RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2011 – 2015
DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BANDUNG Komplek Pemda Kabupaten Bandung Jl. Raya Soreang Km. 17 Telp. (022) 5894558 Soreang 40911
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb. Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan sekalian alam yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk junjunan kita, Nabiyullah Rosululloh Muhammad SAW, beserta kerabat, sahabat serta kita sekalian pengikut sampai akhir zaman. Alhamdulillah, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2011 – 2015. Renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015 merupakan rangkaian perencanaan
program
dalam
pembangunan
Koperasi,
UKM,
Perindustrian dan Perdagangan di Kabupaten Bandung dalam jangka menengah, baik anggaran pembangunan maupun rutin serta sumbersumber lainnya. Penyusunan
Renstra
juga
mengacu
kepada
prioritas
Pembangunan Daerah, Rencana Stategis dan Program Pembangunan dalam daerah Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015 dan Peraturan Perundangan serta Kebijakan Nasional, Provinsi, yang berkaitan dengan pembangunan Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. Sangatlah disadari bahwa penyajian Rencana Strategis ini masih belum sempurna, serta masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh i
keterbatasan yang ada pada kami. Namun demikian, diharapkan Rencana Strategis ini dapat memberikan gambaran yang jelas dan dapat dipergunakan sesuai dengan harapan. Wassalamu’alaikum wr wb.
Soreang,
Maret 2011
KEPALA DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BANDUNG
Drs. H. B. BUDIRAHARJO, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19571018 198103 1 007
ii
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI BAB I
BAB II
BAB III
iii
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Landasan Hukum
2
C. Maksud dan Tujuan
3
D. Sistematika Penulisan
3
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
5
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
5
B. Sumber Daya SKPD
20
C. Kinerja Pelayanan SKPD
21
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
22
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
25
FUNGSI
BAB IV
A. Identifikasi Permasalahan
25
B. Telaahan Visi, Misi dan Program
25
C. Penentuan Isu Strategis
27
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
30
KEBIJAKAN A. Visi dan Misi SKPD
30
B. Tujuan
33
C. Sasaran
34
D. Strategi
34
E. Kebijakan
35
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
36
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD
45
BAB VII
PENUTUP
58
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan
merupakan
usaha
peningkatan
kualitas
manusia dan masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan
kemampuan
daerah
dengan
memperlihatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi suara memperluaskan perkembangan global, sedangkan kuantitas pembangunan memiliki kebutuhan sumber daya, sehingga pencapaian hasil pembangunan selalu
lebih
mudah
dibandingkan
dengan
kompleksitas
permasalahan yang telah diselesaikan. Demikian pula proses pembangunan ekonomi di Kabupaten Bandung adalah merupakan bagian dari pembangunan Propinsi Jawa Barat dan pembangunan nasional yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan kesinambungan pembangunan, memberikan daya dukung tercapainya kondisi masyarakat yang lebih baik, dimana pada hakekatnya merupakan upaya peningkatan kualitas manusia dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar manusia yang semuanya bermuara pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana dalam prioritas daerah pembangunan pra ekonomi daerah melalui
pengembangan ekonomi dan pembangunan kawasan
pedesaan. Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan diharapkan mampu membangun struktur perekonomian yang lebih baik terutama dalam mengatasi masalah ekonomi yang ada di Kabupaten Bandung maupun pengaruh era globalisasi. Hal ini tergambar dalam misi Kabupaten Bandung yang ke-7 yaitu Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan yang Berdaya Saing, dalam salah satu tujuannya yaitu terwujudnya peningkatan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah dengan sasaran antara lain : RENSTRA DISKOPERINDAG
1
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung yang merupakan Dinas teknis serta bertanggung jawab dalam hal pembinaan dan pengembangan terhadap koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten
Bandung,
mempunyai
tugas
pokok
merumuskan
kebijakan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan yang meliputi pelayanan dan pengembangan usaha koperasi, pembinaan kelembagaan koperasi, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, pengembangan hasil industri pertanian dan kehutanan dan industri logam, mesin dan kimia, industri aneka, sarana dan pengembangan perdagangan, perdagangan dalam dan luar negeri serta melaksanakan ketatausahaan Dinas. Sesuai dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, maka tugas pokok dan fungsi unsur-unsur Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut: 1) Kepala Dinas Mempunyai
tugas
pokok
memimpin,
merumuskan,
mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
RENSTRA DISKOPERINDAG
6
pembantuan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah serta bidang perindustrian dan bidang perdagangan. Fungsi Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan adalah : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2) Sekretariat Sekretariat
dipimpin
oleh
seorang
sekretaris
yang
mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian, penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengolahan keuangan. Dalam melaksanakan tugas pokok, sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penetapan
penyusunan
rencana
dan
program
kerja
pengelolaan pelayanan kesekretariatan. b. Penetapan
rumusan
kebijakan
koordinasi
penyusunan
program dan penyelenggaraan terpadu. c. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas. d. Penetapan
rumusan
kebijakan
pengelolaan
administrasi
umum dan kerumahtanggaan. e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat. f. Penetapan
rumusan
kebijakan
pengelolaan
administrasi
kepegawaian. RENSTRA DISKOPERINDAG
7
g. Penetapan
rumusan
kebijakan
administrasi
rumusan
kebijakan
pengelolaan
keuangan. h. Penetapan
pelaksanaan
monitoring
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas. i. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Dinas. j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas. k. Pelaporan
pelaksanaan
tugas
pengelolaan
pelayanan
pengelolaan
pelayanan
kesekretariatan. l. Evaluasi
pelaksanaan
tugas
kesekretariatan. m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. n. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ke tiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan. Sekretaris membawahkan: a. Sub Bagian Penyusunan Program b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan 3) Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Bidang Pengembangan seorang
Kepala
Bidang
Usaha Koperasi dipimpin oleh
yang
mempunyai
tugas
pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pelayanan pengembangan usaha koperasi yang meliputi pengembangan koperasi produsen, konsumen dan jasa, pengembangan permodalan koperasi serta pengawasan dan penilaian USP koperasi.
RENSTRA DISKOPERINDAG
8
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembangan Usaha Koperasi mempunyai fungsi: a. Penetapan dan penyusunan rencana program kerja pelayanan pengembangan usaha koperasi. b. Penetapan kebijakan pemberdayaan dan pengembangan usaha koperasi. c. Penetapan penciptaan usaha simpan pinjam yang sehat sesuai dengan kebijakan pemerintah. d. Penetapan bimbingan dan penyuluhan koperasi dalam pembuatan laporan tahunan KSP dan USP. e. Penetapan pembinaan KSP dan USP. f. Penetapan
fasilitasi
pelaksanaan
pembubaran
dan
penyelesaian akibat pembubaran KSP dan USP. g. Penetapan pemberian sanksi administratif kepada KSP dan USP yang tidak melaksanakan kewajibannya. h. Penetapan
pengembangan
iklim
serta
kondisi
yang
mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan koperasi. i. Penetapan pemberian bimbingan dan kemudahan koperasi. j. Penetapan dan perlindungan kepada koperasi. k. Penetapan fasilitasi pembinaan dan pengawasan KSP dan USP koperasi. l. Penetapan pengawasan monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan koperasi. m. Penetapan fasilitasi penjaminan permodalan dan pembiayaan bagi koperasi yang meliputi kredit perbankan / bukan bank, modal Ventura pinjaman BUMN, hibah dan jenis pembiayaan lain. n. Pelaporan pelaksanaan tugas pelayanan pengembangan usaha koperasi. o. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan pengembangan usaha koperasi. RENSTRA DISKOPERINDAG
9
p. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. q. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pelayanan pengembangan usaha koperasi. Bidang Pengembangan Usaha Koperasi membawahkan : a. Seksi Pengembangan Koperasi Produsen Konsumen dan Jasa b. Seksi Fasilitasi dan Pengembangan Permodalan Koperasi c. Seksi Pengawasan dan Penilaian USP Koperasi 4) Bidang Kelembagaan Koperasi Bidang Kelembagaan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas pokok di bidang
pelayanan
kelembagaan
koperasi
yang
meliputi
pendaftaran koperasi, pengembangan organisasi dan tatalaksana koperasi serta pengembangan sumber daya manusia koperasi. Dalam
melaksanakan
tugas
pokok
Kepala
Bidang
Kelembagaan mempunyai fungsi: a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan kelembagaan koperasi. b. Penetapan
pelaksanaan
kebijakan
pembentukan,
penggabungan dan peleburan serta pembubaran koperasi. c. Penetapan pengesahan pembentukan, penggabungan dan peleburan
serta
pembubaran
koperasi
dalam
wilayah
kabupaten. d. Penetapan
fasilitasi
pelaksanaan
pengesahaan
dan
pengumuman akta pengesahan koperasi. e. Penetapan fasilitasi pelaksanaan pengesahan perubahan PAD yang menyangkut penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi.
RENSTRA DISKOPERINDAG
10
f. Penetapan fasilitasi pelaksanaan pembubaran koperasi sesuai dengan pedoman pemerintah. g. Penetapan pengawasan monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan koperasi. h. Pelaporan
pelaksanaan
tugas
pelayanan
kelembagaan
koperasi. i. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan kelembagaan koperasi. j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. k. Pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga dan pihak ketiga di bidang pelayanan kelembagaan koperasi. Bidang Kelembagaan Koperasi membawahkan: a. Seksi Pendaftaran Koperasi b. Seksi Pengembangan Organisasi dan Tatalaksana Koperasi c. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia 5) Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah yang meliputi pengembangan kemitraan dan pengembangan kewirausahaan. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai fungsi : a. Penetapan
penyusunan
rencana
dan
program
kerja
pengelolaan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah. b. Penetapan
kebijakan
pemberdayaan
UKM
dalam
penumbuhan iklim usaha bagi usaha kecil yang meliputi pendanaan / penyediaan sumber dana, tata cara dan syarat
RENSTRA DISKOPERINDAG
11
pemenuhan kebutuhan dana, persaingan prasarana, informasi kemitraan, perijinan dan perlindungan. c. Penetapan pembinaan dan pengembangan usaha kecil yang meliputi produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan teknologi d. Penetapan fasilitasi akses penjaminan dalam penyedian pembiayaan bagi UKM yang meliputi kredit perbankan, penjaminan lembaga bukan bank, modal ventura, pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba BUMN, hibah dan jenis pembiayaan lain. e. Penetapan pengawasan, monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan UKM. f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah. g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah. h. Pelaksanaan tugas, kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah. Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah membawahkan: a. Seksi Pengembangan Kemitraan b. Seksi Pengembangan Kewirausahaan 6) Bidang Industri Agro, Logam, Mesin dan Kimia Bidang Industri, Logam, Mesin dan Kimia dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia yang meliputi
RENSTRA DISKOPERINDAG
12
logam mesin dan elektronik, industri agro serta kimia dan bahan bangunan. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Industri Agro, Logam, Mesin dan Kimia mempunyai fungsi: a. Penetapan
penyusunan
rencana
dan
program
kerja
pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia. b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri agro, logam mesin dan kimia. c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia. d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia. e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia. f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia. g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan industri agro, logam mesin dan kimia. h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia. Bidang
Industri
Agro,
Logam,
Mesin
dan
Kimia
membawahkan: a. Seksi Logam Mesin dan Elektronik b. Seksi Industri Agro c. Seksi Kimia dan Bahan Bangunan 7) Bidang Industri Aneka Bidang Industri Aneka dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang
RENSTRA DISKOPERINDAG
mempunyai
tugas
pokok,
memimpin, 13
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan industri aneka yang meliputi tekstil dan produk tekstil, kulit dan produk kulit serta kerajinan dan aneka. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Industri Aneka mempunyai fungsi: a. Penetapan
penyusunan
rencana
dan
program
kerja
pengelolaan industri aneka. b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri aneka. c. Pengkoordinasian perencanaan kerja di bidang pengelolaan industri aneka. d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri aneka. e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan
tugas di bidang
pengelolaan industri aneka. f. Pelaporan pelaksanan tugas pengelolaan industri. g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan industri. h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan industri. Bidang Industri Aneka membawahkan: a. Seksi Tekstil dan Produk Tekstil b. Seksi Kulit dan Produk Kulit c. Seksi Kerajinan dan Aneka 8) Bidang Sarana dan Pengembangan Perdagangan Bidang Sarana dan Pengembangan Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan sarana dan pengembangan perdagangan RENSTRA DISKOPERINDAG
14
yang
meliputi
sarana
pengembangan
perdagangan
perdagangan
kerja
serta
sama
dan
pembinaan
usaha
pedagangan. Dalam
melaksanakan
tugas
pokok
Bidang
Sarana
Pengembangan Perdagangan mempunyai fungsi : a. Penetapan
penyusunan
rencana
dan
program
kerja
pengelolaan sarana dan pengembangan perdagangan. b. Penyelenggaraan
pelaksanaan
tugas
di
sarana
dan
pengembangan perdagangan. c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang sarana dan pengembangan pasar. d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang sarana pengembangan perdagangan. e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang sarana pengembangan perdagangan. f. Pelaporan
pelaksanaan
tugas
pengelolaan
sarana
pengembangan perdagangan. g. Evaluasi
pelaksanaan
tugas
pengelolaan
di
bidang
pengelolaan sarana pengembangan perdagangan. h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga di bidang sarana dan pengembangan perdagangan. Bidang
Sarana
Pengembangan
Perdagangan
membawahkan : a. Seksi Sarana Perdagangan b. Seksi Kerjasama dan Pengembangan Perdagangan c. Seksi Bina Usaha Perdagangan
RENSTRA DISKOPERINDAG
15
9) Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan perdagangan dalam dan luar negeri yang meliputi distribusi dan informasi, perlindungan konsumen dan metrologi legal serta perdagangan luar negeri. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri mempunyai fungsi : a. Penetapan
penyusunan
rencana
dan
program
kerja
perdagangan dalam dan luar negeri. b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri. c. Pengkoordinasian perencanaan teknis dan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri. d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri. e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri. f. Pelaporan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri. g. Evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri. h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
RENSTRA DISKOPERINDAG
16
Bidang
Perdagangan
Dalam
dan
Luar
Negeri
membawahkan : a. Seksi Distribusi dan Informasi b. Seksi Perlindungan Konsumen dan Metrologi Legal c. Seksi Perdagangan Luar Negeri 10) UPTD Pasar Kepala UPTD Pasar mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagai fungsi
dinas di bidang pengelolaan dan
pengembangan pasar. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala UPTD Pasar mempunyai fungsi : a. Perencanaan
penyusunan
rencana
dan
program
kerja
pengelolaan
dan
pengelolaan dan pengembangan pasar. b. Perencanaan
operasional
kegiatan
pengembangan pasar. c. Penyusunan
mekanisme
organisasi
dan
tatalaksana
pengelolaan dan pengembangan pasar. d. Pengelolaan
anggaran
pelaksanaan
pengelolaan
dan
pengembangan pasar. e. Pengembangan kemitraan pengelolaan dan pengembangan pasar. f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. h. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan dan pengembangan pasar dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. UPTD Pasar membawahkan Sub. Bagian Tata Usaha yang mempunyai
tugas
pokok
menyusun
dan
melaksanakan
pengelolaan ketatausahaan UPTD Pasar di bidang pengelolaan dan pengembangan pasar. RENSTRA DISKOPERINDAG
17
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub. Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi yaitu : a. Penyusunan rencana operasional ketatausahaan pengelolaan dan pengembangan pasar. b. Pelaksanaan
pengelolaan
urusan
umum,
kepegawaian,
keuangan sarana dan prasarana UPTD Pasar. c. Penyiapan
bahan
fasilitasi
dan
dukungan
administrasi
pengelolaan dan pengembangan pasar. d. Pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian pengelolaan dan pengembangan pasar Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung mempunyai peran aktif dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung melalui gerakan dan pemberdayaan koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan. Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, struktur organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, membawahkan : Sub Bagian Penyusunan Program Sub Bagian Umum & Kepegawaian Sub Bagian Keuangan 3. Bidang Pengembangan Usaha Koperasi, membawahkan : Seksi Pengembangan Koperasi Produsen, Konsumen dan Jasa Seksi Pengembangan Permodalan Koperasi Seksi Pengawasan dan Penilaian USP Koperasi 4. Bidang Kelembagaan Koperasi, membawahkan : Seksi Pendaftaran Koperasi Seksi Pengembangan Organisasi dan Tatalaksana Koperasi RENSTRA DISKOPERINDAG
18
Seksi Pegembangan Sumber Daya Manusia Koperasi 5. Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, membawahkan : Seksi Pengembangan Kemitraan Seksi Pengembangan Kewirausahaan 6. Bidang Industri Agro, Logam, Mesin dan Kimia, membawahkan : Seksi Logam, Mesin dan Elektronik Seksi Industri Agro Seksi Kimia dan Bahan Bangunan 7. Bidang Industri Aneka, membawahkan : Seksi Tekstil dan Produk Tekstil Seksi Kulit dan Produk Kulit Seksi Kerajinan dan Aneka 8. Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Seksi Distribusi dan Informasi Seksi Perlindungan Kosumen dan Metrologi Legal Seksi Perdagangan Luar Negeri 9. Bidang Sarana dan Pengembangan Perdagangan Seksi Sarana Perdagangan Seksi Kerjasama dan Pengembangan Perdagangan Seksi Bina Usaha Perdagangan 10. Kepala UPTD Pengelolaan Pasar, membawahkan : Urusan Tata Usaha Untuk lebih jelasnya, Struktur Organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung dapat dilihat pada gambar berikut :
RENSTRA DISKOPERINDAG
19
Struktur Organisasi
KEPALA DINAS SEKRETARIS
Kasubag Peny. Program
BIDANG KELEMBAGAAN
BIDANG PUMKM
BIDANG PUK
BIDANG ANEKA
Kasubag Umum & Kepegawaian
BIDANG AGLOMEKA
Kasubag Keuangan
BIDANG SPP
BIDANG PDLN
Seksi Pendaftaran Koperasi
Seksi Pengemb. Kemitraan
Seksi Peng. Kop. Prod., Kons. & Jasa
Seksi Tekstil & Produk Tekstil
Seksi Logam, Mesin & Elektronik
Seksi Sarana Perdagangan
Seksi Distribusi dan Informasi
Seksi Peng. Org. & Tatalaksana Kop.
Seksi Pengemb. Kewirausahaan
Seksi Peng. Permodalan Kop.
Seksi Kulit & Produk Kulit
Seksi Industri Agro
Seksi Kerjasama & Peng. Perdagangan
Seksi Perl. Kons. & Metrologi Legal
Seksi Pengaw. & Penilaian USP Kop
Seksi Kerajinan & Aneka
Seksi Kimia & Bahan Bangunan
Seksi Bina Usaha Perdagangan
Seksi Perdagangan Luar Negeri
Seksi Peng. SDM Koperasi
UPTD RENSTRA DISKOPERINDAG
20
B. Sumberdaya SKPD Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Dinas Koperasi,
UKM,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Kabupaten
Bandung didukung oleh aparat / personil dengan jumlah pegawai sebanyak 487 orang dengan rincian 94 orang wanita dan 393 orang pria. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Uraian
Jumlah
(1) Status Pegawai
(2)
1. Pegawai Negeri Sipil
394
Ket.
(3)
2. Calon PNS
21
3. Kontrak Kerja
72 Wanita
Pria
1. Pegawai Negeri Sipil
75
319
2. Calon PNS
13
8
3. Kontrak Kerja
6
66
PNS
CPNS
Tingkat Pendidikan 1. Strata 2 (S2)
11
2. Strata 1 (S1)
63
3. Sarjana Muda
5
4. SLTA
223
5. SLTP
49
6. SD
64
(4)
10
11
Kepangkatan 1. IV / c
1
2. IV / b
7
3. IV / a
3
4. III / d
18
5. III / c
16
6. III / b
29
7. III / a
42
RENSTRA DISKOPERINDAG
21
8. II / d
(2) 8
9. II / c
10
10. II / b
9
11. II / a
176
12. I / d
1
13. I / c
37
14. I / a
58
(1)
(3)
(4)
Jabatan Struktural / Eselon 1. Eselon II / b
1
2. Eselon III / a
1
3. Eselon III / b
7
4. Eselon IV / a
32
5. Eselon IV / b
7
6. Staf
347
7. TKK
72
20
C. Kinerja Pelayanan SKPD Sampai Perindustrian
dengan dan
tahun
2010,
Perdagangan
Dinas
Koperasi
UKM
Bandung
telah
Kabupaten
melaksanakan pelayanan sebagai berikut : No.
Jenis Pendapatan
1.
Retribusi Pelayanan Pasar
2.795.775.300
2.900.229.000
2.
Retribusi Perijinan. (SIUP, TDP, SITU, TDG, IPK, IPL, MCK)
464.282.266
531.381.900
44.450.000
13.550.000
3.285.000
-
3.
4.
Retribusi Ijin Usaha Industri (TDI, IUI) Retribusi Ijin Penyimpanan BBM
RENSTRA DISKOPERINDAG
2009 (Rp.)
2010 (Rp.)
Keterangan Untuk perijinan Perdagangan dan Perindustrian yaitu SIUP, SITU, TDG, TDI, IUI sejak tgl 01 April 2008 telah dilimpahkan ke BPMP, tapi penetapan target masih di Dinas Teknis (Diskoperindag)
22
Penerbitan Badan Hukum Koperasi, dapat dilihat pada tabel berikut : No.
Uraian
2007
2008
2009
2010
1
Jumlah koperasi aktif
645
730
747
782
2
Jumlah koperasi
1.391
1.472
1.489
1524
Persentase
46,36
49,59
50,17
51,31
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Berdasarkan
visi,
misi,
tujuan,
sasaran
dan
strategi
pembangunan Kabupaten Bandung selama 5 (lima) tahun kedepan, terinventarisasi
beberapa
tantangan
dan
peluang
dalam
pengembangan pelayanan sebagaimana tercantum dalam tabel berikut : Tantangan
Peluang
Meningkatnya jumlah penduduk Rendahnya daya beli Meningkatnya jumlah pengangguran
Angkatan kerja meningkat Tenaga kerja cukup tersedia Meningkatnya masyarakat sebagai pelaku ekonomi produktif Komersialisasi fasilitas dan asset Meningkatnya kelompok usaha pasar terhadap non pedagang bersama di masyarakat historis Membangun sinergitas yang efisien Meningkatnya animo masyarakat mulai dari pemasok, pedagang dan dalam mendirikan koperasi pembeli Peningkatan kualitas hubungan Dukungan pemerintah semakin status hukum / kepemilikan tinggi dengan adanya prioritas (pengelola / Pemda / pedagang) kebijakan ekonomi nasional Perwujudan dan pencitraan Tersedianya tenaga ahli dari identitas pasar tradisional sesuai perguruan tinggi, Litbang Balai dengan ciri khas / keunikan besar maupun IKATSI masing-masing pasar Bahan baku dan penunjang mudah tersedia didapat Indonesia merupakan pasar yang besar Melimpahnya sumber daya alam
RENSTRA DISKOPERINDAG
23
Dengan adanya perjanjianperjanjian antara Negara yang baru, barang ekspor kita akan kompetitif di pasar internasional Adanya kebijakan baik dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi dan Daerah yang mendukung adanya sistem keterbukaan dan kemudahan dalam proses pengadaan barang / jasa Makin terjangkaunya ruang gerak pengawasan barang beredar dan jasa yang dilakukan oleh pihak LPKSM di wilayah Kabupaten Bandung Makin tumbuhnya kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab Makin meningkatnya pengetahuan pelaku usaha mengenai peraturan pemerintah tentang peredaran barang dan jasa Terbukanya kewenangan untuk melaksanakan urusan / kegiatan di bidang kemetrologian Memiliki potensi unggulan yang mejadi trademark suatu produk yang berkualitas Meningkatnya kerjasama antara pelaku usaha dengan lembaga keuangan maupun lembaga terkait untuk memproses Hak Paten Adanya lembaga-lembaga keuangan Adanya kepedulian terhadap pengrajin untuk menjadi mitra binaan dari perusahaan besar Adanya pusat perbelanjaan / pasar modern / mall untuk sarana promosi
RENSTRA DISKOPERINDAG
24
Kesempatan mengikuti event pameran Tersebarnya distributor / agen / grosir Adanya kegiatan pasar lelang komoditi agro Dukungan pemerintah semakin tinggi melalui APBN, Program GEMPITA Di Kabupaten Bandung, terdapat 12 pasar tradisional dan 34 pasar desa, warung serta toko-toko Koperasi sebagai ekonomi kerakyatan yang harus terus menerus dibina agar koperasi menjadi tangguh dan sejajar dengan badan usaha lainnya Koperasi salah satu cara utuk mencegah ekonomi liberal yang mengutamakan modal besar
RENSTRA DISKOPERINDAG
25
1) Meningkatnya pelaku KUMKM yang berbasis potensi lokal dan mampu bersaing 2) Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang berdaya saing 3) Meningkatnya nilai tambah petani 4) Meningkatkan potensi-potensi unggulan daerah Dalam mendukung terwujudnya misi unggulan tersebut, perlu disusun Rencana Strategis (Renstra) pembangunan koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan Tahun 2011 – 2015 sebagai perencanaan pembangunan yang memuat visi, misi, arah kebijakan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. B. Landasan Hukum Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015, berlandaskan : 1. Landasan Idiil
: Pancasila
2. Landasan Konstitusional
: Undang-Undang Dasar 1945
Disamping
itu
mengacu
pula
pada
Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Daerah yang berlaku, antara lain : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Penyelesaian Keuangan Negara; 4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN); 5. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437; RENSTRA DISKOPERINDAG
2
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern; 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Darah; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67 Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota Beserta Catatan Verifikasi Kabupaten Kota; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pasar Desa; 12. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern; 13. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Daerah; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi Dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Tatacara
Penyusunan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah. RENSTRA DISKOPERINDAG
3
C. Maksud dan Tujuan 1) Maksud Rencana strategis Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2011 – 2015 disusun untuk mendukung tercapainya visi dan misi Kabupaten Bandung dalam rangka melaksanakan pemerintahan yang baik, dimana penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik tidak sematamata didasarkan pada pemerintah, tetapi harus melibatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat, dengan karakter efektif, efisien, transparan, partisipatif, akuntabel berdasarkan kerangka hukum, adil dan responsif. 2) Tujuan Renstra Perdagangan
Dinas
Koperasi,
UKM,
Perindustrian
dan
Tahun 2011 – 2015 adalah untuk memberikan
arahan teknis dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dan
pembangunan
koperasi,
UKM,
perindustrian
dan
perdagangan di Kabupaten Bandung, sehingga akan didapat kejelasan, tujuan, sasaran, kebijakan program dan kegiatan dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bandung
yang
diarahkan
pada
peningkatan
pendapatan
masyarakat, sehingga dapat mendorong tumbuhnya daya beli yang akan mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
RENSTRA DISKOPERINDAG
4
D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Rencana Strategis SKPD adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan D. Sistematika Penulisan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi B. Sumber Daya SKPD C. Kinerja Pelayanan SKPD D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan B. Telaahan Visi, Misi dan Program C. Penentuan Isu Strategis
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi SKPD B. Tujuan Sasaran Jangka Menengah SKPD C. Strategi dan Kebijakan SKPD
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD
BAB VII
PENUTUP
RENSTRA DISKOPERINDAG
5
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung telah melakukan identifikasi permasalahan, diantaranya yaitu : 1. Kondisi infrastruktur, sarana dan prasarana kurang memadai 2. Sumberdaya manusia IKM yang masih rendah 3. Tingkat kesadaran, budaya, jiwa kewirausahaan yang masih konvensional 4. Lemahnya penegakkan hukum 5. Daya saing pasar tradisional yang semakin melemah dengan maraknya pasar modern 6. Terbatasnya anggaran untuk kegiatan promosi 7. Koperasi masih terkendala permodalan dan jaringan pemasaran produk 8. Masih sulit untuk memperoleh akses ke perbankan 9. Belum stabilnya mutu produk B. Telaahan Visi Renstra SKPD Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan disusun dengan mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Bandung dijabarkan dalam RPJPD 2005 – 2025 (20 tahun), selain itu, mengacu pula pada usulan-usulan dari tingkat kecamatan (MPKT), serta KUA (Kebijakan Umum Anggaran) Kabupaten Bandung. Dengan demikian Renstra SKPD Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian memperhatikan
dan
Perdagangan
kepentingan
harus
masyarakat
menggambarkan Kabupaten
dan
Bandung
melalui MPKT, KUA, RPJMD dan RPJPD. Selain memperhatikan RJPMD / Renstrada Provinsi Jawa Barat dan RPJMD Kabupaten Bandung, juga memperhatikan dokumen perencanaan lainnya RENSTRA DISKOPERINDAG
26
seperti RUTR Kabupaten Bandung, lingkungan hidup dan sumber daya yang terdapat di Kabupaten Bandung. Berdasarkan RJPMD Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015, Visi Kabupaten Bandung yaitu ”Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing Melalui Tatakelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”. Dalam rangka menjabarkan visi tersebut ditetapkan 7 (tujuh) misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan keamanan dan keterbitan wilayah 2. Meningkatkan profesionalisme birokrasi 3. Memulihkan
keseimbangan
lingkungan
dan
menerapkan
pembangunan berkelanjutan 4. Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan iman dan taqwa serta melestarikan budaya sunda 5. Memantapkan pembangunan perdesaan. 6. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah. 7. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing. Berdasarkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Bandung dengan memperhatikan permasalahan, potensi dan peluang yang dimiliki Kabupaten Bandung, dengan tetap memandang semua bidang pembangunan dalam kedudukan yang penting, juga disinergikan
dengan
prioritas
pembangunan
nasional
dan
pembangunan Jawa Barat, ditetapkan prioritas pembangunan sebagai berikut : 1. Reformasi birokrasi 2. Pengembangan wajib belajar 12 tahun dan pendidikan vokasional 3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan 4. Pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial 5. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah RENSTRA DISKOPERINDAG
27
6. Peningkatan kemudahan bagi pelaku koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) 7. Pengembangan produk unggulan 8. Rehabilitasi
kerusakan
lingkungan,
penataan
ruang
dan
penanganan bencana 9. Pemantapan pembangunan daerah dan wilayah perdesaan 10. Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, serta ketahanan pangan C. Penentuan isu-isu Strategis Dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), disusunlah isu-isu strategis sebagai berikut :
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Internal Kekuatan (Strength) LPE masih cukup tinggi Industri pengolahan masih dominan Banyaknya kegiatan ekonomi (UMKM) berbasis sumberdaya lokal Prosedur untuk melaksanakan ekonomi kerakyatan cukup sederhana Adanya konsep pengembangan OVOP Sumber daya alam yang melimpah sebagai bahan baku Kebijakan pengembangan kawasan agropolitan Kelemahan (Weakness) Adanya disparasi pembangunan antar daerah PDRB belum merata untuk seluruh sektor Lemahnya SDM untuk meningkatkan produktivitas Aksesibilitas terhadap modal dan pasar masih rendah Kurangnya data potensi dan kondisi ekonomi pedesaan Aksesibilitas dan informasi terhadap pasar masih rendah Kurangnya akses masyarakat terhadap permodalan
RENSTRA DISKOPERINDAG
1. 2.
3.
4. 5.
1. 2. 3.
4. 5.
Eksternal Peluang (Opportunity) Sumber daya alam masih banyak tersedia Meningkatnya arus investasi pada beberapa sektor unggulan Adanya pola kemitraan antar industri kecil mengengah dengan industri besar Pasar yang masih terbuka luas Minat swasta dalam berinvestasi di bidang agropolitan cukup tinggi Ancaman (Threat) Alih fungsi pertanian ke non pertanian Perilaku masyarakat yang semakin permisif Masih dominannya industri besar dalam perekonomian daerah Produk sejenis dari wilayah lain Ketatnya standar terhadap produk hasil pertanian
28
Adapun isu-isu strategis yang dapat diidentifikasi adalah : 1. Rendahnya keterampilan para pengurus / pengelola dalam pengelolaan koperasi 2. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang perkoperasian 3. Kurangnya ketersediaan skema pembiayaan di bidang industri kecil 4. Rendahnya transformasi, informasi dari hulu ke hilir atau dari hilir ke hulu sehingga masih sering terjadi distorsi harga yang berdampak terhadap perekonomian di tingkat pusat dan daerah 5. Rendahnya nilai tambah, daya saing dan produktivitas SDM industri kecil 6. Masih lemahnya daya saing industri kecil 7. Adanya perjanjian FTA dan FTA yang baru diantaranya : ASEAN-India FTA, AJCEP dan AANZ FTA yang harus segera direalisasikan dimana Indonesia sebagai salah satu pihak penandatangan penerbitan SKA 8. Penerbitasn Certificate of Origin (CO) SKA merupakan pelimpahan pemerintah pusat ke daerah 9. Di wilayah Bandung Raya ada 3 (tiga) penerbit SKA yaitu Prov. Jawa Barat, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung 10. Pemberlakuan ACFTA (Asia China Free Trade Agreement) baik langsung maupun tidak mempengaruhi kebedaraan maupun daya saing para pelaku usaha di Kabupaten Bandung, sehingga perlu adanya terobosan untuk mempermudah akses pemasaran para pengrajin dalam mempromosikan produknya sehingga produk-produk Kab. Bandung dapat bersaing dan dikenal masyarakat luas 11. Akibat adanya pengaruh ekstrim cuaca mempengaruhi terhadap kebutuhan
pokok
masyarakat
khususnya
di
pasar-pasar
tradisional sehingga berpengaruh pula terhadap fluktuasi harga
RENSTRA DISKOPERINDAG
29
12. Sebagai kepedulian dan keberpihakan pemerintah terhadap para pengrajin Kabupaten Bandung perlu mensosialisasikan program peningkatan penggunaan produk Indonesia melalui slogan “Aku Cinta Produk Indonesia” 13. Terwujudnya pasar yang representative, sehat, bersih, aman dan nyaman 14. Memberdayakan para pelaku usaha (supplier, pedagang dan pembeli) 15. Meningkanya perlindungan terhadap Pasar Tradisional
RENSTRA DISKOPERINDAG
30
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi SOPD Visi Berdasarkan potensi, permasalahan dan peluang yang dimiliki Kabupaten Bandung dengan memperhatikan visi dan misi daerah, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung mempunyai visi sebagai berikut : “Terwujudnya pelaku usaha yang maju, mandiri dan berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan”. Makna dari visi tersebut: a. Pelaku usaha yang menjadi binaan Diskoperindag di sektor Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan. b. Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, adalah : 1. Maju,
dimaksudkan
meningkatkan
agar
para
kapasitasnya
pelaku
dalam
usaha
mampu
mengembangkan
kelembagaan dan usahanya. 2. Mandiri, dimaksudkan agar pelaku usaha mempunyai sikap dan mampu mempertanggungjawabkan segala hal yang telah menjadi keputusan, mampu mengoptimalkan potensi diri dan mengurangi ketergantungan. 3. Berdaya saing, dimaksudkan agar pelaku usaha mampu meningkatkan nilai tawar produk barang/jasa yang didukung dengan konsistensi atas kualitas barang dan pelayanan jasa. Misi Untuk mewujudkan visi di atas, dirumuskan 7 (tujuh) misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan profesionalisme aparatur didukung dengan sarana prasarana yang memadai. RENSTRA DISKOPERINDAG
31
2. Memantapkan pemberdayaan koperasi dan UMKM. 3. Meningkatkan peran sektor perindustrian dan perdagangan dalam dan luar negeri. 4. Mengembangkan potensi ekonomi daerah yang berdaya saing berbasis sumberdaya lokal. 5. Membangun iklim usaha yang kondusif berwawasan lingkungan. 6. Mengembangkan pasar tradisional sebagai pusat perbelanjaan yang representatif. 7. Meningkatkan kelancaran arus distribusi barang dan jasa serta perlindungan konsumen. Makna dari misi tersebut adalah : 1. Peningkatan profesionalisme aparatur, dimaksudkan agar setiap aparatur Dinas memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya serta mampu melakukan pembinaan dan pelayanan terhadap pelaku usaha (Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan) sehingga menjadi pelaku usaha yang “Maju, Mandiri dan Berdaya Saing”. 2. Memantapkan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Bahwa kondisi Koperasi dan UMKM sebagai pelaku ekonomi kerakyatan menjadi prioritas dan mendapat perhatian yang besar serta keseriusan dalam pemberdayaannya melalui peningkatan kualitas kelembagaan, SDM, akses terhadap peluang usaha dan akses permodalan serta pemasaran, penguasaan informasi dan teknoogi sehingga mampu menjadi pelaku ekonomi yang dapat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah. 3. Meningkatkan Peran Sektor Perindustrian dan Perdagangan Dalam / Luar Negeri. Bahwa sektor Perindustrian dan Perdagangan perlu terus didorong peranannya dalam menumbuhkan perekonomian daerah, melalui kemudahan perijinan, berinvestasi, penyediaan RENSTRA DISKOPERINDAG
32
lokasi usaha dan infrastruktur penunjang serta didorong untuk mampu memanfaatkan peluang ekspor berbagai komoditi. 4. Mengembangan Potensi Ekonomi Daerah yang Berdaya Saing Berbasis Sumberdaya Lokal. Dalam
pengembangan
potensi
ekonomi
daerah
perlu
memanfaatkan sumberdaya lokal (SDM dan SDA) yang sebesarbesarnya
serta
diikuti
upaya-upaya
yang
mendorong
peningkatan daya saing kualitas produk barang/jasa. 5. Membangun Iklim Usaha yang Berwawasan Lingkungan. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian perlu didukung dengan iklim usaha yang mendorong minat para pelaku usaha
untuk berinventasi,
dengan disertai upaya
menumbuhkan pemahaman dan kesadaran pelaku usaha untuk menjaga keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan. 6. Mengembangkan pasar tradisional sebagai pusat perbelanjaan yang representatif. Kondisi pasar tradisional perlu terus dikembangkan agar menjadi pusat perbelanjaan yang representatif (bersih, sehat dan nyaman) melalui peningkatan sarana / prasarana dan infrastruktur yang memadai
sehingga
mampu
tetap
bertahan
yang
disertai
pengendalian pemberian ijin pembangunan pasar swalayan (mall, super/toko/mini market) 7. Meningkatkan kelancaran arus distribusi barang dan jasa serta perlindungan konsumen. Dalam upaya menjaga stabilitas harga maka ketersediaan barang dan jasa perlu didukung dengan kelancaran arus distribusi disertai
upaya-upaya
pemberian
perlindungan
terhadap
konsumen.
RENSTRA DISKOPERINDAG
33
B. Tujuan Arah pembangunan koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan yang merupakan bagian integral dari pembangunan provinsi dan nasional adalah membentuk koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan menjadi kelompok usaha yang kuat dan mandiri dengan tingkat fleksibilitas, kewirausahaan dan daya saing global yang tinggi serta menjadi pengusaha yang inovatif serta dilandasi nilai moral, etos dan disiplin kerja. Dengan memperhatikan faktor-faktor kunci keberhasilan sebagai suatu penentu sukses tidaknya pembangunan KUMKM, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Bandung, yang merupakan penjabaran dari misi adalah: Meningkatkan
SDM
aparatur,
KUKM,
perindustrian
dan
perdagangan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tersedianya sarana / prasarana. Meningkatkan kualitas kelembagaan, organisasi dan manajemen koperasi dan UMKM agar koperasi dan UMKM mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotanya untuk memperoleh efisiensi insentif sehingga menjadi semakin baik. Mengembangkan usaha industri manufaktur dan industri rumah tangga. Meningkatnya
kontribusi
ekonomi
kerakyatan
terhadap
perekonomian daerah Memfasilitasi terselenggaranya lingkungan usaha yang efisien secara ekonomi, sehat dalam persaingan Meningkatkan kapasitas pemasaran melalui pembangunan pusat distribusi dan ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan bagi kegiatan ekonomi daerah Memperlancar
arus
perdagangan
barang
dan
jasa
berkembangnya sentra-sentra produk unggulan daerah. RENSTRA DISKOPERINDAG
34
C. Sasaran 1. Meningkatnya pelaku KUMKM yang berbasis potensi lokal dan mampu barsaing 2. Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang berdaya saing 3. Meningkatnya nilai tambah petani 4. Meningkatnya potensi-potensi unggulan daerah D. Strategi Strategi yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tujuan yaitu : 1. Meningkatkan komitmen SDM aparatur Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 2. Meningkatkan kemampuan kelembagaan KUMKM. 3. Meningkatkan
kemampuan
pengelolaan
dan
permodalan
KUMKM 4. Mengembangkan industri produktif berbasis sumberdaya lokal 5. Meningkatkan keterampilan kewirausahaan 6. Mewujudkan iklim investasi yang mendukung pengembangan potensi lokal. 7. Mengembangkan model kemitraan usaha hulu hingga hilir 8. Meningkatkan aksesibilitas pemasaran produk-produk unggulan daerah. 9. Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah. 10. Penataan pedagang kaki lima dan asongan. 11. Penerapan konsep ekonomi perdesaan melalui One Village One Product (OVOP) 12. Pembangunan dan pengembangan kawasan agropolitan 13. Pembangunan dan pengembangan kawasan terpadu
RENSTRA DISKOPERINDAG
35
D. Kebijakan Dalam mencapai tujuan pembangunan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang telah tersusun dalam sasaran strategi, perlu dijabarkan dalam bentuk kebijakan sebagai berikut yaitu : 1. Peningkatkan keberpihakan Pemerintah Daerah kepada pelaku KUMKM melalui pengembangan pembangunan ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan, menumbuhkan kemitraan dengan usaha besar untuk menciptakan jaringan usaha yang kuat, tahan terhadap globalisasi dan liberalisasi ekonomi serta mampu memacu peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. 2. Meningkatkan nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan dengan membangun sektor-sektor unggulan dan meningkatkan peranan sektor-sektor non unggulan dengan memperhatikan dampaknya pada kehidupan sosial dan lingkungan hidup serta sebesarbesarnya bermanfaat dalam penciptaan lapangan kerja.
RENSTRA DISKOPERINDAG
36
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD Program-program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka
pengembangan
koperasi,
UMKM,
perindustrian
dan
perdagangan Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik b. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah c. Penyediaan jasa kebersihan kantor d. Penyediaan alat tulis kantor e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan f. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan i. Penyediaan makan dan minum j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah l. Penyediaan
tenaga
pendukung
administrasi
teknis
dan
perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Rehabilitasi sedang / berat gedung kantor b. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor c. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan pakaian kerja lapangan b. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu c. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
RENSTRA DISKOPERINDAG
37
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan laporan keuangan semesteran c. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 5. Program Peningkatan Iklim Usaha Mikro Kecil Menengah yang Kondusif a. Fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah b. Monitoring dan evaluasi 6. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Unggulan Kompetitif Usaha Mikro Kecil Menengah a. Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM b. Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan c. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi / KUD 7. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah a. Penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangga, industri kecil dan industri menengah 8. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi a. Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi b. Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian c. Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi d. Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi e. Penyebaran model-model pola pengembangan koperasi f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan 9. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan a. Koordinasi
peningkatan
hubungan
kerja
dengan
lembaga
perlindungan konsumen RENSTRA DISKOPERINDAG
38
b. Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen c. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa d. Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah 10. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor a. Pengembangan informasi peluang pasar perdagangan luar negeri b. Sosialisasi kebijakan penyederhanaan dokumen ekspor 11. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri a. Penyempurnaan
perangkat
peraturan,
kebijakan,
dan
pelaksanaan operasional b. Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha c. Pengembangan distribusi dan promosi barang / produk d. Pengembangan pasar dan distribusi barang / produk e. Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan f. Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan g. Sosialisasi Peningkatan penggunaan produk dalam negeri 12. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan a. Kegiatan penyuluhan peningkatan disiplin Pedagang Kaki Lima dan asongan b. Kegiatan penataan tempat berusaha bagi Pedagang Kaki Lima dan asongan 13. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi a. Pengembangan sistem inovasi teknologi industri b. Penguatan kemampuan industri berbasis teknologi c. Pengembangan industri kreatif berbasis fashion 14. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah a. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri b. Pemberian fasilitasi kemudahan akses perbankan bagi IKM
RENSTRA DISKOPERINDAG
39
15. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri a. Pembinaan kemampuan teknologi industri b. Pengembangan dan pelayanan teknologi industri 16. Program Penataan Struktur Industri a. Penyediaan sarana maupun prasarana klaster industri 17. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial a. Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
RENSTRA DISKOPERINDAG
40
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD
Indikator kinerja SKPD memberikan gambaran pelaksanaan program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan sampai dengan tahun 2010 dan akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
RENSTRA DISKOPERINDAG
41
Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung
Kondisi Kinerja Aspek / Fokuks / Bidang Urusan / Indikator Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Pembangunan Daerah
No.
(1)
(2)
I I.1 I.1.1 I.1.1.1
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi URUSAN WAJIB KOPERASI Jumlah Koperasi Koperasi Aktif
Thn 0 (3)
Thn 1 (4)
1524 782
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
Target Laporan Setiap Tahun Thn 2 (5)
15 29
Thn 3 (6)
15 25
Thn 4 (7)
15 25
Thn 5 (8)
15 25
(9)
15 25
1.599 911
I.1.1.2 UMKM 1 Usaha Mikro Jumlah Pelaku Usaha Tenaga Kerja 2 Usaha Kecil Jumlah Pelaku Usaha Tenaga Kerja 3 Usaha Menengah Jumlah Pelaku Usaha Tenaga Kerja 4 Jumlah Pelaku UMKM Biaya yang dibutuhkan
3.170 5.614
125 97
120 144
100 120
110 179
125 108
3.750 6.262
2.263 20.557
10 60
65 1.280
27 540
57 1.140
33 660
2.455 24.237
181 3.531 5.614
5 200 140 7.750.000
10 500 195 7.750.000
28 1.400 155 7.500.000
12 600 179 7.500.000
15 750 173 7.500.000
251 6.981 6.456 38.000.000
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
I.1.2 URUSAN PILIHAN I.1.2.1 PERINDUSTRIAN INDUSTRI ANEKA 1 Industri Kecil Industri Tekstil dan Produk Tekstil Jumlah Tenaga Kerja Investasi Industri Kulit dan Produk Kulit Jumlah Tenaga Kerja Investasi Industri Kerajinan dan Aneka Jumlah Tenaga Kerja Investasi 2 Industri Menengah Industri Tekstil dan Produk Tekstil Jumlah Tenaga Kerja Investasi Industri Kulit dan Produk Kulit Jumlah Tenaga Kerja Investasi Industri Kerajinan dan Aneka Jumlah Tenaga Kerja Investasi 3 Industri Besar Industri Tekstil dan Produk Tekstil Jumlah Tenaga Kerja Investasi Industri Kulit dan Produk Kulit Jumlah Tenaga Kerja Investasi
126 2.271 17.340.565.000 14 202 1.975.000.000 16 152 1.729.020.000
8 136 1.040.433.900 1 12 118.500.000 2 15 172.902.000
8 145 1.102.859.934 1 12 125.610.000 1 16 190.192.200
8 153 1.169.031.530 1 13 133.146.600 2 18 209.211.420
9 162 1.239.173.422 1 13 141.135.396 2 19 230.132.562
10 172 1.313.523.827 1 15 149.603.520 3 22 253.145.818
169 3.039 23.205.587.613 19 267 2.642.995.516 26 242 2.784.604.000
133 11.606 89.934.572.000 11 764 6.914.000.000 10 389 5.865.000.000
7 580 4.496.728.600 1 38 345.700.000 19 293.250.000
7 610 4.721.565.030 40 362.985.000 1 21 307.912.500
8 639 4.957.643.282 1 42 381.134.250 21 323.308.125
8 672 5.205.525.445 45 400.190.963 1 23 339.473.531
8 706 5.465.801.718 1 46 420.200.510 1 23 356.447.208
171 14.813 114.781.836.075 14 975 8.824.210.723 13 496 7.485.391.364
104 28.667 1.031.920.795.676 9 1.366 15.195.495.589
4 1.147 41.276.831.827 55 607.819.824
4 1.192 42.927.905.100 56 632.132.616
5 1.241 44.645.021.304 1 60 657.417.921
5 1.290 46.430.822.157 61 683.714.638
5 1.341 48.288.055.042 64 711.063.224
127 34.878 1.255.489.431.106 10 1.662 18.487.643.812
(1)
(2) Industri Kerajinan dan Aneka Jumlah Tenaga Kerja Investasi 4 Industri Non Formal Industri Tekstil dan Produk Tekstil Jumlah Tenaga Kerja Investasi Industri Kulit dan Produk Kulit Jumlah Tenaga Kerja Investasi Industri Kerajinan dan Aneka Jumlah Tenaga Kerja Investasi INDUSTRI AGLOMEKA 1 Industri Kecil Industri Agro Tenaga Kerja Investasi Industri Kimia dan Bahan Bangunan Tenaga Kerja Investasi Industri Logam, Mesin dan Elektronika Tenaga Kerja Investasi 2 Industri Menengah Industri Agro Tenaga Kerja Investasi Industri Kimia dan Bahan Bangunan Tenaga Kerja Investasi
(3) 3 242 6.795.868.700
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
10 271.834.748
10 282.708.138
10 294.016.463
11 305.777.122
11 318.008.207
3 294 8.268.213.378
76
79
83
88
92
1.513 13.609 495.709.073.000 65 549 3.522.010.000 102 523 4.378.433.000
24.785.453.650 3 22 100.880.400 2 10 87.568.660
26.024.726.333 2 23 186.515.616 2 11 89.320.033
27.325.962.649 3 24 152.376.241 2 11 91.106.434
28.692.260.781 3 24 158.471.290 2 11 92.928.563
30.126.873.821 3 26 164.810.142 3 11 94.787.133
1.931 13.609 632.664.350.234 79 668 4.285.063.689 113 577 4.834.143.823
69 683 7.676.379.000 106 917 13.284.700.000 43 880 12.021.136.000
11 45 1.223.770.565 24 43 3.007.856.604 14 120 3.913.858.233
30 70 3.337.556.087 10 40 1.253.273.585 5 100 1.397.806.511
14 70 1.557.526.174 10 40 1.253.273.585 5 100 1.397.806.512
11 77 1.223.770.565 7 40 877.291.509 5 100 1.397.806.511
10 70 1.112.518.696 5 40 626.636.792 5 100 1.397.806.512
145 1.015 16.131.521.087 162 1.120 20.303.032.075 77 1.400 21.526.220.279
22 964 14.174.574.000 30 902 15.312.818.500
5 36 3.221.494.091 5 48 2.552.136.417
5 40 3.221.494.091 5 100 2.552.136.416
5 30 3.221.494.091 5 30 2.552.136.417
5 20 3.221.494.091 5 20 2.552.136.417
5 40 3.221.494.091 5 50 2.552.136.416
47 1.130 30.282.044.455 55 1.150 28.073.500.583
(1)
(2) Industri Logam, Mesin dan Elektronika Tenaga Kerja Investasi 3 Industri Besar Industri Agro Tenaga Kerja Investasi Industri Kimia dan Bahan Bangunan Tenaga Kerja Investasi Industri Logam, Mesin dan Elektronika Tenaga Kerja Investasi 4 Industri Non Formal Industri Agro Tenaga Kerja Investasi Industri Kimia dan Bahan Bangunan Tenaga Kerja Investasi Industri Logam, Mesin dan Elektronika Tenaga Kerja Investasi
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
9 236 4.640.500.000
1 54 515.611.111
2 20 1.031.222.222
2 30 1.031.222.223
3 40 1.546.833.333
3 30 1.546.833.333
20 410 10.312.222.222
19 11740 93.292.566.880 10 1274 28.633.254.843 5 1121 28.470.123.900
1 500 4.910.135.099 3 500 8.589.976.453 1 500 5.694.024.780
2 600 9.820.270.198 3 600 8.589.976.453 2 600 11.388.049.560
2 700 9.820.270.198 3 700 8.589.976.453 2 800 11.388.049.560
2 800 9.820.270.198 4 800 11.453.301.937 3 900 17.082.074.340
3 1000 14.730.405.297 4 900 11.453.301.937 3 1000 17.082.074.340
29 15.340 142.393.917.870 27 4.774 77.309.788.076 16 4.921 91.104.396.480
123 492 166.432.038 20 80 33.669.200 10 60 21.952.420
80 320 108.248.480 40 160 67.338.400 40 240 87.809.680
70 280 94.717.420 30 120 50.503.800 40 240 87.809.680
110 440 148.841.660 30 120 50.503.800 40 240 87.809.680
70 280 94.717.420 40 160 67.338.400 40 240 87.809.680
80 320 108.248.480 30 120 50.503.800 30 180 65.857.260
533 2.132 721.205.498 190 760 319.857.400 200 1.200 439.048.400
I.1.2.2 PERDAGANGAN Jumlah Ekspor
456.685.398,57
465.134.381,19
489.615.138,09
515.384.355,89
542.509.848,30
571.062.998,00
571.062.998,00
(1) II II.1 II.1.1
(2) ASPEK PELAYANAN UMUM URUSAN WAJIB KOPERASI 1 Monitoring dan Evaluasi Pelaporan (Revitalisasi Kelembagaan Koperasi Aktif & Tidak Aktif)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
68
100
100
100
100
468
2 Monitoring dan Evaluasi Koperasi Penerima Bantuan
100
116
125
125
125
125
716
3 Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi 1 Sosialisasi Prinsip-Prinsip Pemahaman Koperasi
200 240
200 150
160 150
160 150
160 150
160 150
1040 990
156 72
150 0
150 0
150 0
150 0
756 72
160
100.000.000 120
100.000.000 120
100.000.000 120
100.000.000 120
400.000.000 640
0
40
40
40
40
160
2 Pembinaan dan Pengawasan Koperasi 3 Sosialisasi Perda Nomor 17 Tahun 2010 (Aparat Kecamatan, Notaris & Dekopinda) 5 Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi / KUD 6 Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengurus Koperasi
(1) II.1.2
(2) UMKM 1 Monitoring dan Evaluasi UMKM yang sudah menerima bantuan Pasca sosialisai PIRT LKM yang mendapat bantuan PEMBINAAN INDUSTRI RUMAH TANGGA, INDUSTRI KECIL DAN INDUSTRI MENENGAH
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
83 93
230
150 35 62
150 35 62
150 35 62
150 35 62
913 233 248
1 Fasilitasi Sertifikat Produk Pangan Industri Rumah Tangga (SP-PIRT)
131
40
40
40
40
40
331
2 Fasilitasi Labelisasi Halal 3 Pelatihan Kewirausahaan PENGEMBANGAN KEMITRAAN 1 Fasilitasi Peningkatan Kemitraan bagi Usaha Kecil Menengah
57 235
40 150
40 190
40 190
40 190
40 190
1145
Intermediasi Temu Bisnis Tk. Kabupaten Temu Bisnis Tk. Provinsi Temu Bisnis Tk. Pusat Pemaknaan Hubungan Transaksi UMKM Temu Bisnis Petani Tembakau
60 60 60
75 50 50 50 24 100
75 50 50 50 25 100
75 50 50 50 25 100
75 50 50 50 25 100
75 50 50 50 25 100
435 310 310 250 124 500
(1)
(2) (3) FASILITASI PENGEMBANGAN UKM 1 Lembaga Keuangan Mikro 2 Database 1 paket 3 Sosialisasi Kebijakan UMKM & Perundang-undangan 4 5
II.2 II.2.1
(4) 20
2 Temu Bisnis (Aglomeka) 3 Temu Bisnis (Aneka)
(6)
2 paket 160
150
150
150
150
760
650 8
650 10
650 10
650 10
650 10
3250 48
30 IKM
6 IKM 1 kali 2 kali 5 lokasi sentra IKM
5 lokasi sentra IKM
30 IKM 8 IKM
30 IKM 8 IKM 1 paket
30 IKM 8 IKM
144 IKM 30 IKM 1 paket
1 kali 3 kali 75 orang 5 lokasi sentra IKM
1 kali 1 kali 25 orang 5 lokasi sentra IKM
1 kali 1 kali 25 orang 5 lokasi sentra IKM
4 kali 7 kali 125 orang 25 lokasi sentra IKM
1 paket
1 paket
96 kelompok
15 kelompok
17 kelompok
20 kelompok
22 kelompok
24 kelompok
194 kelompok
2180 orang
300 orang
350 orang 1 kali
400 orang 1 kali
440 orang 1 kali
480 orang 1 kali
4150 orang 4 kali
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
200 orang
Pemberian Fasilitas Kemudahan Akses Perbankan bagi IKM Penerapan Sistem Manajemen Mutu (Aglomeka) Sosialisasi dan Penerapan SNI
(9) 62
5 Pembuatan Leaflet / Booklet / Profil Industri Kecil Unggulan (Aneka) Penyediaan Pusat Promosi dan Penjualan Pemetaan Komoditi Industri Unggulan Pengembangan IKM Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri
(8)
1 paket
24 IKM
4 Pembuatan Leaflet / Booklet / Profil Industri Kecil Unggulan (Aglomeka)
(7)
42
Leaflet Selayang Pandang UMKM Pembinaan dan Pengembangan Sarana & Prasarana UMKM
URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN 1 Monitoring dan Evaluasi IKM 2 Diagnosa IKM Kabupaten Bandung 1 Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri
(5)
20 2 kali 60 orang
20
20 2 kali 60 orang
20
20 2 kali 60 orang
100 6 kali 180 orang
(1)
(2) Sosialisasi dan Penerapan Gugus Kendali Mutu Pelatihan Teknologi Produksi Pelatihan Good Manufacturing Practises Pelatihan dan Pengembagan Mutu Desain Teknologi Kemasan Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi
(3)
(4) 660
(5) 60 120 40 30
(6) 0 180 40 40
(7) 0 200 80 40
(8) 60 200 100 50
(9) 80 220 140 60
200 1580 400 220
2 kalli
3 kali
4 kali
4 kali
4 kali
80 orang
120 orang
160 orang
160 orang
160 orang
(1)
(2) Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri
(3)
(4)
(5)
(6) 100
Pengembangan Industri Berbasis Fashion
2 kali 70 orang
PENATAAN STRUKTUR INDUSTRI 1 Pembinaan Keterkaitan Produksi Industri Hulu hingga Hilir
(7) 100
(8)
II.2.2
300
2 kali 80 orang
2 kali 80 orang
2 kali 50 orang
8 kali 280 orang
20 IKM
25 IKM
25 IKM
70 IKM
31 kecamatan
31 kecamatan
2 Pengumpulan / Pemutakhiran / Pengolahan Data IKM 3 Pemetaan Komoditi Industri Unggulan 4 Pengembangan Website untuk IKM 5 Penerapan Sistem Manajemen Mutu (Aneka)
(9)
100
1 paket
1 paket 1 paket 1 paket
1 Paket 1 paket
PERDAGANGAN 1 Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri 2 Penyempurnaan Perangkat Peraturan, Kebijakan dan Pelaksanaan Operasional
3
Peningkatan Sistem Jaringan Informasi Perdagangan
pendataan 90 toko modern, perusahaan, 10 kecamatan
pendataan toko modern, perusahaan, 11 kecamatan
pendataan toko modern, perusahaan, 11 kecamatan
pendataan toko modern, perusahaan, 11 kecamatan
11 pasar, 12 kecamatan
9 UPTD, 21 Kecamatan
9 UPTD, 21 Kecamatan
9 UPTD, 21 Kecamatan
9 UPTD, 12 Kecamatan
1 Pengawasan Barang Beredar dan Jasa (Komoditi)
11 komodoti dan 14 komodoti dan 15 komodoti dan 17 komodoti dan 18 komodoti dan DBHCT DBHCT DBHCT DBHCT DBHCT
2 Operasional dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah (Pos Ukur Ulang & Tera Ulang UTTP)
7 pasar
7 pasar
7 pasar
5 pasar
7 pasar
3 Peningkatan Hubungan Kerja dengan LPKSM
4 LPKSM, 11 pelaku usaha
4 LPKSM, 11 pelaku usaha
3 LPKSM, 11 pelaku usaha
4 LPKSM, 11 pelaku usaha
4 LPKSM, 11 pelaku usaha
4 Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur dan Dokumen Ekspor / Impor 5 Pengembangan Informasi / Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri
40 pelaku usaha
50 1 event di wilayah Asia
40 1 event di wilayah Asia
40 1 event di wilayah Asia
40 1 event di wilayah Asia
40 1 event di wilayah Asia
210
(1)
(2) 6 Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan
7
(3)
(4)
(5) 80
Pelatihan Ekspor bagi IKM, UMKM dan Koperasi
(7) 110
(8) 110
(9) 110
520
25 pelaku usaha 25 pelaku usaha 25 pelaku usaha 75 pelaku usaha
Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi PerdaganganHarga Sembako dan Pupuk dan 8 Pemantauan Pembuatan Papan Informasi 9 Pengembangan Distribusi dan Promosi Barang/Produk
(6) 110
6 event
11 pasar 12 kecamatan
9 pasar 15 kecamatan
9 pasar 18 kecamatan
9 pasar 22 kecamatan
9 pasar 24 kecamatan
4 event
9 event
9 event
9 event
9 event
(1) 10
(2) Sosialisasi Peningkatan Penggunaaan Produk Dalam Negeri
11
Fasilitasi Kemudahan Perijinan Pengembangan Usaha
12
Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang Produk
13 Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Disiplin Pedagang Kaki Lima dan Asongan 14 Kegiatan Penataan Tempat Berusaha bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan
(3)
(4)
penyediaan lahan untuk Pasar Banjaran, kajian Sosek 3 pasar (Majalaya, Sayati, Cicalengka)
(5) 62 orang
(6) 62 orang
(7) 62 orang
(8) 62 orang
kajian PD pasar
kajian akademik pembentukan dan penyusunan PD pasar Perda Sabilulungan
Penyediaan lahan Pasar Banjaran (perkiraan 3.000.00/m2), DED Pasar Sayati & Soreang, penggantian tanah Pasar Ciwidey seluas 29.400m2, sarana prasarana kantor Pasar Ciwidey, pengadaan Pasar Tradisional "Wahana" 2 Pasar
Penataan Pasar Banjaran, DED Pasar Majalaya, Pengagadaan Pasar Tradisional 'Wahana"
penyediaan sarana penunjang penataan Pasar Banjaran
2 Pasar
2 Pasar
2 Pasar
3 Pasar
2 Pasar
2 Pasar
2 Pasar
operasional PD pasar
(9) 248 orang
BAB VII PENUTUP
Rencana strategis Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung 2011 – 2015 merupakan suatu acuan dan program dasar pemberdayaan KUMKM, perindustrian dan perdagangan yang mempunyai fleksibilitas dalam pelaksanaannya sehingga pengembangannya akan disesuaikan dengan dinamika perkembangan kebutuhan KUMKM, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Bandung. Untuk mendukung rencana tersebut di atas, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan telah menetapkan tujuan, sasaran, kebijakan dan program prioritas yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi Dinas, standar pelayanan minimal dan merupakan penjabaran
visi
dan
misi
pengembangan
koperasi,
UMKM,
perindustrian dan perdagangan maupun visi dan misi Kepala Daerah terpilih. Dengan tersusunnya rencana strategis ini, diharapkan kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana sehingga tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan dapat tercapai.
RENSTRA DISKOPERINDAG
58
(1) (2) III ASPEK DAYA SAING DAERAH III.1 URUSAN WAJIB III.1.1 KOPERASI 1 Penilaian Kesehatan USP Koperasi Biaya (Rp.) 2 Penilaian Koperasi Berprestasi Biaya (Rp.) Jumlah Biaya JUMLAH TOTAL ANGGARAN
(3)
(4)
165 50
156 33.792.500 56 25.542.500 59.335.000 6.743.642.500
(5)
150 50.000.000 60 40.000.000 90.000.000 31.468.980.417
(6)
150 65.000.000 60 50.000.000 115.000.000 17.708.120.417
(7)
150 80.000.000 60 65.000.000 145.000.000 10.497.650.417
(8)
150 100.000.000 60 80.000.000 180.000.000 8.168.550.417
(9)
921 328.792.500 346 260.542.500 589.335.000 74.781.292.168