HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA DI DESA TOLOMBUKAN KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TAHUN 2015 Silvana Omega Uguy*, Grace D. Kandou*, Paul A.T Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan jasad pengganggu yang merugikan manusia. Penggunaan pestisida yang semakin tinggi diikuti dengan meningkatnya pemajanan yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi tenaga kerja pertanian yaitu petani.Dampak negatif pestisida dapat terjadi secara kronik maupun akut akibat kontaminasi. Dari dampak negatif yang ditimbulkan maka dalam aplikasi penyemprotan dan pencampuran pestisida diperlukan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam hal ini penggunaan APD. Penggunaan APD juga bergantung dari dasar pengetahuan dan sikap petani terhadap manfaat APD dan bahaya yang ditimbulkan ketika tidak menggunakan APD. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalan penelitian ini adalah seluruh kelompok tani di Desa Tolombukan yaitu 94 orang.Sampel dalam penelitian ini diambil secara Purposive Sampling yaitu sebanyak 58 orang petani yang memenuhi kriteria Inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara pengetahuan dengan tindakan penggunaan APD pada petani pengguna pestisida memiliki nilai P Value = 0,000 (P Value < 0,05) itu artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan penggunaan APD, dan hubungan antara sikap dengan tindakan penggunaan APD memiliki nilai P Value = 0,000 ( P Value < 0,05) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan penggunaan APD. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan Penggunaan APD ABSTRACT Pesticide is a chemical material which is used to control pest that harmful to humans. The use of pesticide that’s growing higher is followed by the increase of exposue which could produce negative effects to farm workers in this case farmers. the negative effect of pesticide could happen chronically or acute due to contamination. Due to the negative effects that have been produced therefore in the application of the spraying and mixing of the pesticide also need the applied work safety and health in this case the use of PPE. The use of PPE also dependendson the basic of knowledge and the the farmers attitude toward the benefit of PPE and the danger that present if PPE is not being used. This research is analytic in nature with cross sectional approach. The population in this research is the entire farming group Tolombukan village that is 94 people, the sample in this research is taken through Purposive Sampling from which 58 farmers that fulfilled the inclusion and exclusion criteria have been gathered. The result of this research show that the relationship between PPE knowledge and action use of PPE using pesticides has a P value = 0,000 ( P value < 0,05) which means that a significant correlation between the knowledge and action use of PPE exists, and the relationship between the attitude and action use of PPE also has a P value = 0,000 ( P value < 0,05) which means that a significant correlation between the attitude and action use of PPE exists. Keywords : Knowledge, Attitude, Action Use of PPE
banyak
PENDAHULUAN
petani
yang
belum
menyadari
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja Pestisida telah cukup lama digunakan dibidang kesehatan dan terutama dibidang pertanian pengelolaan tanaman (Kementrian Pertanian, 2012).Penggunaan pestisida yang tinggi dapat meningkatkan pemajanan yang berdampak negatif seperti pemaparan kronis yang dapat menyebabkan kanker dan gangguan saraf dan pemaparan
akut
yang
mengakibatkan
keracunan, iritasi pada kulit/mata dan kematian (Kementrian Pertanian, 2011). Hasil penelitian
khususnya dalam penggunaan APD, sehingga dari wawancara langsung yang didapat bahwa terdapat ada 4 orang yang ditemukan pernah mengalami muntah-muntah dan pusing akibat tidak menggunakan APD. Penggunaan APD yang masih kurang diterapkan dengan baik oleh petani disebabkan karena kurangnya kesadaran petani dalam penggunaan APD dalam proses Pencampuran dan penyemprotan pestisida.
lain yang pernah dilakukan oleh Walangitan (2013) dari hasil penelitian di dapat bahwa ada 9 orang yang mengalami keracunan. Dalam
METODE PENELITIAN
beberapa kasus keracunan pestisida langsung,
Penelitian
hal
menimbulkan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini
kontaminasi yaitu pekerjaan mengaplikasikan,
dilakukan di Desa Tolombukan Kec. Pasan
terutama menyemprotkan dan mencampur
Kab. Minahasa Tenggara. Pengambilan data
pestisida. Tapi, yang paling berbahaya adalah
dan observasi dilakukan pada bulan Juli –
pekerjaan mencampur Pestisida. dikarenakan
Oktober 2015.Populasi dalam penelitian ini
ketika mencampur pestisida, petani bekerja
adalah seluruh petani di Desa Tolombukan
dengan konsentrat (pestisida dengan kadar
yaitu sebanyak 94 orang dan diambil sampel
tinggi),
kita
sebesar 58 orang yang telah memenuhi kriteria
sudah
inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian ini
yang
bekerja
paling
sedang dengan
sering
waktu
menyemprot,
pestisida
yang
diencerkan (Kementrian Pertanian, 2011). Desa Tolombukan merupakan desa yang sebagian besar penduduk berprofesi
dilakukan
ini
bersifat
melalui
menggunakan
analitik
wawancara
kuesioner
dan
dengan
dengan
pengamatan
langsung.
sebagai petani dengan adanya luas daerah pertanian sebesar 60,5 % ha/m2 yang ada maka
HASIL DAN PEMBAHASAN
para petani memanfaatkan lahan yang ada
Hubungan antara pengetahuan tentang
sebagai lahan pertanian. Berdasarkan observasi
APD dengan tindakan penggunaanAPD
yang dilakukan dalam proses penyemprotan
pada petani pengguna Pestisida
dan pencampuran pestisida ditemukan masih
Tabel 1. Hubungan antara pengetahuan tentang APD dengan tindakan penggunaanAPD pada petani pengguna Pestisida Tingkat Pengetahuan
Penggunaan APD Tidak Lengkap n % 33 97,1
Kurang Baik
Jumlah
n 1
Lengkap % 2,9
n 34
% 100
Baik
5
20,8
19
79,2
24
100
Jumlah
38
65,5
20
34,5
58
100
Nilai P
0,000
Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian
memiliki tingkat pendidikan SD yaitu 20 orang
diketahui bahwa sebanyak 34 petani yang
atau 34,48 %. Pendidikan sangat berpengaruh
memiliki tingkat pengetahuan kurang baik
pada pengetahuan karena pendidikan dapat
terhadap APD, dimana terdapat 1 orang atau
memberikan
2,9 % yang menggunakan APD lengkap dan 33
perilaku
orang atau 97,1 % tidak menggunakan APD
Setelah mengadakan wawancara dengan petani
lengkap sedangkan 24 petani yang memiliki
didapat
tingkat pengetahuan baik terhadap APD,
menggunakan alat pelindung diri karena
terdapat
mereka menganggap bahwa penggunaan APD
19
orang
atau
79,2
%
yang
pembinaan
kesehatan
bahwa
dipakai
dan
peningkatan
(Notoatmodjo,
ternyata
untuk
petani
menghindari
2012),
tidak
menggunakan APD lengkap dan 5 orang atau
hanya
sinar
20,8 % tidak menggunakan APD lengkap.
matahari jadi jika mereka menyemprot dan
Nilai P Value yang diperoleh dengan uji chi
mencampur pestisida pada sore hari menurut
square dengan penggabungan sel didapat exact
mereka tidak perlu menggunakan APD
sig (2- sided) adalah 0,000 ( P value< 0,05),
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
maka Ha diterima yang artinya ada hubungan
yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2012)
yang signifikan antara pengetahuan dengan
yang menyatakan bahwa perilaku di dasari oleh
tindakan
pengetahuan, pengetahuan akan berlangsung
penggunaan
APD
pada
petani
pengguna pestisida di Desa Tolombukan
lama dari pada perilaku yang didasari oleh
Hasil penelitian ini menggambarkan
pengetahuan. Berdasarkan penelitian Rogers
tingkat pengetahuan petani tergolong kurang
dalam Notoatmodjo (2012) mengungkapkan
baik
pentingnya
bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku
menggunakan APD lengkap masih tergolong
baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses
rendah. Alasan petani tidak menggunakan APD
yang berurutan, yakni kesadaran, ketertarikan
lengkap yaitu kurangnya pengetahuan yang
terhadap stimulus, menimbang-nimbang baik
dimiliki oleh petani karena hal ini didasari dari
dan tidaknya stimulus dan terakhir mulai
pendidikan
mencoba
dan
kesadaran
petani
yang
akan
sebagian
besar
perilaku
baru,
subjek
telah
berperilaku baru, apabila penerimaan perilaku
kemampuan ini dapat diperoleh dari hasil
baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti
belajar, ketika seseorang belajar maka akan
ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan
timbul kesadaran akan kesehatan dan akan
sikap yang positif maka perilaku tersebut akan
berlanjut pada kemauan atau kehendak untuk
berlangsung lama. Sebaliknya apabila perilaku
cenderung
itu tidak didasari oleh pengetahuan dan
(Notoatmodjo, 2007).
melakukan
suatu
tindakan
kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. Hubungan antara Sikap dengan Tindakan
Pengetahuan dan kesadaran tentang cara-cara memelihara
dan
meningkatkan
Penggunaan APD pada Petani Pengguna
kesehatan
Pestisida
adalah awal dari keberdayaan kesehatan karena
Hubungan antara Sikap dengan Tindakan
pengetahuan dan kesadaran merupakan awal tahap
seseorang
timbulnya
Penggunaan APD pada Petani Pengguna
kemampuan,
Pestisida
dapat
dilihat
pada
tabel
2.
Tabel 2. Hubungan antara Sikap dengan Tindakan Penggunaan APD pada Petani Pengguna Pestisida Sikap
Negatif
Penggunaan APD Tidak Lengkap n % 29 96,7
Jumlah
Nilai P
n 1
Lengkap % 3,3
N 30
% 100
Positif
9
32,1
19
67,9
28
100
Jumlah
38
65,5
20
34,5
58
100
Berdasarkan
tabel
2
dari
0,000
hasil
artinya ada hubungan yang signifikan antara
penelitian diketahui bahwa sebanyak 30 petani
sikap dengan penggunaan APD pada petani
memiliki sikap negatif terhadap penggunaan
pengguna pestisida di Desa Tolombukan.
APD, dimana terdapat 1 orang atau 3,3 % yang
Sikap
adalah
penilaian
seseorang
menggunakan APD lengkap dan 29 orang atau
tehadap stimulus atau objek. Setelah seseorang
96,7 % tidak menggunakan APD lengkap
mengetahui
stimulus
Sedangkan 28 petani yang memiliki sikap
selanjutnya
akan
Positif terhadap APD terdapat 19 orang atau
terhadap
67,9 % yang menggunakan APD lengkap dan 9
(Notoatmodjo,
orang atau 32,1 % tidak menggunakan APD
mengetahui stimulus atau objek kesehatan
lengkap.
kemudian petani mengadakan penilaian atau
Nilai P value yang diperoleh dengan
atau
menilai
stimulus
atau
2012).
objek, atau
proses bersikap
objek
kesehatan
Setelah
seseorang
pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
uji chi square untuk exact sig (2-sided) adalah
selanjutnya
petani
diharapkan
0,000 (P value< 0,005) maka Ha diterima
mempraktikkan apa yang dia ketahui.
akan
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
2. Bagi
Petani,
Setelah
yang dikemukakan oleh Newcomb dalam
pengetahuan
Notoatmodjo (2012) ia menyatakan bahwa
petani diharapkan dapat meningkatkan
sikap merupakan kesiapan atau kesediaan
pengetahuan
dalam bertindak. Sikap belum suatu tindakan
penggunaan APD secara lengkap pada
akan tetapi sikap adalah pendorong tindakan
waktu menggunakan pestisida.
suatu perilaku.
dari
mendapatkan
petugas
dan
kesehatan,
kesadaran
akan
3. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat, hasil penelitian yang didapat pada saat ini
KESIMPULAN
dapat
dikembangkan
lagi
dengan
1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan
penelitian selanjutnya dengan rancangan
tindakan penggunaan APD pada petani
yang berbeda untuk mengetahui tentang
pengguna pestisida di Desa Tolombukan
permasalahan yang terjadi dan berkaitan
Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa
dengan faktor penggunaan alat pelindung
Tenggara tahun 2015,dimana hasil yang
diri.
diperoleh adalah p value = 0,000 ( p value< 0,05). 2. Ada
DAFTAR PUSTAKA
hubungan
antara
sikap
dengan
tindakan penggunaan APD pada petani pengguna pestisida di Desa Tolombukan Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa
Kementrian Pertanian, 2011.Pedoman Pembinaan Penggunaan Petisida Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian- Direktorat Pupuk dan Pestisida.
Tenggara tahun 2015, dimana hasil yang diperoleh adalah p value = 0,000 ( p value < 0,05).
SARAN
1. Pemerintah
Desa
Perlu
Kementrian Pertanian, 2012. Pedoman Pembinaan Penggunaan Petisida Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian- Direktorat Pupuk dan Pestisida. Anonimous, 2014. Daftar Kelompok Tani Di Kecamatan Pasan. Minahasa Tenggara : Dinas Pertanian
mengadakan
kerjasama dengan petugas kesehatan yang
Anonimous. 2014. Profil Desa. Minahasa Tenggara : Desa Tolombukan
ada di puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang penggunaan APD pada petani khususnya petani pengguna pestisida.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta Walangitan, 2013. Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang pestisida dan penggunaan APD dengan keracunan pestisida pada petani sayur di Kelurahan Rurukan satu kecamatan Tomohon Timur kota Tomohon. Jurnal, FKM. UNSRAT.(http://fkm.unsrat.ac.id/wp -content/uploads/2013/08/JurnalRani-Walangitan-091511041KESLING.pdf) di akses tgl 5 Oktober 2015