Entering the Next Stage
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Daftar Isi
Table of Contents
1 Prakata Preface 2 Ikhtisar Highlights 2 - Ikhtisar Kinerja Performance Highlights 3 - Ikhtisar Cadangan Reserves Highlights 5 - Ikhtisar Saham Stock Highlights 6 - Pencapaian Perusahaan dan Peristiwa Penting Corporate Achievement and Significant Events 8 Profil Perusahaan Company Profile 11 - Sekilas Bumi Resources Minerals About Bumi Resources Minerals 15 - Struktur Organisasi Organization Structure 18 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 24 - Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile 26 Laporan Direksi Report from the Board of Directors 32 - Profil Direksi Board of Directors’ Profile 34 Tinjauan Operasional Operational Overview 36 - Newmont Nusa Tenggara Newmont Nusa Tenggara 38 - Dairi Prima Mineral Dairi Prima Mineral 40 - Proyek Mauritania Mauritania Projects 42 - Gorontalo Minerals Gorontalo Minerals 44 - Citra Palu Minerals Citra Palu Minerals 46 - Konblo Bumi Konblo Bumi 48 Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis 75 Tinjauan Manajemen Management Overview 93 Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report 114 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 122 Perbendaharaan Kata Terminologi Pertambangan Mineral serta Unit Pengukuran Glossary of Mineral Mining and Measurement 128 Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners’ and Directors’ Statement 129 Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Laporan Tahunan 2011
Entering the Next Stage Pada tahun 2011, Perseroan menggunakan dana Initial Public Offering (IPO) untuk merealisasikan berbagai program pengembangan aset kelolaannya. Berbagai program yang diselesaikan yang meliputi pemenuhan seluruh persyaratan kegiatan penambangan, perhitungan ulang kandungan mineral, kegiatan eksplorasi detail dan pembenahan organisasi membuat Perseroan semakin mantap mendekati tahap komersialisasi kawasan kelolaan. Perolehan izin prinsip eksploitasi di kawasan Dairi Prima menjelang akhir tahun 2011 dan izin eksploitasi di kawasan Mauritania pada awal tahun 2012, membuat Perseroan kini dapat berkonsentrasi pada penuntasan tahap persiapan komersialisasi kandungan mineral dikawasan bersangkutan dalam waktu dekat, sekaligus merintis realisasi pengembangan kawasan prospek lain sesuai tahapan rencana pengembangan yang telah disusun dengan seksama.
In 2011, the Company made use of funds raised through its Initial Public Offering (IPO) to realize various development programs for assets under its management. Several programs were completed, including fulfillment of all conditions related to mining activities, recalculation of mineral reserves, detailed exploration and refinement of the organization to strengthen the Company as it approaches the commercialization phase of its managed areas. Attaining the principal exploitation permit for the Dairi Prima area towards the end of 2011 and an exploitation permit for the Mauritania area in early 2012, means that the Company can now concentrate on preparations for commercialization of mineral content in the related areas in the near future, while pioneering developments in other mining prospect areas in accordance with the stages of the carefully developed plan.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
1
Ikhtisar Highlights
Ikhtisar Keuangan dan Operasional Financial and Operational Highlights 2009
2010
2011
(dalam Rp ribuan) (in Rp thousand)
Pendapatan
Revenue
17,885,118
148,509,144
182,962,894
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi (Newmont Nusa Tenggara)
487,596,720
2,132,402,109
1,006,794,845
Beban bunga dan keuangan
100,059,386
1,082,562,349
390,333,670
Interest & finance charges
Pendapatan bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk
312,364,875
826,021,467
664,702,698
Net Income Attributable to Owners of the Parent
47,779,551
913,750,630
129,195,775
Cash and cash equivalent
Investasi jangka pendek
-
1,000,362,016
994,985,117
Short term investment
Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
-
79,391,466
82,419,401
Current Maturities of long term loan
75,009,490
2,182,255,564
2,541,115,318
Long term loans (net of current maturities)
15,333,260,963
460,679,583
458,267,119
(4,000,488,899)
13,495,387,699
14,065,681,976
Pinjaman terhadap ekuitas(2)
NA
0.2x
0.2x
Debt to Equity(2)
Pinjaman bersih terhadap ekuitas(3)
NA
0.06x
0.1x
Net Debt to Equity(3)
USD 2.60/lb
USD 3.43/lb
USD 3.54/lb
Equity in Net Income of Assoc. Company (Newmont Nusa Tenggara)
(dalam Rp ribuan) (in Rp thousand)
Kas dan setara kas
Pinjaman jangka panjang Utang pihak berelasi Ekuitas(1)
Harga realisasi tembaga NNT Harga realisasi emas NNT Produksi tembaga NNT (100%) Produksi emas NNT (100%)
USD 977/oz
USD 1,222/oz
USD 1,562/oz
494 millions lb
542 millions lb
283 millions lb
560 thousand oz
737 thousand oz
318 thousand oz
Due to related parties Equity(1)
NNT Copper Realized Price NNT Gold Realized Price NNT Copper Production (100%) NNT Gold Production (100%)
Notes: NNT: Newmont Nusa Tenggara (1)Total equity in 2010 includes Capital Reserves of Rp4.8 trillion which represents a Mandatory Convertible Note of $546 million to BUMI which was converted into equity in BRMS in November 2010 (2)Debt to Equity = (Current Maturities + Long Term Loans + Due to Related Parties) / Equity (3)Net Debt to Equity = {(Current Maturities + Long Term Loans + Due to Related Parties) - (Cash + Short Term Investment)}/ Equity
Produksi Emas dari Area Newmont Nusa Tenggara
Produksi Tembaga dari Area Newmont Nusa Tenggara
Gold production from Newmont Nusa Tenggara Area
Copper Production from Newmont Nusa Tenggara Area
(dalam ribu oz | in thousand oz)
(dalam juta lb | in millions lb)
737
542
548
494
484 560
2007
2
2008
2009
2010
2011
283
284
318
269
2007
2008
2009
2010
Catatan
: BRM memiliki 18% kepemilikan saham pada PT NNT melalui proses akuisisi pada bulan November 2009 dan Maret 2010.
Notes:
: BRM owns 18% shares in PT NNT through acquisition in November 2009 and March 2010.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
2011
Laporan Tahunan 2011
Ikhtisar Cadangan Reserves Highlights Cadangan Emas Terbukti dan Terkira di area Batu Hijau, Newmont Nusa Tenggara, 31 Desember 2011 Proved and Probable Gold Reserves in the Area of Batu Hijau, Newmont Nusa Tenggara, December 31, 2011 TONASE BIJIH (1) ORE TONNAGE
Deposit Cadangan Deposit reserves
100% (’000 tons)
Equity(3) (’000 tons)
KANDUNGAN EMAS(4) GOLD GRADE
EMAS TERKANDUNG(2) CONTAINED GOLD 100% (’000 oz)
(’oz/ton)
Equity(3) (’000 oz)
Terbukti Proved
263,000
47,340
0,017
4,471
805
Terkira Probable
728,000
131,040
0,004
2,912
524
Terbukti dan Terkira Proved and Probable
991,000
178,380
0,008
7,928
1,427
Catatan: (1) Tonase dihitung berdasarkan 100% kepemilikan Newmont di NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, termasuk penyisihan biaya terkait kerugian dari metode penambangan. Tonase dibulatkan ke bilangan 100.000 an yang terdekat.
Notes: (1) Tonnage based on 100% Newmont ownership in NNT based on Form 10-K for the year ending 31 December 2011, including provision for losses related to the mining method. Tonnage is rounded to the nearest 100,000.
(2) Emas terkandung dihitung berdasarkan 100% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
(2) Gold content is calculated based on 100% Newmont ownership in NNT based on Form 10-K for the year ending 31 December 2011.
(3) “ Ekuitas” atau “ Ton Ekuitas” berarti bahwa bagian dari emas yang diproduksi, dijual atau dimasukkan ke dalam Cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan efektif saham Perseroan sebesar 18% di NNT yang mengoperasikan Tambang Batu Hijau.
(3) “Equity” or “Equity Tonnage” means the part of the gold produced, sold or entered into Proved and Probable Reserves in accordance with the Company’s effective share ownership of 18% in NNT which operates Batu Hijau Mine.
(4) Kadar emas berdasarkan rata-rata tertimbang.
(4) Gold grade based on average weight.
Cadangan Tembaga Terbukti dan Terkira di Area Batu Hijau, Newmont Nusa Tenggara, 31 Desember 2011 Proved and Probable Copper Reserves in the Area of Batu Hijau, Newmont Nusa Tenggara, December 31, 2011 TONASE BIJIH (1) ORE TONNAGE
Deposit Cadangan Deposit reserves
100% (‘000 tons)
Equity(3) (‘000 tons)
Kandungan Tembaga(4) Copper GRADE
Tembaga TERKANDUNG(2) CONTAINED Copper 100% (‘mm lbs)
(%)
Equity(3) (‘mm lbs )
Terbukti Proved
263,000
47,340
0,51
2,957
532
Terkira Probable
728,000
131,040
0,34
5,457
982
Terbukti dan Terkira Proved and Probable
991,000
178,380
0,39
8,414
1,514
Catatan: (1) Tonase dihitung berdasarkan 100% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, termasuk penyisihan biaya terkait kerugian dari metode penambangan. Tonase dibulatkan ke bilangan 100.000 an yang terdekat.
Notes: (1) Tonnage based on 100% Newmont ownership in NNT based on Form 10-K for the year ending 31 December 2011, including provision for losses related to the mining method. Tonnage is rounded to the nearest 100,000.
(2) Emas terkandung dihitung berdasarkan 100% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
(2) Copper content is calculated based on 100% Newmont ownership in NNT based on Form 10-K for the year ending 31 December 2011.
(3) “ Ekuitas” atau “ Ton Ekuitas” berarti bahwa bagian dari emas yang diproduksi, dijual atau dimasukkan ke dalam Cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan efektif saham Perseroan sebesar 18% di NNT yang mengoperasikan Tambang Batu Hijau.
(3) “Equity” or “Equity Tonnage” means the part of the copper produced, sold or entered into Proved and Probable Reserves in accordance with the Company’s effective share ownership of 18% in NNT which operates Batu Hijau Mine.
(4) Kadar emas berdasarkan rata-rata tertimbang.
(4) Copper grade based on average weight.
Cadangan Seng dan Timah Hitam Terbukti dan Terkira di Areal Dairi Prima Mineral, Sumatera Utara Proved and Probable Zinc and Lead Reserves at Dairi Prima Mineral Area, North Sumatera Kawasan Sites
Anjing Hitam Lae Jahe Total Cadangan Total Reserves
2011 Annual Report
Kombinasi Cadangan Combined Reserves
Terbukti Proved
4.95 Mt at 14.8% Zn, 9.1% Pb, 11.5 Ag g/t
Terkira Probable
0.93 Mt at 11.3% Zn, 7.0% Pb, 10.1 Ag g/t
Terkira Probable
5.17 Mt at 8.4% Zn, 4.5% Pb, 3.3 Ag g/t 11.05 Mt at 11.5% Zn, 6.8% Pb, 7.5 Ag g/t
PT Bumi Resources Minerals Tbk
3
Ikhtisar Highlights
Sumber Daya Seng dan Timah Hitam di Areal Dairi Prima Mineral, Sumatera Utara Zinc and Lead Resources at Dairi Prima Mineral Area, North Sumatera Kawasan Sites
Kombinasi Cadangan Combined Minerals Resources
Anjing Hitam
8.11 Mt at 14.6% Zn, 9.1% Pb, and 12 Ag g/t
Lae Jahe
16.18 Mt at 8.2% Zn, 4.5% Pb
Base Camp (shale hosted)
0.49 Mt at 5.5% Zn, 5.7% Pb, and 10 Ag g/t
Base Camp (carbonate hosted)
0.34 Mt at 4.2% Zn, 4.0% Pb, and 20 Ag g/t
Total Sumber Daya Total Resources
25.12 Mt at 10.1% Zn, 6.0% Pb
Catatan: • Berdasarkan laporan perhitungan cadangan dari Mining Plus Pty. Ltd bulan Februari 2011 dan model perhitungan yang dilakukan oleh CSA Global bulan Oktober 2010.
Notes: • Based on the reserve calculation report from Mining Plus Pty. Ltd in February 2011 and the calculation model used by CSA Global in October 2010.
Estimasi Cadangan Mineral di Proyek Mauritania Estimated Mineral Inventory at Mauritania Project Cadangan Mineral Mineral Inventory
Proyek Mauritania
TONASE BIJIH (1) ORE TONNAGE 100% (‘000 tons)
Kandungan Mineral Mineral GRADE
Equity(1) (‘000 tons)
100,000
90,000
Bijih Besi
Mauritania Project
58%
Logam Terkandung Metal CONTAINED Equity(1) (Mt)
100% (Mt)
58,000
52,260
Iron Ore
Catatan: • Tonase(‘dalam ekuitas’) yang dimaksud adalah merupakan bagian dari Cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan saham efektif Perseroan pada proyek Mauritania. • Berdasarkan hasil penyelidikan umum dan eksplorasi melalui kegiatan pemetaan geologi, pengambilan contoh batuan, pemboran, pembuatan sumur uji dan analisa atas contoh batuan.
Notes: • The tonnage (“in equity”) referred to is part of the Proved and Probable Reserves measured in accordance with the Company’s effective share in Mauritania project. • Based on general investigation results and exploration using geological mapping, rock sampling, drilling, test wells and analysis of rock samples.
Estimasi Cadangan Mineral di Proyek Gorontalo Minerals (GM) Estimated Mineral Inventory at Gorontalo Minerals (GM) Project Cadangan Mineral Mineral Inventory
Proyek Gorontalo Gorontalo Project
TONASE BIJIH (1) ORE TONNAGE 100% (‘000 tons)
Kandungan Mineral Mineral GRADE
Equity(1) (‘000 tons)
125,000
100,000
Emas Gold
0.55 g/tonne
Tembaga Copper
0.75%
Logam Terkandung Metal CONTAINED Equity(1)
100%
2.4 mm oz
1.9 mm oz
2,067 mm lbs
1,653 mm lbs
Catatan: • Tonase (‘dalam ekuitas’) yang dimaksud adalah merupakan bagian dari Cadangan sumber daya sesuai dengan kepemilikan saham efektif Perseroan sebesar 80,0% di GM
Notes: • The tonnage (“in equity”) referred to is part of the resource reserves measured in accordance with the Company’s effective share holding of 80.0% in GM.
• Sumber: SRK Consulting (Australia) Pty. Ltd., pada Maret 2010.
• Source: SRK Consulting (Australia) Pty. Ltd., March 2010.
Estimasi Cadangan Mineral di Proyek Citra Palu Minerals (CPM) Estimated Mineral Inventory at Citra Palu Minerals (CPM) Project Cadangan Mineral Mineral Inventory
4
TONASE BIJIH (1) ORE TONNAGE 100% (‘000 tons)
Equity(1) (‘000 tons)
Proyek Citra Palu
2,500
2,400
Citra Palu Project
106,000
103,000
Kandungan Mineral Mineral GRADE
Emas Gold
7.5 g/tonne
Molybdenum
0.14%
Logam Terkandung Metal CONTAINED Equity(1)
100%
0.7 mm oz
0.6 mm oz
8 mm lbs
7 mm lbs
Catatan: • Tonase (‘dalam ekuitas’) yang dimaksud adalah merupakan bagian dari Cadangan sumber daya sesuai dengan kepemilikan saham efektif Perseroan sebesar 96,97% di CPM.
Notes: • The tonnage (“in equity”) referred to is part of the resource reserves measured in accordance with the Company’s effective share holding of 96.97% di CPM.
• Berdasarkan hasil penyelidikan umum dan eksplorasi melalui kegiatan pemetaan geologi, pengambilan contoh batuan, pemboran, pembuatan sumur uji dan analisa atas contoh batuan.
• Based on general investigation results and exploration using geological mapping, rock sampling, drilling, test wells and analysis of rock samples.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Ikhtisar Saham Stock Highlights 2011 Harga Saham Stock Price Harga Tertinggi Highest Price
Harga Waran Warrant PRice
Harga terendah Lowest Price
Harga Tertinggi Highest Price
Harga terendah Lowest Price
Kuartal 1 Quarter 1
710
620
137
93
Kuartal 2 Quarter 2
790
680
198
104
Kuartal 3 Quarter 3
790
600
178
86
Kuartal 4 Quarter 4
650
520
99
72
CATATAN
NOTE
• Saham Perseroan Mulai terdaftar di BEI tanggal 9 Des 2010. • Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode ‘BRMS’.
• The Company’s Shares were Listed on IDX per 9 December 2010 • The Company is listed on the Indonesia Stock Exchange, code ‘BRMS’.
Grafik Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham, 2011
Graphic Illustrating Price Movement and Trading Volume of the Company’s Shares, 2011 Harga (Rupiah)
Volume (juta)
Price (Rupiah)
Volume (million)
140
900 800
120
700
100
600 500
80
400
60
300
40
200 20
100
0
0 Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Volume Volume
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Harga Penutup Closing Price
Grafik Harga Waran dan Volume Pedagangan Waran, 2011
Graphic Illustrating Price Movement and Trading Volume of the Company’s Warrant, 2011 Harga (Rupiah)
Volume (juta)
Price (Rupiah)
Volume (million)
250
250
200
200
150
150
100
100
50
50
0 Jan
Feb
Mar
2011 Annual Report
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
0
PT Bumi Resources Minerals Tbk
5
Profil Perusahaan Company Profile
Pencapaian Perusahaan dan Peristiwa Penting Corporate Achievement and Significant Events
Februari 2011 February 2011 Mendapatkan penghargaan “Transaksi Ekuitas Terbaik Tahun 2010 di Asia Tenggara” dari majalah Alpha Southeast Asia di Singapura. Received Award for year 2010 Best Equity Deal in Southeast Asia from the Alpha Magazine in Singapore.
Maret 2011 March 2011 BUMI melakukan Mandatory Convertible Note sebesar $546 menjadi ekuitas kepemilikan atas BRMS (Rasio pinjaman atas ekuitas membaik menjadi 0,1x).
BUMI Converted its $546 millions Mandatory Convertible Note into equity ownership in BRMS, and other loan repayment by BRMS (Debt to Equity Ratio improved to 0.1x).
April 2011 April 2011 Untuk memenuhi kewajiban perusahaan terhadap para Pemegang Saham terkait, pada bulan April 2011, PT Bumi Resources Minerals Tbk menggelar Paparan Publik Tahunan. To fullfill the company obligation to all Shareholders, PT Bumi Resources Minerals Tbk held the Annual Public Expose in April 2011.
6
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Mei 2011 May 2011
Juni 2011 June 2011
Terbitnya Keppres No. 28 tahun 2011 yang memberikan izin untuk dilakukannya penambangan bawah tanah atas area hutan lindung di Indonesia.
Sumber daya dan cadangan ditingkatkan oleh Dairi Prima sebesar masing-masing 25% dan 104% (Seng dan Timah Hitam).
Presidential Decree No. 28 year 2011 was issued which allows underground mining in the protected forest area in Indonesia.
Resource and Reserve Upgrade by 25% and 104% respectively from Dairi Prima (Zinc and Lead).
Juni 2011 June 2011 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bumi Resources Minerals Tbk. Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Bumi Resources Minerals Tbk.
September 2011 September 2011
November 2011 November 2011
Mendapatkan izin eksplorasi untuk Citra Palu (Emas dan Molybdenum)
Mendapatkan izin prinsip untuk penambangan bawah tanah untuk Dairi Prima (Seng dan Timah Hitam).
Obtained exploration permit for Citra Palu (Gold and Molybdenum)
2011 Annual Report
Obtained Principle Agreement for Underground Mining for Dairi Prima (Zinc and Lead).
PT Bumi Resources Minerals Tbk
7
Ikhtisar Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
8
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Portfolio Aset Asset Portfolio MAURITANIA PROJECTS DAIRI PRIMA MINERAL
GORONTALO MINERALS
AFRICA
INDONESIA
CITRA PALU MINERALS
KONBLO BUMI (LIBERIA) NEWMONT NUSA TENGGARA
Mauritania Projects Tamagot Bumi S.A. Stake : 90% Type : Iron Ore. Mineral Inventory (100%): 100 mio ton. Grade : 60% Fe. Status : Exploitation Bumi Mauritania S.A. Stake : 60% Type : Iron Ore and Phosphate Status : Exploration Konblo Bumi (Liberia) Stake : 94.1%(2) Type : Diamonds, precious metals. Status : Exploration
Source: BRM (1) Subject to progressive divestment 49.0% beginning from the end of the year after commencement of production at the Gorontalo Project. (2) Subject to dilution to 80.0%. (3) As of 31 December 2011.
2011 Annual Report
Dairi Prima Mineral Stake : 80% Type : Zinc, Lead. Reserves (100%) : 11 mio ton ore (Anjing Hitam & Lae Jahe). Grade : 11.5% Zn, 6.8% Pb. Status : Exploitation Gorontalo Minerals Stake : 80%(1) Type : Copper and Gold Mineral Inventory (100%): 125 mio ton : 0.55g/tonne Au, 0.75 Cu Grade Status : Exploration Citra Palu Minerals Stake : 96.97% : Gold, Moly. Type Mineral Inventory (100%): 2.5 mio ton (gold), 106 mio ton(moly). Grade : 7.5 g/ton Au, 0.14% (moly). : Exploration Status Newmont Nusa Tenggara Stake : 18% Type : Copper and Gold. Reserves (100%) : 8.4 bil lbs copper and 7.9 mio oz gold(3). Grade : 0.6% Cu, 0.5 g/t Au (Phase 6). Status : 283 mio lbs copper and 318 thd oz gold (100% production in 2011).
PT Bumi Resources Minerals Tbk
9
Profil Perusahaan Company Profile
Visi | Vision Menjadi perusahaan tambang dan pengolahan mineral terkemuka di Asia. To become a leading mining and minerals company in Asia.
Misi | Mission BRM bertekad untuk terus berkembang dan mengelola portofolio usaha pertambangan mineral dan logam terdiversifikasi secara profesional dengan tujuan utama memberikan imbal hasil terbaik dari industri sejenis kepada para pemegang saham. BRM will grow and manage a diversified portfolio of metals and mining business with the single aim of delivering industry-leading returns to our shareholders.
10
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Sekilas Bumi Resources Minerals About Bumi Resources Minerals Tanggal 9 Desember 2010 Perseron “Go Public” dan menawarkan 3,3 miliar sahamnya (18,16% total saham ditempatkan dan disetor) dengan harga perdana Rp635 per saham. Pada bulan Maret 2011 Bumi Resources melakukan konversi Mandatory Convertible Note menjadi kepemilikan saham di Perseroan sejumlah 7.401.541.000 lembar saham. Dengan dilaksanakannya konversi Mandatory Convertible Note , maka persentasi kepemilikan saham publik di Perseroan berubah menjadi 12,91%. Modal dasar ditempatkan dan disetor per akhir 2011 menjadi sebesar Rp15,98 miliar yang terdiri atas 25.570.149.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp625 per saham. Bulan November 2011 Perseroan mendapatkan Izin Prinsip penambangan bawah tanah di areal Dairi Prima. Awal Tahun 2012 Perseroan mendapatkan izin exploitasi komersial bijih besi di areal konsesi Mauritania. Dengan perolehan izin-izin tersebut Perseroan dalam waktu dekat dapat meningkatkan pendapatannya melalui pengembangan dan penambangan kandungan mineral bernilai dari areal kelolaan.
On 9 December 2010, the Company held its Initial Public Offering and offered 3.3 billion shares (18.16% of total shares issued and fully paid) with an IPO price of Rp635 per share. In March 2011, Bumi Resources had an Mandatory Convertible Note conversion to share ownership amounting to 7,401,541,000 shares. The public’s percentage ownership of Company shares changed to 12.91%. Subscribed and paid up authorized capital as of end 2011 amounted to Rp15.98 billion consisting of 25,570,149,000 shares with a nominal value of Rp625 per share. In November 2011, the Company obtained its Principle Permit for underground mining in the Dairi Prima area. In early 2012, the Company obtained its commercial exploitation permit for iron ore in the Mauritania area concession. With the acquisition of these permits, in the near future the Company will be able to increase its revenue through development and mining of valuable mineral deposits in its managed areas.
2011 Annual 2011 Annual ReportReport
PT Bumi Resources Minerals Tbk
11
Profil Perusahaan Company Profile
Rincian Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi PT Bumi Resources Minerals, Tbk Details of PT Bumi Resources Minerals Tbk Subsidiaries and Affiliate Companies
TAHUN PENYERTAAN YEAR INVESTMENT
LOKASI USAHA OPERATIONAL LOCATION
KEGIATAN USAHA OPERATIONAL ACTIVITY
PT Citra Palu Minerals (“CPM”)
Sulawesi, Indonesia
Pertambangan tembaga dan emas Copper and gold mining
96.97%
2010
PT Multi Capital (“MC”)
Jakarta, Indonesia
Perdagangan Trading
99.99%
2010
PT Multi Daerah Bersaing (“MDB”)
Jakarta, Indonesia
Investasi* Investment*
75.00%
2010
PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”)
Sumbawa Barat, Indonesia
Pertambangan tembaga dan emas Copper and gold mining
18.00%
2010
International Minerals Company LLC (“IMC”)
Delaware, USA
Investasi* Investment*
100.00%
2010
PT Gorontalo Minerals (“GM”)
Gorontalo, Indonesia
Pertambangan tembaga dan emas Copper and gold mining
80.00%
2010
Calipso investment Pte. Ltd. (“Calipso”)
Singapura Singapore
Investasi* Investment*
99.99%
2010
PT Sarkea Prima Minerals
Aceh, Indonesia
Pertambangan mining
100.00%
2010
Herald Resources Ltd. (“Herald”)
Australia
Pertambangan seng dan timah hitam Zinc and lead mining
100.00%
2010
Gain and Win Pte. Ltd.
Singapura Singapore
Investasi* Investment*
100.00%
2010
PT Dairi Prima Mineral (“PT DPM”)
Indonesia
Pertambangan seng dan timah hitam Zinc and lead mining
80.00%
2010
Lemington Investments Pte. Ltd. (“Lemington”)
Singapura Singapore
Investasi* Investment*
99.99%
2010
Konblo Bumi Inc. (“Konblo”)
Liberia
Pertambangan berlian dan emas Diamond and gold mining
94.10%
2010
Bumi Holding S.A.S. (“BH”)
Paris, Perancis France
Investasi* Investment*
60.00%
2010
Bumi Mauritania SA (“BM”)
Mauritania
Pertambangan bijih besi dan fosfat Iron ore and phosphate mining
60.00%
2010
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (“Bumi Japan”)
Jepang Japan
Pemasaran produk pertambangan Mining product marketing
100.00%
2010
Sahara Resources Pte. Ltd.
Singapura Singapore
Investasi* Investment*
100%
2012
Tamagot Bumi S.A.
Mauritania
Pertambangan bijih besi Iron ore mining
89,6%
2012
* Merupakan Anak Perusahaan yang didirikan khusus untuk kepentingan investasi, tidak beroperasi secara komersial dan khusus memiliki investasi berupa kepemilikan pada Anak Perusahaan yang melakukan kegiatan Operasional.
12
KEPEMILIKAN EFEKTIF EFFECTIVE OWNERSHIP (%)
NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAME
PT Bumi Resources Minerals Tbk
* Subsidiary companies established specifically for investment purposes, not commercial operations and has a special investment in conducting operation subsidaries.
Laporan Tahunan 2011
Perseroan adalah perusahaan di Indonesia yang memiliki portofolio aset tambang mineral terdiversifikasi sejak awal berdirinya. Aset-aset Perseroan meliputi tembaga, emas, seng, timah hitam, bijih besi, berlian dan logam berharga lainnya yang tersebar di berbagai kawasan Indonesia dan Afrika Barat.
The Company is the only one in Indonesia to hold a diversified mineral mining portfolio from its inception. The Company’s assets include copper, gold, zinc, lead, iron ore, diamonds and other valuable metals spreading across areas in Indonesia and West Africa.
Nama Proyek, lokasi proyek dan jenis prospek mineral bahan tambang yang tengah dan akan dikembangkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut.
The names of the projects, their locations and types of prospective mine minerals being and to be developed by the Company are as follows:
NAMA PROYEK DAN DAERAH PROSPEK PROJECT NAME AND PROSPECT SITE
PROSPEK TAMBANG MINERALS MINED
Newmont Nusa Tenggara (Batu Hijau, Elang dan Rinti)
Tembaga dan Emas Copper and Gold
Dairi Prima Mineral (Anjing Hitam, Lae Jahe dan Base Camp)
Seng dan Timah Hitam Zinc and Lead
Mauritania (Tamagot, S’fariat, Bababe dan Makhana)
Bijih Besi Iron Ore
Gorontalo Minerals (Tulabolo, Sungai Mak, Cabang Kiri, Molatabu)
Tembaga, Emas dan Perak Copper, Gold and Silver
Citra Palu Minerals (Poboya, Moutong)
Emas dan Molybdenum Gold and Molybdenum
Konblo Liberia (Magribi, Mafa Coast, Dugbe dan Zoi)
Berlian dan Emas Diamonds and Gold
Strategi Pengembangan
Development Strategy
Dengan mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur saat ini dan kondisi di lapangan dan prospek pasar dari produk yang akan dihasilkannya, Perseroan telah menetapkan tahap-tahap pengembangan dari seluruh area penambangan yang dikelolanya.
Considering the current availability of infrastructure and the conditions in the field and market prospects for the production commencement, the Company has determined the development stages for all its managed mining areas.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
13
Profil Perusahaan Company Profile
FASE KEDUA SECOND PHASE
FASE PERTAMA FIRST PHASE Asset
2010
2011
Produksi Production Eksplorasi Exploration
Dairi (Anjing Hitam)
14
2013
2014
2015
Produksi Production
NNT (Batu Hijau) Mauritania
2012
Pengembangan Development
Produksi DSO Production
Pengembangan Development
Produksi Production Produksi Production
Gorontalo
Studi Kelayakan Feasibility Studies
Pengembangan Development
Production Production
Citra palu
Studi Kelayakan Feasibility Studies
Pengembangan Development
Production Production
Konblo Bumi (Liberia)
Eksplorasi dan Aktivitas Pengembangan Exploration and development activities
Fase Pertama:
First Phase
Fase pertama dari proses pengembangan aset proyek penambangan Perseroan difokuskan pada upaya melanjutkan serta memperpanjang kegiatan penambangan dari proyek yang telah operasional dan merintis tahap komersialisasi temuan cadangan pada areal tambang yang sebelumnya telah diidentifikasi. Ringkasan pengembangan fase pertama yang akan dilaksanakan Perseroan adalah sebagai berikut: • Proses Persiapan Penambangan Cadangan Tahap 6 pada areal Batu Hijau, mulai akhir tahun 2010. • Penyelesaian seluruh rangkaian Tahap Eksplorasi, dilanjutkan dengan pelaksanaan Tahap Eksploitasi yang akan dimulai pada tahun 2014, dengan target produksi adalah sebesar 1 juta ton per tahun untuk areal Dairi Prima di Sumatera. • Penyelesaian persiapan tahap produksi awal di areal Mauritania dengan target produksi komersial pertengahan tahun 2012. • Penyelesaian tahap Feasilibilty Study secara menyeluruh untuk area proyek Gorontalo dan Citra Palu, termasuk penyelesaian kegiatan pemboran untuk mendapatkan sertifikasi cadangan berdasarkan Joint Ore Reserves Committee (JORC). • Penyelesaian Tahap Eksplorasi menyeluruh di areal Liberia.
The first phase of the development process for the Company’s mining assets is focused on efforts to continue and to extend mining operations at the operational projects and initiate the commercialization stage for reserves already identified in some mining areas. A summary of the development phases to be implemented by the Company are as follows: • Preparation Process for Mining Reserves for Stage 6 at Batu Hijau, starting late 2010. • Completion of Exploration Stage, followed by implementation of Exploitation Stage commencing in 2014, with targeted production amounting to 1 million tons per annum from Dairi Prima in Sumatera. • Completion of the preparation stage for early production in Mauritania with targeted commercial production by mid 2012. • Completion of the Feasibility Study stage for project areas in Gorontalo and Citra Palu, including completion of drilling activities to obtain reserve certification based on Joint Ore Reserves Committee (JORC). • Completion of Exploration Stage in Liberia.
Fase Kedua
Second Phase
Pada fase kedua, seluruh upaya akan difokuskan pada penentuan langkah berikutnya sebagai tindak lanjut atas seluruh temuan dari Tahap Eksplorasi yang dilakukan pada Fase Pertama.
In the second phase, all efforts will be focused on determining follow up stages to findings made in the Exploration Stage carried out in the First Phase.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Realisasi dari seluruh rencana pengembangan tersebut, akan sangat tergantung pada realisasi perolehan perizinan yang menjadi prasyarat pada tiap-tiap tahap pelaksanaan kegiatan lanjutan dari proses penambangan, yang harus dilakukan bertahap mulai dari tahap eksplorasi, penyusunan studi kelayakan, dan tahap eksploitasi. Semakin lama izin diperoleh, maka akan semakin lama kegiatan komersialisasi potensi cadangan tambang di wilayah pengelolaan Perseroan dapat direalisasikan.
Realization of all the development plans will depend greatly on obtaining permits, which are a pre-condition of each progressive step in mining operations starting from the exploration stage, to feasibility studies, and the exploitation stage. The longer a permit takes to obtain, the longer it takes for the Company to realize the commercial potential of these mine reserves.
Struktur Organisasi Organization Structure General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
Board of Directors
President Director
Audit Committee
Internal Audit
Director
Director
Director
Remuneration and Nomination Committee
Board of Director
Chief Executive Officer
Chief Financial Officer
Chief Operating Officer
Corporate Finance
Business Units
Accounting
Health, Safety and Environment
Budget and Controller
Information Technology
Payroll
External Affairs
Procurement
Project Geology and Development
2011 Annual Report
Business Development
Merger and Acquisitions
Investor Relations
Legal / Corporate Secretary
Human Resources
Investor Relations
Corporate Legal
Benefit and Compensation
Public Relation and Communication
Compliance
Recruitment & Organizational Development
Corporate Secretary
PT Bumi Resources Minerals Tbk
15
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Group Usaha dan Struktur Kepemilikan Anak Perusahaan Group Business Structure and Subsidiary Structure
PT Bumi Resources Minerals Tbk.
99.99%
100%
99.99%
PT Multi Capital
Calipso Investment Pte. Ltd. (“Calipso”)
20%
96.97%
International Minerals Company LLC (“IMC”)
99.99%
100%
PT Citra Palu Minerals (“Citra Palu”)
Sahara Resources Pte. Ltd.
100%
Lemington Investment Pte. Ltd. (“Lemington”)
Bumi Resources Japan Company Limited
80% 75%
80%
100%
PT Multi Daerah Bersaing (“MDB”)
24%
Herald Resources Ltd. (“Herald”)
PT Sarkea Prima Minerals (“Sarkea”)
PT Gorontalo Minerals (“Gorontalo”)
Tamagot Bumi S.A.
100%
PT Newmont Nusa Tenggara (“PT NNT”)
60%
90%
94.1%
Bumi Holding S.A.S.
Konblo Bumi Inc. (Liberia Project)
99%
Gain and Win Pte. Ltd.
Bumi Mauritania S.A.
80%
PT Dairi Prima Mineral (“Dairi”)
LEGEND:
Investment Holding Companies Operating / Developing Companies Marketing Service Company
Susunan Pemegang Saham Perseroan per 30 Desember 2011
Composition of the Company’s Shareholders as of Desember 30, 2011 NO
KEPEMILIKAN OWNERSHIP
1
PT BUMI RESOURCES Tbk.
87.09%
2
PUBLIK PUBLIC
12.91%
Public 12.91%
PT Bumi Resources Tbk. 87.09%
16
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
17
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
18
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Distinguished Shareholders,
Tahun 2011 perekonomian global kembali menghadapi kondisi yang kurang kondusif dengan merebaknya krisis finansial di kawasan Uni Eropa sejak awal kuartal ke-3 dan mencuatnya defisit anggaran Amerika Serikat. Kondisi ini membuat atmosfir pemulihan pasca krisis akhir 2008 kembali meredup dan tingkat pertumbuhan perekonomian global kembali melambat.
The year 2011 saw the global economy return to a less favorable state with the outbreak of the financial crisis in the European Union at the start of Q3 along with the effects of the budget deficit in the United States. These conditions cast their shadow over the atmosphere of recovery from the 2008 crisis and growth levels in the global economy slowed.
Namun demikian, kawasan Asia Pasifik dengan motor pertumbuhan ekonomi China dan India, tetap mencatatkan pertumbuhan perekonomian yang positif. China mencatat pertumbuhan ekonomi tahun 2011 sebesar 9,2% sedangkan India sebesar 8,5%. Para ekonom di negara bersangkutan meyakini kedua negara masih akan mencatatkan pertumbuhan perekonomian di masa-masa mendatang mengingat kuatnya permintaan domestik yang didukung jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pendapatan yang semakin baik.
However, economic growth in the Asia Pacific region was driven by the economies of China and India and recorded positive economic growth. China recorded 9.2% economic growth in 2011, while India grew by 8.5%. Economists in these countries believe they will continue to enjoy positive growth in the coming years, bearing in mind strong domestic demand supported by a growing percentage of the population with rising incomes.
Pertumbuhan tersebut berimbas pada terjaganya tingkat harga berbagai komoditas utama Indonesia baik komoditas pertambangan, perkebunan maupun manufaktur dan tetap kondusifnya iklim usaha di sektorsektor terkait.
The growth we have seen has been sustained by stable prices for a variety of Indonesia’s main commodities, be they in mining, plantations or manufacturing, and a corresponding favorable business climate in the related sectors.
Kuatnya pertumbuhan konsumsi domestik, peningkatan kegiatan investasi dan perbaikan kinerja ekspor dari komoditas utama membuat GDP Indonesia tahun 2011 mencatat kenaikan sebesar 6,5%, meningkat dari 6,1% pada 2010. Berbagai indikator ekonomi makro lainnya seperti laju tingkat inflasi, suku bunga rujukan, neraca pembayaran dan cadangan devisa juga berhasil mencatatkan perbaikan. Keseluruhan hal tersebut membuat peringkat hutang Indonesia membaik, masuk ke dalam kelompok investment grade, sebagaimana dilansir oleh Fitch Ratings (peringkat BBB-) dan Moody’s Investor Service (peringkat Baa3).
The strength of domestic consumer demand, rising investment activity and improved performance of major commodity exports has seen Indonesia’s GDP for 2011 record a growth of 6.5%, up from 6.1% on 2010. Various other macroeconomic indicators, such as the inflation rate, reference interest rate, balance of payments and foreign exchange reserves have also seen improvements. The overall impact of these factors has resulted in improvements to Indonesia’s debt rating, becoming investment grade as set by Fitch Ratings (BBB-) and Moody’s Investor Service (Baa3).
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Kuatnya pertumbuhan konsumsi domestik, peningkatan kegiatan investasi dan perbaikan kinerja ekspor dari komoditas utama membuat GDP Indonesia tahun 2011 mencatat kenaikan sebesar 6,5%, meningkat dari 6,1% pada 2010. The strength of domestic consumer demand, rising investment activity and improved performance of major commodity exports has seen Indonesia’s GDP for 2011 record a growth of 6.5%, up from 6.1% on 2010.
Saptari Hoedaja Komisaris Utama | President Commissioner
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
19
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
20
Prospek Perseroan
The Company’s Prospects
Peningkatan kegiatan perekonomian yang terus berlanjut di kawasan Asia Pasifik membuat pendapatan perkapita masyarakat di negara-negara emerging countries seperti China, India, Taiwan, Korea Selatan, termasuk Indonesia tetap meningkat. Perbaikan kualitas hidup masyarakat ini mendorong peningkatan permintaan berbagai barang perhiasan yang terbuat dari Emas, Perak maupun Platina dan batuan berharga lain. Selain untuk perhiasan, permintaan juga meningkat sebagai akibat perubahan pola investasi masyarakat berpenghasilan tinggi secara global.
The ongoing increase in economic activity taking place in the Asia Pacific region is resulting in rising per capita income for populations in emerging countries such as China, India, Taiwan, South Korea, and also Indonesia. This improved quality of life is driving heightened demand for a variety of jewelry made from gold, silver and platinum, along with precious stones. Demand is also rising due to changes in investment patterns by high-income people globally.
Ketidak pastian kondisi perekonomian kawasan Eropa dan defisit berganda negara Amerika Serikat membuat peringkat hutang negara-negara tersebut diturunkan. Akibatnya pilihan investasi pada surat berharga berdenominasi dollar maupun euro, menjadi kurang menarik dan pilihan investasi pada emas batangan maupun logam mulia lainnya semakin meningkat sehingga harga emas terus bergerak mencetak rekor-rekor baru sepanjang sejarah perdaganngan emas di LME.
Economic uncertainty in Europe and the double deficit in the United States have seen the debt rating of these countries downgraded. As a result, investment in dollar and euro denominated securities is less attractive. This has brought about a rising demand for gold bullion and other precious metals, and the price of gold has broken new records over its trading history on LME.
Dengan latar belakang perekonomian yang dinamis dan permintaan logam dasar maupun logam mulia yang masih kondusif, selama tahun 2011 Perseroan terus melaksanakan berbagai kegiatan yang telah direncanakan sebagaimana diungkapkan dalam prospektus dan mencatatkan berbagai kemajuan mendasar.
With a dynamic economic background and demand for base metals and precious metals remaining favorable, during 2011 the Company continued to implement its planned activities as disclosed in its prospectus and declared a variety of fundamental advances.
Persiapan Menuju Tahap Penambangan
Preparing for the Mining Stage
Perseroan telah berhasil melalui tahap awal yang krusial dalam merealisasikan rencana penambangan mineral bernilai dari areal kelolaan dengan memperoleh perizinan lanjutan dan melengkapi persyaratan-persyaratan yang menyertainya untuk melangkah semakin dekat ke tahap eksploitasi komersial.
The Company has successfully completed the initial crucial stage of realizing its planned precious minerals mining from managed areas obtaining the follow-up permits and completing appropriate requirements to move closer to commercial exploitation.
Salah satu yang paling ditunggu adalah perolehan ijin prinsip untuk melakukan penambangan bawah tanah pada areal kelolaan PT Dairi Prima Mineral (Seng dan timah hitam), anak perusahaan di Dairi, Sumatera. Dengan izin tersebut, Perseroan dapat melanjutkan kegiatan ke tahap persiapan eksploitasi yang semakin mendekatkan Perseroan ke tahap produksi komersial dan mendapatkan penghasilan dari areal kelolaan. Sementara itu Perseroan juga telah mendapatkan izin untuk melakukan tahap ekplorasi detail untuk PT Citra Palu Minerals yang mengelola areal dengan prospek kandungan emas dan molybdenum.
The most significant permit we have waited for is the principle license to conduct underground mining in the area managed by PT Dairi Prima Mineral (Zinc and Lead), a subsidiary in Dairi, Sumatera. This license allows the Company to move forward to the exploitation preparation stage and ever closer to commercial production and creating revenue from its managed area. Meanwhile, the Company has also acquired licenses for PT Citra Palu Minerals to conduct detailed exploration within the location it manages with the prospect of gold and molybdenum reserves.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Dengan latar belakang perekonomian yang dinamis dan permintaan logam dasar maupun logam mulia yang masih kondusif, selama tahun 2011 Perseroan terus melaksanakan berbagai kegiatan yang telah direncanakan sebagaimana diungkapkan dalam prospektus dan mencatatkan berbagai kemajuan mendasar. With a dynamic economic background and demand for base metals and precious metals remaining favorable, during 2011 the Company continued to implement its planned activities as disclosed in its prospectus and declared a variety of fundamental advances.
Perkembangan lain yang menggembirakan juga datang dari proyek yang mengelola areal dangan kandungan bijih besi berkualitas di kawasan Mauritania, Afrika Barat. Tambang bijih besi di Mauritania telah menyelesaikan seluruh tahapan pra-produksi pada akhir tahun 2011 dan memasuki tahun 2012 ini, telah siap dengan produksi komersial perdana. Saat disusunnya laporan ini, tambang bijih besi di kawasan Tamagot, Mauritania telah berhasil memperoleh serangkaian izin untuk memulai kegiatan eksploitasi.
Other exciting developments come from the project, which manages an area with quality iron ore deposits in Mauritania, West Africa. The iron Ore project in Mauritania completed all its pre-production stages in 2011 and is starting 2012 ready for its inaugural commercial production. As this annual report is written, the iron ore mine in the Tamagot site, Mauritania has successfully obtained the necessary exploitation permit.
Perseroan juga mencatat berbagai kemajuan positif dalam upayanya melakukan tahapan eksplorasi lebih detail terhadap prospek-prospek lain di areal kelolaannya. Tahapan yang krusial ini dilakukan dengan menggunakan standar terakreditasi Joint Ore Reserves Committee (JORC) untuk menjamin akurasi dan memberi akuntabilitas kepada pemangku kepentingan termasuk lembaga-lembaga pembiayaan yang kelak akan kami undang untuk bersamasama mengembangkan potensi ekonomi dari pengolahan mineral logam dasar di areal kelolaan Perseroan.
The Company has also recorded positive progress in the more detailed exploration of prospects in several of the areas it manages. This crucial stage is implemented using accredited Joint Ore Reserves Committee (JORC) standards to ensure accuracy and provide accountability to stakeholders, including funding institutes we will invite to jointly develop the economic potential of base metal mineral processing in areas the Company manages.
Selain perkembangan di lapangan, Perseroan juga berhasil menyelesaikan salah satu tahapan penting dalam melakukan penurunan jumlah pinjaman dengan merealisasikan konversi hutang menjadi kepemilikan saham sehingga struktur modal Perseroan menjadi meningkat melalui panambahan kepemilikan saham oleh PT Bumi Resources Tbk sebagai induk perusahaan.
As well as developments in the field, the Company has also completed an important stage of its balance sheet deleveraging, converting debt-to-share ownership, thus improving the Company’s capital structure with increased share ownership by PT Bumi Resources Tbk as the holding company.
Pengawasan dan Penilaian atas Kinerja Manajemen
Supervision and Evaluation of Management Performance
Mengingat hampir seluruh aset properti Perseroan adalah areal konsesi pertambangan, Dewan Komisaris memperhatikan dengan seksama pelaksanaan setiap tahapan pengembangan kawasan tambang baik dari masa pra-eksplorasi, eksploitasi hingga persiapan penutupan. Pemenuhan atas segala regulasi yang menyertai pengembangan kawasan pertambangan senantiasa menjadi titik perhatian utama dalam pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris.
Bearing in mind that almost all of the Company’s property assets are mining concession areas, the Board of Commissioners carefully monitors every stage of mining area development, through pre-exploration, exploitation and closing. Fulfillment of all regulations related to developing mining areas is the main focus in carrying out the oversight duties of the Board of Commissioners.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
21
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Penerapan standar K3 maupun kelesatarian lingkungan sejak dini akan lebih memberi jaminan keberlangsungan usaha Perseroan dimasa mendatang. Early adoption of HSE standards will give better assurance of the Company’s long-term sustainability.
22
Dengan memperhatikan perkembangan yang telah diraih Perseroan selama tahun operasional 2011, kami dari jajaran Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah menjalankan seluruh tugas operasional dengan baik. Dewan Komisaris akan mengikuti dengan seksama tahapan krusial dari pengembangan areal konsesi Perseroan menjadi areal produksi berbagai mineral dasar yang berguna bagi kegiatan industri di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Noting the developments achieved by the Company during the operational year 2011, we, the Board of Commissioners, deem that the Board of Directors has carried out its operational duties successfully. The Board of Commissioners will continue to follow every crucial stage of development as the Company’s concession areas become productive, providing base minerals to be used for industrial activities in Indonesia and throughout the world.
Peningkatan Kualitas Penerapan GCG
Improving the Quality of GCG Implementation
Untuk melaksanakan tugas pengawasan, Perseroan secara bertahap melengkapi perangkat dijajaran Komisaris untuk mendapatkan masukan yang jelas dan akurat atas persoalan yang dihadapi termasuk merekomendasikan cara-cara untuk menyelesaikan persoalan yang timbul. Setelah membentuk Komite Audit yang akan berkonsentrasi untuk membantu tugas pengawasan, Perseroan membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi.
In carrying out its oversight function, the Company is gradually supplementing the tools the Commissioners need to obtain clear and accurate feedback about problems being faced, including recommending ways to resolve situations that arise. Having established the Audit Committee, which will concentrate on supporting the oversight function, the Company has formed a Nomination and Remuneration Committee.
Pembentukan komite yang akan berkonsentrasi pada sub bidang penegakan prinsip kewajaran dan kesetaraan dalam pemilihan Direksi dan Komisaris serta penentuan paket remunerasi ini dilakukan, sejalan dengan tahapan perkembangan perusahaa yang akan segera memasuki tahap produksi komersial. Perseroan juga telah selesai mangkaji, menyusun dan mengimpementasikan Panduan GCG dan Code of Conduct (COC) sebagai dasar bagi seluruh jajaran BRMS dalam bersikap, beraktivitas dan menjaga etika selama menjalankan kegiatan operasional serta berinterkasi dengan seluruh pihak internal maupun eksternal.
The establishment of a committee to concentrate on the sub-field of adherence to the principles of fairness and equality in electing Directors and Commissioners, as well as setting remuneration packages, is in line with the Company’s stage of development, which will soon be commencement of commercial production. The Company has also completed study, compilation and implementation of a Good Corporate Governance (GCG) Guideline and Code of Conduct as the basis for all levels of BRMS employees in their behavior and activities, and to ensure ethical behavior while carrying out operational activities and interacting with both internal and external parties.
Hal tersebut menunjukkan komitmen Perseroan dalam upaya meningkatkan kualitas penerapan tata kelola yang baik. Perseroan terus bertekad untuk berupaya menerapkan prinsip dasar best practices GCG (Good Corporate Governance) yang meliputi transparansi, akuntabilitas, reponsibilitas, kemandirian dan kesetaraan guna menjamin kesinambungan usaha maupun peningkatan kinerja Perseroan dalam jangka panjang.
This demonstrates the Company’s commitment to improving the quality of implemented good corporate governance. The Company remains firm in its efforts to apply the basic principles of GCG best practices, which include transparency, accountability, responsibility, independence and equality to ensure business continuity and to improve the Company’s long-term performance.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Pelaksanaan Tanggung Jawab Perusahaan
Implementing Corporate Responsibility
Mengingat kegiatan penambangan akan mempengaruhi kawasan hunian terdekat dan lingkungan setempat, Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk mengembangkan dan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial yang terarah dan terencana dengan baik. Dewan Komisaris mengamanatkan agar kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat sekitar serta memberikan mutual benefit dalam jangka panjang. Dengan demikan, akan timbul rasa memiliki dari masyarakat sekitar atas keberadaan Perseroan di sekitar mereka. Dewan Komisaris mendukung penuh pelaksanaan berbagai kegiatan dalam rangka menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan saat ini, sekalipun sebagian besar kegiatan anak perusahaan belum menghasilkan pendapatan.
Bearing in mind that mining activities will effect nearby residential areas and the local environment, the Board of Commissioners has mandated the Board of Directors to develop and implement social responsibility programs that are well directed and well planned. The Board of Commissioners mandates that these activities provide direct, real benefit to local communities and provide mutual long-term benefit. With such activities, the local community will develop a sense of ownership over the Company’s existence in their neighborhood. The Board of Commissioners fully supports the implementation of a variety of corporate social responsibility programs, even while the majority of the Company’s subsidiaries have not yet generated any revenue.
Selain itu, Dewan Komisaris juga mengamanatkan agar seluruh kegiatan pengembangan yang tengah dan akan dijalankan senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan dan keamanan serta kesehatan kerja baik para pegawai maupun masyarakat sekitarnya. Hal ini mengingat penerapan standar K3 maupun kelestarian lingkungan sejak dini akan lebih memberi jaminan keberlangsungan usaha Perseroan dimasa mendatang.
In addition, the Board of Commissioners also mandates that mining activities, both in process and yet to start, always pay attention to environmental preservation, security and safety at work for both employees and the local communities. This early adoption of HSE standards will give better assurance of the Company’s long-term sustainability.
Penutup
Closing
Menghadapi tahun 2012 yang memberikan nuansa dinamis dan penuh tantangan, Dewan Komisaris berpesan agar Direksi memberikan perhatian lebih pada proses perencanaan dan perizinan dari berbagai kegiatan yang tengah berlangsung di area kelolaan. Dewan Komisaris juga berpesan agar intensitas pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial pada areal yang semakin dekat dengan proses produksi semakin diintensifkan.
Looking ahead to 2012 with its promise of a dynamic year full of challenges, the Board of Commissioners instructs the Board of Directors to pay greater attention to the planning and licensing process for the various ongoing projects in managed locations. The Board of Commissioners also instructs the Board of Directors to increase the intensity of social responsibility programs in areas that are soon to enter the production process.
Akhir kata, mewakili Dewan Komisaris, Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, masyarakat setempat, mitra usaha Perseroan dan para pemegang saham atas dukungan dan partisipasinya sehingga perusahaan dapat melanjutkan langkah menuju tahapan realisasi produksi mineral dasar dari areal kelolaannya dalam waktu dekat.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we express our thanks to the Regional and State Government, the local communities, our business partners and shareholders for their support and participation, which has allowed the Company to move forward to the anticipatory stage of base mineral production from its managed areas in the near future.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris, For and on behalf of the Board of Commissioners,
Saptari Hoedaja
Komisaris Utama | President Commissioner
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
23
Ikhtisar Highlights
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
24
Kanaka Puradiredja
Saptari Hoedaja
Nalinkant Amratlal Rathod
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
1. Saptari Hoedaja
Komisaris Utama President Commissioner • Komisaris Utama PT Energi Mega Persada Tbk (Mei 2007 - sekarang)
• President Commissioner of PT Energi Mega Persada Tbk (May 2007- Present)
• Komisaris Utama PT Kaltim Prima Coal (Juni 2007 - sekarang)
• President Commissioner of PT Kaltim Prima Coal (June 2007 - Present)
• Komisaris Utama PT Arutmin Indonesia (Juni 2007 - sekarang)
• President Commissioner of PT Arutmin Indonesia (June 2007 - Present)
• Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk (2001 - sekarang)
• President Director of PT Bumi Resources Tbk (2011-present)
2. Nalinkant Amratlal Rathod
Komisaris Commissioner • Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers, Tbk (2008 – 2010)
• President Director of PT Bakrie & Brothers, Tbk (2008 – 2010)
• Presiden Direktur PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia (2007 – Present)
• President Director of PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia (2007 – Present)
• Komisaris PT Bumi Resources, Tbk dan beberapa perusahaan Bakrie Group (2005 – sekarang)
• Commissioner of PT Bumi Resources, Tbk and several Bakrie Group of Companies (2005 – Present)
3. Kanaka Puradireja
Komisaris Independen Independent Commissioner • Berpengalaman dalam akuntan publik selama 30 tahun
• Has 30 years in public accounting practice
• Mantan Managing Partner dan Chairman KPMG
• Former Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia
• Mantan Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Akuntansi Indonesia
• Former Honorary Chairman of the Board of Indonesian Institute of Accountants
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
25
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
26
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Respected Shareholders
Tahun 2011 merupakan tahun penyelesaian berbagai tahap persiapan yang penting bagi Perseroan ditengah dinamisnya kondisi perekonomian global maupun nasional. Sebagaimana diketahui, Perekonomian global di tahun 2011 lalu kembali dibayangi dengan krisis keuangan yang merebak di kawasan Eropa dan defisit berganda di Amerika Serikat, yang membuat pertumbuhan perekonomian global kembali melambat.
The year 2011 has seen the Company complete various important preparation stages in the midst of an economy that has been dynamic both globally and nationally. As you know, in 2011 Europe was once again rocked by a financial crisis and the United States experienced a double deficit, both of which had the effect of slowing the global economy.
Sungguh beruntung bahwa kawasan Asia Pasifik tetap mampu menunjukan pertumbuhan ekonomi yang baik, sehingga prospek pemasaran beberapa logam dasar yang akan segera diproduksi oleh Perseroan diyakini tetap terjaga. Terlebih perekonomian Indonesia juga tetap kondusif dengan pertumbuhan GDP yang baik, indikator ekonomi makro yang terjaga dan meningkatnya peringkat utang luar negeri. Dengan demikian dimasa mendatang, seiring tumbuhnya industri diharapkan prospek pemasaran produk hasil pengolahan Perseroan di dalam negeri semakin terbuka.
It is fortunate that the Asia Pacific region has been able to maintain good economic growth, such that the prospect of marketing some of the base metals soon to be produced by the Company remains bright. Moreover, the Indonesian economy has remained favorable with good growth of GDP, stable macroeconomic indicators and higher rating of foreign debt. In line with this industrial growth, we hope that in future the domestic marketing prospects for the Company’s processed products will open up further.
Pada tahun dinamis yang penuh tantangan tersebut, Perseroan berhasil menyelesaikan berbagai tahap persiapan penting agar dapat memulai tahap eksploitasi potensi cadangan di areal kelolaannya dalam waktu dekat. Tahap persiapan yang berhasil diselesaikan mencakup proses perizinan, pelaksanaan eksplorasi di area prospek tertentu, penyiapan struktur organisasi dan penyiapan SDM.
In this dynamic year full of challenges, the Company has successfully completed various important preparation stages and can in the near future move forward to the exploitation of potential reserves in managed areas. The preparation stages that have been included cover licensing, exploration of certain prospect areas, preparation of the organizational structure and appropriate human resources.
Penyelesaian Masa Persiapan Pra Produksi
Completing Pre-Production Preparation
Setelah berhasil menyelesaikan konsolidasi membentuk satu kelompok usaha tambang mineral terdiversifikasi dan menggalang dana melalui penawaran saham perdana, Perseroan melanjutkan berbagai program pengembangan seperti tertera dalam prospektus. Perseroan berhasil menyelesaikan berbagai program mendasar, kami sebut near term programme, yang semakin mendekatkan Perseroan pada tahapan eksploitasi dan produksi komersial.
Having successfully completed consolidation to form a diversified mineral mining business group and raising funds through an initial public offering, the Company continued several of its development programs as stated in its prospectus. The Company has completed some of the basic programs, referred to as the near-term program, which bring the Company ever closer to the exploitation stage and commercial production.
Pada proyek yang mengelola areal dengan kandungan mineral bijih besi berkualitas di Mauritania, Afrika, Perseroan telah menyelesaikan seluruh tahapan explorasi awal dan menyelesaikan tahapan pra-produksi di area Tamagot termasuk mempersiapkan peralatan produksi yang dibutuhkan. Perseroan telah mempersiapkan prasarana dan sarana infrastruktur penunjang dari areal penambangan hingga pelabuhan muat. Bulan
At the project which manages an area containing quality iron ore mineral in Mauritania, Africa, the Company has completed all the early exploration stages and completed the pre-production stage in Tamagot site, including preparing the necessary production equipment. The Company has prepared the infrastructure and support facilities from the mine to the loading port. In January 2012, the Company obtained the production
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Di masa mendatang, seiring tumbuhnya industri diharapkan prospek pemasaran produk hasil pengolahan Perseroan di dalam negeri semakin terbuka. In line with industrial growth, we hope that in future the domestic marketing prospects for the Company’s processed products will open up further.
Kenneth P. Farrell Direktur Utama | President Director
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
27
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
28
Januari 2012, Perseroan telah mendapatkan izin produksi maupun pengangkutan dari otoritas setempat. Sehingga dijadwalkan pada pertengahan tahun 2012, Perseroan telah mampu melaksanakan produksi perdana dan melakukan pengapalan perdana bijih besi dari areal kelolaan melalui metode Direct Shipping Ore (“DSO”).
and transportation license from the local authorities. Scheduled for mid-2012, the Company is expected to carry out initial production and shipping of iron ore from its concession area using the Direct Shipping Ore (“DSO”) method.
Bulan November 2011, Perseroan mendapatkan izin prinsip pelaksanaan penambangan bawah tanah di Dairi, Sumatera Utara melalui PT Dairi Prima Mineral (“DPM”). Pada areal ini, Perseroan telah menyimpan seluruh peralatan produksi dan pengolahan yang diperlukan di area dekat pelabuhan. Menggunakan prosedur analisa terakreditasi, yang dilaksanakan bersama konsultan independen, bulan Juni 2011 Perseroan mendapatkan bahwa total kandungan sumber daya mineral (Seng dan timah hitam) di ketiga area prospek (Anjing Hitam, Lae Jahe dan Base Camp) adalah total 25.12 juta ton mineral (10,1% Zn dan 6% Pb), 25% di atas estimasi sebelumnya.
In November 2011, the Company obtained its principle license for underground mining in Dairi, North Sumatera, through PT Dairi Prima Mineral (“DPM”). In this area, the Company is holding all its required production and processing equipment at an area near the port. Using an accredited analysis procedure in cooperation with an independent consultant, in June 2011 the Company found total mineral resources (Zinc and Lead) in the three prospect areas (Anjing Hitam, Lae Jahe and Base Camp) amounting to 25.12 million tons (10,1% Zn and 6% Pb), 25% above previous estimates.
Pada areal Citra Palu Minerals, Perseroan telah mendapatkan izin pinjam pakai kegiatan eksplorasi pada bulan September 2011. Perseroan menindak lanjuti perkembangan ini dengan melaksanakan program pemboran detail di area prospek Blok I (Poboya). Analisa terhadap sampel-sampel kini tengah dilakukan. Perseroan menargetkan sertifikasi Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) untuk prospek emas di area Poboya ini dapat diselesaikan pada tahun 2012.
In the Citra Palu Minerals area, the Company acquired the borrow and use permit (izin pinjam pakai) for exploration in September 2011. The Company followed up this development with the implementation of a detailed drilling program in prospect areas Blok I (Poboya). Analysis of the samples is now being carried out. The Company is targeting completion of Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) certification for prospect the gold in Poboya in 2012.
Untuk areal Gorontalo Minerals, Perseroan telah mendapatkan izin pinjam pakai kegiatan eksplorasi pada bulan Desember 2010. Perseroan menindak lanjuti dengan melaksanakan kegiatan pemboran detail pada areal prospek Sungai Mak dan Cabang Kiri. Sampai akhir 2011 Perseroan telah menyelesaikan kegiatan pemboran pada 21 titik. Analisa terhadap sampel-sampel kini tengah dilaksanakan. Perseroan juga menargetkan sertifikasi Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) untuk prospek tembaga dan emas ini akan dapat diselesaikan di tahun 2012.
For the Gorontalo Minerals area, the Company also obtained the relevant borrow and use permit for exploration in December 2010. The Company will continue with detailed drilling in the prospect areas at Sungai Mak and Cabang Kiri. By the end of 2011, the Company had completed drilling at 21 points. Analysis of the samples is now being carried out. The Company is also targeting completion of Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) certification for the copper and gold prospects in 2012.
Pada kedua areal kelolaan tersebut, Perseroan juga tengah menyelesaikan barbagai studi yang relevan baik dalam rangka pemenuhan regulasi maupun sebagai bagian persiapan tahap eksploitasi di masa mendatang.
In both these managed areas, the Company is in the midst of completing various relevant studies to comply with regulations and in preparation for the coming exploitation phase.
Selain perkembangan di lapangan tersebut, Perseroan mencatat perkembangan lain menyangkut penurunan hutang, yakni pelaksanaan konversi Mandatory Convertible Note (“MCN”) menjadi kepemilikan saham pada Perseroan oleh PT Bumi Resources Tbk. Konversi MCN senilai USD546 juta pada harga pelaksanaan Rp670/saham menjadi saham BRMS sejumlah 7,4 miliar tersebut membuat kepemilikan saham BUMI terhadap
As well as developments in the field, the Company has noted other improvements, including balance sheet deleveraging with the conversion of Mandatory Convertible Note (“MCN”) into share ownership in the Company by PT Bumi Resources Tbk. The MCN conversion was valued at USD546 million with an exercise price of Rp670/share resulting in 7.4 billion BRMS shares, bringing BUMI’s share ownership
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
BRMS meningkat menjadi 87%. Bagi perseroan konversi ini dan pelunasan hutang lainnya membuat struktur modal menguat dan rasio Pinjaman Bersih terhadap Ekuitas menjadi 0,1x di tahun 2011.
of BRMS up to 87%. For the Company, this conversion and other debt repayment strengthened the capital structure and brought the Net Debt to Equity ratio to 0.1x in 2011.
Penyiapan Sumber Daya Manusia dan Struktur Penunjang
Preparing Human Resources and Supporting Structures
Mengantisipasi tahapan produksi komersial yang makin dekat, Perseroan melakukan berbagai pembenahan baik dari struktur organisasi, sistem kerja maupun penyiapan Sumber Daya Manusia (“SDM”). Perseroan telah membentuk dan mengangkat kepala Divisi SDM yang segera bergerak menyusun cetak biru pengembangan SDM yang kelak akan berupa dokumen Human Resources Master Plan (HRMP).
In anticipation of the approaching commercial production stage, the Company has been implementing various improvements to the organization structure, work systems and preparation of human resources. The Company has formed a Human Resources Division and appointed a head who will compile a blueprint for human resources development that will be in the form of a Human Resources Master Plan (HRMP).
Dalam waktu bersamaan Divisi SDM dengan supervisi dari Direktur Utama telah menyusun dan memberlakukan kebijakan dasar rekrutmen, peninjauan paket remunerasi, pengembangan dan penempatan SDM serta melakukan alignment kebijakan pengelolaan SDM Perseroan dengan unit SDM di seluruh anak perusahaan. Perseroan, melalui Divisi SDM juga telah melengkapi seluruh infrastruktur dan soft structure pengelolaan SDM.
At the same time, the Human Resources Division under the supervision of the President Director has compiled and implemented basic policies for recruitment, review of remuneration packages, development and placement of human resources and alignment of the Company’s human resources policies with the human resource divisions in our subsidiaries. The Company, through its Human Resources Division, has completed all the infrastructure and soft structure for human resources management.
Perseroan telah membentuk Divisi Teknologi Informasi yang bertugas mempersiapkan, mendesain dan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan seluruh kegiatan di lapangan di monitor dengan akurat setiap saat sehingga Perseroan dapat menanggulangi setiap kondisi kritis yang mungkin terjadi. Dalam tenggang waktu singkat sejak pembentukannya, Divisi Teknologi Informasi telah menyelesaikan beberapa program mendasar yang harus segera diselesaikan, termasuk menyusun kerangka dasar pengembangan teknologi informasi yang aplikatif, mutakhir dan reliable untuk mendukung operasional Perseroan yang bersifat lintas benua dan lintas wilayah.
The Company has formed an Information Technology Division assigned to prepare, design and develop information technology and communication to facilitate all activities in the field being accurately monitored at all times, such that the Company can effectively handle any critical condition that may occur. In the short time since its formation, the Information Technology Division has completed a number of important basic programs, including developing the basic framework for information technology development that is applicable, sophisticated and reliable to support the Company’s operations across continents and across the region.
Peningkatan Kualitas Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Improving Corporate Governance Quality
Perseroan juga telah terus melakukan pembenahan tata kelola perusahaan. Setelah memperkuat fungsifungsi pengawasan melalui pembentukan Komite Audit, sehingga dalam pelaksanaan proyek pengembangan kawasan tambang dapat dicegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan, Perseroan memperkuat fungsifungsi untuk menerapkan asas kewajaran dan kesetaraan dalam pengangkatan dan pemberian remunerasi melalui pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR).
The Company has also continued to reform corporate governance. Having strengthened oversight functions by forming an Audit Committee to prevent unwanted occurrences related to the implementation of mine development projects, the Company has also reinforced functions to implement the principles of fairness and equality in appointments and remuneration by forming a Nomination and Remuneration Committee (NRC).
Kini dan kedepan, Perseroan memiliki mekanisme kontrol yang semakin memadai dalam menerapkan kebijakan
Now and into the future, the Company has a control mechanism that is increasingly satisfactory to apply
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
29
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
30
pengangkatan, rotasi maupun promosi pegawai baru maupun lama di seluruh jenjang organisasi. Divisi SDM dengan demikian memiliki arahan dan acuan yang lebih kuat dalam menetapkan kebijakan menyangkut pengelolaan SDM melalui interaksi yang intensif antara Divisi SDM, Direksi dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Mekanisme tersebut telah menghasilkan kerangka dasar pengelolaan dan garis-garis besar kebijakan pengelolaan SDM di seluruh unit usaha atau anak perusahaan yang tergabung di Perseroan.
policies related to appointments, rotation and promotion of both new and long-term employees at all levels of the organization. The HR Division has a stronger direction and reference in setting policies regarding human resources management through intensive interaction between the HR Division, the Board of Directors and Nomination and Remuneration Committee. This mechanism has resulted in a management framework and an outline for human resources management policy in all business units and subsidiaries associated with the Company.
Manajemen berkomitmen untuk memperkuat pengelolaan risiko di Perseroan dengan menunjuk salah satu anggota Direksi untuk membentuk Divisi Manajemen Risiko dengan tugas utama mengidentifikasi dan merekomendasikan langkah-langkah untuk meminimalisir risiko yang ada dengan menerapkan kerangka Manajemen Risiko sesuai dengan ISO 31000: Risk Management – Principles and Guidelines. Pembentukan Divisi Manajemen Risiko, melakukan proses identifikasi, evaluasi dan mitigasi risiko secara berkesinambungan dapat mendukung manajemen dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Management is committed to strengthen risk management in the Company by appointing one of the Board of Director Risk Management and to form Risk Management Division with primary task is identifying and recommending measures to minimize any risk by applying risk management framework in accordance to ISO 31000: Risk Management - Principles and Guidelines.
Perseroan juga telah menelaah, mengkaji, menyusun, memberlakukan dan mensosialisasikan Panduan GCG dan Code of Conduct (COC) sebagai landasan seluruh jajaran Perseroan dalam membuat kebijakan operasional, beretika dan berinteraksi dengan pihak internal maupun eksternal. Sosialisasi kedua panduan tersebut telah dilaksanakan di seluruh jajaran untuk menciptakan keseragaman persepsi dalam meningkatkan penerapan best practise GCG.
The Company has also examined, reviewed, compiled, enacted and disseminated its GCG Guidelines and Code of Conduct (COC) as a foundation for all levels of the Company in carrying out operational policies, ethical behavior and interaction with internal and external parties. The promotion of these two policies has been implemented at all employee levels to create a uniform perception of the application of GCG best practices.
Peningkatan Kualitas Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Improving the Quality of Corporate Social Responsibility Activities
Sebagai bentuk komitmen menyeimbangkan pertumbuhan usaha seiring dengan perkembangan kehidupan kemasyarakatan di areal sekitar kelolaan, selama tahun 2011 Perseroan semakin meningkatkan intensitas kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibilities/CSR). Peningkatan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan di prioritaskan pada areal kelolaan dengan intensitas operasional yang semakin mendekati proses persiapan produksi maupun eksplorasi detail seperti kegiatan pemboran.
As a commitment to balance business growth with community development local to the Company’s managed areas, during 2011 the Company has increased the intensity of its corporate social responsibility (CSR) activities. Increased CSR activity has been prioritized in managed areas where the intensity of operational activities is increasing as production preparation and detailed exploration, such as drilling, is moving closer.
Pelaksanaan kegiatan CSR tersebut dirancang dengan melibatkan masyarakat sekitar kawasan tambang sejak awal sehingga selain manfaat kegiatan menjadi lebih tepat guna, masyarakat juga merasa memiliki rasa tanggung jawab untuk menjamin keberhasilannya. Perseroan juga memprioritaskan kegiatan yang memberikan efek positif tumbuh dan berkembangnya kompetensi ekonomis dari masyarakat sekitar tambang sehingga akan memberikan mutual benefit dalam jangka panjang.
Implementation of CSR activities has been designed to involve communities around the mine sites from the beginning so that activities are more genuinely useful, but also so the communities feel a sense of responsibility for their success. The Company has also prioritized activities that provide a positive growth effect and develop economic competency for communities around the mines, thus providing a long-term mutual benefit.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Establishment of the Risk Management Division, process of identification, evaluation and mitigation of risk on an ongoing basis will ensure management in achieving the Company’s target.
Laporan Tahunan 2011
Penutup
Closing
Menghadapi tahun 2012 dan tahun-tahun mendatang, Direksi merasa optimis bahwa potensi pemasaran produk yang akan dihasilkan oleh Perseroan tetap terbuka. Ketahanan perekonomian kawasan Asia Pasifik dari pengaruh krisis di tahun 2011 dan perkembangan ekonomi di dalam negeri diyakini akan membuat permintaan mineral dasar maupun untuk kebutuhan industri maupun logam mulia untuk barang perhiasan maupun investasi akan semakin besar.
As we head into 2012 and the coming years, the Board of Directors feels optimistic that the potential market for the Company’s products will remain open. We believe that the endurance of the Asia Pacific economies against the effects of the 2011 crisis and domestic economic developments will ensure a continuing growth in demand for base minerals for industry, as well as precious metals for both jewelry and investment.
Atas keberhasilan penuntasan berbagai tahap persiapan eksplorasi maupun pra produksi, pembenahan struktur penunjang maupun penyusunan prosedur operasional, Direksi mengucapkan terimakasih kepada seluruh karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya. Dengan memperhatikan tantangan yang masih harus dihadapi, Direksi mengingatkan agar seluruh karyawan terus bekerja dengan penuh kesungguhan dan dengan seluruh kemampuannya mendukung dan merealisasikan rencana Perseroan.
For the successful completion of the various preparatory exploration and pre-production phases, improvements to the supporting structure and the compilation of operational procedures, the Board of Directors would like to thank all the Company’s employees for their dedication and hard work. Bearing in mind the challenges yet to be faced, the Board of Directors reminds all the employees that dedicated hard work to their full ability will support and see the realization of the Company’s plans.
Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah atas segala dukungan dan kerjasamanya sehingga Perseroan berhasil menyelesaikan tahapan penting dalam merealisasikan rencana penambangan kandungan mineral di areal kelolaan. Mewakili Direksi, Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para mitra kerja, kontraktor pelaksana dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga Perseroan kini semakin mendekati tahapan eksploitasi dan produksi komersial bijih mineral untuk meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan manfaat kepada seluruh pihak terkait.
The Board of Directors also expresses its thanks to the Central and Regional Governments for all the support and cooperation that has resulted in the Company successfully completing important stages to realize its planned mineral reserve mining in the areas it manages. Representing the Board of Directors, we would also like to thank our business partners, contractors and other stakeholders as the Company is moving closer to the exploitation phase and commercial production of mineral ores to raise the value of the Company and bring benefit to all related parties.
Untuk dan atas nama Direksi For and on behalf of the Board of Directors,
Kenneth Patrick Farrell
Direktur Utama | President Director
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
31
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Kenneth Patrick Farrell
Febriansyah Marzuki
Direktur Utama President Director
32
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Direktur Director
Yuanita Rohali Direktur Director
Endang Ruchijat Direktur Director
Laporan Tahunan 2011
1. Kenneth Patrick Farrell
Direktur Utama President Director • Direktur PT Bumi Resources Tbk sejak 2004 dan Chairman Herald Resources
• Director of PT Bumi Resources Tbk since 2004 and Chairman of Herald Resources
• Direktur Newmont Nusa Tenggara
• Director of Newmont Nusa Tenggara
• 21 tahun berpengalaman kerja di BHP Billiton di bidang pertambangan
• 21 years experience in mining sector from BHP Billiton
2. Febriansyah Marzuki
Direktur Director • Menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi
• Appointed as Unaffiliated Director
• Direktur Corporate Finance PT Capitalinc Investment (Juli 2009 – Juni 2010)
• Corporate Finance Director of PT Capitalinc Investment (July 2009 – June 2010)
• Sebelumnya menjabat sebagai asisten wakil presiden di Recapital Securities
• Previously Assistant V.P. at Recapital Securities
3. Yuanita Rohali
Direktur Director • Direktur Keuangan Bakrie Energy International Pte. Ltd.
• Finance Director of Bakrie Energy International Pte. Ltd.
• Direktur Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk (2004 -2009)
• Finance Director of PT Bakrie & Brothers Tbk (2004 -2009)
• Kepala Corporate Banking, Bank Lyonnais, Indonesia (1995 – 2002)
• Head of Corporate Banking, Bank Credit Lyonnais, Indonesia (1995 – 2002)
Credit
4.Endang Ruchijat
Direktur Director • CEO di PT Kaltim Prima Coals
• CEO of PT Kaltim Prima Coal
• Berpengalaman lebih dari 24 tahun di sektor batubara dan tambang dari BHP, Kaltim Prima Coal and Arutmin Indonesia
• Over 24 years experience in coal and mining sector from BHP, Kaltim Prima Coal and Arutmin Indonesia
• Pengalaman yang luas dalam operasi pertambangan dan pengembangan proyek
• Extensive experience in mining operations and project development
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
33
Tinjauan Operasional Operational Overview
Tinjauan Operasional Operational Overview
34
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Newmont Nusa Tenggara Dairi Prima Mineral Mauritania Projects Gorontalo Minerals Citra Palu Minerals Konblo Bumi
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
35
Tinjauan Operasional Operational Overview
Newmont Nusa Tenggara Tambang Tembaga dan Emas Copper and Gold Mining Operator
:
PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT)
Kepemilikan
:
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 18% di PT NNT, melalui PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB). BRMS has an effective indirect ownership of 18% in PT NNT, through PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB).
Mitra Partners
:
Newmont Indonesia Ltd & Sumitomo JV (56%), PT Pukuafu Indah (17,8%), PT Indonesia Masbaga Investama (2,2%).
Luas Area Konsesi Concession Area
:
87.540 Ha
Ownership
U
LOMBOK SUMBAWA
Mataram
LEGEND Prospect Location Mine Operation Batu Hijau Drilling Program
V
III II
Selodong
IV
VI
ELANG
RINTI
60 km
CoW Block Pinjam Pakai Area Project Area
BATU HIJAU
LEGEND Prospect Location
CoW (Contract of Work) Block
Mine Operation Batu Hijau
Pinjam Pakai Area
NUSA TENGGARA BARAT, INDONESIA
Project Area
Drilling Program
Index Map
Struktur Kepemilikan Ownership Structure
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk. 99.99%
PT MULTI CAPITAL 75%
PT MULTI DAERAH BERSAING (PT MDB) 24%
NEWMOUNT/SUMITOMO
PT PUKUAFU INDAH (MERUKH FAMILY)
56%
17.8%
PT INDONESIA MASBAGA INVESTAMA 2.2%
PT NNT (BATU HIJAU)
36
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
• Batu hijau merupakan tambang terbuka tembaga dan emas dengan skala besar yang terletak di barat daya Sumbawa, Indonesia • Kontrak Karya yang ditandatangani bersama dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1986 • Salah satu perusahaan dengan biaya operasional tembaga dan emas terendah didunia ($ 1.1/lb tembaga; $ 476/oz emas pada tahun 2011) • Cadangan Batu Hijau sebesar 8,4 miliar lbs tembaga dan 7,9 juta oz emas • Deposit tembaga dan emas di Elang yang termasuk konsesi Newmont Nusa Tenggara diperkirakan memiliki sumber daya berpotensi lebih besar dari pada Batu Hijau • Jangka waktu Ijin eksplorasi Elang: 27 September 2010 - 28 Februari 2030 • Potensi untuk memperpanjang umur tambang Batu Hijau melalui konversi sumber daya
Batu Hijau Cadangan Emas Gold Reserves
• Batu Hijau is a large scale open pit gold and copper mine located in South-west Sumbawa, Indonesia • Contract of Work signed with Indonesian Government in 1986 • One of the lowest cost gold or copper operations in the world ($ 1.1/ lb copper ; $ 476/ oz gold in 2011) • Batu Hijau’s reserve of 8.4bn lbs of copper and 7.9mn oz of gold • Elang copper and gold deposit which is part of the Newmont Nusa Tenggara Concession is estimated to be a potentially larger resource than Batu Hijau • Elang exploration permit tenor : 27 September 2010 - 28 February 2030 • Potential to extend Batu Hijau mine life through conversion of resources
Tonase Tonnage (Ore) 100% (‘000 tons)
Ekuitas Equity (‘000 Tons)
Emas TErkandung Contained Gold
Kandungan Emas Gold Grade (oz/ton)
100% (‘000 oz)
Ekuitas Equity (‘000 oz)
Terbukti Proved
263,000
47,340
0.017
4,471
805
Terkira Probable
728,000
131,040
0.004
2,912
524
Terbukti dan Terkira Proved and Probable
991,000
178,380
0.008
7,928
1,427
Batu Hijau Cadangan Tembaga Copper Reserves
Tonase Tonnage (Ore) 100% (‘000 tons)
Ekuitas Equity (‘000 Tons)
Kandungan Tembaga Copper Grade (%)
Tembaga TErkandung Contained Copper Ekuitas Equity (mm lbs)
100% (mm lbs)
Terbukti Proved
263,000
47,340
0.51
2,957
532
Terkira Probable
728,000
131,040
0.34
5,457
982
Terbukti dan Terkira Proved and Probable
991,000
178,380
0.39
8,414
1,514
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
37
Tinjauan Operasional Operational Overview
Dairi Prima Mineral Tambang Seng dan Timah Hitam Zinc and Lead Mining Operator
:
PT Dairi Prima Mineral (PT DPM)
Kepemilikan
:
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 80% di PT DPM, melalui Gain and Win Pte Ltd. BRMS has an effective indirect ownership of 80% in PT DPM, through Gain and Win Pte Ltd.
Mitra Partners
:
PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%)
Luas Area Konsesi Concession Area
:
27.420 Ha
Ownership
SUMATERA UTARA, INDONESIA
U
Medan
Index Map
Kuala Tanjung
Danau Toba
G HITAM Singkil
LEGEND
Anjing Hitam Prospect CoW (Contract of Work) Block
Struktur Kepemilikan Ownership Structure PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk. 99.99%
CALIPSO INVESTMENT Pte. Ltd. 100%
HERALD RESOURCES 100%
GAIN AND WIN Pte. Ltd.
PT ANEKA TAMBANG (PERSERO) Tbk.
80%
20%
PT DAIRI PRIMA MINERAL
38
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
• Dairi merupakan tambang seng dengan kualitas yang sangat tinggi yang terletak di Sumatera Utara dan direncanakan untuk dikembangkan melalui operasi penambangan bawah tanah • Lokasi yang strategis sehubungan dengan smelter dan rute pengapalan • Kontrak Karya yang ditandatangani bersama dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1998, sesuai dengan jangka waktu 30 tahun sejak dimulainya produksi • Mendapatkan izin pinjam pakai untuk kegiatan eksplorasi (Oktober 2010) • Keputusan Presiden untuk mengizinkan penambangan bawah tanah pada kawasan hutan lindung telah diterbitkan (Mei 2011) • Mendapatkan Izin Prinsip untuk penambangan bawah tanah (November 2011) • Salah satu deposit seng dengan kualitas tertinggi di Dunia (Grade sebesar 11,5% Zn, 6,8% Pb dan 7,5 g/t Ag) • Usia tambang 8 tahun untuk area Anjing Hitam (5,8 juta ton bijih) dan usia tambang 15 tahun untuk area Anjing Hitam + Lae Jahe (11 juta ton bijih) • Jumlah Keseluruhan sumber daya sebesar 25 juta ton (Anjing Hitam = 8 juta ton, LaeJahe = 16 juta ton, Base Camp = 0,8 juta ton)
Kawasan Sites
• Dairi is a very high grade zinc resource located in North Sumatra and is proposed to be developed as an underground mining operation • Strategic location with respect to smelters and shipping routes • Contract of Work signed with Indonesian Government in 1998, subject to a 30 year term from the commencement of production • Obtained exploration borrow and use permit (October 2010) • Presidential Decree to allow underground mining within protected forest area was in place (May 2011) • Obtained Principle Agreement for underground mining (November 2011) • One of the highest grade zinc deposits in the world (Grades of 11.5% Zn, 6.8% Pb and 7.5 g/t Ag) • 8 years mine life from Anjing Hitam site (5.8 Mt ore) and 15 yrs mine life from Anjing Hitam + Lae Jahe sites (11 Mt ore) • Total Resources of 25 Mt (Anjing Hitam = 8 Mt, Lae Jahe = 16 Mt, Base Camp = 0.8 Mt)
Kombinasi Cadangan Combined Reserves
Anjing Hitam
Terbukti Proved
4.95 Mt at 14.8% Zn, 9.1% Pb, 11.5 Ag g/t
Anjing Hitam
Terkira Probable
0.93 Mt at 11.3% Zn, 7.0% Pb, 10.1 Ag g/t
Lae Jahe
Terkira Probable
5.17 Mt at 8.4% Zn, 4.5% Pb, 3.3 Ag g/t
Total Cadangan Total Reserves Kawasan Sites
11.05 Mt at 11.5% Zn, 6.8% Pb, 7.5 Ag g/t Kombinasi Sumber Daya Mineral Combined Minerals Resources
Anjing Hitam
8.11 Mt at 14.6% Zn, 9.1% Pb, and 12 Ag g/t
Lae Jahe
16.18 Mt at 8.2% Zn, 4.5% Pb
Base Camp (shale hosted)
0.49 Mt at 5.5% Zn, 5.7% Pb, and 10 Ag g/t
Base Camp (carbonate hosted)
0.34 Mt at 4.2% Zn, 4.0% Pb, and 20 Ag g/t
Total Sumber Daya Total Resources
25.12 Mt at 10.1% Zn, 6.0% Pb
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
39
Tinjauan Operasional Operational Overview
Mauritania Projects Tambang Bijih Besi Iron Ore Mining Operator
:
Tamagot Bumi S.A. (TB)
Bumi Mauritania S.A. (BM)
Kepemilikan
:
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 90% di TB. melalui Sahara Resources Pte. Ltd. BRMS has an effective indirect ownership of 90% in TB, through Sahara Resources Pte. Ltd.
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 60% di BM, melalui Lemington Investments, Pte Ltd. BRMS has an effective indirect ownership of 60% in BM, through Lemington Investments, Pte Ltd.
:
Mauritania Government (10%)
Rubis International limited (40%)
:
990 Km2
Ownership
Mitra Partners Luas Area Konsesi Concession Area
ALGERIA
U
Bir Mogrein (Fort Trinquet)
ATLANTIC OCEAN
WESTERN SAHARA
SFARIAT-ZEDNES
Zouirat Fderik (Fort Gouraud)
Nouadhibou TOMAGOD
MAURITANIA Chinguetti Akjoujt
Tidjikdja
Tichit
Nouakchott Boutilimit Aleg
Rosso
Kaedi
Kiffa
Oualata ‘Ayoun el ’Atrous
MALI
Nema Bassikounou
SENEGAL Dakar
LEGEND Iron
Other Company Permit
Gold
City
Diamond
Struktur Kepemilikan Ownership Structure MAURITANIA, AFRICA
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk. 100% MAURITANIA GOVERNMENT 10%
SAHARA RESOURCES Pte. Ltd. 90%
TAMAGOT BUMI S.A.
99.99% LEMINGTON INVESTMENTS Pte. Ltd. (“LEMINGTON”) 60%
RUBIS INTERNATIONAL LIMITED 40%
BUMI HOLDING S.A.S
99% BUMI MAURITANIA S.A.
40
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
• Saat ini aktif pada kedua area berikut: - Daerah Tamagot, selatan kota Akjoujt, dan 250 km timur laut ibu kota Nouakchott - Daerah S’fariat, 250 km utara kota Zouerat di utara Mauritania
• Currently active in these two following areas: - Tamagot region, south of the town of Akjoujt, and 250 km North-East of the capital Nouakchott - S’fariat region, 250 km north of the town of Zouerat in northern Mauritania
• Dua area yang berpotensi untuk berproduksi - Direct Shipping Ore dari daerah Tamagot (Kegiatan pemboran selesai pada Agustus 2010; izin eksploitasi diperoleh pada Januari 2012) - Fokus terhadap pellet feed dari daerah S’fariat
• Potential for two producing operations - Direct Shipping Ore from Tamagot region (Drilling completed in August 2010; exploitation permit obtained in January 2012) - Concentrate for pellet feed from S’fariat region
• Produksi Direct Shipping Ore diharapkan dimulai pada awal tahun 2012
• Direct Shipping Ore production expected to commence in 1H 2012
Cadangan Mineral Mineral Inventory
Tonase Tonnage (Ore) Mineral 100% (‘000 tons)
Proyek Mauritania Mauritania Project
2011 Annual Report
100,000
Ekuitas Equity (‘000 Tons)
90,000
Besi Iron
Kandungan Grade
58%
Metal Terkandung Contained Metal 100%
58,000 Mt
Ekuitas Equity
52,260 Mt
PT Bumi Resources Minerals Tbk
41
Tinjauan Operasional Operational Overview
Gorontalo Minerals Tambang Tembaga dan Emas Copper and Gold Mining Operator
:
PT Gorontalo Minerals (PT GM)
Kepemilikan
:
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 80% di PT GM, melalui International Minerals Company LLC BRMS has an effective indirect ownership of 80% in PT GM through International Minerals Company LLC
Mitra Partners
:
PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%)
Luas Area Konsesi Concession Area
:
36.070 Ha
Ownership
16
17
18
BLOK II
19
MOLOTABU 13
U
7,360 Ha
15
8
12
82 MT @ 0.77% Cu, 0.39 ppm Au
3 9
4
Mohutango
10
11
Oluhuta
3.5 MT @ 1.63% Cu, 4.8 ppm Au, 94. ppm Ag
7
Tulabolo
Sungai Mak
Motomboto
Kayubulan
High Sulfidation Epithermal Cu-Au-Ag Cabang Kanan
14
75 MT @ 0.62% Cu, 0.33 ppm Au
Gunung Lintah
Cabang Kiri Porphyry Cu-Au
Bungala
139.6 MT @ 0.43% Cu, 0.58 ppm Au
1
BLOK I
TOMBULILATO 28,710 Ha
2
Taludaa
Kaidundu Ombulo Mamungaa
Tomini Bay
Pombolo
Moota
Tombulitato
Low Sulfidation Epithermal Au-Ag
6
5
LEGEND
GORONTALO, SULAWESI, INDONESIA
Town CoW (Contract of Work) Block
Index Map
Struktur Kepemilikan Ownership Structure PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk. 100%
INTERNATIONAL MINERALS COMPANY LLC
PT ANEKA TAMBANG (PERSERO) Tbk.
80%
20%
GORONTALO MINERALS (COPPER/GOLD)
42
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
• Memiliki hak konsesi kontrak karya untuk pertambangan 36.070 hektar terletak di kabupaten Bone Bolango (Provinsi Gorontalo) • Mendapatkan izin pinjam pakai untuk kegiatan eksplorasi pada Desember 2010 • Melakukan Eksplorasi lanjutan dan studi kelayakan pada proyek Sungai Mak dan Cabang Kiri • Estimasi sumber daya berdasarkan Joint Ore Reserves Committee (JORC) diharapkan akan selesai pada akhir 2012 • Model pengembangan konseptual adalah untuk membangun pabrik konsentrasi tembaga yang dapat memproses 0,6% tembaga dan 0,6 gram per ton emas dengan kapasitas produksi 25 juta ton per tahun
• Has Contract Of Work rights to a 36,070 hectare mining concession located in the Bone Bolango Regency (Province of Gorontalo) • Obtained Exploration Borrow & Use Permit in December 2010 • Working on advanced exploration and feasibility studies at Sungai Mak and Cabang Kiri Projects • Joint Ore Reserves Committee (JORC) Resource estimate to be completed by end 2012 • Conceptual development model is to build a 25 million tonnes per annum (feed tonnes) copper concentration plant that would be able to process 0.6% of copper and 0.6 grams per tonne of gold material
Metal TErkandung Contained Metal
Tonase Tonnage (Ore) Cadangan Mineral Mineral Inventory
Proyek Gorontalo Gorontalo Project
2011 Annual Report
Mineral 100% (‘000 Tons)
125,000
Ekuitas Equity (‘000 Tons)
100,000
Kandungan Grade
Emas Gold
0.55 g/ tonne
Tembaga Copper
0.75%
100%
Ekuitas Equity
2.4 mm oz
1.9 mm oz
2,067 mm lbs
1,653 mm lbs
PT Bumi Resources Minerals Tbk
43
Tinjauan Operasional Operational Overview
Citra Palu Minerals Tambang Emas dan Molybdenum Gold and Molybdenum Mining Operator
:
PT Citra Palu Minerals (PT CPM)
Kepemilikan
:
BRMS memiliki kepemilikan secara langsung di PT CPM sebesar 96,97%. BRMS has a direct ownership of 96.97% in PT CPM.
:
138.889 Ha
Ownership Luas Area Konsesi Concession Area
Tolitoli Block IV, Anggasan
Buol GORONTALO
Kab . Do ngg Kab ala . Pa rigi Mou tong
Block V
U
Moutong TOMINI BAY
CENTRAL SULAWESI Donggala Palu
Block I, Poboya
Parigi
Block VI, Roto Upper, Labuan Lambagu
Block III
Poso Masabo
Block II, Winehi
SOUTH SULAWESI
LEGEND City CoW (Contract of Work) Block
Struktur Kepemilikan
PALU, SULAWESI, INDONESIA
Index Map
Ownership Structure
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk. 96.7%
CITRA PALU MINERALS
44
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
• Memiliki konsesi pertambangan 138.889 hektar di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, Indonesia melalui Kontrak Karya • Kontrak wilayah terdiri dari enam blok terpisah, dimana prospek emas di area Poboya yang paling menjanjikan • Estimasi Persediaan mineral: - Blok 1: 2,5 juta ton dengan 7,5 g/t emas - Blok IV: 106 juta ton pada 0,14% molybdenum • Mendapatkan izin pinjam pakai untuk kegiatan eksplorasi pada September 2011 • Melakukan aktifitas eksplorasi untuk prospek emas di area Poboya • Estimasi sumber daya berdasarkan Joint Ore Reserves Committee (JORC) diharapkan akan selesai pada akhir 2012
• Has rights to a 138,889 hectare mining concession in Central Sulawesi and South Sulawesi, Indonesia through a Contract Of Work • Contract area consists of six separate blocks, of which the Poboya site is the most promising • Initial mineral inventory of: - Blok 1: 2.5 million tonnes with 7.5 g/t gold - Blok IV: 106 million tonnes at 0.14% molybdenum • Obtained Exploration Borrow & Use Permit in September 2011 • Working on Exploration activities at Poboya Gold Prospects • Joint Ore Reserves Committee (JORC) Resource estimate to be completed by end 2012
Metal Terkandung Contained Metal
Tonase Tonnage (Ore) Cadangan Mineral Mineral Inventory
Proyek Citra Palu Citra Palu Project
2011 Annual Report
Mineral 100% (‘000 tonnes)
Ekuitas Equity (‘000 Tonnes)
2,500
2,400
106,000
103,000
Kandungan Grade
100%
Ekuitas Equity
Emas Gold
7.5 g/ tonne
0.7 mm oz
0.6 mm oz
Molybdenum
0.14%
8 mm lbs
7 mm lbs
PT Bumi Resources Minerals Tbk
45
Tinjauan Operasional Operational Overview
Konblo Bumi Tambang Emas dan Berlian Gold and Diamond Mining Operator
:
Konblo Bumi Inc (KB)
Kepemilikan Ownership
:
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 94,1% di KB, melalui Lemington Investments Pte Ltd. BRMS has an effective indirect ownership of 94.1% in KB, through Lemington Investments Pte Ltd.
Mitra Partners
:
Trinity Business Corp. (5,9%)
Luas Area Konsesi Concession Area
:
3.610 Km2
SIERRA LEONE GUINEA
U Morro-Lofa
Weasua
Williamstown
Bopulu
WESTERN LIBERIA Robertsport
Kakata
Mafa Coast Monrovia
ATLANTIC OCEAN
LEGEND Diamond occurences
CoW (Contract of Work) Block
Ancient river course
City
Buchanan
Target for Marine Terraces
Index Map
Struktur Kepemilikan Ownership Structure
LIBERIA, AFRICA
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk. 100%
LEMINGTON INVESTMENTS Pte. Ltd.
TRINITY BUSINESS CORP.
94.1%
5.9%
KONBLO BUMI INC.
46
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
• Mempunyai tujuh lisensi eksplorasi untuk mengeksplorasi emas, berlian dan logam dasar • Saat ini memfokuskan pada dua area berlian yang telah berlisensi, yang terletak di barat laut ibu kota Monrovia dan timur kota Kakata • Survei magnetik melalui transportasi Helikopter telah diselesaikan • Survei menemukan sejumlah area yang menampilkan indikasi Kimberlite pipes seluas 5 hektar • Izin yang berada di bagian selatan Liberia memiliki potensi komersial dalam penemuan emas yang cukup baik
2011 Annual Report
• Has seven exploration licenses to explore for gold, diamond and base metals • Current focus is on two diamond licensed areas located northwest of capital Monrovia and east of the town of Kakata • Helicopter-borne magnetic survey has been completed • Survey located a number of areas that display features strongly indicative of Kimberlite pipes as large as 5 hectares • Licenses located in southern Liberia have excellent potential for economic gold discoveries
PT Bumi Resources Minerals Tbk
47
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
48
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Pertumbuhan konsumsi domestik, peningkatan kegiatan investasi dan perbaikan kinerja ekspor membuat GDP Indonesia pada tahun 2011 mencatat kenaikan 6,5%, meningkat dari 6,1% pada tahun 2010. Growth in domestic consumption, rising investment activity and improvements to export performance saw Indonesia’s GDP in 2011 recorded at 6.5%, up from 6.1% in 2010.
Prospek Ekonomi Global dan Nasional
Global and National Economic Prospects
Pada tahun 2011, perekonomian global kembali dihadapkan pada ketidak pastian akibat merebaknya krisis di kawasan Eropa dan defisit ganda Amerika Serikat. Krisis di Eropa terutama disebabkan oleh berlarutnya krisis fiskal di negara-negara Portugal, Irlandia, Italia, Yunani dan Italia, yang bersumber pada besarnya defisit anggaran terhadap pertumbuhan perekonomian masing-masing negara. Seluruh negara-negara ini pada perkembangan terakhir mengalami penurunan peringkat utang luar negeri.
In 2011, the global economy faced uncertainty once again due to the outbreak of a crisis in Europe and a double deficit in the United States. The European crisis was mainly caused by protracted fiscal crises in Portugal, Ireland, Italy and Greece based on the differences between their respective budget deficits and economic growth. In final developments, all these countries had their debt ratings downgraded.
Kondisi tersebut membuat tingkat pertumbuhan perekonomian global di tahun 2011 kembali mengalami pelemahan, sebagaimana dinyatakan oleh Lembaga Moneter Internasional (IMF) melalui kajian “World Economic Outlook”. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2011 dan 2012 akan sebesar 4% atau turun 1,1% dari pertumbuhan aktual dunia tahun 2010.
These conditions saw the level of economic growth in 2011 weaken again, as stated by the International Monetary Fund (IMF) in its study “World Economic Outlook”. The IMF predicts global economic growth in 2011 and 2012 at 4%, a 1.1% fall from actual economic growth in 2010.
Namun demikian perekonomian kawasan Asia Pasifik, dengan motor pertumbuhan China dan India tetap mencatatkan pertumbuhan yang lebih besar dari pertumbuhan perekonomian global. Kajian ekonomi dari Bank Dunia menunjukan, GDP China tumbuh sebesar 9,1% di tahun 2011 dan GDP India tumbuh sebesar 8,4%. Namun kajian tersebut juga mengindikasikan adanya potensi pelemahan tingkat pertumbuhan kedua negara di tahun 2012.
However, economies in the Asia Pacific region, driven by growth in China and India, continued to record higher growth than that of the global economy overall. Economic studies by the World Bank showed that GDP in China grew by 9.1% in 2011, while GDP growth in India was 8.4%. However, this study also indicates that there is the potential for weakening levels of growth in both countries in 2012.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
49
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
50
Krisis di kawasan Eropa dan defisit berganda Amerika bisa menyebabkan penurunan perdagangan global yang pada akhirnya menahan laju pertumbuhan perekonomian China dan India, maupun pertumbuhan perekonomian kawasan Asia Pasifik. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi China dan India di tahun 2012 turun, masing-masing menjadi sebesar 8,4% dan 6,5%.
The crisis in Europe and the double deficit in America could cause a drop in global trade, which could eventually slow economic growth in China and India, as well as economic growth in the Asia Pacific region. The World Bank predicts that economic growth in China and India in 2012 will fall, respectively predicted at 8.4% growth and 6.5% growth.
Peningkatan perekonomian kawasan Asia Pasifik yang tinggi mampu menopang permintaan dan harga berbagai komoditas utama Indonesia seperti bahan mineral, produk perkebunan (CPO dan karet) dan bahan tambang lain (batubara dan sejenisnya), sehingga harga beberapa komoditas utama relatif terjaga, sekalipun mulai terlihat gejala penurunan di penghunjung tahun 2011. Pertumbuhan konsumsi domestik, peningkatan kegiatan investasi dan perbaikan kinerja ekspor membuat GDP Indonesia pada tahun 2011 mencatat kenaikan 6,5%, meningkat dari 6,1% pada tahun 2010.
Steep growth in the economies in the Asia Pacific region supported demand and prices for several of Indonesia’s main commodities, including minerals, plantation commodities (CPO and rubber) and other mined products (coal, etc.), resulting in the price of these main commodities remaining relatively stable, although visible signs of decline began toward the end of 2011. Growth in domestic consumption, rising investment activity and improvements to export performance saw Indonesia’s GDP in 2011 recorded at 6.5%, up from 6.1% in 2010.
Indikator ekonomi makro lain, mencakup tingkat inflasi yang rendah, cadangan devisa yang cukup, dan nilai tukar yang relatif stabil pada posisi Rp9.068/USD, melemah tipis 0,9% dari posisi Rp8.991/USD di akhir tahun 2010, menunjukan perekonomian nasional berhasil dikelola dengan baik, sehingga suku bunga rujukan BI di akhir tahun dapat diturunkan menjadi 6,0%. Keseluruhan indikator makro ekonomi tersebut membuat peringkat surat hutang Indonesia membaik, masuk kedalam kelompok investment grade, sebagaimana dilansir oleh Fitch Ratings (peringkat BBB-) dan Moody’s Investor Service (peringkat Baa3).
Other macroeconomic indicators, including low inflation rates, sufficient foreign reserves, and a relatively stable exchange rate of Rp9,068/USD, only weakening slightly by 0.9% over the position of Rp8,991/USD at end 2010, demonstrated that the national economy was being well managed, such that at the end of the year the Bank Indonesia reference interest rate had fallen to 6.0%. All these macroeconomic indicators resulted in improvements to Indonesia’s debt rating with its rated investment grade as defined by Fitch Ratings (BBB-) and Moody’s Investor Service (Baa3).
Pemerintah dan para ekonom meyakini bahwa hal tersebut mengindikasikan perekonomian Indonesia masih dalam tahap ekspansi yang memberikan sinyal baik bagi terbukanya peluang pertumbuhan usaha, terutama pertumbuhan produk-produk berbasis mineral logam dasar yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
The government and economists believe that this indicates that the Indonesian economy is still in the expansion phase and provides a strong signal that opportunities for business growth are available, in particular related to base metal mineral products which should be utilized as best as possible.
Prospek Industri dan Pemasaran Produk Bahan Tambang Mineral
Industry Prospects and Marketing of Mined Mineral Products
Dengan latar belakang kondisi perekonomian global yang kembali dihadapkan pada ketidak pastian tersebut namun dengan prediksi tetap relatif baiknya prospek perekonomian di kawasan Asia Pasifik maka terjadi perubahan pola investasi secara global. Investasi pasar keuangan dan saham cenderung dikurangi, diikuti dengan naiknya investasi pada logam mulia.
Against a background of a global economy faced by uncertainty, alongside predictions of relative stability for the economies of the Asia Pacific region, there has been a change in global investment patterns. Investments in financial and stock markets are falling, while investment in precious metals is rising.
Kondisi ini membuat permintaan berbagai logam mulia, terutama emas terus meningkat dengan harga terus menembus rekor tertingginya selama 15 tahun terakhir.
This condition has seen demand for a variety of precious metals, especially gold, continue to rise. The price of gold has broken all records and reached its highest level in the last 15 years.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Bertahannya pertumbuhan perekonomian Pasifik, yang dimotori China dan India juga menyebabkan relatif stabilnya kebutuhan dan harga beberapa logam dasar seperti besi dan seng. Namun demikian, gejala pelemahan perekonomian akibat krisis di Eropa membuat permintaan logam-logam dasar lainnya seperti tembaga mulai terlihat melemah sejak pertengahan tahun 2011 dan ada kemungkinan semakin turun di tahun 2012.
The endurance of the Pacific economies, driven by China and India, has also resulted in relatively stable demand and prices for various base metals, including iron and zinc. However, signs of a weakening economy resulting from the crisis in Europe have seen demand for other base metals, such as copper, show initial signs of weakening since mid 2011 and the possibility remains that this could continue into 2012.
Emas
Gold
Prospek Industri dan Pemasaran Emas
Industry Prospects and Marketing Gold
Emas dalam beberapa tahun terakhir semakin dipilih untuk menjadi aset investasi bersamaan dengan melemahnya pilihan investasi pada surat berharga, selain digunakan untuk pembuatan barang perhiasan dan bahan penolong industri tertentu. Oleh karenanya pasokan emas dipasar global maupun lokal adalah sama dengan permintaan emas. Pasokan emas berasal dari kegiatan penambangan (sumber pasokan terbesar), divestasi emas, penjualan emas dari bank sentral suatu negara dan proses daur ulang emas.
Gold over the last few years has become more and more the investment asset of choice in conjunction with the weakening of investment options such as securities, as well as being used to make jewelry and as an auxiliary material for certain industries. As a result, the supply of gold on the global local markets has equaled demand. Gold supplies originate from mining (the largest source), gold divestment, sales of gold by central banks and recycling.
Permintaan emas kebanyakan berasal dari permintaan pembuatan perhiasan, aset investasi dan bahan penolong untuk industri. Mulai tahun 2009, permintaan investasi emas melonjak karena investor semakin meyakini keunggulan emas sebagai aset investasi yang menguntungkan, sehingga permintaan emas sebagai aset investasi diperkirakan meningkat lebih dari 300%. Permintaan emas untuk investasi terdiri dari pembelian bersih oleh bank sentral, individu dan para pengelola dana investasi.
The greatest demand for gold results from demand for gold jewelry, investment assets and auxiliary material for industry. As of 2009, demand for gold as an investment surged as investors favored gold as a profitable investment asset; this resulted in an estimated increase in demand for gold as an investment of over 300%. Demand for gold as an investment consists of net purchases by central banks, individuals and investment fund managers.
Meskipun merupakan bagian yang lebih kecil dari seluruh permintaan dibandingkan permintaan perhiasan, permintaan investasi adalah penentu fundamental dari harga emas. Pada periode tahun 2009-2011 beberapa hal yang membuat permintaan emas sebagai aset investasi semakin meningkat diantaranya: • Pertambahan penduduk kelas menengah di kawasan Asia Pasifik • Investasi dalam bentuk instrumen keuangan yang menjadi tidak menarik karena kondisi perekonomian global yang tidak menentu sebagai salah satu imbas krisis kawasan Eropa. • Kondisi defisit berganda Amerika Serikat dan turunnya peringkat utang negara tersebut membuat daya tarik investasi pada surat berharga berdenominasi USD juga menurun. • Imbal hasil investasi emas yang menjanjikan.
Even while it is a small part of overall demand in comparison to gold for jewelry, investment demand is the fundamental determinant for the price of gold. In the period covering 2009-2011, several things caused the price of gold as an investment to rise, including:
2011 Annual Report
• Increasing numbers of the middle classes in the Asia Pacific region. • Investment in monetary instruments became unattractive due to the uncertain global economic conditions resulting from the crisis in Europe. • The double deficit condition in the United States and downgrading of its debt rating saw investment interest in US dollar based securities fall. • Promising yields resulting from gold investments.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
51
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
Perkembangan Permintaan dan Harga Emas
Demand Developments and the Price of Gold
Kondisi-kondisi tersebut memicu terjadinya pergeseran persentasi penggunaan emas sebagai aset investasi yang semakin meningkat. Laporan AME yang dirilis pada bulan Agustus 2008 menunjukkan kecenderungan tersebut, seperti tampak pada 2 diagram dibawah.
These conditions have triggered a shift in the percentage use of gold, with the percentage for gold as an investment rising. The AME report released in August 2008 demonstrated this tendency, as shown in the 2 diagrams below.
Prakiraan Permintaan Emas Menurut Segmen Estimated Gold Demand by Segment 6% 17% 25%
15% 38%
2009
2012
41%
2%
56%
Gold Investment Producer De-Hedging Jewelry Other and Industrial
Pergeseran segmen penggunaan emas tersebut membuat harganya terus melambung. Kecenderungan peningkatan harga emas ini terus terjadi pada tahun 2011 sehingga perdagangan emas di LME sempat menembus angka tertinggi hingga kisaran USD1.921/oz. Berikut adalah gambaran harga emas di LME selama 36 tahun dan 10 tahun terakhir.
52
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Segment shift in the use of gold has seen the price continue to grow. The tendency for a rising price of gold continued through 2011 until gold trading on the LME breached its highest level yet at approximately USD1,921/oz. The following diagrams demonstrate the price of gold traded on the LME over the last 36 years and the last 10 years.
Laporan Tahunan 2011
Gold - London PM Fix 1975 - present
Dec 1978
Dec 1982
Dec 1986
Dec 1990
Dec 1994
Dec 1999
Dec 2002
Gold - London PM Fix 2000 - present
Dec 2006
Dec 2010
USD per ounce
Jul`11
Jan`12
Jul`10
Jan`11
Jul`09
Jan`10
Jul`08
Jan`09
Jul`07
Jan`08
Jul`06
Jan`07
Jul`05
Jan`06
Jul`04
Jan`05
Jul`03
Jan`04
Jul`02
Jan`03
Jul`01
1900 1800 1700 1600 1500 1400 1300 1200 1100 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 Jan`00
Gold - London PM Fix 2000 - 2012
Jan 1975
Jan`02
Emas - London PM Fix 2000 - 2012
1950 1850 1750 1650 1550 1450 1350 1250 1150 1050 950 850 750 650 550 450 350 250 150 50
Jul`00
Gold - London PM Fix 1975 2010
USD per ounce
Jan`01
Emas - London PM Fix 1975 - 2010
Dari grafik tersebut tampak, bahwa harga emas sejak tahun 2001 terus meningkat menembus batas tertingginya pada tahun 80-an yang sekitar USD750/ oz. Harga emas kemudian meningkat hingga mencapai angka USD1.921/oz pada pertengahan tahun 2011.
From these graphics, we can see that the price of gold since 2001 has continued to rise, breaching the highest levels in the 1980s of around USD750/oz. The price of gold since then has risen to a record USD1,921/oz in mid 2011.
Biaya Produksi dan Peluang Investasi
Production Costs and Investment Opportunities
Peningkatan harga emas tersebut membuat minat investasi tambang emas kembali meningkat. Studi AME bulan Agustus menunjukkan bahwa pada tahun 2009 lalu, pasokan emas dari tambang emas Grasberg (Freeport, Indonesia) adalah yang terbesar di Asia. Pada beberapa tahun mendatang suplai emas dari tambang-tambang baru akan kembali meningkat.
The rising price of gold has seen investor interest in gold mines increase. An AME study in August showed that in 2009, gold supplies from Grasberg gold mine (Freeport, Indonesia) were the highest in Asia. In the coming years, the supply of gold from new mines will continue to rise.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
53
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
Berdasarkan studi AME, biaya produksi emas di Batu Hijau (PT NNT) adalah yang terendah. Dengan biaya produksi per oz adalah berkisar USD476 sementara harga emas di pasar spot berkisar USD1.563/oz maka investasi pada tambang emas di Batu Hijau sangat menjanjikan.
Based on the AME study, the lowest cost of gold production is found at Batu Hijau (PT NNT). With a per ounce production cost of approximately USD476 and the price of gold on the spot markets at around USD1,563/ oz, investment in Batu Hijau gold mine is very attractive.
Dekat dengan area tambang Batu Hijau, adalah blok Elang dan Rinti yang juga dikelola oleh PT NNT dan ditengarai memiliki kandungan emas, perak dan tembaga dengan jumlah yang lebih besar dari area Batu Hijau.
In the vicinity of Batu Hijau mine are Elang and Rinti blocks, also managed by PT NNT, which are suspected to have even higher reserves of gold, silver and copper than Batu Hijau.
Selain di Batu Hijau, Perseroan mulai melakukan kegiatan eksplorasi area prospek lain dengan kandungan mineral emas cukup baik, yakni area Sungai Mak dan Cabang Kiri di lokasi Proyek Gorontalo Minerals maupun area prospek Poboya di lokasi proyek Citra Palu.
Beyond the Batu Hijau area, the Company has started exploration in prospect areas with reasonable reserves of mineral gold, including Sungai Mak and Cabang Kiri at the Gorontalo Minerals project location, and the Poboya prospect area in Citra Palu’s project location.
Tembaga
Copper
Prospek Industri dan Pemasaran Tembaga
Industry Prospects and Marketing Copper
Tembaga adalah logam dasar kedua yang paling banyak dikonsumsi setelah aluminium. Sifat tembaga yang ulet, lentur, tahan korosi dan mampu menghantarkan panas dan listrik membuatnya cocok digunakan untuk berbagai elemen listrik, otomotif maupun konstruksi. Tembaga juga bisa dibaur dengan logam lain seperti seng untuk membuat kuningan, juga dibaur dengan aluminium atau timah hitam untuk membuat perunggu atau nikel untuk paduan khusus termasuk koin dan aplikasi di laut.
Copper is the second most consumed base metal after aluminum. Its ductile nature, flexibility, resistance to corrosion and ability to conduct heat and electricity make it suitable for many kinds of electric elements, as well as for cars and in construction. Copper is also a very useful component in alloys, in combination with zinc it forms brass, with aluminum or lead it makes bronze or nickel for special alloys, including coins and marine applications.
Dalam kegiatan perekonomian, sektor kelistrikan/ elektronik merupakan pengguna terbesar dengan persentasi sekitar 42%, diikuti sektor konstruksi 28% dan transportasi yang mengkonsumsi sekitar 12% tembaga, sisanya untuk sektor umum dan industri permesinan. Hal ini tergambar pada bagan berikut.
In economic activities, the electricity/electronic sector is the largest user of copper at about 42%, followed by construction with 28% and transportation consuming approximately 12%, the remainder is used in other sectors and industrial machinery. This is demonstrated in the following diagram.
9% 9% Listrik / Elektronik 42%
Konstruksi Transportasi
12%
Umum Industri Mesin
Sumber: Standard CIB Global Research, LME 28%
54
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Source: Standard CIB Global Research, LME
Laporan Tahunan 2011
Pasokan terbesar tembaga berasal dari kegiatan penambangan yakni mencakup 84% pasokan tembaga sisanya, sekitar 16% berasal dari tembaga sekunder, yaitu daur ulang tembaga dari berbagai produk yang mengandung tembaga.
The largest supply of copper is from mining at 84% with the remaining 16% derived from secondary copper which has been recycled from various copper containing products.
Tembaga di alam, didapat dalam bentuk bijih tembaga oksida dan bijih tembaga sulfida, dengan biji oksida memerlukan biaya pemrosesan yang lebih ekonomis. Bijih ini dihasilkan melalui proses penukaran yang disebut Solvent Extraction Electro-Winning atau SXEW. Dengan proses SXEW, bijih tembaga diproses menjadi produk olahan yang dapat dijual.
Copper in its natural form can be either copper oxide ore or copper sulfide ore, with copper oxide ore being more economic to process. This ore is produced by an exchange process called Solvent Extraction ElectroWinning or SXEW. The SXEW process produces saleable processed copper.
Kegiatan perekonomian yang kembali melambat seiring dengan krisis di kawasan Eropa dalam jangka pendek akan berpengaruh negatif terhadap permintaan tembaga di pasar global. Namun permintaan tembaga dalam jangka panjang akan terus meningkat, mengingat perannya dalam bidang kelistrikan yang tak tergantikan.
The slowing of economic activity in line with the economic crisis in Europe will have a negative impact in the short term on copper demand in the global market. However, long-term demand for copper will continue
Pasokan Tembaga
Copper Supply
Chili adalah pemasok tembaga terbesar di dunia, memproduksi 5,4 juta Mt atau lebih dari sepertiga pasokan tambang global pada 2009. Setelah itu, berturutturut diikuti oleh Peru, AS dan Cina yang masing-masing memproduksi 1,3 juta, 1,2 juta dan 1,0 juta Mt. Studi yang dilakukan AME memperkirakan negara-negara tersebut terus mendominasi pasokan tembaga global selama periode 2010-2012.
Chili is the largest supplier of copper in the world producing 5.4 million Mt or over one third of global mined supply in 2009. After Chile, in order are Peru, the United States and China, with respective production of 1.3 million, 1.2 million and 1.0 million Mt. Studies by AME estimate that these countries will continue to dominate the global supply of copper during the 20102012 period.
to rise thanks to its irreplaceable role in electrics and electronics.
Prakiraan pasokan tembaga menurut negara Estimated copper supply per region
8%
11%
North America Central and South America EU-15
18%
EU-12 Europe - Other CIB 38%
7%
Middle East Africa Asia
2%
Oceania 10% 1%
4%
1%
Sumber: Laporan AME, Agustus 2008 Source: AME Report, August 2008
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
55
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
Indonesia, saat ini merupakan salah satu pemasok tembaga olahan ke pasar global, melalui dua lokasi tambang tebaga utama, yakni di Grasberg, Papua dan di Batu Hijau, Nusa Tenggara Timur. Produksi tembaga dari area Grasberg adalah yang terbesar ke dua di dunia, sementara produksi Batu Hijau masuk diantara 15 besar produsen tembaga terbesar.
Indonesia is currently a supplier of refined copper to the global market through two main copper mines, Grasberg, Papua and Batu Hijau in East Nusa Tenggara. Copper production in the Grasberg area is the second largest in the world, while Batu Hijau is among the 15 largest copper producers in the world.
Perkembangan Permintaan dan Harga Tembaga
Demand Developments and the Price of Copper
Tembaga diperdagangkan di London Metals Exchange (LME), Shanghai Futures Exchange (SHFE) dan Copper Metal Exchange (COMEX). Seiring dengan perkembangan industri masing-masing negara, selama beberapa tahun terakhir telah terjadi pergeseran permintaan tembaga menurut negera-negara konsumen utama tembaga di pasar global.
Copper is traded on the London Metals Exchange (LME), Shanghai Futures Exchange (SHFE) and Copper Metal Exchange (COMEX). In line with industrial development across various countries, over the last few years there has been a shift in demand for copper based on country consumption in the global market.
Prakiraan Permintaan Tembaga Menurut Wilayah Estimated demand for copper based on region 1%
1%
18%
22%
11% 3%
40% 3% 15%
2005
2010 2% 2%
21%
3% 2%
23% 2%
2% 2%
56
2% 4%
2%
19%
North America
Europe - Other
Asia (ex. China)
Central and South America
CIS
China
EU-15
Middle East
Oceania
EU-12
Africa
Kajian AME, Agustus 2008. AME study, August 2008.
China dan beberapa negara kawasan Asia Pasifik lain, secara pasti mulai menggeser posisi negara-negara kawasan Amerika Utara dan Eropa sebagai konsumen utama tembaga. Trend ini diperkirakan terus berlanjut di masa-masa mendatang seiring dengan tumbuhnya perekonomian di negara-negara kawasan Asia-Pasifik.
China and several other countries in the Asia Pacific region have started to take over shares from countries within North America and Europe that were previously the main consumers of copper. This trend is predicted to continue into the future in line with economic growth in the Asia Pacific region.
Harga tembaga di pasar spot berfluktuasi seiring dengan perkembangan perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi di akhir tahun 2010 membuat harga tembaga
The price of copper on the spot markets has fluctuated along with developments in the global economy. Economic growth as of the end of 2010 drove a rise
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
meningkat, sementara pelambatan perekonomian di in copper prices, while the slowing of the economy in tahun 2011 berdampak pada pelemahan harga jual 2011 resulted in a weakening of copper prices. The same tembaga. Hal yang sama terjadi pada stok tembaga di happened to copper stocks on the LME market, as pasar LME, seperti tergambar pada grafik berikut. demonstrated in the graphs below. 5 Year LME Copper Warehouse Stock Level
Stok tembaga 5 tahun terakhir di LME 5 year LME copper warehouse stock level
Tons 600.000 550.000 500.000 450.000 400.000 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000
Mar 2007
Sep 2007
Feb 2008
Aug 2008
Feb 2009
Jul 2009
Jan 2010
Jul 2010
Dec 2010
Jun 2011
Jan 2010
Jul 2010
Dec 2010
Jun 2011
Nov 2011
5 Year Copper Spot
Perkembangan harga spot tembaga 5 tahun terakhir di LME Developments in copper spot price over the last 5 years on the LME
USD/lb 5.000
4.000
3.000
2.000
1.000 Mar 2007
Sep 2007
Feb 2008
Aug 2008
Feb 2009
Jul 2009
Nov 2011
Biaya Produksi dan Peluang Investasi
Production Costs and Investment Opportunities
Kegiatan penambangan tembaga membutuhkan investasi yang cukup besar. Namun demikian, mengingat penambangan tembaga biasanya juga menghasilkan emas dalam jumlah yang sangat ekonomis, maka kegiatan penambangan dan pengolahan tembaga tetap menarik
Copper mining requires quite significant investment. However, considering copper mines usually also produce gold in relatively economic quantities, copper mining and refining remains an attractive investment. The prospect of improving demand in line with favorable global
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
57
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
investasi baru. Prospek permintaan yang membaik seiring kondusifnya perekonomian global membuat proyekproyek penambangan tembaga tetap marak. Studi AME menunjukkan dalam periode 2010-2012 terdapat 37 proyek penambangan tembaga yang tengah maupun akan direalisasikan di berbagai wialayah, terutama di kawasan Amerika Selatan, Australia dan Afrika.
economic conditions makes copper mining projects remain of interest. An AME study demonstrated that for the 2010-2012 period, there are 37 copper mining projects being or about to be realized in various regions, predominantly in South America, Australia and Africa.
Di kawasan Asia Pasifik, Batu Hijau merupakan produsen tembaga terbesar ke dua setelah Grasberg. Dengan biaya produksi tembaga yang relatif rendah, yakni USD1,1/lb sementara harga tembaga di pasar spot berkisar USD3,44/lb maka investasi pada tambang Batu Hijau sangat menarik.
In the Asia Pacific region, Batu Hijau is the largest copper producer after Grasberg. With relatively low copper production costs at USD1.1/lb and the price of copper on the spot markets at around USD3.44/lb, investment in Batu Hijau mine is very attractive.
Perkiraan Biaya Tambang Tembaga, Tahun 2010 Estimated costs for copper mining, 2010
58
400.0 380.0 360.0 340.0 320.0 300.0 280.0 260.0 240.0 220.0 200.0 180.0 160.0 140.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0 -100.0 -200.0 -300.0
Batu Hijau
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
Sumber:
AME, Agustus 2008 Asumsi harga Tembaga US350c/lb dan Emas USD1.150/oz.
Source:
AME, August 2008 Assuming a copper price of US350c/lb and gold price of USD1,150/oz.
14.000
400.0 380.0 360.0 340.0 320.0 300.0 280.0 260.0 240.0 220.0 200.0 180.0 160.0 140.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0 -100.0 -200.0 -300.0 16.000
Bijih Besi
Iron Ore
Prospek Industri dan Pemasaran Bijih Besi
Industry Prospects and Marketing Iron Ore
Bijih besi merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan baja. Ada 2 jenis bijih besi yang digunakan dalam produksi baja: hematit dan magnetit. Hematit adalah bijih besi kelas tinggi yang umumnya ditemukan di lapisan besar batuan hematit, dan sering ditemukan dalam bentuk kumpulan biji besi (banded iron formation – BIF). Umumnya kandungan Fe minimum (cutoff grade) untuk hematit adalah diatas 60%. Bijih besi hematit biasanya ditemukan dalam skala besar di Brasil, Australia, China dan India.
Iron ore is one of the main components required to make steel. There are two types of iron ore used in the production of steel: hematite and magnetite. Hematite is a high class iron ore generally found in rock layers of hematite and often found in banded iron formation (BIF). Generally the iron cutoff grade for hematite is over 60%. Hematite is usually found on a large scale in Brazil, Australia, China and India.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Bijih besi magnetit biasanya memiliki kadar Fe yang relatif lebih rendah dari hematit. Magnetit umumnya ditemukan dalam bentuk banded iron formation dan sebagian besar terdiri dari kandungan magnetit dan silika. Bijih magnetit dapat ditemukan di berbagai negara termasuk Australia, Afrika Selatan, India dan Chile. Karena kadar bijih besinya lebih rendah, magnetit memerlukan proses pemurnian sebelum dijual. Kandungan akhir dari hasil olahan yang kemudian dijual biasanya adalah 66% Fe atau lebih.
Magnetite iron ore generally has a relatively lower grade of iron than hematite. Magnetite is generally found in the banded iron formation and most of it consists of magnetite and silica. Magnetite can be found in various countries, including Australia, South Africa, India and Chile. As the cutoff grade is lower, magnetite has to undergo a refining process before being sold. The final saleable content after refining is around 66% iron or higher.
Bijih besi diperdagangkan dalam tiga bentuk utama: butiran halus (fines), bongkahan (lump), dan gumpalan padat (pellet), untuk digunakan dalam tungku pembuatan baja. Fines (butiran) terdiri dari berbagai macam produk, yang terbagi ke dalam tiga kategori ukuran: • Butiran alami, yang terdiri dari partikel-partikel yang umumnya berdiameter kurang dari 6.3mm, dan dengan ukuran kurang dari 10-15% di bawah 150mm (mikron); • Konsentrat, yang mengalami proses pengekstrakan/ pemurnian (beneficiation) untuk menghasilkan ukuran butiran yang berdiameter kurang dari 1mm; • Bahan berbutir terbaik, biasanya di bawah 75mm dengan proporsi tinggi di bawah 45mm, digunakan untuk pembuatan plat/lempengan.
Iron ore is traded in three forms – fines, lump and pellet – for use in steel making. Fines consist of various products divided into three measurement categories:
• Natural grain, which consist of particles generally of a diameter under 6.3mm and measuring no less than 10-15% under 150mm (microns); • Concentrate, which has undergone an extraction/ purification process (beneficiation) to produce pellets with a diameter less than 1mm; • Best grained material, usually under 75mm with a high proportion under 45mm, is used to make plate.
Lump (bongkahan) pada dasarnya adalah tumpukan atau gumpalan yang terbentuk secara natural tanpa proses ektraksi mineral pada bijih besi. Cadangan dalam bentuk bongkahan bijih besi ini hanya sedikit, sehingga harga jualnya lebih mahal bila dibandingkan dengan bijih besi dalam bentuk butiran.
Lump is basically a pile or clump that has formed naturally without extraction of minerals from the iron ore. There are few reserves of iron ore lump and subsequently the selling price is much higher than that of iron ore pellets.
Pellet (gumpalan padat), merupakan hasil proses aglomerasi yang melibatkan bijih murni yang sangat halus (pellet feed), dicampur dengan bahan pengikat (misalnya bubur bentonit), dibentuk menjadi gumpalan menyerupai bola-bola “hijau”, untuk kemudian dibakar dalam sebuah tungku dengan suhu sekitar 1.200 ° C.
Pellets are the result of an agglomeration process involving very fine pure ore pellets (pellet feed) mixed with a binding agent (e.g. bentonite powder), formed into “green” balls that are then fired in a furnace at around 1,200°C.
Pasokan Bijih Besi
Supply of Iron Ore
Tabel di bawah ini menunjukkan perkiraan produksi bijih besi selama tiga tahun terakhir serta prakiraan produksi untuk tahun 2010-2012 (jutaan Mt):
The table below shows the estimated production of iron ore over the last three years, alongside estimated production for the years 2010-2012 (millions of Mt).
2007
2008
2009
2010
2011
2012
1,993
2,223
2,268
2,488
2,739
2,970
Sumber: Laporan AME, Agustus 2008
2011 Annual Report
Source: AME report, August 2008
PT Bumi Resources Minerals Tbk
59
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
Dalam produksi bijih besi mentah, Cina merupakan produsen bijih besi terbesar saat ini, maupun dalam beberapa tahun kedepan. Setelah China, produsen bijih besi terbesar di dunia adalah Brasil, Australia, India, Rusia dan Afrika Selatan, dengan rata-rata perkiraan kadar Fe yang lebih tinggi dari kadar bijih besi dari Cina.
China is currently the largest producer of raw iron ore and is expected to remain so for some time to come. After China, the next biggest producers of iron ore are Brazil, Australia, India, Russia and South Africa, with an average percentage of iron content higher than that of China.
Perkiraan dan Proyeksi Konsumsi Bijih Besi Dunia (Jutaan Mt) Development of Demand for and Price of Iron Ore 2007
2008
2009
2010
2011
2012
1,992
2,218
2,237
2,469
2,720
2,953
Sumber: Laporan AME, Agustus 2008
Source: AME report, August 2008
Peningkatan kegiatan perekonomian yang terjadi, membuat pertumbuhan industri baja akan kembali kuat pada periode tahun 2010-2012 dengan CAGR sebesar 10 - 12%, setelah sebelumnya sempat turun menjadi sebesar -4% pada periode tahun 2007-2009.
The increase in economic activity taking place has resulted in the steel industry returning to a strong position for the 2010-2012 period with a Compound Annual Growth Rate (CAGR) of 10-12%, this despite having fallen to -4% in the 2007-2009 period.
Produksi baja yang meningkat akan mendorong permintaan bijih besi sejalan dengan berlanjutnya proses industrialisasi di Cina. Populasi penduduk yang besar dan proses industrialisasi yang terus berlangsung akan membuat Cina semakin mendominasi permintaan bijih besi di tahun-tahun mendatang. Hal ini tergambarkan pada data berikut.
Increased steel production has driven demand for iron ore in line with the continuing industrialization process in China. The large population and continuing industrialization will see China becoming an even more dominant consumer of iron ore in the years to come. This can be seen in the following diagrams.
Perkiraan permintaan bijih besi regional Estimated demand for iron ore by region 2%
7%
1% 1%
4% 1%
5% 5%
9%
2% 4% 7%
2007
2%
2012
4%
50%
4%
11% 65%
1%
15%
60
EU-15
North America
China
EU-12
Central and South America
Oceania
Europe
Middle East
CIS
Asia (Ex China)
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Produksi Baja dan Perkembangan Harga Bijih Besi
Steel Production and the Development of Iron Ore Prices
Faktor penggerak permintaan bijih besi terbesar adalah produksi baja. Cina merupakan produsen baja global terbesar. Pertumbuhan produksi baja Cina telah melampaui rata-rata produksi dunia setiap tahunnya sejak 2007-2009. Industrialisasi Cina yang sedang berlangsung, pembangunan proyek konstruksi baru dan proyek-proyek infrastruktur yang ada dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari perekonomian global akan membuat produksi baja Cina Price tetap dominan selama beberapa tahun kedepan, disertai dominannya permintaan bijih besi dari Cina.
The most significant aspect driving demand for iron ore is steel production. China is the largest world producer of steel. The growth rate of steel production in China has surpassed that of the average annual world production since 2007-2009. The Chinese industrialization taking place, new construction and ongoing infrastructure projects, and the higher global economic growth rate will result in Chinese steel production remaining dominant in the coming years, accompanied by a strong demand for iron ore from China.
Seluruh kondisi tersebut mempengaruhi fluktuasi harga biji besi. Setelah sempat turun selama periode krisis di tahun 2010 dan pada pertengahan tahun 2011, peningkatan permintaan di awal tahun 2012 yang membuat harga bijih besi kembali naik, seperti tergambar pada grafik berikut.
All these conditions result in fluctuations in iron ore prices. Having fallen during the crisis in 2010 and mid 2011, rising demand in early 2012 has seen iron ore prices start to increase, as demonstrated in the following graph.
Harga bijih besi Iron ore price
210.0 190.0 170.0 150.0 130.0 110.0 90.0 70.0 50.0 Feb ’12
Oct ’11
Dec ’11
Jun ’11
Aug ’11
Apr ’11
Feb ’11
Oct ’10
Dec ’10
Jun ’10
Aug ’10
Apr ’10
Feb ’10
Oct ’09
Dec ’09
Jun ’09
Aug ’09
Apr ’09
Feb ’09
Oct ’08
Dec ’08
Jun ’08
Aug ’08
Apr ’08
Feb ’08
Oct ’07
Dec ’07
Jun ’07
Aug ’07
Apr ’07
Feb ’07
30.0
Sumber : IMF, Index Mundi, Tiajin CFR port, ore 62%Fe. Source : IMF, Index Mundi, Tiajin CFR port, ore 62%Fe.
Perseroan memiliki proyek penambangan bijih besi di Mauritania. Analisa yang telah dilakukan menunjukan bijih besi dari area konsesi Perseroan (melalui Bumi Mauritania dan Tamagot Bumi) adalah dari jenis hematit/ magnetit dengan kadar high-grade sekitar 67,5%. Dengan kualitas bijih yang baik tersebut, Perseroan berencana menjual bijih secara langsung, setelah dihaluskan sesuai permintaan pasar. (lihat “Tinjauan Operasional”)
2011 Annual Report
The Company owns an iron ore mine in Mauritania. Analysis that has been carried out shows that iron ore in the Company’s concession area (through Bumi Mauritania and Tamagot Bumi) is from high grade hematite/magnetite with a high grade of around 67.5%. With iron ore quality this good, the Company plans to sell its iron ore directly after refining in line with market demand. (see “Operational Review”).
PT Bumi Resources Minerals Tbk
61
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
Seng
Zinc
Prospek Industri dan Pemasaran Seng
Industrial Prospects and Marketing of Zinc
Seng adalah logam dasar ketiga yang paling banyak digunakan setelah aluminium dan tembaga. Seng digunakan terutama sebagai pelindung korosi untuk baja, melalui proses galvanisasi. Selebihnya, senyawa seng digunakan dalam produksi bahan kimia untuk cat dan dalam pembuatan produk-produk lain seperti karet.
Zinc is the third most used base metal after aluminum and copper. Zinc is mainly used as a corrosion inhibitor for steel through the galvanization process. Furthermore, zinc compounds are used in the production of chemicals for the manufacture of paints and other products, such as rubber.
Dari sisi kegunaan, seng paling banyak digunakan untuk proses galvanisasi, diikuti pembuatan perunggu, campuran logam (alloy), bahan kimia dan sebagainya dengan persentasi sebagaimana tergambar pada bagan berikut.
Zinc is used most often in the galvanization process, followed by manufacture of bronze, then for alloys, chemicals and the like, with the percentages of each shown in the following graph.
Produk seng tersbut kemudian terbanyak digunakan pada sektor konstruksi yakni sekitar 45%, diikuti oleh sektor transportasi sekitar 25%, serta pembuatan barang-barang konsumsi tahan lama dan barang-barang elektronik 20-25%.
On the economic side, the construction industry is the largest user of zinc at 45%, followed by the transportation sector at around 25%, with the production of durable consumer goods and electronics taking up 20-25%.
Persentasi penggunaan seng menurut industri pengolahan Percentage use of zinc according to economic sector
3% 8% Galvanising Brass/Bronze
9%
Alloys Chemicals 47%
Die Casting Other
14%
Sumber: Standard CIB Global Research, LME Source : Standard CIB Global Research, LME. 19%
Seng dapat didaur ulang, namun total pasokan seng daur ulang hanya kurang dari 4% dari total pasokan seng. Sebagian besar seng dunia diekstrak dari bijih sulfida yang ditambang dari tambang bawah tanah dan tambang terbuka. Bijih sulfida seng biasanya diekstraksi dari bijih mineral dengan kandungan seng antara 2% sampai 20%, tergantung pada produk sampingan dalam bijih tersebut. Timah hitam adalah logam sampingan yang paling umum ditemukan dalam bijih seng.
62
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Zinc can be recycled, however zinc obtained from recycling is less than 4% of total supply. Most zinc in the world is extracted from sulfidic ore deposits mined from both underground and open mines. Sulfidic ore deposits are usually extracted from mineral ores with a zinc content of between 2% and 20%, depending on the byproduct of the ore in question. Lead is the most commonly found metal byproduct in zinc ore.
Laporan Tahunan 2011
Pasokan Seng
Zinc Supply
Cina adalah pemasok seng hasil olahan tambang terbesar di dunia, memproduksi sekitar 3,1 juta Mt atau sekitar 27% dari pasokan global di tahun 2009, diikuti oleh Peru, Australia dan Amerika Serikat dengan produksi masing-masing sebesar 1,5 juta, 1,3 juta dan 0,7 juta Mt. Diperkirakan negara-negara tersebut akan terus mendominasi produksi seng global selama periode 2010-2012.
China is the largest supplier of mined refined zinc in the world, producing around 3.1 million Mt or around 27% of global supply in 2009. This is followed by Peru, Australia and America, each with respective production of 1.5 million, 1.3 million and 0.7 million Mt. It is predicted that these countries will continue to dominate world production of zinc in the period 2010-2012.
Sedang menurut kawasannya, Asia merupakan pemasok utama, mencapai 54%, Eropa 23%, Amerika 17% dan kawasan lainnya dengan porsi lebih kecil, seperti tergambar dalam grafik berikut.
According to region, Asia is the main supplier at 54%, Europe 23%, America 17% with other areas having a small portion, as demonstrated by the graph below.
Perkiraan persentasi produksi seng menurut wilayah, 2011 Estimated percentage zinc production by region, 2011 4% 2% Asia
17%
Eropa Amerika Oceania Africa
2011 54%
23%
Sumber: WBMS, LME Source: WBMS, LME
Cina juga merupakan negara dengan jumlah cadangan bijih seng terbesar di dunia, mencapai 17% total cadangan sumber daya yang berjumlah 1,9 miliar ton, diikuti oleh Australia, sebesar 11%.
China is also the country with the largest reserves of zinc ore in the world, with 17% of total reserves amounting to 1.9 billion tons, followed by Australia with around 11%.
Di Indonesia, saat ini hanya ada satu proyek pertambangan bijih seng yang tengah dilaksanakan, yakni Dairi Prima Mineral (DPM), yang dikelola oleh Perseroan. Diharapkan saat telah beroperasi secara penuh, DPM akan mampu memasok seng ke pasar global maupun nasional sebesar 115 ribu ton per tahun.
In Indonesia, at present, there is only one zinc ore mine active, Dairi Prima Mineral (DPM), which is managed by the Company. It is expected that when this mine is fully operational, DPM will be capable of supplying 115 thousand tons of zinc per year to the national and global markets.
Perkembangan Permintaan dan Harga Seng
Growth in Demand for and the Price of Zinc
Permintaan seng di pasar global didominasi oleh Asia. Pada tahun 2011, Cina diperkirakan merupakan pengguna seng utama dengan jumlah permintaan mencapai kisaran 44% dari total permintaan seng secara global. Seiring
The demand for zinc on the global market is dominated by Asia. In 2011, China was thought to be the dominant zinc consumer taking up 44% of global demand. In line with current economic and
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
63
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
dengan pertumbuhan ekonomi dan industri-nya, negaranegara industri utama maupun industri baru kawasan Asia-Pasifik tumbuh menjadi pengguna seng yang terus meningkat dengan pesat.
industrial growth, the major industrial nations and new industries in the Asia Pacific region are rapidly driving increased demand for zinc.
Mordenisasi dan urbanisasi di kota-kota utama di kawasan Asia-Pasifik membuat angka permintaan dan pembangunan gedung-gedung perkantoran, apartemen, pusat perbelanjaan dan kawasan hunian baru terus bertambah yang pada akhirnya meningkatkan permintaan seng di kawasan ini. Peningkatan kualitas bangunan yang dipersyaratkan juga membuat permintaan produk seng galvanisasi terus meningkat.
The modernization and urban spread of cities in the Asia Pacific region is driving demand, while the construction of office buildings, apartments, shopping centers and new housing estates continues, all of which increases the demand for zinc in the region. The improving quality of construction required has also seen an increasing demand for galvanized zinc.
Perbaikan taraf hidup juga membuat permintaan produkproduk rumah tangga yang terbuat atau membutuhkan seng dalam jumlah siginifikan juga meningkat, termasuk permintaan akan kebutuhan alat-alat transportasi. Keseluruhan kondisi tersebut membuat permintaan seng di kawasan Asia-Pasifik terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga jika digambarkan dalam satu periode waktu tertentu, maka akan terlihat terjadinya pergeseran permintaan seng global menurut negara penggunanya seperti berikut.
Improvements in living standards have also created demand for household products made of or requiring significant amounts of zinc, as well as the demand for greater amounts of transportation. All these conditions have been causing the demand for zinc in the Asia Pacific region to continue rising in the last few years, such that a snapshot of a certain period will show the shift in global demand for zinc by region, as follows.
Prakiraan permintaan seng menurut wilayah Estimated demand for zinc by region 2%
14%
14%
4%
29%
4% 29%
21%
2005
2012 21%
2%
21% 2% 1%
2%
2% 21%
North America
Europe - Other
Asia (ex. China)
Central and South America
CIS
China
EU-15
Middle East
Oceania
EU-12
Africa
Kondisi perekonomian yang kurang menentu di tahun 2011 tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian beberapa negara di Asia, seperti Cina, India dan Indonesia. Pertumbuhan perekonomian kawasan Asia tersebut diperkirakan akan semakin mempercepat pola pergeseran permintaan seng global yang semakin didominasi oleh negara-negara di kawasan Asia.
64
2% 2% 2% 1% 2%
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Kajian AME, Agustus 2008. AME study, August 2008.
The uncertain economic conditions in 2011 did not have a significant effect on economic growth in a number of Asian countries, such as China, India and Indonesia. Economic growth in Asia is predicted to accelerate the shift in zinc demand patterns, which will be more and more dominated by countries in Asia.
Laporan Tahunan 2011
Seng diperdagangkan di London Metals Exchange (LME) Zinc is traded on the London Metals Exchange (LME) dan Shanghai Futures Exchange (SHFE), sehingga harga and Shanghai Futures Exchange (SHFE), so the price of seng dapat dipantau sewaktu-waktu. Harga seng pernah zinc can be monitored at any time. Zinc prices reached mengalami titik tertinggi pada tahun 2007, mencapai their peak in 2007 at USD2,000/lb; however this price USD2.000/lb, namun kemudian sempat turun mencapai dropped to its lowest point of USD500/lb at the end of titik terendah sekitar USD500/lb pada akhir tahun 2008 due to the global financial crisis. However, over the 2008 seiring dengan terjadinya krisis keuangan global. last two years the price has tended to fluctuate in line Namun dalam dua tahun terakhir harga seng cenderung with the volatility of the global economy and increasing berfluktuasi sesuai dengan volatilitas perekonomian reserves, as shown in the following two graphs. global dengan cadangan yang semakin meningkat, 5 Year LME zincWarehouse Stock Level seperti ditunjukkan pada dua grafik berikut.
Stok seng 5 tahun terakhir di LME
Tons 550.000
5 years LME zinc warehouse stock level
500.000 450.000 400.000 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000
Mar 2007
Sep 2007
Feb 2008
Aug 2008
Feb 2009
Jul 2009
Jan 2010
Jul 2010
Dec 2010
Jun 2011
Nov 2011
Feb 2008
Jul 2009
Jan 2010
Jul 2010
Dec 2010
Jun 2011
Nov 2011
5 Year Zinc Spot
Perkembangan harga spot seng
USD/lb 2.000
Developments in zinc spot price 1.500
1.000
0.500
0.000 Mar 2007
2011 Annual Report
Sep 2007
Feb 2008
Aug 2008
PT Bumi Resources Minerals Tbk
65
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
Biaya Produksi dan Peluang Investasi
Production Costs and Investment Opportunities
Kegiatan penambangan seng membutuhkan investasi yang cukup besar. Namun demikian, pengolahan seng yang biasanya disertai dengan didapatnya produk samping yang bernilai ekonomis, yakni timah hitam, membuat penambangan seng menarik minat investor. Besar kecilnya produk samping (terutama timah hitam) yang dihasilkan akan sangat mempengaruhi besaran biaya produksi pengolahan seng dari tambang.
Zinc mining operations require large investment. However, zinc processing usually results in economically valuable byproducts, such as lead, which makes zinc mining attractive to investors. The amount of byproduct produced (especially lead) has a significant effect on zinc mining and processing production costs.
Berdasarkan pola perhitungan yang umum digunakan tersebut, maka proyek pengembangan dan pengolahan seng milik Perseroan di areal Anjing Hitam, atau proyek DPM, termasuk rendah, seperti tergambar pada grafik berikut.
Based on calculating patterns most commonly used, the Company’s zinc mining and processing project in the Anjing Hitam area, or the DPM project, has quite low costs, as shown in the graph below.
Perkiraan perbandingan biaya penambangan dan pengolahan seng, 2012 Estimated comparative zinc mining and processing costs, 2012
200.0
200.0
160.0
160.0
120.0
120.0
80.0
80.0 PT DPM
40.0
40.0 0
0
-200.0 -400.0 -600.0 -800.0
-200.0 -400.0 -600.0 -800.0 0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
Catatan: Berdasarkan harga konstan (Usc/lb, 2010) Asumsi harga Tembaga U$c350 /lb dan seng Usc100/lb Sumber : Kajian AME, Agustus 2008
66
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Notes:
Based on a constant price (Usc/lb, 2010) Assuming Copper priced at USc350 /lb and zinc at USc100/lb
Source:
AME study, August 2008
Laporan Tahunan 2011
Tinjauan Keuangan Financial Review Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo.
The following discussion and analysis refers to the Company’s Consolidated Financial Statement for the years ending 31 December 2011 and 2010, which have been audited by Public Accounting Firm Tjiendradjaja & Handoko Tomo.
Ringkasan Kinerja Perusahaan Ringkasan Kinerja Perusahaan
2009
2010
2011
(dalam Rp ribuan) (in Rp thousand)
Pendapatan
Revenue
17,885,118
148,509,144
182,962,894
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi (Newmont Nusa Tenggara)
487,596,720
2,132,402,109
1,006,794,845
Beban bunga dan keuangan
100,059,386
1,082,562,349
390,333,670
Interest & finance charges
Pendapatan bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk
312,364,875
826,021,467
664,702,698
Net income attributable to owners of the parent
Equity in Net Income of Assoc. Company (Newmont Nusa Tenggara)
(dalam Rp ribuan) (in Rp thousand)
Kas dan setara kas
47,779,551
913,750,630
129,195,775
Cash and cash equivalent
Investasi jangka pendek
-
1,000,362,016
994,985,117
Short term investment
Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
-
79,391,466
82,419,401
Current Maturities of long term loan
75,009,490
2,182,255,564
2,541,115,318
Long term loans (net of current maturities)
15,333,260,963
460,679,583
458,267,119
(4,000,488,899)
13,495,387,699
14,065,681,976
NA
0.2x
0.2x
Debt to Equity(2)
NA
0.06x
0.1x
Net Debt to Equity(3)
Pinjaman jangka panjang Utang pihak berelasi Ekuitas
(1)
Pinjaman terhadap ekuitas(2) (3)
Pinjaman bersih terhadap ekuitas
Harga realisasi tembaga NNT Harga realisasi emas NNT Produksi tembaga NNT (100%) Produksi emas NNT (100%)
USD 2.60/lb
USD 3.43/lb
USD 3.54/lb
USD 977/oz
USD 1,222/oz
USD 1,562/oz
494 millions lb
542 millions lb
283 millions lb
560 thousand oz 737 thousand oz
318 thousand oz
Due to related parties Equity(1)
NNT Copper Realized Price NNT Gold Realized Price NNT Copper Production (100%) NNT Gold Production (100%)
Notes: NNT: Newmont Nusa Tenggara (1)Total equity in 2010 includes Capital Reserves of Rp4.8 trillion which represents a Mandatory Convertible Note of $546 million to BUMI which was converted into equity in BRMS in November 2010 (2)Debt to Equity = (Current Maturities + Long Term Loans + Due to Related Parties) / Equity (3)Net Debt to Equity = {(Current Maturities + Long Term Loans + Due to Related Parties) - (Cash + Short Term Investment)}/ Equity
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
67
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
68
Meskipun mengalami penurunan produksi tembaga dan emas diatas 47% dari perusahaan asosiasinya, PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”), namun Perseroan (“BRMS”) mampu membukukan kinerja keuangan yang cukup baik di tahun 2011. Hal ini dikarenakan oleh kenaikan harga jual komoditas tembaga dan emas, dan penurunan beban bunga perusahaan.
Despite the over 47% drop in copper and gold outputs by its associated Company, PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”), the Company’s (“BRMS”) was able to book positive financial results in year 2011. This was due to the increased commodity selling prices and reduced interest expense.
Pada tahun 2011, harga jual tembaga dan emas oleh Perusahaan meningkat masing-masing sebesar 3% dan 28% dari tahun sebelumnya. Oleh karenanya, hal ini mampu menjaga kinerja laba bersih Perusahaan. Laba bersih Perusahaan hanya mengalami penurunan sebesar 19% dari tahun sebelumnya dan masih cukup baik di level Rp664,7 milyar.
In year 2011, the Company’s copper and gold selling prices went up by 3% and 28% respectively, while its interest expense dropped by 64% from the previous year. Consequently, this has mitigated the impact on the Company’s bottom line result. BRMS’ net profit only dropped by 19% from the previous year, and remained positive at Rp664.7 billion.
BRMS telah berhasil melunasi sebagian pinjaman Perusahaan dalam 12 bulan terakhir (termasuk konversi atas Mandatory Convertible Note sebesar Rp4,95 trilyun menjadi ekuitas kepemilikan di BRMS oleh PT Bumi Resources Tbk). Hal ini menyebabkan rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas Perusahaan tetap baik kinerjanya dilevel 0,1x, dan beban bunga BRMS juga telah menurun sebesar 64%.
BRMS has successfully deleveraged its balance sheet in the past 12 months (including the conversion of the Mandatory Convertible Note of Rp4.95 Trillion into equity ownership by PT Bumi Resources Tbk). As a result, its Net Debt to Equity ratio remains strong at 0.1x, while its interest cost was reduced by 64%
Penurunan produksi NNT yang bersifat sementara ini telah diantisipasi sebelumnya yang dikarenakan oleh pengembangan fase 6 di wilayah tambang Batu Hijau yang sedang berjalan. Setelah pengembangan fase 6 ini diselesaikan pada akhir tahun 2012, NNT diharapkan dapat meningkatkan produksi tembaga dan emasnya secara signifikan di tahun 2013.
The temporary production drop by NNT has been anticipated due to the on-going phase 6 development in the Batu hijau mine site. Once phase 6 is completed by end of year 2012, NNT is expected to increase its copper & gold outputs significantly in year 2013.
Dengan telah diterimanya izin prinsip penggunaan kawasan hutan di areal Dairi untuk kegiatan penambangan bawah tanah dan diterimanya izin eksploitasi bijih besi dari areal kelolaan di Mauritania, Perseroan berharap dapat segera melakukan produksi perdananya. Hal ini terutama dari kawasan Mauritania dimanaPerseroan berencana melaksanakan penambangan bijih besi dengan skema Direct Shipping Ore (DSO).
Having now received its principle license permitting use of the forest area around Dairi for underground mining activities, and the exploitation permit for iron ore at the Mauritania mining area, the Company expects to implement its inaugural production. This is especially true for the iron ore project in Mauritania area where the Company plans to mine iron ore based on the Direct Shipping Ore Scheme (DSO).
Sementara itu kegiatan eksplorasi detail yang mulai dijalankan di areal CPM dan GM serta pembangunan berbagai sarana dan prasarana, termasuk dalam rangka persiapan produksi bijih besi di Mauritania, membuat komposisi aset Perseroan berubah dan bertambah. Aset lancar berupa kas menurun hingga 86% karena dana hasil IPO sebagian besar telah digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan tersebut. Hal ini tampak dari peningkatan nilai aset pada akun biaya eksplorasi tangguhan, biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan maupun jumlah aset tetap.
Meanwhile, more through exploration activities have commenced in the CPM and GM areas, along with construction of a variety of facilities and infrastructure, including iron ore production preparations at Mauritania, thus the composition of the Company’s assets has changed and grown. Current assets in the form of cash have dropped by 86% as a result of the IPO funds being used to fund the capital expenditures and working capital requirements of these activities. This fact is reflected in the rising value of assets in the deferred exploration expenses account, deferred expenses for exploration and development, as well as the amount of fixed assets.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Informasi-informasi Material
Material Information
Pada periode laporan Perseroan melakukan beberapa perjanjian penting dalam rangka mendapatkan pinjaman dana dengan pihak perbankan untuk menunjang kegiatan operasional. Perseroan juga pernah melakukan transaksi dengan pihak berelasi yang dituangkan dalam bentuk perjanjian yang masih berlaku dan sebagainya. Berbagai informasi material yang berhubungan dengan operasional Perseroan di tahun 2011 yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
In the reporting period, the Company has entered into various significant contracts in the form of loans with banking parties to support operational activities. The Company has also entered into transactions with related parties all of which are formalized in valid contracts. A variety of material information related to the Company’s operations in 2011 is as follows.
Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
Balances and Transactions with Related Parties
Pinjaman PT Multi Daerah Bersaing
PT Multi Daerah Bersaing Loan
Pada tanggal 16 November 2009, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Peminjam”), Entitas Anak dan BUMI (“Pemilik Dana”) menandatangani Perjanjian Pinjaman (Pinjaman MDB) dimana BUMI bersedia menyediakan dana untuk MDB sebesar USD850 juta yang digunakan untuk mengakuisisi 24% saham PT Newmont Nusa Tenggara (Catatan 12 dan 34d).
On 16 November 2009, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Borrower”), Subsidiary, and BUMI (“Lender”) signed a Loan Agreement (MDB loan) in which BUMI agrees to provide funds to MDB amounting to USD850 million to be used for 24% share acquisition in PT Newmont Nusa Tenggara (Note 12 and 34d).
Pinjaman MDB tanpa jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran setiap triwulan yang angsuran pertamanya jatuh pada tiga (3) bulan setelah tanggal perjanjian ini. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan November 2014.
The MDB loan is unsecured and will be repaid in 16 quarterly installments with the first installment falling due three (3) months from the date of the agreement. The loan will mature in November 2014.
Pada tanggal 15 November 2010, BUMI telah mengalihkan piutangnya kepada MDB sebesar Rp4.959 miliar (setara dengan USD547,6 juta pada tanggal perjanjian) kepada Perusahaan setelah memenuhi beberapa persyaratan seperti yang dijelaskan pada Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement. Saldo yang ditransfer termasuk piutang bunga sebesar Rp303,1 miliar (setara dengan USD33,4 juta pada tanggal perjanjian).
On 15 November 2010, BUMI transferred receivables to MDB amounting to Rp4,959 billion (equivalent to USD547.6 million on the agreement date) with the Company having fulfilled various preconditions as detailed in the Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement. The balance transferred included interest bearing receivables amounting to Rp303.1 billion (equivalent to USD33.4 million on the agreement date).
Sisa utang bunga yang belum dibayar atas MDB kepada BUMI sebesar Rp513,8 miliar (setara dengan USD57,1 juta pada tanggal 31 Desember 2010) tidak dikenakan bunga berdasarkan surat yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 15 November 2010. Utang tersebut tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap. Saldo tersebut adalah bersih setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp136,3 miliar pada tanggal 31 Desember 2010.
The remaining unpaid accrued interest from MDB to BUMI amounts to Rp513.8 billion (equivalent to USD57.1 million per 31 December 2010) will not accrue interest in accordance with a document signed by both parties on 15 November 2010. This debt does not have a fixed repayment date. The balance is net after reduction of a non amortized discount of Rp136.3 billion on 31 December 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010, biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman sebesar Rp371 miliar, Rp377,4 miliar dan Rp5.808,5 miliar.
On 31 December 2011 and 2010, and 1 January 2010, amortized cost on borrowings amounted to Rp371 billion, Rp377.4 billion and Rp5,808.5 billion, respectively.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
69
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
70
Pinjaman PT Citra Palu Minerals
PT Citra Palu Minerals Loan
Pada tanggal 10 Desember 2010, PT Citra Palu Minerals (CPM), Entitas Anak, dan BUMI menandatangani perjanjian pinjaman dimana CPM mengakui pinjaman tanpa bunga kepada BUMI sebesar USD7,9 juta. CPM akan melunasi pinjamannya dengan cara angsuran sebagai berikut: • pada saat atau sebelum berakhirnya enam (6) bulan dari permulaan produksi utama, pertengahan atau produk akhir, CPM harus membayar jumlah sebesar USD5,5 juta kepada BUMI, dan • sesegera mungkin (dan dalam kondisi apapun dalam waktu 7 hari) setelah tanggal di mana total produksi dari CPM telah mencapai 600.000 ons, CPM harus membayar jumlah sebesar USD2,5 juta kepada BUMI.
On 10 December 2010, PT Citra Palu Minerals (CPM), Subsidiary, and BUMI signed a loan agreement whereby CPM recognizes the interest-free loan from BUMI amounting to USD7.9 million. CPM will repay the loan in installments as follows: • At or prior to the end of six (6) months from the start of primary production, the middle or end of the product, dari permulaan produksi utama, pertengahan atau produk akhir, CPM shall pay USD5.5 million to BUMI, and • As soon as possible (and regardless within 7 days) after any date in which CPM’s total production reaches 600,000 oz, CPM shall pay USD2.5 million to BUMI.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman sebesar Rp56,9 miliar dan Rp55,7 miliar.
On 31 December 2011 and 2010, amortized cost of borrowing amounted to Rp56.9 billion and Rp55.7 billion, respectively.
Pinjaman Perbankan
Bank Loans
Perseroan memiliki ikatan pinjaman perbankan dalam jangka panjang dengan Credit Suisse dan dengan Nomura yang berlaku sejak tahun 2010. Pada tahun 2011, Perseroan mendapatkan komitmen pinjaman perbankan dalam jangka panjang dengan Bank Muamalat dan Bank Bukopin masing-masing sebesar Rp20 miliar dan Rp10 miliar untuk membiayai pembelian aset tetap untuk pusat kegiatan operasional.
The Company is committed to long term bank loans with Credit Suisse and Nomura that came into effect in 2010. In 2011, the Company entered into long term bank loan commitments with Bank Muamalat and Bank Bukopin respectively for Rp20 billion and Rp10 billion to fund purchase of fixed assets for main operational activities.
Perjanjian MCN
MCN Agreement
Pada tanggal 15 November 2010, Perusahaan menerbitkan Mandatory Convertible Note (MCN) kepada BUMI sebesar Rp4.959 miliar sebagai bagian dari pengalihan piutang oleh BUMI kepada Perusahaan berdasarkan Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement pada tanggal 23 Juni 2010.
On 15 November 2010, the Company issued Mandatory Convertible Notes (MCN) to BUMI amounting to Rp4,959 billion as part of the transfer of receivables by BUMI to the Company based on the Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement dated 23 June 2010.
Pada tanggal 9 Maret 2011, BUMI melakukan konversi Mandatory Convertible Notes menjadi modal saham Perusahaan sebanyak 7.401.541.000 saham dengan nilai Rp670 per lembar saham.
On March 9, 2011, BUMI converted the Mandatory Convertible Notes to capital stock of the Company for a total of 7,401,541,000 shares at Rp670 per share.
(Lihat Catatan 24 dan Catatan 26 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian).
(See Note 24 and Note 26 Audited Consolidated Financial Statement).
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Initial Public Offering
Realization of Initial Public Offering Fund Use
Dana sebesar Rp2.095,5 miliar yang dihimpun melalui program Initial Public Offering (IPO) seluruhnya telah diterima pada bulan Desember 2010. Setelah dikurangi biaya-biaya sehubungan dengan pelaksanaan program, Perseroan menerima dana bersih senilai Rp1.974 miliar. Perseroan berencana menggunakan dana tersebut untuk pembayaran utang, belanja modal dan modal kerja.
Funds amounting to Rp2,095.5 billion were raised through the Initial Public Offering (IPO), all of which was received by the Company in December 2010. After deducting costs related to implementation of the program, the Company received net funds of Rp1,974 billion. The Company intends to utilize these funds for debt repayments, capital expenditure and working capital.
Pada akhir tahun 2011 Perseroan telah menggunakan seluruh dana Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp1.341 miliar untuk pelunasan utang dan Rp633 miliar untuk belanja modal dan modal kerja.
As of end 2011, the IPO funds has been earmarked amounting to Rp1,341 billion for debt repayment and Rp633 billion for capital expenditure and working capital.
Transaksi Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Transactions
Tidak ada transaksi benturan kepentingan pada periode pelaporan.
There are no conflict of interest transactions for the reporting period.
Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing
Assets and Monetary Liabilities in Foreign Currency
Dengan area operasional yang juga melingkupi area kelolaan di luar negeri, tenaga kerja dan konsultan luar negeri Perseroan memiliki aset maupun liabilitas dalam mata uang asing, baik dalam bentuk aset (kas dan setara kas), aset tetap dan aset lainnya maupun liabilitas dalam mata uang asing. Mata uang yang digunakan adalah AUD, USD, JPY maupun EUR. Adapun nilai aset dalam mata uang asing per 31 Desember 2011 adalah sebesar ekivalen Rp1.632,4 miliar sedangkan nilai liabilitasnya adalah sebesar ekivalen Rp3.255,4 miliar.
With an operational area that includes an overseas managed area, foreign employees and consultants, the Company has both assets and liabilities in foreign currencies, in the form of assets (cash and cash equivalent), fixed assets, as well as other assets and liabilities. Foreign currencies used include AU$, US$, Japanese yen and euro. Per 31 December 2011, the value of the Company’s foreign currency assets amounted to the equivalent of Rp1,632.4 billion, while the equivalent value of liabilities reached Rp3,255.4 billion.
Rincian aset dan liabilitas dalam mata uang asing selengkapnya dapat dilihat pada Catatan 36. Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan.
Full details of foreign currency assets and liabilities can be seen in Note 36 of the Company’s Audited Consolidated Financial Statement.
Kejadian Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Event
Perubahan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Nomura
Amendment Nomura Loan Facility Agreement
Pada tanggal 4 Januari 2012, BRJ menandatangani perubahan perjanjian fasilitas pinjaman dari USD21 juta menjadi USD27 juta dengan Nomura International Plc (Nomura), sebagai pemberi pinjaman, facility agent dan security agent, Perseroan sebagai penjamin, dan Nomura Singapore Limited sebagai arranger.
On January 4, 2012, BRJ signed an amended loan facility agreement with Nomura International Plc (Nomura), as lender, facility agent and security agent, the Company, as guarantor, and Nomura Singapore Limited, as arranger, to increase the facility amounting from USD21 million to USD27 million.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
71
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
72
Fasilitas baru ini terdiri dari Tranche A sejumlah USD11,6 juta dan Tranche B sejumlah USD15,3 juta. Dana dari Tranche A hanya dapat digunakan untuk pembayaran sisa pokok fasilitas pinjaman lama sedangkan Tranche B digunakan untuk kewajiban keuangan lain selain sisa pokok fasilitas pinjaman lama, pembayaran biaya transaksi, pendanaan lain yang diperlukan untuk disimpan dalam Tax Reserve Account sehubungan dengan Cadangan Pembayaran Pajak serta kewajiban perpajakan lainnya serta belanja modal dan modal kerja yang dibutuhkan Kelompok Usaha. Suku bunga pinjaman sebesar 9% per tahun.
The new facility consists of Tranche A amounting to USD11,6 million and Tranche B amounting to USD15.3 million. The proceeds of Tranche A may only be used to repay the outstanding principal of the previous facility, in the case of Tranche B to repay financial indebtedness outstanding other than the outstanding principal, payment of transaction expenses, funding any amount required to be deposited into the Tax Reserve Account in connection with the Tax Reserve Amount and any other tax payment due and payable and capital expenditures and working capital requirements of the Group. The loan accrues interest of 9% annually.
Perolehan Izin Eksploitasi Bijih Besi dan Pendirian Tamagot Bumi S.A.
Iron Ore Exploitation Permit and Establishment of Tamagot Bumi S.A.
Saat disusunnya Laporan Tahunan ini, Kelompok Usaha telah menyelesaikan rangkaian proses perolehan izin eksploitasi bijih besi di area konsesi Tamagot, Republik Islam Mauritania. Dengan diselesaikannya rangkaian proses perolehan izin eksploitasi tersebut, maka Kelompok Usaha melalui Tamagot Bumi S.A. (Tamagot Bumi), suatu perusahaan yang dimiliki melalui Sahara Resources Pte Ltd, telah memenuhi ketentuan perundangundangan di Mauritania khusus dalam rangka pelaksanaan ijin eksploitasi bijih besi, dapat melakukan kegiatan eksploitasi bijih besi.
As this Annual Report is written, the Group secured an exploitation permit for the iron ore concession in Tamagot, Republic Islam Mauritania. Such permit allows the Group through Tamagot Bumi S.A. (Tamagot Bumi), an entity owned through Sahara Resources Pte. Ltd. that has complied with the regulation in Mauritania, to commence exploitation activities of an iron ore concession.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Standar Akuntansi Baru
New Accounting Standards
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian. Standar yang relevan terhadap Perseroan berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012, diantaranya: • PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing • PSAK 13 (Revisi 2011) - Properti Investasi • PSAK 16 (Revisi 2011) - Aset Tetap • PSAK 18 (Revisi 2010) - Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
The Indonesian Accounting Association (IAI) has issued revisions to several of its accounting standards that may impact on the consolidated financial statement. The following standards relevant to the Company come into effect for financial reporting for the period starting 1 January 2012 and include: • PSAK 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates • PSAK 13 (Revised 2011) – Investment Property • PSAK 16 (Revised 2011) – Fixed Assets • PSAK 18 (Revised 2010) – Accounting and Reporting Pension Fund Benefits
Dan beberapa PSAK lainnya, sebagaimana tercantum pada Catatan 39 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan.
And several other PSAK, as noted in Note 39 of the Company’s Audited Consolidated Financial Statement.
Reklasifikasi Akun
Account Reclassification
Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2011. Rekapitulasi selengkapnya atas reklasifikasi akun yang dilakukan, besaran dan pengaruhnya, diuraikan pada Catatan 40. Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan.
Several comparative figures in the 2010 consolidated financial statement have been reclassified to align with presentation of the 2011 consolidated financial statement. A concise summary of the account reclassification implemented, amounts and effect, is detailed in Note 40 of the Company’s Audited Consolidated Financial Statement.
Kebijakan Dividen Perseroan
Company Dividend Policy
Pembatasan Atas Dividen
Upper Limit for Dividends
Para pemegang saham mengakui pembatasan-pembatasan berikut sehubungan dengan pembagian dividen: A. Perusahaan setiap waktu akan mematuhi seluruh ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada ketentuan UU 40/2007, yang mengatur mengenai pembagian dividen dalam suatu perusahaan. Dalam hal terdapat ketentuan perundang-undangan yang melarang, membatasi, atau bertentangan dengan ketentuanketentuan yang tercantum dalam Kebijakan Dividen ini, maka ketentuan perundang-undangan tersebut yang akan berlaku dan Perseroan akan melakukan penyesuaian atas ketentuan Kebijakan Dividen ini.
The shareholders recognize the following limits related to dividend payouts: A. The Company shall at all times comply with all applicable laws and regulations, including but not limited to stipulations of Law No. 40/2007, which regulates distribution of dividends in a company. In the event of any law and regulation that prohibits, restricts, or conflicts with the terms of this Dividend Policy, such law and regulation shall prevail and the Company shall make adjustments to the terms of this Dividend Policy.
B. Dalam hal Perusahaan menentukan bahwa terdapat ketentuan perundang-undangan yang mempengaruhi pelaksanaan pembayaran dividen sebagaimana diatur dalam Kebijakan Dividen ini, Perusahaan akan memberikan penjelasan kepada pemegang saham mengenai hal tersebut sebelum tanggal yang dijadwalkan untuk melakukan pembayaran dividen.
B. If the Company determines that there are stipulations of laws and regulations which will affect the execution of payment of dividends as laid down herein, the Company shall provide the shareholders with an explanation prior to the date that is scheduled for payment of dividends.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
73
Pembahasan dan Analisa Manajemen Manajemen Discussion and Analysis
74
Prosedur
Procedure
1. Penyisihan laba bersih untuk cadangan Perseroan akan dilakukan sampai dengan cadangan Perseroan mencapai jumlah minimum 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor Perseroan.
1. Allocation of net earnings for the Company’s reserve will be done until the Company’s reserve has reached a minimum amount of 20% of the Company’s issued and paid up capital.
2. Rasio pembayaran dividen Perseroan adalah sampai dengan 40% dari laba bersih konsolidasi Perseroan setiap tahunnya, Kecuali ditentukan lain, dari waktu ke waktu oleh Pemegang Saham Perseroan.
2. The dividend payment ratio shall be up to 40% of the Company’s consolidated earnings annually, Unless otherwise specified from time to time by the Company Shareholders.
3. Presiden Direktur Perseroan, berdasarkan hasil rapat Direksi Perseroan, akan menentukan jumlah kas yang ada untuk melakukan pembayaran dividen kepada para pemegang saham Perseroan.
3. The Company’s President Director, based on the minutes of the meeting of the Company’s Directors, shall determine the amount of cash available for payment of dividends to the Company’s shareholders.
4. Apabila dividen ditentukan oleh Presiden Direktur untuk dibayarkan pada bulan tertentu: a. Perseroan akan memberikan pemberitahuan kepada pemegang saham mengenai jumlah keseluruhan dividen yang wajib dibayar pada masing-masing pemegang saham; dan Waktu pembayaran dividen kepada para b. pemegang saham.
4. When a dividend is determined by the President Director to be paid in any given month: a. The Company will give notice to the shareholders of the aggregate amount of the dividend payable to each shareholder; and
5. Perusahaan akan membagikan dividen sesuai dengan perjanjian mana pun yang berlaku (termasuk, tanpa pembatasan, perjanjian pinjaman, perjanjian gadai saham, dan perjanjian pengalihan dividen) antara para pemegang saham yang Perusahannya telah diberitahu secara patut.
5. The Company shall distribute the dividends in accordance with any applicable agreements (including, without limitation, loan agreements, share pledge agreements, and dividend assignment agreements) between or among the shareholders of which the Company has been properly notified.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
b. Time for payment shareholders.
of
dividends
to
the
Laporan Tahunan 2011
Tinjauan Manajemen Management Overview
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
75
Tinjauan Manajemen Manajemen Overview
Tinjauan Manajemen Management Overview
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Seiring dengan semakin dekatnya realisasi produksi berbagai proyek pertambangan di area kelolaan, Perseroan menempatkan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tepat sebagai salah satu upaya strategis untuk menjamin keberhasilan usaha jangka panjang. Perseroan telah menetapkan visi pengelolaan SDM yakni menjadi pilihan utama para karyawan. Perseroan juga telah menetapkan misi pengelolaan SDM, yakni Perseroan merekrut calon bertalenta terbaik, meningkatkan kompetensi melalui pelatihan dan pengembangan, menjaga hubungan industrial yang produktif, mempertahankan kepuasan karyawan melalui remunerasi yang kompetitif serta menjaga motivasi melalui manajemen kinerja
As production in various mining projects in our managed areas is fast approaching, the Company has determined that the correct management of Human Resources (HR) is a strategic focus to ensure long term business success. The Company has defined its HR management vision, which is to be the employer of choice. The Company has also defined its HR management mission, which is to recruit the most talented people, improve their skills through training and development, maintain productive industrial relations, ensure employee satisfaction through competitive remuneration and maintain motivation through performance management.
Untuk memastikan pencapaian visi dan misi tersebut, Perseroan mulai merancang pola pengelolaan SDM yang tepat yang dimulai sejak perencanaan tenaga kerja, rekrutmen dan seleksi beserta orientasinya, pengembangan dan penempatan melalui mutasi, promosi, dan rotasi dan berakhir dengan pemberhentian hubungan kerja. Perancangan dimaksudkan untuk memastikan bahwa kompetensi SDM akan selalu meningkat dan mampu menopang secara optimal perkembangan bisnis. Untuk itu, Perseroan telah menyusun Master Plan Pengembangan SDM tahap pertama (Tahun 2012) dengan uraian ringkas sebagaimana ditunjukan pada tabel berikut.
To ensure achievement of its vision and mission, the Company has started planning the best pattern of HR management from labor planning; recruitment, selection and orientation; development and placement through transfer, promotion and rotation; and finally terminating employment. This design is expected to ensure that HR competencies are always improving and capable of optimally sustaining business development. To achieve this, the Company has developed its HR Development Master Plan, Stage One (2012) with a brief description in the following table.
Perseroan mulai merancang pola pengelolaan SDM yang tepat yang dimulai sejak perencanaan tenaga kerja, rekrutmen dan seleksi beserta orientasinya, pengembangan dan penempatan melalui mutasi, promosi, dan rotasi dan berakhir dengan pemberhentian hubungan kerja. The Company has started planning the best pattern of HR management from labor planning; recruitment, selection and orientation; development and placement through transfer, promotion and rotation; and finally terminating employment.
76
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Objectives
Target
Programs
Pembentukan Departemen SDM di setiap anak usaha
- -
Penunjukkan Manajer SDM Penyelesaian struktur organisasi SDM di anak usaha
- -
Iklan di surat kabar Iklan elektronik
Formation of the HR Department in all subsidiaries
- -
Appointment of HR Manager Completion of HR organization structure in subsidiaries
- -
Adverts in newspapers Electronic adverts
Penyusunan Peraturan Perusahaan/Perjanjian Kerja Bersama
Pengesahan dan Persetujuan Perjanjian Kerja Bersama
-
Identifikasi isu kompensasi yang spesifik Pengajuan usulan untuk Peraturan Perusahaan/Perjanjian Kerja Bersama Penyelarasan dengan aturan BRM
- -
Development of Company Regulations/Labor Agreement
Ratification and Approval of Labor Agreement
- -
-
Identifying specific compensation issues Submitting proposals for Company Regulations / Labor Agreement Perusahaan/Perjanjian Kerja Bersama Alignment with BRM rules
Penyusunan SOP SDM di anak usaha
Seluruh SOP selesai
Identifikasi spesifikasi remunerasi, hubungan industrial dan HSE di tiap anak usaha
Development of HR SOP in subsidiaries
Completion of all SOP
Identifying remuneration specifications, industrial relations and HSE in all subsidiaries
Menyusun dan implementasi HRIS di seluruh group usaha
-
HRIS telah tersusun dan telah diimplementasikan Kemudahan dalam mengakses informasi terkait SDM
- - - - - -
Rekrutmen personel IT Pengumpulan data Migrasi data Penentuan menu aplikasi Pelatihan pengguna HRIS Pembuatan dan pemuatan seluruh Peraturan Perusahaan
HRIS structured and implemented Ease of access to HR related information
- - - - - -
Recruitment of IT personnel Data gathering Data migration Defining application menus HRIS user training Preparation and loading of all Company Regulations
-
Development and implementation of HRIS in all group businesses
- -
Rekrutmen dan penempatan calon karyawan pada posisi yang sesuai di seluruh grup usaha
Pengisian minimal 95% jabatan
- -
Penyelesaian Rencana Kebutuhan SDM Pemasangan iklan di surat kabar maupun elektronik - Kerjasama dengan Perguruan Tinggi - Pelibatan Head Hunter
Recruitment and placement of candidate employees in the appropriate positions in all group businesses
Filling at least 95% of positions
- - - -
2011 Annual Report
Completion of Labor Requirement Plan Advertising in newspapers and electronically Cooperation with Institutions of Higher Learning Involvement of Head Hunter
PT Bumi Resources Minerals Tbk
77
Tinjauan Manajemen Manajemen Overview
Objectives
Target
Programs
Penetapan anggaran pelatihan
-
Penetapan program pelatihan Penentuan jenis dan peserta pelatihan
- -
Pelaksanaan analisa kebutuhan pelatihan Penetapan rencana dan penganggaran pelaksanaan pelatihan
Determining a training program Determining types of training and participants
- -
Analysis of training requirements Defining training plans and budgets
- Development of training budget
- -
Perbaikan paket remunerasi
Meningkatkan daya tarik di pasar SDM
- -
Pelaksanaan survei remunerasi Penyelarasan dengan standar kelompok usaha
Improvements to remuneration packages
Increasing attractiveness in the employment market
- -
Implementation of remuneration survey Alignment with group business standards
Penyediaan fasilitas kerja
Tempat kerja yang kondusif, aman, nyaman dan efisien
Penyediaan kantor, mess, camp, sarana olahraga dan fasilitas kesehatan
Provision of work facilities
Conducive, safe, comfortable and efficient work place
Provision of offices, mess, camp, sports and health facilities
Manajemen Kinerja
-
Penetapan sasaran/KPI untuk setiap karyawan Penetapan kinerja berdasarkan pemenuhan KPI
- -
Penetapan standar kinerja. Identifikasi masalah kinerja dan tantangan yang dihadapi
Determining targets / KPI for each employee Determining performance based on KPI achievement
- -
Defining performance standards Identifying performance problems and challenges
- Performance Management
- -
Di tahun 2011 yang merupakan masa persiapan implementasi rencana pengembangan SDM tersebut, Perseroan telah menyelesaikan berbagai program mendasar, meliputi: penetapan berbagai kebijakan pengelolaan SDM (rekrutmen, pelatihan, mutasi dan remunerasi), pembentukan Divisi SDM, realokasi SDM ke beberapa unit yang membutuhkan serta pemenuhan infrastruktur dalam pengelolaan SDM (kartu identitas, perlengkapan kantor dan kerjasama eksternal untuk memenuhi sarana pendukung lain).
In 2011, which is the preparation period for implementation of the HR development plan, the Company completed various basis programs, including: setting various HR management policies (recruitment, training, transfer and remuneration), formed the HR Division, allocated personnel to various units based on requirements and fulfillment of HR management infrastructure (ID cards, office supplies and external cooperation to fulfill other supporting facilities).
Kebijakan Pengelolaan SDM
HR Management Policies
• Kebijakan rekrutmen
• Recruitment Policy
Perseroan telah menetapkan kebijakan rekrutmen, yang menyatakan bahwa, “Pengadaan tenaga kerja dilakukan berdasarkan kebutuhan Perusahaan sesuai dengan kriteria dan kompetensi yang dibutuhkan, dengan sumber tenaga kerja dapat berasal dari dalam Perusahaan (pekerja aktif, tenaga kontrak, professional appointment, tenaga outsourcing) dan dari luar dimana pengisian formasi jabatan struktural diutamakan bagi tenaga kerja yang berasal dari dalam”.
78
PT Bumi Resources Minerals Tbk
The Company has determined its recruitment policy, which states that, “Procurement of labor is based on the needs of the Company in accordance with criteria and competencies required; labor can be sourced from within the Company (current employees, contract employees, professional appointees, outsourced labor) and from outside the Company, with priority given to internally sourced employees for placement in structural roles”.
Laporan Tahunan 2011
Pelaksanaan rekrutmen dilakukan dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya untuk mendapatkan calon tenaga kerja terbaik sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Rekrutmen tenaga kerja dilakukan dengan proses seleksi yang transparan dan obyektif, melalui tahapan seleksi administrasi, tes tertulis, wawancara, dan tes kesehatan. Sebelum pengangkatan, maka calon karyawan harus menjalani masa percobaan selama 3 (tiga) bulan.
• Kebijakan pelatihan dan pengembangan
Recruitment is conducted in cooperation with institutions of higher learning or other educational establishments to obtain the best candidates for the Company’s needs. Recruitment is through a transparent and objective selection process and consists of administrative selection, a written test, interview, and health examination. Prior to appointment, candidate employees undergo a 3 (three) month probationary period.
• Training and Development Policies
Perseroan menyelenggarakan program peningkatan kompetensi karyawan baik di bidang manajerial, teknikal maupun pengembangan diri melalui jalur pelatihan dan pengembangan serta jalur penugasan khusus untuk pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja perusahaan, pemenuhan kompetensi, dan sekaligus pengembangan karier karyawan.
The Company holds programs to improve employee competencies in the fields of management, technical areas and self development through training and development, as well as special assignments to achieve objectives and improve company performance, fulfill required competencies and develop employees’ careers.
Kebijakan pengembangan SDM secara umum yang diterapkan seperti tertera dalam peraturan perusahaan adalah sebagai berikut: - Perseroan memberikan program pelatihan sesuai dengan kebutuhan bisnis. - Identifikasi kebutuhan pelatihan merupakan tanggung jawab atasan bersama dengan Departemen SDM. - Perseroan mensyaratkan kepatuhan akan program pengembangan dan penempatan SDM sesuai dengan perkembangan perseroan, tanpa kecuali.
HR development policies are in general applied as detailed in the company regulations.
Selama tahun 2011, tercatat 59 orang pekerja yang telah mengikuti pelatihan sejak April – December 2011 dengan total jam pelatihan sebanyak 1.416 jam. Selain itu mengikutsertakan beberapa level strategis (Executive Managerial) untuk mengikuti Bakrie Executive Development Program secara berkala. Sehingga total biaya program pelatihan dan pengembangan sepanjang tahun 2011 adalah sebesar Rp246,5 juta atau rata-rata Rp4,2 juta per orang.
During 2011, 59 employees took part in training between April and December 2011 with 1,416 total training hours. In addition, at regular periods several strategic levels (Executive Managerial) took part in the Bakrie Executive Development Program. Thus, total costs for training and development in 2011 amounted to Rp246.5 million, or an average of Rp4.2 million per head.
Pengembangan karier dilakukan sesuai kompetensi pegawai meliputi jalur manajerial/struktural yang mengikuti jenjang struktur organisasi Perusahaan dan jalur tenaga ahli/spesialis.
Career development is based on employee competencies and covers managerial/structural paths in line with the Company organization structure and expert/specialist paths.
• Kebijakan Mutasi Rotasi, mutasi, dan promosi karyawan dilakukan dengan memperhatikan pengembangan karier karyawan serta kebutuhan Perseroan. Setiap karyawan diberikan kesempatan yang sama untuk diseleksi dan dipilih guna mengisi jabatan sepanjang yang bersangkutan memenuhi persyaratan yang
2011 Annual Report
- The Company provides training programs in accordance with business needs. - Identifying training needs is the responsibility of superiors and the HR Department. - The Company requires compliance without exception to the HR development and placement program in accordance with company development.
• Transfer Policy Employee rotation, transfer, and promotions are implemented with attention to employee career development, as well as Company requirements. Each employee is given an equal opportunity for selection and appointment to positions needing filling provided that the person fulfils all the stipulated conditions.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
79
Tinjauan Manajemen Manajemen Overview
telah ditetapkan. Perseroan memberikan kesempatan utama kepada karyawan yang ada saat ini untuk pengisian jabatan tertentu sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan.
The Company prioritizes current employees to fill certain positions in accordance with required competencies.
Penilaian kinerja dilakukan secara berkala untuk menilai prestasi kerja karyawan secara obyektif untuk suatu kurun waktu tertentu yang hasilnya bermanfaat untuk kepentingan mutasi karyawan. Metode penilaian kinerja yang dilakukan adalah metode rating dengan membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan faktor-faktor (kriteria) yang dianggap penting terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Performance appraisal is carried out periodically to objectively evaluate employee performance during a certain period of time, the results of which are useful for employee transfers. The appraisal method used is a rating method comparing employee performance against criteria considered important to carry out that work.
• Kebijakan Remunerasi
80
• Remuneration Policy
Perseroan menetapkan remunerasi dengan tetap menjaga keseimbangan internal dan daya kompetitif di pasar agar tetap mendapatkan dan memiliki sumber daya manusia terbaik melalui tinjauan berkala yang dilakukan perseroan pada setiap tahunnya.
The Company has set remuneration levels to maintain an internal balance while remaining competitive in the marketplace and to ensure it can obtain and retain the best human resources, with periodic reviews carried out each year.
Perseroan memberikan fasilitas kesejahteraan karyawan meliputi: standar gaji memenuhi ketentuan upah minimum, jamsostek, bonus tahunan, uang bantuan cuti, fasilitas kesehatan (rawat inap dan rawat jalan), uang bantuan kaca mata, bantuan program keluarga berencana, bantuan pemakaman, program pensiun, tunjangan transportasi, tunjangan makan dan fasilitas pinjaman untuk keperluan darurat.
The Company provides its employees with various benefits, including salary levels compliant with minimum wage levels, social security (jamsostek), annual bonus, financial allowance for annual leave, eyeglass assistance, family planning assistance, funeral assistance, pension program, transportation allowance, food allowance and loan facilities for emergencies.
Perseroan juga telah memenuhi peraturan di bidang ketenagakerjaan, antara lain pemberian standar gaji memenuhi ketentuan upah minimum, pembayaran gaji dan THR tepat waktu, program Jamsostek untuk seluruh karyawan, fasilitas kesehatan, pembayaran lembur diberikan kepada karyawan pada tingkat pelaksana, hak-hak cuti karyawan telah diatur di dalam Peraturan Perusahaan.
The Company is already compliant with all employment legislation, including: salary standards, on time payment of salaries and THR bonus, social security (Jamsostek) program for all employees, health facilities, overtime payments made to employees at implementation level, while employee annual leave rights are regulated in the Company Regulations.
Hubungan Industrial
Industrial Relations
Terkait kesepakatan kerja, Perseroan telah memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disyahkan oleh Direksi Perseroan dan terdaftar secara resmi pada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tanggal 28 Maret 2011.
Related to its Labor Agreement, the Company has Company Regulations that have been ratified by the Company’s Board of Directors and were legally registered with the Ministry of Manpower and Transmigration on 28 March 2011.
Demografi
Demographics
Sampai tanggal 31 Desember 2011, Perseroan dan Anak Perusahaan mempekerjakan 455 (empat ratus lima puluh lima) karyawan, naik 140% dari 188 (seratus delapan puluh delapan) orang karyawan di tahun 2010. Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan masa kerja dan status karyawan.
As of 31 December 2011, the Company and its Subsidiaries employed 455 (four hundred fifty five) employees, an increase of 140% from the 188 (one hundred eighty eight) employees in 2010. Following is employee composition for the Company and its Subsidiaries based on period of employment and employment status.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja
Composition of Employee Based on Working Period 31 December 2010
31 December 2011
Masa Kerja BRM
< 5 tahun
Subsidiaries
Jumlah
BRM
Subsidiaries
Jumlah
22
167
189
73
382
455
> 5 tahun - 10 tahun
-
-
-
-
-
-
> 10 tahun
-
-
-
-
-
-
22
167
189
73
382
455
Jumlah
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Karyawan Composition Employee Based on Employee Status
31 December 2010
31 December 2011
Masa Kerja BRM
Kontrak
Subsidiaries
Jumlah
BRM
Subsidiaries
Jumlah
-
-
-
6
131
137
Non Kontrak
22
167
189
67
251
318
Jumlah
22
167
189
73
382
455
Pengembangan Teknologi Informasi
Information Technology Development
Perseroan mengembangkan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan operasional yang berlangsung di berbagai lokasi berbeda dan tingkat perkembangan operasional yang berbeda. Perseroan merancang sistem teknologi informasi dengan berbagai tujuan utama, yakni: aman, dapat diandalkan, produktif dan terintegrasi.
The Company is developing information technology to support its operational activities taking place in various different locations and at different levels of operational development. The Company has planned an information technology system with several goals, i.e. safe, reliable, productive and integrated.
Sasaran dan kebijakan pengembangan Teknologi Informasi Perseroan dijabarkan dalam satu pernyataan, yakni: ”Untuk mendukung pencapaian tujuan Perseroan melalui pemberian jasa informasi teknologi yang berkualitas dan dapat diandalkan, memungkinkan pengguna mengelola informasi yang dibutuhkan dengan aman dimanapun berada dan dikelola oleh para profesional di bidang IT yang terpercaya dan mampu memberikan jasa pelayanan pemrosesan data terbaik”.
The objectives and policy for the Company’s Information Technology development can be contained in this statement “To support the Company’s objectives through the provision of quality information technology that is reliable, allowing users to manage the required information safely wherever they are, and for the system to be managed by trusted professional IT staff who can provide the best data processing service”.
Untuk mencapai sasaran tersebut dan mendukung pencapaian Visi dan Misi perusahaan, Perseroan telah membentuk Divisi Teknologi Informasi agar mengembangkan teknologi informasi terbaru dan berkualitas yang mampu mengakomodasi dan mendukung operasional, dapat diandalkan serta memberikan nilai tambah pada perusahaan agar dapat bersaing di era global. Menyusul terbentuknya divisi terkait, Perseroan melanjutkan upaya mengembangkan teknologi informasi yang sesuai dengan perkembangan usaha dan mampu mendukung kegiatan operasional.
To achieve these objectives and support the achievement of the Company’s Vision and Mission, the Company has formed an Information Technology Division to develop the newest and best quality information technology, able to accommodate and support operational activities, which is reliable and provides added value for the Company, enabling it to compete in the global era. Following the formation of this division, the Company has continued its efforts to develop information technology appropriate for business development and capable of supporting operational activities.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
81
Tinjauan Manajemen Manajemen Overview
Realisasi Pengembangan
Achieving Development
Setelah mengidentifikasi seluruh kebutuhan yang diharapkan dari pengembangan teknologi informasi, hingga tahun 2011 Perseroan telah melaksanakan beberapa program, mencakup:
Having identified all the requirements expected from information technology development, up to 2011 the Company had implemented various programs, including:
• Pengadaan peralatan dasar Teknologi Informasi
• Supply of basic Information Technology equipment
Perseroan telah mengadakan berbagai peralatan dasar teknologi informasi yang merupakan penunjang dasar dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti Laptop, Desktop, aplikasi Microsoft Office, Email, Blackberry / Mobile Phone dan alat telekomunikasi.
• Pengembangan koneksi VPN (Virtual Private Network) Perseroan telah mengembangkan Koneksi VPN antara Perseroan sebagai induk perusahaan dengan Gorontalo Minerals dan Citra Palu Minerals. Perseroan segera mengembangkan VPN dengan unit bisnis lainnya.
• Pengembangan Website dan E-mail Pengembangan Website perusahaan ditujukan untuk memberikan informasi yang akurat dan mudah serta cepat didapatkan oleh konsumen, rekan bisnis, pemegang saham dan pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang perusahaan. Perseroan juga telah menyediakan media korespondensi dan pengiriman data antar karyawan dan dengan pihak luar secara elektronik melalui e-mail.
82
PT Bumi Resources Minerals Tbk
The Company has provided a variety of basic ancillary equipment for day-to-day work, such as laptops, desktop computers, Microsoft Office applications, Email, BlackBerry/Mobile Phones and telecommunication equipment.
• Development of VPN (Virtual Private Network) Connection The Company has developed a VPN connection between the Company, as holding company, and Gorontalo Minerals and Citra Palu Minerals. The Company will soon develop a VPN with other business units.
• Website and E-mail Development The Company’s Website is intended to provide accurate information that is easily and quickly accessible to customers, business partners, shareholders and other parties requiring corporate information. The Company has also provided media correspondence and sent data between employees and outside parties by e-mail.
Laporan Tahunan 2011
• Implementasi Human Resources Information System (HRIS) Perseroan telah memulai pengembangan HRIS dengan mengundang dan melakukan penilaian terhadap program yang ditawarkan vendor untuk mendukung penerapan HRIS. Segera setelah proses seleksi vendor selesai, program ini dijadwalkan operasional pada tahun 2012.
• Sistem Penganggaran dan Perkiraan Perseroan mulai mengembangkan sistem untuk mendukung perancangan anggaran (budgeting) dan perkiraan (forecasting) untuk seluruh unit usaha dengan target penyelesaian awal tahun 2012.
• Pembelian Sistem untuk Mendukung Divisi Eksplorasi dan Mining
• Implementation of the Human Resources Information System (HRIS) The Company has initiated development of HRIS by inviting and evaluating programs recommended by vendors to support the HRIS application. Once the vendor selection process is complete, the program is scheduled to be operational in 2012.
• Budgeting and Forecasting system The Company has started development of a system to support budgeting and forecasting for all business units and targets completion for early 2012.
• Purchase of a Supporting System for the Exploration and Mining Divisions
Untuk mendukung kegiatan core usaha, Perseroan melakukan pembelian berbagai program aplikasi eksplorasi dan mining dari vendor yang kompeten dengan referensi terpercaya. Perseroan akan menambah pengadaan sistem aplikasi sesuai kebutuhan di lapangan pada tahun mendatang.
To support the Company’s core business, a variety of exploration and mining application programs have been purchased from competent vendors with trustworthy references. The Company will add to these supporting applications, as required in the field, in the coming years.
Selain berbagai program tersebut, Perseroan telah menyelesaikan penyusunan anggaran bagi pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi informasi yang akan dilaksanakan di tahun 2012. Beberapa kegiatan utama yang akan mulai dilaksanakan pada tahun mendatang mencakup: document management, integrasi sistem skala perusahaan (integrated enterprise system), risk management system, TI asset management, helpdesk system, Business Continuity Planning/Disaster Recovery Planning, pengembangan kebijakan informasi dan standar operasi.
In addition to these programs, the Company has completed its budget to implement information technology development in 2012. Several important programs will start in 2012, including document management, integrated enterprise system, risk management system, IT asset management, help desk system, Business Continuity Planning/Disaster Recovery Planning, information policy and operation standards development.
Untuk mengoptimalkan peran TI, pada masa-masa mendatang Perseroan akan berkonsentrasi pada pengelolaaan dan pengembangan sistem teknologi informasi utama dan melakukan outsourcing pada aktivitas TI lainnya.
To optimize the role of IT, in future the Company will concentrate on management and development of main information technology systems and outsource other IT activities.
Manajemen Risiko
Risk Management
Sejak awal, Perseroan telah menyadari sepenuhnya bahwa sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan harus selalu siap menghadapi risiko yang kompleks sekaligus bervariasi tingkat kegentingannya. Atas dasar pertimbangan tersebut, Perseroan berkomitmen untuk menerapkan manajemen risiko pada semua tahapan dan proses bisnis, hal ini dilakukan dengan tujuan: • Mencapai tujuan atau target yang telah ditetapkan oleh manajemen Perseroan. • Memperkecil komponen biaya yang tidak perlu. • Mengurangi dampak dari risiko.
Since its inception, the Company has been fully aware that as a company engaged in mining it must always be ready to face complex risks with varying levels of importance. Based on these considerations, the Company is fully committed to applying risk management at every stage of its business process with the goals of:
2011 Annual Report
• Achieves objectives or targets set management. • Reduces unnecessary cost components. • Reduces the impact of risk.
by
the
PT Bumi Resources Minerals Tbk
83
Tinjauan Manajemen Manajemen Overview
• Memberikan kemampuan untuk melakukan perbaikan dan pemulihan dalam hal terjadi keadaan yang mengganggu kelangsungan usaha.
• Provides the capability to carry out improvements and recovery in the event of circumstances that could disrupt business continuity.
Untuk itu, pada tahun 2011 Perseroan telah merintis pembentukan Risk Management Division, yang bertugas mengidentifikasi dan merekomendasikan cara-cara mengatasi atau meminimalisir dampak negatif risiko yang ada dengan menerapkan kerangka Manajemen Risiko sesuai dengan ISO 31000: Risk Management – Principles and Guidelines.
For this purpose, in 2011, the Company pioneered the formation of its Risk Management Division, assigned to identify and recommend methods to manage or minimize the negative impact of risks present by applying a Risk Management framework in accordance with ISO 31000: Risk Management – Principles and Guidelines.
Perseroan telah menunjuk salah satu anggota Direksi untuk membawahi Divisi Manajemen Risiko sekaligus sebagai penanggung jawab Divisi tersebut. Dalam mengelola risiko Perseroan, Direktur Manajemen Risiko akan melaporkan kegiatan pengelolaan risiko kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Secara bertahap, Perseroan akan terus melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana Divisi Manajemen Risiko termasuk merekrut sumber daya manusia yang akan menjalankan fungsi manajemen risiko secara profesional.
The Company has appointed one of Board of Directors members who leads the Risk Management Division and takes responsibility for it. In managing corporate risk, the Director of Risk Management will report all risk management activities to the Board of Commissioners via the Audit Committee. The Company will continue to gradually improve the Risk Management Division’s facilities and infrastructure, including by recruiting employees who can professionally implement the risk management function.
Adapun struktur organisasi Divisi Manajemen Risiko adalah sebagai berikut.
The Risk Management Division organization structure is as follows:
Struktur Organisasi Manajemen Risiko Risk Management organization structure
Board of Commissioners
Board of Directors
Audit Committee
Risk Management
Head of Risk Management
Manager of Risk Management
84
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Supt. of Risk Management
Supt. of Risk Management
Spv. of Risk Management
Spv. of Risk Management
Laporan Tahunan 2011
Tugas dan tanggung jawab dari Direktorat Manajemen Risiko mencakup hal–hal sebagai berikut: 1. Membuat dan menyiapkan filosofi, visi, misi, tujuan, sasaran, strategi manajemen risiko dan risk appetite serta tingkat toleransi risiko Perseroan. 2. Menerapkan kepemimpinan dan arahan yang menyeluruh untuk praktik-praktik manajemen risiko Perseroan. 3. Memastikan kecukupan dan pengembangan kinerja termasuk infrastruktur manajemen risiko yang dimiliki Perseroan. 4. Membuat dan menyetujui kriteria risiko yang disusun dan diajukan oleh Divisi Manajemen Risiko. 5. Membuat kerangka kerja manajemen risiko yang terintegrasi ke seluruh aspek risiko yang terdapat di Perseroan dan Anak Perusahaan. 6. Melakukan review secara berkala terhadap kebijakan manajemen risiko dan pencapaian dari penerapan manajemen risiko. 7. Mengkaji ulang, memberikan rekomendasi dan menyetujui pengajuan kebijakan dan proses manajemen risiko Perseroan. 8. Memastikan kebijakan manajemen risiko Perseroan telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada manajemen dan seluruh karyawan di semua bagian. 9. Memastikan kecukupan sumber daya untuk mengelola risiko-risiko strategis Perseroan termasuk langkah mitigasi risiko dan menentukan batasan risiko yang masih dapat ditoleransi Perseroan. 10. Mengkaji ulang profil risiko dan daftar risiko utama yang dihadapi oleh Perseroan serta melaporkan hasil kajiannya kepada Komite Audit secara berkala. Proses ini termasuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih didalam batasan risiko yang dapat ditoleransi oleh Perseroan. 11. Memastikan upaya-upaya untuk memitigasi risiko diterapkan secara memadai dan tepat waktu. 12. Memastikan efektivitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan.
The duties and responsibilities of the Risk Management Directorat are as follows: 1. Formulate and prepare the philosophy, vision, mission, goals, targets and strategy for risk management, as well as the Company’s risk appetite and risk tolerance level. 2. Apply leadership and direction for the Company’s risk management practices.
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
Risk Management Framework
Kerangka Manajemen Risiko adalah suatu kerangka yang menggambarkan peran aktif Direktorat Manajemen Risiko di Perseroan dan menjadi pedoman bagi seluruh para pemangku kepentingan internal perusahaan dalam mengelola risiko, serta menjadi acuan para pemangku kepentingan eksternal dalam menilai pelaksanaan manajemen risiko di Perseroan.
The Risk Management Framework demonstrates the active role of the Company’s risk management directorate and serves as a guideline on risk management for internal stakeholders, as well as a reference for external stakeholders to evaluate implementation of risk management by the Company.
Untuk mencapai target Perseroan yang telah ditetapkan, Direktorat Manajemen Risiko menerapkan 3 (tiga) strategi pengelolaan risiko sebagai berikut:
To achieve the targets set by the Company, the Risk Management Division has applied the following 3 (three) risk management strategies:
2011 Annual Report
3. Ensure adequacy and development of implementation, including the Company’s risk management infrastructure. 4. Formulate and approve risk criteria to be compiled and submitted by the Risk Management Division. 5. Formulate an integrated risk management framework covering all inherent risk aspects in the Company and its subsidiaries. 6. Reviews on risk management policies, and the result of implementations periodically. 7. Review, provide recommendations and approve submission of the Company’s risk management policies and risk management processes. 8. Ensure risk management policies have been communicated and disseminated to the management and all employees in all departments. 9. Ensure there are sufficient human resources to manage strategic risks, including risk mitigation measures and determining the Company’s risk tolerance level. 10. Review the risk profile and main risks faced by the Company, as well as periodically reporting results to the Audit Committee. This process includes ensuring risks remain within the Company’s risk tolerance level. 11. Ensure efforts for risk mitigation are applied adequately and promptly. 12. Ensure the effectiveness of the Company’s risk management performance and implementation.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
85
Tinjauan Manajemen Manajemen Overview
• Menciptakan lingkungan penunjang kerja manajemen risiko. Meningkatkan kesadaran dan menciptakan budaya kepada seluruh karyawan tentang pentingnya mengendalikan risiko dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari.
• Menyediakan infrastruktur pendukung kinerja manajemen risiko. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan manajemen risiko secara menyeluruh dan sesuai dengan praktik terbaik yang berlaku di dunia pertambangan.
• Meningkatkan kualitas dan aktivitas kerja manajemen risiko
• Create a work environment that supports risk management. Improve awareness and create a culture within all employees that understands the importance of risk management and its implementation in daily work.
• Provide infrastructure that supports risk management performance. Provide facilities and infrastructure that support the overall implementation of risk management and which are compliant with best practices in the mining world.
• Improve risk management quality and work activities.
Meningkatkan kualitas proses pengendalian risiko di semua lini organisasi dengan cara melakukan evaluasi seluruh proses bisnis diikuti langkah perbaikan (jika diperlukan) dengan tujuan minimalisasi risiko.
Improve the quality of risk management processes in all lines of the organization through evaluation of all business processes and implementing followup improvements (if required) with the goal of minimizing risk.
Adapun strategi tersebut diatas dituangkan dalam Kerangka Kerja Manajemen Risiko seperti ditunjukkan pada bagan berikut.
The above strategies can be found in the Risk Management Working Framework, as demonstrated in the following section.
Visi, Misi dan Objektif Perusahaan Vision, Mission and Company Objectives Aktivitas Kerja Manajemen Risiko Risk Management Activities Infrastruktur Pendukung Kerja Manajemen Risiko Risk Management Working Infrastructure Lingkungan Penunjang Kerja Manajemen Risiko Risk Management Working Environment
86
Risiko Utama yang Dihadapi Perseroan
The Company’s Main Risks
Pada tahun 2011 Perseroan telah melakukan self risk assessment, mengidentifikasi, mengelompokan dan memitigasi beberapa risiko utama yang dihadapi oleh Perseroan sebagai perusahaan induk. Jenis risiko, asal risiko dan mitigasi yang dilakukan ditampilkan dalam tabel berikut.
In 2011, the Company carried out a self risk assessment identifying, classifying and mitigating several major risks faced by the Company as a holding company. The risk classification, risk origin and mitigating steps taken are shown in the following table.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Jenis Risiko Risk TYPE
Keterangan Penyebab Risiko CAUSE (S)
Mitigasi Yang Dilakukan MitigatiON Steps Taken
Risiko Strategis Strategic Risks Tertundanya pencapaian target yang telah disampaikan perseroan saat IPO.
Beberapa hambatan dalam mendapatkan ijin yang diperlukan dan minimnya infrastruktur pendukung di lapangan.
Membuat rencana kerja yang lebih terstruktur dan komprehensif untuk meningkatkan rasio keberhasilan Perseroan dalam memenuhi seluruh target.
Delay in achieving targets stated on IPO prospectus.
Obstacles in getting the necessary permits and lack of supporting infrastructure in the field.
Creating more structured and comprehensive work plans to improve the Company’s success ratio in achieving all its targets.
Kemampuan menghimpun dana untuk belanja modal dan modal kerja.
Perseroan adalah perusahaan baru dengan aset kelolaan yang masih dalam tahap eksplorasi.
Mengelola dana hasil IPO dengan prudent dan menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai lembaga keuangan.
The ability to raise funds for capital expenditure and working capital.
The Company is a new company with assets are still in the exploration stage.
Prudent management of funds raised through the IPO and close cooperation with various financial organizations.
Risiko Operasional Operational Risks Jumlah cadangan mineral bernilai ekonomis.
Aset kelolaan Perseroan mayoritas masih dalam tahap eksplorasi.
Melakukan prosedur penentuan cadangan terakreditasi berdasarkan sertifikasi JORC yang banyak digunakan pada industri pertambangan.
The amount of economically valuable mineral deposits.
The Company’s managed areas are mostly in the exploration stage.
Implement accredited procedures to determine reserves based on JORC certification, as widely used in the mining industry.
Keterbatasan pengalaman operasional.
Perseroan adalah perusahaan yang relatif baru.
Merekrut individu-individu yang terbukti memiliki pengalaman, reputasi dan keahlian di bidangnya.
Limited operational experience.
The Company just established.
Recruit individuals with proven experience, reputation and expertise in their field.
Ketersediaan infrastruktur.
Areal kelolaan berada di daerah terpencil yang minim fasilitas dan infrastruktur.
Menyiapkan dan membangun infrastruktur secara terencana dan bertahap.
Infrastructure availability.
Managed areas are in remote areas with minimal facilities and infrastructure.
Prepare, plan and build infrastructure in stages.
Ketergantungan pada jasa kontraktor.
Tingginya biaya operasional jika Perseroan harus melakukan semuanya secara swadaya.
Memilih kontraktor berkualifikasi tertentu dan berkualitas dengan jangka waktu kontrak yang ditinjau berkala disertai ketentuan sanksi tegas untuk memastikan kerjasama berjalan dengan baik.
Dependence on contractor services.
Consideration on operational costs if the Company must do everything independently.
Choosing a qualified with good track record contractor with the term of the contract is reviewed periodically with the provisions of strict sanctions to ensure co-operation run well.
Ketergantungan pada SDM kunci.
Masih terbatasnya SDM yang berpengalaman di pasar tenaga kerja.
Merekrut individu yang profesional dan berkualitas serta menyelenggarakan pelatihan secara terencana dan berkesinambungan.
Dependence on key personnel.
Lack of experienced human resources in the workforce market.
Recruit professional, high quality individuals and implement sustainable training.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
87
Tinjauan Manajemen Manajemen Overview
Jenis Risiko RisK Type
Keterangan Penyebab Risiko Cause (s)
Mitigasi Yang Dilakukan Mitigation Steps Taken
Risiko Reputasi Reputational Risks Ketidakpuasan yang muncul dari masyarakat sekitar.
Persepsi negatif dari masyarakat sekitar atas kegiatan Perseroan.
Penerapan Program Corporate Social Responsibilty yang terarah dan memberi manfaat secara timbal balik terhadap masyarakat sekitar.
Dissatisfaction of the local communities.
Negative perception from the local communities on the Company’s operational activities.
Implement good Corporate Social Responsibility Program providing mutual benefit to local communities.
Dampak negatif pada lingkungan disekitar area operasi Perseroan.
Pengelolaan limbah atau sisa kegiatan pengeboran dari Penambang tanpa izin yang tidak memenuhi peraturan yang ada.
• Melakukan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan yang sesuai standar-standar yang telah ditetapkan oleh lembaga dan instansi Pemerintah yang berwenang. • Memastikan bahwa seluruh kegiatan eksplorasi dan ekspolitasi selalu tunduk kepada peraturan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup yang berlaku. • Aktif melakukan pengawasan dan monitoring terhadap proses pengolahan limbah dan pemeliharaan lingkungan.
Negative impact on the environment surrounding operational areas.
Illegals miner’s insufficient waste management system.
• Implement Environmental Impact Analysis comply with standards set by relevant institutions and government agencies. • Ensure all exploration and exploitation complies with prevailing environmental regulations. • Actively supervise and monitor waste management processes and environmental preservation.
Risiko Kepatuhan dan Hukum Compliance and Legal Risks
88
Kepatuhan terhadap Peraturan dan Perizinan.
• Pertambangan adalah industri yang diatur secara ketat dengan kelengkapan perizinan menjadi prasyarat setiap tahapan kegiatan. • Pergantian pejabat Pemerintahan dapat menimbulkan perubahan pada peraturan dan kebijakan.
• Memastikan seluruh kegiatan operasional Perseroan telah dilengkapi dengan izin dan aspek legalitas yang sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. • Berusaha untuk selalu bersikap netral dan profesional dalam percaturan politik yang ada.
Compliance on Regulations and Permits.
• Mining is a highly regulated industry with permits as a prerequisite of every stage of activity. • Regulations and policies might be changed due to succession agenda on government officials.
• Ensure all operational activities are covered by the appropriate permits and comply with all rules and regulations. • Remain neutral and professional in the political agenda.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
Health, Safety at Work and Environment (HSE)
Perseroan memiliki komitmen untuk melaksanakan kegiatan penambangan dengan aman. Oleh karenanya Perseroan telah menetapkan garis besar kebijakan K3L sebagai pedoman seluruh pegawai dalam menjalankan kegiatan operasional.
The Company is committed to carrying out mining activities safely. Therefore, the Company has applied an outline HSE policy as a foundation for all employees in carrying out operational activities.
Seiring dengan kemajuan kegiatan di lapangan, Perseroan merintis penerapan sistem-sistem kerja yang mengarah pada pengelolaan kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan sesuai dengan standar terakreditasi OHSAS 18001 dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta sesuai dengan standar terakreditasi ISO 14001 untuk pengelolaan lingkungan.
In line with developments in the field, the Company has initiated the application of work systems that have led to management of occupational health and environmental management in accordance with accredited OHSAS 18001 standards for occupational health and safety, as well as accredited ISO 14001 standards for environmental management.
Pelaksanaan Kegiatan K-3
Implementation of Occupational Health Activities
Pada tahun 2011, di level Perseroan, kegiatan yang dilaksanakan menyangkut K3L, diantaranya adalah: finalisasi Manual Sistem Pengelolaan HSE; pembentukan Tim K3L (HSE) grup yang meliputi perwakilan dari Perseroan dan anak-anak perusahaan; melakukan penilaian risiko K3L bekerja sama dengan konsultan dan menyiapkan prosedur pelaporan K3L.
In 2011, at Company level, activities related to occupational health and environmental management included: finalizing the HSE System Management Manual; forming the HSE Team, which includes representatives from the Company and subsidiaries; carrying out HSE risk assessments in cooperation with consultants and preparing reporting procedures for HSE.
Semua personil yang dipekerjakan oleh Perseroan diharapkan untuk memahami, mendukung, dan membantu penerapan dari kebijakan dan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan karyawan sebagai berikut: • Menghargai kehidupan di atas segala hal dan mengelola risiko dengan benar. • Tidak mengkompromikan nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kita demi keuntungan maupun produksi. • Bertekad untuk mewujudkan dan meningkatkan sistem dan prosedur keselamatan dan kesehatan guna menciptakan tempat kerja yang bebas dari kecelakaan. • Melaksanakan norma bekerja secara aman sebagai syarat dari pekerjaan. • Memastikan bahwa semua karyawan, kontraktor dan pihak lainnya diberitahukan dan dilatih dengan baik dan berkomitmen untuk meningkatkan prosedur keselamatan dan kesehatan. • Bertanggung jawab untuk mentaati dan secara terus menerus mengkomunikasikan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan. • Menempatkan keselamatan sebagai nilai utama perusahaan dan berkomitmen untuk memastikan bahwa para pegawai juga menempatkan keselamatan sebagai budaya dalam bekerja.
All personnel employed by the Company are expected to understand, support and assist in the application of policies and principles of occupational health and safety, as follows: • Respect for life above everything and manage risk properly. • Never compromise health and safety values for profit or production. • Be determined to create and improve systems and health and safety procedures to create a workplace free from accidents.
2011 Annual Report
• Implement safe working norms as a condition of employment. • Ensure that all employees, contractors and other parties are well informed and trained with commitment to improve health and safety procedures. • Be responsible for adherence to and continually communicating the principles of health and safety. • Place safety as the main corporate value and be committed to ensuring that employees also make safety a part of work culture.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
89
Tinjauan Manajemen Manajemen Overview
BRM secara berkesinambungan menerapkan pengelolaan K3L sesuai dengan kaidah-kaidah yang diyakini benar dan tepat terhadap anak perusahaan Kontrak Karya PT Dairi Prima Mineral (“DPM”), PT Gorontalo Minerals (“GM), dan PT Citra Palu Minerals (“CPM”) sesuai dengan tahapannya.
BRM applies HSE management on an ongoing basis in accordance with the rules it believes are right and accurate for its subsidiaries Employment Contracts PT Dairi Prima Mineral (DPM), PT Gorontalo Minerals (GM) and PT Citra Palu Minerals (CPM) in accordance with their stage of development.
DPM melakukan berbagai kegiatan berkaitan dengan K3 sebagai kelanjutan dari program yang dilakukan di tahun sebelumnya, yakni:
In addition, in line with developments in the field, DPM (a subsidiary) has implemented various health and safety activities in follow up to the programs implemented the previous year. These include: • Review and improvement of prime equipment to maintain its reliability prior to implementation of development projects. • Implement safety services. The security services partner, regularly performs safety inspections and observations at any time in accordance with our security services for the Parongil location. The Company routinely examines chip tour guards to ensure all inspections in every area are carried out regularly, including inspection of stored equipment around the main building.
• Tinjauan dan perbaikan komponen peralatan utama untuk menjaga keandalannya menjelang pelaksanaan pembangunan proyek. • Pelaksanaan, pelayanan dan keamanan. Melalui penyedia pelayanan keamanan yang secara teratur melakukan inspeksi keamanan dan pengamatan setiap saat sesuai dengan peta pelayanan keamanan di lokasi Parongil yang telah disusun. Perseroan secara rutin memeriksa chip tur penjaga untuk memastikan bahwa inspeksi ke seluruh areal dilakukan secara teratur, termasuk inspeksi atas peralatan-peralatan yang tersimpan di sekitar bangunan utama. • Perseroan mengintensifkan kerjasama yang telah terbina dengan Polmas/Polsek Parongil dalam melakukan pengamanan seluruh aset perusahaan yang tersimpan di wilayah tersebut. GM dan CPM melaksanakan beberapa kegiatan terkait K3L, mencakup: • Penyiapan dan penerapan manajemen sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dengan melakukan pelatihan Sistem Manajemen Terintegrasi, penyusunan analisa risiko K3L dan proses bisnis serta mempersiapkan draft manual, Standard Operating Procedure (SOP), Work Instruction (WI) dan lembar-lembar isiannya di areal GM. • Implementasi dan finalisasi manajemen K3L yang akan berlanjut pada tahun 2012 di areal CPM serta program-program K3L lain seperti yang dilakukan di areal GM. • Pelatihan penggunaan APAR, pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan dan penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam melakukan kegiatan di lapangan. Sesuai dengan perkembangan kegiatan usaha saat ini, selain pelaksanaan kegiatan terkait K3 tersebut, Perseroan telah menyusun rencana pelaksanaan kegiatan keselamatan kerja dalam jangka pendek maupun panjang.
90
PT Bumi Resources Minerals Tbk
• The Company has intensified its ongoing cooperation with the Parongil Police Force to ensure the security of all the Company’s assets stored in that area.
Meanwhile, in the subsidiaries’ (GM and CPM) managed areas, both currently in the exploration phase, a variety of HSE related activities are taking place, including: • Preparation and application of a Health, Safety at Work and Environment (HSE) management system implementing training in Integrated Management Systems, compilation of HSE risk analysis and business processes, as well as preparation of a draft Standard Operating Procedures (SOP) manual and Work Instruction (WI) at GM site. • Implementation and finalizing of HSE management will continue into 2012 in CPM, along with other HSE programs similar to those being implemented in GM’s area. • APAR training, first aid training and use of personal protection equipment (PPE) during activities in the field.
In line with business developments at this time, as well as implementing the above occupational health and safety activities, the Company has compiled a plan to implement both short- and long-term occupational health and safety programs.
Laporan Tahunan 2011
Perseroan secara rutin melakukan inspeksi di daerah pertambangan, baik terhadap kesehatan para pekerjanya dan kesehatan lingkungan sekitarnya.
The Company routinely inspects its mining locations, not only for the safety of its employees, but also the health of the surrounding environment.
Perseroan akan terus mendukung pembentukan budaya perusahaan yang berorientasi pada keselamatan kerja, melalui sosialisasi dan implementasi aturan-aturan yang tercantum pada Pedoman Perilaku yang juga mencakup aturan terkait K3L. Melalui pelaksanaan berbagai program tersebut Perseroan bertekad menunjukkan komitmen dan tanggung jawab pada keselamatan pekerja, lingkungan dan masyarakat disekitarnya.
The Company will continue to support the formation of a corporate culture orientated to occupational health through dissemination and implementation of the regulations contained in the Code of Conduct, which also covers regulations related to HSE. By implementing these various programs, the Company firmly demonstrates its commitment and sense of responsibility toward the safety of its employees, the environment and the surrounding communities.
Perlindungan Lingkungan
Environmental Protection
Perseroan berkomitmen untuk meminimalkan dampakdampak yang merugikan lingkungan selama tahap Eksplorasi, Konstruksi dan Operasi Produksi serta Penutupan Tambang dengan mempertahankan standar yang tinggi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan, serta mematuhi peraturan lingkungan yang ada di Indonesia.
The Company is committed to minimizing any adverse impact resulting from the Exploration, Construction and Production phases, as well as Closing of Mines, while holding to high standards to protect and manage the environment, as well as complying with Indonesia’s environment regulations.
Untuk menunjukkan komitmen dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan, Perseroan telah menetapkan beberapa hal prinsip berkaitan dengan lingkungan dalam Pedoman Kode Etik, yakni: • Taat terhadap undang-undang mengenai lingkungan dan menjaga norma kinerja lingkungan internasional yang dapat diterima dalam setiap tahap operasi;
To demonstrate its commitment to managing and protecting the environment, the Company has applied various principles related to the environment in its Code of Conduct, including: • Adherence to legislation related to the environment and maintaining acceptable international norms of environmental performance at each stage of the operation; • Operating and reducing or postponing its businesses with the aim of minimizing any negative impact on ecosystems; • Thorough explanation of the impact and costs borne by the environment as part of evaluation and
• Beroperasi dan mengurangi atau menonaktifkan usahanya dengan tujuan untuk meminimalisasi dampak buruk terhadap ekosistem lingkungan; • Memasukkan penjelasan menyeluruh mengenai dampak dan biaya lingkungan yang timbul sebagai bagian dari suatu evaluasi atau perencanaan;
2011 Annual Report
planning;
PT Bumi Resources Minerals Tbk
91
Tinjauan Manajemen Manajemen Overview
• Memelihara dengan baik rencana operasi atas lingkungan untuk tiap bagian operasi usahanya; • Menerapkan perbaikan yang terus menerus melalui sistem pelaporan dan audit kinerja tahunan yang efektif, khususnya dalam hal risiko lingkungan yang utama; • Membuat dan menetapkan tanggung jawab karyawan sesuai dengan kebijakan lingkungan Perusahaan; • Bekerja secara proaktif bersama dengan pemerintah dan organisasi terkait lainnya untuk mengembangkan sistem manajemen lingkungan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan; • Secara berkala berkomunikasi dengan pihak-pihak berkepentingan (para pemangku kepentingan) untuk meningkatkan pemahaman atas masalah-masalah lingkungan dan bagaimana cara terbaik mengelola masalah-masalah tersebut; • Memastikan bahwa terdapat sumber yang memadai guna melaksanakan kewajiban untuk melakukan reklamasi dan menjaga lingkungan.
92
• Ensuring good planning of operations affecting the environment at every stage of business operations; • Continually improving reporting systems and effective annual audit performance, in particular in terms of major environmental risk; • Creating and assigning employee responsibilities in accordance with the Company’s environmental policies; • Working proactively with the government and relevant organizations to develop an environmental management system that can be justified scientifically to preserve the environment; • Periodically communicating with stakeholders to improve their understanding of environmental matters and how best to manage these issues;
• Ensuring there are adequate resources to carry out policies related to reclamation and protecting the environment.
Realisasi Kegiatan di Bidang Lingkungan
Environmental Activities
Selama tahun 2011, Perseroan telah melaksanakan berbagai kegiatan menyangkut pengelolaan lingkungan di areal-areal kelolaan anak perusahaan. Beberapa kegiatan bidang lingkungan yang dilaksanakan, mencakup: • Penyusunan AMDAL di areal GM berikut studi UKLUPL kegiatan eksplorasi di Bone Bolango maupun pembangunan staging dan gudang di Tulabolo dan Tombulilato. • Pemberian 10.000 bibit pohon di areal GM dan penyediaan 2.000 bibit pohon. • Penanaman pohon di areal bekas pemboran eksplorasi detil di DPM, GM maupun CPM. • Pelaksanaan survei keanekaragaman hayati di areal DPM sebelum dilakukannya pembangunan fasilitas produksi maupun pembangunan main-hole. • Survei kandungan logam berat di areal-areal eksplorasi GM dan CPM akibat adanya kegiatan Penambangan ilegal.
During 2011, the Company implemented various environmental management activities in the areas managed by its subsidiaries. Some of these activities covered: • Preparation of the EIA for the GM area, followed by UKL-UPL study for exploration at Bone Bolango, as well as building staging and warehousing in Tulabolo and Tombulilato. • Provision of 10,000 saplings in the GM area, with a further 2,000 saplings available. • Tree planting in the area previously used for detailed exploration drilling at DPM, GM and CPM. • Implementation of a biodiversity survey at DPM area prior to building production facilities and constructing the main hole. • Survey of heavy metal content in the GM and CPM exploration areas resulting from illegal mining activities.
Perseroan akan menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pendataan keaneka ragaman hayati dan survei pencemaran logam berat untuk mendesain pola pengelolaan lingkungan dan pola penghijauan yang akan diterapkan di masa mendatang.
The Company will use the data it collects from its biodiversity surveys and heavy metal pollution surveys to design environmental management and re-greening programs to be applied in the future.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
93
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
94
Tujuan Pelaksanaan
Aims
Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa meningkatkan kualitas penerapan best practises Good Corporate Governance (GCG) karena menyadari banyaknya manfaat yang diperoleh melalui pelaksanaan prinisip-prinisp dasar GCG. Oleh karenanya Perseroan bertekad untuk terus meningkatkan kualitas penerapan GCG tidak hanya dalam rangka menjalankan aturan dan norma semata, melainkan untuk mencapai manfaat terbaik dari penerapannya.
The Company is committed to continuous improvement of Good Corporate Governance (GCG) best practices realizing the many benefits resulting from implementation of the basic principles of GCG. The Company, therefore, remains focused on improving the quality of GCG practice, not merely by implementing rules and norms, but also to achieve best benefits through its application.
Tujuan penerapan best practices GCG bagi Perseroan adalah untuk: • Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung-jawaban, dan kewajaran dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing Perseroan baik secara nasional maupun internasional guna menciptakan suatu lingkungan yang mendukung investasi/penanaman modal. • Memberdayakan fungsi dan mengembangkan kemandirian dari Dewan Komisaris, Direksi dan
The aims of applying GCG best practices for the Company are: • Maximizing value for the company and shareholders through improving the principles of transparency, independence, accountability, responsibility and fairness with the aim of improving the Company’s competitiveness both nationally and internationally and creating a supporting environment for investment. • Empowering and developing independence of the functions of the Board of Commissioners, Board of
Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga menjamin terlaksananya pengelolaan Perseroan secara profesional dan mandiri. • Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan Direksi agar membuat keputusan dan
Directors and General Meeting of Shareholders, thus guaranteeing professional, independent Company management. • Encouraging shareholders and members of the Board of Commissioners and Directors to make decisions
bertindak dengan dilandasi moralitas yang tinggi, dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Menjamin terlaksananya pemenuhan kewajiban sosal Perseroan terhadap para pemangku kepentingan.
and take actions based on good morals and which adhere to applicable rules and regulations. • Guaranteeing implementation of the Company’s social responsibilities to its stakeholders.
Perkembangan Pelaksanaan dan Rencana Peningkatan Kualitas Tata Kelola
Implementation and Development of the Governance Improvement Plan
Seiring dengan perkembangan operasional, setiap tahun Perseroan berupaya melengkapi infrastruktur dan soft struktur pranata organisasinya dan meningkatkan kualitas penerapan tata kelola yang baik. Setelah pada tahun 2010 selesai mengkaji, menyusun dan memberlakukan Pedoman Good Corporate Governance (GCG) dan Code of Conduct (COC) serta membentuk Komite Audit dan Divisi Manajemen Risiko, pada tahun 2011 Perseroan melanjutkan upaya meningkatkan kualitas penerapan praktek GCG melalui pelaksanaan berbagai program, mencakup: • Sosialisasi Pedoman GCG dan COC kepada seluruh jajaran pengurus dan pegawai Perseroan.
In line with its operational development, each year the Company does its best to enhance the infrastructure and soft structure of its organizations and to improve the quality of applied governance. Having completed the study, compilation and enacting of its Good Corporate Governance (GCG) Guidelines and Code of Conduct (COC) in 2010, as well as forming an Audit Committee and Risk Management Division, in 2011 the Company is continuing its efforts to improve the quality of GCG application by implementing various programs, including: • Disseminating the GCG Guidelines and COC to every level of management and staff throughout the Company.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
• Penanda tanganan pakta integritas dan komitmen pelaksanaan Pedoman GCG dan COC oleh seluruh pegawai, baik lama maupun baru. • Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai perangkat pada Dewan Komisaris • Pembentukan Divisi Risk Management sebagai perangkat Direksi dan menandai lahirnya Risk Management Group dalam pengelolaan risiko. • Membentuk Divisi Internal Audit dan mengesahkan Charter (Piagam) Internal Audit. • Pembentukan Divisi SDM yang selain menangani pengelolaan SDM juga bertugas memonitor ketaatan pegawai dalam mematuhi dan menerapkan aturan maupun kebijakan pokok Perseroan yang tercantum dalam Pedoman GCG maupun COC. • Penyusunan dan pemberlakuan Piagam Komite Audit dan Piagam Komite Nomination dan Remuneration.
• Signing an integrity and commitment pact for the implementation of the GCG Guidelines and COC by all employees, both new and long-term employees. • Forming a Nomination and Remuneration Committee as a tool for the Board of Commissioners • Formation of a Risk Management Division as a tool for the Board of Directors and to mark the birth of the Risk Management Group. • Formation of the Internal Audit Division and ratification of the Internal Audit Charter. • Formation of a Human Resources Division handling not only human resources management, but also tasked to monitor employee compliance in following and applying the Company’s basic policies set forth in the GCG Guidelines and COC. • Compilation and enactment of the Audit Committee Charter and Nomination and Remuneration
• Menyusun dan memberlakukan Piagam Internal Audit.
Committee Charter. • Compilation and enactment of the Internal Audit Charter.
Untuk tahun 2012, Perseroan telah menyusun serangkaian program peningkatan kualitas implementasi GCG, mencakup: • Pemantauan implementasi GCG dan COC • Peningkatan implementasi Speak-up dengan dukungan IT • Review dan penyusunan Board Manual. • Dst
In 2012, the Company compiled a series of programs to improve the quality of GCG implementation, including:
Pedoman Tata Kelola
Governance Guidelines
Perseroan mulai mengimplementasikan “Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik” (selanjutnya disebut Pedoman GCG atau Pedoman). Pedoman tersebut disusun sesuai dengan kaidah Tata Kelola Perusahaan berstandar internasional. Pedoman ini akan menjadi panduan bagi Perseroan dan Anak Perusahaan dalam penentuan peraturan perusahaan, sistem, prosedur, dan aktifitas bisnis lainnya.
The Company’s Good Corporate Governance Guidelines (further referred to as GCG Guidelines or Guidelines) have been implemented. The Company has prepared these Guidelines to international standards and they serve as a guide for the Company and its subsidiaries in determining company regulations, systems, procedures and other business activities.
Pedoman GCG berisi kebijakan-kebijakan atas visi, misi dan Pedoman Perilaku; rencana strategis, rencana usaha, perencanaan keuangan (anggaran) dan pengawasan kinerja; hubungan dengan pemegang saham; Fungsi dan tugas Dewan Komisaris dan Direksi; kebijakan dan pelaksanaan sistem manajemen risiko, pengendalian internal dan audit; prosedur keterbukaan (transparansi) dan pengungkapan (disclosure), dan aturan benturan kepentingan.
The GCG Guidelines contain policies related to the vision, mission and Code of Conduct; strategy plans, business plans, financial (budget) plans, and performance monitoring; shareholder communication; functions and duties of the Boards of Commissioners and Directors; risk management policies and implementation, internal control and audit; transparency and disclosure procedures, and regulations for conflict of interest.
Perseroan telah menetapkan struktur tata kelola sebagai pedoman bagi pengelolaan perusahaan sesuai kaidah GCG, sebagai berikut.
The Company’s corporate governance structure is the basis for company management in line with GCG principles. The structure is as follows:
2011 Annual Report
• Monitoring the implementation of GCG and COC • Improvement of Speak-up implementation with IT support • Review and compilation of the Board Manual. • Etc
PT Bumi Resources Minerals Tbk
95
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Struktur Tata Kelola Governance Structure
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
Board of Directors
President Director
Audit Committee
Internal Audit
Director
Director
Director
Remuneration and Nomination Committee
Reporting Line Communication Line
96
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Seperti tampak pada struktur diatas, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki kekuasaan tertinggi atas keberlangsungan Perseroan. Oleh karenanya seluruh pemegang saham berhak mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat mengenai kondisi Perseroan terkini sehingga memungkinkannya berpartisipasi dalam pembuatan keputusan strategis menyangkut perusahaan dimasa mendatang. Seluruh keputusan RUPS kemudian secara operasional akan dijalankan oleh Direksi, dibawah pengawasan dan arahan Dewan Komisaris.
As shown in the above structure, the General Meeting of Shareholders (GMS) has ultimate power over the Company’s continuity. Therefore, all shareholders have the right to full and accurate information regarding the Company’s present condition to facilitate their participation in making strategic decisions related to the Company’s future. All decisions taken at the GMS are implemented operationally by the Board of Directors under the supervision and guidance of the Board of Commissioners.
Beberapa ketentuan penting menyangkut penyelenggaraan RUPS diantaranya adalah: • RUPS Tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. • Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPS luar biasa atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari satu pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh)
Some important provisions regarding the implementation of the GMS include: • The Annual GMS shall be convened no more than 6 (six) months after the end of the financial year.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
• The Board of Directors shall call and convene an Extraordinary Meeting of Shareholders on receipt of a written request from the Board of Commissioners or one or more of the shareholders owning no less
Laporan Tahunan 2011
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. • Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. • Dalam rapat, setiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. • Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.
than 1/10 (one tenth) of the total shares with voting rights. • Shareholders may be represented by another shareholder or person holding power of attorney. • At the meeting, each share entitles its owner to 1 (one) vote. • Shareholders with voting rights who attend the GMS but abstain from voting are considered to have voted with the majority vote.
Adapun wewenang RUPS terhadap Perseroan sangat luas dan mencakup pengambilan keputusan strategis seperti: pertanggungjawaban Direksi Perseroan; penunjukkan anggota Dewan Komisaris dan Direksi; dan evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.
The authority of the GMS over the Company is wide reaching and covers strategic decisions, including: the Board of Directors’ responsibilities; appointments to the Boards of Commissioners and Directors; and evaluating their performance.
Penyelenggaraan RUPS
Shareholder Meetings
Pada tahun 2011 Perseroan telah menyelenggarakan satu kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan satu kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 28 Juni 2011 dengan hasil antara lain sebagai berikut:
The Company held one Annual General Meeting (AGM) and one Extraordinary General Meeting (EGM) on 28 June 2011. The resolutions include:
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST):
Annual General Meeting (AGM) Resolutions:
• Menyetujui dan menerima laporan pertanggungjawaban Direksi atas jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. • Menyetujui dan mengesahkan laporan keuangan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan. • Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. • Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
• To approve and accept the Board of Directors’ accountability report on the running of the company for the fiscal year ending 31 December 2010.
• To approve and ratify the annual financial report for the fiscal year ending 31 December 2010 as audited by Public Accountant Tjiendradjaja & Handoko Tomo who expressed an unqualified opinion and included an explanatory paragraph. • To approve the use of net profit for the fiscal year ending 31 December 2010. • To authorize the Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to audit the Company’s financial report for the fiscal year ending 31 December 2011.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Extraordinary General Meeting (EGM) Resolutions
• Menyetujui untuk menjaminkan, mengagunkan atau dengan cara lainnya membebani dengan hak jaminan kebendaan atas sebagian besar atau seluruh harta kekayaan Perseroan yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan.
• Approved to pledge, collateralize or otherwise encumber all or a major part of the Company’s assets owned directly or indirectly by the Company.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
97
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
98
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan kepengurusan, jalannya kepengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberikan nasihat, masukan serta arahan kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Komisaris dengan susunan; seorang Komisaris Utama dan seorang anggota Komisaris atau lebih. Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris. Agar tanggung jawab tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka Dewan Komisaris memiliki Tugas dan Wewenang, mencakup diantaranya sebagai berikut:
The Board of Commissioners is entrusted with supervising management policies, the general course of administration for both the Company and the Company’s business, and to provide advice, input and direction to the Board of Directors. Supervision and advising is in the Company’s interests and in line with the Company’s purpose and primary objectives. The Board of Commissioners consists of no less than 2 (two) Board members consisting of the President Commissioner and one or more members of the Board of Commissioners. The Board of Commissioners may not act alone, but based on the Decisions of the Board of Commissioners. To ensure these responsibilities are properly implemented, the Board of Commissioners has its own specific Duties and Authority, some of which follow:
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Duties and Authority
Tugas dan wewenang Dewan Komisaris mencakup antara lain: • Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. • Memberikan arahan dalam mengembangkan nilai, visi, misi, maksud, tujuan dasar, kebijakan, dan memastikan bahwa hal-hal tersebut telah dilaksanakan oleh Direksi. • Melakukan pengawasan atas risiko usaha Perseroan dan upaya manajemen melakukan pengendalian internal. • Melakukan pengawasan atas pelaksanaan GCG dalam kegiatan usaha Perseroan. • Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis Perseroan yang diajukan Direksi.
The full duties and authority of the Board of Commissioners can be found in the Board Manual and include: • Supervision of the Board of Directors in running the Company and providing advice to the Board of Directors. • Providing direction to develop values, vision, mission, purpose, primary objectives, policy, and to ensure appropriate implementation by the Board of Directors. • Monitoring business risks and the management’s internal audits.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh beberapa organ pendukung Dewan Komisaris. Perseroan berencana melengkapi keberadaan organ pendukung Dewan Komisaris ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan perkembangan Perseroan. Perseroan saat ini telah membentuk Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Investasi.
In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by various supporting units. The Company intends to add to the Board of Commissioners’ supporting units in line with regulations and the Company’s development. At present, the Company has formed an Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee and an Investment Committee.
Komisaris Independen
Independent Commissioners
Jumlah Komisaris Independen Perseroan adalah satu orang, dari total tiga orang anggota komisaris, atau yang mewakili 33,33% suara Dewan Komisaris. Sehingga Perseroan telah memenuhi peraturan perundangan yang berlaku. Komisaris Independen Perseroan tidak pernah memiliki hubungan usaha apapun maupun hubungan afiliasi dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi maupun anggota Komisaris lainnya.
The Company has one Independent Commissioner from a total of three commissioners, or 33.33% of the vote on the Board of Commissioners. This ensures that the Company satisfies prevailing laws and regulations. The Independent Commissioner does not and has not had any relationship through business, affiliation or family with any member of the Board of Directors or the remaining Commissioners.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
• Monitoring implementation of GCG in the Company’s business activities. • Providing feedback and recommendations on corporate proposals and planned strategic developments proposed by the Board of Directors.
Laporan Tahunan 2011
Dengan dipenuhinya seluruh syarat dasar tersebut Perseroan meyakini Komisaris Independen akan mampu memberikan masukan dan pengawasan yang kredibel dan independen.
By satisfying all these basic conditions, the Company believes that the Independent Commissioner can provide credible and independent input and oversight.
Pemilihan dan Susunan Dewan Komisaris
Election and Composition of the Board of Commissioners
Perseroan melaksanakan pemilihan anggota Dewan Komisaris setiap 3 (tiga) tahun sekali, namun tidak mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain. Selanjutnya Dewan Komisaris terpilih diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Dewan Komisaris Perseroan saat ini terdiri atas seorang Komisaris Utama, seorang Komisaris dan seorang Komisaris Independen.
The Company elects members of the Board of Commissioners every 3 (three) years, without diminishing the right of the GMS to stipulate otherwise. Elected members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the GMS through a transparent procedure. The Board of Commissioners currently consists of the President Commissioner, a Commissioner and an Independent Commissioner.
Susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Ari Saptari Hudaja Komisaris : Nalinkant Amratlal Rathod Komisaris Independen : Kanaka Puradiredja
The current Composition of the Company’s Board of Commissioners is: President Commissioner : Ari Saptari Hudaja Commissioner : Nalinkant Amratlal Rathod Independent Commissioner : Kanaka Puradiredja
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meetings
Proses pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan dilakukan melalui rapat-rapat, evaluasi laporan operasional bulanan dan diskusi dengan komite terkait sesuai dengan masalah yang dihadapi.
The Board of Commissioners oversees the Company’s operational activities through meetings, monthly operational evaluation reports and discussions with committees related to the matters being faced.
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melakukan beberapa kali pertemuan dan pengambilan keputusan. Diantaranya melakukan rapat koordinasi dan pengawasan operasional Perseroan secara teleconference dengan persetujuan tertulis dibuat secara sirkular, sehingga keputusan yang dihasilkan tetap diketahui oleh seluruh anggota Komisaris dan keputusan tersebut mengikat untuk ditindak lanjuti. Beberapa agenda rapat dan keputusan yang ditetapkan mencakup antara lain: • Penetapan rencana kegiatan Perseroan selama periode tahun 2011. • Perubahan struktur BOD anak-anak perusahaan.
During 2011, the Board of Commissioners met several times. This included a coordination and operational supervision meeting held by teleconference with written approval circulated stating that decisions made by that meeting were known by all the Commissioners and were binding. Agenda points of that meeting and decisions made, included:
• Penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit laporan keuangan konsolidasi Perseroan tahun buku 31 Desember 2011.
Determination of planned activity for the Company during 2011. • Changes to the structure of subsidiaries’ Boards of Directors. • The formation of a Nomination and Remuneration Committee. • The appointment of a Public Accountant to audit the Company’s consolidated financial reports for the fiscal year ending 31 December 2011.
Selain rapat Dewan Komisaris, pada tahun 2011 Perseroan telah menyelenggarakan rapat gabungan Komisaris dan Direksi dengan agenda utama menyangkut review kegiatan operasional, eksplorasi dan keuangan Perseroan.
The Company also convened a joint meeting of the Boards of Commissioners and Directors in 2011 with the main points of discussion being a review of operations, exploration and the Company’s finances.
• Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi.
2011 Annual Report
•
PT Bumi Resources Minerals Tbk
99
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Direksi
The Board of Directors
Direksi melaksanakan tugasnya mengurus Perseroan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
The Board of Directors is entrusted with managing the Company in keeping with the Company’s interests and its purpose and primary objectives, while representing the Company both within and outside the legal system, heeding prevailing laws and regulations, the Articles of Association and Resolutions of the GMS.
Tugas dan Wewenang Direksi
Duties and Authority of the Board of Directors
Direksi memiliki serangkaian tugas dan wewenang yang secara lengkap diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Pedoman GCG, mencakup diantaranya. • Memimpin, mengurus dan mengelola Perseroan serta menjalankan segala tindakan menyangkut kepemilikan dan kepengurusan kekayaan Perseroan, dalam rangka mencapai tujuan Perseroan. • Ikut serta dalam pembentukan unit usaha melalui pengembangan usaha dan penyediaan prasarananya. • Memastikan bahwa seluruh aset perusahaan digunakan secara layak, demi kepentingan Perseroan
The Board of Directors has a range of duties and authority, the full details of which are set out in the Company’s Articles of Association and the GCG Guideline, and include: • Leading, managing and administering the Company while implementing all actions related to ownership and management of the Company’s assets in order to achieve the Company’s aims. • Participating in the formation of business units through business development and provision of infrastructure. • Ensuring all the Company’s assets are utilized appropriately in the interests of the Company and
dan para pemegang saham. • Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris. • Menetapkan dan memberlakukan etika bisnis, pedoman pelaksanaan tata kelola Perseroan yang baik, serta nilai-nilai Perseroan yang sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku.
100
the shareholders. • Should Company interests conflict with a Director’s personal interests, then the Company will be represented by another Director and in the case that the Company’s interests conflict with the interests of the whole Board of Directors, the Company will be represented by the Board of Commissioners. • Establishing and enforcing business ethics, guidelines for good corporate governance and Company values in accordance with the rules of law.
Pemilihan dan Susunan Direksi
Election and Composition of the Board of Directors
Perseroan melaksanakan pemilihan anggota Direksi setiap 4 (empat) tahun sekali, namun tidak mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain. Selanjutnya susunan Direksi terpilih diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Direksi Perseroan saat ini terdiri atas seorang Direktur Utama, dua orang Direktur dan seorang Direktur Tidak Terafiliasi.
The Company elects members of the Board of Directors every 4 (four) years, without diminishing the right of the GMS to stipulate otherwise. The elected members of the Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS through a transparent process. The current Board of Directors consists of a President Director, two Directors and one Non-Affiliated Director.
Susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Kenneth Patrick Farrell Direktur : Yuanita Rohali Direktur : Endang Ruchijat Direktur : Febriansyah Marzuki
The Composition of the Board of Directors is as follows: President Director: Kenneth Patrick Farrell Director : Yuanita Rohali Director : Endang Ruchijat Director : Febriansyah Marzuki
Rapat Direksi
Board of Directors Meetings
Untuk menselaraskan kegiatan operasional di lapangan dengan tujuan Perseroan dan arahan Dewan Komisaris, Direksi melaksanakan Rapat Direksi dengan ketentuan umum mencakup diantaranya:
To keep operational activities in the field aligned with the Company’s goals and the direction of the Board of Commissioners, the Board of Directors holds a Board of Directors Meeting with the following requirements:
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
• Penyelenggaraan rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu: - apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi; - atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau - atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
• The Board of Directors’ Meeting may be convened at any time: - As deemed necessary by one or more members of the Board of Directors; - On the written request of one or more of the Board of Commissioners; or - On the written request of 1 (one) or more shareholders who jointly represent 1/10 (one tenth) or more of total shares with voting rights.
• Keputusan rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua rapat Direksi yang akan menentukan.
• Decisions made at Board Meetings must be based on deliberation to reach a consensus. The Chair of the Board Meeting has the deciding vote in the case of a tied vote.
• Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, harus menyatakan sifat kepentingannnya dalam suatu pengambilan keputusan oleh anggota Direksi dan dia tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi tersebut.
• Any member of the Board of Directors who has a personal interest in any transaction, be it directly or indirectly, must state the nature of this interest and is prohibited from voting on the related matter.
Pada tahun 2011 Direksi memutuskan beberapa agenda penting berkaitan dengan penyelenggaraan operasional, dan dilaksanakan melalui 2 kali Rapat Direksi dan 4 kali rapat sirkular yang hasilnya ditanda tangani oleh seluruh Direksi. Dengan demikian setiap keputusan yang diambil adalah sah dan mengikat. Adapun beberapa agenda dan keputusan rapat yang dihasilkan, mencakup antara lain: • Penetapan rencana strategis Perseroan jangka panjang • Penetapan anggaran dan kegiatan Perseroan untuk tahun 2012 • Pembentukan IT Steering Committee • Pembelian aset tetap untuk kantor pusat.
In 2011, the Board of Directors resolved various important matters related to operational implementation and convened 2 (two) Board of Directors Meetings and 4 (four) circular meetings, the decisions from which were acknowledged and signed by each Director. Therefore, each resolution was legal and binding. Some of the resolutions include: • Determination of a planned long-term strategy for the Company • Setting of the budget and Company activities for 2012
Mekanisme Pengunduran Diri Komisaris dan Direksi
Resignation Mechanism from the Boards of Commissioners and Directors
Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi dapat juga terjadi jika salah seorang anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang mengundurkan diri. Dalam hal ini, maka berlaku ketentuan umum, diantaranya sebagai berikut: • Anggota Dewan Komisaris atau Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling singkat 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal efektif pengunduran dirinya. - Seorang anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawabnya, setelah RUPS memutuskan demikian.
Commissioners and Directors can be replaced if a member of the Boards of Commissioners or Directors resigns. In this case, general provisions include:
2011 Annual Report
• Formation of the IT Steering Committee • Purchase of fixed assets for the head office.
• A member of the Boards of Commissioners or Directors is entitled to resign his position giving notice in writing to the Company at least 60 (sixty) days prior to the effective date of resignation. - A member of the Boards of Commissioners or Directors who resigns is only freed from his duties and responsibilities after ratification of his resignation by the GMS.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
101
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
• Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri.
• The Company shall hold a GMS to ratify the resignation request made by the member of the Boards of Commissioners or Directors no later than 60 (sixty) days after receipt of the letter of resignation.
Komite-Komite
Committees
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit (KA atau Komite) adalah sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris (Dekom) yang tugasnya adalah membantu Dekom dalam fungsi pengawasannya.
The Audit Committee (AC or Committee) is a committee formed by the Board of Commissioners (BOC) which is responsible to assist the BOC in its oversight function.
Fungsi pengawasan oleh KA terutama meliputi pengawasan atas: • laporan keuangan yang dipublikasikan dan kesesuaiannya dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum; • proses audit yang dilakukan baik oleh Auditor Internal (AI) maupun Auditor Eksternal (EA); • pelaksanaan good corporate governance termasuk pedoman perilaku dan kewajiban perusahaan terhadap lingkungan serta ketaatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku; • dalam hal belum dibentuknya Komite Manajemen Risiko, memonitor aktifitas manajemen risiko.
The oversight function of the AC mainly covers:
Pada tanggal 25 Oktober 2010, Perseroan telah membentuk Komite Audit, dengan tugas dan tanggung jawab selengkapnya tercantum pada Piagam Komite Audit yang antara lain mencakup: • Menyampaikan laporan tertulis kepada Dewan Komisaris paling sedikit sekali dalam satu semester, yang menyajikan Aktifitas dan rekomendasi Komite Audit, jika ada, serta masalah-masalah signifikan yang membutuhkan perhatian Dewan Komisaris; • Menyiapkan laporan yang akan dimasukkan ke dalam laporan tahunan yang antara lain merinci AktifitasAktifitas Komite Audit; • Membuat laporan khusus kepada Dewan Komisaris, jika diminta.
On October 25, 2010, the Company formed an Audit Committee, it’s duties and responsibilities are described in the Audit Committee Charter, which include:
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit memiliki wewenang yang selengkapnya diatur dalam Piagam Komite Audit, diantaranya meliputi: • Memperoleh laporan keuangan tahunan maupun kuartalan. • Mendapatkan ikhtisar kegiatan Manajemen Risiko dan Audit Internal secara berkala serta temuan signifikan yang diidentifikasi oleh Auditor Internal.
102
PT Bumi Resources Minerals Tbk
• Published financial reports and their compliance with generally accepted accounting principles; • Audit processes by both Internal Auditors (IA) and External Auditors (EA); • Implementation of good corporate governance practices, including corporate codes of conduct and responsibility to the environment, as well as compliance to the prevailing laws and regulations. • In case a Risk Management Committee has not been established, the AC will monitor risk management activities.
• Submitting a written report to the Board of Commissioners at least once per semester which states the Audit Committee’s activities and it’s recommendations, if any, as well as significant matters requiring attention the Board of Commissioners; • Submitting a report for inclusion in the annual report detailing the Audit Committee’s activities; • Writing a special report as requested by the Board of Commissioners. In carrying out their duties and responsibilities, the Audit Committee’s authority is regulated in the Audit Committee Charter, which includes: • Receiving annual and quarterly financial reports. • Receiving periodic summaries on Risk Management and Internal Audit activities, as well as any significant findings identified by Internal Auditors.
Laporan Tahunan 2011
Susunan Anggota Komite Audit
Composition of the Audit Committee
Menurut peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Komite Audit terdiri dari minimal 3 orang, dengan dua diantaranya berasal dari pihak luar yang independen. Salah seorang Anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan formal dan pengalaman di bidang akuntansi dan keuangan. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Based on regulations issued by the Capital Market & Financial Institution Supervisory Agency, the Audit Committee must consist of at least 3 individual, with at least two of them are independent parties. At least, one of the committee members must have formal education and experience in accounting and finance. The Audit Committee shall be chaired by an Independent Commissioner assigned by the Board of Commissioners.
Adapun susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Komite Audit : Kanaka Puradiredja, Komisaris Independen Anggota : Indra Safitri, pihak independen Anggota : Setiyono Miharjo, pihak independen
The composition of the Company’s Audit Committee as of 31 December 2011 was as follows: Audit Committee Chairman: Kanaka Puradiredja, Independent Commissioner Member : Indra Safitri, independent party Member : Setiyono Miharjo, independent party
Kanaka Puradiredja dan Setiyono Miharjo memiliki keahlian dibidang akuntansi dan keuangan, seperti yang dimaksudkan oleh peraturan Bapepam LK.
Both Kanaka Puradiredja and Setiyono Miharjo have expertise in accountancy and finance, as stipulated by Bapepam-LK regulations.
Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, sejak dibentuknya pada tanggal 25 Oktober 2010 Komite Audit telah melaksanakan berbagai aktifitas antara lain: • Pengenalan Perusahaan, struktur Organisasi dan aktifitasnya.
As stipulated in their duties and responsibilities, since its formation on 25 October 2010 the Audit Committee has carried out the following: • Become familiar with the Company, organization structure and its activities.
• Pembuatan Piagam Komite Audit. • Memfasilitasi pembentukan Audit Internal. • Memfasilitasi pembentukan Unit Manajemen Risiko. • Memberikan arahan kepada Audit Internal dalam pembuatan rencana kerja Audit Internal dan pembuatan Piagam Audit Internal. • Memonitor aktifitas Audit Internal dan Unit Manajemen Risiko. • Memberikan arahan dalam pembuatan Pedoman GCG dan Pedoman Perilaku • Memonitor pekerjaan audit EA • Menelaah laporan keuangan tahun 2010 dan 2011 serta laporan keuangan interim, termasuk mengevaluasi dan memberi masukan atas kebijakan akuntansi akun-akun tertentu dalam laporan keuangan. • Membahas perkara-perkara hukum yang sedang dihadapi Perseroan yang diperkirakan dapat mengganggu kegiatan usaha Perseroan.
• Created the Audit Committee Charter. • Facilitated the creation of an Internal Audit (IA). • Facilitated the formation of the Risk Management Unit • Advised on Internal Audit work plans and the Internal Audit Charter.
Sejak pembentukannya hingga tanggal pelaporan Laporan Tahunan, Komite Audit telah menyelenggarakan 9 kali rapat dengan tingkat kehadiran 100% untuk Kanaka Puradiredja dan Setiyono Miharjo serta 90% untuk Indra Safitri.
Since its formation to the date of this Annual Report, the Audit Committee has met 9 times with 100% attendance of Kanaka Puradiredja and Setiyono Miharjo and 90% attendance of Indra Safitri respectively.
2011 Annual Report
• Monitored IA and Risk Management Unit activities. • Advised on the creation of GCG Guidelines and Code of Conduct • Monitored the audit progress of EA • Reviewed 2010 and 2011 financial reports and interim financial reports, including evaluating and advising on accounting policies for certain accounts in the financial reports. • Discussing the legal matters being faced by the Company which is expected to disrupt the business activities of the Company
PT Bumi Resources Minerals Tbk
103
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
104
Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee
Tahun 2011 Perseroan membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai bagian upaya meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan. Tujuan pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah memberikan pendapat yang independen kepada Dewan Komisaris untuk menjamin proses nominasi dan pemberian remunerasi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan praktek GCG.
In 2011, the Company formed the Nomination and Remuneration Committee as part of its improvements to good corporate governance. The purpose of the Nomination and Remuneration Committee is to provide an independent opinion to the Board of Commissioners and to ensure that the nomination and remuneration process for members of the Boards of Commissioners and Directors is compliant with prevailing rules and regulations, as well as GCG practices.
Wewenang, tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi selengkapnya tercantum pada Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, mencakup diantaranya: • Memiliki akses langsung dan tidak terbatas terhadap anggota manajemen dan sumber daya Perseroan secara wajar dan relevan dengan perannya. • Melibatkan atau memperoleh nasihat profesional independen yang diperlukan dalam menjalankan
The full authority, duties and responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee are recorded in the Nomination and Remuneration Committee Charter and include: • Having direct unlimited access to members of management and the Company’s resources as deemed fair and relevant to its role. • Including or obtaining independent professional advice as required to carry out the functions and duties
fungsi dan tugas Komite Nominasi dan Remunerasi. • Menetapkan kriteria pemilihan, termasuk kompetensi standar dan persyaratan pengangkatan yang akan digunakan untuk nominasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi • Mengembangkan rencana untuk mengidentifikasi, menilai dan meningkatkan kompetensi Direksi. • Mengembangkan sistem penilain (individu maupun kolektif) untuk anggota Dewan Komisaris dan
of the Nomination and Remuneration Committee. • Establishing election criteria, including standards for competency and requirements for promotion used to nominate members of the Boards of Commissioners and Directors. • Developing plans to identify, evaluate and improve the competence of Directors. • Developing an evaluation system (individual and collective) for members of the Boards of
Direksi. • Menetapkan kebijakan, menetapkan dan meninjau remunerasi dan benefit Dewan Komisaris dan Direksi • Memastikan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan praktik-praktik terbaik dan relevan.
Commissioners and Directors. • Establishing policy, and establishing and reviewing remuneration and benefits for the Boards of Commissioners and Directors. • Ensuring remuneration of the Boards of Commissioners and Directors is in line with best and relevant practices.
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan terdiri atas manajemen puncak senior yang memiliki latar belakang pendidikan formal dan maupun pengalaman luas dalam pengelolaan perusahaan serta anggota profesional dengan latar belakang dan pengalaman luas di bidangnya. Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi : Ari Saptari Hoedaja Anggota : Nalinkant A. Rathod Anggota : Kenneth P. Farrell Sekretaris : Makin Perdana Kusuma
Members of the Nomination and Remuneration Committee consist of senior management with a formal education, background and broad experience in corporate management, as well as professional memberships, background and broad experience in their field. The composition of the Company’s Nomination and Remuneration Committee as per 31 December 2011 was as follows: Chair of the Nomination and Remuneration Commitee : Ari Saptari Hoedaja Member : Nalinkant A. Rathod Member : Kenneth P. Farrell Secretary : Makin Perdana Kusuma
Perseroan berencana melengkapi Perangkat Komisaris ini dimasa mendatang dengan membentuk Komitekomite lain yang relevan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan.
The Company intends to add to its Commissioners’ tools in the future by adding more committees as relevant to the needs and development of the Company.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Internal Audit
Internal Audit
Perseroan telah membentuk Divisi Audit Internal dan mengesahkan Piagam Audit Internal yang akan ditinjau secara periodik. Piagam Audit Internal menjelaskan mengenai tujuan kegiatan, wewenang dan tanggung jawab Audit Internal. Piagam Audit Internal menetapkan struktur dan kedudukan Audit Internal dalam organisasi, termasuk hubungan pelaporan Kepala Divisi Audit Internal kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit; wewenang untuk mengakses seluruh catatan, data, arsip, karyawan, dan aset fisik yang relevan dengan tugas dan fungsinya; serta mendefinisikan lingkup kegiatan Audit Internal. Divisi Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Audit Internal, yang bertanggung-jawab kepada Presiden Direktur. Kepala Divisi Audit Internal, diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris.
The Company has established an Internal Audit Division and ratified the Internal Audit Charter, which will be reviewed periodically. The Internal Audit Charter defines the internal audit activity’s purpose, authority, and responsibility. The internal audit charter establishes the internal audit activity’s position within the organization, including the nature of the Head of Internal Audit Division’s functional reporting relationship with the board; authorizes access to records, personnel, and physical properties relevant to the performance of engagements; and defines the scope of internal audit activities. The Internal Audit Division is led by the Head of Internal Audit who reports directly to the President Director. The Head of the Internal Audit Division is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners.
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya Divisi Audit Internal mengacu dan berpedoman kepada International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing dari The Institute of Internal Auditors, yang juga mencakup kode etik Audit Internal yaitu Integritas (Integrity), Objektivitas (Objectivity), Kerahasiaan (Confidentiality), dan Kompetensi (Competency).
In carrying out its duties and responsibilities, the Internal Audit Division refers to and is guided by International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing by The Institute of Internal Auditors, which also covers the code of ethics for Internal Audits, i.e. Integrity, Objectivity, Confidentiality, and Competency.
Fungsi Divisi Audit Internal Perseroan adalah memberikan jasa penilaian (assurance) dan konsultansi yang independen dan objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasional perusahaan.
The function of the Company’s Internal Audit Division is to provide independent and objective assurance and consulting service designed to add value and improve company’s operations.
Auditor Internal Perseroan menjunjung tinggi objektivitas dan independensi saran maupun pemeriksaan yang dilaksanakan oleh karenanya, selama menjalankan fungsi audit internal, auditor dilarang: • Memiliki tugas dan jabatan rangkap dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan; • Menjalankan tugas operasional untuk perusahaan, termasuk melakukan implementasi saran perbaikan yang diajukan atas temuan audit; • Melakukan inisiatif dan menyetujui transaksi; dan • Memberikan perintah secara langsung kepada karyawan perusahaan, kecuali kepada karyawan yang ditugaskan sebagai anggota tim audit atau yang ditugaskan untuk membantu tim audit.
The Company’s Internal Auditor upholds high levels of objectivity, as well as giving independent advice and assessment in carrying out his function and is forbidden from: • Having duties or a dual role in the implementation of the company’s operations; • Carrying out operational duties for the company, including implementing suggested improvements resulting from audit findings; • Implementing initiatives and approving transactions; and • Giving direct orders to company employees, with the exception of employees who have been assigned as audit team members or to assist the audit team.
Uraian wewenang, tugas dan tanggung jawab Audit Internal selengkapnya dijelaskan pada Piagam Audit Internal, yang mencakup diantaranya: • Mengakses seluruh fungsi, catatan, data, arsip, aset fisik dan karyawan yang relevan tentang perusahaan; • Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit; • Melakukan koordinasi kegiatan auditor eksternal;
A full description of the authority, duties and responsibilities of the Internal Audit are detailed in the Internal Audit Charter, and include: • Access to all functions, notes, data, files, physical assets and employees as relevant to the company; • Communicating directly with the Board of Directors, the Board of Commissioners and/or the Audit Committee; • Coordinating activities with external auditors;
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
105
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
106
• Menyusun serta melaksanakan rencana audit tahunan; • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya; • Memberi saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit; • Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan; • Melakukan pemeriksaan khusus bila diperlukan.
• Developing and implementing annual audit plan; • Testing and evaluating implementation of internal controls and risk management systems in accordance with company policies; • Conducting examinations and evaluations on the efficiency and effectiveness of finances, accountancy, operations, human resources, marketing, information technology and other activities. • Providing advice on improvements and objective information on audited activities to all levels of management; • Writing reports on audit results and submitting these reports to the President Director and the Boards of Commissioners through the Audit Committee; • Observing, analyzing and reporting on recommended follow up improvements; • Implementing special audits where necessary.
Di awal pembentukannya, selama tahun 2011 Divisi Audit Internal fokus untuk melaksanakan berbagai kegiatan mencakup: • Menyusun Piagam Audit Internal. • Membentuk struktur organisasi dan merekrut 1 Manajer dan 1 Supervisor Auditor Internal. • Melakukan kegiatan konsultansi dan assurance. • Mendukung kegiatan Grup berkaitan dengan Anti Bribery and Corruption, Internal Audit dan Risk Management Framework, Financial Reporting Procedure, dan Business Continuity Management. • Pengembangan kompetensi Auditor.
From its initial formation through 2011, Internal Audit Division has focused on various activities, including: • Formulating the Internal Audit Charter. • Developing an organization structure and recruiting 1 Internal Audit Manager and 1 Internal Audit Supervisor. • Carrying out consultations and assurance activities. • Supporting Group activities related to Anti-Bribery and Corruption, Internal Audit and Risk Management Framework, Financial Reporting Procedure, and Business Continuity Management.
Untuk tahun 2012, Divisi Audit Internal telah menyusun berbagai kegiatan, mencakup diantaranya: pemantauan tindak lanjut atas temuan audit; konsultansi dan assurance; review implementasi PSAK dan pengembangan kompetensi termasuk sertifikasi Auditor Internal.
Looking ahead to 2012, the Internal Audit Division has prepared various activities, including: monitoring follow ups to audit findings; assurance and consulting services; reviewing implementation of GAAP, and competency development, including for a Certified Internal Auditor.
Auditor Eksternal
External Auditor
Eksternal Auditor ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perseroan secara independen dan memberikan opini atas kewajaran Laporan Keuangan Perseroan. Periode pelaksanaan audit eksternal yang terakhir adalah untuk Tahun Buku Perseroan yang berakhir per 31 Desember 2011.
An External Auditor is appointed to audit the Company’s Financial Report independently and provide an opinion on its fairness. The most recent external audit was for the end of the Company’s fiscal year on 31 December 2011.
Audit umum atas laporan keuangan Perseroan tahun buku 2011 dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tjiendradjaja & Handoko Tomo sesuai ketetapan Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan RUPS pada bulan Juni tahun 2011.
The public audit on the Company’s financial reports for fiscal year 2011 was carried out by Public Accountant Tjiendradjaja & Handoko Tomo as stipulated by the Board of Commissioners and resolved at the GMS in June 2011.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
• Developing Auditor competency.
Laporan Tahunan 2011
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi serta tanggungjawab dalam penyusunan kebijaksanaan, perencanaan dan pengendalian komunikasi perseroan dengan instansi pengawas pasar modal (Bapepam dan BEI), termasuk juga para pemangku kepentingan. Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup, antara lain: • memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, • menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh para pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan • memenuhi kewajiban Perseroan terkait dengan pasar modal dan pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku, • membina identitas dan citra perseroan untuk menunjang peningkatan nilai perseroan,
The function and responsibility of the Corporate Secretary is to organize policies, plans and control of corporate communications with stock market supervisory bodies (Bapepam and IDX) and stakeholders. The functions of the Corporate Secretary include:
Fungsi Sekretaris Perusahaan tersebut wajib diimplementasikan dalam beberapa fungsi, yakni: • Compliance officer • Stakeholders relation • Liaison officer/contact person
The functions of the Corporate Secretary implemented through the following functions: • Compliance officer • Stakeholders relation • Liaison officer/contact person
Perseroan telah menetapkan sebagai Sekretaris Perusahaan.
The Company has appointed Muhammad Sulthon as Corporate Secretary.
Muhammad
Sulthon
• Ensuring smooth communications between the corporate and stakeholders; • Ensuring information is available for stakeholders to access as required; • Fulfillment of the Company’s responsibilities to the stock markets and shareholders in compliance with prevailing laws; • Building the Company’s identity and image to reflect the Company’s values. are
Investor Relations
Investor Relations
Perseroan telah membentuk Departemen Investor Relations yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan dipenuhinya aspek keterbukaan sebagai salah satu prinsip GCG kepada komunitas pasar modal, membina hubungan dengan para investor saham dan obligasi maupun surat berharga lainnya, para analis, jurnalis, wali amanat, lembaga pemeringkat, Self Regulatory Organization (SRO), serta komunitas keuangan terkait lainnya. Departemen Investor Relations juga menjalankan tugas mengelola media komunikasi internal dan eksternal Perseroan dan mengarahkan anak perusahaan dalam aktivitas komunikasi korporasi yang dilaksanakan.
The Company has formed an Investor Relations Department responsible for ensuring all aspects of transparency to the stock market community as a part of GCG principles, fostering relations with investors of stocks and bonds and other securities, analysts, journalists, trustees, ratings agencies, Self Regulatory Organizations (SRO), and other related financial communities. Investor Relations Department are also responsible for managing the Company’s internal and external media communications and directing the subsidiaries as they implement their corporate communication.
Perseroan telah menetapkan Herwin Wahyu Hidayat sebagai Kepala Departemen Investor Relations Perseroan.
The Company has appointed Herwin Wahyu Hidayat as Head of the Company’s Investor Relations Department.
Sepanjang tahun 2011, Perseroan, melalui Departemen Investor Relations telah mengadakan 1 kali public expose (dihadiri oleh wartawan, investor dan analis) dan tiga kali pertemuan dengan komunitas analis (dihadiri oleh analis dan manajer keuangan). Departemen Investor Relations juga menghadiri 11 kegiatan Non Deal Roadshows dan equity forum yang diselenggarakan oleh Equity Houses terkemuka
During 2011, the company, through its Investor Relations Department, held 1 Public Expose (attended by media, investors, and analysts) and 3 meetings with analysts community (attended by analysts and fund managers). The Investor Relations Department also attended 11 Non Deal Roadshows and equity forums arranged by reputable Equity Houses in the effort to promote the
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
107
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
dalam rangka mempromosikan prospek pertumbuhan dan perkembangan Perseroan kepada komunitas investor di seluruh dunia. Selama tahun 2011, Departemen Investor Relations juga merilis 10 berita korporasi yang ditujukan kepada publik dan komunitas investor.
corporate growth story to the worldwide investment community. In 2011, the Investor Relations Department has issued 10 corporate press releases to the media and investment community.
Kegiatan keterbukaan informasi yang dilaksanakan oleh Perseroan, tahun 2011, antara lain:
Press Releases issued by the Company in 2011 include:
Bulan Month
Kegiatan Action
Para Pihak Publication
Februari
Penerimaan Best Equity Deal in South East Asia
Alpha Magazine, BEI
February
Acceptance of Best Equity Deal in South East Asia
Alpha Magazine, IDX
Maret
- Konversi Mandatory Convertible Note menjadi kepemilikan saham BRMS oleh BUMI. - Kineja keuangan dan operasional periode tahun 2010
BEI, Surat Kabar, Website
- Mandatory Convertible Note conversion into BRMS shares by BUMI - Financial and operational results for 2010
IDX, Newspappers, Website
March
Mei
-
May
-
-
Juni
- - -
June
- - -
Presidential Decree supporting Underground Mining in Protected Forests Financial and operational results for Q-1 2011 Peningkatan hasil perhitungan cadangan dan sumberdaya mineral di Dairi Prima Mineral (seng dan timah hitam) Rencana akuisisi BRMS oleh Bumi plc London Hasil RUPS dan RUPSLB – penjaminan aset untuk mendapatkan dana
BEI, Surat Kabar, Website
Improved calculations of mineral reserves and resources at Dairi Prima Mineral (zinc and lead) Planned acquisition of BRMS by Bumi plc London Results of AGM and EGM – underwriting assets to obtain funding
IDX, Newspappers, Website
Agustus
Kinerja keuangan dan operasional 1H 2011
BEI, Surat Kabar, Website
August
Financial and operational results for 1H 2011
IDX, Newspappers, Website
Oktober
Anak usaha dari BRMS menerima dividen dari Newmont Nusa Tenggara (Tembaga dan emas)
BEI, Surat Kabar, Website
October
BRMS subsidiary received dividends from Newmont Nusa Tenggara (copper and gold)
IDX, Newspappers, Website
November
-
Dairi Prima Mineral (seng dan timah hitam) terima izin Prinsip penambangan bawah tanah di kawasan hutan lindung Kinerja keuangan dan operasional 9M 2011
BEI, Surat Kabar, Website
Dairi Prima Mineral (zinc and lead) received Principle License to mine underground in protected forest areas Financial and operational results for 9M 2011
IDX, Newspappers, Website
- November
- -
108
Dekrit Presiden mengenai Penambangan Bawah Tanah di Kawasan Hutan Lindung Kinerja keuangan dan operasional Q-1 2011
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Paparan Publik dan Pertemuan dengan Analis Public Exposes and Analyst Meetings Tanggal Date
Keterangan Description
Agenda Agenda
Tempat Place
14 April
Annual Public Expose Analyst Briefing Annual Public Expose Analyst Briefing
Kinerja keuangan dan operasional 2010 Kinerja keuangan dan operasional 2010 Financial and operational results for 2010 Financial and operational results for 2010
Jakarta
20 September 20 September
Analyst Briefing Analyst Briefing
Kinerja keuangan & operasional 1H 2011 Financial & operational results for 1H 2011
Jakarta
17 Desember 17 December
Analyst Briefing Analyst Briefing
Kinerja keuangan & operasional for 9M 2011 Financial & operational results for 9M 2011
Jakarta
14 April
Roadshow Roadshow Tanggal Date
Penyusun Arranger
Tempat Place
1-2 March
UBS
Jakarta (Mandarin Hotel)
7-8 March
JP Morgan
Hongkong-Singapura
18 May
Merrill Lynch
Singapura
14-15 June
Nomura
Singapura
20-22 June
JP Morgan
New York
2-6 May
Nomura
Edinburgh & London
23-25 August
Macquarie
Singapura
15-16 August
Deutsche Bank
Singapure & HKG
5-6 September
JP Morgan
London
6-7 December
Macquarie
New York
29-30 November
Deutsche Bank
Jakarta
Pertemuan Individual dengan Analis Analyst Individual Meetings Tanggal Date
Analis Analyst
Lokasi Perusahaan Company Base
24 February
JP Morgan
Indonesia
10 March
China Poly Group
Indonesia
24 March
Copar Finance Asset Management
Singapore
16 May
Credit Suisse
Indonesia
7 June
Samuel Sekuritas
Indonesia
17 June
Sumitomo Trust Bank Tokyo
Tokyo
27 June
Samuel Sekuritas
Indonesia
27 June
Ciptadana Asset Management
Indonesia
27 June
Ciptadana Sekuritas
Indonesia
11 July
Ciptadana Sekuritas
Indonesia
12 July
Barclays Capital
Indonesia
22 July
CIM capital
Indonesia
20 September
Schroder Indonesia
Indonesia
8 November
Credit Suisse
Hongkong
14 November
Cundill Investment
UK
17 November
Mandiri Sekuritas
Indonesia
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
109
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
110
Kebijakan Pokok Perusahaan
Basic Company Policies
Perseroan telah menyusun pokok-pokok kebijakan Perusahaan yang terkait dengan penerapan praktek GCG, dalam bentuk ”Pedoman Kode Etik (Code of Conduct)”, Pedoman GCG dan Kebijakan Umum Perseroan dengan butir-butir kebijakan pokok menyangkut diantaranya:
The Company has compiled key points of Company policies related to the application of GCG in the form of a Code of Conduct, GCG Guidelines and General Company Policy. Some points of these basic policies include:
Pengelolaan Risiko
Risk Management
Pengelolaan risiko dilakukan secara menyeluruh, mencakup risiko dari Perseroan dan anak perusahaan. Direksi bertanggung jawab untuk membuat kebijakan manajemen risiko serta strategi untuk mengimplementasikannya dengan dibantu oleh Divisi Manajemen Risiko. Seluruh aktivitas ini dikomunikasikan kepada Komisaris Perseroan melalui Komite Audit secara berkala.
Carried out a comprehensive risk management to cover the inherent risks of the Company and its subsidiaries. Directors are responsible for making risk management policies and strategies to implement them with the assistance of the Risk Management Division. These activities are communicated to the Commissioner of the Company through the Audit Committee periodically.
(Lihat uraian ”Manajemen Risiko”)
(See description of “Risk Management”)
Pengendalian Internal
Internal Control
Direksi mempunyai tanggung jawab untuk membuat kebijakan yang tepat atas pengendalian internal dengan tujuan menjaga investasi dan aset Perseroan dan secara berkala memastikan bahwa sistim pengendalian internal berfungsi dengan efektif.
The Board of Directors is responsible for formulating appropriate internal control policies with a view to safeguarding investments and Company assets, and periodically ensuring the internal control system is functioning effectively.
Transaksi Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Transactions
Untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan, Perseroan menetapkan prinsip-prinsip kebijakan sebagai berikut: • Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan eksekutif utama Perusahan diminta untuk mengungkapkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi apabila mereka secara langsung, tidak langsung, atau mewakili pihak ketiga, mempunyai kepentingan yang materil dalam suatu transaksi atau kegiatan yang secara langsung mempengaruhi Perseroan. • Setiap individu Jajaran Perseroan dilarang menggunakan informasi penting dan rahasia bagi kepentingan pribadi atau untuk kepentingan orang lain atau pihak lain yang merugikan kepentingan Perseroan. • Setiap individu Jajaran Perseroan sebaiknya menghindari kepentingan ekonomi dalam perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan kepentingan Perseroan.
To avoid conflicts of interest, the Company applies the following principles:
• Every individual at every level of the Company is prohibited from using confidential or important information for their own benefit or the benefit of another person or party, against the interests of the Company. • Every individual at every level of the Company should avoid economic interests in companies that may result in a conflict of interest with the Company’s interests.
Transaksi orang dalam
Insider Trading
Aturan mengenai transaksi orang dalam diatur dalam Panduan Kode Etik. Aturan tersebut menyatakan bahwa Perseroan memegang teguh peraturan perundangundangan yang berlaku mengenai informasi orang dalam khususnya dalam hal akses informasi yang sensitif dan bersifat rahasia.
Regulations concerning insider trading are contained in the Code of Ethics handbook. These regulations state that the Company strictly adheres to prevailing laws and regulations concerning insider trading, in particular in terms of access to sensitive or confidential information.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
• All members of the Company’s Boards of Commissioners, Directors, and key executives are required to disclose to the Boards of Commissioners and Directors if they directly, indirectly, or through a third party, have any material interest in a transaction or activity that directly affects the Company.
Laporan Tahunan 2011
Sesuai Panduan Kode Etik, individu jajaran Perseroan yang memiliki akses informasi material yang belum dipublikasikan secara luas dilarang menyalahgunakan jabatan dan kewenangannya dengan mengungkapkan informasi dimaksud kepada pihak tertentu untuk digunakan sebagai dasar membeli, menjual atau menahan saham Perseroan.
As detailed in the Code of Ethics handbook, any individual in the Company having access to material that has not been widely publicized is prohibited from abusing their position and authority to disclose information to certain parties as a basis for the purchase, sale or holding the Company’s shares.
Pengungkapan yang tepat waktu dan akurat
Timely and Accurate Disclosure
Perseroan akan senantiasa mengungkapkan informasi yang materil melalui Laporan Tahunan dan laporan keuangan kepada pemegang saham, dan pihak berwenang terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara tepat waktu, mudah dipahami dan obyektif.
The Company discloses material information to its shareholders and the relevant authorities through its Annual Report and financial reports, as required by prevailing regulations, in an accurate, timely, easily understood and objective way.
Pemberian/Penerimaan Hadiah dan Hiburan
Giving/Receiving of Gifts and Entertainment
Pada prinsipnya pemberian maupun penerimaan hadiah dan hiburan dilarang oleh Perseroan, kecuali jika pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan secara khusus oleh Perseroan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dilaporkan sesuai dengan prosedur yang berlaku di Perseroan.
In principle the giving and receiving of gifts and entertainment is prohibited by the Company, except where it is in accordance with regulations specifically stipulated by the Company or prevailing laws and regulations and is declared in accordance with procedures applicable in the Company.
Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi serta Informasi Orang Dalam
Disclosure and Confidentiality of Information and Inside Information
Perseroan menyediakan dan memberitahukan informasiinformasi yang harus segera disampaikan kepada shareholder maupun para pemangku kepentingan lainnya dalam rangka proses pengambilan keputusan yang cepat. Sedang informasi yang bersifat rahasia tidak boleh disampaikan, kecuali melalui otoritas khusus dari Dewan Komisaris dan Direksi.
The Company supplies information that must be submitted to shareholders and other stakeholders in the context of rapid decision-making. Confidential information may not be supplied without special authority from the Boards of Commissioners and Directors.
Pedoman Perilaku
Code of Conduct
Perseroan telah memberlakukan dan mensosialisasikan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang berisi berbagai aturan bagi jajaran Perseroan menyangkut etika berperilaku dalam bertransaksi maupun berhubungan dengan pihak internal (sesama pegawai, bawahan dan atasan) maupun dengan pihak eksternal. Sosialisasi dilakukan melalui penandatanganan lembar kepatuhan yang akan dilaksanakan setiap periode tertentu dan saat penerimaan pegawai baru.
The Company has enacted and publicized its Code of Conduct, which contains various rules for Company employees regarding ethical behavior for transactions or relations with internal parties (other employees, subordinates and those of higher rank) and external parties. All employees must periodically sign a compliance sheet stating that they will abide by the Code, as do new employees when joining the Company.
Beberapa pokok isi Pedoman Perilaku juga ditekankan kembali pada Pedoman GCG, seperti dijabarkan dalam uraian sub-bab Pokok Kebijakan Perseroan diatas. Selain beberapa pokok kebijakan tersebut, Pedoman COC menguraikan berbagai kebijakan tentang “K3L”, “Perlindungan Lingkungan” dan statement “Nilai Utama Perusahan” dan “Pelaporan Pelanggaran dengan Speak System” sebagai landasan pengembangan integritas dan moral seluruh jajaran Perseroan dalam berkarya di BRM.
Some points of the Code of Conduct reaffirm the GCG Guidelines, as described in the section on Basic Company Policies above. In addition to these basic policies, the COC Guidelines also contain policies on HSE, Environmental Preservation, statements on Company Core Values, and Reporting Violations with the Speak Up System as a foundation to support integrity and moral standing in all employees at every level working for BRM.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
111
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Nilai Utama Perusahaan
Company Core Values
Dalam bertransaksi dan berkarya, seluruh jajaran pegawai harus menghargai nilai-nilai utama Perseroan yaitu: • Integritas - Taat terhadap hukum - Selalu bertindak dengan niat baik - Berperilaku sesuai etika - Menolak korupsi, kolusi, dan nepotisme - Menegakkan nama Perusahaan • Keunggulan - Berusaha untuk unggul - Membuat janji hanya atas hal yang dapat dipenuhi - Berkomitmen kepada pelanggan • Sifat profesional - Kesempatan kerja yang sama - Penempatan orang yang sesuai di suatu pekerjaan/posisi - Mengakui prestasi dan kesuksesan rekan kerja - Bertindak secara profesional
In trade and in work, all employees must respect the Company’s Core Values. These include: • Integrity - Obey the law - Act in good faith - Behave ethically - Reject corruption, collusion and nepotism - Uphold the Company name • Excellence - Strive to excel - Only make promises that can be kept - Be committed to customers • Professional Attitude - Equal employment opportunities - Placement of the appropriate person in the job/ position - Recognize the achievements and success of coworkers - Act in a professional manner • Safety and the Environment - Respect human life - Protect the environment - Be committed to the sustainability of local communities
• Keselamatan dan Lingkungan - Menghargai hidup manusia - Menjaga lingkungan - Berkomitmen untuk keberlangsungan masyarakat sekitar
112
Pelaporan Pelanggaran Melalui Speak Up System
Reporting Violations through the Speak Up System
Seluruh jajaran pegawai diwajibkan melapor apabila mereka mengetahui adanya/terjadinya suatu pelanggaran Pedoman Perilaku dan laporan tersebut harus dilakukan berdasarkan niat baik, adil, jujur, dan penuh hormat. Pejabat yang mendapat laporan bertanggung jawab untuk memperhatikan dan menindaklanjuti masalah yang disampaikan kepada mereka.
All employees at all levels must report any violation of the Code of Conduct that they are aware of. The report should be based on good intentions, be fair, honest and respectful. Officials receiving reports are responsible for noting and following up on the reported problems.
Perseroan berkomitmen untuk melindungi karyawan yang secara jujur melaporkan terjadinya pelanggaran tersebut dan menjamin kerahasiaan pelapor. Laporan-laporan atas adanya potensi atau kemungkinan terjadinya pelanggaran Pedoman dapat dilaporkan ke Speak Up System.
The Company is committed to protecting honest employees who report any violation and ensure confidentiality of the complainant. Reports on any potential or likely violation of the Code can be made through the Speak Up System.
Pelaporan melalui Speak Up System dapat dilakukan melalui telepon, SMS ke nomor khusus, melalui formulir isian yang disediakan, melalui email ke alamat yang telah dirujuk, mengirim formulir yang dapat diperoleh dari website Perseroan, yakni www.bumiresources.com.
Reports through the Speak Up System can be made by telephone, SMS to a designated number, the appropriate form, by email to the referenced address, and by a form available on the Company’s website www.bumiresources.com.
Perkara Hukum
Legal Cases
Pada tanggal 14 Februari 2011, PT Citra Palu Minerals (“CPM”) yang merupakan anak perusahaan Perseroan mendaftarkan gugatannya kepada Bupati Toli-toli di Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN”) Palu dengan nomor gugatan 04/G/2011/PTUN.Palu. Alasan utama CPM mengajukan gugatannya adalah dikarenakan
On 14 February 2011, a subsidiary of the Company, PT Citra Palu Minerals (CPM), filed a lawsuit against the Regent of Toli-toli at the Palu State Administrative Court (PTUN) with case number 04/G/2011/PTUN.Palu. The main reason for CPM submitting this lawsuit was because the Regent of Toli-toli had issued a State Administrative
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Bupati Toli-toli telah menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara tentang persetujuan peningkatan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada PT Inti Cemerlang (Keputusan Bupati Toli-Toli Nomor 40 Tahun 2010, tanggal 8 September 2010) dan PT Promistis (Keputusan Bupati Toli-Toli Nomor 41 Tahun 2010, tanggal 8 September 2010) di area yang termasuk didalam Wilayah Kontrak Karya CPM
Decision approving the issuance of a Mining Permit for Production Operations to PT Inti Cemerlang (Regent of Toli-toli Decision No 40/2010, dated 8 September 2010) and PT Promistis (Regent of Toli-toli Decision No 41/2010, dated 8 September 2010) for an area already included within CPM’s Contracted Work Area.
“Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Bupati Toli-toli”
“Regent of Toli-toli State Administrative Decision (KTUN)”
Proses pemeriksaan dan peradilan terhadap gugatan tata usaha negara CPM telah dilaksanakan sejak tanggal 8 Maret 2011. Pada tanggal 29 Maret 2011 majelis hakim PTUN Palu telah menerbitkan putusan sela yang menunda atau menangguhkan pelaksanaan tindak lanjut dari KTUN Bupati Toli-toli sampai ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
The investigation and judicial process for CPM’s state administrative court case started on 8 March 2011. On 29 March 2011, the Palu Administrative Court judge issued an interim decision to postpone or suspend implementation of the Regent of Toli-toli’s KTUN until a legally binding court decision could be made.
Pada tanggal 23 Juni 2011, PTUN Palu telah menerbitkan putusan nomor 04/G/2011/PTUN.Palu yang amarnya antara lain mengabulkan gugatan CPM untuk seluruhnya, menyatakan batal KTUN Bupati Toli-toli dan memerintahkan supaya Bupati Toli-toli melakukan pencabutan serta menyatakan putusan sela PTUN Palu tertanggal 29 Maret 2011 masih tetap berlaku sampai dengan adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
On 23 June 2011, the Palu State Administrative Court issued decision number 04/G/2011/PTUN.Palu, which found entirely in favor of CPM’s lawsuit and declared void the KTUN of the Regent of Toli-toli and instructed the Regent of Toli-toli to repeal the KTUN and acknowledge the decision of the Palu PTUN dated 29 March 2011 as being valid until a legally binding court decision could be made.
Atas putusan PTUN Palu tersebut, ditanggal 23 Juni 2011 Bupati Toli-toli mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (“PTTUN”) Makasar melalui PTUN Palu. Atas permohonan banding dari Bupati Toli-toli tersebut, ditanggal 3 November 2011 PTTUN Makasar telah menerbitkan putusan nomor 122/B.TUN/2011/PT.TUN.Mks yang amarnya antara lain menguatkan putusan PTUN Palu nomor 04/G/2011/ PTUN.Palu tertanggal 23 Juni 2011.
In follow up, on 23 June 2011, the Regent of Toli-toli submitted an appeal to the Makasar State Administrative High Court (PTTUN) through Palu PTUN. On 3 November 2011, with regard to the Regent’s appeal, the Makasar PTTUN issued verdict number 122/B.TUN/2011/PT.TUN. Mks, which essentially strengthened verdict 04/G/2011/ PTUN.Palu dated 23 June 2011 issued by the Palu PTUN.
Atas putusan dari PTTUN Makasar tersebut, pada tanggal 7 Desember 2011 Bupati Toli-toli, PT Promistis dan PT Inti Cemerlang telah menyatakan kasasi di PTUN Palu dan selanjutnya pada tanggal 19 Desember 2011 mengajukan Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung (“MA”) melalui PTUN Palu. Atas pengajuan Memori Kasasi tersebut, pada tanggal 29 Desember 2011 CPM telah mengajukan Kontra Memori Kasasi kepada MA melalui PTUN Palu. Sampai dengan saat ini MA masih belum menerbitkan putusan terkait permohonan kasasi yang diajukan oleh Bupati Toli-toli, PT Inti Cemerlang dan PT Promistis.
On 7 December 2011, at Palu PTUN, the Regent of Toli-toli, PT Promistis and PT Inti Cemerlang declared cassation (appeal to the highest court) against the 7 December 2011 verdict of the Makasar PTTUN, and further on 19 December 2011 submitted a Memori Cassation to the Supreme Court through Palu PTUN. On 29 December 2011, CPM submitted a counter appeal to the Supreme Court through Palu PTUN. To date, the Supreme Court has not yet issued a verdict related to the cassation request submitted by the Regent of Toli-toli, PT Promistis and PT Inti Cemerlang.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
113
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
114
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Dalam mengelola areal pertambangannya, Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan dan mengembangkan usaha berimbang dengan upaya pembangunan kehidupan masyarakat setempat. Perseroan berpendapat bahwa hubungan baik dengan masyarakat adalah penting untuk kesuksesan jangka panjang. Oleh karenanya, Perseroan beserta seluruh jajarannya harus senantiasa berusaha, memahami dan berinteraksi secara positif dengan masyarakat sekitar serta membantu pengembangan masyarakat dengan cara menerapkan rasa saling menghargai, kerjasama yang aktif, dan memberikan komitmen jangka panjang.
In managing its mine sites, the Company is committed to operating and developing a business that balances with its efforts to develop local communities. The Company believes good relations with the community are important to long-term success. Based on this premise, all levels of the Company must always try to understand and interact positively with the local community and support their development through mutual respect, active cooperation and long-term commitment.
Untuk menjamin hubungan timbal balik yang saling mendukung dan bermanfaat dalam jangka dengan masyarakat setempat, Perseroan menerapkan beberapa prinsip hubungan, mancakup: • Selalu berusaha maksimal untuk tinggal secara harmonis dengan masyarakat setempat. • Bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah, apabila memungkinkan memfasilitasi pembuatan rencana pengembangan masyarakat transparansi. • Secara aktif mendorong semua karyawan untuk berkontribusi pada pengembangan sosial/ pembangunan kemampuan masyarakat setempat dengan menyumbangkan bakat dan keahlian, khususnya untuk mendukung institusi kesehatan dan pendidikan setempat.
To ensure a mutually beneficial and useful long-term relationship with the local community, the Company applies various principles, covering: • Make maximum effort to live harmoniously with the local community. • Cooperate with the community and government where it facilitates creation of transparent community development plans. • Actively encourage all employees to contribute to social development/enabling local communities by donating their skills and talents, specifically in support of local health and education institutions.
Prinsip-prinsip tersebut diterapkan dan dijadikan pijakan dalam menetapkan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. Sekalipun pengembangan kawasan tambang kelolaan sebagian besar belum memberikan sumber pendapatan, Perseroan telah melakukan program pengembangan masyarakat yang komprehensif dan luas untuk membantu meningkatkan kehidupan masyarakat sekitarnya dengan proyek-proyek pengembangan komunitas. Sesuai dengan peningkatan kegiatan di lapangan, Perseroan meningkatkan intensitas pelaksanaan program tanggung jawab sosialnya dan memastikan terjadinya peningkatan nilai semua pemangku kepentingan dalam setiap tahapan pengembangan usaha.
These principles are applied and used as the basis to determine implementation of corporate social responsibility programs. Even though the majority of the Company’s managed mine areas are still under development and not bringing in revenue, the Company has conducted comprehensive and wide-reaching community development programs to improve the quality of life of the local communities. In line with increased activity in the field, the Company is increasing the intensity of its corporate social responsibility programs and ensuring added value for all stakeholders in every stage of business development.
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Perseroan melalui anak perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial selama tahun 2011 diuraikan pada penjelasan berikut.
Several corporate social responsibility activities implemented by the Company through its subsidiaries during 2011 are explained below.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
115
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Dairi Prima Mineral
116
Pengembangan Masyarakat
Community Development
Kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan Perseroan, melalui Dairi Prima Mineral (DPM), di tahun 2011 diantaranya adalah: • Pengembangan benih padi baru Berdasarkan hasil pemantauan di lokasi dan laporan dari PPL Pertanian, dari beberapa kali siklus penanaman, terjadi peningkatan produksi sampai 25% pada seluruh areal penanaman benih padi baru tersebut. • Rehabilitasi sarana penyediaan air bersih Melalui kerjasama dengan masyarakat setempat, Perseroan melanjutkan program perbaikan sarana penyediaan air bersih termasuk perangkat saluran air di wilayah kerja DPM. • Pemberian sumbangan Perseroan mengalokasikan sejumlah dana untuk memperkuat program-program yang berhubungan dengan pengembangan masyarakat seperti HUT RI, perayaan hari besar keagamaan dan partisipasi pada kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
Community development programs implemented by the Company through Dairi Prima Mineral (DPM) in 2011 include: • Developing new rice seeds Based on results derived from monitoring the location and reports from agricultural instructors from PPL Pertanian, over several planting cycles there has been a 25% increase in production from fields planted with the new rice seeds. • Overhaul and repair of clean water supply facilities In cooperation with the local community, the Company implemented a program to repair clean water supply facilities, including wate installing equipment in DPM site. • Donations The Company allocated a sum of funds to strengthen programs related to community development, including celebrations of Indonesia’s Independence Day and the main religious holidays, as well as participating in local government activities.
Kegiatan Hubungan Masyarakat
Community Relations
• Klaim dan keluhan. Perseroan, melalui DPM, menyelesaikan berbagai klaim dan keluhan masyarakat sekitar, melalui forum dialog dan perbaikan sarana lingkungan di area kegiatan pemboran. • Penerbitan berita. Perseroan membagikan siaran pers mengenai perkembangan perusahaan secara berkala. • Peringatan HUT RI yang dilakukan bersama masyarakat sekitar, dan seluruh karyawan. • Sosialisasi program-program pemberdayaaan. Perseroan bersama-sama dengan pejabat pemerintahan
• Claims and complaints. The Company, through DPM, settled various claims and complaints made by the local community through dialogue forums and restoration of the environment in the drilling activities area. • Press releases. The Company periodically issued press releases related to its development. • Indonesia’s Independence Day was celebrated with the local community, and all the employees. • Familiarization with empowerment programs. The Company, local government officials, local respected
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
setempat, tokoh masyarakat dan undangan yang terdiri dari wakil mayarakat desa melakukan sosialisasi UU No. 4 tahun 2009 dengan topik fokus kebijakan pemberdayaan setempat. Program sosialisasi lanjutan ini juga dihadiri oleh mitra kerja perusahaan dan perusahaan setempat yang bekerja sama dengan DPM
figures and invited local community representatives discussed Law No. 4/2009 focusing on local empowerment policies. The follow-up dissemination program was also attended by the company’s work partners and local companies working with DPM.
Program Tanggung Jawab Sosial
Social Responsibility Programs
Perseroan, semakin meningkatkan intensitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial di wilayah Dairi. Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan diprioritaskan pada bidang-bidang pendidikan, pertanian, peternakan, pembangunan prasarana, sosial, budaya, lingkungan dan sektor pelayanan publik.
The Company intensified implementation of its social responsibility programs in the Dairi region. Priority was given to corporate social responsibility programs in the fields of education, agriculture, animal husbandry, infrastructure development, as well as social, cultural and environmental development and public service.
Untuk menimbulkan hubungan timbal balik yang saling memberi manfaat, pelaksanaan kegiatan CSR berupa pembangunan sarana dan prasarana fisik senantiasa melibatkan pekerja/masyarakat lokal dalam bentuk pemberdayaan lokal. Perseroan juga semakin memprioritaskan pasokan dari pengusaha lokal untuk memenuhi kebutuhan logistik.
To create a relationship based on mutual benefit, the Company always involves workers/local communities in the implementation of CSR activities, such as building of facilities and infrastructure, to encourage local empowerment. The Company is also increasingly prioritizing supply from local businesses to meet its logistical requirements.
Lokasi kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Location of Social Responsibility Activities
Sebagain besar lokasi kegiatan tanggung jawab sosial berada di area lingkar tambang 1 (Ring 1) yang meliputi empat desa dan satu kelurahan, kecuali kegiatan pengembangan budi daya pertanian padi.
The majority of the social responsibility programs are within Ring 1 and involve four villages and one district, with the exception of developments in rice farming.
Target Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Social Responsibility Program Targets
Sesuai dengan kondisi topografis dan lingkup usaha yang sudah lama digeluti masyarakat sekitar, maka kegiatan CSR Perseroan difokuskan pada sektor budidaya pertanian (perkebunan dan peternakan) yang diikuti pengembangan bisnis lokal dengan target meliputi diantaranya: • Ketahanan/swasembada pangan menuju kemandirian lokal, • Mengurangi ketergantungan masyarakat lokal terhadap perusahaan, • Pengembangan usaha dan produk lokal unggulan, • Membangun jaringan usaha dan akses pasar yang
In accordance with topographical conditions and a business scope that has seen long involvement of the local community, the Company’s CSR programs are focused on agriculture (farms and livestock) and follow local business development with targets including the following: • Resilience/food self sufficiency leading to local independence, • Reducing the dependence of local communities on
lebih luas, • Diversifikasi usaha lokal yang mampu bersaing di pasar regional, • Pengembangan sentra produk unggulan yang hasilnya bisa diserap Daerah dan terciptanya pembangunan pusat pengolahan produk unggulan. • Terciptanya sinergi pengembangan CSR bidang pendidikan, pengembangan prasarana dan kesehatan dengan program Pemerintah Daerah.
2011 Annual Report
the company, • Developing businesses and superior local produce, • Building business networks and greater market access, • Diversifying local businesses able to complete in the regional market, • Developing centers of excellence for products that can be absorbed by the region, and creating a superior product processing center, and • Creating synergistic development of CSR programs in education, infrastructure development and health alongside local Government.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
117
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Citra Palu Minerals
118
Kegiatan Perseroan di areal Citra Palu Minerals (CPM) kini telah memasuki tahap eksplorasi detail dalam rangka penyelesaiaan studi kelayakan dan persiapan studi AMDAL dengan melakukan pemboran dengan jarak antar titik bor 75 meter pada berbagai titik yang telah ditentukan, serta melakukan studi yang diperlukan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi berskala Internasional (ANU), Nasional (ITB),Regional (Unhas) dan Lokal (Untad). Sejalan dengan tahapan tersebut maka kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan semakin intensif, mengingat pada kegiatan pemboran melibatkan pergerakan peralatan dan SDM yang cukup intens. Berbagai kegiatan CSR yang dilakukan di areal kelolaan CPM sepanjang tahun 2011 mencakup: • Penandatangan MoU oleh CPM dan Walikota Palu untuk program CSR.
The Company’s activities in the Citra Palu Minerals (CPM) are now entering the detailed exploration phase with completion of the feasibility study and preparation for the Environmental Impact Analysis (AMDAL) through drilling holes 75 meters apart at various determined points, as well as the required studies being carried out by universities of international level (ANU), national level (ITB), regional level (Unhas) and local level (Untad). In accordance with this stage of development, CSR programs have intensified bearing in mind that drilling involves intensive movement of equipment and use of personnel. Some of the CSR programs carried out in the CPM managed area during 2011 include:
• Pendidikan: − Beasiswa 13 siswa SMKN 8 Geologi Pertambangan Palu (Rp67.790.000,00). − Beasiswa 32 siswa bertepatan Hardiknas 2 Mei 2011 (Rp32.000.000,00). − Penandatangan MoU oleh CPM dan UNTAD untuk pelaksanaan studi. − Pengiriman peserta pramuka Palu ke Jambore Nasional di Gorontalo (Rp150.000.000,00).
• Education: − Mining Geology scholarships for 13 students at SMKN 8 Palu (Rp67,790,000). − Scholarships for 32 students on National Education Day on 2 May 2011 (Rp32,000,000). − MoU Signing between CPM and UNTAD to carry out studies. − Funding for Palu scouts to join the National Jamboree in Gorontalo (Rp150,000,000).
PT Bumi Resources Minerals Tbk
• MoU Signing between CPM and Palu Regent for CSR programs.
Laporan Tahunan 2011
• Ekonomi: − Program kemitraan dengan masyarakat lokal untuk pembuatan 5.000 kantong sampel (Rp22.500.000,00). − Pelibatan kontraktor lokal alat berat (Rp69.105.000,00).
• Economy: − Partnership programs with local communities to make 5,000 sample bags (Rp22,500,000).
• Kesehatan: − Bantuan makanan tambahan untuk Posyandu secara periodik (Rp8.585.000,00). − Perbaikan sarana air bersih di Kelurahan Poboya Desember 2011 (Rp50.000.000,00).
• Health: − Periodic supplementary food aid for local health clinic (posyandu) (Rp8,585,000). − Repairs to clean water facilities in Poboya District in December 2011 (Rp50,000,000).
• Lingkungan: − Kampanye Hari Lingkungan Hidup dengan BLH Kota Palu Mei 2011 (Rp11.675.000,00).
• Environment: − Environment Day Campaign with BLH Palu in May 2011 (Rp11,675,000).
• Kemasyarakatan dan Spiritual: − Pembinaan Mental Spiritual, Khutbah Jumat rutin di 4 masjid Kelurahan Poboya (Rp41.800.000,00).
• Community and Spiritual: − Mental and spiritual guidance, Friday prayers routinely held at 4 mosques in Poboya District (Rp41,800,000). − Security training facility and village security support (Rp128,000,000). − Improvements to local roads with heavy equipment (costs recorded as creation of mine access roads). − Sacrificial animals, sermons and Ramadhan recitations (Rp182,807,000).
− Fasilitasi training security dan Bankamdes (Rp128.000.000,00). − Perbaikan jalan masyarakat dengan alat berat (biayanya dicatat sebagai bagian pembuatan jalan akses tambang). − Pelaksanaan pemotongan hewan qurban, ceramah dan pengajian ramadhan (Rp182.807.000,00). Dengan demikan, total biaya yang telah dikeluarkan CPM untuk berbagai kegiatan tersebut adalah sebesar Rp684.132.000, jauh meningkat dari biaya sebesar Rp210.122.000 pada tahun 2009-2010. CPM telah menyiapkan berbagai program CSR lanjutan untuk tahun 2012, sejalan dengan pergerakan kegiatan pemboran dan pelaksanaan pembuatan FS dan AMDAL yang masih akan berlangsung.
2011 Annual Report
− Involving local heavy equipment contractors (Rp69,105,000).
Therefore, total expenditure by CPM for its various CSR programs amounted to Rp684,132,000, far higher than the Rp210,122,000 spent in 2009-2010. CPM has prepared various follow up CSR programs for 2012 in line with its drilling activities and implementation of the ongoing feasibility study and environmental impact analysis.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
119
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Gorontalo Minerals GM telah memperoleh perpanjangan tahapan Studi Kelayakan dan kegiatan kegiatan Perseroan di areal Gorontalo Minerals (GM) adalah melanjutkan pemboran detail dengan jarak antar titik bor 50 – 75 meter. Kegiatan ini merupakan bagian dari penyelesaian Studi Kelayakan dan persiapan pelaksanaan Studi AMDAL denan melakukan beberapa beberapa studi yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi berskala Internasional (ANU), Nasional (ITB.IPB), Regional (Unhas) dan Lokal (UNG,UG). Sejalan dengan tahapan kegiatan tersebut, intensitas pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) juga semakin meningkat. Berbagai kegiatan CSR yang dilakukan GM sepanjang tahun 2011 mencakup: • Pendidikan: − Berpartisipasi dalam pendirian Program D1 Survei dan Pemetaan di Kabupaten Bone Bolango. − Bantuan transportasi mahasiswa D1 Survei dan Pemetaan Bone Bolango untuk mengikuti kuliah perdana di ITB Bandung (Rp42.500.000). − Kerja sama dengan UNG dalam melakukan Studi Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. − Beasiswa untuk mahasiswa S-3 untuk 10 Dosen Universitas Negeri Gorontalo (Rp110.000.000).
• Ekonomi: − Bermitra
dengan kontraktor lokal dalam pengembangan infrastruktur seperti pembuatan camp sementara di Sungai Mak dan Cabang Kiri, perbaikan jalan masyarakat di Tulabolo Timur, penyediaan tenaga kerja, penyewaan alat transportasi dan alat berat untuk akses bor, dsb.
• Kesehatan: − Bermitra dengan Universitas lokal (UNG) dan regional (UNHAS) dalam Studi Kesehatan masyarakat di sekitar Blok I yang meliputi 30 desa. − Perbaikan pipa air bersih untuk kegiatan masyarakat.
120
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Gorontalo Minerals has extended its Feasibility Study and the Company is now carrying out detailed drilling at distances of 50–75 meters in the GM managed area. This activity is required to complete the Feasibility Study and in preparation for the Environmental Impact Analysis, as well as studies carried out by universities at international level (ANU), national level (ITB, IPB), regional level (Unhas) and local level (UNG, UG). In line with this level of activity, GM has intensified its CSR activities throughout 2011, which include:
• Education: − Participation in establishing a D1 Survey and Mapping diploma in Bone Bolango regency. − Assisting with student transportation for D1 Survey and Mapping students in Bone Bolango to participate in the inaugural program at ITB Bandung (Rp42,500,000). − Cooperating with UNG to carry out an Economic, Social and Environmental Study. − Scholarships for post graduate (S-3) studies for 10 Lecturers from Gorontalo State University (Rp110,000,000). • Economy: − Partnering with local contractors for infrastructure development, including building the temporary camp at Sungai Mak and Cabang Kiri, improvements to community roads in Tulabolo Timur, provision of labor, leasing of transportation and heavy equipment to access drills, etc. • Health: − Partnering with the local university, UNG, and regional university, UNHAS, to carry out a Health Study on the local community around Blok I, which covered 30 villages. − Repairs to clean water pipes for the community.
Laporan Tahunan 2011
• Lingkungan: − Pemberian 10.000 bibit pohon bekerja sama dengan Dinas Kehutanan − Menyediakan dana untuk penyediaan 2.000 bibit pohon.
• Environment: − Provision of 10,000 saplings in cooperation with the Forestry Department − Provision of funding to supply a further 2,000 saplings.
• Kemasyarakatan dan Pembinaan Mental Spiritual: − Bantuan pembanguan sarana ibadah. − Pemberian Hewan Qurban dalam Acara Idul Adha. − Sosialiasi kepada masyarakat setempat terkait kegiatan GM. − Pemberian bantuan bencana banjir . − Perbaikan Jalan Tulabolo – Mohutango 16 km x 4 m (Rp850.000.000,00). − Perbaikan jalan dari Tulabolo menuju SDN Tulabolo sepanjang 1,5km (Rp150.000.000,00)
• Community and Mental and Spiritual Guidance: − Aid to build places of worship. − Donation of sacrificial animals to celebrate Idul Adha. − Familiarization programs about GM’s activities for local communities. − Disaster aid to assist with flooding. − Repairs to the 16 km x 4 m Tulabolo–Mohutango road (Rp850,000,000). − Repairs to the 1.5km road from Tulabolo to Tulabolo elementary school (Rp150,000,000)
Total biaya yang telah dikeluarkan GM untuk berbagai kegiatan tersebut adalah sebesar Rp2.613.500.000, jauh meningkat dari biaya CSR tahun 2009-2010, yang sebesar Rp666.415.110.
Total expenditure by GM for its various CSR activities amounted to Rp2,613,500,000, far higher than the CSR expenditure in 2009-2010 of Rp666,415,110.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
121
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Perbendaharaan Kata Terminologi Pertambangan Mineral serta Unit Pengukuran Glossary of Mineral Mining and Measurement
122
Sumber Daya Mineral
Mineral Resources
Suatu konsentrasi atau kejadian material dari kepentingan ekonomi intrinsik dalam atau pada kerak bumi dalam bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu sehingga terdapat prospek yang layak untuk dilakukannya suatu kegiatan penambangan/ekstraksi yang bernilai ekonomis. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik geologi dan kontinuitas sumber daya mineral ini diketahui, diperkirakan atau ditafsirkan dari bukti dan pengetahuan geologi yang spesifik. Istilah sumber daya mineral meliputi mineralisasi, termasuk dumps dan tailing, yang telah diidentifikasi dan diperkirakan melalui eksplorasi dan pengambilan sampel dan di mana cadangan bijih dapat didefinisikan dengan pertimbangan dan aplikasi pertambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan peraturan pemerintah. sumber daya Mineral dapat dibagi, dalam rangka meningkatkan keyakinan geologi, kedalam kategori sumber daya tereka, terindikasi dan terukur.
A specific concentration of natural materials of intrinsic economic importance formed within the Earth’s crust of a specific quality or quantity with sound prospects for mining activity/extraction of economic value. Location, quantity, grade, geologic characteristics and continutity of mineral resources is known, can be estimated, decifered by proof and specific geologic knowledge. The term mineral resources includes mineralization, dumps and tailings, which has been identified and guaged through exploration and consideration of samples of where ore deposits have been defined with deliberation and application of mining, metalurgy, economics, marketing, law, environment, society and government regulation. Mineral resources can be apportioned by a framework to increase geologic certainty in a recorded resource category defined and measured.
Sumber Daya Mineral Tereka
Measured Mineral Resources
Bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kadar dan kandungan mineral yang diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Perkiraan tersebut disimpulkan bukti geologi dan diasumsikan namun bukan geologi dan/atau kontinuitas kandungan yang terverifikasi. Hal ini didasarkan pada informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang tepat dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor yang mungkin terbatas atau memiliki kualitas dan kehandalan tidak pasti. Sebuah Sumber Daya Mineral Tereka menunjukkan tingkat yang lebih rendah dibandingkan yang berlaku untuk suatu sumber daya mineral yang ditunjukkan.
Mineral resources by tonnage, grade and estimated content with reasonable confidence in estimation deduced by geologic evidence and assumption, although not verified by geologic and/or content continuity. This circumstance is determined by geology and assumptions based on specific techniques from the location such as revealment, open pit mining, perforation, activity and possible limited cavity drilling showing quality but unconfirmed certainty. A recorded mineral resource indicating a lower grade compared with existing demonstrated mineral resources.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Sumber Daya Mineral Terindikasi
Indicated Mineral Resources
Bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral yang dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang memadai. Perkiraan tersebut didasarkan pada hasil eksplorasi, sampling dan pengujian informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang tepat dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor. Walaupun lokasi yang diteliti terlalu luas atau memiliki jarak yang tidak sesuai untuk mengkonfirmasi keadaan geologi dan/atau kontinuitas kandungan, namun cukup dekat untuk sebuah asumsi kontinuitas. Sebuah Sumber Daya Mineral Terindikasi menunjukkan tingkat keyakinan yang lebih rendah dibandingkan yang berlaku untuk suatu Sumber Daya Mineral Terukur, namun memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi dari yang berlaku untuk suatu Sumber Daya Mineral Tereka.
Mineral resources by tonnage, density, type, physical characteristics, grade and mineral content that can be estimated with a satisfactory degree of confidence. This estimation is based on the results of exploration, sampling and analysis of information gathered by precise techniques at the location such as revealment, open pit mining, perforation, activity and drilling. Although the location being analyzed may be too vast or at a distance unsuitable for confirming geologic conditions and/or continuity of content, while accessible enough for an assumption of continuity. Indicated mineral resources demonstrate a level of confidence lower than confirmed for measured mineral resources, although may possess a degree of confidence that is higher than some recorded mineral resources.
Sumber Daya Mineral Terukur
Recorded Mineral Resource
Bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral yang dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Perkiraan tersebut dibuat berdasarkan eksplorasi rinci dan dapat diandalkan, hasil sampling dan pengujian informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang tepat dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor dan lokasi yang berjarak cukup dekat untuk mengkonfirmasi kondisi geologi dan/atau kontinuitas kandungannya.
Reserve of mineral resources by tonnage, density, type, physical characteristics, grade and mineral content that can be estimated with a satisfactory degree of confidence. This estimation is based on reliable detail, sampling results and analysis of technical information gathered from the location by revealment, open pit mining, perforation, activity and drilling and a location that is sufficiently accesible for confirming geologic conditions and/or continuity of content.
Cadangan Bijih
Ore Deposits:
Bagian ekonomis yang dapat ditambang dari bagian Sumber Daya Mineral Terukur dan/atau terindikasi. Cadangan Bijih merupakan bagian dari sumber daya mineral, yang setelah dilakukannya penerapan semua faktor pertambangan mengakibatkan perkiraan tonase dan kadar menurut pendapat Pihak Kompeten yang membuat estimasi (sebagaimana didefinisikan dalam tahun Kode JORC 2004) dapat digunakan sebagai dasar penentuan proyek yang layak setelah memperhitungkan semua faktor pertambangan yang relevan, antara lain metalurgi, sisi ekonomis, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan pemerintah. Cadangan Bijih meliputi bahan dilusian dan cadangan untuk kerugian yang mungkin terjadi ketika material ditambang. Penilaian dan studi yang tepat telah dilakukan yang mencakup pertimbangan dan modifikasi terhadap faktor-faktor realistis penambangan yang diasumsikan termasuk metalurgi, sisi ekonomis, hukum, lingkungan, sosial, dan faktor pemerintah. Penilaian ini menunjukkan bahwa pada saat pelaporan, kegiatan penambangan /ekstraksi dapat dipertanggung-jawabkan. Cadangan Bijih dapat terbagi menjadi sub-bagaian dalam rangka meningkatkan kepercayaan menjadi Cadangan Bijih Terbukti dan Cadangan Bijih Terkira.
Economic reserves that can be mined from measured and/or indicated mineral resources. Ore deposits constitute the portion of mineral resources that have already applied all mining considerations resulting in an estimation of tonnage and grade according to the judgement compontent of preparing an estimation (as identified in Kode JORC 2004) for use as a basis for appropriate project determination after considering all relevant mining mining factors, including among others metalurgy, economic viability, marketing, legal, environment, society and government. Ore content covers dilutied material and reserves to cover potential losses when materials are mined. Accurate study and analysis already conducted includes consideration and modification of realistic mining factors and assumptions about metalurgy, economic, legal, environmental, social and government factors. This assessment indicates that at the time of reporting, planned mining activity/extraction is accounted for. Ore deposits are apportioned as a subcomponent in a plan to boost confidence in estimated and proven ore reserves.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
123
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
124
Cadangan Bijih Terkira
Estimated Ore Deposits
Bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumber Daya Terindikasi dan pada sebagian kasus termasuk bagian Sumber Daya Terukur. Termasuk diantaranya bahan dilusian dan cadangan kerugian yang mungkin terjadi ketika material ditambang. penilaian dan studi yang tepat telah dilakukan yang mencakup pertimbangan dan modifikasi atas asumsi-asumsi realistis terhadap penambangan, metalurgi, sisi ekonomis, hukum, lingkungan, sosial, dan pemerintah. Penilaian ini menunjukkan bahwa pada saat pelaporan, ekstraksi yang cukup dapat dibenarkan/dipertanggungjawabkan. Sebuah Cadangan Bijih Terkira menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih rendah dari Cadangan Bijih Terbukti namun cukup berkualitas untuk menjadi dasar keputusan pada pengembangan deposit.
The economic component for mining indicated resources and partially in the case of measured reserves, including among others diluted material and unprofitable deposits if material is mined. Accurate study and analysis already conducted concerning consideration and modification of realistic assumptions regarding mining, metalurgy, economic aspects, law, environmental, social and government. This assessment shows that at the time of reporting, extraction is responsibly justified. Estimated ore deposits indicate the level of confidence that is lower than proven deposits but are of a quality that becomes the basis of the decision on whether or not to develop the deposit.
Cadangan Bijih Terbukti:
Proven Ore Deposits
Bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumber Daya Terukur, termasuk diantaranya bahan dilusian dan cadangan kerugian yang mungkin terjadi ketika material ditambang. Penilaian dan studi yang tepat telah dilakukan yang mencakup pertimbangan dan modifikasi atas asumsi-asumsi realistis terhadap penambangan, metalurgi, sisi ekonomis, hukum, lingkungan, sosial, dan pemerintah. Penilaian ini menunjukkan bahwa pada saat pelaporan, ekstraksi yang cukup dapat dibenarkan/ dipertanggung-jawabkan. Sebuah Cadangan Bijih Terbukti merupakan kategori tingkat keyakinan tertinggi dari suatu estimasi cadangan.
The economic component for mining measured mineral deposits, including diluted materials and unprofitable deposits that may occur when material has been mined. Accurate study and analysis already conducted concerning consideration and modification of realistic assumptions regarding mining, metalurgy, economic aspects, law, environment, society and government. This assessment shows that at the time of reporting, extraction is responsibly justified. Proven ore deposits indicate the highest catagory of confidence in a deposit estimation.
Eksplorasi mineral:
Mineral Exploration
Tahap ini meliputi tahapan pemilihan daerah untuk pekerjaan tanah yang lebih mendalam; umumnya menunjuk titik di mana tanah diakuisisi. Tahap perencanaan meliputi pemilihan komoditi, jenis cadangan, metode eksplorasi, dan pembentukan sebuah organisasi eksplorasi. Proses pemilihan target pengeboran dalam blok yang dikuasai untuk percobaan pengeboran (drill testing). Cadangan tersebut kemudian pada tahap predevelopment diikuti dengan studi kelayakan.
This stage involves the phases of choosing a deeper working land area; generally to designate the point of land acquisition. The planning stage includes the choice of commodity, the type of deposit, the method of exploration, the establishment of an exploration organization, and the process for choosing a drilling target within an acquired block for drill testing. The deposit is then in the pre-development phase to be followed by a feasibility study.
Pemboran Eksplorasi
Exploration Drilling
Kegiatan pemboran yang dirancang untuk menguji validitas penafsiran awal dan untuk melakukan konfirmasi adanya kandungan deposit mineral dalam sebuah formasi yang belum dibor.
Drilling activities planned to test the validity of initial interpretations and confirmation of the mineral content within a formation that has not been drilled.
Endapan Mineral
Mineral Deposits
Kumpulan mineral dengan kandungan logam secara alami yang memiliki nilai jual.
Aggregation of minerals with natural alloy with sales value.
Bijih
Ore
Bagian dari endapan mineral deposit yang diekstraksi.
Bagian dari endapan mineral deposit yang diekstraksi.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Tambang terbuka
Open pit mining
Jenis pertambangan di mana seluruh kegiatan penambangannya dilakukan di permukaan tanah.
Type of mining where all mining activity is carried out on the surface.
Tambang bawah tanah
Underground mining
Jenis pertambangan di mana seluruh kegiatan penambangannya dilakukan dibawah permukaan tanah, biasanya penambangan dilakukan melaui lorong-lorong galian, dengan bekas galian bahan tambang ditutup kembali dengan tanah penutup/tailing dan diperkuat.
Type of mining where all mining activity is carried out below the surface, usually involving excavation passageways, with former diggings resealed and reinforced with tailings from closed mines.
Lapisan Sisa
Overburden:
Lapisan sisa bernilai rendah yang harus dibuang untuk mencapai bijih di daerah pertambangan.
Remnant layer of low value that must be disposed to to reach granuals of economic value at a mining area.
Tanur Pereduksi
Reduction Kiln
Tabung panjang berputar dengan diameter besar yang digunakan untuk memanaskan bijih sampai 750 derajat Celcius dan pada titik tersebut, bijih bereaksi secara kimiawi dan sudah siap untuk dimasukkan kedalam tanur peleburan listrik.
Long hollow cylinder with large diameter used for heating granuals of value to 750 degrees Celcius during with time the granuals react chemically and are ready to enter an electric furnace.
Reklamasi
Reclamation
Persiapan dan pembentukan permukaan tanah dari daerah purna tambang untuk mengatur erosi dan memungkinkan revegetasi.
Preparation and reformation of surface ground area that has been mined to prevent erosion and facilitate revegetation.
Revegetasi
Revegetation
Penanaman dengan tanaman penutup dan pelopor pada daerah paska reklamasi.
Planting new covering vegetation at reclaimed areas.
Rehabilitasi
Rehabilitation
Penanaman tanaman lokal di daerah revegetasi setelah satu sampai dua tahun untuk mengembalikan daerah ke bentuk alaminya.
Planting folliage native to the area for revegetation for a period of one to two years to restore the natural environment.
Delineation
Delineation
Satu proses dalam eksplorasi awal yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal perkiraan kedalaman dan sebaran mineral logam yang akan dibuktikan melalui pelaksanaan pemboran dalam untuk kemudian diintrepetasikan dalam peta geologis tiga dimensi.
A process in early exploration carried out to obtain an initial illustration of the estimated depth and spread of metal minerals, which will be proven through drilling and then interpreted on a three dimensional geological map.
Stasiun penyaring
Screening Station
Lokasi pada pertambangan, di mana bahan mentah dimasukkan ke dalam proses pengolahan awal untuk melalui proses penyaringan, termasuk pembersihan dari batu-batuan dan lain lainnya.
Mining location where unfinished material enters the initial preperation process through sifting, including filtering rocks and other material.
Peleburan
Smelting
Proses pengolahan kalsin, sebagai hasil dari tanur pereduksi, dilebur dengan tanur listrik untuk memisahkan terak dari campuran logam-sulfur yang terdapat dalam kalsin. Proses ini menghasilkan matte tanur listrik.
Process of kalsin preparation from the output of furnace pre-reduction with an electric furnace to seperate slag from the mixture of sulphur and metal from kalsin. This process produces electric furnace matte.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
125
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
126
Matte tanur
Furnice matte
Matte tanur adalah hasil dari proses peleburan, dan digunakan sebagai umpan untuk alat pengubah.
Furnace matte is the result of the smelting process and is used for as a changing agent.
Ton basah
Wet tonne :
Satu ton material, termasuk berat air yang terkandung di dalamnya.
One ton of material, including heavy water contained within.
ROM Pad
ROM Pad
Wilayah (Pad) yang disisihkan sebagai tempat penampungan sementara bijih tambang (Run of Mine Ore - ROM) dari tambang bawah tanah maupun tambang terbuka sebelum dibawa ke concentrating circuit. Hal ini memungkinkan concentrating circuit untuk terus beroperasi walaupun ketika ada gangguan pasokan dari tambang.
Area (Pad) designated as the temporary receiving station for Run of Mine Ore – ROM for an underground or open pit mine before being brought to the concentrating circuit for further processing notwithstanding disruption of mining provisions.
Jaw Crusher
Jaw Crusher
Jenis penghancur (crusher) berbentuk seperti rahang, yang digunakan untuk mengurangi ukuran material dari 1 meter sampai ke 250mm sebelum disaring dan dimasukkan ke dalam unit penggiling (grinding circuit)
A crusher shaped like a jawbone used to reduce the size of material from one meter to 250 millimeters before being sifted and placed in the grinding circuit unit.
Cone Crusher
Cone Crusher
Sebuah jenis penghancur (crusher) berbentuk kerucut yang digunakan untuk mengurangi ukuran material, umumnya dari 250 mm menjadi 25 mm.
A crusher shaped like a cone used to reduce material size generally from 250 mm to 25 mm.
Stockpile
Stockpile
Area yang digunakan untuk menyimpan bahan sebelum dimasukkan ke dalam unit penggiling (grinding circuit).
Area used to store material before it is entered in the grinding circuit.
Grinding circuit
Grinding circuit
Rangkaian yang terdiri dari Semi Autogenous Grinding Mills (SAG) dan Ball Mills yang digunakan untuk menggiling bahan-bahan tambang melalui beberapa tahap hingga menjadi berukuran 25 mikron. Rangkaian ini berupa drum-drum besar yang diisi dengan bola-bola penghalus yang memutar dan mengurangi ukuran bijih tambang agar dapat diperoleh kandungan mineralnya
A sequence consisting of Semi Autogenous Grinding Mills (SAG) and Ball Mills used for grinding mined material over several stages until it measures 25 micron. The sequence is shaped as several large refining drums that spin to reduce granular size to reach the core mineral content.
Syclones
Syclones
Adalah peralatan yang digunakan untuk lumpur berisi kadungan bahan-bahan tambang yang akan dipisahkan menjadi beberapa bagian yang berbeda ukuran berdasarkan gaya sentrifugal.
A piece of equipment used to separate different sized pieces of mining materials out of slurry based on centrifugal force.
Pb Rougher Flotation and Pb Cleaner Flotation
Pb Rougher Flotation and Pb Cleaner Flotation
Adalah flotation cell dimana berbagai bahan kimia digunakan untuk membuat mineral timah sulfida menempel pada gelembung udara dan mengapung ke permukaan untuk kemudian dipisahkan dari materi yang tidak digunakan. Proses ini dibuat dalam beberapa tahap untuk memastikan hasil yang maksimal.
A floatation cell where several chemicals are used to make the mined mineral sulfide stick within an air bladder at the front end for subsequent separation from unneeded material. This process is conducted through several stages to ensure maximum results.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Zn Rougher Flotation and Zn Cleaner Flotation
Zn Rougher Flotation and Zn Cleaner Flotation
Adalah flotation cell dimana berbagai bahan kimia digunakan untuk membuat mineral zinc sulfida menempel pada gelembung udara dan mengapung ke permukaan untuk kemudian dipisahkan dari materi yang tidak digunakan. Proses ini dibuat dalam beberapa tahap untuk memastikan hasil yang maksimal.
A flotation cell where several chemicals are used to retrieve the mineral zinc sulfide captured in an air bladder to be separated from unusable material. This process is conducted through several stages to ensure maximum results.
Pengentalan dan Penyaringan
Thickener and Filter
Adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan tingkat viskositas lumpur tambang sebelum penyaringan dimana kelembaban sebanyak mungkin dikurangi dari bahan konsentrat akhir.
Equipment is used to increase the viscosity of sludge before filtering where as much moisture as possible is reduced from the final concentrate.
Bursa Logam London
London Metal Exchange (“LME”)
Adalah pasar komoditas untuk perdagangan bahan dasar dan logam, termasuk emas, perak, besi, seng, tembaga dan timah hitam. Setiap hari, produsen, pembeli dan penjual mengunakan LME sebagai akses ke harga nikel di pasar terbuka yang banyak digunakan di industri sebagai harga acuan dalam transaksi.
A commodities market for sale of base metals, including gold, silver, iron, zinc, copper, and black tin. Each day, producers, buyers and sellers use the LME as access to the open metals market which is used by industry as a transaction reference.
Megawatt (MW)
Megawatt (MW)
1.000.000 watt, ukuran untuk tenaga listrik.
1,000,000 watts, an electricity measurement.
Unit Pengukuran
Measurement Units
Oz atau ounce
Oz or ounce
Jumlah satuan berat satu oz sama dengan 28,35 g.
A weight measurement equal to 28.35 grams.
Pound (lb)
Pound (lb)
jumlah satuan berat setara dengan 0,4536 kilogram.
A weight measurement equal to 0.4536 kilogram.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
127
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners’ and Directors’ Statement
Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan Peraturan Bapepam No.X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bumi Resources Minerals Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggung-jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2011.
In accordance with Corporate Law No.40/2007, Chapter 67, and Capital Market Supervisory Board Regulation No. X.K.6 on Annual Report Submission Requirements for Public Companies, we, the Board of Commissioners and Directors of PT Bumi Resources Minerals Tbk, hereby state that we have approved and are fully responsible for the validity of the Company’s 2011 Annual Report.
Laporan Tahunan ini juga memuat Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company’s Annual Report contains the Board of Commissioners’ Monitoring Report and Consolidated Financial Statement for the years ending 31 December 2011 and 2010.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Saptari Hoedaja
Nalinkant Amratlal Rathod
Kanaka Puradiredja
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Yuanita Rohali*
Endang Ruchijat
Febriansyah Marzuki
Direktur
Direktur
Direktur
Director
Director
Director
Direksi Board of Directors
Kenneth Patrick Farrell Direktur Utama President Director
Catatan Notes: (*) Bertanggung jawab atas isi Annual Report 2011 dan kegiatan Perseroan yang berkaitan dengan penugasan sebagai CFO sampai tanggal 25 Oktober 2011 Responsible for the Annual Report 2011 content and the Company’s activities related to the assignment as CFO until October 25, 2011
128
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Surat pernyataan direksi
Statement letter of directors
Laporan auditor independen
Independent auditors’ report
Laporan posisi keuangan konsolidasian (neraca)
1
Consolidated statements of financial position (balance sheets)
Laporan laba rugi konsolidasian
3
Consolidated statements of income
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
4
Consolidated statements of comprehensive income
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
5
Consolidated statements of changes in equity
Laporan arus kas konsolidasian
7
Consolidated statements of cash flows
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
9
Notes to consolidated financial statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2011
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2010 (Disajikan Kembali Catatan 2 dan 5/ As Restated Notes 2 and 5 )
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 (Disajikan Kembali Catatan 2 dan 5/ As Restated Notes 2 and 5 )
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Wesel tagih Piutang usaha - Pihak berelasi Piutang lain-lain - Pihak ketiga Aset lancar lainnya
2d,7
129.195.775
913.750.630
47.779.551
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
2e,8 9 2g, 2h 2g, 10 2i,11
231.657.538 994.985.117 76.738.000 70.792.039
159.519.806 1.000.362.016 30.452.409
725.595 1.749.177 1.526.928
Restricted cash in banks Notes receivable Trade receivables- Related party Other receivables - Third parties Other current assets
1.503.368.469
2.104.084.861
51.781.251
Total Current Assets
256.253.521 9.753.221.329 81.967.045
29.248.299 9.174.826.484 -
2.652.872 6.519.931.693 -
NON-CURRENT ASSETS Due from related parties Investment in associated company Deferred tax assets
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Investasi pada entitas asosiasi Aset pajak tangguhan Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp30.072.849 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp12.924.756 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp2.585.823 pada tanggal 1 Januari 2010) Biaya eksplorasi tangguhan Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Aset tidak lancar lainnya Pihak ketiga
2h,31a 2j,12,31b 2p,30b
497.545.323
486.149.583
481.019.683
Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp30,072,849 on December 31, 2011, Rp12,924,756 on December 31, 2010 and Rp2,585,823 on January 1, 2010) Deferred exploration costs Deferred exploration and development costs Other non-current assets Third parties
Total Aset Tidak Lancar
15.901.042.503
14.334.765.063
11.402.691.372
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
17.404.410.972
16.438.849.924
11.454.472.623
TOTAL ASSETS
2k,13 2m,14
1.180.941.053 531.076.823
908.746.608 283.519.453
886.801.917 117.212.073
2m,15
3.600.037.409
3.452.274.636
3.395.073.134
16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2011 Annual Report
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. PT Bumi Resources Minerals Tbk
1
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2011
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2010 (Disajikan Kembali Catatan 2 dan 5/ As Restated Notes 2 and 5 )
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 (Disajikan Kembali Catatan 2 dan 5/ As Restated Notes 2 and 5 )
LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang pajak Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas derivatif
LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) 96.145.847 11.867.287 43.446.141 77.842.908
19.866.802 9.396.354 73.471.795 81.846.418
26.000.026 3.162.729 457.491 12.429.996
2f,20 2f,21
82.419.401 12.603.713
79.391.466 31.170.089
-
324.325.297
295.142.924
42.050.242
Total Short-Term Liabilities
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Pinjaman jangka panjang Liabilitas jangka panjang lainnya
SHORT-TERM LIABILITIES Trade payables - third parties Other payables Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term liabilities Derivative liability
17 18 19 2p,30a
458.267.119 2.541.115.318 15.021.262
460.679.583 2.182.255.564 5.384.154
15.333.260.963 75.009.490 4.640.827
LONG-TERM LIABILITIES Due to related parties Long-term loans Other long-term liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang
3.014.403.699
2.648.319.301
15.412.911.280
Total Long-Term Liabilities
Total Liabilitas
3.338.728.996
2.943.462.225
15.454.961.522
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nominal Rp0,625 per lembar saham pada tahun 2011 dan 2010, dan Rp1.000 per lembar saham pada tanggal 1 Januari 2010 Modal dasar - 56.000.000.000 lembar saham pada tahun 2011 dan 2010, dan 1.000 lembar saham pada tanggal 1 Januari 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh 25.570.150.041 lembar saham pada tahun 2011, 18.168.608.000 lembar saham pada tahun 2010 dan 520 lembar saham pada tanggal 1 Januari 2010 Tambahan modal disetor (disagio atas modal saham) Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Cadangan modal lainnya Saldo laba (defisit) Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Ekuitas (Defisiensi Modal) - Bersih TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
2h,31c 2f,20 22
15.981.343.776
25
245.367.142
2q
(135.524.791)
(150.677.165)
2c,4,6
(3.741.328.080)
(3.741.328.080)
2c,4,6 26
1.392.818.731
4.874.183.974 728.116.033
(3.890.531.348) (97.905.434)
Translation adjustments Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Proforma equity from restructuring transactions of entities under common control Other capital reserves Retained earnings (deficit)
13.742.676.778 323.005.198
13.062.820.977 432.566.722
(4.104.614.439) 104.125.540
Equity (capital deficiency) attributable to the owners of the parent Non-controlling interest
14.065.681.976
13.495.387.699
(4.000.488.899)
2b,23
17.404.410.972
11.355.380.000 (2.853.785)
16.438.849.924
520.000
Issued and fully paid 25,570,150,041 shares in 2011, 18,168,608,000 shares in 2010 and 520 shares on January 1, 2010 Additional paid-in capital (discount on share capital)
24
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. PT Bumi Resources Minerals Tbk
Total Liabilities EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT Capital stock - Rp0.625 par value per share in 2011 and 2010, and Rp1,000 par value per share on January 1, 2010 Authorized 56,000,000,000 shares in 2011 and 2010, and 1,000 shares on January 1, 2010
(116.697.657)
-
11.454.472.623
Equity (Capital Deficiency) - Net TOTAL LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. Laporan Tahunan 2011
2
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN BEBAN USAHA Umum dan administrasi
31 Desember/ December 31, 2010 (Disajikan Kembali Catatan 2 dan 5/ As Restated Notes 2 and 5 )
31 Desember/ December 31, 2011
2n,27,31d
182.962.894
148.509.144
REVENUES
2n,28
156.441.637
40.309.810
OPERATING EXPENSES General and administrative
26.521.257
108.199.334
OPERATING INCOME
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Beban bunga dan keuangan Keuntungan (kerugian) atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi - bersih Pendapatan bunga Laba (rugi) selisih kurs - bersih Laba (rugi) atas transaksi derivatif Laba atas pelepasan investasi Lain-lain - bersih
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2j,12 29,31e
2q 2f,21
1.006.794.845 (390.333.670)
2.132.402.109 (1.082.562.349)
(95.179.559) 61.490.479 (27.648.564) 18.234.118 (7.307)
144.929.838 7.447.507 170.917.733 (31.170.089) 33.742.312 (734.519)
OTHER INCOME (EXPENSES) Equity in net income of associated company Interest and finance charges Unrealized gain (loss) on fair value changes - net Interest income Gain (loss) on foreign exchange - net Gain (loss) on derivatives transactions Gain on sale of investments Others - net
Penghasilan Lain-lain - Bersih
573.350.342
1.374.972.542
Other Income - Net
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
599.871.599
1.483.171.876
INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
(124.410.657) 81.967.045
(298.644.227) -
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
Total Beban Pajak Penghasilan
(42.443.612)
(298.644.227)
Total Income Tax Expense
LABA SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA
557.427.987
PENYESUAIAN PROFORMA
2p,30b
2c,6
LABA BERSIH PENDAPATAN BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
557.427.987
2b,23
Total
1.184.527.649 (36.129.923)
INCOME BEFORE PROFORMA ADJUSTMENT PROFORMA ADJUSTMENT
1.148.397.726
NET INCOME
826.021.467 322.376.259
NET INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interest
557.427.987
1.148.397.726
Total
664.702.698 (107.274.711)
LABA PER SAHAM DASAR (angka penuh)
2r,32
27,46
64,35
BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount)
LABA PER SAHAM DILUSIAN (angka penuh)
2r,32
27,46
59,99
DILUTED EARNINGS PER SHARE (full amount)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2011 Annual Report
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. PT Bumi Resources Minerals Tbk
3
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Total
31 Desember/ December 31, 2011
2q
12.865.561 570.293.548
2b
679.855.072 (109.561.524) 570.293.548
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. PT Bumi Resources Minerals Tbk
31 Desember/ December 31, 2010 (Disajikan Kembali Catatan 2 dan 5/ As Restated Notes 2 and 5 )
557.427.987
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.148.397.726
(27.914.585)
NET INCOME OTHER COMPREHENSIVE INCOME Exchange difference due to financial statements translation
1.120.483.141
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
792.041.959 328.441.182
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interest
1.120.483.141
Total
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. Laporan Tahunan 2011
4
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
11.355.380.000
(2.853.785)
(150.677.165)
(3.741.328.080)
-
-
-
(33.979.508)
(3.741.328.080)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(116.697.657)
-
(116.697.657)
(200.200.473)
-
-
-
-
3.890.531.348
-
-
(3.890.531.348)
(3.690.330.875)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2010
-
-
-
-
Laba bersih
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan
2q
-
2c,4,6
-
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
-
Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali -
-
2c,4,6
(2.853.785)
-
-
-
520.000
-
-
11.354.860.000
1b,25
5
520.000
Tambahan Modal Disetor (Disagio atas Modal Saham)/ Additional Paid-in Capital (Discount on Share Capital)
Penerbitan mandatory convertible note
Penerbitan saham selama periode berjalan
Saldo 1 Januari 2010 - disajikan kembali
Penyesuaian terkait dengan perubahan kebijakan akuntansi
Saldo 1 Januari 2010 seperti disajikan sebelumnya
Catatan/ Notes
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
728.116.033
-
826.021.467
-
-
13.062.820.977
(33.979.508)
826.021.467
(3.741.328.080)
3.890.531.348
4.874.183.974
11.352.006.215
(4.104.614.439)
(3.784.664.716)
(319.949.723)
Bersih/ Net
432.566.722
6.064.923
322.376.259
-
-
-
-
104.125.540
-
104.125.540
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interest
13.495.387.699
(27.914.585)
1.148.397.726
(3.741.328.080)
3.890.531.348
4.874.183.974
11.352.006.215
(4.000.488.899)
(3.784.664.716)
(215.824.183)
Ekuitas (Defisiensi Modal)/ Equity (Capital Deficiency)
5
Balance as of December 31, 2010
Other comprehensive income for the year
Net income
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Proforma equity arising from restructuring transactions of entities under common control
Issuance of mandatory convertible note
Issuance of shares during the period
Balance as of January 1, 2010 - as restated
Adjustment related to change in accounting policy
Balance as of January 1, 2010 - as previously reported
The accompanying notes to consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
4.874.183.974
-
-
-
-
-
-
(97.905.434)
(94.333.841)
(3.571.593)
4.874.183.974
-
-
-
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas (Defisiensi Modal) yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity (Capital Deficiency) Attributable to Owners of the Parent Proforma Selisih Ekuitas dari Nilai Transaksi Transaksi Restrukturisasi Restrukturisasi Entitas Entitas Sepengendali/ Sepengendali/ Difference in Proforma Selisih Kurs Value from Equity from Penjabaran Restructuring Restructuring Laporan Cadangan Modal Transactions of Transactions of Keuangan/ Lainnya/ Translation Entities Under Entities Under Other Capital Adjustments Reserves Common Control Common Control
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT Bumi Resources Minerals Tbk
15.981.343.776
245.367.142
-
-
248.220.849
78
(2.853.785)
-
(2.853.785)
Tambahan Modal Disetor (Disagio atas Modal Saham)/ Additional Paid-in Capital (Discount on Share Capital)
(135.524.791)
15.152.374
-
-
-
(150.677.165)
65.976.048
(216.653.213)
(3.741.328.080)
-
-
-
-
(3.741.328.080)
(3.690.330.875)
(50.997.205)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2q
-
Saldo 31 Desember 2011
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan
4.625.963.125
-
24,25,26
651
11.355.380.000
-
11.355.380.000
Laba bersih
1b,25
Pelaksanaan mandatory convertible notes
5
Penerbitan saham selama periode berjalan
Saldo 1 Januari 2011 - disajikan kembali
Penyesuaian terkait dengan perubahan kebijakan akuntansi
Saldo 1 Januari 2011 seperti disajikan sebelumnya
Catatan/ Notes
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
-
1.392.818.731
-
664.702.698
-
-
728.116.033
(32.916.266)
761.032.299
13.742.676.778
15.152.374
664.702.698
-
729
13.062.820.977
(3.657.271.093)
16.720.092.070
Bersih/ Net
323.005.198
(2.286.813)
(107.274.711)
-
-
432.566.722
-
432.566.722
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interest
14.065.681.976
12.865.561
557.427.987
-
729
13.495.387.699
(3.657.271.093)
17.152.658.792
Ekuitas (Defisiensi Modal)/ Equity (Capital Deficiency)
6
Balance as of December 31, 2011
Other comprehensive income for the year
Net income
Exercise of Mandatory Convertible Notes
Issuance of shares during the period
Balance as of January 1, 2011 - as restated
Adjustment related to change in accounting policy
Balance as of January 1, 2011 - as previously reported
The accompanying notes to consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
-
-
-
-
(4.874.183.974)
-
-
4.874.183.974
-
4.874.183.974
-
-
-
-
-
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas (Defisiensi Modal) yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity (Capital Deficiency) Attributable to Owners of the Parent Proforma Selisih Ekuitas dari Nilai Transaksi Transaksi Restrukturisasi Restrukturisasi Entitas Entitas Sepengendali/ Sepengendali/ Selisih Kurs Difference in Proforma Penjabaran Value from Equity from Laporan Cadangan Modal Restructuring Restructuring Keuangan/ Lainnya/ Transactions of Transactions of Translation Entities Under Entities Under Other Capital Adjustments Reserves Common Control Common Control
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Laporan Tahunan 2011
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/December 31, 2011 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan pendapatan bunga Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain-lain Pembayaran beban bunga dan keuangan Pembayaran pajak penghasilan
182.962.894 29.153.649
149.234.739 -
(164.251.321) (185.278.699) (242.128.499)
(90.630.270) (239.947.519) (225.619.222)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITES Receipt from customers Receipt of interest income Payment to suppliers, employees and others Payment of interest and finance charges Payment of income taxes
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(379.541.976)
(406.962.272)
Net Cash Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen Penerimaan dari penebusan (penempatan) wesel tagih Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan Pembelian aset tetap Pinjaman bersih yang diberikan ke pihak ketiga Penerimaan dari penjualan investasi jangka pendek
428.400.000 43.190.150 102.000
(998.551.699) 116.883
(337.101.101) (274.121.215)
(325.160.350) (62.412.022)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan bersih pinjaman Hasil penerbitan saham Kenaikan piutang pihak berelasi Penempatan bersih kas di bank yang dibatasi penggunaannya Penurunan utang pihak berelasi Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan PENGARUH KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
-
-
1.060.121.312
-
(2.105.036.490) (1.026.379.000)
-
(496.999.443)
Net loan granted to third party Proceeds from sale of short-term investments Acquisitions of shares of associated company Placement of short-term investments Net cash paid for the acquisition of Subsidiaries
(2.371.757.001)
Net Cash Used in Investing Activities
151.396.252 729 (257.890.000)
2.104.353.247 11.267.157.689 (36.235.201)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Net proceeds of loans Proceeds from stock issuance Increase in due from related parties
(72.137.732) (12.088.683)
(159.519.806) (9.530.399.873)
Net placement of restricted cash in banks Decrease in due to related parties
(190.719.434)
3.645.356.056
(74.878.000)
Pembelian saham entitas asosiasi Penempatan investasi jangka pendek Pembayaran bersih atas perolehan Entitas Anak Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
1.582.543.808
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Dividend received Proceeds from redemption (placement) of notes receivable Proceeds from sale of fixed assets Disbursements for exploration and development costs Acquisitions of fixed assets
(214.408.166)
114.721
(665.704)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities EFFECT OF EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
(784.554.855)
865.971.079
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
913.750.630
47.779.551
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
129.195.775
913.750.630
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2011 Annual Report
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. PT Bumi Resources Minerals Tbk
7
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Informasi tambahan untuk aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Kapitalisasi atas biaya bukan kas ke biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Akuisisi atas saham Entitas Anak melalui timbulnya utang pihak berelasi Beban bunga akrual yang dibebankan kepada pihak berelasi
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
23.917.923
38.881.014
-
589.781.533
-
535.245.804
Additional information for non-cash activities: Capitalization of non-cash expenses to deferred exploration and development costs Acquisition of Subsidiaries' shares through incurrence of liability to related parties Accrual of interest expense charged to related parties
31 Desember / December 31, 2011 2010 Pembayaran atas perolehan Entitas Anak - bersih: Aset bersih Entitas Anak saat perolehan Kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak saat perolehan
-
(2.387.928.704)
-
(200.669.844)
Selisih nilai transaksi restrukurisasi entitas sepengendali Penyertaan saham
-
3.741.328.081 (589.781.533)
Net cash paid for the acquisition of Subsidiaries: Net assets of the Subsidiaries at acquisition Non-controlling interest in net assets of Subsidiaries at acquisition Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Investment in shares of stocks
Kas dibayar untuk perolehan Entitas Anak Dikurangi: Saldo kas Entitas Anak pada saat perolehan
-
562.948.000
-
65.948.557
Cash paid for acquisition of Subsidiaries Less: Cash balance of the Subsidiaries at acquisition
Pembayaran Bersih atas Perolehan Entitas Anak
-
496.999.443
Net Cash Paid for the Acquisition of Subsidiaries
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. PT Bumi Resources Minerals Tbk
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. Laporan Tahunan 2011
8
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
GENERAL a. Establishment and General Information
PT Bumi Resources Minerals Tbk (“Perusahaan”) didirikan secara sah berdasarkan hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 6 Agustus 2003 yang dibuat dihadapan Syafrudin S.H., dan telah mendapat pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-29705HT.01.01.TH 2003 tanggal 22 Desember 2003 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 19 Maret 2004, Tambahan No. 2878. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan:
PT Bumi Resources Minerals Tbk (the “Company”) was duly established under the laws of Republic Indonesia based on Notarial Deed No. 3 dated August 6, 2003 of Syafrudin S.H., notary, and approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia on December 22, 2003 per its Decision Letter No. C-29705HT. 01.01.TH 2003 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 23 Supplement No. 2878 dated March 19, 2004. The Company’s Articles of Association have been amended several times:
a. Akta Notaris No. 102 tanggal 22 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain:
a. Based on Notarial Deed No. 102 dated June 22, 2010 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., notary, regarding the change in the Company’s Articles of Association, among others:
i. perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham; dan
i. change in Company’s status from a nonpublic into a public company in connection with the Initial Public Offering; and
ii. komposisi Direksi dan Komisaris;
ii. composition of Commissioners;
iii. perubahan nama Perusahaan dari PT Bumi Resources Minerals menjadi PT Bumi Resources Minerals Tbk.
iii. change in name of the Company from PT Bumi Resources Minerals to PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU32114.AH.01.02.Tahun 2010 pada tanggal 24 Juni 2010.
The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia per its Decision Letter No. AHU-32114.AH.01.02.Year 2010 dated June 24, 2010.
b. Akta Notaris No. 128 tanggal 9 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., notaris, mengenai perubahan dipasal 4 ayat 2 dari Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain:
b. Based on Notarial Deed No. 128 dated March 9, 2011 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., notary, regarding the change in article 4, paragraph 2 of the Articles of Association, among others:
i. Realisasi hasil saham dari Penawaran Umum Perdana Saham;
i. Realization of the shares from Initial Public Offering;
ii. Konversi MCN.
ii. MCN conversion.
2011 Annual Report
the
Directors
and
PT Bumi Resources Minerals Tbk
9
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) Perusahaan merupakan perusahaan induk atas Entitas Anak yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan pengembangan pertambangan atas sumber daya mineral. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 15, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
GENERAL (Continued) The Company is a holding company of Subsidiaries engaged in exploration and development of mining sites for minerals. The Company’s head office is located at Wisma th Bakrie 2 Building, 15 Floor, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
b. Penawaran Umum Saham Perdana
b. Initial Public Offering
Berdasarkan surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada tanggal 26 November 2010, dengan surat No. S10639/BL/2010, Bapepam-LK menyetujui penawaran umum saham perdana atas 3,3 milyar saham biasa Perusahaan dengan harga penawaran Rp0,635 per saham dan penerbitan 2,2 milyar Waran Seri I secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 3 saham baru akan memperoleh 2 Waran Seri I. Setiap pemegang Waran Seri I berhak membeli saham Perusahaan dengan harga Rp0,700 untuk setiap sahamnya selama periode dari tanggal 9 Juni 2011 sampai dengan tanggal 7 Desember 2012. Saham dan waran tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Desember 2010.
Based on the letter of the Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) dated November 26, 2010 No. S-10639/BL/2010, Bapepam-LK approved the initial public offering of 3.3 billion of the Company’s ordinary shares at the offering price of Rp0.635 per share and 2.2 billion Series I Warrants with ratio of two Series I Warrants for every three offering shares purchased. Each Series I Warrant entitles the holder to purchase one share of the Company at a price of Rp0.700 during the period from and including June 9, 2011 to and including December 7, 2012. The shares and warrants were listed on the Indonesia Stock Exchange on December 9, 2010.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, jumlah Waran Seri I yang beredar sebesar 2.199.998.959 dan jumlah waran yang dilaksanakan sebesar 1.041.
As of December 31, 2011, the number of outstanding Series I Warrants was 2,199,998,959 and the number of exercised warrants was 1,041.
c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
c. Subsidiaries and Associated Company
Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Anak dan entitas asosiasi (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”):
Nama Entitas Anak dan Entitas Asosiasi/ Name of Subsidiaries and Associated Company
Lokasi/ Location
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
The Company has direct and indirect share ownerships in the following Subsidiaries and associate (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”): Persentase Kepemilikan Efektif/ Percentage of Effective Ownership 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2010 2010 2011
Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Elimination 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2011 2010 2010
(%)
(%)
(%) (c)
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
100,00
100,00
100,00
144.981.299
22.247.722
20.933.718
Jepang / Japan
Pemasaran / Marketing
100,00
100,00
100,00
353.499.713
338.877.764
5.896.202
PT Sarkea Prima Minerals
Aceh, Indonesia
Pertambangan/ Mining
20,00
20,00
1.250.000
1.250.000
-
Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso)
Singapura / Singapore
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
99,99
99,99
4.753.998.841
4.464.179.746
4.392.100.364
Kepemilikan secara langsung / Direct ownership International Minerals Company, LLC (IMC)
Delaware, USA
Bumi Resources Japan Company Limited
PT Bumi Resources Minerals Tbk
100,00
Laporan Tahunan 2011
10
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas Anak dan Entitas Asosiasi/ Name of Subsidiaries and Associated Company
Lokasi/ Location
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
GENERAL (Continued)
Persentase Kepemilikan Efektif/ Percentage of Effective Ownership 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2010 2011 2010 (c)
(%)
(%)
Singapura / Singapore
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
99,99
99,99
100,00
Lemington Investments Pte. Ltd.
Singapura / Singapore
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
99,99
99,99
100,00
484.021.902
129.982.958
151.626.116
PT Multi Capital (MC)
Jakarta, Indonesia
Perdagangan / Trading
99,90
99,90
99,99
14.589.647.866
10.204.398.566
6.927.585.702
PT Citra Palu Minerals (CPM) a)
Palu, Indonesia
Pertambangan Emas / Gold Mining
96,97
96,97
99,99
76.757.983
76.643.111
10.850.241
Kepemilikan secara tidak langsung / Indirect Ownership Melalui / Through Calipso PT Sarkea Prima Minerals
Aceh, Indonesia
Pertambangan/ Mining
100,00
100,00
-
6.250.000
6.250.000
-
Australia
Pertambangan Coal Seam Gas/ Coal Seam Gas Mining
99,99
99,99
100,00
1.553.437.473
1.330.116.897
1.293.487.345
Monrovia, Liberia
Pertambangan Emas/ Gold Mining
94,10
94,10
94,10
74.267.859
24.706.747
5.503.202
Sulawesi, Indonesia
Pertambangan Emas/ Gold Mining
80,00
80,00
80,00
134.513.035
55.348.248
24.695.332
Jakarta, Indonesia
Investasi / Investment
75,00
75,00
75,00
14.430.937.524
9.760.827.977
6.473.096.006
Sumatera, Indonesia
Pertambangan Timah dan Seng/Lead and Zinc Mining
80,00
80,00
80,00
1.402.425.822
1.218.957.747
1.166.169.584
Paris, France
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
60,00
60,00
60,00
280.505.350
122.563.669
39.774.543
Republik Islam Mauritania/ Islamic Republic of Mauritania
Pertambangan Bijih Besi/ Iron Ore Mining
60,00
60,00
60,00
291.517.674
129.066.465
76.034.513
Jakarta, Indonesia
Pertambangan / Mining
18,00
18,00
12,75
33.637.891.088
33.616.063.287
32.694.675.800
Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso)
Herald Resources Limited. (Herald) Melalui / Through Lemington Konblo Bumi, Inc. (Konblo) a) Melalui / Through IMC PT Gorontalo Minerals (GM) a) Melalui / Through MC PT Multi Daerah Bersaing (MDB) Melalui / Through Herald PT Dairi Prima Mineral (Dairi) a) Melalui / Through Lemington Bumi Holdings SAS (Bumi Holdings) Melalui / Through Bumi Holdings Bumi Mauritania SA (BM) a)
Melalui / Through MDB PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) b)
(%)
Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Elimination 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2011 2010 2010
4.753.998.841
4.464.179.746
4.392.100.364
a) Pada tanggal 31 Desember 2011, Entitas Anak masih dalam tahap eksplorasi atau pengembangan. b) NNT memulai operasinya tahun 2000. c) Karena restrukturisasi ini, kepemilikan Perusahaan atas Entitas Anak yang disebutkan di atas pada tahun 2009 adalah persentase kepemilikan dari PT Bumi Resources Tbk (Catatan 6).
a) As of December 31, 2011, the Subsidiaries are under exploration or development stage. b) NNT started its operation in year 2000. c) As a result of the restructuring, the Company’s effective ownership in the abovementioned Subsidiaries in 2009 is the percentage of ownership of PT Bumi Resources Tbk (Note 6).
PT Bumi Resources Tbk adalah suatu Perusahaan yang didirikan secara sah berdasarkan hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia dan yang merupakan entitas induk dari Kelompok Usaha.
PT Bumi Resources Tbk was duly established under the laws of the Republic Indonesia and is the parent company of the Group.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
11
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) d. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Perusahaan adalah sebagai berikut:
GENERAL (Continued) d. Boards of Commissioners and Directors and Employees
Direksi
The composition of the Boards of Commissioners and Directors was as follows:
2011 and 2010 Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Saptari Hoedaja Nalinkant Amratlal Rathod Kanaka Puradiredja
Directors President Director Director Director Non-affiliated Director
Kenneth Patrick Farrell Yuanita Rohali Endang Ruchijat Febriansyah Marzuki
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010, jumlah karyawan tetap Kelompok Usaha masing-masing adalah 335, 188 dan 71 (tidak diaudit).
As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010, the Group had 335, 188 and 71 permanent employees, respectively (unaudited).
Sesuai dengan keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 25 Oktober 2010, Perusahaan telah membentuk Komite Audit. Anggota dari Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
In accordance with the resolution of the Board of Commissioners dated October 25, 2010, the Company had established its Audit Committee. The members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 were as follows:
2011 and 2010 Ketua Anggota Anggota
Kanaka Puradiredja Indra Safitri Setiyono Miharjo
e. Area Eksplorasi dan Eksploitasi/ Pengembangan
Nama Lokasi/ Location Sumatera Utara Dairi Gorontalo Block-I Tombolilato Block-II Molotabu
Chairman Member Member
e. Exploration and Exploitation/Development Areas
Persentase Kepemilikan Atas Lokasi/ Percentage of Ownership in the Area of Interest %
Jumlah Biaya Eksplorasi yang telah Dibukukan sampai Akhir Tanggal Tahun Pelaporan/ Total Exploration Cost that has been Recognized at the End of Reporting Year
Perolehan Izin Eksplorasi/ Date of Concession
Tanggal Jatuh Tempo/ End Date
PT Dairi Prima Mineral
11 Oktober 2010/ October 11, 2010
11 Oktober 2014/ October 11, 2014
1)
100
3.600.037.409
PT Gorontalo Minerals
14 November 2011/ November 14, 2011
18 Juli 2012/ July 18, 2012
2)
100
122.619.656
Nama Pemilik Izin Lokasi/ Owner of Concession
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
12
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Perolehan Izin Eksplorasi/ Date of Concession
Tanggal Jatuh Tempo/ End Date
29 Januari 2011/ January 29, 2011
28 Januari 2012/ January 28, 2012
20 April 2009/ April 20, 2009
20 March 2012/ March 20, 2012
Tomagod Quest
27 Februari 2008/ February 27, 2008
27 Februari 2011/ February 27, 2011
Tomagod Sud
27 Februari 2008/ February 27, 2008
27 Februari 2011/ February 27, 2011
Makhama
11 Februari 2010/ February 11, 2010
11 Februari 2013/ February 11, 2013
Bababe
11 Februari 2010/ February 11, 2010
11 Februari 2013/ February 11, 2013
3 Desember 2008/ December 3, 2008
3 Desember 2033/ December 3, 2033
Nama Lokasi/ Location
Nama Pemilik Izin Lokasi/ Owner of Concession
GENERAL (Continued)
Persentase Kepemilikan Atas Lokasi/ Percentage of Ownership in the Area of Interest %
Jumlah Biaya Eksplorasi yang telah Dibukukan sampai Akhir Tanggal Tahun Pelaporan/ Total Exploration Cost that has been Recognized at the End of Reporting Year
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan Poboya
PT Citra Palu Minerals
Mauritania Sfariat
Bumi Mauritania SA
Liberia Mafa Cost
Konblo Bumi, Inc
1)
1)
Izin kegiatan eksplorasi PT Dairi Prima Mineral telah diperpanjang. Saat ini, Dairi memasuki tahap pengembangan. 2) Kegiatan eksplorasi PT Gorontalo Minerals dan PT Citra Palu Minerals telah selesai dan saat ini, memasuki tahap studi kelayakan.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturanperaturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Bapepam-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikutnya di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan secara efektif tanggal 1 Januari 2011.
2011 Annual Report
2)
2.
2)
100
45.939.374
100
254.852.365
100
107.665.428
Exploration permit of PT Dairi Prima Mineral (Dairi) has been extended. Dairi is currently in the development stage. Exploration activities of PT Gorontalo Minerals and PT Citra Palu Minerals are completed and currently, they are in the feasibility study stage.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements and Statement of Compliance The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Bapepam-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
13
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan,” mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements,” regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and shortterm and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut:
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) had impacts on the consolidated financial statements as follows:
(a) perubahan judul dari neraca konsolidasian menjadi laporan posisi keuangan konsolidasian; (b) perubahan dalam penyajian laporan perubahan ekuitas, laporan laba rugi, dan laporan laba rugi komprehensif;
(a) change in the title from consolidated balance sheets to consolidated statements of financial position; (b) change in the presentation statements of changes in equity, statements of income and statements of comprehensive income; (c) non-controlling interest is now presented within equity (previously, minority interest was presented between liabilities and equity); (d) additional disclosures required, among others: source of uncertain estimation and capital management; and
(c) kepentingan nonpengendali disajikan didalam ekuitas (hak minoritas sebelumnya disajikan diantara liabilitas dan ekuitas); (d) pengungkapan tambahan diperlukan, antara lain: sumber estimasi ketidakpastian dan pengelolaan modal; dan (e) ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pospos laporan keuangan atau mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif disajikan.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
(e) when the entity adopts accounting policy retrospectively or restates items in its financial statements or reclassifies the items in its financial statements, the statements of financial position at the beginning of comparative period are presented.
Laporan Tahunan 2011
14
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
b.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan Kelompok Usaha dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan di atas dan beberapa SAK tertentu sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait dan perubahan dalam kebijakan akuntansi dan estimasi akuntansi disajikan dalam catatan terkait.
The accounting policies adopted in the preparation of consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2011 as referred to above and other SAKs described in the related accounting policies and the changes in accounting policies and accounting estimates disclosed in the related notes.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masing-masing akun terkait.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), dan dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, being classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (“Rp”).
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah (“Rp”).
Prinsip-prinsip Konsolidasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK revisi memberikan panduan penyusunan dan panyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi pengungkapannya.
2011 Annual Report
b.
Principles of Consolidation Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements.” The revised PSAK provides guidance for the preparation and presentation of consolidated financial statements of a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information. The adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009) did not have significant impact on the consolidated financial statements except for related disclosures.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
15
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
The consolidated financial statements include all Subsidiaries that are controlled by the Company. Control is presumed to exist when the Company, directly or indirectly through Subsidiaries, owns more than half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is:
(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
(a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
(b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
(b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
(c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors and board of commissioners or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
(d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
(d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors and board of commissioners or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Kelompok Usaha dan disajikan secara tepisah dalam laporan laba rugi konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
Non-controlling interest represents the portion of profit or loss and the net assets not held by the Group and are presented separately in the consolidated statements of income, and within equity in the consolidated statements of financial position, separately from equity attributable to the parent.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and balances have been eliminated.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
16
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c. Kombinasi Bisnis
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Business Combination
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif untuk penggabungan usaha pada dan setelah 1 Januari 2011 dimana tidak memerlukan penyesuaian untuk aset dan liabilitas atas penggabungan usaha yang dimasuki sebelum 1 Januari 2011. PSAK revisi ini juga menyediakan panduan tentang akuntansi untuk biaya-biaya transaksi, selain yang berkenaan dengan masalah efek utang atau ekuitas, dan untuk goodwill. Penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”. The revised PSAK is applied prospectively for business combination on and after January 1, 2011 which requires no adjustment for assets and liabilities of business combination entered prior to January 1, 2011. It also provides guidance on the accounting for transaction costs, other than those associated with the issue of debt or equity securities, and for goodwill. The adoption of PSAK No. 22 (Revised 2010) did not have significant impact on the consolidated financial statements.
Kombinasi bisnis dicatat dengan metode akuisisi. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak dinilai dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill.
Business combination is accounted for using the acquisition method. On acquisition, the assets and liabilities of a Subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi (at discount), nilai wajar aset non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Selanjutnya sisa lebih setelah penurunan nilai wajar aset nonmoneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, yang harus diakui segera dalam laba atau rugi.
When the cost of acquisition is less than the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The remaining excess after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, which should be recognized immediately in profit or loss.
Akuisisi Entitas Anak yang memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, akuisisi Entitas Anak dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aset dan liabilitas Entitas Anak dicatat sesuai dengan nilai bukunya. Selisih antara harga penyerahan dan bagian Perusahaan atas nilai buku Entitas Anak, jika ada, dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan secara terpisah sebagai salah satu komponen ekuitas.
Acquisitions of Subsidiaries that represent a restructuring transaction of entities under common control are accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control.” Based on this standard, acquisition of a Subsidiary is accounted for based on the pooling of interest, wherein assets and liabilities of a Subsidiary are recorded at their book values. The difference between the transfer price and the Company’s interest in a Subsidiary’s book values, if any, is recorded as “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented as a separate component of equity.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
17
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) d.
Kas dan Setara Kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. e.
Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and time deposits with original maturities of three (3) months or less and not pledged as collateral nor restricted in use. e.
Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya.” Kas di bank yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar liabilitas jatuh tempo dalam satu (1) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Rekening bank dan deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya selama lebih dari dua belas 12 bulan sejak tanggal pelaporan disajikan sebagai aset tidak lancar. f.
Instrumen Keuangan
Cash and Cash Equivalents
Restricted Cash in Banks Cash in banks and time deposits, which are restricted in use, are presented as “Restricted Cash in Banks.” Restricted cash in banks to be used to pay currently maturing obligations that are due within one (1) year is presented under current assets. Other current accounts and time deposits that are restricted in use for more than 12 months from the reporting date are presented under non-current assets.
f.
Financial Instruments
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
The Group applied PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures,” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement.”
1. Aset keuangan
1. Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi yang pada awalnya diukur dengan nilai wajar. Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss (FVTPL) which are initially measured at fair value. Financial assets are classified as financial assets at FVTPL, held-to-maturity (HTM) investments, loans and receivables, or available-forsale (AFS) financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluates the designation of such assets at each reporting date.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
18
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
x
Aset keuangan yang diukur pada FVTPL
x
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang diakui termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. x
Investasi HTM Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
2011 Annual Report
Financial assets at FVTPL Financial assets are classified as at FVTPL where the financial assets are either held for trading or they are designated as FVTPL at initial recognition. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at FVTPL are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in profit or loss. The gains or losses recognized include any dividend or interest earned from the financial assets.
x
HTM investments Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method less any impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
19
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) x
Pinjaman yang diberikan dan piutang
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) x
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. x
Aset keuangan AFS Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laba atau rugi. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
x
AFS financial assets AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as AFS or are not classified in any of the three preceding categories. After initial recognition, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains and losses being recognized as a component of equity until the financial assets are derecognized or until the financial assets are determined to be impaired at which time the cumulative gains or losses previously reported in equity are included in profit or loss. These financial assets are classified as non-current assets unless the intention is to dispose of such assets within 12 months from the reporting date.
Laporan Tahunan 2011
20
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan; atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Kelompok Usaha mentransfer aset keuangan, maka Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Group shall derecognize financial assets when, and only when, the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire; or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are transferred to another entity; or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are retained but a contractual obligation is assumed to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement that meets certain conditions. When the Group transfers a financial asset, it shall evaluate the extent to which it retains the risks and rewards of ownership of the financial asset.
2. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
2. Financial liabilities and equity instruments
Pengakuan awal
Initial recognition
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Group determines the classification of financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL, pinjaman dan utang, atau sebagai derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at FVTPL, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha dicatat sebesar hasil yang diperoleh, dikurangi biaya penerbitan instrumen ekuitas.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
21
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan, dipisahkan antara liabilitas keuangan dan ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen liabilitas diestimasi dengan menggunakan suku bunga yang berlaku di pasar untuk instrumen non-convertible yang serupa. Jumlah ini dicatat sebagai liabilitas dengan dasar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan liabilitas tersebut berakhir melalui konversi atau pada tanggal instrumen jatuh tempo. Komponen ekuitas ditentukan dengan cara mengurangkan jumlah komponen liabilitas dari keseluruhan nilai wajar instrumen keuangan majemuk. Jumlah tersebut diakui dan dicatat dalam ekuitas, dikurangi dengan pajak penghasilan, dan tidak ada pengukuran setelah pengakuan awal.
Compound financial instruments, a bond or similar instrument convertible by the holder into a fixed number of ordinary shares, are classified separately as financial liabilities and equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. At the date of issuance of compound financial instruments, the fair value of the liability component is estimated using the prevailing market interest rate for a similar non-convertible instrument. This amount is recorded as a liability on an amortized cost basis using the effective interest method until extinguished upon conversion or at the instrument’s maturity date. The equity component is determined by deducting the amount of the liability component from the fair value of the compound financial instruments as a whole. This amount is recognized and included in equity, net of income tax effects, and is not subsequently remeasured.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
x
Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada FVTPL. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika liabilitas keuangan tersebut diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali liabilitas derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laba atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang diakui termasuk bunga yang dibayar atas liabilitas keuangan.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
x
Financial liabilities at FVTPL Financial liabilities at FVTPL include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at FVTPL. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value with gains or losses recognized in profit or loss. The gains or losses recognized incorporate any interest paid on the financial liabilities.
Laporan Tahunan 2011
22
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) x
Pinjaman dan utang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) x
Loans and borrowings After initial recognition, interestbearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, liabilitas Kelompok Usaha dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when the Group’s obligations are discharged, cancelled or expire.
3. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. 4. Instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
2011 Annual Report
3. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position, if and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
4. Financial instruments measured at amortized cost Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
23
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 5. Instrumen derivatif
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) 5. Derivative instruments
Instrumen derivatif dicatat pada pengakuan awal sebesar nilai wajar pada tanggal perjanjian derivatif ditandatangani dan diukur kembali setiap tanggal pelaporan. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat nilai wajar positif dan liabilitas keuangan saat nilai wajar negatif.
Derivative instruments are initially recognised at fair value at the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured to their fair value at each reporting date. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang memadai atas seluruh arus kas pada masa mendatang dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan atau kontrak awal diperlakukan sebagai derivatif yang berbeda saat risiko dan karakteristiknya tidak saling berhubungan dengan kontrak utamanya dan kontrak utama tersebut tidak diukur dengan nilai wajar serta perubahan pada nilai wajar diakui pada laba atau rugi.
An embedded derivative is presented with the host contract on the consolidated statements of financial position, which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole. Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in profit or loss.
Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas tidak lancar jika sisa periode jatuh tempo dari instrumen tersebut lebih dari 12 bulan dan tidak diharapkan untuk direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan.
A derivative is presented as a noncurrent asset or a non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 months and it is not expected to be realized or settled within 12 months.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) juga mengharuskan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai pendapatan tahun berjalan, kecuali seluruh persyaratan khusus (contoh, dokumen formal, penetapan dan pengukuran keefektifan transaksi) untuk diakui sebagai “Pendapatan Komprehesif Lainnya” sesuai dengan tipe akuntansi lindung nilai, seperti yang dimaksud dalam PSAK No. 55, terpenuhi.
PSAK No. 55 (Revised 2006) also requires that gains or losses arising from changes in the fair value of the derivative instrument be recognized currently in earnings, unless all the specific requirements (i.e. formal documentation, designation and assessment of the effectiveness of the transaction) to allow deferral as “Other Comprehensive Income” under certain types of hedge accounting, as provided for in the said PSAK No. 55.
Seperti yang diterangkan oleh PSAK No.55 (Revisi 2006) untuk kriteria khusus bagi akuntansi lindung nilai, seluruh instrumen derivatif Kelompok Usaha yang disebutkan di atas tidak memenuhi syarat dan, oleh karenanya, tidak ditentukan sebagai transaksi lindung nilai untuk kepentingan akuntansi.
In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under PSAK No. 55 (Revised 2006), all of the aforementioned derivative instruments of the Group does not qualify and, therefore, are not designated as hedges for accounting purposes.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
24
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g.
h.
Piutang
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g.
Receivables
Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan atas penurunan nilai. Penyisihan atas penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih.
Receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less any allowance for impairment. An allowance for impairment of receivables is established when there is objective evidence that the outstanding amounts of the Group’s receivables will not be collected.
Besarnya penyisihan merupakan selisih antara nilai aset tercatat dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan, didiskontokan dengan tingkat suku bunga efektif. Penurunan nilai aset tercatat dicatat di dalam akun penyisihan dan nilai kerugian diakui di dalam laba atau rugi. Ketika tidak dapat ditagih, piutang dihapuskan bersama dengan penyisihan piutang. Pemulihan nilai setelah penghapusan piutang diakui sebagai penghasilan di dalam laba atau rugi.
The amount of the allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the effective interest rate. The carrying amount of the assets is reduced through the use of an allowance account, and the amount of the loss is recognized in profit or loss. When a receivable is uncollectible, it is written off against the allowance for impairment of receivables. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against profit or loss.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
h.
Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK ini tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related party Disclosure.” The revised PSAK requires disclosure of related party relationship, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements. The adoption of this PSAK did not have significant impact on the Group’s consolidated financial statements.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
A related party is a person or entity that is related to the reporting entity.
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity;
2011 Annual Report
(ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
25
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). i.
Biaya Dibayar Di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
(b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); (iii) Both entities are joint ventures of the same third party; (iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; (v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or (vii) A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). i.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The non-current portion of prepaid expenses is classified under “Other NonCurrent Assets” in the consolidated statements of financial position.
Laporan Tahunan 2011
26
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) j.
k.
Investasi pada Entitas Asosiasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Investments in Associates
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi.” PSAK revisi ini mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan atas PSAK No. 15 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates.” The revised PSAK prescribes the accounting for investments in associates as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. The adoption of PSAK No. 15 (Revised 2009) did not have significant impact on the consolidated financial statements.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana jumlah tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
An associate is an entity in which the Group has significant influence. Investments in associates are recorded using the equity method, whereby the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the associate since the date of acquisition.
Setelah menerapkan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba atau rugi.
After application of the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. In this case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in profit or loss.
Aset Tetap Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap.” Berdasarkan PSAK revisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Kelompok Usaha telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
2011 Annual Report
k.
Fixed Assets The Group applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets.” Based on the revised PSAK, an entity shall choose between the cost model and revaluation model as the accounting policy for its fixed assets measurements. The Group has chosen the cost model as the accounting policy for its fixed assets measurement. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment losses.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
27
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk bangunan dan jalan serta metode saldo menurun ganda untuk kendaraan, peralatan pabrik dan kantor selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, adalah sebagai berikut:
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Depreciation is computed using straight-line method for buildings and roads, and double declining balance method for vehicles, plant and office equipment over the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tahun / Years Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor
10 10 4 3-8 3-8
Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment
Pada setiap akhir tahun, nilai residu dan umur manfaat ekonomis aset dievaluasi, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At each end of year, the assets’ residual value and useful lives are reviewed, and if appropriate, adjusted prospectively.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction-in-progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for their intended use.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba atau rugi pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The cost of repairs and maintenance is charged to profit or loss as incurred; replacement or major inspection costs are capitalized when incurred if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group, and the cost of the item can be measured reliably. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its continued use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in profit or loss in the period the asset is derecognized.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
28
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) l.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l.
Impairment of Non-Financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets.” The revised PSAK prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) did not have significant impact on the consolidated financial statements.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Kelompok Usaha mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laba atau rugi.
The Group evaluates at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Group estimates the recoverable amount of the asset. The recoverable amount of an asset or a cash-generating unit is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. The impairment loss is recognized immediately in profit or loss.
m. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan 1. Biaya eksplorasi tangguhan Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah sumber daya teridentifikasi. Kegiatan eksplorasi tersebut (termasuk evaluasi) meliputi: (i)
pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika; (ii) pengeboran, penggalian dan sampel;
2011 Annual Report
m. Exploration and Development Costs 1. Deferred exploration costs Exploration and evaluation activities involve the search for mineral resources, the determination of technical feasibility and the assessment of commercial viability of an identified resource. Such exploration (including evaluation) activities include: (i)
gathering exploration data through topographical, geochemical and geophysical studies; (ii) exploratory drilling, trenching and sampling;
PT Bumi Resources Minerals Tbk
29
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) (iii) menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan (iv) meneliti persyaratan transportasi dan infrastruktur.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) (iii) determining and examining the volume and grade of the resource; and (iv) surveying transportation and infrastructure requirements.
Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan ke laba atau rugi. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau ijin.
Administration costs that are not directly attributable to a specific exploration area are charged to profit or loss. License costs paid in connection with a right to explore in an existing exploration area are capitalized and amortized over the term of the license or permit.
Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dibebankan ke laba atau rugi pada saat terjadinya kecuali dalam keadaan berikut, dalam hal pengeluaran tersebut dapat dikapitalisasi:
Exploration and evaluation costs (including amortization of capitalized license costs) are charged to profit or loss as incurred except in the following circumstances, in which case the expenditure may be capitalized:
(i)
kegiatan eksplorasi berada dalam setiap area of interest yang sebelumnya diperoleh dari penggabungan usaha dan diukur berdasarkan nilai wajar pada saat akuisisi; atau (ii) keberadaan deposit mineral komersial telah ditetapkan.
(i)
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun "Biaya Eksplorasi Tangguhan" dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi penurunan nilai. Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang terkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan ke laba atau rugi.
Capitalized exploration and evaluation costs are recorded under “Deferred Exploration Costs” account and are subsequently measured at cost less any allowance for impairment. Such asset is not depreciated as it is not available for use but monitored for indications of impairment. Where a potential impairment is indicated, an assessment is performed for each area of interest in conjunction with the group of operating assets (representing a cash-generating unit) to which the exploration is attributed. To the extent that deferred exploration costs are not expected to be recovered, it is charged to profit or loss.
2. Biaya eksplorasi tangguhan
(ii) the existence of a commercially viable mineral deposit has been established.
pengembangan
2. Deferred exploration and development costs
Bila cadangan terbukti ditentukan dan pengembangan disetujui, biaya eksplorasi tangguhan direklasifikasi ke akun "Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan.”
When proven reserves are determined and development is sanctioned, deferred exploration costs are reclassified to “Deferred Exploration and Development Costs” account.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
dan
the exploration activity is within an area of interest that was previously acquired in a business combination and measured at fair value on acquisition; or
Laporan Tahunan 2011
30
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penyisihan penurunan nilai. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode unit produksi tetapi tidak melebihi umur tambang yaitu 30 tahun.
Deferred exploration and development costs are recorded at cost less accumulated amortization and any allowance for impairment. Amortization is computed using the unit-of-production method but not exceeding the life of the mine which is 30 years.
Nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan untuk setiap area of interest dievaluasi secara berkala dan apabila ternyata nilainya melebihi nilai terpulihkan, maka selisihnya akan dihapuskan pada periode dimana keputusan tersebut dibuat.
The carrying value of the deferred exploration and development costs of each area of interest is reviewed regularly and to the extent this value exceeds its recoverable value, the excess is expensed or written-off in the period the decision is made.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha mengkapitalisasi biaya eksplorasi dan pengembangan untuk semua biaya yang berhubungan dengan kegiatan eksplorasi dan evaluasi. Berdasarkan penelaahan lebih lanjut atas perlakuan akuntansi biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan pada tahun 2007 dan 2008 sehubungan dengan aset tertentu yang dimiliki oleh Kelompok Usaha, kebijakan akuntansi sebelumnya untuk biaya eksplorasi dan pengembangan telah diubah untuk menerapkan pendekatan yang lebih konservatif sejalan dengan penerapan yang berlaku secara internasional sesuai dengan perubahan kebijakan yang ditetapkan oleh pemegang saham pengendali. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang disebutkan di atas, biaya eksplorasi dan pengembangan akan dikapitalisasi hanya jika kondisi tertentu terpenuhi sesuai dengan pedoman internal Kelompok Usaha.
Prior to January 1, 2011, the Group capitalized deferred exploration and development costs for all costs related to the exploration and evaluation activities. Following a review of the accounting treatment for deferred exploration and development costs in 2007 and 2008 in relation to certain assets owned by the Group, the previous accounting policy for deferred exploration and development costs has been changed to adopt a more conservative approach in line with internationally accepted best practices based on the changes of policy established by the controlling shareholder. Under the revised accounting policy mentioned above, deferred exploration and development costs will be capitalized only when certain conditions are fulfilled in accordance with the Group’s internal guidelines.
Perubahan kebijakan akuntansi untuk biaya eksplorasi tangguhan diperlakukan sebagai perubahan kebijakan akuntansi sesuai dengan PSAK No. 25 (Revisi 2009). Saldo periode sebelumnya dalam laporan keuangan konsolidasian telah disajikan kembali untuk mencerminkan perubahan tersebut. Penyajian kembali tersebut diungkapkan dalam Catatan 5 atas laporan keuangan konsolidasian
The change in accounting policy for deferred exploration costs is treated as a change in accounting policy under PSAK 25 (Revised 2009). The prior period figures in the consolidated financial statements have been restated to consider the change. The restatement is disclosed in Note 5 to the consolidated financial statements.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
31
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Revenues and Expenses Recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan.” PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK No. 23 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. The revised PSAK identifies the circumstances under which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of PSAK No. 23 (Revised 2010) did not have significant impact on the consolidated financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and sales taxes (VAT).
Kelompok Usaha menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kelompok Usaha berkesimpulan bahwa Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan.
The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements.
Jasa Pendapatan jasa merupakan jasa pemasaran dan diakui pada saat jasa telah dilakukan.
Service Service revenue represents marketing fee and is recognized when the service has been performed.
Beban Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
32
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) o. Imbalan Kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o.
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” untuk menentukan liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang”) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit.” Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada akhir tanggal periode pelaporan. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. p. Pajak Penghasilan
Employee Benefits The Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2004) on “Employee Benefits” to determine its employee benefits obligation under the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). Under Revised PSAK 24, the cost of employee benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the higher of 10% of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straightline basis method over the expected average remaining working lives of the employees. Past-service cost arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits obligation of an existing plan is required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
p.
Income Taxes
Pajak penghasilan dalam laporan laba rugi periode berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak penghasilan diakui dalam laporan laba rugi, kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lainnya dalam hal ini diakui dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lainnya.
Income tax in profit or loss for the period comprises current and deferred tax. Income tax is recognized in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized directly in equity or other comprehensive income in which case it is recognized in equity or other comprehensive income.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode/tahun berjalan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period/year.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
33
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima dan/atau, jika Kelompok Usaha mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Group, when the result of the objection and/or appeal is determined.
q. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang yang bukan Rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang yang bukan Rupiah tersebut disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba atau rugi.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
q.
Foreign Exchange Transactions and Translation Transactions during the year involving other currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions were made. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in other currencies are adjusted to Rupiah to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Laporan Tahunan 2011
34
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Pembukuan beberapa Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang selain Rupiah. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan liabilitas Entitas Anak pada akhir tahun pelaporan dijabarkan kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs ratarata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan.”
The books of accounts of certain Subsidiaries are maintained in currencies other than Rupiah. For consolidation purposes, assets and liabilities of the Subsidiaries at the end of reporting year are translated into Rupiah using the exchange rates at that date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as “Translation Adjustments.”
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
The exchange rates used were middle rates published by Bank Indonesia in both periods were as follows:
31 Desember/ December 31, 2011 1 Dolar AS 1 Euro 1 Dolar Australia 1 Yen Jepang
Satuan penuh / Full amount 31 Desember/ December 31, 2010
9.068 11.739 9.203 117
r. Laba per Saham
8.991 12.161 9.143 110
r.
1 Januari/ January 1, 2010 9.400 13.510 8.432 102
1 US Dollar 1 Euro 1 Australian Dollar 1 Japanese Yen
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the period.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa setelah disesuaikan dengan efek dari saham biasa yang sifatnya berpotensi untuk dilutif.
Diluted earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares as adjusted for the effects of all potential dilution.
s. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi.” PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
2011 Annual Report
s.
Segment Information Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments.” The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of PSAK No. 5 (Revised 2009) did not have significant impact on the consolidated financial statements.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
35
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported shall be the measure reported to the chief operating decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.
t. Provisi dan Kontinjensi
t.
Provisions and Contingencies
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi.” PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK No. 57 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets.” The revised PSAK is applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. The adoption of PSAK No. 57 (Revised 2009) did not have significant impact on the consolidated financial statements.
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
36
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi tidak diakui.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Liabilitas kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan apabila terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.
Contingent liabilities are recognized in the consolidated financial statements, unless the possibility of an outflow of resources is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements, but are disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
u. Proyek Pengembangan Usaha
u.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan rencana pengembangan proyek Kelompok Usaha dikelompokkan sebagai proyek pengembangan usaha. Biaya-biaya ini akan dikapitalisasi ke proyek bersangkutan berdasarkan realisasinya atau dihapuskan bila proyek tersebut gagal. v. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain dan Interpretasi Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Kelompok Usaha juga telah menerapkan standar akuntansi dan interpretasi berikut menjadi efektif pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian: i.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas.”
Business Development Projects Expenses incurred in connection with the Group’s ongoing projects are classified as business development projects. These expenses will be capitalized to the corresponding projects upon their realization or written-off if the project is abandoned.
v.
Adoption of Other Revised Accounting Standards and Interpretations Other than the revised accounting standards previously mentioned, the following revised accounting standards and interpretations also became effective on January 1, 2011, but did not have a significant impact on the Group’s consolidated financial statements: i.
PSAK No. 2 (Revised "Statements of Cash Flows.”
2009),
ii. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan.”
ii. PSAK No. 8 (Revised 2010), "Events after the Reporting Period.”
iii. PSAK No. 19 Takberwujud.”
iii. PSAK No. 19 “Intangible Assets.”
(Revisi
2010),
“Aset
(Revised
2010),
iv. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi dan Kesalahan.”
iv. PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Erros.”
v. ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus.”
v. ISAK No. 7 “Consolidation Entities.”
2011 Annual Report
(Revised 2009), Special Purpose
PT Bumi Resources Minerals Tbk
37
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
The preparation of consolidated financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgements, estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainly in estimation at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgements, estimates and assumptions were made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Menentukan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Determining classification of financial assets and financial liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
38
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (Continued)
Menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan
Determining fair value of financial instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.
The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidence, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would directly affect the Group’s profit or loss.
Nilai tercatat liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar adalah sebesar Rp12.603.713 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp31.170.089 pada tanggal 31 Desember 2010 dan nihil pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 21).
The carrying amount of financial liabilities carried at fair values was Rp12,603,713 as of December 31, 2011, Rp31,170,089 as of December 31, 2010 and nil as of January 1, 2010 (Note 21).
Menilai penyisihan penurunan nilai piutang
Assessing allowance for impairment of receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the allowance for impairment.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
39
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (Continued)
Menentukan metode penyusutan aset tetap
Determining depreciation method of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untuk bangunan dan jalan serta metode saldo menurun ganda untuk kendaraan, peralatan pabrik dan kantor berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 10 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi serta sisa masa Kontrak Karya dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis for buildings and roads, and double declining balance method for vehicle, plant and office equipment over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 10 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development and the remaining term of Contract of Work (CoW) could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Nilai tercatat atas aset tetap Kelompok Usaha adalah sebesar Rp1.180.941.053 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp908.746.608 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp886.801.917 pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 13).
The carrying amount of the Group’s fixed assets amounted to Rp Rp1,180,941,053 as of December 31, 2011, Rp908,746,608 as of December 31, 2010 and Rp886,801,917 as of January 1, 2010 (Note 13).
Menentukan perkiraan cadangan mineral
Determining mineral reserve estimates
Sumber mineral adalah suatu konsentrasi atau kejadian atas mineral yang memiliki nilai ekonomi dalam atau pada kerak bumi, dalam bentuk dan kuantitas yang memiliki prospek yang memadai untuk ditambang. Lokasi, kuantitas, kualitas, karakteristik geologi dan keberlanjutan atas sumber mineral dapat diketahui, diperkirakan atau ditafsirkan melalui bukti geologi yang spesifik dan ilmu pengetahuan. Sumber daya mineral digolongkan, menurut urutan tingkat kepercayaan geologi, menjadi kategori tersimpulkan, terindikasi dan terukur.
Minerals resource refers to a concentration or occurrence of mineral of intrinsic economic interest in or on the earth’s crust in such form and quantity that there are reasonable prospects for eventual economic extraction. The location, quantity, grade, geological characteristics and continuity of a mineral resource are known, estimated or interpreted from specific geological evidence and knowledge. Mineral resources are subdivided, in order of increasing geological confidence, into “inferred,” “indicated” and “measured” categories.
Istilah cadangan mineral didefiniskan oleh sebagai bagian dari sumber mineral yang terukur dan terindikasi, yang dapat ditambang secara ekonomis. Cadangan mineral dibagi menurut peningkatan keyakinan menjadi cadangan terestimasi dan cadangan terbukti.
Mineral reserve is the economically mineable part of a measured and indicated mineral resource. Mineral reserves are subdivided in order of increasing confidence into “probable mineral reserves” and “proved mineral reserves.”
Cadangan dihitung dengan perhitungan biaya penyusutan, amortisasi dan penurunan nilai, penilaian umur rasio pengupasan tanah dan perkiraan waktu pembayaran penutupan dan biaya restorasi dan pembersihan.
Reserves are used in the calculation of depreciation, amortization and impairment charges, the assessment of life of mine stripping ratios and for forecasting the timing of the payment of close-down and restoration costs and clean up costs.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
40
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (Continued)
Dalam menilai umur tambang untuk tujuan akuntansi, sumber daya mineral hanya diperhitungkan dimana ada tingkat keyakinan yang tinggi atas penambangan yang ekonomis.
In assessing the life of a mine for accounting purposes, mineral resources are only taken into account where there is a high degree of confidence of economic extraction.
Ada berbagai ketidakpastian melekat dalam mengestimasi cadangan dan asumsi yang berlaku pada saat estimasi tetapi dapat berubah secara signifikan ketika informasi baru tersedia. Perubahan perkiraan harga komoditas, nilai tukar, biaya produksi atau tingkat pemulihan dapat mengubah status keekonomisan atas cadangan dan mungkin pada akhirnya dapat mengakibatkan perubahan terhadap perkiraan cadangan.
There are numerous uncertainties inherent in estimating reserves and assumptions that are valid at the time of estimation but may change significantly when new information becomes available. Changes in the forecast prices of commodities, exchange rates, production costs or recovery rates may change the economic status of reserves and may, ultimately, result in changes to reserve estimates.
Menentukan kapitalisasi biaya eksplorasi tangguhan
Determining capitalization of deferred exploration costs
Kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh Kelompok Usaha atas biaya eksplorasi tangguhan memerlukan pertimbangan untuk menentukan apakah manfaat ekonomis masa mendatang dapat menghasilkan ekploitasi di masa mendatang atau penjualan atau aktivitas eksplorasi tidak mencapai tahap penilaian yang layak atas keberadaan cadangan. Menurut Joint Ore Reserves Committee (JORC), sumber daya adalah proses pengestimasian yang memerlukan tingkat beragam atas ketidakpastian tergantung pada sub-klasifikasi dan estimasi ini secara langsung menentukan penentuan biaya eksplorasi tangguhan. Sehubungan dengan biaya tangguhan ini, manajemen diharuskan untuk membuat estimasi dan asumsi atas peristiwa atau keadaan di masa mendatang, secara khusus apakah secara ekonomis keberlanjutan operasi penambangan dapat dijalankan. Estimasi dan asumsi dapat sangat beragam jika kemudian informasi lebih lanjut tersedia. Jika setelah biaya eksplorasi dicatat, informasi lebih lanjut menunjukan perkiraan bahwa pemulihan dari biaya tangguhan tersebut tidak memungkinkan, maka biaya tersebut dihapuskan.
The application of the Group’s accounting policy for deferred exploration costs requires judgement in determining whether future economic benefits are likely to occur either from future exploitation or sale or where activities have not reached a stage that permits a reasonable assessment of the existence of reserves. The determination of a Joint Ore Reserves Committee (JORC) resource is itself an estimation process that requires varying degrees of uncertainty depending on subclassification and these estimates directly impact the point of deferred exploration costs. Under the deferral policy, the management is required to make certain estimates and assumptions about future events or circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Estimates and assumptions may vary as further information becomes available. If, after the deferred exploration cost is recorded, further information suggests that recovery of such cost is not possible then such cost is written-off.
Biaya eksplorasi tangguhan Kelompok Usaha sebesar Rp531.076.823 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp283.519.453 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp117.212.073 pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 14).
The Group’s deferred exploration costs amounted to Rp531,076,823 as of December 31, 2011, Rp283,519,453 as of December 31, 2010 and Rp117,212,073 as of January 1, 2010 (Note 14).
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
41
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (Continued)
Menilai penurunan nilai aset non-keuangan tertentu
Assessing impairment of certain non-financial assets
PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset non-keuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Kelompok Usaha yang dapat memicu penilaian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
PSAK No. 48 (Revised 2009) requires that an impairment review be performed on certain nonfinancial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. The factors the Group considers important and that could trigger an impairment review include the following:
(a) kinerja yang kurang signifikan relatif terhadap expected historical atau hasil dari operasional yang diharapkan dari proyek masa depan; (b) perubahan signifikan dalam cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan (c) tren negatif yang signifikan atas industri atau ekonomi
(a) significant underperformance relative to the expected historical or project future operating results; (b) significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and (c) significant negative industry or economic trends.
Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aset non-keuangan melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan atas aset-aset tersebut membutuhkan estimasi atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan lanjutan dan disposisi akhir dari aset tersebut.
An impairment loss is recognized whenever the carrying amount of a non-financial asset exceeds its recoverable amount. Determining the recoverable amount of such assets requires the estimation of cash flows expected to be generate from the continued use and ultimate disposition of such assets.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha menilai bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, biaya eksplorasi tangguhan, biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan, dan akun aset tidak lancar lainnya.
As of December 31, 2011, the Group assessed that there was no indication of impairment on its investments in associate, iwas, deferred exploration costs, deferred exploration and development costs, and other non-current assets accounts.
Alokasi harga beli dalam suatu kombinasi bisnis
Purchase price allocation in a bussines combination
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan liabilitas yang terindentifikasi dari entitas yang diakusisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakusisi diakui sebagai goodwill dalam laporan keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam mengestimasi dalam nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakusisi dapat mempengaruhi kinerja keuangan Kelompok Usaha secara material.
Acquisition of accounting requires extensive use of accounting estimates and judgements to allocate the purchase price to the fair market values of the acquiree’s identifiable assets and liabilities at the acquisition date. Any excess in the purchase price over the estimated fair market values of the net assets acquired is recorded as goodwill in consolidated financial statements. Thus, the numerous judgements made in estimating the fair market value to be assigned to acquiree’s assets and liabilities can materially affect the Group’s financial performance.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
42
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (Continued)
Menentukan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja
Determining employee benefits cost and obligation
Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari 10% imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
The determination of the Group’s obligations and costs for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions whose effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.
Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha adalah sebesar Rp12.658.489 juta pada tanggal 31 Desember 2011, Rp4.987.594 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp4.201.870 juta pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 22).
The Group’s employee benefits obligation was Rp12,658,489 as of December 31, 2011, Rp4,987,594 as of December 31, 2010 and Rp4,201,870 as of January 1, 2010 (Note 22).
Menilai pajak penghasilan
Assessing income tax
Menentukan provisi atas pajak penghasilan badan mewajibkan pertimbangan signifikan oleh manajemen. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Determining provision for corporate income tax requires significant judgement by management. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai.
The Group reviews its deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized. The Group also reviews the expected timing and tax rates upon reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
43
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (Continued)
Utang pajak penghasilan badan Kelompok Usaha sebesar Rp54.997.121 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp70.917.847 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp8.096 pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 30a).
The Group’s corporate income tax payable amounted to Rp54,997,121 as of December 31, 2011, Rp70,917,847 as of December 31, 2010 and Rp8,096 as of January 1, 2010 (Note 30a).
Mengevaluasi provisi dan kontinjensi
Evaluating provisions and contingencies
Kelompok Usaha saat ini sedang terlibat dalam berbagai proses hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum Kelompok Usaha yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian.
The Group is currently involved in various legal and tax proceedings. The management exercises its judgement to distinguish between provisions and contingencies mainly through consultation with the Group’s legal counsel handling those proceedings. The Group sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its policies on provisions. In recognizing and measuring provisions, the management takes risk and uncertainty into account.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha yakin bahwa proses-proses tersebut tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2011, the Group believes that these proceedings will not have any significant adverse effect on its consolidated financial statements.
AKUISISI ENTITAS ANAK a. Calipso Investment Pte. Ltd.
4.
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES a.
Calipso Investment Pte. Ltd.
Berdasarkan Assignment of Debt Agreement tertanggal 31 Desember 2009, Perusahaan menerima piutang dari Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso) sejumlah USD667.099.594 yang diperoleh dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Atas transaksi tersebut, Perusahaan mengakui utang dalam bentuk promissory note kepada BUMI yang telah dilunasi oleh Perusahaan pada bulan Februari 2010.
Based on the Assignment of Debt Agreement dated December 31, 2009, the Company obtained receivables from Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso) amounting to USD667,099,594 secured from PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Based on such transaction, the Company acknowledged an indebtedness in the form of promissory notes to BUMI, which were settled by the Company in February 2010.
Pada tanggal 26 Februari 2010, berdasarkan Conversion of Debt into Capital Participation Agreement, Perusahaan mengkonversikan sebagian hak tagihnya kepada Calipso menjadi penyertaan dalam modal saham Calipso sebesar SGD100.000 atau sejumlah 100.000 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham. Investasi ini merupakan 99,99% kepemilikan di Calipso.
On February 26, 2010, based on the Conversion of Debt into Capital Participation Agreement, the Company converted part of its claims against Calipso into share capital of Calipso amounting to SGD100,000, composed of 100,000 shares at a nominal value of SGD1 per share. This investment constitutes 99.99% ownership in Calipso.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
44
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan) Calipso didirikan sebagai perusahaan investasi. Calipso memiliki PT Dairi Prima Mineral, melalui Herald Resources Pty. Ltd. and Gain and Win Pte. Ltd. (Catatan 1c) yang bergerak dalam bidang yang meliputi diantaranya, eksplorasi dan ekstraksi atas seng dan timah. b. PT Multi Capital
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued) Calipso was established as an investment company. Calipso owns PT Dairi Prima Mineral, through Herald Resources Pty. Ltd. and Gain and Win Pte. Ltd. (Note 1c), which is engaged in the exploration and extraction of zinc and lead, among others. b. PT Multi Capital
Perusahaan melakukan investasi pada PT Multi Capital (MC) sebesar Rp499.500.000 atau sejumlah 499.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham. Investasi ini telah dimuat dalam Akta Notaris No. 31 dibuat tanggal 23 Februari 2010 dihadapan Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notaris. Akta ini ini telah mendapat persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-10076.AH.01.02.TH 2010 pada tanggal 24 Februari 2010.
The Company made an investment in PT Multi Capital (MC) amounting to Rp499,500,000 comprising of 499,500 shares at a nominal value of Rp1,000 per share. This investment is stipulated in Notarial Deed No. 31 dated February 23, 2010 of Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn., notary. This deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU-10076. AH.01.02.TH 2010 on February 24, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki 99,90% kepemilikan di MC.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has 99.90% ownership interest in MC.
MC memiliki 75% saham PT Multi Daerah Bersaing yang memiliki 24% kepemilikan pada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). NNT bergerak dibidang pertambangan tembaga dan emas (Catatan 1c dan 34f).
MC owns 75% shares in PT Multi Daerah Bersaing which has 24% ownership in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). NNT is involved in the mining of gold and copper (Notes 1c and 34f).
c. Lemington Investments Pte. Ltd.
c. Lemington Investments Pte. Ltd.
Berdasarkan Debt of Assignment Agreement tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan menerima pengalihan piutang Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington) sejumlah USD177.263.690, yang diperoleh dari BUMI. Atas transaksi tersebut, selanjutnya Perusahaan mengakui utang dalam bentuk promissory notes kepada BUMI yang telah dilunasi oleh Perusahaan pada bulan Februari 2010.
Based on Debt of Assignment Agreement dated December 31, 2009, the Company obtained receivables from Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington) in the amount of USD177,263,690 secured from BUMI. Based on such transaction, the Company acknowledged indebtedness in the form of promissory notes to BUMI, which were settled by the Company in February 2010.
Pada tanggal 26 Februari 2010, berdasarkan Conversion of Debt into Capital Participation Agreement, Perusahaan mengkonversikan sebagian hak tagihnya kepada Lemington menjadi penyertaan dalam modal saham Lemington sebesar SGD100.000 atau sejumlah 100.000 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham. Investasi ini merupakan 99,99% kepemilikan di Lemington.
On February 26, 2010, based on the Conversion of Debt into Capital Participation Agreement, the Company converted part of its claims against Lemington into share capital of Lemington in the amount of SGD100,000 composed of 100,000 shares at a nominal value of SGD1 per share. This investment constitutes 99.99% ownership in Lemington.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
45
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan) Lemington memiliki Bumi Holdings SAS, Konblo Bumi Inc. dan Bumi Mauritania SA, yang antara lain, bergerak dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi atas intan dan bijih besi (Catatan 1c). d. International Minerals Company LLC
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued) Lemington owns Bumi Holdings SAS, Konblo Bumi Inc. and Bumi Mauritania SA, which are engaged in the exploration and exploitation of diamond and iron ore, among others (Note 1c). d. International Minerals Company LLC
Berdasarkan Debt of Assignment Agreement tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan menerima piutang atas International Minerals Company LLC (IMC) sebesar USD42.095.034 yang diperoleh dari BUMI. Atas transaksi tersebut Perusahaan mengakui utang dalam bentuk promissory note kepada BUMI yang telah dilunasi oleh Perusahaan pada bulan Februari 2010.
Based on Assignment of Debt Agreement dated December 31, 2009, the Company obtained receivables from International Minerals Company LLC (IMC) in the amount of USD42,095,034 secured from BUMI. Based on such transaction, the Company acknowledged indebtedness in the form of promissory notes to BUMI, which were settled by the Company in February 2010.
Pada tanggal 23 Februari 2010, berdasarkan Exchange Agreement, Perusahaan melakukan pertukaran sebagian piutang sebesar USD3.232.653 dengan unit penyertaan saham baru yang diterbitkan oleh IMC sebanyak 200 saham. Pada saat yang bersamaan IMC telah melakukan pembatalan 200 saham penyertaan atas transaksi penarikan investasi yang dilakukan oleh BUMI yang dibayarkan dengan dana yang berasal penerimaan setoran saham dari Perusahaan. Atas transaksi ini maka proporsi unit penyertaan yang dimilki oleh Perusahaan adalah setara dengan 100%.
On February 23, 2010, pursuant to the Exchange Agreement, the Company exchanged a part of the receivables amounting to USD3,232,653 to 200 new shares issued by IMC. At the same time, IMC cancelled the participation in 200 shares through an investment withdrawal transaction by BUMI from the proceeds of capital issuance derived from the Company. Based on this transaction, the participation owned by the Company is equivalent to 100%.
IMC didirikan sebagai perusahaan investasi. IMC memiliki 80% saham PT Gorontalo Minerals, yang memiliki konsesi tambang emas (Catatan 1c).
IMC was established as an investment company. IMC owns 80% share in PT Gorontalo Minerals, which has a gold mine concession (Note 1c).
e. PT Citra Palu Minerals Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang dan Perjanjian Konversi keduanya tertanggal 20 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh piutang atas PT Citra Palu Minerals (CPM) sejumlah USD800.000 yang diperoleh dari BUMI. Piutang tersebut merupakan piutang yang dapat dikonversi menjadi penyertaan saham pada CPM. Atas transaksi tersebut Perusahaan mengakui utang kepada BUMI dengan jumlah yang sama.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
e. PT Citra Palu Minerals Pursuant to the Assignment of Receivables Agreement and Conversion Agreement dated August 20, 2009, the Company obtained receivables from PT Citra Palu Minerals (CPM) amounting to USD800,000 secured from BUMI. Such receivables are convertible into capital share in CPM. Based on such transaction, the Company acknowledged indebtedness to BUMI in the same amount.
Laporan Tahunan 2011
46
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan)
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued)
Dengan telah terpenuhinya seluruh syarat konversi, piutang Perusahaan sebesar USD800.000 dikonversi seluruhnya menjadi 800.000 lembar saham seri B dengan nominal Rp10.145 per lembar saham CPM setara USD1 per lembar saham yang telah dimuat dalam Akta Notaris No. 109 pada tanggal 29 Januari 2010, dibuat dihadapan Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notaris. Akta ini telah disahkan oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusannya No. AHU-07730.AH.01.02 tahun 2010. Konversi atas piutang tersebut merupakan 96,97% kepemilikan Perusahaan di CPM (Catatan 1c).
Upon fulfilling the requirements for conversion, the Company’s receivables of USD800,000 were all converted into 800,000 series B shares of CPM at a nominal value of Rp10,145 per share, equivalent to USD1 per share, as contained in Notarial Deed No. 109 dated January 29, 2010 of Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notary. This deed was approved by Ministry of Law and Human Rights per its Decision Letter No. AHU-07730.AH.01.02 of 2010. The debt conversion constitutes 96.97% of the Company’s ownership in CPM (Note 1c).
CPM memiliki konsesi tambang emas.
CPM has a gold mine concession.
f. Bumi Resources Japan Company Limited
f. Bumi Resources Japan Company Limited
Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan BUMI. Berdasarkan PJBS, BUMI menjual kepada Perusahaan atas 100% kepemilikannya pada Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ) dengan harga pembelian sebesar USD7.000.000.
On June 28 2010, the Company signed a Share Sale and Puchase Agreement (SPA) with BUMI. Based on the SPA, BUMI agreed to sell to the Company 100% shareholding in Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ) for a total consideration of USD7,000,000.
BRJ merupakan perusahaan dengan tujuan khusus yang didirikan berdasarkan hukum Jepang. Kegiatan usaha utama BRJ adalah menyediakan jasa dalam pemasaran batubara dan mineral lainnya di Jepang.
BRJ is a special purpose company established under the laws of Japan. BRJ is primarily engaged in providing marketing services for coal and other minerals in Japan.
g. PT Sarkea Prima Minerals PT Sarkea Prima Minerals (SPM) didirikan berdasarkan Akta No. 61 tanggal 29 November 2010 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E. Mkn, notaris, yang mendapatkan pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, melalui Surat Keputusan No. AHU-59498.AH.01.01 tahun 2010 tanggal 21 Desember 2010 dengan modal dasar senilai Rp25.000.000 dan modal ditempatkan sebesar Rp6.250.000 yang terdiri dari 6.250 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 per lembar saham. Calipso Investment Pte. Ltd., Entitas Anak, memiliki 80% saham senilai Rp5.000.000 sementara sisanya sebesar 20% dengan nilai nominal sebesar Rp1.250.000 dimiliki oleh Perusahaan.
2011 Annual Report
g. PT Sarkea Prima Minerals PT Sarkea Prima Minerals (SPM) was established based on Notarial Deed No. 61 dated November 29, 2010 of Humberg Lie S.H., S.E. Mkn, notary, and approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on December 21, 2010 per its Decision Letter No. AHU-59498. AH.01.01 year 2010 with authorized capital amounting to Rp25,000,000 and issued capital amounting to Rp6,250,000 consisting of 6,250 shares with par value at Rp1,000 per share. Calipso Investment Pte. Ltd., a Subsidiary, owns 80% shares amounting to Rp5,000,000 while the Company owns the remaining 20% of nominal value Rp1,250,000.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
47
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan)
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued)
SPM didirikan untuk mendapatkan Ijin Usaha Pertambangan atau IUP atas logam dasar di Sumatera Utara, Indonesia. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perolehan IUP masih dalam proses. 5.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
SPM was established to obtain a mining license or IUP for base metal prospect in North Sumatra, Indonesia. As of the completion date of the consolidated financial statements, the application for IUP is still in process. 5.
RESTATEMENTS OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Kelompok Usaha menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 karena Kelompok Usaha mengubah kebijakan akuntansi atas biaya eksplorasi tangguhan serta biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan untuk menerapkan pendekatan yang lebih konservatif sejalan dengan penerapan yang berlaku secara internasional sesuai dengan perubahan kebijakan yang ditetapkan oleh pemegang saham pengendali atas biaya-biaya pada tahun 2007 dan 2008 (Catatan 2m).
The Group restated its December 31, 2010 and January 1, 2010 consolidated financial statements due to the change in accounting policy for deferred exploration costs, and deferred exploration and development costs to adopt a more conservative approach in line with internationally accepted best practices based on the changes of policy established by the controlling shareholder following a review of such costs in 2007 and 2008 (Note 2m).
Perbandingan antara jumlah yang dilaporkan sebelumnya dan jumlah yang disajikan kembali dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, dan laporan laba rugi konsolidasian dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The comparison between amounts previously reported and restated amounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2010 and January 1, 2010, and consolidated statement of income and consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2010 was as follows:
i.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010: Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Biaya eksplorasi tangguhan Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Selisih nilai transaksi rekstrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba
PT Bumi Resources Minerals Tbk
i.
Penyesuaian/ Adjustment
Consolidated Statement of Financial Position as of December 31, 2010: Disajikan Kembali/ As Restated
2.490.446.643
(2.206.927.190)
283.519.453
4.902.618.539
(1.450.343.903)
3.452.274.636
(216.653.213)
(50.997.205) 761.032.299
65.976.048
(3.690.330.875) (32.916.266)
(150.677.165)
(3.741.328.080) 728.116.033
Consolidated Statement of Financial Position Deferred exploration costs Deferred exploration and development costs Translation adjustments Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings
Laporan Tahunan 2011
48
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
RESTATEMENTS OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
ii. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2010: Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Biaya eksplorasi tangguhan Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Defisit
ii.
Penyesuaian/ Adjustment
Consolidated Statement of Financial Position as of January 1, 2010: Disajikan Kembali / As Restated
2.385.556.837
(2.268.344.764)
117.212.073
4.911.393.086
(1.516.319.952)
3.395.073.134
(3.690.330.875) (94.333.841)
(3.890.531.348) (97.905.434)
(200.200.473) (3.571.593)
iii. Laporan Laba Rugi Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010: Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
iii.
Penyesuaian/ Adjustment
Consolidated Statement of Income for the year ended December 31, 2010: Disajikan Kembali / As Restated
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Keuntungan atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi - bersih
83.512.263
61.417.575
iv. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010:
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Laba bersih
6.
Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
144.929.838
Consolidated Statement of Income Unrealized gain on fair value changes - net
iv. Consolidated Statement of Comprehensive Income for the year ended December 31, 2010: Penyesuaian/ Adjustment
Disajikan Kembali / As Restated Consolidated Statement of Comprehensive Income
(99.955.556) 1.086.980.151
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI Pada tahun 2010, Perusahaan mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Calipso Investement Pte. Ltd., Lemington Investments Pte. Ltd., International Minerals Company LLC, PT Multi Capital, PT Citra Palu Minerals dan Bumi Resources Japan Company Limited (secara bersamaan disebut sebagai “Entitas Anak”). Akuisisi ini memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan dicatat berdasarkan PSAK No. 38. Berdasarkan PSAK No. 38, Perusahaan menerapkan metode penyatuan kepemilikan (Pooling of Interest), dan selisih antara harga penyerahan dan nilai buku aset atau liabilitas bersih Entitas Anak sebesar Rp3.741.328.080 dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebagai bagian dari ekuitas pada tahun 2010 dan 2011.
2011 Annual Report
Consolidated Statement of Financial Position Deferred exploration costs Deferred exploration and development costs Proforma equity from restructuring transactions of entities under common contol Deficit
72.040.971 61.417.575
6.
(27.914.585) 1.148.397.726
Translation adjustments Net income
RESTRUCTURING TRANSACTIONS In 2010, the Company acquired majority shareholdings in Calipso Investment Pte. Ltd., Lemington Investments Pte. Ltd., International Minerals Company LLC, PT Multi Capital, PT Citra Palu Minerals and Bumi Resources Japan Company Limited (collectively referred to as the “Subsidiaries”). The acquisition of shares represents restructuring transactions of entities under common control in accordance with PSAK No. 38. In accordance with PSAK No. 38, the Company applied the “Pooling of Interests” method, and the difference between the transfer prices and the net book values of the net assets/liabilities of the Subsidiaries of Rp3,741,328,080 is presented as “Difference In Value from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control” as part of equity in 2010 and 2011.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
49
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
6.
6.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (Lanjutan)
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (Continued)
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun 2009 telah disesuaikan dengan pengaruh dari peristiwa tersebut bila Entitas Anak telah diakuisisi pada tanggal 31 Juli 2009, tanggal mulai berlakunya transaksi. Ekuitas Entitas Anak pada awal perolehan kendali disajikan di bagian ekuitas sebagai “Proforma Ekuitas dari Restrukturisasi Entitas Sepengendali.” Pengaruh dari penyesuaian Proforma terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian adalah saldo debit sebesar Rp3.890.531.348.
The consolidated financial statements for 2009 have been adjusted for the effects of these events as if the Subsidiaries had been acquired on July 31, 2009, the effective date of the transactions. The Subsidiaries’ equity at the date on which control is acquired is presented in equity as “Proforma Equity from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control.” The effect of the proforma adjustment in the consolidated statements of financial position amounted to a debit balance of Rp3,890,531,348.
Rincian selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah sebagai berikut:
The details of the difference in value from restructuring transactions of entities under common control were as follows:
Entitas Asal/ Original Entities PT Multi Capital Calipso Investments Pte. Ltd. PT Citra Palu Minerals International Minerals Company LLC Lemington Investments Pte. Ltd. Bumi Reources Japan Company Limited
Entitas Tujuan/ Destination Entity
PT Green Resources PT Bumi Resources Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Bumi Resources Tbk
PT Bumi Resources Minerals Tbk PT Bumi Resources Minerals Tbk PT Bumi Resources Minerals Tbk PT Bumi Resources Minerals Tbk PT Bumi Resources Minerals Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Total/Total
KAS DAN SETARA KAS
7.
Sub-total
PT Bumi Resources Minerals Tbk
828.655.331 (1.823.372.117) (185.376.167) (395.530.176) (1.651.522.466)
63.581.000
75.914.048 (3.151.231.547)
340.194.597 (1.824.020.705) (192.668.167) (424.995.805) (1.652.171.048) 12.333.048 (3.741.328.080)
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of:
31 Desember/December 31, 2011 2010
Bank Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank, N.A. PT Bank Mayapada Internasional Tbk
488.460.734 648.588 7.292.000 29.465.629 648.582
Selisih/ Difference
The proforma adjustments in the consolidated statements of income represents income/losses of Subsidiaries before the restructuring.
Akun ini terdiri dari:
Kas
Nilai Buku/ Book Value
590.096.533
Penyesuaian proforma pada laporan laba rugi konsolidasian merupakan laba/rugi Entitas Anak sebelum restrukturisasi. 7.
Nilai Perolehan/ Acquisition Cost
377.793
86.755
1 Januari/ January 1, 2010 493.255
Cash on hand
9.347
11.123.172
-
Cash in banks Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank, N.A. PT Bank Mayapada Internasional Tbk
10.958.191
18.764.234
1.884.823
Sub-total
9.733.900
1.071.985
372.985 311.601 224.961 151.425 111.053 42.919
830.849 24.901 5.155.682 5.040 552.605
838.800 30.885 204.858 810.280
Laporan Tahunan 2011
50
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Dolar AS Bank of New York Mellon PT Bank Mega Tbk Bank of Tokyo Mitsubishi Ecobank Transnational Incorporated BNP Paribas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Liberian Bank for Development Citibank, N.A. Credit Suisse Limited Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100.000) Sub-total Dolar Australia Citibank, N.A. Westpact Bank Macquarie Group Limited Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100.000) Sub-total Yen Jepang Bank of Tokyo Mitsubishi Others Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100.000) Total bank Setara kas Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Total setara kas Total
23.204
8.952
1.389.050
US Dollar Bank of New York Mellon PT Bank Mega Tbk Bank of Tokyo Mitsubishi Ecobank Transnational Incorporated BNP Paribas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Liberian Bank for Development Citibank, N.A. Credit Suisse Limited Others (each below Rp100,000)
116.814.564
229.043.233
11.951.657
Sub-total
176.627 145.351 -
897.086 785.013 -
559.761 6.857.601 23.404.421
58.786.171 31.094.086 9.660.642
148.136.883 61.383.123
46.311 -
8.048.523 5.751.871 2.082.975 1.058.163 308.929 -
10.819.220 743.963 1.338.462 790.319 5.822.311 -
2.080.465 2.199.988 4.908.022 1.327.821
Australian Dollar Citibank, N.A. Westpact Bank Macquarie Group Limited Others (each below Rp100,000)
40.014
-
-
361.992
1.682.099
30.821.783
Sub-total
2.186.439
Japanese Yen Bank of Tokyo Mitsubishi
637.859
13.683.683
45.376
490.626
441.594
Others Others (each below Rp100,000)
128.817.982
263.663.875
47.286.296
Total cash in banks
-
50.000.000
-
-
25.000.000 100.000.000 75.000.000
-
-
100.000.000 100.000.000 100.000.000
-
-
100.000.000
-
Cash equivalents Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
-
650.000.000
-
Total cash equivalents
129.195.775
913.750.630
47.779.551
Total
Setara kas merupakan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan. Kisaran suku bunga tahunan deposito berjangka adalah 4,00% sampai dengan 8,37% pada tahun 2010.
Cash equivalents represent time deposits with maturities within three (3) months. Annual interest of time deposits was 4.00% to 8.37% in 2010.
Seluruh kas dan setara kas ditempatkan pada pihak ketiga.
All placements of cash and cash equivalents are with third parties.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
51
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Akun ini terdiri dari:
RESTRICTED CASH IN BANKS This account consists of: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010
9.
Dolar AS Lancar Credit Suisse AG Bank of New York Mellon
194.946.598 36.710.940
122.190.269 37.329.537
-
US Dollar Current Credit Suisse AG Bank of New York Mellon
Total
231.657.538
159.519.806
-
Total
Kas pada Credit Suisse AG, cabang Singapura (Credit Suisse) dibatasi penggunaannya sebagai debt reserve account untuk jaminan pembayaran atas utang bunga yang jatuh tempo kepada Credit Suisse (Catatan 20a).
The cash in Credit Suisse AG, Singapore branch (Credit Suisse) was restricted as a debt reserve account to guarantee the payment of the maturing interest payable to Credit Suisse (Note 20a).
Kas yang dibatasi penggunaannya pada Bank of New York Mellon merupakan rekening escrow sehubungan dengan Perjanjian Kredit yang ditandatangani oleh Bumi Resources Japan Company Limited, Entitas Anak, pada tanggal 18 Oktober 2010 (Catatan 20b).
The restricted cash in Bank of New York Mellon represents escrow accounts in accordance with the Credit Agreement entered into by Bumi Resources Japan Company Limited, a Subsidiary, on October 18, 2010 (Note 20b).
Seluruh kas di bank yang dibatasi penggunaannya ditempatkan pada pihak ketiga.
All placements of restricted cash in banks are with third parties.
WESEL TAGIH
9.
NOTES RECEIVABLE 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Wesel tagih Pendapatan bunga ditangguhkan Nilai Tercatat
1.008.867.897 (13.882.780)
1.045.769.434 (45.407.418)
-
Notes receivable Unearned interest income
994.985.117
1.000.362.016
-
Carrying Value
Pada tanggal 9 Desember 2010, Perusahaan dan UOB Kay Hian (UOB) menandatangani Subscription Agreement dimana UOB menerbitkan wesel dengan suku bunga tetap sebesar USD115.000.000 kepada Perusahaan. Wesel tersebut tidak terdaftar di bursa dan dikenakan bunga sebesar 2,25% per tahun. Wesel tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Juni 2012. Pada saat penebusan, UOB akan membayar premi tetap sebesar USD1.255.833,34.
On December 9, 2010, the Company and UOB Kay Hian (UOB) entered into a Subscription Agreement wherein UOB issued USD115,000,000 fixed-rate notes to the Company. The notes are not listed on capital markets and bear interest of 2.25% per annum. The notes are due on June 10, 2012. Upon redemption, UOB shall pay a fixed premium of USD1,255,833.34.
Bunga yang telah dibayar dimuka oleh UOB kepada Perusahaan tidak dapat dikembalikan meskipun ada penebusan lebih awal yang dilakukan oleh salah satu pihak.
The interest was prepaid by UOB to the Company and is nonrefundable in case of early redemption by either party.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
52
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
WESEL TAGIH (Lanjutan) Pada tanggal 15 Agustus 2011, Perusahaan melakukan penebusan sebagian dari wesel tagihnya yaitu sejumlah USD5.000.000. Wesel tagih ditempatkan pada pihak ketiga.
10. PIUTANG LAIN-LAIN
NOTES RECEIVABLE (Continued) On August 15, 2011, the Company made partial redemption on the notes receivable amounting to USD5,000,000. Notes receivable is with a third party.
10. OTHER RECEIVABLES
Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan dan PT Danatama Capital Management (Danatama) menandatangani Perjanjian Pinjaman Dana dimana Perusahaan meminjamkan dana dengan total Rp76.738.000 yang terdiri dari Rp45.000.000 dan USD3,500,000 (setara dengan Rp31.738.000) kepada Danatama dengan tingkat bunga 15% per tahun. Piutang tersebut jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 2011 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Perjanjian ini dijamin dengan surat berharga yang dimiliki oleh Danatama dengan rasio penjaminan minimal senilai 170% dari Pinjaman Dana.
On September 26, 2011, the Company and PT Danatama Capital Management (Danatama) entered into Loan Agreements whereby the Company lent the total amount of Rp76,738,000 consisting of Rp45,000,000 and USD3,500,000 (equivalent to Rp31,738,000) to Danatama at an interest rate of 15% per annum. The receivables are due on December 26, 2011 extendable upon agreement by the parties. The Loan is secured by marketable securities that are owned by Danatama with a minimum debt collateral ratio of 170% to total loan.
Pada tanggal 26 Desember 2011, Perusahaan dan Danatama menandatangani perpanjangan Perjanjian Pinjaman Dana tersebut yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2012.
On September 26, 2011, the Company and Danatama extended the maturity of the loan until June 26, 2012.
11. ASET LANCAR LAINNYA
11. OTHER CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 31, 2011 2010
Uang muka pajak Uang muka kepada pemasok Biaya dibayar di muka Pajak Pertambahan Nilai Masukan Perlengkapan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000)
14.012.125 38.003.524 4.999.941 4.985.215 4.618.257 4.172.977
1.302.773
26.547
Prepaid tax Advances to suppliers Prepaid expenses Value-Added Tax Input Supplies Others (each below Rp1,000,000)
Total
70.792.039
30.452.409
1.526.928
Total
2011 Annual Report
14.049.028 4.201.325 6.370.903 4.528.380
1 Januari/ January 1, 2010 1.411.434 88.947 -
PT Bumi Resources Minerals Tbk
53
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
12. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANY
Akun ini merupakan investasi Perusahaan pada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan kepemilikan sebesar 24%, 24%, dan 17% (kepemilikan efektif 18%, 18% dan 12,75%, seperti yang dijelaskan di catatan 1c pada laporan keuangan konsolidasian) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010 (Catatan 34e dan 34f). Investasi pada NNT dicatat dengan menggunakan metode ekuitas karena Perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas asosiasi melalui PT Multi Daerah Bersaing, Entitas Anak. Saldo investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010 masing-masing sebesar Rp9.753.221.329, Rp9.174.826.484 dan Rp6.519.931.693. Bagian atas laba bersih pada entitas asosiasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp1.006.794.845 dan Rp2.132.402.109. Dividen yang diterima masingmasing sebesar Rp428.400.000 dan Rp1.582.543.808 pada tahun 2011 dan 2010.
This account represents the Company’s investment in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) with ownership interest of 24%, 24%, and 17% (effectively 18%, 18% and 12.75%, respectively as disclosed in note 1c to the consolidated financial statements) as of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010, respectively (Notes 34e and 34f). The investment in NNT is accounted for using the equity method since the Company has significant influence over the associated company through PT Multi Daerah Bersaing, a Subsidiary. The balances of investment in associated company as of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010 amounted to Rp9,753,221,329, Rp9,174,826,484 and Rp6,519,931,693, respectively. Equity in net income of associated company for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp1,006,794,845 and Rp2,132,402,109 respectively. The dividend received amounted to Rp428,400,000 and Rp1,582,543,808 in 2011 and 2010, respectively.
Kepemilikan saham Perusahaan pada NNT digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Credit Suisse AG, cabang Singapura (Catatan 20a).
The Company’s shares in NNT are pledged as collateral for the loan obtained from Credit Suisse AG, Singapore branch (Note 20a).
Ringkasan tabel berikut merupakan informasi keuangan entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The table below summarizes the financial information of the associated company as of December 31, 2011 and 2010 and for the years ended December 31, 2011 and 2010:
31 Desember/December 31, 2011 2010 Jumlah aset Jumlah liabilitas Pendapatan Laba bersih
PT Bumi Resources Minerals Tbk
33.637.891.088 8.008.884.804 14.291.050.116 4.963.850.404
33.616.063.287 11.328.183.477 22.131.121.725 9.510.428.052
Total assets Total liabilities Revenue Net income
Laporan Tahunan 2011
54
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: Penambahan dari Pengambilalihan Anak Perusahaan/ Additions from Subsidaries Acquired
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2011
Penambahan/ Additions
Details and changes of fixed assets were as follows: Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2011
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Penggurangan/ Disposals
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
37.824.191 15.551.396 3.140.032 1.560.331 6.048.439 857.546.975
-
1.925.155 639.439 14.661.894 68.996.044 15.076.689 181.398.413
208.881 809.564 401.032 -
320.349 133.184 26.892 13.363 225.796 7.344.797
40.069.695 16.324.019 17.619.937 69.760.174 20.949.892 1.046.290.185
Total
921.671.364
-
282.697.634
1.419.477
8.064.381
1.211.013.902
Total
8.327.314 3.374.015 4.559.159 4.241.345 9.571.016
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor Total Nilai Tercatat
5.372.319 2.182.383 515.249 531.225 4.323.580
-
2.908.986 1.172.942 4.192.987 4.473.440 5.447.120
153.490 767.869 398.285
46.009 18.690 4.413 4.549 198.601
12.924.756
-
18.195.475
1.319.644
272.262
908.746.608
Penambahan dari Pengambilalihan Anak Perusahaan/ Additions from Subsidaries Acquired
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2010
Penambahan/ Additions
30.072.849
Total
1.180.941.053
Carrying Value
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2010
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Penggurangan/ Disposals
Acquisition Cost Direct Ownership Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment Construction-in-progress
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
39.538.681 16.061.705 2.906.381 767.787 958.099 829.155.087
-
5.863 188.546 321.584 571.227 5.070.835 56.253.967
22.712 -
(1.720.353) (698.855) (65.221) 221.317 19.505 (27.862.079)
37.824.191 15.551.396 3.140.032 1.560.331 6.048.439 857.546.975
Total
889.387.740
-
62.412.022
22.712
(30.105.686)
921.671.364
Total
5.372.319 2.182.383 515.249 531.225 4.323.580
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor Total Nilai Tercatat
1.625.892 660.481 39.974 70.623 188.853
-
3.817.171 1.550.640 442.923 232.157 4.084.933
-
(70.744) (28.738) 32.352 228.445 49.794
2.585.823
-
10.127.824
-
211.109
886.801.917
Penambahan dari Pengambilalihan Anak Perusahaan/ Additions from Subsidaries Acquired
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2009
Penambahan/ Additions
12.924.756
Total
908.746.608
Carrying Value
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2010
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Penggurangan/ Disposals
Acquisition Cost Direct Ownership Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment Construction-in-progress
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
-
41.725.927 16.950.225 3.067.160 706.443 959.575 823.329.785
98.375 48.068 48.983.718
-
(2.187.246) (888.520) (160.779) (37.031) (49.544) (43.158.416)
39.538.681 16.061.705 2.906.381 767.787 958.099 829.155.087
Total
-
886.739.115
49.130.161
-
(46.481.536)
889.387.740
Total
1.625.892 660.481 39.974 70.623 188.853
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor
-
-
1.625.892 660.481 39.974 70.623 188.853
-
-
Total
-
-
2.585.823
-
-
Nilai Tercatat
-
2011 Annual Report
Acquisition Cost Direct Ownership Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment Construction-in-progress
2.585.823
Total
886.801.917
Carrying Value
PT Bumi Resources Minerals Tbk
55
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. FIXED ASSETS (Continued)
Kelompok Usaha telah menelaah nilai residu dan umur manfaat dari aset tetap dan manajemen berkeyakinan bahwa estimasi yang diterapkan saat ini sudah memadai.
The Group has reviewed the residual value and useful lives of fixed assets and the management believes the existing estimates are appropriate.
Beban penyusutan aset tetap dari Entitas Anak pada tahap eksplorasi dan pengembangan masing-masing sebesar Rp17.469.612 dan Rp10.115.577 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dikapitalisasi pada biaya eksplorasi tangguhan.
The depreciation expense of fixed assets from Subsidiaries under exploration and development stages amounting to Rp17,469,612 and Rp10,115,577 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively, were capitalized to deferred exploration.
Beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp725.863 dan Rp12.247.
The depreciation expense charged to the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp725,863 and Rp12,247 respectively.
Aset dalam penyelesaian merupakan kapitalisasi biaya sehubungan dengan aset tetap yang belum siap digunakan dalam operasi. Rincian akun aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Construction-in-progress represents cost capitalized related to the fixed assets that are not yet ready for their intended use. The details of construction-in-progress account were as follows:
31 Desember/December 31, 2011 Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada akhir tanggal periode pelaporan Bangunan dan pengembangan Jalan Peralatan pabrik
Presentase Penyelesaian/ Percentage of Completion 7%-100% 22% 32%
Construction-in-progress that has not been completed at the end of reporting period
November 2012 November 2012 November 2012
Buildings and buildings improvement Roads Plant equipment
Akumulasi Biaya/ Accumulated Costs 49.450.690 66.325.311 930.514.184
Total
Estimasi Tanggal Penyelesaian/ Estimated Completion Date
1.046.290.185
Total
31 Desember/December 31, 2010 Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada akhir tanggal periode pelaporan Bangunan dan pengembangan Jalan Peralatan pabrik Total
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Presentase Penyelesaian/ Percentage of Completion 7% 69% 28%
Akumulasi Biaya/ Accumulated Costs 3.173.249 36.041.644 818.332.082
Estimasi Tanggal Penyelesaian/ Estimated Completion Date
September 2012 September 2012 September 2012
Construction-in-progress that has not been completed at the end of reporting period Buildings and buildings improvement Roads Plant equipment
857.546.975
Total
Laporan Tahunan 2011
56
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. FIXED ASSETS (Continued) 1 Januari/January 1, 2010
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada akhir tanggal periode pelaporan Bangunan dan pengembangan Jalan Peralatan pabrik
Presentase Penyelesaian/ Percentage of Completion
Akumulasi Biaya/ Accumulated Costs
5% 64% 27%
242 3.857 829.150.988
Total
102.000 (99.833) 2.167
Construction-in-progress that has not been completed at the end of reporting period Buildings and buildings improvement Roads Plant equipment Total
The disposals were sale of assets with the following details: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010
Laba Penjualan Aset Tetap
September 2012 September 2012 September 2012
829.155.087
Pelepasan adalah penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Harga jual Nilai tercatat
Estimasi Tanggal Penyelesaian/ Estimated Completion Date
116.883 (22.712)
-
Selling price Carrying value
94.171
-
Gain on Sale of Fixed Assets
Pada tanggal 31 Desember 2011, ruang kantor yang dibeli pada tahun 2011 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang Kelompok Usaha dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk (Catatan 20c dan 20d). Pada saat ini aset belum digunakan dalam kegiatan operasional dan disajikan sebagai bagian dari akun aset dalam penyelesaian.
As of December 31, 2011, the office spaces in Bakrie Tower purchased in 2011 wer pledged as collateral for the Group’s long-term loan to PT Bank Muamalat Indonesia Tbk and PT Bank Bukopin Tbk (Notes 20c and 20d). These assets are currently not used in operations and are included as part of construction-in-progress account.
Bangunan dan peralatan pabrik PT Dairi Prima Mineral, Entitas Anak, telah dilindungi oleh asuransi kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar USD6.340.000 dan AUD23.717.345 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010, dimana manajemen Dairi berkeyakinan bahwa nilai tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
Buildings and plant equipment of PT Dairi Prima Mineral, a Subsidiary, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to USD6,360,000 and AUD23,717,345 as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010, which Dairi’s management believes to be adequate to cover possible losses from such risks.
Berdasarkan evaluasi manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Kelompok Usaha.
Based on an evaluation by the management, there were no events or changes in circumstances that indicate an impairment in the value of the Group’s fixed assets.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
57
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
14. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN
14. DEFERRED EXPLORATION COSTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Tahap Eksplorasi - Belum Ada Cadangan Terbukti Entitas Anak: Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.
254.852.365 122.619.656 45.939.374 107.665.428
190.328.854 26.666.206 20.968.741 45.555.652
78.156.117 22.062.182 11.095.509 5.898.265
Deferred Exploration Non-proven Reserves Subsidiaries: Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.
Total
531.076.823
283.519.453
117.212.073
Total
Perbandingan antara saldo nilai buku biaya eksplorasi tangguhan dengan nilai tunai arus kas bersih yang diperoleh dari produksi (tidak diaudit) yang diestimasikan adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
Lokasi/ Location
Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.
Mauritania Gorontalo Palu Liberia
The comparison between the book value of deferred exploration costs and net present value of future cash flows from estimated production (unaudited) was as follows:
Biaya Eksplorasi Tangguhan / Deferred Exploration Cost Nilai Tunai Bersih Arus Kas dari Estimasi Produksi (tidak diaudit)/ Penyesuaian atas Net Present Biaya Eksplorasi Value of Future Tangguhan/ Cash Flows From Estimated Deferred Nilai Buku/ Production Exploration Cost (unaudited) Adjustment Book Value 254.852.365 122.619.656 45.939.374 107.665.428
15. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN
8.284.902.613 9.611.795.497 2.018.246.465 1.149.546.916
Subsidiaries Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.
15. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 31, 2011 2010
1 Januari/ January 1, 2010
Biaya Eksplorasi Tangguhan Telah Menemukan Cadangan Terbukti Saldo awal Penambahan Selisih kurs
3.452.274.636 118.197.082 29.565.691
3.395.073.134 213.792.105 (156.590.603)
5.342.446.203 (1.947.373.069)
Saldo Akhir
3.600.037.409
3.452.274.636
3.395.073.134
PT Bumi Resources Minerals Tbk
-
Deferred Exploration Cost Proven Reserves Beginning balance Additions Effect of foreign exchange Ending Balance
Laporan Tahunan 2011
58
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
15. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN (Lanjutan)
15. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS (Continued)
Akun ini merupakan biaya ditangguhkan sehubungan dengan eksplorasi dan pengembangan area tambang di Sumatera, Indonesia, milik PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Entitas Anak.
The account represents costs deferred in connection with the exploration and development of the mining site in Sumatera, Indonesia, owned by PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010, Dairi tidak mengakui penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan. Dairi berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang penurunan nilai aset.
As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010, Dairi did not recognize any impairment on deferred exploration and development costs. Dairi believes that there were no indications that would give rise to asset impairment.
Dairi belum melakukan amortisasi atas biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan karena Dairi belum berproduksi.
Dairi has not amortized the deferred exploration and development costs since it has not yet commenced the production phase.
16. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
16. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Proyek pengembangan usaha Pajak Pertambahan Nilai Masukan Jaminan
407.601.968
407.601.968
407.601.968
Business development projects
85.339.601 4.603.754
75.632.058 2.915.557
72.083.129 1.334.586
Value-Added Tax Input Security deposits
Total
497.545.323
486.149.583
481.019.683
Total
Biaya pengembangan usaha merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Kelompok Usaha sehubungan dengan pengembangan proyek baru. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, penyelesaian proyek masih berlangsung. 17. UTANG USAHA
Business development projects represent the Group’s disbursements in relation to the development of new projects. As of the completion date of the consolidated financial statements, the projects are still ongoing.
17. TRADE PAYABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 31, 2011 2010
Pihak Ketiga Dolar AS Metco Global Ltd PT Boart Longyear PT Indodrill Indonesia Anta Tour PT ENV Indonesia PT Unindo Aircharter
2011 Annual Report
7.720.370 4.792.796 3.262.885 2.167.312 1.648.118 1.166.882
51.574 -
1 Januari/ January 1, 2010
-
Third Parties US Dollar Metco Global Limited PT Boart Longyear PT Indodrill Indonesia Anta Tour PT ENV Indonesia PT Unindo Aircharter
PT Bumi Resources Minerals Tbk
59
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG USAHA (Lanjutan)
17. TRADE PAYABLES (Continued) 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Rinkai Construction PT Patra Niaga Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Sub-total Euro Sogeco SA Holman Fenwick Willan LLP Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Sub-total Dolar Australia Robert and Scheaffer Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Sub-total Rupiah CV Sasta PT Delta Mutiara Amarta Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Sub-total Mata uang lain-lain Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Total
-
6.970.641 -
9.100.121 5.766.232
7.476.636
2.534.804
4.370.264
Rinkai Construction PT Patra Niaga Others (each below Rp1,000,000)
28.234.999
9.557.019
19.236.617
Sub-total
9.943.596 643.067
2.770.149 2.267.669
3.437.323 -
9.146.502
3.189.632
1.439.299
19.733.165
8.227.450
4.876.622
21.268.656
-
-
9.237.027
2.082.333
-
30.505.683
2.082.333
-
6.653.008 1.485.000
-
-
9.533.992
-
-
17.672.000
-
-
Euro Sogeco SA Holman Fenwick Willan LLP Others (each below Rp1,000,000) Sub-total Australian Dollar Robert and Scheaffer Others (each below Rp1,000,000) Sub-total Rupiah CV Sasta PT Delta Mutiara Amarta Others (each below Rp1,000,000) Sub-total
-
-
1.886.787
Other currencies Others (each below Rp1,000,000)
96.145.847
19.866.802
26.000.026
Total
Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut:
Details of aging schedule of trade payables were as follows: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Lancar Jatuh tempo 31 sampai dengan 60 hari Jatuh tempo 61 sampai dengan 90 hari Jatuh tempo lebih dari 90 hari
96.145.847
10.126.012
13.462.582
Current
-
-
-
31 to 60 days past due
-
9.740.790
12.537.444
61 to 90 days past due Over 90 days past due
Total
96.145.847
19.866.802
26.000.026
Total
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
60
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG USAHA (Lanjutan)
17. TRADE PAYABLES (Continued)
Utang usaha merupakan pembelian aset, jasa konstruksi dan logistik.
Trade payables represent purchases of assets, construction and logistic services.
Pada tanggal 21 November 2006, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Entitas Anak, menandatangani perjanjian dengan Rinkai-PCI Consortium (Rinkai) untuk rancangan dan konstruksi fasilitas pelabuhan. Pada tahun 2009, Dairi memperdebatkan jumlah utang kepada Rinkai berdasarkan sertifikat dari Ausenco, sebagai pengawas proyek, dimana Rinkai telah melakukan kelebihan penagihan atas pekerjaan dalam proses.
On November 21, 2006, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, entered into an agreement with Rinkai - PCI Consortium (Rinkai) for the design and construction of port facilities. In 2009, Dairi disputed the amount payable to Rinkai based on the certification from Ausenco, the project superintendent, that Rinkai had overbilled the work-in-progress.
Pada tanggal 4 Mei 2011, Dairi dan Rinkai telah menandatangani Perjanjian Penyelesaian atas jumlah kontrak terutang sejumlah USD3.945.494 dan telah lunas dibayarkan pada bulan Juni 2011.
As of May 4, 2011, Dairi and Rinkai signed Settlement Agreement on the amount of the unpaid contract fee amounting to USD3,945,494 that was already paid in June 2011.
18. UTANG LAIN-LAIN
18. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 31, 2011 2010
Pihak Ketiga Dolar AS David Winowod Normandy Asia Pty, Ltd. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Sub-total Euro Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Lain-lain kurs Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Total
2011 Annual Report
1 Januari/ January 1, 2010 Third Parties US Dollar David Winowod
3.424.072
3.424.072
-
2.859.113
2.834.835
2.963.792
440.956
436.150
2.054
6.724.141
6.695.057
2.965.846
Sub-total
149.410
Euro Others (each below Rp1,000,000)
4.700.527
2.448.956
Normandy Asia Pty, Ltd. Others (each below Rp1,000,000)
442.619
252.341
47.473
Other currencies Others (each below Rp1,000,000)
11.867.287
9.396.354
3.162.729
Total
PT Bumi Resources Minerals Tbk
61
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
19. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
19. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Beban bunga Pemasok Gaji dan upah Beban profesional Pajak Beban kontraktor Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000)
40.556.957 1.466.584 876.056 388.056 158.488
75.799
457.491
Interest expense Suppliers Salaries and wages Professional fees Taxes Contractor fees Others (each below Rp1,000,000)
Total
43.446.141
73.471.795
457.491
Total
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG
20.822.706 6.348.472 1.546.296 246.893 15.666.192 28.765.437
-
20. LONG-TERM LOANS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Fasilitas Credit Suisse Fasilitas Nomura Fasilitas Bank Mualamat Fasilitas Bank Bukopin Rio Tinto Limited
2.492.633.857 103.561.059 17.961.782 9.378.021 -
2.079.573.884 182.073.146 -
75.009.490
Credit Suisse Facility Nomura Facility Bank Mualamat Facility Bank Bukopin Facility Rio Tinto Limited
Total Dikurangi bagian jangka pendek
2.623.534.719
2.261.647.030
75.009.490
Total
Bagian Jangka Panjang
2.541.115.318
(82.419.401)
a. Perjanjian Fasilitas Credit Suisse Pada tanggal 23 Maret 2010, PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Entitas Anak (Peminjam), Credit Suisse AG, cabang Singapura (sebagai the “Financial Institutions, the Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent dan Account Bank”) dan Credit Suisse International sebagai bank hedging, menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemberi Pinjaman setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD200,000,000 (“Fasilitas A”), yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu 24 bulan sejak penarikan dana.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
(79.391.466) 2.182.255.564
-
-
Less current portion
75.009.490
Non-Current Portion
a. Credit Suisse Facility Agreement On March 23, 2010, PT Multi Daerah Bersaing (MDB), a Subsidiary (the “Borrower”), Credit Suisse AG, Singapore branch (the “Financial Institutions, the Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent and Account Bank”) and Credit Suisse International as hedging bank, entered into a Credit Agreement, whereby the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD200,000,000 (“Facility A”), which is payable in full 24 months following the utilization date.
Laporan Tahunan 2011
62
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal jatuh tempo, MDB harus membayar redemption premium, yaitu jumlah yang menyediakan kepada pemberi pinjaman internal rate of return sebesar 15%.
On the maturity date of the loan, MDB shall pay a redemption premium, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 15%.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar London Interbank Offered Rate (LIBOR) ditambah 7% per tahun dan jatuh tempo setiap triwulan.
The interest rate of the loan is London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus 7% per annum and is payable every quarter.
Hasil dari pinjaman ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja, membiayai debt reserve account dan membayar sebagian Pinjaman MDB (Catatan 31c).
The proceeds of the loan will be used for working capital requirements, funding of the debt reserve account and partial repayment of the MDB Loan (Note 31c).
Pinjaman ini dijamin dengan: - proceeds account dan debt reserve account; - saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) milik MDB dan kuasa untuk menjual saham tersebut; - penyerahan atau kuasa atas jaminan (yaitu antara lain, hipotik, jaminan, hak gadai, penyerahan/ hypothecation); dan dokumen lain yang membuktikan atau menimbulkan penjaminan atas aset MDB.
The loan was secured by: - proceeds account and debt reserve account; - share pledges by MDB over shares in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) and the Power of Attorney to sell the shares; - the assignment or charge evidencing Security Interests (i.e. mortgage, pledge, lien, assignment, hypothecation, among others); and - any other document evidencing or creating security over any assets of MDB.
Pinjaman ini diatur dengan ketentuan berikut, dengan beberapa pengecualian: - MDB tidak diperbolehkan membuat atau melakukan penjaminan atas aset-asetnya; - tidak diperbolehkan menjual aset yang disyaratkan dimana terdapat kemungkinan diakuisisi oleh afiliasi MDB dalam transaksi terutama untuk membiayai pembelian aset; dan - tidak diperbolehkan menjual saham pada NNT, membuat perjanjian pinjaman keuangan, mengubah sifat usaha, memberikan pinjaman (kecuali pinjaman antar pihak berelasi), membayar dividen atau menerbitkan saham kepada siapapun.
The loan was subject to the following covenants, with few exceptions: - MDB may not create or allow to exist any security interest over its assets; - may not dispose of its assets on terms where they may be acquired by MDB’s affiliates in transactions entered into primarily to finance the acquisition of the asset; and - may not dispose of its shareholding in NNT, incur any financial indebtedness, change the nature of its business, provide loans (except for intercompany loans), pay any dividends or issue shares to any person.
Pada tanggal 1 April 2010, MDB dan Credit Suisse AG, cabang Singapura ("Pemberi Pinjaman") menandatangani perubahan perjanjian pinjaman yang memberikan tambahan fasilitas pinjaman kepada MDB sebesar USD100.000.000 ("Fasilitas B") sehingga meningkatkan jumlah fasilitas pinjaman dari USD200.000.000 ("Fasilitas A") menjadi USD300.000.000.
On April 1, 2010, MDB and Credit Suisse AG, Singapore branch (the “Lender”) entered into an amendment agreement granting MDB an additional loan facility in an amount of USD100,000,000 (“Facility B”) increasing the amount of total loan facility from USD200,000,000 (“Facility A”) to USD300,000,000.
-
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
63
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (Continued)
Fasilitas tambahan ini akan dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah 7% dan dibayarkan setiap triwulan. Fasilitas B akan jatuh tempo setelah 24 bulan dari tanggal penggunaan Fasilitas A. Pada tanggal jatuh tempo, MDB akan membayar redemption premium, yaitu jumlah yang menyediakan kepada pemberi pinjaman internal rate of return sebesar 15%.
The additional loan facility subject to annual interest of LIBOR plus 7% and is payable every quarter. Facility B is payable in full after 24 months from the utilization date of Facility A. On the maturity date, MDB shall pay a redemption premium equivalent to an amount that provides the lender with an overall rate of return of 15%.
Pada tanggal 16 September 2011, MDB dan Credit Suisse AG menandatangani perubahan perjanjian pinjaman yang memberikan tambahan fasilitas pinjaman kepada MDB sebesar USD60.000.000 juta ("Fasilitas C"). Selanjutnya, perjanjian semua fasilitas diperpanjang tanggal jatuh temponya sampai tanggal 18 September 2013.
On September 16, 2011, MDB and Credit Suisse entered into an amendment agreement granting MDB an additional loan facility amounting to USD60,000,000 (“Facility C”). Furthermore, the amendment was extended the maturity date of all the facilities until September 18, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini masing-masing adalah sebesar Rp2.492.633.857 (setara dengan USD274.882.428 pada tanggal 31 Desember 2011) dan Rp2.079.573.884 (setara dengan USD231.295.060 pada tanggal 31 Desember 2010) dan diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp538.782.967 (setara dengan USD59.415.854 pada tanggal 31 Desember 2011) dan Rp273.536.524 (setara dengan USD30.423.370 pada tanggal 31 Desember 2010). Beban bunga atas pinjaman masing-masing sebesar Rp372.100.887 dan Rp353.236.635 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 29).
As of December 31, 2011 and 2010, the amortized cost of this loan amounted to Rp2,492,633,857 (equivalent to USD274,882,428 as of December 31, 2011) and Rp2,079,573,884 (equivalent to USD231,295,060 as of December 31, 2010), and the related unamortized discount was Rp538,782,967 (equivalent to USD59,415,854 as of December 31, 2011) and Rp273,536,524 (equivalent to USD30,423,370 as of December 31, 2010), respectively. The interest expense on the loan amounted to Rp372,100,887 and Rp353,236,635 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 29).
Pada tanggal 31 Desember 2011, MDB telah memenuhi ketentuan pinjaman, sebagaiman diatur atau disyaratkan dalam perjanjian pinjaman.
As of December 31, 2011, MDB is in compliance with the loan covenants, as regulated or required under the loan agreement.
b. Perjanjian Fasilitas Pinjaman Nomura Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Entitas Anak, menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sebesar USD21 juta pada tanggal 18 Oktober 2010 dengan Nomura International Plc (Nomura), sebagai pemberi pinjaman, facility agent dan security agent, Perusahaan sebagai penjamin, dan Nomura Singapore Limited sebagai arranger. Kewajiban BRJ pada perjanjian pinjaman ini tidak dapat dibatalkan dan dijaminkan tanpa syarat jaminan oleh Perusahaan.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
b. Nomura Loan Facility Agreement Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), a Subsidiary, entered into a USD21 million loan facility agreement on October 18, 2010 with Nomura International Plc (Nomura), as lender, facility agent and security agent, the Company, as guarantor, and Nomura Singapore Limited, as arranger. BRJ’s obligations under the loan agreement are irrevocably and unconditionally guaranteed by the Company.
Laporan Tahunan 2011
64
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (Continued)
Dana dari pinjaman ini hanya bisa digunakan untuk pembayaran beban Perusahaan yang berhubungan dengan penawaran umum saham perdana, belanja modal dan modal kerja yang dibutuhkan Kelompok Usaha. Suku bunga pinjaman sebesar 8% per tahun.
The proceeds of the loan may only be used to pay for the expenses of the Company in relation to the initial public offering, for capital expenditures and working capital requirements of the Group. The loan accrues interest of 8% annually.
Pinjaman ini diangsur secara triwulan dimulai sejak tanggal 11 Januari 2011 dan akan jatuh tempo 27 bulan setelah penarikan pertama.
The loan is payable in quarterly installments commencing on January 11, 2011 and will mature 27 months after the initial drawdown.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini masing-masing adalah sebesar Rp103.561.059 (setara dengan USD11.420.496 pada tanggal 31 Desember 2011) dan Rp182.073.146 (setara dengan USD20.250.600 pada tanggal 31 Desember 2010) dan diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp2.232.287 (setara dengan USD246.172 pada tanggal 31 Desember 2011) dan Rp6.737.854 (setara dengan USD749.400 pada tanggal 31 Desember 2010). Beban bunga atas pinjaman masingmasing sebesar Rp15.209.009 dan Rp3.842.335 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 29).
As of December 31, 2011 and 2010, the amortized cost of this loan amounted to Rp103,561,059 (equivalent to USD11,420,496 as of December 31, 2011) and Rp182,073,146 (equivalent to USD20,250,600 as of December 31, 2010), and the related unamortized discount was Rp2,232,287 (equivalent to USD246,172 as of December 31, 2011) and Rp6,737,854 (equivalent to USD749,400 as of December 31, 2010), respectively. The interest expense on the loan amounted to Rp15,209,009 and Rp3,842,335 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 29).
c. Perjanjian Fasilitas Bank Muamalat
c. Bank Muamalat Facility Agreement
Pada tanggal 11 April 2011, Perusahaan dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) menandatangani Perjanjian Pembiayaan Al Murabahah dengan jangka waktu enam puluh (60) bulan, dimana Muamalat setuju untuk menyediakan pendanaan sebesar Rp20.000.000 untuk pembelian ruang kantor di Bakrie Tower.
On April 11, 2011, the Company and PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) entered into a Financing Facility Al Murabahah for a period of 60 months, whereby Muamalat agreed to loan the Company Rp20,000,000 to purchase an office space in Bakrie Tower.
Pinjaman ini memiliki bunga dan akan dibayar dengan angsuran bulanan sebanyak 60 angsuran sampai dengan tanggal 11 April 2016. Ruang kantor yang dibeli digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari Muamalat.
The loan is interest bearing and shall be repaid in 60 equal monthly installments until April 11, 2016. The office space purchased was used as a collateral for the loan.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
65
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (Continued)
d. Perjanjian Fasilitas Bank Bukopin
d. Bank Bukopin Facility Agreement
Pada tanggal 1 Juli 2011, Perusahaan dan PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) menandatangani Perjanjian Kredit dengan Jaminan berdasarkan Akta Notaris No. 5 yang dibuat dihadapan Nuraini Zachman, S.H., M.Hum. dengan jangka waktu enam puluh (60) bulan, dimana Bukopin setuju menyediakan pendanaan sebesar Rp10.000.000 untuk pembelian ruang kantor di Bakrie Tower.
On July 1, 2011, the Company and PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) entered into a Financing Agreement with Collateral based on Notarial Deed No. 5 by Nuraini Zachman, S.H., M.Hum. for a period of 60 months, whereby Bukopin agreed to lend Rp10,000,000 to purchase an office space in Bakrie Tower.
Perjanjian pembiayaan ini akan dibayar 60 kali angsuran bulanan sampai dengan Juni 2016. Ruang kantor yang dibeli digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari pinjaman tersebut.
The loan shall be repaid in 60 equal monthly installments until June 2016. The office space purchased was used as collateral for the loan.
Pinjaman tersebut dicairkan pada tanggal 26 Juli 2011.
The loan was withdrawn on July 26, 2011.
e. Rio Tinto Limited
e.
Rio Tinto Limited
Pada tanggal 1 September 1998, PT Citra Palu Minerals (CPM), Entitas Anak, menandatangani perjanjian pinjaman dengan Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto) dimana Rio Tinto setuju untuk memberikan pinjaman kepada CPM, untuk mendanai aktivitas eksplorasinya di Indonesia.
On September 1, 1998, PT Citra Palu Minerals (CPM), a Subsidiary, entered into a loan agreement with Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto), whereby Rio Tinto agreed to provide loan advances to fund CPM in undertaking certain exploration activities in Indonesia.
Pada bulan Januari 2004, perjanjian pinjaman telah diubah sebagai berikut, antara lain:
In January 2004, the loan agreement was amended to effect the following, among others: • Rio Tinto shall not make any other future advances to CPM in addition to the outstanding balance of the loan amounting to USD8,027,348 at the time of variation. • The outstanding loan balance will not bear interest except on the failure of CPM to repay the amount on the date by which the payment is due. • The first repayment amounting to USD5.5 million will be due on the commencement of CPM’s operating period and the balance will be payable in the successive quarters calculated based on a certain percentage of CPM’s production and sales.
•
Rio Tinto tidak akan memberikan pinjaman lainnya kepada CPM sebagai tambahan atas pinjaman sebesar USD8.027.348.
•
Saldo pinjaman yang belum dilunasi tidak dikenakan bunga kecuali jika CPM gagal membayar kembali pinjaman pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran pertama sebesar USD5,5 juta dan akan jatuh tempo pada saat CPM mulai beroperasi dan sisanya akan dilunasi setiap triwulan dihitung berdasarkan persentase tertentu atas produksi dan penjualan dari CPM.
•
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian pinjaman ini.
There were no assets pledged as collateral under the loan agreement.
Pada tahun 2010, pinjaman dari Rio Tinto dipindahkan pada PT Bumi Resources Tbk.
In 2010, the loan from Rio Tinto was transferred to PT Bumi Resources Tbk.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
66
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
21. INSTRUMEN KEUANGAN
21. FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel berikut menyediakan informasi mengenai instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010 beserta nilai wajar terkait: 31 Desember/December 31, 2011 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair value Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Wesel tagih Piutang usaha - Pihak berelasi Piutang lain-lain - Pihak ketiga Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang pihak berelasi Total Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas derivatif
The following table provides information about the Company and Subsidiaries financial instruments outstanding as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010 and the related fair values:
31 Desember/December 31, 2010 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair value
1 Januari/January 1, 2010 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair value
129.195.775 994.985.117 76.738.000
129.195.775 1.008.867.897 76.738.000
913.750.630 1.000.362.016 -
913.750.630 1.045.769.434 -
47.779.551 725.595 -
47.779.551 725.595 -
231.657.538 245.291.536
231.657.538 245.291.536
159.519.806 26.846.753
159.519.806 26.846.753
768.713
768.713
1.677.867.966
1.691.750.746
2.100.479.205
2.145.886.623
49.273.859
49.273.859
Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Notes recievable Trade receivables- Related party Other receivables - Third Parties Restricted cash in banks Due from related parties Total Financial Assets Financial Liabilities Financial liabilities at fair value through profit and loss
12.603.713
12.603.713
31.170.089
31.170.089
-
-
Derivative liability
Pinjaman dan utang Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar (1) Pinjaman jangka panjang Utang jangka panjang lainnya Utang pihak berelasi
96.145.847 11.867.287 43.446.141 2.623.534.719 2.362.773 458.267.119
96.145.847 11.867.287 43.446.141 3.164.549.973 2.362.773 458.267.119
19.866.802 9.396.354 73.471.795 2.261.647.030 460.679.583
19.866.802 9.396.354 73.471.795 2.541.921.408 460.679.583
26.000.026 3.162.729 457.491 75.009.490 15.333.260.963
26.000.026 3.162.729 457.491 75.009.490 15.333.260.963
Total-jumlah
3.235.623.886
3.776.639.140
2.825.061.564
3.105.335.942
15.437.890.699
15.437.890.699
Sub-total
Total Liabilitas Keuangan
3.248.227.599
3.789.242.853
2.856.231.653
3.136.506.031
15.437.890.699
15.437.890.699
Total Financial Liabilities
Loans and borrowings Trade payables Other payables Accrued expenses (1) Long-term loans Other long-term payables Due to related parties
(1) Termasuk bagian lancar dan tidak lancar.
(1) Included current and non-current portion.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan sepanjang nilai tersebut dapat diestimasi:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek:
Short-term financial assets and liabilities:
x
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang.
x
Instrumen keuangan ini diperkirakan sebesar nilai tercatat mereka karena sebagian besar merupakan jangka pendek. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang: x
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel. Nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan ini ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
2011 Annual Report
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less. These financial instruments approximate to their carrying amounts largely due to their short-term maturities.
Long-term financial assets and liabilities: x
Long-term fixed-rate and financial assets and liabilities.
variable-rate
The fair value of these financial assets and liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
67
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
21. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
21. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Instrumen Keuangan Derivatif
Derivative Financial Instruments
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Entitas Anak, menandatangani perjanjian lindung nilai dengan Nomura International Plc (Nomura). Para pihak sepakat untuk melakukan transaksi swap dan BRJ diberi put option atas kuantitas nosional penjualan batubara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC), pihak berelasi, yang didasarkan pergerakan harga ratarata batubara. Berdasarkan hasil evaluasi BRJ, derivatif tersebut tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai.
On October 21, 2010, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), a Subsidiary, entered into a hedging agreement with Nomura International Plc (Nomura). The parties agreed to a swap transaction and BRJ was granted a put option on a notional quantity of coal sales of PT Kaltim Prima Coal (KPC), an affiliate, based on the average movement of coal prices. Based on assessment by BRJ, the derivative does not qualify for hedge acccounting.
Tabel berikut menyediakan informasi mengenai instrumen keuangan derivatif BRJ yang terutang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010 dengan nilai wajar terkait:
The following table provides information about the BRJ’s derivative financial instrument outstanding as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010 and the related fair values: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Liabilitas derivatif Transaksi swap
x
12.603.713
Transaksi Swap
31.170.089
x
-
Derivative Liability Swap transaction
Swap Transaction
BRJ menandatangani perjanjian swap dengan Nomura untuk melindungi atas risiko fluktuasi harga batubara dengan jumlah kuantitas nosional swap sebesar 20.000 metrik ton atas penjualan batubara milik KPC berdasarkan tarif swap yang berbeda-beda mulai dari USD97 sampai dengan USD102,25. BRJ menentukan mark-to-market dengan rata-rata harga forward untuk periode triwulan setelah tanggal laporan posisi keuangan seperti yang ditetapkan dalam kontrak.
BRJ has entered into a swap agreement with Nomura that economically hedges its exposures to fluctuation in coal prices, with a swap notional quantity of 20,000 metric tonnes of coal sales of KPC, based on different swap level ranging from USD97 to USD102.25. BRJ determines mark-to-market prices using the average forward price for quotational quarterly periods after statement of financial position date stipulated in the contract.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, BRJ mengakui laba atas transaksi derivatif masing-masing sebesar Rp18.234.118 (setara dengan USD2.076.899 pada tanggal 31 Desember 2011) dan mengakui rugi sebesar Rp31.170.089 (setara dengan USD3.466.810 pada tanggal 31 Desember 2010) dan mencatat dalam akun “Laba (Rugi) atas Transaksi Derivatif” dalam laporan laba rugi konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010, BRJ recognized derivative gain amounting to Rp18,234,118 (equivalent to USD2,076,899 as of December 31, 2011) and loss amounting to Rp31,170,089 (equivalent to USD3,466,810 as of December 31, 2010) recorded in “Gain (Loss) on Derivatives Transactions” account in the consolidated statements of income.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
68
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
21. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
21. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
x
Transaksi Put Option
x
Put Option Transactions
Transaksi put option memberikan perlindungan terhadap risiko penurunan harga batubara untuk kuantitas nosional batubara sebesar 100.000 dan 75.000 metrik ton masing-masing untuk penjualan batubara milik KPC dari tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011 dan dari tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Maret 2012, selama harga rata-rata batubara berada di bawah harga yang disepakati sebesar USD68 per metrik ton.
Based on the agreement, the put options provided a protection against the risk of decrease in coal prices for the notional coal quantity of 100,000 and 75,000 metric tonnes covering January 1, 2011 to March 31, 2011 and January 1, 2012 to March 31, 2012 coal sales of KPC, respectively, during which the average coal price is below the agreed put strike of USD68 per metric tonne.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, 1 Januari 2010, nilai wajar put option sebesar nihil.
As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010, the fair value of put option amounted to nil.
22. LIABILITAS JANGKA PANJANG
22. OTHER LONG-TERM LIABILITIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Liabilitas imbalan kerja Utang jangka panjang lainnya Liabilitas imbalan kerja jangka panjang lain-lain Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000)
12.658.489 3.854.188
4.987.594 -
4.201.870 -
-
215.104
438.957
-
181.456
-
Employee benefits obligation Other long-term payables Other long-term employee benefits Others (each below Rp1,000,000)
Total Dikurangi bagian jangka pendek
16.512.677
5.384.154
4.640.827
Total
-
-
Less short-term portion
Bagian Jangka Panjang
15.021.262
5.384.154
4.640.827
Long-term portion
(1.491.415)
Liabilitas imbalan kerja pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dihitung oleh PT Ricky Leonard Jasatama, aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 1 Maret 2012 dan 11 Februari 2011, dan PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya pada tanggal 31 Januari 2012 dan 6 Januari 2011, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
2011 Annual Report
The employee benefits obligations as of December 31, 2011 and 2010 were calculated by PT Ricky Leonard Jasatama, independent actuarial firm, in its reports dated March 1, 2012 and February 11, 2011, and PT Sentra Jasa Aktuaria, independent actuarial firm, in its reports dated January 31, 2012 and January 6, 2011 using the projected unit credit method with the following assumptions:
PT Bumi Resources Minerals Tbk
69
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. LIABILITAS TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
22. OTHER NON-CURRENT LIABILITIES (Continued) 31 Desember/December 31, 2011
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Umur pensiun normal Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
6.5%-7.5% per tahun / 6.5%-7.5% per annum 11% per tahun / 11% per annum 1999 Mortalitas Indonesia / 1999 Indonesian Mortality Table
Discount rate Salary growth rate Mortality rate
55-56 tahun / 55-56 years 5% dari Tabel Mortalitas / 5% from Mortality Table 5% dan 6% sampai dengan / 5% and 6% up to age 40, umur 40 tahun dan menurun decreasing linearly to 0% at age secara linear sampai 0% 55 pada usia 55 tahun
Normal retirement age Disability Resignation rate
31 Desember/December 31, 2010 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Umur pensiun normal Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
9.0%-9.5% per tahun / 9.0%-9.5% per annum 7%-10% per tahun / 7%-10% per annum 1999 Mortalitas Indonesia / 1999 Indonesian Mortality Table 55-56 tahun / 55-56 years 5-10% dari Tabel Moralitas / 5-10% from Mortality Table 5% dan 6% sampai dengan / 5% and 6% up to age 40 and umur 40 dan 30 tahun dan 30, respectively, decreasing menurun secara linear linearly to 0% at age 52-56 sampai 0% pada usia 52-56 tahun
Liabilitas imbalan kerja yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu - kurtailmen Biaya jasa lalu - yang belum menjadi hak Nilai Kini atas Liabilitas Imbalan Pasti - Saldo Akhir
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Normal retirement age Disability Resignation rate
Employee benefits obligation presented in the consolidated statements of financial position was as follows:
31 Desember/December 31, 2011 2010 Nilai kini atas liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aktiva program
Discount rate Salary growth rate Mortality rate
1 Januari/ January 1, 2010
16.205.300 -
5.413.350 -
4.278.300 -
16.205.300
5.413.350
4.278.300
Present value of the defined benefits obligation Fair value of plan assets
(3.277.028) -
(139.754) -
225.791 (258.218)
Net present value of the defined benefits obligation Unrecognized actuarial gains (loss) Past service cost - curtailment
(269.783)
(286.002)
(44.003)
Past service cost - non-vested
12.658.489
4.987.594
4.201.870
Present Value of the Defined Benefits Obligation - Ending Balance
Laporan Tahunan 2011
70
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. LIABILITAS TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
22. OTHER NON-CURRENT LIABILITIES (Continued)
Komponen atas beban imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The components of employee benefits expense were as follows: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu akibat kurtailmen Beban jasa masa lalu yang menjadi hak Amortisasi biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak Kerugian bersih aktuaria yang diakui Beban Imbalan Kerja
6.055.785 481.674
1.110.564 427.830
973.939 511.223
-
-
443.638
1.198.480
314.144
-
16.219
16.219
2.492
Past service cost - vested Amortization of past service cost - non-vested
41.245
66.343
16.349
Net actuarial loss recognized
7.793.403
1.935.100
1.947.641
Employee Benefits Expense
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The movements in the employee benefits obligation were as follows: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember / December 31, 2011 2010 Saldo awal Penambahan dari pengambilalihan Entitas Anak Beban imbalan kerja Manfaat yang dibayarkan Saldo Akhir
4.987.594
4.201.870
7.793.403 (122.508)
1.935.100 (1.149.376)
3.128.073 1.947.641 (873.844)
4.987.594
4.201.870
12.658.489
23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Current service cost Interest cost Amortization of past service cost due to curtailment
-
Beginning balance Addition from Subsidiaries acquired Employee benefits expense Benefits paid Ending Balance
23. NON-CONTROLLING INTERESTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi
Non-controlling interest consolidated Subsidiaries
31 Desember/December 31, 2011 2010
in
net
assets
of
1 Januari/ January 1, 2010
PT Daerah Maju Bersaing Rubis International Ltd.
322.266.939 738.259
431.839.066 727.656
103.846.059 279.481
PT Daerah Maju Bersaing Rubis International Ltd.
Total
323.005.198
432.566.722
104.125.540
Total
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
71
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (Lanjutan)
23. NON-CONTROLLING INTERESTS (Continued)
Kepentingan nonpengendali atas laba bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi
(rugi)
Non-controlling interest in net income (losses) of consolidated Subsidiary 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 PT Daerah Maju Bersaing
(107.274.711)
322.376.259
24. MODAL SAHAM
110.036.629
PT Daerah Maju Bersaing
24. CAPITAL STOCK
Pemegang saham Perusahaan, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dan saldo yang terkait pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders, number of issued and paid shares and the related balances as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010 were as follows:
31 Desember/December 31, 2011
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor/ Number of Issued and Paid Shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Total
Shareholders
PT Bumi Resources Tbk PT Lumbung Capital Masyarakat
22.270.147.400 1.600 3.300.001.041
87,0943 0,0001 12,9056
13.918.842.125 1.000 2.062.500.651
PT Bumi Resources Tbk PT Lumbung Capital Public
Total
25.570.150.041
100,00
15.981.343.776
Total
31 Desember/December 31, 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor/ Number of Issued and Paid Shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Total
Shareholders
PT Bumi Resources Tbk PT Lumbung Capital Masyarakat
14.868.606.400 1.600 3.300.000.000
81,8368 0,0001 18,1631
9.292.879.000 1.000 2.062.500.000
PT Bumi Resources Tbk PT Lumbung Capital Public
Total
18.168.608.000
100,000
11.355.380.000
Total
1 Januari / January 1, 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor/ Number of Issued and Paid Shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Total
Shareholders
PT Bumi Resources Tbk PT Lumbung Capital
519 1
99,8077 0,1923
519.000 1.000
PT Bumi Resources Tbk PT Lumbung Capital
Total
520
100,000
520.000
Total
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
72
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
24. MODAL SAHAM (Lanjutan)
24. CAPITAL STOCK (Continued)
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan catatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2011 and 2010 was based on registration by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Pada tanggal 9 Maret 2011, BUMI melakukan konversi Mandatory Convertible Notes menjadi modal saham Perusahaan sebanyak 7.401.541.000 saham dengan nilai Rp670 (angka penuh) per lembar saham.
On March 9, 2011, BUMI has converted the Mandatory Convertible Notes to capital stock of the Company for a total number of 7,401,541,000 shares at Rp670 (full amount) per share.
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 1b, pada tanggal 26 November 2010, Bapepam-LK menyetujui penawaran umum saham perdana atas 3,3 milyar saham biasa Perusahaan.
As disclosed in Note 1b, on November 26, 2010, Bapepam-LK approved the initial public offering of 3.3 billion ordinary shares of the Company.
Berdasarkan Keputusan Sirkular Pemegang Saham Perusahaan yang dinyatakan dalam Akta No. 93 tertanggal 17 Juni 2010 yang dibuat di hadapan Humberg Lie S.H., S.E, Mkn., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 per saham menjadi Rp0,625 per saham. Modal dasar Perusahaan meningkat dari 35 juta menjadi 56 milyar saham. Dengan pemecahan nilai saham, modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan menjadi sebesar 14.868.608.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp0,625 per lembar saham dari 9.292.880 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan pemecahan nilai saham tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01. 10.-15320 tertanggal 21 Juni 2010.
Based on the Shareholders’ Resolution stipulated in Deed No. 93 dated June 17, 2010 of Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notary in Jakarta, the shareholders agreed to execute a stock split up on the par value of the Company’s capital share from Rp1,000 to Rp0.625 per share. The authorized capital shares thus increased from 35 million to 56 billion shares. Through the stock split, the composition of the issued and fully paid capital of the Company was 14,868,608,000 shares at Rp0.625 par value per share from 9,292,880 shares at Rp1,000 par value per share. The amendment to the Company’s Articles of Association in relation to the stock split was approved by the Ministry of Law and Human Rights per its Decision Letter No. AHU-AH.01.10.-15320 dated June 21, 2010.
Pada tanggal 24 Februari 2010, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp1.000.000 menjadi Rp35.000.000.000. Bersamaan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan investasi tambahan di Perusahaan yang kemudian meningkatkan modal yang ditempatkan dan disetor penuh dari Rp520.000 menjadi Rp9.292.880.000.
On February 24, 2010, the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia approved the increase of the Company's authorized capital from Rp1,000,000 to Rp35,000,000,000. Following the increase of the Company's authorized capital stock, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) made an additional investment in the Company resulting in an increase in the Company’s issued and fully paid capital from Rp520,000 to Rp9,292,880,000.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
73
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
24. MODAL SAHAM (Lanjutan)
24. CAPITAL STOCK (Continued)
Undang-undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No.1/1995 yang diterbitkan pada bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undangundang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan belum membentuk cadangan umum tersebut. 25. TAMBAHAN MODAL DISETOR (DISAGIO ATAS MODAL SAHAM) Akun ini terdiri dari:
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995, and amended by Law No. 40/2007 that was issued in August 2007 requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a company’s issued and fully paid capital. As of December 31, 2011, the Company has not yet established its general reserve.
25. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (DISCOUNT ON SHARE CAPITAL) This account consists of:
31 Desember/December 31, 2011 Tambahan Modal Disetor (Disagio Selisih Lebih atas Modal Harga Penerbitan Saham)/ atas Nilai Nominal Additional PaidBiaya Penerbitan Saham/ Excess in Capital Saham/ Issuance (Discount in of Price Over Par Share Capital) Cost of Shares Value of Shares Pelaksanaan mandatory convertible notes Penerbitan 3,3 milyar saham melalui penawaran umum saham (Catatan 1b) Pelaksanaan Waran Seri I Total
333.069.375
84.848.526
248.220.849
33.000.000 78
35.853.785 -
(2.853.785) 78
Exercise of mandatory convertible notes Issuance of 3.3 billion shares through initial public offering (Note 1b) Exercise of Series I Warrants
366.069.453
120.702.311
245.367.142
Total
31 Desember/December 31, 2010 Tambahan Modal Selisih Lebih Disetor (Disagio Harga Penerbitan atas Modal atas Nilai Nominal Saham)/ Biaya Penerbitan Saham/ Excess Additional PaidSaham/ Issuance in Capital of Price Over Par (Discount in Value of Shares Cost of Shares Penerbitan 3,3 milyar saham melalui penawaran umum saham (Catatan 1b)
PT Bumi Resources Minerals Tbk
33.000.000
35.853.785
(2.853.785)
Issuance of 3.3 billion shares through initial public offering (Note 1b)
Laporan Tahunan 2011
74
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
26. CADANGAN MODAL LAINNYA
26. OTHER CAPITAL RESERVES
Pada tanggal 15 November 2010, Perusahaan menerbitkan Mandatory Convertible Note (MCN) kepada BUMI sebesar Rp4.959.032.500 sebagai bagian dari pengalihan piutang oleh BUMI kepada Perusahaan berdasarkan Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement pada tanggal 23 Juni 2010 (Catatan 34l). MCN tersebut telah dikonversi oleh BUMI ke modal saham Perusahaan dengan harga konversi 5% diatas harga IPO atau sebesar Rp670 (angka penuh) per saham pada tanggal 9 Maret 2011. 27. PENDAPATAN
On November 15, 2010, the Company issued a Mandatory Convertible Note (MCN) to BUMI amounting to Rp4,959,032,500 as a consideration for the receivables assigned by BUMI to the Company in accordance with the Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement dated June 23, 2010 (Note 34l). The MCN was converted by BUMI to capital stock of the Company at a conversion price of 5% above the IPO price or Rp670 (full amount) on March 9, 2011. 27. REVENUES
31 Desember/December 31, 2011 2010 Jasa pemasaran
182.962.894
148.509.144
Marketing services
Pendapatan ini merupakan jasa yang dilakukan oleh Bumi Resources Japan Company Limited, Entitas Anak, dan Mitsubishi Corporation untuk memasarkan batubara yang diproduksi oleh PT Kaltim Prima Coal, Entitas Anak dari BUMI (Catatan 34k dan 34m).
This revenue pertains to the services rendered by Bumi Resources Japan Company Limited, a Subsidiary, and Mitsubishi Corporation to market coal produced by PT Kaltim Prima Coal, a Subsidiary of BUMI (Notes 34k and 34m).
Rincian pelanggan yang memiliki transaksi lebih dari 10% dari jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:
The details of customers having transactions above 10% of the total of revenues were as follows:
31 Desember/December 31, 2011 2010 Mitsubishi Corporation PT Bumi Resources Tbk
182.962.894 -
52.724.703 95.784.441
Mitsubishi Corporation PT Bumi Resources Tbk
Total
182.962.894
148.509.144
Total
28. BEBAN USAHA
28. OPERATING EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 31, 2011 2010
Umum dan Administrasi Jasa profesional Gaji, upah dan tunjangan lain-lain Perjalanan dinas dan transportasi Sumbangan Sewa Representasi dan jamuan Biaya administrasi kantor Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Total
2011 Annual Report
6.813.099
2.069.445
General and Administrative Professional fees Salary, wages and other benefits Travel and transportation Donation Rent Representation and entertainment Office administrative cost Others (each below Rp1,000,000)
156.441.637
40.309.810
Total
86.081.179 39.107.630 10.819.669 5.814.356 5.406.430 1.204.276 1.194.998
25.408.518 6.281.885 2.143.092 90.000 1.437.728 2.873.844 5.298
PT Bumi Resources Minerals Tbk
75
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
29. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
29. INTEREST AND FINANCE CHARGES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 31, 2011 2010
Credit Suisse AG, Singapore Nomura International Plc PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bumi Resources Tbk Bright Ventures Pte. Ltd. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000)
372.100.887 15.209.009 2.013.964 -
353.236.635 3.842.335 628.739.972 95.962.612
1.009.810
780.795
Credit Suisse AG, Singapore Nomura International Plc PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bumi Resources Tbk Bright Ventures Pte. Ltd. Others (each below Rp1,000,000)
Total
390.333.670
1.082.562.349
Total
30. PERPAJAKAN
30. TAXATION
a. Utang Pajak
a. Taxes Payable 31 Desember/December 31, 2011 2010
1 Januari/ January 1, 2010
Entitas dalam negeri Pajak penghasilan: Pasal 26 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 15 Pasal 4(2) Pasal 29
5.052.088 2.228.161 1.365.203 36.084 -
395.801 1.160.418 467.758 44.497 5.060.998
72.947 12.348.953 8.096
Domestic entities Income taxes: Article 26 Article 21 Article 23 Article 15 Article 4(2) Article 29
Sub-total
8.681.536
7.129.472
12.429.996
Sub-total
7.439.855
2.858.322
-
54.997.121 5.821.673 902.723
65.856.849 5.963.589 38.186
-
Foreign entities Value-Added Tax payable Income taxes: Corporate income tax Foreign witholding tax Employee witholding tax
Sub-total
69.161.372
74.716.946
-
Sub-total
Total
77.842.908
81.846.418
12.429.996
Total
Entitas luar negeri Utang Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan: Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan luar negri Pajak penghasilan karyawan
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
76
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
b. Beban Pajak Penghasilan
b. Income Tax Expense
Beban pajak penghasilan Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
Income tax expense of the Group was as follows:
31 Desember/December 31, 2011 2010 Pajak kini: Perusahaan Entitas Anak
124.410.657
298.644.227
Current tax: Company Subsidiaries
Sub-total
124.410.657
298.644.227
Sub-total
Pajak tangguhan: Perusahaan Entitas Anak
(35.444.365) (46.522.680)
-
Deferred tax: Company Subsidiaries
Sub-total
(81.967.045)
-
Sub-total
298.644.227
Total income tax expense
Total beban pajak penghasilan
42.443.612
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasian dan rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before income tax benefit (expense), as shown in the consolidated statements of income, and fiscal loss for the years ended December 31, 2011 and 2010, was as follows:
31 Desember/December 31, 2011 2010 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laba rugi konsolidasian Dikurangi laba sebelum beban pajak penghasilan Entitas Anak Eliminasi Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan Beda tetap: Bagian atas laba bersih Entitas Anak Kerugian atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi Pendapatan bunga Gaji dan upah Representasi dan jamuan Denda pajak Beban bunga Lainnya Sub-total
2011 Annual Report
599.871.599
(1.619.800.650) 1.649.187.384 629.258.333
1.483.171.876
Consolidated income before income tax benefit (expense)
(1.619.815.113) 901.247.129
Less Subsidiaries' income before income tax expense Elimination The Company's income before income tax expense
764.603.892
(1.649.187.384)
(901.247.129)
973.763.454 (14.648.843) 611.405 495.398 206.772 3.485.915
54.842.508 (7.292.077) 2.050.000 372.478 2.932.132 165.803
Permanent differences: Equity in net income of Subsidiaries Unrealized loss on fair value changes Interest income Salaries and wages Representation and entertainment Tax penalties Interest expense Others
(685.273.283)
(848.176.285)
Sub-total
PT Bumi Resources Minerals Tbk
77
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
31 Desember/December 31, 2011 2010 Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja Penyusutan aset tetap
1.345.092 172.724
356.360 -
Temporary differences: Provision for employee benefits Depreciation of fixed assets
Sub-total
1.517.816
356.360
Sub-total
Total
(683.755.467)
(847.819.925)
Total
(54.497.134) (85.762.513)
(83.216.033) (2.546.480)
Loss before loss carry forward Loss carry forward
(140.259.647)
(85.762.513)
Fiscal loss
Utang pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak
54.997.121
70.917.847
Corporate income tax payable Company Subsidairies
Total
54.997.121
70.917.847
Total
Rugi sebelum kompensasi kerugian Kompensasi kerugian Rugi fiskal
c. Aset Pajak Tangguhan
c. Deferred Tax Assets
Rincian aset pajak tangguhan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
Details of deferred tax assets of the Group as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010 were as follows: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Aset pajak tangguhan Perusahaan: Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja Aset tetap
35.064.912 336.273 43.181
21.440.628 89.090 -
636.620 -
Deferred tax assets Company: Fiscal loss Employee benefits obligation Fixed assets
Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai
35.444.366
21.529.718
636.620
Total
(21.529.718)
(636.620)
Bersih Entitas Anak
35.444.366 46.522.679
-
-
Net Subsidiaries
Total
81.967.045
-
-
Total
PT Bumi Resources Minerals Tbk
-
Less valuation allowance
Laporan Tahunan 2011
78
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
d. Tagihan Pajak dan Surat Ketetapan
d. Tax Claims and Assessment
Pada tanggal 8 September 2009, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Entitas Anak, menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang menyatakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp62.110.586 dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya. Pada tanggal 2 Desember 2009, Dairi mengajukan keberatan, dan pada tanggal 10 Mei 2010, Dairi menerima surat pemberitahuan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus yang menyatakan bahwa PPN Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 diusulkan untuk dikoreksi. Selanjutnya pada tanggal 15 Juni 2010, Dairi menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak (DJP) yang menolak keberatan Dairi dan mempertahankan SKP di atas yang tertanggal 8 September 2009 dan menghitung kembali PPN Masukan yang dapat dikreditkan.
On September 8, 2009, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, received Tax Assessment Letter (SKP) stating that Value Added Tax (VAT) Input as of December 31, 2008 amounting to Rp62,110,586 can be compensated in the next taxable year. On December 2, 2009, Dairi issued an objection letter and on May 10, 2010, Dairi received a notification letter of objection review from the Directorate General of Tax - Special Regional Office (DGT-SRO) in Jakarta proposing a correction for the VAT Input as of December 31, 2008. Furthermore, on June 15, 2010, Dairi received a Decision Letter from the DGT that rejected Dairi’s objection, upheld the SKP dated September 8, 2009 and recalculated the creditable VAT Input.
Pada tanggal 5 Mei 2010, Dairi menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang menyatakan PPN Masukan tahun 2009 sebesar Rp9.972.542 dapat dikompensasi ke masa pajak berikutnya. Pada tanggal 3 Juni 2010, Dairi menerima surat pemberitahuan hasil pemeriksaan dari Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus yang menyatakan bahwa menurut SKP tertanggal 8 September 2009, Dairi dapat mengkompensasikan PPN Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp62.110.586 ke masa pajak berikutnya. Selanjutnya pada tanggal 16 Juni 2010, Dairi menerima SKP yang menyatakan PPN Masukan pada tanggal 30 November 2009 sebesar Rp71.951.214 akan dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.
On May 5, 2010, Dairi received an SKP stating that VAT Input for the year 2009 amounting to Rp9,972,542 stating that VAT input can be compensated to the next tax period. On June 3, 2010, Dairi received a notification letter from the DGT-SRO in Jakarta stating that based on the SKP dated September 8, 2009, Dairi can compensate the VAT Input as of December 31, 2008 amounting to Rp62,110,586 to the next tax period. Furthermore, on June 16, 2010, Dairi received an SKP stating that the VAT Input as of November 30, 2009 amounting to Rp71,951,214 will be compensated to the next tax period.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, Dairi mengajukan banding ke Pengadilan Pajak sebagai keberatan atas keputusan DJP yang dibuat atas PPN Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp62.110.586. Pada tanggal 29 November 2010, DJP menerbitkan Surat Uraian Banding atas keputusan DJP, yang mengusulkan Pengadilan Pajak untuk menolak banding Dairi.
On August 27, 2010, Dairi filed an appeal to the tax court to object to the decision of DGT-SRO in Jakarta made for the assessment of VAT Input as of December 31, 2008 amounting to Rp62,110,586. Then, on November 29, 2010, DGT-SRO issued an appeal to the tax court to uphold its decision and reject Dairi’s appeal.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
79
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Dairi masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak.
As of the completion date of the consolidated financial statements, Dairi is awaiting final judgement from the Tax Court.
Berdasarkan ketentuan dalam Kontrak Karya, Dairi dapat mengajukan permohonan pengembalian PPN Masukan. Dairi berkeyakinan akan dapat memperoleh kembali seluruh PPN Masukan yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada akun “Aset tidak lancar lainnya” (Catatan 16).
Based on the provisions of the Contract of Work, Dairi may submit a request for refund of VAT Input. Dairi believes it can recover all VAT Input amounts reflected in the consolidated financial statements under “Other non-current assets” account (Note 16).
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK PIHAK BERELASI Sifat Hubungan dengan Pihak Berelasi
Pihak Berelasi/ Related parties PT Bumi Resources Tbk
31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Nature of Relationship with Related Parties
Sifat Relasi/ Nature of relationship
Sifat transaksi/ Nature of transactions
Induk perusahaan/ Parent company
Pinjaman dan surat sanggup yang diterbitkan oleh Perusahaan dan pinjaman modal kerja serta pendapatan jasa pemasaran/ Loans and promissory notes issued by the Company and working capital advances, and revenue from marketing services.
Forerunner International Pte. Ltd.
Afiliasi/ Affiliate
Beban-beban tertentu Entitas Anak yang dibayar dimuka oleh perusahaan afiliasi/ Certain expenses relating to Subsidiaries that were paid in advance by affiliated company.
PT Newmont Nusa Tenggara
Afiliasi/ Affiliate
Penerimaan Dividen dan Bagian atas laba bersih Entitas Anak/ Dividend Income and Equity in net income of Associated Company.
PT Daerah Maju Bersaing
Bright Ventures Pte. Ltd.
Pemegang saham MDB/ Shareholder of MDB Afiliasi/ Affiliate
Perusahaan afiliasi merupakan entitas sepengendali yang memiliki pemegang saham dan/atau anggota direksi dan komisaris yang sama dengan Perusahaan atau Entitas Anak.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Pemberian pinjaman / Loan granted
Penarikan pinjaman/ Loan availed The affiliated companies are under common control of the same shareholders and/or same members of the boards of directors or commissioners as the Company or Subsidiaries.
Laporan Tahunan 2011
80
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK PIHAK BERELASI (Lanjutan)
31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Karena memiliki sifat pihak berelasi, hal ini memungkinkan syarat dan kondisi transaksi dengan pihak yang mempunyai pihak berelasi tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.
Because of these relationships, it is possible that the terms and conditions of these transactions are not the same as those that would result from transactions with third parties.
Transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
a. Piutang pihak berelasi
a. Due from related parties
Saldo dan persentase terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
The balance and its corresponding percentage to the total assets were as follows: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 PT Daerah Maju Bersaing Uang muka karyawan PT Bumi Resources Tbk Piutang karyawan
241.368.201 10.961.985 3.433.080 490.255
26.509.600 2.401.546 337.153
1.884.159 768.713
PT Daerah Maju Bersaing Advances to employees PT Bumi Resources Tbk Employee receivables
Total
256.253.521
29.248.299
2.652.872
Total
Persentase terhadap Total Aset
1,472%
0,178%
0,023%
Percentage Against Total Assets
Piutang dari PT Daerah Maju Bersaing (DMB) merupakan dana talangan sejumlah USD4.000.000 berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara PT Multi Capital, Entitas Anak, pada tanggal 23 Juli 2009 sehubungan dengan pendirian PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Entitas Anak, dan atas akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara, entitas asosiasi.
The receivable from PT Daerah Maju Bersaing (DMB) represents bridging facility amounting to USD4,000,000 based on the Cooperation Agreement with PT Multi Capital, a Subsidiary, on July 23, 2009 related to the establishment of PT Multi Dearah Bersaing (MDB), a Subsidiary, and for the acquisition of PT Newmont Nusa Tenggara, an associated company.
Berdasarkan persetujuan pemegang saham MDB tersebut, pada tanggal 4 Juli 2011, MDB telah setuju untuk memberikan pinjaman tanpa bunga sebesar USD30.000.000 kepada DMB.
Based on MDB shareholders meeting on July 4, 2011, MDB has agreed to render noninterest bearing loan amounting to USD30,000,000 to DMB.
Pinjaman ini dapat ditagih oleh DMB ketika MDB membayar dividen kepada para pemegang sahamnya
The loan shall be repaid by DMB when MDB pays dividend to its shareholders.
b. Investasi pada entitas asosiasi (Catatan 12) Saldo dan persentase terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
2011 Annual Report
b. Investment in associated company (Note 12) The balance and its corresponding percentage to the total assets were as follows:
PT Bumi Resources Minerals Tbk
81
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK PIHAK BERELASI (Lanjutan)
31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31, 2011 2010 Metode ekuitas: PT Newmont Nusa Tenggara
9.753.221.329
Persentase terhadap Total Aset
56,039%
9.174.826.484 55,812%
c. Utang pihak berelasi (Liabilitas Jangka Panjang) Saldo dan persentase terhadap liabilitas adalah sebagai berikut:
6.519.931.693
Equity method: PT Newmont Nusa Tenggara Percentage Against Total Assets
56,920%
c. Due to related parties (Long-term Liabilities)
jumlah
The balance and its corresponding percentage to the total liabilities were as follows:
31 Desember/December 31, 2011 2010
1 Januari/ January 1, 2010
371.323.954 56.948.467 29.366.249
377.447.483 55.688.641 26.920.347
5.808.501.849 9.231.798.685 292.308.971
Sub-total Forerunner International Pte. Ltd.
457.638.670
460.056.471
15.332.609.505
628.449
623.112
651.458
Sub-total Forerunner International Pte. Ltd.
Total
458.267.119
460.679.583
15.333.260.963
Total
PT Bumi Resources Tbk Pinjaman MDB Pinjaman CPM Surat sanggup Lain-lain
Persentase terhadap Total Liabilitas
13,726%
15,651%
PT Bumi Resources Tbk MDB Loan CPM Loan Promissory notes Others
Percentage Against Total Liabilities
99,213%
PT Bumi Resources Tbk
PT Bumi Resources Tbk
Pinjaman PT Multi Daerah Bersaing
PT Multi Daerah Bersaing Loan
Pada tanggal 16 November 2009, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Peminjam”), Entitas Anak, dan BUMI (“Pemilik Dana”) menandatangani Perjanjian Pinjaman (Pinjaman MDB) dimana BUMI bersedia menyediakan dana untuk MDB sebesar USD850.000.000 yang akan digunakan untuk mengakuisisi 24% saham PT Newmont Nusa Tenggara (Catatan 12 dan 34d).
On November 16, 2009, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (the “Borrower”), a Subsidiary, and BUMI (the “Lender”) entered into an interest-bearing loan facility agreement (MDB Loan) whereby BUMI made available to MDB an aggregate amount of USD850,000,000 to be used for the acquisition of 24% shares of PT Newmont Nusa Tenggara (Notes 12 and 34d).
Pinjaman MDB tanpa jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran setiap triwulan yang angsuran pertamanya jatuh pada tiga (3) bulan setelah tanggal perjanjian ini. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan November 2014.
The MDB Loan is unsecured and shall be repaid in 16 equal quarterly installments commencing three (3) months after the agreement date until its maturity in November 2014.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
82
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK PIHAK BERELASI (Lanjutan)
31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Pada tanggal 15 November 2010, BUMI telah mengalihkan piutangnya kepada MDB sebesar Rp4.959.032.500 (setara dengan USD547.655.701 pada tanggal perjanjian) kepada Perusahaan setelah memenuhi beberapa persyaratan seperti yang dijelaskan pada Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement. Saldo yang ditransfer termasuk piutang bunga sebesar Rp303.161.883 (setara dengan USD33.479.985 pada tanggal perjanjian).
On November 15, 2010, BUMI transferred its receivable from MDB amounting to Rp4,959,032,500 (equivalent to USD547,655,701 on the date of the agreement) to the Company after complying with certain conditions as stated in the Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement. The balance transferred includes interest receivable amounting to Rp303,161,883 (equivalent to USD33,479,985 on the date of the agreement).
Sisa utang bunga yang belum dibayar atas MDB kepada BUMI sebesar Rp513.779.922 (setara dengan USD57.143.802 pada tanggal 31 Desember 2010) tidak dikenakan bunga berdasarkan surat yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 15 November 2010. Utang tersebut tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap. Saldo tersebut adalah sebelum dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp136.332.439 pada tanggal 31 Desember 2010.
The remaining outstanding unpaid interest payable of MDB to BUMI amounting to Rp513,779,922 (equivalent to USD57,143,802 as of December 31, 2010) will not bear interest based on a letter signed by both parties on November 15, 2010. The outstanding payable has no fixed repayment schedule. The balance is before the unamortized discount of Rp136,332,439 as of December 31, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010, biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman sebesar Rp371.323.954, Rp377.447.483 dan Rp5.808.501.849.
As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010, the amortized cost of the loan amounted to Rp371,323,954, Rp377,447,483 and Rp5,808,501,849.
Pinjaman PT Citra Palu Minerals
PT Citra Palu Minerals Loan
Pada tanggal 10 Desember 2010, PT Citra Palu Minerals (CPM), Entitas Anak, dan BUMI menandatangani perjanjian pinjaman dimana CPM mengakui pinjaman tanpa bunga kepada BUMI sebesar USD7.979.333.
On December 10, 2010, PT Citra Palu Minerals (CPM), a Subsidiary, and BUMI entered into a loan agreement whereby CPM acknowledges a non-interest bearing loan from BUMI amounting to USD7,979,333.
CPM akan melunasi pinjamannya dengan cara angsuran sebagai berikut:
CPM will repay the loan based on the following installments:
a. pada saat atau sebelum berakhirnya enam (6) bulan dari permulaan produksi utama, pertengahan atau produk akhir, CPM harus membayar jumlah sebesar USD5.500.000 kepada BUMI, dan
a.
on or prior to the expiry of six (6) months from commencement of production of primary, intermediate or final product, CPM shall pay to BUMI the sum of USD5,500,000, and
b. segera mungkin (dan dalam kondisi apapun dalam waktu 7 hari) setelah tanggal dimana jumlah produksi dari CPM telah mencapai 600.000 ons, CPM harus membayar jumlah sebesar USD2.479.733 kepada BUMI.
b.
as soon as practicable (and in any event within 7 days) following the date upon which total quantity of gold derived from CPM’s production reaches 600,000 ounces, CPM shall pay to BUMI the sum of USD2,479,733.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman sebesar Rp56.948.467 dan Rp55.688.641.
As of December 31, 2011 and 2010, the amortized cost of the loan amounted to Rp56,948,467 and Rp55,688,641.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
83
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK PIHAK BERELASI (Lanjutan)
31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Surat Sanggup
Promissory Notes
Pada tahun 2009, Perusahaan menerbitkan surat sanggup (Surat) kepada PT Bumi Resources Tbk (BUMI), induk perusahaan, sehubungan dengan Perjanjian Pengalihan Utang antara kedua pihak sebesar Rp9.231.768.685 pada tanggal 31 Desember 2009. Surat tersebut tidak dikenakan bunga dan harus dilunasi kepada BUMI tidak lebih dari satu (1) tahun. Perusahaan melunasi Surat tersebut pada bulan Februari 2010.
In 2009, the Company issued promissory notes (Notes) to PT Bumi Resources Tbk (BUMI), the ultimate holding company, in connection with the Debt Assignment Agreements entered into by both parties amounting to Rp9,231,768,685 as of December 31, 2009. The Notes are noninterest-bearing and are payable on demand by BUMI not later than one (1) year. The Company paid the Notes in February 2010.
Lain-lain
Others
BUMI memberikan pinjaman kepada Kelompok Usaha tanpa dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010, biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman tersebut masingmasing sebesar Rp29.366.249, Rp26.920.347 dan Rp292.308.971.
BUMI granted the Group non-interest bearing loans with no fixed repayment schedule. As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010, the amortized cost of these loans amounted to Rp29,366,249, Rp26,920,347 and Rp292,308,971, respectively.
Forerunner International Pte. Ltd.
Forerunner International Pte. Ltd.
Utang pihak berelasi kepada Forerunner International Pte. Ltd. merupakan utang tanpa dikenakan bunga yang diberikan kepada Entitas Anak untuk keperluan modal kerja. Utang ini tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap.
Due to Forerunner International Pte. Ltd. represents non-interest bearing loans granted to a Subsidiary for its working capital requirements. The loans have no fixed repayment schedule.
d. Pendapatan (Catatan 27) Saldo dan persentase terhadap pendapatan adalah sebagai berikut:
d. Revenues (Note 27) jumlah
The balance and its corresponding percentage to the total revenues are as follows:
31 Desember/December 31, 2011 2010 PT Bumi Resources Tbk
-
Persentase terhadap Total Pendapatan
-
PT Bumi Resources Minerals Tbk
95.784.441 64,497%
PT Bumi Resources Tbk Percentage against Total Revenues
Laporan Tahunan 2011
84
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK PIHAK BERELASI (Lanjutan)
31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
e. Beban Bunga dan Keuangan (Catatan 29)
e. Interest and Finance Charges (Note 29)
Saldo dan persentase terhadap jumlah beban bunga dan keuangan adalah sebagai berikut:
The balance and its corresponding percentage to the total interest and finance charge are as follows:
31 Desember/December 31, 2011 2010 PT Bumi Resources Tbk Bright Ventures Pte. Ltd.
-
628.739.972 95.962.612
PT Bumi Resources Tbk Bright Ventures Pte. Ltd.
Total
-
724.702.584
Total
Persentase terhadap Total Beban Bunga dan Keuangan
-
Percentage against Total Interest and Finance Charges
66,943%
Pada tanggal 26 Mei 2010, Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Entitas Anak, menandatangani perjanjian pinjaman dengan Bright Venture Pte. Ltd. (BV). Calipso memperoleh pinjaman sebesar USD148.000.000 dari BV yang telah dibayarkan pada tanggal 9 Desember 2010.
On May 26, 2010, Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), a Subsidiary, signed a Loan Agreement with Bright Venture Pte. Ltd. (BV). Calipso borrowed USD148,000,000 from BV that was repaid on December 9, 2010.
Suku bunga pinjaman Bright Ventures Pte, Ltd. dan BUMI masing-masing sebesar 10% dan 12% per tahun.
The interest rate of the loans from Bright Ventures Pte. Ltd. and BUMI at 10% and 12% per annum, respectively.
f. Remunerasi yang dibayarkan untuk komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp5.930.989 dan Rp1.270.455 atau setara dengan USD654.057 dan USD141.303 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
f. Total remuneration paid to commissioners and directors for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp5,930,989 and Rp1,270,455 or equivalent to USD654,057 and USD141,303 as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
g. Entitas Anak memiliki komitmen dan perjanjian penting dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dijelaskan pada Catatan 34 atas laporan keuangan konsolidasian.
g. The Subsidiaries have commitments and agreements with related parties as disclosed in Note 34 to the consolidated financial statements.
h. Piutang Usaha
h. Trade Receivables 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember / December 31, 2011 2010 PT Bumi Resources Tbk Piutang karyawan
-
-
483.101 242.494
PT Bumi Resources Tbk PT Darma Henwa Tbk
Total
-
-
725.595
Total
Persentase terhadap Total Aset
-
-
2011 Annual Report
0,006%
Percentage Against Total Assets
PT Bumi Resources Minerals Tbk
85
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
32. LABA PER SAHAM
32. EARNINGS PER SHARE
Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:
The following is the computation of basic earnings per share and diluted earnings per share:
31 Desember/December 31, 2011 2010 Laba bersih untuk tahun berjalan Total Saham (angka penuh) Total rata-rata tertimbang saham dasar Total rata-rata tertimbang saham dilusian
664.702.698
826.021.467
Saham / Shares
Net income for the year Number of shares (full amount)
24.207.777.938
12.836.201.118
24.207.777.938
13.768.889.353
Weighted average number of ordinary shares Weighted average number of diluted shares
Laba per Saham Dasar (angka penuh)
27,46
64,35
Basic Earnings per Share (full amount)
Laba per Saham Dilusian (angka penuh)
27,46
59,99
Diluted Earnings per Share (full amount)
Pengaruh konversi waran bersifat antidilutif, oleh karena itu laba per saham dilusian disajikan sama dengan laba per saham dasar.
The effect of conversion of the warrants is antidilutive, therefore the diluted earnings per share is presented with the same amount of the basic earnings per share.
33. INFORMASI SEGMEN
33. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen Usaha
a. Business Segment
Kelompok Usaha membagi usahanya dalam tiga (3) segmen utama yaitu usaha penambangan dan jasa, investasi dan perusahaan induk.
The Group classify its business into three (3) core business segments - mining and services, investments and holding company.
Informasi tentang Kelompok Usaha menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
Information concerning the Group’s business segments is as follows:
Segmen Investasi
Perusahaan induk
Aktivitas / Activities Investasi dalam bentuk penyertaan saham, pendanaan dan / atau pembiayaan/ Investment in shares of stock, funding and/or financing. Membentuk patungan modal dalam rangka pengembangan tambang/ Setup of joint capital for the purpose of development of mines.
Penambangan dan Jasa
Segment Investments
Holding company
Mining and Services Kegiatan usaha pemasaran dan penambangan untuk timah, seng, emas, tembaga dan bijih besi masih dalam tahap eksplorasi dan pengembangan/ The marketing services and mining activities of lead, zinc, gold, copper and iron ore are under exploration and development stages.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
86
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (Continued)
b. Informasi menurut segmen usaha
31 Desember 2011
b. Information by business segment Perusahaan Induk/ Holding Company
Investasi/ Investment
Segmen Pendapatan Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Pendapatan
1.006.794.845 -
Total
1.006.794.845
Penambangan dan Jasa/ Mining and Services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasian/ Consolidated
December 31, 2011 Segment Revenues Equity in net income of associated company Revenues
-
182.962.894
-
1.006.794.845 182.962.894
-
182.962.894
-
1.189.757.739
Beban usaha
(52.836.275)
(96.895.600)
Hasil Segmen
953.958.570
(96.895.600)
(6.709.762)
-
176.253.132
-
(156.441.637) 1.033.316.102
Total Operating expenses Segment Result
(95.179.559) 18.234.118 61.490.479 (7.307)
Interest and finance charges Loss on foreign exchange - net Unrealized loss on fair value changes - net Gain on derivatives transactions Interest income Others - net
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
599.871.599 (42.443.612)
Income before income tax expense Income tax expense
Laba bersih
557.427.987
Beban bunga dan keuangan Rugi selisih kurs - bersih Kerugian atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi - bersih Laba atas transaksi derivatif Pendapatan bunga Lain-lain bersih
(390.333.670) (27.648.564)
INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal Penyusutan Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan
31 Desember 2010
-
52.866.774 725.863
229.830.860 53.368.017
-
282.697.634 54.093.880
-
-
365.754.452
-
365.754.452
Perusahaan Induk/ Holding Company
Investasi/ Investment
Segmen Pendapatan Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Pendapatan
2.132.402.109 -
Total Beban usaha
2.132.402.109 (14.120.627)
Hasil Segmen
2.118.281.482
Penambangan dan Jasa/ Mining and Services
-
Eliminasi/ Eliminations
Net income OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation Deferred exploration and development costs
Konsolidasian/ Consolidated
December 31, 2010 Segment Revenues Equity in net income of associated company Revenues
148.509.144
-
2.132.402.109 148.509.144
(19.712.211)
148.509.144 (6.476.972)
-
2.280.911.253 (40.309.810)
(19.712.211)
142.032.172
-
2.240.601.443
Total Operating expenses Segment Result
144.929.838 (734.519)
Interest and finance charges Gain on foreign exchange - net Gain on sale of investment Loss on derivatives transactions Interest income Unrealized gain on fair value changes - net Others - net
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
1.483.171.876 (298.644.227)
Income before income tax expense Income tax expense
Laba sebelum penyesuaian proforma
1.184.527.649
Beban bunga dan keuangan Laba selisih kurs - bersih Laba atas pelepasan investasi Kerugian atas transaksi derivatif Pendapatan bunga Kerugian atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi - bersih Lain-lain bersih
(1.082.562.349) 170.917.733 33.742.312 (31.170.089) 7.447.507
Penyesuaian proforma
(36.129.923)
Laba bersih INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal Penyusutan Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan
2011 Annual Report
1.148.397.726
-
289.264 3.156
62.122.758 10.124.668
-
62.412.022 10.127.824
-
-
380.099.485
-
380.099.485
Income before proforma adjustment Proforma adjustment Net income OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation Deferred exploration and development costs
PT Bumi Resources Minerals Tbk
87
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (Continued)
c. Informasi menurut segmen geografis
c. Information by geographical segment
31 Desember/December 31, 2011 Persentase/ Jumlah/ Percentage (%) Amount Total Aset Indonesia Asia Aset yang tidak dialokasikan Eliminasi Total
31 Desember/December 31, 2010 Persentase/ Jumlah/ Percentage (%) Amount
1 Januari/January 1 2010 Persentase/ Jumlah/ Percentage (%) Amount
18.720.608.813 1.628.965.254 13.504.000.943
55,30 4,81 39,89
17.436.113.243 1.378.075.919 17.810.571.670
47,61 3,76 48,63
9.236.314.968 938.969.784 14.459.557.491
37,49 3,81 58,70
33.853.575.010 (16.449.164.038)
100,00
36.624.760.832 (20.185.910.908)
100,00
24.634.842.243 (13.180.369.620)
100,00
17.404.410.972
16.438.849.924
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Kontrak Karya PT Dairi Prima Mineral
Total assets Indonesia Asia Unallocated assets Eliminations
11.454.472.623
Total
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS a. Contract of Work of PT Dairi Prima Mineral
Pada tanggal 19 Januari 1998, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Entitas Anak, menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Republik Indonesia.
On January 19, 1998, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, signed a Contract of Work (COW) with the Government of the Republic of Indonesia (GOI).
Berdasarkan Kontrak Karya, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Dairi untuk menjadi Kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif kepada Dairi untuk mengeksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada awalnya seluas 27.520 hektar.
In accordance with the COW, the GOI designated Dairi as the sole Contractor and conferred exclusive rights on Dairi to explore, mine, as well as process and market any and all minerals existing in the COW area that initially measured 27,520 hectares.
Berdasarkan Kontrak Karya, pengusahaan mineral dimulai dengan suatu periode yang disebut sebagai Periode Penyelidikan Umum yang dilakukan untuk jangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 12 bulan setelahnya. Setelah periode Penyelidikan Umum diselesaikan, pengusahaan mineral akan masuk dalam periode Eksplorasi yang dilakukan untuk jangka waktu 36 bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua (2) kali 12 bulan. Selanjutnya, setelah periode Eksplorasi diselesaikan, kegiatan Kontrak Karya dilanjutkan dengan Periode Konstruksi. Setelah Periode Konstruksi diselesaikan, tahap kegiatan Kontrak Karya akan masuk dalam Periode Operasi yang akan berlangsung untuk jangka waktu 30 tahun
In accordance with the COW, development of minerals shall commence with the General Survey Period conducted for a period of 12 months, which may be extended for a period of 12 months thereafter. Following completion of the General Survey period, development of minerals shall enter the Exploration Period conducted for a period of 36 months which may be twice extended for a period of 12 months each time. Subsequently, following completion of the Exploration Period, the next phase of activity under the COW shall be the Construction Period. Following completion thereof, the next phase under the COW shall be the Operations Period which shall continue for a period of 30 years.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
88
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada akhir periode Penyelidikan Umum, akhir periode Eksplorasi dan akhir Periode Studi Kelayakan, wilayah Kontrak Karya akan diciutkan dalam beberapa tahap sehingga pada akhirnya wilayah Kontrak Karya yang dipertahankan pada Periode Operasi hanyalah 25% dari luas wilayah Kontrak Karya pada saat Kontrak Karya ditandatangani. Karena luas awal Kontrak Karya Dairi kurang dari 250.000 hektar, maka Dairi berhak untuk mempertahankan wilayahnya seluas 62.500 hektar dan penciutan wilayah akan ditetapkan kasus per kasus.
At the end of the periods of General Survey, Exploration and Feasibility Study, the COW area shall be gradually relinquished in several stages, leaving the total area of the COW to be maintained in the Operations Period at only 25% of the size of the COW area at the initial signing thereof. As the initial area of Dairi’s COW was less than 250,000 hectares, Dairi will be entitled to maintain its area at 62,500 hectares and relinquishment of area shall be determined on a case-by-case basis.
Berdasarkan Kontrak Karya, Dairi berkewajiban untuk melakukan kewajibankewajiban pembayaran kepada Pemerintah berupa pajak dan deadrent (kontribusi tetap) atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang diproduksi.
In accordance with the COW, Dairi shall be obliged to make payment obligations to the GOI, i.e. taxes and deadrent (fixed contributions) on the COW area and royalties on any minerals produced.
Selain kewajiban keuangan, pemegang Kontrak Karya juga memiliki kewajibankewajiban lain berupa kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan tenaga kerja lokal dan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri, kewajiban untuk mengutamakan dan memenuhi kebutuhan pasar mineral dalam negeri dan kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan pemurnian logam di dalam negeri.
In addition to financial obligations, the holders of COWs shall also have other obligations, e.g. to manage and protect the living environment, to prioritize the use of local manpower and provide training to local manpower, to prioritize the use of domestically produced goods and services, to prioritize and satisfy domestic market obligation on minerals and to conduct domestic processing and refining of metal.
Saat ini, kegiatan Kontrak Karya Dairi telah sampai pada tahap akhir Periode Konstruksi dengan wilayah yang dipertahankan seluas 27.520 hektar.
Currently, Dairi’s is in the final stage of the Construction Period with the total area maintained measuring 27,520 hectares.
b. Kontrak Karya PT Citra Palu Minerals
b. Contract of Work of PT Citra Palu Minerals
Pada tanggal 28 April 1997, PT Citra Palu Minerals (CPM), Entitas Anak, menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Republik Indonesia.
On April 28, 1997, PT Citra Palu Minerals (CPM), a Subsidiary, signed a COW with the GOI.
Berdasarkan Kontrak Karya, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk CPM untuk menjadi Kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif kepada CPM untuk mengeksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada awalnya seluas 561.050 hektar.
In accordance with the COW, the GOI designated CPM as the sole Contractor and conferred exclusive rights on CPM to explore, mine, as well as process and market any and all minerals existing in the COW area that initially measured 561,050 hectares.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
89
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Berdasarkan Kontrak Karya, pengusahaan mineral dimulai dengan suatu periode yang disebut sebagai Periode Penyelidikan Umum yang dilakukan untuk jangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua belas (12) bulan setelahnya. Setelah periode Penyelidikan Umum diselesaikan, pengusahaan mineral akan masuk dalam periode Eksplorasi yang dilakukan untuk jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua kali dua belas (12) bulan. Selanjutnya, setelah periode Eksplorasi diselesaikan, kegiatan Kontrak Karya dilanjutkan dengan Periode Konstruksi. Setelah periode Kontruksi diselesaikan, tahap kegiatan Kontrak Karya akan masuk dalam Periode Operasi yang akan berlangsung untuk jangka waktu tiga puluh (30) tahun.
In accordance with the COW, development of minerals shall commence with a period referred to as General Survey Period conducted for a period of 12 months that may be extended for a further period of 12 months thereafter. Following completion of the General Survey Period, development of minerals shall enter the Exploration Period conducted for a period of 36 months which may be twice extended for a period of 12 months each time. Subsequently, following completion of the Exploration Period, the next phase of activity under COW shall be the Construction Period. Following completion thereof, the next phase of activity under COW shall be the Operations Period which shall continue for a period of 30 years.
Pada akhir periode Penyelidikan Umum, akhir periode Eksplorasi dan akhir Periode Studi Kelayakan, wilayah Kontrak Karya akan diciutkan dalam beberapa tahap sehingga pada akhirnya wilayah Kontrak Karya yang dipertahankan pada Periode Operasi hanyalah 25% dari luas wilayah Kontrak Karya pada saat Kontrak Karya ditandatangani. Karena luas awal Kontrak Karya CPM kurang dari 250.000 hektar, maka CPM berhak untuk mempertahankan wilayahnya seluas 62.500 hektar dan penciutan wilayah akan ditetapkan kasus per kasus.
At the end of the periods of General Survey, Exploration and Feasibility Study, the COW area shall be gradually relinquished in several stages, leaving the total area of the COW to be maintained in the Operations Period at only 25% of the size of the COW area at the initial signing thereof. As the initial area of CPM’s COW was less than 250,000 hectares, CPM will be entitled to maintain its area at 62,500 hectares and relinquishment of area shall be determined on a case-by- case basis.
Berdasarkan Kontrak Karya, CPM berkewajiban untuk melakukan kewajibankewajiban pembayaran kepada Pemerintah berupa pajak dan deadrent (kontribusi tetap) atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang diproduksi.
In accordance with COW, CPM shall be obliged to make payment obligations to the GOI, i.e. taxes and deadrent (fixed contributions) on COW area and royalties on any minerals produced.
Selain kewajiban keuangan, pemegang Kontrak Karya juga memiliki kewajibankewajiban lain berupa kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan tenaga kerja lokal dan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri, kewajiban untuk mengutamakan dan memenuhi kebutuhan pasar mineral dalam negeri, dan kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan pemurnian logam di dalam negeri.
In addition to financial obligations, the holders of COWs shall also have other obligations, i.e. to manage and protect the living environment, to prioritize the use of local manpower and provide training to local manpower, to prioritize the use of domestically produced goods and services, to prioritize and satisfy domestic market obligation on minerals, and to conduct domestic processing and refining of metal.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
90
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Saat ini, kegiatan Kontrak Karya CPM telah sampai pada tahap akhir Periode Eksplorasi dengan total wilayah yang dipertahankan seluas 138.889 hektar dengan konsentrasi pengusahaan mineral pada emas, molybdenum dan mineral pengikutnya.
Currently, CPM’s COW entered the final stage of Exploration Period with total area maintained measuring 138,889 hectares with mineral development focusing on gold, molybdenum and associated minerals thereof.
Pada tanggal 31 Maret 2011, CPM telah memperoleh izin perpanjangan tahap studi kelayakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 722.K/30/DJB/2011. Izin ini berlaku untuk 12 bulan dimulai dari tanggal 29 Januari 2011 sampai dengan tanggal 28 Januari 2012.
On March 31, 2011, CPM obtained an extension permit for the Feasibility Study level based on the Decision Letter of the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No. 722.K/30/ DJB/2011. This permit is valid for 12 months from January 29, 2011 until January 28, 2012.
Pada tanggal 22 Agustus 2011, CPM menerima surat persetujuan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia mengenai IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) melalui surat No.486/Menhut-11/2011 untuk block II di Sulawesi Selatan sampai dengan tanggal 28 Januari 2012.
On August 22, 2011, CPM received approval letter from the Ministry of Forestry of the Republic of Indonesia regarding IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) with letter No.486/Menhut-11/2011 for block II in South Sulawesi until January 28, 2012.
Pada tanggal 28 September 2011, CPM juga menerima surat persetujuan IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) melalui surat No.539/Menhut-11/2011 untuk block I, IV, V dan VI di Sulawesi Tengah yang ditetapkan tanggal 23 September 2011 sampai dengan tanggal 28 Januari 2012.
On September 28, 2011, CPM received approval letter for IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) with letter No.539/Menhut11/2011 for block I, IV, V and VI in Central Sulawesi from September 23, 2011 until January 28, 2012.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perolehan untuk Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan masih dalam proses.
As of the completion date of the consolidated financial statements, the application for IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) is still in process.
c. Kontrak Karya PT Gorontalo Minerals
c. Contract of Work of PT Gorontalo Minerals
Pada tanggal 19 Februari 1998, PT Gorontalo Minerals (GM), Entitas Anak, menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Republik Indonesia.
On February 19, 1998, PT Gorontalo Minerals (GM), a Subsidiary, signed a COW with the GOI.
Berdasarkan Kontrak Karya, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk GM untuk menjadi Kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif kepada GM untuk mengeksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada awalnya seluas 51.570 hektar.
In accordance with the COW, the GOI designated GM as the sole Contractor and conferred exclusive rights on GM to explore, mine, as well as process and market any and all minerals existing in the COW area that initially measured 51,570 hectares.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
91
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Berdasarkan Kontrak Karya, pengusahaan mineral dimulai dengan suatu periode yang disebut sebagai Periode Penyelidikan Umum yang dilakukan untuk jangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 12 bulan setelahnya. Setelah periode Penyelidikan Umum diselesaikan, pengusahaan mineral akan masuk dalam periode Eksplorasi yang dilakukan untuk jangka waktu 36 bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua kali 12 bulan. Selanjutnya, setelah periode Eksplorasi diselesaikan, kegiatan Kontrak Karya dilanjutkan dengan Periode Konstruksi. Setelah periode Kontruksi diselesaikan, tahap kegiatan Kontrak Karya akan masuk dalam Periode Operasi yang akan berlangsung untuk jangka waktu 30 tahun.
In accordance with the COW, development of minerals shall commence with a period referred to as the General Survey Period conducted for a period of 12 months and that may be extended for a further period of 12 months thereafter. Following completion of the General Survey Period, development of minerals shall enter the Exploration Period conducted for a period of 36 months which may be twice extended for a period of 12 months each time. Subsequently, following completion of the Exploration Period, the next phase of activity under the COW shall be the Construction Period. Following completion thereof, the next phase under the COW shall be the Operations Period which shall continue for a period of 30 years.
Pada akhir periode Penyelidikan Umum, akhir periode Eksplorasi dan akhir Periode Studi Kelayakan, wilayah Kontrak Karya akan diciutkan dalam beberapa tahap sehingga pada akhirnya wilayah Kontrak Karya yang dipertahankan pada Periode Operasi hanyalah 25% dari luas wilayah Kontrak Karya pada saat Kontrak Karya ditandatangani. Karena luas awal Kontrak Karya GM kurang dari 250.000 hektar, maka GM berhak untuk mempertahankan wilayahnya seluas 62.500 hektar dan penciutan wilayah akan ditetapkan kasus per kasus.
At the end of the periods of General Survey, Exploration and Feasibility Study, the COW area shall be gradually relinquished in several stages, leaving the total area of the COW to be maintained in the Operations Period at only 25% of the size of the COW area at the initial signing thereof. As the initial area of GM’s COW was less than 250,000 hectares, GM will be entitled to maintain its area measuring 62,500 hectares and relinquishment of area shall be determined on a case-by- case basis.
Berdasarkan Kontrak Karya, GM berkewajiban untuk melakukan kewajiban-kewajiban pembayaran kepada Pemerintah berupa pajak dan deadrent atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang diproduksi.
In accordance with the COW, the GM shall be obliged to make payment obligations to the GOI, i.e. taxes and deadrent (fixed contributions) on the COW area and royalties on any minerals produced.
Selain kewajiban keuangan, pemegang Kontrak Karya juga memiliki kewajibankewajiban lain berupa kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan tenaga kerja lokal dan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri, kewajiban untuk mengutamakan dan memenuhi kebutuhan pasar mineral dalam negeri; dan kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan pemurnian logam di dalam negeri.
In addition to financial obligations, holders of COWs shall also have other obligations, i.e. to manage and protect the living environment, to prioritize the use of local manpower and provide training to local manpower, to prioritize the use of domestically produced goods and services, to prioritize and satisfy domestic market obligation on minerals, and to conduct domestic processing and refining of metal.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
92
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Selanjutnya pada tanggal 14 November 2011 GM telah memperoleh izin perpanjangan studi kelayakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.1279/K/30/OJB/2011. Izin ini berlaku untuk 12 bulan dimulai dari tanggal 19 Juli 2011 sampai dengan tanggal 18 Juli 2012.
Furthermore, on November 14, 2011 GM has obtained the extension permit for Feasibility Study based on the Decision Letter from the Ministry of Energy and Mineral Resources No.1279/K/30/OJB/2011. The extension permit is valid for 12 months from July 19, 2011 until July 18, 2012.
Berdasarkan surat keputusan dari Menteri Kehutanan tanggal 5 Agustus 2011 IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) akan berakhir pada tanggal 18 Juli 2013.
Based on decision letter from the Minister of Forestry dated August 5, 2011, GM received IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) for period up to July 18, 2013.
d. Pinjaman Multi Daerah Bersaing dan Perubahannya
d. Multi Daerah Bersaing Loan and Amendment
Pada tanggal 16 November 2009, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) (“Pemberi pinjaman”), induk perusahaan, menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sebesar USD850.000.000 (Pinjaman MDB), dengan PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Peminjam”), Entitas Anak, dimana BUMI setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan nilai pokok sampai dengan USD850.000.000 kepada MDB sehubungan dengan Perjanjian Penjualan Saham atas akuisisi 24% kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga di Indonesia (Catatan 12, 34e dan 34f).
On November 16, 2009, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) (the “Lender”), parent company, entered into an USD850,000,000 credit facility agreement (the “MDB Loan”) with PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (the “Borrower”), a Subsidiary, under which BUMI agreed to grant a loan facility of up to USD850,000,000 to MDB in connection with the Shares Sale Agreement on the acquisition by MDB of up to 24% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), a gold and copper mining company in Indonesia (Notes 12, 34e and 34f).
Pinjaman MDB adalah tanpa jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran dengan jumlah tetap setiap tiga bulanan yang angsuran pertamanya jatuh pada tiga (3) bulan setelah tanggal perjanjian sampai dengan tanggal jatuh temponya pada bulan November 2014.
The MDB Loan is unsecured and shall be repaid in 16 equal quarterly installments commencing three (3) months after the agreement date until its maturity in November 2014.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan akan terutang setiap tahunnya. Selanjutnya, BUMI memiliki hak, atas kebijakannya, untuk melakukan penyesuaian tingkat suku bunga sesuai dengan kondisi pasar yang berlaku.
The interest rate of the loan is 12% per annum and is payable every year. Moreover, BUMI has the right, at its sole discretion, to adjust the interest rate in view of the prevailing market conditions.
Berdasarkan ketentuan dari Pinjaman MDB, MDB akan menggunakan seluruh dana yang dipinjamkan oleh BUMI untuk mengakuisisi sampai dengan 24% kepemilikan saham di NNT.
Under the terms of the MDB Loan, MDB will use the entire amount of the loan from BUMI for the acquisition of up to 24% interest in NNT.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
93
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian Pinjaman MDB ini kemudian diperbaharui dengan akta perubahan pada tanggal 16 Februari 2010 dengan perubahan antara lain:
The MDB Loan was subsequently amended on February 16, 2010 under a deed of amendment to effect the following, among others:
•
•
•
•
fasilitas pinjaman dapat digunakan dari paling lambat tiga (3) bulan menjadi empat (4) bulan sejak tanggal perjanjian; tanggal jatuh tempo telah diubah dari November 2014 menjadi tanggal yang akan ditentukan kemudian oleh para pihak secara tertulis; dan pelunasan pinjaman akan dilakukan dalam angsuran berkala, dimana MDB dapat melakukan pelunasan pinjaman setiap saat, menggantikan pembayaran dalam 16 angsuran tetap yang dimulai sejak tiga (3) bulan dari tanggal perjanjian.
Pada tanggal 15 November 2010, BUMI telah mengalihkan perjanjian fasilitas kredit kepada Perusahaan sesuai dengan Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement (Catatan 34l). e. Perjanjian Jual Beli Saham 2006 dan 2007
•
•
the availability period of the loan was extended from three (3) months to four (4) months from the agreement date; the final maturity date was amended from November 2014 to a date that shall be determined by the parties in writing; and the repayment shall be made by periodic installments, whereby the MDB may repay the facility at any time, instead of a fixed quarterly payment of 16 equal installments commencing three (3) months after the agreement date.
On November 15, 2010, BUMI assigned the credit facility agreement to the Company in accordance with the Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement (Note 34l). e. Shares Sale Agreement 2006 and 2007
Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melalui Entitas Anaknya, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) sehubungan dengan jual beli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 10% yang terdiri dari 683.407 lembar saham (“Penjualan Saham 2006 dan 2007”), dengan harga perolehan sebesar USD391 juta. NIL dan NTMC menjual saham tahun 2006 dan 2007 miliknya kepada MDB sehubungan dengan kewajiban divestasi yang tercakup dalam Kontrak Karya Pemerintah Indonesia dengan NNT untuk tambang Batu Hijau (“Kontrak Karya Batu Hijau”). NNT merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
On November 6, 2009, the Company, through MDB, signed a Shares Sale Agreement (SSA) with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) regarding the sale and purchase of 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) consisting of 683,407 shares (the “2006 and 2007 Sale Shares”), for a total acquisition price of USD391 million. NIL and NTMC sold the 2006 and 2007 Sale Shares to MDB in connection with their divestiture obligations under the COW granted by the Indonesian Government to NNT for the Batu Hijau mine (the “Batu Hijau COW”). NNT is a copper and gold mining company located in West Nusa Tenggara, Indonesia.
Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan saham tahun 2006 dan 2007 tersebut belum menjadi efektif sampai dengan diperolehnya persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat Jendral Batubara dan Panas Bumi (DJBPB).
Under the SSA, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2006 and 2007 Sale Shares would not become effective until approval from Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) and the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal (DGMCG) had been obtained.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
94
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 16 November 2009, setelah persetujuan dari BKPM dan DJBPB diperoleh, MDB membayar harga perolehan dan Akta Pemindahan Hak atas 10% saham yang diserahkan oleh NIL dan NTMC kepada MDB. f. Perjanjian Jual Beli Saham 2008 dan 2009
On November 16, 2009, after the approvals of the BKPM and DGMCG were obtained, MDB paid the acquisition price and the Deeds of Transfer of the 10% shares were issued by NIL and NTMC to MDB. f. Shares Sale Agreement 2008 and 2009
Pada tanggal 23 November 2009, Perusahaan melalui Entitas Anaknya, MDB, menandatangani PJBS kedua dengan NIL dan NTMC sehubungan dengan jual beli 14% kepemilikan saham tambahan yang terdiri dari 956.770 lembar saham NNT (“Penjualan Saham 2008 dan 2009”), dengan harga perolehan sebesar USD493,6 juta.
On November 23, 2009, the Company, through MDB, signed a second SSA with NIL and NTMC regarding the sale and purchase of additional 14% ownership consisting of 956,770 shares in NNT (the “2008 and 2009 Sale Shares”) for a total acquisition price of USD493.6 million.
Penjualan saham 2008 dan 2009 terdiri dari 478.385 lembar saham atau untuk kepemilikan sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar USD246,8 juta.
The 2008 and 2009 Sale Shares consisted of 478,385 shares or 7% interest with the acquisition price of USD246.8 million.
Penjualan saham 2008 dan 2009 terdiri dari 478.385 lembar saham atau untuk kepemilikan sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar USD246,8 juta setelah dikurangi dengan jumlah penyesuaian dividen. Jumlah Penyesuaian Dividen adalah jumlah dividen yang dibayarkan untuk saham tahun 2009 sebesar 7% dari jumlah dividen yang diumumkan oleh NNT, berdasarkan keputusan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
The 2008 and 2009 Sale Shares consisted of 478,385 shares or 7% interest with the acquisition price of USD246.8 million less the dividend adjustment amount. The Dividend Adjustment Amount is the amount of dividends paid on the 2009 Sale Shares being 7% of the dividends declared by NNT, as a consequence of the resolution of shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan saham tahun 2008 and 2009 tersebut belum menjadi efektif sampai dengan diperolehnya persetujuan dari BKPM dan DJBPB.
Under the SSA, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2008 and 2009 Sale Shares would not become effective until the approvals of BKPM and DGMCG had been obtained.
Kemudian, penyelesaian jual beli saham atas saham tahun 2009 belum menjadi efektif sampai dengan:
In addition, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2009 Sale Shares would not become effective until:
1. RUPSLB setuju atas pembelian saham tahun 2009 oleh MDB; dan
1. the EGMS has given approval to the purchase of the 2009 Sale Shares by MDB; and
2. NIL dan NTMC memberitahukan kepada MDB mengenai Jumlah Penyesuaian Dividen dalam waktu dua (2) hari kerja sejak tanggal RUPSLB.
2. NIL and NTMC had given notice to MDB of the Dividend Adjustment Amount within two (2) business days from the date of EGMS.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
95
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 14 Desember 2009, setelah persetujuan dari BKPM dan DJBPB diperoleh MDB membayar 7% saham sehubungan dengan penjualan saham tahun 2008 dengan harga perolehan sebesar USD246,8 juta dan Akta Pemindahan Hak atas saham tersebut telah diberikan oleh NIL dan NTMC kepada MDB.
On December 14, 2009, after the approvals of the BKPM and DGCMG were obtained on the 7% shares relating to the 2008 Sale shares, MDB paid the acquisition price amounting to USD246.8 million and Deeds of Transfer of the shares were issued by NIL and NTMC to MDB.
Pada tanggal 15 Maret 2010, setelah ketentuan penyelesaian transaksi jual beli saham sebesar 7% yang terdiri dari 478.385 lembar saham sehubungan dengan penjualan saham NNT tahun 2009 terpenuhi, MDB membayar harga perolehan sebesar USD246,8 juta dikurangi dengan penyesuaian dividen sebesar USD17,4 juta. Selanjutnya Akta Pemindahan Hak atas saham tersebut diterbitkan oleh NIL dan NTMC kepada MDB.
On March 15, 2010, after the conditions to complete the sale and purchase of the 7% interest consisting of 478,385 shares relating to the 2009 sale share in NNT were completed, MDB paid the acquisition price amounting to USD246.8 million less the dividend adjustment amount of USD17.4 million. Subsequently, the Deeds of Transfer of the shares were issued by NIL and NTMC to MDB.
Sehubungan dengan jual beli saham tahun 2008 dan 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC yang akan menjadi efektif setelah penyelesaian penjualan saham tahun 2009 (Catatan 34g).
In conjunction with the sale and purchase of the 2008 and 2009 Sale Shares, MDB entered into a Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which was to become effective upon completion of the sale of the 2009 Sale Shares (Note 34g).
g. Perjanjian Operator Tambang
g. Mine Operator Agreement
Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Saham antara MDB, NIL dan NTMC atas penjualan saham NNT tahun 2008 dan 2009 (Catatan 34f), maka pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC, yang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan saham tahun 2009 dilaksanakan. Perjanjian operator tambang ini akan mengatur operasi tambang Batu Hijau serta tambang masa depan yang tercakup dalam konsesi pertambangan berdasarkan Kontrak Karya Batu Hijau.
In connection with the Share Sale Agreement between MDB, NIL and NTMC on the 2008 and 2009 Sale Shares of NNT (Note 34f), on November 23, 2009, MDB entered into a Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which was to become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares. This mine operating agreement shall govern the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the mining concession area under the Batu Hijau COW.
Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian Operator Tambang, NNT akan tetap menerapkan kebijakan, prosedur, praktik dan standar dari NlL dan NTMC yang akan diterapkan setiap saat untuk keperluan Perusahaan dan operasional kegiatan tambang Batu Hijau.
Under the terms of the Mine Operator Agreement, NNT will maintain all of NIL’s and NTMC’s policies, procedures, practices and standards in respect of corporate and operational matters for the operation of the Batu Hijau mine.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
96
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Selanjutnya, MDB setuju bahwa selama NIL dan NTMC (atau pihak terafiliasinya) adalah pemegang saham NNT untuk:
Furthermore, MDB will agree that for as long as NIL and NTMC (or any of their affiliates) are shareholders in NNT:
(i)
(i)
mengoperasikan tambang Batu Hijau serta setiap tambang masa depan dalam area konsensi Kontrak Karya Batu Hijau akan dilakukan oleh NNT sesuai dengan standar NIL dan NTMC; (ii) mengambil tindakan yang memadai untuk mendukung operasi tambang Batu Hijau dan setiap tambang masa depan sesuai dengan standar dan saran dari NIL dan NTMC; (iii) tidak akan mengubah dan tidak akan berusaha untuk membuat perubahan terhadap cara NNT atau tambang Batu Hijau atau setiap tambang masa depan yang dioperasikan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau atau setiap tambang masa depan atau yang dioperasikan oleh NNT dengan cara yang tidak konsisten dengan standar NIL dan NTMC, dengan memperhatikan dan tunduk pada ketentuan Kontrak Karya Batu Hijau, anggaran dasar NNT, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan (iv) akan terus mendukung dan mengambil segala tindakan untuk mendukung pengoperasian oleh NNT atas setiap tambang masa depan sesuai dengan standar NIL dan NTMC. MDB juga bersepakat untuk memastikan bahwa pembiayaan atau pengaturan-pengaturan lain yang disepakati oleh MDB atau pemerintah daerah untuk pembiayaan pembelian saham NNT dari NIL atau NTMC tidak akan mengandung liabilitas, ketentuan atau persyaratan yang akan mengharuskan MDB atau pemerintah daerah untuk mengubah cara NNT, tambang Batu Hijau atau tambang masa depan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau, tambang masa depan atau NNT dioperasikan dengan cara yang tidak konsisten dengan standar NIL dan NTMC.
2011 Annual Report
the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the Batu Hijau COW concession area will be performed by NNT in accordance with NIL’s and NTMC’s standards; (ii) it will take all necessary actions to give effect to the operation of the Batu Hijau mine and any such future mine in line with NIL’s and NTMC’s standards and under the advice of NIL and NTMC; (iii) it will not change or seek to make any change to the manner in which NNT or the Batu Hijau mine or any such future mine is operated that could result in the Batu Hijau mine or any such future mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with NIL’s and NTMC’s standards, observing and subject to the provisions of the Batu Hijau COW, NNT’s articles of association and the applicable laws and regulations; and
(iv) it will continue to support and take all necessary actions to support the operation by NNT of any such future mine in accordance with NIL’s and NTMC’s standards. MDB has also undertaken to ensure that any financing or other arrangements that either MDB or the regional governments enter into to finance the purchase of the shares of NNT from NIL or NTMC will not contain any obligation, provision or condition that would require MDB or the regional governments to make any change in the manner in which NNT, the Batu Hijau mine or any such future mine is operated that could result in the Batu Hijau mine, such future mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with NIL’s and NTMC’s standards.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
97
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian Operator Tambang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan Saham tahun 2009 dilaksanakan dan berlaku untuk jangka waktu yang tidak terbatas, dengan ketentuan bahwa jika pemilik saham MDB (atau pihak terafiliasinya) atas sahamsaham dalam modal yang ditempatkan dan disetor penuh NNT menjadi sama dengan atau lebih besar dari kepemilikan saham NIL dan NTMC (atau pihak terafiliasi mereka) bersama-sama (i) MDB dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada NIL dan NTMC dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri perjanjian ini; atau (ii) NIL dan NTMC dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada MDB dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri Perjanjian Operator Tambang. h. Perjanjian Pengalihan Utang
The Mine Operator Agreement was to become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares and be applicable for an indefinite period, provided that if the shareholding of MDB (or its affiliates) in the issued and paid-up share capital of NNT is equal to or more than the shareholding of NIL and NTMC (or their affiliates) jointly (i) MDB may, by 90 days prior written notice to NIL and NTMC, terminate the Mine Operator Agreement or (ii) NIL and NTMC, by 90 days prior written notice to MDB, terminate the Mine Operator Agreement.
h. Debt Assignment Agreement
Berdasarkan beberapa Perjanjian Pengalihan Utang yang dibuat di tahun 2009 antara BUMI sebagai pengalih dan Perusahaan sebagai penerima pengalihan, BUMI setuju untuk mengalihkan ke Perusahaan seluruh hak yang dimiliki oleh BUMI sehubungan dengan utang piutang antara BUMI sebagai pemberi pinjaman dengan beberapa penerima pinjaman, Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington), GM, CPM, PT Multi Capital (MC), International Minerals Company LLC (IMC), Herald Resources Pty. Ltd., Bumi Holdings SAS (BH), Bumi Mauritania SA (BM), dan Konblo Bumi Inc. (“Para Penerima Pinjaman”).
In accordance with several Debt Assignment Agreements entered into in 2009 between BUMI (the “Assignor”) and the Company (the “Assignee”), BUMI agrees to assign to the Company all rights owned by BUMI in relation to the loan between BUMI as lender with several borrowers, Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington), GM, CPM, PT Multi Capital (MC), International Minerals Company LLC (IMC), Herald Resources Pty. Ltd., Bumi Holdings SAS (BH), Bumi Mauritania SA (BM), and Konblo Bumi Inc. (collectively referred to as the “Borrowers”).
Salah satu hak yang dialihkan oleh BUMI kepada Perusahaan adalah hak untuk menagih piutang tersebut dengan cara tunai atau dengan mengkonversi seluruh atau sebagian piutang tersebut menjadi saham. Pada bulan Februari 2010, sebagai pelaksanaan hak yang melekat pada piutang, Perusahaan mengkonversi sebagian piutang tersebut menjadi kepemilikan mayoritas atas saham-saham Calipso, Lemington, CPM, MC dan IMC. Adapun sisa dari piutang yang tidak dikonversi menjadi saham, tetap menjadi tagihan Perusahaan atas Para Penerima Pinjaman sesuai dengan ketentuan dan persyaratan Akta Pengakuan Utang .
One of the rights transferred by BUMI to the Company is the right to collect such receivables by cash or by conversion of all or part of such receivables into shares. In February 2010, exercising the rights attached to receivables, the Company converted part of such receivables into majority share ownerships in Calipso, Lemington, CPM, MC and IMC. As for the remaining receivables that were not converted into shares, they shall continue to be the Company’s claims against the Borrowers in accordance with the terms and conditions of the Acknowledgement of Indebtedness.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
98
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
i. Sulawesi Joint Venture Agreement
i. Sulawesi Joint Venture Agreement
Pada tanggal 12 Februari 1986, IMC (dahulu bernama Utah Sulawesi Inc.), Entitas Anak, menandatangani Joint Venture Agreement (“Sulawesi JVA”) dengan PT Aneka Tambang (“Antam”) dan Placer Development Indonesia Limited (“Placer’) dengan tujuan kerjasama eksplorasi dan eksploitasi mineral di Sulawesi.
On February 12, 1986, IMC (formerly Utah Sulawesi Inc.), a Subsidiary, signed a Joint Venture Agreement (“Sulawesi JVA”), a Subsidiary, with PT Aneka Tambang (“Antam”) and Placer Development Indonesia Limited (“Placer”) for the purpose of cooperation in the exploration and exploitation of minerals in Sulawesi.
Berdasarkan Sulawesi JVA, IMC memiliki tanggung jawab kepada Antam untuk memenuhi semua liabilitas terkait dengan wilayah Paleleh-Sumalata. Tanggung jawab tersebut meliputi:
Pursuant to the Sulawesi JVA, IMC shall be responsible to Antam for fulfilling any and all obligations relating to the Paleleh-Sumalata area. Such responsiblities shall include:
a. menyediakan dana dalam bentuk utang atau modal untuk biaya eksplorasi dengan ketentuan bahwa sejumlah USD1.000.000 akan dianggap sebagai kontribusi modal dan setiap kontribusi dalam bentuk utang tidak akan dikenai bunga sebelum berakhirnya masa Studi Kelayakan;
a. advancing funds in the form of loan or capital allocated for exploration costs on the condition that an amount of USD1,000,000 shall be deemed as capital contribution and every contribution in the form of a loan that shall not be subject to interest prior to the expiration of the Feasibility Study Period;
b. menyediakan dana yang diperlukan oleh setiap perusahaan yang akan dibentuk dalam rangka pengembangan wilayah tambang;
b. advancing funds needed by each and every company that will be set up for the development of the mining area;
c. membebaskan Antam dari setiap liabilitas untuk berkontribusi dalam persiapan eksploitasi dan pengembangan sehubungan dengan kepemilikan sebesar 20% pada perusahaan, sampai dengan fasilitas penambangan mineral telah terbangun;
c. releasing and discharging Antam from each and every obligation to contribute in the preparation of exploitation and development in connection with its 20% ownership until mineral mining facilities have been constructed;
d. menanggung setiap biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendapatkan dan mempertahankan Kuasa Eksplorasi atau Kuasa Eksploitasi dengan ketentuan bahwa untuk daerah yang telah ditentukan sebagai wilayah Kontrak Karya, biaya tersebut akan ditanggung oleh perusahaan yang menandatangani Kontrak Karya.
d. bearing any and all costs incurred from the obtaining and maintenance of the exploration license provided, however, that on any area determined as the COW area, such costs will be borne by the company holding the COW.
2011 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
99
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Berdasarkan Sulawesi JVA, Antam memiliki hak-hak sebagai berikut:
Based on the Sulawesi JVA, Antam has certain rights as follows:
a. memasuki wilayah eksplorasi; b. menunjuk wakilnya untuk menginspeksi; c. mendapatkan data eksplorasi apabila perjanjian ini dihentikan; d. menunjuk calon untuk menduduki suatu posisi yang diperlukan dalam operasi.
a. to enter the exploration area; b. to designate its representative to conduct inspection; c. to obtain exploration data in the event of termination of the agreement; d. to designate its candidate to sit in a position needed in operations.
Para pihak sepakat untuk membentuk GM untuk menjadi pihak dalam Kontrak Karya. Seluruh hasil eksplorasi yang telah dilakukan, akan dialihkan kepada GM setelah pendiriannya. Sebanyak 80% saham GM akan diambil oleh IMC, dan 20% sisanya akan diambil oleh Antam. Direksi dan Komisaris GM tersebut berjumlah lima (5) orang dan Antam dari waktu ke waktu dapat menunjuk minimal satu (1) orang pada direksi dan komisaris. Pembiayaan dalam operasi disediakan oleh IMC.
The parties agreed to establish GM to become a party to the COW. The results of exploration will be transferred to GM after its establishment. IMC will take 80% of the shares while Antam will take the remaining 20% of GM. Directors and commissioners of GM shall consist of five (5) persons and Antam, from time to time, may appoint a minimum of one (1) person to serve on the boards of directors and commissioners. The funding for operations shall be provided by IMC.
Apabila memungkinkan, seluruh emas dan perak yang diproduksi akan dimurnikan oleh Antam. Mineral lainnya akan dimurnikan oleh GM dan apabila GM tidak memurnikan, Antam dapat memilih untuk memurnikan mineral tersebut.
If possible, all gold and silver produced shall be refined by Antam. Other minerals shall be refined by GM and if GM shall not conduct the refining, Antam may opt to refine such minerals.
Apabila kepemilikan atas 50% hak suara dalam IMC dipegang oleh juridical entity, maka induk IMC harus menyampaikan pada Antam pernyataan tertulis.
If 50% of the voting rights in IMC are held by a juridical entity, the parent company of IMC must submit to Antam a written guarantee.
Pada tanggal 22 Oktober 1987, Sulawesi JVA di amandemen untuk menginkorporasi persetujuan Menteri Keuangan No. S-1194/ MK.011/1987 tanggal 22 Oktober 1987.
On October 22, 1987, the Sulawesi JVA was amended to incorporate the approval of the Minister of Finance No. S-1194/MK.011/1987 dated October 22, 1987.
Selanjutnya, pada tanggal 1 Juli 1992, Sulawesi JVA kembali diamandemen untuk :
Furthermore, on July 1, 1992, the Sulawesi JVA was amended in order to:
a. membuat IMC satu-satunya mining party dalam Sulawesi JVA; b. menambahkan beberapa wilayah Kontrak Karya di Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bolaang Mangondow sebagai wilayah Sulawesi JVA; c. menambahkan ketentuan bahwa IMC bertanggungjawab seluruhnya atas wilayah Kotamobagu dan Kwandang-Buroko.
a. make IMC the sole mining party to the Sulawesi JVA; b. add some COW areas in the Regency of Gorontalo and Regency of Bolaang Mangandow;
PT Bumi Resources Minerals Tbk
c. make IMC wholly responsible for the areas of Kotamobagu and Kwandang-Buroko.
Laporan Tahunan 2011
100
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
j. Mauritania Joint Venture Agreement
j. Mauritania Joint Venture Agreement
Pada bulan Juli 2007, Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner) dan Rubis International Limited (Rubis) menandatangani Joint Venture Agreement (Mauritania JVA) untuk mengatur manajemen dan operasi BH dan BM, Entitas Anak.
In July 2007, Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner) and Rubis International Limited (Rubis) signed a Joint Venture Agreement (Mauritania JVA) over the management and operations of BH and BM, Subsidiaries.
Berdasarkan Mauritania JVA, para pihak sepakat untuk membentuk BH dengan porsi kepemilikan saham 40% pada Rubis dan 60% pada Forerunner. Modal BH adalah EUR37.000 terdiri atas 3.700 lembar saham.
In accordance with the Mauritania JVA, the parties agree to set up BH with 40% ownership by Rubis and 60% by Forerunner. BH’s capital shall amount to EUR37,000 consisting of 3,700 shares.
Forerunner dan Rubis juga sepakat membentuk BM dengan modal 5 juta Mauritania Ouguiyas (MRO) dimana BH akan memegang 99% atas saham BM.
Forerunner and Rubis also agreed to set up BM with capital of 5 million Mauritania Ouguiyas (MRO) whereby BH shall hold 99% of the shares of BM.
Forerunner dan Rubis setuju bahwa BH didirikan khusus untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi mineral melalui BM. Terkait dengan ini, Forerunner bertanggung jawab membantu BM dalam melakukan eksplorasi dan eksploitasi serta menyediakan manajemen yang diperlukan untuk operasi tersebut. Sedangkan Rubis bertanggungjawab atas perizinan dan persetujuan yang diperlukan BM dalam operasi.
Forerunner and Rubis agree that BH is specifially set up to explore and exploit minerals through BM. In relation thereto, Forerunner shall be responsible for providing BM with assistance in conducting such exploration and exploitation, as well as providing the management needed for such operations. In the meantime, Rubis shall be responsible for any and all licenses and approvals needed by BM for its operations.
Berdasarkan Mauritania JVA, modal kerja BM dapat diperoleh dari kas Perusahaan atau pinjaman pemegang saham. Sedangkan modal kerja BH dapat diperoleh dari penempatan saham baru, pinjaman pemegang saham secara proporsional atau pinjaman bank. Para pemegang saham tidak dapat mengalihkan tagihan atas pinjaman kepada pihak ketiga tanpa mengalihkan seluruh sahamnya dalam BH kepada pihak ketiga tersebut. Apabila ada pemegang saham yang tidak dapat berpartisipasi dalam pemberian pinjaman, pemegang saham lainnya dapat menanggung terlebih dahulu liabilitas tersebut.
In accordance with the Mauritania JVA, BM’s working capital may be obtained from the Company’s cash or shareholders’ loan. BH’s working capital may be obtained from the placement of new shares, proportional shareholders’ loan or bank loans. Shareholders may not assign claims over the loan to any third party without assigning all of its shares in BH to such third party. In the event of the inability of a shareholder to participate in the grant of the loan, other shareholders may bear such obligation first.
Jangka waktu operasi BH adalah 99 tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan para pihak enam (6) bulan sebelumnya.
The operating period of BH shall be 99 years and is extendable with the approval of the parties six (6) months beforehand.
2011 Annual Report
101
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
k. Perjanjian Delegasi dan Perubahannya
k. Delegation Agreement and Amendment
Pada tanggal 24 September 2007, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Entitas Anak, dan BUMI menandatangani Perjanjian Delegasi dimana BUMI mendelegasikan sebagian dari kewajiban dan tanggung jawabnya atas kontrak dengan pihak ketiga kepada BRJ dengan imbalan yang besaran setiap bulannya tetap sebesar JPY4,7 juta.
On September 24, 2007, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), a Subsidiary, and BUMI entered into delegation agreement wherein BUMI delegates part of its obligations and duties under another contract with third parties to BRJ for a monthly fixed rate of JPY4.7 million.
Pada tanggal 1 Februari 2010, BRJ dan BUMI sepakat untuk mengadendum Perjanjian Delegasi. Berdasarkan perubahan perjanjian, BRJ menyediakan jasa pemasaran kepada BUMI atau salah satu afiliasinya dan Entitas Anaknya untuk menjual batubara dan mineral lainnya. BRJ akan menerima 100% komisi konsultasi yang diterima BUMI dari pihak ketiga.
On February 1, 2010, BRJ and BUMI agreed to amend the delegation agreement. According to the amended agreement, BRJ shall provide marketing assistance to BUMI or any of its affiliates and subsidiaries to sell coal and other minerals. BRJ shall receive 100% of the advisory fees earned by BUMI from third parties.
Pada tanggal 1 September 2010, BRJ mengakhiri perjanjian yang telah diubah dengan BUMI dan menandatangani Perjanjian Marketing Advisory dengan Mitsubishi Corporation.
On September 1, 2010, BRJ terminated the amended agreement with BUMI and entered into a Marketing Advisory Agreement with Mitsubishi Corporation.
l. Pengalihan Tagihan dan Penerbitan Mandatory Convertible Note
l. Transfer of Loan and Issuance of Mandatory Convertible Note
Pada tanggal 23 Juni 2010, Perusahaan menandatangani Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement yang kemudian dirubah pada tanggal 21 Oktober 2010.
On June 23, 2010, the Company and BUMI entered into a Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement which was subsequently amended on October 21, 2010.
Berdasarkan Perjanjian tersebut, BUMI akan mengalihkan piutang yang dimilikinya terhadap MDB, Entitas Anak, kepada Perusahaan dengan persyaratan tertentu dengan jumlah sebesar USD547.655.701 juta. Persyaratannya adalah sebagai berikut:
Based on the amended agreement, BUMI will transfer receivables amounting to USD547,655,701 from MDB, a Subsidiary, to the Company under certain conditions.The conditions are as follows:
a. Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk penerbitan Mandatory Convertible Note (MCN) dan penawaran umum saham perdana; b. Perusahaan dan BUMI telah mendapatkan persetujuan dari pejabat perusahaan yang berwenang; c. Penandatanganan MCN tersebut telah dilaksanakan.
a. the Company has obtained the approval of its shareholders for the issuance of the Mandatory Convertible Note (MCN) and initial public offering of its shares;
PT Bumi Resources Minerals Tbk
b. the Company and BUMI have obtained corporate approvals; c. the MCN subscription has been executed.
Laporan Tahunan 2011
102
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perusahaan akan membayar piutang yang dialihkan tersebut dengan cara menerbitkan MCN senilai Rp4.959.032.500 kepada BUMI. Berdasarkan MCN tersebut, BUMI memiliki hak untuk mengkonversikan MCN dengan sejumlah saham Perusahaan dengan harga yakni 5% diatas harga penawaran. Seluruh MCN akan dikonversi dalam waktu tiga (3) bulan setelah tanggal pencatatan saham Perusahaan.
The Company shall pay the transferred receivable through the issuance of an MCN amounting to Rp4,959,032,500 to BUMI. Based on the MCN, BUMI has the right to convert the MCN into the Company’s shares at a price equal to 5% above the initial public offering price. The entire amount of MCN shall be converted within three (3) months after the listing of the Company’s shares.
Pada tanggal 15 November 2010, piutang tersebut telah dialihkan oleh BUMI kepada Perusahaan setelah memenuhi persyaratan. Dengan demikian, Perusahaan menerbitkan MCN kepada BUMI.
On November 15, 2010, the receivables were transferred by BUMI to the Company after meeting the conditions. Consequently, the Company issued the MCN to BUMI.
m. Jasa Penasehat Pemasaran Pada tanggal 1 September 2010, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Entitas Anak, menandatangani Perjanjian Marketing Advisory dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) dimana BRJ setuju untuk melakukan berbagai aktivitas pemasaran, penasehat dan jasa lainnya untuk membantu Mitsubishi dalam memasarkan batubara yang diproduksi oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC), Entitas Anak BUMI, sebagaimana yang dijelaskan pada adendum perjanjian pemasaran antara Mitsubishi dan KPC pada tanggal 9 Januari 2004 (“Perjanjian Pemasaran KPC”). Mitsubishi setuju untuk membayar BRJ sebesar 45% dari komisi pemasaran aktual yang diterima oleh Mitsubishi dari KPC atas jasa yang dilakukan. Perjanjian Marketing Advisory berlaku sampai dengan tanggal 8 Januari 2016, tanggal dimana Perjanjian Pemasaran KPC berakhir atau tanggal berakhirnya Perjanjian Marketing Advisory yang disetujui oleh BRJ dan Mitsubishi. 35. KONTINJENSI a. Sebagian wilayah Kontrak Karya PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Entitas Anak, berada pada kawasan hutan lindung. Berdasarkan Undang-undang No. 41, yang efektif tahun 1999, pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola penambangan terbuka, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelum deklarasi.
2011 Annual Report
m. Marketing Advisory Services On September 1, 2010, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), a Subsidiary, entered into a Marketing Advisory Agreement with Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) whereby BRJ agreed to undertake various marketing, advisory and other services to assist Mitsubishi in marketing coal produced by PT Kaltim Prima Coal (KPC), a Subsidiary of BUMI, as contemplated by the marketing agreement between Mitsubishi and KPC dated January 9, 2004 as amended (the “KPC Marketing Agreement”). Mitsubishi agreed to pay BRJ 45% of the actual marketing commissions received by Mitsubishi from KPC as consideration for the services rendered. The Marketing Advisory Agreement continues until the earliest of January 8, 2016, the date on which the KPC Marketing Agreement is terminated or the date the Marketing Advisory Agreement is terminated as agreed by BRJ and Mitsubishi.
35. CONTINGENCIES a. Certain contract areas under the Contract of Work (COW) of PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, fall within a protected forest. Forestry Law No. 41, which became effective in 1999, prohibits open-cast mining within areas of protected forest, including COWs that were granted prior to the declaration.
103
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
35. KONTINJENSI (Lanjutan)
35. CONTINGENCIES (Continued)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 463.K/40.00/MBP/2005 tanggal 28 Desember 2005, Pemerintah Pusat menyetujui tahap konstruksi Dairi, Entitas Anak, efektif tanggal 8 November 2005 sampai tanggal 7 November 2008. Berdasarkan rencana penambangan Dairi, sebuah tambang bawah tanah dan fasilitasfasilitas penunjangnya akan dikembangkan di Kabupaten Dairi, Pakpak Barat dan Aceh Singkil, di propinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, beberapa bagian dari wilayah kontrak termasuk sebagai kawasan hutan lindung.
Based on the Ministry of Energy and Mineral Resources Decision Letter No. 463.K/40.00/ MBP/2005 dated December 28, 2005, the Central Government approved the construction phase of Dairi effective from November 8, 2005 until November 7, 2008. Based on Dairi’s mine plan, underground mining and related facilities will be developed in Dairi, West Pakpak and Aceh Singkil Regencies, North Sumatera and Nanggroe Aceh Darussalam provinces. However, certain parts of the contract area fall within protected forest.
Pada tahun 2006, Dairi mengajukan izin pinjam pakai lahan untuk melakukan kegiatan di area hutan lindung. Pada tanggal 13 Februari 2007, dalam sebuah dengar pendapat Dairi mempresentasikan rencana tambangnya dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. Walaupun belum mendapatkan keputusan, manajemen Dairi yakin bahwa izin yang diperlukan akan diberikan karena kegiatan Dairi didukung oleh pemerintah setempat dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
In 2006, Dairi requested a land-use permit to undertake activities in the protected forest. On February 13, 2007, a hearing was held wherein Dairi made a presentation of its mine plan to the Indonesian Parliament. Although receiving no decision, the management of Dairi believes that the necessary permit will be granted as Dairi activities have been supported by the local government and the Ministry of Energy and Mineral Resources.
Pada tanggal 20 Juli 2007, Dairi mengirimkan surat kepada Departemen Kehutanan guna memohon akselerasi izin pinjam pakai hutan lindung Batu Ardan yang mencakup 37 hektar yang berlokasi di wilayah Sopokomil, desa Silima Pungga-pungga, Provinsi Sumatra Utara. Pada tanggal 19 September 2007, Dairi menerima sebuah surat dari Departemen Kehutanan yang menyebutkan bahwa naskah Keputusan Presiden yang memuat persetujuan atas kegiatan penambangan bawah tanah Dairi telah disampaikan ke Sekretaris Kabinet.
On July 20, 2007, Dairi sent a letter to the Ministry of Forestry requesting acceleration of the land-use permit in protected forest Batu Ardan totaling 37 hectares, which is located in Sopokomil area, Silima Pungga-pungga sub-district, North Sumatra province. On September 19, 2007, Dairi received a letter from the Forestry Department stating that the draft of the Presidential Decree approving Dairi’s underground mining activites had been sent to the Secretary of the Cabinet.
Menanggapi surat di atas, Dairi mengajukan surat keberatan pada tanggal 29 Oktober 2007, dimana manajemen Dairi yakin bahwa mereka telah mentaati semua peraturan yang terkait dan tidak akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan atas kegiatan penambangan bawah tanah di wilayah hutan lindung.
In response to the above letter, Dairi submitted an objection letter on October 29, 2007, as the management of Dairi believes that it has complied with all related regulations and there will be no negative environmental impact from the operation of underground mining in the protected forest.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
104
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
35. KONTINJENSI (Lanjutan)
35. CONTINGENCIES (Continued)
Pada bulan April 2009, manajemen Dairi menghentikan sementara aktivitas konstruksi Proyek Dairi sementara menunggu persetujuan final Departemen Kehutanan yang menyebabkan pemberhentian beberapa karyawan dan perjanjian dengan para kontraktor. Untuk mengatasi hal ini, manajemen berencana untuk melanjutkan permohonan atas izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung.
In April 2009, the management of Dairi has temporarily suspended the construction activities for the Dairi Project while awaiting the final Ministry of Forestry approval resulting in the termination of several employees and agreements with contractors. In response to these matters, the management plans to continue its application for the land-use permit to undertake activities in protected forest.
Untuk mengatasi hal ini, manajamen berencana untuk melanjutkan permohonan atas izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung.
In response to these matters, the management plans to continue its application for the land-use permit to undertake activities in protected forest.
Pada tahun 2010, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 (PP24) dikeluarkan untuk pelaksanan lebih lanjut atas Pasal 31 undangundang Kehutanan No. 41. Berdasarkan PP24 tambang bawah tanah dapat dilakukan dalam kawasan hutan lindung bila tidak menyebabkan turunnya permukaan tanah, berubahnya fungsi pokok kawasan hutan atau kerusakan akuifer air tanah.
In 2010, Government Regulation No. 24 Year 2010 (GR24) was issued to further implement Article 31 of Forestry Law No. 41. Under GR24, underground mining shall be allowed in areas within protected forest provided that the mining will not cause land subsidence or lowering of ground surface, changes or alterations to the main functions of the forest areas or damage to ground water aquifers.
Pada tanggal 11 Oktober 2010, Dairi memperoleh surat keputusan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia yang memberi izin pinjam pakai kepada Dairi kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi bahan galian emas dan mineral pengikutnya pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara seluas kurang lebih 23.000 hektar.
On October 11, 2010, Dairi received a decision letter from Minestry of Forestry of the Republic Indonesia that granted Dairi a landuse permit to undertake exploration for gold and other supplemental minerals in a protected forest (kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas) in Dairi and Pakpak Barat, North Sumatera province, with an area of approximately 23,000 hectars.
Pada tanggal 19 Mei 2011, Peraturan Presiden (“PP”) No. 28 tahun 2011 tentang Penggunaan Kawasan Hutan Lindung Untuk Penambangan Bawah Tanah, telah disetujui dan diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. PP tersebut mendukung penggunaan kawasan hutan lindung untuk penambangan bawah tanah dengan beberapa kondisi terkait. Beberapa kondisi tersebut diantaranya adalah perlunya Persetujuan Prinsip dan izin pinjam pakai, dan perlunya Izin Pinjam Pakai yang dikeluarkan oleh Kementrian Kehutanan. PP tersebut memberikan dukungan kepada para pemilik konsesi tambang yang terletak di kawasan hutan lindung, termasuk Entitas Anak yang dimiliki oleh BRMS yang berencana untuk segera mengembangkan proyeknya melalui penambangan bawah tanah.
On May 19, 2011, A Presidential Decree (“Decree”) No. 28 Year 2011 regarding Underground Mining Activities in the Protected Forest, was issued by the Government of Indonesia. The Decree allows underground mining activites in the protected forest with certain conditions. Such conditions, among others, include the issuance of the Principal Agreement, followed by the issuance of the Borrow & Use permit by the Ministry of Forestry. Such Decree gives support to the owners of the mining concession located in the protected forest area, including BRMS’ Subsidiaries, who looks forward to developing its project via underground mining.
2011 Annual Report
105
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
35. KONTINJENSI (Lanjutan)
35. CONTINGENCIES (Continued)
Pada tanggal 15 November 2011, Perusahaan memperoleh surat keputusan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia mengenai persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan untuk penambangan seng, timbal dmp dengan metode penambangan bawah tanah dan sarana penunjangnya seluas kurang lebih 55 hektar pada kawasan hutan lindung di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.
On November 15, 2011, the Company received a decision letter from Ministry of Forestry of the Republic of Indonesia regarding the approval in principle for the use of forest area for mining zinc, lead dmp by underground mining methods and supporting facilities of approximately 55 hectares in a protected forest in Dairi, North Sumatera province.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan akan melanjutkan kegiatannya di wilayah kontrak karena mereka memiliki dukungan dari Pemerintah setempat serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Berdasarkan fakta-fakta yang ada dan kenyatan bahwa proyek tersebut didukung penuh oleh pemegang saham terakhir, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset terhadap nilai tercatat untuk biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan serta aset tetapnya.
The management believes that the Company will be able to continue its activities in the contract area since they have the support of the local government and the Ministry of Energy and Mineral Resources. Based on the foregoing facts and the fact that the project is fully supported by the ultimate holding company, management believes that no impairment is required on the carrying values of its deferred exploration and development expenditures and fixed assets.
b. PT Citra Palu Minerals (CPM), Entitas Anak, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak di dalam Taman Nasional (hutan lindung). Undang-undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Saat ini, CPM masih dalam proses untuk mendapatkan izin eksplorasi dari Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi di masa mendatang tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Untuk mengatasi hal ini, manajemen telah mendapatkan izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung. Sehingga, CPM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi.
b. PT Citra Palu Minerals (CPM), a Subsidiary, entered into a COW that includes a concession area located within a National Park (a protected forest). Forestry Law No. 41, which became effective in 1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of National Park, including COWs that were granted prior to the declaration. Currently, CPM is in the process of obtaining special permits to explore from the GOI. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation in the future. In reponse to these matters, management plans to obtain the land-use permit to undertake activities in protected forest. Hence, CPM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the concession area.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
106
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
35. KONTINJENSI (Lanjutan)
35. CONTINGENCIES (Continued)
c. PT Gorontalo Minerals (GM), Entitas Anak, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak didalam Taman Nasional (hutan lindung). Undang-undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Saat ini, GM masih dalam proses untuk mendapatkan izin eksplorasi dari Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi di masa mendatang tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Untuk mengatasi hal ini, manajemen telah mendapatkan izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung. Sehingga, GM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi.
c. PT Gorontalo Minerals (GM), a Subsidiary, entered into a COW that includes a concession area located within a National Park (a protected forest). Forestry Law No. 41, which became effective in 1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of National Park, including COWs that were granted prior to the declaration. Currently, GM is in the process of obtaining special permits to explore from the GOI. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation in the future. In reponse to these matters, management has obtained to continue its application for the land-use permit to undertake activities in protected forest. Hence, GM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the contract area.
d. Beberapa kelompok masyarakat telah melakukan kegiatan penambangan tanpa izin (PETI) secara tradisional di wilayah Kontrak Karya GM dan CPM. Wilayah Kontrak Karya GM yang terdampak adalah di Blok I Tombolilato sedangkan wilayah Kontrak Karya CPM yang terdampak adalah di Blok I Poboya dan Blok IV Toli-Toli.
d. There were groups who have carried out illegal mining activities, in coventional manner, in Contract of Work (COW) areas of GM and CPM. The areas that were adversely affected were the Blok I Tombolilato in the COW area of GM, and the Block I Poboya and Block IV Toli-Toli in the COW area of CPM.
Secara ekonomi, tidak terdapat dampak signifikan atas kegiatan PETI tersebut karena mineral yang digali secara tradisional tidak mampu mencapai cadangan mineral yang menjadi target penambangan Entitas Anak. Namun demikian, kegiatan PETI tersebut telah mengakibatkan gangguan pada kegiatan pemboran eksplorasi CPM dan dipastikan mengakibatkan kerusakan lingkungan karena adanya penggunaan bahan beracun (merkuri dan sianida) dalam pengolahan bijih yang tergali.
Economically, there was no significant impact caused by the illegal mining activities to the Subsidiaries since the conventionally mined minerals was not able to reach the prospect mineral reserves of the Subsidiaries. Nevertheless, the illegal mining activities brought disturbance to the mining activities of CPM and, at most certain, will give rise to environmental damages caused by the use of toxic substances (mercury and cyanide) during the processing of the extracted ores.
Untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai dampak kegiatan PETI terhadap wilayah Kontrak Karya GM dan CPM, telah melakukan baseline study atas wilayah Kontrak Karya yang juga meliputi kajian atas dampak kegiatan PETI. Selain itu, saat ini GM dan CPM tengah melakukan kajian atas dampak sosial, kesehatan dan lingkungan atas kegiatan PETI tersebut.
GM and CPM conducted a baseline study of the COW area that also encompasses a study on the impacts of illegal mining activities. In addition, GM and CPM are presently carrying out a study on the social, health and environmental impacts caused by such illegal mining activities.
2011 Annual Report
107
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
35. KONTINJENSI (Lanjutan)
35. CONTINGENCIES (Continued)
Upaya persuasif maupun tindakan hukum telah dilakukan oleh kepolisian dan pejabat yang berwenang untuk menghentikan kegiatan PETI tersebut.
Persuasive measures as well as legal actions have been taken by the police and the competent authority to put a halt to the illegal mining activities.
e. Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Undangundang Mineral dan Batubara No.4/2009. Berdasarkan Undang-undang, sistem Kontrak Karya yang digunakan oleh Perusahaan tidak lagi berlaku untuk para penanam modal. Akan tetapi Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa Kontrak Karya yang masih ada, sebagaimana yang dimiliki oleh Perusahaan, akan tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya, dimana pada saat yang bersamaan juga menyebutkan bahwa Kontrak Karya yang ada harus diperbaharui dalam kurun waktu satu (1) tahun agar sesuai dengan Undang-undang yang baru. Selanjutnya, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan peraturan pelaksanaan Undangundang melalui Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan No.23/2010 dibulan Februari 2010, dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.7/2012 tanggal 6 Februari 2012. Pemegang Kontrak Karya diwajibkan oleh Undang-undang untuk melakukan pengolahan bijih didalam negeri didalam rentang waktu lima (5) tahun sejak Undang-undang ini.
e. On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”) No.4/2009. Based on the Law, the COW system under which the Company operates will no longger be available to investors. However, the Law indicates that existing COWs, such as the Company’s, will be honored until their expiration, while at the same time stating that existing COWs must be amanded within one (1) year to conform with the provisions of the new law. Furthermore, the Government of the Republic of Indonesia issued implementing Regulation No.22/2010 and No.23/2010 in February 2010, and the Regulation of the Minister of Energy and Minerals Resources No.7/2012 dated February 6, 2012. Holders of existing COWs are also required by the Law, within five (5) years of its enactment, to comply with the obligation to conduct onshore processing of ore.
Adalah mungkin bahwa arbitrase atas Kontrak Karya akan dilakukan jika Pemerintah mencoba untuk melaksanakan perubahan terhadap prasyarat Kontrak Karya tanpa persetujuan dari para kontraktor tambang.
It is possible that the arbitration provisions of the COW will be invoked if the Government attempts to force changes in the COW terms without the agreement of the mining contractors.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih mempertimbangkan dampak Undangundang dan peraturan pelaksanaannya terhadap kegiatan operasinya.
As of the completion date of the consolidated financial statements, the Company is still considering the impact of the Law and its implementing regulations on its operations.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
108
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 36.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Dalam mata uang asing/ Foreign Currencies Aset Kas dan setara kas
Wesel tagih Piutang lain-lain Aset lancar lainnya
Kas di bank yang dibatasi pengunaanya Piutang pihak berelasi Aset tidak lancar lainnya
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010, the Group had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
31 Desember/December 31, 2011 Jumlah/ Amount
Setara dengan/ Equivalent in Rp
39.335 12.882.065 5.460.883 3.865 109.724.870 3.500.000 197.431 37.161.545 54.905
361.992 116.814.564 637.859 45.376 994.985.117 31.738.000 1.790.300 4.340.658 644.529
USD USD USD
25.546.707 26.996.171 507.692
231.657.538 244.801.281 4.603.754
Restricted cash in banks Due from related parties Other non-current assets
1.632.420.968
Sub-total
Sub-total Liabilitas Utang usaha
Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang pajak Utang pihak berelasi Pinjaman jangka panjang
Liabilities Trade payables
3.113.696 1.680.984 3.314.832
28.234.999 19.733.165 30.505.683
USD EUR USD
741.524 400.418 4.634.268
6.724.141 4.700.527 42.023.541
EUR JPY USD USD
563.755 534.539.802 50.536.736 286.302.924
6.617.953 62.436.975 458.267.119 2.596.194.916
Due to related parties Long-term loans
3.255.439.019
Sub-total
Dalam mata uang asing/ Foreign Currencies
2011 Annual Report
Notes receivable Other receivable Other current assets
USD EUR AUD
Sub-total
Aset Kas dan setara kas
Assets Cash and cash equivalent
AUD USD JPY EUR USD USD USD JPY EUR
AUD USD JPY
Other payables Accrued expenses Taxes payable
31 Desember/December 31, 2010 Jumlah/ Amount 183.987 25.474.723 124.070.024
Setara dengan/ Equivalent in Rp 1.682.099 229.043.233 13.683.683
Assets Cash and cash equivalent
109
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
Aset lancar lainnya Kas di bank yang dibatasi pengunaanya Wesel tagih Piutang pihak berelasi Aset tidak lancar lainnya
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 36. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
MRO EUR JPY EUR
31 Desember/December 31, 2010 225.870 35.121 54.542.669 29.224
USD USD USD USD
17.742.165 111.262.598 2.948.450 324.275
Sub-total Liabilitas Utang usaha
Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang pajak Utang pihak berelasi Pinjaman jangka panjang
USD EUR AUD USD EUR USD EUR JPY USD USD
Dalam mata uang asing/ Foreign Currencies
Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lancar lainnya Piutang pihak berelasi
PT Bumi Resources Minerals Tbk
159.519.806 1.000.362.016 26.509.600 2.915.557 1.440.577.523
1.062.954 676.545 227.764 744.640 201.378 6.221.401 503.272 620.325.596 51.237.858 251.545.660
Sub-total
Aset Kas dan setara kas
63.526 427.100 6.015.511 355.392
AUD USD JPY MRO EUR USD JPY AUD USD USD
Other current assets
Restricted cash in banks Notes receivable Due from related parties Other non-current assets Sub-total Liabilities Trade payables
9.557.019 8.227.450 2.082.333 6.695.057 2.448.956 55.936.615 6.120.280 68.415.710 460.679.583 2.261.647.030
Due to related parties Long-term loans
2.881.810.033
Sub-total
Other payables Accrued expenses Taxes payable
1 Januari / January 1, 2010 Jumlah/ Amount 3.655.419 1.271.453 21.498.031 12.305.535 3.034 25.797 4.750.062 207.450 150.153 282.220
Setara dengan/ Equivalent in Rp 30.821.783 11.951.657 2.186.439 400.603 40.991 242.494 483.101 1.749.177 1.411.434 2.652.872
Assets Cash and cash equivalent
Trade receivables Other receivables Other current assets Due from related party
Laporan Tahunan 2011
110
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 36. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
1 Januari / January 1, 2010
Sub-total Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain Utang pihak berelasi Pinjaman jangka panjang
51.940.551
USD EUR USD EUR USD USD
2.046.449 360.972 315.516 11.059 1.631.197.975 7.979.733
Sub-total
37. MANAJEMEN RISIKO
Sub-total Liabilities Trade payables
19.236.617 4.876.622 2.965.846 149.410 15.333.260.963 75.009.490
Due to related parties Long-term loan
15.435.498.948
Sub-total
Other payables
37. RISK MANAGEMENT
Risiko timbul karena adanya ketidakpastian akan tercapainya tujuan Kelompok Usaha yang telah ditetapkan oleh manajemen. Risiko yang timbul dapat bersumber dari internal ataupun eksternal Kelompok Usaha dan dapat berupa pengaruh positif atau negatif terhadap pencapaian tujuan.
Risk arises due to uncertainty on achievement of group objectives. Risk arises from internal and external group and can be positive or negative effect of uncertainty on objectives.
Kelompok Usaha menyadari bahwa penerapan Manajemen Risiko pada semua tingkat organisasi merupakan hal yang penting dalam corporate governance dan hal ini diperlukan untuk mencapai tujuan usaha. Saat ini, Kelompok Usaha dalam proses menerapkan kerangka Manajemen Risiko sesuai dengan ISO 31000: Risk Management Principles and Guidelines.
The Group recognizes that effective Risk Management at all levels of the organization is a core element of corporate governance and is necessary for the achievement of business objectives. The Group will be establishing a Risk Management Framework consistent with ISO 31000: Risk Management - Principles and Guidelines.
Berdasarkan kajian atas risiko usaha, dalam menjalankan usahanya Kelompok Usaha menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Kelompok Usaha apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko-risiko serta mitigasi risiko yang dapat mempengaruhi usaha Kelompok Usaha secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
In running its business, the Group faces risks that may affect the operating income of the Group, if this is not being anticipated and prepared for properly. The risks and mitigation plan that may affect the business of the Group in general can be grouped as follows:
2011 Annual Report
111
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen Risiko Khusus
Specific Risk Management
Risiko Ketidaksesuaian Proyeksi dan Perkiraan - Beberapa faktor yang termasuk dalam kategori ini antara lain :
Incompatibility Risk Projections and Estimates - Most of the assets of the Group are currently in the exploration stage.
•
•
Estimates of resource and reserves figures, statements regarding future exploration potential and the sensitivity of reserve to mineral price changes;
•
Estimates regarding future exploration expenditure, results, resources and reserves; Future development plans, production output and sale figures; Estimates of capital cost, project development duration, exploration and commencement of production; and Estimates of operating costs, other expenses and taxes for the operations, etc.
• • • •
Estimasi jumlah cadangan dan sumber daya, perkiraan mengenai potensi eksplorasi di masa yang akan datang dan sensitivitas dari mulai perubahan cadangan sampai perubahan harga mineral; Estimasi biaya eksplorasi, hasil, cadangan dan sumber daya; Rencana pengembangan, produksi dan penjualan; Estimasi biaya modal, pengembangan proyek, jangka waktu pengembangan / ekplorasi / produksi yang dibutuhkan, produksi awal; Estimasi biaya operasional, biaya-biaya lainnya dan perpajakan; dan lain-lain.
• • •
Perkiraan ini dibuat dengan sumber dan dasardasar yang dapat dipercaya, dimana dibuat dengan itikad baik. Namun demikian, seperti dalam industri pertambangan pada umumnya, perkiraan-perkiraan di atas memiliki risiko ketidakpastian yang tinggi atau karena pengaruh faktor lain dapat menyebabkan hasil aktual yang berbeda secara signifikan dari yang telah dinyatakan atau diproyeksikan.
Where an expectation or belief as to future events and results are adopted, such expectations and beliefs are expressed in good faith and believed to have a reasonable basis. However, as in the mining industry in general, these expectations have uncertainties and other factors that could cause actual results to differ materially from the future results expressed, projected or implied.
Risiko Ketidaksesuaian Perkiraan Cadangan dan Sumber Daya - Portofolio aset yang dimiliki Kelompok Usaha sangat rentan terhadap risiko ketidakpastian, baik dalam hal volume atau jumlah maupun kualitas. Perkiraan cadangan dan sumber daya yang dimiliki Kelompok Usaha, termasuk cadangan terbukti (proven) dan terduga (probable) merupakan perkiraan yang dibuat berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan praktik dalam industri. Perkiraan tersebut dapat mengalami perubahan yang cukup signifikan apabila terdapat informasi baru dikemudian hari. Terdapatnya risiko-risiko yang berkaitan dengan perkiraan tersebut, seperti risiko adanya perbedaan antara perkiraan dengan kondisi sesungguhnya, termasuk kemungkinan perbedaan dalam hal kuantitas, volume dan kondisi geologis lainnya, penurunan harga logam, peningkatan biaya produksi dan modal, dan lain-lain. Perkiraan tersebut berpotensi tidak akurat dan membutuhkan penyesuaian. Penyesuaian cadangan dan sumber daya logam, dapat mempengaruhi perkembangan rencana penambangan Kelompok Usaha serta berpotensi menimbulkan dampak yang material bagi kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Kelompok Usaha.
Incompatibility Risk of Reserves and Resource Estimates - The portfolio of assets owned by the Group is very susceptible to the risks of uncertainty, both in terms of volume or quantity and quality. The estimated reserves and resources owned by the Group, including proven reserves and probable reserves, are estimates based on knowledge, experience and practice in the industry. The estimates could change significantly if there is new information in the future. The risks associated with these estimates include the risk of differences between the estimates and actual conditions, including possible differences in quantity, volume and other geological conditions, decline in metal prices, increased production costs and capital, among others. The estimates are potentially inaccurate and may need adjustment. Adjustment to the reserves and resources of metals can affect the development of the mining plans of the Group and may potentially cause a material impact on the operations, financial condition, results of operations and business prospects of the Group.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
112
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Atas Potensi Eksplorasi - Sebagian besar portofolio aset Kelompok Usaha berada dalam tahap eksplorasi, walaupun hasil kajian sampai saat ini mengindikasikan bahwa seluruh aset tersebut berada pada lokasi geologis yang sangat menarik, namun karena terbatasnya eksplorasi yang telah diselesaikan hingga saat ini memberikan risiko dan ketidakpastian yang tinggi dalam menemukan cadangan yang bernilai ekonomis. Angka eksplorasi potensi tonase cadangan yang diberikan, akan diperlakukan hanya sebagai indikasi mengenai potensi aset tersebut.
Exploration Potential Risk - A number of assets in the portfolio of the Group is in varying stages of exploration, eventhough work to date indicates all these are in geologically attractive locations, they carry significant risks and uncertainties in finding economic ore deposits because of limited exploration completed to date. The exploration potential and tonnage figures given are to be treated only as indicative of the potential of these assets.
Meskipun sejumlah besar tonase berhasil ditemukan melalui kegiatan eksplorasi, namun nilai ekonomisnya tergantung pada harga logam, bijih besi, sifat metalurgi (metallurgical properties), kondisi tambang, biaya operasi dan modal untuk pengembangan dan penempatan pelanggan.
Even if large tonnage is discovered through the exploration activities, economic viability depends on metal prices, ore grade, metallurgical properties, mining conditions, operating and capital costs for development and locating suitable customers.
Seluruh faktor tersebut di atas mengandung risiko dan ketidakpastian, sehingga terdapat kemungkinan adanya cadangan yang tidak bernilai ekonomis yang pada akhirnya akan dapat mempengaruhi rencana kerja dan prospek usaha Kelompok Usaha di masa yang akan datang.
All these variables carry risks and uncertainties. Therefore, it is probable that economic ore deposits would not be discovered and this would have a material impact on business plans of the Group in the future.
Risiko Pengembangan Proyek - Proyek pengembangan suatu tambang umumnya membutuhkan waktu dan belanja modal yang besar selama tahap pengembangannya sebelum mencapai tahapan produksi. Proyek penambangan pada umumnya melalui proses eksplorasi (identifikasi bijih besi), studi kelayakan (metode penambangan, proses dan rekayasa desain, manajemen proyek, perkiraan biaya modal dan evaluasi investasi) dan tahapan konstruksi. Dalam setiap tahapan ini, terdapat potensi risiko dan ketidakpastian yang dapat mempengaruhi secara material terhadap hasil yang diharapkan (project economics). Beberapa faktor tersebut antara lain:
Project Development Risk - Mine development projects typically require a number of years and significant expenditure during the development phase before commencement of production. Typical mining projects go through exploration (identification of an ore body), feasibility study (definition of mining method, process and engineering design, project management, capital cost estimate and investment evaluation) and construction phases. In each of these phases, there are a number of risks and uncertainties that could have a material impact on the expected outcomes (project economics). Some of these factors are:
•
•
Unanticipated changes in tonnage, grade, metallurgical properties and geotechnical conditions of the site to be mined;
•
Higher than estimated input material and labor costs;
•
Perubahan dalam jumlah (tonase), kualitas, sifat metalurgi (metallurgical properties), dan kondisi geo-teknikal dari lokasi yang akan di tambang yang tidak atau belum terantisipasi sebelumnya; Realisasi biaya bahan baku dan tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya;
2011 Annual Report
113
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
•
• •
• • • • • •
Penundaan pembangunan atau konstruksi yang mengakibatkan terlambatnya awal produksi, yang antara lain terjadi akibat kurangnya tenaga kerja ahli, keterlambatan dalam pengiriman peralatan-peralatan vital, kondisi cuaca yang buruk, perubahan engineering scope; Kualitas atau keakuratan data dimana asumsiasumsi engineering bergantung padanya; Keterlambatan yang tidak terduga dalam memperoleh perizinan yang diperlukan, baik terkait perizinan lingkungan hidup maupun izin dari pemerintah; Perubahan peraturan dan perundangundangan yang berlaku; Rendahnya kinerja keamanan dan keselamatan tambang; Potensi keterlambatan dalam penanganan masalah sosial dan masyarakat; Fluktuasi terhadap inflasi dan perubahan nilai tukar; Ketersediaan dan ketentuan-ketentuan dalam sumber pendanaan proyek; dan Perubahan-perubahan yang terlalu cepat dalam tim manajemen proyek.
•
Construction delays affecting production commencement which are caused by lack of skilled labor, delay in critical equipment delivery, adverse weather and engineering scope change;
•
Quality or accuracy of data on which engineering assumptions are made; Unforeseen delays in obtaining the necessary environmental and government permits;
•
•
Change in the country’s laws and regulations;
•
Less than expected mine safety performance;
•
Potential delays relating to community and social issues; Fluctuations in inflation and currency exchange rates; Availability and terms of project financing; and
• • •
Changes in the senior project management team.
Semua faktor di atas dapat mengakibatkan kenaikan biaya pengembangan proyek, menunda pelaksanaan proyek dan mengakibatkan tidak tercapainya kinerja keuangan yang diharapkan.
All these factors could increase the project development costs, delay project commencement leading to less than expected project financial outcomes.
Risiko Operasional - Eksplorasi sumber daya alam dan pengembangan serta produksi dari suatu usaha penambangan merupakan suatu aktifitas yang mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi dan sulit untuk diprediksi. Termasuk namun tidak terbatas pada faktor-faktor sebagai berikut:
Operational Risks - The exploration for natural resources and the development and production of mining operations are activities that involve high levels of uncertainty and these are difficult to predict. These factors include, but are not limited to the following:
•
•
• • • •
Kondisi geologis dan geoteknis yang tidak diharapkan; Kerusakan pada mine pit slopes dan tailings dams; Kecelakaan berupa runtuhnya tanah permukaan pada kegiatan penambangan bawah tanah; Kemungkinan terjadinya berbagai macam kecelakaan operasional; Kerusakan lingkungan termasuk pencemaran limbah logam, polusi dan berbagai material berbahaya lainnya ke sungai atau sumber air bersih di sekitar lokasi tambang;
PT Bumi Resources Minerals Tbk
•
Unexpected geological and geotechnical conditions; Failure of mine pit slopes and tailings dams;
•
Rockfall accidents in underground mines;
•
Severe industrial accidents in the operation;
•
Environmental accidents including discharge of metal, pollutants and hazardous material into surrounding waterways;
Laporan Tahunan 2011
114
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
• •
Kejadian alam, seperti aktifitas seismik, banjir dan perubahan cuaca; dan Ketidakmampuan dalam memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku.
• •
Natural phenomena such as seismic activity, floods and inclement weather; and Non-compliance with government laws and regulations.
Terjadinya satu atau lebih kondisi di atas akan berakibat pada risiko kecelakaan yang dapat berakibat pada kematian, cedera dan kerugian produksi yang dapat berakibat pada ditutupnya tambang dan kehilangan pendapatan yang diharapkan.
The occurrence of one or more of these events could lead to multiple deaths, personal injury and severe loss of production which could lead to mine closure and loss of expected revenue.
Peralatan dan Tenaga Kerja Yang Berpengalaman - Kemampuan Kelompok Usaha untuk beroperasi secara efektif dapat mengalami gangguan jika Kelompok Usaha kehilangan tenaga kerja utama atau kontraktor yang ditunjuk tidak dapat menarik dan mempertahankan tenaga-tenaga terampil.
Skilled Labor and Equipment - The Group’s ability to operate effectively could be impaired if the Group loses key personnel or contractors or if unable to attract and retain skilled personnel.
Kelompok Usaha mengelola usahanya dengan dukungan dari sejumlah tenaga kerja utama dan hilangnya setiap tenaga kerja tersebut dapat memberikan dampak yang signifikan pada Kelompok Usaha. Tidak ada jaminan bahwa tenaga kerja utama tersebut akan terus kerja untuk Kelompok Usaha atau Kelompok Usaha akan mampu menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas di masa depan. Ketidakmampuan untuk menarik, merekrut, melatih dan mempertahankan pegawai kunci dapat berdampak buruk terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Kelompok Usaha.
The Group manages their businesses with a number of key personnel and the loss of any such personnel could have a material adverse effect on the Group. The Group cannot assure that its key personnel will continue to be employed or that the Group will be able to attract and retain qualified personnel in the future. Inability to attract, recruit, train and retain key personnel could adversely affect its businesses, financial conditions, results of operations and prospects of the Group.
Pertambangan terus menjadi industri padat karya. Sejalan dengan terus berkembangnya proyekproyek, Kelompok Usaha yakin bahwa keberhasilan masa depan akan sangat tergantung pada kemampuan para kontraktornya untuk menarik dan mempertahankan tenaga terampil dan berkualitas. Kurangnya tenaga terampil bisa berdampak negatif terhadap kemampuan dalam melakukan kegiatan eskplorasi, mengembangkan, mempertahankan atau memperluas produksi, yang dapat berdampak buruk terhadap kondisi keuangan.
Mining continues to be a labor-intensive industry. As the projects develop, the Group believes that future success will depend greatly on contractors’ continued ability to attract and retain skilled and qualified personnel. A lack of skilled personnel could have an adverse impact on the ability to explore, develop, maintain or expand production, which could adversely affect the financial condition.
2011 Annual Report
115
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Industri pertambangan telah dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan sumber daya utama seperti bahan baku, alat tambang, suku cadang tertentu dan tenaga kerja yang terampil. Mengingat ledakan komoditas saat ini diharapkan untuk berlanjut dalam jangka menengah, kekurangan tenaga kerja dan peralatan dapat berdampak negatif (berdampak pada peningkatan biaya dan penundaan proyek pembangunan) pada proyek-proyek pengembangan dan kegiatan operasional.
The mining industry has been impacted by increased demand for critical resources such as input materials, mining equipment, certain critical parts and skilled labor. Given that the current commodities boom is expected to continue in the medium term, labor and equipment shortages could impact negatively (increased cost and delay to project development) on project developments and operational activities.
Risiko Hukum - Perizinan dan Persetujuan Kegiatan operasional Kelompok Usaha sangat bergantung pada kemampuan untuk mempertahankan, dan memperbaharui izin-izin dan persetujuan-persetujuan serta mempertahankan konsesi yang dimilikinya, termasuk namun tidak terbatas pada Kontrak Karya dan ijin eksplorasi.
Legal Risk - Licenses and Approvals - The operations of the Group are dependent on the ability to maintain and renew licenses and approvals as well as to maintain its concessions from the government, including, in particular, the COW and exploration licenses.
Kelompok Usaha juga membutuhkan berbagai macam izin dan persetujuan untuk menjalankan operasinya khususnya Kontrak Karya dan ijin eksplorasi.
The Group requires various licenses and approvals to continue its operations, in particular, the COW and exploration licenses.
Kelompok Usaha memiliki kewajiban untuk memperbarui izin dan persetujuan yang dimilikinya apabila masa berlakunya telah habis, termasuk mendapatkan izin-izin dan persetujuanpersetujuan baru lainnya apabila diperlukan. Tidak ada kepastian bahwa Kelompok Usaha akan dapat memperoleh atau memperbarui izin dan persetujuan yang dibutuhkan. Tidak dapat dipastikan bahwa Kelompok Usaha akan mampu mempertahankan atau memperoleh atau memperpanjang izin-izin atau persetujuanpersetujuan yang diperlukan yang telah habis masa berlakunya. Apabila Kelompok Usaha tidak dapat memperoleh atau memperbaharui izin dan persetujuan yang dibutuhkan mereka untuk melakukan kegiatan usahanya, maka kegiatan usaha, hasil usaha, kondisi keuangan, dan prospek akan terkena dampak yang merugikan secara material.
The Group must renew certain licenses and approvals as they expire, as well as obtain new licenses and approvals when required. There is no assurance that the Group can obtain or renew the licenses and approvals required. There is no assurance that the Group can retain, obtain or renew licenses or approvals that have expired. If the Group fails to obtain or renew its licences and approvals required to continue operations, the business activities, result, financial conditions and projections may result in material losses.
Risiko yang dihadapi oleh Kelompok Usaha terkait dengan risiko tumpang tindih lahan (overlapping) baik dengan entitas Badan Hukum, perorangan dan atau masyarakat lokal atau setempat, maka secara formal Perusahaan senantiasa melakukan upaya hukum untuk tetap mempertahankan wilayah atau konsensinya baik melalui Pengadilan Negeri dan/atau Pengadilan Tata Usaha Negara.
The risk encountered by the Group related to overlapping either by the legal entity or individual and local community, formally the company continuously make legal efforts to maintain the its area or concession either through the District Court and/or Administrative Court.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
116
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Selain itu, dalam Kontrak Karya, izin eksplorasi dan izin kehutanan, menyebutkan beberapa ketentuan antara lain:
In addition, the provisions of the COWs, exploration licenses and forestry permits subject the Group to various risks among others:
Jika Kelompok Usaha gagal untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Kontrak Karya, izin eksplorasi dan izin kehutanan, pemerintah dapat menghentikan Kontrak Karya dan izin eksplorasi tersebut. Hak Kelompok Usaha untuk mengeksplorasi dan menambang di areal konsesi tergantung pada berlakunya masa Kontrak Karya, izin eksplorasi dan izin kehutanan tersebut. Semua Kontrak Karya, izin eksplorasi dan izin kehutanan Kelompok Usaha mempunyai tanggal kadaluwarsa, namun kontrak/izin tersebut dapat dihentikan oleh pemerintah sebelum tanggal kedaluwarsanya jika Kelompok Usaha tidak dapat memenuhi kewajiban kontraknya. Kewajiban ini meliputi pembayaran royalti dan pajak kepada pemerintah dan pemenuhan ketentuan-ketentuan tertentu dalam lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja. Jika Kontrak Karya dan izin eksplorasi dihentikan atau hak-haknya dibatasi, Kelompok Usaha tidak akan mampu atau akan mengalami kesulitan dalam melanjutkan kegiatan eksplorasi, pembangunan atau pertambangan dalam wilayah konsesi tersebut.
If the Group fails to comply with its obligations under the COWs, exploration licenses and forestry permits, the government may terminate the COWs and exploration licenses. The rights of the Group to explore and mine in the concession areas are dependent on the continued validity of the COWs, exploration licenses and forestry permits. All of the COWs, exploration licenses and forestry have expiry dates; however, they can be terminated by the government before the expiration date if the Group cannot satisfy its contractual obligations. These obligations include the payment of royalties and taxes to the government and the satisfaction of certain mining, environmental, safety and health requirements. If the COWs and exploration licenses are terminated or the rights under those agreements are restricted, the Group would be unable or have difficulties in continuing exploration, development or mining within the concession areas.
Pihak lain mungkin saja mempertanyakan keabsahan Kontrak Karya dan izin eksplorasi Kelompok Usaha. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pejabat pemerintah dan pihak lainnya telah mempertanyakan keabsahan kontrak pertambangan Kelompok Usaha dengan pemerintah. Kelompok Usaha tidak bisa menjamin bahwa pejabat pemerintah atau orang lain tidak akan mempertanyakan atau menggugat Kontrak Pertambangan Kelompok Usaha karena alasan politik atau lainnya, atau pemerintah tidak akan menghentikan Kontrak Karya dan izin eksplorasi Kelompok Usaha melalui nasionalisasi operasi atau cara lain atau pemerintah akan terus memenuhi persyaratan Kontrak Karya dan izin eksplorasi Kelompok Usaha.
Third parties may challenge the validity of the COWs and exploration licenses. In recent years, some government officials and others have questioned the validity of mining contracts entered into by governments. The Group cannot assure that government officials or others will not challenge the validity of the Mining Agreements for political or other reasons, that the government will not terminate the COWs and exploration licenses through nationalization of operations or other means or that the government will continue to comply with the terms of the COWs and exploration licenses.
2011 Annual Report
117
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Pemenuhan Terhadap Undang-undang dan Peraturan Terkait Lingkungan Hidup Eksplorasi, pengembangan proyek, aktifitas penambangan dan pengolahan Kelompok Usaha diatur sesuai dengan peraturan pemerintah pusat, peraturan lingkungan hidup dan/atau peraturan propinsi/daerah dimana kegiatan operasional tersebut dilakukan, khususnya terkait perlindungan lingkungan hidup, termasuk penanganan kualitas udara dan air, perlindungan terhadap flora dan fauna yang dilindungi, reklamasi dan penanganan limbah berbahaya. Pemenuhan terhadap peraturan dan perundangan ini walaupun diwajibkan tetap membutuhkan tenaga, waktu dan biaya tambahan. Selain itu, penundaan atau terlambatnya kemampuan Kelompok Usaha memperoleh izin-izin yang dibutuhkan terkait lingkungan hidup ini dapat berpotensi menunda dimulainya kegiatan operasional dan pengembangan proyek Kelompok Usaha.
Compliance With Environmental Laws and Regulations - The exploration, project development, mining and processing operations of the Group are regulated in all countries in which they operate under various federal, state provincial, and/or local laws relating to the protection of environment, which includes air and water quality, protection of protected flora and fauna, hazardous waste management and reclamation. Compliance with these laws and regulations, though necessary, imposes substantial cost and management time. Moreover, delay or failure to obtain permits and approvals related to environmental issues may adversely impact the commencement of operations and development activities.
Kebijakan dan peraturan terkait lingkungan hidup bersifat dinamis dan sangat mungkin berubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan hal tersebut sulit untuk diprediksi. Perubahan-perubahan tersebut mungkin dapat mempengaruhi cara atau metode operasional yang telah dilakukan sebelumnya dan mungkin dapat mempengaruhi kinerja atau kondisi keuangan Kelompok Usaha.
The regulatory environment is constantly, changing in line with the community’s expectations and it is difficult to predict these changes. They may change in a way that could materially impact previous methods of operations, activities outcomes or the financial position of the Group.
Salah satu masalah utama terkait lingkungan hidup adalah masalah perubahan iklim. Diskusi dan perbincangan yang cukup sering dilakukan adalah terkait masalah pemenuhan dan pengawasan “emisi gas rumah kaca.” Walaupun bentuk peraturan di masa yang akan datang masih belum cukup jelas saat ini, namun demikian penerapan peraturan-peraturan baru dikemudian hari mungkin dapat mempengaruhi kegiatan pengembangan dan aktifitas operasional Kelompok Usaha.
One of the critical environmental issues is governing climate change. Extensive debate and discussions are taking place with respect to setting greenhouse gas emission targets and monitoring protocols. The future regulatory requirements are unclear, therefore there are significant uncertainties regarding the possible impacts on the operations and development activities of the Group.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
118
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Operasional Global - Aktivitas eksplorasi, pengembangan dan produksi Kelompok Usaha adalah aktivitas yang dilakukan secara global dan sangat bergantung terhadap kondisi politik dan risiko ekonomi, termasuk namun tidak terbatas pada:
Global Operations Risks - The Group’s exploration, development and production activities are global and are subject to political and economic risks including but not limited to the following:
ƒ
ƒ
Changes in laws and regulations;
ƒ
Political and social tensions that may result in nationalization or expropriation of the activities of the Group; Royalty and tax increases and possible requests to renegotiate existing regulations or conditions in the project development and operating agreements with local governments;
ƒ ƒ
ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ
Perubahan pada peraturan dan perundangundangan; Ketegangan sosial dan politik yang dapat berakibat pada nasionalisasi atau pengambilalihan usaha Kelompok Usaha; Kenaikan tarif royalti dan pajak dan kemungkinan adanya permintaan dari pemerintah setempat untuk menegosiasi ulang ketentuan-ketentuan atau kondisi dalam kontrak atas proyek pengembangan dan kegiatan operasional yang sedang berjalan; Keterlambatan atau ketidakmampuan dalam memperoleh atau mempertahankan izin-izin pemerintah yang diperlukan; Peraturan terkait ekspor dan impor yang dapat mempengaruhi ekspor atas beberapa produk (emas dan berlian); Perubahan nilai tukar, khususnya pada negara-negara dengan tingkat inflasi tinggi; Perang saudara, peperangan, revolusi, terorisme dan masalah epidemi kesehatan; dan Risiko lain diluar kendali Kelompok Usaha yang mungkin timbul diluar negeri di daerah dimana operasional dilakukan, seperti pembatalan kontrak, izin-izin atau hak penambangan lain secara unilateral.
ƒ
ƒ
Delay or inability to obtain or maintain necessary governmental permits;
ƒ
Import and export regulations that impact on the export of certain products (e.g., gold and diamonds); Currency fluctuations, especially in countries with high inflation; Civil strife, act of war, insurrection, terrorism and epidemic health issues; and
ƒ ƒ ƒ
Other risks arising out of foreign sovereignty over the areas in which the operations are conducted such as unilateral cancellation of contracts, licenses and other mining rights.
Terjadinya satu atau lebih kondisi di atas akan berakibat pada dihentikannya atau ditutupnya kegiatan atau hak penambangan baik sementara ataupun selamanya serta kehilangan pendapatan yang diharapkan.
The occurrence of one or more of the above conditions will result in the termination or closure of mining activities or the rights either temporarily or permanently, and the expected loss of revenue.
Kegiatan operasi di Indonesia - Batu Hijau Pemerintah Indonesia telah menunjuk kawasan Batu Hijau sebagai “hutan lindung.” Kegiatan pertambangan dan/atau pengembangan tidak diperbolehkan di area “hutan lindung” tersebut. Manajemen Batu Hijau telah melakukan perundingan dengan Pemerintah untuk memperoleh izin tambahan pemanfaatan hutan yang diperlukan untuk merubah rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan di Batu Hijau, termasuk memodifikasi stabilitas atas lereng tambang pit dan pelebaran pit untuk dapat mengakses lebih banyak bijih besi dari dasar tanah.
Operations in Indonesia - Batu Hijau - The GOI has designated land surrounding Batu Hijau as a protected forest. No mining and/or development activities are permitted in the protected forest areas. Batu Hijau management has been in discussions with GOI to obtain additional forest-use permits necessary to make certain amendments to the Batu Hijau environmental management plan and environmental monitoring plan, including modification to the mine’s pit slope stability and widening of the pit to gain access to ore at its base.
2011 Annual Report
119
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Izin ini merupakan persyaratan utama bagi Batu Hijau agar dapat melakukan kegiatan secara efisien dan efektif dan untuk memperpanjang jangka waktu kegiatan operasi dan pemulihan cadangan. Sampai saat ini izin tersebut belum diperoleh. Tidak ada jaminan mengenai kapan atau apakah izin dan perubahannya dapat disetujui. Penundaan tersebut dapat mempengaruhi perencanaan tambang Batu Hijau dan dapat berdampak buruk terhadap kegiatan operasi dan hasil keuangan di masa yang akan datang, termasuk penundaan atau pembatalan pembangunan dan kegiatan operasi di masa yang akan datang.
This permit is a key requirement for Batu Hijau to operate efficiently and effectively and to extend the ultimate life of the operation and recoverability of the reserves. This permit has not been received to date. No assurances can be made regarding when or whether the permit and any planned amendments will be approved. The resulting delay may adversely impact the Batu Hijau mine plan and may impact adversely on future operations and financial results, including deferment or cancellation of future development and operations.
Kegiatan operasi di Indonesia - Dairi - Proyek seng/timah Dairi berlokasi dalam kawasan hutan lindung. Untuk menanggapi permintaan dari beberapa Gubernur di Indonesia mengenai peninjauan kembali hukum kehutanan kepada Pemerintah, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan. Perubahan ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 mengenai penggunaan kawasan hutan (PP 24), khususnya yang berkaitan dengan proyek penambangan yang dilakukan oleh Dairi berdasarkan Kontrak Karya yang dimiliki Dairi. PP 24 diterbitkan untuk menunjang penerapan Pasal 31 Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 (Undang-undang Kehutanan). Pasal 31 Undangundang Kehutanan berhubungan dengan izin penggunaan kawasan hutan untuk tujuan usaha dan memerlukan izin tersebut untuk menjadi dasar pertimbangan kelestarian hutan dan kepastian usaha. Meskipun perubahan ini mendatangkan kepastian atas sejumlah persoalan seperti pertambangan bawah tanah yang diperbolehkan di kawasan hutan dan menetapkan dasar untuk ganti rugi, namun masih terdapat persolan lain yang dapat menimbulkan risiko dan ketidakpastian. Risiko dan ketidakpastian pengembangan yang disebabkan oleh kondisi tambang hanya dapat terjadi dalam hal antara lain:
Operations in Indonesia - Dairi - The Dairi Zinc/Lead project is located within a protected forest area. In response to requests by some Governors in Indonesia to the GOI for the review of the forestry laws, the GOI has issued regulations regarding changes to the designation and functions of forest areas. These changes are detailed in Government Regulation No. 24 of 2010 regarding utilization of Forest Areas (GR 24), particularly in respect of the mining project conducted by Dairi under its COW. GR 24 was issued to further implement Article 31 of Law 41 of 1999 on Forestry (the Forestry Law). Article 31 of the Forestry Law deals with licenses to utilize forestry areas for business purposes and requires such a license be based on considerations of forest sustainability and business certainty. Even though these changes provide some certainty regarding a number of issues such as underground mining being allowed in forest areas and sets out the basis for compensation, there are issues remaining that pose risks and uncertainty. There are risks and uncertainties for development because of the condition that mining can only occur provided:
ƒ
ƒ
There is no land subsidence or lowering of ground surface;
ƒ
It does not cause changing or altering of the main functions of forest areas permanently; and It does not cause damage to ground water aquifers.
ƒ ƒ
Pertambangan dapat berlangsung jika tidak terdapat tanah longsor atau penurunan permukaan tanah; Tidak mengakibatkan perubahan atau mengubah fungsi utama kawasan hutan secara permanen; dan Tidak menyebabkan kerusakan air tanah akuifer.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
ƒ
Laporan Tahunan 2011
120
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
PP 24 membutuhkan ketentuan lebih lanjut terutama untuk penambangan bawah tanah dalam kawasan hutan untuk diatur lebih lanjut melalui Peraturan Presiden memiliki ketentuan ganti rugi. Peraturan tersebut masih dalam proses dan sementara diatur dengan Peraturan Menteri. Karena hal ini merubah peraturan kehutanan, maka terdapat sejumlah keluhan dari berbagai kelompok lingkungan hidup. Oleh sebab itu, terdapat risiko bahwa pengembangan proyek (Dairi akan menjadi proyek pertama yang akan dikembangkan dengan menggunakan peraturan kehutanan yang dimodifikasi) dapat terganggu dan selanjutnya akan mengganggu dimulainya proses produksi.
GR 24 requires further provisions especially for underground mining in forest areas to be regulated by a Presidential Regulation that has additional compensation provisions. The full extent of these regulations is not finalized and is to be regulated by Ministerial Regulations. Since these changes to the forestry regulations, there have been a number of protests from various environmental groups. Therefore, there is a risk that project development (with Dairi being the first project to be developed under the modified forestry regulations) could be interrupted, which could subsequently impact commencement of production.
Kegiatan operasi di Indonesia - Gorontalo dan Citra Palu - Untuk menanggapi permintaan dari beberapa Gubernur di Indonesia mengenai peninjauan kembali atas undang-undang kehutanan, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan perubahan yang berkaitan dengan peruntukan dan fungsi kawasan hutan. Perubahan ini terdapat dalam PP 24 berkaitan dengan penggunaan Kawasan Hutan. Perubahan dalam peraturan tersebut adalah hanya mengizinkan penambangan bawah tanah dan melarang penambangan terbuka.
Operations in Indonesia - Gorontalo and Citra Palu - In response to requests by many governors in Indonesia for review of forestry laws, the GOI has issued regulations regarding changes to the designation and functions of forest areas. These changes are detailed in GR 24 regarding utilization of Forest Areas. The changes in regulation allow only underground mining and open pit mining is prohibited.
PT Gorontalo Minerals pemegang Kontrak Karya Generasi ke-7 dengan total kawasan pertambangan sebesar 36.070 hektar di Kabupaten Bone Bolango di Propinsi Gorontalo di Sulawesi Utara. Kontrak Karya ini diberikan pada tahun 1998. Pada tahun 1998 kira-kira satu setengah dari wilayah konsesi dinyatakan sebagai hutan cadangan, yang kemudian statusnya ditingkatkan menjadi Taman Nasional (hutan lindung) pada tahun 1991. Lokasi Palu terletak tepat bersebelahan dengan dan berada dalam hutan lindung.
PT Gorontalo Minerals (GM) holds a 7 Generation COW over a total of 36,070 hectares of mining concession area in the Bone Bolango Regency in the province of Gorontalo in Northern Sulawesi. This COW was granted in 1998. In 1998 approximately one-half of concession area was declared a forestry reserve, which was upgraded to a National Park (protected forest) status in 1991. The Palu prospect is located immediately adjacent to and within a forest conservation reserve.
Walaupun PP 24 kemudian memperbolehkan dilakukannya penambangan bawah tanah di area "Hutan lindung", pembatasan untuk mengembangkan tambang terbuka pada kawasan ini menjadikan proyek membutuhkan biaya yang relatif lebih besar dan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pengembangan tambang terbuka.
Even though GR 24 now allows underground mining in protected forest areas, the limitation for developing open-pit mine under this regulation in these areas could make project expenses relatively higher and development times longer for underground mine development compared to open-pit development.
2011 Annual Report
th
121
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen Risiko Umum
General Risk Management
Risiko Penurunan Harga Logam - Kinerja keuangan Kelompok Usaha sangat tergantung pada harga logam internasional, dimana harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diluar kendali Kelompok Usaha antara lain:
Metal Price Decline Risk - The financial performance of the Group is highly dependent on international metal prices, where prices are influenced by several factors beyond the control of the Group, among others:
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ ƒ
ƒ ƒ ƒ ƒ
Resesi atau penurunan kondisi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat dan negara yang tergabung dalam Uni Eropa serta negaranegara yang industrinya sedang berkembang (China, India dan negara-negara Asia Tenggara lainnya); Kenaikan pasokan dari produksi (baik produsen baru, maupun akibat dari ekspansi yang dilakukan produsen-produsen yang telah ada), divestasi dan skrap; Kenaikan pasokan dari produsen-produsen berbiaya murah yang cukup subtansial (besar); Spekulasi jangka pendek yang dilakukan oleh para investor/trader yang memiliki kekuatan signifikan, khususnya pada komoditi emas dan tembaga; Perubahan substansial pada kebijakan moneter dan manajemen persediaan logam (metal inventory management); Ketersediaan produk pengganti yang lebih murah; Forward sale oleh produsen dalam transaksi hedging atau transaksi lain yang serupa; dan Penguatan mata uang Dolar Amerika Serikat.
ƒ
ƒ ƒ
Recession or reduced economic activity in the United States of America and countries under European Union and also, other industrialized nations and developing countries (China, India and other Southeast Asian countries); Increased supply from production (new producer or as result of expansion of existing producers), divestments and scrap; Increased supply from substantially low-cost producers; Speculative short-term position taken by significant investors or traders in copper and gold;
ƒ
Substantial change in monetary policy and metal inventory management;
ƒ
Availability of cheaper substitutes;
ƒ
Forward sale by producers in hedging or similar transactions; and Strength of the US Dollar.
ƒ
Setiap penurunan yang terjadi pada harga logam akan langsung mempengaruhi pendapatan, laba bersih dan arus kas.
Any decline in metal price adversely impacts revenue, net income and cash flows.
Penurunan harga metal yang terjadi secara berkelanjutan dapat menghambat atau menunda program pengembangan proyek yang telah direncanakan, hal ini dapat mempengaruhi arus kas dan nilai usaha yang telah diproyeksikan sebelumnya. Selain itu, penurunan harga metal yang berkelanjutan dapat berpotensi mengakibatkan aset operasional menjadi tidak ekonomis dan berakibat pada tidak layaknya proyek tersebut dijalankan.
Any sustained low metal price could delay the proposed project development timing which would impact the projected cash flows and value of the business. Moreover, simultaneous low metal prices could also render operating assets uneconomic leading to closure of such operations.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011
122
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Proyek Konstruksi dan Pendanaan Pengembangan - Pengembangan, konstruksi dan operasional dari proyek-proyek masa datang, termasuk Dairi, Gorontalo, Palu, Bumi Mauritania dan Konblo akan tergantung pada pendanaan yang cukup besar. Pendanaan tersebut selain berasal dari arus kas internal, juga diperlukan tambahan dari sumber-sumber eksternal lainnya. Kemampuan Kelompok Usaha dalam memperoleh dan pendanaan baru tergantung pada beberapa faktor, seperti: kondisi makroekonomi, harga logam, kemampuan menjaga efisiensinya, kredibilitas manajemen dan posisi utang. Jika hal-hal tersebut dinilai kurang baik oleh para investor atau calon kreditur, maka perolehan pendanaan tersebut bisa menjadi sulit untuk dilakukan dan hal tersebut akan berdampak pada kemampuan menjalankan rencana usahanya di masa yang akan datang.
Project Construction and Development Funding - The development, construction and operation of potential future projects including Dairi, Gorontalo, Palu, Bumi Mauritania and Konblo will require significant funding. In addition to operating cash flows, new sources of additional funding are required. The Group’s ability to raise and service the new sources of funding depends on a number of variables, such as: macroeconomic conditions, metal prices, operating efficiency, management credibility and debt position. If these factors are negatively analysed by potential investors or creditors, then funding could be significantly constrained and this will impact the ability to meet business plan forecasts.
Kebijakan Kelompok Usaha yang berkaitan dengan manajemen risiko keuangan dengan jelas dan diterapkan secara konsisten. Manajemen risiko adalah bagian mendasar dari strategi jangka panjang Kelompok Usaha meliputi bidang seperti risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan pengelolaan modal.
The Group’s policies with regard to financial risk management are clearly defined and consistently applied. They are a fundamental part of the Group’s long-term strategy covering areas such as foreign exchange risk, interest rate risk, liquidity risk and capital management.
Manajemen risiko keuangan berada dibawah pengawasan langsung dari Direksi dan terutama Chief Financial Officer.
Financial risk management is under the direct supervision of the Board of Directors and especially the Chief Financial Officer.
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Kelompok Usaha terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam mata uang dolar Amerika pada biaya-biaya tertentu, aset dan liabilitas yang timbul dari operasi seharihari.
The Group is exposed to foreign currency exchange rate movements primarily in United States Dollar (US Dollar) on certain expenses, assets and liabilities that arise from daily operations.
Sumber pendapatan Kelompok Usaha berasal dari Entitas Anak yaitu BRJ dan penghasilan dividen melalui MDB merupakan penghasilan dalam Dolar AS. Sedangkan kebutuhan dana Kelompok Usaha, terutama untuk pembiayaan aktivitas investasi umumnya dalam Dolar AS.
The Group’s revenue derived from the Subsidiaries i.e., BRJ, and the dividend income through MDB, are in US Dollar. In additon, the funding needs of the Group, primarily for investment and financing activities, are generally in US Dollar.
Dalam jumlah tertentu beban operasional rutin Kelompok Usaha menggunakan mata uang lain selain dari Dolar AS, berdasarkan mata uang pada masing-masing negara.
In certain amount, the rountine operational expenses of the Group use other currencies besides US Dollar, based on currency of each country.
2011 Annual Report
123
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Sehubungan dengan risiko nilai tukar, risiko melekat terjadi atas pelaporan posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. Saat ini pelaporan keuangan Kelompok Usaha menggunakan denominasi Rupiah.
In connection with the exchange rate risk, inherent risk occurred upon the reporting of the Group’s consolidated financial position. Currently, the Group’s financial report is using Indonesian Rupiah (Rupiah).
Risiko Harga Komoditas
Commodity Price Risk
Kelompok Usaha menghadapi risiko komoditas karena batubara dan emas merupakan produk yang diperdagangkan di pasar global. Fluktuasi dari harga komoditas tersebut langsung mempengaruhi pendapatan Kelompok Usaha. Harga untuk produk tersebut didasarkan pada harga global yang cenderung terpengaruh siklus dengan fluktuasi yang signifikan.
The Group faces commodity price risk because coal and gold are commodity products bought and sold on the world markets. Fluctuations of the prices of these commodity products directly affects the Group’s income. Prices for the products are based on global prices, which tend to behighly cyclical and subject to significant fluctuations.
Untuk melindungi posisi keuangan, Kelompok Usaha mengadakan perjanjian lindung nilai dengan pihak ketiga.
To protect its financial position, the Group entered into hedging agreement with third party.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Kemampuan Kelompok Usaha untuk membiayai eksplorasi kegiatan pengembangan usaha dan operasional rutin dan membayar utang saat jatuh tempo ditentukan oleh likuiditas Kelompok Usaha.
The ability of the Group to fund its exploration and development activities and daily operations, and pay currently maturing debts is detemined by the liquidity of the Group.
Manajemen risiko likuiditas yang memadai dilakukan dengan menjaga kas dan setara kas untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Kelompok Usaha mempertahankan fleksibilitas pendanaan dengan menjaga ketersediaan sesuai dengan komitmen kredit.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Group maintains flexibility in funding by maintaining availability under committed credit lines.
Tabel berikut ini menunjukan rincian jatuh tempo atas liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan kontraktual arus kas yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table set forth the details of the maturities of the Group’s financial liabilities based on remaining contractual undiscounted cash flows as at December 31, 2011 and 2010:
31 Desember/December 31 , 2011 Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Utang jangka panjang lainnya Utang pihak berelasi Liabilitas derivatif
PT Bumi Resources Minerals Tbk
96.145.847 11.867.287 43.446.141 268.855.107 12.603.713
1-2 tahun/ 1-2 years 3.195.402.058 2.362.773 -
3-5 tahun/ 3-5 years 11.360.688 508.141.119 -
Diatas 5 tahun/ Over 5 years -
Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans Other long-term payables Due to related parties Derivative liabilities
Laporan Tahunan 2011
124
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued) 31 Desember/December 31 , 2010
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Utang jangka panjang lainnya Utang pihak berelasi Liabilitas derivatif
19.866.802 9.396.354 73.471.795 239.805.976 31.170.089
1-2 tahun/ 1-2 years 2.499.325.276 -
3-5 tahun/ 3-5 years 49.450.500 -
Diatas 5 tahun/ Over 5 years 572.536.690 -
Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans Other long-term payables Due to related parties Derivative liabilities
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Kelompok Usaha dibiayai melalui pinjaman bank jangka panjang dan pinjaman lainnya, seperti kredit dan uang muka dari pihak ketiga dan pihak berelasi.
The Group is financed through long-term bank loans and other borrowings such as loans and advances from third and related parties.
Oleh karena itu, Kelompok Usaha terekspos terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terkait terutama terhadap liabilitas pinjaman jangka panjang dan aset yang dikenakan bunga. Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk mendapatkan suku bunga tersedia yang paling menguntungkan.
Therefore, the Group’s exposures to market risk for changes in interest rates relate primarily to its long-term borrowing obligations and interestbearing assets. The Group’s policy is to obtain the most favorable interest rates available.
Kelompok Usaha menganalisis tingkat suku bunga mereka secara dinamis. Berbagai skenario simulasi dengan mempertimbangkan pembiayaan kembali, pertimbangan, pembaharuan posisi yang ada dan pendanaan alternatif. Berdasarkan skenario tersebut, Kelompok Usaha menghitung dampak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dari perubahan suku bunga yang ditetapkan. Pinjaman jangka panjang dan pinjaman lainnya Kelompok Usaha adalah dalam mata uang Dolar AS.
The Group analyzes its interest rate exposure on a dynamic basis. Various scenarios are simulated taking into consideration refinancing, renewal of existing positions and alternative financing. Based on these scenarios, the Group calculates the impact on consolidated comprehensive statements of income of a defined interest rate shift. The Group’s long-term bank loans and other borrowings are denominated in US dollar.
Pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan simulasi sederhana yang dilakukan, jika suku bunga meningkat/menurun sebesar 1% dengan semua variabel lainnya tetap konstan, laba Kelompok Usaha sebelum pajak untuk periode/tahun yang bersangkutan sekitar Rp22.607.019 lebih tinggi/rendah sebagai akibat dari lebih tinggi/rendah suku bunga pinjaman.
As of December 31, 2011, based on a simple simulation performed, if the interest rates increase/decrease by 1% with all other variables being constant, the Group’s income before income tax for the period/year would have been approximately Rp22,607,019 higher/lower as a result of higher/lower interest expense on these borrowings.
2011 Annual Report
125
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (Continued)
Pengelolaan Permodalan
Capital Management
Tujuan Kelompok Usaha dalam mengelola modal adalah menjaga kemampuan Kelompok Usaha dalam melanjutkan kelangsungan hidup untuk memberikan keuntungan bagi para pemegang saham dan stakeholder lainnya serta mempertahankan struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Dalam upayanya mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengembalikan modal kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang. Tujuan pengelolaan modal tetap sama seperti periode sebelumnya. Konsisten dengan lainnya dalam industri sejenis, Kelompok Usaha memonitor modal berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan jumlah modal. Pinjaman bersih dihitung dengan mengurangi jumlah pinjaman (termasuk pinjaman lancar dan tidak lancar seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian) dengan kas dan setara kas. Jumlah modal merupakan ekuitas (defisiensi modal) seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt. The capital management objective remains the same as for the previous period. Consistent with others in the industry, the Group monitors capital on the basis of gearing ratio. This ratio is calculated as net debt divided by total capital. Net debt is calculated as total borrowings (including current and non-current borrowings as shown in the consolidated statements of financial position) less cash and cash equivalents. Total capital represents as equity (capital deficiency) as shown in the consolidated statements of financial position.
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berkut:
The gearing ratios as of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010 were as follows: 1 Januari/ January 1, 2010
31 Desember/December 31 2011 2010 Jumlah utang Dikurangi kas dan setara kas Utang - bersih Ekuitas (defisiensi modal) Gearing Ratio
2.623.534.719
2.261.647.030
Total borrowings Less cash and cash equivalent
129.195.775
913.750.630
47.779.551
2.494.338.944
1.347.896.400
27.229.939
14.065.681.976
13.495.387.699
17,73%
38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a. Perubahan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Nomura Pada tanggal 4 Januari 2012, BRJ menandatangani perubahan perjanjian fasilitas pinjaman dari USD21.000.000 menjadi USD27.000.000 dengan Nomura International Plc (Nomura), sebagai pemberi pinjaman, facility agent dan security agent, Perusahaan sebagai penjamin, dan Nomura Singapore Limited sebagai arranger.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
75.009.490
9,99%
Net debt
(4.000.488.899)
Equity (capital deficiency)
N/A
Gearing Ratio
38. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD a. Amendment Nomura Loan Facility Agreement On January 4, 2012, BRJ signed an amendment loan facility agreement with Nomura International Plc (Nomura), as lender, facility agent and security agent, the Company, as guarantor, and Nomura Singapore Limited, as arranger, to increase the facility amounting from USD21,000,000 to USD27,000,000
Laporan Tahunan 2011
126
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)
38. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (Continued)
Fasilitas baru ini terdiri dari Tranche A sejumlah USD11,666,668 dan Tranche B sejumlah USD15,333,332. Dana dari Tranche A hanya dapat digunakan untuk pembayaran sisa pokok fasilitas pinjaman lama sedangkan Tranche B digunakan untuk kewajiban keuangan lain selain sisa pokok fasilitas pinjaman lama, pembayaran biaya transaksi, pendanaan lain yang diperlukan untuk disimpan dalam Tax Reserve Account sehubungan dengan Cadangan Pembayaran Pajak serta kewajiban perpajakan lainnya serta belanja modal dan modal kerja yang dibutuhkan Kelompok Usaha. Suku bunga pinjaman sebesar 9% per tahun. b. Perolehan Izin Eksploitasi Bijih Besi dan Pendirian Tamagot Bumi S.A. Pada tanggal 13 Januari 2012, Kelompok Usaha telah menyelesaikan rangkaian proses perolehan izin eksploitasi bijih besi di area konsesi Tamagot, Republik Islam Mauritania. Dengan diselesaikan rangkaian proses perolehan izin eksploitasi tersebut, maka Kelompok Usaha melalui Tamagot Bumi S.A. (Tamagot Bumi), suatu perusahaan yang dimiliki melalui Sahara Resources Pte Ltd, telah memenuhi ketentuan perundangundangan di Mauritania khusus dalam rangka pelaksanaan ijin eksploitasi bijih besi, dapat melakukan kegiatan eksploitasi bijih besi. c. Rilis Pres Rubis International Limited Pada tanggal 25 Maret 2012, Rubis International Limited (Rubis) mengeluarkan rilis pres yang menyatakan bahwa pemberian izin eksploitasi bijih besi oleh Pemerintah Mauritania kepada Tamagot Bumi tidak memenuhi ketentuan perjanjian yang dibuat oleh dan antara Rubis dengan Bumi Holdings SAS (Bumi Holdings), Entitas Anak, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2011 Annual Report
The new facility consists of Tranche A amounting to USD11,666,668 and Tranche B amounting to USD15,333,332. The proceeds of the Tranche A may only be used to repay the outstanding principal of previous facility, in the case of the Tranche B to repay the financial indebtedness outstanding other than the outstanding principal, payment of transaction expenses, funding any amount required to be deposited into the Tax Reserve Account in connection with the Tax Reserve Amount and any other tax payment due and payable and capital expenditures and working capital requirements of the Group. The loan accrues interest of 9% annually. b. Iron Ore Exploitation Permit and Establishment of Tamagot Bumi S.A. On January 13, 2012, the Group had secured the exploitation permit for the iron ore concession in Tamagot, Republic Islam Mauritania. Such permit allows the Group through Tamagot Bumi S.A. (Tamagot Bumi), an entity owned through Sahara Resources Pte. Ltd. has complied the regulation in Mauritania, to commence exploitation acivities of an iron ore concession.
c. Press Release Rubis International Limited On March 25, 2012, Rubis International Limited (Rubis) issued a press release stating that the issuance of iron ore exploitation permit by the Mauritanian Government to Tamagot Bumi had failed to satisfy the provisions of agreement binding upon the Rubis and Bumi Holdings SAS (Bumi Holdings), a Subsidairy, as well as the prevailing law and regulations.
127
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)
38. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa pemberian izin eksploitasi bijih besi di wilayah Tamagot oleh Pemerintah Mauritania kepada Tamagot Bumi telah dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Mauritania maupun ketentuan perjanjianperjanjian lain yang mengikat Rubis dan Bumi Holdings. Perusahaan memiliki haknya untuk melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu, termasuk tindakan hukum, sehubungan dengan rilis pres oleh Rubis tersebut. 39. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU
The management strongly believes that issuance of the iron ore exlpoitation permit in Tamagot area by Mauritanian Government to Tamagot Bumi has been duly made in accordance with the applicable laws of Mauritania and any and all provisions of other agreements binding upon Rubis and Bumi Holdings. The Company reserves its rights to take all necessary actions, including legal action in relation to the issuance of such press release by Rubis. 39.
ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.
The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has released revisions to several accounting standards that may have certain impacts on the consolidated financial statements.
Standar yang relevan terhadap Kelompok Usaha berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
The following standards relevant to the Group are effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2012:
-
PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (Revisi 2011) - Properti Investasi
-
PSAK 16 (Revisi 2011) - Aset Tetap PSAK 18 (Revisi 2010) - Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (Revisi 2010) - Imbalan Kerja
-
PSAK 26 (Revisi 2011) - Biaya Pinjaman PSAK 28 (Revisi 2011) - Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (Revisi 2011) - Sewa PSAK 33 (Revisi 2011) - Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (Revisi 2010) - Kontrak Konstruksi
-
PSAK 36 (Revisi 2011) - Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (Revisi 2011) - Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
-
-
-
PT Bumi Resources Minerals Tbk
-
-
-
-
-
PSAK 10 (Revised 2010) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 13 (Revised 2011) - Investment Property PSAK 16 (Revised 2011) - Fixed Assets PSAK 18 (Revised 2010) - Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (Revised 2010) - Employee Benefits PSAK 26 (Revised 2011) - Borrowing Costs PSAK 28 (Revised 2011) - Accounting for Loss Insurance Contracts PSAK 30 (Revised 2011) - Leases PSAK 33 (Revised 2011) - Shipping Activities and Environmental Management General Mining PSAK 34 (Revised 2010) - Construction Contracts PSAK 36 (Revised 2011) - Accounting for Life Insurance Contracts PSAK 45 (Revised 2011) - Financial Reporting for Non-Profit Organizations
Laporan Tahunan 2011
128
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan)
39.
-
ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued)
PSAK 46 (Revisi 2010) - Pajak Penghasilan PSAK 50 (Revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (Revisi 2010) - Pembayaran Berbasis Saham PSAK 56 (Revisi 2011) - Laba per Saham
-
PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61 - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Batuan Pemerintah
-
PSAK 62 – Kontrak Asuransi PSAK 63 - Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64 - Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15 - PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16 - Perjanjian Konsesi Jasa
-
40. REKLASIFIKASI AKUN
-
-
-
Dilaporan Sebelumnya/ As Previously Reported
Laporan laba rugi konsolidasian Kerugian atas perubahan nilai Lain-lain - bersih
2011 Annual Report
PSAK 61 - Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance PSAK 62 – Insurance Contracts PSAK 63 - Financial Reporting in Hyperinflationary Economies PSAK 64 - Exploration for and Evaluation of Mineral Resources ISAK 13 - Hedges of Net Investment in a Foreign Operation ISAK 15 - PSAK 24: The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16 - Service Concession Arrangements.
40. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2011. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
Laporan posisi keuangan konsolidasian Kas di bank yang dibatasi penggunaannya - lancar Kas di bank yang dibatasi penggunaannya - tidak lancar Hak minoritas atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi Total ekuitas
PSAK 46 (Revised 2010) - Income Taxes PSAK 50 (Revised 2010) - Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (Revised 2010) - Share-based Payment PSAK 56 (Revised 2011) - Earnings per Share PSAK 60 - Financial Instruments: Disclosures
Certain comparative figures in the 2010 consolidated financial statements have been reclassified to conform to the 2011 consolidated financial statements presentation. These reclassifications are as follows:
Reklasifikasi/ Reclassifications
Setelah Direklasifikasi/ As Reclassified Consolidated statement of
financial position
Restricted cash in bank 37.329.537
122.190.269
122.190.269
(122.190.269)
159.519.806 -
current
Restricted cash in bank -
non-current
Minority interest in net assets of
432.566.722 -
1.081.781.554 1.515.314
(432.566.722) 432.566.722
780.795 (780.795)
432.566.722
1.082.562.349 734.519
consolidated Subsidiaries
Total equity
Consolidated statement of income
Interest and finance charges Others - net
129
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009, SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. REKLASIFIKASI AKUN (Lanjutan)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 40. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (Continued)
Sesuai dengan PSAK 1 (revisi 2009), laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pospos dalam laporan keuangannya. Oleh karena itu, beberapa angka perbandingan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2011. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: Dilaporan Sebelumnya/ As Previously Reported Laporan posisi keuangan konsolidasian Hak minoritas atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi Total ekuitas
Reklasifikasi/ Reclassifications
Setelah Direklasifikasi/ As Reclassified Consolidated statement of
financial position
Minority interest in net assets of 104.125.540 -
(104.125.540) 104.125.540
41. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Laporan keuangan konsolidasian ini telah disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 27 Maret 2012.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
In compliance with PSAK 1 (revised 2009), a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period presented when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement of items in its financial statements, or when it reclassifies items in its financial statements. Therefore, certain comparative figures in the consolidated statement of financial position as of January 1, 2010/ December 31, 2009 have been reclassified to conform to the 2011 consolidated financial statements presentation. These reclassifications are as follows:
104.125.540
consolidated Subsidiaries
Total equity
41. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The consolidated financial statements were approved and authorized for issue by the Directors on March 27, 2012.
Laporan Tahunan 2011
130
Ikhtisar Highlights
PT Bumi Resources Minerals Tbk Wisma Bakrie 2, 15th Floor JL. H.R. Rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920 P. (+62 21) 5794 5698 F. (+62 21) 5794 5687
[email protected] www.bumiresourcesminerals.com
138
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Laporan Tahunan 2011