ii
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tema dan Penjelasan Theme and Explanation
Into the Next Level of Growth Menuju Fase Pertumbuhan Berikutnya
Tahun 2013 menandai perubahan yang besar dengan melewati 50 tahun masa pengabdian Bank NTT terhadap masyarakat Nusa Tenggara Timur. Oleh sebab itu, Bank NTT terus menerus melakukan continuous improvement guna mencapai kinerja yang telah ditargetkan, dan juga sebagai syarat bagi Bank NTT untuk meningkatkan keberhasilan dalam menyediakan layanan Perbankan yang memberi nilai tambah bagi pemangku kepentingan serta tumbuh melalui dukungan nasabah untuk memaksimalkan potensinya. Di tahun 2013 kami tumbuh secara konservatif sesuai kondisi pasar khususnya suku bunga dana yg terus meningkat. Loyalitas nasabah Pemda se NTT dan nasabah Non Pemda merupakan salah satu pijakan kebijakan pertumbuhan konservatif yg digunakan manajemen Bank NTT di tahun 2013. Hasilnya pertumbuhan Laba signifikan walaupun pertumbuhan aset produktif tumbuh secara prudent. 2013 marked major shifting after exceeding 50 years of Bank NTT's dedication for society of Nusa Tenggara Timur. Therefore, Bank NTT always performs continuous improvement to achieve targeted performance, and as a requirement for Bank NTT to enhance achievement in providing banking service with added-value to the stakeholders and evolve with support from the customers to optimize its potential. In 2013, we booked conservative growth in accordance with market condition particularly progressive interest rate. Customers loyalty from Local Government in NTT Province and Non-Local Government customers becomes a principal of conservative growth policy which was applied by management of Bank NTT in 2013. As the result, significant Profit growth was booked despite prudent growth of earning assets
Bank NTT 2013 Annual Report
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
1
2
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kesinambungan Tema Theme Sustainability
2011: Menjadi Champion di Propinsi NTT
2011: To Become Champion in NTT Province
Sejak tanggal 21 Desember 2010, Pemerintah meluncurkan suatu program bagi Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia yang disebut BPD Regional Champion, yaitu suatu program transformasi Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia untuk menjadi bank pembangunan daerah yang dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan ekonomi di wilayahnya masing-masing. BPD Regional Champion memiliki 3 pilar yaitu pilar-1 : ketahanan kelembagaan, pilar-2: kemampuan sebagai agent of regional economy development dan pilar-3 : kemampuan melayani kebutuhan masyarakat. Ketiga pilar tersebut dibangun di atas 2 fondasi yaitu risk management dan good corporate governance. Bagi BankNTT Program Regional Champion merupakan salah satu metode yang berguna dalam rangka mempercepat pencapaian visi sebagai bank yang sehat kuat dan terpercaya, dan misinya yaitu pelopor penggerak ekonomi rakyat, menggali sumber potensi daerah untuk kesejahteraan rakyat NTT, meningkatkan pendapatan asli daerah, meningkatkan fungsi intermediasi.
Since December 21st, 2010, the Government launched a program for Indonesian Regional Bank which is acknowledged as BPD Regional Champion, which refers to a transformation program for Regional Bank in Indonesia to be a regional bank to provide positive contribution on economic development of each region. BPD Regional Champion has 3 pillars, Pillar - 1: Institutional Resilience, Pillar - 2: Capacity of agent of regional economy development and Pillar - 3: Ability of serving the customers' demand. All of three pillars are developed upon 2 foundations which are risk management and good corporate governance. For Bank NTT, Regional Champion Program is a useful method to accelerate vision achievement as sound, strong and trusted bank, and the mission as pioneer of public economy engine, exploring regional source potential to bring welfare for NTT's society, increase regional revenue and improve intermediary function.
2012: Tumbuh Menuju Era Keemasan
2012: Growing Into A Golden Era
Di tahun 2013 kami tumbuh secara konservatif sesuai kondisi pasar khususnya suku bunga dana yg terus meningkat. Loyalitas nasabah Pemda se NTT dan nasabah Non Pemda merupakan salah satu pijakan kebijakan pertumbuhan konservatif yg digunakan manajemen bank NTT di tahun 2013. Hasilnya pertumbuhan Laba signifikan walaupun pertumbuhan assets produktif tumbuh secara prudent
Di tahun 2013 kami tumbuh secara konservatif sesuai kondisi pasar khususnya suku bunga dana yg terus meningkat. Loyalitas nasabah Pemda se NTT dan nasabah Non Pemda merupakan salah satu pijakan kebijakan pertumbuhan konservatif yg digunakan manajemen bankNTT di tahun 2013. Hasilnya pertumbuhan Laba signifikan walaupun pertumbuhan assets produktif tumbuh secara prudent
2011
Sehat, Kuat, Terpercaya
2012
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
LAPORAN CSR CSR REPORT
INFORMASI TAMBAHAN ADDITIONAL INFORMATION
LAPORAN KEUANGAN AUDIT AUDITED REPORT
melayani lebih sungguh
49 TAHUN DI INDONESIA
Menjadi Champion di Propinsi NTT
PT. Bank Pembangunan Daerah NTT
Laporan Tahunan 2011
1
BANK NTT LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 2012
i
Bank NTT 2013 Annual Report
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
2013
Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya Di tahun 2013 kami tumbuh secara konservatif dan prudent. Kebijakan ini berkaitan dengan kondisi pasar yang memanas karena meningkatnya suku bunga perbankan. Kami menyadari bahwa struktur sumber dana kami bertumpu pada segment nasabah yang loyal dan tidak sekedar mengejar suku bunga, di sisi lain, nasabah kredit kami memerlukan suku bunga kredit yang wajar; dengan kondisi tersebut, maka manajemen mengambil kebijakan yang konservatif dan prudent, sehingga menghasilkan laba yang tetap tumbuh signifikan walaupun pertumbuhan aktiva produktif tidak terlalu tinggi, bahkan dapat dikatakan kecil pertumbuhannya. Dalam rangka mempersiapkan pertumbuhan yang lebih agresif pada tahun-tahun berikutnya, kami melakukan konsolidasi internal dan mempersiapkan infrastruktur pendukung yang lebih baik.
Into the Next Level of Growth In 2013, we booked conservative growth in accordance with market condition particularly progressive interest rate. Customers loyalty from Local Government in NTT Province and Non-Local Government customers becomes a principal of conservative growth policy which was applied by management of Bank NTT in 2013. As the result, significant Profit growth was booked despite prudent growth of earning assets
2013
3
2
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Daftar Isi Table of Content
Kesinambungan Tema
2
Theme Sustainability
Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Kinerja Penting
8
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
34
Laporan Komisaris utama
36
Profil Dewan Komisaris
42
Laporan Direksi
44
Profil Direksi
52 Board of Director Profile
Profil Kepala Divisi
56
Head of Division Profile
Pemimpin Kantor Cabang
81
Branch Office Manager
PROFIL PERUSAHAAN
62
Informasi Perusahaan
64
Company Information
Riwayat Singkat
65
Brief History
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
68
Milestone
72
Struktur Organisasi
74
Wilayah Operasional
76
Lini Bisnis
81
Line of Business
Peristiwa Penting
86
event Highlights 2013
TINJAUAN FUNGSIONAL
100
Pengembangan Sumber Daya Manusia
102
Profil SDM Bank NTT
104
Pelatihan dan Pengembangan SDM
107
Teknologi Informasi
122
Support IT dalam Bisnis Bank NTT
122
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
136
Tinjauan Persegmen Usaha
138
Penyaluran Kredit Per Sektor Ekonomi
143
Perbankan Konsumer
145
Perbankan UMKM
147
Perbankan Komersial dan Korporasi
149
Perbankan Treasuri
151
Segmen Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
153
Tinjauan Keuangan
164
Pendapatan Bunga Kredit
168
Kas dan Setara Kas
175
Liabilitas
176
Arus Kas
182
Upaya Pengendalian BOPO
185
Financial And Significant Performance Highlights REPORT TO STAKEHOLDERS President Commissioner reports Board of Commissioner Profile report of the Board of Directors
COMPANY PROFILE
vision, Mission and Corporate Culture Milestone
Organization Structure Operational Area
Functional & Operational RevIew Human resources Development Human Resources Profile
Human Resources Training & Development Information Technology IT Support of Bank NTT’s Business MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Business Segment Review Loan Disbursement Per Economy Sector Consumer Banking SME Banking
Commercial And Corporate Banking Treasury Banking
Third Party fund Collection Segment Financial Overview Loan Interest Revenue Cash and Cash equivalents Liabilities Cash flows
BOPO Controlling
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kebijakan Dividen
191
Program Kepemilikan Saham
191
Dividend Policy
TATA KELOLA PERUSAHAAN
204 GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION REPORT
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
208
Good Corporate Governance Implementation report
Tujuan Pelaksanaan GCG di Bank NTT
208
Objectives of GCG Implementation In Bank NTT
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
212
Result of extraordinary GMS Agenda
Tata Kelola Bank NTT
215
Governance of Bank NTT
Dewan Komisaris
215
Rapat Dewan Komisaris
221
DIREKSI
228
Komite – Komite dibawah Dewan Komisaris
249
Sekretaris Perusahaan
265
Penerapan Fungsi Audit Intern
271
Laporan Audit Internal
273
Internal Audit Report
Sistem Pengendalian Internal
276
Internal Control System
Permasalahan Hukum
277
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank
287
Share Ownership Program
Board of Commissioners Board of Commissioners Meetings DIREKSI
Committees under the Board of Commissioners Corporate Secretary Implementation Of Compliance function
Litigation Disclosure of financial and Non-financial Information
Penyimpangan Internal (Internal Fraud)
288
Internal fraud
Pedoman Perilaku (Code Of Conduct)
289
Code Of Conduct
Skema Budaya Perusahaan Dalam Mencapai Hasil Usaha. 296
Corporate Culture Scheme In Achieving Business Result
Pengaduan Pelanggaran
297
Whistleblowing System
Penerapan Manajemen Risiko
302
Proses Manajemen Risiko
306
Risk Management Process
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
346
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Laporan Keuangan
371
Implementation Of risk Management
Financial Report
3
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Kinerja Penting
2009
2010
3,39
232.65 2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
Laba Operasional Bank NTT pada tahun 2013
Rp 319,92
Bank NTT Operating Income in 2013
Miliar Billion Pertumbuhan Growth
23,81% Aset Bank NTT pada tahun 2013 Assets of Bank NTT in 2013
Rp 7,27 Triliun Trillion Pertumbuhan Growth
4,6%
7.27
Triliun Rp Trillion Rp
6.95
Miliar Rp Billion Rp
4,50
Total Assets
319.92
Operating Income (Loss)
258.39
Total Aset
188.33
Laba Operasional
5,62
Financial And Significant Performance Highlights
145.56
6
2013
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Dana Pihak Ketiga
Penyaluran Kredit
Triliun (Rp) Trillion (Rp)
Triliun (Rp) Trillion (Rp)
4.88
4.39 2.82
2.87
3.81
5.06
2009
2010
2.30
3.13
4.69
Loan Disbursement
4.10
Third Party Fund
2009
2010
2011
2012
2013
Ekuitas
Aset Produktif
Triliun (Rp) Trillion (Rp)
Triliun (Rp) Trillion (Rp)
2012
2013
2010
2011
2012
2013
6.35 2009
4.18
3.43
5.21
0.94
0.78
0.67
0.56 2009
6.58
Earning Assets
1.05
Equity
2011
2010
2011
2012
2013
7
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Kinerja Penting Financial And Significant Performance Highlights
71.04%
71.57%
2009
2010
2011
2012
67.13%
72.10%
Operating Cost to Operating Income (BOPO)
2013
2010
2012
9.35%
8.67%
9.85% 2011
2013
Rasio Kredit yang diberikan terhadap DPK (LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR)
2009
2010
2011
2012
96.36%
Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
2009
93.45%
2013
92.95%
2012
11.68%
Net Interest Margin (NIM)
122.79%
2011
0.29%
2010
0.29%
0.28%
0.66% 0.17% 2009
Margin Pendapatan Bunga Bersih (NIM)
10.99%
Non-Performing Loan Net (NPL-Net)
91.77%
Rasio Kredit Bermasalah Net (NPL-Net)
70.68%
8
2013
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jutaan Rp.
NERACA
In million Rp. 2009
2010
2011
2012
2013
Balance Sheets
Jumlah Aset
3,394,339
4,496,883
5,621,758
6.951.092
7.267.810
Total Assets
Aktiva Produktif
3,425,635
4,179,580
5,210,732
6.354.256
6.577.555
Earning Assets
2,819,843
2,874,494
3,807,784
4.386.896
4.880.662
Loan (Gross)
65,868
81,295
51,191
44.678
53.411
Impairment Losses of Loan
2,296,389
3,132,403
4,096,508
4,694.414
5.064.915
Third Party Fund
562,084
674,550
775,517
935,129
1.052.800
Total Equity
369,248
412,498
477,089
578.231
628.730
- Paid-in Capital
247
247
247
247
247
- Grants
17,650
20,594
400
400
400
- Fund of Capital Deposit
80,211
102,071
128,884
162.662
191.701
2,155
-
-
-
- Profit in Previous Year
94,728
136,985
168,897
193.589
231.722
- Net Income For The Year
36,924,843
41,249,843
47,708,947
57,823,047
62.873.047
- Total Placed & Paid-in
Lembar
Lembar
Lembar
Lembar
Lembar
Shares
Kredit Yang Diberikan (Bruto) CKPN Kredit Dana Pihak Ketiga Jumlah Ekuitas - Modal Disetor - Modal Sumbangan - Dana Setoran Modal - Cadangan Umum & Cadangan Tujuan - Laba Tahun Lalu - Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak - Jumlah Lembar Saham yg ditempatkan & disetor
Jutaan Rp. LABA (RUGI) Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Selain Bunga Beban Operasional Selain Bunga Laba (Rugi) Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional
- General & Appropriate Reserves
In million Rp. 2009
2010
2011
2012
2013
Income (Loss)
467,193
644,071
738.631
856.948
931.644
Interest Income
(115,876)
(153,212)
(236.657)
(292.747)
(253.677)
Interest Expense
351,317
490,859
501.974
564.201
677.967
Net Interest Income
29,296
30,991
64.653
51.617
41.537
(235,050)
(333,518)
(333.980)
(357.432)
(399.585)
145,563
188,332
232.647
258.386
319.919
(1,252)
177
(340)
4.001
(2.863)
Non-Interest Operating Income Non-Interest Operating Expenses Operating Income (Loss) Non-Operating Income (Loss) Income (Loss) Before
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
144,311
188,509
232,307
262.387
317.056
Pajak Penghasilan '
(49,583)
(51,524)
(63,410)
(68,798)
(85.334)
Income Tax
94,728
136,985
168,897
193.589
231.722
Net Income (Loss)
2,754
3,392
3,787
3.787
3.908
Earning Per Share
Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak Laba Bersih Perlembar Saham (Rupiah)
Income Tax
9
10
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Kinerja Penting Financial And Significant Performance Highlights
RASIO PENTING
Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM)
2009
30.51
2010
26.29
2011
20.89
2012
16.52
2013
Financial Ratio
17.26
Capital Adequacy Ratio
Asset Produktif Bermasalah & Asset Non Produktif Bermasalah terhadap total Asset Produktif dan Asset Non Produktif
1.26
1.77
0.92
0.86
1.00
Adversely Classified Assets & Non-earning Assets to Total Earning Assets and Nonearning Assets
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Asset Produkti
1.36
1.84
0.93
0.87
1.00
Adversely Classified Assets to Total Earning Assets
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Asset Keuangan Terhadap Asset Produktif
2.19
2.09
1.04
0.74
0.84
Impairment Losses Value Allowance to Earning Assets
NPL Gross
1.50
2.49
1.20
1.20
1.30
NPL Gross
NPL Net
0.17
0.66
0.28
0.29
0.29
NPL Net
Return On Asset (ROA)
4.05
4.30
4.19
3.65
3.96
Return On Asset (ROA)
Return On Equity (ROE)
19.05
22.23
25.57
27.66
27.46
Return On Equity (ROE)
Net Interest Margin (NIM)
10.99
11.68
9.85
8.67
9.35
Net Interest Margin (NIM)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
70.68
72.10
71.04
71.57
67.13
Operating Cost to Operating Income
Loan to Deposit Ratio (LDR)
122.79
91.77
92.95
93.45
96.36
Loan to Deposit Ratio (LDR)
83.44
85.01
86.21
86.55
85.51
Loan to Deposit Ratio (LDR)
503.88
566.71
624.90
643.33
590.33
Liabilities to Equity
Liabilitas terhadap total Asset Liabilitas terhadap Ekuitas
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Informasi Harga Saham
Information of Shares Price
PT. Bank NTT hingga 31 Desember 2013 belum mengeluarkan sahamnya kepada publik dan atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31st, 2013, PT Bank NTT had not yet issued any share to public and/or traded in Indonesia Stock Exchange.
Informasi Mengenai Obligasi
Information of Bonds
Bank NTT telah menerbitkan Obligasi I Bank NTT tahun 2011 tanggal 08 Juli 2011 senilai Rp. 500 miliar, yang terdiri dari 4 (empat) seri dengan tingkat suku bunga berkisar 9% - 11,5%. Dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi tersebut setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk modal kerja dan untuk memperkuat struktur keuangan Bank NTT.
Bank NTT issued Bonds I Bank NTTo of 2011 on July 8th, 2011 with value of Rp500 billion in 4 (four) series with interest rate of about 9% - 11.5%. The IPO proceeds of bonds after deduced by emission cost for working capital and strengthen financial structure of Bank NTT.
a. Tanggal efektif : 28 Juni 2011
a. Effective date: June 28th, 2011
b. Masa penawaran : 01 - 05 Juli 2011
b. Offering period: July 1st – 5th, 2011
c. Tanggal penjatahan : 06 Juli 2011
c. Emptive Period: July 6th, 2011
d. Tanggal distribusi obligasi secara elektronik : 08 Juli 2011
d. Electronic Bonds Distribution date: July 8th, 2011
e. Tanggal pencatatan pada bursa efek Indonesia : 11 Juli 2011
e. Listing on Indonesia Stock Exchange: July 11th, 2011
f. Tanggal pembayaran bunga pertama obligasi : 08 Oktober 2011
f. Realization of first bond’s interest: October 8th, 2011
Jenis Efek
Nilai (Rp) values (Rp)
Tingkat Bunga Interest Rate
Tanggal penerbitan Issuance Date
Tanggal Jatuh Tempo Maturity Period
Bonds
Seri A
30.000.000.000,-
9% pertahun
08 Juli 2011
12 Juli 2012
A Series
Seri B
105.000.000.000,-
9,9% pertahun
08 Juli 2011
08 Juli 2014
B Series
Seri C
230.000.000.000,-
10,8% pertahun
08 Juli 2011
08 Juli 2016
C Series
Seri D
135.000.000.000,-
11,5% pertahun
08 Juli 2011
08 Juli 2018
D Series
Saldo Dana Penjualan Obligasi
Bonds Issuance Proceeds Outstanding
Pada tanggal 12 Juli 2012, Obligasi Seri A sebesar Rp30 miliar telah jatuh tempo, sehingga saldo Obligasi menjadi sebesar Rp470 miliar (Obligasi Seri B, C dan D). Setelah dikurangi beban emisi yang belum diamortisasi sebesar Rp5,29 miliar saldo Obligasi pada akhir tahun 2012 menjadi Rp464,71 miliar.
On July 12th, 2012, Series A Bonds of Rp30 billion has matured that Bonds outstanding reached to Rp470 billion (Series B, C and D). After receded with unamortized emission expenses in amount of RP5.29 billion. Bonds Outstanding as end of 2012 was to Rp464.71 billion.
Sementara pada tahun 2013, saldo Obligasi Seri B, C dan D sebesar Rp470 miliar setelah dikurangi beban emisi Obligasi yang belum diamortisasi sebesar Rp4,05 miliar menjadi Rp465,95 miliar diakhir tahun 2013.
While, in 2013, Series B, C and D Bonds outstanding was Rp470 billion after receded with unamortized Bonds emission expense of Rp4.05 billion to Rp465.95 billion at the end of 2013.
11
12
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Informasi Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Information of Stock Market Supporting Profession and Institution Perusahaan Pemeringkat Efek Securities Rating Agency: (Obligasi I Bank NTT Tahun 2011) PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Panin Tower Senayan City, Lantai 17 Jalan. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270, Indonesia Phone : (021)-7278 2380 ; Fax : (021) - 7278 2370 Pencatatan Obligasi Bonds Listing PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I, Lantai 4, Jalan Jend. Sudirman Kav 52 -53, Jakarta 12190 Wali Amanat Trustee PT. Bank Mandiri Plaza Mandiri, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav 36-38, Jakarta Penjamin Emisi Underwriter PT. Andalan Artha Advisindo Sekuritas Equity Tower Building, Lantai 22 Jalan. Jend. Sudirman, Jakarta 12190
Agen Pembayar Payment Agent PT. Kustodian Sentral Efek / KSEI Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I, Lantai 5, Jalan Jend. Sudirman Kav 52 -53, Jakarta 12190 Akuntan Publik Public Accountant Office KAP Drs. J. Tanzil & Rekan Jalan Mayjend. Sungkono, Darmo Park II Blok III / 19 -20, Surabaya 60225-Indonesia Jasa Hukum Legal Councellor Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo Sampoerna Strategic Square, South Tower, Lantai 24, Jalan Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta 12930 Notaris Notary Arry Supratno, SH Gedung Artha Loka, Lantai 7, Suite 706, Jalan Jend.Sudirman Kav 2, Jakarta 10220
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pemeringkatan Oleh Perusahaan Pemeringkat
Rating by Rating Agency
Guna memenuhi ketentuan sebagaimana Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, kami sampaikan hasil pemeringkatan dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Persero) sebagai berikut :
To comply with regulation as the Decision of Chairman of Stock Market and Financial Supervisory Institution (Bapepam - LK) No. 135/BL/2006 dated December 14th, 2006 regarding Rating for Equity Securities, we'd like to disclose rating result from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Persero) as follows:
Keterangan Description
Pemeringkatan 2011 Rating 2011
Pemeringkatan 2012 Rating 2012
Pemeringkatan 2013 Rating 2013
PT. Bank NTT
idA- (Single A Minus; Stable Outlook)
idA- (Single A Minus; Stable Outlook)
idA- (Single A Minus; Stable Outlook)
Obligasi I Bank NTT (Rp500 miliar) Bonds I Bank NTT (Rp500 billion)
idA- (Single A Minus)
idA- (Single A Minus)
idA- (Single A Minus)
13
14
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Reference Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
I. Umum I. General 1.
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. Written in good and correct indonesian, it is recommended to present the report as well as in english.
2.
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. Printed with good quality using readable type and size of font.
3.
Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. The Annual Report should clearly disclose the identity of the company.
4.
Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan. The annual Report is posted in the Company’s website.
Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman. Name of the company and year of the Annual Report is disclosed on: 1. The front cover; 2. Sides; 3. Back cover; and 4. Each page.
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting II. Key Financial Information highlights 1.
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Information of the Company’s business performance in comparative from over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years.
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham
The information discloses, as follows: 1. Sales/operating revenue. 2. Income (loss). 3. Comprehensive Income (loss) 4. Earning (loss) per share.
2.
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Financial information of the Company in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years.
Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/atau joint venture 3. Jumlah aset 4. Jumlah liabilitas 5. Jumlah ekuitas Information discloses, as follows: 1. Net working capital 2. Total investment with associated entities 3. Total asset 4. Total liabilities 5. Total equity
3.
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Financial Ratio in comparative form in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. The information discloses 5 (five) general financial ratios that are relevant with company’s industry.
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
4.
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Share price information in table and graph forms.
5.
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. Information about bonds, sukuk (islamic bonds) or converted bonds issued within the last 2 (two) financial years
Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Harga Saham Tertinggi; 2. Harga Saham Terendah; 3. Harga saham penutupan; 4. Volume Saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada). Information in the table and graph includes: 1. Highest shares price; 2. Lowest shares price 3. Closing shares price 4. Shares trading volume for every quarter within the last 2 (two) financial years (if any) Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk The information includes: 1. Number of outstanding bonds/convertible bonds 2. Interest/yield rate 3. Maturity date 4. Bonds/sukuk rating
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi III. Report from the Board of Commissioners and Board of Directors 1.
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi 3. Komite-komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada) Includes following items: 1. Evaluation in Board of Directors performance regarding the Company’s management 2. Evaluation on Company’s business prospect prepared by the Board of Directors 3. Committees under the Board of Commissioners supervision 4. Changes in Board of Commissioners composition altogether with its reason (if any)
15
16
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Reference
2.
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup
antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan 2. Prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada) Includes following items: 1. Analysis on company’s performance, including strategic policy, comparison between achieved result and target implemented and any constrain faced by the company 2. Business prospect 3. Good corporate governance implementatation performed by the Company 4. Changes on Board of Directors composition and its reason (if any) 3.
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris signature of the Board of Commissioners and Board of Directors
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan Disclosing the following informations: 1. Signatures of the Board of Commissioners and Board of Directors are on a separate sheet 2. Statement that the Board of Directors and Board of Commissioners are fully responsible to the truthfulness of the content of the annual Report 3. Signed by all member sof the Board of Commissioners and the Board of Directors by mentioning their names and positions 4. Written explanation in a separate letter from the concerned member in the event of not signing the annual Report, or, written explanation in separate letter from other member in the event the concerned member did not provide written explanation
IV. Profil Perusahaan IV. Company Profile 1.
Nama dan alamat lengkap perusahaan. Name and address of the company.
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website. The information discloses name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, website.
2.
Riwayat singkat perusahaan. Brief history of the company
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada). includes among others: date/year of establishment, name and change in the company name, if any.
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
3.
Bidang usaha Line of Business
Uraian mengenai antara lain: 1. Bidang usaha yang dijalankan sesuai dengan anggaran dasar yang telah ditetapkan; dan 2. Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa yang dihasilkan Description includes: 1. The line of business as stated in the last articles of association and 2. Type of products and/or services produced
4.
Struktur organisasi Organizational structure
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi. In chart form, including name and position of at least one position structure/position below the Board of Directors
5.
Visi dan Misi perusahaan Vision and Mission of the Company
Mencakup: 1. Visi perusahaan; 2. Misi perusahaan; dan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah
disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris Including : 1. Company’s vision; 2. Company’s mission; and 3. Statement that the vision and mission have been approved by the Board of Directors or Board of Commissioners 6.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Name, title, and brief profile of the Board of Commissioners members.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris The information includes following item: 1. Name 2. Position (including in other companies or institutions) 3. Age 4. Educational Background 5. Employment History 6. First appointment date as Board of Commissioners member
7.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Name, title, and brief profile of the Board of Directors members
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris The information includes following item: 1. Name 2. Position (including in other companies or institutions) 3. Age 4. Educational Background 5. Employement History 6. First appointment date as Board of Directors member
17
18
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Reference Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
8.
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misalnya: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan). Number of employees (two years comparative) and competency development description (for example: employees education and training program).
9.
Komposisi pemegang saham Shareholders Composition
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan The information includes following item: 1. Number of employee for each organization level 2. Number of employee for each education level 3. Employees' training program has been carried out by promoting equal opportunity for all employees. 4. Incurred fund. Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau
lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan
kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya The information includes following item: 1. Names of shareholders having 5% or more shares. 2. Names of Directors and Commissioners who own shares. 3. Public shareholders that hold less than 5% shares' ownership and the percentages. 10.
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi List of subsidiary and/or associated entity
Informasi memuat antara lain : 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi) Information includes, following item: 1. Name of the subsidiaries/associations 2. Share ownership composition 3. Information regarding, subsidiaries/associations 4. Information regarding subsidiaries/associations operational status (has been operated or has not been operated)
11.
Struktur grup perusahaan Company’s Group Structure
Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan tidak memiliki grup. Company’s group structure illustrating subsidiaries, associations, joint venture and special purpose vehicle (SPV) or statement not holding any group.
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
12.
Kronologis pencatatan saham Shares listing history
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan Information includes, following item: 1. Shares listing history 2. Types of corporate action that caused changes in the shares volume. 3. Changes in the shares volume from the initial shares listing to the end of recent financial year period 4. Name of Stock Exchange in where the company shares are listed
13.
Kronologis pencatatan efek lainnya Other Securities Listing History
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan 5. Peringkat efek Information includes, following item: 1. Other securities listing history 2. Types of corporate action that affected any changes in securities volume. 3. Changes in the securities volume from the initial listing to the end of current financial year period. 4. Name of Stock Exchange where the company’s other securities are listed. 5. Securities rating.
14.
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal Name and address of stock exchange supporting institutions and or professions.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek Information includes, following item: 1. Name and address of Shares Register Agency. 2. Name and address of Public Accountants’ Office. 3. Name and address of the securities rating company.
15.
Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional Awards and certification received by the company, both on national or international scale
Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi) The information includes following items: 1. Name of the Award and/or certification 2. Awarding year 3. Awarding and/or certification institutions 4. Validity Period (for certification)
16.
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada) Name and address of subsidiaries and/ or branch or representative office (if any)
19
20
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Reference Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
V. Analisis dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan V. Management Discussion and Analysis on Company Performance 1.
Tinjauan operasi per segmen usaha Operational review per business segment
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas; untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada) The information includes following items: 1. Production/business activity 2. Increase/decrease in production capacity. 3. Sales/operating income. 4. Profitability. For each business segmen disclosed in the financial statement (if any)
2.
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Description of company’s financial performance
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel) , antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas 3. Ekuitas 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas Financial performance analysis including comparison between current year with previous year financial performance (in naration and table forms), The information includes following items: 1. Current asset, non-current asset and total asset 2. Short-term liabilities, long-term liabilities and total liabilities 3. Equity 4. Operating revenue/cost of sales, income (loss) and expense, other comprehensive income and total comprehensive income (loss)
3.
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan Discussion and analysis regarding Company’s solvability and collectibility by presenting relevant ratio calculation
Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang Explanation on: 1. Solvability, both short or long term 2. Accounts receivable collectability ratio
4.
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) Discussion on capital structure and capital structure policy
Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) Explanation about: 1. Capital Structure 2. Capital Structure Policy
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
5.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal Discussion on capital goods investment material commitment
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan Explanation about: 1. The purpose of the commitment 2. Fund source expected to fullfil respective commitment 3. Currency of denomination. 4. Steps taken by the company to protect the risk against related foreign currency position. Note: Should be disclosed if the company has no material ties in capital goods investments.
6.
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/ pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru. If the financial statement discloses material increase or decrease in the sales or net income, that the an explanation should disclose regarding the extent of respective changes can be linked to, among others, the amount of goods or services sold, and or the existence of new products or services.
Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru Explanation about: 1. Amount of increase/decrease in sales or net income 2. Increase/decrease in material from the sales or net income causative factors related to amount of goods or services sold, and or any new products or services
7.
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan Comparative information between target at the initial financial year with the realization, and target or projection for next one year regarding revenue, income, capital structure, or other aspects considered significant for the Company
Informasi memuat antara lain: 1. perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) 2. target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang Information includes folloowing item: 1. Comparison between target at the beginning of fiscal year with the realization 2. Implemented target or projection in next one year
8.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Material Information and facts subsequent to the date of the accountant’s report
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan Description regarding significant events subsequent to the date of the accountant’s report including their impact on future business performance and risks. Note: Should be disclosed if there is no significant subsequent events after the date of the acountant’s report.
9.
Uraian tentang prospek usaha perusahaan Company’s Business Prospect Description
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya Company’s prospects description related with industry and economy generally, accompanied with supporting quantitative data from reliable data source.
21
22
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Reference Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
10.
Uraian tentang aspek pemasaran Marketing Aspect Description
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/ atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar Information regarding the marketing aspect of the company’s products and services, namely marketing and market share strategy.
11.
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir Dividend policy and the dates and total dividend per share (cash and/or non cash) and total dividend per year declared and paid for the last 2 (two) years
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen 2. Jumlah dividen per saham 3. Payout ratio Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya. Information includes following item: 1. Total dividend 2. Total dividend per share 3. Payout ratio Note: if no dividend was paid, state the reason
12.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana) IPO Proceeds realization (regarding the Company is obligated to disclose IPO proceeds realization report)
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS
atas perubahan penggunaan dana (jika ada) Information includes following item: 1. Total funds acquired. 2. IPOProceeds plan. 3. Details of IPO Proceeds 4. Outstanding Proceeds. 5. Date of GMS Approval on IPO Proceeds amendment (if any).
13.
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal Material information, regarding investment, expansion, divestment, acquisition, debt/capital restructuring
Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; 3. Sumber dana.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Information includes following item: 1. The purpose of respective transaction; 2. The transactions value or amount of fund restructurized; 3. Source of funds Note: if there are no such transactions, shall be disclosed
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
14.
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi. Information on material transactions with conflict of interest and/or transactions with related parties.
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Information includes following item: 1. Name of person performed and nature of affiliated transaction; 2. Transaction fairness statement 3. Reason of the transaction 4. Transaction realization in current period 5. Company’s policy related with transaction review mechanism; and 6. Compliance with regulation and related provision Note: if there is no respective transaction, shall be disclosed
15.
Uraian mengenai perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan Explanation regarding changes in regulation that holds significant impact to the company
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan Description should contain among others: any changes in regulation and its impact on the company Note: if there is no change in regulation with significant effect, shall be disclosed
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi Explanation regarding changes in accounting policy
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan Description should contain among others: changes in accounting policy as well as its reason and impact to the financial statement
23
24
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Reference Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
VI. Tata Kelola Perusahaan VI. Good Corporate Governance 1.
Uraian Dewan Komisaris Board of Commissioners Description
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris) Includes following items: 1. Board of Directors duties description 2. Remuneration policy disclosure 3. Remuneration structure indicating remuneration component for every Board of Commissioners member and per component nominal value for each Board of Commissioners member 4. Board of Commissioners meeting frequency and attendance level in the meeting 5. Training program to enhance Board of Commissioners competency 6. Board Charter (Board of Commissioners Manual) disclosure
2.
Uraian Direksi Board of Directors Description
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi 2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi) Includes following items: 1. Scope of work and responsibility of each Board of Directors member 2. Meeting frequency 3. Board of Directors attendance level in the meeting 4. Training program to enhance Board of Directors competency 5. Board Charter disclosure (Board of Directors Manual)
3.
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Board of Commissioners and/or Board of Directors members assessment
Mencakup antara lain: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment Includes following items: 1. Board of Commissioners and/or Board of Directors members’ performance assessment process. 2. Criteria used in carrying the performance assessment of Board of Commissioners and/or Board of Directors’ members’ performance. 3. Assessor party
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
4.
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi Description of Board of Directors remuneration policy
Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/ atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi 3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi Includes following item: 1. Disclosure of Remuneration procedure policy 2. Remuneration structure indicating types and total of short-term remuneration, post employment and/ other long term Remuneration for every Board of Directors’ member 3. Disclosure of Key performance indicators to assess Board of Directors’ performance
5.
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu Information regarding majority and controlling shareholders both directly or indirecty to personal owner
Dalam bentuk skema atau diagram In form of scheme or chart
6.
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Disclosure of affiliated Relationship between Board of Directors members, Board of Commissiones members and/or Majority/Controlling Shareholders
Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan Includes following item: 1. Affiliated relationship between Board of Directors and Board of Commissioners members 2. Affiliated relationship between Board of Directors members with Majority and/or Controlling Shareholders 3. Affiliated relationship between Borad of Commissioners members 4. Affiliated relationship between Board of Commissioners memebrs with Majority/Controlling Shareholders Note: if do not have respective affiliated relationship, shall be disclosed
25
26
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Reference Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
7.
Komite Audit Audit Committee
Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit Includes following item: 1. Name and position of Audit Committee members. 2. Educational qualification and employment history of Audit Committee members 3. Audit committee members independency 4. Duties and responsibilities description 5. Audit committee meeting frequency and attendance level
8.
Komite Nominasi dan Remunerasi Remuneration and Nomination Committee
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/ atau remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi Includes following items: 1. Name, position and brief profile of Nomination and/ or Remuneration Committee members 2. Nomination and/or remuneration committee members independency 3. Duties and responsibilities description 4. Nomination and/or remuneration committee duties implementation report 5. Nomination and/or remuneration committee meeting frequency and attendance level
9.
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Other committees under the Board of Commissioners
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain Includes following items: 1. Name, level, and brief profile of the members of the committees 2. Other committees members independency 3. Duties and responsibilities description 4. Other committees duties implementation report 5. Other committees meeting frequency of meetings and the attendance level.
10.
Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan Corporate Secretary duties and function description
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan Includes following items: 1. Name and brief profile of Corporate Secretary officer 2. Corporate Secretary duties implementation report
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
11.
Uraian mengenai unit audit internal Description of internal audit unit in the Company
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah pegawai pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Struktur atau kedudukan unit audit internal 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal Includes following items: 1. Name of the Head of internal audit unit 2. Number of internal audit unit employees 3. Internal audit qualification/certification as an internal audit profession 4. Organizational structure or position of the internal audit unit 5. Duties implementation report 6. Respective party that appoints or dismisses the Head of Internal Audit Unit
12.
Akuntan perseroan Corporate Accountant
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 3. Besarnya fee audit dan jasa atestasi lainnya (dalam hal akuntan memberikan jasa atestasi lainnya bersamaan dengan audit) 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan The information Includes following items: 1. Number of audit periods that the accountant has audited the Company’s financial statements 2. Number of audit periods that the public accountant office has audited the Company’s financial statements 3. The Amount of Audit or other attestation fee 4. Other services provided by the accountant beside financial audit service Notes: if there is no other service, shall be disclosed
13.
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Description of to Risk Management of the Company
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas
efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi
perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
The information Includes following items: 1. Explanation of Risk Management System. 2. Explanation of Evaluation of Risk Management Activity. 3. Explanation of the risks faced by the company 4. Efforts to manage those risks.
27
28
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Reference Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
14.
Uraian mengenai Sistem Pengendalian Internal Explanation of Internal Audit System
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian internal, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/ COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern The information Includes following items: 1. Brief explanation regarding internal audit system, including operational and financial audit 2. Explanation of internal audit system conformity with international recognized framework/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Explanation regarding evaluation on internal audit system effectiveness
15.
Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Description of corporate social responsibility on environmental activities.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities performed 3. Financial impact from the environmental program related to Company’s operational, namely environmental friendly and recyclable material and energy utilization, Company's waste management system and so forth. 4. Certification on Environmental sector (if any)
16.
Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja Description of Corporate Social Responsibility on occupational health and safety activities.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities carried out 3. Financial impact regarding employment practice, occupational health and safety such as gender equity and job opportunity, occupational infrastructure and safety, employee turnover rate, occupational accident rate and so forth
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
17.
Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Description of Corporate Social Responsibility on social and community empowerment activities.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan 4. Terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities carried out 3. Financial impact regarding social empowerment activity among others indigeneous manpowers, surrounding community empowerment, social infrastructure improvement, other donations and so forth
18.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Description of corporate social responsibility related with responsibility to the customers.
Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities carried out 3. Financial impact regarding product responsibility, customer's health and safety, product information, facility, numbers and response to customer's complaint and so forth.
19.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan Litigation or legal cases faced by the Company, subsidiaries, members of Board of Directors and/ or Board of Commissioners serving on the Annual Report period
Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan. The information Includes following items: 1. Case/litigation decsription 2. Case/litigation settlement status 3. Impacts on the Company’s financial condition Notes: If there is no case/claim, shall be disclosed
20.
Akses informasi dan data Perusahaan Information Access and Corporate Data
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya Description on access to corporate information and data to the public, for example through website, mass media, mailing list, bulletin etc. availability.
21.
Bahasan mengenai etika bisnis Perusahaan Discussion on Corporate business ethic
Memuat uraian antara lain: 1. Isi etika bisnis 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh
level organisasi 3. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan
(corporate culture) yang dimiliki perusahaan The information Includes following items: 1. Business ethnic Content 2. Revelation of Business ethnic is applicable to all organization level. 3. Efort implementation and enforcement effort 4. Statement about Corporate Culture
29
30
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Reference
22.
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
Pengungkapan mengenai whistleblowing system Disclosures of the whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan 5. Hasil dari penanganan pengaduan Includes whistleblowing system mechanism: 1. Distribution of whistleblowing report 2. Protection for the whistleblower 3. Report handling 4. Report management party 5. Result of report handling
VII. Informasi Keuangan Financial information 1.
Surat pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan Board of Directors statement regarding to the Responsibility of the financial statement
2.
Opini auditor independen atas laporan keuangan Independent auditor’s opinion on the financial statement.
3.
Deskripsi opini auditor independen di Laporan keuangan Independent auditor’s opinion description on the financial statement
4.
Laporan keuangan yang lengkap full financial statements
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan Financial Statement compliance with related regulation responsibility.
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik The description contains: 1. Name and signature. 2. Audit Report Date 3. Public Accountant Office and Individual Public Accountant license number. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pospos dalam laporan keuangannya (jika relevan) includes all elements of the financial statements: 1. Balance sheet 2. Comprehensive income statement 3. Report on changes in equity 4. Cash flow statement 5. notes to the financial statement 6. financial position at the beginning of the comparative periods presented if the company implemented an accounting policy retrospectively or restated an account in the financial statement, or if the company reclassified financial statement accounts (if relevant)
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
5.
Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi state whether or not there is disclosure according to secara retrospektif atau membuat penyajian kembali SFAS pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya Disclosure in notes to the financial statement when the company applies an accounting policy retrospectively or restates an account in the financial statement or reclassifies an account in the financial statement
6.
Perbandingan tingkat profitabilitas Comparison of profitability ratio
7.
Laporan arus kas Cash flow report
8.
Ikhtisar kebijakan akuntansi Accounting policy highlights
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/ atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan should fulfill the following provisions: 1. Classification of activities into three categories: operating, investing and financing 2. Use of the direct method to report cash flow from operating activities 3. Separate presentation of cash income and/or expenditure in the current year from operating, investing and financing activities 4. Disclosure of non-cash activities in the notes to the financial statement Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan
laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Aset tetap 5. Instrumen keuangan Includes at least: 1. Statement of compliance with SAK. 2. Financial statement measurement and preparation foundation 3. Income and expense recognition 4. Fixed Asset 5. Financial Instrument 9.
Pengungkapan transaksi pihak berelasi Affiliated Party transaction disclosure
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. Several aspects disclosed, as follows: 1. Name of the affiliated parties, as well as the nature and relationship with the affiliated parties. 2. Value of the transaction and the percentage on total related income or expense. 3. Outstanding and the percentage towards total asset or liabilities.
31
32
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Reference Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
10.
Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan Disclosure on any aspects related with Taxation
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas 4. Syarat dan ketentuan transaksi dengan pihak berelasi items that must be disclosed: 1. Name(s) of related parties, and nature of relationship with related parties 2. Value of transactions and percentage of total related income and expense 3. Balance and percentage of total assets or liabilities 4. terms and conditions of related party transactions
11.
Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap Disclosure of fixed assets
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi Items that must be disclosed: 1. Depreciation method used 2. Explanation of whether fair value model or cost model have been adopted as accounting policy 3. Method and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosing the fair value of fixed assets (cost model) 4. Reconciliation of recorded gross amount and cumulative depreciation of fixed assets at the beginning and end of the period by showing addition, reduction and reclassification
12.
Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan imbalan kerja Accounting Policy related with employment benefits
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan; 2. Deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja yang diselenggarakan oleh perusahaan; 3. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial; dan 4. Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk kurtailmen dan penyelesaian. Several aspects shall be disclosed: 1. Type of employment benefit provided to employees 2. General description regarding post employment benefit program held by the company 3. Accounting policy in the company to recognize actuarial Income and loss; and 4. Income and loss recognition for curtailment and settlement
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Criteria
Description
Page
13
Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen Hal-hal yang harus diungkapkan: keuangan 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi Disclosure regarding the Financial Instruments untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 2. Klasifikasi instrumen keuangan; 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; 4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; 5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. Shall be disclosing: 1. Accounting policy, requirement and condition for every financial instrument group; 2. Financial instrument classification; 3. Fair value for every financial instrument group risk management policy and objectives; 4. Risk Management policy and objectives; 5. Explanation of financial instrument inherent risk: market risk, credit risk and liquidity risk and 6. Quantitative analysis on every risk related to financial instrument
14.
Penerbitan laporan keuangan Issuance of Financial Statements
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit;
dan 2. Pihak
yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Several aspects shall be disclosed, as follows: 1. Date of authorized financial statements issuance; and 2. Responsible parties in authorizing financial statements.
33
34
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
35
Laporan Kepada pemangku kepentingan Report to Stakeholders
Melalui penerapan strategi bisnis yang efektif serta dengan kerja sama yang solid dari jajaran Manajemen dan Karyawan Bank NTT dan dukungan dari seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan, Perusahaan berhasil menuntaskan beberapa isu yang menjadi tantangan utama Bank NTT pada tahun 2013. Through the implementation of effective business strategy and solid cooperation from Management and Employee of Bank NTT and support from every shareholders and stakeholders, the Company succeeded in overcoming several issues as principal challenge of Bank NTT in 2013.
Laporan KOmisaris Utama Laporan Komisaris Utama
32
Profil Dewan Komisaris Profil Dewan Komisaris Laporan Direktur utama Laporan Direktur utama Profil Direksi Profil Direksi Profil Kepala Divisi Profil Kepala Divisi Profil Kepala cabang Profil Kepala Cabang
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
34 35 36 35 36
Laporan Keuangan Financial Review
36
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Laporan Komisaris Utama President Commissioner Reports
Fransiskus Salem, SH, M.Si Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian tersebut dan mengharapkan agar hasil yang positif tersebut dapat dijadikan sebagai titik tolak untuk peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan Visi Bank NTT untuk menjadi bank yang sehat, kuat dan terpercaya. The Board of Commissioners highly appreciates the achievement and wishes that the positive result will be regarded as benchmark to improve future performance, in accordance with Vision of Bank NTT to become sound, strong and trusted Bank.
Perkembangan kondisi perbankan di tahun 2013 menghadirkan iklim yang lebih kondusif bagi perkembangan kinerja Bank NTT. Di sisi lain, komitmen segenap Manajemen Bank NTT dalam pengelolaan Perusahaan selama tahun 2013 juga terbukti berhasil membawa Perusahaan untuk mencatat rangkaian capaian kinerja keuangan dan operasional yang cukup menggembirakan.
Banking condition surge in 2013 brought more favorable condition for performance development of Bank NTT. On the other hand, commitment of Bank NTT’s Management in managing the Company during 2013 was also proven succeeded in bringing the Company to book delighting financial and operational performance.
Melalui penerapan strategi bisnis yang efektif serta dengan kerja sama yang solid dari jajaran Manajemen dan Karyawan Bank NTT dan dukungan dari seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan, Perusahaan berhasil menuntaskan beberapa isu yang menjadi tantangan utama Bank NTT pada tahun 2013.
By implementing effective business strategy and solid cooperation between the management and employee of Bank NTT and support from all shareholders and stakeholders, the Company performed in settling several issues as major challenges of Bank NTT in 2013.
Penilaian atas kinerja Direksi
Appraisal of Board of Directors Performance
Di tengah peningkatan kompetisi industri keuangan di Indonesia khususnya perbankan di Nusa Tenggra Timur, Bank NTT berhasil mencatat capaian kinerja positif pada beberapa indikator keuangan utama selama tahun 2013. Dalam aspek aset Perusahaan, Bank NTT berhasil meningkatkan total aset Perusahaan menjadi Rp7,27 triliun pada akhir tahun 2013, meningkat 4,6% dibandingkan total aset pada tahun 2012 yang berjumlah Rp 6,95triliun
Amidst financial industry competition in Indonesia mainly banking in Nusa Tenggara Timur, Bank NTT booked positive performance in several key financial indicators in 2013. Assets of the Company was increased which total assets reached to Rp7.26 trillion as end of 2013, increased by ..% from total assets in 2012 which booked of Rp6.95 trillion.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
37
38
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pertumbuhan kinerja usaha Bank NTT juga dapat dilihat dari keberhasilan Perusahaan dalam meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang hingga akhir Desember 2013 mencapai Rp 5,06 triliun atau 7,89% lebih tinggi (YOY) dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 4,69 triliun. Meningkatnya penyaluran pembiayaan tersebut juga didukung oleh keberhasilan Perusahaan dalam mengendalikan Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/ NPL-Net) sehingga posisi akhir tahun 2013 tidak mengalami peningkatan atau sama dengan tahun 2012 sebesar 0,29%.
Growth of Bank NTT’s business performance is also indicated by Company’s achievement in increasing Third Party Fund collection which as end of December 2013 reached to Rp5.06 trillion or 7.89% higher (YOY) from 2012 which was booked of Rp4.69 trillion. Increasing loan disbursement was also encouraged by Company’s accomplishment in decreasing Non-Performing Financing (NPF Gross) to …% as end of 2013, increased by 0,29% from 2012.
Pengelolaan Perusahaan secara efektif juga membawa tingkat ROA dan ROE mencapai masing-masing sebesar 3,96% dan 27,46%. ROA mengalami peningkatan sebesar 0,31% sedangkan ROE mengalami sedikit penurunan dari tahun 2012 sebesar 0,20%. Sementara NIM mengalami peningkatan sebesar 0,68% dari tahun 2012 sebesar 8,67%.
Effective management of the Company also drove ROA and ROE level to each of 3.96% and 27.46%, increased by 27.46% And 3.96% from 2012 which each was booked of 3.65% and 27.66%, while NIM was controlled on level of 9.35%.
Capaian kinerja tersebut merupakan hasil dari penerapan kebijakan strategis Bank NTT secara efektif dan efisien sehingga Perusahaan dapat menghasilkan kinerja optimal dalam merealisasikan target-target yang telah ditetapkan sebelumnya. Penerapan kebijakan strategis tersebut juga terbukti mampu membawa Bank NTT mengatasi kendala operasional di tahun 2013.
Achievement of such performance as a result of Bank NTT’s strategic policy implementation in effective and efficient manners that the Company was able to book optimum performance in realizing several targets as prior determined. Implementation of the strategic policy is also enabled Bank NTT to overcome operational constraint in 2013.
Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian tersebut dan mengharapkan agar hasil yang positif tersebut dapat dijadikan sebagai titik tolak untuk peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan Visi Bank NTT untuk menjadi bank yang sehat, kuat dan terpercaya.
The Board of Commissioners highly appreciates the achievement and wishes that the positive result will be regarded as benchmark to improve future performance, in accordance with Vision of Bank NTT to become sound, strong and trusted Bank.
Pandangan atas Prospek Usaha
Business Prospects Outlook
Dewan Komisaris memandang optimis Prospek Usaha Perusahaan di tahun 2014 dan masa yang akan datang yang disusun Direksi. Prospek Usaha Bank NTT merupakan aspek integratif yang mampu mengoptimalkan kinerja usaha dan operasional Perusahaan secara berkelanjutan di masa yang akan datang.
The Board of Commissioners optimistically views business prospects of the Company in 2014 and years to come which is prepared by the Board of Directors. Business prospects of Bank NTT is an integrative aspect which will optimize sustainable business and operational performance in the future.
Prospek usaha Bank NTT didukung oleh penguatan indikator kinerja usaha dan operasional selama tahun 2013. Direksi akan terus mengoptimalkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga seiring dengan upaya untuk memperluas diversifikasi portfolio pembiayaan dan optimalisasi penyaluran kredit. Dalam aspek operasional, pengembangan organisasi Bank dan peningkatan kompetensi SDM merupakan elemen mendasar dalam merealisasikan prospek usaha
Business prospects of Bank NTT is driven by improvement of business and operational performance indicator in 2013. The Board of Directors will continuously optimize Third Party Fund Collection in accordance with an effort to expand loan portfolio diversification and optimizing loan disbursement. On the operational aspect, development of organization and improvement of HR quality become principal factor in realizing business prospects of the Company. To ensure
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Perusahaan. Untuk menjamin terlaksananya kegiatan usaha yang akuntabel, Bank NTT juga akan terus mengedepankan implementasi prinsip GCG serta peningkatan fungsi Kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
the achievement of accountable business activity, Bank NTT also upholds implementation of GCG principle and improve Compliance function of the Bank against prevailing regulation.
Manajemen Bank NTT mampu menempatkan seluruh pegawai sebagai aset penting dan tidak terpisahkan dalam pengembangan Perusahaan. Sebagai wujud apresiasi Bank NTT atas dedikasi dan komitmen karyawan.
Management of Bank NTT is able to address all of employee as important and integrated assets on the development of the Company. As an appreciation of Bank NTT for dedication and commitment of the employees.
Secara berkelanjutan, aspek SDM dan TI sebagai aspek operasional Perusahaan akan terus dikembangkan untuk mendukung laju pertumbuhan Bank guna mencapai visi Bank NTT menjadi bank yang sehat, kuat dan terpercaya.
Continuously, HR and IT aspects as operational aspect of the Company will also be developed to support growth of the Bank to achieve vision of Bank NTT to become sound, strong and trusted bank.
Dewan Komisaris berpandangan bahwa tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan, namum sekaligus juga peluang bagi perseroan. Karena itu, diperlukan upaya yang lebih keras dari manajemen untuk mencapai kinerja yang lebih baik lagi. Terkait dengan hal tersebut, maka peningkatan fokus bisnis pembiayaan di segmen ritel dan konsumer perlu untuk dilaksanakan dengan seksama, sistematis dan konsisten, antara lain dengan revitalisasi dan optimalisasi jaringan dan layanan kantor cabang, termasuk kantor cabang pembantu, serta dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan.
The Board of Commissioners regards 2014 as challenging but also promising year for the Company. Therefore, more extensive effort from the management is required to achieve better performance. In relation with respective condition, improvement of loan business focus at retail and consumer sectors are necessary to be conducted in thorough, systematic and consistent manners namely by revitalizing and optimizing office network and service office, including supporting branch office, and by preparing human resources conforming with Company’s demand.
Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja Komite
Corporate Governance and Performance of Committee
Bank NTT senantiasa menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap seluruh perangkat peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank NTT always implements Good Corporate Governance principles under prudent principle and compliance against every prevailing regulation.
Dewan Komisaris telah berupaya untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya usaha perseroan dengan sebaik-baiknya agar target-target yang telah ditetapkan dalam RBB dapat tercapai. Pengendalian risiko dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) selalu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, agar jalannya usaha perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan risiko bisnis yang terjadi dapat dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris, seperti Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Audit juga telah menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan peran dan kewenangannya masing-masing, sehingga sangat membantu tugas-tugas yang harus dijalankan oleh Dewan Komisaris dalam mengawasi jalannya usaha perseroan dengan sebaik-baiknya.
The Board of Commissioners attempts to carry supervisory function on the Company’s business practice at its best that the target which is determined on the Bank Business Plan will be achieved, risk management and implementation of Good Corporate Governance (GCG) is a concern of Board of Commissioners in carrying its duty and responsibility, that the Company’s business practice complies with GCG principle and any occurring business risk is controlled on acceptable level. Committees under the Board of Commissioners such as Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee and Audit Committee also have carried their duties appropriately based on each role and authority, that become very supportive in assisting duty of the Board of Commissioners in monitoring business of the Company.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
39
40
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tidak hanya kinerja usaha dan operasional, Bank NTT juga senantiasa mengedepankan pentingnya peningkatan kualitas hidup dan perwujudan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh pemangku kepentingan yang berada di sekitar wilayah operasional Perusahaan. Wujud dari komitmen Bank NTT dalam aspek keberlanjutan tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/ CSR).
Not only business and operational performance, Bank NTT also prioritizes improvement of living quality and better living condition for all stakeholders on the operational area of the Company. As the realization of Bank NTT’s commitment on respective sustainability aspect, is carried through the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) Program.
Penutup
Closing
Akhirnya, dengan selalu mengharapkan petunjuk Tuhan Yang Maha Esa, segenap Dewan Komisaris Bank NTT menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggitingginya atas semangat, kerja keras dan dedikasi seluruh jajaran Manajemen dan Karyawan Bank NTT dalam memberikan kinerja terbaik untuk mencapai pertumbuhan Perusahaan. Komisaris juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh pemegang saham, mitra usaha, dan pemangku kepentingan lainnya sehingga Bank NTT mampu menjadi salah satu bank terdepan di Indonesia. Semoga Bank NTT dapat terus memperbaiki pelayanan kepada seluruh nasabah.
Finally, by always wishing for guidance from God Almighty, Board of Directors of Bank NTT delivers appreciation and gratitude for spirit, hard work and dedication of all management and employee of Bank NTT in giving excellent performance to achieve growth of the Company. The Board of Directors also appreciates all support which has been given by the Shareholders, business partners and other stakeholders that Bank NTT able to become a leading bank in Indonesia. May Bank NTT will continuously improve its service to the customers.
Fransiskus Salem, SH, M.Si Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
41
Dari kiri ke kanan From left to right: Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D Komisaris Independen Independent Commissioner
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Fransiskus Salem, SH. M.Si Komisaris Utama President Commissioner
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Petrus Elias Jemadu, SH. M.Hum Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Keuangan Financial Review
42
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner Profile
Fransiskus Salem, SH. M.Si Komisaris Utama President Commissioner, (56 tahun/years)
Menjabat sebagai komisaris Utama sejak Juli 2009 hingga sekarang. Meniti karier di Biro Keuangan Setda Provinsi NTT sejak tahun 1988 s/d 2004 dengan menempati berbagai posisi jabatan: sebagai Kasubag Pengesahan Anggaran Daerah Bawahan, Kasubag Pengesahan Anggaran, Kasubag Tata Usaha, Kabag Bina Anggaran Daerah Bawahan, Kabag Anggaran, Kepala Biro Bina Sosial, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Kepala Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT, Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak 2009 s/d sekarang.
Serving as President Commissioner since July 2009 to present. He started his career at Finance Bureau of NTT Province since 1988 to 2004 with experience at several key positions such as appointed as Head of Supporting Regional budget Approval SubGroup, Head of Budget Approval Sub-Group, Head of Administration Sub-Group, Head of Supporting Regional Budget Development Sub-Group, Head of Local Asset and Revenue Agency of NTT Province, East Nusa Tenggara Province Regional Secretary since 2009 to present.
Riwayat Pendidikan Beliau mendapatkan gelar SH pada Universitas Nusa Cendana Kupang dan M.Si pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Education Story He was awarded Bachelor Degree of Law from Universitas Nusa Cendana Kupang and Master Degree of Science from Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D Komisaris Independen Independent Commissioner, (48 tahun/years)
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Menjabat sebagai komisaris Independen sejak Juli 2009 hingga sekarang. Meniti karier sebagai Dosen pada Fakultas Pertanian pada program Strata Satu dan Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana sejak tahun 1989, Staf Peneliti pada Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Undana Kupang sejak tahun 1992, Anggota Staf Ahli DPRD Kota Kupang tahun 2003 - 2005, Ketua Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana Kupang tahun 2005 - 2010, Anggota Dewan Riset Daerah Provinsi NTT sejak 2006 hingga sekarang, Anggota Dewan Pakar Nasional, Ormas Nasional Demokrat sejak tahun 2009 hingga sekarang.
Serving as Independent Commissioner since July 2009 to present. He started his career as Lecturer at Faculty of Agriculture, Bachelor Degree and Postgraduate Degree Program at Universitas Nusa Cendana since 1989, Researcher Staff at Environment and Natural Resources Research Centre Undana Kupang since 1992, member of Kupang City Regional Legislative Body Expert Staffs in 2003 - 2005, Head of Research Centre at Universitas Nusa Cendana Kupang in 2005 2010, Member of Regional Research Board of NTT Province since 2006 to present, Member of National Expert Board, joining Nasional Demokrat NGO since 2009 to present.
Riwayat Pendidikan Beliau mendapatkan gelar Insinyur pada Universitas Nusa Cendana Kupang, M.Si pada Institut Pertanian Bogor dan Ph.D pada Curtin University of Technology Western Australia.
Education Story He was awarded Bachelor Degree of Law from Universitas Cendana Kupang and Master Degree of Science from Institut Pertanian Bogor and Doctorate Degree from Curtin University of Technology Western Australia.
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Petrus Elias Jemadu, SH. M.Hum Komisaris Independen Independent Commissioner, (59 tahun/years)
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Menjabat sebagai komisaris Independen sejak Agustus 2012 hingga sekarang. Meniti karier sebagai Dosen pada Fakultas Hukum pada program Strata Satu dan Pasca Sarjana Fakultas Hukum Nusa Cendana sejak tahun 1986, Ketua Jurusan/Kepala Bagian Hukum Perdata FH Undana tahun 2001-2005, Kepala Pusat Penelitian Hak Kekayaan Intelektual Undana tahun 2006 2010, Anggota Majelis Pengawas Wilayah Notaris (MPWMN) Provinsi NTT pada Kanwil Hukum dan HAM-NTT tahun 2002-2010, Anggota Komite Pemantau Risiko PT. Bank NTT TAHUN 2009-2012.
Serving as Independent Commissioner since August 2012 to present. He started his career as Lecturer at Faculty of Law Bachelor Degree and Postgraduate Degree Program at Universitas Nusa Cendana since 1986, Head of Intellectual Rights Research Center, Undana, 2006 - 2010, Member of Notarial Regional Supervisory Council NTT Province at Legal and Human Rights NTT Regional Office, 2002 - 2010, Member of Risk Monitoring Committee of PT Bank NTT 2009 - 2012.
Riwayat Pendidikan Beliau mendapatkan gelar SH pada Universitas Nusa Cendana Kupang dan M.Hum pada Universitas Gajah Mada.
Education Story He was awarded Bachelor Degree of Law from Universitas Nusa Cendana Kupang and Master Degree of Humanity from Universitas Gajah Mada.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
43
44
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE Direktur Utama President Director
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Selama tahun 2013, Bank NTT telah berhasil mencatat total aset sebesar Rp7,27 triliun dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp6,95 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga masyarakat yang sampai dengan tahun 2013 terhimpun sebesar Rp5,06 triliun atau tumbuh sebesar 7,9% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp4,69 triliun. Throughout 2013, Bank NTT booked total assets of Rp7.27 trillion from 2012 of RP6.95 trillion. The growth was supported by increasing Third Party Fund collection which as of 2013 collected to Rp5.06 trillion or grew by 7.9% from 2012 of Rp4.69 trillion.
Pemegang Saham yang Terhormat,
Honorable Shareholders,
Perkembangan Ekonomi Makro
Macroeconomic Update
Tahun 2013 Indonesia kembali mencatat perlambatan pertumbuhan ekonomi, sebagaimana tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,7% dan inflasi yang meningkat tajam sebesar 8,37%. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global terkait krisis di sejumlah negara maju yang masih berlanjut. Di sektor moneter, pada pertengahan 2013 Indonesia menghadapi tekanan dengan meningkatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat hingga menyentuh angka Rp12.000,- per dolar Amerika.
In 2013, Indonesia reposted economic growth deceleration as indicated by growth of Gross Domestic Product (GDP) of 5.7% and sharply increasing inflation to 8.37%. This was due to global economic uncertainty caused by linger crisis in several developed countries. On monetary asepct, at the middle of 2013, Indonesia bore pressure of rising exchange reate of United States Dollar to Rp12,000 per US Dollar.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
45
46
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pelemahan, peringkat utang pemerintah Indonesia masih tetap berada dalam posisi investment grade pada level Baa3 (Moody’s International). Penilaian tersebut didukung oleh prospek ekonomi yang lebih baik terkait berkurangnya defisit fiskal dan penurunan rasio utang secara keseluruhan, meskipun masih terdapat volatilitas yang tinggi di pasar keuangan.
Despite weakening of Indonesian economic growth, credit rating of Indonesian Government was still on investmetn grade of Baaa3 level (Moody’s International). The rating was driven by better economic prosepct related with lower fiscal deficit and overall loan ratio, though still faced high volatility on financial market.
Memasuki kuartal IV 2013 inflasi mulai melandai, setelah sebelumnya melambung pasca kenaikan harga BBM. Meski tidak terjadi deflasi, inflasi sejak bulan September 2013 sudah mulai terkendali. Berdasarkan data dari BPS, Inflasi Desember 2013 tercatat sebesar 0,55% mom atau sebesar 8,38% yoy.
Entering 4th quarter of 2013, inflation strated to slope, after soaring post-oil fule rising price. Although deflation was not occured, inflation since September 2013 had been controlled. Based on BPS data, inflation as of December 2013 was booked of 0.55% mom or 8.38% yoy.
Secara regional Pertumbuhan ekonomi NTT yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) apabila dibandingkan tahun 2012 mengalami pertumbuhan 5,62% (y-on-y). Sehingga pertumbuhan ekonomi Tahun 2013 secara kumulatif sebesar 5,55% (yoy) lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,41% (yoy).
Regionally, economic growth of NTT which is measured based on incresing Gross Domestic Product (GDP) if compared with 2012 booked increase of 5.62% (yoy) that economic growth in 2013 accumulatively to 5.55% (yoy) higher form previous year which was 5.41% (yoy).
Penyaluran kredit konsumsi rumah tangga pada akhir tahun 2013 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2013 (q to q) meningkat secara riil sebesar 2,43%; pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat sebesar 5,56%; pembentukan modal tetap bruto naik sebesar 2,42%; ekspor barang dan jasa naik sebesar 1,85%; dan komponen impor barang dan jasa naik sebesar 5,12%.
Household consumption as end of 2013 compared with 3rd quarter of 2013 (q to q) increased in realy by 2.43%, Governmetn consumption also grew by 5.56%, reserve of gross fixed capital rose by 2.42%, goods and services export grew by 1.85% and imported goods and services spare-parts increased by 5.12%.
Kinerja Tahun 2013
Performance of 2013
Perkembangan ekonomi tersebut memberikan dampak bagi pencpaian kinerja Bank NTT dimana kondisi perekonomian regional memberi dampak terhadap lingkungan operasional tetap kondusif untuk melaksanakan strategi dan memberikan kinerja yang kokoh bagi bank NTT. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba bersih yang tinggi sebesar 19,70%, didukung oleh kinerja yang solid baik di sisi aset maupun liabilitas. Laba yang diperoleh bank setelah dikurangi pajak penghasilan tercatat sebesar Rp231,72 miliar, naik sebesar Rp38,12 miliar dari tahun 2012 sebesar Rp193,60 miliar.
The economic condition affected realization of Bank NTT’s performance where regional economic condition affected operational circumstances which remained positive in carrying strategy and brought strong performance for Bank NTT. This as reflected on high net income growth to 19.70%, supported by solid performance both on assets and liabilities posts. Net income was booked in amount of Rp231.72 billion, increased by Rp38.12 billion from 2012 which was Rp193.60 billion.
Peningkatan laba bersih tersebut bersumber dari peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 20,16% dari tahun 2012 sebesar Rp564,2 miliar sebagai akibat pertumbuhan kredit yang meningkat 11,2% dari tahun 2012 sebesar Rp4,39 triliun. Selain itu, perbaikan struktur
Increase in net income was derived from increase in interest income by 20.16% in 2013 in amount of Rp564.2 billion as the impact of growing credit at 11.2% in amount of Rp4.39 trillion. Further, improvement of financing structure of Bank NTT gradually through decrease of interest rate of third party
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
pendanaan Bank NTT secara bertahap melalui penurunan tingkat suku bunga dana pihak ketiga [terutama giro dan deposito] serta pengurangan porsi dana mahal dengan rate yang lebih bersaing juga berperan dalam pertumbuhan perolehan laba.
fund (primarily current accounts and time deposit) and reduction in high cost fund with more competitive rate also contributed in boosting net income realization.
Di sisi lain, aset bank meningkat sebesar 0,32 triliun atau 4,6% dibandingkan dengan posisi aset di tahun sebelumnya. Selama tahun 2013, Bank NTT telah berhasil mencatat total aset sebesar Rp7,27 triliun dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp6,95 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga masyarakat yang sampai dengan tahun 2013 terhimpun sebesar Rp5,06 triliun atau tumbuh sebesar 7,9% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp4,69 triliun. Penghimpunan dana pihak ketiga tersebut didominasi oleh Dana Pihak Ketiga berupa Tabungan yang mempunyai komposisi sebesar 42,6% dibandingkan dengan total penghimpunan dana pihak ketiga. Pada sisi ekuitas, pertumbuhan modal Bank NTT mencapai 13% dengan nilai nominal sebesar Rp 1.05 triliun di tahun 2013.
On the other hand, assets of the bank grew by Rp0.32 trillion or 4.6% from assets position in previous year. Throughout 2013, Bank NTT booked total assets of Rp7.27 trillion from 2012 of RP6.95 trillion. The growth was supported by increasing Third Party Fund collection which as of 2013 collected to Rp5.06 trillion or grew by 7.9% from 2012 of Rp4.69 trillion. The third party fund collection was dominated by Third Party Fund as saving accounts with 42.6% contribution from total third party fund collection. On equity aspect, capital growth of Bank NTT reached to 13% with nominal value of Rp1.05 trillion in 2013.
Tantangan selama tahun 2013
Challenges in 2013
Selama tahun 2013, secara makro Bank NTT mencatat ada tiga tantangan yang dilalui Manajemen. Tantangan pertama terkait dengan regulasi, persyaratan peraturan yang semakin meningkat menjadi alasan utama bahwa regulator merupakan sebuah tantangan yang penting dan Bank perlu mengantisipasi setiap perubahan regulasi.
Throughout 2013, generally, Bank NTT noted three challenges which overcame by the Management. First challenge was related with increasign regulation which became primary reason that the regulator as an important challenge and the Bank shall anticipate every changes in regulation.
Tantangan kedua terkait dengan kompetisi yang ketat antar bank untuk menghasilkan pendapatan yang lebih baik bagi perusahaan. Meski demikian, tantangan kompetisi ini memiliki nilai positif bagi Bank NTT, sehingga Bank NTT akan berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah.
Second challenge was related with interbank tight competition to achieve higher income for the company. Thus, the competition challenge provided positive value for Bank NTT that Bank NTT wil compete in giving best service to the customers.
Tantangan ketiga terkait Sumber Daya Manusia (SDM). ketersediaan pegawai yang berkualitas serta berpengalaman menjadi salah satu tantangan yang harus dipenuhi oleh Bank NTT.
Third challenge was related with Human Resources (HR). Availability of quality and expert employee as a challenge which should be overcome by Bank NTT>
Kebijakan Strategis
Strategic Policy
Selama tahun 2013, Bank memfokuskan pada perbaikan kinerja dari segmen pertanian, perburuan dan kehutanan dengan tingkat pertumbuhan sebesar 931% diikuti segmen perdagangan yang bertumbuh sebesar 763%. Bank mengejar pertumbuhan kredit tinggi dari segmen tersebut, sementara di sisi lain memastikan bahwa kualitas aset yang baik dapat
In 2013, the Bank focused to improve performance of agriculture, poaching and foresry sectors follwed by trading sector. The Bank pursues high loan growth of those segments, while, on other sectors ensures that assets quality is acceptable and well-preserved. The result is impressive where every sectors booked positive loan growth in 2013.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
47
48
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
dipelihara. Hasilnya cukup mengesankan di mana seluruh segmen mencatat pertumbuhan kredit yang positif di tahun 2013. Segmen jasa kesehatan dan kegiatan sosial serta sektor perantara keuangan dan sektor industri pengolahan terus mencatat pertumbuhan kredit yang tinggi dengan tingkat pertumbuhan masing-masing sebesar 647%; 444% dan 393%.
Helath service and social activity sector as wlel as financing and manufacturing industry sector continuously posted significant loan growth with each level of 647%, 444% and 393%.
Walaupun ada beberapa sektor yang menunjukkan pertumbuhan negatif, namun secara konsolidasi pertumbuhan kredit setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai mengalami pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun.
Despite negative growth of several sectors, consolidately, net loan growth after allowance for impairment losses booked progressive growth year on year.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Bank NTT memahami peran penting sumber daya manusia dalam kelangsungan kegiatan operasional sebuah bank. Untuk itu, bank secara rutin menyelenggarakan serangkaian program pelatihan dan pengembangan SDM kepada seluruh jajaran Manajemen dan karyawan Bank NTT. Program ataupun kegiatan pelatihan dan pengembangan yang dilakukan dalam bidang SDM tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pihak Manajemen dan karyawan sehingga diharapkan mampu secara efektif dan efisien meningkatan kompetensi Manajemen dan Karyawan Bank NTT.
Bank NTT understands important role of human resource for continuity of operational activity of a bank. Therefore, the bank periodically holds series of HR training and development program to all Management and employee of Bank NTT. The training and development program and activity which is carried on HR aspect is conformed with demand of the Management and employee that will effectively and efficiently improve competency of Bank NTT Management and Employees.
Selama tahun 2013, program pelatihan dan pengembangan SDM yang dilakukan oleh Bank NTT lebih difokuskan pada bidang pelayanan nasabah. Secara kesuluruhan, tahun 2013 Bank NTT telah menyelenggarakan 108 program pelatihan dan pengembangan SDM yang diikuti oleh 1.249 karyawan sebagai partisipan. Biaya yang dialokasikan untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM selama tahun 2013 mencapai Rp11,26 miliar.
Throughout 2013, HR training and development program which had been carried by Bank NTT was more focused on customers service aspect. In general, during 2013 Bank NTT held 108 HR training and development program which were participated by 1,249 employees ar participants. The budget which was allocated to carry HR training and education program in 2013 reached to Rp11.2 billion.
Pengembangan SDM Bank NTT selama tahun 2013 memperhatikan beberapa strategi utama yang ditujukan untuk mengoptimalkan potensi SDM di setiap lini Manajemen Bank NTT. Beberapa strategi tersebut diselenggarakan melalui pelatihan, pendidikan formal, pembinaan dengan rekanan dan sertifikasi manajemen risiko.
HR development in Bank NTT throughout 2013 concerned to several key strategies which are aimed to optimize HR potential in every management line of Bank NTT. Some of the strategies are implemented through training, formal educaiton, development with partner and risk management certification.
Prospek Tahun 2014
Prospect of 2014
Di tengah ketidakpastian yang masih membayangi perekonomian global, kami percaya bahwa perekonomian Indonesia akan tetap kokoh dan karenanya akan memberikan lingkungan yang kondusif bagi kami untuk melanjutkan
Amidst uncertainty which still shadowed global economy, we affirm that Indonesian economy will remain steady and will bring conducive condition for us to advance our journey. Bank NTT will contribute to Indonesian economy through
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
perjalanan. Bank NTT akan terus memberikan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia melalui dukungannya terhadap pengembangan infrastruktur. Selain itu, Bank juga akan terus menumbuhkan kreditnya ke segmen yang dituju yang menjadi core competence Bank dan ke sektor yang berada dalam risk appetite Bank.
the support on infrastructure development. Thus, the Bank will expand credit to several segmentw which are targeted to become core competence of the Bank and various sector under risk appetite of the Bank.
Selain itu, upaya untuk memperbaiki efisiensi juga menjadi fokus di tahun 2013. Kami percaya peningkatan dalam produktivitas karyawan Bank NTT di masa datang akan memberikan kontribusi besar terhadap efisiensi bank.
Further, an attempt to improve efficiency also becomes focus in 2013. We believe that improvement of productivity of Bank NTT’s employee in years to come will provide significant contribution to the Bank’s efficiency.
Kami juga cukup yakin dengan kekuatan internal Bank NTT, meskipun tetap perlu waspada mengantisipasi aturan baru dari Bank Indonesia serta persaingan yang semakin ketat di industri. Sementara itu, kami melihat persaingan sebagai faktor yang positif bagi kami untuk terus melahirkan inovasi dalam organisasi. Kami percaya struktur organisasi dan karyawan bank saat ini siap untuk menghadapi tantangan di depan.
We are also confident that within internal potential of Bank NTT, despite concern in anticipating new regulation from Bank Indonesia and tighter competition in the industry. While, we perceive competition as a positive factor to present innovation on the organization. We affirm that organization structure and employee of the Bank are currently ready to overcome upcoming challenges.
Keseluruhan strategi dan fokus di tahun 2013 diharapkan dapat menjadi pijakan dan melahirkan pertumbuhan pesat lainnya bagi Bank, sehingga meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
Overall strategy and focus in 2013 is expected to become principal and encourage other rapid growth for the Bank that will enhance value for the shareholders.
Praktik Tata Kelola
Corporate Governance Practice
Dalam hal tata kelola perusahaan (GCG), Bank NTT terus menunjukkan perbaikan di sepanjang tahun 2013, baik itu dengan melengkapi infrastruktur GCG di bank maupun dengan mengawasi tanggung jawab setiap organ dalam melaksanakan tugasnya.
On Corporate Governance (GCG) aspect, Bank NTT continuously indicated improvement in 2013, both by completing GCG Infrastructure of the Bank and monitoring responsibility of every organ in carrying his/her duty.
Berbagai perangkat dan kelengkapan tata kelola perusahaan seperti Kode Etik Perusahaan, Pakta Integritas dan Kebijakan Manajemen Risiko telah ditetapkan dan diterapkan secara konsisten. Dewan Komisaris memastikan pengawasan yang menyeluruh atas semua kegiatan Perseroan, dibantu oleh peranan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Nominasi dan Remunerasi. Laporan hasil kerja masingmasing Komite di bawah Dewan Komisaris tersebut disajikan pada bagian lain Laporan Tahunan ini.
Various corporate governance infrastructure such as Code of Conduct, Integrity Pact and Risk Management Policy have been determined and implemented consistently. The Board of Commissioners nesures that comprehensive monitoring against every corporate activity is assisted by role of Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Nomination and Remuneration Committee. Report of the Board of Commissioners supporting Committees working result as disclosed on other sections in this Annual Report.
Direksi berpendapat bahwa penerapan GCG di lingkungan Bank NTT telah mangacu pada garis-garis besar panduan tata kelola perusahaan yang direkomendasikan oleh Bank
The Board of Directors views that GCG implementation in Bank NTT circumstances has complied with corporate governance framework as recommended by Bank Indonesia,
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
49
50
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Indonesia, dengan berbagai penyempurnaan yang terus dilakukan di tingkat pelaksanaannya.
and continously improved in the implementation level.
Apresiasi
Appreciation
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan Bank NTT atas kerja kerasnya di sepanjang tahun 2013. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada nasabah dan mitra kerja yang terus mendukung dan turut andil dalam pertumbuhan bank. Terima kasih kami sampaikan kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham atas dukungan dan masukannya yang tiada henti di sepanjang tahun.
Last but not least, we’d like to deliver appreciation to all employees of Bank NTT for their hardwork in 2013. We’d also appreciate the customers and business partners who always support and participate in growing the Bank. Our appreciation is also addressed to the Board of Commissioners and shareholders for endless support and recommendation throughout the year.
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE Direktur Utama President Director
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Dari Kiri Ke kanan Left to Right Tomy Jeferson Ndolu Direktur Pemasaran Marketing Director
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE Direktur Utama President Director
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Adrianus Ceme, SE Direktur Umum General Affairs Director
Informasi Tambahan Additional Information
Eduardus Bria Seran, SE. Direktur Kepatuhan Compliance Director
Laporan Keuangan Financial Review
51
52
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Direksi Board of Director Profile
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE Direktur Utama President Director (52 tahun/Years)
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 2 Juli 2009 hingga sekarang. Meniti karier di PT. Bank Bukopin cabang Kupang sejak tahun 1988-1991, sejak tahun 1991 bekerja di PT. Bank Bukopin Kantor Pusat Jakarta dengan menempati berbagai posisi penting dan strategis antara lain Kabag Manajemen System Informasi periode 1991-1993, Ketua Budget Committe Bank Bukopin dan Ketua Tim Penyehatan Bank Bukopin periode 1993-1995, Asisten Direksi TSI periode 1995-1997, Head Group Consumer Banking Jakarta periode 1997-1998, Kepala Urusan Pengembangan Produk & Promosi Consumer Banking periode 19982000, Head Group Wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur periode 2000-2002, Kepala Urusan Pengembangan Consumer Banking periode 2002-2005 dan dipercayakan menjabat sebagai Pemimpin Bank Bukopin pada Kantor Cabang Denpasar periode 2005-2006 dan Pemimpin Cabang Bank Bukopin Solo periode 2006-2007. Bergabung bersama PT Bank NTT sejak 4 Januari 2008 sebagai Direktur Umum.
Serving as President Director since July 2nd, 2009 to present. He started his career at PT Bank Bukopin Kupang Branch Office in 1988-1991, since 1991 he worked at Head Office of PT Bank Bukopin in Jakarta by serving at several strategic and significant positions such as Head of Information System Management Group in 19911993, Chairman of Budget Committe Bank Bukopin and Chairman of Bank Bukopin’s Restructuring Team in 1993-1995, Assistant of Director at TSI in 1995-1997, Head Group Consumer Banking Jakarta in 1997-1998, Head of Product Development & Consumer Banking Promotion Affairs in 1998-2000, Head Group of East Java and Eastern Indonesia Region in 2000-2002, Head of Consumer Banking Development Affairs in 2002-2005 and was appointed as Head of Bank Bukopin Branch Office in 2005-2006 period and Head of Bank Bukopin Solo Branch Office in 2006-2007. He joined with PT Bank NTT since January 4th, 2008 as General Affairs Director.
Riwayat Pendidikan Beliau mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Indonesia di Surabaya.
Education Story He was awarded Bachelor Degree of Economic from STIE Indonesia Surabaya.
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Direksi Board of Director Profile
Eduardus Bria Seran, SE. Direktur Kepatuhan Compliance Director (51 Tahun/Years)
Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank NTT sejak 2 Juli 2009 hingga sekarang. Meniti karier di BRI Unit Kartini Cabang Kefamenanu pada tahun 1990 s/d 1992, dan bergabung bersama BPD NTT pada tahun 1992, menjabat sebagai Kepala Bagian Kredit Khusus Wilayah I pada tahun 1994, Kepala Bagian Kredit Khusus dari tahun 1995 s/d 1997, Kepala Bagian Riset dan Pengembangan dari tahun 1997 s/d 2001, Pemimpin Kantor Cabang Maumere dari tahun 2001 s/d 2003, Pemimpin Kantor Cabang Utama Kupang dari tahun 2003 s/d 2006, Kepala Divisi Pengawasan & SKAI dari tahun 2006 s/d 2009. Alumni SESPIBANK tahun 2005.
Serving as Compliance Director at Bank NTT since July 2nd, 2009 to present. He started his career at BRI Kartini Unit, Kefamenanu Branch Office in 1990 to 1992, and joined with BPD NTT in 1992, he was also served as Head of Special Credit Division Regional I in 1994, Head of Special Credit Division since 1995 to 1997, Head of Research and Development Division since 1997 to 2001, Head of Maumere Primary Branch Office since 2001 to 2003, Head of Primary Branch Office since 2003 to 2006, Head of Audit & Internal Audit Unit since 2006 to 2009. He is an Alumni of SESPIBANK for 2005 batch.
Riwayat Pendidikan Beliau mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Education Story He was awarded Bachelor Degree of Economic from Slamet Riyadi University Surakarta.
Adrianus Ceme, SE Direktur Umum General Affairs Director (59 Tahun/Years)
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Menjabat sebagai Direktur Umum Bank NTT sejak 2 Juli 2009 hingga sekarang. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana pada BPD NTT Kantor Cabang Ende dari tahun 1984 s/d 1990, menempati posisi Kepala Bagian Dana Jasa Kantor Cabang Ruteng dari tahun 1990 s/d 1994, Pemimpin Cabang Pembantu Larantuka di tahun 1994 s/d 2000, tahun 2000 s/d 2003 menempati posisi sebagai Pemimpin Kantor Cabang Kalabahi di Kabupaten Alor, pernah menjabat sebagai Plh Kepala Divisi SDM dari tahun 2003 s/d 2004, dan di tahun 2004 s/d 2006 dipercayakan untuk menjabat sebagai wakil pemimpin di kantor Cabang Utama Kupang, kembali pada Kantor Cabang Ruteng sebagai Pemimpin Cabang dari tahun 2006 s/d 2009. Awal tahun 2009 dilantik sebagai Kepala Divisi SDM.
Serving as General Affairs Director of Bank NTT since July 2nd, 2009 to present. He started his career as officer at BPD NTT Kantor Ende Branch Office since 1984 to 1990, he was also served as Head of Service Funding Division at Ruteng Branch Office since 1990 to 1994, Head of Larantuka Supporting Branch Office since 1994 to 2000, later in 2000 to 2003 served as Head of Kalabahi Branch Office at Alor Regent, he was also served as temporary Head of HR Division in 2003 to 2004, and in 2004 to 2006 was appointed to serve as Deputy of Kupang Primary Branch Office, back to Ruteng Branch Office as Head of Branch Office in 2006 to 2009. At the beginning of 2009 he was appointed as Head of HR Division.
Riwayat Pendidikan Beliau mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.
Education Story He was awarded Bachelor Degree of Economic from Artha Wacana Christian University Kupang.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
53
54
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Direksi Board of Director Profile
Tomy Jeferson Ndolu Direktur Pemasaran Marketing Director, (50Tahun/Years)
Menjabat sebagai Direktur Pemasaran Bank NTT sejak 24 Agustus 2012. Meniti karier bersama BPD NTT pada tahun 1984, Menjabat sebagai Kepala Seksi Kredit Cabang Waingapu tahun 1994-2000, Pemimpin Cabang Pembantu Bajawa tahun 2000–2002, Plh. Pemimpin Cabang Bajawa tahun 2002, Pemimpin Cabang Bajawa tahun 2002–2003, Pemimpin Cabang Waikabubak tahun 2003–2006, Pemimpin Cabang Soe tahun 2006–2007, Plh. Pemimpin Cabang Utama Surabaya tahun 2007–2008, Pemimpin Cabang Soe tahun 2008–2009, Pemimpin Cabang Utama Kupang tahun 2009–2012.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Serving as Marketing Director of Bank NTT since August 24th, 2012. He started his career with BPD NTT in 1984, served as Head of Credit Section Waingapu Branch Office period since 1994 to 2000, Head of Bajawa Supporting Branch Office since 2000 to 2002, temporary Head of Bajawa Branch Office in 2002, Head of Bajawa Branch Office since 2002 to 2003, Head of Waikabubak Branch Office since 2003 to 2006, Head of Soe Branch Office since 2006 to 2007, temporary Head of Surabaya Primary Branch Office since 2007 to 2008, Head of Soe Branch Office since 2008 to 2009 and Head of Kupang Primary Branch Office since 2009 to 2012.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Kepala Divisi Head of Division Profile
Martje Antoneta Zikoe-Adoe Kepala Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Management Division
Menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko Bank NTT sejak 08 Maret 2011 hingga sekarang. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak Juni 1982 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni : Kepala Bagian Giro Kantor Pusat, Kepala Bagian Pembukuan Kantor Pusat, Wakil Pemimpin Cabang Utama Kupang, Kepala Biro Admistasi Keuangan Kantor Pusat, Kepala Divisi Manajemen Risiko Kantor Pusat, Kepala Divisi Administrasi Keuangan Kantor Pusat, Kepala Divisi Kualitas Pelayanan Kantor Pusat, Kepala Divisi Operasional Kantor Pusat, Kepala Divisi Treasury Kantor Pusat.
Serving as Head of Risk Management Division of Bank NTT since March 8th, 2011 to present. She started his career as officer at Bank NTT since 1982 and appointed at several key positions at Bank NTT such as : Head of Current Accounts at Head Office, Head of Treasury at Head Office, Deputy of Head of Kupang Primary Branch Office, Head of Finance Administration Bureau at Head Office, Head of Risk Management Division at Head Office, Head of Service Quality Division at Head Office, Head of Operational Division at Head Office, Head of Treasury Division at Head Office.
Hilarius Minggu, SE, MM Kepala Divisi Operasional Head of Operational Division
Menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional Kantor Pusat Bank NTT sejak 19 Oktober 2011 hingga sekarang. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak April 1992 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni PJS. Kepala Bagian PDE Kantor Pusat, Kepala Bagian Akuntasi & PDE Kantor Pusat, Pemimpin Cabang Maumere, Pimpinan Cabang / Manager Bisnis Cabang Lewoleba, Kepala Divisi Operasional & Akuntansi Kantor Pusat.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Serving as Head of Operational Division of Bank NTT since October 19th, 2011 to present. He started his career as officer at Bank NTT since April 1992 and was appointed to serve on several key positions in Bank NTT such as Temporary Head of PDE Division at Head Office, Head of Accounting & PDE Division at Head Office, Head of Maumere Branch Office, Head of/Business Manager at Lewoleba Branch Office, Head of Operational and Accounting Division at Head Office.
Laporan Keuangan Financial Review
55
56
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Kepala Divisi Head of Division Profile
Drs. Nasaruddin Kepala Divisi Perencanaan & Corporate Secretary Head of Planning & Corsec Divsion
Menjabat sebagai Kepala Divisi Perencanaan & Corporate Secretary Bank NTT sejak 22 September 2012 hingga sekarang. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak Maret 1989 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni : Wakil Kepala Cabang Maumere, Pemimpin Cabang Pembantu Bajawa, Pemimpin Cabang Pembantu SoE, Wakil Pemimpin Cabang Utama Kupang, Kepala Bagian Riset dan Pengembangan, Wakil Pemimpin Cabang Utama Kupang Bidang Pemasaran, Kepala Sub Divisi Riset dan Pengembangan Kantor Pusat, Kepala Riset dan Pengembangan, Pemimpin Cabang/ Manajer Bisnis Cabang Kalabahi.
Serving as Head of Planning & Corporate Secretary Divsion of Bank NTT since September 22nd, 2012 to present. He started his career as officer at Bank NTT since March 1989 and was appointed on several key positions at Bank NTT such as: Deputy of Head of Maumere Branch Office, Head of Bajawa Supporting Branch Office, Head of Soe Supporting Branch Office, Deputy of Head of Kupang Primary Branch Office in Marketing Division, Head of Research and Development Sub-Division at Head Office, Head of Kalabahi Branch Office.
Bastian Soleman Pello Kepala Divisi SDM Head of Human Resource Division
Menjabat sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank NTT sejak 16 Januari 2012. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak Februari 1984 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni : Kasie. Kredit Umum Atambua, Kasie. Umpers Cabang Bajawa, Wakil Pemimpin Cabang Ruteng, Pemimpin Capem Larantuka, Pemimpin Cabang Larantuka, Pemimpin Cabang/ Manajer Bisnis Cabang Kalabahi, Staff Direksi Kantor Pusat, Pemimpin Cabang/ Manajer Bisnis Cabang SoE.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Menjabat sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank NTT sejak 16 Januari 2012. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak Februari 1984 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni : Kasie. Kredit Umum Atambua, Kasie. Umpers Cabang Bajawa, Wakil Pemimpin Cabang Ruteng, Pemimpin Capem Larantuka, Pemimpin Cabang Larantuka, Pemimpin Cabang/ Manajer Bisnis Cabang Kalabahi, Staff Direksi Kantor Pusat, Pemimpin Cabang/ Manajer Bisnis Cabang SoE.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Lazarus Orapau Kepala Divisi Umum Head of General Affairs Division
Menjabat sebagai Kepala Divisi Umum Bank NTT sejak 25 Juni 2012 hingga sekarang. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak Oktober 1985 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni: Kasie Kredit Kantor Cabang Utama Kupang, Kasie Administrasi/ Pelaporan Kredit Kantor Cabang Utama Kupang, Kasie Dana Jasa Kantor Cabang Utama Kupang, Yunior Officer Kantor Cabang Utama Kupang, Kepala Kantor Kas RSUD Kupang, Pemimpin Cabang Pembantu Oesao, Kepala Sub Divisi Sekretariat/Hukum Kantor Pusat, Kepala Sub Divisi Umum & Logistik Kantor Pusat, PLH, Kepala Divisi Operasional Kantor Pusat, Kepala Sub Divisi Umum & Logistik Kantor Pusat, Kepala Sub Divisi Logistik & Pemeliharaan Kantor Pusat, Manajer Operasional Cabang Utama Kupang, Pjs. Kepala Divisi Bisnis Komersial.
Serving as Head of General Affairs Division of Bank NTT Since June 25th, 2012 to present. He started his career as officer at Bank NTT since October 1985 and was appointed to serve on several key positions in Bank NTT such as: Head of Credit Section at Kupang Primary Branch Office, Head of Credit Reporting/Administration Section, Junior Officer at Kupang Primary Branch Office, Head of RSUD Kupang Cash Office, Head of Oesao Branch Office, Head of Legal/Secretariat Sub-Division, Head of General Affairs and Logistics Sub-Division at Head Office, Head of Logistic & Office Maintenance Sub-Division, Operational Manager at Kupang Primary Branch Office, Pjs. Head of Commercial.
Harry A. Riwu Kaho,SH, M.M Kepala Divisi Treasury Head of Treasury Division
Menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury Bank NTT sejak 08 Maret 2011 hingga sekarang. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak Oktober 1994 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni : Kepala Bagian Kredit Khusus kantor Pusat, Kepala Sub Divisi Kredit Khusus dan Administrasi Pelaporan Kantor Pusat, Pemimpin Cabang Waingapu, Pemimpin Cabang / Manager Bisnis Cabang Waingapu, Pjs. Kepala Corporate Secretary Kantor Pusat, Kepala Divisi Perencanaan & Corporate Secretary Kantor Pusat.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Serving as Head of Treasury Division of Bank NTT since March 8th, 2011 to present. He started his career as officer at Bank NTT since October 1994 and was appointed to serve on several key positions in Bank NTT such as: Head of Special Credit Division at Head Office, Head of Special Credit and Reporting Administration at Head Office, Head of Waingapu Branch Office, Head of/Business Manger of Waingapu Branch Office, Temporary Head of Secretary at Head Office, Head of Planning & Corporate Secretary Division at Head Office.
Laporan Keuangan Financial Review
57
58
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Kepala Divisi Head of Division Profile
Christofel S. M. Adoe, S.Sos Kepala Divisi Pengawasan & SKAI Head of Audit Division & Internal Audit Unit
Menjabat sebagai Kepala Divisi Pengawasan & SKAI sejak 19 Oktober 2011 hingga sekarang. Meniti karier sebagai Pegawai Pelaksana pada Bank NTT sejak Oktober 1994 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni : Wakil Pemimpin Cabang Atambua, Kepala Sub Divisi Pengawasan Wilayah II Kantor Pusat, Manajer Bisnis Cabang Utama Kupang, Pjs. Kepala Divisi Bisnis Retail Kantor Pusat, Pjs. Kepala Divisi Bisnis Komersial Kantor Pusat, Kepala Divisi Bisnis Komersial Kantor Pusat, Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).
Serving as Head of Supervision and IAU Division of Bank NTT since October 19th, 2011 to present. He started his career as officer at Bank NTT since October 1994 and was appointed to serve on several key positions in Bank NTT such as: Deputy of Head of Atambua Branch Office, Head of Regional II Supervision Division at Head Office, Business Manger at Kupang Primary Branch Office, Temporary Head of Retail Business Division at Head Office, Temporary Head of Commercial Division at Head Office, Temporary Head of Retail Business Division, Head of Commercial Division at Head Office, Head of Internal Audit Unit.
Leonardus Klau Seran, SE Kepala Divisi Kepatuhan Head of Compliance Division
Menjabat sebagai Kepala Divisi Kepatuhan Bank NTT sejak 08 Maret 2011 hingga sekarang. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana Kantor Pusat Bank NTT sejak April 1992 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni Kepala Bagian Adminstrasi Kredit Kantor Pusat, Kepala Bagian PPN Kantor Pusat, Kepala Bagian Kredit Bermasalah Wilayah 1 Kantor Pusat, Kepala Bagian Pasar Uang & Modal Kantor Pusat, Pemimpin Cabang SoE, Pemimpin Cabang Kefamenanu, Pemimpin Cabang Atambua, Pemimpin Cabang/Manajer Bisnis Cabang Atambua
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Serving as Head of Treasury Division of Bank NTT since March 8th, 2011 to present. He started his career as officer at Bank NTT since April 1992 and was appointed to serve on several key positions in Bank NTT such as: Head of Credit Administration Division at Head Office, Head of PPN Division at Head Office, Head of Non-Performing Loan Regional I at Head Office, Head of Monetary Market & Capital Division at Head Office, Head of Kefamenanu Branch Office, Head of Atambua Branch Office, Head of/Business Manager of Atambua Branch Office.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Izhak Eduard, S.Kom Kepala Divisi Kualitas Pelayanan Head of Service Quality Division
Menjabat sebagai Kepala Divisi Kualitas Pelayanan Bank NTT sejak 17 Maret 2011 hingga sekarang. Meniti karir sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak April 1996 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni : Kepala Sub Divisi Teknologi Sistem Informasi Kantor Pusat, PJS. Kepala Divisi Teknologi Sistem Informasi Kantor Pusat, Kepala Divisi Teknologi Sistem Informasi Kantor Pusat.
Serving as Head of Service Quality Division of Bank NTT since March 17th, 2011 to present. He started his career as officer at Bank NTT since April 1996 and was appointed to serve on several key positions in Bank NTT such as: Head of Information Technology System Sub-Division at Head Office, Temporary Head of Information Technology System Division at Head Office, Head of Information Technology System at Head Office.
Tohap M. Marbun, SE Kepala Divisi UMKM & Konsumer Head of SME & Consumer Division
Menjabat sebagai Kepala Divisi Bisnis Mikro Bank NTT sejak 13 April 2010 hingga sekarang. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana pada Bank Bukopin sejak Januari 1988 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank Bukopin yakni : Pembina Kredit Group A/O komersil Bank Bukopin Cabang Kupang, Kepala Bagian H. Segment/ Koord.Group A/O Komersil Bank Bukopin Cabang Kupang, Kabag H.Segment/Koord. Group A/O Umum Bank Bukopin Cabang Kupang. Kepala Bagian H. Segment/koord/ Ins. Kepala Bagian M.I.S Bank Bukopin Kantor Pusat, Manager Operasi Bank Bukopin Cabang Kupang, Manager Bisnis KUK & Mikro Bank Bukopin Cabang Kupang, Pemimpin Cabang Bank Bukopin Cabang Kupang, Pemimpin Bank Bukopin Cabang Jambi, Manager Sistem & Prosedur Bank Bukopin Kantor Pusat. Meniti Karir di Bank NTT sejak 04 Februari 2008 dan menduduki jabatan penting di Bank NTT sejak 11 Februari 2008 sebagai Kepala Divisi Bisnis Mikro Kantor Pusat, Kepala Divisi Bisnis Mikro merangkap Kepala Divisi Bisnis Retail Kantor Pusat, Kepala Divisi Bisnis Mikro Kantor Pusat
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Serving as Head of Micro Business Division of Bank NTT since 13th, 2010 to present. He started his career as officer at Bank NTT since April 1996 and was appointed to serve on several key positions in Bank Bukopin such as: Pembina Credit Group A/O Commerce at Bank Bukopin Kupang Branch Office, Head of H. Segment/Group Coord A/O Commerce of Bank Bukopin Kupang Branch Office, Head of H.Segment/. Group Coord A/O General Affairs of Bank Bukopin Kupang Branch Office. Head of H. Segment/ coord/Ins. Head of M.I.S Bank Bukopin Head Office, Operational Manager at Bank Bukopin Kupang Branch Office, KUK & Micro Business Manager of Bank Bukopin Kupang Branch Office, Head of Bank Bukopin Kupang Branch Office, Head of Bank Bukopin Jambi Branch Office, Manager of Bank Bukopin’s System and Procedures at Head Office. He started his career since February 4th, 2008 was appointed to serve at several key position at Bank NTT since February 11th, 2008 as Head of Micro Business Division at Head Office, Head of Micro Business Division as well as Head of Retail Division at Head Office, Head of Micro Business Division at Head Office.
Laporan Keuangan Financial Review
59
60
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Kepala Divisi Head of Division Profile
Salmon Randa Terru,S.Kom Kepala Divisi Informasi & Teknologi Head of TSI Division
Menjabat sebagai Kepala Divisi TSI Bank NTT sejak 05 Desember 2011 hingga sekarang. Meniti karir sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak September 2001 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni PJS. Kepala Sub Divisi Sistem & Prosedur Kantor Pusat, Kepala Sub Divisi Sistem & Prosedur Kantor Pusat, Kepala Sub Divisi Pengamanan IT, Pjs. Kepala Divisi Informasi & Teknologi.
Serving as Head of TSI Division of Bank NTT since Desember 5th, 2011 He started his career as officer at Bank NTT since September 2001 and was appointed to serve on several key positions in Bank Bukopin such as: Temporary Head of System & Procedure Division at Head Office, Head of IT Security Sub-Division at Head Office and Head of Information and Technology Division.
P. Uun K. Bria, SE PLt. Kepala Divisi Komersial Acting of Head of Commerce Division
Menjabat sebagai PLT. Kepala Divisi Komersial Bank NTT sejak 04 Februari 2013 hingga sekarang. Meniti karir sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak Mei 1985 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni PGS. Kabag. Perkreditan/Umum Cabang Atambua, Wakil Kepala Cabang Atambua, Pemimpin Cabang Atambua, Pemimpin Cabang Kefamenanu, PC/Manager Bisnis Cabang Kefamenanu, Pemimpin Cabang Khusus Kupang.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Serving as Acting of Head of Commerce Division of Bank NTT since February 4th, 2013 to present. Starting career as staff at Bank NTT since May1985 and served in significant position in Bank NTT such as PGS of Head of Credit/General Affairs Director, Deputy of Head of Atambua Branch Office, Head of Atambua Branch office, Head of Kefamenanu Branch Office, PC/Business Manager of Kefamenanu Branch Office, Head of Kupang Special Branch Office.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pemimpin Kantor Cabang Branch Office Manager
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Pemimpin Cab. Utama : Absalom Sine, SE Head of Primary Branch Office Pemimpin Cab. Utama Surabaya : Yoseph Siga, SE Head of Surabaya Branch Office Pemimpin Cab. Khusus : P. Uun K. Bria, SE Head of Special Branch Office Pemimpin Cab. Maumere : Bonefasius Ola Masan, SE Head of Maumere Branch Office Pemimpin Cab. Atambua : Louis K. Gonsalves Atie, SE Head of Atambua Branch Office Pemimpin Cab. Ende : Thadeus Sola, SE Head of Ende Branch Office Pemimpin Cab. Waingapu : Paulus Stefen Messakh, SE Head of Waingapu Branch Office : Pemimpin Cab. Ruteng : Didakus Leba,SE Head of Ruteng Branch Office Pemimpin Cab. Lewoleba : Alberta Maria Triwaty Lapia,SE Head of Lewoleba Branch Office Pemimpin Cab. Bajawa : Stefanus Tuga, SE Head of Bajawa Branch Office Pemimpin Cab. Waikabubak : Rauna Bela Umbu Eda, S.Sos. Temporary Head of Waikabubak Branch Office Pemimpin Cab. Larantuka : Yohanes Hegon de Ornay, SE Head of Larantuka Branch Office Pemimpin Cab. Kefamenanu : Yunus F. Tuwan, SE Head of Kefamanu Branch Office Pemimpin Cab. Soe : Beny R. Pellu, S.Sos Head of Soe Branch Office Pemimpin Cab. Kalabahi : Sonny G. Supersemar Pellokila,SE Head of Kalabahi Branch Office Pjs. Pemimpin Cab. Labuan Bajo : Abidin Rasak Head of Labuan Bajo Branch Office Pemimpin Cab. Rote : Sonny Sereh, SE Head of Rote Branch Office Pemimpin Cab. Betun : Johanis Landu Praing, SE Head of Betun Branch Office Pemimpin Cab. Mbay : Mathius Jacob Mangi,SE Head of Mbay Branch Office Pemimpin Cab. Waitabula : Aloysius Rahmat Aliman Geong, SE Head of Waitabula Branch Office Pemimpin Cab. Borong : Alexius Jehamat Head of Borong Branch Office Pemimpin Cab. Anakalang : Drs. Thomas K. Lado Head of Anakalang Branch Office Pemimpin Cab. Sabu : Saul Luis Wenji, SE Head of Sabu Branch Office
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
61
62
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Perusahaan Company Profile Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur mulai melakukan kegiatannya sebagai bank pada tanggal 17 Juli 1962 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan dan Bank Sentral No: BUM 9-13/II tanggal 5 Februari 1962 tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, dengan kedudukan tempat usaha di Kupang Ibukota Propinsi Nusa Tenggara Timur. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara TImur started to operate its activity as the bank at July 17th, 1962 pursuant to Minister of Finance and Central Bank Decree No. BUM 9 – 13/II dated February 5th, 1962 regarding Business License Approval to PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur with the business place location in Kupang, Capital of East Nusa Tenggara Province. Informasi Perusahaan
Informasi Perusahaan
32
Riwayat Singkat Riwayat Singkat Visi Misi Perusahaan Company’s Vision and Mission Milestone Milestone Struktur Organisasi Organizational Structure Wilayah Operasional
Wilayah Operasional Perjanjian Kerjasama Tahun 2013
Perjanjian Kerjasama Tahun 2013 Lini Bisnis
Lini Bisnis Peristiwa Penting
Peristiwa Penting Penghargaan
dan Sertifikasi Penghargaan dan Sertifikasi
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
34 35 36 38 40 42 43 44 45
Laporan Keuangan Financial Review
63
64
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Informasi Perusahaan
Company Profile Profil Perusahaan Profil Perusahaan Nama Nama
PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur
Sebutan Sebutan
Bank NTT
Status Status
Bank Umum
Alamat Alamat
Jl .W.J Lalamentik No. 102 Kupang-Nusa Tenggara Timur
Kode Pos Kode Pos
85111
Telp Telp
(03080) 840555 (Hunting)
Faksimili Faksimili
(03080) 840567
Call Center Call Center
14013
Website Website
www.bpdntt.co.id
Email Email
[email protected]
Hasil Pemeringkatan Hasil Pemeringkatan
idA- (Single A Minus; Stable Outlook)
Bursa Terdaftar Bursa Terdaftar
Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia
Tanggal Berdiri Tanggal Berdiri
17 Juli 1962 17 Juli 1962
Dasar Hukum Pendirian Dasar Hukum Pendirian
Akta No. 12 Tanggal 18 Oktober 1961 dibuat di hadapan Casper Melkior Keluanan Amalo (Wakil Notaris Sementara di Kupang) Akta No. 12 Tanggal 18 Oktober 1961 dibuat di hadapan Casper Melkior Keluanan Amalo (Wakil Notaris Sementara di Kupang)
NPWP
01.126.733.3-922.000
Tanda Daftar Perusahaan Tanda Daftar Perusahaan
24.13.1.65.00382
SIUP
BUM.9-13/II
Modal Dasar Modal Dasar
Rp 1.000.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Rp 628.730.470.000,-
Kepemilikan Kepemilikan
Pemerintah Daerah NTT (99,95% Saham Seri A) Perorangan (0,05% Saham Seri B) Pemerintah Daerah NTT (99,95% Saham Seri A) Perorangan (0,05% Saham Seri B)
Total Aset Total Aset
Rp 7.267.809.814.705
Jaringan Kantor Jaringan Kantor
1 Unit Kantor Pusat 1 Kantor Pusat 2 Unit Kantor Cabang Utama 2 Kantor Cabang Utama 1 Unit Kantor Cabang Khusus (Ladies Branch) 1 Kantor Cabang Khusus (Ladies Branch) 20 Unit Kantor Cabang 20 Kantor Cabang 29 Unit Kantor Cabang Pembantu 29 Kantor Cabang Pembantu 34 Unit Kantor Kas 34 Kantor Kas 41 Unit Kantor Fungsional 41 Kantor Fungsional 15 Unit Payment Point 7 Payment Point 11 Unit Kas Mobil Keliling 11 Kas Mobil Keliling
Jumlah Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Jumlah Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
97 Unit 97 Unit
Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan
1.171 Orang 1.171 Orang
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Riwayat Singkat Brief History
PT. Bank Pembangunan Daerah NusaTenggaraTimur disingkat PT. Bank NTT (selanjutnya disebut “Perseroan”) didirikan dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah NusaTenggara Timur berdasarkan Akta Pendirian No.12 tanggal 18 Oktober 1961 PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur or PT Bank NTT (later stated as ”Company”) was established under the name of PT Bank Pembangunan Daerah NusaTenggaraTimur pursuant to Establishment Deeds No. 12 dated October 18th, 1961.
Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur mulai melakukan kegiatannya sebagai bank pada tanggal 17 Juli 1962 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan dan Bank Sentral No: BUM 9-13/II tanggal 5 Februari 1962 tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, dengan kedudukan tempat usaha di Kupang Ibukota Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara TImur started to operate its activity as the bank at July 17th, 1962 pursuant to Minister of Finance and Central Bank Decree No. BUM 9 – 13/II dated February 5th, 1962 regarding Business License Approval to PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur with the business place location in Kupang, Capital of East Nusa Tenggara Province.
Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan perubahan status hukum Bank Pembangunan Nusa Tenggara Timur dari Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Daerah melalui Peraturan Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur No.01/pd/DPRD-GR/1963 tanggal 12 Maret 1963. Kemudian tanggal 4 Februari 1998, Perseroan kembali merubah bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah kembali menjadi Perseroan Terbatas, dan dibuat Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No.122 tanggal 22 April 1999.
East Nusa Tenggara Provincial Government implemented legal status changes of Bank Pembangunan Nusa Tenggara Timur from Limited Company to Local Enterprise through East Nusa Tenggara Regional Level I Regulation No. 01/pd/ DPRD–GR/1963 dated March 12th, 1963. Later in February 4th, 1998, the Company once again changed its legal entity from Local Enterprise back to Limited Company and formulated Regional Development Bank Nusa Tenggara Timur Limited Company Establishment Deeds No. 122 dated April 22nd, 199.
Pada tahun 1999, Perseroan menjadi salah satu Bank Pembangunan Daerah yang masuk Program Rekapitalisasi Bank Pembangunan Daerah karena mempunyai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) lebih kecil dari 8% (delapan persen). Dalam rangka pelaksanaan hak opsi (call option), tanggal 18 Desember 2003, dilaksanakan Perjanjian Jual Beli Seluruh Saham Negara dan Pelunasan Obligasi Negara Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara
In 1999, the Company became one of Regional Development Banks participated on Regional Development Bank Recapitalization Program because experiencing Capital Adequacy Ratio below 8% (eight percent). On the call option implementation, December 18th, 2003, Government Shares Trading and Bonds Settlement to PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur was performed and at June 30th, 2005, Republic of Indonesia c.q. Government of Republic
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
65
66
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Timur tanggal 30 Juni 2004 , Negara Republik Indonesia c.q. Pemerintah Republik Indonesia mengalihkan 46.600 (empat puluh enam ribu enam ratus) saham miliknya dalam Perseroan kepada Pemerintah Propinsi NusaTenggaraTimur.
of Indonesia differred 46.600 (fourty six and six hundred) shares in the Company to the Provincial Government of East Nusa Tenggara.
Berdasarkan Akta No. 73 tanggal, 15 Nopember 2010, Modal Dasar Perseroan mengalami peningkatan dari Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus miliyar) menjadi Rp. 1.000.000.000.000,- (1 triliun). Sejalan dengan perubahan Modal Dasar, Anggaran Dasar Perseroan juga mengalami perubahan, berdasarkan Pernyataan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 43 tanggal, 18 Mei 2011.
Pursuant to Deeds No. 73 dated November 15th, 2010, Company’s basic capital increased from Rp500.000.000.000 (five hundred billion Rupiah) to Rp1.000.000.000.000 (one trillion Rupiah). In accordance with the Basic Capital addition, the Article of Assocation was also changed, pursuant to Extraordinary General Meetings of Shareholders Decision No. 43 dated May 18th, 2011.
Dari perubahan badan hukum dan perubahan modal dasar perseroan Bank NTT sebagaimana disampaikan di atas, modal disetor Bank NTT (posisi 28 Desember 2012) telah mencapai Rp. 578.230.470.000,- (lima ratus tujuh puluh delapan milyar dua ratus tiga puluh juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah). Upaya manajemen BankNTT dalam mengembangkan usaha bank ini mendapatkan dukungan pemegang saham yaitu Pemerintah Propinsi, Kota/Kabupaten se – NTT yang secara konsisten melakukan tambahan setoran modal dan menempatkan dana – dana Pemerintah Daerah di Bank NTT. Sejak tahun 2002 pertumbuhan usaha Bank NTT terus menunjukkan perkembangan yang sangat significant, selain didukung dengan pemberlakuan UU No.32 Tahun 2002 tentang Otonomi Daerah dan dukungan
From legal entity and Company’s basic capital changes experienced by Bank NTT, as mentioned above, Bank NTT paid-in capital (as of December 28th, 2012) reached Rp578.230.470.000,- (five hundred seventy eight billion two hundred thirty four million four hundred and seventy thousand Rupiah). Bank NTT’s management effort in developing bank’s business obtains support from the shareholders that are Provincial Government, City/Regencial Government in the NTT that consistently contribute capital accumulation and perform fund placement from Local Government at Bank NTT. Since 2002, Bank NTT’s business development indicates significant growth, besides supported by the issuance of Law No. 32 of 2002 regarding Local Autonomy and shareholders’ trust, also because the BankNTT’s management always
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
pemegang saham, juga karena manajemen BankNTT terus melakukan perubahan – perubahan dalam pengelolaan operasional, antara lain; secara sistematis melakukan pelatihan terhadap karyawan/ti pada seluruh jenjang organisasi bank, menerapkan teknologi system informasi secara real-time online pada seluruh kegiatan operasional bank, menyempurnakan system dan prosedur operasional, dan penerapan metode – metode operasional bank yang didasarkan pada prudential banking principles.
performs trnsformations on the operational management, such as: sistematically performs employees traing at every bank’s organizational level, implementing real-time online information technology system, refining operational system and procedure and implementing bank’s operational methods referring to prudential banking principles.
Saat ini, Bank NTT terus menunjukkan kinerja gemilang dalam industri perbankan di Indonesia. Selama tahun 2013, Perseroan mencatat berbagai pencapaian penting baik dalam aspek bisnis maupun operasional. Pada bulan Juli 2011, Perseroan menerbitkan obligasi sebesar Rp500 miliar dengan suku bunga tetap yang akan digunakan untuk pendanaan jangka panjang dalam rangka ekspansi Perseroan. Selanjutnya, Bank NTT juga berhasil memperoleh predikat Bank Terbaik kategori aset di bawah Rp10 triliun dari Majalah Investor dan Info Bank. Selain peningkatan kinerja, Bank NTT juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak guna meningkatkan layanan Perseroan kepada nasabah. Kerjasama yang diadakan oleh Bank NTT antara lain adalah kerjasama APEX Bank menuju Regional Champion dan kerjasama Bank NTT & Jamsostek untuk Bina Pelayanan Publik, kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Perjanjian Jasa Pelayanan Perbankan Sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi Dalam Rangka Pelaksanaan Treasury Single Account (TSA).
Currently, Bank NTT is continuously indicating excellent performance in Indonesian banking industry. Throughout 2012, the Company recorded several key achievement both on the business as well as operational aspects. In June 2012, the Company issued bonds amounting to Rp500 bilion with fixed interest rate that will be posted as long-term financing source regarding the Company’s expansion plan. Afterwards, Bank NTT also succeeds in achieveing Best Bank predicete on Asset below Rp10 trillion category from Investor magazine. Besides performance achievement, in 2012 Bank NTT also established partnership with various parties to enhance Company’s service to the customers. The partnerships held by Bank NTT in 2012 such as APEX Bank towards Regional Champion Cooperation and Bank NTT & Jamsostek for Public Service Empowerment Partnership.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
67
68
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
Vision, Mission and Corporate Culture
VISI “Menjadi Bank Yang Sehat, Kuat dan Terpercaya” MISI 1. Pelopor penggerak ekonomi rakyat. 2. Menggali sumber potensi daerah untuk diusahakan secara produktif bagi kesejahteraan masyarakat NTT. 3. Meningkatkan sumber pendapatan asli daerah. 4. Mengoptimalkan fungsi Intermediasi Bank melalui penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit. VISI “To be Sound, Strong and Trusted Bank” MISI 1. Public economy driving force pioneer 2. Exploring regional potential source to be productively optimized for NTT society welfare. 3. Increasing Local Revenue resources. 4. Optimizing Bank intermediary function through fund collecting and disbursement to the society in form of loan.
Nilai Perusahaan
Corporate Value
Dalam budaya kerja perusahaan (Corporate Culture) Bank NTT terdapat nilai-nilai “FLOBAMORA” yang diterapkan oleh bank sebagai berikut :
Bank NTT Corporate Value is ”FLOBAMORA” implemented by the Bank through following activities:
Fleksibel, artinya : di dalam melakukan tugas pelayanan, maka setiap insan Bank NTT harus: 1. Terus meningkatkan sikap keterbukaan yang positif. 2. Selalu berpikir konstruktif. 3. Mengembangkan wawasan yang luas. 4. Meningkatkan mutu kerja baik secara individu maupun kelompok dalam rangka meningkatkan kinerja bank secara optimal dan berimbang.
Fleksibel Flexible
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Flexible, means: In carrying service duty, every Bank NTT people shall: 1. Continuously enhance positive friendly attitude. 2. Always develop constructive mindset. 3. Develop wide knowledge 4. Improve working quality both personal or team to enhance bank’s performance in optimum and balance manners.
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Loyal Loyal
Loyal, artinya: 1. Menempatkan kepentingan bank, pemerintah dan masyarakat NTT sebagai prioritas. 2. Bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta wewenang dan tanggung jawab. 3. Selalu menaati perintah pimpinan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 4. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik, cepat dan tidak menunda-nunda pekerjaan. 5. Bekerja dengan penuh kejujuran, disiplin dan bertanggung jawab sebagai wujud rasa memiliki yang tinggi pada bank Loyal, artinya: 1. Menempatkan kepentingan bank, pemerintah dan masyarakat NTT sebagai prioritas. 2. Bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta wewenang dan tanggung jawab. 3. Selalu menaati perintah pimpinan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 4. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik, cepat dan tidak menunda-nunda pekerjaan. 5. Bekerja dengan penuh kejujuran, disiplin dan bertanggung jawab sebagai wujud rasa memiliki yang tinggi pada bank
Obyektif, artinya: 1. Memberikan pelayanan yang setara kepada nasabah tanpa membeda-bedakannya. 2. Mengambil tindakan yang tidak bertentangan dengan ketentuan, prinsip-prinsip dan nilai moral yang berlaku.
Objective
Objective, means: 1. Delivering equal service to the customers without discrimination 2. Taking action that does not violate applicable regulation, principle and moral value.
Objective
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
69
70
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Bersaing, artinya: Setiap insan Bank NTT harus melakukan pelayanan berkualitas dengan cara : 1. Meningkatkan potensi dan kompetensi yang dimiliki untuk kelancaran tugas dan kemajuan bank secara terus menerus. 2. Mempedomani sikap “kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin”, dan “apa yang dicapai hari ini harus bermanfaat pada hari esok”. 3. Menghadapi secara rasional, berani dan arif segala tantangan persaingan usaha, tantangan dalam upaya meningkatkan prestasi kerja. 4. Menghindari dan mencegah cara-cara persaingan yang tidak sesuai dengan peraturan dan etika yang berlaku. 5. Meningkatkan kreativitas dalam bekerja sehingga dapat diperolehefisiensi dan efektivitas demi kepentingan serta keuntungan bank.
Bersaing Competitive
Competitive, means: Every Bank NTT people has to perform excellent service throughout: 1. Enhancing self potential and competency to support duties fluency and bank’s growth in sustainable manner. 2. Adhering to attitude ”today’s work has to be better than yesterday,” and ”what is achieved today has to be useful for tomorrow”. 3. Overcoming rationally, bravely and fairly every business competition as well as working achievement improvement challenge. 4. Preventing and avoiding unappropriate competition that may violate applicable regulation and ethics. 5. Enhancing creativity in delivering work to achieve efficiency and effectiveness on behalf of bank’s interest and benefit.
Antisipatif, artinya: 1. Selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia usaha perbankan di Propinsi NTT, bahkan secara nasional yang dapat berpengaruh terhadap bankNTT. 2. Selalu membuat perencanaan kerja yang baik secara pribadi dan mengevaluasi hasil kinerja yang diperoleh sesuai lingkup (scope)tugas masing-masing. 3. Segera menyampaikan kepada atasan atau pihak lain yang ditunjuk di perusahaan atas potensi, peluang dan / atau risiko yang dihadapi oleh bank. 4. Selalu mempedomani ketentuan dan peraturan yang berlaku dalm menyikapi para stakeholders. 5. Menanggapi secara proaktif setiap informasi, masukan dan / atau keluhan dari bawahan, rekan kerja atau dari stakeholders lainnya.
Antisipatif Anticipatory
Anticipatory, means: 1. Always refers to banking business industry development in NTT Province, and even in national scope that may affect bank NTT. 2. Always make approprite working plan both personal and evaluate performance result obtained referring to each duties scope. 3. Immediately report to the superior or other parties appointed at the Company regarding any risk/ opportunity/potential faced by the bank. 4. Always guided to applicable law and regulation in responding the stakeholders. 5. Proactively responding every information, suggestion and/or complaint from subordinate, working partners or from other stakeholders.
Mematuhi Ketentuan, artinya: di dalam melaksanakan tugas pelayanan harus tetap mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai sesuatu tuntutan yang wajib dijalankan dalam semua aktivitas bank NTT.
Mematuhi Ketentuan
Compliance, means: In carrying its service duty has to comply with applicable law and regulation as an obligation that has to be performed in every bank NTT activity.
Compliance
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Orientasi Bisnis, artinya : senantiasa berusaha meningkatkan pengetahuan dan kemampuan diri sehingga dalam tugas dan pelayanan setiap insan Bank NTT : 1. Memiliki wawasan jangka panjang dan visioner. 2. Mempertahankan kelangsungan hidup / going concern bank. 3. Memberikan upaya terbaik guna tercapainya rencana bisnis yang telah ditetapkan. 4. Meletakan orientasi bisnis dalam kerangka nilai-nilai etika bisnis dan prinsip kehati-hatian.
Orientasi Bisnis
Business Oriented
Business Oriented, means: Always aims to enhance self knowledge and competency that in their service duty every Bank NTT people, shall: 1. Hold long-term and visionary knowledge. 2. Maintain bank’s sustainable/going concern aspects. 3. Provide best effort to realize implmented business plan. 4. Place business orientation on business ethic values and prudent principle framework.
Religius, artinya : implementasi standar kualitas pelayanan di Bank NTT berlandaskan pada keyakinan bahwa : 1. Bekerja dan melayani adalah suatu ibadah dan Tuhan selalu mengawasi kita. 2. Mengawali dan mengakhiri setiap pekerjaan dengan doa bersama adalah wujud iman dan takwa. 3. Mengikuti pelaksanaan kegiatan penyegaran iman secara bersama baik dilaksanakan di kantor maupun di luar kantor akan menguatkan mental dan etos kerja. 4. Mengunjungi dan memberikan doa kepada pengurus dan pegawai yang susah dan yang terkena musibah akan menguatkan rasa kesatuan dalam pelayanan. 5. Menjaga kerukunan antar umat beragama dengan cara menghormati tata cara, adat, peraturan atau ajaran masing-masing agama bagi para pemeluknya di dalam pelayanan kepada masyarakat adalah sikap melayani yang berkualitas.
Religius Religious
Religius, artinya : implementasi standar kualitas pelayanan di Bank NTT berlandaskan pada keyakinan bahwa : 1. Bekerja dan melayani adalah suatu ibadah dan Tuhan selalu mengawasi kita. 2. Mengawali dan mengakhiri setiap pekerjaan dengan doa bersama adalah wujud iman dan takwa. 3. Mengikuti pelaksanaan kegiatan penyegaran iman secara bersama baik dilaksanakan di kantor maupun di luar kantor akan menguatkan mental dan etos kerja. 4. Mengunjungi dan memberikan doa kepada pengurus dan pegawai yang susah dan yang terkena musibah akan menguatkan rasa kesatuan dalam pelayanan. 5. Menjaga kerukunan antar umat beragama dengan cara menghormati tata cara, adat, peraturan atau ajaran masing-masing agama bagi para pemeluknya di dalam pelayanan kepada masyarakat adalah sikap melayani yang berkualitas.
Amanah, artinya : setiap insan Bank NTT harus mengemban tugas dengan penuh integritas dan profesionalisme. Trusted, means: Every Bank NTT people has to carry his/her duty with high integrity and professionalism.
Amanah Trusted
Motto “Melayani Lebih Sungguh”
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Motto Serving in very most
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
71
72
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Milestone
Milestone
1962
1999
2004
Mulai beroperasi (17/07) berdasarkan Akta Pendirian No.12 tanggal 18 Oktober 1961, dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah kembali menjadi Perseroan Terbatas.
Penyelesaian Program Rekapitalisasi dan Pemerintah Republik Indonesia mengalihkan 46.600 saham miliknya dalam Perseroan kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Started to operate (17/07) pursuant to Establishment Deeds No. 12 dated October 18th, 1961, under the name of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Legal entity changes from Local Enterprise to Limited Company. Program Rekapitalisasi Bank Pembangunan Daerah. Regional Development Bank Recapitalization Program
Recapitalization Program settlement and Government or Republic of Indonesia diverted its 46.600 shares in the Company to thee Provincial Government of East Nusa Tenggara.
0044 2200 0022 2200 9999 1199 6633 1199 6622 1199 1963
2002
Perubahan status hukum Bank Pembangunan Nusa Tenggara Timur dari Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Daerah.
Pergantian System Teknologi dari Integrated Banking System (IBS) ke On Line Integrated Banking System (OLIB’s) bekerja sama dengan Konsultan Collega Inti Pratama.
Bank Pembangunan Nusa Tenggara TImur’s legal status changing from Limited Company to Local Enterprise.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Information Technology System Transformation from Integrated Banking System (IBS) to On-line Integrated Banking System (OLIB’s) in cooperation with Collega Inti Pratama consultant.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
2006
2010
Tergabung dalam jaringan ATM Bersama dengan bank-bank di seluruh Indonesia.
Mulai beroperasi (17/07) berdasarkan Akta Pendirian No.12 tanggal 18 Oktober 1961, dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Joining ATM Bersama network altogether with other banks all over Indonesia.
Started to operate (17/07) pursuant to Establishment Deeds No. 12 dated October 18th, 1961, under the name of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
1111 2200 1100 2200 0077 2200 0066 2200 2007
2011
Perubahan Logo Bank NTT dan Peresmian Gedung Kantor Pusat Bank NTT di Jl. W.J. Lalamentik No. 102. Kupang.
Menerbitkan Obligasi I Bank NTT sebesar Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus milyar rupiah)
Bank NTT logo transformation and Head Office inauguration located at Jl. W.J. Lalamentik No. 102. Kupang.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Issuing Bank NTT I Bonds amounted to Rp500.000.000.000 (five hundred billion Rupiah).
Laporan Keuangan Financial Review
73
74
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Struktur Organisasi
Organization Structure
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE Direktur Utama President Director
RUPS GMS
Adrianus Ceme, SE Direktur Umum General Affairs Director
SKAI IAU
1
Christofel S. M. Adoe, S.Sos Divisi Pengawasan Audit Division
4
Hilarius Minggu, SE, MM Divisi Operasional Operational Division
2
Drs. Nasaruddin Divisi Perencanaan & Corsec Planning & Corsec Division
5
Lazarus Orapau Divisi Umum General Affairs Division
3
Bastian Soleman Pello Divisi SDM HR Division
6 7
Salmon Randa Terru, S.Kom Divisi TSI
Information System Technology Division
Kantor Pusat Operasional Head Office Operational
Kantor Cabang Branch Office
Kantor Cabang Pembantu Supporting Branch Office
Kantor Fungsional/USPD Functional/USPD Office
Kantor Kas Cash Office
Garis Komando Commanding Line Garis Koordinasi Coordinating Line
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
75
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Tomy Jeferson Ndolu Direktur Pemasaran Marketing Director
Eduardus Bria Seran, SE. Direktur Kepatuhan Compliance Director
8
P. Uun K. Bria, SE Divisi Bisnis Komersil Commercial Business Division
11
Martje Antoneta Zikoe-Adoe Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division
9
Tohap M. Marbun, SE Divisi UMKM & Konsumer SME & Consumer Division
12
Leonardus Klau Seran, SE Divisi Kepatuhan Compliance Division
Harry A. Riwu Kaho,SH, M.M Divisi Treasury Treasury Division
13
Izhak Eduard, S.Kom Divisi Kualitas Pelayanan Service Quality Division
10
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee
76
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Wilayah Operasional
Wilayah Operasional
Dengan semangat pelayanan kepada masyarakat Bank NTT tidak hanya melayani di wilayah perkotaan tetapi menyebar ke berbagai daerah terpencil di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan semangat itulah maka Bank NTT tersebar di 22 Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Surabaya-Jawa Timur Within service commitment to the society, Bank NTT expands its service coverage, not only in the urban area but spreads to several remote area in all over East Nusa Tenggara region, carrying the spirit, Bank NTT currently delivers its services reaching 21 Cities/Regents in East Nusa Tenggara Province and Surabaya-East Java.
Surabaya
Kantor Pusat Bank NTT Head Office of Bank NTT
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Perjanjian Kerjasama Tahun 2013
Partnership in 2013
Nomor PKS PKS Number
Tanggal PKS Date of Partnership
Pihak Party
1
02/BNTT/I/2013 dan 900.901.KU.24. AK/2013
16 Januari 2013 January 16th, 2013
PT. Telekomunikasi Seluler Tbk
Layanan Mobile Banking Mobile Banking Service
2
02/BNTT/I/2013
18 Januari 2013 January 18th, 2013
Biro Keuangan Setda Prop NTT
Penyaluran Dana Bantuan Operasional (BOS) TA 2013 Distribution of Operational Dana Assistance for 2013 enrollment
3
04/BNTT/II/2013
15 Februari 2013 February 15th, 2013
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA
4
05/BNTT/II/2013
15 Februari 2013 February 15th, 2013
PT. FINET INDONESIA
5
14/BNTT/IV/2013
24 Maret 2013 March 24th, 2013
Perum Jamkrindo
6
09/BNTT/III/2013
26 Maret 2013 March 26th, 2013
Kepolisian Resort Kupang
7
11/BNTT/IV/2013
04 April 2013 April 4th, 2013
Klinik Hukum Duin Palungkun
8
11/BNTT-IV/2013
04 April 2013 April 4th, 2013
Klinik Hukum Advokat-Duin Palungkan, SH dan Rekan
9
15/BNTT/IV/2013
18 April 2013 April 18th, 2013
Satker Pengembangan Kawasan Pemanfaatan Jasa Bank Pemukiman dan Perbatasan Utilizaiton of Bank’s Services Propinsi NTT
10
13/BNTT/IV/2013 dan P/06/KS/ IV/2013
29 April 2013 April 29th, 2013
PT. Asuransi Jasaraharja Putera
Kerjasama Penutupan Asuransi Umum, surety bond, penerbitan jaminan back to back dan asuransi terhadap agunan nasabah PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. Partnership of settlement of General Insurance, Surety Bond, issuance of back to back warrant and insurance of customers collateral of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur
11
17/BNTT/V/2013
01 Mei 2013 May 1st, 2013
PT. Bintang Cipta Sejahtera
Pengadaan Pakaian Seragam Pria Pegawai Bank NTT Procurement of Male Uniform of Bank NTT’s employees
12
18/BNTT/V/2013
05 Mei 2013 May 5th, 2013
Trans Nusa
No
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Tentang Description
Layanan Kontak Center Call Center Service Penyediaan Layanan Penerimaan pembayaran biller multi service Multi Service Bill Payment Service Jaminan KUR Guarantee of Public Loan Penyelenggaraan Pengamanan di Bank NTT Kantor Pusat Security Facility at Head Office of Bank NTT Atas Kasus sangkaan tindak pidana pasal 362 KUHP Jo pasal 55 Jo pasal For Criminal Case of Article 362 of Crime Code Jo. Article of 55 Pendampingan terhadap Pegawai Bank NTT Cabang Maumere an. Clementina Yolanda Foju dan Ferdrika Trisnawati Raynce yang disangkakan melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 362 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) KUHP jo Pasal 56 KUHP Asisstance for employee of Bank NTT Maumere Branch Office for Mrs. Clementina Yolanda Trisnawati Raynce who was accused to perform crime as declared by Article of 362 of Crime Code Jo. Article of 55 point 91) Crime Code Jo. Article of 56
Pengangkutan Kargo Bank Transportation of Bank’s Cargo
Laporan Keuangan Financial Review
77
78
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Nomor PKS PKS Number
Tanggal PKS Date of Partnership
Pihak Party
Tentang Description
13
28/BNTT/VII/2013
03 Mei 2013 May 3rd, 2013
KOPKAR PRIMADONA PT. BPD NTT
Perjanjian Kerja Pengelola Tenaga Kerja Outsourcing PT. BPD NTT Outsourcing Management Parnterhsip of PT BPD NTT
14
53/BNTT/V/2013
21 Mei 2013 May 21st, 2013
CV VINCRISTO BROS
Jasa Konsultasi Design & Implementasi BSC BSC Design Consultacy & Implementation Service
15
21/BNTT/VI/2013
26 Mei 2013 May 26th, 2013
PT. ARAH DINAMIKA ABADI
No
16
17
19/BNTT/V/2013
27 Mei 2013 May 27th, 2013
20/BNTT/V/2013
03 Juni 2013 June 3rd, 2013
Pengadaan Mesin EDC Pinpad Tahap I Procurement of first batch EDC Machine
PERUM PERUMNAS
Penyediaan Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah untuk PNS di Lingkungan Pemerintah Propinsi NTT Procurement of Mortgage Facility for Civil Servant of NTT Provincial Government
PT. Mereline Indonesia
Pengadaan Pakaian Seragam Pegawai Bank NTT Procurement of Uniform for Bank NTT Employees
18
02/BNTT/IX/2013 dan 1185/HK/2013
09 Juni 2013 June 9th, 2013
PT. Mas Murni Indonesia,Tbk
Promosi Potensi Daerah Prop.NTT di IBT Center. Para pihak bersama-sama melakukan aktivitas promosi terhadap potensi investasi di Prop.NTT, menyiapkan skimskim pembiayaan, menyiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan promosi dan pemanfaatan saran dan prasarana yang tersedia di Indonesia bagian timur. Promotion of NTT Province potential at IBT Center. Both parites altogether carried promotion activity of investment potential in NTT Province, prepared financing schemes, preparing facility for promotional activity and utilization of facility which is available in Eastern Indonesia.
19
25/BNTT/VI/2013
10 Juni 2013 June 10th, 2013
CV. Manna Inside
Penerbitan Iklan Produk dan Jasa Bank NTT Issuance of Products and Services advertisement of Bank NT.
20
24/BNTT/VI/2013
10 Juni 2013 June 10th, 2013
PT. VBL Media (Victory News)
Penerbitan Iklan Produk,Jasa dan Advetorial Bank NTT Publication of Products and Services of Bank NTT’s Advertorial
21
16/BNTT/IV/2013
11 Juni 2013 June 11th, 2013
Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (DAKAB)
22
22/BNTT/VI/2013
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
28 Juni 2013 June 28th, 2013
Profil Perusahaan Corporate Profile
MENKEU RI
Program Kredit Usaha Mikro Produktif Productive Micro Business Loan Program Perjanjian Jasa Pelayanan Perbankan sebagai bank persepsi/devisa persepsi dalam rangka pelaksanaan TSA(Treasury Single Account) penerimaan 2013-2015 Agreement of Banking Service as Perception/Foreign Exchange Bank as an implementation of Treasury Single Account (TSA) for 2013 – 2015 period
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Nomor PKS PKS Number
Tanggal PKS Date of Partnership
Pihak Party
Tentang Description
31/BNTT/VII/2013
29 Juni 2013 June 29th, 2013
Jiwasraya Asuransi
Pengelolaan Program Asuransi Purna Jabatan Direksi dan Komite Management of Post-Employment of Board of Directors and Committee Program
26/BNTT/VII/2013
15 Juli 2013 July 15th, 2013
Pemda Kabupaten TTS
Bangun Guna Serah Gedung Bank NTT Cab Soe Build Transfer of Bank NTT building Soe Branch Office
24
25
29/BNTT/VII/2013
18 Juli 2013 July 18th, 2013
PT. INSAN TEKNOLOGI SEMESTA
Sewa Mesin ATM ATM Machine Lease
26
30/BNTT/VII/2013
18 Juli 2013 July 18th, 2013
PT. INSAN TEKNOLOGI SEMESTA
Perawatan Mesin ATM ATM Machine Maintenance
27
32/BNTT/VII/2013
26 Juli 2013 July 16th, 2013
KEMENDIKBUD
28
37/BNTT/VIII/2013
30 Agustus 2013 August 30th, 2013
Pemerintah Kabu Nagekeo
Pembayaran Gaji (Payroll) lingkup Pemerintahan Kab Nagekeo Payroll for Nagekeo Government
29
36/BNTT/IX/2013
17 September 2013 September 17th, 2013
PT. METALOGIC INFOMITRA
Pengadaan server HP Proliant DL 38067 E5649 mesin HSM Thales Playshield 9000 Procurement of HP Proliant DL 38067 E5649 srever, HSM Thales Playshield 9000 machine
30
35/BNTT/IX/2013
23 September 2013 September 23rd, 2013
BANK MANDIRI
No
23
Penyaluran Dana Bantuan Siswa Miskin Disbursement of Poor Student Donation
Jual Beli Surat Berharga Negara State Securiies Trading
31
41/BNTT/X/2013 dan 25/MBC/FCLSPK/X/2013
21 Oktober 2013 October 21st, 2013
PT Mitra Bisnis Ciptakarya
Pengadaan Aplikasi Tools XBRL-LSMK Bank Indonesia PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Procurement of Tools XBRL – LSMK application of Bank Indonesia of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tengara Timur
32
38/BNTT/X/2013
21 Oktober 2013 October 21st, 2013
PT. ARAH DINAMIKA ABADI
Pengadaan Mesin EDC Pinpad Tahap II Procurement of Second Phase EDC Pinpad Machine
33
42/BNTT/X/2013
23 Oktober 2013 October 23rd, 2013
TELKOMSEL
Layanan Branch Less Banking melalui USSD menggunakan EDC sebagai antar muka pengguna Branchless Banking Service using USSD and EDC as user interface Kontrak Kerja Pendampingan Hukum kasus salinan rekening Koran Palsu (Korupsi Dana Pos Bantuan 2010-2011 Kabupaten Ngada) Legal Asisstance Contract of Fake Account Copy (Corruption of Post Fund Donation 2010 – 2011 Ngada Regent)
34
44/BNTT/X/2013
23 Oktober 2013 October 23rd, 2013
Philipus Fernandez,SH & Rekan
35
45/BNTT/XI/2013
04 November 2013 November 4th, 2013
PT. Optima Infocitra Universal
36
43/BNTT/XI/2013 dan B-2229/P.3/ GS/11/2013
11 November 2013 November 11th, 2013
Kejati NTT
37
46/BNTT/XI/2013
21 November 2013 November 21st, 2013
PT. Graha Informatika Nusantara
38
51/BNTT/XI/2013
28 November 2013 November 28th, 2013
PT. Insan Teknologi Semesta
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Project NSICCS Migration Starter Pack Project NSICCS Migration Starter Pack Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Handling of Lgal Issue on Civil and State Administration Cases Layanan Mobile Banking Mobile Banking Service Perjanjian Sewa Beli Mesin ATM ATM Machine Trading Agreement
Laporan Keuangan Financial Review
79
80
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
No
Nomor PKS PKS Number
Tanggal PKS Date of Partnership
39
47/BNTT/XI/2013 dan 468-BPRCP/ DJS/DTS/XI/2013
26 November 2013 November 26th, 2013
40
48/BNTT/XI/2013 dan 118-T16/BPR TLM/XI/2013
41
42
43
44
Pihak Party
Tentang Description
PT. BPR Central Pitoby, ,
Perjanjian Keanggotaan APEX BPR -Bank NTT APEX Membership Agreement of Bank NTT – Rural Banks
26 November 2013 November 26th, 2013
PT. BPR TLM
Perjanjian Keanggotaan APEX BPR -Bank NTT APEX Membership Agreement of Bank NTT – Rural Banks
49/BNTT/XI/2013 dan 184-SDK/ XI/2013
26 November 2013 November 26th, 2013
PT. BPR Sari Dinar Kencana
Perjanjian Keanggotaan APEX BPR -Bank NTT APEX Membership Agreement of Bank NTT – Rural Banks
50/BNTT/XI/2013
29 November 2013 November 29th, 2013
JAMSOSTEK
59/BNTT/XII/2013
55/BNTT/XII/2013
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
13 Desember 2013 December 13th, 2013
30 Desember 2013 December 30th, 2013
Profil Perusahaan Corporate Profile
Pengelolaan Rekening Giro Current Account Management
Philipus Fernandez,SH dkk
Jasa Pendampingan Hukum penanganan kasus penyalur kredit kepada 52 petani anggota GAPOKTAN di bank NTT Waingapu Legal Asisstance for handling loan disbursement case to 52 farmers member of Gapoktan at Bank NTT Waingapu
Pusat Pembiayaan Perumahan Kementrian Perumahan Rakyat Republik Indonesia – Satker BLU-PPP
Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dlm rangka pengadaan Perumahan melalui kredit pemilikan rumah sejahtera Mortgage Liquidity Facility Disbursement athrough hosuing procement under welfare house ownership loan
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Lini Bisnis
Line of Business
Dana Pihak Ketiga
Third Party Fund
jutaan Rp. Services GIRO:
milion Rp. 2011
2012
2013
Layanan
1,504,121
1,516,433
1.705.591
Current Accounts:
505
8,830
21,595
- Current Accounts with Central Government
1,050,662
941,427
1,079,630
- Current Account with Regional Government
452,954
566,176
604,366
- Current Accounts with Private
1,380,076
1,703,010
2,157,770
Savings:
- Tabungan Simpeda
761,305
874,193
968,791
- Simpeda Saving
- Tabungan Flobamora
577,324
703,304
1,022,643
- Flobamora Saving
370
480
502
- Ziarah Saving
41,077
125,033
165,834
- TabunganKu
1,212,311
1,474,971
1,201,554
Time Deposit :
- 1 Bulan
231,325
296,116
330,915
- 1 Month
- 3 Bulan
153,344
85,380
92,378
- 3 Month
- 6 Bulan
753,849
148,074
149,532
- 6 Month
- 9 Bulan
-
1,028
249
- 9 Month
- 12 Bulan
73,143
917,336
606,342
- 12 Month
- 24 Bulan
650
27,037
22,138
- 24 Month
- Giro Pemerintah Pusat - Giro Pemerintah Daerah - Giro Swasta TABUNGAN:
- Tabungan Ziarah - TabunganKu DEPOSITO BERJANGKA :
Penyaluran Dana
Loan Disbursement
jutaan Rp.
milion Rp. Penyaluran Dana Loan Disbursement
Layanan
2011
2012
2013
Service
Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan :
Loan based on category
- Kredit Modal Kerja
436,976
452,162
789,169
- Working capital loan
- Kredit Investasi
133,903
228,618
293,101
- Investment loan
- Kredit Sindikasi
35,580
33,114
45,139
- Syndicated loan
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
81
82
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
jutaan Rp.
milion Rp. Penyaluran Dana Loan Disbursement
Layanan
2011
2012
2013
Service
- Kredit Konsumsi
3,129,855
3,604,872
3,687,575
- Consumer loan
- Kredit Karyawan
71,470
68,130
65,678
- Employees Loan
Total Kredit
3,807,784
4,386,896
4,880,662
Total Loan
Kredit Konsumer
3,216,613
3,629,104
3.753.253
Consumer Loan
Kredit Kepada UMKM :
417,933
455,038
817,494
LOAN TO SME :
- Kredit Usaha Mikro
29,747
27,677
12,268
- Micro Enterprise Loan
- Kredit Usaha Kecil
168,436
153,508
411,726
- Small Enterprise Loan
- Kredit Usaha Menengah
219,750
273,853
393,500
- Medium Enterprise Loan
Kredit Komersial dan Korporasi
173,238
302,754
309,915
Commercial & Corporate Loan
Jasa-Jasa Perbankan
Banking Services
Kiriman Uang, Jasa transfer kiriman uang bekerjasama dengan BPD seluruh Indonesia
Remittance, Money remittance service in cooperation with every BPD all over Indonesia
Inkaso, bekerjasama dengan BPD seluruh Indonesia.
Incash, in cooperation with every BPD all over Indonesia.
Kliring, menyelenggarakan kliring dengan sistem otomasi kliring lokal (SOKL) bekerjasama dengan semua Bank di Kota Kupang, disamping telah melaksanakan kliring secara Nasional dengan System Real Time Gross Settlement (RTGS).
Clearing, Serving clearing with local clearing automation
Jaminan Bank, diberikan kepada rekanan kontraktor yang
Bank Guarantee, dedicated to contractor vendor tha
mengerjakan proyek pemerintah berupa jaminan tender, jaminan uang muka dan jaminan pelaksanaan proyek yang dananya disalurkan melalui Bank NTT.
develops government projects in form of tender guarantee, advance guarantee and project implementation guarantee that the fund is disbursed from Bank NTT.
Referensi Bank/Surat Dukungan, diberikan kepada
Bank Notes, dedicated to contractor vendor that develops
rekanan kontraktor yang mengerjakan proyek-proyek Pembangunan di daerah NTT.
Construction projects in NTT region.
Pembayaran Gaji Pegawai Negeri Sipil, melayani pembayaran Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom. Saat ini sedang dilakukan peningkatan kualitas pelayanan pembayaran gaji melalui payroll system.
Public Servant Payroll, serving Public Servant Payroll.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
system, in cooperation with every Bank in Kupang City, besides performing national clearing through Real Time Gross Settlement (RTGS) System.
Currently performing payroll service quality improvement through payroll system.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pembayaran Gaji Pensiunan, menjalin kerjasama
Retiree Payroll, in cooperation with PT Taspen Kupang
dengan PT. Taspen Cabang Kupang untuk pembayaran gaji pensiunan.
Branch Offcie for Retiree Payroll program.
Penerimaan Setoran Pajak, memungut setoran pajak bunga deposito, tabungan, giro, pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, PBB dan disetorkan ke Bank Pemerintah Pusat, dengan sistim Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak (MP3) secara online.
Tax Payment, receiving tax depost of interest tax from time deposit,savings, current accounts, income tax, valueadded tax, land and building tax, distributed to the Central Government’s Bank, with On-line Tax Payment Reporting Monitoring System.
Pembayaran maupun pembelian pulsa elektrik,
Payment or Purchase, cellular phone electric balance,
tagihan listrik, pembelian/pembayaran pulsa telepon rumah dan seluler, pembayaran uang sekolah dan biaya perawatan medis.
electricity bill, landline or cellular phone balance, school admission fee and medical treatment purchase/payment.
Bank pelaksana KPE (Kartu Pegawai Elektronik) di NTT dimana Perseroan bekerja sama dengan BKN (Badan Kepegawaian Negara) Pemerintah Propinsi, Kota dan Kabupaten se-NTT.
KPE Operator Bank in NTT, in cooperation with BKN (State Employment Agency), Provincial Government and Regent Government in all NTT area.
Tingkat Suku Bunga Rata-rata per tahun Average Annual Interest Rate Suku Bunga
2011
2012
2013
Interest Rate
Bunga Giro
3.83 %
3.05 %
1.95 %
Current Accounts interest rate
Bunga Tabungan
2.67 %
2.22 %
1.33 %
Savings interest rate
Bunga Deposito Berjangka
8.15 %
6.98 %
5.82 %
Time Deposit interest rate
Bunga Pinjaman Kredit Konsumtif
19.28 %
17.83 %
17.85 %
Loan interest rate
Bunga Kredit Produktif
14.00%
13.50%
12.00%
Productive Loan interest rate
Perkembangan Modal Dasar
Additional Paid-in Capital
Perkembangan Modal Dasar Additional Paid-in Capital Nominal Modal Dasar Rp Authorized Capital Nominal Rp
Tahun Year
Dasar Hukum Legal Basis
1999
Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 122 tanggal 22 April 1999 yang dibuat dihadapan Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, Notaris di Kupang. Establishment Deeds of Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 122 dated April 22nd, 1999 made in presence of Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, Notary in Kupang.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
80.000.000.000,-
Laporan Keuangan Financial Review
83
84
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Perkembangan Modal Dasar Additional Paid-in Capital Tahun Year
Nominal Modal Dasar Rp Authorized Capital Nominal Rp
Dasar Hukum Legal Basis
2004
Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No.105 tanggal 21 Agustus 2004 dan diperkuat dengan akta perubahan (addendum) akta tersebut No.151 tanggal 31 Agustus 2005, yang dibuat dihadapan Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, , Notaris di Kupang Deeds of Extraordinary GMS No.105 dated August 21st, 2004 as enforced with addendum deeds No.151 dated August 31st, 2005, made in presence of Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, Notary in Kupang
250.000.000.000,-
2007
Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No.60 tanggal 13 Juni 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Emmanuel Mali,SH Notaris di Kupang 8.15 % Deeds of Extraordinary GMS No.60 dated June 13th, 2007 made in presence of Notary Emmanuel Mali,SH Notary in Kupang 8.15 %
500.000.000.000,-
2010
Akta No. 73 tanggal 15 Nopember 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, Notaris di Kupang Deeds No. 73 dated November 15th, 2010 made in presence of Notary Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, Notary in Kupang
1.000.000.000.000,-
Kepemilikan Saham
Shares Ownership
Berdasarkan akta pernyataan persetujuan penambahan setoran modal bank no. 85 tanggal 30 September 2013 dari Notaris Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp. 625.130.470.000,- menjadi Rp. 629.130.470.000,- yang terdiri dari 62.843.047 saham seri A dan 70.000 saham seri B
Pursuant to Deed of additional share deposit approval of the bank No. 85 dated September 30th, 2013 from Notary of Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, has approved additional paid-in capital from 625,130,470,000 to Rp629,130,470,000 consists of 62,843,047 Series A Shares and 70,000 Series B Shares.
Setoran modal dari pemegang saham bank sampai dengan 31 Desember 2013 yang belum memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia adalah sebesar Rp. 400.000.000,- yang merupakan setoran saham seri B. Setoran modal tersebut dibukukan pada akun ”tambahan modal disetor- modal disetor lainnya”.
Capital investment from shareholders of the Bank as of December 31st, 2013 which had not been approved by Bank Indonesia is amount of Rp400,000,000 as deposit of Series B Shares. The capital deposit was posted on “other additional paid-in capital” account.
Saham Seri A yang dimiliki oleh Pemprov, Pemerintah Kota/Kabupaten se-Propinsi NTT, dan Saham Seri B yang merupakan saham perorangan. Dominasi kepemilikan saham Bank NTT tercatat sebesar 32.63% dimiliki oleh Pemprov NTT selaku pemegang saham utama, 6.29% dimiliki oleh Pemerintah Kota Kupang, 61.03 % dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten se-NTT dan 0.05 % merupakan saham perorangan
Series A Shares owned by Provincial Government/ City Government/ Regent Government of NTT Province and Seris B Shares as individual shares. Domination of Bank NTT’s shares ownership was registered of 32,63% was owned by Provincial Government of NTT as majority shareholders, 6.29% owned by Kupang City Government and 61.03% owned by Regent Government in NTT and 0.05% of individual share owners.
Komposisi prosentase kepemilikan modal masing-masing Pemda dan Perorangan sebagai berikut :
Composition of shares ownership of each Regional Government and Individual is as follows:
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Persentase Kepemilikan Ownership percentage
Saham Seri A
Series A Shares
Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur
32.63 %
Nusa Tenggara Timur Provincial Government
Pemerintah Kabupaten Kupang
11.80 %
Kupang Regent Government
Pemerintah Kabupaten Sumba Timur
7.16 %
Sumba Timur Regent Government
Pemerintah Kota Kupang
6.29 %
Kupang City Government
Pemerintah Kab.Manggarai
3.31 %
Manggarai Government
Pemerintah Kab.Manggarai Barat
3.26 %
Manggarai Regent Government
Pemerintah Kab.Manggarai Timur
3.18 %
Manggarai Timur Regent Government
Pemerintah Kab.Rote Ndao
2.95 %
Rote Ndao Regent Government
Pemerintah Kab.Sumba Barat
2.86 %
Sumba Barat Regent Government
Pemerintah Kab.Timur Tengah Selatan
2.68 %
Timor Tengah Selatan Regent Government
Pemerintah Kab.Belu
2.55 %
Belu Regent Government
Pemerintah Kab Flores Timur
2.54 %
Flores Timur Regent Government
Pemerintah Kab.Sabu Raijua
2.39 %
Sabu Raijua Regent Government
Pemerintah Kab.Lembata
2.37 %
Lembata Regent Government
Pemerintah Kab Sumba Tengah
1.98 %
Sumba Tengah Regent Government
Pemerintah Kab.Ende
1.91%
Ende Regent Government
Pemerintah Kab.Sumba Barat Daya
1.91 %
Sumba Barat Daya Regent Governmen
Pemerintah Kab Timor Tengah Utara
1.86 %
Timor Tengah Utara Regent Government
Pemerintah Kab.Nagekeo
1.83 %
Nagekeo Regent Government
Pemerintah Kab.Ngada
1.75 %
Ngada Regent Government
Pemerintah Kab.Sikka
1.54 %
Sikka Regent Government
Pemerintah Kab. Alor
1.20 %
Alor Regent Government
99.95 %
Total Seris A
Jumlah Saham Seri A
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
85
86
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Persentase Kepemilikan Ownership percentage
Saham Seri B
Series B Shares
Charles Amos Corputty, BSc, MBA, MSc
0.03 %
Charles Amos Corputty, BSc, MBA, MSc
Erni ChristianaTallo
0.02 %
Erni ChristianaTallo
Jumlah Saham Seri B
0.05 %
Jumlah Saham Seri B
100.00 %
TOTAL
JUMLAH
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Fully paid In Capital
Jutaan Rp.
milion Rp.
Pemegang Saham Shareholders
2009
2010
2011
2012
2013
Saham Seri A Series A Shares Pemerintah Propinsi NTT NTT Provincial Government
105,162
130,162
155,162
180,162
205,162
30,050
30,050
31,050
32,050
39,550
Pemerintah Kabupaten se NTT NTT Regent Government
233,736
251,986
290,577
365,718
383,718
Jumlah Saham Seri A Total Series A Shares
368,948
412,198
476,789
577,930
628,430
Charles Amos Corputty
200
200
200
200
200
Erni Christiana Tallo
100
100
100
100
100
Jumlah Saham Seri B Total Series B Shares
300
300
300
300
300
369,248
412,498
477,089
578,230
628,730
Pemerintah Kota Kupang Kupang City Government
Saham Seri B Series B Shares
Total Saham Total Shares
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Penggunaan Laba Tahun Buku 2013 untuk Dividen sebagai hak para Pemegang Saham baru akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2013 yang akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan Juni 2014 mendatang.
Profit allocation for fiscal year 2013 as Dividend as rights of shareholders will be determined on General Meetings of Shareholders fiscal year 2013 which will be held in June 2014.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Rupiah
Rupiah Tahun year
Dividen Dividend
2009
72,867,426,221.40
2.754
2010
112,327,742,480.00
3.392
2011
135,108,858,035.76
3.787
2012
164,550,934,183.90
3.787
Sesuai Keputusan Rapat Umum Pemegangan Saham Tahun Buku 2012 tanggal 20 Juni 2013 sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No.66 oleh Silvester J. Mambaitfeto, Pemegang Saham menerima dan menyetujui Penggunaan Laba Tahun Buku 2012 untuk Dividen sebagai hak para Pemegang Saham sebesar 85% dan Cadangan Umum & Cadangan Tujuan sebesar 15% dari laba bersih sebesar Rp.193.589.334.334,- serta menerima dan menyetujui tata cara pembagian Dividen kepada para Pemegang Saham yang dibagikan kepada seluruh Pemegang Saham dengan cara Over Booking ke rekening Giro dan Tabungan masingmasing Pemegang Saham Seri A dan Seri B. Dividen tersebut dibagi pada tanggal 21 Juni 2013.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laba Bersih Persaham Earning Per Value
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pursuant to Decision of General Meetings of Shareholders for Fiscal Yyear 2012 dated June 20th, 2013 as stated on Notarial Deeds No. 66 by Silvester J. Mambaitfeto, the Shareholders received and approved Profit Realization for fiscal year 2012 for Dividend as rights of the shareholders of 85% and General and Appropriate Reserves of 15% from net income of Rp193,589,334,334 and received and approved Dividend distribution realization to the Shareholders which is distributed to the shareholders under Over Booking method to Current Accounts and Saving Accounts for each Series A and Series B Shareholders. The dividend was distributed on June 21st, 2013.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
87
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
88
Bank NTT 2013 Annual Report
Peristiwa Penting 2013
Event Highlights 2013
Januari January
Pembukaan jaringan kantor baru.
Pada awal tahun 2013 Bank NTT kembali membuka 2 (dua) jaringan kantor baru yakni : Cabang Pembantu Kabir di Kabupaten Alor (07/01) dan Payment Point SAMSAT Sumba Timur (21/01).
Opening of New Office Network At the beginning of 2013, Bank NTT opened 2 (two) new offices of Supporting Branch Office in Alor (07/01) and Samsat Paymen Point in East Sumba (21/01).
Februari February Penarikan Undian Tahap VI Periode ke- 2 (23/2)
Sebagai
bentuk apresiasi Bank NTT Kepada Masyarakat Nusa Tenggara Timur yang telah dengan setia dan tulus menabung di Bank NTT, maka Bank NTT kembali memberikan persembahan berupa gegap gempita Penarikan Banjir Hadiah Tahap VI Periode 2 tahun 2012 yang telah dilaksanakan pada Sabtu, 23 Februari 2013.
Fourth batch lottery prize, Second period (23/2) As an appreciation of Bank NTT to society fo East Nusa Tenggara which has delivered loyalty and sincerity in depositing at Bank NTT, the Bank re-organized event of “Fourth Batch Lottery Prize, Second Pride in 2012” which was held on Saturday, February 23rd, 2013.
April April Pembukaan jaringan kantor baru. Pada bulan April telah dilakukan pembukaan 5 (lima) jaringan kantor baru yakni : Payment Point SAMSAT Ngada (02/04). Payment Point SAMSAT Manggarai (18/04), Payment Point SAMSAT Manggarai Barat (25/04), Payment Point SAMSAT Sikka (29/04) dan USPD Polen (06/04).
Maret March Pembukaan jaringan kantor baru. Pada bulan Maret telah dilakukan pembukaan 5 (lima) jaringan kantor baru yakni : Kantor Kas Bupati Sumba Timur (04/03). USPD Weliman (14/03), USPD Eban (14/03), USPD Haekesak (20/3) dan ATM kantor Pusat (08/03.)
Opening of new office network
Opening of new office network In April, 5 (five) new offices were inaugurated such as: Payment Point SAMSAT Ngada (02/04). Payment Point SAMSAT Manggarai (18/04), Payment Point SAMSAT Manggarai Barat (25/04), Payment Point SAMSAT Sikka (29/04) and USPD Polen (06/04).
In March, 5 (five) new offices were inaugurated such as: Bupati Sumba Timur Cash Office (04/03), USPD of Weliman (14/03), USPD of Eban (14/03), USPD Haekesak (20/3) and ATM of Head Office (08/03).
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Mei May Pembukaan jaringan kantor baru.
Opening of new office network
Pada bulan Mei telah dilakukan pembukaan 2 (dua) jaringan kantor baru yakni : Payment Point SAMSAT Nagakeo (01/05) dan USPD Pamakayo (24/05).
In May, 2 (two) new offices were inaugurated such as Payment Point SAMSAT Nagakeo (01/05) and USPD Pamakayo (24/05).
1
1
2
Juni June
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2013 sesuai dengan Akta RUSP Tahunan No. 66 tanggal 20 Juni 2013 dengan agenda rapat yakni : -
2
General Meetings of Shareholders Fiscal Year 2013 based on Deed of Annual GMS No. 66 dated June 20th, 2013 with meeting agenda, among others:
Laporan Direksi atas Penyelenggaraan Perseroan selama Tahun Buku 2012. - Rencana Kerja dan Angggaran Tahun Buku 2013-2015. - Penawaran Saham untuk Tahun 2013. - Agenda lain-lain.
•
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2013 sesuai dengan Akta RUPS Luar Biasa No. 67 tanggal 20 Juni 2013 dengan agenda rapat yakni :
Extraordinary General Meetings of Shareholders for 2013 based on Deed of EGMS No. 67 dated June 20th, 2013 with meeting agenda, among others:
- Pembahasan tentang Kepengurusan Periode 20132017. - Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
• •
Pembukaan jaringan kantor baru.
Opening of new office network
Pada bulan Juni telah dilakukan pembukaan jaringan kantor baru yakni USPD Pasar Matawai (03/06).
In June, new office was inaugurated that was USPD Pasar Matawai (03/06).
Banking Service Excellence (14/6)
Banking Service Excellence (14/6)
PT Bank NTT berhasil meraih prestasi sebagai Banking Service Excellence 2012/2013 Kategori Best Perfomance Over dari Marketing Research Indonesia (MRI) & Infobank di Jakarta pada tanggal 14 Juni 2013 dan menempati peringkat ke 4 dari 16 BPD.
PT Bank NTT was awarded as Banking Service Excellence 2012/2013 on Best Performance Over category from Marketing Research Indonesia (MRI) & InfoBank in Jakarta on June 14th, 2013 and won 4th rank of 16 Regional Banks.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• •
Report of Board of Directors of the management of the Company for fiscal year 2012. Budget Plan for Fiscal Year 2013 – 2015 period. Other Agenda.
Discussion of Management for 2013 – 2017 period. Amendment of Articles of Association.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
89
90
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Peristiwa Penting 2013
Event Highlights 2013
1
2
Juli July
1
2
Penghargaan Platinum Awards (5/7)
Platinum Awards (5/7)
Bank NTT meraih penghargaan Platinum Awards yang diselenggarakan oleh Info Bank di seluruh Indonesia, Jumat (5/7) lalu. Penghargaan yang diraih ini berhasil menyisihkan 120 bank, dan Bank NTT termasuk lima terbaik yang mendapat penghargaan karena memiliki kinerja dan tata kelola keuangan yang baik.
Bank NTT won Platinum Awards held by InfoBank natonwide, on Friday (5/7). The award was beyond 120 banks and Bank NTT was as five best bank won the award for excellent financial performance and governance.
Penghargaan diterima secara langsung oleh Direktur Utama PT. BankNTT Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE didampingi oleh Kepala Divisi Perencanaan & Sekretaris Perusahaan serta menghadirkan beberapa Nasabah inti PT. Bank NTT.
The award was directly received by President Director of PT BankNTT, Daniel Tagu Dedo accompanied by Head of Planning Division & Corporate Secretary and also invited prime customers of PT Bank NTT.
Penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) (17/7)
Indonesia Record Museum (MURI) Awad (17.7)
-
Bank NTT memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor “ Pendukung Penyambungan Pemasangan Lampu Sehen Terbanyak” yang diterima tanggal 17 Juli 2013 di Oriental Retaurant Kupang bertepatan dengan HUT Bank NTT ke 51. (Piagam penghargaan No. 6070/R.MURI/VII/2013)
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Bank NTT won award from Indonesia Record Museum (MURI) for “Most Supporter of Sign Lamp Installation” on July 17th, 2013 at Oriental Restaurant, Kupang coincides with 51st Anniversary of Bank NTT. (Certificate No. 6070/R.MURI/VII/2013)
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
3
3
4
4
Pembukaan jaringan kantor baru.
Pada bulan Juli telah dilakukan pembukaan 4 (empat) jaringan kantor baru yakni : Kantor Cabang Pembantu Nggongi (10/07), Kantor Kas Bupati Barat Daya ( 17/07), Kantor Kas Bupati Sumba Tengah (29/07) dan Payment Point SAMSAT Lembata ( 08/07).
Opening of new office networks In July, 4 (four) new office networks were inaugurated such as Nggongi Supporting Branch Office (10/07), Bupati Barat Daya Cash Office (17/07), Bupati Sumba Tengah Cash Office (29/07) and Payment Point of Samsat Lemabta (08/07).
Launching (peluncuran) Call Center Hallo Bank NTT 14013 (17/7)
Launching of Call Center Hallo Bank NTT 14013 (17/07)
Untuk memaksimalkan mutu pelayanan kepada Nasabah maka pada tanggal 17 Juli 2013 PT. Bank NTT melakukan launching (peluncuran) Call Center Hallo Bank NTT 14013 bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur yang ke 51 Tahun.
To optimize service quality to the customers, on July 17th, 2013, PT Bank NTT launched Call Center Hallo Bank NTT 14013 coincided with 51st Anniversary of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
91
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
92
Bank NTT 2013 Annual Report
Peristiwa Penting 2013
Event Highlights 2013
1 Agustus August
1
Bantuan kepada korban letusan gunung berapi Rokatenda (13/8)
Donation for Volcano Eruption Victiom
PT. Bank NTT Kantor Cabang Maumere Kabupaten Sikka telah menyalurkan bantuan pangan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, pada Selasa (13./8/2013).
PT Bank NTT Maumere Branch Office, Sikka Regent has donated food donation through Local Natural Disaster Mitigation Agency (BPBD) of Sikka Regent, in Tuesday (13/8/2013).
Penyerahan bantuan berlangsung di kantor BPBD Kabupaten Sikka dan diterima secara simbolis oleh Staf BPBD Kabupaten Sikka Jln. Mawar Kota Maumere. Bantuan Pangan yang diberikan berupa bahan kebutuhan pokok antara lain Beras sejumlah 2 ton, Mie Instan 100 dus, dan Air mineral 100 dus.
Hand over of the donation was held at BPBD Sikka Regent office and symbolically received by Staff of Sikka Regent BPBD, Jl. Mawar, Maumere City. Food Doantion which was donated were namely 2 ton Rice, 100 boxes Instant Noodle and 100 boxes Mineral Water.
Bantuan yang disalurkan merupakan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Bank NTT dan diharapkan bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang menjadi korban letusan gunung berapi Rokatenda.
The donation is as the realization of Corporate Social Responsibility of Bank NTT and expected to ease suffer of victim of Rokatenda volcano eruption.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Agustus August
Program kejutan isi ulang pulsa di ATM Bank NTT (30/8)
Phone Balance Reload Surprise Program at Bank NTT ATM (30/08)
Telkomsel dan Bank NTT melaunching program kejutan isi ulang pulsa di ATM Bank NTT berhadiah Handphone Android Samsung Galaxy Y setiap hari. Bahkan pelanggan yang melakukan isi ulang pulsa dengan point tertinggi di akhir periode program berhak berhak mendapatkan Grand Prize berupa satu unit sepeda motor Honda Revo. Program bagi pelanggan simPATI dan Kartus As ini berlaku mulai tanggal 1 September hingga 31 Desember 2013.
Telkomsel and Bank NTT launched Phone Balance Reload Surprise Program at Bank NTT ATM with prize of Samsung Galaxy Y Android Handphone daily. The customers which reloaded balance with highest point at the end of period are chanced to get GrandPrize of one unit of Honda Revo motorcycle. The program for simPATI and Kartu AS customers is applied since September 1st to December 31st, 2013.
Untuk memperoleh kesempatan mendapatkan Samsung Galaxy Y dan sepeda motor Honda Revo, pelanggan cukup mengumpulkan point sebanyak-banyaknya dengan melakukan isi ulang pulsa di ATM Bank NTT mana saja dengan nominal terjangkau sesuai kebutuhan, mulai dari Rp10.000,-. Pelanggan dengan poin tertinggi setiap harinya akan memperoleh Samsung Galaxy Y. Sementara pelanggan dengan akumulasi point tertinggi selama empat bulan periode program langsung mendapatkan sepeda motor Honda Revo. Untuk mengecek jumlah poin, pelanggan dapat menghubungi Call Center Bank NTT di nomor 14013.
To obtain opportunity to get Samsung Galaxy Y and Honda Revo motorcycle, the customers only need to collect most point by reloading balance at any Bank NTT ATM with affordable value based on needs, starting from Rp10,000. Customers with highest daily point will get Samsung Galaxy Y while customers with highest accumulative point within four months period will directly get Honda Revo motorcycle. To check total point, the customers may contact Call Center of Bank NTT at 14013.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
93
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
94
Bank NTT 2013 Annual Report
Peristiwa Penting 2013
Event Highlights 2013
1
1
2
2
September September
Pembukaan jaringan kantor baru.
Opening of new branch office network
Pada bulan September telah dilakukan pembukaan 4 (empat) jaringan ATM yakni : ATM Sulung Budi (11/09) ATM Maulafa (11/09), ATM RSUD TC Hilers (17/09) dan ATM Hotel Flores (19/09).
In September 4 (four) ATM were opened such as ATM Sulung Budi (11/09) ATM Maulafa (11/09), ATM RSUD TC Hilers (17/09) and ATM Hotel Flores (19/09).
Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – (26/9)
Indonesia Banking Award (26/9)
Bank NTT memperoleh penghargaan dari Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) II 2013 yang diselenggarakan oleh Majalah Review Indonesia, diterima di Jakarta pada tanggal 26 September 2013. Bank NTT berhasil meraih peringkat ke dua dari 19 BPD dengan modal inti dibawah Rp. 1 triliun dengan menerima enam penghargaan yaitu:
Bank NTT received award from Indonesia Bankign Award II 2013 held by Indonesia Review Magazine, in Jakarta on September 26th, 2013. Bank NTT succeeded in winning second rank of 19 Regional Banks with core capital below Rp1 trillion with six awards of:
a. Peringkat ketiga Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE, CEO in Leadership b. Peringkat pertama aspek marketing c. Peringkat pertama Information Technology (IT) d. Peringkat kedua Corporate Communication e. Peringkat kedua Corporate Social Responsibility (CSR) f. Peringkat kedua Risk Management
•
Third rank for Daniel Tagu Dedo, CEO in Leadership.
• • • • •
First rank for marketing aspect. First rank of Information Technology (IT) Second rank of Corporate Communication Second rank of Corproate Social Responsibility (CSR) Second rank of Risk Management
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
1
1
Oktober October Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2013 sesuai dengan Akta RUPS Luar Biasa No. 23 tanggal 07 Oktober 2013 dengan agenda rapat yakni :
Extraordinary General Meetings of Shareholder of 2013 based on Deed of Extraordinary GMS No. 23 dated October 7th, 2013 with meeting agenda, among others:
- Perubahan Anggaran Dasar - Pembahasan Kepengurusan Periode 2013-2017
• •
Pembukaan jaringan kantor baru.
Opening of new office network
Pada bulan Oktober telah dilakukan pembukaan 15 (lima belas) jaringan kantor baru yakni : ATM Kantor Bupati Lewoleba (04/10), ATM Kantor Cabang Waingapu (08/10). ATM Kantor Pusat-Pos Satpam (08/10), ATM Kantor Cabang Sabu ( 12 Oktober), ATM Kantor Pusat – Gerai ATM (13/10), ATM KCP Lewa ( 17/10), ATM KCP Atapupu (24/10), ATM Kantor Bupati Sumba Barat Daya (24/10), ATM USPD Halilulik (28/10), ATM RSUD Atambua (28/10), ATM KCU Kuanino (29 Oktober) dan ATM Kantor Bupati Kupang ( 31/10).
In October, 15 (fifteen) new office networks were opened such as ATM Kantor Bupati Lewoleba (04/10), ATM Kantor Cabang Waingapu (08/10). ATM Kantor Pusat-Pos Satpam (08/10), ATM Kantor Cabang Sabu ( 12 Oktober), ATM Kantor Pusat – Gerai ATM (13/10), ATM KCP Lewa ( 17/10), ATM KCP Atapupu (24/10), ATM Kantor Bupati Sumba Barat Daya (24/10), ATM USPD Halilulik (28/10), ATM RSUD Atambua (28/10), ATM KCU Kuanino (29 Oktober) and ATM Kantor Bupati Kupang ( 31/10).
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Amendment of Articles of Association Changes in Management for 2013 – 2017 period.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
95
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
96
Bank NTT 2013 Annual Report
Peristiwa Penting 2013
Event Highlights 2013
1
Nopember November
Kerjasama APEX Bank (26/11)
APEX Bank Partnership (26/11)
Tindaklanjut atas kerjasama APEX Bank antara PT. Bank NTT dan BPR yang telah dilaksanakan sejak tahun 2012, maka pada hari Selasa, 26 November 2013 bertempat di ruang Direksi lantai 2 Bank NTT Kantor Pusat, telah diselenggarakan pertemuan dalam rangka penandatanganan tindak lanjut kerjasama APEX Bank.
Follow up of APEX Bank partnership between PT Bank NTT and Rural Banks which has been carried since 2012, in Tuesday, November 26th, 2013 at Board of Directors room, 2nd floor of Bank NTT Head Office, under meeting to sign sequence of APEX Bank partnership.
Apex Bank merupakan konsep dasar yang mensinergikan pesan Bank Umum dalam hal ini PT. Bank NTT dan BPR yakni dalam rangka meningkatkan peran BPR sebagai Bank Fokus pada Komunitas Lokal (Community Bank) dan mendorong peningkatan peran Bank NTT terhadap pemberdayaan sektor riil. diharapkan dengan adanya sinergi ini maka peran kedua jenis Bank dapat memberikan kontribusi terhadap pembiayaan UMKM dan pengembangan ekonomi regional/ nasional;
APEX Bank is a basic concept which synergizes message of Commercial Bank, PT Bank NTT and Rural Banks to enhance role of Rural Banks as a Bank with focus to local community (Community Bank) and encouraged improvement of Bank NTT’s role in real sector empowerment is expected under the synergy, the role of both Bank will contribute on SME Loan as well as regional/national economy development.
Penandatangan di lt. 2 Bank NTT dilaksanakan antara Direktur Utama PT. Bank NTT Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE bersama ketua Perbarindo Ketut Surahardja dan disaksikan oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTT Bpk. Naek Tigor Sinaga beserta jajaran.
Signing at 2nd floor of Bank NTT was held between President Director of PT Bank NTT, Daniel Tagu Dedo with Chairman of Perbarindo, Ketut Surahardja and witnessed by Head of Bank Indonesia Representative for NTT Province, Mr. Naek Tigor Sinaga and the management.
Pembukaan jaringan kantor baru.
Opening of new office network
Pada bulan Nopember telah dilakukan pembukaan jaringan kantor baru yakni ATM SPBU Frans Seda Kupang (27/11).
In November, new office network was opened that as ATM SPBU Frans Seda, Kupang (27/11).
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
1
Desember
1
December
Pembukaan jaringan kantor baru.
Opening of new office network
Pada bulan Desember telah dilakukan pembukaan jaringan kantor baru yakni Payment Point SAMSAT Timor Tengah Utara (02/12).
In December, new office network opening was conducted at Payment Poitn Samsat Timor Tengah Utara (02/12).
Pelantikan Komisaris dan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur periode 2013 – 2017 (30/12).
Inauguration of Commissioners and Directors of PT Bank Pembangnan Daerah Nusa Tenggara Timur for 2013 – 2017 period (30/12).
Sebagaimana Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur sebagaimana yang termuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 23 tanggal 07 Oktober 2013 dan sesuai dengan surat Bank Indonesia nomor : 15/DPKP/Kpa tanggal 24 Desember 2013 Bank Indonesia telah menetapkan susunan kepengurusan Bank NTT periode 2013 – 2017 sebagai berikut:
Under the Decision of Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur as disclosed on Deed of Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 23 dated October 7th, 2013 and based on Letter of Bank Indonesia No. 15/DPKP/Kpa dated December 24th, 2013, Bank Indonesia has determined management of Bank NTT for 2013 – 2017 period, as follows:
No
Nama Name
Jabatan Lama Old Position
Jabatan Baru New Position
1
Fransiskus Salem, SH. M.Si
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Utama President Commissioner
2
Petrus Elias Jemadu, SH,M.Hum.
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
3
Daniel Pola Motodimu Tagu Dedo, SE
Direktur Utama President Director
Direktur Utama President Director
4
Adrianus Ceme, SE
Direktur Umum General Affairs Director
Direktur Umum General Affairs Director
5
Eduardus Bria Seran, SE
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Direktur Pemasaran Dana Fund Marketing Director
Selanjutnya disampaikan pula bahwa calon pengurus Franky Amalo (Komisaris Independen), Yoseph Siga, SE (Direktur Pemasaran Kredit) dan Tomy Jeferson Ndolu (Direktur Kepatuhan) masih menunggu keputusan Bank Indonesia tentang hasil Fit and Propert Test yang telah diikuti oleh masing-masing calon. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Further, it was also announced that management candidate of Franky Amalo (Independent Commissioner), Yoseph Siga, SE (Credit Marketing Director) and Tomy Jeferson Ndolu (Compliance Director) are still confirming Decision of Bank Indonesia regarding result of Fit and Proper Test which had been participated by every candidate. Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
97
98
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Penghargaan
dan Sertifikasi Awards And Certifications
1
1
2
PT. Bank NTT berhasil meraih prestasi sebagai Banking Service Excellence 2012/2013 Kategori Best Perfomance Over dari Marketing Research Indonesia (MRI) & Infobank di Jakarta pada tanggal 14 Juni 2013 dan menempati peringkat ke 4 dari 16 BPD
Museum Rekor Indonesia (MURI) Penghargaan atas rekor “ Pendukung Penyambungan Pemasangan Lampu Sehen Terbanyak” .
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
2
1
2
PT Bank NTT awarded as Banking Service Excellence 2012/2013 for Best Performance Over category from Marketing Research Indonesia (MRI) & InfoBank in Jakarta on June 14th, 2013 and placed on 4th rank of 16 Regional Bank.
Indonesia Record Museum (MURI) Award of “Supporter of Most Signage Installation”
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
3
4
3
Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) Penghargaan dari Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) II 2013 yang diselenggarakan oleh Majalah Review Indonesia. Bank NTT berhasil meraih peringkat ke dua dari 19 BPD dengan Modal Inti dibawah Rp. 1 triliun dengan menerima enam penghargaan yaitu:
3
1. Peringkat ketiga Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE, CEO in Leadership. 2. Peringkat pertama aspek marketing 3. Peringkat pertama Information Technology (IT) 4. Peringkat kedua Corporate Communication 5. Peringkat kedua Corporate Social Responsibility (CSR) 6. Peringkat kedua Risk Management
4
Info Bank Award Penghargaan Platinum Awards – Bank yang berpredikat “ Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan Tahun 2012.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Indonesia Banking Award Award from Indonesia Banking Award II 2013 held by Review Indonesia Magazine. Bank NTT succeeded in winning second rank of 19 Regional Banks with core value below Rp1 trillion with six awards, of:
• • • • • •
4
Third rank for Daniel Tagu Dedo, CEO in Leadership. First rank for marketing aspect. First rank of Information Technology (IT) Second rank of Corporate Communication Second rank of Corproate Social Responsibility (CSR) Second rank of Risk Management
Info Bank Award Platinum Awards – Bank with “Excellent” predicate on Financial Performance of 2012.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
99
100
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
TINJAUAN FUNGSIONAL & OPERASIONAL FUNCTIONAL & OPERATIONAL REVIEW Perkembangan bisnis saat ini ditambah dorongan yang kuat dalam kompetisi untuk menjadi BPD Regional Champion (BRC) menuntut dedikasi dan kapabilitas seluruh karyawan untuk dapat membuktikan bahwa perusahaan mampu berkompetisi dalam meraih impiannya. Untuk menggapai impian tersebut perusahaan menempatkan karyawan sebagai intangible asset dan pilar utama dalam mendukung bisnis bank. Current business development, intensified with strong competitive desire to become Regional Champion of Regional Bank, dedication and capability of every employee is highly demanded to prove that the Company is able to compete in achieve its goal, to realize respective objective, the Company regards employee as an intangible asset and primary factor in supporting business of the bank.
Pengembangan sumber daya manusia Pengembangan sumber daya manusia TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi Informasi
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
42 43
Laporan Keuangan Financial Review
101
102
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Komitmen Bank NTT untuk terus mengembangkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian aktivitas tenaga kerja secara optimal. Commitment of Bank NTT to continuously increase quality and capacity of Human Resources refers to a process of planning, organizing, implementation and audit of employee optimally.
Kualitas SDM merupakan salah satu kunci utama kesukesan Bank NTT. Oleh sebab itu peran SDM terhadap kinerja Perusahaan secara keseluruhan adalah sangat penting, sehingga BANK NTT terus meningkatkan kualitas dan kesejahteraan seluruh SDM yang terlibat dalam kegiatan usaha Perusahaan.
Quality of Human Resources becomes a key factor of Bank NTT’s success that role of Human Resources of Company’s performance predominantly which is important that Bank NTT will continuously enhance quality and welfare of every employee which is involved on business activity of the Company.
Upaya untuk mengembangkan kemampuan dan kompetensi segenap SDM Bank NTT merupakan bentuk apresiasi jajaran Manajemen terhadap kontribusi dan dedikasi seluruh karyawan dalam memberikan performa terbaik sehingga Bank NTT dapat berkembang sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perusahaan yang telah ditetapkan.
To foster capacity and competency of all employee of Bank NTT as a realization of Management’s appreciation towards contribution and dedication of all employee in dedicating best performance that Bank NTT is well-developed based on vision, mission and objectives of the Company as determined previously.
Profil SDM Bank NTT
Profile of Bank NTT’s Employees
Jumlah total karyawan sampai akhir tahun 2013 sebanyak 1.171 orang, atau mengalami pengurangan sebanyak 16 orang dibandingkan dengan tahun 2012. Adapun rincian pegawai yang direkrut maupun yang keluar pada tahun 2012 sebagaimana tabel berikut:
Total employee as end of 2013 is 1,171 employees, or increasing compared with 2012 by 1,71% or 1,187 employees. Increase in employees number in 2012 was driven by improvement of business process and optimization of organization to support efficiency of operational process in Bank NTT.
Pegawai yang direkrut 2013 Employees recruited in 2013 Pegawai Kontrak Administrasi/Teller Pegawai Kontrak Administrasi/Teller
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Jumlah Total
Pegawai yang keluar 2013 Employee Turnover 2013
21 Orang
Meninggal Dunia
21 Orang
Passed Away
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Jumlah Total 5 Orang 5 Employee
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pegawai yang direkrut 2013 Employees recruited in 2013
Jumlah Total
Pegawai Mekanikal Elektronik (ME) Electronic Mechanical Employee(ME)
1 Orang 1 Employee
Pegawai yang keluar 2013 Employee Turnover 2013 Pensiun
7 Orang
Retired
7 Employees
Pensiun Dini Early Retirement Mengundurkan Diri Resigned
Jumlah Total
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
1 Orang 1 Employee 19 Orang 19 Employees
Berakhir Masa Kontrak Contract ended
2 Orang 2 Employees
Diberhentikan Dismissed
4 Orang 4 Employees
22 Orang 22 Employees
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Jumlah Total
38 Orang 38 Employees
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
103
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
104
Bank NTT 2013 Annual Report
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan No
Pegawai Berdasarkan Jabatan
Employee Profile Based on Position 2011
2012
2013
Position of Employee
1
Kepala Divisi
11
12
11
Head of Division
2
Pemimpin Cabang
21
24
22
Head of Branch Office
3
Pegawai Dana Pensiun
3
3
1
Employee of Pension Fund
4
Manager Opers / Bisnis
23
25
24
Business Manager
5
Kepala Sub Divisi
30
31
30
Head of Sub-Division
6
Pemimpin Capem.
28
27
28
Head of Supporting Branch Office
7
Kepala Kliring Lokal BI
-
-
1
Head of BI Local Clearing
8
Support Manajer Cabang
3
2
2
Branch Support Manager
9
Front Line Manajer Cabang
3
3
3
Branch Front Line Manager
10
Ass. Manajer Operasional
28
27
28
Assisstant of Operational Manager
11
Kepala Kantor Kas
27
31
34
Head of Cash Office
12
Koordinator USPD
35
35
41
Coordinator of USPD
13
Head Teller
2
2
23
Head Teller
14
Pejabat Fungsional
2
2
2
Functional Executives
15
Staf Direksi
1
3
1
Staff of Directors
16
Resident Inspector
16
27
24
Inspector Resident
17
Pelaksana
724
933
896
Officers
Total
957
1.187
1.171
Total
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No
Employee Profile Based on Education Level Employee Based on Education Level
2011
2012
2013
14
14
14
Post Graduate
527
741
734
Graduate
73
72
67
Diploma
1
Pasca Sarjana
2
Sarjana
3
Sarjana Muda
4
SLTA
321
338
334
High School
5
SLTP
14
14
14
Junior High School
6
SD
8
8
8
Elementary School
957
1.187
1.171
Total
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Total
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jumlah Pegawai Berdasarkan Range Usia No
Employee Profile Based on Range of Age
Usia Pegawai
2011
2012
2013
Age of Employee
1
50 – 60
43
56
62
50 – 60
2
40 – 49
186
188
191
40 – 49
3
30 – 39
351
374
405
30 – 39
4
20 – 29
357
553
501
20 – 29
5
17 – 19
20
16
12
17 – 19
Total
957
1.187
1.171
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin No
Total
Employee Profile Based on Gender
Jenis Kelamin
2011
2012
2013
Gender
1
Laki-Laki
548
665
646
Male
2
Perempuan
409
522
525
Female
Total
957
1.187
1.171
Konsep dan Pengelolaan SDM
Total
Concept and Management of Human Resources
Secara spesifik, Bank NTT menempatkan SDM sebagai modal dasar eksistensi dan pertumbuhan Perusahaan. Bagi Perusahaan, karyawan merupakan aset berharga sekaligus penopang utama jalannya roda kegiatan usaha dan operasional.
Particularly, Bank NTT regards HR as a primary capital of existency and growth of the Company. For the Company, employee is a precious asset as well as engine of business and operational activity.
Pengembangan SDM Bank NTT selama tahun 2013 memperhatikan beberapa strategi utama yang ditujukan untuk mengoptimalkan potensi SDM di setiap lini Manajemen BANK NTT. Adapun strategi SDM yang diterapkan dalam mengelola SDM selama tahun 2013, yaitu:
HR Development of Bank NTT throughout 2013 indicated several key strategy which is targeted to optimize potential of HR in every Management line of Bank NTT. HR strategy which is applied in managing HR throughout 2013, as follows:
1. Mengikutkan pegawai pada kursus / seminar/ workshop/ pelatihan / in house training yang diselenggarakan oleh LPPI atau lembaga penyelenggara diklat lain yang ahli untuk meningkatkan/ mengembangkan potensi pegawai dengan jenis pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan bank.
1. Particpating the employee on various course/seminar/ workshop/training/in-house training which are conducted by LPPI or other training agency which holds expertise to enhance/develop capability of employee with certain training and education program based on bank’s necessity.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
105
106
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
2. Mendukung pegawai untuk melanjutkan pendidikan formal.
2. Encouraging the employee to continue in formal education.
3. Bekerjasama dengan perusahaan outsourcing koperasi karyawan Bank NTT Primadona untuk pemanfaatan tenaga outsourcing non organic yakni SATPAM, Sopir, dan Cleaning Service.
3. Cooperating with outsourcing company of Primadona, Bank NTT employees cooperative to occupy non-organic outsourcing employee such as Security, Driver and Cleaning Service.
4. Mengikutkan pejabat dan staf dalam program Sertifikasi Manajemen Risiko secara berjenjang sesuai dengan target yang ditentukan, sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 12/7/PBI/2010 tentang Perubahan atas PBI No.11/19/PBI/2009 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum.
4. Participating Executives and Staff on Risk Management Certification program gradually based on Regulation of Bank Indonesia No. 12/7/PBI/2010 as amendment of PBI No. 11/19/PBI/2009 regarding Risk Management Certification for Management and Executives of Commercial Bank.
No
Keterangan
2011
2012
2013
Description
1
Tingkat
I
93 Orang
183 Orang
178 Orang
Level
I
2
Tingkat II
49 Orang
72 Orang
77 Orang
Level
II
3
Tingkat III
25 Orang
26 Orang
35 Orang
Level III
4
Tingkat IV
8 Orang
15 Orang
19 Orang
Level IV
5
Tingkat V
-
1 Orang
1 Orang
Level V
175 Orang
297 Orang
310 Orang
Total
Total
Human Resource Information System (HRIS)
Human Resource Information System (HRIS)
Sumber Daya Manusia di Bank NTT terus meningkat dari tahun ke tahun . oleh sebab itu untuk efektivitas dan efeisiensi pengelolaannya, maka Bank NTT telah menerapkan sistem Human Resource Information System (HRIS) sejak tahun 2004.
Human Resources in Bank NTT is growing in years, therefore, regarding effectiveness and efficiency of its management, Bank NTT has implemented Human Resource Information System (HRIS) since 2004.
HRIS merupakan sebuah sistem aplikasi yang digunakan untuk memenuhi, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengirim dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan dalam sebuah Organisasi Sumber Daya Manusia.
HRIS as an application system which is applied to meet, store, manipulate, analyze, deliver and distribute any information required on a Human Resources Organization.
HRIS meliputi pengaturan untuk Master data karyawan, Form isian, kebijakan dan prosedur, dan data dari organisasi.
HRIS includes set of regulation for employee database, inquiry form, policy and procedure and data from organization.
Tujuan dari HRIS adalah untuk menyediakan akses dan layanan yang mudah dari sekumpulan data menjadi informasi yang dapat dipahami oleh pengguna. Informasi yang ditampilkan dapat mem-fasilitasi semua pengguna khususnya karyawan operasional dan level manajer dari sebuah organisasi untuk mengkaji hasil kerja para karyawan dan untuk pengambilan keputusan penting lainnya.
Objective of HS is to provide access and easy access of series of data into information which is understanding to the user. The information which is presented will enable every user especially operational and manager level employee from an organization to assess performance of the employe and on other decision making process.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Efektifitas dan keuntungan HRIS bagi pengguna dalam mendapatkan informasi dapat sangat akurat, relevan, terorganisir dengan baik dan dapat digunakan kapan saja jika dibutuhkan untuk membantu menetapkan keputusan manajerial untuk suatu organisasi dalam waktu yang singkat
Effectiveness and benefit of HRIS for user in obtaining highly accurate, relevant, well-organized and available at any time information to support managerial decision implementation in an organization in relatively short period.
Pelatihan dan Pengembangan SDM
Human Resources Training & Development
Kebijakan Pelatihan
Training Policy
1. Setiap kegiatan pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia di Bank NTT diarahkan untuk :
1. Every activity of Human Resources training and development is developed to:
- Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki sikap dasar pengabdian serta profesionalisme.
- Availability of qualified human resources with dedication and professional attitude.
- Memenuhi persyaratan jabatan yang sedang maupun yang akan dipangku.
- Comply with requirement position either current or which will be served.
- Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perilaku kerja dan wawasan segenap pegawai.
- Improve knowledge, skill, work ethic and knowledge of employees.
2. Prinsip – prinsip Dasar :
2. Primary principles:
- Pelatihan dan pengembangan sebagai faktor investasi “devidennya”berupa peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja dalam perusahaan.
- Training and development program as an investment factor with “dividend” as improvement of efficiency and working productivity in the Company.
- Manfaat yang lebih besar dari pada biaya, yakni harus berdampak positif pada peningkatan efisiensi dan produktivitas yang akan memberi keuntungan (laba) pada Bank yang semakin meningkat.
- Higher benefit on cost, which shall bring positive impact for growing profit of the Bank.
- Alat manajemen yang strategis untuk meningkatkan kinerja serta perubahan sikap kerja pegawai.
- Strategic tool for the management to accelerate performance and transformation of employees’ work ethic.
- Dukungan segenap pimpinan dan pegawai dengan cara dilibatkan baik mengenai perencanaan materi, maupun evaluasinya.
- Support of all Management and employee by being involved for both material planning an evaluation.
- Efektivitas hasil pelatihan harus diukur melalui evaluasi pasca pelatihan, hasil pelatihan dapat diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaannya seharihari.
- Effectivity of training result shall be measured through post-training evaluation whereas the training result mau be applied on daily working activity.
- Tanggung jawab segenap pimpinan dan pegawai
- Responsibility from all Management and Employees.
- Terencana dan sistematis sesuai dengan sistem pelatihan yang berlaku.
- Well-planned and systematic based on prevailing training system.
- Berkesinambungan, harus dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Sustainable, shall be carried orderly and in sustainable manner based on requirement of the Company.
- Terpadu, harus dikoordinasi dengan perencanaan bidang lainnya khususnya dengan pengembangan bisnis sehingga saling medukung dan tidak terpisah.
- Integrated, has to be coordinated with other planning units, especially with business development unit to support each other as build synergy.
- Komprehensif, yaitu meliputi kegiatan-kegiatan bidang teknis usaha perbankan dan juga meliputi bidang-bidang pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam bidang manajemen.
- Comprehensive, which is including banking business technical aspect which also covers aspect of knowledge, attitude, and expertise on management.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
107
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
108
Bank NTT 2013 Annual Report
- Dapat diterapkan, program pelatihan harus disusun berdasarkan tujuan untuk pengalaman praktis sehingga hasilnya dapat diterapkan dalam praktek.
- Applicable, training program has to be formulated based on objective for practical experience which the result is practically applicable.
- Penularan pengetahuan & keterampilan kepada semua pegawai secara merata, jika skala prioaritas pelatihan harus difokuskan kepada tenaga supervisor dan pimpinan, maka unsur ini wajib melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan kepada para stafnya.
- Knowledge and expertise transfer to all employee evenly if priority scale of training has to be focused on supervisor and executive staffs, the party shall perform knowledge and expertise transfer to their staffs.
- Tailor made, yaitu bahwa materi yang disajikan merupakan hal-hal yang nyata sesuai dengan kepentingan pelaksanaan tugas.
- Talior Made, that every material which is presented is a concrete aspect based on interest of duty implementation.
- Profesional, harus diselenggarakan secara profesional dan didukung dengan sarana, fasilitas dan alat bantu yang memadai.
- Professional, has to be carry professionally and supported by appropriate infrastructure, facility, and supporting equipment.
- Efektif, yaitu bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan harus secara nyata dapat meningkatkan kinerja pegawai.
- Effective, that every knowledge and skill which is acquired from the training has to be actually increase performance of employee. 3. Training Framework
3. Kerangka Dasar Pelatihan. - Pelatihan Calon Pegawai ; pelatihan pengenalan dan pelatihan profesi
- Employee Candidate Training: Orientation and professional training.
- Pelatihan Pegawai ; Pelatihan perbankan umum dan pelatihan intensifikasi/kursus, seminar, loka karya, studi banding dan sebagainya
- Employee Training: Commercial banking training and intensification/course, workshop, benchmarking and other trainings.
4. Anggaran Pelatihan
4. Training Budget
Anggaran biaya pelatihan minimal 5% dari total biaya tenaga kerja.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Training budget is minimum 5% of total human resources expense.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pola Pelatihan Calon Pegawai Tingkat Pendidikan Education Level
Calon Pegawai S1 Employee Candidate Bachelorr Degree
Status Status
Introcutory Introcutory
Trainee
Orientasi 1-2 minggu On the job training (3 months)
Training Scheme Of Employee Candidate Pelatihan Training
On the job training (3 bulan)
Aplikasi (3 bulan) Application (3 months)
E
On the job training (3 bulan)
Keluar Dismissed
Calon Pegawai D3 Employee Candidate Diploma
Trainee
Orientasi 1-2 minggu Orientation 1-2 weeks
On the job training (1,5 bulan) On the job training (1,5 months)
E
Trainee
Orientasi 1-2 minggu Orientation 1-2 weeks
In service training (6 bulan) In service Trainning (six months)
E
Keluar Dismissed
Aplikasi (1,5-2 bulan) Application 1,5–2 months
Keluar Dismissed
Calon Pegawai SMU/ SMK Employee Candidate Technical
Hasil Result
E
Keluar Dismissed
In service training (8-9 bulan) E
Pegawai Employee
In service training (8-9 months)
Keluar Dismissed
In Service Training (11,5 bulan) In Service Training (11,5 months)
E
Pegawai Employee
Keluar Dismissed
E
Pegawai Employee
Keluar Dismissed
Calon Pegawai Teknis Employee Candidate Technical
Trainee
Orientasi 1-2 minggu Orientasi 1-2 minggu
In Service Training (11,5 bulan) In Service Training (11,5 months)
E
Pegawai Employee
Keluar Dismissed
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
109
110
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pola Pelatihan Pegawai Pangkat Title
Scheme of Employee Training Pelatihan Umum (Jabatan) General Training (Position)
Pelatihan Khusus (Keterampilan Khusus) Special Training (Special Skill)
Tingkat Jabatan Position Title
Penempatan Placement
Pimpinan Utama Top Management
Top Management Top Management
Job Occupations Job Occupations
Pimpinan Madya Middle Management
Upper Level Management Upper Level Management
Job Occupations Job Occupations
Sespi Bank Sespi Bank
Seminar/Studi Banding/Loka karya Seminar/ Benchmarking/ Workshop
Job Occupations Job Occupations
Manajemen Perbankan Umum Lanjutan Advance Commercial Banking Management
Kursus/ Kursus Latihan Intensifikasi Intensified Training Courses
Job Occupations Job Occupations
Manajemen Perbankan Umum Lanjutan Advance Commercial Banking Management
Kursus/ Kursus Latihan Intensifikasi Intensified Training Courses
Job Occupations Job Occupations
Supervisi Perbankan Umum Commercial Banking Supervision
Kursus/ Kursus Latihan Intensifikasi Intensified Training Courses
Pimpinan Muda Junior Management
Pembantu Pimpinan Assisstant of Management
Pelaksana Staff
Seminar/Studi Banding Seminar/ Benchmarkingt
Midle Management
First Level Management First Level Management
Officer Officer
Pelaksana Staff
Clerk Clerk
Job Occupations Job Occupations
Kursus/Kursus Latihan Intensifikasi Advance Commercial Banking Managementt
Pegawai Teknis Technical Staff
PTK PDS
Job Occupations Job Occupations
Kebakaran, Pelatihan Menembak Fire and Shooting Training
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Perusahaan secara rutin menyelenggarakan serangkaian program pelatihan dan pengembangan SDM kepada seluruh jajaran Manajemen dan karyawan Bank NTT. Program ataupun kegiatan pelatihan dan pengembangan yang dilakukan dalam bidang SDM tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pihak Manajemen dan karyawan sehingga diharapkan mampu secara efektif dan efisien meningkatan kompetensi Manajemen dan Karyawan BANK NTT.
The Company regularly holds variety of HR training and development program for all Management and employee of Bank NTT. The training and development program which is carried on HR aspect, is conformed with demand of Management and employee which is expected to be effectively and efficiently improve competency of Management and employee of Bank NTT.
Selama tahun 2013, program pelatihan dan pengembangan SDM yang dilakukan oleh BANK NTT lebih difokuskan pada bidang Pelayanan Nasabah. Program pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan pada tahun 2013 tersebut terutama didedikasikan untuk Manajemen dan karyawan BANK NTT dalam unit kerja: Dana Jasa Secara kesuluruhan, pada tahun 2013, BANK NTT telah menyelenggarakan 108 program pelatihan dan pengembangan SDM yang diikuti oleh 1.249 karyawan sebagai partisipan. Biaya yang dialokasikan untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM selama tahun 2013 mencapai Rp11,26 miliar.
Throughout 2013, HR training and development program performed by Bank NTT is focused on Customer Service aspect. Training and development program which has been conducted in 2013 was mainly dedicated for Management and Employee of Bank NTT on each working unit, and, general service, in 2013, Bank NTT held 108 program of HR training and development which is participated by 1,249 employees. Total cost which is allocated to perform HR education and training activity in 2013 was in amount of Rp11 billion.
Berikut daftar program atau kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM yang dilakukan oleh BANK NTT selama tahun 2013:
Following are list of HR education and training program or activity which had been performed by Bank NTT in 2013:
No
Jenis Pelatihan Type Of Training
1
Diskusi Terbuka Kepemimpinan Antar Pemimpin (khusus Komisaris Utama dan Direktur Utama) di Jakarta Leadership Public Discussion (for President Commissioner and President Director) in Jakarta
2
Training ATM : Teknis dan Troubleshooting ATM ProCash 280 di Jakarta ATM Training: ATM Technical and Troublshooting of ProCash 280 in Jakarta
3
Pelatihan Dasar Penilaian Properti Kredit di Kupang Property Appraisal Basic Training in Kupang
MAPPI & Vibiz Consulting
4
Pelatihan New ID Xnet - Sistem Terbaru Pelaporan Elektronik di Jakarta New ID Xnet Training – Latest System of Electronic Reporting in Jakarta
PT. Bursa Efek Indonesia
5
Pelatihan Manajemen Investasi Dana Pensiun di Jakarta Pension Fund Investment Management Training
6
Lokakarya Implementasi Balance Scorecard (BSC) pada PT. BPD NTT di Kupang Workshop of Balance Scorecard (BSC) implementation in PT BPD NTT in Kupang
7
Workshop Hapus Tagih Pasca Keputusan Mahkamah Konstitusi dan Penyusunan SOP di Jakarta Workshop of Post Constitutional Court and SOP Formulation Write-off in Jakarta
ASBANDA
8
Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko : Internal Capital Adequancy Assessment Process (ICAAP Program) di Jakarta Risk Management Certification Refreshment Program: Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP Program) in Jakarta
IRPA
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Penyelenggara Organizer
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
ASBANDA
PT. Insan Teknologi Semesta
ADPI
Informasi Tambahan Additional Information
Prof Dr (Eng) IR. Vincent Gaspersz, M. ST, D. SC
Laporan Keuangan Financial Review
111
112
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
No
Jenis Pelatihan Type Of Training
9
Bimbingan dan Pelatihan Teknis Nasional Perpajakan : Metode Efektif Pengisian SPT Tahunan PPh Badan dan Orang Pribadi Tahun Pajak 2012, Tax Review Menghadap Pemeriksaan, Up Date Pemotongan dan pemungutan PPh dan PPN/PPnBM dan Aspek Perpajakan Penggunaan Dana APBN/APBD Bagi Bendahara serta Sosialisasi Peraturan perpajakan Terbaru Tahun 2013 Taxation National Technical Training: Effective Method of Annual Corporate and Personal Income Tax Report for Fiscal Year 2012, Tax Review for Assessment, Up Date of Income Tax and Value Added Tax/Luxurious Goods Tax deduction and Taxation Aspect of State/Regional Budget Distribution for Treasurer and Socialization of Latest Taxation Regulation 2013.
10
Sosialisasi Pengembangan Sistem BI-RTGS/BI-SSSS Generasi II di Jakarta Socialization of BI-RTGS/BI-SSSS Development System, 2nd Generation in Jakarta
Bank Indonesia
11
Developing World Class IT Strategic Plan with Local Touch di Jakarta Developing World Class IT Strategic Plan with Local Touch in Jakarta
Sharing Vision
12
Workshop Laporan Kantor Pusat Bank Umum (PBI No.14/12/PBI/2012 dan Langkah Taktis Penyusunan Laporan keuangan Publikasi Bank di Jakarta Workshop of Commercial Bank Head Office Report (PBI No. 14/12/PBI/2012 and Tactical initiative of Published Financial Statement of the Bank) in Jakarta.
13
Pelatihan Basic ALMA di Jakarta ALMA Basic Training in Jakarta
14
Seminar Risk-Based Bank Rating (RBBR) Batch III & Internal Capital Adequancy Assessment Process (ICAAP) di Jakarta Risk-Based Bank Rating (RBBR) Batch III & Internal Capital Adequancy Assessment Process (ICAAP) Seminar in Jakarta
Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) Bank’s Internal Auditor Association
15
Sosialisasi Penerapan Peraturan BAPEPAM-LK No.VIII.G.7 dan No.X.K.6 Berikut Revisinya Tentang Penyajian Pengungkapan Laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dan Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten dan Perusahaan Publik di Jakarta Socialization of Bapepam – LK Regulation No. VII. G. 7 and No. X.K.6 implementation attached with its revision regarding Financial Statement Disclosure Presentation for Entity or Public Company and Obligation of Annual Report disclosure for Public Company and Entity in Jakarta
Kerukunan Pensiunan Kementerian Keuangan RI Association of Financial Ministry Pensionary RI
16
Train The Trainer (T3) : Advance Service Excellence Untuk Bank NTT di Jakarta Train The Trainer (T3) : Advance Service Excellence for Bank NTT in Jakarta
17
Pelatihan Pemimpin Cabang Angkatan 172 di Jakarta (Benchmark di China-Hongkong) Training of Head of Branch Office Batch 172 in Jakarta (Benchmark in Hong Kong)
LPPI
18
Pelatihan Pemimpin Cabang Angkatan 173 di Jakarta (benchmark di Philipina dan Singapore) Training of Head of Branch Office Batch 173 in Jakarta (Benchmark in Philliphines and Singapore)
LPPI
19
Pelatihan Nasional Perpajakan: "Metode Efektif Untuk Mahir Mengisi SPT Tahunan PPh 2012 Manual/Digital & Teknik Menyiasati Konseling, Verifikasi & Pemeriksaan 2013, Perhitungan PPh 21 Terbaru Tahun 2013 & PPh POT/PUT Lainnya serta Tata Cara Pembuatan Faktur Pajak 2013" di Kupang Taxation National Training: “Effective Method to Expert in Filling Income Tax Annual Report in Manual/Digital & Technick to Deal With Counselling, Verification & Audit in 2013, Calcualtion of Recent Income Tax Article 21 & other POT/OUT and Mechanism of Tax Receipt Preparation 2013” in Kupang
Pusat Pengembangan Perpajakan Indonesia (P3I) Indonesia Taxation Development Center
20
Sosialisasi PKL SKNBI di Maumere Socialization of PKL SKNBI in Maumere
21
Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko : "Penyusunan Kebijakan ICAAP" di Jakarta Risk Management Certificaiton Refershment Program: “ICAAP Policy Preparation” in Jakarta
22
Pelatihan How To Be A Smart Secretary di Jakarta How To Be A Smart Secretary Training in Jakarta
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Penyelenggara Organizer
Profil Perusahaan Corporate Profile
Pusat Pengembangan Pengkajian Perpajakan Nasional (P4N)
Risk Management Guard (RMG)
LPPI
PT. Synergy
Bank Indonesia
BSMR
ASBANDA
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
No
Jenis Pelatihan Type Of Training
23
Pendidikan & Pelatihan SATPAM di Maumere Security Education and Training in Maumere
24
Workshop Internal Capital Adequancy Assessment Process Series : Implementasi Stress Test Terhadap Risiko Kredit, Pasar IRRBB, Likuiditas dan Operasional (Bagian Dari Penyusunan Pedoman ICAAP) di Jakarta Workshop Internal Capital Adequancy Assessment Process Series: Stress Test Implementation towards Credit Risk, IRRBB Market, Liquidity and Operational (Part of ICAAP guideline) in Jakarta
Risk Management Guard (RMG)
25
Pelatihan APU & PPT Angkatan I: Kejahatan Yang Menggunakan Media Perbankan di Jakarta APU & PPT Training frist batch: Crime with Banking Media in Jakarta
FKDKP bekerjasama dengan BI & PPATK FKDKP in cooperation with BI & PPATK
26
Pelatihan Bidang Tugas Kas/Teller & Customer Service Bank NTT di Labuan Bajo Training of Cash/Teller & Customer Service Task of Bank NTT in Labuan Bajo
27
Workshop Perencanaan & Evaluasi Program Diklat (Training / Learning Center) : Program Diklat Yang Produktif dan Terukur bagi Bank di Yogyakarta Workshop of Training/Learning Center Planning & Evaluation: Productive & Measurable Training and Education program for Bank in Yogyakarta.
Risk Management Guard (RMG)
28
Inhouse Training Audit Pengadaan Barang & Jasa di Lingkungan Bank NTT di Kupang Inhouse Training Audit of Products and Services in Bank NTT Environment in Kupang
Bank NTT & BPKP Perwakilan Prov.NTT
29
Pelatihan dan Ujian Calon Advokat di Kupang Advocate Candidate Training and Evaluation in Kupang
30
Pelatihan Treasury Management di Jakarta Treasury Management Training in Jakarta
31
Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko : Credit Risk Management : "Strategi Bisnis & Kredit Usaha Mikro dan Kecil" di Kupang Risk Management Certification Refreshment Program: Credit Risk Management: “Business Strategy & Micro and Small Enterprise Loan” in Kupang
32
Evaluasi Kinerja Residen Inspektur Triwulan I Tahun 2013 di Kupang Evaluation of Inspectorate Resident Performance for 1st Quarter of 2013 in Kupang
33
Seminar AAI 2013 : "Peran Auditor Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Korupsi : Integritas atau Loyalitas" di Jakarta AAI Seminar 2013: Role of Auditor in Disclosing Corruption Crime: Integrity or Loyalty” in Jakarta
Asosiasi Auditor Internal (AAI)
34
Workshop Nasional: General Affairs Management : ConceptStrategy and Implementation di Jakarta National Workshop: General Affairs Management: Concept Strategy and Implementation in Jakarta
Bina Managemen Center (BMG)
35
Seminar Nasional : Implementasi UU Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme di Jakarta National Seminar: Implementation of Law No. 9 of 2013 regarding Prevention and Erradication of Terrorism Funding Action in Jakarta
PPATK
36
Seminar Sehari : Mencari Formulasi Hukum & Pengelolaan Yang Tepat dalam Rangka Program Peningkatan Kesejahteraan Karyawan/ti Bank NTT di Kupang One Day Seminar: Finding Legal Formulation & Effective Management on Employee Welfare Improvement Program in Bank NTT, Kupang
Bank NTT (Narasumber : Pejabat Dep. Hum & HAM Kanwil Prov.NTT, Pejabat Dinas Nakertrans Prov.NTT, Notaris di Kupang) Bank NTT (Source: Executive of Ministry of Law & Human Rights, NTT Province Regional office, Officer of Workforce & Transmigration Agency of NTT Province, Notary in Kupang.
37
Pelatihan Effective Fundamental Syndicated Loan di Jakarta Effective Fundamental Syndicated Loan Training in Jakarta
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Penyelenggara Organizer
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
POLRES SIKKA
Bank NTT
DPD Kongres Advokat Indonesia Indonesia Advocte Congress DPD ASBANDA
LSPP Divisi Pengawasan & SKAI Audit Division & IAU
PT. SSA Consulting
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
113
114
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
No
Jenis Pelatihan Type Of Training
38
Workshop Pertahanan Nasional : Strategi, Peluang dan Tantangan Sektor Industri, Investasi dan Infrastruktur Terhadap Mekanisme Pengadaan Tanah, Pendaftaran dan Pemberian Hak Atas Tanah, Pemanfaatan dan Penatagunaan Pertanahan serta Pelembagaan atau Pelimpahan Kewenangan Pertanahan dalam Regulasi Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.2 Tahun 2013 di Jakarta National Resilient Workshop: Strategy, Opportunity and Challenge of Industrial, Investment and Infrastructure ector towards Mechanism of Land Acquisition, Registration and Rights of Land, Utilization and Administration of Land and Insititutionalization or Authority Transfer of Land under Head of National Land Agency Regulation No. 2 of 2013 in Jakarta.
Lembaga Pengkajian & Pengemnbangan Pertanahan Nasional (LP3N)
39
Rapat Koordinasi Bank / Pos Persepsi dan Bank Operasional I Mitra Kerja KPKN Ruteng di Labuan Bajo Bank/Pos Coordination Meeeting of Perception and Operationalization of Bank of KPKPN Working Partner, Ruteng in Labuan Bajo.
KPKN Ruteng
40
Workshop Kehumasan Perbankan Indonesia, Serial Manajemen Krisis, Media dan Reputasi Batch 1 : Mengelola Krisis dan Manajemen Media di Kuala Lumpur - Malaysia Indonesia Banking Public Relation Workshop, Serial of Crisis Management, Media and Reputation Batch 1: Managing Crisis and Media Management in Kuala Lumpur - Malaysia
Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat dg Grup Humas Bank Indonesia
41
In house training PSAK 55 : Akuntansi Pengakuan Awal Perhitungan Nilai Wajar SuratSurat Berharga Berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006) dan PAPI (revisi 2008) di Kupang SFAS 55 In house training: Initial accounting recognizition of securities fair value based on SFAS 55 (revised 2006) and PAPI (revised 2008) in Kupang.
PT .Determinasi Lintas Strategis Pro (DLS PRO)
42
Sharing Tingkat Kesehatan dan Profil Risiko Bank NTT di Kupang Sharing of Soundness Level and Risk Profile of Bank NTT in Kupang
43
Workshop Fixed Income and Bond Analysis : Aspek Manajemen Investasi, Valuasi Dana Manajemen Suku Bunga di Jakarta Workshop Fixed Income and Bond Analysis: Management Aspect of Investment, Interest Rate of Fund Management Valuation in Jakarta
Gold Stone Financial Institute
44
Seminar Pencegahan Fraud di perbankan Bedah Kasus Fraud melalui Pengajuan kredit Fiktif Cybercrime dan Money Laundering (program Pemeliharaan ) di Jakarta Fraud Prevention Seminar in banking, Fraud Cases Discussion through Cybercrime and Money Laundering fraud loan proposal.
BSMR
45
Pelatihan Basic ALMA di Jakarta ALMA Basic Training in Jakarta
LPPI
46
6th Indonesian Reward Summit (IRS) theme New Challenge In Managing Compensation Reward & Benefit di Jakarta 6th Indonesian Reward Summit (IRS) theme New Challenge In Managing Compensation Reward & Benefit in Jakarta
Inti Pesan
47
Workshop Investigasi dan Anti Fraud : Model Investigasi Transaksi Terindikasi Fraud dan Penanganannya (Kombinasi Teknik, Investigator dan Pendekatan Neuro Linguistic Programming / NLP di Jakarta Investigation and Anti-Fraud Workshop: Fraud Investigator Transaction Investigation and Handling Model (Combination of Technique, Investigator and Neuro Linguistic Programming (NLP) Approach) in Jakarta
RMG
48
Workshop Fixed Income & Bond Analysis : Aspek Manajemen Investasi, Valuasi dan Manajemen Tingkat Suku Bunga di Kuta - Bali Fixed Income & Bond Analysis Workshop: Management of Investment, Valuation and Interest Rate Aspect in Kuta - Bali
Gold Stone Financial Institute
49
Pelatihan & Uji Kompetensi Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta Risk Management Certification Training & Competency Evaluation in Jakarta
50
Sosialisasi Peraturan Nomor X K. 6 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik dan Peraturan Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit di Jakarta Socializaiton of Regulation No. X.K.6 regarding Public Company or Entity Annual Report Disclosure and Regulation No. IX.I.5 regarding Establishment of Audit Committee Working Manual in Jakarta
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Penyelenggara Organizer
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Bank NTT (Narasumber Bp.Herbert Sitorus - Staf Bank Indonesia Jakarta)
LMS, LSPP
OJK
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
No
Jenis Pelatihan Type Of Training
51
Workshop Menciptakan & Memulihkan Kepercayaan publik Melalui Pemahaman Kebijakan Media Yang Komprehensif di Bali Workshop of Building & Recovering Public Trust through Understanding of of Comprehensive Media Policy in Bali
Serikat Perusahaan Pers
52
Sosialisasi Bye Laws Nasional TUKAB (Transaksi Uang Kartal Antar Bank) di Denpasar Socialization of Bye Laws National TUKAB (Inter-Bank Cartal Money Transaction) in Denpasar
Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Denpasar Bank Indonesia Representative Regional III Denpasar
53
Pelatihan & Uji Kompetensi Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta Risk Management Certification Training & Evaluation in Jakarta
54
Workshop ALM-Liquidity Risk Management (Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko) di Singapore ALM–Liquidity Risk Management Workshop (Risk Management Certification Maintenance Program) in Singapore
55
Pelatihan Operasional Mesin Tera Materai di Surabaya Duty Stamp Machine Operational Training in Surabaya
56
Pelatihan Basic Treasury Basic Treasury Training
57
Sosialisasi dan Pelatihan Penggunaan Secured Email Communication di Jakarta Secured Email Communication Application Socialization and Training in Jakarta
58
Pendidikan Advokasi dan Litigasi di Kupang Advocation and Litigation Training in Kupang
59
Sosialisasi dalam rangka persiapan implementasi sistem BI-RTGS/SSSS Gen II di Jakarta Socialization of BI-RTGS/SSSS system implementation 2nd Generation
Bank Indonesia
60
Seminar Dampak PBI Multiple License Bagi Bank Khususnya Bank Kategori BUKU 1 dan BUKU 2 : Dampak Strategi Bank Dalam Implementasinya di Jakarta Seminar of PBI Multiple License Impact for the Bank Primarily Book I and Book 2 Catefory: Impact of Bank’s Strategy on its implementation in Jakarta
BSMR
61
Sosialisasi tentang Tenaga Alih Daya Terkait dengan Permenakertrans No. 19 Tahun 2012 di Jakarta Socialization regarding Outsourcing related with Regulation of Regulation of Minister of Manpower and Transmigration No. 19 of 2012 in Jakarta.
PERBANAS
62
Rapat Teknis : Pembahasan Materi Rekomendasi oleh Gubernur Bi dan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi RI, Mekanisme Pembuatan Businness Proses di Jakarta Technical Meeting: Discussion of Recommendation from Governor of BI and Minister of Manpower and Transmigration of RI, Mechanism of Business Process drafting in Jakarta.
ASBANDA
63
Sosialisasi tentang Pin Pad, SOP dan Strategi Anti Fraud di Kupang Socialization about Pin Pad, SOP and Anti Fraud Strategy in Kupang
Bank NTT
64
Pelatihan APU-PPT : Peran Bank Dalam Mencegah Dan Memberantas Kejahatan Perbankan (Modus, Deteksi Dini, Pencegahan Dan Penanganannya Angkatan III di Bali APU – PPT Training: Role of the Bank in Preventing and Erradicating Banking Crime (Modus, Early Detection, Prevention and Mitigation Batch III) in Bali
FKDKP
65
Kegiatan Pelatihan Artajasa : Sosialisasi Settlement Artajasa Menggunakan BI RTGS Gen II Dan Pelatihan On Line Client ATM Bersama di Jakarta Artajasa Training: Socialization of Artajasa Settlemetn using BI RTGS 2nd Generation and On Line Client Training of ATM Bersama in Jakarta
ARTAJASA
66
Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko : Credit Risk Management : "Strategi Bisnis & Kredit Usaha Mikro dan Kecil" di Labuan Bajo Risk Management Certification Refershment Program: Credit Risk Management: “Business Strategy & Micro and Small Enterprise Loan” in Labuan Bajo
LSPP
67
Workshop "Menyusun Rencana Bisnis Bank Periode Jangka Pendek Dan Panjang di Jakarta Workshop of “Preparing Long and Short Term Period Bank Business Plan) in Jakarta
RMG
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Penyelenggara Organizer
LMS, BSMR, LSPP
BSMR
PT. Jasuindo Surabaya LPPI
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PPATK DPD Kongres Advokasi Indonesia DPD of Indonesia Advocation Congress
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
115
116
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
No
Jenis Pelatihan Type Of Training
68
Bimtek Penerapan UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum di Jakarta Technical Guidance of Law No. 2 of 2012 regarding Land Procurement for Public Development in Jakarta
Lembaga Manajemen Keuangan dan Ilmu Pemerintahan Financial Management and Government Agency
69
Seminar Penerapan Program APU-PPT Dan Implementasi Fatca : Respon Dan Kesiapan Perbankan Indonesia Ke depan di Jakarta Seminar of APU – PPT Program and Fatca Implementation: Respond and Preparation of Future Indonesian Banking in Jakarta
FKDKP
70
Workshop Nasional Perpajakan Bagi Instansi Pemerintahan, BUMN/BUMD Dan Perusahaan Tahun 2013 di Jakarta Taxation National Worskhop for Public Agency, Regional Enterprise/Regional Enterprise and Company for 2013 in Jakarta
Pusat Pengembangan Pengkajian Perpajakan Nasional (P4N) Center of National Taxation Review Development (P4N)
71
Workshop Fraud Detection Using ActiveData For Excel Khusus Perbankan di Jakarta Fraud Detection Using ActiveData for Excel for Banking Workshop in Jakarta
72
Workshop Branchless Banking di Kuta - Bali Branchless Banking Workshop in Kuta - Bali
73
Workshop Pengelolaan Likuiditas dan Surveillance Pelaksanaan Operasi Moneter pada Bank Pembangunan Daerah di Lombok Liquidity and Surveillance Management of Monetary Operation Practice for Regional Bank in Lombok
Bank Indonesia
74
HR Conference 2013 tema Mempersiapkan SDM Dalam Menghadapi Persaingan Terbuka 2015 di Surabaya HR Conference 2013 to Prepare HR in Facing Open Competition 2015 in Surabaya
LPPM Kim - Drs.J.Tanzil&Rekan
75
Konferensi Nasional V Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) : Menuju Industri Keuangan Terintegrasi : Membangun Kualitas Profesional Bidang Governance, Risk Management & Compliance Untuk Keunggulan Daya Saing Organisasi di Denpasar 5th National Conference of Bank Internal Auditor Association: Towards Integrated Financial Industry: Building Professional Quality of Governance, Risk Management & Compliance for Organizational Competitive Advantages in Denpasar
IAIB
76
Workshop Teknik Khusus dalam Menghitung, Menilai dan Mengevaluasi IRRBB di Yogyakarta Workshop of Special Technique in Calculating, Assessing and Evaluating IRRBB in Yogyakarta
RMG
77
Seminar Nasional InfobankOutlook 2014 : Membangun Optimisme Di Tengah Ketidakpastian di Jakarta InfoBank Outlook National Seminar 2014: Building Optimis Amid Uncertainty in Jakarta
Infobank
78
Pendidikan dan Pelatihan Khusus : " Management Capacity Building Keprotokolan Bagi Pelaksana Acara Resmi Pemerintah Daerah (PEMDA) Berdasarkan UU Keprotokolan No. 9 Tahun 2010 di Yogyakarta Special Training and Education: “Capacity Building Management of Protocol for Implementation of Regional Government Official Event based on Law of Protocol No. 9 of 2010” in Yogyakarta
Mitra Gama
79
Sosialisasi Mekanisme Dan Aturanturan Lelang serta Penatausahaan Surat Utang Negara (SUN) Dalam Valuta Asing (VALAS) Di Pasar Domestik di Jakarta Socialization of Auction Regulation and Mechanism and Administration of State Bonds in Foreign Exchange at Domestic Market in Jakarta
Bank Indonesia
80
Pelatihan SATPAM bagi SATPAM Cabang Lewoleba di Kupang Security Training for Lewoleba Branch Office in Kupang
81
Pelatihan "Peran Bank : Mencegah & Memberantas Kejahatan Perbankan (Modus, Deteksi Dini, Pencegahan dan Penanganannya) Angkatan IV di Bandung Bank’s Role Training: Preventing & Erradicating Banking Crime (Modus, Early Detection, Prevention and Mitigation) Batch IV in Bandung
FKDKP
82
Pelatihan Terkait Penggunaan Aplikasi Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari Dan Keluar Negeri(LTKL) di Jakarta Training related with Application of Foreign Inflow and Outflow Fund Transfer Transaction Report (LTKL) in Jakarta
PPATK
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Penyelenggara Organizer
Profil Perusahaan Corporate Profile
Awesome Consulting LPPI
POLDA NTT
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
No
Jenis Pelatihan Type Of Training
83
Workshop Penerapan PSAK 24 (Akuntansi Imbalan Kerja) ; Kupas Tuntas Penerapan PSAK 24 (Akuntansi Imbalan Kerja) & Aspek Peraturan Perundang-undangan di Jakarta SFAS 24 Implementation Workshop (Post-Employment Accounting)
Awesome Consulting
84
Pelatihan SATPAM bagi SATPAM Cabang Labuan Bajo dan Capem lembor di Labuan Bajo Security Training for Labuan Bajo Branch office and Lembor Supporting Branch office in Labuan Bajo
POLRES Manggarai Barat
85
Pelatihan & Uji Kompetensi Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta Risk Management Certification Training & Evaluation in Jakarta
86
Workshop Kredit Mikro : Kiat Khusus Pemetaan Bisnis Area Mikro dan menciptakan Kredit Mikro Yang Sehat di Jakarta Micro Loan Workshop: Special Tips for Micro Area Business Mapping and Create Sound Micro Loan in Jakarta
RMG
87
Workshop Menyambutb Era Mobile Financial Transaction dan Financial Inclution Melalui Layanan Mobile dan Branchless Banking di Bali Workshop To Enter Mobile Financial Transaction and Financial Inclution Era through Mobile and Branchless Banking Service in Bali
Telkomsel
88
Workshop Pengenalan Surat Berharga di Jakarta Securities Introduction Workshop in Jakarta
89
Sosialisasi terkait Penambahan Modal tanpa HMETD, Merger dan Pengambilan Perusahaan Terbuka, Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum serta Penyampaian Laporan Tahunan Emiten dan Perusahaan Publik di Jakarta Socializaiton related with Capital Acquisition without pre-emptive rights, merger and Listed Company acquisition, IPO Proceeds realization report and Public Company Annual Report Disclosure in Jakarta
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
90
Tes Potensi Akademik dalam Rangka Penjaringan Calon Peserta Diklat Analis Kredit di Kupang, Surabaya , Waingapu, Maumere dan Labuan Bajo. Academic competency evaluation to recruit Loan Analyst training participant in Kupang, Surabaya , Waingapu, Maumere dan Labuan Bajo.
Bank NTT
91
Evaluasi Kinerja Resident Inspektur Bank NTT Triwulan II & III di Kupang Evaluation of Inspector Resident Performance of Bank NTT, 2nd & 3rd Quarter in Kupang
Bank NTT - Divisi Pengawasan & SKAI Bank NTT – Audit Division & IAU
92
Seminar FKDKP untuk level Pengurus Bank di Jakarta Topik : Prospek Ekonomi Dan Perbankan Nasional di Jakarta FKDKP Seminar of Management Level of the Bank in Jakarta, Topic: Economic and National Banking Prospect in Jakarta
FKDKP
93
Pelatihan Analis Kredit : Collecting, Verifikasi, Validasi dan Administrasi Data Kredit di Jakarta Credit Analyst Training: Collecting, Verification, Validation and Administration of Credit Data in Jakarta
Mitra Energy Training & Consulting
94
Sosialisasi PP Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dan Implementasi CSR Untik Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Surabaya Socialization of Government Regulation No. 47 of 2012 regarding Social Corporate Social and Environment Responsibility and CSR Implementation to support Sustainable Growth in Surabaya
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Coordinative Ministry of Economy, RI
95
Training Public Corporate Social Responcibility di Yogyakarta Public Training of Corporate Social Repsonsibility in Yogyakarta
96
Sosialisasi Dan Diskusi Interaktif Terhadap Rencana Implementasi NSICCS di Jakarta Socialization and Interactive Discussion of NSICCS Implementation Plan in Jakarta
Artajasa
97
Workshop Manajemen Peraturan Perjalanan Dinas Perusahaan : Merumuskan Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Di Lingkungan BUMN Secara Transparan Dan Akuntable Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/2011 di Yogyakarta Workshop of Corporate Official Travel Regulation Management: Formulating Implementation of Domestic Official Travel in State Enterprise circumstances Transparently and Accountable based on Regulation of Minsiter of State Enterprise No. PER-02/2011 in Yogyakarta
Pusdiklat Perusahaan Indonesia (PPI)
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Penyelenggara Organizer
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
LMS, BSMR
Bank Mandiri
Patrari Jaya Consultant
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
117
118
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
No
Jenis Pelatihan Type Of Training
Penyelenggara Organizer
98
Forum Diskusi Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank di Bali Compliance Director and Internal Audit Unit Discussion Forum in Bali
FKDKP
99
Sosialisasi Program Penjaminan Simpanan, Pengumpulan dan Pemeriksaan Dokumen, Penjelasan Proses Verifikasi dan Perhitungan Premi sesuai Ketentuan dan Verifikasi Perhitungan Premi Banki Saudara melalui Pemeriksaan Dokumen di Kupang Socialization of Deposit Gurantee Program, Document Submission and Verification, Explanation of Verification Process and Premium calculation based on Bank Saudara Premium Regulation and Verficiation through Document Verification in Kupang
Bank Indonesia
100
Pelatihan Mystery Guest di Kupang Mystery Guest Training in Kupang
101
Sosialisasi Langkah-langkah Akhir Tahun Anggaran dan Evaluasi Pelaksanaan Perjanjian Bank/Pos Persepsi di Bidang Penerimaan Tahun 2013 di Kupang Socialization of End of Budget Year program and Bank/Pos Agreement Avaluation in Revenue sector for 2013 in Kupang
Kanwil DJPBN Prov.NTT DJBN Regional Office NTT Province
102
Workshop Nasional Perbankan : Kesiapan Perbankan Dalam Menghadapi Implementasi Branchless Banking di Bandung Banking National Workshop: Readiness of Banking in Facing Branchless Banking Implementation in Bandung
Pusat Informasi Kebijakan Publik Public Policy Information Center
103
Seminar Nasional: Penyelesaian Konflik Perselisihan Hubungan Ketenagakerjaan di Jakarta National Seminar: Industrial Relation Dispute Settlement in Jakarta
104
Seminar BPD SI tentang Peranan BPD dalam mendukung Pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta Seminar of Indonesian Regional Bank to support monitoring of Financial Service Authority in Jakarta
105
Sosialisasi Peraturan Pencatatan Efek Bersifat Utang dan atau Sukuk di Jakarta Socialization of Equity and/or Sukuk Securities Regulation in Jakarta
106
Training on trainer Pemahaman dan Dokumentasi ISO 9001:2008 di Kupang Training on Trainer of ISO 9001: 2008 Understanding and Documentation in Kupang
107
Banking Law for Legal Officer : Analisa Legal Risl, Bisnis & Fraud Prevention di Jakarta Banking Law for Legal Officer: Legal Risk, Business Risk & Fraud Prevention Analysis in Jakarta
Mitra Energy Training & Consulting
108
Training Hukum Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial di Indonesia Batch 14 di Jakarta Employment & Industrial Relation Legal Training at PT Indo Human Resource Indonesia Batch 14 in Jakarta
PT. Indo Human Resource
Divisi Kualitas Pelayanan Service Assurance Division
Biaya Pendidikan 5 (Lima) Tahun Terakhir
Kementerian Tenaga kerja dan Transmigrasi Ministry of Manpower and Transmigration
Industrial
ASBANDA PT. Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Divisi Kualitas Pelayanan, Bank NTT (Team ISO Bank NTT) Service Assurance Division, Bank NTT (ISO Team of Bank NTT)
Training Expense for Last 5 years
Juta Rp
In million Rp
Tahun Year
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Biaya Diklat Training Expense
2009
5.315
2010
7.439
2011
9.108
2012
11.264
2013
9.966
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Penilaian Prestasi Kerja, Potensi dan Pengembangan Pegawai
Assessment Of Working Achievement, Potential And Employee Development
Manajemen Sumber Daya Manusia Bank NTT pada dasarnya berorentasi kepada hasil/prestasi kerja dan kedisiplinan dalam melaksanakan peraturan bank, hal ini mengingat bahwa profesionalisme Sumber Daya Manusia merupakan faktor penentu tercapainya tujuan bank.
Human Resources Management of Bank NTT is principally oriented towards working achievement/result and disciplinary in complying with bank’s regulation, considering that professionalism of Human Resources as determining factor of Bank’s objectives achievement.
Untuk dapat mewujudkan Sumber Daya Manusia yang profesional perlu adanya suatu sistem penilaian yang didasarkan pada hasil kerja (performance) dan potensi pegawai serta perilaku Budaya Perusahaan, yaitu dengan menerapkan sistem Penilaian Prestasi Kerja, Potensi dan Pengembangan Pegawai.
To create professional Human Resources, a performance based assessment system is needed as well as capacity of employees and corporate culture, by implementing Performance, Potential and Employee Development Assessment system.
Tujuan diadakannya penilaian dengan Sistem Penilaian Prestasi Kerja, Potensi dan Pengembangan Pegawai adalah untuk memperoleh bahan pertimbangan yang obyektif guna pembinaan dan pengembangan pegawai serta sebagai penentu usulan atas pemberian imbalan, penghargaan, promosi ataupun tindakan kepegawaian lainnya.
The objective of assessment practice under Performance, Potential and Employee Development Assessment system is to obtain objective consideration to foster and develop the employees as well as determing factor of remuneration, award, promotion or other employment policies.
Sasaran yang hendak dicapai dengan diterapkannya Sistem Penilaian Prestasi Kerja, Potensi dan Pengembangan Pegawai adalah sebagai berikut :
Certain objectives which wish to be achieved by implementing Performance, Potential and Employee Development Assessment system are as follows:
1. Meletakan dasar yang obyektif dalam meningkatkan hasil kerja pegawai secara individu;
1. Setting objective foundation in improving individual employee performance.
2. Mengukur prestasi kerja dan mengidentifikasi potensi pegawai sebagai bahan pertimbangan promosi, mutasi atau demosi;
2. Measuring working achievement and identifying employee potential as consideration of promotion, mutation or demotion.
3. Menetapkan dasar yang obyektif untuk menentukan imbalan yang adil;
3. Setting objective foudantion to determine fair benefit.
4. Membantu memperkuat dan meningkatkan pelaksanaan Budaya Perusahaan setiap pegawai;
4. Asissting, enforcing and enhancing implementation of corporate culture of every employee.
5. Membantu mengidentifikasi kebutuhan training pegawai;
5. Asissting to identify employee training demand.
Sistem Penilaian Prestasi Kerja, Potensi dan Pengembangan Pegawai di Bank NTT dibedakan dalam 2 (dua) kelompok, yaitu :
Performance, Potential and Employee Development Assessment system of Bank NTT is divided into 2 (two) groups, as follows:
1. Penilaian untuk pegawai yang membuat Goal Setting, yaitu penilaian untuk pegawai yang memangku jabatan struktural atau jabatan fungsional selain Teller.
1. Assessment for employee who provides Goal Setting, an assessment for employee with structural or functional position except Teller.
2. Penilaian untuk pegawai yang tidak membuat Goal Setting, dibedakan dalam 2 (dua) kelompok, yaitu :
2. Assessment for employee without Goal Setting, divided into 2 (two) groups:
- Penilaian untuk pegawai operasional yaitu penilaian untuk pegawai pelaksanaan operasional;
- Assessment for operational employee which is an assessment for operational staff.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
119
120
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
- Penilaian untuk pegawai non operasional, yaitu penilaian untuk pegawai dengan jenis pekerjaan sebagai Pengemudi, Pengantar Surat, Binder dan yang sejenis.
- Assessment for non-operational employee, which is an assessment for staff of Driver, Mail Delivery, Binder and similar staffs.
Proyeksi SDM 2014
HR Projection 2014-04-21
Sebagai Perusahaan yang bertujuan untuk menjadi kawasan wisata terdepan dan kelas dunia, BANK NTT akan senantiasa mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan serta organisasi SDM perusahaan di masa yang akan datang. Guna melindungi kesejahteraan sekaligus meningkatkan kompetensi SDM BANK NTT secara keseluruhan, Perusahaan telah merencanakan untuk mengimplementasikan beberapa perencanaan strategis di bidang SDM pada tahun 2014 yang akan datang, yaitu:
As a Company which aims to become leading and world class, Bank NTT will continously develop and improve HR policy and organization in the Company in years to come. To maintain welfare and increase competency of Bank NTT’s employee generally, the Company has planned to apply several strategic planning in HR aspect in 2014, among others:
1. Pendidikan untuk jenjang karier :
1. Education for Career Path
a. Staf Develoment Program (SDP).
a. Staf Develoment Program (SDP).
b. Office Development Program (ODP)
b. Office Development Program (ODP)
c. Manager Development Program (MDP)
c. Manager Development Program (MDP)
d. Executive Development Program (EDP)
d. Executive Development Program (EDP)
2. Pendidikan meningkatkan skill dan knowledge
2. Education to improve skill and knowledge.
3. Pendidikan managerial skill.
3. Managerial Skill Education.
4. Perfomance appraisal melalui Personal Comite Cabang (PCC) dan Personal Comite Pusat (PCP).
4. Performance Appraisal through Personal Committee of Branch and Personal Committee of Head Office.
5. Melakukan survey kepuasan karyawan.
5. Carrying employee satisfaction survey
6. Melakukan penataan kembali system penggajian dan kepangkatan yang baru.
6. Carrying rearrangement of payroll system and new grading system.
7. Penerimaan pegawai baru untuk mengisi lowongan kekurangan tenaga kerja disetiap unit kerja.
7. New employee recruitment to full workforce shortage in every working unit.
8. Melakukan rekruitment tenaga pembina mikro.
8. Micro development staff recruitment.
9. Pengangkatan 23 orang officer pemerintah daerah.
9. Appointment of 23 regional governmetn officers.
10. Rencana peningkatan penghasilan pegawai
10. Employee salary appraisal plan.
11. Menyusun kebijakan dan prosedur bidang SDM dengan menggunakan bantuan konsultan.
11. Preparing HR policy and procedure by addressing a consultant.
12. Revitalisasi manajemen SDM Bank NTT mencakup pengukuran kinerja / goal setting dan redesain Human Resources Manajemen System.
12. Revitalization of HR Management in Bank NTT including performance/goal setting and redesigning of Human Resources Management System.
13. Melanjukan program pendidikan dan latihan SDM Bank NTT.
13. Advancing HR education and training program of Bank NTT.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengelolaan Hubungan Industrial
Industrial Relation Management
BANK NTT mengedepankan terbinanya hubungan yang harmonis dan suasana kerja yang kondusif bagi seluruh jajaran Manajemen dan karyawan.Untuk mencapai tujuan tersebut, BANK NTT membina Hubungan Industrial yang dapat mengakomodir kepentingan semua pihak yang terkait dengan kegiatan usaha dan operasional Perusahaan.
Bank NTT promotes harmonious and conducive relationship as well as working condition for all management and employee. To achieve respective goal, Bank NTT builds Industrial Relation which will accomodate interest of every party which is related with every business and operationa activity of the Company.
Pengelolaan Hubungan Industrial di BANK NTT selama tahun 2013 merujuk kepada Anggaran Dasar Perusahaan yang mencantumkan hak dan kewajiban masing-masing insan BANK NTT secara jelas dan komprehensif. Dalam pola Hubungan Industrial tersebut, seluruh entitas BANK NTT memiliki keterwakilan dan hak untuk menyampaikan pendapat secara setara melalui mekanisme-mekanisme yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Industrial Relation Management in Bank NTT throughout 2013 refers to Articles of Association by disclosing each right and responsibility of each Bank NTT’s people in clear and comprehensice manners. On Industrial Relation mechanism, every entity of Bank NTT represents and owns the rights to be equal under several mechanisms as agreed by both parties.
Penghargaan Kepada Karyawan
Award for Employee
Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan dari perusahaan kepada karyawan, setiap tahun perusahaan memberikan penghargaan berupa uang tunai kepada karyawan yang telah mengabdi di perusahaan selama 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun dan 30 tahun, dengan syarat karyawan tersebut tidak sedang menjalani hukuman dinas atau tidak bermasalah dengan perusahaan. Jumlah pegawai yang menerima penghargaan selama lima tahun terakhir sebagaimana tabel berikut:
As an appreciation and award from the Company to the employee, the Company annually gives award in form of cash to the employee with working period of 15 years, 20 years, 25 years and 30 years which employee shall be not committed in official penalty or faces any issue with the Company. Number of employee which received award during the last 5 years, as follows:
Tahun Years
15 Tahun 15 Years
20 Tahun 20 Years
25 Tahun 25 Years
30 Tahun 30 Years
2009
12 Orang 12 employees
24 Orang 24 employees
16 Orang 16 employees
-
2010
8 Orang 8 employees
12 Orang 12 employees
11 Orang 11 employees
-
2011
30 Orang 30 employees
13 Orang 13 employees
2 Orang 2 employees
7 Orang 7 employees
2012
-
24 Orang 24 employees
4 Orang 4 employees
2 Orang 2 employees
2013
-
1 Orang 1 employees
-
-
50 Orang 50 employees
74 Orang 74 employees
33 Orang 33 employees
9 Orang 9 employees
JUMLAH
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
121
122
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Teknologi Informasi Information Technology
Bank NTT menggunakan teknologi Sistem informasi yang terintegrasi dan tersentralisasi dalam suatu Core Banking System yang di sebut Online Integrated Banking System (OLIBS) yang merupakan hasil kerjasama berupa Full outsourcing System dengan PT. Collega Inti Pratama. information System Technology which is owned by Bank NTT in applying integrated and centralized Information System technology in a Core Banking System which is acknowledged as Online Integrated Banking System (OLIBS) as a cooperation of Full Outsourcing System with PT Collega Inti Pratama
Data Center berlokasi di Jakarta, tepatnya di gedung Talavera Office Park Lantai 6 dan 7 jl. TB Simatupang CilandakJakarta selatan dan untuk Disaster Recovery Center (DRC) yang berlokasi di kota Bandung Jawa Barat.
Data Center is located in Jakarta, precisely at Talavera Office Park Building, 6th and 7th floor, Jl. TB Simatupang, Cilandak – South Jakarta and for Disaster Recovery Center which is located in Bandung, West Java.
Keterkaitan antara strategi bisnis yang ditunjang oleh IT menunjukan keselarasan didalam strategi tersebut. Sehingga IT dapat mendukung strategi bisnis Bank NTT dalam persaingan global saat ini.
Relation between business strategy which is supported by IT indicated alignment with the strategy that IT will be able to support business strategy of Bank NTT amid latest global competition.
Dari keselarasan diatas tergambar melalui anatomi strategi IT (IT Strategy Anatomy) yang dijalankan oleh Bank NTT.
Within the above-mentioned harmony which is reflected from IT Strategy Anatomy applied by Bank NTT.
Support IT dalam Bisnis Bank NTT
IT Support of Bank NTT’s Business
Bidang Penghimpunan Dana
Fund Collecting Aspect
• Implementasi EDC sebagai mini ATM dan Kartu Pegawai Elektronik (KPE).
- Implementing eDC as Mini ATM and Electronic Employee Card.
• Implementasi Aplikasi System E-Banking periode tahun 2013
- Implementation of E-Banking System Application for 2013 Period.
• Implementasi Aplikasi System Management periode tahun 2013.
- Implementation of Government Cash Management System Application for 2013 Period.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Government
Profil Perusahaan Corporate Profile
Cash
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Bidang Penyaluran Dana
Loan Disbursement Aspect
• Implementasi Aplikasi System Analisa Kredit periode tahun 2013
- Implementation of Credit Analysis System Application for 2013 Period.
• Implementasi Aplikasi System Linked Program periode tahun 2013.
- Implementation of Linked Program System Pplication for 2013.
Bidang Komunikasi Pemasaran
Marketing Communication Aspect
• Call Center Bank NTT.
- Call Center of Bank NTT
• Implementasi Aplikasi System SMS Broadcast Bank NTT
- Implementation of SMS Boradcast Bank NTT System Application.
Bidang Treasury
Treasury Aspect
• Implementasi Aplikasi Treasury dan Aplikasi regulasi dari Bank Indonesia beserta Aplikasi pendukungnya.
- Implementation of Treasury Application and Regulation from Bank Indonesia Application and its supporting applications.
Bidang Umum
General Affairs Aspect
• Mempercepat akselerasi Bank NTT melalui perluasan jaringan kantor dan pembenahan Data Center Bank NTT.
- Accelerating Bank NTT by expanding office network and expanding data center of Bank NTT.
• Implementasi Aplikasi System Pengarsipan.
- Implementation of Archiving System Application.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
123
124
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Bidang Perencanaan & Corporate Secretary
Planning & Corproate Secretary Aspect
• Implementasi Aplikasi System Dashboard Management System terintegrasi dengan bidang operasional 2013.
- Implementation of Integrated Dashboard Management System Application with operational aspect in 2013.
Bidang Kualitas Pelayanan
Service Quality Aspect
• Implementasi Aplikasi System Pelayanan Nasabah
- Implementation Application.
Bidang Manajemen Risiko
Risk Management Aspect
• Implementasi System Management Risiko
- Implementation of Risk Management System
Bidang Kepatuhan
Compliance Aspect
• Implementasi Aplikasi System Penilaian Kinerja Karyawan terkait dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku yang terintegrasi dengan bidang Pengembangan SDM.
- Implementation of Employees Performance Appraisal System Application related with prevailing regulation which is integrated with HR Development aspect.
• Implementasi Aplikasi System Anti Money Loundry periode tahun 2013.
- Implementation of Anti Money Laundering System for 2013 period.
Road Map IT
IT Roadmap
Tak dapat dipungkiri lagi Teknologi Informasi (IT) merupakan faktor pendukung yang sangat penting dan strategis dalam menunjang perkembangan bisnis saat ini. Oleh karena itu maka pengembangan IT terus dilaksanakan agar dapat berkompetisi dengan sector perbankan yang ada saat ini.
It can be neglected that Information Technology (IT) becomes determining and strategic factor in supporting recent business growth. Therefore, IT Development has to be carried to be able in competing with current banking sector.
Dengan pengembangan IT yang terencana dan disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan maka dapat dipastikan bahwa IT telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan perusahaan kedepan. Bukan hanya menjadi ‘cost center’ dari perusahaan. IT juga tidak hanya terdiri dari teknologi saja, tetapi merupakan satu kesatuan antara SDM – Proses Bisnis – Teknologi (People-ProcessTechnology) semuanya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan sehingga mendukung IT sebagai nilai tambah bagi perusahaan dalam era globalisasi saat ini.
Supported by well-planned IT development which is also adjusted with demand of the Company, it can be assured that IT has become integrated part of future Company’s development. Not only as cost center but also a bridge between People – Business Process – Technology which altogether become synergy in supporting IT as an added value for the Company on the globalization era.
Arsitektur dan Kondisi IT Bank NTT Saat Ini
Recent Architecture and Condition of Bank NTT’s IT
Kondisi IT Bank NTT terus mendapat pembenahan dari sisi inventarisasi mengenai perangkat IT yang dimiliki, baik itu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan perangkat jaringan (network) beserta kondisi SDM yang dimiliki Bank NTT saat ini.
Condition of Bank NTT’s IT was improved from inventarization aspect regarding current IT infrastructures, both hardware, software and nework as well as existing HR condition of Bank NTT.
Inventarisasi yang dilakukan adalah pada tahun 2013 antara lain melikupi :
Inventarization which has been carried in 2013, among others?
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
of
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Customers
Service
System
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Core Banking Server Jenis Perangkat Type of Infrastructure
Model Model
Core Banking Server Processor Processor
Memory Memory
Storage Storage
OS
Kegunaan Utility
Keterangan Description
Application Server#1
Intel Based
Intel ® Core ™2 Duo CPU E4600 2.4 GHz
4 GB DDR 2
SATA 250 GB
Windows XP Pro SP 2
CBS, RTGS
IP LAN : 192.168.30.26; IP WAN 199.97.75.18
Application Server#2
Intel Based
Intel ® Core ™2 Duo CPU E4600 2.4 GHz
2 GB DDR 2
SATA 250 GB
Windows XP Pro SP 2
CBS
IP LAN : 192.168.30.25; IP WAN 199.97.75.19
Application Server#3
Intel Based
Intel Pentium 4 Cpu, 3.0 Ghz
4GB
250GB
Windows 2003 Server
CBS
IP LAN : 192.168.30.6; IP WAN 199.97.75.30
Application Server Jenis Perangkat Type of Infrastructure
Application Server Model Model
Processor Processor
Memory Memory
Storage Storage
OS
Kegunaan Utility
Keterangan Description
Application Server#1
Intel Based
Intel ® Core ™2 Duo CPU E4600 2.4 GHz
4 GB DDR 2
SATA 250 GB
Windows XP Pro SP 2
CBS, RTGS
IP LAN : 192.168.30.26; IP WAN 199.97.75.18
Application Server#2
Intel Based
Intel ® Core ™2 Duo CPU E4600 2.4 GHz
2 GB DDR 2
SATA 250 GB
Windows XP Pro SP 2
CBS
IP LAN : 192.168.30.25; IP WAN 199.97.75.19
Application Server#3
Intel Based
Intel Pentium 4 Cpu, 3.0 Ghz
4GB
250GB
Windows 2003 Server
CBS
IP LAN : 192.168.30.6; IP WAN 199.97.75.30
Application Server#3
Intel Based
IBM Xseries 336
1.5
80GB
Windows 2003 Server
FTP Server
IP LAN : 192.168.30.22; IP WAN 199.97.75.22
Kegunaan Utility
Keterangan Description
Database Server Jenis Perangkat Type of Infrastructure
Database Server Model Model
Processor Processor
Memory Memory
Storage Storage
OS
Database Server
IBM P-520 S/N :060C956
4 X 4695 MHz
24 Gb
HD SAS 2 x 300 GB
AIX 5.3
Database Server Production
IP LAN : 192.168.30.2
Database Temporary
IBM X-Series 346 S/N : 99BAYKC
Intel ® Xeon ™2 3.0 GHz
4 GB
SCSI 2 x 73 GB
SUSE 10
Database Temporary
IP LAN : 192.168.30.29
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
125
126
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Infrastruktur Utama DC dan DRC
Infrastruktur Utama DC dan DRC
Fungsi Utility
No
DC
DRC
1
Database Server
IBM Pseries 9133-55A, RAM 16 GB, HD 73 GB
IBM Pseries P520 64 Bit, RAM 24 GB, HD 4 x 146.8 GB
2
Server Aplikasi Olibs_1
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
Intel Pentium 3 GHZ, HD 250 GB , RAM 4 GB,
3
Server Aplikasi Olibs_2
Intel core™ 2 duo 2.20 GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
Intel Pentium 3 GHZ, HD 250 GB , RAM 4 GB,
4
Server Aplikasi Olibs_3
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
Intel Pentium 3 GHZ, HD 250 GB , RAM 4 GB,
5
Server RM
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
IBM X-Series 346, Intel® Xeon™ 3.00GHZ, 4 GB, SCSI 4 X 73.4GB
6
Server Database Switching
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
7
Server Switching ATM
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
8
Server MPN
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
Intel Pentium 3 GHZ, HD 250 GB , RAM 4 GB
9
Application Server BPDNET (Linux)
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
Intel ® Xeon Quad core e5506, 4 GB DD R2 PC300, SATA 250 GB
10
Application Server Data Warehouse
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
-
11
Server Database Data Warehouse
IBM P520, 8203-E4A, RAM 24 GB, HD 6 X SAS 146 GB
-
12
Server Database LOS
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
-
13
Server Aplikasi LOS
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
-
14
Server FTP
Intel Xeon 3GHZ, 4 GB DDR2 PC300, SATA 250 GB
IBM X-Series 336, SCSI 2 x 73 GB , Intel (R) Xeon TM 2 3.0 GH, RAM 4 GB
15
DB TEMP
Gabung Dengan Server MPN Merge With Server MPN
IBM X-Series 346, SCSI 2 x 73 GB , Intel (R) Xeon TM 2 3.0 GH
Infrastruktur Pendukung DC dan DRC
DC & DRC Supporting Infrastructure
Fungsi Utility
No
DC
DRC
1
Switch Monitor
KVM Dlink 8 Port
KVM Dlink 8 Port
2
Monitor
Aten 17”
Aten 17”
3
Firewall
Fortigate Model 200-A, Fortianalyzer 100-B
Mikrotik RB 1100
4
Router
Cisco 1841 Series (Lintas),Cisco C1700 Series(Telkom), Mikrotik Router Board 450(Rkn pajak)
Cisco 1841 Series (Lintas) Cisco 1760 Series (Telkom)
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Fungsi Utility
No
DC
DRC
5
Hub
Linksys SR2024 24Port
Linksys SR2024 24Port
6
Switch
Cisco Catalyst 2950-24 Port, Cisco Catalyst 2950-12 Port
Cisco Catalyst 2950-24 Port (Vlan Segmentasi)
Status Jaringan DC dan DRC
Status of DC and DRC Network
Data Center Bank NTT (Jakarta):
Data Center of Bank NTT (Jakarta):
1. Telkom 2 Mbps: Link Telkom digunakan untuk link Backup dari dan ke cabang utama Bank NTT (Link Finnet 64kbps).
1. Telkom 2 Mbps: Link Telkom which is utilized for Backup lick from and to Major Branch Offices of Bank NTT (Link Finnet 64kbps).
2. Telkom 256 Kbps: Link untuk SKN BI Bank NTT. 3. Lintasarta 2 Mbps : Link Host To Host (ARTAJASA, ATMB, PAYAJS, EDCAJS, GSPPOST, PCHAJS DAN BPDNET) dan koneksi CBS KP, KCU, KC, KCP, & ATM
4. PSN 1 Mbps : Link PSN digunakan untuk link backup dari 4 cabang Bank NTT ( KPO, KCU, SOE, KEFA dan ATAMBUA)
2. Telkom 256 Kbps: Link to SKN BI of Bank NTT. 3. Lintasarta 2 Mbps : Host To Host Link (ARTAJASA, ATMB, PAYAJS, EDCAJS, GSPPOST, PCHAJS and BPDNET) and CBS connection in Head Office, Primary Branch Office, Branch Office, Supporting Branch Office & ATM. 4. PSN 1 Mbps : PSN Link which is utilized fork backup link of 4 branches of Bank NTT ( KPO, KCU, SOE, KEFA and ATAMBUA)
Link Jaringan Bank NTT di DRC Bandung:
Link o of Bank NTT Network in DRC Bandung:
1. Lintasarta 2 Mbps : Koneksi CBS KP, KCU, KC, KCP, & ATMATM Bank NTT Dan Koneksi Host To Host ARTAJASA,ATMB, PAYAJS, EDCAJS, GSPPOST, PCHAJS dan BPDNET (sama karna pakai konsep SWING-UP Link ).
1. Lintasarta 2 Mbps : connection in Head Office, Primary Branch Office, Branch Office, Supporting Branch Office & ATM. Of Bank NTT and Host To Host connection of ARTAJASA,ATMB, PAYAJandS, EDCAJS, GSPPOST, PCHAJS dan BPDNET (similar due to concept of SWING-UP Link ).
2. Telkom 1 Mbps: Link Telkom digunakan untuk link backup dari dan ke cabang utama Bank NTT (kecuali Link FINNET = EOIP).
2. Telkom 1 Mbps: Telkom Link which is applied on Primary Branch Offices of Bank NTT (except Link FINNET = EOIP).
3. Telkom 256 Kbps: Linkuntuk SKN BI Bank NTT (belum tersedia)
3. Telkom 256 Kbps: Link for SKN BI Bank NTT (not available)
4. PSN 1Mbps: Link PSN digunakan untuk Link backup dari 4 Cabang Bank NTT (KPO, KCU, SOE, KEFA dan ATAMBUA).
4. PSN 1Mbps: Link PSN which is used backup link of 4 branches Bank NTT (KPO, KCU, SOE, KEFA and ATAMBUA).
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
127
128
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Topologi Jaringan Data Center
Typology of Data Center Network
Topologi Jaringan DRC
Topology of DRC Network
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Connection of Bank NTT’s Network Replikasi DRC Bank NTT
Topologi EOIP Bank NTT
EOIP Topology of Bank NTT
Struktur Organisasi IT Bank NTT
IT Organization Structure of Bank NTT
Adrianus Ceme, SE Direktur Umum General Affairs Director
Salmon Randa Terru, S.Kom Kepala Divisi Head of Division
Sub Divisi Pengamanan IT Sub Division of IT Security
Sub Divisi Pengembangan Sistem Sub Division of Systems Development
Untuk Blue Print 2013 mengenai Front End Aplikasi, target Bank NTT dalam hal mengembangan dan pembenahan Core banking dengan Target Model sebagai berikut:
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sub Divisi PDO & Pendukung Sub Division PDO & Support
For Blueprint 2013 regarding Front End Application, target of bank NTT to develop and improve Core Banking under following Model:
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
129
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Customer Management Legal Limit Lending (BMPK)
Customer Relation Management
Risk Management
Pengembangan Mobile Banking ATM
Funding Module - CASA - Time Deposit - Cash Management - Remittance
Trade Finance - Export - Import - Bank Garansi
Financing Module - Consumer Financing - Corporate Financing - Joint Finance - Supplier Financing
Treasury - FX - MM - Fixed Income
SWIFT Collection Management
Teller CS
External Communication
Product Administration and Management
Collateral Management
Customer Touch Point
Anti Money Laundering
Switching System
130
EDC Financing Orig
RTGS SKN VISA ATM Bersama Pengembangan
Business and Suport Management General Ledger
Ext. Billing
Fixed Assets Data Warehouse
LBUS Basel II
PSAK
Management Reporting
Secara functionality yang lengkap core dapat mencover semua kebutuhan bisnis dan operasion yang dibagi menjadi 3 area utama :
Functionally, comprehensive core may cover every business and operation deamand which is divided into 3 major area:
1. Customer Management
1. Customer Management
Modul system yang akan ada dalam kelompok system ini akan membantu interaksi bagian front-liners dan back office Bank NTT secara langsung dan tidak langsung dalam pengelolaan informasi nasabah. Modul-modul yang ada dalam kelompok ini adalah :
System modul on the system group which will suppot interaction of frontliner and back office of Bank NTT for both directly and indirectly regarding customers information management. The modul on the groups are including:
a. Customer Relation Manager(CRM System). Modul ini akan menjadi pusat informasi nasabah (single view of the customer) terhadap aktifitas nasabah, produk yang dimiliki oleh nasabah dan aktifitas penjualan (prospect management, up-selling dan cross-selling) yang dapat dilakukan terhadap nasabah tersebut.
a. Customer Relation Manager (CRM System). The modul will be regarded as center of customers information (single view of the customers) towards customers activity, existing product of customers and sales activity (prospect management, up-selling and cross-selling) which is carried to the customers.
b. Anti Money Laundering(AML System). Modul ini akan membantu Bank NTT untuk memenuhi kaidah KYC (Know Your Customer) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan sebagai bagian dari monitoring transaksi nasabah yang masuk kategori pencucian uang (money laundering).
b. Anti Money Laundering (AML System). The modul will assist Bank NTT to comply with Know Your Customer principle as implemented by Bank Indonesia and as a part of monitoring of customers transaction which is considered as money laundering.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
c. Legal Limit Lending Monitoring System. Modul ini akan menjadi alat monitoring terhadap aturan maksimum pembiayaan terhadap group perusahaan.
c. Legal Limit Lending Monitoring System. The modul will also be placed as monitoring tool towards regulation of lending limit in the Company’s group.
d. Risk Management System. Modul ini merupakan sebagian kecil dari Risk Management System akan membantu menginformasikan risk profile dari nasabah Bank NTT sebagai hasil dari proses pengelolaan informasi yang dilakukan di bagian Risk Management.
d. Risk Management System. The module is a part of Risk Management System which will inform risk profile of Bank NTT’s customers as a result of information management process carried at Risk Management Division.
2. Product Administration and Management
2. Product Administration and Management
Modul system yang akan ada dalam kelompok system ini akan membantu pengadministrasian dan pemrosesan produk-produk perbankan yang ada di Bank NTT.
Module system on the group which supports administration and processing of banking products in Bank NTT.
3. Business and Support Management
3. Busienss and Support Management
Modul system yang akan ada dalam kelompok system ini akan membantu supporting division di Bank NTT dalam penanganan transaksi maupun pengelolaan informasi untuk keperluan internal dan eksternal. Beberapa modul yang harus dimiliki oleh Bank NTT dalam kelompok ini adalah :
Module system on the group which supports supporting division in Bank NTT to handle information transaction or management for internal and external necessity. Several modul which shall be owned by Bank NTT on the group, includes:
a. Data Warehouse
a. Data Warehouse
System ini akan menjadi pusat penyedia data bagi Bank NTT untuk keperluan pelaporan internal, pelaporan eksternal dan analisa data. Data yang tesedia pada system ini akan berasal dari semua transaksi finansial dan non-finansial yang tercatat di system di Bank NTT maupun data-data eksternal yang diperlukan untuk pengelohan data seperti Data Peringkat Nasabah Korporasi (Customer Rating) dan lainlain dalam bentuk reporting dan dashboard management system.
The system is a data cener for Bank NTT for internal reporting, external reporting and data analysis requirement. Data which is available in the system is acquired from every financial and non-financial transaction which is recored on Bank NTT’s system as well as external data required for data management such as Customer Rating and other data in form of reporting and dashboard management system.
b. Management Information System (MIS)
b. Management Information System
System ini akan menjadi pusat informasi dan pelaporan untuk keperluan analisa dan pengambilan keputusan oleh management Bank NTT. System akan menggunakan data yang sudah terpusat di Data Warehouse. Keharusan menggunakan data tersentral melalui Data Warehouse untuk menjaga konsistensi atas ketersedian informasi dan report untuk keperluan Management maupun untuk keperluan regulator.
The system will be place a center of information and repoting for analysis and decision making activity by management of Bank NTT. The system will address centralized data at Data Warehouse. An obligation to use centralized data at Data Warehouse to maintain consistency of information and report availability for requirement of Management or regulator.
c. Regulatory Reporting System
c. Regulatory Reporting System
System ini akan menjadi pusat informasi dan pelaporan untuk keperluan Bank Indonesia dan instansi terkait lain seperti PPATK. System juga akan menggunakan data yang berasal dari Data Warehouse untuk menjaga konsistensi atas informasi yang dikirim ke pihak eksternal dengan informasi yang digunakan oleh pihak internal melalui MIS.
The system is a center of information and reporting for interest of Bank Indonesia and other related insitutions such as PPATK. The system will also use data from Data Warehouse to maintain consistency of information which is sent to external party with information used by internal party through MIS.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
131
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
132
Bank NTT 2013 Annual Report
d. Risk Management System
d. Risk Management system
System ini akan menjadi pusat pengelolaan data untuk analisa risiko yang mencakup Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional. Pengelolaan informasi tentang ketiga risiko tersebut akan berdasarkan data-data yang ada di Data Warehouse maupun data yang datang melalui proses input dari transaksi transaksi tertentu khususnya untuk analisa data untuk Risiko Kredit dan Risiko Pasar.
The system is a data management for risk analysis including Credit Risk, Market Risk, and Operational Risk. The management of those risks information will be adhered based on data on Data Warehouse or data from input process of particular transactions especially for data analysis of Credit Risk and Market Risk.
e. Asset Liability Management (ALM) System
e. Asset Liability Management (ALM) System
System ini akan menjadi alat bantu bagi Komite dalam pengelolaan Aset dan Liabilities Bank NTT dalam proses penetapan bagi hasil untuk produk tertentu maupun periode tertentu.
The system will become supporting tool for Committee in managing Assets and Liabilities of Bank NTT in determining sharing profit for certain product or period.
f.
f. Human Resources System
Human Resources System
System ini akan membantu HR Division dalam pengelolaan sumber daya manusia Bank NTT.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
The system will assist HR Division in managing Human Resources of Bank NTT.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
List Realisasi Program IT Tahun 2013
List of IT Program Realization in 2013
Produk Product
Keterangan Description
PNS Corner
Aplikasi Simulasi kredit untuk PNS. Di tempatkan di lingkungan kantor Gubernur dan seluruh kantor Bupati di wilayah NTT untuk menunjang kebutuhan dan kenyamanan calon Debitur dan seluruh Nasabah umum Bank NTT Loan simulation application for Civil Servant Placed on Governor and all Regent Office circumstances in NTT area to support demand and comfort of Debtors candidate and general customers of Bank NTT.
EDC Pinpad
Aplikasi pengganti PIN mailer yang di gunakan untuk Create dan change PIN. PIN Mailer replacement application used to create and change PIN
Monitoring Rekening Pemerintah Daerah
Aplikasi Inqueri rekening yang digunakan pemerintah daerah untuk untuk mengontrol Rekening Koran pemerintah daerah. Account inquiry application used by Regional Government to control Regional Government Account
Payment Unkris
Aplikasi multi biller yang di rancang untuk kebutuhan mahasiswa universitas Kristen Arta wacana untuk seluruh pembayaran Akademik. Multibiller application which is designed for needs of Universitas Kristen Arta Wacana stundes for admission fee
Payment STKIP Ruteng
Aplikasi multi biller yang di rancang untuk kebutuhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan (STKIP) Ruteng untuk seluruh Pembayaran Akademik. Multibiller application which is designed for Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan student of Ruteng for admission fee.
HALO BANK NTT 13014
Helpdesk Bank NTT 24 jam yang berfungsi untuk membantu menyelesaikan seluruh kebutuhan dan permasalahan yang terjadi pada Nasabah Bank NTT atas aktivitas perbankannya. 24 hours of Bank NTT helpdesk which is functioned to assist settlement occurred on Customers of Bank NTT on its banking activity.
Layanan Multi Biller Multibiller Service
Fitur: Feature 1. Televisi Berlangganan Subscribed Television • Indovision • Telkomvison • Aora Tv 2. Jastel • Telpon Rumah • Fleksi • Speddy 3. Telkomsel • Prepaid (simpati dan As) • Post Paid (Halo) 4. XL Prepaid 5. Airlines • Merpati Airlines 6. Finance • MCF/MAF 7. PLN Post Paid
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
133
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Realisasi Biaya Pengembangan IT Tahun 2013 Realization of IT Development Expenditure
10,21
miliar Rp billion Rp
8,17
10,21
Link/Communication Hardware
1.77
0,90
134
Software Solution/Maintenance
Cost
Rupiah
Link/ Communication
8,175,672,371.00
Hardware
899,850,552.0
Software
10,208,770,000.00
Maintenance/Solution
Link/ Communication
8,17 0,90 10,21 1,77
1,769,932,000.00
Main and Backup DTC dan DRC, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Khusus, Kantor Cabang, Cabang Pembantu, Kantor KAS, USPD, Payment SAMSAT, Finnet, AJ GSP, ATMB etc. DTC and DRC Main and Backup, Primary Branch Office, Special Branch Office, Branch Office, Supporting BranchOffice, Cash Office, USPD, Samsat Payment, Finnet, AJ, GSP, ATMB, etc.
Hardware
Mesin PINPAD, Mesin EDC PINPAD, HSM, Server Swicthing etc PINPAD Machine, EDC Pinpad Machine, HSM Machine, Servcer Switching, etc
Software
Core Banking, Contact Center, Swicthing, XBRL - LSMK, RTGS GEN 2 etc.
Maintenance/Solution
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Maintenance ATM, Link etc
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Halaman ini sengaja dikosongkan
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
135
136
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Bank NTT 2013 Annual Report
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
137
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Perkembangan bisnis saat ini ditambah dorongan yang kuat dalam kompetisi untuk menjadi BPD Regional Champion maka sangat di butuhkan dedikasi dan kapabilitas seluruh karyawan untuk dapat membuktikan bahwa perusahaan mampu berkompetisi dalam meraih impiannya, untuk menggapai impian tersebut perusahaan menempatkan karyawan sebagai intangible asset dan pilar utama dalam mendukung bisnis bank yang dimiliki. Current business development which is also intensified with strong courage amidst the competition to become BPD Regional Champion, a dedication and capability of all employee are required to prove that the Company is able to compete in achieving its vision, to reach respective dream, the Company regards employee as an intangible asset and principal foundation in supporting current business of the bank. Tinjauan Persegmen Usaha Tinjauan Persegmen Usaha Penyaluran Kredit Per Sektor Ekonomi Penyaluran Kredit Per Sektor Ekonomi Tinjauan Keuangan Penyaluran Kredit Per Sektor Ekonomi ASET Aset KREDIT Kredit LIABILITAS Liabilitas
42 43 45 42 43 45
138
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tinjauan Persegmen Usaha Tinjauan Persegmen Usaha
Peningkatan kredit modal kerja didorong oleh peningkatan permintaan kredit pada sektor-sektor dominan yaitu sektor perdagangan besar dan eceran. Peningkatan kredit pada sektor tersebut mencapai 40,60% (yoy), dengan porsi dalam penyaluran kredit modal kerja sebesar 70,89%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa sektor perdagangan terus berekspansi untuk meningkatkan kapasitas usahanya terkait dengan peningkatan kegiatan konsumsi masyarakat Provinsi NTT. Peningkatan kredit modal kerja didorong oleh peningkatan permintaan kredit pada sektor-sektor dominan yaitu sektor perdagangan besar dan eceran. Peningkatan kredit pada sektor tersebut mencapai 40,60% (yoy), dengan porsi dalam penyaluran kredit modal kerja sebesar 70,89%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa sektor perdagangan terus berekspansi untuk meningkatkan kapasitas usahanya terkait dengan peningkatan kegiatan konsumsi masyarakat Provinsi NTT.
Setelah tiga tahun mengalami perlambatan, ekonomi dunia mulai tumbuh pada kuartal kedua tahun 2013. Kondisi ini menimbulkan harapan bahwa dampak krisis 2007-2008 sudah mendekati akhir.
After three years of slowing down, global economy bounced back in second quarter of 2013, giving hope that the 20072008 crisis has reached an end.
Indikator penting pertumbuhan ekonomi global, akhirakhir ini juga konsisten dengan indikasi percepatan laju pertumbuhan. Indeks PMI global JP Morgan, misalnya, naik menjadi 53,6 atau di atas batas indikasi pertumbuhan sebesar 50 pada November lalu atau tertinggi sejak Mei 2011.
Important indicators of global economic growth recently showed consistent movement with growth acceleration index. Global Purchasing Managers index (PMI) of JP Morgan increased to 53.6 points, exceeding November 2013 growth indicators limit of 5o points or the highest since May 2011.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2013 dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global. Isu tapering oleh The FED dan perlambatan ekonomi China misalnya, telah mendorong aliran modal terus keluar dari Indonesia.
Indonesian economy throughout 2013 was mostly influenced by global economy slowing down. Several issues such as the Fed’s tapering and slowing down of China economy have driven capital outflow from Indonesia.
Dari dalam negeri, kenaikan harga BBM bersubsidi dan naiknya tekanan defisit neraca transaksi berjalan (NTB) menjadi isu utama yang menghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013. Alhasil, ekonomi Indonesia diperkirakan melambat dari 6,2% YoY pada tahun 2012 menjadi 5,7% YoY pada tahun 2013.
Domestically, increase in price of subsidized fuel and deficit pressure of current balance sheet have became major issues which held back Indonesian economic growth in 2013, resulting in Indonesian economic slowing down from 6.2% in 2012 to 5.7% in 2013.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak Kuartal III 2013 terlihat melemah ke 5,6% (year on year) atau lebih rendah dibandingkan estimasi yang diperkirakan yakni 5,7%. Faktor penyebab melemahnya pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain adalah surutnya laju investasi di dalam negeri, dipicu oleh adanya efek pendapatan negatif (negative income effect) akibat pelemahan nilai tukar rupiah yang merupakan salah satu faktor utama penyebab melemahnya pertumbuhan investasi di Indonesia.
Since third quarter of 2013, Indonesian economic growth weakened to 5.6% year-on-year from consensus estimation of 5.7%. The contributor of this weakening was decreasing domestic investment rate which mainly triggered by negative income effect due to depreciation of Rupiah.
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pelemahan, peringkat utang pemerintah Indonesia masih tetap berada dalam posisi investment grade pada level Baa3 (Moody’s International). Penilaian tersebut didukung oleh prospek ekonomi yang lebih baik terkait berkurangnya defisit fiskal dan penurunan rasio utang secara keseluruhan, meskipun masih terdapat volatilitas yang tinggi di pasar keuangan.
Although Indonesian economic growth weakened compared to previous year, credit rating of Indonesia remained as investment grade at Baaa3 level (Moody’s International). The outlook was underpinned by decrease of fiscal deficit and debt ratio as a whole despite high volatility in financial market.
Memasuki kuartal IV 2013 inflasi mulai melandai, setelah sebelumnya melambung pasca kenaikan harga BBM. Meski
Entering the fourth quarter of 2013, inflation began to recover, after previously soaring post-oil price rising.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
139
140
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
tidak terjadi deflasi, inflasi sejak bulan September 2013 sudah mulai terkendali. Berdasarkan data dari BPS, Inflasi Desember 2013 tercatat sebesar 0,55% mom atau sebesar 8,38% yoy.
Although deflation did not occur, since September 2013 inflation was starting to be under control. Basd on BPS data, inflation was recorded at 0.55% point from previous year or 8.38% point year to year.
Bank Indonesia telah menaikkan tingkat suku bunga acuannya (BI Rate) sebanyak 175 basis poin menjadi 7,50% sejak Juni 2013, dipicu oleh neraca perdagangan yang defisit akibat melemahnya ekspor dan isu tappering yang dikawatirkan memicu terjadinya capital outflow. Langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7,5 persen, juga dimaksudkan untuk mengatasi defisit neraca transaksi berjalan yang sudah terjadi selama sembilan kuartal terakhir.
Bank Indonesia (BI) has increased BI Rate of 175 basis points (bps) to 7.5% since June 2013, driven by deficit of trading balance sheet due to lower export and tapering issue which triggered capital outflow. The BI’s initiative was also intended to overcome deficit of current transaction balance sheet which linger during the past nine quarters..
Menjelang tutup tahun, The Fed mengumumkan rencananya untuk melakukan pengurangan stimulus. Pengurangan stimulus akan direalisasikan pada bulan Januari 2014. Bila sebelumnya pasar sangat anti pengurangan stimulus, kini terjadi sebaliknya pasar justru senang pengurang stimulus. Pengurangan stimulus menjadi bukti bahwa ekonomi Amerika membaik. Dan ini membuat pasar tenang dan kembali positif menjelang tutup tahun. Pelaku pasar kembali optimis dan gejolak finansial pun mereda. Alhasil, bursa regional naik. Dengan perubahan persepsi dalam memandang keputusan pengurangan stimulus, maka IHSG pun akan naik.
Approaching end of year, the Fed announced its plan to perform a stimulus reduction which will be realized in January 2014. If previously the market was highly against stimulus reduction, recently the market cherished the initiative as a proof of United States economic recovery. This action has also calmed and brought positive contribution to the market as the year coming to an end, as such the financial market turmoil was appeased. With the perception shift of stimulus reduction policy, Indonesia Stock Exchange Composite Index also recorded an increase.
Pada akhir perdagangan tahun 2013 hari Senin (30/12), IHSG berhasil ditutup menguat 61,19 poin atau 1,45% menjadi 4.274,17. Namun penutupan perdagangan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang di level 4.316,68.
At the end of trading in 2013 on Monday (30/12), IHSG was closed at a record of 61.19 or 1.45% point higher to 4,274.17. However, the index was lower if compared to 2012 which was at 4,316.68 point.
Perkembangan Industri Perbankan Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur Banking Industry Update
Pemerintah dan Bank Indonesia menempuh berbagai kebijakan untuk mengawal proses koreksi perekonomian sebagaimana di sampaikan diatas . Respon kebijakan difokuskan pada upaya menjaga stabilitas ekonomi sehingga proses koreksi dalam jangka pendek tetap terkendali. Kebijakan diarahkan untuk memastikan inflasi tetap terkendali, nilai tukar rupiah terjaga pada kondisi fundamentalnya, serta defisit neraca transaksi berjalan dapat ditekan menuju tingkat yang sehat.
The Government and Bank Indonesia took several policies to guide ecomomic correction process as mentioned above. Policy respond is focused on attempt to maintain economic stability that correction process in short term is well-controlled. The policy is designed to ensure controlled inflation, rupiah rate to be ensured on its fundamental condition and deficit of current transaction balance sheet towards sound level.
Dalam arah kebijakan tersebut, Bank Indonesia telah memperkuat bauran kebijakan, mulai dari (i) menaikkan suku bunga BI Rate sebesar 175 bps menjadi 7,50% selama Juni-November 2013, (ii) memperkuat operasi moneter, (iii)
On the policy direction, Bank Indonesia has improved policy diffusion, starting with (i) increasing BIR Rate by 175 bps to 7.50% during June – November 2013, (ii) strengthening monetary operation, (iii) carrying rupiah rate stabilization,
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah, (iv) memperkuat kebijakan makroprudensial, (v) memperkuat kerjasama antar-bank sentral dalam kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan, hingga (vi) berkoordinasi dengan Pemerintah.
(iv) enhancing macroprudential policy, (v) strengthening partnership among central bank on monetary policy and financial system stability, to (vi) coordinating with the Government.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada triwulan IV-2013
Nusa Tenggara Timur Province Economic Update in 4th Quarter – 2013
Kinerja perbankan dan sistem pembayaran pada 2013 dicatatkan pertumbuhan yang relatif melambat sejalan dengan respon terhadap perlambatan ekonomi global. Dari sisi kinerja keuangan, gabungan aset bank umum dan BPR di NTT tercatat Rp22,78 triliun dengan pertumbuhan sebesar 13,00% (yoy). Demikian pula dengan penyaluran kredit perbankan yang turut mengalami perlambatan namun dengan risiko kredit yang terjaga. Pada triwulan ke iv tahun 2013, penyaluran kredit tumbuh sebesar 19,46% (yoy) dengan outstanding mencapai Rp15,17 triliun, namun dengan risiko kredit yang membaik ke level 1,39% dibandingkan triwulan sebelumnya. Penghimpunan DPK juga tumbuh positif sebesar 10,48% dengan nominal Rp16,65 triliun. Fungsi intermediasi perbankan di NTT juga relatif baik yang tercermin dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) yang sebesar 91,14%, meskipun angka tersebut sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 91,80%.
Performance of banking and payment system in 2013 booked decelerating growth in accordance with respond of global economic slowing down. From financial performance aspect, consolidation of commercial and rural banks assets in NTT reached to Rp22.78 trillion with 13.00% growth (yoy). A swell as banking loan disbursement which also decelerated but still posted controlled credit risk. On 4th quarter of 2013, loan disbursement grew by 19.46% (yoy), with improving credit risk to level of 1.39% from previous quarter. Third Party Fund collection also postiively increased by 10.48% with nominal value of Rp16.65 trillion. Banking intermediary function in NTT also acceptable which reflected from Loan to Deposit Ratio of 91.14% though the realizaiton was slightly decreased from previous quarter of 91.80%.
Sementara dari sisi transaksi tunai, pada triwulan terakhir 2013, laporan terjadi net outflow yaitu jumlah uang keluar dari Bank Indonesia (outflow) lebih besar dibandingkan dengan jumlah uang yang masuk (inflow). Kondisi ini sejalan dengan trend yang terjadi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Mencermati melambatnya pertumbuhan tahunan kliring dibandingkan net outflow, hal tersebut mengindikasikan masyarakat NTT, khususnya Kota Kupang masih memiliki kecenderungan untuk menggunakan uang tunai dibandingkan sistem pembayaran non tunai.
On the other hand, from cash transaction post, on last quarter of 2013, report of net outflow of cash outflow with Bank Indonesia was higher compared with cash inflow. The condition is in line with the trend of same period in previous year. Concerning deceleration of annual clearing growth to net outflow, this indicated NTT society, especially Kupang City still holds possibility to use cash compared with noncash payment method.
Dari sisi Penyaluran kredit Bank Umum, penyaluran kredit sedikit melambat dengan pertumbuhan sebesar 19,09% (yoy) dengan total outstanding kredit mencapai Rp14,92 triliun. Secara struktural, komposisi penyaluran kredit belum mengalami perubahan meskipun sudah menunjukkan pergeseran ke arah kredit produktif. Penyaluran kredit perbankan masih didominasi oleh kredit jenis konsumsi dengan proporsi mencapai 63,20% dari total kredit. Sementara kredit produktif jenis modal kerja dan investasi menyumbang share masing-masing sebesar 29,10% dan 7,71%. Akselerasi pertumbuhan kredit modal kerja dan investasi yang relatif tinggi mendorong penurunan share kredit konsumsi terhadap total kredit perbankan.
From Commercial Bank loan disbursement, the loan disbursement slightly downward with growth of 19.09% (yoy) and total loan outstanding reached to Rp14.92 trillion. Structurally, loan disbursement composition has not yet changing though has indicated shifting to productive credit trend. The banking loan disbursement was still dominated by consumer loan type with 63.20% contribution of total loan. While, productive loan of working capital and investment type contributed share of 29.10% and 7.71%. Acceleration of working capital and investment loan which was relatively high encouraged decrease of consumer loan share to total banking loan.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
141
142
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Secara tahunan, peningkatan kegiatan ekonomi di Provinsi NTT berimplikasi pada peningkatan kredit, diantaranya kredit modal kerja. Peningkatan kredit modal kerja didorong oleh peningkatan permintaan kredit pada sektor-sektor dominan yaitu sektor perdagangan besar dan eceran. Peningkatan kredit pada sektor tersebut mencapai 40,60% (yoy), dengan porsi dalam penyaluran kredit modal kerja sebesar 70,89%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa sektor perdagangan terus berekspansi untuk meningkatkan kapasitas usahanya terkait dengan peningkatan kegiatan konsumsi masyarakat Provinsi NTT.
Annually, growing economic activity in NTT Province implied to loan growth, namely working capital loan. Working capital loan growth was encouraged by loan demand on dominant sector of wholesale and retail sector. Increasing loan on such sector has reached 40.60% (yoy), with conribution of working capital loan to 70.89%. This indicated that trading sector shall expand to increase business capacity in relation with increasing consumption of NTT Province society.
Sementara itu peningkatan penyaluran kredit secara tahunan yang sangat signifikan pada triwulan laporan terjadi pada sektor listrik, gas dan air dengan angka 373,38%. Hal ini mengindikasikan mulai adanya perusahaan yang bergerak di bidang tersebut melakukan kegiatan di Provinsi NTT.
On the other hand, significant increase in annual loan disbursement occured on electricity, gas and water sector with 378.38% contribution. This indicated there are some companies which start to operate on the sector and conduct activity in NTT Province.
Penyaluran kredit perbankan tersebut, tetap diimbangi dengan risiko kredit yang terkendali pada level rendah. Rasio Non Performing Loan (NPL) perbankan pada triwulan IV-2013 turun ke level 1,33% dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,52%. Rasio NPL kredit modal kerja dan investasi pada triwulan laporan sebesar 0,98%. Sementara rasio NPL kredit konsumsi yang tercatat cukup stabil pada level 0,36%.
The banking loan disbursement still balaned with credit risk which was controlled on low level. Non-performing Loan ratio (NPL) of banking on 4th Quarter of 2013 dorpped to 1.33% level. Working capital and investment loan NPL ratio on the reporting quarter was 0.98%. While, consumer loan NPL was relatively stable at 0.36% level.
Sedangkan dari sisi Penghimpunan dana masyarakat (DPK), pada triwulan TERAKHIR TAHUN 2013 meningkat sebesar 10,19% (yoy). Total dana masyarakat yang ada pada Bank Umum di wilayah NTT mencapai Rp16,40 triliun. Peningkatan laju pertumbuhan dana masyarakat masih bersumber pada meningkatnya pertumbuhan dana pada rekening tabungan. Pada triwulan laporan, total dana yang tercatat pada rekening tabungan Bank Umum sebesar Rp9,93 triliun. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 16,63% (yoy). Peningkatan penempatan dana oleh golongan pemilik perseorangan yang mencapai 12,90% (yoy) masih mendominasi rekening simpanan di Provinsi NTT.
While, from Third Party Fund collection aspect, at the laterst quarter of 2013, increased by 10.19% (yoy). Total public fund with commercial bank in NTT region reached to Rp16.40 trillion. Acceleration of public fund growth was still acquired from increasing fund growth on saving accounts. On the reporting quarter, total fund which is booked on Commercial Bank Saving Accounts reached to Rp9.93 trillion. The amount illustrates increase of 16.63% (yoy). Growing fund placement with individual owners reached to 12.90% (yoy) and sitll dominated saving accounts in NTT Province.
Dapat disimpulkan, bahwa Kenaikan BI Rate sebesar 0,25 bps menjadi 7,50% dari sebelumnya 7,25% relatif tidak mempengaruhi perbankan di NTT untuk menaikkan suku bunga kredit pada triwulan terakhir pada tahun 2013. Suku bunga kredit tertimbang perbankan pada triwulan IV-2013 turun ke level 14,61% atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 14,65%. Penurunan suku bunga kredit terjadi pada semua jenis kredit. Suku bunga kredit modal kerja turun ke angka 13,78%, suku bunga kredit investasi turun menjadi sebesar 15,22% dan suku bunga kredit konsumsi turun menjadi sebesar 14,84% pada triwulan IV tahun 2013.
It can be concluded that increase in BI Rate of 0.25% to 7.50% from prior 7.25% was relatively not affecting banking in NTT to raise credit interest rate at last quarter of 2013. Weighted credit interest of banking at 4th quarter of 2013 decreased to 14.61% level or slightly lower from previous quarter of 14.65%. Decrease in loan interest rate was occured in all credit type. Working capital loan interest rate decreased to 13.78% point, investment loan decreased of 15.22% and consumer loan interest rate decreased by 14.84% at 4th quarter of 2013.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Penyaluran Kredit Per Sektor Ekonomi
Loan Disbursement Per Economy Sector
Kredit Yang Disalurkan Berdasarkan Sektor Ekonomi
Loans Disbursed By Economic Sector
Total kredit yang disalurkan oleh Bank NTT (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) di tahun 2013 meningkat sebesar 11.2 % menjadi Rp. 4.83 triliun dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah Rp. 4,34 triliun.
Total loan disbursed by Bank NTT (after reduced with impairment losses allwoance) in 2013 grew by 11.2% to Rp4.83 trillion compared to 2012 that was Rp4.34 trillion.
jutaan Rp.
milion Rp. Sektor Ekonomi Economy Sector
No
2011
2012
2013
Growth
%
3,216,613
3.595.991
3.686.962
90.971
2.53
1
Rumah Tangga Household
2
Konstruksi Construction
115,038
142.151
279.436
137.285
96.58
3
Jasa kemasyarakatan,sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public service, socio-cultural, entertainment and other individual
323,468
340,079
9.660
(330.419)
(97.16)
4
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retil
42,607
52,927
456.702
403.775
762.89
5
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Accomodation, food and beverage
4,921
79,948
120.932
40.984
51.26
6
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehouse and communication
58,833
57,211
77.157
19.946
34.86
7
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public administration, land issue and obligatory social security
21,314
62,331
100.790
38.459
61.70
8
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, leasing and corporate service
6,606
18,230
19.903
1.673
9.18
9
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, poaching and forestry
3,881
5,179
53.375
48.196
930.60
10
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water
764
15,394
32.855
17.461
113.43
11
Jasa pendidikan Educational service
3,958
9,695
3.962
(5.733)
(59.13)
12
Industri pengolahan Manufacturing industry
3,714
3,072
15.157
12.085
393.39
13
Perikanan Fisheries
1,304
1,368
4.015
2.647
193.49
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Healthcare and social service
3,081
1,789
13.358
11.569
646.67
15
Pertambangan dan penggalian Mining and exploration
556
559
1.327
768
137.39
16
Perantara keuangan Financial Intermediary
948
917
4.987
4.070
443.84
17
Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined business sector
178
55
84
29
52.73
3,807,784
4,386,896
4.880.662
493.766
11.26
Jumlah Total
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
143
144
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
jutaan Rp. No
milion Rp. Sektor Ekonomi Economy Sector
Penyisihan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses JUMLAH - BERSIH TOTAL - NET
2011
2012
2013
Growth
%
(51,191)
(44,678)
(53.411)
(8.733)
19.55
3,756,593
4,342,218
4.827.251
458.033
11.17
Dilihat dari komposisi diatas, pertumbuhan kredit di sektor pertanian, perburuan dan kehutanan menempati urutan pertama dengan pertumbuhan yang sangat signifikan yaitu sebesar 931 % dari Rp. 5.18 miliar ditahun 2012 menjadi Rp. 53.38 miliar ditahun 2013, yang diikuti oleh pertumbuhan sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 763 % dari Rp. 52.93 miliar ditahun 2012 menjadi Rp.456.7 miliar ditahun 2013. Selanjutnya sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial ; sektor perantara keuangan serta sektor industri pengolahan dengan tingkat pertumbuhan masingmasing sebesar 647 % ; 444 % dan 393 %.
Concerning to the composition, loan growth on agriculture, poaching and forestry was on the first place with very significant growth of 931% from Rp5.18 billion in 2012 to Rp53.8 billion in 2013. followed by wholesale & retail sector that frew by 763% from Rp52.93 billion in 2012 to Rp456.7 billion in 2013. Afterwards, government, defense and obligatory social insurance healthcare service and social activity sectors as well as financial intermediary and manufacturing industry grew each by 647%, 444% and 393%.
Walaupun ada beberapa sektor yang menunjukkan pertumbuhan negatif, namun secara konsolidasi pertumbuhan kredit setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai mengalami pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun.
Though several sector was still indicating negative growth, consolidately, loan growth after reduce with impairment losses allowance experienced positive growth within every years.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tinjauan Persegmen Usaha Bank NTT Banking Services Segment
Perbankan Konsumer
Consumer Banking
Kredit konsumer yang disalurkan oleh Bank NTT sampai dengan akhir tahun 2013 mencapai Rp. 3.75 triliun, tumbuh sebesar 3.31% dari tahun 2012 sebesar Rp.3.63 triliun. Produk dan layanan perbankan konsumer untuk penyaluran dana di Bank NTT terdiri dari Kredit Multi Guna, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Konsumer Lainnya, sedangkan pada penghimpunan dana pada perbankan konsumer meliputi giro, tabungan dan deposito.
Consumer loan disbursed by Bank NTT as end of 2013 reached Rp3.75 trillion, grew by 3.31% from 2012 that was Rp3.63 trillion. Consumer banking products and services for loan disbursement at Bank NTT consists of Multi Guna loan, Mortgage and other consumer loans, while on the fund collection in consumer banking includes current accounts, savings and time deposit.
Produk Kredit Konsumer
Consumer Loan Product
Kredit Multi Guna
Multi Guna Loan
Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan Karyawan untuk keperluan konsumtif dengan suku bunga yang kompetitif dengan layanan yang mudah dan proses yang cepat.
Loan facility provided to public servants and employees to facilitate consumer necessity with competitive interest rate and easy service as well as fast process.
Penyaluran Kredit Multi Guna mencapai mencapai Rp. 3.67 triliun pada akhir tahun 2013, tumbuh sebesar 2.23% dari tahun 2012 sebesar Rp. 3,59 triliun.
Multi Guna loan disbursement reached Rp3.67 trillion at end of 2013, grew 2.23% from 2012 that was Rp3.59 trillion.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Kredit Multi Guna merupakan penyumbang terbesar portofolio kredit Bank NTT dengan tingkat risiko yang relatif kecil. Untuk menjaga agar tetap ekspansif, Bank NTT senantiasa meningkatkan pelayanan kredit melalui penyempurnaan SOP bidang perkreditan dalam rangka mempercepat proses persetujuan pemberian kredit, mengimplementasikan Payroll & KPE di pemerintah kabupaten, optimalisasi pemanfaatan e-flow dan KPE, memberlakukan suku bunga yang kompetitif, revitalisasi core banking system, penataan produk, promosi maupun perluasan jaringan kantor hingga kepelosok kecamatan/desa.
Multi Guna Loan becomes the largest contributor on Bank NTT’s loan portfolio. To maintain to remain expansive, Bank NTT continuously enhances loan service through loan sector SOP refinement to accelerate loan approval process, implementing Payroll & KPE in the regent government, optimize e-flow and KPE application, implementing competitive interest rate, revitalize core banking system as well as promotional and office network expansion to the most remote district/village.
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk
2011
- Kredit Multi Guna
3,207,032
2012
2013
3,586,038
3.667.978
Type of Product -
Multi Guna Loan
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
Mortgage
Merupakan fasilitas kredit yang diberikan untuk keperluan pembangunan atau renovasi rumah kepada Pegawai Negeri Sipil dan Karyawan. Penyaluran Kredit KPR tumbuh signifikan sebesar sebesar 90.7 % atau naik sebesar Rp. 9.03 miiiar dari tahun 2012 sebesar Rp. 9.95 miliar.
Loan facility provided for house construction or renovation dedicated to Public Servants and Employees. Mortgage disbursement was sharply grew by 90.7% or Rp9.03 billion from 2012 which was Rp9.95 billion.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
145
146
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank NTT adalah KPR yang bekerjasama dengan developer, KPR swadaya, KPR pembelian rumah jadi/bekas, KPR re-finance, KPR renovasi / perbaikan rumah, KPR non subsidi dan bersubsidi pemerintah.
Bank NTT’s mortgage is mortgage product in cooperation with several developers, Self-developed Mortgage, ready stock/secondhand house purchase mortgage, re-finance morgage and government subsidized mortgage.
Pada tanggal 27 Mei 2013, dilakukan perjanjian kerjasama antara PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur dengan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) tentang Penyediaan Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah untuk Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur.
On May 27th, 2013, entered into partnership between PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur with Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) regarding Procurement of Mortgage for Civil Servant in Nusa Tenggara Timur Provincial Government circumstances.
Pada tanggal 30 Desember 2013, dilakukan Perjanjian Kerjasama Operasional antara Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam rangka Pengadaan Perumahan melalui Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera.
On December 30th, 2013, entered into operational partnership between Mortgage Center of Ministry of Public Housing with PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur regarding Disbursement of Mortgage Liquidity Facility Fund on Housing Procurement under Sejahtera Mortgage facility.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Peningkatan yang signifikan dari kredit KPR tidak terlepas dari animo masyarakat untuk dapat memiliki rumah, namun harga yang dipatok oleh para developer tidak dapat dijangkau dengan pembelian secara tunai, sehingga harus mencicilnya lewat bank. Oleh sebab itu agar tetap ekspansif, kerjasama dengan para developer akan lebih ditingkatkan disamping penyempurnaan SOP dibidang perkreditan
Significant raise on Mortgage can’t be separated from public’s interest to purchase house, but price offered by the developers in unafforadable for cash purchase that has to be installed through the bank. Therefore, to stay expansive, partnership with the developers will be enhanced besides loan SOP refinement.
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk
2011
- Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
2012
9,581
2013
9.953
18.984
Type of Product - Mortgage
Kredit Kesejahteraan Karyawan
Employees Welfare Loan
Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Karyawan Bank NTT untuk pembelian/ pembangunan/renovasi rumah, pembelian kendaraan bermotor maupun untuk keperluan lainnya Kredit tersebut diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dengan tingkat suku bunga sebesar 5 % - 8% pertahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 26 tahun.
Loan facility dedicated to Public Servant and Bank NTT’s employees to purchase/construct/renovate house, motor vehicle purchase or other necessiteis. The loan is provided aiming to enhance employees welfare where the interest rate implemented is lower than applied to external party.
Portofolio kredit kesejahteraan karyawan pada tahun 2013 sebesar Rp. 75.11 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp. 3.24 miliar (4.14 %) dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp. 78,35 miliar. Penurunan ini lebih disebabkan karena diperketatnya persyaratan yang harus dipenuhi
Employees welfare loan portfolio in 2013 reached to Rp75.11 billion, decreased by Rp3.24 billion (4.14%) from 2012 that was Rp78.35 billion. The decrease was due to tight requirements have to be fulfilled by the employees on the loan proposal. Loan facility provided by the bank has to be
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
pegawai pada saat pengajuan kredit. Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank harus benar-benar dipergunakan sesuai dengan tujuan penggunaan demi peningkatan kesejahteraan pegawai, disamping itu jangka waktu yang diberikanpun relatif panjang/sampai dengan usia pensiun.
used appropriately referring to the utilization objectives to enhance employees welfare, besides, considered from the maturity, the loan provided has relatively long maturity that reached to pension period.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Proses ekspansi kredit maupun pemantauan terhadap tujuan penggunaan kredit tetap dilakukan oleh Manajemen, sehingga tujuan bank untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dapat terwujud.
Loan expansion process as well as monitoring on loan utilization objectives are continuously performed by the management that the bank’s objective to raise employees welfare can be realized.
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk
2011
- Kredit Kesejahteraan Karyawan
2012
81,225
2013
78,349
Type of Product
75.110
-Employee Welfare Loan
Perbankan UMKM
SME Banking
Penyaluran kredit kepada Usah Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada tahun 2013 meningkat sebesar 79.65%, naik dari Rp.455.04 miliar menjadi Rp.817.49 miliar di tahun 2013.
Loan disbursement to Micro, Small and Medium Enterprise (SME) grew by 79.65% Rp455.04 billion to Rp817.49 billion in 2013.
Kredit Usaha Mikro
Micro Enterprise Loan
Pelayanan Kredit Mikro termasuk KUR Retail yang disalurkan oleh Bank NTT terdiri dari :
Micro Enterprise loan, including Retail KUR disbursed by Bank NTT consists of:
- Kredit Usaha Mikro Kelompok ( Rumput Laut, Serba Usaha, Pertanian Terpadu dan Alat Tenun Bukan Mesin)
• Group Micro Enterprise Loan (Seaweed, Multi Busienss, Integrated Agriculture and Non-Machinery Looms)
- Pola Pelayanan Langsung (POPELA).
• Direct Service Scheme (Popela)
- Kredit Mikro Pundi Putri (pelayanan kredit mikro khusus kepada perempuan).
• Pundi Putri Micro Loan (Micro loan special service for female)
- Kredit Mikro Bank NTT Peduli.
• Bank NTT Peduli Micro Loan
- Kredit Usaha Rakyat (KUR) Retail.
• Retail Public Business Loan
Sampai dengan akhir tahun 2013 telah terbentuk 30 UPL (Kredit Mikri Popela dan UPL) dengan debitur sebanyak 339 orang.
As end of 2012, 106 UPL (Popela & UPL Micro Loans) were established with 1200 debtors.
Portofolio Kredit Mikro pada akhir tahun 2013 mencapai Rp. 12.27 miliar, mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2012 sebesar Rp. 27,68 miliar. Penurunan ini tidak terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi bank, sehingga menyebabkan tingginya Non Performing Loan (NPL). Penyebabnya antara lain karena kurangnya tenaga pendamping sebagai Pembina kelompok penerima kredit, dan masih belum sempurnanya penerapan manajemen
Micro loans portfolio at end of 2013 reached Rp12.27 billion, sloped from 2012 of Rp27.68 billion. The decrease was due to several issues faced by the bank, that encouraged high Non-Performing Loan (NPL) rate. Some of the causes were ineadequacy on assitance as Facilitator of the group debtors, and micro finance management implementation that still has some weaknesses. Transformation on financing management scheme and micro loan empowermet were
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
147
148
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
pembiayaan mikro. Perubahan pola manajemen pembiayaan dan pembinaan kredit mikro antara lain dengan menerapkan system pembinaan yang lebih terarah serta penerapan mikro center sebagai pusat pelayanan pembiayaan usaha mikro.
performed by implementing more directed empowerment system as well as micro center as micro enterprise financing service center.
Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Small and Medium Enterprise Loan
Sesuai dengan tujuan penggunaannya, kredit UKM yang disalurkan oleh bank NTT adalah Kredit Modal Kerja RC (KMK RC), Kredit Modal Kerja JP (KMK JP), Kredit Modal Kerja Stand By Loan dan KUR Linkage Program (Pelayanan kepada BPR dan Koperasi).
Referring to its utilization target, UKM Loan disbursed by Bank NTT is RC Working Capital Loan, JP Working Capital Loan, Stand By Loan and Linkage Program KUR (Service to BPR and Cooperatives).
Walapun Kredit Mikro mengalami penurunan, namun Kredit Usaha Kecil mengalami pertumbuhan yang signifikan yakni sebesar 168.21 %, naik dari Rp. 153.51 miliar menjadi Rp. 411.73 miliar di tahun 2013. Sementara Kredit Usaha Menengah mengalami pertumbuhan sebesar 43.69 % dari tahun 2012 sebesar Rp, 302.75 miliar.
Despite decreased in micro enterprise loan, small enterprise loan portfolio experienced significant grew by 168.21% from Rp153.51 billion to Rp411.73 billion in 2013. On the other handmiddle enterprise loan increased by 43.69% from 2012 to Rp302.75 billion
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Micro Loan (KUR)
Penyaluran KUR oleh Bank NTT baru dilaksanakan pada tahun 2012, dimana segmentasi pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah Kredit Mikro dan UKM, dengan plafond kredit mikro maksimum sebesar Rp. 20 juta dan kredit UKM maksimum sebesar Rp. 2 miliar. Penyaluran KUR dapat disalurkan secara langsung kepada debitur, maupun melalui lingkage program melalui Bank Perkreditan Rakyat atau Koperasi.
KUR disbursement by Bank NTT has just implemented in 2012, where the KUR loan segmentation is Micro and UKM Loans with micro loan plafond maximum amounted to Rp20 million and UKM loan maximum to Rp2 billion. KUR disbursement can be directly to the debtors or through linkage program through rural banks (BPR) or Cooperatives.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Penyaluran kredit di sektor produktif (UMKM) terus ditingkatkan oleh Bank NTT, yang didukung pula oleh pelaksanaan linkage program dengan Koperasi dan BPR serta program APEX BPR (MOU dengan DPD PERBARINDO pada tanggal, 27 Desember 2012).
Loan disbursement on productive (SME )sector is continuously enhanced by Bank NTT, that is also supported by linkage program implementation with Cooperatives and BPR as well as APEX BPR (MOU signing with DPD PERBARINDO at December 27th, 2012) as a breakthrough for Regional Bank nationwide.
Kelembagaan APEX BPR bank sendiri resmi berdiri sejak tanggal 6 Desember 2010 dan merupakan terobosan terbaru bagi Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia.
Institutionalism of APEX BPR was officially established since December 6th, 2010 and a new breakthrough for Regional Development Bank nationwide.
APEX BPR merupakan salah satu langkah menuju BPD Regional Champion dalam melakukan kolaborasinya dalam penyaluran kredit UMKM dengan pola Linkage Program sehingga lebih meningkatkan fungsi intermediasi bank sehingga porsi pembiayaan kepada UMKM lebih terkonsentrasi
APEX BPR become an initiative towards BPR Regional Champion in collaborating on SME loan disbursement under Linkage Program to enhance bank intermediary function that financing contribution to SME will be more focused.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pada tahun 2013, jumlah BPR yang telah bergabung sebagai anggota APEX BPR dengan BANK NTT sebanyak 3 BPR dari 11 BPR yang ada di NTT, yakni PT. Bank BPR Sari Dinar Kencana; PT. Bank BPR Central Pitobi dan PT. Bank BPR Tanaoba Lais Manekat.
In 2013, total Rural Banks which have joined as APEX BPR member with Bank NTT are 3 Rural Banks from 11 Rural Banks in NTT, that are PT. Bank BPR Sari Dinar Kencana; PT. Bank BPR Central Pitobi and PT. Bank BPR Tanaoba Lais Manekat.
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk Kredit Umkm
2011
2012
2013
Product Type
417.933
455.038
817.494
SME Loan :
Kredit Usaha Mikro
29,747
27,677
12.268
Micro Enterprise Loan
Kredit Usaha Kecil
168,436
153,508
411.726
Small Enterprise Loan
Kredit Usaha Menengah
219,750
273,853
393.500
Medium Enterprise Loan
Perbankan Komersial dan Korporasi
Commercial And Corporate Banking
Sebagai pelopor penggerak ekonomi rakyat, Bank NTT terus melakukan pembiayaan melalui kredit produktif dalam bentuk modal kerja dan investasi. Portofolio kredit komersial dan korporasi mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 7.17 miliar atau 2.37 % dari tahun 2012 sebesar Rp.302,75 miliar menjadi Rp. 309.92 miliar di tahun 2013..
As pioneer of people economy empowerment, Bank NTT continously disbursed financing through productive loan in form of working capital and investment. Commercial and Corporate loan portfolio indicated grew by Rp717 billion or 2.37% in 2012 which was Rp302.75 billion to Rp309.92 billion in 2013.
Kredit komersial dan korporasi yang disalurkan Bank NTT selain kredit sindikasi, juga untuk membiaya usaha penerbangan Trans Nusa sebesar Rp. 50 miliar, pembiayaan jasa kelistrikan sebesar Rp. 127.01 miliar, jasa konstruksi sebesar Rp. 25 miliar, hotel dan restoran sebesar Rp. 114.05 miliar serta sektor jasa sebesar Rp. 20 miliar.
Commercial and corporate loan disbursed by Bank NTT besides syndicated loan, also financed Trans Nusa Flight service amounted to Rp55 billion, construction service amounted to Rp66.5 billion, hotel and restaurants amounted to Rp86.4 billion and industry sector amounted to Rp15 billion.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Meskipun portofolio kredit Bank NTT masih didominasi oleh kredit konsumer, namun Bank NTT akan terus meningkatkan pembiayaan disektor produktif dalam bentuk modal kerja maupun investasi khususnya pembiayaan kredit dengan skala usaha mikro, kecil dan menengah dengan tetap berpegang pada prinsip prudential banking yaitu ketersediaan agunan fisik atau collateral based, disamping kelayakan usaha dari debitur.
Though Bank NTT loan portfolio is still dominated by consumer loan, but Bank NTT will continuously enhance loan on productive sector in form of working capital or investment, especially loan disbursement to micro, small and middle enterprises by adhering to prudent banking principle that is physical collateral based availability, besides the debtors’ business adequacy.
Untuk dapat melakukan ekspansi dengan kualitas kredit yang tetap terjaga, maka sangat diperlukan strategi yang tepat antara lain :
To perform expansion with well-maintained loan quality, several strategies are needed, as follows:
• Menyempurnakan pedoman bidang perkreditan meliputi prosedur persetujuan kredit, penyelamatan kredit dan pembinaan debitur serta usaha yang dibiayai.
• Refining loan Guideline including loan approval procedure and debtors financing as well as financed business.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
149
150
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
• Mempersiapkan petugas analis kredit yang berkompoten serta meningkatkan kuantitas maupun kualitas petugas analis kredit melalui pendidikan dan latihan bidang perkreditan.
• Preparing highly competent credit analyst officer as well as improving credit analyst quality and quantity through training and education on credit aspect.
• Meningkatkan fungsi pemantauan terhadap kredit yang berjalan dan mengoptimalisasi fungsi STK dalam melakukan penagihan terhadap kredit yang bermasalah.
• Enhancing monitoring function on current loan and optimizing STK function in conducting collection on nonperformed loan.
jutaan Rp
milion Rp
Jenis Produk
2011
Komersial dan Korporasi
2012
173,238
2013
302,754
309.915
Type of Product Commercial and Corporate
Kredit Sindikasi
Syndicated Loan
Kredit sindikasi yang disalurkan Bank NTT sebagai berikut :
Syndicated Loan disbursed by Bank NTT becomes collective loan of 25 RDB all over indonesia towards 10.000 MW power plants (Asbanda–PLN Syndicated Loan that also acknowleged as Merah Putih Loan) with total loan amounted to Rp4.7 trillion, where total plafond disbursed by Bank NTT amounted to Rp75 billion. The financing performed by Bank NTT is for two coal-fired power plants (PLTU) construction in NTT that are PLTU Bolok at Kupang and PLTU Maurole at Ende Regent. Syndicated Loan debit balance as end of 2013 was 32.91billion.
Kredit Sindikasi Asbanda - PLN yang disebut Kredit Merah Putih. Pembiayaan bersama 25 BPD seluruh Indonesia untuk pembangkit listrik 10.000 MW dengan total kredit sebesar Rp. 4,7 triliun, dimana jumlah plafond yang disalurkan oleh Bank NTT adalah sebesar Rp. 75 miliar. Pembiayaan yang dilakukan oleh Bank NTT adalah untuk pembangunan dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di NTT yaitu PLTU Bolok di Kota Kupang dan PLTU Maurole di Kabupaten Ende. Baki debet kredit sindikasi sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp. 32.91 miliar. Kredit Sindikasi kepada PT. Corona Telecomunication Services dan PT. Mitra Langgeng Perkasa. Pembiayaan bersama BPD Kalsel dan BPD Papua untuk membiayai menara seluler, dengan total Plafond sebesar Rp. 230 miliar, dimana kredit yang disalurkan oleh Bank NTT adalah sebesar Rp. 25 miliar. Baki debet kredit sindikasi sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp. 12.23 miliar.
Syndicated Loan with PT Corona Telecommunication Services and PT Mitra Langgeng Perkasa Syndicated loan between BPD Kalsel and BPD Papua to finance cellular tower with total plafond of Rp230 billion, where the loan disbursed by Bank NTT was Rp25 billion. Debit balance as end of 2013 amounted to Rp12.23 billion
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plans and Marketing Strategy
Penyaluran kredit sindikasi yang merupakan pembiayaan bersama dengan BPD SI akan terus ditingkatkan khususnya kepada debitur-debitur/industri yang potensial, dengan tetap melakukan pemantauan terhadap kualitas kredit maupun kelangsungan usaha debitur.
Syndicated loan disbursement that becomes collective loan with all RDB in Indonesia will continuously enhanced especially to potential industry/debtors, by always performing monitoring on loan quality as well as debtors’ business continuity.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk Kredit Sindikasi
2011
2012
35,580
2013
33,114
45.139
Type of Product Syndicated Loan
Perbankan Treasuri
Treasury Banking
Kegiatan treasury (pendanaan) yang dilakukan oleh Bank NTT lebih diutamakan kepada pengelolaan dana oleh para eksekutif bank. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kinerja yang optimal dalam memperoleh dana serta memaksimalkan alokasi dana kepada aktiva produktif. Kegiatan tersebut antara lain meliputi :
Treasury (Loan) activity which is carried by Bank NTT is largely dedicated to fund management by bank’s executives. This is aimed to obtain optimum performance in obtaining fund as well as maximizing fund allocation for earning assets. The activity is including:
a. Mencari, memilih, dan menetapkan sumber dana yang semurah mungkin.
a. Observing, selecting and implementing the most lowcost fund source.
b. Mencari, memilih, dan menetapkan alokasi dana yang paling menguntungkan.
b. Observing, selecting and implementing most beenficiary fund allocation.
c. Menetapkan tingkat suku bunga bagi berbagai jenis sumber dana, seperti giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, surat berharga pasar uang, dan lainlain.
c. Implementing interes rate on every fund source, such as current accounts, savings, time deposit, certificate of time deposit, securities on stock market and others.
d. Memperhatikan tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, sebagi acuan (reference) bagi penetapan tingkat suku bunga simpanan masyarakat yang ditawarkan oleh bank.
d. Noticing Certificates of Bank Indonesia interest rate implemented by Bank Indonesia as the reference for public savings interes rate implementation offered by the bank.
e. Menetapkan tingkat suku bunga berbagai jenis kredit.
e. Implementing interest rate on several loan types.
f. Membentuk lembaga ALCO (assets and liability committee) yang bertugas menetapkan berbagai kebijakan dalam pengelolaan dana.
f. Establishing ALCO (Asset and Liability) that holds dutiy to implements everal policy regarding fund management.
g. Bersama dengan divisi kredit, menetapkan jenis dan account (nasabah) mana yang perlu dihapus (write-off) sebagai akibat dari kegagalan kredit, seperti kredit macet dan lain-lain.
g. In cooperation with the credit division, implementing account type (Customers) that needs to be written-of as the impact of loan loss, such as non-performing loan, etc.
Dalam pelaksanaan tugas Treasury Management di Bank NTT, telah dilengkapi dengan kelompok Dealer sebagai ujung tombak yang disebut Dealing Room, ruang tersebut dilengkapi dengan segala instrument yang diperlukan untuk memperoleh informasi keuangan.
reasury Management duties implementation at Bank NTT, has been equipped with dealer group as the frotnline that was also aknowledged as Dealing Room, the room is equipped with several required instruments to obtain financial information.
Dengan memperoleh informasi yang cepat Treasury dengan cepat melakukan antisipasinya untuk melakukan pemagaran risiko yang mungkin terjadi melalui berbagai macam teknik hedging yang dimilikinya. Selain itu tugas Treasury juga menjaga agar biaya dana yang terhimpun berada pada titik terendah sementara harga jual dana mampu memperoleh harga tertinggi sehingga spread margin akan dicapai pada titik maksimal.
By obtaining fast information, the Treasury wil be able to perform anticipation immediately regarding risk mitigation that may occured through several hedging tecniques. Moreover, Treasury’s tuy also maintaing that collected fund cost is placed at lowest point while the fund sales price is able to reach highest price that the spread margin will be reached at maximum point.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
151
152
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Produk dan layanan perbankan treasury di Bank NTT meliputi Giro,Deposito Berjangka, Deposito On Call (DOC),Tabungan, Interbank Call Money (ICM) dan Jasa transfer antar bank Real Time Gross Settlemant (RTGS)
Treasury banking products and services in Bank NTT includes Current Accounts, Time Deposit, On Cll Time Deposit, Savings, Interbank Call Money and inter-bank Real Time Gross Settlement (RTGS) remittance service.
Pengembangan Strategi Manajemen
Management Strategy Development
a. Menjaga dan meningkatkan likuiditas bank, melakukan penghimpunan dana sehingga dapat mendukung pembiayaan pada sektor produktif dan tetap menjaga rasio LDR Bank.
1. Maintain and improve bank’s liquidity, carry fund collection to support funding on productive sector while controlling LDR ratio of the bank.
b. Meningkatkan penghimpunan dana khususnya dana masyarakat (Non Pemda) secara bertahap melalui program tabungan berhadiah, peningkatan kerjasama dengan para deposan serta menjalankan strategi penghimpunan dana lainnya.
2. Increase public (Non-Regional Government) fund collection gradually through prize lottery program, increasing partnership with depositors and carry other fund collection strategy.
c. Kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) melalui APEX BPR.
3. Partnership with Rural Banks through APEX BPR.
Program Kerja Bidang Treasury a. Program Penghimpunan Dana Produk Giro minimum, Tabungan serta Deposito diharapkan bertumbuh minimal sebesar 10% per tahun. b. Peningkatan Market Share Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pengembangan Produk • Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) ysng optimal dalam rangka peningkatan market share Dana Pihak Ketiga (DPK) yang difokuskan pada peningkatan dana korporasi. • Pengembangan produk melalui modifikasi produk dan/atau repacking produck yakni produk Tabungan Ziarah.
Working Program of Treasury Unit a. Fund Collection Program Minimum Current Account, Saving Account and Time Deposit products are expected to grow minimum by 10% per annum. b. Increase in Market Share of Third Party Fund and Product Development • Optimum Third Party Fund growth to increase market share of Third Party Fund which is focused in boosting corporate fund. • Product development through product modification and/or product repacking of Ziarah Saving product.
• Melakukan survey/kajian dari produk tabungan, giro dan deposito dalam rangka optimalisasi penguatan struktur dana bank.
• Carry review/assessment of saving, current account and time deposit product to optimize fund structure of the bank.
• Mengimplementasikan dan mengoptimalkan hasil survey tentang produk dari Divisi terkait serta melakukan pengembangan produk.
• Implement and optimize result of product survey from related Division and execute product development.
c. Pengembangan Layanan Melalui :
C. Service Development, through:
• Memaksimalkan kegiatan tentang treasury dalam pasar uang.
• Optimize activity of treasury activity in monetary market.
• Memperlancar mobilisasi pengiriman dana (Anfuling)
• Accelerate (Anfuling).
• Peningkatan kualitas layanan melalui direct sales marketing dan edukasi pebankan. • Peningkatan/penambahan layanan kliring local di Kantor Cabang Atambua.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
mobilization
of
fund
transferring
• Improve service quality through direct sales marketing and banking education. • Improve/increase local clearing service in Atambua Branch Office.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
• Peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Fee Based Income.
• Increase partnership with third party to collect Third Party Fund and Fee Based Income.
d. Program Sumber Daya Manusia dimana dalam rangka meningkatkan dan/atau pemenuhan kompetensi, skill dan attitude dalam mengelola likuiditas khususnya bidang treasury maka perlu dilaksanakan atau diikutsertakan para karyawan yang ada pada Divisi Tresury dalam pelatihan atau diklat serta on the job training secara berjenjang, berkualitas dan berkesinambungan.
d. Human Resources program whereas to improve and/or meet competency, skill and attitude in managing liquidity primarily on treasury aspect, the employees on Treasury Division shall be participated on training or education or on the job training gradualy and continuously.
Segmen Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Third Party Fund Collection Segment
Persaingan dalam melakukan penghimpunan dana terasa semakin berat seiring dengan masuknya bank-bank BUMN maupun bank swstha di wilayah Nusa Tenggara Timur. Produk yang ditawarkanpun semakin beragam dengan tingkat suku bunga yang bersaing. Menghadapi fenomena tersebut, bank NTT selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah yang ditekankan pada kecepatan, keamanan dan kenyamanan nasabah yang dilakukan melalui revitalisasi core banking dan switching, disamping promosi yang terus dilakukan bank baik lewat media cetak maupun lewat media elektronik.
Competition in carrying third party fund collection is tighter within the involvement of SOE or private banks in East Nusa Tenggara area. The products offered are also varying with highly competitive interest rate. Facing such challenge, bank NTT always aims to enhance service quality that focues on speed, security and customers’ comfort that was performed through core banking and switching revitalization, besides promotional activity performed by the bank both through printed or electronic media.
Melihat perkembangan ekonomi tanah air secara umum yang kurang baik yang didukung oleh tingkat persaingan antar bank yang semakin tajam, namun penghimpunan DPK oleh Bank NTT tetap menunjukkan pertumbuhan, dimana pada akhir tahun 2013 naik sebesar Rp. 0.37 triliun atau 7.89 % dari tahun 2012 sebesar Rp. 4,69 triliun.
Concerning national economic growth which was generally unacceptable, also tighter competition among banks, third party fund collection performed by Bank NTT still indicated relatively significant growth, where as end of 2013 rose byRp0.37 trillion or 7.89% from 2012 that was Rp4.69 trillion.
GIRO
CURRENT ACCOUNTS
Merupakan simpanan masyarakat atau nasabah yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, Pemindahbukuan dan sarana pembayaran lainnya
Public or customers deposit that the withdrawal is available at anytime by using cheque, Bilyet Giro, transfer or other payment facilities.
Jenis giro yang dimiliki oleh Bank NTT yakni :
Type of Current Accounts offered by Bank NTT, as of:
Giro Pemerintah Pusat ; fasilitas Rekening Giro yang diperuntukkan bagi instansi pemerintah pusat, instansi vertikal yang merupakan perwakilan pemerintah pusat, Depertemen dan Instansi Lainnya.
Central Government Current Accounts: Current Accounts facility dedicated for central government institution, vertical institutions as the representatives of the central government, Department and other institutions.
Giro Pemerintah Daerah ; merupakan Fasilitas Rekening Giro yang diperuntukkan bagi Instansi / Lembaga di lingkungan SKPD Pemerintah Provinsi/Kota/Kabupaten dalam pengelolaan keuangan Non Kasda / Non Kas Umum Daerah.
Local Government Current Accounts: Current Account facility dedicated to institutions/agency in Provincial/City/Regent Government SKPD neighborhood in managing Non-Local Budget/Non-Local General Cash finance.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
153
154
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Giro Pemerintah Swasta ; merupakan Fasilitas Giro yang diperuntukkan bagi perorangm Badan Usaha, Koperasi atau Yayasan dan Lain-lain.
Private Government Current Accounts: Current Accounts facility dedicated to personal, business netitiy, cooperatives, foundation, etc.
Keunggulan dari rekening Giro Perseroan adalah dapat melakukan penyetoran dan penarikan dana Giro di seluruh wilayah kerja Perseroan, yang dimungkinkan karena adanya kerjasama teknologi perbankan diantarsa sesama BPD seluruh Indonesia yakni BPDnet Online
Excellency of Company’s current accounts is able to perform Current Accounts fund deposit and withdrawal in every Company’s operational area, that is supported by inter-RDB banking technology partnership all over Indonesia, that is BPDnet Online.
Pada akhir tahun 2013 dana Giro yang berhasil dihimpun mencapai Rp. 1.71. triliun, meningkat sebesar Rp. 0.19 triliun atau 12.5 % dari tahun 2012 sebesar Rp. 1,52 triliun.
As end of 2013, Current Accounts fund that was collected reached to Rp1.71 trillion, grew by Rp0.19 trillion or 12.5% from 2012 that was Rp1.52 trillion,
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Peningkatan dana Giro tersebut didominasi oleh dana giro Pemerintah Daerah. Penerapan Government Cash Management (GCM) di lingkungan Pemda diharapkan dapat membantu bagian keuangan Pemda dalam meningkatkan pengendalian dan pengelolaan rekening giro Pemda di Bank NTT.
Current Accoutns fund growth was dominated by Local Government current accounts. Government Cash Management implementation on the Pemda neighborhood is expected to support Pemda’s finance in improving control and management of Pemda’s Current Accounts at Bank NTT.
Jutaan Rp.
Million Rp
Jenis Produk
2011
Giro
1,504,121
2012
2013
1,516,433
Type of Product
1.705.591
Current Accounts
Suku Bunga Jasa Giro Interest Rate of Current Account Tingkatan Saldo
2011
2012
2013
Range of Balance
Saldo s/d Rp5 juta
0,00%
0,00%
0,00 %
to Rp5 million
Saldo di atas Rp5 juta s/d Rp500 juta
1,00%
1,00%
0,25 %
Above Rp.5 million to Rp500 million
Saldo di atas Rp500 juta s/d Rp10 miliar
3,00%
1,50%
1,00 %
Above Rp.500 million to Rp. 10 billion
Saldo di atas Rp10 miliar s/d Rp50 miliar
3,50%
2,25%
1,50 %
Above Rp.10 billion to Rp. 50 billion
Saldo di atas Rp50 miliar
3,75%
2,50%
2,00 %
Saldo Diatas Rp.50 miliar
Tabungan
Saving Accounts
Produk Tabungan Perseroan terdiri dari Tabungan Simpeda,
Company’s savings product consists of Simpeda Saving, Flobamora Saving, Ziarah Saving and TabunganKu.
Tabungan Flobamora, Tabungan Ziarah dan Tabunganku. Tabungan mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dibandingkan Giro dan Deposito. Penghimpunan dana Tabungan sampai dengan akhir tahun 2013 mencapai Rp.2.16 triliun, meningkat sebesar Rp. 0.46 triliun atau 27 % dari tahun 2012 sebesar Rp. 1,70 triliun.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Savings experienced significant growth compared with Time Deposit and Current Accounts. Savings fund collection as end of 2012 reached to Rp2.16 trillion, grew by Rp0.46 trillion or 27% from 2012 which was Rp1.7 trillion.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk
2011
Tabungan
1,380,076
2012
2013
1,703,010
Type of Product
2.157.770
Saving
Suku Bunga Jasa Giro Interest Rate of Saving Accounts Tingkatan Saldo
2011
2012
2013
Balance Amount
Saldo s/d Rp50 ribu
0,00 %
0,00 %
0,00 %
to Rp. 50 thousand
Saldo di atas Rp50 ribu s/d Rp5 juta
1,00 %
1,00 %
1,00 %
Above Rp.50 thousand to Rp. 5 million
Saldo di atas Rp5 juta s/d Rp50 juta
2,00 %
1,25 %
1,25 %
Above Rp.5 million to Rp. 50 million
Saldo di atas Rp50 juta s/d Rp100 juta
3,00 %
1,25 %
1,25 %
Above Rp.50 million to Rp. 100 million
Saldo di atas Rp100 juta s/d Rp1 miliar
4,00 %
1,75 %
1,50 %
Above Rp.100 million to Rp. 1 billion
Saldo di atas Rp1 miliar
5,00 %
2,00 %
2,00 %
Above Rp.1 billion
Tabungan Simpeda ;
Simpeda Savings
Tabungan SIMPEDA atau Simpanan Pembangunan Daerah merupakan tabungan milik Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang diluncurkan pada bulan April 1990 kemudian secara nasional terus mengalami pertumbuhan hingga di usianya yang ke – 23 di tahun 2013 ini. Sejak 23 tahun lalu, Tabungan SIMPEDA dirancang sebagai alat pemersatu Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia.
Simpeda Savings or Regional Development Saving is a saving of Regional Bank launched in april 1990 which was later nationally grew to year of 23 in this year. Since 23 years ago, Simpeda saving is designed as an integrating tool of Indonesian Regional Development Bank.
Melalui semangat kebersamaan antar BPD yang sepakat berada dalam satu wadah Asbanda atau Asosiasi Bank Pembangunan Daerah ini, Tabungan SIMPEDA diharapkan lebih dari sekedar pemersatu, melainkan juga mampu menyokong kenaikan kinerja tabungan di Bank Pembangunan Daerah dengan ragam manfaat bagi masyarakat Indonesia. Lebih dari itu melalui semangat kebersamaan dalam membesarkan Tabungan Simpeda juga diharapkan mampu memotivasi BPD-SI menuju BPD Regional Champion.
Carrying the togetherness spirit among Regional Bank which agreed to be under Asbanda or Regional Bank Association, Simpeda saving is expected not only as a unity but also to support saving performance improvement in Regional Bank with variety of benefit to all Indonesian society. Moreover, through spirit of togetherness in fostering Simpeda Saving is also expected to motivate Regional Bank all over Indonesia towards BPD Regional Champion.
Tabungan Simpeda mempunyai keunggulan real time on line;
Simpeda Saving holds online realtime excellent, as follows:
- Memberikan kemudahan dalam bertransaksi yang dilakuan secara langsung melalui Counter Teller bank maupun melalui ATM seperti penarikan tunai, cek saldo, pembayaran tagihan listrik & telepon; pembelian pulsa; transfer dana baik melalui mesin ATM Bank NTT sebanyak 97 unit mesin ATM yang tersebar diseluruh Kantor Cabang wilayah NTT dan Surabaya – Jawa Timur
• Providing convenience in direct transaction through bank’s Counter Teller or through the ATM such as cash withdrawal, balance information, electricity and phone bill payment, balance purchase, fund transfer both through 80 units Bank NTT ATM Machines spread in every Branch Office in NTT region and Surabaya – East Java or
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
155
156
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
maupun melalui ATM Bank lain (ATM Bersama) kerjasama dengan 79 bank yang memiliki 56.809 mesin ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
through other Bank’s ATM (ATM Bersama) partnership with 76 banks that hold 48.846 ATM Machinse spread all over Indonesia.
- Penarikan dan penyetoran secara tunai 24 jam melalui Counter Teller, dapat dilakukan pada Kantor Kas RSUD Prof. DR. W.Z Johanes Kupang, disamping penyetoran secara tunai 24 jam melalui Cash Deposit Machine (CDM) yang terdapat pada Kantor Cabang Khusus .
• 24 hours cash deposit and withdrawal through Counter Teller, can be conducted at RSUD Prof. W. Z. Johaness Cash Office, Kupang, besides 24 hours cash deposit through Cash Deposit Machine located at Special Branch Office.
- Memperoleh hadiah undian berupa uang tunai yang diiundi secara Nasional maupun secara Regional (Internal).
• Obtaining cash lottery prize that is nationally drawn in 2 times and regionally (internal) within 2 times a year.
- Dapat digunakan sebagai jaminan kredit.
• Can be utilzied as loan collateral.
Tabungan Simpeda yang berhasil dihimpun pada tahun 2013 sebanyak Rp. 968.79 miliar, naik sebesar Rp. 94.6 miliar atau 10.8 % dari tahun 2012 sebesar Rp. 874.19 miliar
Simpeda Savings that was sucessfulyy collected in 2012 reached to Rp968.79 billion, grew by Rp94.6 billion or 10.8% from 2012 which was Rp874.19 billion.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Salah satu strategi yang dilakukan bank untuk meningkatkan jumlah tabungan simpeda adalah melalui perluasan jaringan kantor hingga kepelosok kecamatan/desa, disamping promosi lewat berbagai media cetak maupun elektronik serta undian yang dilaksanakan secara nasional bersama seluruh BPD SI dan undian secara lokal yang dilaksanakan disetiap kantor cabang dan kantor pusat.
One of strategies may be performed by the Bank to raise Simpeda Savings amount is by expanding office network to the entire districti/village, besides through promotion at several printed or electronic media as well as nationally drawned lottery altogether with all RDB and local lottery prize that is implemented in every branch office and head office.
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk
2011
Tabungan Simpeda
2012
761,305
2013
874,193
968.791
Type of Product Saving Simpeda
Tabungan Flobamora; merupakan produk Tabungan Perseroan yang fungsi serta keunggulannya sama dengan Tabungan Simpeda namum berbeda dalam hal hadiah .
Flobamora Savings; Company’s savings product that holds function and excellency simiiar with Simpeda Savings but different in prize offered.
Tabungan Flobamora meningkat sebesar Rp. 0.32 triliun atau 45 % dari tahun 2012 sebesar Rp. 0.70 triliun.
Flobamora Savings was grew by Rp0.32 trillion or 45% from 2012 of Rp0.70 trillion.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Strategi yang sama dengan tabungan simpeda juga dilaksanakan pada produk tabungan flobamora, karena fungsi maunpun keunggulannya sama.
Similiar Strategy with Simpeda Savings is also applied at Flobamora Savings product that the functions and excellency are similar
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk
2011
Tabungan Flobamora
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
577,324
Profil Perusahaan Corporate Profile
2012 2013 Ziarah Savings 703,304
1.022.643
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Jenis Produk Saving Simpeda
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabungan Ziarah; yang diluncurkan pada tahun 2008, merupakan Tabungan yang khusus disiapkan bagi umat beragama untuk menabung sesuai rencana pelaksanaan ibadah sucinya atau diperuntukkan bagi nasabah yang merencanakan perjalanan wisata ke kota-kota suci seperti Jerusalem, Vatikan dan sebagai Tabungan Haji bagi yang beragama muslim.
Launched in 2008 and becomes savings product that is specially prepared for religious customers to plan their holy pilgrimage plan or also dedicated to customers planning travel to holy cities such as Jerussalem, Vatican andas Hajj Savings for mosle customers.
Sampai dengan akhir tahun 2013 tabungan ziarah mencapai Rp. 502 juta, meningkat sebesar Rp. 22. juta atau 4.6 % dari tahun 2012 sebesar Rp. 480 juta.
As end of 2013, Ziarah Savings reached to Rp502 million, grew by Rp22 million or 4.6% from 2012 which was Rp480 million.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Produk tabungan yang satu ini, memang agak berbeda dengan tabungan yang lainnya. Kesadaran maupun keinginan yang kuat dari masyarakat untuk melakukan ibadah ke tanah suci menjadi pendorong bagi mereka untuk dapat menabung serta meningkatkan jumlah tabungannya. Promosi lewat media cetak maupun elektronik, pemasangan baliho ditempat-tempat yang strategis seperti dekat dengan rumah-rumah ibadah merupakan salah satu strategi yang tepat, disamping perluasan jaringan kantor.
Regarding this notable savings, it is quiet distinctive from other savigns. Firm awareness and desire from public to perform holy pilgrimage becomes the supporting factor to deposit and increase their balances. Promotional activities through printed or electronic media, banner installation in strategic places such as near side the worship places become the effective strategies, besides office network expansion.
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk Tabungan Ziarah
2011
2012 370
2013 480
Type of Product 502
Saving Ziarah
TabunganKu;
TabunganKu
merupakan Tabungan Nasional program Bank Indonesia, yang diperuntukan bagi pelajar/mahasiswa dan masyarakat menengah kebawah dengan setoran awal Rp. 20.000,- (dua puluh ribu Rupiah).
National saving program from Bank Indonesia dedicated to studens and middle – lower society with initial deposit of Rp20.000 (twenty thousand Rupiah).
TabunganKu mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada tahun 2013 sebesar 32.6 % atau Rp. 40.8 miliar dari tahun 2012 sebesar Rp. 125,03 miliar.
TabunganKu significantly grew by 32.6% or Rp40.8 billion in 2012 of Rp125.03 billion.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Sasaran/target pemasaran produk tabunganKu adalah pelajar/mahasiswa, karena program yang diluncurkan secara nasional ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya menabung dikalangan pelajar/mahasiswa. Sosialisasi ke sekolah-sekolah maupun perguruan sering dilakukan oleh
TabunganKu product marketing target is student that the program that was nationally launched is aimed to establish saving culture among students. Socialization program to the schools and universities performed by bank NTT including “taking ball” to several schools. Office network expansion still
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
157
158
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
bank NTT termasuk kegiatan “jemput bola” ke berbagai sekolah. Perluasan jaringan kantor tetap menjadi salah strategi yang dilakukan bank untuk dapat meningkatkan jumlah penabung.
becomes one strategy implemented by bank to raise number of depositors.
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk
2011
TabunganKu
2012
41,077
2013
125,033
165.834
Type of Product Saving Ziarah
Undian Berhadiah
Prize Lottery
Undian Tabungan berhadiah yang dikenal dengan program “Banjir Hadiah” dilaksanakan dua kali dalam setahun dan untuk pertama kali ( tahap 1 ) dilaksanakan di Kupang pada tanggal 17 Juli 2010 dengan hadiah grand price berupa 2 unit mobil “Ford Escape” untuk dua orang pemenang dan hadiah uang tunai sebesar Rp1,6 miliar,- untuk 1.683 orang pemenang. Pada tahapan ke-5, pelaksanaan undian dilakukan oleh semua kantor cabang yang dimulai bulan Juli 2012 sampai dengan September 2012 dengan total hadiah percabang sebesar Rp205 juta, sementara hadiah grand price tetap dilaksanakan di kantor pusat dengan total hadiah berupa uang tunai sebesar Rp1 miliar.
Prized Savings, or acknowledged as “Banjir Hadiah” program is implemented twice a year and for the first time (phase 1) was held in Kupang at July 17th, 2010 with grand prize of 2 units “Ford Escape” for two winners and cash reward amounted to Rp1.6 billion for 1.683 winners. On the pase 5, the event was held in every Branch Office started in July to September 2012 with total prize per branch of Rp205 million, while grand prize was in Head Office with total cash prize of Rp1 billion.
Pada tahun 2013 pelaksanaan undian tabungan berhadiah tahap VI dilaksanakan oleh kantor-kantor cabang tanggal 12 Januari 2013 sampai dengan 23 Februari 2013 dengan total hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 5,69 miliar untuk 1.225 orang pemenang.
In 2013, lottery prize for savings of 6th phase was carried by branch office on January 12th to February 23rd, 2013 with total cash prize of Rp5.69 billion for 1,225 winners.
Selain undian secara regional, undian secara nasional dari tabungan simpeda juga dilaksanakan dua kali dalam setahun.
Besides regional lottery, national lottery is also conducted from Simpeda Saving which was held twice in a year.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Peningkatan jumlah tabungan menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap Bank NTT. Strategi yang dilakukan oleh Bank NTT untuk meningkatkan jumlah tabungan adalah melakukan promosi produk lewat brosur, pemasangan baliho ditempat-tempat strategis, promosi lewat media cetak maupun lewat media elektronik dan pelaksanaan program undian tabungan berhadiah yang dilaksanakan disemua kantor cabang dan kantor pusat, Salah satu strategi yang juga turut meningkatkan jumlah penghimpunan dana adalah lewat pembukaan jaringan kantor hingga ke pelosok kecamatan/ desa di seluruh wilayah NTT.
Increase on savings number indicated higher public trust to Bank NTT. The strategy implemented by Bank NTT to increase numbe of savings was by conducting promotional program through brochure, banner installation at strategic places, promotion through printed as well as electronic media and prize saving lottery withdrawal that were conducted simultaneously in every branch offices and head office, one of the srategies to rise third party fund collection in through office network expansion to the entire district/village all over NTT region.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Hadiah Undian Tabungan Prize For Saving Accounts Tahap 1 Phase 1
Tahap 2 Phase 2
Tahap 3 Phase 3
Tahap 4 Phase 4
Tahap 5 Phase 5
Tahap 6 Tahap 6
17 Juli 2010 17 July 2010
12 Feb 2011 12 Feb 2011
13 Sep 2011 13 Sep 2011
18 Feb 2012 18 Feb 2012
Juli s/d Sep 2012 July to Sep 2012
12 Jan s/d 23 Feb 2013 12 Jan to 23 Feb 2013
Grand Price 2 unit mobil Ford Escape (2 org pemenang) Grand Prize of 2 units Ford Escape (2 winners)
Grand Price 2 unit mobil Ford Escape (2 org pemenang) Grand Prize of 2 unitsFord Escape (2 winners)
Grand Price : uang tunai Rp. 500 jt (1 org pemenang) Grand Prize of cash in amount of Rp. 500 mio (1 winner)
Grand Price : uang tunai Rp. 500 jt (1 org pemenang) Grand Prize of cash in amount of Rp. 500 mio (1 winner)
Hadiah Utama & hadiah I s/d VIII : Uang Tunai Rp. 1,62 miliar (1.683 org pemenang) Grand Prize & I to VIII place prize: Cash of Rp. 1,62 billion (1.683 winners)
Hadiah Utama & hadiah I s/d VIII : Uang Tunai Rp. 1,62 miliar (1.683 org pemenang ) Grand Prize & I to VIII place prize: Cash of Rp. 1,62 billion (1.683 winners)
Hadiah Utama & hadiah I s/d VIII : Uang Tunai Rp. 4,1 miliar (1.000 org pemenang) Grand Prize & I to VIII place prize: Cash of Rp. 4.1 billion (1.000 winners)
Hadiah Utama & hadiah I s/d VIII : Uang Tunai Rp. 3,9 miliar (998 org pemenang) Grand Prize & I to V place prize: Cash of Rp. 3.9 billion (998 winners
Grand Price sebesar Rp. 1 miliar untuk 1 orang pemenang diberikan pada undian tahapan 6 yang dilaksanakan pada tgl 23 Feb 2013 di Kupang Grand Price sebesar Rp. 1 miliar untuk 1 winner will be given pn phase 6 prize lottery on 23 Feb 2013 in Kupang Hadiah Utama & hadiah I s/d VIII : Uang Tunai Rp. 4,3 miliar (1.176 org pemenang) Grand Prize & I to VIII place prize: Cash of Rp. 4.3 billion (1.176 winners)
Hadiah Utama & hadiah I s/d VIII : Uang Tunai Rp. 4,69 miliar (1.224 org pemenang) Grand Prize & I to VIII place prize: Cash of Rp. 4.69 billion (1.224 winners)
DEPOSITO
Time Deposit
Merupakan simpanan berjangka yang diperuntukan bagi Perorangan, Pemerintah maupun Badan Usaha dengan jangka waktu bervariasi antara 1 bulan sampai dengan 24 bulan; dapat diperpanjang secara otomatis (automatic roll over) sesuai konfirmasi awal; dapat dijadikan jaminan kredit.
Time Deposit dedicated to personal, Government or business entity with vary maturity time between 1 to 24 months; can be extended automatically (automatic roll over) based on early confirmation; can be utilized as loan collateral.
Dana Deposito yang berhasil dihimpun sampai dengan akhir tahun 2013 mencapai Rp. 1.20 triliun, mengalami penurunan sebesar 18% dari tahun 2012 sebesar Rp. 1,47 triliun. Penurunan dana deposito disebabkan oleh adanya pencairan deposito Pemda dan Jamsostek dalam jumlah yang cukup signifikan.
Time Deposit fund that was successfully collected as end of 2013 reached to Rp1.20 trillion, decreased by 18% from 2012 of Rp1.47 trillion. The decrease in time deposit fund was due to realization of Regional Government time deposit and Jamsostek in major amount.
Rencana Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Development Plan and Marketing Strategy
Peningkatan jumlah deposito tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT., Promosi produk deposito maupun pemberlakuan suku bunga yang kompetitif.
Increasing on total time deposit can not be separated from public’s trust towards Bank NTT, time deposit product promotion or competitive interest rate implementation.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
159
160
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jutaan Rp
Million Rp
Jenis Produk
2011
Deposito
1,212,311
2012
2013
1,474,971
Type of Products
1.201.554
Time Deposit
Suku Bunga Deposito Interest Rate of Time Deposit Jangka Waktu
2011
2012
2013
Maturity
01 bulan
6,50 %
4,50 %
5,00%
01 month
03 bulan
6,75%
4,75%
5,50%
03 months
06 bulan
7,00%
5,00%
6,00%
06 months
09 bulan
7,25%
5,50%
6,00%
09 months
12 bulan
7,50%
5,75%
6,00%
12 months
24 bulan
8,25%
6,00%
6,00%
24 months
PRODUK BERBASIS TEKNOLOGI
TECHNOLOGY BASED PRODUCTS
Perkembangan teknologi perbankan yang semakin pesat dari masa ke masa dan persaingan antar bank yang semakin kompetitif menuntut Perseroan untuk terus melakukan pengembangan-pengembangan sistem teknologi informasi sehingga Perseroan dapat mewujudkan visinya menjadi Bank yang sehat, kuat dan terpercaya.
Banking technology rapid transformation from ages as well as more competitive industry encouraged the Company to develop information technology system development that the Company is able to realzie its vision to be sound, strong and trusted Bank.
Teknologi Sistem Informasi yang dimiliki oleh Perseroan menggunakan teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan tersentralisasi dalam suatu core banking system yang disebut Online Integrated Banking System (OLIB’s), yang merupakan hasil kerjasama berupa fully oursourcing system dengan PT. Collega Inti Pratama sebagai providernya.
Existing information technology system owned by the Company is utilizing integrated and centralized information technology in a core banking system called Online Integrated Bank System (OLIB’s), that is also in cooperation with several fully outsourcing system with PT Collega Inti Pratama as the provider.
Selain core banking system, switching dan card management system, TSI Perseroan juga telah melengkapi support system dalam rangka mempercepat proses persetujuan kredit yaitu Loan Originating System (LOS), Management Information System (MIS), Risk Management Information System, dan Aplikasi Khusus untuk Micro Banking serta delivery system khusus untuk PEMDA yaitu Government Cash Management System (sistem KASDA).
Besides core banking system, switching and card management system, the Company TSI was also completed the support system to acclerate loan approval that are Loan Originating System (LOS), Management Information System (MIS), Risk Management Information System, and special applicaiton for Micro Banking and delivery system special for PEMDA that is Government Cash Management System (KASDA system).
Kepuasan dan kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi dengan Bank NTT menjadi prioritas utama bank, hal ini dapat terwujud apabila didukung oleh system teknologi informasi yang baik. Sehubungan dengan itu
Customers’ satisfaction and comfort in performing transaction with Bank NTT also becomes the bank’s major priority, this may be realized if supported by reliable information technology system. Regarding that needs,
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
bank NTT berupaya melakukan revitalisasi core banking dan switching sehingga dapat meningkatkan kinerja operasional bank sekaligus dapat meningkatkan pendapatan fee based income melalui produk-produk berbasis teknologi.
Bank NTT is aiming to revitalize core banking and switching system to enhance bank’s operational performance as well as increasing fee-based income through technology basedproducts.
ATM Bank NTT
Bank NTT ATM
Perseroan terus melakukan penambahan fitur pada ATM yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah akan jasa layanan perbankan antara lain :
The Company continuously performs ATM feature addition by referring to customers’ needs on banking service, such as:
• Inquery
- Inquery
• Tarik Tunai
- Cash withdrawal
• Pembayaran : PLN, Listrik, Telkom, dan Tagihan Hallo
- Paymet: electricity, Telkom and Hallo bill
• Transfer
: internal Rekening Bank NTT, ATM Bersama
- Trasnfer: Bank NTT internal account, ATM Bersama
• Pembelian
: Pulsa Telkomsel
- Purchas : Telkomes balance
On Development :
On Development
• Pembayaran : Indovision, PLN Non Taglis, Telkomvision, Ticketing, FIF, Adira
- Payment: Indovision, Non-electricity bills of PLN, Telkomvision, Ticketing, Adira
• Pembelian
- Purchase: Electricity Voucher
: Voucher Listrik
Pengembangan ini dirasakan telah memberikan nilai tambah sesuai dengan arah perkembangan bisnis Perseroan hal ini terbukti dengan telah terimplementasinya program sistem on line di seluruh Kantor Operasional sehingga sampai dengan tahun 2013 telah memiliki 97 unit mesin ATM yang tersebar di seluruh kantor Cabang di wilayah NTT dan Surabaya-Jawa Timur serta telah bergabung dalam jaringan ATM bersama dengan 79 bank di seluruh Indonesia dengan jumlah mesin sebanyak 56.809 unit.
The development was proven contributin added-value based on Company’s business direction, This was proven from online system program implementation in every operational office that as end 2011 already holds 80 units ATM Machine spread in every Branch Office in NTT Region and Surabaya – East Jave as well as joining with ATM Bersama network with 76 banks and 43.846 unit ATM Machines spread all over Indonesia.
Bank NTT terus melakukan pengembangan Jaringan Online Real Time sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam menggunakan jasa perbankan yang disediakan secara online terutama dalam mendukung efisiensi proses rekonsiliasi pembukuan atas jutaan rekening yang di kelola bank. Dengan di bukanya 35 Unit Simpan Pinjam Desa (USPD) pada pertengahan Desember 2011 maka dimungkinkan untuk melayani semua aktifasi pelayanan bank dan aktifitas payment point seperti pembayaran tagihan listrik PLN.
Bank NTT continuously develops online real time network referring to publics’ necessity in utilizing banking service both online, especially in supporting accounting reconciliation process efficiency on million accounts managed at the bank. Withing the opening of 35 units Village Loans and Savings Unit (USPD) at the end of 2011, encourages to serve every bank’s service as well as payment point activity such as PLN electricity bill payment.
Jumlah Kartu Atm Bank NTT Jumlah kartu ATM
2011
2012
106.813
Jumlah pemegang kartu ATM Bank NTT meningkat dari tahun ke tahun. Sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah pemegang kartu ATM Bank NTT mencapai 180,483 unit, naik sebesar 36,410 unit atau 25,27% dari tahun 2012 sebesar 144,073 unit.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2013
144,073
180,483
Total Of Bank NTT Atm Card Total ATM Card
Total of Bank NTT ATM card holder is rising in every year. As end of 2012, number of Bank NTT’s ATM Holder amounted to 180,483 units, increase by 36,410 units or 25.27% from 2012 which was 144.073 unit.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
161
162
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jumlah Transaksi Nasabah Bank NTT –ATM Bersama
2011
Transaksi tunai domestik
2012
2013
Total Transaction Of Bank NTT –ATM Bersama
165.699
201.387
257,252
Domestic Cash Transaction
Transaksi transfer interbank
5.967
7.143
8,007
Interbank Transfer Transaction
Transaksi transfer antarbank
14.206
18.783
42,622
Interbank Transfer Transaction
Jumlah transaksi nasabah Bank NTT yang menggunakan fasilitas ATM bersama mengalami peningkatan dari tahun 2012. Jumlah transaksi tunai naik sebanyak 55.865 kali penarikan atau naik 27,74 % dari tahun 2012 sebanyak 201.387 kali transaksi. Jumlah transfer interbank pada tahun 2013 mencapai 8.007 kali transfer, naik sebanyak 864 kali transfer atau 12,10 % dari tahun 2012 sebanyak 7.143 kali transfer, sementara transfer antar bank mengalami kenaikan yang signifikan yakni sebanyak 23.839 kali transfer atau 126,92 % dari tahun 2012 sebanyak 18.783 kali transfer.
Total Bank NTT’s customers’ transaction with ATM Bersama faiclity that experienced increase in 2012. Total cash transaction was increased by 55,865 withdrawals or grew by 27.74% from 2012 that was 201,387 transactions. Total interbank transfer in 2013 reached to 8,007 transfers, grew by 864 transfers or 12.10% from 2012 which was 7.143 transfers, while inter-bank transfer also experienced significant growth of 23,839 transfers or 126.92% from 2012 of 18,783 tranfers.
Jutaan Rp.
Million Rp.
Nilai Transaksi Nasabah Bank NTT – ATM Bersama
2011
Transaksi tunai domestik
2012
2013
Total Transaction Of Bank NTT – ATM Bersama
89.126
106.956
139,224
Domestic Cash Transaction
Transaksi transfer interbank
8.563
10.550
12,679
Interbank Transfer Transaction
Transaksi transfer antarbank
24.899
32.198
72,398
Interbank Transfer Transaction
Nilai transaksi nasabah Bank NTT yang menggunakan fasilitas ATM bersama juga mengalami peningkatan dari tahun 2012. Nilai transaksi tunai naik sebesar Rp.32.27 miliar atau naik 30,17 % dari tahun 2012 sebesar Rp.106,96 miliar. Jumlah transfer interbank pada tahun 2013 mencapai Rp. 12,68 miliar, naik sebanyak Rp.2,13 miliar atau 20,18 % dari tahun 2012 sebesar Rp.10,55 miliar, sementara transfer antar bank mengalami kenaikan yang signifikan sebesar Rp.40,20 miliar atau 124,85%.
Value of Bank NTT’s customers transaction using ATM Bersama facility also experienced increase compared to 2012. Cash transaction value increased by Rp32.27 billion or 30.17% from 2012 which was Rp106.96 billion. Total Interbank transfer value in 2013 reached to Rp12.68 billion, grew by Rp2.13 billion or 20.18% from 2012 or Rp10.55 billion, while, interbank transfer sharply rose by Rp40.20 billion or 124.85%.
Transaksi Tunai Nasabah Bank NTT Sebagai Acquirer Total Transaction of Bank NTT –ATM Bersama Transaksi Tunai domestik
2011
2012
2013
Domestic Cash Transaction
Volume transaksi
39.743
51.170
69,418
Transaction Volume
Nilai transaksi (jutaan Rp)
18.839
27.676
37,388
Transaction Value (Rp Million)
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Transaksi tunai nasabah Bank NTT sebagai acquirer (mesin ATM bank NTT digunakan oleh bank lain) mengalami peningkatan dari tahun 2012. Volume transaksi tunai naik sebanyak 18.248 kali atau naik 35,66 % dari tahun 2012 sebanyak 51.170 kali, sedangkan nilai transaksi mengalami kenaikan sebesar Rp. 9,71 miliar atau 35.09 % dari tahun 2012 sebesar Rp.27.68 miliar.
Bank NTT’s customers cash transaction as the acquirer (Bank NTT’s ATM Machine utilzied by other banks) experienced increase compared to 2012. Cash transaction volume grew by 18,248 times or 35.66% from 2012 which was 51,170 times, while transaction value increased by Rp9.71 billion or 35.09% from 2012 of Rp27.68 billion.
PAYROLL
Payroll
System pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil yang terintegrasi dengan kartu KPE (Kartu Pegawai Negeri Elektronik).
Public Servant payroll system that is integrated with the KPE (Electronic Public Servant Card).
PAYMENT KAMPUS
University Payment
System Pembayaran tagihan Mahasiswa, dimana Bank memperoleh data penetapan tagihan dari pihak universitas kemudian Bank menerima seluruh transaksi pembayaran dari mahasiswa berdasarkan data tersebut secara online.
Student fee payment system where the Bank obtained bill implementation data from the universtiy and later receive payment transaction from the student through online acess.
CDM
CDM
Cash Deposite Mechine, yang digunakan untuk menerima setoran tunai untuk ke tabungan menggunakan mesin yang beroperasi selama 24 jam setiap harinya.
BPD NET ONLINE Fitur transfer antar Bank Pembangunan Daerah secara online dengan mengandalkan fitur Host To Host anta switching peserta BPD Net Online
SMS BANKING merupakan salah satu layanan mobile banking melalui SMS, yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam mendapatkan layanan perbankan seperti transfer, info saldo, payment, dan info suku bunga.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Cash Deposit Machine, utilized to receive cash deposit to the savings account using 24 hours daily operated machine.
BPD NET ONLINE Inter Regional Development Bank online transfer feature by using Host to Host switching eature between BPDNet Online participant.
SMS Banking One of mobile banking feature through SMS, offering easiness and comfort in obtaining banking service such as cash transfer, balance info, payment and interest rate information.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
163
164
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tinjauan Keuangan Financial Overview
Kinerja Keuangan Bank NTT Tahun 2013 Financial Performance of Bank NTT 2013
Secara keseluruhan pencapaian kinerja keuangan Bank NTT tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan yang relatif baik dimana total aset, penghimpunan dana pihak ketiga, sampai dengan perolehan laba menunjukkan pertumbuhan yang positif. In general, realization of Bank NTT’s financial performance in 2013 indicated acceptable growth whereas total assets, third party fund collection to income realization showed positive trend.
Selama tahun 2013 Bank NTT telah membukukan kredit (sebelum dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai) sebesar
Rp. 4,88 triliun trillion
Tumbuh sebesar
11,2%
dibandingkan dengan tahun 2012 yang terealisasi sebesar
Rp.4,39 triliun trillion
Bank NTT booked (before impairment losses) amounted to Rp4.88 trillion
Grew by 11.2% from 2012 which was realized of Rp4.39 trillion
Pertumbuhan kredit tersebut masih didominasi oleh kredit konsumtif yang komposisinya sampai dengan tahun 2013 sebesar 76.9% dibandingkan dengan pertumbuhan kredit produktif. The loan growth was still dominated by consumer loan with 76.9% composition in 2013 compared with productive loan growth.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Dana Pihak Ketiga
Penyaluran Kredit
Triliun (Rp) Trillion (Rp)
Triliun (Rp) Trillion (Rp)
4.88
4.39 2.82
2.87
3.81
5.06
2009
2010
2.30
3.13
4.69
Loan Disbursement
4.10
Third Party Fund Growth
2009
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
2010
2011
2012
2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
2011
2012
2013
Laporan Keuangan Financial Review
165
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Total Aset Total Asset
2009
2010
2011
Selama tahun 2013, Bank NTT telah berhasil mencatat total aset sebesar Rp.7.27 triliun dengan pertumbuhan sebesar 4.6% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp. 6,95 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga masyarakat yang sampai dengan tahun 2013 terhimpun sebesar Rp. 5.06 triliun atau tumbuh sebesar 7.9% dari tahun 2012 sebesar Rp. 4,69 triliun. Penghimpunan dana pihak ketiga tersebut didominasi oleh Dana Pihak Ketiga berupa Tabungan yang mempunyai komposisi sebesar 42.6% dibandingkan dengan total penghimpunan dana pihak ketiga. Pada sisi ekuitas, pertumbuhan modal Bank NTT mencapai 13.% dengan nilai nominal sebesar Rp 1.05 triliun di tahun 2013.
2012
7.27
6.95
5,62
4,50
Triliun (Rp) Trillion (Rp)
3,39
166
2013
In 2013, Bank NTT posted total assets of Rp7.27 trillion with 4.6% point growth from 2012 which was Rp6.95 trillion. The growth was supported by growth of public third party fund which as 2013 was collected to Rp5.06 trillion or grew by 7.9% from 2012 which was RP4.69 trillion. Third party fund collection was dominated by Third Party Fund in form of Saving account with 42.6% contribution from total third party fund collection. From equity aspect, Bank NTT’s capital growth reached by 13% with nominal value of Rp1.05 trillion in 2013.
Jutaan Rp
Million Rp
Perhitungan Laba Rugi Income Loss Statement Laba (Rugi) Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Selain Bunga Beban Operasional Selain Bunga Laba (Rugi) Operasional
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
2011
2012
2013
738,631
856.948
931.644
8.72 %
Interest Revenue
(236.657)
(292.747)
(253.677)
(13.35 %)
Interest Expense
501.974
564.201
677.967
20.16 %
Net-Interest Revenue
64.653
51.617
41.537
(19.53 %)
Non-Interest Non-Operating Income
(333.980)
(357.432)
(399.585)
11.79 %
Non-Interest Non-Operating Expense
232,647
258.386
319.919
23.81%
Operating Income (Loss)
Profil Perusahaan Corporate Profile
% Growth
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Income (Rugi)
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jutaan Rp
Million Rp
Perhitungan Laba Rugi Income Loss Statement Laba (Rugi) Pendapatan (Beban) Non Operasional
2011
2012
2013
% Growth
Income (Rugi)
(340)
4.001
(2.863)
(171.56 %)
Non-operating Income (Loss)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
232,307
262.387
317.056
20.84%
Income (Loss) Before Income Tax
Pajak Penghasilan '
(63,410)
(68.798)
(85.334)
24.04 %
Income Tax
Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak
168,897
193.589
231.722
19.70 %
Net Income (Loss0
3,787
3,784
3.908
3.28%
Earning per Share
Laba Bersih Per Saham
Laba sebelum pajak mencapai Rp 317.06 miliar atau tumbuh sebesar 20.84% dari tahun 2012 sebesar Rp 262,39 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut bersumber dari peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 20.16% dari tahun 2013 sebesar Rp.564.2.miliar. Pendapatan tersebut sebagai akibat pertumbuhan kredit pada tahun 2013 yang meningkat sebesar 11.2% dari tahun 2012 sebesar Rp. 4,39 triliun. Selain itu, perbaikan struktur pendanaan Bank NTT secara bertahap melalui penurunan tingkat suku bunga dana pihak ketiga [terutama giro dan deposito] serta mengurangi porsi dana mahal dengan rate yang lebih bersaing juga berperan dalam rangka pertumbuhan perolehan laba. Rincian pendapatan bunga untuk tahun 2012 dan 2013 sebagaimana tabel di bawah ini:
Income before tax reached to Rp317.06 billion or increased by 20.84% from 2012 of Rp2262.39 billion. Increase in net income was encouraged by increase in interest income of 20.16% from 2013 in amount of Rp564.2 billion. The realization was due to loan growth in 2013 which grew by 11.2% from 2012 in amount of Rp4.39 trillion. Further, gradual improvement of Bank NTT’s financing structure by decreasing third party interest rate (mainly current account and time deposit) and receding high cost fund with more competitive rate also contributed in boosting income realization. Detail of interest income for 2012 and 2013 as illustrated on following table:
Jutaan Rp
Pendapatan Bunga
% Growth Rp
2011
2012
2013
658.481
761.697
799.503
4.96%
Loan Disbursed
Penempatan pada Bank Lain
59.090
61.355
80.318
30.91%
Placements with Other Banks
Efek-efek
13.885
30.947
48.428
56.49%
Securities
7.175
2.949
3.395
15.12%
Placement with Bank Indonesia
738.631
856.948
931.644
8.72 %
Total
Kredit Yang Diberikan
Penempatan Pada Bank Indonesia Jumlah
Pendapatan bunga merupakan penyumbang terbesar bagi perolehan laba Bank NTT. Pendapatan bunga tersebut diperoleh dari hasil penyaluran kredit maupun penempatan pada bank lain dan surat berharga selama tahun 2013.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
% Growth
Interest Revenue
Interest income became the largest contributor of Bank NTT’s income realization. The interest income was acquired from gain of loan disbursement or placement with other banks and securities throughout 2013. In summary, interest
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
167
168
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Secara total, pendapatan bunga pada tahun 2013 mencapai Rp. 931.64 miliar atau tumbuh sebesar 8.72 % dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp.856.95 miliar.
income in 2013 reached to Rp931.64 billion or rose by 8.72% from 2012which was Rp856.95 billion.
Pendapatan bunga Kredit mendominasi hingga 85,82 % dari total pendapatan bunga, yang diikuti oleh pendapatan yang berasal dari Penempatan pada Bank Lain dengan komposisi sebesar 8.62 %.
Loan interest income dominated to 85.82% total interet income, followed by income from Placement with Other Banks with 8.62% composition.
Pendapatan Bunga Kredit
Loan Interest Revenue
Sebagai hasil dari penyaluran kredit Bank NTT, baik pada segmen konsumtif maupun produktif yang pada tahun 2013 telah tersalurkan sebesar Rp 4.88 triliun telah menghasilkan pendapatan bunga kredit sebesar Rp 799.5 milliar atau tumbuh sebesar 4.96% dibandingkan dengan tahun 2012. Ditinjau dari komposisi perolehan bunga kredit, pendapatan bunga dari kredit konsumer memiliki komposisi sebesar 84.66% terhadap total pendapatan bunga kredit, diikuti oleh pendapatan bunga UMKM sebesar 12.11% dan pendapatan bunga kredit komersial dan korporasi dengan komposisi sebesar 3.23% dari total pendapatan bunga kredit.
As a gain of loan disbursement of Bank NTT, both in consumer and productive segment, in 2013 has been disbursed of Rp4.88 trillion and realized interest income in amount of Rp799.5 billion or grew by 4.96% from 2012. Considered from composition of loan interest income realization, interest income of consumer loan contributed 84.66% contribution of total loan interest income followed by SME interest income of 12.11% and commercial and cooperative interest income with 3.23% composition from total loan interest income. Following are detail of interest income from each loan disbursement segment:
Berikut adalah rincian dari pendapatan bunga dari masingmasing segmentasi penyaluran kredit: Jutaan Rp
Pendapatan Bunga Kredit
Million Rp
2011
2012
2013
584.598
665.398
676.840
1.72%
Consumer Loan
Kredit UMKM
55.875
71.228
96.829
35.94%
SME Loan
Kredit komersial dan korporasi
18.008
25.071
25.834
3.04 %
Commercial & Corporate Loan
658.481
761.697
799.503
4.96 %
Total
Kredit konsumer
Jumlah
% Growth
Loan Interest Revenue
Pendapatan Bunga Kredit Konsumer
Consumer Loan Interest Revenue
Pendapatan Bunga Kredit Konsumer yang berasal dari Kredit multiguna, Kredit Pembiayaan Bersama serta kredit kepada karyawan sampai dengan akhir tahun 2013 memberikan kontribusi terhadap total pendapatan bunga sebesar 84.66%. Pendapatan bunga dari kredit konsumer tersebut terealisasi sebesar Rp. 676.84 miliar atau meningkat sebesar 1.72 % dari tahun 2012. Peningkatan tersebut sebagai akibat dari peningkatan penyaluran kredit konsumer yang pada tahun 2013 tumbuh sebesar 3.31% dari tahun sebelumnya.Tingkat suku bunga kredit untuk kredit konsumer pada tahun 2013 berkisar pada 17% sampai dengan 18% per tahun.
Consumer loan interest income was contributed from Multiguna Loan, Syndicated Loan and Employee Loan which as end of 2013 contributed 84.66% of total interest income. Interest income from consumer loan was realized of Rp676.84 billion or increased by 1.72% from 2012. The growth was due to increase in consumer loan disbursement which in 2013 grew by 3.31% from previous year. Loan interest rate for consumer loan in 2013 was about of 17% to 18% per annum.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pendapatan Bunga Kredit Komersial & Korporasi
Commercial & Corporate Loan Interest Revenue
Salah satu strategi Bank NTT dalam upaya meningkatkan kredit produktif adalah dengan menjadikan segmen kredit komersial dan korporasi sebagai engine of growth dengan membidik debitur-debitur bonafit di sektor industri yang prospektif. Hal tersebut tercermin pada peningkatan kredit untuk segmen komersial dan korporasi Bank NTTditahun 2013 yang meningkat sebesar 2.37%. Secara linier, pendapatan bunga dari kredit Komersial dan Korporasi yang berasal dari Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, serta kredit Sindikasi sampai dengan akhir tahun 2013 terealisasi sebesar Rp 25.83 miliar atau tumbuh sebesar 3.03% dari tahun 2012 dan memberikan kontribusi terhadap total pendapatan bunga sebesar 3.23 %. Tingkat suku bunga dasar kredit untuk kredit Komersial dan Korporasi pada tahun 2013 berkisar pada 8% sampai dengan 13%
One of Bank NTT’s strategy to accelerate productive loan is by encouraging commercial and corporate loan as an engine of growth by targeting sophisticated debtor on prospective industry sector. This as reflected on loan growth at commercial and corporate segment of Bank NTT which in 2013 grew by 2.37%. Linearly, interest income from commercial and corporate loan from Workin Capital Loan, Investmetn Loan and Syndicated Loan as end of 2013 was realized to Rp25.83 billion or grew by 3.03% from 2012 and contributed 3.23% from total interest income. Base rate for commercial and corporate in 2013 was around of 8% to 13%.
Pendapatan Bunga Kredit Ritel
Retail Loan Interest Revenue
Pendapatan Bunga kredit Ritel yang berasal dari Kredit Program,Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM ), Kredit Usaha Rakyat serta kredit Pemilikan Rumah sampai dengan akhir tahun 2013 memberikan kontribusi terhadap total pendapatan bunga sebesar 12.11%. Pendapatan bunga dari kredit ritel tersebut terealisasi sebesar Rp 96.83 miliar atau meningkat sebesar 35.94% dari tahun 2012. Tingkat suku bunga untuk kredit Ritel pada tahun 2013 ini berkisar pada 12% sampai dengan 13%.
Retail loan interest income from Program Loan, Small and Medium Enterprise (SME) Loan, Micro Loan and Mortgage as end of 2012 contributed 12.11%. The retail loan interest oncome was realized of Rp96.83 billion or increased by 35.94% from 2012. Retail loan interest rate in 2013 was around of 12% to 13%.
Pendapatan Bunga Penempatan Pada Bank Lain
Placement with Other Banks Interest Revenue
Pendapatan bunga Penempatan pada Bank Lain terealisasi sebesar Rp80.32 miliar atau meningkat sebesar 30.9% dari tahun 2012 sebesar Rp61,36 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan adanya penempatan dana-dana Bank NTT yang belum tersalurkan ke kredit dengan tujuan untuk lebih mengoptimalkan return bunga yang baik.
Interest income from Placement with other Banks was realized to Rp80.32 billion or grew by 30.9% from 2012 which was Rp61.36 billion. The growth was due to placement of Bank NTT’s fund which has not disbursed as loan with an objective to optimize higher interest rate return.
Pendapatan bunga surat berharga (efek-efek)
Securities Interest Revenue
Pendapatan bunga dari surat berharga sampai dengan akhir tahun 2013 terealisasi sebesar Rp48.43 miliar atau meningkat sebesar 56.5% dari tahun 2012 sebesar Rp30.95 miliar.
Interest income from securities as end of 2013 was realized of Rp48.43 billion or grew by 56.5% from 2012 which was Rp30.95 billion.
Pendapatan Bunga Penempatan pada Bank Indonesia
Placement with Bank Indonesia Interest Income
Pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia pada tahun 2013 terealisasi sebesar Rp. 3.40 miliar atau meningkat sebesar 15% dari tahun 2012 sebesar Rp. 2.95 miliar.
Interest income from Placement with Bank Indonesia in 2013 was realized of Rp3.40 billion or increased by 15% from 2012 which was Rp2.95 billion.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
169
170
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jutaan Rp
Beban Bunga
Million Rp
2011
2012
2013
% Growth
Giro
65.832
56.805
43.095
(24.14%)
Current Account
Tabungan
26.156
31.085
21.866
(29.66%)
Saving Account
Deposito
103.591
130.453
102.004
(21.81%)
Time Deposit
2.022
9.162
21.407
133.65%
Saving with Other Banks
Efek-Efek Yang Diterbitkan
30.421
53.380
52.437
(1.77%)
Securities
Premi Asuransi untuk Program Penjaminan Dana Nasabah
8.635
10.918
12.454
14.07%
Insurance Premium for Customers Fund Guarantee Program
Lainnya
-
944
414
(56.14%)
Others
Jumlah
228.021
292.747
253.677
(13.35%)
Total
Simpanan dari Bank Lain
Interest Expense
Beban Bunga Giro
Current Account Interest Expense
Beban bunga dari giro pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp13.71 miliar atau 24.14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp.56.80 miliar, dengan komposisi sebesar 16.99% terhadap total beban bunga dana pihak ketiga. Penurunan beban bunga giro pada tahun 2013 sebagai akibat menurunnya pengendapan dana-dana dari Pemerintah Daerah NTT serta dana para kontraktor rekanan Pemda NTT disamping adanya penurunan suku bunga ratarata jasa giro per tahun dari 3.05% di tahun 2012 menjadi 1.95% di tahun 2013.
Interest expense from current account in 2013 decreased by Rp13.72 billion or 24.14% from previous year which was Rp56.80 billion, with 16.99% contribution from total third part fund interest expense. Decrease in current account interest expense in 2013 as an impact of decreasing fund deposit from Regional Government of NTT and fund with partner contractor of Regional Government of NTT accompanied by declining annual average interest rate of current account service from 3.05% in 2012 to 1.95% in 2013.
Beban Bunga Tabungan
Saving Account Interest Expense
Beban bunga tabungan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 29.6%, turun sebesar Rp9.22 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp31.08 miliar dengan komposisi 8.62% dari total beban bunga dana pihak ketiga. Penurunan beban bunga tabungan disebabkan karena adanya penurunan tingkat suku bunga rata-rata tabungan per tahun dari 2.22% menjadi 1.33% per tahun di tahun 2013.
Interest Expense of Saving account in 2013 decreased by 29.6% or Rp9.22 billion loewer from previous year of Rp31.08 billion with 8.62% composition from total third party fund interest expense. Decrease in saving account interest expense was due to decreasing annual saving account interest rate from 2.22% to 1.33% per annum in 2013.
Beban Bunga Deposito
Time Deposit Interest Expense
Beban bunga deposito mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar Rp28.45 miliar atau 21.81% dari tahun 2012 sebesar Rp130.45 miliar, dengan komposisi sebesar 40.21% dari total beban bunga. Penurunan beban bunga deposito juga tidak terlepas dari penurunan suku bunga rata-rata deposito pertahun yang mengalami penurunan dari 6.98% menjadi 5.82% di tahun 2013, disamping adanya penurunan penghimpunan dana deposito sebesar Rp.0.28 triliun atau 18% dari tahun 2012 sebesar Rp1.48 triliun.
Time deposit interest expense deacresed in 2013 of Rp28.45 billion or 21.81% from 2012 which was Rp130.45 billion, with 40.21% composition from total interest expense. Decrease in time deposit interest rate was attached with decreasing annual average time deposit interesst rate from 6.98% to 5.82% in 2013, besides decrease in time deposit fund colelction of Rp0.28 trillion or 18% in 2012 which was Rp1.48 trillion.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Beban Bunga Simpanan Bank Lain
Saving with Other Banks Interest Expense
Beban bunga dari simpanan bank lain yang berasal dari simpanan berupa giro, deposito berjangka, interbank call money dan tabungan pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 133.7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp. 12.25 miliar dengan komposisi sebesar 8.44% terhadap total beban bunga.
Interest expense from saving with other banks from saving as current account, time deposit, interbank call money and savings in 2013 experienced sharp increased by 133.7% from previous year of Rp12.25 billion with 8.44% contribution of total interest expense.
Beban Bunga Efek-Efek Yang Diterbitkan
Securities Interest Expense
Beban bunga dari efek-efek yang diterbitkan, pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 1.76% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan komposisi sebesar 20.67% dari total beban bunga.
Interest expense of securities in 2013 experienced decreased by 1.76% from previous year with 20.67% contribution from total interest expense.
Bank menerbitkan efek-efek (Obligasi I Bank NTT) pada tanggal 8 Juli 2011 dengan nominal Rp500 miliar di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Obligasi I Bank NTT mendapat peringkat idA- dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
The Bank issued securities (Bonds I Bank NTT) on July 8th, 2011 with nominal value of Rp500 billion in Indonesia Stock Exchange. On December 31, 2013 and 2012, Bonds I Bank NTT was rated idA- from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Beban Bunga Premi Asuransi untuk Program Penjaminan Dana Nasabah
Insurance Premium for Customers Fund Gurantee Program Interest Expense
Pada tahun 2013 premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah mengalami peningkatan sebesar Rp1.53 miliar atau 14% dari tahun 2012 sebesar Rp10.92 miliar, dengan komposisi sebesar 4.91% dari total beban bunga.
In 2013, insurance premium for customers fund gurantee program increased by Rp1.53 billion or 14% from 2012 which was Rp10.92 billion, with 4.91% contribution from total interest expense.
Beban Bunga Lain-lain
Other Interest Expenses
Beban bunga lain-lain mengalami penurunan sebesar Rp530 miliar atau 56.14% dari tahun 2012 sebesar Rp944 miliar, dengan komposisi sebesar 0.16% dari total beban bunga.
Other interest expense decreased by Rp530 billion or 56.14% from 2012 which was Rp944 billion, with 0.16% contribution from total interest expense.
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Revenue
Jutaan Rp
Pendapatan Operasional Lainnya
Million Rp
2011
2012
2013
Provisi & komisi selain dari kredit yang diberikan
25.115
22.587
18.839
(3.748)
Provision & Fee besides Loan Disbursed
Pemulihan kerugian penurunan nilai aset
17.881
6.075
-
(6.075)
Recovery of Impairment Losses on Assets
3.004
-
-
-
Recovery of Commitment and Contingency Impairment Losses
Lain-lain
18.653
22.955
22.698
(257)
Others
Jumlah
64.653
51.617
41.537
(10.080)
Total
Pemulihan estimasi kerugian komitmen & kontijensi
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
% Growth
Informasi Tambahan Additional Information
Other Operating Income
Laporan Keuangan Financial Review
171
172
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pendapatan Operasional Lainnya mengalami penurunan sebesar 19.53% atau Rp10.08 miliar dari tahun 2012 sebesar Rp51.62 miliar. Penurunan ini terutama diakibatkan oleh adanya kerugian penilaian efek-efek yang belum direalisasi di tahun 2013.
Other operating income decreased by 19.53% or Rp10.08 billion from 2012 which was Rp51.62 billion. The decrease was due to loss from unrealized securities estiamtion in 2013.
Beban Operasional Lainnya
Other Operating Expenses
Jutaan Rp
Beban Operasional Lainnya
Million Rp
2011
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset
2012
2013
% Growth
Other Operating Expenses
-
-
8.733
100.00
Allowance for Impairment Losses
Beban tenaga kerja
220.637
232.178
252.898
8.92
Employee Expenses
Beban Umum dan Administrasi
113.343
125.254
137.954
10.14
General and Administrative Exoenses
Jumlah
333.980
357.432
399.585
11.79
Total
Beban operasional lainnya mengalami peningkatan sebesar Rp42.15 miliar atau 11.79% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp357.43 miliar.
Other operating expenses increased by Rp42.15 billion or 11.79% from 2012 which was Rp357.43 billion.
Laba (Rugi) Operasional
Operational Income (Loss)
Pada tahun 2013, Bank NTT senantiasa melakukan perbaikanperbaikan baik itu fitur dan layanan perbankan, struktur pendanaan serta pengendalian terhadap pengeluaran beban operasional sehingga dapat terciptanya efisiensi yang mendorong pertumbuhan laba Bank NTT. Laba operasional Bank NTT selama tahun 2013 mencapai Rp319.92 miliar atau naik sebesar Rp61.53 miliar atau 23.81%.
In 2013, Bank NTT continuosl carries improvements both in feature or banking service, funding structure and control of operational expense that encourage efficiency of Bank NTT’s income growth. Operating income of Bank NTT in 2013 reached to Rp319.92 billion or increased by Rp61.53 billion or 23.81%
Pendapatan (Beban) Non Operasional
Non-operating Revenue (Expenses)
Pendapatan (beban) non operasional terdiri dari keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris, keuntungan(kerugian) transaksi valuta asing, dan pendapatan (beban) nonoperasional lainnya. Dari kegiatan non-operasional tersebut, Bank NTT mencatatkan beban non-operasional bersih sebesar Rp.2.86 miliar di tahun 2013, sementara tahun 2012 Bank NTT mencatatkan pendapatan operasional bersih sebesar Rp.4 miliar.
Non-operating revenue (expense) consists of gain (loss) from fixed assets and inventory, gain (loss) from foreign exchange transaction and other non-operating revenue (expense). From the non-operating activity, Bank NTT posted net non-operating expense of Rp2.86 billion in 2013, while, in 2012 Bank NTT booked net operating revenue of Rp4 billion.
Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak.
Net Income (Loss)
Dari hasil kegiatan usaha yang telah dicapai selama tahun 2013, Bank NTT berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp.231.72 miliar, meningkat sebesar 19.70 % dibandingkan dengan laba bersih tahun 2012 sebesar Rp. 193.59 miliar.
From the operating income which is realized in 2013, Bank NTT booked net income of Rp231.72 billion, increased by 19.70% from net income in 2012 of Rp193.59 billion.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
ASET
ASSETS
Selama tahun 2013, Bank NTT telah mencapai total aset sebesar Rp7.27 triliun atau tumbuh sebesar 4.6% dari tahun 2012 sebesar Rp6.95 triliun. Pertumbuhan total aset terutama disebabkan oleh Efek-Efek untuk tujuan Investasi yang tumbuh sebesar 50.92% atau tumbuh sebesar Rp194.75 miliar dari tahun 2012 sebesar Rp382.46 miliar, Giro pada bank lain sebesar Rp36.37, tumbuh sebesar Rp5.53 miliar atau 17.93% serta pemberian kredit yang bertumbuh ke arah positif sebesar 11.2%.
Throughout 2013, Bank NTT realized total assets of Rp7.27 trillion or grew by 4.6% from 2012 which was Rp6.95 trillion. Of 89.56% from total assets is current assets and 10.44% is non-current assets. Growth of total assets was mainly encouraged by Securities available for investment which grew by 50.92% or Rp194.75 billion from 2012 which was Rp382.46 billion, Current Account with other banks of Rp36.27 billion, grew by Rp5.53 billion or 17.93% and progressive loan disbrusement of 11.2%.
Jutaan Rp
Million Rp
ASET
2011
2012
2013
% Growth
Aset Lancar
ASSETS Current Assets
Kas
189,578
199,949
248.498
24.28
Cash
Giro pada Bank Indonesia
403,626
491.881
531.207
8.00
Current Account with Bank Indonesia
32.370
30.839
36.374
17.95
Current Account with other Banks
Penempatan pada BI & bank lain
812.900
1.154.994
816.000
(29.35)
Placement with BI and Other Banks
Efek-efek yg dibeli dengan janji dijual kembali
101.454
167.789
49.754
(70.35)
Securities Available for Sale
Kredit yang diberikan
3.807.784
4.386.896
4.880.662
11.26
Loan Disbursed
Penyisihan kerugian penurunan nilai:
(51.216)
(44.703)
(53.436)
19.54
Allowance for Impairment Losses
Efek-efek untuk tujuan investasi
152.172
382.461
577.213
50.92
Total Current Assets
5.448.668
6.770.106
7.086.272
4.67
Not Current Assets
Giro pada bank lain
Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar
Securities Available for Sale
Aset Tetap
135.665
164.519
166.555
1.24
Fixed Assets
Akumulasi penyusutan aset tetap
(56.309)
(70.464)
(76.479)
8.54
Accumulative depreciation of fixed assets
Aset tidak berwujud
1.080
2.031
5.576
174.54
Intangible assets
Akumulasi penyusutan aset tidak berwujud
(720)
(1.309)
(2.307)
76.24
Accumulative depreciation of intangible assets
Aset pajak tangguhan
11.697
14.075
17.177
22.04
Deferred tax assets
Aset lain-lain
81.677
72.134
71.016
(1.55)
Other assets
173.090
180.986
181.538
0.30
Total non-current assets
5,621,758
6,951,092
7.267.810
4.56
Total Assets
Total Aset Tidak Lancar Total Aset
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
173
174
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kredit
Loan
Penyaluran kredit Bank NTT pada tahun 2013 mencapai Rp4.88 triliun atau tumbuh sebesar 11,2% dari tahun 2012 sebesar Rp4.39 triliun. Ditinjau dari segmentasi, Bank NTT memfokuskan kegiatan usahanya pada 3 [tiga] segmen utama yang memberikan peluang pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan yaitu Segmen Perbankan Konsumer, Segmen Perbankan Komersial dan Korporasi dan Segmen Perbankan Ritel.
Loan disbursement of Bank NTT in 2013 reached to Rp4.88 trillion or grew by 11.2% from 2012 of Rp4.39 trillion. Considered from its segment, Bank NTT focused its business activity to 3 (three) primary segments which provide sustainable long-term growth opportunity which are Consumer Banking Segment, Commercial Banking Segment and Corporate and Retail Banking Segment.
Kredit Konsumer
Consumer Loan
Segmen perbankan konsumer fokus pada Kredit Multiguna serta melalui penyaluran kepada lembaga pembiayaan. Portofolio ini memberikan kontribusi sebesar 76.9% dari total kredit yang disalurkan. Kredit konsumer yang telah diberikan pada tahun 2013 mencapai Rp3,75 triliun atau tumbuh sebesar 3.31% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp3.63 triliun.
Consumer loan banking segment is focused on Multiguna Loan and disbursement to financing institution. The portfolio contributed 76.9% from total disbursed loan. Consumer loan which has been disbursed in 2013 reached to Rp3.75 trillion or grew by 3.31% from 2012 of Rp3.63 trillion.
Kredit Ritel
Retail Loan
Segmen Perbankan Ritel memfokuskan pada pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat baik primary house maupun secondary mortgage secara kredit program kerjasama dengan berbagai lembaga. Selain itu, segmen ini juga melayani sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang merupakan wujud komitmen Bank NTT dalam mendukung pertumbuhan ekonomi NTT. Tahun 2013, portofolio segmen Ritel memberikan kontribusi sebesar 16.75% dari total portofolio kredit. Kredit Ritel sampai dengan tahun 2013 telah mencapai Rp817.49 miliar dengan pertumbuhan sebesar 79.65% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp455 miliar.
Retail banking segment focuses to Public Mortgage both primary and secondary mortgage in cooperation with various institutions. Besides, the segment also serves Micro, Small and Medium Enterprise sector as a realization of Bank NTT’s commitment to support economic growth of NTT. In 2013, portfolio of Retail segment contribtued 16.75% from total loan portfolio. Retaul loan as of 2013 has reached Rp817.49 billion with 76.65% growth from 2012 which was Rp455 billion.
Kredit Komersial dan Korporasi
Commercial and Corporate Loan
Segmen perbankan komersial dan korporasi menitik beratkan pada pembiayaan sektor pekerjaan umum dan pengembangan infrastruktur, khususnya di wilayah NTT. Pada Tahun 2013, portofolio segmen komersial dan korporasi memberikan kontribusi sebesar 6.35% dari total portofolio kredit. Kredit komersial dan korporasi sampai dengan tahun 2013 telah mencapai Rp309.92 miliar dengan pertumbuhan sebesar 2.37% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp302.75 miliar.
Commercial and corproate banking segment focuses on public work and infrastructure development sectors financing, primarily in NTT region. In 2013, portfolio of commercial and corporate segment contributed 6.35% from total loan portfolio. Commercial and corporate loan as of 2013 hsa reached Rp309.92 billion with 2.37% growth from 2012 which was Rp302.75 billion.
Kredit yang Diberikan kepada Pihak yang Berelasi
Loan Disbursed to Related Party
Fasilitas kredit diberikan kepada Komisaris, Direksi, dan karyawan bank dengan tingkat bunga efektif berkisar 5% sampai dengan 8% per tahun dengan jangka waktu
Loan facility for Commissioners, Directors and Employees of the bank with effective interest rate about of 5% to 8% per annum with maximum maturity of 15 years. Total loan
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
maksimal 15 tahun. Total kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang berelasi tercatat sebesar Rp.9.43 miliar, menurun sebesar 7,73% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 10.22 miliar.
disbursed to related party was booked of Rp9.43 billion, decreased by 7.73% from 2012 which was Rp10.22 billion.
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
Guna menjaga tingkat likuiditas, Bank NTT melaui grup treasuri secara optimal melakukan pengelolaan terhadap dana-dana yang belum terserap pada penyaluran dana berupa kredit pada beberapa instrumen keuangan yang tergolong likuid.
To preserve liquidity ratio, Bank NTT through Treasury Group optimally manages non-disbursed funds as loan for several
Kas
Cash
liquid financial instrument.
Guna mendukung kegiatan operasional Bank NTT pada tahun 2013, kas Bank NTT mencapai sebesar Rp248.50 miliar atau naik sebesar 24.28% dari tahun 2012 sebesar Rp199.95 miliar.
To support operational activity of Bank NTT in 2013, Bank NTT’s cash reached to Rp248.50 billion or increased by 24.28% from 2012 which was Rp199.95 billion.
Giro Pada Bank Indonesia
Current Account with Bank Indonesia
Mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.15/7/PBI/2013 tanggal 26 September 2013, sehubungan dengan Giro Wajib Minimum (GWM) yang menyatakan GWM untuk rekening rupiah menjadi sebesar 12% yang terdiri dari 8%GWM utama dan GWM sekunder sebesar 4% dari rata-rata total dana pihak ketiga. Pada Desember 2013, Bank NTT telah memenuhi aturan tersebut dengan menempatkan giro pada Bank Indonesia untuk GWM Utama rupiah sebesar 8,08% dan GWM Sekunder rupiah sebesar 5.28%.
Pursuant to Regulation of Bank Indonesia No. 15/7/PBI/2013 dated September 26th, 2013 in relation with Minimum Reserve Requirement stated that GWM for Rupiah account to 12% consists of 8% prime GWM and 4% secodnary GWM from average of total third party fund. In December 2013, Bank NTT complied with the regulation by placing current accounts with Bank Indonesia for Prime GWM in Rupiah of 8.08% and Secondary GWM in Rupiah of 5.28%.
Giro Pada Bank Lain
Current Accounts with Other Banks
Pada tahun 2013, dana yang ditempatkan pada rekening Giro yang ditempatkan pada bank lain terealisasi sebesar Rp 36.37 miliar atau naik 17.9% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 30.84 miliar. Giro pada Bank Lain ini bertujuan untuk mempermudah dalam melaksanakan transaksi dengan bank lain. Fluktuasi giro pada bank lain ini bergantung pada frekuensi transaksi dana yang diberikan oleh nasabah.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan ini antara lain terdiri dari FASBI, Deposito on Call, Deposito Berjangka, dan Interbank Call Money yang sampai dengan akhir tahun 2013 terealisasi sebesar Rp0.82 triliun atau mengalami penurunan sebesar 29.3% dari tahun 2012 sebesar Rp1.16 triliun.
Efek – Efek Efek-efek terdiri dari penempatan pada surat berharga baik itu diperdagangkan, Dibeli untuk Dijual Kembali, dan dimiliki hingga jatuh tempo. Bank NTT mencatatkan efek-efek sebesar Rp.577.21 miliar pada tahun 2013, naik 50.92% dari tahun 2012 sebesar Rp.382.46 miliar.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
In 2013, fund placement with Current Accounts in other banks was realized of Rp36.27 billion or grew by 17.9% from 2012 which was Rp30.84 billion. Current Accounts with other banks is aimed to support transaction with other banks. The fluctuation of current accounts with other banks was depended on funding transaction frequency which is deposited by the customers.
Placement with Bank Indonesia and Other Banks The placement consists of FASBI, On Call Deposit, Time Deposite and Interbank Call Money which as end of 2013 was realized of Rp0.82 trillion or decreased by 29.3% from 2012 of Rp1.16 trillion.
Securities Securites consists of placement with securities both tradable, available for sale, and held to maturity. Bank NTT booked securities in amount of Rp577.21 billion in 2013, grew by 50.92% in 2012 of Rp382.46 billion.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
175
176
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Aset Tetap
Fixed Assets
Sepanjang tahun 2013, Bank NTT melakukan penambahan aset tetap senilai Rp.2.04 miliar. Sebagian besar pembelian tersebut adalah untuk menambah gedung yang akan mendukung strategi Bank NTT. Setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap yang tercatat di akhir tahun 2013 adalah Rp.166.56 miliar, meningkat 1.24% dari tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp.164.52 miliar.
Throughout 2013, Bank NTT increased fixed assets of Rp2.04 billion. Most of the acquisition is to acquire additional building to support strategy of Bank NTT. Net after depreciation accumulation, fixed assets booked as end of 2013 was Rp166.56 billion, increased by 1.24% in 2012 which was Rp164.52 billion.
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas Bank NTT dibagi menjadi Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang. Secara keseluruhan, jumlah liabilitas Bank NTT naik sebesar 3.3% menjadi Rp6.22 triliun di tahun 2013 dari Rp6.02. triliun pada tahun 2012. Pertumbuhan total liabilitas terutama disebabkan oleh penerimaan simpanan nasabah yang bertumbuh sebesar 7.89%, serta adanya kenaikan efek-efek yang diterbitkan dan liabilitas lain-lain masing-masing sebesar 0.27% dan 12.14%.
Liability of Bank NTT is divided into Current and Non-current Liabilities. In general, total liabilities of Bank NTT increased by 3.3% to Rp6.22 trillion in 2013 from Rp6.02 trillion in 2012. Growth of total liabilities was mostly due to realization of customers’ saving which grew by 7.89% and increase in securities issued and other liabilities each of 0.27% and 12.14%.
Jutaan Rp
Milion Rp
Liabilitas
2011
2012
2013
% Growth
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilities Current Liabilities
Giro
1.504.121
1.516.433
1.705.591
12,47
Current Accounts
Tabungan
1.380.076
1.703.010
2.157.770
26,70
Saving Accounts
Simpanan Berjangka
1.212.311
1.474.971
1.201.554
(18,54)
Time Deposit
Simpanan dari Bank Lain
76.049
698.749
507.540
(27,36)
Deposit with Other Banks
Utang Pajak
12.059
11.844
21.419
80,84
Securities
-
3.912
3.718
(4,96)
Tax Payable
168.043
142.333
151.469
6,42
Borrowing Fund
4.352.659
5.551.252
5.749.061
3,56
Total Current Liabilities
Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
Efek-efek yang diterbitkan
493.582
464.711
465.949
0,27
Bonds Issued
Total Liabilitas Jangka Panjang
493.582
464.711
465.949
0,27
Total Non-Current Liabilities
4.846.241
6.015.963
6.215.010
3,31
Total Liabilities
Total Liabilitas
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Simpanan Nasabah
Customers Saving
Persaingan dalam dunia usaha perbankan semakin tinggi intensitasnya, yang antara lain meliputi persaingan tingkat suku bunga, layanan yang diberikan, luasnya jaringan, dan fitur-fitur yang diberikan. Berbagai strategi diterapkan Bank NTT dalam upaya mencapai sasaran dan tujuannya, diantaranya dengan menawarkan produk, layanan dan fasilitas baru yang dimiliki ataupun menambah fitur-fitur dari produk, layanan atau fasilitas yang sudah tersedia dengan tetap berorientasi pada Kebutuhan Nasabah. Total simpanan nasabah Bank NTT tahun 2013 mencapai Rp.5.06 triliun, meningkat sebesar 7.89% dari tahun 2012 sebesar Rp. 4.69 triliun, belum mencapai target dana pihak ketiga sebesar Rp. 0.91 triliun dari target sebesar Rp. 5,97 triliun atau mengalami deviasi negatif sebesar 15.24%. Tidak tercapainya target penghimpunan dana disebabkan antara lain karena pencairan dana-dana proyek pada akhir tahun dan pembayaran gaji PNS sedangkan dana DAU baru masuk pada awal bulan Januari 2014, penarikan Tabungan oleh siswa terkait dengan dana-dana yang disalurkan oleh dinas PPO yakni dana BOS dan BSM.
Competition of banking sector was higher, namely including competition of interest rate, services, network coverage, and features provided. Variety of strategy which are applied by Bank NTT to achieve target and objectves are such as by offering new or existing products, services and facilities or imrpoved features of production, service or facility which have been available by still focusing to customers’ needs. Total customers saving with Bank NTT in 2013 reached to Rp5.06 trillion, grew by 7.89% from 2012 of Rp4.69 trillion, still below the target of third party fund of Rp0.91 trillion and target of Rp5.97 trillion or booked negative deviation of 15.24%. Failure to achieve the target of third party fund collection was due to realization of projects fund at the end of the year and Civil Servant salary payment, while DAU fund was received in January 2014, withdrawal of savings by students in relation with funds disbursed by PPO Agency such as BOS and BSM.
Dana Pihak Ketiga
Third Party Fund Growth
5.06
4.69
2.30
3.13
4.10
Triliun (Rp) trillion (Rp)
2009
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2011
2012
2013
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
177
178
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Giro
Current Accounts
Dana Pihak Ketiga berupa giro selama tahun 2013 mencapai Rp.1,7 triliun, meningkat sebesar Rp.0.19 triliun atau 12.5% dari tahun 2012 sebesar Rp. 1.51 triliun. Giro Pemda mendominasi hingga 63.3% dari total giro, yang diikuti oleh giro swasta sebesar 35,43%, sementara komposisi giro pemerintah pusat sebesar 1.27% dari total giro.
Third party fund as current account in 2013 reached to Rp1.7 trillion, grew by Rp0.19 trillion or 12.5% from 2012 of Rp1.51 trillion. Current Account of Regional Government dominated to 63.3% from total current accounts, followed by by Current Account of Private of 35.43%, while composition of Current Account of Central Government of 1.27% from total current accounts.
Tabungan
Saving Account
Selama tahun 2012, Dana Pihak Ketiga berupa tabungan menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat. Hal tersebut tercermin pada pertumbuhan tabungan yang pada tahun 2013 tumbuh 27% dari Rp. 1.70 triliun menjadi Rp.2.16 triliun pada tahun 2013. Hal ini merupakan salah satu upaya manajemen dalam rangka menghimpun dana-dana ritel yang berbiaya murah.
Throughout 2012, Third Party Fund as Saving Account indicated progressive growth. This as reflected from growth of Saving Account which in 2013 grew by 27% from Rp1.70 trillion to Rp2.16 trillion in 2013. This became an effort of management to accumulate low-cost retail fund.
Deposito
Time Deposit
Deposito mencapai Rp. 1.20 triliun, menurun 18% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 1,47 triliun. Komposisi deposito sebesar 23.72% dari total dana pihak ketiga. Penurunan dana deposito disebabkan karena pencairan deposito Pemda dan Jamsostek dalam jumlah yang cukup signifikan dan persaingan tingkat suku bunga deposito dengan bank-bank lain.
Time Deposit reached to Rp1.20 trillion, decreased by 18% from 2012 of Rp1.47 trillion. Composition of time deposit of 23.17% from total third party fund. Decrease in time deposit fund was caused by realization of time deposit from Regional Government and Jamsostek in major amount; competition of time deposit interest rate implementation with other banks.
Simpanan dari Bank Lain
Saving with Other Banks
Simpanan dari bank lain naik 818,8 % atau sebesar Rp 622,7 miliar dari Rp. 76 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 698,7 miliar di tahun 2012.
Saving with other banks increased by 818.8% or in amount of Rp622.7 billion from Rp76 billion in 2011 to Rp698.7 billion in 2012.
Efek- efek yang diterbitkan
Securities
Pada tanggal 08 Juli 2011 bank menerbitkan dan mencatatkan Obligasi I Bank NTT dengan nominal sebesar Rp. 500 miliar yang dibagi dalam 4 seri yaitu seri A sebesar Rp. 30 miliar (jatuh tempo tanggal 12 Juli 2012); seri B sebesar Rp.105 miliar (jatuh tempo 08 Juli 2014); seri C sebesar Rp.230 miliar (jatuh tempo 08 Juli 2016) dan seri D sebesar Rp.135 (jatuh tempo 08 Juli 2018).
On July 8th, 2011, the Bank issued and listed Bonds I Bank NTT with nominal value of Rp500 billion which is divided into 4 series of A Series of Rp30 billion (matured on July 12th, 2012), B Series of Rp105 billion (matured on July 8th, 2012), C Series of Rp230 billion (matured on July 8th, 2016) and D series of Rp135 billion (matured on July 8th, 2018).
Pada tanggal 12 Juli 2012, Obligasi Seri A sebesar Rp30 miliar telah jatuh tempo, sehingga saldo Obligasi menjadi sebesar Rp470 miliar (Obligasi Seri B, C dan D). Setelah dikurangi beban emisi yang belum diamortisasi sebesar Rp5,29 miliar saldo Obligasi pada akhir tahun 2012 menjadi Rp464,71 miliar.
A series shares of Rp30 billion has matured that nominal value was Rp470 billion (Series B, C and D Bonds), net after unamortized bonds emission expense of Rp5.29 billion. Balance of Bonds proceeds as end of 2012 was Rp464.71 billion.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Sementara pada tahun 2013, saldo Obligasi Seri B, C dan D sebesar Rp470 miliar setelah dikurangi beban emisi Obligasi yang belum diamortisasi sebesar Rp4,05 miliar menjadi Rp465,95 miliar diakhir tahun 2013.
While in 2013, outstanding of Series B, C and D Bonds of Rp470 billion net after unamortized bonds emission expense of Rp4.05 billion to Rp465.95 billion as end of 2013.
Utang Pajak
Tax Payables
Utang pajak tahun 2013 sebesar Rp 21.41 miliar, naik sebesar Rp. 9.57 miliar atau 80.8 % dari tahun 2012 sebesar Rp. 11.84 miliar.
Tax payables in 2013 was Rp21.41 billion, increased by Rp9.57 billion or 80.8% from 2012 of Rp11.84 billion.
Pinjaman yang Diterima
Borrowing Fund
Pinjaman yang diterima pada tahun 2013 sebesar Rp3.72 miliar, naik sebesar Rp.0.19 miliar atau 4.9% dari tahun 2012 sebesar Rp3.91 miliar. Pinjaman yang diterima terdiri dari pinjaman bukan bank (dana kelolan) dan liabilitas sewa pembiayaan.
Borrowing fund in 2013 was Rp3.72 billion, grew by Rp0.19 billion or 4.9% from 2012 which was Rp3.91 billion. Borrowing fund from non-bank loan (manageable loan) and financing lease liabilities.
Liabilitas Lain-lain
Other Liabilities
Liabilitas lain-lain yang terdiri dari liabilitas segera dan liabilitas lain-lain pada tahun 2013 mencapai Rp151.50 miliar, naik sebesar Rp9.17 miliar atau 6.4% dari tahun 2012
Other liabilities consists of current liabilities and other liabilities which in 2013 reached to Rp151.50 billion, grew by Rp9.17 billion or 6.4% from 2012 which was Rp142.33 billion.
sebesar Rp142.33 miliar.
Ekuitas
Equity
Jutaan Rp
Million Rp
Ekuitas
2011
2012
2013
% Growth
EQUITIES
Ekuitas Modal disetor
Equities 477,089
578,231
628.730
8.73
Paid-in Capital
647
647
647
-
Additional Paid-in Capital
Cadangan Umum & Tujuan
128,884
162,662
191.701
17.85
Appropriate & Un-appropriate Reserve
Laba Bersih
168,897
193,589
231.722
19.70
Net Income
Total Ekuitas
775,517
935,129
1.052.800
12.58
Total Equities
Tambahan modal disetor
Pada akhir tahun 2013, Ekuitas yang terdiri dari modal disetor; tambahan modal disetor; cadangan serta laba tahun berjalan, tercatat sebesar Rp1.05 triliun dengan pertumbuhan sebesar Rp0.12 triliun atau naik 12% bila dibandingkan dengan ekuitas akhir tahun 2012 sebesar Rp0.93 triliun. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan saldo Laba Bersih sebesar 19.7%; Cadangan sebesar 17.85% dan kenaikan Modal Disetor sebesar 8.73% dari tahun 2012. Untuk membiayai segala aktivitas aktiva bersumber dari 85.51% liabilitas dan 14.49% ekuitas.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
As end of 2013, Equity consists of paid-in capital; additional paid-in capital; reserve and current year profit, booked of Rp1.05 trillion with growth of Rp0.12 trillion or increased by 12% if compared with equity at the end of 2012 which was Rp0.93 trillion. The growth was due to increase in Net Income outstanding of 19.7%: Inventory of 17.85% and increase in Paid-in Capital of 8.73% from 2012. To finance every activity of assets, about 85.51% from liabilities and 14.49% from equity.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
179
180
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Modal Disetor
Paid-in Capital
Berdasarkan akta pernyataan persetujuan penambahan setoran modal bank no. 54 tanggal 19 September 2013 dari Notaris Silvester Joseph Mambaitfeto,SH telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp578.630.470,- menjadi Rp625.130.470.000,- yang terdiri dari 62.513.047 saham seri A dan 70.000 saham seri B.
Based on Deed of Bank’s Additional Paid-in Capital Deposit Approval No. 54 dated September 19th, 2013 from Notary Silvester Joseph Mamabitfeto, SH, additional paid-in and fully paid capital has been approved from Rp578,630,470 to Rp625,130,470,000 consists of 62,523,047 Series A Shares and 70,000 Series B Shares.
Berdasarkan akta pernyataan persetujuan penambahan setoran modal bank no. 85 tanggal 30 September 2013 dari Notaris Silvester Joseph Mambaitfeto,SH telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp625.130.470.000,- menjadi Rp629.130.470.000,- yang terdiri dari 62.843.047 saham seri A dan 70.000 saham seri B.
Based on Deeds of Bank’s additional capital deposit approval No. 85 dated September 30th, 2013 from Notary Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, additional paid-in and fuly paid capital has been approved from Rp625,130,470,000 to Rp629,130,470,000 consists of 62,843,047 Series A shares and 70,000 Series B shares.
Setoran modal dari pemegang saham bank sampai dengan 31 Desember 2013 yang belum memperoleh persetujuan dari Bnk Indonesia adalah sebesar Rp. 400.000.000,- yang merupakan setoran saham seri B. Setoran modal tersebut dibukukan pada akun ”tambahan modal disetor- modal disetor lainnya”.
Captiald eposit from the shareholders as of December 31st, 2013 had not been approved by Bank Indonesia of Rp400,000,000 as Series B shares deposit. The captial deposit was recognized on ”other additional capital” account.
Saham Seri A yang dimiliki oleh Pemprov, Pemerintah Kota/Kabupaten se-Propinsi NTT, dan Saham Seri B yang merupakan saham perorangan. Dominasi kepemilikan saham Bank NTT tercatat sebesar 32.63% dimiliki oleh Pemprov NTT selaku pemegang saham utama, 6.29% dimiliki oleh Pemerintah Kota Kupang, 61.03 % dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten se-NTT dan 0.05 % merupakan saham perorangan.
Series A shares owned by Provincial Government, City/ Regent Government of NTT PRovince and Series B Shares as individual shares. Domination of Bank NTT shareownership was posted of 32.63% owned by Provincial Government of NTT as majority shareholders, 6.29% owned by Kupang City Government, 61.03% owned by Regent Government of NTT Province and 0.05% as individual shareownership.
Tambahan modal disetor
Additional Paid-in Capital
Tambahan modal disetor terdiri dari modal sumbangan sebesar Rp. 247 juta dan setoran modal saham seri B yang belum disetujui oleh Bank Indonesia.
Additional Paid-in Capital consists of grant capital of Rp247 million and B Series shares capital deposit which had not been approved by Bank Indonesia yet.
Modal sumbangan tersebut merupakan sumbangan bantuan sarana perbankan yang diperoleh dari Bank Indonesia berupa penyediaan jasa konsultasi, penyediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta pelatihan sesuai dengan surat dari Bank Indonesia No.26/23/Bppp tanggal 21 Mei 1993.
The grant capital is a assistance of banking facility from Bank Indonesia in form of consultancy service, hardware and software procurement and training based on Letter of Bank Indonesia No. 26/23/Bppp dated May 21st, 1993.
Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan.
Appropriate and Unappropriate Reserves
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya yakni dalam bentuk cadangan umum dan cadangan tujuan pada akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp191.70 miliar, naik sebesar Rp29.04 atau 17.85% dari tahun 2012 sebesar Rp162.66 miliar.
Appropriate reserve in form of general and specific resreves as end of 2013 was booked of Rp191.70 billon, grew by Rp29.04 or 17.85% from 2012 of Rp162.66 billion.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Laba Bersih
Net Income
Laba yang diperoleh bank setelah dikurangi pajak penghasilan tercatan sebesar Rp231.72 miliar, naik sebesar Rp38.12 miliar atau 19.70 % dari tahun 2012 sebesar Rp193.60 miliar.
Net Income after income tax was booked of Rp231.72 billion, grew by Rp38.12 billion or 19.70% from 2012 of Rp193.60 billion.
Penggunaan Laba Bersih ditetapkan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Untuk laba bersih tahun 2013 penggunaannya akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunanan pada tahun 2014 mendatang.
Allocation of Net Income is determined under Statement of Annual General Meetings of Shareholders. Distribution of Net Income for 2013 will be determined on Annual General Meeting of Shareholders in next 2014.
Kebijakan Struktur Permodalan
Capital Structure Policy
Bank NTT melakukan sejumlah upaya untuk memperkuat struktur permodalan, diantaranya melalui penerbitan Obligasi Bank NTT I sebesar Rp. 500 miliar pada 08 Juli 2011
Bank NTT carries several initiatives to strengthen capital structure, namely by issuing Bonds I Bank NTT of Rp500 billion on July 8th, 2011.
Jutaan Rp
Million Rp
Komponen Modal
2011
2012
2013
A. Modal Inti (Tier 1) :
648.057
772.745
868.601
12.40%
A. Core Capital (Tier 1) :
1. Modal Disetor
477.089
578.231
628.730
8.73%
1. Paid-in Capital
2. Cadangan Tambahan Modal
170.968
194.514
239.871
23.32%
2. Reserve for Additional Capital
3. Modal Inovatif
-
-
-
-
3. Innovative Capital
4. Faktor Pengurang Modal Inti
-
-
-
-
4. Depreciative factor of Core Capital
5. Kepentingan Minoritas
-
-
-
-
5. Minority Interest
11.929
50.913
45.120
(11.38%)
B. Supplementary Capital (tier 2) :
C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap
-
-
-
-
C. Depreciative factor of Core and Supplementary Capital
D. Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)
-
-
-
-
D. Eligible Additional Supplementary Capital (Tier 3)
E. Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar
-
-
-
-
E. Additional Supplementary Capital Allocated to Mitigate Market Risk
659.986
823.658
913.721
10.93%
Total Core And Supplementary Capital
B. Modal pelengkap (tier 2) :
Total Modal Inti dan Modal Pelengkap Total Modal Inti, Modal Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko kredit
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
-
-
% Growth
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Total Core Capital, Supplementary Capital And Additional Supplementary Capital Allocated To Mitigate Market Risk
-
2.400.032 4.073.013 4.233.415
Capital Structure
3.94%
Informasi Tambahan Additional Information
Weighted Assets Based On Risk For Credit Risk
Laporan Keuangan Financial Review
181
182
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jutaan Rp
Million Rp
Komponen Modal
2011
2012
2013
% Growth
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk Risiko Operasional
758.619
911.620 1.061.650
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk Risiko Pasar
-
-
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional
20.89
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar
20.89
Capital Structure
16.46%
Weighted Assets Based On Risk For Operational Risk
-
-
Weighted Assets Based On Risk For Market Risk
16.52
17.26
0.73
Minimum Statutory Capital Ratio For Credit And Operational Risk
16.52
17.26
0.73
Minimum Statutory Capital Ratio For Credit, Operational And Market Risk
Sesuai peraturan Bank Indonesia perhitungan Kewajiban Pemyediaan Modal Minimum dihitung atau dianalisa berdasarkan dua tingkatan :
Pursuant to Regulation of Bank Indonesia, calculation of Minimum Capital Reserve Obligation is calculated or analyzed based on two category:
1. Modal Inti (Tier I)
1. Core Captial (Tier I)
Tier I terdiri dari modal disetor, tambahan modal disetor yang terdiri dari modal sumbangan,cadangan umum, cadangan tujuan, laba tahun lalu setelah pajak (100%), laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%) dan dana setoran modal. Modal Inti mengalami pertumbuhan sebesar 12.40 % dari tahun 2012 sebesar Rp. 772.74 miliar.
Tier I consists of paid-in capital, additional paid-in capital, appropriate reserve, net income of previous year (100%), Income for the year (505) and capital deposit fund. Core capital booked increased by 12.40% from 2012 which was Rp772.74 billion.
2. Modal Pelengkap (Tier 2)
2. Supplementary Capital (Tier 2)
Modal pelengkap terdiri dari Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif dan Penyisihan penghapusan aset (PPA) atas aset non produktif yg wajib dihitung. Modal pelengkap mengalami penurunan sebesar 11.38% dari tahun 2012 sebesar Rp45.12 miliar.
Supplementary capital consists of mismatch between PPA and allowance for impairment losses of productive assets and impairment of assets write – off on non-productive assets which is obligated to be calculated. Supplementary capital decreased by 11.38% from 2012 of Rp45.12 billion.
Bank NTT sebagai bank daerah berupaya meningkatkan kinerja pengelolaan perekonomian di NTT yang masih terbuka luas demi mencapai target sebagai BPD Regional Champion, melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas berbasis teknologi informasi yang dikelolah secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui daya tahan dan peningkatan daya saing termasuk penetrasi pasar.
Bank NTT as regional bank attempts to improve performance of managing NTT economy which holds wide opportunity to achieve target as BPD Regional Champion, through competitive product and services and wide coverage based on information technology which is professionally managed to encourage regional economy growth through resiliency and competitive advantage improvement including market penetration.
Arus Kas
Cash Flows
Hasil penerimaan dan pengeluaran kas sepanjang tahun 2013 serta perbandingannya dengan tahun 2012 secara ringkas tergambar pada tabel berikut :
Realization and expense of cash throughout 2013 and its comparison with 2012 was briefly discloses on following table:
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jutaan Rp
Million Rp
Arus Kas
2011
2012
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
271,306
757.625
83.030
(89.04)
Cash flow from operating activities
Arus kas bersih dari aktivitas investasi
(111,980)
(254.453)
(214.375)
(15.75)
Cash flow from investing activities
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
(67,931)
(63,977)
(114.245)
78.57
Cash flow from financing activities
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas)
91,395
439,195
(245.590)
(155.92)
Increase (decrease) of cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal periode
1,347,079
1,438,474
1.877.669
30.53
Cash and cash equivalent at the beginning of the period
Kas dan setara kas pada akhir periode
1,438,474
1,877,669
1.632.079
(13.08)
Cash and cash equivalent at the end of period
Dibandingkan dengan tahun 2012, arus kas yang bersumber dari aktivitas operasi mengalami penurunan dari surplus Rp757.6 miliar menjadi surplus Rp83.03 miliar di tahun 2013. Arus kas dari aktivitas investasi mengalami penurunan dari defisit Rp254.45 miliar menjadi defisit Rp214.38 miliar, arus kas dari aktivitas pendanaan mengalami peningkatan dari defisit sebesar Rp63.98 miliar menjadi defisit sebesar Rp114.25 miliar. Secara keseluruhan, kas dan setara kas Perseroan di akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp1.63 triliun, atau mengalami penurunan sebesar 13% dibanding akhir tahun 2012 yang sebesar Rp1.88 triliun.
2013
% Growth
Cash Flow
Compared with 2012, cash flows from operating activities decreased from surplus of Rp757.6 billion to surplus of Rp83.03 billion in 2013. Cash flows from investing activities decreased from deficit of Rp254.54 billion to deficit of Rp214.38 billion, cash flows from financing activities increased from deficit of Rp63.98 billion to deficit of Rp114.25 billion. In general, cash and cash equivalent at the end of 2013 was booked of Rp1.63 trillion, or decreased by 13% from end of 2012 which was Rp1.88 trillion.
Rasio-Rasio Keuangan
2011
2012
2013
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
20.89
16.52
17.26
% Growth
Financial Ratio
0.73
Minimum Statutory Capital
Asset Produktif Bermasalah & Asset Non Produktif Bermasalah terhadap total Asset Produktif dan Asset Non Produktif
0.92
0.86
1.00
0.14
Non-performed earning assets & Non-performing non-earning assets to Total earning assets and non-earning assets ratio
Asset Produktif Bermasalah terhadap Total Asset Produkti
0.93
0.87
1.00
0.13
Non-performed earning assets to total earning assets ratio
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Asset Keuangan Terhadap Asset Produktif
1.04
0.74
0.84
0.10
Allowance for Impairment Losses to Earning Assets
NPL Gross
1.20
1.20
1.30
0.10
NPL Gross
NPL Net
0.28
0.29
0.29
-
NPL Net
Return On Asset (ROA)
4.19
3.65
3.96
0.31
Return On Asset (ROA)
Return On Equity (ROE)
25.57
27.66
27.46
(0.20)
Return On Equity (ROE)
9.85
8.67
9.35
0.68
Net Interest Margin (NIM)
Net Interest Margin (NIM)
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
183
184
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Rasio-Rasio Keuangan
Bank NTT 2013 Annual Report
2011
2012
2013
% Growth
Biaya Operasinal terhadapa Pendapatan Operasional (BOPO)
71.04
71.57
67.13
(4.44)
Operational Cost and Operational Revenue (BOPO)
Loan to Deposit Ratio (LDR)
92.95
93.45
96.36
2.91
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Liabilitas terhadap total Asset
86.21
86.55
85.51
(1.04)
Liabilitas terhadap total Asset
624.90
643.33
590.33
(53)
Liabilities to Equity
Liabilitas terhadap Ekuitas
Financial Ratio
Penjelasan Rasio
Explanation of Ratio
1. Rasio KPMM Bank NTT sampai dengan akhir Desember 2013 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tercatat pada Desember 2013 Rasio CAR Bank NTT terealisasi sebesar 17,26% mengalami peningkatan sebesar 0.73% dan berada diatas standar minimun yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%.
1. CAR Ratio of Bank NTT as end of December 2013 booked increase from previous year. It was posted in December 2013, CAR Ratio of Bank NTT was realized of 17.26% or increased by 0.73% and exceeding minimum standard applied by Bank Indonesia of 8%.
2. Rasio aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif pada tahun 2013 sebesar 1% mengalami pertumbuhan sebesar 0,14% dari tahun 2012 sebesar 0,86%.
2. Gross Non-Performing Loan (NPL) Ratio as of December 2013 was 1.30%, increased by 0.10% from ratio on 2012, 1.20%.
3. Rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif mengalami peningkatan sebesar 0,13% dari tahun 2012 sebesar 0,87%.
3. Net Non-Performing Loan (NPL) ratio of the bank in 2012 was 0.29%, remained stable or equal with 2012 of 0.29% and still below minimum limit applied by Bank Indonesia in 2001 of 5%.
4. Rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif mengalami peningkatan sebesar 0.10% dari tahun 2012 sebesar 0.74%.
4. Return on Assets (ROA) of Bank NTT in 2013 of 3.96% compared wit 2012 of 3.65%, increased from previous year by 0.31%.
5. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross bank per Desember 2013 adalah sebesar 1,30%, mengalami peningkatan sebesar 0.10% dari ratio tahun 2012 sebesar 1,20%.
5. Return on Equity (ROE) of Bank NTT in 2013 increased by 0.20% to 27.46% from 2012 of 27.66%. This indicated that Net income of Bank NTT recored significant growth in 2012 of 19.70%.
6. Rasio Non-Performing Loan (NPL) netto bank pada tahun 2013 adalah sebesar 0,29%, tetap stabil atau sama dengan tahun 2012 sebesar 0.29 % dan berada jauh dibawah batasan maksimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2001 sebesar 5 %.
6. Net Interest Margin (NIM) of Bank NTT in 2013 increased by 0.68% from 2012 of 8.67%. This was due to adjustment of interest rate of Bank NTT against BI Rate.
7. Return On Asset (ROA) Bank NTT pada tahun 2013 sebesar 3.96% dibandingkan tahun 2012 sebesar 3.65%, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 0.31%.
7. Operating Expense – Operating Income ratio of Bank NTT in 2013 decreased by 4.4% to 67.13% from 2012 which was 71.57%. The decrease was due to declining Third Party Fund interest rate to conform with BI Rate.
8. Return On Equity (ROE ) Bank NTT pada tahun 2013 meningkat sebesar 0.20% menjadi 27.46% dibandingkan tahun 2012 sebesar 27,66%. Hal ini menunjukkan bahwa
8. Loan to Deposit (LDR) Ratio of Bank NT in 2013 booked increased by 2.91% to 96.36% from 2012 that was 93.45%. The increase indicated that Bank NTT succeeded
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
laba setelah pajak yang dihasilkan Bank NTT mengalami peningkatan cukup signifikan pada tahun 2012 sebesar 19.70%.
in proving its intermediary function optimally through increase in loan disbursement which grew by 11.2% in 2013.
9. Net Interest Margin (NIM) Bank NTT pada tahun 2013 meningkat sebesar 0.68% dibandingkan tahun 2012 sebesar 8,67%. Hal ini dikarenakan adanya penyesuaian tingkat suku bunga Bank NTT terhadap BI rate.
9. Net Interest Margin (NIM) Bank NTT in 2013 grew by 0.68% from 2012 which was 8,67%. This was due to adjustment of Bank NTT's BI Rate against BI Rate.
10. Beban Operasional – Pendapatan Operasional (BOPO) Bank NTT pada tahun 2013 turun sebesar 4.4% menjadi 67.13% dibandingkan tahun 2012 sebesar 71.57%. Penurunan tersebut disebabkan antara lain karena adanya penurunan tingkat suku bunga Dana Pihak Ketiga (DPK) yang disesuaikan dengan BI rate disamping adanya efisiensi pada beberapa pos biaya operasional antara lain biaya tenaga kerja, biaya promosi, dan biaya lainya sebagai akibat dari belum terealisasinya sebagian rencana pembukaan jaringan kantor baru di tahun 2013.
10. Operating Expense – Operating Income (BOPO) Bank NTT in 2013 decreased by 4.4% to 67.13% from 2012 of 71.57%. The decrease was namely due to decrease in third party fund interest rate which complies with BI Rate besides efficiency on several operating expense accounts such as employee expense, promotion expense and other expenses as the impact of unrealized of new office network opening in 2013.
11. Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank NTT pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 2.91% menjadi 96.36% dibandingkan tahun 2012 sebesar 93.45%. Peningkatan tersebut menunjukkan Bank NTT telah berhasil menunjukkan fungsi intermediasinya secara lebih optimal melalui peningkatan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 11.2% pada tahun 2013.
11. Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank NTT in 2013 increased by 2.91% to 96.36% from 2012 which was 93.45%. The growth indicated that Bank NTT has succeeded in performing more optimum intermediary function through the increase in loan disburment which booked 11.2% growth in 2013.
12. Rasio Liabilitas terhadap total aset pada tahun 2013 sebesar 85,51% mengalami penurunan sebesar 1,04% dari tahun 2012 sebesar 86,55%.
12. Debt to Assets Ratio in 2013 was 85,51% decreased by 1.04% from 2012 of 86.55%.
13. Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas pada tahun 2013 penurunan sebesar 53% dari tahun 2012 sebesar 643,33%.
13. Debt to equity ratio in 2013 decreased by 53% from 2012 of 643,33%.
Upaya Pengendalian BOPO
BOPO Controlling
Di tahun 2013, peningkatan kinerja Bank NTT juga ditopang oleh program efisiensi yang tepat guna dan tepat sasaran, upaya untuk mengendalikan eskalasi biaya-biaya terus dilakukan oleh Bank NTT. Langkah-langkah efisiensi yang terus dilakukan untuk menjaga rasio BOPO antara lain:
In 2013, improvement of Bank NTT’s performance was also supported by accurate and effective efficiency program, the effort to control cost escalation is continuously carried by Bank NTT. The continuous efficiency program is to control BOPO Ratio, amont others:
• Perbaikan struktur pendanaan melalui penurunan suku bunga dana pihak ketiga (terutama giro dan deposito dengan special rate).
• Improving financing structure through decreasing third party fund intrest rate (mostly current accoutns and time deposit under special rate).
• Pencabutan biaya subsidi ATM kepada nasabah dan nasabah diarahkan untuk menggunakan ATM Bank NTT yang telah banyak tersedia.
• Revocation of ATM Subsidy expense to the customers and the customers is directed to use available Bank NTT ATM.
• Melakukan review dan renegosiasi terhadap kontrakkontrak perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga (vendor, konsultan dan lawyer).
• Review and negotiate every contracts with third party (vendor, consultant and lawer).
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Informasi Tambahan Additional Information
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Review
185
186
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
• Meninjau kembali penggunaan fasilitas kendaraan dinas pejabat Bank dengan skema Car Ownership Program (COP) sehingga dapat menghemat biaya operasional.
• Review vehicle facility of Bank’s executive under Car Ownership Program (COP) scheme to save operating expense.
• Mengevaluasi kembali kebutuhan tenaga supporting (outsourcing) serta renegosiasi kontrak atau perjanjian kerjasamanya.
• Re-ebaluate outsourcing demand and renegotiate its partnership contract or agreement.
• Merasionalisasi beban biaya administrasi dan umum serta menghilangkan un-necessary cost sehingga bank menjadi lebih kompetitif terhadap pesaing.
• Rationalize administrative and general expense and write-off unnecessary cost that the Bank is more competitive with the customers.
• Efisiensi dan efektifitas biaya promosi dan sponsorship kepada kegiatan yang lebih berdampak langsung terhadap bisnis.
• Improve promotion and sponsorship expense efficiency and effectiveness to an activity with more impact to the business.
• Pemberdayaan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas kinerja (misalnya: optialisasi penggunaan MIS, ELO, e-LOS, dll)
• Technology application to improve performance effectiveness (i.e. optimization of MIS, ELO, e-LOS and other applications).
• Menggiatkan pemasaran jasa bank yang terkait dengan Bank Garansi sebagai alternatif sumber pendapatan.
• Boosting banks’ service marketing in relation with Guarantee Bank as an revenue source alternative.
• Peningkatan efisiensi operasi (streamlining business process, sharing peralatan kerja/kantor, penggunaan kertas masih layak pakai, dll) dan meningkatkan produktivitas/kinerja karyawan.
• Improvement of operation efficiency (streamlining, businessprocess, office supply sharing, used paper consumption, etc) and enhance productivity/ performance of employee.
Kemampuan Membayar Kewajiban
Solvability
Meskipun jumlah kewajiban Bank NTT meningkat dibandingkan dengan tahun 2012, secara keseluruhan selisih jumlah aset lancar dan kewajiban Bank NTT menunjukkan angka positif, yaitu sebesar Rp.871.26 miliar. Artinya, aset lancar yang dimiliki Bank NTT pada tahun 2013 dapat digunakan untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya.
Though total liabilities of Bank NTT was higher from 2012, generally, mismatch between total current assets and current liability of Bank NTT posted positive realization of Rp871,26 billion. Which means, current assets owned by Bank NTT in 2013 is available to settle all liabilities.
Kolektibilitas kredit yang diberikan yang dikategorikan sebagai Non Performing Loan (NPL) adalah kredit yang diberikan dengan kategori kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Batas maksimum NPL (Netto) untuk bank – bank di Indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 5,00% NPL Bank NTT. Rincian kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sebagaimana tabel berikut:
Collectability of loan disbursed which is categorized as Non-Peforming Loan (NPL) is a credit disbursed under substandard, doubtful and loss category as determined by Bank Indonesia. Maximum limit of NPL (Net) for Indonesian banks as determined by Bank Indonesia is 5.00%. NPL of Bank NTT in 2013 as illustrated on following table:
Jutaan Rp
Kredit Berdasarkan Kolektibilitas Lancar Dalam perhatian khusus Kurang Lancar
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Million Rp
2011
2012
2013
3,744,515
4,330,698
17,651 2,229
Profil Perusahaan Corporate Profile
% Growth
Loan based on collectability
4.801.886
10.88
Pass
3,519
15.297
334.70
Special mention
1,452
766
(47.25)
Sub-Standard
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jutaan Rp
Kredit Berdasarkan Kolektibilitas Diragukan Macet Cadangan kerugian penurunan nilai Total (neto)
Million Rp
2011
2012
2013
% Growth
Loan based on collectability
1,435
2,306
2.183
(5.33)
Doubtful
41,954
48,921
60.530
23.73
Loss
(51,191)
(44,678)
(53.411)
(19.55)
Allowance for Impairment Losses
3,756,593
4,342,218
4.827.251
11.17
Total (net)
Dengan adanya pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan dan peningkatan kualitas analis kredit, Bank NTT terus berupaya memperbaiki rasio NPL melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan pengenalan nasabah yang lebih dalam dengan tetap mengutamakan fungsi intermediasi perbankan dengan penyaluran dana kepada masyarakat dan sektor usaha.
Within growth of total disbursed loan and improvemen t of credit analyst quality, Bank NTT continuously improves NPL Ratio by implementing prudent and know your customer principles thoroughly by stil upholding banking intermediary function through fund disbursement to the society and business sector.
Belanja Barang Modal dan Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Capital Goods Expenditure and Material Commitment for Capital Goods Investment
Belanja barang modal Bank NTT antara lain bertujuan untuk pengembangan jaringan kantor layanan serta pendukung operasional bank. Belanja barang modal Bank NTT untuk tahun 3 (tiga) tahun terakhir sebagaimana tabel berikut :
Capital goods expenditure of Bank NTT was anmely aimed to expand service office network and bank’s operational support. Capital goods expenditure of Bank NTT for last 3 (three) years, as follows:
Jutaan Rp
Keterangan Belanja Investasi dan Renovasi Gedung Belanja Inventaris Belanja Software Jumlah
Million Rp
2011
2012
2013
% Growth
Description
232
163
334
171
Investment Expenditure & Building Rennovation
21.528
22.801
9.693
(13.108)
Inventory Expenditure
220
490
3.355
2.865
Software Expenditure
21.980
23.454
13.382
(10.072)
Total
Realisasi investasi dan belanja modal sampai dengan akhir tahun 2013 terealisasi sebesar Rp13.38 miliar yang secara rinci dijelaskan dibawah ini:
Realization of capital investment and expenditure as end of 2013 was realized of Rp13.38 billion which was comprehensively described as follows:
Belanja investasi dan renovasi gedung pada akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp13.38 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp171 juta dari tahun 2012 sebesar Rp334 juta miliar. Walaupun terdapat kenaikan, namun relative kecil, hal tersebut terutama disebabkan oleh belum terealisasinya program ekspansi jaringan kantor sebagaimana yang ditargetkan. Realisasi belanja investasi dan renovasi gedung digunakan untuk renovasi 19 jaringan kantor layanan baru,
Investmetn expenditure and building renovation as end of 2013 was booked of Rp13.38 billion or increased by Rp171 million from 2012 of Rp334 million. Despite the slight growth which was encouraged by unrealization of office service network program as targeted. Realization of investment expenditure and building rennvovation was distributed for 19 new service office networks renovation, from prior target of 38 service office network. Restriction of branch opening
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
187
188
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
dari rencana semula sebanyak 38 .jaringan kantor layanan. Terhambatnya pembukaan cabang karena proses perijinan, renovasi serta evaluasi bisnis atas cabang yang akan dibuka. Belanja hardware/software selama tahun 2013 terealisasi sebesar Rp3.35 miliar atau naik sebesar Rp2.86 miliar dari tahun 2012 sebesar Rp490 juta yang ditujukan untuk pengembangan software core banking ataupun software pendukung operasional.
due to license process, renovation and business evaluation of upcoming branch. Hardware/software expenditure throughout 2013 was realized of Rp3.35 billion or increased by Rp2.86 billion from 2012 of Rp490 million dedicated for core banking software or operational support software development.
Laporan Komitmen Kontinjensi
Contingency Commitment Report
Jutaan Rp
Million Rp
Pos - Pos
2011
2012
2013
Tagihan Komitmen
21.566
49.741
22.372
(55.02)
Commitment Receipt
Kewajiban Komitmen
80.913
108.904
126.788
16.42
Commitment Liability
Tagihan Kontinjensi
25.615
29.937
33.481
11.84
Contingency Receipt
223.139
172.367
90.764
(47.34)
Contingency Liability
(256.871)
(201.593)
(161.699)
(19.79)
Net Commitment & Contingency Liability
Kewajiban Kontinjensi Kewajiban Komitment & Kontinjensi bersih
% Growth
Accounts
Komitmen dan kontijensi merupakan rekening administrasif yang timbul dari transaksi kredit. Komitmen mengacu pada komitmen penyediaan, pembiayaan dari instrument keuangan yang mengakibatkan pengakuan aktiva dan/atau kewajiban selama periode tertentu. Kontijensi merupakan probabilitas aset dan/atau kewajiban yang dapat terjadi sebagai akibat dari beberapa kejadian sehubungan dengan kredit dan transaksi akseptasi di bank NTT. Pada akhir tahun 2013, Bank NTT mencatat Kewajiban komitmen dan kontinjensi (bersih) sebesar (Rp. 161.70) miliar atau mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar 19.79% dari tahun 2012 sebesar (Rp. 201.59) miliar. Hal tersebut terutama disebabkan oleh penurunan liabilitas kontinjensi sebagai akibat dari penurunan fasilitas bank garansi yang diberikan kepada para kontraktor untuk menunjang bisnisnya selama tahun 2013.
Commitment and contingency is an administrative account occurred from loan transaction. Commitment refers to commitment of financial instrument procement, financign which encourage recognition of assets and/or liabilities during certain period. Contingency is an assets probability and/or liabilities which may occur as an impact of series of ecent in relation with loan and acceptance transaction in Bank NTT. As end of 2013, Bank NTT booked commitment and contingency liability (net) of (Rp161.70 billion) or decreased in 2013 by 19.79% from 2012 of (Rp201.59) billion. This was primarily due to decrease in contingency liability as an impact of declining in guarantee bank facility provided to the contractor to support business throughout 2013.
Materialitas Peningkatan Usaha
Business Development Materiality
Pendapatan bunga selama tahun 2013 mengalami peningkatan yaitu dari Rp.856.95 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp931.64 miliar di tahun 2013 atau meningkat sebesar 8.72%. Peningkatan terbesar secara nominal diperoleh dari pendapatan bunga atas kredit sebesar Rp.799.50 miliar atau 95.51% dari jumlah pendapatan usaha tahun 2013.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Interest Revenue throughout 2013 increased from Rp856.95 billion in 2012 to Rp931.64 billion in 2013 or increased by 8.72%. The larget growth by nominal is acquired from interest revenue of loan in amount of Rp799.50 billion or 95.51% from total operating revenue in 2013.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Dampak Perubahan Suku Bunga Terhadap Kinerja Bank
Impact of Interest Rate Fluctuation Towards Performance of the Bank
Kebijakan pengendalian suku bunga dari pihak ketiga yang dilakukan manajemen pada tahun 2013 telah membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan bank, khususnya laba. Sebagai dampak dari tindakan manajemen dan kondisi pasar, tingkat suku bunga rata-rata Giro mengalami penurunan dari 3.05 % ditahun 2012 menjadi 1.95 %; suku bunga rata-rata Tabungan turun dari 2.22 % di tahun 2012 menjadi 1.33 % ; suku bunga rata-rata Deposito turun dari 6.98 % menjadi 5.82 % di tahun 2013.
Third Party Interest Rate controlling policy which was carried by the management in 2013 brought positive impact on financial performance of the bank, particularly on income aspect. As an impact of management action and market condition, average current account interest rate booked decreased by 3.05% in 2012 to 1.95%: average saving account interest rate decreased from 2.22% in 2012 to 1.33%: average time deposit interest rate decreased by 6.98% to 5.82% in 2013.
Perbandingan Antara Target Awal Tahun Buku Dengan Realisasi Tahun 2013 Dan Proyeksi Tahun 2014
Comparison Between Target at the Beginning Of Fiscal Year 2013 And Projection Of 2014
Tabel Perbandingan Realisasi Pendapatan dan Laba Tahun 2013 dengan Target RKAP 2013 dan Proyeksi tahun 2014 (Rp juta)
Table of Comparison Between Target at the Beginning Of Fiscal Year 2013 And Projection Of 2014 (Rp)
Jutaan Rp
Million Rp
Realisasi Tahun 2013 Realization of 2013
Pendapatan Bunga
Target RKAP 2013 Target of Budget Plan 2013
Pencapaian (%) Realization (%)
Target RKAP 2014 Target of Budget Plan 2014
931,644
1.222.778
76,19
1.398.961
Interest Revenue
(253,677)
(559.955)
45,30
(601.183)
Interest Expenses
677,967
662.833
102,28
797.778
Net Interest Revenue
41,537
115.119
36,08
101.249
Non-Interest Operating Revenue
(399,585)
(473.492)
84,39
(553.979)
Non-Interest Operating Expenses
Laba (Rugi) Operasional
319,919
304.460
105,08
345.048
Operating Income (Loss)
Pendapatan (Beban) Non Operasional
(2,863)
(476)
601,47
12.070
Non-operating Income (Loss)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
317,056
303.200
104,57
357.118
Income (Loss) Before Tax
Pajak Penghasilan
(85,334)
(75.550)
112,95
(89.280)
Income Tax
Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak
231,722
227.650
101,79
267.838
Net Income
Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Selain Bunga Beban Operasional Selain Bunga
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
189
190
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jutaan Rp
million Rp
Realisasi Tahun 2013 Realization of 2013
Target RKAP 2013 Target of Budget Plan 2013
7.086.272
8.043.563
88,10
8.595.663
Current Assets
181.538
438.534
41,40
464.670
Non-current Assets
Total Aset
7.267.810
8.482.097
85,68
9.060.333
Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek
5.749.061
6.907.131
83,23
7.479.877
Current Liabilities
465.949
465.876
100,02
365.000
Non-current Liabilities
Total Liabilitas
6.215.010
7.373.007
84,29
7.844.877
Total Liabilities
Ekuitas
1.052.800
1.109.090
94,92
1.215.456
EQUITIES
Aset Lancar Aset Tidak Lancar
Liabilitas Jangka Panjang
Pencapaian (%) Realization (%)
Target RKAP 2014 Target of Budget Plan 2014
Peristiwa Setelah Tanggal Periode Pelaporan
Subsequent Event after Reporting Period
Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.23 tanggal 7 Oktober 2013 diputuskan susunan pengurus untuk periode 2013 - 2017 adalah mengangkat kembali keempat Direktur yang ada dengan menambah 1 (satu) orang calon Direktur yaitu Yoseph Siga, SE., sehingga jumlah Direktur menjadi 5 (lima) orang serta menyetujui calon Komisaris Independen yaitu Franky Amalo, SH. menggantikan Komisaris Independen sebelumnya yaitu Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D. Dengan memperhatikan hasil fit and proper test calon anggota Komisaris dan Direksi yang baru sesuai dengan surat dari Bank Indonesia Kupang No.15/9/DPKP/Kpa tanggal 24 Desember 2013 dan Surat Gubernur Bank Indonesia masing-masing No.15/151/GBI/ DPIP/Rahasia, No.15/152/GBI/DPIP/Rahasia dan No.15/153/ GBI/DPIP/Rahasia seluruhnya bertanggal 30 Desember 2013, maka melalui Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.76 tanggal 23 Januari 2014 diputuskan susunan Dewan Komisaris dan Direksi untuk sementara sampai dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya adalah sebagai berikut:
Based on Deeds of Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 23 dated October 7th, 2013, decided the management for 2013 – 2017 period by reappointing all of four Directors and appointing 1 (one) new Director, Yoseph Siga, SE, that number of Director turned into 5 (five) person and approved Independent Commissioner candidate, Franky Amalo, SH to alter previous Independent Commissioner, Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D. By concerning fit and proper test result of new Commissioners and Directors candidate conforms with Letter of Bank Indonesia Kupang No.15/9/DPKP/Kpa dated December 24th, 2013 and Letter of Governor of Bank Indonesia each under No.15/151/GBI/ DPIP/Rahasia, No.15/152/GBI/DPIP/Rahasia dan No.15/153/ GBI/DPIP/Rahasia dated December 30th, 2013, that under Deed of Extraordianry General Meetings of Shareholders No. 76 dated January 23rd, 2014, composition of Board of Commissioners and Directors until next General Meetings of Shareholers was decided as follows:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners President Commissioner : Fransiskus Salem, S.H., M.Si.
Komisaris Utama : Fransiskus Salem, SH., M.Si. Komisaris Independen :
Independent Commissioner : Petrus Elias Jemadu, S.H., M.Hum.
Petrus Elias Jemadu, SH.,M.Hum. Direksi Direktur Utama
:
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Board of Directors President Director : Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, S.E.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Direktur Umum
General Affairs Director Adrianus Ceme, S.E.
:
Adrianus Ceme, SE.
:
Fund Marketing Director (Also as Credit Marketing Director) : Eduardus Bria Seran, S.E.
Direktur Pemasaran Dana merangkap Direktur Pemasaran Kredit : Eduardus Bria Seran, SE.
Compliance Director : Tomy Jeferson Ndolu
Direktur Kepatuhan : Tomy Jeferson Ndolu
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Penggunaan laba bersih tahun 2012 ditetapkan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2012 tanggal 20 Juni 2013 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.66 oleh Silvester Joseph Mambaitfeto,SH.
Realization of Net Income in 2012 was determined under Minutes of Meetings of Annual General Meetings of Sharehodlers for Fiscal Year 2012 dated June 20th, 2013 as disclosed on Notarial Deed No. 66 of Silvester Joseph Mambaitfeto, SH.
Penggunaan laba bersih tahun 2011 ditetapkan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2011 tanggal 4 April 2012 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.9 oleh Silvester Joseph Mambaitfeto,SH.
Realization of Net Income in 2012 was determined under Minutes of Meetings of Annual General Meetings of Sharehodlers for Fiscal Year 2012 dated April 4th, 2012 as disclosed on Notarial Deed No. 66 of Silvester Joseph Mambaitfeto, SH.
miliar Rp
billion Rp
Kebijakan Dividen Dividend policy Realisasi Tahun Realisasi Tahun 2011 2012 Realization of 2011 Realization of 2012
Uraian
Laba Bersih setelah Pajak Persentase Dividen Dividen yang Dibagikan Laba Bersih per Lembar Saham (dalam rupiah penuh)
Description
168,90
193,59
Cash flows from operating activities
80%
85%
Cash flows from investing activities
135,11
164,55
Cash flows from financing activities
3.787
3.787
Net Increase (decrease) of cash and cash equivalents
Program Kepemilikan Saham
Share Ownership Program
Perseoan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan.
The Company does not have employee share ownership program.
Transaksi Material dengan Pihak Berelasi
Material Transaction with Related Party
Dalam menjalankan usahanya, Bank NTT mempunyai transaksi-transaksi dengan pihak berelasi yang meliputi transaksi simpanan nasabah dan pemberian kredit. Manajemen berpendapat seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi telah memenuhi aspek-aspek kewajaran yang berlaku. Rincian transaksi yang dilakukan
In carrying its business, Bank NTT arranges transaction with related party which includes customers savings transaction and loan disbursement. The management suggests that every related party transaction has complied with prevailing fairness principle. Detail of transaction between Bank NTT and related aprty as disclosed on Notes of Financial
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
191
192
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Bank NTT dengan pihak berelasidapat dilihat dalam Catatan atas Laporan Keuangan No.9, No.15 dan No.34. Selama tahun 2013, tidak ada transaksi material yang terjadi antara Bank NTT dengan pihak berelasi.
Statements No. 9, No. 15 and No. 34. Throughout 2013, there is no material transaction occurred between Bank NTT and related party.
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal
Material Information about investment, expansion, divestment, business merger/joint venture, acquisition or debt/capital restructuring
Tidak ada informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal pada Bank NTT selama tahun 2013.
There is no material information regarding investment, expansion, divestment, merger/joint venture, acquisition as well as debt/capital restructuring in Bank NTT throughout 2013.
Perubahan Peraturan PerundangUndangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
Changes in Regulation which Significantly Affect the Company
Selama tahun 2013, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan baik terhadap operasional Bank NTT maupun Keuangan Bank.
Throughout 2013, there was no changes in regulation which provided significant impact to operational and financial of Bank NTT.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes In Accounting Policy
Penerapan Baru dan Revisi PSAK dan ISAK
New And Revision SFAS And IFAS Implementation
Dalam periode berjalan, Bank telah menerapkan Penyesuaian PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" yang efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013.
In current period, the Bank has applied revision of SFAS 60, “Financial Instrument: Disclosure” which is effective fro accounting period starts on or after January 1st, 2013.
Berikut adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2013:
Following are Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) which had been issued, but not yet effective for financial statements ended on December 31st, 2013:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014:
Effectively applied on or after January 1st, 2014
- ISAK 27 "Pengalihan aset dari pelanggan"
- IFAS 27”Assets Transfer from Customers”
- ISAK 28 "Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas"
- IFAS 28 “End of Financial Liabiity with Equity Instrument”
- ISAK 29 "Biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi pada tambang terbuka"
- SFAS 102 (revised 2013) “Murahabah Accounting”
- PSAK 102 (revisi 2013) “Akuntansi Murabahah” Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
Effectively applied on or after January 1st, 2015
- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
- SFAS 1 (revised 2013) “Financial Statement Presentation”
- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
- SFAS 4 (revised 2013) “Separate Financial Statements)
- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
- SFAS 15 (revised 2013) “investmetn with joint association or venture entity”
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
- SFAS 24 (revised 2013) employment benefit”
- PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
- SFAS 65 “Consolidated Financial Stements”
- PSAK 66 “Pengaturan bersama”
- SFAS 66 “Joint Control”
- PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
- SFAS 67 “Interest or Other Entity Disclosure” - SFAS 68 “Fair Value Measurement”
- PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” Bank sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar dan interpretasi akuntansi yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
The Bank is evaluating and has not determined impact of new accounting standard and interpretation as well as its impact on the financial statements.
Prospek Usaha
Business Prospect
Pengembangan strategis bisnis Bank NTT diarahkan pada pencapain 2 (dua) grand target strategis yaitu:
Strategic business development of Bank NTT is directed towards 2 (two) grand srategic target achievement, as follows: a. Actively participate on porvery and employment reduction program in NTT through productive business loan for micro, small and medium scale.
a. Berperan aktif dalam program penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di NTT melalui pembiayaan usaha produktif pada skala usaha mikro, kecil dan menengah. b. Mendorong terciptanya percepatan pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan infrastruktur pelayanan publik dan industrialisasi komoditi unggulan di NTT.
b. Encourge establishment of economy acceleration through public service infrastructure financing and major commodity industrialization in NTT.
Langkah Strategis
Strategic Initiative
Dalam upaya mencapaian visi dan misi bank dan sesuai 2 (dua) grand target strategis serta pencapaian targettarget program BPD Regional Champion, maka manajemen menetapkan 7 (Tujuh) Strategi Manajemen (7-S) dengan metode pendekatan Balance Scorecard sebagai berikut:
To achieve vision and mission of the Bank and based on 2 (two) grand strategic target and achievement of BPD Regional Champion program targets, the management implements 7 (seven) Management Strategy under Balance Scorecard approach, as follows:
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
193
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
7 (Tujuh) Strategi Manajemen
7 (seven) Management Strategy
Perspektif Financial Financial Perspective
7 (TUJUH) STRATEGI MANAJEMEN 7 (seven) Management Strategy 1. Strategi pertumbuhan bisnis ; yang mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi NTT, melalui pembiayaan sector produktif pada skala UMKM dan Mikro serta pembiayaan infrastruktur dengan tetap berlandaskan pada prudential banking principles 1. Business Growth Strategy; encouraging economic growth improvement of NTT, through productive sector and infrastructure sector financing based on prudential banking principles 2. Struktur sumber dana yang kuat ; melalui peningkatan aktivitas pemasaran produk-produk sumber dana masyarakat dan pemanfaatan sumber dana pasar modal dan partnership. 2. Strong funding source strucrure; through improvement of marketing activity for public source products and optimization of stock market and partnership funding sources.
Perspektif Internal Proses Internal Proses perspective
Perspektif Customer Customer Perspective
7 (TUJUH) STRATEGI MANAJEMEN 7 (TUJUH) STRATEGI MANAJEMEN
Perspektif Learning & Growth Learning & Growth Perspective
194
3. Spesialisasi penyajian pelayanan kepada nasabah sesuai segmen bisnisnya ; termasuk didalamnya penyediaan akses pelayanan dan produk/jasa yang spesifik. 3. Customer Service specification based on business segment; including provision of access to more specific products/services. 4. Strategi branding yang kuat dan aktifitas sosial korporasi ; yang sistematis untuk meningkatkan corporate image bank. 4. Strong branding strategy and corporate social activity; which is systematic to build corporate image of the bank. 5. Strategi penerapan Good Coorporate Governance, risk management, complience dan internal control yang mendukung pengembangan bisnis bank dan mampu mencegah internal fraud maupun eksternal fraud. 5. Stratey of Good Coorporate Governance, risk management, compliance and internal control implementation which support business development of the bank and prevent internal and external fraud. 6. Sistem informasi teknologi yang mendukung pelayanan inclusive, dan pengambilan keputusan strategis. 6. Information Technology system which supports inclusive service and strategic decision making. 7. Suksesi manajemen dan Talent Management ; dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung pencapaian target bisnis, dan penerapan management suksesi kepemimpinan yang transparan, akuntable dan adil. Serta mendukung terciptanya SDM yang dapat berfungsi sebagai financial consultan pemda khususnya jajaran eksekutif bank 7. Management succession and Talent Management; to develop human resources quality to support achievement of business target and implementation of leadership sucession which is transparent, accountable and fair. And supporting establishment of HR which is functioned as financial consultant of Regional Government primarily on the Bank’s executive management.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Target Jangka Pendek
Short Term Target
Meningkatkan Dana Pihak ketiga Increasing Third Party Fund
Description
Indikator keberhasilan yang harus dicapai Performance Indicator
a) Mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan DPK non Pemda mencapai 70% dari total DPK. b) Meningkatkan market share Dana Pihak Ketiga atas DPK yang dihimpun perbankan. c) Meningkatkan Kerjasama dengan BUMN/BUMD, Perguruan Tinggi, perusahaan swasta lainnya dalam rangka peningkatan dana pihak ketiga. a) Maintain and improve Non-Regional Government Third Party Fund to 70% from total Third Party Fund. b) Increase market share of third party fund on which is collected by banking sector. c) Enhancing partnership with State/Regional Enterprise, Universities, other private enterprises to increase third party fund.
Asumsi Asummption
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga minimal 20% di tahun 2014 dari realisasi Desember 2013. Third Party Gund growth of minimum 20% in 2014 from realization in December 2013
Strategi Strategy
a) Pengembangan dan inovasi produk penghimpunan dana. b) Melanjutkan program promosi penarikan “Banjir Hadiah” Bank NTT. c) Melakukan strategi bauran pemasaran (marketing mix) untuk promosi produk penghimpunan dana. d) Meningkatkan hubungan kelembagaan dan kerjasama dengan lembaga keuangan, BUMN dan lembaga swasta lainnya. e) Pemberlakuan tarif suku bunga DPK yang kompetitif. f) Meningkatkan kualitas & kuantitas SDM khususnya tenaga di bidang pemasaran. g) Mempertahankan dan meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah Daerah. a) Development and innovation of fund collection products. b) Continuing Bank NTT “Banjir Hadiah” promotion program. c) Implementing mix marketing strategy to promote fund collection product. d) Improve institutional relationship and partnership with financial institution, State Enterpris and other private institutions. e) Applying competitive third party fund interest rate. f) Improving quality and quanitity of HR mainly on marketing aspect. g) Maintaining and improving partnership with Regional Government.
Meningkatkan Penyaluran Kredit Increasing Loan Disbursement Alasan Pemilihan Target Reason of taget selection
Asumsi Asumption
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
a) Meningkatkan fungsi intermediasi terutama peningkatan kredit produktif dan meningkatkan porsi penyaluran kredit produktif di tahun 2014 mencapai 34%. b) Meningkatkan pangsa pasar atau market share penyaluran kredit. a) Improving intermediary function, primarily improving productive loan and increasing productive loan composition in 2014 to 34%. b) Providing loan disbursement market share. Pertumbuhan kredit minimal 15% di tahun 2014, dari realisasi penyaluran kredit akhir Desember 2013. Growth in minimum of 15% in 2014 from loan disbursement realization as end of December 2013.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
195
196
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Meningkatkan Dana Pihak ketiga Increasing Third Party Fund Strategi Strategy
Description a) Melakukan Win Back Program untuk meningkatkan kredit konsumer. b) Menerapkan system top up fasilicity kredit multiguna. c) Peningkatan portofolio kredit produktif. d) Meningkatkan penyaluran kredit kepada BPR & Lembaga Keuangan Mikro melalui linkage program. e) Mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kredit konsumer. f) Penyempurnaan Kebijakan kredit meliputi skim, prosedur persetujuan kredit, pembinaan debitur dan usaha yang dibiayai. g) Pemberlakuan suku bunga yang kompetitif. h) Melakukan linkage program dengan koperasi dan BPR. i) Apex bank ; menjalankan fungsi sebagai bank pengayom bagi BPR. j) Menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). k) Peningkatan kualitas & kuantitas SDM di bidang perkreditan. a) Execute Win Back Program to boost consumer loan. b) Apply system top up facility for Multiguna loan. c) Increase productive loan portfolio. d) Increase loan disbursement to Rural Banks & Micro Financing Institution through linkage program. e) Maintain and improve consumer loan service. f) Improve loan policy which includes scheme, loan approval procedure, development of financed debtor and business. g) Apply competitive interest rate. h) Execute linkage program with cooperative and Rural Banks. i) Apex bank ; Carry function as steering bank for Rural Banks. j) Disbursed Micro Loans. k) Improve quality & Quantity of HR in credit aspect.
Menurunkan Rasio NET Performance Loans (NPL) & Meningkatkan Penagihan Kredit Macet Decreasing Net Performance Liquidity (Npl) Ratio & Increasing Non-Performing Loan Collection Alasan Pemilihan Target Reason of taget selection
Asumsi Asumption
Strategi Strategy
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
a) Menjaga kualitas kredit b) Meningkatkan tingkat kesehatan bank c) Meningkatkan pendapatan bank. a) Maintain loan quality b) Improve bank’s soundness level c) Increase bank’s income a) Rasio NPL maksimal 2% b) Penagihan kredit hapus buku & subrogasi minimal 20%. a) Maximum NPL ratio to 2% b) Collection of write-off & subrogated loan minimum to 20%. a) Meningkatkan peran Group Penyelesaian Kredit Bermasalah, termasuk kredit hapus buku, subrogasi di setiap kantor cabang. b) Pengendalian NPL secara aktif melalui monitoring dan menetapkan langkah-langkah yang tepat, baik penyelamatan kredit maupun penyelesaian kredit bermasalah. c) Review dan maksimalisasi kerjasama dengan balai lelang yang ada dan KPKNL serta mencari kemungkinan kerjasama dengan pihak lain termasuk kejaksaan. d) Membuat dan mengelolah data base kredit bermasalah/hapus buku. e) Membuat pola penyelesaian seluruh kredit bermasalah dan hapus buku. a) Enhancing role of Non-Performing Loan Settelement Group, including write-off loan, subrogated loan in every branch office. b) Active NPL control through monitoring and determine accurate action, both loan recovery and settlement of non-performing loan. c) Review and optimizaiton of partnership with auction house to seek opportunity of partnership with other parties, including High Court. d) Formulate and manage non-performed/write-off loan data base. e) Prepare settlement scheme of all non-performed and write-off loans.
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Improving Service Quality Alasan Pemilihan Target Reason of taget selection
Asumsi Asumption Strategi Strategy
a) Membentuk image positif korporasi. b) Meningkatkan loyaalitas nasabah. c) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah. a) Build corporate positive image. b) Increase customers loyalty. c) Maintain and improve service to customers. Tercapainya standar pelayanan bank pada seluruh kantor atau unit pelayanan bank. Accomplishment of bank’s service standard to all office or service unit. a) Melaksanakan service excellence serta promosi produk untuk meningkatkan kepuasan nasabah. b) Menanggapi informasi dan keluhan nasabah. c) Melakukan program service excellence award untuk memberikan penghargaan kepada cabang/unit yang berhasil menerapkan standar kualitas pelayanan. a) Carry service excellence and product promotion to increase customers satisfaction. b) Respond to every customers information and complaint. c) Perform service excellence award to give award to a branch/unit which is succeeded in applying service quality standard.
Middle Term Target
Target Jangka Menengah Target Jangka Menengah Increasing Bank’s Capital Meningkatkan Permodalan Bank Increasing Equity of the Bank Alasan Pemilihan Target Reason of taget selection
Asumsi Asumption Strategi Strategy
a) Meningkatkan ketahanan bank. b) Pengembangan atau ekspansi bisnis bank. a) Enhance bank’s resilience. b) Develope or expand bank’s business. Modal Inti mencapai Rp. 1 Triliun di tahun 2014 Core capital reached to Rp1 trillion in 2014. a) Meningkatkan Modal Disetor melalui peningkatan kerjasama dengan Pemerintah Daerah propinsi / kabupaten & kota selaku pemegang saham. b) Menjadi mitra Pemerintah Daerah dalam pembangunan ekonomi masyarakat di kabupaten / kota melalui dukungan atas program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan kepedulian bank melalui Corporate Social Responsibility. c) Berperan sebagai konsultan keuangan Pemerintah Daerah. a) Increase paid-in capital through enhancement of partnership with Regional/ Provincial/Regent & City Governmetn as shareholders. b) To become partners of Regional Government on public economy development in Regent/City through support on public economy empowerment program and awareness through Corporate Social Responsibility. c) Participate as financial consultant of Regional Government.
Pengembangan Jaringan dan Layanan Kantor Bank Improvement Of Service Office And Network Of The Bank Alasan Pemilihan Target Reason of taget selection
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
a) Meningkatkan program financial inclusion dalam rangka mendekatkan pelayanan perbankan kepada masyarakat di kecamatan-kecamatan atau daerah yang belum terlayani Bank. b) Memperkuat struktur pendanaan dan pembiayaan bank. a) Carry financial inclution program to bring closer banking service to the society in certain District which has not been covered. b) Strengthen funding and financing structure of the Bank.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
197
198
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Target Jangka Menengah Increasing Bank’s Capital Meningkatkan Permodalan Bank Increasing Equity of the Bank Asumsi Asumption Strategi Strategy
Pembukaan jaringan layanan bank hingga ke kecamataan-kecamatan di NTT. Opening of the bank’s service network to District level in NTT region. Memperluas jaringan ke wilayah-wilayah yang belum terlayani Bank NTT dengan memperhatikan sektor-sektor produktif yang potensial di setiap kabupaten/kota melalui pembukaan jaringan kantor (cabang pembantu, kas, USPD, payment point) di setiap kecamatan potensial di kabupaten/kota. Expand network to several area which has not been covered by Bank NTT by concerning potential productive sector in every Regent/City through office network opening in regent level (supporting branch office, cash office, USPD and payment point) in every potential district in a regent/city.
Meningkatkan Kualitas dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Increasing Quality And Quantity Of Human Resources Alasan Pemilihan Target Reason of taget selection
Asumsi Asumption
a) Kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia yang belum sesuai dengan tuntutan bisnis bank dan harapan masyarakat. b) Perkembangan bisnis bank yang memerlukan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional. a) Quality and competency of Human Resoruces which still below of bank’s business demand and public expectation. b) The development of bank’s business requires competent and professional human resources. SDM sebagai sumber daya terbesar perseroan serta eksekutor utama kebijakan strategis perseroan. HR as most significant resource in the Company and executor of corporate policy.
Meningkatkan Kualitas dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Increasing Quality And Quantity Of Human Resources Strategi Strategy
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
a) Pengembangan Sumber Daya Manusia. b) Review pedoman SDM: sistem penggajian, reward dan punishment berdasarkan metode Balance Score Card (BSC), carrier path, talent management, termasuk pengembangan budaya kerja. c) Pengembangan pendidikan dan pelatihan secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan pasar dan bisnis bank (kualitas dan kuantitas). a) Human Resources Development. b) Review of HR Manual : payroll system, reward dan punishment based on Balance Score Card (BSC) method, carrier path, talent management, including corporate culture development. c) Continues development of training and educational program based on market and business demand of the bank (quality and quantity).
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Analisa Posisi Bank Dalam Menghadapi Persaingan Usaha
Analysis of Bank’s position to overcome business competition
Perumusan kebijakan dan strategi manajemen dalam rangka meningkatkan peranan dan kinerja Bank NTT dilakukan melalui pendekatan Analisis SWOT sebagai berikut :
Formulation of management policy and strategy to increase role and performance of Bank NTT is carried under SWOT Analysis, as follows:
Analisis Internal Analisa positioning bank dalam menghadapi persaingan usaha menggunakan SWOT analysis yaitu melakukan identifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam merumuskan strategi bank. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi dan kebijakan bank. Dengan demikian strategy planner harus menganalisis faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).
Bank’s positioning internal analysis to overcome business competition using SWOT analysis which identifies several factors systematically in formulating the bank’s strategy. The analysis is based on logic which will optimize strengths, opportunities, while simultaneously minimize weaknesses and threats. Strategic decision making process always relates with the development of mision, strategy objective and bank’s policy. Therefore, srategy planner has to analyze internal factors (strengths and weaknessess) and external factors (opportunities and threats).
Analisis Swot
Swot Analysis Analisis SWOT Swot Analysis
Kekuatan (Strengths) Evaluasi Lingkungan Internal Internal Condition Evaluation
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
1. Bank NTT merupakan bank dengan jaringan kantor terluas di NTT 2. Bank milik Pemerintah Daerah dan selaku pemegang kas daerah 3. Struktur keuangan dan rasio keuangan yang sehat 4. Adanya core-business yang terkait dengan dana APBN/APBD, pembiayaan PNS, pembiayaan proyek Pemerintah Daerah 5. Image Bank NTT yang mulai dikenal secara luas oleh masyarakat NTT dan lembaga lain, termasuk di tingkat nasional dalam kategori skala bank yang sama. 6. Mengenal dengan baik karakter dan potensi ekonomi di NTT. 1. Bank NTT is a bank with widest coverage in NTT 2. Regional Government owned also as treasurer of regional cash. 3. Sound financial structure and ratio. 4. Core business which is related with State/Regional Budget, Civil Servant payroll, financing of Regional Government projects. 5. Bank NTT image which starts to widely acknowledged by NTT society and other institutions, including in national level and on peer bank scale category. 6. Deep understanding of economic character and potential in NTT.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
199
200
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kelemahan (Weaknesses) 1. Modal inti masih dibawah Rp. 1 triliun (BUKU I). 2. Inovasi dan pengembangan produk masih terbatas. 3. Komposisi portofolio kredit produktif masih rendah. 4. Kontribusi fee base income masih rendah. 5. Internal proses yang mendukung pelayanan yang berkualitas masih memerlukan pengembangan. 6. Kualitas SDM yang masih perlu ditingkatkan. 7. Analisis bisnis yang perlu ditingkatkan 1. Core capital which is below Rp1 trillion (BOOK I) 2. Limited product innovation and development. 3. Low productive loan portfolio composition. 4. Low contribution from fee based income. 5. Internal process which supports quality service still requires development. 6. HR Quality needs to be developed. 7. Business alliance needs to be enhanced.
Peluang (Opportunities) Evaluasi Lingkungan Eksternal External Condition Evaluation
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
1. Potensi ekonomi daerah yang sedang berkembang dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 4.5% - 5.6% pertahun 2. Peluang bisnis pembiayaan sektor produktif khususnya UMKM dan mikro yang masih sangat besar (70 % belum dibiayai perbankan), demikian pula peluang pembiayaan usaha menengah besar pada sektor pariwisata, perikanan/kelautan dan peternakan, serta infrastruktur pendukungnya. 3. Pengelolaan dana APBN/APBD yang setiap tahun makin meningkat. 4. Peningkatan kualitas dan spesifikasi pelayanan kepada Captive market (PNS & kontraktor & supplier Pemda) 5. Peluang untuk meningkatkan linkage program dengan BPR dan lembaga keuangan mikro, serta Apex Bank BPR. 6. Business partnership dengan BUMN/BUMD. 7. Peluang menerapkan change management berbasis kompetensi di bidang SDM. 1. Growing regional economic potential with average economic growth of a 4.5% - 5.6% per annum. 2. Huge opportunity of productive sector loan mainly SME and micro (70 % not covered by banking), also opportunity of medium and major business financing on tourism, fisheries/marine and husbandry sectors as well as its supporting infrastructures. 3. Management of State/Regional Budget which grows in every year. 4. Quality improvement and specification of service to Captive Market (Civil Servant & Contractor & Supplier of Regional Government) 5. Opportunity to increase linkage program with Rural Banks and micro financial institutions as well as Apex Bank BPR. 6. Business partnership with State/Regional. 7. Opportunity to implement HR competency based change management.
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Ancaman (Threats) 1. Kompetisi di bidang perbankan makin ketat, jumlah bank dan kantor bank makin bertambah. 2. Percepatan penyesuaian terhadap perubahan regulasi dan pembatasan aktifitas bisnis bank yang dilakukan kompetitor, termasuk didalamnya adalah pengembangan produk/jasa yang lebih kompetitif dari kompetitor. 3. Perkembangan lembaga keuangan non bank dan koperasi yang cukup pesat 4. Aktifitas marketing dari kompetitor cukup tinggi. 5. Meningkatnya risiko operasional, fraud serta risiko lainnya seiring dengan meningkatnya aktivitas bisnis bank. 1. Tighter competition in banking sector, increasing number of bank and bank’s offices. 2. Acceleration of adjustment against changes in policy and restriction of bank’s business activity which is carried by competitor, including more competitive products/ services development from the competitor. 3. Rapid growth of non-bank financial institution. 4. Intense marketing activity of competitor. 5. Increasing operational, fraud and other risk in line with growing business activity of the bank
Analisa Market Share Bank NTT
Market Share Analysis of Bank NTT
Analisis strategi market Share atau pangsa pasar dengan melihat hubungan antara pertumbuhan Bank NTTdibandingkan dengan pangsa pasar (market share) bank pesaing yang beroperasi di NTT. Berdasarkan analisa pangsa pasar dengan Metode BCG Growth/share matrix disimpulkan bahwa positioning Bank NTT berada pada posisi Pertumbuhan Tinggi/Posisi Persaingan Tinggi (Star), dimana bank menghadapi pertumbuhan pasar yang besar untuk perkembangan jangka panjang yang baik (growth & profitability). Posisi ini juga masih memerlukan investasi untuk memperkuat posisi dominannya di pasar yang sedang tumbuh di NTT. Namun demikian, dengan pertumbuhan pasar yang cepat, bank tetap berhati-hati meskipun positioning dan cash flow yang kuat namun bank tidak cukup untuk membiayai pertumbuhan yang cepat.
Market share strategy analysis by concerning relation between growth of Bank NTT to market share of peer banks which are operated in NTT region. Based on market share analysis under BCG Growth/share matrix method, it can be concluded that positioning of Bank NTT is on High Growth/ Competitive Position (Star) whereas the bank faces huge market growth to for excellent long-term growth (growth & profitability). The position also requires investment to enhance its dominant position in growing market of NTT. Thus, with rapid market growth, the bank remains prudent despite holds strong positioning and cash flow the bank still needs source to finance rapid growth.
Market Share dan Rasio BCG Growth Share Matrix Market Share and BCG Growth Share Ratio Matrix DPK
Market Share %
Bank NTT
Perbankan Banking
7.663
27.33
2.279
5.529
41.21
2.296
8.956
25.63
2.254
6.794
33.17
3.132
10.117
30.95
2.793
7.386
37.81
Bank NTT
Perbankan Banking
2008
2.095
2009 2010
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kredit Loan
Market Share %
Tahun Year
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
201
202
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Market Share dan Rasio BCG Growth Share Matrix Market Share and BCG Growth Share Ratio Matrix DPK
Kredit Loan
Market Share %
Market Share %
Bank NTT
Perbankan Banking
12.754
32.12
3.807
10.187
37.38
4.701
14.674
32.03
4.388
13.399
32.74
5.065
16.506
30.69
4.881
15.756
30.98
Tahun Year
Bank NTT
Perbankan Banking
2011
4.096
2012 2013
Sumber Data : Bank NTT & Sekda Bank Indonesia Desember 2013
Matrix Market Share High 40%
High
Low
Ms Kredit 37.79%
30%
Question Mark
Star Ms Kredit 32.18%
20%
Market Segment Growth Rate
cash cow
10%
Low
Dogs
0 4.0x
3.0x
Ket : Quadran
2.0x I : Cosh Cow
1.5x
1.0x
II : Dogs
0.3x
0.2x
III : Question Mark
0.4x
IV: Star
0.1x
Berdasarkan gambaran market share matrix di atas Bank NTT berada di squadran I; strategi Bank dalam mempertahankan market share untuk menghadapi persaingan adalah terus meningkatkan atau mengembangkan market share/pangsa pasar. Strategi membangun atau mempertahankan market share dilakukan melalui:
Based on above-mentioned market share matrix illustration, Bank NTT was on 1st Squadrant; strategy of Bank in preserving market share to win the competition is continuously increasing or expanding market share. The developing or maintaining market share strategy is carried through:
1. Penghimpunan Dana :
1. Fund Collection:
a. Peningkatan Dana Pihak Ketiga minimum 20% dari realisasi Tahun Buku 2013.
a. Increasing third party fund for minimum 20% of realization of Fiscal Year 2013.
b. Peningkatan Tabungan melalui program Banjir Hadiah.
b. Increasing Saving account through Banjir Hadiah program.
c. Inovasi atau pengembangan produk Tabungan Flobamora dan Tabungan Ziarah.
c. Product innovation and development of Flobamora and Ziarah savings.
d. Peningkatan produk TabunganKu.
d. Increasing TabunganKu product.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
e. Kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah, BUMN dan swasta lainnya.
e. Cooperate with central and regional government, State Enterprise and private.
f. Perluasan jaringan kantor bank.
f. Expansion of bank’s office network.
2. Penyaluran Kredit :
2. Loan disbursement
a. Penyaluran kredit diproyeksikan meningkat sebesar 15% dari realisasi Tahun Buku 2013.
a. Loan disbursement is estimated to increased by 15% from realization of Fiscal Year 2013.
b. Peningkatan portofolio kredit produktif mencapai 34% dari realisasi Tahun Buku 2013.
b. Increasing productive loan portfolio to 34% from realizaaiton of Fiscal Year 2013.
c. Meningkatkan penyaluran kredit kepada BPR & Lembaga Keuangan Mikro melalui APEX Bank dan linkage program BPR & LKM, penyaluran KUR dan penyaluran kredit produktif lainnya.
c. Increasing loan disbursement to Rural Banks and Micro Financial Institution through APEX Bank and BPR & LKM Linkage Program, Micro Loan disbursement and other productive loan disbursement.
d. Memperbaiki dan mempertahankan pasar kredit konsumer.
d. Improving and maintaining consumer loan market.
e. Penyempurnaan Kebijakan di bidang kredit.
e. Improving credit policy.
f. Peningkatan kualitas SDM di bidang kredit.
f. Improving HR quality on loan aspect.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
203
204
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
tata kelola perusahaan Good Corporate Governance Perkembangan bisnis saat ini ditambah dorongan yang kuat dalam kompetisi untuk menjadi BPD Regional Champion maka sangat di butuhkan dedikasi dan kapabilitas seluruh karyawan untuk dapat membuktikan bahwa perusahaan mampu berkompetisi dalam meraih impiannya. Perkembangan bisnis saat ini ditambah dorongan yang kuat dalam kompetisi untuk menjadi BPD Regional Champion maka sangat di butuhkan dedikasi dan kapabilitas seluruh karyawan untuk dapat membuktikan bahwa perusahaan mampu berkompetis dalam meraih impiannya.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
42
STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi
43
TATA KELOLA BANK NTT Tata Kelola Bank NTT
45
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris
46
DIREKSI Direksi
48
Komite Audit Komite Audit
49
KOMITE PEMANTAU RISIKO Komite Pemantau Risiko
42
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Komite Remunerasi Dan Nominasi
43
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan
45
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
46
PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERN Penerapan Fungsi Audit Ekstern
48
PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERN Penerapan Fungsi Audit Ekstern
49
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Penerapan Manajemen Risiko
49
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
205
206
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Good Corporate Governance Implementation Report
Sebagai bagian dari perusahaan yang bergerak dibidang jasa kuangan, PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) dalam melaksanakan dan mengembangkan aktivitas bisnisnya senantiasa berhadapan dengan risiko dan tantangan bisnis yang meningkat. As a Company which is operated on financial service, PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) in carrying and developing its business activity always faces higher risk and business challenge.
Dalam upaya menghadapi risiko dan tantangan tersebut dibutuhkan strategi bisnis yang efektif dan efisien, diantaranya meliputi kewajiban mematuhi dan melaksanakan seluruh ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku, termasuk kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/ PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
. As an effort to overcome the risk and challenge, effective and efficient business strategy is required, namely including compliance and implementation of all prevailing regulation including compliance of Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 regarding implementation of Good Corporate Governance for Commercial Bank as amended under Regulation of Bank Indonesia No. 8/14/PBI.2006 dated October 5th, 2006 regarding Amendment of Regulation of Bank Indonesia No/8/4/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance practice for Commercial Bank.
Bahwa hal yang melatar belakangi kewajiban bank mematuhi ketentuan ini, karena dalam ketentuan ini diuraikan tentang prinsip-prinsip dasar yang ideal untuk suatu tata kelola bank yang baik. Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency) dan kewajaran (fairness).
The background of Bank’s obligation in complying with the regulation that every regulation discloses ideal principal for good governance in the bank. The basic principles are transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Dalam perkembangan industri perbankan yang modern saat ini, pemenuhan seluruh prinsip ini merupakan mandatori dan wajib dilaksanakan, termasuk oleh Bank NTT. Setiap tahun buku Bank NTT terus berupaya memperbaiki dan menyempurnakan penerapkan prinsip ini dalam aktivitas bisnisnya, dan upaya ini telah menunjukan beberapa perbaikan yang ditunjukan dengan meningkatkanya profesionalisme kerja hingga peningkatan produktifitas usaha.
During current development of modern banking industry, compliance with all principle becomes mandatory and has to be fulfilled, including by Bank NTT. Within every fiscal year, Bank NTT continues to improve and refine implementation of the principle on its business activity, and the effort has indicated several improvements which is reflected from increasing working professionalism that increase business productivity.
Peningkatan produktifitas usaha tersebut tergambar pada pencapaian kinerja bisnis tahun buku 2013, diantaranya meliputi:
Improving business productivity is also illustrated on business performance realization for fiscal year 2013, amon others:
1. Keberhasilan meningkatkan layanan jaringan kepada stakeholder, dengan rincian sebagai berikut:
1. Achievement to expand service network to the stakeholders, with detail as follows:
(a) 1 Unit Kantor Pusat;
• 1 Unit Head Office
(b) 2 Unit Kantor Cabang Utama;
- 2 Unit Primary Branch Offices
(c) 20 Unit Kantor Cabang;
- 20 Unit Branch Offices;
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
207
208
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
(d) 29 Unit Kantor Cabang Pembantu;
• 29 Unit Supporting Branch Offices;
(e) 34 Unit Kantor Kas;
• 34 Unit Cash Offices;
(f) 41 Unit Kantor Unit Simpan Pinjam Desa (USPD);
• 41 Unit Rural Depositing Offices;
(g) 15 Unit Payment Point;
• 15 Unit Payment Points;
(h) 11 unit Kas mobil;
• 97 Unit ATM Machines
(i) 97 Unit Mesin ATM. 2. Keberhasilan meningkatkan kinerja keuangan dengan membukukan laba tahun buku 2013 sebesar Rp317.055.908.762,- (tiga ratus tujuh belas miliar lima puluh lima juta sembilan ratus delapan ribu tujuh ratus enam puluh dua Rupiah).
2. Achievement to increase financial performance by booking income for fiscal year 2013 of Rp320,277,017,679 (three hundred and twenty billion two hundred and seventy seven million seventeen thousand six hundred and seventy nine Rupiah).
Tujuan Pelaksanaan GCG di Bank NTT
Objectives of GCG Implementation In Bank NTT
Bahwa kelanjutan penerapan Good Corporate Governance oleh Bank NTT tetap masih mengacu pada Keputusan Direksi PT. Bank Pembagunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 30 Tahun 2006 tentang Penetapan Buku Pedoman Code of Conduct dan Code Of Corporate Governance, yang mana dalam isi dari ketentuan tersebut menetapkan tujuan penerapan Good Corporate Governance Bank NTT, yaitu:
Sequence of Good Corporate Governance implementation in Bank NTT still refers to Decision of Bank NTT’s Board of Directors No. 30 of 2006 regarding determination of Code of Conduct and Code of Corporate Governance Manual where the contents of the manual draws objectives of Good Corporate Governance implementation in Bank NTT, as follows:
1. Memaksimalkan nilai Bank NTT dengan peningkatan prinsip – prinsip yang dianut perusahaan, yang pada akhirnya untuk mencapai visi melalui misi yang ditetapkan.
1. Maximizing Bank NTT’s value by enhancing the principles implemented by the Company, that holds final objective to realize implemented vision and mission.
2. Mewujudkan sistem manajemen Bank NTT yang profesional dengan bercirikan kerja sesuai nilai – nilai FLOBAMORA.
2. Realizing Bank NTT’s professional management system characterized by corporate culture adhering to FLOBAMORA values.
3. Meningkatkan kemandirian dan daya tahan organ Bank NTT terhadap pengaruh maupun praktik – praktik yang bertentangan dengan prinsip-prinsip good corporate governance.
3. Enhancing Bank NTT’s organ durability and independency towards any impact of several actions that may violate Good Corporate Governance principles.
4. Meningkatkan kinerja Bank NTT, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku serta nilai – nilai FLOBAMORA.
4. Improving Bank NTT’s performance, protecting stakeholders’ interest and enhancing compliance towards applicable regulation and FLOBAMORA values.
Untuk mewujudkan 4 (empat) tujuan tersebut, Bank NTT terus melakukan upaya perbaikan dalam menata dan mengelola perusahaan menjadi semakin profesional dengan mengedepankan prinsip Transparansi (transparency), Akuntabilitas (accountability), Pertanggungjawaban (responsibility), Independensi (independency) dan Kewajaran (fairness). Berbagai upaya perbaikan telah
To realize those 4 (four) objectives, Bank NTT continues to improve in arranging and managing the Company into more professional by promoting principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness. Several improvement which has been successfully build trust from the stakeholders within the achievement of recognition and awards from various institutions for Bank
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
berhasil membangun kepercayaan dari stakeholders yaitu dengan keberhasilan mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari berbagai lembaga atas kinerja Bank NTT sepanjang tahun buku 2013. Prestasi dan penghargaan tersebut meliputi:
NTT’s performance throughout 2013. The achievement and awards are including:
1. PT. Bank NTT berhasil meraih prestasi sebagai Banking Service Excellence 2012/2013 Kategori Best Perfomance Over dari Marketing Research Indonesia (MRI) & Infobank di Jakarta pada tanggal 14 Juni 2013 dan menempati peringkat ke 4 dari 16 BPD
1. PT Bank NTT succeeded in achieving award as Banking Service Excellence 2012/2013 on Best Performance Over category from Marketing Research Indonesia (MRI) & InfoBank in Jakarta on June 14th, 2013 and placed at 4th rank from 16 Regional Bank.
2. Museum Rekor Indonesia (MURI)
2. Indonesia Record Museum (MURI)
Penghargaan atas rekor “ Pendukung Penyambungan Pemasangan Lampu Sehen Terbanyak” .
Award for "Most Supporter of Sign Lamp Installation" record
3. Anugerah Perbankan Indonesia (APBI)
3. Indonesia Banking Award
Penghargaan dari Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) II 2013 yang diselenggarakan oleh Majalah Review Indonesia. Bank NTT berhasil meraih peringkat ke dua dari 19 BPD dengan Modal Inti dibawah Rp. 1 triliun dengan menerima enam penghargaan yaitu:
Award from Indonesia Banking Award (APBI) II 2013 held by Review Indonesia Magazine. bank NTT succeeded in wining second place from 19 Regional Banks with Core Capital below Rp1 trillion and receiving 6 awards, as follows:
1. Peringkat ketiga Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE, CEO in Leadership.
1. Third rank for Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo SE, CEO in Leadership.
2. Peringkat pertama aspek marketing
2. 1st Rank of Marketing Aspect.
3. Peringkat pertama Information Technology (IT)
3. 1st Rank of Information Technology (IT)
4. Peringkat kedua Corporate Communication
4. 2nd Rank of Corporate Communication
5. Peringkat kedua Corporate Social Responsibility (CSR)
5. 2nd Rank of Corporate Social Responsibility (CSR)
6. Peringkat kedua Risk Management
6. 2nd Rank of Risk Management
4. Info Bank Award
4. Info Bank Award
Penghargaan Platinum Awards – Bank yang berpredikat “ Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan Tahun 2012.
Platinum Awards - Bank with "Excellent" Predicate on Financial Performance 2012.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meetings Of Shareholders (GMS)
Sepanjang tahu buku 2013 PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur telah melaksanakan RUPS sebanyak 3 (tiga) kali, dengan rincian sebagai berikut:
Throughout 2013, PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur held 3 (three) GMS with detail as follows:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2013 sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 66 Tahun 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH Notaris di Kupang dengan agenda-agenda sebagai berikut:
1. Annual General Meetings of Shareholders (GMS) held on June 20th, 2013 as disclosed on Deeds of General Meetings of Shareholders of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 66 of 2013 which is made by Silvester Joseph Mambaitfeto, SH., Notary in Kupang with agenda as follows:
a) Laporan Direksi atas Penyelenggaraan Perseroan selama Tahun Buku 2012.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Report from the Board of Directors regarding management of the Company for fiscal year 2012.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
209
210
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
b) Rencana Kerja dan Anggaran Tahun Buku 2013-2015.
• Budget Plan for Fiscal Year 2013 – 2015.
c) Penawaran Saham untuk Tahun Buku 2013.
• Shares Offering for Fiscal Year 2013.
d) Lain-lain.
• Others.
2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2013 sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 67 Tahun 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH Notaris di
2. Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) held on June 20th, 2013 as disclosed on Deeds of Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Bank Pembangunan Dearah Nusa Tenggara TImur No. 67 of 2013 made by Silvester Joseph Mambaitfeto SH., Notary in Kupang with agenda, as follows:
Kupang dengan agenda-agenda sebagai berikut: a) Pembahasan Kepengurusan Periode 2013-2017.
• Discussion of Management for 2013 – 2017 period.
b) Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
• Amendment of Articles of Association.
3. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dilaksanakan pada tanggal 07 Oktober 2013 sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 23 tanggal 07 Oktober 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH Notaris di Kupang dengan agenda-agenda sebagai berikut:
3. Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) held on October 7th, 2013 as disclosed on Deeds of Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Bank Pembangunan Dearah Nusa Tenggara TImur No. 23 dated October 7th, 2013 made by Silvester Joseph Mambaitfeto SH., Notary in Kupang with agenda, as follows:
a) Pembahasan Perubahan Anggaran Dasar.
• Amendment of Articles of Association.
b) Pembahasan Kepengurusan Periode 2013-2017 sehubungan dengan diterimanya hasil fit and proper test yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
• Discussion of Membership for 2013 – 2017 Period in accordance with approval of fit and proper test issued by Bank Indonesia.
Hasil Pelaksanaan Keputusan Agenda RUPS Tahunan
Decision of Annual GMS Agenda
1. Bahwa berdasarkan agenda yang telah ditetapkan tersebut, RUPS telah menyetujui dan mengesahkan Laporan Perkembangan Usaha Tahun Buku 2012 serta menyatakan membebaskan tanggung jawab sepenuhnya (aquiet et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 sejauh tindakan pengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012. Dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas khususnya Pasal 66, maka berikut ini disampaikan rincian pembagian laba setelah pajak tahun buku 2012 yang telah mendapat persetujuan dari RUPS yaitu sebesar Rp193.589.334.334,- (seratus sembilan puluh tiga miliar lima ratus delapan puluh sembilan juta tiga ratus tiga puluh empat ribu tiga ratus tiga puluh empat Rupiah), dengan penetapan pembagian dividen sebesar 85% atau sebesar 164.550.934.183.90 (seratus enam puluh empat miliar lima ratus lima puluh juta sembilan ratus tiga puluh empat ribu seratus delapan
1. That based on determined agenda, the GMS has approved and authorized Business Development Report Fiscal Year 2012 and fully dismissed (acquit et de charge) to the Board of Director and Board of Commissioners for management and monitoring which had been carried during fiscal year 2012 as the management and monitoring action is reflected on the Annual Report of the Company for fiscal year 2012. By concerning Republic of Indonesia Law No. 40 of 2007 regarding Limited Company, following are disclosed detail of net income realization for fiscal year which has been approved by the GMS Rp193,589,334,334 (one hundred and ninety three billion five hundred ninety nine million three hundred and thirty four thousand thirty hundred and thirty four rupiah), with dividend payment of 85% or 164,550,934,183,90 (one hundred and sixty four billion five hundred and fifty million nine hundred and thirty four thousand one hundred and eighty tree Rupiah and ninety cent) temporary for determining general and appropriate reserves, the GMS determined each of 7.5% or in amount of 14,519,200,075.05 (fourteen billion five hundred and nineteen million two hundred thousand
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
puluh tiga Rupiah sembilan puluh sen) sementara untuk penetapan cadangan umum dan cadangan tujuan RUPS menetapkan masing-masing sebesar 7.5% atau sebesar 14.519.200.075.05 (empat belas miliar lima ratus sembilan belas juta dua ratus ribu tujuh puluh lima Rupiah lima sen). Selanjutnya RUPS juga menetapkan penyisihan Jasa Produksi Karyawan Tahun Buku 2012 sebesar Rp20.022.928.443,- (dua puluh miliar dua puluh dua juta sembilan ratus dua puluh delapan ribu empat ratus empat puluh tiga Rupiah), sementara untuk penyisihan Tantiem Pengurus Tahun Buku 2012 RUPS menyetujui sebesar Rp6.674.309.480,- (enam miliar enam ratus tujuh puluh empat juta tiga ratus sembilan ribu empat ratus delapan puluh Rupiah).
seventy five Rupiah and five cent) Further, the GMS also determined allowance for employee production bonus for fiscal year 2012 in amount of Rp20,22,928,443 (twenty billion twenty two million nine hundred and twenty eight thousand four hundred and forty three rupiah), while for Management Fee allowance fiscal year 2012, the GMS approved Rp6,674,309,480 (six billion six hundred and seventy four three hundred and nine thousand four hundred and eighty Rupiah).
2. Bahwa terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Tahun Buku 2013-2015, RUPS memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris agar berkoordinasi untuk menselaraskan Rencana Bisnis Bank Tahun 2013-2015 dengan mengedepankan transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta fairnes dan wajib dilaporkan dalam RUPS Luar Biasa yang akan dilaksanakan 3 (tiga) bulan mendatang. Bahwa terhadap amanah RUPS Luar Biasa tersebut, Dewan Komisaris akan melaksanakannya pada penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun Buku 2014-2016 yang akan datang, hal ini disebabkan Dewan Komisaris tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan penyelarasan sebagaimana dimaksud karena batas waktu penyampaian revisi Rencana Kerja dan Anggaran Tahun Buku 2013-2015 yang ditetapkan Bank Indonesia paling lambat bulan Juni tahun 2013.
2. Towards the Budget Plan for Fiscal Year 2013 - 2015, the GMS delegated authority to the Board of Commissioners to coordinate to align Bank’s Business Plan for 2013 2015 period by upholding transparency, accountability, responsibility, independency and fairness and is obligated to be delivered on upcoming Extraordinary GMS which will be held in next 3 (three) months. Towards the mandate of EGMS, the Board of Commissioners will carry on the preparation of Budget Plan Fiscal year 2014 - 2016, this was due to the Board of Commissioners did not have adequate time to perform adjustment due to time limit of Budget Plan Fiscal Year 2013 - 2015 amendment implemented by Bank Indonesia is the latest on June 2013.
3. Bahwa terhadap Penawaran Saham Tahun Buku 2013, RUPS menyetujui:
3. Towards the Share Offering Fiscal Year 2013, the GMS approved:
a) Untuk mengeluarkan saham yang masih dalam simpanan sejumlah 42.176.953 (empat puluh dua juta seratus tujuh puluh enam ribu sembilan ratus lima puluh tiga) lembar saham dengan nominal per lembar sahamnya senilai Rp10.000,- (sepuluh ribu Rupiah) untuk diambil bagiannya masing-masing oleh Pemegang Saham Seri A dalam Tahun Buku 2013;
a. To issued shares in balance of 42,176,952 (forty two million one hundred and seventy six thousand nine hundred and fifty three Rupiah) shares with par value of Rp10,000 (ten thousand Rupiah) to be taken by Series A Shareholders in Fiscal Year 2013.
b) Untuk mendudukan Kabupaten Malaka sebagai calon Pemegang Saham PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur;
b. To appoint Malaka Regent as candidate of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Shareholders
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
211
212
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
c) Dengan mengedepankan prinsip efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan Perseroan maka RUPS menyetujui dan mengesahkan pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk memberikan Persetujuan penambahan setoran modal tahun buku 2013.
c. By promoting efficiency and effectiveness principle of the Company's management, the GMS approved and authorized the authority delegation to the Board of Commissioners to give approval of additional paid-in capital fiscal year 2013.
Hasil Pelaksanaan Agenda RUPS Luar Biasa
Result of Extraordinary GMS Agenda
1. Bahwa berdasarkan agenda yang telah ditetapkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 67 tanggal 20 Juni 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH Notaris di Kupang, RUPS telah memutuskan:
1. Based on agenda as determined on Deeds of Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 67 dated June 20th, 2013 made in prescence of Silvester Joseph Mambaitfeto, SH., Notary in Kupang, the GMS has decided:
a) Untuk menunjuk:
a) to appoint:
1. Saudara Fransiskus Salem, SH, M.Si untuk melaksanakan tugas sebagai Komisaris Utama;
1. Fransiskus Saleh, S.H, M.Si to serve as President Commissioner;
2. Saudara Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D untuk melaksanakan tugas sebagai Komisaris Independen;
2. Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D to serve as Independent Commissioner.
3. Saudara Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE untuk melaksanakan tugas sebagai Direktur Utama;
3. Daniel Tagu Dedo, S.E to serve as President Director;
4. Saudara Adrianus Ceme, SE untuk melasanakan tugas sebagai Direktur Umum;
4. Adrianus Ceme, S.E to serve as Director;
5. Saudara Eduardus Bria Seran, SE untuk melaksanakan tugas sebagai Direktur Kepatuhan;
5. Eduardus Bria Seran, S.E to serve as Compliance Director.
b) Terkait dengan penujukan sebagaimana Keputusan RUPS butir (a) tersebut diatas, selanjutnya RUPS menetapkan bahwa masa jabatan tersebut diperpanjang selama 6 (enam) bulan terhitung sejak saat ditutupnya RUPS.
b) Related with the appointment as n the GMS Decision point (a), the GMS determined that serving period was extended by 6 (six) months since the closing of the GMS.
c) Menyamakan masa jabatan Saudara Petrus Elias Jemadu, SH, M.Hum sebagai Komisaris Independen dan Tomy Jeferson Ndolu sebagai Direktur Pemasaran dengan ke-5 (kelima) Pengurus sebagaimana butir (a) dan butir (b) diatas, sehingga dengan demikian maka masa Jabatan Saudara Petrus Elias Jemadu, SH, M.Hum dan Saudara Tomy Jeferson Ndolu samasama akan berakhir pada 6 (enam) bulan kedepan terhitung sejak saat RUPS ditutup.
c) Align serving period of Petrus Elias Djemadu, SH, MH as Independent Commissioner and Tomy Jeferson Ndolu as Marketing Director with fifth management as point (a) and (b), that serving period of Petrus Elias Djemadu, SH, MH and Tomy Jeferson Ndolu, SH, MH will be simultaneously ended on next 6 (six) months since the closing of GMS.
d) Pelaksanaan RUPS selanjutnya dengan agenda memilih calon pengurus baru akan dilaksanakan 3 (tiga) bulan terhitung sejak RUPS ditutup.
d) Implementation of next GMS with the agenda to appoint new management candidate will be held 3 (three) months after the closing of GMS.
2. Bahwa berdasarkan agenda yang ditetapkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 67 tanggal 20 Juni 2013 yang dibuat
2. Based on agenda as determined on Deeds of Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 67 dated June 20th, 2013 made in prescence of Silvester
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
General Affairs
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH Notaris di Kupang, RUPS memutuskan untuk menyetujui pokokpokok perubahan anggaran dasar untuk selanjutnya akan dirumuskan kembali oleh sebuah panitia kerja yang hasilnya akan disampaikan dan ditetapkan dalam RUPS Luar Biasa yang akan dilaksanakan 3 (tiga) bulan terhitung sejak RUPS ditutup.
Joseph Mambaitfeto, SH., Notary in Kupang, the GMS has decided to approve principal of amendment of Articles of Association to be reformulated by a Committee which result will be delivered and determined on Extraordinary GMS which will be held 3 (three) months after the closing of GMS.
3. Bahwa berdasarkan agenda yang ditetapkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 23 tanggal 07 Oktober 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH Notaris di Kupang, maka RUPS mengambil keputusan, sebagai berikut:
2. Based on agenda as determined on Deeds of Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 23 dated October 7th, 2013 made in prescence of Silvester Joseph Mambaitfeto, SH., Notary in Kupang, the GMS has decided:
a) Terhadap poin-poin yang sama pemahamannya atau rumusan yang tidak terdapat perbedaan pendapat antara Ketua Tim Perumus dengan rumusan Pengurus/Anggota Tim Perumus diterima menjadi ketentuan perubahan anggaran dasar.
a) Towards the points or decision with similar understanding without dissenting opinion between Chairman of Preparation Team was accepted as provision of Articles of Association amendment.
b) Menungaskan kembali tim perumus menjadi tim penyelaras untuk menyelaraskan berbagai pembahasan dengan memperhatikan seluruh dinamika perkembangan dalam forum dan tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.
b) Reassigned Formulation Team into adjustmen team to adjust various discussion by concerning every dynamic inside the forum and not violating with supreme regulation.
c) Menegaskan bahwa perubahan anggaran dasar hasil pembahasan dalam RUPS Luar Biasa tidak berlaku surut, tetapi akan berlaku setelah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
c) Reaffirm that amendment of Articles of Association as the result of Extraordinary GMS discussion not prior applied but will be effective after authorized by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia.
d) Seluruh Pengurus Periode 2009-2013 diperpanjang masa jabatannya sampai dengan adanya pelantikan pengurus baru yang telah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia atau selambat-lambatnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.
d) Every Management for 2009 – 2013 period was extended for its serving period until the inauguration of new management as approved by the Bank Indonesia or the latest to December 31st, 2013.
e) Ke-empat Direktur dipilih kembali menjadi Direksi untuk periode kepengurusan yang akan datang dengan penambahan 1 (satu) orang calon Direktur sehingga Direktur menjadi 5 (lima) orang dan perlu dilakukan rotasi.
e) Fourth of the Director were reappointed as Board of Directors for upcoming management period with additional 1 (one) Director candidate that the BOD turned into 5 (five) members and required rotation.
f) Menyetujui Calon Direktur Baru atas nama Yoseph Siga, SE yang saat ini sedang menjabat sebagai Pemimpin Bank NTT Cabang Utama Surabaya;
f) Approved new Director of Yoseph Siga, SE who currently serves as Head of Bank NTT Surabaya Primary Branch Office.
g) Menyetujui Calon Komisaris Independen atas Nama Franky Amalo, SH, untuk menggantikan Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D yang telah mengundurkan diri karena terpilih dan akan dilantik menjadi Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang.
g) Approve candidate of Independent Commissioner, Franky Amalo, SH to alter Prof. Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D which resigned due to appointment and will be inaugurated as Rector of Universitas Nusa Cendana Kupang.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
213
214
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
h) Menyetujui komposisi Direksi Periode 2013-2017, sebagai berikut:
h) Approved composition of Board of Directors for 2013 – 2017 period as follows:
1) Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE tetap menjadi Direktur Utama;
1) Daniel Pola Motodimu Tagu Dedo, S.E remains the President Director;
2) Adrianus Ceme, SE tetap menjadi Direktur Umum;
2) Adrianus Ceme, S.E remains the General Affairs Director
3) Eduardus Bria Seran, SE menjadi Direktur Pemasaran Dana;
3) Eduardus Bria Seran, S.E as Fund Marketing Director
4) Tomy Jeferson Ndolu menjadi Direktur Kepatuhan;
4) Tomy Jeferson Ndolu as Compliance Director
5) Yoseph Siga, SE Pemasaran Kredit.
Direktur
5) Yoseph Siga, S.E as Candidate of Credit Marketing Director
i) Menyetujui komposisi Dewan Komisaris Periode 20132017, sebagai berikut:
i) Approved composition of Board of Commissioner for 2013 – 2017 period, as follows:
menjadi
Calon
1) Fransiskus Salem, SH, M.Si tetap menjadi Komisaris Utama;
1) Fransiskus Salem, Commissioner;
2) Petrus Elias Jemadu, SH, M.Hum tetap menjadi Komisaris Independen;
2) Petrus Elias Jemadu, S.H, M.H remains President Commissioner;
3) Izaak Franky Amalo, SH menjadi Calon Komisaris Independen.
3) Izaak Franky Amalo, S.H as Independent Commissioner candidate.
j) Menetapkan hanya mencalonkan 1 (satu) orang untuk satu jabatan Direktur Pemasaran Kredit dan Komisaris Independen, karena itu para calon harus mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti fit and proper test sesuai dengan peraturan yang berlaku.
j) Determines only 1 (one) member for Credit Marketing Director and Independent Commissioner position, therefore, the candidate shall adequately prepare to undergo fit and proper test based on prevailing regulation.
k) Memberikan kewenangan kepada Gubernur selaku Pemegang Saham Pengendali untuk melantik caloncalon pengurus yang mendapatkan persetujuan Bank Indonesia menjadi Pengurus Periode 2013-2017.
k) Delegate authority to the Governor as Controlling Shareholders to inaugurate management candidate which will be approved by Bank Indonesia as management for 2013 – 2017 period.
Struktur Organisasi
Organization Structure
Pelaksanaan tata kerja Bank NTT tahun buku 2013 masih tetap mengacu dan berpedoman pada Keputusan Direksi Nomor: 19 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. Penerapan ketentuan ini masih akan terus dievaluasi sejalan dengan perkembangan usaha dan rencana bisnis bank. Sampai dengan akhir Desember 2013, tercatat ada beberapa upaya pernyempurnaan dalam tata kerja kerja Bank NTT diantara dengan penerbitan Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 113 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Unit Simpan Pinjam Desa (USPD). Maksud dari penyempurnaan ini adalah untuk menjawab kebutuhan saat operasional unit kerja (USPD) ini.
Implementation of Bank NTT’s mechanism fiscal year 2013 still refers and guided to Decree of Directors No. 19 of 2011 regarding Organization Structure and Mechanism of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. The implementation of respective regulation will be continuously evaluated in line with development of business and business plan of the Bank. As end of December 2013, it was noted several improvement of Bank NTT’s mechanism among others the issuance of Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 113 of 2011 regarding Operational Standard of Rural Depositing Unit (USDP). Aim of the improvement is to answer requirement of working unit (USPD).
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
S.H,
M.Si
remains
President
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tata Kelola Bank NTT Governance of Bank NTT
Hubungan Direksi Dan Dewan Komisaris Bank NTT
Relationship Between Board Of Directors and Board of Commissioners Of Bank NTT
Dalam tata kelola Bank NTT hubungan Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Ketentuan Anggaran Dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, dimana dalam hubungan tersebut dikenal adanya prinsip-prinsip:
On the Bank NTT’s governance, relationship of Board of Commissioners and Board of Directors refers to Law of Republic of Indonesia No. 40 of 2007 regarding Limited Company and Articles of Association of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, which the relationship upholds principle of:
1. Saling menghormati akan tanggung jawab dan wewenang masing-masing, baik itu tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan nasihat terhadap seluruh kebijakan Direksi maupun tanggung jawab dan wewenang Direksi dalam mengelola Bank NTT;
1. Mutual respect of each responsibility and authority, both responsibility and authority of the Board of Commissioners in carrying monitoring and advise for all policy of Board of Directors or responsibility and authority of Board of Directors in managing Bank NTT.
2. Bahwa hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal kelembagaan, dalam arti senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme tertulis atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan;
2. Working relation between Board of Commissioners and Board of Directors is formal institutional relationship, means shall be underpinned by a written mechanism or accounted correspondency.
3. Bahwa Dewan Komisaris berhak memperoleh informasi Bank NTT secara tepat waktu, terukur, dan lengkap;
3) The Board of Commissioners reserves the rights to acquired Bank NTT’s information in timely, measured and comprehensive manner.
4. Bahwa Direksi bertanggungjawab atas ketepatan waktu, terukur, dan kelengkapan penyampaian informasi Berdikari kepada Dewan Komisaris;
4) The Board of Directors is responsible on timely, masuring, and comprehensiveness of information diclsoure to the Board of Commissioners.
5. Bahwa dalam hubungan kerja antara organ Dewan Komisaris dengan organ Direksi yang belum diatur maka Dewan Komisaris dan Direksi wajib membuat kesepakatan terlebih dahulu tentang hal-hal yang belum ditetapkan tersebut.
5) On the relationship among organ of Board of Commissioners and Board of Directors, which not yet regulated, the Board of Commissioners and Board of Commissioners shall prepare prior agreement regarding undetermined aspects.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komposisi, Kriteria dan Independensi Dewan Komisaris
Composition, Criteria and Independency of Board of Commissioners
Menurut ketentuan anggaran dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur yang ditegaskan dengan Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 30 Tahun 2006 tentang Penetapan Buku Pedoman Code of Conduct dan Code Of Corporate Governance Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan perusahaan.
Baed of Articles of Association of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur as reaffirmed by Decree of Board of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 30 of 2006 regarding determination of Code of Conduct and Code of Corporate Governance Manual, the Board of Commissioners as Organ of the Company is in charge to carry general monitoring and or provide advise to the Board of Directors in running the Company.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
215
216
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Selain itu Dewan Komisaris diberikan tugas dan tanggung dan wewenang diantara:
Besides, the Board of Commissioners also holds duties and responsibilities and authorities, among others:
1. Berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;
1. Authorize to temporary dismiss one or more Board of Directors members if proven violating Articles of Association or prevailing regulation.
2. Berhak membentuk komite audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi guna mendukung efektivitas tugas dan tanggung jawabnya.
2. Authorize to establish Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee to support effectiveness of its duty and responsibility.
3. Berhak memperoleh akses akan informasi Bank NTT secara tepat waktu dan lengkap.
3. Obtain access of Bank NTT’s information in timely and comprehensive manners.
4. Berhak memberikan rekomendasi mengenai remunerasi anggota Direksi, mengevaluasi dan menyetujui keputusan manajemen dan tindakan strategic yang diusulkan oleh Direksi.
4. Provide recommendation regarding remuneration of Board of Directors members, evaluate and approve decision of the management and other strategic initiative carried by the Board of Directors.
5. Berhak memonitor praktik manajemen risiko, mengevaluasi dan menindaklanjuti temuan audit internal dan eksternal.
5. To monitor risk management practice, evaluate and follow-up internal and external audit finding.
Komposisi Dewan Komisaris
Composition of Board of Commissioners
Menindaklanjuti Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/ PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/ PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, maka dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembanguan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 30 tanggal 10 April 2008 RUPS yang dibuat oleh Emmanuel Mali, SH Notaris di Kupang, telah ditetapkan bahwa susunan keanggotaan Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga) orang.
Following Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 regarding implementation of Good Corporate Governance for Commercial Bank as amended by Regulation of Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 regarding amendment of Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank, on the General Meetings of Shareholders as disclosed on Minutes of Metings of Extraordinary General Meetings of Shareholders PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 30 dated April 10th, 2008 as made by Emmanuel Mali, SH, Notary in Kupang, determined that composition of Board of Commissioners membership of 3 (three) members.
Sesuai ketentuan tersebut di atas maka komposisi jumlah Dewan Komisaris Bank NTT Komisaris terdiri atas: 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris berasal dari pihak Independen, sehingga dari komposisi kepengurusan Dewan Komisaris di atas 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
Based on respective regulation, composition of Board of Commissioners of Bank NTT consists of 1 (one) President Commissioner) and 2 (two) Commissioner from Independent Party, that composition of Board of Commissioners is 50% of the members are Independent Commissioners.
Pada perkembangan usaha Bank di tahun buku 2013, komposisi Dewan Komisaris Bank NTT mengalami perubahan dan penyesuaian yang didasarkan pada beberapa ketentuan, berikut ini:
On the business development of the Bank for fiscal year 2013, composition of Bank NTT”s Board of Commissioners was transformed and adjusted in accordance with several regulation, as follows:
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
1. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 86 Tahun 2012 tanggal 24 Agutus 2012 yang dibuat Silvester Joseph Mambaitfeto, SH Notaris di Kupang,
1. Minutes of Meeting of Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 86 of 2012 dated August 24th, 2012 made by Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, Notary in Kupang.
2. Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 14/64/ GBI/DPIP/Rahasia tanggal 3 Juli 2012 tentang Keputusan atas Pencalonan Direktur dan Komisaris Independen PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur,
2. Decision of Bank Indonesia Governor No. 14/64/GBI/DPIP/ Rahasia dated July 3rd, 2012 regarding Decision of Board of Directors and Independent Commissioner Candidacy of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
3. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 67 Tahun 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH.
3. Minutes of Meeting of Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 67 of 2013 made by Silvester Joseph Mambaitfeto, SH.
4. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 23 Tahun 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH.
4. Minutes of Meeting of Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 23 of 2013made by Silvester Joseph Mambaitfeto, SH.
5. Surat Bank Indonesia Nomor: 15/9/DPKP/Kpa tanggal 24 Desember 2013 perihal Susunan Pengurus Bank NTT; maka komposisi susunan Komposisi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
5. Letter of Bank Indonesia No. 15/9/DPKP/Kpa dated December 24th, 2013 regarding composition of Bank NTT’s management; composition of the Board of Commissioners is as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Masa Jabatan Serving Period
Fransiskus Salem, SH. M.Si
Komisaris Utama President Commissioner
Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si. Ph.D
Komisaris Independen Independent Commissioner
2009- 2013*
Petrus Elias Jemadu, SH. M.H
Komisaris Independen Independent Commissioner
2013-2017
2013-2017
* Mengundurkan diri karena terpilih dan akan dilantik menjadi Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang Resigned after appointed and will be inaugurated as Rector of Universitas Nusa Cendana Kupang
Susunan pengurus Bank tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia Kupang sesuai dengan Surat Bank Indonesia Nomor: 15/9/DPKP/Kpa tanggal 24 Desember 2013 perihal Susunan Pengurus Bank Saudara.
Composition of the Bank’s management has been registered on Bank Indonesia Kupang administration under Letter of Bank Indonesia No. 15/9/DPKP/Kpa dated December 24th, 2013 regarding management of Bank Saudara.
Komposisi jumlah anggota Dewan Komisaris sebagaimana tabel tersebut diatas belum sesuai dengan ketentuan anggaran dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur yaitu sebanyak 3 (tiga) Orang. Hal ini disebabkan karena 1 (satu) Orang Calon Komisaris Independen yang disetujui RUPS untuk mengikuti proses uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 23 Tahun 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH Notaris di Kupang
Composition of Board of Commissioners members as illustrated on the table has not complied with Articles of Associations of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur of 3 (three) members. This was due to 1 (one) Independent Commissioner candidate who was approved by GMS to enroll fit and proper test as disclosed on Minutes of Meetings of Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 23 of 2013 made in prescence of Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, Notary in Kupang has not been approved by Bank Indonesia. Disclosure of fit and
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
217
218
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
belum disetujui oleh Bank Indonesia. Pengungkapan hasil uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) tersebut disampaiakan oleh Bank Indonesia dengan surat Gubernur Bank Indoensia Nomor:15/153/GBI/ DPIP/Rahasia tanggal 30 Desember 2013 perihal keputusan uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) atas pengangkatan Komisaris Independen PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
proper test result was delivered by Bank Indonesia under Letter of Bank Indonesia Governor No. 15/153/GBI/DPIP/ Rahasia dated December 30th, 2013 regarding result of fit and proper test of Independent Commissioner appointment for PT BPD Nusa Tenggara Timur.
Sementara tentang integritas dan kompetensi anggota ke-2 (kedua) anggota Dewan Komisaris diatas sesuai dengan kegiatan usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia, antara lain:
While, regarding integrity and competency of second members of Board of Commissioners has complied with business activity of the Bank and Regulation of Bank Indonesia, among others:
1. Semua anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia;
1. Every member of Board of Commissioners is domiciled in Indonesia.
2. Penggantian dan/atau pengangkatan Dewan Komisaris oleh RUPS;
2. Replacement and/or appointment Commissioners is by GMS.
3. Jumlah Anggota Dewan Komisaris telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan;
3. Number of Board of Commissioners members who has passed fit and proper test; and
4. Tidak ada anggota Dewan Komisaris yang saling memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.
4. There is no Board of Commissioners with family relationship to second heairs witl other Board of Commissioners and/or Board of Directors members.
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan kedua kalinya setelah memperhatikan ketentuan Bank Indonesia dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu – waktu dengan menyebutkan alasannya. Pemilihan anggota Dewan Komisaris telah melalui penilaian kemampuan dan kepatutan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Board of Commissioners members are appointed by GMS for 4 (four) years period and may be reappointed for next second term serving period after concerning regulation of Bank Indonesia by not receding rights of GMS to dismiss at any time by disclosing the reason. Appointment of Board of Commissioners members has passed fit and proper test in compliance with regulation of Ban Indonesia.
Selain itu dengan Komposisi di atas keanggotaan Dewan Komisaris Bank NTT tidak melebihi jumlah anggota Direksi dan lebih dari 50% merupakan Komisaris Independen, sehingga tidak melanggar GCG.
Further, the composition of Board of Commissioners of Bank NTT does not exceed number of Board of Directors and more than 50% is Independent Commissioner which complies with GCG.
Kriteria Dewan Komisaris
Criteria of Board of Commissioners
Setiap pengangkatan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris senantiasa memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi untuk selanjutnya dibahas oleh RUPS, dan sejalan dengan pemberian rekomendasi tersebut, maka Komite Remunerasi dan Nominasi telah menetapkan kriteria utama Dewan Komisaris yaitu:
Evert appointment and/or replacement of Board of Commissioners members shall consider recommendation from Nomination and Remuneration Committee to be further discussed on the GMS, and in line with the recommendation, the Remuneration and Nomination Committee has determined key criteria for the Board of Commissioners, as follows:
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
of
Board
of
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
1. Usia pada saat melamar tidak lebih dari 60 (enam puluh) tahun.
1. During the proposal not exceeding 60 (sixty) years.
2. Minimal 5 (lima) tahun terakhir berdomisili dalam wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur dan tetap bersedia berdomisili di wilayah Nusa Tenggara Timur.
2. Minimum for the latest 5 (five) years recides in region of Nusa Tenggara Timur province and will stay on Nusa Tenggara Timur area.
3. Tidak sedang mengidap penyakit, yang dibuktikan dengan hasil tes kesehatan dari dokter.
3. Not severing desease, which is proven through medical check up result from the doctor.
4. Tidak sedang terlibat dalam urusan politik praktis.
4. Not involved on practical politic issue.
5. Memiliki sertifikat manajemen risiko level 2 atau dibuktikan dengan surat keterangan kelulusan dari lembaga sertifikasi manajemen risiko yang diakui Bank Indonesia.
5. Holding 2nd grade risk management certification or proven by diploma from risk management certification acknowledged by Bank Indonesia.
Tugas Dewan Komisaris
Duty of Board of Commissioners
Dewan Komisaris merupakan organ perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberikan nasehat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing – masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
The Board of Commissioners is an organ of the Company which is collectively in charge to carry general and/or special monitoring based on Articles of Association and provide advise to the Board of Directors. The Board of Commissioners is not involved in taking operational decision. Position of each Board of Commissioners member including President Commissioner is equal. The Board of Commissioners is appointed and dismissed by the GMS.
Berdasarkan anggaran dasar Bank, tugas utama Dewan Komisaris adalah bertanggung jawab melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan member nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Bank agar sesuai dengan maksud dan tujuan Bank, menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen risiko dan prinsip – prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, dan dalam pelaksanaan tugasnya dilakukan secara independen.
Based on Articles of Association, primary duty of Board of Commissioners is responsible in carrying monitoring of management policy, general management, both the Company or its business and provide advise to the Board of Directors on behalf of interest of the Bank to comply with vision and mission of the Bank, implementing and ensuring implementation of risk management and Good Corporate Governance principles in every business activity and organization level, and indepently carried its duty.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris
Implementation of Duty and Responsibility of Board of Commissioners
Secara garis besar, selama tahun 2013 Dewan Komisaris telah melaksanakan beberapa hal terkait pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, antara lain:
In general, throughout 2013, the Board of Commissioners has implemented several action which is related with its duty and responsibility, among others:
1. Membahas agenda RUPS tahun buku 2012 dan RUPS Luar Biasa Rencana Perubahan Anggaran Dasar.
1. To discuss GMS agenda for fiscal year 2012 and EGMS of Articles of Association amendment.
2. Membahas evaluasi atas rencana implementasi metode balance scorecard.
2. To discuss evaluation of balance scorecard method implementation plan.
3. Meminta Direksi agar segera menyelesaikan permasalahan–permasalahan yang berkembang secara internal.
3. To propose the Board of Directors to immediately settle internally growing issues.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
219
220
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
4. Membahas Penggunaan Asuransi Penjaminan Kredit oleh PT. Proteksi Antar Nusa.
4. To discuss utilization of Credit Insurance from PT Proteksi Antar Nusa.
5. Membahas hasil penilaian tingkat kesehatan Bank NTT oleh Bank Indonesia.
5. To discuss result of Bank NTT’s soundness level assessment by Bank Indonesia.
6. Membahas permasalahan tunjangan Kepala Divisi Bank NTT.
6. To discuss allowance for Head of Division of Bank NTT.
7. Meminta penjelasan dan penyampaian laporan progres penyelesaian kredit bermasalah salah satunya adalah pembahasan penanganan kasus kredit PT. Ade Agro.
7. To propose explanation and disclose progress report of non-performing loan settlement which one of the issue was discussion about credit case of PT Ade Agro handling.
Pengungkapan Prosedur dan Besaran Remunerasi Dewan Komisaris
Disclosure of Remuneration Procedure and Amount of Board of Commissioners
Remunerasi bagi Komisaris ditetapkan oleh RUPS mengacu pada Keputusan Pemegang Saham Perseroan (Persero). Penghasilan Komisaris meliputi remunerasi dan tunjangantunjangan serta tantiem yang diberikan berdasarkan kinerja dan pencapaian Perusahaan.
Remuneration for the Board of Commissioners is determined by the GMS by referring to Decision of Shareholders. The remuneration package is including remuneration and allowance and tantiem which is distributed based on performance and achievement of the Company.
Pada tahun 2013, penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
In 2013, determination of Board of Commissioners remuneration is as follows:
• Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan remunerasi Dewan Komisaris;
• The Board of Commissioners proposed the Nomination and Remuneration Committee to prepare draft of Board of Commissioners remuneration.
• Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris;
• The Nomination and Remuneration Committee proposed to the Board of Commissioners.
• Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris kepada pemegang saham (RUPS); dan
• The Board of Commissioners advised remuneration for Board of Commissioners members to the Shareholders (GMS); and
• Pemegang saham (RUPS ) menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris.
• The Shareholders determined remuneration for Board of Commissioners members.
Struktur Remunerasi Yang Menunjukkan Komponen Remunerasi dan Jumlah Nominal Per Komponen Untuk Setiap Anggota Dewan Komisaris
Remuneration Structure Which Indicated Remuneration Componenent and Nominal Value per Component for Each Board of Commissioners Members
Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Dewan Komisaris.
Remuneration Package and Other Facilities of Board of Commissioners
Sepanjang tahun 2013 jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang meliputi remunerasi dalam bentuk natura dan non natura yang diberikan kepada Dewan Komisaris adalah sebesar Rp7.698.986.944,-
Throughout 2013, total salary and other allowance which includes remuneration in form of natura and non-natura which is distributed to the Board of Commissioners was in amount of Rp7,698,986,945.
Remunerasi Dewan Komisaris selama tahun 2013 terlihat dalarn tabel berikut:
Remuneration of Board of Commissioners in 2013 as illustrated on following table:
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jumlah Komisaris Number of Commissioner
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Remunerasi dalam bentuk non natura (gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tantiem, dll)
3
7.598.700.934
Non-natura remuneration (salary, and other fixed income, namely tantiem, etc)
Fasilitas lain dalam bentuk natura/non natura (fasilitas tidak tetap lainnya antara lain perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dll) yang tidak dapat dimiliki
3
100.286.010
Other natura/non-natura facilities (non-fixed facility namely housing, transportation, health insurance, etc) which can not be owned
No
Jenis Penerimaan
1
2
Jumlah
7.698.986.944
Jumlah anggota Dewan Komisaris yang menerima paket remunerasi selama tahun 2013 yang dikelompokan dalam kisaran tingkat penghasil, terlihat dalam tabel dibawah ini: Kelompok Nominal Remunerasi 1 tahun
Type of Remuneration
Total
Board of Commissioners members who received remuneration package in 2013 was categorized on level of remuneration level, as illustrated on following table:
Jumlah Komisaris
Number of Commissioner
Group of Annual Remuneration Nominal
Di atas Rp 2 miliar
2
Above Rp 2 billion
Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar
1
Above Rp 1 billion to Rp2 billion
Di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar
-
Above Rp 500 million s.d Rp 1 billion
Rp 500 juta ke bawah
-
Rp 500 million or below
Jumlah
3
Total
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meetings
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/ PB/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum berikut perubahannya Nomor: 8/14/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006, Pasal 15 ditegaskan bahwa rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
Pursuant to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated January 30th, 2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks as amended by PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5th, 2006, Article 15, stated that the Board of Commissioners meetings is obligated to be held periodically at least 4 (four) times in a year and attended by all of Board of Commissioners members physically at least 2 (two) times in a year.
Di dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance Bank NTT, Rapat Internal Dewan Komisaris diselenggarakan secara berkala minimal 4 (empat) kali dalam setahun, dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
On the Bank NTT Good Corporate Governance Manual Book, Board of Commissioners internal meeting is held periodically minimum 4 (four) times in a year, and has to be attended by all of Board of Commissioners members physically at least 2 (two) times in a year.
Sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris Bank NTT telah melaksanakan 8 (delapan) kali pertemuan Rapat baik rapat internal maupun rapat dengan mengundang Direksi, anggota
Throughout 2013, Bank NTT’s Board of Commissioners held 8 (eight) meetings both internal or inviting the Board of Directors, members of Nomination and Remuneration
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
221
222
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Komite Nominasi dan Remunerasi, Tim Penyelesaian Kredit Bermasalah dan pejabat/pegawai Bank lainnya, terlihat pada tabel berikut:
Committee, Non-Performing Loan Settlement Team and other Bank’s Officer/Staff, as inferred from table below:
Jadwal Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013 Schedule of Board of Commissioners and Board of Directors Meeting 2013 No.
Materi Agenda
Tanggal Date
Kode Peserta* Code of Participants* 1
2
3
4
5
6
7
1.
Selasa, 12 Februari 2013 Tuesday, February 12th, 2013
1. Evaluasi Kinerja Bisnis Desember 2012 2. Persiapan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa 3. Perkembangan BSC 4. Kenaikan Pangkat Istimewa 5. Lain – lain. 1. Business Performance Evaluation December 2012 2. And Annual Extraordinary GMS Preparation 3. Development of BSC 4. Extraordinary Promotion 5. Others.
√
√
√
√
√
√
√
2.
Kamis, 28 Februari 2013 Thursday, February 28th, 2013
1. Asuransi Penjaminan Kredit PT. PAN 2. Pembahasan hasil tingkat kesehatan di Bank Indonesia 3. Persiapan RUPS TB 2012 dan RUPS Luar Biasa 4. Lain – lain. 1. Credit Insurance of PT PAN 2. Discussion of soundness level result in Bank Indonesia 3. Preparation of GMS for FB 2012 and Extraordinary GMS. 4. Others.
√
√
√
√
√
√
√
3.
Rabu, 27 Maret 2013 Wednesday, March 27th, 2013
1. Pembahasan agenda-agenda RUPS 2. Permasalahan SDM 3. Pemberitaan Harian Umum Victory News 4. Pembahasan Tunjangan Kepala Divisi. 1. Discussion of GMS Agenda 2. HR issues 3. Publication on Victory News Newspaper 4. Allowance for Head of Division.
√
√
√
√
√
√
√
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jadwal Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013 Schedule of Board of Commissioners and Board of Directors Meeting 2013 Tanggal Date
No.
Materi Agenda
Kode Peserta* Code of Participants* 1
2
3
4
5
6
7
4.
Senin, 15 Mei 2013 Monday, May 15th, 2013
1. Persiapan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa 2. Evaluasi Kinerja Triwulanan 1. Preparation of Annual and Extraordinary GMS 2. Evaluation of Quarter Performance
√
√
√
√
√
√
√
5.
Senin, 10 Juni 2013 Monday, June 10th, 2013
1. Persiapan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa 2. Lain-lain 1. Preparation of Annual and Extraordinary GMS 2. Others
√
√
√
√
√
√
√
6.
Rabu, 02 Oktober 2013 Wednesday, October 02nd, 2013
1. Evaluasi Kinerja Bisnis Bulan September 2013 2. Persiapan RUPS Luar Biasa tanggal 07 Oktober 2013 1. Evaluation of September 2013 Performance 2. Preparation of Extraordinary GMS on October 7th, 2013
√
√
√
√
√
√
√
7.
Senin, 11 November 2013 Monday, November 11th, 2013
1. Kinerja Bisnis Minggu I Bulan November 2013 2. Usulan Pengurus ke Bank Indoensia 3. Jasa Pengabdian kepada Direktur Pemasaran dan Komisaris Independen 1. Performance of 1st Week of November 2013 2. Management recommendation to Bank Indonesia 3. Dedication Service to Marketing Director and Independent Commissioner
√
√
√
√
√
√
√
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
223
224
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jadwal Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013 Schedule of Board of Commissioners and Board of Directors Meeting 2013 No.
8.
Materi Agenda
Tanggal Date
Senin, 25 November 2013 Monday, November 25th,,2013
Kode Peserta* Code of Participants*
1. Penanganan Kasus Kredit PT. Ade Agro Industri 2. Pembahasan Rencana Bisnis Bank Tahun Buku 2014-2016 1. Handling of PT Ade Agro Industri Credit Case 2. Discussion of Bank Business Plan for Fiscal Year 2014-2016
1
2
3
4
5
6
7
√
√
√
√
√
√
√
*Keterangan Kode Nama Peserta *Explanation of Participants Name Code (1) Fransiskus Salem, SH, M.Si (2) Petrus Elias Jemadu, SH.M.Hum (3) Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (4) Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE (5) Tomy Jeferson Ndolu (6) Adrianus Ceme, SE (7) Eduardus Bria Seran, SE
Attendance Frequency of Board of Commissioners Meetings
Frekuensi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
Result of the meeting is disclosed on a Minute of Meetings and appropriately documented. Attendance level of Board of Commissioners member physically on the meeting both internally or inviting the Board of Directors and other Executives of the Bank, as illustrated on following table:
Hasil rapat dituangkan di dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Tingkat Kehadiran anggota Dewan Komisaris secara fisik dalam rapat rapat Dewan Komisaris baik yang diselenggarakan internal Dewan Komisaris maupun mengundang Direksi dan pejabat Bank lainnya, dapat terlihat di dalam tabel berikut: Nama Name
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Fransiskus Salem, SH. M.Si
8
100%
Prof.Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D
8
100%
Petrus Elias Jemadu, SH.M.Hum
8
100%
Pemenuhan Ketentuan Fit & Proper Test
Compliance with Fit and Proper Test Regulation
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus hasil fit and proper test yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris lainnya, Direksi, Pemegang Saham
Every Board of Commissioners members has passed fit and proper test which is carried by Bank Indonesia. Every Board of Commissioners member holds appropriate integrity, competency and financial reputation. The Independent Commissioner does not have financial, management, ownership and family relationship with other Board of Commissioners, Board of Directors, Controlling Shareholders
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengendali dan dari Perusahaan yang Pemegang Saham Pengendalinya adalah Dewan Komisaris lainnya dan atau Direksi Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
and with the Company which the controlling shareholders is other Board of Commissioners or Board of Directors of the Bank, which may interfere its independency.
Program Pelatihan dan Seminar Dewan Komisaris
Training and Seminar for Board of Commissioners
Sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris telah mengikuti beberapa pelatihan/seminar/workshop yang diselenggarakan oleh pihak internal, baik dari BI maupun dari lembaga pelatihan yang ada di Indonesia.
Throughout 2013, the Board of Commissioners has participated on various training/seminar/workshop which held by internal party, both BI and other training agencies in Indonesia.
Nama Name
Lembaga Penyelenggara Organizing Institution
Jenis Pelatihan Type of Training
Waktu Pelaksanaan Event Schedule
Diskusi Terbuka Kepemimpinan Antar Pemimpin (khusus Komisaris Utama dan Direktur Utama) di Jakarta Leaders Open Discussion T (for President Commissioner and President Director) in Jakarta
ASBANDA
11 - 12 Januari 2013 January 11th – 12th, 2013
Seminar Dampak PBI Multiple License Bagi Bank Khususnya Bank Kategori Buku 1 dan Buku 2 : Damoak Strategi Bank dalam Implementasinya Seminar of PBI Multiple License Impact for the Bank especially Bank with Book 1 and Book 2 category: Impact of Bank’s Strategy in its implementation
BSMR
26 Juni 2013 June 26th, 2013.
Seminar Dampak PBI Multiple License Bagi Bank Khususnya Bank Kategori Buku 1 dan Buku 2 : Dampak Strategi Bank dalam Implementasinya Seminar of PBI Multiple License Impact for the Bank especially Bank with Book 1 and Book 2 category: Impact of Bank’s Strategy in its implementation
BSMR
26 Juni 2013 une 26th, 2013.
Petrus Elias Jemadu, Seminar Dampak PBI Multiple License Bagi Bank SH. M.Hum Khususnya Bank Kategori Buku 1 dan Buku 2 : Dampak Strategi Bank dalam Implementasinya Seminar of PBI Multiple License Impact for the Bank especially Bank with Book 1 and Book 2 category: Impact of Bank’s Strategy in its implementation
BSMR
26 Juni 2013 June 26th, 2013.
ASBANDA
16 Desember 2013 December 16th, 2013
Fransiskus Salem, SH. M.Si
Prof.Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D
Seminar BPD SI tentang Peranan BPD dalam mendukung Pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Seminar of Indonesian Regional Bank regarding Role of Regional Bank in supporting Monitoring from Financial Service (OJK)
Manual Board Dewan Komisaris
Board of Commissioners Manual
Board Manual (Panduan Pengelolaan Perusahaan bagi Komisaris dan Direksi) merupakan dokumen yang menjadi acuan bagi Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas, wewenang, tanggung jawab, hak dan kewajiban baik selaku Dewan (Board) maupun individu anggota Komisaris
Board Manual (Manual of Company’s Management for Board of Commissioners and Board of Directors in carrying duty, authority, responsibility, rights and obligation as Board or individually as member of Board of Commissioners and Board of Directors. The Board Manual also regulates relationship
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
225
226
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
dan Direksi. Board Manual juga mengatur tata hubungan di antara Komisaris, Direksi, Pemegang Saham serta Anak Perusahaan.
among the Commissioners, Directors, Shareholders and Subsidiaries.
Untuk pelaksanaan manual diperlukan komitmen bersama Komisaris dan Direksi dalam rangka mengelola perusahaan untuk kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan pada umumnya. Dengan adanya kejelasan tugas pokok dan fungsi masing-masing, diharapkan akan mendorong efektivitas dan kinerja Komisaris dan Direksi.
Implementation of the manual requires commitment of Commissioners and Directors to manage the Company on behalf of interest of the shareholders and stakeholders generally. Within clarity of primary duty and function is expected to encourage effectiveness and performance of Commissioners and Directors.
Dokumen Board Manual tidak bersifat statis tetapi dapat dikembangkan sesuai kondisi perusahaan. Namun demikian dalam perubahannya haruslah di dasarkan pada kesepakatan antara Komisaris dan Direksi.
Board Manual Document is not static but may be developed based on condition of the Company. Thus, its amendment shall be grouned on agreement between Commissioners and Directors.
Secara umum, penyusunan Board Manual ini mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti UU Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar, Keputusan RUPS serta peraturan lainnya yang relevan. Aspek Dewan Komisaris yang diatur dalam Board Manual Perseroan, antara lain adalah:
Generally, preparation of the Board Manual refers to prevailing regulation such as Limited Company Law, Articles of Association, GMS Decision and other relevant regulation. Board of Commissioners aspect which is regulated on the Board Manual, among others:
1. Pengangkatan Dewan Komisaris
1. Appointment of Board of Commissioners.
2. Masa Jabatan Anggota Komisaris
2. Serving Period of Commissioners Members.
3. Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
3. Duty, Authority and Responsibility of Board of Commissioners.
4. Pembagian Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
4. Duty and Authority Division of Board of Commissioners.
5. Pendelegasian Wewenang
5. Authority Delegation.
6. Komite Penunjang Dewan Komisaris
6. Board of Commissioners Supporting Committee.
7. Rapat Dewan Komisaris
7. Board of Commissioners Meeting
8. Program Pengenalan Anggota Dewan Komisaris
8. Board of Commissioners Members Orientation Program.
9. Remunerasi Dewan Komisaris
9. Board of Commissioners Remuneration.
10. Peningkatan Pengetahuan Dewan Komisaris
10. Board of Commissioners Knowledge Improvement.
Informasi mengenai Komisaris Independen
Information About Independent Commissioner
Kriteria Penentuan Komisaris Independen
Criteria of Independent COmmissoner Appointment
Sebagai Perusahaan perusahaan yang telah mengeluarkan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan tunduk pada aturan yang dikeluarkan oleh regulator mengenai kriteria penentuan Komisaris Independen. Keberadaan Komisaris Independen telah diatur oleh Bursa Efek Indonesia melalui peraturan BEI sejak tanggal 20 Juli 2001 mengenai beberapa kriteria tentang Komisaris Independen yang juga dugunakan perseroan adalah sebagai berikut:
As a Company which has issued bonds in Indonesia Stock Exchange (IDX), the Company complies to regulation which is issued by regulator regarding criteria of Independent Commissioner determination. Appointment of Independent Commissioner has been regulated by Indonesia Stock Exchange under Regulation of IDX since July 20th, 2001 regarding several criteria about Independent Commissioner which is also applied by the Company, as follows:
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
a. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas atau pemegang saham pengendali (controlling shareholders) Perusahaan Tercatat yang bersangkutan;
a. Independent Commissioner does not have affiliation with majority or controlling shareholders of respective Listed Company.
b. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan dengan direktur dan/atau komisaris lainnya Perusahaan Tercatat yang bersangkutan;
b. Independent Commissioner does not have affiliation with other Director and/or Commissioner of respective Listed Company.
c. Komisaris Independen tidak memiliki kedudukan rangkap pada perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan Perusahaan Tercatat yang bersangkutan;
c. Independent Commissioner does not have dual position in other companies which is affiliated with respective Listed Companies.
d. Komisaris Independen harus mengerti peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal;
d. Independent Commissioner has to understand about Stock Market Law.
e. Komisaris Independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham minoritas yang bukan merupakan pemegang saham pengendali (bukan controlling shareholders) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
e. Independent COmmissioenr is proposed and appointed by minority shareholders which is not controlling shareholers through the General Meetings of Shareholders (GMS).
Aturan lain yang mengatur adalah Peraturan Bapepam dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep29/PM/2004 yakni dalam Peraturan Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yakni dalam bagian 1.b mengenai kriteria Komisaris Independen adalah anggota Komisaris yang :
Other regulation is Regulation of Bapepam on the Attachment of Decision of Bapepam Chairman No. Kep – 29/PM/2004 that on Regulation No. IX.I.5 regarding Establishment and Manual of Audit Committee duty implementation on section 1.b regarding criteria of Independent Commissioner as a Commissioner member who:
1. Berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik;
1. is recruited from external circumstances of Listed Company or Entity;
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten
atau Perusahaan Publik; 3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik,
Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan
Publik; 4. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.
2. does not have shares both directly and indirectly on Listed Company or Entity; 3. Does not have affiliation with Listed Company or Entity, Commissioners, Directors or Controlling Shareholders of Listed Company or Entity; 4. Does not have business relationship both directly and indirectly which is related with business activity Listed Company or Entity.
Status Independensi Dewan Komisaris
Independency Status of Board of Commissioners
Untuk menghindari benturan kepentingan, seluruh anggota Dewan Komisaris Bank NTT tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, kecuali Komisaris Utama PT. Bank NTT secara langsung memiliki hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali Bank karena pada saat ini posisi yang bersangkutan adalah sebagai Sekretaris Daerah Provinsi NTT.
To prevent condlict of interest, every Board of Commissioners member of Bank NTT does not have financial, management, share ownership and family relationship to second heirs with other members of Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders, which may interfere his/her independency, unless the President Commissioner of PT Bank NTT who directly has financial relationship with Controlling Shareholders that currently respective position also serves as Regional Secretary of NTT Province.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
227
228
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Transparansi, Hubungan Keuangan, Kepengurusan dan Keluarga serta Larangan Dewan Komisaris
Transparency, Financial, Management and Family Relationship and Restriction of Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris Bank tidak memiliki saham pada Bank NTT, Bank lain, Lembaga Keuangan bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan baik didalam maupun diluar daerah Propinsi NTT.
Board of Commissioners members do not have shares in Bank NTT, other Banks, Non-Bank Financial Institution an dother companies both located inside or outside NTT
Tidak terdapat rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris, dimana yang bersangkutan disamping sebagai Komisaris Bank juga tidak duduk sebagai pengurus pada beberapa perusahaan.
There is no dual position of Board of Commissioners members where respective party besides serving as Commissioner of the Bank is not serving as management in other companies.
Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua antara sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali.
Board of Commissioners members do not have family relationship to second heirs among member of Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders.
Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris lainnya, Direksi, Pemegang Saham Pengendali dan dari Perusahaan yang Pemegang Saham Pengendalinya adalah Dewan Komisaris lainnya dan/atau Direksi Bank.
Board of Commissioners members do not have financial relationship with other member of Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders and with the Company whose shareholders is Board of Commissioners and/or Board of Directors of the Bank.
Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank, serta tidak mengambil dan atau menerima keuntungan pribadi dari Bank.
Board of Commissioners members do not utilize the Bank for personal, family and/or other parties’ interest and not taking and/or receiving personal benefit from the Bank.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Komposisi, Kriteria dan Independensi Direksi
Composition, Criteria and Independency of Board of Directors
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 23 tanggal 07 Oktober 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH Notaris di Kupang, Direksi Bank NTT berjumlah 5 (limat) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama dan 4 (empat) orang Direktur, Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dengan memperhatikan hasil keputusan ini pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), Direksi masih berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali.
Pursuant to Decision of General Meetings of Shareholders of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur as disclosed on Minutes of Meetings of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 23 dated October 7th, 2013 made by Silvester Joseph Mambaitfeto, SH, Notary in Kupang, the Board of Directors of Bank NTT consist of 1 (one) President Director and 4 (threefour Directors; the Board of Directors is led by President Director. The Board of Directors is led by President Director. By concerning the decision of Good Corporate Governance (GCG) implementation was appointed from independent party of controlling shareholders.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Province.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pada perkembangan usaha Bank NTT di tahun buku 2013, komposisi Direksi Bank NTT mengalami perubahan dan penyesuaian yang didasarkan pada beberapa ketentuan, berikut ini:
On the business development of Bank NTT in fiscal year 2013, composition of Board of Directors of Bank NTT was transformed and adjusted based on several regulation, as follows:
1. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 86 tanggal 24 Agustus 2012 yang dibuat Silvester Joseph Mambaitfeto, SH Notaris di Kupang;
1. Minutes of Meetings of Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 86 dated August 24th, 2012 made by Silvester Joseph Mambaitfeto, SH in Kupang.
2. Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 14/64/ GBI/DPIP/Rahasia tanggal 3 Juli 2012 tentang Keputusan Atas Pencalonan Direktur dan Komisaris Independen PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur;
2. Decree of Bank Indonesia Governor No. 14/64/GBI/DPIP/ Rahasia dated July 3rd, 2012 regarding Decision of Board of Directors and Independent Commissioners candidacy of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur;
3. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 67 tanggal 20 Juni 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH,.
3. Minutes of Meetings of Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 67 dated June 20th, 2013 made by Silvester Joseph Mambaitfeto, SH
4. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 23 tanggal 07 Oktober 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH.
4. Minutes of Meetings of Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 23 dated October 7th, 2013 made by Silvester Joseph Mambaitfeto, SH.
5. Surat Bank Indonesia Nomor: 15/9/DPKP/Kpa tanggal 24 Desember 2013 perihal Susunan Pengurus Bank Saudara;
5. Letter of Bank Indonsia No. 15/9/DPKP/Kpa dated December 24th, 2013 regarding composition of Bank Saudara’s management.
6. Surat Gubernur Bank Indonesia Nomor: 15/151/GBI/ DPIP/Rahasia tanggal 30 Desember 2013 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test) atas pengangkatan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, maka komposisi susunan Komposisi Direksi adalah sebagai berikut:
6. Letter of Bank Indonesia Governor No. 15/151/GBI/ DPIP/Rahasia dated December 30th, 2013 regarding decision of fit and proper test of Directors appointment which supervised compliance function of PT BPD Nusa Tenggara Timur, composition of the Board of Directors, as follows:
Nama Name Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE Adrianus Ceme, SE Eduardus Bria Seran, SE Tomy Jeferson Ndolu
Jabatan Position
Masa Jabatan Serving Period
Direktur Utama President Director
2013 - 2017
Direktur Umum General Affairs Director
2013 – 2017
Direktur Pemasaran Dana Fund Marketing Director
2013 – 2017
Direktur Kepatuhan Compliance Director
2013 – 2017
Susunan pengurus Bank tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia Kupang sesuai dengan Surat Bank Indonesia Nomor: 15/9/DPKP/Kpa tanggal 24 Desember 2013 perihal Susunan Pengurus Bank Saudara dan Surat Gubernur Bank Indonesia Nomor: 15/151/GBI/
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Composition of the Bank’s management has been registered on Bank Indonesia Kupang administration under Letter of Bank Indonesia Governor No. 15/9/DPKP/Kpa dated December 24th, 2013 regarding management of Bank Saudara and Letter of Bank Indonesia Governor No. 15/151/
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
229
230
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
DPIP/Rahasia tanggal 30 Desember 2013 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test) atas pengangkatan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan PT.. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
GBI/DPIP/Rahasia dated December 30th, 2012 regarding decision of fit and proper test of Directors appointment who supervises compliance function of PT BPD Nusa Tenggara Timur.
Komposisi jumlah anggota Direksi sebagaimana tabel tersebut diatas belum sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 23 tanggal 07 Oktober 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH Notaris di Kupang yaitu sebanyak 5 (lima) Orang.
Composition of Board of Directors members as illustrated on above-mentioned table has not complied with decision of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur General Meetings of Shareholders (GMS) Decision as disclosed on Deed of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 23 dated October 7th, 2013 made by Silvester Joseph Mambaitfeto SH, Notary in Kupang of 5 (five) members.
Hal ini disebabkan karena 1 (satu) Orang Calon Direktur Pemasaran Kredit yang disetujui RUPS untuk mengikuti proses uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 23 tanggal 07 Oktober 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto SH Notaris di Kupang belum disetujui oleh Bank Indonesia.
This was due to 1 (one) Credit Marketing Director candidate who is approved by the GMS to undergo fit and proper test as disclosed on the Deeds of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 23 dated October 7th, 2013 made by Silvester Joseph Mambaitfeto SH, Notary in Kupang has not been approved by Bank Indonesia.
Pengungkapan hasil uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) tersebut disampaikan oleh Bank Indonesia dengan surat Gubernur Bank Indoensia Nomor:15/152/ GBI/ DPIP/Rahasia tanggal 30 Desember 2013 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test) atas pengangkatan Direktur Pemasaran Kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Disclosure of fit and proper test result is delivered by Bank Indonesia under Letter of Bank Indonesia Governor No. 15/152/GBI/DPIP/Rahasia dated December 30th, 2012 regarding decision of fit and proper test of Directors appointment who supervises Credit Marketing function of PT BPD Nusa Tenggara Timur.
Semua Direksi berdomisili di Kupang, dan seluruh anggota Direksi Bank NTT telah memiliki pengalaman 5 (lima) tahun dibidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat).
All of the Director domicile in Kupang and holds 5 (five) years experience on operational aspect as an Executive of the Bank (not including Rural Banks).
Direksi menjalankan Perseroan sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat, dalam batas yang ditentukan dalam Undang – Undang Nomor: 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
The Board of Directors operates the Company based on appropriate regulation, under certain limit determined by Law No. 40 of 2007 regarding Limited Company and/or Articles of Association of the Company on behalf of Company’s interest and based on vision and mission of the Company.
Dalam pelaksanaannya, Direksi berhak mewakili Bank didalam maupun diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik mengenai kepengurusan maupun
In its implementation, the Board of Directors may represent the Bank both inside and outside the Court regarding every issue and event, committing the Company with other parties and other parties with the Company as well as carry every action, both management or ownership, but in establishing
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
kepemilikan, akan tetapi dalam hal mendirikan suatu usaha baru turut serta pada perusahaan lain baik didalam maupun diluar negeri harus mendapat persertujuan tertulis dari Dewan Komisaris.
new business or investment with other company both domestic or overseas shall acquire written approval from Board of Commissioenrs.
Selain itu, Direksi bertanggung jawab dalam pengelolaan Bank, penerapan, pembuatan dan pelaksanaan kebijakan, rencana dan strategi bisnis usaha Bank, pemeliharaan dan pengelolaan aktiva Bank, memastikan tercapainya target dan kegiatan usaha, pemeliharaan dan terus menerus mengusahakan efisiensi dan efektifitas operasional termasuk melaksanakan prinsip – prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank dan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi dengan memperhatikan pengendalian internal yang efektif serta penerapan manajemen risiko yang baik, menindaklanjuti temuan hasil audit internal, audit eksternal, Bank Indonesia dan pengawasan otoritas lainnya.
Further, the Board of Directors is responsible in managing the Banl, also implementing, preparing and executing policy, plang and business strategy of the Bank, also maintenance and management of Bank’s assets, ensure the achievement of target and operational efficiency and effectiveness including implementing Good Corporate Governance principles in every business activity of the Bank in all level and organization by concerning effective internal control and risk management implementation, following up finding of internal audit, external audit and Bank Indonesia and other supervisory authorities.
Ketentuan yang menyatakan bahwa seluruh Direksi Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat eksekutif pada bank, perusahaan dan atau lembaga lain, tidak memiliki saham pada perusahaan lain, baik secara sendiri–sendiri atau bersama–sama, tidak saling memiliki hubungan keuangan dan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/ atau Dewan Komisaris, telah diimplementasikan dengan pembuatan Surat Pernyataan Direksi pada saat mengikuti uji kemampuan dan kepatutan (fit & proper test) yang menyatakan bahwa:
The regulation which states that all of the Bank’s Director has not to have dual position ans Commissioner, Director or Executive of the Bank, company or other institutions, not having shares on other companies both individually and collectively, not having financial and family relationship to second heirs with othe member of Board of Directors and/ or Board of Commissioners, after implemented under Board of Directors Statemetn during the fit and proper test which stated that:
1. Tidak merangkap jabatan pada 1 (satu) lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan
1. Not serving in 1 (one) non-financial company/institution. 2. Not having shares in other companies.
2. Tidak memiliki saham di perusahaan lain 3. Tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan sesama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
3. Not having family relationship with other member of Board of Directors and/or Board of Commissioners.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi berpedoman pada ketentuan yang mengatur tentang etika kerja, waktu kerja dan jadwal rapat yaitu sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 11 Tahun 2009 tentang Peraturan Tata Tertib dan Tata Cara Menjalankan Pekerjaan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur yang selanjutnya telah ditindaklanjuti dengan Keputusan Direksi Nomor: 123 Tahun 2012 tentang Tugas, Wewenang dan Tata Tertib Kerja Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
On its duty and responsibility implementation, the Board of Directors refers to a regulation which regulates work ethic, working time and meeting schedule as regulated under Decision of Board of Commissioners No. 11 of 2009 regarding Regulation and PRoecedure in Carrying Board of Directors Duty of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur which later followed by Decision of Board of Directors No. 123 of 2012 regarding Duty, Authority and Working Procedure of Board of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
231
232
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tugas dan tanggungjawab masing-masing Direksi
Duty and Responsibility of Each Director
Sebelum ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk menambahkan 1 (satu) Orang Direktur Pemasaran Kredit, sepanjang tahun buku 2013 dalam menata kelola perusahaan Direksi senantiasa berpedoman pada Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 123 Tahun 2012 tentang Pembagian Tugas, Wewenang dan Tata Tertib Kerja Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, dengan uraian tugas-tugas sebagai berikut:
Before implemented by the General Meetings of Shareholders to appoint 1 (one) Credit Marketing Director, throughout fiscal year 2013, in administering the Company, the Board of Directors always refers to Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Board of Directors No. 123 of 2012 regarding Duty, Authority and Working Procedure of Board of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, with duty description, as follows:
1. Direktur Utama bertugas mengkoordinasikan kegiatan dan pelaksanaan tugas seluruh Direktur, memperhatikan dan segera mengambil langkah – langkah yang diperlukan atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Divisi Satuan Kerja Audit Intern. Direktur Utama juga bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi seluruh kegiatan operasional Bank, yang dalam pelaksanaannya dibantu dan bekerjasama dengan para Direktur lainnya. Selain itu Direktur Utama juga bertugas dan bertanggung jawab dalam merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian kinerja Divisi – divisi yang berada dibawah supervisinya, meliputi Divisi Perencanaan dan Sekretaris Perusahaan, Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Pengawasan/SKAI serta pecapaian kinerja Bank sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1. The President Director holds duties to coordinate all of Board of Directors members’ duties impleementation and activity and immediately take any necessary actions in every internal audit unit audit result report. The President Director also holds responsibility to coordinate every Bank’s operational activity that in the implementation is assissted and cooperated with other Directors. Moreover, the President Director also holds duties and responsibiliities in planning, leading, coordinating and directly supervising performance achievement of the divisions under his/her supervision line, including Planning Division and Corporate Secretary, Human Resources Division and Audit/Internal Audit Division as well as Bank’s performance achievement referring to its duties and function.
2. Direktur Pemasaran bertugas dan bertanggung jawab dalam merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian kinerja Divisi – divisi yang berada dibawah supervisinya, meliputi Divisi Treasury, Divisi UMKM & Konsumer dan Divisi Komersial serta pencapaian kinerja Bank sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Marketing Director holds duties and responsibilities in planning, leading, coordinating and directly supervising duties implementation as well as performance achievement of the divisions under his/ her supervision line, including Treasury Division, SME & Consumer Division and Commercial Division as well as Bank’s performance achievement referring to its duties and function.
3. Direktur Umum bertugas dan bertanggungjawab dalam merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian kinerja Divisi – divisi yang berada dibawah supervisinya, meliputi Divisi Operasional, Divisi Umum dan Logistik dan Divisi Teknologi Informasi serta pencapaian kinerja Bank sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. General Affair Director holds duties and responsibilities in planning, leading, coordinating and directly supervising duties implementation as well as performance achievement of the divisions under his/her supervision line, including Operational and Accounting Divisions, General Affairs and Logistic Division also Information and Technology Division as well as Bank’s performance achievement referring to its duties and function.
4. Direktur Kepatuhan membawahi Divisi Kepatuhan, Divisi Kualitas Pelayanan dan Divisi Manajemen Risiko. Bertugas menetapkan langkah – langkah yang diperlukan
4. Compliance Director supervises Compliance Division, Service Quality Division and Risk Management Division. Hold duties to implement necessary actions
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
untuk memastikan Perseroan telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang – undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati – hatian.
to ensure that the Company has complied with Bank Indonesia Regulation and other applicable regulation in performing prudent principles.
Dengan berpedoman pada ketentuan tersebut, pelaksanaan tugas Direksi sebagai organ perseroan yang bertangungjawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan baik didalam maupun luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, dapat berjalan baik dan optimal.
By referring to the regulation, implementation of Board of Directors duty as a Company organ with full responsibility in managing the Company for Company’s objectives and interest, and represent the Company both inside or outside the Court based on Article of Association, can be appropriately and optimally performed.
Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi telah dilaksanakan dengan prinsip kolegial, yaitu bahwa masing – masing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan hak dan wewenangnya. Selain dari hak dan wewenang, direksi juga mempunyai hak dan wewenang lainnya berkaitan dengan pengurusan Bank NTT sesuai dengan Anggaran Dasar, ketetapan RUPS, dan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing – masing Direktur tetap merupakan tanggungjawab bersama.
Implementation of Board of Directors duty and responsibility has been carried under collegial principle, that each of Director may act and take decision based on his/her rights and responsibility. The Board of Directors also has other rights and authorities which is related with management of Bank NTT based on Articles of Association, GMS Decision and prevailing regulation. Thus, the implementation of each Board of Director duty still become collegial responsibility.
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Sepanjang tahun buku 2013 Rapat Direksi diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu dan diselenggarakan secara rutin minimal satu kali dalam 1 (satu) bulan.
Throughout 2013, Board of Directors was held at any time if considered necessary and regularly for minimum once in a month.
Direksi dapat mengadakan rapat diluar jadwal tersebut diatas berdasarkan permintaan tertulis:
The Board of Directors may conduct the meeting outside those schedules based on written proposal from:
1. Seorang atau lebih angota Direksi
1. One or more Board of Directors members.
2. Permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Komisaris.
2. One or more Board of Commissioners members.
3. Permintaan tertulis 1 (satu) Pemegang Saham atau lebih yang bersama – sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham.
3. 1 (one) or more Shareholders that collectively represents 1/10 (one per tenth) part of all shares.
Direksi telah melakukan beberapa kali pertermuan/rapat, baik rapat internal didalam Direksi maupun rapat Direksi dengan Unit kerja terkait (rapat koordinasi). Rapat Direksi berfungsi untuk menetapkan kebijakan dalam pengambilan keputusan strategis.
The Board of Directors has carried several meeting, both internal meeting or coordination meeting with related working unit. The Board of Directors meeting is also functioned to determine policy in taking strategic decision.
Pada tahun buku 2013 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali rapat, terdiri dari rapat internal mapuan rapat dengan pejabat Bank terkait.
In fiscal year 2013, the Board of Directors held 10 (ten) meetings consisted of internal meeting and coordination meeting with related executives of the Bank.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
233
234
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Following table discloses frequency and attendance level of Boad of Directors in every meeting in 2013.
Tabel dibawah mengungkapkan frekuensi dan tingkat kehadiran Direksi didalam setiap pertemuan/rapat sepanjang tahun 2013. Nama Name
Jumlah Kehadiran Total attendance
% Kehadiran % Attendance
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE
10
100%
Adrianus Ceme, SE
10
100%
Eduardus Bria Seran, SE
10
100%
Tomy Jeferson Ndolu
10
100%
Tabel berikut ini menguraikan tentang jadwal dan agenda Rapat Direksi selama tahun 2013
Board of Directors and Board of Commissioners Joint Meetings
Agenda Rapat Direksi Tahun 2013 Meeting Agenda of Board Directors in 2013 No.
Tanggal Date
Materi Agenda
Kode Peserta* Participants Code 1
2
3
4
1.
Kamis, 07 Februari 2013 Thursday, February 7th, 2013
1. Persiapan Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. 2. Pembahasan kasus pada Kantor Cabang Bajawa. 3. Pembahasan kasus pada Kantor Cabang Maumere 4. Pembahasan kasus pada Kantor Cabang Pembantu Atapupu 5. Penghargaan kepada Para Pensiunan. 6. Lain-lain 1. Preparation of Annual & Extraordinary GMS. 2. Discussion of case in Bajawa Branch Office. 3. Discussion of case in Maumere Branch Office. 4. Discussion of case in Atapupu Supporting Branch Office. 5. Reward for Retiree. 6. Others.
√
√
√
√
2.
Rabu, 10 November 2013 Wednesday, November 10th, 2013
1. 2. 3. 4. 1.
√
√
√
√
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Progres Implementasi Balance Scorecard (BSC) Penerapan ISO 9001:2008 ALCO Komite Perkembangan Kredit .Progress of Balance Scorecard (BSC) Implementation 2. Implementation of ISO 9001:2008 3. ALCO Committee 4. Loan Development
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Agenda Rapat Direksi Tahun 2013 Meeting Agenda of Board Directors in 2013 No.
Tanggal Date
Materi Agenda
Kode Peserta* Participants Code 1
2
3
4
3.
Kamis, 02 Mei 2013 Thursday, May 2nd, 2013
1. Pembahasan Rencana Pelaksanaan RUPS Tahunan 2. Rencana Rapat Evaluasi Anggaran Triwulan I Tahun 2013 3. Persiapan Porseni 4. Masalah Tingkat Kesehatan 5. Badan Kesejahteraan Karyawan (BKK) 6. Revisi sistem penggajian 7. Klarifikasi permasalahan hubungan kerja Pemimpin Cabang dengan Pemkab Alor 8. Tunjangan Resident Inspector 9. Pembayaran Tantiem dan Jasa Produksi. 10. Pembahasan Review atas masuk Surat Direktur Kepatuhan dan Dewan Komisaris 11. Pembahasan Rencana Perpanjangan Kontrak OLIBS 1. Discussion of Annual GMS Implementation Plan. 2. Budget Evaluatiom Meeting for 1st Quarter of 2013 Plan. 3. Preparation of Porseni Event. 4. Soundness level issue. 5. Employee Welfare Board (BKK) 6. Revision of Payroll System 7. Clarificaiton of working relation issue between Head of Branch Office and Alor Government. 8. Allowance for Resident Inspector 9. Realization of Tantiem and Production Fee. 10. Discussion of Review about Letter from Compliance Director and Board of Commissioners. 11. Discussion about OLIBS Contract renewal.
√
√
√
√
4.
Kamis, 16 Mei 2013 Thursday, May 16th, 2013
1. Permasalahan SDM 2. Pembahasan Persiapan Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa 1. HR Issues. 2. Discussion of Annual & Extraordinary GMS Preparation.
√
√
√
√
5.
Senin, 8 Juli 2013 Monday, July 8th, 2013
1. Pembahasan Bonus Triwulan II Tahun 2013 untuk Pengurus dan Anggota Komite Bank NTT; 2. Pembahasan Pemberian Jasa Produksi Tahun 2012 kepada Pengurus dan Dewan Pengawas Dana Pensiun Bank NTT 1. Discussion of Bonus for 2nd Quarter of 2013 for Management and Member of Bank NTT’s Committee. 2. Discussion of Production Fee Realization 2012 to Management and Supervisory Board of Bank NTT’s Pension Fund.
√
√
√
√
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
235
236
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Agenda Rapat Direksi Tahun 2013 Meeting Agenda of Board Directors in 2013 No.
Tanggal Date
Materi Agenda
Kode Peserta* Participants Code 1
2
3
4 √
6.
Kamis, 22 Agustus 2013 Thursday, August 22nd, 2013
1. Penetapan Pemimpin Cabang Labuan Bajo dan Manager Operational Cabang Ruteng 2. Pembahasan rencana pembahasan perubahan anggaran dasar perseoroan bersama ketua tim penyelaras 3. Lain-lain 1. Appointment of Head of Labuan Bajo Branch Office and Manager Operational of Ruteng Branch Office. 2. Discussion about amendment plan of Articles of Association with Chairman of Amendment Team. 3. Others.
√
√
√
7.
Rabu, 18 September Wednesday, September 18th, 2013
Pembahasan Rancangan Perubahan Anggaran Dasar Discussion about amendment plan of Articles of Association
√
√
√
8.
Kamis, 12 Desember 2013 1. Persiapan Exit Meeting dengan Bank Indonesia Thursday, December 12th, 2. Pemberian Jasa Produksi, Honor dan Pensiun 3. Pembahsan Dana Kesejahteraan Karyawan 2013 4. Struktur Organisasi 5. Masalah Satpam Cabang Pembantu Atapupu 6. Biaya untuk Jasa Notaris 7. Rencana Pembelian Tanah 8. Pemindahan Kantor Dana Pensiun 9. Rencana perayaan Natal Bersama dan Tahun Baru 10. Pemasangan Iklan dalam rangka perayaan hari Natal dan Tahun Baru 2014 11. Lain-lain 1. Preparation of Exit Meeting with Bank Indonesia 2. Realization of Production Fee, Honor and Pension 3. Discussion of Employees Welfare Fund 4. Organization Structure 5. Security Issue at Atapupu Branch Office 6. Fee for Notarial Service 7. Land Acquisition Plan 8. Relocation of Pension Fund Office 9. Christmas and New Year Celebration Plan 10. Advertisement for Christmas and New Year 2014 11. Others
√
√
√
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
√
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Agenda Rapat Direksi Tahun 2013 Meeting Agenda of Board Directors in 2013 No.
Tanggal Date
Materi Agenda
Kode Peserta* Participants Code 1
2
3
4
9.
Selasa, 17 Desember 2013 Direksi dan Kadiv Tuesday, December 17th, 2013 Board of Directors and Head of Division
1. Penjelasan Umum Award Investor 2013 2. Kerjasama ASBANDA dan Kementerian Pariwisata & Industri Kreatif 3. Kerjasama ASBANDA dengan PERBARINDO 4. MoU IPB 5. Addendum dengan PT. CIP 6. Bapepam-LK 7. Program APEX, BSC, ISO 9001:2008 8. Pembahasan Kasus Bajawa dan Surat Kepada Pemkab Ngada 9. Persiapan menghadapi akhir tahun 10. Peresmian Jaringan Kantor Baru 11. Perayaan Natal Bersama 1. General Explanation for Investor Award 2013 2. Cooperation between ASBANDA and Ministry of Tourism and Creative Industry 3. Cooperation between ASBANDA and PERBARINDO 4. MoU IPB 5. Addendum with PT CIP 6. Bapepam-LK 7. APEX, BSC, ISO 9001:2008 Program 8. Discussion of Bajawa Case and Letter to Ngada Regional Government 9. Year end prepration 10. New Office Network Inauguration 11. Christmas Celebration
√
√
√
√
10.
Jumat, 27 Desember 2013 Friday, December 27th, 2013
Pembahasan hasil penetapan Bank Indonesia bagi Dewan Komisaris dan Direksi Non Fit and Proper Test dan tindak lanjut internal Discussion of Bank Indonesia Decision for Non-Fit and Proper Test Board of Commissioners and Board of Directors and internal follow-up.
√
√
√
√
*Keterangan Kode Nama Peserta *Explanation of Participants Name Code (1) Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE (2) Tomy Jeferson Ndolu (3) Adrianus Ceme, SE (4) Eduardus Bria Seran, SE
Rapat Direksi dan Dewan Komisaris/Rapat Gabungan
Meeting of the Board of Directors and Board of Commissioners / Joint Meeting
Sepanjang tahun 2013 Direksi dengan Dewan Komisaris telah mengadakan rapat/pertemuan sebanyak 8 (delapan) kali dengan jadwal rapat sebagai berikut:
Throughout 2013, the Board of Directors and Board of Commissioners held 8 (eight) meetigns with meeting schedule, as follows:
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
237
238
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jadwal Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013 Schedule Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors in 2013 No.
Tanggal Date
Materi Agenda
Kode Peserta* Participants Code* 1
2
3
4
5
6
7
1.
Selasa, 12 Februari 2013 Tuesday, February 12th, 2013
1. Evaluasi Kinerja Bisnis Desember 2012 2. Persiapan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa 3. Perkembangan BSC 4. Kenaikan Pangkat Istimewa 5. Lain – lain. 1. Business Performance Evaluation December 2012 2. And Annual Extraordinary GMS Preparation 3. Development of BSC 4. Extraordinary Promotion 5. Others.
√
√
√
√
√
√
√
2.
Kamis, 28 Februari 2013 Thursday, February 28th, 2013
1. Asuransi Penjaminan Kredit PT. PAN 2. Pembahasan hasil tingkat kesehatan di Bank Indonesia 3. Persiapan RUPS TB 2012 dan RUPS Luar Biasa 4. Lain – lain. 1. Credit Insurance of PT PAN 2. Discussion of soundness level result in Bank Indonesia 3. Preparation of GMS for FB 2012 and Extraordinary GMS. 4. Others.
√
√
√
√
√
√
√
3.
Rabu, 27 Maret 2013 Wednesday, March 27th, 2013
1. Pembahasan agendaagenda RUPS 2. Permasalahan SDM 3. Pemberitaan Harian Umum Victory News 4. Pembahasan Tunjangan Kepala Divisi. 1. Discussion of GMS Agenda 2. HR issues 3. Publication on Victory News Newspaper 4. Allowance for Head of Division.
√
√
√
√
√
√
√
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jadwal Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013 Schedule Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors in 2013 No.
Tanggal Date
Materi Agenda
Kode Peserta* Participants Code* 1
2
3
4
5
6
7
4.
Senin, 15 Mei 2013 Monday, May 15th, 2013
1. Persiapan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa 2. Evaluasi Kinerja Triwulanan 1. Preparation of Annual and Extraordinary GMS 2. Evaluation of Quarter Performance
√
√
√
√
√
√
√
5.
Senin, 10 Juni 2013 Monday, June 10th, 2013
1. Persiapan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa 2. Lain-lain 1. Preparation of Annual and Extraordinary GMS 2. Others
√
√
√
√
√
√
√
6.
Rabu, 02 Oktober 2013 Wednesday, October 02nd, 2013
1. Evaluasi Kinerja Bisnis Bulan September 2013 2. Persiapan RUPS Luar Biasa tanggal 07 Oktober 2013 1. Evaluation of September 2013 Performance 2. Preparation of Extraordinary GMS on October 7th, 2013
√
√
√
√
√
√
√
7.
Senin, 11 November 2013 Monday, November 11th,2013
1. Kinerja Bisnis Minggu I Bulan November 2013 2. Usulan Pengurus ke Bank Indoensia 3. Jasa Pengabdian kepada Direktur Pemasaran dan Komisaris Independen 1. Performance of 1st Week of November 2013 2. Management recommendation to Bank Indonesia 3. Dedication Service to Marketing Director and Independent Commissioner
√
√
√
√
√
√
√
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
239
240
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jadwal Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013 Schedule Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors in 2013 No.
8.
Tanggal Date
Materi Agenda
Kode Peserta* Participants Code*
1. Penanganan Kasus Kredit PT. Ade Agro Industri 2. Pembahasan Rencana Bisnis Bank Tahun Buku 2014-2016 1. Handling of PT Ade Agro Industri Credit Case 2. Discussion of Bank Business Plan for Fiscal Year 2014-2016
Senin, 25 November 2013 Monday, November 25th,,2013
1
2
3
4
5
6
7
√
√
√
√
√
√
√
*Keterangan Kode Nama Peserta *Explanation of Participants Name Code (1) Fransiskus Salem, SH, M.Si
(5) Tomy Jeferson Ndolu
(2) Petrus Elias Jemadu, SH.M.Hum
(6) Adrianus Ceme, SE
(3) Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (7) Eduardus Bria Seran, SE (4) Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE
Frequency and attendance level of Board of Directors and Board of Commissioners in every meeting held in 2013 as illustrated on following table:
Frekuensi dan tingkat kehadiran Direksi dan Komisaris didalam setiap perternuan/rapat yang diselenggarakan Direksi sepanjang tahun 2013, terungkap pada tabel berikut: Nama Name
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Fransiskus Salem, SH. M.Si
8
100%
Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu,M.Si, Ph.D
8
100%
Petrus Elias Jemadu, SH. M.Hum
8
100%
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE
8
100%
Adrianus Ceme, SE
8
100%
Tomy Jeferson Ndolu
8
100%
Eduardus Bria Seran, SE
8
100%
Keputusan rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, jika terjadi ketidaksesuaian maka akan dilaksanakan pemungutan suara, dan semua hasil rapat direksi telah dicatat dalam risalah rapat dan telah didokumentasikan dengan cukup baik.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Board of Directors meeting decision is taken based on collective consensus/agreement, and if any dissenting opinion will be setteled by voting, and every result of Board of Directors meeting will be recorded on minutes of meeting and appropriately documented.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Transparansi Hubungan Keuangan.
Transparency of Financial Relationship
Kepengurusan dan Keluarga serta Larangan Direksi
Management and Family Relationship and Restriciton of Board of Directors
Terhadap kewajiban untuk mengungkapkan transparansi keuangan telah ditegaskan oleh seluruh anggota Direksi membuat Surat Pernyataan Direksi pada saat mengikuti uji kemampuan dan kepatutan (fit & proper test) yang menyatakan bahwa:
The obligation to disclose financial transparency has been verified by Board of Directors member by submitting Board of Directors Statement during the fit and proper test, stated that:
1. Tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan/atau lembaga lain, dan tidak memanfaatkan Bank untuk keuntungan pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank pada 1 (satu) lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan.
1. Not serving in dual position as member of Board of Commissioners, Board of Directors or Executives of the Bank, other companies and/or institution, and not taking advantage from the Bank for personal, family and/or other parties’ interest which may reduce/bring loss to the Bank in 1 (one) non-financial company/ institution.
2. Tidak memiliki saham di perusahaan lain.
2. Not having shares in other companies.
3. Tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan sesama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank baik sendiri – sendiri atau bersama – sama tidak memiliki saham pada suatu perusahaan lain.
3. Not having family relationship with other members of Board of Directors and/or Board of Commissioners and/or Controlling Shareholders of the Bank both individually or collegially not to have shares in other companies.
Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Direksi
Remuneration Package and other Facilities of Board of Commissioners
Sepanjang tahun 2013 jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang meliputi remunerasi dalam bentuk natura dan non natura yang diberikan kepada Direksi adalah sebesar Rp17.039.976.037,- Remunerasi dan fasilitas lain yang diterima dalam 1 tahun pada tahun 2013, sebagai berikut:
Throughout 2013, total salary and other allowance which includes remuneration in form of natura and non-natura which is distributed to the Board of Directors was in amount of Rp16,898,337,427. Other remuneration and facilities which is received in 1 year throughout 2013 as follows:
Jenis Penerimaan Type of Remuneration
No
Jumlah Direksi Total Director
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
1.
Remunerasi dalam bentuk non natura (gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tantiem, dll) Non-natura remuneration (salary, and other fixed income, namely tantiem, etc)
4
16.895.767.066
2.
Fasilitas lain dalam bentuk natura/non natura (fasilitas tidak tetap lainnya antara lain perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dll) yang tidak dapat dimiliki Other natura/non-natura facilities (non-fixed facility namely housing, transportation, health insurance, etc) which can not be owned
4
144.208.971
JUMLAH TOTAL
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
17.039.976.037
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
241
242
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Jumlah anggota Direksi yang menerima paket remunerasi selama tahun 2013 yang dikelompokan dalam kisaran tingkat penghasilan, terlihat dalam tabel dibawah
Kelompok Nominal Remunerasi 1 tahun
Board of Directors members who received remuneration package in 2013 was categorized on level of remuneration level, as illustrated on following table:
Jumlah Direksi Jumlah Direksi
Nominal Group Remuneration 1 year
Di atas Rp 2 miliar
4
Above Rp 2 billion
Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar
-
Above Rp 1 billion to Rp2 billion
Di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar
-
Above Rp 500 million s.d Rp 1 billion
Rp 500 juta ke bawah
-
Rp 500 million or below
Total
4
Total
Pemenuhan Ketentuan Fit & Proper Test
Compliance with Fit and Proper Test Regulation
Berdasarkan amanah Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 23 tanggal 07 Oktober 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto Notaris di Kupang, seluruh anggota Direksi untuk masa jabatan tahun 2013-2017 telah dinyatakan lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Hasil uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) telah diumumkan dan didaftarkan dalam administrasi Bank Indonesia sebagaimana Surat Bank Indonesia Nomor: 15/9/DPKP/Kpa tanggal 24 Desember 2013 perihal Susunan Pengurus Bank Saudara dan Surat Gubernur Bank Indonesia Nomor: 15/151/GBI/ DPIP/Rahasia tanggal 30 Desember 2013 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test) atas pengangkatan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan PT.. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Based on mandate of General Meetings of Shareholders as disclosed on Deed of Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 23 dated October 7th, 2013 made by SIlvester Joseph Mambaitfeto, Notary in Kupang, every Board of Directors members for 2013 – 2017 serving period has passed fit and proper test which is carried by Bank Indonesia. Result of the fit and proper test as announced and registerd on Bank Indonesia administration under Letter of Bank Indonesia No. 15/9/DPKP/Kpa dated December 24th, 2013 regarding composition of Bank Saudara management and Letter of Bank Indonesia Governor No. 15/151/GBI/DPIP/ Rahasia dated December 30th, 2013 regarding decision of fit and proper test of Directors appointment which supervised compliance function of PT BPD Nusa Tenggara Timur.
Dengan hasil uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) tersebut, maka seluruh anggota Direksi Bank NTT dinyatakan memiliki kompetensi, integritas, akhlak dan moral yang memenuhi kriteria sehingga dapat bertindak dan bekerja secara profesional.
Within the result of fit and proper test, every member of Bank NTT Board of Director is declared having competency, integrity, attitude and moral which complies with criteria to act and work professionally.
Program Pelatihan dan Seminar Direksi
Training and Seminar Program of Board of Directors
Sepanjang tahun 2013 Direksi telah mengikuti beberapa pelatihan/seminar/worshop yang diselenggarakan oleh pihak internal baik dari BI maupun dari lembaga pelatihan yang ada di Indonesia, yaitu sebagai berikut:
Throughout 2013, the Board of Directors has participated on various training/seminar/workshop held by internal party both BI and training institution in Indonesia, as follows:
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Nama Name
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE
Adrianus Ceme, SE
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Lembaga Penyelenggara Organizing Institution
Jenis Pelatihan Type of Training
Waktu Pelaksanaan Training Schedule
Diskusi Terbuka Kepemimpinan Antar Pemimpin (khusus Komisaris Utama dan Direktur Utama) di Jakarta Leaders Open Discussion T (for President Commissioner and President Director) in Jakarta
ASBANDA
HR Conference 2013 : Mempersiapkan SDM dalam Menghadapi Persaingan Terbuka 2015 Leaders Open Discussion T (for President Commissioner and President Director) in Jakarta HR Conference 2013 : Preparing HR to face Free Competition 2015
Drs. J. Tanzil & Associates
Internal Capital Adequancy Assessment Process (ICAAP Program) - Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta Internal Capital Adequancy Assessment Process (ICAAP Program) – Risk Management Certification Maintenance Program in Jakarta
IRPA
13 - 14 Februari 2013 February 13th -1 4th, 2013
Developing World Class IT Strategic Plan wit Local Touch di Jakarta Developing World Class IT Strategic Plan wit Local Touch di Jakarta
Sharing Vision
21-22 Februari 2013 February 21st – 22nd, 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
11-12 Januari 2013 January 11th – 12th, 2013
17 Oktober 2013 October 17th, 2013
Laporan Keuangan Financial Review
243
244
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Nama Name
Lembaga Penyelenggara Organizing Institution
Jenis Pelatihan Type of Training
Eduardus Bria Seran, SE Seminar AAI 2013 Peran Auditor dalam Pengungkapan Tindak Pidana Korupsi: Integritas atau Loyalitas AAI Seminar 2013 Role of Auditor in Disclosing Corruption Crime: Integrity or Loyalty?
Tomy J. Ndolu
Asosiasi 25 April 2013 Auditor Internal April 25th, 2013
Seminar Nasional "Implementasi Undang-undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan National Seminar “Implementation of Law No. 9 of 2013 regarding Prevention and Eradication of Financing Crime”
PPATK
2 Mei 2013 2 Mei 2013
Seminar Penerapan Program APU-PPT dan Implementasi Fatca : Respon dan Kesiapan Perbankan Indonesia Ke Depan Seminar of APU-PPT program implementation and Fatca Implementation: Indonesian Banking Forward Response and Readiness
FKDKP
19 September 2013 September 19th, 2013
Seminar FKDKP untuk level Pengurus Bank di Jakarta Topik : Prospek ekonomi dan perbankan Nasional : FKDKP FKDKP Seminar for Bank’s management levelin Jakarta Topic : Economic and National Banking Prospect: FKDKP
FKDKP
28 November 2013 November 28th, 2013
Kegiatan Forum diskusi Dirkep & Satuan Kerja Internal (SKAI) Bank Activity of Bank’s Compliance Director and Internal Audit Unit Discussion Forum
FKDKP
06 Desember 2013 December 6th, 2013
Penyusunan Kebijakan ICAAP Preparation of ICAAP Policy
BSMR
21 Maret 2013 March 21st, 2013
Workshop ALM-Liquidity Risk Management ALM-Liquidity Risk Management Workshop
BSMR
4 - 5 Juli 2013 July 4th – 5th, 2013
Pusdiklat Perusahaan Indonesia Indonesian Enterprise Training and Education Center
5 - 7 Desember 2013 December 5th – 7th, 2013
Workshop : Manajemen Peraturan Perjalanan Dinas Perusahaan Merumuskan Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri di Lingkungan BUMN Secara Transparan dan Akuntable Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-02/2011 Workshop : Management of Official Travel Regulation, Formulating Domestic Official Travel Implementation in State Enterprise Circumstances Transparently and accountable referring to Regulation of State Enterprise No. PER-02/2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Waktu Pelaksanaan Training Schedule
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Rasio Gaji dan Komposisi Pegawai
Ratio of Employee Salary and Composition
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Highest and Lowest Salary Ratio
Untuk perbandingan/ratio gaji antara gaji Dewan Komisaris tertinggi dengan yang terendah, gaji Direksi tertinggi dengan yang terendah, gaji Pegawai tertinggi dengan yang terendah, dan antara gaji Direksi tertinggi dengan gaji pegawai yang tertinggi sepanjang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.
The ratio of Highest Salary of Board of Commissioners with the lowest one, Highest Salary of Board of Directors with the lowest one and Highest salary of Employee with the lowest one and between Highest Salary of Board of Directors and highest Salary of employee in 2013 as illustrated on following table:
No
Jabatan Position
1.
Gaji (dalam rupiah) Salary (In Rupiah)
Rasio Perbandingan Comparative Ratio
Tertinggi (Rp) Highest (Rp)
Terendah (Rp) Lowest (Rp)
Gaji Komisaris Salary of Commissioner
46.452.000
41.066.000
13.12%
2.
Gaji Direksi Salary of Director
71.776.069
66.584.800
7.80%
3.
Gaji Pegawai Salary of Employee
28.194.615
1.554.021
1.714,30%
4.
Gaji Direksi Tertinggi & Pegawai Terendah Highest salary of Director & Lowest salary of employee
71.776.069
1.554.021
4.518,73%
*Pegawai diatas adalah pegawai Bank dengan status pegawai tetap, dan tidak termasuk didalamnya Pegawai kontrak dan Pegawai bulanan. *Respective employee is Bank’s employee with permanent status and not included contracted and monthly employees. diatas adalah pegawai Bank dengan status pegawai tetap, dan tidak .
Komposisi Pegawai Sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah pegawai Bank NTT (Pegawai tetap maupun pegawai kontrak/pegawai bulanan) berjumlah 1.171 dengan rincian sebagai berikut: - Pegawai tetap berjumlah
: 830 orang
- Pegawai bulanan berjumlah : 318 orang - Pegawai kontrak berjumlah :
23 orang
Employee Profile Based on Position
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan No
Pegawai Berdasarkan Jabatan
2011
2012
2013
Position of Employee
1
Kepala Divisi
11
12
11
Head of Division
2
Pemimpin Cabang
21
24
22
Head of Branch Office
3
Pegawai Dana Pensiun
3
3
1
Employee of Pension Fund
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
245
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
246
No
Bank NTT 2013 Annual Report
Pegawai Berdasarkan Jabatan
2011
2012
2013
Position of Employee
4
Manager Opers / Bisnis
23
25
24
Business Manager
5
Kepala Sub Divisi
30
31
30
Head of Sub-Division
6
Pemimpin Capem.
28
27
28
Head of Supporting Branch Office
7
Kepala Kliring Lokal BI
-
-
1
Head of BI Local Clearing
8
Support Manajer Cabang
3
2
2
Branch Support Manager
9
Front Line Manajer Cabang
3
3
3
Branch Front Line Manager
10
Ass. Manajer Operasional
28
27
28
Assisstant of Operational Manager
11
Kepala Kantor Kas
27
31
34
Head of Cash Office
12
Koordinator USPD
35
35
41
Coordinator of USPD
13
Head Teller
2
2
23
Head Teller
14
Pejabat Fungsional
2
2
2
Functional Executives
15
Staf Direksi
1
3
1
Staff of Directors
16
Resident Inspector
16
27
24
Inspector Resident
17
Pelaksana
724
933
896
Officers
Total
957
1.187
1.171
Total
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No
Employee Profile Based on Education Level Employee Based on Education Level
2011
2012
2013
14
14
14
Post Graduate
527
741
734
Graduate
73
72
67
Diploma
1
Pasca Sarjana
2
Sarjana
3
Sarjana Muda
4
SLTA
321
338
334
High School
5
SLTP
14
14
14
Junior High School
6
SD
8
8
8
Elementary School
957
1.187
1.171
Total
Jumlah Pegawai Berdasarkan Range Usia No
Total
Employee Profile Based on Range of Age
Usia Pegawai
2011
2012
2013
Age of Employee
1
50 – 60
43
56
62
50 – 60
2
40 – 49
186
188
191
40 – 49
3
30 – 39
351
374
405
30 – 39
4
20 – 29
357
553
501
20 – 29
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
No
Usia Pegawai
2011
2012
2013
Age of Employee
17 – 19
20
16
12
17 – 19
Total
957
1.187
1.171
5
Total
Employee Profile Based on Gender
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
2011
2012
2013
Gender
1
Laki-Laki
548
665
646
Male
2
Perempuan
409
522
525
Female
Total
957
1.187
1.171
Total
Pengungkapan Hubungan Afiliasi Komisaris dan Direksi
Disclosure of Board of Commissioners and Board of Directors Affiliation
Komisaris memiliki/tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
The Commissioner has/does not have financial, management, share ownership and/or family relationship to second heirs with other members of Board of Commissioners, Board of Directors and/or controlling shareholders which may interefere his/her independency.
Hubungan keluarga dan keuangan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Family and financial relationship as illustrated on following table:
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship With Nama Dewan Komisaris dan Direksi Nama Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya Yes
Fransiskus Salem, SH.M.Si
Tidak No
Direksi Board of Directors
Ya Yes
Tidak No
Hubungan Keluarga Dengan Financial Relationship With
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Ya Yes
Ya Yes
Tidak No
Tidak No
Direksi Board of Directors
Ya Yes
Tidak No
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders Ya Yes
Tidak Tidak
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eduardus Bria Seran, SE
-
-
-
-
-
-
Adrianus Ceme, SE
-
-
-
-
-
-
Prof.Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si,Ph.D Petrus Elias Jemadu SH,M.Hum Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
247
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
Keterangan bila ada hubungan keluarga dan/atau hubungan keuangan Description if any Family and/or Financial Relationship
248
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship With Dewan Komisaris Board of Commissioners
Nama Dewan Komisaris dan Direksi Nama Dewan Komisaris dan Direksi
Ya Yes
Tidak No
Tomy Jeferson Ndolu
-
Direksi Board of Directors
Ya Yes
Tidak No
Hubungan Keluarga Dengan Financial Relationship With
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Ya Yes
Ya Yes
-
Tidak No
Tidak No
-
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Direksi Board of Directors
Ya Yes
-
Tidak No
Ya Yes
Tidak Tidak
-
Keterangan bila ada hubungan keluarga dan/atau hubungan keuangan Description if any Family and/or Financial Relationship
-
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Dual Position of Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi dan atau Pejabat Eksekutif pada lebih dari 1 (satu) lembaga/perusahaan dan atau lembaga lainnya kecuali Komisaris Utama.
Some of Board of Commissioners members also serve as member of Board of Directors and/or Executive in more than 1 (one) company/institution and or other agencies.
Jabatan rangkap Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut:
Dual position of the Board of Commissioners as illustrated on following table:
Rangkap Jabatan Dual Position Nama Name
Bank NTT
Lembaga lain Other Institution
Anak Perusahaan Subsidiary
Perusahaan Lain Other Companies
Keterangan Description
Fransiskus Salem, SH.M.Si
-
√
-
-
Sekda Provinsi NTT The Regional Secretary NTT Province
Prof.Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si,Ph.D (*)
-
-
-
-
-
Petrus Elias Jemadu SH,M.Hum
-
-
-
-
-
(*) Mengundurkan diri karena terpilih dan akan dilantik menjadi Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang (*) Resigned as elected and will be sworn in as Chancellor of the University of Nusa Cendana Kupang
Rangkap Jabatan Direksi
Dual Position of Board of Directors
Anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi pada lebih dari 1 (satu) lembaga/perusahaan dan atau lembaga lainnya.
Some of Board of Directors members also serve as member of Board of Directors and/or Executive in more than 1 (one) company/institution and or other agencies.
Jabatan rangkap anggota Direksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut:
Dual position of the Board of Directors as illustrated on following table:
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Rangkap Jabatan Dual Position Bank NTT
Lembaga lain Other Institution
Anak Perusahaan Subsidiary
Perusahaan Lain Other Companies
Keterangan Description
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE
-
-
-
-
-
Adrianus Ceme, SE
-
-
-
-
-
Eduardus Bria Seran, SE
-
-
-
-
-
Tomy Jeferson Ndolu
-
-
-
-
-
Nama Name
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Share Ownership of Board of Commissioners and Board of Directors Members
Perusahaan mewajibkan anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Perseroan maupun pada perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya.
The Company obligates the member of Board of Commissioners and Board of Directors to disclosue their share ownership, both in the Company and other companies, located domestic or overseas which has to be annually renewed.
Rincian Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Detail of Board of Commissioners and Board of Directors Shareownership is as follows:
Nama Name
Bank NTT Bank NTT
Kepemilikan Saham Share Ownership PT
Anak Perusahaan Subsidiary
Perusahaan Lain Other Companies
Keterangan Description
Fransiskus Salem, SH.M.Si
-
-
-
-
-
Prof.Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si,Ph.D
-
-
-
-
-
Petrus Elias Jemadu SH,M.Hum
-
-
-
-
-
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE
-
-
-
-
-
Adrianus Ceme, SE
-
-
-
-
-
Eduardus Bria Seran, SE
-
-
-
-
-
Tomy Jeferson Ndolu
-
-
-
-
-
Komite – Komite dibawah Dewan Komisaris
Committees Under the Board of Commissioners
Sebagaimana Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 30 Tahun 2006 tentang Penetapan Buku Pedoman Code of Conduct dan Code Of Corporate Governance Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab untuk membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan
Pursuant to Board of Directors Decision of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 30 of 2006 regarding Determination of Code of Conduct and Code of Corporate Governance Manuals, the Board of Commissioners as a Company’s Organ is in charge and responsible to establish Audit Committee, Risk Monitoring Committee
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
249
250
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Komite Remunerasi dan Nominasi. Mengimplemanasi ketentuan tersebut, maka Bank NTT telah menyusun struktur keanggotaan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
and Remuneration and Nomination Committee. As the implementation of the regulation, Bank NTT has prepared membership structure of Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee.
Implementasi dari tugas dan tanggung jawab tersebut, Dewan Komisaris telah menerbitkan Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 01 Tahun 2008 Tentang Pedoman Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Implementation of respective duty and responsibility, the Board of Commissioners has issued Board of Commissioners Decision of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 01 of 2008 regarding Manual for Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Susunan kepengurusan dari masing - masing Komite masih dilakukan dan dirangkap oleh beberapa anggota Dewan Komisaris, sehingga seorang anggota Komisaris dapat menjabat didua Komite yang berbeda. Hal ini tidak bertentangan dengan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance Bank NTT, bahwa ketua komite hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua komite paling banyak pada 1 (satu) komite lainya.
Membership of each Committee is still performed and served by some of Board of Commissioners members that a Board of Commissioners member may serves in two different Committees. This is not violating Bank NTT God Corporate Governance Manual, stated that Chairman of the Committee would only serve in as Chairman of the Committee as most in 1 (one) other committee.
Profil Anggota Komite dari Pihak Independen
Profile of Committee Members from Independent Party
Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D
Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D
Diangkat menjadi anggota Komite dari pihak Independen sejak tahun 2008 Ahli dibidang Manajemen dan Bisnis, lulusan fakultas Pertanian Univeisitas Nusa Cendana tahun 1989, memperoleh gelar Master Of Science pada tahun 1996 dari Institut Pertanian Bogor, sementara gelar doctor pada tahun 2003 dari Curtin University Of Technology. Memiliki banyak pengalaman kerja, sebagai dosen pada fakultas pertanian pada Universitas Nusa Cendana, sebagai dosen pada program pasca sarjana Universitas Nusa Cendana serta menjabat sebagai ketua Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana.
Appointed as member of Committee from independent party since 2008. Expert on Management and Business Sectors. Bachelor from Faculty of Agriculture of Univeisitas Nusa Cendana in 1989, Awareded Master of Science in 1996 from Institut Pertanian Bogor, and obtained Doctorate Degree in 2003 from Curtin University of Technology. Holding numerous working experience, as a lecturer of Faculty of Agriculture at Universitas Nusa Cendana, as a lecturer of postgraduate program,Universitas Nusa Cendana and served as Chairman of Research Center of Universitas Nusa Cendana.
Petrus Elias Jemadu, SH, M.Hum
Petrus Elias Jemadu, SH, M.Hum
Diangkat menjadi anggota Komite dari pihak Independen sejak tahun 2012. Lulus dari fakultas Hukum di Universitas Nusa Cencana Kupang pada tahun 1985, kemudian memperoleh gelar Magister Humaniora dari Program Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 2000. Memiliki banyak pengalaman dan penelitian di bidang perbankan, diantaranya pada tahun1993 melaksanakan penelitian lokasi tentang transaksi berjamin dan hukum perbankan, pada tahun 1995 melaksanakan magang sebagai dosen muda bidang hukum ekonomi/hukum perbankan dan pasar modal pada kementrian Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan,
Appointed as member of the Committee from Independent party since 2012. Graduated from Faculty of Law from Universitas Nusa Cencana Kupang in 1985, and later obtained Master of Humanity from, Legal Science Program, Postgraduate of Universitas Gajah Mada Yogyakarta in 2000. Holding various experience and research on banking sector, namely in 1993 carrying research location about collateralized transaction and banking law, in 1995 also involved as internship as junior lecturer for economic law/ banking law and stock market study at Coordinative Minister of Economy, Finance and Industry (Menkoekuin), and in 2011 participated on training regarding risk based bank rating
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
dan Industri (Menkoekuin), dan pada tahun 2011 mengikuti pelatihan tentang identifikasi pengukuran risk based bank rating (RBBR) yang diselenggarakan oleh LPPI. Sementara pengalaman kerja dalam dunia pendidikan maupun perbankan diawali pada tahun 1986 sebagai dosen Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang, selanjutnya pada tahun 2001 - 2005 menjabat sebagai Ketua Jurusan Bagian Hukum Perdata pada Universitas Nusa Cendana Kupang, kemudian pada tahun 2005–2010 menjabat sebagai anggota Majelis Pengawas Wilayah Notaris (MPWN) Provinsi NTT, dan pada tahun 2009 – 2012 dipercaya sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank NTT.
(RBBR) identification held by LPPI. While, working experience on education and banking sectors are started in 1986 as a lecturer at Faculty of Law at Universitas Nusa Cendana Kupang, and later in 2001 - 2005 serving as Head of Civil Law Department at Universitas Nusa Cendana Kupang, in 2005 – 2010 serving as member of Regional Notary Supervisory Board (MPWN) for NTT Province, and in 2009 – 2012 was appointed as member of Risk Monitoring Committee of Bank NTT.
Komite Audit
Audit Committee
Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Komite Audit
Structure, Membership, Expertise and Independency of Audit Committee
Mengacu pada Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 01 Tahun 2008 Tentang Pedoman Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, maka ditetapkan susunan anggota Komite Audit dengan persyaratan bahwa anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang hukum atau perbankan.
Pursuant to Board of Commissioners has issued Board of Commissioners Decision of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 01 of 2008 regarding Manual for Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, determined that composition of the Audit Committee is under requirement that the member of Audit Committee the latest consist of an Independent Commissioner, and Independent party with finance or accounting expertise and an independent party with legal or banking sector.
Pada posisi akhir tahun 2013 Komite Audit Bank beranggotakan 3 (tiga) orang, yang, terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang anggota, 1 (satu) orang sebagai Komisaris Independen dan dua orang lainnya adalah pihak independen, dengan susunan dan komposisi keanggotaan sebagai berikut:
At the position as end of 2013, Audit Committee of the Bank consists of 3 (three) members of 1 (one) Chairman and 2 (two) members, 1 (one) acted as Independent Commissioner and two other members are independent parties with membership composition, as follows:
Susunan Keanggotaan Komite Audit Bank NTT Composition of Bank NTT Audit Committee Membership Nama Name
Jabatan
Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D
Ketua (Komisaris Independen)
Position
Chairman (Independent Commissioner)
Welem Nunuhitu
Anggota (Pihak Independen)
Member (Independent Party)
Frederik T Makatita, S.Mn
Anggota (Pihak Independen)
Member (Independent Party)
Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Entire membership of Audit Committee has complied with adequate criteria of independency, expertise, integrity
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
251
252
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
dipersyaratkan dalarn Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank NTT dan peraturan/ketentuan terkait lainnya.
and moral which is required on Bank NTT Good Corporate Governance Manual and other related regulation.
Seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
All of Audit Committee members do not have financial, management, shareownership and/or family relationship with other Board of Commissioners, Board of Directors and/ or Controlling Shareholders or affiliation with the Bank which may interfere its independency.
Aspek Independensi Independency Aspect
Prof.Ir.Fredrik Lukas Benu,M.Si,Ph.D
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Not having financial relationship with Board of Comissioners and Board of Directors
-
-
-
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Bank NTT, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi Not having management relationship at Bank NTT, subsidiary or affiliated company
-
-
-
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Bank NTT Not having shareownership relationship in Bank NTT
-
-
-
Welem Nunuhitu Frederik T Makatita, S.Mn
Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit
Duty and Responsibility of Audit Committee
Dalam upaya meningkat kinerja Komite Audit Bank NTT, maka sejak tahun 2012 Direksi Bank NTT telah melakukan penggantian anggota komite audit dengan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 133 Tahun 2012 tanggal 01 Oktober 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Dewan Komisaris Bank NTT.
As an attempt to improve performance of the Audit Committee in Bank NTT, since 2012 Board of Directors of Bank NTT replaced member of Audit Committee under Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 133 of 2012 dated October 1st, 2012 regarding Appointment and Dismissal of Chairman and Member of Bank NTT Board of Commissioners Committee.
Dalam penggantian anggota komite tersebut, susunan keanggotaanya tetap berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/ PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, yaitu bahwa anggota komite audit terdiri dari seorang Komisaris Independen, dan 2 (dua) orang pihak independen melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit, pemantauan atas tindak lanjut hasil audit terhadap pelaksanaan tugas SKAI, kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar yang
On the committee members succession, the membership composition still refers to Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank as amended under Regulation of Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 dated October 5th, 2006 regarding amendment of Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank that member of Audit Committee consist of one Independent Commissioner, and 2 (two) independent parties which carry monitoring and evaluation of follow up on audit result from Internal Audit Unit duty implementation, conformity of audit carried by Public Accountant Office under prevailing standard, compliance of financial statements with prevailing
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
berlaku, kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku, dan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.
accounting standard, and implementation of follow up by the Board of Directors of IAU, public accountant finding and result of audit from Bank Indonesia.
Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
The Audit Committee is obligated to provide recommendation regarding appointment of Public Accountant and Public Accountant Office to the Commissioner to be delivered on GMS.
Tindak Lanjut Program Kerja Komite Audit
Follow-up of Audit Committee Working program
Secara garis besar, selama tahun 2013 Komite Audit telah melakukan kegiatan - kegiatan sesuai dengan piagam komite audit sebagai berikut:
In general, throughout 2013, Audit Committee has carried several activities based on audit committee charter, among others:
1. Mereview pelaksanaan tugas SKAI;
1. Reviewing duty implementation of Internal Audit Unit;
2. Memastikan kesesuaian pelaksanan audit oleh KAP dengan standar audit yang berlaku;
2. Ensuring conformity between audit which is carried by Public Accountant Office with prevailing audit standard.
3. Mereview kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku;
3. Reviewing conformity of financial statements with prevailing accounting standard.
4. Mengevaluasi sejumlah temuan yang belum diselesaikan.
4. Evaluating unsettled findings.
5. Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai ketentuan yang berlaku kepada RUPS melalui Dewan Komisaris.
5. Providing recommendation of Public Accountant and Public Accountant Office appointment based on prevailing regulation to the GMS through the Board of Commissioners.
Aktivitas Rapat Komite Audit
Meeting Activity of Audit Committee
Rapat Komite Audit selama ini dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank dan hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen.
Audit Committee Meeting is carried based on necessity of the Bank and only possible to be held if attended by at least 51% (fifty one per one hundred percent) from total members including an Independent Commissioner.
Berdasarkan tugas dan fokus kegiatan tersebut diatas, selama tahun 2013 Komite Audit telah, melakukan pembahasan dan menyampaikan saran – saran yang meliputi berbagai aktifitas penting yang dilakukan oleh Bank sebanyak 3 (tiga) kali rapat/pertemuan.
Based on duty and focus of the activity, throughout 2013, the Audit Committee has discussed and delivered recommendation which includes several significant activities performed by the Bank in 3 (three) meetings.
Rapat yang diselenggarakan oleh Komite Audit secara internal sebanyak 3 (tiga) kali dan 1 (satu) rapat koordinasi bersama unit kerja terkait lainnya, dengan perincian sebagai berikut:
The meeting which is held by the Audit Committee internally of 3 (three) meetings and 1 (one) coordination meeting with related working unit, with detail as follows:
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
253
254
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
No.
Bank NTT 2013 Annual Report
Materi Agenda
Tanggal Date
Kode Peserta* Participants Code* 1
2
3
4
1.
17 Januari 2013 January 17th, 2013
1. Pembahasan Draft Keputusan Direksi Bank Tentang Pedoman Audit Berbasis Risiko. 2. Pembahasan hasil Audit Bulan November 2012 3. Pembahasan Hasil Pemeriksaan Bank NTT Cabang Kefamenanu 4. Pembahasan Hasil Pemeriksaan Bank NTT Cabang Kalabahi 5. Pembahasan Hasil Pemeriksaan Bank NTT Cabang Maumere 6. Lain – lain 1. Discussion of Bank’s Board of Directors Policy Draft regarding Risk Based Audit Manual. 2. Discussion of Audit Result in November 2012 3. Discussion of Audit Result for Bank NTT’s Kefamenanu Branch Office. 4. Discussion of Audit Result for Bank NTT’s Kalabahi Branch Office. 5. Discussion of Audit Result for Bank NTT’s Maumere Branch Office 6. Others.
√
√
√
√
2..
03 Mei 2013 May 3rd, 2013
1. Pembahasan Kinerja Bisnis Triwulan I TB 2013. 2. Pembahasan Penggunaan PT. PAN sebagai Broker Penjaminan Kredit 3. Pembahasan Penerapan PSAK 50/55 4. Pembahasan Pemberian Kredit di Kantor Cabang Khusus 5. Pembahasan Pemberian sanksi tegas kepada Pegawai yang melakukan pelanggaran. 6. Lain-lain 1. Discussion of Business Performance as of 1st Quarter of 2013. 2. Discussion of addressing PT PAN as Loan Insurance Broker 3. Discussion of SFAS 50/55 Implementation 4. Discussion of Loan Disbursement at Special Branch Office 5. Discussion of firm sanction to employee who is proven perform violation
√
√
√
√
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Materi Agenda
Tanggal Date
No.
Kode Peserta* Participants Code* 1
2
3
4
3.
09 Juli 2013 July 9th, 2013
1. Pembahasan Hasil Audit Bank Indonesia. 2. Pembahasan Hasil Audit BPK. 3. Pembahasan Hasil Temuan SKAI. 4. Pembahasan Kasus Cabang Waikabubak. 5. Lain-lain 1. Discussion of Audit Result from Bank Indonesia. 2. Discussion of BPK Audit Result. 3. Discussion of Internal Audit Unit Audit Result. 4. Disucssion of Waikabubak Branch Office Issue. 5. Others.
√
√
√
√
4.
26 November 2013 November 16th, 2013
Evaluasi Laporan Hasil Audit Posisi September 2013 Evaluation of September 2013 Position Audit Result
√
√
√
√
*Keterangan Kode Nama Peserta *Explanation of Participants Name Code 1) Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D 2) Welem Nunuhitu 3) Frederik T Makatita, S.Mn 4) Divisi Pengawasan dan SKAI
Keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
Decision of the Committee meeting is based on consensus, if the consensus is failed to be achieved, decision making will be carried by voting.
Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara baik oleh Dewan Komisaris.
Decision of the Committee meeting is stated on a Minutes of Meeting which is signed by all of attending Committee members as well as appropriately documented. Result of Audit Committee meeting is a recommendation which can be adequately used by the Board of Commissioners.
Tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite Pernantau Risiko baik secara internal maupun rapat koordinasi, adalah sebagai berikut:
Level of attendance of each member on the Audit Committee both internally and coordination meeting is as follows:
Nama Name
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D
4
100%
Welem Nunuhitu
4
100%
Frederik T Makatita, S.Mn
4
100%
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
255
256
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Komite Pemantau Risiko
Structure, Membership, Expertise and Independency of Risk Monitoring Committee
Menindaklanjuti Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 01 Tahun 2008 Tentang Pedoman Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, maka Direksi Bank NTT menetapkan Pembentukan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko sesuai Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 133 Tahun 2012 tanggal 01 Oktober 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Dewan Komisaris Bank NTT.
Following Board of Commissioners Decision of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 01 of 2008 regarding Manual for Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, the Board of Directors of Bank NTT determined establishment of Risk Monitoring Committee under Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara No. 133 of 2012 dated October 01st, 2012 regarding Dismissal and Appointment of Chairman and Members of Board of Commissioners Committee Members in Bank NTT.
Berdasarkan pada 2 (dua) ketentuan tersebut, maka Direksi Bank NTT menetapkan Anggota Komite Pemantau Risiko Bank NTT dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor 23 Tahun 2013 tanggal 11 Maret 2013 tentang Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Risiko Bank NTT, yang memutuskan bahwa susunan keanggotan Komite Pemantau Risiko Bank NTT terdiri dari seorang Komisaris Independen, dan 2 (dua) orang pihak independen.
Based on those 2 (two) regulations, the Board of Directors determined members of Bank NTT Risk Monitoring Committee under Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara No. 23 of 2013 dated March 11th, 2013 regarding Appointment of Risk Monitoring Committee Members in Bank NTT which decided that composition of Bank NTT Risk Monitoring Committee consits of an Independent Commissioner and 2 (two) independent parties.
Maksud dari pembentukan Komite Pemantau Risiko adalah untuk memastikan bahwa kerangka kerja yang telah disusun pada unit kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap eksposure risiko Bank, baik operasional maupun non operasional.
Objectives of Risk Monitoring Committee establishment is to ensure that framework which has been prepared on risk management unit has provided adequate protection against risk exposure of the bank both operational and nonoperational.
Komite Pemantau Risiko dibentuk bertujuan melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, dan pemantauan serta evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, guna memberikan rekomendasi dan saran atas berbagai kegiatan perusahaan sehingga perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan terhadap Direksi.
The Risk Monitoring Committee is established to carry evaluation regarding conformity of risk management policy with its implementation, and monitoring and evaluation of Risk Management Committee and Risk Management Unit to give recommendation and advise of several corporate activities which needs to be concerned by the Board of Commissioners in carrying duty and monitoring function towards the Board of Directors.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Komite Pemantau Risiko beranggotakan 3 (tiga) orang, yang terdiri dari 1 (satu)
Based on Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank as amended under Regulation of Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 dated October 5th, 2006 regarding amendment of Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank, The Risk Monitoring Committee consist of 3 (three) members which including
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
orang Ketua dan 2 (dua) orang anggota, satu orang sebagai Komisaris (Komisaris Independen) dan 2 (dua) orang lainnya adalah pihak independen. Dua orang pihak independen pada posisi anggota Komite Pemantau Risiko tersebut di atas terdiri dari:
1 (one) Chairman and 2 (two) members, one member as Commissioner (Independent Commissioner) and 2 (two) other members as independent parties. Two independent parties on the Risk Monitoring Committee members are:
- Seorang yang memiliki keahlian di bidang keuangan; dan
1. An individual with expertise on finance sector, and
- Seorang yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko
2. An individual with expertise on risk management sector.
Susunan dan komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko, sebagai berikut:
Composition of Risk Monitoring Committee is as follows:
Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Resiko Bank NTT Membership of Bank NTT Risk Monitoring Committee Nama Name
Jabatan Position Ketua (Komisaris Independen) Chairman (Independent Commissioner)
Petrus Elias Jemadu, SH, M.Hum Izhaak Frengky Amalo, SH
Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party)
Dwi Agus Kuntarto, SE
Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party)
Seluruh keanggotaan Komite Pemantau Risiko telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/ PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum maupun Keputusan Direksi PT. Bank Pembagunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 30 Tahun 2006 tentang Penetapan Buku Pedoman Code of Conduct dan Code Of Corporate Governance, yang mana dalam isi dari ketentuan tersebut menetapkan tujuan penerapan Good Corporate Governance Bank NTT dan peraturan/ketentuan terkait lainnya.
Entire membership of Risk Monitoring Committee has complied with adequate criteria, independency, expertise, integrity and moral as required on Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank as amended under Regulation of Bank Indonesia No. 8/14/ PBI/2006 dated October 5th, 2006 regarding amendment of Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank and Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 30 of 2006 regarding determination of Code of Conduct and Code of Corporate Governance Manual, which on the content of Good Corporate Governance implementation objectives for Bank NTT and other related regulation.
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen.
All of Risk Monitoring Committee members do not have financial, management, shareownership and/or family relationship with other Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders or affiliation with the Bank which may interfere its independency.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
257
258
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel Independensi Tabel Independensi Aspek Independensi Independency Aspect
Petrus Elias Jemadu, SH,M.Hum
Izhaak Frengky Amalo
Dwi Agus Kuntarto, SE
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Not having financial Relationship with Board of Commissioners and Board of Directors
-
-
-
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Bank NTT, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi Not having management relationship in Bank NTT, subsidiary or affiliated company
-
-
-
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Bank NTT Not having shareownership in Bank NTT
-
-
-
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit Not having family relationship with Board of Commissioners, Board of Direcors and/ or member of Risk Monitoring Committee
-
-
-
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah Not serving as member of political party or regional government official
-
-
-
Tugas dan Tanggung jawab Komite Pemantau Risiko Peran dan tanggungjawab Komite Pemantau Risiko sebagaimana Keputusan Direksi PT. Bank Pembagunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 30 Tahun 2006 tentang Penetapan Buku Pedoman Code of Conduct dan Code Of Corporate Governance, adalah:
Duty and Responsibility of Risk Monitoring Committee Role and responsibility of Risk Monitoring Committee in compliance with the Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 30 of 2006 regarding determination of Code of Conduct and Code of Corporate Governance Manual, as follows:
1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan dimaksud.
1. Determine evaluation regarding conformity between risk management policy with the policy implementation.
2. Melakukan pemantauan serta evaluasi pelaksanaan tugas komite manajemen risiko dan satuan kerja manajemen risiko guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
2. Carry monitoring and evaluation of Risk Management Committee and risk management unit duty implementation to give recommendation to the Board of Commissioners.
Tindak Lanjut Program Kerja Komite Pemantau Risiko
Follow-Up of Risk Monitoring Committee Working Program
Secara garis besar, selama tahun 2013 fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Pemantau Risiko, antara lain sebagai berikut :
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
In general, throughout 2013, focus of activity which is carried by Risk Monitoring Committee, among others:
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
1. Komite Pemantau Risiko telah mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko secara cukup memadai.
1. Risk Monitoring Committee has evaluated policy and implementation of risk management in acceptable level.
2. Komite Pemantau Risiko cukup sering melakukan pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, terlihat dari frekuensi rapat yang diadakan oleh Komite Pemantau Risiko selama semester II tahun 2013 adalah sebanyak 2 (dua) kali.
2. Risk Monitoring Committee often carried monitoring and evaluate implementation of Risk Management Committee and Risk Management Unit duty as indicated from frequency of the meeting held by Risk Monitoring Committee in 2nd Semester of 2013 of 2 (two) meetings.
Aktivitas Rapat Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Meeting Activity
Rapat Komite Pemantau Risiko selama ini dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank dan hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen.
Currently, Risk Monitoring Committee meeting is carried based on necessity of the Bank and only possible to be held if attended by at least 51% (fifty one per one hundred percent) from total members including an Independent Commissioner.
Berdasarkan tugas dan fokus kegiatan tersebut diatas, selama tahun 2013 Komite Pemantau Risiko telah melakukan pembahasan dan menyampaikan saran –saran yang meliputi berbagai aktifitas penting yang dilakukan oleh Bank sebanyak 2 (dua) kali rapat/pertemuan.
Based on duty and focus of the activity, throughout 2013, the Risk Monitoring Committee has discussed and delivered recommendation which includes several significant activities performed by the Bank in 3 (three) meetings.
Rapat yang diselenggarakan oleh Komite Pemantau Risiko secara internal sebanyak 2 (dua) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:
The meeting which is held by the Risk Monitoring Committee internally of 2 (two) meetings, with detail as follows:
1.
Materi Agenda
Tanggal Date
No.
21 Mei 2013 May 21st, 2013
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
1. Pemberitaan tentang Pemalsuan Dokumen Kredit Bank NTT oleh Oknum Guru SMA Negeri 4 Kupang. 2. Pembahasan Mutasi Jabatan Terhadap Pejabat. 3. Pembahasan Penyusunan Tim Stress Test 4. Pembahasan Penempatan Dana Antar Bank 5. Lain-lain 1. Publication about Bank NTT Credit Document Fraud by suspect of SMA Negeri 4 Kupang Teacher 2. Discussion about position mutation of the Executives. 3. Discussion of Stress Test Team Establishment 4. Discussion of Interbank Fund Placement 5. Others
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Kode Peserta* Participants Code* 1
2
3
√
√
√
Laporan Keuangan Financial Review
259
260
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
No.
2..
Bank NTT 2013 Annual Report
Materi Agenda
Tanggal Date
11 November 2013 November 11th, 2013
Kode Peserta* Participants Code*
1. Pembahasan Profil Risiko Triwulan III. 2. Lain-lain 1. Discussion of 3rd Quarter Risk Profile 2. Others
1
2
3
√
√
√
*Keterangan Kode Nama Peserta *Explanation of Participants Name Code 1) Petrus E. Jemadu, SH, M.H 2) Izhaak Frengky Amalo, SH 3) Dwi Agus Kuntarto, SE Untuk rapat koordinasi Komite Pemantau Risiko dengan unit kerja Bank lainnya telah dilakukan sebanyak 1 (satu) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:
No.
1.
Materi Agenda
Tanggal Date
28 Januari 2013 January 28th, 2013
The coordination meeting of Risk Monitoring Committee with other working unit of the Bank held in 1 (one) meeting, as follows: Kode Peserta* Participants Code*
1. Membahas Perkembangan Balance Score Card. 2. Permasalahan Cabang Maumere 3. Pembahasan Kinerja Bisnis 4. Lain-lain 1. Discussion of Balance Score Card progress. 2. Maumere Branch Office Issue. 3. Business Performance DIscussion 4. Others
1
2
3
4
5
√
√
√
√
√
*Keterangan Kode Nama Peserta * Explanation of Participants Name Code 1) Prof.Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (4) Komite Audit 2) Izhaak Frengky Amalo, SH (5) Divisi Manajemen Risiko 3) Petrus Elias Jemadu, SH, M.H Keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
Decision of the Committee meeting is based on consensus, if the consensus is failed to be achieved, decision making will be carried by voting.
Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat komite beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara baik oleh Dewan Komisaris.
Decision of the Committee meeting is stated on a Minutes of Meeting which is signed by all of attending Committee members as well as appropriately documented including every dissenting opinions occurred during the meeting attached with its reason. Result of Audit Committee meeting is a recommendation which can be adequately used by the Board of Commissioners.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite Pemantau Risiko baik secara internal maupun rapat koordinasi, adalah sebagai berikut: Nama Name
Level of attendance of each member on the Risk Monitoring Committee both internally and coordination meeting is as follows:
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Petrus Elias Jemadu, SH, M.Hum
2
100%
Izhaak Frengky Amalo, SH
2
100%
Dwi Agus Kuntarto, SE
2
100%
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration And Nomination Committee
Struktur, Keanggotaan, Keahlihan, dan Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi.
Structure, Membership, Expertise and Independency of Remuneration and Nomination Committee
Sebagaimana pembentukan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dasar pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank NTT mengacu pada Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 01 Tahun 2008 Tentang Pedoman Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, yang selanjutnya diimplementasikan lebih rinci dengan beberapa ketentuan, dan terakhir dengan Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 133 Tahun 2012 tanggal 01 Oktober 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Dewan Komisaris Bank NTT yang menetapkan bahwa anggota Komite terdiri dari seorang Komisaris Independen, dan 2 (dua) orang pihak independen.
In line with establishment of Audit Committee and Risk Monitoring Committee, principal of Remuneration and Nomination Committee establishment in Bank NTT is referring to Board of Commissioners Decision of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 01 of 2008 regarding Manual for Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, which later more comprehensively implemented under several regulation, with the latest of Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 133 of 2012 dated October 1st, 2012 regarding Appointment and Dismissal of Chairman and Member of Bank NTT Board of Commissioners Committee which determines member of the Committee consists of an Independent Commissioner and 2 (two) independent parties.
Pada tahun buku 2013 susunan Komite Remunerasi dan Nominasi beranggotakan 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua merangkap Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota masing – masing 1 (satu) orang Komisaris Independen dan seorang Pejabat Eksekutif yang mernbawahi unit kerja Sumber Daya Manusia, dengan susunan dan komposisi keanggotaan sebagai berikut:
For fiscal year 2013, membership of Remuneration and Nomination Committee consists of 3 (three) members of 1 (one) Chairman as Independent Commissioner and 2 (two) members, 1 (one) Independent Commissioner and an Executive who supervises Human Resources Unit, with membership composition as follows:
Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank NTT Membership of Bank NTT Remuneration and Nomination Committee Nama Name
Jabatan Position
Prof.Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D
Anggota (Komisaris Independen) Member (Independent Commissioner)
Petrus Elias Jemadu, SH, M.Hum
Anggota (Komisaris Independen) Member (Independent Commissioner)
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
261
262
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank NTT Membership of Bank NTT Remuneration and Nomination Committee Nama Name
Jabatan Position Anggota (Kepala Divisi SDM) Member (Head of HR Division)
Bastian Soleman Pello Seluruh keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank NTT dan peraturan, ketentuan terkait lainnya.
Entire membership of Remuneration and Nomination Committee has complied with adequate criteria of independency, expertise, integrity and moral which is required on Bank NTT Good Corporate Governance Manual and other related regulation.
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saharn dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
All of Remuneration and Nomination Committee members do not have financial, management, shareownership and/or family relationship with other Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders or affiliation with the Bank which may interfere its independency.
Prof.Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si,Ph.D
Petrus Elias Jemadu, SH,M.Hum
Bastian Soleman Pello
-
-
-
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Bank NTT, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi Not having management relationship in Bank NTT, subsidiary or affiliated company
-
-
-
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Bank NTT Not having shareownership in Bank NTT
-
-
-
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit Not having family relationship with Board of Commissioners, Board of Direcors and/or member of Risk Monitoring Committee
-
-
-
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah Not serving as member of political party or regional government official
-
-
-
Aspek Independensi aspects of Independence Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Not having financial Relationship with Board of Commissioners and Board of Directors
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi.
Duty and Responsibility of Remuneration and Nomination Committee
Pelaksanaaan peran dan tanggungjawab Komite Pemantau Risiko sebagaimana Keputusan Direksi PT. Bank Pembagunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 30 Tahun 2006 tentang Penetapan Buku Pedoman Code of Conduct dan Code Of Corporate Governance, adalah:
Implementation of duty and responsibility of Risk Monitoring Committee as Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 30 of 2006 regarding determination of Code of Conduct and Code of Corporate Governance Manual, among others:
1. Melakukan evaluasi Remunerasi;
1. Performing evaluation on remuneration policy.
terhadap
kebijakan
dibidang
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Providing recommendation to the Board of Commissioners regarding remuneration policy for Board of Commissioners and Board of Directors to be disclosed at the General Meetings of Shareholders.
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remumerasi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
3. Providing recommendation to the Board of Commissioners regarding remuneration policy for Executive Officers and employees in general to be delivered to the Board of Directors.
4. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota dewan Komisaris dan Direksi kepada dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
4. Prepares and provides recommendation regarding Board of Directors and Board of Commissioners members nomination and/or replacement procedure as well as system to be disclosed to the General Meetings of Shareholders.
5. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
5. Provides recommendation regarding prospective Board of Commissioners and/or Board of Directors members to the Board of Commissioners to be disclosed to the General Meetings of Shareholders.
6. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris
6. Provides recommendation regarding Independent Party that will serve as Committee’s members to the Board of Commissioners.
Tindak Lanjut Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Follow-up of Remuneration and Nomination Committee Working Program
Beberapa tindak lanjut program kerja komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2013 antara lain:
Several follow up of Remuneration and Nomination Committee follow-up in 2013, as follows:
1. Menetapkan kriteria calon Dewan Komisaris dan calon anggota Direksi.
1. Determining criteria of Board of Commissioners and Board of Directors candidate.
2. Membahas kenaikan penghasilan Pejabat Ekesekutif dan Pegawai.
2. Discussing salary appraisal of Executives and Employees.
Aktivitas Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Meeting Activity
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi selama ini dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank NTT dan hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Remuneration and Nomination Committee Meeting is carried based on necessity of the Bank and only possible to be held if attended by at least 51% (fifty one per one hundred percent) from total members including an Independent Commissioner.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
263
264
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Rapat Komite dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
The meeting of Committee is held at minimum once in a year.
Berdasarkan tugas dan fokus kegiatan tersebut di atas, selama tahun 2013 Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan pembahasan dan menyampaikan saran - saran yang meliputi berbagai aktifitas penting yang dilakukan oleh Bank sebanyak 1 (satu) kali rapat/pertemuan.
Based on duty and focus of the activity, throughout 2013, the Remuneration and Nomination Committee has discussed and delivered recommendation which includes several significant activities performed by the Bank in 1 (one) meeting.
Rapat yang diselenggarakan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi secara internal sebanyak 1 (satu) kali rapat/ pembahasan, sebagai berikut:
The meeting which is held by the Remuneration and Nomination Committee internally of 1 (one) meeting, with detail as follows:
No.
Materi Agenda
Tanggal Date
Kode Peserta* Participants Code* 1
2
3
1.
17 September 2013 September 17th, 2013
Pembahasan Syarat-Syarat Khusus Calon Komisaris dan Direksi Discussion of Special Requirement for Board of Commissioners and Board of Directors Candidate
√
√
√
2.
30 Oktober 2013 October 30th, 2013
Pembahasan Kenaikan Penghasilan Pegawai TB 2013 Discussion of Employee Salary Appraisal FY 2013
√
√
√
*Keterangan Kode Nama Peserta *Explanation of Participants Name Code 1) Prof.Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D 2) Petrus Elias Jemadu, SH, M.Hum 3) Bastian Soleman Pello Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, apabila tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak, dan segala keputusan rapat Komite bersifat mengikat bagi seluruh anggota Komite.
Decision of the Committee meeting is based on consensus, if the consensus is failed to be achieved, decision making will be carried by voting and every decision of the meeting is obligatory for every members of the Committee.
Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan.
Decision of the Committee meeting is stated on a Minutes of Meeting which is signed by all of attending Committee members as well as appropriately documented.
Tingkat kehadiran masing – masing anggota dalam rapat Komite Remunerasi dan Nominasi baik secara internal maupun rapat koordinasi, adalah sebagai berikut:
Level of attendance of each member on the Remuneration and Nomination Committee both internally and coordination meeting is as follows:
Nama Name
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Prof.Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D
1
100%
Petrus Elias Jemadu, SH, M.Hum
1
100%
Bastian Soleman Pello
1
100%
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sebagai salah satu kelengkapan organ tata kelola perusahaan (GCG), Bank NTT memiliki seorang Sekretaris Perusahaan yang berada di bawah kewenangan dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Penunjukkan Sekretaris Perusahaan di Bank NTT didasarkan pada SK Direksi No.104 tahun 2012 tanggal 21 September 2012 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan struktural PT. Bank NTT. Keberadaan Sekretaris Perusahaan ditujukan untuk meningkatkan pelayanan Perseroan terhadap masyarakat dan investor sekaligus memastikan seluruh kegiatan Perseroan telah sesuai dengan prinsip GCG dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
As a part of Corporate Governance (GCG) Organ, Bank NTT appointes Corporate Secretary who is directly under the authority and responsibility to the Board of Directors. Appointment of Corporate Secretary in Bank NTT is based on BOD Decree No. 104 of 2012 dated September 21st, 2012 regarding dismissal and appointment of and on structural position of PT Bank NTT. Existence of Corporate Secretary in the Company is aimed to improve Company’s service to the society and investoer and ensure every activity of the Company has complied with GCG principle and prevailing regulation.
Profil Sekretaris Perusahaan 2013
Profile of Corporate Secretary 2013
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. No.104 tahun 2012 tanggal 21 September 2012. Sekretaris Perusahaan Bank NTT saat ini dijabat oleh Drs. Nasaruddin Profil Sekretaris Perusahaan Bank NTT, sebagai berikut:
Pursuant to Board of Directors Decree No. 104 Corporate Secretary of Bank NTT is currently served by Drs. Nasaruddin, profile of Corporate Secretary of Bank NTT is as follows:
Drs. Nasaruddin
Drs. Nasaruddin
Kepala Divisi Perencanaan & Corporate Secretary
Head of Planning & Corporate Secretary Division
Menjabat sebagai Kepala Divisi Perencanaan & Corporate Secretary Bank NTT sejak 22 September 2012 hingga sekarang. Meniti karier sebagai pegawai pelaksana pada Bank NTT sejak Maret 1989 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni: Wakil Kepala Cabang Maumere, Pemimpin Cabang Pembantu Bajawa, Pemimpin Cabang Pembantu SoE, Wakil Pemimpin Cabang Utama Kupang, Kepala Bagian Riset dan Pengembangan, Wakil Pemimpin Cabang Utama Kupang Bidang Pemasaran, Kepala Sub Divisi Riset dan Pengembangan Kantor Pusat, Kepala Riset dan Pengembangan, Pemimpin Cabang/Manajer Bisnis Cabang Kalabahi.
Serving as Head of Planning & Corporate Secretary Division since September 22nd, 2012 to present. Started his career as Staff of Bank NTT since March 1989 and once served in various important positions in Bank NTT, among others: Deputy of Head of Maumere Branch Office, Head of Bajawa Supporting Branch Office, Head of SOE Supporting Branch Office, Deputy of Kupang Primary Branch Office, Head of Research and Development, deputy of Head of Kupang Primary Branch Office for Marketing Sector, Head of Research and Development Sub-Division, Head Office, Head of Research and Developemtn, Head of Kalabahi Branch Office/Business Manager.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
Duty and Responsibility of Corporate Secretary
Tugas-tugas Sekretaris Perusahaan antara lain adalah:
Duties of the Corporate Secretary, among others:
1. Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal.
1. Catch-up with stock market development, primarily to several regulation which is prevailed in stock market.
2. Memberi masukan kepada Direksi guna mematuhi peraturan OJK peraturan pelaksanaannya.
2. Provide recommendation to the Board of Directors to comply with OJK Regulation as implementation regulation.
3. Sebagai penghubung (contact person) antara Bank dengan OJK dan masyarakat. 4. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi Bank.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
3. As liaison officer between the Bank and OJK and society. 4. Provide service to the society regarding any information which is related with the Bank’s condition.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
265
266
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
5. Menyiapkan Daftar Khusus Saham.
5. Prepare Special List of Shares.
6. Menghadiri rapat Dewan Komisaris dan rapat Direksi dan membuat catatan hasil rapat tersebut.
6. Attend Board of Commissioners and Board of Directors meeting and prepare the Minutes of Meetings.
7. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
7. Responsible in implementing General Meetings of Shareholders.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
Duty Implementation of Corporate Secretary Dewan
1. Meeting implementation (GMS, Committee, Board of Commissioners, Board of Directors, Management).
2. Memfasilitasi hubungan dengan instansi Pemerintah dan institusi terkait lainnya serta para pemangku kepentingan
2. Facilitate relationship with public agency and other related institution and the stakeholders.
3. Membangun citra positif perusahaan melalui aktivitas komunikasi dan promosi
3. Building corporate image through communication and promotion activity.
4. Menyusun laporan manajemen (bulanan, semester dan tahunan)
triwulanan,
4. Prepare managements report (monthly, quarterly, semeser and annual).
5. Mengawal pelaksanaan penerapan dan penilaian Tata Kelola Perusahaan
5. Assist implementation and assessment of corporate governance.
6. Menyusun program dan merealisasikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
program
6. Prepare and execute Corporate Social Responsibility Program.
7. Penyelenggaraan setiap rapat termasuk pembuatan notulennya dan pengelolaan dokumen yang terkait, dilaksanakan tiap bulan dengan rincian sebagai berikut:
7. Implement every meeting including the Minutes of Meetings and management of related document, to be held monthly with detail as follows:
1. Penyelenggaraan rapat (RUPS, Komisaris, Direksi, Manajemen)
Pengurus,
Jenis Rapat
2012
2013
Rapat Umum Pemegang Saham
2
3
General Meetings of Shareholders
Rapat Pengurus (Dewan Komisaris - Direksi)
7
8
Management Meetings (Board of Commissioners – Board of Directors)
Rapat Dewan Komisaris
7
8
Board of Commissioners Meetings
Rapat Dewan Komisaris dan Fungsi Lainnya
7
8
Board of Commissioners and Working Unit Meeting
Rapat Dewan Komisaris dan Komite
4
4
Board of Commissioners and Committee Meeting
Rapat Direksi
7
8
Board of Directors Meeting
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Peran PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur untuk menghindari transaksi yang mengandung benturan kepentingan adalah dengan meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia sehingga mampu bertindak sesuai dengan standar teknis yang bercirikan pada etika profesi, kepatuhan pada aturan, ketelitian dalam bekerja demi mencapai target bisnis.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Type of Meetings
Conflic of Interest Transaction Role of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara TImur to prevent conflict of interest transaction is by increasing professionalism of Human Resources to act based on technical standards which indicates professional ethics, compliance to the regulation, precision in working to achieve business target.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Sasaran peningkatan profesionalisme ini difokuskan pada kesadaran untuk mengamalkan nilia-nilai etis yang terkandung dalam ketentuan kode etik dan tingkah laku (code of conduct) Bank NTT, sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT. Bank Pembagunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 30 Tahun 2006 tentang Penetapan Buku Pedoman Code of Conduct dan Code Of Corporate Governance.
Objectives of the professionalism improvement is focused on awareness to carry ethical values on code of conduct of Bank NTT, as determined under Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 30 of 2006 regarding Determination of Code of Conduct and Code of Corporate Governance Manual.
Diharapkan dengan penerapan kode etik dan tingkah laku (code of conduct) Bank NTT, maka seluruh jajaran perseroan mulai dari Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan senantiasa mampu menjunjung tinggi integritas pribadi dan profesionalisme yang luhur sesuai nilai-nilai budaya Bank NTT yang disingkat dengan istilah FLOBAMORA. Nilai-nilai budaya FLOBAMORA ini mempunyai makna Fleksibel, Loyal, Obyektif, Bersaing, Antisipatif, Mematuhi Ketentuan, Orintasi Bisnis, Religius dan Amanah.
It is expected that implementation of code of conduct of Bank NTT, all part of the Company starts from Board of Commissioners, Board of Directors an employee will always upholds high personal integrity and noble professionalism based on Bank NTT culture, known as FLOBAMORA. The FLOBAMORA values holds meaning of Flexible, Loyal, Objective, Competitive, Anticipative, Complying the Regulation, Business Oriented and Religious and Trusted.
Implementasi atas setiap makna tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Implementation of each meaning is explained as follows:
1. Fleksibel, memiliki makna bahwa sikap Pengurus dan Karyawan Bank NTT untuk siap menerima perubahan. Salah satunya adalah peningkatan keahlihan, ketrampilan untuk pelaksanaan tugas sesuai tuntutan dan kebutuhan perusahaan.
1. Flexible, refers to attitude of Management and Employee of Bank NTT to be ready in every change. On of the effort is by increasing expertise, skill to perform duty based on demand and necessity of the Company.
2. Loyal, memiliki makna bahwa sikap setia dalam menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab, mampu bekerja dengan iklas, rela berkorban dan penuh pengabdian serta senantiasa manaati nilai-nilai kebenaran.
2. Loyal, refers to a loyalty in carrying duty and responsibility in full responsible, able to work and sincere, willing to sacrifice and dedicated and always complies with truth values.
3. Obyektif, memiliki makna bahwa kemampuan mengambil keputusan secara jujur tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau pihak-pihak lain yang dapat merugikan Bank.
3. Objective, refers to a definition if the ability to take honest decision without interfere by personal or other parties’ interest which may bring loss to the Company.
4. Bersaing, memiliki makna bahwa sikap berani berkompetisi dalam mencapai prestasi kerja atau kinerja di atas dari yang telah ditetapkan.
4. Competitive, refers to a ready to compete and brave attitude in achievement working or performance realization form which has determined.
5. Antisipatif, memiliki makna bahwa sikap yang senantiasa mengantisipasi risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaaan tugas yang potensial merugikan Bank, serta sikap tanggap dan cepat dalam mengambil peluang yang ada pontesial menguntungkan Bank.
5. Anticipatory, refers to an attitude which shall anticipate any risk which may be potentially occurred and bring loss to the Bank, and fast responsive attitude in taking potential and beneficiary opportunities for the Bank.
6. Mematuhi Ketentuan, memilki makna bahwa sikap untuk senantiasa mematuhi ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Comply with regulation, refers to an attitude to always comply with prevailing law and regulation.
7. Orientasi Bisnis, memiliki makna bahwa sikap untuk selalu memprioritas berjalan dan berhasilnya bisnis
7. Business Orientation, refers to an attitude to prioritize in operational and sustainability of the Bank’s business, due
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
267
268
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
atau usaha Bank, karena ini disadari sebagai suatu persyaratan dasar menuju tercapainya visi perusahaan.
to realized as one of principal in achieving vision of the Company.
8. Religius, memiliki makna bahwa sikap percaya bahwa Tuhan selalu ada pada saat bekerja sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman, penuh kedamaian dan toleran.
8. Religious, refers to in every faithful to God Almighty attitude is during the working process that will build comfort, peace and tolerant working condition.
9. Amanah, memiliki makna bahwa mengemban tugas dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi untuk menciptakan rasa aman, nyaman, tepat dan dapat dipercaya dalam pelayanan.
9. Trusted, refers to uphold high duty and integrity as well as professionalism to build safe, comfort, accurate and trusted on the service.
Dengan diimplemantasikannya nilai-nilai dalam Pedoman Kode Etik dan Tingkah Laku diharapkan akan mampu mencegah potensi terjadinya benturan kepentingan dalam setiap aktivitas, termasuk dalam pengambilan keputusan.
Within the implementation of values on Code of Conduct Manual is expected will prevent potential of conflict of interest in every activity including on the decision making process.
Dalam menata kelola perusahaan sepanjang tahun buku 2013, Bank NTT tidak pernah mengalami adanya transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
In administering the governance, throughout 2013, Bank NTT never experiences conflict of interest transaction.
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Implementation Of Compliance Function
Memperhatikan tantangan dan risiko usaha Bank yang semakin beraneka ragam, maka Bank NTT senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan cara dan strategi memitigasi risiko. Upaya mitigasi risiko tersebut dilaksanakan dengan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Upaya peningkatan kepatuhan tersebut diimplementasikan dengan cara menumbuhkan sifat patuh terhadap aturan yang berlaku bagi semua tingkatan organisasi, salah sato contohnya adalah melaksanakan program-program pendidikan dan pelatihan kepada seluruh tingkatan organisasi secara berkala dan tersistem.
By concerning business challenge and development, Bank NTT continuously performs improvement of risk mitigation method and strategy. The risk mitigation effort is carried by increasing compliance with prevailing regulation. An attempt to increase the compliance is implemented by fostering compliance attitude in every organizational level, one of the example is by carrying education and training program to all organization level, by conducting education and training for all organization level regularly and systematically.
Maksud penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagaimana tersebut diatas, untuk meningkatkan keahlihan dan ketrampilan setiap pengurus maupun seluruh Karyawan Bank NTT sehingga mampu membuat kebijakan yang tidak bertentangan dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Objectives of education and training activity implementation as illustrated on above-mentioned table is to enhance expertise and skill of every Management or employees of Bank NTT to initiate policy which is not violating Regulation of Bank Indonesia and other prevailing regulation.
Untuk memastikan bahwa seluruh tingkatan organisasi telah mampu melaksanakan kebijakan yang tidak bertentangan dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku, maka dibutuhkan adanya organ perseroan yang berkerja untuk meneliti dan menguji kebijakan-kebijkan tersebut. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
To ensure that every organization level has carried any policy which is not violation Regulation of Bank Indonesia and prevailing regulation, A Company’s Organ which is hired to observe and assess the policies. Based of Regulation of Bank Indonesia and other prevailing law, Company’s organ which duty is to observe and asses those policies. Based on Regulation of Bank Indonesia No. 13/2/PBI/2011 dated January 12th, 2011 regarding Compliance Director
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Bank Umum, organ dimaksud adalah seorang Direktur yang disebut dengan nama Direktur Kepatuhan.
implementation in Commercial Bank, the organ as stated is a Director which is also acknowledged as Compliance Director.
Dalam menata kelola perusahaan, Direktur Kepatuhan mempunyai tugas dan bertangggung jawab sebagai barikut:
In administering the Company, the Compliance Director holds duties and responsibilities, among others:
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
1. Prepare strategy to strengthen Corporate Culture establishment in the Bank.
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
2. Recommend compliance policy or principles which will be determined by the Board of Directors.
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank;
3. Implement compliance system and which will be used to prepare regulation and guideline of Bank’s Internal.
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;
4. Ensure that every policy, regulation, system and procedure and business activity carried by the Bank has conform with regulation of applied Law, including of Sharia Principle of Sharia Commercial Bank and Sharia Business Unit.
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
5. To minimize Compliance Risk of the Bank.
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/ atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku;
6. Perform prevention action that the policy and/or decision taken by the Boar of Directors or Head of Foreign Bank which not violating Regulation of Bank Indonesia and prevailing regulation.
7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
7. Carry other duties which are related with Compliance Function.
Dalam tahun buku 2013 Direktur Kepatuhan Bank NTT telah menetapkan langkah – langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang – undangan yang berlaku, antara lain:
Throughout 2013, Compliance Director of Bank NTT has determined several necessary steps to ensure that the Bank has complied with all of Regulation of Bank Indonesia and other law, s follows:
1. Telah melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan secara berkala kepada Direktur Utama dan Bank Indonesia yang disampaikan secara berkala dan tepat waktu (semesteran) dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.
1. Has reported duty and responsibility implementation of Compliance Director gradually to the President Director and Bank Indonesia in timely (semester) manner with notification to the Board of Commissioners.
2. Menetapkan, langkah–langkah kebijakan yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku.
2. Determine, policy action which is required to ensured that the Bank has complied with all prevailing law and regulation.
3. Memantau faktor pendukung kepatuhan Bank terhadap ketentuan diantaranya:
3. Observe Bank’s Compliance against set of regulation, as follows:
a. Rasio Kecukupan Modal (KPMM) per 31 Desember 2013 adalah sebesar 17,26% dibawah rasio rata-rata (KPMM) BPD seluruh Indonesia yaitu sebesar 16,82%.
• The Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31st, 2013 was 16,06 % or still below of average Car Ration of BPD all over Indonesia which was 16.82%.
b. Rasio Kredit Bermasalah (NPL-Net) per 31 Desember 2013 adalah sebesar 0,29% dibanding rasio rata-rata
• Non-performing loan (NPL) ratio as of December 31st, 2012 was 1.46% from average of NPL ratio in
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
269
270
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
NPL di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 1,55%.
Nusa Tenggara Timur province which was 1.55%.
c. Kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM) primer adalah 8% (Rupiah) dan 0% (Valas) dan GWM sekunder adalah 4%.
• Primary Minimum Statutory Reserves Requirement was 8% (Rupiah) and 0% (Foreign Exchange) and the secondary GWM was 4 %.
d. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), tidak ada pinjaman kepada pihak terkait maupun tidak terkait baik perorangan maupun kelompok yang melanggar ketentuan BMPK.
• Legal Lending Limit, thre was no loan for related or non-related party both personal or collective that violated Legal Lending Limit regulation.
e. Tingkat Kesehatan Bank mempunyai predikat Cukup dengan Peringkat Komposit 3 (tiga).
• Bank’s soundness level booked 3 9two) Composite score.
4. Manajemen Bank telah melakukan pengkinian dan sosialisasi terhadap kebijakan dan ketentuan baru kepada pejabat dan petugas pelaksana dalam jajaran organisasi Bank sebagai salah satu strategi mendorong terciptanya budaya Kepatuhan Bank.
• The bank’s management had performed update and dissemination on new policy as well as procedures to every Executive officers and staffs at Bank’s organizational line as one of strategies to reinforce Bank’s corporate culture establishment.
Unit Kerja Dibawah Direktur Kepatuhan.
Working Unite under the Compliance Director
Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, Direktur yang membawahkan kepatuhan dibantu oleh Divisi Kepatuhan, Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Kualitas Pelayanan. Tugas dan Tanggung jawab Divisi Kepatuhan, Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Kualitas Pelayanan, diatur dalam Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 19 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
In carrying compliance function, the Director which supervises compliance is assisted by Compliance Division, Risk Management Division and Service Quality Division. Duty and Responsibility of Compliance Division, Risk Management Division and Service Quality Division as regulated under Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 19 of 2011 regarding Organization Structure and Working Mechanism of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Penyesuaian Dengan Peraturan Yang Ada
Compliance with the Regulation
Sepanjang tahun 2013 Bank telah berupaya menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang – undangan yang berlaku, standar – standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan secara internal, ketentuan mengenai Tata Kelola Perusahaan yang baik, serta pemenuhan komitmen yang disepakati, baik kepada pihak internal maupun eksternal, terutama terhadap setiap unit kerja operasional dengan melakukan review secara berkala mengenai kepatuhan mayoritas unit kerja operasional dan non operasional.
Throughout 2013, the Bank attempted to maintain compliance to applicable law and regulations, as well as other compliance standards implemented internally, Good Corporate Governance regulations and agreed commitment compliance, especially to every operational working unit by performing periodic review regarding operational and nonoperational working units majority compliance.
Namun masih terdapat hal – hal yang perlu ditingkatkan, menyangkut pemahaman dan disiplin pegawai terhadap ketentuan dan peraturan internal Bank maupun sistem kontrol atas implementasi peraturan yang berlaku, dengan demikian perbaikan yang berkesinambungan tetap terus dilakukan agar penerapan praktik – praktik prinsip Good Corporate Governance dan praktik kepatuhan benar – benar melekat dalam kegiatan kerja sehari – hari.
Thus, there are several aspects need to be improved, regarding employees’ disciplinary understanding towards applicable regulations both internal or external as well as controlling system of respected regualtions implementation, that continuous improvement can be performed that the Good Corporate Governance principle implementations firmly attached to daily working activity.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Secara umum pelaksanaan kepatuhan telah berjalan baik dengan meningkatnya pelaksanaan ketentuan prinsip kehati – hatian, adanya percepatan waktu penyelesaian uji kepatuhan terhadap rancangan prosedur dan kebijakan, analisa dampak peraturan eksternal terhadap kebijakan internal Bank dengan sistem dan frekuensi yang lebih baik serta berkurangnya non complience issue dalam uji kepatuhan atas rancangan keputusan bisnis.
Generally, compliance practive has been appropriately implemented in line with improvement on prudent principle implementation, acceleration on compliance assessment with policy and procedures draft settlement, external regulation impacto to Bank’s internal policy analysis within better system and frequency as well as decreasing non-compliance issue on the compliance assessment on business decision draft.
Kewajiban Penerapan APU dan PPT (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme)
Obligation of APU and PPT Implementation (Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Financing)
Upaya mengimplementasikan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/28/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum dilaksanakan Bank NTT dengan menerbitkan Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor 52 tahun 2010 tentang Pedoman Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (Pedoman APU & PPT) di lingkungan Bank NTT.
To implement Regulation of Bank Indonesia no. 11/28/ PBI/1009 dated July 1st, 2009 regarding implementation of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Financing Program for Commercial Bank is carried by Bank NTT by issuing Board of Directors Decree No. 52 of 2010 regarding Manual of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Financing Program (APU & PPT) Manual for Bank NTT circumstances.
Untuk meningkatkan pemahaman atas pedoman ini, Bank NTT telah melaksanakan serangkaian sosialisasi kepada seluruh unit kerja yang ada pada Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. Selain itu, Bank NTT akan terus memperbaiki berbagai kelemahan dalam hal kewajiban menyampaikan Laporan Transaksi Keuangan Tunai kepada PPATK yang masih terkait dengan penerapan APU dan PPT.
To increase understanding of the manual, Bank NTT has carried several socialization to all working unit at Head Office, Branch Office and Supporting Branch Office. Further, Bank NTT will improve every weakness regarding obligation to disclose Cash Financial Transaction Report to the PPATK which stil relates with APU and PPT implementation.
Penerapan Fungsi Audit Intern
Implementation Of Internal Audit Function
Di dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, diatur bahwa Bank wajib menerapkan fungsi audit intern sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern.
As stated in Bank Indonesia Regulation No. 1/6/1999 regarding Compliance Director Assignment and Internal Audit Function Standard Implementation for Commercial Banks, regulated that the Bank is obligated to implement internal audit function as regulated by Bank Indonesia on Internal Audit Function implementation standard.
Untuk memastikan bahwa Bank telah melaksanakan dan menerapkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan prosedur kerja internal (Buku Pedoman Perusahaan/ BPP) yang menjadi pedoman kegiatan operasional. Dengan telah dijalankannya prosedur kerja tersebut dengan baik dapat memberi nilai tambah (value added) bagi Bank, sehingga dengan demikian Direksi dan Dewan Komisaris yakin bahwa sistem pengendalian intern telah di implementasikan dengan baik.
To ensure that the Bank has complied with applicable regulations as well as internal working procedure (Company Manual Book) that become operational activity guideline. Within the implementation of the working procedure appropriately, will provide added value to the Bank that the Board of Directors and Board of Commissioners are confident that the internal audit system has been appropriately implemented.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
271
272
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Peraturan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko berdasarkan BPP Pengawasan Berbasis Risiko yang disusun dengan mengacu kepada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dan Pedoman Audit Internal (PAI) yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi PT Bank Pembagunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 137 Tahun 2012 tanggal 29 November 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Intern Berbasis Risiko (PAI).
Risk based internal audit and monitoring system regulation based on Risk Based Monitoring BPP that was formulated by referring to Bank’s Internal Audit Function Implementation Standard and Internal Audit Charter as regulated by Board of Directors Decree No. 137 of 2012 dated November 29th, 2012 regarding Risk Based Internal Audit Implementation Manual.
Dalam pelaksanaan tugasnya, penerapan audit intern dijalankan oleh satuan kerja khusus yang membidangi audit intern, yang melaporkan dan bertanggung jawab terkait hasil pemeriksaan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
In implementing its duties, internal audit implementation is carried by particular working unit that supervises internal audit, directly reporting and holding responsible regarding audit result to the President Director and Board of Commissioners.
Satuan kerja yang membidangi pelaksanaan audit intern di Bank NTT dilakukan oleh Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi.
Working unit that supervises internal audit implementation at Bank NTT is carried by Internal Audit Unit Division (IAU) headed by a Head Division
Profil Kepala SKAI
Profile of Head of IAU
Christofel S. M. Adoe, S.Sos
Christofel S. M. Adoe, S.Sos
Kepala Divisi Pengawasan & SKAI
Head of Audit Unit & IAU
Menjabat sebagai Kepala Divisi Pengawasan & SKAI sejak 19 Oktober 2011 hingga sekarang. Meniti karier sebagai Pegawai Pelaksana pada Bank NTT sejak Oktober 1994 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni: Wakil Pemimpin Cabang Atambua, Kepala Sub Divisi Pengawasan Wilayah II Kantor Pusat, Manajer Bisnis Cabang Utama Kupang, Pjs. Kepala Divisi Bisnis Retail Kantor Pusat, Pjs. Kepala Divisi Bisnis Komersial Kantor Pusat, Kepala Divisi Bisnis Komersial Kantor Pusat, Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).
Serving as Head of Audit Division & IAU since October 19th, 2011 to present. Started his career as Staff at Bank NTT since October 1994 and served in several key positions such as Vice of Head of Atambua Branch Office, Head of Audit SubDivision Region II, Head Office, Business Manager at Kupang Primary Branch Office, Acting as Head of Retail Business Division, Head Office, Acting of Head of Commercial Business Division, Head Office, Head of Commercial Business Division, Head Office, Head of Internal Audit Unit (IAU).
Jumlah pegawai (Auditor internal) pada unit audit internal
Number of Internal Auditor on Internal Audit Unit
Jumlah pegawai (Auditor internal) pada unit audit internal Bank NTT pada tahun 2013 sebanyak 29 orang.
Number of Internal Auditor on Internal Audit Unit of Bank NTT in 2013 was 29 auditors.
Kualifikasi/Sertifikasi sebagai Profesi Audit Internal
Professional Qualification/Certification of Internal Auditor
Saat ini dalam Unit Audit Internal Bank NTT, 18 orang anggotanya telah mendapatkan gelar Profesional Internal Audit (PIA), sementara sisanya sedang dalam proses untuk memperoleh gelar yang sama.
Currently on the Internal Audit Unit of Bank NTT, 18 auditors have Professional Internal Audit (PIA) title, while the rest are under certain process to obtain similar title.
Struktur Organisasi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Organization Structure of Internal Audit Unit
Berdasarkan Struktur Organisasi Bank NTT, Divisi SKAI berada langsung dibawah supervisi Direktur Utama.
Based on Bank NTT’s organizational structure, the IAU Division is directly under the supervision of President Director.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tugas dan Tanggungjawab SKAI
Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit
1. Menyusun rencana audit tahunan berdasarkan risiko serta melaporkan realisasinya setiap semester kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
1. Preparing annual risk based audit plan and reporting its realization in every semester to the President Director and Board of Commissioners.
2. Melaporkan apabila terjadi penyimpangan realisasi audit dari rencana tahunan kepada Direktur Utama`dan Dewan Komisaris.
2. Reporting if there is any deviation on the audit realization from the annual plan to the President Director and Board of Commissioners.
3. Melaksanakan proses audit yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.
3. Performing effective and efficient audit process as planned.
4. Menyampaikan Laporan Hasil Audit kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan.
4. Disclosing Audit Result Report to the President Director and Board of Commissioners with the notification to Compliance Director.
5. Membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melaporkan Pelaksanaan dan Pokok-pokok Hasil Audit serta atas setiap permasalahan yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank kepada Bank Indonesia.
5. Assisting President Director and Board of Commissioners in reporting Audit Result principal results and implementation as well as in any issue that predicted may interfere Bank’s business sustainability to Bank Indonesia.
6. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang akan datang serta melaporkan realisasinya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris setiap semester.
6. Proposing Annual budget for next fiscal year to the President Director and Board of Commissioners in every semester.
7. Menyusun (mereview) kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi Auditor Intern dalam melaksanakan tugasnya
7. Reviewing written procedure and policy as the guideline for Internal Auditor in implementing its duties.
Laporan Audit Internal
Internal Audit Report
Sesuai dengan program kerja audit tahunan tahun 2013, selama tahun buku 2013 SKAI telah melakukan Audit Bidang Operasional, Kredit, Dana Jasa, Umum dan Kepatuhan terhadap 8 (tiga belas) auditee dan dengan sasaran utama ialah Efektif, Efisien dan Ekonomis serta Compliance (Kepatuhan pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku).
Referring to annual audit working program 2012, throughout fiscal year 2012 the IAU performed Operational unit audit on 13 (thirteen) auditee and Credit Audit on 13 (thirteen) auditee with key objectives are Effective, Efficient and Economical as well as Compliance (towards applicable law and regulation).
Hasil pemeriksaan meliputi antara lain, sebagai berikut :
The Assessment Result was including several aspects, as follows: 1. Assessment performed by IAU is including credit, operational, BI – RTGS and Information Technology aspects at Bank NTT Branch Offices.
1. Pemeriksaan yang dilakukan SKAI meliputi bidang perkreditan, operasional, BI–RTGS dan Informasi Teknologi di kantor cabang Bank NTT. 2. Kecukupan dan Efektivitas Struktur Pengendalian Intern secara umum dinilai cukup baik, namun masih terdapat beberapa kelemahan dan diperlukan pembinaan lebih lanjut.
2. Internal Audit Structure Adequacy and Effectiveness is generally assessed appropriate but there were still several weaknesses that need further improvement.
3. Kepatuhan terhadap ketentuan dan prosedur telah dilaksanakan, namun masih terdapat beberapa perbedaan dalam penafsiran sehingga perlu dilakukan pembinaan lebih lanjut.
3. Compliance to applicable regulations and procedures has been carried but there were still several differences on the interpretation that needs further development.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
273
274
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
4. Penerapan terhadap prinsip ke hati-hatian dibidang perkreditan telah dilaksanakan dengan baik, namun kemampuan analis kredit dalam menganalisa aspek administrasi kredit dan aspek legal dokumen kredit dari debitur masih perlu ditingkatkan.
4. Prudent principle implementation in credit aspect has been appropriately performed but credit analyst ability in analyzing loan administrative and legal document aspects from the depositors need to be enhanced.
5. Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang cukup memadai. Bank terus berupaya untuk meningkatkan sistem pengendalian intern agar dapat dijalankan secara efektif dan efisien, dan prosedur pengawasan dilaksanakan tanpa pengecualian, serta mempertahankan lingkungan yang menunjang dalam upaya pengendalian intern.
5. Generally, internal audit system quality indicated appropriate result. The Bank is continuously committed to improve internal audit system to be implemented in effective and efficient manners as well as the supervisory procedure is conducted without any exception, as well as preserving conducive condition that supports internal audit practice.
Penanganan Kasus Yang Berpotensi Merugikan Bank
Settlement of Loss-Potential Issues
Setiap pegawai Bank NTT tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang melanggar terhadap ketentuan yang berlaku atau melakukan perbuatan yang mendorong terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku . Bank juga mendorong agar setiap pegawai menyampaikan laporan jika terjadi kasus (setiap permasalahan yang terjadi di Bank NTT yang kemungkinan dapat menimbulkan tuntutan dari pihak ketiga dan/atau menimbulkan kerugian bagi Bank namun tidak terbatas pada permasalahan yang berhubungan dengan sistem transaksi perbankan).
Every Bank NTT’s employees are not allowed to conduct any activity that violates applicable regulation or may encourage the violation towards applicable regulation. The Bank also promotes every employee to report whether any case (any issue occurred in Bank NTT that may cause lawsuit or litigation from third party and/or bring loss to the Bank but with not limited to particular issue related to banking transaction system).
Setiap pegawai Bank NTT wajib menginformasikan secara lisan kepada atasannya / Pemimpin Unit Kerja dan pegawai juga dapat langsung menyampaikan informasi tersebut secara tertulis langsung kepada Direktur Kepatuhan cq. Divisi Kepatuhan dengan tembusan kepada SKAI. Informasi atau ringkasan laporan kejadian tersebut disampaikan selambatlambatnya dalam waktu 1 (satu) hari kerja. Temuan dan pelaporan kasus, Tindak Lanjut Laporan Final, Penghapusan dan Pembukuan Kerugian, Monitoring Perkembangan Proses Hukum serta Monitoring dan Data Base Kasus.
Every Bank NTT’s employees are obligated to orally inform to their supervisors/Head of Unit as well as directly address the report in written report to the Compliance Director cq. Compliance Division with notification to the IAU. Summary or information of the issue report has to be delivered the latest within 1 (one) working day. Any case report or finding, Final Report Follow-up, Loss Write-off or administration, Legal Process Progress as well as Case Database Monitoring
Bank akan melindungi identitas pegawai yang telah melaporkan adanya tindakan atau potensi terjadinya kasus. Bank memberikan sanksi terhadap pegawai apabila terdapat pelanggaran/kesalahan dan/atau keterlibatan pegawai unit kerja, dan memberikan penghargaan terhadap pegawai unit kerja yang berhasil mencegah terjadinya kasus.
The Bank will protect employees’ confidentiality that have been reported in any issue or case potential and/or working unit involvement and/or unit’s employee involvement and awarding reward to the working unit that succeeds in preventing the case occurrence.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengembangan Audit Internal
Development of Audit Internal
Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 1/6/ PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, Bank NTT telah melakukan pemutakhiran Internal Audit Charter (Audit Charter) Bank NTT dan telah disahkan oleh Direktur Utama Bank NTT dan disetujui oleh oleh Komisaris Utama Bank NTT pada tanggal 23 Desember 2011, Internal Audit Charter (Audit Charter) ini memuat visi dan misi, tujuan, ruang lingkup kegiatan, independensi dan obyektifitas, tugas pokok, wewenang, tanggung jawab SKAI kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam mendukung efektifitas internal audit.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 1/6/ PBI/1999 dated September 20th, 1999 regarding Compliance Director Assignment and Internal Audit Function Standard Implementation for Commercial Banks, Bank NTT has performed Internal Audit Charter update and has been authorized by the President Director as well as approved by President Commissioners of Bank NTT on December 23rd, 2011, the Internal Audit Charter discloses vision and mission, objectives, activity scope, independency and objectivity, authority as well as responsibility of Internal Audit Unit to the Board of Commissioners and Board of Directors in supporting internal audit effectiveness.
Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal adalah mengacu pada Audit Charter, dan untuk Tugas Satuan Kerja Audit Internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
Internal Audit’s duties and responsibilities are referring to the Internal Audit Charter and regarding the duties of Internal Audit Unit is including following aspects, as of:
1. Melakukan audit sesuai dengan rencana tahunan yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris atas seluruh sumber daya Bank NTT, termasuk organisasi lain yang terafiliasi dengan Bank NTT, yang ditetapkan dengan mempertimbangkan tingkat risikonya (risk based).
1. Conducting audit referring to annual plan approved by the President Director and Board of Commissioners on every Bank NTT’s resource, including other organizations affiliated with Bank NTT, that is implemented by considering its risk level (risk based).
2. Melakukan audit terhadap hal-hal diluar rencana yang dimaksud pada butir 1 atas dasar permintaan pihak internal maupun eksternal yang berwenang atau atas dasar inisiatif Divisi SKAI yang disetujui oleh Direktur Utama Bank.
2. Performing audit on extraordinary events as mentioned on number 1 on behalf of authorized internal or external parties appeal or based in initiative from Internal Audit Unit approved by the President Director of the Bank.
3. Melakukan audit sesuai permintaan Direksi, Komisaris atau sebagai tindak lanjut hasil audit umum terhadap suatu obyek atau peristiwa yang mengandung indikasi fraud.
3. Performing audit based on Board of Director and/or Board of Commissioners request or as the follow-up of general audit result towards respective object or event that contained fraud indication.
4. Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern Bank NTT untuk memberikan nilai tambah (value added) sepanjang sumber daya yang kompeten dan memadai telah tersedia serta tidak mempengaruhi independensi dan objektivitas Divisi SKAI.
4. Providing consultancy service to Bank NTT’s internal party to provide added value as long as the competent and adequate resource is available and not exceeding Internal Audit Division’s independency as well as objectivity.
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
External Auditor Function Implementation
Salah satu keputusan RUPS 2012, antara lain memberikan persetujuan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk KAP sebagai auditor ekstern yang independen untuk memeriksa laporan keuangan Bank NTT tahun 2011. Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia dilakukan berdasarkan hasil rekomendasi dari Komite Audit.
One of the GMS 2012 decisions, such as to provide approval to the Board of Commissioners to appoint Public Accountant Office as independent external auditor to audit Bank NTT’s financial statement 2011. The appointment of Public Accountant Office that is registered in Bank Indonesia is conducted referring to recommendation from the Audit Committee.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
275
276
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Berdasarkan persetujuan tersebut, Dewan Komisaris sesuai dengan rekomendasi Komite Audit menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan untuk melakukan audit laporan keuangan Bank NTT untuk tahun buku 2011.
Based on the approval, the Board of Commissioners, referring to recommendation from the Audit Committee, appointed Drs. J. Tanzil & Partners Public Accountant Office to perform Bank NTT financial statement audit for fiscal year 2011.
Penunjukan KAP Drs. J.Tanzil & Rekan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain bahwa KAP tersebut merupakan entitas yang terdaftar di Bank Indonesia dan BAPEPAM-LK, tidak memberikan jasa lain kepada Bank NTT pada tahun tersebut sehingga terhindar dari kemungkinan benturan kepentingan, dan tidak melakukan pekerjaan audit atas Laporan Keuangan Bank NTT lebih dari 5 (lima) tahun berturut-turut.
The appointment of Drs. J. Tanzil & Partners Public Accountant Office was considered has complied the applicable regulations, such as that the Public Accountant Office is registered entity in Bank Indonesia and Bapepam – LK in respective year that is prevented from conflict of interest potential and not performing audit on Bank NTT’s financial statement in more than 5 (five) consecutive yeras.
Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank tepat waktu, mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
The Public Accountant and Public Accountant Office which were appointed had delivered audit result and management letter to the Bank in timely manner, able to work independently, complying public accountant professional standard as well as working agreement and determined audit scope.
Hasil audit Laporan Keuangan Bank NTT Tahun Buku 2013 yang telah disampaikan Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan tanggal 21 Maret 2013 dengan mendapat opini “Wajar Tanpa Pengecualian”.
The audit result of Bank NTT Financial Statement Fiscal Year 2012 delivered by Drs. J. Tanzil & Partners Public Accountant Office on March 21st, 2013 with “Unqualified” opinion.
Eksternal Audit
Extrenal Audit
Untuk pelaksanaan audit Bank oleh pihak eksternal, maka Dewan Komisaris dengan menggunakan amanah yang diberikan oleh RUPS telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan untuk melaksanakan audit atas Laporan keuangan Bank NTT Tahun Buku 2013 dengan total biaya sebesar Rp500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah). Atas penunjukan ini Kantor Akuntan Publik Drs J. Tanzil & Rekan tidak memberikan jasa lain selain audit atas laporan keuangan Bank NTT.
To carry audit of the Bank by External Audit, the Board of Commissioners addressed mandate from the GMS by appointing Drs. J. Tanzil & Partners Public Accountant Office to carry audit of Bank NTT Financial Statemetn Fiscal Year 2013 with total fee of Rp500,000,000 (five hundred million Rupiah). Regarding the appointment, Drs. J. Tanzil & Partners Public Accountant Office did not provide other services than audit for Financial Statements of Bank NTT.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Dalam upaya meningkatkan fungsi pengendalian internal, SKAI secara terus menerus melakukan pembinaan kepada unit kerja operasional agar dalam kegiatan operasional seperti dalam pemberian kredit petugas kredit wajib taat melaksanakan prinsip kehati-hatian.
As an attempt to improve internal control functio, IAU continuously develops operational working unit that on the operational activity sucah as loan disbursement, the credit officer has to comply in carrying prudent principle.
Selain tindakan pembinaan secara terus menerus, implementasi fungsi pengendalian internal dilakukan dalam bermacam-macam cara, antara lain:
Besides continuous development initiative, implementation of internal control function is carried in various method, among others:
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
1. Telah menempatkan internal auditor (Resident Inspektur) pada masing-masing kantor cabang untuk melakukan pemeriksaan aktivitas Operasional yang berkaitan dengan risiko kepatuhan dengan metode H+1
1. Has recruited internal auditor (Resident Inspector) in each branch office to carry operational activity audit which is related with compliance risk under H+1 method.
2. Secara berkala melakuan evaluasi atas seluruh hasil kinerja setiap internal auditor yang ditempatkan di Kantor Cabang.
2. Periodically carry evaluation of every performance result of internal auditor which is located in Branch Office.
3. Meningkatkan strategi jadwal pemerikasaan rutin.
3. Improve periodic audit schedule strategy.
Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
Evaluation of Internal Control System
Hasil evaluasi terhadap efektivitas system pengendalian internal Perusahaan pada tahun 2013, diantaranya:
Result of internal control system effectiveness evaluation in 2013, among others:
1. Bahwa tingkat risiko pada kegiatan usaha sangat tinggi tidak berimbang dengan penyebaran jumlah petugas sehingga masih terjadi perangkapan tugas, salah satu contohnya adalah jumlah petugas kredit.
1. That risk level of the business activity is exteremly high and imbalance with distribution of officer which lead to double job, for example was number of credit officer.
2. Bahwa perlu terus dilakuan peningkatan pengetahuan dan keahlihan petugas resident inspector sehingga kinerja semakin efektif dan optimal.
2. That knowledge and expertise improvement of resident inspector officer is required that the performance will be more effective and optimum.
3. Bahwa perlu peningkatan cara pengawasan melekat secara berjenjang.
3. Improvement of gradual attached audit procedure is required.
Permasalahan Hukum
Litigation
Dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir telah terjadi 6 (enam) kali kejadian terkait sengketa hukum dengan latar belakang penyebabnya adalah wan prestasi terhadap kontrak dan tindakan yang bertentangan dengan hukum.
In last 1 (one) year, there was 6 (six) law issues with default background against contract and certain action which violated the law.
Jumlah permasalahan hukum yang dihadapi Bank dan telah diajukan melalui proses hukum, selama periode tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Number of litigation which was faced by the Bank and has been propsed under legal process throughout 2013 period are as follows:
Permasalahan Hukum Litigation
Jumlah Total PHI
Perdata Civil
Pidana Crime
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap/upaya perdamaian Settled (having permanent legal force/peace initative)
-
-
1
Dalam proses penyelesaian Under settlement process
-
2
1
Total
-
2
2
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
277
278
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Permasalahan hukum yang terjadi terkait dengan perkaraperkara yang masih dalam proses penyelesaian adalah:
Litigation which is related with under settlement process cases:
1. Perkara perlawanan dimana atas kredit macet bank melalui KP2LN melakukan lelang, Bank diudukan sebagai Tergugat 1, dan pada putusan ditingkat Pengadilan Negeri, Majelis Hakim menonak seluruh gugatan Penggugat, sehingga Penggugat sementara mengajukan upaya hukum banding.
1. Litigation where Non-Performing Loan of the bank under KP2LN to hold auction, the Bank is placed as Defendant 1, and on the decision of State Court, the Judge refuse every lawsuit of the prosecutor, that the prosecutor temporary proposed an appeal.
2. Perkara perlawanan, dimana atas kredit macet bank melalui KP2LN melakukan lelang, Bank didudukan sebagai Tergugat III. Perkara sementara memasuki tahap mediasi.
2. Litigation where Non-Performing Loan of the bank under KP2LN to hold auction, the Bank is placed as Defendant III, the case is temporary under mediation process.
3. Perkara dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dana pos bantuan dinas PPKAD Kabupaten Ngada dan penyetoran fiktif sisa dana pos bantuan ke Kas Daerah Kabupaten Ngada di Bank NTT Kantor Cabang Bajawa Tahun Anggaran 2009-2010, yang telah memasuki tahapan agenda sindang Pembacaan Dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum.
3. Case of corruption indication of Ngada PPKAD Agency Pos Fund Management and fictive deposit of pos donation fund outstanding to Ngada Regional Cash in Bank NTT, Bajawa Branch Office for Budget Year 2009 – 2010, has entered Trial agenda of indictment reading by General Attorney.
Akses Informasi
Information Access
Dalam melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi informasi perusahaan, Perseroan senantiasa menyajikan dan memublikasikan seluruh informasi yang terkait dengan kinerja, perubahan, maupun pengembangan yang dilaksanakan.
In carrying accountability and transparency of corporate information, the Company continuously presents and publishes every information which is related with performance, change and development that had been carried.
Ada tiga media yang digunakan oleh Bank NTT sebagai sarana penyebaran data dan informasi perusahaan, yaitu media cetak, televisi dan radio. Berkaitan dengan media cetak, Bank NTT menyebarkan informasi ke publik dalam bentuk berita dan publikasi laporan keuangan. Berita yang disebarkan mencakup segala kegiatan Bank yang perlu diketahui oleh publik. Selain itu Bank NTT , juga menyebarkan data dan informasi perusahaan melalui barang cetakan yang berupa annual report, company profile dan brosur.
There are three channels used by Bank NTT as a method of corporate and data dissemination, printed media, television and radio. In relation with printed media, Bank NTT disseminates information to public in form of news and publication of financial statemetns. The news which are disseminated including every activity of the Bank which shall be acknowledged by public. Further, Bank NTT also disseminates corproate data and inforamtion through printed material such as annual report, company profile and brochure.
Sementara melalui televisi dan radio, Bank NTT mennyebarluaskan data dan informasi perusahaan dalam bentuk pemasangan adlips/spot radio, info Bank NTT maupun talkshow. Kerja sama ini merupakan salah satu bentuk akuntabilitas dan transparansi perusahaan kepada pemangku kepentingan.
On the other hand, through the television and radio, Bank NTT also socializes corporate data and information in form of adlips/radio spot advertisement, Bank NTT info and talkshow. The partnership is a form of corporate accountability and transparency to the stakeholders.
Melalui media-media penyebaran informasi tersebut, Perseroan mendapat total publikasi sebanyak 43 liputan.
Through the information disclosure media, the Company published 43 publication.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Dalam menjalankan komitmennya Bank NTT menyediakan pelayanan informasi kepada internal maupun eksternal dan kemudahan untuk mengaksesnya. Media penyebaran informasi Perseroan di antaranya meliputi:
In carrying its commitmetn, Bank NTT provides inforamtion for internal and external parties as well as accessibility. Media of corproate information disclosure among others:
1. Website:
1. Website
www.bpdntt.co.id
www.bpdntt.co.id
2. Call center:
2. Call Center
Hallo Bank NTT 14013
Hallo Bank NTT 14013
3. Laporan Tahunan
3. Annual Report
4. Laporan Keterbukaan Informasi kepada Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
4. Information Disclosure Report for Bank Indonesia, Indonesia Stock Exchange and Financial Service Authority.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar.
Related Party Fund Provision and Large Exposure
Dalam menentukan arah dan kebijakan Bank dalam penyediaan dana, Bank telah menetapkan risk appetite sebagaimana tertuang dalam Rencana Bisnis Bank dan risk toleransi pada Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 58 Tahun 2013 tanggal 28 Juni 2013.
In determining direction and policy of the Bank on fund provision, the Bank determined risk appetite as stated on Bank’s Business Plan and risk tolerance on Board of Directors Decree of PT Bank Pemabngunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 58 of 2013 dated June 28th, 2013.
Selain itu Bank juga telah melakukan upaya untuk penerapan stress test, sebagaimana yang dilakukan dengan pengenalan terhadap model pengukuran stress testing melalui workshop “Implementasi Stress Test” pada tanggal 25 – 26 Maret 2013, dan hasil akan dijadikan acuan untuk penyusunan kebijakan stress test.
Further, the Bank also attempts to implement stress test, as conducted by introducing stress testing measurement model through workshop of “Stress Test Implementation” on March 25th, 26th, 2013, and the result will be used as a reference in preparing stress test policy.
Upaya perbaikan dan peningkatan dalam menetapkan kebijakan penyediaan dana kepada pihak berelasi terus dilakukan dengan langkah melakukan review atas kebijakan dan prosedur kebijakan BMPK, sementara untuk menekan laju pertumbuhan kredit bermasalah telah dibentuk Satuan Tugas Khusus Penyelesaian kredit bermasalah.
Improvement and refinement effort in determining policy of related party fund provision will be continuously carried by reviewing policy and procedue of BMPK policy, while, to control Non-performing Loan trend, Special Working Force of Non-Performing Loan Settlement has been established.
Tabel di bawah ini menjelaskan penyediaan dana kepada pihak berelasi maupun debitur individu dan grup di Bank NTT selama tahun 2013:
Following table discloses fund provision for related party or individual and group depositor in Bank NTT in 2013:
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
279
280
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Penyediaan Dana Fund Provision
No
Jumlah Total Debitur Depositor
Nominal (jutaan Rp.) Nominal (milion Rp.)
1.
Kepada Pihak Berelasi To related party
87
9.432
2.
Kepada Debitur Inti: To core depositors:
25
345.259
a. Individu a. Individual
21
281.511
b. Group b. b. Group
4
63.748
Rencana Strategis Bank
Strategic Plan Of The Bank
Rencana Jangka Pendek Tahun 2013
Short-term Plan of 2013
Beberapa faktor penting yang menjadi perhatian dalam pengembangan bisnis di tahun 2013 adalah :
Several significant factors which becomes consideration of business development in 2013, as follows:
1. Meningkatkan Dana Pihak Ketiga, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Increasing Third Party Fund, with explanation as follows:
a. Indikator keberhasilan yang harus dicapai, meliputi:
a. Key Performance Indicator which shall be achieved, including:
1) Meningkatkan dana non Pemda 50% dari total DPK.
1. Increasing non-regional government fund of 50% from total Third Party Fund.
2) Mempertahankan & meningkat market share DPK.
2. Maintaining & Increasing market share of Third Party fund.
3) Meningkatkan likuiditas bank. 4) Mempertahankan dan Meningkatkan Dana Pihak Ketiga.
3. Increasing liquidit of the bank.
5) Meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank.
5. Increasing Soundness Level of the Bank.
4. Maintaining and Increasing Third Party Fund.
b. Asumsi Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga minimal 20% dari realisasi Desember 2012.
b. Assumption of Third Party Fund growth minimum 20% of realization as of December 2012.
c. Strategi yang harus dilakukan adalah:
c. Several strategy which shall be carried, among others:
1) Inovasi dan diversifikasi produk penghimpunan dana.
1) Innovation and diversification of fund collection products.
2) Implementasi Goverment Cash Management System minimal di Pemerintah Propinsi NTT, Pemerintah Kabupaten / Kota.
2) Implementation of Government Cash Management System minimum for NTT Provincial/Regent/City Government.
3) Implementasi sistem pengganjian/Payroll kerjasama dengan Pemerintah Daerah kabupaten/ kota.
3) Implementation of Payroll in cooperation with Government Agency and other private institution.
4) Peningkatan layanan dan kerjasama dengan Institusi Pemerintah dan lembaga-lembaga swasta lainnya.
4) Improvement of service and partnership with public and other private institutions.
5) Program penarikan “Banjir Hadiah” Bank NTT.
5) Bank NTT “Banjir Hadiah” Prize Lottery Progam.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
6) Pemberlakuan tarif suku bunga DPK yang kompetitif.
• Implementation of competitive third party fund interest rate.
7) Meningkatkan kualitas & khususnya tenaga pemasar.
SDM
• Improving quality and quantity of HR primarily marketing officer.
2. Meningkatkan Penyaluran Kredit, dengan penjelasan sebagai berikut:
2. Increasing loan disbursement with explanation as follows:
kuantitas
a. Alasan Pemilihan Target, meliputi: 1) Meningkatkan pangsa pasar atau market share penyaluran kredit.
a. Reason of target selection, including:
1) Expanding market share of lian disbursement.
2) Meningkatkan porsi penyaluran kredit produktif minimal 25 % di tahun 2013.
2) Increasing composition of productive loan for minimum of 25% in 2013.
3) Menggerakan sektor riil dan usaha produktif masyarakat.
3) Generating real and public productive business sector.
b. Asumsi Pertumbuhan kredit minimal 20% dari realisasi akhir Desember 2012.
b. Credit growth assumption for minimum of 20% from realization as end of December 2012.
c. Strategi yang dilakukan adalah:
c. Strategies which are carried, among others:
1) Peningkatan pangsa pasar dan/atau market share kredit produktif.
1) Expanding market share for productive loan.
2) Peningkatan portofolio kredit produktif.
2) Increasing portfolio of productive loan.
3) Meningkatkan penyaluran kredit kepada BPR & Lembaga Keuangan Mikro melalui linkage program.
3) Increasing loan disbursement for Rural Banks & Micro Financial Institution through linkage program.
4) Mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kredit konsumsi melalui PNS Corner.
4) Maintain and improve consumer loan service through PNS Corner.
5) Penyempurnaan Kebijakan kredit meliputi skim, prosedur persetujuan kredit, pembinaan debitur dan usaha yang dibiayai.
5) Improve credit policy which inlcudes scheme, loan approval procedure, development of depositor and financed business.
6) Pemberlakuan suku bunga yang kompetitif.
6) Implementation of competitive interest rate.
7) Melakukan linkage program dengan koperasi dan BPR.
7) Carry linkage program with cooperatives and Rural Banks.
8) Apex bank; menjalankan fungsi sebagai bank pengayom bagi BPR.
8) Apex Bank: carry a function as a steering bank for Rural Bank.
9) Menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
9) Disburse Micro Loan.
10) Peningkatan kualitas & kuantitas SDM di bidang perkreditan.
10) Improve quality and quantity of Human Resources in credit sector.
3. Menjaga Rasio Loan Deposit Ratio (LDR), dengan penjelasan sebagai beriktu:
3. Maintain Loan Deposit Ratio (LDR) with explanation as follows:
a. Alasan Pemilihan Target, meliputi:
a. Reason of target selection, including:
1) Tetap menjaga dan terus meningkatkan likuiditas bank.
1. Maintain and increase liquidity of the bank.
2) Meningkatkan tingkat kesehatan bank.
2. Improve soundness level of the bank.
b. Asumsi menjaga rasio LDR berada pada prosentasi yang ditetapkan yakni minimum 78% - maksimal 100%.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
b. Assumption to maintain LDR under determined percentage of minimum 78% - maximum 100%.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
281
282
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
c. Strategi Meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga, khususnya tabungan dan deposito masyarakat dengan tetap mempertahankan peningkatan dana giro pemerintah daerah.Tetap melakukan ekspansi kredit pada sektor rill produktif sesuai target yang ditetapkan dan tetap mempertahankan pangsa kredit konsumtif dengan mengutamakan prinsip kehatihatian.
c. Strategy to increase Third Party Fund collection, especially public saving and time deposit by maintaining increase in regional government current accounts fund. Continuously carry credit expansion on real and productive sector based on implemented target and preserving market share of consumer loan by promoting prudent principle.
4. Menurunkan Rasio Net Performance Liquidity (NPL), dengan penjelasan sebagai berikut:
4. Decreasing Net Performance Liquidity (NPL) ratio with explanation, as follows:
a. Alasan Pemilihan Target, meliputi:
a. Reason of target selection, including:
1) Menjaga kualitas kredit produktif.
1) Preserving quality of productive loan.
2) Menurunkan tingkat kolektibilitas kredit.
2) Decreasing loan collectability ratio.
3) Meningkatkan tingkat kesehatan bank.
3) Increasing soundness level of the bank.
b. Asumsi: Menurunkan ratio NPL gross hingga berada di bawah 2%.
b. Assumption: Decreasing gross NPL ratio to below of 2%.
c. Strategi yang dilakukan adalah:
c. Strategies which are carried, among others:
1) Meningkatkan kualitas kredit.
1) Improing credit quality.
2) Menurunkan kolektibilitas kredit yang berada pada tingkat kolektibilitas 2 – 5.
2) Decreasing loan collectability which is around collectability level of 2 – 5.
3) Meningkatkan penagihan kredit bermasalah yakni subrogasi dan hapus buku.
3) Improving collection of Non-performing loan which are subrogation and write-off loan.
4) Optimalisasi Satuan Tenaga Khusus (STK) kantor cabang dan STK Kantor Pusat untuk penagihan kredit bermasalah.
4) Optimization of Special Unit at Branch Office and Head Office to collect non-performing loan.
5) Bekerjasama dengan lembaga KP2N untuk melakukan penyitaan dan atau penjualan agunan atas kredit bermasalah.
5) Cooperate with KP2N agency to carry seizure and or selling collateral of non-performing loan. 6) Optimizing mitigation of non-performing loan.
6) Mengoptimalisasi mitigasi kredit bermasalah.
Rencana Jangka Menengah Tahun 2013
Middle-term Plan of 2013
Bank NTT menetapkan beberapa rencana jangka menengah tahun 2013, namun yang menjadi fokus utama adalah upaya Meningkatkan Modal Inti, dengan pertimbangan bahwa dengan Penguatan struktur modal bank untuk meningkatkan ketahanan bank dan pengembangan atau ekspansi bisnis bank. Untuk merealiasi rencana tersebut, Bank NTT mengukur asumsi bahwa sampai dengan Tahun 2014 Modal Inti telah mencapai Rp. 1 Triliun. Adapun upaya dan strategi yang dipilih untuk mewujudkan rencana tersebut adalah dengan meningkatkan modal disetor melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota selaku Stakeholder.
Bank NTT determines several middle-term plan for 2013, but key focus is to increase Core Capital under a concern that improvement of bank’s capital structure will increase bank’s resilient and develop or expand the bank’s business. To realize respective plan, Bank NTT measure assumption that until 2014, Core Capital will reach Rp1 trillion. Several attempts and strategy which are preferred to ahieve the plan is by increasing paid-in capital through partnership with Provincial/Regent/City Government as Stakeholders.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Menjadi mitra Pemerintah Daerah dalam pembangunan ekonomi masyarakat di kabupaten/kota melalui dukungan atas program pemberdayaan ekonomi masyarakat. 1. Finansial a. Meningkatkan Struktur Modal untuk meningkatkan ketahan Bank. b. Meningkatkan Dana Non Pemda sebesar 50% dari Total Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan terget pertumbuhan sebesar 20%. c. Mempertahankan dan Meningkatkan market share DPK dengan strategi melakukan inovasi dan diversifikasi produk penghimpunan dana. d. Meningkatkan likuiditas Bank. e. Meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank. f. Mengembangakan ekspansi bisnis Bank dengan strategi Menjadi mitra Pemerintah Daerah dalam pembangunan ekonomi masyarakat di kabupaten / kota melalui dukungan atas program pemberdayaan ekonomi masyarakat. 2. Nasabah a. Mempertahankan dan Meningkatkan Pelayanan Kredit Konsumsi melaui PNS Corner. b. Meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah : 1) Pemberlakuan suku bunga yang kompetitif. 2) Memperbaiki SKIM, Prosedur Pembinaan Debitur dan Usaha yang dibiayai. c. Menyelenggarakan Program Tabungan Berhadiah d. Melaksanakan Program Pemerintah yaitu Kredit Usaha Rakyat. e. Meningkatkan program pemasaran produk dan jasa Bank.
Becoming partner of Regional Government in developing public economy in regent/city level through support on public economy empowerment program. 1. Financial a. Improving Capital Structure to increase Bank’s resilient. b. Increasing non-regional government fund of 50% from total Third Party Fund with growth target of 20%. c. Maintaining and increasing market share of Third Party Fund by innovating and diversifying fund collection products. d. Increasing liquidity of the Bank. e. Improving Soundness Level of the Bank f. Developing Business expansion of the Bank under the strategy to become partners of Regional Government in developing economy of society in Regent/City through support of public economy empowerment program. 2. Customers a. Maintaining and improving Consumer Loan Service through PNS Corner. b. Increasing customers satisfaction and loyalty: 1. Implementing competitive interest rate. 2. Improving SKIm, Depositor and Business Development Procedure.
Financed
c. Implementing Prize Saving Program. d. Implementign Government Program of Micro Loan. e. Improving product and service marketing program. 3. Internal
3. Internal a. Meningkatkan penagihan kredit bermasalah yakni subrogasi dan hapus buku
a. Increasing collection of non-performing loan of subrogation and write-off.
b. Optimalisasi Satuan Tenaga Khusus (STK) kantor cabang dan STK Kantor Pusat untuk penagihan kredit bermasalah.
b. Optimization of Special Working Force of Branch Office and Head Office to collect non-performing loan.
c. Meningkatkan kecepatan proses operasional banking diseluruh jaringan kantor Bank.
c. Enhancing speed of operational banking process in all Bank’s office network.
d. Menekan tingkat risiko operasional usaha Bank melalui perbaikan proses kerja, review BPP/SOP dan meninjau kembali kebijakan manajemen.
d. Controlling operational risk level of Bank’s business through improvement of working process, review of BPP/SOP and review management policy.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
283
284
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
e. Melakukan sistem audit secara terencana dan selalu melakukan folow up atas hasil setiap temuan yang ada.
e. Perform well-planned audit system and follow-up every finding.
f. Merespon terhadap setiap ketentuan baru yang dikeluarkan oleh regulator sehingga sistem operasional bank selalu memenuhi regulasi yang berlaku.
f. Repsonding every new regulation which is issued by regulator that operational system of the bank always complies with prevailing regulation.
g. Pertumbuhan kredit diarahkan pada portfolio kredit dengan ATMR rendah.
g. Loan growth is directed to low ATMR loan portfolio.
4. Organisasi
4. Organization
a. Bekerjasama dengan lembaga KP2N untuk melakukan penyitaan dan atau penjualan agunan atas kredit bermasalah.
a. Cooperating with KP2N Agency to perform seizure and or selling non-performing loan collateral.
b. Menjadikan organisasi yang fleksibel dalam merespon keinginan pasar dan perubahan lingkungan dengan didukung oleh sistem kerja dan teknologi informasi yang mengacu pada GCG.
b. Building flexible organization in responding market demand and environemnt shifting which is supported by working system and information technology which refers to GCG.
c. Meningkatkan budaya kerja yang unggul dan budaya pengelolaan risiko yang kompeten serta berkualitas dalam pelayanan.
c.. Improving excellent corporate culture and competent risk management culture and service quality.
5. Karyawan
5. Employee
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia di Bidang Perkreditan.
a. Improvign quality and quantity of Human Resources of credit sector.
b. Memberikan Penghargaan kepada Karyawan dan Kantor Cabang yang berhasil mengimplementasi-kan Program Service Exellent.
b. Giving award for employee and Branch Office which are succeeded in implementing Service Excellent Program.
c. Melakukan revitalisasi manajemen SDM Bank NTT mencakup pengukuran kinerja/goal setting dan Redesain Human Resources Management System berbasis Balance Score Card & Key Performance Indicator’s.
c. Revitalizing HR Management of Bank NTT including performance assessment/goal setting and Human Resources Management System Redesigning based on Balance Score Card & Key Performance Indicator.
d. Menyusun strategi obyektivitas dan key performance indicator yang sesuai bagi setiap level dan setiap individu.
d. Preparing Objectiveness Strategy and accurate Key Performance Indicator for each level and individual.
e. Mendisain kompetensi model dan memberikan rekomendasi untuk system assessment kompetensi.
e. Designing model competency and providing recommendation for competency assessment system.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank
Disclosure of Financial and Non-Financial Information
Bank telah melakukan transparansi terhadap kondisi keuangan dan non keuangan kepada para Stakeholders termasuk laporan keuangan publikasi dan telah menyampaikan laporan tersebut kepada pihak-pihak terkait seperti Bank Indonesia dan para Stakeholders
The Bank disclosed financial and non-dinancial information transparency to the Stakeholders including published financial report and has delivered those reports to the related parties such as Bank Indonesia and other stakeholders complying to applicable regulations. The Bank also prepared
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
sesuai ketentuan yang berlaku. Bank telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan dan non keuangan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.
and presented financial and non-financial reports under procedure, type and scopes as regulated by Bank Indonesia Regulation about Bank’s Financial Condition Disclosure.
Bentuk-bentuk penyampaian informasi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, adalah sebagai berikut:
Bank’s Financial and Non-financial information disclosure are as follows:
1. Laporan Tahunan Bank telah disusun dan disajikan sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.
1. Bank’s Annual Report has been prepared and disclosed based on Bank Indonesia Regualtion regarding Bank’s Financial Condition Disclosure.
2. Bank telah mempublikasikan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi secara tepat waktu.
2. Bank published Annual Report and published Financial Statement in timely manner.
3. Bank telah menyampaikan Laporan GCG tahun 2010 kepada Bank Indonesia, pihak independen sesuai ketentuan Bank Indonesia dan disajikan pada Home Page Bank NTT.
3. Bank delivered GCG Report fiscal year 2010 to Bank Indonesia, Independent Party referring to Bank Indonesia Regulation and also published at Bank NTT official website.
4. Bank telah menyusun Buku Pedoman Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) termasuk melakukan implementasi kepada seluruh Cabang dan Cabang Pembantu.
4. The Bank has prepared Anti Money Laundering Manual Book including the implementation in every Branch and Supporting Branch Offices.
5. Penyempurnaan sistem PMN didalam Sistem Bank Vision Bank NTT dengan menambah 3 (tiga) menu baru untuk pemantauan transaksi.
5. PMN system refinement in the Bank Vision System of Bank NTT with appending 3 (three) new menus for transaction monitoring.
6. Bank telah melakukan sosialisasi Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan Anti Pencucian Uang.
6. The Bank performed Know Your Customer principle and Anti Money Laundering implementation dissemination
7. Bank melakukan pengkinian data nasabah.
7. The Bank updated customers’ data
Kepemilikan Saham dan Shares Option
Shareownership and Shares Option
Untuk periode sampai dengan Per 31 Desember 2013, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank NTT tidak memiliki saham pada Bank NTT, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan baik di dalam maupun di luar daerah Propinsi NTT.
For the period as of December 31st, 2013, Bank NTT’s Board of Commissioners and Board of Directors members do not hold share ownership at Bank NTT, other Banks, Non-banks Financial Institutions and other companies located both insider or outside NTT Province area.
Selama periode tahun 2013 Bank NTT tidak terdapat opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank.
Throughout 2013 reporting period, Bank NTT did not perform any option to purchase shares for member of Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers conducted both by shares offerng or shares option to provide compensation to the Bank’s member of Board of Commissioners, Board of Directors and Executives.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
285
286
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Financial and Family Relationship Among Member of BOC And BOD
1. Hubungan Keuangan
1. Financial Relationship
a. Komisaris Utama PT. Bank NTT secara langsung memiliki hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali Bank karena pada saat ini posisi yang bersangkutan adalah sebagai Sekretaris Daerah Provinsi NTT.
- PT Bank NTT’s President Commissioner directly holds financial relationship with Controlling Shareholders due to respected position is also served as Regional Secretary (Sekda) of East Nusa Tenggara Province.
b. Anggota Dewan Komisaris PT. Bank NTT merupakan Komisaris Independen yang tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris lainnya, Direksi, Pemegang Saham Pengendali dan dari Perusahaan yang Pemegang Saham Pengendalinya adalah Dewan Komisaris lainnya dan/atau Direksi Bank.
- Every Member of PT Bank NTT’s Board of Commissioners that are Independent Commissioners do not hold financial relationship with other member of BOC, BOD, Controlling shareholders and form any Company that its Controlling Shareholders is other members of BOC and/ or BOD of the Bank.
c. Seluruh anggota Direksi PT. Bank NTT tidak memiliki hubungan keuangan dalam hal menerima penghasilan, bantuan keuangan, atau pinjaman dari Pemegang Saham Pengendali Bank.
- Every Member of PT Bank NTT’s Board of Directors does not hold financial relationsip in term of receiving salary, financial grant or loan from Bank’s Controlling Shareholders.
2. Hubungan Keluarga
2. Family Relationship
Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank NTT tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua antara sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali.
PT Bank NTT’s Board of Commissioners and Board of Directors do not hold family until second heirs between other member of BOC, BOD and Controlling Shareholders.
Penyimpangan Internal (Internal Fraud)
Internal Fraud
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, yang dimaksud dengan internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan yaitu apabila dampak penyimpangannya lebih dari Rp100.000.000 (Seratus juta rupiah).
Complying to Bank Indonesia regulation, any action considered as internal fraud is violation/fraud which is performed by the management, permanent and nonpermanent (honorary and outsourcing) employees related to the Bank’s working process and operational activity that significantly affects Bank’s financial condition that if the fraud impact is more than Rp100.000.000 (one hundred million Rupiah).
Sepanjang tahun 2013 permasalahan penyimpangan internal yang dilakukan oleh pengurus/pegawai dengan total kerugian/penyimpangan yang telah dilakukan lebih dari Rp100.000.000,- (seratus juta Rupiah) adalah berjumlah 2 (dua) orang.
Throughout 2013, internal fraud issues which is performed by themanagement, permanent and non-permanent (honorary and outsourcing) employees with fraud impact is more than Rp100.000.000 (one hundred million Rupiah) amounted to 2 (two) employees.
Penyimpangan/kecurangan Internal yang dilakukan oleh Pegawai dalam bentuk perbuatan (fraud) berupa penarikan sejumlah rekening nasabah tanpa hak, dengan total kerugian Bank mencapai Rp845.349.241,10,- total kerugian tersebut belum diselesaikan oleh pegawai yang bersangkutan dan
The internal fraud was performed by the employees in form of fraud of unauthorized customers’ account balance withdrawal with Bank’s total loss reached to Rp845.349.241,10,- the total loss has not been realized yet with the respective employees and the Bank’s has imposed
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Bank telah memberikan sanksi berupa pemberhentian kepada yang bersangkutan dari Jabatannya.
sanction in form of dischage of respected employees’ position.
Jumlah penyimpangan internal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Total internal fraud can be inferred on following table:
Jumlah kasus yang dilakukan oleh Total case performed by Internal Fraud dalam 1 tahun Internal Fraud In 1 year
Pengurus Management
Pegawai Tetap Permanent Employee
Pegawai Tidak Tetap Non-permanent Employee
Tahun sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
Tahun sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
Tahun sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
Telah diselesaikan Total Fraud
-
-
2
2
-
-
Dalam proses penyelesaian di internal Bank Under Bank’s internal settlement process
-
-
-
-
-
-
Belum diupayakan penyelesaiannya Have not entered settlement process
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Followed-up under legal process
-
-
-
-
-
-
Total Fraud Total Fraud
-
-
2
2
-
-
Strategi Mempertahankan Loan Deposit Ratio
Strategy
Strategi mempertahankan Loan Deposit Ratio (LDR) sepanjang tahun buku 2013
Strategy to maintain Loan Deposit Ratio (LDR) throughout fiscal year 2013, among others:
• Untuk mempertahankan LDR sesuai ketentuan Regulator sebesar 78%-100% dan dirubah menjadi 78%-92% yang mulai dipakai sejak 1 Desember 2013 dibahas melalui Rapat ALCO dengan melihat perkembangan dana dan kredit.
• To maintain LDR based on requirement of Regulator of 78% - 100% as later amended to 78% - 92% and started to be implemented since December 1st, 2013 as discussed through ALCO Meeting by considering progress of fund and credit.
• Untuk Posisi LDR periode 31 Desember 2013 sebesar 96.36% melebihi ketentuan batas atas 92% dan bank tidak dikenakan sanksi karena rasio kecukupan modal (CAR) diatas 14%.
• For LDR position as of December 31st, 2013 of 96.36%, exceeding ceiling of 92% and the Bank was not charged due to Capital Adeqeuacy Ratio beyond 14%.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
To Maintain Loan Deposit Ratio
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
287
288
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
• Tetap menjalin hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dengan nasabah retail maupun korporasi agar tetap mempertahankan/menambah dana pada Bank antara lain melalui perkunjungan, pemberian special rate maupun laporan-laporan kinerja perusahaan.
• Continuously develop mutual beneficiary partnership with retail and corporate customers to maintain/increase fund with other banks throug visit, special rate or reports of Company’s performance.
Strategi Pemenuhan Giro Wajib Minimum
Strategy To Fulfill Minimum Statutory Reserves
• Untuk pemenuhan GWM Primer selama tahun 2013 berpatokan pada ketentuan Regulator yaitu sebesar 8% dari rata-rata Dana Pihak Ketiga 2 (dua) minggu sebelumnya dipakai untuk 1 (satu) minggu kedepan, sementara untuk kebijakan untuk mencadangkan kelebihan dana sebesar Rp3 Miliar untuk mitigasi risiko likuiditas dan GWM Primer setiap hari.
• To fulfill Primary GWM in 2013, refers to Regulator provision of 8% from average of Third Party Fund, where 2 (two) prior weeks are used for next 1 (one) week, and, for the policy to reserve fund outstanding of Rp3 billion for liquidity risk mitigation and Primary GWM daily.
• Untuk Pemenuhan GWM sekunder selama tahun 2013 terjadi perubahan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur tentang penambahan Kewajiban Prosentase dari 2,5% ke 4% pada bulan 1 Oktober 2013. Untuk pemenuhannya diperhitungkan dari Penempatan Antar Bank.
• To fulfill secondary GWM in 2013, there was a change of Bank Indonesia regulation which regulates additional percentage obligation from 2.5% to 4% on October 1st, 2013. For the fulfillment is calculated from Interbank Placement.
• Sedangkan untuk pemenuhan GWM sekunder dipenuhi dari Instrument Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Negara, Sertifikat Deposito Bank Indonesia yang dibeli dari Bank Indonesia yang besarannya diambil dari ratarata Dana Pihak Ketiga 2 (dua) minggu sebelumnya yang dipakai untuk 1 (satu) minggu kedepan.
• While, for secondary GWM fulfillemtn, is settled from Instrument of Bank Indonesia Certificate, State Bonds, Bank Indonesia Time Deposit which is purchased from Bank Indonesia with amount calculated from average Third Party Fund of 1 (two) prior week which is used for next 1 (one) week.
• Tenor dan Maturity dari masing-masing SBI/SBN/SDBI berbeda, maka telah diperhitungkan dengan cadangan kelebihan/excess reserve dan mengikuti lelang dengan range rate yang ditentukan Bank Indonesia sebelum tanggal jatuh tempo masing-masing SBI/SBN/SDBI.
• Tenor and maturity of each SBI/SBN/SDBI is different, which has been calcualted with excess resreve and participated on auction with range rate as determined by Bank Indonesia before maturity date of each SBI/SBN/ SDBI.
Buy Back Shares Dan Buy Back Obligasi Bank
Shares and Bonds Buyback
• Bank telah menerbitkan Obligasi pada tahun 2011.
- The Bank issued Bonds in 2012
• Untuk penerbitan obligasi tersebut, Rapat Umum Pemegang Saham telah menyetujuinya yang tertuang di dalam Akta RUPS.
- Related to the Bonds issuane, the GMS has apporved as stated on the GMS Deeds
• Selama Tahun Buku 2013 Bank belum pernah melakukan buy back shares dan buy back obligasi yang diterbitkan oleh bank.
- Throughout 2013, the Bank has not performed buy back on shares and bonds issued by the Bank
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pedoman Perilaku (Code Of Conduct)
Code Of Conduct
Pernyataan Etika Bisnis
Statement of Code Of Conduct
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank NTT senantiasa mendorong penerapan pedoman perilaku (code of conduct) untuk menunjang implementasi GCG pada seluruh jajaran Manajemen dan karyawan. Keberadaan code of conduct ditujukan antara lain untuk menerapkan nilai-nilai Perseroan ke dalam perilaku pegawai dan etika bisnis yang sesuai dengan tujuan Perseroan serta menerapkan secara rinci standar perilaku yang harus ditunjukkan oleh seluruh insan Bank NTT dalam melakukan kegiatan usaha Perseroan.
In carrying its activity, Bank NTT always promotes code of conduct implementation to support GCG implementation to every Management and Employees. The code of conduct existence is aimed to internalize corporate values to employees attitude as well as business ethics that complies to Company’s vision by comprehensively implementign code of conduct that has to be reflected by every Bank NTT’s people in carrying Company’s business activity.
Code of Conduct merupakan pedoman bagi individu perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan sesuai dengan budaya yang diharapkan. Pedoman ini juga merupakan etika bisnis perusahaan dan nilai- nilai yang mengatur cara mengelola perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan. Code of conduct berlaku bagi seluruh manajemen di Perusahaan.
Code of Conduct is a guideline for individual of the Company in carrying corporate activity based on expected culture. The guideline is also a corporate ethic and values which regulates procedure in managing the ccompany to achieve vision, mission and objectives. Code of Conduct is applied for all management in the Company.
Sosialisasi dan Pelaksanaan Pedoman Perilaku
Code of Conduct Dissemination and Implementation
Sosialiasi pedoman perilaku Bank NTT dilakukan melalui proses internalisasi berkala yang diikuti oleh seluruh karyawan Bank NTT dari seluruh tingkat organisasi yang ada. Selain sosialisasi, Bank NTT menerapkan standar etika dalam melakukan seluruh aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang termaktub dalam Kebijakan Perusahaan.
Bank NTT’s code of conduct dissemination is performed through periodic internalization process participated by all of Bank NTT’s employees from every organization level. Bank NTT implements code of conduct in carrying business activity based on Good Corporate Governance principles stated on the Article of Association.
Seluruh unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang diwajibkan melakukan sosialisasi Etika Kerja untuk mempertahankan kejujuran, integritas dan keadilan dalam seluruh aktivitas bisnis di lingkungan kerja masingmasing. Bank NTT juga melarang seluruh jajaran yang terdiri atas Dewan Komisaris, Direksi, seluruh unit kerja, Kantor cabang serta pihak yang terkait melakukan transaksi yang bertentangan dengan hukum dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Every working unit at the Head and Branch Offices is obligated to perform Code of Conduct dissemination to maintain honesty, integrity and fairness in every business activity at each working neighborhood. Bank NTT also prohibits every management consists of Board of Commissioners, Board of Directors and every working units, Branch Offices as well as related parties to perform any transaction that may violate law or Good Corporate Governance principles.
Bank NTT menerapkan fungsi pengawasan menggunakan audit berdasarkan prinsip-prinsip yang benar dan berlaku umum serta senantiasa mengupayakan agar pelanggaran atas norma-norma dan peraturan yang berlaku dapat dikenai sanksi sesuai ketentuan, baik administrasi maupun hukum. Setiap unit kerja berkewajiban untuk senantiasa menindaklanjuti setiap temuan hasil audit yang disampaikan oleh fungsi pengawasan.
Bank NTT implements supervisory function using audit based on appropriate and generally applied principles as well as always strive that every violation on applicable law and regulation can be charged referring to applicable regulation, both administratively or legally. Every working unit is obligated to follow-up every audit result finding that is delivered by supervisory function.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
289
290
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Implementasi Etika Bisnis Perusahaan
Implementation of Code of Conducts
Etika bisnis diterapkan mengacu pada kebijakan perusahaan dimana dalam penerapannya Manajemen selalu mengingatkan kembali kepada karyawan terkait tata nilai dan etika bisnis melalui survei kepada seluruh karyawan yang di dalamnya memuat kuesioner dan studi kasus terkait pemahaman: GCG, Etika Bisnis, Pakta Integritas, Fraud, Manajemen Risiko, Whistleblowing, Pelarangan Gratifikasi, IT Governance, Menjaga Keamanan Informasi dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan praktik tata kelola perusahaan. Survei dilakukan secara off line dengan menyebarkan kuesioner yang diakhiri dengan pengungkapan persetujuan karyawan untuk bersedia menjalankan etika bisnis perusahaan.
Code of Conducts is determined by referring to corporate policy whereas on its implementation, the Management reminds to the employee regarding business ethics and values through a survey for employee which contains questionnaire and case study which are related with understanding of GCG, Business Ethics, Integrity Pact, Fraud, Risk Management, Whistleblowing, Gratification Restriction, IT Governance, Securing Information and other aspects which are related with corporate governance practice. The survey is conducted offline by distributing questionnaire and ended by disclosure of employees approval to implement Code of Conduct.
Metode ini dipandang lebih efektif dan lebih mudah diterapkan untuk dapat menjangkau seluruh karyawan di seluruh lokasi kerja. Terkait dengan prinsip kehati-hatian, Manajemen memberlakukan dua kali survei dalam setahun kepada karyawan yang pekerjaaannya sangat dekat dengan risiko pelanggaran, hal ini berbeda dengan karyawan umum yang hanya melakukan survei sekali dalam setahun. Berdasarkan hasil survei etika bisnis yang dilaksanakan pada tahun 2013, diperoleh potret tingkat pemahaman etika bisnis oleh karyawan dalam ruang lingkup Bank NTT sangat baik.
Themethod is considered effective and easier to be implemented to cover all employee in entire operational area. Related with prudent principle, the Management applies two surveys per year for the employee whose jobs are highly related with violationr isk, this will be differ with general employee with only one survey per year. Based on result of business ethic survey which was carried in 2013, understanding level of business ethic of employee is at Excellent level.
Pernyataan mengenai Budaya Perusahaan (Corporate Culture)
Corporate Cutlure
Bank NTT memiliki budaya yang dijadikan landasan bagi setiap insan Perseroan. Budaya perusahaan tersebut meliputi:
Bank NTT has a culture as a principal of every Company’s people. The corproate culture is including:
Budaya Perusahaan (Corporate Culture) Bank NTT
Corporate Culture of Bank NTT
Budaya perusahaan Bank atau corporate culture adalah sikap dan perilaku Bank, yang harus dicerminkan oleh sikap dan perilaku para pegawainya dalam mencapai misinya (the way we do things around here). Sikap dan perilaku tersebut merupakan pencerminan dari anggapan-anggapan, nilainilai, dan norma-norma yang ada di lingkungan Bank NTT.
Corproate culture is a behavior or attitude of the Bank, which shall be reflected by attitude and behavior of the employee in achieving their mission (the way we do things around here). The attitude and behavior is a reflection from assumption, values and norms in Bank NTT’s circumstances.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tiga Pilar Budaya Perusahaan Three Pillars Of Corporate Culture PILAR 1 FIRST 1
Integritas segenap jajaran SDM yang bersatu padu dalam arah pandang dan usahausaha mewujudkan visi, misi tujuan dan sasaran-sasaran perusahaan. Integrity of every HR level which unite on perspective and attempts to achieve vision, mission and objectives of the Company.
PILAR 2 Second 2
Bank NTT yang tumbuh sehat dan berdaya saing tinggi serta dilandasi prinsip kehatihatian, kepercayaan masyarakat, manajemen yang tangguh dan padu (persistem dan solid). Bank NTT booked sound growth and high competitive advantage and based on prudent principle, trust from society and persistent & solid management.
PILAR 3 Third Pillar
Kepuasan pelanggan, kepuasan SDM dan kepuasan Pemilik sebagai fokus tujuan utama yang selalu diupayakan realisasinya secara optimal Customers satisfaction, HR satisfaction and Owners satisfaction as key focus which always be strived to be optimally achieved.
Sembilan Butir Perilaku Budaya Perusahaan Bank Nine Corporate Culture Values Perilaku 1 : Conduct 1 : Bekerja dengan penuh kejujuran, kedisiplinan, tanggung • Fokus perilaku ini adalah pekerjaan pada Bank NTT yang harus jawab dan kerja keras sebagai wujud iman dan taqwa diberi arti sebagai pengabdian kepada Tuhan sebagaimana kepada Tuhan Yang Maha Esa; dituntut oleh agama; Working in honesty, discipline, responsibility and hard • Hasil yang diharapkan agar dapat mewujudkan keikhlasan work as a realization of fait to God Almighty : dalam bekerja menghasilkan kerja bermutu tinggi dan optimal; • Perilaku yang dituntut adalah bahwa bekerja sebagai insan beragama. • Focus of the conduct is every duty in Bank NTT shall be regarded as devotion to God as declared on the religious value • Result which is expected to achieve sincerity in delivering high quality and optimum performance • Attitude which is desired is to work as a religious people Perilaku 2 : Conduct 2 : Menempatkan setiap nasabah sebagai asset paling berharga dengan melayani setiap nasabah secara cepat, akurat, aman, ramah dan menyenangkan demi terwujudnya kepuasan nasabah secara nyata. Regarded every customer as a precious asset by serving every customer in fast, accurate, safe, friendly and pleasant service to achieve real customers satisfaction.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Fokus sasaran perilaku ini ditujukan kepada nasabah. • Hasil yang diharapkan kepuasan nasabah secara nyata dan optimal. • Perilaku yang dituntut, selalu mengutamakan kepuasan nasabah dengan cara pelayanan cepat, akurat, ramah dan menyenangkan. • Target focus of the conduct is aiming to the customers. • Result which is expected is real and optimum customers satisfaction. • Attitude which is desired is to always prioritize customers satisfaction by fast, accurate, friendly and pleasant service.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
291
292
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Perilaku 3 : Conduct 3 : Mewujudkan profesionalisme SDM sesuai dengan • Fokus sasaran, perilaku ini ditujukan kepada perkembangan keberadaannya masing-masing untuk menunjang Bank NTT. terwujudnya Bank yang sehat dan dinamis. • Hasil yang diharapkan, Bank NTT sehat dan dinamis. Realize HR professionalism based on each existence to • Perilaku yang dituntut, selalu menjunjung tinggi dan berusaha support realization of sound and dynamic Bank. memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan Bank dengan menambah pengetahuan, ketrampilan, wawasan dan sebagainya. • Target focus of the conduct is aiming to development of Bank NTT. • Result which is expected is Bank NTT to be sound and dynamic. • Attitude which is desired is to uphold and give best contribution on behalf of progress of the Bank by increasing knowledge, expertise, skill and others. Perilaku 4 : Conduct 4 : Mengembangkan sikap kewirausahaan, inovasi • Fokus sasaran, perilaku ini ditujukan agar Bank memperhatikan paradigma kerjanya. kreativitas, dan proaktif dalam melakukan setiap tugas pekerjaan masing-masing serta menjauhkan diri dari • Hasil yang diharapkan, pegawai termotivasi untuk mengembangkan peranannya dengan sikap kewirausahaan. sikap birokrasi. Developing entrepreneurship, creativity innovation • Perilaku yang dituntut, mendorong, menghargai dan mengutamakan sikap kewirausahaan, inovasi, kreativitas, and proactive in carrying each duty and preventing proaktif dan lebih berpartisipasi aktif dalam segenap hal yang bureaucratic attitude. berkaitan dengan tugas masing-masing. • Target focus of the conduct is aiming that the Bank focuses on its working paradigm. • Result which is expected is employee to be motivated to develop their role under entrepreneurship attitude. • Attitude which is desired is to encourage, respect and promote entrepreneurship, innovation, creativity, proactive and more transparent in every aspect which is related with each duty. Perilaku 5 : Conduct 5 : Meningkatkan mutu kerja baik secara individual maupun • Fokus sasaran, ditujukan untuk mutu hasil kerja kelompok dalam rangka meningkatkan kinerja Bank • Hasil yang diharapkan, mutu hasil kerja yang selalu meningkat untuk tercapainya hasil usaha Bank NTT dan kesejahteraan sebagai dasar bagi peningkatan kesejahteraan pegawai pegawai. yang optimal dan berimbang. Enhancing working quality both individually and group to • Perilaku yang dituntut, selalu berusaha meningkatkan kinerja Bank melalui kinerja masing-masing melalui peningkatan increase Bank’s performance as a foundation to boost mutu hasil kerja yang tinggi untuk tercapainya tujuan usaha optimum and balance employees welfare. Bank (keuntungan) dan tujuan pegawai (kesejahteraan) secara berimbang. • Target focus of the conduct is aiming for working result quality. • Result which is expected is improving working result quality to achieve business result and welfare of Bank NTT’s employee. • Attitude which is desired is to improve Bank’s performance through individual performance in achieving Bank’s business target (profit) for employees objective (welfare) in balance manner.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Perilaku 6 : Conduct 6 : Meningkatkan sikap keterbukaan yang positif, berfikir konstruktif, wawasan yang luas, sikap kebersamaan, kerukunan, saling menjaga dan saling menghargai, untuk terwujudnya kerja sama dan suasana kerja yang sehat. Increasing positive transparency, constructive mindset, wide knowledge, unity, harmony, mutual respect and protection, to achieve cooperation and sound working condition.
• Fokus perilaku ini adalah untuk kerja sama dan hubungan antar pegawai; • Hasil yang diharapkan kerja sama dan lingkungan/suasana kerja yang kondusif; • Perilaku yang dituntut adalah selalu berusaha menciptakan keterbukaan, kebersamaan, kerukunan, saling menghargai sebagai acuan bagi terwujudbnya kerja sama dan suasana kerja yang sehat. • Target focus of the conduct is aiming for cooperation and relationship among employees. • Result which is expected is cooperation and conducive working condition/circumstances. • Attitude which is desired is to create transparency, unity, harmony, mutual respect as a guideline to achieve cooperation and sound working condition.
Perilaku 7 : Conduct 7 : Meningkatkan kewaspadaan agar dapat mengantisipasi • Fokus perilaku ini adalah bersikap preventif agar tidak terjadi kemungkinan timbulnya masalah dan meningkatkan masalah, sekaligus penyelesaian masalah yang timbul secara sikap kepedulian dan tanggap untuk secara dini dini ; mengatasi masalah yang timbul. • Hasil yang diharapkan adalah pengembangan early warning Increasing awareness to anticipate any potential issue sistim pada pemikiran pegawai serta tanggap terhadap and early detection and response for every occurring masalah-masalah sehingga dapat diatasi sebelum issue. berkembang menjadi masalah yang kompleks; • Perilaku yang dituntut adalah selalu bersikap awas, peduli dan tanggap terhadap risiko yang akan terjadi maupun masalahmasalah yang timbul secara dini dan memecahkannya secara bersama-sama. • Target focus of the conduct is to avoid problem, and settle every issue in early stages. • Result which is expected is developing early warning system on employees mindset as responsive towards the issues to be handled before escalating into more complex level. • Attitude which is desired is to be aware and care in any risk which may be occurred as well as any issue as earliest to be settled altogether.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
293
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
294
Bank NTT 2013 Annual Report
Perilaku 8 : Conduct 8 : Mengutamakan sikap kerja keras, tekun dan berdisiplin • Fokus perilaku ini adalah kinerja pegawai, unit dan Bank tinggi untuk terwujudnya kinerja diri, unit dan Bank secara keseluruhan; secara keseluruhan. • Hasil yang diharapkan adalah pegawai berorientasi pada Upholding hardwork, diligent, high discipline attitude sasaran dan kinerja; to achieve performance of individual, unit and Bank • Perilaku yang dituntut adalah prilaku-prilaku yang tidak generally. terpaku pada proses kerja saja, tetapi kepada pencapaian hasil kerja melalui kedisiplinan, kejujuran, sikap rajin dan tekun, serta kerja keras. • Target focus of the conduct is aiming to performance of employee, working unit and Bank generally. • Result which is expected is the employee to be target and performance oriented. • Attitude which is desired is that the conducts would not be limited on working process but also realization of working result through discipline, honest, diligent and hardwork. Perilaku 9 : Conduct 9 : Meningkatkan citra Bank melalui penampilan simpatik yang tertib, rapih, tepat waktu, tidak ingkar janji, dan menjunjung tinggi etika pergaulan yang baik, sebagai insan perbankan, malu melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Building Bank’s image through sympathetic, neat, timely, committed and upholding good social ethic, as banking player, to be ashamed in performing inappropriate action.
• Fokus perilaku ini adalah menjaga/meningkatkan citra Bank; • Hasil yang diharapkan adalah citra bank yang baik; • Perilaku yang dituntut adalah bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat waktu, tidak ingkar janji, dan menjunjung tinggi etika pergaulan yang baik. • Target focus of the conduct is to maintain/improve image of the Bank. • Result which is expected positive Bank’s image. • Attitude which is desired is ordered manner, neat, timely, committed and upholding good social ethic. • Fokus perilaku ini adalah menjaga/meningkatkan citra Bank; • Hasil yang diharapkan adalah citra bank yang baik; • Perilaku yang dituntut adalah bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat waktu, tidak ingkar janji, dan menjunjung tinggi etika pergaulan yang baik.
Strategi Implementasi Budaya Perusahaan
Strategi Implementasi Budaya Perusahaan
1. Top Down (Mengalir dari atas ke bawah)
1. Top Down (Mengalir dari atas ke bawah)
Perubahan yang ditunjukkan oleh manajer puncak akan/ harus diikuti oleh jajaran manajemen menengah dan berikutnya oleh manajemen tingkat bawah, selanjutnya oleh para pegawai lainnya.
Strategi top down ini akan mempercepat terjadinya perubahan perilaku kerja dalam perusahaan.
Perubahan yang ditunjukkan oleh manajer puncak akan/ harus diikuti oleh jajaran manajemen menengah dan berikutnya oleh manajemen tingkat bawah, selanjutnya oleh para pegawai lainnya.
Strategi top down ini akan mempercepat terjadinya perubahan perilaku kerja dalam perusahaan.
2. Strategi Cases Methode (memecahkan masalahmasalah)
2. Strategi Cases Methode (memecahkan masalahmasalah)
Diskusi pemecahan masalah pada intinya adalah memecahkan masalah yang ada secara dini sebelum berkembang menjadi masalah yang kompleks, sekaligus
Diskusi pemecahan masalah pada intinya adalah memecahkan masalah yang ada secara dini sebelum berkembang menjadi masalah yang kompleks, sekaligus sebagai media mewujudkan mutu hasil kerja.
sebagai media mewujudkan mutu hasil kerja.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
3. Strategi Perubahan Mutu Berdasarkan Yang Terfokus menurut prioritasnya (Quality focused priorities strategy)
3. Strategi Perubahan Mutu Berdasarkan Yang Terfokus menurut prioritasnya (Quality focused priorities strategy)
Strategi ini adalah berupa pemecahan masalah-masalah yang dibahas dan dipecahkan dengan memperhatikan
prioritasnya.
prioritasnya. 4. Strategi Perbaikan Improvement)
Strategi ini adalah berupa pemecahan masalah-masalah yang dibahas dan dipecahkan dengan memperhatikan
Berkelanjutan
(Continous
Dalam upaya perbaikan perilaku/mutu tidak boleh mengenal puas dengan dicapainya suatu tingkat
4. Strategi Perbaikan Improvement)
Berkelanjutan
(Continous
Dalam upaya perbaikan perilaku/mutu tidak boleh mengenal puas dengan dicapainya suatu tingkat perbaikan.
perbaikan. 5. Strategi Pendekatan Insani (Human Approach Strategy)
5. Strategi Pendekatan Insani (Human Approach Strategy)
Memperbaiki perilaku pegawai akan efektif dengan caracara yang manusiawi karena pada dasarnya semua orang memilki potensi untuk berubah ke arah yang lebih baik terutama jika dipergunakan cara-cara yang baik.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Memperbaiki perilaku pegawai akan efektif dengan caracara yang manusiawi karena pada dasarnya semua orang memilki potensi untuk berubah ke arah yang lebih baik terutama jika dipergunakan cara-cara yang baik.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
295
296
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Skema Budaya Perusahaan Dalam Mencapai Hasil Usaha
Corporate Culture Scheme In Achieving Business Result
Visi Vision
Misi Mission
Strategi Strategy
Business Plan & Goals
Action Plan
Program System Program System, Prosedur Kerja Program, System and Working Procedure
Petunjuk, Instruksi, Peraturan Manual, Instruction, Regulation
Pegawai Bank NTT Employee of Bank NTT
Budaya Perusahaan Bank NTT Corporate Culture of Bank NTT Anggapan-anggapan, nilainilai, norma-norma. Assumption, Values, Norms
Sikap dan Perilaku Attitude & Behavior
Hasil Kinerja perusahaan Performance Of The Company
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengaduan Pelanggaran
Whistleblowing System
Keberadaan Whistleblowing System
Whsitleblowing System Existence and Mechanism
Sebagai bagian dari penegakan prinsip GCG di Bank NTT, Manajemen memberikan keleluasaan kepada institusi internal yang dibentuk Perseroan maupun kepada seluruh insan Perseroan untuk dapat melakukan pengawasan dan melaporkannya dengan berlandaskan kepada 5 prinsip utama, yaitu:
As a part of GCG principle enforcement in Bank NTT, the Management provides flexibility to internal institution which is established by the Company as well as to all Company’s people to carry monitoring and report any violation based on 5 principals, as follows:
1. Menyatakan Pendapat
1. Expressing opinion.
2. Laporan Dibuat dengan Itikad Baik
2. Report is prepared under Good Will.
3. Menjaga Kerahasiaan Laporan tentang Pelanggaran Kode Tata Laku
3. Preserve Confidentiality about Code of Conduct Violation.
4. Menanggapi dengan Cepat
4. Fast Response.
5. Perlindungan terhadap Pelapor
5. Protection for the Whistleblower.
Mekanisme Whistleblowing System
Mechanisme of Whistleblowing System
Pengurus dan pegawai Bank NTT diharuskan untuk melaporkan kepada Direktur Kepatuhan sesegera mungkin jika terjadi atau ada potensi terjadinya pelanggaran terhadap Budaya Kepatuhan. Pelaporan atas terjadinya atau dugaan terjadinya pelanggaran terhadap Budaya Kepatuhan harus dilakukan secara tertulis. Laporan tertulis ditujukan langsung kepada Direktur Kepatuhan. Sehubungan dengan pelaporan tersebut, seorang pelapor harus menyebutkan secara jelas identitas pelaku pelanggaran dan tindak pelanggaran yang dilakukan, menyebutkan secara jelas identitas pelapor.
Management and employee of Bank NTT shall report to Compliance Director immediately if any potential of Compliance Culture violation. Every report regarding indicaiton or suspect of Compliance Culture violation shall be addressed in written statement. The written report is addressed directly to Compliance Director. In relation with the reporting, a whistleblower shall clearly disclose identity of the offenders and the violation which has been performed, and clearly disclose identity of the whistleblower.
Direksi Bank NTT menjamin bahwa tidak ada Pengurus dan pegawai Bank NTT yang akan menderita kerugian sebagai akibat dari tindakan pelaporan yang dilakukannya. Kerahasiaan pelapor dan laporannya akan dijamin termasuk jika pengungkapan diperlukan dalam rangka pelaksanaan penyidikan dan untuk kepentingan Bank NTT. Pelapor akan mendapatkan perlindungan hukum dan keamanan.
Board of Directors of Bank NTT ensures there is no Management and employee of Bank NTT which will be charged by any loss as an impact of whistleblowing report which they deliver. Confidentiality of the whistleblower and the report will be assured including if the disclosure required to carry investigation and on behalf of Bank NTT’s interest. The whistleblower will acquire legal and security protection.
Penggunaan dan Output Whistleblowing System
Realization and Output of Whistleblowing System
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris menerima 5 laporan kasus pelanggaran melalui mekanisme Whistleblowing System. Dalam menangani laporan tersebut, Dewan Komisaris berkewajiban untuk menerima dan memastikan bahwa pengaduan tentang pelanggaran etika bisnis, pedoman perilaku, peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan dapat secepatnya diproses secara wajar dan tepat waktu.
Throughout 2013, the Board of Commissioners received 5 reports from whistleblowing system. In handling the report, the Board of Commissioners is obligated to receive and ensure that report about business ethics, code of conducts and corporate regulation and prevailing regulation can be immediately processed in fair and timely manners.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
297
298
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Untuk menindaklanjuti dan menyelesaikan laporan pengaduan dari seluruh insan Bank NTT, Dewan Komisaris dapat dibantu oleh sebuah Komite yang membidangi pengawasan implementasi GCG untuk menindaklanjuti dengan segera.Tindak lanjut dan ketepatan pendekatan penyelesaian serta kecepatan mengambil tindakan merupakan langkah-langkah yang ditempuh untuk memperkuat penerapan GCG dalam kegiatan operasional Perusahaan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan citra positif Perusahaan di mata seluruh pemangku kepentingan.
To follow-up and settle complaint report from every people of Bank NTT, the Board of Commissioners may be assisted by a Committee which supervises GCG implementation monitoring to immediately respond. Follow-up and accuracy of settlement approach and efficiency in taking decision is several steps which can be taken to enforce GCG implementation on operational activity of the Company which is expected to improve quality and corporate positive image among the stakeholders.
Perlindungan bagi Pelapor dan Terlapor
Protection for the Whistleblower and Offenders
Manajemen menjamin bahwa semua laporan pelanggaran akan ditindaklanjuti dengan baik. Pelanggaran yang berulang dan sistemik akan dilaporkan kepada pejabat terkait yang mempunyai kewenangan untuk melakukan perbaikan, dengan mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran, Pedoman Pelaporan Pelanggaran yang dimiliki Bank NTT menjamin perlindungan terhadap Pelapor dan Pihak yang Dilaporkan.
The management ensures that every whistleblowign report will be appropriately handled. Recurring and systemic violation will be reported to related Executives with authority to carry improvement under Whistleblowing System, Whistleblowing System Manual of Bank NTT ensures protection of Whistleblower and the Offenders.
Keberadaan Pusat Pengaduan Konsumen
Customers Complaints Center
Bank NTT menyediakan layanan Contact Center yang dapat dihubungi di nomor 14013
Bank NTT provides Contact Center service which can be contacted on 14013.
Contact Center Bank NTT menyediakan lingkup layanan sebagai berikut:
Contact Center of Bank NTT offers range of service, among others:
1. Informasi produk dan layanan
1. Information of Products and Services.
2. Complaint Handling Customer
2. Complaint Handling Customer
3. Survei (feedback)
3. Survey (Feedback)
Wujud dedikasi dan komitmen Bank NTT dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh nasabah salah satunya diwujudkan dengan peluncuran Call Center Hallo Bank NTT 14013 bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur yang ke51 Tahun. Tujuan dari peluncuran call center tersebut adalah untuk untuk memaksimalkan mutu pelayanan kepada Nasabah Bank NTT.
Realization of Bank NTT’s dedication and commitment in delivering best service to the customers is namely realized by launching Hallo Bank NTT 14013 Call Center simultaneously with 51st Anniversary of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. Objective of the call center launching is to optimize service quality to customers of Bank NTT.
Peluncuran Call Center 14013 merupakan wujud tanggung jawab PT Bank NTT dalam upaya memberikan pelayanan terbaik, untuk itu bersama dengan PT Telkom yang berpusat di Surabaya PT Bank NTT melakukan kerjasama operasional Call Center 14013, yang pelayanannya mulai berlaku sejak tanggal 17 Juli 2013.
Call Center 14013 launching is a realization of PT Bank NTT’s responsibility in delivering best service, therefore, in cooperation with PT Telkom Surabaya Headquarter, PT Bank NTT executes operational partnership of Call Center 14013, started since July 17th, 2013.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Uraian mengenai tindak lanjut terhadap pengaduan
Description of Complaints Follow-up
Selama tahun 2013, Bank NTT menerima 5 keluhan yang disampaikan melalui saluran pengaduan konsumen. Pengaduan yang disampaikan kemudian dikumpulkan sesuai dengan kompetensi tiap unit kerja di Bank NTT untuk segera ditindaklanjuti dan memberikan solusi atau rekomendasi yang akurat kepada pelanggan.
Throughout 2013, Bank NTT received 5 complaints which is delivered through customers complaints center. The report which is delivered is collected based on competency of every working unit in Bank NTT to be immediately followed up and found accurate solution or recommendation for the customers.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
299
300
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Penerapan Manajemen Risiko Implementation Of Risk Management
Organisasi Manajemen Risiko
Organization of Risk Management
Dalam mendukung pelaksanaan tugas Direktur yang membawahi Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang dalam susunan organisasi dan tata kerja Bank NTT disebut dengan Divisi Manajemen Risiko. Pada pelaksanaan tugasnya, Divisi ini membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) yang akan melakukan fungsi evaluasi pengelolaan risiko secara independen. KMR beranggotakan Direksi dan Divisi-Divisi yang ada di Bank. Keanggotaan Komite Manajemen Risiko diatur di dalam Suatu Keputusan Direksi tentang Komite Manajemen Risiko yang bersifat keanggotaan tetap dan tidak tetap sesuai kebutuhan Bank.
In carrying duties of a Director who supervises Compliance, is assisted by Risk Management Units which on the organization structure and working mechanism of Bank NTT is called Risk Management Division. In its duty implementation, the Division establishes Risk Management Committee which will carry risk management evaluation and function independently. The KMR is consists of Directors and several Divisions in the Bank. Risk Management Committee membership is regulated under Board of Directors Decree regarding Risk Management Committee whose membership is permanent and non-permanent referring to Bank’s necessity.
Susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko sebagaimana diatur didalam SK Direksi Nomor: 58 Tahun 2009 tanggal 22 Juni 2009, adalah sebagai berikut:
Membership of Risk Management Committee as regulated in Board of Directors Decree No. 58 of 2009 dated June 22nd, 2009 is as follows:
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Bank NTT Membership of Bank NTT Risk Management Committee Nama Name
Jabatan Position
Direktur Utama President Director
Ketua merangkap Anggota Chairman and Member
Direksi Board of Directors
Anggota Member Sekretaris Secretary
Kepala Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Manajement Dvision
Anggota Member
Seluruh Kepala Divisi All of Hed of division Komite Manajemen Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
The Risk Management Committee holds duties and responsibilities as follows:
1. Sebagai lembaga yang berfungsi memberikan rekomendari kepada Direksi, Komite Manajemen Risiko bertangung jawab membantu Direksi dalam:
1. As an institution that holds function in providing recommendation to the Board of Directors, Risk Management Committee is responsible in assisting the Board of Directors to:
a. Menyusun kebijakan, strategi penerapan manajemen risiko;
dan
Pedoman
b. Melakukan perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risko berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukannya. c. Menetapkan hal – hal yang berkaitan dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
a. Prepare risk management policy, strategy and implementation guideline. b. Perform risk management implementation improvement and refinement based on the evaluation result performed. c. Implement several aspects related to business decision that deviates from normal procedure.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Komite Manajemen Risiko melalui Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab terhadap pelaksanaan harian manajemen risiko Bank, berdasarkan strategi manajemen risiko yang telah dimintakan persetujuan kepada Direksi.
The Risk Management Committee through Risk Management unit is responsible on Bank’s risk management daily practice, referring to risk management strategy approved by the Board of Directors.
2. Sebagai lembaga yang berfungsi membantu Direksi, Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk:
2. As an institution that holds responsibility to assist the Board of Directors, Risk Management Committee is responsible to:
a. Menjelaskan kepada Direksi mengenai Eksposur risiko yang berpengaruh terhadap modal. b. Melaksanakan strategi manajemen risiko global Bank yang telah mendapat persetujuan dari Direksi secara konsisten. c. Menghitung potensi kerugian finansial akibat risikorisiko yang ada, dan menghitung besarnya nilai modal yang harus disediakan untuk menutup kerugian tersebut.
a. Explain to the Board of Directors regarding risk exposure that may affect capital. b. Implement bank’s global risk management strategy that has been approved by the Board of Directors consistently. c. Calculating financial loss potential caused by inherent risk as well as calculating amount of capital that has to be provided to cover the loss.
d. Membangun sistem pengendalian risiko yang handal.
d. Establish reliable risk management system.
e. Menetapkan limit risiko untuk setiap eksposur, per group dan per individu nasabah, per aktivitas bisnis dan per produk bank.
e. Implement risk limit for every exposure, per group and per person customers, per business activity or per bank’s product.
f. Memantau pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko agar tetap, sesuai dengan ketentuan.
f. Monitor risk management’s policy and strategy to be complied with regulation.
g. Memantau pelaksanaan dan kinerja kontrol intern.
g. Monitor internal audit practice and performance.
h. Melaporkan kondisi risiko dan perubahanperubahannya secara rutin kepada Direksi.
h. Report risk condition as well as its progress periodically to the Board of Directors.
i. Mengendalikan perencanaan dan investasi jangka panjang bank dengan tetap memperhatikan kebijakan manajemen risiko.
i. Controlling bank’s long-term investment and plan by considering the risk management policy.
j. Menempatkan unit pengelola risiko di setiap unit bisnis, agar fungsi pengendalian risiko bersifat aktif.
j. Place risk management unit in very business that the risk management function is active.
k. Pengelolaan Capital at Risk.
k. Capital at Risk management.
Sepanjang tahun 2013 Komite Manajemen Risiko belum mengadakan rapat/pertemuan guna membahas hal -hal terkait dengan pemantauan dan pengendalian risiko Bank.
Throughout 2013, the Risk Management Committee had not hold any meeting to discuss related aspect on Bank’s risk monitoring and management.
Laporan Profil Risiko
Report of Risk Profile
Pada laporan profil risiko Bank sepanjang tahun 2013 menunjukan trend relatif stabil dengan peringkat risiko inheren Moderate dan sistem pengendalian intern pada posisi Fair, sehingga menghasilkan peringkat risiko komposit secara keseluruhan adalah Moderate.
Report of risk profile of the Bank throughout 2013 was relatively stable with inherent risk level at Low to Moderate and the internal audit system at Satisfactory level, that produced overall composite risk level was Moderate.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
301
302
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Dari 8 (delapan) risiko yang terdapat didalam laporan profil risiko Bank yang patut untuk mendapat perhatian adalah, sebagai berikut:
From 8 (eight) inherent risk mentioned on Bank’s risk profile, several aspects need to be concerned, as follows:
1. Risiko kredit dengan peringkat risiko Moderate dengan trend tidak satbil/meningkat dibanding tahun buku 2012, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Credit risk with Moderate and non-stable/increasing trend from 2012, which can be explained, as follows:
a. Rasio NPL mengalami penurunan menjadi sebesar 1,30% dari posisi September 2013 sebesar 1,47%, dan masih berada di atas batas toleransi yang diperkenankan Bank sebesar maksimal 1,18%. Secara nominal menurun dari Rp.71.670 juta menjadi Rp.63.477 juta .
a. NPL Ratio decreased to 1.30% from position as of September 2013 of 1.47% and still beyond tolerance limit which is allowed by Bank Indonesia of maximum 1.18%. From nominal value booked decreased from Rp71,670 million to Rp63,477 million.
b. Strategi penyediaan dana secara umum cukup stabil yang ditunjukkan dengan pertumbuhan Aktiva produktif yang tidak signifikan dan dibawah toleransi yang diperkenankan Bank walaupun cenderung meningkat dibanding Triwulan III 2013.
b. Fund provision strategy was generally stable which was indicated by slight Earning Assets growth and below the tolerance level which is allowed by the Bank though still flourished from 3rd Quarter of 2013.
c. Menurunnya Kualitas Penerapan Manajemen Risiko antara lain Exception terhadap persyaratan perkreditan yang diputus oleh Direksi tidak diketahui Komisaris Bank, pada tahun 2013 tidak dilakukan pelatihan kepada analis kredit, Pelaksanaan SK kewenangan memutus kredit belum dilakukan secara tertib dan konsisten.
c. Decreasing quality of Risk Management Implementation due to Exception of loan requirement which was suspended by the Board of Directors without acknowledgement of Boar dof Commissioners, in 2013 there was no training for credit analyst, the implementation of Decree to suspend the loan was not performed orderly and consistently.
d. Pada saat ini sedang dalam proses penyusunan kebijakan Stress test dan BMPK untuk diajukan kepada Direksi guna mendapat persetujuan.
d. Currently under preparation of Stress Test and BMPK policy to be proposed to the Board of Directors to be approved.
2. Risiko likuiditas dengan peringkat risiko Low To Moderate dengan trend stabil/tetap sebagaimana tahun buku 2012, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
2. Liquidity Risk with Low to Moderate risk level and Stable/Fixed trend from 2012, which can be explained as follows:
a. Seluruh parameter penilaian Komposisi Aset, Kewajiban dan Transaksi Rekening Administratif masih dalam batas toleransi yang diperkenankan oleh Bank.
a. Every indicator on Composition of Assets, Liabilities and Administrative Account Transaction were under tolerance limit which is allowed by the Bank.
b. 1 month maturity mismatch dinilai cukup baik sebesar 29,51% dan mengalami kenaikan dari 1,48% pada triwulan III 2013. c. Optimalisasi Rapat ALCO belum berjalan baik dimana pada Triwulan IV tidak dilakukan rapat ALCO. d. Delegasi kewenangan cukup baik, namun masih perlu penyempurnaan kembali SK Direksi No.43 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Bidang Treasury PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur dalam hal batasan Banking Limit dan Jangka Waktu.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
b. 1 month maturity mismatch is considered acceptable of 29.51% and increased from 1.48% in 3rd quarter of 2013. c. Optimization of ALCO Meeting was below the expectation which on 4th Quarter, ALCO meeting as not held. d. Authority delegation is acceptable thus still needs to be improved regarding Decree of Board of Directors No. 43 of 2011 regarding Treasury Implementation Manual of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur regarding Banking and Maturity Limit.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
3. Risiko Operasional dengan peringkat Moderat dengan trend tidak stabil/meningkat dibanding tahun buku 2012, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
3. Operational Risk with Moderate level with unstable/ increasing trend from fiscal year 2012, which can be explained as follows:
a. Dalam Triwulan IV terdapat 3 (tiga) kali kejadian Fraud.
a. On 4th Quarter, there were 3 (three) Fraud events.
b. Pada tanggal 21 Desember 2013 terdapat kejadian kebakaran pada Kantor Cabang larantuka. Total perkiraan kerugian atas kejadian dimaksud sebesar Rp.421.939.902,-
b. On December 21st, 2013, there was fire on Larantuka Branch Office. Total loss estimation on the event reached to Rp421,939,902.
c. Bank masih perlu melakukan penyempurnaan beberapa Pedoman Pelaksanaan yaitu:
c. The Bank still needs to improve several Manuals, as follows:
- Mempertegas definisi biaya promosi dan biaya Corporate Social Responsibility
• To affirm definition of promotion expense and Corporate Social Responsibility expense.
- Pengaturan terhadap perjalanan dinas terutama bagi keluarga/non pegawai atau pihak ketiga.
• Regulation of official travelling mainly for non-family/ employee or third party.
- Pengaturan terhadap aspek transparansi dari penggunaan dan pertanggungjwaban biaya representasi oleh Direksi
• Regulation of transparency aspect of representation expense realization and accountability by the Board of Directors.
d. Budaya manajemen risiko cukup kuat dan telah dinternalisasikan dengan cukup baik tetapi belum selalu dilaksanakan secara konsisten yang ditunjukkan masih terjadi pelanggaran terhadap ketentuan internal Bank antara lain Surat Direksi No.605/DIR-DOps/VI/2013 tanggal 27 Juni 2013 perihal Pengenaan Denda SID yang menyatakan Denda dibebankan kepada masing masing penanggung jawab laporan, namun oleh beberapa kantor cabang dibukukan sebagai biaya kantor.
g. Firm risk management culture which has been internalized appropriately but has not been consistently carried and dedicated which still recorded number of fraud against internal regulation of the Bank, namely Board of Directors Decree No. 605/DIRDOps/VI/2013 dated June 27th, 2013 regarding SID Penalty stated that the Penalty is charged to each supervisor of the report, but in several Branch Offices still posted as office expense.
4. Risiko strategik dengan peringkat Low To Moderate dengan trend stabil/tetap dibanding tahun buku 2012, hal ini dapat dijelaskan karena faktor-faktor sebagai berikut:
4. Strategic Risk with Low to Moderate Level with stable/ fixed trend from fiscal year 2012, which can be explained as encouraged be several factors, as follows:
a. Pertumbuhan Dana Pihak III sebesar 7,89% lebih rendah dibandingkan pertumbuhan DPK perbankan diwilayah NTT rata rata sebesar 9,38% atau penguasaan pasar 84,12% (batas toleransi minimum 100%);
a. Growth of Third Party Fund reached to 7.89% which was lower from third party fund growth for NTT region with average of 9.38% or market share of 84.12% (minimum tolerance limit of 100%).
b. Pada triwulan IV tidak dilakukan Rapat ALCO
b. On 4th Quarter there was no ALCO Meeting.
c. Dalam menetapkan strategi Bank belum sepenuhnya memperhatikan kondisi internal maupun eksternal. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan :
c. In carrying its strategy, the Bank has not fully concerned about internal and external condition. This as indicated by:
1) Kurangnya analisis terhadap kondisi perekonomian dalam strategi penempatan dana obligasi Adira.
• Less analysis of economic condition in placing Adira bonds proceeds.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
303
304
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
2) Analisis return yang kurang tepat dalam penempatan pada obligasi dan sukuk Bank Muamalat
• Less accurate return analysis of placement with Bonds and Sukuk of Bank Muamalat.
3) Perlunya perbaikan terhadap strategi bisnis perkreditan seiring dengan lambatnya pertumbuhan kredit.
• Need of improving credit business strategy, in accordance with slow credit growth.
d. Pencapaian Rencana Bisnis Bank pada umumnya berada dalam batas toleransi yang diperkenankan Bank, kecuali:
d. Realization of Bank’s Business Plan was generally under tolerance limit which is allowed by the Bank, unless:
1) Kredit Yang diberikan terjadi Deviasi sebesar -10,71% (batas tolerasi Minimal -7%)
• The loan which is disbursed booked deviation of -10.71% (Minimum Tolerance Limit of -7%).
2) BOPO terjadi deviasi sebesar -4,96% (batas toleransi maksimal -6%)
• BOPO booked deviation of -4.96% (Maximum Tolerance Limit of -6%).
3) Penerbitan Produk dan aktivitas baru sebesar -66,67% serta Pengembangan Jaringan Kantor sebesar -65,31 (batas toleransi minimal -20% s/d 0%).
• Issuance of new product and activity of -66.67% and Development of Office Network of -65.31% (minimum tolerance limit of about -20% to 0%).
5. Risiko Kepatuhan dengan peringkat Moderat dengan trend stabil/tetap dibanding tahun buku 2012, hal ini dapat dijelaskan karena faktor-faktor sebagai berikut:.
5. Compliance Risk with Moderate Level and stable/fixed trend from fiscal year 2012, which can be explained due to several factors as follows:
a. Kenaikan jumlah denda dibanding Pendapatan Operasional dari 0,23% Triwulan III menjadi 0,3% pada Triwulan IV.
a. Increasing total penalty from Operational Revenue from 0.23% in 3rd Quarter to 0.3% in 4th Quarter.
b. Menurunnya frekuensi pelanggaran yang diklasifikasikan dalam ketentuan prudensial menurun dari 25 pelanggaran menjadi sebanyak 18 pelanggaran namun tetap melampaui batas toleransi.
b. Decreasing fraud frequency which is classified on prudential regulation to decrease from 25 fraud to 18 fraud but still exceeding tolerance limit.
c. Pelanggaran yang tidak bersifat Prudensial yaitu tidak menyampaikan Pelaporan Transaksi Keuangan Tunai kepada PPATK dan Laporan Produk dan Aktivitas Baru yakni Bancassurance berupa Kerjasana Broker dengan PT.PAN yang tidak sesuai dengan SE 12/35/ DPNP tanggal 23 Desember 2010 (batas toleransi maksimal 2 kali) dan kesalahan pelaporan Form 27 dan 24 pada Kantor Cabang Ruteng (batas toleransi maksimal 2 kali).
c. Non-prudential fraud which is not delivering Cash Financial Transaction Reporting to PPATK and Report of New Product and Activity of Bancassurance in form of Broker Partnership with PT PAN which confronted Circular Letter No. 12/35/DPNP dated December 23rd, 2010 (maximum tolerance limit of 2 times) and reporting fault of Form 27 and 24 to Ruteng Branch office (maximum tolerance limit of 2 times).
Berikut ini disampaikan perbandingan trend laporan profil risiko untuk periode Desember 2012 dan 2013.
Following are comparison on Bank’s risk profile report trend for December 2012 and 201 period .
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
No
Jenis Risiko Risk Type
Periode IV/Desember 2012 4th Period/December 2012
Periode IV/Desember 2013 4th Period/December 2013
Risiko Inheren Inheren Risk
Sistem Pengendalian Risiko Risk Mitigation System
Risiko Komposit Composite Risk
Risiko Inheren Inheren Risk
Sistem Pengendalian Risiko Risk Mitigation System
Risiko Komposit Composite Risk
1
Risiko Kredit Credit Risk
Low To Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Moderate
Fair
Moderate
2
Risiko Pasar Market Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Low To Moderate
Satisfactory
Low To Moderate
3
Risiko Liquiditas Liquidity Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Low To Moderate
Fair
Moderate
4
Risiko Opersional Operational Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Moderate
Fair
Moderate
5
Risiko Hukum Legal Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Moderate
Fair
Low To Moderate
6
Risiko Reputasi Reputation Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Low To Moderate
Satisfactory
Low To Moderate
7
Risiko Strategik Strategic Risk
Moderat
Satisfactory
Moderat
Low To Moderate
Fair
Low To Moderate
8
Risiko Kepatuhan Compliance Risk
Moderate
Satisfactory
Moderat
Moderate
Fair
Moderate
Low To Moderate
Satisfactory
Low To Moderate
Moderate
Fair
Moderate
Peringkat Risiko Keseluruhan Overall Risk Level
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
305
306
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengelolaan Risiko
Risk Mitigation
Sepanjang tahun 2013 Bank telah melakukan evaluasi yang cukup dalam mengelola risiko yang dihadapi. Beberapa upaya pengelolaan risiko tersebut, diantaranya melakukan pengkinian kebijakan operasional dengan menerbitkan Keputusan Direksi Nomor: 56 Tahun 2013 tentang Kebijakan dan Prosedur Pengeloaan Risiko Produk atau Aktivitas Baru PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur dan Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 58 Tahun 2013 tentang Kebijakan Penetapan Toleransi Limit Dan Toleransi Risiko PT. Bank Pembanguan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Throughout 2013, the Bank performed adequate effort and evaluation in mitigating any risk which is faced. Several risk mitigation efforts are namely by updating operational policy by issuing Board of Directors Decree No. 56 of 2013 regarding Risk Management Policy and Procedure of New Product and Activity in PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur and Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 58 of 2013 regarding Policy of Tolerance and Risk Limit Determination of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Proses Manajemen Risiko
Risk Management Process
Sampai dengan tahun 2013 tahapan-tahapan manajemen risiko yang telah dilakukan Bank NTT terkait dengan Sistem Pengendalian Risiko antara lain :
As of 2013, risk management stages has been implemented by Bank NTT related to Risk Management system, as follows:
1. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko telah dilakukan antara lain Kebijakan Limit dan Toleransi telah dilakukan pemantauan pelaksanaannya secaran berkala dan dikomunikasikan kepada Risk Taking Unit.
1. Process of risk identification, measurement, monitoring and mitigation which has been carried are namely Limit and Tolerance Policy which monitoring has been implemented regularly and communicated to Risk Taking Unit.
2. Bank terus meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada di SKMR dan satuan kerja yang menangani risiko pasar melalui pelatihan dan pendidikan antara lain yaitu:
2. The Bank continues to improve Human Resources of SKMR and other working unit which handles market risk through training and education, as follows:
a. Kegiatan workshop “Implementasi Stress Test” yaitu Komite Komisaris, Divisi Treasury, SKAI, Manajemen Risiko, Kepatuhan, Operasional dan UMKM;
• Workshop of “Stress Test Implementation” which was participated by Committee of Board of Commissioners, Treasury Division, IAU, Risk Management, Compliance, Operational and SME.
b. Uji Kompetensi Manjemen Risiko dan Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko.
• Risk Management Competency Test and Risk Management Certification Maintenance.
3. Sosialisasi Standar Operasional yang berlaku berkaitan dengan aktivitas operasional guna meminimalisir kegagalan yang disebabkan human error.
3. Socialization of Operational Standard which is applied in relation with operational activity to minimize failure due to human error.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Active Supervision of Board of Commissioners and Board of Directors
Walaupun belum memiliki ketentuan yang mengatur Dewan Komisaris untuk melakukan penilaian secara berkala, mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan memberikan rekomendasi tentang risiko serta penerapan manajemen risiko di Bank NTT maupun melakukan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, namun Dewan Komisaris secara aktif melakukan pengawasan. Beberapa wujud pengawasan aktif yang telah dilaksanakan antara lain:
Despite the absence of particular regualtion which regulates the Board of Commissioners to periodically carry assessment, evalaute risk management policy and provide recommendation regarding the risk and risk management implementation in Bank NTT, in carrying evaluation and accountability report of the Board of Directors regarding impelementation of Risk Management Policy, the Board of Commissioners also actively carry supervision.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Some of active monitoring which has been carried, as follows:
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
1. Melakukan pertemuan antar pengurus serta evaluasi terhadap Risk Taking Unit (RTU) untuk meninjau risk issues, seperti:
1. Management meeting and evaluation of Risk Taking Unit to review risk issues, among others:
a) Pertumbuhan dan kualitas dari portfolio pinjaman;
• Progress and quality of loan portfolio.
b) Pertumbuhan dan kualitas dari portfolio terkait fluktuasi suku bunga;
• Progress and quality of the portfolio in relation with interest rate fluctuation.
c) Pertumbuhan kualitas aset maupun pendanaan Bank;
• Growth of assets quality and Bank’s financing.
d) Kegagalan aktivitas operasional berdampak pada kerugian Bank:
dapat
• Failure of operational activity which may bring loss to the Bank.
e) Kejadian risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan yang dapat berdampak pada kerugian Bank;
• Event of legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk which may bring loss to the Bank.
2. Memberikan perhatian khusus terhadap risiko operasional, yang ditunjukkan dengan Zero Tolerance terhadap Fraud yang dilakukan oleh pihak internal dengan pemberian sangsi yang tegas.
2. Address special concern to operational risk, which is indicated by Zero Tolerance of Fraud carried by internal party through firm sanction realization.
Direksi sudah memiliki pedoman yang jelas atas tugas dan bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Bank secara keseluruhan, termasuk mengevaluasi dan memberikan arahan strategi manajemen risiko berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Divisi Manajemen Risiko dan menyampaikan laporan tersebut kepada Dewan Komisaris dalam bentuk laporan Profil Risiko.
The Board of Directors already holds clear duties and responsibilities guideline on risk management and risk exposure policy implementation applied by the Bank generally, including evaluating and providing risk management strategy direction based on report delivered by Risk Management Division as well as delivering the report to the Board of Commissioners in form of Risk Profile Report.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
Adequacy of Policy, Precedure and Limit Determination
Untuk menetapkan kebijakan Manajemen Risiko, Direksi perlu mempertimbangkan penetapan limit dan toleransi risiko yang selaras dengan strategi dan tujuan bisnis. Dalam rangka mewujudkan penyelarasan tersebut, maka Direksi Bank NTT telah menerbitkan peraturan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor. 58 Tahun 2013 tanggal 28 Juni 2013 tentang Kebijkan Penetapan Limit dan Toleransi Risiko.
To implement Risk Management Policy, the Board of Directors shall consider determination of risk limit and tolerance which is in line with business strategy and objective. To realize respective adjustment, the Board of Directors of Bank NTT has issued regulation as Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 58 of 2013 dated June 28th, 2013 regarding Policy of Risk Limit and Tolerance determination.
Dalam keputusan tersebut, penetapan limit risiko diatur mencakup hal-hal sebagai berikut:
On respective Decree, determination of Risk Limit regualtes several aspects, as follows:
1. Akuntabilitas dan jenjang delegasi wewenang yang jelas.
1. Clear Accountability and authority delegation level.
2. Dokumentasi prosedur dan penetapan limit secara memadai untuk memudahkan pelaksanaan kaji ulang dan jejak audit;
2. Documentation of limit procedure and determination adequately to support review and assessment of audit.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
yang
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
307
308
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
3. Pelaksaaan kaji ulang terhadap prosedur dan penetapan limit secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun atau frekuensi yang lebih sering sesuai dengan jenis risiko, kebutuhan dan perkembangan Bank;
3. Periodic review of limit procedure and determination for minimum once in every year of higher frequency based on risk type and necessity and development of the Bank.
4. Penetapan limit dilakukan secara komprehensif atas seluruh aspek yang terkait dengan risiko, yang mencakup limit secara keseluruhan, limit per risiko, dan limit per aktivitas bank yang memilki eksposur risiko.
4. Limit determination is carried comprehensively for every aspect which is related with risk, including overall limit, limit per risk and limit per bank activity which has risk exposure.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko Serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Adequacy of Risk Identification, Measurement, Monitoring and Mitigation and Risk Management Information System
Memperhatikan jumlah aktivitas dan produk Bank NTT yang terus meningkat maka Direksi memandang perlu meningkatkan kualitas manajemen risiko sehingga tercipta sebuah cara pengendalian risiko yang berimbang. Salah satu upaya yang terus dilaksanakan oleh Direksi untuk menjaga keseimbangan tersebut, adalah dengan menerbitkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 56 Tahun 2013 tanggal 28 Juni 2013 tentang Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Risiko Produk dan Aktivitas Baru PT. Bank Pembanguan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Concerning growing number of activity and product of Bank NTT which required certain consideration, the Board of Directors views an urgency to improve risk management quality that will establish balance risk management mechanism. One of the effort which shall be carried by the Board of Directors in maintaining the balance is by issuing Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 56 of 2013 dated June 28th, 2013 regarding New Product and Activity Risk Management Policy and Procedure in PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Sementara khusus untuk implementasi terhadap sistem informasi manajemen risiko oleh Bank NTT, dilaksanakan dengan mengacu pada blue print information technology 2013-2017 yang mengatur tentang pelaksaan assesment dan pengisian kuisioner yang selanjtunya hasil assesment akan dilaporkan kepada Komite Pengarah Teknologi Informasi PT. Bank Pembanguanan Daerah Nusa Tenggara Timur.
On the other hand, particularly for the implementation of risk management information system which is carrie dby Bank NTT, is implemented in reference to information technology blue prin 2013 – 2017 which regulates assessment and questionnaire filling implementation that the assessmetn result will be reported to Information Technology Director Committee of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.
Terkait dengan upaya peningkatan Sistem Informasi Manajemen, perlu difokuskan pada kemampuan menyampaikan data secara akurat dan tepat waktu seperti: data Arus Kas Harian, Maturity Profile sebagai data yang digunakan untuk proses pemantauan dan pengendalian risiko likuiditas.
Related with an effort to improve Management Information System, accurate and timely data delivery capcity shall be accelerated such as “ data of Daily Cash Flows, Maturity Profile as a data which is used for liquidity risk monitoring and mitigation process.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum
Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum NO
31 Desember 2013
I
31 Desember 2012
Bank
Konsolidasi
Bank
Konsolidasi
Modal Inti
868.601
-
772,744
-
1. Modal Disetor
628.730
-
578,230
-
2. Cadangan Tambahan Modal
239.871
-
194,514
-
3. Modal Inovatif *)
-
-
-
-
4. Faktor Pengurang Modal Inti *)
-
-
-
-
5. Kepentingan Non Pengendali
-
-
-
-
Modal Pelengkap
45.120
-
50,913
-
1. Level Atas (Upper Tier 2) *)
KOMPONEN MODAL A.
B.
45.120
-
50,913
-
2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti *)
-
-
-
-
3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap*)
-
-
-
-
C.
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal pelengkap
-
-
D.
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)
-
-
-
-
E.
Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar
-
-
-
-
II
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A+B-C)
913.721
-
823,657
-
III
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E)
913.721
-
823,657
-
IV
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT
4.233.415
-
4,073,013
-
V
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL
1.061.650
-
911,620
-
VI
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR
-
-
-
-
A.
Metode Standard
-
-
-
-
B.
