RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN 2013 – 2018
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Allah Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi NTB 2013 – 2018 yang telah diselaraskan dengan RPJMD Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018 dapat diselesaikan tepat waktu. Renstra ini merupakan panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda Provinsi NTB untuk masa 5 (lima) tahun kedepan. Dengan adanya dokumen Renstra ini diharapkan akan tercapai keselarasan antara perencanaan dan penganggaran yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja Bappeda Provinsi NTB. Kami sampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah bekerja sama sehingga renstra ini dapat disusun. Semoga pada masa mendatang, dokumen Rencana Strategis Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 – 2018 dapat memberikan manfaat bagi semua pihak serta dapat mengakomodir isu – isu strategis daerah.
Mataram,
September 2014
KEPALA BAPPEDA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
CHAIRUL MAHSUL NIP. 19591002 198503 1 010
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii DAFTAR TABEL .................................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2
Landasan Hukum ................................................................................................. 4
1.3
Maksud dan Tujuan ............................................................................................. 5
1.4
Sistematika Penulisan .......................................................................................... 5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA ....................................................................... 7 2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda ................................................ 7
2.2
Sumber Daya Bappeda ........................................................................................ 17 2.2.1 Sumber Daya Manusia ............................................................................. 17 2.2.2 Sarana dan Prasarana .............................................................................. 21
2.3
Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran .............................................................. 21
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ......................................... 23 3.1
Gambaran Umum Daerah Terkait Pelayanan pada Bappeda NTB ...................... 23
3.2
Hasil yang dicapai Lima Tahun Sebelumnya ........................................................ 24
3.3
Analisis Isu Strategis ............................................................................................ 27 3.3.1 Masalah dan Isu Strategis SKPD .................................................................. 27 3.3.2 Telaahan Visi Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur ................ 28 3.3.3 Telaahan Renstra Kementerian PPN/Bappenas .......................................... 35 3.3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ..................................................................................................... 36
3.4
Analisa Lingkungan Strategis ............................................................................... 60
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ……………………………….….62 4.1
Visi dan Misi Bappeda Provinsi NTB .................................................................... 62
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Provinsi NTB ........................... 63
ii
4.3
Strategi dan Kebijakan ......................................................................................... 68
BAB V RENCANA, PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ................................................................. 74 BAB VI INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ................................................................................................................... 82 LAMPIRAN
iii
D A FT A R T A B E L Tabel 2.1
Jumlah PNS dan CPNS di Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Status Kepegawaian ........................................................ 18
Tabel 2.2
Jumlah PNS dan CPNS di Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 Berdasarkan Golongan ................................................................................................................ 18
Tabel 2.3
Data PNS yang Telah Mengikuti Pendidikan Struktural dan Jabatan Berdasarkan Esselon ............................................................................................. 19
Tabel 2.4
Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran ............................................................... 21
Tabel 3.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 - 2013 ........................................................................................................... 25
Tabel 3.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 – 2013 ...................................................................................... 26
Tabel 3.3
Analisis Masalah dan Isu Strategis terkait Tupoksi Bappeda................................. 27
Tabel 3.4
Misi, Tujuan, Sasaran dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur NTB ............. 29
Tabel 3.5
Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi NTB ................................................... 37
Tabel 3.6
Telaahan Pola Ruang Provinsi NTB ........................................................................ 45
Tabel 3.7
Kawasan Strategis Provinsi Sesuai RTRW Provinsi NTB ........................................ 55
Tabel 3.8
Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Bappeda Provinsi NTB ............................ 57
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat ...................................................................................................... 64
Tabel 4.2
Strategi dan Kebijakan .......................................................................................... 69
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat ............................... 76
Tabel 6.1
Indikator Kinerja Bappeda Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ...... 82
Tabel 6.2
Indikator Kinerja Program Prioritas Bappeda Provinsi NTB................................... 83
iv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat ............................ 20
v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi memang tidak bisa dihindari adanya persaingan antar negara, karena pada prinsipnya globalisasi telah membuat dunia terintegrasi dalam satu kawasan perdagangan yang didorong oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Persaingan yang makin terbuka tersebut membutuhkan kemampuan adaptasi dan kemampuan daya saing dari masing – masing negara. Jika dilihat dari sisi potensi ekonomi, Indonesia merupakan salah satu emerging country yang saat ini menjadi kekuatan ekonomi ASEAN. Dimana rata – rata pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,3 persen serta memiliki jumlah potensi tenaga kerja yang berada diatas negara ASEAN lainnya. Prospek Indonesia didukung oleh melimpahnya sumber daya alam, pertumbuhan konsumsi swasta dan iklim investasi yang semakin kondusif. Berdasarkan buku yang diterbitkan The Economist tahun 2012, Indonesia diramalkan akan menjadi salah satu negara maju dengan pendapatan sekitar US $24.000 pada tahun 2020. Selain itu, McKinsey Global Institute juga memprediksi Indonesia akan masuk dalam 7 (tujuh) besar kekuatan ekonomi dunia pada 2030 mengalahkan Jerman dan Inggris. Untuk mewujudkan hal diatas bukanlah hal yang mudah serta memiliki banyak tantangan. Salah satu yang akan segera dihadapi adalah diberlakukannya Komunitas Ekonomi ASEAN 2015, sebuah konsep integrasi dimana ASEAN akan menjadi satu pasar besar sekaligus satu basis produksi. Konsep ini didesain untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan antar negara ASEAN. Dengan integrasi ekonomi dalam satu wadah, diharapkan negara – negara ASEAN akan mempunyai daya saing yang lebih tinggi dan mampu menghadapi regionalisme lain di dunia seperti Uni Eropa, Masyarakat Ekonomi Amerika Latin dan sebagainya. Tuntutan transformasi pertumbuhan ekonomi yang saat ini bergantung pada sumber daya alam dan alokasi tenaga kerja murah (resources and low cost-driven growth) menjadi tuntutan untuk menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dengan memanfaatkan modal fisik dan sumber daya manusia terampil (productivity-driven growth), agar pertumbuhan ekonomi di negara ini tidak stagnan dan terhindar dari jebakan negara berpendapatan
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
1
menengah. Untuk itu demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, Indonesia yang merupakan negara kepulauan menerapkan sistem otonomi daerah sehingga terdapat pembagian tanggung jawab antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sebagai daerah otonom, daerah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab penyelenggaraan kehidupan masyarakat berdasarkan prinsip – prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat, dan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Prinsip dasar pemberian otonomi dimaksud berdasarkan atas pertimbangan bahwa daerahlah yang lebih mengetahui kebutuhan dan standar pelayanan bagi masyarakat di daerahnya. Pembangunan daerah yang dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap, mandiri dan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan daerah lain yang lebih maju dan sekaligus secara agregat meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara secara adil dan merata. Pemberian otonomi kepada daerah akan menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan peran nyata dan kemandirian daerah dalam upaya meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata. WEF telah mengelompokan 12 pilar daya saing sebagai pendorong produktivitas sebuah kawasan, yaitu : institusi, infrastruktur, makro ekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi, efisiensi pasar barang, efisiensi pasar tenaga kerja, pasar keuangan kesiapan teknologi, besaran pasar dan inovasi. Sehingga untuk meningkatkan daya saingnya, pemerintah daerah perlu memperhatikan dan mengimplementasikan aturan hukum secara tegas, pemerintahan yang bersih, keadilan dalam pemerataan perekonomian, stabilitas politik, keamanan dan ketertiban sosial, inovasi teknologi dan ketersediaan infratruktur yang memadai. Saat ini penataan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai daerah otonom semakin menunjuk peningkatan kearah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penyelenggaraan otonomi daerah secara umum, serta penataan kewenangan, pemilihan kepala daerah, dan pembinaan pengelolaan keuangan daerah. Untuk mendukung terciptanya NTB sebagai daerah otonom yang berdaya saing, pemerintah daerah telah melaksanakan berbagai program strategis seperti peningkatan pelayanan masyarakat
baik
dibidang administrasi, penyediaan
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
prasarana dan
sarana, 2
pemberdayaan ekonomi, maupun pelayanan sosial dasar dibidang pendidikan, kesehatan dan penguatan ketahanan pangan. Namun berdasarkan hasil survey daya saing 33 provinsi di Indonesia yang dilakukan Lee Kuan Yew School of Public Policy – Universitas Nasional Singapura pada tahun 2012, Nusa Tenggara Barat berada diurutan 23 dan termasuk dari 19 provinsi yang daya saingnya berada dibawah tingkat rata – rata nasional. Survey tersebut menggunakan 91 indikator yang masuk dalam empat lingkup, yaitu : stabilitas ekonomi makro, perencanaan pemerintah dan institusi, kondisi keuangan-bisnis dan tenaga kerja, serta kualitas hidup dan pembangunan infrastruktur. Hal diatas merupakan tantangan bagi Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dimasa mendatang untuk meningkatkan posisinya yang saat ini berada dijajaran tengah agar bisa berada diatas rata – rata nasional. Antara lain dengan memajukan usaha yang berbasis kreativitas,
mengembangkan potensi pariwisata serta
meningkatkan iklim investasi. Salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan kinerja Pemerintah Daerah adalah melalui kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dan berkesinambungan. Hal ini didukung oleh UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyebutkan bahwa perencanaan pembangunan nasional maupun daerah terdiri dari perencanaan pembangunan jangka panjang, perencanaan pembangunan jangka menengah dan perencanaan pembangunan tahunan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai lembaga teknis daerah yang mengemban tugas pada penataan ruang, perencanaan pembangunan, evaluasi dan pelaporan serta statistik, sangat mendukung terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) agar dapat mewujudkan aspirasi masyarakat. Untuk itu diperlukan penerapan sistem yang dapat dipertanggungjawabkan secara tepat, jelas dan nyata, sehingga perlu disusun suatu perencanaan yang sistematis pada kurun waktu lima tahun mendatang guna memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan SKPD dalam sebuah Rencana Strategis guna mengantisipasi perkembangan dimasa mendatang dan merupakan penjabaran dari visi dan misi Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
3
1.2 Landasan Hukum Beberapa peraturan yang menjadi landasan penyusunan Rencana Strategis Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2013 – 2018 antara lain : a. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN); b. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; c. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; d. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembagunan Daerah; e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; h. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 – 2025 Provinsi Nusa Tenggara Barat; i.
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;
j.
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;
k. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 – 2029. l.
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 - 2018 Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
4
1.3 Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Strategis Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2018
adalah untuk merumuskan program - program perencanaan yang
berorientasi pada pencapaian hasil pembangunan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan faktor – faktor potensi, kelemahan, peluang dan kendala yang dihadapi dalam rangka mewujudkan pelaksanaan RPJMD Provinsi NTB 2013 - 2018. Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan arahan yang jelas dalam penyelenggaraan perencanaan pembangunan lima tahun kedepan, sehingga dapat mewujudkan capaian indikator kinerja RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 – 2018. 1.4 Sistematika Penulisan Rencana Strategis Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2018
ini
disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II
: GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda, Susunan Kepegawaian dan Aset yang Dikelola, Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran.
BAB III
: ISU – ISU BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Daerah Terkait dengan Pelayanan Bappeda,
Hasil – hasil yang Dicapai Lima Tahun
Sebelumnya, Analisis Isu Strategis terkait dengan Tugas dan Fungsi Bappeda, serta Analisis Lingkungan Strategis. BAB IV
: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini menjelaskan tentang Visi dan Misi Bappeda, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda, serta Strategi dan Kebijakan yang diambil.
BAB V
: RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
5
Pada bagian ini dikemukakan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif pada lingkup Bappeda. BAB VI
: INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Bappeda yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Bappeda dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Tugas pokok dan fungsi Bappeda Provinsi NTB diatur dalam Perda Provinsi NTB Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi NTB sebagaimana tertuang pada pasal 7 ayat 1, 2 dan 3 yang menyebutkan bahwa Bappeda merupakan unsur perencanaan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah serta dipimpin oleh seorang Kepala Badan. Selain itu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara administratif dikoordinasikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan. Bappeda Provinsi NTB mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan, dengan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan; b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah; d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang perencanaan pembangunan; e. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sedangkan rincian tugas dan fungsi Bappeda Provinsi NTB dijabarkan pada Peraturan Gubernur Nomor 22 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat antara lain : 1.
