a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 697-711 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial lulusan sarjana dalam mencari pekerjaan, keterkaitan modal sosial dengan hal mendapatkan pekerjaan, dan konstribusi modal sosial dalam meningkatkan pendapatan ekonomi lulusan sarjana. dalam mengkaji permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan instrumen pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari lulusan sarjana yang berada di Gampong Blang Puuk Kulu. adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori modal sosial. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Modal sosial lulusan sarjana di gampong Blang Puuk Kulu terdiri dari relasi-relasi sosial atau jaringan sosial yang berupa hubungan-hubungan yang terjalin antara lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencarikan pekerjaan, trust atau kepercayaan yang berupa sikap saling percaya antara lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencari pekerjaan, pembalasan atau timbal balik yang terjadi antara lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencari pekerjaan sehingga memunculkan sikap saling tukar kebaikan, norma sosial lulusan sarjana di gampong Blang Puuk Kulu berupa aturan-aturan yang ada dalam keluarga lulusan sarjana itu sendiri atau kesepakatan yang terjalin antara lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencarikan pekerjaan. kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan adanya modal sosial berupa hubungan-hubungan sosial, trust atau kepercayaan, timbal balik, dan norma sosial membuat lulusan sarjana jadi mudah mendapatkan pekerjaan. Karena modal sosial di Gampong Blang Puuk Kulu bersifat mengikat dimana ada ikatan antara lulusan sarjana dengan aktor dalam keluarga maupun dengan aktor diluar keluarga. Kata Kunci: Modal Sosial, Lulusan Sarjana, Pekerjaan
ABSTRACT This study was meant to find out social capital of graduate students in finding a job, and the correlation between social capital and finding a job, as well as the contribution of social capital in boosting up the income of graduate students. In terms of this matter, the writer employed descriptive qualitative method. The Corresponding Author :
[email protected] JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2. №. 2, Mei 2017:697-711
697
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP research instruments used to collect the data were interview, observation, and documentation. The informants selected in this study were 5 (five) people consisting graduate students from Gampong Blang Puuk Kulu. The theory applied in this study was social capital. The results of the study illustrated that the social capital of graduate students of Gampong Blang Puuk Kulu were social relations or social network between them and actors who can help them find a job, wellmaintained trust between graduate students and the actor, mutual relationship which make them share mutual benefits, and social norms which consist of rules applied in their family and the deals agreed between them. In conclusion, social network, trust, mutual relationship, and social norms have enabled graduate students to more easily have a job. Such phenomena happened because the social capital in Gampong Blang Puuk Kulu was bound relationship between graduate students and actors in family or actors who did not belong to the same family. Keywords: Social Capital, Graduate Students, Job PENDAHULUAN Modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk bekerja bersama, demi mencapai tujuan-tujuan bersama, di dalam berbagai kelompok. Menurut James Coleman (dalam Komanto Sumanto 2004:36) menyatakan “the ability of people to work together for common purpose in group and organisations” yang artinya kemampuan orang untuk bekerjasama mencapai maksud/tujuan bersama di dalam suatu kelompok dan organisasi. Menurut Saiful Mujani (2007:117) modal sosial terdiri dari dua unsur yaitu sikap saling percaya antar sesama warga (interpersonal trust) dan jaringan keterlibatan dalam kehidupan kewargaan (civic engagement). Secara umum modal sosial bisa didekati dari dua perspektif yaitu: 1.
Mengkaji modal sosial dari perspektif pelaku (actor’s perspective) yang diformulasikan oleh Bourdieu, yang melihat modal sosial berisi sumber dayasumber daya di mana pelaku individu dapat menggunakannya kerena kepemilikannya terhadap jaringan secara eksklusif (exclusive networks).
2.
