doa-doa anda permohonan anda tidak kunjung dijawab.Kondisi semakin mendesak anda untuk membuat keputusan.Benar-benar anda merasa berbeban berat, bahkan merasa tidak sanggup lagi memikul salib kehidupan..”Tuhan aku pasrah kepadaMu.” KehendakMu saja yang jadi, akalku, perhitunganku semua meleset.Atau bahkan aku sudah melayani engkau,rajin ke gereja, adorasi dsb tapi kenapa kok masih mengalami musibah ini.Kenapa Tuhan?!seribu satu macam pertanyaan untuk setiap doa yang tidak kunjung terjawab. Melalui teladan Bunda Maria, kita ingat kembali saat ia mengandung Tuhan Yesus,lahir sampai dengan Tuhan Yesus wafat disalib.Kesetiaannya dan penyerahan dirinya secara total pada karya Allah dalam kerendahan hati. Saudara Bunda Maria telah menunjukkan teladannya pada kehendak Tuhan. Marilah melalui doa Bunda Maria kita berdoa aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu Tuhan.Biarlah Tuhan yang mengambil alih setiap rencana masa depan hidup kita. Bagaimana dengan anda?! Lulu
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 21
21 Desember 2010 : Sang Penyelamat Hari Biasa Khusus Adven, Petrus Kanisius Kid 2:8-14 atau Zef 3:14-18a, Mzm 33:2-3,11-12,20-21, Luk 1:39-45 Luk 1:31 “Hai orang yang kurang percaya mengapa Engkau bimbang” Tidak ada yang menduga kalau seorang Karol Wojtyla akan menjadi Uskup Roma kelak, ketika ia lahir dalam keluarga kecil di Krakow. Ayahnya seorang tentara dan ibunya seorang ibu rumah tangga sederhana, tidak ada tanda-tanda istimewa yang menunjukkan bahwa ia akan menjadi pemimpin besar umat Katolik masa depan. Dia bukan berasal dari kalangan bangsawan atau paling tidak terpandang di dalam masyarakat, ia orang biasa, seperti kita kebanyakan. Tetapi karya Tuhan bekerja di dalam dirinya dan menjadikannya Paus yang cukup punya pengaruh dalam Sejarah Gereja Katholik. Dalam diri Karol, kita melihat bukti bahwa karya Tuhan itu bekerja secara misterius, tanpa kita sadari. Menjelang hari kelahiran Yesus, semua bacaan dalam Perayaan Ekaristi selalu berisi seruan untuk percaya dan jangan bimbang. Mengapa demikian? Karena Tuhan sebagai penyelamat akan datang ke dunia dalam rupa bayi yang lemah, lahir di kandang dan dari keluarga yang tak terpandang. Karol dan Yesus punya kesamaan yaitu mereka berdua berasal dari keluarga biasa, sama seperti kita. Memang dalam Injil Lukas, kelahiran Yesus dikisahkan secara kolosal, dengan tanda hadirnya bintang, kidung malaikat yang bernyanyi menarik para gembala dan kedatangan para majus dari timur. Namun tetap saja kesan sederhana dan biasa cukup kental tersaji. Sejak zaman Yesus, karya Tuhan itu sepertinya tersembunyi dari mata manusia yang mengharapkan keajaiban dan mukjizat terjadi. Kita selalu mengharapkan tanda, tanda yang aneh-aneh tapi nyata yang bisa diartikan sebagai karya Tuhan entah untuk menegur atau mengingatkan kita manusia. Namun melalui kelahiran Yesus, Tuhan memutarbalikkan apa yang diharapkan manusia. Kita diajak untuk melihat sang bayi Yesus sebagai penyelamat kita. Tentu tidak mudah dan membutuhkan iman yang kuat untuk percaya bahwa Yesus yang kelihatan sebagai bayi normal itu adalah Sang Juru Selamat kita. Karena itulah iman menjadi kunci utama untuk mampu melihat karya keselamatan Tuhan melalui Yesus. Lebih lagi bagi kita yang hidup jauh setelah Kristus, kita yakin bahwa Ia tetap berhubungan dengan kita secara personal ataupun komunal. Adventus adalah masa penantian penuh iman, bukan masa penantian untuk membunuh waktu seperti menunggu angkot, bus atau pesawat. Advent punya arti lebih dari sekedar menunggu, tetapi pengharapan bahwa ketika karya Allah hadir, kita bisa dengan penuh iman tidak terlambat menyadarinya. Fr. Wenz, MGL
