Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
EVALUASI KEBIJAKAN PEMEKARAN DESA GEMBA RAYA DI KECAMATAN KELAM PERMAI KABUPATEN SINTANG
Oleh: DOROTEUS MARTYAN NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta mendeskripsikan dampak kebijakan pemekaran Desa Gemba Raya di Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif dengan subjek penelitian yaitu Camat Kelam Permai, Kasi Pemerintahan, Kepala Desa, Kaur Pemerintahan dan Kesra, Panitia Pemekaran dan Masyarakat Desa Gemba Raya. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak positif dari kebijakan pemekaran desa berupa kelancaran pada proses pelayanan publik dan perbaikan infrastruktur sehingga perekonomian masyarakat meningkat dan kehidupan lebih sejahtera. Adapun dampak negatif berupa permasalahan umum mengenai batas wilayah dan tingkah laku masyarakat seperti timbulnya persaingan yang buruk akibat rasa iri terhadap desa pemekaran. Rekomendasi dari penelitian ini pada sektor pelayanan publik bidang administrasi kependudukan dan pembangunan infrastruktur harus dipertahankan. Pemerintah Desa Gemba Raya dapat berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Pelimping dalam menangani permasalahan umum mengenai batas wilayah dan tingkah laku masyarakat untuk memperoleh solusi terbaik. Kata-kata kunci : Dampak, Pemekaran Desa, Pelayanan dan Pembangunan.
1 DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
ABSTRACT Doroteus Martyan: The Evaluation of Expansion Policy of Gemba Raya Village, Kelam Permai Sub-district, Sintang Regency. Essay. Pontianak: Science of Government Program, Faculty of Social and Political Science, Tanjungpura University in cooperation with The Government of West Kalimantan Province. The purpose of this essay are to identify and describe the impact of expansion policy in Gemba Raya village, Kelam Permai sub-district, Sintang regency. This research is an descriptive of qualitative model and the subjects of this research consist of the head of Kelam Permai sub-district, Section chief of government in Kelam Permai Sub-district, The head of Gemba Raya village, the chief of people’s welfare affairs and government major, the expansion committee and the population of Gemba Raya village. The research result shows the positive impact of village expansion policy such as the fluency in public service process and the infrastructure improvement so it increase the economy of the population around it and increase their prosperous. In the other side, there are also the negative impact because of it that consist of the general problem about the boundaries and the attitude of the people around it, they tendence to be jealous because of the village expansion. The recomendation from this research in public service sector, especially in population administration major and infrastructure improvement must be maintenanced. The government of Gemba Raya village can coordinate with the government of Pelimping village to solve the problem related with the boundaries and the attitude of the people around it then find the best solution above all. Keywords : Impact, Village Expansion, Service and Developement.
2 DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
tahun 2004 tentang pemerintahan
A. PENDAHULUAN
daerah disebutkan bahwa : “Desa
1. Latar Belakang Penelitian Pemekaran
wilayah
atau yang disebut dengan nama lain,
merupakan salah satu bentuk konkrit
selanjutnya disebut desa, adalah
dari kebijakan desentralisasi dan
kesatuan masyarakat hukum yang
otonomi
ini
memiliki batas-batas wilayah yang
merupakan suatu langkah strategis
berwenang untuk mengatur dan
yang ditempuh oleh pemerintah
mengurus kepentingan masyarakat
untuk
kualitas
setempat, berdasarkan asal-usul dan
tugas-tugas
adat istiadat setempat yang diakui
daerah.
Kebijakan
meningkatkan
pelaksanaan
pemerintahan baik dalam rangka
dan
pelayanan,
pemerintahan
pemberdayaan
dan
dihormati
dalam
Negara
sistem Kesatuan
pembangunan menuju terwujudnya
Republik
suatu tatanan kehidupan masyarakat
struktur
yang maju, mandiri, sejahtera, adil
masyarakat adat dan lain sebagainya
dan makmur. Dengan kata lain,
telah menjadi institusi sosial yang
hakikat pemekaran daerah otonom
mempunyai posisi sangat penting.
lebih
Desa
ditekankan
pada
mendekatkan
aspek
Indonesia”. sosial
merupakan
Dalam
sejenis
institusi
desa,
yang
pelayanan
otonom dengan tradisi, adat istiadat
rangka
dan hukumnya sendiri serta relatif
kesejahteraan
mandiri. Otonomi desa merupakan
karena
itu,
otonomi yang asli, bulat dan utuh
pemekaran wilayah merupakan cara
serta bukan merupakan pemberian
atau pendekatan untuk mempercepat
dari
akselerasi pembangunan daerah.
pemerintah
pemerintahan
dalam
meningkatkan masyarakat.
