1
Taking The Next Step Bank Resona Perdania (Bank) telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1958. Dengan pengalaman selama lebih dari 50 tahun di industri perbankan Indonesia, Bank tetap menunjukkan eksistensinya sebagai Bank yang dipercaya oleh para nasabah. Di tahun 2014, banyak hal-hal baru yang dilakukan oleh Bank untuk menuju ke arah yang lebih baik. Di antaranya adalah dengan melakukan relokasi Kantor Pusat untuk sementara waktu dengan tujuan Bank memiliki gedung yang lebih representatif, melakukan penggantian anggota pengurus dan pejabat eksekutif Bank untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik yang dihasilkan dari sinergi kerja, kapabilitas dan pengalaman dari para pengurus dan pejabat eksekutif yang baru serta melakukan pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di kawasan industri Deltamas dan Suryacipta untuk lebih mendekatkan Bank dengan para nasabah. Pembaharuan tersebut diharapkan akan membawa semangat yang baru bagi seluruh karyawan untuk menghadapi tantangan di masa mendatang agar Bank dapat terus maju dan menjadi Bank yang paling dapat diandalkan di Indonesia, sesuai dengan Visi dan Misi Bank. Mengambil langkah selanjutnya dalam mewujudkan misinya, Bank berkomitmen untuk terus memaksimalkan potensi diri, menjaga hubungan dengan para nasabah dan membantu memberikan solusi yang terbaik sehingga tetap menjadi bank yang unggul dan dapat diandalkan sesuai dengan slogannya sebagai “Your Real Partner”. Bank Resona Perdania (the Bank) has operated in Indonesia since 1958. With more than 50 years of experience in Indonesian banking Industry, the Bank still shows its existence as a trusted Bank. In 2014, the Bank has taken some initiatives to bring the company towards a better direction. Among them are to temporarily relocate Head Office so that the Bank has a more representative building, change management and executive officers of the Bank to improve the good corporate governance by work synergy, capability and experiences from new management and executive officers as well as open 2 (two) Sub-Branch Offices in the industrial area Deltamas and Suryacipta to better engage with the Bank’s customers. These changes are expected to bring new vigor to all employees to face future challenges that enable the Bank to propel forward and to be the most reliable Bank in Indonesia, in accordance with the Bank’s Vision and Mission. Taking the next step to achieve its mission, the Bank remains committed to maximize its potential, maintain the relationship with customers, and help to deliver the best solution which makes it a leading and reliable bank in accordance with its slogan as “Your Real Partner”.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
2
Visi dan Misi Vision and Mission
Visi Vision
Misi Mission
Menjadi Bank yang paling dapat diandalkan di Indonesia untuk perusahaan-perusahaan Jepang dan lokal dengan menyediakan kualitas layanan keuangan terbaik. To be the most reliable Bank in Indonesia for Japanese and local companies by providing the best quality financial services.
“Menciptakan” pertumbuhan yang berkesinambungan dengan nilai-nilai perusahaan yang berkualitas tinggi. “Create” sustainable growth with high quality corporate values. “Berkontribusi” terhadap pembangunan ekonomi Indonesia dengan kualitas produk dan layanan keuangan terbaik. “Contribute” toward Indonesia’s economic development through the best quality financial product and services.
“Berkomitmen” untuk memberikan solusi yang berkualitas tinggi dan menyeluruh dalam layanan keuangan. “Commit” to deliver high quality and comprehensive solution in financial services.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
3
Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Values
Credible Dapat menunjukan kompetensi sebagai Bank terpercaya Able to show competency as a trusted Bank
Accurate Bekerja dengan tepat untuk meminimalisir risiko Working precisely to minimize risk
Responsible Melakukan pekerjaan dengan profesional Conducting task in professional manner
Enterprising Melayani dengan sungguh-sungguh dan tekun Servicing with vigor and diligence
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
4
Pertumbuhan kredit Bank di tahun 2014 meningkat 8,13% dari tahun sebelumnya menjadi Rp10,42 triliun. The Bank’s loan growth in 2014 increased by 8.13% compared to the previous year to Rp10.42 trillion. PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
01.
Sekilas Kinerja 2014 Performance Highlights 2014
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
5
6
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Konsolidasi (dalam jutaan Rupiah)
NERACA
Consolidated (in million Rupiah)
2014
2013
2012
BALANCE SHEET
Kas dan Giro pada Bank Indonesia
895,662
899,757
690,746
Cash and Current Account with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain - Bersih
772,678
858,995
573,800
Current Account with Other Banks - Net
Kredit - Bersih
10,419,820
9,636,098
8,154,198
Loan - Net
Total Aktiva
15,128,606
14,118,461
11,970,849
Total Asset
Simpanan
6,543,141
6,780,424
5,433,416
Deposits
Pinjaman yang Diterima Total Kewajiban Ekuitas
5,144,187
3,835,012
2,654,946
Borrowings
12,659,225
11,756,697
10,056,033
Total Liabilities
2,469,380
2,361,765
1,914,817
Equity
LABA RUGI
PROFIT LOSS
Pendapatan Bunga - Bersih
536,052
464,879
406,947
Interest Revenues - Net
Laba Operasional
284,518
332,670
367,542
Income from Operations
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
279,410
602,180
370,126
Income Before Tax Expense
Laba Bersih
207,936
516,973
277,160
Net Income
60,271
149,847
97,249
Basic Earnings Per Share (full amount)
Laba per Saham Dasar (Rupiah Penuh) Non Konsolidasi (%)
RASIO KEUANGAN
Non-Consolidated (%)
2014
2013
2012
BALANCE SHEET
PERMODALAN Rasio Kecukupan Modal
CAPITAL 17.22
17.96
17.01
PROFITABILITAS
Capital Adequacy Ratio (CAR) PROFITABILITY
Rasio Laba terhadap Aktiva (ROA)
1.94
4.88
3.40
Rasio Laba terhadap Modal (ROE)
9.53
27.11
18.39
Return on Equity (ROE)
Rasio Selisih Bunga Bersih (NIM)
4.00
3.91
3.90
Net Interest Margin (NIM)
76.55
72.19
59.79
Operating Expense to Operating Income
162.53
142.24
151.60
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Rasio Kredit Bermasalah – Kotor
2.85
1.22
1.74
Non Performing Loan - Gross
Rasio Kredit Bermasalah – Bersih
1.29
0.54
0.86
Non Performing Loan - Net
Rasio Aset Produktif Bermasalah dan Aset NonProduktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non-Produktif
1.59
0.73
1.12
Non Performing Earning Asset and Non Performing Non Earning Asset to Total Earning Asset and Non Earning Asset
Rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan terhadap Total Aset Produktif
1.28
0.58
1.02
Impairment of Financial Asset to Total Earning Asset
Rasio Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif
2.15
0.92
1.47
Non Performing Earning Asset to Total Earning Asset
Posisi Devisa Neto (PDN)
0.30
3.63
0.81
Net Open Position
Rasio Giro Wajib Minimum Rupiah
8.98
8.69
8.37
Rupiah Minimum Reserves Requirements
Rasio Giro Wajib Minimum Valuta Asing
8.30
8.27
8.83
Foreign Currency Minimum Reserves Requirements
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Return on Assets (ROA)
Operasional (BOPO) LIKUIDITAS Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)
LIQUIDITY
AKTIVA PRODUKTIF
EARNING ASSETS
KEPATUHAN
COMPLIANCE
Rasio Persentase Pelanggaran BMPK:
Legal Lending Limit Violation Percentage
a. Pihak Terkait
-
-
-
a. Related Party
b. Pihak Tidak Terkait
-
-
12.10*)
b. Non Related Party
a. Pihak Terkait
-
-
-
a. Related Party
b. Pihak Tidak Terkait
-
-
-
b. Non Related Party
Rasio Persentase Pelampauan BMPK:
Legal Lending Limit Exceeding Percentage
*) Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 15/2/DPB2/PB2-7/Rahasia tanggal 18 Oktober 2013, kami sajikan kembali untuk Rasio pelanggaran BMPK untuk pihak tidak terkait posisi Desember 2012 dari sebelumnya 0% menjadi 12,10% yang disebabkan oleh ketergantungan keuangan Debitur dari debitur lain yang terjadi pasca penarikan, pelanggaran tersebut telah diselesaikan pada bulan Maret 2013. *) Based on Bank Indonesia letter No. 15/2/DPB2/PB2-7/Rahasia dated October 18, 2013, we represented for Ratio of Legal Lending Limit violation for non related parties as of December 2012 from formerly 0% become 12.10% that caused by independency of Debtor financing from other debtor that occurred on withdrawal term. The violation already completely handled in March 2013.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
7
Konsolidasi Consolidated
Loan Portfolio
Income Contribution
Deposit Portfolio
Others Construction
Fee and Comm-Net
5.59%
6.17%
Deposit
Manufacturing
48.82%
49.94%
Business Service
Current Account
51.18%
9.95%
FX Income-Net
3.69%
10.64%
Interest Income-Net
85.67%
Finance & Insurance
12.70%
48.82% Wholesales Trading
15.65%
Loan - Net
Equity
in million Rupiah
in million Rupiah
10,419,820
Net Income
2,361,765
9,636,098
in million Rupiah
2,469,380
516,973
1,914,817
8,154,198
277,160 207,936
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2012
2014
2013
Non Konsolidasi Non-Consolidated
ROA
ROE
6.00
30.00
4.88
5.00
15.00
2.00
1.94 2012
2013
2014
1.00
17.60
0.80
17.40
18.39
17.20
17.22
17.00
9.53
5.00
16.80
17.01
2013
2014
16.40
0.86
0.60 0.40
0.54
0.20
16.60 2012
1.29
1.20
17.80
10.00
1.00
1.40
17.96
18.00
20.00
3.40
NPL-Net
18.20
27.11
25.00
4.00 3.00
CAR
2012
2013
2014
2012
2013
JENIS
PEMERINGKAT
PERINGKAT
TYPE
RATING AGENCY
RATING
PERIOD
MTN IV
PEFINDO
id. AA- (Stable)
3 Nov 2014 - 1 Nov 2015
MTN V
PEFINDO
id. AA- (Stable)
3 Nov 2014 - 1 Nov 2015
Corporate Rating
PEFINDO
id. AA- (Stable)
3 Nov 2014 - 1 Nov 2015
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
PERIODE
2014
8
Kinerja Bank di tahun 2014 secara umum baik dan tetap sejalan dengan visi, misi, strategi dan rencana jangka menengahpanjang. The Bank’s performance in 2014 was generally good and in line with the its vision, mission, strategy and middle-long term plan. PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
02.
Laporan Manajemen Management Report
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
9
Didi Nurulhuda Presiden Komisaris, Independen President Commissioner, Independent
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
11
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Dewan Komisaris berpendapat bahwa strategi pengelolaan likuiditas yang diterapkan Direksi sudah tepat karena telah berhasil menjaga dan memelihara stabilitas likuiditas Bank dengan aman dan baik. Board of Commissioners concluded that the liquidity management strategy applied by the Board of Directors is appropriate since it has successfully maintained the Bank’s liquidity stability well. Para pemangku kepentingan dan pemegang saham yang terhormat,
Dear valued stakeholders and shareholders,
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-Nya sehingga PT Bank Resona Perdania (Bank) dapat mewujudkan kinerja yang baik di tahun 2014. Kami selaku Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak yang memungkinkan pelaksanaan seluruh tugas dan tanggung jawab pengawasan kami atas pengelolaan Bank sepanjang tahun 2014.
Praise to God Almighty for His grace and blessings so PT Bank Resona Perdania (the Bank) can achieve good performance in 2014. On behalf of the Board of Commissioners, we also would like to thank for all supports which help us to fulfill all of our duties and responsibilities on performance the Bank’s management throughout 2014.
Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia
Overview of Global and Indonesia Economy
Di tahun 2014, dinamika perekonomian global masih diwarnai berbagai sentimen negatif akibat pelemahan aktivitas ekonomi yang terjadi secara merata di negara-negara maju maupun berkembang di kawasan Eropa dan Asia.
In 2014, global economy dynamic still suffered from various negative sentiments due to the slowdown of economic activities which occurred evenly across both advanced countries and emerging countries in Europe and Asia.
Pertumbuhan ekonomi nasional mengalami perlambatan sehingga mempengaruhi pertumbuhan kredit perbankan yang hanya berkisar 13,39% pada akhir tahun 2014. Di samping itu, melambatnya perekonomian tersebut juga turut memacu laju peningkatan risiko kredit bermasalah dan berlanjutnya pengetatan likuiditas perbankan nasional yang digambarkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan berkisar 83,73% pada tahun 2014.
The national economy growth was slowing down and affecting the banking loan growth at approximately 13.39% by the end of 2014. In addition, economic downturn also led to higher level of nonperforming loan and continued tight control of the national banking liquidity that was described by Loan to Deposit Ratio (LDR) of banking around 83.73% in 2014.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
12
Ketidakseimbangan antara meningkatnya kredit yang disalurkan dan pertumbuhan dana pihak ketiga juga mengakibatkan likuiditas perbankan semakin ketat dan terjadinya persaingan suku bunga deposito yang semakin meningkat, terutama di bank kelas menengah dan kecil.
Imbalance between the increasing loan disbursement and the third party fund growth also led to stringent bank liquidity and rising deposit interest rate competition with other banks especially middle to small class banks.
Sejalan dengan kinerja industri perbankan nasional, kinerja Bank juga mengindikasikan penurunan namun aset Bank tetap tumbuh sebesar 7,15%.
In line with the national banking performance, the Bank’s performance indicated decline but the Bank’s assets still grew by 7.15%.
Penilaian Atas Kinerja Direksi
Assessment of Board of Directors’ Performance
Secara umum, Dewan Komisaris menilai pencapaian rencana bisnis Bank pada tahun 2014 yang meliputi total aset, kredit, dana pihak ketiga, pinjaman yang diterima, dan surat berharga yang diterbitkan dapat dicapai dengan baik. Satu-satunya indikator yang menunjukkan pencapaian kurang maksimal adalah rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/ NPL). Rasio NPL gross Bank pada tahun 2014 sebesar 2,85% yang mengalami kenaikan cukup berarti dibandingkan tahun 2013 sebesar 1,22%, namun demikian, pencapaian tersebut masih lebih baik dibanding rata-rata NPL bank nasional yang berada di kisaran 3,42%.
In general, the Board of Commissioners assess that the Bank’s business plan achievement in 2014 which consists of total asset, loan, third party fund, borrowing, and securities issued can be achieved well. The only paramater that demonstrated a less optimal achievement is Non-Performing Loan (NPL) ratio. The Bank’s NPL gross level in 2014 is 2.85% which rose significantly enough compared to 2013 at 1.22%, however, this achievement was still better than the average national bank NPL achievement at approximately 3.42%.
Meskipun demikian, Dewan Komisaris memandang kinerja Bank secara umum baik dan sejalan dengan visi, misi, strategi dan rencana jangka menengah–panjang.
Despite the fact, the Board of Commissioners deems that the Bank’s performance was generally good and in line with the its vision, mission, strategy and middle-long term plan.
Terkait fungsi pengawasan atas pengelolaan Bank oleh Direksi selama tahun 2014, Dewan Komisaris mengapresiasi strategi yang sangat realistis yang ditetapkan Direksi untuk menghadapi berbagai tantangan yang muncul sepanjang tahun 2014. Secara khusus, Dewan Komisaris berpendapat bahwa strategi pengelolaan likuiditas yang diterapkan Direksi sudah tepat karena telah berhasil menjaga dan memelihara stabilitas likuiditas Bank dengan aman dan baik dengan biaya yang wajar. Untuk memitigasi gangguan pada likuiditas Bank akibat kompetisi yang semakin ketat dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank mendiversifikasikan sumber pendanaan dari pinjaman bilateral dengan bank lain. Langkah tersebut juga diambil terutama dengan mempertimbangkan bahwa tren kenaikan suku bunga simpanan akan terus berlanjut dan Bank tidak akan pernah memberikan suku bunga di luar batas kewajaran.
In regard to the monitoring function on the Bank’s management by the Board of Directors in 2014, the Board of Commissioners appreciate the highly realistic strategies set by the Board of Directors to overcome diverse challenges throughout 2014. In particular, the Board of Commissioners concluded that the liquidity management strategy applied by the Board of Directors is accomplished since it has successfully maintained the Bank’s liquidity stability well with fair expense. To mitigate any disruption on the Bank’s liquidity due to the more competitive competition to acquire Third Party Fund (DPK), the Bank diversifies the funding sources from bilateral loan to other banks. The measure is also taken especially considering that trends of deposit interest rate will continue and the Bank will not offer unrealistic interest rate.
Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Commitment towards Good Corporate Governance
Sehubungan dengan aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance atau GCG), Dewan Komisaris memberikan dukungan penuh pada Bank untuk meningkatkan pelaksanaan penerapan prinsip-prinsip GCG di seluruh unit dan fungsi kerja di dalam organisasi secara berkesinambungan. Bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas dalam struktur dan proses GCG tersebut antara lain tercermin dalam perubahan susunan anggota Dewan Komisaris untuk meningkatkan sinergi kerja Dewan Komisaris dan pembaharuan anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dari pihak independen serta pergantian anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dari perwakilan pegawai pada bulan Desember 2014.
In relation with of Good Corporate Governance (GCG) aspect, the Board of Commissioners fully supports the Bank to continuously improve the implementation of GCG principles across all work units and functions within the organization. The support on improvement of GCG’s structure and process quality is reflected in the change of the Board of Commissioners members to enhance synergy among the Board of Commissioners and renewal of Audit Committee and Risk Monitoring Committee’s members from independent parties as well as members of Remuneration and Nomination Committee from employee representative in December 2014.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
13
03
01
01
Didi NurulHuda Presiden Komisaris, Independen President Commissioner, Independent
02
Abdul Haris Hartanto Komisaris, Independen Commissioner, Independent
03
Tang peng wah Komisaris, Non-Independen Commissioner, Non-Independent
02
Pada tahun 2014, terjadi penambahan dan penggantian satu anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Diharapkan dengan demikian, masing-masing komite tersebut dapat mencapai kinerja yang lebih baik seiring dengan hubungan yang lebih sinergis, kapabilitas pengetahuan dan pengalaman yang lebih memadai.
In 2014, there had been an addition and change of one member of Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee. Hopefully with the changes, each committee will be able to reach better performance from the further synergy and heightened experience and expertise.
Di samping itu, Bank juga telah melakukan sejumlah upaya perbaikan proses kerja dalam rangka meningkatkan kinerja komitekomite yang berada di bawah Dewan Komisaris, antara lain dengan memperdalam dan memperluas pelaksanaan pemantauan dan analisis, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas, melakukan self-assessment terhadap pelaksanaan penerapan GCG masing-masing komite, dan melakukan self-assessment terhadap kinerja masing-masing individu.
In addition, the Bank has also made some concerted efforts to elevate the performance of the committees under the Board of Commissioners. Among them are to deepen and expand monitoring and analysis, enhance accountability and transparency of duties implementation, conduct self-assessment on GCG implementation of each committee, and conduct self-assessment on each individual’s performance.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan informasi terkait perubahan komposisi Dewan Komisaris. Perubahan atas komposisi Dewan Komisaris ini dilakukan karena Bapak Atsushi Tahara yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Non-Independen diangkat menjadi Presiden Direktur dan Bapak Tang Peng Wah menggantikan Bapak Cheng Shui Hee-Gary sebagai Komisaris Non-Independen.
On this occasion, we also would like to share information on the change in Board of Commissioners composition. The change of the Board of Commissioners took place because Mr. Atsushi Tahara who previously served as Non-Independent Commissioner is appointed as President Director and Mr. Tang Peng Wah replaced Mr. Cheng Shui Hee-Gary as Non-Independent Commissioner.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
14
Posisi Komisaris Non Independen yang ditinggalkan oleh Bapak Atsushi Tahara akan digantikan oleh Komisaris yang baru, namun sedang dalam proses persetujuan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, kami juga sedang mempersiapkan proses pergantian salah satu Komisaris Independen.
Position of Non Independent Commissioner which has been left by Mr. Atsushi Tahara will be replaced with the new Commissioner, but still in the process of approval by Indonesia Financial Services Authority. In addition, we also preparing for the replacement process of one of Independent Commissioners.
Dengan perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris tersebut, Bank berharap dapat meningkatkan keberagaman dalam aspek komposisi pengetahuan dan pengalaman di antara anggota Dewan Komisaris yang pada akhirnya membawa dampak positif pada kinerja dan pencapaian Bank di tahun-tahun mendatang.
With the changes in the Board of Commissioners composition, the Bank expects that it will be able to increase diversity of expertise and experience composition among the Board of Commissioners which eventually bring positive impact on the Bank’s performance and achievement in the future years.
Prospek 2015
2015 Prospect
Ketidakpastian pertumbuhan ekonomi masih akan menjadi tantangan bagi perkembangan perekonomian global. Sementara itu, kondisi ekonomi di dalam negeri diprediksi akan tumbuh lebih sehat dan stabil.
Uncertain economic growth will remain the challenges for the global economy. In the meantime, the national economic situation is estimated to grow healthier and more stable.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional berada pada kisaran 5,4%-5,8% di tahun 2015. Keyakinan tersebut didasarkan pada lebih besarnya ruang fiskal di tahun 2015 seiring upaya pemerintah mendorong ekspor dalam rangka perbaikan neraca pembayaran nasional. Lebih lanjut, rangkaian kebijakan pemerintah dan otoritas perbankan juga telah diarahkan untuk meningkatkan laju pertumbuhan kredit dan dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Bank Indonesia forecasts that the national economic growth will reach approximately 5.4%-5.8% in 2015. The belief is founded upon the more extensive fiscal room in 2015 along with the government’s attempt to drive export so as to improve national balance of payment. Moreover, series of government and regulators have been directed to improve loan growth in anticipation of ASEAN Economic Community (AEC).
Atas wacana tersebut, Bank telah melakukan beragam langkah persiapan dan pembenahan aspek operasionalnya yaitu dengan memperkuat susunan pengurus, meningkatkan kualitas SDM, mengembangkan sistem informasi teknologi yang lebih mutakhir, dan memperkuat permodalan.
Responding to the plan, the Bank has taken a series of preparation and improvement on its operational aspects by strengthening management composition, enhancing manpower quality, advancing technology information system, and developing stronger capital.
Bank juga akan tetap memperhatikan keselarasan proyeksi keuangan dan rencana aktivitas pendukung dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2015-2017 yang telah disusun dengan kemampuan yang dimiliki dan peluang yang ada agar dapat memenuhi ketentuan otoritas pengawas serta mengakomodasi ekspektasi stakeholder lainnya.
Bank will continue to pay attention to the conformity between the financial projection and supporting activities plan in its Business Plan year 2015-2017 which have been prepared with the capabilities and existing opportunities so as to comply with regulator provision and accomodate expectation of other stakeholders.
Di tengah optimisme perbaikan pertumbuhan ekonomi dan perbankan nasional tahun 2015, Bank akan terus berupaya mempertajam keunggulannya agar memiliki daya saing yang semakin tinggi dalam menghadapi kompetisi peer group yang semakin ketat. Oleh karena itu, Bank berkomitmen untuk senantiasa melakukan perbaikan internal dan menyusun langkah strategis dan rencana bisnis yang sesuai dengan perkembangan eksternal di industri perbankan.
Amid the optimism of improved economic growth and national banking in 2015, the Bank will constantly sharpen its competitive edges so as to build higher competitiveness in facing the increasingly fierce peer group competition. Therefore, the Bank is committed to always make internal improvement and formulate strategic measures and business plan which are in line with external developments in the banking industry.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
15
Apresiasi Kami
Our Appreciation
Atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Direksi, segenap Manajemen dan seluruh karyawan yang telah menunjukkan kesungguhan, kerja keras, dan dedikasi sehingga Bank dapat mewujudkan kinerja yang menggembirakan.
On behalf of Board of Commissioners, we would like to give appreciation and thank the Board of Directors, entire Management, and all employees which have shown sincerity, hard work, and dedication so the Bank can achieve higher performance.
Kami juga menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemegang saham, otoritas perbankan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan besar terhadap tumbuh kembang Bank Resona Perdania di Indonesia. Dengan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, kami percaya bahwa Bank Resona Perdania dapat terus melangkah maju menuju bank yang unggul, transparan, menguntungkan dan tetap setia menjadi “Your Real Partner” di masa yang akan datang.
Deepest appreciation also goes to all shareholders, banking authorities, and all stakeholders which have given their trust and great support to the growth of Bank Resona Perdania in Indonesia. With the commitment from all stakeholders, we believe that Bank Resona Perdania can propel forward into an excellent, transparent, profitable bank and remains loyal as “Your Real Partner” in the future.
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
Didi NurulHuda Presiden Komisaris, Independen President Commissioner, Independent
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
16
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
Didi NurulHuda Presiden Komisaris, Independen / President Commissioner, Independent Bapak Didi Nurulhuda lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia, pada tanggal 12 Juni 1952. Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Independen Bank Resona Perdania sejak tanggal 14 Juli 2008. Beliau lulus dari Akademi Bank Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1975 dan melanjutkan Pendidikan Ahli Keuangan dan Perbankan (kerja sama BI-LMFE UI) dari tahun 1981-1984. Beliau melanjutkan pendidikan di bidang Ekonomi di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, Indonesia dan berhasil meraih gelar Sarjana pada tahun 2004 dan gelar Pasca Sarjana pada tahun 2007. Sebelum menempati posisinya saat ini, Beliau bekerja di Bank Indonesia (BI) dan pernah ditempatkan di Kantor Representatif BI London, Inggris selama lima tahun. Jabatan terakhirnya di BI adalah sebagai Kepala Pengawasan Bank, Direktorat Pengawasan Bank 2. Mr. Didi Nurulhuda was born in Tasikmalaya, West Java, Indonesia, on June 12, 1952. He has served as Independent President Commissioner, of Bank Resona Perdania since July 14, 2008. He graduated from the Bank Indonesia Academy, Yogyakarta in 1975 and continued its study in Banking and Finance Course (conducted by Bank Indonesia in conjunction with the Institute of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia) in 1981-1984. He earned his Bachelor degree in Economics in Krisnadwipayana University, Jakarta, Indonesia in 2004 and Postgraduate degree in the same university in 2007. Prior to his current position, he worked at Bank Indonesia (BI) and was assigned at the BI Representative Office in London, UK, for five years. His latest position at BI was Chief Banking Supervision, Directorate of Banking Supervision 2.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
17
ABDuL hARiS hARTANTo Komisaris, Independen / Commissioner, Independent Bapak Abdul Haris Hartanto lahir di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia pada tanggal 6 Februari 1942. Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 23 Januari 2007. Sebelum menempati posisinya saat ini, Beliau menjabat sebagai Direktur Bank Resona Perdania sejak tahun 1998 hingga masa pensiunnya pada tahun 2005. Mr. Abdul Haris Hartanto was born in Cimahi, West Java, Indonesia, on February 6, 1942. He has served as the Independent Commissioner, since January 23, 2007. Prior to his current position, he served as a Director of Bank Resona Perdania since 1998 until his retirement in 2005.
Tang peng wah Komisaris, Non-Independen / Commissioner, Non-Independent Bapak Tang Peng Wah lahir di Singapura pada tanggal 20 Januari 1954. Beliau memperoleh gelar Diploma dari The Chartered Institute of Bankers, London, Inggris. Beliau juga memperoleh gelar MBA dari University of Hull di Hull, Inggris. Beliau menjabat sebagai Komisaris Non-Independen Bank Resona Perdania sejak tangal 10 November 2014. Mr. Tang Peng Wah was born in Singapore on January 20, 1954. He earned his Diploma from The Chartered Institute of Bankers, London, United Kingdom. He also earned MBA degree from University of Hull in Hull, United Kingdom. He has served as NonIndependent Commissioner, of Bank Resona Perdania since November 10, 2014.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
18
Atsushi Tahara Presiden Direktur President Director
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
19
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Seluruh karyawan telah menunjukKan semangat yang tinggi untuk memberikan hasil yang baik bagi Bank dan Bank tetap optimis untuk dapat meningkatkan pencapaian yang lebih baik di tahun mendatang. All employees have demonstrated a strong passion to deliver best outcomes for the Bank and the Bank keeps optimistic to attain better results in the future years. Pemegang saham yang terhormat,
Dear valued shareholders,
Tahun 2014 yang penuh dengan dinamika berhasil kita lalui dengan pencapaian yang baik. Kondisi perekonomian global yang diwarnai isu geopolitik di kawasan Eropa serta membaiknya perekonomian Amerika Serikat sedikit banyak telah mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Dari dalam negeri, isu-isu tersebut masih disertai dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di pertengahan tahun 2014.
Year 2014 presented many challenges yet we continued to make progress and turn in good results. The global economy condition which inflicted by geopolitical issues in Europe and the recovering of US economy have impacted Indonesia’s economy. In the country, the issues were further accentuated with the General Election (Pemilu) in the middle of year 2014.
Namun demikian, ketahanan industri perbankan nasional tetap kuat dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga, serta dukungan modal yang kuat. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR) perbankan nasional tercatat sebesar 19,57%, jauh di atas ketentuan minimum BI yakni 8%, sedangkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) tetap terjaga di kisaran 3%.
Despite the fact, the national banking industry remained resilient with credit, liquidity, and market risks keep in control as well as strong capital support. The Capital Adequacy Ratio (CAR) of national banking was registered at 19.57% or much higher beyond BI minimum requirement at 8%. On the other hand, Non-Performing Loan (NPL) ratio was keep maintained at approximately 3%.
Secara keseluruhan, faktor-faktor tersebut turut berperan dalam pencapaian kinerja Bank Resona Perdania (Bank) di tahun 2014 yang tergolong baik. Oleh karena itu, suatu kehormatan bagi saya atas nama Direksi untuk menyampaikan Laporan Tahunan Bank untuk tahun buku 2014.
Overall, these aspects also contributed to the good performance of Bank Resona Perdania (the Bank) in 2014. As such, it was an honor for me to deliver the Bank’s Annual Report for fiscal year 2014 on the behalf of the Board of Directors.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
20
01
atsushi tahara Presiden Direktur President Director
02
Shiro Saito Wakil Presiden Direktur Vice President Director
03
iding suherdi Direktur Director
03
01
02
Pencapaian di Tahun 2014
2014 Accomplishment
Tahun 2014 menjadi tahun penuh tantangan bagi industri perbankan, beberapa tantangan yang dihadapi oleh Bank untuk mewujudkan kinerja positif di tahun 2014 terutama berasal dari persaingan bisnis antar bank terutama dalam peer group yang semakin ketat akhir-akhir ini, yang disertai dengan kondisi nilai tukar Rupiah yang semakin melemah terhadap Dolar Amerika serta meningkatnya suku bunga BI.
Year 2014 being challenging for the banking industry, several challenges encountered the Bank to achieve good results in 2014 were mainly attributed to the business competition among the banks in the same peer group which has been increasingly tight recently, Rupiah depreciation value against US Dollar and also the increasing of BI rate.
Namun demikian, Bank tetap dapat meraih pencapaian yang cukup membanggakan terutama dengan meningkatnya pencapaian kredit yang diberikan di tahun 2014 mencapai Rp10,42 triliun, tumbuh sebesar 8,13% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp9,64 triliun. Selain itu, Bank membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp279,41 miliar dengan total pencapaian aset Bank menjadi sebesar Rp15,13 triliun atau tumbuh 7,15% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp14,12 triliun. Sedangkan dari sisi permodalan, Bank berhasil membukukan Rp2,14 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,98 triliun.
However, Bank was still able to make an encouraging achievement as particularly reflected in the increasing of disbursed loan in 2014, which was amounted by Rp10.42 trillion, grew by 8.13% compared to the previous year at Rp9.64 trillion. In addition, the Bank achieved profit before tax by Rp279.41 billion with total assets by Rp15.13 trillion or increase by 7.15% than the previous year at Rp14.12 trillion. As for equity, the Bank successfully posted Rp2.14 trillion or increased from the previous year at Rp1.98 trillion.
Secara keseluruhan, Bank sudah menunjukkan pertumbuhan ke arah yang tepat meskipun terdapat beberapa indikator pertumbuhan yang belum mencapai target yang ditetapkan. Namun demikian, seluruh karyawan telah menunjukkan semangat yang tinggi untuk memberikan hasil yang baik bagi Bank dan Bank tetap optimis untuk dapat meningkatkan pencapaian yang lebih baik di tahun mendatang.
In general, the Bank has denoted a positive growth though there were some growth indicators that fell behind the target. Nevertheless, all employees have demonstrated a strong passion to deliver best outcomes for the Bank and the Bank feels optimistic to attain better results in the future years.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
21
05
04
04
marie ito Direktur Director
05
Muhammad Akbar Direktur Director
06
masahiro ishii Direktur Director
06
Langkah Strategis
Strategic Measures
Untuk mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan di awal tahun, Bank telah menyusun beberapa kebijakan strategis. Salah satu kebijakan strategis utama adalah untuk meningkatkan jumlah saham dengan pembagian dividen saham pada bulan Juni 2014 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang menyepakati untuk meningkatkan setoran modal Bank menjadi Rp405 miliar.
In order to support the achievement of target set in the beginning of year, the Bank has taken some strategic measures. Among the main strategic measures is to increase the number of shares by stock dividend distribution on June 2014 through the Bank’s Annual General Meeting of Shareholders which agreed to increase the Bank’s paid-up capital become Rp405 billion.
Dari sisi operasional, Bank juga menjalankan kebijakan strategis, antara lain dengan meningkatkan fungsi-fungsi organisasi, kualitas sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi untuk mendukung perkembangan perusahaan. Selain itu, sejalan dengan visi dan misinya, Bank juga senantiasa fokus meningkatkan pelayanannya kepada nasabah, antara lain dengan menyediakan produk dan layanan keuangan terbaik dengan berorientasi pada kepuasan nasabah, serta membangun hubungan yang baik dengan nasabah. Dalam rangka mendekatkan diri dengan nasabah, dan meningkatkan kinerja perusahaan di tahun 2014, Bank merelokasi sementara kantor pusatnya ke lokasi baru di gedung Menara Mulia yang berada di Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta serta Bank telah membuka kantor cabang pembantu di 2 (dua) lokasi, yaitu di kawasan industri Deltamas dan kawasan industri Suryacipta.
In operational-side, the Bank has also implemented some strategic policies including enhancing organizational functions, human resources quality, and information technology system to support the Bank’s development. Similarly, in accordance with its vision and mission, the Bank has also continued to focus on refining its customer services by delivering the best financial product and services with utmost concern for customer satisfaction while build a good relationship with the customers. To build a closer relationship with its customers and also improve the Bank performance, in 2014 the Bank has temporarily relocated the head office to the new location, Menara Mulia building which located in Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta and also Bank has opened new sub-branch offices in 2 (two) location, that is Deltamas industrial area and Suryacipta industrial area.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
22
Implementasi GCG
GCG Implementation
Bank senantiasa memastikan bahwa segala aktivitasnya telah dijalankan sesuai dengan prinsip kehati-hatian dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta selalu berusaha untuk tetap konsisten menerapkan prinsip-prinsip GCG dan menjalankan komitmen yang telah dibuat dan disampaikan kepada otoritas. Penerapan GCG dikelompokkan dalam suatu governance system yang terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu: governance structure, governance process, dan governance outcome. Di tahun 2014 Bank telah berhasil memperbaiki nilai komposit kesehatan Bank menjadi peringkat “2”/ Baik dan Bank akan tetap menjaga peringkat kesehatan Bank pada peringkat tersebut.
The Bank consistently ensures that all business activities are conducted in accordance with prudential banking principle by adhering to the applicable law and always endeavors to consistently implement GCG principles and realize the commitment established and submitted to the authorities. The GCG implementation grouped in a governance system comprising of three aspects namely governance structure, governance process, and governance outcome. In 2014 Bank has success to improve the soundness composite rating to become rating “2”/ Good and the Bank will keep maintain the soundness rating at that level.
Di tahun 2014 terdapat perubahan pada susunan anggota Direksi Bank. Posisi Presiden Direktur yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Akihiro Miyamoto kini digantikan oleh Bapak Atsushi Tahara yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Non-Independen. Selain itu, posisi Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Jojo Prajoga digantikan sementara oleh Bapak Muhammad Akbar yang merangkap sebagai Direktur Risiko.
In 2014, there was a change in the Board of Directors’ composition. The position of President Director, which was previously held by Mr. Akihiro Miyamoto, is now held by Mr. Atsushi Tahara who has previously served as Non-Independent Commissioner. Apart from that, the Director in Charge for Compliance Function position, which was previously held by Mr. Jojo Prajoga, is temporarily held by Mr. Muhammad Akbar who also served as Risk Director.
Prospek 2015
2015 Prospect
Dibukanya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi peluang yang menarik bagi investor untuk datang ke Indonesia, dan hal ini juga akan membawa tantangan besar bagi Bank karena tentunya persaingan juga akan semakin ketat di industri perbankan.
The new chapter of ASEAN Economic Community will present huge opportunities for the investors to come to Indonesia and at the same time, great challenge for the Bank since the competition will obviously turn tighter in the banking industry.
Dengan mempertimbangkan pencapaian kinerja di tahun 2014 dan prospek usaha tahun 2015, pengembangan strategi bisnis Bank diarahkan agar siap untuk mendukung visi dan misi Bank, dan untuk menghadapi persaingan bisnis perbankan di tahun 2015.
Taking into account the achievement of performance in 2014 and business prospect in 2015, the Bank’s business strategy development is aimed to support the Bank’s vision and mission and to face banking business competition in 2015.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka Bank mengambil sejumlah langkah strategis pengembangan bisnis. Di antaranya adalah fokus pada pemberian kredit nasabah lokal yang memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan Jepang dan nasabah joint venture IndonesiaJepang, menjadikan Bank sebagai bank inti atau bank yang diutamakan oleh nasabah untuk melayani transaksi perbankannya, dan tetap konsisten untuk melaksanakan bisnis dengan baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab.
With reference to these things, the Bank has prepared several business development strategies. Among them are to focus on loan disbursement to local customers which have business relation with Japan company and Indonesia-Japan joint venture customers, to make the Bank as the primary bank or the first choice for the customers to do their banking transactions, and to constantly conducting business activities in a good, prudent, and responsible manner.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
23
Apresiasi Kami
Our Appreciation
Seluruh jajaran Direksi mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemegang saham, pemangku kepentingan, serta nasabah atas dukungan yang diberikan kepada Bank. Apresiasi mendalam khususnya juga ditujukan kepada Dewan Komisaris, pihak Manajemen, serta seluruh karyawan yang turut berkontribusi mendukung perjalanan Bank. Berbekal dukungan penuh dari seluruh pihak, kami yakin Bank Resona Perdania akan mampu meraih pertumbuhan signifikan dan mewujudkan keberhasilan di tahun-tahun mendatang.
We are the Board of Directors would like to express deep appreciation and gratitude to all shareholders, stakeholders, and customers for their supports to the Bank. Great appreciation especially goes to the Board of Commissioners, the Management, and all employees who have supported the Bank’s journey. With full support from all parties, we believe that Bank Resona Perdania will advance to higher growth and success in the years ahead.
Atas nama Direksi,
On behalf of the Board of Directors,
Atsushi Tahara Presiden Direktur President Director
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
24
Profil Direksi Profile of Board of Directors atsushi tahara Presiden Direktur / President Director Bapak Atsushi Tahara lahir di Tokyo, Jepang, pada tanggal 23 Oktober 1961. Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Resona Perdania sejak 5 September 2014, menggantikan Presiden Direktur sebelumnya yaitu Bapak Akihiro Miyamoto. Sebelum menjabat pada posisi ini, beliau menjabat sebagai Komisaris Non-Independen sejak 19 Desember 2012. Beliau merupakan lulusan dari Fakultas Bisnis dan Komersial di Keio University, Jepang. Beliau pernah menjabat sebagai Advisor, International Business Office, di Divisi Corporate Business Solution, Resona Bank, Ltd., Jepang selama satu tahun sebelum bergabung dengan Bank Resona Perdania. Mr. Atsushi Tahara was born in Tokyo, Japan on October 23, 1961. He has served as President Director of Bank Resona Perdania since September 5, 2014, to replace the previous President Director, Mr. Akihiro Miyamoto. Before taking on this position, he served as Non-Independent Commissioner, since December 19, 2012. He graduated from Business and Commercial Major in Keio University. Prior to his current position, he served as Advisor at International Business Office of the Corporate Business Solution Division of Resona Bank, Ltd. Japan for one year prior to joining Bank Resona Perdania.
Shiro Saito Wakil Presiden Direktur / Vice President Director Bapak Shiro Saito lahir di Kyoto, Jepang, pada tanggal 31 Maret 1966. Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak tanggal 15 Februari 2010. Sebelum menempati posisinya saat ini, Beliau menjabat sebagai General Manager for Risk Management untuk periode Januari 2009-Februari 2010. Beliau merupakan lulusan dari Osaka University of Foreign Studies, Jepang pada tahun 1989 dan pada tahun yang sama pula beliau bergabung dengan Resona Bank, Ltd., Jepang. Mr. Shiro Saito was born in Kyoto, Japan, on March 31, 1966. He has served as Vice President Director since February 15, 2010. Prior to his current position, he served as the General Manager for Risk Management from January 2009 to February 2010. He graduated from Osaka University of Foreign Studies in 1989 and at the same year he joined to Resona Bank, Ltd., Japan.
iding suherdi Direktur / Director Bapak Iding Suherdi lahir di Ciamis, Jawa Barat, Indonesia, pada tanggal 13 Agustus 1961. Beliau telah menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 15 Agustus 2005. Beliau sudah memiliki pengalaman luas dalam industri perbankan. Beliau merupakan lulusan dari Universitas Jember, Jawa Timur, Indonesia, dengan gelar Pasca Sarjana di bidang Manajemen Pemasaran pada tahun 2001. Mr. Iding Suherdi was born in Ciamis, West Java, Indonesia, on August 13, 1961. He has served as Director since August 15, 2005. He already has vast experience in banking industry. He graduated from Jember University, East Java, Indonesia, with a Postgraduate degree in Marketing Management in 2001.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
25
marie ito Direktur / Director Ibu Marie Ito lahir pada tanggal 23 Maret 1963 di Tokyo, Jepang. Beliau berhasil meraih gelar Bachelor di bidang Business Administration dari Chaminade University, Honolulu pada tahun 1985 dan meraih gelar Master di Bidang Business Administration dari Monash University, Melbourne pada tahun 2003. Pengalaman kerja beliau termasuk di Citibank NA, Indonesia sebelum bergabung dengan Bank Resona Perdania. Beliau saat ini bertanggung jawab sebagai Direktur yang membawahi Divisi Usaha, Sistem, dan Administrasi Kredit dan telah menjabat sebagai Direktur Bank Resona Perdania sejak tanggal 14 Juli 2008. Ms. Marie Ito was born on March 23, 1963 in Tokyo, Japan. She obtained her Bachelor’s degree in Business Administration from Chaminade University of Honolulu in 1985 and Master’s degree in Business Administration from Monash University, Melbourne in 2003. Her working experiences include Citibank NA, Indonesia before joining Bank Resona Perdania. She is currently responsible as Director of Operations, IT and Credit Administration, has been as Director of Bank Resona Perdania since July 14, 2008.
Muhammad Akbar Direktur / Director Bapak Muhammad Akbar lahir di Makassar, Indonesia, 8 Desember 1970. Beliau menjabat sebagai Direktur sejak 29 Agustus 2012 serta merangkap sebagai Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan sejak 16 Juli 2014 terkait dengan pengunduran diri Direktur sebelumnya yaitu Bapak Jojo Prajoga. Beliau meraih gelar Pasca Sarjana dengan disiplin ilmu Manajemen Keuangan dari Universitas Muhammadiyah, Jakarta tahun 2009. Sementara gelar Sarjana berhasil diraih pada tahun 1989 dari Universitas Hasanuddin, Makassar, dengan disiplin Ilmu dan Teknologi Kelautan. Mr. Muhammad Akbar was born in Makassar, Indonesia on December 8, 1970. He has served as Director since August 29, 2012 and hold concurrent position as Director in Charge for Compliance Function since July 16, 2014 related with the resignation the previous Director, Mr. Jojo Prajoga. He earned his Master’s degree in Finance Management from Muhammadiyah University of Jakarta in 2009, and his Bachelor’s degree in Marine Science and Technology in 1989 from Hasanuddin University, Makassar.
masahiro ishii Direktur / Director Bapak Masahiro Ishii, lahir di Jepang, 25 September 1971. Beliau menjabat sebagai Direktur PT Bank Resona Perdania sejak 9 Oktober 2012. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai General Manager Business Development Division dan beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Resona Indonesia Finance hingga bulan Oktober 2011. Beliau merupakan lulusan Ritsumeiken University, Jepang, dengan disiplin ilmu Hukum. Mr. Masahiro Ishii was born in Japan on September 25, 1971. He has served as Director PT Bank Resona Perdania since October 9, 2012. Prior to his current position, he took the post as General Manager of Business Development Division and President Director of PT Resona Indonesia Finance until October 2011. He graduated from Ritsumeikan University, Japan majoring in Law.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
03.
Profil Bank Bank Profile
Menjadi bank yang paling dapat diandalkan bagi perusahaan Jepang dan Indonesia yang mengedepankan kepentingan nasabah, Bank Resona Perdania senantiasa hadir untuk mendukung kesiapan nasabah dalam menghadapi tantangan industri yang semakin agresif. In order to be the most reliable Bank for Japanese and Indonesian companies, Bank Resona Perdania is always ready to fulfill the customers’ need in the increasingly aggressive and competitive industry.
28
Sekilas Perusahaan Company at a Glance Perjalanan panjang PT Bank Resona Perdania (Bank) selama 56 tahun diawali pada tahun 1958 pada saat Bank masih bernama Bank Perdania. Sejak berdiri, Bank tetap fokus dalam mempertahankan tujuan utama yaitu mendukung terciptanya kerja sama ekonomi yang lebih baik antara Jepang dengan Indonesia dengan pelayanan Bank yang selalu didasarkan pada ketulusan hati untuk melayani nasabah.
The long journey of PT Bank Resona Perdania (the Bank) for 56 years began in 1958 under the name of Bank Perdania. Since its establishment, the Bank primary goal is to support in the better economic cooperation between Japan and Indonesia, by Bank service which is always based on sincerity to serve customers.
Seiring dengan perkembangannya, Bank telah melalui beberapa pergantian nama mulai dari tahun 1994 menjadi Daiwa Perdania Bank, tahun 1999 menjadi Bank Daiwa Perdania hingga yang terakhir pada tahun 2003 menjadi Bank Resona Perdania. Perubahan nama tersebut juga diiringi dengan perubahan Bank dalam beradaptasi dengan tantangan zaman yang semakin agresif dan tanpa batas. Beragam produk dan jasa keuangan hadir di Bank sebagai bentuk nyata pelayanan Bank dalam memberikan solusi yang berkualitas tinggi dan senantiasa difokuskan kepada kepentingan nasabah.
Through its development, the Bank has several times changed its name: Daiwa Perdania Bank in 1994, Bank Daiwa Perdania in 1999, and Bank Resona Perdania in 2003. The name changes were also accompanied by the Bank’s transformation in adapting to the limitless and increasingly aggressive challenges. Variety of financial products and services are offered at the Bank delivering high quality solutions with customers’ interests and needs as priority.
Pengalaman selama lebih dari 50 tahun mampu menjadi Bank yang dapat diandalkan. Komitmen Bank untuk memadukan keunggulan dua budaya yang unik antara Indonesia dan Jepang senantiasa menjadi dasar utama Bank dalam memberikan solusi terpadu sesuai kebutuhan nasabah. Berbagai layanan perbankan Bank semakin mendapatkan tempat di hati para nasabah untuk mendukung kegiatan usaha mereka mulai dari Deposito, Kredit, Ekspor, Impor, Remittance, Bank Garansi, serta kegiatan transaksi perbankan lainnya.
Experience of more than 50 years is able to make the Bank a reliable bank. Bank’s commitment to combine the advantages of two unique cultures between Indonesia and Japan continues to be the main basis of the Bank in providing integrated solutions according to the customer’s needs. Various banking services of Bank took their places in the hearts of customers to support business activities ranging from Deposits, Loans, Export, Import, Remittance, Bank Guarantees, and other banking transactions.
Komitmen terhadap kepuasan nasabah semakin diperkuat dengan slogan Bank bertajuk “Your Real Partner”. Sebuah pernyataan yang menunjukkan kesiapan Bank untuk terus maju dan berkembang bersama nasabah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah atas jasa sewa guna usaha, Bank mendirikan perusahaan anak yaitu PT Resona Indonesia Finance.
Commitment to customer satisfaction is reinforced by the Bank’s slogan “Your Real Partner”. This statement shows Bank’s desire to continue to progress and grow with customers. In order to meet the customer’s needs in leasing, the Bank established PT Resona Indonesia Finance, a subsidiary.
Bank Resona Perdania senantiasa mempertahankan kinerja yang positif dengan dukungan pemegang saham asing yang memiliki pengalaman dan reputasi baik di negaranya masing-masing, yaitu:
Bank Resona Perdania has maintained positive growth with the support of its multinational shareholders who have good experience and reputation in their respective countries, namely:
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
29
Nama Perusahaan Company Name
PT BANK RESONA PERDANIA
Alamat Address
Menara Mulia, Lantai 5 & 6, Suites 501 & 601 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Telp. : +62 21 570 1958 Fax. : +62 21 570 1936 Website : www.perdania.co.id Kode Swift : BPIAIDJA
Tanggal Pendirian Date of Establishment
01 Februari 1958 February 01, 1958
Bidang Usaha Business Line
Jasa Perbankan Banking Services
Modal Dasar Authorized Capital
Rp500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Rp405.000.000.000 Penuh Issued and Paid-in Capital
Resona Bank Ltd., Jepang
Resona Bank Ltd., Japan
Resona Bank, Ltd., didirikan pada bulan Mei 1918 dan merupakan salah satu bank retail di Jepang. Sebagai bagian dari financial group dari Resona Group, Resona Bank, Ltd. termasuk dalam kelompok bank besar yang ada di Jepang. Memiliki banyak cabang di dalam negeri Jepang dan beberapa kantor perwakilan di luar negeri. Resona Bank, Ltd. menempati peringkat ke 9 di Jepang dan peringkat ke 96 di dunia.
Resona Bank, Ltd., established in May 1918 and it is one of retail bank in Japan. As part of a financial group in Resona Group, Resona Bank Ltd., included in large banks group in Japan. Resona Bank, Ltd., has many domestic branch offices in Japan and several representative offices overseas. Resona Bank, Ltd., ranks in 9th position in Japan and ranks 96th position in the world.
The Bank of East Asia Ltd., Hong Kong
The Bank of East Asia Ltd., Hong Kong
The Bank of East Asia, Ltd., Hong Kong (BEA) merupakan bank lokal independen terbesar di Hong Kong. BEA terdaftar dalam Bursa Efek di Hong Kong dan juga sebagai salah satu kontributor saham pada Hang Seng Index. BEA juga merupakan salah satu Bank yang mempunyai jaringan cabang-cabang terbesar di Hong Kong dengan 89 cabang, 63 Supreme Gold Centres dan 9 i-Financial Centres di seluruh dunia. BEA menempati peringkat ke 5 di Hong Kong dan peringkat 213 di dunia.
The Bank of East Asia, Ltd., Hong Kong (BEA) is the largest independent local bank in Hong Kong. BEA is listed in Hong Kong stock exchange and also as one of the stock contributor in Hang Seng Index. BEA has the largest branch network in Hong Kong with 89 branches, 63 Supreme Gold Centers and 9 i-Financial Centers throughout the city. BEA ranks in 5th position in Hong Kong and ranks 213th position in the world.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
30
ARTI NAMA RESONA PERDANIA The Meaning of Resona Perdania Resona berasal dari bahasa Latin yaitu “resonus” yang memiliki arti bergaung atau bergema. Resona mencerminkan niat untuk mengembangkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara Bank dengan nasabah.
The word ‘Resona’ comes from the Latin word ‘resonus’, meaning ‘to resound’ or ‘to resonate’. Resona reflects the intention to develop a mutually beneficial relationship between the Bank and the customers.
Sedangkan Perdania merupakan singkatan dari “Perdagangan”, “Perindustrian”, dan “Pertanian”. Perdania menggambarkan visi Bank untuk menjadi fasilitator pertumbuhan ekonomi Jepang dan Indonesia.
The acronym ‘Perdania’ combines the Indonesian words ‘Perdagangan’ (‘Trade’), ‘Perindustrian’ (‘Industry’) and ‘Pertanian’ (‘Agriculture’). Perdania illustrates the Bank’s vision to become a facilitator of Japan and Indonesia’s economic growth.
Dengan menggunakan nama Resona Perdania, Bank bertujuan untuk mengembangkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dengan nasabah guna mewujudkan visi menjadi fasilitator pertumbuhan ekonomi Jepang dan Indonesia.
By using the name Resona Perdania, the Bank aims to develop a mutual relationship with our customers in order to realize the vision of becoming a facilitator of Japan and Indonesia economic growth.
Menjangkau Pasar dengan 3 USP (Unique Selling Point) Dengan pengalaman selama 56 tahun melewati berbagai dinamika pasar, Bank Resona Perdania tumbuh dengan mengandalkan tiga keunggulan kompetitif sebagai berikut: 1. Pengalaman dan pengetahuan yang mendalam mengenai pasar lokal; 2. Tidak hanya fokus pada perusahaan-perusahaan Jepang tetapi juga pada perusahaan-perusahaan lokal; dan 3. Manajemen Independen yang memungkinkan pengambilan keputusan secara fleksibel dan cepat.