22
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
22 Desember 2010 : Sukacita karena Tuhan Hari Biasa Khusus Adven 1Sam 1:24-28, 1Sam 2:1,4-5,6-7, Luk 1:46-56 1Sam 2:1 Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Setiap anak kecil pasti pernah mendapat didikan untuk mengucapkan terima kasih atas pemberian orang lain. Bahkan hal ini termasuk didikan awal dalam hidupnya. Orang tua kita mengajarkan untuk berterima kasih atas hal-hal kecil. Terima kasih pada orang yang memberi sesuatu. Teman saya mengajar anaknya selain berterima kasih pada om atau tante, juga berterimakasih pada Tuhan Yesus setelah mereka mendapat sesuatu. Dengan berterima kasih, kita belajar menghargai pemberian orang lain, membalas kebaikan orang meski hanya melalui ucapan. Setelah saya dewasa, saya belajar bahwa dengan berterima kasih, ternyata saya belajar untuk rendah hati juga. Saya menemui ada orang-orang yang tidak nyaman bila menerima pemberian orang lain. Mungkin merasa gengsi bila menerima dan lebih suka memberi. Bagaimana bisa berterima kasih bila tidak menerima? Sebaliknya, saya juga bertemu orang-orang yang belajar bersyukur, berterima kasih atas hal-hal kecil. Saat sedang tidak bisa bersyukur, seorang teman saya tetap mau belajar bersyukur dengan berterima kasih pada Tuhan atas setiap benda yang ada dalam kamarnya. Dalam bacaan hari ini, 1Sam 1:24-28, saya merasa ditegur Tuhan lewat cerita Hana. Saya sering lupa akan kebaikan Tuhan dalam hidup saya. Mungkin apa yang saya terima hari ini adalah jawaban atas doa saya beberapa waktu yang lalu. Namun saya sering lupa karena banyaknya permohonan. Hadiah-hadiah Tuhan yang tiap hari saya nikmati seperti kesehatan, ketenangan hidup, jarang menjadi topik ucapan syukur saya karena sudah saya nikmati tiap hari tanpa saya perlu memohon-mohon padaNya. Sudahkan kita bersyukur hari ini?
Siska
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 23
23 Desember 2010 : Keajaiban Kasih Allah Hari Biasa Khusus Adven Mal 3:1-4,4:5-6, Mzm 25:4b-5b,8-9,10-14, Luk 1:57-66 Luk 1:54 “Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya…“ Bacaan hari ini mengisahkan kelahiran Yohanes Pembaptis. Hanya dalam Injil Lukas dikisahkan kelahiran dua tokoh penting dalam sejarah keselamatan yakni Yohanes Pembaptis dan Yesus. Hari ini Lukas mau memperlihatkan kepada kita hal kebahagiaan dalam penantian. Kelahiran Yohanes pembaptis yang ditulis dalam kitab Perjanjian Baru adalah penggenapan nubuat nabi Maleakhi. Walaupun Yohanes lahir dari seorang wanita yang sudah berusia lanjut dan Yesus Kristus lahir dari seorang perawan namun keduanya sama-sama membawa kebahagiaan yang besar bagi dunia. Setiap kelahiran adalah rahmat. Secara khusus kelahiran Yohanes membawa kebahagiaan kepada Zakharia dan Elisabet serta sanak saudara mereka, karena Tuhan telah menunjukkan kebesaran rahmatnya kepada pasangan ini, sesuai dengan makna dari nama Yohanes dalam bahasa Ibrani yaitu rahmat Allah. Bagi Zakharia kelahiran Yohanes membawa satu pelajaran iman yang penting yaitu taat kepada Sabda Allah. Iman menuntut ketaatan walaupun untuk sesuatu yang tampaknya mustahil. Karena Zakaria menolak untuk taat, ia mendapat teguran dan koreksi dari Allah dengan cara membuatnya menjadi bisu. Menyadari kesalahannya, Zakharia menerima didikan Allah ini dengan rendah hati, karena yakin bahwa Allah tidak akan pernah menghukum orang yang dikasihi-Nya dengan kebinasaan. Dalam kebisuannya, Zakharia belajar untuk berbicara kepada Allah dengan hati-Nya. Hingga pada saat kelahiran Yohanes putranya, ketika Zakharia menyebutkan nama Yohanes seperti yang disabdakan Allah melalui malaikat-Nya, terbukalah mulut Zakharia dan terlepaslah lidahnya sehingga keluarlah suara untuk memuji Tuhan. Suara itu adalah Yohanes, suara yang berseru di padang gurun (bdk Yoh 1:23). Ini menandakan apa yang terjadi adalah seturut Sabda Allah (bdk Luk 1:20). Zakharia mengajar kita untuk rendah hati menerima didikan Allah. Janganlah gentar atau menolaknya agar satu ketidaktaatan tidak menimbulkan ketidaktaatan yang lain, tetapi bertekunlah dalam doa dan berpeganglah pada firman Allah. Seperti yang dialami Zakharia, Allah akan mengakhiri didikan-Nya dengan kebahagiaan besar: mulut yang terbuka, lidah yang terlepas, suara yang penuh sukacita memuliakan nama-Nya. Bersama Zakharia kita akan diperkenankan melihat keajaiban kasih Allah dan mewartakannya. Sr. Linda
24
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
24 Desember 2010 : Imanuel Hari Biasa Khusus Adven 2Sam 7:1-5, 8b-12, 16, Mzm 89:2-3,4-5,27,29, Luk 1:67-79, Sore : Yes62:1-5, Mzm 89:4-5,16-17,27-29, Kis 13:16-17,22-25,Mat 1:1-25 Mat. 1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak lakilaki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel, yang berti: Allah menyertai kita”. Hari ini merupakan puncak penantiaan bagi seluruh jemaat Nasrani diseluruh muka bumi. Rupanya semua pribadi telah mempersiapkan diri dalam masa penantian yang telah berlalu. Semuanya sudah siap untuk menyambut Sang Jurusselamat. Semua mata dan pikiran tertuju kepada Gereja. Disanalah perayaan besar nan agung dirayakan, yakni perayaan kelahiran Sang Juruselamat. Pekikan sorak-sorai terdengar dimana-mana. Rupanya, anak-anak Tuhan sangat antusias dengan kedatangan-Nya, yang walau Dia lahir 2000 lebih tahun yang lalu. Saya pun demikian, selalu antusias dalam menyambut kedatangan Sang Juruselamat yakni Yesus Kristus. Dalam masa penantian, hampir pasti bahwa ada begitu banyak harapan dan kerinduan yang tercatat di dalam hati masing-masing pribadi. Semua jemaat Kristiani yakin bahwa kelahiran Yesus dalam perayaan Natal dan tahun baru akan menggenapi segala impian, harapan dan kerinduan mereka. Saya pun demikian, menjelang perayaan Natal saya selalu ada kerinduan untuk merayakan Natal bersama keluarga dan selalu berharap kiranya saya selalu dekat dengan Yesus, lebih rajin ke Gereja, menumbuhkan rasa cinta kepada semua orang, selalu ada perdamaian dunia, kerukunan hidup beragama, semoga pekerjaan saya diberkati oleh Yesus, sekolahku diperlancar oleh Yesus, dsb. Itulah yang selalu saya harapkan bila Natal tiba. Lalu bagaimana dengan anda? Apa harapan dan kerinduanmu? Dipastikan bahwa pada hari ini semua persiapan Natal telah rampung. Bagi kebanyakan orang, persiapan Natal ditandai dengan penghiasan pohon Natal, lagu-lagu Natal, persiapan kado Natal, buat kue, beli baju baru, ke salon, dsb. Padahal smuanya itu diluar dari makna dan persiapan Natal yang sesungguhnya. Yang mesti kita persiapkan adalah pembersihan hati yang diejawantahkan dalam hidup pertobatan. Agar hati kita menjadi kandang suci dimana Yesus lahir dan bertahta. Karena yang kita harapkan adalah Yesus datang dan bertahta di dalam hati kita, bukan datang untuk mencicipi kue dan makanan yang kita persiapkan dan berdiam di pohon Natal yang kita Hiasi. Mari kita mengadopsi sikap St Yosep yang meneriama Bunda Maria apa adanya, yang walaupun dikisahkan bahwa St Yosep sempat berusaha menceraikan Bunda Maria (Mat. 1:19). Namun ia batalkan karena malaikat Tuhan menampakan diri kepada dia dan menjelaskan bahwa anak yang dikandung Maria adalah Sang Juruselamat dan diberi nama Yesus (Mat. 1:20-21). Kalau St Yosep dengan besar hati menerima Bunda Maria apa adanya, lalu bagaimana dengan kita menyambut Yesus yang nota bene kita sudah tahu bahwa siapa Yesus itu? Kalau saya, saya sangat antusias dan bangga serta berharap agar Yesus datang dan bertahta dalam hati saya karena saya tahu bahwa Yesus adalah Juruselamat, Ia raja segala raja, Putra Allah yang hidup. Maka yang mesti saya lakukan untuk menyambut kedatangan-Nya, saya harus mempersiapkan diri dan berusaha hidup dalam pertobatan, selalu berdoa dan berharap. Selamat Pesta Natal 25-12-10 dan menyambut Tahun Baru 01-01-11 Hanz
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 25
25 Desember 2010 : Selamat Natal ! HARI RAYA NATAL malam Yes 9:1:6, Tit 2:11-14, Luk 2:1-14, fajar Yes:62:11-12, Mzm97:1,6,11-12, Tit 3:4-7, Luk 2:15-20, siang Yes 52:7-10, Mzm98:1,2-3ab,3cd-4,5-6, Ibr1:1-6, Yoh 1:1-18 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. (Lukas 2 :11) Hari ini kita merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus atau ulang tahunNYA Tuhan Yesus. Selamat Ulang Tahun ya. .. Semoga Panjang umur... Sehat selalu, banyak rejeki, berkat Tuhan melimpah... Demikian kira-kira doa dan ucapan yang selalu saya dapatkan di saat saya ultah dari orang tua, suami, saudara dan teman-teman dekat. Begitu juga pada saat ada saudara atau teman yang berulang tahun kita memberi doa dan ucapan yang hampir sama. Dan mungkin kita akan mendapat atau memberi kado ulang tahun. Hari ini Yesus ulang tahun. Pernahkah kita berpikir untuk memberikan kado apa buat Tuhan Yesus ? Kira-kira kado apa yang sudah kita siapkan untuk Yesus? Tanpa kita sadari, kita sering sibuk dengan bertukar kado dengan sesama teman dan saudara, tapi tidak memikirkan kado untuk Yesus. Kita sudah mendapatkan ‘kado’ yang tak ternilai dariNya. Kado dimana Bapa memberikan PuteraNYA yang tunggal untuk terlahir di dunia ini. PuteraNYA yang rela menyerahkan diriNYA untuk kita dengan mati di kayu salib. IA juga bersedia menyertai kita sampai akhir jaman, Tuhan yang bersedia menjadi penolong, teman setia kita. Karena Dia adalah Immanuel (Tuhan beserta kita). Sesungguhnya Yesus tidak mengharapkan kado yang mewah dari kita. Ia sesungguhnya menginginkan ‘sebuah kado” dari hati yang tulus. Hati yang sungguh mengasihi DIA ... Hati yang sungguh ingin berubah untuk semakin serupa seperti diriNYA ... Hati yang mau mengasihi sesama kita ... Hati yang berkobar-kobar untuk mewartakan tentang kasih Yesus ... Hati yang tetap setia padaNYA walau badai dan cobaan menghadang kita ... Mari kita buka hati kita dan biarkan Yesus lahir di hati kita Itulah “kado” yang terindah buat YESUS ... Selamat Ulang Tahun Tuhan Yesus ...
Selamat Natal saudara-saudariku ...... Yovie
26
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
26 Desember 2010 : Iman akan Allah Pesta Keluarga Kudus Sir 3:2-6,12-14, Mzm 128:1-2,3,4-5, Kol 3:12-21, Mat 2:13-15,19-23 Matius 2:13 “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibuNya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari anak itu untuk membunuh dia.” Mempunyai iman berarti bukan mengetahui apa yang akan dibawah oleh hari esok. Namun mempunya iman berarti mengetahui siapa (orang) yang akan membawa hari esok. Siapa (orang) yang membawa hari esok itu adalah Allah sendiri. Mempunyai Iman berarti menyadari kehadiran Allah dalam diri kita. Beberapa hari yang lalu aku mendengarkan sebuah kesaksian dari seseorang yang dulunya “Gang Star”. Nama orang itu John, Dia menceriterakan seluruh pengalamannya sebelum mengenal bahwa Yesus selalu berada di dalam dirinya. Dia mengatakan bahwa pekerjaannya waktu itu adalah menodong, mengiterogasi orang dan merampok di baik di rumah orang atau bank-bank di sekitar dengan menggunakan pistol dan sebuah parang di tangannya. Dia menyadari bahwa pada saat itu, dia hidup dalam kelimpahan material. Dengan gampang dia memperoleh sesuatu dalam sekejap. Ibunya selalu berdoa memohon suatu perubahan dalam diri John. Suatu kelak, atas dukungan ibunya, dia berkeputusan untuk pergi menghadiri sebuah retret. Pada waktu itu dia mengalami sesuatu yang kekuatan yang datang dari dalam dirinya. Dia mengalami cinta dan damai yang sempurna dari dalam dirinya. Pada waktu itu dia mengadari bahwa dia sadar bahwa bagaimanapun juga, di dalam situasi apapun juga dan di tempat manapun juga, Allah selalu mencintai dia. Cinta Tuhan baginya sungguh berarti dalam hidupnya. Tetapi dia tidak menyadarinya. Hari ini kita mendengarkan ceritera di mana St. Yusuf seorang yang saleh terus saja mendengarkan suara Tuhan. Ketika malaikat berkata, “Bangunlah, ambilah Anak itu serta ibuNya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari anak itu untuk membunuh dia.” Ketika dia mendengarkan suara tuhan itu lewat malaikan Tuhan, Yusuf-pun pergi ke Mesir. Di sini kita diajak untuk selalu mengarahkan hati, jiwa dan pikiran kita kepada Tuhan, di mana dan kapan saja kita berada. Tuhan selalu menyertai kita di dalam hidup kita. Namun sering kali kita lupa bahwa Tuhan selalu membimbing jalan kita. Marilah kita, di hari yang sunggu istimewa ini, berarak bersama semua naggota keluarga kita menghadap menemui Yesus. Rm. Joseph, MGL
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 27
27 Desember 2010 : Keberhasilan yang tertunda St. Yohanes Rasul 1Yoh 1:1-4, Mzm 97:1-2,5-6,11-12, Yoh 20:2-8 Yoh 20:4 “ …tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur…” Injil Yohanes sangatlah unik dan kaya, penuh dengan pengalaman-pengalaman mistik yang hanya bisa dipahami melalui meditasi yang dalam. Kisah-kisah disini hanya bisa diselami dalam terang iman terhadap Kristus selaku Anak Domba yang berperan menghancurkan kuasa kegelapan. Terkadang dalam kehidupan sehari-hari kita masih sering kurang percaya terhadap karya Yesus dalam kehidupan kita. Beberapa bulan ini di perusahaan saya sedang mengalami gejolak pertikaian antara bos. Kebetulan yang memegang perusahaan adalah pasangan kekasih, akhirnya karena banyak ketidak cocokan mereka berusaha memisahkan diri dan berdiri sendiri. Saya memilih ikut bos yang perempuan karena selama ini kami sudah sangat dekat, akan tetapi ternyata banyak dari pihak cowok yang tidak senang. Begitu banyak fitnaan ditujukan ke saya dan bos saya, saya hanya diam dan tidak ada keinginan untuk membalas perbuatan orang – orang itu begitu juga dengan bos saya. Dia hanya bilang saya akan segera selesaikan semua ini dan saya minta maaf karena saya kamu juga kena imbasnya rina. Pertama saya begitu kuat tetapi karena terlalu sering dicerca akhirnya saya merasa kehilangan kepercayaan, selalu mengeluh sama Tuhan. Mengapa saya harus dihadapkan persoalan seperti ini dan muncul ketidak percayaan saya akan keluar dari masalah-masalah ini dan ingin mencari pekerjaan diluar sana. Tetapi ibu saya yang menguatkan saya untuk belajar setia menghadapi perkara-perkara ini. Karena selalu membuat saya tidak bisa tidur. Saya mulai membawa semua itu ke dalam doa-doa tengah malam saya. Saya mohon Tuhan membawa saya ke dalam terang dan mengangkat saya dari kegelapan permasalahan ini. Bulan demi bulan saya menunggu jawaban Tuhan atas permasalahan saya, dan saya juga berusaha untuk bekerja yang lain. Akan tetapi kegagalan demi kegagalan yang bisa saya dapati, saya begitu bingung saya harus bagaimana. Tetapi saya terus membawa semua itu ke dalam doa dan tiada berhenti saya memohon kepada Tuhan. Akhirnya, saya dan staff yang mau ikut bos perempuan diusir dari kantor lama. Tentu saya bingung kami harus dimana karena kebetulan bos perempuan sekarang tinggal di New York dan saya sendiri yang mengatur di bali. Ternyata ada teman bos yang mau menerima kami dan di beri tempat di kantornya. Saya merasa bersyukur,kemudian akhirnya sedikit demi sedikit permasalahan dapat kami lalui hingga minggu kemarin baru mulai terjawab semua. Dan apa yang menjadi cita-cita saya selama ini menjadi rekan kerja bukan terus menjadi staff terus dapat terwujud. Bos saya menyerahkan semua urusan perusahaan di Bali ke saya. Disinilah kita harus selalu yakin bahwa kita bisa bangkit selalu bersama Kristus dan saat kegelapan itu kita terima selalu yakin dan percaya bahwa Tuhan akan memberi terang kepada kita. Setiap kegagalan demi kegagalan yang kita terima itu adalah keberhasilan yang tertunda. Rina
28
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
28 Desember 2010 : Motivasi yang benar Pesta Kanak-Kanak Suci 1Yoh 1:5-2:2, Mzm 124:2-3,4-5,7b-8, Mat 2:13-18 Mat 2:14 “Yusuf pun, bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir” Kisah pembunuhan anak-anak bukan sekedar kisah kejahatan Herodes, tetapi kisah antara dua orang kepala keluarga yaitu Yusuf dan Herodes. Yusuf sebagai kepala keluarga Nazareth dan Herodes sebagai pimpinan sipil umat Yahudi. Keduanya punya kepentingan, yang satu ingin melindungi keluarga dan yang lain ingin melindungi tahtanya. Yusuf mendedikasikan hidupnya untuk keluarganya, sedangkan Herodes mendedikasikan hidupnya untuk tahta dan kuasa. Mungkin dari sini sudah jelas siapa yang baik dan siapa yang jahat. Kisah dua orang ini sangat menarik, Yusuf diingatkan malaikat melalui mimpi untuk pindah ke Mesir, lalu begitu ia terjaga dari tidur, ia langsung membawa Maria dan Yesus menungsi ke Mesir. Sementara Herodes yang didatangi oleh tiga Sarjana dari Timur, malah mencemaskan tahtanya dan kuasanya yang terancam berakhir. Pesan kisah Inijl hari ini jelas, yaitu bahwa motivasi bisa mempengaruhi keputusan tiap orang, dan tiap keputusan itu punya dampak bagi orang lain juga. Bagiku sendiri, masa pendidikan yang lama untuk seorang calon imam sangat penting untuk memurnikan motivasi. Segala retreat, latihan rohani, meditasi, misa, adorasi dan kuliah-kuliah yang berat semuanya bertujuan untuk memurnikan motivasi seorang calon. Calon imam pun manusia biasa yang gampang tergoda karena itu motivasi yang benar menjadi kebutuhan mutlak yang harus diperhatikan. Yang ingin dicegah adalah jangan sampai motivasi yang salah bisa berujung pada keputusan pastoral yang tidak diinginkan semua orang. Sedangkan bagi kita semua orang beriman, kisah Yusuf dan Herodes penting sebagai rambu-rambu perjalanan kita sebagai orang Katholik. Kita tidak dianjurkan untuk memiliki motivasi mengejar tahta dan nama besar, sejak awal Gereja dan anggotanya selalu identik dengan pelayanan. Kita dipanggil untuk saling melayani, bukan dilayani, semua paham itu, bahkan sampai pada tingkatan anak-anak bina iman di paroki kita masing-masing. Semangat melayani memang sangat menonjol dalam Gereja kita, semua pemimpin disebut pelayan, ada pelayan wilayah, pelayan lingkungan dan lainlain. Inilah yang bisa kita sumbangkan untuk orang-orang di sekitar kita untuk kepentingan bersama, spiritualitas pelayanan yang niscaya akan banyak memberikan sumbangan perubahan ke arah masa depan yang lebih baik bukan hanya untuk Gereja tetapi bukan tidak mungkin untuk negara kita yang sedang hancur lebur seperti sekarang ini. Fr. Wenz, MGL
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 29
29 Desember 2010 : Mengenal berarti taat. St.Thomas Becket Hari kelima dalam Oktaf Natal 1Yoh 2:3-11, Mzm 96:1-2a,2b-3,5b-6, Luk 2:22-35 Kenal berarti tahu dan teringat kembali tentang sesuatu atau seseorang, mempunyai pengetahuan tentang sesuatu atau seseorang (http://pusatbahasa.diknas.go.id). Saya mengenal orang tua dan saudara-saudara saya, saya tahu sifat dan permasalahan mereka. Tapi belum tentu saya akan serta merta menuruti semua perintah atau permintaan mereka. Ternyata mengenal Tuhan tidak sama dengan mengenal manusia. Tuhan meminta lebih lagi. Mengenal Tuhan berarti menuruti perintah-perintah-Nya (1Yoh2:3). Sekilas sepertinya Allah adalah penguasa yang ingin menguasai manusia melalui segala perintahNya. Tidak boleh ini, tidak boleh itu. Namun Allah kita bukan Allah seperti itu. Tuhan menginginkan hubungan yang lebih dekat dengan manusia. Bukan sekedar mengenal seperti saya mengenal teman atau keluarga saja, tetapi lebih dari itu. Tuhan ingin manusia mengenali pribadiNya, sehingga tahu apa yang menjadi kehendakNya, apa yang menjadi rencanaNya bagi kita. Tuhan mengenal manusia begitu baik sehingga tahu bahwa manusia cenderung untuk berbuat dosa dan berjalan menuruti kemauannya sendiri. Maka Ia kerap berfirman dalam bentuk perintah untuk mengatur supaya manusia berjalan dalam kebenaranNya. Misalnya : Pergilah, jadikan semua bangsa muridKu….(Mat 28:19), Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa (Mzm 96:3), Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah,”(Luk 2 :23), dan lain lain. Yang kurang mengenal Tuhan akan merasa Tuhan tidak adil, Tuhan bertindak terlalu lama, Tuhan tidak menjawab doanya, Tuhan terlalu mengatur, Tuhan ketinggalan jaman dan banyak alasan lain. Manusia yang mengenal Tuhan akan menuruti semua perintahNya karena tahu bahwa yang dari Tuhan adalah yang terbaik buat dia. Bukan saja perintahNya dalam Alkitab, namun juga perintah dan peraturan dari orang-orang yang ditunjuk Tuhan untuk menjadi wakilNya di dunia. Hirarki Gereja, orang tua kita. Sanggupkan kita taat seperti Yesus juga taat pada tradisi yang berlaku pada orang Yahudi saat itu? (Luk 2:22-35). Juga taat pada perintah Allah sehingga mati di kayu salib. Bila Yesus yang juga Allah, memilih untuk taat, apakah kita yang manusia biasa ingin membuat aturan sendiri? Siska
30
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010
30 Desember 2010 : Bersaksi Hari Keenam dalam Oktaf Natal 1Yoh 2:12-17, Mzm 96:7-8a,8b-9,10, Luk 2:36-40 Luk 2:38 ” Hanapun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak itu…” Tanpa terasa kita telah tiba di penghujung tahun 2010. Penginjil Lukas hari ini secara khusus mengisahkan seorang wanita yang tiba di penghujung usia. Hana, yang berusia delapan puluh empat tahun membawa sebuah inspirasi bagi kita di akhir tahun ini. Setelah suaminya meninggal, Hana mempersembahkan hidupnya di Bait Allah siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Ia menyiapkan diri dengan baik untuk menyambut kehidupan abadi di surga. Tapi, sebelum tiba waktunya Hana diperkenankan mengenal kanak Yesus sang Mesias, rupa Allah yang menjelma menjadi manusia (Verbum caro factum est). Sungguh besar misteri kasih Allah. Perhatikan apa yang Hana lakukan ketika bertemu dengan Yesus: dalam sukacita yang besar Hana mengucap syukur dan bersaksi tentang kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kebebasan Yerusalem. (Lk7:38) Sudahkan anda bertemu Yesus? Bila ya, apakah anda sudah bersyukur dan bersaksi tentang Dia kepada semua orang? Sebagai orang Katolik, kita sungguh sangat beruntung karena dapat menemui-Nya dan mengenal-Nya terutama dalam Sabda Allah. Nama Yesus berarti Allah menyelamatkan. Bersaksi tentang Yesus berarti bersaksi tentang apa yang telah Ia kerjakan dalam hidup kita untuk membawa kita kepada keselamatan. Hati yang dipenuhi sukacita karena berjumpa dengan Allah dan mengalami kasih-Nya tidak mungkin berdiam diri. Kita dipanggil untuk berperan dalam karya keselamatan-Nya. Kesaksian kita adalah kekuatan bagi mereka yang lemah, penghiburan bagi mereka yang berbeban, koreksi dan peringatan bagi mereka yang salah melangkah dan sukacita bagi mereka yang berteguh dalam iman. Seperti Hana, kitapun patut bersaksi kepada siapa saja. Sr. Linda
Vol. 13/2010
Fresh JUICE ! 31
31 Desember 2010 : RencanaNYA yang terbaik ... St. Silvester I hari ketujuh dalam Oktaf Natal 1Yoh 2:18-21, Mzm 96:1-2,11-12,13, Yoh 1:1-18 Mzm. 96:1 “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi!” Mungkin ada banyak di antara kita masih kuatir tentang masa depannya. Memandang ke depan dengan harap-harap cemas. Mencari ramalan yang memprediksi peluang bisnis, jodoh, dan sebagainya. Di dalam dunia yang serba tidak pasti ini, orang menganggap itu hal yang wajar. Bagaimana dengan kita yang percaya kepada Kristus? Alangkah baiknya menghindari peramalan-peramalan. Berusahalah meletakkan kepercayaan Anda sepenuhnya pada penyelenggaraan Allah kita. Tentu tidak mudah terutama bagi yang pernah punya pengalaman buruk. Mintalah selalu angan-angan hati yang baik dan mohonkan kuasa positif Yesus Kristus. Sering juga Tuhan meletakkan rencana-Nya untuk masa depan kita (Yeremia 29:11), lewat pikiran atau perkataan yang positif dari orang lain. Baik kita maupun orang tersebut tidak akan menyadari hal itu sampai semua yang Tuhan rencanakan terjadi (Markus 4:27), barulah IA akan mengijinkan kita melihat ke belakang dan menyadari perbuatan-Nya yang ajaib lalu kita akan memuji nama-Nya dan bersyukur kepada-Nya. Saya akan mensharingkan pengalaman menarik yang hampir sama, bagaimana Allah meletakkan rencana-Nya dalam pikiran orang ; Akhir tahun 2009 lalu, Rani berkenalan dan berteman baik dengan seorang Prancis bernama Mark. Dari persahabatan mereka, saat ini Rani baru menyadari bahwa, Mark telah mengembalikan kepercayaan dirinya. Dari Rani yang terluka menjadi Rani yang periang dan penuh semangat untuk meraih masa depannya. Ternyata setahun sebelumnya seorang sahabat dekatnya pernah mengenalkan Mark padanya, tapi karena masih terluka, tidak digubrisnya. Puji Tuhan, Tuhan membuka jalan lain sehingga Rani dan Mark bisa berkenalan dan hidup Rani berubah. Kita boleh belajar mengatakan hal-hal yang positif dan membangun sahabat kita. Terkadang Tuhan meletakkan rencanaNya di pikiran kita supaya bisa membangun sesama kita. Mungkin ini hanya sebuah kebetulan. Tetapi saya percaya pada apa yang rasul Paulus tulis dalam Filipi 2:5 dan Filipi 4:7 (bahwa Allah akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus). Ketika kita melakukan sesuatu dimulai dengan doa, Allah akan meletakkan rencana-rencanaNya dalam pikiran kita. So, walau dunia ini banyak kekacauan, pandanglah masa depan dengan optimis. Buatlah rencana-rencana yang baik bagi keluarga Anda, bagi masa depan anak-anak Anda, dan orang-orang yang Anda kasihi dalam pekerjaan dan usaha serta pelayanan Anda. Selamat memasuki tahun yang baru 2011 untuk kita semua. Narita
32
Fresh JUICE !
Vol. 13/2010