EVALUASI KEGIATAN PROMOSI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar sarjana ilmu perpustakaan
Oleh: KIBAR SUMANJA 1110025000079
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
i
ABSTRACT Kibar Sumanja ( 1110025000079 ) . Evaluation Activity Library Promotion Ministry of Public Works . Under the guidance of Ulpah Andayani , Hum . Science Program Faculty of Adab and Humanities Library Syarif Hidayatullah State Islamic University in Jakarta . 2015 . This thesis discusses the implementation of promotional activities at the Library of the Ministry of Public Works and the constraints or barriers encountered in conducting promotional activities of the library. The purpose of this study was to determine how the implementation of promotional activities through the creation of the environment, as well as the library services through the use of media in the library Ministry of Public Works and any obstacles encountered in conducting promotional activities in the Library of the Ministry of Public Works. This study uses descriptive research with quantitative approach. Subjects were active members of the Ministry of Public Works Library totaling 88 people. Samples were taken using incidental sampling technique (sample coincidence). Data was collected by questionnaire / questionnaire and interview as a supporter. Data processing using the formula percentage and scale interval. The research found that the implementation of promotional activities that have been carried out by the Library of the Ministry of Public Works has been located on both levels, ie with a score of 2.96 on a scale interval from 2.52 to 3.27. Furthermore, the results obtained from all three promotional activities undertaken by the Library of the Ministry of Public Works, namely through the creation of the environment with the average score is 2.94 (good), through the promotion of library services with the average score is 2.97 (good) and promotion through the use of media is the average score of 2.96 (good). To be able to make the visitors feel interested to visit the Library of promotional activities through the creation of an environment in Library Public Works Ministry still needs to be improved. Because of the level of achievement of promotion through the creation of this environment is lower than in the promotion and use of library services through the media. Some of the obstacles or barriers that arise when doing promotional activities in Library Public Works Ministry is the lack of a librarian, librarian lack of creativity and innovation in terms of promotion and a limited budget or expense to carry out promotional activities. Keywords : Special Libraries , Ministry of Public Works , the evaluation of promotional activities Library of the Ministry of Public Works
iii
ABSTRAK
Kibar Sumanja ( 1110025000079 ) . Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum . Di bawah bimbingan Ulpah Andayani, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta . 2015 Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan kegiatan promosi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dan kendala-kendala atau hambatan yang dihadapi dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan, layanan perpustakaan serta melalui penggunaan media di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dan kendala apa saja yang dihadapi dalam melakukan kegiatan promosi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian adalah anggota aktif Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yang berjumlah 88 orang. Sampel diambil menggunakan teknik Insidental Sampling (sampel kebetulan). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket/kuesioner dan wawancara sebagai pendukung. Pengolahan data menggunakan rumus persentase dan skala interval. Hasil penelitian ditemukan bahwa pelaksanaan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum sudah berada pada tingkatan baik, yaitu dengan skor 2,96 pada skala interval 2,52-3,27. Selanjutnya diperoleh hasil dari ke-tiga kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu melalui penciptaan lingkungan yakni dengan skor rata-rata adalah 2,94 (baik), promosi melalui layanan perpustakaan dengan skor rata-rata adalah 2,97 (baik) dan promosi melalui penggunaan media skor rata-ratanya adalah 2,96 ( baik). Untuk dapat membuat pemustaka merasa tertarik untuk berkunjung ke Perpustakaan maka kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum masih perlu ditingkatkan. Karena tingkat pencapaian promosi melalui penciptaan lingkungan ini lebih rendah dari pada promosi melalui layanan perpustakaan dan penggunaan media. Beberapa kendala atau hambatan yang muncul saat melakukan kegiatan promosi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah kurangnya petugas perpustakaan, minimnya kreatifitas dan inovasi pustakawan dalam hal promosi dan terbatasnya anggaran atau biaya untuk melakukan kegiatan promosi. Kata kunci: Perpustakaan Khusus, Kementerian Pekerjaan Umum, evaluasi kegiatan promosi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.
ii
v
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesarbesarnya kepada bapak tercinta Kai Mohammad Ichwan, ibu tercinta Wafriah, Adik pertama Bening Matasari dan Adik kedua Mentari Syahida yang selalu mengingatkan dan memberikan dukungan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak yang meluangkan waktunya dalam membantu penulis. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bpk. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bpk. Prof. Dr. Syukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bpk. Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 20142015.
vi
4. Bpk.
Pungki
Purnomo,
MLIS,
selaku
Ketua
Jurusan
Ilmu
Perpustakaan. 5. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan. 6. Ibu Ulpah Andayani, M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis. 8. Bapak Sambiyo, SH., M.Si selaku Kepala Sub Bidang Perpustakaan Kementerian Pekerjaan umum. 9. Mbak Umi Fatimah S, selaku Pustakawan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan masukan saat melakukan penelitian. 10. Pihak Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 11. Terimakasih pula kepada teman-teman penulis Fhebi Azom Ar-Rafiqi, Rizki Ahmad Ghazali, Firly Hidayat, Moh. Rifqi Muzaki, Zulfikar Arman, Febri Nurul Huda, Luki Budiawan, Rifky, Ari Herdiana, Triyona Febri Guwantoro, Arief Dwi Hermawan, Riko, Aufa Dzahabie, Novita Puspa, dan seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan 2010 terutama IPI C, yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya.
vii
12. Terimakasih pula kepada teman-teman JIP 2008 Akhmat Raditya, Lana Adrian, M. Zihan Sragih, Septian Nur Arief, Danang Nur Cahya dan Mifta Apriyanto. JIP 209 Syafiq Kumala P, Siti Rohani, Haikal dan Intje. 13. Tidak akan lupa kepada teman-teman adik semester, terutama untuk Eko Raharjo, M. Rizal Fahmi, Hasbi Fikri, Putra Arsy, Muthia Fariza, Annisa Nurullita, Anggraeni Pramesti, Puti Asmarani, Gita, Roni, Ihsan Rohis, Braja, Abdul Hafiz Dinullah, Rahmat Hidayatullah, Apri dan Zaki yang selalu mendukung penulis. 14. Serta kawan-kawan KKN Lentera Hijau Novita Puspa, Laila Ridwan, Sagita Deska, Eko, Upi M, Ratna, Dini, Yaser, Dikri, Fahru, Tazki, Zha, Dwi Cahyo, Susanti, Delima H dan Soni. 15. Dan
semua
orang
yang
sudah
banyak
mendukung
dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat diucapkan satu persatu, Terimakasih untuk segalanya, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada penulis. Amin.
Ciputat,
2015
Kibar Sumanja
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................
i
ABSTRAK .....................................................................................................
ii
ABSTRACT ...................................................................................................
iii
SURAT PERNYATAAN ..............................................................................
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................
v
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................
1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah .....................................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................
6
D. Definisi Istilah ....................................................................................
7
E. Sistematika Penulisan ...........................................................................
8
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Khusus ............................................................................ 10 1. Pengertian Perpustakaan Khusus ................................................... 10 2. Tujuan Perpustakaan Khusus ......................................................... 13 3. Fungsi Perpustakaan Khusus ........................................................ 13 B. Promosi Perpustakaan ......................................................................... 15 1. Pengertian Promosi Perpustakaan ................................................. 15 2. Pentingnya Promosi Perpustakaan ................................................ 16 3. Strategi Promosi Perpustakaan ...................................................... 17 C. Kendala Promosi Perpustakaan ........................................................... 36 1. Kendala dari Dalam Perpustakaan ................................................. 36 2. Kendala dari Luar Perpustakaan ................................................... 37 D. Penelitian Relevan ................................................................................ 39
ix
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... 43 B. Metode Penelitian…. ............................................................................ 43 C. Populasi dan Sampel .................. ......................................................... 43 D. Sumber Data .................. ...................................................................... 45 E. Teknik Pengumpulan Data .................. ................................................ 45 F. Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 46 G. Teknik Analisa Data ............................................................................ 47 H. Jadwal Penelitian ................................................................................. 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Profil Objek Penelitian ........................................................................ 51 1. Sejarah Singkat ................................................................................ 51 2. Visi dan Misi …. ............................................................................. 52 3. Jenis Layanan ................................................................................. 53 4. Tugas dan Fungsi ............................................................................. 55 5. Koleksi ............................................................................................. 56 6. Personalia ....................................................................................... 57 7. Struktur Organisasi .......................................................................... 58 8. Promosi Perpustakaan ..................................................................... 58 B. Hasil Penelitian .................................................................................... 60 1. Data Responden ............................................................................. 60 2. Hasil Pendapat Pemustaka Terhadap Promosi yang Dilakukan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ................................ 61 C. Pembahasan Penelitian ......................................................................... 79 D. Kendala/Hambatan
yang
Dihadapi
Perpustakaan
KementerianPekerjaan Umum dalam Melakukan Kegiatan Promosi .. 86
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
.................................................................................... 89
B. Saran
.................................................................................... 90
x
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 92 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL Tabel 1
Contoh Pengolahan Data ...............................................................
49
Tabel 2
Jenis Kelamin ................................................................................
60
Tabel 3
Usia................................................................................................
60
Tabel 4
Pendidikan .....................................................................................
61
Tabel 5
Pendapat tentang lokasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui ................................................................
Tabel 6
Pendapat tentang lokasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah dijangkau ...............................................................
Tabel 7
63
Pendapat tentang peralatan dan perabotan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum menarik dan rapi .........................
Tabel. 9
62
Pendapat tentang desain dan interior ruang Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum nyaman dan menarik ...................
Tabel. 8
62
64
Pendapat tentang fasilitas yang dimiliki Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum memadai ......................................
64
Tabel. 10 Pendapat tentang Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum selalu menambah koleksi terbaru ..................................................
65
Tabel. 11 Pendapat tentang koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum menarik untuk dimanfaatkan .............................................
66
Tabel. 12 Pendapat tentang susunan koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum tertata rapi .........................................................
66
Tabel. 13 Pendapat tentang display buku baru yang dimiliki Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum menarik perhatian .......................
67
Tabel. 14 Pendapat tentang koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum relevan dan mendukung tugas pekerjaan ..........................
68
Tabel. 15 Pendapat tentang Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum meyediakan koleksi yang bervariasi .............................................
69
Tabel. 16 Pendapat tentang koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum lengkap dan sesuai kebutuhan ...........................................
69
Tabel. 17 Pendapat tentang pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ramah dan baik dalam memberikan layanan ....
xii
70
Tabel. 18 Pendapat tentang pustakawan Perpustakaan Kementerian PekerjaanUmum profesional dalam bekerja .................................
71
Tabel. 19 Pendapat tentang pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum membantu pemustaka dalam menggunakan layanan dan fasilitas perpustakaan ................................................
72
Tabel. 20 Pendapat tentang alamat website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui ...............................................
72
Tabel. 21 Pendapat tentang pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum memiliki pengetahuan yang baik ......................
73
Tabel. 22 Pendapat tentang website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum tampilannya menarik .........................................................
74
Tabel. 23 Pendapat tentang konten dan isi website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum informatif ....................................
74
Tabel. 24 Pendapat tentang akses informasi website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah .........................................
75
Tabel. 25 Pendapat tentang website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum membantu dalam mendapatkan informasi ........................
76
Tabel. 26 Pendapat tentang kegiatan yang diselenggarakan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum seperti pameran dan lainnya bermanfaat .....................................................................................
76
Tabel. 27 Pendapat tentang kegiatan yang diselenggarakan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum seperti pameran dan lainnya mudah diketahui ............................................................................
77
Tabel. 28 Pendapat tentang pemberian souvenir seperti pembatas buku dan kantong buku oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
78
Tabel. 29 Pendapat tentang pemberian souvenir seperti pembatas buku dan kantong buku oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum memberikankesan kepada pemustaka ...........................................
79
Tabel. 30 Kegiatan Promosi melalui penciptaan lingkungan yang dilakukan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ..............
80
Tabel. 31 Kegiatan Promosi melalui layanan perpustakaan yang dilakukan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ............................... xiii
82
Tabel. 32 Kegiatan Promosi melalui penggunaan media yang dilakukan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ...............................
84
Tabel. 33 Kegiatan Promosi melalui penciptaan lingkungan, layanan perpustakaan dan penggunaan media yang dilakukan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ...............................
xiv
85
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca1. Perpustakaan terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya perpustakaan khusus. “Perpustakaan khusus adalah suatu jenis perpustakaan yang paling unik jika dibandingkan oleh perpustakaan lain. Perpustakaan khusus berada di bawah suatu departemen atau di bawah suatu biro, di bawah suatu bagian, atau bahkan di bawah bidang pemasaran, dsb. Karena itu sebuah perpustakaan khusus dapat bersifat nasional dengan di pimpin oleh pejabat eselon dua atau dapat pula di pimpin oleh eselon lima, karena letak dan struktur perpustakaan di dalam suatu organisasi dapat bervariasi.”2 Istilah khusus tidak hanya menunjukan kekhususan organisasi dimana perpustakaan merupakan bagian dari lembaga atau perusahaan bersangkutan, melainkan lebih berkaitan erat dengan subyek atau disiplin ilmu pengetahuan yang harus ditangani seperti kesehatan, lingkungan hidup, pertanian, industri, pendidikan, dan lain-lain. Seiring dengan bekembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan akan perpustakaan khusus sekarang ini sudah dirasakan baik untuk kebutuhan apa saja, lebih khususnya lagi untuk membantu tugas badan induk tempat perpustakaan itu bernaung.
1
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1991), h. 3. 2
Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 2.3.
1
2
Perpustakaan khusus memiliki ciri-ciri utama, sebagai berikut: 1. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu saja 2. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau badan induk tempat perpustakaan bernaung 3. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan untuk anggotanya 4. Tekanan koleksi bukan pada buku melainkan pada majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena literatur dari jenis tersebut
umumnya
mengandung
informasi
yang
lebih
mutakhir
dibandingkan dengan buku 5. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan. Perpustakaan khusus harus dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya terutama yang bernaung dalam lembaga yang bersangkutan itu sendiri. Agar pemustaka tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan layanan
dan
fasilitas
perpustakaan,
maka
perpustakaan
harus
mempublikasikan atau memperkenalkan produk dan jasa yang dimiliki kepada calon pemustaka dengan cara melakukan promosi. Promosi ini dilakukan supaya calon pemusta mengetahui apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut dan terutama untuk menarik perhatian dan menambah minat calon pemustaka datang berkunjung serta memanfaatkan perpustakaan tersebut. “Promosi adalah forum pertukaran informasi antara organisasi dengan konsumen dan memiliki tujuan utama memberi informasi tentang
3
produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk beraksi terhadap produk atau jasa itu. Sedangkan didalam dunia perdagangan promosi adalah usaha untuk memajukan dan meningkatkan popularitas barang yang akan di jual”.3 Kegiatan promosi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum harus lebih ditingkatkan kembali, mengingat kegiatan promosi yang sudah dilakukan di perpustakaan tersebut belum memberikan efek yang signifikan terhadap jumlah pemustaka yang datang ke perpustakaan tersebut. Kegiatan promosi layanan perpustakaan sangat perlu dilakukan, karena di Indonesia apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan masih sangat rendah, termasuk rendahnya pemanfaatan layanan perpustakaan. Promosi itu sendiri memiliki pengertian sebagai setiap kegiatan komunikasi yang bertujuan memperkenalkan produk pelayanan atau ide dengan saluran distribusi. Kegiatan promosi mempunyai sedikitnya empat tujuan yaitu: 1. Untuk menarik perhatian 2. Untuk menciptakan kesan 3. Untuk membangkitkan minat 4. Untuk memperoleh tanggapan.4 Dalam melakukan promosi pihak perpustakaan harus mengetahui sasaran untuk melakukan promosi atau pengguna perpustakaan yang akan dikenalkan layanan, fasilitas dan jasa yang diberikan perpustakaan untuk pengguna perpustakaan. Sasaran promosi perpustakaan khusus adalah masyarakat yang dilayani khusus, biasanya terbatas pada orang-orang dalam lembaga atau instansi sebagai badan induk perpustakaan tersebut. 3
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
4
Ibid., h. 20.
h. 20.
4
Tujuan promosi perpustakaan adalah memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguan perpustakaan.5 Dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan memerlukan sarana promosi. Sarana promosi dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain: bentuk tercetak, bentuk kegiatan perpustakaan dan bentuk elektronik. 1. Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak, adalah brosur, poster, leaflets, flayer, map khusus perpustakaan, newslatter, laporan tahunan, pembatas buku (bookmark), dan buku panduan perpustakaan. 2. Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan perpustakaan adalah pameran perpustakaan, ceramah, seminar, bazar, kalender perpustakaan, wisata perpustakaan (library tour), temu penulis, launching buku, dan diskusi. 3. Selain sarana promosi dalam bentuk tercetak dan dalam bentuk kegiatan perpustakaan, sarana promosi perpustakaan dalam bentuk elektronik juga dilakukan dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan seperti media elektronik (televisi dan radio), internet (website dan email), dan memutar film dan video. Untuk lebih menarik perhatian calon pemustaka promosi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara dan bentuk. Promosi sangat penting
dilakukan
oleh
sebuah
perpustakaan
karena
selain
untuk
memperkenalkan apa yang dimiliki oleh perpustakaan promosi juga dapat memberikan kesan dan menambah rasa ingin tahu dari calon pemustaka untuk 5
h. 21.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
5
mengunjungi perpustakaan tersebut. Maka dari itu promosi sangatlah penting dilakukan oleh sebuah perpustakaan. “Penyebab promosi penting bagi perpustakaan karena promosi perpustakaan bisa menjadi sarana bagi perpustakaan tersebut memperkenalkan layanan, fasilitas, koleksi dan terkait dengan yang dimiliki oleh perpustakaan kepada calon pengguna perpustakaan. Dengan adanya promosi perpustakaan, diharapkan masyarakat akan mengenal perpustakaan dan pada akhirnya mereka menjadi pengguna perpustakaan yang giat”.6 Dengan adanya promosi diharapkan mayarakat mengetahui pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan sehingga membuat mereka tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan. Oleh karena itu, penulis tertarik mengambil judul “Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan
Kementerian
Pekerjaan
Umum”.
Apakah
dengan
dilakukannya promosi oleh perpustakaan ini dapat menumbuhkan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan tersebut. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang penulis teliti, maka dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang pelaksanaan kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Khusus Kementerian Pekerjaan Umum. Dalam hal ini kegiatan promosi yang akan dievaluasi mencakup kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan, kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan dan kegiatan promosi melalui penggunaan media. 6
h. 23.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
6
2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum? 1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan? 2) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan? 3) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui pemanfaatan/ penggunaan media? b. Kendala atau hambatan apa saja yang dihadapi oleh perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam melakukan promosi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum melalui penciptaan lingkungan, melalui kegiatan layanan perpustakaan dan melalui pemanfaatan/penggunaan media. Kegiatan promosi yang dilakukan diharapkan dapat menumbuhkan keinginan dan minat masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan tersebut. a. Mengetahui pelaksanaan
kegiatan promosi yang diterapkan pada
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ini.
7
1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan? 2) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan? 3) Bagaimana
pelaksanaan
kegiatan
promosi
melalui
pemanfaatan/penggunaan media? b. Mangetahui kendala atau hambatan yang dihadapi perpustakaan ini dalam melakukan kegiatan promosi. 2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang dilakukan penulis tentang promosi di perpustakaan khusus adalah: a. Sebagai masukan informasi tentang bagaimana kegiatan promosi perpustakaan
yang
dilakukan
oleh
perpustakaan
khususnya
Perpustakaan Khusus Kementerian Pekerjaan Umum. b. Sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis dan mahasiswa tentang bagaimana cara melakukan kegiatan promosi perpustakaan, media yang digunakan dalam promosi, dan strategi promosi perpustakaan. c. Memberikan sumbangsih, buah pikiran dan masukan kepada Perpustakaan
Kementerian
Pekerjaan
Umum
dalam
hal
mempromosikan perpustakaan, jika hal tersebut diperlukan. D. Definisi Istilah Evaluasi adalah kegiatan yang mengukur dan membandingkan antara hasil dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat tingkat keberhasilannya.
8
Promosi adalah forum pertukaran informasi antara organisasi dengan konsumen dan memiliki tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk beraksi terhadap produk atau jasa itu.7 Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu instansi atau lembaga tertentu, baik pemerintah maupun swasta dan mempunyai kekhususan yang terletak pada pengelolaan, koleksi dan pemustaka yang cukup terbatas.
E. Sistematika Penulisan Dalam sistematika ini akan dijelaskan satu persatu bab-bab yang terdapat pada tulisan ini, yaitu: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR Dalam bab ini penulis menguraikan tentang definisi perpustakaan khusus,
fungsi
perpustakaan,
dan
tujuan
pengertian
perpustakaan promosi,
khusus,
pentingnya
promosi promosi
perpustakaan, pentingnya promosi perpustakaan, strategi promosi, serta kendala yang dihadapi dalam melakukan promosi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penelitian relevan. 7
h. 20.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
9
BAB III
METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis menguraikan tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengolahan data, teknik analisa data dan jadwal penelitian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini berisi penjelasan dan pemaparan tentang profil objek penelitian seperti: sejarah singkat, visi dan misi, jenis layanan, tugas dan fungsi, koleksi, struktur organisasi, sistem pelayanan, fasilitas, personalia, hasil dan pembahasan penelitan serta kendala yang dihadapi saat melakukan promosi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.
BAB V
PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan skripsi dan penulis mencoba memberikan saran-saran yang merupakan masukan dan sumbangan pemikiran penulis.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus 1. Pengertian Pepustakaan Khusus Perpustakaan khusus adalah suatu jenis perpustakaan yang paling unik jika dibandingkan oleh perpustakaan lain. Perpustakaan khusus berada di bawah suatu departemen atau di bawah suatu biro, di bawah suatu bagian, atau bahkan di bawah bidang pemasaran, dsb. Karena itu sebuah perpustakaan khusus dapat bersifat nasional dengan di pimpin oleh pejabat eselon dua atau dapat pula di pimpin oleh eselon lima, karena letak dan struktur perpustakaan di dalam suatu organisasi dapat bervariasi. Istilah khusus tidak hanya menunjukan kekhususan organisasi dimana perpustakaan merupakan bagian dari lembaga atau perusahaan bersangkutan, melainkan lebih berkaitan erat dengan subyek atau disiplin ilmu pengetahuan yang harus ditangani seperti kesehatan, lingkungan hidup, pertanian, industri, pendidikan dan lain-lain. Perpustakaan khusus harus bisa memfasilitasi dan mamberikan informasi kepada para penggunanya. Pengguna perpustakaan khusus yaitu orang-orang yang berada di bawah suatu naungan dari lembaga, departemen, atau suatu biro itu sendiri. Mulyadi Achmad Nurhadi memberikan definisi perpustakaan khusus sebagai berikut: 10
11
“Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh suatu lembaga khusus di luar lembaga, tujuan pengelenggaraannya bukanlah diarahkan untuk konsumsi umum, tetapi hanya diperuntukan bagi para karyawan lembaga yang bersangkutan dalam rangka menunjang penyelesaian program lembaga yang bersangkutan.”1 Dalam ulasan Karmidi Martoatmojo memberikan definisi bahwa perpustakaan khusus menyimpan koleksi khusus.2 Pengertian lainnya perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu instansi atau lembaga tertentu, baik pemerintahan atau swasta, dan sekaligus sebagai pengelola dan penanggung jawabnya.3 Perpustakaan
khusus
merupakan
perpustakaan
yang
lebih
menekankan koleksinya pada suatu bidang khusus seperti peta, surat kabar, majalah, buku laporan dll. Pemustaka yang dilayaninya juga tergolong khusus sesuai dengan lingkungan badan atau lembaga tempat perpustakaan tersebut bernaung. Perpustakaan khusus sering disebut perpustakaan kedinasan, karena adanya pada lembaga-lembaga pemerintahan atau swasta. Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang berkaitan, baik langsung maupun tidak, dengan instansi induknya.4 Perpustakaan khusus mempunyai tugas melayani suatu kelompok masyarakat khusus yang memiliki kesamaan dalam kebutuhan dan minat 1
Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 2. 3. 2 Ibid., h.18. 3 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 39. 4 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2003), h.39.
12
terhadap bahan pustaka dan informasi. Dan menunjang lembaga yang dinaunginya.5 Dalam buku lainnya pengertian perpustakaan khusus adalah sebagai berikut: “Perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang di bentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta) atau perusahaan yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan di lingkungannya, istilah khusus tidak hanya menunjukan pada kekhususan subjek/disiplin ilmu pengetahuan yang ditangani.”6 Pengertian lainnya, perpustakaan khusus adalah perpustakaanperpustakaan yang berada di lingkungan instansi atau departemen, badan atau yayasan, perkumpulan keahlian atau organisasi profesi, pusat dokumentasi dan informasi.7 Berbagai pengertian tentang perpustakaan khusus telah di paparkan di atas dan dapat disimpulkan sebagai berikut: Pengertian perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada di bawah naungan suatu lembaga atau instansi tertentu, dan memiliki tugas untuk memenuhi kebutuhan informasi lembaga yang dinaunginya, istilah khusus tidak hanya menunjukan pada kekhususan organisasi tersebut tetapi juga lebih berkaitan erat dengan subjek/disiplin ilmu yang di tangani oleh perpustakaan tersebut, serta objek/sasaran pelayanan perpustakaan diperuntukan pada pengguna internal dan masyarakat yang peduli terhadap bidang-bidang tersebut. 5
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta:Kanisius, 1992), h.35. 6 Sukarman, Rachman Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (Jakarta:Perpustakaan Nasioanal RI, 2000), h. 6. 7 Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 1.18.
13
2. Tujuan Perpustakaan Khusus Tujuan perpustakaan khusus lazimnya sama yaitu membantu tugas badan induk tempat perpustakaan tersebut bernaung. Perpustakaan khusus juga memiliki tujuan umum yaitu perpustakaan khusus bertujuan untuk memberikan informasi dan kelengkapan rujukan yang berupa bahan-bahan tercetak dan terekam unruk memperlancar pelaksanaan tugas sehari-hari pada instansi yang besangkutan. “Selain itu perpustakaan khusus juga memiliki tujuan khusus yaitu mengembangkan keterampilan karyawan untuk belajar mandiri; memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca karyawan pada khususnya; memotivasi karyawan untuk dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien; dan mengembangkan kemampuan karyawan untuk mencari, menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan khusus”.8 Tujuan yang telah di dapat dari berbagai literatur, dapat disimpulkan bahwa tujuan secara umum adalah menyediakan informasi yang dapat membantu pengguna perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan. Sedangkan tujuan khususnya adalah membantu tugas induk tempat perpustakaan tersebut bernaung. 3. Fungsi Perpustakaan Khusus Selain itu perpustakaan khusus juga mempunyai fungsi-fungsi yang harus dijalankan sesuai dengan fungsi perpustakaan khusus. Fungsi utama perpustakaan khusus adalah menyediakan informasi guna membantu tujuan badan induknya.9
8
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 22. J. W Nainggolan, Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan Khusus di Jajaran Departemen dalam Negeri (Jakarta: Biro Hubungan Masyarakat Departemen dalam Negeri, 1992), h. 1. 9
14
“Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, perpustakaan khusus mempunyai fungsi, antara lain menjadi pusat referensi bagi para karyawan maupun anggota dari instansi atau lembaga yang bersangkutan; menjadi pusat penelitian bagi petugas dari instansi atau lembaga yang bersangkutan; dan menjadi sarana untuk memperlancar pelaksanaan tugas instansi atau lembaga yang bersangkutan”.10 Sementara itu pendapat lainnya mengenai fungsi perpustakaan khusus antara lain mengumpulkan terbitan yang ada di dalam organisasi; selalu mengikuti perkembangan minat dan kebutuhan terhadap terbitan; mengulas terbitan baru, memilih, dan memesan terbitan penting; dan memesan langsung ke penerbit. Fungsi perpustakaan khusus yaitu untuk membantu pengguna perpustakaan khusus yang berasal atau bekerja di instansi atau lembaga yang bersangkutan mendapatkan informasi dengan bahan pustaka atau koleksi yang berkaitan dengan subjek atau bidang ilmu tertentu sesuai dengan lembaga atau instansi tersebut. “Fungsi maksimal perpustakaan khusus, yaitu secara berkala mengadakan riset formal tentang kebutuhan pemustaka; membuat kontak dengan para ahli dan agen publikasi luar biasa yang tidak dipublikasikan, asing; menambahkan koleksi khusus misalnya katalog perkembangan eksekutif, cetak komputer, dan arsip organisasi. Mengevaluasi dan memilih pangkalan data komputer sesuai dengan kepentingan organisasi”.11 Selain itu ada pula yang menerangkan fungsi dari perpustakaan khusus itu adalah sebagai berikut: “Fungsi perpustakaan khusus adalah mendukung badan induknya. Dengan demikian sebagian besar perpustakaan khusus hanya terbuka atau digunakan para pengguna yang berasal atau bekerja di instansi atau badan yang bersangkutan. Di samping itu koleksi 10
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 14 Janet L. Ahrensfeld, Special libraries a guide for management, (New York: Special Library Association, 1981), h. 8, 9. 11
15
bahan pustaka dan informasi perpustakaan khusus adalah berkaitan dengan bidang cakupan instansi tersebut”.12 Dari beberapa fungsi yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan fungsi perpustakaan khusus, yaitu untuk mendukung badan induknya dan fungsi lainnya untuk menyimpan, menyediakan, dan menyebarkan informasi secara cepat kepada pengguna perpustakaan.
B. Promosi Perpustakaan 1. Pengertian Promosi Perpustakaan Promosi perpustakaan merupakan cara untuk memperkenalkan dan mempublikasikan kepada calon pengguna dan pengguna perpustakaan tentang layanan, fasilitas, dan koleksi yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan agar calon pengguna tertarik mengunjungi perpustakaan tersebut. “Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan bermasyarakat. Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama member informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan”.13 Promosi adalah setiap kegiatan komunikasi yang bertujuan memperkenalkan produk pelayanan atau ide dengan saluran distribusi. Promosi adalah usaha yang dilakukan penjual untuk membujuk pembeli
12
h.1.19.
13
Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan (Jakarta:Universitas Terbuka, 1999),
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 207.
16
agar menerima atau menjual lagi atau menyarankan kepada orang lain untuk memakai produk, pelayanan atau ide yang dipromosikan.14 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian promosi perpustakaan adalah suatu kegiatan atau usaha memperkenalkan dan membujuk pengguna dan calon pengguna perpustakaan, agar masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin. 2. Pentingnya Promosi Perpustakaan Sekarang ini perpustakaan sesungguhnya dapat dikatakan dalam hal yang sama dengan organisasi atau lembaga lain yang tujuan utamanya adalah mencari laba. Laba yang dimaksud bukan keuntungan secara material berupa uang atau barang melainkan meningkatnya jumlah pengunjung yang memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Dalam hal ini promosi perpustakaan sangat penting dilakukan oleh sebuah perpustakaan untuk mendapatkan peningkatan layanan. Perpustakaan saat ini agar dapat meningkatkan layanannya dituntut untuk memasarkan jasa-jasa atau produk yang mereka hasilkan. Dengan adanya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perpustakaan, diharapkan masyarakat akan lebih mengenal perpustakaan dan tertarik untuk mengunjungi perpustakaan tersebut kemudian akhirnya mereka menjadi pengguna perpustakaan yang giat. Pada artikel Blaise Cronin berkata bahwa dengan adanya pemasaran dan promosi yang baik pada perpustakaan akan meraih
14
h. 3.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
17
setidaknya tiga hal yaitu menambah kepuasan pemakai, memperkuat atau memperlancar
bertambahnya
dana,
dan
meningkatkan
kepuasan
pustakawan.15 3. Strategi Promosi Perpustakaan Dengan adanya promosi diharapkan masyarakat akan lebih mengenal
perpustakaan
dan akhirnya mereka menjadi
pengguna
perpustakaan yang giat. Strategi promosi perlu dilakukan agar promosi yang dilakukan oleh perpustakaan tepat sasaran kepada calon pengguna perpustakaan. ada dua strategi promosi perpustakaan yang biasa digunakan yaitu promosi langsung (Direct Promotion) dan promosi tidak langsung (Indirect Promotion). a. Promosi Langsung (Direct Promotion) Promosi langsung atau direct promotion adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung dengan calon pengguna perpustakaan. Secara umum ada beberapa kegiatan promosi langsung yang biasa dilakukan dan digunakan perpustakaan antara lain: 1) Kontak Perorangan “Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung. Promosi dengan kontak perorangan ternyata merupakan sarana yang lebih ampuh dari pada sarana atau promosi lainnya seperti iklan dan publikasi. Bellardo dan Waldhart melaporkan bahwa penelitian mengenai efektivitas teknik-teknik promosi dan komunikasi di bidang perpustakaan dan informasi telah membuktikan bahwa kontak perorangan dari mulut ke mulut merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan 15
h. 23, 24.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
18
informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam menarik minat pengguna perpustakaan”.16 Menurut kotler fungsi kontak perorangan dapat diuraikan seperti berikut: a) Menjual. Artinya organisasi berusaha meningkatkan jumlah konsumen dengan langsung mencari konsumen baru; b) Memberi layanan. Dengan kontak perorangan, organisasi mencoba memberi pelayanan langsung kepada konsumen; c) Meneliti. Mengawasi perkembangan yang terjadi di antara konsumen dan juga antara pesaing-pesaing organisasi.17 2) Pameran Perpustakaan, Ceramah dan Seminar “Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan perpustakaan untuk menarik perhatian orang banyak. Pameran juga merupakan cara yang paling jitu untuk mempublikasikan keberadaan perpustakaan kepada pengguna dan calon pengguna. Kegiatan pameran perpustakaan dimaksudkan untuk menampilkan apa yang dimiliki perpustakaan dan apa yang dilayankan perpustakaan. Pada prinsipnya pameran tidak saja menginformasikan secara tertulis melainkan juga menyajikan apa yang dimiliki dan dilayankan perpustakaan langsung kepada pengguna”.18 Pameran memiliki dua tujuan, yaitu: a) Untuk menarik perhatian pengguna atau calon pengguna; b) Untuk menunjukan layanan atau apapun yang dimiliki perpustakaan menarik untuk mereka.19
16
h. 30.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
17
Ibid.,h. 30 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.
18
110.
19
Ibid., h. 110.
19
Penyelenggaraan pameran seperti pameran buku merupakan salah satu langkah awal bagi penerbit atau perpustakaan untuk memotivasi halayak atau publik tentang produk atau koleksi yang diterbitkannya
atau
memperkenalkan
yang
atau
dimilikinya.
mempromosikan
Perpustakaan sebagian
dapat koleksi
terbarunya atau produk-produknya yang dihasilkan selama dalam jangka waktu tertentu. Selain itu aktivitas dan jasa-jasa yang telah, sedang dan yang akan dilakukannya dapat diketahui masyarakat. “Sedangkan ceramah adalah suatu kegiatan yang terdiri beberapa orang yang berbicara di depan dan sejumlah peserta pada suatu waktu dan tempat tertentu mengenai suatu topik atau tema tertentu. Biasanya pembicaranya bersifat formal. Lain halnya dengan seminar, seminar adalah suatu forum atau kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji suatu topik pada suatu waktu dan tempat tertentu dimana ada satu atau lebih orang berceramah dan sejumlah orang lain sebagai peserta. Pada umumnya suatu seminar berlangsung proses yang diatur secara rapih dengan aturan-aturan tertentu. Biasanya terjadi diskusi antara peserta dengan penceramah setelah materi ceramah disampaikan. Kegiatan ceramah ini diadakan dengan tujuan untuk mempromosikan layanan perpustakaan. Disamping itu, perpustakaan dapat melakukan apa yang disebut sebagai proses pendidikan pemakai. Dengan demikian perpustakaan dapat membimbing pengguna atau calon pengguna bagaimana menggunakan perpustakaan dan memanfaatkan layanan yang ada”.20 3) Bazar Bazar adalah suatu kegiatan yang dapat dilakukan dan digunakan untuk tujuan promosi perpustakaan. Bazar adalah suatu kegiatan jual-beli barang yang dilakukan pada suatu tempat tertentu dan waktu tertentu dan bukan pada tempat yang biasanya 20
h.116, 117.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
20
dilakukan proses jual-beli. Tujuan utama diadakan bazar, diharapkan semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan dan berkunjung ke perpustakaan untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan.21 4) Wisata Perpustakaan (Library Tour) Bentuk kegiatan jenis ini yaitu mengajak serombongan orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat sudut di perpustakaan bahwa di sana ada petugas perpustakaan yang memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka. “Melalui kegiatan wisata perpustakaan diharapkan pengguna dapat mengetahui secara langsung apa yang dimiliki perpustakaan bermanfaat bagi mereka dan bagaimana menggunakannya. Wisata perpustakaan tidak hanya dilakukan dengan berkeliling perpustakaan jika ada tamu atau rombongan tamu perpustakaan, tetapi memang merupakan program yang dirancang secara khusus oleh perpustakaan. Biasanya pesertanya adalah perpustakaan sekolah. Jadi kegiatan ini diadakan khusus untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak pada perpustakaan. Kegiatan wisata perpustakaan ini akan memberi dampak positif kepada anak-anak. Dalam jangka panjang hal ini akan berpengaruh pada pola perilaku mencari informasi di perpustakaan”.22 5) Temu Penulis Temu penulis juga dapat dijadikan salah satu kegiatan promosi perpustakaan, dengan diadakannya kegiatan temu penulis
21 22
h. 127.
Ibid., h. 126. Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
21
masyarakat akan mengetahui fasilitas dan koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut. 6) Launching Buku Kegiatan ini juga dapat menjadi salah satu sarana untuk promosi perpustakaan. Biasanya sebelum diadakannya kegiatan ini dilakukan
promosi
agar
masyarakat
mengetahui
tempat
diadakannya kegiatan tersebut. Dan dengan diadakannya kegiatan tersebut membuat masyarakat tahu akan keberadaan perpustakaan tersebut berada. 7) Diskusi Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Biasanya dalam diskusi para peserta mencari penyelesaian suatu masalah, minimal mereka mengajukan usul atau ide yang mungkin bisa menyelesaikan masalah yang mereka diskusikan.23 Diskusi adalah suatu kegiatan yang dilakukan suatu kelompok atau lebih dari satu orang membahas tentang suatu materi atau topik tertentu yang sudah ditentukan dan akan menghasilkan sesuatu kesimpulan dan pemahaman yang baik dan benar. Dari
beberapa
bentuk
kegiatan
promosi
langsung
perpustakaan diatas salah satu bentuk kegiatan yang dapat 23
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990), h. 334.
22
dilakukan untuk menarik perhatian orang akan keberadaan perpustakaan adalah pameran perpustakaan. Pameran dapat menjadi cara yang cukup efektif untuk mempublikasikan keberadaan perpustakaan diantara pengguna dan calon pengguna perpustakaan. b. Promosi Tidak Langsung (Indirect Promotion) Dalam kegiatan promosi perpustakaan selain promosi langsung biasa digunakan juga promosi tidak langsung perpustakaan. Promosi tidak langsung adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan cara tidak berhadapan atau berkomunikasi langsung secara tatap muka tetapi dengan menggunakan dan memanfaatkan beberapa media. Dan melalui penciptaan lingkungan serta dengan melalui layanan perpustakaan yang dapat menarik pemustaka untuk memanfaatkan perpustakaan. Ada beberapa media yang sering digunakan dalam promosi tidak langsung diantaranya : media cetak dan elektronik. 1. Promosi Melalui Penggunaan/Pemanfaatan Media Promosi dengan memanfaatkan media adalah sebagai salah satu cara yang biasa digunakan oleh sebuah perpustakaan, ada beberapa media yang biasa dimanfaatkan oleh sebuah perpustakaan untuk melakukan kegiatan promosi seperti media cetak dan media internet atau online. a. Media Cetak 1) Brosur, Poster, dan Leaflets Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu
23
barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh konsumen atau pengguna.24
Pemanfaatan
brosur
sebagai
sarana
promosi
di
perpustakaan dianggap tidak memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu pembuatannya cukup mudah, banyak sekali informasi yang ada di perpustakaan yang perlu disampaikan kepada pengguna. Brosur bisa lebih banyak
memberikan informasi
mengenai
kegiatan
perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki. Bahkan dengan brosur kita bisa menyebarluaskan informasi yang bersifat teknis. “Sedangkan poster adalah salah satu media promosi yang biasanya berupa kertas besar berukuran A3 atau ukuran A2 yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang suatu hal yang disajikan secara menarik. Dasar ide pembuatan poster adalah menyampaikan pesan kepada masyarakat pengguna secara efektif, mudah dan murah. Poster yang paling efektif adalah poster yang dirancang untuk sekilas segera menarik perhatian atau mencuri pandangan orang yang lewat di depan poster tersebut, sekaligus member pesan atau informasi secara ringkas.”25 Untuk selebaran atau leaflet terdiri dari beberapa sisi. Sisi depan dihiasi dengan desain yang menarik agar masyarakat tertarik. Leaflet berisi keterangan mengenai jasa perpustakaan, leaflet berfungsi sebagai pencipta citra sekaligus memberikan informasi.26 Media promosi seperti brosur, leaflet dan poster adalah sarana promosi dalam media tercetak yang sering digunakan perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosi. Sarana promosi
h. 72. h. 80.
24
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
25
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
26
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 211.
24
brosur hampir sama dengan leaflet karena terbuat dari lembaran kertas yang mengandung pesan dan dibagikan kepada pengguna perpustakaan. Sedangkan untuk poster ukurannya lebih besar dibandingkan brosur dan leaflet dan poster dirancang untuk sekilas menarik perhatian, karena poster biasanya ditempatkan pada tempat umum dimana orang sering melewati tempat tersebut. Poster juga berisi pesan atau informasi secara singkat dan padat. Diantara ketiga jenis media tercetak ini yang paling efektif adalah brosur. 2) Flyer Flyer merupakan bahan promosi yang terdiri dari satu lembar yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan belakang. Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa layanan dan hasil kreatif lain dari suatu perpustakaan. Oleh karena itu, sarana ini sangat sesuai dalam membantu pustakawan dalam melakukan kegiatan promosi.27 3) Map Khusus Perpustakaan Paket promosi lain yang dapat dibuat adalah sebuah map dengan cetakan khusus berlogo perpustakaan. Map ini dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dari map biasa. Di dalam map ini dapat dimasukan paket-paket promosi yang telah dibuat, misalnya beberapa brosur, pembatas buku, dan sebagainya.
27
Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 178.
25
Kumpulan sarana promosi ini dapat dikemas menjadi satu paket dan diberikan kepada orang-orang tertentu.28 4) Laporan Tahunan Laporan tahunan merupakan suatu dokumentasi yang menjabarkan secara ringkas tentang hasil kegiatan dan status keuangan suatu organisasi atau lembaga selama setahun berlalu dan memberikan kerangka rencana untuk masa yang akan datang.29 5) Pembatas Buku (Bookmark) Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk memberi tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku. Pembatas buku atau yang dikenal sebagai bookmark dapat digunakan sebagai media promosi di perpustakaan. Pembuatan pembatas buku berlogo perpustakaan akan sangat mempengaruhi citra dan sosok perpustakaan di hati pengguna kepada pengunjung potensial maka akan meningkatkan ingatan pengguna kepada perpustakaan yang akan mendorong mereka berkunjung ke perpustakaan.30 6) Buku Panduan Perpustakaan Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang diterbitkan oleh perpustakaan yang memuat informasi segala sesuatu yang mengenai perpustakaan. Mulai dari sejarah dan latar 28
Ibid., h. 80. Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 178, 179. 30 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 97. 29
26
belakang pendirian perpustakaan, misi dan tujuan, organisasi, lembaga induk, koleksi, dan layanan, fasilitas, lokasi, dan cabangcabangnya, staf pengelola dan struktur organisasinya, peraturan dan sanksi-sanksi, nama dan alamat resmi, serta informasi lain yang dianggap perlu untuk pengguna.31 Dari beberapa cara promosi dalam bentuk media cetak yang cukup efektif untuk melakukan kontak dengan pengguna adalah poster, biasanya poster dapat digunakan untuk memperkenalkan layanan
yang
ada
di
perpustakaan
tersebut
dan
dapat
menyampaikan pesan kepada pengguna perpustakaan. Selain itu brosur merupakan sarana promosi perpustakaan yang cukup efektif karena dapat memuat informasi yang cukup banyak dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar. b. Media Elektronik 1) Publikasi dan Iklan Publikasi adalah perangsangan non-personal agar ada permintaan terhadap produk atau jasa melalui berita mengenai halhal media penerbitan atau melalui penyajian yang menarik di radio, televise dan sebagainya.32 Sedangkan iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar. 31 32
Ibid., h. 100. Ibid., h. 29.
27
Iklan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dapat melalui media cetak atau elektronik.33 Perbedaan antara iklan dan publikasi, promosi melalui iklan memang menggunakan biaya, tetapi pemasang iklan biasa bisa mengendalikan apa yang dikatakan, bagaimana menyampaikannya, kepada siapa iklan itu akan ditempatkan, baik dalam penerbitan cetak maupun noncetak, dan frekuensi pemasangan iklan juga dapat dikendalikan oleh pemasang iklan. Sedangkan publikasi sebaliknya tidak memungkinkan pengendalian hal-hal yang dicakup oleh iklan. Biasanya, publikasi akan ditinjau oleh penyunting berita, dan yang bersangkutan dapat memutuskan apakah seluruh berita akan digunakan, atau hanya sebagian saja, ataupun tidak dipilih sama sekali sebagai berita. Meskipun demikian, publikasi mempunyai beberapa keunggulan sehingga merupakan investasi yang baik. Publikasi ditempatkan sebagai berita dan bukan di ruang iklan. Penempatan ini memberikan kesan bahwa informasi dalam berita mengenai produk dan jasa itu lebih objektif dibandingkan dengan iklan yang dianggap mempromosikan diri sendiri.34
33
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 29, 30.
34
h. 29.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
28
2) E-mail E-mail
(electronic
mail)
adalah
sistem
yang
menghubungkan komputer, baik dengan hubungan kabel maupun tanpa kabel (wireless). e-mail memungkinkan pengguna melalui keyboard mengirimkan pesan dan membaca jawabannya pada layar komputer.35 Melalui email kita dapat mengirim surat elektronik baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan dari satu alamat email ke alamat lain di jaringan internet. 3) Website Kegiatan operasional perpustakaan dituangkan dalam sebuah halaman website di internet. Dengan portal website tersebut segala kebutuhan untuk interaksi antara pengguna dan pustakawan dilaksanakan.36 Website dapat dijadikan salah satu sarana dalam melakukan kegiatan promosi di perpustakaan, dengan mendesain website perpustakaan memungkinkan pustakawan menempatkan pesan promosi perpustakaan, jasa dan layanan, koleksi atau informasi penting lainnya yang diadakan untuk dapat dinikmati oleh siapa saja, dimana saja di internet. Keefektifannya dalam menyebarkan informasi tidak diragukan lagi.37
35
Wahyu Suprianto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan (Yogyakarta: Kanisius, 2008), h. 176. 36 Wahyu Suprianto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan (Yogyakarta: Kanisius, 2008), h. 119. 37 Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006) h. 181.
29
Dalam hal ini dapat disimpulkan promosi dapat dilakukan dengan sarana apapun dan semua pustakawan atau
staf
perpustakaan dapat membantu melakukan kegiatan promosi perpustakaan. 4) Jejaring Sosial (Social Network) Jejaring sosial juga dapat menjadi salah satu sarana promosi dalam media internet atau online. Dengan menggunakan jejaring sosial perpustakaan bisa mempublikasikan layanan, koleksi dan fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Kebanyakan layanan ini berbasis web dan penggunanya berinteraksi melalui internet. Berbagai sarana yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan promosi perpustakaan dalam bentuk media tercetak, seperti brosur, poster, flayer, map khusus perpustakaan, laporan tahunan, pembatas buku, dan buku panduan perpustakaan, dari berbagai sarana tercetak cara yang dianggap paling murah dan praktis untuk melakukan promosi adalah dengan cara mencetak dan menyebarkan brosur perpustakaan. Pemanfaatan brosur sebagai
sarana
promosi
di
perpustakaan
dianggap
tidak
memerlukan biaya yang besar, pembuatannya pun cukup mudah, dan bahannya mudah ditemukan. Selain brosur ada media lain yang juga cukup efektif untuk melakukan kontak dengan pengguna perpustakaan adalah poster. Poster dapat digunakan untuk memperkenalkan layanan baru atau
30
suatu kegiatan, menekankan dan menonjolkan layanan lama. Poster yang efektif adalah poster yang dirancang untuk sekilas segera menarik perhatian, sekaligus memberi pesan atau informasi secara ringkas. Sedangkan sarana promosi perpustakaan dalam media elektronik seperti, publikasi dan iklan, email, website dan jejaring sosial. Dalam bentuk elektronik ini yang paling efektif adalah dengan melalui website, karena cara ini cukup tepat dan menarik. Selain itu dapat memperkenalkan layanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan kepada calon pengguna dan juga tidak membutuhkan biaya terlalu besar. 2. Promosi Melalui Penciptaan Lingkungan a. Gedung Gedung perpustakaan merupakan sarana yang sangat penting dalam penyelenggaran perpustakaan. Dalam gedung itulah segala aktivitas dan program perpustakaan dirancang dan diselenggarakan. Pembangunan gedung perpustakaan perlu memperhatikan faktor-faktor fungsional dari kegiatan perpustakaan.38 Dalam merancang gedung perpustakaan perlu juga melibatkan calon
pengguna
perpustakaan
dan
pustakawan
atau
petugas
perpustakaan untuk dimintai pendapat tentang rencana gedung yang akan ditempati. Sehingga nantinya gedung perpustakaan tersebut bisa 38
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 223.
31
menjadi tempat yang nyaman dan sesuai untuk menyelenggarakan kegiatan perpustakaan. b. Lokasi Dalam menentukan lokasi gedung perpustakaan yang perlu dipertimbangkan adalah kemudahan akses ke perpustakaan, berada ditempat
tenang,
memungkinkan
untuk
penambahan
ruang
perpustakaan pada masa mendatang.39 Karena penentuan lokasi gedung perpustakaan sangat berperan penting untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan perpustakaan. Dalam hal penentuan lokasi gedung perpustakaan kemudahan akses baik dilihat dari jarak dan waktu perjalanan menuju perpustakaan akan sangat membantu pemustaka untuk menuju ke perpustakaan tersebut. Dan juga gedung perpustakaan harus berada di lokasi yang tenang tidak banyak kebisingan, hal ini tentu akan membuat pemustaka merasa nyaman berada di dalam perpustakaan. c. Fasilitas Setiap perpustakaan memiliki fasilitas yang sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dari perpustakaan itu sendiri. Fasilitasfasilitas yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan disediakan untuk membuat pengunjung perpustakaan atau pemustaka merasa nyaman dan ingin mengunjungi kembali perpustakaan tersebut. Ada beberapa hal yang mempengaruhi dan membedakan antara fasilitas suatu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya, misalnya 39
Rizal Saiful Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 188.
32
dari segi jenis perpustakaan, pengguna perpustakaan dan anggaran atau biaya dari perpustakaan itu sendiri. Semua fasilitas-fasilitas yang ada di perpustakaan intinya adalah untuk membantu dan juga melayani pemustaka seseuai dengan kebutuhannya masing-masing. d. Penataan Ruang ( Desain dan interior) Penataaan ruang sebuah perpustakaan harus didesain sebaik mungkin, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan, membuat nyaman dan menarik perhatian dari pengguna atau calon pengguna perpustakaan. Pemilihan konsep desain dan interior di dalam perpustakaan harus sangat diperhatikan, hal ini sangat berpengaruh untuk membuat pemustaka merasa tertarik dan nyaman saat berada di dalam perpustakaan. Desain dan interior perpustakaan adalah suatu sistem penataan ruang dalam yang berfungsi sebagai tempat bernaung dari kondisi lingkungan dengan ciptaan suasana dan citra ruang yang memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan, kepuasan kebutuhan fisik dan spriritual penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika. Penataan ruangan perpustakaan perlu dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan berbagai aspek. Untuk dapat memikat mereka agar mau datang ke perpustakaan adalah melalui penataan ruangan yang menarik dan fungsional.40
40
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 233
33
e. Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan perlu dan harus memberikan fasilitas seperti perabotan dan perlengkapan perpustakaan, karena hal tersebut sangat penting untuk menunjang kelancaran kegiatan di dalam perpustakaan, oleh karena itu perlu adanya perencanaan pengadaan perabotan dan perlengkapan agar kegiatan di dalam perpustakaan berjalan dengan efisien. “Perabotan perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan yang digunakan dalam proses pelayanan pemustaka dan merupakan kelengkapan yang harus ada untuk terselenggaranya perpustakaan. seperti meja-kursi layanan, berbagai rak, berbagai jenis lemari dan laci, kereta buku,dll. Sedangkan perlengkapan perpustakaan adalah perangkat atau benda yang digunakan sebagai daya dukung pekerjaan administrasi dan pelayanan seperti mesin tik, komputer, printer, scanner, mesin fotokopi, dsb.” 41 Dengan adanya perabotan dan perlengkapan perpustakaan diharapkan mampu melayani pemustaka dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkannya dan membantu proses terselenggaranya segala kegiatan yang ada di dalam sebuah perpustakaan dengan baik. 3. Promosi Melalui Kegiatan Layanan Perpustakaan Sebagai sebuah unit kerja perpustakaan terdiri dari berbagai bagian seperti bagian pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka dan bagian layanan perpustakaan. Pada bagian layanan perpustakaan ini yang terdapat interaksi langsung antara pemustaka dengan pustakawan yang juga menjadi salah satu cara promosi sebuah perpustakaan. Layanan perpustakaan yang diutamakan sebagai salah satu cara untuk promosi 41
Nurul Hayati, Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan
34
dalam hal ini yaitu layanan pemakai/pengguna perpustakaan dan layanan koleksi. a. Layanan Pemakai/Pengguna Perpustakaan Dalam memberikan pelayanan terhadap pemustaka pustakawan dituntut untuk bisa melayani pemustaka dengan sebaik mungkin dan memberikan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan. Layanan pemakai/pengguna perpustakaan adalah kegiatan pemberian
pelayanan
perpustakaan
kepada
pemakai/pengguna
perpustakaan dalam menggunakan bahan-bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan.42 Layanan
kepada
pengguna/pemakai
perpustakaan
dapat
dijalankan dengan baik jika pelayanan teknisnya dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Misalnya pengadaan koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan, buku-buku yang terdapat di perpustakaan dicatat dalam buku induk, semua buku diklasifikasi sesuai dengan sistem klasifikasi, diberi label, kartu buku, kantong buku dan disampul.43 Layanan pemakai/pengguna perpustakaan meliputi dua bidang yaitu pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi (rujukan). 1) Pelayanan Sirkulasi Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku di perpustakaan. Tugas pokok bagian
42
Rizal Saiful Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 102. 43 Ibid., h. 102.
35
sirkulasi adalah melayani pengguna yang akan meminjam dan mengembalikan buku-buku di perpustakaan, serta membuat laporan kegiatan pelayanan sirkulasi.44 2) Pelayanan Referensi (Rujukan) Pelayanan referensi berhubungan dengan pelayanan yang membantu pengguna/pemakai perpustakaan yang menemukan kesulitan dalam memperoleh informasi atau bahan pustaka dan memberikan petunjuk agar informasi atau bahan pustaka yang diperlukan dapat secepatnya ditemukan.45 b. Layanan Koleksi Layanan koleksi ini masih erat hubungannya dengan layanan pemakai/pengguna perpustakaan, layanan koleksi ini merupakan suatu proses yang dilakukan oleh sebuah perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Koleksi perpustakaan khusus umumnya tidak hanya ditekankan pada jenis buku, tetapi beragam bentuknya. Misalnya laporan-laporan, paten-paten, atau berita-berita berupa news-letter dalam bidang kajian perpustakaan, yang diperoleh dari lembaga lain, baik dalam maupun luar negeri. Banyak pula diantara koleksi yang dimiliki dibuat sendiri atau
karya
dari
para
pengguna
dalam
perpustakaan
khusus
bersangkutan.46
44
Ibid.,h. 102. Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.
45
111. h. 50.
46
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
36
Ketersediaan koleksi di dalam perpustakaan khusus tentu harus relevan, lengkap dan mendukung tugas pekerjaan penggunanya dan juga lembaga yang dinaunginya. Koleksi yang ada harus berorientasi kepada kebutuhan penggunanya agar dapat dimanfaatkan serta memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan tersebut.
C. Kendala Promosi Perpustakaan Pada dasarnya usaha-usaha untuk membuat perpustakaan berhasil dalam kegiatan pemasaran dan promosi layanan mendapat kendala yang berasal dari dalam (internal) dan luar perpustakaan (eksternal). 1. Kendala dari Dalam Perpustakaan (Internal) Ada beberapa kendala yang sebenarnya yang berasal dalam perpustakaan. Baik itu berasal dari dalam perpustakaan maupun dari pustakawan sendiri. Oleh karena kendala ini berasal dari dalam perpustakaan, maka peluang besar kendala itu dapat ditanggulangi sendiri oleh perpustakaan atau pustakawan. Kendala-kendala itu antara lain adalah: a. Lemahnya pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan teknik pemasaran b. Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang buku c. Kurang memadainya gedung perpustakaan d. Kurangnya dana yang memadai untuk membeli bahan pustaka dan membuka layanan baru
37
e. Lemahnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan pengguna perpustakaan dewasa ini yang lebih menuntut banyak jasa di perpustakaan. 2. Kendala dari Luar Perpustakaan (Eksternal) Kendala ini berasal dari luar, karena itu pustakawan harus dapat bekerja
keras
dan
meningkatkan
profesionalisme
untuk
dapat
menanggulangi kendala atau hambatan yang ada. Kendala-kendala tersebut adalah sebagai berikut: a. Masih
kurangnya
komitmen
dari
pimpinan
dalam
dukungan
perpustakaan b. Lemahnya manajemen organisasi c. Faktor sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke perpustakaan.47 Dalam literatur lainnya pelaksanaan kegiatan promosi, seringkali perpustakaan dihadapkan dengan berbagai kendala, diantaranya : a. Perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan. Keterbatasan
sumberdaya
yang
ada
di
perpustakaan
menyebabkan perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan. Padahal kuantitas dan kualitas layanan merupakan
“produk”
andalan
dalam
promosi
perpustakaan.
Keterbatasan sumberdaya umumnya disebabkan minimnya anggaran pengembangan perpustakaan. Disamping itu keterbatasan keterampilan 47
h. 58.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
38
dan pengetahuan dari staf perpustakaan yang ada kurang mendukung terciptanya
profesionalisme
dalam
melaksanakan
tugas-tugas
kepustakawanan, sehingga berakibat layanan perpustakaan tidak bisa dilaksanakan secara optimal. b. Lokasi kurang strategis dan gedung kurang representative Salah satu unsur yang menunjang keberhasilan perpustakaan adalah fasilitas gedung, baik ditinjau dari segi luas, tata ruang, lokasi dan sebagainya. c. Masyarakat akademis belum memandang secara benar terhadap tugas, fungsi dan peranan perpustakaan.48 Hambatan dalam promosi perpustakaan bukan hanya dari pihak penyelenggara perpustakaan saja tetapi sebaliknya juga dari pihak pemakai. Meskipun untuk mendapatkan jasa layanan informasi tidak diperlukan banyak biaya bahkan ada yang tidak sama sekali, tetapi minat
masyarakat
untuk
menggunakan
fasilitas
dan
layanan
perpustakaan masih kurang. Dalam pemaparan diatas mengenai kendala yang dihadapi dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan dapat disimpulkan, kendala yang dihadapi dapat berasal dari dalam dan luar perpustakaan. Kendala dari dalam seperti terbatasnya sumberdaya manusia di perpustakaan tersebut dan untuk kendala dari luar seperti lokasi kurang strategis dls.
48
h. 60.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
39
D. Penelitian Relevan Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini diantaranya diambil dari skripsi yang pertama berjudul “ Promosi Perpustakaan: Studi Kasus di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta” oleh Nur Afifa Fauziah, Universitas Indonesia, 2007. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2006 dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kajian pustaka. Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta adalah dengan membuat papan petunjuk, running text, dengan melakukan kerjasama, menerima kunjungan, melalui pelayanan, mengikuti pameran, mengadakan lomba, bedah buku, pemilihan Abang dan None Buku 2006, pemuatan berita di media massa cetak. Hasil penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta adalah dana, staf perpustakaan, gedung, pasar, dan perhatian dari pemerintah Daerah provinsi DKI Jakarta. Selain itu ada juga penelitian yang terkait dengan penelitian penulis seperti penelitian berikut ini yang berjudul “Kegiatan Promosi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Depok: Studi Kasus TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi” oleh Siti Maisyaroh, Universitas Indonesia, 2012.
40
Penelitian ini membahas tentang kegiatan promosi Taman Bacaan Masyarakat Alfabet dan Bina kreasi di Depok. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kegiatan promosi dalam mempromosikan jasa dan layanan TBM Alfabet
dan
TBM
Bina
Kreasi
serta
memahami
faktor
yang
mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan berasal dari kegiatan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi telah melakukan bauran promosi periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, publikasi dan pemasaran media interaktif. Dana, sumber daya manusia dan koleksi merupakan faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi di TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi. Penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini adalah penelitian yang berjudul “ Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan Studi Kasus di: Kantor Perpustakaan dan Arsip Kotamadya Jakarta Selatan”, oleh Aisha Rachman, Program Studi Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia, 2012. Penelitian ini membahas mengenai evaluasi kegiatan promosi KPAK Jakarta Selatan melalui opini pengguna dan pustakawan. Permasalahan penelitian ini adalah opini pengguna dan pustakawan terhadap kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan serta memahami opini dari pengguna dan pustakawan terhadap kegiatan promosi KPAK Jakarta Selatan. Metode penelitian yang
41
digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode studi kasus. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan belum maksimal karena pengguna masih belum merasakan adanya promosi yang sampai ke mereka. Penelitian berikutnya yaitu berjudul “ Promosi Yang Dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI”, oleh Sonia Mustinda, UIN Jakarta, tahun 2010. Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk mengetahui cara dan sarana promosi yang dilakukan perpustakaan serta kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan promosi perpustakaan tersebut. Metodologi yang digunakan adalah metode kuantitatif. Sampel dan respondennya adalah pengguna Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling(sampel kebetulan). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa cara promosi perpustakaan yang memiliki presentase tertinggi adalah kontak perorangan dan bimbingan pengguna sebanyak 43%, sarana promosi perpustakaan prosentase tertinggi adalah brosur dengan 61%. Kendala yang dihadapi perpustakaan adalah kendala dari dalam perpustakaan salah satunya kebijakan yang ada sering menghambat pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Eka Zahrotun Nisak, mahasiswa UI jurusan Ilmu Perpustakaan dengan judul “Penilaian Mahasiswa terhadap Media Promosi Perpustakaan Universitas Indonesia”. Penelitian ini membahas tentang penilaian mahasiswa terhadap media promosi Perpustakaan
42
Universitas Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui penilaian mahasiswa terhadap media promosi Perpustakaan UI dan mengidentifikasi media promosi apa yang dianggap efektif oleh mahasiswa program sarjana regular UI. Hasil penelitian ini adalah mahasiswa menilai bahwa media promosi yang digunakan Perpustakaan UI buruk dan media promosi yang dianggap efektif adalah lontar. Walaupun memiliki kesamaan dalam hal promosi, namun penelitian yang terdahulu masih terdapat perbedaan dalam pembahasan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dalam penelitian ini penulis mengkaji tentang evaluasi dari kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Membahas tentang pendapat dari pemustaka tentang promosi yang dilakukan perpustakaan tersebut dan kendala-kendala
yang
dihadapi
dalam
melakukan
kegiatan
promosi
perpustakaan. perbedaan lainnya adalah metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulisan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada atau keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan1. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran terhadap gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Metode survei adalah metode (penelitian) yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data.2 Penelitian survei dengan kuesioner ini memerlukan responden dalam jumlah yang cukup, agar validitas temuan bisa dicapai dengan baik.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijelaskan oleh seorang peneliti di dalam penelitiannya. Populasi bisa berujud air, udara, desa, sistem, dokumen, dan tentu saja manusia3. Populasi untuk penelitian 1
Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian (Jakarta:Rineka Cipta, 2000), h. 309. Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 68. 3 Ibid.. h. 72. 2
43
44
ini adalah anggota yang masih aktif di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yang berjumlah 88 orang. 2. Sampel Sampel merupakan beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik Insidental Sampling (sampel kebetulan) yaitu anggota aktif perpustakaan yang sedang berkunjung dan memanfaatkan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum saat penelitian berlangsung. Untuk memperkecil tingkat kesalahan dalam penelitian ini maka penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan taraf kesalahan 5%, digunakan rumus sebagai berikut:
(
)
=
(
)
s = 71,74 dibulatkan menjadi 72. Jadi untuk populasi 88 dengan tingkat kesalahan 5% jumlah sampelnya adalah 72 orang. Keterangan: S
N P Q d
4
= Jumlah sampel = Chi Kuadrad yang harganya tergantung derajat kebebasan tingkat kesalahan. Untuk derajat kebebasan 1 dan kesalahan 5% harga Chi Kuadrad=3,841 = Jumlah Populasi = Peluang benar (0,5) = Peluang salah (0,5) = Perbedaan antara sampel yang diharapkan dengan yang terjadi. Perbedaan bisa 1%, 5% dan 10%.4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 131
45
D. Sumber Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara atau langsung dari sumbernya.5 Data ini diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu dengan memberikan angket atau kuesioner kepada pengguna perpustakaan yang sedang berkunjung dan melakukan wawancara dengan pustakawan yang bertugas melakukan kegiatan promosi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data ini bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari literatur-literatur dan artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan, dan memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin.6 Kuesioner berbentuk pertanyaan berstruktur, yaitu pertanyaan yang dibatasi dalam memberikan jawaban terhadap beberapa alternatif jawaban dan kuesioner ini di berikan kepada pengguna perpustakaan khusus yaitu Perpustakaan Kementerian 5
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.86. Masri Singarimbun dan sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta:LP3ES, 1989), ed. Revisi, h. 175. 6
46
Pekerjaan Umum. 2. Wawancara Wawancara merupakan teknik pendukung dalam pengumpulan data di penelitian ini, yang dilakukan kepada satu orang pustakawan yang bertanggung jawab pada bagian promosi untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan promosi yang sudah di lakukan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terbuka dan dalam keadaan yang santai. Penulis membiarkan informan menjawab sesuai dengan kenyataan yang mereka ketahui.
F. Teknik Pengolahan Data Dalam tahap ini bertujuan untuk menyederhanakan dan membuat tabulasi data dalam arti data yang di kumpulkan di sederhanakan format atau strukturnya.
Keterangan P : Presentase f : Frekuensi n : Jumlah sampel7 Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data kesiapan ini adalah sebagai berikut: 0% = tidak satupun 1 - 25% = sebagian kecil 26 – 49% = hampir setengahnya 7
43.
Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.
47
50% 51 – 75% 76 – 99% 100%
= = = =
setengahnya sebagian besar hampir seluruhnya seluruhnya8
G. Teknik Analisa Data Data yang telah dihitung persentasenya kemudian dianalisis dengan menggunakan skala likert. “...Skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden...”9 “Skala likert atau disebut summated-rating scale, merupakan skala yang memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Skala likert terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap tertutup. Pilihan jawaban dibuat berjenjang mulai dari tiga, lima, tujuh yang pasti ganjil.”10 Skala likert (4 point likert type scale) yang digunakan untuk menginterpretasikan satu per satu jawaban dari para responden. Setiap jawaban yang telah diperoleh selanjutnya dikelompokkan dalam skala kategori sebagai berikut: Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
= = = =
1 2 3 4
Skor-skor yang didapat dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata yang merupakan hasil jumlah dari skor pada tiap skala kategori yang kemudian dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi. 8
Herman Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta: Gramedia, 1992), h.10 9 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 45. 10 Simamora Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 46.
48
Penghitungan skor rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut: (
Keterangan: X (S4...S1) F N
)
(
)
(
)
(
)
= Skor rata-rata = Skor pada skala 4 sampai 1 = Frekuensi jawaban = Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi
Skala diatas adalah ordinal yang hanya dapat menyatakan suatu objek kedalam kategori sangat baik atau sangat tidak baik, hal ini terjadi karena skala ordinal mempunyai keterbatasan analisa. Untuk memperluas proses analisis data peneliti menggunakan skala interval untuk menentukan skalaskala yang mempunyai jarak yang sama antara titik-titik yang berdekatan. Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat baik, baik, tidak baik, sangat tidak baik. Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut ini adalah rumusan dari skala interval: {a(m-n):b}
Keterangan: a = Jumlah atribut m = Skor tertinggi n = Skor terendah b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan. Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval
{1(4-1):4} = 0,75
49
dapat dihitung seperti berikut:
Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut: Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik
3,28-4,03 2,52-3,27 1,76-2,51 0,75-1,75
Misalnya hasil perhitungan menunjukkan skor rata-rata pengetahuan dan pendapat pemustaka terhadap lokasi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui adalah 3,60 diartikan bahwa pengetahuan dan pendapat pemustaka terhadap lokasi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui adalah sangat baik, karena pada skala interval skor pengetahuan tentang lokasi perpustakaan berada diantara titik 3,28-4.03.11 Hasil pengolahan dan analisis data kemudian disajikan dalam bentuk sebagai berikut: Tabel. 1 Contoh Pengolahan Data Alternatif jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Bobot Nilai 4 3 2 1
Skor Rata-rata
11
F
P
S
6 39 27 0
8,33% 54,16% 37,5% 0%
24 117 54 0
72
99,99%
195
X = 195/72 = 2,70
Simamora Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 202.
50
Setelah melakukan peng-skoran (scoring), selanjutnya dilakukan interpretasi data tentang pengetahuan dan pendapat pemustaka tentang lokasi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui.
H. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dan penyebaran kuesioner dilakukan tepatnya pada tanggal 1 September-29 September 2014. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan teknik Accidental Sampling (sampel kebetulan), yaitu penyebaran kuesioner kepada pemustaka yang masih menjadi anggota aktif perpustakaan yang kebetulan ditemui peneliti sedang berkunjung dan bersedia mengisi kuesioner. Sebelumnya peneliti menanyakan kepada responden tersebut apakah menjadi anggota aktif perpustakaan dan bersedia mengisi kuesioner tersebut. Selanjutnya apabila menjadi anggota aktif maka penyebaran kuesioner dilakukan tetapi apabila bukan anggota aktif perpustakaan maka kuesioner tidak diberikan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Profil Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perpustakaan perpustakaan
khusus
Kementerian dimana
Pekerjaan
tugas
utamanya
Umum adalah
merupakan mengolah,
memelihara, melestarikan dan mendayagunakan informasi dalam bentuk bahan pustaka, baik yang dihasilkan dari Kementerian PU sendiri maupun dari pihak luar, yang koleksinya tersebar di masing-masing unit kerja. Perpustakaan tersebut antara lain : a. Perpustakaan Sekretariat Ditjen Pengairan, didirikan pada tahun 1967. b. Perpustakaan Sekretariat Ditjen Bina Marga, didirikan pada tahun 1971. c. Perpustakaan Sekretariat Balitbang, didirikan pada tahun 1975. d. Perpustakaan Biro Hukum, didirikan pada tahun 1975. e. Perpustakaan Biro Umum, didirikan pada tahun 1975. Seiring dengan perubahan struktur organisasi yang terjadi di Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 2005, koleksi perpustakaan Sekretariat Balitbang, Sekretariat Ditjen Pengairan dan Sekretariat Ditjen Bina Marga diserahkan kepada Pusat Komunikasi Publik untuk digabungkan menjadi satu dan menempati gedung Pusdata. Dengan penggabungan tersebut dan berkoordinasi dengan perpustakaan di Gedung Utama (Biro Umum dan Biro Hukum) diharapkan dapat dijadikan cikal bakal terbentuknya Perpustakaan Utama Kementerian Pekerjaan Umum, 51
52
sehingga dapat menyajikan data dan informasi ke-PU-an kepada masyarakat luas secara umum. Perpustakaan Kementerian PU telah memanfaatkan teknologi informasi berupa fasilitas jaringan komputer untuk mengakses unit-unit perpustakaan di lingkungan Kementerian PU baik dalam maupun luar daerah. Perpustakaan dengan fasilitas jaringan ini mulai dikenalkan pada awal terbentuknya Departemen Kimpraswil tahun 2001, dengan diawali sharing data pustaka. Dengan ditetapkannya SK Menteri PU No.242/ KPTS/ 1993 tentang Pembinaan Pengelolaan Perpustakaan di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, maka perpustakaan Biro Umum saat itu ditetapkan sebagai pusat jaringan perpustakaan Kementerian PU, untuk selanjutnya diharapkan dapat melakukan pembinaan sistem jaringan perpustakaan di lingkungan Kementerian PU, yang saat ini sejak tahun 2006 dilimpahkan kepada Pusat Komunikasi Publik. 2. Visi dan Misi Setiap lembaga atau departemen (pemerintahan atau swasta) memiliki visi dan misi, begitu juga dengan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Perpustakaan ini termasuk dalam jenis perpustakaan khusus
yang
dilingkungannya.
tujuannya
untuk
Perpustakaan
memenuhi yang
berada
kebutuhan di
bawah
pemustaka naungan
Kementerian Pekerjaan Umum. Perpustakaan ini memiliki visi dan misi sebagai berikut:
53
a. Visi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Visi dari Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah menyediakan informasi di bidang infrastruktur dan konstruksi secara komprehensif. b. Misi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum 1) Meningkatkan jumlah koleksi baik dalam bentuk buku maupun non buku 2) Mempromosikan koleksi yang dimiliki perpustakaan 3) Meningkatkan jumlah pengunjung perpustakaan dengan cara meningkatkan mutu layanan 4) Meningkatkan SDM di perpustakaan 5) Membuat perpustakaan yang berbasais IT 3. Jenis Layanan Bagian layanan perpustakaan merupakan bagian yang berhadapan langsung
dengan
pengguna
perpustakaan.
Layanan
Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum diberikan setiap hari kerja dari Senin sampai dengan Jum’at, pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIB. Pelayanan yang diterapkan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah sistem pelayanan terbuka (open access). Sistem ini memungkinkan pengguna langsung kejajaran rak koleksi untuk memilih dan mengambil bahan pustaka yang diinginkannya. Adapun
jenis-jenis
layanan
yang
diberikan
Perpustakaan
54
Kementerian Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut: a. Layanan Sirkulasi yaitu kegiatan layanan yang sehari-hari ada di perpustakaan. Pelayanan ini ditujukan agar pengguna perpustakaan dapat meminjam dan membaca bahan pustaka lebih leluasa sesuai kesempatan yang ada. Pemustaka yang ingin meminjam buku di perpustakaan wajib memiliki kartu anggota. b. Layanan Audio Visual adalah layanan yang memberikan pelayanan berupa CD dan DVD. Pengunjung dapat memiliki CD yang diinginkan dengan cara mengcopinya. c. Ruang Santai Dengan Televisi yaitu Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum juga memberikan pelayanan berupa ruangan yang cukup dengan dilengkapi televisi, yang dapat membuat nyaman pengunjung. d. Layanan Internet adalah Layanan yang diberikan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum secara gratis kepada pengunjung perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum agar dapat mengakses informasi secara aktual dan cepat dari seluruh dunia melalui jaringan internet. e. Layanan Majalah dan Jurnal yaitu selain layanan berupa buku, perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum juga memberikan layanan berupa majalah dan jurnal. Majalah dan jurnal selain dari terbitan Pekerjaan Umum sendiri juga ada terbitan dari luar.
55
f. Scanner Dokumen merupakan layanan yang diberikan kepada pengunjung
perpustakaan
Kementerian
Pekerjaan
Umum
yang
menginginkan buku dengan cara di scan. Pegawai perpustakaan akan dengan senang hati membantu pengunjung yang ingin menscan buku. g. Layanan Ruang Baca adalah merupakan salah satu layanan yang diberikan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum untuk pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan tersebut. h. Layanan Referensi ialah layanan rujukan yang diberikan untuk membantu pengguna perpustakaan atau masyarakat yang ingin menemukan informasi secara cepat dan tepat dari koleksi yang ada di perpustakaan. Kegiatan dilakukan dengan cara menjawab langsung pertanyaan pengguna perpustakaan atau dari masyarakat dengan menggunakan sumber/ koleksi rujukan yang tersedia. i. Layanan Fotocopy, perpustakaan menyediakan satu unit mesin fotocopy untuk pemustaka yang membutuhkannya. 4. Tugas dan Fungsi Setiap perpustakaan memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda untuk memajukan dan memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna dilingkungannya begitu juga dengan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum . Berdasarkan Permen PU No.08/PRT/M/2010 Pasal 968 Ayat 3 bahwa subbidang perpustakaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan perpustakaan
Kementerian,
melakukan
penyusunan
pedoman
dan
56
bimbingan tata perpustakaan, pengadaan, pengolahan, penyimpanan, penyajian informasi dan dokumentasi bidang pekerjaan umum, serta pembinaan sistem informasi perpustakaan Kementerian. 5. Koleksi Koleksi yang ada di Perpustakaan Kementerian PU terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu berdasarkan subjek dan berdasarkan jenis bahan pustaka. Adapun contoh koleksi berdasarkan subjek seperti bidang keteknikan sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman dan perumahan, penataan ruang, konstruksi, serta informasi umum lainnya. Sedang contoh koleksi berdasarkan jenis bahan pustaka adalah seperti koleksi buku text biasa, buku hasil laporan dan hasil studi, koleksi hukum, koleksi majalah, koleksi audio visual, koleksi buku tua (peninggalan zaman Belanda), dan juga koleksi makalah/hasil seminar. Koleksi buku tua ini terdiri dari beberapa bahasa asing, seperti Bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Perancis dan Belanda. Koleksi buku langka ini tidak hanya membahas tentang pembangunan gedung, jembatan, arsitektur rumah, dan bidang-bidang teknik lainnya saja tetapi juga terdapat ceritacerita mengenai Indonesia pada saat itu. Jumlah koleksi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum sebagai berikut: Jumlah Koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Sekretariat Jenderal
17670
Inspektorat Jendral
1539
Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia
4840
57
Badan Penelitian dan Pengembangan
28470
Direktorat Jenderal Penataan Ruang
0
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
4313
Direktorat Jenderal Bina Marga
2883
Direktorat Jenderal Cipta Karya
2923
Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
0
Badan Pengatur Jalan Tol
0
Perpustakaan Balai Informasi Penataan Ruang
0
Perpustakaan Individu
1314
Jumlah Pustaka
63952
Jumlah Koleksi Pustaka Berdasarkan Jenis Pustaka Artikel Majalah
8486
Produk Hukum
1177
Makalah / Konfrensi / Seminar / Workshop
1983
Monograf
42609
Audio Visual
139
Buku Langka
7193
Hasil Studi
2365
Jumlah Pustaka
63952
6. Personalia Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dikepalai oleh Sambiyo, SH., M.Si. Staf perpustakaan terdiri dari 3 orang pustakawan
58
yaitu Wayan Yoke S.Hum bagian pengadaan dan promosi, Odhy Adiputra S.Hum bagian pengolahan dan Umi Fatimah S.Ip bagian pelayanan serta 2 orang lulusan SMA yaitu Surip dan Arifin yang kemudian mengikuti pelatihan dan seminar di berbagai tempat untuk dapat mengikuti dan memahami pekerjaan perpustakaan, seperti Pengolahan Perpustakaan, Pengembangan SDM Perpustakaan, dan lain sebagainya. 7. Struktur Organisasi Semua staf Perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Dalam struktur organisasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum terdapat satu kepala perpustakaan dan 3 bagian yaitu Bagian Pengadaan/Promosi, Bagian Pengolahan, dan Bagian Pelayanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam struktur organisasi berikut ini : Struktur Organisasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
8. Promosi Perpustakaan Promosi adalah teknik berhubungan dengan masyarakat untuk memperkenalkan produk-produk dan jasa yang dihasilkan atau dimiliki oleh perpustakaan tersebut serta pelayanan dan fasilitas yang
59
disediakan agar calon pengguna mengetahui dan memanfaatkannya. Adapun
promosi
yang
pernah
dilakukan
oleh
perpustakaan
Kementerian PU adalah sebagai berikut : a. Kementerian PU memberikan tanda atau tulisan yang cukup terlihat untuk memberitahukan bahwa ada perpustakaan di gedung tersebut; b. Memperhatikan interior, cahaya, warna ruangan yang menarik sehingga
calon
pengunjung tertarik untuk
masuk ke dalam
perpustakaan; c. Memperkenalkan perpustakaan dalam pameran yang diselenggarakan tiap tahunnya saat Kementerian PU berulang tahun; d. Memberikan pamflet dan booklet yang cukup menarik berisikan mengenai sejarah singkat, jam buka perpustakaan, fasilitas, koleksi yang dimiliki, layanan dan peta perpustakaan kepada calon pengunjung, sehingga calon pengguna perpustakaan mempunyai sedikit gambaran mengenai perpustakaan Kementerian PU; e. Memberikan pembatas buku dan kantong kepada pengunjung, sehingga mereka akan selalu ingat terhadap perpustakaan Kementerian PU; f. Memasang poster-poster setiap bulan sekali yang berisikan koleksikoleksi terbaru dan koleksi-kolekai buku langka yang dimiliki Kementerian PU; g. Membuat Homepage perpustakaan Kementerian PU sendiri dengan
60
alamat website http://pustaka.pu.go.id; h. Mengadakan sosialisasi perpustakaan seperti mengadakan lomba karikatur tentang perpustakaan, mengadakan pameran dan memberikan souvenir (kantong buku). B. Hasil Penelitian 1. Data Responden Berikut ini akan disajikan analisis data mengenai responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan pemustaka Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Tabel. 2 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah
Frekuensi 40 32 N= 72 orang
Persentase 55,55% 44,44% 100%
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden adalah pria sebanding dengan jumlah persentase sebesar 55,55% (40 orang) dan hampir setengahnya yang berjenis kelamin wanita yaitu 44,44% (32 orang).
Usia 20-30 Tahun 30-40 Tahun 40-50 Tahun 50-55 Tahun Jumlah
Tabel. 3 Usia Frekuensi 21 23 22 6 N= 72 orang
Persentase 29,16% 31,94% 30,55% 8,33% 100%
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa responden
61
yang berusia 20-30 tahun dengan jumlah persentase sebesar 29,16% (21 orang), kemudian yang berusia 30-40 tahun jumlah presentase yaitu 31,94% (23 orang), sedangkan responden dengan usia 40-50 tahun adalah 30,55% (22 orang), dan sebagian kecil responden yang berusia 50-55 tahun dengan presentase 8,33% (6 orang). Tabel. 4 Pendidikan Pendidikan SMA D3 S1 S2 Jumlah
Frekuensi 6 16 40 10 N= 72 orang
Persentase 8,33% 22,22% 55,55% 13,88% 100%
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian kecil responden berpendidikan SMA dengan jumlah persentase sebesar 8,33% (6 orang), sedangkan yang berpendidikan D3 yaitu 22,22% (16 orang) kemudian sebagian besar responden yang berpendidikan S1 dengan presentase 55,55% (40 orang) dan responden yang berpendidikan S2 yaitu 13,88% (10 orang). 2. Hasil Pendapat Pemustaka Terhadap Promosi Yang Dilakukan Oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Data pendapat yang dimaksud adalah sejauh mana tingkat pendapat pemustaka Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mengetahui promosi apa saja yang telah dilakukan oleh perpustakaan dan apa pendapat pemustaka terhadap promosi yang dilakukan oleh perpustakaan.
62
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan pendapat pemustaka
terhadap
promosi
yang
dilakukan
oleh
Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum: Tabel. 5 Lokasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 11 15,27% 44 58 80,55% 174 3 4,16% 6 0 0% 0 72 100% 224 X = 224/72 = 3,11
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu 3 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 4,16% sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju atau sebesar 95,82% (69 responden). Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
responden
menyatakan
bahwa
lokasi
Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui yaitu dengan perolehan skor 3,11 (tiga koma sebelas), yang artinya mencapai tingkatan baik. Tabel. 6 Lokasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Mudah Dijangkau Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 12 16,66% 48 57 79,16% 171 3 4,16% 6 0 0% 0 72 100% 225 X = 225/72 = 3,12
63
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 4,16% (3 orang responden), sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju sebesar 95,82% (69 orang responden). Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
responden
menyatakan
tentang
lokasi
Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum mudah dijangkau yaitu dengan perolehan skor 3,12 (tiga koma dua belas), yang artinya mencapai tingkatan baik. Tabel. 7 Desain dan Interior Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Nyaman dan Menarik Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 18 40 14 0 72
P 25% 55,55% 19,44% 0% 100% X = 216/72 = 3
S 72 120 24 0 216
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu 14 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebanding dengan 19,44% sedangkan 58 orang responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju atau sebesar 80,55%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa desain dan interior Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum nyaman dan menarik dengan perolehan skor yaitu 3 (tiga), yang artinya mencapai tingkatan baik
64
Tabel. 8 Peralatan dan Perlengkapan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Menarik dan Rapi Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 8 11,11% 32 48 66,66% 144 16 22,22% 32 0 0% 0 72 100% 208 X = 208/72 = 2,88
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, 16 orang responden yang memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 22,22% sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 56 orang responden atau sebesar 77,77%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa peralatan dan perlengkapan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum menarik dan rapi yaitu dengan perolehan skor 2,88 (dua koma delapan delapan), yang artinya mencapai tingkatan baik. Tabel. 9 Fasilitas yang Dimiliki Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Memadai Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 9 42 21 0 72
P S 12,5% 36 58,33% 126 29,16% 42 0% 0 100% 204 X = 204/72 = 2,83
65
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sedangkan hampir setengahnya yaitu 21 orang responden atau 29,16% yang memilih jawaban tidak setuju, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 51 orang responden atau sebesar 70,83%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa fasilitas yang dimiliki oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum memadai yaitu dengan memperoleh skor 2,83 (dua koma delapan tiga), yang artinya mencapai tingkatan baik. Tabel. 10 Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Selalu Menambah Koleksi Terbaru Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 7 9,72% 28 37 51,38% 111 27 37,5% 54 1 1,38% 1 72 100% 194 X = 194/72 = 2,69
Pada tabel diatas diketahui bahwa hanya sebagian kecil yaitu 1 orang responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau 1,38%. Hampir setengahnya responden memilih jawaban tidak setuju yang dipilih oleh 27 orang responden atau sebesar 37,5%, serta sebanyak 44 orang responden memilih jawaban setuju dan sangat setuju atau sebesar 61,10%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum selalu menambah koleksi terbaru yaitu dengan perolehan skor 2,69 (dua koma enam sembilan), yang artinya mencapai pada tingkatan baik.
66
Tabel. 11 Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Koleksinya Menarik Untuk Dimanfaatkan Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 12 16,66% 48 55 76,38% 165 5 6,94% 10 0 0% 0 72 100% 223 X = 223/72 = 3,09
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sedangkan sebagian kecil yaitu 5 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 6,94%, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu sebanyak 67 orang responden atau sebesar 93,04%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum koleksinya menarik untuk dimanfaatkan yaitu dengan perolehan skor 3,09 (tiga koma nol sembilan), yang artinya mencapai pada tingkatan baik. Tabel. 12 Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Koleksinya Tertata Rapi Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 7 44 20 1 72
P S 9,72% 28 61,11% 132 27,77% 40 1,38% 1 100% 202 X = 202/72 = 2,80
67
Pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian kecil yaitu hanya 1 responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 1,38%, kemudian hampir setengahnya yaitu 27,77% yang memilih jawaban tidak setuju atau hanya 20 orang responden, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 51 orang responden atau sebesar 70,83%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
menyatakan
bahwa
susunan
koleksi
di
Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum tertata rapi yaitu dengan perolehan skor 2,80 (dua koma delapan puluh), yang artinya mencapai pada tingkatan baik. Tabel. 13 Display Buku yang Dimiliki Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Menarik Perhatian Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 6 39 27 0 72
P S 8,33% 24 54,16% 117 37,5% 54 0% 0 100% 195 X = 195/72 = 2,70
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan hampir setengahnya yaitu 37,5% yang memilih jawaban tidak setuju atau 27 orang responden yang memilihnya, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu sebanyak 45 orang responden atau sebesar 62,49%.
68
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa display buku yang dimiliki Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum menarik perhatian yaitu dengan perolehan skor 2,70 (dua koma tujuh puluh), yang artinya mencapai pada tingkatan baik. Tabel. 14 Koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Relevan dan Mendukung Tugas Pekerjaan Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 12 56 4 0 72
P S 16,66% 48 77,77% 168 5,55% 8 0% 0 100% 224 X = 224/72 = 3,11
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan sebagian kecil yaitu 4 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 5,55%, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 68 orang responden atau sebesar 94,43%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
responden
menyatakan
bahwa
koleksi
Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum relevan dan mendukung tugas pekerjaan yaitu dengan perolehan skor 3,11 (tiga koma sebelas), yang artinya mencapai pada tingkatan baik.
69
Tabel. 15 Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Menyediakan Koleksi yang Bervariasi seperti koleksi tercetak, elektronik dan digital Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 9 33 30 0 72
P S 12,5% 36 45,83% 99 41,66% 60 0% 0 100% 195 X = 195/72 = 2,70
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang menjawab sangat tidak setuju atau 0%, ssedangkan hampir setengahnya sebesar 41,66% responden memilih jawaban tidak setuju atau 30 orang responden, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 42 orang responden atau sebesar 58,33%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum menyediakan koleksi yang bervariasi dengan perolehan skor yaitu 2,70 (dua koma tujuh puluh), yang artinya mencapai pada tingkatan yang baik. Tabel. 16 Koleksi yang Dimiliki Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Lengkap dan Sesuai dengan kebutuhan Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 6 48 18 0 72
P S 8,33% 24 66,66% 144 25% 36 0% 0 100% 204 X = 204/72 = 2,83
70
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan sebagian kecil yaitu 18 orang responden yang memilih jawaban tidak setuju atau 25%, sedangkan 54 orang responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju atau sebesar 74,99%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan koleksi yang dimiliki Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum sudah baik dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka, yaitu dengan perolehan skor 2,83 (dua koma delapan tiga), yang artinya mencapai pada tingkatan baik. Tabel. 17 Pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Ramah dan Baik Dalam Memberikan Layanan Perpustakaan Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 15 54 3 0 72
P S 20,83% 60 75% 162 4,16% 6 0% 0 100% 228 X = 228/72 = 3,16
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan sebagian kecil hanya 3 orang responden yang memilih jawaban tidak setuju atau 4,16%, kemudian sebanyak 69 orang responden memilih jawaban setuju dan sangat setuju atau sebesar 95,83%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa pustakawan di Perpustakaan
71
Kementerian Pekerjaan Umum ramah dan baik dalam memberikan layanan perpustakaan kepada pemustaka, yaitu dengan perolehan skor skor 3,16 (tiga koma enam belas) yang artinya adalah mencapai tingkatan baik. Tabel. 18 Pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Profesional dalam bekerja Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 22 48 2 0 72
P S 30,55% 88 66,66% 144 2,77% 4 0% 0 100% 236 X = 236/72 = 3,27
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan sebagian kecil yaitu 2 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 2,77%, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 70 orang responden atau sebesar 97,21%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum professional dalam bekerja yaitu dengan perolehan skor 3,27 (tiga koma dua tujuh), yang artinya mencapai pada tingkatan baik.
72
Tabel. 19 Pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Sangat Membantu dalam menggunakan layanan dan fasilitas Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 11 59 2 0 72
P S 15,27% 44 81,94% 177 2,77% 4 0% 0 100% 225 X = 225/72 = 3,12
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%. Sedangkan sebagian kecil yaitu 2 orang responden yang memilih jawaban tidak setuju atau 2,77%, sedangkan sebanyak 70 orang responden menjawab setuju dan sangat setuju atau sebesar 97,21%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum sangat membantu dalam menggunakan layanan dan fasilitas perpustakaan, yaitu dengan perolehan skor 3,12 (tiga koma dua belas) yang artinya mencapai tingkatan baik. Tabel. 20 Alamat Website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Mudah Diketahui Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 8 54 10 0 72
P S 11,11% 32 75% 162 2,77% 20 0% 0 100% 214 X = 214/72= 2,97
73
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan sebagian kecil yaitu 10 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 2,77% dan sebanyak 62 orang responden yang menjawab setuju dan sangat setuju atau sebesar 86,11%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa alamat website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui oleh pemustaka, yaitu dengan perolehan skor 2,97 (dua koma Sembilan tujuh), yang artinya sudan mencapai pada tingkatan baik. Tabel. 21 Pustakawan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Memiliki Pengetahuan Cukup Baik Tentang Bidang Perpustakaan Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 9 59 4 0 72
P S 12,5% 36 81,94% 177 5,55% 8 0% 0 100% 221 X = 221/72 = 3,06
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sebagian kecil yaitu 4 orang responden yang menjawab tidak setuju atau sebesar 5,55% dan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 68 orang responden atau 94,44%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum memiliki pengetahuan cukup baik tentang
74
bidang perpustakaan, yaitu dengan memperoleh skor 3,06 (tiga koma nol enam), yang artinya sudah mencapai pada tingkatan baik. Tabel. 22 Website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Tampilannya Menarik Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 11 43 18 0 72
P S 15,27% 44 59,72% 129 25% 36 0% 0 100% 209 X = 209/72 = 2,90
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang menjawab sangat tidak setuju atau 0%, sebagian kecil yaitu 18 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau 25%, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 54 orang atau sebesar 74,99%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa
website Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum tampilannya menarik, yaitu dengan perolehan skor 2,90 (dua koma Sembilan puluh), yang artinya sudah mencapai pada tingkatan baik. Tabel. 23 Website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Konten dan Isinya Informatif Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 10 50 12 0 72
P S 13,88% 40 69,44% 150 16,66% 24 0% 0 100% 214 X = 214/72 = 2,97
75
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu 12 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 16,66%, dan sebanyak 60 orang responden menjawab setuju dan sangat setuju atau sebesar 83,32%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
responden
yang
menyatakan
website
Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum konten dan isinya informatif yaitu dengan perolehan skor 2,97 (dua koma sembilan tujuh) yang artinya sudah mencapai pada tingkatan baik. Tabel. 24 Akses Informasi Website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 8 56 8 0 72
P 11,11% 77,77% 11,11% 0% 100% X = 216/72 = 3
S 32 168 16 0 216
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu 8 orang responden yang menjawab tidak setuju atau 11,11%, sedangkan sebanyak 64 orang responden yang menjawab setuju dan sangat setuju atau sebesar 88,88%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
responden
menyatakan
bahwa
website
Perpustakaan
76
Kementerian Pekerjaan Umum mudah untuk akses informasi yaitu dengan perolehan skor 3 (tiga), yang artinya mencapai tingkatan baik. Tabel. 25 Website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum membantu pemustaka dalam mendapatkan informasi Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 10 58 4 0 72
P S 13,88% 40 80,55% 174 5,55% 8 0% 0 100% 222 X = 222/72 = 3,08
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden menjawab sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu 4 orang responden menjawab tidak setuju atau sebesar 5,55%, dan sebanyak 68 orang responden menjawab setuju dan sangat setuju atau sebesar 94,43%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
responden
menyatakan
bahwa
website
Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum membantu pemustaka dalam mendapatkan informasi yaitu dengan perolehan skor 3,08 (tiga koma nol delapan), yang artinya sudah mencapai pada tingkatan baik. Tabel. 26 Kegiatan yang Diselenggarakan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum seperti seminar, bazar, pameran dll bermanfaat Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 12 50 10 0 72
P S 16,66% 48 69,44% 150 13,88% 20 0% 0 100% 218 X = 218/72 = 3,02
77
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun orang responden memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu 10 orang responden menjawab tidak setuju atau sebesar 13,88%, sedangkan 62 orang responden yang menjawab setuju dan sangat setuju atau sebesar 86,10%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
responden
menyatakan
bahwa
kegiatan/program
yang
diselenggarakan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum seperti seminar, bazar, pameran dan lain-lain itu bermanfaat bagi pemustaka yaitu dengan memperoleh skor 3,02 (tiga koma nol dua), yang berarti sudah mencapai pada tingkatan baik. Tabel. 27 Kegiatan yang Diselenggarakan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum seperti seminar, bazar, pameran dll mudah diketahui Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 7 44 20 1 72
P S 9,72% 28 61,11% 132 27,77% 40 1,38% 1 100% 201 X = 201/72= 2,79
Pada tabel diatas diketahui hanya sebagian kecil 1 responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau 1,38%. Hampir setengahnya 20 orang
responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 27,77%,
sedangkan 51 orang responden menjawab setuju dan sangat setuju atau sebesar 70,83%.
78
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
menyatakan
bahwa
Kegiatan
yang
Diselenggarakan
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum seperti seminar, bazar, pameran dan lain-lain mudah diketahui pemustaka yaitu dengan perolehan skor 2,79 (dua koma tujuh sembilan), yang artinya sudah pada tingkatan baik. Tabel. 28 Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Memberikan Souvenir Seperti Pembatas Buku, Kantong Buku dll Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 15 42 14 1 72
P S 20,83% 60 58,33% 126 19,44% 28 1,38% 1 100% 215 X = 215/72 = 2,98
Pada tabel diatas diketahui bahwa hanya 1 orang responden yang menjawab sangat tidak setuju atau sebesar 1,38%, sedangkan sebagian kecil yaitu 14 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 19,44%, sedangkan 57 orang responden yang menjawab setuju dan sangat setuju atau sebesar 79,16%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum memberikan souvenir seperti pembatas buku dan kantong buku yaitu dengan perolehan skor 2,98 (dua koma Sembilan delapan), yang artinya mencapai tingkatan baik.
79
Tabel. 29 Pemberian Souvenir Seperti Pembatas Buku dan Kantong Buku yang Dilakukan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Memberikan Kesan Kepada Pemustaka Alternatif jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F 9 47 14 2 72
P S 12,5% 36 65,27% 141 19,44% 28 2,77% 2 100% 207 X = 207/72 = 2,87
Pada tabel diatas diketahui bahwa hanya sebagian kecil yaitu 2 orang responden yang menjawab sangat tidak setuju atau sebesar 2,77%, 14 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 19,44%, sedangkan 56 orang responden menjawab setuju dan sangat setuju atau sebesar 77,97%. Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa pemberian souvenir seperti pembatas buku dan kantong buku yang dilakukan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum memberikan kesan kepada pemustaka yaitu dengan perolehan skor 2,87 (dua koma delapan puluh tujuh), yang artinya telah mencapai pada tingkatan baik.
C. Pembahasan Hasil dan Analisis Data Tentang Evaluasi Promosi yang Dilakukan Oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Pembahasan hasil penelitian pada bagian ini di bagi menjadi 3 kategori, yaitu: 1. Kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan
80
2. Kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan 3. Kegiatan promosi melalui penggunaan/pemanfaatan media
1. Kegiatan Promosi Melalui Penciptaan Lingkungan Penciptaan lingkungan sangat berpengaruh dalam pemanfaatan sebuah perpustakaan, penciptaan lingkungan ini merupakan salah satu strategi didalam kegiatan promosi perpustakaan untuk menarik pemustaka mengunjungi perpustakaan. Perpustakaan harus bisa menciptakan suasana yang baik melalui penciptaan lingkungan ini agar dapat memberikan kenyamanan pada setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan tersebut. Berdasarkan data hasil penelitian yang berkaitan dengan promosi melalui penciptaan lingkungan adalah sebagai berikut: Tabel. 30 Promosi melalui penciptaan Lingkungan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum No Unsur yang dinilai Kategori Skor rata-rata 1 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 3,11 karena lokasinya mudah diketahui 2 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 3,12 karena lokasinya mudah dijangkau 3 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 3 karena desain dan interior ruangnya nyaman dan menarik 4 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 2,88 karena peralatan dan perlengkapannya menarik dan rapi 5 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 2,83 karena fasilitas yang dimiliki memadai 6 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 2,70 karena display buku baru yang dimiliki menarik perhatian Jumlah
81
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan tingkat pencapaian promosi melalui penciptaan lingkungan yang dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu baik dengan skor 2,94 (dua koma sembilan empat), karena berada pada titik 2,52-3,27. Hasil analisis data tersebut juga menunjukkan bahwa pemustaka senang mengunjungi perpustakaan Kementerian PU karena lokasinya mudah dijangkau yang tingkat pencapaiannya paling tertinggi dengan skor 3,12 (tiga koma duabelas) bila dibandingkan dengan pemustaka senang mengunjungi perpustakaan karena display buku baru yang dimiliki menarik perhatian yang tingkat pencapaiannya paling rendah diantara yang lain dengan skor 2,70 (dua koma tujuh nol). 2. Kegiatan Promosi Melalui Layanan Perpustakaan Sebagai sebuah unit kerja perpustakaan terdiri dari berbagai bagian seperti bagian pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka dan bagian layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan yang diutamakan sebagai salah satu cara untuk promosi dalam hal ini yaitu layanan pemakai/pengguna perpustakaan dan layanan koleksi. Melalui layanan perpustakaan ini diharapkan pengguna dan calon pengguna dapat berkunjung kembali ke perpustakaan dan memanfaatkan layanan ini untuk memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan yang diinginkannya. Berdasarkan data hasil penelitian yang berkaitan dengan promosi melalui layanan perpustakaan adalah sebagai berikut:
82
Tabel. 31 Promosi melalui Layanan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum 1 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 2,69 karena selalu menambah koleksi terbaru 2 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 3,09 karena koleksinya menarik untuk dimanfaatkan 3 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 2,80 karena susunan koleksinya tertata rapi 4 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 3,11 karena koleksinya relevan dan mendukung tugas pekerjaan 5 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 2,70 karena menyediakan koleksi yang bervariasi (koleksi tercetak dan koleksi elektronik) 6 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 2,83 karena koleksinya lengkap dan sesuai dengan kebutuhan 7 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 3,16 karena pustakawannya ramah dan baik dalam memberikan layanan 8 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 3,27 karena pustakawannya professional dalam bekerja 9 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 3,12 karena pustakawannya sangat membantu dalam menggunakan layanan dan fasilitas 10 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 3,06 karena pustakawannya memiliki wawasan yang cukup baik tentang bidang perpustakaan 11 Senang mengunjungi kegiatan yang Baik 3,02 diselenggarakan perpustakaan seperti seminar, bazaar, pameran dsb karena bermanfaat mengunjungi kegiatan 12 Senang Baik 2,79 seperti seminar, bazaar, pameran dsb yang diselenggarakan perpustakaan karena mudah diketahui Jumlah
83
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan tingkat pencapaian promosi melalui layanan perpustakaan yang dilakukan oleh pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu baik dengan skor 2,97 (dua koma sembilan tujuh), karena berada pada titik 2,52-3,27. Hasil analisis data tersebut juga menunjukkan bahwa pemustaka senang mengunjungi perpustakaan karena pustakawannya professional dalam bekerja yang tingkat pencapaiannya paling tertinggi dengan skor 3,27 (tiga koma dua tujuh) bila dibandingkan dengan pemustaka yang senang mengunjungi perpustakaan karena selalu menambah koleksi terbaru yang tingkat pencapaiannya paling rendah diantara yang lain dengan skor 2,69 (dua koma enam sembilan). 3. Kegiatan Promosi Melalui Penggunaan Media Penggunaan media sangat berperan penting sebagai salah satu cara untuk melakukan kegiatan promosi perpustakaan kepada pemustaka. Melalui media ini perpustakaan juga dapat memperkenalkan produkproduk dan jasa yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan kepada pemustaka. Peran media sebagai alat promosi sangatlah membantu perpustakaan
untuk
mengenalkan
apa
saja
yang
yang
dimiliki
perpustakaan kepada pengguna dan calon pengguna untuk menarik perhatian mereka agar mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan. Berdasarkan data hasil penelitian yang berkaitan dengan promosi melalui penggunaan media adalah sebagai berikut:
84
Tabel. 32 Promosi melalui Penggunaan Media di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum 1 Senang mengunjungi website Baik 2,90 perpustakaan karena tampilannya menarik 2 Senang mengunjungi website Baik 2,97 perpustakaan karena konten dan isinya informative 3 Senang mengunjungi website Baik 3 perpustakaan karena akses informasinya mudah 4 Senang mengunjungi website Baik 3,08 perpustakaan karena membantu dalam mencari informasi 5 Senang mengunjungi alamat website Baik 2,97 perpustakaan karena mudah diketahui 6 Senang mengunjungi perpustakaan Baik 2,98 karena mendapatkan souvenir (pembatas buku, kantong buku,dll) 7 Pemberian souvenir telah Baik 2,87 memberikan kesan kepada saya tentang perpustakaan Jumlah
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan tingkat pencapaian promosi melalui penggunaan media yang dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu baik dengan skor 2,96 (dua koma sembilan enam), karena berada pada titik 2,52-3,27. Hasil analisis data tersebut juga menunjukkan bahwa pemustaka senang mengunjungi website perpustakaan karena membantu dalam mencari informasi yang tingkat pencapaiannya paling tertinggi dengan skor 3,08 (tiga koma nol delapan) bila dibandingkan dengan pemberian souvenir telah memberikan kesan kepada pemustaka tentang perpustakaan yang tingkat pencapaiannya paling rendah diantara yang lain dengan skor 2,87 (dua koma delapan tujuh).
85
Dengan demikian tingkat pencapaian kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan, layanan perpustakaan dan penggunaan media yang dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dapat dilihat sebagai berikut: Tabel. 33 Kegiatan Promosi melalui Penciptaan Lingkungan, Layanan Perpustakaan dan Penggunaan Media di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum No 1 2 3
Kegiatan promosi Melalui penciptaan lingkungan Melalui layanan perpustakaan Melalui penggunaan media Total rata-rata keseluruhan adalah
Skor 2,94 2,97 2,96
Interpretasi Baik Baik Baik
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui skor rata-rata keseluruhan kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum bahwa skor rata-ratanya adalah 2,94 (Baik), karena berada pada titik 2,52-3,27. Sedangkan mengenai kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan diketahui skor rata-rata adalah 2,97 (Baik), karena berada pada titik 2,52-3,27. Dan mengenai kegiatan promosi melalui penggunaan media diketahui skor rata-rata adalah 2,96 (Baik), karena berada pada titik 2,52-3,27. Berdasarkan hasil skor rara-rata dari ketiga kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dapat diketahui skor rata-rata keseluruhan yaitu 2,96 (Baik), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah Baik karena berada pada titik 2,52-3,27.
86
D. Kendala atau Hambatan yang Dihadapi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Dalam Melakukan Promosi Perpustakaan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam melaksanakan kegiatan promosinya juga menemui kendala-kendala atau hambatan yang dapat menghambat proses berjalannya kegiatan promosi di perpustakaan ini. Banyaknya kendala yang dihadapi seperti masalah kurangnya petugas perpustakaan, kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan dalam kegiatan promosi, dan juga masalah anggaran yang membuat promosi berjalan kurang maksimal dalam dilaksanakan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Kurangnya Sumber Daya Manusia atau petugas perpustakaan menurut narasumber juga dapat menghambat kegiatan promosi perpustakaan, hal ini didukung oleh penjelasan dari narasumber yang merupakan pustakawan yang bertanggung jawab di bagian promosi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum: “karena kita petugas perpustakaannya sedikit, jadi kalau promosi sering kurang orang apalagi kalau sedang melaksanakan promosi diluar perpustakaan pasti perpustakaan Kementerian PU akan tutup karena tidak ada orang.”1 Kurangnya petugas perpustakaan atau Sumber Daya Manusia (SDM) di perpustakaan menjadi salah satu faktor kendala atau hambatan perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam menjalankan promosi perpustakaan, hal ini menjadi kendala disebabkan bila perpustakaan sedang melakukan kegiatan promosi diluar dari perpustakaan maka perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum akan ditutup karena semua petugas perpustakaan membantu dalam 1
Wawancara pribadi dengan Wayan, Jakarta, 2 Oktober 2014.
87
menjalankan kegiatan promosi. Apabila perpustakaan tetap ingin buka untuk melayani pemustaka maka kegiatan promosi yang dilakukan akan mengalami hambatan dikarenakan kurangnya Sumber Daya Manusia dalam melakukan kegiatan promosi. Selain kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) permasalahan atau hambatan berikutnya dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan terhadap teknik pemasaran atau promosi. Hal ini didukung oleh penjelasan yang disampaikan dari narasumber yang merupakan pustakawan yang bertanggung jawab di bagian promosi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum: “Kita ini kan pustakawan jadi kurang begitu mengerti tentang pemasaran atau promosi, misalnya kalau kita mau mengadakan promosi karena kita tidak mengerti desain dan segala macam jadi kita butuh tenaga ahli untuk desain, layout, poster, tampilan, pameran dll kita pasti panggil orang karena itu bukan bidang kita”2 Dalam hal ini kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan juga menjadikan salah satu kendala atau hambatan tersendiri yang dihadapi oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum, karena apabila setiap kali perpustakaan akan melakukan kegiatan promosi dan menggunakan tenaga diluar petugas perpustakaan atau pustakawan maka hal ini akan berdampak juga pada biaya atau anggaran yang dikeluarkan akan bertambah besar. Apalagi anggaran atau biaya menjadi salah satu faktor kendala atau hambatan perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam menjalankan kegiatan promosi. Hal ini didukung oleh penjelasan yang dikemukakan dari 2
Wawancara pribadi dengan Wayan, Jakarta, 2 Oktober 2014.
88
narasumber yang merupakan pustakawan yang bertanggung jawab di bagian promosi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum: “Anggaran itu masalah klasik, karena perpustakaan ini berada dibawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum jadi kita juga harus menyesuaikan dengan anggaran yang diberikan kementerian PU jadi kegiatan promosi yang dilakukan perpustakaan juga harus disesuaikan dengan anggaran atau dana yang diberikan”3 Keterbatasan dana atau anggaran menjadi kendala atau hambatan perpustakaan dalam menjalankan kegiatan promosi perpustakaan, pustakawan harus pintar-pintar dalam mengatasi keterbatasan biaya tersebut agar promosi perpustakaan tetap berjalan. Minimnya biaya atau anggaran akan menghambat proses berlangsungnya kegiatan-kegiatan promosi seperti pembuatan souvenir, brosur, poster, pengadaan kegiatan acara promosi dan lain-lain. Dengan adanya hambatan atau kendala seperti keterbatasan SDM, kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan serta minimnya dana atau anggaran tentu saja akan berimbas kepada kelancaran kegiatan promosi yang akan dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Karena kegiatan promosi sangat penting dilakukan oleh sebuah perpustakaan yang nantinya akan menunjang tugas dan fungsi sebuah perpustakaan itu sendiri dengan cara mengenalkannya serta mempublikasikannya kepada pengguna dan calon pengguna perpustakaan.
3
Wawancara pribadi dengan Wayan, Jakarta, 2 Oktober 2014.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah pada bab sebelumnya dijelaskan mengenai hasil dan pembahasan penelitian, maka pada bab ini akan dikemukakan hal-hal yang merupakan kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan penelitian ini. Selanjutnya, akan diuraikan saran-saran yang dapat dijadikan masukan bagi beberapa pihak. 1. Secara umum pelaksanaan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan
Kementerian
lingkungan,
melalui
Pekerjaan
layanan
Umum
melalui
perpustakaan
dan
penciptaan melalui
penggunaan/pemanfaatan media sudah berada pada tingkatan baik, yaitu 2,96. Kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan memperoleh skor tertinggi dibandingkan dengan kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan dan melalui penggunaan media. 2. Pelaksanaan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum melalui penciptaan lingkungan sudah mencapai pada tingkatan baik. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh dari beberapa variabel yaitu mencapai skor 2,94. 3. Pelaksanaan kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum sudah berada pada tingkatan baik. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh dari beberapa variabel yaitu 2,97. Sedangkan pada kegiatan promosi
89
90
melalui layanan perpustakaan ini, ditemukan bahwa pendapat pemustaka yang
senang
mengunjungi
perpustakaan
karena
pustakawannya
profesional dalam bekerja adalah pendapat yang paling tertinggi skornya dibandingkan dengan pendapat-pendapat yang lain. 4. Pelaksanaan kegiatan promosi melalui penggunaan media yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Pekerjaan Umum sudah mencapai pada tingkatan baik. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh dari beberapa variabel yaitu memperoleh skor 2,96. 5. Berdasarkan data yang didapat diketahui bahwa hambatan/kendalakendala yang dihadapi perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan diantaranya kurangnya petugas perpustakaan, minimnya kreatifitas dan inovasi pustakawan dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan dan terbatasnya anggaran atau biaya. B. Saran Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran yang bisa dijadikan pertimbangan dan masukan bagi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan. beberapa saran tersebut, antara lain: 1. Kegiatan promosi perpustakaan yang sudah dilakukan harus dievaluasi dan lebih ditingkatkan baik itu promosi melalui penciptaan lingkungan seperti penciptaan display buku baru yang harus dibuat lebih menarik lagi, kemudian kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan seperti harus selalu menambah koleksi terbaru dan kegiatan promosi melalui penggunanaan media seperti media tercetak dan media elektronik yang
91
harus ditingkatkan agar lebih menarik pengguna untuk datang ke perpustakaan. 2. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal promosi perpustakaan baik itu dengan cara mengikuti pelatihan atau workshop. Mengingat minimnya kreatifitas dan inovasi yang dimiliki pada beberapa SDM dalam hal mempromosikan perpustakaan dan lebih inovatif dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan. 3. Diharapkan kepada staf Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum untuk dapat memaksimalkan kegiatan promosi dengan berbagai cara sehingga dapat disampaikan dengan baik kepada pengguna secara berkala dan menyeluruh. 4. Penambahan/perekrutan SDM yang sudah berpengalaman dan sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Karena kekurangan SDM, maka akan menghambat kegiatan di dalam perpustakaan jika sedang melakukan kegiatan promosi di luar Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. 5. Diharapkan kebijakan dan dana yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan dapat sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997. Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996. Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Grasindo, 2007. Herman Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia, 1992. Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999. Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990. Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999. Mudjito, Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001. Nainggolan, J. W, Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan Khusus di Jajaran Departemen Dalam Negeri. Jakarta: Biro Hubungan Masyarakat Departemen Dalam Negeri, 1992. Natadjumena, Sukarman, Rachman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta:Perpustakaan Nasioanal RI, 2000. Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999. Rizal Saiful Haq, dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006. Simamora, Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, ed. Revisi. Jakarta:LP3ES, 1989.
92
93
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius, 1992. Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2013. Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991. Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2006. …………..., Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003. Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius, 2008.
KUESIONER “EVALUASI KEGIATAN PROMOSI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM”
Kepada Yth. Pemustaka Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Di tempat
Dengan Hormat Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi) dari program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Penulis memerlukan sejumlah data dan informasi yang diperoleh melalui bantuan para pemustaka Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk itu perkenankanlah penulis untuk memohon bantuan dan kesediaan saudara/i untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan melakukan pengisian sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang terdapat pada kuesioner tersebut. Penulis mengharapkan kesediaan saudara/i untuk menjawab pertanyaan dibawah ini dengan kondisi dan keadaan yang sebenarnya. Informasi apapun yang diberikan hanya untuk kepentingan penelitian dan akan dijaga kerahasiaannya. Atas bantuan dan partisipasinya, penulis ucapkan terima kasih.
Jakarta, 01 September 2014 Hormat Saya,
Kibar Sumanja Nim. 1110025000079
Bagian 1: Data Responden Petunjuk : Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan bapak / ibu 1. Nama Responden 2. Jenis Kelamin
Pria Wanita
3. Usia 4. Pendidikan
SMA Diploma (D2/D3) Sarjana (S1) Pascasarjana (S2/S3) Lainnya..........
Petunjuk : Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan tingkatan pengetahuan dan pendapat yang bapak / ibu miliki. Tingkat pengetahuan dan pendapat Pernyataan
Skor
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Bagian 2: Pendapat pemustaka terhadap promosi yang dilakukan oleh perpustakaan kementerian pekerjaan umum
Pertanyaan 1. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena lokasinya mudah diketahui
SS
S
TS
STS
SS 2. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena lokasinya mudah dijangkau 3. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena desain dan interior ruangnya nyaman dan menarik 4. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena peralatan dan perlengkapannya menarik dan rapi 5. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena fasilitas yang dimiliki memadai 6. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena selalu menambah koleksi terbaru 7. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena koleksinya menarik untuk dimanfaatkan 8. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena susunan koleksinya tertata rapi 9. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena display buku baru yang dimiliki menarik perhatian 10. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena koleksinya relevan dan mendukung tugas pekerjaan 11. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena menyediakan koleksi yang bervariasi seperti koleksi tercetak, elektronik, digital dsb 12. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena koleksi yang dimiliki lengkap, menarik dan sesuai dengan kebutuhan informasi pemustaka 13. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena pustakawannya ramah dan baik dalam memberikan layanan perpustakaan 14. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena pustakawannya profesional dalam
S
TS
STS
bekerja SS 15. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena pustakawannya sangat membantu pemustaka dalam menggunakan layanan dan fasilitas perpustakaan 16. Saya senang mengunjungi alamat website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena mudah diketahui pengunjung 17. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena pustakawannya memiliki pengetahuan cukup baik tentang bidang perpustakaan 18. Saya senang mengunjungi website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena tampilannya menarik 19. Saya senang mengunjungi website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena konten dan isinya informative 20. Saya senang mengunjungi website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena akses informasinya mudah 21. Saya senang mengunjungi website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena membantu pemustaka dalam mendapatkan informasi 22. Saya senang mengunjungi kegiatan/program yang diselenggarakan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum seperti seminar, bazar, pameran dll karena bermanfaat 23. Saya senang mengunjungi kegiatan/program seperti bazar, seminar, pameran dll yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena mudah diketahui 24. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena mendapatkan souvenir seperti pembatas buku dan kantong buku
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
25. Pemberian souvenir seperti pembatas buku dan kantong buku telah memberikan kesan kepada saya tentang perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Bagian 3: Tuliskan saran Anda tentang Promosi yang dilakukan untuk menarik pemustaka datang ke Perpustakaan Kemeterian Pekerjaan Umum
Terima kasih atas kerjasama dan partisipasinya dalam studi ini.
Wawancara narasumber (bapak Wayan)
1. Apa yang anda ketahui tentang promosi perpustakaan? “kegiatan buat mempromosikan perpustakaan ke luar dan ke dalam juga mempublikasikan kepada pengguna dan calon pengguna, karena kita kan perpustakaan khusus”. 2. Apakah perpustakaan pekerjaan umum pernah melakukan promosi? “ya pernah” 3. Promosi apa saja yang telah dilakukan oleh perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum? “banyak sih, contohnya bikin pameran buku langka sama potret buku langka di pasific flash dan di sky walk pondok indah karena itu kan andalan kita kalau yang lain kurang menarik terus juga melalui web dan ya banyak yang lainnya” 4. Media dan bentuk apa saja yang digunakan dalam kegiatan promosi perpustakaan? “media cetak seperti poster dan booklet, media internet seperti website dan juga pemberian souvenir”. 5. Siapa saja yang berperan dalam melakukan kegiatan promosi ? “yang berperan semua pustakawan di perpustakaan ini”. 6. Hambatan atau kendala apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan promosi? “karena kita petugas perpustakaannya sedikit, jadi kalau promosi sering kurang orang apalagi kalau sedang melaksanakan promosi diluar perpustakaan pasti perpustakaan Kementerian PU akan tutup karena tidak ada orang, kemudian juga kita ini kan pustakawan jadi kurang begitu mengerti tentang pemasaran atau promosi, misalnya kalau kita mau mengadakan promosi karena kita tidak mengerti desain dan segala macam jadi kita butuh tenaga ahli untuk desain, layout, poster, tampilan, pameran dll kita pasti panggil orang karena itu bukan bidang kita, dan juga Anggaran itu masalah klasik, karena perpustakaan ini berada dibawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum jadi kita juga harus menyesuaikan dengan anggaran yang diberikan kementerian PU jadi kegiatan promosi yang dilakukan perpustakaan juga harus disesuaikan dengan anggaran atau dana yang diberikan”.
7. Siapa saja target utama dalam kegiatan promosi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum? “target utamanya ya orang luar, kalau karyawan PU kita bisa buat 1 atau 2 bulan bikin poster tentang koleksi terbaru, pemberian souvenir seperti kantong buku dan tas jinjing” 8. Menurut anda apakah kegiatan promosi yang dilakukan sudah sesuai/efektif dengan yang diharapkan? “kalau dalam hal mengenalkan perpustakaan ke masyarakat sih efektif tapi dalam hal pengunjung yang datang kurang soalnya kita kan perpustakaan khusus ya jadi jangkauan pasarnya terbatas beda dengan perpustakaan umum”. 9. Apakah kegiatan promosi yang telah dilakukan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum? “kalau kita abis ngadain acara ada sih peningkatan tapi setelah lewat beberapa bulan ya biasa lagi”. 10. Apakah kegiatan promosi yang dilakukan itu terencana atau tidak? “ya terencana karena biasanya dari setahun sebelumnya sudah dirancang”. 11. Menurut anda faktor apa yang menyebabkan pemustaka jarang berkunjung ke perpustakaan? “karena kita kan perpustakaan khusus jadi orang yang kesini juga khusus seperti orangorang teknik”.
Desain dan interior ruang Perpustakaan Kementerian Pekejaan Umum
Display koleksi terbaru Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Poster koleksi terbaru Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Kegiatan bedah buku Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Kegiatan pameran foto dan buku langka Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Lomba karikatur Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Souvenir (kantong buku) Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Brosur kegiatan pameran Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Poster kegiatan pameran Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Brosur Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Booklet Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Kibar Sumanja, laki-laki kelahiran Jakarta 22 November 1992 dari pasangan bapak Kai Mohammad Ichwan dan ibu Wafriah. Menyelesaikan pendidikan di SDN Ciputat 10 (1998-2004), SMPN 2 Ciputat (2004-2007), SMK Triguna Utama Tangerang Selatan (2007-2010), dan kuliah mengambil Jurusan Ilmu Perpustakaan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2014). Selama aktif kuliah pernah mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Perpustakaan sebagai anggota bidang kemahasisswaan HMJ Ilmu Perpustakaan (2012-2013), serta PKL di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dan juga mengikuti kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Tanjung Pasir tahun 2013.