Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KOMUNIKASI PEMERINTAHAN DALAM MENGATASI KONFLIK ANTAR DESA DI KECAMATAN SINTANG DAN KECAMATAN DEDAI KABUPATEN SINTANG Oleh: RIRIN RIANTY NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat, 2015 E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Dalam skripsi ini, penulis berusaha memaparkan komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi konflik tapal batas desa antara Desa Mungguk Bantok Kecamatan Sintang dengan Desa Nanga Jetak Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang. Penyelesaian konflik tapal batas desa yang berbeda kecamatan ini telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sintang dan keputusan yang dikeluarkan Bupati bersifat final. Tiga indikator yang digunakan penulis untuk mengukur efektivitas komunikasi pemerintahan yakni komunikasi atasan dengan bawahan, persepsi atasan mengenai komunikasi dengan bawahan, dan keandalan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antara Kabupaten Sintang dengan Kecamatan (Kecamatan Sintang dan Kecamatan Dedai) dan Kabupaten Sintang dengan Desa (Desa Mungguk Bantok dan Desa Nanga Jetak) belum efektif, tetapi komunikasi antara Kecamatan (Kecamatan Sintang dan Kecamatan Dedai) dengan Desa (Desa Mungguk Bantok dan Desa Nanga Jetak) sudah efektif. Selain itu, atasan sudah memiliki pandangan bahwa komunikasi dengan bawahan adalah hal yang penting. Kemudian, informasi dari pemerintah sudah dapat diandalkan. Kata-kata kunci : Komunikasi, Pemerintahan, Konflik.
COMMUNICATION OF GOVERNMENT TO PREVENT OF BORDER CONFLICT BETWEEN VILLAGE IN SINTANG SUBDISTRICT AND DEDAI SUBDISTRICT, SINTANG REGENCY. RESEARCH Abstract In this research writer try to explain about communication by government to prevent of border conflict between Desa Mungguk Bantok in Sintang with Desa Nanga Jetak in Dedai, Kabupaten Sintang. The solution of this border conflict given to Government of Kabupaten Sintang and than Bupati make a final decision to solve this problem. The writer use three indicator to measure effectiveness of communication government, that is communication of superior with the employee, perception of superior about communication with the employee and reliability of information. Result of this research is refer about communication between Kabupaten Sintang with Kecamatan (Kecamatan Sintang and Kecamatan Dedai) and than between Kabupaten Sintang with Desa (Desa Mungguk Bantok and Desa Nanga Jetak) is not effective, but communication between Kecamatan (Kecamatan Sintang and Kecamatan Dedai) with Desa (Desa Mungguk Bantok and Desa Nanga Jetak) has been effective. After that, superior already has opinion that communication with the employee is important thing. And than, the information from government hes been reliability. Keywords: Communication, Government, Conflict.
1 RIRIN RIANTY, NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
suatu wilayah adalah sangat menentukan
A. PENDAHULUAN
untuk kepastian hukum bagi pemerintah 1.
dan masyarakat dalam melakukan interaksi
Latar Belakang Penelitian Tanah
yang
hukum
tanah
kewajiban
tertentu
seringkali menjadi hal yang diperebutkan
masyarakat
serta
banyak orang. Tanah yang disengketakan
masyarakat
terhadap
ialah
umum
memiliki
merupakan
nilai
tanah
dan
yang
barang
karenanya
mengandung
nilai
misalnya
dalam
penetapan
sebagai
warga
pemenuhan
hak-hak
fungsi
pemerintahan
dan
peningkatan
ekonomi tinggi atau memiliki kekayaan
kesejahteraan
alam yang besar yang dapat menimbulkan
masyarakat setempat. Batas wilayah sering
konflik bahkan berujung pada kekerasan.
menjadi
Tentu sudah menjadi tugas pemerintah
otonom, seperti yang terjadi pada 2 desa
untuk
yang berbeda kecamatan di Kabupaten
menyelesaikan
konflik
yang
berkaitan dengan tanah tersebut.
secara
pelayanan
masalah
di
luas
beberapa
kepada
daerah
Sintang, yaitu Desa Mungguk Bantok
Sejak berlakunya Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 1999, Indonesia sering disebut dalam era otonomi daerah.
Kecamatan Sintang dengan Desa Nanga Jetak Kecamatan Dedai. Konflik tapal batas desa antara Desa
Daerah otonom diberi kewenangan dengan
Mungguk
prinsip luas, nyata dan bertanggung jawab.
dengan Desa Nanga Jetak Kecamatan Dedai
Demikian
juga
Kecamatan
Sintang
UU
tentang
terjadi ketika tidak terlihat adanya alternatif
tersebut
diganti
yang dapat memuaskan aspirasi kedua
dengan UU No. 32 Tahun 2004, prinsip
belah pihak dan lebih jauh masing-masing
luas, nyata dan bertanggung jawab tetap
pihak memiliki alasan untuk percaya bahwa
menjadi prinsip dalam penyelenggaraan
mereka berhak memiliki tanah tersebut.
kewenangan daerah otonom dan yang
Tentu salah satu desa akan merasa terancam
berlaku sekarang ialah UU No. 23 2014
kepentingan
tentang Pemerintahan Daerah. Kemudian
mempertahankan sumber-sumber yang bisa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
meningkatkan pendapatan mereka.
Pemerintahan
setelah
Bantok
Daerah
ekonominya
bila
gagal
muncul sebagai konsekuensi dari adanya
Berdasarkan surat Kepala Desa
otonomi daerah, karena desa juga memiliki
Mungguk Bantok Nomor : 146.1/73/Pem,
pemerintahan sendiri.
tanggal 27 Agustus 2013, yang ditujukan
Dalam daerah otonom batas wilayah merupakan
salah
satu
unsur
kepada camat Sintang sehubungan dengan
penting,
belum adanya tindak lanjut penyelesaian
sebagai kesatuan masyarakat hukum, batas
tapal batas antara Desa Mungguk Bantok 2
RIRIN RIANTY, NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Kecamatan Sintang dengan Desa Nanga
itu menjabat yakni Drs. H. Zulkifli. HA,
Jetak
juga
M.Si mengadakan rapat untuk membahas
merupakan batas antara Kecamatan Sintang
penegasan batas antar kecamatan tersebut.
dengan Kecamatan Dedai, terdapat 3 (tiga)
Rapat diadakan di ruang rapat Sekretaris
hal penting yang disampaikan Kepala Desa
Daerah Kabupaten Sintang pada hari Rabu,
Mungguk Bantok, yaitu :
17 September 2013 dan belum mencapai
1.
Apabila tidak ada tindak lanjut oleh
kesepakatan karena masih ada beberapa
Pemerintah Kecamatan / Kabupaten
tahap untuk mencapai proses kesepakatan.
maka kami akan bertindak sendiri
Hingga saat ini pertemuan di tingkat
dikarenakan pihak dari Dusun Batu
kabupaten baru diadakan 1 kali.
2.
3.
Kecamatan
Dedai
dan
Landung Desa Nanga Jetak telah
Peraturan Menteri Dalam Negeri
menanam patok diluar batas yang telah
Nomor 27 Tahun 2006 Tentang Penetapan
ditetapkan pada tahun2006.
Dan Penegasan Batas Desa Pasal 9 ayat (2)
Masyarakat Desa Mungguk Bantok
menyatakan bahwa Perselisihan batas desa
Kecamatan Sintang ingin melakukan
antar desa pada kecamatan yang berbeda
hal yang serupa dengan apa yang telah
diselesaikan
secara
dilakukan oleh pihak Dusun Batu
difasilitasi
oleh
Landung Desa Nanga Jetak Kecamatan
Kabupaten/Kota. Selain itu, ditegaskan pula
Dedai
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sintang
dengan
menanam
patok
musyawarah unsur
yang
Pemerintah
diseberang BatuLandung (batas asal).
Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Penataan
Bahwa patok yang telah ditanam oleh
dan Pendayagunaan Kawasan Pedesaan
pihak Dusun Batu Landung Desa
Pasal 12 ayat (1) menyatakan bahwa
Nanga Jetak akan segera dicabut oleh
perselisihan penataan batas wilayah antar
masyarakat desa Mungguk Bantok,
desa
karena tidak sesuai dengan kesepakatan
diselesaikan oleh Bupati dan bersifat final.
antara Dusun Batu Landung Desa
Oleh karena itu pihak Kecamatan Sintang
Nanga Jetak Kecamatan Dedai dengan
tidak
Dusun Batu Kekap Desa Mungguk
menyelesaikannya
Bantok yang disepakati pada tahun
dengan pihak kecamatan lain. Selanjutnya
2006
pihak kecamatan Sintang melimpahkannya
yang
dihadiri
oleh
tokoh
masyarakat dari kedua belah pihak. Berkenaan
dengan
permasalahan
tersebut di atas, maka Bupati Sintang
lain
kecamatan
mempunyai
difasilitasi
kewenangan karena
dan
untuk
berhubungan
kepada Bupati Sintang melalui Kepala Bagian
Tata
Pemerintahan
Sekretariat
Daerah Kabupaten Sintang dengan Surat
melalui Sekretaris Daerah yang pada waktu 3 RIRIN RIANTY, NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Camat Sintang Nomor : 146.1/347/Pem,
demikian
masyarakat
tanggal 3 September 2013.
konflik
dapat
Pemerintah
Desa
melaksanakan
disekitar
kembali
daerah
merasakan
lingkungan yang aman dan damai.
kewenangan masing-masing dalam lingkup
Untuk itu, komunikasi pemerintahan
batas daerah yang ditentukan, artinya
menjadi sangat penting untuk dilakukan.
kewenangan suatu Pemerintah Desa pada
Dalam
dasarnya tidak boleh melampaui batas
Kabupaten Sintang memang dituntut untuk
daerah yang ditetapkan dalam peraturan
melakukan komunikasi pemerintahan yang
perundang-undangan. Apabila batas desa
efektif agar masalah segera terselesaikan,
tidak
mengingat yang memiliki wewenang untuk
jelas
kemungkinan.
akan
menyebabkan
Pertama,
suatu
dua bagian
hal
ini
menyelesaikan
khususnya Pemerintah
adalah
Pemerintah
wilayah dapat diabaikan oleh masing-
Kabupaten Sintang dan keputusan yang
masing Pemerintah Desa karena merasa itu
dikeluarkan ialah keputusan yang bersifat
bukan daerahnya atau dengan kata lain
final. Berdasarkan fenomena yang telah
masing-masing Pemerintah Desa saling
diuraikan, peneliti merasa tertarik untuk
melempar
mengadakan
tanggung
jawab
menyelenggarakan
dalam
penelitian
lebih
lanjut
pemerintahan,
mengenai komunikasi pemerintahan dalam
maupun
mengatasi konflik tapal batas desa antara
pembangunan di bagian wilayah tersebut.
Desa Mungguk Bantok Kecamatan Sintang
Kedua, Pemerintah Desa yang satu dapat
dengan Desa Nanga Jetak Kecamatan Dedai
dianggap melampaui batas kewenangan
yang mana sepengetahuan peneliti sampai
daerah yang lain sehingga berpotensi
saat
timbulnya konflik antar desa.
menyoroti hal yang sama.
pelayanan
masyarakat
ini
belum
ada
penelitian
yang
Dalam menyelesaikan konflik tapal batas desa antara Desa Mungguk Bantok Kecamatan Sintang dengan Desa Nanga Jetak
Kecamatan
Kabupaten
Dedai,
Sintang
harus
2.
Identifikasi Masalah Identifikasi
masalahnya
ialah
Pemerintah
komunikasi pemerintahan untuk mengatasi
mampu
konflik tapal batas desa antara Desa
menyediakan alternatif penyelesaian untuk
Mungguk
konflik tersebut. Karena keputusan yang
dengan Desa Nanga Jetak Kecamatan Dedai
dikeluarkan bersifat final, maka Pemerintah
yang belum diselesaikan.
