Surat 2 Yohanes (Bagian 85)
Saturday, August 6, 2016
2 Yoh. 1:7-11 1:7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. 1:8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. 1:9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. 1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. 1:11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
-
-
-
-
Yesus Kristus yang telah datang sebagai Manusia adalah Batu Hidup yang Indah. Saat DIA datang ke dunia, dunia tidak mengenal-Nya dan orang kepunyaan-Nya tidak menerima-Nya. DIA adalah Batu Hidup yang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Kedatangan Yesus Kristus sebagai Manusia merupakan wujud Kasih dan Perhatian Allah yang sangat besar, terutama bagi kita bangsa kafir. a. Tanpa Kristus, bangsa kafir adalah bangsa yang tidak mempunyai jati diri, sebab tidak termasuk umat pilihan Allah. b. Tanpa Kristus, bangsa kafir adalah bangsa yang tidak termasuk dalam ikatan perjanjian yang dibuat Allah dengan umat-Nya. c. Tanpa Kristus, bangsa kafir hidup di dunia tanpa pengharapan. d. Tanpa Kristus, bangsa kafir adalah bangsa yang tanpa Allah. Tetapi melalui kematian Kristus atau Kurban Tubuh Kristus di atas kayu salib, kita bangsa kafir yang dahulu jauh, telah didekatkan dan sudah dipersatukan dengan Kristus Yesus, sebab Kristus sendiri adalah pendamai kita. DIA mempersatukan orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi menjadi satu bangsa, yang disebut Tubuh Kristus atau Mempelai Wanita Kristus. Jika kita benar-benar merasakan Kasih dan Perhatian yang besar dari Allah yang dikerjakan di dalam Yesus Kristus, maka kita pasti suka datang kepada DIA yang adalah Batu Hidup. Untuk apa kita datang kepada DIA? 1. Sebab DIA adalah Batu Penjuru yang hidup 2. Supaya kehidupan kita dipergunakan sebagai ‘batu hidup’ 3. Supaya kita ‘dipilih’ dan ‘dihormat’ dihadirat Allah
1 Pet. 2:3-5 2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. 2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. 2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
-
1
-
Orang yang benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan adalah orang yang telah mengalami perbuataan Allah yang besar, dimana Allah telah memanggil dia keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib (ayat 9). Keluar dari kegelapan artinya keluar dari segala kejahatan, segala tipu muslihat, segala kemunafikan, segala kedengkian, dan segala fitnah. Berpindah kepada terang-Nya yang ajaib artinya dijadikan anakanak Tuhan yang selalu rindu akan susu rohani yang murni. Menjadi kehidupan yang bertumbuh di dalam Firman Allah, sampai benar-benar menjadi selamat. Jika kita benar-benar sudah keluar dari kegelapan, maka tidak sulit bagi kita untuk selalu datang kepada DIA – Batu Penjuru yang Hidup. Di dalam Kasih-Nya – Firman-Nya – Roh-Nya, kita akan dipergunakan sebagai ‘Batu Hidup’ untuk suatu pembangunan rumah rohani. Page
-
-
Perhatikan: jika kita berada di dalam Tangan Allah dan dipergunakan sebagai Batu Hidup untuk pembangunan rumah rohani, itulah Tubuh Kristus, maka itu suatu keuntungan yang besar. Mengapa hal itu merupakan suatu keuntungan? a. Jika tidak menjadi batu hidup, maka kita hanyalah batu mati yang keras dan yang akan dipilih dan dipergunakan oleh iblis untuk pembangunan tubuhnya, itulah Babel. b. Jika kita menjadi batu hidup, kita akan dibangun di atas dasar Batu Penjuru yang Hidup, artinya kita semakin dipersekutukan dengan Yesus Kristus.
2:5 Kalian seperti batu-batu yang hidup. Sebab itu hendaklah kalian mau dipakai untuk membangun Rumah Allah yang rohani. Dengan demikian kalian menjadi imam-imam, yang hidup khusus untuk Allah, dan yang melalui Yesus Kristus mempersembahkan kepada Allah, kurban rohani yang berkenan di hati Allah. (BIS)
-
-
-
-
-
▫
▫
▫
Batu Hidup adalah imam-imam yang hidup khusus untuk Allah. Setiap orang yang datang kepada DIA, akan menerima ‘jabatan’, yaitu menjadi seorang ‘imam – pelayan’ yang melayani Tuhan secara khusus. Hanya melayani DIA yang adalah satu-satunya Tuhan. Di dalam pelayanannya, dia senantiasa mempersembahkan persembahan rohani. Apa yang dipersembahkan? Tubuh, jiwa, dan rohnya sebagai wujud pengakuan bahwa dia sudah ditebus dan menjadi milik Yesus Kristus seutuhnya. Persembahan semacam inilah yang dikenan oleh Bapa, sehingga tidak heran jika dia akan mengalami pembaruan budi, sehingga dia dapat membedakan atau sanggup mengetahui kemauan Allah, yaitu apa yang baik, dan yang menyenangkan hati-Nya, dan yang sempurna. Orang semacam ini adalah orang yang menerima ‘Karunia Roh’, sehingga dalam hidupnya dia selalu mempunyai ‘kerinduan’ untuk melakukan yang benar dan menyenangkan hati Allah. Apa yang mustahil menurut ukuran manusia, bisa dia kerjakan, sebab Allah ada di dalam kehidupan-Nya. ‘Perbuatan-perbuatan ajaib’ ada padanya, sebab dia diberi kesanggupan oleh Allah untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah. Sekalipun ada keajaiban, dia sadar bahwa keajaiban itu bukan karena dia bisa, tetapi karena kekuatan Allah di dalam Kasih-Nya. Jadi, saat kita mengerjakan sesuatu dengan iman yang digerakkan oleh Kasih, pada saat itulah kita sedang diperindah oleh Allah. Keajaiban-keajaiban yang dikerjakan oleh Yesus adalah teladan paling sempurna. DIA-lah Batu Hidup – Batu Penjuru. DIA bisa mengerjakan segala keajaiban. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Sebab DIA ‘mengasihi’ orang yang hidup dalam kegelapan, dan DIA pada jabatan Batu Penjuru yang hidup dan indah. DIA punya kemampuan dari Allah, DIA mengasihi manusia, DIA bisa mengerjakan mujizat, bahkan DIA tidak pernah menonjolkan diri-Nya. Setelah DIA melakukan mujizat, DIA tidak pernah menonjolkan atau menceritakan diri-Nya. DIA hanya mau mempermuliakan Bapa-Nya. Itulah Kasih. Jika kita masih berbangga-bangga dengan apa yang kita lakukan, itu bukan Kasih, tetapi daging. Juga jika saat kita bekerja lalu kita diolok dan dicela kemudian kita undur meninggalkan pelayanan, itu juga bukan Kasih, itu daging.
Jadi, inilah kualitas ‘batu-batu hidup’ (pribadi-pribadi yang sudah mengecap kebaikan Tuhan): 1. Memiliki jabatan – yang hanya diperuntukkan bagi satu Tuhan 2. Memiliki karunia – yang berasal dari Roh yang satu 3. Mengerjakan dengan Kasih, yang akan menghasilkan perbuatan-perbuatan ajaib, oleh sebab Allah
Page
2
Inilah pribadi yang memiliki ‘tahbisan’: 1) Memiliki Pakaian Kebenaran 2) Memiliki Pakaian Pelayanan
Babel ▫
▫
▫
Di hari-hari ini, Tuhan bekerja bagi gereja-Nya. DIA telah melahirkan kita kembali melalui Kurban TubuhNya, dan membentuk kita dengan Pengajaran-Nya, agar kita menjadi Tubuh Kristus. Kita disebut sel yang berada di dalam Tubuh Kristus, yang memiliki jabatan, fungsi, kebisaan-kebisaan, karunia-karunia, dan Kasih dari Allah. Sel di dalam Tubuh Kristus bagaikan batu hidup yang indah, yang disusun oleh Tangan Allah. Inilah kehidupan-kehidupan yang akan dipakai Tuhan, untuk membangun Yerusalem Baru, yang terdiri dari batu-batu yang hidup dan indah. Sementara Yesus ada di dalam kegiatan pembangunan suatu rumah rohani, sekarang kita akan periksa, apa yang terjadi di Babel - supaya kita tidak terjebak.
Wah. 17:2
Menjalin Hubungan
17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
-
-
Di sini dikatakan dengan jelas, bahwa Babel menjalin hubungan dengat raja-raja di bumi. Akibatnya adalah penghuni-penghuni bumi mabuk oleh anggur percabulannya. Jika raja-raja sudah berbuat cabul, maka imbasnya juga sampai kepada penghuni bumi. Jika ayat-ayat ini ditulis, itu ada dasarnya, sebab di dalam Kitab Nabi Daniel, hal ini juga diceritakan. Pada zaman nabi Daniel, Babel dikuasai oleh tiga raja, dan semua raja-raja yang memerintah Babel hidup di dalam percabulan – rajanya, bercabul termasuk rakyatnya juga.
1. Raja Pertama Nebukadnezar Dan. 1:2 1:2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.
-
-
Arti dari ‘Nebukadnezar’ adalah ‘melindungi’ (nebu). Dia adalah raja perkasa dan kejam. Dia juga merebut Yerusalem dan membuang raja Yoyakim ke Babel, dan menggantikannya dengan Zedekia. Nebukadnezar menerima upeti di Siria dari raja-raja Damsyik, Tirus, Sidon, termasuk juga Yoyakim, yang tetap setia selama hanya 3 tahun. Yerusalem dikepung oleh Nebukadnezar, dan pada akhirnya Yerusalem dikuasai. Di sini kita bisa melihat bagaimana keperkasaan Nebukadnezar dengan mengepung Yerusalem. Nebukadnezar tampil dengan ‘gagah perkasa’.
2. Raja Kedua Belsyazar Dan. 5:1 5:1 Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur.
-
Arti dari ‘Belsyazar’ adalah ‘pemimpin milik Tuhan’. Pada ayat 2 disebutkan bahwa Belsyazar adalah anak dari Nebukadnezar. Di sini Firman Allah menampilkan Belsyazar dengan pesta poranya (bermabukmabukan).
-
-
Hal ini baru dasar, tetapi dari sini nanti akan muncul tabiat ‘tidak menghargai Allah’. Perhatikan: Diawali dari kehidupan yang merasa ‘gagah perkasa’, ujungnya tampil sebagai pribadi yang ‘tidak menghargai Tuhan’. Begitu juga dengan makan-minum. Memang makan-minum tidak dilarang oleh Tuhan, tetapi jika makanminum tidak terkontrol, akan timbul sifat yang melawan Tuhan. Ingat, bahwa salah satu dosa di akhir zaman adalah makan-minum.
Page
6:1 Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun.
3
3. Raja Ketiga Darius Dan. 6:1
-
-
Arti dari ‘Darius’ adalah ‘ia yang memegang apa yang baik’. Darius dikenal dengan ‘gua singa’. Raja ini suka memelihara singa. Singa adalah alat yang dipakai sebagai alat untuk membunuh mereka-mereka yang menentang raja. Ketiga raja-raja tersebut (Nebukadnezar, Belsyazar, dan Darius) adalah raja-raja yang menguasai Babel.
Sekarang kita lihat mengapa raja-raja tersebut dikatakan melawan kepada Allah I. Nebukadnezar – tinggi hati, keras kepala, angkuh Dan. 5:17 5:17 Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.
-
-
Arti nama Daniel adalah ‘hakimku adalah Allah’. Daniel adalah anak raja Daud yang kedua dari Abigail (1 Taw 3:1). Daniel termahsyur karena kecerdasannya (Dan. 5:13-14), dia berhasil menduduki jabatan-jabatan utama pemerintahan pada zaman raja Nebukadnezar, raja Belsyazar, dan raja Darius. Sekalipun hidup di tengah-tengah Babel, tetapi Daniel menampilkan jati dirinya sebagai orang Yehuda. Raja Belsyazar mencoba untuk menyuap Daniel, tetapi Daniel tidak mau. Daniel adalah batu hidup yang indah, yang berada di tengah batu bata. Daniel tetap melakukan apa yang menjadi tugasnya, tetapi menolak pemberian raja.
Ayat 18-21 5:20 Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya. 5:21 Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu.
-
-
-
Daniel dihadapkan dengan misteri dari tulisan di dinding. Dari tulisan ini akan terungkap segala sesuatu, termasuk sesuatu yang rahasia, dari raja Nebukadnezar. Adapun tabiat dari raja Nebukadnezar adalah: Tinggi Hati, Keras Kepala, dan Angkuh. Karena tinggi hati, keras kepala, dan berlaku angkuh, akhirnya Tuhan menghalau Nebukadnezar dari antara manusia. Hatinya menjadi sama seperti binatang, hati yang tanpa roh Allah, hati yang hanya cenderung untuk berbuat jahat. Tabiat ini diwariskan kepada anaknya, yaitu Belsyazar dan juga kepada penduduk Babel. Di sini perlunya setiap kita harus menerima roh pengasihan dan roh permohonan dari Tuhan, supaya kita bisa memandang Kurban Tubuh Kristus dan Pengajaran Kristus, supaya kita diampuni dan diubah, sehingga tidak mewarisi tabiat Babel yang tinggi hati, keras hati, dan angkuh.
II. Belysyazar – tinggi hati, mendurhaka Dan. 5:22-28
-
-
Untuk kali kedua Babel terpecah. Sebelumnya pada Kejadian pasal 11, Babel hancur dan terpecah belah. Belsyazar seharusnya melihat apa yang ada pada bapaknya. Seharusnya ia merendahkan diri, tetapi ia tidak mau. Belsyazar bahkan ‘meninggikan diri’, di dalam ejaan lama disebutkan ‘mendurhaka’. Dalam Efe. 2:2 disebutkan bahwa orang yang mendurhaka adalah orang yang hidup mengikuti jalan dunia dan mentaati penguasa kerajaan angkasa. Di sini terjadi peningkatan, dari tinggi hati, keras kepala, dan angkuh, sekarang mendurhaka kepada Tuhan. Belsyazar tidak mau ditegor dan diajar, dan akhirnya terbunuh oleh raja orang Kasdim. Keras Hati seperti Firaun. Tabiat Keras Hati akan menjadi tabiat akhir zaman (Wah. 16), di mana orang tidak mau lagi bertobat.
Page
-
4
5:23 Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.
III. Darius – jadi berhala Dan. 6:7-8 6:7 Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku! 6:8 Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
-
-
Darius ingin menyamai Tuhan dan ingin disembah sebagai Tuhan. Sekarang kita bisa lihat bagaimana pemuncakkan dosa ini. Darius bukan hanya tinggi hati, keras kepada, angkuh, dan mendurhaka kepada Tuhan, tetapi dia menjadikan dirinya ‘berhala’ untuk disembah. Inilah keadaan Babel, suatu keadaan yang membangkitkan Murka Tuhan. Kuasa ini yang sekarang sedang menguasai dan berada di tengah-tengah dunia. Angkuh – Keras Kepala – Keras Hati – Durhaka – Menyembah diri sendiri adalah tabiat yang sedang menguasai dunia. Bahkan manusia merasa lebih daripada Allah.
SIKAP KITA ▫ Sekarang kita periksa bagaimana kita harus menghadapi ini semua. Seperti Babel dikuasai oleh tiga raja, demikian juga kita sedang menghadapi dunia yang dikuasai roh tinggi hati, keras kepala, angkuh, mendurhaka kepada Tuhan, bahkan menempatkan diri sendiri sebagai illah. ▫ Tidak bisa dipungkiri bahwa kita masih hidup di dunia yang bagaikan Babel, kita masih memakai tubuh dan darah. Tetapi ingat, di tengah-tengah Babel masih ada Daniel, masih ada Sadrakh – Mesakh – Abednego, yang merupakan batu-batu hidup yang indah di hadapan Tuhan. Zaman Raja Nebukadnezar Dan. 3:8-11 3:10 Tuanku raja telah mengeluarkan titah, bahwa setiap orang yang mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, harus sujud menyembah patung emas itu, 3:11 dan bahwa siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
-
-
-
Perintah raja adalah perintah yang mutlak (absolute). Perintah raja ditandai dengan seruling, sangkakala, dan bunyi-bunyian yang harus disertai dengan penyembahan. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah: sangkakala dan seruling siapa yang kita kenal? Setiap orang yang mendengar bunyi-bunyi tersebut, akan datang sujud dan menyembah. Setiap orang yang tidak datang menyembah, akan dibuang ke dapur api. Demikian juga jika kita tidak datang dan tidak menyembah kepada Tuhan, kita juga akan dibuang ke dapur api. Kepada siapa kita akan datang dan menyembah? Hal itu bergantung pada bunyi sangkakala dan seruling siapa yang kita kenal. Kehidupan di dunia ini sedang dihadapkan kepada pemberhalaan (penyembahan kepada berhala).
-
-
Sementara semua orang takut dan tunduk kepada perintah Nebukadnezar, di mana mereka menyembah patung emas, di tengah-tengah mereka ada batu-batu hidup yang indah. Mereka adalah Sadrakh – Mesakh – Abednego. Mereka tidak datang kepada batu yang mati (patung), tetapi mereka lebih memilih untuk datang sujud dan menyembah kepada batu hidup. Memang kita harus tunduk kepada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa (Tit. 3:1), tetapi kita juga harus ingat bahwa DIA lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan yang ada di dunia, bahkan di dunia yang akan datang (Efe. 1:21). Demikian juga tentang tunduk pada orang tua dan suami. Menghadapi masalah seperti yang dihadapi oleh Sadrakh – Mesakh – Abednego, kita harus kembali kepada hukum Allah:
Page
-
5
3:12 Ada beberapa orang Yahudi, yang kepada mereka telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah Babel, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, orang-orang ini tidak mengindahkan titah tuanku, ya raja: mereka tidak memuja dewa tuanku dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku dirikan."
Kasihilah Tuhan, Allahmu (ini yang utama), dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama (Mat. 22:37-38). 2. Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia (Kis. 5:29). 1.
3:13 Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja, 3:14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
-
-
-
Apa yang dikerjakan oleh Nebukadnezar kepada Sadrakh – Mesakh – Abednego merupakan nubuatan. Jika nanti ibadah ini mulai diganggu (kesibukan, pekerjaan, keinginan) dan kita disuruh untuk menyembah yang lain, pada waktu itu, kita harus menentukan sikap. Seperti yang sudah dikatakan oleh rasul Paulus, bahwa setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus, akan menderita aniaya (2 Tim. 3:12). Pada saat aniaya itu tiba, kita harus menentukan sikap. Perhatikan: penentuan sikap ditentukan mulai sekarang, yaitu pada saat kita mendengar dan menerima Firman Allah. Jika saat Firman Allah disampaikan kita tidak mendengarkan dan tidak memperhatikan, kita pasti seperti Yoyakim yang tunduk kepada raja Mesir dan raja Babel.
3:15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
-
-
-
Nanti bahkan sekarang, pengiringan kita kepada Yesus Kristus akan diuji. Di sana kita akan melihat, apakah kita merupakan Batu Hidup yang Indah yang ada di dalam tangan Yesus Kristus, atau batu mati yang dimiliki oleh Babel? Sekarang kita bisa beribadah (sebab pekerjaan sedang sepi, tubuh sedang sehat, tubuh sedang sakit, sedang butuh Tuhan), tetapi nanti ibadah ini akan mengalami ujian. Bagaimana sikap kita saat itu, tetap mengaku Yesus atau menyangkal? Jika tetap mengaku, hidup. Tetapi jika menyangkal, api sudah tersedia. Pada saat itu, orang yang benar-benar mengalami Kasih Allah dan Perhatian Allah yang dinyatakan di dalam Tubuh Kristus dan Pengajaran Kristus, akan mengerti Firman Allah Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka (Mat. 10:28).
▫
▫
Mungkin sekarang jasmani kita masih bebas dan belum dihadapkan secara fisik pada pilihan seperti yang dihadapi oleh Sadrakh – Mesakh – Abednego. Tetapi nanti saatnya, kita akan dihukum jika kita mengerjakan ibadah. Hal ini pasti terjadi menjelang Tuhan membawa kita keluar dari bumi. Sekarang kita sedang dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi seorang yang memiliki Jabatan, memiliki Karunia, dan memiliki Kasih Allah. Hal itu harus kita sadari dan benar-benar harus kita miliki secara pribadi, yaitu: 1) Jabatan dari Anak Allah 2) Karunia dari Roh Kudus TUHAN YESUS KRISTUS 3) Kasih dari Allah Bapa Coba periksa kembali, apakah hal di atas benar-benar sudah kita miliki, atau tidak? Ujian akan menentukan posisi kita, sebab dunia ini akan dikuasai Nubukadnezar yang akan menguji pengikutan dan tahbisan kita.
6
-
Anak-anak Tuhan akan dihadapkan pada pilihan. Sebenarnya, saat kita dihadapkan pada pilihan, Tuhan sudah menentukan dan menunjukkan apa yang seharusnya kita pilih. Di sini perlunya kita memiliki kepekaan di dalam Firman Allah. Ambil contoh saat kita dihadapkan pada ‘pintu sesak’ dan ‘pintu lebar’, Tuhan Yesus langsung memerintahkan Masuklah melalui pintu yang sesak itu, Tuhan juga memberikan alasan-alasan-Nya mengapa kita harus masuk melalui pintu sesak.
Page
-
Tampilnya Nebukadnezar - Nebukadnezar di akhir zaman adalah untuk menguji kemurnian anak-anak Tuhan, untuk tetap tampil dalam keadaan cemerlang, tanpa noda ataupun kerut, tanpa cacat dan tanpa cela (sempurna).
Dan. 3:16-18 3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. 3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; 3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
-
▫
▫
▫
▫
▫
Di sini kita lihat sikap Sadrakh – Mesakh – Abednego, mereka tetap menyembah Allah, sekalipun Allah yang mereka sembah tidak menolong. Mereka tidak mau jatuh dan tidak mau menyembah berhala. Inilah Batu Hidup yang Indah, yang tampil bercahaya. Bercahayanya kita sekarang, ditentukan oleh sikap kita sekarang (bukan nanti saat ujian). Jangan pakai sistem: Besok ujian, sekarang belajar. Jangan seperti ini, sebab nanti jadi kacau balau. Sebelum ujian, kita harus sudah siap. Sekarang adalah masa di mana kita menyiapkan diri untuk disalut oleh Yesus. Mengapa? Saat ujian datang, Yesus yang sudah menyalut kita, akan mengeluarkan sinar, dan itu bisa mengeluarkan kita dari pencobaan. Sinar Kemuliaan ini yang bisa membebaskan kita dari gelap dan jahatnya dunia. Sama seperti Sadrakh – Mesakh – Abednego disertai oleh ‘anak dewa’. Perkataan ‘anak dewa’ yang tertulis dalam Dan. 3:25 menunjuk kepada ‘Anak Allah’ itulah Tuhan Yesus Kristus. Dalam terjemahan KJV disebut ‘Son of God’. Jika pada saat itu ‘Anak Allah’ berkuasa untuk melindungi Sadrakh – Mesakh – Abednego, apalagi Anak Allah yang kita miliki adalah Anak Allah dengan kuasa kematian dan kebangkitan. Dalam keadaan apapun, keberadaan ‘Anak Allah’ sudah harus menjadi pakaian yang menyalut kehidupan kita. Di tengah gelapnya dunia, hanya pribadi yang bersinar yang bisa keluar. Bagaikan ‘Wanita’ yang memiliki: 1) Terang Matahari Terang dari Allah Bapa (Kasih) 2) Terang Bulang Terang dari Allah Anak (Jabatan) 3) Terang 12 Bintang Terang dari Allah Roh (Karunia) Terang itu yang menyalut gereja Tuhan. Terang ini juga yang dimiliki oleh Sadrakh – Mesakh – Abednego. Terang yang diberikan kepada kita: 1) Terang Roh Kudus dalam Karunia-karunia 2) Terang Allah Anak dalam Jabatan-jabatan 3) Terang Allah Bapa dalam Kasihnya, untuk melakukan perbuatan ajaib
Saat-saat sekarang ▫ Inilah bekal kita untuk menghadapi raja-raja Babel yang menguasai dunia. Saat seluruh dunia terpengaruh dengan suasana Babel, hanya anak-anak Tuhan yang hari-hari ini disiapkan menjadi Batu Hidup yang indah, yang akan disingkirkan oleh Tuhan.
7
-
Inilah jawaban yang tepat dari orang-orang mengenal Allah dengan benar Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Tidak memberi jawaban artinya tidak memberi perhatian atau menggubris tawaran dan ancaman. Jika tawaran dan ancaman itu kita pikirkan, kita akan takut dan terseret dengan keingingan dan kehendak daging. Sadrakh – Mesakh – Abednego tidak meggubris, bagaimana dengan kita sekarang? Seringkali kita bersungut-sungut dan marah-marah kepada Tuhan saat kita baru menghadapi pencobaan, sakit, doa belum dijawab, kekurangan. Belum menghadapi antikris, seringkali kita sudah gagal. Putus asa, undur, marah, dan meninggalkan Tuhan.
Page
-
▫
Jika hari-hari ini kita tekun mengakui Tuhan (Tubuh dan Pengajaran-Nya), baik saat diberkati ataupun ujian, sinar itu bercahaya. Sekarang kita terima sinar itu, supaya saat ujian datang, sinar itu bercahaya. Saat itu anak-anak Tuhan lulus dalam ujian. Anak-anak Tuhan akan ditarik dari dunia ini. Saat itu segala hikmat – pengertian dan Roh Allah – Kasih Allah, ditarik dari bumi.
Batas hidup manusia hanya 120 tahun (Kej. 6:3). Dari zaman Adam sampai sekarang = 120 tahun Yobel (6000 tahun). Zaman ini adalah saat akhir dari batas pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus akan berhenti bekerja, dan ditarik dari bumi. Saat Roh Allah ditarik dari bumi, bumi ini akan benar-benar jahat, bahkan manusia akan kehilangan akal budinya, bahkan nalurinya pun tidak bisa dipakai. Keadaan manusia jauh lebih rendah daripada binatang.
Dan. 4:34 4:34 Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun.
-
-
-
Nebukadnezar sempat kehilangan akal budinya (hatinya tanpa Roh Allah). Saat itu Nebukadnezar hidup seperti binatang, hatinya menjadi sama seperti binatang (Dan. 5:21). Dunia juga akan mengalami hal yang sama, di mana manusia hidup seperti binatang (bahkan lebih buruk). Tetapi jika kita setia pada ‘jabatan’ yang sudah Tuhan ‘Karuniakan’ kepada kita, dan kita kerjakan di dalam KasihNYA (bukan kewajiban atau rutinitas), maka kita bagaikan Batu Hidup yang Indah, yang akan disingkirkan dari dunia. Sementara di dunia benar-benar tanpa Roh Allah. Bahkan untuk menggunakan naluri (insting), juga tidak bisa. Binatang masih punya insting, tetapi manusia saat itu benar-benar tidak bisa lagi mempergunakan naluri (apalagi akal budi). Inilah keadaan dunia di akhir zaman. Lebih dahsyat dari zaman Nebukadnezar.
Yud. 1:10 1:10 Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka. 1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
-
-
Inilah keadaan Babel akhir zaman, terjadi suatu penghujatan atau saling menghujat, bahkan sampai menghujat Tuhan. Mereka yang hidup tanpa pengakuan yang benar akan Tubuh Kristus dan Pengajaran Kristus, akan menjadi manusia seperti Kain, Bileam, dan Korah. Inilah akhir dari kehidupan yang tidak mengalami kelahiran baru, yang tidak diubah menjadi batu hidup yang indah. Mereka tetap seperti batu bata yang mati, dengan mempertahankan hidup lamanya. Kehidupan yang lebih rendah dari binatang, dan hanya akan dibinasakan.
Yud. 1:20-21
Nasihat
-
Inilah yang harus kita kerjakan sementara kita tinggal di dunia yang dikuasai oleh raja-raja yang bersundal dengan pelacur besar: 1) Membangun diri dengan dasar iman Terang Firman Allah 2) Berdoa dalam Roh Kudus Terang Roh Allah 3) Tinggal dalam Kasih Allah Terang Kasih Allah Tinggalkan Babel, saatnya sekarang kita datang kepada DIA dengan sunguh-sungguh. Pengakuan kita kepada Tubuh Kristus dan Pengajaran Kristus, semakin hari harus semakin nyata. Inilah kehidupan yang menantikan rahmat Yesus Kristus Tuhan kita, yang akan memberikan kepada kita hidup sejati dan kekal.
Page
-
8
1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. 1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.