Dukungan Kebijakan Menuju Kelembagaan R&D Yang Mandiri 6 Desember 2016
DIREKTORAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
1 Daya Saing Indonesia
Indeks Daya Saing Indonesia
2010 Country
2009
Switzerland
1
USA Singapore
2 3
2013 2011
1
1
2
2
3 4
Sweden
4
5
Denmark
5
26
Malaysia
24
Brunei
32
Thailand
36
Indonesia
54
Burundi
133
28 38 44 139
3 4 5 21 28 39 46 142
2012 1 2 3 4 5 25 28 38 50
1 2 3 4 5 24 26 37 38 146
2014 1 3 2 10 13 20
31 34 139
2015 1
2016
3
1
2
3
9
2
12
6
18
12
n/a
25
32
58
37
34
136
41 135
144 *) Sumber: Laporan WEF, 2009-2016
12th pillar: Innovation 20102011
20112012
20122013
20132014
20142015
20152016
20162017
12th pillar: Innovation
3.7/37
3.6/36
3.6/39
3.8/33
3.9/31
3.9/30
4.0/31
12.01 Capacity for innovation
3.7/30
3.8/30
3.9/30
4.4/24
4.8/22
4.7/30
4.7/32
12.02 Quality of scientific research institutions
4.2/44
3.9/55
3.9/56
4.1/46
4.3/41
4.3/41
4.7/41
12.03 Company spending on R&D
4.0/26
3.7/1
3.9/25
4.1/23
4.0/24
4.2/24
4.4/26
12.04 University-industry collaboration in R&D
4.2/38
4.1/41
4.2/40
4.5/30
4.5/30
4.5/30
4.4/28
12.05 Gov’t procurement of advanced tech products
4.2/30
4.1/34
4.0/29
4.1/25
4.2/13
4.2/13
4.4/12
12.06 Availability of scientists and engineers
4.7/31
4.4/45
4.3/51
4.5/40
4.6/31
4.6/34
4.5/38
12.07 PCT patents, applications/million pop.*
0.0/89
0.0/86
0.1/101
0.1/103
0.1/106
0.1/102
0.1/99
Quality of scientific research institutions: how do you assess the quality of scientific research institutions?
[1 = extremely poor - among the worst in the world; 7 = extremely good - among the best in the world] | weighted average Sumber: Laporan WEF, 2009-2016
12.02 Quality of scientific research institutions 108
106
102 87
91 89
75
74 63 59
Rank
59 55
96
60 56
60
69
61 53
46
44
95
41
41
98
72 56 41 34
32 25
25 24
28 24
27 24
27 20
23
15 11
27 20
12 11
12 11
11 9
11 7
12 7
13 10
2010-2011
2011-2012
2012-2013
2013-2014
2014-2015
2015-1016
2016-2017
44
55
56
46
41
41
41
Transition 2 –3
Indonesia Malaysia
32
24
28
27
20
20
23
Innovation driven (3)
Singapura
Efficiency driven (2)
Thailand Philippines
11 59
12 59
12 60
11 60
11 61
12 53
10 56
108
106
102
91
75
69
72
Innovation driven (3)
Vietnam Japan
63 15
74 11
87 11
89 9
96 7
95 7
98 13
Innovation driven (3)
Korea
25
25
24
24
27
27
34
Efficiency driven (2)
Efficiency driven (2) Efficiency driven (2)
*) Sumber: Laporan WEF
Isu Dasar Kelembagaan Iptek
• Revitalisasi kelembagaan khususnya dalam upaya membangun fleksibilitas kelembagaan Iptek dan mendorong lemlitbang untuk menjadi Pusat Unggulan atau Center of Excellence. • Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) sebagai koordinator Sistem Inovasi Daerah (SIDa), Taman Sains dan Teknologi (TST) sebagai wahana implementasi SIDa, dan Inkubator Teknologi juga perlu mendapat perhatian dari pemerintah untuk didorong menjadi lembaga-lembaga yang unggul (Center of Excellence). • Untuk mendukung berkembangnya Pusat Unggulan adalah dengan mendorong efektifitas pelaksanaan akreditasi dengan penjaminan mutu lembaga litbang yang dilakukan oleh Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP). Karena pelaksanaannya tidak bersifat mandatory, belum banyak pranata litbang yang telah terakreditasi KNAPPP. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan revitalisasi terhadap kelembagaan KNAPPP dan revisi pedoman KNAPPP selama ini untuk dapat digunakan sebagai standar nasional dalam proses akreditasi dan penjaminan mutu lembaga litbang.
OECD Science, Technology and Industry Outlook 2014
2 Program Dirjen Kelembagaan Iptek dan DIkti
Kerangka Kerja Logis dan Program Kemenristekdikti
Program Penguatan Kelembagaan
IKP: • Jumlah Perguruan Tinggi masuk 500 top dunia • Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A • Jumlah STP • Jumlah Pusat Unggulan Iptek
LEMBAGA YANG BERKUALITAS
Program Penguatan Inovasi
INOVASI Program Penguatan Riset dan Pengembangan
IKP: • Jumlah paten yang didaftarkan • Jumlah publikasi internasional • Jumlah prototipe R&D
DAYA SAING
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TENAGA TERAMPIL DIKTI
SUMBERDAYA BERKUALITAS Program Penguatan Sumberdaya
IKP: • Jumlah produk inovasi
IKP: • Jumlah dosen berkualifikasi S3 • Jumlah SDM litbang berkualifikasi S2 dan S3 • Jumlah sarpras litbang dan dikti yang direvitalisasi
Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Indikator Daya Saing: • Indeks inovasi • Indeks pendidikan tinggi IKP: • APK PT • % mahasiswa dilatih kewirausahaan • % lulusan bersertifikat kompetensi
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program 2015-2019 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Iptek dan Dikti Kode
Sasaran Program (Outcome)/IKP
Target *) 2015
2016
2017
2018
2019
SP
Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti
IKP1
Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia
2
3
3
4
5
IKP2
Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul)
29
39
53
99
194
IKP3
Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun
77
100
100
100
100
IKP4
Jumlah Taman dan Teknologi yang mature
6
14
27
50
58
IKP5
Jumlah Pusat Unggulan Iptek
12
15
20
25
30
* = komulatif
Linierisasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan BPPD
Program Penguatan PT
World class university
Koordinasi
Peningkatan kualitas penelitian
Science Techno Park
PUI Kinerja KNAPPP
Lembaga Penelitian Inovatif
Kesesuaian
Produk inovasi di industri
Lembaga Penelitian Dasar
s.d TRL 5
Produk inovasi
TRL 6-9
Hilirisasi produk
3 Pusat Unggulan Iptek
Pusat Unggulan Iptek PUSAT UNGGULAN IPTEK
TUJUAN
MANFAAT
Suatu organisasi baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan organisasi lainnya (konsorsium) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna iptek. Unsur Penting: (1) Organisasi; (2) Kegiatan riset dengan standar sangat tinggi; (3) Hasil riset dengan standar sangat tinggi; (4) Fokus pada bidang atau teknologi spesifik; (4) Relevan dengan kebutuhan pengguna Iptek.
Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, sumberdaya, dan jaringan iptek dalam bidang-bidang prioritas spesifik agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk menumbuhkan perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. 1.
Memperoleh dukungan pendanaan yang dapat digunakan untuk operasional Pengembangan Pusat Unggulan (3 tahun). Diharapkan lembaga induk menyediakan dana pendampingan sebesar minimum 20% dari total dukungan pendanaan yang diperoleh.
2.
Mendapatkan prioritas dalam program instrumen kebijakan lainnya (riset SINas, pengembangan SDM, program mobility, penguatan sarpras, dsb.)
3.
Mendapatkan pembinaan kelembagaan dengan tujuan meningkatkan kinerja lembaga litbang dari sisi akademik dan komersialisasi hasil litbang.
Tema/Fokus Riset
Direktif Pimpinan (Nawacita)
Lingkup Pelaksanaan 1. Seleksi lembaga litbang dilakukan dengan cara: • Pengumuman Seleksi Lembaga Pusat Unggulan Iptek. • Penilaian Proposal dan Borang Kinerja Lembaga • Lembaga yang memenuhi Kriteria kemudian dilakukan verifikasi data dalam bentuk kegiatan fact finding. Tim yang melakukan kegiatan fact finding adalah Tim Monev, Tim Pelaksana, dan Tim Sekretariat Pusat Unggulan Iptek. • Lembaga yang telah terverifikasi data isiannya selanjutnya diminta untuk mempresentasikan Masterplan Pengembangan Pusat Unggulan Iptek di lembaganya. 2. Pembinaan Pusat Unggulan Iptek dilakukan melalui: • Fasilitasi dan Asistensi dalam rangka meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas lembaga, seperti: Penguatan Rencana Kerja, Asistensi Penguatan Kapasitas Riset, Asistensi Penguatan Promosi dan Kerjasama Pemanfaatan Produk. • Aktivitas supervisi dan monev terhadap Lembaga litbang yang telah ditetapkan untuk dikembangkan sebagai Pusat Unggulan Iptek pada tahun-tahun sebelumnya.
Pembinaan Pusat Unggulan Iptek Unggul Upaya penguatan lembaga
Kontinuitas
Kekuatan lembaga
Utama
Disseminating capacity
Madya
Kapabilitas R&D capacity
Kapasitas
Pratama
Sourcing-Absorptive capacity
Fasilitasi-Asistensi Insentif Pembinaan Kelembagaan bersifat : • memberikan dukungan • mendorong percepatan • stimulan aktivitas lembaga
(35%)
PROSES
Rasio SDM peneliti/perekayasa berdasarkan tingkat pendidikan dan kompetensi Ketersediaan dukungan sarana prasarana dan tingkat pemanfaatannya Menguatnya kapasitas tata kelola anggaran (manajemen anggaran, kompetensi pengelolaan) Perolehan akreditasi, standardisasi, dan sertifikasi Menguatnya kapasitas lembaga dalam pengembangan jaringan dan akses informasi Undangan menjadi pembicara dalam konferensi internasional (minimal=3) Undangan menjadi pemakalah internasional (minimal=5) Kunjungan lembaga internasional ke pusat unggulan iptek (minimal=3)
Menguatnya strategi dan implementasi kapasitas dan kapabilitas SDM dlm pelaksanaan riset Tingkat pemanfaatan roadmap riset dalam pengembangan fokus unggulan Menguatnya strategi dan implementasi peningkatan perolehan paten dan rezim HKI Lainnya Menguatnya strategi dan implementasi produk berbasis riset unggulan
PROSES
Kapasitas Riset dan Pengembangan
• Kemampuan lembaga meningkatkan kapasitas iptek melalui potensi adopsi, adaptasi, dan pengembangan teknologi untuk peningkatan daya saing barang dan/atau jasa melalui optimalisasi input, proses, dan pengelolaan industri.
Perolehan akreditasi manajemen litbang
Menguatnya strategi dan implementasi kerangka kerjasama yang mendukung pemanfaatan produk riset lembaga Publikasi dalam jurnal internasional terakreditasi (minimal = 5) Publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi (minimal = 20) Lulusan S3 yang dihasilkan sesuai tema riset unggulan lembaga (minimal = 2)
LUARAN
(30%)
• Kemampuan lembaga dalam mengakses informasi teknologi, mengefisienkan penggunaan sumberdaya yang ada, dan mencegah terjadinya tumpang tindih riset.
LUARAN
SourcingAbsorptive capacity
MASUKAN
Kriteria PUI (2016)
*) Prosentase Bobot akan berbeda tergantung pada kondisi-status lembaga PUI
LUARAN
(35%)
DAMPAK
Kapasitas Desiminasi
• Kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset yang kemanfaatannya dirasakan oleh pengguna teknologi (masyarakat, industri, pemerintah).
PROSES
Perolehan paten atau rezim HKI lainnya (minimal = 1) Menguatnya strategi dan Implementasi Sistem Basis Data dan Informasi Produk Unggulan Lembaga Menguatnya strategi dan Implementasi dalam pelaksanaan Kerjasama Hilirisasi Produk Kerjasama riset pada Tingkat Nasional (minimal = 3) Kerjasama riset pada Tingkat Internasional (minimal = 1) Kerjasama non riset (jasa konsultasi, diklat, dll.) dengan pengguna teknologi (minimal = 15) Kontrak bisnis dengan industri dalam rangka hilirisasi produk unggulan (minimal = 1) Perolehan apresiasi National Recognition untuk produk unggulan Perolehan apresiasi National References bagi kinerja Pusat Unggulan Iptek Perolehan economic benefit dan social impact bagi masyarakat
Diploid
PUSAT UNGGULAN IPTEK 2011
2013
2012
2014
2015
2015
2015
2015
2012-2013
2014
2014
19 Telah Ditetapkan
2015
2013
2014
2015
2015
2014
2015
2015
3 Mendapat perpanjangan Status 26 Tahapan Pembinaan Lembaga Litbang Unggul Indonesia
Sebaran 45 lembaga PUI Yang Dibina (+ 19 PUI Yang Ditetapkan) (2011) PUI Kelapa Sawit PUI Mitigasi Bencana Tsunami
(2015) PUI Biologi Molekuler & Genomik (2015) PUI Radiobiomolekul
PUI Teknologi Reklamasi Lahan PUI Pengembangan Lahan Suboptimal
PUI Bahan Aktif Laut PUI Bahan Bakar Dimethyl Ether PUI Teknologi Isotop dan Radiasi
PUI Material Penyimpanan Energi PUI Baja Laterit PUI Komposit Polimer PUI Komputasi Awan & Data Center Pemerintahan PUI Pengelolaan Pesisir dan Lautan Terpadu
PUI Mitigasi Bencana & Rehabilitasi Wilayah Pesisir
(2015) PUI Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
PUI Rumput Laut
(2015) PUI Padi PUI Sagu
PUI Pemuliaan Ikan
Koridor Kalimantan Koridor Sumatera
Koridor Sulawesi Koridor Papua - Maluku
(2014) PUI Bioteknologi Perkebunan (2013) PUI Hortikultura Tropika
PUI Pariwisata PUI Ruminansia Besar
PUI Konservasi dan Pengembangan Tumbuhan Indonesia (2013) PUI Obat Herbal
PUI Sistem & Kontrol Otomotif PUI Hidrodinamika Bangunan Apung (2012) PUI Penyakit Tropis dan Infeksi
Koridor Jawa Koridor Bali - Nusa Tenggara
(2013) PUI Karet (2015) PUI Surfaktan dan Bioenergi (2015) PUI Pascapanen Pertanian (2015) PUI Satwa Primata
PUI Biorefinari Terpadu PUI Keamanan Pangan
(2015) PUI Veteriner
PUI Lignoselulosa
PUI Sains Atmosfir (2015) PUI Teh dan Kina (2015) PUI Broadband Wireless Access
PUI Agroindustri Atsiri PUI Agroindustri Berbasis Tebu (2012) PUI Kopi dan Kakao (2014) PUI Tanaman Kacang dan Umbi (2014) PUI Material Aktif
Pembinaan = 45 PUI = 19
Impak • Peningkatan jumlah lembaga litbang yang mendapat pengakuan Nasional sebagai lembaga litbang unggul di bidangnya, antara lain: • BJIK mendapatkan mandat untuk pengelolaan server data e-KTP dari Kementerian Dalam Negeri • Balai Teknologi Hidrodinamika mendapatkan mandat untuk pengujian kapal dari Kementerian Perhubungan
• Beberapa lembaga litbang PUI menjadi pusat rujukan di tingkat Nasional, antara lain:
• PTRR menjadi pusat rujukan dalam pemanfaatan teknologi radiofarmaka di berbagai Rumah Sakit • PSTA menjadi rujukan bagi permodelan cuaca di Indonesia • Puslitkoka menjadi STP Kopi dan Kakao
• Indikator kinerja lembaga Pusat Unggulan Iptek yang dikembangkan oleh Kemenristekdikti diacu oleh sebagian besar lembaga PUI sebagai tolak ukur kinerja penelitian di lembaganya. Lembaga yang mengacu indicator tersebut diantaranya adalah: PPKS, Puslit Karet, dsb. • Keterlibatan para peneliti dalam melaksanakan penelitian pada topik fokus, partisipasi mengikuti kegiatan seminar dan pembuatan jurnal internasional meningkat. • Tatakelola jurnal nasional dan pengelolaan seminar tingkat internasional telah dirintis dan sebagian telah melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Penunjukkan (positioning) sebagai pusat unggulan secara umum telah dirasa memberikan impak positif pada pusat-pusat terpilih. Manfaat pada posisi tawar dan gairah para pihak pemangku kepentingan (stakeholders) yang didasarkan pada kebanggaan nampak jelas pada beberapa PUI-PT.
4 Taman Sains dan Teknologi
ACUAN
Science - Technology Park
VISI-MISI PRESIDEN RI Nawa Cita ke-6: Membangun sejumlah Science dan Techno Park di daerahdaerah, politeknik dan SMK-SMK dengan prasana dan sarana dengan teknologi terkini.
“Pengembangan STP dalam rangka hilirisasi Iptek harus berkelanjutan, jangan sampai menggarami air laut” (Rakor STP Nasional, Jakarta, 6 Pebruari 2015)
“STP Adalah kawah Candradimuka bagi para peneliti dalam menghilirkan hasil risetnya” (Rakernas Kemenristek-Dikti, Jakarta, 26 Pebruari 2015)
M. Nasir, Menristekdikti
STRATEGI RPJMN (2015-2019)
Science - Technology Park
MATURITAS STP
Science - Technology Park
III II
I Techno Park (TP)
Science Park (SP)
Pusat Penerapan Teknologi Paket dan Solusi Teknologi untuk Mendorong Perekono Terkini. mian di Kabupaten/ Kota.
Science Techno Park (STP) • Kolaborasi Riset • Inkubasi dan Spin Off • Layanan Teknologi
National - STP • STP • Pusat Pengembangan S ains Teknologi Maju
aktivitas - fungsi
Inkubasi bisnis. Penerapan langsung ke pelaku ekonomi/petani.
Penyedia pengetahuan dan solusi teknologi terkini Kepada masyarakat (level propinsi).
Memfasilitasi inkubasi dan proses spin-off perusahaan pemula. Wahana kolaborasi R&D antar PT, lemlitbang dan industri Menyediakan layanan teknologi lainnya (menarik industri ke dalam kawasan).
Fungsi STP + Pusat pengembangan sains dan teknologi maju;
LAYANAN STP BAGI MASYARAKAT / TENANT FUNGSI Unit Pelayanan Teknis (UPT)
LAYANAN STP THD PENGGUNA
FASILITAS PENDUKUNG
1. Pelatihan 2. Pemagangan 3. Demonstrasi 4. Advisory 5. Informasi
Unit Pengembangan Teknologi
1. Disain teknologi
Unit Inkubator Bisnis
Dukungan bagi Start Up
Science - Technology Park
OUTPUT
Ruang Pelatihan Fasilitas Produksi Percontohan Ruang Pameran, Dokumentasi, Ruang Jaringan ke Pakar Pusat Disain
2. Purwa Rupa
Prototyping Center/Demplot
3. Layanan HKI
Penghubung ke Kantor HKI/Paten
Jumlah usaha kecil atau masyarakat yang dilayani
Jumlah teknologi baru yang didiseminasi
Kantor Bersama Ruang Usaha Fasilitas Produksi Percontohan Pusat Layanan Bisnis
Jumlah wirausaha baru berbasis inovasi
Lembaga Pembiayaan Ruang Pelatihan Sumber : Pedoman Perencanaan Science Park dan Techno Park Tahun 2015-2019, Kementerian PPN/Bappenas, 2015
26
Distribusi STP, SP dan TP (Fasilitasi Kemenristekdikti)
Kaltara SP Papua Barat SP Riau STP Palembang ATP Kaur TP Solo TP Puspiptek NSTP Bandung TP Solo TP Ciamnggu SP Jakenan SP Puspiptek NSTP Cibinong STP
Jepara TP STP ITS Sumbawa TP
STP IPB STP ITB STP UNPAD
STP Koka STP UGM
Sragen TP
Catatan: Target Mature 2019 Ren Tambahan 2017 STP Mature 2016
Terimakasih Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Gedung II BPP Teknologi Lantai 16 - Jl. MH. Thamrin No. 8 – Jakarta 10340 Tel. (021) 316 9850 - Fax. (021) 316 2014 Email:
[email protected]