Mencermati modal sosial dari perspektif masyarakat (society’s perspective) yang dikonseptualisasikan oleh Putnam, yang melihat modal sosial sebagai barang publik yang diatur oleh organisasi dan jaringan horizontal yang eksis dalam masyarakat. James Coleman melihat langsung dari dua sudut pandang tersebut, tetapi dengan cakupan yang lebih luas (wider range) mengenai
Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
698
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP bentuk-bentuk modal sosial, termasuk ekspektasi, norma, dan sanksi (https://dhietamustofa.wordpress.com/2014/07/17/konsep-kepercayaannorma-dan-jaringan-dalam-teori-modal-sosial/). Jika melihat aspek keberadaan lulusan sarjana sekarang yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan lowongan pekerjaan yang tersedia, Seharusnya pemerintah menciptakan lowongan pekerjaan yang sesuai dengan jumlah lulusan sarjana dan memberikan sosialisasi dalam artian pengajaran skill kepada lulusan sarjana sebagai modal sosial mereka dalam membuka lapangan pekerjaan. Di Kecamatan Seunagan sendiri terdapat 35 Gampong, salah satunya Gampong Blang Puuk Kulu, dan berdasarkan observasi yang di lakukan oleh peneliti di Gampong Blang Puuk Kulu rata-rata lulusan sarjana berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS), dan ada juga sebagian lulusan sarjana yang berprofesi sebagai petani padi, hal ini di sebabkan sulitnya mencari pekerjaan karena keterbatasan modal sosial. Di Gampong Blang Puuk Kulu terdapat sebanyak 64 orang lulusan sarjana. Yang mana 43 orang sudah mendapatkan pekerjaan, sedangkan 21 orang lagi masih menjadi pengangguran. Dalam hal ini terlihat bahwa lulusan sarjana masih sulit mencari pekerjaan, apabila sudah mendapatkan pekerjaan namun tidak sesuai dengan disiplin ilmu atau jurusan yang di tempuh di masa kuliah. Berdasarkan hal inilah maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai hal tersebut dan mengangkatnya menjadi karya tulis ilmiah dengan judul “Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan” TINJAUAN PUSTAKA Modal Sosial Modal sosial pada dasarnya bersumber dari rasa percaya (trust) pada setiap pihak yang terlibat interaksi sosial. Dari tinjauan sosiologis, konteks modal sosial menjadi representasi dari relasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut George Simmel (dalam Doyle Paul Jhonson 1994: 257-
259), mengenai pengindentifikasian dan penganalisaan bentuk-bentuk yang berulang/pola-pola sosiasi. Sosiasi yang secara harfiah berarti proses di mana masyarakat itu terjadi yang meliputi interaksi timbal balik. Melalui proses ini individu saling berhubungan dan saling mempengaruhi yang memunculkan masyarakat. Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
699
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP Selanjutnya Simmel membedakan bentuk/pola di mana proses interaksi terdiri dari isi kepentingan, tujuan atau maksud tertentu yang sedang di kejar melalui interaksi itu. Isi kehidupan sosial meliputi insting erotik, kepentingan objektif, dorongan agama, tujuan membela dan menyerang, bermain, keuntungan, bantuan/instruksi dan tidak terbilang lainnya yang menyebabkan orang untuk hidup bersama dengan orang lain, untuk bertindak terhadap mereka, bersama mereka, melawan mereka, untuk mempengaruhi orang lain. Semuanya merupakan faktor-faktor dalam sosiasi hanya bila mereka mengubah kumpulan individuindividu belaka yang saling terisolasi menjadi bentuk-bentuk bersama dengan orang lain, bentuk-bentuk yang di golongkan dalam istilah umum yakni interaksi. Jadi dapat di simpulkan bahwa sosiasi adalah bentuk (jumlah banyak dan berbedabeda) dimana individu-individu menjadi bersama dalam satuan-satuan yang memuaskan kepentingan-kepentingan mereka (Doyle Paul Johnson, 1994: 257259). Adapun bentuk nyata dari modal sosial dapat berupa: (1) Hubungan sosial, merupakan bentuk komunikasi bersama melalui hidup berdampingan sebagai bentuk interaksi antar individu. (2) adat dan nilai budaya lokal yang menjunjung tinggi kebersamaan, kerjasama dan hubungan sosial dalam masyarakat. (3) Toleransi merupakan salah satu kewajiban moral yang harus di lakukan setiap orang ketika berada/hidup bersama orang lain. (4) kesediaan untuk mendengar berupa sikap menghormati pendapat orang lain. (5) kejujuran menjadi salah satu hal pokok dari keterbukaan/transparansi untuk kehidupan lebih demokratis. (6) kearifan lokal dan pengetahuan lokal sebagai pendukung nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. (7) jaringan sosial dan kepemimpinan sosial yang terbentuk berdasarkan kepentingan/ketertarikan individu secara prinsip/pemikiran dimana kepemimpinan sosial terbentuk dari kesamaan visi, hubungan personal atau keagamaan. (8) kepercayaan merupakan hubungan sosial yang di bangun atas dasar rasa percaya dan rasa memiliki bersama. (9) Kebersamaan dan kesetiaan berupa perasan ikut memiliki dan perasaan menjadi bagian dari sebuah komunitas. (10) tanggung jawab sosial merupakan rasa empati masyarakat terhadap upaya perkembangan lingkungan masyarakat. (11) partisipasi masyarakat berupa kesadaran diri seseorang untuk ikut terlibat dalam berbagai hal berkaitan dengan diri dan lingkungan dan (12) kemandirian berupa keikutsertaan masyarakat dalam pengambilan keputusan ( Mefi Hermawanti dan Hesti Rinandari, 2003 ). Secara umum modal sosial dapat dikatakan sebagai suatu energi kolektif masyarakat dalam upaya untuk mengatasi permasalahan bersama, dan sebagai sumber motivasi guna mencapai kemajuan ekonomi, mengingat modal sosial Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
700
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP adalah hubungan-hubungan yang tercipta dari norma-norma yang membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial dalam masyarakat. Modal sosial berkenaan pada kekuatan-kekuatan yang meningkatkan potensi untuk perkembangan ekonomi dalam suatu masyarakat dengan menciptakan dan mempertahankan hubungan sosial dan pola organisasi sosial. Tipe-Tipe Modal Sosial Woolcoock membedakan tiga tipe Modal Sosial sebagai berikut : 1. Sosial bounding, berupa kultur nilai, kultur, persepsi dan tradisi atau adatistiadat. Modal sosial dengan karakteristik ikatan yang kuat dalam suatu sistem kemasyarakatan dimana masih berlakunya sistem kekerabatan dengan sistem klen yang mewujudkan rasa simpati, berkewajiban percaya resiprositas dan pengakuan timbal balik nilai kebudayaan yang di percaya 2. Sosial bridging, berupa institusi maupun mekanisme yang merupakan ikatan sosial yang timbul sebagai reaksi atas berbagai macam karakteristik kelompoknya. 3. Sosial linking, berupa hubungan/jaringan sosial dengan adanya hubungan di antara beberapa level dari kekuatan sosial maupun status sosial yang ada dalam masyarakat ( Mefi Hermawanti dan Hesti Rinandari, 2003 ). Unsur-Unsur Modal Sosial 1. Partisipasi dalam Jaringan (participation in a network) Kemampuan sekelompok orang untuk melibatkan diri dalam suatu jaringan hubungan sosial, melalui berbagai variasi hubungan yang saling berdampingan dan di lakukan atas dasar prinsip kesukarelaan (voluntary), kesamaan (equality), kebebasan (freedom), dan keadaban (civility). 2. Pembalasan (Reciprocity) Kecenderungan saling tukar kebaikan antara individu dalam suatu kelompok atau antar kelompok itu sendiri. Pola pertukaran terjadi dalam suatu kombinasi jangka panjang dan jangka pendek dengan nuansa altruism tanpa mengharapkan imbalan. Pada masyarakat dan kelompok-kelompok sosial yang terbentuk yang memiliki bobot reseprositas kuat akan melahirkan suatu masyarakat yang memiliki tingkat modal sosial yang tinggi.
3.