Kabupaten
Sintang
Bantok
Kecamatan
Sintang
hendaknya
mempertimbangkan dengan baik alternatifalternatif terbaik yang digunakan. Dengan 4 RIRIN RIANTY, NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
3.
Fokus Penelitian
6.
Fokus dalam penelitian ini adalah
Manfaat Penelitian 1) Manfaat Praktis
komunikasi vertikal yang terjadi antara Subbag
Tata
Pemerintahan
Otonomi
Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat
bagi
pelaku penyelenggara
Daerah Setda Sintang dengan Pemerintah
pemerintahan khususnya bagi Pemerintah
Kecamatan
Kabupaten
Sintang
dan
Pemerintah
Sintang
(Subbag
Tata
Daerah
Setda
Kecamatan Dedai serta Pemerintah Desa
Pemerintahan
Mungguk Bantok dan Pemerintah Desa
Sintang) dalam upaya penyelesaian konflik
Nanga Jetak dalam mengatasi konflik tapal
tapal batas desa, yang mana Pemerintah
batas desa antara Desa Mungguk Bantok
Kabupaten
Sintang
dengan Desa Nanga Jetak.
fasilitator
sehingga
4.
meminimalisir
Rumusan Masalah Berdasarkan
bertindak diharapkan
kesalahan
yang
sebagai dapat terjadi
belakang
dalam proses pengambilan keputusan akhir
penelitian dan identifikasi masalah tersebut
yang bersifat final dan tidak dapat diganggu
di atas, maka yang menjadi rumusan
gugat.
masalah
dalam
“Bagaimana dilakukan
latar
Otonomi
penelitian
komunikasi Subbag
ini
vertikal
2) Manfaat Teoritis
yang
Sebagai
pengembangan
ilmu
Pemerintahan
pengetahuan terutama berkaitan dengan
Otonomi Daerah Setda Sintang dengan
ilmu pengetahuan dibidang komunikasi
Pemerintah
Kecamatan
Sintang
dan
pemerintahan dan sebagai bahan kajian
Pemerintah
Kecamatan
Dedai
serta
pustaka bagi peneliti lain yang ingin
Pemerintah Desa Mungguk Bantok dan
meneliti permasalahan yang sama serta
Pemerintah
dalam
menambah panduan literatur dan bahan
mengatasi konflik tapal batas desa tersebut?
bacaan mengenai komunikasi pemerintahan
Desa
Tata
adalah
Nanga
Jetak
dalam mengatasi konflik penegasan tapal 5.
batas desa.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai
dari
penelitian
komunikasi
ini
yang
yaitu
mengetahui
dilakukan
oleh
B. KAJIAN
pemerintah dalam mengatasi konflik tapal
TEORI
DAN
METODELOGI
batas desa antara Desa Mungguk Bantok Kecamatan Sintang dengan Desa Nanga Jetak Sintang.
Kecamatan
Dedai,
Kabupaten
1.
Kerangka Teori Komunikasi pemerintahan adalah
“penyampaian ide, program, dan gagasan 5
RIRIN RIANTY, NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pemerintah
kepada
dalam
pelakunya.
rangka mencapai tujuan negara” (dalam hal
(2004:386)
ini pemerintah dapat diasumsikan sebagai
dianggap mungkin untuk dilaksanakan,
komunikator
sebagai
maka pihak ketiga harus mendorongnya;
komunikan, namun dalam suasana tertentu
tetapi bila komunikasi langsung dianggap
bisa sebaliknya masyarakat berada pada
akan memperburuk keadaan, maka hal itu
posisi
harus ditekan dan dihindari, paling tidak
dan
sebagai
masyarakat
masyarakat
penyampaian
ide
atau
gagasan dan pemerintah berada pada posisi mencermati
apa
yang
bila
menurut
komunikasi
Pruitt langsung
untuk sementara waktu.
diinginkan
masyarakat). Dalam kondisi yang demikian
2.
Metode Penelitian
pemerintah memiliki kewenangan sekaligus bertanggung
Namun
jawab
Dalam
melakukan
untuk
mengenai
bahkan
untuk
pemerintah dalam mengatasi konflik antar
keinginan-keinginan
tersebut
desa di Kabupaten Sintang, diperlukan
sesuai dengan aturan dan ketentuan yang
pendekatan yang sesuai dengan gejala
berlaku (Hasan, 2005:95).
penelitian.
mempertimbangkan, merespon
Faktor-faktor
yang
Pendekatan
ini
dilakukan
tentunya
paling
berkaitan erat dengan penentuan bagaimana
karakteristik
data diperoleh. Adapun pendekatan yang
komunikasi pemerintah, dapat diidentifikasi
digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 5 faktor yang dianggap paling
pendekatan deskriptif kualitatif.
berpengaruh
yang
komunikasi
penelitian
dalam
potensial untuk kelancaran dan efektifitas
Teknik
pengumpulan
data
komunikasi, yakni mencakup:
menggunakan teknik wawancara untuk
1.
komunikasi atasan dengan bawahan;
mengumpulkan
2.
komunikasi ke bawah;
menggunakan pedoman wawancara dan
3.
persepsi atasan mengenai komunikasi
dokumentasi dengan pengumpulan data
dengan bawahan;
pelengkap dari dokumen-dokumen resmi
4.
komunikasi ke atas;
serta observasi
5.
keandalan informasi.
Daerah Sintang, Kantor Camat Sintang,
Sementara itu berkaitan dengan
Kantor
data
ke
Camat
primer
dengan
Kantor Sekretariat
Dedai,
Kantor
Desa
konflik, Krause dan Deutsch (dalam Pruitt
Mungguk bantok, dan Kontor Desa Nanga
2004:385)
Jetak.
menemukan
bahwa
konflik
hanya mereda bila pihak ketiga secara aktif mengajarkan
tentang
komunikasi yang efektif
penggunaan kepada para
Dalam
penelitian
menggunakan
teknik
ini analisis
penulis data
taksonomik (taxonomic analysis). Analisis 6
RIRIN RIANTY, NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ini digunakan karena peneliti menginginkan
Berdasarkan
dan
hubungan
antara
suatu hasil dari analisis yang terfokus pada
observasi
suatu domain atau sub-sub domain tertentu.
Pemerintah Kabupaten Sintang dengan 2
Teknik analisis taksonomik terfokus pada
Pemerintah Kecamatan (Kecamatan Sintang
domain-domain tertentu, kemudian memilih
dan Kecamatan Dedai) tersebut belum
domain tersebut menjadi sub-sub domain
cukup baik. Hal ini karena belum ada
serta bagian-bagian yang lebih khusus dan
respon atau umpan balik yang cukup berarti
terperinci
dan rendahnya frekuensi pertemuan yang
yang
umumnya
merupakan
penulis,
penelitian
rumpun yang memiliki kesamaan. Dengan
terjadi
serta
dibeberapa
kesempatan
demikian, teknik analisis taksonomik akan
menggunakan komunikasi melalui media
menghasilkan hasil analisis yang terbatas
telepon. Oleh para ahli komunikasi diakui
pada satu domain tertentu dan hanya
bahwa keefektifan dan efisiensi komunikasi
berlaku pada satu domain tersebut pula.
bermedia hanya dalam menyebarkan pesanpesan yang bersifat informatif. Sementara itu yang bersifat efektif dan efisien dalam
C. HASIL
PENELITIAN
DAN
menyampaikan
pesan
persuasif
adalah
komunikasi tatap muka, karena apa yang
PEMBAHASAN
terjadi pada komunikan dapat diketahui 1.
Komunikasi
Atasan
dengan
oleh komunikator secara langsung. Sementara itu hubungan komunikasi
Bawahan Hasil
penelitian
menunjukkan
antara
pemerintah
kecamatan
dengan
bahwa komunikasi yang terjadi antara
pemerintah desa sudah cukup efektif.
atasan dan bawahan dalam hal ini antara
Penulis menyimpulkan demikian karena
Pemerintah Kabupaten Sintang, Pemerintah
berdasarkan
Kecamatan
melihat
(Kecamatan
Sintang
dan
hasil
observasi,
masing-masing
peneliti
pemerintah
Kecamatan Dedai) dan Pemerintah Desa
kecamatan menyadari perannya untuk turut
(Desa Mungguk Bantok Kecamatan Sintang
membela dan mempertahankan desa yang
dan Desa Nanga Jetak Kecamatan Dedai)
merupakan bagian dari wilayah kecamatan.
dalam mengatasi konflik tapal batas desa
Begitu pula pihak desa yang semangat
tidak
untuk
komunikatif
dan
belum
rutin
bekerja
sama
dengan
pihak
dilakukan pertemuan. Dari komunikasi
kecamatan. Selain itu, komunikasi tatap
yang dilakukan dapat dilihat dari rendahnya
muka juga sangat intens dilakukan terutama
frekuensi pertemuan atau rapat untuk
berkaitan dengan bukti-bukti yang harus
membahas masalah tersebut.
disiapkan disiapkan pihak desa untuk 7
RIRIN RIANTY, NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
didiskonsultasikan kepada pihak kecamatan
yang baik, tuntas dan bukan informasi
kecamatan.
yang sebagian-sebagian. 2. Kebenaran Informasi ialah informasi
2.
Persepsi
Atasan
yang dihasilkan benar adanya dan tidak
Mengenai
mengada-ada.
Komunikasi dengan Bawahan Persepsi
atasan
mengenai
Berdasarkan hasil wawancara serta
komunikasi dengan bawahan merupakan
dokumentasi yang penulis lakukan terhadap
pandangan atasan atau pimpinan mengenai
beberapa
komunikasi efektif yang harus dilakukan
menyimpulkan
bahwa
kepada bawahan. Dalam hal ini apakah
disampaikan
Pemerintah
atasan memahami betul komunikasi efektif
Sintang,
Pemerintah
Kecamatan
tersebut penting atau tidak untuk dilakukan
(Kecamatan
Sintang
Kecamatan
dan dalam penyampaiannya apakah atasan
Dedai),
sudah menyampaikan dengan baik atau
Mungguk bantok Kecamatan Sintang dan
belum.
desa Nanga Jetak Kecamatan Dedai) dapat Dalam penyelesaian konflik tapal
surat,
dan
maka
penulis
informasi
Kabupaten
dan
Pemerintah
yang
Desa
(Desa
dikatakan informasinya lengkap dan benar.
batas desa antara Desa Mungguk Bantok Kecamatan Sintang dengan Desa Nanga jetak
Kecamatan
Dedai,
Penulis
D. KESIMPULAN DAN SARAN
menyimpulkan bahwa pihak atasan dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Sintang sudah menyadari pentingnya berkomunikasi dengan
pemerintah
kecamatan
Kesimpulan 1) Komunikasi yang mengikuti hirarki pemerintahan
antara
pemerintah desa karena peran Pemerintah
Kabupaten
Sintang
Kabupaten
Sintang
sebagai
Pemerintah Kecamatan (Kecamatan
pengambil
keputusan
konflik
Sintang dan Kecamatan Dedai) dan
adalah dalam
dan
1.
tersebut.
Pemerintah dengan
dengan Pemerintah Desa (Desa Mungguk Bantok dan Desa Nanga
3.
Keandalan Informasi Terdapat 2 hal yang penulis anggap
berpengaruh dalam keandalan informasi yaitu:
Jetak) tidak komunikatif karena belum bisa menyelesaikan konflik tapal batas desa tersebut. 2) Pemerintah
Kabupaten
Sintang
1. Kelengkapan Informasi ialah informasi
sudah memiliki pandangan bahwa
yang dihasilkan memiliki kelengkapan
untuk menyelesaikan konflik tapal 8
RIRIN RIANTY, NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
batas desa tersebut wajib dilakukan
bahwa
pertemuan
bukanlah sebuah halangan untuk
dalam
secara
rutin,
kenyataannya
namun
komunikasi
yang terjadi tidak lancar dan belum rutin dilakukan. 3) Informasi
lebih
hierarki
intens
pemerintahan
dalam
melakukan
komunikasi. 3. Kepada semua pihak yang terlibat
yang
disampaikan
dalam penyelesaian konflik tapal
Pemerintah (Pemerintah Kabupaten,
batas desa antara Desa Mungguk
Pemerintah Kecamatan, Pemerintah
Bantok Kecamatan Sintang dan desa
Desa) ketika berkomunikasi perihal
Nanga
konflik tapal batas desa tersebut
diharapkan
dapat diandalkan karena informasi
media komunikasi yang ada baik
yang disampaikan sudah lengkap
melalui
dan benar.
sehingga
Jetak
Kecamatan
untuk
surat
Dedai
memanfaatkan
ataupun
tercapainya
telepon
pertemuan
bersama. 2.
Saran Berdasarkan seluruh hasil penelitian serta kesimpulan
yang ada, dapat
E. DAFTAR PUSTAKA
dikemukakan beberapa saran sebagai Sumber Literatur :
berikut : 1. Pemerintah
Kabupaten
Sintang
harus melakukan komunikasi yang
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo.
rutin untuk membahas penyelesaian konflik
tersebut
dengan
.......................... 2006. Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Sosiologi
mengadakan pertemuan yang rutin dengan
Pemerintah
Kecamatan
(Kecamatan Sintang dan Kecamatan Dedai) dan Pemerintah Desa (Desa Mungguk bantok dan Desa Nanga Jetak). 2. Pemerintah Kabupaten Sintang dan Pemerintah Desa (Desa Mungguk bantok dan Desa Nanga Jetak) harus lebih
meningkatkan
kerjasamanya,
dan
hubungan memahami
Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hasan, Erliana. 2005. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama. Moeleong. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja R. Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 9
RIRIN RIANTY, NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pruit, Dean G. & Jeffrey Z Rubin. 2004. Teori Konflik Sosial (terjemahan). Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Siagian, Sondang. P. 2000. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Tim. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan Universitas Tanjungpura Pontianak: Program Studi Ilmu Pemerintahan kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan Universitas Tanjungpura Pontianak. Wahyudi. 2011. Manajemen Konflik dalam Organisasi. Bandung: Alfabeta. Wiryanto. 2004. Jakarta: Grasindo.
Ilmu
Komunikasi.
di Desa Paloan Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Skripsi: Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan Universitas Tanjungpura Pontianak.
Dokumen-dokumen: Surat Kepala Desa Mungguk Bantok Nomor 146.5/73/Pem tanggal 27 Agustus 2013 Perihal Mohon Penyelesaian Tapal Batas Desa Mungguk Bantok. Surat Camat Sintang Nomor 146.1/347/Pem tanggal 3 September 2013 Perihal Mohon Fasilitasi Penyelesaian Tapal Batas. Surat Bupati Sintang Nomor 100/182/Tapem-B tanggal 3 September 2013 Perihal Penegasan Batas antar Desa Mungguk Bantok dengan Desa Nanga Jetak. Surat Bupati Sintang Nomor 100/2900/Tapem-B tanggal 6 November 2013 Perihal Koordinasi Penegasan Batas antar Kecamatan.
Skripsi dan tesis: Kristiyono, Nanang. 2008. Konflik Dalam Penegasan Batas Daerah Antara Kota Magelang Dengan Kabupaten Magelang. (Analisis Terhadap Faktor-Faktor Penyebab dan Dampaknya), Tesis untuk menyelesaikan gelar Magister Ilmu Politik pada Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Libertus Subrata. 2014. Penetapan Tapal Batas di Desa Muara Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Skripsi: Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerja sama Pemerintah provinsi Kalimantan Barat dengan Universitas Tanjungpura Pontianank.
Peraturan Perundang-undangan: Peraturan Daerah Kabupaten Sintang Nomor 23 Tahun2006 Tentang Penataan dan Pendayagunaan Kawasan Perdesaan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2006 Tentang Penetapan Dan Penegasan Batas Desa. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Rian Rinaldo. 2013. Pengaruh Komunikasi Pemerintahan Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa 10 RIRIN RIANTY, NIM. E42011029 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan