PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
Entering the Next Level of Growth
2
Entering the Next Level of Growth
PRAKATA PREFACE PT Bhakti Investama Tbk
1 Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Penetapan dan penerapan strategi bisnis yang jelas secara disiplin dan konsisten dalam beberapa tahun terakhir semakin mengukuhkan posisi PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) sebagai salah satu perusahaan investasi terbesar di Indonesia dengan bisnis yang terdiversifikasi dan kinerja yang solid. Aksi-aksi korporasi Perseroan pada tahun 2012 yang diarahkan pada penguatan bisnis inti masingmasing entitas anak dan realisasi akuisisi bisnis baru yang sehat dan prospektif, berhasil memperkokoh struktur korporasi dan meningkatkan kinerja keuangan Perseroan serta memperkuat sinergi antar entitas anak dan antar perusahaan di bawah MNC Group. Pencapaian di tahun 2012 menjadi landasan yang kokoh dan momentum yang kuat untuk pelaksanaan langkah-langkah strategis Perseroan di tahun-tahun mendatang. The implementation of smart strategies in high discipline and consistency in the last few years has led PT Bhakti Investama Tbk (the Company) to secure a position as the biggest and solid investment company in Indonesia. The corporate actions in 2012, which were aimed at strengthening the core business and the realization of acquisition over new healthy and prospective businesses, successfully formed a stronger base for the Company’s corporate structure, improved the financial performance of the Company and stimulated more solid synergy among the subsidiaries under MNC Group. The achievements in 2012 will further serve as a strong base and momentum for the Company in performing further strategic actions in the years to come.
2
Kinerja Saham MNC Group MNC Group Share Performance
BHIT Harga saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) di sepanjang tahun 2012, naik sebesar 86,2% dari Rp290 menjadi Rp540. PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) in 2012 experienced a 86.2% hike in its stock price from Rp290 to Rp540.
600
500,000,000
480
400,000,000
360
300,000,000
240
200,000,000
120
100,000,000
0
0 Jan 2012 Feb 2012
Mar 2012
Apr 2012 May 2012 Jun 2012
Jul 2012
Aug 2012 Sep 2012
Oct 2012 Nov 2012
Dec 2012
BCAP
2,000
40,000,000
1,750
35,000,000
Harga saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menguat sebesar 191,1% sepanjang tahun 2012 dari Rp560 menjadi Rp1.630.
1,500
30,000,000
1,250
25,000,000
1,000
20,000,000
750
15,000,000
500
10,000,000
250
5,000,000
PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) in 2012 recorded a 191.1% increase in its stock price from Rp560 to Rp1,630.
0
0 Jan 2012 Feb 2012
Mar 2012
Apr 2012 May 2012 Jun 2012
Volume Volume
Jul 2012
Aug 2012 Sep 2012
Harga Saham Stock Price
Oct 2012 Nov 2012
Dec 2012
3 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
3,000
300,000,000
2,500
250,000,000
2,000
200,000,000
1,500
150,000,000
1,000
100,000,000
500
50,000,000
Mar 2012
Apr 2012 May 2012 Jun 2012
Jul 2012
Aug 2012 Sep 2012
Oct 2012 Nov 2012
250,000,000
2,400
200,000,000
1,800
150,000,000
1,200
100,000,000
600
50,000,000
0 Mar 2012
Apr 2012 May 2012 Jun 2012
Jul 2012
Aug 2012 Sep 2012
Oct 2012 Nov 2012
200,000,000
2,400
160,000,000
1,800
120,000,000
1,200
80,000,000
600
40,000,000
0
0 Aug 2012
Sep 2012
Oct 2012
Nov 2012
Dec 2012
MNCN Kenaikan harga saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) sepanjang tahun 2012 mencapai 92,3%, dari Rp1.300 menjadi Rp2.500. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) in 2012 posted a 92.3% increase in its stock price from Rp1,300 to Rp2,500.
Dec 2012
3,000
Jul 2012
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) in 2012 posted a 137.4% hike in its stock price from Rp990 to Rp2,350.
Dec 2012
3,000
0 Jan 2012 Feb 2012
Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) sepanjang tahun 2012 mencatat kenaikan sebesar 137,4% dari Rp990 menjadi Rp2.350.
0
0 Jan 2012 Feb 2012
BMTR
MSKY Saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) yang di catat di Bursa Efek Indonesia pada bulan Juli 2012 menguat 55,8% dari harga penutupan Rp1.540 menjadi Rp2.400 di akhir tahun 2012. Stocks of PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) which was listed on Indonesia Stock Exchange in July 2012, rose 55.8% from closing price of Rp1,540 to Rp2,400 at the end of 2012.
4
DAFTAR ISI CONTENTS
1 2 4
1
Prakata Kinerja Saham MNC Group Daftar Isi
Preface MNC Group Share Performance Contents
IKHTISAR KINERJA TAHUN 2012 Performance Highlights in 2012
6 8 11 16
Ikhtisar Keuangan Ikhtisar Saham dan Efek Lainnya Peristiwa Penting Tahun 2012 Penghargaan dan Sertifikasi Tahun 2012
Financial Highlights Stock and Other Securities Highlights Significant Events of 2012 Awards and Certification of 2012
2
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
22 28
Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi
Report from the Board of Commissioners Report from the Board of Directors
3
SEKILAS PERSEROAN Company in Brief
38 40 43 44 45 46 47 48 53 56
Data Perseroan Profil Perseroan Visi, Misi dan Filosofi Perseroan Sejarah Perseroan Struktur Organisasi Struktur Korporasi Komposisi Pemegang Saham Profil Dewan Komisaris Profil Direksi Profil Penasihat Perseroan
Corporate Data Profile of the Company Vision, Mission and Company Philosophy Corporate Milestone Organization Structure Corporate Structure Shareholders Composition Profile of the Board of Commissioners Profile of the Board of Directors Profile of the Corporate Advisor
TINJAUAN INVESTASI PERSEROAN Company’s Investment Review
58 72
Investasi Strategis Investasi Portofolio
Strategic Investment Portfolio Investment
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
74 75 78 85
Tinjauan Makro Ekonomi Tinjauan Industri Tinjauan Kinerja Keuangan Prospek Usaha
Macroeconomic Overview Industry Overview Financial Review Business Prospect
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
88 89 91 93
Tata Kelola Perusahaan Pendekatan GCG di Perseroan Pedoman Perilaku Struktur GCG
Good Corporate Governance GCG Approach in the Company Code of Conduct GCG Structure
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Tangung Jawab Sosial Perseroan
Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Statements
4 5 6 7 8
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
114
TANGGUNG JAWAB SOSIAL 120 PERSEROAN Corporate Social Responsibility
1
Ikhtisar Kinerja Tahun 2012 Performance Highlights in 2012
Ikhtisar Kinerja Tahun 2012 Performance Highlights in 2012
6
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
PROFIL KEUANGAN
2012
2011
2010
FINANCIAL PROFILE
dalam miliar Rupiah
in billion Rupiah
Pendapatan Bersih
9,787
7,713
6,832
Net Revenues
Laba Usaha*
2,739
1,940
1,561
Operating Income*
Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
695 1,281
244 735
259 515
Net Income attributable to: Owners of the company Non-controlling interest
Jumlah
1,976
979
774
Total
Pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
734 1,338
310 753
566 474
Total comprehensive income attributable to: Owners of the company Non-controlling interest
Jumlah
2,072
1,063
1,040
Total
EBITDA Jumlah Aset Jumlah Liabilitas
3,555
2,654
2,177
EBITDA
27,254
18,875
18,010
Total Assets
8,827
6,665
6,856
Total Liabilities
18,426
12,209
11,154
Total Equity
9,660
4,587
2,441
Net Working Capital
3
4
5
Investments in Associates
Laba Bersih Per Saham Dasar (dalam Rupiah)
21.43
8.50
8.82
Basic Earnings Per Share (in Rupiah)
Laba Bersih Per Saham Dilusian (dalam Rupiah)
21.19
7.57
6.62
Diluted Earnings Per Share (in Rupiah)
RASIO KEUANGAN UTAMA
2012
2011
2010
KEY FINANCIAL RATIO
20.19%
12.69%
11.33%
Net Income / Total Net Revenues
7.25%
5.19%
4.30%
Net Income / Total Assets
10.72%
8.02%
6.94%
Net Income / Total Equity
Aset Lancar / Liabilitas Lancar
3.02 x
2.24 x
1.48 x
Current Assets / Current Liabilities
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas
0.48 x
0.55 x
0.61 x
Total Liabilities / Total Equity
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset
0.32 x
0.35 x
0.38 x
Total Liabilities / Total Assets
36.33%
34.41%
31.87%
EBITDA / Total Net Revenues
Jumlah Ekuitas Modal Kerja Bersih Investasi Pada Entitas Asosiasi
Laba Bersih / Jumlah Pendapatan Bersih Laba Bersih / Jumlah Aset Laba Bersih / Jumlah Ekuitas
EBITDA / Jumlah Pendapatan Bersih
* Laba Usaha = Laba Kotor - Beban Umum dan Administrasi | Operating Income = Gross Profit - General & Administration Expense
DIVIDEN Dividen Tunai Per Saham (dalam Rupiah penuh) *Akan ditetapkan pada RUPS Tahunan | Will be decided on AGMS
2012
2011
2010
DIVIDEND
*
3
2
Cash Dividend Per Share (in full Rupiah)
7 PT Bhakti Investama Tbk
Pendapatan Bersih | Net Revenues dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
EBITDA | EBITDA dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
Jumlah Liabilitas | Total Liabilities dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
* Yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the Company
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Laba Bersih | Net Income* dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
Jumlah Aset | Total Assets dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
Jumlah Ekuitas | Total Equity dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
Ikhtisar Kinerja Tahun 2012 Performance Highlights in 2012
8
IKHTISAR SAHAM DAN EFEK LAINNYA STOCK AND OTHER SECURITIES HIGHLIGHTS
Jumlah Saham | Number of Shares 2012
2011
2010
Jumlah Saham Beredar (dalam lembar saham)
35,688,083,807
29,968,494,291
29,848,162,845
Number of Outstanding Shares (in share)
Nilai Nominal (dalam Rupiah penuh)
100
100
100
Nominal Value (in full Rupiah)
Harga Saham | Stock Price 2012
2011
2010
Tertinggi (*)
600
300
335
Terendah (*)
270
164
48
Lowest (*)
Penutupan (*)
540
295
163
Closing (*)
19,271.6
8,840.7
4,865.3
Market capitalization (in billion Rupiah)
Kapitalisasi pasar (dalam miliar Rupiah)
Highest (*)
* dalam Rupiah penuh in full Rupiah
Kronologis Pencatatan Saham | Share Listing Chronology Keterangan
Remarks
Saham yang ditawarkan Shares Offered
Tanggal Pencatatan
Waran yang ditawarkan
Jumlah Saham
Tanggal Efektif dari Bapepam-LK/ Persetujuan RUPSLB
Warrant Offered
Total Number of Shares
Date of Effective Statement from Bapepam-LK/EGMS Approval
BEJ | JSX
BES | SSX
Listing Date BEI | IDX
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering
123,000,000
-
428,000,000
28-Oct-97
24-Nov-97
24-Nov-97
Pemecahan Saham Stock Split
428,000,000
-
856,000,000
6-Aug-99
8-Sep-00
8-Sep-00
Pemecahan Saham Stock Split
1,284,000,000
-
2,140,000,000
5-Jan-00
8-Feb-00
8-Feb-00
Penawaran Tanpa HMETD Non-Preemptive Rights
107,000,000
-
2,247,000,000
27-Sep-99
4-Jul-00
4-Jul-00
Penawaran Umum Terbatas I Right Issue I
253,597,938
374,500,000
2,500,597,938
22-Jun-01
20-Jul-01
20-Jul-01
Penawaran Umum Terbatas II Right Issue II
706,000,250
875,209,278
3,206,598,188
20-Sep-02
16-Oct-02
16-Oct-02
Penawaran Umum Terbatas III Right Issue III
847,644,338
565,096,225
5,227,242,032
7-Jun-04
21-Jun-04
21-Jun-04
Penawaran Umum Terbatas IV Right Issue IV
1,829,534,711
-
7,056,776,743
27-Jun-07
28-Jun-07
12-Jul-07
Penawaran Umum Terbatas (TBUK) Convertible Bonds
1,346,367,238
-
8,403,144,481
27-Jun-07
(*)
22,129,311,567
-
29,809,671,845
14-Apr-10
21-May-10
Opsi Saham Karyawan I dan II Employee Stock Options I and II
308,467,533
-
29,848,162,845
14-Apr-10
(**)
Opsi Saham Karyawan III Employee Stock Options III
212,544,067
-
29,968,494,291
2-May-11
(***)
Konversi dari TBUK Convertible Bonds
3,283,694,016
-
33,252,188,307
12-Jan-12
7-Jun-12
Penambahan Modal Disetor tanpa HMETD Non-Preemptive Rights
2,185,000,000
-
35,437,188,307
9-Oct-12
18-Oct-12
173,670,534
-
35,688,083,807
Oct-12
9-Nov-12
Pembagian Saham Bonus Bonus Shares
Opsi Saham Karyawan IV Employee Stock Options IV
(*) Periode Konversi Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) adalah 23 Agustus 2007 - 31 Mei 2012 Conversion Period of Convertible Bonds is 23 August 2007 - 31 May 2012 (**) Periode Opsi Saham Karyawan Tahap I & II adalah Desember 2010 - Oktober 2013 Period of Employee Stock Options Phase I and II is December 2010 - October 2013 (***) Periode Opsi Saham Karyawan Tahap III adalah Oktober 2011 - Oktober 2013 Period of Employee Stock Options Phase III is October 2011 - October 2013
9 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Harga Saham Triwulanan | Quarterly Stock Price Pembukaan Open
Terendah Lowest
PERIODE
Tertinggi Highest
Penutupan Closing
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization
Pembukaan Open
Terendah Lowest
2012
Tertinggi Highest
Penutupan Closing
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization
2011
PERIOD
Triwulan 1
290
270
375
365
12,093,953,866,430
174
166
193
174
5,193,580,335,030
1st Quarter
Triwulan 2
395
370
485
400
13,308,072,746,800
176
164
255
235
7,014,318,268,575
2nd Quarter
Triwulan 3
405
385
495
495
16,514,442,991,035
230
165
270
183
5,462,213,800,635
3rd Quarter
Triwulan 4
520
500
600
540
19,271,565,255,780
174
174
300
295
8,840,705,815,845
4th Quarter
Dalam Rupiah penuh | In full Rupiah
Volume Perdagangan Saham Triwulanan | Quarterly Stock Trading Volume Pembukaan Open
Terendah Lowest
PERIODE
Tertinggi Highest
Penutupan Closing
Pembukaan Open
Terendah Lowest
2012
Tertinggi Highest
Penutupan Closing
2011
PERIOD
Triwulan 1
15,698,000
2,912,000
462,983,000
11,546,500
227,146,500
13,262,500
445,239,000
59,966,000
1st Quarter
Triwulan 2
229,125,000
15,189,000
229,125,000
65,709,500
112,469,000
6,250,500
666,452,000
28,787,000
2nd Quarter
Triwulan 3
56,370,500
4,188,000
246,433,000
108,525,000
25,420,000
6,873,500
725,601,500
80,740,500
3rd Quarter
Triwulan 4
161,964,000
14,152,000
244,023,000
125,023,500
27,266,500
3,918,500
271,928,000
54,872,000
4th Quarter
Dalam lembar saham | In share
Grafik Pergerakan Harga Saham Tahun 2012 | 2012 Stock Price Movements Graph
Harga Saham Stock Price Volume Volume
10
Ikhtisar Kinerja Tahun 2012 Performance Highlights in 2012
Pembagian Dividen | Dividend Distribution RUPS Tahunan tanggal 2 Mei 2012 menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yaitu satu saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp3,- (tiga Rupiah).
The AGMS on May 2, 2012 agreed on the payment of a cash dividend for the book year ended on December 31, 2011, in which one share is entitled to a cash dividend of Rp3,- (three Rupiah).
Ikhtisar Obligasi | Bonds Highlights OBLIGASI
Tanggal Penerbitan
Jumlah
Jangka Waktu
Tingkat Bunga
Tanggal Jatuh Tempo
Peringkat Awal Emisi
Lembaga Pemeringkat
BONDS
Publish Date
Total
Time Period
Interest Rate
Maturity Date
Initial Bond Rating
Rating Institution
02-11-1999
Rp100,000,000,000
5 tahun 5 years
17.50%
01-11-2004
BBB
PT Kasnic DCR Indonesia
PT Kasnic Credit Rating Indonesia
Rp150,000,000,000
3 tahun 3 years
A-
28-06-2002
19.25%
27-06-2005 idBBB
PT Pemeringkat Efek Indonesia
3 tahun 3 years
A-
PT Kasnic Credit Rating Indonesia
13%
idBBB
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Obligasi Bhakti Investama I Tahun 1999 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang Bhakti Investama I of 1999 Bonds with Fixed and Floating Interest Rates Obligasi Bhakti Investama II Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap Bhakti Investama II of 2002 Bonds with Fixed Interest Rate
Obligasi Bhakti Investama III dengan Tingkat Bunga Tetap Bhakti Investama III Bonds with Fixed Rate
14-06-2004
Rp100,000,000,000
11-06-2007
11 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PERISTIWA PENTING TAHUN 2012 SIGNIFICANT EVENTS OF 2012
Perseroan | The Company
JANUARI UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd melakukan konversi surat utang Perseroan senilai US$100 juta menjadi saham.
JANUARY UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd completed the conversion of US$100 million worth of convertible bonds into shares.
MEI Pada tanggal 2 Mei Perseroan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Paparan Publik (Public Expose).
MAY On May 2, the Company held its Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) and a Public Expose.
AGUSTUS Perseroan membagikan dividen senilai Rp3,- per saham kepada pemegang saham sesuai keputusan RUPST pada bulan Mei.
AUGUST The Company paid a cash dividend of Rp3,- per share to the shareholders in accordance with the resolutions of the AGMS in May.
OKTOBER Perseroan melakukan penerbitan saham baru dengan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non HMETD) sebanyak 2.185 juta saham.
OCTOBER The Company executed a non pre-emptive rights issue in the amount of 2,185 million shares.
DESEMBER Perseroan melalui entitas anak PT MNC Energi menjadi pemegang 51% saham PT Nuansacipta Coal Investment.
DECEMBER The Company through its subsidiary, PT MNC Energi owned 51% shares of PT Nuansacipta Coal Investment.
12
Ikhtisar Kinerja Tahun 2012 Performance Highlights in 2012
Entitas Anak | Subsidiaries
Sektor Media
Media Sector
JANUARI • RCTI menyelenggarakan acara "Dahsyatnya Awards" yang merupakan ajang apresiasi bergengsi bagi insan musik Indonesia.
JANUARY • RCTI held the "Dahsyatnya Awards", a prominent awards ceremony held as an appreciation for Indonesian musicians.
MARET • RCTI menyelenggarakan acara perayaan HUT program musik Dahsyat ke-4 pada tanggal 22 Maret 2012.
MARCH • RCTI celebrated the 4th Anniversary of the Dahsyat musical program on March 22, 2012.
• MNC menyelenggarakan "Panasonic Awards" yaitu ajang penyerahan penghargaan bergengsi kepada insan pertelevisian Indonesia pada tanggal 27 Maret 2012.
• MNC held the "Panasonic Awards", a prominent awards ceremony for Indonesian TV figures, on March 27, 2012.
APRIL • RCTI menyiarkan acara Pemilihan Miss Indonesia 2012, yaitu ajang pemilihan ratu kecantikan di Indonesia, pada tanggal 28 April 2012.
APRIL • RCTI broadcast Miss Indonesia 2012, an Indonesian beauty peagant, on April 28, 2012.
• MNC meluncurkan channel baru, yaitu MNC Drama di Channel 98 serta MNC Comedy di Channel 101 Indovision pada tanggal 30 April 2012.
• MNC launched a new channel, MNC Drama, on Indovision’s channel 98 as well as MNC Comedy on channel 101 on April 30, 2012.
MEI • RCTI menggelar acara "Seputar Indonesia Awards" yang merupakan ajang penganugerahaan penghargaan bergengsi untuk insan berita dan masyarakat Indonesia pada tanggal 9 Mei 2012.
MEI • RCTI held the "Seputar Indonesia Awards", a prominent awards ceremony for Indonesians and leading figures in news broadcasting, on May 9, 2012.
• RCTI menggelar acara "Indonesia Movie Awards" yang merupakan ajang penyerahan penghargaan bergengsi untuk insan film Indonesia, pada tanggal 30 Mei 2012.
• RCTI organized the "Indonesia Movie Awards" as a show of appreciation for leading figures in the Indonesian movie industry, on May 30, 2012.
13 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
JULI • RCTI menyelenggarakan acara "Anugerah Musik Indonesia" pada tanggal 4 Juli 2012.
JULY • RCTI held the "Anugerah Musik Indonesia" on July 4, 2012.
• PT MNC Sky Vision resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 9 Juli 2012.
• PT MNC Sky Vision officially listed its stocks on the Indonesia Stock Exchange through an Initial Public Offering (IPO) on July 9, 2012.
AGUSTUS • RCTI merayakan ulang tahun ke-23.
AUGUST • RCTI celebrated its 23rd anniversary.
• MNC Home Shopping mulai tayang di Channel 88 Indovision.
• MNC Home Shopping was launched on Indovision’s Channel 88.
NOVEMBER • PT Global Mediacom Tbk bekerja sama dengan GS Home Shopping Inc pada tanggal 13 November 2012 meluncurkan MNC Shop yang menyediakan layanan TV Home Shopping selama 24 jam penuh dengan produk yang beragam dari Household, Beauty Care, Digital Electronics, hingga Insurance.
NOVEMBER • PT Global Mediacom Tbk, in cooperation with GS Home Shopping Inc, 2012, launched MNC Shop on November 13, a 24hour TV Home Shopping service offering various products from household, beauty care and digital electronics to insurance.
• MNC TV menyelenggarakan acara "Anugerah Citra Pariwara 2012" pada tanggal 30 November 2012.
• MNC TV held the "Anugerah Citra Pariwara 2012" awards on November 30, 2012.
DESEMBER • MNC TV menyelenggarakan acara "Indonesia’s Best Practice Corporate Transformation 2012" sekaligus Grand Launching MNC Shop.
DECEMBER • MNC TV held the "Indonesia’s Best Practice Corporate Transformation 2012" event, followed by the Grand Launch of MNC Shop.
14
Ikhtisar Kinerja Tahun 2012 Performance Highlights in 2012
Sektor Jasa Keuangan
Financial Service Sector
JANUARI • Perubahan nama dari PT Jamindo General Insurance menjadi PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance) pada tanggal 6 Januari 2012.
JANUARY • PT Jamindo General Insurance was officially renamed PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance) on January 6, 2012.
FEBRUARI • MNC Life pada tanggal 15 Februari 2012 mulai mengoperasikan layanan Claim Hotline Service 24 Jam. • MNC Life meresmikan kantor pemasaran di Manado pada tanggal 17 Februari 2012.
FEBRUARY • On February 15, 2012 MNC Life launched a 24-hour Claim Hotline Service. • MNC Life opened a marketing office in Manado on February 17, 2012.
MARET • MNC Life menandatangani kerja sama strategis dengan PT Kimia Farma Apotik untuk pemasaran voucher asuransi kecelakaan Hario Siaga. • MNC Life menandatangani kerja sama dengan CV Nadya Jaya Wisata dalam rangka penjualan asuransi kecelakaan di sejumlah bandara, yaitu meliputi bandara di Surabaya, Batam, Pontianak, Banjarmasin dan Manado. • MNC Life meresmikan Kantor Pemasaran di Padang Sidempuan pada tanggal 19 Maret 2012. • MNC Securities membuka Galeri Pemasaran Pojok Bursa (BEI) di STIKUBANK dan UDINUS (Universitas Dian Nuswantoro) Semarang pada tanggal 21 Maret 2012.
MARCH • MNC Life signed a strategic cooperation agreement with PT Kimia Farma Apotek to market vouchers for a personal accident product, Hario Siaga. • MNC Life signed a cooperation agreement with CV Nadya Jaya Wisata to market personal accident insurance at a number of airports, including Surabaya, Batam, Pontianak, Banjarmasin and Manado. • MNC Life opened a marketing office in Padang Sidempuan on March 19, 2012. • MNC Securities opened a Market Corner (IDX) Marketing Gallery at STIKUBANK and UDINUS (Dian Nuswantoro University), Semarang, on March 21, 2012.
APRIL • MNC Life mensponsori acara Miss Indonesia 2012 melalui penyerahan produk ‘Asuransi Sang Juara’ senilai Rp3,75 miliar.
APRIL • MNC Life became a sponsor for the Miss Indonesia 2012 contest, presenting ‘Asuransi Sang Juara’ insurance worth a total of Rp3.75 billion.
MEI • MNC Life pada 1 Mei 2012 menandatangani perjanjian kerja sama pemasaran Asuransi Jiwa Kredit (AJK) dengan BPR Sumedang. • MNC Life meresmikan Kantor Pemasaran di Denpasar, Bali, pada tanggal 11 Mei 2012. • MNC Life menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan PT K-24 Indonesia pada tanggal 15 Mei 2012 untuk memasarkan voucher asuransi kecelakaan Hario Siaga.
MAY • On May 1, 2012 MNC Life signed a partnership agreement for the marketing of Credit Life Insurance (AJK) with BPR Sumedang. • MNC Life opened a marketing office in Denpasar, Bali, on May 11, 2012. • MNC Life signed a strategic partnership agreement with PT K-24 Indonesia on May 15, 2012, to market vouchers for Hario Siaga personal accident insurance.
15 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
JUNI • MNC Life meresmikan Kantor Pemasaran di Belitung pada tanggal 2 Juni 2012. • MNC Securities bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dalam IPO PT MNC Sky Vision senilai Rp2,1 triliun.
JUNE • MNC Life officially opened a Marketing Office in Belitung on June 2, 2012. • MNC Securities acted as Underwriter for the IPO of PT MNC Sky Vision, valued at Rp2.1 trillion.
JULI • MNC Securities berperan sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dalam Penawaran Umum Global Mediacom I senilai Rp1,25 triliun pada 3 Juli 2012. • MNC Life meresmikan kantor pemasaran di Balikpapan pada tanggal 5 Juli 2012.
JULY • MNC Securities acted as Underwriter for the Public Offering of Global Mediacom I Bonds, with a value of Rp1.25 trillion, on July 3, 2012. • MNC Life opened a marketing office in Balikpapan on July 5, 2012.
AGUSTUS • PT Bhakti Capital Indonesia Tbk pada 27 Agustus 2012 membagikan dividen tunai dengan nilai dividen per saham Rp3. • MNC Finance pada tanggal 14 Agustus 2012 melaksanakan acara Buka Puasa Bersama sekaligus melakukan salah satu program CSR di Yayasan “Khoiru Ummah” yang berlokasi di Depok.
AUGUST • PT Bhakti Capital Indonesia Tbk paid a cash dividend on August 27, 2012, in the amount of Rp3 per share. • On August 14, 2012, MNC Finance hosted break fasting, as part of CSR program at the “Khoiru Ummah" Foundation in Depok.
SEPTEMBER • MNC Asset Management pada tanggal 19 September 2012 melakukan acara Investor Gathering dan peluncuran produk baru MNC Dana Icon.
SEPTEMBER • MNC Asset Management held an Investor Gathering on September 19, 2012 while launching a new product called MNC Dana Icon.
OKTOBER • PT MNC Asset Management melakukan peluncuran Perdana NAB 1000 MNC Dana Icon pada 1 Oktober 2012. • MNC Life dan PT Kreasi Total mendatangani perjanjian kerja sama pada tanggal 1 Oktober 2012 dalam rangka penjualan produk asuransi kecelakaan di Bandara Polonia, Medan. • MNC Finance dengan Bank BJB Syariah pada tanggal 11 Oktober 2012 menandatangani perjanjian kerja sama dalam hal Pembiayaan Mudharabah dengan nilai Rp85 miliar. • PT Bhakti Capital Indonesia Tbk melaksanakan penerbitan sebanyak 87.500.000 saham baru pada tanggal 19 Oktober 2012 dengan harga Rp1.000 per saham atau senilai Rp87,5 miliar dengan menggunakan skema penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non HMETD). • MNC Asset Management berpartisipasi dalam Pekan Reksadana nasional dengan APRDI di Central Park pada tanggal 18-21 Oktober 2012.
OCTOBER • PT MNC Asset Management officially launched Perdana NAB 1000 MNC Dana Icon on October 1, 2012. • MNC Life and PT Kreasi Total signed a cooperation agreement on October 1, 2012, to market an accident insurance product at Polonia Airport, Medan. • MNC Finance and Bank BJB Syariah signed a cooperation agreement on October 11, 2012, on Mudharabah Financing worth Rp85 billion. • PT Bhakti Capital Indonesia Tbk issued 87,500,000 new shares on October 19, 2012, at a price of Rp1,000 per share, or equal to Rp87.5 billion, in a non-preemptive rights issue.
• MNC Asset Management participated in the National Mutual Fund Week with APRDI at Central Park on October 18-21, 2012.
16
Ikhtisar Kinerja Tahun 2012 Performance Highlights in 2012
NOVEMBER • MNC Life melakukan penandatanganan kesepakatan dengan PT Dos Ni Roha pada tanggal 1 November 2012 dalam rangka kerja sama pendistribusian voucher asuransi kecelakaan Hario Siaga. • PT Bhakti Capital Indonesia Tbk dengan persetujuan dari RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 7 November 2012 berubah nama menjadi PT MNC Kapital Indonesia Tbk. • MNC Insurance membuka kantor perwakilan di Medan pada tanggal 8 November 2012. • Pada tanggal 26 November 2012, MNC Insurance meresmikan ruang kantor baru kantor perwakilan MNC Insurance Surabaya.
NOVEMBER • MNC Life sealed a deal with PT Dos Ni Roha on November 1, 2012, on the distribution of the Hario Siaga voucher for its accident insurance product. • PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, as approved by the EGMS on November 7, 2012, changed its name to PT MNC Kapital Indonesia Tbk. • MNC Insurance opened a representative office in Medan on November 8, 2012. • On November 26, 2012, MNC Insurance opened a new office building for MNC Insurance’s representative office in Surabaya.
DESEMBER • MNC Insurance pada tanggal 3 Desember 2012 membuka kantor perwakilan Mangga Dua di kantor MNC Financial Services Mangga Dua. • MNC Insurance membuka kantor perwakilan di Semarang pada tanggal 9 Desember 2012. • MNC Life meresmikan kantor pemasaran di Pematang Siantar dan Medan pada tanggal 12 Desember 2012. • MNC Insurance meresmikan kantor perwakilan di Solo tanggal 12 Desember 2012. • MNC Asset Management meresmikan kantor cabang di Pluit pada tanggal 18 Desember 2012. • MNC Insurance meresmikan pembukaan Kantor Perwakilan Makassar tanggal 19 Desember 2012.
DECEMBER • On December 3, 2012, MNC Insurance opened a representative office at MNC Financial Services office in Mangga Dua, Jakarta. • MNC Insurance opened a representative office in Semarang on December 9, 2012. • MNC Life opened marketing offices in Pematang Siantar and Medan on December 12, 2012. • MNC Insurance opened a representative office in Solo on December 12, 2012. • MNC Asset Management opened the Pluit branch office on December 18, 2012. • MNC Insurance officially opened a Representative Office in Makassar on December 19, 2012.
17 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PENGHARGAAN & SERTIFIKASI TAHUN 2012 AWARDS AND CERTIFICATION OF 2012
Perseroan
Corporate
Perseroan meraih penghargaan ‘Best of the Best Awards The Top 50 Companies for 2012’ yang diserahkan oleh Majalah Forbes Indonesia pada tanggal 6 Desember 2012 di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta.
The Company was awarded a ‘Best of the Best Award - Top 50 Companies of 2012’ by Forbes Indonesia Magazine on December 6, 2012, at the Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta.
Entitas Anak
Subsidiaries
Sektor Media
Media Companies
• RCTI meraih penghargaan ‘Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand 2012’ untuk kategori stasiun televisi terfavorit pilihan netizen (pengguna internet) di Indonesia. • Program Seputar Indonesia RCTI meraih Juara I penghargaan ‘CNN Television Journalism Awards 2012’ untuk kategori ”Education News” dengan topik Karut Marut Pendidikan Nasional (Ironi Pendidikan). • Program Seputar Indonesia RCTI meraih Juara II penghargaan ‘CNN Television Journalism Awards 2012’ untuk kategori ”Best Single News Story” dengan topik Perdagangan Gadis Belia. • RCTI meraih penghargaan ‘Panasonic Gobel Award 2012’ sebagai “Program Pencarian Bakat Terfavorit” untuk program Masterchef. • RCTI meraih penghargaan ‘Panasonic Gobel Award 2012’ sebagai “Program Musik Terfavorit” untuk program Mega Konser. • RCTI meraih penghargaan ‘Panasonic Gobel Award 2012’ sebagai “Program Berita Terfavorit” untuk program Seputar Indonesia. • RCTI meraih penghargaan ‘Panasonic Gobel Award 2012’ sebagai “Program Gaya Hidup Terfavorit” untuk program Masterclass.
• RCTI won an ‘Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand 2012’ award in the ‘Netizen’s (internet users) Favorite TV Station in Indonesia’ category. • RCTI’s Seputar Indonesia program won first place at the ‘CNN Television Journalism Awards 2012’ in the “Education News” category for its item, Karut Marut Pendidikan Nasional (Ironi Pendidikan). • RCTI’s Seputar Indonesia program won third place at the CNN Television Journalism Awards 2012’ in the “Best Single News Story” category for its item, Perdagangan Gadis Belia. • RCTI won a ‘Panasonic Gobel Award 2012’ in the “Favorite Talent Search Program” category for Masterchef. • RCTI won a ‘Panasonic Gobel Award 2012’ in the “Favorite Music Program” category for Mega Konser. • RCTI won a ‘Panasonic Gobel Award 2012’ in the “Favorite News Program” category for Seputar Indonesia. • RCTI won a ‘Panasonic Gobel Award 2012’ in the “Favorite Lifestyle Program” category for Masterclass.
18
Ikhtisar Kinerja Tahun 2012 Performance Highlights in 2012
• RCTI meraih penghargaan ‘Panasonic Gobel Award 2012’ sebagai “Program Film Televisi Terfavorit” untuk program Si Doel Anak Pinggiran. • RCTI meraih penghargaan ‘Panasonic Gobel Award 2012’ sebagai “Program Pertandingan Olahraga Terfavorit” untuk program Sea Games Final Malaysia – Indonesia. • RCTI meraih penghargaan ‘Panasonic Gobel Award 2012’ sebagai “Program Infotainment Terfavorit” untuk program Silet. • RCTI meraih penghargaan ‘Panasonic Gobel Award 2012’ sebagai “Program Majalah Berita Terfavorit” untuk program Seputar Peristiwa. • RCTI meraih penghargaan‘Panasonic Gobel Award 2012’ sebagai “Drama Seri Terfavorit” untuk program Putri yang Ditukar. • RCTI meraih penghargaan ‘The Most Favorite Media TV Station 2012 Women Brand’. • RCTI meraih penghargaan untuk kategori Program Buletin Berita TV untuk Program Seputar Indonesia Sore, tanggal 28 April 2012. • RCTI meraih penghargaan untuk kategori Program Investigasi TV untuk Program DELIK Episode Derita TKI Arab Saudi. • MNCTV meraih penghargaan MH Thamrin Award untuk program Sidik Kasus berjudul Peluh si Kecil di Kerasnya Metropolitan. • MNCTV meraih penghargaan IJTI Award untuk program Sidik Kasus berjudul Untung Sekarang Rugi Kemudian (Limbah Tambang Emas di Bayah, Banten), dan untuk program Lintas Malam Episode 3 April 2012. • MNCTV meraih penghargaan KPID Bali Award untuk program Lintas Bali. • MNC TV meraih nominasi penghargaan Panasonic Gobel Award untuk kategori program Sidik Kasus, Lintas Siang, Di Antara Kita, untuk rata-rata rating tertinggi per genre.
• RCTI won a ‘Panasonic Gobel Award 2012’ in the “Favorite Television Film” category for Si Doel Anak Pinggiran. • RCTI accepted a ‘Panasonic Gobel Award 2012’ in the “Favorite Sports Event Broadcast” category for its coverage of the Sea Games Final Malaysia – Indonesia. • RCTI won a ‘Panasonic Gobel Award 2012’ in the “Favorite Infotainment Program” category for Silet. • RCTI won a ‘Panasonic Gobel Award 2012’ in the “Favorite News Magazine Program” category for Seputar Peristiwa. • RCTI accepted a ‘Panasonic Gobel Award 2012’ in the “Favorite Drama Series” category for Putri yang Ditukar. • RCTI was named ‘The Favorite Media TV Station 2012, Women Brand’. • RCTI won an award in the TV News Bulletin category for Seputar Indonesia Sore, on April 28, 2012. • RCTI received an award in the Investigative TV Program category for a DELIK episode on Derita TKI Arab Saudi. • MNC TV received an MH Thamrin Award for the Sidik Kasus episode on Peluh si Kecil di Kerasnya Metropolitan. • MNC TV won an IJTI Award for Sidik Kasus’ episode on Untung Sekarang Rugi Kemudian (Limbah Tambang Emas di Bayah, Banten), and Lintas Malam’s Episode 3 in April 2012. • MNC TV won a KPID Bali Award for Lintas Bali. • MNC TV won Panasonic Gobel Awards for Sidik Kasus, Lintas Siang and Di Antara Kita for being the highest rated programs in their genres.
19 PT Bhakti Investama Tbk
• MNC TV meraih penghargaan pertama untuk 'Indonesia Best Corporate Transformation 2012 Award' dengan kategori ‘Good’ yang diselenggarakan oleh Majalan SWA. • MNC TV meraih penghargaan Anugerah Citra Pariwara 2012 - Silver Award untuk kategori Kids untuk program Omni Animasi “di manadi mana” Ayu Ting Ting, dan Bronze Award untuk kategori Sport untuk program Thomas Uber Cup versi ‘Gepuk Kasur’. • Radio Sindo Trijaya meraih penghargaan ‘Charta Peduli Indonesia 2012’ untuk kategori program sosial dan kebencanaan. • MNC Sky Vision meraih penghargaan ‘Corporate Image (IMAC) Awards 2012’ dengan kategori ‘Excellent’ dan meraih Corporate Image Index 3,908. • MNC Sky Vision meraih penghargaan ‘Top Brand Awards 2012’. • MNC Sky Vision meraih ‘Marketing Awards 2012’. • MNC Sky Vision meraih penghargaan ‘Original Brand Awards 2012’. • Okezone meraih penghargaan Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Awards sebagai media online yang paling aktif memberitakan kasus narkoba sekaligus membangun semangat memerangi narkoba. • Okezone meraih penghargaan 'Indonesia Brand Champion Award 2012' untuk kategori 'Most Popular Online News Provider Brand' dari MarkPlus Insight dan Marketeers. • MNC Pictures berhasil menjadi nominasi Film Televisi (FTV) Piala Vidia 2012 pada ajang ‘Festival Film Indonesia 2012’ pada tanggal 26 November 2012 untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik, Penata Musik Terbaik, Penulis Cerita Asli Terbaik, dan Sutradara Terbaik untuk sinetron ‘Cinta Momo dan Tejo di antara Angkringan’ serta nominasi FTV Piala Vidia 2012 untuk film ‘Cinta Pengamen Badut’.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
• MNC TV received its first award at SWA Magazine’s Indonesia Best Corporate Transformation 2012 Awards in the category of ‘Good’. • MNC TV won an Anugerah Citra Pariwara 2012 - Silver Award in the ‘Kids’ category for its Omni Animasi “di mana-di mana” program presenting Ayu Ting Ting, and a Bronze Award in the ‘Sport’ category, for its Thomas Uber Cup program, ‘Gepuk Kasur’. • Radio Sindo Trijaya was awarded the ‘Charta Peduli Indonesia 2012’ in the ‘Social and Natural Disaster Programs’ category. • MNC Sky Vision received an ‘Excellent’ citation at the ‘Corporate Image (IMAC) Awards 2012’ and achieved a Corporate Image Index of 3.908. • MNC Sky Vision won at the ‘Top Brand Awards 2012’. • MNC Sky Vision won at the ‘Marketing Awards 2012’. • MNC Sky Vision won at the ‘Original Brand Awards 2012’. • Okezone received a Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Award in the online media category for actively presenting news on illegal drugs as well as encouraging the fight against drugs. • Okezone received an Indonesia Brand Champion Award 2012 in the ‘Most Popular Online News Provider Brand’ category, which was presented by MarkPlus Insight and Marketeers. • MNC Pictures was nominated for the 2012 Vidia Awards in the ‘Television Film (FTV)’ category at the ‘Festival Film Indonesia 2012’ on November 26, 2012, in the categories of Best Actor in a Leading Role, Best Music Director, Best Original Sript and Best Director for the movie entitled ‘Cinta Momo dan Tejo di antara Angkringan’, and was nominated for a 2012 Vidia Award for the movie, ‘Cinta Pengamen Badut’.
20
Ikhtisar Kinerja Tahun 2012 Performance Highlights in 2012
Sektor Jasa Keuangan
Financial Services Sector
• PT MNC Asset Management memperoleh penghargaan untuk kategori ‘Reksadana Pasar Uang Terbaik Periode 3 Tahun’ untuk produknya Reksa Dana MNC Dana Lancar pada tanggal 7 Maret 2012. • PT MNC Asset Management meraih penghargaan untuk kategori ‘Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Terbaik 2012 Periode 1 Tahun’ untuk produknya Reksa Dana MNC Dana Syariah pada tanggal 8 Agustus 2012. • MNC Life pada tanggal 12 Agustus 2012 mendapat apresiasi dari Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) sebagai perusahaan asuransi jiwa pertama yang menawarkan layanan Uang Muka Klaim. • PT MNC Finance pada bulan Agustus 2012 meraih penghargaan untuk 'Perusahaan dengan Aset di bawah Rp1 triliun' dari Majalah Info Bank dengan predikat “Sangat Bagus”.
• PT MNC Asset Management received an award in the ‘Best 3-Year Capital Market Mutual Fund’ category for its product, Reksa Dana MNC Dana Lancar, on March 7, 2012.
Sektor Energi dan Sumber Daya Alam
Energy and Natural Resources Sector
• PT Nuansacipta Coal Investment meraih sertifikat penghargaan dari Pemerintah Kota Samarinda atas partisipasinya dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni 2012 • PT Nuansacipta Coal Investment meraih sertifikasi dari Gubernur Kalimantan Timur yang berdasarkan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Tahun 2011/2012 dengan peringkat ‘BIRU’.
• PT Nuansacipta Coal Investment received a certificate of appreciation from the Samarinda City Government for its participation in the commemoration of World Environment Day on June 5, 2012 • PT Nuansacipta Coal Investment received a ‘BLUE’ rating from the East Kalimantan Governor, based on an assessment of the Company’s environmental management performance during the period of 2011/2012.
• PT MNC Asset Management won an award in the ‘Best Syariah 1-Year Fixed Income Mutual Fund 2012’ category for its Reksa Dana MNC Dana Syariah product on August 8, 2012. • MNC Life won a citation from the Indonesian World Records Museum (MURI) on August 2, 2012 as the first life insurance company to offer the Claim Advance Payment service. • In August 2012, PT MNC was rated ‘Very Good’ by Info Bank in the ‘Companies with Assets Under Rp1 Trillion’ category.
21 PT Bhakti Investama Tbk
2
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Laporan Manajemen Management Report
22
Laporan Manajemen Management Report
LAPORAN DEWAN KOMISARIS REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
Ratna Endang Soelistyawati Komisaris Utama / President Commissioner
23 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Perseroan telah mengembangkan dan memperluas bisnis baik pada sektor investasi strategis maupun portofolio serta memanfaatkan sinergi yang positif antar entitas anak. The Company has shown its capability to develop and expand the business in terms of both strategic investments and portfolios, and has succeeded in harnessing the synergy among the subsidiaries.
Pemegang saham yang terhormat,
Respected shareholders,
Perkenankan saya atas nama Dewan Komisaris memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerahNya seluruh jajaran Direksi dan karyawan Perseroan mampu mempersembahkan kinerja yang sangat membanggakan selama tahun 2012.
On behalf of Board of Commissioners, I would like to pray to God the Almighty that we were so blessed with the achievement of an outstanding performance by the management and all employees of the Company during 2012.
Perseroan telah mengembangkan dan memperluas bisnis baik pada sektor investasi strategis maupun portofolio serta memanfaatkan sinergi yang positif antar entitas anak. Upaya mempertajam bisnis inti di sektor media dan jasa keuangan serta ekspansi pada sektor energi dan sumber daya alam terbukti menghasilkan kinerja yang sangat memuaskan. Dewan Komisaris sangat mengapresiasi kinerja Perseroan melalui pencapaian performa bisnis sebagaimana yang ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan konsolidasi tahun 2012 yang mencapai Rp9,79 triliun. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pendapatan konsolidasian tahun 2012 naik 26,9% yang diikuti dengan perolehan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 184,6% menjadi Rp695,0 miliar dengan laba per saham meningkat tajam sebesar 152,1% menjadi Rp21,4 per saham. EBITDA Perseroan pun meningkat 33,9% dari Rp2,65 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp3,56 triliun pada tahun 2012. Pencapaian tersebut menunjukkan keberhasilan Perseroan dalam memitigasi risiko dan mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk merealisasikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami memiliki keyakinan penuh bahwa kinerja manajemen dalam mengelola Perseroan dapat terus ditingkatkan sehingga potensi setiap unit usaha dapat dioptimalkan pendayagunaannya.
The Company has shown its capability to develop and expand the business in both strategic investments and portfolios, and has succeeded in harnessing the synergy among the subsidiaries. In fact, our efforts to strengthen our core businesses in the media and financial sectors and to expand further in the energy and natural resource sectors produced satisfying results. The Board of Commissioners applauds this very positive performance, which resulted in a 26.9% growth in the consolidated revenues of the Company to Rp9.79 trillion. While net income attributable to owners of the Company soared by 184.6% to Rp695.0 billion, and earnings per share increased by 152.1% to Rp21.4 per share. EBITDA grew by 33.9% from Rp2.65 trillion in 2011 to Rp3.56 trillion in 2012. These achievements reflect the Company’s success not only in mitigating risks during 2012 but also optimizing resources in order to translating them into sustainable growth. We have full confidence in the management’s ability to lead the Company even more effectively in the coming year especially in optimazing the full potential of each unit business.
24
Laporan Manajemen Management Report
Pencapaian memuaskan dari Perseroan tidak terlepas dari kondisi perekonomian domestik yang kokoh serta didukung oleh stabilitas politik dalam negeri. Tahun 2012 dilalui dengan tren pertumbuhan perekonomian Indonesia yang kuat, sentimen pasar modal yang positif dan nilai tukar Rupiah yang cenderung stabil. Selain itu, suku bunga acuan Bank Indonesia serta tingkat inflasi pun dapat dikendalikan sehingga mendukung terjadinya peningkatan arus investasi baik pada sektor riil maupun pasar modal oleh investor asing sebagai bentuk kepercayaan terhadap kondisi perekonomian Indonesia.
Both the strong domestic economy and the ongoing political stability contributed to these strong results. In 2012, we saw an upward trend in Indonesia’s economy, positive sentiment on the capital market, and a relatively stable rupiah exchange rate. Moreover, Bank Indonesia kept the benchmark rate under control, and inflation likewise remained in check, which led to an increase in foreign investment in the real sector as well as the capital market. This reflects considerable trust in the Indonesian economy.
Strategi Tepat untuk Hasil Optimal
Best Strategies for the Best Outcomes
Dewan Komisaris sangat mendukung strategi yang diambil oleh Direksi untuk fokus pada strategi perkembangan bisnis yang telah ditetapkan dan memitigasi segala potensi risiko usaha yang dihadapi sepanjang tahun 2012 sehingga sejumlah agenda korporasi yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
The Board of Commissioners gave its full support to the strategies carried out by the Directors to focus on business development strategy planned and to mitigate the business risks in 2012 which has successfully made all the corporate business agenda being attained.
Di antara aksi korporasi yang terealisasi adalah penerbitan sebanyak 2,185 miliar saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non HMETD), yang dananya dipergunakan untuk mengakuisisi perusahaan di bidang pertambangan batubara.
Among the realized corporate actions was non-preemptive rights issue of 2.185 billion new shares, in which the fund was distributed for the acquisition of coal mining business.
Di samping aksi korporasi yang dilakukan Perseroan, aksi korporasi juga terjadi di entitas anak usaha Perseroan.
A number of corporate actions were also exercised by the subsidiaries of the Company.
Pada tahun 2012 di sektor media, PT MNC Sky Vision berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui IPO. Perseroan ikut menawarkan sebagian saham MNC Sky Vision milik Perseroan dalam IPO dan menumbuhkan capital gain Rp728,13 miliar. Dewan Komisaris sangat mendukung langkah ini mengingat IPO MNC Sky Vision berkontribusi terhadap peningkatan nilai investasi pemegang saham.
The media sector in 2012 saw the successful stock listing by PT MNC Sky Vision through an IPO at Indonesia Stock Exchange. The Company also participated by offering some of its stocks in MNC Sky Vision and resulted in a capital gain of Rp728.13 billion. The Board of Commissioners supported the corporate action as the MNC Sky Vision's IPO would contribute to the increase of investment value of the shareholders.
Selain itu, ekspansi usaha lainnya juga dilakukan melalui kerjasama antara PT Global Mediacom Tbk dengan perusahaan GS Homeshopping Inc asal Korea Selatan dengan membentuk PT MNC GS Homeshopping yang meluncurkan MNC Shop, sebuah layanan home shopping 24 jam.
Other expansion activities included the partnership between PT Global Mediacom Tbk and South Korea’s GS Homeshopping Inc to establish PT MNC GS Homeshopping, which launched of MNC Shop, a 24-hour home shopping service.
Dewan Komisaris menilai pencapaian kinerja dari media berbasis konten dan periklanan yang dikelola di bawah sub holding Perseroan, PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) sangat memuaskan. MNC Media telah mampu memposisikan diri sebagai perusahaan media yang terbesar dan paling terintegrasi di Asia Tenggara serta menjadi pemimpin pasar bisnis media di Indonesia. Sementara itu, MNC Sky Vision dengan produk media berbasis pelanggan unggulan yakni Indovision, Top TV dan Oke Vision mencatat performa yang sangat baik dengan membukukan kenaikan pelanggan dari 1,16 juta pada awal tahun 2012 menjadi 1,72 juta pelanggan pada akhir tahun.
The Board of Commissioners salutes the successful performance of the content and advertising-based media businesses under the Company’s sub holding, PT Global Mediacom Tbk (MNC Media). MNC Media has positioned itself as one of the biggest and the most integrated media companies in Southeast Asia and is now the leading media company in the Indonesia market. In addition, the customer-based media businesses managed by MNC Sky Vision, namely Indovision, Top TV and Oke Vision, recorded in a much better performance with a 1.72 million-strong customer base at the end of 2012, up from 1.16 million customers at the start of the year.
25 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Di sektor layanan jasa keuangan melalui entitas anak PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services), Perseroan turut mencatatkan prestasi kinerja yang memuaskan sepanjang tahun 2012. Hal tersebut merupakan hasil penambahan jaringan bisnis entitas anak yang terus tumbuh, manajemen yang solid serta sinergi pelayanan kepada nasabah. Entitas bisnis yang bernaung di bawah sub holding layanan jasa keuangan secara keseluruhan melanjutkan usaha memperkokoh cakupan jaringan produk dan layanannya ke berbagai wilayah di Indonesia. Pada tahun 2012, entitas anak MNC Financial Services berhasil mencatatkan sejumlah prestasi di antaranya peningkatan peringkat MNC Securities dari sebelumnya peringkat ke 23 (tahun 2011) menjadi peringkat 15 pada tahun 2012 dari total 114 broker aktif di Indonesia. Selain itu MNC Asset Management mampu membukukan total dana kelolaan secara signifikan yakni sebesar Rp4,0 triliun dan untuk MNC Finance dapat meningkatkan aset kelolaan menjadi Rp1,28 triliun dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Berbagai produk asuransi yang diluncurkan MNC Life dan MNC Insurance pun turut memperkuat posisi MNC Financial Services di peta bisnis asuransi Indonesia.
The financial services businesses managed by the Company’s subsidiary, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services), also recorded a number of satisfactory achievements in 2012. This was the outcome of a successful expansion of the subsidiaries network, solid management and synergy in delivering services to the customers. The businesses under this financial services sub-holding company continued to extend their coverage to many more parts of Indonesia. In 2012, the achievements of the subsidiaries of MNC Financial Services included MNC Securities’ climb in the ratings in 2012 to the 15th out of a total of 114 active brokers in Indonesia, up from the 23rd in 2011. MNC Asset Management also successfully achieved a significant growth in its assets under management to Rp4.0 trillion, while the implementation of prudent principles by MNC Finance has helped it to boost its assets under management to Rp1.28 trillion. A number of insurance products launched by MNC Life and MNC Insurance also has supported the company in reinforcing its position on the Indonesia’s insurance business map.
Dewan Komisaris menilai langkah rebranding PT Bhakti Capital Indonesia Tbk menjadi PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services) yang berhasil dirampungkan pada tahun 2012 sangatlah tepat dalam rangka memperkuat brand-awareness di sektor bisnis keuangan Perseroan. Keselarasan dalam penggunaan nama MNC tentunya akan semakin memperluas awareness masyarakat terhadap seluruh rangkaian portofolio bisnis MNC Financial Services dalam melayani kebutuhan masyarakat.
The Board of Commissioners believes that the rebranding program that changed the name of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk to PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services) in 2012 was the right step to create stronger brand awareness for the Company’s financial business. The MNC branding will strengthen the public’s awareness of MNC Financial Services’ business portfolio, which will help delivering better service to the customers.
Sementara itu di sektor energi dan sumber daya alam, Dewan Komisaris menilai Perseroan telah mampu memanfaatkan kondisi membaiknya harga jual batubara di pasar domestik maupun ekspor dengan dimulainya produksi batubara pada lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dimiliki Perseroan. Pada akhir tahun 2012 Perseroan melalui PT MNC Energi, telah menyelesaikan konsolidasi bisnis batubara untuk perusahaan pemegang IUP dari Kalimantan Timur yakni PT Nuansacipta Coal Investment (NCI) ke dalam Perseroan. Diharapkan kontribusi dari sektor energi dan sumber daya alam dapat meningkat dari waktu ke waktu.
In the energy and natural resources business, the Board of Commissioners was convinced that the Company was capable of taking advantage on the improved coal prices on both the domestic and international markets by pushing forward the coal production activities in the Company’s Mining Business Permit (IUP) areas. In 2012, the Company completed the consolidation of the coal business for a mining license holder in East Kalimantan, namely PT Nuansacipta Coal Investment (NCI), into the Company through MNC Energi in expectation that this sector will deliver a higher contribution to the Company’s revenues in 2013, to boost its contribution in the coming years.
Pendapatan Perseroan pada tahun 2012 masih didominasi oleh media berbasis konten dan iklan sebesar 65,6% disusul media berbasis pelanggan sebesar 24,4% dan bisnis jasa keuangan sebesar 6,0%. Dengan dimulainya konsolidasi sektor batubara pada tahun 2012, Dewan Komisaris mengharapkan kontribusi dari sektor ini akan semakin memperkuat total pendapatan Perseroan pada tahun 2013 selain kontribusi dari sektor media dan jasa keuangan.
The Company’s revenue in 2012 was still heavily relying on the contribution of content and advertising-based media, which reached 65.6%, followed by that of the Subscribers-Based Media by 24.4% and financial services by 6.0%. Following the beginning of coal businesses consolidation in 2012, the Board of Commissioners expects the sector to contribute more to the Company’s total revenue in 2013, in addition to the contribution of media and financial service sectors.
26
Laporan Manajemen Management Report
Secara keseluruhan, kemampuan Perseroan dalam merealisasikan sejumlah aksi korporasi dan ekspansi semakin menumbuhkan kepercayaan investor terhadap bisnis Perseroan. Saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT), PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) tercatat masuk ke dalam indeks LQ45 diikuti oleh BMTR dan MNCN yang juga masuk dalam MSCI Indonesia Index dan MSKY pada MSCI Global Small Cap Index. Ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan dan perlu dipertahankan di tahun-tahun mendatang melalui berbagai inisiatif usaha, baik dari sektor investasi strategis maupun portofolio sehingga semakin meningkatkan nilai tambah Perseroan bagi pemegang saham.
Over all, the Company’s ability to realize a number of corporate actions and expansion plans has been translated into stronger investor trust in the future of the business. As a result, the stocks of PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) joined those of PT Global Mediacom Tbk (BMTR) and PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) in the LQ45 index, while BMTR and MNCN coded stocks were traded on MSCI Indonesia Index and MSKY was traded on MSCI Global Small Cap Index. This was a huge achievement and should be maintained in the years to come through the implementation of business initiatives in the strategic investment and portfolio businesses, in order to create greater value for the shareholders.
Menjunjung Tinggi Penerapan Tata Kelola Yang Baik
Sustaining the Implementation of Good Corporate Governance
Selain kemampuan dalam mengantisipasi risiko usaha dengan baik, pencapaian pada tahun 2012 juga didukung oleh penerapan tata kelola perusahaan yang baik di lini usaha Perseroan. Dewan Komisaris dalam hal ini telah menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan oleh jajaran Direksi yang bekerja sama dengan seluruh komite yang ada. Kami juga memastikan bahwa pengendalian internal semakin meningkat sehingga Perseroan dapat menjalankan bisnisnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In addition to the Company’s ability to anticipate risks, performance in 2012 was supported by the improved implementation of good corporate governance right across the businesses. The Board of Commissioners, in cooperation with the committees, closely oversaw the Company’s management by the Board of Directors. We also ensured that the internal controls were improved, thus enabling the Company to run the business in compliance with the prevailing laws and regulations.
Selain itu, Dewan Komisaris juga mendukung upaya-upaya yang dilakukan Perseroan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya melalui berbagai bentuk pelatihan dan pendidikan, sehingga memungkinkan Perseroan untuk mengarahkan kompetensi SDM sesuai kebutuhan pengembangan bisnis Perseroan.
The Board of Commissioners also supported the Company’s efforts to improve the quality of human resources through various education and training programs. These efforts helped the Company to ensure that HR competencies are aligned with the requirements of the Company’s future expansion.
Menyambut Prospek Bisnis di Tahun Mendatang
Looking Forward to a More Promising Year
Dewan Komisaris menilai bahwa risiko bisnis yang dihadapi Perseroan, terutama terkait dengan kondisi perekonomian baik dalam negeri maupun global, masih merupakan salah satu tantangan yang akan dihadapi pada masa mendatang. Sehubungan dengan hal itu, Dewan Komisaris berharap agar Perseroan dapat mengantisipasi dengan mencermati berbagai peluang yang ada serta dapat merealisasikan agenda korporasi yang telah ditetapkan, baik dari sektor media, jasa keuangan, energi dan sumber daya alam serta investasi portofolio.
The Board of Commissioners believes that the Company will be continuosly challenged by certain business risks, particularly relating to the domestic and global economies, in the coming year. The Board of Commisioners therefore expects the Company to be able to anticipate and respond to any opportunities and to carry out each of the corporate agendas of the media, financial services, energy and natural resources businesses, as well as portfolio businesses.
Sebagaimana kinerja di tahun 2012 telah membawa Perseroan mencapai level pertumbuhan yang tinggi dibandingkan tahuntahun sebelumnya, Dewan Komisaris berharap agar kerja sama serta sinergi antara Perseroan dan entitas anak dapat terus diperkuat di masa yang akan datang sehingga Perseroan dapat memperoleh manfaat dari bisnis yang dijalankan secara maksimal.
Based on the 2012 performance, as the Company recorded its highest ever growth, the Board of Commissioners expects the collaboration and synergy between the Company and its subsidiaries to be kept stronger and thus enable the Company to derive maximum benefits from the businesses.
27 PT Bhakti Investama Tbk
Akhirnya, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi dan komitmen seluruh jajaran Direksi dan karyawan dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab sesuai fungsinya masing-masing sehingga Perseroan dapat mengukir prestasi gemilang di tahun 2012. Kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, mitra usaha dan para investor, kami memohon dukungan dan kerja samanya agar Perseroan mampu melewati berbagai tantangan di masa datang dan dapat tumbuh secara berkelanjutan serta terus menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
In closing, the Board of Commissioners would like to express our deep gratitude and appreciation for the dedication and commitment shown by the Board of Directors and all the employees in carrying out their duties and responsibilities, which drove the Company to such an outstanding performance in 2012. To all our stakeholders, including our shareholders, business partners and investors, we ask for your ongoing support and cooperation to help the Company ride out the challenges in the coming year and sustain its growth over the long term, and ultimately create greater value for the shareholders and all our stakeholders.
Ratna Endang Soelistyawati Komisaris Utama / President Commissioner
28
Laporan Manajemen Management Report
LAPORAN DIREKSI
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama / President Director
29 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Kondisi perekonomian nasional pada tahun 2012 telah menjadikan Indonesia salah satu destinasi investasi yang menarik bagi para investor, baik lokal maupun asing. Hal tersebut mampu dimanfaatkan Perseroan untuk meraih peluang usaha yang besar sehingga menjadi momentum pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. The resilience on the domestic economy in 2012 successfully positioned Indonesia as one of the most attractive investment destinations among local and global investors. The Company benefited from this situation by gaining more business opportunities and sustaining the momentum of its business growth. Pemegang saham yang terhormat,
Dear shareholders,
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa perkenankan saya menyampaikan kinerja PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) sepanjang tahun 2012, dimana Perseroan mampu mencatatkan kenaikan kinerja yang signifikan baik dari sisi operasional maupun finansial.
With the blessings of God the Almighty, allow me to present the performance of PT Bhakti Investama Tbk (“The Company”) of 2012. The Company recorded significant improvements in both operationing and financial performance.
Keberhasilan Perseroan dalam meraih kinerja gemilang di tahun 2012 tidak terlepas dari kondisi makro ekonomi Indonesia yang kondusif walaupun masih terdapat tantangan ketidakpastian ekonomi global. Beberapa indikator utama perekonomian Indonesia menunjukkan angka yang positif selama tahun 2012, di antaranya adalah tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,23%, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia yang relatif terjaga pada level 5,75% serta inflasi pada 4,3%.
The relatively conducive macroeconomic conditions in Indonesia paved the way for our success in 2012, although at the same time, the business was challenged by the global economic uncertainty. Indonesia performed positively on a number of key indicators during 2012, including the economic growth rate at 6.23%, Bank Indonesia’s benchmark rate staying relatively low at 5.75% and inflation rate at 4.3%.
Kondisi perekonomian nasional pada tahun 2012 telah menjadikan Indonesia salah satu destinasi investasi yang menarik bagi para investor, baik lokal maupun asing. Hal tersebut mampu dimanfaatkan Perseroan untuk meraih peluang usaha yang besar sehingga menjadi momentum pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
The resilience on the domestic economy in 2012 successfully positioned Indonesia as one of the most attractive investment destinations among local and global investors. The Company benefited from this situation by gaining more business opportunities and sustaining the momentum of its business growth.
Kinerja finansial Perseroan yang mencapai level tertinggi semenjak tahun 2008 ditandai dengan pertumbuhan yang signifikan pada sisi laba bersih, yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yaitu sebesar Rp695,0 miliar melonjak tajam 184,6%, dibandingkan dengan laba bersih tahun 2011 yang sebesar Rp244,2 miliar. Hasilnya adalah laba per saham tumbuh sebesar 152,1% menjadi Rp21,4 per saham. Kenaikan laba Perseroan merupakan dampak dari peningkatan pendapatan konsolidasi sebesar 26,9% menjadi Rp9,79 triliun dari Rp7,71 triliun pada tahun 2011 yang secara umum mencerminkan kemampuan Perseroan beserta entitas anak usaha dalam memanfaatkan peluang bisnis dan menyumbangkan profitabilitas yang sangat baik. Perseroan juga berhasil membukukan EBITDA sebesar Rp3,56 triliun atau meningkat 33,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
The Company’s financial performance in 2012, was the highest since 2008, which was marked by a 184.6% growth in net income attributable to owners of the Company to Rp695.0 billion from Rp244.2 billion in the previous year. This achievement was followed by a 152.1% hike in earnings per share to Rp21.4 per share. The profit increase was a result of the 26.9% growth in consolidated revenue, which grew to Rp9.79 trillion from Rp7.71 trillion in 2011, thus confirming the ability of the Company and its subsidiaries in taking a great advantage on the business opportunities and generating profits. The Company also recorded an EBITDA of Rp3.56 trillion in 2012, a 33.9% hike from a year ago.
30
Laporan Manajemen Management Report
Komitmen untuk Menciptakan Nilai
Commitment to Value Creation
Dalam rangka mewujudkan komitmen kami untuk mempersembahkan pertumbuhan yang berkelanjutan,manajemen Perseroan berpegang pada strategi korporasi yang telah ditetapkan, yaitu: 1) berfokus pada pengembangan bisnis media (antara lain penyiaran, penyediaan konten dan televisi berlangganan) melalui PT Global Mediacom Tbk beserta entitas-entitas anak atau yang lebih dikenal dengan MNC Media, 2) Menumbuhkembangkan layanan keuangan melalui PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services), 3) Mempersiapkan diri untuk melakukan investasi strategis di sektor energi dan sumber daya alam, terutama pertambangan batu bara untuk waktu dekat dan minyak dan gas untuk waktu jangka panjang, serta 4) Memperluas bisnis melalui investasi strategis di perusahaan yang sehat dan menjanjikan pertumbuhan berkelanjutan.
In line with our commitment to maintaining sustainable growth, the Company’s management concentrated on the following strategies: 1) focus on developing the media businesses (broadcasting, content and pay TV) through PT Global Mediacom Tbk and its subsidiaries which is known as MNC Media; 2) expand the financial services business through PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services); 3) prepare for strategic investment in the energy and natural resources sectors, particularly coal mining in the short term and oil and gas in the long term; and 4) expand the business through strategic investment in healthy companies that will support sustainable growth.
Fokus dalam kegiatan usaha Media berbasis konten dan iklan serta Media berbasis pelanggan melalui MNC Media.
Mengembangkan sektor jasa keuangan melalui MNC Financial Services.
Mempersiapkan diri untuk melakukan investasi strategis di sektor energi dan sumber daya alam, khususnya batubara dalam jangka pendek, dan
Memperluas bisnis di area lain melalui investasi strategis pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dan prospek bisnis yang kuat.
migas dalam jangka panjang.
Focus on Content and Advertising based Media and Subscriber based Media through MNC Media.
Developing financial services sector through MNC Financial Services.
Getting ready to make strategic investment in energy and natural resources, particularly coal in the short-term and oil
Expanding business in other areas through investment strategies in strong prospective company.
and gas in the long-term.
Keempat fokus strategi ini dijabarkan dan diterapkan lebih lanjut pada masing-masing entitas anak, dan pada tahun 2012 masingmasing pilar bisnis utama Perseroan telah berhasil menunjukkan kinerja positif yang sangat memuaskan.
These four strategic priorities were subsidiaries which is known as MNC Media carried forward through each of the Company’s subsidiaries, which then helped each business pillar of the Company to deliver satisfying results during 2012.
Sektor Media
The Media Business
Bisnis media dibawah PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) mencatat pertumbuhan cukup signifikan di tahun 2012. Hal tersebut tidak terlepas dari kenaikan kontribusi pendapatan dari media berbasis konten dan iklan sebesar 20,6% dari Rp5,32 triliun di tahun 2011 menjadi Rp6,42 triliun pada tahun 2012. Kesuksesan stasiun TV yang dikelola oleh PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) menjadi faktor dominan atas pencapaian memuaskan dari pendapatan iklan. Tiga stasiun televisi Free-To-Air (FTA) yakni RCTI, MNC TV dan Global TV dengan jangkauan siaran secara nasional berhasil mencatat kombinasi audience share sebesar 38% untuk prime time. Stasiun TV terkemuka di Indonesia yakni RCTI mampu mempertahankan posisinya sebagai stasiun TV nomor 1 di Indonesia selama 15 dari 18 tahun terakhir, sementara MNCTV berada pada posisi kedua pada akhir tahun 2012 setelah pada tahun
In the media business operated under PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) notched up a remarkable performance. This was largely due to the positive revenues from the content and ads-based media business, which grew 20.6% from Rp5.32 trillion in 2011 to Rp6.42 trillion in 2012. The success of our TV stations, which are managed by PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), was the dominant factor in the outstanding revenues derived from advertising income. The Company’s three national Free-To-Air (FTA) TV stations, RCTI, MNC TV and Global TV, successfully gained a combined audience share of 38% at prime time. RCTI, the biggest TV station in Indonesia, maintained Indonesia's number one TV station for 15 out of the last 18 years, while MNCTV improved its rank to the 2nd place at the end of 2012 from the 6th place in the previous year. MNCN’s success in increasing
31 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
sebelumnya berada pada posisi keenam. Kesuksesan MNCN dalam meningkatkan pendapatan konten ditopang oleh tumbuhnya audience share pada 16 saluran MNC (MNC Channels) yang hanya ditayangkan eksklusif pada saluran TV berbayar MNC Sky Vision. Seiring dengan bertumbuhnya bisnis media berbasis konten dan periklanan, MNC Media mampu mengukuhkan diri sebagai perusahaan media yang terbesar dan paling terintegrasi serta pemimpin pasar di bisnis media di Asia Tenggara.
its revenues from content-based media was sustained by the growing audience share of the 16 MNC Channels exclusively broadcasted by the pay TV company, MNC Sky Vision. As the Company’s content- and ads-based media grew, MNC Media succeeded in positioning itself as the biggest and most integrated media company as well as a market leader in the Southeast Asia’s media industry.
Sementara itu, PT MNC Sky Vision Tbk, entitas anak usaha MNC Media yang fokus pada bisnis media berbasis pelanggan, juga mencatat kenaikan kinerja operasional yang meyakinkan. Dengan memiliki beberapa produk layanan TV berbayar untuk berbagai segmen pemirsa, yaitu Indovision, Top TV dan OkeVision, PT MNC Sky Vision Tbk mencatat peningkatan jumlah pelanggan aktif dari 1,16 juta di awal tahun 2012 menjadi 1,72 juta pelangan di akhir tahun 2012, atau meningkat 48,3%. Ekspansi dalam jumlah pelanggan aktif ini membuahkan pertumbuhan pendapatan sebesar 37,6% menjadi Rp2,39 triliun dari Rp1,74 triliun di tahun 2011.
Moreover, PT MNC Sky Vision Tbk, an MNC Media subsidiary operating in the subscribers-based media business, showed significant operating results. With a number of pay TV products targeting different viewer segments, namely Indovision, Top TV and Oke Vision, PT MNC Sky Vision Tbk was able to capture an increase of 48.3% in active subscribers from 1.16 million in early 2012 to 1.72 million at the end of the year. This expansion led to a 37.6% growth in the subscription based media revenues to Rp2.39 trillion, from Rp1.74 trillion in 2011.
Ekspansi lainnya juga dilakukan MNC Media dengan meluncurkan MNC Shop, sebuah layanan home shopping selama 24 jam, bekerja sama dengan perusahaan GS Homeshopping Inc asal Korea Selatan.
Another expansion in MNC Media was also performed through the launching of MNC Shop, a 24-hour home shopping service, in association with the South Korean GS Homeshopping Inc.
Seluruh portofolio bisnis media memberikan pendapatan konsolidasi kepada MNC Media sebesar Rp8,93 triliun atau naik 24,6% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp7,16 triliun. Sementara itu, kontribusi dari portofolio bisnis media terhadap total pendapatan Perseroan mencapai 91,2%.
The entire media business portfolio contributed Rp8.93 trillion to MNC Media’s consolidated revenues in 2012, up 24.6% from Rp7.16 trillion in 2011. Meanwhile, the total contribution from media businesses to the Company’s consolidated revenues reached 91.2%.
Sektor Jasa Keuangan
The Financial Services Sector
Kekuatan perekonomian Indonesia tergambar dari kemampuan ekonomi Indonesia untuk tetap tumbuh ditengah ketidakpastian perekonomian global. Selain itu, Indonesia berhasil menyandang status Investment Grade dari credit rating S&P dan Moody’s. Iklim bisnis yang kondusif tersebut merupakan kesempatan bagi layanan jasa keuangan yang dikelola Perseroan melalui sub holding PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services) untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam rangka meningkatkan kontribusi kepada Perseroan.
The resilience of Indonesia’s economic growth amid the global economic challenges resulted in Indonesia being awarded Investment Grade status by the global credit rating agencies, S&P and Moody’s. This created a favorable business climate for the financial services business managed by the Company through its financial sub-holding company, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services), to take the opportunity to grow its contribution to the Company.
Jajaran entitas anak di bawah MNC Financial Services sepanjang tahun 2012 telah merealisasikan sejumlah agenda korporasi, di antaranya ekspansi pada jaringan pemasaran sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah. Selain melalui ekspansi usaha, sinergi di antara entitas anak yang bergerak pada layanan keuangan juga diperkuat, terutama dalam hal pengembangan produk (cross selling product) dan pemasaran.
During 2012, the subsdiaries of MNC Financial Services completed several tasks on its corporate agenda, among which were expansions in the branch network and the number of customers. Synergy among the financial business entities was also enhanced, particularly in developing cross-selling products and marketing.
32
Laporan Manajemen Management Report
Oleh karenanya, masing-masing entitas anak di bawah MNC Financial Services mencatat perkembangan bisnis yang luar biasa pada tahun 2012. MNC Securities, entitas anak yang bergerak di bidang jasa dan perantara perdagangan efek, berhasil mendongkrak peringkat industrinya secara signifikan dengan menempati urutan ke-4 dalam kategori perusahaan sekuritas lokal dan urutan ke-15 di antara 114 broker aktif yang ada di Indonesia sejalan dengan peningkatan sebesar 47,2% pada total nilai transaksi. Sementara itu, MNC Asset Management juga mencatat performa signifikan dengan kenaikan pada total dana kelolaan (Asset Under Management) yang mencapai Rp4,0 triliun, naik 264% dari sebelumnya Rp1,1 triliun di tahun 2011. Nilai total aset kelolaan MNC Finance juga meningkat menjadi Rp1,28 triliun dengan porsi pembiayaan on book terhadap total aset kelolaan yang meningkat dari 42% pada 6 bulan pertama tahun 2011 menjadi 83% pada akhir tahun 2012 atau setara Rp1,07 triliun.
These efforts enabled the subsidiaries of MNC Financial Services to record another marvellous year in 2012. MNC Securities, which runs our securities trading and brokerage business, succeeded in positioning itself as the 4th best securities company among local securities companies while upgrading its industry rating to the 15th among 114 active brokers in Indonesia following a 47.2% increase in total transaction values. Meanwhile, MNC Asset Management also recorded a significant performance with a 264% jump in total Assets Under Management (AUM) to Rp4.0 trillion from Rp1.1 trillion in 2011. MNC Finance also realized a significant growth in AUM to Rp1.28 trillion, with on-book financing to total AUM rising from 42% in the first 6 months of 2011 to 83% at the end of 2012, or equal to Rp1.07 trillion.
Pengembangan bisnis di bidang asuransi selama tahun 2012 difokuskan pada perluasan dan penguatan jaringan pada kedua entitas anak Perseroan yang bergerak di bidang asuransi, yaitu MNC Life dan MNC Insurance. MNC Insurance telah membuka total 6 kantor cabang baru dan MNC Life telah membuka total 7 kantor cabang sepanjang tahun 2012. Dengan bertambahnya jumlah kantor cabang, diharapkan produk dan layanan asuransi Perseroan dapat melayani segmen masyarakat yang lebih luas.
The Company’s insurance business focused on widening and strengthening network expansion in 2012 in order to strengthen the fundamentals of both insurance companies, namely MNC Life and MNC Insurance. Each of these entities gradually improved their business networks by adding new branch offices, with MNC Insurance adding 6 branches while MNC Life adding 7 branches in 2012. This expansion is expected to widen the market for the Company’s insurance products and services.
Pengembangan bisnis jasa keuangan Perseroan pada tahun 2012 telah mendorong kontribusi pendapatan sebesar Rp584,8 miliar atau naik 78,0% dari tahun sebelumnya sebesar Rp328,5 miliar.
The financial services businesses in 2012 successfully contributed Rp584.8 billion to our revenue, up 78.0% from Rp328.5 billion in the previous year.
Selain itu, dalam rangka memperkuat pencitraan bagi bisnis jasa keuangan Perseroan, telah dilakukan perubahan nama untuk sub holding jasa keuangan dari sebelumnya PT Bhakti Capital Indonesia Tbk menjadi PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services). Dengan demikian, nama MNC akan semakin melekat di masyarakat sebagai sebuah brand penyedia layanan yang lengkap bagi masyarakat mulai dari bisnis media hingga jasa keuangan, energi dan infrastruktur.
In order to strengthen the image of the Company’s financial service business, the name of the financial sub-holding was changed from PT Bhakti Capital Indonesia Tbk to PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services). This will make people more familiar with the MNC brand as a provider of comprehensive services from media to financial services, energy and infrastructure.
Sektor Energi dan Sumber Daya Alam
Energy and Natural Resources
Komitmen Perseroan untuk mengembangkan sektor energi dan sumber daya alam, terutama batubara secara bertahap mulai direalisasikan melalui PT MNC Energi. Pada akhir tahun 2012 PT MNC Energi telah menjadi pemegang 51% saham dari perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara di Kalimantan Timur yakni PT Nuansacipta Coal Investment (PT NCI). Perseroan mengharapkan pada tahun 2013 kontribusi pendapatan dari PT NCI dapat ditingkatkan sejalan dengan peningkatan produksi batubara PT NCI dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi pasar komoditas dunia. Perseroan juga mengembangkan infrastruktur pendukung di lokasi pertambangan termasuk pembangunan coal terminal sehingga pada akhirnya kegiatan
The Company’s commitment to developing the energy and natural resources businesses, particularly coal, started to bear fruit through PT MNC Energi. At the end of 2012, the Company owned 51% shares of a coal mining business permit holder in East Kalimantan, i.e. PT Nuansacipta Coal Investment (PT NCI). The Company expects income contribution from PT NCI in 2013 to increase in line with the plan for increasing the coal production volume of PT NCI yet with consideration to the global commodity market situation. The Company also prepared the supporting infrastructure at the mining sites, including the development of coal terminal in order to optimize the production and marketing activities. At our mining sites
33 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
produksi dan pemasaran dapat dioptimalkan. Pada lokasi IUP di Sumatera Selatan, Perseroan berfokus pada kegiatan eksplorasi, akuisisi lahan dan pembangunan infrastruktur sehingga diharapkan dalam waktu dekat segera dapat berkontribusi kepada Perseroan. Dari sektor migas, Perseroan sudah menandatangani dokumen transaksi untuk memiliki mayoritas saham perusahaan yang sudah merampungkan kegiatan 2D seismic di blok Semai III, Papua. Perusahaan migas dimaksud akan menggandeng mitra strategis untuk pengembangan blok migas tersebut.
in South Sumatra, the Company still focuses on exploration, land acquisition and infrastructure development, in order to accelerate the contributions from these mining sites. In term of oil and gas, the Company had signed a transaction document to confirm the majority share ownership in a company which had completed 2D seismic activity at Semai III block, Papua. The oil and gas company is now seeking strategic partner to develop the oil and gas block.
Investasi Portofolio
Portfolio Investment
Dalam rangka menopang pertumbuhan pilar-pilar bisnis utama, pada tahun 2012 salah satu entitas anak Perseroan dari investasi portofolio telah mendirikan anak perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur. Dengan kehadiran perusahaan yang bisnisnya fokus pada bidang infrastruktur tersebut, diyakini nilai investasi portofolio akan meningkat seiring dengan pengembangan infrastruktur strategis seperti jalan tol, coal terminal, pembangkit listrik. Ke depannya, bisnis infrastruktur akan terus dikembangkan dengan mengembangkan infrastruktur yang menguntungkan masyarakat dan Perseroan.
To support the expansion of the main businesses, the one of the Company’s subsidiaries in 2012 had added new portfolio investment with focus on infrastructure. The infrastructure company is expected to boost the value of the portfolio investment as the Company will start expanding into strategic infrastructure development projects, such as toll road, coal terminal and power plant. In the future, the infrastructure business will continue to develop by improving the infrastructure that will benefit both the public and the Company itself.
Keberhasilan Perseroan dalam merealisasikan sejumlah aksi korporasi sepanjang tahun 2012 tidak hanya menunjukkan kemampuan untuk terus bertumbuh dan berekspansi, namun juga merupakan wujud komitmen Perseroan untuk terus menciptakan nilai dan menjaga kepercayaan para investor, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya terhadap Perseroan.
The Company’s successful execution of a series of corporate actions in 2012 not only proves its ability to grow and expand but also represents its commitment to creating value and securing the trust of the investors, the shareholders and other stakeholders in the Company.
Kinerja positif dan kapasitas Perseroan untuk tumbuh berkembang dan menciptakan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan merupakan salah satu faktor utama yang membuat pemegang Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) yaitu UOB Kay Hian (Hong Kong) memutuskan untuk melakukan konversi TBUK US$ 100 juta menjadi saham Perseroan pada tahun 2012.
Positive performance and capacity of the Company to grow and create values to all stakeholders was the main factor that stimulated the holders of Convertible Bonds, UOB Kay Hian (Hong Kong), to convert the convertible bonds valuing at US$ 100 million into Company's stocks in 2012.
Mengelola Risiko, Meraih Prestasi
Managing the Risks, Achieving More
Di tengah upaya Perseroan dalam melakukan ekspansi bisnis serta komitmen untuk tetap tumbuh, kemampuan Perseroan untuk mengelola risiko usaha dengan baik tetap diuji. Risiko itu di antaranya terkait fluktuasi nilai tukar mata uang mengingat beberapa kewajiban entitas anak dalam dolar AS, dan risiko penagihan piutang yang terutama dihadapi oleh entitas anak yang bergerak di bidang pembiayaan.
As the Company aggressively expanded and developed the business, our ability to manage business risks was constantly challenged. The risks included those related to the fluctuations in the exchange rate since some subsidiaries had lialibilities in US Dollars, as well as the collection risks that arose in the financing business subsidiaries.
Secara umum, Perseroan mampu mengantisipasi risiko-risiko tersebut dengan baik dan selanjutnya dapat merealisasikan sejumlah agenda aksi korporasi sepanjang tahun 2012.
In general, all risks were well anticipated, as reflected in the Company’s ability to accomplish our corporate actions agenda in 2012.
34
Laporan Manajemen Management Report
Upaya untuk memperkuat permodalan Perseroan juga dilakukan melalui penerbitan saham sebanyak 2,185 miliar saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non HMETD). Hasil aksi korporasi tersebut digunakan untuk mendanai pengembangan bisnis milik Perseroan khususnya di bidang energi dan sumber daya alam.
The Company also strengthened its capitalization by issuing 2.185 billion new shares of non-preemptive rights issue. The proceeds were used to finance our business development program especially in energy and natural resources.
Di samping itu, aksi korporasi juga dilakukan oleh entitas anak Perseroan yaitu MNC Sky Vision yang berhasil merampungkan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dapat menghimpun dana sebesar Rp2,1 triliun sehingga menjadikan IPO ini yang terbesar sepanjang tahun 2012 dan mencerminkan kepercayaan investor terhadap bisnis dan prospek MNC Sky Vision. Dari pelaksanaan IPO MNC Sky Vision tersebut, Perseroan juga mencatat capital gain sebesar Rp728,13 miliar dari pelepasan kepemilikan langsung Perseroan atas saham perusahaan penyedia layanan TV berlangganan tersebut dari sebelumnya 20% menjadi 9,6%. Sesuai prinsip akuntansi, perolehan capital gain ini tidak dibukukan sebagai komponen laporan rugi laba namun langsung berdampak pada peningkatan ekuitas Perseroan.
Another corporate action was performed through MNC Sky Vision, which completed its initial public offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange (IDX) and gained a net proceed of Rp2.1 trillion, thus making it the biggest IPO in 2012 and indicated the strength of investors’ confidence in the business and the prospects of MNC Sky Vision. The Company also recorded a capital gain of Rp728.13 billion from reducing its direct ownership in the pay TV company from 20% to 9.6%. According to accounting principles, this capital gain should not be included in the comprehensive income statement but it did nevertheless have a direct impact on the growth of the Company’s equity.
Kinerja saham Perseroan dan entitas anak pun turut meningkat secara signifikan menyusul prestasi kinerja positif sepanjang 2012. Harga saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) pada tahun 2012 melonjak 86,2% dari Rp290 menjadi Rp540 dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) naik 191,1% dari Rp560 menjadi Rp1.630. Dari sisi entitas anak yang bergerak di bidang media, harga saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 137,4% dari Rp990 menjadi Rp2.350, sementara itu PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik dari Rp1.300 menjadi Rp2.500 atau sebesar 92,3% dan juga PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) yang mengalami kenaikan sebanyak 55,8% dari Rp1.540 pada harga penutupan pencatatan perdana menjadi Rp2.400.
Meanwhile, the stocks of the Company and its subsidiaries performed well, supported by the outstanding achievements in 2012. PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) enjoyed a 86.2% rise in its stock price from Rp290 to Rp540 in 2012, while PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) stocks rose 191.1% from Rp560 to Rp1,630. The media businesses saw an increase of 137.4% in the stock price of PT Global Mediacom Tbk (BMTR) from Rp990 to Rp2,350 and a 92.3% rise in the stock price of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) to Rp2,500 from Rp1,300. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) also saw an increase of 55.8% in its stock price from Rp1,540 in the closing session of the initial offering to Rp2,400.
Dengan masuknya saham BHIT, BMTR dan MNCN ke dalam indeks LQ45 sementara untuk BMTR dan MNCN ke dalam MSCI Indonesia Index dan MSKY pada MSCI Global Small Cap Index menunjukkan kepercayaan yang kuat dari investor terhadap bisnis Perseroan secara keseluruhan.
With the inclusion of BHIT, BMTR AND MNCN coded stocks on the LQ45 index, while BMTR AND MNCN were traded on the MSCI Indonesia Index and MSKY was on the MSCI Global Small Cap Index, confirms that the strong support from investors extends across the Company’s entire business portfolio.
Internal Organisasi yang Semakin Solid
More Solid Internal Organization
Di samping pengelolaan risiko yang baik, Perseroan juga terus memperkuat organisasi internal Perseroan melalui penerapan Good Corporate Governance (GCG) agar sesuai dengan seluruh standar dan ketentuan yang ditetapkan oleh regulator. Penerapan GCG ini tidak hanya pada tingkat Perseroan, namun juga pada seluruh lini organisasi Perseroan dan entitas anak dipastikan menjalankan fungsinya sesuai tugas dan tanggung jawab. Hal ini dipercaya dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya benturan kepentingan, sehingga pada akhirnya Perseroan dapat terus bertumbuh dan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan.
Besides improving risk management, the Company also strengthened its internal organization through good corporate governance (GCG) in order to comply with all the prevailing standards and regulations. Improvements in GCG took place not only within the Company’s immediate environment, but also across the entire group, ensuring that each element will function more effectively according to its duties and responsibilities. We believe this will minimize potential conflicts of interest and ultimately help the Company to continue growing and creating value to the stakeholders.
35 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Sejalan dengan perkembangan bisnis Perseroan, telah dilakukan penambahan sumber daya manusia yang tersebar di berbagai unit bisnis Perseroan. Program rekrutmen yang selektif telah mendistribusikan karyawan yang kompeten sesuai pada keahlian yang dimilikinya dalam rangka memberikan kontribusi yang maksimal terhadap kemajuan Perseroan. Perseroan juga berupaya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang ada melalui program pelatihan dan training yang memadai sehingga setiap karyawan secara individu dapat memaksimalkan potensi dalam diri masing-masing. Kompetensi para karyawan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan perkembangan bisnis Perseroan agar dapat terus berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis Perseroan. Di antara upaya Perseroan untuk meningkatkan kompetensi karyawan adalah melalui penyelenggaraan berbagai pelatihan, yaitu di antaranya pelatihan NEOP (New Employee Orientation Program) dan training ‘Be Effective – Be Inspiring Supervisor’.
In response to the development of our business, the Company recruited more employees in 2012, who were placed in business units across the Company. Our Human Resources Department conducted a selective recruitment processs and helped distribute the new recruits according to their skills and competencies so that they will be able to contribute optimally to the Company. The Company also improved human resource competencies through various training programs to help individual employees develop their potential. Competencies are consistently upgraded in line with the changing requirements of the Company’s business so that our people can actively participate in maintaining its sustainable growth. Trainings in 2012 included a New Employee Orientation Program and training on ‘Be Effective – Be an Inspiring Supervisor’.
Selain itu, dalam rangka memotivasi karyawan untuk terus meningkatkan produktivitasnya, Perseroan memberikan program MESOP (Management and Employees Stock Option Program) yang telah memasuki tahap keempat pada akhir tahun 2012. Melalui penerapan program MESOP, Perseroan berharap seluruh karyawan dapat berpartisipasi aktif untuk mendukung upaya Perseroan meraih pertumbuhan berkelanjutan.
As an incentive to boost employee productivity, the Company has a Management and Employees Stock Option Program (MESOP), which entered the 4th phase at the end of 2012. The MESOP enables all employees of the Company to participate actively in the Company’s efforts to create sustainable growth.
Berbagi dengan Sesama
Continue to Share
Sebagai perusahaan publik yang patuh pada peraturan yang berlaku dan memiliki tanggung jawab sosial yang besar terhadap masyarakat sekitar serta keberlangsungan lingkungan hidup, Perseroan melaksanakan program-program tanggung jawab sosial secara terintegrasi dengan entitas anak. Kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan dan entitas anak yang dilakukan pada tahun 2012 di antaranya adalah penanaman pohon bakau di Pulau Pramuka dan Pulau Tidung di Kepulauan Seribu yang dilakukan bekerja sama dengan entitas-entitas anak Perseroan. Khusus di sekitar lahan tambang, Perseroan telah memulai program reklamasi sebagai bagian dari program pelestarian lingkungan di sekitar area operasional tambang serta melaksanakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang berfokus kepada pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial ini merupakan komitmen Perseroan untuk terus berkontribusi terhadap masyarakat terutama yang berlokasi dekat Perseroan dan entitas anak sehingga kegiatan tanggung jawab sosial tersebut pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta dapat pula mempertahankan kelestarian lingkungan hidup.
As a public company that complies with the prevailing regulations and has a huge social responsibility to the surrounding community and sustainable living, the Company has launched several integrated social responsibility programs through our business entities. In 2012, these programs included planting mangrove trees on Pramuka Island and Tidung Island in the Thousand Islands in coordination with our subsidiaries. In the mining business, the Company has initiated a reclamation program for the areas around the mining sites as part of an environmental preservation effort, and launched a community development program. The social responsibility program is part of the Company’s commitment to making a consistent contribution to the communities in the vicinity of our business operations and ultimately to improve social welfare while preserving the environment.
Meraih Peluang yang Lebih Besar
Gaining Bigger Opportunities
Kami sangat antusias menyambut tahun 2013, di mana sejumlah agenda aksi korporasi telah disiapkan untuk mendukung akselerasi pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang. Rencana ekspansi, baik secara organik maupun non-organik, masih akan
With a number of corporate actions to accelerate business growth in the pipeline, we are looking forward enthusiastically to the coming year. Within the Company’s agenda for 2013, there are plans for further expansion, both organic and inorganic, which will
36
Laporan Manajemen Management Report
mewarnai agenda usaha Perseroan di tahun-tahun mendatang dengan mempertimbangkan situasi ekonomi yang diyakini tetap kondusif dan kapasitas Perseroan dan entitas anak untuk menggarap peluang bisnis yang ada.
be executed on a conducive economic condition and Company's capacity in seizing the opportunities.
Di bidang media, serangkaian program dan inisiatif baru akan diluncurkan sebagai upaya mempertahankan posisinya di industri media tanah air. Sementara itu di bidang jasa keuangan, Perseroan telah menyiapkan strategi yang mengedepankan sinergi di antara entitas anak, terutama dalam hal peluncuran produk baru dan pemasaran serta strategi kemitraan yang strategis dengan membidik segmen-segmen pasar yang potensial. Kemudian Perseroan juga akan melanjutkan kembali upaya penguatan struktur bisnis serta melengkapi keseluruhan layanan jasa keuangan dengan merealisasikan rencana akuisisi bank komersial yang sehat di tahun 2013.
In the media business, we are set to launch a number of new initiatives aimed at maintaining our leading position in the domestic media industry. In the financial sector, the Company is preparing to launch strategies to enhance synergy among the subsidiaries, particularly on new product launches and marketing activities, as well as strategic partnerships to target potential market segments. The Company is also planning to acquire a healthy commercial bank to bolster the structure of the financial service business in 2013.
Dengan semangat untuk terus mempersembahkan kinerja yang semakin baik di tahun mendatang, Direksi berharap untuk terus melanjutkan kerja sama yang solid antar jajaran manajemen, karyawan, mitra usaha, pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
As we are determined to deliver even better results in the upcoming year, we expect to see more solid collaboration among the management, employees, business partners, shareholders and stakeholders.
Atas pencapaian yang membanggakan pada tahun 2012, Direksi mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan komitmen yang ditunjukkan seluruh manajemen dan karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dan kepada jajaran Dewan Komisaris, mitra usaha dan seluruh pemangku kepentingan, kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungannya sehingga seluruh agenda bisnis yang diamanatkan dapat direalisasikan dengan baik.
Looking back on the outstanding achievements in 2012, the Directors would like to express our deep gratitude for the persistence, dedication and commitment of all the management and staffs in fulfilling their duties and responsibilities, while to the Board of Commissioners, business partners and all our stakeholders, we would like to offer our thanks for your support and trust in all our actions to enhance and grow the Company.
Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama/President Director
3
Sekilas Perseroan Company in Brief
Sekilas Perseroan Company in Brief
38
DATA PERSEROAN CORPORATE DATA
Nama Perusahaan/ Name of Company
PT Bhakti Investama Tbk
Kode Saham/ Share Code
BHIT
Kode ISIN/ ISIN Code
ID 1000064207
Kode COMMON/ COMMON Code
ID 6211516
Modal Dasar/ Authorized Capital
11,500,000,000,000
Modal Disetor dan Ditempatkan/ Paid-up and Subscribed Capital
3,568,808,380,700
Alamat/ Address
MNC Tower, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia
Telepon/ Phone
+62-21 392 5000
Faksimili/ Facsimile Situs/ Homepage
+62-21 3983 6870 www.bhakti-investama.com
E-mail
[email protected]
Tanggal Pendirian/ Establishment Date
2 November 1989
Sektor/ Sector Bidang Usaha/ Line of Business
Perusahaan Investasi/ Investment Company I. Investasi Strategis/Strategic Investment 1. Media/ Media 2. Jasa Keuangan/ Financial Services 3. Energi dan Sumber Daya Alam/Energy and Natural Resources II. Investasi Portofolio/Portfolio Investment
Tanggal Pencatatan Saham/ Listing Date
24 November 1997
Entitas Anak/ Subsidiaries
PT Global Mediacom Tbk MNC Tower, 27th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62-21 390 0310 Fax: +62-21 392 7859 E-mail:
[email protected] www.mediacom.co.id PT MNC Kapital Indonesia Tbk (dahulu PT Bhakti Capital Indonesia Tbk/ formerly PT Bhakti Capital Indonesia Tbk) MNC Tower, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62-21 392 5000 Fax: +62-21 3983 6870 www.mncfinancialservices.com PT MNC Energi MNC Tower, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62-21 392 5000 Fax: +62-21 3983 6870
39 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Lembaga Penunjang | Supporting Institutions Akuntan Publik
Public Accountant
Perseroan telah menunjuk auditor eksternal sesuai persetujuan RUPS Tahunan tanggal 2 Mei 2012. Tahun ini merupakan tahun pertama penunujukan KAP Osman Bing Satrio & Eny sebagai audit eksternal Perseroan. Total biaya yang dikeluarkan untuk audit laporan keuangan konsolidasian tahun 2012 adalah sebesar +/- Rp460 Juta.
The Company appointed the external auditor with authorization from AGMS, which was held on May 2, 2012. This year was the first year for the Public Accountant Firm of Osman Bing Satrio & Eny to work as the external audit of the Company. Total cost paid by the Company to audit the 2012 consolidated financial report is amounting to +/- Rp460 million.
Osman Bing Satrio & Eny The Plaza Office Tower Lantai 32 Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta 10350, Indonesia
Osman Bing Satrio & Eny The Plaza Office Tower 32th Floor Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta 10350, Indonesia
Notaris
Notary
Perusahaan menunjuk Notaris Aryanti Artisari SH, MKn, untuk membuat Berita Acara RUPS yang dilaksanakan setiap tahun dan akta-akta lainnya yang diperlukan oleh Perseroan, dengan biaya sebesar Rp15 Juta.
The Company appointed Aryanti Artisari SH, MKn, a Notary, to outline the Minutes Meeting of Annual General Meeting of Shareholders and other necessary acts, for which the Company paid Rp15 million fees.
Aryanti Artisari, S.H., M.Kn Menara Sudiman Lantai 18 Jl. Jend.Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190, Indonesia Tel. : +62 21 520 4778 Fax : +62 21 520 4779, 520 4780
Aryanti Artisari, S.H., M.Kn Menara Sudiman 18th Floor Jl. Jend.Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190, Indonesia Phone : +62 21 520 4778 Fax : +62 21 520 4779, 520 4780
Biro Administrasi Efek
Share Registrar
PT BSR Indonesia Komp.Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No.10-11 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta 10150, Indonesia Tel. : +62 21 631 7828 Fax : +62 21 631 7827
PT BSR Indonesia Komp.Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No.10-11 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta 10150, Indonesia Phone : +62 21 631 7828 Fax : +62 21 631 7827
40
Sekilas Perseroan Company in Brief
PROFIL PERSEROAN PROFILE OF THE COMPANY
PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) adalah salah satu perusahaan investasi terkemuka di Indonesia dengan berbagai aktivitas usaha yang dikelompokkan menjadi Media, Jasa Keuangan, Energi dan Sumber Daya Alam serta Portofolio Investasi.
PT Bhakti Investama Tbk (The Company) is a leading investment company in Indonesia with a scope of business that spans Media, Financial Services, Energy and Natural Resources as well as Portfolio Investments.
Perseroan didirikan pada tanggal 2 November 1989 di Surabaya dengan nama PT Bhakti Investments (selanjutnya berubah nama menjadi PT Bhakti Investama Tbk) yang pada awalnya berfokus pada bisnis kegiatan terkait pasar modal. Saat itu pemerintah melakukan berbagai deregulasi serta menerbitkan berbagai fasilitas untuk menggairahkan pasar modal Indonesia.
Established on November 2, 1989 in Surabaya, the Company was initially named PT Bhakti Investments (later changed to PT Bhakti Investama Tbk) and focused primarily on capital market-related activities. The Government, which was at that time pursuing a deregulation policy, provided a number of facilities to boost Indonesia’s capital market.
Sejalan dengan pemindahan kantor pusatnya ke Jakarta pada bulan Februari 1990, Perseroan semakin mampu mengembangkan bisnisnya sesuai dengan perkembangan di dunia pasar modal. Pada tahun 1994, Perseroan mulai memperluas bidang usahanya sehingga mencakup seluruh aspek kegiatan di pasar modal, yaitu di antaranya perdagangan dan perantara perdagangan efek, penasihat investasi, pengelolaan investasi, penjamin emisi, originasi dan sindikasi, penasihat keuangan, jasa riset serta bisnis merger dan akuisisi yang diikuti dengan peluncuran beberapa produk reksa dana. Kepercayaan yang diperoleh dari nasabah ini meyakinkan Perseroan untuk melepas sahamnya ke Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini ”Bursa Efek Indonesia”) melalui aksi Penawaran Umum Saham Perdana pada tahun 1997.
The Company’s relocation to Jakarta in February 1990 brought greater opportunities to develop the business in line with the evolving capital market. In 1994, the Company expanded the scope of its business to include securities trading and brokerage, investment advisory, investment manager, underwriter, origination and syndication, financial advisory and research services, as well as mergers and acquisitions, followed by the launch of mutual fund products. The trust demonstrated by the customers convinced the Company to list its stocks on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange (now merged into the Indonesia Stock Exchange) through an Initial Public Offering in 1997.
Setelah berstatus perusahaan publik, perkembangan bisnis Perseroan semakin pesat. Untuk memperkokoh posisi Perseroan sebagai perusahaan investasi terkemuka di Indonesia, Perseroan melakukan transformasi usaha yang diwujudkan melalui sejumlah aksi korporasi meliputi restrukturisasi, penggabungan usaha, akuisisi dan aksi investasi langsung. Terkait investasi portofolio, Perseroan menerapkan
After becoming a public company, the Company underwent a vast development. To strengthen the Company’s position as one of Indonesia’s leading investment companies, we completed a number of corporate actions, including restructuring, mergers, acquisitions and direct placement. With regard to portfolio investment, the Company’s approach covered both securities and equity investments.
41 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
pendekatan investasi yang sudah teruji dalam efek bersifat hutang maupun instrumen ekuitas. Sementara untuk investasi jangka pendek, Perseroan menargetkan investasi di surat berharga yang dapat diperdagangkan (marketable securities) serta menjalin kemitraan dengan investor strategis untuk merealisasikan agenda investasi jangka panjang, yaitu berupa aksi akuisisi terhadap perusahaan yang memiliki arus kas dan modal yang sehat dan kuat untuk menopang kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang.
For a short-term investments, the Company targeted marketable securities and developed partnerships with strategic investors to pursue its long-term investment agenda of acquisitions of companies with healthy cash flow to sustain long-term growth.
Agenda transformasi tersebut melahirkan beberapa unit bisnis strategis baru, yang mewakili pilar-pilar utama bisnis Perseroan, yaitu PT Global Mediacom Tbk dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (dahulu PT Bhakti Capital Indonesia Tbk).
The transformation resulted in several new strategic business units under PT Global Mediacom Tbk and PT MNC Kapital Indonesia Tbk (previously PT Bhakti Capital Indonesia Tbk).
PT Global Mediacom Tbk bertindak sebagai sub holding Perseroan yang menangani sektor bisnis Media. Sektor usaha ini diselenggarakan oleh PT Global Mediacom Tbk melalui entitas anaknya, yakni PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) yang mengelola bisnis media berbasis konten dan iklan, PT MNC Sky Vision Tbk yang mengelola bisnis media berbasis pelanggan dan PT Infokom Elektrindo yang mengelola bisnis media pendukung dan infrastruktur. PT MNC Sky Vision pada tahun 2012 merampungkan Penawaran Umum Saham Perdana dengan melepas sahamnya ke publik melalui Bursa Efek Indonesia.
PT Global Mediacom Tbk is the Company’s sub-holding for the media business. The business sector is managed by PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), which runs content and ads-based media; PT MNC SkyVision Tbk, which runs customer-based media; and PT Infokom Elektrindo, which runs supporting media businesses and infrastructure. In 2012 PT MNC Sky Vision successfully completed its Initial Public Offering on the Indonesia Stock Exchange.
Sementara itu, sebagai sub holding untuk sektor jasa keuangan adalah PT MNC Kapital Indonesia Tbk membawahi sejumlah anak usaha, yaitu PT MNC Securities yang berfokus pada bidang perdagangan efek dan kegiatan pasar modal, PT MNC Asset Management yang fokus di bidang Manajer Investasi, PT MNC Finance yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen, PT MNC Life Assurance dan PT MNC Asuransi Indonesia yang menyediakan
PT MNC Kapital Indonesia Tbk, which engaged in the financial services business, manages several business units: PT MNC Securities, focusing on securities trading and capital market activities; PT MNC Asset Management, focusing on investment management; PT MNC Finance, which runs the consumer financing business; PT MNC Life Assurance and PT MNC Asuransi Indonesia, PT MNC Life Assurance and PT MNC Asuransi Indonesia, which focusing on general
42
Sekilas Perseroan Company in Brief
produk asuransi kerugian. Bergabungnya dua perusahaan asuransi tersebut semakin melengkapi layanan jasa keuangan yang dimiliki PT MNC Kapital Indonesia Tbk.
insurance.respectively. These two insurance companies which joined in 2010 and 2011, respectively, complete the range of financial services managed under PT MNC Kapital Indonesia Tbk.
Pada tahun 2012, Perseroan menetapkan bisnis berbasis energi dan sumber daya alam sebagai investasi strategis baru. Bisnis di bidang energi dan sumber daya alam dikelola di bawah entitas anak usaha PT MNC Energi. Perseroan melihat peluang yang potensial pada bisnis tambang batubara khususnya pada lokasi tambang di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan dan diharapkan dapat berkontribusi secara optimal di tahun 2013. Investasi strategis Perseroan pada sektor Energi dan Sumber Daya Alam diharapkan dapat menjadi sumber diversifikasi pendapatan Perseroan yang signifikan di masa yang akan datang selain dari sektor media dan layanan jasa keuangan yang juga tumbuh pesat.
In 2012, the Company decided to tap new strategic investment in energy and natural resources sector. The energy and natural resources business is managed under the subsidiary, PT MNC Energi. The Company sees huge opportunities in the coal mining business particularly in the mining sites in East Kalimantan and South Sumatera, which are expected to contribute optimum performance by 2013. The Company’s strategic investment in Energy and Natural Resources sector is expected be a significant diversified source of income in the future besides those of the media and financial service sectors that have been growing fast.
Tak hanya itu, Perseroan terus melakukan ekspansi dengan melakukan diversifikasi ke sektor-sektor usaha baru serta menjanjikan bagi kelanjutan bisnis Perseroan, yaitu diantaranya dengan mengembangkan investasi portofolio. Dengan merambah bidang pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, terminal batubara, pelabuhan (darat dan laut), pembangkit listrik (PLTA, PLTU) dan lainlain.
Adding to that, the Company is also diversifying its business into new promising segments to support its business continuity, through the development of the portfolio investment, particularly by tapping opportunities in the infrastructure development projects, such as toll roads, coal terminal, ports (land and sea), power plants (steam and hydro) and others.
Dengan semakin beragamnya produk dan layanan Perseroan, mulai dari sektor media, jasa keuangan, energi dan sumber daya alam hingga infrastruktur, Perseroan memiliki nilai tambah di mata investor, pemegang saham maupun pemangku kepentingan lainnya. Perseroan juga akan semakin percaya diri untuk merangkul profil investor yang lebih luas untuk bergabung di perusahaan, mulai dari dana pensiun, perbankan, asuransi hingga perusahaan pengelola dana.
With more diversified products and services, ranging from media, financial services, energy and natural resources to infrastructure, the Company adds greater value for investors, shareholders and other stakeholders. It also makes the Company even more confident about its ability to attract a more diversified investor profile, from pension funds, the banking industry and insurance to fund managers, to invest in the Company.
43 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
VISI, MISI DAN FILOSOFI PERSEROAN VISION, MISSION AND COMPANY PHILOSOPHY
Visi Vision Menjadi perusahaan investasi yang terkemuka, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri, khususnya di kawasan Asia Pasifik. To be a leading investment company, both domestically and internationally, particularly in the Asia Pacific region. Misi
Mission
Secara konsisten meningkatkan kesejahteraan dan nilai tambah bagi para pemegang saham, investor, mitra bisnis, karyawan serta seluruh pemangku kepentingan lainnya.
To consistently improve welfare and added value for the shareholders, investors, business partners, employees and other stakeholders.
Filosofi Perusahaan
Company Philosophy
Visi Kemampuan dalam melihat peluang yang ada.
Vision The capability to benefit from opportunities.
Integritas Kemampuan dalam membangun kepercayaan di antara investor dan komunitas bisnis.
Integrity The capability to build trust among investors and the business community.
Persistensi Kekuatan untuk mengejar kesempatan dalam keadaan yang sulit.
Persistence The strength to realize opportunities amid difficult times.
Sekilas Perseroan Company in Brief
44
SEJARAH PERSEROAN CORPORATE MILESTONE
1989
Perseroan berdiri pada tanggal 2 November.
The Company was established on November 2nd.
1995
PT Global Mediacom Tbk (MCOM) melaksanakan Penawaran Umum Perdana /IPO.
PT Global Mediacom Tbk (MCOM) undertook Initial Public Offering.
Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Perdana /IPO.
The Company undertook Initial Public Offering.
MNC didirikan sebagai perusahaan induk yang menaungi bisnis media berbasis konten dan iklan.
MNC was established as a holding company for content and advertising based media.
1999
PT Bhakti Capital Indonesia (“BCAP”) dan PT Bhakti Asset Management didirikan.
PT Bhakti Capital Indonesia (“BCAP”) and PT Bhakti Asset Management were established.
2001
BCAP melaksanakan Penawaran Umum Perdana /IPO.
BCAP undertook Initial Public Offering/IPO.
2003
BCAP bertransformasi menjadi perusahaan induk bagi unit usaha berbasis jasa keuangan.
BCAP became the holding company for financial services businesses.
2004
Bhakti Securities resmi berdiri dan BCAP memindahkan bisnis sekuritas kepada Bhakti Securities.
Bhakti Securities was established officially, BCAP transferred securities business to Bhakti Securities.
Perseroan resmi mengakuisisi 20% saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY).
The Company officially acquired 20% ownership stake in PT MNC Sky Vision (MSKY).
MNC melaksanakan Penawaran Umum Perdana /IPO.
MNC undertook Initial Public Offering/IPO.
MCOM mengakuisisi 51% saham MSKY.
MCOM acquired 51% stakes of MSKY.
Perseroan mulai menggarap sektor energi dan sumber daya alam.
The Company embarked into energy and natural resources business.
BCAP mengakuisisi PT UOB Life Sun Assurance yang namanya kemudian diganti menjadi PT MNC Life Assurance (MNC Life).
BCAP acquired PT UOB Life Sun Assurance and changed its name to PT MNC Life Assurance (MNC Life)
MCOM meningkatkan kepemilikannya di MSKY menjadi 75,54%.
MCOM increased its ownership in MSKY to 75.54%.
Pelucuran program rebranding atas entitas anak di bidang jasa keuangan menjadi: MNC Securities, MNC Asset Management, dan MNC Finance.
Rebranding program of subsidiaries in financial services sector: MNC Securities, MNC Asset Management and MNC Finance.
BCAP mengakuisisi PT Jamindo General Insurance yang namanya kemudian diganti menjadi PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance).
BCAP acquired PT Jamindo General Insurance and changed its name to PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance).
MSKY melaksanakan Penawaran Umum Perdana/IPO.
MSKY undertook Initial Public Offering/IPO.
Perubahan nama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk menjadi PT MNC Kapital Indonesia Tbk.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk changed its name to PT MNC Kapital Indonesia Tbk.
1997
2007
2010
2011
2012
45 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Ratna Endang Soelistyawati Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja Posma Lumban Tobing Antonius Z. Tonbeng
Komisaris Utama | President Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris Independen | Independent Comissioner Komisaris Independen | Independent Comissioner
KOMITE AUDIT Audit Committee Antonius Z. Tonbeng Posma Lumban Tobing Anwar Ade Wijaya
DIREKTUR UTAMA President Director Hary Tanoesoedibjo
DIREKSI Board of Directors Hary Djaja Darma Putra Wandhy Wira Riady SEKRETARIS PERUSAHAAN/ HUBUNGAN INVESTOR Corporate Secretary/Investor Relations Robert Budi Satrya
INTERNAL AUDIT Internal Audit Andreas Tanuwidjaja
SUMBER DAYA MANUSIA & UMUM Human Resources & General Affairs
KEUANGAN Finance
AKUNTANSI & PAJAK Accounting & Tax
HUKUM Legal
MANAJAMEN PORTOFOLIO Portfolio Management
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Management Information System
Sandra Hadinata
Riati
Maya Sari Dewi
Santi Paramita
Peter Handana
Rudyanto
46
Sekilas Perseroan Company in Brief
STRUKTUR KORPORASI CORPORATE STRUCTURE
MEDIA Media
JASA KEUANGAN Financial Services
ENERGI & SUMBER DAYA ALAM Energy & Natural Resources
PT Global Mediacom Tbk
PT MNC Kapital Indonesia Tbk
PT MNC Energi
Media berbasis Konten & Iklan Content & Advertising based Media
Pembiayaan Multifinance
PT Media Nusantara Citra Tbk
PT MNC Finance
Media berbasis Pelanggan Subscribers based Media
Sekuritas Securities
PT MNC Sky Vision Tbk
PT MNC Securities
Media Pendukung & Infrastruktur Supporting Media & Infrastructure PT Infokom Elektrindo
INVESTASI PORTOFOLIO Portfolio Investments
PT MNC Sky Vision Tbk
PT Nuansacipta Coal Investment
PT Global Transport Services
Batubara | Coal
Infrastruktur | Infrastructure
Sumatra Selatan South Sumatra
Terminal Batubara, Jalan Tol Coal Terminal, Toll Road
Manajer Investasi Investment Management
Migas Oil & Gas
Investasi Lainnya Other Investments
PT MNC Asset Management
Papua
Asuransi Jiwa Life Insurance PT MNC Life Assurance
Asuransi Kerugian General Insurance PT MNC Asuransi Indonesia
MNC Bank
47 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS COMPOSITION
Pemegang Saham periode akhir bulan Desember 2012 Shareholders at the end of December 2012 Pemegang Saham
Kepemilikan Saham
Shareholders
Share Ownership
%
Di atas 5%/ Above 5% UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd
7,937,310,391
22.24%
PT Bhakti Panjiwira
5,185,566,112
14.53%
ABN Amro Nominees Singapore Pte Ltd
3,783,630,322
10.60%
Hary Tanoesoedibjo
3,347,200,000
9.38%
UOB Kay Hian Private Limited Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commissioners and Directors Sub Total
1,797,000,000
5.04%
259,865,000
0.73%
22,310,571,825
62.52%
12,039,408,482
33.73%
1,338,103,500
3.75%
35.688.083.807
100.00%
Masyarakat (di bawah 5%) / Public (below 5%) Modal Saham yang diperoleh kembali/Treasury Stock Grand Total
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Shareholders
Number of Shares
Pemegang Saham Utama dan Pengendali | Controlling and Ultimate Shareholders PT BHAKTI PANJIWIRA
14.53% PT BHAKTI INVESTAMA Tbk
%
Lokal/ Local
12,441,605,202
34.86%
Asing/ Foreign
23,246,478,605
65.14%
Jumlah/ Total
35,688,083,807
100.0%
Asing/ Foreign 65.14%
Lokal/ Local 34.86%
Komposisi Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2012 Composition of Stocks owned by the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2012 Pemegang Saham
Jabatan
Kepemilikan Saham
Shareholders
Title
Ratna Endang Soelistiowati
Komisaris Utama/ President Commissioner
57,833,500
0.16%
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Komisaris/ Commissioner
99,702,000
0.28%
Liliana Tanaja
Komisaris/ Commissioner
77,231,500
0.21%
Posma Lumban Tobing
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
1,213,500
0.00%
Hary Tanoesoedibjo
Direktur Utama/ President Director
3,347,200,000
9.38%
Darma Putra
Direktur/Director
16,054,500
0.04%
Wandhy Wira Riady
Direktur/Director
7,830,000
0.02%
Share Ownership
%
48
Sekilas Perseroan Company in Brief
PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Ratna Endang Soelistyawati Komisaris Utama | President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1961. Ratna Endang Soelistyawati telah dipercaya menjadi Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2009, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bhakti Investama Tbk No. 171 tanggal 19 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta. Saat ini beliau juga masih menjabat beberapa posisi penting, di antaranya sebagai Komisaris Utama PT Solobhakti Trading & Contractor sejak tahun 2002, Komisaris BPR Rajekwesi sejak tahun 2001, Komisaris BPR Bangil Adyatama sejak tahun 1998 dan Komisaris PT Cipta Karya Bhakti sejak tahun 1987. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan (1995-2009), Komisaris PT Prasasti Mitra (1994 - 2007) dan Komisaris PT Bursa Efek Surabaya (1998-2000). Beliau menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Sipil Universitas Petra tahun 1984 hingga tingkat 3 yang dilanjutkan ke qualifying year untuk program Master. Beliau meraih gelar Master of Engineering pada tahun 1987 di Carleton University, Ottawa, Kanada. An Indonesian citizen, born in Surabaya in 1961. Ratna Endang Soelistyawati has been President Commissioner of the Company since 2009, pursuant to Deed of Statement of Meeting Resolution of PT Bhakti Investama Tbk No. 171 dated June 19, 2009, made before Sutjipto SH, MKn, Notary in Jakarta. She holds several prominent positions, including President Commissioner of PT Solobhakti Trading & Contractor since 2002, Commissioner of BPR Rajekwesi since 2001, Commissioner of BPR Bangil Adyatama since 1998 and Commissioner of PT Cipta Karya Bhakti since 1987. Previously, she had been a Commissioner of the Company (1995-2009), Commissioner of PT Prasasti Mitra (1994 - 2007) and Commissioner of PT Bursa Efek Surabaya (1998-2000). She studied Civil Engineering at Faculty of Petra University from 1984 for three years and continued into a qualifying year for the Master’s program. She obtained a Master’s of Engineering degree in 1987 from Carleton University, Ottawa, Canada.
49 PT Bhakti Investama Tbk
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris | Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1964. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo telah menjabat Komisaris Perseroan sejak tahun 2002 dengan dasar penunjukan mengacu pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bhakti investama Tbk No. 104 tanggal 21 Juni 2002 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta. Saat ini beliau juga masih dipercaya untuk menduduki beberapa posisi strategis di MNC Group, yaitu di antaranya adalah Komisaris Utama PT MNC Asset Management (dahulu PT Bhakti Asset Management) sejak tahun 1999, Wakil Komisaris Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2002, Wakil Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk sejak tahun 2002, Komisaris PT Global Informasi Bermutu sejak tahun 2008, dan Direktur Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2004. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT European Hospital Development sejak tahun 1994, Komisaris PT Mahanusa Persada sejak tahun 2001, Komisaris Utama di PT Dos Ni Roha sejak tahun 2007 dan Direktur Utama PT Bhakti Panjiwira sejak tahun 1997. Beliau meraih gelar Bachelor of Commerce dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada tahun 1987 dan Master of Business Administration dari University of San Francisco, USA pada tahun 1989. An Indonesian citizen, born in Surabaya in 1964. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo has been a Commissioner of the Company since 2002, pursuant to Deed of Statement of Meeting Resolution of PT Bhakti Investama Tbk No. 104 dated June 21, 2002, made before Sutjipto SH, MKn, a Notary in Jakarta. Currently, he holds several strategic positions in the MNC Group, including President Commissioner of PT MNC Asset Management (previously PT Bhakti Asset Management) since 1999, Vice President Commissioner of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) since 2002, Vice President Commissioner of PT Global Mediacom Tbk since 2002, Commissioner of PT Global Informasi Bermutu since 2008, and President Director of PT MNC Sky Vision since 2004. He has also been a Commissioner of PT European Hospital Development since 1994, a Commissioner of PT Mahanusa Persada since 2001, President Commissioner of PT Dos Ni Roha since 2007 and President Director of PT Bhakti Panjiwira since 1997. He obtained his Bachelor of Commerce Degree from Carleton University, Ottawa, Canada in 1987 and Master of Business Administration Degree from the University of San Francisco, USA in 1989.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
50
Sekilas Perseroan Company in Brief
Liliana Tanaja Komisaris | Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1967. Liliana Tanaja telah menjabat Komisaris Perseroan sejak tahun 2009, dengan dasar penunjukan mengacu pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bhakti Investama Tbk No. 171 tanggal 19 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta. Pendiri Yayasan Miss Indonesia ini juga dipercaya sebagai Komisaris PT Star Media Nusantara sejak tahun 2007 dan Komisaris PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sejak tahun 2010. Beliau juga menjabat sebagai Pemimpin Umum Majalah HighEnd sejak tahun 2008, Pemimpin Umum Tabloid Genie sejak tahun 2008, Pemimpin Umum Tabloid Mom & Kiddie sejak tahun 2008 dan Majalah Just For Kids sejak tahun 2008, serta Direktur PT Media Persahabatan Indonesia sejak tahun 2004 dan PT MNC Pictures sejak tahun 2009. Selain itu, beliau masih dipercaya sebagai Ketua Jalinan Kasih RCTI sejak tahun 2004 dan Ketua Umum Yayasan Pendidikan Bagi Bangsa sejak tahun 2007. Beliau juga menempati posisi sebagai Direktur Utama PT Global Star Harvest sejak tahun 2007. Beliau menempuh pendidikan Diploma Fashion Merchandising and Marketing dari ICS Canadian Limited & Diploma Fashion Designer, Diploma Hat Making & Accessories dari L’Academie Des Couturiers Canadiens, Ottawa, Canada (1988 – 1999), serta Diploma Professional Cosmetician, Diploma Professional Nail Technician, dan Diploma Colour Consultant dari Versailles Academy of Make-up Arts & Aesthetics (1987 – 1988). An Indonesian citizen, born in Surabaya in 1967. Liliana Tanaja has been a Commissioner of the Company since 2009, pursuant to Deed of Statement of Meeting Resolution of PT Bhakti Investama Tbk No. 171 dated June 19, 2009, made before Sutjipto SH, MKn, Notary in Jakarta. As the founder of the Miss Indonesia Foundation, she has also been a Commissioner of PT Star Media Nusantara since 2007 and a Commissioner of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia since 2010. She has been Editor in Chief of HighEnd Magazine since 2008, Editor in Chief of the tabloid Genie since 2008, Editor in Chief of the tabloids Mom & Kiddie and Just For Kids since 2008, and a Director of PT Media Persahabatan Indonesia since 2004 and PT MNC Pictures since 2009. She has chaired RCTI’s Jalinan Kasih Foundation since 2004 and the Pendidikan Bagi Bangsa Foundation since 2007. She also has been President Director of PT Global Star Harvest since 2007. She obtained her Diploma in Fashion Merchandising and Marketing from ICS Canada Limited and Diplomas in Fashion Design and Hat Making & Accessories from L’Academie Des Couturiers Canadiens, Ottawa, Canada (1988 – 1999), and Professional Cosmetician, Professional Nail Technician and Colour Consultant Diplomas from the Versailles Academy of Make-up Arts & Aesthetics (1987 – 1988).
51 PT Bhakti Investama Tbk
Posma Lumban Tobing Komisaris Independen| Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, yang lahir di Tarutung, Sumatera Utara tahun 1948. Posma Lumban Tobing telah menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006. Penunjukan beliau didasari oleh Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bhakti Investama Tbk No. 155 tanggal 26 Juni 2006 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris di beberapa perusahaan terafiliasi, seperti PT MNC Sky Vision Tbk sejak tahun 2004, PT Media Nusantara Citra Network sejak tahun 2006, PT Sun Televisi Network sejak tahun 2009 serta Komisaris Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sejak tahun 2009. Sebelumnya, beliau memiliki karir di Kepolisian RI dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi pada tahun 2003. Bahkan beliau pernah dianugerahi bintang jasa seperti STL Bhayangkara Pratama. Beliau juga pernah terpilih sebagai anggota DPR/MPR RI dengan jabatan Ketua Komisi VII pada tahun 20012003 dan terakhir Ketua Fraksi TNI/POLRI DPR-RI MPR-RI dan Wakil Ketua MPR RI untuk periode tahun 1999-2004. Beliau adalah lulusan AKABRI Kepolisian pada tahun 1970. Kemudian mengikuti pendidikan lanjutan tingkat Doktoral di PTIK pada tahun 1981, lalu di SESKOAL pada tahun 1985 dan LEMHANAS KSA VIII pada tahun 2001. Beliau juga mengikuti beberapa kursus kepemimpinan, seperti Suspadnas di Lemhanas, Susgatisospol dan Suspospol di Sesko ABRI, Kursus Para, dan lainnya. An Indonesian citizen, born in Tarutung, North Sumatra in 1948. Posma Lumban Tobing has been an Independent Commissioner of the Company since 2006. His appointment was pursuant to the Deed of the Decision of PT Bhakti Investama Tbk No. 155 dated June 26, 2006, made before Sutjipto SH, MKn, Notary in Jakarta. Currently, he is appointed as a Commissioner at various affiliated companies, such as PT MNC Sky Vision Tbk since 2004, PT Media Nusantara Citra Network since 2006 and PT Sun Televisi Network since 2009, and has been President Commissioner of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia since 2009. Previously he had career path in the Indonesian Police Force, with his highest rank as the Police Commissioner General in 2003. He was the recipient of an STL Bhayangkara Pratama service award, Chairman of Commission VII of the House of Representatives/People’s Consultative Assembly of the Republic of Indonesia from 2001 to 2003, Chairman of the Indonesian Armed Forces/Police Faction of the House of Representatives/People’s Consultative Assembly and Vice Chairman of the People’s Consultative Assembly from 1999 to 2004. He graduated from the Indonesian Police Academy in 1970. He pursued his doctoral studies in PTIK in 1981, then at SESKOAL in 1985 and LEMHANAS KSA VIII in 2001. He has also participated in several leadership courses, such as Suspadnas at Lemhanas, Susgatisospol and Suspospol at Sesko ABRI, the Para Course, etc.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
52
Sekilas Perseroan Company in Brief
Antonius Z. Tonbeng Komisaris Independen| Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Ujung Pandang tahun 1953. Antonius Z. Tonbeng telah dipercaya sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2009 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bhakti Investama Tbk No. 171 tanggal 19 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta. Beliau juga menduduki sejumlah posisi penting, di antaranya sebagai Komisaris PT MNC Asset Management (dahulu PT Bhakti Asset Management) sejak tahun 2004, serta pernah ditunjuk sebagai Direktur PT Bhakti Investama Tbk (1995-1997) dan Direktur PT Global Land Development Tbk (2006-2008). Beliau juga dipercaya sebagai Komisaris pada PT Asindo Husada Bhakti sejak tahun 2003, Penasihat Direksi Sumber Mas Group sejak tahun 1990, Audit Manager Kantor Akuntan Drs. M. Isjwara sejak tahun 1990, Financial Controller PT Japindo Kencana sejak tahun 1992 dan Penasihat Direksi PT Ciptawisata Antar Nusa sejak tahun 1993. Sebelumnya, beliau juga pernah diangkat Direktur PT Agis Tbk (1997-2004). Beliau meraih gelar Sarjana Muda Ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Makassar, pada tahun 1975 dan Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada tahun 1981. An Indonesian citizen, born in Ujung Pandang in 1953. Antonius Z. Tonbeng has been an Independent Commissioner of the Company since 2009, pursuant to Deed of Statement of Meeting Resolution of PT Bhakti Investama Tbk No. 171 dated June 19, 2009, made before Sutjipto SH, MKn, Notary in Jakarta. He currently holds several important positions, including Commissioner of PT MNC Asset Management (previously PT Bhakti Asset Management) since 2004, and was a Director of PT Bhakti Investama Tbk (1995-1997) and a Director of PT Global Land Development Tbk (2006-2008). He has also been a Commissioner of PT Asindo Husada Bhakti since 2003, Advisor to the Directors of Sumber Mas Group since 1990, Audit Manager of Drs. M. Isjwara Accountant Office, since 1990, Financial Controller of PT Japindo Kencana since 1992 and Advisor to the Directors of PT Ciptawisata Antar Nusa since 1993. He was also previously appointed as Director of PT Agis Tbk (1997-2004). He obtained his Diploma in Economics from Hasanuddin University, Makassar, in 1975 and Bachelor Degree in Accounting from Parahyangan Catholic University in Bandung in 1981.
53 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PROFIL DIREKSI
PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama | President Director Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1965. Hary Tanoesoedibjo merupakan pendiri MNC Group dan menjabat sebagai Group President dan CEO Perseroan sejak tahun 2009, dengan dasar penunjukan sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bhakti Investama Tbk No. 171 tanggal 19 Juni 2009 yang di buat di hadapan Notaris Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta. Saat ini beliau juga menduduki berbagai jabatan penting di berbagai anak perusahaan yang bernaung di bawah MNC Group, di antaranya adalah sebagai Komisaris Utama PT MNC Kapital Indonesia Tbk (dahulu PT Bhakti Capital Indonesia Tbk) sejak Juli 1999, Komisaris Utama PT MNC Securities sejak Februari 2004, Komisaris Utama PT MNC Sky Vision Tbk sejak Desember 2006, Komisaris Utama PT Indonesia Air Transport Tbk sejak Desember 2008, Komisaris Utama PT Global Informasi Bermutu sejak Oktober 2009, Komisaris Utama PT Media Nusantara Informasi sejak Agustus 2009, Komisaris PT Global Transport Services sejak Maret 2010, Komisaris Utama PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia sejak April 2011 serta Komisaris Utama PT GLD Property sejak Januari 2011, juga ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) sejak April 2002, Direktur Utama PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak Maret 2004, Direktur Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak Januari 2010, Direktur Utama PT MNC Land (dahulu PT Global Land Development Tbk) sejak April 2011, serta Direktur Utama PT MNC Energi. Dalam pengembangan bisnis di masing-masing perusahaan yang dipimpinnya, beliau aktif memantau agar mereka mampu menjadi yang terdepan di bidangnya. Seperti halnya yang terjadi pada PT MNC Kapital Indonesia Tbk yang terdepan dalam hal jasa keuangan, MNC Media dalam bisnis media, yang diikuti oleh MNC, RCTI dan MNC TV (dahulu TPI). Beliau juga dikenal sebagai pendiri media cetak Seputar Indonesia. Selain sebagai pengusaha, beliau juga aktif mengajar di berbagai lembaga pendidikan dan kursus serta menjadi pembicara kunci di berbagai seminar tentang pasar modal, corporate finance, investment maupun strategic management. Beliau dianugerahi gelar kehormatan Bachelor of Commerce di bidang Corporate Finance dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada tahun 1988 dan Master of Business Administration bidang Manajemen Portofolio dari universitas yang sama pada tahun 1989. An Indonesian citizen, born in Surabaya in 1965. Hary Tanoesoedibjo is the founding father of the MNC Group and has been Group President and CEO of the Company since 2009, pursuant to the Deed of Statement of Meeting Resolution of PT Bhakti Investama Tbk No. 171 dated June 19, 2009, made before Sutjipto SH, MKn, Notary in Jakarta. He currently holds several strategic positions at MNC Group subsidiaries, among others as the President Commissioner of PT MNC Kapital Indonesia Tbk (previously PT Bhakti Capital Indonesia Tbk) since July 1999, President Commissioner of PT MNC Securities since February 2004, President Commissioner of PT MNC Sky Vision Tbk since December 2006, President Commissioner of PT Indonesia Air Transport Tbk since December 2008, President Commissioner of PT Global Informasi Bermutu since October 2009, President Commissioner of PT Media Nusantara Informasi since August 2009, Commissioner of PT Global Transport Services since March 2010, President Commissioner of PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia since April 2011, President Commissioner of PT GLD Property since January 2011, President Director of PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) since April 2002, President Director of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) since March 2004, President Director of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) since January 2010, President Director of PT MNC Land (previously PT Global Land Development Tbk) since April 2011, and President Director of PT MNC Energi. He is actively involved in monitoring the development of each business unit to ensure that they stay in the lead in their respective sectors. As a result, PT MNC Kapital Indonesia Tbk leads in financial services, while MNC Media leads the media industry, followed by MNC, RCTI and MNC TV (previously TPI). He is also the founder of Seputar Indonesia Daily. Besides being an entrepreneur, he also actively lectures in numbers of educational institutions and courses, and being a keynote speaker in various seminars on capital market, corporate finance, investment and strategic management. He obtained his Bachelor of Commerce Degree in Corporate Finance from Carleton University, Ottawa, Canada in 1988 and a Master of Business Administration degree in Portfolio Management from the same university in 1989.
54
Sekilas Perseroan Company in Brief
Hary Djaja Direktur | Director Warga Negara Indonesia, lahir di Kediri tahun 1959. Hary Djaja memegang jabatan Direktur Perseroan sejak tahun 2009, berdasarkan pada keputusan RUPS yang tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bhakti Investama Tbk No. 171 tanggal 19 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta. Beliau juga dipercaya sebagai Komisaris di beberapa anak perusahaan, seperti Komisaris PT MNC Kapital Indonesia Tbk (dahulu PT Bhakti Capital Indonesia Tbk) sejak tahun 2002, Komisaris PT MNC Asset Management (dahulu PT Bhakti Asset Management) sejak tahun 2002, Komisaris PT GLD Property Tbk sejak 2009, setelah sebelumnya dipercaya sebagai Komisaris PT MNC SkyVision Tbk (2006-2009), Direktur Utama PT MNC Finance (dahulu PT Bhakti Finance) sejak tahun 2003-2008, dan Direktur Utama PT Bhakti Investama (2002-Juni 2009). Pada PT Global Transport Services, beliau masih menjabat Direktur Utama sejak tahun 2007. Beliau juga dipercaya sebagai Komisaris PT MNC Energi sejak 2012. Beliau adalah lulusan jurusan Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya, pada tahun 1982. An Indonesian citizen, born in Kediri in 1959. Hary Djaja has been a Director of the Company since 2009, pursuant to Deed of Statement of Meeting Resolution of PT Bhakti Investama Tbk No. 171 dated June 19, 2009, made before Sutjipto SH, MKn, Notary in Jakarta. He is a Commissioner of several subsidiaries, including PT MNC Kapital Indonesia Tbk (previously PT Bhakti Capital Indonesia Tbk) since 2002, PT MNC Asset Management (previously PT Bhakti Asset Management) since 2002, and PT GLD Property Tbk since 2009. His previous positions include Commissioner of PT MNC SkyVision Tbk (2006-2009), President Director of PT MNC Finance (previously PT Bhakti Finance) since 20032008, and President Director of PT Bhakti Investama (2002-June 2009). He has served as President Director of PT Global Transport Services since 2007. He has been President Commissioner of PT Indo Finance Perkasa since 2010, and Commissioner of PT MNC Energi since 2012 He graduated from Dentistry Faculty of Airlangga University, Surabaya, in 1982.
Darma Putra Direktur | Director Warga Negara Indonesia, lahir di Medan tahun 1966. Darma Putra telah menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Penunjukan ini sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bhakti Investama Tbk No. 72 tanggal 9 Mei 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta. Beliau juga menduduki sejumlah posisi strategis di beberapa perusahaan yang termasuk jajaran MNC Group, yakni Komisaris PT MNC Finance (dahulu PT Bhakti Finance) sejak tahun 2008, Komisaris PT Indonesia Air Transport Tbk sejak tahun 2008, Komisaris di PT MNC Securities (dahulu PT Bhakti Securities) sejak tahun 2009, Komisaris Utama PT MNC Life Assurance sejak tahun 2010, Direktur Utama PT MNC Kapital Indonesia Tbk (dahulu PT Bhakti Capital Indonesia Tbk) sejak tahun 2008, dan Direktur PT MNC Energi sejak tahun 2012. Memulai karir di bidang jasa keuangan sebagai Analis Riset di PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (1990-1991), Financial Planning Executive di Bumi Raya Utama Group (1991-1997), kemudian ditunjuk sebagai Chief Financial Officer PT Marga Mandalasakti (1997-1998). Karirnya terus melesat saat beliau ditunjuk sebagai Direktur Keuangan di PT Kurnia Kapuas Utama Tbk (1998-1999), Wakil Direktur Utama PT Marga Mandalasakti (1999-2001), dan akhirnya menjadi Direktur Utama PT Marga Mandalasakti (2001-2008). Beliau meraih gelar sarjana dari Oregon State University Corvallis, di Oregon, Amerika Serikat pada tahun 1988 dan gelar MBA di bidang Finance dari the University of Minnesota Minneapolis, Amerika Serikat pada tahun 1990. An Indonesian citizen, born in Medan in 1966. Darma Putra has been a Director of the Company since 2008. His appointment was pursuant to Deed of Statement of Meeting Resolution of PT Bhakti Investama Tbk No. 72 dated May 9, 2008, made before Sutjipto SH, MKn, Notary in Jakarta.
55 PT Bhakti Investama Tbk
He holds several strategic positions in MNC Group subsidiaries, including as a Commissioner of PT MNC Finance (previously PT Bhakti Finance) since 2008, Commissioner of PT Indonesia Air Transport Tbk since 2008, Commissioner of PT MNC Securities (previously PT Bhakti Securities) since 2009, and President Commissioner of PT MNC Life Assurance since 2010, President Director of PT MNC Kapital Indonesia Tbk (previously PT Bhakti Capital Indonesia Tbk) since 2008, and Director of PT MNC Energi since 2012. He began his career in financial services as a Research Analyst at PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (1990- 1991), before becoming a Financial Planning Executive at Bumi Raya Utama Group (1991-1997), and appointed as Chief Financial Officer of PT Marga Mandalasakti (1997-1998). He experienced a career boost after being appointed as Financial Director of PT Kurnia Kapuas Utama Tbk (1998-1999), to Vice President Director of PT Marga Mandalasakti (1999-2001) and President Director of PT Marga Mandalasakti (20012008). He obtained his Degree from Oregon State University Corvallis, in Oregon, USA in 1988 and MBA in Finance from the University of Minnesota, Minneapolis, USA in 1990.
Wandhy Wira Riady Direktur Tidak Terafiliasi | Director Non-Affiliated Warga Negara Indonesia, lahir di Makassar tahun 1965. Wandhy Wira Riady ditunjuk sebagai Direktur (Tidak Terafiliasi) Perseroan sejak Januari 2011, yang didasari oleh Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bhakti Investama Tbk No. 383 tanggal 28 April 2011 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta. Selain itu, Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT MNC Kapital Indonesia Tbk (dahulu PT Bhakti Capital Indonesia Tbk) sejak tahun 2012. Membangun karir di dunia perbankan dengan bergabung di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (1990 - 1998), dengan posisi terakhir sebagai Deputi General Manager Corporate Banking Division, dan di PT Rabobank International Indonesia sebagai Senior Credit Analyst (November 1998 - Juli tahun 2000). Setelah itu bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Sistem Prosedur dan Kepatuhan – Investasi dan Penjualan Aset (2000 - 2004) dan ditujuk sebagai direksi PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan dan Investasi. Beliau juga pernah menjadi Komisaris PT Bali Nirwana Resort (September 2004 – Mei 2007) dan dipercaya sebagai Komisaris Utama PT Petro Oxo Nusantara (November 2007-Januari 2013). Beliau adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin – Makassar tahun 1989 dan meraih gelar MBA bidang Corporate Finance dari Curtin University of Technology, Perth – Western Australia pada tahun 1995. An Indonesian citizen, born in Makassar in 1965. Wandhy Wira Riady has been a Director (Non-Affiliate) of the Company since January 2011, pursuant to the Deed of Statement of Meeting Resolutionof PT Bhakti Investama Tbk No. 383 dated 28 April 2011, made before Sutjipto SH, MKn, a Notary in Jakarta. He has also been a Director of PT MNC Kapital Indonesia Tbk (previously PT Bhakti Capital Indonesia Tbk) since 2012. Building a career in the banking industry by joining in PT Bank Danamon Indonesia Tbk (1990 - 1998), with the latest position as Deputy General Manager of Corporate Banking Division, also in PT Rabobank International Indonesia as Senior Credit Analyst (November 1998 - July 2000). Then he joined in the National Banking Restructuring Agency with the latest position as the Head of Procedure and Compliance – Asset Investment and Sale (2000 - 2004) and was appointed as Director at PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) with the latest position as Director of Finance and Investment . He was once appointed as Commissioner at PT Bali Nirwana Resort (September 2004 – May 2007) and President Commissioner at PT Petro Oxo Nusantara (November 2007-January 2013). He graduated from the Faculty of Economics of Hasanuddin University, Makassar in 1989 and obtained his MBA in Corporate Finance from Curtin University of Technology, Perth, Australia in 1995.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
56
Sekilas Perseroan Company in Brief
PROFIL PENASIHAT PERSEROAN PROFILE OF THE CORPORATE ADVISOR
Drs. Widodo Budidarmo Penasihat Perusahaan | Corporate Advisor
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1927. Widodo Budidarmo bergabung dengan Perseroan sebagai Penasihat Perusahaan sejak tahun 1997. Sebelumnya beliau sempat menduduki sejumlah jabatan strategis, yaitu di antaranya sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia (1974-1978), Duta Besar RI untuk Kanada (1979-1983), Komisaris Utama Perum Peruri (1985-1987), dan Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (1987-1995). Beliau adalah lulusan US Cost Guard Officer Candidate School dan Police Administration Studies dan menyelesaikan bidang studi pascasarjana di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. An Indonesian citizen, born in Surabaya in 1927. Widodo Budidarmo has been the Company’s Corporate Advisor since 1997. He has held several strategic positions, including as Chief of the Indonesian Police (1974-1978), Indonesia’s Ambassador to Canada (1979-1983), President Commissioner of Perum Peruri (1985-1987), and President Commissioner of Bank Rakyat Indonesia (1987-1995). He graduated from the US Coast Guard Officer Candidate School and Police Administration Studies, and completed his postgraduate studies in Indonesia’s Police Academy.
57 PT Bhakti Investama Tbk
4
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Tinjauan Investasi Perseroan Company's Investment Review
58
Tinjauan Investasi Perseroan Company’s Investment Review
INVESTASI STRATEGIS STRATEGIC INVESTMENTS
Berbagai aksi korporasi telah mewarnai perjalanan bisnis Perseroan, terutama setelah Perseroan berhasil melaksanakan penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun 1997. Aksi korporasi tersebut telah menumbuhkembangkan bisnis Perseroan baik secara organik maupun inorganik, yakni melalui merger dan akuisisi. Dari kegiatan tersebut, Perseroan menetapkan tiga investasi strategis yang menjadi landasan bisnisnya, yaitu: lini bisnis media dibawah PT Global Mediacom Tbk, lini bisnis jasa keuangan dibawah PT MNC Kapital Indonesia Tbk, dan lini bisnis energi dan sumber daya alam dibawah PT MNC Energi. Sementara di sisi investasi portofolio, Perseroan memiliki PT MNC Sky Vision Tbk secara langsung sebesar 9,6% dan PT Global Transport Services sebesar 99,99%. Berikut ini adalah penjabaran kegiatan investasi Perseroan dan masing-masing lini usaha yang mewakilinya: The Company has taken several corporate actions over the course of its history, particularly since its initial public offering (IPO) in 1997. These actions have expanded the Company’s business both organically and inorganically through mergers and acquisitions. The corporate actions have shaped the three strategic investments of the Company’s businesses, which are media under PT Global Mediacom Tbk, financial services under PT MNC Kapital Indonesia Tbk, and energy and natural resources under PT MNC Energi. In portfolio investments, the Company directly owns 9.6% share ownership of PT MNC Sky Vision Tbk and 99.99% of PT Global Transport Services. The Company’s strategic investments and businesses are explained as follows:
59 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
A. Media
A. Media Sector
Bisnis jasa media merupakan salah satu lini usaha unggulan Perseroan yang dikelompokkan ke dalam tiga segmen yang terintegrasi di bawah manajamen PT Global Mediacom Tbk, yaitu: segmen bisnis Media Berbasis Konten dan Iklan, Media Berbasis Pelanggan, serta Media Pendukung dan Infrastruktur. Kinerja unggul yang senantiasa dicapai oleh lini usaha ini semakin mengukuhkan posisi Perseroan sebagai salah satu perusahaan penyedia layanan jasa media terkemuka di Indonesia.
Our media business is one of the leading sectors in the Company and is grouped into three business segments which are integrated under PT Global Mediacom Tbk, namely Content and AdvertisingBased Media, Subscriber-Based Media and Media Support and Infrastructure. The media business has continued to deliver strong performances, strengthening the Company’s position as the leading media company in Indonesia.
PT Global Mediacom Tbk (MCOM)
PT Global Mediacom Tbk (MCOM)
MCOM adalah perusahaan publik dan sahamnya telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1995 dengan kode saham ‘BMTR’.
MCOM is a publicly listed company and its stocks have been listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) since 1995 with ticker symbol ‘BMTR’.
MCOM didukung oleh dua lini bisnis inti yang memberikan kontribusi pendapatan tertinggi yaitu Media Berbasis Konten dan Iklan yang dikelola oleh PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) dan Media Berbasis Pelanggan yang dikelola oleh PT MNC Sky Vision Tbk. (MSV).
MCOM is supported by two main business lines that generate the largest revenue contribution, namely Content and Advertising-based Media managed by PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) and Subscriber-based Media managed by PT MNC Sky Vision Tbk. (MSV).
MCOM juga didukung oleh bisnis Media Pendukung dan Infrastruktur yang dikelola oleh PT Infokom Elektrindo (Infokom), New Media dan Home Shopping.
The Company is also supported by Media Support and Infrastructure business managed by PT Infokom Elektrindo (Infokom), New Media and Home Shopping.
60
Tinjauan Investasi Perseroan Company’s Investment Review
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)
MNC membawahi 3 TV Free-To-Air (FTA)– RCTI, MNCTV dan GlobalTV – serta channel-channel yang diproduksi oleh MNC yang menghasilkan konten bagi TV FTA dan Pay-TV.
MNC manages 3 Free-To-Air (FTA) TVs - RCTI, MNCTV and GlobalTV - as well as channels produced by MNC that supplies content to FTA TV and Pay-TV.
RCTI dan MNCTV menduduki posisi dua teratas dalam pangsa pemirsa prime time dengan pangsa masing-masing sebesar 17,6% dan 15,2%. Sementara GlobalTV dengan pangsa pemirsa prime time sebesar 5,2%. MNC masih tetap memiliki rata-rata pangsa pemirsa keseluruhan terbesar dari tiga TV FTA sebesar 38%.
RCTI and MNCTV occupied the top two positions in terms of prime time audience share with 17.6% and 15.2% respectively at the end of 2012. Meanwhile GlobalTV has an prime time audience share of 5.2%. MNC still has the largest agregate audience share from three FTA TV of 38%.
MNC sebagai perusahaan media terdepan adalah mitra pilihan utama pemilik konten untuk bekerja sama dalam penayangan program-program berkualitas tinggi dan menarik. Saat ini, MNC memiliki kerjasama yang eksklusif dengan 4 dari 6 studio di Hollywood yang terkemuka yang terdiri dari NBC Universal, Warner Bros, Fox, dan Disney untuk penayangan film produksi Hollywood.
As the leader in the media industry, MNC is the most preferred partnered of content owners to broadcast its compelling and high quality programs. Currently, MNC works exclusively with 4 out of 6 major Hollywood studios consisting of NBC Universal, Warner Bros, Fox, and Disney to broadcast Hollywood movies.
Untuk segmen anak-anak, MNC memiliki kerjasama dengan Disney dan Nickeledeon. MNC juga memimpin dalam penayangan program berformat internasional seperti Masterchef, X Factor, dan Indonesia Idol. Selain itu MNC juga telah sukses dalam memproduksi sendiri program pencarian bakat seperti The Master dan Idola Cilik.
For kids category, MNC also cooperates together with Disney and Nickeledeon. Moreover, MNC also leads in the broadcast of international format programs such as Masterchef, X Factor, and Indonesian Idol. MNC has also successfully produced its own local talent search program such as The Master and Idola Cilik.
Menayangkan program lokal tetap menjadi fokus utama MNC karena mayoritas masyarakat Indonesia masih lebih tertarik untuk menonton program produksi lokal. Dalam hal ini MNC memiliki kerjasama yang eksklusif dengan 2 rumah produksi teratas di Indonesia yaitu SineMarts dan MD Entertainment. Produksi program-program dari kedua rumah produksi tersebut dan juga produksi in-house MNC menghasilkan pangsa pemirsa yang besar.
Broadcasting high quality local program continues to be the main focus of MNC. The majority of the Indonesian people still prefer to watch local programs. MNC works with 2 of the top production houses in Indonesia SineMarts and MD entertainment to exclusively produce high quality programs. Together with MNC’s in house production house, we have successfully achieved the largest audience share.
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) RCTI sebagai stasiun televisi FTA nasional terbesar milik MNC menawarkan rangkaian acara yang sangat bervariasi mulai dari sinetron, film-film box office, acara olahraga, talent search, reality show, kartun, hingga infotainment.
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) RCTI as the largest national FTA TV station owned by MNC offers a wide variety of programs – from drama series, box office movies, sporting events, talent search, reality shows and cartoons, to infotainment.
RCTI merupakan stasiun TV nomor satu dengan audience share tertinggi yang memiliki fokus pada segmen A, B dan C di kelompok usia 5+.
RCTI is a TV station with the largest audience share, focusing on A, B and C segments at 5+ age bracket.
Dengan audience share sebesar 17,6% (prime time), selama tahun 2012 RCTI ditonton oleh 8,5 miliar pemirsa, meningkat dari sebelumnya 6,3 miliar pemirsa pada tahun 2011.
Commanding audience share of 17.6% (prime time), during 2012 RCTI was watched by 8.5 billion viewers, an increase from the 6.3 billion viewers in 2011.
61 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
MNCTV Dengan target market yang lebih luas (segmen ABCDE), MNCTV melengkapi RCTI dengan menjadi stasiun TV one-size-fits-all yang berupaya memenuhi kebutuhan semua kalangan dari berbagai segmen dan usia akan informasi dan hiburan.
MNCTV Catering to a wider target market (ABCDE segments), MNCTV complements RCTI as the one-size-fits-all TV station aimed at delivering the need for information and entertainment of all people from different segments and age.
Satu tingkat di bawah RCTI adalah pangsa pemirsa MNCTV sebesar 15,2% (prime time) dan ditonton oleh 7,6 miliar pemirsa pada tahun 2012 bertumbuh dari 5,03 miliar pemirsa pada tahun 2011.
One level under RCTI is MNCTV as MNC’s number two FTA TV station, which commanded audience share of 15.2% (prime time) and was watched by 7.6 billion viewers in 2012, an increase from 5.03 billion viewers in 2011.
Sebagai stasiun televisi berbasis FTA, MNCTV akan terus meningkatkan audience share dan pendapatan iklan serta mempertahankan pasar yang telah berhasil dikuasai selama ini.
As an FTA TV station, MNCTV intends to continue growing the audience share and advertising revenues, maintaining its market share.
GlobalTV GlobalTV berhasil mencapai pertumbuhan jumlah penonton yang signifikan menjadi 4,2 miliar pemirsa pada tahun 2012 dari 3,1 miliar pemirsa di tahun 2011. Dalam hal audience share GlobalTV berada pada posisi 8 dengan pangsa pemirsa prime time sebesar 5,3% pada tahun 2012.
GlobalTV GlobalTV achieved a significant growth in terms of the number of viewers to 4.2 billion viewers in 2012 from 3.1 billion viewers in 2011. In terms of prime time audience share GlobalTV sit on the 8th position with a share of 5.3% in 2012.
Sesuai dengan segmentasi All 5+ seperti sinetron, film keluarga, acara memasak bersifat edutainment dan infotainment. Selain itu, GlobalTV juga menayangkan acara-acara seperti film box office dan Nickelodeon. Langkah tersebut tentunya juga melengkapi keanekaragaman program-program di GlobalTV yang terdiri dari film, olahraga, kartun dan komedi, serta selaras dengan strategi yang mengutamakan variety atau keanekaragaman konten.
Catered to the audience from All 5+ segments, namely drama series, family movies, edutainment style cooking shows and infotainment. In accordance with that GlobalTV also broadcasted programs such as box office movies and Nickelodeon. The initiatives complemented diversity of GlobalTV’s programs, which consisted of movies, sports, cartoons and comedy, as well as in line with its strategy that prioritized content variety.
62
Tinjauan Investasi Perseroan Company’s Investment Review
MNC Channels MNC Channels adalah bisnis konten MNC yang terdiri dari MNC Comedy, MNC Drama, MNC Movie, MNC Infotainment, MNC Fashion, MNC News, MNC Entertainment, MNC Music, MNC Lifestyle, MNC Business, MNC International, MNC Muslim, MNC Sports 1, MNC Sports 2, Golf Channel dan Life Channel.
MNC Channels MNC Channels is one of MNC’s own content businesses that consists of MNC Comedy, MNC Drama, MNC Movie, MNC Infotainment, MNC Fashion, MNC News, MNC Entertainment, MNC Music, MNC Lifestyle, MNC Business, MNC International, MNC Muslim, MNC Sports 1, MNC Sports 2, Golf Channel, and Life Channel.
Ditayangkan secara eksklusif melalui Indovision, Top TV dan Okevision, MNC Channels merupakan realisasi komersialisasi pustaka media MNC. Pustaka media tersebut memang luar biasa: Lebih dari 120.000 jam stok program, dan setiap tahun bertambah 10.000 jam.
Aired exclusively via Indovision, Top TV and Okevision, MNC Channels embodies the commercialization of MNC’s immense media library. Indeed, this media library is truly a class of its own: More than 120,000 hours of programming, growing by 10,000 hours per year.
MNC Pictures Sejak berdiri pada tahun 2005, MNC Pictures telah memproduksi beragam program dengan konten yang berkualitas dalam bentuk drama dan non drama, meliputi film, film televisi, sinetron, variety show, reality show, musik, dan dokumenter untuk disiarkan di ketiga stasiun TV FTA milik MNC.
MNC Pictures Since its establishment in 2005, MNC Pictures has produced a variety of programs with quality content in the drama as well as non-drama genres, covering movies, television movies, soap operas, variety shows, reality shows, music, and documentaries for broadcast on all three FTA TV stations owned by MNC.
Star Media Nusantara Pertama kali didirikan pada bulan April 2005 dengan nama MNC Talent Management, Star Media Nusantara adalah perusahaan manajemen artis terbesar di Indonesia yang mencari, mengembangkan, mempromosikan dan mengelola artis-artis berbakat dan berpotensi. Atas usaha-usaha yang telah dilakukan, Star Media Nusantara memperoleh persentasi tertentu dari honor para artis yang berada di bawah naungannya.
Star Media Nusantara First established in April 2005 under the name MNC Talent Management, Star Media Nusantara is the largest artist management company in Indonesia that discovers, develops, promotes and manages talented artists with potential. For its services Star Media Nusantara takes out a certain percentage of the fees of the artists under its management.
Hingga akhir tahun 2012 Star Media Nusantara mengelola 186 artis termasuk penyanyi, band, pelawak, artis cilik, pembawa acara, aktor dan aktris, dan pesulap.
As of the end of 2012 Star Media Nusantara manages 186 artists including singers, bands, comedians, child stars, presenters, actor and actress, and magicians.
Sindo Media Sindo Media adalah sinergi strategis dari unit-unit SINDO TV (televisi), SINDO Trijaya FM (radio), SINDO Weekly (majalah), SINDOnews.com (portal) dan KORAN SINDO (koran) yang bertujuan untuk memberikan informasi terlengkap kepada pemirsa.
Sindo Media Sindo Media is a strategic synergy that consists of SINDO TV (television), SINDO Trijaya FM (radio), SINDO Weekly (magazine), SINDOnews.com (portal) and KORAN SINDO (newspaper), aiming to provide the most comprehensive information to the audience.
SINDO TV terdiri dari 38 stasiun FTA lokal di 10 kota-kota besar di Indonesia. Sekitar 10% dari siarannya dialokasikan untuk programprogram lokal yang diproduksi oleh kantor regional SINDO, dan sekitar 90% untuk program-program nasional yang seragam dan disiarkan di setiap stasiun TV lokal yang tergabung dalam SINDO TV.
SINDO TV consists of 38 local FTA stations located in 10 major cities across Indonesia. Approximately 10% of the broadcast is allocated to local programs produced by SINDO regional offices, and about 90% to national programs that are uniform and aired by every local TV stations under SINDO TV.
Pertama kali diluncurkan pada tahun 2005 dengan “Seputar Indonesia”, KORAN SINDO adalah sebuah koran progresif yang ditujukan bagi segmen yang dinamis. KORAN SINDO menampilkan
First launched in 2005 carrying the name “Seputar Indonesia”, KORAN SINDO is a progressive newspaper aimed at the dynamic segment. KORAN SINDO features several unique sections such as
63 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
beberapa ulasan menarik seperti News, Ekonomi, Bisnis, Sports, Lifestyle and Referensia. Saat ini KORAN SINDO telah menempati posisi nomor tiga secara nasional dan nomor dua di wilayah Jabodetabek.
News, Economy, Business, Sports, Lifestyle and Referensia. Currently KORAN SINDO is sitting at number three nationwide and number two in the Greater Jakarta area.
Disiarkan di 18 lokasi di seluruh Indonesia, SINDO TRIJAYA FM sebelumnya lebih dikenal dengan nama Trijaya FM. Sebagai bagian dari strategi 5-in-1, SINDO TRIJAYA FM kini menyiarkan berita dan informasi dalam persentasi yang lebih banyak walaupun tetap menampilkan musik Top 40 yang telah menjadi ciri khasnya.
Covering 18 locations across Indonesia, SINDO TRIJAYA FM was formerly known as Trijaya FM. As part of the 5-in-1 strategy, SINDO TRIJAYA FM now broadcasts news and information in a larger portion while still featuring Top 40 music, reflecting its trademark.
SINDONEWS.com merupakan edisi online dari KORAN SINDO yang selain menampilkan artikel-artikel Seputar Indonesia juga menyediakan akses ke konten regional yang tampil pada KORAN SINDO edisi lokal.
SINDONEWS.com is the online edition of KORAN SINDO that in addition to the articles on Seputar Indonesia, also provides access to the regional content featured on KORAN SINDO local editions.
Sejak diterbitkan pertama kali di tahun 2002, SINDO WEEKLY awalnya bernama “TRUST” dan merupakan majalah berita. Pada tahun 2012, majalah “TRUST” ditransformasikan menjadi “SINDO WEEKLY” dengan slogan “eksklusif dan tepercaya”. SINDO WEEKLY merupakan majalah mingguan berita umum yang hadir dengan format, tampilan dan sajian berita yang lebih faktual, akurat, dan berimbang.
When it was first published in 2002, SINDO WEEKLY was called “TRUST” and a news magazine. In 2012 “TRUST” was transformed into “SINDO WEEKLY” with the slogan “Exclusive and Trusted”. SINDO WEEKLY is a general news weekly magazine presented in format, look and news presentation that are more factual, accurate, and balanced.
Unit Bisnis Pendukung Lainnya
Other Supporting Business Units
Saat ini MNC memiliki tiga tabloid yang mencakup berbagai segmen dengan distribusi nasional, yaitu Genie (infotainment dan gaya hidup), Mom&Kiddie (ibu dan anak), dan Just For Kids (anak-anak).
Currently MNC owns three tabloids that cover various segments with national distribution, namely Genie (infotainment and lifestyle), Mom&Kiddie (moms and kids), and Just For Kids (children).
MNC juga memiliki dua majalah gaya hidup dan hiburan dalam bahasa Inggris yaitu HighEnd dan HighEnd Teen yang menampilkan berbagai artikel mengenai gaya hidup mewah serta tren dan produkproduk mewah. Terbit setiap bulan, HighEnd dengan slogan ‘People, Luxuries and Beyond’ serta HighEnd Teen dengan ‘Smart, Up-to-date and Beyond’ masing-masing membidik kelas atas dewasa di segmen AB dan kaum muda.
MNC also owns two lifestyle and entertainment magazines in English language, namely HighEnd and HighEnd Teen, which feature articles on lavish lifestyles and trends as well as luxury products. Published monthly, HighEnd with the slogan ‘People, Luxuries and Beyond’ and HighEnd Teen with its slogan ‘Smart, Up-to-date and Beyond’ target upscale adults of AB segment and young people, respectively.
64
Tinjauan Investasi Perseroan Company’s Investment Review
Jaringan Radio Dikelola oleh PT MNC Networks, MNC mengoperasikan jaringan stasiun radio terbesar di Indonesia dengan pendengar harian sekitar 30 juta orang, mencakup Global Radio, Radio Dangdut Indonesia dan V-Radio. Khusus untuk radio SINDO TRIJAYA FM, mulai tahun 2012 tidak lagi menjadi bagian dari MNC Networks namun SINDO Media menyusul strategi 5-in-1 yang diterapkan.
PT MNC Sky Vision Tbk (MSV)
Radio Networks Managed by PT MNC Networks, MNC operates the largest radio stations network in Indonesia with daily listeners of approximately 30 million people, comprising Global Radio, Radio Dangdut Indonesia and V-Radio. SINDO TRIJAYA FM in particular, starting in 2012 is no longer a part of MNC Networks but SINDO Media, following the implementation of the 5-in-1 strategy.
PT MNC Sky Vision Tbk (MSV)
Pada tahun 2012 MSV melakukan penawaran umum perdana dengan mendaftarkan 1,4 miliar sahamnya dengan harga Rp1.520 per saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Juli 2012. Menyusul penawaran umum perdana tersebut, MSV menegaskan citranya kepada komunitas investasi internasional sebagai sebuah perusahaan media yang menerapkan tata kelola perusahaan yang transparan.
In 2012 MSV successfully filed an IPO (Initial Public Offering) by listing 1.4 billion shares at Rp1,520 per share on the Indonesia Stock Exchange on July 9, 2012. Following the IPO, MSV has redefined its image to the international investment community as a media corporation driven by a strong adherence to transparent corporate governance.
MSV menawarkan Indovision, Top TV dan OkeVision, serta dikenal sebagai provider Pay- TV pertama di Indonesia.
MSV offers Indovision, Top TV and OkeVision and is well known as the first Pay-TV provider in Indonesia.
MSV menutup tahun 2012 dengan kinerja yang signifikan: Jumlah pelanggan kembali bertumbuh pesat seperti di tahun 2011, meningkat sebesar 48% menjadi 1,72 juta dari 1,16 juta pada tahun sebelumnya.
MSV has ended 2012 with impressive performance: The number of subscribers continued the remarkable pace achieved in 2011, registering an increase of 48 % to 1.72 million from 1.16 million in the previous year.
Mengingat besarnya pasar yang belum digarap di Indonesia dan luasnya cakupan DTH karena berbasis satelit, MSV berkomitmen untuk terus melakukan ekspansi dalam jangka panjang untuk memperoleh pelanggan dalam waktu singkat.
Given the immense, untapped market in Indonesia and DTH wide coverage – thanks to the satellite transmission DTH – MSV is committed to continuing the expansion for the long run in order to acquire more subscribers in a short period of time.
New Media
New Media
Linktone Indonesia Tahun 2012 merupakan tahun yang penting bagi PT Linktone Indonesia sehubungan dengan fokusnya sebagai integrated new media services provider untuk mobile maupun online, menyusul penggabungan fungsi-fungsi operasional, legal dan sumber daya manusia antara Linktone Indonesia dan Okezone.com.
Linktone Indonesia The year 2012 is an important year for PT Linktone Indonesia given its initiative to become an integrated newmedia services provider for mobile and online; following the merging of operational, legal and human resources functions of Linktone Indonesia and Okezone.com.
Dengan demikian produk dan layanan yang ditawarkan kini semakin lengkap, beragam dan terintegrasi, mencakup online advertising, mobile marketing & advertising dan Media Value Added Services termasuk musik digital, game, aplikasi dan SMS premium.
As a result, the products and services offered are now more comprehensive, diverse and integrated, ranging from online advertising, mobile marketing & advertising to Value Added Services media that includes digital music, games, applications and premium SMS
Okezone.com Dikenal sebagai portal berita dan hiburan terdepan di Indonesia, sepanjang tahun 2012 Okezone.com melakukan berbagai langkah pengembangan dan peningkatan konten.
Okezone.com Known as the leading news and entertainment portal in Indonesia, during 2012 Okezone.com implemented a number of initiatives aimed at content development and improvement.
65 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Dari sisi kuantitas, Okezone.com menerbitkan hingga 550 berita setiap hari yang merupakan terbanyak di Indonesia, dan dengan variasi yang lebih banyak dibandingkan dengan kompetitor.
In terms of quantity, Okezone.com published up to 550 news stories every day which was the largest in Indonesia, and with more variety than the competitors.
Peningkatan juga dilakukan di sisi infrastruktur untuk mendukung kenaikan traffic seiring dengan meningkatnya brand awareness Okezone.com. Oleh sebab itu Okezone.com meningkatkan kapasitas infrastruktur teknologi informasi di PT Linktone Indonesia dan meluncurkan www.okezone.tv versi beta sebagai layanan TV streaming untuk seluruh TV FTA TV dan kanal-kanal lain dalam lingkungan MNC Media.
Improvement was also done to infrastructure to cope with the increase in traffic as a result of the increasing popularity of Okezone. com brand. Therefore Okezone.com increased the capacity of the IT infrastructure at PT Linktone Indonesia and launched www.okezone. tv as a beta version of streaming TV service for all FTA TV and other channels in the MNC Media.
PT MNC GS Homeshopping (MNC Shop) Diluncurkan pada tanggal 5 Agustus 2012, layanan MNC Shop – layanan TV Home Shopping 24 Jam pertama dan terlengkap di Indonesia – merupakan solusi bagi konsumen yang ingin berbelanja dengan mudah, hemat, dengan kualitas produk yang terjamin dan harga yang kompetitif.
PT MNC GS Homeshopping (MNC Shop) Launched on August 5, 2012, MNC Shop – the first and most comprehensive 24-hour TV home shopping service in Indonesia – is the right solution to consumers who aspire to shop conveniently and economically, with guaranteed product quality and competitive prices.
MNC Shop hadir di Channel 88 Indovision, Oke Vision, dan Top TV, serta MNC Channels dan Sindo TV, dikemas dengan gaya yang menarik dan menyediakan informasi mendetil mengenai produk untuk memudahkan calon pembeli.
MNC Shop is accessible via Channel 88 on Indovision, Oke Vision and Top TV, as well as on MNC Channels and Sindo TV. It is presented in a unique approach and provides detailed information about the products to better inform the prospective buyers.
Infokom Elektrindo
Infokom Elektrindo
PT Infokom Elektrindo (Infokom) membangun infrastruktur dan menyediakan layanan pendukung teknologi informasi, jaringan komunikasi, jaringan internet, dan proses bisnis, dengan fokus utama yaitu unit-unit bisnis inti MCOM.
PT Infokom Elektrindo (Infokom) builds infrastructure and provides information technology support services, communication network, internet, and business processes, mainly to MCOM’s core business units.
Infokom juga menawarkan layanan value added service multimedia dan membangun jaringan komunikasi suara dan data berbasis kabel serat optik dan nirkabel.
Infokom also offers value-added multimedia services and builds fiber-optic and wireless voice and data communication networks.
Infokom juga bekerjasama dengan beberapa operator telekomunikasi seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan PT Indosat Tbk. untuk mendukung jaringan infrastruktur.
Infokom also works with several telecommunication operators such as PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. and PT Indosat Tbk., which provide support to the network infrastructure.
66
Tinjauan Investasi Perseroan Company’s Investment Review
B. Jasa Keuangan
B. Financial Services Sector
Perseroan memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan bisnis jasa keuangan mengingat bisnis ini merupakan salah satu pilar usaha yang paling diandalkan di dalam bisnis Perseroan. Melalui sub holding-nya, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services), membawahi beberapa entitas anak dengan bidang usaha mulai dari yang terkait dengan kegiatan pasar modal hingga asuransi, Perseroan membangun ‘financial supermarket’ dengan penawaran produk dan layanan yang sangat komprehensif, bernilai tambah dan terintegrasi.
The Company has a strong commitment to the development of the financial services sector and the business is already one of the most reliable pillars of the Company. Through its sub-holding company, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services), which manages the companies that operate in the capital market and insurance sectors, the Company is developing a ‘financial supermarket’ with a comprehensive range of integrated products and services that offer added value.
PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services)
PT MNC Kapital Indonesia Tbk
(MNC Financial Services)
PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services) didirikan tanggal 15 Juli 1999 dengan nama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Perusahaan yang bertindak sebagai sub holding bagi kegiatan bisnis Perseroan di bidang jasa keuangan ini awalnya hanya menangani kegiatan Pedagang Perantara Efek (brokerage) dan Penjamin Emisi Efek (underwriter). Dalam perkembangan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam, cakupan bidang bisnis MNC Financial Services tersebut diperluas ke arah jasa riset dan pengembangan bisnis.
PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC FInancial Services) was established on July 15, 1999, under the name of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. This company acts as the sub-holding for all the financial services units of the Group. Initially providing only securities brokerage and underwriting services, MNC Financial Services is now expanding its coverage to research and business development in order to meet the increasingly diverse needs of the market.
MNC Financial Services mencatatkan sahamnya pertama kali di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (lalu bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 8 Juni 2001 dengan melepas 250.000.000 lembar saham dan berhasil meraih dana segar sebesar Rp62,5 miliar.
MNC Financial Services listed its stocks on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX) (now the Indonesia Stock Exchange) on June 8, 2001, releasing 250,000,000 shares to the public and gaining proceeds of Rp62.5 billion.
Transformasi bisnis yang dilakukan MNC Financial Services pada tahun 2003 melahirkan anak perusahaan yang juga bergerak di sejumlah bidang usaha terkait sektor jasa keuangan, yaitu PT MNC Securities (dahulu PT Bhakti Securities) yang fokus pada bidang bisnis sekuritas, PT MNC Asset Management (dahulu PT Bhakti Asset Management) yang fokus pada jasa pengelolaan dana atau Manajer Investasi, dan PT MNC Finance (dahulu PT Bhakti Finance) yang fokus pada bidang bisnis jasa pembiayaan konsumen.
MNC Financial Services' transformation in 2003 resulted in the creation of three new business units in the financial services sector: PT MNC Securities (previously PT Bhakti Securities), which handles the securities business; PT MNC Asset Management (previously PT Bhakti Asset Management), which focuses on investment management services; and PT MNC Finance (previously PT Bhakti Finance), which focuses on consumer financing.
67 PT Bhakti Investama Tbk
Pada tahun 2010-2011, MNC Financial Services memperluas bidang bisnisnya ke sektor asuransi menyusul akuisisi atas 99,9% saham di perusahaan PT UOB Life-Sun Assurance yang bergerak di bidang jasa asuransi jiwa pada tanggal 5 November 2010 dan akuisisi atas 99,9% saham PT Jamindo General Insurance (Jamindo) yang bergerak di bidang asuransi umum melalui penandatanganan Akte Jual Beli pada tanggal 20 Desember 2011. Kedua perusahaan hasil akusisi itu kemudian diubah namanya menjadi PT MNC Life Assurance (MNC Life) dan PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance).
PT MNC Securities
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
In 2010 and 2011, MNC Financial Services expanded into the insurance sector by completing the acquisition of 99.9% of the shares of PT UOB Life-Sun Assurance, which operates in the life insurance business, on November 5, 2010, and the acquisition of a 99.9% stake in PT Jamindo General Insurance (Jamindo), which offers general insurance, on December 20, 2011. The two insurance companies were renamed PT MNC Life Assurance (MNC Life) and PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance), respectively.
PT MNC Securities
Didirikan pada tahun 2004, PT MNC Securities sebelumnya bernama PT Bhakti Securities. Perubahan nama ini dilakukan melalui rebranding untuk menyesuaikan identitas perusahaan yang bernaung di bawah Bhakti Grup, terutama di bawah PT MNC Kapital Indonesia Tbk, yang merupakan induk perusahaan. MNC Securities bergerak di bidang jasa perantara dan perdagangan efek (instrumen ekuitas, instrumen utang, pembiayaan margin dan online trading), jasa penasihat keuangan (penjamin emisi, restrukturisasi, originasi dan sindikasi) serta jasa riset dan pengembangan bisnis. Untuk menunjang kelangsungan bisnisnya, MNC Securities meluncurkan fasilitas online trading, yang diikuti dengan penyelenggaraan program sosialisasi dan edukasi untuk menarik lebih banyak nasabah.
Established in 2004, PT MNC Securities was originally named PT Bhakti Securities and was renamed as part of a rebranding process to align the identities of the companies under the Bhakti Group, and particularly those under the management of PT MNC Kapital Indonesia Tbk, its parent company. MNC Securities provides securities trading and brokerage services (equity instruments, debt instruments, margin financing and online trading), financial advisory services (underwriting, restructuring, origination and syndication) as well as research and business development. As further support for the continuity of the business, MNC Securities launched an online trading facility, Bhakti Online Brokerage (BOB), and has conducted a number of education programs to attract customers.
Pada tahun 2012, MNC Securities memperkuat divisi Corporate Finance dan Sindikasi Penjaminan. MNC Securities pada periode tersebut aktif sebagai Lead Underwriter dalam beberapa aksi korporasi besar, yaitu di antaranya pelaksanaan IPO PT MNC Sky Vision (MSKY) yang bernilai Rp2,1 triliun dan dalam penerbitan obligasi PT Global Mediacom Tbk senilai Rp1,25 triliun.
In 2012, MNC Securities strengthened its Corporate Finance and Syndication Division. MNC Securities was actively involved in several large corporate actions as lead underwriter, including the IPO of PT MNC Sky Vision (MSKY), valued at Rp2.1 trillion, and the bond issuance of PT Global Mediacom Tbk, valued at Rp1.25 trillion.
Produk dan layanan perusahaan yang didukung oleh 28 kantor cabang di seluruh Indonesia meraih kepercayaan yang tinggi dari masyarakat sehingga mampu mengelola 5.000 nasabah hingga akhir tahun 2012. Kepercayaan dari nasabah telah menempatkan MNC Securities berada di posisi ke-15 dari total 114 broker aktif di Indonesia. Pangsa pasar MNC Securities juga meningkat dari sebelumnya 1,26% menjadi 2,01% pada akhir tahun 2012.
The company’s products and services, which are offered through 28 branch offices across Indonesia, have gained the public’s trust, enabling it to manage 5,000 customers as of the end of 2012. Trust from customers contributed in the company’s rank to 15th place out of 114 active brokerage companies in Indonesia. MNC Securities’ market share also rose from 1.26% to 2.01% at the end of 2012.
PT MNC Asset Management PT MNC Asset Management didirikan tahun 2000 dengan fokus usaha di bidang jasa Manajer Investasi, yakni melayani berbagai produk investasi bagi para investor individu, dengan target segmen nasabah ritel dan high net worth, maupun institusi. Di antara produk investasi yang ditawarkan adalah Reksa Dana dan Kontrak Pengelolaan Dana (Discretionary Account), yaitu di antaranya MNC Dana Lancar, MNC Dana Dollar, MNC Dana Likuid, MNC Dana Syariah, MNC Dana Kombinasi dan MNC Dana Ekuitas. Pada tahun 2012, MNC Asset Management meluncurkan produk baru yang dinamai MNC Dana Kombinasi Icon.
PT MNC Asset Management PT MNC Asset Management was established in 2000 with a focus on investment management services, targeting the retail, high net worth and institutional segments. The company’s investment products include mutual funds and discretionary accounts, such as MNC Dana Lancar, MNC Dana Dollar, MNC Dana Likuid, MNC Dana Syariah, MNC Dana Kombinasi and MNC Dana Ekuitas. In 2012, MNC Asset Management launched a new product, MNC Dana Kombinasi Icon.
68
Tinjauan Investasi Perseroan Company’s Investment Review
Produk dan layanan MNC Asset Management didistribusikan melalui kantor cabang, yaitu yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Pada tahun 2012 MNC Asset Management membuka kantor cabang baru di Pluit, Jakarta.
The products and services of MNC Asset Management are distributed through its branch offices in Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar and Makassar. In 2012, MNC Asset Management opened another branch in Pluit, Jakarta.
Pada tahun 2012 kepercayaan nasabah terhadap perusahaan terus meningkat sebagaimana diindikasikan dari jumlah dana kelolaan yang mencapai Rp4,0 triliun dari sebelumnya Rp1,1 triliun pada tahun 2011.
In 2012, customers' trust continued to improve as indicated by the increase in assets under management to Rp4.0 trillion from Rp1.1 trillion in 2011.
Sebagai bentuk pengakuan terhadap kinerja perusahaan, MNC Asset Management meraih penghargaan untuk kategori ‘Reksadana Pasar Uang Terbaik Periode 3 Tahun’ untuk produknya Reksa Dana MNC Dana Lancar pada tanggal 7 Maret 2012 dan penghargaan untuk kategori ‘Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Terbaik 2012 Periode 1 Tahun’ untuk produknya Reksa Dana MNC Dana Syariah pada tanggal 8 Agustus 2012.
On March 7, 2012, MNC Asset Management was recognized for its impressive performance with an award in the ‘Best 3-Year Capital Market Mutual Fund’ category for its product, Reksa Dana MNC Dana Lancar, and another award in the ‘Best Syariah 1-Year Fixed Income Mutual Fund 2012’ category for Reksa Dana MNC Dana Syariah on August 8, 2012.
PT MNC Finance
PT MNC Finance
PT MNC Finance didirikan tahun 1990 dengan fokus bisnis pada bidang jasa pembiayaan konsumen (Consumer Financing). Layanan pembiayaan mencakup produk-produk berupa mobil, sepeda motor dan rumah tinggal serta ditawarkan pula pembiayaan melalui skema Sewa Guna Usaha untuk produk alat berat dan Anjak Piutang untuk pembiayaan piutang pelanggan. Pada tahun 2012, komposisi portofolio pembiayaan perusahaan yang berasal dari pembiayaan mobil mendominasi sebesar 72,19%, kredit motor 9,99%, sewa guna usaha sebesar 16,78% dan sisanya adalah pembiayaan rumah tinggal sebesar 1,02% dan lain-lain sebesar 0,02%. Produk dan layanan MNC Finance dapat dijangkau nasabahnya dengan dukungan 71 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, terutama yang berada di Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
PT MNC Finance was established in 1990 to handle the consumer financing business. The range of financing services covers products such as cars, motorcycles and houses as well as leasing for heavy equipment and factoring for financing customer receivables. The company’s financing portfolios are dominated by car financing at 72.19%, followed by motorcycle financing at 9.99% and leasing at 16.78%, while the remainder is composed of housing at 1.02% and others at 0.02%. MNC Finance’s products and services are available through a network of 71 branch offices across Indonesia, particularly in Sumatra, Sulawesi and Kalimantan.
Pada tahun 2012, MNC Finance melakukan terobosan dengan melakukan penandatanganan kerja sama dengan Bank BJB Syariah terkait Pembiayaan Mudharabah Executing (Pembiayaan Mudharabah) Kredit Modal Kerja Pembiayaan senilai Rp85 miliar. Kinerja MNC Finance pada tahun 2012 ditunjukkan dengan keberhasilannya meningkatkan nilai total aset kelolaan menjadi Rp1,28 triliun dengan porsi pembiayaan on book terhadap total aset kelolaan juga mengalami peningkatan dari 42%, yang tercatat pada 6 bulan pertama tahun 2011, menjadi 83% pada akhir tahun 2012 atau setara dengan Rp1,07 triliun.
In 2012, MNC Finance signed a cooperation agreement with Bank BJB Syariah on Mudharabah Financing for Working Capital Financing valued at Rp85 billion. MNC Finance’s strong performance in 2012 was reflected in the growth of assets under management to Rp1.28 trillion, with on book financing to total managed assets rising from 42% in the first six months of 2011 to 83% at the end of 2012, or Rp1.07 trillion.
Atas kemampuannya mengelola risiko dan mempersembahkan kinerja usaha yang signifikan, MNC Finance pada tahun tersebut juga memperoleh penghargaan dari Majalah Info Bank dengan predikat “Sangat Bagus” untuk perusahaan dengan aset di bawah Rp1 triliun.
In 2012, for its success in managing risks and delivering an outstanding perofmrnace, MNC Finance received a rating of ‘Very Good’ from Info Bank Magazine among companies with an asset value of less than Rp1 trillion.
PT MNC Life Assurance (MNC Life) PT MNC Life Assurance bergabung di tahun 2010 setelah MNC Financial Services menyelesaikan akusisi pada tanggal 5 November 2010 atas 99,9% saham MNC Life yang sebelumnya bernama PT UOB Life-Sun Assurance. MNC Life menangani bisnis jasa asuransi
PT MNC Life Assurance (MNC Life) PT MNC Life Assurance, formerly known as PT UOB Life-Sun Assurance, was joined in 2010 after MNC Financial Services completed the acquisition, on November 5, 2010, of 99.9% of its shares. MNC Life was established to operate the life insurance
69 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
jiwa melalui sistem multi jalur distribusi dengan jajaran agen sebagai unit usaha utama, salah satunya dengan memanfaatkan jalur mediassurance yang memungkinkan pemasaran produk asuransi melalui media grup. MNC Life memiliki dua layanan utama, yaitu:
business through a multi-channel distribution system with a network of agents. One such channel is mediassurance, which allows for the marketing of insurance products through the media group. MNC Life offers two main products:
• Wealth Protection Merupakan solusi asuransi kesehatan dan medis, perlindungan kecelakaan dan penyakit kritis, serta asuransi jiwa seumur hidup, baik untuk nasabah individu dan klien grup. • Wealth Accumulation Merupakan solusi perencanaan pendidikan, hari tua, tabungan dan investasi dalam bentuk proteksi keuangan dan sekaligus investasi berimbal hasil menguntungkan. Solusi ini diberikan dengan memperhitungkan profil risiko nasabah. Nasabah dapat memanfaatkan layanan ini dalam pengelolaan risiko finansial serta membuat keputusan finansial yang tepat.
• Wealth Protection A solution for health and medical, personal accident and critical illness insurance, as well as life insurance, for individual and group clients. • Wealth Accumulation A financial planning solution for education, retirement, savings and investment that offers financial protection and promising returns. These solutions are provided with prudent management of the client’s risk profile. Clients can use this service to manage financial risks and make sensible financial decisions.
MNC Life mulai tahun 2011 menawarkan dua produk andalan, yaitu Hario Link dan Hario 911. Kemudian pada tahun 2012, inovasi di bidang produk dan layanan MNC Life juga semakin beragam, menyusul peluncuran layanan Inhouse Clinic, ‘Uang Muka Klaim’ serta Claim Hotline Service 24 jam. Meskipun baru diluncurkan pertama kali, MNC Life pada tanggal 12 Agustus 2012 langsung mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) sebagai perusahaan asuransi jiwa pertama yang menawarkan layanan Uang Muka Klaim.
MNC Life launched two strong products in 2011, namely Hario Link and Hario 911. MNC Life continued to launch innovative products and services in 2012, including an Inhouse Clinic, ‘Claim Advanve Payment’ and a 24-hour Claim Hotline Service. Even though the product had only just been launched, MNC Life was recognized by the Indonesian World Records Museum (MURI) on August 12, 2012, as the first life insurance company to offer the ‘Claim Advanve Payment’ service.
Pada tahun 2012, kegiatan MNC Life juga dititikberatkan pada pengembangan dan perluasan 3 (tiga) jalur distribusi produk dan layanannya, yaitu Agency Distribution, Group Distribution dan Alternate Distribution yang mencakup kerja sama dengan lembagalembaga keuangan perbankan maupun non-bank. MNC Life dalam hal ini melakukan kemitraan strategis dengan beberapa perusahaan potensial, seperti PT Kimia Farma Apotek, PT Dos Ni Roha dan CV Nadya Jaya Wisata, untuk memperluas jaringan pemasaran untuk
In 2012, MNC Life focused on the development and expansion of three distribution channels for its products and services: Agency Distribution, Group Distribution and Alternate Distribution, which cover cooperations with both bank and non-bank companies. MNC Life has entered into strategic partnerships with a number of highpotential partners, such as PT Kimia Farma Apotek, PT Dos Ni Roha and CV Nadya Jaya Wisata, to broaden the marketing network for vouchers for a personal accident product, Hario Siaga, as well as
70
Tinjauan Investasi Perseroan Company’s Investment Review
voucher asuransi kecelakaan produk Hario Siaga serta dengan BPR Sumedang untuk menawarkan Asuransi Jiwa Kredit (AJK). MNC Life juga menjalin kemitraan dengan PT Kreasi Total untuk penyediaan asuransi kecelakaan di Bandara Polonia Medan.
cooperating with BPR Sumedang to provide Life Insurance Credit. MNC Life has also partnered with PT Kreasi Total to provide personal accident insurance at Medan’s Polonia Airport.
Selain itu, untuk mengakselerasi penjualan produk dan layanannya, MNC Life sangat agresif mengembangkan jaringan melalui pembukaan sejumlah kantor pemasaran baru, yaitu di Manado, Denpasar, Belitung, Balikpapan, Padang Sidempuan, Pematang Siantar dan Medan sehingga totalnya mencapai 15 kantor pemasaran pada akhir tahun 2012.
To accelerate product and service sales, MNC Life has been aggressively developing its business network by opening new marketing offices in Manado, Denpasar, Belitung, Balikpapan, Padang Sidempuan, Pematang Siantar and Medan, bringing the total to 15 branches at the end of 2012.
Kegiatan sponsorship juga menjadi salah satu strategi untuk mengukuhkan posisi MNC Life di mata publik, yaitu di antaranya dengan berpartisipasi dalam program Body Bowling yang diselenggarakan RCTI dengan memberikan asuransi senilai Rp25 miliar kepada peserta dan dalam program Dahsyatnya Awards 2012 dengan memberikan ‘Asuransi Sang Juara’ dengan nilai total Rp12,5 miliar. Dahsyatnya Awards merupakan ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh RCTI untuk mengapresiasi karya dan kiprah insan musik Indonesia.
Sponsorship was another strategy to strengthen MNC Life’s visibility, and it participated in RCTI’s Body Bowling program, presenting insurance products valued at Rp25 billion to the participants. It also sponsored the 2012 Dahsyatnya Awards by providing ‘Asuransi Sang Juara’ insurance valued at Rp12.5 billion. The Dahsyatnya Awards is a prestigious award program organized by RCTI as an appreciation of the the work and performance of Indonesian musicians.
PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance)
PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance)
PT MNC Kapital Indonesia Tbk memiliki perusahaan asuransi kerugian setelah menyelesaikan pembelian 99,9% saham PT Jamindo General Insurance (Jamindo) pada tanggal 20 Desember 2011. PT Jamindo General Insurance (d/h PT Asuransi Jamindo Pusaka) yang didirikan pada tanggal 18 Agustus 1987 di Bogor ini kemudian berubah nama menjadi PT MNC Asuransi Indonesia dan fokus melayani kebutuhan asuransi kerugian baik bagi nasabah individu maupun komersial dengan memanfaatkan jalur distribusi keagenan dan broker di seluruh Indonesia.