Pursuing Markets with 3 USP (Unique Selling Point) With over 56 years of experience through various dinamic markets, Bank Resona Perdania has attributes in the following three competitive advantages: 1. Extensive knowledge and understanding of local market; 2. Focus not only on Japanese companies but on local companies; and 3. Independent management that enable prompt and flexible decision making.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
31
PRODUK & JASA Products & Services PRODUK/ PRODUCTS
JASA/ SERVICES
Produk yang Bank miliki adalah sebagai berikut: The products offered by the Bank are as follows:
Jasa yang Bank berikan kepada nasabah di antaranya adalah: The Bank offers services to the customers, namely:
Current Account
Import
Available in several currencies:
• Opening of Letter of Credit (L/C)
• Indonesian Rupiah (IDR)
• Opening of Letter of Local (L/C)
• US Dollar (USD)
• Acceptance of Import Document (L/C and Non L/C)
• Japanese Yen (JPY)
• Handling Invoice
• Singapore Dollar (SGD)
Export
• Euro (EUR)
• Negotiation (L/C)
• Australian Dollar (AUD)
• Advising (L/C)
Scriptless Time Deposit and Deposit On Call
• Collection (L/C)
Available in several currencies: • Indonesian Rupiah (IDR)
Bank Guarantee
• US Dollar (USD)
• Bid Bond
• Japanese Yen (JPY)
• Advance Payment Bond
• Euro (EUR)
• Performance Bond • Retention Bond
Special Time Deposit
• Custom Bond
Available in several currencies:
• Maintenance/ Warranty Bond
• Indonesian Rupiah (IDR)
• Standby L/C
• US Dollar (USD)
• Other Bond
• Japanese Yen (JPY)
Remittance
Loan
• Foreign Currency Transfer
Types of loans: • Syndicated loan, available in Rupiah and Foreign Currency
Others
• Joint Financing Loan, available in Rupiah and Foreign Currency
• Safe Deposit Box
• Working Capital Loan and Investment Loan, available in Rupiah
• Collection
and Foreign Currency
• Foreign Currency Transactions in the form of Bank Notes, Bank
• Trust Receipt, available in Rupiah and Foreign Currency • Overdraft available in Rupiah and Foreign Currency
Factoring
Drafts • Transfer, including RTGS • Intercity clearing
Available in several currencies:
• Tax Payment
• Indonesian Rupiah (IDR)
• Bank Reference
• US Dollar (USD)
• Audit Confirmation • Supporting Letter • Internet Banking Perdania Direct
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
32
Tonggak Sejarah Milestones
Februari 1958 February 1958
Agustus 1984 August 1984
Januari 1991 January 1991
Maret 2000 March 2000
Didirikan di Jakarta dengan nama Bank Perdania dengan tujuan utama untuk mendukung terciptanya kerja sama ekonomi yang lebih baik antara Jepang dengan Indonesia.
Bekerja sama dengan beberapa perusahaan nasional dan asing mendirikan PT Daiwa Lippo Leasing Corporation yang telah berganti nama menjadi PT Resona Indonesia Finance dan merupakan perusahaan anak yang bergerak di bidang sewa guna usaha, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang.
Membuka Kantor Cabang kedua di Bandung.
The Bank of East Asia Ltd. (melalui East Asia Indonesian Holdings Ltd.) dan JAFCO Co. Ltd. melakukan investasi di Bank Daiwa Perdania, dengan investasi ini The Bank of East Asia, Ltd. menjadi salah satu pemegang saham utama Bank.
Established in Jakarta under the name of Bank Perdania with the primary purpose of supporting the realization of better economic cooperation between Japan and Indonesia.
April 1969 April 1969 Resmi beroperasi sebagai bank devisa. Officially operated as foreign exchange bank.
Oktober 1974 October 1974 Menjajaki peluang untuk mengembangkan bisnis perbankan ke daerah potensial di luar kota Jakarta melalui jalinan kerja sama dengan Bank NISP Tbk. Explored the opportunity to develop banking business to the potential area outside Jakarta in cooperation with Bank NISP Tbk.
Established PT Daiwa Lippo Leasing Corporation In colaboration with several national and foreign companies which now changed its name to PT Resona Indonesia Finance and is a subsidiary which engages in leasing, consumer financing, and factoring.
Mei 1989 May 1989 Membuka Kantor Cabang pertamanya di Surabaya. Established the first Branch Office in Surabaya.
November 1989 November 1989
Established the second Branch Office in Bandung.
Januari 1994 January 1994 - Melakukan perubahan nama dari Bank Perdania menjadi Daiwa Perdania Bank. - Membuka Kantor Cabang Pembantu pertama di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. - Changed the name from Bank Perdania to Daiwa Perdania Bank. - Established the first Sub Branch Office in Jababeka Industrial Area, Cikarang.
The Bank of East Asia Ltd. (through East Asia Indonesian Holdings Ltd.) and JAFCO Co. Ltd. made investment in Bank Daiwa Perdania, which made The Bank of East Asia, Ltd. as one of the Bank’s major shareholder.
Juli 2003 July 2003
Agustus 1999 August 1999
Melakukan perubahan nama dari Bank Daiwa Perdania menjadi Bank Resona Perdania.
Melakukan perubahan nama dari Daiwa Perdania Bank menjadi Bank Daiwa Perdania.
Changed its name from Bank Daiwa Perdania to Bank Resona Perdania.
Changed its name from Daiwa Perdania Bank to Bank Daiwa Perdania.
Relokasi Kantor Pusat dari Mangga Besar ke Jl. Jend. Sudirman yang merupakan kawasan niaga strategis di Jakarta Pusat. Relocated the Head Office from Mangga Besar to Jl. Jend. Sudirman which is a strategic trade area in Central Jakarta.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Juli 2004 July 2004 Membuka Kantor Cabang Pembantu kedua di Karawang. Established the second Sub Branch Office in Karawang.
33
Juli 2005 July 2005
Desember 2006 December 2006
November 2009 November 2009
Juni 2014 June 2014
Relokasi Kantor Cabang Bandung ke Jl. Asia Afrika yang merupakan kawasan bisnis strategis di Bandung.
Kantor cabang Makassar resmi ditutup.
Relokasi Kantor Cabang Surabaya ke Plaza BRI di Jl. Jend. Basuki Rachmat.
Membuka Kantor Cabang Pembantu keempat di Deltamas, Cikarang, Bekasi.
Relocated the Bandung Branch Office to Jl. Asia Afrika which is a strategic business area in Bandung.
September 2005 September 2005 Perubahan struktur pemegang saham di mana Vision Well Ltd. menggantikan posisi Bank NISP Tbk.
Makassar Branch Office was officially closed.
Agustus 2007 August 2007 Meluncurkan slogan “Your Real Partner” yang melambangkan kesungguhan Bank dalam memberikan layanan serta peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah.
A change in shareholders structure in which Vision Well Ltd. substituting the position of Bank NISP Tbk.
Launched the slogan of “Your Real Partner” which represents the Bank’s sincerity in providing services as well as the realization of service quality improvement.
Desember 2005 December 2005
Agustus 2009 August 2009
Membuka Kantor Cabang Pembantu ketiga di MM2100, Cibitung.
Meluncurkan situs resmi www.perdania.co.id
Established the third Sub Branch Office in MM2100, Cibitung.
Launched the official website www.perdania. co.id
Relocated the Surabaya Branch Office to Plaza BRI at Jl. Jend. Basuki Rachmat.
Established the fourth Sub Branch Office in Deltamas, Cikarang, Bekasi.
Desember 2010 December 2010
Desember 2014 December 2014
Meningkatkan kepemilikan saham di PT Resona Indonesia Finance menjadi sebesar 99,99%.
Membuka Kantor Cabang Pembantu kelima di Suryacipta, Karawang, Bekasi.
Increased the share ownership in PT Resona Indonesia Finance to 99.99%.
Established the fifth Sub Branch Office in Suryacipta, Karawang, Bekasi.
Januari 2014 January 2014 Relokasi sementara Kantor Pusat Bank Resona Perdania ke Menara Mulia di Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Selatan Temporarily relocated the Head Office of Bank Resona Perdania to Menara Mulia at Jl. Jend. Gatot Subroto, South Jakarta.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
34
STRUKTUR ORGANISASI PER 31 DESEMBER 2014
Remuneration and Nomination Committee
Organization Structure as of December 31, 2014
Director
Settlement & Correspondent Division
Planning Division
Planning Section
Accounting Section
Risk Monitoring Committee
Credit Policy Committee
System Information and Technology Committee
Product Research and Development Committee
Credit Committee
Assets and Liabilities Committee
Risk Management Committee
Director
Human Resources Division
Credit Examination Division
Personnel Administration Section
Credit Monitoring and Recovery Section
Recruitment and Development Section
Audit Committee
Director
Risk Management Division
Credit Administration Division
Information Security and System Risk Controller Section
Credit Section
Process Administration Section
Collateral Section
System Operational Division
Business Division
EDP Section
System Development Division
System Section
Cikarang Sub Branch
Deposit Section 1
General Affair Section Karawang Sub Branch
Deposit Section 2
MM2100 Sub Branch
Deltamas Sub Branch
Export – Import Section Suryacipta Sub Branch
Note: Remittance Section
Control and Report Risk Control Communication/ Information Report 1)
Director in Charge for Compliance Function
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
35
Board of Commissioners
Board of Directors President Director Vice President Director
Director
Bandung Branch
Surabaya Branch
Deposit Section
Deposit Section
Cashier
Cashier
Business Development Division 1
Business Development Division 2
Business Development Division 3
Business Development Division 4
Business Development Division 5
Director 1)
Business Development Division 6
Business Development Division 7
Business Development Division 8
Treasury Division
Compliance Division
Compliance Section
Know Your Customer Section Bills Section
Bills Section
Legal Unit Credit Section
Credit Section
Accounting Section
Accounting Section
General Affair Section
General Affair Section
Marketing Section
Marketing Section
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Inspection Division (SKAI)
36
PEJABAT EKSEKUTIF PER 31 DESEMBER 2014 Executive Officers as of December 31, 2014
Divisi Audit (SKAI)
Zufadlin Yuswara
Inspection Division (SKAI)
Divisi Planning
Sugeng Ambar Riyono
Planning Division
Divisi Credit Examination
Ali Alatas
Credit Examination Division
Divisi Treasury
Lindawati Susanto
Treasury Division
Divisi Manajemen Risiko
Takuya Nakazaki
Risk Management Division
Divisi Settlement & Correspondent
Kusmawardi
Settlement & Correspondent Division
Divisi Business Development 1
Junichi Kinoshita
Business Development Division 1
Divisi Business Development 2
Makoto Nishimura
Business Development Division 2
Divisi Business Development 3
Kohei Shiba
Business Development Division 3
Divisi Business Development 4
Jiro Mesaka
Business Development Division 4
Divisi Business Development 5
Akira Takahashi
Business Development Division 5
Divisi Business Development 6
Rachtomo Sumeri
Business Development Division 6
Divisi Business Development 7
Rainir Rasoelin
Business Development Division 7
Divisi Business Development 8
Masahiro Ishii
Business Development Division 8
Divisi Pengembangan Sistem
Alfian Angkawibawa
System Development Division
Divisi Operasional Sistem
Budi Hartono
System Operational Division
Divisi Sumber Daya Manusia
Agung Cahyanto
Human Resources Division
Divisi Usaha
Dioriati F. Pardede
Business Division
Divisi Administrasi Kredit
Sriyono
Credit Administration Division
Divisi Kepatuhan
Agus Amin Satyadarma
Compliance Division
Cabang Surabaya
Tuti Rahaju
Surabaya Branch
Cabang Bandung
Evy Budijanti
Bandung Branch
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
37
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM dan ENTITas anak Structure of Shareholders and Subsidiary Resona Bank, Ltd. (JAPAN) 43.42%
East Asia Indonesian Holding, Ltd. (SEYCHELLES) 30.00%
Vision Well, Ltd. (BRITISH VIRGIN ISLAND) 19.92%
Jafco Co, Ltd. (JAPAN) 5.08%
PT Bank Resona Perdania (Jakarta)
PT Resona Indonesia Finance (Jakarta) Shareholders: PT Bank Resona Perdania 99.99% Resona Bank, Ltd., Japan 0.01%
STRUKTUR KELOMPOK USAHA Business Group Structure Ultimate Shareholder
Ultimate Shareholder
The Bank of East Asia, Limited
Resona Holdings, Inc.
100%
Leader One, Limited
100%
100%
East Asia Indonesian Holdings, Limited
30.00%
PT Bank Resona Perdania
43.42%
Controlling Shareholder
Resona Bank Limited Controlling Shareholder
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Other 1.58%
38
Penghargaan dan Pencapaian Awards and Achievements
Infobank Golden Trophy 2014 dari Majalah Infobank Infobank Golden Trophy 2014 from Infobank Magazine
Tanggal 18 Juli 2014, PT Bank Resona Perdania mendapatkan Infobank Golden Trophy 2014 dari Majalah Infobank atas kinerja keuangan “Sangat Bagus” untuk laporan keuangan tahun 20092013.
On July 18, 2014, PT Bank Resona Perdania received Infobank Golden Trophy 2014 from Infobank Magazine for a “Very Good” financial performance in financial statement year 2009-2013.
JP Morgan Quality Recognition Award Tahun 2014 JP Morgan Quality Recognition Award 2014
PT Bank Resona Perdania menerima penghargaan J.P. Morgan Elite Quality Recognition Award tahun 2014 sebagai Best in Class MT 202 STP Rate 99,95% dan Best in Class MT 103 STP Rate 99,76% dari JP Morgan Chase Bank, New York. Hal ini membuktikan konsistensi PT Bank Resona Perdania dalam menerapkan manajemen pengiriman uangnya yang berkualitas dan berstandar tinggi.
PT Bank Resona Perdania received J.P. Morgan Elite Quality Recognition Award in 2014 as Best in Class MT 202 STP Rate 99.95% and Best in Class MT 103 STP Rate 99.76% from J.P Morgan Chase Bank, New York. The achievement attests to the Bank’s consistency in implementing a quality and high-standard money remittance management.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
39
Pemeringkatan atas Medium Term Notes (MTN) IV Tahun 2012 dan MTN V Tahun 2013 PT Bank Resona Perdania Rating on Medium Term Notes (MTN) IV Year 2012 and MTN V Year 2013 of PT Bank Resona Perdania
Pada bulan November 2014, PT PEFINDO memberikan peringkat: idAA- (Double A Minus) atas penerbitan Medium Term Notes IV dan V untuk Tahun 2012 dan 2013 senilai Rp450 miliar kepada PT Bank Resona Perdania.
In November 2014, PT PEFINDO rated PT Bank Resona Perdania as idAA- (Double A Minus) for the issuance of Medium Term Notes IV dan V for 2012 and 2013 which are amounted to Rp450 billion.
Penghargaan Sebagai The Most Reliable Bank tahun 2014 dari Majalah Tempo Award as The Most Reliable Bank in 2014 from Tempo Magazine
Tanggal 17 Oktober 2014 PT Bank Resona Perdania mendapatkan penghargaan sebagai The Most Reliable Bank untuk Bank Konvensional pada kategori Aset-3 dari Majalah Tempo dan Indonesia Banking School.
On October 17, 2014, PT Bank Resona Perdania got the award as The Most Reliable Bank for Conventional Bank in the category of Asset-3 from Tempo Magazine and Indonesia Banking School.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
40
Peristiwa Penting Important Events
Jan Pusat Bank Resona Perdania resmi pindah ke 08 Kantor gedung baru. Sebelumnya, Kantor Pusat Bank berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Jakarta Pusat, pindah ke lokasi bisnis yang baru di Menara Mulia, Lantai 5 dan 6, Suites 501 dan 601, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, sebagai Kantor Pusat Sementara. Head Office of Bank Resona Perdania officially moved to a new building. Previously, the head office was located at Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Central Jakarta, into new business location at Menara Mulia, 5th and 6th Floor, Suites 501 and 601, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi, South Jakarta, as a temporarily Head Office.
19
mar Bank kembali memberikan beasiswa kepada 7 mahasiswa Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Bank Resona Perdania provided another scholarship to 7 students of Japanese Language Program, Faculty of Humanities, University of Indonesia.
apr 02
Bank Resona Perdania melakukan peremajaan Website Bank (www.perdania.co.id). Bank Resona Perdania revamped its website (www.perdania. co.id).
may Donasi kepada Jakarta Japan Club (JJC) – 09 Pemberian Little League Baseball Club. Bank Resona Perdania provided a donation to Jakarta Japan Club (JJC) – Little League Baseball Club.
03
Jun
Edukasi perbankan dan literasi keuangan diberikan kepada para orang tua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Melati, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sekaligus sebagai CSR, Bank menyerahkan tiga buah permainan outdoor untuk mendukung proses belajar anak-anak di PAUD Melati. Bank Resona Perdania conducted banking education and financial literacy sharing program for the parents of Early Childhood Education Program (PAUD) Melati, Lebak Bulus, South Jakarta. On the same occasion, the Bank also donated three outdoor games to support the learning process of children in PAUD Melati as part of its Corporate Social Responsibility (CSR).
09
Bank Resona Perdania membuka Kantor Cabang Pembantu di Deltamas. Bank Resona Perdania opened a new Sub Branch Office in Deltamas.
09
Pemberian donasi yang berkolaborasi dengan Perkumpulan Pensiunan Bank Indonesia (PPBI) Bank Resona Perdania collaborated with Association of Bank Indonesia Retiree (PPBI) in giving the donation.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
41
JUN
25 30
Pemberian donasi yang berkolaborasi dengan PT East Jakarta Industrial Park. Bank Resona Perdania collaborated with PT East Jakarta Industrial Park in giving the donation.
Bank Resona Perdania menyelenggarakan RUPS Tahunan. Bank Resona Perdania organized Annual General Meeting of Shareholders.
17
Jul
09
Perpisahan Presiden Direktur Bank Resona Perdania, Bapak Akihiro Miyamoto dan penyambutan Presiden Direktur yang baru, Bapak Atsushi Tahara. Bank Resona Perdania held a farewell party for its former President Director Mr. Akihiro Miyamoto and welcoming party for the new President Director, Mr. Atsushi Tahara.
05
Bapak Atsushi Tahara resmi menjabat sebagai Presiden Direktur yang baru menggantikan Bapak Akihiro Miyamoto. Mr. Atsushi Tahara officially served as the new President Director of Bank Resona Perdania, replacing Mr. Akihiro Miyamoto.
NOV dec
Bank kembali memberikan beasiswa kepada 2 mahasiswa berprestasi di Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN), Bandung. The Bank provided another scholarship for two talented students in Indonesia Cooperative Institute (IKOPIN), Bandung.
oct
edukasi perbankan kepada Anggota Majelis 31 Pelaksanaan Ta’lim Masjid Al-Kahfi, Bandung. Selain itu, sebagai bentuk CSR, Bank menyerahkan 1 (satu) buah kamera digital untuk mendokumentasikan kegiatan di Majelis Ta’lim. Conducted banking education program for member of Majelis Ta’lim of Masjid Al-Kahfi, Bandung. In addition, Bank also gave one digital camera to record the activities in Majelis Ta’lim as part of CSR activities.
sept 03
Acara customer gathering dalam rangka mempererat hubungan dengan nasabah Bank. Pada momen ini dihadiri juga oleh Bapak Kazuhiro Higashi selaku Presiden Direktur dari Resona Holdings, Inc. Customer gathering event to tighten relationship with the customers. The event was also attended by Mr. Kazuhiro Higashi as the President Director of Resona Holdings, Inc.
09
Pemberian bantuan dana kepada Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dalam rangka CSR Bank untuk mendukung Green Campus Program. Fund donation to Palangka Raya University, Central Kalimantan as part of the Bank’s CSR activity in supporting Green Campus Program.
15
Bank Resona Perdania membuka Kantor Cabang Pembantu di Suryacipta. Bank Resona Perdania opened a new Sub Branch Office in Suryacipta.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
42
PROFIL GRUP RESONA Profile of Resona Group Nama Resona Group berasal dari kata Latin “Resonus” yang berarti bergaung atau bergema. Kata “Resona” mencerminkan tujuan untuk membangun kerja sama yang erat dengan para nasabah – tepatnya, maju dan berhasil bersama nasabah.
The word “Resona” came from the Latin word “Resonus” that means to resonate, or to resound. In essence, the word “Resona” embodies a mission to develop a strong relationship with customers – in particular developed and managed together with customers.
Logo dikelilingi oleh lingkaran sempurna yang menyiratkan rasa aman dan kepercayaan. Sedangkan warna utamanya yaitu hijau memiliki arti ‘kelembutan’ dan ‘transparansi’. Sedangkan warna sekunder oranye berarti ‘keakraban’ dan ‘kehangatan’.
The logo is surrounded by a perfect circle which implies a sense of secure and trust. The main color of green, denotes “gentleness” and “transparency”, whereas the secondary color of orange represents “friendliness” and “warmth”.
Dengan menjunjung tinggi visi menjadi ‘kelompok usaha jasa keuangan yang didasari oleh kreativitas’, Resona Group bertujuan untuk mencapai misi: - Memenuhi ekspektasi nasabah; - Memperbaiki organisasi; - Mengimplementasikan manajemen yang transparan; dan - Berkembang bersama dengan komunitas regional.
By upholding a vision as a “financial services business group based on creativity”, Resona Group’s mission is to attain the following:
Dari sisi manajemen risiko, Resona Holdings memberikan panduan dan arahan umum kepada semua perusahaan di dalam grup mengenai kebijakan, standar, dan sistem manajemen risiko.
Through the observance at risk management, Resona Holdings provides guidelines and general direction on policy, standard, and risk management system to all companies within the group.
Dalam kaitannya dengan Bank Resona Perdania, proses pengendalian tersebut terdiri dari pelaporan aktivitas keuangan setiap kuartal dan audit secara berkala.
In accordance with Bank Resona Perdania, the controlling process consists of report on financial activity every quarter and periodical audit.
- Meet customer expectations; - Renovate its organization; - Implement a transparent management; and - Advance together with the regional community.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
43
Struktur Grup Resona Structure of Resona Group Resona Holdings, Inc.
The Kinki Osaka Bank, Ltd.
Resona Bank, Ltd.
Saitama Resona Bank, Ltd.
PT Bank Resona Perdania
Ikhtisar Keuangan Non Konsolidasi Resona Bank, Ltd., Jepang Non-Consolidated Financial Highlight of Resona Bank, Ltd., Japan Berikut ini adalah ikhtisar keuangan non konsolidasi dari Resona Bank, Ltd., Jepang per 31 Maret 2014.
The following is the non-consolidated financial highlights of Resona Bank, Ltd,. Japan as of March 31, 2014.
Non Konsolidasi (dalam jutaan Yen)
Description
Non-Consolidated (in million Yen)
March 31, 2014
March 31, 2013
March 31, 2012
Loans and Bills Discounted
17,693,968
17,440,713
17,061,490
Total Assets
28,652,391
27,504,695
27,911,127
Deposits
21,186,600
21,282,538
20,828,267
Total Equity
1,144,757
1,340,426
1,242,866
Income before Income Taxes
206,389
187,321
178,415
Net Income
153,473
205,576
186,946
12.95%
13.41%
13.16%
ASSET
LIABILITY
INCOME
INDICATOR CAR
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
44
ENTITAS ANAK Subsidiary
Bank memiliki entitas anak yaitu PT Resona Indonesia Finance yang bergerak di bidang sewa guna usaha, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang. PT Resona Indonesia Finance pada awalnya bernama PT Daiwa Lippo Leasing Corporation yang didirikan pada bulan Agustus 1984.
The Bank has a subsidiary namely PT Resona Indonesia Finance, which is engaged in leasing, consumer financing and factoring. PT Resona Indonesia Finance was originally named PT Daiwa Lippo Leasing Corporation, which was established in August 1984.
Pada tahun 2014, PT Resona Indonesia Finance menerima penghargaan sebagai “Satu dari Sepuluh Perusahaan Pembiayaan Terbaik untuk Laporan Keuangan Tahun 2013” untuk kategori total aset di bawah Rp500 miliar dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia. Selain itu, PT Resona Indonesia Finance juga meraih penghargaan untuk “Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus” dari majalah InfoBank berdasarkan laporan keuangan 2013.
In 2014, PT Resona Indonesia Finance got award as “One of Ten Best Financing Company for Financial Statement Year 2013” in the category of total asset below Rp500 billion from Indonesian Financial Services Association. In addition, it also received an award as “Financing Company with A Very Good Financial Performance” from InfoBank magazine based on financial statement year 2013.
Sebagai pemegang saham utama, Bank melakukan pengawasan bulanan atas kinerja keuangan PT Resona Indonesia Finance dan audit umum tahunan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank.
As the majority shareholder, the Bank conducts monthly supervision over the financial performance of PT Resona Indonesia Finance and annual audit which performed by the Bank’s Internal Audit Task Force (SKAI).
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
45
Untuk mendukung kegiatan operasional dan perkembangannya, Bank juga menyediakan fasilitas pinjaman kepada PT Resona Indonesia Finance.
In order to support its operational activity and development, the Bank also provides loan to PT Resona Indonesia Finance.
Profil
Profile
Modal disetor : Rp25.000.000.000
Paid-up capital : Rp25,000,000,000
Pemegang Saham
Shareholders
PT Bank Resona Perdania (99,99%) Resona Bank Ltd., Jepang (0,01%)
PT Bank Resona Perdania (99.99%) Resona Bank Ltd., Japan (0.01%)
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris : Akira Kakihara Komisaris : Abdul Haris Hartanto
President Commissioner Commissioner
Direksi
Board of Directors
Direktur Direktur
: Hiroo Shimouchi : Hari Sunarisanto
Director Director
: Akira Kakihara : Abdul Haris Hartanto
: Hiroo Shimouchi : Hari Sunarisanto
Alamat
Address
Menara Mulia, Lantai 7, Suite 701 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Telepon : +62 21 570 1956 Faks. : +62 21 570 1961
Menara Mulia, 7th Floor, Suite 701 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Phone : +62 21 570 1956 Fax : +62 21 570 1961
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHT Berikut ini adalah ikhtisar keuangan PT Resona Indonesia Finance per 31 Desember 2014.
Below is the financial highlight of PT Resona Indonesia Finance as of December 31, 2014.
dalam jutaan Rupiah
in million Rupiah
Keterangan
2014
2013
2012
Jumlah Aset
388.07
460.92
387.43
Total Assets
Jumlah Ekuitas
110.77
101.40
91.42
Total Equity
Laba Bersih
14.37
14.98
13.89
Net Income
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Description
46
Alamat JARINGAN Kantor Office Network Addresses Kantor Layanan
Services Office
1 Kantor Pusat
1 Head Office
2 Kantor Cabang
2 Branch Offices
5 Kantor Cabang Pembantu
5 Sub Branch Offices
Kantor Cabang Branch Offices Surabaya
Bandung
3rd Floor, Plaza BRI, Suite 305 Jl. Jend. Basuki Rachmat No. 122 Surabaya 60271 East Java - Indonesia Phone : (+62 31) 535 5858 Fax : (+62 31) 535 2007
2nd Floor, Wisma Bumiputera Suite No. 204-205 Jl. Asia Afrika No. 141-149 Bandung 40112 West Java - Indonesia Phone : (+62 22) 424 1742 Fax : (+62 22) 424 1207
Kantor Cabang Pembantu Sub Branch Offices Cikarang
Karawang
MM2100
2nd Floor, EJIP Center Building EJIP Industrial Park, Plot 3A South Cikarang Bekasi 17550 West Java - Indonesia Phone : (+62 21) 897 4940 Fax : (+62 21) 897 4941
1st Floor, Graha KIIC Jl. Permata Raya Lot C-1B KIIC Industrial park Karawang 41361 West Java - Indonesia Phone : (+62 21) 8911 5020 Fax : (+62 267) 647 347
Ruko Mal Bekasi Fajar Blok D No. 8 MM2100 Industrial Town West Cikarang Bekasi 17520 West Java - Indonesia Phone : (+62 21) 8998 2151 Fax : (+62 21) 8998 2943
Deltamas
Suryacipta
Kompleks Ruko Palais de Paris Blok D No. 10 Perumahan Kota Deltamas, Central Cikarang Bekasi 17530 West Java - Indonesia Phone : (+62 21) 2851 7930 Fax : (+62 21) 2851 7928
L1-C Floor , The Manor Office Park Suryacipta Square, Jl. Surya Utama Kav. C-1, Suryacipta Industrial Estate, Karawang 41363 West Java - Indonesia Phone : (+62 21) 22190048/49 Fax : (+62 67) 8638059
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
47
Komitmen Bank untuk memadukan keunggulan dua budaya yang unik antara Indonesia dan Jepang senantiasa menjadi dasar utama Bank dalam memberikan solusi terpadu sesuai kebutuhan nasabah. Bank’s commitment to combine the advantages of two unique cultures between Indonesia and Japan continue to be the main basis of the Bank in providing integrated solutions according to the customer’s needs.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
48
Dalam rangka menciptakan pertumbuhan bisnis sesuai target yang ditetapkan dan memaksimalkan kontribusi pada semua pihak yang berkepentingan, strategi Bank Resona Perdania di tahun 2014 ditekankan pada penguatan operasional dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. In order to achieve business growth as targeted and maximize contribution to all stakeholders, strategies of Bank Resona Perdania in 2014 are emphasized on strengthening operational activities and good corporate governance implementation.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
04.
Tinjauan Kinerja 2014 2014 Performance Review
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
49
50
KONDISI MAKRO EKONOMI DAN PERBANKAN NASIONAL Macro Economic Condition and National Banking Industry Perekonomian global di tahun 2014 kembali dihadapkan pada berbagai tantangan yang cukup berat. Pelemahan pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi di negara maju tapi juga di negara berkembang.
Global economy in 2014 has been exposed to some great challenges. The slowdown in economic growth not only occurred in advanced countries but also in emerging countries.
International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,3% atau terkoreksi 0,1% dari estimasi sebelumnya pada kuartal ketiga tahun 2014.
International Monetary Fund (IMF) estimates that the global economic growth will reach 3.3% or revised by 0.1% from the previous estimation on the third quarter of 2014.
Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat turut mempengaruhi Indonesia terutama karena terjadinya penurunan permintaan sejumlah komoditas. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun 2014 tercatat hanya sebesar 5,02% dari perkiraan awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar 5,5%.
The slowing down global economic growth also affects Indonesia particularly because the decreased demand of several commodities. Based on data from Statistics Indonesia (BPS), national economic growth in year 2014 is recorded only at 5.02% from the early estimation in Revised State Budget at 5.5%.
Sementara itu, tingkat inflasi sepanjang tahun 2014 mencapai 8,36%, jauh lebih tinggi dibanding target APBN-P 2014 yang sebesar 5,3%. Melesetnya target inflasi ini didorong oleh kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, tarif angkutan umum, dan tarif dasar listrik. Namun demikian, Bank Indonesia sudah mengambil langkah antisipatif dengan kembali menaikkan suku bunga acuan menjadi 7,75% agar inflasi tetap terkendali.
In the meantime, inflation rate throughout 2014 reached 8.36%, far much higher than 2014’s Revised State Budget’s target at 5.3%. The inflation hike is particularly caused by rising subsidized fuel, public transportation fare, and basic electricity tariff. Despite the fact, Bank Indonesia has taken precautionary action by reincreasing benchmark interest rate to 7.75% so as to keep inflation under control.
TINJAUAN KINERJA USAHA Business Performance Review Pada tahun 2014, Bank Resona Perdania mencatat kinerja yang baik meski kurang optimal dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat terutama peningkatan nilai aset sebesar Rp1,01 triliun menjadi Rp15,13 triliun dari Rp14,12 triliun di tahun 2013.
In 2014, Bank Resona Perdania recorded a reasonably good performance even though less optimal compared to the previous year. It can be seen from the increased total assets by Rp1.01 trillion to Rp15.13 trillion from Rp14.12 trillion in 2013.
Di lain pihak tingginya tingkat inflasi, melemahnya nilai tukar Rupiah, ketatnya likuiditas, dan meningkatnya persaingan antar bank yang menyebabkan terjadinya perang suku bunga secara tidak langsung mempengaruhi kinerja Bank. Laporan keuangan Bank per 31 Desember 2014 menunjukkan penurunan laba operasional Bank sebesar 14,47%. Pencapaian laba operasional Bank pada Desember 2014 sebesar Rp284,52 miliar sedangkan pada Desember 2013 sebesar Rp332,66 miliar.
That aside, the high rates of inflation, the weakening of Rupiah, tight liquidity and the increasing of interbank competition due to the interest rate competition indirectly affect the Bank’s performance. The Bank’s financial statement as of December 31, 2014 signified decrease in Bank’s income from operation by 14.47%. The Bank’s income from operation in December 2014 was registered at Rp284.52 billion meanwhile in December 2013 was Rp332.66 billion.
Meskipun demikian total ekuitas Bank relatif stabil, mengalami sedikit peningkatan dari Rp2,36 triliun per 31 Desember 2013 menjadi Rp2,47 triliun per 31 Desember 2014. Pencapaian ini diharapkan dapat mendukung kinerja Bank.
Nevertheless, the Bank’s total equity was relatively stable and slightly increased from Rp2.36 trillion as of December 31, 2013 to Rp2.47 trillion as of December 31, 2014. The achievement is expected can support the Bank’s Performance
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
51
Bank akan terus berupaya meningkatkan kinerjanya melalui implementasi Rencana Bisnis Bank 2014 secara berkelanjutan agar dapat memenuhi semua target bisnis dengan baik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank serta mendorong pertumbuhan Bank di masa mendatang. Bank will continue to enhance its performance through Bank’s Business Plan 2014 implementation in continuously so as to meet all the business target and increase public trust toward the Bank while also driving significant growth in future years.
Pertumbuhan total kredit Bank relatif stabil, meningkat 8,13% dari posisi 31 Desember 2013 sebesar Rp9,71 triliun menjadi Rp10,60 triliun per 31 Desember 2014. Bank juga terus berusaha meningkatkan eksposur kredit pada sektor UMKM.
The Bank’s total loan is relatively stable, increase 8.13% from December 31, 2013 position amounted Rp9.71 trillion become Rp10.60 trillion as of December 31, 2014. Banks should also seek to increase the credit exposure in the SME sector.
Bank akan terus berupaya meningkatkan kinerjanya melalui implementasi Rencana Bisnis Bank 2014 secara berkelanjutan agar dapat memenuhi semua target bisnis dengan baik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank serta mendorong pertumbuhan Bank di masa mendatang.
Bank will continue to enhance its performance through Bank‘s Business Plan 2014 implementation in continuously so as to meet all the business target and boost the public trust toward the Bank while also driving significant growth in future years.
Bank juga akan berupaya meningkatkan kinerjanya dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan diberlakukan di akhir tahun 2015.
Bank will also strive to improve their performance in order to prepare for ASEAN Economic Community which will take effect by 2015.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
52
TINJAUAN KINERJA OPERASIONAL BANK Bank Operational Performance Review Dalam rangka menciptakan pertumbuhan bisnis sesuai target yang ditetapkan dan memaksimalkan kontribusi pada semua pihak yang berkepentingan, kebijakan dan strategi operasional Bank Resona Perdania di tahun 2014 ditekankan pada penguatan operasional Bank dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada aspek kepatuhan, sumber daya manusia, maupun teknologi informasi.
In order to achieve business growth as targeted and maximize contribution to all stakeholders, operational policies and strategies of Bank Resona Perdania in 2014 are emphasized on strengthening Bank’s operational activities and good corporate governance implementation in terms of compliance, human resources, and information technology aspects.
Pada aspek operasional, Bank mengedepankan peningkatan kualitas layanan nasabah dalam pemberian kredit serta pemanfaatan layanan perbankan lainnya seperti trade finance dan foreign exchange untuk meningkatkan pendapatan operasional Bank.
In operational aspect, the Bank seeks for improvement of customer service quality in loan disbursement and the use of other banking services such as trade finance and foreign exchange to increase the Bank’s operational income.
Peningkatan aspek sumber daya manusia dilakukan sepanjang tahun 2014, mencakup pengembangan kompetensi dan peningkatan budaya kepatuhan secara berkesinambungan dan menyeluruh.
Improvement in human resources aspect carried out throughout 2014, encompasses in competency development and encouragement of compliance culture in continuous and comprehensive way.
Bank juga melakukan penyempurnaan governance structure dan governance process, termasuk bekerjasama dengan beberapa konsultan eksternal untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola (GCG) dan kesehatan Bank dengan merujuk pada Peraturan Bank Indonesia dan best practice di dunia perbankan. Di antaranya adalah penguatan fungsi dari seluruh Divisi yang berhubungan dengan proses perkreditan Bank, terutama yang terkait dengan manajemen risiko perkreditan, peningkatan proses analisa kredit termasuk proses analisa Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) secara komprehensif dan peningkatan fungsi Divisi Manajemen Risiko agar dapat lebih fokus terhadap pemantauan risiko.
The Bank has also made improvements in governance structure and governance process, including cooperating with external consultants to enhance quality of GCG implementation and the Bank’s soundness level by referring to the Bank Indonesia Regulation and best practices in the banking industry. Among others is by strengthening the functions of all Divisions related to loan process of the Bank, particularly which are related to credit risk management, credit analysis process improvement, including comprehensive analysis of Legal Lending Limit (LLL) and the enhanced function of the Risk Management Division to focus on risk monitoring.
Secara khusus, rangkaian langkah strategis yang diterapkan oleh Bank pada tahun 2014 meliputi: • Strategi Perkreditan - Memanfaatkan peluang yang ada dari meningkatnya arus investasi perusahaan Jepang di Indonesia. - Mengoptimalkan hubungan baik dengan Grup Resona untuk mendapatkan informasi dan bekerjasama dalam meningkatkan portofolio kredit khususnya perusahaan Jepang. - Memanfaatkan jaringan nasabah utama yang telah dimiliki Bank untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan lokal yang berkualitas baik dan menggunakan jaringan tersebut untuk membangun hubungan bisnis dengan perusahaan lokal baru, dan; - Meningkatkan fasilitas atau pemberian kredit kepada nasabah yang sudah ada berkualitas dan masih terdapat limit.
In particular, some strategic measures taken by the Bank in 2014 are as follow: • Loan Strategy - Bank strives to capitalize on the existing opportunities from the increasing investment flow of Japanese companies in Indonesia. - Optimize good relationship with Resona Group to obtain information and collaborate to improve loan portfolio particularly Japanese companies. - Bank strives to capitalize on the existing main customer network to obtain information about local companies that have good quality and use the network to build business relationship with new local companies and;
• Strategi Pendanaan - Meningkatkan dana pihak ketiga baik dari nasabah yang ada sekarang maupun nasabah baru dengan memberikan suku bunga yang kompetitif sesuai dengan risk appetite Bank dan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai penetapan tingkat suku bunga simpanan. Strategi ini juga
• Funding Strategy - Improvement in third party fund both from existing and new customers by offering competitive interest rate which was in line with the Bank’s risk appetite and direction from Financial Services Authority (OJK) on the defined deposits interest rate. The strategy was also applied as Bank’s participation and
- Provide more facilities or disburse loan to existing customers, which have good quality and still have limit.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
53
diterapkan sebagai wujud partisipasi dan dukungan Bank terhadap kebijakan penurunan suku bunga DPK yang dicanangkan OJK. - Menambah fasilitas interbank lokal atau luar negeri dalam bentuk fasilitas kredit, baik untuk buffer liquidity maupun untuk sumber pendanaan ekspansi kredit. • Strategi Permodalan Sebagai upaya dalam meningkatkan modal Bank: o mengelola dividen payout rasio pada level 20%-25%. o mengajukan pinjaman subordinasi sebesar USD50 juta dengan jangka waktu 10 tahun. Pinjaman subordinasi belum dapat direalisasikan pada tahun 2014 dikarenakan masih dalam proses mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.
support to OJK’s plan about the decrease of Third Party Fund’s interest rate. - Add facilities of local or foreign interbank in the form of loan facility both for buffer liquidity and loan expansion
• Capital Strategy As an effort to increase the Bank’s capital: o manage dividend payout ratio on the level 20%-25%. o propose for subordinated loan of USD50 million with term of 10 years. The subordinated loan proposal has not yet realized in 2014 because it is still in the process of getting approval from Bank Indonesia.
• Strategi Operasional
• Operational Strategy
Dalam rangka meningkatkan kepuasan pelayanan dan meminimalisir keluhan nasabah, Bank secara konsisten menjalankan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien, dengan menitikberatkan pada peningkatan kecepatan dan ketepatan bekerja dengan tetap memperhatikan prinsip kehatihatian dan penerapan Standard Operational Procedure serta mutu yang sama dalam memberikan layanan kepada seluruh nasabah.
In order to increase customer satisfaction and to minimize the complaints, the Bank consistently carry out its operational effectively and efficiently, with highlighted on the improvement of work speed and accuracy by considering prudential principal and implementation of similar quality Standard Operational Procedure in providing services to all customers.
• Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi Selain pemberian pelatihan dan pendidikan secara berkelanjutan kepada seluruh karyawan, Bank menggunakan jasa konsultan independen untuk membantu melakukan pemetaan dan evaluasi atas kinerja setiap divisi serta saran perbaikan yang perlu dilakukan. Dengan upaya tersebut, Bank berharap mampu mengembangkan perangkat SDM dan organisasi ke arah yang lebih baik dan selaras dengan pencapaian rencana bisnis Bank.
• Human Resources and Organization Development Strategy Besides providing training and education continuously to all employees, the Bank used independent consultant to assist mapping and evaluation on performance of each division as well as providing recommendation on necessary improvements. With all these efforts, the Bank expects for better HR developing and organization and also in accordance with the Bank’s business achievement.
• Strategi Kepatuhan
• Compliance Strategy
Bank telah mengimplementasikan rekomendasi yang diberikan oleh Tim GCG dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan GCG dan mengawasi pelaksanaannya sehingga implementasi GCG dapat diterapkan pada seluruh jenjang organisasi dengan melibatkan seluruh stakeholders. Pada saat yang sama, Bank juga terus mendorong penerapan budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi sehingga seluruh manajemen dan karyawan menumbuhkan tingkat kesadaran akan kepatuhan yang lebih tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
The Bank has implemented the recommendations provided by the GCG Team in order to improve quality of GCG implementation and monitors the execution so as the implementation can be applied at all organization levels by involving every stakeholders. At the same time, the Bank also kept driving the implementation of compliance culture at all levels so the Management and all employees could raise the higher level of awareness to compliance in performing their duties and responsibilities.
• Strategi Audit Dalam aspek audit, SKAI melakukan pendekatan berbasis risiko dalam melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap aspek tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal pada aktivitas yang menjadi obyek pemeriksaan. Beberapa strategi yang ditempuh dalam rangka penyempurnaan kualitas proses pemeriksaan selama tahun 2014 antara lain: mengkinikan
• Audit Strategy In audit aspect, SKAI carried out risk based approach in making continuous improvement to the governance, risk management, and internal control aspects of the activity which become the audit object. Some strategies taken to improve the quality of audit process during 2014 are as follow: updating the Internal Audit Policy and Internal Audit Charter, enhance head of division and its
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
54
Kebijakan Audit Internal dan Piagam Audit Internal, meningkatkan peran supervisi kepala divisi dan wakilnya mulai dari tahap persiapan hingga pelaporan audit, meningkatkan kualitas sumber daya manusia SKAI melalui pemberian program pelatihan kepada auditor serta melakukan pemetaan atas seluruh aktivitas/ unit yang dapat diaudit dan melakukan risk assessment untuk mendukung penyusunan rencana audit tahunan tahun berikutnya.
deputy supervision roles from the audit preparation phase until the reporting, enhance the quality of human resources through giving training program to auditors and mapping all auditable auditees and performing risk assessment to support next annual audit plan arrangement.
• Strategi Sistem Perbaikan aspek teknologi informasi Bank di tahun 2014 terus dilakukan dengan melakukan pengkinian terhadap sistem teknologi informasi yang sudah ada agar lebih efektif, efisien dan akurat dalam penyediaan data, informasi serta keperluan lainnya yang terkait dengan pengawasan (pengendalian internal) dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Bank. Salah satunya adalah pembaharuan sistem aplikasi internet banking Bank, agar dapat memenuhi kebutuhan transaksi perbankan nasabah.
• System Strategy Improvement in Bank’s information technology aspect in 2014 is continued with conduct the updating of existing information technology system to make it more effective, efficient, and accurate in terms of procurement of data and information as well as other essentials related to monitoring (internal control) and in line with the Bank’s condition and requirements.
• Strategi Manajemen Risiko Dalam rangka menjamin penerapan Basel III yang optimal, Bank telah melakukan berbagai persiapan sedini mungkin mengenai segala aspek yang dibutuhkan mulai dari pemahaman yang mendalam mengenai peraturan yang dikeluarkan oleh Basel Comittee and Banking Supervision sampai dengan kesiapan data internal Bank yang akan digunakan.
• Risk Management Strategy In order to ensure optimal Basel III implementation, the Bank has made some preparation as early as possible on the required aspects from thorough understanding of regulations issued by Basel Committee and Banking Supervision to the readiness of Bank’s internal data which will be used.
• Jaringan Kantor Bank tetap melaksanakan evaluasi dan penataan jaringan kantor. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh keefektifan keberadaan kantor Bank (kantor pusat, kantor cabang maupun kantor cabang pembantu) dalam memenuhi kebutuhan nasabah akan jasa dan pelayanan perbankan. Pada tahun 2014, Bank telah membuka Kantor Cabang Pembantu di Kota Deltamas dan Suryacipta.
• Office Network The Bank still evaluated and organized its office network. The objective is to measure the effectiveness of Bank’s office existence (head office, branch office, and sub-branch office) in accommodating customer needs of banking product and services. In year 2014, Bank has opened the Sub Branch Offices in Kota Deltamas and Suryacipta.
tinjauan kinerja keuangan Financial Performance Review Tinjauan kinerja keuangan Bank Resona Perdania untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan yang telah diaudit serta catatan auditor, yang terdapat di dalam Laporan tahunan ini. Kajian berikut dipersiapkan berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2014 dan 2013 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan pendapat wajar dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
The financial performance review of Bank Resona Perdania for the year ended December 31, 2014 should be read together with audited financial report including its auditor notes stated in this annual report. The following analysis is prepared based on financial statement as of December 31, 2014 and 2013, audited by Public Accounting Firm Osman Bing Satrio & Eny, with unqualified opinion and in accordance with the applicable Indonesia Financial Accounting Standard.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
55
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION Laporan Posisi Keuangan Bank per 31 Desember 2014 dan 2013 Statement of Bank’s Financial Position as of December 31, 2014 and 2013 in billion Rupiah
dalam miliar Rupiah
Keterangan Giro pada Bank Indonesia
2014
2013 877.01
%
Description
874.51
0.29
Demand Deposits with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
772.68
859.00
(10.05)
Demand Deposits with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia
989.84
1,395.78
(29.08)
Placement with Bank Indonesia
1,090.64
328.59
231.92
Placement with Other Banks
10,419.82
9,636.10
8.13
Loans - Net
Penempatan pada Bank Lain Kredit Bersih Aset Lainnya
978.62
1,024.48
(4.48)
Other Assets
Jumlah Aset
15,128.61
14,118.46
7.15
Total Assets
6,453.14
6,780.42
(4.83)
Deposits
Simpanan Simpanan dari Bank Lain
288.10
366.42
(21.37)
Deposits from Other Banks
Surat Berharga yang Diterbitkan
448.96
448.15
0.18
Securities Issued
5,144.19
3,835.01
34.14
Borrowings
Pinjaman yang Diterima Liabilitas Lainnya
324.84
326.70
(0.57)
Other Liabilities
Jumlah Liabilitas
12,659.23
11,756.70
7.68
Total Liabilities
2,469.38
2,361.76
4.56
Total Equity
15,128.61
14,118.46
7.15
Total Liabilities and Equity
Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Aset
Assets
Pada periode buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, aset Bank meningkat 7,15% dari Rp14,12 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp15,13 triliun. Kinerja nilai aset yang positif ini terutama didukung oleh pencapaian pemberian kredit.
On fiscal year that ended December 31, 2014, Bank’s assets grew by 7.15% from Rp14.12 trillion in 2013 to Rp15.13 trillion. The positive asset performance is particularly supported by the loan disbursement.
Kredit
Loan
Pencapaian pemberian kredit (bersih) Bank di tahun 2014 mencapai Rp10,42 triliun atau meningkat 8,13% dibandingkan dengan tahun 2013. Peningkatan ini sebagian besar berasal dari kenaikan pemberian kredit di sektor industri (manufaktur) yang merupakan target utama Bank dalam ekspansi kredit. Pada tahun 2014, pemberian kredit di sektor ini mencapai Rp5,29 triliun atau meningkat sebesar 16,62% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya mencapai Rp4,54 triliun. Peningkatan kedua terbesar disumbang oleh sektor perdagangan besar yang mencapai Rp1,66 triliun di tahun 2014 ini, meskipun jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 16,65%.
The Bank’s achievement of loan (net) disbursement in 2014 was Rp10.42 trillion or grew by 8.13% compared to 2013. The growth is mostly attributed from the increase in industry sector (manufacturing), which becomes the Bank’s main target is loan expansion. In 2014, the loan disbursement in this sector reached Rp5.29 trillion or increased by 16.62% compared to 2013 that was only amounted to Rp4.54 trillion. The second biggest increase is from wholesale trading sector reached Rp1.66 trillion in 2014, although decreased by 16.65% compared with year 2013.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Bank telah berhasil menjaga portofolio kreditnya sesuai rencana bisnis yang telah ditetapkan dan tetap memperhatikan sektor ekonomi yang menjadi fokus Bank yaitu industri manufaktur.
As such, it can be concluded that the Bank has successfully maintain the loan portfolio based on the business plan it has determined and by taking into account economic sector which becomes the Bank’s focus that is manufacturing.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
56
Tabel Portofolio Kredit Table of Loan Portfolio dalam miliar Rupiah
Per Sektor Ekonomi
in billion Rupiah
2014
%
2013
%
By Economic Sector
Industri
5,293.18
49.94
4,538.78
46.74
Industry
Perdagangan Besar
1,658.72
15.65
1,990.01
20.49
Wholesales Trading
Pembiayaan dan Asuransi
1,346.13
12.70
934.57
9.62
Finance and Insurance Business Service
Jasa Usaha
1,054.43
9.95
1,115.58
11.49
Lainnya
1,246.67
11.76
1,132.46
11.66
Others
10,599.13
100.00
9,711.40
100.00
Total Loan
Total Kredit Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih
(179.31)
(75.30)
Allowance for Impairment Losses
10,419.82
9,636.10
Total Loan- Net
Liabilitas
Liabilities
Jumlah liabilitas Bank Resona Perdania pada periode buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 meningkat sebesar 7,68% dari Rp11,76 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp12,66 triliun. Peningkatan ini sebagian besar berasal dari pinjaman yang diterima sebesar 34,14% atau Rp5,14 triliun di tahun 2014.
Total liabilities of Bank Resona Perdania in the fiscal year that ended by December 31, 2014 grew by 7.68% from Rp11.76 trillion in 2013 to Rp12.66 trillion. The growth of Bank liabilities mostly comes from the borrowing, which was 34.14% or Rp5.14 trillion in 2014.
Simpanan Pencapaian jumlah Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp6,45 triliun atau mengalami penurunan sebesar 4,83% jika dibandingkan dengan posisi tahun 2013 yaitu sebesar Rp6,78 triliun.
Deposits The achievement of Third Party Fund reported at Rp6.45 trillion or declined by 4.83% if compared to 2013 at Rp6.78 trillion.
Pinjaman yang Diterima Jumlah pinjaman yang diterima Bank pada tahun 2014 mencapai Rp5,14 triliun atau meningkat sebesar 34,14% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp3,84 triliun. Peningkatan pinjaman yang diterima 89,32% berasal dari peningkatan pinjaman yang diterima dari pihak tidak berelasi, namun sebagian besar pinjaman yang diterima berasal dari Resona Bank, Ltd., Jepang. Hal ini membuktikan komitmen yang kuat dari pemegang saham untuk mendorong laju pertumbuhan Bank di masa depan.
Borrowings The Bank’s borrowings in 2014 was amounted to Rp5.14 trillion or rose by 34.14% compared to 2013 at Rp3.84 trillion. The increased borrowings as 89.32% comes from the increasing of borrowing from unrelated parties, however most of the borrowings comes from Resona Bank, Ltd. Japan. It prove the strong commitment from shareholder to drive higher the Bank’s growth in the future.
Ekuitas
Equity
Jumlah ekuitas Bank mengalami peningkatan menjadi Rp2,47 triliun atau sebesar 4,56% dari tahun 2013 yaitu Rp2,36 triliun. Peningkatan ekuitas Bank didukung oleh peningkatan modal inti Bank dari pembagian dividen saham kepada pemegang saham sebesar Rp120 miliar sehingga total modal disetor menjadi Rp405 miliar.
The Bank’s equity increased to Rp2.47 trillion or grew by 4.56% from 2013 at Rp2.36 trillion. The Bank’s equity increased was supported by the increasing in the Bank’s core capital from partial payment issuance of shares instead of cash dividend by Rp120 billion so the total paid-up capital become Rp 405 billion.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
57
LAPORAN LABA RUGI STATEMENT OF INCOME Laporan Laba Rugi Bank per 31 Desember 2014 dan 2013 Statement of Income as of December 31, 2014 and 2013 in billion Rupiah
dalam miliar Rupiah
Keterangan
2014
2013
%
DESCRIPTION
Pendapatan Bunga
843.97
709.30
18.99
Beban Bunga
307.92
244.42
25.98
Interest Expenses
Pendapatan Bunga Bersih
536.05
464.88
15.31
Interest Revenues - Net
Interest Revenues
Pendapatan Operasional Lainnya
108.37
139.31
(22.21)
Other Operating Revenues
Beban Operasional Lainnya
359.90
271.52
32.55
Other Operating Expenses
Laba Operasional
284.52
332.67
(14.47)
Income from Operations
Laba Bersih
207.94
516.97
(59.78)
Net Income
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga mencapai Rp843,97 miliar, tumbuh sebesar 18,99% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp709,30 miliar.
Interest Income Interest income was amounted Rp843.97 billion, increased by 18.99% compared to 2013 at Rp709.30 billion.
Beban Bunga Beban bunga mengalami kenaikan sebesar 25,98% dibandingkan tahun 2013 dari Rp244,42 miliar menjadi Rp307,92 miliar.
Interest Expense Interest expense grew by 25.98% compared to 2013 at Rp244.42 billion to Rp307.92 billion.
Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan bunga bersih mencapai Rp536,05 miliar, tumbuh sebesar 15,31% dibandingkan tahun 2013 Rp464,88 miliar.
Net Interest Income Net interest income was amounted Rp536.05 billion, grew by 15.31% compared to 2013 at Rp464.88 billion.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya mengalami penurunan sebesar Rp30,94 miliar dari tahun 2013 Rp139,31 miliar menjadi Rp108,37 miliar. Penurunan ini terjadi karena turunnya keuntungan transaksi mata uang asing sebesar 33,66% dari tahun 2013.
Other Operating Revenues Oher operating revenues decreased by Rp30.94 billion from 2013 at Rp139.31 billion to Rp108.37 billion. The decreasing especially caused by loss on foreign exchange which decreased by 33.66% from 2013.
Beban Operasional Lainnya Beban operasional lainnya meningkat 32,55% menjadi Rp359,90 miliar dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar Rp271,52 miliar. Peningkatan ini berasal dari meningkatnya beban umum dan administrasi sebesar 68,05%, dan beban cadangan penurunan nilai aset sebesar 27,72% dari tahun 2013.
Other Operating Expenses Other operating expenses rose by 32.55% to Rp359.90 billion compared to 2013 at Rp271.52 billion. The increasing especially driven by the increasing of general and administration expenses as much 68.05% and allowance for impairment losses as much 27.72% from year 2013.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
58
LABA
Income
Laba Operasional Laba operasional Bank mengalami penurunan 14,47% dari sebelumnya Rp332,67 miliar menjadi sebesar Rp284,52 miliar.
Income from Operations Bank’s income from operation dropped by 14.47% from Rp332.67 billion to become Rp284.52 billion.
Laba Bersih Hingga akhir periode buku tahunan 2014, Bank membukukan penurunan laba bersih sebesar 59,78% dari Rp516,97 miliar di tahun 2013 menjadi Rp207,94 miliar. Hal ini dikarenakan pada tahun 2013 terdapat laba non-operasional dari penjualan gedung sebesar Rp266,69 miliar.
Net Profit By the end of fiscal year 2014, Bank Resona Perdania booked decreasing in net income by 59.78% from Rp516.97 billion in 2013 to Rp207.94 billion. It is caused by in year 2013 there is gain on nonoperating from sale of building amounted Rp266.69 billion.
STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL Capital Structure and Management Policy on Capital Structure Total modal Bank mengalami peningkatan Rp164,43 miliar menjadi Rp2,14 triliun atau meningkat sebesar 8,31%. Peningkatan permodalan Bank didukung oleh peningkatan modal inti Bank yang pada bulan Juni 2014 Bank melakukan pembagian dividen saham kepada para pemegang saham sebesar Rp120 miliar sehingga total modal disetor menjadi Rp405 miliar. Selain itu pada periode tahun berjalan, Bank membukukan 50% (lima puluh persen) laba bersih sebesar Rp107,03 miliar. Atas hal tersebut, pertumbuhan modal inti Bank mencapai 7,72% menjadi Rp2,04 triliun, sedangkan pertumbuhan modal pelengkap mencapai 21,84% menjadi Rp100,26 miliar di tahun 2014.
The Bank’s total capital rose by Rp164.43 billion to Rp2.14 trillion or grew by 8.31%. The growth in Bank’s capital is supported by the increasing in Bank’s core capital which on June 2014 the Bank distributed share dividend to the shareholders at Rp120 billion so the total paid-up capital become to Rp405 billion. Besides that, on the current year period, the Bank recorded 50% (fifty percent) of net income of Rp107,03 billion. As such, the Bank’s core capital growth to 7.72% to Rp2.04 trillion in 2014 while the supplementary capital growth to 21.84% to Rp100.26 billion in 2014.
Berdasarkan peningkatan ini, rasio CAR yang dicapai adalah sebesar 17,22%, stabil jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 17,96%, sehingga permodalan Bank dapat dikatakan masih memadai.
Based on this increasing, the achieved CAR ratio was recorded at 17.22% or can be considered stable compared to 2013 at 17.96%, therefore the Bank’s capital is still sufficient.
Rasio CAR tersebut juga masih berada di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8%. Ke depannya Bank akan terus memperkuat struktur permodalan untuk mendukung bisnis Bank di industri perbankan Indonesia.
The CAR ratio is also still above the minimum CAR from Bank Indonesia that is 8%. Moving forward, the Bank will continue to strengthen its capital structure to support Bank business in Indonesia’s banking industry.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
59
PROSPEK BISNIS DAN RENCANA STRATEGIS 2015 Business Prospect and Strategic Plan 2015 PROSPEK BISNIS 2015
BUSINESS PROSPECT 2015
Meski kondisi perekonomian global mengalami perlambatan selama tahun 2014, tetapi Badan Moneter Dunia (IMF) memprediksikan pada tahun 2015 keadaan akan semakin positif dan pertumbuhan ekonomi global akan kembali meningkat hingga 3,8% seiring perbaikan ekonomi AS yang diperkirakan tumbuh sebesar 3%.
Although the global economy was slow down during year 2014, but International Monetary Fund (IMF) predicts in 2015 the condition will turn more positive and the global economy will regain its strength so as to grow to 3.8% in line with the US economic recovery which is estimated to grow by 3%.
Sementara itu, perekonomian nasional diproyeksikan sedikit mengalami peningkatan yang didorong oleh kenaikan permintaan domestik, perbaikan ekspor serta pengaruh pemulihan tataran ekonomi global. Komite Ekonomi Nasional (KEN) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2015 berada pada kisaran 5,2% hingga 5,5%. Optimisme ini terutama didasarkan pada asumsi bahwa stimulus fiskal dan hasil penghematan subsidi BBM akan efektif pada semester kedua tahun 2015.
Meanwhile, the national economy is projected to slightly improve as an impact of the increased domestic demand, recovered export as well as global economy recovery. The National Economy Committee (KEN) estimates the economy growth in 2015 are in approximately 5.2% to 5.5%. The optimism is particularly built upon the assumption that fiscal stimulus and savings from fuel oil subsidy will be effective on the second half of 2015.
Kinerja Bank sendiri pada tahun 2014 menunjukkan hasil positif dalam pertumbuhan kredit dan aset. Pertumbuhan kredit selama 2014 tercatat sebesar 8,13% dengan industri pengolahan, sektor keuangan, dan perdagangan sebagai sektor penyumbang terbesar penyaluran kredit keseluruhan. Sama seperti tahun sebelumnya, modal kerja juga masih mendominasi penyaluran kredit di tahun 2014. Perkembangan ini dianggap menjadi landasan yang kuat untuk pertumbuhan kredit di tahun 2015.
On the year 2014, the Bank’s performance itself indicated a positive result in loan and asset growth. Loan growth in 2014 was recorded at 8.13% with manufacturing, financial sector and trading as the biggest contributor in the overall loan disbursement. Similar to the previous year, working capital also still dominated the loan disbursement in 2014. This development has established a solid foundation for loan growth in 2015.
Dilatarbelakangi kondisi tersebut, Bank Resona Perdania cukup yakin mampu mencapai target yang telah dicanangkan untuk tahun 2015 melalui penerapan strategi yang telah ditetapkan. Tentunya hal ini juga tidak terlepas dari kerja keras dan kesungguhan hati dari seluruh elemen Bank, mengingat Bank memiliki tujuan yang lebih besar lagi, yaitu untuk mencapai nilai aset sebesar Rp20 triliun di tahun 2017.
With this background, the Bank is reasonably convinced to achieve the targets set forth in 2015 by the implementation of strategies that already determined. However, this would not be possible without the hard work and sincerity of all elements of the Bank, considering the Bank’s has greater purpose, to reach assets with a value of Rp20 trillion in 2017.
RENCANA STRATEGIS 2015
STRATEGIC PLAN 2015
Tahun 2015 akan menjadi tahun penuh tantangan sekaligus peluang bagi Bank Resona Perdania. Untuk menjamin pencapaian target bisnis yang optimal, maka Bank akan konsisten melakukan langkah penyempurnaan strategis yang bertujuan meningkatkan kinerja usaha, kepuasan nasabah, dan berkontribusi bagi para pemangku kepentingan. Rangkaian langkah strategis itu adalah sebagai berikut: • Sumber Pendanaan Untuk meningkatkan sumber pendanaan, Bank akan memaksimalkan fungsi marketing agar dapat menarik nasabah baik yang sudah ada maupun nasabah baru untuk dapat menyimpan dananya di Bank. Bank juga menawarkan tingkat suku bunga simpanan yang kompetitif dengan tetap memperhatikan batas tingkat maksimum suku bunga yang wajar oleh Lembaga Penjamin Simpanan dan arahan dari OJK.
The year 2015 will be a year of challenge as well as opportunities for Bank Resona Perdania. To ensure optimal business target achievement, the Bank will consistently make strategic improvements to boost business performance, customer satisfaction, contributed for all stakeholders. The strategic measures are: • Funding Sources To increase funding sources, the Bank will maximize marketing function so as to maintain existing customers and attract new customers to save their fund in the Bank. Bank will also offer a competitive deposit interest rate by considering the maximum limit of fair interest rate as set by Indonesia Deposit Insurance Corporation and direction from OJK.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
60
Dalam mencari pendanaan baru, Bank akan bekerjasama dengan bank lain untuk mendapatkan fasilitas pinjaman baik dari dalam maupun luar negeri.
In seeking for new funding, Bank will collaborate with other banks to get another loan either from local banks or foreign bank.
Rencana strategis lain Bank dalam aspek pendanaan adalah menerbitkan MTN dan melakukan Repo (Repurchase Agreement) atas Surat Utang Negara, yang merupakan salah satu alternatif pendanaan yang relatif murah dan aman.
The other Bank’s strategic plan in funding aspect is to issue MTN and and conduct Repo (Repurchase Agreement) of Goverment Bond as one of the relatively cost-effective and secure funding alternatives.
• Kredit Bank akan meningkatkan fungsi intermediasi dengan menyalurkan kredit kepada perusahaan Jepang, lokal dan Cina di Indonesia melalui strategi referensi dari nasabah yang berkualitas untuk meningkatkan basis nasabah dan memberikan tingkat suku bunga kredit yang kompetitif guna mendukung arahan dari OJK terkait penurunan suku bunga kredit.
• Loans The Bank will increase its intermediation function in terms of loan disbursement to Japanese, local, and Chinese company in Indonesia. The Bank also improved its customer base by using reference strategies from customers and offering competitive loan interest rate in order to support OJK’s direction to drive lower loan interest rate.
Selain itu, untuk meningkatkan perkreditan Bank, Bank bekerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat dan Koperasi untuk menyalurkan kredit UMKM melalui program executing dan/ atau menyalurkannya secara langsung.
In addition, to increase the loan, Bank cooperate with rural banks (Bank Perkreditan Rakyat) and Cooperative to provide SME loan through executing program and/ or direct disbursement.
Bank juga memiliki rencana untuk menjaga rasio NPL berada di tingkat yang rendah melalui strategi yakni: 1. Meningkatkan peran dan fungsi Divisi Credit Examination sebagai four-eye principles dalam pemberian kredit; 2. Memaksimalkan fungsi dan tugas Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit dengan membagi tugas yang terfokus pada 2 (dua) fungsi, yaitu fungsi pemulihan dan penyelesaian dan fungsi pemantauan dan analisa; 3. Menangani dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap debitur bermasalah; 4. Melakukan monitoring debitur yang termasuk dalam penyediaan dana besar; 5. Menggunakan proses early alert yang berfungsi untuk memastikan bahwa setiap potensi memburuknya kualitas kredit dapat diidentifikasi sejak dini; 6. Menjalin kerjasama dengan balai lelang swasta, broker, agent dan pengacara untuk menyelesaikan nasabah bermasalah.
Bank has also planned to maintain NPL ratio in a low level through numerous strategies as follow: 1. Promote the role and Division of Credit Examintation function as four-eye principles in loan disbursement; 2. Maximize the role and functions of Credit Monitoring and Recovery Section which focusing on two functions, namely recovery and settlement function and monitoring and analysis function; 3. Handle and closely monitor the non-performing debtors; 4. Monitor debtors which are included in large exposure; 5. Perform an early alert process to ensure that any probabilities of lower lending quality can be duly identified; 6. Collaborate with private auctioners, broker, agents, and lawyers to settle non-performing customers.
• Manajemen Risiko Dari sisi manajemen risiko, Bank akan terus berupaya meningkatkan dan/ atau menjaga tingkat kesehatan Bank dengan nilai komposit tingkat 2 (dua) termasuk di dalamnya mendorong pelaksanaan tata kelola Bank yang baik, melakukan pengawasan harian atas kondisi likuditas Bank dan memastikan berada pada tingkat yang sesuai dengan risk appetite Bank, dan meningkatkan pelaksanaan program internal self assessment.
• Risk Management In terms of risk management, the Bank will continue to improve and/ or maintain the Bank’s soundness level with composite value of 2 (two) including encourage good corporate governance, conduct daily monitoring on Bank’s liquidity, and ensure that it is in the level of appropriate Bank’s risk appetite while also improving implementation of self-assessment internal program.
• Sistem Teknologi Informasi dan Akuntansi
• Information Technology and Accounting System In 2015, the Bank will continue to develop its information and technology system which not only aims to adapt to latest
Pada tahun 2015, Bank berencana melakukan pengembangan sistem informasi dan teknologi Bank yang tidak hanya
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
61
bertujuan untuk menyesuaikan perkembangan teknologi saat ini tapi juga meningkatkan layanan perbankan. Selain itu, Bank akan melakukan pengembangan Disaster Recovery Site (DR Site) dan senantiasa mendukung perubahan atau penggantian sistem yang ditetapkan oleh pihak Regulator atau pemerintah, seperti: MPN Gen II, RTGS Gen II dan SKN Next Generation.
technology but also to improve the banking services. In addition, the Bank will also develop Disaster Recovery Site (DR Site) and support the system changes or replacement set by regulator or government such as MPN Gen-II, RTGS Gen-II, and SKN Next Generation.
• Audit Dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola, pengelolaan risiko, dan pengendalian internal pada Bank, SKAI tetap berupaya untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan secara risk-based melalui: pelaksanaan persiapan audit yang dilakukan lebih komprehensif sehingga pelaksanaan audit dapat fokus pada area berisiko tinggi; pelaksanaan risk assessment atas seluruh aktivitas/ unit yang dapat diaudit setiap semester untuk mengevaluasi kembali rencana audit tahunan; mengoptimalkan aktivitas off-site monitoring sehingga dapat mendukung dalam penentuan fokus audit saat penugasan audit; melakukan review atas Audit Rating; tetap meningkatkan peran supervise Kepala Divisi dan Wakilnya dalam pelaksanaan audit serta; tetap meningkatkan kualitas SDM melalui pemberian programprogram pelatihan kepada auditor baik yang dilaksanakan secara in-house ataupun oleh pihak eksternal.
• Audit In order to improve the quality of Bank’s governance, risk management, and internal control, SKAI keeps improving the quality of risk-based audit through: performing the audit preparation in more comprehensive way so as the audit assignment able to focus in high risk area; performing risk assessment for the whole Bank’s auditable auditees in semiannual basis in order to evaluate the existing annual audit plan; optimizing the off-site monitoring activity to support in determining the audit focus during the audit assignment; review the Internal Audit Rating; keep improve supervise role frome Head of Division and its Deputy in audit implementation and also; developing the quality of human resources in SKAI through delivering training programs to auditors both in-house and externally.
• Kepatuhan Terkait kepatuhan, Bank antara lain memiliki rencana untuk: - Mendorong upaya peningkatan nilai komposit GCG pada level “Sangat Baik” atau minimum “Baik”. - Melakukan penyempurnaan sistem administrasi dan memberikan pendapat kepatuhan kepada pihak-pihak internal mengenai kesesuaian dengan peraturan berlaku. - Melakukan kontrol terhadap kebijakan internal dengan mereview, updating dan menyesuaikan ketentuan peraturan yang telah ada di Bank. - Mematuhi dan menerapkan peraturan-peraturan yang berlaku dalam rangka menciptakan budaya kepatuhan. • Sumber Daya Manusia Pada tahun 2015, Bank akan bekerjasama dengan vendor yang dapat mengembangkan HRIS dalam rangka membangun Manajemen Sistem Informasi. Di samping itu, Bank juga akan melanjutkan inisiatif pengembangan kompetensi SDM yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dengan memperhatikan kebutuhan organisasi dengan terus memberikan program pelatihan dan pendidikan.
• Compliance Regarding compliance, the Bank has some plans, among others are: - Promote improvement of GCG composite value to “Very Good” or minimum “Good” level. - Enhance administration system and provide compliance opinion to internal parties on the conformity of applicable regulations. - Control the internal policies by reviewing, updating, and aligning to the Bank’s existing regulations. - Comply with and implement prevailing regulations in connection to create compliance culture. • Human Resources In 2015, the Bank will cooperate with vendor which can develop HRIS in order to build Information System Management. Additionally, the Bank will also continue HR competency development initiative which has been conducted in previous years by considering organization needs with continue to provide training and education programs.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
62
Untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, Bank menerapkan prinsip-prinsip dan praktik-praktik GCG secara konsisten, untuk kepentingan Bank dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders). To achieve a good corporate governance, the Bank always strives to implement GCG principles and business practices consistently for the Bank and all stakeholders magnitude. PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
05.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
63
64
PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Implementation
Manajemen senantiasa menjaga komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran serta kehati-hatian dalam pengelolaan Bank. The Management constantly maintain their commitment to implement the principles of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness and also the prudence in managing the Bank.
Bank mempunyai komitmen untuk meningkatkan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) karena masyarakat, investor dan konsumen menilai Bank berdasarkan kriteria layanan yang baik, beretika, berkualitas, profesional, proporsional, dan terlindungi dari praktik penyimpangan usaha. Untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik tersebut, Bank menerapkan prinsip-prinsip dan praktik-praktik terbaik GCG secara konsisten, untuk kepentingan Bank dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
The Bank is committed to improve its Good Corporate Governance (GCG) implementation since the community, investors, and customers assess the Bank based on good services, ethical, qualified, professional, proportional and protect from irrelevancy bussiness practices. To achieve such good corporate governance, the Bank always strives to consistent apply GCG principles and best practices for the both Bank and all stakeholders magnitude.
Secara khusus, Bank mendasarkan praktik dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada (i) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, (ii) Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 15/15/DPNP, tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum serta kebijakan GCG Resona Bank, Ltd., Jepang, selaku Pemegang Saham terbesar Bank.
In particular, the Bank’s implements GCG principles by referring to Bank Indonesia Regulation (PBI) (i) No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 and its amendment No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006, (ii) Bank Indonesia Circular Letter No.15/15/DPNP dated April 29, 2013 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks as well as the policy of GCG of Resona Bank, Ltd., Japan, as the biggest Shareholder of the Bank.
Bank melaksanakan kegiatan usahanya dengan berlandaskan pada 5 (lima) prinsip-prinsip GCG, sebagai berikut: - Transparansi Bank senantiasa mengedepankan prinsip keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan.
The Bank conducts its business activities in conformity to 5 (five) GCG principles as follow: - Transparency Bank always upholds transparency in expressing material and relevant information in the decision making process.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
65
-
-
-
-
Akuntabilitas Bank mendorong pemisahan dan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban tiap posisi dalam organisasi Bank sehingga pengelolaan perusahaan berjalan secara efektif. Pertanggungjawaban Bank berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip‐prinsip pengelolaan Bank yang sehat. Independensi Bank menganut asas profesionalisme dan independensi dalam mengelola Bank untuk mencegah benturan kepentingan. Kewajaran Bank mendasarkan pengelolaan Bank pada nilai kesetaraan dengan memastikan perlakuan yang adil dan setara dalam melindungi hak‐hak pemangku kepentingan (stakeholders) sesuai peraturan yang berlaku.
-
Accountability Bank encourages clarity of function, implementation and accountability of each position in the Bank’s organization in order to drive effective company management.
-
Responsibility Bank is committed to comply with all applicable laws and regulations and the principles of sound Bank management. Independency Bank adopts senses of professionalism and independency in managing the Bank to prevent any conflict of interest.
-
-
Fairness Bank’s management is built upon principles of equality by ensuring fair and equal treatment in protecting the rights of stakeholders in accordance with applicable regulations.
Tujuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Purposes of Good Corporate Governance
Manajemen memiliki keyakinan bahwa dengan integritas yang tinggi dan konsistensi dalam penerapan prinsip-prinsip GCG akan membawa manfaat yang signifikan bagi Bank Resona Perdania dan juga para pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu dengan caracara sebagai berikut: - Menjaga komitmen manajemen dalam menerapkan prinsipprinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran serta kehati-hatian dalam pengelolaan Bank. - Memperbaiki kinerja, meningkatkan efisiensi dan melindungi kepentingan stakeholders. - Meningkatkan kemampuan untuk mengakses sumber dana yang fleksibel dan berbiaya rendah. - Mendorong dan meningkatkan minat dan kepercayaan investor. - Melindungi Bank dari intervensi luar dan kasus hukum.
Management believes that with high integrity and consistency in implementing GCG principles will result in significant benefits both for Bank Resona Perdania and stakeholders, with methods such as:
-
- - - -
Maintain the management commitment in applying the principles of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness as well as prudence in managing the Bank. Improve performance, increase efficiency and protect the stakeholders’ interests. Improve the ability to access flexible and low-cost fund sources. Encourage and improve investors interest and trust. Protect the Bank from external intervention and legal cases.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
66
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Structure DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Per 31 Desember 2014, komposisi Dewan Komisaris Bank terdiri dari 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Komisaris Independen, 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 1 (satu) orang Komisaris Non Independen. Sesuai Anggaran Dasar PT Bank Resona Perdania, anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Masa jabatan masing-masing anggota Dewan Komisaris ditetapkan untuk jangka waktu tiga tahun, dan memungkinkan diangkat kembali pada saat masa jabatannya berakhir.
As of December 31, 2014, the Bank has 3 (three) members of the Board of Commissioners which consists of 1 (one) Independent President Commissioner, 1 (one) Independent Commissioner and 1 (one) Non-Independent Commissioner. Pursuant to the Articles of Association of PT Bank Resona Perdania, members of Board of Commissioners are appointed by the General Meeting of Shareholders (GMOS) for three-years period tenure, and may be reappointed when the tenure expires.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris memenuhi tugas dan tanggung jawabnya yang mencakup fungsi pengawasan dan pemberian saran terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain meliputi:
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners The Board of Commissioners has carried out its duties and responsibilities which includes monitoring and providing recommendation for the implementation of Board of Directors’ duties and responsibilities in accordance with the Articles of Association and Charter of the Board of Commisioners. The duties and responsibilities are as follow: 1. Ensure the implementation of GCG in each Bank business at all levels or organization level, such as: a. Transparency and disclosure of information
1.
Memastikan pelaksanaan GCG dalam setiap usaha Bank di seluruh tingkat atau jenjang organisasi, berupa: a. Adanya transparansi dan keterbukaan informasi secara lengkap, akurat dan tepat waktu, antara lain mengenai laporan keuangan Bank; b. c.
in comprehensive, accurate and punctual way including regarding the Bank’s financial statements; b. Ensure accountability of every body of the Bank; c. Bank’s compliance with prevailing rules and regulations; d. Disclosure of transactions which contain conflict
Memastikan akuntabilitas setiap organ Bank; Kepatuhan Bank terhadap peraturan
perundangan yang berlaku; Pengungkapan transaksi yang mengandung benturan kepentingan secara wajar dan adil, dan tanpa ada pengaruh dari pihak lain. e. Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya. Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi dengan cara: a. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank, termasuk kebijakan-kebijakan Bank yang wajib memperoleh persetujuan Dewan Komisaris, d.
2.
3.
sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Peraturan Bank Indonesia (PBI); b. Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional Bank. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan
4.
audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil rekomendasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/ atau pengawasan otoritas lain. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
e. 2.
of interest in fair and equitable way, and without any influence from other parties. Fair treatment to the minority shareholder and other stakeholders.
Perform monitoring function on duties and responsibilities implementation by the Board of Directors while also providing advice to the Board of Directors by: Direct, evaluate and monitor the implementation a. of the Bank’s strategic policy, including
3.
4.
Bank policies which requires the Board of Commissioners approval, as obliged by Bank Indonesia Regulation; b. Not involved in decision-making related to the Bank operational activities. Ensure that the Board of Directors has followed up on audit findings and recommendations from the Bank’s Internal Audit Task Force, the external auditors, and the recommendation from Indonesia Financial Services Authority supervision and/ or other authorities. Establish Audit Committee, Risk Monitoring Committee,
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
67
Remuneration and Nomination Committee. The appointment of committee members is subject to the Board of Directors based on the decision made in the Board of Commissioners meeting. 5. Ensure that the established committees are performing their duties effectively. 6. Develop guidelines and Code of Conduct that binds the members of Board of Commissioners, which includes:
Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota komite dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. 5. 6.
Memastikan bahwa komite yang telah dibentuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Menyusun pedoman dan tata tertib kerja (code of conduct) yang mengikat anggota Dewan Komisaris, yang mencakup: a. Benturan kepentingan b. Kepatuhan pada hukum, aturan dan peraturan yang berlaku c. Prosedur kepatuhan d. Waktu kerja e. Jadwal rapat Dewan Komisaris
a. b. c. d. e.
Conflict of interest Compliance with prevailing law and regulation Compliance procedures Working time Schedule of the Board of Commissioners meetings
Hadir di dalam rapat-rapat penting seperti Rapat Direksi, Rapat Kredit, dan Rapat Komite Manajemen Risiko untuk memantau dan melaksanakan fungsi pengawasan secara langsung terhadap operasional Bank agar sesuai dengan Kebijakan Bank, Anggaran Dasar, PBI, peraturan perundangan lain yang berlaku efektif dan sah.
Attend important meetings such as the Board of Directors Meeting, Credit Meeting and Risk Management Committee Meeting, to monitor and carry out oversight function directly on the Bank’s operations to comply with the Bank’s Policy, Article of Association, Bank Indonesia Regulation, and other effective and legitimate applicable law and regulations.
Rapat Dewan Komisaris Merujuk pada Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam setiap bulan. Rapat Dewan Komisaris berfungsi sebagai forum bagi para anggota untuk mengambil keputusan secara kolektif. Rapat ini juga dapat berfungsi sebagai suatu mekanisme untuk membahas kinerja Direksi dalam menangani perusahaan. Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan rapat sebanyak 20 kali dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Board of Commissioners’ Meetings With reference to the Charter of the Board of Commissioners, the Board of Commissioners meeting is held once a month at minimum. The Board of Commissioners meeting serves as a forum for its members to make decision collectively. The meeting can also serve as mechanism to discuss the Board of Directors’ performance in managing the Bank. Throughout 2014, the Board of Commissioners has conducted 20 meetings with attendance detailed as follow:
Dewan Komisaris
Kehadiran Rapat
Jumlah Rapat
Board of Commissioners
Attendance
Total Meetings
Persentase Kehadiran Attendance Percentage
Didi Nurulhuda
20
20
100%
Abdul Haris Hartanto
20
20
100%
Cheng Shui-Hee, Gary *) Atsushi Tahara **) Tang Peng Wah ***)
5
20
25%
14
20
70%
1
20
5%
*) Efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris berdasarkan Akta Notaris No. 3, tanggal 10 November 2014 Effectively resigned as Commissioner based on Notarial Deed No.3 dated November 10, 2014 **) Efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris berdasarkan Akta Notaris No. 2, tanggal 5 September 2014 Effectively resigned as Commissioner based on Notarial Deed No.2 dated September 5, 2014 ***) Efektif menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Akta Notaris No. 3, tanggal 10 November 2014 Effectively served as Commissioner based on Notarial Deed No.3 dated November 10, 2014
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
68
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Per 31 Desember 2014, komposisi Direksi Bank terdiri dari 6 (enam) orang yang meliputi 1 (satu) orang Presiden Direktur, 1 (satu) orang Wakil Presiden Direktur, dan 4 (empat) orang Direktur. Direksi bertanggungjawab penuh atas kegiatan kinerja Bank Resona Perdania baik operasional maupun manajerial serta bekerja berdasarkan kepentingan pemegang saham dan para pemangku kepentingan (stakeholders) Bank.
As of December 31, 2014, the Bank has 6 (six) members of the Board of Directors which consists of 1 (one) President Director, 1 (one) Vice President Director, and 4 (four) Directors. The Board of Directors is fully responsible for the performance of Bank Resona Perdania, both in operational and managerial level as well as work based on the interests of Bank’s shareholders and stakeholders.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Bank sebagai berikut: 1. Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran
Duties and Responsibilities of the Board of Directors The Board of Directors has performed its duties and responsibilities regarding the Bank’s management as follows: 1. Manage the Bank in accordance with its authorities and responsibilities as stipulated in the Articles of Association
Dasar, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada semua tingkatan atau jenjang organisasi.
and prevailing regulation. 2. Implement GCG principles of Good Corporate Governance in every aspect of Bank activities at all levels or organization level. 3. Follow up on audit findings and recommendations from the
2.
3.
4. 5.
6. 7.
Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/ atau hasil pengawasan otoritas lain. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Tidak menggunakan penasihat perorangan dan/ atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali jika memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Proyek berkarakteristik khusus; b. Berdasarkan kontrak yang jelas, paling sedikit meliputi lingkup kerja, tanggung jawab dan masa kerja serta biaya yang terlibat; c. Konsultan adalah pihak independen yang memiliki kualifikasi untuk bekerja pada proyek yang berkarakteristik khusus sebagaimana dimaksud pada huruf a. Memberikan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Memiliki pedoman dan tata tertib kerja (code of conduct) yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi, yang mencakup: - Benturan kepentingan - Kerahasiaan - Ketaatan pada peraturan-peraturan yang berlaku - Melaporkan hal-hal yang melanggar peraturan/ hal yang tidak etis - Prosedur kepatuhan - Waktu kerja - Pengaturan rapat Direksi
Bank’s Internal Audit Task Force, the external auditors, the results of the supervision of Indonesia Financial Services Authority and/ or other authorities supervision result. 4. Hold responsible for its duties implementation to the Shareholders through General Meeting of Shareholders. 5. Do not use a personal advisor and/ or professional services as a consultant unless it fulfill the following requirements: a. Projects with special characteristics; b. Based on the clear contract, at least comprising of the scope of work, responsibilities and work period c.
and also the costs involved; Consultant is an independent party with right qualification to work on special projects as referred in letter a.
6. Provide accurate, relevant and timely the data and information to the Board of Commissioners. 7. Have guidelines and code of conduct which are binding to each member of the Board of Directors, which includes: - Conflicts of interest - Confidentiality Compliance with prevailing regulation - - Report the unlawful/ unethical matters - - -
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Compliance procedures Working time Schedule of the Board of Directors meeting
69
Semua keputusan yang dibuat Direksi sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi.
All decisions which made by Board of Directors are in accordance with the guideline and working ethics which binding and become responsibility of all members of the Board of Directors.
Rapat Direksi Sesuai dengan ketentuan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi, rapat Direksi diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam setiap bulan. Dalam Rapat Direksi, setiap pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat. Keputusan rapat selanjutnya dituangkan dalam risalah rapat dan disampaikan kepada masing-masing divisi/ satuan/ unit terkait untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan masing-masing. Sepanjang tahun 2014, Direksi telah melakukan rapat sebanyak 18 kali dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Board of Directors’ Meetings With reference to the Charter of Board of Directors, the Board of Directors’ meetings is held at minimum once a month. In the meetings, every decision is made based on consensual agreement. The decisions are documented in the minutes of meeting and shared to respective division/t ask force/ unit to be followed up accordingly with their authorities. Throughout 2014, the Board of Director’s has conducted 18 meetings with detail as follows:
Direksi
Kehadiran Rapat
Jumlah Rapat
Board of Directors
Attendance
Total Meetings
Akihiro Miyamoto *)
Attendance Percentage
10
18
56%
6
18
33%
17
18
94%
Atsushi Tahara **) Shiro Saito
Persentase Kehadiran
Jojo Prajoga ***)
9
18
50%
Iding Suherdi
17
18
94%
Marie Ito
15
18
83%
Muhammad Akbar
18
18
100%
Masahiro Ishii
17
18
94%
*) Efektif mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur berdasarkan Akta Notaris No. 2, tanggal 5 September 2014 Effectively resigned as President Director based on Notarial Deed No.2 dated September 5, 2014 **) Efektif menjabat sebagai Presiden Direktur berdasarkan Akta Notaris No. 2, tanggal 5 September 2014 Effectively served as President Director based on Notarial Deed No.2 dated September 5, 2014 ***) Efektif mengundurkan diri sebagai Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan berdasarkan Akta Notaris No. 9, tanggal 16 Juli 2014 Effectively resigned as Director in charge for Compliance Function based on Notarial Deed No.9 dated July 16, 2014
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab terhadap Laporan Tahunan ini dan seluruh informasi yang terkandung di dalamnya.
Responsibility for Annual Report The Board of Commissioners and the Board of Directors are responsible for this Annual Report and all information contained therein.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
70
KOMITE-KOMITE Committees Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 perihal pembentukan komite-komite untuk mendukung efektivitas fungsi pengawasan Dewan Komisaris Bank Resona Perdania dibantu oleh tiga komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Terutama ditujukan juga untuk mendorong implementasi Tata Kelola Perusahaan yang lebih baik, ketiga komite ini masing-masing diangkat dan bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/14/PBI/2006 regarding establishment of committees to support the effectiveness of its monitoring function, the Bank’s Board of Commissioners is assisted by Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee. Particularly aimed to foster a better implementation of Good Corporate Governance, these committees are appointed and report directly to the Board of Commissioners.
Untuk menjamin pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang maksimal, seluruh anggota komite berasal dari pihak independen yang telah memenuhi kriteria independensi, yaitu: tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/ atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris. Direksi, dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
To ensure optimal implementation of its duties and responsibilities, all committee members are selected from independent parties which have met the independency criteria such as does not have financial, management, share ownership and/ or familial ties with the Board of Commissioners, and/or the Board of Directors, and/ or Controlling Shareholders or relationship with the Bank which can affect their capabilities to act independently.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit Bank terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang mencakup 1 (satu) orang komisaris independen, 2 (dua) orang tenaga ahli independen di bidang keuangan/ akuntansi dan di bidang audit.
The Bank’s Audit Committee consists of 3 (three) members which include 1 (one) independent commissioner, 2 (two) independent expert in financial/ accounting and in auditing.
Komite Audit bertanggungjawab untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hal-hal berikut ini: - Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern; - Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku; - Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; - Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan oleh Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan atau otoritas lainnya.
The Audit Committee functions to monitor and evaluate audit plan and its implementation as well as follow-up on audit results in order to assess the adequacy of internal control, including the adequacy of financial reporting process and providing the Board of Commissioners with recommendations on the following matters:
Komite Audit memberikan rekomendasi atas penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham, serta melakukan kaji ulang secara berkala semua laporan keuangan termasuk pembahasan dan analisa manajemen, pendapat dan saran auditor, serta permasalahan akuntansi atau pelaporan yang penting lainnya.
The Audit Committee should provide recommendations regarding the appointment of Public Accountant and Public Accountant Firm to the Board of Commissioners to be proposed in the General Meeting of Shareholders also conducts regular review on all financial reports including management discusssion and analysis, auditor’s opinion and advice as well as other important accounting or reporting issues.
KOMITE PEMANTAU RISIKO
RISK MONITORING COMMITTEE
Komite Pemantau Risiko Bank terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang mencakup 1 (satu) orang komisaris independen, 1 (satu) orang
The Bank’s Risk Monitoring Committee consists of 3 (three) members which include 1 (one) independent commissioner, 1 (one)
- - - -
Duties implementation of Internal Audit Task Force; Conformity of audit by Public Accounting Firm with the prevailing audit standards; Conformity of financial statements with the prevailing accounting standards; Follow-up action by Board of Directors on the findings from Internal Audit Task Force, Public Accountant, and supevision results from Financial Services Authority and other authorities.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
71
tenaga ahli independen di bidang manajemen risiko dan 1 (satu) orang tenaga ahli independen keuangan/ akuntansi, dan di bidang perbankan.
independent expert in risk management, and 1 (one) independent expert in finance/ accounting and in banking.
Komite Pemantau Risiko bertanggungjawab untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di bidang manajemen risiko Bank dengan memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Melakukan evaluasi atas konsistensi antara kebijakan manajemen risiko dan pelaksanaannya serta melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas Komite Manajemen Risiko dan Divisi Manajemen Risiko.
Risk Monitoring Committee is responsible to assist the Board of Commissioners in performing its duties and responsibilities in terms of Bank’s risk management by providing the Board of Commissioners with recommendation. In particular, the committee serves to evaluate the consistency between the risk management policy and its implementation while also examine and evaluate duties implementation of Risk Monitoring Committee and Risk Management Division.
Komite Pemantau Risiko juga bertanggungjawab untuk melakukan pemantauan atas perkembangan dari proses kebijakan, prosedur, dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, untuk memastikan bahwa manajemen risiko Bank telah dilaksanakan dengan baik. Mengkaji ulang dan memastikan kecukupan dan kelengkapan perangkat manajemen risiko Bank yang mencakup pengelolaan risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, reputasi, stratejik dan kepatuhan. Mengkaji ulang dan memastikan bahwa profil risiko Bank (inherent risk dan risk control system) telah sesuai dengan tingkat risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan oleh Manajemen, serta memberikan pendapat dan rekomendasi tentang manajemen risiko Bank yang baik, termasuk identifikasi atas area-area yang berisiko tinggi sejalan dengan perubahan kondisi usaha Bank.
Risk Monitoring Committee is also responsible to monitor the progress of policy, procedure, and implementation of the Bank’s risk management to ensure that it has been well executed. To review and ensure adequacy and comprehensiveness of risk management instruments which comprise of management of credit, market, liquidity, legal, reputation, strategic, and compliance risk. To review and ensure that the Bank’s risk profile (inherent risk and risk control system) has been in accordance with risk appetite and risk tolerance set by the Management, and to provide opinion and recommendation on proper risk management including identification of high-risk areas in line with the changing business conditions.
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Resona Perdania beranggotakan 3 (tiga) orang, yang terdiri atas 2 (dua) orang komisaris independen dan 1 (satu) orang pejabat yang membawahi Sumber Daya Manusia (SDM).
The Bank’s Remuneration and Nomination Committee consists of 3 (three) members which include 2 (two) independent commissioners and an officer who in charge for Human Resources (HR).
Terkait dengan kebijakan remunerasi Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggungjawab untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi, memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: - Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
In respect to remuneration policy Remuneration and Nomination Committee is responsible to evaluate the remuneration policies and provide Board of Commissioners with recommendations on: Remuneration policy for the Board of Commissioners - and the Board of Directors to be proposed to the General Meeting of Shareholders. Remuneration policy for the Executive Management and - all employees to be proposed to the Board of Directors.
-
Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
Terkait dengan kebijakan nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggungjawab untuk menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham, dan memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite
In respect to nomination policy The Remuneration and Nomination Committee is responsible to formulate and provide recommendations on system as well as selection and/ or replacement procedures for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to be proposed to the General Meeting of Shareholders, while also providing recommendation on independent parties which will be appointed as
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
72
members of Audit Committee and Risk Monitoring Committee to the Board of Commissioners.
Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMOS)
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee
direksi Board of Directors Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division
SKAI Inspection Division
Divisi Business Development 1-8 Business Development Division 1-8
Komite Remunerasi & Nominasi Remuneration and Nomination Committee
Divisi Kepatuhan Compliance Division
Divisi Planning Planning Division
Divisi Credit Examination Credit Examination Division
GCG Task Force Team Komite Kredit Credit Committee
Komite Kebijakan Kredit Credit Policy Committee
Berdasarkan hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) tahun 2014 disimpulkan bahwa Bank Resona Perdania telah menerapkan GCG sesuai dengan ketentuan yang berlaku, walaupun dalam operasional dan pelaporan masih terdapat kelemahan yang bersifat kesalahan manusia (human error), namun sejauh ini hal tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap operasional Bank. Bank telah melakukan penilaian dengan menggunakan Kertas Kerja Self Assessment Pelaksanaan GCG yang meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan nilai komposit 2 (dua) dan termasuk dalam Predikat Komposit “Baik”.
ALCO
Organ Pendukung Supporting Organ
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
Organ Utama Main Organ
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Based on the result of Self Assessment the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in 2014, it is concluded that Bank Resona Perdania has implemented the GCG in line with the applicable rules, despite the few human errors in the operational and reporting, however it did affect significantly to the Bank’s operational. The Bank has conducted assessment by using SelfAssesment of GCG Worksheet including 11 (eleven) assessment factors have obtained composit values 2 (two) and included in the Composite Predicate as “Good”.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
73
SISTEM KEPATUHAN
COMPLIANCE SYSTEM
Dalam rangka mewujudkan dan menyempurnakan praktik tata kelola perusahaan yang baik dari waktu ke waktu, Bank Resona Perdania membentuk Divisi Kepatuhan sebagai pihak independen yang tidak saling terkait dengan unit kerja lainnya dan berfungsi menjamin pelaksanaan prinsip-prinsip kepatuhan di seluruh jenjang organisasi serta menegakkan budaya kepatuhan.
In order to achieve and refine good corporate governance from time to time, Bank Resona Perdania established Compliance Division as independent party which is not related to other units and serves to ensure implementation of compliance aspects at all levels of organization while also reinforcing compliance culture.
Pada penerapannya, Divisi Kepatuhan bertanggung jawab langsung pada Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan. Selain itu, Dewan Komisaris juga turut berperan dengan melakukan pengawasan terhadap fungsi kepatuhan dengan mengevaluasi pelaksanaannya serta memberikan nasihat dan saran-saran guna meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan.
In implementing its duties, the Compliance Division reports directly to Director in Charge for Compliance Function. In addition, the Board of Commissioners also takes part in overseeing compliance function by evaluating the implementation and providing advices and inputs to improve quality of compliance function implementation
Bank Resona Perdania telah menunjuk Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dengan didukung Divisi Kepatuhan. Untuk mendukung pelaksanaan fungsi kepatuhan secara berkesinambungan, maka penerapan fungsi kepatuhan ditekankan pada penciptaan dan peningkatan budaya kepatuhan melalui berbagai langkah berikut:
Bank Resona Perdania has appointed Director in Charge for Compliance Function which was supported by Compliance Division. To support consistent implementation of compliance function, the Bank emphasizes on building and improving compliance culture through the following measures:
- - - -
Menginformasikan keberadaan peraturan yang harus dijadikan pedoman; Mengadakan sosialisasi dan seminar terhadap ketentuan baru baik internal dan eksternal; Menyediakan sarana untuk membaca dan mengetahui peraturan; Memonitor kepatuhan terhadap peraturan-peraturan dalam pelaksanaan operasional Bank.
Selain langkah-langkah tersebut, Bank juga secara proaktif melakukan promosi budaya kepatuhan melalui penyelenggaraan pelatihan dan sosialisasi kepada karyawan mengenai Peningkatan Budaya Kepatuhan, Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Kebijakan Kepatuhan, Pedoman Kepatuhan, Penerapan Pedoman Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, peraturan internal dan eksternal dan hal-hal lain yang terkait dengan pelaksanaan prinsip kehatihatian, agar dalam melaksanakan tugas karyawan selalu berpedoman pada peraturan dan undang-undang yang berlaku. Dengan semua upaya tersebut, Bank yakin mampu mengidentifikasi permasalahan mengenai kepatuhan sejak dini serta menanamkan budaya kepatuhan di Bank Resona Perdania.
- - - -
Provide information on any prevailing regulations that should be used as guidelines; Conduct socialization and seminars of new regulation, both internal and external; Provide facilities to read and know the rules; Monitor compliance with the regulations in implementing Bank’s operation.
In addition to those measures, the Bank also proactively promoted compliance culture by conducting training and socialization for the employees regarding the Improvement of Compliance Culture, the Implementation of Compliance Function, Compliance Policy, Compliance Guidelines, the Implementation of Anti-Money Laundering and Combating of Financing Terrorism Guidelines, internal and external regulations and other matters related to the implementation of the prudential principles so that the employees always refer to the applicable regulations and laws in performing their duties. By doing these, the Bank is confident to able to identify any issues on compliance at early stages and nurture compliance culture in Bank Resona Perdania.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
74
Bagan Struktur Kepatuhan Compliance Structure Scheme
Board of Commissioners
President Director Directors
Reporting
Reporting
Director in Charge for Compliance Function
Coordinating
Reporting
Reporting SKAI
Monitoring & Supervising
Compliance Section
Verification/ Evaluating
Cooperate
Monitoring & Supervising
Reporting
Monitoring & Supervising
Compliance Leader Consist of: - Head of Division/Section - Head of Branch/Sub-Branch Office
External Audit Consist of: 1. Resona Bank Ltd. 2. Indonesia Financial Service Authority
Monitoring 1. All Divisions/ Sections 2. All of Branches/ Sub-Branches 3. All Staffs in the Bank
AUDIT INTERNAL Internal Audit Fungsi audit internal pada Bank Resona Perdania dijalankan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang merupakan unit independen setingkat divisi yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. SKAI berperan dalam memberikan fungsi assurance dan konsultasi yang independen dan objektif atas berbagai kegiatan operasional perbankan pada PT Bank Resona Perdania.
Internal Audit function to Bank Resona Perdania is carried out by the Internal Audit Task Force (SKAI) which is an independent unit at division level which reports directly to the President Director and the Board of Commissioners. SKAI serves to provide independent and objective assurance and consulting on various banking operational activities in PT Bank Resona Perdania.
SKAI memegang peranan penting dalam membantu manajemen dengan memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai dengan ketentuan internal maupun eksternal melalui penugasan audit. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, SKAI melakukan penilaian serta memberikan saran perbaikan atas kecukupan dan efektivitas proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal pada aktivitas yang menjadi objek pemeriksaan.
SKAI takes important role in assisting the management to ensure that all operational activities have been in accordance with both internal and external provision through audit. In performing its duties and responsibilities, SKAI conducts assessment and provide constructive feedbacks on the adequacy and effectiveness of governance process, risk management, and internal control on activities which are subject to audit.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
75
Struktur dan Kedudukan Audit Internal Di dalam organisasi Bank, kedudukan SKAI berada satu tingkat di bawah Presiden Direktur, di mana seluruh pelaporan dan tugas monitoring dilaporkan langsung kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.
Internal Audit Structure and Position In the Bank’s organization structure, SKAI is one level under the President Director. All reports and monitoring task are directly reported to the President Director and the Board of Commissioners with copied to Director in charge for Compliance Function.
Struktur Organisasi SKAI dan Kedudukannya dalam Bank:
Organization structure and position of SKAI in the Bank are as follow:
Dewan Komisaris the board of comissioners Komite Audit Audit committee Presiden Direktur president director Keterangan/ Explanation: Wakil Presiden Direktur vice president director
Direktur Lainnya other directors
komunikasi/ communication laporan/ reporting
Direktur Kepatuhan director in charge for compliance function SKAI SKAI
Tugas dan Wewenang Audit Internal
Internal Audit Duties and Responsibilities
Rangkaian tugas dan wewenang SKAI mencakup: 1. Membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan hasil audit. 2. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak langsung. 3. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.
Duties and responsibilities of SKAI include: 1. Assist the President Director and the Board of Commissioners in overseeing the planning, implementation, and monitoring of audit results. 2. Analyze and assess financial, accounting, operational, and other activities through both direct and indirect monitoring. 3.
Identify all possibilities to improve and enhance efficiency of utilization of resources and fund.
4.
Provide constructive feedbacks and objective information about the audited activities at all managerial level.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
76
Standar Pelaksanaan Audit Internal Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, SKAI berpedoman pada kebijakan internal audit dan piagam audit internal yang disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB).
Internal Audit Standard Implementation In implementing duties and authorities, SKAI refers to internal audit policies and internal audit charter which are formulated based on the Standards of the Practice Internal Audit function for Commercial Bank (SPFAIB).
Di samping itu, SKAI juga berpedoman pada standar dan kode etik yang diterbitkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA) yang digunakan sebagai acuan best practice pelaksanaan aktivitas audit.
In addition, SKAI also refers to standards and ethical code published by The Institute of Internal Auditors (IIA) which are used as best practice of audit implementation.
Untuk menguji efektivitas fungsi SKAI serta kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern (SPFAIB), pelaksanaan fungsi SKAI dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen secara periodik.
To assess effectiveness of SKAI function as well as its compliance with Standards of the Practice Internal Audit function for Commercial Bank (SPFAIB), SKAI function implementation is reviewed regularly by independent external party.
Piagam Audit Internal Sesuai Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), PT Bank Resona Perdania memiliki Piagam Audit Internal yang berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.
Internal Audit Charter In line with the Standards of the Practice Internal Audit function for Commercial Bank (SPFAIB), Bank Resona Perdania has Internal Audit Charter which serves as guidance in performing its duties and responsibilities in transparent, competent, objective, and independent way so it is accountable and can be accepted by all parties involved.
Pada akhir tahun 2014 SKAI telah melakukan review atas Piagam Audit Internal yang bertujuan untuk memperkuat fungsi SKAI dalam menjalankan tugasnya. Hasil review tersebut telah disetujui oleh Presiden Direktur dan Dewan Komisaris.
By the end of 2014, SKAI has reviewed Internal Audit Charter which aims to strengthen SKAI function in performing its duties. The review results have been approved by President Director and the Board of Commissioners.
Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal Selama tahun 2014, SKAI telah melakukan beberapa penugasan audit yang mencakup beberapa aspek pada aktivitas perbankan antara lain di bidang perkreditan, operasional kantor pusat dan kantor cabang pembantu, APU-PPT, kantor cabang, kepatuhan, umum, sumber daya manusia, trade finance, risk management, entitas anak, serta aktivitas terkait teknologi informasi.
Internal Audit Activities Implementation Throughout 2014, SKAI has performed several audits which include some aspects on banking activities such as lending, operation in head office and sub-branch, AML-CFT, branch offices, compliance, general affair, human resources, trade finance, risk management, and subsidiaries as well as information technology-based activities.
Hasil dari penugasan audit tersebut dilaporkan kepada Presiden Direktur dan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan. SKAI juga menyampaikan Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern kepada Otoritas Jasa Keuangan secara semesteran.
The results of these audits are reported to the President Director and Commissioner with a copy to Director in Charge for Compliance Function. SKAI also submits its Implementation Report and Internal Audit Results to Indonesia Financial Services Authority semiannually.
Selain melaksanakan penugasan audit, SKAI juga aktif melakukan aktivitas pemantauan baik atas tindak lanjut temuan audit maupun pemantauan atas aktivitas perbankan secara off-site. Tindak lanjut temuan audit dilaporkan secara berkala kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dan tembusan kepada Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan. Sedangkan hasil aktivitas pemantauan secara offsite digunakan sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan aktivitas pemeriksaan agar dapat berjalan lebih efektif.
In addition to performing audit, SKAI also actively monitors the follow-up of audit findings and off-site banking activities. Followup on audit findings is reported regularly to President Director and Board of Commissioners with copy to Director in Charge for Compliance Function. Meanwhile, results of off-site monitoring are used as feedbacks to drive more effective audit activities.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
77
MANAJEMEN RISIKO Risk Management Penerapan manajemen risiko di Bank Resona Perdania dilakukan secara menyeluruh serta mencakup seluruh aktivitas usaha yang dilakukan oleh Bank dengan memperhatikan rencana bisnis Bank dan tingkat risiko yang bersedia diambil oleh Bank dalam rangka mencapai sasarannya. Dalam aktivitas usaha Bank, manajemen risiko berperan menjadi strategic partner untuk setiap unit bisnis terkait, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal atas aktivitas operasional Bank.
The risk management principles in Bank Resona Perdania is carried out comprehensively and comprises of all existing business activities, with regard to the Bank’s Business Plan and the level of risk to be taken by the Bank in order to achieve its targets. In performing its business activities, risk management becomes a strategic partner for the business unit in obtaining optimal results gained from the Bank operation.
Bank secara berkelanjutan terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka pengelolaan risiko serta struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga proses identifikasi dan pengukuran atas potensi risiko dapat dilakukan lebih dini dan kemudian proses pengendalian dan mitigasi dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak risiko.
Bank continuously develops and improves risk management framework as well as integrated and comprehensive internal control structure so that identification and measurement of risk potentials can be carried out earlier and thus control and mitigation process to minimize the risk impacts.
Pada tahun 2014, Bank telah membuat simulasi perhitungan kecukupan modal yang mengacu pada aturan permodalan Basel III dan juga telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.15/12/ PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, di mana hasilnya menunjukkan bahwa Bank telah memenuhi peraturan tersebut, dengan hasil simulasi Rasio Kecukupan Modal (CAR) lebih tinggi dibandingkan perhitungan kecukupan modal menggunakan Basel II. Hal ini disebabkan oleh struktur permodalan Bank yang didominasi oleh Common Equity Tier 1.
In 2014, the Bank has made simulation of capital adequacy calculation which refers to capital regulation of Basel III as also regulated in Bank Indonesia Regulation No.15/12/PBI/2013 on Mandatory Minimum Capital Requirements for Commercial Banks. The analysis results indicated that the Bank has adhered to the regulation and Capital Adequacy Ratio (CAR) simulation results higher than the capital adequacy calculation using Basel II. It is because the Bank’s capital structure which is dominated by Common Equity Tier 1.
Manajemen risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan utama Bank, dan menjadi bagian dari tanggung jawab manajemen dalam memastikan tercapainya sasaran bisnis Bank sehingga manajemen risiko senantiasa terintegrasi sepenuhnya ke dalam governance Bank. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku diseluruh lingkup aktivitas usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada, maka evaluasi atas kebijakan, prosedur dan limit tersebut selalu dilakukan secara berkala.
Risk management becomes an integral part of the main activities of the Bank, and becomes part of management responsibility in ensuring the achievement of the Bank’s business objectives so that risk management is fully integrated continuously into Bank’s governance. The risk management framework is outlined in the policies, procedures, and limits, authorities, and other provisions as well as various risk management instruments which are applicable across all business aspects. To ensure that the policies and procedures is is line with the existing business development, the policies, procedures, and limit has always been evaluated on regular basis.
Bank memastikan setiap langkah pengelolaan risiko atas risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko harus memberikan kontribusi yang optimal terhadap pencapaian sasaran bisnis Bank. Strategi dan kerangka pengelolaan risiko juga berorientasi pada pengembangan budaya risiko sehingga Bank dapat mengimplementasikan prinsip kehati-hatian dalam melakukan proses bisnis.
The Bank ensures every step of risk management of the inherent risk and quality of risk management should contribute to the optimal achievement of the Bank’s business objectives. The strategy and risk management framework are also oriented to the development of risk culture so that the Bank can implement the prudential principle in conducting business process.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
78
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/ atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
Credit risk is a risk which occurs as a result of debtor’s failure and/ or other parties to fulfil obligations to the Bank.
Proses pengelolaan risiko kredit dimulai dari proses pemberian kredit itu sendiri dan pengelolaan portofolio. Sebagai bentuk kehatihatian dalam pemberian kredit, Bank menerapkan prinsip four eyes principle yakni setiap rekomendasi dan keputusan kredit melibatkan unit bisnis (Divisi Business Development) dan Divisi Credit Examination sebagai unit yang bertanggung jawab mengelola risiko kredit secara independen. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan analisa dan kajian yang obyektif sehingga prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit dapat diterapkan. Mekanisme four eyes principles dilakukan melalui Credit Committee di mana proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit dan pemutusannya dilakukan oleh mayoritas Direksi, dengan mempertimbangkan rekomendasi dari business unit dan Divisi Credit Examination.
Credit risk management process begin from the loan disbursement process itself and portfolio management. In the form of prudent loan disbursement, the Bank applies four eyes principles that each recommendation and loan decisions involve business units (Business Development Division) and Credit Examination Division as the responsible units for managing credit risk independently. It is intended to obtain an objective analysis and assessment so that the prudential banking principle in loan disbursement can be applied. The mechanism of four eyes principles is conducted through Credit Committee, in which loan approval process is carried out through the mechanism of Credit Committee Meeting and final decision is taken by a majority of the Board of Directors by considering the recommendations of the business unit and Credit Examination Division.
Untuk memaksimalkan proses penyelesaian kredit bermasalah, pengambilalihan jaminan, dan pengawasan terhadap debitur yang termasuk dalam kategori pengawasan, maka Bank senantiasa berupaya meningkatkan peran dan fungsi unit khusus yaitu Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit, sehingga diharapkan proses pengelolaan risiko kredit dapat berjalan dengan lebih efisien dan efektif untuk mendapatkan hasil yang optimal.
To maximize the settlement of non-performing loan, collateral takeover, and monitoring the debtor which included in monitoring category, the Bank constantly works to improve the role and function of the specific unit that is Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS). Thus, the credit risk management process can run more efficiently and effectively to achieve optimal results.
Pengelolaan risiko kredit tersebut juga didukung dengan pelaksanaan stress testing yang dilakukan secara berkala setiap 6 (enam) bulan, untuk memastikan tersedianya kecukupan modal yang memadai dalam mengantisipasi risiko kredit yang ekstrim, baik yang disebabkan oleh kondisi internal maupun eksternal melalui berbagai skenario yang mungkin terjadi. Selain itu, pada tahun 2014 ini Bank juga telah melakukan penyempurnaan atas perhitungan PD (Probability of Default) dan LGD (Loss Given Default) yang lebih mempresentasikan kondisi dan karakteristik Bank sebagai Corporate Banking.
The credit risk management is also supported by the regular stress testing, which is performed every 6 (six) months, to ensure the availability of capital adequacy in anticipation of extreme credit risks caused by both internal and external conditions through a variety of possible scenarios. The Bank also conducts improve its method to calculate PD (Probability of Default) and LGD (Loss Given Default) which better represents the Bank’s characteristic and conditions as Corporate Banking.
Untuk Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) terkait dengan risiko kredit, Bank masih menggunakan metode standar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 tentang Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar.
To calculate Minimum Capital Adequacy Ratio (KPMM) in regard to credit risk, the Bank still adopts standard method in accordance with Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding Guidelines for Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk Using Standard Methods.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
79
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko pasar merupakan risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar.
Market risk is a risk at the statement of financial position and administrative accounts including derivative transaction, due to overall change of market condition.
Bank telah menerapkan pengelolaan risiko pasar dengan menggunakan model internal sesuai dengan prinsip-prinsip pada dokumen Basel II dan karakteristik Bank, antara lain menerapkan perhitungan Value at Risk (VaR) dengan metode historical simulation untuk melihat apakah modal yang dialokasikan dapat menyerap potensi risiko pasar akibat kerugian atas posisi eksposur yang disimulasikan. Akan tetapi, untuk Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Bank masih menggunakan metode standar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar.
The Bank has managed market risk by using the internal model in line with the principles of Basel II documents and Bank’s characteristics, such as applying the calculation of Value at Risk (VaR) with historical simulation method to see whether the allocated capital can absorb potential market risk due to losses on the position of the simulated exposure. However, the calculation of Minimum Capital Adequacy Requirement (KPMM) still adopts the prevailing standardized method in conformity with the Bank Indonesia Circular Letter No. 9/33/DPNP dated December 18, 2007 about Guidelines for Standardized Method in Calculation of Minimum Capital Reserved Requirement of Commercial Bank by Considering Market Risk.
Kerangka kerja pengelolaan risiko pasar memungkinkan Bank untuk mengukur dan mengelola secara benar risiko yang berasal dari perubahan faktor-faktor pasar yaitu suku bunga dan nilai tukar. Hal ini meliputi instrumen pada trading book maupun pada banking book. Bank senantiasa menjaga posisi devisa netto setiap 30 menit di mana tidak boleh melebihi 20% dari modal Bank dengan menetapkan limit untuk setiap mata uang. Proses pemantauan dan pengendalian terhadap aktivitas transaksi treasury di dukung oleh sistem yang cukup memadai sehingga berjalan dengan efektif dan efisien.
The market risk framework allows the Bank to enable measure and manage risk caused by the changes in market factors such as interest rate and exchange rate. This includes instrument on trading book and banking book. Every 30 minutes, the Bank monitors the net open position which should not exceed by 20% of the Bank’s capital by setting the limit for each currency. The treasury transaction control and monitoring is supported by adequate and competent system to run effectively and efficiently.
Unsur lain yang menjadi perhatian Bank adalah risiko suku bunga pada banking book yang diukur menggunakan metode Net Interest Income (NII) Gap dan Duration Gap dengan mempertimbangkan risiko suku bunga yang material seperti repricing, yield curve, dan basis risk.
Another factor that come into the Bank’s concern is the interest rate risk on its banking book, which is measured using Net Interest Income (NII) Gap and Duration Gap methods, by taking considering the material of interest rate risk such as repricing, yield curve and basis risk.
Bank juga melakukan stress testing setiap triwulan dengan menggunakan asumsi yang secara cermat dikembangkan untuk menguji kecenderungan kondisi portofolio Bank serta back testing dengan menggunakan data historis/ parameters series secara harian dan asumsi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (Standardized Shock Scenario).
The Bank also conducts quarterly stress testing by using assumptions which are carefully developed to test the condition trend of the Bank’s portfolio, and back testing by using historical data/ daily series parameters and assumptions in accordance with regulation of Bank Indonesia (Standardized Shock Scenario).
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
80
RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk that arises because of Bank’s inability to meet the financial liability that is due from cash flow funding source and/ or from high quality liquid assets that can be encumbered, without disrupting Bank’s activity and financial condition.
Risiko likuiditas dikelola dengan tujuan untuk menjaga kemampuan Bank dalam memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya yang akan jatuh waktu, antara lain dengan menggunakan berbagai pendekatan seperti memonitor kesiapan dana berdasarkan pada pedoman likuiditas dan menetapkan cadangan minimum sekunder, serta pengelolaan gap maturitas. Indikator tambahan lainnya yang juga digunakan, antara lain: Loans to Deposit Ratio, gap analysis, liquidity structured trend dan funding trend yang secara rutin disampaikan dalam rapat Komite Aset dan Kewajiban.
Liquidity risk is managed with the objective to maintaining the Bank’s ability to meet all the obligations due in the future, by using different approaches such as monitoring the fund availability based on liquidity guidelines, establishing a secondary minimum reserved and managing maturity gap. Another indicators used, among others are: Loans to Deposit Ratio, Gap Analysis, liquidity structured trend and funding trend which are regularly presented in Assets and Liabilities Committee meeting.
Berdasarkan SEBI No. 11/16/DPNP tanggal 6 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas dan SEBI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Bank juga telah menghitung risiko likuiditas akibat adanya mismatch jatuh tempo antara aset dan kewajiban termasuk transaksi rekening administratif yang dikelompokkan berdasarkan time bucket sehingga Bank dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko mismatch tersebut melalui penetapan limit negative gapping untuk setiap time bucket.
Accordance with Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) No. 11/16/DPNP dated July 6, 2009 regarding Risk Management Implementation for Liquidity Risk and SEBI No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding The Amendment of SEBI No. 5/21/ DPNP regarding Risk Management Implementation for Commercial Bank, the Bank also has calculated the liquidity risk because of the due date mismatch between assets and liabilities, including administrative account transactions grouped based on time bucket. Therefore, the Bank can identify and manage such mismatch risk through negative gapping limit for each time bucket.
Bank Resona Perdania aktif mencermati perkembangan kondisi makro dan mikro ekonomi domestik maupun global guna mengantisipasi potensi risiko likuiditas karena perubahan kondisi eksternal. Bank mengembangkan beberapa skenario stress test untuk mengukur berbagai dampak dari peristiwa eksternal dan internal yang dapat berpengaruh terhadap kinerja Bank, seperti kurangnya penawaran mata uang USD di pasar, menurunnya transaksi ekspor, perubahan kebijakan, dan lain-lain. Skenario stress test ini disesuaikan secara berkala mengikuti perkembangan terkini sehingga tetap relevan.
Bank Resona Perdania actively examines the issues of macro and micro economic situations in domestic and global in order to anticipate the potential risks of liquidity due to external change. The Bank has developed several stress test scenarios to measure the impacts of internal and external events which are possible to affect the Bank’s performance, such as dwindling supply of USD currency in the market, decreasing of export transactions, the changes of policy, etc. These stress test scenarios are regularly updated to reflect the latest issues so that the scenarios remain relevant.
Guna mendukung ketersediaan likuiditas dalam kondisi darurat, Bank mendapat dukungan yang kuat dari perusahaan induk dalam bentuk standby facility dan juga menjalin kerjasama dengan beberapa bank untuk mendapatkan fasilitas committed line yang dapat digunakan sebagai cadangan likuiditas dan pendanaan darurat.
To support the availability of liquidity in emergency condition, the Bank received strong support from the parent company in the form of standby facility and also cooperated with several banks to obtain committed line facility which can be used as liquidity reserve and emergency fund.
Sejalan dengan rencana negara Indonesia untuk mengimplementasikan Basel III terkait dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR), Bank telah melakukan penyesuaian perhitungan LCRnya sesuai dengan dokumen Consultative Paper untuk Kerangka Basel III Liquidity Coverage Ratio (LCR) yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan September tahun 2014,
In line with the country’s plan to implement Basel III in regard to Liquidity Coverage Ratio (LCR), Bank has modified its LCR calculation adjusted to the Consultative Paper document for LCR Basel III Framework published by Indonesia Financial Service Authority (OJK) in September 2014. Previously, the Bank calculated the LCR by using reference documents from BCBS (Basel
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
81
sebelumnya Bank menghitung LCR menggunakan referensi dokumen dari BCBS (Basel Committee on Banking Supervision).
Committee on Banking Supervision).
RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/ atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/ atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk due to inadequacy and/ or nonfunctioning of internal processes, human error, system failure, and/or the presence of external events affecting the operations of the Bank.
Pengelolaan risiko operasional dilakukan dengan melakukan identifikasi risiko proses administrasi, mengembangkan prosedur Disaster Recovery Plan (DRP), mengkaji ulang kebijakan keamanan informasi dan manajemen risiko sistem, serta penanganan alih daya.
Operational risk is managed by identifying the risk of administrative process, creating procedures for the Disaster Recovery Plan (DRP), and review the information of security policy and risk management systems, as well as outsourcing handling.
Bank juga menetapkan prosedur yang mencakup pengendalian umum dan pengendalian spesifik. Pengendalian umum merupakan pengendalian operasional yang bersifat umum pada seluruh lini bisnis dan aktivitas pendukung Bank, seperti implementasi pemisahan fungsi dan keharusan mengambil cuti, sedangkan pengendalian spesifik merupakan pengendalian operasional yang bersifat spesifik pada masing-masing lini bisnis dan aktivitas pendukung Bank, misalnya rekonsiliasi transaksi trading, penatausahaan dokumen kredit debitur, pengamanan aset fisik dan pembatasan akses ke lokasi tertentu dan lain-lain.
The Bank also has a procedure that encompasses general and specific control. The general control is an operational control applied to all of the Bank’s business lines and supporting activities, such as the implementation of segregation of duty and mandatory leave. Meanwhile, specific control is operational control which specified to each business lines and another supporting activities, such as: trading transaction reconciliation, administration of debtor loan documentation, security of physical assets, and access limitation to certain locations, etc.
Tak dapat dipungkiri bahwa bank selalu menjadi fokus kejahatan fraud. Dari tahun ke tahun apa yang telah terjadi tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia internasional, kejahatan fraud semakin canggih. Oleh karenanya Bank senantiasa memiliki perhatian khusus terhadap potensi fraud. Bank telah memiliki Petugas Fungsi AntiFraud dan menetapkan Kebijakan Anti-Fraud termasuk mekanisme whistleblower dan membangun database karyawan dalam suatu kerangka kerja Know Your Employee.
It is undeniable that the banks have always become the focus of criminal fraud. From year to year, the criminal fraud is happen not only in Indonesia but also in the international communities. Therefore, the Bank always pays serious attention to fraud risks. The Bank has appointed Anti-Fraud Function officers and set Anti-Fraud Policy that included whistleblower mechanism and create a database of employees within a framework of ‘Know Your Employee’.
Secara konsisten Bank menerapkan identifikasi risiko dengan menggunakan metodologi yang dapat membantu mengelola dan mengontrol risiko secara komprehensif, yaitu: - Loss Event Database (LED) yaitu media terstruktur yang digunakan untuk mencatat data-data kerugian dan kejadian risiko operasional yang berkaitan dengan aktivitas operasional. Dengan database ini, Bank dapat menganalisa akar permasalahan yang terjadi dan memutuskan tindakan penanggulangan yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah tersebut berulang kembali. Untuk mendukung pengelolaan LED, Bank menggunakan aplikasi Operational Risk Management System. - Operational Risk and Control Self Assessment (RCSA) yaitu metode yang digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasi dan mengukur kontrol atas potensi risiko dari kegiatan dan fungsi di masing-masing divisi/ seksi.
The Bank consistently applies risk identification by using a methodology that can help manage and control risk comprehensively, namely: - Loss Event Database (LED) is a systematic media used to record data of operational risk losses and incidents related to operating activities. With this database, the Bank is able to analyze the initial cause of the issues and determine appropriate control measures to prevent recurring issues. To support the LED management, the Bank uses Operational Risk Management System application. -
Operational Risk and Control Self Assessment (RCSA) is a method used as a means to identify and measure control over the potential risks of every division/ section’s activities and functions. RCSA is performed by each
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
82
RCSA dilakukan oleh masing-masing risk owner dengan koordinasi dari operational risk officer. Hasil dari RCSA memberikan penilaian apakah kontrol yang ada sudah cukup memadai dan berjalan efektif untuk mengatasi potensi risiko operasional yang dapat terjadi sehingga memberikan solusi yang efektif dan tepat mengenai sasaran. Parameter RCSA senantiasa diperbarui sesuai dengan panduan dan petunjuk dari Resona Bank, Ltd., Jepang.
risk owner by coordinating with operational risk officer. The results of RCSA assess whether existing controls are adequate and run effectively to address potential operational risk which is likely to occur so as to provide effective and accurate solutions. RCSA parameter is always renewed based on the guidelines and instructions from Resona Bank Ltd., Japan.
Budaya risiko bagi Bank adalah sangat penting dalam pengelolaan risiko operasional, oleh karena itu Bank akan terus membangun kesadaran akan pentingnya budaya risiko bagi seluruh karyawan, serta meningkatkan kemampuan identifikasi potensi risiko dan mekanisme pemantauan terhadap risiko yang ada antara lain dengan menyelenggarakan forum risiko operasional yang dapat diikuti oleh seluruh lapisan karyawan secara berkelanjutan. Selain itu, pemberian pelatihan yang sesuai dengan kompetensi yang diperlukan dan berkesinambungan kepada seluruh karyawan juga menjadi prioritas utama dalam memitigasi risiko operasional. Bank juga setiap tahunnya melakukan stress testing dengan skenario-skenario yang mungkin dapat terjadi seperti pemogokan karyawan, frekuensi kesalahan yang semakin sering terjadi, dan lain-lain.
The risk culture for the Bank is fundamental in managing the operational risk. Therefore, the Bank will continue to build awareness on the importance of risk culture to all employees,
Untuk perhitungan kecukupan modal, Bank menggunakan metode Pendekatan Indikator Dasar dalam menghitung ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) untuk risiko operasional sesuai dengan SEBI No. 11/3/DPNP/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID).
To calculate the capital adequacy, the Bank adopts Basic Indicator Approach in calculating Risk Weighted Assets (RWA) for operational risks in line with SEBI No. 11/3/DPNP/2009 dated January 27, 2009 regarding the Calculation of RWA by using Basic Indicator Approach (PID).
RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/ atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Compliance risk is a risk which occurs when the Bank does not comply with and/ or perform as required by the prevailing law and regulation.
Bank senantiasa memastikan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan telah mematuhi atau sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Pengawasan risiko kepatuhan dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan oleh Divisi Kepatuhan dengan menempatkan Koordinator Kepatuhan di setiap unit bisnis Bank. Koordinator Kepatuhan mengawasi setiap aktivitas di unit bisnisnya masing-masing dan memastikan setiap aktivitas yang dilakukan tidak melanggar peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan dan dipantau lansung oleh Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.
The Bank constantly ensures that all activities conducted have been in accordance with the applicable law and regulations. Compliance risk monitoring is comprehensively and continuously carried out at Compliance Division by assigning a Compliance Leader in every business unit of the Bank. Compliance Leader shall oversee the activities conducted in each business units and ensures that all activities conducted do not violate the applicable law and regulations. Compliance risk monitoring is conducted by Compliance Division under direct supervision of the Director in Charge for Compliance Function.
Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan dengan mengembangkan peran pengendalian internal yang independen di setiap unit bisnis.
Compliance risk is managed by developing the roles of independent internal control in every business unit. Furthermore, the Bank
while also enhancing the capability to identify potential risks and monitoring mechanisms against existing risks. Among them is by organizing operational risk forum wherein employees at all levels can participate continuously. In addition, the continuous training in line with the required competences to all employees also becomes the main priority in mitigating the operational risks. Every year, Bank conduct the stress testing with the scenario which possibly happen, such as employee strike, error frequency that often occurs, etc.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
83
Selain itu, Bank menetapkan kebijakan dan prosedur internal sebagai pedoman kerja dalam mengelola risiko kepatuhan guna memastikan bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam mengembangkan budaya kepatuhan, Bank melakukan sosialisasi atas peraturan-peraturan yang baru dikeluarkan baik oleh regulator maupun oleh manajemen sepanjang tahun melalui forum kepatuhan yang diselenggarakan setiap bulan.
establishes internal policies and procedures as work guidelines in managing compliance risk to ensure that all activities conducted by the Bank are in accordance with the prevailing rules and regulations. In developing compliance culture, the Bank conducts socialization of new regulations published by the regulator and the management throughout the year by compliance forum which is held once a month.
RISIKO HUKUM
LEGAL RISK
Risiko hukum merupakan risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/ atau kelemahan aspek yuridis yang dapat bersumber dari lemahnya perikatan yang dilakukan Bank, adanya perubahan peraturan perundang-undangan sehingga menyebabkan transaksi yang dilakukan oleh Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dan berpotensi mengakibatkan proses litigasi.
Legal risk is a risk due which arises from lawsuits and/ or weaknesses of juridical aspects attributed from the weakness of agreement which done by the Bank, changes in regulation so as to cause the Bank’s transcations become inconsistent with the prevailing regulations and thus may lead to litigation.
Bank memberikan perhatian khusus atas pengelolaan risiko hukum guna mengantisipasi timbulnya risiko hukum dan meminimalkan dampaknya. Proses pengawasan secara langsung dilakukan oleh Unit Legal guna memastikan bahwa hal-hal yang berpotensi menimbulkan risiko hukum sudah dikelola dengan baik.
The Bank pays special attention on legal risk management to anticipate the emergence of legal risk and minimize the impact. Direct supervision is conducted by Legal Unit to ensure that all matters which may generate legal risk have been thoroughly managed.
Adapun bentuk pengawasan atas risiko hukum dengan memastikan segala bentuk perjanjian dan kontrak yang dimiliki oleh Bank dapat melindungi kepentingan Bank melalui kajian berkala terhadap dokumen-dokumen hukum dengan pihak ketiga. Selain itu, Unit Legal juga melakukan pemantauan terhadap proses litigasi yang sedang terjadi maupun yang berpotensi menimbulkan risiko hukum di masa yang akan datang.
The legal risk monitoring is carried out by ensuring that all types of Bank’s contract and agreement can protect the Bank’s interests through constant review of legal documents with the third party. Furthermore, the Legal Unit also monitors the existing litigation process or those which may cause legal risks in the future.
RISIKO STRATEJIK
STRATEGIC RISK
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/ atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Strategic risk is the risk which occurs due to inaccurate formulation and/or implementation of a strategic decision and the failure in anticipating the changes in business environment.
Bank senantiasa memastikan rencana strategis jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang Bank telah memperhatikan dan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bank secara internal dengan memperhatikan peluang dan ancaman atas situasi eksternal. Dengan perencanaan strategis tersebut, Bank berkeyakinan dapat menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memperhatikan potensi risiko yang ada sehingga menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai perusahaan.
The Bank endeavours to ensure that the short-term, mediumterm, and long-term strategic plans have covered and considered the internal strength and weaknesess of the Bank by taking into account the opportunities and threats on external situations. With the strategic planning, the Bank believes that it will be able to maintain the sustainable growth by taking into consideration the existing risk potentials in order to produce sustainable growth and improve the corporate value.
Pengawasan risiko stratejik secara efektif dilakukan oleh Divisi Planning dengan melakukan pemantauan terhadap pencapaian rencana bisnis Bank atas setiap unit bisnis setiap bulannya. Untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dan ketidaktepatan
An effective strategic risk supervision is conducted by Planning Division by monitoring the Bank’s business plan achievements on every business unit every month. In order to mitigate the negative impacts possibilities and inaccuracy in strategic plans due to the
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
84
dalam rencana strategis karena perubahan lingkungan bisnis, baik internal maupun eksternal, maka Bank senantiasa melakukan kajian dan melakukan penyesuaian terhadap rencana strategis Bank dengan proses yang transparan dengan melibatkan unit bisnis yang terkait.
change in both internal and external business environment, the Bank constantly reviews and adjusts its strategic plans with transparent process by involving all related business units.
RISIKO REPUTASI
REPUTATION RISK
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is the risk due to declining levels of stakeholders’ trust, which is derived from the negative perception toward the Bank.
Dalam rangka pengelolaan risiko reputasi, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko reputasi dilakukan secara konsisten oleh Divisi Planning, terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan pemberitaan negatif (negative publicity). Bank telah memiliki kebijakan internal berupa Manual Komunikasi Intern dan Ekstern untuk menjaga kebenaran dan kesinambungan informasi yang disampaikan, baik kedalam maupun keluar Bank.
In order to manage reputation risk, identification process, measurement, supervision, and control of reputation risk are consistently performed by Planning Division, particularly for matters related to negative publicity. The Bank has internal policy with Internal and External Communication Manual to maintain the validity and sustainability of information delivered to parties inside and outside the Bank.
Bank senantiasa memberikan perhatian khusus terhadap semua bentuk keluhan nasabah sebagai bentuk dari komitmen Bank untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah yang secara otomatis dapat meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan atas risiko reputasi.
The Bank pays great attention to all customer’s complaints as a commitment to provide excellent services to the customers which automatically may minimize potential impacts for reputation risk.
PENANGANAN KREDIT BERMASALAH Handling of Non-Performing Loan Penanganan kredit bermasalah di Bank Resona Perdania dilaksanakan dengan mengacu pada peraturan yang berlaku baik peraturan internal Bank maupun peraturan eksternal terkait seperti Peraturan Bank Indonesia dan peraturan terkait lainnya serta tetap memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Untuk proses penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah, secara garis besar menjadi tanggung jawab dari Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit.
The handling of non-performing loan in Bank Resona Perdania is conducted by referring to the prevailing regulation, both from the Bank’s internal regulation and related external regulation such as Bank Indonesia Regulation and other related regulations and also still considering the good corporate governance principles. For handling and settling the non-performing loan, the Bank has assigned the responsibilities to Credit Monitoring and Recovery Section.
Pada tahun 2014, Bank telah berhasil mempertahankan NonPerforming Loan (NPL) pada tingkat yang cukup baik dengan menggunakan kombinasi perbaikan disiplin Early Warning System, kualitas underwriting bisnis yang lebih baik, pengidentifikasian kredit bermasalah berdasarkan segmen usaha yang telah dilaksanakan secara tepat dan cermat oleh Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit dalam melakukan penagihan atas kredit/ aktiva bermasalah.
