Jurn
a
h M ah
a wa sis
lmia lI
Jurna lIlmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala Meldiana, Mahyuzar Program Studi IlmuKomunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun Minat Beli Masyarakat Syiah Kuala”. Promosi bertujuan untuk mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk calon pelanggan untuk membeli produk tersebut, hal itu dilakukan oleh para online shop yang memanfaatkan media sosial Instagram sebagai media untuk melakukan promosi, salah satunya dengan melakukan promosi SFS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas promosi SFS yang dilakukan di media sosial Instagram dalam membangun minat beli konsumen. Teori yang digunakan adalah teori Hierarchy of Effectdengan memperhatikan tiga proses keefektivitasan iklan sebelum konsumen mengambil keputusan pembelian yaitu efek kognitif, afektif dan konatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur, observasi partisipatif pasif, dan dokumentasi terhadap tujuh informan. Pemilihaninforman dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu menentukan informan berdasarkan dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian, promosi SFS yang ditampilkan di Instagram sudah berjalan efektif dalam membangun minat beli konsumen, akan tetapi beberapa informan masih merasa terganggu dengan banyaknya promosi yang dilakukan secara terus-menerus tanpa adanya jeda. Dari tujuh informan tersebut, empat diantaranya tidak pernah melakukan pembelian melalui promosi SFS akan tetapi mereka hanya sampai pada tahap
Corresponding Author :
[email protected] JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2. №. 2, Mei 2017: 30-46
30
Jurn
a
h M ah
a wa sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
afektif saja, sedangkan tiga informan lainnya melakukan pembelian melalui promosi SFS ini. Kata Kunci: Promosi, SFS (shoutout for shoutout), Efektivitas, Instagram, Minat Beli ABSTRACT The title of this study is “The Effectiveness of SFS (shoutout for shoutout) Promotion of Instagram in Building the Buying Interest of Syiah Kuala Society”. The promotion aimed to communicate the superiority of product and to persuade the prospective customers to buy the product. This study aimed to find out how the effectiveness of SFS promotion which was done in social media Instagram in building the buying interest of customers. The theory which was used in this study is Hierarchy of effect theory, which observed three processes of Aduertisement Effectiveness before the customers take decision of buying i.e. the cognitive effect, affective effect, and conative effect. The method which was used in this study is qualitative method by using descriptive opproach. The technique of collecting data which was used in this study were unstructured interview, passive participative observation, and documentation toward eight informants. The informant was chosen by using purposive sampling technique, which determined the informants according to some criteria. According to the result of the study, SFS promotion which was shown in Instagram had work effectively in building the buying interest of the costumers, yet some informants still feel disturbed by a lot of promotion that were done constantly without any respite. From the seven informants, four of them never did a purchase through SFS promotion, but they only reached the affective effect. Meanwhile, the other three informants did a purchase through this SFS promotion. Key Words : Promotion, SFS, Effectiveness, Instagram, Buying Interest.
Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 31 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a wa sis
lmia lI
FISIP
PENDAHULUAN Pesatnya
perkembangan
sektor
pemasaran
internet
di
Indonesia
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang membuat masyarakat lebih memilih berbelanja melalui internet yaitu disebabkan oleh semakin tingginya kesibukan yang dimiliki oleh seseorang sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja dengan mengunjungi toko atau pusat perbelanjaan, selain itu kemacetan di Ibukota juga turut menyebabkan banyaknya orang beralih pada aktivitas belanja online. Tidak hanya itu, faktor lainnya yang juga berpengaruh adalah meningkatnya penawaran smartphone dan layanan internet yang murah dan cepat, sehingga dengan adanya faktor-faktor tersebut, pada era modern sudah tidak mungkin lagi masyarakat secara individual menawarkan produknya secara door to door. Perkembangan bisnis online semakin maju, begitu pula dengan peralihan masyarakat dalam penggunaan jejaring sosial yang semakin berubah. Beberapa tahun lalu facebook menjadi jejaring sosial nomor satu, kini jejaring sosial Instagram lah yang banyak diminati oleh masyarakat sebagai lahan untuk berbisnis. Instagram saat ini menjadi sasaran utama bagi seseorang yang ingin mencoba berjualan didunia online. Kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh akun onlineshopdi Instagram, adalah menggunakan Shoutout For Shoutout. Pada kegiatan shoutout for shoutout ini para onlineshop bisa saling mengiklankan terdiri dari satu onlineshop bahkan hingga puluhan jumlah akun onlineshop. Dalam kegiatan Shoutout For Shoutout ini pula pemilik onlineshop dengan mudah mendapatkan followers yang sangat mudah dan efisien. Melalui kegiatan Shoutout For Shoutout ini pula pemilik onlineshop tidak perlu mengeluarkan biaya secara nyata untuk mengiklankan produknya, melainkan bayaran yang dikeluarkan untuk mengiklankan produknya melalui jasa yaitu dengan cara si pemilik onlineshop tersebut mengiklankan
Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 32 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a wa sis
lmia lI
FISIP
kembali onlineshop orang lain yang sudah terlebih dulu melakukan perjanjian satu sama lain (Rodiah & Listiani, 2016: 198). Strategi komunikasi pemasaran melalui sistem SFS kini mulai banyak digunakan oleh para online shop di Instagram karena dianggap memberikan kemudahan dalam menjangkau pelanggan maupun menambah jumlah pengikut (followers). Namun, beberapa followers akan merasa terganggu oleh banyaknya iklan yang dipromosikan secara terus menerus tanpa adanya jeda, dan akan berdampak pada kurangnya minat beli konsumen terhadap barang dagangan yang diiklankan sehingga kemungkinan untuk di block atau unfollow sangat besar. Dapat juga dipahami bahwa minat beli merupakan pertemuan antar stimulus (pemasaran) dan respon yang timbul dari konsumen. Ketika sebuah stimulus bisa memberikan daya tarik pada konsumen, maka akan tercipta sebuah respon yang positif, sebaliknya jika stimulus tidak bisa memberikan daya tarik kepada konsumennya, maka akan tercipta respon yang negatif. Dari latar belakang permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui efektivitas promosi SFS yang ditampilkan di media sosial Instagram dalam membangun minat beli konsumen. Kemudianhasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan terhadap kajian-kajian ilmu komunikasi, khususnya
bidang
komunikasi
pemasaran,
dan
memperluas
wawasan
pengetahuanpembaca mengenai proses pengambilan keputusan pembelian serta cara konsumen menggunakan periklanan dalam proses pembelian.
TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan teori Hierarchy of Effect yang merupakan salah satu kajian awal dari efek media massa, adanya penentuan perencanaan komunikasi, dan efek informasi yang penting dengan memperhatikan tingkat perubahan sikap dan perilaku konsumen yang menimbulkan hubungannya antara tiga perubahan dalam waktu yang cukup panjang. Tujuan dari teori hierarchy of effect ini adalah untuk memahami bagaimana cara konsumen mengambil Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 33 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a wa sis
lmia lI
FISIP
keputusan pembelian, serta bagaimana konsumen menggunakan periklanan dalam proses pembelian. Robert Lavidge dan Gary Steiner membagi proses pembelian pada setiap tahapan-tahapan komponennya menjadi tujuh tahapan: (1)belum/tidak menyadari, (2) menyadari, (3) mengetahui/mengenal, (4) menyukai, (5) preferensi, (6) merasa pasti, (7) melakukan pembelian (Macfoedz, 2010: 25). Dari ketujuh tahapan tersebut dapat dikelompokkan kedalam tiga proses efektivitas iklan yaitu menyadari atau mengetahui akan produk (efek kognitif), mengembangkan perasaan dan sikap terhadap produk (efek afektif), dan mengambil keputusan untuk membeli produk (efek konatif). Menurut Horton (1991: 56) model hierarchy of effect ini memperlihatkan enam tahapan mental konsumen dalam suatu proses komunikasi yang mengarah pada tujuan akhir yaitu pengkonsumsian suatu produk.