Kepercayaan (Trust)
Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
701
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP Suatu bentuk keinginan untuk mengambil resiko dalam hubunganhubungan sosialnya yang di dasari oleh perasaan yakin bahwa yang lain akan melakukan sesuatu seperti yang di harapkan dan akan senantiasa bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung. Paling tidak, yang lain tidak akan bertindak merugikan diri dan kelompoknya (Putnam, 1993). Tindakan kolektif yang di dasari saling percaya akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai bentuk dan dimensi terutama dalam konteks kemajuan bersama. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk bersatu dan memberikan konstribusi pada peningkatan modal sosial. 4. Norma Sosial (Social norms) Sekumpulan aturan yang di harapkan di patuhi dan diikuti oleh masyarakat dalam suatu entitas sosial tertentu. Aturan-aturan ini biasanya terinstitusionalisasi, tidak tertulis tapi di pahami sebagai penentu pola tingkah laku yang baik dalam konteks hubungan sosial sehingga ada sangsi sosial yang di berikan jika melanggar. Norma sosial akan menentukan kuatnya hubungan antar individu karena merangsang kohesifitas sosial yang berdampak positif bagi perkembangan masyarakat. Oleh karenanya norma sosial di sebut sebagai salah satu modal sosial. 5. Nilai-Nilai (Values) Sesuatu ide yang telah turun temurun di anggap benar dan penting oleh anggota kelompok masyarakat. Nilai merupakan hal yang penting dalam kebudayaan, biasanya ia tumbuh dan berkembang dalam mendominasi kehidupan kelompok masyarakat tertentu serta mempengaruhi aturan-aturan bertindak dan berperilaku masyarakat yang pada akhirnya membentuk pola cultural. 6. Tindakan Pro-Aktif (Proactive action) Keinginan yang kuat dari anggota kelompok untuk tidak saja berpartisipasi tetapi senantiasa mencari jalan bagi keterlibatan anggota kelompok dalam suatu kegiatan masyarakat. Anggota kelompok melibatkan diri dan mencari kesempatan yang dapat memperkaya hubungan-hubungan sosial dan menguntungkan kelompok ( Hasbullah, 2006 ) Sarjana Sarjana adalah orang pandai (ahli ilmu pengetahuan) dan gelar strata satu yang di capai oleh seseorang yang telah menamatkan pendidikan tingkat terakhir di perguruan tinggi (http://kbbi.co.id/arti-kata/sarjana).
Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
702
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP Dalam usaha mendapatkan gelar sarjana secara normatif di butuhkan waktu 4 sampai 7 tahun, tapi ada juga yang menyelesaikan dalam waktu 3,5 tahun ataupun lebih dari 7 tahun tergantung dari kebijakan perguruan tinggi yang bersangkutan. Persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana maka harus menyelesaikan sebuah karya ilmiah bernama skripsi yang wajib di buat dan merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana. Pekerjaan Pekerjaan adalah sesuatu apa yang di lakukan diperbuat, dikerjakan, dan sebagainya yang dijadikan pokok penghidupan untuk mendapat nafkah (http://kbbi.web.id/kerja) Pekerjaan adalah sebuah azas bagi setiap manusia. Setiap orang berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan berkewajiban menjalani pekerjaan dengan sepenuh hati. Ada yang melakukan pekerjaan itu dengan senang hati karena memang menyukai pekerjaan itu. Ada juga yang melakukan suatu pekerjaan dengan terpaksa karena dia tidak menyukai pekerjaan itu. Pada umumnya seseorang mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan skill yang dia miliki tak terkecuali seorang lulusan sarjana yang memiliki pendidikan atau ilmu pengetahuan yang lebih. METODE PENELITIAN Untuk mendapatkan data-data lapangan yang diperlukan, Penelitian ini dilakukan di Gampong Blang Puuk Kulu, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya. Peneliti mengambil lokasi ini karena sesuai dengan objek kajian dan merupakan tempat menemukan informasi yang akan membantu dalam proses pengumpulan data, sehingga dapat menunjang dan melengkapi data penelitian ini. Pendekatan Penelitian ini akan menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong (2010:9), penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku dari responden. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena peneliti secara aktif dan berinteraksi secara langsung (face to face) dengan informan sehingga peneliti dapat melihat, mengamati, mendengar pendapat, gagasan, dan tergambar kehidupan individu informan dalam tata budaya secara baik sehingga hasil yang diperoleh lebih baik.
Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
703
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah metode Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan tujuan atau pertimbangan yang tepat untuk dijadikan informan dalam penelitian ini. adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini ialah mahasiswa yang sudah sarjana. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data skunder. -
Data Primer Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber yang memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Menurut Lexy J. Moleong, sumber data primer dalam penelitian kualitatif adalah „kata-kata‟ dan „tindakan‟. Berkaitan dengan hal itu, dalam penelitian ini „kata-kata‟ diarahkan pada proses wawancara langsung dengan pihak yang terkait di lokasi penelitian. - Data Sekunder Sumber data sekunder adalah dasar data tambahan yaitu dokumentasi, foto, arsip dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Teknik Pengumpulan Data -
Observasi .Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis, yang dilakukan dengan mengadakan suatu pengamatan secara terusmenerus. Observasi dimaksudkan sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena yang diteliti. Observasi memungkinkan melihat dan mengamati sendiri perilaku dan kejadian sebagaimana keadaan sebenarnya. Tehnik observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini bersifat langsung yaitu dengan cara mendatangi para Informan yang merupakan masyarakat Gampong Blang Puuk Kulu. - Wawancara Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh informasi melalui kegiatan tanya jawab secara langsung pada informan. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, pihak pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2004:135). Teknik wawancara mendalam ini tidak dilakukan secara ketat dan terstruktur, tertutup, dan formal, tetapi lebih menekankan pada suasana akrab Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
704
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP dengan mengajukan pertanyaan terbuka. Cara pelaksanaanya wawancara yang lentur dan longgar ini mampu menggali dan menangkap kejujuran informasi di dalam memberikan informasi yang sebenarnya. Hal ini semakin bermanfaat bila informnasi yang diinginkan berkaitan dengan pendapat, memperlancar jalannya wawancara digunakan petunjuk umum wawancara berupa daftar pertanyaan yang telah disusun sebelum terjun ke lapangan. -
Dokumentasi Dokumentasi yaitu suatu bentuk data yang diperoleh dari arsip-arsip yang
telah ada sebelumnya. Dalam penelitian ini, tehnik dokumentasi dilakukan dengan cara menelusuri data-data tertulis, baik buku, jurnal, atau lain sebagainya. Kemudian mengklasifikasikannya dan mengambil data-data yang perlu untuk penelitian. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian kualitatif. Dalam menganalisis data, digunakan model analisis interaktif (Interactive Model Analisys). Menurut HB. Sutopo bahwa dalam proses analisis data ada tiga komponen pokok yang harus dimengerti dan dipahami oleh setiap peneliti. Tiga komponen tersebut adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (HB. Sutopo, 2002:91-93). Adapun penjelasannya sebagai berikut: a. Reduksi Data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyerderhanaan dan abstraksi data kasar yang ada dalam field note. Proses ini berlangsung sepanjang pelaksanaan penelitian, yang dimulai dari bahkan sebelum pengumpulan data. Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan–catatan tertulis dari lapangan. Data yang telah diseleksi dan disederhanakan, peneliti melakukan pengelompokkan data sesuai dengan topik permasalahan. b. Reduksi Data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyerderhanaan dan abstraksi data kasar yang ada dalam field note. Proses ini berlangsung sepanjang pelaksanaan penelitian, yang dimulai dari bahkan sebelum
Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
705
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP pengumpulan data. Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan–catatan tertulis dari lapangan. Data yang telah diseleksi dan disederhanakan, peneliti melakukan pengelompokkan data sesuai dengan topik permasalahan. c.
d.
Penyajian Data adalah suatu rakitan informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dilakukan. Pada bagian ini, data yang disajikan telah disederhanakan dalam reduksi data dan harus ada gambaran secara menyeluruh dari kesimpulan yang diambil. Susunan kajian data yang baik adalah yang jelas sistematikanya, karena hal ini akan banyak membantu dalam penarikan kesimpulan. Adapun sajian data dapat berupa gambar, matriks, tabel maupun bagan. Proses penyajian data ini belum berakhir sebelum laporan hasil akhir penelitian disusun sehingga peneliti tidak boleh terburu-buru untuk menghentikan kegiatan ini sebelum yakin bahwa semua hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian telah dipaparkan atau disajikan oleh peneliti. Penarikan Kesimpulan adalah suatu proses penjelasan dari suatu analisis (reduksi data). Penarikan kesimpulan yang dimaksud adalah penarikan dari data. Dalam kegiatan penelitian kualitatif ini, penarikan kesimpulan bisa saja dilakukan saat proses pengumpulan data berlangsung, baru kemudian dilakukan reduksi dan penyajian data. Namun harus disadari bahwa kesimpulan yang dibuat itu belum bisa dijadikan sebagai kesimpulan final. Hal ini karena setelah proses penyimpulan tersebut, peneliti dapat saja melakukan verifikasi kembali di lapangan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gampong Blang Puuk Kulu memiliki luas wilayah lebih kurang 40 Ha. Jika dilihat dengan kasat mata. secara keseluruhan Gampong Blang Puuk Kulu saat ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 480 orang. Namun dari 480 orang tersebut, 64 orang diantaranya adalah lulusan sarjana yang sudah menamatkan pendidikannya di perguruan tinggi. Dari 64 orang lulusan sarjana tersebut 43 diantaranya sudah mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan 21 orang lagi masih belum mendapatkan pekerjaan. hal ini tidak terlepas dari yang namanya modal sosial yang dimiliki oleh lulusan sarjana itu sediri dalam mencari pekerjaan. Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
706
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP Di Gampong Blang Puuk Kulu itu sendiri terdiri dari empat unsur modal sosial yaitu jaringan, pembalasan, norma, dan kepercayaan. dengan adanya modal sosial di Gampong Blang Puuk Kulu tersebut memungkinkan terjadinya interaksi dan kerjasama yang baik antara lulusan sarjana yang sedang mencari pekerjaan dengan aktor yang membantu mencari pekerjaan, sehingga pekerjaan yang di harapkan jadi mudah di dapatkan. Di Gampong Blang Puuk Kulu, kebanyakan lulusan sarjana dalam mencari pekerjaan lebih mengandalkan unsur modal sosial berupa jaringan atau link sehingga lulusan sarjana jadi mudah dalam hal mendapatkan pekerjaan, karena lulusan sarjana sudah menjalin hubungan dengan aktor lain yang akan membantu mencarikan pekerjaan untuk lulusan sarjana tersebut. Jaringan sosial antara lulusan sarjana di Gampong Blang Puuk Kulu dengan aktor terbangun karena adanya kesamaan atau equality, baik kesamaan visi, hubungan personal, keagamaan ataupun kesamaan daerah asal. dengan adanya kesamaan tersebut maka individu akan merasa simpati dan akan membentuk sebuah pola hubungan yang bersifat mengikat. Sikap kesamaan akan muncul dari aktor lain apabila lulusan sarjana ingin bantuan dari aktor tersebut dan hubungan yang berlandas kan jaringan sosial akan muncul. Jadi, lulusan sarjana di Gampong Blang Puuk Kulu memiliki modal sosial salah satunya berupa link atau jaringan. Modal Sosial Lulusan Sarjana di Gampong Blang Puuk Kulu Modal sosial sebagai “jaringan-jaringan, nilai-nilai, dan kepercayaan yang timbul di antara para anggota perkumpulan, yang memfasilitasi koordinasi dan kerjasama untuk manfaat bersama” (Damsar, 2011: 210). Menurut Putnam, modal sosial bersifat menjembatani (inklusif) dan mengikat (ekslusif). Modal sosial yang mengikat cenderung memperkuat identitas eksklusif dan mengutamakan homogenitas. Sedangkan modal sosial inklusif menjembatani orang-orang yang melintas batas-batas sosial yang berbeda-beda. Modal sosial yang mengikat baik untuk mendasari resiprositas spesifik dan menggerakan solidaritas yang berperan sebagai perekat kuat dalam meningkatkan loyalitas yang tinggi dalam kelompok dan memperkuat identitas-identitas spesifik. Keterkaitan Modal Sosial Dalam Hal Mencari Pekerjaan Modal sosial pada intinya meliputi hubungan sosial, norma sosial, dan kepercayaan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Putnam (dalam Pippa Norris dan Ronald Inglehart, 2009:220) mengatakan bahwa jaringan akan mendorong pada Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
707
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP terciptanya kolaborasi, koordinasi dan kerjasama. Kerjasama yang dilakukan oleh lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencari pekerjaan akan melahirkan sebuah jaringan yang kuat dan baik di dalamnya. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam teori modal sosial, modal sosial lebih menjurus pada jaringan-jaringan dan norma-norma ketimbal-balikan dan kepercayaan yang muncul. Modal sosial lulusan sarjana di Gampong Blang Puuk Kulu berhubungan erat dengan hal mencari pekerjaan. Misalnya Jaringan sosial yang terdapat pada lulusan sarjana di Gampong Blang Puuk Kulu dengan aktor yang membantu mencarikan pekerjaan dan akan membuat lulusan sarjana mendapatkan pekerjaan. Kerjasama lulusan sarjana dengan aktor tersebut berjalan lancar apabila juga didasari sikap saling percaya yang akan membuat aktor tersebut jadi yakin dan dengan adanya modal sosial tersebut juga bisa meminimalisir pengangguran intelektual di Gampong Blang Puuk Kulu. Konstribusi Modal Sosial Dalam Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Lulusan Sarjana Kerjasama yang dilakukan oleh lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencari pekerjaan, banyak sekali memunculkan dampak yang positif terhadap lulusan sarjana, salah satunya lulusan sarjana jadi lebih mengerti tentang sikap saling membutuhkan kan antara individu dengan individu, maupun individu dengan kelompok. Dengan adanya kerjasama tersebut, juga akan memunculkan dampak positif lainnya berupa pendapatan ekonomi. Dengan kata lain adanya konstribusi dalam meningkatkan pendapatan ekonomi lulusan sarjana. walaupun begitu, pendapatan ekonomi lulusan sarjana jauh dari kata mencukupi hanya sebatas mampu mencukupi kebutuhan primer saja, namun lulusan sarjana tetap bersyukur atas apa yang telah mereka dapatkan. Hal ini dikarenakan adanya nilai yang dianut yaitu sikap bersyukur atas rezeki yang tuhan berikan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang Modal Sosial Lulusan Sarjana dalam Mencari Pekerjaan ( Studi pada Lulusan sarjana di Gampong Blang Puuk Kulu). Peneliti menyimpulkan bahwa Modal Sosial Lulusan Sarjana dalam Mencari Pekerjaan sebagai berikut: Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
708
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP 1. Modal sosial lulusan sarjana di Gampong Blang Puuk Kulu terdiri dari relasi-relasi sosial atau jaringan sosial yang berupa hubungan-hubungan yang terjalin antara lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencarikan pekerjaan, trust atau kepercayaan yang berupa sikap saling percaya antara lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencari pekerjaan, pembalasan atau timbal balik yang terjadi antara lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencari pekerjaan sehingga memunculkan sikap saling tukar kebaikan. Pola pertukaran ini bukanlah sesuatu yang dilakukan secara resiprokal seketika seperti dalam jual beli, melainkan suatu kombinasi jangka pendek dan jangka panjang dalam
2.
3.
nuasa alturism atau semangat untuk membantu dan mementingkan kepentingan orang lain. Sedangkan norma sosial lulusan sarjana di Gampong Blang Puuk Kulu berupa aturan-aturan yang ada dalam keluarga lulusan sarjana itu sendiri atau kesepakatan yang terjalin antara lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencarikan pekerjaan, aturan dalam keluarga berupa kesepakatan bersama untuk menentukan pekerjaan yang terbaik untuk salah seorang anggota keluarganya yang sudah lulus sarjana supaya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan displin ilmu yang ditempuh dimasa kuliah dan yang intinya mendapatkan pekerjaan yang layak. Jika disimpulkan maka modal sosial yang terdapat pada lulusan sarjana di Gampong Blang Puuk Kulu lebih kepada modal sosial yang bersifat mengikat dimana ada ikatan antara lulusan sarjana dengan aktor dalam keluarga maupun dengan aktor di luar keluarga. Modal sosial mempunyai kaitan erat dengan dengan lulusan sarjana dalam mencari pekerjaan. Hal ini bisa dilihat dari adanya hubungan yang terjalin antara lulusan sarjana dengan aktor yang membantu mencarikan pekerjaan, dengan adanya hubungan tersebut membuat lulusan sarjana jadi mudah mendapatkan lapangan pekerjaan karena sudah membangun jaringan dengan pihak lain. Kerjasama yang dilakukan oleh lulusan sarjana dengan aktor lain juga berkonstribusi terhadap pendapatan ekonomi lulusan sarjana itu sendiri walaupun hanya sebatas cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
709
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP Sumber Buku Doyle Paul Johnson. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Ekonomi (edisi revisi). Jakarta: Kencana Prenada Media Group Francis Fukuyama. 2002. The Great Disruption: Hakikat Manusia dan Rekonstitusi Tatanan Sosial. Yogyakarta: CV Qalam Hasbullah, Jousairi.2006. Sosial Capital (Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia). Jakarta: MR United Press Jacky. M. 2015. Sosiologi. Konsep, Teori dan Metode. Jakarta: Mitra Mefi Hermawanti dan Hesti Rinandari. 2003. Modal Pemberdayaan Masyarakat Adat di Indonesia Panduan Seri: Penguatan Modal Sosial Masyarakat Adat. IRE Moleong J. Lexy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muslimin. 2014. Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: CV Budi Utama Pippa Norris & Ronald Inglehart. 2009. Sekularisasi Ditinjau Kembali Agama dan Politik di Dunia Dewasa ini. Jakarta: Pustaka Alvabet Saiful Mujani. 2007. MUSLIM DEMOKRAT Islam, Budaya Demokrasi, dan Partisipasi Politik di Indonesia Pasca Orde Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sutopo, HB. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Siswoyo, Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan . Yogyakarta: UNY Sztompka Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Wirawan B. I. 2012. Teori-teori sosial dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Defini Sosial, dan Perilaku Sosial). Jakarta: Kencan Prenada Media Group Sumber Skripsi Nursusanti. 2016. Modal Sosial Masyarakat Transmigrasi Pada Masa Konflik dan Pasca Konflik, Banda Aceh. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala Versia Nabela Azizi. 2013. Modal Sosial Sebagai Strategi Kelangsungan Hidup Tukang Sampah di TPS Nologaten Sleman Yogyakarta, Yogyakarta. Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
710
a Jurn
wa sis
h M ah lmia a lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2:697-712 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP Skripsi. Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogo Mukti Wibowo. 2012. Modal Sosial Pada Komunitas Motor di Yogyakarta (Studi Pada Jogja Automative Community Yogyakarta), Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Sumber Jurnal Ayu Kusumastuti. 2015. Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat Pedesaan dalam Pengelolaan dan Pembangunan Infrastruktur, Malang. Jurnal. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Yogo Mukti Wibowo. 2012. Modal Sosial Pada Komunitas Motor di Yogyakarta (Studi Pada Jogja Automative Community Yogyakarta), Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Sumber Jurnal Ayu Kusumastuti. 2015. Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat Pedesaan dalam Pengelolaan dan Pembangunan Infrastruktur, Malang. Jurnal. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Sumber Internet http://kbbi.co.id/arti-kata/sarjana. Diakses 15 Juni 2016 http://kbbi.web.id/kerja. 15 Juni 2016 https://dhietamustofa.wordpress.com/2014/07/17/konsep-kepercayaan-norma-danjaringan-dalam-teori-modal-sosial/. Diakses: 27 Agustus 2016 http://www.komnasham.go.id/instrumen-ham-nasional/uu-no-20-tahun-2003tentang-sistem-pendidikan-nasional. Diakses 15 Oktober 2016 http://ilmupengetahuanumum.com/agama-agama-di-Indonesia. Oktober 2016
Diakses
15
http://mustain-ua.com/2016/04/22/teori-modal-sosial Diakses: 16 Oktober 2016 http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45463-MakalahNilai%20Dan%20Norma%20Sosial.html Diakses: 30 Oktober 2016
Modal Sosial Lulusan Sarjana Dalam Mencari Pekerjaan (Studi Kasus di Gampong Blang Puuk Kulu, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya) Rahmat Agusti,Bukhari Yusuf Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2,Mei 2017:697-711
711