In 2014, the Bank successfully maintained the Non-Performing Loan (NPL) at a relatively good level by using the combination on improvement on Early Warning System discipline, better quality of business underwriting, identification of non-performing loan based on business segments which were conducted accurately and meticulously by Credit Monitoring and Recovery Section in collection of non-performing loan/ assets.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
85
Penyusunan kebijakan serta prosedur pengawasan dan penyelamatan kredit yang spesifik untuk masing-masing bisnis yang dibentuk melalui kerjasama dengan divisi-divisi lain yang terkait.
The formulation of specific policies and procedures for credit monitoring and recovery in each business is carried out in collaboration with the related divisions.
Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit Untuk memaksimalkan fungsi kerja dalam rangka mengawasi dan menyelamatkan suatu kredit bermasalah maka Bank melakukan pemisahan fungsi kerja pada Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit. Pemisahan tersebut bertujuan agar Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit dalam melakukan analisa terhadap debitur yang masuk kategori pemantauan dapat memberikan rekomendasi yang independen. Selain itu pemisahan fungsi kerja juga bertujuan agar masing-masing fungsi kerja menjadi lebih fokus serta lebih efektif dan efisien. Pemisahan fungsi kerja tersebut adalah sebagai berikut:
Credit Monitoring and Recovery Section To maximize the work function in order to monitor and recover non-performing loan, the Bank has separated the work function on the Credit Monitoring and Recovery Section. The separation aims in analyze of the debtors on monitored category they will provide independent recommendation. Moreover, the separation of work function also aims to make each work function becomes more focused, effective, and efficient. The separation of work functions are as follow:
•
Fungsi Pemantauan dan Analisa
•
Monitoring and Analysis Function
Pada fungsi ini, unit kerja melakukan pemantauan dan melaporkan perkembangan pengelolaan debitur terkait kepatuhan terhadap persyaratan kredit, melakukan analisa kinerja debitur tertentu dan membuat suatu rekomendasi serta kemudian menyampaikan rekomendasi tersebut kepada Direksi.
In this function, work unit monitors and reports the progress of debtors management related to the compliance of credit requirements, conducts the analysis of certain debtors’ performance and make recommendations and submit the recommendation to the Board of Directors.
•
Fungsi Pemulihan dan Penyelesaian
•
Recovery and Settlement Function
Sebagai tindak lanjut atas rekomendasi pada tahap pemantauan dan analisa, maka unit kerja pemulihan dan penyelesaian kemudian melakukan proses penyelamatan dan/ atau penyelesaian kredit sesuai dengan arahan dan persetujuan dari Direksi. Setelah itu unit kerja tetap memonitor debitur tersebut dan melaporkan setiap perkembangan atas debitur tersebut. Untuk dapat menyelesaikan kredit bermasalah dapat dilakukan dengan cara penagihan, restrukturisasi kredit, pengambilalihan dan penjualan agunan, proses litigasi melalui pengadilan serta mengelola dengan maksimal seluruh aset yang telah diambil alih.
As a follow-up of the recommendation on monitoring and analysis phase, recovery and settlement work unit continues the process by conducting credit recovery and/or settlement in accordance with the recommendation and approval from the Board of Directors. Afterwards, the work unit shall continue to monitor and report the development of the debtors. To settle the non-performing loan, there are several approaches including by means of collection, loan restructuring, collateral take-over and sales, and litigation process through the law court and optimally manage all assets that was taken over.
Pengelolaan aktiva yang bermasalah dilakukan secara terpisah dari tugas Divisi Business Development yaitu dikelola oleh Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit.
Non-performing asset management is conducted separately from Business Development Division duties but it managed by Credit Monitoring and Recovery Section.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
86
TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology Peranan Sistem Teknologi Informatika dalam Sistem Informasi Manajemen
The Role of Information Technology System in Management Information System
Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu akan mengubah bisnis Bank dengan semakin mempermudah dan memperluas layanan kepada nasabah dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu Bank dituntut untuk senantiasa memperbarui dan meningkatkan teknologinya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan tetap memperhatikan keamanan nasabah dalam melakukan transaksinya. Selain itu pengembangan teknologi diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Bank dalam mengefisienkan kegiatan operasionalnya dan juga mendukung bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan profil Bank.
Technology development over the time will change the Bank’s business by facilitating and expanding services to customers in doing transaction. Therefore, it is essential for the Bank to continue updating and improving its technology to fulfill its need by considering the customers security in doing transactions. Furthermore, technology development is expected to create an added value for the Bank to make the operational activities more efficient while also supporting the business according to the Bank’s needs and profiles.
Sistem Teknologi Informasi Bank Resona Perdania
Information Technology System in Bank Resona Perdania
Pengembangan teknologi informasi Bank pada tahun sebelumnya diarahkan pada pengembangan aplikasi Internet Banking untuk memastikan layanan tersebut dapat berjalan seiring dengan perubahan bisnis dan teknologi, penggantian aplikasi yang ditetapkan oleh pihak regulator dan pemerintah serta pengembangan infrastruktur TI dengan membuat rencana penggantian produk TI untuk jangka pendek, menengah dan panjang serta penyediaan backup atas produk TI yang penting bagi Bank.
In the previous year, information technology development in the Bank was focused on development of Internet Banking application to ensure that the service can in line with the changed of business and technology, the change of application set by regulators and government and also IT infrastructure development by formulating plan to replace IT products for short, medium, and long term and providing backup for the important IT product of the Bank.
Dalam peningkatan kualitas dari sumber daya manusia TI, Bank memberikan pelatihan kepada personel di Divisi Sistem dalam mengelola suatu proyek atau penyelesaian suatu isu agar pengembangan suatu proyek TI dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan juga agar isu-isu terkait TI dapat diminimalkan dengan manajemen TI yang baik. Selain itu untuk meminimalkan risiko terkait dengan TI dan peningkatan kualitas TI, Bank melakukan pemisahan Divisi Sistem menjadi Divisi Operasional Sistem dan Divisi Pengembangan Sistem sehingga divisi yang ada dapat lebih fokus sesuai dengan tugasnya dan saling melengkapi. Rencana Pengembangan Teknologi Informasi pada tahun 2015 Adapun rencana stratejik Teknologi Informasi untuk tahun 2015 meliputi hal-hal berikut: - Memastikan perubahan-perubahan aplikasi yang telah ditetapkan oleh pihak regulator dan pemerintah dapat diimplementasikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. - Mengimplementasikan penggantian aplikasi Internet Banking untuk mengoptimalkan transaksi oleh nasabah, efisiensi pada operasional Bank dan juga untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi dalam bisnis, aplikasi terkait dan teknologi. - Melakukan review atas kebutuhan bisnis untuk masa kini dan masa yang akan datang untuk memastikan pengembangan TI yang merupakan pendukung operasional dan bisnis Bank dapat berjalan secara tepat guna.
In respect to quality improvement of IT manpower, the Bank conducted trainings for the personnel in System Division in managing a project or solving an issue so that an IT project can run as planned and any issues related to the IT can be mitigated with a good IT management. In addition, to minimize the risk related with IT and IT quality improvement, the Bank split the System Division into System Operational Division and System Development Division, therefore those divisions can be more focused to its duties and complement each other.
IT Development Plan in 2015 For 2015, the Bank has Information Technology strategic plan as follow: - Ensure that any application changes which is set by the regulators and government can be implemented on time in accordance to the determined schedule. -
Implement the replacement of Internet Banking application to optimize customers transactions, the Bank’s operational efficiency and also to conform with the changes in business, related applications, and technology.
-
Review the business needs in the present and future to ensure that IT development which support the Bank’s operational and business can run appropriately.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
87
-
- -
Meningkatkan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas TI di masa yang akan datang melalui perencanaan dan pengelolaan proyek TI yang jelas dan baik. Pengkinian sistem operasi dan software yang digunakan untuk menjamin kelangsungan operasional TI. Peningkatan kualitas dan perangkat jaringan dengan penyediaan backup yang memadai dan teruji.
-
- -
Improve the human resources to improve IT quality in the future through a clear and good IT project planning and management. Updating the operation system and software to ensure IT operational sustainability. Improving the quality and network devices by providing adequate and tested backup.
Sumber Daya Manusia Human Resources Sumber Daya Manusia (SDM) selalu menjadi salah satu modal utama bagi Bank Resona Perdania untuk mencapai sasaran bisnis, visi, dan misinya. Mengingat pentingnya proses ini sebagai bagian integral dari strategi dan kebijakan besar perusahaan untuk meningkatkan nilai dan kinerja perusahaan, maka Bank terus melakukan berbagai pengembangan SDM secara terencana dan terkoordinir yang ditujukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan kompetensi setiap karyawan dalam rangka memberikan kontribusi optimal dan memastikan tercukupinya kebutuhan pegawai di seluruh jenjang organisasi. Fokus Bank adalah mewujudkan sumber daya manusia yang berintegritas, berkompeten dan profesional, serta berdedikasi tinggi bagi pertumbuhan Bank.
Human Resources (HR) always become one of the main assets for Bank Resona Perdania to achieve its business target, vision and mission. Considering the importance of this process as an integral part from company’s strategy and major policy to improve its values and performance, the Bank continues to do various HR development in a planned and coordinated way which aims to improve and enhance the competencies of every employee in order to provide optimal contribution and to ensure the fulfill employee’s needs at all organization level. The Bank’s focus is to create the human resources which have integrity, competent, and professional and highly dedicated to the Bank’s growth.
Rekrutmen
Recruitment
Sejalan dengan arah sasaran pertumbuhan bisnis Bank, proses perekrutan memiliki peran yang sangat penting sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas pada saat yang tepat. Proses perekrutan dilakukan secara selektif dan teroganisir dengan melibatkan para penanggungjawab dari Divisi, Seksi, dan Cabang sebagai pengguna (user) sejak awal proses penerimaan pegawai hingga tahap wawancara untuk mendapatkan calon pegawai yang potensial, kompeten, dan sesuai dengan kebutuhan Bank. Pencarian kandidat dilakukan melalui berbagai sumber eksternal dan internal dengan memberikan paket remunerasi dan benefit yang kompetitif sesuai standar industri perbankan di Indonesia.
In line with the Bank’s business growth, recruitment has a very important role to ensure the availability of quality manpower on the right time. Recruitment is carried out selectively and systematically by involving the person in charge from Division, Section, and Branches as users from the beginning of recruitment process until interview stage to obtain potential and competent employees in accordance with the Bank’s needs. The recruitment process is carried out in various external and internal sources by providing a competitive remuneration and benefit package in accordance with the standards of banking industry in Indonesia.
Komposisi Pegawai
Employee Composition
Pada tahun 2014, Bank Resona Perdania melakukan penambahan jumlah karyawan seiring dengan perkembangan usahanya. Adapun penambahan tersebut didominasi oleh karyawan untuk jenjang jabatan staf dengan tingkat pendidikan sarjana.
In 2014, Bank Resona Perdania recruited more employees in line with the business growth. The addition of new employees is dominated by employees at staff level with bachelor degree.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
88
Hingga 31 Desember 2014, jumlah karyawan Bank Resona Perdania tercatat mencapai 309 orang dengan rincian posisi, pendidikan, status, dan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the number of employees of Bank Resona Perdania is 309 employees with profiles based on the position, education, status and gender as follow:
Komposisi Pegawai Berdasarkan Posisi Employee Composition Based on Position Posisi Position
2014
%
2013
%
Komisaris / Commissioner
3
0.97
4
1.30
Direktur / Director
6
1.94
7
2.28
Komite / Committee
3
0.97
2
0.65
21
6.80
20
6.52
Staf / Staff
276
89.32
274
89.25
Jumlah / Total
309
100.00
307
100.00
2014
%
2013
%
<SMA / <Senior High School
41
13.27
47
15.31
D1-D3 / D1-D3
42
13.60
48
15.64
203
65.69
194
63.19
Pejabat Eksekutif / Executive Officer
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Employee Composition Based on Education Pendidikan Education
S1 / Bachelor Degree S2 / Master Degree
23
7.44
18
5.86
309
100.00
307
100.00
2014
%
2013
%
Tetap / Permanent
256
82.85
249
86.64
Kontrak / Contract
47
15.21
53
13.65
6
1.94
5
1.71
309
100.00
307
100.00
2014
%
2013
%
256
82.85
249
86.64
Jumlah / Total
Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Employee Composition Based on Status Status Status
Outsource Jumlah / Total
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Employee Composition Based on Gender Jenis Kelamin Gender Pria / Male Wanita / Female Jumlah / Total
47
15.21
53
13.65
309
100.00
307
100.00
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
89
Pelatihan dan Pengembangan Pegawai
Employee Training and Development
Bank menyadari bahwa keberhasilan operasional dan keuangan secara berkelanjutan sangat tergantung dari tim SDM yang unggul dan kompeten. Didasarkan pada pemikiran tersebut, pelatihan dan pengembangan pegawai di Bank dilaksanakan secara komprehensif dan berkesinambungan sesuai kebutuhan dan mengacu pada standar operasional Bank. Untuk membangun perangkat SDM yang selaras dengan pencapaian sasaran bisnis, produktivitas dan perbaikan efisiensi, Bank juga menitikberatkan pada pemberdayaan dan peningkatan produktivitas kerja secara merata dan tepat sasaran berdasarkan satuan fungsi operasional masing-masing divisi. Hal ini terbukti dengan cakupan program pelatihan dan pengembangan yang disesuaikan dengan fungsi kerja dan kompetensi setiap pegawai.
The Bank realizes that the continued success in operational and financial aspects relies greatly on excellent and competent HR team. Based on the thought, employee training and development programs in the Bank are conducted comprehensively and consistently based on requirement and refers to the Bank’s operational standards. To build human resources which conforms to the achievement of business targets, productivity, and efficiency improvement, the Bank also emphasizes on empowerment and work productivity improvement equally and accurately based on respective operational task force in each division. It is reflected in the scope of training and development programs which are adjusted with work function and competences of each employee.
Bank memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh pegawai untuk meningkatkan kompetensi melalui berbagai pelatihan yang diselenggarakan. Rangkaian program pelatihan dan pengembangan SDM dilakukan secara internal dan eksternal dengan melibatkan konsultan dan pengajar yang kompeten di bidangnya. Adapun jenis pelatihan dimaksud meliputi pelatihan mengenai pengetahuan perbankan, pelatihan untuk meningkatkan managerial skill, pelatihan technical skill yang sesuai keahlian fungsi kerja, pelatihan manajemen risiko, dan pelatihan lainnya yang diperlukan sehingga dapat mendukung dan meningkatkan pengetahuan dan skill pegawai dalam bekerja.
The Bank gives equal opportunities for all employees to improve their competencies through various trainings. Human resources training and development programs are conducted internally and externally by involving competent consultant and mentor in their field. The types of training include trainings on banking knowledge, trainings to improve managerial skill, technical skill trainings in line with work function expertise, risk management trainings, and other necessary trainings so as to support and enhance employees’ knowledge and skill.
Selain itu, karena Bank Resona Perdania merupakan salah satu bank campuran antara Indonesia dengan Jepang, maka Bank menyelenggarakan pelatihan Hou Ren Sou; sebuah pelatihan yang bertujuan agar pegawai memahami budaya kerja Jepang dalam membuat laporan, berkonsultasi dan berdiskusi secara efektif dan efisien.
Furthermore, because Bank Resona Perdania is a joint-venture bank between Indonesia and Japan, the Bank held Hou Ren Sou trainings; trainings which aims for employees to understand Japanese work culture in making reports, consult and discuss effectively and efficiently.
Khusus untuk Sertifikasi Manajemen Risiko, tercatat total jumlah karyawan yang telah lulus ujian Sertifikasi Manajemen Risiko sampai dengan periode tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Especially for Risk Management Certification, the total number of employees who has passed Risk Management Certification test for 2014 is as follow:
Tingkat Sertifikat
Level I
Level II
Level III
Level IV
Level V
Total
53
28
56
36
11
184
Certificate Level Jumlah Karyawan/ Total Employee
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
90
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN PROGRAM EDUKASI PERBANKAN Corporate Social Responsibility and Banking Education Program Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Activities
Dilandasi pemikiran bahwa Bank bukan hanya entitas yang menjalankan usaha di tengah masyarakat tapi juga bagian dari masyarakat itu sendiri, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) tumbuh menjadi komitmen utama bagi Bank Resona Perdania untuk menciptakan keseimbangan dan hubungan yang harmonis antara kesinambungan usaha dan wujud apresiasi Bank pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dalam perspektif yang lebih luas, Bank juga memaknai pelaksanaan CSR sebagai upaya untuk turut andil dalam pembangunan ekonomi demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Essentially, the Bank has never been only an entity which run business in the community but rather the part of it. As such, Corporate Social Responsibility (CSR) grows into a key commitment for Bank Resona Perdania to create balance and harmonious relationship between business sustainability and Bank’s appreciation to the community and its surrounding environment. On a broader perspective, Bank also defines CSR implementation as an attempt to participate in building economiy to improve quality life of community.
Pada tahun 2014, Bank Resona Perdania telah melakukan rangkaian kegiatan CSR sebagai berikut:
In 2014, Bank Resona Perdania has conducted numerous CSR activities detailed as follow:
-
-
-
-
Pemberian Beasiswa kepada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya – Program Studi Jepang, Universitas Indonesia Pada tanggal 19 Maret 2014, Bank Resona Perdania kembali memberikan bantuan beasiswa kepada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya untuk Program Studi Jepang, Universitas Indonesia. Beasiswa yang diberikan mencakup biaya operasional pendidikan, dana kesejahteraan fasilitas mahasiswa dan uang saku diberikan kepada 7 (tujuh) mahasiswa berprestasi. Pemberian Donasi kepada Jakarta Japan Club (JJC) – Little League Baseball Club Pada tanggal 9 Mei 2014, Bank memberikan donasi kepada Jakarta Japan Club (JJC) untuk berpartisipasi dalam Little League Asia Pacific Tournament. Turnamen bisbol yang diadakan di Filipina ini diikuti oleh 52 peserta dan JJC mendapatkan juara ke-3 untuk kategori usia di bawah 12 tahun serta mendapatkan juara ke-5 untuk kategori usia di bawah 14 tahun. JJC - Little League Baseball Club merupakan Tim Nasional Indonesia dan telah berusaha dengan maksimal pada turnamen tersebut untuk membawa nama bangsa Indonesia. Pemberian Donasi yang Berkolaborasi dengan Perkumpulan Pensiunan Bank Indonesia (PPBI) Pada tanggal 9 Juni 2014, Bank Resona Perdania berpartisipasi dalam memberikan donasi dalam kegiatan “PPBI Charity Golf untuk Wisma Jompo” yang bekerjasama dengan PPBI. Bantuan dana amal ini diberikan kepada Posyandu Lansia “Samara”, Pondok Pinang, Jakarta Selatan dan Panti Sosial Tresna Werdha “Budi Mulia”, Jakarta Timur dengan jumlah bantuan masing-masing sebesar Rp15 juta. Pemberian Donasi yang Berkolaborasi dengan PT East Jakarta Industrial Park Sebagai salah satu office tenant pada PT East Jakarta
-
Scholarship Program for Students of Faculty of Humanities – Japanese Studies Program, University of Indonesia On March 19, 2014, Bank Resona Perdania provides another scholarship to the Faculty of Humanities, Japanese Studies Program, University of Indonesia. The scholarship which includes tuition, health insurance, and allowances is provided for 7 (seven) students with excellent academic records.
-
Donation to Jakarta Japan Club (JJC) – Little League Baseball Club On May 9, 2014, the Bank made donation to Jakarta Japan Club (JJC) to participate in Little League Asia Pacific Tournament. The baseball tournament which took place in Philiphine featured 52 participants and JJC won a third place for category of under 12 years old and fifth place for category of under 14 years old. JJC – Little League Baseball Club is Indonesian national team and has given their best in the tournament to represent Indonesia.
-
Donation in collaboration with Association of Bank Indonesia Retiree (PPBI) On June 9, 2014, Bank Resona Perdania took part in making donation in “PPBI Charity Gold for Nursing Homes” event in collaboration with PPBI. The charity fund was donated to Senior Health Center “Samara”, Pondok Pinang, South Jakarta and Social Institution Tresna Werdha “Budi Mulia”, East Jakarta which was amounted to Rp15 million respectively.
-
Donation in collaboration with PT East Jakarta Industrial Park As one of the office tenants in PT East Jakarta Industrial
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
91
-
-
Industrial Park (EJIP), Cikarang, pada tanggal 25 Juni 2014, Bank Resona Perdania berpartisipasi dalam kegiatan CSR yang bekerjasama dengan PT EJIP. Acara penyerahan donasi tersebut diberikan oleh PT EJIP dalam bentuk peralatan sekolah kepada 2.481 siswa yang terdiri dari 5 (lima) Sekolah Dasar Negeri di Desa Sukaresmi. Pelaksanaan sumbangan yang dilakukan berjalan dengan baik dan mendapatkan respon yang positif. Pemberian Beasiswa kepada Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN), Bandung Pada tanggal 17 Oktober 2014, Bank Resona Perdania juga kembali memberikan bantuan beasiswa kepada IKOPIN, Jatinangor, Bandung. Beasiswa ini diberikan secara penuh kepada 2 (dua) mahasiswa berprestasi. Pemberian Dana CSR kepada Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah Pada tanggal 3 November 2014, Bank Resona Perdania memberikan bantuan dana kepada Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sebesar Rp50 juta dalam rangka mendukung Green Campus Program. Bantuan dana tersebut akan digunakan untuk pengumpulan benih tanaman, penyemaian benih, event ceremonial, pendidikan lingkungan dan penanaman pohon.
Park (EJIP), on June 25, 2014, Bank Resona Perdania joined PT EJIP to conduct CSR activities. The donation comprised of school supplies to 2,481 students which consist of 5 (five) Public Elementary School in Sukaresmi Village. The event run well and received positive response.
-
-
Scholarship Program for Indonesia Cooperative Management Institute (IKOPIN), Bandung On October 17, 2014, Bank Resona Perdania provided scholarship to IKOPIN, Jatinangor, Bandung. The full scholarship is provided for 2 (two) students with excellent academic records. CSR Fund to Palangka Raya University, Central Kalimantan On November 3, 2014, Bank Resona Perdania made donation to Palangka Raya University which was amounted to Rp50 million to support Green Campus Program. The donation will be used to buy seeds, seeding, event ceremonial, environmental education, and tree planting.
Edukasi Perbankan dan Literasi Keuangan
Banking Education and Financial Literacy
Bank Resona Perdania menilai pendidikan dan pengetahuan perbankan sebagai elemen penting yang berperan pesar dalam kemajuan perekonomian nasional secara khusus dan pembangunan bangsa secara umum. Karena itu, Bank secara aktif mendukung penuh upaya pengembangan pengetahuan masyarakat di bidang perbankan yang juga selaras dengan kampanye program edukasi perbankan “Ayo ke Bank” yang dicanangkan dan diprakarsai oleh Bank Indonesia. Sebagai bentuk dukungan tersebut, Bank melaksanakan program edukasi perbankan secara periodik melalui sosialisasi langsung kepada masyarakat luas dalam komunitas maupun institusi pendidikan. Dengan semua upaya ini, Bank berharap mampu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat produk dan jasa perbankan sekaligus membangun minat masyarakat pada perbankan (Bank Minded Awareness) dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai aspek kehati-hatian dalam bertransaksi.
Bank Resona Perdania considers that banking education and knowledge remain the vital aspects which have important role in the national economy in particular and nation development in general. Therefore, the Bank actively provides full support to broaden the comunity’s knowledge in banking which is also in accordance with banking education program campaign “Ayo ke Bank” which is set and initiated by Bank Indonesia. To demonstrate its support, the Bank has conducted regular banking education program through direct presentation ot general public in both the certain community and educational institutions. By doing these, the Bank expects to boost the community’s understanding on the benefit of banking product and services while also building Bank Minded Awareness and enhance public awareness on the prudential principles in doing transactions.
Sepanjang tahun 2014, Bank telah menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangka edukasi perbankan sebagai berikut:
Throughout 2014, the Bank has conducted several activities in regard to banking education as follows:
-
Program Edukasi Perbankan kepada Orang Tua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Melati, Lebak Bulus, Jakarta Selatan Pada tanggal 3 Juni 2014, Bank Resona Perdania menyelenggarakan Program Edukasi Perbankan kepada
-
Banking Education Program for Parents of Playgroup (PAUD) Melati, Lebak Bulus, South Jakarta On June 3, 2014, Bank Resona Perdania held Banking Education Program for Parents of Playgroup (PAUD)
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
92
-
Orang Tua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Melati, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pada kegiatan ini Bank memberikan pengetahuan seputar produk dan jasa bank umum, pengertian APU-PPT dan mengenai literasi keuangan. Pelaksanaan edukasi ini berjalan dengan baik di mana peserta yang hadir cukup antusias dalam mendengarkan penjelasan dan memberikan pertanyaan. Pada kesempatan ini juga, Bank juga menyerahkan 3 (tiga) buah permainan outdoor untuk mendukung proses belajar anak-anak di PAUD Melati. Program Edukasi Perbankan kepada Anggota Majelis Ta’lim Masjid Al-Kahfi, Bandung Pada tanggal 31 Oktober 2014, Bank Resona Perdania Kantor Cabang Bandung menyelenggarakan Program Edukasi Perbankan dengan tema “We Care, Together and Sharing Knowledge” kepada Anggota Majelis Ta’lim Masjid Al-Kahfi, Bandung. Pada kegiatan ini Bank memberikan pengetahuan seputar produk dan jasa bank umum, pengertian APU-PPT dan mengelola keuangan keluarga. Kegiatan yang dihadiri 35 peserta ini, berjalan dengan baik di mana peserta cukup antusias dalam mendengarkan dan memberikan pertanyaan. Selain itu, sebagai bentuk CSR, Bank menyerahkan 1 (satu) buah kamera digital untuk mendokumentasikan kegiatan di Majelis Ta’lim.
Melati, Lebak Bulus, South Jakarta. In this activity, the Bank shares knowledge on product and services of commercial banks, definition of AML-CFT and about financial literacy. The program run well in which the participants looked enthusiastic in listening to the explanation and asking questions. On the same occassion, the Bank also donated 3 (three) sets of outdoor games to support learning process of children in PAUD Melati.
-
Banking Education program for Members of Majelis Ta’lim Al-Kahfi Mosque, Bandung On October 31, 2014, Bank Resona Perdania Bandung Branch held Banking Education Program with “We Care, Together, and Sharing Knowledge” theme to Members of Majelis Ta’lim Al-Kahfi Mosque, Bandung. In this activity, the Bank shares knowledge on product and services of commercial banks, definition of AML-CFT and about family financial management. The event which was attended 35 participants, run well in which the participants looked enthusiastic in listening to the explanation and asking questions. On the same occassion, the Bank also donated 1 (one) digital camera to document activities in Majelis Ta’lim.
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014