PT MNC Kapital Indonesia Tbk acquisition of 99.9% of the shares of PT Jamindo General Insurance (Jamindo) on December 20, 2011. PT Jamindo General Insurance (formerly PT Asuransi Jamindo Pusaka) was established on August 18, 1987 in Bogor and then changed its name to PT MNC Asuransi Indonesia. It focuses on loss insurance for individual and commercial customers using the agency distribution and brokerage channels across Indonesia.
Meskipun baru satu tahun bergabung dengan MNC Kapital, MNC Insurance pada tahun 2012 sangat aktif melakukan ekspansi jaringan untuk meningkatkan keterjangkauan produk dan layanan oleh nasabah. Pada periode tersebut, MNC Insurance telah membuka kantor perwakilan Mangga Dua di kantor MNC Financial Services Mangga Dua Jakarta, juga di Semarang, Solo, Surabaya, Medan dan Makassar.
In the year since joining the Company, MNC Insurance has aggressively expanded its network to extend the products and services to the customers. Within this period, MNC Insurance has opened a representative office at the office of MNC Financial Services in Mangga Dua, Jakarta, as well as offices in Semarang, Solo, Surabaya, Medan and Makassar.
71 PT Bhakti Investama Tbk
C. Energi dan Sumber Daya Alam
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
C. Energy and Natural Resources
Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan berupaya merealisasikan komitmennya untuk mengembangkan bisnis baru di bidang energi dan sumber daya alam, terutama pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi. Langkah diversifikasi usaha ini terealisasi menyusul pengambil alihan 51% saham PT Nuansacipta Coal Investment (NCI) dan penguasaan Mandatory Exchangeable Bond yang dapat dipertukarkan dengan 55% saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) oleh PT MNC Energi.
In recent years, the Company has worked towards realizing its commitment to develop new businesses in the natural resources sector, particularly coal mining, oil and gas. This business diversification followed the acquisition of 51% shares of PT Nuansacipta Coal Investment (NCI) and Mandatory Exchangeable Bond which are exchangeable into 55% ownership of PT Bhakti Coal Resources (BCR) through PT MNC Energi.
Sejak tahun 2012, seluruh kegiatan bisnis Perseroan di sektor energi dan pertambangan secara resmi dikoordinasikan melalui sub holding, PT MNC Energi dan secara bertahap telah berkontribusi terhadap pilar-pilar usaha Perseroan. Hal itu ditunjukkan dengan telah dikonsolidasikan perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara di Kalimantan Timur yaitu NCI ke Perseroan melalui PT MNC Energi pada akhir tahun 2012. NCI mengelola bisnis pertambangan Perseroan dengan mengacu pada praktik-praktik tambang yang baik dan berwawasan lingkungan. Komitmen ini membuahkan hasil dengan diraihnya Sertifikasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Tahun 2011/2012 dengan peringkat 'BIRU' dari Gubernur Kalimantan Timur. Untuk tahun 2013, Perseroan menargetkan volume produksi batubara dari lokasi-lokasi tambang yang dimilikinya dapat meningkat sehingga kontribusi dari sektor ini dapat lebih maksimal dan mampu mengimbangi kontribusi dari sektor media dan jasa keuangan.
Since 2012, the whole activities of the Company’s energy and mining business have been consolidated into one sub holding company, PT MNC Energi, and it starts to give its contribution to the business pillars of the Company. This followed the consolidation of a Coal Mining License Holder in East Kalimantan, NCI, into the Company through PT MNC Energi at the end of 2012. NCI managed the mining business of the Company with respect to the good mining practices and with environmental-friendly policy. Such commitment led the Company to earn Certification of Environmental Management Performance Assessment Program for the period of 2011/2012 with ‘BLUE’ rank from Governor of East Kalimantan. By 2013, the Company is targeting to increase the coal production volume from each of its mining sites to maximize the contribution of the sector and balance out the contributions from media and financial service business.
Pada lokasi BCR di Sumatera Selatan, Perseroan berfokus pada kegiatan eksplorasi, akuisisi lahan dan pembangunan infrastruktur sehingga diharapkan dalam waktu dekat segera dapat berkontribusi kepada Perseroan.
At BCR'S mining sites in South Sumatra, the Company has continued to focus on exploration, land acquisition and infrastructure development in order to accelerate the contribution from these sites.
Dari sektor migas, Perseroan sudah menandatangani dokumen transaksi untuk memiliki mayoritas saham Perusahaan yang sudah merampungkan kegiatan 2D seismic di blok Semai III, Papua. Perusahaan migas dimaksud akan menggandeng mitra strategis untuk mengembangkan blok migas tersebut.
In term of oil and gas, the Company had signed a transaction document to confirm the majority share ownership in a company which had completed 2D seismic activity at Semai III block, Papua. The oil and gas company is now seeking strategic partner to develop oil and gas block.
Area Eksplorasi dan Eksploitasi Exploration and Exploitation Area Lokasi Location
Pemilik Izin Lokasi Concession Owner
OP,01, PT Nuansacipta Coal Bb005,10 Investment (NCI)
Tanggal Pemilikan Izin Eksploitasi Date of Exploitation Permit
Tanggal jatuh Tempo Expire Date of Permit
9 Juni 2010 June 9, 2010
1 November 2017 November 1, 2017
Persentase kepemilikan Sesuai Izin Lokasi Percentage of Ownership Based On Location Permit
100%
Perkiraan Cadangan Batubara pada tanggal 31 Desember 2011 Estimated Coal Reserves as of December 31, 2011 (Juta MT/ Million MT)
Jumlah Produksi tahun 2012 Total Production in 2012 (Juta MT/ Million MT)
Sisa Perkiraan Cadangan Batubara pada tanggal 31 Desember 2012 Remaining Estimated Coal Reserves as of December 31, 2012 (Juta MT/ Million MT)
26.3
1.1
25.2*
*) Berdasarkan laporan PT Bara Hisyami Resources pada bulan Mei 2012, jumlah cadangan batubara NCI per 31 Desember 2012 setelah dikurangi dengan jumlah produksi aktual selama tahun 2012 adalah sebesar 25,2 juta ton. Based on the report conducted by PT Bara Hisyami Resources in May 2012, total reserves on NCI as of December 31, 2012 amounted to 25.2 million tonnes after deducting actual production during 2012.
72
Tinjauan Investasi Perseroan Company’s Investment Review
INVESTASI PORTOFOLIO PORTFOLIO INVESTMENT
PT Global Transport Services (GTS)
PT Global Transport Services (GTS)
PT Global Transport Services (GTS) berdiri pada bulan Maret 2007, dimana Perseroan memiliki 99,99% sahamnya. GTS yang fokus pada layanan pada bidang bisnis transportasi udara mengelola anak usaha, PT Indonesia Air Transport Tbk, dengan kepemilikan saham sebesar 38,02%.
PT Global Transport Services (GTS) was established in March 2007, with the Company owning a 99.99% stake. GTS, which focuses on transportation services, has a 38.02% stake in a subsidiary, PT Indonesia Air Transport Tbk.
Pada bulan September 2012, PT Indonesia Air Transport Tbk mendirikan PT MNC Infrastruktur Utama yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, coal terminal dan pembangkit listrik (tenaga air dan uap).
In September 2012, PT Indonesia Air Transport Tbk established PT MNC Infrastruktur Utama, which will handle the infrastructure development business. The company will focus on building infrastructure for toll roads, coal terminal and power plants (hydro and steam).
73 PT Bhakti Investama Tbk
5
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
74
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
TINJAUAN MAKRO EKONOMI MACROECONOMIC OVERVIEW
Pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging market kembali melambat pada tahun 2012, terimbas memburuknya permintaan dari negara maju. Namun, di tengah risiko ketidakpastian perekonomian global, fundamental perekonomian domestik masih tetap tumbuh positif. Terjaganya momentum pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 ditopang oleh kinerja permintaan domestik yang tetap solid. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia tercatat tumbuh 6,23%, diiringi oleh laju inflasi yang tetap terkendali pada level 4,3%. Dimana secara keseluruhan, negara emerging market mampu tumbuh 5,1% di tahun 2012 dibandingkan ekonomi dunia yang hanya tumbuh 3,2%.
Economic growth in emerging markets slowed down in 2012 as demand from developed countries fell sharply. Yet amid the global uncertainty, our domestic economic fundamentals remained positive, with the momentum of growth in 2012 being sustained by solid domestic demand. Indonesia’s Gross Domestic Product (GDP) grew at 6.23%, while the inflation rate was controlled at 4.3%. Overall, emerging markets grew at 5.1% in 2012, compared to the global economic growth rate of 3.2%.
Pertumbuhan ekonomi global tahun 2012 yang rendah merupakan dampak lanjutan dari permasalahan ekonomi di beberapa negara maju yang belum sepenuhnya dapat diselesaikan. Beberapa negara maju di Eropa dan Amerika Serikat telah mengalami resesi berulang dan menghadapi tekanan dari krisis utang. Krisis utang pemerintah dan program penghematan fiskal, di tengah perlambatan permintaan global dan meningkatnya harga minyak dunia, berdampak pada penurunan volume perdagangan dan memperparah kondisi resesi tersebut. Untuk itu otoritas di negara maju terus melanjutkan stimulus baik dari sisi moneter maupun fiskal untuk mendorong aktivitas perekonomian dan menjaga kepercayaan pelaku pasar.
The global slowdown in 2012 was the result of the prolonged impact of the economic challenges in a number of developed countries, which were still struggling to recover. The United States, as well as some European countries, were dealing with repeated recessions and facing pressures from debt crises. These debt crises, together with fiscal tightening programs at a time of global downturn and escalating oil prices, hit trade volume, thus worsening the recession. In response, the authorities in the countries concerned continued to pursue both monetary and fiscal measures to stimulate economic activities and secure market trust.
Indonesia telah menunjukkan ketahanan ekonomi domestik yang kuat dan terkendali. Di pasar keuangan, perkembangan positif ditandai dengan peran investor domestik yang secara bertahap mampu mengimbangi peran investor asing dalam pembentukan harga pasar. Di samping itu, kinerja pasar saham dan obligasi semakin membaik seperti tercermin pada kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta tingkat suku bunga acuan BI yang terjaga pada level 5,75%. Dikutip dari pernyataan Gubernur Bank Indonesia, saat menanggapi kinerja ekonomi Indonesia, Indonesia dipandang mampu memitigasi risiko kredit dan mencegah pelarian modal, tanpa harus menaikkan suku bunga. Hal ini telah menjadikan Indonesia memperoleh pengakuan dunia sebagai pelopor perpaduan kebijakan moneter dan macroprudential yang sangat efektif.
Indonesia, in the meantime, successfully maintained its strong domestic resilience. We saw a positive development in the financial services industry as domestic investors gradually balanced out the role of foreign investors in determining market prices. Moreover, shares and bonds performed better, as indicated by the increase in the Jakarta Composite Index (JCI), while Bank Indonesia managed to maintain the benchmark interest rate at 5.75%. Commenting on the improved performance of the Indonesian economy, Bank Indonesia Governor said that it was important for Indonesia to mitigate credit risk and control capital outflow without having to raise the interest rate. This has helped Indonesia to gain world recognition as a leader in effective monetary and macroprudential policies.
Kenaikan IHSG sebesar 12,9% telah menempatkan Bursa Efek Indonesia sebagai bursa dengan pertumbuhan terbaik ke-8 di Asia Pasifik. Atas tren positif yang dicapai, termasuk kenaikan kapitalisasi pasar, peningkatan nilai perdagangan, maupun kehadiran emiten baru menjadi bukti kepercayaan investor terhadap potensi investasi di Indonesia. Sektor yang bisnisnya berkaitan dengan permintaan domestik mencatatkan kinerja menggembirakan, diantaranya adalah sektor media, konsumer, jasa keuangan, properti serta infrastruktur.
A 12.9% hike in the JCI had in fact positioned the Indonesia Stock Exchange as the eighth best performing market in the Asia Pacific region. This positive market trend, including an improvement in market capitalization, improved trading values, and the addition of new publicly listed companies, was evidence of the investors’ trust in Indonesia’s investment potential. Sectors that were strongly linked to domestic demand, such as the media, consumer, financial services, property and infrastructure sectors, performed strongly.
75 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
TINJAUAN INDUSTRI INDUSTRY OVERVIEW
Meskipun secara umum menguatnya perekonomian Indonesia memberikan peluang pertumbuhan yang besar bagi masing-masing pilar bisnis Perseroan, sektor industri yang digeluti Perseroan dan entitas anak usaha menghadapi berbagai tantangannya yang berbeda. Secara umum, strategi pengembangan bisnis yang diimplementasikan terfokus pada: 1) peningkatan kualitas produk dan jasa yang ditawarkan, 2) penguatan jaringan usaha, serta 3) peningkatan jumlah pelanggan. Sinergi dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam hal menciptakan cross selling product serta program pemasaran dan promosi bersama menjadi strategi pendukung ekspansi bisnis sepanjang tahun 2012.
As the stronger Indonesian economy gave room for each of the Company’s businesses to grow, their respective industries had to deal with different challenges. In general, the business development strategies were focused on: 1) improving the quality of products and services, 2) strengthening the business networks, and 3) increasing the number of customers. Synergy in various activities, including the creation of cross-selling products as well as marketing and joint promotional programs, supported the business expansion in 2012.
a. Sektor Media
a. Media Sector
Di sektor media yang merupakan pilar utama bisnis serta kontributor dominan bagi pendapatan Perseroan. Perekonomian Indonesia yang tumbuh kokoh merupakan dasar potensi yang kuat bagi perkembangan industri media sebagai salah satu pilar bisnis Perseroan. Industri televisi khususnya Free-To-Air (FTA) TV di Indonesia tetap memimpin, diikuti oleh popularitas media online dan digital. Sementara penetrasi surat kabar masih stabil dan menjadi sumber periklanan lokal.
Broadcast media, which is the main pillar of the Company’s business, was still the dominant contributor to the Company’s revenue. The growth in the Indonesian economy formed a strong base for the development of the media industry. The television industry, particularly free-to-air (FTA) stations in Indonesia, still leads the market, followed by online and digital media. Meanwhile, penetration of the newspaper sector remained stable and became a target for the local ad market.
Pertumbuhan industri media di Indonesia memiliki hubungan langsung dengan industri periklanan. Jumlah pengiklan tumbuh dari 3.115 merek di tahun 2009 menjadi 3.689 merek di tahun 2011. Peningkatan jumlah pengiklan baru yang disertai oleh peningkatan pendapatan per kapita penduduk telah menguntungkan TV broadcaster dalam hal penawaran harga, mengingat terbatasnya TV spot .
The growth of the media industry in Indonesia is closely related to the advertising industry. The total number of advertisers grew from 3,115 brands in 2009 to 3,689 brands in 2011. The increase in the number of new advertisers, along with the growth in per capita income, benefitted TV broadcasters in terms of pricing, since TV spots are relatively limited.
Pangsa pemirsa Indonesia yang sangat besar, terutama dari segmen masyarakat kelas menengah yang rata-rata menghabiskan waktunya sebanyak 4,5 jam per hari untuk menyaksikan tayangan televisi, dengan sendirinya memberikan peluang pertumbuhan untuk belanja iklan televisi. Pada tahun 2012, belanja iklan televisi secara dominan menguasai pasar periklanan nasional sebesar 70%, diikuti oleh iklan di media cetak, yaitu koran (22%), majalah (3%), online (3%) dan radio (2%).
Indonesia has a huge viewer market, particularly in the middle class segment, which spends at least 4.5 hours a day in front of the television. This gives rise to significant opportunities to grow spending on television ads. In 2012, spending on TV ads dominated the national ad market at 70%, followed by print ads, namely newspapers (22%) and magazines (3%), then online (3%) and radio (2%).
Sebagai pemimpin pasar di industri media berbasis konten, entitas anak Perseroan menguasai 38% pangsa pemirsa nasional melalui stasiun televisi FTA (RCTI, MNCTV, dan GlobalTV). Entitas anak media berbasis konten juga memimpin di beberapa unit usaha media cetak, online maupun radio yang dikelola Perseroan melalui anak usahanya, PT Media Nusantara Citra Tbk, yaitu entitas anak dari sub holding sektor media, PT Global Mediacom Tbk. Bisnis media berbasis konten dan periklanan Perseroan mencatat kenaikan pendapatan secara agregat sebesar 20,6% pada tahun 2012 menjadi Rp6,42 triliun dari posisi Rp5,32 triliun pada tahun 2011.
Leading the content-based media market, the Company’s subsidiary accounted for 38% of national viewers through its FTA TV stations (RCTI, MNCTV and GlobalTV). The company is also a market leader in the printed media, online and radio sectors through its business unit, PT Media Nusantara Citra Tbk, a subsidiary of the media subholding company, PT Global Mediacom Tbk. The content and adsbased media business booked an aggregate revenue hike of 20.6% to Rp6.42 trillion in 2012, up from Rp5.32 trillion in 2011.
76
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Peluang bisnis media ini juga dimanfaatkan oleh entitas anak Perseroan untuk penetrasi ke bisnis homeshopping melalui MNC Shop sebagai bisnis New Media. Hal ini dilakukan melalui kerjasama dengan pihak GS Homeshopping dari Korea.
The Company's subsidiary also took advantage of opportunities in the media business to penetrate into the home shopping business through MNC Shop, a New Media business. This was done in cooperation with Korean-based GS Homeshopping.
Selain itu, peluang bisnis juga mampu dimanfaatkan dengan baik oleh bisnis media berbasis pelanggan yang dikelola Perseroan melalui MNC Sky Vision. MNC Sky Vision dalam hal ini berhasil menaikkan jumlah pelanggannya menjadi 1,72 juta pada akhir tahun 2012 dari posisi 1,16 juta pelanggan pada awal tahun.
The Company’s subscriber-based media business, managed by MNC Sky Vision, also benefitted from the favorable business climate. MNC Sky Vision succeeded in increasing its subscriber base to 1.72 million at the end of 2012 from 1.16 million subscribers at the start of the year.
b. Sektor Jasa Keuangan
b. Financial Services Sector
Bisnis jasa keuangan yang dikembangkan oleh entitas anak Perseroan yakni PT MNC Kapital Indonesia Tbk sangat diuntungkan dari pertumbuhan positif kondisi makro ekonomi Indonesia. Kami mencatat faktor pendukung optimisme itu meliputi pertumbuhan positif penduduk segmen kelas menengah, fundamental makro yang solid, pasar domestik yang besar, perkembangan investasi yang terus meningkat, serta kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia yang sangat mendukung pertumbuhan itu sendiri.
The Company’s financial services business, run under the auspices of PT MNC Kapital Indonesia Tbk, also benefited from Indonesia’s buoyant economy. The indicators supporting this optimism included the growth of the middle class, solid macro fundamentals, a huge domestic market, increasing investment, and the favorable policies implemented by the Government and Bank Indonesia.
Peluang positif ini tentu saja dimanfaatkan oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk untuk memperkokoh posisi di bisnis layanan jasa keuangan yang lengkap dan terpercaya. Upaya perluasan jaringan serta peningkatan jumlah pelanggan menjadi pilihan strategi untuk merespon dinamika bisnis tersebut. Melihat adanya potensi atas permintaan domestik, PT MNC Kapital Indonesia Tbk mencoba untuk memperkokoh pangsa pasar melalui ekspansi cabang terlebih di luar Jakarta.
The opportunities created by these conducive conditions enabled PT MNC Kapital Indonesia Tbk to strengthen its position as a comprehensive and trusted financial services company through a combination of network expansion and growing the number of customers. Taking into account the potential domestic demand, PT MNC Kapital Indonesia Tbk increased its market share by expanding the branch office network beyond Jakarta.
Untuk industri pasar modal, entitas anak PT MNC Securities berhasil mendongkrak peringkat industrinya secara signifikan dengan menempati urutan ke-4 dalam kategori perusahaan sekuritas lokal dan urutan ke-15 di antara 114 broker aktif yang ada di Indonesia, juga kenaikan dana kelolaan secara signifikan pada PT MNC Asset Management menjadi Rp4,0 triliun dan aset kelolaan PT MNC Finance menjadi Rp1,28 triliun di akhir tahun 2012.
In the capital market-related business, the Company’s subsidiary PT MNC Securities managed to raise its industry ranking to 4th place among local securities companies and to 15th place among the 114 active brokerage companies in Indonesia. PT MNC Asset Management and PT MNC Finance increased their total assets under management to Rp4.0 trillion and Rp1.28 trillion, respectively, by the end of 2012.
Sementara itu, implementasi cross selling product dilakukan oleh Perseroan dan entitas anak Perseroan terutama yang bergerak di bidang asuransi, yaitu MNC Life anda MNC Insurance. Strategi pemasaran bersama sekaligus upaya brand awareness bertujuan mencapai pemasaran yang efektif dan efisien serta memberikan nilai tambah layanan dan produk yang disediakan. Pada saat bersamaan, masingmasing perusahaan asuransi tersebut secara agresif terus meningkatkan brand awareness di mata masyarakat, memperluas jaringan usaha serta mengembangkan produk dan layanan yang menarik.
The Company pursued a strategy of cross-selling products through its subsidiaries, particularly those in the insurance sector, namely MNC Life and MNC Insurance. Joint marketing strategies as well as brand awareness were aimed at introducing greater efficiency and effectiveness into marketing and promoting and adding value to the products and services. At the same time, each insurance company aggressively stepped up brand awareness activities, expanded the business network, and developed more attractive products and services.
77 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
c. Sektor Energi
c. Energy Sector
Untuk bisnis energi dan sumber daya alam yang merupakan investasi strategis baru Perseroan yang dikelola melalui PT MNC Energi, tantangan yang dihadapi lebih ke arah fluktuasi harga komoditi, khususnya batubara, di pasar global. Turunnya harga batubara di pasar global selama semester kedua tahun 2012 dan belum pulihnya harga komoditi tersebut membuat perusahaan batubara dengan leverage yang tinggi mengalami kesulitan keuangan. Dengan tidak mempunyai hutang bank, perusahaan batubara yang dimiliki oleh Perseroan tidak terganggu kondisi keuangannya.
The energy and natural resources business, which serves as the third pillar of the Company, faced a number of complex challenges in 2012. Despite some turbulence in the mining industry, the Company, through its subsidiary PT MNC Energi, believes that the fundamentals of the coal industry remain strong and that it promises good returns in the long run. The Company is confident that the mining business will be able to maintain a lead in operational terms as well as in securing cash flow and mitigating risks.
Bagi Perseroan, tahun 2013 adalah tahun yang menjanjikan mengingat pada kuartal ke-4 di tahun 2012 harga komoditas tambang khususnya batubara menunjukkan peningkatan dibandingkan pada kuartal pertama tahun yang sama. Fokus Perseroan akan diarahkan pada upaya peningkatan proses bisnis dan pengurangan biaya melalui kerjasama yang lebih baik dengan seluruh kontraktor sehingga operasi MNC Energi akan lebih efektif, efisien dan terkendali. Dengan kondisi harga komoditas tambang yang semakin membaik, Perseroan berharap bisnis dari sektor energi akan dapat menyumbangkan pendapatan konsolidasian yang lebih besar untuk tahun- tahun yang akan datang.
The Company believes that the outlook for 2013 is promising, given that in the fourth quarter of 2012 the prices of mining commodities, particularly coal, showed a hike in the first quarter of the year. The Company will be focusing on improvements in the business process and reducing costs through better cooperation with the contractors in order to make MNC Energi’s operation more effective, efficient and controlled. The improved commodity prices will help the Company’s energy-based business to make a bigger contribution to consolidated revenue in the years to come.
d. Sektor Infrastruktur dan Transportasi
d. Infrastructure and Transportation Sector
Situasi makro ekonomi yang kondusif juga telah mendorong kegiatan pembangunan infrastruktur di berbagai bidang. Situasi ini memberikan peluang bagi Perseroan dan entitas anaknya khususnya di unit bisnis investasi portofolio untuk menggarap proyek-proyek pembangunan infrastruktur strategis, seperti jalan tol, coal terminal dan pembangkit listrik baik tenaga air maupun uap, yang tidak hanya akan berkontribusi besar terhadap pendapatan Perseroan namun juga terhadap pembangunan ekonomi nasional secara keseluruhan.
The conducive macro-economic conditions also stimulated infrastructure development across the board. This gave an opportunity for the Company and its subsidiary in investment portfolio unit to seek opportunities to work on strategic infrastructure development projects such as toll roads, coal terminal, as well as hydro and steam power plants. This business will not only contribute to the Company’s revenue but also to the national economy.
78
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL OVERVIEW
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan ini terdiri dari laporan keuangan atas seluruh kegiatan Perseroan dan Entitas Anak.
The consolidated financial performance of the Company and its Subsidiaries ending on December 31, 2012 was audited by Public Accountant Office of Osman Bing Satrio & Eny, with fairly in all material respects opinion. The Company’s Consolidated Financial Report consisted of the financial statements from the whole activities of the Company and Subsidiaries.
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Perseroan semakin memantapkan diri sebagai salah satu perusahaan investasi terkemuka dengan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp9,79 triliun di tahun 2012 atau naik 26,9% dari tahun sebelumnya Rp7,71 triliun. Hal ini merupakan prestasi yang berkelanjutan bagi Perseroan karena pendapatan usaha yang dibukukan sepanjang tahun 2012 merupakan pencapaian yang tertinggi sepanjang sejarah Perseroan.
The Company strengthened its position as one of the leading investment companies with net revenues of Rp9.79 trillion in 2012 or up by 26.9% from Rp7.71 trillion in previous year. The Company successfully sustained the achievement as the financial condition was one of the significant performances during the operation of the Company.
Hasil memuaskan ini terutama didukung oleh peningkatan kinerja dari keseluruhan unit bisnis Perseroan, baik di sektor media, jasa keuangan, sumber daya alam, dan investasi portofolio. Sektor media masih menjadi kontributor utama bagi pendapatan bersih Perseroan dengan mencatat pendapatan media berbasis konten dan iklan serta media berbasis pelanggan masing-masing sebesar Rp6,42 triliun dan Rp2,39 triliun. Di satu sisi, sektor jasa keuangan secara konsisten mulai tumbuh signifikan dengan memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp584,8 miliar atau naik 78,0% dibandingkan posisi tahun 2011 sebesar Rp328,5 miliar.
The satisfying results were supported by the improved performances from all business units, either those focusing on media, financial services, natural resources and portfolio investments. The media sectors served as the major contributors to the Company’s net revenues, as the content and advertising based media business generated Rp6.42 trillion revenue and the subscriber based media business booked Rp2.39 trillion revenue. On the other hand, financial service sector consistently grew at significant number by contributing Rp584.8 billon revenue or up 78.0% from Rp328.5 billion in 2011.
PENDAPATAN BERSIH (dalam miliar Rupiah) Media Berbasis Konten dan Iklan Media Berbasis Pelanggan Pembiayaan, Efek dan Asuransi Transportasi Media Pendukung dan Infrastruktur Penjualan melalui Media Pertambangan Lainnya Jumlah
Kontribusi Pendapatan Tahun 2012 2012 Revenue Contribution
3% 1% 6% 24%
66%
2012
2011
6,421 2,392 585 269 88 23 8 1 9,787
5,324 1,738 328 222 91 10 7,713
NET REVENUES (in billion Rupiah) Content and Advertising Based Media Subscribers Based Media Financing, Securities and Insurance Transportation Media Support and Infrastructure Media Shopping Mining Others Total
Media Berbasis Konten dan Iklan/ Content and Advertising Based Media Media Berbasis Pelanggan/Subscribers Based Media Pembiayaan, Efek dan Asuransi/ Financing, Securities and Insurance Transportasi/ Transportation Media Pendukung dan Infrastruktur, Penjualan melalui Media, Pertambangan dan Lainnya/Media Support and Infrastructure, Media Shopping, Mining and Others
79 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Sektor Media
Media Sector
MNC Media berhasil membukukan pendapatan yang mencapai Rp8,93 triliun, meningkat sebesar 24,6% dibandingkan dengan Rp7,16 triliun di tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan terutama didorong oleh meningkatnya pendapatan iklan dari PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNCN”) dan peningkatan pendapatan dari iuran pelanggan PT MNC Sky Vision Tbk (“MSKY”). Pendapatan berbasis konten dan iklan melalui MNCN pada tahun ini tetap menjadi kontributor utama, yang sebagian besar berasal dari pendapatan iklan di tiga stasiun TV nasional dan Koran Sindo (sebelumnya bernama Harian Seputar Indonesia) yang mencapai Rp6,42 triliun atau naik 20,6% dari Rp5,32 triliun di tahun 2011. Kontributor kedua berasal dari pendapatan sektor media berbasis pelanggan melalui MSKY yang mengeluarkan pelayanan dengan tiga brand, yaitu Indovision, OkeVision dan TopTV, mengalami peningkatan sebesar 37,6% menjadi Rp2,39 triliun. Hasil ini sejalan dengan kenaikan jumlah pelanggan aktif menjadi 1,72 juta pelanggan dari sebelumnya 1,16 juta pelanggan di tahun 2011. Peningkatan pelanggan didukung oleh adanya 85 kantor penjualan di seluruh Indonesia yang menjadi faktor pendorong pertumbuhan. Proses seleksi atas pelanggan baru sangat selektif untuk memastikan bahwa pelanggan baru mempunyai kemampuan finansial. Dengan demikian churn rate pelanggan stabil di kisaran 1% dan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) stabil di kisaran Rp123.000 per bulan. Dengan beban usaha yang relatif stabil, peningkatan pendapatan MNC Media telah membawa laba usaha di tahun ini menjadi sebesar Rp2,65 triliun dan EBITDA sebesar Rp3,97 triliun, dibandingkan dengan masingmasing Rp1,93 triliun dan Rp2,64 triliun di tahun sebelumnya. Laba bersih MNC Media pada akhir tahun 2012 mencapai Rp1,30 triliun meningkat 66,9% dari Rp779 miliar di tahun 2011.
MNC Media succeeded to generate Rp8.93 trillion revenue, up 24.6% compared to Rp7.16 trillion in the previous year. The revenue growth was mostly contributed from the increasing ads revenue from PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNCN”) and the increasing subscriber fees from PT MNC Sky Vision Tbk (“MSKY”). The revenue from content and advertising based media under MNCN this year was still the dominant contributor, as the three national TV stations and Koran Sindo (previously named Seputar Indonesia Daily) generated advertising revenue of Rp6.42 trillion or up 20.6% compared to Rp5.32 trillion in 2011. Meanwhile, the subscriber based media sector managed under MSKY was the second biggest contributor, in which its three brands, they are Indovision, OkeVision and TopTV, experienced a 37.6% hike in its revenue to Rp2.39 trillion. This was in line with the increase in the number of active subscribers to 1.72 million from previously 1.16 million subscribers in 2011. The extensive service through 85 marketing offices across Indonesia had helped increase the number of customers. The company also applied for tight selection process to ensure that new customers had good financial ability. Churn rate was also kept stable at 1% while Average Revenue Per User (ARPU) was maintained at Rp123,000 per month. The relatively stable operating costs and revenue hike in MNC Media led to an operating income of Rp2.65 trillion and an EBITDA of Rp3.97 trillion at the end of 2012, compared to Rp1.93 trillion and Rp2.64 trillion, respectively, in the previous year. Net income of MNC Media at end of 2012 reached Rp1.30 trillion, up 66.9% from Rp779 billion in 2011.
PENDAPATAN MNC MEDIA (dalam miliar Rupiah) Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media pendukung dan infrastruktur Penjualan melalui media Lainnya Jumlah
2012
2011
6,421 2,392 88 23 1 8,925
5,324 1,738 91 10 7,163
REVENUES MNC MEDIA (in billion Rupiah) Content and Advertising based Media Subscribers based Media Media Support and Infrastructure Media Shopping Others Total
Sektor Jasa Keuangan
Financial Service Sector
PT MNC Kapital Indonesia Tbk, yang merupakan entitas anak Perseroan yang membawahi bidang jasa keuangan, mencatat kenaikan pendapatan konsolidasi yang sangat signifikan sebesar 95,6% menjadi Rp667,8 miliar pada tahun 2012 dari Rp341,3 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja tersebut dihasilkan di seluruh segmen usaha dari masing-masing entitas anak, yang terdiri dari MNC Securities, MNC Asset Management, MNC Finance, MNC Life dan MNC Asuransi.
PT MNC Kapital Indonesia Tbk, a Company’s subsdiairy that focuses on the financial service business, recorded a significant consolidated revenue by 95.6% to Rp667.8 billion in 2012 from Rp341.3 billion in 2011. All subsidiaries, namely MNC Securities, MNC Asset Management, MNC Finance, MNC Life and MNC Insurance, had contributed to the improved performance of the company. The revenue of MNC Kapital was largely contributed from the investment
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
80
management revenue which generated Rp209.0 billion revenue, consumer financing lease which generated Rp193.2 billion revenue, and MNC Life & MNC Insurance which generated Rp149.4 billion of net premium income. The revenue from brokerage commissions was Rp47.8 billion at end of 2012, up 62.9% from Rp29.4 billion in 2011. The revenue from the Management Investment Fees generated Rp32.1 billion revenue, a jump by 162.2% from Rp12.3 billion in 2011. The good financial performance resulted in the operating income and EBITDA of Rp241.8 billion and Rp253.3 billion, respectively, and a net income of Rp161.7 billion.
Sebagian besar pendapatan MNC Kapital dikontribusikan oleh pendapatan manajemen investasi sebesar Rp209,0 miliar, pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan sebesar Rp193,2 miliar, serta pendapatan premi bersih sebesar Rp149,4 miliar yang dikontribusikan oleh Entitas Anak di bidang asuransi, yaitu MNC Life dan MNC Asuransi Indonesia. Sementara itu pendapatan komisi perantara pedagang efek memberikan kontribusi sebesar Rp47,8 miliar, naik sebesar 62,9% dari posisi tahun 2011 sebesar Rp29,4 miliar, sedangkan Jasa Manajer Investasi mencapai Rp32,1 miliar, melonjak 162,2% dari posisi tahun 2011 sebesar Rp12,3 miliar. Kinerja sektor jasa keuangan yang baik ini menghasilkan laba usaha dan EBITDA masing-masing sebesar Rp241,8 miliar dan Rp253,3 miliar serta laba bersih senilai Rp161,7 miliar. PENDAPATAN MNC FINANCIAL SERVICES (dalam miliar Rupiah)
2012
2011
REVENUES MNC FINANCIAL SERVICES (in billion Rupiah)
Pendapatan Manajemen Investasi
209
84
Investment Management Revenue
Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan
193
155
Consumer Financing and Lease
Pendapatan Premi Bersih
149
44
Net Premium Income
Komisi Perantara Pedagang Efek
48
29
Brokerage Commissions
Jasa Manajer Investasi
32
12
Management Investment Fees
Bunga dan Dividen
24
16
Interest and Dividend
Pendapatan Murabahah
12
-
Murabahah Income
1
1
Factoring
668
341
Total
Anjak Piutang Jumlah
Energi dan Sumber Daya Alam
Energy and Natural Resources
Investasi strategis Perseroan adalah di sektor energi dan sumber daya alam yaitu melalui pertambangan batubara, yang pada tahun 2012 mulai memberikan kontribusi bagi pendapatan usaha Perseroan walaupun hanya sebesar Rp7,7 miliar. Untuk ke depannya sumber daya alam diharapkan dapat mengimbangi sektor media.
The Company’s strategic investment, which focuses on natural resources, particularly coal mining, starts to contribute to the Company’s revenue by Rp7.7 billion. For the next years, natural resources sector is expected to even out the contribution from media sector.
Investasi Portofolio
Portfolio Investment
Investasi portofolio Perseroan mencatatkan pendapatan usaha yang berasal dari PT Global Transport Services (GTS) dan entitas anaknya PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA). Dari pelayanan jasa transportasi (penyewaan pesawat dan perbaikan serta pemeliharaan) Perseroan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp269,3 miliar atau naik 21,4% dari posisi tahun 2011 sebesar Rp221,8 miliar.
The Company’s investment portfolios generated operating revenue from PT Global Transport Services (GTS) and its subsidiary PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA). The transportation service (aircraft rental and repair and maintenance) generated Rp269.3 billion revenue or up 21.4% from Rp221.8 billion in 2011.
Beban Usaha
Operating Expenses
Selama tahun 2012, Perseroan berhasil menerapkan manajemen biaya yang tepat sehingga Beban Usaha yang tercatat hanya mengalami kenaikan sebesar 22,1% dari Rp5,77 triliun menjadi Rp7,05 triliun. Salah satu kenaikan yang terjadi ada pada beban umum dan administrasi, terutama berasal dari kenaikan beban gaji dan kesejahteraan karyawan sebesar 25,6%, dari Rp728,7 miliar di tahun 2011 menjadi Rp915,3 miliar di tahun 2012, yang mana hal ini sejalan dengan penambahan sumber daya manusia terkait dengan ekspansi yang telah dilakukan oleh Perseroan.
During 2012, the Company succeeded to implement a smart cost management strategy so that the recorded Operating Expenses increased by 22.1% from Rp5.77 trillion to Rp7.05 trillion. One of the increases in the general expenses and administration was from salaries and employee's welfare expenses, particularly resulting from the hike of 25.6% from Rp728,7 billion in 2011 to Rp915.3 billion in 2012, in line with the addition of human resources as the Company continued expanding.
81 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Laba Usaha
Operating Income
Kinerja positif juga terlihat pada Laba Usaha yang berhasil dibukukan oleh Perseroan sebesar Rp2,74 triliun, meningkat sebesar 41,1% dibandingkan perolehan di tahun 2011 sebesar Rp1,94 triliun. Kenaikan laba usaha ini dihasilkan terutama dari peningkatan pendapatan usaha, yang juga diimbangi dengan keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan efisiensi.
We also had positive operating income performance reaching to Rp2.74 trillion, up by 41.1% compared to Rp1.94 trillion in 2011. The operating income hike mostly resulted from the increasing operating revenue, which was offset with the Company’s successful efficiency program.
EBITDA
EBITDA
Pada tahun 2012, Perseroan berhasil mencatat kenaikan EBITDA sebesar 33,9% menjadi Rp3,56 triliun dari Rp2,65 triliun pada tahun 2011. Performa ini berdampak pada EBITDA margin yang positif yaitu sebesar 36,3%, naik dari posisi 2011 sebesar 34,4%.
In 2012, the Company recorded an EBITDA of Rp3.56 trillion, rose 33.9% from Rp2.65 trillion in 2011. The performance brought the EBITDA margin to 36.3%, up from 34.4% in 2011.
Laba Bersih Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk
Comprehensive Income Attributable to Owners of the Company
Ditopang dengan performa indikator-indikator keuangan yang sangat baik, Perseroan berhasil membukukan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp695,0 miliar, meningkat hampir dua kali lipat yaitu sebesar 184,6% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp244,2 miliar.
Sustained by good performances of main financial indicators, the Company successfully delivered a record net income of Rp695.0 billion, doubled as much as 184.6% from Rp244.2 billion in 2011.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Statements
Aset
Assets
Dari sisi aset, terdapat kenaikan sebesar 44,4% menjadi Rp27,25 triliun dari sebelumnya Rp18,87 triliun di tahun 2011. Kenaikan ini terutama berasal dari kenaikan aset lancar yang cukup signifikan.
The Company’s assets rose by 44.4% to Rp27.25 trillion from Rp18.87 trillion in 2011. The increase came particularly from the significant hike in current assets.
a. Aset Lancar Aset lancar Perseroan mengalami peningkatan sebesar 74,5% menjadi Rp14,45 triliun dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp8,28 triliun. Peningkatan tersebut sebagian besar dikarenakan adanya kenaikan piutang nasabah dan piutang pembiayaan, disamping terdapat kenaikan pada aset keuangan lainnya, sebagai dampak dari penambahan investasi jangka pendek Perseroan.
a. Current Assets The Company’s current assets rose by 74.5% to Rp14.45 trillion compared to Rp8.28 trillion in 2011. The increase was mostly resulted from the increasing customer’s receivables and financing receivables besides the hike in other financial assets due the increase in the Company’s short term investment.
b. Aset Tidak Lancar Di sisi aset tidak lancar, terjadi kenaikan sebesar 20,9% menjadi Rp12,81 triliun dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp10,60 triliun. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan yang cukup signifikan pada aset tetap sebesar 32,8% dari Rp3,84 triliun menjadi Rp5,1 triliun, yang sebagian besar berasal dari peningkatan peralatan operasional transportasi penyiaran, selaras dengan meningkatnya kebutuhan bisnis di MNC Media.
b. Non-Current Assets The Company non-current assets also experienced a hike of 20.9% to Rp12.81 trillion from Rp10.60 trillion in 2011. This was due to the significant increase in fixed assets by 32.8% from Rp3.84 trillion to Rp5.1 trillion, due to the enhancement of operational broadcasting transportation equipment following the business growth in MNC Media.
82
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Liabilitas
Liabilities
Jumlah total liabilitas jangka pendek Perseroan mengalami peningkatan sebesar 29,6% menjadi Rp4,79 triliun dari sebelumnya Rp3,69 triliun pada tahun 2011, terutama karena adanya kenaikan utang usaha pada pihak ketiga dan utang nasabah serta pinjaman jangka panjang. Sedangkan jumlah liabilitas jangka panjang Perseroan mengalami kenaikan sebesar 35,9% menjadi Rp4,04 triliun dari sebelumnya Rp2,97 triliun di tahun 2011, terutama adanya penerbitan utang obligasi baru oleh entitas anak.
Total short term liabilities of the Company rose by 29.6% to Rp4.79 trillion from Rp3.69 trillion in 2011, particularly due to the increase in trade receivables to the third parties and payable to customer as well as long term loans. Meanwhile, total long term of the liabilities of the Company increased by 35.9% to Rp4.04 trillion from Rp2.97 trillion in 2011 mostly due to new bond issuance by subsidiary.
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Equity Attributable to the Owner of the Company
Total ekuitas Perseroan naik 63,5% menjadi Rp9,26 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp5,66 triliun sebagai hasil dari laba tahun berjalan dan juga agio saham sebagai hasil dari Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Total equity of the Company rose by 63.5% to Rp9.26 trillion from previously Rp5.66 trillion resulted from the profit of the current year and share agio (paid in surplus) generated from the rights issue without preemptive rights to the stockholders.
Kemampuan Membayar Utang
Solvability
Kemampuan Perseroan untuk membayar utang terlihat dari Debt to Equity Ratio (Rasio utang terhadap Ekuitas) dari 0,73 di tahun 2011 menjadi 0,50 di tahun 2012. Penurunan rasio ini menunjukkan bahwa Perseroan memiliki kemampuan membayar hutang yang semakin baik.
The Company’s solvability improved as indicated from the lower Debt to Equity Ratio, namely from 0.73 in 2011 to 0.50 in 2012. The ratio showed that the Company’s repayment ability was improved.
Laporan Arus Kas
Statements of Cash Flow
Pada tahun 2012, Perseroan mencatat peningkatan Kas dan Setara Kas sebesar 19,4% yaitu menjadi Rp1,34 triliun dari posisi tahun 2011 sebesar Rp1,12 triliun. Kenaikan ini terutama berkenaan dengan penerimaan kas untuk aktivitas pendanaan di tahun 2012.
In 2012 the Company recorded a 19.4% hike in cash and cash equivalents from Rp1.12 trillon in 2011 to Rp1.34 trillion in 2012. The improvement related to the cash proceeds which was allocated for financing activities in 2012.
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Perolehan arus kas bersih dari aktivitas operasi menurun sebesar 6,3%, menjadi Rp797,8 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp851,6 miliar. Penurunan perolehan kas dari aktivitas operasi terutama dikarenakan meningkatnya pembayaran kepada pemasok dan karyawan.
a. Cash Flow from Operating Activities The proceeds from net cash flow from the operational activities dropped by 6.3% to Rp797.8 billion compared to Rp851.6 billion in the previous year. Decreased in cash flow from operating activities primarily due to the increase in cash paid to suppliers and employees.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas yang digunakan untuk kegiatan investasi pada tahun 2012 mencapai Rp3,21 triliun, meningkat 2.071% bila dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp148,0 miliar. Peningkatan penggunaan kas untuk aktivitas investasi terutama dikarenakan adanya penempatan aset keuangan lancar dan pembelian aset tetap.
b. Cash Flow from Investing Activities The cash flow spent for the investment activities in 2012 reached to Rp3.21 trillion,or jumped by 2,071% from Rp148.0 billion in 2011. The increase in the use of cash for investment activity primarily due to placement in other current financial assets and acquisition of property and equipment.
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Perseroan pada tahun 2012 mencatat perolehan arus kas bersih yang cukup besar dari kegiatan pendanaan sebesar Rp2,63 triliun, yang terutama bersumber dari hasil penerbitan
c. Cash Flow from the Financing Activities The Company in 2012 recorded a net c ash from the financing activity as much as Rp2.63 trillion, which was primarily generated from the bond issuance and the proceeds from Initial
83 PT Bhakti Investama Tbk
obligasi dan Hasil Penawaran Umum entitas anak. Sementara di tahun 2011 terdapat penggunaan arus kas bersih sebesar Rp868,0 miliar.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Public Offering of subsidiary. In 2011, the Company used net cash flow of Rp868.0 billion.
Transaksi-Transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan entitas anak melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain: 1. Perseroan menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direktur Perseroan berupa imbalan kerja jangka pendek, imbalan pasca kerja dan pembayaran berbasis saham. 2. Perseroan dan entitas anak memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan PT MNC Asset Management dan unit penyertaan reksadana. 3. Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi pembiayaan dengan pihak berelasi 4. PT Global Mediacom Tbk dan entitas anak juga mempunyai transaksi dengan pihak berelasi, yaitu: a. Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Mediacom dan entitas anak oleh pihak berelasi atau sebaliknya b. Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan
In its operation, the Company and its subsidiaries completed other important transactions with related parties, including:
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2011 yang diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 2012, para Pemegang Saham memberikan persetujuan untuk membagikan dividen tahun buku 2011 sebesar Rp3 per saham atau setara dengan Rp100 miliar. Pembagian dividen tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 17 September 2012.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders of 2011 held on May 2, 2012, the shareholders agreed to distribute dividends for the book year of 2011 amounting to Rp3 per share or equal to Rp100 billion. The dividend was distributed on September 17, 2012.
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Pelaporan Akuntansi
Subsequent Events after The Date of Accounting Report
Selama tahun 2013, Perseroan mencatat tidak ada peristiwa penting yang sifatnya luar biasa setelah tanggal pelaporan akuntansi.
In 2013, the Company noted there was no significant event which was extraordinary after the date of the accounting report.
Transaksi Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Pelaporan Akuntansi
Material Transactions After The Date of Accounting Report
Pada tahun 2012, Perseroan tidak melakukan transaksi yang bersifat material setelah tanggal pelaporan akuntan.
In 2012, the Company did not conduct material transactions after the date of the accounting report.
Transaksi Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Transactions
Selama tahun 2012, Perseroan tidak melakukan transaksi yang mengakibatkan benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
During 2012, the Company did not the conduct any transactions that might trigger conflict of interest/or transactions with affiliated parties.
1. The Company offered benefits to the Board of Commissioners and the Directors of the Company in the forms of short-term employee benefits, post-employee benefits and share-based payment arrangements. 2. The Company and the subsidiaries managed securities portfolios in the forms of fund management contracts with PT MNC Asset Management and mutual fund placement unit. 3. Sales/Purchase of Goods and Services, office building rental, and financing transactions with related parties. 4. PT Global Mediacom Tbk and its subsidiaries also had transactions with related parties, i.e.: a. Loan Provision/Proceeds without interest over the past payment of the expenses of Mediacom and the subsidiaries with related parties or vice versa b. Transactions with employees, consisting of the loans without interests including housing loans
84
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal
Material Committed for Capital Investment
Perseroan pada tahun 2012 tidak mempunyai ikatan yang material untuk investasi barang modal.
The Company in 2012 did not have material relation for capital goods invesment.
Perubahan Peraturan PerundangUndangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perseroan
Changes in Law that Had Significant Impact on the Company
Pada tahun 2012, tidak ada perubahan peraturan perundangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.
During 2012, there was not a change in the regulations that had significant influence in the Company.
Kebijakan Akuntansi
Accounting Policy
Perseroan telah menerapkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dalam menerbitkan laporan keuangan tahunannya dan Perseroan telah menjelaskan kebijakan penting akuntansi yang diterapkan pada catatan Laporan Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2012 dan 2011 yang terdapat pada laporan ini.
The Company has implemented the Indonesia Financial Accounting Standards in issuing the annual financial report and the Company has confirmed that the important accounting policy implemented in Consolidated Financial Statements as per 31 December 2012 and 2011 presented in this report.
85 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PROSPEK USAHA BUSINESS PROSPECT
Pada tahun 2013, Perseroan masih memiliki keyakinan terhadap makro ekonomi Indonesia. Meskipun stabilitas ekonomi dan politik dalam negeri akan diuji oleh persiapan Pemilu legislatif dan Pemillihan Presiden 2014 serta tantangan dari berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global, Perseroan meyakini fundamental ekonomi Indonesia akan mampu menahan gejolak dari dalam maupun luar negeri.
In 2013 the Company expects to see further improvement in the Indonesian economy. Although we believe economic and political stability will be challenged, particularly ahead of the 2014 Presidential Election and by the persistent uncertainty in the global economy, the Company is confident that Indonesia’s economic fundamentals will be able to withstand internal as well as external challenges.
Kondisi ini akan menciptakan peluang dalam berbagai hal di masing-masing lini usaha Perseroan. Berikut ini prospek dan strategi Perseroan untuk masing-masing bisnis:
In light of these conditions, we expect to see more opportunities in each of the Company’s businesses. The prospects and strategies envisaged for each business sector are outlined below:
a. Laju perekonomian yang menguat di tahun mendatang diprediksi akan kembali mendorong jumlah belanja iklan di industri media. Peningkatan daya beli masyarakat kelas menengah diperkirakan akan meningkatkan belanja iklan dari perusahaan otomotif maupun keuangan yang dialokasikan untuk televisi. Perseroan mempersiapkan berbagai strategi yang inovatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan di bidang media agar dapat mempertahankan posisi MNC Group sebagai perusahaan media terbesar dan terintegrasi di Asia Tenggara. Strategi yang akan diterapkan antara lain dengan terus meningkatkan audience share dan pendapatan iklan serta mempertahankan pangsa pasar yang telah berhasil dikuasai selama ini. Dalam hal media berbasis pelanggan, MNC Sky Vision masih mempunyai peluang untuk meningkatkan jumlah pelanggannya mengingat permintaan mengenai layanan TV berbayar terus meningkat serta didukung oleh besarnya pasar yang belum digarap di Indonesia serta luasnya cakupan DTH karena berbasis satelit. MNC Sky Vision berkomitmen untuk terus melakukan ekspansi dalam jangka panjang untuk memperoleh pelanggan dalam waktu singkat.
a. The stronger economic growth in the coming year is expected to drive up ad spending in the media industry. The higher purchasing power of middle-income households is expected to boost spending by automotive and financial companies on TV ads. The Company is therefore preparing a number of innovative strategies to improve the media companies’ performance in order to sustain the position of the MNC Group as the largest and most integrated media company in Southeast Asia. One of the strategies is to continue growing the audience share and advertising revenues, maintaining its market share. Meanwhile, our subscriber-based media company, MNC Sky Vision, still has scope for growth in its subscriber base, given that demand for pay TV services will continue to increase backed by the immense, untapped market in Indonesia and DTH wide coverage – thanks to the satellite transmission DTH. MNC Sky Vision is committed to continuing the expansion for the long run in order to acquire more subscribers in a short period of time.
b. Situasi perekonomian domestik yang kondusif juga akan memberikan sentimen positif kepada bursa saham lokal dan pada akhirnya menggairahkan kegiatan pasar modal. Situasi ini akan berdampak positif terhadap perkembangan bisnis jasa keuangan yang dikelola oleh Perseroan melalui sub holding. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services). Untuk mendukung kegiatan di jasa keuangan, Perseroan berencana melanjutkan agenda akuisisi bank komersial untuk melengkapi layanan finansialnya sekaligus mewujudkan visi ‘the most integrated Financial Supermarket’ di Indonesia.
b. The strength of the domestic economy will also create positive sentiment on the local capital market, which in turn will boost market transactions. This will have a positive impact on the development of the Company’s financial services business managed under its sub-holding, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Financial Services). To accelerate growth in the financial services business, the Company will continue to pursue its strategic plan of acquiring a healthy commercial bank to complete the range of financial services as well as to realize the vision of being ‘the most integrated Financial Supermarket in Indonesia’.
86
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
c. Mengenai pengembangan bisnis Perseroan yang terkait dengan energi dan sumber daya alam, Perseroan berencana meningkatkan volume produksi serta pembangunan infrastruktur pendukung, mempercepat pelaksanaan eksplorasi dan/atau eksploitasi atas IUP tambang batubara yang telah dimiliki. Selain itu, Perseroan juga akan terus mengkaji potensi-potensi sumber daya alam yang dapat diakuisisi untuk mengakselerasi bisnis sumber daya alam.
c. In developing the energy and natural resources business, the Company plans to increase production volume, develop supporting infrastructure and accelerate exploration and/or exploitation in its mining concessions. The Company will also continue to assess potential natural resource acquisitions to accelerate the growth of this business.
d. Kemudian, perekonomian Indonesia yang positif juga akan menumbuhkembangkan proyek-proyek infrastruktur dikarenakan kebutuhan konektivitas yang terus meningkat sejalan dengan semakin tingginya aktivitas perekonomian. Perseroan dalam hal ini akan mendorong bisnis pembangunan infrastruktur yang dikelola melalui PT MNC Infrastruktur Utama, agar dapat memanfaatkan peluang yang ada.
d. The positive economic conditions in Indonesia will stimulate aggressive growth in infrastructure projects as the need for connectivity will continue to increase alongside the escalation of economic activity. The Company will therefore strengthen the infrastructure development business, PT MNC Infrastruktur Utama, to enable it to capture the opportunities that arise.
Sinergi antara entitas anak Perseroan juga akan terus diperkuat baik melalui penciptaan cross selling product dan kegiatan pemasaran bersama.
Synergy among the business entities of the Company will be further enhanced through cross selling products and joint marketing programs.
6
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
88
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Perseroan menyadari pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance – “GCG”) bukan hanya sebagai wujud kepatuhan terhadap Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007, namun juga merupakan wujud komitmen Perseroan untuk mencapai pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dan mewujudkan perusahaan yang berkualitas. Konsep GCG melekat erat di dalam tubuh Perseroan dan dijalankan dengan mengacu pada praktek-praktek terbaik (best practices), yaitu melaksanakan bisnis yang beretika dengan memperhatikan lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi usaha Perseroan. Sesuai dengan prinsip comply and explain, Perseroan berkomitmen untuk mengimplementasikan seluruh aspek yang disyaratkan dalam Pedoman Umum GCG Indonesia dalam pengelolaan operasional dan finansial perusahaan melalui penerapan sistem yang mencakup prinsip-prinsip dasar, pendekatan, dan sistem organisasi yang berlaku dalam Perseroan. The Company recognizes the importance of implementing Good Corporate Governance (“GCG”), not only in order to comply with Law No.40 year 2007 regarding Limited Liability Companies, but also as its commitment to achieving sustainable growth and creating a quality company. The organization has fully embraced the concept of GCG and we seek to ensure best practices by conducting business in an ethical manner with due consideration of the environment and the welfare of the communities living in the vicinity of the Company’s business locations. In accordance with the principle of ‘comply and explain’, the Company is committed to implementing all the requirements set out in the Indonesian GCG Guidelines in its operational and financial management by applying systems that cover the basic principles, approach and the organizational system of the Company.
89 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PENDEKATAN GCG DI PERSEROAN GCG APPROACH AT THE COMPANY
Pendekatan Perseroan dalam menerapkan praktek GCG didasarkan pada kinerja dan integritas mengingat kegiatan-kegiatan untuk memperoleh keuntungan usaha dan upaya mencapai standar GCG yang tinggi merupakan dua tujuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua tujuan ini memiliki tingkat kepentingan yang sama dan bahkan saling mendukung satu sama lain. Oleh karenanya, Perseroan memasukkan prinsip-prinsip GCG dan integritas ke dalam budaya kerja Perseroan .
The Company’s approach to GCG practices is based on performance and integrity, given that profit generation and efforts to uphold high GCG standards are inseparable objectives. Both objectives are equally important and mutually supporting. The Company has therefore incorporated GCG principles and integrity into its corporate culture.
Penerapan budaya kepatuhan dan etika kerja di lingkungan Perseroan diyakini akan meningkatkan pertahanan Perseroan dalam menghadapi potensi penyimpangan dan menjamin integritas usaha. Komitmen Perseroan untuk melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi diwujudkan dalam:
We believe that building a culture of compliance and work ethics within the Company strengthens the organization against the potential of fraud while ensuring integrity in the business. The Company’s commitment to applying GCG at all levels of organization is realized as follows:
1. Penerapan konsep GCG dalam organisasi Perseroan dengan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan perusahaan yang transparan, akuntabel dan terpercaya melalui pengelolaan bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan.
1. The implementation of GCG in the organization is based on our commitment to creating a transparent, accountable and trusted company through accountable management of the business.
2. Praktek-praktek GCG dipandang sebagai elemen penting dalam meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan (corporate value), mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional , transparan, serta efisien dengan merujuk pada 5 (lima) prinsip umum GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, adil, independen dan bertanggung jawab agar dapat menjamin pemenuhan kewajiban Perseroan kepada pemegang saham, Dewan Komisaris, mitra kerja serta pemangku kepentingan lainnya.
2. GCG practices are considered an important element in maximizing corporate value and encouraging professional, transparent and efficient management. They refer to the five principles of GCG—openness, accountability, fairness, independence and responsibility—to ensure that the Company fulfills its obligations to the shareholders, the Board of Commissioners, business partners and other stakeholders.
Kelima prinsip GCG tersebut dijabarkan lebih lanjut sebagaimana berikut:
The five GCG principles are:
1. Keterbukaan Prinsip keterbukaan penting diterapkan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada para pemangku kepentingan dalam mengakses informasi perusahaan. Selain itu, prinsip ini juga diterapkan dalam pengambilan keputusan secara profesional untuk memastikan bahwa operasional bisnis Perseroan telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
1. Transparency Transparency is critical in ensuring that the stakeholders have equal opportunities to access corporate information. It is also an important element in the professional decision-making process, ensuring that the business operates in compliance with the prevailing rules.
2. Akuntabilitas Prinsip ini diterapkan untuk memastikan bahwa Perseroan mengoperasikan bisnisnya sesuai ketentuan yang berlaku sehingga memposisikan Perseroan sebagai salah satu perusahaan yang akuntabel dan terpercaya di mata publik.
2. Accountability Accountability is an integral part of ensuring the Company’s compliance in operating the business while positioning the Company as an accountable and trusted company in the eyes of the public.
90
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Kesetaraan Prinsip ini diterapkan dalam proses pengambilan keputusan, di mana Perseroan melindungi kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan dengan adil dan bijaksana.
3. Fairness This principle is implemented in the decision-making process, ensuring that the Company guarantees that the interests of the shareholders and stakeholders are fairly accounted for.
4. Independensi Prinsip ini diterapkan melalui penunjukan Komisaris Independen untuk menjalankan fungsi pengawasan pelaksanaan operasional Perseroan dan berbagai keputusan serta kebijakan yang ditetapkan oleh pihak manajemen.
4. Independence Independence is reflected in the appointment of the Independent Commissioners to exercise supervision over the Company’s operations, as well as the decisions and policies made by the management.
5. Tanggung Jawab Prinsip ini penting diterapkan untuk memastikan bahwa pelaksanaan setiap keputusan maupun kebijakan Perseroan bebas intervensi dari pihak manapun. Manajemen Perseroan juga bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan keputusan maupun kebijakan tersebut.
5. Responsibility This is important in ensuring that the Company’s decisions and policies are made freely, without intervention from any parties. The management is fully responsible for the execution of said decisions and policies.
91 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PEDOMAN PERILAKU CODE OF CONDUCT
Pedoman Perilaku Perseroan disusun dengan mengacu pada visi dan misi serta filosofi perusahaan, yaitu vision, integrity and persistence. Perseroan memiliki komitmen untuk mengutamakan kepuasan konsumen secara profesional dengan menerapkan Standar Etika dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan dan memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan (Stakeholders).
The Company’s Code of Conduct is formulated based on the corporate vision, mission and philosophies, they are, vision, integrity and persistence. The Company, in professional manner, holds commitment to put the customer’s satisfaction on top of priority by applying to the Standards of Ethics in order to boost the Company’s performance and secure the interest of the stakeholders.
Perseroan juga menjunjung tinggi standar etika dalam menjalankan operasional perusahaan, yaitu berupa: a. Norma yang dijadikan panduan oleh Perseroan. b. Sikap dan tindakan Perseroan, termasuk karyawan dalam berhubungan dengan pihak-pihak di luar Perseroan. c. Sikap pimpinan dan karyawan di dalam Perseroan terkait dengan tugas, jabatan dan wewenang.
The Company upholds the high standards of ethics in its operation, namely: a. Norms that will be reference for the Company. b. The Company’s behaviour and acts, including the relation of the employees with the external parties of the Company. c. The behaviour of the leaders and the employees relating to the duties, positions and scope of the authorities.
Perseroan menerapkan standar etika yang mengacu pada prinsip Tata Kelola Perusahaan yang melandasi segenap aktivitas pengelolaan usaha oleh Perseroan beserta entitas anaknya. Oleh karenanya, setiap individu di dalam lingkungan Perseroan diharapkan untuk menunjukkan komitmen perilaku sebagaimana berikut:
The Company carries out the standards of ethics referring to the principle of Good Corporate Governance which puts the base for all activities of the Company and its subsidiaries. Therefore, each individual within the Company is expected to show the following committed behaviour:
• • • • • •
• • • • • •
Integritas dalam berusaha. Menghindari pernyataan palsu dan klaim palsu. Menghindari benturan kepentingan. Menghindari penerimaan/pemberian hadiah. Menghindari penerimaan/pemberian suap. Menghindari tindakan penyelewengan dan penyimpangan sejenisnya.
Working integrity. Avoiding to give false statement and false claim. Avoiding conflict of interest. Avoiding to accept/give gifts. Avoiding to accept or give bribery. Avoiding any fraud actions.
Selain mengacu pada standar etika di atas, seluruh karyawan Perseroan diharapkan menunjukkan etos kerja yang dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan usaha perusahaan. Di antara etos kerja tersebut adalah loyal, jujur dan berdedikasi, tegas dan ramah, mengedepankan kerja tim dan sinergi, adil, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Besides referring to the standards of ethics, the whole employees of the Company are expected to show work ethics which can contribute to the business growth of the company. Among the work ethics are loyal, honest, and dedicated, firm and friendly, team work and synergy, fair, as well as actively participating in the social activities.
Karyawan dan Hubungan Industrial
Employees and the Industrial Relations
Pedoman Perilaku Perseroan mengatur perilaku karyawan agar memiliki kepekaan terhadap tantangan bisnis yang semakin kompetitif serta membutuhkan karyawan dengan kompetensi yang berkualitas
The Company’s Code of Conduct regulates the expected behaviour from the employees so that they will be more aware of the competitive business challenges that require employees with high quality of competence.
92
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Health and Safety at Work
Perseroan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja bagi seluruh karyawan karena Perseroan menyadari pentingnya pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja yang prima serta tanggung jawab terhadap lingkungan terhadap pencapaian pertumbuhan jangka panjang.
The Company highly guarantees health and safety at work for all of the employees since the Company realizes the importance of managing the health and safety at work well and taking responsibility to the surrounding environment, towards the realization of long term growth.
Pengembangan Masyarakat
Community Development
Perseroan memberikan perhatian yang besar terhadap upayaupaya pengembangan masyarakat yang berada di sekitar lokasi bisnis Perseroan. Perseroan merasa perlu membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, termasuk dengan perangkat daerah setempat, tidak hanya membantu memperlancar kegiatan usahanya namun juga sebagai wujud tanggung jawab sosial.
The Company gives high attention to the efforts for developing the surrounding community at the business location of the Company. The Company sees it important to develop good relationship with the community, including the local officials, as it will not only help smooth the operation but also to show its social responsibility.
Pengelolaan Pemangku Kepentingan
Management of the Stakeholders
Perseroan mengelola hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan mengingat pemangku kepentingan adalah pihak yang langsung maupun tidak langsung menerima manfaat atau dampak dari segala tindakan Perseroan.
The Company manages a good relationship with the stakeholders as the stakeholders will experience the direct as well as indirect benefits or impacts of any corporate actions.
Hubungan dengan Pegawai dan Pejabat Pemerintah
Relation with the Government Staffs and Officials
Perseroan menentukan kebijakan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik serta komunikasi efektif dengan setiap jajaran pemerintah yang memiliki keterkaitan dengan bidang usaha Perseroan.
The Company has set a policy for developing and maintaining the good relation and effective communication with every Government official which has close relation with the Company’s business field.
Terhadap pelanggaran pelaksanaan Pedoman Perilaku di atas, Perseroan telah menetapkan kebijakan yang memberikan kesempatan terhadap pihak internal maupun eksternal untuk menyampaikan laporan mengenai berbagai tindak ataupun dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan pedoman perilaku atau kebijakan perusahaan lain secara pribadi, melalui telepon atau surat atau melalui
[email protected].
For any violations against the Company’s Code of Conduct, the Company has determined a policy that will give opportunities to internal or external party to submit a report on the act or of allegation of violation against the code of the conduct or other company’s regulation individually, through phone calls, or email or through
[email protected].
Sementara agar pelaksanaannya efektif, Perseroan telah membentuk tim yang terdiri dari Sekretaris Perseroan (Corporate Secretary) selaku ketua Tim, Internal Audit Manager, HRD Manager dan seluruh General Manager (GM) untuk melakukan sosialisasi, implementasi serta evaluasi terhadap pelaksanaannya secara berkala.
Meanwhile to ensure an effective implementation, the Company has established a team consisting of Corporate Secretary as the team head, Internal Audit Manager, HRD Manager and all General Managers to conduct a socialization, implementation and evaluation to the implementation in periodical manner.
93 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
STRUKTUR GCG GCG STRUCTURE
Perseroan senantiasa melakukan sosialisasi pelaksanaan GCG tidak hanya di internal organisasi namun juga ke seluruh anak-anak perusahaan agar penerapannya dapat maksimal dan Perseroan dapat merealisasikan visi dan misi perusahaan sesuai amanat pemegang saham maupun pemangku kepentingan. Struktur GCG Perseroan meliputi unsur-unsur berikut ini:
The Company is committed to disseminating GCG throughout the organization, including the subsidiaries, to guarantee that it is applied in a way that will enable the Company to realize its corporate vision and mission as mandated by the shareholders and stakeholders.The GCG structure of the Company consists of the following elements:
a. Rapat Umum Pemegang Saham b. Dewan Komisaris c. Direksi d. Komite-Komite e. Sekretaris Perusahaan
a. General Meeting of Shareholders b. Board of Commissioners c. Board of Directors d. Committees e. Corporate Secretary
Penjelasan mengenai masing-masing elemen GCG tersebut adalah sebagai berikut:
Each of these elements is explained further below.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) adalah unsur di dalam organisasi dengan kewenangan tertinggi dalam proses pengambilan keputusan. Wewenang RUPS meliputi menerima laporan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh Direksi dan Dewan Komisaris terkait pelaksanaan berbagai kegiatan dan pengelolaan Perseroan serta memberikan persetujuan atas rencana aksi korporasi yang disiapkan manajemen Perseroan.
The General Meeting of Shareholders (“GMS”) has the highest decision-making authority in the organization. The GMS is authorized to accept the accountability reports of the Board of Directors and the Board of Commissioners on the management of the Company as well as to give its consent to the corporate action plan submitted by the management of the Company.
Penyelenggaraan RUPS Perseroan dikelompokkan menjadi dua kegiatan yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. Pada tahun 2012, RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa untuk Tahun Buku 2011 diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 2012 dengan agenda serta keputusan sebagaimana berikut:
The Company holds two types of GMS, namely the Annual GMS (“AGMS”) and Extraordinary General Meetings of Shareholders (“EGMS”), which are held at least once a year. In 2012, the Company held the AGMS and EGMS for fiscal year 2011 on May 2, 2012, and the following resolutions were made :
1. RUPS Tahunan memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. The AGMS decided on the following issues:
AGENDA 1
1st AGENDA ITEM
Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan Tahunan Direksi Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
To accept and approve the Annual Report of the Board of Directors of the Company for the year ending on December 31, 2011.
AGENDA 2
2nd AGENDA ITEM
To approve and ratify the Financial Statements of the Company for the fiscal year ending on December 31, 2011, which were audited by public accountants Osman Bing Satrio & Partners, and authorize the acquit et decharge of both the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company with
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
94
Direksi Perseroan atas segala tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (acquit et de charge); sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun 2011.
AGENDA 3
regard to their supervisory and management activities during the fiscal year ending on December 31, 2011, provided that such acts are reflected in the 2011 Annual Report and Financial Statements of the Company.
3rd AGENDA ITEM
1. Menyetujui penyisihan laba bersih untuk cadangan wajib sebesar Rp1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) guna memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
1. To agree to retain as a reserve net income amounting to Rp1,000,000,000 (one billion Rupiah) to meet the requirements in the Company’s Articles of Association and Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies;
2. Menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp99.676.801.998 (sembilan puluh sembilan miliar enam ratus tujuh puluh enam juta delapan ratus satu ribu sembilan ratus sembilan puluh delapan Rupiah) kepada pemegang saham Perseroan, dimana masing-masing akan menerima secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya, yaitu setiap 1 (satu) saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp3 (tiga Rupiah), berdasarkan jumlah saham pada tanggal cum dividen. Nilai total dividen tersebut belum memperhitungkan jumlah saham yang akan dikeluarkan sehubungan dengan aksi korporasi Perseroan dan/atau Management and Employee Stock Option Program (“MESOP”) dan/atau hasil konversi Tanda Bukti Utang Konversi (“TBUK”).
2. To agree to the distribution of a cash dividend amounting to Rp99,676,801,998 (ninety nine billion six hundred seventy six million eight hundred one thousand nine hundred and ninety eight Rupiah) to the shareholders of the Company, of which each shareholder is entitled to receive an amount in proportion to the number of shares they hold; that is, one share entitles the holder to a cash dividend of Rp3 (three Rupiah), based on the number of shares registered on the cum-dividend date. The total dividend value does not include the number of shares to be issued in relation to corporate actions and/or the Management and Employee Stock Option Program (“MESOP”) and/or the results of the conversion of Convertible Bonds (“CB”).
3. Menyetujui sisa laba Perseroan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.
3. To agree to record the remainder of the net income as retained earnings to strengthen the Company’s capital structure.
AGENDA 4
4th AGENDA ITEM
1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan disertai ucapan terima kasih.
1. To dismiss all the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors and thank them for their commitment and dedication.
2. Mengangkat kembali seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan masa jabatan masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal keputusan Rapat ini dan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 setelah tanggal Rapat ini, sehingga dengan demikian susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
2. To re-appoint all the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company to fill the same positions for the next term, starting from the date of this Meeting resolution until the closing date of the fifth Annual General Meeting of Shareholders after the date of the meeting. As such, the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors is as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama
Board of Commissioners : Ibu Ratna Endang Soelistyawati
President Commissioner
: Mrs. Ratna Endang Soelistyawati
Komisaris
: Bapak Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Commissioner
: Mr. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Komisaris
: Ibu Liliana Tanaja
Commissioner
: Mrs. Liliana Tanaja
Komisaris Independen : Bapak Posma Lumban Tobing
Independent Commissioner : Mr. Posma Lumban Tobing
Komisaris Independen : Bapak Antonius Z. Tonbeng
Independent Commissioner : Mr. Antonius Z. Tonbeng
95 PT Bhakti Investama Tbk
Direksi
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Board of Directors
Direktur Utama
: Bapak Hary Tanoesoedibjo
President Director
: Mr. Hary Tanoesoedibjo
Direktur
: Bapak Hary Djaja
Director
: Mr. Hary Djaja
Direktur
: Bapak Darma Putra
Director
: Mr. Darma Putra
Non Affiliated Director
: Mr. Wandhy Wira Riady
Direktur Tidak Terafiliasi : Bapak Wandhy Wira Riady
3. Memberikan wewenang kepada Komite Remunerasi untuk menetapkan gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi Perseroan dan untuk menetapkan besarnya honorarium bagi seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan.
3. To authorize the Remuneration Committee to determine the salaries and allowances for the members of the Board of Directors and to determine the amount of the honorarium for all the members of Board of Commissioners of the Company.
4. Memberikan wewenang dan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan pemberhentian dan pengangkatan kembali seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas pada, untuk membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta yang berkaitan dengan itu.
4. To authorize and grant substitution rights to the Board of Directors of the Company to take any necessary actions regarding the dismissal and the reappointment of all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company, including but not limited to making or requesting and signing an act relating to said matter.
AGENDA 5
5th AGENDA ITEM
Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Independen untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan untuk menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Akuntan Publik Independen tersebut.
To agree to authorize the Board of Directors to appoint an Independent Public Accountant to audit the financial statements of the Company for the fiscal year ending on December 31, 2012 and to determine the amount of the honorarium and other requirements regarding the appointment of the Independent Public Accountant.
2. RUPSLB menghasilkan keputusan sebagai berikut:
2. The EGMS of the Company delivered the following resolutions:
AGENDA 1
1st AGENDA ITEM
1. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk mengeluarkan saham baru Perseroan dalam rangka Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK);
1. To agree to reaffirm the delegation of authority to the Board of Directors of the Company, with the approval of the Board of Commissioners, to issue new shares of the Company with regard to the conversion of the Convertible Bonds (CB);
2. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk pengeluaran saham baru Perseroan sebanyak-banyaknya 3% (tiga persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya 868.352.668 (delapan ratus enam puluh delapan juta tiga ratus lima puluh dua ribu enam ratus enam puluh delapan) saham baru dalam rangka pelaksanaan MESOP.
2. To agree to reaffirm the delegation of authority to the Board of Directors of the Company, with the approval of the Board of Commissioners, to issue new shares of the Company in the amount of 3% (three percent) of the total issued and fully paid-in capital or 868,352,668 (eight hundred sixty eight million three hundred fifty two thousand and six hundred sixty eight) new shares in connection with the execution of the MESOP.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
96
3. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk pelaksanaan hak Konversi atas TBUK dan pelaksanaan MESOP termasuk tapi tidak terbatas pada penyesuaianpenyesuaian yang dilakukan berkaitan dengan penyesuaian atas harga konversi pada TBUK, jumlah saham MESOP, harga pelaksanaan MESOP, membuat atau meminta dibuatkan segala dokumen, perjanjian dan akta yang diperlukan, hadir atau menghadap di hadapan pihak atau pejabat yang berwenang termasuk Notaris, seluruhnya tanpa ada yang dikecualikan.
3. To agree to reaffirm the delegation of authority to the Board of Directors of the Company to execute the conversion of the convertible bonds and execute the MESOP, including but not limited to the adjustments made in relation to the conversion price of the convertible bonds; the number of MESOP stocks; the exercise price of the MESOP; the making or requesting of any necessary documents, contracts and acts; attending or appearing before the competent authorities, including Notary, in full and without exception.
AGENDA 2
2nd AGENDA ITEM
1. Menyetujui untuk menegaskan kembali persetujuan untuk pelaksanaan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 April 2011 dengan cara mengeluarkan setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dari modal disetor Perseroan, masingmasing dengan nilai nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) per saham kepada investor-investor dan/atau kepada pemegang saham Perseroan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-429/BL/2009 tanggal 9 Desember 2009;
1. To agree to reaffirm the approval for the capital injection through a rights issue as agreed at the Extraordinary Meeting of Shareholders on April 28, 2011 by issuing no more than 10% (ten percent) of the issued capital of the Company, at a nominal value of Rp.100,- (one hundred Rupiah) per share, to investors and/or the shareholders of the Company, pursuant to the Regulation of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board No. IX.D.4, Attachment to Decision of the Chairperson of Bapepam-LK No. Kep-429/BL/2009 dated December 9, 2009;
2. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan peningkatan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut di atas, termasuk tetapi tidak terbatas dalam menentukan jumlah saham dan harga pelaksanaan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dianggap baik oleh Direksi, membuat dan/atau minta dibuatkan segala dokumen berkaitan dengan peningkatan modal tersebut serta meminta persetujuan dan/atau melaporkan serta melakukan pendaftaran yang diperlukan kepada pihak yang berwenang berkaitan dengan peningkatan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, satu dan lain hal tanpa ada pengecualian dengan mengingat ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan di bidang Pasar Modal.
2. To agree to reaffirm the delegation of authority to the Board of Directors of the Company, with the approval of the Board of Commissioners, to take any necessary actions regarding the capital injection through the rights issue, including but not limited to the determination of the appropriate number of shares and exercise price of the rights issue by the Board of Directors, the making and/or requesting of any documents relating to the capital injection as well as seeking approval and/or reporting and registering as necessary to the competent authorities in connection with the execution of the Rights with due attention to the prevailing laws and regulations, including capital market regulations.
AGENDA 3
3rd AGENDA ITEM
Menerima pemaparan atas rencana Perseroan untuk melakukan penerbitan Surat Hutang;
To accept the presentation on the Company’s plan for the execution of the bond issuance;
AGENDA 4
4th AGENDA ITEM
Menerima pemaparan atas rencana Perseroan untuk melakukan divestasi aset perusahaan;
To accept the presentation of the Company’s plan for asset divestment;
97 PT Bhakti Investama Tbk
AGENDA 5
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
5th AGENDA ITEM
Menerima pemaparan atas rencana penambahan modal Perseroan pada entitas anak; AGENDA 6
To accept the presentation of the Company’s planned capital injection into the subsidiaries;
To accept the presentation of the Company’s plan for the acquisition and/or participation in other legal entities or new projects, in the form of direct ownership by the Company or through its subsidiaries.
Menerima pemaparan atas rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi dan/atau penyertaan pada badan hukum lain atau proyek-proyek baru, baik secara langsung oleh Perseroan maupun melalui entitas anak.
6th AGENDA ITEM
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian jalannya perseroan yang diselenggarakan oleh Direksi untuk memastikan pengelolaan perseroan telah sejalan dengan visi dan misi perseroan yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite Perseroan.
The Board of Commissioners is responsible for carrying out the supervisory function to ensure that the management of the Company by the Board of Directors is in line with the corporate vision and mission. In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Committees of the Company.
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS serta memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Pada tahun 2012, seluruh anggota Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya atas fungsi pengawasan secara efektif, baik secara langsung atau melalui komite-komite yang ada dibawahnya.
Members of Board of Commissioners are appointed and dismissed by the GMS and have strong competencies and integrity. During 2012, all members of the Board of Commissioners executed their duties and responsibilities for exercising effective supervision, both directly and through the Committees under the coordination of the Board of Commissioners.
Lingkup tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: - Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi mengenai laporan keuangan tahunan, rencana pengembangan Perseroan dan hal-hal penting lainnya. - Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan memberikan saran mengenai langkah perbaikan atas kondisi Perseroan. - Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan perusahaan.
The scope of duties and authorities of the Board of Commissioners are: - To give opinions and advice to the Directors about annual financial report, business development plan and other important issues. - To closely monitor the development of the Company’s activities and give any advice to improve the condition of the Company. - To give any opinions and advice to the Directors about the other issues that will have impact on the management of the company.
Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The membership of the Board of Commissioners as per December 31, 2012 was as follows:
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
: Ratna Endang Soelistyawati : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo : Liliana Tanaja : Posma Lumban Tobing : Antonius Z. Tonbeng
: Ratna Endang Soelistyawati : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo : Liliana Tanaja : Posma Lumban Tobing : Antonius Z. Tonbeng
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
98
Rapat Dewan Komisaris Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, rapat Dewan Komisaris Perseroan dapat diadakan sewaktu-waktu apabila dipandang perlu, atas permintaan tertulis dari salah satu anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi dan/atau pemegang saham Perseroan. Keputusan yang diambil dalam rapat adalah berdasarkan musyawarah untuk mufakat, atau apabila tidak tercapai permufakatan, dilakukan dengan pemungutan suara.
Meetings of the Board of Commissioners According to the Company’s Article of Association, the Board of Commissioners of the Company can hold meetings at any time and whenever necessary, based on a written request from one member of the Board of Commissioners and/or a member of the Board of Directors and/or the shareholders of the Company. Decisions at meetings are reached through consultation leading to consensus, or, if a consensus cannot be reached, by voting.
Pada tahun 2012, Dewan Komisaris Perseroan telah mengadakan rapat sebanyak 6 kali untuk membahas hal-hal berikut :
In 2012, the Board of Commissioners of the Company held six meetings with the following agenda:
1. Mendiskusikan isi laporan pertanggungjawaban Direksi terkait dengan kinerja keuangan dan operasional Perseroan serta anakanak perusahaan selama periode triwulan. 2. Membahas temuan-temuan penting dari hasil pengawasan perusahaan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris 3. Memberikan masukan dan saran untuk hal-hal yang bersifat strategis terkait dengan rencana aksi korporasi Perseroan.
1. Discussing the substance of the accountability report of the Board of Directors relating to the quarterly financial and operational performance of the Company and its subsidiaries. 2. Discussing important findings from the monitoring activities undertaken by the Board of Commissioners. 3. Providing inputs and advice on strategic issues that may influence the Company’s corporate action plan.
Berikut laporan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris:
The frequency of attendance at meetings of the Board of Commissioners was as follows:
Tabel kehadiran Rapat Dewan Komisaris / Table of the Board of Commissioners’ Meetings No 1 2 3 4 5
Nama/ Name Ratna Endang Soelistyawati Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja Posma Lumban Tobing Antonius Z Tonbeng
Jabatan/ Position Komisaris Utama/ President Commissioner Komisaris/ Commissioner Komisaris/ Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Jumlah Rapat/ Meetings 6 6 6 6 6
Kehadiran/ Attendance 6 6 6 6 6
% 100% 100% 100% 100% 100%
Direksi
Board of Directors
Direksi Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh atas pengelolaan perseroan dalam merealisasikan visi dan misi perseroan yang sesuai dengan amanat para pemegang saham serta pemangku kepentingan. Direksi juga berwenang untuk mengatur jalannya Perseroan, mengambil tindakan dan kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan kelancaran operasional Perseroan dengan memperhatikan aspek efisiensi dan efektivitas. Namun untuk mengambil keputusan strategis, Direksi memerlukan persetujuan RUPS dengan sebelumnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dewan Komisaris.
The Board of Directors is responsible for managing the Company in order to achieve the corporate vision and mission according to the mandate of both the shareholders and stakeholders. The Board of Directors is also authorized to run the Company, and to take any necessary actions and policies to ensure its smooth, effective and efficient operation. However, before taking strategic decisions, the Board of Directors must consult with the Board of Commissioners and seek the approval of the GMS.
Lingkup tugas dan wewenang Direksi adalah sebagai berikut: 1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya 2. Direksi dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku serta anggaran dasar
The scope of duties and authorities of the Boar d of Directors are: 1. Directors take full responsibility for performing the duties to help the Company realize the goals and objectives 2. Directors with good intention and full responsibility perform the duties according to the applying rules and article of association
99 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
3. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, serta berhak mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan 4. Direksi menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai pengurusan maupun kepemilikan, dan wajib bertindak sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
3. Directors secure rights to represent the Company inside and outside the Court regarding any issues and any events, as well as relate the Company with other parties and other parties with the Company 4. Directors complete any actions, regarding the management or ownership, and shall act in line with the decisions taken at General Meeting of Shareholders
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Susunan anggota Direksi Perseroan per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Members of the Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS. The membership of the Board of Directors as per December 31, 2012 was as follows:
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
President Director Director Director Non Affiliated Director
: Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja : Darma Putra : Wandhy Wira Riady
: Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja : Darma Putra : Wandhy Wira Riady
Rapat Direksi Rapat Direksi dapat diadakan sewaktu-waktu apabila dipandang perlu atas permintaan tertulis dari Direktur Utama, satu atau lebih anggota Direksi dan atas permintaan Rapat Komisaris. Selain rapat antara sesama anggota Direksi, Direksi juga mengadakan rapat dengan para pimpinan divisi sebanyak 1 (satu) minggu sekali dalam rangka mengkaji kinerja operasional dan melakukan perencanaan strategis. Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi adalah berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Pada tahun 2012, Direksi Perseroan telah mengadakan rapat sebanyak 16 (enam belas) kali (termasuk Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris), untuk membahas hal-hal berikut ini: a. Kinerja keuangan dan performa operasional Perseroan dan anak-anak perusahaan. b. Perencanaan kebijakan dan mendiskusikan hal-hal yang bersifat strategis. c. Perencanaan anggaran untuk tahun fiskal berikutnya.
Meetings of the Board of Directors The Board of Directors can hold meetings at any time and whenever necessary, based on a written request from the President Director, one or more members of the Board of Directors or at the request of the Board of Commissioners. Besides these meetings, the Board of Directors also has joint meetings with division leaders once a week to review operational performance and make strategic plans. Decisions at Board of Directors’ meetings are reached by consensus through a process of consultation. During 2012, Board of Directors of the Company held 16 meetings (including joint meetings between the Board of Directors and the Board of Commissioners), to discuss the following issues: a. Financial and operational performance of the Company and its subsidiaries. b. Policy planning and discussion of strategic issues.
Tingkat kehadiran Direksi dalam rapat Direksi dilaporkan sebagai berikut:
The frequency of attendance of the members of the Board of Directors at the BOD meetings in 2012 was as follows:
c. Budget planning for the next fiscal year.
Tabel Kehadiran Rapat Direksi / Table of the Board of Directors’ Meetings No 1 2 3 4
Nama/Name Hary Tanoesoedibjo Hary Djaja Darma Putra Wandhy Wira Riady
Jabatan/Position Direktur Utama/ President Director Direktur/ Director Direktur/ Director Direktur/ Director
Rapat Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi Pada tahun 2012, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyelenggarakan 6 (enam) kali rapat gabungan untuk mendiskusikan hal-hal penting, yaitu diantaranya laporan pertanggungjawaban Direksi kepada Dewan Komisaris terkait dengan performa operasional maupun finansial Perseroan dan entitas anak usaha, sekaligus untuk memperoleh masukan dan
Jumlah Rapat/Meetings 16 16 16 16
Kehadiran/Attendance 16 16 16 16
% 100% 100% 100% 100%
Joint Meetings between the Board of Commissioners and Board of Directors During 2012, the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company held six joint meetings to discuss important issues, among which were the accountability report of the Board of Directors to the Board of Commissioners relating to the operational and financial performance of the Company, and for the Board of Directors to receive input and advice from the Board of Commissioners about
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
100
saran dari Dewan Komisaris mengenai rencana aksi korporasi yang disiapkan oleh pihak manajemen.
the corporate action plans prepared by the management.
Tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris dalam rapat gabungan yang diadakan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The frequency of attendance of each member of the Board of Directors and Board of Commissioners at the joint meetings in 2012 was as follows:
Tabel Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi / Table of the Board of Commissioners’ and Directors’ Joint Meetings No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama/ Name Ratna Endang Soelistyawati Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja Posma Lumban Tobing Antonius Z Tonbeng Hary Tanoesoedibjo Hary Djaja Darma Putra Wandhy Wira Riady
Jabatan/ Position Komisaris Utama/ President Commissioner Komisaris/ Commissioner Komisaris/ Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner Direktur Utama/ President Director Direktur/ Director Direktur/ Director Direktur/ Director
Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi Pada tahun 2012, Perseroan mengikutsertakan anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial maupun kepemimpinannya. Pelatihan-pelatihan yang diikuti diantaranya adalah:
Jumlah Rapat/ Meetings 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Kehadiran/ Attendance 6 6 6 6 6 6 6 6 6
% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Training for Members of the Board of Commissioners and Board of Directors During 2012, members of the Board of Commissioners and Board of Directors participated in various training programs aimed at improving their managerial and leadership capacity. The trainings are shown in the table below:
Tabel Pelatihan Direksi / Table of Trainings for the Directors’ Peserta Name Darma Putra Hary Djaja Wandhy Wira Riady
Jabatan Position BOD
Tanggal Date 3/5/2012
Tema Theme Build Your Momentum to Change
Darma Putra Hary Djaja Wandhy Wira Riady
BOD
25/6/2012
With Strong Leadership, We CAN Continue to Excell
Darma Putra Hary Djaja Wandhy Wira Riady
BOD
1/11/2012
Cracking The Zone
Pembicara Speaker 1. Q1 Corporate/Business Update oleh Hary Tanoesoedibjo 2. Leadership Sharing Session – To be a Fast Reliable Change Leader oleh Hary Tanoesoedibjo 1. Corporate Actions/ Business Update oleh Hary Tanoesoedibjo 2. Leadership Sharing Session - To be (IM)POSSIBLE LEADER oleh Tung Desem Waringin 1. Corporate/Business Update oleh Hary Tanoesoedibjo 2. Crackership VS Leadership oleh Rhenald Kasali
Penyelenggara Organizer Global Mediacom
Global Mediacom
Global Mediacom
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Policy on Remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors
Salah satu wewenang Dewan Komisaris adalah menetapkan kebijakan remunerasi bersama dengan Komite Remunerasi Perseroan. Kebijakan itu menetapkan bahwa besaran remunerasi ditentukan berdasarkan kinerja Perseroan dan kinerja masingmasing individu serta disesuaikan dengan standar industri dan peraturan yang berlaku. Paket remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners has the authority to determine the remuneration policy with the Remuneration Committee of the Company. The policy states that the amount of remuneration shall be determined based on the performance of the Company and the individual employees as well as the industry standard and the prevailing regulations. In 2012 the Company paid a total remuneration package which described as follows:
101 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Tabel Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi / Remuneration Policy for the Board of Commissioners and Directors Manfaat Kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan / Benefit to the Company’s Board of Commissioners and Directors Dalam jutaan Rp 2012 2011 2010 In million Rp Manfaat Kepada Dewan Komisaris Perseroan Board of Commissioners’ Benefit Imbalan kerja jangka pendek 941 790 745 Short-term Benefits Imbalan pasca kerja Post-Employment Benefits Pembayaran berbasis saham 5,392 3,528 1,834 Stock based payment Jumlah 6,332 4,317 2,579 Total Manfaat Kepada Direksi Perseroan 6 6 Board of Directors’ Benefit Imbalan kerja jangka pendek 9,061 7,904 4,810 Short-term Benefits Imbalan pasca kerja 541 411 155 Post-Employment Benefits Pembayaran berbasis saham 8,566 6,204 7,976 Stock based payment Jumlah 18,268 14,519 12,941 Total
Tabel Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi / Relationship between Board of Commissioners and Directors Nama | Name Dewan Komisaris | Board of Commissioners Ratna Endang Soelistyawati Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja Posma Lumban Tobing Antonius Z. Tonbeng Direksi | Board of Directors Hary Tanoesoedibjo Hary Djaja Darma Putra Wandhy Wira Riady
Hubungan Keluarga dengan/Family related with Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Pengendali Board of Commissioners Board of Directors Major Shareholders Ya/Yes Tidak/No Ya/Yes Tidak/No Ya/Yes Tidak/No √ √ √
√ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √
Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris
Committees under Coordination of Board of Commissioners
Untuk mendukung serta memastikan keefektifan pelaksanaan GCG di tubuh organisasi perusahaan, Perseroan telah membentuk komitekomite yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite-komite ini bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan serta pengendalian perusahaan serta memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional maupun keuangan perusahaan telah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
To support and ensure the effective implementation of GCG in the organization, the Company has established committees that report directly to the Board of Commissioners. These committees assist the Board of Commissioners in performing their supervisory function over the management of the company as well as ensuring that all operational and financial-related activities are conducted in accordance with the regulations.
Berikut komite-komite di bawah Dewan Komisaris:
The committees under the coordination of the Board of Commissioners are described below:
Komite Audit Komite Audit dibentuk dengan mengacu pada peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 mengenai Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang mensyaratkan bahwa Emiten dan Perusahaan Publik wajib membentuk Komite Audit yang beranggotakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, dimana salah satunya adalah Komisaris Independen Perseroan yang bertindak sebagai Ketua Komite Audit. Anggota Komite Audit dapat terdiri dari Komisaris dan/atau pelaku profesi dari luar Perseroan, dimana salah satu anggotanya memiliki latar belakang dan kemampuan akuntansi dan/atau keuangan.
The Audit Committee The Audit Committee was established with reference to BapepamLK Regulation No. IX.I.5 regarding the Establishment of the Audit Committee and Guidelines for its Work, which requires every publicly listed company to have an Audit Committee consisting of at least three members, one of whom is an Independent Commissioner of the Company, who shall act as the Chairman of the Committee. The membership of the Audit Committee may comprise Commissioners and/or professionals from external organizations, one of whom shall have an accounting and/or financial background.
102
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komite Audit Perseroan memiliki tugas utama membantu Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa: a. Laporan keuangan disajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; b. Struktur pengendalian internal perseroan dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen; c. Komite Audit juga bertugas memproses calon auditor eksternal termasuk imbalan jasanya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris; d. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan, seperti Laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya, antara lain: - Melakukan penelaahan atas efektifitas sistem pengendalian internal Perseroan; - Menilai pelaksanaan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Auditor Eksternal; - Menelaah independensi dan obyektifitas Auditor Eksternal; dan - Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. e. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; f. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan yang diselenggarakan oleh Auditor Internal; g. Menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris mengenai berbagai risiko yang berpotensi mempengaruhi jalannya pengelolaan Perseroan serta pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi; h. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan; j. Membuat Pedoman Kerja Komite Audit.
The main duty of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in ensuring that: a. Financial reports are presented fairly and in accordance with general accounting principles; b. The structure of internal control of the company is well established, while the internal and external audit activities are in line with the prevailing audit standards, and the management follows up the audit findings; c. The Audit Committee is also responsible for identifying and proposing prospective external auditors and their fees to the Board of Commissioners; d. Reviewing the financial information released by the Company, such as financial reports, projections and others, which entails: - Reviewing the effectiveness of the Company’s internal control system; - Assessing the implementation and the results of the auditing activities by the External Auditor; - Reviewing the independence and objectivity of the External Auditor; and - Reviewing and assessing the adequacy of the External Auditor’s audit activities. e. Reviewing the Company’s compliance with capital market regulations and other rules that will influence the Company’s business activities; f. Reviewing the auditing activities by internal audit unit; g. Submitting reports to the Board of Commissioners regarding any potential risks that may hamper the Company’s business activities, as well as the Directors’ management of risks; h. Reviewing and reporting to the Board of Commissioners with regard to complaints against the Company; i. Securing the confidentiality of corporate documents, data and information; j. Drafting the Audit Committee’s Guidelines.
Struktur dan komposisi keanggotaan Komite Audit Perseroan sejauh ini telah memenuhi ketentuan regulator, yaitu di mana komite diketuai oleh Komisaris Independen dengan latar belakang keahlian di bidang akuntansi dan terdiri dari satu orang anggota Komisaris Independen dan satu orang pihak independen.
The structure and composition of the Company’s Audit Committee fulfills the regulatory requirements, in that the Committee is chaired by an Independent Commissioner with an accounting background, and has one Independent Commissioner and an independent person.
Berikut susunan keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2012: Ketua : Antonius Z. Tonbeng Anggota : Posma Lumbang Tobing Anwar Ade Widjaya
The membership of the Audit Committee as per December 31, 2012 was as follows: Chairman : Antonius Z. Tonbeng Members : Posma Lumbang Tobing Anwar Ade Widjaya
Profil Posma Lumban Tobing dan Antonius Z. Tonbeng dapat dilihat pada halaman 51-52
Profiles of Posma Lumban Tobing and Antonius Z. Tonbeng can be seen on page 51-52
103 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Profil Anwar Ade Widjaya Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1971. Beliau saat ini juga menjabat Direktur PT Indo Finance Perkasa sejak tahun 2008. Beliau membangun karir profesionalnya di PT Bank Central Dagang (1994-1998), lalu bergabung dengan Tim Pengelola Sementara BCD-BPPN (1999), PT Bank Artha Graha Tbk (1999-2000), PT Bank Unibank Tbk (2000-2003), PT Bank Kesawan Tbk (2003-2005), serta pernah menjabat sebagai General Manager SMBD pada PT Bhakti Finance (2005-2008). Beliau memiliki gelar Sarjana Teknik Elektro dari Univesitas Trisakti, Jakarta (1994).
Profile of Anwar Ade Widjaya An Indonesian citizen, born in Jakarta in 1971. He has been a Director of PT Indo Finance Perkasa as of 2008. He began his professional career at PT Bank Central Dagang (1994-1998), before joining the Temporary Management Team of BCD-BPPN (1999), and subsequently PT Bank Artha Graha Tbk (1999-2000), PT Bank Unibank Tbk (2000-2003) and PT Bank Kesawan Tbk (2003-2005). He then served as General Manager of SMBD at PT Bhakti Finance from 2005 to 2008. He holds an Electrical Engineering Degree from Trisakti University, Jakarta (1994).
Rapat Komite Audit Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam No.IX.I.5, Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Setiap risalah rapat yang dihasilkan dalam Rapat Komite Audit disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk dimintai pendapat maupun masukannya. Selama tahun 2012, Komite Audit telah melaksanakan 3(tiga) kali rapat dan dihadiri 100% oleh anggotanya. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan selama tahun 2012, Komite Audit tidak menemukan hal-hal yang bersifat material.
Audit Committee Meetings Pursuant to Bapepam Regulation No.IX.I.5, the Audit Committee meets at least once every three months. The minutes of every Audit Committee meeting are submitted to the Board of Commissioners for their opinions and advice. During 2012, the Audit Committee held three meetings, which were fully attended by the Committee members. The Audit Committee confirmed that it did not find any material issues in the 2012 audit.
Tabel Kehadiran Rapat Komite Audit / Table of the Audit Committee Meetings No
Nama/Name
Jabatan/Position
Jumlah Rapat/Meetings
1
Antonius Z. Tonbeng
Ketua/ Chairman
3
Kehadiran/Attendance 3
100%
2
Posma Lumban Tobing
Anggota/ Member
3
3
100%
3
Anwar Ade Widjaya
Anggota/ Member
3
3
100%
%
Komite Remunerasi
Remuneration Committee
Guna perumusan kebijakan remunerasi yang kompetitif serta sesuai dengan standar industri dan regulasi yang berlaku, Perseroan pada tahun 2008 telah membentuk Komite Remunerasi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan. Komite Remunerasi membantu Dewan Komisaris dalam hal: - Mengevaluasi kebijakan remunerasi; - Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan pemberian remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk kemudian dimintakan persetujuan RUPS serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris; - Menetapkan sistem remunerasi yang tepat bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi; - Membantu Dewan Komisaris mempersiapkan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta memberikan usulan besaran remunerasinya.
In 2008, based on a Decision of the Board of Commissioners, the Company established a Remuneration Committee to help formulate a competitive remuneration policy that meets industry standards as well as the prevailing legislation. The Remuneration Committee assists the Board of Commissioners in: - Evaluating the remuneration policy; - Providing recommendations to the Board of Commissioners regarding the remuneration policy for members of Board of Commissioners and the Board of Directors, which are then proposed to the GMS for their approval; and regarding the remuneration policy for the Executives and the employees of the Company, which are then proposed to the Directors through the Board of Commissioners; - Determining the appropriate remuneration system for the members of the Board of Commissioners and the Directors; - Assisting the Board of Commissioners in preparing candidates for the Board of Commissioners and Board of Directors, while providing recommendations on the amount of their remuneration.
Susunan anggota Komite Remunerasi Perseroan per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Ketua : Hary Tanoesoedibjo Anggota : Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
The composition of the Remuneration Committee as per December 31, 2012 was as follows: Chairman : Hary Tanoesoedibjo Members : Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
104
Lingkup tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi adalah sebagai berikut: - Menyusun sistem remunerasi, tunjangan dan bonus untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan; - Melakukan penilaian terhadap kinerja anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan aktivitas usaha Perseroan; - Menyusun sistem penilaian anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
The scope of duties and responsibilities of the Remuneration Committee is: - To formulate the remuneration system, allowances and bonuses for the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company; - To assess the performance of the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors in running the Company; - To formulate the assessment system for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Rapat Komite Remunerasi Komite Remunerasi mengadakan pertemuan sebanyak 2 (dua) kali selama tahun 2012 dengan tingkat kehadiran anggota komite sebesar 100%. Rapat Komite Remunerasi mengagendakan hal-hal sebagaimana berikut:
Remuneration Committee Meetings The Remuneration Committee held 2 meetings in 2012 with full attendance by each Committee member. The following agenda was discussed at the Remuneration Committee meetings:
a. Pemberian rekomendasi mengenai besaran remunerasi dan tunjangan bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk kemudian dimintakan persetujuan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. b. Pemberian rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk kemudian dimintakan persetujuan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
a. Providing recommendations on the amount of the remuneration and allowances for the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners, for approval by the General Meeting of Shareholders. b. Providing recommendations regarding candidates for the membership of the Board of Commissioners and the Board of Directors, for approval by the General Meeting of Shareholders.
Tabel Kehadiran Rapat Komite Remunerasi / Table of the Remuneration Committee Meetings No
Nama/Name
Jabatan/Position
Kehadiran/Attendance
%
1
Hary Tanoesoedibjo
Ketua/ Chairman
Jumlah Rapat/Meetings 2
2
100%
2
Hary Djaja
Anggota/ Member
2
2
100%
3
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Anggota/ Member
2
2
100%
Komite Management and Employee Stock Option Program (MESOP)
Management and Employee Stock Option Program (MESOP) Committee
Terkait dengan pelaksanaan program MESOP di lingkungan perusahaan, Perseroan pada tahun 2008 membentuk Komite MESOP yang bertugas untuk menentukan kebijakan-kebijakan terkait dengan pelaksanaan MESOP di Perseroan dengan mengacu pada Keputusan Pemegang Saham Perseroan. Pemegang saham menyetujui pemberian MESOP sebanyak-banyaknya 3% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
In 2008 the Company established a MESOP Committee, which is charged with determining policies relating to the implementation of the MESOP within the Company, with reference to the Decisions of the Company’s shareholders. The shareholders agreed to the grant MESOP in the amount of 3% of the total issued and fully paid-in capital.
Susunan anggota Komite MESOP per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Ketua : Hary Tanoesoedibjo Anggota : Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
The membership of the MESOP Committee as per December 31, 2012 was as follows: Chairman : Hary Tanoesoedibjo Members : Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Komite MESOP selama tahun 2012 telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran anggota Komite sebesar 100%.
The MESOP Committee held four meetings in 2012, each of which were fully attended by all the Committee members.
Tabel Kehadiran Rapat Komite MESOP / Table of the MESOP Committee Meetings No
Nama/Name
Jabatan/Position
Jumlah Rapat/Meetings
Kehadiran/Attendance
%
1
Hary Tanoesoedibjo
Ketua/ Chairman
4
4
100%
2
Hary Djaja
Anggota/ Member
4
4
100%
3
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Anggota/ Member
4
4
100%
105 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Pra pencatatan saham dalam pelaksanaan MESOP Perseroan tahap I dan II dilakukan dengan berdasarkan Surat No. S-07705/BEIPPJ/12-2010 tanggal 8 Desember 2010.
Pre-stock registration in the execution of the First and Second Phases of the MESOP was based on letter No. S-07705/BEI-PPJ/12-2010 dated December 8, 2010.
Pelaksanaan MESOP di lingkungan perusahaan dilaporkan sebagaimana berikut:
The report on the implementation of the MESOP is as follows:
No 1 2 3 4
Keterangan/Remarks Jumlah Saham Pra Pencatatan/ The Number of Shares at Pre-Listing Tahap I/ Phase I Tahap II/ Phase II Harga Pelaksanaan MESOP/ MESOP Exercise Price
Pra Pencatatan/Pre-listing 308,467,533 saham/shares 173,670,533 saham/shares 134,797,000 saham/shares Rp117
Periode Penukaran Tahap I adalah sebagai berikut Conversion periods in Phase I: No Alokasi/ Allocation % Jumlah Saham/ Total Shares
Waktu Pelaksanaan/ Period
1
2010
30%
52,101,160
Desember 2010 dan April 2011/ December 2010 and April 2011
2
2011
30%
52,101,160
April 2011 dan Oktober 2011/ April 2011 and October 2011
3
2012
40%
69,468,213
April 2012 dan Oktober 2012/ April 2012 and October 2012
Periode Penukaran Tahap II adalah sebagai berikut Conversion periods in Phase II: No Alokasi/ Allocation % Jumlah Saham/ Total Shares 1 2011 30% 40,439,100 2 2012 30% 40,439,100 3 2013 40% 53,918,800
Waktu Pelaksanaan/ Period April 2011 dan Oktober 2011/ April 2011 and October 2011 April 2012 dan Oktober 2012/ April 2012 and October 2012 April 2013 dan Oktober 2013/ April 2013 and October 2013
Pelaksanaan MESOP pada Tahap III adalah sebagai berikut Phase III of MESOP: No 1 2 3
Keterangan/Remarks Jumlah Saham Pra Pencatatan/ The Number of Shares at Pre-Listing Tahap III/ Phase III Harga Pelaksanaan MESOP/ MESOP Exercise Price
Pra Pencatatan/Pre-listing 212,544,067 saham/shares 212,544,067 saham/shares Rp117
Periode Penukaran Tahap III adalah sebagai berikut Conversion periods in Phase III: No 1 2 3
Alokasi/ Allocation 2011 2012 2013
% 30% 30% 40%
Jumlah Saham/ Total Shares 63,763,220 63,763,220 85,017,627
Berdasarkan surat No. S-02159/BEI-PPJ/03-2012 tanggal 22 Maret 2012, Bursa Efek Indonesia juga telah menyetujui pra pencatatan saham dalam pelaksanaan MESOP Perseroan Tahap IV dan V adalah sebagai berikut: No 1 2 3 4
Waktu Pelaksanaan/ Period Oktober 2011/ October 2011 April 2012 dan Oktober 2012/ April 2012 and October 2012 April 2013 dan Oktober 2013/ April 2013 and October 2013
Pursuant to Letter No. S-02159/BEI-PPJ/03-2012 dated March 22, 2012, the Indonesia Stock Exchange agreed to the Pre-Listing of shares in the Fourth and Fifth Phases of the MESOP, as follows:
Keterangan/Remarks Jumlah Saham Pra Pencatatan/ The Number of Shares at Pre-Listing Tahap IV/ Phase IV Tahap V/ Phase V Harga Pelaksanaan MESOP/ MESOP Exercise Price
Pra Pencatatan/Pre-listing 347,341,068 saham/shares 173,670,534 saham/shares 173,670,534 saham/shares Rp202
Periode penukaran Tahap IV adalah sebagai berikut Conversion periods in Phase IV: No 1 2 3
Alokasi/ Allocation 2012 2013 2014
% 30 30 40
Jumlah Saham/ Total Shares 52,101,160 52,101,160 69,468,214
Sampai akhir tahun 2012, jumlah MESOP yang telah dikonversi menjadi saham dapat dilaporkan sebagai berikut: - Tahap I : 165,834,000 saham - Tahap II : 76,980,000 saham - Tahap III : 118,201,500 saham - Tahap IV : 48,687,000 saham
Waktu Pelaksanaan/ Period April 2012 dan Oktober 2012/ April 2012 and October 2012 April 2013 dan Oktober 2013/ April 2013 and October 2013 April 2014 dan Oktober 2014/ April 2014 and October 2014
As of the end of 2012, total MESOP that had been converted into shares was reported as follows: - Phase I : 165,834,000 shares - Phase II : 76,980,000 shares - Phase III : 118,201,500 shares - Phase IV : 48,687,000 shares
106
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Pembentukan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) berdasarkan pada Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. I-A. Sekretaris Perusahaan bukan hanya sebagai kelengkapan perangkat organisasi perusahaan namun memainkan peran strategis dalam membangun serta memelihara hubungan yang harmonis antara Perseroan, Otoritas Pasar Modal, Pelaku Pasar Modal, Pemodal dan Masyarakat Umum. Oleh karenanya, Sekretaris Perusahaan diharapkan memiliki pengetahuan yang memadai mengenai Pasar Modal, khususnya peraturanperaturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, dan mengikuti perkembangan di Pasar Modal sehingga dapat memberikan masukan dan rekomendasi terkait kepatuhan perusahaan terhadap regulasi yang berlaku di Pasar Modal.
The Corporate Secretary function was established with reference to Bapepam-LK Regulation No. IX.I.4 and PT Bursa Efek Indonesia Regulation No. I-A. The Corporate Secretary not only acts as a support to the organization but also plays a strategic role in building and maintaining harmonious relationships between the Company and the capital market authorities, market players, investors and the public in general. The Corporate Secretary is therefore expected to have good knowledge of the capital market, particularly capital market regulations, and to stay up-to-date with trends in the capital market, so that he or she can give inputs and recommendations on the Company’s compliance with the regulations.
Lingkup tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: • Memonitor perkembangan Pasar Modal dan mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. • Menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat, khususnya pemodal, yang berkaitan dengan kinerja perusahaan. • Memberikan saran kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan yang termaktub di Undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, serta peraturan Bursa Efek Indonesia (“BEI”). • Memainkan peran sebagai penghubung antara Perseroan dengan regulator, yaitu dalam hal ini pihak Bapepam-LK dan BEI serta masyarakat terutama para investor. • Menjunjung tinggi prinsip dan cara kerja profesional dan menghindari adanya benturan kepentingan (conflict of interest). • Memberikan persetujuan terhadap informasi maupun kegiatan yang berada di luar ketentuan pasar modal dan perundangundangan yang berlaku.
The scope of the duties and responsibilities of the Corporate Secretary covers: • Monitoring capital market developments and understanding the prevailing capital market regulations. • Providing information required by the public, particularly investors, in relation to the company’s performance. • Providing advice to the Directors on compliance with the Capital Market Law and its implementing regulations, as well as the regulations of the Indonesia Stock Exchange (“IDX”). • Playing a key role as the mediator between the Company and the regulators, namely Bapepam-LK and IDX, as well as the public and the investors. • Upholding the principles of GCG and professionalism and avoiding potential conflicts of interest. • Approving information and activities that are beyond the scope of the capital market regulations and the prevailing legislation.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap akses masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, menyelenggarakan RUPS dan menghadiri rapat Dewan Komisaris dan Direksi.
The Corporate Secretary is responsible for providing the public with the access to any information about the Company, holding a GMS and being present at meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Pada tahun 2012, Sekretaris Perusahaan telah melakukan serangkaian aktivitas, yaitu diantaranya: 1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa Perseroan pada tanggal 2 Mei 2012 dan Paparan Publik. 2. Menyelenggarakan kegiatan korporasi antara lain: paparan publik. 3. Membangun komunikasi yang efektif dengan para otoritas terkait Pasar Modal, yaitu Bapepam-LK dan BEI. 4. Hadir dalam: • Musyawarah Anggota AEI 2012 “Peningkatan Kinerja Emiten, Mendorong Performa Pasar Modal”
In 2012, the Corporate Secretary conducted the following activities:
• Sosialisasi OJK, Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 dan Draft Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.5.
1. Holding an AGMS and EGMS on May 2, 2012, and a General Meeting of Convertible Bondholders and Public Expose. 2. Holding other corporate events, such as public expose. 3. Facilitating effective communication with the capital market authorities, namely Bapepam-LK and the IDX. 4. Attending at: • Meeting of Members of AEI 2012 “The Improvement of Performance of Publicly-Listed Companies, to Stimulate Capital Market's Performance” • Socialization of FSA, Bapepam-LK's Regulation No. X.K.6 and Draft Regulation of Bapepam-LK No. IX.1.5.
107 PT Bhakti Investama Tbk
5.
6.
7.
8.
• Sosialisasi Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Perihal Kriteria dan Tatacara Penyampaian Informasi Pemenuhan Kriteria “Dalam Satu Grup Perusahaan” Oleh Perusahaan Tercatat. • Seminar ECONOMIC REVIEW:EVALUASI 2012 & PROSPEK 2013. • Sosialisasi Kriteria Penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ASEAN CG Scorecard). • Workshop “Hasil Evaluasi & Issue-issue atas Laporan Keuangan /Laporan Tahunan Emiten. • Capital Market Awards. • Corporate Secretary & Marketing Communication Forum 2012: Effective Communications in Facing Indonesia Bright Economic Future”. Mengikuti perkembangan pasar modal termasuk perkembangan setiap peraturan Pasar Modal, terutama yang baru diterbitkan selama tahun 2012 serta mensosialisasikan dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja terkait dengan adanya peraturan baru tersebut. Menyampaikan Laporan Berkala dan Laporan insidentil kepada Bapepam-LK dan Bursa, termasuk laporan rencana dan hasil pelaksanaan aktivitas-aktivitas korporasi seperti RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik melalui BEI, terutama setiap informasi yang bersifat material yang berkaitan dengan aktivitas/kegiatan bisnis perusahaan sesuai ketentuan Peraturan Bapepam Nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik. Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi.
Untuk menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan, Perseroan telah menunjuk Robert Budi Satrya untuk menjabat posisi Sekretaris Perusahaan. Lahir tahun 1963, Robert Satrya telah menjabat sebagai Senior Vice President, Corporate Secretary/Group Head of Investor Relations Perseroan sejak bulan September 2006. Dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Perusahaan, beliau juga membawahi Divisi Hubungan Investor. Beliau sebelumnya adalah Senior Vice President dan Special Assistant to President Director Perseroan, Direktur Utama di PT Asia Media Internasional (2001-2003) dan Direktur di Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005). Beliau meraih gelar Bachelor of Science di bidang Financial Management dari California State University of Long Beach, California, Amerika Serikat pada tahun 1986 dan gelar Master of Applied Finance dari University of Western Sydney pada tahun 1999.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
• Socialization of the Directors' Decision Letter of PT Bursa Efek Indonesia about Criteria and Mechanism of Distribution of Information on Criteria “Within One Group Company” by Listed Companies. • Seminar on 'ECONOMIC REVIEW: EVALUATION of 2012 & PROSPECT of 2013'. • Socialization of Appraisal Criteria of ASEAN Corporate Governance Scorecard (ASEAN CG Scorecard). • Workshop on “Evaluation Results & Issues relating to Financial Report/Annual Report of the Publicly-Listed Companies. • Capital Market Awards. • Corporate Secretary & Marketing Communication Forum 2012: Effective Communications in Facing Indonesia Bright Economic Future”. 5. Following developments in the capital market, including capital market regulations, particularly those released in 2012, and providing input to the Board of Commissioners, Board of Directors and related working units regarding newly issued regulations. 6. Presenting periodic and incidental reports to Bapepam-LK and the capital market authorities, including reports on planned corporate activities and the results of their implementation, such as AGMS and EGMS. 7. Disclosing information to the public through the IDX, particularly material information and information related to corporate activities, in accordance with Bapepam Regulation No. X.K.1 regarding Information that Must be Disclosed to the Public Immediately. 8. Attending each meeting of the Board of Commissioners and of the Board of Directors. The Company has appointed Mr. Robert Budi Satrya as Corporate Secretary. Born in 1963, Robert Satrya has served as Senior Vice President, Corporate Secretary/Group Head of Investor Relations of the Company since September 2006. In his capacity as Corporate Secretary, he also heads the Investor Relations Division. He was previously the Senior Vice President and Special Assistant to the President Director of the Company, President Director at PT Asia Media Internasional (2001-2003) and a Director of Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005). He was awarded a Bachelor of Science degree in Financial Management from California State University at Long Beach, California, USA in 1986 and a Master of Applied Finance degree from the University of Western Sydney, Australia, in 1999.
108
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Hubungan Investor
Investor Relations
Perseroan senantiasa memberikan perhatian yang besar terhadap pemeliharaan Hubungan Investor dengan regulator/otoritas pasar modal dengan memperhatikan aspek kepatuhan atas peraturan serta perundangundangan yang berlaku. Dengan memperhatikan penerapan GCG pada setiap kegiatan peraturan internal dan pola hubungan antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan, peran Hubungan Investor sangat strategis bagi Perseroan, yaitu dalam: - Menciptakan pengaruh yang positif bagi masyarakat luas, khususnya para pelaku pasar modal, termasuk para investor; - Menciptakan, memelihara dan mengembangkan akses Perseroan kepada otoritas bursa, masyarakat luas, pelaku pasar modal (termasuk investor); - Mengelola harapan pasar (market expectations) dan membangun serta menjaga citra positif terkait kredibilitas, efisiensi, transparansi dan kapabilitas Perseroan di mata para pemodal; - Mendorong penciptaan pandangan yang positif mengenai Perusahaan di mata publik luas serta pelaku pasar modal (termasuk investor); - Melayani permintaan masyarakat luas dan pelaku pasar modal (termasuk investor di dalamnya) terhadap setiap informasi terkait dengan kondisi/keadaan Perseroan; - Memainkan peran sebagai mediator antara Perseroan dengan masyarakat dan pelaku pasar modal; - Memelihara dan mengembangkan akses perusahaan terhadap regulator dan pelaku pasar modal.
The Company consistently maintains good relations with the capital market regulator/authorities with respect to the prevailing rules and regulations. Given the application of GCG in every activity, internal regulation and relationship between the Company and its stakeholders, the Investor Relations Division plays a highly strategic role in the Company, particularly in: - Creating a positive influence on the public, particularly market players and including investors; - Creating, maintaining and developing the Company’s access to the market authorities, the public in general and market players (including investors); - Managing market expectations while building as well as promoting a positive image relating to the credibility, efficiency, transparency, and capability of the Company among investors; -
Promoting a positive perception about the Company in the eyes of the public as well as market players (including investors);
- Fulfilling the demand from the public and market players (including investors) for any information about the Company; -
Serving as a mediator between the Company and the public and the market players; - Maintaining and developing corporate access to the regulator and capital market.
109 PT Bhakti Investama Tbk
Terkait dengan peranannya tersebut, Divisi Hubungan Investor telah melakukan sejumlah kegiatan rutin, yaitu diantaranya: • Mengadakan pertemuan setiap bulan dengan unit-unit usaha di lingkungan perusahaan untuk memperoleh informasi terkini mengenai perkembangan kinerja masing-masing perusahaan, rencana dan strategi usaha ke depan; • Membuat kajian permodalan, nilai saham dan corporate action. • Menyiapkan materi roadshow, analyst meeting, siaran pers, konferensi pers, paparan publik, presentasi RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, review rating, dan news release; • Membuat salinan (back up) data/informasi tentang Perseroan setiap triwulan di samping menyiapkan Q & A; • Menyelenggarakan conference call, roadshow ke luar negeri ataupun one-on-one meeting dengan beberapa perusahaan lokal maupun asing; • Menyampaikan Laporan Tahunan (Annual Report) sekaligus bertanggung jawab terhadap pendistribusiannya kepada komunitas pasar modal, investor, pemangku kepentingan dan regulator terkait lainnya; • Menyiapkan Laporan Keuangan Triwulan yang sudah dipublikasikan di media massa dan website regulator (BapepamLK dan BEI); • Mengumpulkan dan mengkaji isi Corporate Research yang diterbitkan oleh perusahaan sekuritas atau regulator; • Kinerja saham Perseroan.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
In this role, the Investor Relations Division has carried out a number of routine activities, as follows: • Holding monthly meetings with the business units of the Company to obtain up-to-date information about the business development in each of the subsidiaries, business plans and strategies for the future; • Preparing a review of the capitalization, stock values and corporate actions; • Preparing materials for roadshows, analysts’ meetings, press releases, public exposes and presentations at the AGMS and EGMS, review ratings, and news releases; • Backing up data/information about the Company on a quarterly basis as well as preparing Q & A; • Holding conference calls, roadshows abroad or one-on-one meetings with local and foreign companies; • Submitting the Annual Report as well as being responsible for its distribution to the capital market community, investors, stakeholders and related regulators; • Preparing the Quarterly Financial Report, which is published in the mass media and on the regulators’ websites (Bapepam-LK and IDX); • Gathering and reviewing the content of any corporate research published by securities companies or the regulators; • The Company’s share performance.
Jaminan Akses Terhadap Informasi dan Data Perseroan Sebagai perusahaan publik yang tunduk terhadap peraturan yang berlaku di Pasar Modal, Perseroan menjamin akses seluas-luasnya terhadap keterbukaan informasi dan data perseroan bagi pihak manapun yang memerlukan, sepanjang informasi atau data tersebut diperbolehkan untuk diketahui publik luas, yaitu seperti Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, Siaran Pers, dan sebagainya. Publik dapat mengakses informasi dan data terkini mengenai Perseroan melalui media resmi Perseroan, yaitu www.bhakti-investama.com. Penyediaan akses informasi kepada publik ini merupakan bagian dari komitmen serta tanggung jawab Perseroan untuk melaksanakan aspek transparansi dari GCG.
Access Guarantee for Corporate Information and Data As a public company that complies with the prevailing capital market rules, the Company guarantees access to corporate information and data for any parties as long as the information has been cleared for public release, such as financial statements, annual reports, press releases and so on. The public is guaranteed access to up-todate information and data about the Company through the official corporate website, www.bhakti-investama.com. The provision of access to information for the public reflects the Company’s commitment to transparency.
Internal Audit
Internal Audit
Perseroan mendirikan Unit Internal Audit berdasarkan Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) yang telah disesuaikan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Bapepam-LK).
The Company established an Internal Audit Unit with reference to the Internal Audit Charter, which has been adjusted to the regulations of Otoritas Jasa Keuangan (formerly Bapepam-LK).
Unit Internal Audit didirikan untuk memastikan bahwa kegiatan audit, pengendalian internal dan pengawasan perusahaan telah berjalan efektif. Oleh karenanya, unit ini menjalankan fungsi untuk memberikan masukan yang bersifat independen terhadap isu-isu yang berkaitan denggan sistem pengendalian internal di lingkungan Perseroan beserta anak-anak perusahaan. Selain itu, unit ini juga bertugas untuk menyusun Rencana Kerja Audit berbasis risiko serta
The Internal Audit Unit (IAU) is responsible for ensuring that audit activities, internal control and the monitoring of the Company are running effectively. As such, the IAU provides independent advice on issues relating to the internal control system in the Company and its subsidiaries. In addition, the IAU is also responsible for formulating a risk-based Audit Work Plan, which also refers to factors relating to the financial and operational conditions, the past performance of the
110
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
mengacu pada berbagai faktor terkait finansial maupun operasional, kinerja pengendalian di masa lalu maupun aspek-aspek penting lainnya bagi tiap unit usaha di jajaran Perseroan. Rencana Kerja Audit yang telah selesai disusun maka akan dikonsultasikan oleh Unit Internal Audit kepada Direksi untuk memperoleh persetujuan.
internal control system, as well as other important aspects for each unit in the Group. Once the Audit Work Plan has been formulated, a consultation process is held between the Internal Audit Unit and the Directors to get their approval.
Dalam menjalankan tugasnya Unit Internal Audit berkoordinasi dengan Divisi Internal Audit dari masing-masing unit usaha dalam Grup Perseroan. Melalui rapat internal, kedua pihak membahas kecukupan cakupan audit, upaya-upaya meningkatkan kualitas kegiatan audit serta kompetensi auditor di tiap unit usaha. Unit ini bertanggung jawab kepada Direksi dengan menyampaikan laporan hasil kegiatan audit, implementasi rekomendasi serta kegiatan lainnya yang terkait dengan upaya peningkatan keefektifan pengendalian internal setiap bulan.
In performing its duties, the IAU coordinates with the Internal Audit Division of each business unit in the Group. Through internal meetings, both parties discuss the adequacy of the scope of the audit activities, the efforts to improve the quality of the audit as well as the auditor’s competence in each business unit. The Unit reports to the Directors every month on the results of the audit activities, the implementation of the recommendations and other activities relating to efforts to improve the effectiveness of internal control.
Dalam rangka memperkuat fungsi audit internal, Unit Internal Audit telah mengambil sejumlah langkah penting untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan staf termasuk memprioritaskan kepada kegiatan berisiko tinggi.
In order to strengthen the internal audit function, the Internal Audit Unit has taken several important steps aimed at enhancing the capacity and competence of the staff, including prioritizing high-risk activities.
Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal sesuai dengan yang tercantum dalam Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) antara lain: a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal Tahunan; b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; e. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama; f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. g. Bekerjasama dengan Komite Audit dan Auditor Eksternal; h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya;dan i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
The scope of the duties and responsibilities of the Internal Audit Unit according to the Internal Audit Charter is as follows: a. Formulating and executing the Annual Internal Audit Plan; b. To review and evaluate the implementation of internal control and risk management system according to corporate policy; c. Reviewing and assessing efficiency and effectiveness in financial, accounting, operational, human resources, information technology and other activities; d. Providing advice on improvements and objective information about the audited activities at all levels of management; e. Drafting and presenting the audit report to the President Director; f. Monitoring, analyzing and reporting the implementation of recommended actions for improvement. g. In cooperation with the Audit Committee and the External Auditor; h. To formulate a program for evaluating the quality of internal audit activities ;and i. To conduct special audit if necessary.
Internal Audit melakukan review untuk meyakinkan bahwa sistem pengendalian internal di perusahaan telah memadai, bekerja secara efisien dan ekonomis serta berfungsi secara efektif. Review tersebut antara lain : a. Mengevaluasi ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Mengevaluasi reliabilitas informasi keuangan dan informasi operasional, antara lain : • Memastikan adanya pemisahan tugas yang memadai • Setiap transaksi yang dicatat: adalah sah (validitas), telah diotorisasikan dengan tepat (otorisasi), telah dicatat semua (kelengkapan), telah dinilai dengan layak (penilaian), telah diklasifikasikan dengan tepat (klasifikasi), telah dicatat sesuai waktu (tepat waktu), telah diikhtisarkan/di-posting dengan benar (ikhtisar dan posting).
The IAU conducts a review to ensure that the Company has an adequate internal control system that runs efficiently, economically and effectively. The review includes: a. Evaluating the company’s compliance with the prevailing rules and regulations; b. Evaluating the reliability of financial and operational information, namely: • Ensuring the adequate description of tasks; • Ensuring that each recorded transaction is valid, authorized, recorded, classified, noted based on time, and properly posted.
111 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
c. Mengevaluasi kecukupan sarana untuk menjaga dan melindungi kekayaan perusahaan.
c. Evaluating the adequacy of facilities to maintain and secure the company’s wealth.
Dalam menjalankan tugasnya, Unit Audit Internal Perseroan dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Unit Audit Internal. Per 31 Desember 2012, Kepala Unit Audit Internal dijabat oleh Bapak Andreas Tanuwidjaja, beliau dibantu oleh 6 orang Internal Auditor dengan latar belakang pendidikan bidang Akuntansi dan pengalaman kerja sebelumnya sebagai Internal Auditor dan atau Eksternal Auditor.
The Head of the Internal Audit Unit reports directly to the President Director. The auditors in the IAU report directly to the Internal Audit Unit Head. As per December 31, 2012, the IAU Head is Mr. Andreas Tanuwidjaja, who is assisted by six internal auditors with accounting backgrounds and long experience as internal and/or external auditors.
Adapun profil Kepala Unit Audit Internal Perseroan adalah sebagai berikut: Andreas Tanuwidjaja, Warga Negara Indonesia, adalah lulusan S-1 bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal PT Bhakti Investama Tbk. sejak tanggal 13 Januari 2011 berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bhakti Investama Tbk. tentang Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal tertanggal 13 Januari 2011.
The profile of the Company’s Internal Audit Unit Head is presented below: Andreas Tanuwidjaja, an Indonesian citizen, graduated with a Bachelor’s degree in Accounting from the Faculty of Economics, University of Indonesia, and has served as Internal Audit Unit Head of PT. Bhakti Investama Tbk since January 13, 2011, pursuant to Decision of the Board of Directors of PT. Bhakti Investama Tbk regarding the Appointment of the Internal Audit Unit Head dated January 13, 2011.
Rencana kerja Internal Audit yang telah disusun akan dikonsultasikan terlebih dulu kepada Direksi guna memperoleh persetujuan. Kemudian, laporan mengenai hasil kegiatan audit, implementasi rekomendasi serta kegiatan lainnya yang terkait dengan usaha peningkatan pengendalian internal harus disampaikan oleh Grup Internal Audit setiap bulan kepada Direksi.
The Internal Audit Work Plan is discussed with the Directors to get their approval. Reports on the results of audit activities, the implementation of recommendations and other activities relating to improvements in internal control are submitted by the IAU to the Directors every month.
Pada tahun 2012, Perseroan melaporkan bahwa Grup Internal Audit perusahaan telah merampungkan pelaksanaan kegiatan pengawasan secara independen sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya serta pedoman yang ditetapkan. Dalam rangka memperkuat fungsinya, Group Internal Audit telah mengambil langkah-langkah pembenahan, yaitu diantaranya meningkatkan kapasitas dan kompetensi staf serta memprioritaskan kepada kegiatan pengendalian.
In 2012, the Company confirmed that the IAU had completed its monitoring activities independently, in line with its function and responsibilities and in compliance with the guidelines. To strengthen the IAU function, the Internal Audit Unit made a number of improvements, among which were enhancing the capacity and competence of the staff and prioritizing control activities.
Manajemen Risiko
Risk Management
Perseroan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Direksi yaitu bahwa kebijakan manajemen risiko bertujuan untuk memastikan adanya sumber daya keuangan yang memadai dalam rangka menunjang kegiatan operasional serta aksi korporasi Perseroan dan entitas anak melalui pengelolaan risiko terkait fluktuasi mata uang asing, fluktuasi suku bunga dan risiko kredit.
The Company’s risk management policy refers to the manual, which is determined by the Directors, saying that the risk management policy is aimed at ensuring the adequate financial resources to sustain the operations and corporate actions of the Company and its subsidiaries through management of risks relating to the fluctuation of foreign currencies, fluctuation of interest rates and risk of credit.
Berikut risiko-risiko yang teridentifikasi selama tahun 2012 dan upaya mitigasinya:
Outlined below are the business risks identified during 2012 and the efforts to mitigate them.
Manajemen Risiko terkait Mata Uang Asing Dengan adanya transaksi dalam denominasi mata uang asing, seperti dalam pembelian barang impor serta kewajiban utang dalam mata uang
Currency Risks As we conduct transactions in foreign denominated currencies, such as for the purchase of imported goods and the repayment of debts in
112
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
asing, Perseroan dan entitas anak menghadapi risiko yang diakibatkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
foreign currencies, the Company and its subsidiaries are exposed to the risk of foreign currency fluctuations.
Langkah mitigasi atas risiko tersebut diantaranya melalui pelunasan utang dalam mata uang asing yang dilakukan pada tahun 2012, selain juga dilakukan upaya untuk menyelaraskan penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing satuan mata uang.
We mitigated the risk by paying off the debts in foreign-denominated currencies in 2012, and by balancing the income and the expenditure denominated in each currency.
Manajemen Risiko terkait Suku Bunga Pinjaman dari sektor perbankan dengan suku bunga tertentu (baik suku bunga mengambang maupun tetap) yang diperoleh oleh Perseroan dan entitas anak perusahaan menjadikan Group Perseroan terpapar terhadap risiko terkait suku bunga.
Interest Rate Risks Bank loans at certain interest rates (either floating or fixed rate) obtained by Company and its subsidiaries under the Group expose them to the risk of interest rate fluctuations.
Risiko ini pada tahun 2012 relatif termitigasi dikarenakan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia ditetapkan di level yang cukup rendah. Namun, Perseroan juga tetap mengantisipasi potensi dampak dari risiko ini dengan menetapkan kebijakan untuk mencari pembiayaan perbankan dengan tingkat bunga yang rendah dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang kecil serta jangka waktu pinjaman yang lebih fleksibel. Kebijakan ini akan memungkinkan Perseroan melakukan pelunasan segera apabila terjadi lonjakan tingkat suku bunga.
This risk was relatively straightforward to mitigate in 2012 as Bank Indonesia kept the benchmark interest rate at a low level. Nevertheless, the Company anticipated the potential impact of the risk by issuing a policy on seeking financing from banks that offer low interest rates, and loans with a narrowed interest rate spread and more flexible repayment periods. This policy will enable the Company to repay debts quickly whenever there is a jump in interest rates.
Manajemen Risiko Kredit Sebagai perusahaan yang terus berekspansi, Perseroan dan entitas anak perusahaan dapat terkena risiko kredit berupa rekening perbankan, pinjaman piutang kepada institusi terkait dan piutangpiutang usaha lainnya, apabila mitra usaha Perseroan atau anak perusahaan gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya sehingga menimbulkan kerugian bagi Perseroan dan entitas anak.
Credit Risks As we continue to expand, the Company and its subsidiaries are exposed to risks arising from credit, such as bank accounts, account receivables to related institutions and other trade receivables, if the business partners of the Company or of its subsidiaries fail to cover their liabilities in the contract, thus causing the Company and its subsidiaries a loss.
Langkah mitigasi atas risiko tersebut di tahun 2012 adalah dengan menetapkan kebijakan untuk menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya, lalu memberikan piutang usaha dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi serta dengan memilih mitra usaha yang tepat. Paparan risiko terhadap Perseroan dan entitas anak serta mitra usaha terus dipantau dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara rekanan yang telah disetujui.
Our efforts to mitigate risks in 2012 focused on determining policies to place the Company’s bank balances in trustworthy financial institutions, to offer trade receivables to trusted third parties and affiliated parties, and to selecting the right business partners. The risk exposure of the Company and its subsidiaries and business partners is consistently monitored, and the aggregate values of the related transactions are shared among the approved partners.
Perkara Penting Tahun 2012
Important Events in 2012
Pada tahun 2012, baik Perseroan, entitas anak, Dewan Komisaris maupun Direksi Perseroan tidak sedang menghadapi ataupun terlibat dalam perkara hukum.
During 2012, neither the Company nor its subsidiaries, Commissioners or Directors dealt with or faced any legal issues.
Sanksi Administratif Tahun 2012
Administrative Sanctions in 2012
Pada tahun 2012, baik Perseroan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak dikenakan sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.
In 2012, neither the Company not any members of the Board of Commissioners or Board of Directors faced any administrative sanctions applied by the capital market authorities or any other authorities.
7
Sumber Daya Manusia Human Resources
114
Sumber Daya Manusia Human Resources
SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES
Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan, Perseroan menyadari pentingnya dukungan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mewujudkan komitmen tersebut. Untuk itu, Perseroan senantiasa memprioritaskan upayaupaya peningkatan kompetensi dan keahlian bagi seluruh karyawannya agar mereka dapat berperan aktif dalam pertumbuhan usaha Perseroan serta mampu beradaptasi dengan dinamika bisnis yang berkembang pesat. In fulfilling our commitment to sustainable growth, the Company recognizes the importance of support from high quality human resources. The Company has therefore prioritized on upgrading the competence and skills of our human resources in order to enhance their active participation in developing the Company’s business as well as to help them adapt to the dynamism of the business. Mengacu pada Teori Dua Faktor yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg, psikolog Amerika asal Jerman, tinggi atau rendahnya motivasi karyawan dipengaruhi oleh faktor motivator, yang berhubungan dengan kepuasan yang diberikan baik dalam bentuk prestasi, pengakuan dan kemajuan personal, serta faktor hygiene, yang berhubungan dengan hal-hal pendukung untuk memuaskan karyawan, yaitu seperti gaji, tunjangan, keamanan kerja dan hubungan antar karyawan yang terkait dengan kebijakan dan tindakan perusahaan.
Referring to the Two-Factor Theory developed by Frederick Herzberg, the German-born American psychologist, the high or low of the employee’s motivation is influenced by the motivator factors, which relate to the satisfaction that is fulfilled in the form of achievements, recognition and personal development, and hygiene factors, which relate to the supporting factors in employees’ satisfaction, namely salary, allowances, security and relations among employees, which are related to corporate policies and actions. The Company takes both types of factor into account in its human resource development policy.
Oleh karena itu, Perseroan secara berkala melakukan kajian dan evaluasi atas kompetensi karyawan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memajukan kemampuan personal karyawan sekaligus juga menetapkan remunerasi yang memuaskan dan sesuai dengan standar industri yang berlaku. Guna mendapatkan hasil evaluasi kinerja karyawan yang obyektif dan sesuai dengan bidang pekerjaan yang digelutinya, Perseroan didukung oleh penerapan konsep Balance Score Card (BSC). Dengan menerapkan BSC, Perseroan dapat memperoleh informasi mengenai keahlian dan talenta masing-masing karyawan sehingga dapat menempatkan mereka di posisi yang tepat, merencanakan jenjang karir dan menentukan pelatihan yang sesuai dengan bidang yang digelutinya.
The Company conducts regular assessments and ongoing evaluations of the employees’ competence so that appropriate decisions can be carried out to improve the employees’ personal capacity and to determine satisfying remuneration packages that are in line with industry standards. To ensure that performance assessments are objective and aligned with the job specifications, the Company has adopted the Balanced Score Card (BSC) concept. Using the BSC, the Company can obtain objective information on the skills and talents of each employee, which is helpful in determining their job placement, career management plans and training appropriate to their field.
Rekrutmen
Recruitment
Perseroan menerapkan sistem rekrutmen yang ketat agar dapat memperoleh kandidat yang berkualitas dan memiliki talenta yang sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Strategi rekrutmen yang diterapkan Perseroan di tahun 2012 adalah sebagai berikut: - Bekerja sama dengan beberapa institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, yaitu di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Prasetya Mulya dan PPM, dalam rangka mencari calon karyawan dari lulusan terbaik di masing-masing institusi tersebut.
The Company uses a highly selective recruitment system to get the best quality candidates with talents that match the Company’s business needs. The recruitment strategies in 2012 were as follows: - Setting up partnerhips with prominent universities in Indonesia, including the University of Indonesia, Prasetya Mulya University and PPM, in order to attract the best graduates from each institution.
115 PT Bhakti Investama Tbk
-
Bekerja sama dengan Jobstreet dan JobsDB.com, dua perusahaan situs rekrutmen terbesar di Asia, menyelenggarakan acara Job Fair di Bandung dan Jakarta. Menyelenggarakan Job Fair lainnya bekerja sama dengan MNC Media, bertempat di MNC Tower.
-
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
- Partnering with Jobstreet and JobsDB.com, the two biggest recruitment websites in Asia, to hold Job Fairs in Bandung and Jakarta. - Organizing a Job Fair in cooperation with MNC Media at MNC Tower.
Pendidikan dan Pelatihan bagi Karyawan
Training and Education for Employees
Pelatihan serta pendidikan bagi karyawan merupakan bagian strategi pengembangan kompetensi karyawan yang dirancang sistematis dan terarah agar karyawan mempunyai peluang untuk meningkatkan kualitas diri, baik dari sisi kompetensi teknis maupun non-teknis. Selain itu, Perseroan juga terus mengkaji organisasi dan budaya perusahaan agar dapat menciptakan iklim kerja yang dinamis.
Our strategy for developing the competence of our human resources includes education and training, which are systematically designed and focused to help the employees improve their personal qualities and skills, both technical and non-technical. The Company also constantly reviews the corporate culture and organization to create a dynamic working climate.
Selama tahun 2012, Perseroan telah melaksanakan serangkaian kegiatan pendidikan maupun pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi teknis maupun non-teknis karyawan, baik yang diselenggarakan di internal lingkungan perusahaan (in house) maupun di luar lingkungan perusahaan dengan bekerja sama dengan mitra-mitra terkait.
In 2012, the Company held a number of training and educational activities to upgrade the technical and non-technical competencies of the employees. These included both in-house activities and external trainings in cooperation with relevant institutions.
Pelatihan yang ditujukan untuk pengembangan kompetensi teknis yang telah dilakukan pada tahun 2012, di antaranya:
The following trainings were held in 2012 to upgrade technical competencies:
Pelatihan Training
Jumlah Peserta/ Number of Participant
Jam Pelatihan/ Training Hour
Jumlah Hari Pelatihan/ Man Days
1
GENERAL COMPETENCIES TRAINING New Employee Orientation Program (NEOP) Be Effective - Be Inspiring Supervisor Beauty Class How to Discovering Yourself Be Possible to The Max Build Your Momentum to Change Cracking The Zone
452 55 32 28 15 131 138 53
72 24 2 2 24 2 2 16
15 3 1 1 6 1 1 2
2
TECHNICAL COMPETENCIES Course Certified Internal Audit Implementation of BAPEPAM-LK Rules no VIII 6-7 on the Preparation of Financial Statements Fraud Auditing With Strong Leadership, We CAN Continue to Excellence HR Training, Training Need Analysis & Design Training on Government's Laws and Regulation: Taxation, Legal, and the Use of Forest Areas Socialization on Government's Regulation no.60 & 61/2012 Regarding the Use of Forest Areas Total
147 1 2
182 30 16
52 12 2
1 140 1 1
2 2 16 50
1 1 2 16
1
66
18
599
254
67
Sumber Daya Manusia Human Resources
116
Sementara itu, selama tahun 2012 Perseron juga menyelenggarakan pengembangan kompetensi non-teknis melalui kegiatan-kegiatan berikut ini:
In addition, the Company organized various activities in 2012 to develop non-technical competencies, including:
- Program Outing Perseroan pada tahun 2012 kembali mengadakan program Outing dengan mengambil tema ’Leading Through Synergy’. Program ini bertujuan untuk meningkatkan semangat team work antar unit bisnis di samping juga memotivasi karyawan. Penyelenggaraan acara outing ini dibagi ke dalam dua batch, yaitu batch I pada bulan Juli 2012 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu dan batch II pada bulan September 2012 di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Kegiatan ini dilakukan serentak dengan mengikutsertakan seluruh jajaran Direksi dan kayawan PT Bhakti Investama Tbk, PT MNC Kapital Indonesia Tbk, PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Life Assurance, PT MNC Insurance, Oil Mining Gas, PT MNC Finance serta Indofinance.
- The Outing Program The Company’s outing in 2012 was on the theme of ‘Leading Through Synergy’. This program was aimed at strengthening team work among business units and motivating the employees. The outing program was held in two batches: Batch I was held in July 2012 on Pramuka Island in the Thousand Islands, while Batch II was held in September 2012 on Tidung Island, also in the Thousand Islands. All the management and staff of PT Bhakti Investama Tbk, PT MNC Kapital Indonesia Tbk, PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Life Assurance, PT MNC Insurance, Oil Mining Gas, PT MNC Finance as well as Indofinance, participated in the activity.
- Penerbitan Newsletter Untuk memotivasi sekaligus memberikan inspirasi bagi karyawan, Perseroan menerbitkan newsletter setiap minggu. Melalui newsletter ini, karyawan dapat memperoleh informasi menarik seputar kegiatan yang dilakukan di lingkungan perusahaan dan diharapkan timbul semangat baru untuk berkarya dan menunjukkan performa yang maksimal bagi kemajuan perusahaan.
- Newsletter To motivate employees, the Company issues a weekly newsletter. The newsletter contains information of interest to employees about various activities in the Company, which is expected to inspire them to raise their level of performance in order to contribute to the Company’s development.
-
Penyelenggaraan Halal Bihalal Bhakti Investama & Group Dalam rangka merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1433H, pada tanggal 6 September 2012 Perseroan menyelenggarakan acara Halal Bihalal. Penyelenggaraan acara ini diharapkan dapat memperkuat tali silaturahmi antara jajaran Direksi dan karyawan di lingkungan Bhakti Investama & Group. Selain menyelenggarakan Halal Bihalal, Perseroan juga memberikan bingkisan lebaran untuk seluruh karyawan non staf yang ditempatkan tidak hanya di Perseroan sendiri, tapi juga di PT MNC Kapital Indonesia Tbk, PT MNC Securities dan PT MNC Asset Management.
- Bhakti Investama and Group Halal Bihalal To celebrate Eid-Al-Fitr 1 Syawal 1433H, the Company held a Halal Bihalal on September 6, 2012. The event is aimed at strengthening the relationship between the Directors and the employees within Bhakti Investama and the Group. In addition to the Halal Bihalal, the Company distributed Lebaran packages to the non-staff employees at the Company and those at PT MNC Kapital Indonesia Tbk, PT MNC Securities and PT MNC Asset Management.
-
Perayaan Hari Jadi Bhakti Investama ke-23 Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bhakti Investama ke-23, Perseroan menyelenggarakan acara perayaan dengan tema ’Leading Through Synergy’. Pada kesempatan yang sama, Perseroan juga mengumumkan para pemenang ’Employee Award Program 2012’. Mengingat tujuan awal penyelenggaraan program ini, yakni untuk melibatkan karyawan secara aktif dalam melakukan perbaikan di Departemen/ Perusahaan masing-masing, para kandidat ’Employee Award Program 2012’ diharuskan untuk dapat memberikan ide-ide terbaiknya dan mencoba mengimplementasikannya selama kurun waktu 3 (tiga) bulan. Ide tersebut diharapkan dapat berdampak positif bagi perusahaan mereka masing-masing, baik terhadap kinerja finansial maupun peningkatan service level di masa datang.
- Commemoration of Bhakti Investama’s 23rd Anniversary To commemorate Bhakti Investama’s 23rd Anniversary, the Company organized a special event on the theme of ‘Leading Through Synergy’. At the same event, the Company also announced the winners of the 2012 Employee Awards Program. Given that the main objective of the program was to encourage employees to be actively involved in making improvements in their respective Departments/ Companies, the Awards Program participants had to propose their best ideas and try to implement them within a three-month period. It is hoped that these ideas will have a positive impact on the companies concerned in terms of both financial performance and service levels in the coming years.
117 PT Bhakti Investama Tbk
-
Acara Peringatan HUT Kemerdekaan RI Dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-67, manajemen Perseroan mengundang karyawan dari internal perusahaan, serta dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk, PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Life Assurance, PT MNC Insurance dan Oil Mining Gas untuk berpartisipasi dalam acara pemilihan Costume Hunt pada tanggal 14-15 Agustus 2012. Dalam hal ini, Perseroan menginstruksikan agar seluruh karyawan dari masing-masing perusahaan tersebut mengenakan baju bermotif merah putih, sementara karyawan yang berpartisipasi dalam ajang pemilihan Costume Hunt diminta untuk mengirimkan foto kepada panitia untuk kemudian dinilai oleh seluruh karyawan. Pemenang lomba adalah mereka yang fotonya paling banyak dipilih oleh karyawan.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
- Commemoration of Indonesia’s Independence Day To celebrate the 67 years of Indonesia’s Independence, the management of the Company invited the employees as well as those of PT MNC Kapital Indonesia Tbk, PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Life Assurance, PT MNC Insurance and Oil Mining and Gas, to participate in a Costume Hunt Competition on August 14-15, 2012. All employees from each subsidiary were asked to wear red and white, while employees participating in the Costume Hunt were asked to send photos to the organizing committee to be judged by all the employees. The winners were those with the most popular photos, as selected by the employees.
Rotasi Kerja
Job Rotation
Sebagai bagian dari peningkatan kompetensi karyawan, Perseroan juga melakukan rotasi kerja agar karyawan dapat lebih menggali potensi pribadinya. Dengan adanya kesempatan untuk berkarya di bidang yang berbeda, diharapkan karyawan mendapatkan motivasi baru, dapat menimba pengetahuan dan pengalaman yang berharga bagi pengembangan potensi pribadinya sesuai keahlian masingmasing. Kegiatan ini didukung oleh kebijakan Perseroan yang dituangkan dalam Talent Inventory System.
In order to improve employee competencies, the Company organizes job rotations to help the employees develop their potential. With the opportunity to work in different fields, employees can gain valuable knowledge and experience to help them develop their personal qualities and skills. The activity is supported by the Company’s policy on the Talent Inventory System.
Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare
Untuk memenuhi kesejahteraan karyawan, Perseroan senantiasa mengkaji paket remunerasi yang disediakan bagi karyawan agar mampu menyesuaikan dengan standar industri dan peraturan persyaratan Ketenagakerjaan yang berlaku. Perseroan memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi seluruh karyawan yang terdiri dari gaji pokok dan berbagai tunjangan sesuai dengan jabatan. Di antara tunjangan yang diberikan adalah Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Dana Pensiun dalam bentuk Program Pensiun Iuran Pasti, serta jaminan perawatan kesehatan. Perseroan juga memberikan bonus dan insentif atas dasar kinerja perusahaan serta performa masing-masing karyawan dan unit bisnisnya.
To ensure the welfare of its employees, the Company regularly reviews the employee remuneration packages to ensure that they are in line with the industry standard and the prevailing labor regulations. The Company provides competitive remuneration packages for all employees, consisting of a basic salary and a number of allowances according to position. These include religious holiday allowances, labor Insurance (JAMSOSTEK), a fixed contribution pension program, and health insurance. The Company also offers incentives and bonuses based on the performance of both the Company and the individual employees and their business units.
Program MESOP
MESOP
Salah satu upaya Perseroan untuk memotivasi karyawannya agar terbentuk rasa memiliki untuk perusahaan adalah dengan mengadakan program pemberian Hak Opsi (Management and Employee Management Stock Option Program), di mana jajaran manajemen dan karyawan perusahaan dapat memiliki saham Perseroan yang dapat dieksekusi pada harga tertentu. Hak Opsi ini dilaksanakan dalam beberapa tahap dan dapat dikonversikan menjadi saham Perseroan dengan membayar harga pelaksanaan pada setiap tahap pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
One of the Company’s initiatives to motivate employees and foster a sense of belonging is the Management and Employee Stock Option Program, under which the management and staff of the Company have the opportunity to own the Company’s stocks, which can be exercised at a certain price. The option rights have already been executed in several phases, and can be converted into stocks by paying the price at each scheduled execution phase.
Sumber Daya Manusia Human Resources
118
Komposisi Karyawan
Employee Composition
Hingga 31 Desember 2012, Perseroan, selaku induk perusahaan mempekerjakan sebanyak 54 karyawan. Perseroan terus melakukan perekrutan karyawan berdasarkan keahlian dan kebutuhan perusahaan.
As of December 31, 2012, the Company managed 54 employees. The Company continues to recruit based on the skills of the employees and the Company’s needs.
Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan level Manajemen (tidak termasuk Dewan Komisaris) dijelaskan pada tabel berikut:
The employee composition by Management level is as follows:
Manajemen/Management
2008 Jumlah/Total
%
2009 Jumlah/Total
%
2010 Jumlah/Total
%
2011 Jumlah/Total
%
2012 %
Jumlah/Total
Direktur/Director
3
6%
3
6%
3
6%
4
8%
4
8%
Manajer/Manager
11
23%
10
22%
10
20%
10
20%
12
22%
Asisten Manajer/ Assistant Manager
1
2%
1
2%
4
8%
5
10%
8
15%
Supervisor/Supervisor Staf/Staff Non staf/Non-staff Total
4
8%
4
9%
13
26%
12
23%
11
20%
22
46%
21
46%
13
26%
14
27%
13
24%
7
15%
7
15%
7
14%
6
12%
6
11%
48
100%
46
100%
50
100%
51
100%
54
100%
Berdasarkan latar belakang pendidikan, komposisi karyawan Perseroan didominasi oleh lulusan Sarjana dengan komposisi 60% dari jumlah karyawan, yang diikuti oleh karyawan bergelar Magister (S2) sebanyak 19%. Sementara sisanya adalah Diploma (2%) dan Non Akademi (19%).
Based on education, 60% of the employees were Bachelor’s degree holders, followed by Master’s degree holders at 19%. The remainder were Diploma holders (2%) and those without higher education qualifications (Non Academic) at 19%.
Komposisi selengkapnya dijelaskan pada tabel berikut:
The composition is shown below:
Pendidikan/Education
2008 Jumlah/Total
S2/ Master
%
2009 Jumlah/Total
%
2010 Jumlah/Total
%
2011 Jumlah/Total
%
2012 %
Jumlah/Total
6
13%
7
15%
9
18%
9
18%
10
19%
26
54%
22
48%
25
50%
31
61%
33
60%
Diploma/Diploma
7
15%
8
17%
5
10%
2
4%
1
2%
Non Akademi/Non Academic
9
18%
9
20%
11
22%
9
17%
10
19%
48
100%
46
100%
50
100%
51
100%
54
100%
S1/ Bachelor
Total
Untuk komposisi karyawan di entitas anak Perseroan, sektor media memiliki jumlah karyawan terbanyak, yang diikuti sektor jasa keuangan dan lain-lain. Berikut komposisi selengkapnya:
Among the subsidiaries, the media business had the highest number of employees, followed by the financial services subsidiaries. The composition is shown below:
5% Investasi Strategis Strategic Investments
Jumlah Karyawan Total Employees
%
Media/Media
7,085
79%
Jasa Keuangan/Financial Services
1,453
16%
431
5%
8,969
100%
Lainnya/Others Jumlah/Total
Lainnya/Others
16%
Jasa Keuangan/ Financial Services
79%
Media/Media
8
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
120
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Kegiatan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) yang dilaksanakan oleh Perseroan merupakan wujud nyata dari upaya Perseroan menjadi warga korporasi yang baik (good corporate citizenship). Serta merealisaikan komitmen perusahaan sebagai entitas bisnis yang bertanggung jawab dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan, terutama UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Melalui pelaksanaan kegiatan tersebut, Perseroan berharap dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar lokasi usaha Perseroan. The Company’s Corporate Social Responsibility (CSR) program reflects its commitment to being a good corporate citizenship. We are committed to managing the Company responsibly, in compliance with the applicable regulations, particularly Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. Through our CSR activities, we hope to contribute to the improvement of both people’s welfare and the environment in the vicinity of the Company’s operational areas.
121 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Pelaksanaan CSR merupakan hal penting bagi Perseroan selaku institusi dan karyawan Perseroan selaku individu karena kegiatankegiatan dimaksud menumbuhkembangkan kepekaan dan sikap peduli terhadap tanggung jawab sosial yang dapat diejawantahkan dalam kegiatan sehari-hari di Bhakti Investama. Perseroan menerapkan CSR dengan membangun kepekaan karyawan terhadap beragam aspek yang terkait dengan perekonomian, sosial, budaya dan lingkungan, dengan memperhatikan prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM).
Conducting CSR activities is important both from an institutional viewpoint and at the level of the individual employees as it fosters a sense of social responsibility in the day-to-day life of the Bhakti Investama Group. Our efforts to implement this include raising employees’ awareness of various issues relating to the economy, social issues, culture and environment, with due consideration to human rights.
Pada tahun 2012, kegiatan CSR Perseroan dititikberatkan kepada masalah lingkungan, yaitu melalui aksi penanaman pohon bakau di Pulau Pramuka dan Pulau Tidung di Kepulauan Seribu pada bulan Juli 2012. Sementara itu, program tanggung jawab sosial juga dijalankan entitas anak Perseroan di sektor media dengan fokus kegiatan pada bidang kesehatan, pendidikan, keagamaan, bantuan bencana alam, olah raga, dan lain-lain.
In 2012, the Company’s CSR activities were concentrated on environmental issues, such as the planting of mangrove trees on Pramuka Island and Tidung Island, both in the Thousand Islands, in July 2012. Meanwhile, the media-based subsidiaries also ran their own CSR activities, which covered sport, health, education, religious activities and assistance for natural disaster victims, among others.
Dalam pelaksanaan CSR, entitas anak Perseroan juga melibatkan menampung dan menyalurkan kepekaan dan sikap peduli masyarakat, khususnya pemirsa TV RCTI, MNCTV dan GlobalTV, antara lain melalui program RCTI Peduli, MNCTV Peduli dan GlobalTV Peduli.
In implementing CSR activities, the subsidiaries of the Company involved and distributed the public's donations, particularly from the audiences of RCTI, MNCTV and GlobalTV, through RCTI Peduli, MNCTV Peduli and GlobalTV Peduli programs.
Berikut program CSR yang dikelola entitas anak Perseroan yang bergerak di bidang media berbasis konten dan periklanan:
The CSR activities of the content and ads-based media companies are outlined below:
1. RCTI Peduli:
1. RCTI Peduli:
• Bantuan Bencana Alam o Pelayanan kesehatan umum pasca banjir bandang Sungai Bengawan Solo. o Bantuan tanggap darurat tanah longsor dan banjir di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. o Bantuan tanggap darurat banjir di Tangerang. o Bantuan tanggap darurat banjir di Padang, Sumatera Barat.
• Natural Disaster Assistance o Public health services after the huge flood of Bengawan Solo River. o Emergency assistance for victims of landslide and flood in Pasaman Regency, West Sumatera. o Emergency assistance for flood victims in Tangerang. o Emergency assistance for flood victims in Padang, West Sumatera. • Social Assistance o Assistance for the victims of social conflict in Haruku Island, Ambon. o Provision of public facilities and social facilities for Utan Kayu Selatan-01 Primary School, East Jakarta, to celebrate the 60th anniversary of Kopassus. o Distribution of basic needs for residents in the Kembangan area of West Jakarta, in honor of the month of Ramadhan.
• Bantuan Sosial o Bantuan untuk korban konflik sosial di Pulau Haruku, Ambon. o Bantuan fasilitas umum dan fasilitas sosial untuk SDN Utan Kayu Selatan-01, Jakarta Timur, dalam rangka HUT Kopassus ke-60. o Bantuan paket sembako untuk warga di daerah Kembangan Jakarta Barat dalam rangka bulan Ramadhan.
122
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Bantuan Kesehatan o Pelayanan kesehatan umum, khitanan massal dan kesehatan ibu-anak di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. o Pelayanan kesehatan umum dan spesialisasi di Negeri Wakasihu Maluku, Kampung Nelayan Belawan Medan, dan Ternate Maluku Utara. o Khitanan massal di Toraja Utara, Balikpapan, Puskesmas Kebon Jeruk Jakarta Barat, Bangkalan Madura, dalam rangka perayaan HUT Perseroan.
• Health Assistance o Public health services, mass circumcision and health services for mothers and children in Jatinangor, Sumedang, West java. o Public and special health services in Negeri Wakasihu, Maluku; Kampung Nelayan Belawan in Medan; and Ternate in North Maluku. o Mass circumcisions in North Toraja; Balikpapan; Kebon Jeruk in West Jakarta; and Bangkalan in Madura, to commemorate the Company’s anniversary.
• Bantuan Pendidikan o Bantuan rehabilitasi bangunan sekolah Taman Kanak-Kanak Bustanul Athfal di Ngoro-Oro Pathuk Yogyakarta. o Bantuan seragam sekolah untuk pelajar TK hingga SMU di Pademangan, Jakarta Utara. o Bantuan pembangunan fasilitas sekolah SDN Umbulharjo 2, Sleman Yogyakarta. o Bantuan tas sekolah dan uang santunan untuk siswa/i di Bantar Gebang Bekasi dan Pesantren di Situ Gintung Ciputat dalam rangka bulan Ramadhan. o Sumbangan paket tas sekolah di Desa Songan Kecamatan Kintamani Bali. o Bantuan rehabilitasi sekolah di Palu Sulawesi Tengah.
• Education Assistance o Rehabilitation of school buildings at Bustanul Athfal Kindergarten in Ngoro-Oro Pathuk, Yogyakarta. o School uniform assistance for students from kindergarten to senior high school in Pademangan, North Jakarta. o Development of school facilities at Umbulharjo 2 Primary School in Sleman, Yogyakarta. o Donations of school bags and cash for students in Bantar Gebang, Bekasi and an Islamic boarding school in Situ Gintung, Ciputat during the month of Ramadhan. o Donations of school bag packages in Songan Village, Kintamani District, Bali. o School rehabilitation in Palu, Central Sulawesi.
2. MNCTV Peduli:
2. MNCTV Peduli:
• Bantuan Bencana Alam o Bantuan tanggap darurat untuk korban banjir di Serang, Banten. o Pengobatan gratis untuk korban banjir di Sragen, Jawa Tengah. o Bantuan tanggap darurat tanah longsor dan banjir di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. o Bantuan tanggap darurat banjir di Jakarta Barat dan Tangerang. o Bantuan tanggap darurat banjir di Padang, Sumatera Barat.
• Natural Disaster Assistance o Emergency assistance for flood victims in Serang, Banten.
• Bantuan Sosial o Bakti Sosial dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2012. o Bantuan dana untuk narasumber di acara 'Di Antara Kita'. o Kegiatan Baksos di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
• Social Assistance o Social activities to commemorate the 2012 National Social Friendship Day. o Cash assistance for resource persons at the 'Di Antara Kita' event. o Social activities in Jatinangor, Sumedang, West Java. o Social activities in Ciapus Village, Bogor.
o Bakti sosial di Desa Ciapus Bogor. • Bantuan Kesehatan o Khitanan massal dalam rangka HUT Perseroan di Toraja Utara, Balikpapan, Puskesmas Kebon Jeruk Jakarta Barat dan Bangkalan Madura. o Khitanan massal di Pontianak, Kalimantan.
o Free medical services for flood victims in Sragen, Central Java. o Emergency assistance for the victims of landslides and floods in Pasaman Regency, West Sumatra. o Emergency assistance for flood victims in West Jakarta and Tangerang. o Emergency assistance for flood victims in Padang, West Sumatra.
• Health Assistance o Mass circumcision to celebrate the Company’s anniversary in North Toraja, Balikpapan, Puskesmas in Kebon Jeruk in West Jakarta and Bangkalan, Madura. o Mass circumcision in Pontianak, Kalimantan.
123 PT Bhakti Investama Tbk
• Bantuan Pendidikan o Bantuan buku pelajaran untuk SD Umbulharjo 2 Yogyakarta. o Bantuan peralatan sekolah untuk SD Palu, Sulawesi. o Bantuan rehabilitasi SMP Al Qimmah Lombok Timur. o Bantuan dana untuk TK Menara Laut Gorontalo. o Biaya sekolah untuk anak asuh di Mutiara Bangsa. • Bantuan Keagamaan o Bingkisan Lebaran di acara Lintas Mudik Balik. o Bingkisan lebaran untuk anak asuh di Mutiara Bangsa
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
• Educational Assistance o Donation of school books for students of Umbulharjo 2 Primary School, Yogyakarta. o Donation of school stationery for primary school students in Palu, Sulawesi. o Rehabilitation of Al Qimmah Junior High School in East Lombok. o Donation for Menara Laut Pre-School, Gorontalo. o Payment of school fees for children in Mutiara Bangsa. • Religious Assistance o Distribution of Lebaran packages at the Lintas Mudik Balik event. o Distribution of Lebaran packages for orphans in Mutiara Bangsa.
3. GlobalTV Peduli:
3. GlobalTV Peduli:
• Bantuan Bencana Alam o Bantuan tanggap darurat untuk korban banjir di Serang, Banten. o Pengobatan gratis untuk korban banjir di Sragen, Jawa Tengah. o Bantuan tanggap darurat tanah longsor dan banjir di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. o Bantuan tanggap darurat banjir di Jakarta Barat dan Tangerang. o Bantuan tanggap darurat banjir di Padang, Sumatera Barat.
• Natural Disaster Assistance o Emergency assistance for flood victims in Serang, Banten.
• Bantuan Sosial o Bakti Sosial dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2012. o Kegiatan Baksos di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. o Bakti sosial di Desa Ciapus Bogor. o Bantuan santunan untuk anak-anak panti asuhan Yayasan Manba’ul Khairaat. o Bantuan buku untuk anak-anak asuhan Taman Bacaan Zhaffa Menara Air Manggarai Jakarta Selatan. o Bantuan santunan untuk panti asuhan Anak Tebet (Yayasan Remaja Masa Depan) di Tebet Jakarta Selatan. o Bantuan untuk Panti Werdha Karya Kasih di Jakarta.
• Social Assistance o Social assistance in commemoration of the 2012 National Social Friendship Day. o Social activities in Jatinangor, Sumedang, West Java. o Social activities in Ciapus Village, Bogor. o Donation for orphans at Yayasan Manba’ul Khairaat.
• Bantuan Kesehatan o Khitanan massal di Toraja Utara, Balikpapan, Puskesmas Kebon Jeruk Jakarta Barat, Bangkalan Madura, dalam rangka HUT Perseroan. o Khitanan massal di Pontianak, Kalimantan. o Bantuan pelayanan kesehatan di wilayah Bangli, Bali.
• Health Assistance o Mass circumcision in North Toraja; Balikpapan; Puskesmas in Kebon Jeruk, West Jakarta; Bangkalan, Madura; in commemoration of the Company’s anniversary. o Mass circumcision in Pontianak, Kalimantan. o Health services in Bangli, Bali.
• Bantuan Pendidikan o Bantuan bea siswa bersama ‘Obsesi Berbagi’ bagi siswa SD, SMP dan SMA di Jakarta.
• Educational Assistance o ‘Obsesi Berbagi’ scholarships for students of elementary schools, junior high schools and senior high schools in Jakarta.
o Free medical services for flood victims in Sragen, Central Java. o Emergency assistance for victims of landslides and floods in Pasaman Regency, West Sumatra. o Emergency assistance for flood victims in West Jakarta and Tangerang. o Emergency assistance for flood victims in Padang, West Sumatra.
o Donation of books for children at the Zhaffa Reading Corner, Menara Air Manggarai, South Jakarta. o Donations for orphans at Anak Tebet (Yayasan Remaja Masa Depan) in Tebet, South Jakarta. o Donation to the Karya Kasih Home for the Elderly in Jakarta.
124
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
o Bantuan rehabilitasi Sekolah Al Qimmah di Desa Jenggik Utara, Lombok Timur.
o Rehabilitation of Al Qimmah School in North Jenggik Village, East Lombok.
Program CSR selama tahun 2012 yang dilaksanakan oleh entitas anak Perseroan yang bergerak di bidang media berbasis pelanggan, yaitu PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), adalah sebagai berikut:
The CSR programs conducted by the customer-based media company, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), during 2012 included:
1. Program Sekolah Jarak Jauh Program ini dilaksanakan bekerjasama dengan Perseroan dan Kemendiknas. Diadakan sejak tahun 2010, program ini merupakan lanjutan dari produksi modul pelajaran dan fasilitas penyiaran di Channel 845. Sementara, untuk konten tayangan sendiri dilaksanakan oleh pihak Kemendiknas. 2. Program Desa Informasi Program ini dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat di daerah perbatasan yang tidak terjangkau oleh siaran televisi nasional sehingga masyarakat akan memperoleh informasi yang seimbang. Pada tahun ini, MSKY telah meresmikan program Desa Informasi di beberapa titik yaitu di: Kabupaten Belu NTT, Desa Sohoganggo, Kabupaten Raja Ampat Papua, kabupaten Nunukan Kalimantan Timur, Kabupaten Lhoksumawe NAD. Dalam program tersebut, MSKY memberikan bantuan berupa TV dan tayangan Indovision sebanyak 25 channel yang bersifat edukatif. 3. Program Bea Siswa diberikan bagi anak karyawan MSKY yang termasuk dalam rangking 5 besar. 4. Pelaksanaan kegiatan Donor Darah di lingkungan kantor MSKY. 5. Santunan bagi 1.000 anak yatim di Medan, Pekanbaru, Denpasar, Bandung, Palembang, Semarang, Balikpapan dan Makassar dalam rangka HUT MNC Sky Vision. 6. Penanaman 1.000 pohon di wilayah Jakarta Barat. 7. Bantuan santunan bagi korban banjir di Serang, Banten. 8. Sumbangan bagi 40 anak yatim dalam rangka perayaan Isra Mi’raj.
1. Distance Learning Program This program was held in cooperation with the Company and the Ministry of National Education. Held since 2010, this program is the follow-up to the production of learning modules and broadcasts on Channel 845. The Ministry of National Education, in the meantime, is broadcasting its own content. 2. Information Village Program This program was aimed at providing balanced information to communities in border areas that are beyond the reach of national television services. This year, MSKY officially launched the Information Village program in Belu Regency in East Nusa Tenggara; Sohoganggo Village in Raja Ampat Regency, Papua; Nunukan Regency in East Kalimantan; and Lhoksumawe Regency in Aceh. Through this program, MSKY donated TVs and 25 educational channels through the Indovision service.
Penyelenggaraan program CSR oleh entitas anak yang bernaung di bawah MNCN pada tahun 2012 dibiayai dari dana yang digalang dari masyarakat atau pemirsa oleh lembaga Peduli yang dikoordinasi di bawah Perseroan. Jumlah dana yang terkumpul pada tahun ini mencapai sekitar Rp12.547.000.000 (dua belas miliar lima ratus empat puluh tujuh juta rupiah). Pada tahun 2012, cakupan wilayah yang memperoleh bantuan mencapai 33 area atau meningkat 37,5% dari tahun sebelumnya yang meliputi 24 area di seluruh Indonesia. Sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan, seluruh kegiatan Peduli serta biaya yang digunakan ini setiap tahun diaudit dan dilaporkan ke Kementerian Sosial RI.
The CSR programs undertaken by the subsidiaries under MNCN in 2012 were financed by funds derived from the public through the Company’s Peduli Foundation. The funds this year reached a total of Rp12,547,000,000. These donations were distributed to 33 areas in 2012, an increase of 37.5% from the previous year, when only 24 areas were covered. As part of its commitment to responsibility, the Company ensures that all Peduli activities and the amount spent every year are audited and reported to Indonesia’s Ministry of Social Affairs.
Selain dilaksanakan oleh entitas anak di sektor media, entitas anak yang bergerak di bidang energi dan sumber daya alam juga telah menunjukkan komitmennya terhadap kepedulian sosial dan pemeliharaan lingkungan hidup. Pelaksanaan CSR ini menjadi bagian tanggung jawab Perseroan untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan.
Our energy and natural resources business entity has also made a commitment to social care and environmental conservation in order to create sustainable growth.
3. Scholarships were awarded to the children of MSKY employees, including those ranked in the top 5 of their class. 4. Blood donation at the MSKY office. 5. Donations for 1,000 orphans in Medan, Pekanbaru, Denpasar, Bandung, Palembang, Semarang, Balikpapan and Makassar to commemorate the anniversary of MNC Sky Vision. 6. Planting 1,000 trees in the West Jakarta area. 7. Donation for flood victims in Serang, Banten. 8. Donation for 40 orphans to commemorate Isra Mi’raj.
125 PT Bhakti Investama Tbk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Kegiatan CSR di lingkungan anak usaha bidang energi dan sumber daya alam yang diselenggarakan selama tahun 2012, antara lain:
The CSR activities undertaken by our energy and natural resource subsidiaries in 2012 included:
1. Program bantuan penyediaan air bersih bagi masyarakat yang tinggal di kelurahan-kelurahan sekitar lokasi tambang. 2. Program pembuatan turap/ pembuatan tanggul saluran air di kelurahan-kelurahan sekitar tambang. 3. Bantuan pemberian 1 truk sampah untuk kecamatan. 4. Bantuan penyewaan 3 unit truk besar dalam rangka mendukung program kebersihan tingkat kecamatan. 5. Bantuan donasi pembangunan atap masjid untuk kelurahan. 6. Program pembagian sembako kepada masyarakat lanjut usia. 7. Pemberian bantuan donasi/sumbangan pada hari raya keagamaan (sumbangan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha, sumbangan dana pada Hari Raya Idul Fitri, pemberian bantuan untuk hiburan masyarakat pada hari raya/libur dan lain sebagainya).
1. Clean water program for communities in the sub-districts around the Company’s mining sites. 2. Construction of retaining walls/water channels for the subdistricts around the mining sites. 3. Provision of a dump truck for the sub-district. 4. Assistance for the rental of 3 trucks to support district sanitation programs. 5. Donation for the construction of mosque roofs in sub-districts. 6. Distribution of basic needs for elderly people. 7. Donations made in commemoration of religious holidays (livestock for sacrifices on Iedul Adha, donations at Ied-ul Fitr, donations for community entertainment during holidays, etc.).
Kegiatan CSR lainnya yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah sosial di masyarakat dikoordinasikan di bawah Yayasan Jalinan Kasih.
Other CSR activities were held to help overcome social challenges in the community under the coordination of the Jalinan Kasih Foundation.
Realisasi kegiatan CSR ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat di lokasi tambang Perseroan, di samping juga akan memperkuat citra Perseroan di mata masyarakat luas.
By carrying out CSR programs, we hope to bring greater benefits for the people living in the vicinity of the Company’s mining sites, as well as to strengthen the image of the Company in the public eye.
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 PT Bhakti Investama Tbk Statement Letter of the Board of Commissioners and the Board of Directors regarding Responsibility for the 2012 Annual Report of PT Bhakti Investama Tbk Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bhakti Investama Tbk Tahun Buku 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.
We the undersigned hereby declare that the information contained in the Annual Report of PT Bhakti Investama Tbk for Financial Year 2012 has been completed and we are fully responsible for the accuracy of the content of the company’s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement has been made truthfully.
Jakarta, 17 April 2013
Jakarta, April 17, 2013
DIREKSI Board of Directors
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Hary Tanoesoedibjo
Ratna Endang Soelistyawati
Hary Djaja
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Darma Putra
Liliana Tanaja
Wandhy Wira Riady
Posma Lumban Tobing
Direktur Utama President Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Antonius Z. Tonbeng
Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – For the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 and as of January 1, 2010/ December 31, 2009
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8
Notes to Consolidated Financial Statements
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2012
31 Des/Dec 31, 2011 *)
2010 *)
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 *)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan lainnya Reksadana Dana Kelolaan Lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Rp 76.758 juta pada 31 Des 2012, Rp 61.542 juta pada 31 Des 2011, Rp 51.971 juta pada 31 Des 2010 dan Rp 41.900 juta pada 1 Jan 2010/ 31 Des 2009 Piutang nasabah Piutang margin
ASSETS 1.338.676 101.819
1.121.551 95.477
1.285.907 94.574
1.618.345 -
2.209.241 1.880.163 533.752
416.120 803.029 495.428
254.140 606.907 372.874
237.306 709.605 380.446
45.959
35.551
25.955
63.408
2.915.049 1.408.768 9.246
2.531.088 215.260 8.629
2.152.821 200.199 30.883
1.721.213 132.733 -
136.717
88.444
85.370
34.532
138.832 648.285 6.723 137.182 38.596 37.926
78.587 315.409 7.150 17.125 16.844
81.418 180.611 8.314 11.860 906
54.741 195.776 12.066 -
10.758 589.961 1.723.639 471.578 63.292
14.309 504.915 1.104.146 356.271 53.985
11.931 473.311 1.202.370 353.770 44.776
6.918 325.227 1.157.685 426.131 85.062
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Other financial assets Mutual Funds Managed Funds Other Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance allowance for impairment for impairment losses of losses Rp _____ 76,758million millionat atDec Dec31, 31,2012, 2012, Rp 61,542 million at Dec 31, 2011, Rp 51,971 million at Dec 31, 2010, 2010 and Rp 41,900 million at Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Customer receivables Margin receivables Receivables from clearing and settlement guarantee institution Financing receivables Net investments in finance lease Consumer financing Factoring receivables - net Murabahah receivable Reinsurance assets Premium and reinsurance receivables Other accounts receivable Related parties Third parties - net Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes
14.446.162
8.279.318
7.478.897
7.161.194
Total Current Assets
96.010 187.657 2.908
69.456 224.051 4.329
14.971 200.134 4.993
4.588 196.885 6.129
2.181.986 594.900 29.968 291.390
1.352.697 590.400 29.968 256.112
1.352.697 583.562 127.949 346.658
2.828.717 525.400 345.649 509.314
16.178
16.833
18.087
3.100
5.100.141 74.160 3.542.992 689.463
3.839.223 3.635.980 576.262
3.720.596 3.617.778 543.654
2.845.754 2.275.669 406.857
NONCURRENT ASSETS Non-trade receivable from related parties Deferred tax assets - net Investments in associates Other financial assets - non-current Mandatory Exchangeable Bonds Convertible Bonds Other Investment advances Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 3,771 million at Dec 31, 2012, Rp 2,508 million at Dec 31, 2011, Rp 1,254 million at Dec 31, 2010 and Rp nil at Jan 1, 2010/Dec, 31, 2009 Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 4,673,244 million at Dec 31, 2012, Rp 3,993,684 million at Dec 31, 2011, Rp 3,409,568 million at Dec 31, 2010 and Rp 2,918,997 million at Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Mining Properties Goodwill Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
12.807.753
10.595.311
10.531.079
9.948.062
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
27.253.915
18.874.629
18.009.976
17.109.256
Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Penanaman neto sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang - bersih Piutang murabahah Aset reasuransi Piutang premi dan reasuransi Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga - bersih Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
5 25 6,44
7 44
8
9 10
11 44 12 13
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak berelasi - non usaha Aset pajak tangguhan - bersih Investasi pada entitas asosiasi Aset keuangan lainnya - tidak lancar Obligasi Wajib Tukar Obligasi Konversi Lainnya Uang muka investasi Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.771 juta pada 31 Des 2012, Rp 2.508 juta pada 31 Des 2011, Rp 1.254 juta pada 31 Des 2010 dan Rp nihil pada 1 Jan 2010/31 Des 2009 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 4.673.244 juta pada 31 Des 2012, Rp 3.993.684 juta pada 31 Des 2011, Rp 3.409.568 juta pada 31 Des 2010 dan Rp 2.918.997 juta pada 1 Jan 2010/ 31 Des 2009 Property Pertambangan Goodwill Aset lain-lain
44 37 14
15
16 43 17,43
*) Disajikan kembali - Catatan 53.
TOTAL ASSETS *) As restated - Note 53.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Catatan/ Notes
2012
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31 Des/Dec 31, 2011 *)
2010 *)
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 *)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Utang bank Utang kepada lembaga kliring dan penjaminan Utang nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga Utang reasuransi Pendapatan diterima dimuka Uang muka pelanggan Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Wesel bayar Sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Utang obligasi
LIABILITIES AND EQUITY
27.329 1.271.600 295.677 376.244 138.213
7.635 876.269 358.490 335.231 212.917
8.706 638.804 364.142 293.643 337.336
14.130 780.010 315.813 358.155 299.132
9 22 44
212.647
69.919
64.869
19.129
372.734 840.164 25.840 44.843 58.257
2.167 284.903 4.552 64.831 20.349
318 210.102 343 123.823 20.412
12.814 234.208 120.526 21.221
44
28.510 104.167
27.365 94.731
27.973 218.783
28.067 112.995
23
76.343 11.748 902.138 -
106.600 14.092 271.513 940.742
84.944 7.391 284.741 2.352.047
174.800 5.791 214.923 1.377.888
CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Bank loans Payables to clearing and settlement guarantee institution Payable to customer Related parties Third parties Reinsurance payable Unearned revenues Customer deposits Other accounts payable Related parties Third parties Current maturities of long-term liabilities Notes payable Finance lease obligations Long-term loans Bonds payable
4.786.454
3.692.306
5.038.377
4.089.602
Total Current Liabilities
37
129.465
129.308
121.333
76.801
23
11.857 826.005 2.686.837 227.287 145.153 14.374
47.720 14.570 996.763 1.526.563 176.590 69.890 11.757
8.496 245.412 1.232.244 147.066 29.540 33.364
1.815 939.650 1.458.233 141.906 22.940
NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Long term liabilities - net of current maturities Notes payable Finance lease obligations Long-term loans Bonds payable Post-employment benefits obligation Liabilities to policy holders Other noncurrent liabilities
4.040.978
2.973.161
1.817.455
2.641.345
Total Noncurrent Liabilities
18 44 19 20 21
24 25
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Wesel bayar Sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Utang obligasi Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas kepada pemegang polis Liabilitas jangka panjang lainnya
24 25 41 42 26
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 115.000 juta saham pada 31 Des 2012, 2011 dan 2010 dan 20.900 juta saham pada 1 Jan 2010/31 Des 2009 Modal ditempatkan dan disetor 35.688.083.807 saham pada 31 Des 2012, 29.968.494.291 saham pada 31 Des 2011, 29.848.162.845 saham pada 31 Des 2010 dan 7.236.933.545 saham pada 1 Jan 2010/31 Des 2009 27 Tambahan modal disetor 28 Modal lain-lain - opsi saham karyawan Selisih transaksi ekuitas dengan pihak nonpengendali Komponen ekuitas lainnya 29 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 38 Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Dikurangi biaya perolehan saham diperoleh kembali - 1.338.103.500 saham pada 31 Des 2012, 781.305.500 saham pada 31 Des 2011, 207.988.000 saham pada 31 Des 2010 dan 51.977.000 saham pada 1 Jan 2010/31 Des 2009
30
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
3.568.808 2.344.523 23.176
2.996.849 839.131 19.745
2.984.816 826.244 1.466
723.693 2.831.986 -
567.980 1.506.066
799.517
765.537
541.514
1.000 1.789.350
1.195.220
1.010.525
752.049
9.800.903
5.850.462
5.588.588
4.849.242
(539.349)
(185.935)
(16.812)
(16.812)
EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 115,000 million shares at Dec 31, 2012, 2011 and 2010 and 20,900 million shares at Jan 1, 2010/Dec 31, 2009 Issued and paid-up 35,688,083,807 shares at Dec 31, 2012, 29,968,494,291 shares at Dec 31, 2011, 29,848,162,845 shares at Dec 31, 2010 and 7,236,933,545 shares at Jan 1, 2010/Dec 31, 2009 Additional paid-in capital Other capital - employee stock option Difference in value of equity transaction with non-controlling interest Other equity components Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Less cost of treasury stocks 1,338,103,500 shares at Dec 31, 2012, 781,305,500 shares at Dec 31, 2011, 207,988,000 shares at Dec 31, 2010 and 51,977,000 shares at Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
9.261.554
5.664.527
5.571.776
4.832.430
Equity attributable to parent entity
9.164.929
6.544.635
5.582.368
5.545.879
Non-controlling interests
Jumlah Ekuitas
18.426.483
12.209.162
11.154.144
10.378.309
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
27.253.915
18.874.629
18.009.976
17.109.256
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kepentingan nonpengendali
31
*) Disajikan kembali - Catatan 53.