Oleh
Secara
historis,
pemerintah.
Sebaliknya berkewajiban
desa
menghormati otonomi asli yang
merupakan cikal bakal terbentuknya
dimiliki oleh desa tersebut. Otonomi
masyarakat
desa dianggap sebagai kewenangan
politik
dan
pemerintahan di Indonesia jauh
yang
sebelum
terbentuk.
mengakar dalam adat istiadat desa
Dalam Undang-Undang nomor 32
bukan juga berarti pemberian atau
bangsa
ini
telah
ada,
tumbuh
dan
3 DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
desentralisasi. Otonomi desa berarti
Desa Gemba Raya merupakan
juga kemampuan masyarakat. Jadi
salah satu desa pemekaran yang ada
istilah ”otonomi desa” lebih tepat
di
bila
Kabupaten
diubah
masyarakat kemampuan
menjadi
”otonomi
desa” yang
Kelam
Sintang.
Permai
Desa
ini
berarti
dibentuk melalui Peraturan Daerah
benar-benar
Kabupaten Sintang nomor 7 tahun
tumbuh dari masyarakat desa. Dalam
Kecamatan
Menteri
Kecamatan
Dalam Negeri nomor 28 tahun 2006
Kabupaten
tentang pembentukan, penghapusan,
data dari Badan Pusat Statistik
penggabungan desa dan perubahan
Kabupaten Sintang tahun 2012, desa
status desa menjadi kelurahan, pada
dengan luas wilayah 51 Km2 ini
bab 2 pasal (2) disebutkan bahwa :
memiliki 4 buah dusun dengan
“Pembentukan desa bertujuan untuk
jumlah penduduk 941 jiwa, dimana
meningkatkan
tingkat
guna
Peraturan
2007 tentang pemekaran desa di
pelayanan
mempercepat
kesejahteraan
publik
Kelam Sintang.
kepadatan
Permai Berdasarkan
penduduknya
terwujudnya
rata-rata 18 jiwa per Km2 atau 235
masyarakat”.
jiwa per dusun.
Pembentukan desa atau pemekaran
Kondisi Desa Gemba Raya
desa merupakan salah satu upaya
sebelum
pemerintah
dalam
memberikan
induknya yaitu Desa Pelimping
pelayanan
dan
mewujudkan
sangat menyulitkan bagi pemerintah
penyelenggaraan
desa dan masyarakat desa. Wilayah
pemerintahan,
pelaksanaan
desa yang terlalu luas membuat
pembangunan,
pembinaan
peningkatan
dimekarkan
kawasan-kawasan
dari
desa
menjadi
kemasyarakatan, pengembangan dan
terpencar
pemberdayaan
desa
rentang kendali pemerintah desa.
secara terpadu, tepat guna, dan
Faktor kewilayahan ini juga menjadi
berkesinambungan
dalam
suatu penghambat dalam proses
rangka penataan desa yang lebih
pemerataan pembangunan karena
efektif dan efisien.
pemerintah desa kesulitan untuk
masyarakat
serta
sehingga
desa
mempersulit
menjangkau keseluruhan wilayah 4 DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
desa dengan kondisi wilayah yang
dengan adanya Desa Gemba Raya
luas serta kawasan-kawasan desa
telah
yang terpencar.
kawasan
Selain itu, masyarakat desa
menghimpun desa
kawasan-
yang
awalnya
terpencar menjadi terpusat ke dalam
juga mengalami kesulitan untuk
masing-masing
berinteraksi dengan pemerintah desa
kondisi kawasan-kawasan desa yang
dalam
telah terpusat ke dalam masing-
berbagai
urusan
dan
keperluan yang disebabkan oleh
masing
faktor
pemerintah
geografis
seperti
jarak
desa
desa.
tersebut
desa
Dengan
membuat
menjadi
tempuh antar dusun dengan pusat
mudah
desa yang terlalu jauh dan kondisi
masyarakat desa. Jumlah penduduk
jalan yang kurang baik sehingga
dan luas wilayah desa yang telah di
sulit
Jumlah
perkecil dan di persempit melalui
penduduk yang cukup banyak juga
kebijakan pemekaran desa ini juga
menuntut pada kualitas pelayanan
semakin mempermudah pemerintah
yang lebih baik. Hal ini tentu
desa dalam memberikan pelayanan
menjadi
dan
untuk
dijangkau.
suatu
pemerintah
masalah
Desa
bagi
Pelimping,
berinteraksi
lebih
mewujudkan
dengan
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan,
sehingga dibentuklah Desa Gemba
pelaksanaan
pembangunan,
Raya pada tahun 2007 sebagai solusi
pembinaan
dari permasalahan ini.
pengembangan dan pemberdayaan
Melalui kebijakan pemekaran Desa
Gemba
kemasyarakatan,
masyarakat desa secara terpadu,
Raya
telah
tepat guna, dan berkesinambungan
wilayah
Desa
serta dalam rangka penataan desa
Pelimping sehingga rentang kendali
yang lebih efektif dan efisien sesuai
pemerintah desa dapat terjangkau ke
dengan
seluruh
dalam Peraturan Daerah Kabupaten
mempersempit
wilayah
desa.
Dengan
demikian, maka proses pemerataan pembangunan di Desa Pelimping
tujuan
pemekaran
desa
Sintang nomor 7 tahun 2007. Data
hasil
olahan
bahwa
penulis
maupun di Desa Gemba Raya
menunjukkan
kebijakan
menjadi lebih mudah. Selain itu,
pemekaran Desa Gemba Raya juga 5
DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
telah
memberikan
banyak
pembangunan. Jarak tempuh antar
kemudahan bagi masyarakat desa.
dusun dengan pusat desa juga
Faktor
menjadi
geografis
seperti
jarak
lebih
dekat
sehingga
tempuh antar dusun dengan pusat
memudahkan masyarakat desa untuk
desa yang terlalu jauh, bukanlah
berinteraksi dengan pemerintah desa
suatu masalah lagi bagi masyarakat
dalam
desa karena jarak tempuh antar
keperluan.
dusun dengan pusat desa sejak
2. Rumusan Permasalahan
berbagai
urusan
dan
adanya Desa Gemba Raya menjadi
Setelah diuraikan dalam Latar
lebih dekat dan mudah di jangkau
Belakang dan Fokus Penelitian,
oleh masyarakat desa. Adanya Desa
dapat dirumuskan permasalahannya
Gemba
telah
yakni
desa
kebijakan pemekaran wilayah pada
dengan
sektor pelayanan publik bidang
Raya
mempermudah untuk
juga masyarakat
berinteraksi
:
”Bagaimana
pemerintah desa dalam berbagai
administrasi
urusan dan keperluan.
pembangunan
Kondisi Desa Gemba Raya
dampak
kependudukan
dan
infrastruktur
Desa
Gemba Raya di Kecamatan Kelam
saat ini jauh lebih baik dibandingkan
Permai Kabupaten Sintang?”
dengan
3. Tujuan Penelitian
kondisinya
sebelum
pemekaran. Pada sektor pelayanan,
Berdasarkan Latar Belakang,
pemerintah desa memiliki rentang
Fokus Penelitian, dan Rumusan
kendali yang terjangkau ke seluruh
Permasalahan, adapun yang menjadi
wilayah desa untuk memberikan
tujuan dalam melakukan penelitian
pelayanan
ini
kepada
masyarakat
adalah
untuk
mengetahui
sehingga pelayanan menjadi lebih
dampak kebijakan pemekaran Desa
efektif dan efisien. Sedangkan pada
Gemba Raya di Kecamatan Kelam
sektor
Permai Kabupaten Sintang pada
kawasan
infrastruktur, desa
yang
kawasanawalnya
terpencar menjadi terpusat di dalam masing-masing
desa
sehingga
mempermudah proses pemerataan
sektor : 1) Pelayanan
Publik
bidang
Administrasi Kependudukan. 2) Pembangunan Infrastruktur. 6
DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
4. Manfaat Penelitian.
B. TEORI DAN METODOLOGI
1) Manfaat Teoritis
1. Teori
Dengan penelitian
adanya
ini,
1) Kebijakan Publik
diharapkan
dapat
memberi
kontribusi
dalam
pengembangan
ilmu
Ruang
lingkup
studi
kebijakan publik sangat luas karena
mencakup
berbagai
pengetahuan khususnya bagi
bidang dan sektor kehidupan
ilmu
masyarakat. Kebijakan publik
pemerintahan
terkait
dengan
yang evaluasi
dapat
di
pandang
sebagai
kebijakan serta dapat menjadi
manajemen pencapaian tujuan
salah satu referensi dalam
nasional (Nugroho, 2004:51).
penelitian yang sejenis untuk
Menurut
menambah kepustakaan.
Islamy, 2003:19) kebijakan
2) Manfaat Praktis
Easton
publik
Dari hasil penelitian ini,
(dalam
merupakan
pengalokasian
nilai-nilai
diharapkan dapat bermanfaat
secara paksa (sah) kepada
bagi
pelaku
seluruh anggota masyarakat.
pemerintahan
Selanjutnya, menurut Nugroho
para
penyelenggara
khususnya bagi pemerintahan
(2008:55) kebijakan
daerah
adalah keputusan yang dibuat
Kabupaten
Sintang
dalam melaksanakan tugasnya
oleh
sebagai abdi negara sekaligus
pemerintah, sebagai strategi
sebagai
merealisasikan tujuan negara
abdi
masyarakat
sehingga dapat meminimalisir
negara,
publik
khususnya
yang bersangkutan.
kesalahan yang terjadi dalam
Putra
(2003:84)
proses pengambilan keputusan
mengatakan
atau
proses suatu kebijakan publik
kebijakan
demi kesejahteraan
selanjutnya terwujudnya masyarakat
perlu
bahwa
juga
dalam
untuk
memperhatikan secara cermat
yang sesuai dengan prinsip
berbagai
jaringan
kekuatan
otonomi daerah.
politik, ekonomi, dan sosial 7
DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
yang
berpengaruh
pada
(Wahab, 1990:123). Menurut
perilaku semua pihak yang
Nugroho (2004:183) bahwa
terlibat
sebuah kebijakan tidak bisa
sehingga
pada
akhirnya mencapai hasil yang
dilepaskan
diharapkan ataupun dampak
kebijakan harus diawasi, dan
yang
salah
tidak
diharapkan.
begitu
satu
saja,
mekanisme
Kemudian, Dunn (2000:22)
pengawasan tersebut disebut
mengatakan
proses
sebagai evaluasi kebijakan.
kebijakan
2) Evaluasi Kebijakan Publik
bahwa
pembuatan
merupakan serangkaian tahap
Evaluasi adalah kegiatan
yang saling bergantung yang
untuk menilai tingkat kinerja
diatur menurut urutan waktu,
suatu kebijakan (Subarsono,
yaitu:
2008:119).
penyusunan
agenda,
Evaluasi
baru
formulasi kebijakan, adopsi
dapat dilakukan apabila suatu
kebijakan,
kebijakan
kebijakan,
implementasi dan
penelitian
kebijakan.
sudah
cukup waktu. Untuk dapat mengetahui
Sebuah kebijakan yang
berjalan
outcome,
dan
dampak suatu kebijakan sudah
telah dibuat oleh pemerintah
tentu
wajib
tertentu, katakanlah 5 tahun
untuk
di
diperlukan
waktu
implementasikan agar tujuan
sejak
atau sasaran dapat tercapai
diimplementasikan.
karena fungsi implementasi
kalau
ialah untuk membentuk suatu
terlalu cepat, maka outcome
hubungan
dan
yang
kebijakan
evaluasi
dampak
itu Sebab
dilakukan
dari
memungkinkan tujuan-tujuan
kebijakan
ataupun
Sementara itu, Jones (dalam
sasaran-sasaran
kebijaksanaan
negara
belum
suatu
Widodo,
tampak.
2010:124)
diwujudkan sebagai outcome
menjelaskan
(hasil akhir) kegiatan-kegiatan
kebijakan lebih operasional
yang dilakukan
yaitu sebagai suatu aktivitas
pemerintah
evaluasi
8 DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
yang dirancang untuk menilai
dihasilkan
hasil-hasil
melihat
kebijakan
daripada
hanya
hasilnya
semata.
pemerintah yang mempunyai
Itulah, suatu analisis proses
perbedaan-perbedaan
dengan mana suatu program
sangat
yang
penting
dalam
membuahkan
hasil.
spesifikasi objeknya, teknik-
evaluasi
teknik
deskriptif, berkesinambungan,
pengukurannya,
dan
metode analisisnya. Rossi
itu
Proses
berkembang,
luwes dan induktif.
dan
Freeman
Pasolong,
2008:60)
mencari kekurangan dari suatu
Evaluasi tidak hanya berguna
kebijakan, kemudian menutupi
untuk
kekurangan
(dalam
menjastifikasikan
Evaluasi
bertujuan
dari
kebijakan
kegunaan dari program yang
tersebut. Selanjutnya Evaluasi
sedang berjalan, tetapi juga
merupakan
untuk
mengetahui suatu kebijakan
melihat
kegunaan
upaya
untuk
program dan inisiatif baru
itu berhasil
peningkatan
efektifitas
merupakan salah satu tahapan
manajemen dan administrasi
dalam siklus kebijakan. Fungsi
program,
evaluasi
dan
atau tidak, dan
menurut
Luankali
mempertanggungjawabkan
(2007:93) adalah :
hasil
yang
1. Memberi informasi yang
program
valid dan dapat dipercaya
Patton
tentang kinerja kebijakan
kepada
pihak
mensponsori tersebut.
Menurut
(2009:30)
evaluasi
(kebutuhan,
nilai
dan
untuk
kesempatan
yang
telah
dimaksudkan
menguraikan dan memahami
dicapai
dinamika internal berjalannya
publik). Sebenarnya tujuan-
suatu
tujuan tertentu (%) telah
program.
Evaluasi
berimplikasi pada penekanan dalam hasil
melihat atau
bagaimana
keluaran
itu
via
tindakan
dicapai. 2. Memberi klarifikasi
sumbangan dan
kritik 9
DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
terhadap nilai-nilai yang
memberdayakan output dan
mendasar dari pemilihan
outcomes yang dihasilkan dari
tujuan dan target.
suatu implementasi kebijakan.
Selanjutnya, Badjuri dan Yuwono
(2003:132)
mengemukakan
Outcomes sesuatu
adalah
yang
lebih
bahwa
memfokuskan atau mencoba
kebijakan
untuk menentukan pengaruh
dimaksudkan untuk memenuhi
dari kebijakan dalam kondisi
3 tujuan utama, yaitu :
kehidupan
1. Menguji apakah kebijakan
sesungguhnya.
evaluasi
yang
diimplementasikan
telah mencapai tujuan.
Ketika
berbicara tentang outcomes dalam mengevaluasi sebuah
2. Menunjukkan akuntabilitas pelaksanaan
yang
kebijakan, mengharuskan kita
publik
untuk mengetahui apa sasaran
terhadap kebijakan yang
utama dari kebijakan yang
telah diimplementasikan.
dikeluarkan
(objektifitas
3. Memberikan masukan pada
kebijakan),
bagaimana
kebijakan-kebijakan publik
implementasinya
(program),
yang akan datang.
dan jika ada, apa yang harus di
Menurut Dunn (dalam Agustino,
2006:187-188)
kerjakan terhadap hasil yang dicapai
oleh
salah satu fungsi dari evaluasi
(dampak
atau
kebijakan
hubungannya
publik
adalah
objeknya hasil
dan
dengan
evaluasi kebijakan harus bisa
kebijakan itu). Wajar apabila
memberi informasi yang valid
dalam mengukur keberhasilan
dan
perlu menetukan tidak hanya
dipercaya
kinerja
mengenai
kebijakan,
yaitu
beberapa
perubahan
pada
bagaimana efek dan dampak
kondisi kehidupan yang terjadi
dari kebijakan itu sendiri.
sesungguhnya,
seperti
Pada
pengurangan
jumlah
bagian
evaluator
ini,
seorang
harus
bisa
pengangguran,
tetapi
juga 10
DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
sudah menjadi kewajiban para
- Bagaimanakah
sebuah
decision maker untuk melihat
kebijakan
dampak
dalam bentuk pelayanan
dari
formulasi
kebijakan
yang
diimplementasikan (Agustino, 2006:191).
umum
langsung
kepada
masyarakat? - Bagaimanakah
Pengukuran evaluasi
diwujudkan
bervariasi. evaluasi
mengacu
dalam
efektivitas dan efisiensi
Secara
metode
kebijakan
pada
yang
untuk
melaksanakan
empat
kebijakan
indikator. Indikator-indikator
tersebut?
yang dapat digunakan untuk
dipakai
3. Aspek
publik
Output,
fokus
melakukan evaluasi terhadap
penilaian atau indikatornya
kebijakan
adalah:
daerah
menurut
Badjuri dan Yuwono (dalam
- Apakah
hasil
atau
Nurcholis, 2007:278) yaitu :
produk yang dihasilkan
1. Aspek
dari sebuah kebijakan
Input,
fokus
penilaian atau indikatornya adalah:
publik? - Berapa
- Apakah
sumber
daya
orang
berhasil
yang
mengikuti
pendukung dan bahan-
program atau kebijakan
bahan
tersebut?
dasar
diperlukan
yang untuk
4. Aspek
Outcomes,
fokus
melaksanakan kebijakan
penilaian atau indikatornya
memadai?
adalah:
- Berapakah SDM, uang,
- Apakah dampak yang
infrastruktur pendukung
diterima
lain yang diperlukan?
masyarakat
2. Aspek
Proses,
fokus
penilaian atau indikatornya
pihak
oleh luas
yang
atau
terkena
kebijakan?
adalah: 11 DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
- Berapa banyak dampak positif yang dihasilkan? - Adakah negatifnya? dampak
yang
bertujuan
untuk
menggambarkan bagaimana dampak
dampak
kebijakan pemekaran wilayah pada
Seberapa
sektor pelayanan publik bidang
negatif
administrasi
kependudukan
dan
infrastruktur
Desa
tersebut?
pembangunan
Dari beberapa indikator
Gemba Raya. Pendekatan Kualitatif
penilaian
evaluasi
terhadap
dipilih agar dapat mengidentifikasi
kebijakan yang dikemukakan
serta
oleh
penulis
kebijakan pemekaran Desa Gemba
menggunakan indikator atau
Raya. Lokasi penelitian adalah Desa
kriteria
yang
Gemba Raya di Kecamatan Kelam
dikembangkan oleh Badjuri
Permai Kabupaten Sintang. Subjek
dan
Dalam
penelitian
penulis
Permai, Kepala Seksi Pemerintahan
menggunakan indikator atau
di Kantor Camat Kelam Permai,
kriteria evaluasi pada aspek
Kepala Desa Gemba Raya, Kepala
Outcomes (dampak) dari suatu
Urusan
kebijakan untuk mengetahui
Kesejahteraan Rakyat di Kantor
dampak kebijakan pemekaran
Desa
wilayah pada sektor pelayanan
Pemekaran Desa Gemba Raya dan
publik
Masyarakat
para
pakar,
evaluasi
Yuwono.
penelitian
ini,
bidang
administrasi
kependudukan
dan
pembangunan
infrastruktur
Desa
Gemba
Kecamatan
Raya
Kelam
di
Permai
Kabupaten Sintang.
dengan
menggunakan pendekatan Kualitatif
dampak
Camat
Pemerintahan
Gemba
Raya,
Desa
Kelam
dan
Panitia
Gemba
Raya
sebanyak 4 (empat) orang. Dalam kegiatan
pengumpulan
menggunakan
teknik
data
observasi,
wawancara dan dokumentasi. Untuk keabsahan
menggunakan
Penelitian ini merupakan jenis Deskriptif
yaitu
menguji
2. Metode Penelitian
penelitian
menganalisis
teknik
data triangulasi
sumber. C. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN 12
DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
1. Dampak Kebijakan Pemekaran Desa
Gemba
Kecamatan
Raya
Kelam
di
Permai
Berdasarkan hasil observasi, wawancara
terhadap
seluruh
informan dan dokumentasi selama melakukan penelitian di lapangan,
Kabupaten Sintang Berdasarkan hasil penelitian
adapun
dampak
positif
dari
selama di lapangan menunjukkan
kebijakan pemekaran Desa Gemba
bahwa
publik
Raya di Kecamatan Kelam Permai
bidang administrasi kependudukan
Kabupaten Sintang adalah sebagai
di Desa Gemba Raya sudah cukup
berikut :
sektor
pelayanan
baik dan sesuai dengan harapan. Hal ini
terlihat
dari
kesiapsiagaan
1) Memperpendek kendali
rentang pemerintahan
aparatur pemerintah desa dalam
sehingga
memberikan pelayanan serta tingkat
pembangunan
antusias masyarakat dalam urusan
dan terjangkau ke seluruh
administrasi
wilayah.
kependudukan.
Pembangunan
infrastruktur
Desa
2) Pelaksanaan
Gemba Raya juga sudah cukup baik
kegiatan
dan maju. Hal ini terlihat dari
terkontrol.
kondisi
jalan
yang
membuat
masyarakat merasa sangat terbantu
pelayanan lebih
dan merata
kegiatan
pemerintah
3) Kelancaran
pada
– lebih
proses
pelayanan publik.
dalam bekerja contohnya pergi ke
4) Meningkatnya
kesadaran
kebun maupun mengangkut dan
masyarakat
terhadap
menjual
pentingnya
administrasi
hasil
perkebunannya
menjadi lebih mudah dan nyaman sehingga perekonomian masyarakat semakin meningkat. 2. Dampak Positif dari Kebijakan
kependudukan. 5) Perbaikan
pembangunan
infrastruktur. 6) Meningkatnya perekonomian
Pemekaran Desa Gemba Raya
masyarakat
di Kecamatan Kelam Permai
kehidupan lebih sejahtera.
Kabupaten Sintang
3. Dampak Kebijakan
sehingga
Negatif
dari
Pemekaran
Desa 13
DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
Gemba Raya di Kecamatan
beberapa
Kelam
berikut :
Permai
Kabupaten
sebagai
1) Pemekaran Desa Gemba Raya
Sintang Berdasarkan hasil observasi, wawancara
kesimpulan
terhadap
di Kecamatan Kelam Permai
seluruh
Kabupaten
Sintang
telah
informan dan dokumentasi selama
terlaksana
dengan
baik.
melakukan penelitian di lapangan,
Adanya pembangunan berupa
adapun
jalan dan kantor desa melalui
dampak
positif
dari
kebijakan pemekaran Desa Gemba
bantuan
Raya di Kecamatan Kelam Permai
memberikan
Kabupaten Sintang adalah sebagai
positif
berikut :
kegiatan
1) Timbulnya
permasalahan
permasalahan
–
umum
mengenai batas wilayah.
desa
induk
pemekaran
dampak
pada
telah yang
perkembangan
pelayanan
publik
khususnya bidang administrasi kependudukan
dan
pembangunan infrastruktur.
2) Timbulnya perasaan iri dari masyarakat
pemerintah
terhadap
2) Pada sektor pelayanan publik bidang
administrasi
kependudukan,
melalui
masyarakat desa pemekaran.
pemekaran Desa Gemba Raya
3) Adanya sebagian masyarakat
telah mempersempit rentang
yang
tidak
peraturan ditetapkan
mematuhi
kendali pemerintahan dari 8
telah
buah Dusun menjadi 4 buah
yang oleh
pemerintah
desa. D. SIMPULAN,
SARAN
DAN
Dusun
sehingga
yang
diberikan
masyarakat
KETERBATASAN
optimal.
1. Simpulan
sektor
Berdasarkan uraian pada bab
pelayanan kepada
menjadi
lebih
Selanjutnya
pada
infrastruktur
pembangunan desa,
melalui
V tentang hasil penelitian dan
pemekaran Desa Gemba Raya
pembahasan,
membuat
dapat
diambil
pembangunan
menjadi lebih baik. Dengan 14 DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
rentang kendali pemerintahan
memiliki
yang
perbandingan
sempit
maka
suatu
nilai
antara
desa
pembangunan lebih merata.
pemekaran dengan desa induk
Pembangunan
infrastruktur
pemekaran. Namun, dampak
seperti jalan di Desa Gemba
negatif ini bukanlah suatu
Raya
memberikan
hambatan yang berarti bagi
kemudahan dan kenyamanan
Desa Gemba Raya sehingga
kepada
pelayanan
telah
masyarakat
dalam
publik
bekerja
sehingga
administrasi
perekonomian
semakin
dapat optimal
masyarakat semakin baik.
infrastruktur
di Kecamatan Kelam Permai Kabupaten
Sintang
kependudukan
terlaksana
meningkat dan kesejahteraan
3) Pemekaran Desa Gemba Raya
bidang
dan
dengan
pembangunan dapat
berjalan
dengan lancar. 2. Saran Berdasarkan
seluruh
hasil
menimbulkan sedikit dampak
penelitian serta kesimpulan, dapat
negatif
dikemukakan
berupa
persaingan
antara desa pemekaran dengan desa Adanya
induk
pemekaran.
pemekaran
Desa
beberapa
saran
penelitian
ini
sebagai berikut : 1) Hasil
menyatakan bahwa pemekaran
Gemba Raya menimbulkan
Desa
kecemburuan
pada
Kecamatan
Kelam
masyarakat di desa induknya
Kabupaten
Sintang
telah
yakni Desa Pelimping dalam
terlaksana
dengan
baik.
berbagai sektor, baik itu dari
Prestasi
sektor
dipertahankan
dan
terus
ditingkatkan
lagi
oleh
sosial
pelayanan
bidang
publik
administrasi
Gemba
Raya
ini
di
Permai
harus
kependudukan maupun sektor
pemerintah Desa Gemba Raya
pembangunan
demi kemajuan Desa Gemba
infrastruktur
desa sehingga masyarakat di desa
induk
Raya.
pemekaran 15
DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
2) Pemerintah Desa Gemba Raya dan
Pemerintah
Pelimping
Desa
dapat
bekerjasama
serta
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu :
saling
1) Sebagian data yang ada di
saling
Desa Gemba Raya belum
berkoordinasi dalam proses
diperbaharui
penyelenggaraan
beberapa data tidak dapat
pemerintahan desa khususnya
ditampilkan. Keterbatasan ini
pada sektor pelayanan publik
menjadi
kendala
tersendiri
bidang
bagi
penulis
dalam
administrasi
kependudukan
dan
pembangunan
infrastruktur
untuk
mengurangi
kecemburuan masyarakat
rasa
sosial
pada
desa
induk
di
pemekaran.
sehingga
mengidentifikasi
pemekaran
Desa Gemba Raya. 2) Beberapa informan mengalami kesulitan
dalam
menjawab
pertanyaan-pertanyaan wawancara yang disampaikan
3) Pemerintah Desa Gemba Raya perlu
oleh penulis. Kesulitan ini
mengikutsertakan
diakui sebagai permasalahan
aparatur pemerintah desanya
yang umum dan merupakan
dalam
keterbatasan informan tersebut
pelatihan-pelatihan
khusus untuk meningkatkan
dalam
sumberdaya
pendapatnya secara langsung.
aparatur
pemerintah desa menjadi lebih baik
3) Keterbatasan waktu penelitian
pelayanan
membuat penulis tidak bisa
bidang
memperoleh informasi secara
administrasi
kependudukan
maksimal tentang pemekaran
dan
pembangunan
Desa
publik
sehingga
mengemukakan
khususnya
Gemba
infrastruktur dapat terlaksana
Kecamatan
dengan lebih optimal.
Kabupaten Sintang.
Raya
Kelam
di
Permai
E. APRESIASI Pada kesempatan ini, penulis 3. Keterbatasan Penelitian
mengucapkan terima kasih kepada 16
DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
seluruh dosen, pengasuh, pengelola Program
Studi
Ilmu Pemerintahan
Kerjasama Universitas dengan
Pemerintah
Kalimantan
Barat
dan
Provinsi Pemerintah
Pemerintah Kecamatan Kelam Permai dan Pemerintah Desa Gemba Raya telah
Mada. Mada
Tanjungpura
Daerah Kabupaten Sintang, khususnya
yang
Universitas Gadjah Yogyakarta: Gadjah University Press.
membantu
serta
memberikan izin selama melakukan penelitian sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA Sumber Literatur: Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: CV Alfabeta. ------. 2007. Perihal Ilmu Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Badjuri, Abdulkahar., dan Teguh Yuwono. 2003. Kebijakan Publik, Konsep, dan Strategi. Semarang: Universitas Diponegoro. Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group. Dunn, William N. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Terjemahan Fakultas ISIPOL
Islamy, M. Irfan. 2003. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Luankali, Bernardus. 2007. Analisis Kebijakan Publik dalam Proses Pengambilan Keputusan. Jakarta: Amelia Press. Moenir, H. A. S. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Moleong, J. Lexy. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nugroho, Riant D. 2004. Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. ------. 2008. Public Policy. Jakarta: PT Gramedia. Nurcholis, Hanif. 2007. Teori dan Praktik: Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: PT Grasindo. Pasolong, Harbani. 2008. Teori Administrasi Publik. Bandung: CV Alfabeta. Patton, Michael Quinn. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
17 DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
Putra,
Fadillah. 2003. Paradigma Kritis dalam Studi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kelam Permai Dalam Angka. Sintang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang.
Ratnawati, Tri. 2009. Pemekaran Daerah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
------. 2012. Kecamatan Kelam Permai Dalam Angka. Sintang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang.
Retnaningsih, Ning. Dkk. 2008. Dinamika Politik Lokal di Indonesia: Penataan Daerah dan Dinamikanya. Percik: Salatiga.
Peraturan Daerah Kabupaten Sintang nomor 7 tahun 2007. Tentang pemekaran desa di Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang.
Subarsono, AG. 2008. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Peraturan Desa Gemba Raya nomor 5 tahun 2012. Tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintah Desa Gemba Raya.
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 28 tahun 2006. Tentang pembentukan, penghapusan, penggabungan desa dan perubahan status desa Menjadi kelurahan.
Tohardi, Ahmad. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan. Pontianak: Prodi IP FISIP UNTAN. Wahab, Solichin Abdul. 1990. Pengantar Analisis Kebijakan Negara. Malang: Rhineka Cipta. Widodo, Joko. 2010. Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing. Dokumen dan Sumber Peraturan / Undang-Undang: Badan
Pusat Statistik Kabupaten Sintang. 2013. Kecamatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 72 tahun 2005. Tentang desa. Profil Desa Gemba Raya tahun 2014. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 32 tahun 2004. Tentang pemerintahan daerah. Skripsi: Dewi, Lisa Agustina. 2012. Evaluasi Dampak Pemekaran Wilayah Pada Aspek Kualitas Pelayanan di Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang. Tirtayasa: Universitas Sultan Ageng. 18
DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
Ratnasari, Neneng. 2012. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bidang Perindustrian dan Perdagangan di Kabupaten Melawi. Pontianak: Universitas Tanjungpura. Wijoyo, Tri Banjir Adi. 2013. Pemekaran Desa ditinjau dari Aspek Otonomi Daerah di Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur. Makassar: Universitas Hassanuddin. Bahan Ajar: Bahan Ajar Metodologi Penelitian Kualitatif oleh Ahmad Tohardi, 2012. Rujukan Elektronik: (http://repository.unhas.ac.id) di akses pada 11 Maret 2014. (http://sintangkab.bps.go.id) di akses pada 26 Maret 2014. (http://id.wikipedia.org) di akses pada 25 Agustus 2014. (http://tentangpelayananpublik.blogspo t.com) di akses pada 26 Agustus 2014.
19 DOROTEUS MARTYAN, NIM. E42010034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat