ffiffi &rnrnrriur$
Jurna,l
media informasi civitas academica fakultas peternakan aniversitas sam ratulangi
ISSN 08s2-2626
Iurml Zootek (nbotek" Journal), Voi.2l: i ( Juli 2005 )
INTERNATIONAL STANDARD OF SERIAL NUMBER (ISSN) 0ts2-2626
diterbitken oleh (wes published by)
FAKULTAS PETERNAKAN, UNIYERSITAS
SAIVT
RATULANGI
(Feculty of Animel Sclencg Srn Rstuhngi Unh'ersityl h{ANATO _ INMNESIA
PENASEHAT (CONSELOR) A.Ikligis, DLA
Prof. DR.Ir. David
PEMIMPIN PENGELOLA /EDITOR (CI{IT,F MANAGEMENT}
N
EDTTORIAL
Ir. Vicky V. J. Panelewer, M.Sc.-PhD
DEWAI\I PEI\TYT.R{TING Prof.DR.Ir.I.M. Nitis, MSc, Prof.DR.Ir.D.A.Kaligis'DEA;Prof.Dgk.3.1ul'ra&DEA;
Prof.DRIr.L.W.SondakhMEc',Prof.DRIr.D.RMokoagouv{MS'"Prof'ffi'A'F'wilar', Prof.Drh.J.S.W.D.Subroto,MSc., Prof.Drh.Budiarso,L{Sc. DR.k.}t{-Nqioan MS., DRIr.F.N.Sompie,MS, DR.Ir.J.J. Pelealr:,MS.,DRIr.H'Kiroh,MS., DR.Ir.A.Najoan l'{S.,DP*Sri Adiani,DREndag Pudjiashni., DR.F.S. Oley,MS,Ir.V.V.J.PanelewaJv{Sc,PbD.
TIM PENGELOLA/ EDITOR (EDITORIAL MANAGEMENT TEAIO Ir.Jola J. M. R. LondolqMsi, Ir. Eusebius K. M. Endoh, M.Si, Ir. Johanes A. Malingkas Ir.Umar Paputungan Msc, Ir. Norryta I.Wuntu,DESS, lr.Tiltje RansalelqM.Si.
ADMIMSTRASI (STAFF OFFICERS) Ir. Freddy Domps, MSi
Jurnal Zootek (ISSN 0E52-2626) t€rbit 2 kali setahun. Harga lurgguran Rp. 1 0.000 per edisi atau Rp. 30.000 per
tahun. Rednksi menerirna s66foangm tulisar/karya ilmiah hsil-hasil perelitim di bidang ilmu petern*an dan atau ymg te*ait dengan peternakan, ymg bdum pemah dipublikasikm dalam jurnal lainnya ("Zootek" Journal (ISSN 0852-2626) is publislrcd secondly (every 6 months) yeo. Tlle outual pice of custon* is ry. i0,0N
pt
or
Rp. 10,000 per edition Team receives were not publislrcd by other Jowwil.
origrul pqers both in oinal $icrces or animal lwsbo&y, which
Alamat Redakst @usines Office Address) Fakultas Peternakan, Universitas Sam Rafu langi Kampus Unsrat Bahu-Manedo Sulawesi Utarq 95115 Telp. (M31F86r85
Jr:rnal Zcotek ("Znotek"
ISSN 085?-2626
Journaf, Vol.2l: ii ( Juti 2005 )
DAFTAR rsr (CONTEN?S)
Daftar isi
t.
(Contsns)
... . ..
ii
Perbendirgen Pcrfornsns Btologig Efisi€nsi Pcnggunaan Mtkane+, dan Efishnsi Ekonamls Ayam Pedagirng ;;eng MengkeEsuElsi Keasen€ret PabrlHan Homersial dan Loket (Comparison of Biological and Feed Efficieney and F.conomics of Broiier Chicken Consuming Local and Commercial Concentrate Diets). Johnny F. Umboh ; 17{}-181.
Pengaruh Su'oscitusi iagung l{uning dengrn Taias Elutsn (Aloc*ia. Mrcrarrhiza Schoil) detem Reneiim terhadap Efsiensi Penggenaen l!{akanen Ayam Pedagiag $he Effect of Substitution of Yeilow Com With Giant Taro {Alocasia Macrorrhiza Schott} in The Diet on Feed EfTiciency of Rroiler Chicken). Johnny F. rlmboh ; l$2-190-
Nilet Nutrisi Kulit Umbi Ubi Keyu yang Difermentasi dengan Kapa':g
Rhtzopus
Oligosporus dan Aspergillus Arlger pade Masa Inkubasi yang Berircda (Nutrition Vaiue Oi Cassarla Skin that is FermenteC by Rhizopords Oligosporas ztd, 4spergillr,s lliger in Yarious lncuiration Period. SoIi M' Sembor ; l9l-201
Pengaruh Seret Ampes Tahu den Tempe Gembus terhadep Prolil Lipida Serum Tikus
Wisisr (Effect
Soy Puip and Fermenhd Soy Puip Fiber The Serum Lipiti Profiie in RaO Soft M.
Sembor;2U2-20E.
Efek Penyuntiken Antanmrlem Ensim Pepain terhadep Kecmpukan Dur- Cooking
Loss
Degrng Ayem Kampung (The Effect of Antemort€m En4rme Papain lnjection on The Soffness and Cooking Loss of Chicksn Meat) Friets S. Retulangi; 2(D-215.
Pengeruh Bcntuk dan Lamr Pemesakan tertadap Kadar Air, Protein serta Keempukkan Degrng SepL (The Effect of Method and Cooking Duration on Beef Meat Water and Protein Contents and Tenderness) John E.G. Rompis t 2lG225 7.
Analisis KomBeratif Agribisnis Petcrnaken Rrkyat Ayam Res Pedaging Sistem Mapdiri dan Sistem Kemitraan di Kodia lUensdo (Comparative Analysis of Public Broiler Animal Farm Using Autonomy System and Joint System in Manado Town) Jardie A. Andakl ; 22G ,1,
Anrlisis Perubahen Exchange rtc/e daa FaktanF'aktor yang Mempengeruhiny* Chnnge ofExehange Rate and Infiuencing Factors). Fcmi 9.
10.
II. Etty
(A-nalyse
; 233-243-
Proyeksi Konsumsi Daging, Tetur dan Stsr Berdastrkes Elestisitas Pendapetrn Masyarakat Di Kotamedya Bitung ( Ihe Raising of The Consumed From Product in Generai Havc an Elasticity Point dginst Ths Income, but for Egg and Milk Have an Elasticity Pcint Aginst The Chaging of Incorne at Bitung ) Anneke K. Rintiap dan Boyke Rorimpandey ; 244-256 Keuntungan Usahetani Ternak
Di
Management) Vicky. V. J. Penelewen
Pcdesaas (The Advantage
i257'26/
of
Rural Livestock
,urml Zoorek ( *tutet"
Jo*tal! yc[Jl
: ii.i (
]uli 20ES
I
=s\
ll.
Menfret penguneen sodiun-Tripoly
plorplrb (FJ+p3o*) ffr ployirp.* p.d. d rat Tripolv phosphat (Nqpro,o) * pu fiii""tiuu El..ddr,r, I4rl'ffi During Storage
Ffl
bakso drgtng eyrm pctelur sclane
ar
0852-2626
htcryrlen
r1ffidm *. sod.,e I-ryEE F,e \{ea in Low T.emperatur) Rahmewaty Hadla rirn l,LD ErtLnL "o"a : !f&r{,
"i$sffiffi ruT"!ilx,:,trt^sFffi1ffiffi ::l'ffi
1:J'iXHt1 *Lo;T
t3' Pengerui
birilro
oi ri*t,
r'"*
N
"'r,*dtao...i)
Joh
,ffi r-dc.
r..,.n
Konsentrasi skim den lame-Pcnyimprnen tertedrp
it;ffiH,,-lltr
ii'n" ;r
ana
sa yo&rt d;il r"a,&i*'uv fr,;aT;T,, orKa&s yoghurt sc-.r i*t
14' Respons pertumbuhanden produksi sorgum Nauugan dengrn pemberian nrf,iilg"srrit
::r3,h;;'r-t;nder
shadins
"il wirt;;
sn"?i"e
Di
Baweh Neungrn drn TrEpr and producrion of
tc.r*tfi::p"r,
uiils'orl,iliJ.r,,lizer)
srimerasinha
15' Pengotrhen Linbah cair usehe petemekrnan Babi seara Aznua pinnaa loonoa UsngAzolta
Brotogfu dengen Mcnggunetren r;"" sp.ioilifii-ffi;*"*ent of pig wasrewarer piri"t", tpo*iii,#"7"a Lemna sp.)Vinny nW. newun gr
aqudce,
den
16. Penggnnren bcrbrgri Minyrk Nrbetl
'
2Tt-tM
tr
:mru*isr,mnhl::ffirli"r?:t::*[ffi 8;*Hl:#J.gHfr I
17. Pengaruh pcmbcrl
3t11ligi$ffiHk.*Hffi tr,ffit ffi:d:
I*HffiTr
'.35if lil*H.Tlflffi *"I*HT,-ff ffi"ffi;, j,?f#,-jg:H:",.?13,ffi Jtrj Relationship Between puri*,:igTffi::r,; n* *{;ilffi;ii or suri Sarawati subdistrict sorong
o"""iu#I?an
Java
provin;;j';;
19. Anelfois F,rktor_Fr
cow canre
in
s. Returangi ; 316,328
gryao.G;"^ilffI,-Iif*,#ffryffi];ffif#"*? ,F coco Dr Kce Manado c,ryl, n"iil
Rorimpandeydan.{ancrre
x.iiii'ri"o,irLsc?
Petuniuk untuk penulis neskah (Direction for script writer) . . . . .iv
ili
in
:
malZootek("Zootek"Journa\, Vol. 2l
233
tssN 0852-2626
-243 (Juli 2005)
AN'ALISM PERUBAIIAN EXCHANGE RATE
DAIi FAKTOR.FAKTOR YAI{G MEMPENGAR,TJHINYA Femi H. Ell-vFakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado' 951I"5.
Exchange
ABSTRAK
Rate
differentiated
,:i'
exciraRge rate
'ueiween nonii-irai
ln nominal foreign currency market of exchange and real exchange rate.
Tujuan penelitian ini aCalah rneneliti
perubahan
nilai tukar
dan
apresiasi or erperier:ce depresiasi eaused by beeause ehange of supply and demand dollar. One of Itclnr inl'lrrcrrnin^ dnllor rrnrtccl ic
oleh harga dan status pendud*rk. Nilai tukar dibedakan antara nominal qil:! tlrl:ar dan nih: trrl:rr rii!. Di dalam mata uang asing pasar nilai tukar, pengalaman apresiasi nominal atau depresiasi disebabkan oleh
perubahan perrnlntaan
import domestic, while intluencing dollar tender is domestic exporting. Indonesia Case at certain years. the nappenrng ol depreslasr caused by a downhill exporting import downhill also ought to import to mount, that warv- oi-i ihe ccntrary. This rnatter is caused by because poiitical condition instability and the Indonesia security. Nominal of exchange rate in Indonesia influenced also by money
dao
penawaran dolar. Salah satu faktor
yang mempeagaruhi permintaan dolar adalah irnpor domestik,
sedangkan pengaruh penawaran dolar
adalah pengeksporan Kasus
di
domestik.
Indonesia pada tahun
tertentu, kejadian
depresiasi
tender. eamings national of agriculturai sector and export
disebabkan olelt menurunnya ekspor juga meningkatny'a irnpor untuk. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan kondisi politis dan Keamanan.Untuk Indonesia nominal nilai tukar
agricultural sector.
di
Keywords
dipengaruhi juga oleh penawaran uang, seklor agrikultur nasional dan
Exchange n,
d ep re
rute,
ciatio n
PENDAIIULUAN
Kata kunci: Nilai
Tujuan pokok kebijakan makroekonomi yang diiaiankan oleh pemerintah disuatrr negara adalah (i) menjaga keseirnbangan internal {intennl balance); (ii)
tukar,
arg aan, p e ny usuta n-
ABSTR.ACT
menjaga kescimbangan ekstcmal (eksternol balance), (iii) tingkat
A}{ATYSE
CHANGE OF AND EXCHANGE RATE F}.CTORS. INFLIJENCING Exchange Rate among fivo State is price of where State second resident
each other conduct
:
tpp r eciatio
scktor ekspor agrikultur.
p eng h
of
late
pengaruhnl'a. lt{ilai tukar dipengaruhi
to
pertumbuhan ekonomi
ya-ng
relatif tinggi dan stabil. (iv) distribusi pendapatan yang relatif merata. Pencapaian tujuan ini secara langsung maupun tidak langsung akan selalu terkait
trade,
'Jurusan Sosial Ekonomi
233
rlalTtwtek("Zootek"Jouma[),Vol. 2l
:
233
-24_1 (Juli 20C5)
dengan teari dan kebijakan keuangan internasional, terutama yang berkenaan dengan penetapan exch*nge rates Can posisi bal*nce of payment (BOP). Exchunge rates (nilai tukar atau kurs) adalair suatu niiai yang menunjukkan jumiair mata
Pada tahun t g73 tegadi perubahan dalam sistem exthange
di dunia y.aitu dari sistern excliange rates (nilai tukar fixed tetap) menjadi sistem flexible rates
e:rchange
rates (niiai
rneiigainbarig)
tukar-
yailg mengandaikan paca rnekanisme pasar. Di Incionesia, perubahan exchange rates ini digunakan pada tahun 1978, yaitu saat mulai diberiaki:kan sister-n exclirtnge ruie:s rrengambaRg terkendaii (managed floating1. Artinya, penetapan exchnnge rcte tidak murni berdasarkan mekanisme pasar, tetapi masih ada intervensi pemerintah melalui bank sentral (Suardhini cian Goeltom, lgg7). Perubahan sistem exchange rote yang ciigunakan cir lndonesra tidak
uang daiam negeri
yang mendapatkan satu mata uang asing. Exr:hrsnge iEl,is meflupakan rasio
diperlukan untuk
unit
konversi aniara maia domestik (Rp) dan mata
lssN 0852-2626
uang
uang
asing ($). Secara khusus exclto.nge rate adalah diberikan harga dalam unit dari mata uang domestik
dibutuhkan dalam perdagangan untuk satu unit maia
!'ang
uang asing. Exchange
rates merupakan saiah satu harga yang terpenting dalam perekonomian
lepas dari
perkembangan
terbuka mengingat pengaruhnya yang denrikian besar bagi neraca
perekonomian dunia. Sejak awal
maupun
perekonomian terbuk4 yang membawa implikasi mudahnya
transaksi berjalan
Indonesia menganut
variabel-veriabel makroekonomi t^:-_-__ rat
I
gejolak dari iuar
_
lll vi1-
(.eksternal s hocla) mempengaruhi Indonesia.
Exchange
rates memainkan peranan sentral dalam perdagangan rntemasional.
memungkinkan
Exchange rate diantara dua negara adalah harga diman;l penduduk kedua negera saling melakukan perdagangan. Para
untuk
membandingkan
harga-harga
trarang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara. Karena defrnisi exchange rotes mengacu pada harga
rate
relatii
ekonon: membedakan
seharusnya ditentukan oleh dan
penawaran reiatif. Harga relatif melibatkan dua mata uang, maka
rates
seharusnya
berhubungan dengan permintaan dan penawaran kedua jenis mata uang
antara
nominal exchange rates dan real exchange rates. Real exchange rates yang kadang-kadang disebui terms of trade (Markiw, 2000), berkaitan dengan net-expor. Bila real e:vchunge rate:t lebih rendah, barang-barang domestik adalah relatif murah terhadap barangbarang luar negeri, dan nerekspor lebih besar. Sebaliknya bila real
maka exchange
kekuatan permintaan exchonge
sistenr
excimnge rate tinggi, barangbarang dornestik relatii mahal
riil.
234
malZ.rntek("Zootek"Journal), VoL 21
:
r.-L^.I..[Lilrdu.rp
1,,^lucl
L^-^-., L^-^^.. Udl4llB-U4ldllcg,
233
-243
(Juli 2005)
sebaiiknia apabiia penduduk negara itu ingin melakukan
negeri, dan net-el<spor lebih kecil. Perubahan-perubahan
€xL'hdfige fttii.i disebui sebagai depresiasi atau apresiasi. Bila
semua kondisi lainn-va tetap" api'csiasi nrata uailg sijaiij iiug&i-a akan meningkatkan harga relatif ekspomya dan menurunkan harga
relatif impornya. Sebaiiknya, depresiasi akan rnengakibatkan penurunan harga relatif ekspornya dan meningkaikan harga reiatii impomya.
Bila mara uang suatu negara mengaiami depresiasi
investasi ke luar negeri merekan akan memeriukan exchange rate. Transaksi-transaksi tersebut akan
disatat oleh trank seirtral
menjadi itiakin i;til?h, sedangkan impor bagi penduduk negara itu menjadi makin mahal. Apresiasi menimbulkan dampak yang sebaliknya : harga pro
atau
depresiasi
dipengaruhi oleh permintaan dan pefial iafan suaffi tiiata uang asing
(misalnya: dollar).
Permintaan
dollar dipengaruhi oleh impor domestik dan c:apital otttJiov'.
dan
l^r - =-- llulaLd ..^-^^"-J:-==*:.=i-i.^- udldril =':l ^:-==.- uil,uilluA]\du illldllrJd
pembayaran.
Berdasarkan pemikiran di atas niaka perlu sualu kajian tentang bagaimana perilaku exchange rurtes :"ang terjadi di
inrjonesia dan faktor-faktor 1,ang mempengaruhi exchange rate di indonesia.
ekspornya bagi pihak luar negeri
terapresiasi
rssN 0852-2626
MATERI DAN METODE PENELITIAI{
Studi
ini menganalisis
exchange rate
di
perilatu
Indonesia pada
masa krisis (tahun i998), sebelurn
dan sesudah masa krisis. Data yang digunakan adalah data sekunder series waktu ltime series) yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Bank Indonesiq Bursa Etbk Jakarta. Berdasarkan kerangka tcoritis dan pcnelitian terciairuiu maka model exchange rate di Indonesia diformulasikan sebagai berikut:
seciangkan penawaran dollar dipengaruhi oleh ekspor domestik da* c*pi{al
ER:ao*arMS+a2PP+a3EP
irflo*.
Ekspor
menyebabkan suatu negara mendapat mendapat
I)imana:
mata uang asing, dan sebaliknya
ER
impor harus dibay'ar
raute lvtJ-
dengan menggunakan mata uang asing. Disamping itu, dari waktu ke
waktu akan berlaku aliran exchange raie sebagai akibat investasi ke luar negeri dan 235
n
r
PP:
|iominal Exchange lF-
Penawaran Uang Pendapatan
Nasional Pertanian EP Ekspor
raal Zootek ("Zootek "Journal), Vol' 21
:
HASIL DAN PEilIBAHASAI{ Pcrilaku Exchange Rale Rupiah Semua kegiatan ekonomi pemerintah (fiskai ketrijakan dan dan moneter) yang mempengaruhi
pendapatan nasional, harga" dan
tingkat suku bunga
akan
menrpengaruiri exchange rate. Disamping itu, fluktuasi exchange rate erat kaitannya dengan faktor r-!cr1 ekorrorni istabiiitas ;rrolitik dan psikologi masyarakat).
Dalam
perekonomian
meiaiui penawaran agregat yaitu produksi domestic yang banyak menggunakan komponen impor. Dapat juga melalui perbedaan suku bunga ,vang menyebabkan eapital inflotn: daocupiml outfiow.
Transaksi valuta asing setalu melibatkan dua macam rnata uang, misa-inya rupia-h dengan doilar Amerika Serikat, rupiah dengan yen atau ruPiah dengan eurCi. l'{ata uang doilar Amerika Serikat sering disebut sebagai mata uang penggerak (J,echicirz curcency) karena mata uang ini sangat besar peranannya
ierLruka, e:tchange rQlc mertlpakan
komponen esensial
dari kebijakan mekanisme transmisi dapa,t moneter mempengaruhi variabel-variabel
dalam pertukaran di pasar valuta asing. Nilai tukar rupiah terhadap
yang
kebijakan moneter berbagai saluran.
mata uang tiga negara besar (Amerika Serikat. Jepang dan Jerman) dari tahun ke tahun
melalui Saluran
sangat berfluktuatif.
langsung melalui dampak harga barang akhir yang diimPor
Perkembangan exchange rate rupialr tcrhaclap mata r:ang asing dari 3 negara dapat dilihat Pada tabel 1 berikut.
terhadap harga domestik dan
konsumen pengaruhnYa
melalui permintaan agregat. Ada
-iuga saluran tidak
rssN 0852-2626
233-243 (Juii2005)
langsrtrrg
Tabel 1. Exchange ftale Rupiah Terhadap Beberapa Mata Uang Asing Tahun 1996-2W2 Tahun 1996
USD
t99i
2.383,0 4.6s0.0
998
8.025"0
t999
7.100,0 9.595,0
r
2000 2001 IUVZ
JPY
DI\4
2.058,4
1.536,0
3.578,3 7.000.5 6.947,1 8.357,3
2.597,8 4.776,9 3.654,6
8.408.0 7 -44A,i
10.266,0
9.26i,0
S.rmbe.' http:i/www.dprin.go.id/IND/STATISTIK/KURS.asp
236
4-556,6 4.6'73.7
4.552,4
malZootel<("Zootek"Jauruall, VoL
2l :
233
-243
Data pada tabel di atas Capat dilihat paiia Gambar
N1ata Uang
rssN 0852-2626
(Juli 2005)
i
berikut ini:
Asing I erhadap rupiah
---
od.
.- i ier\
".ae* JPY
6000 4000
DM
2000 0 1
qs4
I
1998
996
2000
2002
Tahun
Gambar 1. Exchange Rate Betrerapa Mata Uang Asing Terhadap Rupiah Tahun 1996-20fi7
Pergerakan nomi,tal exchange rate rupiah melemah dari tahun
uang domestik per unit mata uang
asing, yaitu suatu pergerakan dari
Rp 10.266,-,{JS $ 1 tahun 2001 ke Rp 9.261,-lUS $ I pada tahun 2002). Penawaran pasar valuta asing dihasilkan dari pendapatan ckspor dan capital infiow. Bentuk slope penawaran menaik karena lebih banyak ekspor ditarvarkan
1996 sampai 2001 dan pada 2002
rupiah menguat ke posisi
RP
9.261,0/$. Apresiasi rupiah tahun 2002 ini terus berlan-iut sampai
Marei 2003 ke posisi
Rp
8.908,0/$. Apresiasi rupiah ini bila dikaitkan dengan ekspor dan impor, iernyata pada tahun 2002 ekspor maupun impor lndonesia 1r
mensalatni
sebagai depresiasi exchange rate (uang depresiasi lebih banyak unit dari mata *ang domestic per unit mata uang asing yaitu pergerakan dari Rp 9.595,-ruS $ 1 pada tahun 2000 ke Rp 10.266,-/tis S i pada tahun 2001).
pul r ur urlqli
menye babkan neraca peruiagangan (BOT) mengalami penurunan.
Keseimbangan daiam pasar valuta
asing tergantung
pada
perpotongan permintaan dan penawaran rnata uang suatu
Ekspor Indonesia terdiri dari ekspor migas dan ncn migas. 'berasal
Non migas
Negara. Permintaan untuk pasar valuta asing dihasilkan dari pengeluaran impor dan capital outjlow. Bentuk siope permintaan valuta asing adalah menurun karena lebih sedikit impor diminta sebagai apresiasi exclnnge rate (uang apresiasi lebih sedikit mata
dari
sector
pertanian, industri, tambang dan lainnya. Sedangkan impor berasal dari barang konsumsi, bahan baku penolong dan barang modal. Keadaan ekspor dan impor Indonesia dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
237
malZootek("Taotek"Journal),Yol.21
:
233
-243
(Juli 2005)
rssN 0852-2626
Tabel 2. Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Tahsn 1996-2002 dalam US$ Juta Ekspor Impor do Rr4 0
11 0?e
53.443,5 48.847,6
1996 1997 1998 1999
48.665,4
2000
s
62=124,A
41.679,9 27.336,9 24.003.3 33.514,8
2001
56.320.9
30.962.1
2A02
47.861,0
: :-:'-'
Sumber:i:',. . ,.. -. ,
t.l
'-,'"
28.343,8 ,
,.2003.
Data pada tabel 2 di atas dapat dilihat pada Gambar 2
Ekspor dan Impor Tahun 1996-20A2 70000 6noOo
50000
r---a
40000 @ (f)
30000
-+Ekspor
B-----'*.--*
-€-- Impor
20000 r
0000 0
1994 1996 1998 2000 2A{J2
2004
Gambar-2. Perkembang&n Ekspor dan Impor Indonesia Tahun 19962002 (dalam US$ Juta)
Perkembangan
devisa. Salah satu
kunci keberhasilan pemulihan ekonomi
dan
pertumbuhan ekspor suatu Negara
sangat berpengaruh
(recovery) Indonesia
terhadap
deficit atau surplus neraca
dengan cara menaikkan ekspor setinggi-tingglnya. Akan tetapi, upaya untuk meningkatkan ekspor
pmbayaran, jumlah utang luar negeri, dan besarnya cadangan devisa. Secara empiris hipotesis
tersebut
ini
sudah terbukti dibanyak Negara berkembang (LDC's),
menimbulkan
konsekuensi yang besar, yaitu
dengan naiknya ekspor
akan
,{::l^,+: uvrrErcrr I^--^+:-^:-.,^ -^l^1.. rllrr\urr rstcrlu trtstsrilJo
termas'ak Indonesia Apalagi pada saat masa krisis seperti sekarang, nasional
lesunya ekspor
adalah
mempunyai kontribusi yang b€sar terhadap pertumbuhan utang luar
:
negeri dan menipisnya cadangan
238
impor yang jauh lebih besar. Kondisi semasam ini memang sudah merupakan karakteristik yang umum bagi setiap Negara yang sektor industrinya masih
rtrat Zootek (" Zootek "Journafi , Voi.
2
I:
dalam taraf aw'al {ecrlS, state
233
- 243 (iuii 2005)
af
Pada tahun )ang sama impor lndonesia mengalami peningkatan menyebabkan terjadinya ciepresiasi nominui exchange rate rupiah terhadap dollar AS. Fenomena memrnjukkan
development). Pada tahun 1996 Indonesia mengalami defisit perciagangan
karena impor lebih besar dari
ini
ekspor non migas. walaupun exchantge rdie rupiah terhadap doiiar AS apresiasi. Fada tahun I998 (saat kisis) e-rchange rate' rupiah terhadap dollar AS melemah (depresiasi) hal ini disebabkan karena ekspor
bahwa yafig
dollar AS adalah impor. Pada tahun 20Ai exchange rate rupiah terhadap doiiar AS meiemah (depresiasi), ekspor dan
impor mengalami penurunan. Pada iahun ini menunjukkan bahwa penurunan eksporlah yang menyebabkan terjadinya depresiasi nornina! exclrsngc ratc rupiah terhadap doiiar AS. Sedangkan pada tahun 2002 nominal exchange rate rupiah
menyebabkan
naffiinal excliange rnt€ rupiah terhadap doliar AS terdepresiasi (permintaan dollar konstan). Selanjutnya bila dilihat dari data impor tahun yang sama maka temyata impor juga mengalami
terhadap dollar AS terapresiasi yang disebabkan oleh penurunan
p€nurunan. Dengan menurunnya impor maka pcnnintaan dollar pada pasar valuta asing menurun
impor.
Pada Juni 2003 rupiah semakin menguat terhadap dollar AS yaitu Rp 8.290.- per US $ 1.
(bergeser ke kiri) sehingga seharusnya nominal exchange rote rupiah terhadap dollar AS
atau menguat 6 aA terhadap $ US. Penguatan merupakan
ini
icrapresiasi (dengan penalvaran dollar konstan). Penawaran dolleu merupakan fungsi dari ekspor dan
capital inflow
penguatau tcrtinggi dibandingkan mata uang tetangga. Walaupun
masih kalah dengan mata uang Cina, Jepang dan Australia yang menguat di atas l0 9/o (Kompas, 2
sedangkan merupakan
permintaan dollar fungsi dari impor dan capital
Juli 2003). Ekspor Indonesia
ou{flaw (Pearson, 2003). F,kspor mengalami kenaikan tertinggi pada tahun 2000 tetapi rnminal exchange rate rupiah terhadap dollar nnelennah (depresiasi) yang seharusnya sesuai teori pasar
dalam 3 bulan terakhir mengalami
surplus, yaitu pada bulan April 2003 mencapai US $ 5 Milyar sedang impor hanya sebesar US $ 2,69 Mir^yar. Berarti bahwa secara
objektif ada perbaikn
valuta asing maka dengan meningkatnya ekspor maka ierjadi
neraca
perdagangan (surplus sebesar US
$ 2,31 Milyar) dan aliran dana dari luar negeri. Namun pada bulan Mei 2003 nilai ekspor
penawaran dollar akan meningkat
menyebabkan
men,vebabkan
terjadinya depresiasi nominai excltange rate rupiah terhadap
lndoncsia mengalami penurunan. Sesuai dengan teori bahwa pada pasar valuta asing apabila ekspor menurun mai
akan menurun
issN 0852-2626
apresiasi.
239
malZootek{"Zootek',Jozrna$,Voi. 2i
:
233
_243 (Juli 2005)
ln<jonesia mengalarni penurunaft
sebesar 1,62 % dibandingkan bulan april 2003 (US $ 5 Milvar
rnenjatii US fi 4,g2 tuiiiyar), dengan peningkatan impor sebesar 6.43 % (LrS S 2.69
Milyar menjadi US $ 2.87 Milyar). Hat
ini beraiti bahwa
surpius
q_erdSgangan menurun menjadi US $ 2,0-{ N4ilyar dibanding bulan
I
I ;
sebelumnya, sehingga perolehan devisa meRurun pa,Ca bulan iv{ei
issN 0852-2625
inc?ffie. (yi, ringkat harga (p). pada tingkat nominal interist rate (i). untuk variabel asing dicatat daianr taniia biniang (.fayior, le9s). Fenaw.aran uang dornestik penentu tingkat harga domestik riarr sebab ifti exclia-rrge rate adalah ditentukan dari suplai uang relatif, Kenaikan dalam incoml real domesti( barang-barang lain sama. meniinbuikan suatu e-tzess
200i.
ciemanci
Faktcr-Faktcr
domestik. Dalam suatu usaha
Mempenga ruhi Excha.f" Ta-r,lor
(lsq,\)
dicapai. Melalui
pembelian
menggerakkan keseimbangan, menurunkan harga domestik (dengan harga asing konstan) menyatakan suatu apresiasi mata uang domestik dalam bentuk mata uang asing. Dcrnikian pula, suatu
depresiasi mengikuti kenaikan rnterest rate domestik ini untuk
rnengurangi demand domestik. Makroekonomi
ekolomi terbuka pada
uang
uan
dasamya terdapat beberapa pasar agregat yaitu : pasar barang, tenaga kerja.
sejak tahun 1970-an tersebut didasarkan pada pertimbangan keseirnbangan stok dalam paiar keuangan internasional.
uang, perfukaran asing, bond (surat obligasi) domestik. Tetapi harga fleksibel model moneter dipusatkan langsung pada kondisi keseimbangan hanya satu pasar yaitu pasar uang. Hasil penelitian Domag, et al (2001) menunjukkan bahwa
moneter
rote, yang ditimbulkan sebagai model exchange rate dominan, dimulai dari definisi excha-nge ro-te sebagai barga exchange
relatif dua mata uang
uang
menaikkan real rnoney balance. penduduk domesrik mengurangi pengeiuaran dan turunnya har[a t?*pu1 keseimbangan pasar uang
;:;U
mengemukakan bahwa sebelum 1970-an, model makro internasional terkenal secara luas adalah model Keynesian terbuka yang dikembangkan untuk hal_hal penting oleh James Meade ( 195 l). N'iodel ini dikcrnbanglian iebih Ianjut dalam sebuah tulisan Robert Mundell dan I Marcus Fleming (1962) dan menjadi sebagai mociel Mundell-Fleming. Pe-ri:eiiaarr ciri-ciri rn.,dci exchange rste dikembangkan
Pendekatan
untuk stok
dan
mencoba pada model harga relatif
negara akan lebih
dalam bentuk suplai dan demand uang reiatif, Demand uang (m) diasumsikan tergantung pada real
mungkin
memilih regime Jlexible exchange rate. Pemiiihan exchange rcte regime dipengaruhi oleh budget
L"iV
rnal Z.ootek (-Zootek "Journal),
balance, pasar
Vol' 2 1 : 233 - 243 (Juli 2005)
rssN 0852-2626
eksternal,
bahlva kecuali Singapura, negara-
masuknya seldor Privat d-an Pasar internal. Dengan nilai R2 0,64
negara Asean dengan exchange
dan semua koef;sien signifik-a-n yang mempunyai tanda Yang
o
:
diharapkan.
Hasil penelitian Serveri (2002) menyimpulkan balrwa pengaruh uncertainfY reul' exclzange
rate tethadap
privat adalah
investasi negatif dan
-sigpifikan iiaias: kreselur"lhan sample, sesudah mengontroi penentuan standar investasi-
Pengaruh investasi
rate Yen adalah
dari
rv alue
seharusnya
il, sebagian pada inl e re s t
ratebesar berbeda dengan JePang. (1998) Selanjutnya melaporkan bahwa integrasi pasar
Min
finansial tinggi, issu mobilita-q faktor. pasar resiko kapital daii exchange rate misaligment adalah kasus lebih serius dan masalah komprehensif dalam ekcnonni
dunia.
Hasil laporan Atmadja (2003) menun-iukkan bahr.va
dari
kecuaii variabel jumlah
uncertainty real exchange rate
adalah dibentuk
r- e
beredar, sebagian
derajal
uang besar
pergerakan nilai tukar mata uang
keter'oukaan perdagangan dan pengembangan finansial. Tinggi
rupiah ierhaciap dolar Amerika Serikat ditentukan oleh faktoribktor iain, baik laktor ekcnomi
dan lemahnya keterbukaan system
finansial bei.hubungan negatif dengan ketidakpastian dan
maupur faktor non ekonomi.
investasi. Sebaliknya pada kondisi
Hasil analisis
pengembangan iinansial Yang tinggi cian keterbukaan renciah,
pengaruh suplai uang, pendapatan
nasional pertanian dan ekspor
sector pertanian
ketidakpastian exchange rate
secara aktual
regresi
exchurige
metnpunlai
pengaruh positit patia investasi
terhadaP
rate dapai diiihat
Pada
persam.urn berikut:
privat. Serven melakukan ER
penelitian terhadap tlegara-Regara berkembang 1970-1995 dengan menggunakan datatime series dan semua variahrel explanatory
I
:
+
0.0118 MS + 0.0621 PP + 0.724 EP -1.58
- 5842
1.95*
0.89
0,83
f:0,97
adalah endogenus.
Ketidakstabilan
dalam pasar finansiai dunia mendorong
F-hitung: 63,83** Dari tiga variabei penjelas
penelitian dalam area mobilitas modal, resiko pasar modal dan ketidakstabilan exchange rate (Min, 1998). Studi exchange rate
ternyata hanya satu variabel yaitu
suplai uang yang
berpengaruh
nyata terhadap Exchttnge rate. Walaupun secara bersama-sama
mi s alignment s dad. negara-negara
suplai uang (MS),
Asia Jepang
nasional sector pertanian (PP) dan ei<spor sector pertanian (EP)
berlawanan dengan Yen
yang
menggunakan
konsep interest parity forward
berpengaruh
rates. Has\l estimasi menunjukkan
exchcmge
241
pendapatan
nyata
rate. Nilai
terhadaP
koefisien
rualZootek("Zaotek"Jaurnal), Vol.
deierminasi
2l :
233
-243 (Juli 2005)
(R')
sebesar 0,97 variabel dependennya 97,0 % dipengaruhi oleh v'ariabe! penjelasn;.,a.
dan keamanan Indonesia sebagai faktor non ekonomi. Hasil analisis menunj ukkan bahrva faktor- laktci-
artinya keragaman
Nilai
koefisien
ISSN 0852-2626
yang
regresi
untuk variabel suplai uang adalah positif artinya setiap peningkatan supiai uang riieirysbabkan terjadinya peningkatan exr:hunge rate. Artinya exchange rate rupiah terhadap dollar terdepresiasi. Saplai Lrang suatu negara meningkat mengakibatkan mata uangnya mengalami depresiasi dalam pasar valuta
berpengaruh
terhadap
exchange rate adalah suplai uang. pendapatan nasional sektor pcrianian ,ian ekspor sektor pertanian.
DAFTAR PUSTAI'A
Atmadja.
A.S. 2003.
Analisa
Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap dolar
asing, sedangkan
penurunan penarvaran uang akan mendorong
Amerika
mata uangnya mengalami apreasiasi (Mankiw,
Diterapkannya I.',ebijakan Sistem Nilai -fukar
2000;
Mengambang Bebas di
Dornbusch and Fischer, 1994).
Ekspor sektor
hubungannya dengan
rate
setelah
Indonesia.
penanian exchange
hnp :/p usi it. petra.ac. iritj ou rnals/acco unting/account0
adalah positif. Hal ini disebabkan bahwa penurunan
4-01-02-5.htm.
Domag, I., K. Peters and Y. Yuzetbvich., 2001. Does
ekspor tidak diikuti dengan depresiasi rupiah dalam dolar
the Exchange
pada tahun 2000" maiahan yang terjadi adalah sebaliknya.
Regimc Macroeconomic
Rate
;\ffict
Performance? Evidence
fiom Transition Economies. Policy
KESINIPTILAN
Nominal exchange
rupiah terhadap dollar
research Working Paper 2642. Woh'd Bank. July
rate AS
terdepresiasi disebabkan karena p€nurunan ekspor {cet.par), atau
200 r.
R. and S. Fischer. 1994. Makro Ekonomi.
Dornbusch,
karena terjadinya peningkatan impor {cet. pcr\. Namun untuk
Edisi keempat. Penerbit
kasus lndonesia pada tahun-tahun tertentu, teriadinya depresiasi
disebabkan ekspor
Erlangga. Jakarta. Mankiw, N.C. 2000. Teori Makro Ekonomi. Edisi Keempat. Penerbit erlangga. Jakarta. Min, H.G., 1998. Dynamic Capital Mobiliry. capital
menurun
impor -iuga menurun seharusnya
impor meningkat,
demikian
sebaliknya. Fenomena ini disebabkan karena teriadinya
,'
Market Risk, Exchange
ketidakstabilan kondisi poiitik
,t4,,
and Rate
rrlal
Z,ac4er*
('7-ootek "Joumal), Vol.
21:
233-243 (ruh2005)
Misalignment. Evidence
f,rom Seven
asian
Countr-ies. Policy research
Working Paper 2025. Wolrd Bank December 1998.
Pearson, S. 2003. Folicy Analysis
Matrix. Presented in Ceiiter for Agto-SuuiuEconomic Research and Development- Bogor, May 12- | 3.2003
Serven, L.,20A?. Real Exchange
Rate Uncertainty
and
Private Inveshnent in Developing Counhies. Policy research working Paper. 2823. World Bank.
April2002. Suardhini, M. dan M.S. Goeltom.,
1997. Analisis Dampak Intervensi Bank Senfral
Dalam Penetapan
nilai
Tukar Terhadap EksporImpor Indonesia- Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Vol. XLV No. l. 1997. 'Taylor, M. 1995. The Economics
of Exchange Rates. Journal of Economic literature.
Vol.X)OilII(March I 995). Number
1.
z+3
rssN 0852-2626