*) As restated - Note 53.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes PENDAPATAN BERSIH Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Pembiayaan, efek dan asuransi Transportasi Media pendukung dan infrastruktur Penjualan melalui Media Pertambangan Lainnya
33
LABA KOTOR Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan bunga Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
34 35 36
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK - BERSIH
37
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Revaluasi investasi efek tersedia untuk dijual Selisih kurs penjabaran mata uang asing Jumlah pendapatan komprehensif lain JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2012
2011
2010
32
Jumlah pendapatan bersih BEBAN LANGSUNG
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
31
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
5.324.320 1.737.846 328.508 221.832 90.795 9.974
4.783.234 1.411.850 290.679 214.645 102.020 29.410
9.787.237
7.713.275
6.831.838
5.085.108
4.126.818
3.818.716
DIRECT COSTS
4.702.129
3.586.457
3.013.122
GROSS PROFIT
(1.963.364) (423.382) 86.427 163.580
(1.646.112) (497.840) 10.193 (67.926)
(1.452.207) (479.262) 8.670 3.180
2.565.390
1.384.772
1.093.503
INCOME BEFORE TAX
589.735
405.702
319.880
TAX EXPENSES - NET
1.975.655
979.070
773.623
NET INCOME FOR THE YEAR
Total net revenues
General and administration expense Finance cost Interest income Other gain and losses - net
(40.776) 136.662
92.814 (9.282)
340.328 (73.614)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Available-for-sale investment revaluation Foreign currency translation
95.886
83.532
266.714
Total other comprehensive income
2.071.541
1.062.602
1.040.337
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
695.003 1.280.652
244.217 734.853
258.476 515.147
NET INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Non-controlling interests
1.975.655
979.070
773.623
NET INCOME FOR THE YEAR TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Non-controlling interests
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
733.584 1.337.957
309.546 753.056
566.108 474.229
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
2.071.541
1.062.602
1.040.337
Rp LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
NET REVENUES Content and advertising based media Subscribers based media Financing, securities and insurance Transportation Media support and infrastructure Media Shopping Mining Others
6.421.305 2.391.926 584.793 269.279 87.959 23.764 7.746 465
Rp
Rp
39 21,43 21,19
8,50 7,57
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
8,82 6,62
EARNINGS PER SHARE (in full Rupiah amount) Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2010 Penerbitan saham baru dari konversi obligasi Pembagian saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor Pelaksanaan opsi saham karyawan Perubahan ekuitas entitas anak Penukaran saham entitas anak yang berasal dari obligasi wajib tukar Pembelian saham entitas anak melalui pasar Pembagian dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali Jumlah laba komprehensif Saldo per 31 Desember 2010 Penerbitan saham baru dari konversi obligasi Pembelian saham diperoleh kembali oleh entitas anak Pelaksanaan opsi saham karyawan Perubahan ekuitas entitas anak Dividen tunai Pembelian saham entitas anak melalui pasar Pembagian dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali Jumlah laba komprehensif Saldo per 31 Desember 2011 Penerbitan saham baru dari konversi obligasi Penerbitan saham baru tanpa hak memesan memesan terlebih dahulu Pembelian saham diperoleh kembali oleh Perusahaan Penjualan dan pembelian saham diperoleh kembali oleh entitas anak Pelaksanaan opsi saham karyawan Akuisisi entitas anak Perubahan ekuitas entitas anak Dividen tunai Pembentukan cadangan umum Pembelian dan penjualan saham entitas anak melalui pasar Setoran modal non-pengendali pada entitas anak Pembagian dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali Jumlah laba komprehensif Saldo per 31 Desember 2012
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Modal ditempatkan dan disetor/ Issued and paid-in capital
27
723.693 44.343
27 40 29
2.212.931 3.849 -
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
2.831.986 203.464 (2.212.931) 3.725 -
Modal lain-lain opsi saham karyawan/ Other capital employee stock option
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak nonpengendali/ Difference in value of equity transaction with non-controlling interests
Komponen ekuitas lainnya/ Other equity components
Modal saham diperoleh kembali/ Treasury stocks
(16.812) -
-
-
752.049 -
-
541.514 -
1.466 -
-
-
-
(83.609)
-
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to parent entity
4.832.430 247.807 9.040 (83.609)
Kepentingan nonpengendali Non-controlling Interests
5.545.879 -
Jumlah ekuitas/ Total equity
10.378.309 247.807
(142.398)
9.040 (226.007)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(203.159) (34.241)
(203.159) (34.241)
-
-
-
-
258.476
-
307.632
-
566.108
(57.942) 474.229
(57.942) 1.040.337
2.984.816 1
826.244 3
1.466 -
-
1.010.525 -
-
765.537 -
(16.812) (3)
12.032 -
12.884 -
18.279 -
-
(59.522) -
-
(31.349) -
(169.120) -
-
-
-
-
244.217
-
65.329
27
2.996.849 328.369
839.131 615.693
19.745 -
-
1.195.220 -
-
799.517 -
27
218.500
852.150
-
-
-
-
-
30
-
-
-
-
-
-
-
(45)
(45)
-
(45)
30 40
25.090 -
37.549 -
3.431 -
1.000
-
667.968 -
(353.369) -
(353.369) 66.070 667.968 (99.873) -
265.023 1.169.431 -
(353.369) 66.070 265.023 1.837.399 (99.873) -
-
-
-
-
-
567.980
-
-
567.980
53.337
-
-
-
-
-
-
-
-
-
28.446
-
-
-
-
695.003
-
38.581
-
733.584
3.568.808
2.344.523
23.176
1.000
1.789.350
567.980
1.506.066
27
40 29 38
29 38 38
(99.873) (1.000)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
(185.935) -
(539.349)
5.571.776 1
5.582.368 -
11.154.144 1
(169.120) 43.195 (31.349) (59.522) -
264.712 71.159
(169.120) 43.195 233.363 (59.522) 71.159
309.546
(126.660) 753.056
(126.660) 1.062.602
5.664.527 944.062
6.544.635 -
12.209.162 944.062
1.070.650
-
1.070.650
9.261.554
(233.900) 1.337.957 9.164.929
621.317 28.446 (233.900) 2.071.541 18.426.483
Balance at January 1, 2010 Issuance of shares of stock due to bond conversion Distribution of bonus shares through additional paid-in capital Exercise of employees stock option Changes in equity of subsidiaries Exchanged of subsidiary's shares through mandatory exchangeable bonds Purchase of subsidiary's shares through market Dividend distributed by subsidiaries to non-controlling interest Total comprehensive income Balance at December 31, 2010 Issuance of shares of stock due to bond conversion Treasury stocks purchased by subsidiaries Employees stock option Changes in equity of subsidiaries Cash dividends Purchase of subsidiary's shares through market Dividend distributed by subsidiaries to non-controlling interest Total comprehensive income Balance at December 31, 2011 Issuance of shares of stock due to bond conversion Issuance of shares of stock without preemptive rights Treasury stocks purchased by the Company Treasury stocks sale and purchased by subsidiaries Employees stock option Acquisition of subsidiary Changes in equity of subsidiaries Cash dividends Allocation for general reserve Purchase and sell of subsidiaries' shares through market Non-controlling paid-up capital in subsidiary Dividend distributed by subsidiaries to non-controlling interest Total comprehensive income Balance at December 31, 2012
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran untuk pemasok Pembayaran untuk karyawan Kas Diperoleh dari Operasi Penerimaan restitusi pajak Pembayaran pajak Pembayaran bunga Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan sebagian saham entitas anak Penerimaan dividen dan bunga Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dari akuisisi entitas anak Penerimaan (pembayaran) uang jaminan dan performance bond Pencairan (penempatan) aset keuangan lancar lainnya - bersih Pembelian aset tetap Penambahan investasi pada entitas anak Pencairan (penempatan) aset keuangan lainnya tidak lancar - bersih Pelunasan wesel bayar Penurunan (penambahan) aset lain dan uang muka Pembayaran untuk aktifitas pertambangan Penerimaan pelunasan wesel tagih Penambahan bank dibatasi penggunaannya Pembelian properti investasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari hasil penerbitan obligasi Penerimaan dari hasil penawaran umum entitas anak Penerimaan utang bank dan liabilitas jangka panjang Penjualan saham diperoleh kembali Perusahaan Entitas anak Penerimaan setoran modal saham Perusahaan Entitas anak Penerimaan setoran modal non-pengendali entitas anak Penerimaan (pelunasan) utang pihak berelasi Pembayaran utang bank dan liabilitas jangka panjang Pembelian kembali saham beredar Perusahaan Entitas anak Pembayaran dividen Pembayaran emisi saham Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
9.749.866 (6.947.876) (1.048.026) 1.753.964 3.408 (555.687) (403.887)
2011
2010
8.585.897 (5.861.897) (944.684) 1.779.316 266 (389.460) (538.508)
6.277.863 (4.410.509) (840.385) 1.026.969 6.602 (286.150) (483.605)
797.798
851.614
263.816
1.008.768 69.943 33.551 8.467
675.230 66.143 6.568 4.129
2.000 49.000 46.148 13.003
1.328 (2.447.451) (1.432.844) (327.107)
(1.755)
(464)
(268.255) (271.161) (516.123)
364.191 (1.205.682) (319.467)
(53.500) (41.100)
18.189 -
215.385 -
(25.921) (6.923) -
101.291 37.759 -
(491) 13.842 (94.574) (179)
(147.985)
(917.288)
(3.212.789)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Cash paid for suppliers Cash paid for employees Cash Generated from Operations Receipts from tax refunds Payments of taxes Payments of interest Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Disposal of partial shares in subsdiary Dividends and interest received Proceeds from sale of property and equipment Proceeds from acquisitions of subsidiaries Proceeds from (payment of) deposit and performance bond Redemptions (placement) in other current financial assets - net Acquisitions of property and equipment Additions to investment in subsidiaries Redemptions of other non-curret financial assets non-current - net Payment of notes payables Deductions (addition) to other assets and advances Payment for mining activities Received payment of of notes receivables Proceeds in restricted cash in bank Acquisitions of investment properties Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bonds issuance Proceeds from initial public offering of subsidiary Proceeds from bank loans and long-term loans Proceeds from sale of treasury stocks The Company Subsidiaries Proceeds from issuance of capital stock The Company Subsidiaries Proceeds non controlling paid up capital in subsidiary Proceeed (payments) of payable to related parties
1.243.490
-
-
1.204.748 991.751
1.269.217
169.120 757.291
4.354 402.292
1.706.533 -
33.493 141.930
17.909 56.894
4.503 696
28.446 (20.945)
(6.486)
(24.144)
(658.169)
(1.951.104)
(1.134.618)
(522.534) (391.525) (333.710) (11.270)
(3) (474.876) (186.182) -
(173.994) (57.942) -
2.632.116
(867.985)
321.034
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
217.125
(164.356)
(332.438)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
Payments of bank loans and long-term loans Purchase of treasury stock The Company Subsidiaries Payment of dividends Payment of share issuance
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.121.551
1.285.907
1.618.345
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.338.676
1.121.551
1.285.907
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT. Bhakti Investama Tbk (Perusahaan) didirikan di negara Republik Indonesia berdasarkan akta No. 22 tanggal 2 Nopember 1989 dari Sutjipto, SH, notaris di Surabaya yang diubah dengan akta No. 193 tanggal 15 Nopember 1989 dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 tanggal 22 Nopember 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18, Tambahan No. 813 tanggal 2 Maret 1990.
PT. Bhakti Investama Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia based on deed No. 22 dated November 2, 1989 of Sutjipto, SH, notary in Surabaya, as amended by deed No. 193 dated November 15, 1989 of Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 dated November 22, 1989 and was published in State Gazette No. 18, dated March 2, 1990, Supplement No. 813.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 46, tanggal 5 Mei 2010 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-24073.AH.01.02.Th 2010 tanggal 11 Mei 2010.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 46 dated May 5, 2010, of Aulia Taufani, S.H., replacement of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, concerning the increase in authorized capital stock, issued and paid up capital. The Company has obtained the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his letter No. AHU-24073.AH.01.02.Th 2010 dated May 11, 2010.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan (pemborongan), jasa dan perdagangan. Perusahaan merupakan induk Perusahaan dari beberapa entitas anak dan bergerak dalam bidang investasi.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of the Company’s activities is mainly to engage in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, construction, services and trading. The Company is the parent company of several subsidiaries and is engaged in investment.
Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1989. Perusahaan berdomisili di MNC Tower, lantai 5, Jl. Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta.
The Company started commercial operations in 1989. The Company is domiciled at MNC th Tower, 5 Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) memiliki karyawan tetap masingmasing berjumlah 9.023, 8.630, 8.154 dan 8.037 karyawan.
As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries (“the Group”) had total of 9,023, 8,630, 8,154 and 8,037 employees, respectively.
-8-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perijinan
b. License
Entitas anak telah memperoleh perijinan dalam bidang industry media dan pertambangan sebagai berikut:
The subsidiaries had obtain their media industry and mining license as follows:
Media
Media
MNCSV telah memperoleh ijin dari Menteri Penerangan dengan surat keputusannya No. 1848/RTF/K/XI/1993, untuk menyiarkan program televisi seperti CNN, HBO, ESPN, Discovery, TNT dan program sejenis lainnya. Sesuai dengan surat keputusan No. 2142/RTF/K/XII/1995 tanggal 14 Desember 1995, Menteri Penerangan memberikan ijin kepada MNCSV untuk menambah program internasional baru seperti Star Plus, Prime Sports, BBC World Service, CNBC Asia News Service, Channel V dan program sejenis lainnya. Keputusan ini telah diperbaharui dengan ijin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 40/KEP/M.KOMINFO/01/2010.
MNCSV has obtained approval from the Ministry of Information in his Decision Letter No. 1848/RTF/K/XI/1993, to broadcast television programs such as CNN, HBO, ESPN, Discovery, TNT and other similar programs. Based on Decision Letter No. 2142/RTF/K/XII/1995 dated December 14, 1995, the Ministry of Information has authorized MNCSV to add to its existing programs new international programs such as Star Plus, Prime Sports, BBC World Service, CNBC Asia News Service, Channel V and other similar programs. This appraisal has been renewal with approval from the Ministry of Comunication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 40/KEP/M.KOMINFO/01/2010.
RCTI telah memperoleh ijin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan surat keputusan No. 105/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 16 Oktober 2006 untuk penyiaran televisi swasta.
RCTI has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 105/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast activities.
CTPI telah memperoleh ijin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 154/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 16 Oktober 2006 untuk penyiaran televisi swasta.
CTPI has obtain a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 154/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast activities.
GIB telah memperoleh ijin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 106/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 16 Oktober 2006 untuk penyiaran televisi swasta.
GIB has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 106/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast activities.
Pertambangan
Mining
NCI adalah pemegang Kuasa Pertambangan (KP) Eksplorasi Batubara sesuai dengan Keputusan Walikota Samarinda Nomor: 545/477/HK-KS/2007 tanggal 1 Nopember 2007, Keputusan Walikota Samarinda Nomor: 545/314/HK-KS/2008 tanggal 8 Mei 2008 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan (KP) Pemurnian Batubara, dan Keputusan Walikota Samarinda Nomor: 545/314/HK-KS/2008 tanggal 08 Mei 2008 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan (KP) Pengangkutan dan Kuasa Pertambangan (KP) Penjualan Batubara.
NCI is the holder of Mining Authorization (KP) for Coal Exploration activity based on Samarinda Mayor Decree No. 545/477/HKKS/2007, dated November 1, 2007, Samarinda Mayor Decree No. 545/314/HKKS/2008, dated May 8, 2008 about Purification Coal mining KP, and Samarinda Mayor Decree No. 545/314/HK-KS/2008 dated May 8, 2008 about transportation and coal sales KP.
-9-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan Undang-undang Minerba yang baru, NCI telah mendapat Persetujuan Penyesuaian-Penyesuaian Kuasa Pertambangan (KP) Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi sesuai dengan keputusan Walikota Samarinda No: 545/293/HK-KS/VI/2010, dengan luas area 2.003 hektar di Kelurahan Handil Bhakti dan Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran Kota Samarinda, yang berlaku selama 8 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali. c.
Area Eksplorasi dan Eksploitasi
Lokasi/ Location OP, 01, Bb005,10
*)
d.
Based on the updated Mining law, NCI has obtained approval for KP change from exploration KP to become Mining License (IUP) for production activity based on Samarinda Mayor Decree No: 545/293/HKKS/VI/2010, covering an area of 2,003 hectares in Handil Bhakti and Bantuas District, Palaran Subdistrict, Samarinda City, which is valid for 8 years, and can be extended twice.
Pemilik Izin Lokasi/ Concession Owner NCI
c.
Tanggal Perolehan Izin Eksploitasi/ Date of Exploitation Permit
Tanggal Jatuh Tempo/ Expiry Date of Permit
9 Juni 2010/ June 9, 2010
1 Nopember 2017/ November 1, 2017
Persentase Kepemilikan Sesuai Izin Lokasi/ Percentage of Ownership Based On Location Permit
Exploration and Exploitation Areas Perkiraan Cadangan Batubara Pada Tanggal 31 Desember 2011/ Estimated Coal Reserves as of December 31, 2011 (Juta MT/ Million MT)
100%
Berdasarkan laporan PT Bara Hisyami Resources pada bulan Mei 2012, jumlah cadangan batubara NCI per 31 Desember 2012 setelah dikurangi dengan jumlah produksi aktual selama tahun 2012 adalah sebesar 25,2 juta ton.
26,3
*)
Penawaran Umum dan Pemecahan Nilai Nominal Saham Perusahaan
d.
Sisa Perkiraan Cadangan Batubara Pada Tanggal 31 Desember 2012/ Remaining Estimated Coal Reserves as of December 31,2012 (Juta MT/ Million MT)
Jumlah Produksi tahun 2012/ Total Production in 2012 (Juta MT/ Million MT) 1,1
25,2 *)
Based on the report conducted by PT Bara Hisyami Resources in May 2012, total reserves of NCI as of December 31, 2012 amounted to 25.2 million tonnes after deducting actual production during 2012.
Public Offering and Stock Split of the Company’s Shares
Pada tanggal 28 Oktober 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAMLK d/h BAPEPAM) dengan suratnya No. S-2507/PM/1997 untuk melakukan Penawaran umum perdana sejumlah 123.000.000 saham, nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 700 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) tanggal 24 Nopember 1997.
On October 28, 1997, the Company obtained an effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM-LK formerly BAPEPAM) in his letter No. S-2507/PM/1997 for the Initial Public Offering of 123,000,000 shares with par value of Rp 500 per share at an offering price of Rp 700 per share. All shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchange) on November 24, 1997.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 25 Agustus 1999.
Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 to Rp 250 which were listed on the Indonesia Stock Exchange on August 25, 1999.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham dan penambahan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan nilai nominal saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, tanggal 8 Pebruari 2000.
Stock split through reduction of par value per share from Rp 250 to Rp 100 and issuance of new shares without a rights issue. The stock split was listed on the Indonesia Stock Exchange on February 8, 2000.
- 10 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1529/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 561.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 400 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 374.500.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 561.750.000 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 253.597.938 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 20 Juli 2001. Setiap pemegang dua Waran Seri I berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 400 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Januari 2002 sampai dengan 27 Juli 2004.
On June 22, 2001, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1529/PM/2001 for the Limited Offering I of a maximum of 561,750,000 shares through Rights Issue I with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 400 per share, with warrants for a maximum of 374,500,000 Series I Warrants which were given free to the stockholders. From the 561,750,000 shares offered, 253,597,938 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 20, 2001. Every holder of two Series I Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 400 per share. The exercise period was from January 21, 2002 to July 27, 2004.
Pada tanggal 17 September 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-2080/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.000.239.175 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 425 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 875.209.278 saham Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 1.000.239.175 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 706.000.250 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 16 Oktober 2002. Setiap pemegang tujuh Waran Seri II berhak membeli delapan saham Perusahaan dengan harga Rp 425 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 16 April 2003 sampai dengan 15 Oktober 2007.
On September 17, 2002, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-2080/PM/2002 for the Limited Public Offering II of a maximum of 1,000,239,175 shares through Right Issue II with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 425 per share, with warrants for a maximum of 875,209,278 Series II Warrants which were given free to the stockholders. From the 1,000,239,175 shares offered, 706,000,250 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on October 16, 2002. Every holder of seven Series II Warrants has the right to purchase eight shares at an offering price of Rp 425 per share. The exercise period was from April 16, 2003 to October 15, 2007.
- 11 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 4 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 847.644.338 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 300 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 565.096.225 Waran Seri III yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 847.644.338 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 847.644.020 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 10 Juni 2004. Setiap pemegang dua Waran Seri III berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 300 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Desember 2004 sampai dengan 26 Juli 2007.
On June 4, 2004, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1614/PM/2004 for the Limited Offering III of a maximum of 847,644,338 shares through Right Issue III with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 300 per share, with warrants for a maximum of 565,096,225 Series III Warrants which were given free to the stockholders. From the 847,644,338 shares offered, 847,644,020 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 10, 2004. Every holder of two Series III Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 300 per share. The exercise period was from December 21, 2004 to July 26, 2007.
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-3177/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.829.534.711 saham dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) Bhakti Investama tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 500 saham pada tanggal 10 Juli 2007 mempunyai 175 HMETD untuk membeli 175 saham baru dengan harga penawaran Rp 1.150 dan 553 saham mempunyai HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 12 Juli 2007 sampai dengan 18 Juli 2007.
On June 27, 2007, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his letter No. S-3177/BL/2007 for the Limited Offering IV for maximum of 1,829,534,711 shares through Rights Issue IV and issuance of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) with fixed interest rate of 6% per annum at a maximum amount of US$ 170,145,310. Every holder of 500 shares as of July 10, 2007 has the preemptive right to purchase 175 shares at an offering price of Rp 1,150 per share and 553 shares has the preemptive right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit. The exercise period is from July 12, 2007 to July 18, 2007.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, all the Company’s shares have been listed on the Indonesian Stock Exchange.
- 12 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
e.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Entitas Anak
e.
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
a
1 PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) )
Consolidated Subsidiaries The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:
Domisili/
Tahun operasi komersial/ Start of commercial
Domicile
operations
2012
2011
2010
Jakarta
1982
51,55%
51,42%
51,65%
19.995.525
15.111.603
14.355.319
Persentase kepemilikan/ Percentage of c ownership )
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 31 Des/Dec 31, 2012
2011
2010
dengan entitas anak dibidang:/ with subsidiaries engaged in : Media dan penyiaran/Media and broadcasting 1.1
PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan entitas anak/and its subsidiaries b)
Jakarta
1997
69,47%
70,02%
71,71%
8.960.942
8.798.230
8.196.543
1.1.1
PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) b)
Jakarta
1989
100,00%
100,00%
100,00%
2.462.318
2.350.224
2.176.945
1.1.2
PT. Global Informasi Bermutu (GIB) b)
Jakarta
2002
100,00%
100,00%
100,00%
834.959
769.172
792.109
1.1.3
PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) b)
Jakarta
1990
75,00%
75,00%
75,00%
1.359.016
945.035
906.966
1.1.4
PT. MNC Networks (MNCN) dan entitas anak/ and its subsidiaries b)
Jakarta
2005
98,50%
98,50%
98,50%
113.329
112.847
110.025
1.1.4.1
PT. Radio Trijaya Shakti (RTS) dan entitas anak/ and its subsidiaries b)
Jakarta
1971
95,00%
95,00%
95,00%
33.654
25.401
27.565
1.1.4.1.1
PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) b)
Medan
1978
91,60%
91,60%
91,60%
5.293
4.626
3.644
b
1.1.4.1.2
PT. Radio Mancasuara (RM) )
Bandung
1971
100,00%
100,00%
100,00%
1.560
1.234
766
1.1.4.1.3
PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) b)
Semarang
1971
100,00%
100,00%
100,00%
943
759
641
1.1.4.1.4
PT. Radio Efkindo (RE) b)
Yogyakarta
1999
70,00%
70,00%
70,00%
1.269
1.087
964
1.1.4.1.5
PT. Radio Citra Borneo Madani (RCBM) b)
Banjarmasin
2007
100,00%
100,00%
100,00%
-
-
-
1.1.4.1.6
PT. Radio Swara Banjar Lazuardi (RSBL) b)
Banjarmasin
2007
100,00%
100,00%
100,00%
-
-
-
1.1.4.2
PT. Radio Suara Monalisa (RSM) b)
Jakarta
1971
80,00%
80,00%
80,00%
8.526
11.056
10.755
1.1.4.3
PT. Radio Mediawisata Sariasih (RMS) b)
Bandung
2007
100,00%
100,00%
100,00%
418
249
5.208
1.1.4.4
PT. Radio Cakra Awigra (RCA) b)
Surabaya
2007
100,00%
100,00%
100,00%
5.709
3.852
3.990
1.1.4.5
PT. Radio Arief Rahman Hakim (RARH) b)
Jakarta
2007
100,00%
100,00%
100,00%
5.461
5.408
5.208
1.1.4.6
PT. Radio Sabda Sosok Sohor (RSSS) b)
Jakarta
1981
90,00%
90,00%
-
4.779
2.740
-
1.1.5
Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) b)
Belanda/ Netherlands
2006
100,00%
100,00%
100,00%
6.183
5.798
1.337.738
1.1.6
MNC International Middle East Limited (MIMEL) dan entitas anak/and its subsidiaries b)
1.1.6.1
MNC International Limited (MIL) b)
1.1.6.2
MNC Pictures FZ LLC (MP) b)
1.1.7
PT. Media Nusantara Informasi (MNI)
1.1.7.1 1.1.8
Dubai
2007
100,00%
100,00%
100,00%
360.170
2.237.466
2.271.004
Cayman Islands
2007
100,00%
100,00%
100,00%
146.854
1.087.340
1.118.655
Dubai
2007
100,00%
100,00%
100,00%
1.651
1.548
1.547
dan entitas anak/and its subsidiary b)
Jakarta
2005
99,00%
99,00%
99,00%
230.287
203.813
181.010
PT. Media Nusantara Distribusi (MND) b)
Jakarta
2011
99,00%
99,00%
-
800
1.200
-
PT. MNI Global (MNIG) b)
Jakarta
2005
100,00%
100,00%
100,00%
19.035
16.163
14.118
1.1.9
PT. MNI Publishing (MNIP) dan entitas anak/ and its subsidiary b)
Jakarta
2008
75,00%
75,00%
75,00%
6.223
4.139
6.395
1.1.9.1
PT. MNI Entertainment (MNIE) b)
Jakarta
2008
80,00%
80,00%
80,00%
5.728
3.032
5.099
1.1.10
PT. Okezone Indonesia (Okezone) b)
Jakarta
2011
99,90%
99,90%
13.260
3.174
-
1.1.11
PT. Cross Media Internasional (CMI) dan entitas anak/and its subsidiaries b)
Jakarta
2001
99,99%
99,99%
99,99%
190.729
191.473
206.718
1.1.11.1
PT. Mediate Indonesia (MI) b)
Jakarta
2001
99,97%
99,97%
99,97%
175.806
171.316
166.469
1.1.11.2
PT. Multi Advertensi Xambani (MAX) Jakarta
1996
51,20%
51,20%
51,20%
2.418
7.321
7.542
1.1.11.2.1
PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) b)
Jakarta
2004
80,00%
80,00%
80,00%
2.878
3.928
4.045
1.1.12
PT. MNC Pictures (MNCP) b)
Jakarta
2009
70,00%
70,00%
70,00%
48.573
25.386
23.932
1.1.13
PT. Star Media Nusantara (SMN) b)
Jakarta
2008
70,00%
70,00%
70,00%
13.821
6.503
4.935
1.2
Global Mediacom International Ltd (GMI) Dubai
2012
100,00%
100,00%
100,00%
1.940.465
31
31
Cayman Islands
2002
58,20%
58,20%
58,20%
1.858.998
1.615.951
1.610.870
China
2009
50,01%
50,01%
50,01%
42.451
34.710
22.162
dan entitas anak/and its subsidiary b)
b
dan entitas anak/and its subsidiaries ) 1.2.1
Linktone Ltd. (LTON) dan entitas anak/
1.2.1.1
and its subsidiaries Letang Game Ltd. (Letang) b)
- 13 -
-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Domisili/
Tahun operasi komersial/ Start of commercial
Domicile
operations
2012
2011
2010
Jakarta
2009
100,00%
100,00%
100,00%
59.902
53.232
50.563
2001
87,50%
87,50%
87,50%
229.286
240.066
369.137
Singapore
1999
100,00%
100,00%
100,00%
38.675
53.431
52.299
Jakarta
1988
66,47% b) 75,54% b)
75,54% b)
4.939.425
3.447.663
3.062.838
9,60%
a) 20,00% a)
20,00% a)
2010
100,00%
100,00%
100,00%
1.748.414
1.634.981
1.593.375
Netherlands
2010
100,00%
100,00%
100,00%
1.750.195
1.635.675
1.522.455
Jakarta
2007
100,00%
100,00%
100,00%
174.731
174.684
174.561
1.2.1.2
PT. Linktone Indonesia (Linktone) b)
1.2.2
Innoform Media Pte., Ltd. (Innoform) dan entitas anak/and its subsidiary b)
Singapura/
1.2.2.1
Alliance Entertainment Singapore Pte., Ltd. (Alliance) b)
Singapura/
Singapore
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 31 Des/Dec 31,
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership c)
2012
2011
2010
Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media 1.3
PT. MNC Sky Vision (MNCSV) dan entitas anak/ and its subsidiaries
1.3.1
Aerospace Satelitte Corporation Holding B.V. (ASCH) dan entitas anak/and its subsidiary b)
1.3.1.1
Aerospace Satelitte Corporate B.V. (ASC) b)
1.4
PT. Sky Vision Networks (SVN)
Belanda/ Netherlands Belanda/
Media pendukung dan infrastruktur/ Media support and infrasturcture 1.5
PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan entitas anak/ and its subsidiaries b)
Bekasi
1998
99,99%
99,99%
99,99%
404.984
443.235
491.296
1.5.1
PT. Telesindo Media Utama (TMU) b)
Jakarta
1999
99,99%
99,99%
99,99%
1.330
2.506
2.518
1.5.2
PT. Sena Telenusa Utama (STU) dan entitas anak/and its subsidiaries b)
Jakarta
2003
99,99%
99,99%
99,99%
20.764
16.407
18.418
1.5.3
PT. Flash Mobile (FM) b)
Jakarta
2004
84,99%
84,99%
84,99%
19.344
15.079
16.035
Jakarta
2012
60,00%
-
83.016
-
-
Jakarta
-
80,00%
80,00%
80,00%
1.055
1.055
1.055
Jakarta
2000
89,78%
89,58%
89,58%
3.419.677
1.515.928
1.214.440
Penjualan melalui media/ Media Shopping 1.6
PT MNC GS Homeshopping (MNC Shop) b)
-
Lainnya/Others 1.7
PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) b)
2 PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (MCAP) (dahulu/formerly PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk) a) dengan anak perusahaan dibidang:/ with subsidiaries engaged in: Pembiayaan, efek dan asuransi/ Financing, securities and insurance 2.1
PT. MNC Asset Management (MNCAM) b)
Jakarta
2000
99,99%
99,99%
99,99%
39.437
35.050
27.143
2.2
PT. MNC Securities (MNCS) b)
Jakarta
2004
99,99%
99,99%
99,99%
1.915.954
787.785
746.298
2.3
PT. MNC Finance (MNCF) b)
Jakarta
1990
99,99%
99,99%
99,99%
1.067.822
508.721
358.949
2.4
PT MNC Life Assurance (MNCL) b) PT MNC Asuransi Indonesia (MNCAA) (dahulu/formerly
Jakarta
2010
99,96%
99,93%
99,91%
205.818
99.700
60.668
Jakarta
2011
99,95%
99,90%
167.315
58.485
-
Jakarta
2007
99,99%
99,99%
99,99%
1.040
908.453
903.364
53,01%
730.932
598.977
606.267
2.5
PT Jamindo General Insurance) b) 3 PT. Global Transport Services (GTS) a)
-
dengan anak perusahaan dibidang:/ with a subsidiary engaged in: Transportasi/Transportation 3.1
PT. Indonesia Air Transport Tbk (IAT) b)
Jakarta
1969
38,02%
38,02%
3.1.1
PT MNC Infrastruktur Utama
Jakarta
-
99,99%
-
-
10.716
-
-
Jakarta
2012
99,99%
-
-
1.697.884
-
-
Jakarta
2009
51,00%
-
-
615.471
-
-
Cayman
2007
100,00%
100,00%
100,00%
2.026
1.898
1.881
2009
100,00%
100,00%
100,00%
304.345
357.570
352.709
4 PT MNC Energi (MNCE) a) dengan anak perusahaan dibidang sumber daya mineral:/ with a subsidiary engaged in mining resources: 4.1
PT Nuansacipta Coal investment (NCI) b)
5 Bhakti Investama International Limited (BIILC) a)
Islands a
6 Bhakti Investama International Limited (BIILD) )
Dubai
a) Pemilikan langsung (Level 1) b) Pemilikan tidak langsung (Level 2) c) Untuk pemilikan tidak langsung, persentase
a) Directly owned (Level 1) b) Indirectly-owned (Level 2) c) For indirect subsidiaries,
percentage of ownership represents Level 1 and Level 2 subsidiaries’ ownership on the investee.
pemilikan merupakan pemilikan entitas anak Level 1 dan Level 2 pada entitas anaknya.
- 14 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengembangan usaha sumber daya mineral
Development of mineral resources business
Pada bulan Pebruari 2012, Perusahaan mendirikan PT MNC Energi (MNCE) yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara, perdagangan, jasa dan transportasi dengan 99,99% kepemilikan saham.
In February 2012, the Company established PT MNC Energi (MNCE) which specialized in coal mining, trading, services and transportation with 99.99% ownership.
Pada bulan Desember 2012, MNCE melakukan akuisisi PT Nuansacipta Coal Investment (NCI) seperti diungkapkan pada Catatan 43.
In December 2012, MNCE acquired PT Nuansacipta Coal Investment (NCI) as described in Note 43.
Pengembangan usaha jasa keuangan dan investasi
Development of financial institution business and investment based business
2012
2012
Pada tanggal 16 Oktober 2012, MCAP memperoleh persetujuan dari Direktur Bursa Efek Indonesia dengan suratnya No. S-07068/BEI.PPJ/10-2012 terkait pencatatan saham tambahan yang berasal dari Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 87.500.000 saham. Seluruh saham HMETD ini diambil oleh Perusahaan sehingga meningkatkan persentase kepemilikan Perusahaan di MCAP menjadi 89,78%.
On October 16, 2012, MCAP obtained an approval from the Director of Indonesia Stock Exchange in his letter No. S-07068/BEI.PPJ/10-2012 for listing of 87,500,000 shares through Right Issue without Preemptive Rights to the stockholders. All shares are taken by the Company which resulted in increase of ownership on MCAP to 89.78%.
Pada tahun 2012, MCAP menambah setoran modal dan ditempatkan pada MNCL dan MNCAA yang menyebabkan peningkatan persentase kepemilikan masing-masing menjadi 99,96% dan 99,95%.
In 2012, MCAP increased its issued and paid-up capital in MNCL and MNCAA, which increased MCAP’s ownership in MNCL and MNCAA to 99.96% and 99.95%, respectively.
2011
2011
Pada tanggal 20 Desember 2011, MCAP telah mengakuisisi 99,90% saham PT Jamindo General Insurance (JGI). Para pemegang saham JGI juga menyetujui peningkatan modal dasar JGI dari semula sebesar Rp 40.000 juta menjadi Rp 160.000 juta serta mengubah nama JGI menjadi MNCAA. Pada tanggal 29 Desember 2011, MCAP setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dalam MNCAA menjadi sebesar Rp 41.500 juta dengan jumlah kepemilikan saham MCAP pada MNCAA menjadi Rp 41.460 juta (Catatan 43).
On December 20, 2011, MCAP acquired 99.90% shares of PT Jamindo General Insurance (JGI). The shareholders of JGI also agreed to increase the authorized capital of JGI from Rp 40,000 million into Rp 160,000 million and change the name of JGI into MNCAA. On December 29, 2011, MCAP agreed to increase its paid up capital into MNCAA for amounting to Rp 41,500 million with ownership of Rp 41,460 million (Note 43).
Pada tahun 2011, MCAP menambah setoran modal dan ditempatkan pada MNCL yang menyebabkan peningkatan persentase kepemilikan menjadi 99,93%.
In 2011, MCAP increase its issued and paidup capital in MNCL which changed its ownership percentage to 99.93%.
- 15 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Pengembangan pelanggan
usaha
media
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
berbasis
Development of subscribers based media business
2012
2012
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Perusahaan tanggal 25 April 2012, dewan komisaris memberikan persetujuan kepada dewan direksi Perusahaan untuk melakukan divestasi saham MNCSV milik Perusahaan baik sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) MNCSV maupun melalui cara penjualan langsung kepada investor. Rencana divestasi saham MNCSV ini telah diberitahukan kepada pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham luar Biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No.16 tanggal 2 Mei 2012 dari Notaris Aryanti Artisari, SH.
Based on the Company’s Commissioner’s decision dated April 25, 2012, the board of commissioners give their approval to the board of directors to divest the Company’s ownership in MNCSV, through MNCSV’s plan for initial public offering or directly to the investor. The plan to divest MNCSV’s shares was announced to the stockholders in the Company’s extraordinary stockholders’ meeting as stated in deed No. 16 dated May 2, 2012 of Notary Aryanti Artisari, SH.
Pada tanggal 27 Juni 2012, MNCSV memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-8058/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas 1.412.776.000 saham MNCSV, yang terdiri dari 847.666.000 saham baru dan 565.110.000 saham MNCSV milik Perusahaan. Pada tanggal 9 Juli 2012, saham MNCSV telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 27, 2012, MNCSV obtained the letter of effectiveness from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) through his Letter No. S 8058/BL/2012 in relation to MNCSV’s initial public offering of its 1,412,776,000 shares, consisting of 847,666,000 new shares and 565,110,000 MNCSV shares owned by the Company. On July 9, 2012, MNCSV’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
Transaksi diatas menyebabkan penurunan kepemilikan langsung Perusahaan di MNCSV dari 20% menjadi 9,60%. Keuntungan atas transaksi ini sebesar Rp 728.130 juta diakui sebagai ekuitas dalam akun selisih transaksi entitas dengan pihak non-pengendali karena perubahan pada bagian nilai aset bersih Perusahaan tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian.
The above transaction resulted to a decrease in the Company’s direct interest in MNCSV from 20% to 9.60%. Gain from this transaction of Rp 728,130 million was recorded in equity as difference in value of equity transaction with the non-controlling interest as this is a change in interest that does not result in loss of control.
2010
2010
Mediacom menukar obligasi wajib tukar menjadi saham MNCSV, sehingga penyertaan saham Mediacom menjadi 75,54% (Catatan 43).
Mediacom has exchanged its mandatory exchangable bonds with MNCSV’s shares, resulting to 75.54% ownership in MNCSV (Note 43).
Pada tahun 2010, MNCSV mendirikan ASCH dan ASC yang memiliki aktivitas utama dalam bidang keuangan.
In 2010, MNCSV established ASCH and ASC, whose main business is in finance industry.
- 16 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengembangan usaha media berbasis konten dan iklan
Development of content and advertising based media business
2012
2012
Selama tahun 2012, Perusahaan membeli 188.389.500 lembar saham dan menjual 100.000.000 lembar saham Mediacom yang dimilikinya ke pasar sekunder, sehingga setelah penjualan kepemilikan Perusahaan di Mediacom menjadi 51,55%. Keuntungan (kerugian) bersih atas transaksi ini diakui sebagai ekuitas dalam akun selisih transaksi entitas dengan pihak non-pengendali.
During 2012, the Company bought 188,389,500 Mediacom shares and sold 100,000,000 Mediacom shares to market, resulting in the Company’s ownership in Mediacom to become 51.55%. The net gain (loss) from this transaction was recorded in equity as difference in value of equity transaction with the non-controlling interest.
Perusahaan menjaminkan 682.000.000 saham Mediacom milik Perusahaan kepada Jalan Sudirman Limited (”JSL”) sehubungan dengan kesepakatan jual beli saham Mediacom antara Perusahaan, JSL dan Express Cyber Ltd pada tanggal 19 Maret 2012.
The Company pledged 682,000,000 Mediacom’s shares owned by the Company to Jalan Sudirman Limited (”JSL”) in relation to sell and purchase of Mediacom’s shares agreements between the Company, JSL and Express Cyber Ltd on March 19, 2012.
Pada tahun 2012, MIL menjual seluruh sahamnya di LTON kepada GMI. Transaksi ini dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas yang berada dalam kelompok usaha Mediacom sehingga tidak mengakibatkan perubahan pengendalian Perusahaan terhadap entitas anak.
In 2012, MIL divested all of its shares in LTON to GMI. This transaction was engaged in relation to the reorganization of entities within the Mediacom’s business group and therefore did not result in a change of the Company’s control over the subsidiary.
Mediacom menandatangani perjanjian investasi dengan Indonesia Media Partners LLC, berelasi dengan Saban Capital Group Inc (“SCG”), pihak ketiga, pada tanggal 17 Oktober 2011. Perjanjian investasi tersebut mengatur bahwa SCG berhak atas call option sebanyak 2.5% dari jumlah saham MNC yang dimiliki MCOM. Harga per lembar saham atas pelaksanaan call option adalah sebesar Rp 1.200 jika SCG mengeksekusi opsi dalam jangka waktu 2 tahun sejak tanggal perjanjian investasi dan jika terdapat penambahan 3 bulan dari ulang tahun kedua tanggal perjanjian investasi, maka harga per lembar saham opsi menjadi Rp 1.225 dengan syarat penyesuaian harga opsi yang diatur dalam pasal perjanjian opsi.
Mediacom entered into an investment agreement with Indonesia Media Partners LLC, a related party of Saban Capital Group Inc (“SCG”), a third party, on October 17, 2011. The investment agreement stated that SCG has a call option to acquire an additional 2,5% of MNC’s outstanding shares which is owned by MCOM. An exercise price per share equal to Rp 1,200 within 2 years from the period commencing the investment agreement date and for an additional 3 months after the second anniversary, an exercise price per share shall be equal to Rp 1,225 per option share with the adjustment price as stated in option agreement.
2011
2011
Perusahaan menjaminkan 1.405.650.000 saham Mediacom milik Perusahaan kepada Gainstart Investment Limited (GIL) sehubungan dengan kesepakatan jual beli saham Mediacom antara Perusahaan, GIL dan Express Cyber Ltd pada tanggal 30 Mei 2011.
The Company pledged 1,405,650,000 Mediacom's shares owned by the Company to Gainstart Investment Limited (GIL) in relation to sell and purchase of Mediacom's shares agreements between the Company, GIL and Express Cyber Ltd on May 30, 2011.
- 17 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Kesepakatan jual beli saham Mediacom yang dimaksud diatas telah selesai dan 1.405.650.000 saham Mediacom milik Perusahan tidak lagi menjadi jaminan.
Sell and purchase of Mediacom’s share agreements are mentioned above were completed and 1,405,650,000 Mediacom’s share owned by the Company is no longer pledge.
Sesuai dengan kesepakatan transaksi yang ditandatangani oleh Perusahaan, Smart Empire dan Batavia Enterprise Limited (BEL) pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan menjaminkan 798.000.000 saham Mediacom milik Perusahaan kepada BEL.
Based on transaction agreement signed between the Company, Smart Empire and Batavia Enterprise Limited (BEL) on December 29, 2011, the Company pledged 798,000,000 Mediacom shares owned by the Company to BEL.
Mediacom menjual sebanyak 692,3 juta lembar saham MNC kepada Saban Capital Group Inc., dan kemudian membeli sebanyak 510,9 juta lembar saham MNC dari pasar sekunder sehingga penyertaan saham Mediacom pada MNC menjadi 70,02%.
Mediacom sold 692.3 million MNC shares to Saban Capital Group Inc. and subsequently bought 510.9 million MNC shares in the secondary market, resulting to 70.02% Mediacom ownership in MNC.
MNC, melalui entitas anak MNCN, telah mengakuisisi 90% kepemilikan saham RSSS, perusahaan yang bergerak dalam bidang penyiaran.
MNC, through its subsidiary, MNCN, has acquired 90% ownership in RSSS, a company that specializes in broadcasting.
MNC, melalui entitas anak MNI, mendirikan MND dengan kepemilikan saham sebesar 99%, yang bergerak dalam bidang perdagangan.
MNC, through its subsidiary, MNI, has established a 99% ownership in MND, a company that specializes in trading.
MNC mendirikan Okezone dengan kepemilikan saham sebesar 99,9%, yang bergerak dalam bidang jasa online.
MNC has established a 99.9% ownership in Okezone, a company that specializes in online services.
2010
2010
Mediacom membeli 37,5 juta lembar saham MNC dari pasar sekunder sehingga penyertaan saham Mediacom menjadi 71,71%.
Mediacom bought 37.5 milllion MNC shares in the secondary market, thus Mediacom’s ownership in MNC increased to 71.71%.
MNC menambah setoran modal sebanyak 58.850 lembar saham yang menyebabkan perubahan penyertaan saham MNC menjadi 98,5%.
MNC made additional paid-up capital of 58,850 shares, thus increase ownership in MNC increased to 98.5%.
MNCN telah mengakuisisi 75% kepemilikan saham tambahan PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) dan 34,7% kepemilikan saham tambahan PT. Radio Cakra Awigra (RCA), Perusahaan yang bergerak dalam bidang radio (Catatan 43).
MNCN has acquired additional 75% ownership in PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) and additional 34.7% ownership in PT. Radio Cakra Awigra (RCA), companies that are engaged in radio industry (Note 43).
LTON telah mengakuisisi 50,01% kepemilikan saham Letang Game Ltd yang bergerak dalam bidang Mobile Games dan PC Online Games di Cina (Catatan 43).
LTON has acquired 50.01% ownership in Letang Games Ltd, a company that specializes in the development of Mobile Games and PC Online Games in China (Note 43).
MNC bersama MIMEL and LTON telah mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT. Linktone Indonesia (Linktone) yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa telekomunikasi Value Added Services (VAS) (Catatan 43).
MNC together with MIMEL and LTON, has acquired 100% ownership of PT. Linktone Indonesia (Linktone), a company that specializes in providing telecom Value Added Services (VAS) (Note 43).
- 18 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MIMEL and LTON, telah mengakuisisi 87,5% kepemilikan saham Innoform Media Pte., Ltd (Innoform) yang bergerak dalam pembuatan, distribusi dan lisensi produk edukasi dan hiburan (Catatan 43).
MIMEL and LTON, have acquired 87.5% ownership in Innoform Media Pte., Ltd (Innoform), a company that specializes in the development, distribution and licensing of education and entertainment products (Note 43).
Pengembangan media
Development of media shopping
f.
usaha
penjualan
melalui
Pada tahun 2012, Mediacom dan GS Homeshopping Inc. mendirikan PT MNC GS Homeshopping yang bergerak dalam bidang penjualan melalui media dengan kepemilikan Mediacom sebesar 60%.
In 2012, Mediacom and GS Homeshopping Inc established PT MNC GS Homeshopping which specializes in media shopping with 60% ownership by Mediacom.
Pengembangan Usaha Berbasis Transportasi
Development of Transportation Business
Pada tahun 2011 dan 2010, IAT menerbitkan saham baru melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) seri B sebanyak 1.185.025.910 dan 681.005.000 saham dimana semua saham tersebut diambil oleh Global Far East Investment Ltd dan Starlight Ltd atas wesel bayar IAT. Penerbitan saham baru ini menyebabkan penurunan persentase kepemiikan GTS di IAT menjadi 53,01% di tahun 2010 dan menjadi 38,02% di tahun 2011.
In 2011 and 2010, IAT issued 1,185,025,910 and 681,005,000 shares, respectively, through Right Issue with Preemptive Rights, in which all shares were subscribed by Global Far East Investment Ltd and Starlight Ltd due to IAT’s notes payable. These issuances of new shares decreased the percentage of ownership of GTS in IAT into 53.01% in 2010 and into 38.02% in 2011.
Susunan Pengurus dan Informasi Lain
f.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31 , 2012 Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur tidak terafilasi
At December 31, 2012, 2011 and 2010, the Company’s management consists of the following:
31 Desember/December 31 , 2011
31 Desember/December 31 , 2010
: Ratna Endang Soelistyawati : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja : Antonius Z. Tonbeng Posma Lumban Tobing
Ratna Endang Soelistyawati Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja Antonius Z. Tonbeng Posma Lumban Tobing
Ratna Endang Soelistyawati Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja Antonius Z. Tonbeng Posma Lumban Tobing
: :
Commissioners President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja Darma Putra Wati : Wandhy Wira Riady
Hary Tanoesoedibjo Hary Djaja Darma Putra Wati Wandhy Wira Riady
Hary Tanoesoedibjo Hary Djaja Darma Putra Wati
: :
Directors President Director Directors
:
Non-affiliated Director
Komite audit, sekretaris Perusahaan dan unit audit internal pada tanggal 31 December 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31 , 2012 Komite Audit Ketua Anggota
Management and Other Information
At December 31, 2012, 2011 and 2010, the audit committee, corporate secretary, and internal audit consists of the following:
31 Desember/December 31 , 2011
31 Desember/December 31 , 2010
: Antonius Z. Tonbeng : Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya
Antonius Z. Tonbeng Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya
Antonius Z. Tonbeng Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya
: :
Audit Committee Chairman Members
Sekretaris Perusahaan
: Robert Satrya
Robert Satrya
Robert Satrya
:
Corporate Secretary
Audit Internal
: Andreas Tanuwidjaja
Andreas Tanuwidjaja
Susanto
:
Internal Audit
- 19 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
Standards effective in the current period
In the current year, the Company and its subsidiaries (“the Group”) has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2012. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the Group’s accounting policies in the following areas, and affected the consolidated financial statement presentation and disclosures for the current or prior years:
Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Grup yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)
PSAK 28 (revisi 2012), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
PSAK 28 (revised 2012), Accounting for Casualty Insurance Contract
Standar revisi ini diterbitkan untuk melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi, untuk entitas yang menerbitkan kontrak asuransi kerugian yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 62.
This revised standard is issued to compliment PSAK 62: Insurance Contracts, for entity issuing casualty insurance contract which is within the scope of PSAK 62.
Standar ini diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2012. Dampak dari penerapan standar ini dijelaskan dalam Catatan 53.
This standard is applied from January 1, 2012. The effect of the implementation of this standard is discussed in Note 53.
PSAK 60, Pengungkapan
Instrumen
Keuangan:
PSAK 60, Disclosures
Financial
Instruments:
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan .
This new standard supersedes the disclosure requirements of PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure.
Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Grup, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Grup terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut (Catatan 52).
This new standard resulted in the disclosures concerning (a) the significance of financial instruments for the Group's financial position and performance; and (b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Group is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Group manages those risks (Note 52).
- 20 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PSAK 62, Kontrak Asuransi
PSAK 62, Insurance Contract
Standar ini mengatur pelaporan keuangan kontrak asuransi oleh setiap entitas yang menerbitkan kontrak asuransi, mensyaratkan, pengembangan terbatas akuntansi asuradur untuk kontrak asuransi dan pengungkapan yang mengidentifikasikan dan menjelaskan jumlah dalam laporan keuangan asuradur yang timbul dari kontrak asuransi dan membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan dari kontrak asuransi.
This new standard specifies the financial reporting for insurance contracts by any entity that issues such contracts, requiring, limited improvements to accounting by insurers for insurance contracts and disclosures that identifies and explains the amounts in an insurer’s financial statements arising from insurance contracts and helps users of those financial statements understand the amount, timing and uncertainty of future cash flows from insurance contracts.
Salah satu pengembangan utama akuntansi untuk asuradur adalah tes kecukupan liabilitas, yang mengharuskan asuradur menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Bila tidak mencukupi, kekurangannya harus diakui dalam laba rugi.
One of the main features of improvements to accounting for insurer is the liability adequacy test (LAT) wherein an insurer shall assess at the end of each reporting period whether recognized insurance liabilities are adequate, using current estimates of future cash flows under its insurance contracts, which in case of deficiency shall be recognized in profit of loss.
Standar ini diterapkan secara retrospektif sejak tanggal 1 Januari 2012. Dampak dari penerapan standar ini dijelaskan dalam Catatan 53.
This standard is generally applied retrospectively from January 1, 2012. The effect of the implementation of this standard is discussed in Note 53.
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these consolidated financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these consolidated financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi
PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman
PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi
PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
- 21 -
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 13 (revised 2011), Investment Property PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs PSAK 30 (revised 2011), Lease PSAK 33 (revised 2011), Stripping Cost Activity and Environmental Management in the Public Mining PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 36 (revised 2011), Accounting for Life Insurance Contract
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Akuntansi Kompetensi Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham
PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi
ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Standar telah diterapkan
diterbitkan
tapi
belum
b.
PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 56 (revised 2011), Earnings per Share PSAK 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Concession Arrangements ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders ISAK 22, Service Concession Arrangements: Disclosures ISAK 23, Operating Leases – Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Standards in issue not yet adopted
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan amandemen PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 is PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control and amendment of PSAK 60: Financial Instrument: Disclosures.
Evaluasi awal oleh manajemen bahwa standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas serta pengungkapan terkait pada tanggal 31 Desember 2012, tetapi terdapat kemungkinan akan mempengaruhi akuntansi dan pengungkapan transaksi dan pengaturan di masa yang akan datang.
Preliminary evaluation by management indicated that these standards do not have an impact on the carrying amount of assets and liabilities and the related disclosures at December 31, 2012 but may effect accounting and disclosure of future transaction and arrangements.
- 22 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
3.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
c.
Penyajian Konsolidasian
Laporan
Statement of Compliance The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Keuangan
b.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasian
c.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau penjualan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Group.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
- 23 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur pada nilai wajar atau pada bagian pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of noncontrolling interests is the amount of those interests at initial recognition plus noncontrolling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and to the noncontrolling interests even if this results in the non-controlling interests having deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s interests in existing subsidiaries that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to owners of the Company.
Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
When the Group loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Group had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity. - 24 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
d.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Kombinasi Bisnis
d.
Business Combinations
Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the acquisition method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair values (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.
Where applicable, the consideration for the acquisition includes any assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, measured at its acquisitiondate fair value. Subsequent changes in such fair values are adjusted against the cost of acquisition where they qualify as measurement period adjustments. All other subsequent changes in the fair value of contingent consideration classified as an asset or liability are accounted for in accordance with relevant accounting standards. Changes in the fair value of contingent consideration classified as equity are not recognized.
Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan.
The acquiree‟s identifiable assets, liabilities and contingent liabilities that meet the conditions for recognition under PSAK 22 (revised 2010), Business Combination, are recognized at fair value, except for certain assets and liabilities that are measured using the relevant standards.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui , untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Grup memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.
The measurement period is the period from date of acquisition to the date the Group obtains complete information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date – and is subject to a maximum of one year.
- 25 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
e.
f.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
e.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup, kecuali BIILC, BIILD, MIMEL, LTON, ASCH, ASC dan Innoform (“entitas anak di luar negeri”), diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
The individual books of accounts of each entity in the Group, except for BIILC, BIILD, MIMEL, LTON, ASCH, ASC and Innoform (“foreign subsidiaries”), are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Pembukuan BIILC, BIILD, MIMEL, LTON, ASCH dan ASC diselenggarakan dalam Dolar Amerika Serikat dan pembukuan Innoform diselenggarakan dalam Dolar Singapura.
The books of accounts of BIILC, BIILD, MIMEL, LTON, ASCH and ASC are maintained in U.S. Dollar while those of Innoform are maintained in Singapore Dollar.
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak di luar negeri pada tanggal pelaporan dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif.
For consolidation purposes, assets and liabilities of foreign subsidiaries at reporting date are translated into Rupiah using the exchange rates at reporting date, while revenues and expenses are translated at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. Resulting translation adjustments are shown as part of other comprehensive income.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a)
i. ii. iii.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: i.
has control or joint control over the reporting entity;
ii.
has significant influence over the reporting entity; or is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
iii.
- 26 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b)
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya).
i.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vi.
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
- 27 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
g.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
The Group’ financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual (AFS) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL) Held to Maturity Available-for-Sale (AFS) Loans and Receivable
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Investasi dana kelolaan dan reksadana merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL.
Investment in manage funds and mutual funds are financial assets held for trading and are classified as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified in FVTPL, if a financial assets as group of trading upon initial recognition are set to be measured at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
- 28 -
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity‟s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures), for example the entity‟s board of directors and chief executive officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 6.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 6.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to Maturity
Grup mempunyai wesel tagih yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo karena manajemen berkeyakinan bahwa Grup memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki wesel tersebut hingga jatuh tempo. Wesel tagih diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai, dengan pengakuan pendapatan diakui berdasarkan metode hasil efektif.
The Group has notes receivable which is classified as held to maturity as management believes that the Group has a positive intent and ability to hold the notes to maturity. The notes are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment, with revenue recognized on an effective yield basis.
Tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale (AFS)
Obligasi dan saham milik Grup yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Listed shares and bonds held by the Group that are traded in an active market are classified as AFS and are stated at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklasifikasi ke laporan laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income and accumulated in AFS Investment Revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS Investment Revaluation is reclassified to profit or loss.
- 29 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Group’ right to receive the dividends are established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan lainnya dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Time deposits, trade and other receivable and other financial assets that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan metode suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
- 30 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’ past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan penurunan nilai. Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance of decline in value of receivables. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance of decline in value of receivables. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance of decline in value of receivables. Changes in the carrying amount of the allowance of decline in value of receivables are recognised in profit or loss.
- 31 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the financial asset at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when they transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
h.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
h.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
- 32 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
i.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Pembelian kembali instrumen ekuitas Perusahaan (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Perusahaan tersebut tidak diakui dalam laba rugi.
Repurchase of the Company’s own equity instruments (treasury shares) is recognized and deducted directly in equity. No gain or loss is recognized in profit or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own equity instrument.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi. Grup tidak mempunyai liabilitas keuangan yang ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”. The Group has no financial liabilities designated as at FVTPL.
Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lain-lain, utang obligasi, pinjaman bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities, which include trade and other accounts payable, bonds payable, bank loans and other borrowings, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Group derecognises financial liabilities when, and only when, the Group’ obligations are discharged, cancelled or expire.
Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika:
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities The Group only offsets financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where they:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
- 33 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
j.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Kas dan Setara Kas
j.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. k.
l.
Cash and cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Transaksi Efek
k.
Securities transactions
Transaksi pembelian dan penjualan efek, baik untuk nasabah maupun untuk Grup sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai “piutang nasabah” dan “utang Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)”, sedangkan penjualan untuk nasabah dicatat sebagai “piutang KPEI” dan “utang nasabah”.
Purchases of securities for the interest of customers are recorded as receivable from customers and payable to institue of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia (KPEI), while sales of securities for the interest of customers are recorded as receivable from KPEI and payable to customers.
Pembelian efek untuk Grup sendiri dicatat sebagai “portofolio efek” dan “utang KPEI”, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai “piutang KPEI” dan mengurangi jumlah portofolio efek yang dimiliki Grup secara first in first out (FIFO) serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut dalam operasi tahun berjalan.
Purchase of securities for the Group is recorded as “securities owned-trading” and “accounts payable to KPEI”, on the other hand, sale of securities is recorded as “Receivables from KPEI” and deduction on the number of securities owned by the Group based on first in first out (FIFO) method and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen
l.
Accounting of Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan belum diakui dan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing are stated at the amount of installment receivable net of unearned income and impairment losses.
Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
Receivables are written off when they are deemed to be uncollectible based on Company's management evaluation. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt.
Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala konstan dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the term of the financing agreement using a constant rate of return on the financing receivables.
- 34 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui tersebut, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer finance receivables is recognized as income over the term of existing contract based on the effective interest rate of consumer finance receivables.
Selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian, ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen – Bersih” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.
The difference between administration revenue from finance arrangements at inceptions consumers is deferred and recognized as an adjustment to yield income over he contract terms method based on effective interest rates and presented as part of the "Consumer Financing Income - Net" in the consolidated statement of comprehensive income .
m. Anjak Piutang
m. Factoring Receivables
Anjak piutang dengan perlindungan (with recourse) dinyatakan sebesar nilai bersih dari retensi dan pendapatan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan piutang tak tertagih. Selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang merupakan pendapatan bunga yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode kontrak. n.
Factoring receivables entered into with recourse are stated at net realizable value reduced by retention, unearned factoring income and allowance for impairment. The excess of factoring receivables over the total amount to be paid by the customer, including retention, represents unearned factoring income which will be recognized as income over the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of return.
Pembiayaan Murabahah
n.
Murabahah Financing
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan Grup harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada konsumen.
Murabahah is a sale and purchase agreement with the selling price of goods at cost plus an agreed profit and the Group must disclose the cost of the goods to the consumer.
Pada saat akad Murabahah, piutang pembiayaan murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (margin).
At the time of Murabahah, Murabahah financing receivables are recognized at cost plus profit (margin).
Keuntungan murabahah diakui selama periode akad berdasarkan pengakuan margin dari piutang pembiayaan murabahah.
Profit of murabahah is recognized over the period of the contract based on the recognition of margin financing murabahah receivables.
Pada akhir periode pelaporan, piutang pembiayaan murabahah disajikan sebesar nilai neto yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi margin yang ditangguhkan dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
At the end of reporting period, financing murabahah receivables are stated at their net realizable value, the outstanding amounts deferred murabahah reduced margins and allowance for impairment losses.
- 35 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
o.
p.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Persediaan
o.
Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut:
All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method:
1)
Metode masuk pertama keluar pertama untuk persediaan komponen elektronik dan persediaan lainnya.
1)
First-in, first-out method for electronic components and other inventories.
2)
Biaya perolehan setelah dikurangi dengan pembebanan persediaan untuk suku cadang dan komponen perbaikan pesawat udara yang telah dipasang. Pembebanan persediaan ditentukan berdasarkan jumlah jam terbang masingmasing pesawat.
2)
At cost less inventory charges for repairable and rotable parts and components of aircraft which have been assigned to the individual aircraft types. Inventory charges are computed based on actual individual aircraft flying hours.
3)
Metode identifikasi khusus untuk persediaan program media dan penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50%-70% pada penayangan pertama dan 30%-50% pada penayangan kedua. Persediaan non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama.
3)
Specific identification method for media and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 50%-70% for the first telecast and 30%-50% for the second telecast. Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast.
4)
Persediaan Batubara dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted Average) biaya yang terjadi selama periode berjalan dan mencakup alokasi bagian biaya tidak langsung yang bersifat variable dan tetap. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi biaya penyelesaian dan penjualan.
4)
Coal inventory is recognized at the lower of cost and net realizable value. Cost, were detemined with weighted average method of expenses incurred during current period and include non-direct of variable and fixed cost. Net realizable value is the estimated sales price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and costs necessary to make the sales.
Biaya Dibayar Dimuka
p.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. q.
Inventories
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Investasi pada entitas asosiasi
q.
Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
Investments in associates An associate is an entity over which the Group is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
- 36 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi) 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Grup dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi.
The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting, except when the investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with PSAK 58 (Revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Investments in associates are carried in the consolidated statements of financial position at cost as adjusted by post-acquisition changes in The Group’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Group’s interest in those associates (which includes any longterm interests that, in substance, form part of the Group’s net investment in the associate) are recognized only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen darI entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.
Any excess of the cost of acquisition over The Group’s share of the net fair value of identifiable assets, liabilities and contingent liabilities of the associate recognized at the date of acquisition, is recognized as goodwill. Goodwill is included within the carrying amount of the investment and assessed for impairment as part of that investment. Any excess of The Group’s share of the net fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities over the cost of acquisition, after reassessment, are recognised immediately in profit or loss.
Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi.
When the Group transacts with an associate, profits and losses are eliminated to the extent of their interest in the relevant associate.
r.
Properti Pertambangan
r.
Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar properti pertambangan yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Properti pertambangan diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi dimulai sejak tanggal akuisisi menggunakan basis estimasi cadangan terbukti dan terduga. Perubahan dalam estimasi cadangan terbukti dan terduga dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
Mining Properties Mining properties represent the fair value adjustment of mining properties acquired at the date of acquisition and are stated at cost. Mining properties are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the acquisition based on estimated proven and probable reserves. Changes in estimated proven and probable reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
- 37 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
s.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset Tetap - Pemilikan Langsung
s.
Property and Acquisitions
Equipment
-
Direct
Aset tetap (termasuk aset tetap kerjasama yang merupakan hak RCTI) yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment (includes RCTI’s right on property and equipment under joint operations) held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of the asset less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Mesin dan peralatan Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
10 - 30 8 4-8 2-8 4 8 - 20 7 - 15
Buildings Partitions Motor vehicles Office equipment, installation and communication Machinery and equipment Operations equipment Transportation Broadcasting
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau selama jangka waktu periode masa sewa, jika tidak ada kepastian memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset sewa pembiayaan pada akhir sewa.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets over the lease period if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership on the leased assets at the end of the lease term.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika, besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
- 38 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dimiliki secara bersama antara RCTI, PT. Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).
Property and equipment under joint operations represent assets owned jointly by RCTI, PT. Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.
t.
u.
Properti Investasi
t.
Investment Properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduaduanya. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are properties (land or a building – or part of a building – or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both. Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Properti investasi terdiri dari tanah serta bangunan dan prasarana, disewakan kepada perusahaan penyiaran.
Investment properties consists of land and building and improvement, were rented to broadcasting company.
Properti investasi selain tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 tahun.
Investment property except land is stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 years.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Goodwill
u.
Goodwill
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
Goodwill arising in a business combination is recognised as an asset at the date that control is acquired (the acquisition date). Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest (if any) in the entity over net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed.
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.
If, after reassessment, the Company and subsidiaries’ interest in the fair value of the acquiree’s identifiable net assets exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree (if any), the excess is recognised immediately in profit or loss as a bargain purchase gain. - 39 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan atau pada saat terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan terlebih dahulu untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each of the Group’s cash-generating units expected to benefit from the synergies of the combination. Cashgenerating units to which goodwill has been allocated are tested for impairment annually, or more frequently when there is an indication that the unit may be impaired. If the recoverable amount of the cashgenerating unit is less than its carrying amount, the impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit pro-rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. An impairment loss recognized for goodwill is not reversed in a subsequent period.
Pada pelepasan entitas anak, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan.
On disposal of the subsidiary, the attributable amount of goodwill is included in the determination of the profit or loss on disposal.
Kebijakan Grup atas goodwill yang timbul dari akusisi entitas asosiasi dijelaskan pada Catatan 3q.
The Group’s policy for goodwill arising on the acquisition of an associate is described in Note 3q.
v.
Penurunan Nilai kecuali Goodwill
Aset
Non-Keuangan
v.
Impairment of Non-Financial Asset Except Goodwill
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting period, the Group reviews the carrying amount of nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g; penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam Catatan 3u.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g; while impairment for goodwill is discussed in Note 3u.
- 40 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
w. Sewa
w. Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Grup. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the Group’ net investment in the leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Group at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a finance lease obligations.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa pembiayaan sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
- 41 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
x.
y.
z.
Aset Tidak Berwujud
x.
Intangible Assets
Biaya perolehan hak pengurusan legal hak atas tanah dan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonominya.
Costs related to the legal processing of landrights, were deferred and are being amortized using the straight-line method over the legal term of the landright since the legal term of the right is shorter than its economic life.
Biaya pendidikan pilot ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa ikatan dinas pilot berkisar antara 3 – 5 tahun.
Training costs for pilots are deferred and amortized using the straight-line method during pilot contract periods ranging from 3 to 5 years.
Biaya Perolehan Pelanggan
y.
Subscriber Acquisition Cost
Biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan.
Incentive expense incurred in relation to the subscriber acquisition is deferred and amortized based on subscriber’s churn rate.
Tingkat penurunan pelanggan akan ditinjau kembali secara periodik agar dapat merefleksikan tingkat penurunan pelanggan aktual pada satu periode tertentu, dan kerugian atas penilaian kembali akan dibebankan langsung pada laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.
Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscribers for the period and additional impairment losses are charged to current operations, if appropriate.
Provisi
z.
Provision
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
- 42 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban
aa. Revenues and Expenses Recognition
Pendapatan diakui sebagai berikut:
Revenues are recognized as follows:
1)
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan. Penerimaan dimuka untuk jasa yang belum diberikan, ditangguhkan dan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.
1)
Revenue from service is recognized when the service is rendered or significantly provided and the benefits have been received by the customer. Payments received in advance for uncompleted services are deferred and recorded as unearned revenue.
2)
Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Pendapatan manajemen artis, penggunaan studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Uang muka diterima atas iklan dan penggunaan studio dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan dari penjualan koran diakui berdasarkan estimasi koran dikirimkan. Pendapatan dan hasil penjualan koran konsinyasi diakui pada saat barang konsinyasi terjual.
2)
Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Sale of program is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Revenue from artists’ management, studio and short-messaging services is recognized when the services have been rendered. Advance received from advertisement and studio rental is recorded as unearned revenue. Revenue from sale of daily newspapers is recognized based on the estimated newspapers delivered. Revenue from consignment sale of newspapers is recognized when consignment newspapers is sold.
3)
Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.
3)
Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services is recognized over the lease terms. Payment received in advance is recorded as unearned revenues.
4)
Pendapatan jasa penyewaan pesawat diakui pada periode penggunaan aset sejalan dengan berlalunya waktu. Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan.
4)
Revenue from aircraft chartered services is recognized based on the terms of the use of the assets. Revenue from aircraft repairs and maintenance services are recognized when the services are rendered or significantly provided.
5)
Pendapatan dari jasa pengelolaan investasi dan jasa penasehat investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
5)
Fees from investment management and advisory services are recognized when the service are rendered based on the terms of the contracts.
6)
Pendapatan sewa dan pembiayaan konsumen diakui sesuai kebijakan akuntansi pada Catatan 3l dan 3w.
6)
Revenues from leasing, factoring and consumer financing are recognized in accordance with accounting policies in Notes 3l and 3w.
- 43 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
7)
Pendapatan komisi perantara efek dan jasa lainnya diakui setelah jasa diberikan.
7)
Commission income from brokerage and other services are recognized when service is rendered.
8)
Pendapatan jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansial telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.
8)
Fees from underwriting activities are recognized when underwriting activities are substantially completed and the amount of income has been determined.
9)
Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen.
9)
Dividend income is recognized upon declaration by the issuer of equity securities.
10) Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku.
10) Interest income is accrued on a time proportion basis, that takes into account the effective yield on the assets.
11) Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh perusahaan.
11) Insurance and reinsurance premiums are recognized as income over the contract period in proportion to the level of coverage. Coinsurance policy premiums are recognized to the extent of the share of the premiums to be received by the company.
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
Advance premium income is recorded as deferred premium income and is recognized as revenue over its coverage period.
Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
Unearned premiums are computed in aggregate using percentages as stipulated in the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003, i.e. 40% of net premiums for policies with coverage period of more than 1 month and 10% of net premiums for policies with coverage period of 1 month or less. These percentages are applied to all insurance policies, except for vehicle insurance, that uses the percentage as stipulated in the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 74/PMK.010/2007, i.e. 40% of net premiums.
Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
Decrease (increase) in unearned premiums represents difference between the current and prior period balance of unearned premiums.
- 44 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Entitas anak mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan kepada perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi lain. Jumlah premi yang dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi asuransi selama sisa periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektiuf diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi.
The subsidiary reinsures part of its total accepted risk to other insurance and reinsurance companies. Premiums paid or share in the reinsurance premium on prospective reinsurance transactions are recognized as reinsurance premium over the reinsurance contract period based on the coverage provided. Premium payments or liabilities on retroactive reinsurance transactions are recognized as reinsurance payables in the amount equivalent o the recorded liability in relation to the reinsurance contract.
Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Premium income in the statements of income represents gross premiums, reinsurance premiums and decrease (increase) in unearned premiums. Reinsurance premium is presented as a deduction from gross premiums.
Beban diakui sebagai berikut:
Expenses are recognized as follows:
1)
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan manfaatnya (metode akrual).
1)
Expenses are recognized when incurred or according to beneficial period (accrual method).
2)
Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan (Catatan 3o).
2)
Program expense is recognized when the movie or program is aired. Programs not yet aired are recorded as program inventories (Note 3o).
3)
Biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan.
3)
Expenses incurred related to underwriting activities are accumulated and charged against income when underwriting fees are recognized. When the underwriting activities are not completed and shares issuance is cancelled, the underwriting expenses are charged to current operations.
bb. Imbalan Pasca Kerja
bb. Post-Employment Benefits
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Grup, kecuali entitas anak asing, menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. Iuran yang ditanggung Perusahaan diakui sebagai beban pada periode berjalan. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
The Group, except foreign subsidiaries, have a defined contributory plan covering all their permanent employees. Contributions funded by the Company were charge to current operations. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
Program Pasca Kerja Imbalan Pasti
Defined Post-employment Benefits
Grup, kecuali entitas anak asing, memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti, untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini.
The Group, except foreign subsidiaries, provides defined benefit post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this post-employment benefits.
- 45 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.
Jumlah liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The post-employment benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost, or as reduced by the fair value of plan assets.
cc. Pengaturan pembayaran berbasis saham
cc. Share-based payment arrangements
Pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas kepada karyawan dan pihak lain yang memberikan jasa serupa yang diukur pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal pemberian kompensasi. Rincian sehubungan dengan penetapan nilai wajar dari transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas ditetapkan dalam Catatan 40.
Equity-settled share-based payments to employees and others providing similar services are measured at the fair value of the equity instruments at the grant date. Details regarding the determination of the fair value of equity-settled share-based transactions are set out in Note 40.
Nilai wajar yang ditentukan pada tanggal pemberian dari pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas dibebankan secara garis lurus sepanjang periode vesting, berdasarkan estimasi Grup dari instrumen ekuitas yang pada akhirnya vest, dengan peningkatan yang sesuai ekuitas. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup merevisi estimasi jumlah instrumen ekuitas yang diekspektasi akan vest dan dampaknya, jika ada, diakui dalam laba rugi sehingga biaya kumulatif mencerminkan estimasi yang direvisi, dengan penyesuaian yang terkait dengan cadangan ekuitasmenetap imbalan kerja.
The fair value determined at the grant date of the equity-settled share-based payments is expensed on a straight-line basis over the vesting period, based on the Group’s estimate of equity instruments that will eventually vest, with a corresponding increase in equity. At the end of each reporting period, the Group revises its estimate of the number of equity instruments expected to vest and the impact, if any, is recognised in profit or loss such that the cumulative expense reflects the revised estimate, with a corresponding adjustment to the equity-settled employee benefits reserve.
dd. Pajak Penghasilan
dd. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
- 46 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama dan Grup bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
- 47 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
ee. Laba per Saham
ff.
ee. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to parent entity by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to parent entity by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
Instrumen Keuangan Derivatif Grup menggunakan instrumen untuk mengelola risiko eksposur bunga dan tingkat perubahan nilai uang asing termasuk kontrak perubahan nilai tukar mata uang suku bunga.
ff.
Derivative Financial Instruments
keuangan atas suku tukar mata berjangka dan swap
The Group uses derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal pelaporan. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each reporting date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
Grup tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Group does not use derivative financial instruments for speculative purposes.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama (host contract) lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.
Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika sisa jatuh tempo dari instrumen lebih dari 12 bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.
A derivative is presented as non-current asset or non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 months and is not expected to be realized or settled within 12 months. Other derivatives are presented as current assets or current liabilities.
gg. Informasi Segmen
gg. Segment Information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
- 48 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c)
for which discrete financial information is available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgment that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.
dalam
- 49 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Impairment Loss on Loans and Receivables
Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 7, 8, 9, 10 dan 11.
The Group assess their loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Notes 7, 8, 9, 10 and 11.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Decline in Value of Inventories
Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 12.
The Group provide allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’ operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 12.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Properti Investasi
Estimated Useful Lives of Property Equipment and Investment Properties
Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset diperiksa secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Group’ property and equipment and investment properties are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
- 50 -
and
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 15 dan 16.
The carrying amounts of property, plant and equipment and investment properties are disclosed in Notes 15 and 16.
Penurunan Nilai Goodwill
Impairment of Goodwill
Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya memerlukan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi aliran kas masa depan yang diharapkan yang timbul dari unit penghasil kas dengan menggunakan tingkat pertumbuhan yang sesuai dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini.
Determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cashgenerating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value.
Nilai tercatat Catatan 17.
The carrying amount of goodwill is disclosed in Note 17.
5.
goodwill
diungkapkan
dalam
KAS DAN SETARA KAS
5.
2012 Kas Bank Rupiah Yuan Cina Dollar Lainnya (masing-masing dibawah Rp 25.000 juta) Deposito berjangka Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Bank Mutiara Bank Capital Bank Himpunan Saudara Bank Central Asia Lainnya (masing-masing di bawah Rp 25.000 juta) US Dollar Bank of China United Overseas Bank Union Bank of Switzerland Maybank Nusa Lainnya (masing-masing di bawah Rp 25.000 juta) Jumlah
31 Des/Dec 31, 2011
CASH AND CASH EQUIVALENTS 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
30.032
18.125
14.647
11.983
484.951 143.783 133.442
441.583 150.239 103.756
503.335 5.941 349.156
388.876 654.193
4.242
15.213
14.507
7
253.334 41.516 33.700 30.100 30.000 21.000
204.862 18.500 11.700 10.700 44.620
182.050 26.490 11.000 56.313
187.150 14.850 141.754
59.807
53.098
25.764
67.388
23.940 9.000 -
46.065 2.906 -
27.098 42.320 27.104
28.239 87.564 28.251
39.829
184
182
8.090
1.338.676
1.121.551
1.285.907
1.618.345
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah 3,25% - 10,25% 4,00% - 10,25% 5,00% - 10,25% 5,00% - 16,60% US Dollar 2,25% 2,25% - 2,50% 2,25% - 2,50% 1,00% - 7,00%
Seluruh bank dan deposito ditempatkan pada bank pihak ketiga.
berjangka
Cash on hand Cash in bank Rupiah Chinese Yuan Dollar Other (below Rp 25,000 million each) Time deposits Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Bank Mutiara Bank Capital Bank Himpunan Saudara Bank Central Asia Others (below Rp 25,000 million each) US Dollar Bank of China United Overseas Bank Union Bank of Switzerland Maybank Nusa Others (below Rp 25,000 million each) Total Interest rates on time deposits per annum Rupiah US Dollar
All cash in banks and time deposits were placed in third party banks.
- 51 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
6.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
ASET KEUANGAN LAINNYA - LANCAR
2012 Nilai wajar melalui laporan laba rugi Reksadana Dana kelolaan Efek yang diperdagangkan Efek utang Lainnya Tersedia untuk dijual Efek utang Dimiliki hingga jatuh tempo Efek utang Deposito berjangka
6.
31 Des/Dec 31, 2011
OTHER FINANCIAL ASSETS - CURRENT 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
2.209.241 1.880.163 18.490 11.205 7.621
416.120 803.029 101.372 21.486 4.268
254.140 606.907 231.305 5.518 3.830
237.306 709.605 172.155 2.350
1.986
9.496
5.288
410
304.539
386 358.420
994 125.939
1.085 204.446
Subjumlah Bagian lancar aset keuangan lainnya - tidak lancar (Catatan 14)
4.433.245
1.714.577
1.233.921
1.327.357
189.911
-
-
-
Jumlah
4.623.156
1.714.577
1.233.921
1.327.357
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dolar
4,25% - 8,75% 2,75 - 3,50%
6,50% - 7,25% 2,75% - 3,50%
Reksadana
Pihak ketiga Syailendra Equity RDT Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund Lain-lain Jumlah
8,00% - 12,50% 0,07% - 4,50%
Subtotal Current portion of other financial asset - non current (Note 14) Total Interest rates on time deposits per annum Rupiah US Dollar
Mutual Funds
2012 Pihak berelasi MNC Dana Kombinasi MNC Dana Lancar MNC Dana Likuid MNC Dana Dollar MNC Syariah MNC Ekuitas Lain-lain
5,00% - 7,00% -
Fair value through profit or loss Mutual funds Managed funds Trading securities Debt securities Others Available for sale Debt securities Held to maturity Debt securities Time deposits
31 Des/Dec 31, 2011
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
1.359.471 504.217 190.156 55.571 33.731 28.689 12.129
126.508 196.459 41.075 4.640 338 34.275 1.518
29.745 178.484 31.595 2.781
233.159 273 3.874 -
21.711
-
-
-
1.506
1.558
1.538
-
2.060 -
1.928 7.821
1.940 8.057
-
2.209.241
416.120
254.140
237.306
Grup memiliki unit penyertaan pada reksadana. Nilai wajar unit penyertaan reksadana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan reksa dana pada tanggal posisi keuangan. Keuntungan belum direalisasi atas reksadana yang diakui dalam laba rugi adalah sebesar Rp 143.662 juta, Rp 26.419 juta, Rp 16.205 juta dan Rp 13.031 juta masing-masing pada tahun 2012, 2011, 2010 dan 2009.
Related parties MNC Dana Kombinasi MNC Dana Lancar MNC Dana Likuid MNC Dana Dollar MNC Syariah MNC Ekuitas Others Third parties Syailendra Equity RDT Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund Others Total
The Group has investment units in mutual funds. The fair values of mutual funds are based on net asset value of the funds as of the reporting dates. Unrealized gain on mutual funds that were recognized in the profit or loss amounting to Rp 143,662 million in 2012, Rp 26,419 million in 2011, Rp 16,205 million in 2010 and Rp 13,031 million in 2009.
- 52 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Dana Kelolaan
The Fund Management Contract
Dana kelolaan merupakan investasi melalui manajer investasi dengan rincian sebagai berikut:
The fund management contract represent investment through fund manager with details as follows:
31 Des/Dec 31, 2011
2012 Sanremo Ventures Inc. (Sanremo) Ascot Ventures Inc. (Ascot) Tempus Eternity Ltd (Tempus) Freestyle International Ltd (Freestyle) Manhattan Group Ltd (Manhattan) GTS Far East Ltd (GTS) Herst Investment Ltd (Herst) Lafite Assets Limitted (Lafite) Targo Finance Limited (Targo) Reliancever Holdings Inc (Reliancever) Eagle Capital Advisory Limited Oportunity Funds (Eagle) Express Cyber Ltd (Express) Apical Asset Management Pte Ltd (Apical) PT MNC Asset Management (MNCAM) Jumlah
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
758.616 547.138 189.005 155.372 120.875 48.000 37.973 23.184 -
188.664 48.000 36.838 23.184 258.000 115.498
188.312 48.000 36.750 131.575
90.528 10.716 -
-
92.039 40.806 -
107.972 40.336 53.962 -
143.193 465.168
Sanremo Ventures Inc. (Sanremo) Ascot Ventures Inc. (Ascot) Tempus Eternity Ltd (Tempus) Freestyle International Ltd (Freestyle) Manhattan Group Ltd (Manhattan) GTS Far East Ltd (GTS) Herst Investment Ltd (Herst) Lafite Assets Limitted (Lafite) Targo Finance Limited (Targo) Reliancever Holdings Inc (Reliancever) Eagle Capital Advisory Limited Oportunity Funds (Eagle) Express Cyber Ltd (Express) Apical Asset Management Pte Ltd (Apical) PT MNC Asset Management (MNCAM)
1.880.163
803.029
606.907
709.605
Total
Sanremo
Sanremo
Mediacom memiliki kontrak dengan Sanremo dimulai pada tanggal 12 Oktober 2012, 29 Oktober 2012 dan 13 Nopember 2012 dan masing-masing memiliki jangka waktu 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 758.616 juta. Pada bulan Maret 2013, Mediacom telah mencairkan investasi sebesar Rp 344.000 juta.
Mediacom has entered into fund management contract with Sanremo on October 12, 2012, October 29, 2012 and November 13, 2012 and has a term of 1 year, respectively. As of December 31, 2012, the net assets value of the fund amounted to Rp 758,616 million. In March 2013, Mediacom has redeemed the funds amounting to Rp 344,000 million.
Ascot
Ascot
Mediacom memiliki kontrak dengan Ascot dimulai pada tanggal 3 Juli 2012, 9 Juli 2012, 18 Oktober 2012 dan 7 Desember 2012 dan masing-masing memiliki jangka waktu 1 tahun. Pada tahun 2012, Mediacom telah menempatkan dana sebesar Rp 1.454.231 juta dan kemudian mencairkan Rp 929.600 juta. Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 547.138 juta. Pada bulan Maret 2013, Mediacom telah mencairkan investasi sebesar Rp 478.131 juta.
Mediacom has entered into fund management contract with Ascot on July 3, 2012, July 9, 2012, October 18, 2012 and December 7, 2012 and has a term of 1 year, respectively. In 2012, Mediacom placed fund amounting to Rp 1,454,231 million and then redeemed Rp 929,600 million. As of December 31, 2012, the net assets value of the fund amounted to Rp 547,138 million. In March 2013, Mediacom has redeemed the funds amounting to Rp 478,131 million.
- 53 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tempus
Tempus
MNC memiliki kontrak dengan Tempus dimulai pada tanggal 29 Oktober 2012 dan memiliki jangka waktu 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 189.005 juta. Pada taggal 14 Maret 2013, dana tersebut telah dicairkan seluruhnya.
MNC has entered into fund management contract with Tempus on October 29, 2012 and has a term of 1 year. As of December 31, 2012, the net assets value of the fund amounted to Rp 189,005 million. On March 14, 2013, all of the funds have been redeemed.
Freestyle
Freestyle
MNC memiliki kontrak dengan Freestyle dimulai pada tanggal 5 Nopember 2012 dan memiliki jangka waktu 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 155.372 juta. Pada tanggal 14 Maret 2013, dana tersebut telah dicairkan seluruhnya.
MNC has entered into fund management contract with Freestyle on November 5, 2012 and has a term of 1 year. As of December 31, 2012, the net assets value of the fund amounted to Rp 155,372 million. On March 14, 2013, all of the funds have been redeemed.
Manhattan Group Ltd (Manhattan)
Manhattan Group Ltd (Manhattan)
BIILD menunjuk Manhattan untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi pada perusahaan publik dan non publik dan atau pada surat berharga. Perjanjian-perjanjian ini memiliki jangka waktu satu tahun dan akan berakhir pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 dan dapat diperpanjang sampai 1 tahun mendatang sesuai persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
BIILD appointed Manhattan to invest the fund in public companies or private companies and other financial instruments. These contracts have a term of 1 year and will mature in April 2012 to January 2013 and can be extended for another 1 year as agreed by the parties in writing.
Pada tahun 2012, seluruh dana dari tahun sebelumnya digunakan untuk melunasi pembelian obligasi wajib tukar PT Catur Pratama Sejahtera (Catatan 14). Perusahaan juga menempatkan tambahan dana sebesar Rp 120.875 juta.
In 2012, all the fund from previous year was use for payment of PT Catur Pratama Sejahtera’s mandatory exchangeable bonds (Note 14). The Company also place additional fund amounting of Rp 120,875 million.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, nilai aset bersih dana tersebut masingmasing sebesar Rp 120.875 juta, Rp 188.664 juta, Rp 188.312 juta dan Rp 90.528 juta.
As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, the net asset value of the funds amounted to Rp 120,875 million, Rp 188,664 million, Rp 188,312 million and Rp 90,528 million, respectively.
Targo, Reliancever, GTS, Express, Herst dan Lafite
Targo, Reliancever, GTS, Express, Herst and Lafite
Entitas anak menunjuk Targo, Reliancever, GTS, Express, Herst dan Lafite sebagai manager investasi atas surat berharga, dengan ketentuan apabila hasil investasi lebih tinggi dari target yang disetujui bersama, maka entitas anak dan manajer investasi akan menerima masing-masing 90% dan 10% dari hasil investasi.
The subsidiaries appointed Targo, Reliancever, GTS, Express, Herst and Lafite as fund managers to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the investment outcome is higher than the target agreed by both parties, the subsidiaries and the fund managers shall be entitled to received 90% and 10% respectively, of the investment outcome derived from the funds.
Kontrak dengan GTS dimulai pada tanggal 21 Juni 2010 dan memiliki jangka waktu 1 tahun. Berdasarkan amandemen, jangka waktu kontrak diperpanjang hingga 21 Juni 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, nilai aset bersih dana tersebut masing-masing adalah sebesar Rp 48.000 juta.
The fund management contract with GTS was entered on June 21, 2010 and has a term of 1 year. Based on amendment, the fund management contract was extended until June 21, 2013. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the net asset value of the fund amounted to Rp 48,000 million.
- 54 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Kontrak dengan Herst berjangka waktu 1 tahun dan telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 16 April 2013 dan 14 September 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, nilai aset bersih dana kedua kontrak tersebut masing-masing sebesar Rp 37.973 juta, Rp 36.838 juta, Rp 36.750 juta dan Rp 10.716 juta.
The Herst’s fund management contracts have terms of 1 year and had been extended several times, with the most recent extention to mature both on April 16, 2013 and September 14, 2013, respectively. As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, the net asset value of the funds amounted to Rp 37,973 million, Rp 36,838 million, Rp 36,750 million and Rp 10,716 million, respectively.
Kontrak dengan Lafite dimulai pada tanggal 20 Januari 2011 dan memiliki jangka waktu 4 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 23.184 juta.
The fund management contract with Lafite was entered on January 20, 2011 and has a term of 4 years. As of December 31, 2012 and 2011, the net assets value of the fund amounted to Rp 23,184 million.
Kontrak dengan Targo dimulai pada tanggal 19 Desember 2011 dan memiliki jangka waktu 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 258.000 juta. Pada bulan Pebruari 2012, MNC telah mencairkan dana tersebut.
The fund management contract with Targo was entered on December 19, 2011 and has a term of 1 year. As of December 31, 2011, the net assets value of the fund amounted to Rp 258,000 million. In February 2012, MNC has redeemed all of the fund.
Kontrak dengan Reliancever telah mengalami pembaharuan tanggal 12 Juli 2011 dengan jangka waktu 1 tahun dan akan berakhir 12 Juli 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai aset bersih dana tersebut masing-masing adalah sebesar Rp 115.498 juta dan Rp 131.575 juta. Pada tahun 2012, MNC telah mencairkan seluruh dana tersebut.
The contract with Reliancever has been amended on July 12, 2011 with a term of 1 year and will mature on July 12, 2012. As of December 31, 2011 and 2010, the net asset value of the fund amounted to Rp 115,498 million and 131,575 million, respectively. In 2012, MNC has redeemed all of the fund.
Kontrak dengan Express telah mengalami pembaharuan tanggal 30 Nopember 2011 dengan jangka waktu 1 tahun dan akan berakhir tanggal 30 Nopember 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai aset bersih dana tersebut masing-masing adalah sebesar US$ 4,5 juta (atau setara dengan Rp 40.806 juta) dan US$ 4,5 juta (atau setara dengan Rp 40.336 juta). Pada bulan Pebruari 2012, MNC telah mencairkan seluruh investasinya di Express.
The contract with Express has been amended on November 30, 2011 with a term of 1 year and will mature on November 30, 2012. As of December 31, 2011 and 2010, the net asset value of the fund amounted to US$ 4.5 million (or equivalent to Rp 40,806 million) and US$ 4.5 million (or equivalent to Rp 40,336 million), respectively. In February 2012, MNC has redeemed all of its investment in Express.
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund (Eagle)
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund (Eagle)
Entitas anak menempatkan dana pada Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund dengan manajer investasi Eagle. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, dan 2009, nilai aset bersih investasi tersebut masing-masing sebesar Rp 92.039 juta, Rp 107.972 juta, dan Rp 143.193 juta. Entitas anak telah mencairkan seluruh investasi tersebut pada tahun 2012.
The subsidiaries placed fund in Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund with Eagle as investment manager. As of December 31, 2011, 2010, and 2009, the net asset value of the fund amounted to Rp 92,039 million, Rp 107,972 million, and Rp 143,193 million, respectively. The subsidiaries have redeemed all of the investment in 2012.
- 55 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Apical Asset Management Pte Ltd
Apical Asset Management Pte Ltd
MNC menunjuk Apical Asset Management Pte., Ltd sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk saham pada Dexon Premier Fund, SPC - Fund VII sejumlah 5.000 lembar saham dengan nilai aset bersih per lembar saham tersebut adalah US$ 1.200. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 53.962 juta. Pada tahun 2011, entitas anak telah mencairkan seluruh investasi ini.
MNC appointed Apical Asset Management Pte., Ltd to invest fund into shares of Dexon Premier Fund, SPC - Fund VII amounting to 5,000 shares with net assets value per share of US$ 1,200. As of December 31, 2010, the net assets value of the fund amounted to Rp 53,962 million. In 2011, the subsidiary has redeemed all of this investment.
PT MNC Asset Management (MNCAM)
PT MNC Asset Management (MNCAM)
Pada tahun 2009, Grup menunjuk MNCAM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat-surat berharga, dengan ketentuan bilamana investasi terhadap surat utang harus masuk dalam kategori investment grade. Dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu secara keseluruhan maupun sebagian dan atau ditambah sesuai kesepakatan para pihak. Kontrak ini memiliki jangka waktu yang bervariasi kurang dari 1 tahun, terhitung sejak tanggal kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai aset bersih dana tersebut sebesar Rp 465.168 juta. Pada tahun 2010, Grup telah mencairkan seluruh investasi tersebut.
In 2009, the Group appointed MNCAM as fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the fund is invested into debt securities, they must be of investment grade category. The investment can be withdrawn any time, partially or in full amounts, and/or increased, in accordance with the agreement of both parties. The fund management contracts have various terms of less than 1 year, starting on contract date. As of December 31, 2009, the net asset value of the fund amounted to Rp 465,168 million. In 2010, the Group has redeemed all of the investments.
Deposito Berjangka
Time Deposits
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, deposito berjangka milik entitas anak dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan masingmasing sebesar Rp 230.209 juta, Rp 173.702 juta, Rp 50.477 juta dan Rp 161.266 juta.
As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, time deposits with maturities of more than three months owned by the subsidiaries amounted to Rp 230,209 million, Rp 173,702 million, Rp 50,477 million and Rp 161,266 million, respectively.
Deposito berjangka sebesar Rp 74.330 juta pada tahun 2012, Rp 184.718 juta pada tahun 2011, Rp 75.462 juta pada tahun 2010 dan Rp 43.180 juta pada tahun 2009 dijadikan jaminan atas utang bank entitas anak (Catatan 21).
Time deposits amounting to Rp 74,330 million in 2012, Rp 184,718 million in 2011, Rp 75,462 million in 2010 and Rp 43,180 million in 2009 were used as collaterals for subsidiaries’ bank loans (Note 21).
Efek yang Diperdagangkan
Trading Securities
Nilai wajar saham diperdagangkan didasarkan pada harga pasar saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
The fair values of the trading equity securities are based on the quoted market price in the Indonesia Stock Exchange on December 31, 2012, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009.
- 56 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Rincian efek tersebut adalah sebagai berikut:
31 Des/Dec 31, 2011
2012 Pihak berelasi PT Global Land Development Tbk sebanyak 9.236.000 saham pada 31 Des 2012, 101.358.000 saham pada 31 Des 2011, 463.087.500 saham pada 31 Des 2010 dan 400.111.500 saham pada 1 Jan 2010/31 Des 2009 Pihak ketiga PT Mobile 8 Telecom Tbk sebanyak 395.621 saham pada 31 Des 2012, 602.629.913 saham pada 31 Des 2011dan 371.421.828 saham pada 31 Des 2010 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk - sebanyak 17.156.000 saham pada 31 Des 2010 dan 46.366.500 saham pada 1 Jan 2010/ 31 Des 2009 Lainnya Jumlah
The details of the securities are as follows:
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
13.854
69.937
182.920
126.035
33
30.131
18.571
-
4.603
1.304
23.332 6.482
42.657 3.463
18.490
101.372
231.305
172.155
Related party PT Global Land Development Tbk amounted to 9,236,000 shares as of Dec 31 ,2012, 101,358,000 shares as of Dec 31 ,2011, 463,087,500 shares as of Dec 31 ,2010 and 400,111,500 shares as of Jan 1, 2010/Dec 31, 2009 Third parties PT Mobile 8 Telecom Tbk amounted to 395,621 shares as of Dec 31, 2012, 602,629,913 shares as of Dec 31, 2011 and 371,421,828 shares as of Dec 31, 2010 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk - amounted to 17,156,000 shares as of Dec 31, 2010 and 46,366,500 shares as of Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Others
Efek Utang
Debt Securities
Entitas anak menempatkan dana berupa Obligasi Pemerintah Republik Indonesia (ORI) dan Obligasi Korporasi.
The subsidiaries placed fund in Government Bonds (ORI) and Corporate Bonds.
Pada 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, efek utang dengan katagori tersedia untuk dijual dimiliki oleh MNC Life dan MNC Asset Management, entitas anak.
On December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, debt securities classified as Available For Sale (AFS) are owned by MNC Life and MNC Asset Management, subsidiaries.
Pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, efek utang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dimiliki oleh MNC Life.
On December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, debt securities classified as fair value through profit and loss are owned by MNC Life.
Pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, efek utang dimiliki hingga jatuh tempo dimiliki oleh MNC Asset Management.
On December 31, 2011, 2010 and 2009, debt securities classified as held to maturity (HTM) are owned by MNC Asset Management.
Lainnya
Others
Mediacom mempunyai komitmen investasi pada SSG Capital Partner I Feeder L.P. sebesar US$ 1 juta. Sampai dengan 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, Mediacom telah melakukan investasi sebesar US$ 788.114 (setara dengan Rp 7.621 juta), US$ 470.661 (setara dengan Rp 4.268 juta), US$ 425.855 (setara dengan Rp 3.830 juta) dan US$ 250.000 (setara dengan Rp 2.350 juta).
Mediacom has a commitment to invest in a fund with SSG Capital Partner I Feeder L.P. amounting to US$ 1 million. As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, Mediacom has invested US$ 788,114 (equivalent to Rp 7,621 million), US$ 470,661 (equivalent to Rp 4,268 million), US$ 425,855 (equivalent to Rp 3,830 million) and US$ 250,000 (equivalent to Rp 2,350 million), respectively. - 57 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
7.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PIUTANG USAHA
7.
2012 a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 44) Media berbasis konten dan iklan Media pendukung dan infrastruktur
31 Des/Dec 31, 2011
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
17.744
9.202
2.778
28.215
26.349
23.177
a. By customer Related parties (Note 44) 55.240 Content and advertising based media Media support and 8.168 infrastructure
45.959
35.551
25.955
63.408
2.564.622 324.750
2.265.887 252.865
1.960.113 160.951
1.535.999 159.107
35.501 45.483 21.451
44.383 29.495 -
46.389 37.339 -
41.704 26.303 -
Sub jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.991.807
2.592.630
2.204.792
1.763.113
(76.758)
(61.542)
(51.971)
(41.900)
Jumlah pihak ketiga
2.915.049
2.531.088
2.152.821
1.721.213
2.961.008
2.566.639
2.178.776
1.784.621
Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media pendukung dan infrastruktur Transportasi Pertambangan
Jumlah Piutang Usaha - Bersih b. Umur piutang usaha yang tidak diturunkan nilainya (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
Total related parties Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Media support and infrastructure Transportation Mining Subtotal Allowance for impairment losses Total third parties Total trade account receivable - net b. Aging of trade accounts receivable not impaired (days) Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
1.060.190
970.972
907.751
543.335
829.187 386.857 290.064 394.710
602.879 359.226 216.450 417.112
538.615 223.686 136.927 371.797
498.498 260.146 160.526 322.116
2.961.008
2.566.639
2.178.776
1.784.621
Total - net
2.706.248 189.878 141.640
2.294.519 325.820 7.842
1.996.397 225.421 8.929
1.491.520 325.379 9.622
c. By currency Rupiah US Dollar Others
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
3.037.766
2.628.181
2.230.747
1.826.521
(76.758)
(61.542)
(51.971)
(41.900)
Bersih
2.961.008
2.566.639
2.178.776
1.784.621
Jumlah - bersih c. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dolar Lainnya
- 58 -
Total Allowance for impairment losses Net
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Jangka waktu rata-rata penjualan kredit pada umumnya berumur 45 hari. Penjualan kredit iklan melalui agensi iklan membutuhkan waktu penagihan yang lebih lama dari waktu rata-rata penjualan kredit karena agensi iklan harus menunggu pembayaran iklan dari para pemasang iklan terlebih dahulu sebelum melakukan pembayaran kepada Grup. Tidak ada bunga yang dibebankan pada piutang usaha.
Jangka waktu rata-rata penjualan kredit pada umumnya berumur 45 hari. Penjualan kredit iklan melalui agensi iklan membutuhkan waktu penagihan yang lebih lama dari waktu rata-rata penjualan kredit karena agensi iklan harus menunggu pembayaran iklan dari para pemasang iklan terlebih dahulu sebelum melakukan pembayaran kepada Grup. Tidak ada bunga yang dibebankan pada piutang usaha.
Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan dimana Grup tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan.
Trade receivables disclosed above include amounts that are past due at the end of the reporting period for which the Group has not recognized an allowance for impairment losses because there has not been a significant change in credit quality and the amounts are still considered recoverable.
Grup tidak memiliki jaminan atau peningkatan kredit lainnya atas piutang dan juga tidak memiliki hak hukum yang saling hapus dengan setiap jumlah yang terhutang oleh Grup kepada pihak lawan.
The Group does not hold any collateral or other credit enhancements over these balances nor does it have a legal right of offset against any amounts owed by the Group to the counterparty.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2012
31 Des/Dec 31, 2011
2010
Saldo awal tahun Penyisihan Penghapusan Pemulihan
61.542 15.924 (708) -
51.971 13.426 (3.826) (29)
41.900 10.071 -
Balance at beginning of year Addition Write-off Recovery
Saldo akhir tahun
76.758
61.542
51.971
Balance at end of year
Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Grup mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit dari piutang usaha dari tanggal awalnya kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Konsentrasi risiko kredit pada basis pelanggan adalah terbatas dan tidak saling berhubungan.
In determining the recoverability of a trade receivable, the Group considers any change in the credit quality of the trade receivable from the date credit was initially granted up to the end of the reporting period. The concentration of credit risk is limited as the customer base is limited and unrelated.
Cadangan kerugian penurunan nilai diakui untuk piutang usaha yang menurut pendapat manajemen tidak dapat lagi dipulihkan berdasarkan pengalaman historis dari kondisi keuangan pelanggan.
Allowance for impairment losses was recognized for trade accounts receivable which management believes are no longer recoverable based on historical experience of the financial condition of the customers.
- 59 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
8.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas masing-masing piutang usaha pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang usaha adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit atas piutang.
Based on the review of the collectibility of trade accounts receivable at the end of each period, management believes that the allowance of decline in value for trade accounts receivable is sufficient because there are no significant changes in credit quality of the receivables.
Piutang usaha tertentu milik entitas anak digunakan sebagai jaminan untuk berbagai pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 21 dan 24).
Certain accounts receivable from subsidiaries were used as collateral for various short-term and long-term loans (Notes 21 and 24).
PIUTANG NASABAH
8.
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksa dana dengan pihak ketiga, sebagai berikut:
2012
CUSTOMER RECEIVABLES This account represents receivables arising from brokerage and fund management services rendered to customers and mutual funds of third parties, as follows:
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Transaksi perdagangan efek Imbalan jasa pengelolaan dana
1.404.851 3.917
214.228 1.032
197.633 2.566
128.141 4.592
Brokerage Fund management services
Jumlah
1.408.768
215.260
200.199
132.733
Total
Perincian saldo piutang nasabah berdasarkan umur piutang sebagai berikut:
2012
The aging schedule of customer receivables is as follows:
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Kurang dari 3 hari Lebih dari 3 hari
1.264.101 144.667
143.035 72.225
74.240 125.959
24.805 107.928
Less than 3 days More than 3 days
Jumlah
1.408.768
215.260
200.199
132.733
Total
Berdasarkan penilaian manajemen, seluruh piutang imbalan jasa pengelolaan dana belum jatuh tempo pada tanggal pelaporan.
Based on the management’s assessment, all of the accounts receivable from fund management services are not yet due as of the reporting date.
Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih dan mempunyai jaminan yang cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
Management did not provide allowance for impairment losses since management believes that the receivables are collectible and adequately secured to cover possible losses on uncollectible accounts.
- 60 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
9.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PIUTANG DAN UTANG USAHA - LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN
9.
Akun ini merupakan tagihan dan utang MNCS dari dan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yang timbul dari penyelesaian transaksi perdagangan efek-bersih dan dana kliring, sebagai berikut:
2012
RECEIVABLES FROM AND PAYABLES TO CLEARING AND SETTLEMENT GUARANTEE INSTITUTION This account represents MNCS’s receivables from and payable to the Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia (KPEI) arising from the net settlement of securities trading transactions and clearing deposits, as follows:
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Piutang Deposito wajib
131.936 4.781
83.868 4.576
81.037 4.333
30.429 Receivables 4.103 Mandatory deposits
Jumlah piutang
136.717
88.444
85.370
34.532 Total receivables
Utang
212.647
69.919
64.869
19.129 Payables
Tingkat bunga per tahun deposito wajib KPEI berkisar antara 5,25% tahun 2012, 7% tahun 2011, 6% - 7% tahun 2010 dan 8% - 13% tahun 2009.
Interest rates per annum on mandatory deposits to KPEI range from 5.25% in 2012, 7% in 2011, 6% - 7% in 2010 and 8% - 13% in 2009.
Seluruh piutang dan utang KPEI pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009 memiliki umur kurang dari 3 hari.
All receivables from and payable to the KPEI as of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009 are due within 3 days.
Manajemen MNCS tidak membentuk cadangan penurunan nilai karena manajemen MNCS berpendapat bahwa seluruh piutang KPEI dapat tertagih.
MNCS’s management did not provide allowance for impairment losses as MNCS’s management believes that all receivables from KPEI are fully collectible.
10. PIUTANG PEMBIAYAAN
10. FINANCING RECEIVABLES
Penanaman Neto Sewa Pembiayaan
Net Investments in Finance Lease
Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan sewa pembiayaan (finance lease) yang diberikan MNCF, sebagai berikut:
This account represents receivables arising from finance lease transactions provided by MNCF, as follows:
2012 Piutang sewa pembiayaan Pihak berelasi Pihak ketiga
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
674 167.695
13.283 82.085
1.710 95.149
1.640 63.744
Finance lease receivables Related parties Third parties
Jumlah Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui
168.369
95.368
96.859
65.384
Total
(25.572)
(14.706)
(13.365)
(9.409)
Unearned finance lease income
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
142.797
80.662
83.494
55.975
Total
(2.075)
(2.076)
(1.234)
Allowance for impairment losses
78.587
81.418
54.741
Net investments in finance lease - net
Penanaman neto sewa pembiayaan - bersih
(3.965) 138.832
- 61 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Jumlah piutang sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
2012
The lease receivables based on maturity date are as follows:
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Akan jatuh tempo: 1 tahun 1 - 2 tahun
10.029 158.340
13.279 82.089
50.670 46.189
34.022 31.362
Jumlah
168.369
95.368
96.859
65.384
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for impairment losses are as follows: 31 Des/Dec 31, 2011
2012
Will be due within: 1 year 1 - 2 years Total
2010
Saldo awal tahun Penyisihan
2.075 1.890
2.076 (1)
1.234 842
Balance at beginning of year Provisions
Saldo akhir tahun
3.965
2.075
2.076
Balance at end of year
Piutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang didanai dengan piutang pembiayaan ini. Piutang sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan pinjaman Bank Sinarmas (Catatan 24). Manajemen MNCF berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai cukup.
Finance lease receivables are secured by the related financed assets. Finance lease receivables are used as collaterals for loans from Bank Sinarmas (Note 24). MNCF’s management believes that the allowance for impairment losses is adequate.
Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing
Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan konsumen yang diberikan MNCF, sebagai berikut:
This account represents receivables arising from consumer financing provided by MNCF, as follows:
2012 Piutang pembiayaan konsumen Pihak berelasi Pihak ketiga Bersih Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - bersih
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
13.231 790.073 803.304
45.393 360.810 406.203
6.209 224.526 230.735
8.858 263.197 272.055
(151.147)
(88.831)
(48.733)
(74.308)
Consumer financing receivables Related parties Third parties Net Unearned consumer financing income
(3.872)
(1.963)
(1.391)
(1.971)
Allowance for impairment losses
648.285
315.409
- 62 -
180.611
195.776
Consumer financing receivables - net
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Cicilan piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The installments of consumer financing receivables that will be received from customers according to maturity date are as follows:
31 Des/Dec 31, 2011
2012
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
Telah jatuh tempo Akan jatuh tempo 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 tahun
11.114
5.842
4.226
6.238
100.848 184.983 506.359
213.124 145.558 41.679
132.114 78.546 15.849
139.747 87.078 38.992
Overdue Will be due within: 1 year 1 - 2 years More than 2 years
Jumlah
803.304
406.203
230.735
272.055
Total
Tingkat bunga per tahun
15% - 45%
15% - 45%
15% - 45%
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012
8% - 45%
Annual interest rate
Changes in allowance for impairment losses are as follows: 2011
2010
Saldo awal tahun Penyisihan Pemulihan
1.963 9.777 (7.868)
1.391 8.528 (7.956)
1.971 8.774 (9.354)
Saldo akhir tahun
3.872
1.963
1.391
Balance at beginning of year Provision Reversal Balance at end of year
Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan aset konsumen yang didanai dengan pembiayaan konsumen ini. Manajemen MNC Finance berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai cukup.
The consumer financing receivables are guaranteed by the related financed assets. MNC Finance’s management believes that the allowance for impairment losses is adequate.
Piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka panjang dari Bank Muamalat Indonesia (Catatan 24). Pada tahun 2009, piutang pembiayaan konsumen, selain yang berasal dari pembiayaan bersama, digunakan sebagai jaminan utang obligasi dari MNC Finance (Catatan 25).
Consumer financing receivables are used as collaterals for long-term loans from Bank Muamalat Indonesia (Note 24). In 2009, consumer financing receivables, except from joint financing, are used as collaterals for bonds payable of MNC Finance (Note 25).
- 63 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tagihan Anjak Piutang – Bersih
Factoring Receivables – Net
Akun ini merupakan tagihan anjak piutang dengan dasar ”with recourse”, sebagai berikut:
This account represents factoring receivables with recourse, as follows:
31 Des/Dec 31, 2011
2012
Tagihan anjak piutang Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi retensi Pendapatan belum diakui
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
10.154 (3.251)
11.467 (56) (4.004)
8.183 306 (56) (4)
10.614 1.938 (56) (241)
Sub jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
6.903
7.407
8.429
12.255
Jumlah
6.723
(180)
(257)
(115)
7.150
8.314
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012
(189) 12.066
Factoring of receivables Related parties Third parties Less retention Unearned factoring income Sub total Allowance for impairment losses Total
Changes in the allowance for impairment losses are as follows: 2011
2010
Saldo awal tahun Penyisihan Pemulihan
257 (77)
115 142 -
189 Balance at beginning of year - Provisions (74) Recovery
Saldo akhir tahun
180
257
115
Manajemen berpendapat bahwa kerugian penurunan nilai cukup.
cadangan
Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate.
11. PIUTANG LAIN-LAIN
11. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
2012
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Pihak berelasi PT. Eagle Transport Services Lainnya
10.758
14.309
11.931
5.614 1.304
Related parties PT. Eagle Transport Services Others
Jumlah pihak berelasi
10.758
14.309
11.931
6.918
Total related parties
608.012
514.000
482.348
330.671
Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
(18.051)
(9.085)
(9.037)
(5.444)
Third parties Allowance for impairment losses
Jumlah piutang pihak ketiga bersih
589.961
504.915
473.311
325.227
Total third parties - net
Jumlah Piutang Lain-lain Bersih
600.719
519.224
485.242
332.145
Total Other Receivables - Net
- 64 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas masing-masing piutang lain-lain pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit atas piutang.
Based on the review of the collectibility of other accounts receivable at the end of each period, management believes that the allowance of decline in value for other accounts receivable is sufficient because there are no significant changes in credit quality of the receivables.
12. PERSEDIAAN
12. INVENTORIES
2012 Program media dan penyiaran Persediaan lokal Persediaan import Sub jumlah Dikurangi yang dibebankan pada tahun berjalan Bersih Non Program Antena, dekoder, dan aksesoris Media pendukung dan infrastruktur Suku cadang pesawat udara Batubara Lainnya Sub jumlah Jumlah persediaan
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2.359.666 705.505
1.889.130 541.043
1.800.237 635.259
1.787.181 431.511
3.065.171
2.430.173
2.435.496
2.218.692
(1.921.809)
(1.567.006)
(1.555.264)
(1.292.009)
1.143.362
863.167
880.232
926.683
477.393 9.240 75.871 12.403 5.370
145.865 10.123 63.971 21.020
189.372 1.496 96.192 35.078
113.854 6.457 91.825 18.866
580.277
240.979
322.138
231.002
1.723.639
1.104.146
1.202.370
1.157.685
Media program and broadcasting Inventory local Inventory import Sub total Less charged to profit or loss Net Non Program Antenna, decoder, and accessories Media support and infrastructure Aircraft spareparts Coal Others Sub total Total inventory
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, persediaan suku cadang pesawat udara dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp 75.871 juta, Rp 63.971 juta, Rp 96.192 juta dan Rp 91.825 juta diasuransikan terhadap risiko kebakaran atau kecurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 6,5 juta kepada MNC Insurance pada tahun 2012 dan US$ 12,5 juta kepada PT Citra International Underwriter pada tahun 2011, 2010, dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai.
As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, inventories of aircraft sparepart with book value of Rp 75,871 million, Rp 63,971 million, Rp 96,192 million and Rp 91,825 million, respectively, were insured under fire, theft and other risks for US$ 6.5 million to MNC Insurance in 2012 and US$ 12.5 million to PT Citra International Underwriter in 2011, 2010, 2009. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, persediaan non program (antena, dekoder dan aksesoris) diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 16). Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai.
As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, non program inventories (antenna, decoder and accessories), were insured along with property and equipment (Note 16). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
- 65 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Persediaan produksi sendiri dan program dibeli yang berupa program media dan penyiaran tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, Grup dapat meminta kembali salinan film dari distributor selama film tersebut belum ditayangkan dan masa berlakunya belum berakhir.
In-house production and program which are media and broadcasting programs were not insured against fire and theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. In the event of fire and theft, the Group can request a new copy of the film from distributor, as long as the film is not yet aired and has not yet expired.
Persediaan batubara tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran, bencana alam atau pencurian karena persediaan mempunyai perputaran yang cepat.
Inventories of coal were not insured against risks of loss from fire, natural disaster or theft because inventories have high turnover.
Persediaan suku cadang pesawat udara digunakan jaminan pinjaman IAT dari Bank Muamalat Indonesia (Catatan 24).
The aircraft spareparts inventories are used as collaterals for loans of IAT from Bank Muamalat Indonesia (Note 24).
Persediaan dari Infokom (media pendukung dan infrastruktur) digunakan sebagai jaminan untuk utang bank dan pinjaman jangka panjang (Catatan 21 dan 24).
Inventories from Infokom (media support and infrastructure) are used as collateral for bank loans and long-term loans (Notes 21 and 24).
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009 tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai persediaan.
As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, there was no indication of impairment in value of inventories.
13. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
13. PREPAID TAXES
31 Des/Dec 31, 2011
2012
Perusahaan Pajak pertambahan nilai - bersih Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Entitas anak Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2012 Sebelum tahun 2012 Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya Jumlah
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
The Company 56
3.575
3.465
3.058
-
23 518 -
518 456
456
7.593 1.519
2.259
2.094
51.835
17.376 36.748
20.154 27.456
10.708 27.535
15.299 14.414
63.292
53.985
44.776
85.062
- 66 -
Value added tax - net Overpayment of corporate income tax Year 2011 Year 2010 Year 2009 Subsidiaries Overpayment of corporate income tax Year 2012 Before 2012 Value added tax - net Others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
14. ASET KEUANGAN LAINNYA – TIDAK LANCAR
2012
14. OTHER FINANCIAL ASSETS – NON CURRENT
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Tersedia untuk dijual Obligasi wajib tukar Obligasi konversi Penyertaan saham Surat berharga
2.322.897 643.900 29.968 -
1.352.697 590.400 29.968 -
1.352.697 583.562 127.949 -
2.828.717 525.400 344.240 1.409
Available for sale Mandatory exchangeable bonds Convertible bonds Investments in shares of stock Marketable securities
Jumlah Bagian lancar (Catatan 6)
2.996.765 (189.911)
1.973.065 -
2.064.208 -
3.699.766 -
Total Current portion (Note 6)
Non current portion
2.806.854
1.973.065
2.064.208
3.699.766
Non current portion
Obligasi Wajib Tukar (MEB)
Mandatory Exchangeable Bonds (MEB)
2012 PT Catur Pratama Sejahtera PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Nusantara Vision PT Bright Star Perkasa PT Kencana Mulia Utama PT Djaja Abadi Konstruksi
31 Des/Dec 31, 2011
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
970.200 721.286 365.500 125.000 121.500 19.411 -
721.286 365.500 125.000 121.500 19.411 -
721.286 365.500 125.000 121.500 19.411 -
721.286 365.500 125.000 165.075 19.411 1.432.445
PT Catur Pratama Sejahtera PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Nusantara Vision PT Bright Star Perkasa PT Kencana Mulia Utama PT Djaja Abadi Konstruksi
Jumlah Bagian lancar
2.322.897 (140.911)
1.352.697 -
1.352.697 -
2.828.717 -
Total Current portion
Bagian tidak lancar
2.181.986
1.352.697
1.352.697
2.828.717
Non current portion
PT Catur Pratama Sejahtera
PT Catur Pratama Sejahtera
Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan membeli obligasi wajib tukar (mandatory exchangeable bonds atau “MEB”) seharga Rp 970.200 juta yang diterbitkan oleh PT Catur Pratama Sejahtera yang dapat ditukar dengan 165 saham atau setara dengan 55% kepemilikan saham di PT Bhakti Coal Resources.
On October 22, 2012, the Company purchased mandatory exchangeable bonds (MEB) of Rp 970,200 million issued by PT Catur Pratama Sejahtera, which are exchangeable into 165 shares or equivalent with 55% ownership in PT Bhakti Coal Resources.
MEB ini dibeli menggunakan dana kelolaan Manhattan (Catatan 6), menggunakan 1.471 juta lembar saham Perusahaan yang diterbitkan tanpa HMETD (Catatan 27) sebesar Rp 720.790 juta dan sisanya secara kas.
This MEB was purchase using managed fund from Manhattan (Note 6), using 1,471 million Company’s share that was issued without preemptive rights (Note 27) amounting to Rp 720,790 million and the remaining was paid in cash.
PT Datakom Asia
PT Datakom Asia
Pada tanggal 23 Nopember 2006, MNCSV memiliki obligasi wajib tukar MEB seharga Rp 561.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Datakom Asia (DKA) yang dapat ditukar dengan 93.333 saham biasa PT. Media Citra Indostar (MCI) milik DKA.
On November 23, 2006, MNCSV has MEB of Rp 561,000 million, issued by PT Datakom Asia (DKA), which are exchangeable into 93,333 ordinary shares of PT. Media Citra Indostar (MCI) which is owned by DKA.
- 67 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tahun 2008, MNCSV memperoleh tambahan MEB senilai Rp 160.286 juta yang diterbitkan oleh DKA yang dapat ditukar dengan 26.667 saham MCI milik DKA.
In 2008, MNCSV obtained additional MEB of Rp 160,286 million, from DKA, which are exchangeable into 26,667 ordinary shares of MCI which is owned by DKA.
Berdasarkan Amandemen dari MEB tanggal 6 September 2010, MNCSV dan DKA setuju untuk mengubah beberapa pasal dari perjanjian sebelumnya, antara lain adalah memperpanjang jangka waktu MEB hingga 1 Juni 2016.
Based on the amendment of MEB dated September 6, 2010, MNCSV and DKA agreed to amend several subsections of previous agreement, among others, to extend the maturity date of the MEB until June 1, 2016.
Berdasarkan Amandemen atas MEB tanggal 6 April 2011, MEB wajib ditukar menjadi saham setelah terdapat pemberitahuan tertulis dari pemegang obligasi kepada penerbit obligasi yang ditetapkan pada tanggal jatuh tempo atau pada akhir periode penukaran.
Based on Amendment of MEB dated April 6, 2011, MEB shall be mandatorily exchanged into exchange shares upon written notice from the bondholder to the issuer in the form set out on maturity date or at the end of exchange period.
PT Kapital Usaha Sempurna
PT Kapital Usaha Sempurna
Pada tahun 2008, Perusahaan dan GTS membeli obligasi wajib tukar masing-masing seharga Rp 208.000 juta dan Rp 157.500 juta yang diterbitkan oleh PT Kapital Usaha Sempurna yang dapat ditukar masing-masing dengan 26.999 saham dan 22.500 saham PT Trans Javagas Pipeline.
In 2008, the Company and GTS purchased mandatory exchangeable bonds of Rp 208,000 million and Rp 157,500 million issued by PT Kapital Usaha Sempurna, which are exchangeable into 26,999 shares and 22,500 shares of PT Trans Javagas Pipeline.
PT Nusantara Vision
PT Nusantara Vision
Pada tahun 2009, SVN membeli obligasi wajib tukar yang dapat ditukarkan dengan saham PT. Nusantara Vision (NV) dengan nilai sebesar Rp 125.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 25.000 lembar saham baru milik NV dan 25.000 lembar saham lama milik NV dengan jangka waktu penukaran sampai dengan 30 Juni 2012. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 7 September 2012 dimana obligasi tersebut dapat dikonversi menjadi saham NV pada tahun keenam sejak perjanjian ini dibuat.
In 2009, SVN purchased mandatory exchangeable bonds of PT. Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 125,000 million, which are exchangeable into 25,000 new shares of NV and 25,000 old shares of NV, with the exchange period until June 30, 2012. This agreement has been extended several times, most recently on September 7, 2012, wherein the bonds can be converted into NV’s shares at the sixth anniversary of the agreement.
PT Bright Star Perkasa
PT Bright Star Perkasa
Pada tanggal 13 Nopember 2007 dan 5 Desember 2007, GTS membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT Bright Star Perkasa yang masing-masing wajib ditukar dengan saham PT Eagle Transport Services sebesar Rp 162.000 juta dan saham PT Global Maintenance Services sebesar Rp 3.075 juta. Obligasi tersebut telah jatuh tempo satu tahun setelah tanggal penerbitan dan telah diperpanjang kembali, terakhir diperpanjang pada tahun 2012 untuk periode selama satu tahun. Pada tahun 2010, GTS membukukan penurunan nilai atas obligasi wajib tukar PT Bright Star Perkasa sebesar Rp 43.575 juta.
On November 13, 2007 and December 5, 2007, GTS purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT Bright Star Perkasa which should be converted to the shares of stock of PT Eagle Transport Services amounting to Rp 162,000 million and PT Global Maintenance Services amounting to Rp 3,075 million. The bonds matured in one year after issuance and has been extended, the latest is in 2012 for another year. In 2010, GTS has impaired the mandatory exchangeable bonds issued by PT Brightstar Perkasa amounting to Rp 43,575 million.
- 68 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PT Kencana Mulia Utama
PT Kencana Mulia Utama
MNI mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik PT. Kencana Mulia Utama (pihak ketiga) di akhir masa perjanjian. Perjanjian tersebut telah diperbaharui beberapa kali, terakhir pada tanggal 20 Nopember 2012 dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Nopember 2013.
MNI has mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 19,411 million, which are exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by PT. Kencana Mulia Utama (a third party) at the end of agreement term. The agreement has been amended several times, most recently on November 20, 2012 and will be due on November 27, 2013.
PT Djaja Abadi Konstruksi
PT Djaja Abadi Konstruksi
Mediacom membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) dari East Bay Equities Ltd., dengan harga nominal keseluruhan sebesar Rp 1.432.445 juta yang dapat ditukar dengan 1.525.268.700 saham atau 24,54% saham biasa MNCSV milik DAK, dengan periode pertukaran obligasi wajib tukar sejak tanggal 3 September 2008 sampai dengan 3 September 2010.
Mediacom purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) from East Bay Equities Ltd., with an aggregate principal value of Rp 1,432,445 million. These mandatory exchangeable bonds are exchangeable into 1,525,268,700 shares or 24.54% ordinary shares of MNCSV’s owned by DAK with the exchange period from September 3, 2008 until September 3, 2010.
Berdasarkan perjanjian pengalihan saham tanggal 2 Juni 2010, Mediacom dan DAK telah sepakat menukarkan seluruh obligasi wajib tukar yang dimiliki dengan 1.525.268.700 lembar saham MNCSV yang dimiliki oleh DAK (Catatan 43).
Based on shares transfer agreement dated June 2, 2010, Mediacom and DAK have agreed to exchange all of the mandatory exchangeable bonds with 1,525,268,700 shares of MNCSV owned by DAK to Mediacom (Note 43).
Selisih antara aset bersih MNCSV berdasarkan nilai wajar dengan harga nominal obligasi wajib tukar sebesar Rp 1.229.286 juta dicatat sebagai penambahan goodwill selama tahun 2010 (Catatan 17).
The difference between the fair values of the MNCSV’s net assets with the principal value of the mandatory exchangeable bond amounting to Rp 1,229,286 million was recorded as addition of goodwill in 2010 (Note 17).
Obligasi Konversi
Convertible Bonds
2012
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
PT. Sun Televisi Network PT. Media Nusantara Press PT. Nusantara Vision
460.500 115.000 68.400
407.000 115.000 68.400
400.162 115.000 68.400
342.000 115.000 68.400
PT. Sun Televisi Network PT. Media Nusantara Press PT. Nusantara Vision
Jumlah Bagian lancar
643.900 (49.000)
590.400 -
583.562 -
525.400 -
Total Current portion
Bagian tidak lancar
594.900
590.400
583.562
525.400
Non current portion
PT. Sun Televisi Network
PT. Sun Televisi Network
Pada tanggal 20 Desember 2012, MNC membeli obligasi konversi PT. Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 53.500 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo tanggal 30 Juni 2015 dan dapat dikonversi menjadi saham STN pada tanggal jatuh tempo.
On December 20, 2012, MNC purchased convertible bonds of PT. Sun Televisi Network (STN) in the amount of Rp 53,500 million. The bonds are due on June 30, 2015, and can be converted into shares of STN on due date.
- 69 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 21 Desember 2011, MNC membeli obligasi konversi STN sejumlah Rp 65.000 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo tanggal 20 Desember 2014 dan dapat dikonversi menjadi saham STN pada tanggal jatuh tempo.
On December 21, 2011, MNC purchased convertible bonds of STN in the amount of Rp 65,000 million. The bonds are due on December 20, 2014 and can be converted into 65,000 shares of STN on due date.
Pada tanggal 3 Nopember 2009, MNC membeli obligasi konversi Flaming Luck Investments Limited sejumlah Rp 300.000 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo tanggal 20 Pebruari 2015 dan dapat ditukarkan dengan 175.000 saham STN pada akhir masa perjanjian.
On November 3, 2009, MNC purchased convertible bonds of Flaming Luck Investments Limited in the amount of Rp 300,000 million. The bonds are due on February 20, 2015 and can be converted into 175,000 shares of STN at the end of agreement.
Pada tanggal 30 Juni 2009, MNC membeli obligasi konversi STN sejumlah Rp 42.000 juta, jangka waktu 3 tahun dan dapat diperpanjang dan ditukarkan dengan 42.000 saham STN. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tanggal 1 Juni 2012 dimana obligasi tersebut dapat dikonversi menjadi saham NV pada 30 Juni 2015.
On June 30, 2009, MNC purchased convertible bonds of STN in the amount of Rp 42,000 million, due in 3 years and can be extended and converted into 42,000 shares of STN. This agreement has been extended several times most recently on June 1, 2012 wherein the bonds can be converted into NV’s shares at June 30, 2015.
PT. Media Nusantara Press
PT. Media Nusantara Press
Pada tanggal 14 Desember 2009, MNC membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP). Obligasi tersebut dapat ditukarkan dengan 66.000 saham MNP di akhir masa perjanjian. Perjanjian tersebut telah di perpanjang beberapa kali, terakhir tanggal 3 Desember 2012, dimana jangka waktu penukaran menjadi tanggal 14 Desember 2016 dan dapat diperpanjang.
On December 14, 2009, MNC purchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by PT. Media Nusantara Press (MNP). The convertible bonds can be converted into 66,000 shares of MNP at the end of agreement. The agreement was amended several times, most recently on December 3, 2012, wherein the conversion was move to December 14, 2016 and may be further extended.
Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh MNP. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi kepada MNC. Perjanjian tersebut telah diperbaharui pada tanggal 2 April 2012 dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 April 2013. Obligasi ini dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP pada akhir masa perjanjian.
On April 5, 2007, MNI purchased convertible bonds amounting to Rp 49,000 million which was issued by MNP. On December 14, 2009, MNI sold the convertible bonds to MNC. The agreement was amended on April 2, 2012 and will be due on April 4, 2013. These bonds are convertible into 49,000 shares of MNP at the end of agreement term.
PT Nusantara Vision
PT Nusantara Vision
Pada tanggal 21 Desember 2009, Mediacom membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh PT. Nusantara Vision (NV) sebesar Rp 68.400 juta dan dapat dikonversikan dengan 30.000 lembar saham NV, jatuh tempo 3 tahun setelah obligasi konversi diterbitkan. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tanggal 29 Juni 2012 dimana obligasi tersebut dapat dikonversi menjadi saham NV pada tahun ke enam sejak perjanjian ini dibuat.
On December 21, 2009, Mediacom purchased convertible bonds issued by PT. Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 68,400 million, which are convertible into 30,000 shares of NV, due in 3 years since convertible bonds have been issued. This agreement has been extended several times most recently on June 29, 2012, wherein the bonds can be converted into NV’s shares at the sixth anniversary of the agreement.
- 70 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penyertaan Saham
Investments in Shares of Stock
Penyertaan saham Perusahaan terdiri dari:
Investment in shares of stock of the Company consists of:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ 31 Des/Dec 31, Dec 31, 2009 2012 2011 2010 Efek tersedia untuk diijual PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)
31 Des/Dec 31, 2011
2012
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
-
-
3,60%
16,53%
-
-
97.996
304.112
19,00% -
19,00% -
19,00% -
19,00% 18,00%
28.500 -
28.500 -
28.500 -
38.000 675
10,00% 2,00% 1,00% 0,03%
10,00% 2,00% 1,00% 0,03%
10,00% 2,00% 1,00% -
10,00% 2,00% 1,00% -
500 342 310 300 15 1
500 342 310 300 15 1
500 342 310 300 1
500 342 310 300 1
Subjumlah
29.968
29.968
29.953
40.128
Jumlah
29.968
29.968
127.949
344.240
Metode biaya PT. Eagle Transport Services (ETS) PT. Global Maintenance Services (GMS) PT. Global Utama Mining Resources (GUMR) PT. Pemeringkat Efek Indonesia Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia PT. Asuransi MAIPARK Indonesia PT. Usaha Gedung Bimantara
Available for sale PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Cost method PT. Eagle Transport Services (ETS) PT. Global Maintenance Services (GMS) PT. Global Utama Mining Resources (GUMR) PT. Pemeringkat Efek Indonesia Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia PT. Asuransi MAIPARK Indonesia PT. Usaha Gedung Bimantara Subtotal Total
Pada tahun 2011, Perusahaan menjual 72.056.000 saham CMNP dengan harga Rp 83.100 juta dan Perusahaan mengakui kerugian sebesar Rp 66.651 juta yang dicatat pada beban lain-lain.
In 2011, the Company sold 72,056,000 shares of CMNP amounting to Rp 83,100 million and the Company recorded loss of Rp 66,651 million, which was recorded in other charges.
Pada tahun 2010, GTS membukukan penurunan nilai atas saham ETS sebesar Rp 9.500 juta dan saham GMS sebesar Rp 675 juta.
In 2010, GTS impaired ETS’s shares amounting to Rp 9,500 million and GMS amounting to Rp 675 million.
Pada tahun 2012, Perusahaan tidak membuat penyisihan penurunan nilai atas investasinya di ETS berdasarkan laporan penilaian No. 861.2.1.5.9.6.03.13 oleh KJPP Amin, Nirwan, Alfiantori dan Rekan.
In 2012, the Company has not impaired for the investment in ETS based on assessment report No. 861.2.1.5.9.6.03.13 by KJPP Amin, Nirwan, Alfiantori dan Rekan.
15. PROPERTI INVESTASI
15. INVESTMENT PROPERTIES 1 Jan/ Jan 1, 2012 Rp juta/ Rp million
31 Des/ Dec 31, 2012 Rp juta/ Rp million
Penambahan/ Additions Rp juta/ Rp million
Reklasifikasi/ Reclassification Rp juta/ Rp million
3.100 16.241 -
608
233 (233)
3.100 16.474 375
19.341
608
-
19.949
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana
2.508
1.263
-
3.771
Accumulated depreciation Buildings and improvements
Jumlah
2.508
1.263
-
3.771
Total
Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Proyek dalam penyelesaian Jumlah
Jumlah tercatat
16.833
16.178
- 71 -
Acquisition costs Land Buildings and improvements Project in progress Total
Net book value
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 1 Jan/ Jan 1, 2011 Rp juta/ Rp million
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 31 Des/ Dec 31, 2011 Rp juta/ Rp million
Penambahan/ Additions Rp juta/ Rp million
Reklasifikasi/ Reclassification Rp juta/ Rp million
3.100 16.241
-
-
3.100 16.241
19.341
-
-
19.341
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana
1.254
1.254
-
2.508
Accumulated depreciation Buildings and improvements
Jumlah
1.254
1.254
-
2.508
Total
Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Jumlah
Jumlah tercatat
18.087
16.833
1 Jan/ Jan 1, 2010 Rp juta/ Rp million
Acquisition costs Land Buildings and improvements Total
Net book value
31 Des/ Dec 31, 2010 Rp juta/ Rp million
Penambahan/ Additions Rp juta/ Rp million
Reklasifikasi/ Reclassification Rp juta/ Rp million
3.100 -
179
16.062
3.100 16.241
3.100
179
16.062
19.341
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana
-
1.254
-
1.254
Accumulated depreciation Buildings and improvements
Jumlah
-
1.254
-
1.254
Total
Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Jumlah
Jumlah tercatat
3.100
18.087
Acquisition costs Land Buildings and improvements Total
Net book value
Beban penyusutan sejumlah Rp 1.263 juta pada tahun 2012 dan Rp 1.254 juta masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010 dicatat sebagai beban langsung.
Depreciation expense amounting to Rp 1,263 million in 2012 and Rp 1,254 million in 2011 and 2010, respectively, were recorded under direct costs.
Nilai wajar dari tanah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 3.747 juta dan Rp 3.278 juta. Penilaian ini berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP PBB) yang dikeluarkan oleh Kantor Pajak.
The fair value of land as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 3,747 million and Rp 3,278 million, respectively. The valuation was determined by reference to the taxable sales value of the land and building (NJOP PBB) issued by the Tax Office.
Nilai wajar properti investasi, kecuali tanah, pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 70.807 juta. Penilaian dilakukan oleh KJPP Felix Sutandar & Rekan, penilai independen, berdasarkan metode pendekatan biaya.
The fair value of the investment properties, except land, amounted to Rp 70,807 million as of December 31, 2012. The valuation was determined by KJPP Felix Sutandar & Rekan, independent appraiser, using the cost approach method.
Bangunan gedung berlokasi di Jln. Yos Sudarso, Jakarta Utara.
Building located at Jln. Yos Sudarso, North Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, properti investasi telah diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 16).
As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, the investment properties were insured along with property and equipment (Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009 tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai properti investasi.
As of December 31, 2012, 2011, 2010, and 2009, there was no indication of impairment in value of investment properties. - 72 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
16. ASET TETAP
16. PROPERTY AND EQUIPMENT 1 Jan/ Jan 1, 2012
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Des/ Dec 31, 2012 Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast
587.769 449.709 6.196 144.711 78.893
577.010 12.857 1.482 30.878 6.545
5.603 3 19.685 994
2.889 1.414 1.637 (1.413)
1.164.779 459.852 9.089 157.541 83.031
781.675
88.384
27.666
(214)
842.179
481.352 5.210.656
1.092.842
3.117
4.602
481.352 6.304.983
7.740.961
1.809.998
57.068
8.915
9.502.806
Aset dalam rangka kerjasama
25.387
-
-
-
25.387
Property and equipment under joint venture
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Mesin Kendaraan operasional
29.321 9.573
13.473 7.440 11.816
1.079 7.012
(2.945) -
38.770 7.440 14.377
Leased assets Motor vehicles Machine Vehicle for operational
38.894
32.729
8.092
(2.945)
60.586
27.665
167.118
1.933
(8.244)
184.606
7.832.907
2.009.845
67.093
(2.274)
9.773.385
Subjumlah
Subjumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
Subtotal
Subtotal Property and equipment under construction Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal
201.490 5.102 95.495 26.396
20.685 624 20.582 5.422
5.687 17.044 1.634
112 1.363 -
216.488 5.838 100.396 30.184
604.741
78.212 22.422 574.975 722.923
(111) 1.364
664.060
185.664 2.827.417 3.946.305
18.782 3.016 46.163
208.086 3.399.376 4.624.428
Aset dalam rangka kerjasama
22.945
359
-
-
23.304
Property and equipment under joint venture
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Mesin Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan operasional
18.461 1 5.972
6.732 124 1.711
1.267 4.859
(1.363) -
22.563 124 1 2.824
Leased assets Motor vehicles Machinery Office equipment Broadcast equipment Vehicle for operational
24.434
8.567
6.126
(1.363)
25.512
Jumlah
3.993.684
731.849
52.289
1
4.673.244
Total
Jumlah Tercatat
3.839.223
5.100.141
Net Book Value
Subjumlah
- 73 -
Subtotal
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 1 Jan/ Jan 1, 2011 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
Penambahan/ Additions
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassification
31 Des/ Dec 31, 2011 Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast
585.297 442.363 5.593 128.788 15.925 718.841
2.472 15.038 603 28.267 40.297 75.674
9.229 13.186 7 5.426
1.537 842 22.678 (7.414)
587.769 449.709 6.196 144.711 78.893 781.675
481.330 4.626.065
22 565.748
20.452
39.295
481.352 5.210.656
7.004.202
728.121
48.300
56.938
7.740.961
Aset dalam rangka kerjasama
25.372
15
-
-
25.387
Property and equipment under joint venture
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Kendaraan operasional
25.946 9.573
5.745 -
1.907 -
(463)
29.321 9.573
Leased assets Motor vehicles Vehicle for operational
35.519
5.745
1.907
(463)
38.894
65.071
5.266
641
(42.031)
27.665
7.130.164
739.147
50.848
14.444
7.832.907
Subjumlah
Subjumlah
Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
190.161 4.848 91.786 11.261
18.495 254 16.978 6.904
7.166 11.986 4
(1.283) 8.235
201.490 5.102 95.495 26.396
553.187
63.450
4.058
(7.838)
604.741
163.968 2.355.840
21.696 491.993
20.254
(162)
185.664 2.827.417
3.371.051
619.770
43.468
(1.048)
3.946.305
Subtotal
Subtotal Property and equipment under construction Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal
Aset dalam rangka kerjasama
22.505
440
-
-
22.945
Property and equipment under joint venture
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan operasional
11.954 1 4.057
6.337 1.915
1.110 -
1.280 -
18.461 1 5.972
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Vehicle for operational
16.012
8.252
1.110
1.280
24.434
Jumlah
3.409.568
628.462
44.578
232
3.993.684
Total
Jumlah Tercatat
3.720.596
3.839.223
Net Book Value
Subjumlah
- 74 -
Subtotal
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 1 Jan/ Jan 1, 2010 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
Penambahan/ Additions
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Des/ Dec 31, 2010 Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast
585.297 326.015 4.943 128.178 14.749
116.290 650 13.822 1.189
20.708 13
58 7.496 -
585.297 442.363 5.593 128.788 15.925
649.489
84.135
16.887
2.104
718.841
481.330 3.432.641
1.234.113
44.014
3.325
481.330 4.626.065
5.622.642
1.450.199
81.622
12.983
7.004.202
Aset dalam rangka kerjasama
23.718
1.654
-
-
25.372
Property and equipment under joint venture
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan penyiaran Peralatan kantor Kendaraan operasional
23.730 1.448 960 9.573
35.928 -
27.567 -
(6.145) (1.448) (960)
25.946 9.573
Leased assets Motor vehicles Broadcast equipment Office equipment Vehicle for operational
35.711
35.928
27.567
(8.553)
35.519
82.680
8.909
5.393
(21.125)
65.071
5.764.751
1.496.690
114.582
(16.695)
7.130.164
Subjumlah
Subjumlah
Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
-
171.866 4.658 84.329 9.752
22.309 190 16.360 1.746
4.014 14.903 8
6.000 (229)
190.161 4.848 91.786 11.261
496.816
75.602
20.360
1.129
553.187
141.214 1.975.085
22.754 383.857
3.548
446
163.968 2.355.840
2.883.720
522.818
42.833
7.346
3.371.051
Subtotal
Subtotal Property and equipment under construction Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal
Aset dalam rangka kerjasama
20.625
1.880
-
-
22.505
Property and equipment under joint venture
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan operasional
11.514 693 302 2.143
10.041 267 145 1.914
3.599 -
(6.002) (960) (446) -
11.954 1 4.057
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Vehicle for operational
14.652
12.367
3.599
(7.408)
16.012
Jumlah
2.918.997
537.065
46.432
(62)
3.409.568
Total
Jumlah Tercatat
2.845.754
3.720.596
Net Book Value
Subjumlah
Beban penyusutan tahun 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp. 678.332 Juta, Rp 630.651 juta dan Rp 470.064 juta.
Subtotal
Depreciation charged to operations amounted to Rp 678,332 million, Rp 630,651 million, and Rp 470,064 million in 2012, 2011 and 2010.
- 75 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan oleh Grup pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 2.273.048 juta, Rp 1.885.427 juta dan Rp 1.762.617 juta.
Gross carrying amount of property and equipment which were fully depreciated but still used by the Group as of December 31, 2012, 2011 and 2010 amounting to Rp 2,273,048 million, Rp 1,885,427 million and Rp 1,762,617 million, respectively.
Penambahan aset tetap tahun 2012 ,2011 dan 2010 termasuk perolehan melalui akuisisi entitas anak (Catatan 43).
Additions to property and equipment in 2011 and 2010 includes assets acquired in business acquisition (Note 43).
Pada bulan Nopember 2010, MNCSV membeli satelit transforder baru dari SES Satellite Leasing Limited dengan total harga pembelian sebesar US$ 110 juta atau setara dengan Rp 990.503 juta (Catatan 46d).
In November 2010, MNCSV purchased new satellite transforder from SES Satellite Leasing Limited with purchase value of US$ 110 million or equivalent to Rp 990,503 million (Note 46d).
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama. RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama (Catatan 46b).
Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will each assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities. RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of building relay stations (Note 46b).
Entitas anak memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2013 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Subsidiaries own several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2013 to 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Rincian dari keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of the gain (loss) on sale of property and equipment are as follows:
2012
Hasil penjualan aset tetap Nilai tercatat Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap
2011
2010
33.767
6.568
46.148
67.093 (52.289)
50.848 (44.578)
114.582 (46.432)
Proceeds from sale of property and equipment Book Value Acquisition costs Accumulated depreciation
(22.002)
Gain (loss) on sale of property and equipment
18.963
298
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 and 2010, aset tetap dan properti investasi, kecuali tanah, serta persediaan non program (antena, dekoder dan aksesoris) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi yang merupakan pihak ketiga, kecuali PT MNC Asuransi Indonesia.
As of December 31, 2012, 2011 and 2010, property and equipment and investment properties, except land, along with non program inventories (antenna, decoder and accessories) were insured against fire, theft and other possible risks to insurance companies which are third parties, except to PT MNC Asuransi Indonesia.
- 76 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tabel berikut ini berisi informasi mengenai jumlah aset tercatat yang diasuransikan dan nilai pertanggungan: 2012
The following table details the information in regards to total assets insured and sum insured:
31 Desember/December 31, 2011 2010
Jumlah tercatat aset yang diasuransikan Properti investasi (Catatan 15) Persediaan (Catatan 12) Aset tetap
12.703 547.309 2.622.806
13.733 337.232 2.554.908
14.987 274.747 2.612.136
Jumlah pertanggungan asuransi Rupiah (dalam Rp Juta) US Dolar Dolar Singapura
2.464.027 202.831.468 15.138.600
2.195.509 213.071.176 14.000.000
2.398.480 129.723.930 -
Carrying amount of insured assets Investment properties (Note 15) Inventories (Note 12) Property and equipment Total sum insured Rupiah (in Rp Million) US Dollar Singapore Dollar
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets insured.
Berdasarkan penelaahan manajemen Grup, nilai wajar aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 mendekati nilai tercatatnya, kecuali untuk peralatan penyiaran milik MNCSV. Peralatan penyiaran tersebut memiliki nilai tercatat sebesar Rp 2.159.496 juta dan nilai wajar sebesar Rp 2.532.272 juta. Penilaian dilakukan oleh KJPP Hendra Gunawan dan Rekan, penilai independen, dengan menggunakan metode biaya penggantian terdepresiasi.
Based on the Group management’s assessment, the fair value of property and equipment as of December 31, 2012 is approximate to its net book value, except for MNCSV’s broadcast equipment. The broadcast equipment has net book value amounting to Rp 2,159,496 million and fair value amounting to Rp 2,532,272 million. The valuation was performed by KJPP Hendra Gunawan dan Rekan, independent appraiser, using depreciated replacement cost method.
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas utang bank dan pinjaman jangka panjang, utang sewa pembiayaan dan utang obligasi (Catatan 21, 24 dan 25).
The property and equipment are used as collateral for bank loans and long-term loans, lease liabilities and bonds payable (Notes 21, 24 and 25).
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap.
As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, there was no indication of impairment in value of property and equipment.
17. GOODWILL
17. GOODWILL
2012
Biaya Perolehan MNCSV GMI dan entitas anak MNC dan entitas anak Mediacom BCI dan entitas anak Infokom Jumlah Pengaruh selisih kurs penjabaran Akumulasi amortisasi Jumlah tercatat
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2.544.610 452.323 290.506 151.838 12.313 5.435
2.544.610 873.102 151.838 12.313 5.435
2.820.814 999.123 271.352 15.994 10.172
1.591.527 738.342 267.949 12.124 10.172
3.457.025
3.587.298
4.117.455
2.620.114
85.967 -
48.682 -
3.542.992
3.635.980
- 77 -
43.435 (543.112) 3.617.778
62.997 (407.442) 2.275.669
Cost MNCSV GMI and its subsidiaries MNC and its subsidiaries Mediacom BCI and its subsidiaries Infokom Total Translation effect Accumulated amortization Net carrying amount
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Nilai tercatat goodwill terdiri dari:
Carrying value of goodwill is consist of: 2012
Saldo awal Penurunan nilai (Catatan 36)
3.617.778 -
2.275.669 -
37.285
12.955 5.247
1.497.341 (135.670) (19.562)
Beginning balance Impairment losses (Note 36) Additional amount recognized from business combination (Note 43) Goodwill amortization expense Effect of translation adjustment
3.542.992
3.635.980
3.617.778
Ending balance
Goodwill GMI dan entitas anak berasal dari penjualan saham LTON yang semula dimiliki MIL, entitas anak MIMEL, kepada GMI (Catatan 1e). Sehubungan dengan peralihan tersebut, Group menetapkan nilai terpulihkan dari goodwill yang terkait dengan LTON dan mengakui penurunan nlai sebesar Rp 130.273 juta. Nilai terpulihkan tersebut dinilai dengan mengacu pada nilai pakai unit kas yang dihasilkan. GMI mencatat goodwill tersebut setelah dikurangi akumulasi penurunan.
The goodwill from GMI and its subsidiaries resulted from the sale of LTON’s shares that were originally owned by MIL, MIMEL’s subsidiary, to GMI (Note 1e). In connection with the transfer, the Group assessed the recoverable amount of goodwill associated with LTON and recognized impairment of Rp 130,273 million. The recoverable amount was assessed by reference to the cashgenerating unit’s value in use. GMI recorded the above goodwill net with accumulated impairment losses.
18. UTANG USAHA
18. TRADE ACCOUNTS PAYABLE
2012 a. Berdasarkan segmen usaha Pihak berelasi Media berbasis konten dan iklan Media pendukung dan infrastruktur Pertambangan Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Transportasi Pertambangan Media pendukung dan infrastruktur Penjualan melalui media Jumlah Jumlah b. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Euro Lainnya Jumlah
2010
3.635.980 (130.273)
Penambahan dari kombinasi bisnis (Catatan 43) Beban amortisasi goodwill Pengaruh selisih kurs penjabaran Saldo akhir
2011
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
25.842
7.221
2.600
14.130
970 517
414 -
6.106 -
-
27.329
7.635
8.706
14.130
422.533 695.740 37.497 97.647
442.283 385.425 30.962 -
386.613 201.580 33.520 -
559.442 183.228 27.309 -
11.760 6.423
17.599 -
17.091 -
10.031 -
1.271.600
876.269
638.804
780.010
1.298.929
883.904
647.510
794.140
325.290 952.035 4.925 16.679
439.059 436.155 8.018 672
310.615 323.361 12.675 859
486.708 300.500 6.374 558
1.298.929
883.904
647.510
794.140
- 78 -
a. By business segment Related parties Content and advertisement media Media support and infrastructure Mining Total Third parties Content and advertisement media Subscriber based media Transportation Mining Media support and infrastructure Media Shopping Total Total b. By currency Rupiah US Dollar Euro Others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
,,
19. UTANG PAJAK
19. TAXES PAYABLE
2012
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Pajak penghasilan Perusahaan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4 (2) Entitas anak Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pasal 4 (2) Pajak transaksi penjualan saham Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya
468 2 -
194 2.286 5.562 2.044
166 7 28
312 24 -
22.434 11.251 31.648 11.271 140.555 3.045 2.956 46.191 25.856
22.269 6.835 20.689 42.973 153.450 2.544 1.898 76.937 20.809
16.219 19.033 14.363 37.237 125.805 2.038 1.215 130.287 17.744
18.743 16.390 23.990 37.470 79.195 343 206 126.342 12.798
Income taxes The Company Article 21 Article 23 Article 26 Article 4 (2) The subsidiaries Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Article 4 (2) Tax on trading of equity securities Value added tax - net Others
Jumlah
295.677
358.490
364.142
315.813
Total
20. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
20. ACCRUED EXPENSES
2012
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Biaya bagi hasil Bunga Gaji dan program pensiun Sewa Biaya operasional Biaya perbaikan dan pemeliharaan Konsultan Lain-lain
89.476 35.194 10.596 2.731 832 791 33 236.591
44.495 18.078 2.296 3.836 309 153 94 265.970
15.373 58.746 3.057 6.831 111.480 267 97.889
60.206 63.090 6.790 4.924 176.487 1.557 45.101
Profit sharing Interest Salaries and pension plan Rent Operational expenses Repairs and maintenance Consultant fees Others
Jumlah
376.244
335.231
293.643
358.155
Total
- 79 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
21. UTANG BANK
21. BANK LOANS
2012 Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Chinatrust Indonesia Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Bank CIMB Niaga Bank Pan Indonesia (Panin) Bank Syariah Mandiri (Catatan 24) Bank Central Asia Bank Mandiri Jumlah
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
52.467 47.947 20.000 10.000 4.000 3.799 -
56.822 148.393 4.000 3.702 -
243.675 45.139 4.000 3.778 26.973 13.771 -
220.000 40.033 4.000 3.899 28.200 3.000
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Chinatrust Indonesia Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Bank CIMB Niaga Bank Pan Indonesia (Panin) Bank Syariah Mandiri (Note 24) Bank Central Asia Bank Mandiri
138.213
212.917
337.336
299.132
Total
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
2012
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
MNCSV Innoform RCTI
28.043 24.424 -
18.136 38.686 -
23.675 220.000
220.000
MNCSV Innoform RCTI
Jumlah
52.467
56.822
243.675
220.000
Total
MNCSV
MNCSV
MNCSV memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Standard Chartered Bank yang terdiri dari fasilitas Letter of Credit (L/C), pinjaman jangka pendek (STL) dan Standby Letter of Credit (SBL/C), dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar US$ 50.000 ribu. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo tanggal 30 April 2013. MNCSV harus membayar biaya komisi sebesar 2% per tahun dari jumlah pinjaman atau minimum sebesar US$ 200 untuk fasilitas SBL/C, lender’s cost of fund + 3,5% dari jumlah pinjaman untuk fasilitas STL dan biaya penerbitan 0,125% per kuartal dari jumlah pinjaman atau minimum sebesar US$ 50 dan biaya akseptasi sebesar 1,5% per tahun dari jumlah pinjaman atau minimum sebesar US$ 50 untuk fasilitas L/C.
MNCSV obtained short term credit facility from Standard Chartered Bank consisting of Letter of Credit (L/C), Short Term Loans (STL) and Standby Letter of Credit (SBL/C) facilities with a maximum aggregate amount of US$ 50,000 thousand. The facilities will mature on April 30, 2013. MNCSV has to pay commission fee of 2% per annum from total facility used or a minimum amount of US$ 200 for SBL/C facility, lender’s cost of fund + 3,5% from facility used for STL facility and issuance fee of 0.125% per quarter from facility used or a minimum amount of US$ 50 and acceptence fee of 1.5% per annum from facility used or a minimum amount of US$ 50 for L/C facility.
Pinjaman ini dijamin dengan menggunakan saham MNC yang dimiliki oleh Mediacom, sebagai penjamin. Gadai saham harus dibagi seperti yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman ini juga dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman jangka panjang (Catatan 24).
The loan was secured with MNC shares owned by Mediacom, as a guarantor. The pledge of shares shall be apportioned as defined in the loan agreement. The loan is also secured with the same collaterals as long-term loans (Note 24).
- 80 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain MNCSV tidak diperbolehkan melakukan negative pledge, dispossals, komitmen modal, perubahan bisnis, dividen, jaminan, investasi di luar bisnis utama, pinjaman dan merger atau konsolidasi serta harus memenuhi rasio: 1) earning before interest, tax, depreciation and amortization terhadap interest lebih besar dari 1,5 kali; 2) pinjaman terhadap earning before interest, tax, depreciation and amortization lebih kecil dari 4,5 kali dan 3) pinjaman terhadap ekuitas lebih kecil dari 2,5 kali.
Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others, MNCSV shall not make negative pledge, disposals, capital commitments, change of business, dividends, guarantee, investment outside primary business, loans and merger or consolidation and shall maintain the ratio of: 1) earnings before interest, tax, depreciation and amortization to interest greater than 1.5 times, 2) liabilities to earnings before interest, tax, depreciation and amortization less than 4.5 times and 3) liabilities to equity ratio less than 2.5 times.
Innoform
Innoform
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform dan entitas anak memperoleh fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang tanggal 21 September 2011 dengan batas maksimum gabungan fasilitas sebesar S$ 10 juta, dengan sub-batasan fasilitas sebagai berikut:
On August 25, 2010, Innoform and its subsidiaries entered into credit facilities with Standard Chartered Bank. The loan facility was extended on September 21, 2011 with maximum combined limit of facilities is S$ 10 million, with sub-limits under this facility as follows:
Fasilitas cerukan sampai dengan sejumlah S$ 3 juta dengan suku bunga prime rate.
Overdraft facility up to S$ 3 million at prime rate interest.
Fasilitas Pasar Uang Jangka Pendek sampai dengan S$ 5 juta - S$ 10 juta dengan tingkat bunga spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 180 hari.
Short-term Money Market Facility up to S$ 5 million – S$ 10 million at a spot interest rate. This facility has a term of 180 days.
Financial Guarantee or Standby Letter of Credit sampai sejumlah S$ 5 juta. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan
Financial Guarantees of Standby Letters of Credit up to S$ 5 million. This facility has a term of 12 months.
Financial Standby Letter of Credit sampai sejumlah S$ 5 juta. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan.
Commercial Standby Letters of Credit up to S$ 5 million. This facility has a term of 12 months.
Pembiayaan Tagihan Import sampai sejumlah S$ 5 juta - S$ 10 juta dengan tingkat bunga spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 90 hari.
Import Invoicing Financing up to S$ 5 million S$ 10 million at spot interest rate. This facility has a term of 90 days.
Fasilitas bond and guarantees sampai sebesar S$ 5 juta. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan.
Bond and guarantees facility up to S$ 5 million. This facility has a term of 12 months.
Pada tanggal 12 Juli 2012, Innoform menandatangani Term Loan Facility sebesar S$ 2,5 juta dengan Standard Chartered Bank cabang Singapura. Fasilitas ini dikenakan suku bunga 4% per tahun dengan pembayaran secara 3 dan/atau 6 bulanan mulai dari tanggal pencairan pertama dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 April 2013.
On July 12, 2012, Innoform entered into a S$ 2,5 million Term Loan Facility with Standard Chartered Bank, Singapore branch. The facility bears annual interest of 4% with 3 and/or 6 month’s repayment commencing from first drawdown date and will mature on April 4, 2013.
- 81 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
RCTI
RCTI
RCTI memperoleh fasilitas kredit jangka pendek yang terdiri dari Bridging Loan Facility sebesar Rp 220.000 juta dan Revolving Loan Facility sebesar Rp 30.000 juta yang jatuh tempo 30 September 2010. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga berdasarkan cost of fund + 3% per tahun.
RCTI obtained short-term loan facilities consisting of Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Loan Facility of Rp 30,000 million, which due on September 30, 2010. The loans bear interest based on cost of fund + 3% per annum.
Pada tanggal 21 September 2010, RCTI menandatangani adendum perjanjian di atas dimana fasilitas kredit diubah menjadi pinjaman jangka pendek dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 220.000 juta dan tingkat bunga cost of fund bank + 3% per tahun. Pinjaman akan dikembalikan setiap bulan dimulai dari Januari 2011 sampai dengan Agustus 2011.
On September 21, 2010, RCTI signed an amendment on the above agreement where the facilities were changed to a short term loan with a maximum credit of Rp 220,000 million and bear interest of the bank’s cost of fund + 3% per annum. The loan is payable monthly starting in January 2011 until August 2011.
Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah hak guna bangunan No. 656 dan No. 5626 seluas 96.826 meter persegi milik RCTI berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk dan Kedoya, Jakarta Barat.
The loan is secured by land rights No. 656 and No. 5626 with total area of 96,826 square meters owned by RCTI located in Kebon Jeruk and Kedoya, West Jakarta.
Sehubungan dengan utang tersebut, RCTI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai yang tercantum dalam perjanjian.
In connection with such loan, RCTI is required to comply with certain limits as stated in agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 220.000 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 220,000 million.
RCTI telah melunasi seluruh utang tersebut tahun 2011.
RCTI has fully paid the bank loan in 2011.
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
2012
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
MNCN MNI MNCSV GIB
25.870 22.077 -
25.975 22.418 50.000 50.000
11.995 20.144 13.000
20.033 20.000
MNCN MNI MNCSV GIB
Jumlah
47.947
148.393
45.139
40.033
Total
MNCN
MNCN
Pada tanggal 15 September 2010, MNCN memperoleh pinjaman kredit modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta, jatuh tempo tanggal 15 September 2011. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan 15 September 2013 dan dikenakan bunga 6,5% per tahun.
On September 15, 2010, MNCN obtained working capital loan with a maximum credit limit of Rp 12,000 million, due on September 15, 2011. The facility has been extended until September 15, 2013 and bears interest of 6.5% per annum.
Pada tanggal 22 Agustus 2011, MNCN memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 14.000 juta, jatuh tempo tanggal 22 Agustus 2013, dan dikenakan bunga 6,5% per tahun.
On August 22, 2011, MNCN obtained additional loan facility from BRI with a maximum credit limit of Rp 14,000 million, due on August 22, 2013, and bears interest of 6.5% per annum.
- 82 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Fasilitas ini dijamin dengan deposito milik MNC dan MNCN sebesar Rp 27.369 juta pada tahun 2012 dan 2011 dan sebesar Rp 12.632 juta pada tahun 2010 (Catatan 6).
The loan was secured by time deposit owned by MNC and MNCN amounting to Rp 27,369 million in 2012 and 2011 and amounting to Rp 12,632 million in 2010 (Note 6).
MNI
MNI
Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta. Fasilitas pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir tanggal 22 Agustus 2011 dengan tingkat bunga 6,75% per tahun dan jatuh tempo tanggal 26 Desember 2013.
On December 26, 2008, MNI obtained a loan facility with maximum amount of Rp 18,000 million. This loan facility has been extended several times, most recently on August 22, 2011, with interest rate at 6.75% per annum and due on December 26, 2013. .
Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta. Fasilitas pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir tanggal 29 Juli 2011 dengan tingkat bunga 6,5% dan jatuh tempo tanggal 3 September 2013.
On September 3, 2009, MNI obtained additional loan facility from BRI with a maximum amount of Rp 4,750 million. The loan facility has been extended several times, most recently on July 29, 2011, with interest rate at 6.5% per annum and due on September 3, 2013.
Pinjaman ini dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 23.750 juta pada tahun 2012, 2011 dan 2010 dan sebesar Rp 18.750 juta pada tahun 2009 (Catatan 6).
The loan is secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 23,750 million in 2012, 2011 and 2010 and amounting to Rp 18,750 million in 2009 (Note 6).
MNCSV
MNCSV
Pada tanggal 20 Desember 2011, MNCSV memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari BRI berupa pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dan tingkat bunga sebesar 7,51% per tahun. Fasilitas kredit ini wajib dilunasi dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal perolehan fasilitas.
On December 20, 2011, MNCSV obtained a short-term credit facility from BRI representing working capital loans with a maximum amount of Rp 50,000 million and interest rate of 7.51% per annum. This credit facility shall be paid within 6 months from the date of drawdown.
Pinjaman ini dijamin dengan menggunakan deposito sebesar Rp 52.632 juta yang dimiliki oleh Mediacom, pihak penjamin (Catatan 6). Gadai deposito harus diperpanjang secara otomatis dan tidak dapat dicairkan sampai dengan pinjaman telah dilunasi.
The loan was secured with deposit amounting to Rp 52,632 million which is owned by Mediacom, as a guarantor (Note 6). The pledged deposits shall be automatically extended and can not be disbursed until the loan has been repaid.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV tidak diperbolehkan mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada pengadilan dan memperoleh pinjaman dari bank lain.
Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others things, MNCSV shall not file bankruptcy request to the court and obtain a loan from another bank.
Pada tanggal 6 Juli 2012, MNCSV telah melunasi seluruh pinjaman ini.
On July 6, 2012, MNCSV has fully paid the loan.
GIB
GIB
GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari BRI berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 10.000 juta dan Rp 40.000 juta yang masing-masing jatuh tempo tanggal 5 Juni 2012 dan 24 Agustus 2012. Fasilitas ini dikenakan bunga 8,25% per tahun.
GIB obtained short-term loan facilities from BRI, which consist of overdraft facilities with a maximum credit limit of Rp 10,000 million and Rp 40,000 million, and will be due on June 5, 2012 and August 24, 2012, respectively. The loan facilities bear interest of 8.25% per annum.
Pada tahun 2012, GIB telah melunasi seluruh pinjaman ini.
On 2012, GIB has fully paid the loan.
- 83 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Infokom
Infokom
Pada tanggal 2 Desember 2010, Infokom memperoleh fasilitas kredit modal kerja (KMK) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 3.000 juta dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan aset tetap milik Infokom. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Infokom belum menggunakan fasilitas ini.
On December 2, 2010, Infokom obtained a Working Capital Loan facility with a maximum credit limit of Rp 3,000 million and bears interest rate of 13% per annum. The loan was secured by Infokom’s trade receivables and property and equipment. As of December 31, 2012, this facility has not been utilized.
Bank Chinatrust Indonesia
Bank Chinatrust Indonesia
GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Bank Chinatrust Indonesia berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 20.000 juta yang akan jatuh tempo tanggal 2 Mei 2013. Fasilitas ini dikenakan bunga 10,5% per tahun.
GIB obtained short term loan facilities form Bank Chinatrust Indonesia, which consist of overdraft facilities with a maximum credit limit of Rp 20,000 million which will be due on May 2, 2013. The loan facilities bear interest of 10.5% per annum.
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
MNCSV memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ yang terdiri dari fasilitas Uncommitted Working Capital Loan dengan jumlah Rp 10.000 juta, fasilitas Import Settlement dengan jumlah USD 15.000.000 dan fasilitas Foreign Exchange dengan jumlah USD 2.000.000. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo tanggal 27 September 2013. MNCSV harus membayar biaya fasilitas sebesar 0,5% per tahun dari jumlah pinjaman dan bunga sebesar 9,5% per tahun dari jumlah pinjaman untuk fasilitas uncommitted working capital loan dan biaya penerbitan sebesar 0,125% per kuartal dari jumlah pinjaman atau minimum sebesar USD 100 dan biaya akseptasi sebesar 1,5% per tahun dari jumlah pinjaman atau minimum sebesar USD 100 untuk fasilitas Import Settlement.
MNCSV obtained short term credit facility from Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ which represents Uncommitted Working Capital Loan facility amounting to Rp 10,000 million, Import Settlement facility amounting to USD 15,000,000 and Foreign Exchange facility amounting to USD 2,000,000. The facilities will mature on September 27, 2013. MNCSV has to pay facility fee of 0.5% per annum from total facility used and interest rate 9.5% per annum from total facility used for uncommitted working capital facility and issuance fee of 0.125% per quarter from facility used or a minimum amount of USD 100 and acceptence fee of 1.5% per annum from facility used or a minimum amount of USD 100 for Import Settlement facility.
Pinjaman ini dijamin dengan menggunakan saham MNC yang dimiliki oleh Mediacom, sebagai penjamin. Gadai saham harus dibagi seperti yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman ini juga dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman jangka panjang (Catatan 24).
The loan was secured with MNC shares owned by the Mediacom, as a guarantor. The pledge of shares shall be apportioned as defined in the loan agreement. The loan is also secured with the same collaterals as its long-term loans (Note 24).
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain MNCSV tidak diperbolehkan melakukan negative pledge, dispossals, komitmen modal, perubahan bisnis, dividen, jaminan, investasi di luar bisnis utama, pinjaman, mengalihkan MEB dan merger atau konsolidasi serta harus memenuhi beberapa rasio.
Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others, MNCSV shall not make negative pledge, disposals, capital commitments, change of business, dividends, guarantee, investment outside primary business, loans, transfer of MEB and merger or consolidation and shall maintain certain ratios.
- 84 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
CMI memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap sebesar Rp 7.000 juta dari Bank CIMB Niaga dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak. Perpanjangan terakhir dilakukan tanggal 4 Mei 2012 dan jatuh tempo 4 Mei 2013. Tingkat bunga pinjaman adalah 1% di atas bunga deposito per tahun pada tahun 2012.
CMI obtained a Fixed Loan Facility of Rp 7,000 million from Bank CIMB Niaga with term of one (1) year and can be extended as agreed by both parties. The last extension was done on May 4, 2012 and will be due on May 4, 2013. Interest rate is 1% above interest on time deposit per annum in 2012.
Pinjaman ini dijamin dengan deposito atas nama MNC sebesar Rp 4.000 juta pada tahun 2012, 2011, 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 4.000 juta.
The loan is secured by time deposit owned by MNC of Rp 4,000 million in 2012, 2011, 2010 and 2009. As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 4,000 million.
Bank Panin
Bank Panin
Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan jumlah maksimum sebesar Rp 4.000 juta dengan tingkat bunga 13,5%, 12,0%, 13,5% dan 15% per tahun masing-masing pada tahun 2012, 2011, 2010 dan 2009 dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak. Berdasarkan perpanjangan terakhir, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 4 Nopember 2013. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CMI seluas 382 meter persegi di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
On November 4, 2008, CMI obtained a loan facility from Bank Panin with maximum amount of Rp 4,000 million and interest at 13.5%, 12.0%, 13.5% and 15% per annum in 2012, 2011, 2010 and 2009 with a term of one (1) year and may be extended as agreed by both parties. Based on the last amendment, this facility will be due on November 4, 2013. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters located at Duren Tiga, South Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 3.799 juta, Rp 3.702 juta, Rp 3.778 juta, dan Rp 3.899 juta.
As of December 31, 2012, 2011, 2010, and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 3,799 juta, 3,702 million, Rp 3,778 million, and Rp 3,899 million, respectively.
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Pada tanggal 25 Nopember 2010, MNCN memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari Bank Central Asia dengan jumlah maksimum Rp 14.000 juta dan jangka waktu 1 (satu) tahun. Fasilitas ini dikenakan bunga 6,5 % per tahun. Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Central Asia dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 14.000 juta pada tahun 2010.
On November 25, 2010, MNCN obtained loan overdraft facility from Bank Central Asia with a maximum credit limit of Rp 14,000 million payable in one (1) year. The loan facility bears interest of 6.5% per annum and secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 14,000 million in 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 13.771 juta. Pada tahun 2011, MNCN telah melunasi seluruh utang bank.
As of December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 13,771 million. In 2011, MNCN has fully paid the bank loan.
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Pada tahun 2009, Infokom memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000 juta dengan tingkat bunga sebesar 14,5% per tahun yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik Infokom dan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2010.
In 2009, Infokom obtained loan facility from Bank Mandiri with a maximum amount of Rp 5,000 million, the loan bears interest of 14.5% per annum and secured by Infokom’s trade receivables, inventories and property and equipment. The loan was due on April 22, 2010.
- 85 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
22. UTANG NASABAH
22. PAYABLE TO CUSTOMERS
Akun ini termasuk liabilitas kepada pihak ketiga yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan untuk pengelolaan dana nasabah, deposito nasabah dan transaksi pembiayaan lainnya. 31 Des/Dec 31, 2011
2012 Pihak berelasi Perdagangan efek Pembiayaan Subjumlah Pihak ketiga Perdagangan efek Pembiayaan Lainnya Subjumlah Jumlah
This account includes liabilities to third parties arising from securities transactions involving managing customers’ funds, other customers’ deposits, and other financing transactions.
2010
372.734 -
1.463 704
318 -
12.814 -
372.734
2.167
318
12.814
805.877 34.287 -
263.630 19.611 1.662
191.932 18.119 51
218.665 5.587 9.956
840.164
284.903
210.102
234.208
1.212.898
287.070
210.420
247.022
23. WESEL BAYAR
Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
Related party Trading in securities Financing Subtotal Third party Trading in securities Financing Others Subtotal Total
23. NOTES PAYABLE
31 Des/Dec 31, 2011
2012 Perusahaan Global Far East Investment Ltd Starlight Ltd. Entitas anak Bellstones Ltd Oxley Capital Investments Ltd (OCI) Herst Investment Ltd. (HI)
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
-
41.100 -
-
159.000
76.343
47.720
-
-
-
65.500 -
41.220 43.724
15.800 -
76.343
154.320
84.944
174.800
(76.343)
(106.600)
(84.944)
(174.800)
-
47.720
-
-
The Company Global Far East Investment Ltd Starlight Ltd. The Subsidiaries Bellstones Ltd Oxley Capital Investments Ltd (OCI) Herst Investment Ltd. (HI) Total Current portion Long-term portion
Global Far East Invesment Ltd (GFE)
Global Far East Invesment Ltd (GFE)
Pada tahun 2011, Perusahaan menerbitkan beberapa wesel bayar kepada GFE dengan jumlah sebesar Rp 41.100 juta dengan tingkat bunga 6,5% per tahun dan jatuh tempo pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2012. Wesel bayar ini telah dilunasi seluruhnya pada Mei 2012.
In 2011, the Company issued notes payable to GFE with total amount of Rp 41,100 million, with interest rate of 6.5% per annum and will mature on August until December 2012. The notes payable were fully paid in May 2012.
- 86 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Starlight Ltd
Starlight Ltd
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan menerbitkan wesel bayar kepada Starlight Ltd sebesar Rp 159.000 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun dan jatuh tempo tanggal 3 dan 7 Desember 2010. Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi nilai pokok wesel bayar pada tahun 2009 sebesar Rp 159.000 juta ditambah penerbitan wesel bayar tahun 2010 sebesar Rp 148.000 juta.
In December 2009, the Company issued notes payable to Starlight Ltd amounting to Rp 159,000 million, with interest rate of 3% per annum and will mature on December 3 and 7, 2010. In 2010, the Company had fully paid the principal amount of notes payable in 2009 of Rp 159,000 million together with the issuance of notes payable in 2010 of Rp 148,000 million.
Bellstones Ltd
Bellstones Ltd
Pada tahun 2012, IAT menerbitkan surat sanggup tanpa opsi konversi menjadi saham kepada Bellstones Limited, pihak ketiga, dengan total nilai sebesar Rp 35.473 juta. Pada tahun 2011, IAT menerbitkan wesel bayar kepada Bellstones Ltd sebesar Rp 47.720 juta dengan tingkat bunga 3%, yang jatuh tempo 30 April 2013. Biaya dari surat sanggup yang telah dibayarkan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.103 juta dan Rp 609 juta.
In 2012, IAT issued promissory notes without conversion option into shares to Bellstones Limited, third party, with a total amount of Rp 35,473 million. In 2011, IAT issued notes payable to Bellstones Ltd in amount of Rp 47,720 million with interest rate of 3% per annum, and maturity date on April 30, 2013. Interest expense incurred for these promissory Notes amounted to Rp 2,103 million and Rp 609 million in 2012 and 2011, respectively.
Nilai wesel bayar kepada Billstones Ltd. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing adalah sebesar Rp 76.343 juta dan Rp 47.720 juta.
Outstanding balance of these Notes payable to Bellstones Ltd as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 76,343 million and Rp 47,720 million, respectively.
Oxley Capital Investments Ltd (OCI)
Oxley Capital Investments Ltd (OCI)
Pada tanggal 11 April 2011 dan 19 Desember 2011, BCI menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar masing-masing Rp 25.000 juta dan Rp 40.500 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 11 April 2012 dan 19 Desember 2012. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 28 Mei 2012.
On April 11, 2011 and December 19, 2011, BCI issued notes payable to OCI amounting to Rp 25,000 million and Rp 40,500 million with interest rate of 3% per annum, which will mature on April 11, 2012 and December 19, 2012. This loan was fully paid on May 28, 2012.
Pada bulan Agustus dan Nopember 2010, BCI menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar Rp 41.220 juta dengan tingkat suku bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada bulan Agustus dan Nopember 2011. Pinjaman ini telah dilunasi tanggal 20 Desember 2011.
In August and November 2010, BCI issued notes payable to OCI amounting to Rp 41,220 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature in August and November 2011. This loan was fully paid on December 20, 2011.
Pada bulan Oktober 2009, IAT menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar Rp 15.800 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010. Pada bulan Januari 2010, wesel bayar ini dijual ke Starlight Ltd oleh OCI dan pada bulan September 2010 wesel bayar ini telah dikonversi menjadi saham kepemilikan IAT.
In October 2009, IAT issued notes payable to OCI amounting to Rp 15,800 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature on December 31, 2010. In January 2010, notes payable sold by OCI to Starlight Ltd and in September 2010, this notes payable has been converted into ownership in IAT’s shares.
Herst Investment Ltd (HI)
Herst Investment Ltd (HI)
Pada tahun 2010, IAT menerbitkan wesel bayar kepada HI sejumlah Rp 43.724 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun dan jatuh tempo tanggal 31 Januari 2011. Pada bulan Juli 2011, wesel bayar HI seluruhnya dikonversi menjadi saham IAT.
In 2010, IAT issued notes payable to HI amounting to Rp 43,724 million with interest rate of 3% per annum, which will mature on January 31, 2011. In July 2011, the notes payable to HI had been fully converted into IAT’s shares.
- 87 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG
24. LONG-TERM LOANS
31 Des/Dec 31, 2011
2012 Standard Chartered Bank Bank Jabar Banten Bank Muamalat Indonesia Bank Negara Indonesia Bank Sinarmas Bank Syariah Mandiri Bank Jabar Banten Syariah Bank Mayora Bank Central Asia Syariah Bank DKI Unit Syariah Bank ICBC Indonesia Bank INA Perdana Bank Central Asia Bank Agroniaga Bank Permata Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Lainnya Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
678.109 46.231 137.470 118.890 105.036 104.280 8.763 10.202 27.500 11.082 13.603 -
13.961 146.580 56.923 115.043 77.410 10.115 20.000 5.110 58.169 12.284 4.954
160.886 28.057 16.583 84.412 12.925 118.973 10.839 12.715
7.288 1.728.143 (902.138)
7.110 1.268.276 (271.513)
9.604 530.153 (284.741)
705.000 4.183 1.154.573 (214.923)
826.005
996.763
245.412
939.650
Long-term portion
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
902.138 612.132 212.104 12.035 4.278
271.513 590.426 347.721 50.543 19.376
284.741 99.850 83.290 44.793 17.479
214.923 795.285 53.388 44.652 46.325
(14.544)
(11.303)
-
-
1.268.276
530.153
1.154.573
1.728.143
Standard Chartered Bank Bank Jabar Banten Bank Muamalat Indonesia Bank Negara Indonesia Bank Sinarmas Bank Syariah Mandiri Bank Jabar Banten Syariah Bank Mayora Bank Central Asia Syariah Bank DKI Unit Syariah Bank ICBC Indonesia Bank INA Perdana Bank Central Asia Bank Agroniaga Bank Permata Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Others Total Current portion
The long-term loans are repayable based on maturity as follows:
31 Des/Dec 31, 2011
2012
Jumlah
2010
657.300 277.644 231.298 188.174 159.755 111.205 26.137 24.808 16.710 10.778 10.715 6.113 218 -
Pinjaman jangka panjang berdasarkan jatuh tempo sebagai berikut:
Jatuh tempo dalam setahun Jatuh tempo dalam dua tahun Jatuh tempo dalam tiga tahun Jatuh tempo dalam empat tahun Jatuh tempo dalam lima tahun Biaya transaksi yang belum diamortisasi
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Standard Chartered Bank
Due in one year Due in two year Due in three year Due in four year Due in five year Unamortized transaction cost Total
Standard Chartered Bank
2012
31 Des/Dec 31, 2011
2010
RCTI Innoform
627.530 29.770
668.797 9.312
13.961
RCTI Innoform
Jumlah
657.300
678.109
13.961
Total
- 88 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
RCTI
RCTI
Pada tanggal 16 Agustus 2011, RCTI memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dari Standard Chartered Bank sebesar USD 75.000.000 yang berlaku efektif mulai 15 September 2011 dan akan jatuh tempo tanggal 2 September 2014. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga berdasarkan LIBOR Rate + Margin Rate 3,8% per tahun.
In August 16, 2011, the Company obtained longterm loan facility from Standard Chartered Bank amounting USD 75,000,000, which were effective in September 15, 2011, and due on September 2, 2014. The loans bear interest based on LIBOR Rate + Margin Rate 3,8% per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah hak guna bangunan No. 656 dan No. 5626 seluas 96.826 meter persegi milik RCTI berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk dan Kedoya, Jakarta Barat.
The loan facility from Standard Chartered Bank is secured by land rights No. 656 and No. 5626 with total area of 96,826 square meters located in Kebon Jeruk and Kedoya, West Jakarta.
Sehubungan dengan utang tersebut, RCTI diwajibkan mempertahankan rasio keuangan dan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai yang tercantum dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, RCTI telah mematuhi batasan-batasan tersebut di atas.
In connection with such loan, the Company is required to comply with certain financial ratios and covenant as stated in the agreement. As of December 31, 2012 and 2011, RCTI has complied with the above covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar US$ 64.894.480 dan US$ 73.753.572 (atau setara dengan Rp 627.530 juta dan Rp 668.797 juta).
As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan balance amounted to US$ 64,894,480 and US$ 73,753,572, respectively (or equivalent Rp 627,530 million and Rp 668,797 million, respectively).
Innoform
Innoform
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform menandatangani term loan facility sebesar S$ 2 juta dengan Standard Chartered Bank cabang Singapura. Fasilitas ini dikenakan suku bunga 4% di atas cost of fund per tahun dengan pembayaran secara triwulan selama 3 (tiga) tahun mulai dari tanggal pencairan pertama dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Oktober 2013.
On August 25, 2010, Innoform entered into a S$ 2 million term loan facility with Standard Chartered Bank, Singapore branch. The facility bears annual interest of 4% above cost of fund which quarterly repayments over three (3) years commencing from first drawdown date, and which will mature on October 19, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah masingmasing sebesar S$ 3,8 juta (atau setara dengan Rp 29.770 juta), S$ 1,3 juta (atau setara dengan Rp 9.312 juta) dan S$ 2 juta (atau setara dengan Rp 13.961 juta).
As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the outstanding loan from this facility amounted to S$ 3.8 million (or equivalent to Rp 29,770 million) S$ 1.3 million (or equivalent to Rp 9,312 million) S$ 2 million (or equivalent to Rp 13,961 million), respectively.
Bank Jabar Banten
Bank Jabar Banten
Pada tanggal 26 Maret 2012, MNC Finance memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja non revolving dengan plafond sebesar Rp 300.000 juta untuk jangka waktu 60 bulan dengan suku bunga 11% per tahun, dengan jaminan 110% dari outstanding fasilitas nasabah yang ada.
On March 26, 2012, MNC Finance, obtained a non revolving working capital facility with amounted plafond as Rp 300,000 million for 60 months, which bears 11% per annum and guaranteed by outstanding customers receivable equivalent to 110% of the plafond.
- 89 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 30 Mei 2011, MNC Finance memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 50.00 juta untuk jangka waktu 60 bulan dengan suku bunga 13% per tahun, dengan jaminan 110% dari outstanding fasilitas nasabah yang ada.
On May 30, 2011, MNC Finance obtained a working capital facility with maximum plafond as Rp 50,000 million for 60 months which bear 13% per annual with guarantee 110% from outstanding customers.
Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
31 Des/Dec 31, 2011
2012
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
IAT MNC Finance
139.691 91.607
137.470 -
146.580 -
137.532 23.354
IAT MNC Finance
Jumlah
231.298
137.470
146.580
160.886
Total
IAT
IAT
IAT memperoleh fasilitas pinjaman Muamalat Indonesia sebagai berikut: a. Fasilitas modal Murabahah:
kerja
Waad
Bank
dan
IAT obtain credit facilities from Bank Muamalat Indonesia, as follows:
Al
a. Waad’s working capital and Al Murabahah:
Facilitas/ Facilities US$
Marjin/ Margin US$
Modal Kerja Waad dan Al Murabahah
5.200.000 580.000
1.736.200 193.300
Al Murabahah
1.120.000
275.000
Al Murabahah
Al Murabahah dan Al Murabahah
3.335.000 1.545.000
818.776 379.210
Al Murabahah and Al Murabahah
Modal Kerja Waad
3.150.000
1.051.590
Waad's Working Capital
Modal Kerja Waad
1.000.000
144.448
Waad's Working Capital
Waad's Working Capital and Al Murabahah
Fasilitas ini diperoleh IAT pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitas direstrukturisasi pada bulan Mei 2009 dengan fasilitas Al Musyarakah sebesar US$ 11.445.540, jangka waktu pengembalian 60 bulan (secara bulanan) dengan marjin sebesar US$ 3,58 juta.
IAT obtained this facility on December 31, 2008, this facility was restructured in May 2009 into Al Musyarakah facility amounting to US$ 11,445,540, repayable into 60 months (an amounthly basis) with margin amounting to US$ 3.58 million.
b. Pada bulan April 2009, IAT mendapat fasilitas pembiayaan Al Musyarakah dengan pagu sebesar Rp 34.800 juta dengan jangka waktu 60 bulan.
b. In April 2009, IAT obtained Al Musyarakah financing facility with a credit limit of Rp 34,800 million and a term of 60 months.
c. Pada bulan Nopember 2010, IAT mendapat fasilitas pembiayaan sebagai berikut:
c. In November 2010, IAT obtained the following facilities:
Ijarah Muntahiyya Bittamlik sebesar US$ 7.100.000 juta untuk pengadaan 1 unit pesawat ATR 42-500 PK-THT dengan jangka waktu 60 bulan.
- 90 -
Ijarah Muntahiyya Bittamlik financing facility amounting to US$ 7,100,000 million for purchasing of 1 unit ATR 42-500 aircraft PKTHT with a term of 60 months.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Fasilitas pembiayaan Al Musyarakah sebesar US$ 1.000.000 untuk modal kerja pelaksanaan kontrak pesawat dengan PT Badak LNG, yang jatuh tempo pada Juni 2015.
Al Musyarakah financing facility amounting to US$ 1,000,000 to be utilized as working capital in executing an aircraft procurement contract with PT Badak LNG. This loan is due in June 2015, which will be due in June 2015.
Fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar US$ 600.000 untuk pembelian spare part dan mesin pesawat PK-THT dengan jangka waktu 12 bulan, dan telah dilunasi.
Al Murabahah financing facility amounting to US$ 600,000 for purchasing spare parts and aircraft engine of PK-THT aircraft with a term of 12 months and already been paid.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, dan 2009 jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 139.691 juta, Rp 137.470 juta, Rp 146.580 juta, dan Rp 137.532 juta.
As of December 31, 2012, 2011, 2010, and 2009, the outstanding balance of these facilities amounted to Rp 139,691 million, Rp 137,470 million, Rp 146,580 million, and Rp 137,532 million, respectively.
Seluruh pinjaman a dan b di atas dijamin dengan 3 unit pesawat Fokker 50 (PK-TSN, PK-TSO dan PK-TSP), 2 unit pesawat ATR 42-300 (PK-TSY dan PK-TSZ), tanah dan bangunan yang terletak di Balikpapan (Catatan 16).
The above a and b loans are secured by 3 units of Fokker 50 aircraft (PK-TSN, PK-TSO and PK-TSP), 2 units of ATR 42-300 aircraft (PK-TSY and PKTSZ), land and building located in Balikpapan (Note 16).
MNC Finance
MNC Finance
a. Berdasarkan akta perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor No. 48 tanggal 17 September 2012 dibuat dihadapan Ny. Hj. Julia Chairani Rachman. SH, Notaris di Jakarta, MNC Finance memperoleh fasilitas plafond pembiayaan secara syariah dengan plafond maksimal Rp 130.000 juta. Jangka waktu perjanjian 48 bulan dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 35 bulan dengan Nisbah bagi hasil ditetapkan pada setiap penarikan sesuai dengan porsi modal masingmasing, dengan jaminan barang yang dibeli dengan dana dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk.
a. Based on Notarial deed No. 48 of Ny. Hj. Julia Chairani Rachman. SH, Notary in Jakarta, dated September 17, 2012 , MNC Finance obtained a working capital facility with maximum plafond as Rp 130,000 million of 48 month term of the agreement for a period of 35 months which profit sharing set on each withdrawal in proportion with guarantee lease asset that funded from PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk.
b. Pada tanggal 28 Juni 2006, MNC Finance memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dengan maksimum penarikan sebesar Rp 40.000 juta untuk periode 28 Juni 2006 sampai dengan 28 Juni 2010 dan fasilitas dengan maksimum penarikan sebesar Rp 60.000 juta untuk periode Juni 2007 sampai dengan Juni 2011.
b. On June 28, 2006, PT MNC Finance obtained a “Mudharabah” financing facility a maximum amount of Rp 40,000 million for a period from June 28, 2006 up to June 28, 2010 and extended to facility III with a maximum amount to be availed of Rp 60,000 million for the period from June 2007 to June 2011.
Perjanjian pembiayaan ini disepakati dengan melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama.
The financing agreement states that there will be a sharing of income which is in accordance with the agreed ratio in the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo utang untuk fasilitas tersebut di atas adalah sebesar Rp 7.851 juta.
As of December 31, 2009, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 7,851 million.
Pinjaman ini telah 30 September 2010.
This loan was fully paid on September 30, 2010.
lunas
pada
tanggal
- 91 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
c. Pada tanggal 15 Juli 2008, MNC Finance, memperoleh 2 (dua) Fasilitas Pembiayaan Pola Channeling dengan rincian sebagai berikut:
c. On July 15, 2008, MNC Finance obtained two (2) channeling financing facilities with the following details:
Fasilitas pembiayaan Al Musyakarah II dengan plafon Rp 50.000 juta sebagai modal kerja pembiayaan konsumen dengan sistem bagi hasil dari pendapatan yang diterima dari hasil pembiayaan kepada konsumen dengan jangka waktu selama 72 bulan termasuk kelonggaran tarik selama 12 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan end user maksimum 60 bulan.
Al Musyarakah II financing facility with a maximum amount of Rp 50,000 million to finance the working capital for MNC Finance consumer financing activities, applying profit sharing system on revenues to be earned from this consumer financing. This facility has a term of 72 months including grace period of 12 months, with maximum financing term of 60 months to end user.
Fasilitas pembiayaan Al Murabahah I dengan Plafon Rp 40.583 juta dengan margin Rp 7.555 juta untuk modal kerja pembiayaan konsumen dengan jangka waktu selama 46 bulan.
Al Murabahah I financing facility with a maximum amount of Rp 40,583 million and a margin of Rp 7,555 million to finance the working capital of consumer financing activities with a term of 46 months.
Fasilitas pinjaman modal kerja ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pinjaman yang diperoleh (Catatan 11).
These working capital financing facilities are guranteed by the assets financed by these facilities (Note 11).
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo utang untuk fasilitas ini sebesar Rp 15.503 juta.
As of December 31, 2009, the outstanding balance of these facilities amounted to Rp 15,503 million.
Pinjaman ini telah 30 September 2010.
This loan was fully paid on September 30, 2010.
lunas
pada
tanggal
Bank Negara Indonesia
Bank Negara Indonesia
Pada tahun 2007, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000 juta, jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga 12% per tahun. Pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun. Jaminan yang diserahkan adalah piutang pembiayaan kredit bermotor, promissory note, cessie dan tanah diatas sertifikat Hak Guna Bangunan. Berdasarkan akta perpanjangan fasilitas kredit tanggal 31 Maret 2010, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk tambahan modal kerja sebesar Rp 65.000 juta, jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga 13% - 14% per tahun. Pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun.
In 2007, MNC Finance obtained working capital facility amounting to Rp 50,000 million to refinance their motorcycles financing facilities to their consumer. This facility has a term of 12 months and bears interest of 12% per annum. The maximum financing term for end user is 4 years and guaranteed by the consumer financing receivable, promissory note and certificate of land use right. Under the extension of deed of credit facilities dated March 31, 2010, MNC Finance obtained additional working capital credit facility amounting to Rp 65,000 million. This facility has a term of 12 months and interest rate of 13% - 14% per annum with maximum financing term for end user of 4 years.
Pada bulan Juni 2011, MNC Finance memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 100.000 juta dengan kelonggaran tarik sampai dengan 4 Nopember 2011 bersifat non revolving.
In June, 2011, MNC Finance obtained a non revolving working capital facility including grace period until November 4, 2011 with a credit limit of Rp 100,000 million.
- 92 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan akta perjanjian kredit No.088/RWMCOM/2011 tanggal 30 Mei 2011, MNC Finance memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 50.000 juta untuk jangka waktu 60 bulan dengan suku bunga 13% per tahun, dengan jaminan 110% dari outstanding fasilitas nasabah yang ada.
Based on credit agreement deed No.088/RWMCOM/2011 dated May 30, 2011, MNC Finance, obtained a working capital facility with maximum plafond of Rp 50,000 million for 60 months, which bears 13% per annum and guaranteed by outstanding customers receivable equivalent to 110% of the plafond.
Pada tanggal 25 Mei 2012, berdasarkan surat perjanjian No. SLN/5/082/R, MNC Finance, memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit untuk pinjaman yang memiliki fasilitas maksimum sebesar Rp 65.000 juta bersifat revolving dan pinjaman yang memiliki fasilitas maksimum sebesar Rp 100.000 juta bersifat aflopend. Yang selanjutnya kedua fasilitas tersebut digabung menjadi satu fasilitas dengan maksimum kredit tetap sebesar Rp 165.000 juta bersifat revolving. Pembiayaan ke end user untuk kredit pembiayaan bermotor roda empat dan roda dua dengan suku bunga 12-14% per tahun. Dengan jangka waktu maksimal 4 (empat) tahun untuk kendaraan bermotor roda empat, dan maksimal 3 (tiga) tahun untuk kendaraan bermotor roda dua.
Under the credit agreement No. SLN/5/082/R dated May 25, 2012, MNC Finance, obtained additional term period for a working capital loan facility with a maximum loan amounting to Rp 65,000 million which is a revolving loan and working capital loan facility with a maximum loan amounting to Rp 100,000 million is aflopend loan. A further two facilities were combined into one facility with a maximum amount of Rp 165,000 million which is a revolving loan. Financing to end users to finance four-wheel vehicles and twowheeler with 12-14% interest per annum. With a maximum period of 4 (four) years for four-wheel vehicles and a maximum of 3 (three) years for two wheeler.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, dan 2009, saldo utang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 188.174 juta, Rp 118.890 juta, Rp 56.923 juta, dan Rp 28.057 juta.
As of December 31, 2012, 2011, 2010, and 2009, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 188,174 million, Rp 118,890 million, Rp 56,923 million, and Rp 28,057 million, respectively.
Bank Sinarmas
Bank Sinarmas
MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar US$ 6.000.000 dalam bentuk Demand Loan sebesar US$ 3.000.000 dan fasilitas Term Loan sebesar US$ 3.000.000. Fasilitas Demand Loan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 18 April 2008 sampai dengan 18 April 2009, sedangkan untuk pinjaman Term Loan jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal pencairan. Jaminan yang diserahkan adalah tagihan kepada pihak ketiga (end user) sebesar 110% dari nilai pencairan dengan suku bunga 12% per tahun. Fasilitas demand loan telah dilunasi pada tahun 2009.
MNC Finance obtained a total of US$ 6,000,000 working capital credit facilities, in the term of US$ 3,000,000 demand loan and US$ 3,000,000 term loan facility. Demand Loan Facility has a term of 1 year from April 18, 2008 to April 18, 2009, while term loan has a term of three years from the drawdown date. These loans are secured by customers’ (end users’) receivables equivalent to 110% of the loan availed with interest rate at 12% per annum. Demand loan facility has been fully paid in 2009.
Pada tahun 2009, MNC Finance mendapatkan fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan berupa Term Loan sebesar US$ 6.000.000. Fasilitas ini dibagi menjadi 2 yaitu Term Loan 1 dan Term Loan 2 masing-masing sebesar US$ 3.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun dan tingkat bunga pinjaman 7% per tahun. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan sebesar 110% dari jumlah plafon (Catatan 10).
In 2009, MNC Finance obtained term loan facility of US$ 6,000,000 to be used for its financing lease. This facility is divided into term loan 1 and term loan 2, each with US$ 3,000,000, term of 1 year and interest of 7% per annum. This facility is secured by the financing lease receivables at an amount equivalent to 110% of the credit facility (Note 10).
- 93 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tahun 2010, MNC Finance mendapatkan dua fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan baru dengan plafond pinjaman maksimal Rp 25.000 juta dan Rp 80.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun sejak pencairan kredit. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan motor dan mobil sebesar 110% dari jumlah plafon (Catatan 10).
In 2010, MNC Finance obtained 2 term loan facilities of Rp 25,000 million and Rp 80,000 million to be used for its financing lease for 3 years from credit disbursement. These facilities are secured by the financing lease receivables at an amount equivalent to 110% of the credit facilities (Note 10).
Tahun 2011, MNC Finance mendapatkan fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond pinjaman maksimal Rp 50.000 juta untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak pencairan kredit.
In 2011, MNC Finance obtained working capital loan facility with a maximum loan of Rp 50,000 million for one year from credit disbursement.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010,dan 2009, saldo utang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 159.755 juta, Rp 105.036 juta, Rp 115.043 juta, dan Rp 16.583 juta.
As of December 31, 2012, 2011, 2010, 2009 and 2008, the outstanding loan balance of the above facilities amounted to Rp 159,755 million, Rp 105,036 million, Rp 115,043 million, and Rp 16,583 million, respectively.
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri
a.
a.
Berdasarkan perjanjian bridging loan facilities tanggal 26 September 2008 dan 6 Oktober 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 9.155.000. Utang ini jatuh tempo pada bulan Maret 2009, dan telah diperpanjang sampai dengan Maret 2010 dengan nisbah 8,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan kepada Total E&P Indonesia dan satu unit helikopter EC-155 B1 (PK-TPG) (Catatan 7 dan 16). Perjanjian ini terakhir diperpanjang sampai dengan 31 Oktober 2013.
Based on the bridging financing facility, dated September 26, 2008 and October 6, 2008, IAT obtained financing facility Al Murabahah amounting to US$ 9,155,000. The financing facility matured in March 2009, and has been extended until March 2010 with a yield at 8.5% per annum. The facility is secured by receivables from Total E&P Indonesia and one unit of helicopter EC-155 B1 (PK-TPG) (Notes 7 and 16). The term of this facility has been last extended until October 31, 2013.
Sehubungan dengan fasilitas tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank Syariah Mandiri, antara lain mencari tambahan pembiayaan baru; melakukan penyertaan saham; membagi dividen; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan bisnis inti; mengeluarkan pernyataan utang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; menjual, mentransfer dan menjaminkan harta IAT yang telah dijaminkan; mengubah anggaran dasar IAT, khususnya mengenai modal, pengurus dan pemegang saham; membubarkan IAT; meminta dinyatakan pailit dan mengalihkan hak atas barang jaminan kepada pihak lain.
Without written consent from Bank Syariah Mandiri, IAT is restricted to, among other things, obtain new financing facility; invest in shares of stock; distribute dividend; enter into transactions with other parties other than IAT’s core business; issue indebtedness statement for loan, rental and guarantee to other party; sell, transfer and use as collateral the IAT’s assets used as collateral for these loans; change the IAT’s Articles of Association and in particular change the capital stock, IAT’s management and stockholders; liquidate IAT; ask other party to file a bankruptcy for IAT and transfer the title of collateralized assets to other party.
IAT telah menerima surat persetujuan perubahan negative covenant dari Bank Syariah Mandiri sesuai Surat No. 8/5953/DPB1 tanggal 16 Agustus 2006 yaitu setiap perubahan pengurus, pemegang saham dan pembagian dividen wajib dilaporkan secara tertulis kepada bank tersebut.
IAT received approval on the changes of negative covenants from Bank Syariah Mandiri in the Letter No. 8/595-3/DPB1, dated August 16, 2006, which stated that changes of management, shareholders, payment of dividend should be reported to Bank Syariah Mandiri in writing.
- 94 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, dan 2009, saldo fasilitas ini masingmasing adalah sebesar Rp 82.195 juta, Rp 77.076 juta, Rp 77.410 juta, dan Rp 84.412 juta. b.
As of December 31, 2012, 2011, 2010, and 2009, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 82,195 million, Rp 77,076 million Rp 77,410 million, and Rp 84,412 million, respectively.
IAT, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Syariah Mandiri maksimum sebesar US$ 3 juta, jangka waktu 12 bulan jatuh tempo 31 Oktober 2008 dengan nisbah sebesar 9,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, 2 unit pesawat Beechcraft 1900D (PK-TRX dan PK-TRW), 1 unit pesawat BAC 1-11 (PK-TRU), 1 unit helikopter Dauphin tipe 365N2 (PK-TSW) dan 1 unit helikopter Dauphin tipe SA-365C2 (PKTRE) (Catatan 7 dan 16). Di tahun 2011, fasilitas pinjaman ini terakhir telah diperpanjang sampai dengan 31 Oktober 2013.
b.
IAT, obtained a working capital credit facility from Bank Syariah Mandiri with a maximum amount of US$ 3 million, with a term of 12 months, due on October 31, 2008 and with a yield of 9.5% per annum. This facility is secured by trade receivables, 2 unit of Beechcraft 1900D aircraft (PK-TRX and PKTRW), 1 unit BAC 1-11 aircraft (PK-TRU), 1 unit Dauphin helicopter type 365N2 (PKTSW) and 1 unit Dauphin helicopter type SA365C2 (PK-TRE) (Notes 7 and 16). In 2011, this loan facility has been extended until October 31, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo utang untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 26.973 juta dan Rp 28.200 juta dan disajikan sebagai bagian dari utang bank (Catatan 21).
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 26,973 million and Rp 28,200 million, respectively, and presented as part of bank loans (Note 21).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo utang sebesar Rp 29.010 juta dan Rp 27.204 juta.
As of December 31, 2012 and 2011, the loan balance amounted to Rp 29,010 million and Rp 27,204 million, respectively.
Bank Jabar Banten Syariah
Bank Jabar Banten Syariah
Pada tanggal 28 September 2012, MNC Finance memperoleh Fasilitas Pembiayaan Mudharabah Executing dengan plafond maksimal Rp 50.000 juta untuk jangka waktu 12 bulan dengan Nisbah bagi hasil ditentukan pada saat penarikan pembiayaan yang dituangkan di dalam Nota Kesepakatan Proyeksi Pendapatan/Laba (NKPPL) yang telah disepakati dengan minimal Experted Yeald Bank sebesar 11 %.
On 28 September 2012, MNC Finance obtained Executing Mudharabah Financing Facility with a maximum limit of Rp 50,000 million for a period of 12 months with a profit-sharing ratio determined at the withdrawal of funding as outlined in the Memorandum of Understanding Projection of Revenue/Earnings (NKPPL) as agreed with the Bank Yeald experted minimum of 11%.
Pada tanggal 31 December 2012, saldo utang untuk fasilitas ini sebesar Rp 26.137 juta.
As of 31 December 2012, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 26,137 million.
Bank Mayora
Bank Mayora
Pada bulan Agustus 2011, MNC Finance memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 10.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun.
In August 2011, MNC Finance, obtained working capital facility with maximum credit limit of Rp 10,000 million for 3 years.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo utang untuk fasilitas ini sebesar Rp 24.808 juta dan Rp 8.763 juta.
As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 24,808 million and Rp 8,763 million.
- 95 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PT Bank BCA Syariah
PT Bank BCA Syariah
Berdasarkan perjanjian pembiayaan dalam rangka pemberian fasilitas pembiayaan secara syariah No.193/PRBH-BCAS/IX/12 tanggal 19 September 2012 dibuat dihadapan Marsyita, SH, M.Kn Notaris di Kabupaten Bekasi. MNC Finance dan bank setuju untuk melakukan kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan secara syariah dalam bentuk Murabahah kepada nasabah dengan plafond sebesar Rp 20.000 juta (Dua puluh milyar rupiah) bersifat Non Revolving. Total pembiayaan dari Bank kepada nasabah adalah maksimal 80% dari harga beli. Jangka waktu penyediaan dana adalah 1 tahun. MNC Finance diberikan wakalah dalam menentukan sendiri besarnya Margin pembiayaan yang didalamnya termasuk biaya adminstrasi dan operasional pembiayaan kepada nasabah.
Based on agreement deed No.193/PRBHBCAS/IX/12 dated 19 September 2012 of Marsyita, SH, Notary M.Kn notary in Bekasi. MNC Finance and the bank agreed to cooperate in finance Murabahah facilities with a limit of Rp 20,000 million (Twenty billion dollars) are Non Revolving. Total Bank financing to customers is a maximum of 80% of the purchase price. Providing funding period is 1 year. MNC Finance granted to determine the amount of margin financing which includes administrative and operational costs of financing to customers.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang untuk fasilitas ini adalah Rp 16.710 juta.
As of December 21, 2012, the outstanding loan balance for this facility amounted to Rp 16,710 million.
Bank DKI Unit Syariah
Bank DKI Unit Syariah
Pada bulan Januari 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Musyarakah dan Wakalah Bil Ujrah sebesar US$ 3.500.000, jangka waktu 48 bulan, yang kemudian dilakukan addendum pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi US$ 2.000.000, dengan bagi hasil setara dengan 8% yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja proyek Fixed Wing Charter.
In January 2008, IAT obtained Al Musyarakah and Wakalah Bil Ujrah facilities amounting to US$ 3,500,000, with a term of 48 months, which was subsequently amended on December 31, 2008 to US$ 2,000,000, with profit sharing at 8% payable monthly. This facility was used to finance the working capital for Fixed Wing Charter project.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, dan 2009, saldo utang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 10.778 juta, Rp 10.202 juta, Rp 10.115 juta dan Rp 12.925 juta.
As of December 31, 2012, 2011, 2010, and 2009, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 10,778 million, Rp 10,202 million, Rp 10,115 million and Rp 12,925 million, respectively.
Bank ICBC Indonesia
Bank ICBC Indonesia
Pada tanggal 28 Juni 2010, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa pinjaman cicilan tetap untuk pembiayaan konsumen khususnya pembiayaan untuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan dengan fasilitas kredit sebesar Rp 25.000 juta, jangka waktu 30 bulan dengan suku bunga 13% per tahun, dengan jaminan 120% dari outstanding fasilitas yang ada.
On June 28, 2010, MNC Finance obtained a credit facility for working capital of fixed installment loans for consumer financing specifically for the financing of the purchases of vehicles with a credit facility amounting to Rp 25,000 million. The loan term is 30 months and bears interest of 13% per annum. The facility is covered by collateral at an amount equivalent to 120% of the outstanding facility.
Pada bulan Juli 2011, MNC Finance memperoleh tambahan plafond pinjaman Rp 20.000 juta untuk jangka waktu pinjaman 3 tahun.
In July 2011, MNC Finance obtained additional credit facility amounting to Rp 20,000 million for 3 years.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, saldo utang untuk fasilitas ini sebesar Rp 10.715 juta, Rp 27.500 juta dan Rp 20.000 juta.
As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the outstanding loan balance for this facility amounted to Rp 10,715 million, Rp 27,500 million and Rp 20,000 million.
- 96 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank INA Perdana
Bank INA Perdana
Pada tanggal 21 Desember 2010, MNC Finance memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan kredit maksimum Rp 15.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun. Fasilitas ini memiliki tingkat bunga 14% - 14,5% per tahun.
On December 21, 2010, MNC Finance obtained a working capital facility with maximum credit limit of Rp 15,000 million for 3 years. This facility bears annual interest of 14% - 14.5% per annum.
Pada tanggal 15 Juni 2011, MNC Finance memperoleh tambahan fasilitas factoring dengan plafond Rp 50.000 juta untuk jangka waktu 1 tahun.
On June 15, 2011, MNC Finance obtained additional factoring facility with plafond Rp 50,000 million for one year.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, saldo utang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 6.113 juta, Rp 11.082 juta dan Rp 5.110 juta.
As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 6,113 million, Rp 11,082 million and Rp 5,110 million, respectively.
Bank Central Asia
Bank Central Asia
31 Des/Dec 31, 2011
2012
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Infokom MNC Securities MNCSV
218 -
6.231 7.372 -
19.235 38.934 -
34.299 84.367 307
Jumlah
218
13.603
58.169
118.973
Infokom MNC Securities MNCSV Total
Infokom
Infokom
Pada tahun 2005, Infokom memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 106.000 juta untuk pembiayaan pembangunan stasiun transmisi yang dijamin dengan tanah, bangunan, stasiun transmisi, piutang, saham Infokom dan rekening operasional dan penampungan. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 47 tanggal 15 Pebruari 2007. Pinjaman ini berjangka waktu 5 tahun sejak penarikan dengan tingkat bunga 11,75%.
In 2005, Infokom obtained investment credit facility for development of transmission station which secured by Infokom’s land, buildings, transmission station, receivables, shares of Infokom and operational and escrow account. This agreement has been amended several times, most recently by Deed No. 47 dated February 15, 2007. This loan has term of 5 years effective from the first drawdown with interest bears at 11.75% per annum.
MNC Securities
MNC Securities
MNC Securities juga menerima fasilitas pinjaman sebesar Rp 192 juta untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jaminan kendaraan yang sama. Pinjaman tersebut jatuh tempo Juni 2010 dengan tingkat bunga yang dibebankan adalah sebesar 5,5% per tahun.
MNC Securities also obtained credit facility to finance its acquisition of vehicles amounting to Rp 192 million. This loan will mature on June 2010 and secured by the respective financed vehicle with interest at 5.5% per annum.
MNCSV
MNCSV
Pada tahun 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut:
In 2007, MNCSV obtained credit facilities from BCA, as follows:
a.
Fasilitas kredit investasi I dan II masingmasing sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 1 Mei 2012 dan 7 Juni 2011.
a. Investment credit facility I and II, each amounting to Rp 90,000 million and will be due on May 1, 2012 and June 7, 2011, respectively.
b.
Fasilitas kredit rekening koran maksimum Rp 10.000 juta jatuh tempo 25 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi.
b. Overdraft facility with a maximum amount of Rp 10,000 million with a term up to April 25, 2009 and was not extended. - 97 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
c.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Fasilitas kredit rekening koran dengan kredit maksimum Rp 10 miliar dan fasilitas L/C (Usance L/C dan Sight L/C) dengan kredit maksimum US$ 6 juta (Catatan 20), keduanya jatuh tempo pada tanggal 25 April 2009.
c.
Overdraft facility at a maximum amount of Rp 10 billion and Usance and Sight L/C at a maximum amount of US$ 6 million (Note 20) and both matured on April 25, 2009.
Tingkat bunga pinjaman berkisar antara 10% - 11,5% per tahun (berdasarkan Cost of Fund dari bank).
The credit facilities bear interest rates ranging from 10% - 11.5% per annum (based on the bank’s Cost of Fund).
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan berupa gedung Wisma Indovision milik PT. Datakom Asia; mesin dan peralatan penyiaran senilai Rp 212.304 juta milik MNCSV yang terletak di Wisma Indovision dan jaminan dari Mediacom untuk membayar tanpa syarat apapun sekaligus melunasi apabila MNCSV tidak mempu membayar pinjaman.
The loan is secured by land and building of Wisma Indovision owned by PT. Datakom Asia; broadcasting equipment amounting to Rp 212,304 million owned by MNCSV at Wisma Indovision; corporate guarantee of Mediacom to pay unconditionally and settle the loan, in case MNCSV is unable to pay its loan.
Berdasarkan Security Sharing Agreement tanggal 17 September 2009, BCA setuju untuk berbagi dengan SCB atas jaminan untuk utang milik MNCSV kepada BCA berdasarkan “BCA Facility Agreement” dan SCB berdasarkan “SCB Facility Agreement” (Catatan 22).
Based on Security Sharing Agreement dated September 17, 2009, BCA agreed to share with SCB the asset collaterals above, as joint collateral, to secure both the obligations of MNCSV to BCA under the “BCA Facility Agreement” and SCB under the “SCB Facility Agreement” (Note 22).
Tanpa persetujuan tertulis dari BCA, MNCSV tidak diperkenankan antara lain: memperoleh pinjaman baru kecuali untuk pengadaan transponder satelit dan transaksi dengan pihak atau perusahaan afiliasi; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha; mengajukan permohonan pailit atau penundaan pembayaran kepada pengadilan; melakukan investasi diluar bisnis inti; menjual aset tetap; melakukan merger; melakukan perubahan usaha; membagikan dan mengumumkan pembagian dividen; mengubah anggaran dasar dan pemegang saham; dan melakukan penurunan modal disetor.
Without written consent from BCA, MNCSV is restricted to, among other things; obtain new loans except for satellite transponder supply and transaction with affiliated party or company; grant loans, except in the normal course of business; propose a bankruptcy or delay payment to the court; invest in noncore business; dispose of assets; undertake merger; change the business; distribute and declare dividend; change the articles of association; and decrease its paid-up capital.
MNCSV telah memenuhi semua covenant di atas, termasuk atas perolehan pinjaman jangka pendek dari BRI yang baru diperoleh MNCSV pada tahun 2011 (Catatan 22). MNCSV telah mendapatkan surat persetujuan dari BCA dan SCB atas perolehan pinjaman jangka pendek tersebut.
MNCSV is in compliance with all the above covenants, including for the new drawdown shortterm loans from BRI in 2011 (Note 22). The Company has received written consent from BCA and SCB for the new drawdown.
Pada bulan Mei 2012, MNCSV telah melunasi seluruh pinjaman ini.
In May 2012, MNCSV has fully paid the loan.
Bank Agroniaga
Bank Agroniaga
Pada tanggal 18 September 2008, PT MNC Finance mendapat fasilitas modal kerja untuk tujuan penggunaan refinancing Pembiayaan Konsumen Kendaraan Bermotor dengan kredit maksimal Rp 5.000 juta, jangka waktu masa ketersediaan dana maksimal 36 bulan dengan tingkat bunga 16% per tahun. Fasilitas dijamin dengan tagihan piutang kepada end user dan BPKB Mobil.
On September 18, 2008, PT MNC Finance obtained working capital credit facility with maximum amount of Rp 5,000 million, term of 36 months, payable on fixed installments and interest rate of 16% per annum. This facility is used to refinance MNC Finance’s vehicle financing facilities to their customers. This facility and secured by the related receivables from the customers including vehicle’s certificate of ownership.
- 98 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 7 April 2009, MNC Finance melakukan Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap (Kredit Modal Kerja) dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar Rp 15.000 juta, jangka waktu 48 bulan terhitung sejak tanggal 7 April 2009 sampai dengan 7 April 2013 dengan tingkat bunga sebesar 17,5% per tahun. Fasilitas ini digunakan untuk refinancing Pembiayaan Konsumen kendaraan bermotor dengan jaminan Cessie piutang/hak tagih pembiayaan konsumen mobil dan BPKB Kendaraan Bermotor (Catatan 10 dan 16).
On April 7, 2009, MNC Finance entered into a fixed term working capital credit facility agreement amounting to Rp 15,000 million for a term of 48 months from April 7, 2009 to April 7, 2013 and interest of 17.5% per annum. This facility is used to refinance MNC Finance’s motorcycles financing facilities to their customers and secured by the related receivables from the customers including motorcycle’s certificate of ownership (BPKB) (Notes 10 and 16).
Pada tahun 2011, MNC Finance telah melunasi pinjaman ini.
In 2011, MNC Finance has fully paid this loan.
Bank Permata
Bank Permata
Pada tanggal 8 Agustus 2008, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk membiayai sewa pembiayaan sebesar Rp 50.000 juta. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan sampai dengan 8 Agustus 2011 dengan tingkat bunga 14,36% per tahun.
On August 8, 2008, MNC Finance, obtained working capital credit facility to finance its lease financing of Rp 50,000 million. This facility has a term of 36 months and will mature on August 8, 2011 and bears interest of 14.36% per annum.
Pinjaman ini telah dilunasi tahun 2011.
The loan is fully paid in 2011.
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Berdasarkan Secured Facility Agreement tanggal 18 Desember 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (kreditur) sebesar US$ 75 juta dengan jangka waktu 44 bulan, terhitung sejak tanggal pinjaman diberikan. Tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 2% + LIBOR, yang dibayar setiap tiga bulan. Pinjaman ini akan dipergunakan untuk ekspansi usaha Pay TV di Indonesia dan/atau untuk membayar biaya yang timbul sehubungan pinjaman ini.
Based on Secured Facility Agreement dated December 18, 2007, MNCSV obtained term loan facility from Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (the Lender) amounting to US$ 75 million. The facility will mature in 44 months since the first utilization date and bears interest rate of 2% + LIBOR, which is payable quarterly. MNCSV shall apply all amounts borrowed towards the expansion of the Pay TV Business in Indonesia and/or the payment of any facility related fees.
Berdasarkan Transfer Certificate tanggal 17 Juni 2010, Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (in liquidation) dan Mediacom setuju untuk mentransfer semua termasuk komitmen, hak (termasuk, tetapi tidak terbatas pada hak dan interest yang tercantum dalam Transaction Security) dan liabilitas sehubungan dengan Secured Facility Agreement yang terdahulu, termasuk semua utang yang masih terutang sebesar US$ 75 juta.
Based on the Transfer Certificate dated June 17, 2010, Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (in liquidation) and Mediacom agree to transfer to the latter any and all of the former’s commitments, rights, (including but not limited to, rights and interests in respect of the Transaction Security) and obligations under or in connection with the previous Secured Facility Agreement, including all of its participation in the outstanding loan being US$ 75 million.
Berdasarkan perubahan pada Secured Facility Agreement yang baru, Mediacom dan MNCSV setuju untuk merubah beberapa pasal dari Secured Facility Agreement terdahulu. Berdasarkan Cancellation of Warrant Agreement tanggal 17 Juni 2010, Mediacom dan MNCSV setuju untuk menghapus semua klausa sehubungan dengan waran.
Based on the amendment to the new Secured Facility Agreement, Mediacom and MNCSV agreed to amend several subsections of the previous Secured Facility Agreement. Also, based on the cancellation of Warrant Agreement dated June 17, 2010, Mediacom and MNCSV agreed to delete all clauses pertaining to the warrants.
- 99 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 12 Juli 2010, Reliancever Holdings Inc (“RH”) menandatangani perjanjian partisipasi dengan Mediacom sehubungan dengan secured loan facility sebesar US$ 75 juta kepada MNCSV, di mana RH akan berpartisipasi sebesar 17.33% dari perjanjian pinjaman atau senilai US$ 13 juta dengan menggunakan dana yang ditempatkan sebagai investasi jangka pendek dari MNCSV. Oleh karena itu, saldo terutang kepada Mediacom berkurang menjadi US$ 62 juta.
On July 12, 2010, Reliancever Holdings Inc (“RH”) entered into a participation agreement with Mediacom relating to a US$ 75 million secured loan facility to MNCSV wherein RH will participate on the 17.33% of the loan agreement or equal to US$ 13 million using the fund placed as short-term investment from MNCSV. Accordingly, the outstanding balance owed to Mediacom was reduced to US$ 62 million.
Pada tanggal 22 Nopember 2010, MNCSV telah melakukan pembayaran lebih awal utang dan bunga yang dananya berasal dari penerbitan obligasi yang dijamin dan bersifat senior oleh ASCH, entitas anak (Catatan 26), sebesar US$ 59,2 juta. Sisa saldo terutang sebesar US$ 2,8 juta dilunasi pada tanggal 8 Desember 2010 menggunakan dana operasional MNCSV.
On November 22, 2010, MNCSV has paid the existing loan and interest with proceed from the issuance of Senior Guaranteed Notes by ASCH, a subsidiary (Note 26), amounting to US$ 59.2 million. The remaining balance of US$ 2.8 million was paid on December 8, 2010 using cash proceed from operations of MNCSV.
Pinjaman jangka panjang lainnya
Other long-term loans
Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pembiayaan kendaraan bermotor dan kepemilikan rumah dalam Rupiah yang diperoleh entitas anak dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan, jangka waktu 4 - 8 tahun dengan tingkat bunga 12% - 15,75% per tahun. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor dan rumah yang dibeli dengan pinjaman tersebut.
Other long-term loans represent vehicle and housing financing facilities in Rupiah which obtained by certain subsidiaries from certain banks and finance companies with a term of 4 - 8 years and interest rates ranging from 12% to 15.75% per annum. These loans are secured by the related vehicles and houses.
25. UTANG OBLIGASI
25. BONDS PAYABLE
31 Des/Dec 31, 2011
2012
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010
Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior Obligasi Global Mediacom I Tahun 2012 dengan tingkat bunga tetap Obligasi MNC Securities II Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK) Guaranteed Secured Notes Obligasi Bhakti Securities I Obligasi Bhakti Finance II
1.557.389
1.443.483
1.245.604
-
1.244.141 99.504
99.205
-
-
-
940.742 -
932.758 1.271.552 149.637 -
1.232.144 1.311.368 148.766 149.243
Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) Guaranteed Secured Notes Bhakti Securities Bonds I Bhakti Finance Bonds II
Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *)
2.901.034 (214.197)
2.483.430 (16.125)
3.599.551 (15.260)
2.841.521 (5.400)
Total Bond repurchased *)
Bersih Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
2.686.837 -
2.467.305 940.742
3.584.291 2.352.047
2.836.121 1.377.888
Net Current portion
Bagian jangka panjang
2.686.837
1.526.563
1.232.244
1.458.233
Long-term portion
*)
Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Perusahaan dan entitas anak dengan tujuan untuk dijual kembali.
*)
- 100 -
Senior Secured Guaranteed Notes Global Mediacom Bonds I Year 2012 with fixed rate MNC Securities Bond II
Bonds repurchased represents bond repurchased by the Company and other subsidiary for resell purposes.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior
Senior Secured Guaranteed Bonds
2012
31 Des/Dec 31, 2011
2010
Nilai nominal Biaya transaksi obligasi yang belum diamortisasi
1.595.550
1.491.746
1.302.628
(38.161)
(48.263)
(57.024)
Jumlah
1.557.389
1.443.483
1.245.604
Obligasi yang dibeli kembali *) (US$ 6.908.480 tahun 2012 dan US$ 1.493.438 tahun 2010) Jumlah
*)
66.805
-
13.360
1.490.584
1.443.483
1.258.964
Obligasi yang dibeli kembali dengan tujuan untuk dijual kembali
Nominal value Unamortized notes issuance cost Total Bonds repurchased *) (US$ 6,908,480 in 2012 and US$ 1,493,438 in 2010) Total
*) Bonds repurchased for resale purposes
Pada tanggal 16 Nopember 2010, Aerospace Satellite Corporation Holding B.V. (ASCH), menerbitkan obligasi yang dijamin dan bersifat senior sebesar US$ 165 juta. Obligasi ini ditawarkan pada 100% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap 12,75% per tahun yang dibayar setiap 6 bulan di muka mulai 16 Mei 2011 dan selanjutnya 16 Nopember 2011. Obligasi ini berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 Nopember 2015. Obligasi ini tercatat di The Singapore Exchange Securities Trading Limited. Obligasi ini dijamin oleh MNCSV, Aerospace Satellite Corporation B.V., entitas anak, dan PT Media Citra Indostar. Jaminan tersebut tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan.
On November 16, 2010, Aerospace Satellite Corporation Holding B.V. (ASCH), issued Senior Secured Guaranteed Notes amounting to US$ 165 million. These notes were issued at 100% of face value with fixed interest at 12.75% per annum payable every six months in arrears commencing on May 16, 2011 and November 16, 2011 for the next payment. The notes have a term of five years and are due on November 16, 2015. The notes were offered at 100.00% of the nominal value and are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited. The notes payable are unconditionally and irrecoverably guaranteed by MNCSV, Aerospace Satellite Corporation B.V., a subsidiary, and PT Media Citra Indostar.
Dana dari penerbitan obligasi ini digunakan untuk melunasi utang kepada Mediacom dan sisanya untuk belanja modal dan keperluan umum lainnya.
The proceeds from the notes issuance was used to repay in full the indebtedness under certain loan facilities owed by Mediacom and the remaining amount for capital expenditures and general corporate purposes.
Sejumlah US$ 90,8 juta dari penerimaan kotor obligasi akan dimasukkan dalam escrow sambil menunggu MNCSV mendapatkan persetujuan yang dibutuhkan sehubungan pembelian satelit. Pada tanggal 1 Desember 2010, MNCSV telah mendapatkan persetujuan yang dibutuhkan, sehingga sejumlah US$ 90,8 juta telah digunakan untuk pembayaran pembelian satelit (Catatan 46d).
An amount equal to US$ 90.8 million from the gross proceeds of the notes will be held in escrow pending the receipt by MNCSV of all relevant approvals required in connection with the purchase of the satellite transponder. On December 1, 2010, MNCSV obtained all the necessary approvals, therefore the amount of US$ 90.8 million was released for payment of the satellite (Note 46d).
Sehubungan dengan penerbitan obligasi yang bersifat senior ini, MNCSV (sebagai penjamin) secara konsolidasian dibatasi untuk memperoleh pinjaman tambahan atau saham diskualifikasi, kecuali jika pada tanggal timbulnya pinjaman tersebut MNCSV dapat memenuhi kondisi dan rasio keuangan, antara lain (1) rasio Fixed Charge Coverage tidak lebih rendah dari 2,75:1,0 pada atau setelah tanggal penerbitan awal namun sebelum tanggal 31 Desember 2011, (2) dan tidak lebih rendah dari 3,0:1,0 pada atau setelah tanggal 31 Desember 2011.
In connection with the issuance of these Senior Secured Guaranted Notes, the MNCSV (acting as guarantors) is restricted to incur additional indebtedness or disqualified stock, except that on the date such indebtedness are incurred, the MNCSV comply with the conditions and financial ratios, among others, (1) fixed Charge Coverage Ratio is not less than 2.75:1.0 with respect to any incurrence on or after the original issue date but prior to December 31, 2011, (2) and 3.0:1.0 with respect to any incurrence on or after December 31, 2011. - 101 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Selain rasio keuangan tersebut diatas, MNCSV juga diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu.
In addition to the above financial ratios, the MNCSV are also required to comply with the certain covenants.
Obligasi ini telah memperoleh hasil pemeringkatan “B+” dari Standard and Poor’s Rating Services dan “B2+” dari Moody’s Investor Services Inc.
The notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Services and “B2+” from Moody’s Investor Services Inc.
ASCH dapat membeli kembali seluruh obligasi tersebut setiap saat setelah tanggal 16 Nopember 2013 dengan harga 100% nilai nominal dengan premi tertentu dan bunga terutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. ASCH akan mengumumkan pemberitahuan pembelian kembali seluruh obligasi tidak kurang dari 30 hari kalender dan tidak lebih dari 60 hari kalender.
At any time prior to November 16, 2013, ASCH may at its option redeem the notes, in whole but not in part, at a redemption price equal to 100% of the principal amount of the notes plus the applicable premium as of, and accrued and unpaid interest, if any, to the redemption date. ASCH will give not less than 30 calendar days’ nor more 60 calendar days’ notice of any redemption.
Selain itu, ASCH dapat membeli kembali maksimal sebanyak 35% dari nilai pokok awal obligasi tersebut setiap saat setelah tanggal 16 Nopember 2013 dengan harga (dinyatakan dalam persentase jumlah pokok obligasi) 112,75% ditambah beban bunga yang masih harus dibayar pada saat pembelian kembali obligasi tersebut, di mana pembelian kembali ini dilakukan dengan menggunakan uang yang diperoleh dari qualified IPO.
At any time subsequent to November 16, 2013, ASCH may at its option on one or more occasions redeem notes in an aggregate principal amount not to exceed 35% of the aggregate principal amount of the notes originally issued with the net cash proceeds from a qualified IPO at a redemption price (expressed as a percentage of principal amount) of 112.75%, plus accrued and unpaid interest to the redemption date.
ASCH harus mempertahankan agar rekening yang dibatasi penggunaannya memiliki saldo minimum sama dengan jumlah cadangan bunga sampai dengan obligasi dibayar seluruhnya. Pada setiap tanggal pembayaran bunga, dana dari rekening yang dibatasi penggunaannya dapat ditarik untuk pembayaran bunga yang telah jatuh tempo. Dalam waktu 2 hari kerja setelah tanggal pembayaran bunga, ASCH atau MNCSV akan menaruh kembali sejumlah uang pada rekening yang dibatasi penggunaannya untuk mempertahankan saldo minimum jumlah cadangan bunga.
ASCH shall maintain a minimum balance equal to the interest reserve amount in the interest reserve account until the notes have been repaid in full. On each interest payment date, funds from the interest reserve account may be withdrawn for the payment of interest due on the notes. Within two business days immediately following each interest payment date, ASCH or MNCSV will deposit in the interest reserve account funds in an amount sufficient to restore the balance on deposit in the interest reserve account to at least the interest reserve amount.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, saldo rekening yang dibatasi penggunaannya adalah masing-masing sebesar US$ 10.529.416 setara dengan Rp 101.819 juta, US$ 10.528.965 setara dengan Rp 95.477 juta dan US$ 10.518.750 setara dengan Rp 94.574 juta, yang tercatat sebagai “Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The balance of such interest fund as of December 31, 2012, 2011 and 2010 amounted to US$ 10,529,416 or equivalent to Rp 101,819 million, US$ 10,528,965 or equivalent to Rp 95,477 million and US$ 10,518,750 or equivalent to Rp 94,574 million, respectively, and is shown as “Restricted Cash in Bank” in the consolidated statement of financial position.
Jumlah biaya perolehan pinjaman adalah sebesar US$ 6.455.798 juta dan disajikan bersih dengan utangnya serta diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Total debt issuance cost amounted to US$ 6,455,798 million and included in the carrying amount of the notes and amortized using the effective interest method.
- 102 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Obligasi Global Mediacom I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Global Mediacom Bonds I Year 2012 With Fixed Interest Rate 31 Desember/ December 31, 2012
Nilai nominal Biaya transaksi obligasi yang belum diamortisasi
1.250.000 (5.859)
Nominal value Unamortized notes issuance cost
Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *)
1.244.141 130.892
Total Bonds repurchased *)
Jumlah
1.113.249
Total
*) Obligasi yang dibeli kembali dengan tujuan untuk dijual kembali
*) Bonds repurchased for resell purposes
Pada tanggal 29 Juni 2012, Mediacom menerbitkan Obligasi Global Medicom I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap yang terdiri dari 2 seri, yaitu Seri A sebesar Rp 250.000 juta yang jatuh tempo pada 29 Juni 2015 (3 tahun) dan Seri B sebesar Rp 1.000.000 juta yang jatuh tempo pada 29 Juni 2017 (5 tahun). Obligasi ini ditawarkan 100% dari nilai nominal dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 9,75% dan 10,5% per tahun yang dibayar setiap 3 bulan dan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2012. Obligasi ini tercatat di Bursa Efek Indonesia. Obligasi ini dijamin dengan saham MNC yang dimiliki Mediacom dengan nilai 125% dari jumlah yang terutang atas jumlah pokok obligasi.
On June 29, 2012, Medicom issued Global Mediacom I Year 2012 With Fixed Interest Rate consisting of 2 series, Seri A amounted to Rp 250,000 million due on June 29, 2015 (3 years) and Seri B amounted to Rp 1,000,000 million due on June 29, 2017 (5 years). The bonds were offered at 100% of the nominal value with an interest rate of 9.75% and 10.5% per annum, respectively, payable every 3 months where the first interest payment was made on October 12, 2012. The bonds are listed on the Indonesia Stock Exchange. The bonds are secured by the MNC shares owned by Mediacom with a value of 125% of the amount payable on the principal amount.
Dana dari penerbitan obligasi ini digunakan untuk belanja modal sehubungan dengan pengembangan di bidang media dan modal kerja.
The proceeds from the issuance of the bonds were used for capital expenditures in connection with the development of media business and working capital.
Obligasi ini memperoleh hasil pemeringkatan “A+” (Single A Plus) dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
The bonds obtained a bond rating of “A+” (Single A Plus) from PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Setiap saat setelah tanggal 10 Juli 2012, Mediacom dapat melakukan pembelian kembali untuk sebagian atau seluruh obligasi sebelum tanggal pelunasan obligasi. Mediacom mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali tersebut untuk dipergunakan sebelum pelunasan obligasi atau untuk disimpan.
At anytime subsequent to July 10, 2012, Mediacom may repurchase (buy back) some or all the bonds before the bond redemption date. Mediacom has the right to impose such repurchases to be used prior to the redemption of bonds or to be stored.
- 103 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Sebelum dilunasinya semua jumlah terutang atau pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Mediacom sehubungan dengan penerbitan obligasi, Mediacom harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain (1) memelihara rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 2:1, (2) memelihara perbandingan antara EBITDA dengan beban bunga pinjaman tidak kurang dari 4:1, (3) menjaga saham Mediacom dikendalikan atau Mediacom dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50,1% oleh Perusahaan selama jangka waktu obligasi dan (4) memastikan bahwa Perusahaan tetap merupakan pemegang saham lebih dari 51% dari saham MNC dan/atau entitas anak lain yang memberikan kontribusi signifikan kepada Mediacom.
Before repayment of the all amounts payable or other expenses that are the responsibility of Mediacom in connection with the issuance of bonds, Mediacom shall fulfill certain requirements, among others, (1) maintain a debt to equity ratio less than 2:1, (2) maintain a ratio between EBITDA with loan interest expense greater than 4:1, (3) maintain control of Mediacom or Mediacom owned, directly or indirectly, more than 50.1% by Company during the term of the bonds, and (4) ensure that Mediacom remains a shareholder of more than 51% of the shares of MNC and/or other subsidiaries that provide significant contributions to Mediacom.
Jumlah biaya perolehan pinjaman adalah sebesar Rp 6.510 juta dan disajikan bersih dengan utangnya serta diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Total debt issuance cost amounted to Rp 6,510 million and included in the carrying amount of the notes and amortized using the effective interest method.
Obligasi MNC Securities II
MNC Securities Bonds II 31 Des/Dec 31, 2012 2011
Obligasi MNC Securities II Biaya transaksi obligasi yang belum diamortisasi
100.000 (496)
100.000 (795)
MNC Securities Bond II Unamortized notes issuance cost
Jumlah
99.504
99.205
Total
Obligasi yang dibeli kembali *)
16.500
16.125
Bonds repurchased *)
Jumlah
83.004
83.080
Total
*)
Obligasi yang dibeli kembali dengan tujuan untuk dijual kembali
*) Bonds repurchased for resale purposes
Pada 5 Juli 2011, MNC Securities (MNC Sec), menerbitkan obligasi MNC Securities II Tahun 2011 Seri A dan Seri B, masing-masing sebesar Rp 41 miliar dan Rp 59 miliar, dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,5% per tahun untuk Seri A dan 13,25% per tahun untuk Seri B. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun untuk Seri A dan 5 tahun untuk Seri B, sejak tanggal emisi pada tanggal 5 Juli 2011. MNCS telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNCS telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu id BBB (Triple B, stable outlook), untuk periode 12 April 2012 sampai dengan 1 April 2013 untuk masing-masing Seri Obligasi.
In July 5, 2011, MNC Securities (MNCS), issued "MNC Securities Bonds II Year 2011" Seri A and Seri B each amounted to Rp 41 billion and Rp 59 billion with fixed interest rate at 12,5% per year for Seri A and 13,25% per year for Seri B. The term of the obligation is 3 years for Seri A and 5 year for Seri B, since emission date on July 5, 2011. MNCS has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. MNCS obtained a bond rating of id BBB (Triple B, stable outlook) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) for period April 15, 2012 until April 1, 2013, for each Seri bonds.
- 104 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2011, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 5 Juli 2014 untuk Seri A dan pada tanggal 5 Juli 2016 untuk Seri B.
Interest pays every three months. First payment of interest was due on October 5, 2011, and the final payment of interest will be due at the same time with the due date of the obligation, which will be on July 5, 2014 for Seri A and July 5, 2016 for Seri B.
Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK)
Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK)
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan menerbitkan tanda bukti utang konversi BHIT 2007 (TBUK) dengan tingkat bunga tetap sebesar 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170 juta dan bisa ditukar sebesar 1.346.367.236 saham. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 553 saham mempunyai HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. TBUK sebanyak US$ 27 juta telah dikonversi menjadi 443.426.773 saham tahun 2010. Saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 104 juta (ekuivalen Rp 940.742 juta) dan US$ 104 juta (ekuivalen Rp 932.758 juta). Pada tahun 2012, seluruh utang TBUK ini telah dikonversi menjadi 3.283.694.016 saham Perusahaan.
On June 27, 2007, the Company issued convertible bonds BHIT 2007 (TBUK) with a maximum amount of US$ 170 million with fixed interest rate at 6% per annum, and convertible into 1,346,367,236 shares. Every holder of 553 shares has the preemptive right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit of TBUK. TBUK amounting to US$ 27 million had been converted into 443,426,773 shares in 2010. As of December 31, 2011 and 2010, the balance of convertible bonds amounted to US$ 104 million (equivalent to Rp 940,742 million) and US$ 104 million (equivalent to Rp 932,758 million), respectively. In 2012, all of the remaining TBUK were converted into 3,283,694,016 Company’s shares.
Guaranteed Secured Notes
Guaranteed Secured Notes
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.
On September 12, 2006, MNC B.V., issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The notes are listed on the Singapore Stock Exchange.
Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, cabang Hong Kong sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran utang CTPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta, dana untuk tambahan akuisisi 25% saham CTPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya.
The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of CTPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share interest in CTPI amounting to US$ 25 million, and also for working capital purposes and other expenditures.
Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, MNC belum meningkatkan kepemilikan saham di CTPI. Pada bulan Juni 2007, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank yang dibatasi penggunaannya di Deutsche Bank. Dengan dibelinya kembali Notes tersebut, rekening bank yang dibatasi penggunaannya dibebaskan sebagai jaminan.
MNC had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, MNC redeemed the Notes of US$ 25 million, using the fund in a bank escrow account in Deutsche Bank. Upon redemption of the said Notes, the bank escrow account was released as collateral.
Pada bulan Pebruari 2009, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 0,3 juta.
In February 2009, MNC redeemed the Notes of US$ 0.3 million.
- 105 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 12 juta termasuk diskonto sebesar US$ 3 juta dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman serta diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes.
The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to US$ 12 million, including discount of US$ 3 million, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using. Unamortized discount and debt issuance cost are recorded as deduction from the face value of the Notes.
Saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 1.271.552 juta dan Rp 1.311.368 juta. Pada tanggal 12 September 2011, MNC B.V. telah melunasi seluruh Notes tersebut.
As of December 31, 2010 and 2009, the balance of the notes amounted to Rp 1,271,552 million and Rp 1,311,368 million, respectively. On September 12, 2011, MNC B.V. has fully paid all the Notes.
Obligasi Bhakti Securities I
Bhakti Securities Bonds I 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ 31 Des/Dec 31, Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 2010
Obligasi Bhakti Securities I Biaya transaksi obligasi yang belum diamortisasi
150.000 (363)
150.000 (1.234)
Bhakti Securities Bond I Unamortized notes issuance bond
Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *)
149.637 1.900
148.766 1.900
Total Bonds repurchased *)
Jumlah
147.737
146.866
Total
*) Obligasi yang dibeli kembali dengan tujuan untuk dijual kembali
*)
Pada bulan Mei 2008, MNC Securities (MNC Sec) menerbitkan obligasi Bhakti Securities I tahun 2008 sebesar Rp 150.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2008. MNC Sec telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNC Sec telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu id.BBB (Triple B, stable outlook), untuk periode 9 Juli 2010 sampai dengan 1 Juli 2011.
In May 2008, MNC Securities (MNC Sec) issued “Bhakti Securities Bonds I Year 2008”, (noncertificate) of Rp 150,000 million with fixed interest rate at 14% per annum. The term of the bonds is 3 years with maturity date on May 29, 2008. MNC Sec has appointed PT Bank Mega Tbk as the trustee. MNC Sec obtained a bond rating of id.BBB (Triple B, stable outlook) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) for the period from July 9, 2010 until July 1, 2011.
Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo.
Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir bersamaan dengan jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 Mei 2011.
Interest is payable quarterly. First payment of interest was on August 29, 2008, and the final payment of interest will at the same time with the due date of the bonds, which will be on May 30, 2011.
Saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 149.637 juta dan Rp 148.766 juta. Pada tahun 2011, MNC Sec telah melunasi seluruh Notes tersebut.
As of December 31, 2010 and 2009, the balance of the notes amounted to Rp 149,637 million and Rp 148,766 million, respectively. In 2011, MNC Sec has fully paid all the Notes.
- 106 -
Bonds repurchased for resale purposes
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Obligasi Bhakti Finance II
Bhakti Finance Bonds II 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Obligasi Bhakti Finance II Biaya transaksi obligasi yang belum diamortisasi
150.000 (757)
Bhakti Finance Bond II Unamortized notes issuance bond
Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *)
149.243 3.500
Total Bonds repurchased *)
Jumlah
145.743
Total
*) Obligasi yang dibeli kembali dengan tujuan untuk dijual kembali
*)
Pada bulan Nopember 2007, MNC Finance menerbitkan obligasi Bhakti Finance II tahun 2007 sebesar Rp 150.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,75% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal penerbitan pada tanggal 3 Desember 2007. MNC Finance telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNC Finance telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia yaitu BBB-(idn).
In November 2007, MNC Finance issued “Bhakti Finance Bonds II Year 2007”, (non-certificate) of Rp 150,000 million with fixed interest rate at 12.75% per annum. The term of the bonds is 3 years from issuance date on December 3, 2007. MNC Finance has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. MNC Finance obtained a bond rating of BBB-(idn) from PT Fitch Ratings Indonesia.
Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo.
Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 3 Maret 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir bersamaan dengan jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 3 Desember 2010.
Interest is payable quarterly. First payment of interest was on March 3, 2008, and the final payment of interest will at the same time as the due date of the obligation, which will be on December 3, 2010.
Pada tahun 2010, MNC Finance telah melunasi seluruh Notes tersebut.
In 2010, MNC Finance has fully paid all the Notes.
26. LIABILITAS JANGKA PANJANG LAINNYA
2012
Bonds repurchased for resale purposes
26. OTHER NONCURRENT LIABILITIES
31 Des/Dec 31, 2011
2010
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
Pembelian pesawat Lain-lain
10.516 3.858
10.560 1.197
17.441 15.923
19.736 3.204
Purchase of aircraft Others
Jumlah
14.374
11.757
33.364
22.940
Total
- 107 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
27. MODAL SAHAM
Pemegang saham
UOB Kay Hian (Hongkong) Ltd PT Bhakti Panjiwira ABN Amro Nominess Singapore PTE LTD Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited Komisaris dan direksi Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
27. CAPITAL STOCK 31 Des/Dec 31, 2012 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Jumlah saham/ Number of shares Ownership %
Jumlah/ Total
Name of stockholder
7.937.310.391 5.185.566.112
23,11 15,10
793.731 518.557
3.783.630.322 3.347.200.000 1.797.000.000
11,01 9,74 5,23
378.363 334.720 179.700
99.702.000 77.231.500
0,29 0,22
9.970 7.723
57.833.500 16.054.500 7.830.000
0,17 0,05 0,02
5.783 1.605 783
Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
1.213.500 12.039.408.482
0,00 35,05
121 1.203.940
UOB Kay Hian (Hongkong) Ltd PT Bhakti Panjiwira ABN Amro Nominess Singapore PTE LTD Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited Commissioners and directors Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo (Commissioner) Liliana Tanaja (Commissioner) Ratna Endang Soelistiowati (President Commissioner) Darma Putra (Director) Wandhy Wira Riady (Director) Posma Lumban Tobing (Independent Commissioner) Public (each ownership below 5%
Jumlah Saham diperoleh kembali (Catatan 30)
34.349.980.307 1.338.103.500
100,00
3.434.998 133.810
Total Treasury stock (Note 30)
Jumlah
35.688.083.807
3.568.808
Total
(Komisaris)
Liliana Tanaja (Komisaris) Ratna Endang Soelistiowati (Komisaris Utama)
Darma Putra (Direktur) Wandhy Wira Riady (Direktur) Posma Lumban Tobing (Komisaris Independent)
Pemegang saham
31 Des/Dec 31, 2011 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Jumlah saham/ Number of shares Ownership %
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA Citibank Singapore UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Komisaris dan direksi Liliana Tanaja (Komisaris) Ratna Endang Soelistiowati (Komisaris Utama) Darma Putra (Direktur) Wandhy Wira Riady (Director) Hary Djaja (Direktur) Antonius Z Tonbeng (Komisaris Independen) Posma Lumban Tobing (Komisaris Independen) Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Saham diperoleh kembali (Catatan 30) Jumlah
29.968.494.291
Jumlah/ Total
Name of stockholder
5.519.894.112 5.111.398.000 2.408.696.000 1.797.000.000 1.685.000.000
18,91 17,51 8,25 6,16 5,77
551.988 511.140 240.870 179.700 168.500
72.991.000
0,25
7.299
41.641.500 15.183.500 3.000.000 1.500.000
0,14 0,05 0,01 0,01
4.164 1.518 300 150
700.500
0,00
70
475.500
0,00
48
12.529.708.679 29.187.188.791 781.305.500
42,93 100,00
1.252.971 2.918.718 78.131
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA Citibank Singapore UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Commissioners and directors Liliana Tanaja (Commissioner) Ratna Endang Soelistiowati (President Commissioner) Darma Putra (Director) Wandhy Wira Riady (Director) Hary Djaja (Director) Antonius Z Tonbeng (Independent Commissioner) Posma Lumban Tobing (Independent Commissioner) Public and cooperatives (below 5% each) Subtotal Treasury stocks (Note 30)
2.996.849
Total
- 108 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Pemegang saham
31 Des/Dec 31, 2010 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Number of shares Ownership %
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited ABN Amro Singapore Nominees UBS AG Komisaris dan direksi Liliana Tanaja (Komisaris) Ratna Endang Soelistiowati (Komisaris Utama) Darma Putra (Direktur) Hary Djaja (Direktur) Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo (Komisaris) Antonius Z Tonbeng (komisaris independen) Posma Lumban Tobing (Komisaris independen) Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Saham diperoleh kembali (Catatan 30) Jumlah
29.848.162.845
Pemegang saham
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Jumlah/ Total
Name of stockholder
6.703.864.112 5.111.398.000 1.797.000.000 1.785.484.000 1.600.000.000
22,62 17,24 6,06 6,02 5,40
670.386 511.140 179.700 178.548 160.000
72.114.000
0,24
7.211
35.141.000 4.383.500 3.362.500
0,12 0,01 0,01
3.514 438 337
1.753.500
0,01
175
350.500 175.000
0,00 0,00
35 18
12.525.148.733
42,26
1.252.515
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited ABN Amro Singapore Nominees UBS AG Commissioners and directors Liliana Tanaja (Commissioner) Ratna Endang Soelistiowati (President Commisioner) Darma Putra (Director) Hary Djaja (Director) Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo (Commisioner) Antonius Z Tonbeng (Independent Commissioner) Posma Lumban Tobing (Independent Commissioner) Public and cooperatives (below 5% each)
29.640.174.845 207.988.000
100,00
2.964.017 20.799
Subtotal Treasury stocks (Note 30)
2.984.816
Total
31 Des/Dec 31, 2009 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Jumlah saham/ Number of shares Ownership %
Jumlah/ Total
Name of stockholder
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Komisaris dan direksi Liliana Tanaja Ratna Endang Soelistiowati Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
1.849.144.778 822.181.500 620.747.000 461.000.000 414.000.000
25,74 11,44 8,64 6,42 5,76
184.914 82.218 62.075 46.100 41.400
18.028.500 7.441.000
0,25 0,10
1.803 744
2.992.393.767
41,65
299.239
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Commissioners and directors Liliana Tanaja Ratna Endang Soelistiowati Public and cooperatives (below 5% each)
Jumlah Saham diperoleh kembali (Catatan 30)
7.184.936.545 51.997.000
100,00
718.493 5.200
Subtotal Treasury stocks (Note 30)
Jumlah
7.236.933.545
723.693
Total
- 109 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 16 tanggal 2 Mei 2012 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu sejumlah 2.185.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX.D.4, lampiran keputusan Ketua Bapepam No. Kep-429/BL/2009 tanggal 9 September 2009. Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu telah efektif pada tanggal 16 Oktober 2012 melalui surat dari Bursa Efek Indonesia No. S-07060/BELPPJ/10-2012.
Based on the Stockholders' Extraordinary General Meeting as stated in deed No. 16 dated May 2, 2012 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the stockholders approved Capital increase without preemptive rights amount of 2,185,000,000 shares with a par value of Rp 100 per share in accordance with regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. IX.D.4, attachment of the decision of the Chairman of Bapepam Number Kep429/BL/2009 dated September 9, 2009. Capital increase without preemptive rights became effective on October 16, 2012 through letter from Indonesia Stock Exchange No. S-07060/BELPPJ/ 10-2012.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 46 tanggal 5 Mei 2010 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui:
Based on the Stockholders' Extraordinary General Meeting as stated in deed No. 46 dated May 5, 2010 of Aulia Taufani, S.H., replacement notary of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, the stockholders approved the following:
a.
Peningkatan modal dasar Perusahaan yang dilakukan secara bertahap sehingga menjadi setinggi-tingginya Rp 11.500 milyar berasal dari 115 milyar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham sehubungan dengan pembagian Saham Bonus dan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu.
a.
The increase of its authorized capital, which will be executed gradually for a total maximum amount of Rp 11,500 billion, divided into 115 billion shares with a par value of Rp 100 per shares in connection with the distribution of Bonus Shares and Capital Increase Without Preemptive Rights.
b.
Pembagian Saham Bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham Perusahaan setinggitingginya sebesar Rp 2.831.986 juta dengan ketentuan setiap pemegang satu saham akan memperoleh tiga saham bonus sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX.D.5, lampiran keputusan Ketua Bapepam No. Kep-35/PM/2003 tanggal 30 September 2003.
b.
The distribution of bonus shares from the capitalization of additional paid-in capital at a maximum amount of Rp 2,831,986 million with the condition that each holder of one share will receive three bonus shares in accordance with the Capital Market Supervisory Agency’s (Bapepam) regulation Number IX.D.5, attachment of the decision of the Chairman of Bapepam Number Kep-35/PM/2003 dated September 30, 2003.
Perubahan jumlah saham beredar selama tahun 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The changes in the shares outstanding for 2012, 2011 and 2010 are as follows:
Jumlah saham/ Number of shares Saldo per 31 Desember 2009 Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi Pembagian saham bonus Pelaksanaan opsi saham karyawan
7.236.933.545 443.426.733 22.129.311.567 38.491.000
Balance as of December 31, 2009 Conversion of convertible bonds (TBUK) Distribution of bonus shares Exercise of the employee stock options
Saldo per 31 Desember 2010 Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi Pelaksanaan opsi saham karyawan
29.848.162.845 15.446 120.316.000
Balance as of December 31, 2010 Conversion of convertible bonds (TBUK) Exercise of the employee stock options
Saldo per 31 Desember 2011 Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi Pelaksanaan opsi saham karyawan
29.968.494.291
Balance as of December 31, 2011
Saldo per 31 Desember 2012
35.688.083.807
2.185.000.000 3.283.694.016 250.895.500
- 110 -
Capital Increase Without Preemptive Rights Conversion of convertible bonds (TBUK) Exercise of the employee stock options Balance as of December 31, 2012
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
28. TAMBAHAN MODAL DISETOR
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
28. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Biaya Agio saham/ Emisi saham/ Paid in capital Share issuance in excess of par cost Penawaran umum saham tahun 1997 Pengeluaran saham tahun 2000 tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Penawaran umum terbatas I - tahun 2001 II - tahun 2002 III - tahun 2004 IV - tahun 2007 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2003 tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2004 tahun 2007 Pelaksanaan Waran Seri III tahun 2006 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2007 (TBUK) BHIT 2008 (TBUK) Saldo per 31 Desember 2009 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2010 (TBUK) Pembagian saham bonus Pelaksanaan Mesop Saldo per 31 Desember 2010 Konversi dari Obligasi Konversi BHIT 2011 (TBUK) Pelaksanaan Mesop
24.600
(5.866)
74.900 76.079 229.450 169.529 1.921.011
(568) (815) (2.162) (21.796)
Jumlah/ Total
18.734
74.900 75.511 228.635 167.367 1.899.215
28.215 21.785
-
28.215 21.785
5.626 195.142
-
5.626 195.142
113.017
-
113.017
3.131 708
-
3.131 708
2.863.193
(31.207)
203.464 (2.212.930)
-
3.724 857.451
(31.207)
3
-
12.884
-
3.724
Balance as of December 31, 2009 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2010 (TBUK) Distribution of bonus share Exercise of the employee stock options
826.244
Balance as of December 31, 2010
203.464 (2.212.930)
12.884
Conversion of Convertible Bonds BHIT 2011 (TBUK) Exercise of the employee stock options
839.131
Balance as of December 31, 2011
3
Saldo per 31 Desember 2011
870.338
Konversi dari Obligasi Konversi BHIT 2011 (TBUK)
615.693
-
615.693
37.549
-
37.549
852.150
-
852.150
Pelaksanaan Mesop Pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD Saldo per 31 Desember 2012
2.375.730
(31.207)
2.831.986
(31.207)
- 111 -
Public offering of shares in 1997 Issuance of new shares in 2000 without Preemptive Rights Rights Issue I I - in 2001 II - in 2002 III - in 2004 IV - in 2007 Exercise of Series I Warrants in 2003 Warrants in 2004 Exercise of Series II Warrants in 2004 Warrants in 2007 Exercise of Series III Warrants in 2006 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) BHIT 2008 (TBUK)
2.344.523
Conversion of Convertible Bonds BHIT 2011 (TBUK) Exercise of the employee stock options Capital increase without preemptive rights Balance as of December 31, 2012
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
29. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
29. OTHER EQUITY COMPONENTS
Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Laba (rugi) yang Selisih Perubahan belum direalisasi kurs ekuitas dari pemilikan karena entitas efek/ penjabaran anak lainnya/ laporan Unrealized Other keuangan/ gain (loss) on changes available-for-sale Translation in equity securities adjustment of subsidiaries
Jumlah/ Total
Saldo per 31 Desember 2009 Jumlah laba rugi komprehensif Perubahan ekuitas entitas anak
(391.543) 339.088 -
(9.204) (31.456) -
942.261 (83.609)
541.514 307.632 (83.609)
Balance at December 31, 2009 Total comprehensive income Change in equity of subsidiaries
Saldo per 31 Desember 2010 Jumlah laba rugi komprehensif Perubahan ekuitas entitas anak
(52.455) 67.629 -
(40.660) (2.300) -
858.652 (31.349)
765.537 65.329 (31.349)
Balance at December 31, 2010 Total comprehensive income Change in equity of subsidiaries
Saldo per 31 Desember 2011 Jumlah laba rugi komprehensif Perubahan ekuitas entitas anak
15.174 (14.436) -
(42.960) 53.017 -
827.303 667.968
799.517 38.581 667.968
Balance at December 31, 2011 Total comprehensive income Change in equity of subsidiaries
1.495.271
1.506.066
Saldo per 31 Desember 2012
738
30. SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI
10.057
Balance at December 31, 2012
30. PURCHASE OF TREASURY STOCK
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 jumlah saham diperoleh kembali adalah sebagai berikut: Jumlah saham/ Number of shares
As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the total number of treasury stocks is as follows: Persentase terhadap saham yang dikeluarkan/ Percentage to issued shares %
Biaya/Cost
Saham diperoleh kembali pada 1 Januari 2010 Ditambah: Pengaruh pembagian saham bonus
51.997.000
0,697
16.812
155.991.000
-
-
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2010 Ditambah: Perolehan tahun 2011 *)
207.988.000 573.317.500
0,697 -
16.812 169.123
Treasury stocks at December 31, 2010 Add: Acquisition in 2011 *)
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2011 Ditambah: Perolehan tahun 2012 *) Dikurangi: penjualan tahun 2012
781.305.500 1.130.087.500 (573.289.500)
0,694 -
185.935 522.534 (169.120)
Treasury stocks at December 31, 2011 Add: Acquisition in 2012 *) Deduct: sale in 2012
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2012
1.338.103.500
0,694
539.349
*) Pada tahun 2012 dan 2011, termasuk entitas anak membeli saham Perusahaan dari pasar sekunder masing-masing sebanyak 1.129.854.000 lembar dan 573.289.500 lembar dengan biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 522.489 juta dan Rp 169.120 juta.
Treasury stocks at January 1, 2010 Add: Effect of bonus shares issuance
Treasury stocks at December 31, 2012
*) In 2012 and 2011, include the subsidiary purchase Company’s shares from the secondary market totaling to 1,129,854,000 shares and 573,289,500 shares, respectively, with acquisition cost of Rp 522,489 million and Rp 169,120 million, respectively.
- 112 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
31. NON-CONTROLLING INTERESTS
31 Des/Dec 31, 2011
2012 Kepentingan non-pengendali atas aset bersih entitas anak PT. Global Mediacom Tbk dan entitas anak PT. MNC Energi dan entitas anak PT. Global Transport Services dan entitas anak PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk dan entitas anak Jumlah
Jumlah
2010
8.712.849
6.364.232
5.448.617
5.448.324
264.930
-
-
-
107.754
126.550
85.036
58.002
79.396
53.853
48.715
39.553
9.164.929
6.544.635
5.582.368
5.545.879
2012 Laba bersih tahun berjalan entitas anak yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali PT. Global Mediacom Tbk dan entitas anak PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk dan entitas anak PT. MNC Energi dan entitas anak PT. Global Transport Services dan entitas anak
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2011
750.394
524.355
16.776
5.251
9.411
341
-
-
1.280.652
32. PENDAPATAN BERSIH
Total
2010
1.283.876
(20.341)
Non-controling interests on the net assets of subsidiaries PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries PT. MNC Energi and its subsidiaries PT. Global Transport Services and its subsidiaries PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk and its subsidiaries
(20.792)
(18.619)
734.853
515.147
Net income of subsidiaries attributable to non-controlling interest PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk and its subsidiaries PT. MNC Energi and entitas anak PT. Global Transport Services and its subsidiaries Total
32. NET REVENUES 2012
2011
2010
Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Pembiayaan, efek dan asuransi Transportasi Media pendukung dan infrastruktur Penjualan melalui media Pertambangan Lainnya
6.421.305 2.391.926 584.793 269.279 87.959 23.764 7.746 465
5.324.320 1.737.846 328.508 221.832 90.795 9.974
4.783.234 1.411.850 290.679 214.645 102.020 29.410
Content and advertising based media Subscribers based media Financing, securities and insurance Transportation Media support and infrastructure Media shopping Mining Others
Pendapatan bersih
9.787.237
7.713.275
6.831.838
Net revenues
- 113 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
,
33. BEBAN LANGSUNG
33. DIRECT COSTS 2012
2011
2010
Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Transportasi Pembiayaan, efek dan asuransi Media pendukung dan infrastruktur Penjualan melalui media Pertambangan
2.927.942 1.711.331 187.557 132.097 104.244 15.659 6.278
2.525.352 1.293.241 167.648 39.480 101.097 -
2.438.535 1.059.156 172.263 55.836 92.926 -
Content and advertising based media Subscribers based media Transportation Financing, securities and insurance Media support and infrastructure Media shopping Mining
Jumlah
5.085.108
4.126.818
3.818.716
Total
34. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan kesejahteraan karyawan Iklan dan promosi Penyusutan dan amortisasi Beban kantor Sewa Perjalanan dan transportasi Jasa profesional Perbaikan dan pemeliharaan Beban piutang ragu-ragu Pajak dan perijinan Imbalan pasca kerja Listrik, air dan telepon Asuransi Lain-lain Jumlah
34. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSE 2012
2011
2010
915.292 224.625 145.739 89.207 68.175 67.847 58.415 55.962 65.314 50.854 73.719 62.257 10.511 75.447
728.717 238.660 147.994 58.241 55.566 61.865 49.933 54.410 14.274 8.964 34.160 84.497 9.550 99.281
571.585 164.527 107.470 39.228 58.916 48.852 49.509 58.786 12.418 26.014 27.408 77.901 10.276 199.317
1.963.364
1.646.112
1.452.207
35. BEBAN KEUANGAN
Salaries and employees' welfare Advertising and promotions Depreciation and amortization Office expense Rent Travelling and transportation Professional fees Repairs and maintenance Provision for doubtful accounts Taxes and licenses Post-employment benefits Electricity, water and telephone Insurance Others Total
35. FINANCE COST 2012
2011
2010
Beban bunga: Pinjaman Obligasi Amortisasi biaya emisi pinjaman Provisi dan administrasi pinjaman Lain-lain
130.306 269.799 4.889 17 18.371
429.166 58.911 9.749 14 -
385.375 62.525 12.429 18.933 -
Interest expenses: Loans Bonds Amortization of debt issuance cost Loan provision and administration Others
Jumlah
423.382
497.840
479.262
Total
- 114 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
36. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN – BERSIH 2012 Penghasilan investasi dari aset keuangan pada FVTPL Kerugian penurunan nilai atas goodwill (Catatan 17) Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Amortisasi goodwill Bagian rugi bersih entitas asosiasi Lain-lain - bersih
526.759
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
36. OTHER GAIN AND LOSSES – NET 2011
(34.096)
(130.273)
Jumlah
2010
-
-
(217.773) (1.311) (13.822)
(22.618) (675) (10.537)
163.580
(67.926)
37. PAJAK PENGHASILAN
14.047
157.139 (135.670) (93) (32.243) 3.180
Investment income from financial asset at FVTPL Impairment loss on goodwill (Note 17) Gain (loss) on foreign exchange - net Amortization of goodwill Loss from associates Others - net Total
37. INCOME TAX
Manfaat (beban) pajak Grup terdiri dari:
Tax benefit (expense) of the Group consisted of: 2012
2011
2010
Pajak kini - entitas anak Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
(547.521)
(421.094)
(323.134)
(21.854) (20.360)
22.801 (7.409)
11.759 (8.505)
Beban pajak - bersih
(589.735)
(405.702)
(319.880)
Current tax - subsidiaries Deferred tax The Company Subsidiaries Tax expense - net
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before tax per consolidated statements of comprehensive income and fiscal loss of the Company is as follows:
2012 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Penyesuaian pada tingkat konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak
2011
2010
2.565.390 7.205 (2.621.749)
1.384.772 7.205 (1.585.967)
1.093.503 46.548 (1.187.042)
Rugi sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer Penyusutan Imbalan pasca kerja Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
(49.154)
(193.990)
(46.991)
Rugi fiskal Perusahaan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya setelah disesuaikan dengan SKPLB Penyesuaian rugi fiskal sesuai SKP Akumulasi rugi fiskal Perusahaan
71 765 836
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Adjustment at consolidation level Income before tax of subsidiaries Loss before tax of the Company Temporary differences Depreciation Post-employment benefits Total
117 597 714
(343) 338 (5)
(8.834)
102.788
(44)
(57.152)
(90.488)
(47.040)
(352.141) 145.441
(261.653) -
(214.573) -
Taxable loss of the Company Prior years fiscal loss carryforward after adjusted with SKPLB Adjustment fiscal loss accordance to SKP
(263.852)
(352.141)
(261.613)
Accumulated fiscal loss of the Company
- 115 -
Tax effect of non deductible expense
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, utang pajak penghasilan (PPh) badan merupakan utang PPh badan entitas anak. Perusahaan mengalami rugi fiskal sehingga tidak terdapat taksiran pajak penghasilan.
On December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, income tax payable represents the subsidiaries’ income tax payable. The Company was in fiscal loss position, therefore, no provision for corporate income tax was made.
Pada tahun 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan pasal 23 dan PPN sebesar Rp 3.417 untuk tahun 2010 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23 untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp 10 juta. Perusahaan menerima pengembalian SKPLB bersih sebesar Rp 3.407 juta.
In 2012, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for Income Tax Article 23 and Vat for the year 2010 totaling Rp 3,420 and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for monthly Income Tax Article 21 and 23 for the year 2010 totalling Rp 10 million. The Company received the net refund of Rp 3,407 million.
Pada tahun 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 465 juta dan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Pasal 21, 23 dan 4(2) untuk masa pajak tahun 2008 dan 2009 sejumlah Rp 189 juta. Perusahaan menerima pengembalian SKPLB bersih sebesar Rp 266 juta.
In 2011, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for 2009 corporate income tax amounting to Rp 465 million and several Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for monthly Income Tax Article 21, 23 and 4(2) in 2008 and 2009 totalling Rp 189 million. The Company received the net refund of Rp 266 million.
Pada tanggal 15 Juni 2009, Perusahaan menerima SKPLB pajak penghasilan badan tahun 2007. SKPLB tersebut juga menetapkan laba fiskal Perusahaan tahun 2007 sebesar Rp 55.173 juta dimana dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 merupakan rugi fiskal sebesar Rp 249.831 juta. Perusahaan mengajukan surat keberatan atas SKPLB tersebut dan pada tanggal 19 Pebruari 2010, Perusahaan menerima surat keputusan penolakan atas keberatan tersebut. Selanjutnya Perusahaan mengajukan banding dan pada bulan Juli 2011, berdasarkan Surat Putusan dari Direktur Jendral Pajak No. KEP:0047/WPJ.07/KP.0803/2011, keputusan banding diterima seluruhnya.
On June 15, 2009, the Company received SKPLB for 2007 fiscal year. SKPLB also stated that the Company’s 2007 fiscal year amounting to Rp 55,173 million, which was reported in the 2008 consolidated financial statements as fiscal loss amounting to Rp 249,831 million. The Company filed an objection letter on this SKPLB and on February 19, 2010, the Company received the decision letter rejecting this objection. Furthermore, the Company filed an appeal and in July 2011, based on decision letter from Directorat General of Taxation No. KEP:0047/WPJ.07/KP.0803/2011, the appeal is fully accepted.
Pada bulan September 2011, Direktur Jendral Pajak mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan banding tersebut dan pada bulan Oktober 2011, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Memori Peninjauan Kembali No. MPK1179/SP.51/X/2011. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum terdapat putusan apapun atasnya.
In September 2011, the Director General of Taxation filed a Review (PK) appeal against the decision and in October 2011, the Company received a Notice of Application for Judicial Review and Judicial Memory No. MPK-1179/SP.51/X/2011. As of the date of issuance of the consolidated financial statements, there has not been any decision upon it.
Pada tanggal 27 April 2010, MNI memperoleh SKPLB PPh Badan sebesar Rp 905 juta dan SKPKB PPN, PPh 21, PPh 23 dan PPh 4(2) dengan jumlah Rp 133 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 780 juta.
On April 27, 2010, MNI received SKPLB for Corporate Income Tax amounting to Rp 905 million and SKPKB for VAT and Income Tax article 21, 23 and 4(2) totalling Rp 133 million. The overpayment was used to offset other tax underpayment, and the remaining will be compensated with SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 780 million.
- 116 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada bulan April 2010, CTPI menerima SKPKB untuk semua jenis pajak tahun 2008, dengan jumlah pajak kurang bayar sebesar Rp 16.027 juta. CTPI telah mengajukan keberatan atas liabilitas pajak tersebut dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, keberatan masih dalam proses.
On April 2010, CTPI received SKPKB covering all 2008 taxes, with total underpayment of Rp 16,027 million. CTPI filed an Objection Letter and as of the issuance date of these consolidated financial statements, the objection is still in process.
Pada tanggal 27 Maret 2009, MNI memperoleh SKPLB PPh Badan untuk tahun buku 2007 sebesar Rp 686 juta dan SKPKB Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPh pasal 21 dan PPh pasal 23 dengan jumlah Rp 123 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006. Pada tanggal 31 Agustus 2009, MNI mengajukan permohonan banding atas SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 1.885 juta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, MNI belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
On March 27, 2009, MNI received SKPLB for corporate income tax for the year 2007 amounting to Rp 686 million, and SKPKB for VAT and income tax article 21 and 23 totalling Rp 123 million. The overpayment was used to offset other tax underpayment, and the remaining will be compensated with SKPKB Value Added Tax of 2006. On August 31, 2009, MNI filed an appeal letter on SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 1,885 million and as of the issuance date of these consolidated financial statements, MNI has not yet received any decision from the Tax Service Office.
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, IAT menerima beberapa SKPKB untuk berbagai pajak penghasilan masing-masing untuk tahun pajak 2009, 2008 dan 2006 dengan jumlah kurang bayar masing-masing sebesar Rp 14.828 juta, Rp 6.519 juta dan Rp 2.114 juta. Atas beberapa SKPKB pajak penghasilan tahun 2006, IAT telah mengajukan keberatan dan banding dan telah membayar sebagian dari SKPKB tersebut sejumlah Rp 4.500 juta yang dicatat ada Aset Lain-lain dalam laporan keuangan konsolidasian. Sampai dengan 31 Desember 2011, pengajuan banding masih dalam proses. Atas SKPKB berbagai pajak penghasilan tahun 2008, IAT telah mengajukan keberatan yang sampai dengan 31 Desember 2011, masih dalam proses. Sedangkan untuk SKPKB beberapa pajak penghasilan tahun 2009 telah diterima oleh IAT dan telah dilunasi sebagian sejumlah Rp 1.210 juta.
In 2011, 2010 and 2009, IAT received several SKPKB for various income tax for 2009, 2008 and 2006, respectively, amounting to Rp 14,828 million, Rp 6,519 million and Rp 2,114 million, respectively. On several SKPKB for income tax year 2006, IAT filed objections and appeal and partially paid on the SKPKB amounting to Rp 4,500 million which recorded as part of Other Assets. As of December 31, 2011, the appeal is in the process. On SKPKB various income tax year 2008, IAT filed objection which as of December 31, 2011, still in process. For SKPKB various income tax year 2009 was accepted by IAT and partially paid off amounting to Rp 1,210 million.
Pada tahun 2012, IAT menerima SKPLB untuk PPh pasal 21 untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp 3.129 juta dan beberapa SKPKB pajak penghasilan untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp 3.440 juta, yang telah diterima dan dilunasi seluruhnya oleh IAT.
In 2012, IAT received SKPLB for income tax article 21 totaling Rp 3,129 million and several SKPKB for various income tax for 2010 amounting to Rp 3,440 million, which was accepted and fully paid by IAT.
- 117 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Penyesuaian pada tingkat konsolidasian Laba sebelum pajak konsolidasian setelah penyesuaian pada tingkat konsolidasian Pajak penghasilan konsolidasian sesuai dengan tarif pajak penghasilan non-final
A reconciliation between the net tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows: 2011
2010
2.565.390
1.384.772
1.093.503
90.318
7.205
46.548
2.655.708
1.391.977
1.140.051
663.927
347.994
285.013
Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Perusahaan Entitas anak Perbedaan pajak entitas anak yang dikenakan pajak penghasilan luar negeri Rugi fiskal konsolidasian yang tidak dapat dimanfaatkan Penyesuaian estimasi pajak tahun sebelumnya
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Adjustment in consolidation level Consolidated income before tax after adjustment in consolidation level Consolidated income tax at applicable non-final tax rate Tax effect of non-deductible expenses
(2.217) (26.978)
25.696 29.105
(11) 49.940
(70.618)
(8.660)
1.169
36.360
-
-
Manfaat pajak Beban pajak penghasilan konsolidasian sesuai dengan tarif pajak non final Beban pajak penghasilan konsolidasian sesuai dengan tarif pajak luar negeri Jumlah manfaat pajak konsolidasian
-
The Company Subsidiaries Tax difference on subsidiaries which is subjected to foreign corporate income tax Expired consolidated fiscal loss Adjustment to the estimation of prior year deferred tax
130
-
(63.453)
46.271
51.098
600.474
394.265
336.111
Consolidated tax expenses at applicable non final tax rate
(10.739)
11.437
(16.231)
Consolidated tax expenses at applicable foreign tax rate
589.735
405.702
319.880
Total consolidated tax benefit
Tax benefit
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Deferred Tax Assets - Net
Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan liabilitas pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows:
2012 Perusahaan Akumulasi rugi fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Aset tetap Jumlah Entitas anak Akumulasi rugi fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Piutang Beban tangguhan Aset tetap Utang pembelian kendaraan Lainnya Jumlah Aset pajak tangguhan - bersih
31 Desember/December 31, 2011 2010
2009
65.963 944 86
88.026 784 37
65.403 634 7
53.644 550 93
66.993
88.847
66.044
54.287
79.157 97.241 26.296 (3.250) (48.543) (44) (30.193)
118.658 24.918 3.461 (3.250) (12.393) (664) 4.474
119.047 21.273 10.125 (3.250) (10.350) (2.755)
123.311 17.346 3.628 (3.399) (10.258) 11.970
120.664
135.204
134.090
142.598
187.657
224.051
200.134
196.885
- 118 -
The Company Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Property and equipment Total Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Deferred charges Property and equipment Utang pembelian kendaraan Others Total Deferred tax assets - net
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009, Grup mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal masing-masing sebesar Rp 145.120 juta, Rp 206.684 juta, Rp 184.450 juta dan Rp 176.955 juta karena manajemen yakin bahwa pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa yang akan datang.
As of December 31, 2012, 2011, 2010 and 2009, the Group recognized deferred tax assets in accumulated fiscal loss carryforward of Rp 145.120 million, Rp 206,684 million, Rp 184,450 million and Rp 176,955 million, respectively, since management believes that the deferred tax assets can be compensated against taxable income in the future period.
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Akun ini merupakan liabilitas pajak tangguhan entitas anak setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of the same business entity as follows:
2012
31 Desember/December 31, 2011 2010
2009
Entitas anak Akumulasi rugi fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Piutang Persediaan Amortisasi biaya emisi pinjaman Aset tetap Lainnya
20.344 9.465 (120.872) (38.402)
4.431 18.029 6.243 (112.026) (45.985)
2.100 14.575 6.276 323 (2.076) (102.535) (39.996)
13.253 4.249 323 (4.224) (87.820) (2.582)
Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Inventories Amortization of debt issuance cost Property and equipment Others
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
(129.465)
(129.308)
(121.333)
(76.801)
Deferred tax liabilities - net
38. DIVIDEN TUNAI
38. CASH DIVIDENDS
a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 15 tanggal 2 Mei 2012 dari Notaris Aryanti Artisari, S.H., M. Kn, Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2011 sebesar Rp 3 per saham dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 1.000 juta.
a. Based on the minutes of the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting as stated in Deed No. 15 dated May 2, 2012 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for 2011 amounting to Rp 3 per share and the appropriation of general reserve amounting to Rp 1,000 million.
b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 361 tanggal 28 April 2011 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tahun buku 2010 sebesar Rp 2 per saham.
b. Based on the Annual Stockholders General Meeting as stated in Deed No. 361 dated April 28, 2011 of Aulia Taufani, S.H., the stockholders approved the distribution of dividends for 2010 Rp 2 per share.
39. LABA PER SAHAM
39. EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian didasarkan pada data berikut:
The calculation of basic and diluted earnings per share are based on the following data:
Laba Bersih
Earnings
Laba bersih Penyesuaian untuk: Beban bunga dan keuntungan selisih kurs dari TBUK - bersih setelah pajak Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dilusian
2012
2011
2010
695.003
244.217
258.476
-
63.654
24.647
695.003
307.871
283.123
- 119 -
Net income Adjustments for: Interest expense and foreign exchange gain on convertible debt - net of tax Net income for the purpose of diluted earnings per share
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Lembar saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings (loss) per share were as follows: Jumlah saham/ Total number of shares 2011
2012 Saldo awal tahun Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan melalui opsi saham karyawan Rata-rata tertimbang saham yang diperoleh kembali Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham bersifat dilusi dari opsi saham karyawan Jumlah saham yang seolah-olah diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Jumlah saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya TBUK sebelum tanggal konversi Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian
29.968.494.291
29.848.162.845
3.152.866.216
5.374
173.434.480
54.820.344
(1.307.101.396)
(1.184.555.690)
437.000.000
-
2010 28.947.734.180
*) Beginning balance Weighted average number of shares issued through conversion 574.533.013 of bonds (TBUK) Weighted average number of shares issued through 853.324 the employee stock option Weighted average number (207.988.000) of shares from treasury stock Weighted average number of shares without preemptive rights
32.424.693.591
28.718.432.873
29.315.132.517
245.339.520
8.691.778.577
2.949.501
-
3.283.694.042
13.134.837.953
130.827.800
10.072
287.404.654
32.800.860.911
40.693.915.564
*) Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba (rugi) per saham dasar dan laba dilusian telah disesuaikan untuk mencerminkan pengaruh atas pembagian saham bonus pada tahun 2010 (Catatan 27). 40. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN
42.740.324.625
Weighted average number of shares outstanding for the purpose of basic earnings per share Number of dilutive potential share from employee stock options Number of shares that would have been issued due to conversion of bonds (TBUK) Number of shares that have been issued due to conversion of TBUK prior to date of conversion Weighted average number of shares for the purpose of diluted earnings per share
*) The weighted average number of share for the computation of basic and diluted earnings (loss) per share has been adjusted to reflect of the distribution of bonus shares in 2010 (Note 27).
40. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN
Rincian dari rencana opsi saham karyawan Grup
Details of the employee share option plan of the Group
Berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan tanggal 19 Juni 2009 agenda ke 5, RUPSLB Perseroan tanggal 12 April 2010 agenda ke 7 (tujuh) dan Keputusan Komite MESOP Perseroan No. 001/BHIT-KOM MESOP/VI/2009 tanggal 25 Juni 2009, memutuskan:
Based on the 5 agenda of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders dated June 19, th 2009, the 7 agenda of the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders, dated April 12, 2010, and the Company’s MESOP Committee’s Decision No. 001/BHIT-KOM MESOP/VI/2009, dated June 25, 2009, the shareholders have decided the following:
a.
a.
th
Hak Opsi yang akan didistribusikan kepada peserta MESOP dengan jumlah sebanyakbanyaknya 3% dari keseluruhan modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan atau sebanyak-banyaknya 217.088.167 Hak Opsi (pada waktu dipublikasikan). - 120 -
Option Right that will be distributed to participants of MESOP at a total maximum amount equivalent to 3% of the total issued and paid-up capital of the Company or a maximum of 217,088,167 Option Right (at the time of publication).
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
b.
Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan telah meningkat sehubungan dengan pembagian Saham Bonus yang memberikan kepada setiap pemegang saham Perseroan yang memiliki 1 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham akan memperoleh 3 Saham Bonus dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang telah diumumkan kepada masyarakat melalui harian Bisnis Indonesia tanggal 26 Maret 2010.
b.
The Company’s issued and paid-up capital has increased in connection with the distribution of bonus shares whereby each shareholder of the Company who holds shares with par value of Rp 100 per share will receive 3 Bonus Shares with par value of Rp 100 per share as announced to the public through Bisnis Indonesia on March 26, 2010.
c.
Sehubungan dengan pelaksanaan Saham Bonus tersebut dalam butir b di atas, maka jumlah Hak Opsi Program MESOP juga disesuaikan jumlahnya menjadi sebanyakbanyaknya 868.352.668 Hak Opsi.
c.
In connection with the implementation of such Bonus Shares in item b above, the number of Option Rights under the MESOP are also adjusted to a maximum of 868,352,668 Option Rights.
d.
Pelaksanaan MESOP 3 tahap, yaitu:
d.
The exercise of the MESOP will be executed in 3 stages, as follows :
Tahap I : dibagikan saham Tahap II : dibagikan saham Tahap III : dibagikan saham Tahap IV : dibagikan saham Tahap V : dibagikan saham
dilakukan
dalam
173.670.533 lembar
Phase I
: the distribution shares Phase II : the distribution shares Phase III : the distribution shares Phase IV : the distribution shares Phase V : the distribution shares
134.797.000 lembar 212.544.067 lembar 173.670.533 lembar 173.670.533 lembar
of 173,670,533 of 134,797,000 of 212,544,067 of 173,670,533 of 173,670,533
Nilai wajar opsi saham yang diberikan selama setahun
Fair value of share options granted in the year
Perusahaan mencatat nilai wajar opsi berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution.
The Company recorded the fair value of the option based on the actuarial calculations conducted by PT Eldridge Gunaprima Solution.
Nilai wajar opsi diestimasi pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model the Black-Scholes Option Pricing. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
The fair value of the option is estimated at grant date using the Black-Scholes Option Pricing model. Key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:
Harga saham pada tanggal pemberian Opsi gagal diperoleh Tingkat bunga bebas risiko Periode opsi Ketidakstabilan harga saham Dividen diharapkan Opsi beli Harga pelaksanaan
Tahap/Phase I Asumsi/Assumption
Tahap/Phase II Asumsi/Assumption
Tahap/Phase III Asumsi/Assumption
Tahap/Phase IV Asumsi/Assumption
173 5% per tahun/per annum 6,5% 2 tahun/year 44,86% per tahun/per annum 0,00% 79,76 117
173 5% per tahun/per annum 6,5% 2 tahun/year 44,86% per tahun/per annum 0,00% 79,76 117
220 5% per tahun/per annum 6,0% 2 tahun/year 44,97% per tahun/per annum 0,00% 121,64 117
365 5% per tahun/per annum 4,50% 2 tahun/year 43,97% per tahun/per annum 0,00% 191.20 202
- 121 -
Share price at granted date Options forfeiture Risk-free interest rate Option period Expected stock price volatility Expected dividend Call option Exercise price
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mutasi opsi yang beredar adalah sebagai berikut:
Changes in outstanding options are as follows: Jumlah opsi/ Number of rights
Opsi diberikan selama tahun 2010 Opsi dieksekusi selama tahun 2010
308.467.533 (38.491.000)
Options granted in 2010 Option exercised in 2010
Opsi beredar 31 Desember 2010
269.976.533
Outstanding options as of December 31, 2010
Opsi diberikan selama tahun 2011 Opsi dieksekusi selama tahun 2011
212.544.067 (120.316.000)
Options granted in 2011 Option exercised in 2011
Opsi beredar 31 Desember 2011
362.204.600
Outstanding options as of December 31, 2011
Opsi diberikan selama tahun 2012 Opsi dieksekusi selama tahun 2012 Opsi gagal diperoleh
173.670.534 (250.895.500) (16.094.500)
Options granted in 2012 Option exercised in 2012 Option forfeiture
Opsi beredar 31 Desember 2012
268.885.134
Outstanding options as of December 31, 2012
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, modal lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan opsi masing-masing sebesar Rp 23.176 juta, Rp 19.745 juta dan Rp 1.466 juta.
As of December 31, 2012, 2011 and 2010, other capital resulted from the exercise of options amounted to Rp 23,176 million, Rp 19,745 million and Rp 1,466 million, respectively.
41. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
41. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATION
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension
Mediacom dan beberapa entitas anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Mediacom, dengan entitas anak sebagai mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masingmasing sebesar 9,75% dan 4% dari penghasilan dasar karyawan.
Mediacom and certain subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment had been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founders are Mediacom, with the subsidiaries as cofounders. Pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively, of the employee’s basic salary.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah:
Amounts charged to consolidated statements of income with respect to the pension plan is as follows:
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih Hasil yang diharapkan dari aset program Penyesuaian atas aset yang dibatasi penggunaannya Jumlah
2011
2010
6.055 7.175 (1.622) (10.004)
10.857 11.762 15.631 (31.137)
18.108
4.417
19.712
11.530
- 122 -
Current service cost Interest cost Net actuarial losses Expected return on plan asset Adjustment for restriction on plan assets Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mutasi aset bersih program pensiun di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Iuran dibayar tahun berjalan Beban pensiun tahun berjalan
Movement in the net assets of pension plan recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:
2011
2010
(19.338) (374) 19.712
(20.879) (9.989) 11.530
Beginning of the year Contribution paid in the current year Amount charged to income
(19.338)
Net pension plan asset
Aset program pensiun
-
Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Umur pensiun normal Tabel mortalita Tingkat kenaikan penghasilan per tahun Tingkat diskonto per tahun
The defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution, independent actuaries, based on the following key assumptions:
55 tahun/years Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 6% - 8% tahun/in 2011 dan/and 5% - 10% tahun/in 2010 5,9% - 8,1% tahun/in 2011 dan/and 8,1% - 11% tahun/in 2010
Normal pension age Mortality table Salary increment rate per annum Discount rate per annum
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post-Employment Benefits
Grup, kecuali RCTI, mengakui liabilitas imbalan pasca kerja lain sesuai peraturan Grup yang didasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.
The Group, except RCTI, recognized other postemployment benefit obligation in accordance with their policy based on Labor Law No. 13/2003.
RCTI mengakui tambahan liabilitas imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.
RCTI recognized the cost of providing other postemployment benefits in accordance with its policy to cover shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy.
Beban imbalan pasca kerja lain dan imbalan kerja panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income with charges in respect to other post-employment benefits and other long-term benefits are as follows:
2012
2011
2010
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya pemutusan kontrak kerja Biaya jasa lalu Keuntungan aktuarial bersih Keuntungan (kerugian) amortisasi biaya jasa kini yang belum diakui Amortisasi biaya jasa masa lalu Amortisasi kerugian aktuarial yang belum diakui
34.701 14.307 814 871 1.561
27.052 14.302 887 201 (6.702)
22.972 13.554 2.039 (4) (24.017)
8 1.985
(494) 731
(77) 1.179
(439)
(240)
(117)
Jumlah
53.808
35.737
15.529
- 123 -
Current service cost Interest costs Termination cost Part service cost Net actuarial gains Unrecognized gain (loss) current service cost amortization Amortization past service cost Amortization of unrecognised actuarial gain/loss Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Liabilitas sehubungan dengan imbalan pasca kerja lain adalah sebagai berikut:
31 Des/Dec 31, 2011
2012
Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Imbalan yang dibayar Biaya jasa lalu belum diakui Kerugian aktuarial belum diakui Laba / rugi aktuarial Laba/rugi aktuaria yang diakui - vested Liabilitas - Bersih
Obligations with respect to other post-employment benefits are as follows:
2010
257.190 16 12.421 (44.067) 1.727
216.299 18 (11.744) (27.332) (619)
156.257 (5.005) (4.000) (132)
150.884 (2.720) (6.069) (117)
-
(32)
(54)
(72)
227.287
176.590
147.066
141.906
Mutasi nilai kini liabilitas manfaat pasti sehubungan dengan imbalan pasca kerja lain pada tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2012 216.299 1.957 34.701 14.307 (294) (4.400) 365
Saldo akhir
257.190
Penyesuaian pengalaman liabilitas program
Net Liabilities
2010
156.257 27.052 14.302 (12.893) (6.330) 93
150.883 22.972 13.553 2.631 (14.449) -
Beginning balance Balance from acquisition of subsidiary Current service cost Interest cost Past service cost Benefits paid Contribution
(65)
-
(562)
1.955 (7.635)
2.062 35.756
6.985 (25.756)
Loss (gain) curtailment Effect actuarial assumption changes Loss (gain) actuarial
216.299
156.257
Ending balance
Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berkut: 2012
Present value of unfunded obligations Benefit paid Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial losses Profit / loss actuarial Recognized profit / loss actuarial - vested
Movements in the present value of the defined benefit obligation with respect to other postemployment benefits in the current year were as follows: 2011
Saldo awal Saldo dari akuisisi entitas anak Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Pembayaran manfaat Kontribusi Kerugian (keuntungan) kurtailment Efek perubahan asumsi aktuaria Kerugian (laba) aktuaria
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2011
The history of experience adjustments is as follows:
31 Desember/December 31 , 2010 2009
257.190
216.299
156.257
3.891
5.833
8.689
- 124 -
150.883
(10.147)
2008
114.096
Present value of defined benefit obligation
5.484
Experience adjustments on plan liabilities
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Umur pensiun Total mortalita Tingkat kenaikan gaji dasar pensiun per tahun Tingkat diskonto per tahun
The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2012
2011
2010
2009
55 tahun/years CSO 1980 & TMI II
55 tahun/years CSO 1980 & TMI II
55 tahun/years CSO 1980 & TMI II
55 tahun/years CSO 1980 & TMI II
5% - 10% 5,2% - 11%
5% - 10% 6,2% - 11%
5% - 10% 8% - 11%
5% - 10% 9% - 12%
42. LIABILITAS KEPADA PEMEGANG POLIS
42. LIABILITIES TO POLICY HOLDERS
Dalam rangka memenuhi Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 426/KMK.06/2003, MNC Life telah melakukan perhitungan liabilitas manfaat polis masa depan. Perhitungan liabilitas manfaat polis masa depan untuk tahun 2011 disahkan oleh Kemnetrian Keuangan Republik Indonesia, Badan Pegawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan surat No. S-11328 tanggal 24 September 2012.
43. AKUISISI ENTITAS ANAK
Normal pension age Mortality rate Future salary increment rate per annum Discount rate per annum
In compliance with the Decree of Minister of Finance No. 426/KMK.06/2003, MNC life had performed the computation of liability for future policy benefit. The computation of liability for future policy benefits year 2011 has obtained approval from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bepepam-LK) with letter No. S-11328 dated September 24, 2012.
43. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES
2012
2012
Pada bulan Desember 2012, MNC Energi telah membeli 51% saham PT Nuansacipta Coal Investment (NCI) dengan konversi obligasi wajib tukar PT Sendrita Bergerak sebesar Rp 350.000 juta. Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset NCI pada tanggal akuisisi sebagai berikut:
On December 2012, MNC Energi has acquired 51% shares of PT Nuansacipta Coal Investment (NCI) through convertion of Mandatory Exchange able Bords (MEB) PT Sendrita Bergerak of Rp 350,000 million. This acquisition was accounted for using the purchased method based on the fair value of the net asset of NCI on the acquisition date as follows:
NCI Nilai wajar aset bersih diperoleh Aset Liabilitas Nilai wajar aset bersih Biaya akuisisi Ditambah: Kepentingan non pengendali Dikurangi: Nilai wajar aset teridentifikasi yang diperoleh
668.538 127.675 540.863 350.000 265.023 (540.863)
Properti pertambangan
74.160
- 125 -
Fair value of the net assets acquired: Assets Liabilities Fair value of the net assets Acquisition cost Add: Non-controlling interests Less: Fair value of identifiable net assets acquired Mining Properties
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
NCI Biaya akusisi Dikurangi: Kas dan setara kas diperoleh Penyelesaian biaya perolehan melalui penukaran obligasi wajib tukar (MEB)
(350.000) 8.467
Acquisition cost Less: Cash and cash equivalents acquired The completion of acquisition cost through the exchange mandatory exchangeable bonds (MEB)
350.000
Arus kas keluar bersih
8.467
Tidak terdapat arus kas yang keluar dalam penukaran MEB ini.
Net cash outflow on acquisition
There was no cash out flow from MEB's exchange.
2011
2011
Pada tahun 2011, beberapa entitas anak melakukan transaksi akuisisi sebagai berikut:
In 2011, certain acquisitions as follows:
Pada tahun 2011, BCI telah mengakuisisi 99,90% saham PT Jamindo General Insurance (JGI) (Catatan 1e). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih PT Jamindo General Insurance pada tanggal 20 Desember 2011.
In 2011, BCI has acquired 99.90% saham PT Jamindo General Isurance (JGI) (Note 1e). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of PT Jamindo General Insurance as of December 20, 2011.
Pada tanggal 15 Juli 2011, MNCN telah mengakuisisi 90% saham RSSS. Kepemilikan non-pengendali (10%) diakui pada tanggal akuisisi yang diukur dari nilai wajar kepentingan non-pengendali sejumlah Rp 300 juta. Estimasi nilai wajar ditetapkan dengan metode pendapatan.
On July 15, 2011, MNCN acquired 90% ownership in RSSS. The non-controlling interests (10%) recognized at acquisition date was measured by reference to the fair value of the non-controlling interests and amounted to Rp 300 million. The fair value was estimated by applying an income approach.
Nilai wajar asset bersih entitas anak di atas pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The fair value of each those subsidiaries on the acquisition date are as follows:
JGI Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset Liabilitas
subsidiaries
performed
RSSS
57.725 (18.883)
3.092 (92)
Fair value of the net assets acquired: Assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
38.842
3.000
Fair value of the net assets
Biaya akuisisi Ditambah: Kepentingan nonpengendali
40.460 39
14.000 300
Acquisition cost Add: Non-controlling interests
Dikurangi: Nilai wajar aset teridentifikasi yang diperoleh
(38.842)
(3.000)
Less: Fair value of identifiable net assets acquired
1.657
11.300
Goodwill arising from acquisition
(40.460)
(14.000)
Goodwill yang timbul dari akuisisi Biaya akuisisi Dikurangi: Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
44.589 4.129
- 126 -
112 (13.888)
Acquisition cost Less: Cash and cash equivalents acquired Net cash outflow on acquisition
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2010
2010
a.
a.
Pada bulan Juni 2010, Mediacom menukar obligasi wajib tukar sebesar Rp 1.432.445 juta dengan 1.525.268.700 lembar saham atau 24,54% saham MNCSV sehingga meningkatkan kepemilikan Mediacom di MNCSV menjadi 75,54% (Catatan 14). Perolehan sebagian kepemilikan Mediacom di MNCSV ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNCSV pada tanggal 30 Juni 2010, sebagai berikut:
In June 2010, Mediacom has exchanged mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 1,432,445 million with 1,525,268,700 shares or 24.54% MNCSV’s shares increasing Mediacom’s ownership interest in MNCSV into 75.54% (Note 14). Acquisition of majority ownership in MNCSV is accounted for using the purchase method based on the fair value of MNCSV’s net assets on June 30, 2010, as follows:
MNCSV Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill positif (Catatan 17)
203.159 1.229.286
Fair value of net assets acquired Goodwill positive (Note 17)
Jumlah biaya perolehan
1.432.445
Total acquisition cost
1.432.445
The completion of acquisition cost through the exchange mandatory exchangeable bonds (MEB)
Penyelesaian biaya perolehan melalui penukaran obligasi wajib tukar (MEB)
Tidak terdapat arus kas yang keluar dalam penukaran MEB ini. b.
There was no cash out flow from MEB's exchange.
Pada tahun 2010, beberapa entitas anak melakukan transaksi akuisisi sebagai berikut:
b.
In 2010, certain subsidiaries acquisitions as follows:
performed
Pada tanggal 13 Januari 2010, LTON, entitas anak, telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd (Letang). Pembayaran secara tunai sebesar US$ 3,315 juta dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2011 dan 2012, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional.
On January 13, 2010, LTON, a subsidiary, has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd (Letang), with payment of US$ 3.315 million in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2011 to 2012 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones.
Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersama-sama dengan LTON telah mengakuisisi 75% saham biasa Innoform Media Pte Ltd (Innoform), senilai S$ 9,75 juta. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan LTON sebesar 50%. Pada Juni 2010, LTON menambah 25% kepemilikan dengan membeli saham baru yang diterbitkan oleh Innoform. Dengan demikian, kepemilikan MIMEL turun menjadi 12,5% dan LTON meningkat menjadi 75%.
On March 17, 2010, MIMEL jointly with LTON acquired 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform”), for a total amount of S$ 9.75 million. MIMEL was apportioned 25% ownership and LTON, was assigned 50%. In June 2010, LTON increased its ownership by 25% through the purchase of new shares issued by Innoform. Accordingly, the MIMEL ownership decreased to 12.5% and LTON increased to 75%.
Pada tanggal 31 Agustus 2010, MNC bersama dengan MIMEL dan LTON telah mengakuisisi 100% saham PT. Linktone Indonesia (Linktone). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset Linktone.
On August 31, 2010, MNC, MIMEL and LTON acquired 100% shares PT. Linktone Indonesia (Linktone). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of Linktone.
- 127 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 12 September 2010, MNCN telah mengakuisisi 34,7% saham PT. Radio Cakra Awigra (RCA). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset RCA.
On September 12, 2010, MNCN acquired 34.7% ownership in PT. Radio Cakra Awigra (RCA). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of RCA.
Pada bulan Nopember 2010, BCI telah mengakuisisi 99,90% saham PT MNC Life Assurance (MNC Life). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNC Life.
In November 2010, BCI acquired 99.90% shares of PT MNC Life Assurance (MNC Life). The acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of MNC Life.
Pada tanggal 15 Desember 2010, MNCN telah mengakuisisi 75% saham PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset RARH.
On December 15, 2010, MNCN acquired 75% shares PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of RARH.
Nilai wajar aset bersih entitas anak di atas pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The fair value of each those subsidiaries on the acquisition date are as follows:
Letang
Innoform
Linktone
RCA
RARH
MNC Life
Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Liabilitas
7.782 712 22.283 (2.606)
14.012 29.213 73.083 (55.058)
39.600 3.459 59.993 (44.326)
2.510 1.390 (2.750)
5.385 21 (7.345)
59.959 (48.033)
Nilai wajar aset bersih
28.171
61.250
58.726
1.150
(1.939)
11.926
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
14.088 48.596
38.282 26.269
58.726 174.361
399 1.101
(1.454) 10.454
11.914 3.870
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
62.684
64.551
233.087
1.500
9.000
15.784
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2010 30.331 Utang 32.353
64.551 -
233.087 -
500 1.000
9.000 -
15.784 -
Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2010 Payable
Jumlah biaya perolehan
64.551
233.087
1.500
9.000
15.784
Total acquisition cost
(64.551) 14.012
(233.087) 3.245
(500) 128
(9.000) 78
(15.784) 28.787
(50.539)
(229.842)
(372)
(8.922)
13.003
62.684
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi (30.331) Kas dan setara kas diperoleh 539 Arus kas keluar bersih
(29.792)
44. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows
44. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
Entitas anak langsung dan tidak langsung (Catatan 1e).
a.
Direct and indirect subsidiaries (Note 1e).
b.
PT. Bhakti Panjiwira adalah pemegang saham Perusahaan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perusahaan.
b.
PT. Bhakti Panjiwira is a stockholder of the Company who holds significant influence over the Company.
- 128 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
c.
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Grup adalah Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk dan PT. Media Citra Indostar.
c.
The companies which have common members of management as the Group are Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk and PT. Media Citra Indostar.
d.
Grup merupakan pendiri Reksadana BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah dan BIG Bhakti Ekuitas.
d.
The Group are the sponsors for the mutual funds of BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah and BIG Bhakti Ekuitas.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Group entered into certain significant transactions with related parties, including the following, among others:
a.
a.
Perusahaan menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direktur Perusahaan sebagai berikut: 2012
The Company provide benefits to Commissioners and Directors of Company as follows:
2011
the the
2010
Direksi dan karyawan kunci Imbalan kerja jangka pendek Pembayaran berbasis saham
941 5.392
790 3.527
Directors and key management personnel 745 Short-term employee benefits 1.834 Share-based payment
Jumlah
6.333
4.317
2.579
Total
Komisaris Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Pembayaran berbasis saham
9.061 641 8.566
7.904 411 6.204
4.810 155 7.976
Commissioners Short-term employee benefits Post-employee benefits Share-based payment
18.268
14.519
12.941
Subjumlah
Subtotal
b.
Grup memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan PT MNC Asset Management (MNC AM) dan unit penyertaan reksadana (Catatan 6).
b.
The Group have portfolio investments in the form of fund management contracts, which are managed by PT MNC Asset Management (MNC AM), and units in mutual funds (Note 6).
c.
Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi pembiayaan dengan pihak berelasi.
c.
Sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties.
d.
Mediacom dan entitas anak juga mempunyai transaksi lain dengan pihak berelasi yaitu:
d.
Mediacom and its subsidiaries also entered into other transactions with related parties, as follows:
e.
Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Mediacom dan entitas anak oleh pihak berelasi atau sebaliknya.
Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advanced payments of expenses of Mediacom and its subsidiaries by related parties or vice versa.
Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan.
Transactions with employees consisting of non-interest bearing loans including housing loans.
Grup juga mempunyai transaksi lainnya dengan pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 6, 7, 10, 11 dan 18.
e.
- 129 -
The Group also entered into nontrade transactions with related parties as described in Notes 6, 7, 10, 11 and 18.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, saldo yang timbul atas transaksi usaha tersebut adalah sebagai berikut:
2012 Aset keuangan lainnya - lancar (Catatan 6) Persentase terhadap jumlah aset Piutang usaha (Catatan 7) PT. Media Nusantara Press MNC Asset management PT. Optima Media Dinamika Lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah aset Piutang penanaman neto sewa pembiayaan (Catatan 10) Persentase terhadap jumlah aset Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 10) Persentase terhadap jumlah aset Tagihan anjak piutang (Catatan 10) PT. MNC Land Tbk (d/h PT Global Land Development Tbk) PT. Hikmat Makna Aksara PT. Indo Finance Perkasa
2.197.818 8,06%
At consolidated statements of financial position dates, accounts related to these transactions are as follows:
31 Des/Dec 31, 2011 474.750
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010 Dec 31, 2009
2010 533.060
2,57%
2,43%
790.689 4,62%
26.944 12.099 6.916
25.298 269 9.984
22.616 134 3.205
20.844 34.397 8.167
45.959
35.551
25.955
63.408
0,17% 674 0,00% 13.231 0,05%
5.804 919 -
0,19% 13.283 0,07% 45.393 0,24%
6.067 1.083 -
Other financial assets - current (Note 6) Percentage to total assets Trade accounts receivable (Note 7) PT. Media Nusantara Press MNC Asset management PT. Optima Media Dinamika Others Total
0,14%
0,37%
Percentage to total assets
1.710
1.640
Receivable of net investment in finance lease (Note 10)
0,01%
0,01%
Percentage to total assets
6.209
8.858
Lease receivable (Catatan 10)
0,03%
0,05%
Percentage to total assets
6.561 1.079 2.699
Factoring of receivables (Note 10) PT. MNC Land Tbk (formerly PT Global Land Development Tbk) PT. Hikmat Makna Aksara PT. Indo Finance Perkasa
6.694 1.143 178
Jumlah setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu
6.723
7.150
8.015
Persentase terhadap jumlah aset
0,02%
0,04%
0,04%
Piutang murabahah
4.817
-
-
-
Murabahah receivable
Persentase terhadap jumlah aset
0,02%
-
-
-
Percentage to total assets
Piutang pihak berelasi - lancar (Catatan 11) PT Eagle Transport Service Lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah aset Piutang pihak berelasi - tidak lancar PT. Nusantara Vision PT Media Citra Indostar Piutang karyawan Lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah aset Utang usaha (Catatan 18) PT. Media Nusantara Press PT GLD Property (d/h PT. Usaha Gedung Bimantara) Lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas Utang nasabah (Catatan 22) Persentase terhadap jumlah liabilitas Utang lain-lain Persentase terhadap jumlah aset
10.758
14.309
11.931
10.758
14.309
11.931
0,04%
0,08%
0,07%
30.050 61.530 4.430
12.014 57.239 203 -
2.777 12.194
96.010
69.456
14.971
0,35%
10.339 0,06%
5.614 1.304 6.918
Receivables from related parties - noncurent PT. Nusantara Vision PT Media Citra Indostar Employee receivables Others
4.588
4.074
2.356
-
8.676 6.157
3.356 205
2.594 3.756
7.307 6.823
7.635
8.706
14.130
0,11%
0,13%
4,22% 28.510 0,32%
2.167 0,03% 27.365 0,41%
- 130 -
318 0,00% 27.973 0,41%
Total
2.782 1.806
12.496
372.734
Receivables from related parties - current (Note 11) PT Eagle Transport Service Others
Percentage to total assets
0,08%
0,31%
Percentage to total assets
0,04%
0,37%
27.329
Amount net of unearned revenue and allowance for doubtful accounts
0,03%
0,21% 12.814 0,19% 28.067 0,42%
Total Percentage to total assets Trade accounts payable (Note 18) PT. Media Nusantara Press PT GLD Property (formerly PT. Usaha Gedung Bimantara) Others Total Percentage to total liabilities Payable to customer (Note 22) Percentage to total liabilities Other account payable Percentage to total assets
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Manajemen entitas anak berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, seluruh piutang pihak berelasi dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu. Transaksi sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen kepada pihak berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
The subsidiaries’ management believes that all receivables from related parties as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are fully collectible, therefore, no provision was recognized. Financing leases and consumer financing to related parties carried out with the same terms and conditions to third parties.
45. INFORMASI SEGMEN
45. SEGMENT INFORMATION
Untuk tujuan informasi segmen, manajemen Grup menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan, yaitu investasi, asuransi, penjaminan dan perdagangan efek, pengelolaan investasi, lembaga pembiayaan, media berbasis konten dan iklan, media berbasis pelanggan, transportasi, penjualan melalui media, pertambangan, media pendukung dan infrastruktur.
Business segment information of the Group are presented based on assessment of risks and rewards of related services, which are investment, insurance, underwriting and brokerage, fund management, multifinance, content and advertising based media, subscriber’s based media, transportation, media shopping, mining, media support and infrastructure.
Informasi segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
Segment information of the Group is as follows: 2012
Pembiayaan dan efek/ Financing and securities PENDAPATAN BERSIH Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi
674.863
Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi Media berbasis informasi/ Telecommunication konten dan iklan/ Media berbasis Content and infrastructure pelanggan/ Penjualan advertising Subscribers and information Pertambangan/ melalui media/ Transportasi/ based media based media Media shopping Transportation technology Mining 6.421.305
2.391.926
23.764
269.279
87.959
7.746
Eliminasi/ Elimination (90.070)
Jumlah/ Total 9.786.772 465
NET REVENUES External revenues Unallocated revenues
Jumlah pendapatan bersih
674.863
6.421.305
2.391.926
23.764
269.279
87.959
7.746
(90.070)
9.787.237
Total net revenues
HASIL SEGMEN Hasil segmen yang tidak bisa dialokasi
542.767
3.493.563
680.593
7.905
81.722
(16.284)
1.468
(90.070)
4.701.664 465
SEGMENT RESULT Unallocated segment result
Jumlah hasil segmen
4.702.129
Total segment result
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan bunga Keuntungan dan kerugian lain-lain
(1.963.364) (423.382) 86.427 163.580
General and administrative expenses Finance charges Interest income Other gains and losses
Laba sebelum pajak
2.565.390
Income before tax
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
2.448.027
5.002.316
5.586.081
40.206
704.122
53.960
450.997
(232.372)
Jumlah aset konsolidasian LIABILITAS Liabilitas segmen 1.724.530 Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
1.053.566
1.104.133
11.642
328.947
39.207
108.704
(232.372)
172.718
506.742
33.898
819
62.045
-
-
Jumlah liabilitas konsolidasian Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi
11.482
14.053.337 13.200.578
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Unallocated assets
27.253.915
Total consolidated assets
4.138.357 4.689.075
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated liabilities
8.827.432
Total consolidated liabilities
787.704 9.006
Jumlah
796.710
- 131 -
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 2011
PENDAPATAN BERSIH Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi
Pembiayaan dan efek/ Financing and securities
Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media
Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media
Transportasi/ Transportation
Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication infrastructure and information technology
339.074
5.324.320
1.737.846
221.832
90.795
Eliminasi/ Elimination (10.566)
Jumlah/ Total 7.703.301 9.974
NET REVENUES External revenues Unallocated revenues
Jumlah pendapatan bersih
339.074
5.324.320
1.737.846
221.832
90.795
(10.566)
7.713.275
Total net revenues
HASIL SEGMEN Hasil segmen yang tidak bisa dialokasi
299.594
2.798.968
444.605
54.184
(10.302)
(10.566)
3.576.483 9.974
SEGMENT RESULT Unallocated segment result
Jumlah hasil segmen
3.586.457
Total segment result
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan bunga Keuntungan dan kerugian lain-lain
(1.646.112) (497.840) 10.193 (67.926)
General and administrative expenses Finance charges Interest income Other gains and losses
Laba sebelum pajak
1.384.772
Income before tax
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
2.902.634
4.213.651
4.733.882
908.453
82.715
(71.925)
Jumlah aset konsolidasian LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
524.135
1.963.397
2.327.794
399.935
77.171
(71.925)
Jumlah liabilitas konsolidasian Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi
11.662
209.586
382.192
13.768
65.420
-
12.769.410 6.105.219
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Unallocated assets
18.874.629
Total consolidated assets
5.220.507 1.444.960
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated liabilities
6.665.467
Total consolidated liabilities
682.628 4.911
Jumlah
687.539
- 132 -
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 2010 Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication infrastructure and information technology
Pembiayaan dan efek/ Financing and securities
Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media
Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media
295.058
4.783.234
1.411.850
214.645
102.020
(5.883)
6.800.924
Jumlah pendapatan bersih
295.058
4.783.234
1.411.850
214.645
102.020
(5.883)
6.831.838
Total net revenues
HASIL SEGMEN
239.222
2.344.699
352.694
42.382
9.094
(5.883)
2.982.208
SEGMENT RESULT
PENDAPATAN BERSIH Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi
Transportasi/ Transportation
Eliminasi/ Elimination
30.914
Hasil segmen yang tidak bisa dialokasi Jumlah hasil segmen
30.914 3.013.122
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan bunga Keuntungan dan kerugian lain-lain
(1.452.207) (479.262) 8.670 3.180 1.093.503
Laba sebelum pajak INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
2.351.127
8.015.780
2.937.838
509.323
465.051
(21.803)
Jumlah aset konsolidasian LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
345.053
1.459.221
671.656
103.674
(18.514)
9.975
245.801
250.827
36.274
4.199
Jumlah liabilitas konsolidasian Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi
Unallocated revenues
Unallocated segment result Total segment result General and administration expenses Finance charges Interest income Other gains and losses Income before tax
14.257.316 3.752.660 18.009.976
Total consolidated assets
2.539.287 4.316.545
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated liabilities
6.855.832
Total consolidated liabilities
547.076
559.336
46. IKATAN DAN PERJANJIAN
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
46. AGREEMENTS AND COMMITMENTS
MNC Group mengadakan perjanjian dengan pihak sebagai berikut: 1)
(21.803)
NET REVENUES External revenues
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Unallocated assets
12.260
Jumlah
a.
Jumlah/ Total
a.
Perjanjian Lisensi dengan Buena Vista International Inc.
MNC Group entered into agreements with the following parties: 1)
Pada tanggal 29 September 2009, MNC Group mengadakan perjanjian dengan Buena Vista International Inc. untuk lisensi atas Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) yang dimiliki dan/atau diproduksi oleh Buena Vista International Inc. Perjanjian ini berlaku sejak 25 September 2008, dan berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. Sebagai tambahan atas program, MNC Group juga mengadakan perjanjian Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program yang mulai berlaku sejak tanggal 14 Pebruari 2010, dan berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang.
License Agreement with Buena Vista International Inc. On September 29, 2009, MNC Group entered into an agreement with Buena Vista International Inc. for license of all Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) owned and/or produced by Buena Vista International Inc. This agreement shall be valid from September 25, 2008 and for a few years ahead and subject to extension. In addition to such programs, it has also entered into Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program which shall be valid from February 14, 2010 and for a few years ahead and subject to extension.
- 133 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian Free Television Output Deal dengan Warner Bros International Television Distribution Inc.
2)
Pada tanggal 1 Juni 2011, MNC Group mengadakan perjanjian dengan Warner Bros International Television Distribution Inc., yang mulai berlaku efektif sejak 15 Juni 2011 dimana MNC Group akan mendapatkan lisensi untuk programprogram milik Warner. 3)
Agreement for Free Television Output Deal with Warner Bros International Television Distribution Inc. On June 1, 2011, MNC Group entered into an agreement with Warner Bros International Television Distribution Inc. This agreement is valid from June 15, 2011 under which MNC Group will be granted a license to Warner’s program.
Perjanjian Lisensi dengan United European Football Association (UEFA)
3)
Pada tanggal 14 Juli 2010, RCTI, MNCSV dan MNC (sebagai penjamin), mengadakan Media Rights Agreement dengan United European Football Association untuk UEFA EURO 2012, UEFA EURO 2016, UEFA European Under 21 Championship and UEFA Women’s EURO. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 14 Juli 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember di tiap tahunnya untuk masing-masing UEFA Championship yang berlangsung di tahun yang bersangkutan. RCTI dan MNCSV harus melakukan pembayaran tertentu untuk lisensi atas programprogram tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjian dijamin dengan corporate guarantee dari MNC.
License Agreement with United European Football Association (UEFA) On July 14, 2010, RCTI, MNCSV and MNC (as the Guarantor), entered into a Media Rights Agreement with United European Football Association for UEFA EURO 2012, UEFA EURO 2016, UEFA European Under 21 Championship and UEFA Women’s EURO. This agreement is valid from July 14, 2010, and shall in respect of each UEFA Championship expire on December 31 of the calendar year in which the relevant UEFA Championship is held. Both RCTI and MNCSV have to pay certain amount for the license for the program according to the agreement. This agreement is secured by corporate guarantee of MNC.
4)
Pada tanggal 16 Agustus 2010, MNC Grup telah mengadakan Binding Terms Sheet dengan ESPN Star Sports. Berdasarkan Binding Terms Sheet tersebut MNC Grup memiliki lisensi atas program FA Cup 2010/2011 dan 2011/2012 Season, Barclays Premier League Season 2010/2011, 2012/2013.
4)
On August 16, 2010, MNC Group has entered into Binding Terms Sheet with ESPN Star Sports. Based on Binding Terms Sheet, MNC Group has license program of FA Cup 2010/2011 and 2011/2012 Season, Barclays Premier League Season 2010/2011, 2012/2013.
5)
Pada tanggal 2 Agustus 2011, MNC Grup telah mengadakan perjanjian dengan Trans World International Inc. Berdasarkan perjanjian, MNC Grup memiliki lisensi atas program 2011 Sudirman Cup, 2011 World Championship, 2012 Thomas & Uber Cup, 2013 Sudirman Cup, 2013 World Championship.
5)
On August 2, 2011, MNC Group has entered into agreement with Trans World International Inc. Based on agreement, MNC Group has license program of 2011 Sudirman Cup, 2011 World Championship, 2012 Thomas & Uber Cup, 2013 Sudirman Cup, 2013 World Championship.
- 134 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
RCTI mengadakan perjanjian dengan pihak sebagai berikut: 1)
2)
3)
b. RCTI entered into agreements with the following parties:
Perjanjian Kerjasama dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV)
1)
PT.
Surya
Citra
RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dalam kegiatan operasional siaran nasional (nation wide).
RCTI entered into an agreement with SCTV in relation to the nationwide telecasting activities.
RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai dan membeli secara bersama-sama yaitu masing-masing pihak menanggung sebesar 50% untuk seluruh stasiun transmisi yang dibangun, dalam hal penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut, serta beban operasional.
RCTI and SCTV collaborated to equally finance the acquisition of all transmission stations which were established, by procuring land, building and facilities and also equally bear the operation expenses.
Perjanjian kerjasama dengan SCTV dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR)
2)
Agreement PT. Indosiar (INDOSIAR)
with SCTV and Visual Mandiri
RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dan INDOSIAR dalam kerjasama pembangunan dan operasional stasiun relay.
RCTI entered into a cooperation agreement with SCTV and INDOSIAR in developing and operating relay station.
RCTI, SCTV dan INDOSIAR, menyetujui untuk melaksanakan pembangunan dan pembelian peralatan stasiun relay dimana biaya pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama dan dibagi sama rata.
RCTI, SCTV and INDOSIAR, agreed to the acquisition and development of a relay station equipment. RCTI, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses related with the acquisition and development of the equipment and the operational expenses
Perjanjian Kerjasama Jasa Transponder dengan PT. INDOSAT, Tbk (Indosat)
3)
RCTI mengadakan perjanjian sewa Transponder Palapa dengan Indosat. Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 1 Juni 2010, RCTI telah memperpanjang perjanjian ini sampai dengan tanggal 30 Juni 2013. 4)
Agreement with Televisi (SCTV)
Transponder Joint Operation Agreement with PT. INDOSAT, Tbk (Indosat) RCTI had rented the Palapa Transponder with Indosat. Based on last amendment dated June 1, 2010, RCTI extended the agreement until June 30, 2013.
Perjanjian dengan Pemasok Program
4)
RCTI mengadakan perjanjian dengan berbagai pemasok program untuk menyalurkan program. RCTI harus membayar kompensasi tertentu sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam masing-masing perjanjian dengan setiap pemasok. Sebagian besar perjanjian akan berakhir antara tahun 2013 sampai 2016.
License Agreement Suppliers
with
Program
RCTI also entered into several arrangements with various program suppliers to distribute their respective programs. RCTI shall pay certain compensation in accordance with the respective agreement with each supplier. Most of the agreements will expire between 2013 to 2016.
- 135 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
c.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
GIB mengadakan perjanjian dengan pihakpihak sebagai berikut: 1)
c. GIB entered into various agreements as follows:
Perjanjian Sewa Jasa Digi Bouquet dengan PT. Indosat Tbk (Indosat)
1)
GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan Indosat. Pada 24 Pebruari 2010, berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet, masa sewa diperpanjang selama 3 tahun terhitung sejak 15 Januari 2010. 2)
GIB entered into a rental agreement of digi bouquet with Indosat. Based on the addendum of the rental agreement dated February 24, 2010, the term of the lease was extended for 3 years, commencing from January 15, 2010.
Perjanjian Sewa Menyewa Ruang dan Menara Transmisi PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7)
2)
Berdasarkan perjanjian No. 70/DirVII/2002 tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan TV7 untuk masa 20 tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya. 3)
Rental Agreement of Digi Bouquet with PT. Indosat Tbk (Indosat)
Leasing Agreement of Transmission Tower and Office Space with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7) Based on agreement No. 70/Dir-VII/2002 dated June 1, 2002, GIB entered into an agreement with TV7, for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for 20 years until May 31, 2022. TV7 leases out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya and its surrounding area.
Perjanjian Sewa Menara dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV)
3)
Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan TransTV untuk masa 10 (sepuluh) tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perpanjangan perjanjian sedang dalam proses.
Leasing Agreement of Transmission Tower with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with TransTV for 10 (ten) years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipments which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang. As of the date of issuance of the consolidated financial statements, amendment of agreement is still in process.
- 136 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
d.
MNCSV berikut:
mengadakan
perjanjian
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
sebagai
d.
MNCSV entered into agreements as follows:
1)
MNCSV mengadakan perjanjian dengan berbagai pemasok program untuk menyalurkan program. MNCSV harus membayar kompensasi tertentu sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam masing-masing perjanjian dengan setiap pemasok. Sebagian besar perjanjian akan berakhir antara tahun 2012 sampai 2018. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian terdapat beberapa perjanjian yang masih dalam proses perpanjangan.
1)
MNCSV entered into several arrangements with various program suppliers to distribute their respective programs. MNCSV shall pay certain compensation in accordance with the respective agreement with each supplier. Most of the agreements will expire between 2012 to 2018. As of the date of issuance of these consolidated financial statements, there are several agreements still in the process of extension.
2)
Pembelian dan Perjanjian Pengadaan dengan Samsung Electronics Co. LTD
2)
Purchase and Supply Agreement with Samsung Electronics Co. LTD
Berdasarkan Perjanjian Pembelian dan Pengadaan tanggal 18 Mei 2010, MNCSV mengadakan perjanjian dengan Samsung Electronics Co. LTD untuk membeli MPEG4 set top boxes (STBs) dengan harga tertentu. 3)
Based on Purchase and Supply Agreement dated May 18, 2010, MNCSV entered into agreement with Samsung Electronics Co. LTD to purchase MPEG4 set top boxes (STBs) at a certain price.
MNCSV memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari HSBC yang terdiri dari fasilitas Kredit Berdokumen, fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda dan Pinjaman Impor dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar US$ 25 juta.
3)
MNCSV obtained a short-term credit facility from HSBC consisting of Documentary Credit facility, Deferred Payment Credit facility and Clean Import Loan with a maximum aggregate amount of US$ 25 million.
MNCSV harus membayar biaya komisi pembukaan sebesar 0,125% per kuartal dari jumlah pinjaman dan bunga periode transit akan dibebankan atas saldo harian sebesar 4,93% per tahun untuk fasilitas Kredit Berdokumen. Untuk fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda, MNCSV harus membayar biaya komisi pembukaan sebesar 0,125% per kuartal dari jumlah pinjaman dan biaya penerimaan sebesar 0,375% per kuartal dari jumlah pinjaman. Pinjaman Impor merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk melunasi fasilitasfasilitas Kredit Berdokumen dan Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda dengan jangka waktu pinjaman adalah 180 hari kalender dari tanggal jatuh tempo wesel yang terkait dan bunga akan dibebankan atas saldo harian sebesar 4,93% per tahun.
MNCSV has to pay opening commission fee of 0.125% per quarter and transit period interest will be charge on a daily basis at 4.93% per annum for Document Credit facility. For Deferred Payment Credit facility, MNCSV has to pay opening commission fee of 0.125% per quarter and acceptance fee of 0.375% per annum. Clean Import Loan can be used to settle Document Credit facility and Deferred Payment Credit facility with loan tenor maximum of 180 calendar days from the due date of the relevant bill and interest will be charged on a daily basis at 4.93% per annum.
Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan:
The facilities are covered collaterals as follows:
di
atas
1) Jaminan-jaminan yang dijaminkan secara pari passu dengan pro rata untuk kepentingan BCA, SCB dan HSBC (Catatan 24).
by
the
1) Collaterals which shared in pari passu on pro-rata basis between BCA, SCB and HSBC (Note 24).
- 137 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
4)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2) Saham-saham PT. Media Nusantara Citra Tbk yang dimiliki oleh Perusahaan, pemilik saham, senilai US$ 18.750 ribu.
2) Shares of PT. Media Nusantara Citra Tbk owned by the Company, for the amount of US$ 18,750 thousand.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others, as follows:
a. MNCSV diharuskan membuka dan memiliki rekening pada HSBC.
a. MNCSV shall open and maintain an account in HSBC.
b. MNCSV akan menjaga nilai saham yang dijaminkan senilai minimal US$ 18.750 ribu.
b. MNCSV shall maintain the minimum amount of the pledged shares for US$ 18,750 thousand.
c. MNCSV harus menjaga:
c.
MNCSV shall maintain:
Rasio kecukupan membayar utang minimum 1,5 kali. Rasio ini didefinisikan sebagai laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) dibagi dengan biaya bunga dan liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Debt service coverage ratio at a minimum 1.5 times. This ratio shall be defined as earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) divided by interest expenses and current maturities of long-term liabilities.
Rasio utang terhadap EBITDA maksimum 4,5 kali. Total utang yang digunakan dalam perhitungan tidak termasuk utang untuk perolehan satelit.
Total debts to EBITDA at a maximum 4.5 times. The total liabilities to be used for the ratios exclude procurement liability for the satellite transponder.
Rasio utang terhadap modal maksimum 2,5 kali. Rasio ini didefinisikan sebagai jumlah liabilitas dibagi dengan kekayaan bersih. Kekayaan bersih didefinisikan sebagai jumlah modal dikurangi dengan aset tidak berwujud. Total utang yang digunakan dalam perhitungan tidak termasuk utang untuk perolehan satelit.
Total debts to equity ratio at a maximum 2.5 times. This ratio shall be defined as total liabilities divided by tangible net worth. Tangible net worth is defined as total equity minus intangible assets. Total liabilities to be used for the ratios exclude procurement liability for the satellite transponder.
Pada tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat penarikan atas fasilitas ini.
As of December 31, 2012, there is no drawdown from this facility.
Perjanjian Penyediaan Satelit Transponder dengan Protostar II Ltd.
4)
Pada tanggal 13 April 2007, MNCSV dan PT Media Citra Indostar (MCI) melakukan perjanjian penyediaan satelit transponder dengan Protostar II Ltd. Perjanjian tersebut mewajibkan pembayaran tahunan, terutang dalam jumlah angsuran yang sama setiap bulan pada tanggal dua puluh lima (25). Pembayaran liabilitas ini dijamin oleh Mediacom dengan tanpa syarat, pasti dan tidak dapat dibatalkan.
Satellite Transponder Procurement Agreement with Protostar II Ltd. On April 13, 2007, MNCSV and PT Media Citra Indostar (MCI) entered into Satellite Transponder Procurement Agreement with Protostar II Ltd. The agreement requires annual transponder payment, payable in equal monthly installments on the twenty-fifth (25) day of each month. Based on the Agreement, Mediacom provides unconditional, absolute and irrevocable payment guarantee of the liabilities.
- 138 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 29 Juli 2009, Protostar II Ltd. mengajukan petisi sukarela untuk bantuan di bawah chapter 11 Bankruptcy Code in United States. Karena petisi sukarela, Protostar II Ltd. dengan persetujuan dari The United States Bankruptcy Court harus membuat pengaturan penawaran untuk beberapa aset mereka, termasuk satelit dari perjanjian tersebut.
On July 29, 2009, Protostar II Ltd. filed voluntary petitions for relief under chapter 11 of Bankruptcy Code in United States. Because of the voluntary petitions, Protostar II Ltd. with the approval from The United States Bankruptcy Court for the District of Delaware have to make bidding arrangement for some of their assets, including the satellite from the aforementioned agreement.
Pada tanggal 16 Desember 2009, SES Satellite Leasing Limited (SES) menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Protostar II Ltd. untuk pengadaan transponder satelit. Berdasarkan perjanjian Bill of Sale antara SES Satellite Leasing Limited dan Protostar II Ltd., transaksi pembelian telah diselesaikan pada tanggal 4 Mei 2010.
On December 16, 2009, SES Satellite Leasing Limited (SES) entered into a Purchase Agreement with Protostar II Ltd. for the procurement of the aforementioned satellite transponder. Based on Bill of Sale agreement between SES Satellite Leasing Limited and Protostar II Ltd., this purchase transaction was settled on May 4, 2010.
Pada tanggal 18 Desember 2009, MNCSV dan MCI menandatangani Perjanjian Pengadaan Satelit Transponder dengan SES. Berdasarkan perjanjian ini, MNCSV dan MCI memiliki tiga (3) pilihan pembelian dan pembayaran, yaitu pembayaran pada akhir masa perjanjian; 3 tahun dari penutupan kebangkrutan dan pada setiap perayaan tahunan berikutnya dari penutupan kebangkrutan selama jangka waktu perjanjian; atau pembelian langsung dengan penutupan terjadi pada atau sebelum tanggal 1 Desember 2010. MNCSV telah memilih opsi ketiga, yang merupakan metode pembelian langsung. Penjualan tersebut akan terjadi setelah diperoleh persetujuan yang diperlukan dan pembayaran telah dilakukan oleh MNCSV kepada SES.
On December 18, 2009, MNCSV and MCI entered into a Satellite Transponder Procurement Agreement with SES. Based on this agreement, MNCSV and MCI have three (3) options of puchase and payment, which are: transfer at the end of the term; 3 years from bankruptcy closing and on each subsequent annual anniversary of the bankruptcy closing during the term of the agreement; or direct purchase with closing occuring on or before December 1, 2010. MNCSV has chosen the third option, which is direct puchase method. The sale will occur after the necessary approvals are obtained and payment has been made by MNCSV to SES.
Pada tanggal 1 Desember 2010, MNCSV dan SES telah menyelesaikan Bill of Sale yang digunakan MNCSV untuk pembelian satelit transponder. Hal ini diperkuat dengan adanya surat yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat mengenai perpindahan kepemilikan atas dua belas (12) 27 MHz S-Band Transponders dari SES kepada MNCSV dan MCI.
On December 1, 2010, MNCSV and SES completed the Bill of Sale for MNCSV’s purchase of satellite transponders. This is reinforced by the existence of the letter issued by the government of the United States regarding the transfer of ownership of twelve (12) 27 MHz S-Band Transponders from SES to MNCSV and MCI.
- 139 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
e.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
IAT mengadakan perjanjian sebagai berikut 1)
e.
IAT melakukan perjanjian penyewaan pesawat udara dengan beberapa pelanggan antara lain:
IAT entered into agreements as follows: 1)
IAT entered into aircraft rental agreements with some customers as follows:
Penyewaan 1 unit ATR 42-500 PKTHT kepada PT Badak Natural Gas Liquifaction untuk jangka waktu 5 tahun yang berakhir tahun 2015.
Rental of 1 unit ATR 42-500 PK-THT from PT Badak Natural Gas Liquifaction for 5 years which will end in 2015.
Pada bulan Agustus 2011, GTS melakukan perjanjian keagenan dengan PT Kangean Energy untuk jangka waktu 2 tahun.
In August 2011, GTS entered into an agency ageement with PT Kangean Energy for 2 years.
2)
Berdasarkan perjanjian kerja sama tanggal 12 Oktober 2000, IAT memanfaatkan (untuk keperluan usaha) 2 tanah seluas 10.524 m , apron seluas 2 7.500 m dan gedung eks Terminal 2 Haji seluas 2.592 m seluruhnya milik Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (Inkopau) untuk jangka waktu 30 tahun. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Inkopau membebankan biaya pemanfaatan lahan sebesar US$ 76.830 per tahun dan dana kompensasi sebesar Rp 3.000 juta, yang telah dibayar pada tahun 2000 dan diamortisasi selama 30 tahun.
2)
Based on the agreement dated October 12, 2000, IAT used the assets of the Cooperative of the Indonesian Air Force (Inkopau) consisting of land of 2 2 ± 10,524 m , apron of ± 7,500 m and building ex Pilgrim Terminal of 2 ± 2,592 m for a period of 30 years. In relation to the agreement, Inkopau charged land usage of US$ 76,830 per year and compensation fund of Rp 3,000 million, which were paid in 2000 and amortized for 30 years.
3)
IAT memperoleh fasilitas performance bond dari Bank Mandiri dengan counter garansi dari Bank Syariah Muamalat Indonesia sebesar US$ 3.476.587 sebagai performance bond kepada Total E&P Indonesie untuk jangka waktu dari 15 Oktober 2008 sampai dengan 31 Maret 2014.
3)
IAT obtained bank guarantee facility from Bank Mandiri with Bank Syariah Muamalat Indonesia as counter guarantee amounting to US$ 3,476,587, as performance bond to Total E&P Indonesie for a term from October 15, 2008 until March 31, 2014.
4)
Pada tahun 2012, IAT menerima deposit (uang muka) penjualan 2 unit Beechcraft 1900D sebesar US$ 3.500.000 fari Yatanarpon Aviation yang akan direalisasi pada awal tahun 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, uang muka ini dicatat pada akun uang muka pelanggan.
4)
In 2012, IAT received deposit (advance) of sales of 2 units Beechcraft 1900D amounting to US$ 3,500,000 from Yatanarpon Aviation which will be realized at beginnning of year 2013. As of December 31, 2012, this advance was recorded as customer deposits account.
5)
Pada tanggal 28 September 2012, IAT mengadakan perjanjian sewa operasi pesawat Airbus A320-212 dengan Universal Jet Asia, Ltd (UJET). Berdasarkan perjanjian tersebut, IAT diwajibkan untuk:
5)
On September 28, 2012, The IAT into operating lease arrangements of Airbus Aircraft A320-212 with Universal Jet Asia, Ltd (UJET). Based on the agreements, IAT required to:
a.
IAT berkewajiban membayar UJET sebesar USD $2.400 per jam penerbangan;
a.
- 140 -
IAT has to pay UJET a total hourly price of USD $2,400 per flight hour;
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
c.
d.
e.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
IAT memberikan kesanggupan atas pemakaian pesawat minimal mencapai 250 jam terbang sebulan; Perjanjian sewa operasi selama 3 tahun (36 bulan berkelanjutan) dengan opsi perpanjangan sewa satu tahun di akhir sewa dan dapat ditambahkan satu tahun setelah masa perpanjangan sewa berakhir dengan jumlah keseluruhan 5 tahun; IAT bertanggungjawab untuk mengoperasikan pesawat sesuai dengan peraturan penerbangan Indonesia; IAT menanggung beban bahan bakar atas pengoperasian pesawat.
b.
IAT has guaranteed a minimum of 250 flight hours a month utilizing the aircraft;
c.
The term of the operating lease contract is 3-years (36 continuous months) and with an option for extension that can be for another one year; and subsequent an extra year after the extension for a total period of 5-years in total;
d.
IAT’s sole responsibility to operate the aircraft under Indonesian AOC licence;
e.
IAT’s has to pay the fuel costs/prices to operate the aircraft.
f.
Pada tahun 2011, NCI menandatangani beberapa perjanjian dengan beberapa perusahaan antara lain: PT NAF Mining Industry, PT Nuansacipta Realtindo, PT Indo Energi Alam Contractor dan PT Partner Resource Indonesia untuk penyediaan jasa penambangan di area tambang NCI berupa penyediaan bangunan, peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan oleh NCI, seperti yang disebutkan dalam perjanjian) serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, NCI akan membayar sejumlah biaya jasa yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian-perjanjian tersebut akan berakhir sampai dengan tahun 2013 2014.
f.
In 2011, NCI entered into several agreements with several companies, among others: PT NAF Mining Industry, PT Nuansacipta Realtindo, PT lndo Energi Alam Contractor dan PT Partner Resource Indonesia for the procurement of mining services at NCI mine area include the procurement of buildings, equipment, facilities, services, materials, auxiliary materials (other than goods to be supplied by the NCI, as mentioned in the agreement), as well as labor and management required. As compensation, NCI will pay a service fee in the amount calculated in accordance with the rates and formulas as mentioned in the agreement. These agreements will end up in years from 2013 to 2014.
g.
Pada tahun 2011, NCI juga mengadakan perjanjian sewa pakai pelabuhan dengan PT RMK Energy, PT Energy Pioneer Indonesia dan PT Harmoni Nusantara Gemilang dimana perusahaan-perusahaan tersebut setuju untuk memberikan pelayanan baik serta mendukung kelancaran kerjo NCI, seperti yang disebutkan dalam perjanjian. NCI akan membayar jumlah jasa penggunaan jalan, dan pelabuhan beserta fasilitasnya yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjianperjanjian tersebut akan berakhir sampai dengan tahun 2013 - 2015.
g.
In 2011, the NCI also provide rental agreement with PT RMK Energy, PT Energy Pioneer Indonesia and PT Harmoni Nusantara Gemilang, where these aorhpanies agree to provide good service and support work flow NCI, as mentioned in the agreelments. NCI will pay a total of road use and port services with amenities that magnitude is calculated in accordance with the tariff and the formula as mentioned in the agreement. The agreements will expire until the year 2013 to 2015.
- 141 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
47. KONTINJENSI a.
47. CONTINGENCIES
Gugatan Perdata terhadap MNC oleh Abdul Malik Jan No. 29/PDT.G/PN/JKT/PST (“Perkara 29/2011”)
a.
Civil Claim against MNC filed by Abdul Malik Jan (the “Plaintiff”), registered under case number 29/PDT.G/PN/JKT/PST (“Dispute 29/2011”)
Pada perkara ini Penggugat mengajukan gugatannya terhadap 41 Tergugat, termasuk MNC, Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat di MNC pada saat pelaksanaan penawaran umum perdana saham MNC (“Penawaran Umum MNC”), para penjamin emisi efek, para penjamin pelaksana emisi efek maupun konsultan hukum pasar modal yang telah membantu pelaksanaan Penawaran Umum MNC pada tahun 2007, dan juga merupakan konsultan hukum pasar modal yang membantu MNC dalam Penawaran Umum Obligasi ini, yang seluruhnya sebagai tergugat, dan Bapepam dan LK, PT. Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dan PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (“KPEI”) masing-masing sebagai turut tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pada pokoknya, Penggugat berdalil bahwa selama proses IPO, MNC tidak mengungkapkan fakta material mengenai sengketa CTPI sebagai entitas anaknya selama proses IPO pada tahun 2007. Namun demikian, selama proses IPO pada tahun 2007 tidak terdapat keberatan yang diajukan oleh pihak manapun dan proses IPO pada tahun 2007 berjalan dengan lancar.
In this case, the Claimant filed its claim against 41 Defendants, including MNC, Board of Directors and Board of Commissioners serving in MNC during the initial public offer of MNC shares (“MNC Public Offer”), the guarantors of security stock, the guarantors of the executors of security stock as well as share market legal consultant who assisted in the performance of the MNC Public Offer in 2007, who also is the legal consultant of share market assisting MNC in this Obligation Public Offer, who as a whole are the defendants and Bapepam and LK, PT. Bursa Efek Indonesia (“BEI”) and PT. Kliring and Penjaminan Efek Indonesia (“KPEI”), each as co-defendants in the Central Jakarta District Court. Essentially, the Plaintiff asserted that during the IPO process, MNC did not disclose material facts regarding the potential dispute related to CTPI, its subsidiary, during the IPO process in 2007. During the IPO process however, there were no objections filed by any party and the IPO process in 2007 went smoothy and successfully.
Atas gugatan yang diajukan oleh penggugat di pengadilan negeri Jakarta Pusat, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan Putusan No. 29/PDT.G/2011/ PN.JKT.PST tanggal 28 Juni 2011 (“Putusan”) yang pada pokoknya memenangkan MNC dan kawan-kawan dengan memutuskan bahwa gugatan Abdul Malik Jan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard). Terhadap putusan atas perkara tersebut, Penggugat telah mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sesuai dengan Memori Banding No. 370/SS.co-0/X/11 tertanggal 17 Oktober 2011. Sampai dengan tanggal diterbitkannya surat ini, perkara ini masih dalam proses pemeriksaan pada tingkat banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
For the claim that is filed by the plaintiff in Central Jakarta District Court, the panel of judges has imposed Decree No. 29/PDT.G/2011/PN.JT.PST dated June 28, 2011 (“Decree”) which in general won MNC and all of the defendant by judging that the claim filed by Abdul Malik Jan not acceptable (niet ontvankelijk verklaard). On the said Decree, the Plaintiff has submitted the appeal to High Court of DKI Jakarta as according to Appeal Memorandum No. 370/SS.co-0/X/11 dated October 17, 2011. By the time that this letter is signed the dispute is still in the examination of appeal court in High Court of DKI Jakarta.
- 142 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNC berkeyakinan bahwa MNC memiliki dasar yang kuat bahwa MNC tidak melanggar ketentuan pasar modal yang berlaku, antara lain, bahwa perihal kepemilikan saham MNC dalam CTPI tersebut, yang menurut dalil Penggugat dalam gugatannya adalah sedang dalam sengketa antara pemegang saham CTPI, telah diumumkan dalam Prospektus Ringkas MNC pada saat penawaran umum MNC dan selanjutnya telah diungkapkan pula dalam paparan publik atau public expose MNC yang merupakan rangkaian tindakan yang wajib dilakukan oleh MNC dalam kerangka pelaksanaan penawaran umum perdana saham MNC saat itu. Selama periode sejak diumumkannya prospektus ringkas tersebut sampai dengan dinyatakannya efektif penawaran umum MNC oleh Bapepam, tidak ada pihak yang telah mengajukan keberatannya baik kepada MNC maupun CTPI terkait dengan kepemilikan saham oleh MNC dalam CTPI tersebut.
MNC is confident that MNC have a strong legal basis, whereby MNC did not violate the applicable capital market regulation, including that MNC shares in CTPI according to Plaintiff assertion in its claim are currently in the process of dispute settlement between CTPI shareholders, the MNC Prospectus Summary by the time of MNC’s IPO has been published and also published in MNC public expose, which is MNC is obliged to do in the framework of MNC’s IPO. Along the period of prospectus summary publication until its IPO is declared effective by Bapepam, there is no objection to MNC or CTPI related to MNC shares in CTPI.
Pada tanggal 4 September 2012, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah mengeluarkan putusan atas perkara ini, yaitu menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
On September 4 2012, The High Court of Jakarta upheld the Central Jakarta District Court’s decision and rejected the Plaintiff’s appeal.
Sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, belum ada pemberitahuan secara formal apakah Penggugat telah mengajukan permohonan Kasasi atas perkara ini.
As of the issuance of consolidated financial statements, there is no formal notification from the courts whether the Plaintiff has filed for Cassation or not.
Gugatan Perdata No. 10/PDT.G/2010/ PN.JKT.PST oleh Siti Hardiyanti Rukmana dkk kepada PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Perkara No. 10)
b.
Perkara ini merupakan perkara mengenai gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Ny. Siti Hardiyanti Rukmana, dkk. (”Penggugat”) selaku pemegang saham lama PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) terhadap PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) selaku Tergugat I, PT. Sarana Rekatama Dinamika selaku Tergugat II, CTPI (entitas anak), selaku Turut Tergugat I dan 5 Turut Tergugat lainnya. Dalam Perkara No. 10, Penggugat mendalilkan bahwa Berkah melakukan perbuatan melawan hukum dengan melaksanakan RUPSLB 18 Maret 2005. RUPSLB 18 Maret 2005 tersebut merupakan realisasi dari Investment Agreement tahun 2002 berikut Supplemental Agreement tahun 2003, yang memberikan hak atas 75% saham CTPI kepada Berkah, yang kemudian pada tahun 2006 diambil alih dan dipegang MNC.
Civil Claim No. 10/PDT.G/2010/PN.JKT.PST by Siti Hardiyanti Rukmana and others against PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (”Case No. 10”) This case is a tort claim filed by Siti Hardiyanti Rukmana cs (“Plaintiff”) as the old shareholder of PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) against PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) as the 1st Defendant, PT. Sarana Rekatama Dinamika as the 2nd Defendant, CTPI (MNC’s subsidiary) as the 1st Co-Defendant, and 5 other CoDefendants. The Plaintiff asserted that Berkah conducted tort by convening the RUPSLB dated March 18, 2005. RUPSLB dated March 18, 2005 is the implementation of the Investment Agreement year 2002 and the Supplemental Agreement year 2003 that grant the rights of 75% (seventy five percent) shares of CTPI shares to Berkah, which is later acquired by MNC in 2006.
- 143 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
c.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 14 April 2011, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan pada tingkat pertama, yang pada intinya memutuskan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian dan menyatakan bahwa perbuatan Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum. Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 10/PDT.G.2010/PN.JKT.PST tanggal 14 April 2011 tersebut, Para Tergugat telah mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Dalam Perkara Nomor 10 tersebut, MNC juga tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara sehingga secara hukum putusan apapun atas Perkara Nomor 10 tidak mengikat MNC dan tidak merubah posisi kepemilikan saham MNC atas CTPI saat ini.
On April 14, 2011, Central Jakarta District Court, panel of judges, has imposed the first tier decree, which in general declared that it grant a portion of the Plaintiff claim and declared that the defendant has done the unlawful act. Against the Central Jakarta District Court Decree No. 10/PDT.G.2010/ PN.JKT.PST, dated April 14, 2011, the defendants has submitted the appeal to High Court of DKI Jakarta. MNC is not a party in Case Number 10, therefore, legally any decision of the Court will not bind MNC and will not change the ownership statust of MNC over CTPI.
Pada tanggal 20 April 2012, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan permohonan banding yang diajukan oleh Berkah dan CTPI, dengan menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini. Sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, belum ada pemberitahuan secara formal apakah Penggugat telah mengajukan permohonan Kasasi atas perkara ini.
On April 20, 2012, the High Court of Jakarta granted such appeal from Berkah and CTPI, by stating that the Central Jakarta District Court was not authorized to examine and adjudicate this case. As of the issuance of consolidated financial statements, there is no formal notification from the courts whether the Plaintiff has filed for Cassation or not.
MNCSV merupakan pihak penuntut dalam gugatan terhadap All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC (Astro Malaysia), All Asia Networks, Plc (Astro Dubai) dan PT. Direct Vision (PT DV) sehubungan dengan dugaan pelanggaran hukum persaingan usaha terkait hak siar English Premier League musim 20072010.
c.
Berdasarkan surat dari AFS Partnership tanggal 12 Maret 2012 perihal pemberitahuan mengenai putusan perkara yang diajukan permohonan kasasi oleh MNCSV, diinformasikan bahwa perkara permohonan kasasi yang diajukan oleh MNCSV telah diputus oleh majelis hakim kasasi No. 780 K/PDT.SUS/2010 yang pada intinya bahwa perkara yang dimohonkan kasasi ditolak, dengan alasan bahwa MNCSV bukan pihak yang diisyaratkan oleh undang-undang untuk mengajukan keberatan atas perkara yang diputuskan oleh KPPU dan atas putusan kasasi tersebut MNCSV mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum peninjauan kembali terhadap putusan kasasi Mahkamah Agung pada tanggal 30 Agustus 2012.
MNCSV is the plaintif in a lawsuit against All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC (Astro Malaysia), All Asia Networks, Plc (Astro Dubai) and PT. Direct Vision (PT DV) in relation to the alleged violation of the competition law related to the English Premier League season 2007-2010 broadcasting rights. Based on the letter from AFS Partnership dated March 12, 2012 regarding notification of decision of case against which MNCSV filed an application for cassation, it was informed that the said case was decided by the cassation Tribunal of Judges No. 780 K/PDT.SUS/2010, which essentially stated that the cassation application is rejected because MNCSV is not a party who is required by law to file an objection to the case which was decided by KPPU and against the said cassation decision, MNCSV has a right to file for reconsideration against the said cassation decision of the Supreme Court on August 30, 2012.
- 144 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, perkara ini masih diperiksa oleh Mahkamah Agung di proses peninjauan kembali.
As of the issuance of consolidated financial statements, the case is still under examination at Supreme Court in reconsideration phase.
d.
e.
Arbitrase Pengadilan International Arbitrase No. 167721CYK
1CC,
d.
1CC International Court Arbitration No. 167721CYK
of
Arbitration,
KT Corporation menggugat Perusahaan atas tindakan wanprestasi terhadap perjanjian Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi). Perkara ini telah diputus pada tanggal 18 Nopember 2010, dimana berdasarkan putusan tersebut Perusahaan diwajibkan melakukan pembelian 406.611.912 lembar saham PT. Mobile-8 Telecom, Tbk milik KT Corporation dengan harga sebesar US$ 13.850.966 ditambah dengan bunga yang perhitungannya dimulai sejak 6 Juli 2009 sampai dengan pembayaran tersebut dilakukan dan juga sebesar US$ 731.642 untuk biaya hukum dan lain-lain, serta sebesar US$ 238.000 sebagai biaya arbitrase.
KT Corporation sued the Company for breach of contract of the Put and Call Option Agreement dated June 9, 2006 (Option Agreement). This case has been decided on November 18, 2010, in which the Company is required to purchase 406,611,912 shares of PT. Mobile-8 Telecom, Tbk owned by KT Corporation at a price of US$ 13,850,966 plus interest calculated starting July 6, 2009 until payment is made, as well as payment of US$ 731,642 for legal and other fees, etc., and US$ 238,000 for the cost of arbitration.
Putusan arbitrase ICC tersebut baru akan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat terhadap Perusahaan apabila telah ada persetujuan dari ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas permohonan pelaksaan Putusan arbitrase ICC tersebut di Indonesia. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada persetujuan tersebut.
The new ICC arbitration decision shall have binding legal force on the Company upon approval of the Chairman of the Central Jakarta District Court at the request of the ICC arbitration decision implementation in Indonesia. As of the date of issuance of the consolidated financial statements, such consent have not been obtained.
Dalam perkara perdata No. 388/Pdt.G/2012/ PN.Jkt.Sel, Hagus Suanto (“Penggugat”) mengajukan gugatan sehubungan dengan perbuatan melawan hukum terhadap MNCSV dengan alasan tidak dapat menyaksikan pertandingan sepak bola Piala Dunia World Cup 2010 dari Indovision yang di antaranya adalah dari Channel 80 Indovision cq RCTI dan Channel 81 Indovision cq Global TV.
e.
In the civil case 388/Pdt.G/2012/ PN.Jkt.Sel, Hagus Suanto ("Plaintiff") filed a lawsuit in connection with the unlawful act against MNCSV in relation to (him) being unable to watch football matches of the 2010 World Cup on Indovision, among other in Channels 80 Indovision cq RCTI and Channel 81 Indovision 81 cq Global TV.
Penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum dengan alasan bahwa Tergugat menimbulkan jumlah kerugian materiil Penggugat sejumlah Rp 13.118 juta dan jumlah kerugian immateriil Penggugat sejumlah Rp 988.889 juta.
The Plaintiff filed suit against the law on the grounds that the Defendants causing the Plaintiff a total material loss of Rp 13,118 million and immaterial losses of Rp 988,889 million.
Sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, perkara tersebut sedang dalam proses pemeriksaan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
As of the issuance of consolidated financial statements, the case is still under examination at the South Jakarta District Court.
- 145 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
f.
g.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Dalam perkara perdata No. 434/Pdt.G/2011/ PN.Jak.Sel, tanggal 4 Agustus 2011, Hagus Suanto (“Penggugat”) mengajukan gugatan sehubungan dengan perbuatan melawan hukum terhadap beberapa pihak dimana MNCSV merupakan Tergugat VI dan Direktur Utama Perusahaan merupakan Tergugat VII.
f.
In the civil case 434/Pdt.G/2011/ PN.Jak.Sel, dated August 4, 2011, Hagus Suanto ("Plaintiff") filed a lawsuit in connection with the unlawful act against some parties which are MNCSV as Defendant VI and President Director of the Company as Defendant VII.
Penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum dengan alasan bahwa Para Tergugat telah memberikan, menggunakan dan menyebarluaskan data pribadi Penggugat secara tidak sah, tanpa hak dan melawan hukum, sehingga menimbulkan jumlah total kerugian kerugian materiil Penggugat sejumlah Rp 6.403 juta dan jumlah total kerugian immateriil Penggugat sejumlah Rp 999.889 juta.
Plaintiff filed suit against the law on the grounds that the Defendants have been providing, using and disseminating Plaintiff’s personal data illegally, without rights and lawfully, causing a total of Plaintiff’s material losses amounting to Rp 6,403 million and immaterial losses amounting to Rp 999,889 million.
Perkara ini telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 10 Januari 2013, dengan Keputusan Sidang menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya dan menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang ditentukan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
This case was decided by the South Jakarta District Court on January 10, 2013 with Court Decision rejected the whole claims of the Plaintiff and punish the Plaintiff to pay court fees prescribed by the South District Jakarta Court.
Perkara No.431/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst
g.
Case No. 431/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst
Pada tanggal 24 September 2010, Perusahaan menggugat Mediacom selaku Tergugat I, KT Corporation selaku Tergugat II, Qulcomm Incorporated selaku tergugat III dan PT. KTF Indonesia selaku tergugat IV.
On September 24, 2010, the Company sued Mediacom as a Defendant I, KT Corporation, as Defendant II, Qulcomm Incorporated as Defendant III and PT. KTF Indonesia as Defendant IV.
Dalam perkara tersebut Perusahaan mengajukan pembatalan Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi) karena bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan tidak adanya persetujuan komisaris. Apabila gugatan tersebut dikabulkan, Mediacom dapat memiliki liabilitas memberikan ganti rugi sebesar sampai dengan Rp 1.000.000.001.
In the case of Put and Call Option Agreement cancellation filed by the Company dated June 9, 2006 (Option Agreement) because of conflict with existing regulations and the lack of approval of the commissioners. If the claim is granted, Mediacom may have an obligation to provide compensation of up to Rp 1,000,000,001.
Pada tanggal 6 April 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusannya dan atas putusan tersebut Bhakti telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
On April 6, 2011, Central Jakarta District Court has passed a decision and on such decision Bhakti has lodged an appeal to High Court of DKI Jakarta.
- 146 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 26 Maret 2012, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan permohonan banding yang diajukan oleh Bhakti, yang pada intinya memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk memeriksa dan mengadili terhadap perkara ini.
On March 26, 2012, the High Court of DKI Jakarta granted Bhakti’s appeal which stated that the Central Jakarta District Court was authorized to examine and adjudicate this case.
Atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, KT Corporation, Qualcomm Incorporated, dan PT. KTF Indonesia mengajukan permohonan Kasasi ke Mahkamah Agung dan sampai dengan penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, perkara sedang diperiksa di Mahkamah Agung.
For such decision from High Court of DKI Jakarta, KT Corporation, Qualcomm Incorporated, and PT. KTF Indonesia have filed the request for Cassation to Supreme Court and as of the issuance of the consolidated financial statements, the case is still under examination in the Supreme Court.
48. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
48. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$/Rp non-deliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah notional US$ 100 juta, tergantung pada kurs US$/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak, utang dan liabilitasnya pada transaksi lindung nilai kepada MNC. Pada tahun 2009, MNC mengalihkan hak dan liabilitas pada transaksi lindung nilai kepada MIMEL.
On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$/Rp non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million, due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on a maturity date a US$ cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the US$/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights, liabilities and obligations under the hedge transaction to MNC. In 2009, MNC transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MIMEL.
Kontrak derivatif ini telah jatuh tempo pada tanggal 12 September 2011.
The derivative contract September 12, 2011.
- 147 -
matured
on
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
49. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MONETER DALAM
49. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Grup selain MIMEL, LTON, Letang, BIILC, BIILD dan Innoform, mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Group except MIMEL, LTON, Letang, BIILC, BIILD and Innoform had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows:
2012 Mata uang asing/Foreign Ekuivalen/ currency (nilai penuh/ Equivalent Rupiah full amount) Aset Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya lancar Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang premi Piutang lain-lain Aset lain-lain
Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang reasuransi Uang muka pelanggan Pinjaman jangka panjang Utang pihak berelasi Sewa pembiayaan Utang obligasi Liabilitas kepada pemegang polis Liabilitas jangka panjang lain-lain Jumlah Liabilitas
2010 Mata uang asing/Foreign Ekuivalen/ currency (nilai penuh/ Equivalent Rupiah full amount)
US$ Lainnya/Others
15.196.916
146.955 41
9.369.641
84.964 209
8.413.514
75.646 4
US$
5.715.749
55.271
16.877.444
153.045
19.281.726
173.362
US$ US$ Lainnya/Others US$ US$ Lainnya/Others US$
10.529.416 13.750.176
101.819 132.965 7.846 29.771 12.561 11.652
11.374.263
103.141 7.845 62 14.834 49 11.029
10.751.509
9.667 7.977 7.578 30.274
3.078.655 1.298.952 1.204.988
Jumlah aset Liabilitas Utang bank Utang usaha
31 Desember/December 31 , 2011 Mata uang asing/Foreign Ekuivalen/ currency (nilai penuh/ Equivalent Rupiah full amount)
6.873 1.635.853 1.216.182
498.881
US$ US$ Lainnya/Others US$ Lainnya/Others US$ Lainnya/Others US$ US$ US$
5.900.000 85.820.417
842.788 3.065.732
375.178
5.000.000 52.996.818
893 377.404 87.261.889
57.053 829.884 5.660 1.969 785 38.439 9 3.649 843.823
US$ US$ US$
1.946.472 154.145.240
US$ US$
304.508
Assets Cash and cash equivalents Other financial assets current Restricted cash in banks Trade accounts receivable Premium receivable Other accounts receivable Other assets Total assets Liabilities Bank loans Trade accounts payable
24.335.413 22.622.277
629 377.404 95.978.357
45.340 480.575 8.691 12.708 54.685 319 6 3.422 870.332
595 11.249.480
218.800 203.397 9.585 5.287 12 64.134 1.431 5 101.144
18.822 1.490.584
879.550 263.420.792
7.976 2.388.699
8.604.105 103.743.569
77.360 932.758
876.980
8.480
774.310
7.021
240.850
2.166
1.087.500
10.516 3.309.673
1.087.500
9.861 3.889.635
1.087.500
9.778 1.625.857
Consumer advance Long-term loans Payable to related parties Finance lease obligations Bonds payable Liabilities to policy holders Other noncurrent liabilities Total Liabilities
203.616 3.975.035
1.401.421 6.030.561
588.027 7.133.116
Other accounts payable Accrued expenses
Liabilitas - bersih
(2.810.792)
(3.514.457)
(1.321.349)
Net Liabilities
Liabilitas - bersih
3.309.673
3.889.635
1.625.857
Net Liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan Grup adalah sebagai berikut:
The conversion rates used by the Group as of December 31, 2012, 2011 and 2010 were as follows:
2012 Rp USD 1
2011 Rp
9.670
9.068
- 148 -
2010 Rp 8.991
1 USD
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
50. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NON KAS
50. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES
2012 Penambahan obligasi wajib tukar melalui penerbitan saham Perusahaan tanpa hak memesan terlebih dahulu Penambahan modal saham melalui tanda bukti utang konversi Penambahan aset tetap melalui: Sewa pembiayaan Utang pembelian aset tetap Uang muka pembelian aset tetap Reklasifikasi persediaan ke aset tetap Utang lain-lain Aset tarikan Setoran modal ke entitas anak melalui obligasi wajib tukar Penambahan obligasi wajib tukar melalui aset keuangan lancar lainnya Pengurangan obligasi yang dijamin dan bersifat senior melalui aset keuangan lainnya Penambahan biaya emisi saham melalui potongan langsung dari penerimaan dana penawaran umum saham Penambahan aset keuangan lancar lainnya Penambahan biaya emisi saham melalui biaya yang masih harus dibayar Agunan yang diambil alih Pelepasan aset tetap melalui piutang Pembayaran utang melalui offset dengan jaminan pembelian kertas Pelepasan aset tetap melalui piutang pihak berelasi Konversi wesel bayar menjadi modal entitas anak Penambahan modal saham melalui agio saham Penurunan utang dari lembaga keuangan selain bank melalui utang kepada pihak berelasi Pelunasan wesel bayar melalui saham tersedia untuk dijual Penambahan investasi entitas anak melalui penjualan investasi jangka pendek Penurunan investasi jangka pendek melalui utang kepada pihak berelasi Penambahan uang muka pembelian satelit melalui reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian Penambahan aset lain-lain melalui reklasifikasi investasi jangka pendek
2011
2010
1.070.650
-
-
944.062
-
44.343
24.573 4.246 392
3.749 748
11.957 74.730
-
452.260 14.858 349
140.111 2.060 -
350.000
-
-
249.410
-
-
51.493
-
-
48.018 21.673
-
-
8.337 406 216
-
-
-
11.650
-
-
1.505
-
-
59
34.050
-
-
2.212.931
-
-
681.225
-
-
307.000
-
-
203.670
-
-
126.543
-
-
40.024
-
-
4.201
- 149 -
Addition of mandatory exchangable bonds through issuance stock without preemptive right Addition to capital stock through convertible bonds Additions of property and equipment through : Lease liabilities Payable for purchase of property and equipment Advance for property and equipment Reclassification from inventory to property and equipment Other liabilities Take over Increase in subsidiary capital through mandatory exchangable bonds Addition of mandatory exchangable bonds through other current financial asset Deduction of senior secured guaranteed notes through other financial assets Stock issuance cost deducted directly from cash received in initial public offering Addition in other current financial asset Stock issuance cost deducted through accrued expense Reprocessed collateral Disposal of property and equipment through receivable Payment of liabilities through offset with purchase deposits Disposal of property and equipment through receivable from related parties Conversion of notes payable to subsidiary's common stock Addition to capital stock through additional paid in capital Deduction in debt from non-bank financial institutions through loans to related parties Settlement of notes payable through shares available for sale Addition of investment in subsidiaries through sale of short-term investment Deduction of short term investment through loans to related parties Addition of advance to acquire satellite through reclassification of asset under construction Addition to other assets through reclassification of short term investment
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
51. KATEGORI KEUANGAN
DAN
KELAS
INSTRUMEN
51. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Aset pada nilai wajar melalui laba rugi (Aset keuangan pada FVTPL)/ Assets at fair value through profit or loss FVTPL)
Tersedia untuk dijual/ Available-forsale
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost
1.338.676
-
-
-
-
101.819 2.961.008 1.408.768 9.246
304.539
70.397 -
-
-
4.126.720 -
136.717 793.840 137.182 37.926 254.055 90.034 -
352.640 -
-
2.928.355
-
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Aset Keuangan Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan lainnya Piutang usaha Piutang nasabah Piutang margin Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Piutang murabahah Piutang premi dan reasuransi Piutang lain-lain Piutang lain-lain pihak berelasi Aset keuangan lainnya – tidak lancar
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Liabilitas Keuangan Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang bank Utang kepada lembaga kliring dan penjaminan Utang nasabah Utang lain-lain Uang muka pelanggan Utang kepada pihak berelasi Pinjaman jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan Utang obligasi - bersih Wesel bayar Liabilitas kepada pemegang polis Jumlah
Financial Assets Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Other financial assets Trade accounts receivable Customer receivables Margin receivables Receivables from clearing and settlement guarantee institution Financing receivables Murabahah receivable Reinsurance assets Other accounts receivable Other accounts receivable from related parties Other financial assets - non-current Financial Liabilities
-
-
-
-
-
-
-
-
7.269.271
657.179
4.126.720
2.998.752
- 150 -
1.298.929 376.244 138.213
1.728.143 23.605 2.686.837 76.343 145.153
Trade accounts payable Accrued expenses Bank laon Payables to clearing and settlement guarantee institution Payable to customer Other accounts payable Customer deposits Other accounts payable to related parties Long-term loans Finance lease obligations Bonds payable - net Notes payable Liabilities to policy holders
7.065.813
Total
212.647 247.022 132.677
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
52. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
52. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
a.
Manajemen Risiko Modal
a. Capital Risk Management
Tujuan utama Grup mengelola risiko modal adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman dan ekuitas pemegang saham induk.
The primary objective of the Group to manage capital risk is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business, continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Group's capital structure consists of debts and equity shareholders of the holding.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, pengembalian modal kerja kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk manajemen risiko modal pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
The Group maintains the capital structure and applies some changes according to changes in economic condition, if needed. In order to maintain and adjust the capital structure, the Group can adjust dividends paid to shareholders, capital return to shareholders, or issue new shares. There are no changes in objectives, policies, and processes for capital risk management for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010.
Manajemen Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Group. Sebagai bagian dari review ini, manajemen mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The management of the Company periodically reviews the Group's capital structure. As part of this review, the management considers the cost of capital and related risk.
Kebijakan Grup adalah tetap mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure finance at a reasonable cost.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
b. Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh manajemen.
The Group’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of its business, while managing its exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Group operates within defined guidelines that are approved by the management.
Kebijakan untuk mengelola tersebut dirangkum di bawah ini:
The policies for managing each of these risks which are summarized below:
i.
risiko-risiko
Risiko Pasar
i.
Industri media di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan ekonomi negara yang positif, ditandai oleh konsumsi domestik yang kuat dan kenaikan dalam profil investasi.
Market Risk Media industry in Indonesia continues to show a sustainable growth over the year, with the positive economic growth of the country, anchored in strong domestic consumption as well as the rise in investment profile.
- 151 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tantangan dalam sektor industri televisi adalah rencana untuk berpindah dari analog ke digital, yang mungkin terjadi secara bertahap hingga tahun 2018.
Challenge in television industry is the plan to move from analog to digital, which may occur gradually until 2018.
Manajemen menyadari tantangan dan perkembangan yang ada dan terus memperhatikan perkembangan industri dalam rencana tahunan dan jangka panjang. Pertumbuhan pendapatan yang kuat dan peningkatan pangsa pasar penonton, digabungkan dengan fokus manajemen pada pengendalian biaya untuk mengingatkan kompetitif di industri serta terus meningkatkan teknologi, kompetensi sumber daya manusia dan proses bisnis.
Management realized those challenges and developments and continues to take into account the industry development in its yearly and long-term improvement in its audience share, combined with management focus on cost control to remain competitive in the industry, as well as continue to improve its technology, human resources competencies and business process.
Di industri jasa keuangan, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara konsisten di kisaran 6,5% per tahun, meningkatkan jumlah penduduk dengan pendapatan dan daya beli yang menguat dari waktu ke waktu.
Within the financial services industry, the consistent growth of the Indonesian Economy ranging at 6.5% per annum amplified the income and the purchasing power of the population over time.
Kondisi ini memberi peluang bisnis kepada perusahaan-perusahaan jasa keuangan, baik dalam bentuk pemberian pinjaman untuk membiayai kredit konsumen kepada mereka yang mempunyai kemampuan membayar, dan atau menawarkan produkproduk reksadana, asuransi jiwa, asuransi kerugian atau peluang investasi kepada mereka yang mempunyai pendapatan yang memadai.
These conditions provide opportunities for financial services firms, both in the form of consumer loan funding to qualified customers, and product offerings such as mutual funds, life insurance, and general insurance or investment opportunities to those who have adequate income.
Manajemen menyadari bahwa perkembangan ekonomi Indonesia yang mengesankan ini tidak senantiasa dapat terjaga dan kondisi pasar juga berpotensi fluktuatif atau melemah karena faktorfaktor domestik (inflasi yang tinggi), regional maupun internasional. Untuk itu, pemantauan kondisi pasar senantiasa dilakukan oleh Perusahaan dan entitas anak.
Management realized that the impressive growth of the Indonesian economy is volatile and may weaken due to domestic factors (high inflation), both regionally and internationally. Therefore, the Company and its subsidiaries consistently monitor the market conditions.
Industri energi dan sumber daya alam mempunyai potensi risiko pasar yang relatif lebih tinggi karena harga komoditi yang bergerak dinamis dan ada siklus tertentu. Pemahaman yang baik tentang pergerakan pasar di masa lalu dan pemantauan perkembangan pasar di jangka pendek dan jangka menengah merupakan kegiatan pokok yang ditempuh Perusahaan dan entitas anak.
The Energy and natural resources industry may potentially face a higher market risk due to fluctuation of commodity prices and cyclical market condition. The Company and its subsidiaries continuosly conduct extensive market trends analysis to understand market movements in the past and monitor market development in the short and medium term.
- 152 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
ii.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Manajemen risiko mata uang asing
ii.
Foreign currency risk management
Grup terekspos terhaadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian barang impor dan pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing.
The Groups exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions such as purchase of goods and borrowings denominated in foreign currency.
Fluktuasi nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing ini menyebabkan Grup mengalami kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 217.773 juta, Rp 22.618 juta dan Rp 157.139 juta masing-masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010.
In relation to the exchange rate fluctuation of U.S. Dollar to foreign currencies, the Group incurred foreign exchange loss of Rp 217,773 million, Rp 22,618 million and Rp 157,139 million in 2012, 2011 and 2010, respectively.
Grup mengelola risiko mata uang asing dengan berusaha menyeleraskan penerimaan dan pembayaran untuk setiap jenis mata uang.
The Group manages the foreign currency risk by matching receipt and payment in each individual currency.
Berikut ini sensitivitas untuk perubahan 2,5% pada nilai tukar mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap saldo mata uang non-fungsional lainnya yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2012, dengan variable lain konstan terhadap laba bersih Grup.
Following is the sensitivity to a 2.5% change in exchange rate of functional currency of U.S. Dollar against significant outstanding non-functional currency as of December 31, 2012, with other variables being constant to the net income of the Group.
,,
Perubahan kurs/ Changes in Currency rate Mata uang Rupiah terhadap USD Penguatan Pelemahan
Dampak terhadap laba (rugi) sebelum pajak/ Effect on profit (loss) before tax
2,50% -2,50%
(52.729) 52.729
Rupiah USD to Strenghthening Weakness
<,
Manajemen berpendapat bahwa analisis sensitivitas ini bukan merupakan representasi risiko nilai tukar mata uang asing yang melekat karena eksposur pada akhir tahun tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan. Pembelian dalam mata uang asing tergantung pada fluktuasi volume pembelian serta penggunaan kas dan setara kas dapat mengakibatkan perubahan akun moneter dalam mata uang asing. iii.
In management’s opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because the exposure at year end does not reflect the exposure during the year. Purchases denominated in foreign currency are dependent on the fluctuations in volume of purchases and use of cash and cash equivalents that can impact foreign currency denominated monetary items.
Manajemen risiko tingkat bunga
iii.
Risiko tingkat bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan suku bunga mengambang.
Interest rate risk management Interest rate risk is the risk the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of change in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rate related primarily to the short-term and long-term loans with floating interest rates.
- 153 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Grup mengelola risiko ini dengan mempertahankan komposisi yang tepat antara tingkat suku bunga mengambang dan bunga tetap dan melakukan pinjaman dari pihak yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari bank lain.
The Group manages this risk by maintaining an appropriate mix of floating and fixed rate of borrowings and entering into loan agreement with party which gives lower interest rate than other banks.
Jadwal pembayaran pokok pinjaman jangka panjang dijelaskan pada Catatan 24.
The principal repayment schedule of long-term loans is detailed in Note 24.
Selain itu, Grup melakukan negosiasi dalam pinjaman dengan persyaratan yang fleksibel untuk mengelola risiko tingkat bunga, Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dalam Rupiah dengan tingkat bunga bank yang rendah, back to back deposito dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang kecil serta jangka waktu pinjaman yang lebih fleksibel sehingga dapat dilakukan pelunasan segera apabila tingkat bunga meningkat tinggi.
In addition, the Group negotiates for borrowings with flexible terms to enable it to manage the interest rate risk, the Group has a policy in obtaining a low interest financing, back to back deposit, and borrowing with a low margin of interest and also a flexible loan term, enabling the Group to pay the loan if there is a significant increase in the interest rate.
Pinjaman terkena dampak risiko suku bunga termasuk dalam risiko likuiditas dan tingkat bunga dalam table bagian (v) di bawah.
Borrowings exposed to interest rate risks are included in liquidity and interest rate risk table in section (v) below.
iv.
Manajemen risiko kredit
iv.
Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Grup.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Group.
Risiko kredit Grup terutama melekat pada piutang usaha, simpanan bank, investasi jangka pendek dan investasi lainnya. Risiko kredit pada simpanan bank dan investasi jangka pendek diperhitungkan minimal karena ditempatkan dengan institusi keuangan terpercaya yang telah memiliki catatan yang baik. Investasi lain dan piutang usaha pihak ketiga ditempatkan pada pihak ketiga yang terpercaya dan memiliki catatan yang baik. Eksposur Group dan rekanan dimonitor secara terus-menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara rekanan yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) rekanan yang direview dan disetujui oleh komite manajemen risiko secara tahunan.
The Group’s credit risk is primarily attributed to its trade accounts receivable, bank deposits, short-term investments and other investment. Credit risk on bank deposits and short-term investments is considered minimal because they are placed in credit worthy financial institutions. Other investments and trade accounts receivable with third parties are entered with respected and credit worthy third parties. The Group’s exposure and its counterparties are continuously monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties. Credit exposure is controlled by counterparty limits that are reviewed and approved by the risk management committee annually.
- 154 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Risiko kredit pada piutang usaha dan pembiayaan konsumen adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit pada piutang usaha dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut.
Credit risk to trade accounts receivable and consumer financing are the risk that the Group will incur a loss arising from its customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. There are no significant concentration of credit risk. The Group manages and controls this credit risk by setting limits on amount of risk it is willing to accept for individual customers and by monitoring exposures in relation to such limits.
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Manajemen Grup menetapkan peninjauan secara mingguan dan bulanan pada umur piutang dan penagihan untuk membatasi jika tidak untuk menghilangkan risiko kredit. Sesuai dengan kebijakan manajemen Grup, media order pelanggan (agensi) akan dikenakan status “Hold” untuk yang telah melewati batas jatuh tempo.
The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. The Group’s management applies weekly and monthly trade accounts receivable aging review and collection to limit, if not eliminate credit risk. In accordance with the Group policy, long outstanding overdue trade accounts receivable from media order customers (agency) will be put on to “Hold”.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the Group’s exposure to credit risk.
v.
Manajemen risiko likuiditas
v. Liquidity risk management
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is defined as the risk when the cash flow position of the Group indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditures.
Grup mengelola profil likuiditasnya untuk melunasi utang yang jatuh tempo dan untuk membayar belanja modal dengan cara menjaga tingkat kas dan setara kas dari kesetaraan pendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai. Selain itu Grup juga menempatkan dana pada aset keuangan yang dapat dicairkan sewaktu-waktu.
Group manages its liquidity profile to services its maturing debts or to be able to finance its capital expenditure by maintaining sufficient cash and cash equivalents and the ability of funding through an adequate amount of commited credit facilities. In addition, the Group also placed funds to the financial assets which can be redeemed in anytime.
- 155 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tabel risiko likuiditas dan suku bunga
Liquidity and interest risk tables
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan nonderivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar.
The following table details the Group’s remaining contractual maturity for its nonderivative financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The table includes both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay.
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate % Tanpa bunga Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia Utang reasuransi Utang nasabah Uang muka pelanggan Utang lain-lain Pinjaman jangka panjang Liabilitas kepada pemegang polis Liabilitas jangka panjang lainnya
Kurang dari satu bulan/ Less than 1 month
3 bulan 1 tahun/ 3 months to 1 year
1-3 bulan/ 1-3 months
Di atas 5 tahun/ Above 5 years
1-5 tahun 1-5 years
Jumlah/ Total Non-interest bearing Trade accounts payable Accrued expenses Payables to clearing and settlement guarantee institution Reinsurance payable Payable to customer Customer deposits Other accounts payable Long-term loans Liabilities to policy holders Other noncurrent liabilities
154.606 102.119
1.144.323 130.842
143.283
-
-
1.298.929 376.244
212.647 20.535 45.000 -
1.178.777 63.557 -
13.691 183.419 -
25.840 34.121 3.877 10.429 212.709 2.058 12.516
-
212.647 25.840 1.212.898 24.412 132.677 396.128 2.058 12.516
Libor rate +3,8%
-
90.656
271.969
271.969
-
634.594
Pinjaman jangka pendek
4,00% - 13,50%
-
28.183
115.116
-
-
143.299
Short-term loans
Pinjaman jangka panjang
4,00% - 14,00 %
-
542
356.544
348.391
-
705.477
Long-term loans
3,00%
-
-
76.343
-
-
76.343
Notes payable
733
2.790
5.018
17.268
-
25.809
Finance lease obligations
32.344
32.344
219.020
3.691.635
-
3.975.343
567.984
2.672.014
1.384.403
4.630.813
-
9.255.214
Insrumen tingkat bunga variabel Pinjaman jangka panjang Insrumen tingkat bunga tetap
Wesel bayar Liabilitas sewa pembiayaan Utang obligasi - bersih Jumlah
Variable interest rate instruments Long-term loans Fixed interest rate instruments
5,50% - 16% 9,75% - 13,25%
Bonds payable - net Total
Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk liabilitas keuangan non-derivatif harus berubah jika perubahan suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.
The amounts included above for variable interest rate instruments for nonderivative financial liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.
Grup memiliki akses ke fasilitas pembiayaan yang tidak terpakai pada akhir periode pelaporan. Grup berharap untuk memenuhi kewajiban lainnya dari arus kas operasi dan hasil jatuh tempo aset keuangan.
The Group has access to financing facilities which were unused at the end of the reporting period. The Group expects to meet its other obligations from operating cash flows and proceeds of maturing financial assets.
- 156 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
c. Nilai wajar instrumen keuangan
c. Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Fair value of financial instruments carried at amortized cost
Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.
31 Desember/December 31, 2012 2011 Obligasi yang dijamin dan bersifat senior - bersih Nilai wajar Biaya perolehan yang diamortisasi
1.763.035 1.505.896
Senior secured guaranteed notes - net Fair value Amortized cost
1.375.236 1.447.957
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair values of financial assets and financial liabilities are determined as follows:
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar.
The fair values of financial assets and financial liabilities with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.
Secara khusus, asumsi signifikan yang digunakan dalam menentukan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan ditetapkan di bawah ini.
Specifically, significant assumptions used in determining the fair value of the following financial assets and liabilities are set out below.
Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
Fair value measurements recognised in the consolidated statement of financial position
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
The following table provides an analysis of financial instruments that are measured subsequent to initial recognition at fair value, grouped into Levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable.
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
- 157 -
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Tingkat 1/ Level 1 Aset keuangan pada FVTPL Reksadana Dana kelolaan Efek tersedia untuk dijual Lainnya Aset keuangan pada AFS Instrumen utang Jumlah
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
2.209.241 18.490 7.621
-
1.880.163 -
2.209.241 1.880.163 18.490 7.621
13.191 2.248.543
-
1.880.163
13.191 4.128.706
Tidak ada transfer antara tingkat 1 dan 2 pada periode berjalan.
Financial assets at FVTPL Mutual funds Managed funds Equity securities held for trading Others Financial assets at AFS Debt instrument Total
There were no transfers between level 1 and 2 in the period.
53. REKLASIFIKASI AKUN
53. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Pada tahun 2012, Perusahaan menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 atas hal-hal sebagai berikut:
In 2012, the Company restate the consolidation financial position on December 31, 2011 and 2010 of the matters as follows:
Pada tahun 2012, MCAA dan MNCL, Entitas Anak, menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 62 tentang kontrak asuransi dan PSAK 28 (revisi 2011) tentang akuntansi kontrak asuransi kerugian dan PSAK No.36 tentang akuntansi asuransi Jiwa. Perubahan akuntansi ini diterapkan secara retrospektif, oleh karenanya angkaangka komparatif tahun 2011 dan 2010 disajikan kembali.
In 2012, MCAA and MNCL, subsidiaries, adopted Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.62 of the contract of insurance and FRS 28 (revised 2011) on insurance contracts accounting and SFAS 36 on Life Insurance. This accounting change is applied retrospectively, therefore the comparative figures are restated in 2011 and 2010.
Selisih antara nilai liabilitas pada tanggal penerapan dengan biaya jasa lalu yang seharusnya diakui pada periode berikutnya disesuaikan ke saldo laba awal tahun 2011 setelah dikurangi dengan liabilitas yang telah diakui Perusahaan dengan menggunakan kebijakan akuntansi sebelum perubahan.
The difference between the value of a liability on the date of application to the past service cost is recognized in subsequent periods should be adjusted to retained earnings beginning in 2011 after deducting the liabilities that have been recognized using the accounting policies the Company prior to the change.
- 158 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Posisi akun tersebut sebelum dan sesudah penyajian kembali dan reklasifikasi akun adalah sebagai berikut:
The account balance before and after the effect of the restatement and the reclassifications are as follows: 31 Des/Dec 31,
2011 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification ASET LANCAR Aset Reasuransi LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas kepada pemegang polis LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan pembiayaan, efek dan asuransi Keuntungan dan kerugian lain-lain
2010 Setelah reklasifikasi/ After reclassification
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
-
17.125
-
11.860
CURRENT ASSETS Reasurance assets
52.765
69.890
17.680
29.540
NONCURRENT LIABILITIES Liabilities to policy holders
331.146 21.381
54. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
328.508 24.019
-
-
COMPREHENSIVE INCOME Finance, securities and insurance income Other gain and losses - net
54. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai dengan 159 merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 28 Maret 2013.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 159 were the responsibilities of the management and were approved and authorized for issue by the Directors on March 28, 2013.
- 159 -
PT BHAKTI INVESTAMA Tbk MNC Tower 5th Floor Jl. Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta 10340 Indonesia Tel. +62-21 392 5000 Fax. +62-21 3983 6870 Email :
[email protected] www.bhakti-investama.com