Junta
media informasi civitas academica
fakuttas peternakan universifas sam ratulangi
Jumal Zootek
("Zaek Jqrnol),Yol.tlz
i (Juli 2008)
ISSN 0852-2626
INTERNATIONAL STANDARD OF SERIAL NIIMBER GSSr{) Ws2-26f26 diterbitkrd oleh (wes published by)
FAKUL-TAS PETERNAKAN, UN{VERSITAS SAM RATT LAI{GI (Faculty of Animel Scieuce, Sem Rotulangi University/ MANNX' - INDONESIA
PENASEEAT (CONSELOR) Prof. Dr.Ir. Dolfie Mokoagouw, MS
PEMMPIN PENGELOLA /EDITOR (CFM'F IN EDITORIAL MANAGEMENT) Prof.Ir. Vicky V. J. Paneleweq M.Sc.,PhD
DEWAI\I PEI\TYTJNTING Prof.Dr.tr.I.M. Nitis, MSc, hof.Dr.Ir.D.A.Kaligis,DEA;Prof.Dr.Ir.B.Tulung;DEA; Prof.Dr.Ir.L.W.SondaktuMEc.,hof.Dr.[r.D.R.Mokmgouw,MS., Prof.Drh.Budiarso,MSe., Prof,Ir. V.V.J.PanelewerqMSc,PhD.Prof.Dr.Ir.M.Najoan MS., Dr.Ir.F.N.SompiqMS, Dr.tr.H.KirotqMs.,Dr.Ir.CtuKaunangMs.,Dr.Sri Adiani, Dr.Endang Pudjiastuti., Dr.F.S. Oley,MS
TIM PENGELOLA/ EDITOR (EDITORIAL MANAGEMENT TEAM) Ir.Jola J. M. R. Londoh MSi, dan lr.Umar PaputungaqMSc.
ADMINISTRAST (STAFT OFFTCERS) Ir. S.K. Dotulong
Jumal Zootek (ISShI0852-2626) terbir 2 kali setahun. llarga langganan Rp. 30.000 per edisi ahu Rp. 60.000 per hhun. Redaksi menerima sumbangan tuliunftarya ilmiah hasil-hasil penelitian di bidang ilmu petemakan dan atau yang te*ait dengan petemakan, yang belum pemah dipublikasikan dalam jurnal lainnya ("7notek" Jotrnal (SSN A852'2626) is published secudly (every 6 notks) per yar. The annual price of customer is Rp. 60,000 Rp. 30,000 p* edition Teun receives riginal papers both in animal sciences o animal husban&y, which
u
*ere not publislted by otho Jownatl
Alamat Reda}si @usiness Oflice Address) Faku ltas Peternakan, Universitas Sam Ratulan gi Kampus Unsrat Behu-Manado Sulewesi Utara, 95I 15 Telp. (043r)-863186
Jurnal Zootek ("Zootek" Journal),Yo1.27:
ii (Juli 2008)
ISSN 0852-2626
DAFTAR rsr (CONTENTS) Daftar isi
1.
(Contens) ...... ii
Anslisis Keleyeken Usrha Ternek Sepi di Sub DAS Mrlompar. (Feasibility Analysis of Cattle Farming around River Side of Molompar). Wilhetmina,B. Keunang;159-167.
2.
Analisis Pengaruh Penerimeen &rhadep Produksi Sepi di Dese Loleyen. @ffect of Output Analysis on Cattle Production at Lolayan Village). M. Rundengan; l6E-178.
3.
Analisis Sektor Brsis delem Pembangunen Perekonomien di Kote Bitung Provinsi Sulawesi Utera. (Analysis of Basis Sector in Economical Development of Bitung City, North Sulawesi Province). J. M. M. Rembct; 179-lE&
4.
Analisis Sektor-sektor Ekonomi di Kebupeten Minehrsa Selatrn. (Analysis of Economical Sectors in South Minahasa Regency). T. F. Lumi dan J. M. M. Rembet; 189-198.
5.
Efisiensi Pcmasaran Ternak Babi di Kecamatan Kawangkorn Kabupaten Minahesa. (Marketing Efficiency of Pig in Kawangkoan Sub District, Minahasa Regency). S. Lombogie den E. lVantesen; 199-205.
6.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Temek Sapi di Kecematan Kewengkoan.
(Factors Influencing Production of Beef Cattle in Kawangkoan). J. K. J. Kalangi;20G21i.
7-
Kadar Kolesterol dan Resio HDULDL Deging Broiler yang Mengkonsumsi Rensum Mengandung Berbagai Sumber Minyrk Iken Asal Sulewesi Utare. (Cholesterol and HDL/LDL Ratio of Broiler Meats Consuming Ration with Different Source of Fish Oil in North Sulawesi). Jola J.M.R Londok dan John E.G. Rompis;214-222.
8. K"ii*
Daya Tetas dan Fertititas Itik Jawa di Sddtsr Danau Tondano. (Study Fertility and Hachability of Duck Amrnd rondano take). r,ucia J. Lambey, vonny R \t. Rawung oan Martina E. R. Montong;223-228.
9.
Manipulasi Mikroba Rumen dengan Penamhahan *Bioplus' dalam Meningkatkan lerforman Sapi Lokal (Manipulation of Rumen Microbe with-Bioplus to Increase L&t seef Cattle Performance). Kartini Maanrf; 229-23/..
10. Pengaruh Penggantian Sebagian Ransrm dengan Tepung Eceng Gondok (Eichornia crass{qes) terhadap Performans Ayam Pedaging 6fect of neplaciig Part of Ration with Water Plant Meal (Eichornia crossipes) on Performance of Broifer). f p. mk, dan J. T.
Laihed;235240.
11. Penggunaan Jeruk Manis (citrus srzensrs) dan Lrma penyirnpanan pada Suhu Rendah terhadap Sifat Fisik Karkas Broiler. (utilization of Sweei oiange (Citrus sinensis) and Storage Period under Low Temperature on physical characteristic of Broiler Meat). Fritz Samuel Ratulangi; 241-248. 12. Perilaku Ekonomi Rumehtangga Peternak Sapi
di
Kecamatan Tompaso. (Economic
Behavior of Household cattle Farmer in Tompaso District). Femi H. Blly;249-2s9.
ll
Jumal Zootek ( "Zoaek JanrruI),
13'
Respons Pertumbuhrn
yd.Zl:iii
(J,rti 2003)
ISSN 0852-2626
Anrk Itik Jrntrn tcrhrdrp Bcrbegti Bentuk Fisik Ransum (Growth Ihdi Rrhmet; zidiAs.
Response of Male Duck Resulting from Different Shape of Ritions).
t4'
studi Tingket Penggunern Limbrh Trpiokr dengrn Fermentrsi lqpergllJrs argar terhedep Etisiensi Penggunnn Rtnsum pedr itroiler (lie use of Tapioca d".t" r"il*iJ ,ritr,
Aspergillius niger intre Diet an Feed Efficiency oinroiler;.
Rr-v. Tuturoongi;ii;;i:
15' Tingkrh Leku Mrken Yek! (Mocrca rtsr4 di Crgrr Alem Trngkoko Dursudere Betu, !-utih' (Feeding Behavior of Black Macaque (Macaia Nigra) aro,rid Tangkoko ou"rua"o Nature Reserve). Indyrh Wehyuni; Z7LZ1*. 16' Yoghurt Senten Ketrpe drn Pengaruhnyr terhrdrp Totel Kdesterol Tikus Wistlr (Coconut Milk Yoghurt and Its Etrect- on rotal Cholesterol of lVhite Mice). Jdir;;" g. W. Ponto;279-2tt.
Petunjuk untuk penulfu mslrah @irection for script writ€r). . . .iv -
ul
Junral Zootek ( "Zootek,,Journal), yol.27 :249159 (Juli 2003)
ISSN 0852-2626
PERILAKU EKONOMI RI]MAHTANGGA PETEBNAK SAPI DI KECAMATAIY TOMPASO
.
Femi H. Et5,'l
Fakultas Peternaken universitas sam Raturangi Manado, 9sI 15. ABSTRAK
,
Karakter utama nrmahtangga pe0ernak di
Tgmpaso menunjukkan;*l- t"r*t adalah usaha sampingan U"**'; febanyakan dikerj-akan oleh ilr*L keluarga. Kemampuan rumahtarLga p"qt peternak sapi dalam meningkarlL
produksi ternak sebagai
-sumber
pendapatan diteutukan oleh faktor internal rumahtangga. Dalam
raupun eksternal
beqproduksi temak sapi arerup"t* p"riluku rumatrtangga petornak r"Uug"i produsen dalam altivitas ekonoii. Rumahtangga sebagai proeus"n
A"t"*
upaya meningkatkan produktivitas ternak
sapi- dengan tujuan peninffi
peningkatan p*'aup"tln Fleptudengan peningkatan
:erl(altan
:,1ryi ,i"gsi operoteh rumahtangga konsumsi.
dipengaruhi
prod,Isr
maka
"di p".g"fr".* - produtsi" *,
kecenderungan peninffatan
untuk
ini
konsumsi. pendapatan yang -
oleh o"nr-,r,rr. ,.T* *.d; rffi%, -H::
Permintaan input tergantoog tirgu lnrut dan harga ouput. AtoU.i"t"n n-"'J il lelgantu$ pada produksi t"-i*, tuis pendapatan rumahtansea. PT danyang pendapatan diperoleh bersuri6'er oan usahatani, usaha ternah usaha lain maupln sebagai buruhtani. Sedanslen
Kata Kunci: perilaku, Usaho Ternak
TOMPASO DISTRICT.
Especiat
especial effort forfamrer amity. Ability of household of fr.rmer caftle increase product livestock :!s earnings source determined by internal and extirat frctor household. In productive of farming cattle represent the behavior of hotrsehold Sqer as producer in economic The household as producer in the increaie "rurrty of productivity of cattle as the object for increase of income. lncrease of tli. income go together the increase of consumption. lncome increasing causing tend of household to implove ,h" expenditure consume. produce the catUe influenced by input use produce and also rabour mput. Demand for input depended o.! nrig of input and price ouput. i-Uou. {locatiog depend on cattle p.oAu"tior, farm and income of householA. S*r*.f ingome,ls farnL fanning of *tU", -"f"rt other. -White expenditire .f hour;hoH oepend on income and structure
Hoasehold cattle farmer,
van;
district
of
behavior,
fonposi
PENDAIIULUAN Rumohtanggo, oo--'
Penelitian spesifik
Sapi
terhadap
model ekonomi rumahtanggu
terryk apakah usaha ternak *-*ir*.iu "onl (sapu kambing dan domba), t"rrrt
' Jurusan Sosial Ekonomi peternakan 249
OF
character of household cattle ftrmer in Tompaso show the frrning cattle is non
Kqtwords: Economic
struk#
oemograti rumahtangga.
ECONOMIC BEHAVIOR
HOUSEHOLD CATTLE FARMER IN
demogr4phy household.
pengeluaran rumahtangg" Jain
pada pendafatan l:is*Pls. orperoleh juga tergantung pada
ABSTRACT
Jurnal Zootek ( "Z@tek'Jourrrat), yol.27 :249-259 (Juli
bati,
-ternak
unggas
200E)
ISSN 0g52-2626
blu-- banyak rumahtangga dan
anggotanya.
yang telah banyak dilakukan adalah dipenuhi dari - konsumsi pangan penelitian pada level usaha ternaknya mauplro non pangar bukan level rumahtangga. pada level Beberapa penelitian yang
rumahtangga dipelajari bahwa dilakukan i"rnua.p rumahtangga rumahtangga berfungsi sebagai pengusaha industri bertujuan untuk
dan ini produksi yang dalam penelitian sapi dari mengalami ini dikelola
produryn sekaligus konsumen mempelajari keputusan y-g peny-ed-ta tenaga kerja selama "Lo*r"i m0liputi alokasi waktu [".ia penelitian yang dilakukan mempelajari pendapatan pengeluaran secara spasial dari sisi rurnahtangga pengusaha dan-pekerja ataupun konsumsi rumahtangga. (Nugraludi )oor; Negoro,' 2003; Ariyanto 20M; Zatrani, ZOC4 dan rumahtangga petani peternak Elistiawaty, 2005). Berbeda dengan adalah karakteristk usaha ternak peneliti-peneliti di atas, Syukur (2002) tahun ke tatrun tidak mencoba menganalisis keberlanjutan perkembangan Usaha dan perilaku ikonomi peserta skim
-
dan
gleh rumahtangga dan anggotanya kredit rumahtangga
untuk masih mengetahui peluans"ri:ki* kerja zananr tradisional. Padahal^usaha ternak sapi eoo+l menganalisisnya dengan merupakan atternatif usaha yang dapat -"ogg.routan mdel logit yang dikembangkan dan tiaat didasarkan pada fungsi "kumulatif membuhrlrkan areal yang besar. Iogistik. Apalagi dengan adanya masalah suprapto (2001) nrenganalisis pengalihan lahan pertanian menjadi perilaku eiconomi di lahan pemukimarL maka usaha ternak iri* luyu terhadap -r*ntr,igg" 30 rumahtangga sapi tersebut dapat dimanfaatkan petani yang mengelola kakao. sebagai usaha rurnahtangga untuk Ambarsari lioos; juia nremperajari menullang pendapatan. usahatani pekebun iuiuo tufi romi studi-studi ekonomi berbeda &.rgun suprapto. Andriati yaog dilakukan secara (2003) dan Anwar .*ryhtrygga fzoos) mempelajari
d"1gT sjstem pemeliharaan
keseluruhan adalah untuk
rnempelajari
aktivitas rumahtangga.
aktivitas ekonomi rumahtangga petani
Aktivitas padi dilokasi yang ""berbeda. rumahtangga mencakup aktivitas ^s"o*gt un Sawit lrll:1"aan Kusnadi produksi, konsumsi dan pengalokasian (2005t mempelajar i murtiofipur. tenaga keda. Aktivitas produksi dalam penelitian *'*tt*giu iiuitl*. o"** rurnahtangga I31"L" ff#mf, pengalokasian tenaga kerja keluarga oleh Ngqi;gweni dan Delgado (2003) rnaupun luar keluarga. Al*tivitas di provinsi ir*popo. produksi tersebut dilakukan untuk Seperti pada studi_studi menghasilkan pendapatan baik rumahtangga industri, rurnahtangga pendapatan dalam usaha rumahtangga usahatani juga b";"jr* untuk -keputusan maupun di luar usaha mempelajariekonomi -rumahtangga. Pendapatan yang diperoleh digunakan *"ri,t*gga produksi, konsumsi dan untuk memenuhi kebutuhan arokasi *ur,.to kerja. produksi yang 250
Jumal Zootek ( "Zootek"Journal),Yol.27 :249--259 (Juli 200E)
diamati merupakan jumlah produksi usahatani (Suprapto, 2001; Andriati" 20A3; Ambarsari, 2005; dan Anwar, 2005), nelayan (Muhammad, .20A2) dan ternak yang dihasilkan oleh anggota rumahtangga. Rumahtangga petanl nelayan dan peternak berusaha mengalokasikan semua tenaga kerja keluarganya (pn4 wanita dan anak) (Suprapto, 2001; Hendayana dan Togatorop, 2003) unhrk rnenambah pendapatan mereka Rumahtangga mengkombinasikan beberapa input dalam proses produksi usahataninya. Input yang digunakan dalam usahatani tanarnan pangan diantaranya bibit,
pupuk, pestisida tenaga
ISSN 0852-2626
temurun dan kebanyakan dikerjakan oleh anggota keluarga. Penggunaan tenaga kerja anggota runr,ahtangga dalam mengelola usaha temak dilaksanakan secara bergantian dan tidak dibatasi secara khusus. Dalam hal ini berpeluang untuk
memanfaatkan seluruh anggota rumfitangga dalam usaha sampingan tersebut, sehingga jumlah unit usaha dan tenaga kerja yang terserap tidak mengalami variasi dari tahun ke tahunKarakter lain yang sangat mempengaruhi usaha ternak adalah modal usaha tidak memadai untuk pengembangan usaha Tenaga kerja anggota keluarga dialokasikan untuk bekerja pada usaha ternak dan usahatani diantaranya usahatani tanaman perkebunan, tanaman pangan dan tanaman lainnya. Dalam usaha ternak sapi, tenaga kerja keluarga dialokasikan untuk memberi pakan, memandikan ternak dan memindahkan ternak dari satu tempat ke tempat yang tain. Bila terjadi kekurangan pakan berupa rumput atau jerami maka peternak sapi dan anggota keluarganya mencari rumput di tempat lain yang jauh dari lahan pertaniannya.
kerja
(Suprapto, 2001; Andriati, 2003; Ambarsari, 20A5, Anwar, 2005 dan Kusnadi,2005).
Studi-sttrdi yang dilakukan terhadap rumahtangga peternak di atas semuanya berkaitan dengan produktivitas usaha ternak. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam teori ekonomi rumahtangga menyangkut peran rumahtangga sebagai produsen, konsumen maupun penyedia tenaga kerja Diantara studistudi tersebut, salah satu studi yang dilakukan di luar Indonesia yaitu oleh Dutilly-Diane (2003) yang mempelajari ekonomi rumahtangga petani peternak berkaitan dengan peran rumahtangga sebagai produsen, sekaligus sebagai konsumen. Karakteristik rumahtangga peternak sapi di Kecamatan Tonrpaso selain melakukan kegiatan pertanian seperti perkebunan, menarurm padi, palawija dan tanaman musiman lainnya juga beternak sapi. Namun karakter utama rumalrtangga peternak menunjukkan usaha ternak adalah usaha sampingan keluarga yang turun
Kemampuan
rumahtangga
peternak sapi dalam meningkatkan
produksi ternak sebagai pendapatan ditentukan
sumber
oleh
internal rnaupun rurnahtangga. Faktor
faktor
eksternal internal dimaksud diantaranya luas tahan, skala ternak, bibit, pakar\ jumlah dan kualitas tenaga kerjq modal serta penguasaan tehnologi. Juga termasuk umur, pengalaman, pendidikan formal maupun pendidikan inforrnal
(penyuluhan). Sedangkan faktor eksternal adalah kebijakan pemerintah
25t
Jurnal Zootek ("
Zutek"Joamat), yol.27 : 249_ZS9 (Juli 200E)
seperti penyediaan infrastruktur dan regulasi terhadap output dan input
memperoleh pendapatan dari taoi dan usaha ternak.
produksi ternak.
Fenomena-fenomena seperti dijelaskan di atas merupakan pbrilaku
rurnahtangga peternak
sebagai
Rumahtangga sebagai produsen dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak apakah sebagai ternak potong atau ternak kerja dengan tujuan peningkatan pendapatan. peningkatan pendapatan ini berkaitan dengan peningkatan konsumsi. Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh rurnahtangga maka ada kecenderungan peningkatan pengeluaran untuk konsumsi. Walaupun peningkatan pendapatan juga sangat berkaitan lengan h*gu output maupun harga input. Berdasarkan latar belakang dan
di
atas, perlu dilakukan penelitian terhadap perilaku ekonomi rumahtangga peternak sapi di Kecamatan Tompaso. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku rumahtangga dalam berproduksi,
perilaku rumahtangga dalam penggun um input, perilaku rurnahtangga dalam mengalokasikan tenaga keda keluarg4 luar keluarga dan tenaga kerja ternak sapi, perilaku rumahtangga dalam pengeluaran untuk konsumsi serta perilaku dalam
Penelitian *
Toure
Total
dilakukan
I
primer diperoleh dengan cn
wawancara terhadap petani
sapi. Sedangkan data
peterd
sehmtu-
diperoleh dari instansi-instansi 14 terkait dengan penelitian ini. Desa Tempok dan desa Torm
sebagai desa sampel ditentuh dcs
secara purposive sampling yaitu
yang mempunyai populasi ternak
sef
terbanyak. Responden ditentutr secara random sampling terhada
petani peternak sapi yang
jumlah ternak
memifi
2 ekor dan p€rd
menjual ternak sapi. Jumhl rurnahtangga sebagai sampel d4d
dilihat pada Tabel l.
Variabel yang diukur rta[rrn penelilian ini adalah produksi sqi" penggunaan input dalam usaha t ili dan usaha temak sapi, alokasi tmgr kerj4 pengeluaran untuk konsumi dan pendapatan rumahtangga Unffi
menjawab tujuan penelitiaq ddr
yang diperoleh dianalisis seceir deskripif yaitu berupa gambaa
Tabel 1. Jumlah Rumahtangga Sampel di Kecamatan Tompaso Nama Desa
ini
Kecamatan Tompaso dengan ffio& survey. Data yang digpnakao adr,lr data primer dan data sekunder. Ilt
umum dan tabulasi.
Tempok
,ilE*
MATERI DAIY METODE PENELITIAN
produsen dalam aktivitas ekonomi.
pemikiran
rssN 0852-26r
Jumlah R 34 22
Jurnal Zmtek ( " Zoote k "Journat), y o1.27 : 2a9{.19 (Juli 2009)
HASIL DA}I PEMBAHASAIY
ISSN 0852_2626
pmduksi ruta-rda sebesar 343.9946 kg.
Produksi
Produksi berdasarkan
Selain produksi sapi dipelajari juga produksi jagung. Rumahtangga di daerah penelitian sengaja ditentukan berdasarkan rumalfadgga peternak
teori
ekonomi merupakan suatu 'proses menghasilkan produk dengan c,ara mengkombinasikan input lahan,
sapi yang
rnerumam jaung. Rurnahtangga di Tonpaso dapat
tenaga kerja dan modal. Rumahtangga peternak sapi dalam menghasilkan berbagai komoditas pertanian
memanfaad
menggunakan berbagai irp.rt. Berbagai komoditas yang dihasilkan diantaranya komoditas berasal dari usaha temak sapi. Dalam usaha ternak sapi outprf yang dihasilkan dapat
dapur dijadikan pupuk kornpos. Pupuk
kompos ini dapat digunakan untuk usahatani tanaman paqgan. Limbah pertanian dapat dibuat amoniasi untuk mengatasi bila terjadi musim kemarau. Namun pembuatan amoniasi tersebut belum dikaji secara ilmiah pakan
berupa daging dan jasa tenaga kerja.
Produksi sapi berdasarkan hasil di Kecamatan Tompaso drpelajari berdasarkan integrasi usaha ternak sapi dan tanarnan jagung. Produksi ternak sapi baik di dihitung berdasarkan berat badan temak sapi
penelitian
selama setahun. produksi
berkualitas dapat meningkatkan produksi ternak sapi. Bila
rumahtangga peternak sapi dapat rnembuat pupuk kompos maka selain mengurangi biaya input, pupuk tersebut dapat drjual ke petani lainnya Sistem ini dikenal dengan integrated farming system antara ternak sapijagung (Djajanegara dan Ismail, 20Aq. Sistem usahatani dapat memberikan manfaat bagi rurnahtangga, mmun belum dilakukan
sapi
berkaitan dengan penggunaan input produksi maupun input tenaga kerja Input produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pakan dan obat-
ini
gbatan. Input pakan
dihitung berdasarkan jumlah konsumsi rumput oleh sapi di lokasi penelitian. Pada usaha penggemukan sapi, sapi bakalan (umur bulur) merupakan input usaha ternak. Dalam penelitian ini biaya bakalan tidak dihitung karena usaha ternak sapi yang merupakan usaha ternak
sepenuhnya
oleh
rumahtangga di
Tompaso. Sistem usahatani tersebut di atas dapat diimplementasikan daerah penelitian ftlmun perlu intervensi pemerintah. Peran pemerintah dalam hal sebagai fasilitator untuk memberikan penyuluhan ataupun pelatihan bagi rumahtangga petani peternak sapi. Penyuluhan dimaksud adalah bagaimana cara pembuatan fermentasi limbah pertanian, sampai pada pembuatan pupuk kompos. Pemerintah melakukan pembentukan kelompok tani ternak sebagai percontohan agar
* 6
di
ada
ini
tradisional yang dipelihara sehgai usaha sambilan. Selain itrl seperti telah dijelaskan sebelumnya,,rsafra ternak sapi yang ada merupakan usaha
turun temurun. Dalam penelitian ini penggunaan bibit dianggap tidak mempengaruhi keuntungan. Rata-rata jumlah ternak sapi di daerah penelitian sebesar 6 ekor dengan jumlah
dapat
sapi 253
;"1
--'-F
Jurnal Zootek (" Zootek"Journol), y o1.27 : 24gel9(Juli 200E)
ISSN 0852-2626 :
kegiatan tersebut dapat lebih efisien dan efektif Dalam hat ini pemerintah
juga dapat rnelibatkan p€rguruan
tinggi dan
l
penunjang lainnya. Rata-rata produksi dan konsumsi jagung dapai dilihat pada Tabel 2.
lembaga-lembaga
Tabel 2. Rata-rata penjualan Jagung Rumahtangga Peternak Sapi dan Konsumsi Jagung oleh Ternak Sapi
Uraian
Rata-rata 86.82
Produksi
13.18
5 697.26
Rata-rata luas areal jagung yang
I00.00
Penggunaan Input produksi Rumahtangga dalam melakukan proses produksi baik usaha ternak sapi usahatani lainnya meqggunakan input. Input-input tersebut ada yang dis€diakan rurnahtangga namun ada yang diperoleh dari luar rumahtangga. Rurnahtangga tidak memproduksi semua jenis komoditas yang dibutuhkan Beberapa barang atau komoditas diproduksi di luar rumahtangga (pasar inpu|. Apabila rumahtangga menerapkan tehnologi pada usahanya maka ketergantungan
dimiliki rumahtangga petemak sapi di Tompaso sebesar 0.89 ha lagung
maupun
bukan sumber pendapatan utama-bagi rurnahtangga di Tompaso. Usahatani
utama adalah hortikultura yaitu tanaman kacang merah (brenebon), bawang merah dan tornat. Beberapa rumahtangga menanam kacang tanah dan kacang hijau. Sebagian memiliki tanaman tahunan berupa cengkeh. Jenis temak yang dipelihara selain sapi adalah ternak babi, kambing, kuda, ayarn, itik dan anjing. Namun dalam penelitian ini *muhtunggu peternak sapi sebagai sampel sengaja ditentukan yang menilulm jrg"&. Jagung ditanam tumpang sari dengan
petani
terhadap pasar
input lebih besar dibanding rumahtangga dengan usahatani tradisional
tanaman kacang-kacangan atau ditanam secrua bergilir. produksi
Input produksi yang dianalisis adalah permintaan rumput, bemlr,
jagung dipengaruhi input produksi dan tenaga kerja. Input produksi Tqut
pupuk urea dan pupuk TSp. Jurnlah rumput yang dikonsumsi sebesar 16801.08 kg atau raia-rata 7.67 kgper
dalam penelitian ini meliputi luas laharl jumlah benitL jurnlah pupuk urea, jumlah pupuk TSp dan;urntatr pupuk KCl. penjualan jagung oleh rumahtangga adalah sebesar 96.g2 persen dan konsumsi ternak sebesar
ekor per hari. Rumput yi.g
dikonsumsi merupakan
tumbuh
liar
Konsumsi
jagung
**p"t y*g .
ditambah
timUatr pertanian- Jumlah rumput jagung yang dikonsumsi sebesar 5.2 kg.- S"b"gi* jagm-g yang ditanam diberikan tepaaa ternak dalam bentuk jagung ,n duh.
13.18 persen.
rata-rata sebesar
0.43 kg per ekor per hari. 254
I
i
Jumal Zootek ( "Zoote*' Journot), Yol.27 :249-259 (Juli 2008)
Secara fungsional
residu tanamao bernilai
jumlah permintaan rxmput dipengaruhi harga rumprrt, prcduksi sapi dan harga jagung. Jumlah permintaan. benih jagung dipengaruhi harga benih, luas lahan garapan dan biaya transaksi usatra jagung. Jumlah permintaan pupuk urea merupakan fungsi harga pupuk tre4 harga pupuk TSP, luas lahan garapan jagung, Fnerfuuan usaha ternak sapi dan biaya transaksi jagung. Sedangkan jumlah permirtaan pup{k TSP dipengaruhi fungsi rasio harga jagung dan harga pupuk TSP, harga pupuk ure4 harga pupuk KCl, hras lahan garapan jagung dan total
rendah
menjadi produk ternak yang bernilai linggi Ternak sapi sebagai tenaga kerja yang digunakan untuk proses produksi usahatani jaung dan usaha lain dapat disewa oleh petani yang tidak mempunyai sapi Ternak sapi
merupakan sumber
pendapatan
alternatif.
Perarr rumahtangga peternak
sapi dalam pengembangan usaha petemakan sangat ditentukan oleh
bagaimana rumahtangga tersebut
dapat nrengambil keputusan
Pengambilan keputusan diantaranya meliputi keputusan dalam pengaturan peluang kerja dalarn dan luar rumahtangga dan pengalokasian wakru keda Curahan kerja anggota keluarga pada usaha ternak sapi nraupun usaha jagung dan curaban sebagai tani. Rumahtangga menggunakan
pengeluaran.
Alokesi Tenega Kerja Penggunaan tenaga kerja pada usaha ternak sapi merupakan curahan
kerja
kerja anggota keluarga. Hal ini disebabkan karena usaha temak sapi yang ada merupakan usaha sampingan dengan sistem perneliharaan masih tradisional. Sedangkan penggunaan tenaga kerja pada usaha jaguog merupakan curahan kerja anggota keluarga maupun penggunaan tenaga kerja sewa dan tenaga kerja ternak. Tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja keluarga, tenaga kerja ltrar keluarga dan tenaga kerja ternak. Tenaga kerja keluarga adalah sumberdaya yang sangat penting dalam usahatani kecil. Ternak berfungsi sehgai input pada usahatani yaitu untuk membajak, mengangkut dan dapat menghasilkan pupuk
buruh jWa
tenaga kerja sewa dalam usaha jagung serta menggunakan tenega kerja sapi dalam mengolah lahan usahajagung.
Rata-rata curaharr kerja rumahtangga pada usaha ternak sapi adalah sebesar M8.21 jam per tahun atau rata-rata 1.23 jam per hari per rumahtangga. Alokasi tenaga kerja keluarga untuk usaha ternak sapi
b*pq
memindahkan ternak, memandikan ternak dan memberi makan pada malam hari. Kegiatan ini dilahftan oleh keluarga setiap hari. Curahan tenaga kerja keluarga (suami, istri dan anak) untuk usahatani jagung rata-rata sebesar 34.01 HOK per tahun afau 185.21 jam per tahur. Rata-rata tenaga kerja sewa yang digunakan untuk usahatani jagung (pria dan wanita) sebesar 11.73 HOK per tahun atau 64.30 jam per tahun
kandang. Temak sapi dapat memanfaatkan lahan yang tidak telpakai dalam usahatani, dapat menggunakan tenaga kerja yang seharusnya menganggur
rssN 0852-2626
(secara
musiman), serta untuk mengkonversi
255
Jurnal Zootek (" Zootek"Journat), yol.27 : 249159 (Juli 2009)
Rata-rata penawaran tenaga kerja ternak sapi sebesar l0 jam per tahun atau 61.70 jam per tahun Curalnn tenaga kerja rurnahtangga untuk usahatani lain sebesar 77.44 HOK atau 311.79 jarn per tahun. Usahatani lain di daerah penelitian adalah usahatani kacang-kacangan dan hortikultura. Usahatani tersebut merupakan usahatani utama yang dilakukan rumahtangga. Curahan tenaga kerja
keluarga (suami, isteri dan unat l sebagai buruh tani rata-rata sebesar 180.96 HOK atau rata-rata 1297.44
jam per tahun Jam kerja
yang
dialokasikan untuk ternak sapi lebih kecil dibanding pada usahatani lainnya
disebabkan usaha temak
Pendapatan Rumahtangga
Total pendapatan rumahtangga petani usaha ternak sapi diperoleh penjumlahan pendapatan usaha
ternak sapi dan pendapatan usaha jag.rng, pendapatan usahatani lain, pendapatan buruh tani, pendapatan luar usahatani dan pendapatan usaha lain. Pendapatan yang diterima dari
Pengeluaran Untuk Konsumsi Pengeluaran rumahtangga peternak sapi merupakan berapa besar uang yang dikeluarkan rumahtangga untuk konsumsi pangan, konsumsi non pangan, serta investasi sumberdaya marmsia yang terdiri dari investasi pendidikan dan investasi kesehatan Pengeluaran konsumsi ditentukan oleh variabel ukuran struktur demografi rumahtangga. Variabel ini pentlng untuk pendapatan yang diperoleh dan pengeluaran ysng potensial. Rata-rata pengeluaran rumahtangga untuk konsumsi pangan adalah sebesar Rp 8.415.891,52 per tahun (58.SS persen). Rata-rata pengeluaran untuk konsumsi non plnSan sebesar Rp 4.466.090,45 per tahun (31.25 persen). Rata-rata pengeluaran rumahtangga untuk investasi pendidikan adalah sebesar
Rp 1.314.428,95 per tahun (9.2 persen). Sedangan rata_rata
luar usahatani merupakan pendapatan
lgrbesar yaitu 22.53
dari usaha ternak sebesar 9.37 persen dan pendapatan yang terkecil bersumber dari usaha lain sebesar 1.84 p€rsen. Pendapatan luar usahatani dan buruh tani merupakan pendapatan anggota runahtangga yaitu suami, isteri dan anak.
dan
sapi
merupakan usaha sambilan. Curahan tenaga kerja sebagai buruh tani merupakan yang terbesar. Hal ini sebagai upaya untuk nreningkatkan pendapatan mereka.
dari
ISSN 0852-2626
pengeluaran rumahtangga untuk
persen.
investasi kesehatan adalah sebesar Rp
Kemudian diikuti pendapatan yang bersumber dari buruh tani yaitu iO.ZO persen, pendapatan bersumber dari usahatani lain yaitu sebesar 16.76 persen. Urutan selanjutnya adalah pendapatan yang bersumber dari usahatani jagung sebesar 14.g0 persen, pendapatan bersumber dari
95.910,71 per tahun (0.67 p"r."rj.
Pengeluaran untuk konsumsi pangan adalah yang paling tinggr, Uerarti bahwa di daerah penelitian masih mengutanrakan konsumsi pangan. Pengeluaran konsumsi pangan teiairi dari pengeluaran untuk beras, lauk pauk, pakaiarL bahan bakan dan lain sebagainya Pengeluaran untuk
sewa ternak sapi sebesar 14.4 persen.
Sedangkan pendapatan bersumber
kesehatan sangat 256
kecil, hal
ini
Junnl Zootek ( "Zatek"Journat),Yo1.27 :249-259 (Juli 200E)
disebabkan rumahtangga dan anggota keluarganya melakukan pengobatan di puskesrnas apabila ada yang sakit. Seperti diketatrui biaya pengobatan puskesmas tidak ada yang ada hanya biaya karcis.
rssN 0E52-2626
hal ini perlu intervensi pemerintatr
untuk
di
mengupayakan bantuan
rnodal. Z.
Perlu penelitian lar{utan untuk mempelajari dampak kebijakan
terhadap perilaku
ekonomi
rurnahtangga.
KESIMPULAN
DATITAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hhwa:
l.
Ambarsari, D.N. 2005. Analisis ekonomi rurnahtangga petani pekebun kakao di Kabupaten
Rurnahtangga melakukan kegiatan
produksi usahatani
tanaman
kacang-kacangan, hortikultura
2.
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor
dan produksi sapi.
Permintaan input untuk usaha temak sapi berupa input tenaga kerja dan input produksi. Input produksi terdiri dari permintaan rumput, obat-obatan dan sewa
Andriati. 2003. Perilaku rumahtangga
petani padi dalam
kegiatan
di Jawa Barat. Tesis Magister Sains. program
ekonomi
pejantan.
3.
Penawaran tenaga kerja keluarga untuk usaha ternak sapi merupakan yang terkecil disebabkan usaha ternak sapi hanya merupakan usaha sambilan. 4. Pendapatan yang diperoleh bersumber dari usaha ternak sapi cukup kecil namun usaha ternak merupakan sumber pendapatan alternatif dari sewa ternak sapi. 5. Rumahtangga masih mengutamakan konsumsi pangan dibanding konsumsi lainnya. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar pengeluaran rurnahtangga adalah untuk konsumsi pangan.
Pascasarjana Institut pertanian Bogor, Bogor.
Anwar,
K. 2A05. Analisis respon
produksi dan konsumsi pangan rumahtangga petani: simulasi perubahan kebijakan harga Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana Institut pertanian Bogor, Bogor.
Ariyanto, A. 2004. Alokasi waktu dan ekonomi rumahtangga pekerja pada sektor industri formal
berdasarkan gender. Tesis
Magister Sains.
Sekolah Pascasarjana Insitut pertanian Bogor, Bogor.
SARAN
Djajanegar4 A dan I.G. Isrnail.,2004. Manajemen sarana usahatani dan pakan dalam sistem tanaman-ternak. Prosiding Seminar. Sistem Kelembagaan Usahatani Tanaman-Ternak. Badan
hasil
Berdasarkan penelitian disarankan: Perlu pengembangan usaha temak sapi sebagai upaya peningkatan pendapatan rurnahtangg4 dalam
l.
257
Jumal Zootek ( "Zatek"Journal),Yo1.27 :249159 (Juli 2003)
N.B. 2003. Ekonomi rumafttangga pengusaha dan pekerja industri kecil gerabatt
Negoro,
Penelitian dan Pengembangan PertanianDepartemen Pertanian, Jakarta Selatan-
di
Dutilly-Diane, C., E. Sadoulet aod A.
Behavior Under
Market Failures: Narural Resource Management in Agriculture Promotes Livestock Production in the
How
Ngqangweil, S and C. Delgado.2003. Decision on Livestock Keeping in the Semi-Arid
of Agricuhural and Resource Economics. Urriversity of
ArBs of Limpopo
Extension ard
California Berkeley. Ekonomi pengusaha
Wajo
Pretoria
E.W. 2001. Keputusan ekonomi rumahtangga pengusaha dan pekerja industri
Nugrahadi,
Sulawesi
Selatan Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
produk jadi rotan di Kota Mdarr. Tesis Magister Sains.
R dan M.H. Togatrop.
Program Pascasarjana Instittrt
2AA3. Struktur curahan waktu kerja dan pendapatan peternak. Prosiding. Seminar Nasional Teknologi Petemakan dan Veteriner, Bogor.
Pertanian Bogor, Bogor.
Sawit, M.H. 1993. A farm household rnodel for rural household of West Java, Irdonesia. A Thesis Submitted in Fulfilment of the Requhements for the Award of
Kusnadi, N. 2005. Perilaku Ekonomi
rurahtangga petani
dalam
the Degree of Doctor of Philosophy from The
pasar persaingan tidak sempurna di beberapa provinsi Di Indonesia. Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
University
di
Northfield Av., Wollongong NSW 2522.
T. 2001. Analisis perilaku ekonomi rumahtangga, petani
Suprapto,
sumberdaya
Irian Jaya Tesis
Jawa Timur:
Suatu Analisis
of Wollongong. of Economics
Departement
Muhammad, S. 2002. Ekonomi rumahtangga nelayan dan
pemanfaatan
of
Agricuttural Economics. University of pretoriq
industri kecil tenun sutera di
perikanan
Province. Rural
development. Department
Elistiawaty. 2005.
Hendayana,
gerabah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Satrel. Department
Kabupaten
sentra indushi
kasongan Kabupaten Bantul. Tesis Magister Sains. program
de Janvry. 2003. Household
rumahtangga
ISSN 0852-2626
Sains. Program
Simulasi
Magister
pascasarjana
Institut Pertanian
Kebijakan. Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana Institut
Bogor,
Bogor.
Syukur, M.
Pertanian Bogor, Bogor.
2002. Analisis dan perilaku
keberlanjutan 258
Jurnal Zmtek ( "zatek*Journal),YoLTl :241259 (Juli 200E)
ekonoml peserta skin* hedit rumahangga miskin. Disertasi Doktor. Progr,an Pascamrjana Institut Pertarrian Bogor, .hgon T,arhari, D. 20M. Analisis peluang kerja dan keputusan ekonomi rurnahtangga pengusaha [6si[
di Kota Bogor (Itusus Penerapan Krdit Usaha Kecil). Tesis il,Iagister
Sains.
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
ISSN 0t52-2626