Model Internal
-
-
-
-
-
VII
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II: (IV+V)]
17,26
-
16.52
-
VIII
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL & RISIKO PASAR [(III: (IV+V+VI)]
17,26
-
16.52
-
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
309
310
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual 31 Desember 2013 NO
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Kategori Portofolio
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4
Tagihan Kepada Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
6
Kredit Beragun Properti Komersial
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Rit
9
Tagihan kepada Korporasi
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11
Aset Lainnya
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) TOTAL
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Wilayah 1
Wilayah 2
Wilayah 3
Wilayah 4
Total
827.763
-
-
-
827.763
45.211
-
-
-
45.211
-
-
-
-
-
1.135.954
-
-
-
1.135.954
8.052
1.895
140
-
10.087
-
-
-
-
-
44.065
21.082
473
-
65.620
2.607.383
1.646.862
3.913
-
4.258.158
293.463
100.228
137.203
-
530.894
5.558
2.061
456
-
8.075
287.840
83.246
1.784
-
372.870
-
-
-
-
-
5.255.289
1.855.374
143.969
-
7.254.632
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
31 Desember 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1
Wilayah 2
Wilayah 3
Wilayah 4
Total
732,289
-
-
-
732,289
33,174
-
-
-
33,174
-
-
-
-
-
1,458,156
-
-
-
1,458,156
5,813
2,547
146
-
-
-
-
-
54,474
22,876
594
-
77,944
3,648,186
273,117
18,667
-
3,939,970
165,318
60,059
127,305
8,506
352,682
5,746
2,659
229
8,634
237,354
90,176
2,579
330,109
-
-
-
-
-
6,340,510
451,434
149,520
-
6,941,464
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
311
312
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual 31 Desember 2013 NO
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
Kategori Portofolio
< 1 Tahun
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2 3
>1 Thn
>3 Thn
s/d. 3 Thn
s/d. 5 Thn
Non-
> 5 Thn
Kontraktual
Total
< 1 Tahun
827.763
-
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
45.211
-
45.211
60.00
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
-
904.954
110.000
25.000
96.000
-
23
370
434
9.260
-
-
-
-
237
6.006
16.352
4
Tagihan Kepada Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
6
Kredit Beragun Properti Komersial
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
287.660
352.367
9
Tagihan kepada Korporasi
264.203
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11 12
827.763 732,289.00
1.135.954 1,312,156.00 10.087
86.00
-
-
-
43.025
-
65.620
593.00
589.564
3.028.567
-
73.175
67.068
126.448
8.075
-
-
-
-
8.075
8,634.00
Aset Lainnya
-
-
-
-
372.870
372.870
-
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
2.292.915
541.918
698.418
3.348.511
372.870
TOTAL
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
4.258.158 309,654.00 530.894 171,895.00
7.254.632 2,535,367.00
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual 31 Desember 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak >1 Thn
>3 Thn
s/d. 3 Thn
s/d. 5 Thn
Non-
> 5 Thn
Total
Kontraktual
-
-
-
-
732,289.00
-
-
33,114.00
-
33,174.00
-
-
-
-
-
300.00
400.00
760.00
-
1,458,156.00
90.00
877.00
7,453.00
-
-
-
3,707.00
17,421.00
56,223.00
327,427.00
535,886.00
2,7673.00
49,944.00
51,980.00
78,863.00
-
-
-
-
8,634.00
-
-
-
330,109.00
330,109.00
-
-
-
-
-
411,168.00
646,164.00
3,018,656.00
330,109.00
6,941,464.00
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
8,506.00 -
77,944.00
-
3,939,970.00 352,682.00
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
313
314
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual 31 Desember 2013 Tagihan NO
Tagihan
Sektor Ekonomi
Kepada Pemerintah
Tagihan
Kepada Bank
Kepada
Pembangunan
Tagihan
Beragun
Kredit
Entitas Sektor
Multilateral
Kepada Bank
Rumah
Publik
dan Lembaga
Tinggal
Internasional Posisi Tanggal Laporan : 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
-
-
-
-
-
2
Perikanan
-
-
-
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian
-
-
-
-
-
-
4
Industri pengolahan
-
5
Listrik, Gas dan Air
-
-
-
-
-
-
-
6
Konstruksi
-
32.975
-
-
73
7
Perdagangan besar dan eceran
-
-
-
-
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
-
-
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
-
12.236
-
-
-
10
Perantara keuangan
-
-
-
1.135.954
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
-
-
-
-
140
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan
-
-
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
-
-
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
-
-
-
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
-
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha
-
-
-
-
9.874
20
Lainnya
827.763
-
-
-
-
Total
827.763
45.211
-
1.135.954
10.087
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Tagihan Kredit
Kepada Usaha
Kredit
Beragun
Mikro,Usaha
Pegawai
Properti
Kecil
Pensiunan
Komersial
dan Portofolio
Tagihan
Tagihan yang
kepada
telah Jatuh
Korporasi
Tempo
Eksposur di Aset Lainnya
Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Ritel
-
-
50.631
1.279
495
-
-
-
-
3.221
-
177
-
-
-
-
1.299
-
1
-
-
-
-
12.993
1.992
25
-
-
-
-
4.774
28.222
3
-
-
-
1.859
72.862
142.103
1.965
-
-
-
-
318.748
116.513
4.703
-
-
-
-
10.438
111.259
1
-
-
-
-
20.279
56.125
266
-
83
328
4.381
-
-
-
-
133
14.113
5.622
1
-
-
-
843
100.781
-
-
-
-
-
-
1.279
2.053
-
-
-
-
-
8.350
4.958
13
-
-
74
6.387
42
-
-
2.452
-
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
81
507
-
62.621
3.635.029
-
378
-
-
-
500
-
372.870
-
-
65.620
4.258.158
530.894
8.075
372.870
-
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
-
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
315
316
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual 31 Desember 2012 Tagihan Kepada Bank Multilateral
Kepada
Kepada
Sektor Ekonomi Sektor Ekonomi
NO
Pembangunan
Tagihan
Tagihan
Entitas Sektor
Pemerintah
Publik
Tagihan
Tagihan
Kepada
Kepada Entitas
Pemerintah
Sektor Publik
Kredit
dan Lembaga
Tagihan
Beragun
Internasional
Kepada Bank
Rumah
Tagihan
Tagihan
Tinggal
Kepada Bank
Kepada Bank
Kredit Beragun
Pembangunan
Rumah Tinggal
Multilateral dan Lembaga Internasional
Posisi Tanggal Laporan : 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
-
-
-
-
-
2
Perikanan
-
-
-
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian
-
-
-
-
-
-
4
Industri pengolahan
-
5
Listrik, Gas dan Air
-
-
-
-
-
-
-
6
Konstruksi
-
-
-
-
76
7
Perdagangan besar dan eceran
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
-
-
-
-
-
10
Perantara keuangan
-
-
-
1.458.156
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
-
-
-
-
146
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan
-
-
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
-
-
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
-
-
-
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
-
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha
-
33.174.09
-
-
7.819
20
Lainnya
732.289.23
-
-
-
465
Total
732.289.23
33.174.09
-
1.458.156
8.506
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Tagihan Kepada Usaha Mikro,Usaha
Kredit Beragun
Kredit
Properti
Pegawai
Komersial
Pensiunan
Kredit Beragun
Kredit Pegawai
Properti
Pensiunan
Komersial
Eksposur di
Kecil
Tagihan
Tagihan yang
Unit Usaha
dan Portofolio
kepada
telah Jatuh
Syariah (apa-
Ritel
Korporasi
Tempo
Aset Lainnya
bila ada)
Aset Lainnya
Eksposur di
Tagihan
Tagihan
Tagihan yang
Kepada Usaha
kepada
telah Jatuh
Mikro,Usaha
Korporasi
Tempo
Unit Usaha Syariah
Kecil
(apabila ada)
dan Portofolio Ritel
-
-
4.097
-
368
-
-
-
-
981
-
51
-
-
-
-
568
-
-
-
-
-
-
2.951
-
34
-
-
130
15.325
7
-
-
-
144
40.217
62.236
786
-
-
-
-
45.700
6.435
181
-
-
-
-
6.517
73.963
2
-
-
-
-
11.571
45.173
24
-
135
923
-
-
-
-
-
183
18.055
-
-
-
-
-
1.127
61.758
-
-
-
-
-
5.737
3.436
-
-
-
-
1.165
639
-
187.398
144.980
6.076
-
-
1.018
-
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
35
21
-
62.760
2.998.287
495
427
-
13.560
552.876
-
673
330.109
-
-
77.944
3.939.970
352.682
8.634
330.109
-
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
317
318
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual 31 Desember 2013 NO
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Kategori Portofolio Wilayah 1
1
Tagihan
2
Wilayah 2
Wilayah 3
Wilayah 4
Total
5.296.308
1.939.975
147.011
-
7.383.294
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)
39.502
21.016
3.700
-
64.218
a. Belum jatuh tempo
15.675
4.940
238
-
20.853
b. Telah jatuh tempo
23.827
16.076
3.462
-
43.365
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif
32.007
18.199
3.230
-
53.436
5
Tagihan yang dihapus buku
60.032
7.208
791
-
68.031
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
31 Desember 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1
Wilayah 2
Wilayah 3
Wilayah 4
Total
4,918,468
1,598,311
134,832
-
6,651,611
35,504
16,844
942
-
53,290
14,844
1,854
-
-
16,698
20,660
14,990
942
-
36,592
-
-
-
-
-
26,972
16,057
1,674
-
44,703
61,433
7,507
933
-
69,873
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
319
320
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi 31 Desember 2013 Tagihan yang Mengalami No
Sektor Ekonomi
Penurunan Nilai
Tagihan
Belum
Telah jatuh tempo
Jatuh Tempo
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif
Tagihan yang dihapus buku
Tagihan
Posisi Tanggal Laporan : 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
2
53.746
182
1.718
-
1.430
-
5,222
Perikanan
4.041
66
784
-
659
-
1,368
3
Pertambangan dan Penggalian
1.330
39
6
-
32
-
559
4
Industri pengolahan
15.220
188
137
-
311
-
3,072
5
Listrik, Gas dan Air
33.013
-
17
-
84
-
15,394
6
Konstruksi
280.931
4.664
14.498
-
16.240
-
109,038
7
Perdagangan besar dan eceran
458.074
2.881
19.829
-
21.726
-
52,927
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
121.832
207
6
-
298
-
79,948
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
77.491
607
703
-
956
-
57,211
10
Perantara keuangan
238
25
-
229
-
1,459,099
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
20.009
-
1
-
178
-
18,230
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
101.624
-
-
-
31
-
62,331
13
Jasa pendidikan
3.974
775
-
-
647
-
9,695
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
13.428
65
74
-
143
-
1,789
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
6.710
-
248
-
215
-
339,057
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
2.465
-
14
-
11
-
1,022
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
-
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya
588
-
-
-
-
-
55
19
Bukan Lapangan Usaha
3.717.939
10.941
1.464
-
10.246
-
3,629,105
20
Lainnya
-
-
-
-
60.032
1,136,598
20.853
39.524
-
53.436
0
6,981,720
1.140.968
1.329.911 TOTAL
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
7.383.294
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Ekonomi - Bank secara Individual 31 Desember 2012 Tagihan yang Mengalami
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual
Penurunan Nilai Belum Jatuh
Telah jatuh tempo
Tempo
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
Tagihan yang dihapus buku
1,243
-
396
-
2
-
177
-
31
1,487
292
246
-
-
55
138
-
30
-
52
-
4,157
8,041
-
7,466
-
795
832
-
1,483
-
289
9
-
375
-
1,056
93
-
985
-
-
25
-
77
-
-
-
-
55
-
-
-
-
34
-
775
-
-
607
-
-
-
-
5
-
173
24,937
-
21,648
-
-
19
-
18
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8,069
2,359
-
10,080
-
-
-
-
-
69,873
15,692
38,216
-
44,703
69,873
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
-
-
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
321
322
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No
Keterangan
31 Desember 2013 CKPN Individual
CKPN Kolektif
1
Saldo awal CKPN
-
44.704
2
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
-
8.732
a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan
-
8.732
b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan
-
-
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan
-
-
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan
-
-
-
53.436
Saldo akhir CKPN
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
31 Desember 2012 CKPN Individual
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
CKPN Kolektif
-
51,217
-
(6,514)
-
-
-
(6,514)
-
-
-
-
-
44,703
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
323
324
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual 31 Desember 2013 Lembaga Pemeringkat Standard and
AA+ s.d AA-
Poor’s
No
Kategori Portofolio
Fitch Rating
AAA
Moody’s
AAA
PT. Fitch
Aaa
Ratings
AAA (idn)
Indonesia
[Idr]AAA
PT ICRA
IdAAA
Baa1 s.d Baa3
A1 s.d A3
AA+(idn) s.d
BBB+(idn) s.d
A+(idn) s.d.
AA-(idn)
BBB-(idn)
A-(idn)
[Idr]AA+ s.d
[Idr]BBB+ s.d
[Idr]A+ s.d
[Idr]AA-
[Idr]BBB-
[Idr]A-
idAA+ s.d
Id BBB+ s.d Id
idA+ s.d idA-
idAA-
PT
BBB+ s.d BBB-
A+ s.d A-
Aa1 s.d Aa3
Indonesia
BBB+ s.d BBB-
A+ s.d A-
AA+ s.d AA-
BBB-
Pemeringkat Efek Indonesia 1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
288,189
188,176
488,555
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya
-
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
288,189
188,176
488,555
TOTAL
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kurang dari
Kurang dari BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
BB+(idn) s.d
B+(idn) s.d
BB-(idn)
B-(idn)
[Idr]BB+ s.d
[Idr]B+ s.d
[Idr]BB-
[Idr]B-
Id BB+ s.d Id
Id B+ s.d
BB-
Id B-
A-3
B-
-
Kurang dari
A-1
B-
F1+ s.d F1
Kurang dari
P-1
B3
F1+(idn) s.d
Kurang dari
F1(idn)
A-2 F2
B-(idn)
[Idr]A1+ s.d
Kurang dari
[Idr]A1
[Idr]B-
Id A1
P-2 F2(idn) [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 Id A2
A-3
Kurang dari
F3
F3
P-3
Kurang dari
F3(idn)
P-3
[Idr]A3+ s.d
Kurang dari
[Idr]A3
F3(idn)
Id A3 s.d
Kurang dari
Id A4
[Idr]A3
Kurang dari
Kurang dari
Id B-
Id A4
Tanpa Peringkat
Total
-
-
-
-
-
827.763
827.763
-
-
-
-
-
-
-
45.211
45.211
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,458,156
1.135.954
-
-
-
-
-
-
-
10.087
10.087
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
65.620
65.620
-
-
-
-
-
-
-
4,258,158
4,258,158
-
-
-
-
-
-
-
530,894
530,894
-
-
-
-
-
-
-
8,075
8,075
-
-
-
-
-
-
-
372,870
372,870
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.289.712
7.254.632
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
325
326
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual 31 Desember 2012 Lembaga Pemeringkat Standard and Poor’s Fitch Rating No
Kategori Portofolio
Moody’s PT. Fitch Ratings Indonesia PT ICRA Indonesia
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
AAA
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Aaa
AA+(idn) s.d AA-
AAA (idn)
(idn)
[Idr]AAA
[Idr]AA+
IdAAA
[Idr]AA-
A-
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d idA-
PT Pemeringkat
A+(idn)
BBB+ s.d BBBBBB+ s.d BBBBaa1 s.d Baa3 s.d.
A-(idn) s.d [Idr]A+ s.d [Idr]
BBB+(idn)
s.d
BBB-(idn) [Idr]BBB+
s.d
[Idr]BBBId BBB+ s.d Id BBB-
Efek Indonesia
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
553,998
72,830
661,357
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
11
Aset Lainnya
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
553,998
72,830
661,357
-
TOTAL
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
-
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Kurang dari
Kurang dari BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
BB+(idn) s.d B+(idn) BB-(idn)
B-(idn)
[Idr]BB+ s.d [Idr]B+
A-3
B-
s.d s.d
[Idr]BB-
[Idr]B-
Id BB+ s.d Id
Id B+ s.d Id
BB-
B-
327
Kurang dari
A-1
B-
F1+ s.d F1
Kurang dari
P-1
B3
F1+(idn) s.d
Kurang dari
F1(idn)
B-(idn)
A-2 F2
[Idr]A1+ s.d
Kurang dari
[Idr]A1
[Idr]B-
Id A1
P-2 F2(idn) [Idr]A2+ s.d [Idr]A2
A-3
Kurang dari
F3
F3
P-3
Kurang dari
F3(idn)
P-3
[Idr]A3+ s.d
Kurang dari
[Idr]A3
F3(idn)
Id A3 s.d Id
Id A2
A4
Tanpa Peringkat
Total
Kurang dari [Idr]A3
Kurang dari
Kurang dari
Id B-
Id A4
-
-
-
-
-
-
-
732,289
732,289
-
-
-
-
-
-
-
33,174
33,174
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
169,971
1,458,156
-
-
-
-
-
-
-
8,506
8,506
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
77,944
77,944
-
-
-
-
-
-
-
3,939,970
3,939,970
-
-
-
-
-
-
-
352,682
352,682
-
-
-
-
-
-
-
8,634
8,634
-
-
-
-
-
-
-
330,109
330,109
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5,653,279
6,941,464
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
328
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual 31 Desember 2013 NO
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih Setelah Memperhitung 0%
20%
35%
40%
45%
Eksposur Neraca 1
Tagihan Kepada Pemerintah
827.763
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
1.011.039
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
10.087
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9
Tagihan kepada Korporasi
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
45.000
11
Aset Lainnya
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur Neraca
248.498
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.076.261
1.056.039
-
-
10.087
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif 1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
50%
Beban Modal
ATMR
gkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 75%
100%
150%
Lainnya -
-
-
-
-
-
-
-
45.211
-
-
-
-
22.606
2.260,55
-
-
-
-
-
-
-
124.915
-
-
-
-
264.665
26.466,53
-
-
-
-
-
4.539
453,92
-
-
-
-
-
-
-
65.620
-
-
-
-
32.810
3.281,00
3.193.619
319.361,85
492.394
49.239,40
4.258.158 5.000
480.894 8.075
10.950
1.095,00
-
-
124.372
-
-
124.372
12.437,20
-
-
-
-
-
-
-
240.746
4.258.158
605.266
8.075
-
4.145.954
414.595
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
87.461
-
-
87.461
8.746,10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
87.461
-
-
87.461
8.746,10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
329
330
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Posisi Tanggal Laporan 2012 NO
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih Setelah Memperhitun 0%
20%
35%
40%
45%
Eksposur Neraca 1
Tagihan Kepada Pemerintah
732,289
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
1,344,404
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
8,506
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9
Tagihan kepada Korporasi
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11
Aset Lainnya
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
35,000
Total Eksposur Neraca
199,949
-
-
-
-
-
-
-
-
-
932,238
1,379,404
-
-
8,506
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif 1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
ngkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
50%
Beban Modal
ATMR
ngkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 75%
100%
150%
Lainnya -
-
-
-
-
-
-
-
33,174
-
-
-
-
16,587
1,658.70
-
-
-
-
-
-
-
117,986
-
-
-
-
327,874
32,787.40
-
-
-
-
-
3,828
382.82
-
-
-
-
-
-
-
39,039
3,903.90
2,724,225
272,422.49
629,852
62,985.17
77,944 3,632,300 5,000
620,352
12,951
1,295.10
-
-
130,160
8,634 -
-
130,160
13,016.04
-
-
-
-
-
-
-
234,104
3,632,300
750,512
8,634
-
3,884,516
388,451.61 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
188,497
-
-
188,497
18,849.70
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
188,497
-
-
188,497
18,849.70 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
331
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
332
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual 31 Desember 2013 NO
Bagian Yang Dijamin Dengan
Tagihan Bersih
Kategori Portofolio
Agunan
Garansi
Asuransi Kredit
Bagian Yang Tidak Dijamin
Lainnya
A
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah
827.763
-
-
-
-
827.763
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
45.211
-
-
-
-
45.211
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
1.135.954
-
-
-
-
1.135.954
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
10.087
-
-
-
-
10.087
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
65.620
-
-
-
-
65.620
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
4.258.158
-
-
-
-
4.258.158
530.894
-
-
-
-
530.894
8.075
-
-
-
-
8.075
372.870
-
-
-
-
372.870
-
-
-
-
-
-
7.254.632
-
-
-
-
7.254.632
9
Tagihan kepada Korporasi
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11
Aset Lainnya
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur Neraca
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9
Tagihan kepada Korporasi
10
-
-
-
-
-
-
87.461
-
-
-
-
87.461
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
87.461
-
-
-
-
87.461
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.342.093
0
0
0
0
7.342.093
Total Eksposur TRA
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
31 Desember 2012 Bagian Yang Dijamin Dengan
Tagihan Bersih
Agunan
Garansi
Asuransi Kredit
Bagian Yang Tidak Dijamin
Lainnya
732,289
-
-
-
-
732,289
33,174
-
-
-
-
33,174
-
-
-
-
-
-
1,458,156
-
-
-
-
1,458,156
8,506
-
-
-
-
8,506
-
-
-
-
-
-
77,944
-
-
-
-
77,944
3,939,970
-
-
-
-
3,939,970 352,682
352,682
-
-
-
-
8,634
-
-
-
-
8,634
330,109
-
-
-
-
330,109
-
-
-
-
-
-
6,941,464
-
-
-
-
6,941,464
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
188,497
-
-
-
-
188,497
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
188,497
-
-
-
-
188,497
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,129,961
0
0
0
0
7,129,961
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
333
334
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara IndividuaL 31 Desember 2013 No
Kategori Portofolio
ATMR Sebelum MRK
Tagihan Bersih
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
31 Desember 2012 ATMR Setelah MRK
ATMR Sebelum MRK
Tagihan Bersih
ATMR Setelah MRK
827.763
-
-
732.289
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
45.211
22.606
22.606
33.714
16.587
16.587
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
1.135.954
264.665
264.665
1.458.156
327.874
327.874
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
10.087
4.539
4.539
8.506
3.828
3.828
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
65.620
32.810
32.810
77.944
38.972
38.972
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
4.258.158
3.193.619
3.193.619
3.939.970
2.724.255
2.724.255
9
Tagihan kepada Korporasi
530.894
492.394
492.394
352.682
629.852
629.852
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
8.075
12.113
10.950
8.634
12.951
12.951
11
Aset Lainnya
372.870
-
124.372
330.109
-
130.160
7.254.362
4.022.475
4.145.955
6.941.464
3.754.289
3.884.516
TOTAL
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
335
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN/KONTINJENSI PADA TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF Posisi Tanggal Laporan tahun 2013 No
Kategori Portofolio
ATMR Sebelum MRK
Tagihan Bersih
Posisi Tanggal Laporan tahun 2012
ATMR Setelah MRK
ATMR Sebelum MRK
Tagihan Bersih
ATMR Setelah MRK
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
87.461
87.461
87.461
188.497
188.497
188.497
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
87.461
87.461
87.461
188.497
188.497
188.497
TOTAL
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit PENGUNGKAPAN TOTAL PENGUKURAN RISIKO KREDIT No
Kategori Portofolio
1
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
2
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Posisi Tanggal Laporan 2013
Posisi Tanggal Laporan 2012
4.233.415
4.073.013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
336
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
31 Desember 2013 NO
Kategori Portofolio
ATMR Sebelum MRK
Tagihan Bersih
31 Desember 2012 ATMR Setelah MRK
ATMR Sebelum MRK
Tagihan Bersih
ATMR Setelah MRK
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
87.461
87.461
87.461
188.497
188.497
188.497
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
87.461
87.461
87.461
188.497
188.497
188.497
TOTAL
Tabel 6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit PENGUNGKAPAN TOTAL PENGUKURAN RISIKO KREDIT No
Kategori Portofolio
1
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
2
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
31 Desember 2013
31 Desember 2012
4.073.013
4.233.415
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual
PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO OPERASIONAL - BANK SECARA INDIVIDUAL Posisi Tanggal Laporan 2013 No
1
Posisi Tanggal Laporan 2012
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir)
Beban Modal
Pendekatan Indikator Dasar
566.213
84.932
1.061.650
486.197
72.930
911.620
TOTAL
566.213
84.932
1.061.650
486.197
72.930
911.620
Pendekatan Yang Digunakan
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
ATMR
Informasi Tambahan Additional Information
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir)
Beban Modal
Laporan Keuangan Financial Review
ATMR
337
338
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual PENGUNGKAPAN PROFIL MATURITAS RUPIAH - BANK SECARA INDIVIDUAL 31 Desember 2013 NO
Pos-pos
Jatuh Tempo
Saldo < 1 bulan
I
NERACA
A
Aset
> 3 bln s/d. 6 bln
> 6 bln s/d.12 bln
> 12 bulan
1. Kas
248.498
232.861
9.382
6.255
-
-
2. Penempatan pada Bank Indonesia
531.207
259.229
54.396
43.516
34.813
139.253
3. Penempatan pada bank lain
852.374
816.000
-
-
-
36.374
4. Surat Berharga
577.213
34.137
10.000
186.037
71.158
275.881
4.880.662
156.443
149.380
163.875
183.076
4.227.888
49.754
49.754
-
-
-
-
7. Lain-lain
128.102
65.039
20.810
13.943
9.342
18.968
Total Aset
7.267.810
1.613.463
243.968
413.626
298.389
4.698.364
5.064.915
997.401
405.934
526.826
1.306.705
1.828.049
5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya
B
> 1 bln s/d. 3 bln
Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga
-
-
-
-
-
-
3. Kewajiban pada bank lain
2. Kewajiban pada Bank Indonesia
507.540
490.000
-
-
-
17.540
4. Surat Berharga yang Diterbitkan
465.949
-
-
-
105.000
360.949
3.718
-
-
-
-
3.718
5. Pinjaman yang Diterima
-
-
-
-
-
-
7. Lain-lain
6. Kewajiban lainnya
1.225.688
833.778
129.330
86.651
58.057
117.872
Total Kewajiban
7.267.810
2.321.179
535.264
613.477
1.469.762
2.328.128
-
(707,716)
(291,296)
(199,851)
(1,171,373)
2,370,236
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca II
REKENING ADMINISTRATIF
A
Tagihan Rekening Administratif
-
-
-
-
-
-
1. Komitmen
-
-
-
-
-
-
2. Kontijensi
22,372
22,372
-
-
-
-
Total Tagihan Rekening Administratif
22,372
22,372
1. Komitmen
-
-
-
-
-
-
2. Kontijensi
126,788
126,788
-
-
-
-
Total Kewajiban Rekening Administratif
126,788
126,788
-
-
-
-
(104,416)
(104,416)
-
-
-
-
B
Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
(104,416)
(812,132)
(291,296)
(199,851)
(1,171,373)
2.328.128
Selisih Kumulatif
(104,416)
(812,132)
(291,296)
(199,851)
(1,171,373)
2.328.128
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
339
PENGUNGKAPAN PROFIL MATURITAS RUPIAH - BANK SECARA INDIVIDUAL Posisi Tanggal Laporan 2012 NO
Pos-pos
Jatuh Tempo
Saldo < 1 bulan
I
NERACA
A
Aset
> 6 bln s/d.12 bln
> 12 bulan
199,949
187,597
7,411
4,941
-
-
2. Penempatan pada Bank Indonesia
541,876
264,433
55,489
44,391
35,513
142,050
3. Penempatan pada bank lain
1,135,839
1,1050
10,177
6,818
4,569
9,275
382,461
26,105
171,356
-
-
1850
4,386,896
512,316
351,338
389,044
407,807
2,726,391
6. Tagihan lainnya
167,788
-
48,905
118,883
-
-
7. Lain-lain
136,278
65,021
23,514
15,755
10,556
21,432
6,951,087
2,160,472
668,190
579,832
458,445
3,084,148
4,694,556
697,700
354,963
533,494
1,582,766
1,525,633
5. Kredit yang diberikan
Total Aset Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
3. Kewajiban pada bank lain
698,749
677,264
4,297
5,156
4,211
7,821
4. Surat Berharga yang Diterbitkan
464,711
-
-
-
300
434,711
-
-
-
-
-
-
5. Pinjaman yang Diterima 6. Kewajiban lainnya
-
-
-
-
-
-
7. Lain-lain
1,093,071
735,943
117,852
78,961
52,904
107,411
Total Kewajiban
6,951,087
2,110,907
477,112
617,611
1,669,881
2,075,576
-
49,742
191,078
(37,779)
(1,211,436)
1,008,572
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca II
REKENING ADMINISTRATIF
A
Tagihan Rekening Administratif 1. Komitmen
B
> 3 bln s/d. 6 bln
1. Kas
4. Surat Berharga
B
> 1 bln s/d. 3 bln
2. Kontijensi
49,741
49,741
Total Tagihan Rekening Administratif
49,741
49,741
2. Kontijensi
108,904
108,904
Total Kewajiban Rekening Administratif
108,904
108,904
-
-
-
-
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
(59,163)
(59,163)
-
-
-
-
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
(59,163)
(59,163)
191,078
(37,779)
(1,211,436)
1,008,572
Selisih Kumulatif
(59,163)
(59,163)
191,078
(37,779)
(1,211,436)
1,008,572
Kewajiban Rekening Administratif 1. Komitmen
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
340
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
1. Tabel 1.b Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan
1. Tabel 1.b Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing
Bank Asing 2. 4 Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan
2. 4 Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan
Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
3. Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa
3. Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa
Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi dengan
Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
Perusahaan Anak
4. Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor
Ekonomi
-
Bank
secara
Konsolidasi
4. Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor
Ekonomi
-
Bank
secara
Konsolidasi
denganPerusahaan Anak
denganPerusahaan Anak 5. Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan
5. Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan
Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan
Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
Perusahaan Anak
6. Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan
6. Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan
Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi
Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi
dengan Perusahaan Anak
dengan Perusahaan Anak
7. Tabel 2.6.b. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan
7. Tabel 2.6.b. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Konsolidasi dengan
Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
Perusahaan Anak
8. Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan
8. Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan
Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara
Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
9. Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan:
9. Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif
Transaksi Derivatif 10. Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Individual
10. Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Individual
11. Tabel 3.2.b.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan:
11. Tabel 3.2.b.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan:
Transaksi Repo - Bank secara Konsolidasi dengan
Transaksi Repo - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
Perusahaan Anak
12. Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
12. Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
13. Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan:
13. Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan:
Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan
Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
Perusahaan Anak
14. Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan
14. Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan
Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi
Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi
Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan
Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan
Anak
Anak
15. Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik
15. Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik
Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan
Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
Perusahaan Anak
16. Tabel 5.1.a. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank
secara Individual
secara Individual 17. Tabel 5.1.b. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi -Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
16. Tabel 5.1.a. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank
Profil Perusahaan Corporate Profile
17. Tabel 5.1.b. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi -Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
18. Tabel 5.2.a. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi
18. Tabel 5.2.a. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi
Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank
Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank
secara Individual
secara Individual
19. Tabel 5.2.b. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi
19. Tabel 5.2.b. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi
Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank
Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank
secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
20. Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan
20. Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan
Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty
Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty
Credit Risk)
Credit Risk)
21. Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
21. Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
22. Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
22. Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
23. Tabel 6.1.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah
23. Tabel 6.1.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
(apabila ada) 24. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank
24. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank
secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Tabel 6.2.1.
secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Tabel 6.2.1.
Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
25. Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan
25. Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan
Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty
Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty
Credit Risk)
Credit Risk)
26. Tabel 6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan
26. Tabel 6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan
Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen(settlement risk)
Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen(settlement risk)
27. Tabel 6.2.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
27. Tabel 6.2.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
28. Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah
28. Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah
dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha
dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha
berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada)
berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada)
29. Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan
29. Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar
Metode Standar 30. Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara Individual
30. Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara Individual
31. Tabel 7.2.b Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan
31. Tabel 7.2.b Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan
Model Internal Value at Risk/VaR) - Bank secara Konsolidasi
Model Internal Value at Risk/VaR) - Bank secara Konsolidasi
dengan Perusahaan Anak
dengan Perusahaan Anak
32. Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Bank secara Konsolidasi dengan PerusahaanAnak 33. Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 34. Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank
32. Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Bank secara Konsolidasi dengan PerusahaanAnak 33. Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 34. Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual
secara Individual 35. Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas -Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
35. Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas -Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Catatan:
Catatan:
Bank tidak mengungkapkan uraian tabel diatas karena tidak
Bank tidak mengungkapkan uraian tabel diatas karena tidak
memiliki eksposure.
memiliki eksposure.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
341
342
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Bank NTT percaya bahwa bisnis Bank NTT akan berkelanjutan apabila memberikan perhatian yang seimbang kepada aspek keuntungan (profit), kemanusiaan (people), dan lingkungan (planet). Bank NTT believes that business of Bank NTT will be sustainable if pay balance attention towards profit, people and planet aspects.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
42
43
45
343
344
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility
Berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja di tiga garis dasar (triple bottom lines), yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan terus kami lakukan dalam kerangka tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) untuk mentransformasi diri kami dari perusahaan yang mempunyai kepatuhan yang baik (good compliance corporation) menjadi perusahaan dengan tata kelola yang berkelanjutan (good sustainability governance). Hal itu, agar secara berkelanjutan kami dapat mentransformasikan Bank NTT menjadi perusahaan warga negara yang baik (good corporate citizenship). We’d always attempt the efforts to improve triple bottom lines performance including economic, social and environment aspect on framework of good corporate governance to transform our-self from a good compliance corporation towards good sustainability governance company. This, to continuously transform Bank NTT as good corporate citizenship.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup
Description of corporate social responsibility related with environment
Kebijakan :
Policy:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan sinergi dari upaya yang berkelanjutan untuk menginformasi programprogram sosial demi menciptakan ekonomi yang lebih ramah lingkungan dengan melibatkan para pelaku pembangunan untuk bekerjasama dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Corporate Social Responsibility is a synergy of sustainable effort to inform social program to create more environmental friendly economy by involving development player to cooperate in preserving and managing the environment.
Permasalahan lingkungan hidup merupakan salah satu subjek dan tidak bisa berdiri sendiri, namun berkaitan dengan persoalan-persoalan lain seperti kemiskinan, good corporate governance, ekonomi, dan sosial. Oleh karena itu, penanganannya membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak termasuk dunia usaha, oleh sebab itulah Bank NTT ambil bagian dalam aksi peduli terhadap lingkungan hidup melalui program tanggung jawab sosial Bank NTT
Environmental issue becomes a subject and integrated with, also related with other aspects such as poverty, good corporate governance, economy and social. Therefore, the management requires contribution from several parties including business sector, therefore, Bank NTT, as part in environmental awareness through responsibility program of Bank NTT.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Adapun aktivitas CSR Bank NTT yang terkait dengan perhatian terhadap lingkungan hidup adalah gerakan hijau untuk menjaga kelestarian bumi dan program berorientasi kepedulian dan kemanusiaan. Serta dilaksanakan juga dalam operasional keseharian Bank NTT melalui penghematan penggunaan energi listrik serta pembatasan penggunaan kertas.
CSR activity of Bank NTT which is related with concern to the environment aspect is green initiative to preserve the earth and humanity awareness oriented program. And implemented also on daily operational of Bank NTT through electricity energy consumption reduction and paper consumption restriction.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
Description regarding corporate social responsibility related with employment, occupational health and safety
Kebijakan :
Policy
Kinerja sosial Bank NTT selalu kami tingkatkan dalam bidang pemberdayaan karyawan, Bank NTT selalu memberikan perhatian yang besar pada semua hak-hak normatif karyawan, memberikan kebebasan berserikat, meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta jenjang karir karyawan.
Social performance of Bank NTT will always be enhanced on employee development sector, Bank NTT always pays major concern to several employee normative rights, freedom to unity, improving occupational health and safety, develop employee knowledge and skill and career path.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
345
346
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Dalam menjalankan proses bisnis, Bank NTT selalu patuh dan memperhatikan ketentuan di bidang hak asasi manusia. Pembahasan lebih lanjut mengenai kegiatan pemberdayaan karyawan dan upaya Bank NTT untuk meningkatkan kualitas karyawan, serta biaya yang di realisasikan untuk peningkatan kompetensi tersebut terdapat di halaman 109 pada Laporan Tahunan ini.
In carrying business process, Bank NTT always complies and considers regulation on Human Rights. Further discussion regarding activity of employee development and efforts of Bank NTT to develop quality of employee and cost realization to improve the competency is disclosed on page of 109 on this Annual Report.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Description regarding corporate social responsibility regarding social and community development
Kebijakan
Policy
Komitmen Manajemen Bank NTT terus memperbaiki pelaksanan CSR agar tepat sasaran, ditunjukan dalam dukungan Stakeholder dalam putusan RUPS dalam Akta Berita Acara Rapat Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 23 tanggal 07 Oktober 2013 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto Notaris di Kupang. Dalam rapat tersebut Stakeholder memutuskan agar dalam pelaksaan CSR, Bank NTT membangun kemitraan dengan seluruh Stakeholder namun untuk penyalurannya tetap mengacu pada Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor 156 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan
Commitment of Bank NTT’s management continues to improve CSR implementation to be effective, realized as support from Stakeholders on the GMS Decision on Deeds of Extraordinary General Meetings of Shareholders No. 23 dated October 7th, 2013 made by Silvester Joseph Mambaitfetto, Notary in Kupang. On the meeting, the Stakeholders decided that during the CSR implementation, Bank NTT built partnership with all stakeholders but the disbursement still refers to Board of Directors Decree of PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No. 156 of 2012 regarding Corporate Social and Environment Responsibility Implementation Manual of PT Bank Pembangunan Daerah
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Lingkungan PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. Sesuai pedoman tersebut, kegiatan ini dilaksanakna secara berkesinambungan yang diarahkan kepada bidang pendidikan, budaya, sosial, ekonomi, kesehatan dan pembinaan Olah raga.
Bidang Kegiatan Scope of Activity Pendidikan Education
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Nusa Tenggara Timur. Based on the manual, the activity is carried continuously directed towards education, cultural, social, economy, health and sport sector development.
Jenis Kegiatan Type of Activity
Waktu & Tempat Time & Place
Jumlah Total
1.
Bantuan Pendidikan untuk SD Katholik Berseon Lokomea Education donation for Berseon Lokomea Catholic Elementary School
Kupang, 26 Februari 2013
10.000.000
2.
Bantuan Pendidikan untuk SMK Kristen Waikabubak Education Donation for Waikabubak Christian Vocational School
Waikabubak, 05 Maret 2013
15.000.000
3.
Bantuan Pendidikan untuk SMK Pancasila Tambolaka dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan Education Donation for Pancasila Tambolaka Vocational School aiming to improve education quality
Waitabula, 05 Maret 2013
15.000.000
4.
Bantuan Beasiswa kepada 25 Pelajar Kurang Mampu Education Donation for 25 Disadvantage Students
Balauring, 26 Maret 2013
6.250.000
5.
Beasiswa Mahasiswa Majelis Sinode GMIT dengan tujuan meningkatkan mutu SDM di NTT Scholarship for Majelis Sinode GMIT student aiming to improve HR Quality in NTT
Kupang, 05 April 2013
20.000.000
6.
Bantuan Pembangunan Gedung TK Mutiara Kupang dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di NTT Donation for Mutiara Kupang Kindergarten Building Construction aiming to improve education quality in NTT
Kupang, 26 April 2013
5.000.000
7.
HARDIKNAS Universitas PGRI NTT dengan tujuan meningkatkan mutu SDM di NTT National Education Day Commemoration at Universitas PGRI NTT aiming to improve HR Quality in NTT
Kupang, 30 April 2013
2.000.000
8.
Rehabilitasi Gedung Asrama SMA Seminari Mataloko-Ngada dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di NTT Rehabilitation of Seminari Mataloko-Ngada High School Boarding House aiming to improve education quality in NTT
Ngada, 16 Mei 2013
75.000.000
No
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
347
348
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bidang Kegiatan Scope of Activity
BUDAYA Culture
Bank NTT 2013 Annual Report
Jenis Kegiatan Type of Activity
No
Waktu & Tempat Time & Place
Jumlah Total
9.
Bantuan Buku untuk SDN Nido Boawae, Nagekeo dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di NTT Book Donation for Nido Boawae Public Elementary School, Nagekeo aiming to improve education quality in NTT
Boawae, 31 Mei 2013
5.000.000
10.
Rehabilitasi Pondok Pesantren Al Hikmah Kupang dengan tujuan untuk dapat mendidik, membina, dan melahirkan suatu generasi islam yang senantiasa menjunjung tinggi aspek illahi dan nilai kemanusiaan Rehabilitation of Al Hikmah Kupang Boarding School aiming to educate, develop and born Moslem generation which always upholds religious and humanity aspect.
Kupang, 21 Juni 2013
25.000.000
11.
Bantuan Beasiswa kepada Mahasiswa Politani Kurang Tidak Mampu dengan tujuan agar dapat melanjutkan pendidikan dan tetap berprestasi Scholarship for Disadvantage Student of Politani aiming to encourage advance education and achievement
Kupang, 30 Agustus 2013
50.000.000
12.
Bantuan Pendidikan kepada 4 (empat) Sekolah: SD Inpres Oebola Dalam Kec. Fatuleu; SD Negeri Oesena, Kec. Amarasi; SD Negeri Hapit, Kec.Takari; SD Negeri Bilese, Kec. Takari dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mutu SDM di NTT. Education donation for 4 (four) Schools: SD Inpres Oebola Dalam Kec. Fatuleu; SD Negeri Oesena, Amarasi District SD Negeri Hapit, Takari District SD Negeri Bilese, Takari District Aiming to improve education and HR quality in NTT.
Kupang, 17 September 2013
98.267.000
13.
Bantuan Pendidikan kepada STKIP Ruteng Education Donation to STKIP Ruteng
Ruteng, 30 Desember 2013
190.900.000
14.
Festival Budaya Reba Ngada di Kupang dengan tujuan untuk melestarikan budaya & sejarah sehingga tetap dikenal oleh penerus masa kini Reba Ngada Cultural Festival in Kupang aiming to preserve culture and history to be noticed by current generation
Kupang, 01 Februari 2013
10.000.000
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Bidang Kegiatan Scope of Activity
SOSIAL Social
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Jenis Kegiatan Type of Activity
Waktu & Tempat Time & Place
15.
HUT NTT dengan tujuan untuk Melestarikan budaya NTT dan sebagai ajang promosi budaya NTT di tingkat Nasional Anniversary of NTT aiming to preserve culture of NTT and as cultural promotion of NTT culture in National level
Kupang, 12 Februari 2013
100.000.000
16.
Kompetisi Paduan Suara tingkat SD Se- Kota Kupang dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan bakat anak-anak terhadap kesenian tarik suara Elementary School Choir Competition for Kupang City aiming to foster children passion and potential on singing art
Kupang, 27 Februari 2013
9.000.000
17.
Pentas Seni Tunas Bangsa Tunas Bangsa Cultural Show
Kupang, 06 Maret 2013
5.000.000
18.
Partisipasi cetak Buku dengan tujuan untuk Melestarikan budaya & sejarah sehingga sehingga tetap dikenal oleh penerus masa kini Participation on Book printing aiming to preserve culture & history to be noticed by current generation
Kupang, 05 April 2013
100.000.000
19.
Bantuan Keagamaan untuk Pengurus Rumah Ibadah sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious donation for Religious Place committee as an awareness to public faith
Kabir, 07 Januari 2013
20.000.000
20.
Bantuan Keagamaan untuk Pembangunan Rumah Ibadah sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious donation for Religious Place committee as an awareness to public faith
Kupang, 22 Januari 2013
30.000.000
21.
Bantuan Keagamaan untuk Pembangunan Rumah Ibadah GMIT Hosana Oemanas Desa Nian, Kec. Miomaffo Tengah, Kab. TTU sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious donation for Religious Place construction of GMIT Hosana Oemanas Desa Nian, Miomaffo Tenga District,. TTU Regent as an awareness of public faith.
Kefamenanu, 05 Maret 2013
5.000.000
22.
Bantuan Keagamaan untuk Pembangunan Rumah Ibadah sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious donation for Religious Place committee as an awareness to public faith
Sikka, 05 Maret 2013
30.000.000
No
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Jumlah Total
Laporan Keuangan Financial Review
349
350
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bidang Kegiatan Scope of Activity
Bank NTT 2013 Annual Report
Jenis Kegiatan Type of Activity
Waktu & Tempat Time & Place
Jumlah Total
23.
Bantuan Keagamaan untuk Pembangunan Rumah Ibadah di Paroki Rm Johanes Satu Ndopo Pr. sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious Donation for Religious Place Construction at Paroki Rm Johanes Satu Ndopo Pr. as an awareness of public's faith.
Sikka, 05 Maret 2013
9.300.000
24.
Bantuan sembako untuk meringankan beban korban bencana letusan Gunung Api Rokatenda Religious donation to ease burden of Rokatenda eruption victim
Sikka, 05 Maret 2013
14.917.500
25.
Bantuan Keagamaan untuk Pembangunan Rumah Ibadah: 1. GMIT Marantha; 2. GMIT Petra Toifae; 3. GMIT Solafide; 4. GMIT Ebenhaeser Puna; 5. GMIT Laheroi Nuna; 6. St. Maria Bintang Timur Polen sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious donation for Religious Place Construction: GMIT Marantha; 1. GMIT Petra Toifae; 2. GMIT Solafide; 3. GMIT Ebenhaeser Puna; 4. GMIT Laheroi Nuna; 5. St. Maria Bintang Timur Polen As an awareness of public faith.
Soe, 30 April 2013
30.000.000
26
Bantuan Keagamaan untuk Pembangunan Rumah Ibadah Pura SPN sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious donation for Religious Place construction of SPN temple as an awareness of public faith
Kupang, 06 Mei 2013
5.000.000
27
Bantuan Keagamaan untuk Pembangunan Rumah Ibadah Gereja St. FX Bowae sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious donation for Religious Place construction of St. FX Bowae church as an awareness of public faith
Boawae, 22 Mei 2013
25.000.000
28.
Bantuan Keagamaan untuk Pembangunan Rumah Ibadah Gereja Kaisera sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious donation for Religious Place construction of Kaisera church as an awareness of public faith
Kupang, 29 Mei 2013
10.000.000
No
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Bidang Kegiatan Scope of Activity
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Jenis Kegiatan Type of Activity
Waktu & Tempat Time & Place
Jumlah Total
29.
Bantuan Keagamaan untuk Pembangunan Kapela St. Kristorus Matani sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious donation for Religious Place construction of St. Kristorus Matani Capel as an awareness of public faith
Kupang, 10 Juli 2013
25.000.000
30.
Bantuan Keagamaan untuk Pembangunan Rumah Ibadah Majelis Jemaat Boti sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Religious donation for Religious Place construction of Majelis Jemaat Boti as an awareness of public faith
Kupang, 19 Juli 2013
50.000.000
31.
Bantuan Bencana Banjir untuk meringankan beban korban bencana banjir di: - Desa Fotilo; - Desa Meusin; - Desa Tuafanu; - Desa Oebelo Kabupaten TTS Flood donation victiom to ease victim’s burden at: - Fotilo Village; - Meusin Village; - Tuafanu Village; - Oebelo Village; TTS Regent
Kupang, 19 Juli 2013
50.000.000
32.
Bantuan Pembangunan Panti Asuhan : - Panti Asuhan At-Tin; - Panti Asuhan Amana. sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Donation for Orphanage Construction of: - At-Tin Orphanage; - Amana Orphanage. as an awareness of public faith
Kupang, 24 Juli 2013
27.132.000
33.
Bantuan Safari Ramadhan 1434 H sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Donation of Safari Ramadhan 1434 H as an awareness of public faith
Kupang, 26 Juli 2013
8.300.000
34.
Bantuan Bencana Letusan Gunung Rokatenda untuk membantu meringankan beban masyarakat yang mendapatkan musibah letusan gunung Rokatenda Donation for Rokatenda eruption victim to ease burden of society as the Rokatenda mountain eruption victim
Kupang, 21 Agustus 2013
13.550.000
No
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
351
352
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bidang Kegiatan Scope of Activity
OLAH RAGA Sport
Bank NTT 2013 Annual Report
Jenis Kegiatan Type of Activity
No
Waktu & Tempat Time & Place
Jumlah Total
35.
Betun, 30 Agustus 2013 Bantuan Bencana Banjir di Kecamatan Malaka Barat dan Kecamatan Weliman Kabupaten Malaka untuk membantu meringankan beban masyarakat yang mendapatkan musibah bencana banjir Flood victim donation at Malaka Barat and Weliman District, Malaka Regent to assist and ease burden of the society as victim of the flood disaster
36.
Partisipasi Bank NTT Sail Komodo 2013 Labuan Bajo sebagai bentuk apresiasi atas usaha Pemerintah Prov. NTT untuk meningkatkan Potensi Pariwisata khususnya di Labuan Bajo Participation of Bank NTT on Sail Komodo 2013 Labuan Bajo as an appreciation of NTT Provincial Government effort to improve Tourism Sector potential especially in Labuan Bajo
Labuan Bajo, 24 September 2013
28.000.000
37.
Bantuan kepada korban bencana kebakaran untuk meringankan korban bencana kebakaran Donation for fire victim to ease burden of the victim
18 Desember 2013
10.000.000
38.
Pasar Murah dalam rangka Perayaan Natal yang dilaksanakan serempak di 23 Jaringan Kantor untuk diserahkan kepada Panti Asuhan serta Gereja Bazaar to celebrate Christmas in 23 Office Network to be donated to Orphanage and Church
Kupang, 24 Desember 2013
419.757.500
39.
Bantuan Pembangunan Aula Training Center Keuskupan Waitabula sebagai bentuk kepedulian terhadap iman masyarakat Donation of Training Center Function Room Construction of Keuskupan Waitabula as an awareness of public faith
Kupang, 27 Desember 2013
20.000.000
40.
Kejurnas Karate Inkanas Piala Kapolri di Bengkulu sebagai bentuk pemberian motivasi untuk berprestasi yang lebih baik bagi daerah NTT National Competition of Karate Inkanas Piala Kapolri in Bengkulu as a support for higher achievement in NTT Region.
25 Juni 2013
10.000.000
41.
MUSDA & KEJURDA INKAI Prestasi NTT 2013 dengan maksud untuk memperlancar kegiatan MUSDA & KEJURDA INKAI Prestasi NTT Tahun 2013 MUSDA & KEJURDA INKAI Prestasi NTT 2013 aiming to accelerate activity of MUSDA & KEJURDA INKAI Prestasi NTT in 2013
Kupang, 26 Juli 2013
5.000.000
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
50.000.000
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Bidang Kegiatan Scope of Activity
EKONOMI Economy
KESEHATAN Health
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Jenis Kegiatan Type of Activity
Waktu & Tempat Time & Place
Jumlah Total
42.
Bantuan Kejurda PERKEMI Kab. Flores Timur dengan maksud untuk meningkatkan pretasi olah raga dan mencipakan bibit-bibit olahragawan yang handal Donation for Kejurda PERKEMI, Flores Timur Aiming to increase sport achievement and create excellent future athlete.
Kupang, 27 Desember 2013
30.000.000
43.
CSR Ekonomi untuk membantu pedagang di: 1. Pantai Pede Labuan Bajo; 2. Kampung Ujung Labuan Bajo agar bisa meningkatkan ekonomi pedagang CSR on Economy to support traders at: 1. Pede Beach, Labuan Bajo; 2. Ujung Village, Labuan Bajo To improve economy of the traders
Labuan Bajo, 24 September 2013
59.500.000
44.
CSR Ekonomi untuk membantu pedagang di Kampung Ujung Labuan Bajo untuk dapat menerima jaringan listrik agar bisa meningkatkan ekonomi pedagang CSR on Economy to support traders at Ujung Village, Labuan Bajo to get electricity to improve economy of the traders
Labuan Bajo, 24 September 2013
15.465.200
45.
Bantuan Untuk Petani Binaan Wae Reca Untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat kelompok petani Wae Reca Support for Partner Farmers of Wae Reca to improve living condition of farmers society of Wae Reca
Borong, 29 Oktober 2013
20.750.000
46.
Bantuan CSR Operasi Katarak dengan tujuan untuk mengurangi angka kebutaan karena penyakit katarak CSR danation for Cataract operation aiming to reduce blindness rate due to cataract.
Lewoleba, 27 Maret 2013
45.000.000
47.
Khitanan Massal dengan tujuan untuk meringankan beban biaya bagi masyarakat Ende yang tergolong hidup dibawah garis kemiskinan dan Meningkatkan tali silahturahmi antar umat muslim se Kabupaten Ende Mass Circumcision to ease cost burden for Ende society who lives below the poverty line and increase moslem people togetherness in Ende regent
Ende, 10 Juni 2013
25.000.000
No
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
353
354
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bidang Kegiatan Scope of Activity
Bank NTT 2013 Annual Report
Jenis Kegiatan Type of Activity
No
48.
Waktu & Tempat Time & Place
Bantuan Dana Perawatan kepada Sdr. Nova Indriyani Fund assistance for medical treatment to Nova Indriyani
Jumlah Total
Kupang, 02 Agustus 2013
TOTAL TOTAL
5.000.000
1.838.089.200
Sepanjang tahun 2013, Bank NTT telah melakukan kegiatan CSR dengan total jumlah dana sebesar Rp1.838.089.200,(satu miliar delapan ratus tiga puluh delapan juta delapan puluh sembilan ribu dua ratus rupiah).
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Kebijakan : Bank NTT mengidentifikasi dan melakukan inovasi produk untuk memenuhi persyaratan dan ekspetasi pelanggan serta memperluas hubungan dengan pelanggan melalui pemanfaatan media komunikasi yang dibangun bersama pelanggan untuk mengetahui persyaratan dan ekspetasi pelanggan yang terus berkembang sesuai kebutuhan dan kondisi sistem keuangan dan perbankan di NTT. Bank NTT menetapkan mekanisme untuk mendukung peningkatan nasabah dan membuat nasabah bisa mencari informasi serta melaksanakan bisnisnya dengan Bank NTT, dengan cara mengidentifikasi dukungan produk yang diperlukan nasabah berdasarkan informasi yang diperoleh dari pelanggan, analisa pasar dan pesaing dengan memanfaatkan media komunikasi. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat kepuasan pelanggan, Bank NTT menetapkan kepuasan pelanggan dengan cara melakukan survey melalui penyebaran kuesioner kepada pelanggan.
Kegiatan : Dalam menanggapi keluhan konsumer pelanggan, Bank NTT memiliki sistem terpadu sebagai perlindungan pelanggan untuk mendapat pelayanan yang terbaik. Sistem perlindungan pelanggan ini bertujuan untuk melayani setiap keluhan dari pelanggan sehingga pelanggan merasakan perlindungan pelayanan dari Bank NTT. Layanan perlindungan
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Throughout 2013, Bank NTT has carried CSR activity with total fund of Rp1,838,089,200 (one billion eight hundred and eighty three million eighty nine thousand and two hundred rupiah).
Description of corporate social responsibility related with responsibility to the customers. Policy: Bank NTT identifies and peforms product innovation to fulfill requirement and expectation of the customers and expanding relationship with the customers through the utilizaiton of communication media which is jointly established with the customers to acknowledge growing customers requirement and expectation based on financial and banking system demand and condition in NTT. Bank NTT applies mechanism to support customers development and encourage the customers to observe information and implementing business with Bank NTT, by identifying products support which is required by the customers based on information from the customers, market analysis and competitor by utilizing communication media. To assess level of customers satisfaction, Bank NTT determines customers satisfaction by carrying survey through distribution questionnaire to the customers.
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
pelanggan adalah melalui Customer service Bank NTT yang dapat diakses melalui no telp 0380 840 555.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Activity: ponding customers complaints, Bank NTT establishes integrated system as customers protection to get best services. The customers protection system is aimed to serve every complaints from the customers that the customers will experience service protection from Bank NTT. Customers service protection is through Bank NTT Customer Service which can be accessed on phone number of 0380 840 555.
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
355
356
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Informasi Tambahan Additional Information
Alamat Kantor Pusat dan Kantor Cabang Alamat kantor Pusat dan Kantor Cabang Alamat Kantor Cabang Pembantu Alamat Kantor Cabang Pembantu Alamat Kantor Kas Alamat Kantor Kas Alamat Kantor Unit Simpan Pinjam Desa Alamat Kantor Unit Simpan Pinjam Desa Alamat Payment Point Alamat Payment Point Mobil Kas Keliling Mobil Kas Keliling Daftar Jaringan ATM Bank NTT Daftar Jaringan ATM Bank NTT
42 43 45 46 48 49
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
KANTOR PUSAT HEAD OFFICE NO 1
NAMA NAME Kantor Pusat
ALAMAT ADDRESS Jl. W. J. Lalamentik 102 Kupang
TELP. / FAX (0380) 840555 - Fax 840567
KANTOR CABANG UTAMA DAN CABANG KHUSUS KANTOR CABANG UTAMA DAN CABANG KHUSUS NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
TELP. / FAX
1
Kantor Cabang Utama Kupang
Jl. Dr. Moh. Hatta, No. 56
(0380) 833212 - Fax 832177
2
Kantor Cabang Utama Surabaya
Jl. Panglima Sudirman, No. 74
(0383) 840578, 840580, Fax 840556
3
Kantor Cabang Khusus
Jl. W. J. Lalamentik No. 102
(0380) 840555 - Fax. 840567
KANTOR CABANG KANTOR CABANG NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
TELP. / FAX
1
Kantor Cabang Maumere
Jl. El Tari Maumere
(0282) 038221644
2
Kantor Cabang Atambua
Jl. Jend. Sudirman, No. 43
(0389) 21178,21263,21460 fax 21014
3
Kantor Cabang Ende
Jl. Dr. Moh. Hatta, No. 60
(0381) 21671,21672,21673 fax 21132
4
Kantor Cabang Waingapu
Jl. Ahmad Yani, No. 18
(0387) 63000,63009,61696 fax 61695
5
Kantor Cabang Ruteng
Jl. Katedral
(0385) 21262,21433,21914, fax 21995
6
Kantor Cabang Lewoleba
Jln. Trans Lembata
(0383) 41439,61695, fax 41267
7
Kantor Cabang Bajawa
Jl. Gajah Mada, No. 1
(0384) 21680,21717,21525 fax 21496
8
Kantor Cabang Larantuka
Jl. Yoakhim L.B. de Rosari, No. 27
(0383) 21603, fax 21562
9
Kantor Cabang Kefamenanu
Jl. El Tari Kefamenanu
(0388) 038831133
10
Kantor Cabang Waikabubak
Jl. Gajah Mada, No. 10
(0387) 21184,21215, fax 21503
11
Kantor Cabang Kalabahi
Jl. Dr. Sutomo No. 1
(0386) 21500,21720 fax 21741
12
Kantor Cabang SoE
Jl. Dipanegoro No. 01
(0388) 21885,21887, fax 21014
13
Kantor Cabang Rote - Ndao
Jl. Gereja, No. 1
(0380) 87185, 87186, 87187, fax 871381
14
Kantor Cabang Betun
Jl. Kateri No. 4
(0868) 812117562
15
Kantor Cabang Labuan Bajo
Jl. Raya Labuan Bajo
(031) 5350352, Fax. (031) 5467638
16
Kantor Cabang Mbay
Jl. Raya Mbay - Aingela
-------
17
Kantor Cabang Waitabula
Jl. Raya Waitabula - Waikabubak
(0387) 24218, Fax (0387) 24219
18
Kantor Cabang Borong
Jl. Raya Ruteng - Borong
-------
19
Kantor Cabang Anakalang
Jl. Raya Waibakul Kab. Sumba Tengah
081337172084
20
Kantor Cabang Sabu
Jl. Pelabuhan Sabu Kab. Kupang
(0380) 861199
357
358
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
KANTOR CABANG PEMBANTU SUPPORTING BRANCH OFFICE NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
TELP. / FAX
1
Cabang Pembantu Wali Kota
Jl. Perintis Kemerdekaan Kupang
(0380) 825755
2
Cabang Pembantu Oesao
Jl. Timor Raya Km. 28 Oesao - Kupang
(0380) 8080470, 8080645
3
Cabang Pembantu Baun
Jl. Raya Kupang - Baun Kab. Kupang
(0382) 23270
4
Cabang Pembantu Takari
Jl. Timor Raya Kab. Kupang
-
5
Cabang Pembantu Wolowaru
Jln. Raya Ende-Maumere Kab. Ende
(0381) 41070
6
Cabang Pembantu Maurole
Jln Raya Pasar Maurole
086812131677
7
Cabang Pembantu Melolo
Jl. Raya Melolo Kab. Sumba Timur
-
8
Cabang Pembantu Lewa
Jl. Raya Waingapu-Waikabubak
08113819676
9
Cabang Pembantu Waiwerang
Jl. Kebun Raya Kab. Flores Timur
(0383) 24111, 24112
10
Cabang Pembantu Niki-Niki
Jl. Timor raya Niki-Niki Kab. TTS
(0388) 81111, 81232
11
Cabang Pembantu Oinlasi
Jl. Stanis Banunaek - Niki-Niki
08113819541
12
Cabang Pembantu Kewapante
Jl. Maumere - Larantuka Kab. Sikka
-
13
Cabang Pembantu Balauring
Jl. Balauring Kab. Lembata
08113819690
14
Cabang Pembantu Reo
Jl. Raya Reo Kab. Manggarai
(0385) 61371
15
Cabang Pembantu Atapupu
Jln. Raya Motaain - Atapupu
086812131677
16
Cabang Pembantu Weluli
Jl. Atambua - Weluli
08113819704
17
Cabang Pembantu Pante Baru
Jln. Raya Pantai Baru - Ba'a
08113819698
18
Cabang Pembantu Aimere
Jl. Raya Bajawa - Ruteng Kab. Ngada
085230234929, 08113819696
19
Cabang Pembantu Oelolok
Jl Timor Raya Kab. TTU
08113819547
20
Cabang Pembantu Lembor
Jl. Nangalili - Lembor
08113819702
21
Cabang Pembantu Kapan
Jl. Kapan - SoE - Kapan, Kab. TTS
08113819543
22
Cabang Pembantu Mena
Jl. Trans Mena - Atapupu, Kab. TTU
08113819706
23
Cabang Pembantu Waemoro
Jl. Waemoro - Ruteng Kab. Manggarai
08113819708
24
Cabang Pembantu Iteng
Jl. Iteng - Ruteng Kab. Manggarai
08113819710
25
Cabang Pembantu Elopada
Jl. Raya Elopada - Waetabula
08113819714
26
Cabang Pembantu Kabir
Jln. Raya Kabir
08113819694
27
Cabang Pembantu Nggongi
Jln. Raya Trans Waingapu - Karera
038621500
28
Cabang Pembantu Paga
Jl. Raya Maumere - Ende
08113819716
29
Cabang Pembantu Boawae
Jl. Raya Trans Ende - Bajawa
081339456488
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
KANTOR KAS CASH OFFICE NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
TELP. / FAX
1
Kantor Kas RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johanes
Jln. Moh. Hatta 19, Kupang (kompleks RSUD W. J. Johanes)
(0380) 833147
2
Kantor Kas Oepura
Jln. Soeharto - Oepura Kupang
(0380) 829825
3
Kantor Kas Gubernur NTT
Jln. Polisi Militer Kupang (lt. 1) Aula Eltari (Kom. Kntr. Gub. NTT)
(0380) 832407 Fax 828755
4
Kantor Kas Oeba
Jln. Alor Oeba Kupang
(0380) 820626
5
Kantor Kas Merdeka
Jln. Ahmad Yani, Merdeka - Kupang
(0380) 829101
6
Kantor Kas Bupati Kupang
Jln. Timur Raya Oelamasi - Kab. Kupang
081339000726
7
Kantor Kas Universitas Kristen Artha Wacana
Jln. Adi Sucipto - Oesapa Kupang
081339231986
8
Kantor Kas RSUD TC. Hilers Maumere
Jln. Wairklau - Maumere Kab. Sikka (Komp. RSUD TC. Hilers)
(0382) 23853
9
Kantor Kas Universitas Flores
Jln. Sam Ratulangi - Ende
(0381) 23173
10
Kantor Kas Kantor Bupati Ende
Jln. Eltari (Kom. Kantor Bupati Ende)
(0381) 21167
11
Kantor Kas RSUD Umbu Raha Meha
Jln. Adam Malik 54 - Waingapu
-
12
Kantor Kas Pahunga Lodu / Mangili
Jln. Raya Mangili - Sumba Timur
-
13
Kantor Kas RSK. Lindimara
Jln. Prof. Dr. W. J. Johanes No. 4 Waingapu
-
14
Kantor Kas RSUD. Larantuka
Jln. Herman Fernandez - Larantuka
(0383) 21259
15
Kantor Kas STKIP Ruteng
Jln. Ahmad Yani No.10 - Ruteng
-
16
Kantor Kas Kantor Bupati Ruteng
Jln. Motang Rua No. 1 Kota Ruteng
-
17
Kantor Kas RSUD Ruteng
Jln. Dr. Sutomo No. 1 Kota Ruteng
-
18
Kantor Kas RSUD Atambua
Jln. Dr. Soetomo 2, Atambua
-
19
Kantor Kas Bupati Rote Ndao
Kom. Perkantoran Bumi Ti’i Langga Permai Kantor Bupati Rote
-
20
Kantor Kas Kantor Bupati Alor
Jln. El Tari 1, Kalabahi
-
21
Kantor Kas RSUD Kalabahi
Jln. Dr. Soetomo 8, Kalabahi
-
22
Kantor Kas RSUD Lewoleba
Jln. Trans Lembata - Lewoleba
-
23
Kantor Kas Bupati Sumba Barat
Jln. Wae Karou (Kom. Kantor Bupati Sumba Barat)
-
24
Kantor Kas RSUD Bajawa
Jln. Diponegoro (Kom. RSUD Bajawa)
-
25
Kantor Kas Oesapa
Jln. Timor Raya
26
Kantor Kas Kampung Ujung
Jln. Cumi-Cumi Labuan Bajo
27
Kantor Kas Pagal
Jln. Raya Cibal Ruteng
28
Kantor Kas Bupati Sumba Timur
Jln. Soeharto - Waingapu
29
Kantor Kas Bupati Belu
Jln. El Tari No. 1 Atambua
038121761
30
Kantor Kas Wolowona
Jl. Hasanudin-Kec. Ende Timur
038831133
31
Kantor Kas RSUD Kefamenanu
Jln. Letjen Suprapto Kefamenanu
08113819679
32
Kantor Kas Bupati Manggarai Timur
Jl. Toka- Kota Borong
08113819700
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
359
360
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
KANTOR KAS CASH OFFICE NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
TELP. / FAX
33
Kantor Kas Bupati Sumba Tengah
Kompleks Pemerintahan Makatul - Waibakul
038724218
34
Kantor Kas Bupati Sumba Barat Daya
Kompleks Pemerintahan Daerah Waitabula
038763000
UNIT SIMPAN PINJAM DESA (USPD) VILLAGE LOAN AND SAVINGS UNIT NO 1
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
TELP. / FAX
USPD Oe’Ekam
Amanuban Timur, Kab. Timor Tengah Selatan
08113819529
2
USPD Panite
Amanuban Selatan, Kabupate Timor Tengah selatan
08113819528
3
USPD Bukapiting
Alor Timur Laut, Kab Alor
-----------------
4
USPD Kokar
Alor Barat Laut, Kab.Alor
-----------------
5
USPD Moru
Alor Barat Daya, Kab. Alor
-----------------
6
USPD Boru
Wulangitang, Kab. Flores Timur
-----------------
7
USPD Hinga
Kalobalogit, Kab. Flores Timur
-----------------
8
USPD Kota Baru
Kota Baru, Kab. Ende
-----------------
9
USPD Detusoko
Setusoko, Kab. Ende
-----------------
10
USPD Nangapanda
Nangapanda, Kab. Ende
-----------------
11
USPD Wajewa Barat
Wajewa Barat, Kab. Sumba Barat Daya
-----------------
12
USPD Kodi Utara
Kodi Utara, Kab. Sumba Barat Saya
-----------------
13
USPD Hadakewa
Lebatukan, Kab. Lembata
-----------------
14
USPD Wairiang
Buyasuri, Kab. Lembata
-----------------
15
USPD Bola
Bola, Kab, Sikka
-----------------
16
USPD Talibura
Talibura, Kab. Sikka
-----------------
17
USPD Nita
Nita, Kab. Sikka
-----------------
18
USPD Mauponggo
Mauponggo, Kab Nagekeo
-----------------
19
USPD Nangaroro
Nagaroroo, Kab. Nagekeo
-----------------
20
USPD Golewa
Golewa, Kab. Ngada
-----------------
21
USPD So’a
So’a Kab. Ngada
-----------------
22
USPD Riung
Riung, Kab. Ngada
-----------------
23
USPD Satarmese Barat
Satarmese Barat, Kab. Manggarai
-----------------
24
USPD Kuwus
Kuwus, Manggarai Barat
-----------------
25
USPD Papela
Papela Rote Timur, Kab, Rote Ndao
-----------------
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
UNIT SIMPAN PINJAM DESA (USPD) VILLAGE LOAN AND SAVINGS UNIT NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
TELP. / FAX
26
USPD Tanarighu
Tanarighu, Kab. Sumba Barat
-----------------
27
USPD Lamboya
Lamboya, Kab. Sumba Barat
-----------------
28
USPD Nggaha Ori Angu
Nggaha Ori Angu, Kab. Sumba Timur
-----------------
29
USPD Noemuti
Noemuti, Kab. Timur Tengah Utadra
-----------------
30
USPD Hailulik
Tasefeto Barat, Kab. Belu
-----------------
31
USPD Pasar Baru
Kota Atambua, Kab. Belu
-----------------
32
USPD Kobalima
Kobalima, Kab. Belu
-----------------
33
USPD Camplong
Fatuleu, Kab. Kupang
-----------------
34
USPD Oekabiti
Amarasi, Kab. Kupang
-----------------
35
USPD Sabu Timur
Sabu Timur, Kab. Sabu Raijua
-----------------
36
USPD Weliman
Jln. Raya Betun - Besikama
0389251102
37
USPD Haekesak
Jln. Raya Atambua - Haekesak
038921178
38
USPD Eban
Jln. Raya Eban - Kefa
038831133
39
USPD Polen
Jln. Trans Timor - SoE
038821885
40
USPD Pamakayo
Jln. Trans Ritaebang - Desa Pamakayo Flotim
038321603
41
USPD Pasar Matawai
Jln. Palapa - Kota Waingapu
038763000
PAYMENT POINT NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
TELP. / FAX
1
SAMSAT Kota
Jln. R. Suprapto - Oeba Kupang
----
2
SAMSAT Sumba Barat Daya
Jln. Waebakul - Waikabubak
----
3
SAMSAT Sumba Tengah
Jln. Poma - Waetabula
----
4
SAMSAT Ende
Jln. Melati - Ende
----
5
SAMSAT Flores Timur
Jln. Ahmad Yani - Larantuka
----
6
SAMSAT Manggarai Timur
Jln. Kompleks Pasar Borong - Manggarai Timur
----
7
SAMSAT Timor Tengah Selatan
Jln. Gunung Mollo - SoE
----
8
SAMSAT Kab. Sumba Timur
Jln. Ampera No. 14 Waingapu
038763000
9
SAMSAT Kab. Manggarai
Jln. Katedral No. 04 - Ruteng
038521262
10
SAMSAT Kab. Manggarai Barat
Jln. Frans Nala - Batu Cermin
038541456
11
SAMSAT Kab. Ngada
Jln. R. A Kartini - Kota Bajawa
-
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
361
362
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
PAYMENT POINT NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
TELP. / FAX
12
SAMSAT Kab. Sikka
Jln. Eltari - Maumere
038221644
13
SAMSAT Nagakeo
Jln. Trans Mbay - Marakokop
08113819693
14
SAMSAT Kab. Lembata
Jln. Trans Lembata
038341439
15
Samsat Timor Tengah Utara
Jl. El Tari KM. 6 Kota Kefamenanu
038831133
MOBIL KAS KELILING BANK NTT MOBIL KAS KELILING BANK NTT NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
TELP. / FAX
1
Kas Mobil Cabang Utama Kupang
Jl. Moh. Hatta 56 Kupang
----
2
Kas Mobil Cabang Pembantu Sabu
Jl. Raya Pelabuhan Seba
----
3
Kas Mobil Cabang Soe
Jl. Dipanegoro No. 01 SoE
----
4
Kas Mobil Cabang Kefamenanu
Jl. El Tari Kefamenanu
----
5
Kas Mobil Cabang Atambua
Jl. Jend. Sudirman 43 Atambua
----
6
Kas Mobil Cabang Maumere
Jl. Nong Meak 1 Maumere
----
7
Kas Mobil Cabang Ende
Jl. Moh. Hatta 60 Ende
----
8
Kas Mobil Cabang Ruteng
Jl. Katedral Ruteng
038763000
9
Kas Mobil Cabang Waikabubak
Jl. Gajah Mada 10 Waikabubak
038521262
10
Kas Mobil Cabang Waingapu
Jl. Ahmad Yani 18 Waingapu
038541456
11
Kas Mobil Cabang Pembantu Walikota
Jl. S.K. Lerrik - Kota Kupang
-
ATM YANG BERADA DI KOTA KUPANG-NTT ATM YANG BERADA DI KOTA KUPANG-NTT NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
1
ATM Cabang Khusus 1
Jl. W. J. Lalamentik No. 102 Kupang
2
ATM Cabang Khusus 2
Jl. W. J. Lalamentik No. 102 Kupang
3
ATM Cabang Khusus 3 (CDM)
Jl. W. J. Lalamentik No. 102 Kupang
4
ATM Cabang Khusus 4
Jl. W. J. Lalamentik No. 102 Kupang
5
ATM Cabang Khusus 5
Jl. W. J. Lalamentik No. 102 Kupang
6
ATM Cabang Khusus 6
Jl. W. J. Lalamentik No. 102 Kupang
7
ATM Cabang Khusus 7
Jl. W. J. Lalamentik No. 102 Kupang
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
ATM YANG BERADA DI KOTA KUPANG-NTT ATM YANG BERADA DI KOTA KUPANG-NTT NO
NAMA NAME
ALAMAT ADDRESS
8
ATM Cabang Khusus 8
Jl. W. J. Lalamentik No. 102 Kupang
9
ATM Cabang Khusus 9
Jl. W. J. Lalamentik No. 102 Kupang
10
ATM Cabang Khusus 10
Jl. W. J. Lalamentik No. 102 Kupang
11
ATM Cabang Utama Kupang 1
Jl. Moh. Hatta 56 Kupang
12
ATM Cabang Utama Kupang 2
Jl. Moh. Hatta 56 Kupang
13
ATM Cabang Utama Kupang 3
Jl. Moh. Hatta 56 Kupang
14
ATM Cabang Utama Kupang 4
Jl. Moh. Hatta 56 Kupang
15
ATM Apotik K 24 Merdeka
Jl. Ahmad Yani No 58 Kupang
16
ATM Bandara Eltari
Jl. Adisucipto Bandara Eltari Kupang
17
ATM Kas Gubernur
Jl. Polisi Militer Aula Eltari Lt 1 Kupang
18
ATM Kas Oesapa
Jl. Timor Raya KM.9 Kupang
19
ATM Hotel Ima
Jl. Timor Raya Kupang
20
ATM KCU Kuanino
Jln. Moh. Hatta, Kuanino
21
ATM SPBU Frans Seda Kupang
Jl. Frans Seda, Fatululi - Kupang
22
ATM SPBU Kuanino
Jl Soeharto Depan Hotel Sylvia
23
ATM Hotel Pelangi
Jl Veteran Kota Kupang
24
ATM Kantor Pusat
Jl. W. J Lalamentik No. 102
25
ATM RS St. Carolus Borromeus
Jln. H. R. Koroh KM 8, Bello
26
ATM Kantor Pusat - Pos Satpam
Jl. W.J. Lalamentik No. 102
27
ATM Maulafa
Jl. Siliwangi No. 1 Kampung Solor, Kupang
28
ATM Sulung Budi
Jl. Fetor Foenay, RT. 16 RW. 6 Maulafa, Kupang
29
ATM Kantor Pusat - Gerai ATM
Jl. W.J. Lalamentik No. 102
30
ATM Ktr Walikota
Jl. S K Lerrik Walikota ATM YANG BERADA DI KABUPATEN KUPANG
1
ATM KCP Oesao
Jl. Timor Raya Km. 25 Kab Kupang
2
ATM Kantor Bupati Kupang
Jln. Timor Raya, Oelamasi ATM YANG BERADA DI KABUPATEN SIKKA
1
ATM Cabang Maumere 1
Jl. Nong Meak No 1 Maumere
2
ATM Cabang Maumere 2
Jl. Nong Meak No 1 Maumere
3
ATM Ktr Bupati Sikka
Jl. Ahmad Yani Maumere
4
ATM RSUD TC. Hillers
Kompleks RSUD TC. Hillers, Maumere
5
ATM KCP Kewapante
Jl. Maumere - Larantuka
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
363
364
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
ATM YANG BERADA DI KABUPATEN BELU 1
ATM Cabang Atambua 1
Jl. Jend. Sudirman 43 Atambua
2
ATM Cabang Atambua 2
Jl. Jend. Sudirman 43 Atambua
3
ATM Cabang Atambua 3
Jl. Jend. Sudirman 43 Atambua
4
ATM KCP Atapupu
Jln. Raya Atapupu
5
ATM USPD Halilulik
Jln. Raya Halilulik
6
ATM RSUD Atambua
Jln. Dr. Soetomo 2 Kompleks RSUD Atambua ATM YANG BERADA DI Kabupaten ENDE
1
ATM Unflor
Jl. W Monginsidi Ende
2
ATM Kantor Cabang Ende
Jl. Moh Hatta 59 Ende
3
ATM Kantor Bupati Ende
Jl. Ahmad Yani Ende
4
ATM Hotel Flores
Jl. Sudirman, Ende ATM YANG BERADA DI KABUPATEN SUMBA TIMUR
1
ATM Kantor Bupati Waingapu
Jl. R Suprapto Waingapu
2
ATM Kantor Cabang Waingapu
Jl. Ahmad Yani 18 Waingapu
3
ATM RSUD Umbu Rara Meha
Kompleks RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
4
ATM Dinas Kesehatan Waingapu
Jl R Suprapto Waingapu
5
ATM Kantor Cabang Waingapu 2
Jl. Ahmad Yani No. 18 Waingapu
6
ATM KCP Lewa
Jl. Raya Waingapu - Waikabubak ATM YANG BERADA DI KABUPATEN MANGGARAI
1
ATM kantor Bupati Ruteng
Jl Motangrua No 1 Ruteng
2
ATM kantor Cabang Ruteng
Jl Katedral Ruteng
3
ATM KCP Reo
Jl. Raya Reo - Ruteng ATM YANG BERADA DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
1
ATM kantor Cabang Kefamenanu
Jl Eltari Kefamenanu
2
ATM kantor Bupati Kefamenanu
Jl Jendral Sudirman Kefamenanu
3
ATM Toko Jabal Rahmad Kefamenanu
Jl Kartini Kota Kefa
ATM YANG BERADA DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN 1
ATM kantor Cabang Soe 1
Jl. Diponegoro No. 01 SoE
2
ATM kantor Cabang Soe 2
Jl. Diponegoro No. 01 SoE
3
ATM kantor Cabang Soe 3
Jl. Diponegoro No. 01 SoE
4
ATM KCP Niki Niki
Jl. Timor Raya - Niki-Niki
5
ATM KCP Kapan
Jl. SoE - Kapan
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
ATM YANG BERADA DI KABUPATEN SUMBA BARAT 1
ATM kantor Cabang Waikabubak 1
Jl. Gajah Mada 10 Waikabubak
2
ATM kantor Bupati Sumba Barat
Jl. Gajah Mada 10 Waikabubak ATM YANG BERADA DI KABUPATEN LEMBATA
1
ATM kantor Cabang Lewoleba
Jl. Trans Lembata Lewoleba
2
ATM kantor Bupati Lewoleba
Jl. Trans Lembata Lewoleba
3
ATM RSUD Lewoleba
Jl. Trans Lembata Lewoleba
4
ATM Kantor Bupati Lewoleba
Jln. Trans Lembata ATM YANG BERADA DI KABUPATEN FLORES TIMUR
1
ATM kantor Cabang Larantuka 1
Jl. Yoakhim L. B. de Rosari 27 Larantuka
2
ATM kantor RSUD Larantuka
Jl. Yoakhim L. B. de Rosari 27 Larantuka
3
ATM kantor Bupati Flotim
Kompleks Kantor Bupati Larantuka
4
ATM KCP Waiwerang
Jl. Kebun Raya - Waiwerang ATM YANG BERADA DI KABUPATEN SUMBA TENGAH
1
ATM KCP Anakalang
Jl. Raya Waibakul - Waikabubak ATM YANG BERADA DI KABUPATEN NGADA
1
ATM kantor Cabang Bajawa 1
Jl. Gajah Mada 1 Bajawa
2
ATM kantor Cabang Bajawa 2
Jl. Gajah Mada 1 Bajawa
3
ATM kantor Bupati Ngada
Kompleks Kantor Bupati Bajawa
4
ATM KCP Aimere
Jl. Raya Bajawa - Ruteng ATM YANG BERADA DI KABUPATEN ALOR
1
ATM kantor Cabang Kalabahi
Jl. Dr. Soetomo 1 Kalabahi
2
ATM kantor Bupati Kalabahi
Jl. Eltari No 1 Kalabahi
3
ATM RSUD Kalabahi
Jl. Dr Sutomo 8 Kalabahi ATM YANG BERADA DI KABUPATEN ROTE NDAO
1
ATM Cabang Rote Ndao 1
Jl. Gereja No. 1 Rote Ndao
2
ATM Ktr Bupati Rote Ndao
Jl. Gereja No. 1 Rote Ndao
3
ATM KCP Pantai Baru
Jl. Pantai Baru Baa ATM YANG BERADA DI SURABAYA-JAWA TIMUR
1
ATM Cabang Utama Surabaya
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Jl. Jend. Sudirman No. 74 Surabaya
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
365
366
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
ATM YANG BERADA DI KABUPATEN SABU RAIJUA 1
ATM KCP Sabu
Jl. Raya Pelabuhan Seba
2
ATM Kantor Cabang Sabu 2
Jl. Raya Pelabuhan Seba ATM YANG BERADA DI KABUPATEN MALAKA
1
ATM Cabang Betun 1
Jl. Pasar Waiabuk Betun
2
ATM Cabang Betun 2
Jl Raya Betun Depan Koramil ATM YANG BERADA DIKABUPATEN MANGGARAI BARAT
1
ATM Cabang Labuan Bajo 1
Jl. Cumi2 Kampung Ujung Labuan Bajo
2
ATM Cabang Labuan Bajo 2
Jl. Cumi2 Kampung Ujung Labuan Bajo
3
ATM Ktr Bupati Labuan
Jl. Wae Kulambu Labuan Bajo ATM YANG BERADA DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA
1
ATM Cabang Waitabula
Jl. Raya Waitabula - Waikabubak
2
ATM Kantor Bupati Sumba Barat Daya
Komplek Puspem Kadula ATM YANG BERDADA DI KABUPATEN NAGEKEO
1
ATM Cabang Mbay
Jl. Raya Aengela - Mbay ATM YANG BERADA DI MANGGARAI TIMUR
1
ATM Cabang Borong
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Jl. Raya Ruteng - Bajawa
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Bank NTT 2013 Annual Report
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013
Responsibility of Annual Report 2013
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013
Statement Of Board Of Directors And Board Of Commissioners For Responsibility For Annual Reporting 2013
PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur
PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We, the undersigned, hereby declare that every information which is disclosed herein the Annual Report of PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur for 2013 has been fully disclosed and are fully responsible regarding the accountability of the information on the annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement was duly prepared.
22 April 2014
April 22, 2014
Direksi, Board of Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direktur Utama President Director
Komisaris Utama President Commissioner
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, SE
Fransiskus Salem, SH. M.Si
Direktur Pemasaran Marketing Director
Komisaris Independen Independent Commissioner
Eduardus Bria Seran, SE
Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si. Ph.D
Direktur Umum General Affairs Director
Komisaris Independen Independent Commissioner
Adrianus Ceme, SE
Petrus Elias Jemadu, SH. M.Hum
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Tomy Jeferson Ndolu
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Financial Review
367
370
Into the Next Level of Growth Menuju fase Pertumbuhan Berikutnya
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Bank NTT 2013 Annual Report
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Functional & Operational Review
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management's Discussion and Analysis
NTT ih sungguh
SURAT PERNVATAAN DEREKロ ■ NTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGCAL DAN UNTUK TAHUN VANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN 20■ 2
r BANK PEMBANGUNAN DAERAH NuSA TENGGARA llMUR 「
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1.
2.
Alamat kantor
:DanielP M D Tagu Dedo :W」 _talamentik No.102′ Kupang
Alamat domisili
:J: Akustik KaⅥ Cipayung RT/RW 005/008-Cipayung′
Nama
Nomor telepon
:0380-840555
Jabatan
:Direktur Utama
Nama
:Ad‖ anus
Alamat kantor
:W」 Lalamentik No 102′ Kupang
Alamat domisili
:JI.Feto『
Nomor telepon
:0380-840555
Jabatan
:Direktur umum
Jakarta Timur
Ceme
Funay RT/RW 27/008-Oepura′ Kupang
Menyatakan bahwa:
1.
Kami bertanggung jawab atas pen)rusunan dan penyajian laporan keuangan PT Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur ("Bankt
2.
laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
Bank
di Indonesia;
3.
a. Semua infonnasi dalam lapoEn keuangan Bank telah dimuat secara lengkap dan benat b. laporan keuangan Bank tidak mengandung infonnasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau bkta material;
4.
Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian intemal dalam Bank.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya
Kupang,20 Maret 2014
Atasnara dan memⅢ
1/ 働ヒ “
Mrlirnus一 f.cmc &, Dircktur Umum
Kentor Pusat Jl. W J. Lalamenlik No. 102 Kupang - NTT T | 0380 840555 (h'rntng)
F 10340.640567
w I www.bankntt co.id
RECtSTERED PUBLiC AC Surabava Bus ness Ltcense:KEP 6081KM 1711998
w lalJた 。oom E ma m1001anJ崎 。COm Websie Ⅵ″
Jakada Business L cense l KEP 186′ KM 612003 W sma Bumぃ uieia`o'F崎 0`"Uend S」 Orman Kav 75 0aK818 12940-10ole3a Phone t62 21)5252737(lunt191 Fax t62 21)5731673 WeOsle www 100ZJCocom E ma, ib Kl@ita「 ZlCo com
No. ARS-026/0314
Laporan Auditor IndePenden Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara
Timur
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur terlampir, yang terdiri dari
laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan suatu ikhtisar kebiakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian materia.. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang juga mencakup digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini
audit kami.
Opini Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
DRS.J.TANZIL 8t REKAN
20 Maret 2014 ●ARY77v7DS′ Nik
PrimeGlobal memberfirms are nolacting as an
4eni
All Assoaiation ol ,ldependenr Accou ti,rg lri []:"
of Primeclobal of oihea independenl member firms
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2013
2012
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
2c,4
248.498.365.400
199.948.660.425
2c,2e,5
531.206.639.136
491.881.070.334
36.348.919.530
30.813.663.253
Giro pada bank lain setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp25.400.862
2c,2d,2e,6
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2c,2d,2f,7
816.000.000.000
1.154.994.446.296
2c,2g,8
49.753.615.495
167.788.492.834
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai
2c,2d,2h,2aa,9,34 9.431.901.960
10.218.515.531
4.871.230.555.143
4.376.677.905.495
(53.411.067.782)
Efek-efek untuk tujuan investasi
2c,2d,2i,10
(44.678.093.661)
4.827.251.389.321
4.342.218.327.365
577.213.453.053
382.460.717.657
90.075.180.667
94.055.491.662
3.269.098.232
722.084.766
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp76.479.335.417 (2012: Rp70.463.984.731)
2j,11
Aset takberwujud setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp2.306.823.643 (2012: Rp1.308.809.479)
2k,12
Aset pajak tangguhan
2r,18d
17.176.774.100
14.075.048.692
Aset lain-lain - bersih
2c,2d,2m,13,18a
71.016.379.771
72.133.809.350
7.267.809.814.705
6.951.091.812.634
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
1
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera
2c,2n,14
Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga
34.639.072.990
66.021.228.258
388.946.502.180
376.083.080.870
4.675.968.365.034
4.318.330.692.517
5.064.914.867.214
4.694.413.773.387
2c,2o,2aa,15,34
Simpanan dari bank lain
2c,2p,16
507.540.263.396
698.748.744.652
Efek-efek yang diterbitkan
2c,2q,17
465.948.881.436
464.710.755.834
Utang pajak
2r,18b
21.418.911.487
11.844.216.031
Pinjaman yang diterima
2s,19
3.717.723.504
3.911.607.151
116.829.245.111
76.311.963.826
6.215.008.965.138
6.015.962.289.139
Liabilitas lain-lain
2c,2z,20,32
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp10.000 per saham Modal dasar: - Seri A 99.930.000 lembar saham - Seri B 70.000 lembar saham Modal ditempatkan dan disetor penuh: - Seri A 62.843.047 (2012: 57.793.047) lembar saham - Seri B 30.000 lembar saham
21
628.730.470.000
578.230.470.000
Tambahan modal disetor
21
647.088.700
647.088.700
Saldo laba - telah ditentukan penggunaannya - belum ditentukan penggunaannya
22 191.701.030.611
162.662.630.461
231.722.260.256
193.589.334.334
1.052.800.849.567
935.129.523.495
7.267.809.814.705
6.951.091.812.634
-
-
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga PENDAPATAN BUNGA - BERSIH
2v,2w,2aa,23,34 2v,2w,2aa,24,34
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan Pemulihan kerugian penurunan nilai aset Lain-lain
2w 2d,26 25
PENDAPATAN OPERASIONAL BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Penyisihan kerugian penurunan nilai aset Beban operasional lainnya Beban tenaga kerja Beban umum dan administrasi
2012
931.644.477.400
856.947.946.006
(253.677.157.197)
(292.746.755.229)
677.967.320.203
564.201.190.777
18.839.557.732
22.586.967.232
-
6.075.342.396
22.697.603.181
22.954.559.206
41.537.160.913
51.616.868.834
719.504.481.116
615.818.059.611
2d,26
(8.732.974.121)
-
2z,27 28
(252.897.938.619)
(232.177.944.276)
(137.954.279.929)
(125.253.724.080)
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional
2013
(399.585.192.669)
(357.431.668.356)
319.919.288.447
258.386.391.255
29
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN Beban pajak
2r,18c
LABA BERSIH
2.311.327.698
6.363.693.813
(5.174.707.383)
(2.362.638.415)
(2.863.379.685)
4.001.055.398
317.055.908.762
262.387.446.653
(85.333.648.506)
(68.798.112.319)
231.722.260.256
193.589.334.334
-
-
231.722.260.256
193.589.334.334
3.908
3.787
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM
2ab,33
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo 1 Januari 2012 Reklasifikasi ke modal ditempatkan dan disetor penuh Setoran modal Pembagian laba tahun 2011: Cadangan umum Cadangan tujuan Dividen kas Laba bersih tahun berjalan Saldo 31 Desember 2012 Reklasifikasi ke modal ditempatkan dan disetor penuh Setoran modal Pembagian laba tahun 2012: Cadangan umum Cadangan tujuan Dividen kas Laba bersih tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Tambahan modal disetor Modal Modal disetor sumbangan lainnya
477.089.470.000
247.088.700
21
101.141.000.000
-
21
-
-
22
-
22 22
Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Cadangan umum Cadangan tujuan
400.000.000
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah ekuitas
65.022.655.378
63.860.549.288
168.897.128.975
(101.141.000.000)
-
-
-
-
101.141.000.000
-
-
-
101.141.000.000
-
-
16.889.712.897
-
-
-
-
-
16.889.712.898
(16.889.712.898)
-
-
-
-
-
(135.117.703.180)
(16.889.712.897)
775.516.892.341
(135.117.703.180)
-
-
-
-
-
193.589.334.334
193.589.334.334
578.230.470.000
247.088.700
400.000.000
81.912.368.275
80.750.262.186
193.589.334.334
935.129.523.495
21
50.500.000.000
-
(50.500.000.000)
-
-
-
-
21
-
-
50.500.000.000
-
-
-
50.500.000.000
22
-
-
-
14.519.200.075
-
(14.519.200.075)
-
22
-
-
-
-
14.519.200.075
(14.519.200.075)
-
22
-
-
-
-
-
(164.550.934.184)
-
-
-
-
-
231.722.260.256
231.722.260.256
628.730.470.000
247.088.700
400.000.000
96.431.568.350
95.269.462.261
231.722.260.256
1.052.800.849.567
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
(164.550.934.184)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga Pembayaran beban karyawan Pembayaran beban umum dan administrasi Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya Penerimaan (pembayaran) pendapatan/ beban non operasional Penerimaan kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi
2013
2012
934.648.841.859
853.130.974.125
(253.620.026.940)
(292.574.824.102)
(239.536.839.400)
(233.794.493.002)
(121.747.943.934)
(115.223.372.304)
41.537.160.913
45.541.526.438
(2.895.524.937) 358.385.667.561
(Kenaikan) penurunan dalam aset operasi: Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan nasabah: Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
118.034.877.339
(66.334.728.076) (579.112.772.580)
(31.382.155.268)
(585.207.517) 12.312.595.828
454.759.683.567
322.933.726.559
(273.416.620.837)
262.659.919.000
(191.208.481.256)
622.699.383.134
27.766.490.126
(14.462.111.989)
(77.937.148.088)
(71.862.875.189)
83.030.603.263
757.624.580.822
(201.000.000.000)
(231.000.000.000) -
11
(10.411.225.378)
(22.963.966.830)
12
(3.355.330.000)
(489.500.000)
(214.375.255.378)
(254.453.466.830)
21 22
50.500.000.000
101.141.000.000
(193.883.647)
-
(164.550.934.184)
(135.117.703.180)
-
(30.000.000.000)
(114.244.817.831)
5
11.375.686.746
189.158.031.097
391.300.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal Penerimaan pinjaman yang diterima Pembayaran dividen kas Pembayaran atas efek-efek yang diterbitkan Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
258.000.964.906
(493.766.036.077) 2.636.295.099
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Pembelian aset takberwujud Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
921.153.751
(63.976.703.180)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2013
2012
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(245.589.469.946)
439.194.410.812
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
1.877.668.794.874
1.438.474.384.062
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
1.632.079.324.928
1.877.668.794.874
Kas dan setara kas pada akhir periode terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah kas dan setara kas
248.498.365.400
199.948.660.425
4
531.206.639.136
491.881.070.334
5
36.374.320.392
30.839.064.115
6
7
816.000.000.000
1.155.000.000.000
1.632.079.324.928
1.877.668.794.874
-
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM a.
Pendirian dan informasi umum Bank PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur ("Bank") didirikan berdasarkan akta notaris No.12 tanggal 18 Oktober 1961 yang dibuat dihadapan Casper Melchior Keluanan Amalo, wakil notaris sementara di Kupang. Bank telah mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 17 Juli 1962 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.BUM.9-13/II tanggal 5 Pebruari 1962. Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan dalam Undang-Undang No.13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 No.59, Tambahan Lembaran Negara No.2490), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan perubahan status hukum Bank dari Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Daerah melalui Peraturan Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur No.01/pd/DPRD-GR/1963 tanggal 12 Maret 1963. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1 Tahun 1998 tanggal 4 Pebruari 1998 tentang Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah, Bank kembali merubah bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Perubahan badan hukum Bank ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur No.3 Tahun 1999 tanggal 26 Maret 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.584.63-345 tanggal 20 April 1999 tentang pengesahan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur No.3 Tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Timur. Penyesuaian bentuk badan hukum Bank menjadi Perseroan Terbatas dinyatakan dalam akta notaris No.122 tanggal 22 April 1999 yang dibuat di hadapan Silvester Joseph Mambaitfeto, S.H., yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No.C28228.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.47 tanggal 11 Juni 1999, Tambahan No.3491. Untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Bank telah dilakukan penyesuaian melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 April 2008. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut dinyatakan dalam akta No.26 tanggal 6 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Emmanuel Mali, S.H., notaris di Kupang, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-48098.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 5 Agustus 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.81 tanggal 7 Oktober 2008 Tambahan No.19417. Perubahan penting lainnya adalah mengenai perubahan modal Rp1.000.000.000.000, yang dinyatakan dalam akta Berita Acara Rapat tanggal 15 Nopember 2010 yang dibuat dihadapan Silvester Joseph tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Keputusan No.AHU-18804.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 April 2011.
dasar Bank dari Rp500.000.000.000 menjadi Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank No.73 Mambaitfeto, S.H., notaris di Kupang. Perubahan Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Setelah perubahan tersebut di atas, perubahan terakhir Anggaran Dasar Bank berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No.43 tanggal 18 Mei 2011 yang dibuat dihadapan Silvester Joseph Mambaitfeto, S.H., notaris di Kupang, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 Nopember 2010 mengenai perubahan pasal 10, 12, 13, 15, 17, 21 dan 22. Akta perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No.AHU-AH.01.10-21595 tanggal 8 Juli 2011.
7
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Maksud dan tujuan Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan Bank adalah berusaha di bidang perbankan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, ruang lingkup kegiatan Bank antara lain adalah: -
c.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; Memberi kredit; Menerbitkan surat pengakuan utang; Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jaringan kantor Bank berkantor pusat di Jalan W.J. Lalamentik No.102, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Bank mengklasifikasikan Kantor Cabang menjadi Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Khusus, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Kantor Fungsional. Jumlah kantor pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Kantor cabang utama Kantor cabang khusus Kantor cabang Kantor cabang pembantu Kantor kas Kantor fungsional Payment point Kas mobil Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) d.
2013
2012
2
2
1
1
20
20
29
27
34
31
41
35
15
7
11
11
97
80
Manajemen eksekutif Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen
: Fransiskus Salem, S.H., M.Si. : Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si., Ph.D. : Petrus Elias Jemadu, S.H., M.Hum.
Direksi Direktur Utama Direktur Umum Direktur Pemasaran Direktur Kepatuhan
: : : :
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D. : Welem Nunuhitu : Frederik T. Makatita, S.Mn.
8
Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, S.E. Adrianus Ceme, S.E. Tomy Jeferson Ndolu Eduardus Bria Seran, S.E.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
Manajemen eksekutif (lanjutan) Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota
: Petrus Elias Jemadu, S.H., M.Hum. : Izhaak F. Amalo, S.H. : Dwi Agus Kuntarto *)
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota *)
: Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D. : Petrus Elias Jemadu, S.H., M.Hum. : Bastian Soleman Pello
Mulai menjabat pada tanggal 11 Maret 2013, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.23 tanggal 11 Maret 2013
Pembentukan Komite Audit Bank telah sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.IX.I.5 tanggal 24 September 2004. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan Kepala Satuan Kerja Audit Intern dan Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: Kepala Satuan Kerja Audit Intern Sekretaris Perusahaan
: Christofel S.M. Adoe, S.Sos. : Drs. Drs Nasaruddin
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 1.198 dan 1.187 orang (tidak diaudit). e.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan penyajian laporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 20 Maret 2014.
f.
Penawaran umum obligasi Obligasi I Bank NTT diterbitkan tanggal 8 Juli 2011, terdiri dari: (i) Seri A dengan nilai nominal Rp30.000.000.000, tingkat suku bunga tetap 9% per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan, jangka waktu selama 370 hari sampai dengan tanggal 12 Juli 2012; (ii) Seri B dengan nilai nominal Rp105.000.000.000, tingkat suku bunga tetap 9,9% per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan, jangka waktu selama tiga tahun sampai dengan tanggal 8 Juli 2014; (iii) Seri C dengan nilai nominal Rp230.000.000.000, tingkat suku bunga tetap 10,8% per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan, jangka waktu selama lima tahun sampai dengan tanggal 8 Juli 2016; (iv) Seri D dengan nilai nominal Rp135.000.000.000, tingkat suku bunga tetap 11,5% per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan, jangka waktu selama tujuh tahun sampai dengan tanggal 8 Juli 2018. Obligasi ini ditawarkan sebesar nilai nominal, dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Juli 2011 dan dinyatakan efektif berdasarkan surat keputusan Bapepam-LK pada tanggal 28 Juni 2011.
9
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: a.
Pernyataan kepatuhan dan dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (mulai tanggal 1 Januari 2013 BAPEPAM-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)) No.VIII.G.7 tentang ”Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No.KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Laporan keuangan disusun berdasarkan kosep akrual, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya. Mata uang penyajian M ji yang digunakan di k untukk penyusunan laporan l k keuangan adalah d l h Rupiah, R i h yang merupakan k mata uang fungsional Bank.
b.
Penerapan baru dan revisi PSAK dan ISAK Dalam periode berjalan, Bank telah menerapkan Penyesuaian PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" yang efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Berikut adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2013: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014: - ISAK 27 "Pengalihan aset dari pelanggan" - ISAK 28 "Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas" - ISAK 29 "Biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi pada tambang terbuka" - PSAK 102 (revisi 2013) “Akuntansi Murabahah” Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” Bank sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar dan interpretasi akuntansi yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
10
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
Aset dan liabilitas keuangan Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", PSAK 55 (revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan". PSAK 55 (revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Bank beserta sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Bank terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko tersebut. (i) Klasifikasi Bank mengklasifikasi aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: - Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok yang diperdagangkan; - Kredit yang diberikan dan piutang; - Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo; - Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Kredit K di yang diberikan dib ik dan d piutang i adalah d l h aset keuangan k non-derivatif d i if dengan d pembayaran b tetap atau telah l h ditentukan di k dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: - yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; - yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau - dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini. Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: - Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; - Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
11
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi (lanjutan) Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas. Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi. Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Instrumen keuangan
Kategori yang didefinisikan oleh
Golongan
PSAK 55 (revisi 2011) Kas
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan dan piutang Aset keuangan
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek untuk tujuan investasi Liabilitas segera Simpanan nasabah
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan lainnya
Simpanan dari bank lain Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
(ii) Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian atau penjualan reguler) diakui pada tanggal perdagangan atau tanggal penyelesaian, yaitu tanggal Bank berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
12
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Pengakuan awal (lanjutan) Bank pada saat pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: - penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi secara signifikan atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau - aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang tertentu kelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan dilaporkan kepada manajemen kunci; atau - aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. (iii) Pengukuran setelah pengakuan awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. ((iv))
Pengukuran g nilai wajar j Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar. Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif, yang tersedia sewaktu-waktu dan teratur dari penukaran, pedagang efek (dealer) , perantara efek (broker) , kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency) , dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar. Kuotasi harga pasar yang sesuia bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan biasanya sama dengan harga penawaran yang berlaku, sementara untuk aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaannya. Ketika Bank memiliki aset dan liabilitas dengan risiko pasar saling hapus, nilai tengah dari pasar dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan diterapkan pada posisi terbuka atau neto (net open position) , yang sesuai. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan (jika tersedia), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial serupa dan analisis arus kas yang didiskonto. Teknik penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimal input pasar, mengandalkan sedikit mungkin pada input khusus dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan.
13
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (v) Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. (vi)
Pengakuan pendapatan dan beban a. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. b.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
g dihentikan p pengakuannya, g y keuntungan g atau kerugian g kumulatif yyang g sebelumnya y diakui Pada saat aset keuangan dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi. Untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan atau kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. (vii) Reklasifikasi aset keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual karena perubahan intensi atau kemampuan , diukur kembali pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b.
terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
14
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. (viii) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan, yang mendekati nilai wajar dari pembayaran yang ditransfer untuk memperoleh aset. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. (ix)
Penghentian pengakuan a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: - Hak kontraktual atau arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau - Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement) ; dan - antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit dalam waktu dekat atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru. Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang ditransfer, dengan jumlah yang dibayarkan, termasuk aset non-kas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laporan laba rugi.
15
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan Penurunan nilai aset dan liabilitas keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; d. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau f. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: y status pembayaran p y pihak p peminjam p j dalam kelompok p tersebut; dan - memburuknya - kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan, dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama. Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individu, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; a. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan. b. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai; a. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; b. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan. c.
16
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Penghitungan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif berdasarkan pengalaman kerugian yang lalu (historical loss experience). Historical loss experience disesuaikan menggunakan dasar data yang dapat diobservasi untuk mencerminkan efek dari kondisi saat ini terhadap Bank dan menghilangkan efek dari masa lalu yang sudah tidak berlaku saat ini. Aset keuangan dikelompokan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sama antara lain dengan mempertimbangkan segmentasi kredit dan tunggakan debitur. Bank menggunakan roll rate analysis method , untuk menilai penyisihan kerugian penurunan nilai aset. Bank menggunakan data historis selama tiga (3) tahun dalam menghitung Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: (i) (ii)
Kredit bersifat collateral dependent , yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. Jika kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, dimana perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian penurunan nilai yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan dicatat pada akun "Penyisihan kerugian penurunan nilai" sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi pada periode berjalan. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
17
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada periode terjadinya. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi Sesuai dengan SE-BI No.13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan transaksi rekening administrasi (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu kepada PSAK 57 (revisi 2009): “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Kontinjensi dan PSAK 48 (revisi 2009): “Penurunan Penurunan Nilai Aset Aset”. Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif disajikan sebagai estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada laporan posisi keuangan. Penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai dari taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai aset produktif dan penambahan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aset yang telah dihapusbukukan sebelumnya. Transaksi komitmen dan kontinjensi dihapusbukukan dari penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa transaksi komitmen dan kontinjensi tersebut tidak dapat tertagih lagi.
e.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, deposito on call dan deposito berjangka. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
18
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
h.
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang signifikan dan dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Kredit sindikasi Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang p y g ditanggung gg g oleh Bank. Restrukturisasi kredit yang diberikan Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap menunggak. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Kredit yang dihapusbuku Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
19
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Efek-efek untuk tujuan investasi Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, obligasi (termasuk obligasi korporasi yang diperdagangkan di bursa efek dan obligasi korporasi syariah) dan efek utang lainnya yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo. Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Bila terjadi penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan/atau diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek-efek yang bersangkutan diturunkan sebesar nilai wajarnya. Jumlah penurunan nilai tersebut diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap efek-efek.
j.
Aset tetap Bank menerapkan PSAK 16 (revisi 2011), "Aset Tetap". Revisi PSAK ini juga mengatur akuntansi tanah dan sekaligus mencabut PSAK 47, "Akuntansi Tanah". ISAK 25, “Hak atas Tanah” yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakukan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait. ISAK ini juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Penerapan standar dan interpretasi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap Bank. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya konstruksi atau harga pembelian dan setiap biaya diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke kondisi kerjanya dan lokasi untuk digunakan. Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Hak atas tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembaharuan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Biaya yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai "Aset Takberwujud". Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasi biaya perolehan meliputi biaya konstruksi dan biaya langsung lainnya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan dan hanya akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
20
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
Aset tetap (lanjutan) Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset tersebut ada di lokasi dan kondisinya dan dapat dioperasikan sebagaimana yang dimaksud oleh manajemen. Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) . Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) . Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan mengalokasikan harga perolehan sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut: Tahun Persentase Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan perabot kantor
20
5%
4-8
25% - 50%
4 - 16
12,5% - 50%
Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung dari selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun yang sama ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. k.
Aset takberwujud Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak dan hak legal atas tanah. Aset takberwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besar Bank akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut. Perangkat lunak Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dari perangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset takberwujud dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi. Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruh biaya yang berkaitan secara langsung dengan persiapan perangkat lunak tersebut sampai menjadi siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapat dikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis masa depan, dimana kinerjanya akan lebih baik dari yang semula diperkirakan. Pengeluaran yang tidak menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengakuan amortisasi dimulai ketika perangkat lunak tersebut ada di kondisinya dan siap digunakan atau dioperasikan sebagaimana yang dimaksud oleh manajemen. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) , berdasarkan masa manfaat perangkat lunak yang diestimasi, yaitu 4 (empat) tahun. Hal legal tanah Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek menggunakan metode garis lurus. Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pengunaan atau pelepasannya.
21
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
Penurunan aset non-keuangan Nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapat dipulihkan. Jika ada indikasi seperti itu dan nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan, aset atau unit penghasil kas diturunkan nilainya ke jumlah terpulihkan. Taksiran jumlah terpulihkan aset adalah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset dan nilai pakai. Nilai wajar adalah nilai yang diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi yang wajar dikurangi biaya penjualan sedangkan nilai pakai adalah nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang diharapkan muncul dari penggunaan aset secara terus menerus dan dari penjualannya pada akhir masa pakainya. Untuk aset yang tidak menghasilkan arus kas masuk independen yang besar, jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas terkait aset tersebut. Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Dalam membuat taksiran nilai pakai, estimasi arus kas masa mendatang didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini dari nilai waktu dari uang dan risiko spesifik untuk aset. Untuk aset non-keuangan tidak termasuk aset tak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan, apakah ada indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui mungkin tidak lagi ada atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut terjadi, jumlah terpulihkan diperkirakan. Rugi penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika ini kasusnya, jumlah tercatat aset meningkat menjadi jumlah terpulihkan tersebut. Jumlah peningkatan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, sehingga seolah-olah kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terjadi. Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba rugi kecuali aset dicatat pada nilai revaluasi, yang mana pembalikan diperlakukan sebagai peningkatan revaluasi. Setelah pembalikan itu, beban penyusutan atau amortisasi disesuaikan dalam tahun-tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah revisi nilai tercatat aset, dikurangi nilai sisa, secara sistematis atas sisa manfaatnya. Pada tanggal 31 Desember, 2013 dan 2012, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset non-keuangan Bank yang terdiri atas aset tetap dan perangkat lunak.
m. Aset lain-lain Aset lain-lain terdiri dari taksiran tagihan pajak, pendapatan yang masih akan diterima, beban dibayar di muka, uang muka, persediaan, properti terbengkalai dan lain-lain. Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Properti terbengkalai merupakan aset tetap dalam bentuk properti (tanah dan bangunan) yang dimiliki Bank akan tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha Bank yang lazim. Pada saat pengakuan awal, properti terbengkalai dicatat sebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjualnya tetapi tidak melebihi nilai bukunya. Setelah pengakuan awal, properti terbengkalai dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjualnya. Selisih lebih antara nilai tercatat dengan nilai wajar properti terbengkalai setelah dikurangi biaya untuk menjualnya diakui sebagai kerugian penurunan nilai di laporan laba rugi. Properti terbengkalai tidak disusutkan dan beban-beban sehubungan dengan perolehan dan pemeliharaan aset tersebut dibebankan pada saat terjadinya.
22
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
Liabilitas segera Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
o.
Simpanan nasabah Giro, tabungan dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. p berjangka j g merupakan p simpanan p nasabah yyang g p penarikannya y hanya y dapat p dilakukan p pada waktu tertentu sesuai Deposito dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank.
p.
Simpanan dari bank lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk tabungan, giro, deposito on call, call money yang jatuh tempo menurut perjanjian tidak lebih dari 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
q.
Efek-efek yang diterbitkan Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank berupa obligasi. Efek-efek yang diterbitkan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan efek dikurangkan dari jumlah efek-efek yang diterbitkan. Obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dicatat sebagai pengurang hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
23
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
Perpajakan Bank menerapkan PSAK 46 (revisi 2010), yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui menggunakan metode liablitas posisi keuangan untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh digunakan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal posisi laporan keuangan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memada akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai "Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Tangguhan" dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan.
s.
Pinjaman yang diterima Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
24
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
Pinjaman yang diterima (lanjutan) Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Pendapatan dan beban bunga yang disajikan di dalam laporan laba rugi komprehensif meliputi: Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif; Bunga atas efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
t.
Modal saham Modal saham diukur dengan nilai nominal untuk seluruh saham yang diterbitkan dan diklasifikasikan sebagai bagian dari "Ekuitas". Biaya tambahan yang terkait langsung dengan penerbitan saham baru dikurangkan terhadap modal saham.
u.
Saldo laba Saldo laba merupakan saldo kumulatif laba atau rugi bersih, distribusi dividen, penyesuaian periode sebelumnya, efek dari perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian modal lainnya.
v.
Pengakuan pendapatan dan beban bunga Pendapatan bunga diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Bank dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Beban bunga diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis) . Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama masa perkiraan umur dari aset keuangan atau liabiltas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasikan arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 (sembilan puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment) dan pendapatan bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
25
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) w. Pengakuan pendapatan dan beban provisi dan komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan serta berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman atau pinjaman yang diterima, atau pendapatan dan beban provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan suku bunga efektif. Untuk pinjaman atau pinjaman yang diterima yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan atau beban provisi dan komisi ditangguhkan diakui pada saat pinjaman atau pinjaman yang diterima dilunasi. Pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya diakui pada saat terjadinya transaksi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan atau jangka waktu perkreditan, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kredit diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga. x.
Pendapatan komprehensif lain Pendapatan komprehensif lainnya terdiri item pendapatan atau beban (termasuk item yang sebelumnya disajikan dalam laporan perubahan ekuitas) yang tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan sesuai dengan PSAK.
y.
Sewa Bank mengklasfikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. p suatu p perjanjian j j merupakan p perjanjian p j j sewa atau p perjanjian j j yyang g mengandung g g sewa didasarkan atas Penentuan apakah substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi periode berjalan. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. Bank menyewa aset tetap tertentu, berupa mesin ATM. Sewa aset tetap dimana Bank, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa apabila tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
26
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
Imbalan kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan kerja jangka pendek seperti gaji, tunjangan, iuran jaminan sosial, bonus dan imbalan non-moneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek diukur sebesar jumlah yang tidak didiskontokan. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, cuti berimbalan jangka panjang, penghargaan masa bhakti dan penghargaan masa bhakti proporsional, dihitung berdasarkan Peraturan Perusahaan yang telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 ("UU Ketenagakerjaan"). Sehubungan dengan imbalan pensiun, Bank memiliki program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun imbalan pasti didanai melalui pembayaran kepada Dana Pensiun PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur yang ditentukan dengan perhitungan aktuaris secara berkala. Pendirian Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui suratnya No.KEP-479/KM.17/1996 tanggal 30 Desember 1996. Program imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi. Jumlah kontribusi karyawan dalam program pensiun ini ditetapkan sebesar 5% dari gaji dasar karyawan yang bersangkutan dan sisanya ditanggung oleh Bank. Beban kewajiban masa lampau diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali pembayaran imbalan tersebut tergantung pada apakah karyawan tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini biaya jasa lalu diamortisasi secara metode garis lurus sepanjang periode vesting. Liabilitas imbalan kerja merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun. Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya jumlah program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. Perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh dana pensiun Bank akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan, oleh karena itu, Bank tidak perlu melakukan penyesuaian atas imbalan pensiun yang disediakannya.
27
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
Imbalan kerja (lanjutan) Program imbalan jangka panjang lainnya Diluar program pensiun imbalan pasti, Bank juga memberikan imbalan yang bersifat jangka panjang lainnya, yaitu meliputi penghargaan masa bhakti, penghargaan masa bhakti proporsional, cuti besar dan uang duka. Sama seperti imbalan pensiun, liabilitas dan beban pendanaan penghargaan masa bhakti, penghargaan masa bhakti proporsional, cuti besar dan uang duka dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Bank menerapkan PSAK 24 (revisi 2010), "Imbalan Kerja", yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja, baik jangka pendek dan jangka panjang. Bank telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Bank juga diharuskan untuk mengakui kewajiban dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa serta entitas telah menerima manfaat ekonomi dari jasa tersebut. Jasa produksi dan tantiem Bank juga memberikan jasa produksi kepada karyawan serta tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Estimasi besarnya penyisihan tersebut ditentukan berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya, dengan memperhatikan kemampuan keuangan Bank, dan kemudian dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Jika terdapat selisih antara jumlah yang dicadangkan dengan realisasinya, maka selisih tersebut dibebankan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan. Kesejahteraan Pensiun Pegawai Bank memberikan dana kesejahteraan pensiun pegawai kepada karyawan Bank. Estimasi besarnya penyisihan tersebut ditentukan berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya, dengan memperhatikan kemampuan keuangan Bank, dan kemudian dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jika terdapat selisih antara jumlah yang dicadangkan dengan realisasinya, maka selisih tersebut dibebankan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan. Jasa Pengabdian dan Penghargaan Masa Bhakti bagi Direksi dan Dewan Komisaris Bank memberikan jasa pengabdian kepada Direksi dan Dewan Komisaris Bank pada setiap akhir masa jabatannya. Besarnya jasa pengabdian direksi secara bersama-sama ditetapkan maksimum 2,5% dari laba setelah pajak tahun buku sebelum berakhirnya masa jabatan, dengan perbandingan Direktur menerima 90% dari jumlah yang diterima Direktur Utama. Besarnya jasa pengabdian bagi Komisaris Utama ditetapkan sebesar 70% dari jasa pengabdian yang diterima Direktur Utama, sedangkan Komisaris ditetapkan sebesar 90% dari jumlah yang diterima Komisaris Utama. Jasa pengabdian tersebut dicadangkan secara proporsional tiap tahun selama masa jabatan, yang diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Bank memberikan Penghargaan Masa Bhakti kepada Direksi Bank yang telah menyelesaikan masa jabatannya dan tidak terpilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. Besarnya penghargaan masa bhakti bagi Direktur Utama ditetapkan maksimum sebesar 10 kali penghasilan terakhir yang diterima. Penghargaan Masa Bhakti untuk Direktur ditetapkan 90% dari Penghargaan Masa Bhakti yang diterima Direktur Utama. Penghargaan Masa Bhakti tersebut dicadangkan secara proporsional tiap tahun selama masa jabatan, yang diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
aa. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK 7 (revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
28
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) aa. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika: i. suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Bank; (b) memiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau (c) memiliki pengendalian bersama atas Bank; ii. suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank; iii. suatu pihak yang merupakan ventura bersama di mana Bank sebagai venturer; iv. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (i) atau (iv); v. vi. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (i) atau (v); vii. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam catatan atas laporan keuangan (Catatan 34). per saham dasar ab. Laba bersih p Pembagian dividen kepada para pemegang saham Bank diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan Bank pada tahun ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Bank. ac. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada tanggal dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham. ad. Segmen operasi Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas, yang mana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Karena pada saat ini Direksi Bank hanya menelaah alokasi aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) serta nasabah Middle Market, tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen berkeyakinan bahwa Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. ae. Provisi Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
29
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) af. Liabilitas dan aset kontinjensi Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan kecuali jika kemungkinan terjadi kecil. Aset kontinjensi tidak diakui namun diungkapkan dalam laporan keuangan ketika adanya kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi. ag. Peristiwa setelah periode pelaporan Setiap peristiwa setelah periode pelaporan yang menyebabkan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Bank (adjusting event) akan disesuaikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan adjusting event, jika ada, akan diungkapkan ketika memiliki dampak material terhadap laporan keuangan.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Pertimbangan P i b profesional f i l dan d estimasi i i signifikan i ifik dalam d l menentukan k jumlah j l h yang diakui di k i dalam d l l laporan k keuangan adalah d l h sebagai b i berikut: Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. Klasifikasi aset dan liabillitas keuangan Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2c. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut: Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif; Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
30
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Bank mengklasifikasikan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki investasi tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidak dalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar. Kontinjensi Manajemen Bank sedang terlibat dalam proses hukum. Perkiraan biaya kemungkinan bagi penyelesaian klaim telah dikembangkan melalui konsultasi dengan bantuan konsultan hukum Bank didasarkan pada analisis hasil yang potensial. Manajemen Bank tidak berkeyakinan bahwa hasil dari hal ini akan mempengaruhi hasil usaha. Besar kemungkinan, bagaimanapun, bahwa hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi atau efektivitas dari strategi yang terkait dengan hal tersebut. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko untuk dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya seperti yang diungkapkan di bawah ini. Bank mendasarkan asumsi dan estimasi yang digunakan pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang timbul di luar kendali Bank. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi yang digunakan pada saat terjadinya. Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang produktif secara kolektif dan individual untuk setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif tersebut, kredit dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit, dimana arus kas kontraktual masa datang diestimasi berdasarkan kerugian historis kelompok kredit yang pernah dialami selama tiga tahun terakhir. Kerugian historis tersebut kemudian disesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini. Metode estimasi yang digunakan dalam perhitungan penurunan nilai secara kolektif adalah metode statistik (statistical model analysis method) , yaitu roll rate analysis method untuk menentukan tingkat Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) karena angka persentase antar segmentasi lebih tertib, teratur, serta halus dan tetap memperhitungkan data hapus buku. Selanjutnya, hasil tingkat persentase PD dan LGD digunakan sebagai dasar estimasi penurunan nilai atas kredit secara kolektif. Sedangkan evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan dengan menghitung nilai kini atas arus kas masa datang dibandingkan dengan nilai tercatat. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang.
31
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Penurunan nilai efek dimiliki hingga jatuh tempo Bank menelaah efek yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah terdapat penurunan signifikan atau berkepanjangan nilai wajar dibawah nilai perolehan atau terdapat bukti objektif telah terjadi penurunan nilai. Penentuan apa yang dimaksud dengan “signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan pertimbangan dari Bank. Dalam menentukan pertimbangan, Bank mengevaluasi diantaranya faktor, pergerakan harga pasar historis dan jangka waktu serta lama perpanjangan di mana nilai wajar dari investasi kurang dari biayanya. Umur ekonomis dari aset tetap dan aset takberwujud Manajemen Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset takberwujud ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujud didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan dari taksiran masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujud akan meningkatkan beban usaha. Penurunan nilai atas aset non-keuangan Bank melakukan penilaian atas penurunan nilai pada aset non-finansial kapan saja terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat pada suatu aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Bank yang dapat memicu adanya ulasan atas penurunan nilai termasuk sebagai berikut: Kinerja dibawah rata-rata yang signifikan yang relatif terhadap hasil historis atau proyeksi hasil operasi yang diharapkan di masa yang akan datang; Perubahan yang signifikan dari cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi untuk bisnis secara keseluruhan; dan Tren negatif industri dan ekonomi yang signifikan. Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut. Pengakuan pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan pajak di masa yang akan datang. Nilai sekarang dari kewajiban pensiun Biaya untuk program pensiun manfaat pasti dan imbalan pasca-kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan.
32
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki kas sebesar masing-masing sebesar Rp248.498.365.400 dan Rp199.948.660.425. Saldo kas dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) masing-masing sebesar Rp13.549.400.000 dan Rp12.270.400.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
5.
GIRO PADA BANK INDONESIA 2013
Rupiah
531.206.639.136
2012 491.881.070.334
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia. Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah:
Rupiah - Giro Wajib Minimum Primer - Giro Wajib Minimum Sekunder
2013
2012
8,08%
8,15%
5,28%
3,37%
Sesuai PBI No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang “GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tanggal 1 Nopember 2010, GWM Primer dalam mata uang Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan mulai tanggal 1 Maret 2011, Bank memiliki kewajiban pemenuhan GWM Loan to Deposit Ratio dalam Rupiah. Sesuai PBI No.13/10/PBI/2011 tanggal 19 Pebruari 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010 tentang “GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. Sesuai PBI No.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010 tentang “GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, pemenuhan kewajiban GWM Sekunder disesuaikan dari saat ini 2,5% menjadi: a. b. c.
3% dari DPK dalam Rupiah sejak tanggal 1-31 Oktober 2013. 3,5% dari DPK dalam Rupiah sejak tanggal 1 November-1 Desember 2013. 4 % dari DPK dalam Rupiah sejak tanggal 2 Desember 2013.
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa Sertifikat Bank Indonesia, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.
33
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
GIRO PADA BANK LAIN Tidak terdapat giro pada bank lain kepada pihak berelasi. a.
Berdasarkan nama bank
Bank Umum PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk
Bank Pemerintah Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Papua PT Bank DKI Bank Pembangunan Daerah Timor Timur PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2013
2012
7.092.004.232
5.875.597.768
2.399.788.234
1.828.530.463
299.751.691
299.583.805
189.078.193
152.432.301
96.926.797
122.290.959
24.786.316
25.504.849
8.154.092
556.273.595
-
126.211.458
10.110.489.555
8.986.425.198
26.138.756.256
21.726.964.336
60.052.562
60.412.562
32.220.593
32.460.593
25.400.862
25.400.862
6.512.564
6.512.564
888.000
888.000
26.263.830.837
21.852.638.917
36.374.320.392
30.839.064.115
(25.400.862) 36.348.919.530
(25.400.862) 30.813.663.253
Tidak terdapat giro pada bank lain yang diblokir dan dijadikan agunan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. b.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Rupiah c.
2013
2012
0,24%
0,65%
2013
2012
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
Saldo awal Penyisihan selama periode berjalan Saldo akhir
25.400.862
34
25.400.862
-
-
25.400.862
25.400.862
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) c.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai adalah sebesar Rp25.400.862. Bank telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain sebesar Rp25.400.862. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain telah memadai.
d.
Berdasarkan kolektibilitas 2013
Lancar Macet Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2012
36.348.919.530
30.813.663.253
25.400.862
25.400.862
36.374.320.392
30.839.064.115
(25.400.862) 36.348.919.530
(25.400.862) 30.813.663.253
-
7.
-
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan pada bank lain kepada pihak berelasi. a.
Berdasarkan jenis dan jatuh tempo Jatuh tempo (bulan)
b.
2013
2012
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Call money
<1
-
49.994.446.296
<1
-
245.000.000.000
Deposito on call Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
<1
816.000.000.000 816.000.000.000
860.000.000.000 1.154.994.446.296
-
-
816.000.000.000
1.154.994.446.296
Berdasarkan jenis dan nama bank 2013
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Bank Indonesia Call money PT Bank Pembangunan Daerah Lampung PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara
35
2012
-
49.994.446.296
-
100.000.000.000
-
75.000.000.000
-
70.000.000.000
-
245.000.000.000
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) b.
Berdasarkan jenis dan nama bank (lanjutan) 2013
Deposito on call PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Lampung PT Bank Pembangunan Daerah Maluku PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih c.
d.
2012
223.000.000.000 143.000.000.000
150.000.000.000 250.000.000.000
100.000.000.000
-
85.000.000.000
85.000.000.000
60.000.000.000
-
55.000.000.000
-
50.000.000.000
375.000.000.000
50.000.000.000
-
30.000.000.000
-
20.000.000.000 816.000.000.000
860.000.000.000
816.000.000.000
1.154.994.446.296
-
-
-
816.000.000.000
1.154.994.446.296
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun 2013
2012
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Call money
-
3,88%
-
4,62%
Deposito berjangka dan deposito on call
5,43%
4,34%
Penyisihan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh penempatan pada bank lain digolongkan sebagai lancar. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai yang perlu diakui.
36
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Tidak terdapat efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali kepada pihak berelasi. 2013 Counterparties
PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas Obligasi Obligasi Bank Sulselbar I Seri B Tahun 2011 Obligasi VI Bank Jabar Banten Tahun 2009 Seri B Obligasi VI Bank Nagari Tahun 2010 Obligasi III Bank Lampung Tahun 2012 Obligasi Bank Sulselbar I Seri B Tahun 2011 Jumlah
Jangka waktu
21 hari 20 hari 21 hari 31 hari 22 hari
Pendapatan bunga Tanggal jual kembali
Nilai nominal
Nilai jual kembali
yang belum
Nilai bersih
diamortisasi
7 Januari 2014 7 Januari 2014 8 Januari 2014 23 Januari 2014 15 Januari 2014
12.000.000.000
37
12.171.430.667
23.625.522
12.147.805.145
2 000 000 000 2.000.000.000
2 049 106 067 2.049.106.067
3 968 964 3.968.964
2 045 137 103 2.045.137.103
20.000.000.000
20.451.099.444
56.648.520
20.394.450.924
5.000.000.000
5.130.598.500
33.085.251
5.097.513.249
10.000.000.000
10.110.798.000
42.088.926
10.068.709.074
49.000.000.000
49.913.032.678
159.417.183
49.753.615.495
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Tidak terdapat efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali kepada pihak berelasi (lanjutan) 2012 Counterparties
PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas Obligasi Obligasi III Bank Lampung Tahun 2012 Obligasi VI Bank Jabar Tahun 2009 Seri B Obligasi V Bank DKI Tahun 2008 Seri A Obligasi VI Bank Nagari Tahun 2010 Obligasi III Bank Sumut Tahun 2011 Obligasi VI Bank Jabar Tahun 2009 Seri B Obligasi VI Bank DKI Tahun 2011 Seri B Obligasi VI Bank DKI Tahun 2011 Seri B Obligasi III Bank Sumut Tahun 2011 Obligasi III Bank Sumut Tahun 2011 Obligasi VI Bank DKI Tahun 2011 Seri B Obligasi III Bank Sumut Tahun 2011 Jumlah
Jangka waktu
92 hari 92 hari 91 hari 90 hari 90 hari 91 hari 92 hari 90 hari 92 hari 94 hari 91 hari 92 hari
Pendapatan bunga Tanggal jual kembali
Nilai nominal
Nilai jual kembali
yang belum
Nilai bersih
diamortisasi
15 Januari 2013 5 Maret 2013 18 Januari 2013 19 Maret 2013 18 Maret 2013 18 Maret 2013 15 Januari 2013 4 Maret 2013 8 Januari 2013 11 Pebruari 2013 18 Januari 2013 6 Pebruari 2013
37.000.000.000
38.052.672.200
162.172.947
37.890.499.253
24 000 000 000 24.000.000.000
24 678 571 734 24.678.571.734
445 634 847 445.634.847
24 232 936 887 24.232.936.887
20.000.000.000
20.737.426.000
106.012.111
20.631.413.889
20.000.000.000
20.650.289.333
453.583.363
20.196.705.970
12.000.000.000
12.444.693.000
269.881.248
12.174.811.752
12.000.000.000
12.389.509.333
268.683.764
12.120.825.569
10.000.000.000
10.296.058.000
43.879.779
10.252.178.221
7.000.000.000
7.299.947.200
129.783.668
7.170.163.532
7.000.000.000
7.014.202.650
15.958.929
6.998.243.721
6.000.000.000
6.069.336.000
72.144.326
5.997.191.674
5.000.000.000
5.152.213.000
26.338.723
5.125.874.277
5.000.000.000
5.050.576.250
52.928.161
4.997.648.089
165.000.000.000
169.835.494.700
2.047.001.866
167.788.492.834
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai yang perlu diakui.
38
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN Seluruh kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah. a.
Berdasarkan jenis dan kualitas kredit Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai.
2013
Pihak berelasi Modal kerja Konsumsi
Pihak ketiga Konsumsi Modal kerja Investasi Sindikasi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai
penurunan nilai
Jumlah
143.799.983
-
143.799.983
9.288.101.977
-
9.288.101.977
9.431.901.960
-
9.431.901.960
3.667.463.616.305
10.823.339.715
3.678.286.956.020
747.345.525.623
41.680.168.500
789.025.694.123
285.000.723.316
8.100.296.583
293.101.019.899
45.139.004.386
-
45.139.004.386
64.408.100.389
1.269.780.326
65.677.880.715
4.809.356.970.019
61.873.585.124
4.871.230.555.143
4.818.788.871.979
61.873.585.124
4.880.662.457.103
(4.314.986.039)
(49.096.081.743)
4.814.473.885.940
12.777.503.381
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai
penurunan nilai
(53.411.067.782) 4.827.251.389.321
2012
Pihak berelasi Konsumsi
Pihak ketiga Konsumsi Modal kerja Investasi Sindikasi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
10.218.515.531
-
10.218.515.531
10.218.515.531
-
10.218.515.531
3.586.751.954.013
7.901.901.726
3.594.653.855.739
412.937.574.047
39.224.557.251
452.162.131.298
224.562.117.622
4.056.411.253
228.618.528.875
33.113.559.308
-
33.113.559.308
67.000.020.180
1.129.810.095
68.129.830.275
4.324.365.225.170
52.312.680.325
4.376.677.905.495
4.334.583.740.701
52.312.680.325
4.386.896.421.026
(4.447.478.020) 4.330.136.262.681
39
Jumlah
(40.230.615.641) 12.082.064.684
(44.678.093.661) 4.342.218.327.365
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia
Lancar Pihak berelasi Modal kerja Konsumsi
Pihak ketiga Konsumsi Modal kerja Investasi Sindikasi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit - bersih
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
2013 Diragukan
Macet
Jumlah
143.799.983 9.288.101.977 9.431.901.960
-
-
-
-
3.662.873.611.002 736.095.694.015 284.060.807.465 45.139.004.386 64.284.848.890 4.792.453.965.758 4.801.885.867.718
4.073.280.154 10.191.443.950 909.178.292 123.251.500 15.297.153.896 15.297.153.896
521.533.735 147.850.285 30.737.559 66.283.433 766.405.012 766.405.012
538.263.906 1.443.807.015 134.360.213 66.308.032 2.182.739.166 2.182.739.166
10.280.267.223 41.146.898.858 7.965.936.370 1.137.188.860 60.530.291.311 60.530.291.311
40
143.799.983 9.288.101.977 9.431.901.960
3.678.286.956.020 789.025.694.123 293.101.019.899 45.139.004.386 65.677.880.715 4.871.230.555.143 4.880.662.457.103 (53.411.067.782) 4.827.251.389.321
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit (lanjutan)
Lancar Pihak berelasi Konsumsi
Pihak ketiga Konsumsi d l kkerja j Modal Investasi Sindikasi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit - bersih
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
2012 Diragukan
10.218.515.531 10.218.515.531
-
-
3.585.513.227.153
1.539.143.781
666.543.011
411.289.560.468 223.842.229.319 33.113.559.308 66.721.243.732 4.320.479.819.980 4.330.698.335.511
1.215.470.494 717.577.926 47.011.494 3.519.203.695 3.519.203.695
112.200.946 524.789.280 148.080.810 1.451.614.047 1.451.614.047
41
Macet
-
Jumlah
-
10.218.515.531 10.218.515.531
315.387.422
6.619.554.372
3.594.653.855.739
1.459.742.820 45.416.223 485.933.059 2.306.479.524 2.306.479.524
38.085.156.570 3.488.516.127 727.561.180 48.920.788.249 48.920.788.249
452.162.131.298 228.618.528.875 33.113.559.308 68.129.830.275 4.376.677.905.495 4.386.896.421.026 (44.678.093.661) 4.342.218.327.365
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
Berdasarkan sektor ekonomi Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi dan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai. 2013
Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Konstruksi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Transportasi, pergudangan dan komunikasi Pertanian, perburuan dan kehutanan Listrik, gas dan air Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Industri pengolahan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Perikanan Perantara keuangan Jasa pendidikan Pertambangan dan penggalian Kegiatan yang belum jelas batasannya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
42
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai
penurunan nilai
Jumlah
3.674.801.337.725
12.160.964.509
3.686.962.302.234
432.065.716.025
24.635.850.572
456.701.566.597
260.385.882.689
19.050.366.450
279.436.249.139
120.719.012.380
213.283.870
120.932.296.250
100.789.931.422
-
100.789.931.422
75.847.447.070
1.309.645.183
77.157.092.253
51.475.146.029
1.899.798.432
53.374.944.461
32.837.573.787
17.349.049
32.854.922.836
19.901.640.846
864.990
19.902.505.836
14.862.405.957
294.886.756
15.157.292.713
13.219.271.064
138.323.660
13.357.594.724
9.398.750.773
261.729.596
9.660.480.369
3.181.854.157
833.127.220
4.014.981.377
4.749.488.788
237.499.000
4.986.987.788
3.186.986.882
774.547.778
3.961.534.660
1.281.926.904
45.348.059
1.327.274.963
84.499.481
-
84.499.481
4.818.788.871.979
61.873.585.124
4.880.662.457.103
(4.314.986.039)
(49.096.081.743)
(53.411.067.782)
4.814.473.885.940
12.777.503.381
4.827.251.389.321
-
-
-
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi dan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai (lanjutan) 2012
Rumah tangga Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Konstruksi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perdagangan besar dan eceran Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Listrik, gas dan air Jasa pendidikan Pertanian, perburuan dan kehutanan Industri pengolahan Perikanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Pertambangan dan penggalian Perantara keuangan Kegiatan yang belum jelas batasannya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
43
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai
penurunan nilai
Jumlah
3.585.507.285.409
10.483.374.141
3.595.990.659.550
312.073.691.971
28.005.175.523
340.078.867.494
134.461.566.338
7.689.869.826
142.151.436.164
79.649.549.816
298.004.958
79.947.554.774
62.330.552.519
-
62.330.552.519
56.061.839.617
1.149.399.633
57.211.239.250
51.275.823.371
1.651.500.762
52.927.324.133
18.229.797.672
-
18.229.797.672
15.363.514.648
30.349.049
15.393.863.697
8.920.230.112
774.547.778
9.694.777.890
3.680.306.809
1.499.183.570
5.179.490.379
2.879.686.837
192.800.602
3.072.487.439
829.257.334
538.474.483
1.367.731.817
1.788.909.442
-
1.788.909.442
559.003.466
-
559.003.466
917.317.193
-
917.317.193
55.408.147
-
55.408.147
4.334.583.740.701
52.312.680.325
4.386.896.421.026
(4.447.478.020)
(40.230.615.641)
(44.678.093.661)
4.330.136.262.681
12.082.064.684
4.342.218.327.365
-
-
-
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia
Lancar Rumah tangga Konstruksi Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi pergudangan dan komunikasi Transportasi, Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Pertanian, perburuan dan kehutanan Listrik, gas dan air Jasa pendidikan Industri pengolahan Perikanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Pertambangan dan penggalian Perantara keuangan Kegiatan yang belum jelas batasannya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
2013 Diragukan
Macet
Jumlah
3.670.384.389.464 259.933.042.463
3.900.223.112 339.829.951
587.817.169 -
604.571.938 -
11.485.300.551 19.163.376.725
3.686.962.302.234 279.436.249.139
9.398.750.773 422.400.446.138 120.651.373.320 75 530 500 411 75.530.500.411
8.737.049.155 67.639.060 316 946 660 316.946.660
96.781.140 -
1.408.624.206 45 151 460 45.151.460
261.729.596 24.058.665.958 213.283.870 1 264 493 722 1.264.493.722
9.660.480.369 456.701.566.597 120.932.296.250 77 157 092 253 77.157.092.253
100.437.193.752 18.802.071.428 51.320.321.365 32.837.573.787 3.186.986.882 14.583.596.165 3.142.332.100 13.161.374.497 1.281.926.904 4.749.488.788 84.499.481
352.737.670 1.099.569.418 154.824.663 247.925.367 22.462.273 57.946.567 -
3.678.198 51.964.605 26.163.900 -
3.363.784 121.027.778 -
864.990 1.892.756.451 17.349.049 774.547.778 152.778.798 824.023.104 138.273.660 45.348.059 237.499.000 -
100.789.931.422 19.902.505.836 53.374.944.461 32.854.922.836 3.961.534.660 15.157.292.713 4.014.981.377 13.357.594.724 1.327.274.963 4.986.987.788 84.499.481
4.801.885.867.718
15.297.153.896
766.405.012
2.182.739.166
60.530.291.311
44
4.880.662.457.103 (53.411.067.782) 4.827.251.389.321
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) Lancar Rumah tangga Konstruksi Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Pertanian, perburuan dan kehutanan Listrik, gas dan air Jasa pendidikan Industri pengolahan Perikanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Pertambangan dan penggalian Perantara keuangan Kegiatan yang belum jelas batasannya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
2012 Diragukan
Macet
Jumlah
3.583.962.668.130 133.962.322.445
1.613.269.246 45.317.155
814.623.821 -
822.176.731 -
8.777.921.622 8.143.796.564
3.595.990.659.550 142.151.436.164
311.256.204.771 51.067.762.189 79.649.549.816 55.733.504.966
831.437.167 231.999.049 328.334.651
112.200.946 518.278.688
1.332.364.136 126.738.404 13.048.453
26.658.861.420 1.388.623.545 298.004.958 618.072.492
340.078.867.494 52.927.324.133 79.947.554.774 57.211.239.250
62.330.552.519 18.229.797.672 3.298.542.660 15.363.514.648 8.920.230.112 2.780.856.689 822.190.646 1.788.909.442 559.003.466 917.317.193 55.408.147 4.330.698.335.511
362.949.591 98.830.148 7.066.688 3.519.203.695
2.310.377 4.200.215 1.451.614.047
12.151.800 2.306.479.524
1.515.687.751 30.349.049 774.547.778 192.800.602 522.122.468 48.920.788.249
45
62.330.552.519 18.229.797.672 5.179.490.379 15.393.863.697 9.694.777.890 3.072.487.439 1.367.731.817 1.788.909.442 559.003.466 917.317.193 55.408.147 4.386.896.421.026 (44.678.093.661) 4.342.218.327.365
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) Rincian kredit yang diberikan kepada sektor ekonomi "Rumah tangga" adalah sebagai berikut: 2013
Kredit Multiguna Kredit Pemilikan Rumah Jumlah
2012
3.667.978.211.421
3.586.037.748.800
18.984.090.813
9.952.910.750
3.686.962.302.234
3.595.990.659.550
-
-
Kredit Multiguna merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan untuk keperluan konsumer. Kredit Pemilikan Rumah merupakan fasilitas kredit yang diberikan untuk keperluan pembangunan atau renovasi rumah. Pembayaran kredit tersebut di atas sebagian besar dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan oleh Bank. c.
Berdasarkan jangka waktu Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode perjanjian kredit 2013
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
546.331.134.468
2012 404.120.558.224
63.120.255.472
59.716.108.733
775.730.626.786
776.718.298.819
3.495.480.440.377
3.146.341.455.250
4.880.662.457.103
4.386.896.421.026
(53.411.067.782)
(44.678.093.661)
4.827.251.389.321
4.342.218.327.365
2013
2012
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih d.
599.176.314.576
456.060.477.678
164.936.975.379
174.272.290.208
920.115.332.523
819.444.851.351
3.196.433.834.625
2.937.118.801.789
4.880.662.457.103
4.386.896.421.026
(53.411.067.782)
(44.678.093.661)
4.827.251.389.321
4.342.218.327.365
2013
2012
17,85%
17,83%
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Kredit yang diberikan
46
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) e.
Ikhtisar kredit bermasalah Rasio kredit bermasalah (NPL) - kotor
terhadap
jumlah
kredit
adalah 1,30% dan 1,20% masing-masing untuk 31
Desember 2013 dan 2012. Rasio kredit bermasalah (NPL) - bersih terhadap jumlah kredit adalah 0,29% dan 0,29% masing-masing untuk 31 Desember 2013 dan 2012. f.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai 2013
Saldo awal
2012
44.678.093.661
Penyisihan (pemulihan) selama periode berjalan Saldo akhir
51.191.128.057
8.732.974.121
Minimum penyisihan kerugian menurut Bank Indonesia Rasio
(6.513.034.396)
53.411.067.782
44.678.093.661
110.270.317.931
91.666.988.794
48,44%
48,74%
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan telah memadai. g.
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan 1) Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh perbankan. 2)
Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.
3)
Kredit karyawan adalah kredit yang diberikan kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah atau keperluan lainnya dengan tingkat bunga
sebesar 5%-8% per tahun dan jangka waktu antara 1 sampai 26 tahun. Pinjaman dan
bunganya dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. 4)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
5)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kredit yang diberikan kepada personel manajemen kunci (pihak berelasi) sebesar Rp9.431.901.960 dan Rp10.218.515.531, masing-masing kurang dari Rp1.000.000.000.
6)
Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 8,69% dan 4,26%.
7)
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan bersama dengan bankbank lain. Keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi dengan bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp45.139.004.386 dan Rp33.113.559.308. Partisipasi Bank dalam kredit sindikasi tersebut masing-masing sebesar 1,585% sampai dengan 11,111% dan 1,585% pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
8)
Kredit dihapusbukukan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berjumlah Rp27.933.950.876 dan Rp29.781.898.070. Penghapusbukuan kredit ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan.
9)
Kredit restrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berjumlah Rp51.750.000.000 dan Rp0. Restrukturisasi dilakukan melalui penambahan jangka waktu selama 6 bulan dan penambahan fasilitas. Tidak terdapat perubahan kolektibilitas sebelum dan sesudah restrukturisasi dan tidak ada kerugian yang timbul akibat restrukturisasi.
47
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) g.
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan) 10) Deposito yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp3.620.000.000 dan Rp3.595.000.000, dengan jumlah kredit yang dijamin masing-masing sebesar Rp3.504.521.060 dan Rp3.537.141.602. 11) Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah melakukan perjanjian dan perikatan dengan Perum Jaminan Kredit Indonesia sehubungan dengan pertanggungan asuransi debitur kredit Multiguna, Pensiunan, Umum (Mikro), Konstruksi dan Pengadaan Barang atau Jasa. Nilai pertanggungan per debitur maksimum sebesar plafon pokok kredit. Premi asuransi tersebut ditanggung oleh debitur. 12) Penjualan kredit PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank telah melakukan penjualan atas kredit Multiguna kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kerjasama antara Bank dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, sesuai akta Notaris Emmanuel Mali, S.H., No.13 tanggal 3 Pebruari 2010, Perjanjian Jual Beli Piutang No.82/BNTT/XI/2010, No.068/PJBP/BB/SL-EAST/131/10 tanggal 29 Nopember 2010 dan Akta Pengalihan Hak (Akta Cessie) No.83/BNTT/XI/2010, No.043/CESSIE/BB/SL-EAST/131/10 tanggal 29 Nopember 2010. Kredit tersebut merupakan kredit yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil dengan pembayaran melalui pemotongan gaji setiap bulannya. Nilai pokok kredit yang dijual dan dialihkan tersebut adalah
sebesar Rp58.003.375.108 yang terdiri
dari 1.010 debitur dengan jangka waktu kredit antara 1 tahun sampai dengan 10 tahun. Bank telah mengeluarkan kredit yang bersangkutan dari laporan posisi keuangan Bank (derecognize ). Setelah penjualan kredit tersebut, Bank akan bertindak sebagai agen, atau pihak yang mengelola pembayaran dari debitur dan mengadministrasikan dokumen kredit debitur sebagaimana tertuang dalam akta No.14 tanggal 3 Pebruari 2010, Notaris Emmanuel Mali, S.H. Sebagai agen, Bank memiliki kewajiban bulanan untuk mentransfer pembayaran yang diterima dari debitur kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan Bank akan menerima imbalan berupa selisih bunga antara bunga yang diterima Bank dari debitur dan bunga yang dibayarkan Bank kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Bank telah melakukan penjualan atas kredit Multiguna kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kerjasama antara Bank dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, sesuai akta Notaris Sylvia Gunawan, S.H., M.Kn., No.15 tanggal 6 Nopember 2010, Perjanjian Jual Beli Piutang No.79/BNTT/XI/2010,
No.72/DIR-KOM/2010
tanggal
25
Nopember
2010,
Perjanjian
Jual
Beli
Piutang
No.89/BNTT/XII/2010, No.076/DIR-KOM/2010 tanggal 22 Desember 2010 dan Perjanjian Pengalihan Piutang No.80/BNTT/XI/2010, No.73/DIR-KOM/2010 tanggal 25 Nopember 2010. Kredit tersebut merupakan kredit yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil dengan pembayaran melalui pemotongan gaji setiap bulannya. Nilai pokok kredit yang dijual dan dialihkan tersebut adalah sebesar Rp385.289.927.397 yang terdiri dari 8.216 debitur dengan jangka waktu kredit antara 1 tahun sampai dengan 10 tahun. Bank telah mengeluarkan kredit yang bersangkutan dari laporan posisi keuangan Bank (derecognize ). Setelah penjualan kredit tersebut, Bank akan bertindak sebagai agen, atau pihak yang mengelola pembayaran dari debitur dan mengadministrasikan dokumen kredit debitur sebagaimana tertuang dalam akta No.16 tanggal 6 Nopember 2010, Notaris Sylvia Gunawan, S.H., M.Kn. Sebagai agen, Bank memiliki kewajiban bulanan untuk mentransfer pembayaran yang diterima dari debitur kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, dan Bank akan menerima imbalan berupa selisih bunga antara bunga yang diterima Bank dari debitur dan bunga yang dibayarkan Bank kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
48
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI Tidak terdapat efek-efek kepada pihak berelasi. a.
Berdasarkan tujuan dan jenis 2013
Dimiliki hingga jatuh tempo - Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang belum diamortisasi
305.000.000.000
- Obligasi korporasi - Obligasi korporasi - syariah - Efek utang lainnya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih b.
2012
195.000.000.000
(8.786.546.947)
(2.539.282.343)
296.213.453.053
192.460.717.657
233.000.000.000
162.000.000.000
43.000.000.000
23.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
281.000.000.000
190.000.000.000
577.213.453.053
382.460.717.657
-
-
577.213.453.053
382.460.717.657
Berdasarkan penerbit 2013
Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang belum diamortisasi
2012
305.000.000.000
Bank PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembangunan Daerah Lampung PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank DKI
49
195.000.000.000
(8.786.546.947)
(2.539.282.343)
296.213.453.053
192.460.717.657
65.000.000.000
15.000.000.000
30.000.000.000
15.000.000.000
25.000.000.000
25.000.000.000
23.000.000.000
3.000.000.000
20.000.000.000
20.000.000.000
20.000.000.000
20.000.000.000
12.000.000.000
12.000.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
8.000.000.000
8.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
3.000.000.000
3.000.000.000
-
4.000.000.000
231.000.000.000
150.000.000.000
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (lanjutan) b.
Berdasarkan penerbit (lanjutan) 2013
Korporasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indosat Tbk PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Indofarma Tbk Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih c.
2012
20.000.000.000
20.000.000.000
15.000.000.000
15.000.000.000
10.000.000.000
-
5.000.000.000
5.000.000.000
50.000.000.000
40.000.000.000
577.213.453.053
382.460.717.657
-
-
577.213.453.053
382.460.717.657
Berdasarkan peringkat Peringkat
Obligasi Subordinasi II Bank Nagari Tahun 2012 Obligasi III Bank Sumut Tahun 2011 Obligasi Subordinasi Syariah Mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2011 Obligasi Indofood Sukses Makmur VI Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN Tahap II Tahun 2012 Obligasi Subordinasi I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 Obligasi Indosat VIII Tahun 2012 Seri A Obligasi Bank Lampung III Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan I Bank BTN Tahap 1 Tahun 2012 Obligasi IV Bank Sulut Tahun 2010 Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahun 2012 MTN I Indofarma Tahun 2012 Obligasi V Bank DKI Tahun 2008 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahun 2012 Sukuk Subordinasi Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Bank Muamalat Tahun 2012 Obligasi berkelanjutan II Adira MF Tahap I Tahun 2013 seri A
50
Pemeringkat
2013
2012
Pefindo Pefindo
idAidA+
idAidA+
Fitch
idAA+(sy)
idAA+(sy)
Pefindo
idAA+
idAA+
Fitch
idAA-
idAA-
Pefindo Pefindo Pefindo
idAA idAA+ idA-
idAAidAA+ idA-
Pefindo dan Fitch Pefindo
idAA idA-
idAA idA-
Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo
idAAA idAA idA-
idAAA idAA idAidA+
Pefindo
idA
idA
Pefindo
idA(sy)
idA(sy)
Pefindo
idAA+
-
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (lanjutan) d.
Berdasarkan jatuh tempo 2013
Kurang dari 1 tahun 1-5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih e.
2012
306.213.453.053
196.460.717.657
160.000.000.000
95.000.000.000
111.000.000.000
91.000.000.000
577.213.453.053
382.460.717.657
-
-
577.213.453.053
382.460.717.657
Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah 2013
Pemerintah Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang belum diamortisasi
305.000.000.000
Bukan pemerintah Obligasi korporasi Obligasi korporasi - syariah Efek utang lainnya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih f.
195.000.000.000
(8.786.546.947)
(2.539.282.343)
296.213.453.053
192.460.717.657
233.000.000.000
162.000.000.000
43.000.000.000
23.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
281.000.000.000
190.000.000.000
577.213.453.053
382.460.717.657
-
-
577.213.453.053
382.460.717.657
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Efek-efek g.
2012
2013
2012
7,99%
7,48%
Penyisihan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat efek-efek untuk tujuan investasi yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai yang perlu diakui. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh efek-efek untuk tujuan investasi digolongkan sebagai lancar.
51
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2013 Saldo awal
Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan perabot kantor Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan Perlengkapan dan perabot kantor Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan perabot kantor Aset sewa pembiayaan Perlengkapan dan perabot kantor Jumlah Nilai buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
6.968.422.361
19.557.000
-
-
6.987.979.361
76.614.126.983
313.552.781
-
-
76.927.679.764
6.787.069.190
309.710.872
1.138.156.500
-
5.958.623.562
68.259.943.953
9.382.556.604
7.238.029.186
-
70.404.471.371
158.629.562.487
10.025.377.257
8.376.185.686
-
160.278.754.058
-
385.848.120
-
-
385.848.120
158.629.562.487
10.411.225.377
8.376.185.686
-
160.664.602.178
5.889.913.906
-
-
-
5.889.913.906
164.519.476.393
10.411.225.377
8.376.185.686
-
166.554.516.084
12.137.431.846
3.616.012.189
-
-
15.753.444.035
5.637.492.063
543.848.691
1.110.137.364
-
5.071.203.390
50.480.343.107
8.952.221.697
6.906.893.574
-
52.525.671.230
68.255.267.016
13.112.082.577
8.017.030.938
-
73.350.318.655
2.208.717.715
920.299.047
-
-
3.129.016.762
70.463.984.731
14.032.381.624
8.017.030.938
-
76.479.335.417
94.055.491.662
90.075.180.667
52
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan) 2012 Saldo awal
Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan perabot kantor Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan Perlengkapan dan perabot kantor Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan perabot kantor Aset sewa pembiayaan Perlengkapan dan perabot kantor Jumlah Nilai buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
1.351.856.422
67.158.439
-
5.549.407.500
6.968.422.361
56.137.956.233
96.168.750
-
20.380.002.000
76.614.126.983
6.369.912.690
417.156.500
-
-
6.787.069.190
58.672.620.312
7.418.813.641
-
2.168.510.000
68.259.943.953
122.532.345.657
7.999.297.330
-
28.097.919.500
158.629.562.487
13.133.250.000
14.964.669.500
-
(28.097.919.500)
135.665.595.657
22.963.966.830
-
-
158.629.562.487
-
5.889.913.906
-
-
5.889.913.906
135.665.595.657
28.853.880.736
-
-
164.519.476.393
9.075.472.838
3.061.959.008
-
-
12.137.431.846
4.924.518.397
712.973.666
-
-
5.637.492.063
42.309.424.840
8.170.918.267
-
-
50.480.343.107
56.309.416.075
11.945.850.941
-
-
68.255.267.016
-
2.208.717.715
-
-
2.208.717.715
56.309.416.075
14.154.568.656
-
-
70.463.984.731
79.356.179.582
94.055.491.662
Rincian bangunan dan prasarana dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Bangunan - Pembangunan gedung kantor
Persentase
Akumulasi
Estimasi tanggal
penyelesaian
biaya
penyelesaian
1,35%
385.848.120
Desember 2014
Bank menyewa mesin ATM berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan yang tidak dapat dibatalkan. Masa sewa pembiayaan memiliki jangka waktu 5 tahun dan Bank memegang hak kepemilikan atas aset. Tidak ada dari aset sewa tersebut yang disewakan kembali oleh Bank kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki 28 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Milik dan Hak Pakai. Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) mempunyai masa manfaat 30 (tiga puluh) tahun. Masa berlaku HGB berakhir antara tahun 2031 sampai dengan 2041. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai. Selama tahun 2013, Bank telah melakukan penghapusan dan penjualan aset tetap kendaraan melalui proses lelang dengan nilai jual dan nilai buku masing-masing sebesar Rp391.300.000 dan sebesar Rp28.019.119 (Catatan 29).
53
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan) Bank telah mengasuransikan aset tetap untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam dengan nilai pertanggungan asuransi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp80.832.318.404 dan Rp83.063.318.404 pada PT Asuransi Bangun Askrida, PT Asuransi Jasa Indonesia dan PT Asuransi Jaya Proteksi. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, estimasi nilai wajar aset tetap (tanah dan bangunan) adalah sebesar Rp120.945.861.249 dan sebesar Rp117.836.646.210. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank. Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Bank memiliki aset tetap yang pada tanggal 31 Desember 2013 sudah disusutkan penuh namun masih digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Bank sebesar Rp19.227.213.566. Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
12. ASET TAKBERWUJUD 2013 Saldo awal
Biaya perolehan Perangkat lunak Hak legal atas tanah Aset takberwujud dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Hak legal atas tanah Jumlah Nilai buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
1.570.200.000
19.800.000
-
2.990.000.000
4.580.000.000
460.694.245
-
-
189.697.630
650.391.875
-
3.335.530.000
-
(2.990.000.000)
345.530.000
2.030.894.245
3.355.330.000
-
189.697.630
5.575.921.875
983.613.540
672.818.228
-
-
1.656.431.768
325.195.939
135.498.306
-
189.697.630
650.391.875
1.308.809.479
808.316.534
-
189.697.630
2.306.823.643
722.084.766
3.269.098.232
54
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 2012 Saldo awal
Biaya perolehan Perangkat lunak Hak legal atas tanah Jumlah Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Hak legal atas tanah Jumlah Nilai buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
1.080.700.000
489.500.000
-
-
-
-
-
460.694.245
1.570.200.000 460.694.245
1.080.700.000
489.500.000
-
460.694.245
2.030.894.245
720.365.625
263.247.915
-
-
983.613.540
-
325.195.939
-
-
325.195.939
720.365.625
588.443.854
-
-
1.308.809.479
360.334.375
722.084.766
Rincian aset takberwujud dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Software - Aplikasi Interface BI-RTGS - Aplikasi kartu chip NSICCS - Aplikasi tools XBRL-LSMK
Persentase
Akumulasi
Estimasi tanggal
penyelesaian
biaya
penyelesaian
90,00%
163.350.000
Januari 2014
20,00%
99.680.000
Februari 2014
20,00%
82.500.000
Tahun 2014
Pada tahun 2013, Bank melakukan reklasifikasi aset lain-lain berupa uang muka pembelian ke aset dalam penyelesaian sebesar Rp2.990.000.000. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset takberwujud yang dimiliki Bank.
13. ASET LAIN-LAIN a.
Berdasarkan jenis 2013
Pendapatan yang masih akan diterima Taksiran tagihan pajak (Catatan 18a) Beban dibayar di muka Uang muka Persediaan Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp437.692.000 Lain-lain Jumlah
2012
39.988.349.025
36.751.002.584
20.145.589.069
24.528.275.096
4.144.834.876
4.015.008.351
2.344.082.677
1.552.375.413
1.872.547.610
2.047.260.893
1.809.101.307
1.809.101.307
711.875.207
1.430.785.706
71.016.379.771
72.133.809.350
Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari giro pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain, efek-efek dan kredit yang diberikan. Beban dibayar di muka merupakan pembayaran di muka yang berkaitan dengan beban sewa dan premi asuransi.
55
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET LAIN-LAIN (lanjutan) a.
Berdasarkan jenis (lanjutan) Piutang pajak merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan yang telah mendapatkan ketetapan dari Direktur Jenderal Pajak.
b.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai properti terbengkalai 2013
Saldo awal Penyisihan selama periode berjalan Saldo akhir
2012
437.692.000
-
-
437.692.000
437.692.000
437.692.000
Properti terbengkalai terdiri dari bangunan di Kabupaten Kalabahi yang telah dihentikan pembangunannya sejak tahun 2010, sehubungan dengan permasalahan perijinan dari Dinas Tata Kota Kabupaten Kalabahi. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai properti terbengkalai telah memadai.
14. LIABILITAS SEGERA 2013
Rekening titipan Titipan penjualan kredit Titipan dana bantuan Pemerintah Titipan gaji Pegawai Negeri Sipil Lain-lain Jumlah
2012
21.883.037.554
52.756.835.954
4.444.970.499
2.426.379.733
7.829.256.492
8.815.800.474
392.450.000
1.874.127.290
89.358.445
148.084.807
34.639.072.990
66.021.228.258
Rekening titipan merupakan titipan transfer dari nasabah, titipan hasil penerimaan pajak dari para wajib pajak yang diterima Bank sebagai bank persepsi dan titipan lainnya dari pihak ketiga.
15. SIMPANAN NASABAH a.
Berdasarkan jenis 2013
Pihak berelasi Giro Tabungan Simpeda Tabungan Flobamora TabunganKu Tabungan Ziarah Deposito berjangka
56
2012
226.849.602.953
327.721.531.844
26.171.864.929
23.255.500.577
1.148.430.354
630.983.557
480.003.979
343.631.494
59.999.965
19.833.398
134.236.600.000
24.111.600.000
388.946.502.180
376.083.080.870
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) a.
Berdasarkan jenis (lanjutan) 2013
Pihak ketiga Giro Tabungan Simpeda Tabungan Flobamora TabunganKu Tabungan Ziarah Deposito berjangka
1.478.741.641.172
Jumlah b.
942.619.354.982
850.937.900.708
1.021.494.818.794
702.672.914.976
165.353.525.371
124.689.205.051
441.669.552
460.014.598
1.067.317.355.163
1.450.858.976.000
4.675.968.365.034
4.318.330.692.517
5.064.914.867.214
4.694.413.773.387
2013
2012
330.914.590.000
296.115.590.000
92.378.386.000
85.380.586.000
149.532.579.163
148.073.600.000
249.000.000
1.028.000.000
606.341.700.000
917.336.100.000
22.137.700.000
27.036.700.000
1.201.553.955.163
1.474.970.576.000
-
-
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Giro Tabungan Deposito berjangka d.
1.188.711.681.184
Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu
1 bulan 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan 24 bulan Jumlah c.
2012
2013
2012
1,95%
3,05%
1,33%
2,22%
5,82%
6,98%
Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.495.000.000 dan Rp3.595.000.000.
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN Tidak terdapat simpanan dari bank lain kepada pihak berelasi. a.
Berdasarkan jenis
Giro Tabungan Deposito berjangka Deposito on call Call money Jumlah
57
2013
2012
5.569.253.118
2.002.152.355
1.531.010.278
1.206.592.297
10.440.000.000
30.540.000.000
-
150.000.000.000
490.000.000.000
515.000.000.000
507.540.263.396
698.748.744.652
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) b.
Deposito berjangka dan deposito on call berdasarkan jangka waktu 2013
Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 12 bulan Jumlah c.
-
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Giro Tabungan Deposito berjangka Deposito on call Call money d.
2012 150.000.000.000
440.000.000
1.540.000.000
6.000.000.000
25.000.000.000
4.000.000.000
4.000.000.000
10.440.000.000 -
180.540.000.000 -
2013
2012
2,28%
2,69%
1,84%
2,78%
7,04%
6,03%
-
7,76%
2,93%
3,80%
Tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir atau dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
17. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN 2013
Obligasi I Bank NTT Tahun 2011 Nilai nominal Dikurangi beban emisi obligasi yang belum diamortisasi Jumlah
2012
470.000.000.000 (4.051.118.564) 465.948.881.436
Mutasi beban emisi obligasi yang belum diamortisasi Saldo awal Amortisasi selama periode berjalan Saldo akhir
470.000.000.000 (5.289.244.166) 464.710.755.834
5.289.244.166
6.418.014.716
(1.238.125.602)
(1.128.770.550)
4.051.118.564
5.289.244.166
-
-
Pada tanggal 8 Juli 2011, Bank menerbitkan dan mencatatkan Obligasi I Bank NTT Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan nilai nominal sebesar Rp500.000.000.000 di Bursa Efek Indonesia. Obligasi ini terbagi menjadi 4 seri, yaitu seri A, seri B, seri C dan seri D yang masing-masing akan jatuh tempo ada tanggal 12 Juli 2012, 8 Juli 2014, 8 Juli 2016 dan 8 Juli 2018 dan memiliki suku bunga tetap masing-masing sebesar 9%, 9,9%, 10,8% dan 11,5% setahun. Bunga dibayar setiap tiga bulan dengan pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2011 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi. Wali amanat untuk Obligasi I Bank NTT adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi I Bank NTT Tahun 2011 tidak dijamin dengan jaminan khusus, akan tetapi dengan piutang/tagihan yang timbul dari kredit yang diberikan Bank kepada nasabah-nasabah Bank dengan kategori lancar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, yang dibebankan dengan fidusia. Perjanjian obligasi juga mencakup beberapa pembatasan, antara lain mengenai penggabungan dan peleburan usaha, perubahan bidang usaha untuk Bank, serta pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor.
58
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan) Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi dengan ketentuan bahwa hal tersebut hanya dapat dilaksanakan setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Obligasi I Bank NTT Tahun 2011 mendapat peringkat idA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah mematuhi semua pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian obligasi yang diterbitkan. Seluruh pembayaran atas jumlah bunga yang jatuh tempo telah dilakukan secara tepat waktu.
18. PERPAJAKAN a.
Taksiran tagihan pajak 2013
Lebih bayar pajak penghasilan badan: Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Pembayaran ketetapan pajak untuk: Pajak penghasilan tahun 2010 Pajak penghasilan tahun 2009 Jumlah b.
2012
-
7.828.152.068
7.114.862.000
7.114.862.000
6.413.315.542
6.413.315.542
3.171.945.486
3.171.945.486
3.445.466.041
-
20.145.589.069
24.528.275.096
Utang pajak 2013
Pajak penghasilan badan - Pasal 25 - Pasal 29 Pajak penghasilan lainnya - Pasal 21 - Pasal 22 - Pasal 4 ayat (2) dan 23 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah c.
2012
-
3.500.000.000
14.059.806.973
1.735.175.311
6.284.064.889
5.531.828.615
3.000.750
460.000
1.021.344.148
1.074.562.105
50.694.727
2.190.000
21.418.911.487
11.844.216.031
Manfaat (beban) pajak penghasilan 2013
Pajak kini Pajak tangguhan Beban pajak sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Jumlah
59
2012
(86.761.779.750)
(71.176.006.500)
3.101.725.408
2.377.894.181
(1.673.594.164) (85.333.648.506)
(68.798.112.319)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 2013
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer Penyisihan tantiem dan jasa produksi Penyisihan imbalan kerja Sewa pembiayaan Penyisihan penghargaan kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai - properti terbengkalai Perbedaan tetap Representasi Hadiah, souvenir dan sumbangan Denda Tunjangan karyawan Lain-lain Laba kena pajak
2012
317.055.908.762
262.387.446.653
913.747.201
(3.558.807.858)
12.010.222.118
12.316.962.286
(201.961.312)
590.929.781
(315.106.374)
(275.199.485)
-
437.692.000
12.406.901.633
9.511.576.724
6.568.166.670
5.109.557.561
2.337.840.250
1.368.387.784
1.031.104.865
251.019.910
692.557.831
343.609.223
6.954.638.989
5.732.428.145
17.584.308.605
12.805.002.623
347.047.119.000
284.704.026.000
Beban pajak penghasilan 25% x Rp347.047.119.000
86.761.779.750
-
25% x Rp284.704.026.000
-
71.176.006.500
86.761.779.750
71.176.006.500
Jumlah pajak kini Dikurangi: Pajak penghasilan yang dibayar di muka Kurang bayar pajak penghasilan badan
(72.701.972.777)
(69.440.831.189)
(14.059.806.973)
(1.735.175.311)
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah sesuai dengan yang tercantum pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang disampaikan Bank ke Kantor Pelayanan Pajak. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.R-83/LB/PPM/2011/2013 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan kepada PT Bank Pembangunan Daerah NTT tanggal 22 Juli 2013 juncto Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) No.80083/SKMKP/KPP PRATAMA KUPANG/2013 tanggal 22 Juli 2013, Bank menerima pembayaran restitusi atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun fiskal 2011 sebesar Rp3.684.644.213, setelah memperhitungkan kompensasi utang pajak penghasilan pasal 4 ayat 2, pajak penghasilan pasal 21 dan pajak penghasilan pasal 23 tahun fiskal 2011 serta pajak penghasilan pasal 25 masa April dan Mei tahun fiskal 2012, denda pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 tahun fiskal 2009 dan denda pajak penghasilan pasal 21 tahun fiskal 1998, masing-masing sebesar Rp39.203.091, Rp619.074.808, Rp463.529.375, Rp1.287.747.301, Rp60.166.411 dan Rp192.705. Pada tanggal 28 Juni 2013, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2011 atas pajak penghasilan badan dengan jumlah sebesar Rp6.154.557.904. Bank juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2011 atas pajak penghasilan pasal 4 ayat 2, pajak penghasilan pasal 21 dan pajak penghasilan pasal 23 dengan jumlah masing-masing sebesar Rp39.203.091, Rp619.074.808 dan Rp463.529.375. Bank tidak mengajukan keberatan atas SKPLB pajak penghasilan badan dan SKPKB pajak penghasilan pasal 4 ayat 2, pajak penghasilan pasal 21 dan pajak penghasilan pasal 23 tersebut (Catatan 13).
60
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan) Pada tanggal 7 Desember 2012, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2009 atas pajak penghasilan badan dengan jumlah sebesar Rp6.890.932.083 dengan perincian kurang bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp5.066.861.826 dan sanksi sebesar Rp1.824.070.257. Bank bermaksud mengajukan banding atas surat ketetapan tersebut sebagai tindak lanjut dari Surat Pengadilan Pajak No.Pang-187/SP/Pg.21/2013 tanggal 27 Juni 2013. Sebagai kelengkapan proses banding tersebut, Bank melakukan pembayaran sebesar 50% dari pajak terutang tersebut atau sebesar Rp3.445.466.041 pada tanggal 18 Juli 2013. Pada tanggal 25 April 2012, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2010 atas pajak penghasilan pasal 23 dan pajak penghasilan badan dengan jumlah sebesar Rp2.596.063.469 dan Rp3.571.298.597. Bank juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2010 atas pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 dan pajak penghasilan pasal 21 dengan jumlah sebesar Rp9.795.703.631 dan Rp79.629.747. Bank mengajukan keberatan atas SKPLB pajak penghasilan badan dan SKPKB pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini disetujui oleh manajemen untuk diterbitkan, hasil banding tersebut masih belum diketahui. Pada tanggal 15 September 2011, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2009 atas pajak penghasilan pasal 4 ayat 2, pajak penghasilan pasal 23 dan pajak penghasilan badan dengan jumlah sebesar Rp227.295.329, Rp492.400.788 dan Rp8.166.150.970. Bank mengajukan keberatan atas SKPKB pajak penghasilan pasal 23 dan pajak penghasilan badan tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini disetujui oleh manajemen untuk diterbitkan, hasil banding tersebut masih belum diketahui.
d.
Aset pajak tangguhan Dibebankan ke
Aset pajak tangguhan - Penyisihan imbalan kerja - Penyisihan tantiem dan jasa produksi - Penyisihan penghargaan kerja - Sewa pembiayaan - Penyisihan kerugian penurunan nilai - properti terbengkalai Jumlah
1 Januari
laporan laba rugi
31 Desember
2013
komprehensif
2013
6.009.106.422
3.002.555.530
9.011.661.952
6.723.231.008
228.436.800
6.951.667.808
1.085.555.817
(78.776.594)
1.006.779.223
147.732.445
(50.490.328)
97.242.117
109.423.000
-
109.423.000
14.075.048.692
3.101.725.408
17.176.774.100
Dibebankan ke
Aset pajak tangguhan - Penyisihan imbalan kerja - Penyisihan tantiem dan jasa produksi - Penyisihan penghargaan kerja - Sewa pembiayaan - Penyisihan kerugian penurunan nilai - properti terbengkalai Jumlah
61
1 Januari
laporan laba rugi
31 Desember
2012
komprehensif
2012
2.929.865.850
3.079.240.572
6.009.106.422
7.612.932.973
(889.701.965)
6.723.231.008
1.154.355.688
(68.799.871)
1.085.555.817
-
147.732.445
147.732.445
-
109.423.000
109.423.000
11.697.154.511
2.377.894.181
14.075.048.692
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Aset pajak tangguhan (lanjutan) Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan dan dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa mendatang. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum beban pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2013
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
2012
317.055.908.762
262.387.446.653
Tarif pajak efektif: (79.263.977.190)
25% X Rp317.055.908.762
-
25% X Rp262.387.446.653
Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Representasi Hadiah, souvenir dan sumbangan Denda Tunjangan karyawan Lain-lain Jumlah Beban pajak sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Jumlah beban pajak
(65.596.861.663)
(79.263.977.190)
(65.596.861.663)
(1.642.041.668)
(1.277.389.390)
(584.460.063)
(342.096.946)
(257.776.216)
(62.754.978)
(173.139.458)
(85.902.306)
(1.738.659.747)
(1.433.107.036)
(4.396.077.152)
(3.201.250.656)
(1.673.594.164) (85.333.648.506)
(68.798.112.319)
-
e.
-
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari Undang-undang tersebut mengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.
19. PINJAMAN YANG DITERIMA Pinjaman yang diterima terdiri dari pinjaman bukan bank dan liabilitas sewa pembiayaan. 2013
Dana kelolaan Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah
62
2012
970.095.532
-
2.747.627.972
3.911.607.151
3.717.723.504
3.911.607.151
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) Dana kelolaan merupakan penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dalam rangka pengadaan perumahan melalui kredit pemilikan rumah sejahtera, dimana Pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia menyediakan 70% dana dan Bank menyediakan 30% dana sesuai dengan Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No.20/DP/PKS/2012 dan No.73/BNTT/X/2012 tanggal 25 Oktober 2012 tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Dalam Rangka Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera. Kesepakatan Bersama tersebut ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama Operasional antara Satuan Kerja Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No.108/SK.9/HK.02.04/12/2012 dan No.85/BNTT/XII/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Dalam Rangka Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera. Fasilitas ini dikenakan tarif 0,5% per tahun dari saldo dana yang ada, Bank menyalurkan dana kepada debitur dengan suku bunga tetap maksimal 7,25% per tahun dan jangka waktu kredit maksimal 20 (dua puluh) tahun. Liabilitas sewa pembiayaan secara efektif terjamin karena hak atas aset sewaan akan kembali kepada pihak yang menyewakan bila terjadi peristiwa gagal bayar. Bank memperoleh opsi untuk membeli aset sewa pada akhir masa sewa. Tidak ada pembatasan tertentu yang ditetapkan oleh lessor dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan Bank.
20. LIABILITAS LAIN-LAIN 2013
Penyisihan imbalan kerja (Catatan 32) Jasa produksi dan tantiem Titipan setoran modal Bunga yang masih harus dibayar Penghargaan kerja Titipan proyek pembangunan gedung Beban yang masih harus dibayar Setoran jaminan Lain-lain Jumlah
2012
36.046.647.805
24.036.425.687
27.806.671.231
26.892.924.030
27.500.000.000
-
18.412.212.622
18.301.864.408
4.027.116.897
4.342.223.271
2.098.892.813
2.503.745.903
246.920.527
215.340.527
188.413.638
1.390.000
502.369.578
18.050.000
116.829.245.111
76.311.963.826
Setoran pemegang saham merupakan dana yang telah disetor oleh para pemegang saham untuk tujuan penambahan modal yang belum memenuhi ketentuan permodalan yang berlaku.
21. MODAL DASAR, DITEMPATKAN DAN DISETOR SERTA TAMBAHAN MODAL DISETOR a.
Modal dasar Berdasarkan akta No.73 tanggal 15 Nopember 2010 dari notaris Silvester Joseph Mambaitfeto,S.H., modal dasar Bank adalah sebesar Rp1.000.000.000.000, terbagi atas 99.930.000 lembar saham seri A dengan nominal Rp10.000 dan 70.000 saham seri B dengan nilai nominal Rp10.000. Saham seri A merupakan saham yang hanya dapat dimiliki oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten. Saham seri A mempunyai hak suara khusus, dapat ditukar dengan saham seri B, menerima dividen dan sisa likuidasi terlebih dahulu serta memiliki hak suara khusus dalam mengajukan usul pencalonan anggota direksi dan dewan komisaris Bank. Saham seri B adalah saham biasa.
63
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. MODAL DASAR, DITEMPATKAN DAN DISETOR SERTA TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) b.
Modal ditempatkan dan disetor serta tambahan modal disetor Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan pemegang saham adalah sebagai berikut: Jumlah lembar Pemegang saham
Saham Seri A A. Provinsi Nusa Tenggara Timur B.
Pemerintah Kota/Kabupaten se-Provinsi Nusa Tenggara Timur: Pemerintah Kota - Kupang Pemerintah Kabupaten - Kupang - Sumba Timur - Manggarai - Manggarai Barat - Manggarai Timur - Rote Ndao - Sumba Barat - Timor Tengah Selatan - Belu - Flores Timur - Sabu Raijua - Lembata - Sumba Tengah - Ende - Sumba Barat Daya - Timor Tengah Utara - Nagekeo - Ngada - Sikka - Alor
Jumlah Saham Seri A Saham Seri B Charles Amos Corputty, BSc, MBA, MSc Erni Tallo Jumlah Saham Seri B Jumlah
64
saham ditempatkan
Persentase
dan disetor penuh
kepemilikan
Jumlah
%
Rp
20.516.200
32,63
205.162.000.000
3.955.000
6,29
39.550.000.000
7.420.952
11,80
74.209.520.000
4.500.000
7,16
45.000.000.000
2.081.574
3,31
20.815.740.000
2.050.000
3,26
20.500.000.000
2.000.000
3,18
20.000.000.000
1.855.000
2,95
18.550.000.000
1.800.000
2,86
18.000.000.000
1.684.084
2,68
16.840.840.000
1.602.311
2,55
16.023.110.000
1.600.000
2,54
16.000.000.000
1.500.000
2,39
15.000.000.000
1.492.500
2,37
14.925.000.000
1.244.438
1,98
12.444.380.000
1.201.578
1,91
12.015.780.000
1.200.000
1,91
12.000.000.000
1.169.187
1,86
11.691.870.000
1.150.000
1,83
11.500.000.000
1.100.000
1,75
11.000.000.000
966.346
1,54
9.663.460.000
753.877
1,20
7.538.770.000
38.371.847
61,03
383.718.470.000
62.843.047
99,95
628.430.470.000
20.000
0,03
200.000.000
10.000
0,02
100.000.000
30.000
0,05
300.000.000
62.873.047
100,00
628.730.470.000
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. MODAL DASAR, DITEMPATKAN DAN DISETOR SERTA TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) b.
Modal ditempatkan dan disetor serta tambahan modal disetor (lanjutan) Berdasarkan akta pernyataan persetujuan penambahan setoran modal Bank No.54 tanggal 19 September 2013 dari Notaris Silvester Joseph Mambaitfeto, S.H., telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp578.630.470.000 menjadi Rp625.130.470.000, yang terdiri dari 62.443.047 saham seri A dan 70.000 saham seri B. Berdasarkan akta pernyataan persetujuan penambahan setoran modal Bank No.85 tanggal 30 September 2013 dari Notaris Silvester Joseph Mambaitfeto, S.H., telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp625.130.470.000 menjadi Rp629.130.470.000, yang terdiri dari 62.843.047 saham seri A dan 70.000 saham seri B. Setoran modal dari para pemegang saham Bank sampai dengan 31 Desember 2013, yang belum memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia adalah sebesar Rp400.000.000 yang merupakan setoran saham seri B. Setoran modal tersebut dibukukan pada akun "Tambahan modal disetor - modal disetor lainnya". Pada tanggal 31 Desember 2012, susunan pemegang saham adalah sebagai berikut: Jumlah lembar Pemegang saham
Saham Seri A A. Provinsi Nusa Tenggara Timur B.
Pemerintah Kota/Kabupaten se-Provinsi Nusa Tenggara Timur: Pemerintah Kota - Kupang Pemerintah Kabupaten - Kupang - Sumba Timur - Manggarai Barat - Rote Ndao - Sumba Barat - Manggarai - Belu - Manggarai Timur - Sabu Raijua - Timor Tengah Selatan - Flores Timur - Sumba Tengah - Lembata - Ende - Sumba Barat Daya - Timor Tengah Utara - Nagekeo - Ngada - Sikka - Alor
Jumlah Saham Seri A
65
saham ditempatkan
Persentase
dan disetor penuh
kepemilikan
Jumlah
%
Rp
18.016.200
31,16
180.162.000.000
3.205.000
5,54
32.050.000.000
7.420.952
12,83
74.209.520.000
4.500.000
7,78
45.000.000.000
2.050.000
3,55
20.500.000.000
1.855.000
3,21
18.550.000.000
1.800.000
3,11
18.000.000.000
1.681.574
2,91
16.815.740.000
1.602.311
2,77
16.023.110.000
1.500.000
2,59
15.000.000.000
1.500.000
2,59
15.000.000.000
1.484.084
2,57
14.840.840.000
1.300.000
2,25
13.000.000.000
1.244.438
2,15
12.444.380.000
1.242.500
2,15
12.425.000.000
1.201.578
2,08
12.015.780.000
1.200.000
2,08
12.000.000.000
1.169.187
2,02
11.691.870.000
1.150.000
1,99
11.500.000.000
1.100.000
1,90
11.000.000.000
816.346
1,41
8.163.460.000
753.877
1,30
7.538.770.000
36.571.847
63,25
365.718.470.000
57.793.047
99,95
577.930.470.000
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. MODAL DASAR, DITEMPATKAN DAN DISETOR SERTA TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) b.
Modal ditempatkan dan disetor serta tambahan modal disetor (lanjutan) Jumlah lembar Pemegang saham
Saham Seri B Charles Amos Corputty, BSc, MBA, MSc Erni Tallo Jumlah Saham Seri B Jumlah
saham ditempatkan
Persentase
dan disetor penuh
kepemilikan
Jumlah
%
Rp
20.000
0,03
10.000
0,02
200.000.000 100.000.000
30.000
0,05
300.000.000
57.823.047
100,00
578.230.470.000
Berdasarkan akta pernyataan persetujuan penambahan setoran modal Bank No.83 tanggal 17 Pebruari 2012 dari Notaris Silvester Joseph Mambaitfeto, S.H., telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp477.489.470.000 menjadi Rp497.989.470.000, yang terdiri dari 49.728.947 saham seri A dan 70.000 saham seri B. Berdasarkan akta pernyataan persetujuan penambahan setoran modal Bank No.59 tanggal 14 Agustus 2012 dari Notaris Silvester Joseph Mambaitfeto, S.H., telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp497.989.470.000 menjadi Rp533.489.470.000, yang terdiri dari 53.278.947 saham seri A dan 70.000 saham seri B. Berdasarkan akta pernyataan persetujuan penambahan setoran modal Bank No.27 tanggal 14 Desember 2012 dari Notaris Silvester Joseph Mambaitfeto, S.H., telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp533.489.470.000 menjadi Rp578.630.470.000, yang terdiri dari 57.793.047 saham seri A dan 70.000 saham seri B. Setoran modal dari para pemegang saham Bank sampai dengan 31 Desember 2012, yang belum memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia adalah sebesar Rp400.000.000 yang merupakan setoran saham seri B. Setoran modal tersebut dibukukan pada akun "Tambahan modal disetor - modal disetor lainnya". c.
Tambahan modal disetor Modal disetor lainnya Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo modal disetor lainnya adalah sebagai berikut:
Saldo awal periode
2013
2012
400.000.000
400.000.000
25.000.000.000
25.000.000.000
Setoran modal periode berjalan: Saham Seri A A. Provinsi Nusa Tenggara Timur B. Pemerintah Kota Kupang C. Pemerintah Kabupaten Reklasifikasi ke modal ditempatkan dan disetor penuh Saldo akhir periode
7.500.000.000
1.000.000.000
18.000.000.000
75.141.000.000
50.500.000.000
101.141.000.000
(50.500.000.000)
(101.141.000.000)
400.000.000 -
400.000.000 -
Selama tahun 2013 dan 2012, terdapat setoran modal dari para pemegang saham masing-masing sebesar Rp50.500.000.000 dan Rp101.141.000.000.
66
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. MODAL DASAR, DITEMPATKAN DAN DISETOR SERTA TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) c.
Tambahan modal disetor (lanjutan) Modal disetor lainnya (lanjutan) Setoran modal dari para pemegang saham Bank sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012, yang belum memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia adalah sebesar Rp400.000.000, yang merupakan setoran saham seri B. Setoran modal tersebut dibukukan pada akun "Tambahan modal disetor - modal disetor lainnya". Modal sumbangan Modal sumbangan sebesar Rp247.088.700 merupakan sumbangan bantuan sarana perbankan yang diperoleh dari Bank Indonesia berupa penyediaan jasa konsultansi, penyediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta pelatihan sesuai dengan surat dari Bank Indonesia No.26/23/Bppp tanggal 21 Mei 1993.
22. PENGGUNAAN LABA BERSIH Penggunaan laba bersih tahun 2012 ditetapkan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2012 tanggal 20 Juni 2013 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.66 oleh Silvester Joseph Mambaitfeto,S.H. Penggunaan laba bersih tahun 2011 ditetapkan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2011 tanggal 4 April 2012 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.9 oleh Silvester Joseph Mambaitfeto,S.H. Berdasarkan keputusan RUPS tersebut di atas, penggunaan laba bersih tahun 2012 dan 2011 ditetapkan sebagai berikut: 2012
Pembagian dividen Pembagian tantiem Pembagian jasa produksi Pembentukan cadangan umum Pembentukan cadangan tujuan
2011
164.550.934.184
135.117.703.180
6.674.309.480
7.186.437.176
20.022.928.443
20.532.677.644
14.519.200.075
16.889.712.897
14.519.200.075
16.889.712.898
Jumlah dividen yang diumumkan untuk masing-masing periode adalah sebagai berikut: Periode
Jumlah
Distribusi pada tahun 2013 untuk laba tahun 2012 Distribusi pada tahun 2012 untuk laba tahun 2011
Per saham
164.550.934.184
3.072
135.117.703.180
2.765
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tantiem dan jasa produksi dibukukan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
23. PENDAPATAN BUNGA 2013
Kredit yang diberikan Penempatan pada bank lain Efek-efek untuk tujuan investasi Penempatan pada Bank Indonesia Jumlah
2012
799.502.536.061
761.696.780.695
80.318.474.047
61.355.422.486
48.428.341.663
30.947.319.491
3.395.125.629
2.948.423.334
931.644.477.400
856.947.946.006
Jumlah pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp525.424.024 dan Rp601.680.454.
67
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BEBAN BUNGA 2013
Simpanan nasabah: Deposito berjangka Giro Tabungan Simpanan dari bank lain Efek-efek yang diterbitkan Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 39) Lain-lain Jumlah
2012
102.003.997.693
130.452.765.277
43.095.476.947
56.805.188.240
21.865.555.799
31.085.410.077
21.406.918.760
9.161.868.615
52.437.072.602
53.380.184.216
12.453.663.756
10.917.906.738
414.471.640
943.432.066
253.677.157.197
292.746.755.229
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp11.942.200.422 dan Rp25.515.001.594.
25. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN-LAIN 2013
Administrasi simpanan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Administrasi jasa perbankan Administrasi lainnya Pendapatan ATM Lain-lain Jumlah
2012
16.743.003.339
14.977.542.356
1.886.860.532
2.828.412.906
1.316.397.400
1.129.928.889
972.966.501
2.061.967.895
14.100.000
74.135.000
1.764.275.409
1.882.572.160
22.697.603.181
22.954.559.206
26. PEMULIHAN (PENYISIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET 2013
Kredit yang diberikan Properti terbengkalai Jumlah
2012
(8.732.974.121) (8.732.974.121)
6.513.034.396 (437.692.000) 6.075.342.396
27. BEBAN TENAGA KERJA 2013
Tunjangan karyawan Gaji, upah dan honorarium Penyisihan jasa produksi dan tantiem Imbalan kerja Iuran pensiun Pendidikan dan pelatihan Jumlah
68
2012
109.679.617.126
97.446.111.483
73.270.725.751
60.536.231.372
27.806.671.231
22.077.385.454
15.884.755.764
15.717.392.316
16.289.668.949
25.137.123.403
9.966.499.798
11.263.700.248
252.897.938.619
232.177.944.276
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN TENAGA KERJA (lanjutan) Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan pejabat eksekutif masing-masing adalah sebesar Rp48.168.597.735 dan Rp41.354.960.560 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dengan rincian sebagai berikut: 2013 Jumlah anggota/
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
pegawai
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Pejabat eksekutif Jumlah
3
1.543.008.000
983.983.010
5.171.995.934
7.698.986.944
4
3.355.624.004
2.334.667.971
11.349.684.062
17.039.976.037
2
209.880.000
103.526.000
110.458.800
423.864.800
33
7.193.275.428
8.213.248.282
7.599.246.244
23.005.769.954
42
12.301.787.432
11.635.425.263
24.231.385.040
48.168.597.735
2012 Jumlah anggota/
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
pegawai
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Pejabat eksekutif Jumlah
3
1.097.198.000
1.204.267.376
2.914.467.552
5.215.932.928
4
3.193.647.256
3.783.641.504
6.003.156.224
12.980.444.984
3
131.441.000
103.701.000
122.447.400
357.589.400
34
7.397.182.440
10.098.129.133
5.305.681.675
22.800.993.248
44
11.819.468.696
15.189.739.013
14.345.752.851
41.354.960.560
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2013
Sewa Iklan dan promosi Perjalanan dinas Penyusutan aset tetap (Catatan 11) Tenaga kerja outsourcing Pemeliharaan dan perbaikan Representasi Alat tulis kantor Listrik, air dan gas Rumah tangga kantor Jasa profesional Premi asuransi Ekspedisi Komunikasi Amortisasi aset takberwujud (Catatan 12) Iuran Transportasi Lain-lain Jumlah
69
2012
28.203.761.047
23.758.412.121
13.814.191.906
17.656.834.757
18.095.452.050
14.133.502.137
14.032.381.624
14.154.568.656
12.418.723.107
10.119.815.395
6.709.686.557
5.451.537.625
6.568.166.670
5.109.557.561
4.539.470.996
4.272.528.912
3.529.655.836
2.567.419.407
3.286.219.637
2.222.827.775
2.691.110.518
3.661.729.241
1.636.147.490
1.758.846.875
1.524.531.755
1.024.757.589
1.097.838.963
1.090.263.859
808.316.534
588.443.854
604.328.339
503.240.000
600.240.122
432.770.665
17.794.056.778
16.746.667.651
137.954.279.929
125.253.724.080
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL 2013
Pendapatan non operasional Laba penjualan aset tetap Lain-lain Jumlah Beban non operasional Hadiah, souvenir dan sumbangan Denda Rugi penghapusan aset tetap Lain-lain Jumlah
2012
363.280.881
-
1.948.046.817
6.363.693.813
2.311.327.698
6.363.693.813
2.337.840.250
1.368.387.784
1.214.104.865
275.316.246
331.135.612
-
1.291.626.656
718.934.385
5.174.707.383
2.362.638.415
Pendapatan non operasional - lain-lain merupakan koreksi atas kelebihan pencadangan beban tahun sebelumnya. 30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2013
2012
KOMITMEN Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Pihak ketiga
(126.787.527.689)
Jumlah liabilitas komitmen JUMLAH LIABILITAS KOMITMEN - BERSIH
(108.903.859.105)
(126.787.527.689)
(108.903.859.105)
(126.787.527.689)
(108.903.859.105)
18.146.080.657
13.768.176.293
18.146.080.657
13.768.176.293
(90.763.895.227)
(172.366.652.378)
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Jumlah tagihan kontinjensi Liabilitas kontinjensi Bank garansi Pihak ketiga Jumlah liabilitas kontinjensi JUMLAH LIABILITAS KONTINJENSI - BERSIH
70
(90.763.895.227)
(172.366.652.378)
(72.617.814.570)
(158.598.476.085)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatat dalam laporan keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini. 2013 Kredit yang
Liabilitas
Dimiliki hingga
diberikan
keuangan
jatuh tempo
dan piutang
diamortisasi
Jumlah
Jumlah
nilai tercatat
nilai wajar
Aset keuangan Kas
248.498.365.400
-
-
248.498.365.400
248.498.365.400
Giro pada Bank Indonesia
531.206.639.136
-
-
531.206.639.136
531.206.639.136
36.348.919.530
-
-
36.348.919.530
36.348.919.530
816.000.000.000
-
-
816.000.000.000
816.000.000.000
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
49.753.615.495
-
-
49.753.615.495
48.397.199.790
Kredit yang diberikan
4.827.251.389.321
-
-
4.827.251.389.321
4.827.251.389.321 570.400.329.590
Efek-efek untuk tujuan investasi Aset lain-lain
-
577.213.453.053
-
577.213.453.053
2.344.082.677
-
-
2.344.082.677
2.344.082.677
6.511.403.011.559
577.213.453.053
-
7.088.616.464.612
7.080.446.925.444
2013 Kredit yang
Liabilitas
Dimiliki hingga
diberikan
keuangan
jatuh tempo
dan piutang
diamortisasi
Jumlah
Jumlah
nilai tercatat
nilai wajar
Liabilitas keuangan Liabilitas segera
-
-
34.639.072.990
34.639.072.990
34.639.072.990
Simpanan nasabah
-
-
5.064.914.867.214
5.064.914.867.214
5.064.914.867.214
Simpanan dari bank lain
-
-
507.540.263.396
507.540.263.396
507.540.263.396
Efek-efek yang diterbitkan
-
-
465.948.881.436
465.948.881.436
470.576.143.800
Pinjaman yang diterima
-
-
3.717.723.504
3.717.723.504
3.717.723.504
Liabilitas lain-lain
-
-
188.413.638
188.413.638
188.413.638
-
-
6.076.949.222.178
6.076.949.222.178
6.081.576.484.542
71
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 2012 Kredit yang
Liabilitas
Dimiliki hingga
diberikan
keuangan
jatuh tempo
dan piutang
diamortisasi
Jumlah
Jumlah
nilai tercatat
nilai wajar
Aset keuangan Kas
199.948.660.425
-
-
199.948.660.425
199.948.660.425
Giro pada Bank Indonesia
491.881.070.334
-
-
491.881.070.334
491.881.070.334
30.813.663.253
-
-
30.813.663.253
30.813.663.253
1.154.994.446.296
-
-
1.154.994.446.296
1.154.994.446.296
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
167.788.492.834
-
-
167.788.492.834
167.788.492.834
Kredit yang diberikan
4.342.218.327.365
-
-
4.342.218.327.365
4.342.218.327.365 387.681.022.000
Efek-efek untuk tujuan investasi Aset lain-lain
-
382.460.717.657
-
382.460.717.657
1.552.375.413
-
-
1.552.375.413
1.552.375.413
6.389.197.035.920
382.460.717.657
-
6.771.657.753.577
6.776.878.057.920
2012 Kredit yang
Liabilitas
Dimiliki hingga
diberikan
keuangan
jatuh tempo
dan piutang
diamortisasi
Jumlah
Jumlah
nilai tercatat
nilai wajar
Liabilitas keuangan Liabilitas segera
-
-
66.021.228.258
66.021.228.258
66.021.228.258
Simpanan nasabah
-
-
4.694.413.773.387
4.694.413.773.387
4.694.413.773.387
Simpanan dari bank lain
-
-
698.748.744.652
698.748.744.652
698.748.744.652
Efek-efek yang diterbitkan
-
-
464.710.755.834
464.710.755.834
492.325.000.000
Pinjaman yang diterima
-
-
3.911.607.151
3.911.607.151
3.911.607.151
Liabilitas lain-lain
-
-
1.390.000
1.390.000
1.390.000
-
-
5.927.807.499.282
5.927.807.499.282
5.955.421.743.448
(i) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek untuk tujuan investasi, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain. Nilai tercatat dari kas dan setara kas, giro dan penempatan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek untuk tujuan investasi, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
72
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) (ii) Kredit yang diberikan Portofolio kredit Bank secara umum terdiri dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang. Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat. Nilai wajar dari kredit yang diberikan menunjukkan nilai diskon dari perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh Bank. Perkiraan arus kas ini didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pasar untuk menentukan nilai wajar. Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar, sedangkan nilai tercatat atas pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajarnya. (iii) Liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain dan liabilitas lain-lain Estimasi nilai wajar liabilitas segera, simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut dibayarkan. Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetap dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. (iv) Efek-efek untuk tujuan investasi Nilai wajar untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker) /pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa. (v) Efek-efek yang diterbitkan Nilai wajar agregat dihitung berdasarkan harga pasar kuotasi. Jika informasi ini tidak tersedia, model diskonto arus kas digunakan berdasarkan kurva yield terkini yang sesuai dengan sisa periode jatuh temponya.
32. IMBALAN KERJA Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya kepada para karyawannya yang memenuhi syarat yang terdiri dari program pensiun manfaat pasti, sumbangan kematian, pesangon dan uang pisah, cuti besar serta Penghargaan Masa Bhakti (PMB). Penilaian aktuaria atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja dihitung oleh akturia independen (PT Dian Artha Tama) dengan menggunakan metode projected unit credit . Perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, diperoleh dari laporan aktuaria masing-masing pada tanggal 19 Maret 2014. Program pensiun Bank dikelola oleh Dana Pensiun PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. Kontribusi pegawai adalah sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun karyawan dan sisa jumlah yang diperlukan untuk mendanai program tersebut dikontribusi oleh Bank. Program dana pensiun manfaat pasti yang terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.67 Tahun 2007 tanggal 12 September 2007 yang telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.KEP-174/KM.10/2008 tanggal 21 Agustus 2008. Program PMB dikelola sendiri oleh Bank dan diatur dalam peraturan program PMB yang terakhir ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No.01.A Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007. Imbalan PMB berupa pembayaran yang jumlahnya sebesar masingmasing 3 kali, 4 kali, 5 kali dan 6 kali dari dasar pemberian penghargaan (DPP) kepada pegawai dengan masa kerja 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun dan 30 tahun dengan syarat-syarat tertentu. Program Cuti Besar dikelola sendiri oleh Bank dan merupakan program imbalan kerja bagi karyawan untuk penggantian hak cuti besar.
73
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. IMBALAN KERJA (lanjutan) Status aset (liabilitas) program imbalan kerja pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2013
Nilai wajar aset Nilai kini liabilitas Keuntungan aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
Program
Program pasca
Program
pensiun
kerja lainnya
jangka panjang
311.528.704.303
-
Jumlah -
(273.260.729.845)
(77.193.417.793)
(18.624.253.176)
2.332.804.954
38.774.991.458
-
9.629.678.401
20.996.031.706
-
50.230.457.813
(17.422.394.629)
(18.624.253.176)
311.528.704.303 (369.078.400.814) 41.107.796.412 30.625.710.107 14.183.810.008
2012
Nilai wajar aset Nilai kini liabilitas Keuntungan aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
Program
Program pasca
Program
pensiun
kerja lainnya
jangka panjang
296.672.533.870
-
Jumlah -
(16.386.829.304)
296.672.533.870
(443.273.891.378)
(77.082.118.705)
207.948.468.197
47.283.274.362
-
255.231.742.559
10.454.843.646
22.149.247.960
-
32.604.091.606
71.801.954.335
(7.649.596.383)
(16.386.829.304)
(536.742.839.387)
47.765.528.648
2011
Nilai wajar aset Nilai kini liabilitas Keuntungan aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
Program
Program pasca
Program
pensiun
kerja lainnya
jangka panjang
250.248.637.337
-
Jumlah -
250.248.637.337
(361.842.904.026)
(10.887.461.543)
(10.942.438.886)
(383.672.804.455)
192.704.187.710
6.180.053.066
2.402.842.834
201.287.083.610
11.280.008.891
1.527.541.128
92.389.929.912
(3.179.867.349)
(8.539.596.052)
12.807.550.019 80.670.466.511
2010
Nilai wajar aset Nilai kini liabilitas Keuntungan aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
Program
Program pasca
Program
pensiun
kerja lainnya
jangka panjang
149.260.153.025
-
Jumlah -
(242.522.350.638)
(5.991.599.649)
172.532.914.733
1.816.678.699
-
12.105.174.136
1.679.611.493
-
91.375.891.256
(2.495.309.457)
74
(3.321.655.140)
(3.321.655.140)
149.260.153.025 (251.835.605.427) 174.349.593.432 13.784.785.629 85.558.926.659
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. IMBALAN KERJA (lanjutan) 2009
Nilai wajar aset Nilai kini liabilitas Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
Program
Program pasca
pensiun
kerja lainnya
77.950.963.194
Jumlah -
(114.501.825.323)
(3.448.726.410)
77.950.963.194 (117.950.551.733)
72.031.230.818
(425.235.073)
71.605.995.745
12.930.339.381
1.831.681.858
14.762.021.239
48.410.708.070
(2.042.279.625)
46.368.428.445
Rekonsiliasi atas perubahan aset (liabilitas) imbalan kerja selama tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013
Saldo awal Beban tahun berjalan Kontribusi pemberi kerja Imbalan yang dibayarkan Jumlah
Program
Program pasca
Program
pensiun
kerja lainnya
jangka panjang
Jumlah
71.801.954.335
(7.649.596.383)
(16.386.829.304)
47.765.528.648
(37.958.502.705)
(12.295.964.032)
(3.588.791.732)
(53.843.258.469)
16.387.006.183
-
-
16.387.006.183
-
2.523.165.786
1.351.367.860
3.874.533.646
50.230.457.813
(17.422.394.629)
(18.624.253.176)
14.183.810.008
2012
Saldo awal Beban tahun berjalan Kontribusi pemberi kerja Imbalan yang dibayarkan Jumlah
Program
Program pasca
Program
pensiun
kerja lainnya
jangka panjang
Jumlah
92.389.929.912
(3.179.867.349)
(8.539.596.052)
80.670.466.511
(34.374.858.232)
(5.903.937.464)
(9.813.454.852)
(50.092.250.548)
13.786.882.655
-
-
13.786.882.655
-
1.434.208.430
1.966.221.600
3.400.430.030
71.801.954.335
(7.649.596.383)
(16.386.829.304)
47.765.528.648
Biaya program imbalan kerja untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013
Biaya jasa kini Biaya bunga Laba (rugi) aktuaria Biaya jasa lalu-non vested Hasil yang diharapkan atas aset dana pensiun Jumlah
Program
Program pasca
Program
pensiun
kerja lainnya
jangka panjang
Jumlah
(26.224.739.987)
(4.803.342.499)
(1.383.869.622)
(21.499.602.504)
(4.473.537.175)
(902.127.687)
(26.875.267.366)
(8.347.727.856)
(1.865.868.104)
(1.302.794.423)
(11.516.390.383)
(825.165.245)
(1.153.216.254)
22.522.377.360 (34.374.858.232)
75
(12.295.964.032)
(3.588.791.732)
(32.411.952.108)
(1.978.381.499) 22.522.377.360 (50.259.613.996)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. IMBALAN KERJA (lanjutan) 2012
Biaya jasa kini Biaya bunga Laba (rugi) aktuaria Biaya jasa lalu-non vested Hasil yang diharapkan atas aset dana pensiun Jumlah
Program
Program pasca
Program
pensiun
kerja lainnya
jangka panjang
Jumlah
(26.224.739.987)
(3.902.132.177)
(1.630.530.279)
(21.499.602.504)
(614.461.452)
(583.454.124)
(22.697.518.080)
(8.347.727.856)
(234.127.581)
(7.599.470.449)
(16.181.325.886)
(825.165.245)
(1.153.216.254)
22.522.377.360 (34.374.858.232)
-
(5.903.937.464)
(9.813.454.852)
(31.757.402.443)
(1.978.381.499) 22.522.377.360 (50.092.250.548)
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria atas seluruh imbalan kerja untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013
Tingkat bunga - Liabilitas - Aset Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun Tabel mortalitas Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Usia 18-45 tahun Usia 46-55 tahun
2012
9% per tahun 0% per tahun 5% per tahun GAM-1971 0,01% per tahun
6% per tahun 0% per tahun 5% per tahun GAM-1971 0,01% per tahun
0,10% per tahun 0,05% per tahun
0,10% per tahun 0,05% per tahun
33. LABA BERSIH PER SAHAM Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode bersangkutan. Jumlah saham yang beredar termasuk modal disetor lainnya selama periode berjalan (Catatan 21). 2013
Laba bersih Rata-rata tertimbang jumlah saham Laba bersih per saham
2012
231.722.260.256
193.589.334.334
59.289.896
51.119.231
3.908
3.787
34. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. No. 1.
Pihak berelasi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Sifat dari hubungan
Sifat dari transaksi
Pemegang saham pengendali
Simpanan dan beban bunga
76
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Pihak berelasi
Sifat dari hubungan
Sifat dari transaksi
PT Flobamor
Dikendalikan oleh pemegang saham
Simpanan dan beban bunga
Dana Pensiun PT Bank Pembangunan
akhir yang sama PT Bank Pembangunan Daerah NTT
Simpanan dan beban bunga
No. 2. 3.
sebagai pendiri
Daerah Nusa Tenggara Timur 4. 5.
Badan Kesejahteraan Karyawan
PT Bank Pembangunan Daerah NTT
Simpanan dan beban bunga
Karyawan kunci
sebagai pendiri Direksi, Komisaris, Pemimpin Cabang
Kredit yang diberikan, simpanan,
dan Kepala Divisi serta anggota
pendapatan bunga dan beban bunga
keluarga dekat dengan orang-orang tersebut Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi pada saldo tersebut meliputi: 2013
Aset Kredit yang diberikan Persentase terhadap jumlah kredit yang diberikan
2012
9.431.901.960 0,19%
Liabilitas Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase terhadap jumlah simpanan nasabah
226.849.602.953
24.249.949.026 24.111.600.000
388.946.502.180
376.083.080.870
4.169.094.753
4.013.402.145
2.173.725.460
7.009.127.990
6.342.820.213
0,06%
7.532.356.163
26,39%
601.680.454 0,07%
8.023.844.092
497.009.559
694.302.202
3.912.834.700
16.796.855.300
11.942.200.422
25.515.001.594
4,71%
77
8,01%
2.995.725.845
525.424.024
Beban bunga Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase terhadap jumlah beban bunga
327.721.531.844
134.236.600.000
19,44%
Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga
0,23%
27.860.299.227
7,68%
Penyisihan imbalan kerja jangka panjang Penyisihan imbalan pasca kerja Jumlah Persentase terhadap jumlah penyisihan imbalan kerja
10.218.515.531
8,72%
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Kompensasi kepada personil manajemen kunci Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka panjang Imbalan pasca kerja Jumlah Persentase terhadap jumlah beban tenaga kerja
48.168.597.735
41.354.960.560
981.844.860
187.401.149
187.401.149
981.844.860
49.337.843.744
42.524.206.569
19,51%
18,32%
35. MANAJEMEN RISIKO Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Perubahan atas PBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal "Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum". Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas Pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai: Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; -
dan Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Selain itu, manajemen telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Divisi Manajemen Risiko, dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja usaha Bank. Sesuai dengan kompleksitas usahanya, Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan. Setiap triwulan, Bank telah menyusun profil risiko yang secara garis besar dapat mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki oleh Bank. Kerangka manajemen risiko Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko merupakan pengawas risiko tertinggi di Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko tersebut menyetujui dan memonitor pelaksanaan kerangka dan kebijakan manajemen risiko Bank. Dewan Komisaris mendelegasikan kuasa kepada Direktur Utama dan Direksi untuk mengimplementasikan strategi manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Direksi dan bertanggungjawab untuk mengelola risiko yang ada di Bank. Kebijakan manajemen risiko Bank ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk, dan jasa yang ditawarkan. Bank, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajiban mereka.
78
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit dibantu oleh Divisi Pengawasan dan SKAI. Divisi Pengawasan dan SKAI secara berkala maupun sesuai kebutuhan, menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Bank. Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan menajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan nasihat mengenai strategi manajemen risiko yang harus digunakan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Divisi Manajemen Risiko. ALCO merupakan sarana utama untuk mencapai tujuan dalam mengelola aset. Liabilitas dan modal sedemikian rupa dengan memperhatikan risiko terkait untuk tujuan penggunaan secara efisien dan optimum. Tujuan utama dari ALCO adalah: (i) memberikan arahan dan menyakinkan penerapan strategi untuk mengelola komposisi posisi keuangan dan struktur (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
pendanaan Bank pada kondisi normal dan stress; memonitor risiko-risiko dan pengaruh dari kondisi pasar; menyediakan sarana untuk mendiskusikan masalah ALCO; memfasilitasi kerjasama antara bisnis/departemen yang berbeda; menyelesaikan isu antar departemen seperti alokasi sumber daya; menelaah sumber dan alokasi pendanaan secara keseluruhan; melakukan perencanaan ke depan dan menentukan lingkungan perbankan yang paling sesuai untuk perencanaan
aset/liabilitas di masa depan dan menelaah skenario kontinjensi; (viii mengevaluasi skenario alternatif tingkat suku bunga, harga dan kombinasi portofolio; menelaah distribusi aset/liabilitas dan jatuh temponya. Risiko kredit Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat timbul dari aktivitas fungsional Bank yaitu perkreditan (penyediaan dana), treasury dan investasi serta operasional dan pelayanan. Di dalam melakukan pengelolaan risiko kredit Bank berfokus pada beberapa unsur utama yang meliputi sumber daya manusia yang sadar risiko, proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit, tata cara, kriteria dan alat ukur risiko yang jelas, administrasi dan dokumentasi yang lengkap serta pengawasan kredit secara berkesinambungan terhadap kualitas kredit yang diberikan. Sesuai dengan karakteristiknya, kredit yang ada di Bank saat ini terbagi dalam kredit produktif dan kredit konsumtif. Untuk mengelola risikonya, Bank mengukur risiko kredit dari portofolio yang ada baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal ini untuk memastikan kemungkinan kerugian dari tidak dibayarnya pinjaman yang diberikan menjadi seminimal mungkin, baik untuk debitur individual maupun secara keseluruhan. Sistem dan prosedur kredit Bank telah dibakukan untuk menjamin diterapkannya kebijakan dan pelaksanaan pemberian pinjaman secara konsisten. Untuk kredit produktif, Bank menggunakan model Internal Credit Risk Rating untuk menganalisis risiko bisnis dan finansial dari debitur secara obyektif dan memberikan rating kepada nasabahnya. Selain itu, Bank juga menggunakan Credit Risk Capital Allocation and Pricing untuk mengkuantifikasi risiko kredit dan menentukan harga yang sesuai berdasarkan risiko kredit.
Untuk kredit konsumtif, Bank menggunakan model Internal Credit Scoring untuk menganalisis dan menghitung risiko dari pemberian kredit konsumtif.
79
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) Dalam rangka menerapkan prinsip pemberian kredit yang sehat, Bank menerapkan prinsip Four Eyes (pengambilan keputusan kredit yang dilakukan oleh dua orang atau lebih) pada setiap kantor cabang dengan memisahkan fungsi analisis pemasaran dan analisis risiko kredit. Upaya yang dilakukan Bank dalam memperbaiki profil risiko kredit adalah monitoring atas debitur dan mengambil tindakan yang diperlukan agar kualitas kreditnya tidak menjadi non-performing loans (NPL); melakukan penagihan secara intensif terhadap debitur bermasalah; melakukan kaji ulang dan mengevaluasi indikator aspek risiko dan aspek kepatuhan untuk mengevaluasi penerapan four eyes principles serta peratingan untuk pemberian kredit koperasi; mengintensifkan rapat Komite Pemutus Kredit untuk pemberian kredit dengan plafon besar; dan secara konsisten memantau kredit dalam rangka ekspansi kredit yang sehat dan berkualitas. Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non performing loan (NPL) dan rasio kualitas aset produktif Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Rasio NPL-bruto Rasio NPL-bersih Rasio kualitas aset produktif
2013
2012
1,30%
1,20%
0,29%
0,29%
1,03%
0,83%
Sistem pengelolaan manajemen risiko kredit Bank telah dibakukan dalam suatu Pedoman Perusahaan (PP) dan dikaji secara periodik. (i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan kredit lainnya. Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Eksposur maksimum
Keterangan
2013
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dibeli kembali Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi - dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah - bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
531.206.639.136
2012 491.881.070.334
36.374.320.392
30.839.064.115
816.000.000.000
1.154.994.446.296
49.753.615.495
167.788.492.834
4.880.662.457.103
4.386.896.421.026
577.213.453.053
382.460.717.657
6.891.210.485.179
6.614.860.212.262
(53.436.468.644) 6.837.774.016.535
(44.703.494.523) 6.570.156.717.739
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Eksposur maksimum
Keterangan
2013
Garansi yang diterbitkan Jumlah
80
2012
90.763.895.227
172.366.652.378
90.763.895.227
172.366.652.378
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan kredit lainnya. (lanjutan) Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan. Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian -
kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut. Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui "early warning system" dan pemantauan yang disiplin.
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sejenis atau memiliki kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkan kemampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi ataupun kondisi lainnya. a)
Sektor geografis Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 30 Desember 2013 dan 2012. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis nasabah atau counterparty.
2013 Nusa Tenggara Timur
Jawa Timur
DKI Jakarta
Lain-lain
Jumlah
Giro pada Bank Indonesia
-
-
531.206.639.136
-
531.206.639.136
Giro pada bank lain
-
888.000
10.142.710.148
26.230.722.244
36.374.320.392
-
-
496.000.000.000
320.000.000.000
816.000.000.000
-
-
49.753.615.495
-
49.753.615.495
4.724.781.447.195
143.655.947.264
12.225.062.644
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan
4.880.662.457.103
Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah - bruto
-
-
510.213.453.053
67.000.000.000
577.213.453.053
4.724.781.447.195
143.656.835.264
1.609.541.480.476
413.230.722.244
6.891.210.485.179
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(53.436.468.644)
Jumlah - bersih
6.837.774.016.535
81
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) a)
Sektor geografis (lanjutan) 2012 Nusa Tenggara Timur
Jawa Timur
DKI Jakarta
Lain-lain
Jumlah
Giro pada Bank Indonesia
-
-
491.881.070.334
-
491.881.070.334
Giro pada bank lain
-
888.000
9.018.885.791
21.819.290.324
30.839.064.115
-
-
824.994.446.296
330.000.000.000
1.154.994.446.296
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan
-
-
167.788.492.834
-
167.788.492.834
4.252.906.373.844
133.990.047.182
-
-
4.386.896.421.026
-
-
315.460.717.657
67.000.000.000
382.460.717.657
4.252.906.373.844
133.990.935.182
1.809.143.612.912
418.819.290.324
6.614.860.212.262
Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai
(44.703.494.523)
Jumlah - bersih
6.570.156.717.739
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Nusa Tenggara Timur
Jawa Timur
DKI Jakarta
Lain-lain
Jumlah
2013 Garansi yang diterbitkan
90.763.895.227
-
-
-
90.763.895.227
172.066.652.378
300.000.000
-
-
172.366.652.378
2012 Garansi yang diterbitkan
82
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) b)
Sektor industri Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 2013 Pemerintah
Perusahaan
Bank
(termasuk
Perseorangan
lainnya
Bank Indonesia)
Jumlah
Giro pada Bank Indonesia
531.206.639.136
-
-
-
531.206.639.136
-
36.374.320.392
-
-
36.374.320.392
-
816.000.000.000
-
-
816.000.000.000
-
49.753.615.495
-
-
49.753.615.495
-
-
943.166.809.939
3.937.495.647.164
4.880.662.457.103
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji djual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah-bruto
296.213.453.053
231.000.000.000
50.000.000.000
-
577.213.453.053
827.420.092.189
1.133.127.935.887
993.166.809.939
3.937.495.647.164
6.891.210.485.179
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(53.436.468.644)
Jumlah - bersih
6.837.774.016.535 2012 Pemerintah
Perusahaan
Bank
(termasuk
Perseorangan
lainnya
Bank Indonesia)
Jumlah
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
491.881.070.334
-
-
-
491.881.070.334
-
30.839.064.115
-
-
30.839.064.115
49.994.446.296
1.105.000.000.000
-
-
1.154.994.446.296
-
-
167.788.492.834
-
167.788.492.834
-
-
713.894.219.480
3.673.002.201.546
4.386.896.421.026
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji djual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah-bruto
192.460.717.657
150.000.000.000
40.000.000.000
-
382.460.717.657
734.336.234.287
1.285.839.064.115
921.682.712.314
3.673.002.201.546
6.614.860.212.262
Penyisihan kerugian (44.703.494.523)
penurunan nilai Jumlah - bersih
6.570.156.717.739
83
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) b) Sektor industri (lanjutan) Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Lembaga Perusahaan lainnya
keuangan
Perseorangan
Jumlah
bukan bank
2013 Garansi yang diterbitkan
-
90.763.895.227
-
90.763.895.227
2012 Garansi yang diterbitkan
-
172.366.652.378
-
172.366.652.378
(iii) Evaluasi penurunan nilai Bank telah memiliki kebijakan yang telah diterapkan secara konsisten untuk pemeringkatan risiko atas portofolio aset keuangan. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah guna pengukuran risiko pihak lawan. Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia. Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan untuk tujuan akuntansi. Dengan demikian, kerugian hanya diakui jika terdapat bukti obyektif atas peristiwa kerugian spesifik. Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan khususnya pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dengan dua metode, yaitu evaluasi penurunan nilai secara individual dan kolektif (Catatan 2d). Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang diberikan yang signifikan. Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit dengan plafon di atas Rp5.000.000.000. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai, antara lain kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, termasuk klaim terhadap pihak asuransi, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan. Sedangkan evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual.
84
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Berikut ini adalah risiko aset keuangan berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013 Tidak mengalami penurunan nilai Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Mengalami penurunan nilai Individual
Jumlah
Kolektif
531.206.639.136
-
-
531.206.639.136
36.348.919.530
25.400.862
-
36.374.320.392
816.000.000.000
-
-
816.000.000.000
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah - bruto
49.753.615.495
-
-
49.753.615.495
4.818.788.871.979
4.323.000.933
57.550.584.191
4.880.662.457.103
577.213.453.053
-
-
577.213.453.053
6.829.311.499.193
4.348.401.795
57.550.584.191
6.891.210.485.179
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
(4.314.986.039)
(4.348.401.795)
6.824.996.513.154
-
(44.773.080.810) 12.777.503.381
(53.436.468.644) 6.837.774.016.535
2012 Tidak mengalami penurunan nilai Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Mengalami penurunan nilai Individual
Jumlah
Kolektif
491.881.070.334
-
-
491.881.070.334
30.813.663.253
25.400.862
-
30.839.064.115
1.154.994.446.296
-
-
1.154.994.446.296
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah - bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
167.788.492.834
-
-
167.788.492.834
4.334.583.740.701
4.348.000.933
47.964.679.392
4.386.896.421.026
382.460.717.657
-
-
382.460.717.657
6.562.522.131.075
4.373.401.795
47.964.679.392
6.614.860.212.262
(4.447.478.020) 6.558.074.653.055
85
(4.373.401.795) -
(35.882.614.708) 12.082.064.684
(44.703.494.523) 6.570.156.717.739
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (iv) Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (diluar cadangan kerugian penurunan nilai): 2013 Belum jatuh tempo dan
Jatuh tempo dan
tidak mengalami penurunan nilai
tidak mengalami
Tingkat tinggi
Tingkat standar
Mengalami
Jumlah
penurunan nilai
penurunan nilai
Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia
531.206.639.136
-
-
-
531.206.639.136
Giro pada bank lain
36.348.919.530
-
-
25.400.862
36.374.320.392
816.000.000.000
-
-
-
816.000.000.000
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan
-
49.753.615.495
-
-
49.753.615.495
4.804.730.820.389
12.862.783.970
1.195.267.620
61.873.585.124
4.880.662.457.103
Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah - bruto
510.213.453.053
67.000.000.000
-
-
577.213.453.053
6.698.499.832.108
129.616.399.465
1.195.267.620
61.898.985.986
6.891.210.485.179
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
(2.318.274.286) 6.696.181.557.822
(1.669.650.393) 127.946.749.072
(327.061.360)
(49.121.482.605)
868.206.260
12.777.503.381
(53.436.468.644) 6.837.774.016.535
2012 Belum jatuh tempo dan
Jatuh tempo dan
tidak mengalami penurunan nilai
tidak mengalami
Tingkat tinggi
Tingkat standar
Mengalami
Jumlah
penurunan nilai
penurunan nilai
Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia
491.881.070.334
-
-
-
491.881.070.334
Giro pada bank lain
30.813.663.253
-
-
25.400.862
30.839.064.115
1.154.994.446.296
-
-
-
1.154.994.446.296
-
167.788.492.834
-
-
167.788.492.834
4.328.128.338.803
5.973.344.385
482.057.513
52.312.680.325
4.386.896.421.026
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan
Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah - bruto
311.460.717.657
71.000.000.000
-
-
382.460.717.657
6.317.278.236.343
244.761.837.219
482.057.513
52.338.081.187
6.614.860.212.262
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
(3.245.668.960) 6.314.032.567.383
(1.066.399.022) 243.695.438.197
86
(135.410.038)
(40.256.016.503)
346.647.475
12.082.064.684
(44.703.494.523) 6.570.156.717.739
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut: (a) Tingkat tinggi Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah, transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan -
gagal bayar atas kewajiban yang rendah. Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik, dan tidak pernah menunggak sepanjang waktu kredit; debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi; memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio-rasio neraca yang konservatif.
(b) Tingkat standar Giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, yaitu giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih; memiliki akses terbatas ke pasar modal atau pasar keuangan lainnya; tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil; memiliki kemampuan membayar yang cukup. (c) Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Eksposur dimana pihak ketiga yaitu debitur dalam tahap awal dari keterlambatan pembayaran dan telah gagal untuk melakukan pembayaran atau pembayaran tidak penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian kredit. Hal ini pada umumnya dimana suatu kredit telah lewat jatuh tempo sampai dengan 90 hari dan tidak terdapat indikasi penurunan nilai lainnya. (d) Mengalami penurunan nilai Eksposur telah mengalami penurunan nilai. Bank mempertimbangkan bahwa pihak ketiga yaitu debitur tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara menyeluruh, atau pemulihannya akan bertumpu pada realisasi agunan apabila ada, atau debitur telah menunggak kewajiban kredit selama lebih dari 90 hari dan terdapat indikasi penurunan nilai. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan liabilitas keuangan yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit yang belum digunakan. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab Divisi Treasury. Risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aset yang pada umumnya berjangka panjang. Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan antara lain: (i) Kecermatan dalam perencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana; (ii) Ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana; (iii) Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas; dan (iv) Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya. Apabila kesenjangan tersebut cukup besar maka akan menurunkan kemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya risiko likuiditas, maka diperlukan manajemen likuiditas, yang merupakan bagian dari pengelolaan liabilitas.
87
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit yang belum digunakan. Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab Satuan Kerja Likuiditas sedangkan pengukuran serta analisa terhadap kondisi likuiditas menjadi tugas Divisi Manajemen Risiko diantaranya stress test likuiditas berdasarkan skenario dan pembuatan profil risiko yang terkait likuiditas. Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserap penyaluran kredit teroptimalisasi melalui pengelolaan treasury. Sebagian besar kelebihan dana likuiditas tersalurkan melalui instrumen-instrumen yang berjangka pendek dan aman. Umumnya, kondisi likuiditas bank terjaga baik dimana penarikan dana nasabah dapat terpenuhi sekaligus kelebihan dana teroptimalkan dengan imbal hasil yang optimal. Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untuk menghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah serta instrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas yang terkendali secara terus menerus. Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:
88
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) (Rp juta) 2013
Nilai tercatat Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bruto pada Bank Indonesia Penempatan p p dan bank lain - bruto Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bruto Kredit yang diberikan - bruto Efek-efek untuk tujuan investasi - bruto Aset tetap - bersih Aset takberwujud - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual
Sampai dengan 1 bulan
Lebih dari 1 sampai 3 bulan
Lebih dari 3 sampai 6 bulan
Lebih dari 6 sampai 12 bulan
Lebih dari 1 sampai 2 tahun
Lebih dari 2 sampai 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
248.498 531.207 36.374
248.498 -
531.207 36.374
-
-
-
-
-
-
816.000
-
816.000
-
-
-
-
-
-
49.754 4.880.662
65.722
49.754 59.650
146.516
152.772
171.797
164.016
917.570
3.202.619
577.213 90.075 3.269 17.177 71.016 7.321.245
34.855 90.075 3.269 17.177 31.028 490.624
39.988 1.532.973
10.000 156.516
261.358 414.130
5.000 176.797
45.000 209.016
110.000 1.027.570
111.000 3.313.619
(53.436) 7.267.809
89
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) (Rp juta) 2013 Tidak mempunyai tanggal jatuh
Sampai
Lebih dari 1
Lebih dari 3
Lebih dari 6
Lebih dari 1
Lebih dari 2
Nilai
tempo
dengan
sampai 3
sampai 6
sampai 12
sampai 2
sampai 5
Lebih dari
tercatat
kontraktual
1 bulan
bulan
bulan
bulan
tahun
tahun
5 tahun
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah
34.639
-
34.639
5.064.915
-
997.401
526.826
1.306.705
-
-
-
465.949
-
-
-
-
21.419
-
7.359
-
14.060
-
-
-
-
3.718
-
-
-
-
-
-
3.718
-
116.830
36.047
20.946
-
55.307
-
-
4.529
6.215.009
526.047
1.060.345
1.106.236
(35.423)
Liabilitas lain-lain Perbedaan jatuh tempo
472.628
Posisi neto setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
1.052.800
90
-
-
877.547
507.540
105.000
-
507.768
Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman yang diterima
-
442.734
Simpanan dari bank lain Utang pajak
490.000
405.934
360.949
17.540 -
-
405.934
596.193
1.411.705
442.734
876.964
895.087
(249.418)
(182.063)
(1.234.908)
(233.718)
150.606
2.418.532
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) (Rp juta) 2012
Nilai tercatat Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bruto Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bruto Kredit yang diberikan - bruto Efek-efek untuk tujuan investasi - bruto Aset tetap - bersih Aset takberwujud - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual
Sampai dengan 1 bulan
Lebih dari 1 sampai 3 bulan
Lebih dari 3 sampai 6 bulan
Lebih dari 6 sampai 12 bulan
Lebih dari 1 sampai 2 tahun
Lebih dari 2 sampai 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
199.949 491.881 30.839
199.949 -
491.881 30.839
-
-
-
-
-
-
1.154.994
-
1.154.994
-
-
-
-
-
-
167.789 4.386.896
-
80.899 212.248
86.890 167.050
280.644
335.570
373.227
392.569
2.625.588
382.461 94.055 722 14.075 72.134 6.995.795
94.055 722 14.075 35.383 344.184
24.977 36.129 2.031.967
28.794 622 283.356
118.289 398.933
24.401 359.971
5.000 378.227
85.000 477.569
96.000 2.721.588
(44.703) 6.951.092
91
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) (Rp juta) 2012 Tidak mempunyai tanggal jatuh
Sampai
Lebih dari 1
Lebih dari 3
Lebih dari 6
Lebih dari 1
Lebih dari 2
Nilai
tempo
dengan
sampai 3
sampai 6
sampai 12
sampai 2
sampai 5
Lebih dari
tercatat
kontraktual
1 bulan
bulan
bulan
bulan
tahun
tahun
5 tahun
Liabilitas Liabilitas segera
66.021
-
66.021
-
-
-
-
-
-
4.694.414
-
424.437
299.164
429.866
309.382
1.412.125
755.085
1.064.355
Simpanan dari bank lain
698.749
-
665.000
2.686
4.834
5.800
4.674
1.772
13.983
Efek-efek yang diterbitkan
464.711
-
-
-
-
-
104.510
227.503
132.698
11.844
-
10.308
-
1.536
-
-
-
-
3.912
-
-
-
-
-
-
3.912
-
Simpanan nasabah
Utang pajak Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Perbedaan jatuh tempo
76.312
23.465
21.022
-
27.421
4.386
-
18
-
6.015.963
23.465
1.186.788
301.850
463.657
319.568
1.521.309
988.290
1.211.036
979.832
320.719
845.179
(18.494)
(64.724)
40.403
(1.143.082)
(510.721)
1.510.552
Posisi neto setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
935.129
92
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) Bank telah membangun model pengukuran risiko likuiditas untuk mengukur risiko likuiditas dari portofolio aset dan liabilitas Bank, dan memberikan jaminan keamanan tambahan berdasarkan skenario terbaik (best case) , terburuk (worst case) dan paling mungkin terjadi (most probable case) serta optimalisasi rapat Asset-Liability Committee (ALCO) yang bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan likuiditas Bank. Untuk mengelola maturity gap, Bank mengambil langkah-langkah sebagai berikut: a. Melakukan pemantauan terhadap adanya pencairan dan penempatan dana setiap hari; b. Memberikan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada nasabah utama; c. Menjaga hubungan baik dengan para deposan agar tetap menambahkan dananya pada Bank; d. Menerbitkan instrumen utang berupa obligasi; e. Menetapkan batas maksimum dan minimum kas pada kantor cabang operasional; f. Menetapkan batas maksimal giro antar bank. Risiko pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah suku bunga. Risiko suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan Bank bagi nasabah termasuk deposito, kredit yang diberikan dan fasilitas giro. Bank juga melakukan aktivitas investasi terbatas untuk kepentingan sendiri. Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap Bank. Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013
2012
0,00% - 2,75%
0,00% - 5,00%
Aset Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
4,80% - 7,20%
4,00% - 5,35%
9,45% - 12,50%
9,45% - 12,50%
5,00% - 22,73%
5,00% - 22,73%
4,80% - 12,00%
3,82% - 12,00%
0,00% - 2,50%
0,00% - 2,50%
0,00% - 2,00%
0,00% - 2,00%
4,25% - 9,00%
4,50% - 8,70%
0,00% - 2,50%
0,00% - 2,50%
0,00% - 1,75%
0,00% - 2,00%
5,00% - 7,25%
4,50% - 7,50%
Liabilitas Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro - Tabungan - Deposito berjangka - Deposito on call - Call money Efek-efek yang diterbitkan
93
-
4,45% - 4,50%
7,20% - 8,50%
4,35% - 4,70%
9,90% - 11,50%
9,00% - 11,50%
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko pasar (lanjutan) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit): (Rp juta) 2013 Bunga mengambang
Bunga tetap
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
1 bulan tapi
3 bulan tapi
1 bulan tapi
3 bulan tapi
1 tahun tapi
1 bulan
tidak lebih
tidak lebih
Lebih dari
1 bulan
tidak lebih
tidak lebih
tidak lebih
Lebih dari
atau kurang
dari 3 bulan
dari 1 tahun
1 tahun
atau kurang
dari 3 bulan
dari 1 tahun
dari 2 tahun
2 tahun
531.207
-
-
-
-
-
-
-
-
531.207
36.374
-
-
-
-
-
-
-
-
36.374
-
-
-
-
816.000
-
-
-
-
816.000
janji dijual kembali
-
-
-
-
49.754
-
-
-
49.754
Kredit yang diberikan
4.879.285
-
-
-
-
-
-
1.377
4.880.662
Jumlah
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan
Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah aset keuangan
-
-
-
-
-
-
-
296.213
20.000
261.000
577.213
5.446.866
-
-
-
865.754
-
296.213
20.000
262.377
6.891.210
94
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko pasar (lanjutan) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit): (Rp juta) 2013 Bunga mengambang
Bunga tetap
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
1 bulan tapi
3 bulan tapi
1 bulan tapi
3 bulan tapi
1 tahun tapi
1 bulan
tidak lebih
tidak lebih
Lebih dari
1 bulan
tidak lebih
tidak lebih
tidak lebih
Lebih dari
atau kurang
dari 3 bulan
dari 1 tahun
1 tahun
atau kurang
dari 3 bulan
dari 1 tahun
dari 2 tahun
2 tahun
3.863.361
-
-
-
330.915
92.378
756.123
22.138
-
7.100
-
-
-
490.440
6.000
4.000
-
-
507.540
Efek-efek yang diterbitkan
-
-
-
-
-
-
-
104.824
361.125
465.949
Pinjaman yang diterima
-
-
-
-
-
-
-
-
3.718
3.718 6.042.122
Jumlah
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain
Jumlah gap repricing suku bunga
3.870.461
-
-
-
821.355
98.378
760.123
126.962
364.843
1.576.405
-
-
-
44.399
(98.378)
(463.910)
(106.962)
(102.466)
95
5.064.915
849.088
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko pasar (lanjutan) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit): (Rp juta) 2012 Bunga mengambang
Bunga tetap
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
1 bulan tapi
3 bulan tapi
1 bulan tapi
3 bulan tapi
1 tahun tapi
1 bulan
tidak lebih
tidak lebih
Lebih dari
1 bulan
tidak lebih
tidak lebih
tidak lebih
Lebih dari
atau kurang
dari 3 bulan
dari 1 tahun
1 tahun
atau kurang
dari 3 bulan
dari 1 tahun
dari 2 tahun
2 tahun
491.881
-
-
-
-
-
-
-
-
491.881
30.839
-
-
-
-
-
-
-
-
30.839
-
-
-
-
1.154.994
-
-
-
-
1.154.994
janji dijual kembali
-
-
-
-
80.898
86.890
-
-
-
167.788
Kredit yang diberikan
4.386.896
-
-
-
-
-
-
-
-
4.386.896
Jumlah
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan
Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah aset keuangan
-
-
-
-
24.977
28.794
142.690
5.000
181.000
382.461
4.909.616
-
-
-
1.260.869
115.684
142.690
5.000
181.000
6.614.859
96
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko pasar (lanjutan) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit): (Rp juta) 2012 Bunga mengambang
Bunga tetap
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
1 bulan tapi
3 bulan tapi
1 bulan tapi
3 bulan tapi
1 tahun tapi
1 bulan
tidak lebih
tidak lebih
Lebih dari
1 bulan
tidak lebih
tidak lebih
tidak lebih
Lebih dari
atau kurang
dari 3 bulan
dari 1 tahun
1 tahun
atau kurang
dari 3 bulan
dari 1 tahun
dari 2 tahun
2 tahun
944.373
-
Jumlah
Liabilitas Simpanan nasabah
3.219.442
-
-
-
296.116
85.381
149.102
3.209
-
-
-
666.540
25.000
4.000
Efek-efek yang diterbitkan
-
-
-
-
-
-
-
Pinjaman yang diterima
-
-
-
-
-
-
-
Simpanan dari bank lain
Jumlah gap repricing suku bunga
3.222.651
-
-
-
962.656
110.381
1.686.965
-
-
-
298.213
5.303
97
104.510 -
-
4.694.414 698.749
360.201
464.711
3.912
3.912 5.861.786
153.102
1.048.883
364.113
(10.412)
(1.043.883)
(183.113)
753.073
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko pasar (lanjutan) Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan bagaimana laba rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel di bawah ini. Secara umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar, dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivitas atas laporan laba rugi merupakan efek atas perubahan estimasi suku bunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai suku bunga mengambang atas aset dan liabilitas yang diperdagangkan dan tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2013. Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugi komprehensif Bank terhadap kemungkinan perubahan wajar atas suku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga tetap pada tanggal 31 Desember 2013: 2013 Dampak ke laporan laba rugi komprehensif Perubahan
(dalam jutaan
basis poin
Rupiah)
+1,00%
8.491
-1,00%
(8.491)
Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Bank, dari mulai Kantor Pusat sampai seluruh jaringan kantor. Kegagalan mengelola risiko operasional dapat menyebabkan kerugian finansial, keselamatan karyawan dan reputasi Bank. Untuk mengawasi risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologi pengukuran sendiri (self assessment) yang dilakukan oleh masing-masing risk owner, sehingga dapat dibentuk suatu peta risiko yang mungkin terjadi di setiap unit kerja. Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur (high, medium, atau low), sehingga manajemen dapat melakukan pengendalian terhadap dampak risiko yang timbul. Untuk mengalokasikan kebutuhan modal risiko operasional, sesuai dengan Basel Committee on Banking Supervision, serta roadmap implementasi Basel II di Indonesia, pertama kali Bank akan menggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat ini masih melakukan pengumpulan data risiko yang akan digunakan dalam aplikasi metodologi Advanced Measurement Approach. Risiko hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
98
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga. Risiko strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktorfaktor yang mempengaruhi risiko strategis yaitu visi Bank, rencana strategis, perubahan kepemilikan dan peluncuran produk baru.
Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-komite yang telah dibentuk. Risiko kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan peraturan eksternal. Divisi Kepatuhan dan Sub Divisi Hukum Korporasi juga telah melaksanakan pengkajian sistem dan prosedur terhadap rencana kebijakan dan rancangan keputusan dalam rangka mencegah penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Di samping itu, Bank juga melaksanakan fungsi kepatuhan meliputi tindakan untuk: (i) Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; (ii) Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; tindakan mengelola risiko kepatuhan dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Manajemen Risiko bagi Bank Umum. (iii) Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan (iv) Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
36. MANAJEMEN MODAL Tujuan utama manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa permodalan telah memenuhi persyaratan permodalan eksternal dan mempertahankan peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat dalam rangka menunjang bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Bank mengatur struktur modal dan membuat penyesuaian atas perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko kegiatannya. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Bank dapat menyesuaikan jumlah pembayaran deviden kepada pemegang saham dan struktur pengembalian modal. Tidak terdapat perubahan tujuan, kebijakan dan proses dari tahun sebelumnya. Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun.
99
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) CAR adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), perhitungannya didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No.10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 dimana jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Selain itu bank dengan kriteria tertentu harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan CAR dengan memasukkan komponen modal pelengkap tambahan. Modal yang diwajibkan regulator Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan BI yang berlaku dalam hal ini modal yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial. Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam 2 tier : Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba, dan laba periode berjalan. Modal tier 2, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan. Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan BI yang berlaku. Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1, hanya 50 persen laba periode berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1 dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah penyisihan penurunan nilai yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2. Aset Tertimbang Menurut Risiko ("ATMR") Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR Bank. Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat. Bank telah menerapkan PBI No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum berdasarkan Peringkat Profil Risiko, yang merupakan perubahan dari PBI No.10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Peraturan tersebut baru efektif diterapkan pertama kali untuk pelaporan posisi bulan Maret 2013 dengan menggunakan profil risiko bulan Desember 2012.
100
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan BI yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013
2012
(dalam jutaan rupiah)
Modal tier 1 Modal saham Modal sumbangan Dana setoran modal Cadangan umum dan cadangan tujuan Laba periode berjalan Selisih kurang antara penyisihan diwajibkan dan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset produktif dan non produktif Modal tier 2 Penyisihan kerugian penurunan nilai kolektif
Jumlah modal Aset Tertimbang Menurut Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Total Aset Tertimbang Menurut Risiko Rasio kecukupan modal - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko operasional Rasio modal inti terhadap aset tertimbang menurut risiko kredit Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan oleh Bank Indonesia
628.730
578.230
247
247
400
400
191.701
162.663
114.310
95.606
(66.787)
(64.401)
868.601
772.745
45.120
50.913
45.120
50.913
913.721
823.658
4.233.415
4.073.013
-
-
1.061.650
911.620
5.295.065
4.984.633
21,58%
20,22%
17,26%
16,52%
20,52%
18,97%
10% - <11%
8%
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 mengenai Kewajiban Modal Minimum Bank Umum, bank wajib menyediakan modal minimum sesuai dengan profil risikonya yang ditetapkan dengan skema berikut ini: a)
Untuk profil risiko peringkat 1 (satu), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 8% dari Aset Tertimbang Menurut
b)
Risiko; Untuk profil risiko peringkat 2 (dua), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 9% sampai dengan kurang dari 10%
c)
dari Aset Tertimbang Menurut Risiko; Untuk profil risiko peringkat 3 (tiga), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 10% sampai dengan kurang dari 11%
d)
dari Aset Tertimbang Menurut Risiko; Untuk profil risiko peringkat 4 (empat) atau 5 (lima), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 11% sampai dengan kurang dari 14% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;
101
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) Bank Indonesia berwenang menetapkan modal minimum lebih besar dari modal minimum dalam hal Bank Indonesia menilai suatu bank menghadapi potensi kerugian yang membutuhkan modal lebih besar. Bank telah menghitung modal minimum sesuai profil risiko untuk posisi Desember 2013 dengan menggunakan peringkat profil risiko posisi triwulan IV. Berdasarkan self-assessment Bank, profil risiko Bank dinilai berada pada peringkat 3. Oleh karena itu, Bank berkewajiban untuk memenuhi modal minimum sebesar 10% sampai dengan kurang dari 11%. Pada tanggal 31 Desember 2013, Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank berada pada level di atas modal minimum yang diwajibkan tersebut, yaitu sebesar 17,26%.
37. SEGMEN OPERASI Seperti yang dijelaskan di Catatan 2ad, Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank hanya menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal manajemen secara bulanan untuk masingmasing area. Berikut adalah ringkasan yang menjelaskan tiap-tiap area geografis dalam Bank: -
Nusa Tenggara Timur meliputi area Kupang, Maumere, Atambua, Ende, Waingapu, Ruteng, Kefamenanu, SoE, Waikabubak, Lewoleba, Larantuka, Bajawa, Kalabahi, Rote, Betun, Labuan Bajo, Waitabula, Borong, Mbay, Anakalang dan Sabu.
-
Selain Nusa Tenggara Timur yaitu area Surabaya. 2013
Jumlah aset Nusa Tenggara Timur Selain Nusa Tenggara Timur
7.198.508.548.601
Eliminasi Jumlah
157.674.025.639
7.344.096.408.495
6.970.599.687.780 6.951.091.812.634
2013
2012
18.663.780.197
975.029.847.447
912.289.252.930
(1.848.209.134)
2013 317.605.902.923
Eliminasi Jumlah
(3.724.438.090) 908.564.814.840 2012 260.339.434.135
1.944.723.035
1.587.478.432
319.550.625.958
261.926.912.567
368.662.489 319.919.288.447
102
893.625.472.733
18.895.717.607
973.181.638.313
Laba operasional Nusa Tenggara Timur Selain Nusa Tenggara Timur
(19.507.875.146)
7.267.809.814.705
956.134.129.840
Eliminasi Jumlah
6.812.925.662.141
145.587.859.894 (76.286.593.790)
Pendapatan operasional Nusa Tenggara Timur Selain Nusa Tenggara Timur
2012
(3.540.521.312) 258.386.391.255
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 2013
Laba sebelum pajak Nusa Tenggara Timur Selain Nusa Tenggara Timur Eliminasi Jumlah
2012
317.614.331.067
264.338.294.065
1.289.786.829
1.589.673.900
318.904.117.896
265.927.967.965
(1.848.209.134) 317.055.908.762
(3.540.521.312) 262.387.446.653
38. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 2013
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan (Catatan 11)
2012
-
5.889.913.906
39. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.15 tahun 2004 tentang pengakhiran tugas dan pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dinyatakan dalam pasal 8 bahwa dengan diakhirinya tugas dan dibubarkannya BPPN, Program Penjaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank umum yang semula dilakukan oleh BPPN berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.26 tahun 1998 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.27 tahun 1998, selanjutnya dilaksanakan oleh Menteri Keuangan melalui Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemrintah (UP3) sebagaimana diatur oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia No.17 tahun 2004, yang diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri Keuangan No.84/KMK.06/2004 tanggal 27 Pebruari 2004 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.179/KMK.017/2000 tentang Syarat, Tatacara dan Ketentuan Pelaksanaan Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum. Program Penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Terhadap Pembayaran Bank Umum untuk periode 1 Juli sampai 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3, Pemerintah telah membentuk Lembaga Independen yaitu Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No.3 (Perppu No. 3/2008) tanggal 13 Oktober 2008, LPS dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Saat ini Bank adalah peserta dari program tersebut. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,25% pada tanggal 31 Desember 2013 (31 Desember 2012: 5,50%). Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah mengesahkan Perppu No.3/2008 menjadi Undang-Undang.
103
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN a.
Pada tanggal 30 Desember 2013, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasional antara Satuan Kerja Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Dalam Rangka Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera, yang merupakan tindaklanjut atas Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No.14/sk.9/hk.02.04/12/2013 dan N0.55/BNTT/XII/2013 tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Dalam Rangka Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera. Perjanjian ini ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.
b.
Pada tanggal 13 Desember 2013, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur tentang Kas Titipan di Atambua. Bank ditunjuk sebagai Pengelola Kas Titipan Guna memenuhi kebutuhan kas bank dan bank-bank peserta Kas Titipan dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat di Atambua. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun oleh kedua belah pihak selama diperlukan.
c.
Pada tanggal 29 Nopember 2013, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT PLN (Persero) tentang Penerimaan Pembayaran Tagihan Listrik dan Tagihan Serta Pembayaran Lainnya Secara Terpusat. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang atau diakhiri sebelum habis jangka waktunya atas kesepakatan para pihak.
d.
Pada tanggal 4 Juli 2013, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur tentang Kas Titipan di Maumere. Bank ditunjuk sebagai Pengelola Kas Titipan Guna memenuhi kebutuhan kas bank dan bank-bank peserta Kas Titipan dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat di daerah Flores. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun oleh kedua belah pihak selama diperlukan.
e.
Pada tanggal 28 Juni 2013, Bank telah menandatangani Perjanjian Jasa Pelayanan Perbankan Sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi Dalam Rangka Pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) Penerimaan dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 dan berakhir 6 (enam) bulan setelah Sistem Penerimaan Negara menggunakan Surat Setoran Elektronik (billing system) dioperasikan secara penuh atau selambatlambatnya tanggal 30 Juni 2015.
f.
Pada tanggal 31 Mei 2013, Bank telah menandatangani adendum II Perjanjian Kerjasama dengan PT Collega Inti Pratama tentang Penyediaan Jasa Outsourcing Conventional Core Banking System, Switching, Risk Management, Data Warehouse dan Management Information System/Executive Information System dan Loan Origination System. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 31 Mei 2013 sampai dengan 31 Mei 2018 dan dapat diperpanjang atau diakhiri atas kesepakatan para pihak.
g.
Pada tanggal 19 April 2013, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Asuransi Jasaraharja Putera tentang Kerjsama Penutupan Asuransi Umum, Surety Bond, Penerbitan Jaminan Back to Back dan Asuransi Terhadap Agunan Nasabah PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani sampai dengan dikehendaki oleh salah satu pihak untuk diakhiri.
h.
Pada tanggal 7 Agustus 2012, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT PLN (Persero) tentang Pemberian Kredit Sebagai Deposit Layanan Lampu Sehen (Super Extra Hemat Energi). Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan dapat diperpanjang atau diakhiri sebelum habis jangka waktunya atas kesepakatan para pihak.
i.
Pada tanggal 26 Juni 2012, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Jamsostek (Persero) tentang Kerjasama Operasional Service Point Pendaftaran Kepesertaan Jasa Konstruksi dan Penerimaan Dokumen Pengajuan.
104
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
Pada tanggal 26 Maret 2012, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Proteksi Antar Nusa tentang Jasa Konsultan dan Pialang Asuransi Penanganan Program Asuransi/Penjaminan Kredit, Agunan Kredit dan Aset Bank. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang atau diakhiri sebelum habis jangka waktunya atas kesepakatan para pihak.
k.
Pada tanggal 5 Maret 2012, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Asuransi Kredit Indonesia tentang Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. Persentase penjaminan 70% 80%, dengan jangka waktu penjaminan KUR sama dengan jangka waktu KUR.
l.
Pada tanggal 5 Maret 2012, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia tentang Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Persentase penjaminan 70% - 80%, dengan jangka waktu penjaminan KUR sama dengan jangka waktu KUR.
m. Pada tanggal 14 Pebruari 2012, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) tentang Penutupan Asuransi Kerugian dengan nilai pertanggungan untuk proyek sebesar nilai kontrak dan untuk non proyek sebesar nilai perolehan baru. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. n.
Pada tanggal 7 Pebruari 2012, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Pemerintah Kota Kupang tentang Pembayaran Gaji (payroll ) Pegawai Negeri Sipil Lingkup Pemerintahan Kota Kupang. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
o.
Pada tanggal 29 Nopember 2011, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 tentang Penjaminan Garansi Bank. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 29 Nopember 2011 sampai dengan 29 Nopember 2014 dan dapat diperpanjang atau diakhiri sebelum habis jangka waktunya atas kesepakatan para pihak.
p.
Pada tanggal 7 Pebruari 2011, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur tentang Penerimaan Pembayaran Tagihan Penggunaan Lampu Penerangan Sehen (Super Ekstra Hemat Energi) Mandiri dengan System Autodebet . Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak.
q.
Pada tanggal 10 Maret 2010, Bank telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Tim Pembina Samsat Provinsi Nusa Tenggara Timur tentang Pelayanan Pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) setiap tahun, Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum (IWKBU), Biaya Administrasi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (Biaya Administrasi TNKB), Retribusi Penggantian Biaya Administrasi (RPBA), Sumbangan Pihak Ketiga (SP3) pada kantor bersama Samsat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 10 Maret 2010 sampai dengan adanya pemberitahuan untuk mengakhiri perjanjian atas kesepakatan para pihak dengan pemberitahuan tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal-tanggal pengakhiran yang dikehendaki.
r.
Pada tanggal 16 Juni 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Asuransi Parolamas tentang Back to Back Guarantee. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat diakhiri secara sepihak dengan cara memberitahukan secara tertulis 3 (tiga) bulan sebelumnya kepada pihak lainnya.
41. MASALAH HUKUM Bank menghadapi perkara pidana penipuan, pemalsuan dan kejahatan perbankan yang melibatkan oknum pegawai Bank dan oknum pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada. Hingga tanggal laporan keuangan ini, proses penyidikan oleh Polres Ngada Bajawa dan Kejaksaan Negeri Bajawa masih berlangsung sehingga belum dapat ditentukan jumlah kerugian yang mungkin timbul.
105
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.23 tanggal 7 Oktober 2013 diputuskan susunan pengurus untuk periode 2013 - 2017 adalah mengangkat kembali keempat Direktur yang ada dengan menambah 1 (satu) orang calon Direktur yaitu Yoseph Siga, S.E., sehingga jumlah Direktur menjadi 5 (lima) orang serta menyetujui calon Komisaris Independen yaitu Franky Amalo, S.H. menggantikan Komisaris Independen sebelumnya yaitu Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph.D. Dengan memperhatikan hasil fit and proper test calon anggota Komisaris dan Direksi yang baru sesuai dengan surat dari Bank Indonesia Kupang No.15/9/DPKP/Kpa tanggal 24 Desember 2013 dan Surat Gubernur Bank Indonesia masing-masing No.15/151/GBI/DPIP/Rahasia, No.15/152/GBI/DPIP/Rahasia dan No.15/153/GBI/DPIP/Rahasia seluruhnya bertanggal
30 Desember 2013, maka
melalui Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.76 tanggal 23 Januari 2014 diputuskan susunan Dewan Komisaris dan Direksi untuk sementara sampai dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: Fransiskus Salem, S.H., M.Si. : Petrus Elias Jemadu, S.H., M.Hum.
Direksi Direktur Utama Direktur Umum Direktur Pemasaran Dana (merangkap Direktur Pemasaran Kredit) Direktur Kepatuhan
: Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo, S.E. : Adrianus Ceme, S.E. : Eduardus Bria Seran, S.E. : Tomy Jeferson Ndolu
43. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2012, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2013. Sebelum
2012
Reklasifikasi
reklasifikasi
Laporan posisi keuangan Liabilitas Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
106
Setelah reklasifikasi
-
3.911.607.151
3.911.607.151
80.223.570.977
(3.911.607.151)
76.311.963.826