Hierarchies of Effects
Stages (tahap)
Awareness (Menyadari)
COGNITIF
Knowledge
(kognitif)
(Memahami) Liking (Menyukai) Preference
AFFECTIVE
(Memilih)
(afektif)
Conviction (Meyakini) Purchase
CONATION
(Membeli)
(konasi)
Gambar 2.1 Hierarchy of Effects Model (Belch & Belch, 2001: 148)
Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 34 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
a wa sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Keenam tahapan ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga tipe dasar dari proses psikologi yaitu: kognitif, afektif, dan konasi (Hanna & Wozniak, 2001: 183). Tahap Kognitif, aspek kognitif merupakan proses komunikasi yang pertama kali dialami ketika menghadapi suatu objek sikap, yaitu ketika individu menerima informasi atau pengetahuan akan suatu merek atau produk. Aspek kognitif meliputi tahap awareness yaitu tahap sadar kenal akan suatu merek atau produk tertentu; tahap knowledge yaitu dimana konsumen menerima informasi mengenai suatu produk, sehingga ia memiliki pengetahuan terhadap produk atau merek. Pada tahap awareness, jika target audience tidak sadar (unaware) akan sebuah produk atau merek, maka tugas komunikasi adalah untuk membangun kesadaran (aware) terhadap produk, hal ini termasuk rekognisi dan pengulangan nama produk (Kotler, 2001: 555). Penerapannya pada penelitian ini adalah ketika promosi SFS ini dilakukan secara berulang-ulang dengan menawarkan produk di akun online shop yang sama, hal ini dilakukan untuk membangun awareness para pengguna Instagram yang melihatnya. Tahap Afektif, aspek afektif merupakan proses komunikasi yang berkaitan dengan perasaan manusia, yaitu reaksi atau perasaan positif atau negatif individu mengenai suatu objek sikap (feeling of like or dislike). Hal ini terjadi setelah individu mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap objek sikap berdasarkan tahap kognitif. Aspek ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu: liking (menyukai), preference (memilih), dan conviction (meyakini). Tahap liking adalah perasaan suka atau tidak suka konsumen akan suatu merek. Tahap selanjutnya adalah preference, yaitu ketika konsumen lebih dari sekedar suka tetapi cenderung sudah memiliki ketertarikan yang lebih akan suatu merek dibandingkan merek lainnya. Brand preference, yaitu pilihan konsumen terhadap suatu produk dibandingkan dengan produk sejenis lainnya (kompetitor), biasanya dihasilkan dari pengalaman yang menyenangkan terhadap hal tersebut jika menghasilkan ketidaksukaan maka konsumen akan beralih ke produk lain (Rosenberg, 1995: Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 35 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
a wa sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
172). Kemudian tahap selanjutnya adalah conviction, yaitu keadaan dimana konsumen yakin akan membeli sebuah produk. Keyakinan konsumen akan suatu merek tersebut dapat mengarahkan konsumen pada tahap purchase, yaitu tahap akhir dimana konsumen melakukan pembelian pada suatu merek produk. Opini seseorang yang dibuat berdasarkan suatu keyakinan akan sangat sulit untuk diubah, maka pengiklan yang dapat membangun keyakinan pada target audiencenya dapat mencapai keuntungan kompetitif yang kuat. Dalam tahap afeksi inilah dimana sikap pada promosi SFS yang ditampilkan di Instagram akan diteliti, sejauh mana hal tersebut dapat berdampak kepada keputusan pembelian. Tahap Konatif, tahap terakhir dari model ini meliputi tindakan dimana konsumen telah mengetahui kelebihan produk, khalayak merasa yakin bahwa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat memberikan solusi bagi masalah yang dihadapinya. Kecenderungan untuk merespon dalam berbagai cara mengenai suatu objek sikap. Hal ini sebagai manifestasi dari perasaan yang terbentuk sebelumnya dari tahap afektif. Dari keyakinan akan pentingnya produk, khalayak akan melakukan tindakan pembelian (purchase). Yang dimaksud dengan purchase yaitu instruksi yang berasal dari diri konsumen untuk membeli produk atau untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan periklanan. Terkait dengan penelitian ini, teori Hierarchy of Effect sangatlah cocok dalam menarik minat beli yang dilakukan oleh konsumen. Teori ini lebih melihat apakah konsumen akan menyadari produk, mengetahui produk, menyukai produk, niat untuk membeli produk, yakin dengan produk, dan membeli produk yang ditampilkan melalui pesan promosi SFS di media social Instagram serta bagaimanacara konsumen dalam mengambil keputusan pembeliannya. Efek informasi atau pesan yang ditampilkan melalui promosi SFS ini pun akan berdampak ada perubahan perilaku konsumen berdasarkan dengan keefektivitasan iklanya itu kognitif, afektif, dan konatif. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa teori Hierarchy of Effecti ini sangat berpengaruh pada keputusan Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 36 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
a wa sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
pembelian serta sejauhmana efektivitas promosi SFS yang ditampilkan di media social Instagram.
Promosi SFS (Shoutout for Shoutout)
Efektifitas iklan yang ditampilkan di Instagram
Teori Hierarchy of Effect
Minat Beli Masyarakat
Sumber: peneliti
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN Penentuan lokasi penelitian bertujuan untuk memperjelas masalah yang akan diteliti. Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Pengambilan lokasi penelitian didasarkan oleh data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan tingkat usia produktif pengguna Instagram yaitu 18-34 tahun yang lebih banyak pada Kecamatan Syiah Kuala. Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Herdiansyah (2012: 9) penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 37 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
a wa sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
konteks sosial secara alamiah dan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, keterlibatan teori pada penelitian kualitatif hanya sebatas permasalahan penelitian saja, tidak berfungsi sebagai identifikasi dari arah penelitian, tujuan penelitian, atau pun pertanyaan penelitian yang dikemukakan (Creswell dalam Herdiansyah, 2012: 89). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana dalam penelitian ini menggambarkan keefektivitasan promosi SFS yang ditampilkan di Instagram dalam membangun minat beli masyarakat. Jenis penelitian deskripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan fakta-fakta dan sifat populasi atau objek tertentu secara sistematis, factual dan akurat (Kriyantono, 2006: 67). Subjek penelitian yang dimaksud penelitian ini adalah masyarakat kecamatan Syiah Kuala usia antara 18-34 tahun, karena berdasarkan survey yang dilakukan oleh situs Social On The Rocks bahwa usiaantara 18-34 tahun merupakan usia produktif pengguna Instagram. Informan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive,yaituteknik untuk memilih kelompok dan lokasi tertentu untuk diteliti, kemudian menggunakan kriteria untuk memilih siapa dan hal apa yang akan diteliti. Kriteria untuk penarikan sampel tersebut haruslah jelas dan sistematis, dan sering kali berdasar pada sudut pandang yang peneliti dapatkan dari interaksi sejumlah kelompok (Tohirin, 2013: 38). Adapun kriteria-kriteria informan dalam penelitian ini yaitu: 1. Informan merupakan masyarakat kecamatan Syiah Kuala usia antara 18-34 tahun. 2. Informan merupakan masyarakat yang menggunakanInstagram. 3. Informan merupakan masyarakat yang tahun mengenai promosi SFS (shoutout for shoutout).
Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 38 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a wa sis
lmia lI
FISIP
No.
Nama Informan
Usia
Masyarakat/Gampong
Keterangan
1.
Raudhah
22 tahun
Lamgugob
InformanUtama
2.
Dessy Hafidha
25 tahun
Lamnyong
InformanUtama
3.
Karunia Hidayati
20 tahun
Kopelma Darussalam
InformanUtama
4.
Chadifa Nazela
18 tahun
Lingke
InformanUtama
5.
Muhammad Suhail
24 tahun
GampongPineung
InformanUtama
6.
VaragitaRizvina
18 tahun
GampongPeurada
InformanUtama
7.
Faradilla
21 tahun
Rukoh
InformanUtama
8.
IinSuharun
29 tahun
-
@inovashion 9.
ArdiyatmoBowolakson 32 tahun
InformanPendukun g
-
o @masatmo.art
InformanPendukun g
Dalam penelitian ini, sumber data yaang digunakan ada 2, yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari informan yang bersangkutan dengan melakukan wawancara. Dalam penelitian ini, sumber data primer diperoleh langsung dari informan yaitu masyarakat yang tinggal di Kecamatan Syiah Kuala berkisar dari usia 18-34 tahun dengan melakukan wawancara dan observasi. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari kepustakaan, jurnal, dan sumber-sumber tertulis lainnya. Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini, diperlukan teknik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yaitu: (1) Wawancara, dilakukan kepada masyarakat Kecamatan Syiah Kuala usi 18-34 tahun yang pernah melihat promosi SFS. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, (2) Observasi, inidilakukan untuk mengamati langsung bagaimana bentuk promosi SFS yang ditampilkan di Instagram. Observasi yang digunakan adalah observasi partisipatif pasif,dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan seseorang yang akan diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut (Sugiyono, 2013: 64-66). Dengan menggunakan Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 39 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
a Jurn
h M ah
a wa sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
observasi partisipan ini, maka data yang akan diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat mana dari setiap perilaku yang nampak, dan (3) Dokumentasi, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2013:82). Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif untuk menganalisis data. Data yang diperoleh melalui wawancara serta observasi dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data melalui jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan. Miles dan Huberman (1992: 16) mengajukan model analisis data yang disebut sebagai model interaktif. Model interaktif ini terdiri atas tiga hal utama yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. (1) Tahap Reduksi data, proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan, (2) Tahap Penyajian Data, sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang memungkinkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, dan (3) Tahap Penarikan Kesimpulan, adalah penarikan kesimpulan yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan. Hasil penjabaran berbagai data yang diperoleh, peneliti membuat kesimpulan yang merupakan hasil dari suatu penelitian agar mendapatkan penggambaran yang jelas. Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan untuk menjawab rumusan masalah dengan bukti-bukti data yang valid. Kesimpulan menjurus kepada jawaban dari pertanyaan yang diajukan dan mengungkap “what” dan “how” dari temuan penelitian tersebut (Herdiansyah, 2009:179). Proses verifikasi hasil temuan ini dapat berlangsung singkat dan dilakukan oleh peneliti sendiri, yaitu dilakukan secara selintas dengan mengingat hasil-hasil temuan terdahulu dan melakukan cek silang (cross check) dengan temuan yang lainnya (Idrus, 2009:152).
Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 40 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a wa sis
lmia lI
FISIP
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Promosi merupakan strategi komunikasi pemasaran dimana suatu kegiatan mengkomunikasikan keunggulan produk serta dapat membujuk calon pelanggan untuk membeli produk tersebut. Promosi itu sendiri memiliki kontribusi dalam membangun kesadaran terhadap konsumen atas keunggulan suatu produk. Dalam penelitian ini promosi SFS yang ditampilkan di Instagram bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan konsumen mengenai suatu produk yang ditawarkan, serta menarik konsumen baru untuk melakukan pembelian yang lebih besar dan cepat atas produk dan jasa tertentu. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kotler dan Keller (2009: 219) bahwa penjual menggunakan promosi jenis insentif untuk menarik pencoba baru, menghargai pelanggan setia, dan meningkatkan tingkat pembelian kembali pengguna yang jarang membeli. Promosi SFS merupakan kegiatan promosi yang dilakukan oleh akun online shop di Instagram, yang mana para online shop tersebut saling mempromosikan dan mengiklankan akun online shop lainnya hingga puluhan akun online shop. Melalui promosi SFS ini pemilik online shop dengan mudah mendapatkan konsumen baru tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk mengiklankan produknya, karena promosi SFS ini menggunakan sistem barter dalam pelaksanaannya. Menurut Willis-Aldridge, barter yang dimaksudkan disini yaitu bentuk barter yang melibatkan tukar-menukar barang atau jasa dengan siaran iklan (Morissan, 2011: 431). Suatu promosi atau iklan yang ditampilkan baik itu melalui media cetak, elektronik, maupun media sosial, harus mampu menimbulkan efek bagi konsumennya. Dengan kata lain promosi SFS ini disebut efektif apabila tercapainya tujuan ataupun sasaran informasi yang telah disampaikan seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. (1994: 16) yang menyatakan bahwa efektivitas yaitu suatu pengukuran dimana tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 41 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
a wa sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Robert Lavidge dan Gary Steiner membagi proses pembelian pada setiap tahapan-tahapan komponennya menjadi tujuh tahapan; (1) belum/tidak menyadari, (2) menyadari, (3) mengetahui/mengenal, (4) menyukai, (5) preferensi, (6) merasa pasti, (7) melakukan pembelian (Macfoedz, 2010: 25). Dari ketujuh tahapan tersebut dapat dikelompokkan kedalam tiga proses efektivitas iklan yaitu menyadari atau mengetahui akan produk (efek kognitif), dimana pemanfaatan media sosial Instagram sebagai media berbelanja online sangatlah berpengaruh kepada pengetahuan konsumen yang merupakan pengguna aktif Instagram. Media sosial Instagram memudahkan penggunanya untuk melihat suatu akun online shop dengan menampilkan berbagai promosi-promosi yang dilakukan salah satunya yaitu promosi SFS. Informasi yang disampaikan mengenai produk yang ditawarkan dalam promosi SFS sangatlah beragam, sehingga konsumen atau pengguna Instagram yang melihatnya menyadari akan adanya produk yang diiklankan dan akan mengubah konsumen yang awalnya tidak mengetahui tentang produk yang ditawarkan menjadi tahu tentang produk tersebut, serta memudahkan konsumen untuk mencari produk yang mereka inginkan sesuai dengan selera. Kedua, mengembang perasaan dan sikap terhadap produk (efek afektif), setelah adanya pengetahuan dan kesadaran konsumen mengenai suatu produk yang dipromosikan melalui promosi SFS, maka akan adanya rangsangan emosional yang muncul dari benak konsumen, dimana konsumen akan merasakan perasaan suka atau tidak suka tentang apa yang diinformasikan mengenai produk yang ditawarkan. Dengan adanya promosi SFS di Instagram yang menampilkan foto dengan caption atau keterangan foto yang dikemas semenarik mungkin sehingga konsumen merasa tertarik untuk melihat akun online shop yang dipromosikan. Tidak hanya itu, promosi SFS ini mempromosikan berbagai macam produk dari beberapa akun online shop yang berbeda-beda sehingga konsumen dengan mudah mendapatkan dan memilih produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 42 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a wa sis
lmia lI
FISIP
Ketiga, mengambil keputusan untuk membeli produk (efek konatif). Informasi yang disampaikan melalui promosi SFS yang telah mengubah kesadaran konsumen dan rangsangan yang muncul dari benak konsumen baik itu perasaan suka maupun tidak suka akan menimbulkan tindakan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan melalui promosi SFS. Dari 7 informan yang peneliti wawancara 3 informan diantaranya membeli produk dari suatu akun online shop yang dipromosikan melalui promosi SFS. Informan tersebut melakukan pembelian yang didasarkan karena kebutuhan dan keinginan yang timbul dari diri mereka serta mereka merasa puas dengan produknya dan sesuai dengan apa yang diiklankan sehingga kemungkinan untuk melakukan pembelian ulang semakin besar. Sedangkan 4 informan lainnya tidak pernah mencoba untuk membeli produk melalui promosi SFS, karena mereka menganggap bahwa akun online shop yang dipromosikan tersebut masih belum bisa dipercaya dan dianggap terlalu mengganggu karena banyaknya promosi yang dipromosikan dalam satu akun, sehingga konsumen belum tertarik untuk melakukan pembelian melalui promosi SFS. Dalam proses minat beli biasanya perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Minat
beli
merupakan
bagian
dari
komponen
perilaku
dalam
sikap
mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor (1995: 10)minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benarbenar dilaksanakan. Dalam penelitian ini proses membangun minat beli diawali dengan kesadaran dan pengetahuan yang telah konsumen miliki dengan adanya promosi SFS yang ditampilkan secara beragam dan bervariasi sehingga konsumen dengan mudah mengetahui produk apa saja yang ditawarkan melalui promosi SFS ini, kemudian muncul rangsangan emosional dari benak konsumen yaitu suka atau tidak suka, niat untuk membeli dan keyakinan terhadap produk yang dipromosikan dengan menyebarluaskan foto yang disertai dengan keterangan foto Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 43 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a wa sis
lmia lI
FISIP
yang telah dikemas semenarik mungkin sehingga konsumen yang telah menyadari akan produk yang ditawarkan menjadi tertarik dan berminat untuk membuka akun online shop yang dipromosikan melalui promosi SFS ini.
KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dipaparkan oleh peneliti maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 7 informan yang peneliti wawancara, 4 diantaranya tidak pernah melakukan pembelian melalui promosi SFS akan tetapi mereka hanya sampai pada tahap afektif saja, sedangkan 3 informan lainnya melakukan pembelian melalui promosi SFS ini. Dapat disimpulkan juga bahwa efektivitas promosi SFS (Shoutout for Shoutout) dalam membangun minat beli masyarakat Syiah Kuala melewati tiga proses efektivitas iklan sebelum mengambil keputusan pembelian, yaitu; 1) efek kognitif, pada efek ini informasi produk yang disampaikan melalui promosi SFS akan mengubah kesadaran dan pengetahuan konsumen, dalam hal ini konsumen akan melihat dan mengikuti akun online shop yang dipromosikan melalui promosi SFS. 2) efek afektif, setelah konsumen sadar dan tahu akan produk yang ditawarkan melalui promosi SFS ini, kemudian timbul rangsangan emosional yang konsumen rasakan seperti perasaan suka, niat untuk membeli, dan keyakinan terhadap suatu produk dari akun online shop yang dipromosikan melalui promosi SFS. 3) efek konatif, pada efek ini merupakan keputusan pembelian apabila konsumen telah yakin dengan produk yang ditawarkan, dalam penelitian ini hanya tiga informan yang mengambil keputusan untuk membeli produk dari promosi SFS. Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Disarankan untuk pemilik akun online shop di Instagram agar lebih terpercaya dalam menawarkan suatu produk. 2. Disarankan untuk pemilik akun online shop di Instagram khususnya yang melakukan promosi SFS agar menambahkan jeda disetiap promosinya atau Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 44 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
a wa sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
pun mengurangi jumlah akun yang dipromosikan sehingga pengguna Instagram lebih focus kepada produk apa-apa saja yang dipromosikan dan tidak mengganggu followers lainnya. 3. Disarankan untuk pemilik akun online shop di Instagram untuk menggunakan media sosial lainnya selain Instagram atau membuat website resmi dalam menawarkan produknya agar pengguna media sosial lainnya dapat mengetahui dan menyadari tentang produk yang ditawarkan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Belch, George E., Michael A. Belch. 2001. Advertising and Promotion: An. Integrated Marketing Communication Perspective. Fourth Edition. Boston: McGraw Hill. Hanna, N, & Wozniak, R. 2001. Consumer behavior: An applied approach ed. New Jersey: Addison Wesley Publishing Company. Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kinnear, Thomas C. And James R. Taylor. (1995). Marketing Research: An Applied Approach. McGraw Hill Text. Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran: Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Penerbit Erlangga. Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu. Miles, M.B & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.
Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 45 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46
Jurn
a
h M ah
a wa sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 30-46 Mei 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Morissan. 2010.Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenada Media Group. _______. 2011. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rodiah, Dian & Listiani, Endri. 2016. Shoutout for Shoutout As Media Beriklan Onlineshop di Jejaring Sosial Instagram. Volume 2, No. 1. Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Bandung. Ruslan, Rosady. 2003. MetodePenelitian: Public relations &komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada. Sugiyono. 2013. MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta. Tohirin.
2013.
MetodePenelitianKualitatifDalamPendidikandanBimbinganKonseling: PendekatanPraktisuntukPenelitiPemuladanDilengkapidenganContohTran skripHasilWawancara Serta Model Penyajian Data. Jakarta: Rajawali Pers.
Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun 46 Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala (Meldiana, Mahyuzar) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 30-46