Kepala Bappeda Kepala Bappeda Provinsi NTB mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bappeda dalam menyelenggarakan sebagian
kewenangan
rumah
tangga
Provinsi
(desentralisasi)
dibidang
perencanaan pembangunan daerah yang menjadi kewenangannya serta melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
serta
melaksanakan
tugas 7
dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Gubernur. Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Bappeda menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan pembinaan yang bersifat operasional; b. Pengarahan dan pengaturan pemanfaatan sarana dan prasarana Bappeda Provinsi; c. Penetapan tata ruang Provinsi berdasarkan kesepakatan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota; d. Pengawasan atas pelaksanaan tata ruang; e. Penetapan kebijakan teknis sebagai pedoman, pemberian bimbingan dan perizinan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan; f. Pengkoordinasian penyelenggaraan, pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan; g. Pelaksanaan pembinaan personil, pembiayaan sarana dan prasarana Badan pada unit kerjanya; h. Pengawasan dan evaluasi atas pelaksanaan seluruh kegiatan Bappeda. 2.
Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan pemeliharaan kantor. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Sekretariat menjalankan fungsi: a. Pelaksanaan persiapan perumusan kebijakan dan koordinasi; b. Pengelolaan urusan keuangan; c. Pelaksanaan
pembinaan
ketatausahaan,
administrasi
kepegawaian,
dalam
perlengkapan,
arti
melakukan
kerumahtanggaan,
urusan dan
keprotokolan. Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) subbagian yang dipimpin oleh kepala subbagian, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Bappeda. Rincian tugas pokok dan fungsi masing-masing sub bagian adalah sebagai berikut:
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
8
a. Subbagian Program dan Pelaporan Tugas pokok Subbagian Program dan Pelaporan adalah menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan dan penyusunan program, pengumpulan dan analisis data, evaluasi program dan pelaporan. Rincian tugas Subbagian Program dan Pelaporan adalah sebagai berikut: o Menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan, program, dan pelaporan; o Menghimpun dan menganalisa data dalam rangka program dan pelaporan; o Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan pelaporan; o Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Program dan Pelaporan; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. b. Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan. Rincian tugas Subbagian Keuangan adalah: o Mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan laporan keuangan; o Menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa
pimpinan
kegiatan,
bendaharawan
dan
atasan
langsungnya; o Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran belanja baik rutin maupun pembangunan; o Menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan; o Mencatat dan mengklarifikasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) serta penyiapan tindak lanjut; o Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
9
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan,
kepegawaian,
perlengkapan,
kerumahtanggaan,
dan
keprotokolan di lingkungan Bappeda. Rincian tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian yaitu : o Melaksanakan urusan ketatausahaan; o Melaksanakan urusan kepegawaian; o Melaksanakan urusan perlengkapan; o Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan; o Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 3.
Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, industri dan perdagangan, koperasi, dunia usaha, keuangan, serta kelautan dan perikanan. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda. Dalam melaksanakan tugas ini, Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi menyelenggarakan fungsi: a. Perencanaan pembangunan pertanian, industri, perdagangan, koperasi dan dunia usaha, keuangan serta kelautan dan perikanan; b. Koordinasi perencanaan pembangunan, pertanian, industri dan perdagangan, koperasi, dunia usaha, keuangan serta kelautan dan perikanan yang disusun oleh SKPD yang berada dalam wilayah Provinsi; c. Perumusan kebijakan dan perumusan langkah – langkah pemecahan permasalahan; d. Koordinasi
penyusunan
program
tahunan
dibidang
perencanaan
pembangunan ekonomi yang meliputi pertanian, industri, perdagangan, koperasi dan dunia usaha, keuangan serta kelautan dan perikanan dalam
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
10
rangka pelaksanaan program pembangunan daerah yang diusulkan pada Pemerintah Pusat untuk dimasukkan dalam program tahunan nasional. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi terdiri dari 2 (dua) subbidang yang dipimpin oleh kepala subbidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Rincian tugas masing-masing subbidang meliputi : a. Subbidang Pertanian dan Kelautan Subbidang Pertanian dan Kelautan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pertanian, kelautan dan perikanan serta tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Subbidang Pertanian dan Kelautan yaitu: o Menyusun rencana/program kerja pembangunan pertanian, kelautan dan perikanan; o Koordinasi perencanaan pembangunan pertanian, kelautan dan perikanan yang disusun oleh SKPD yang berada dalam wilayah Provinsi; o Monitoring dan evaluasi dibidang pertanian dan kelautan; o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. b. Subbidang Industri dan Keuangan Subbidang Industri dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program industri, perdagangan, koperasi, dunia usaha, serta tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Subbidang Industri dan Keuangan terdiri dari: o Menyusun rencana/program kerja pembangunan industri, perdagangan, koperasi, dunia usaha; o Koordinasi perencanaan pembangunan industri, perdagangan, koperasi, dunia usaha yang disusun oleh SKPDyang berada dalam wilayah Provinsi; o Monitoring dan evaluasi di bidang industri dan keuangan; o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
11
4.
Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi
perencanaan
pembangunan
pekerjaan
umum,
perhubungan, pertambangan dan energi, perencanaan tata ruang wilayah, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, kehutanan, serta kebudayaan dan pariwisata. Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana dipimpin oleh Kepala Bidang. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana menyelenggarakan fungsi: a. Perencanaan pembangunan pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi, perencanaan tata ruang wilayah, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, kehutanan, serta kebudayaan dan pariwisata; b. Koordinasi perencanaan pembangunan pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi, yang disusun oleh SKPD satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintah daerah kabupaten kota dalam wilayah Provinsi; c. Perumusan
kebijakan
dan
perumusan
langkah-langkah
pemecahan
permasalahan; d. Koordinasi perencanaan tata ruang dan wilayah; e. Koordinasi penyusunan program tahunan dibidang perencanaan prasarana yang meliputi pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi, perencanaan tata ruang wilayah, sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang diusulkan pada Pemerintah Pusat untuk dimasukkan dalam program nasional. Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana membawahi 2 (dua) subbidang yang dipimpin oleh kepala subbidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana. Rincian tugas masing-masing subbidang adalah sebagai berikut: a. Subbidang Prasarana Wilayah Sub Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana pemukiman dan prasarana wilayah serta tugas-tugas lain. Rincian tugas Sub Bidang Prasarana Wilayah meliputi : o Menyusun rencana/program kerja; o Monitoring dan evaluasi di bidang Prasarana Wilayah;
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
12
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. b. Sub Bidang Tata Ruang dan Sumber Daya Alam Sub Bidang Tata Ruang dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana tata ruang dan sumber daya alam serta tugastugas lain. Rincian tugas Subbidang Tata Ruang dan Sumberdaya Alam adalah sebagai berikut : o Menyusun rencana/program kerja; o Monitoring dan evaluasi dibidang Tata Ruang dan Sumber Daya Alam; o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 5.
Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang sosial, pengawasan, perlindungan masyarakat, pendidikan dan olahraga, diklat, kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda Provinsi NTB. Dalam melaksanakan tugas ini, Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial menyelenggarakan fungsi: a. Perencanaan pembangunan dibidang sosial, pengawasan, perlindungan masyarakat, pendidikan dan olahraga, diklat, kesehatan dan kesejahteraan rakyat; b. Koordinasi
perencanaan
pembangunan
dibidang
sosial,
pengawasan,
perlindungan masyarakat, pendidikan dan olahraga, diklat, kesehatan dan kesejahteraan rakyat yang disusun oleh SKPD dalam lingkungan pemerintah daerah, kabupaten/kota serta yang berada dalam wilayah Provinsi; c. Perumusan
kebijakan
dan
perumusan
langkah-langkah
pemecahan
permasalahan;
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
13
d. Koordinasi
penyusunan
program
tahunan
dibidang
perencanaan
pembangunan sosial yang meliputi bidang perlindungan masyarakat, sosial, kesehatan dan kesejahteraan rakyat, pendidikan dan olahraga, diklat; e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial terdiri dari 2 (dua) subbidang yang dipimpin oleh kepala subbidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial. Rincian tugas masingmasing subbidang meliputi: a. Subbidang Pemerintahan Subbidang Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan dibidang pemerintahan dan program ketertiban, pengawasan serta tugas – tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang Pemerintahan yaitu: o Menyusun rencana/program kerja; o Monitoring dan evaluasi dibidang Pemerintahan; o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. b. Subbidang Kesejahteraan Rakyat Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pendidikan dan olahraga, kesejahteraan sosial dan tugas - tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat terdiri dari: o Menyusun rencana/program kerja; o Monitoring dan evaluasi dibidang kesejahteraan rakyat; o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
14
6.
Bidang Evaluasi dan Pelaporan Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaporan, penyusunan data, evaluasi, penyusunan dan penyampaian informasi dan statistik serta dokumentasi hasil-hasil pembangunan daerah. Bidang Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda Provinsi NTB. Dalam melaksanakan tugas ini, Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi: a. Penyusunan laporan pelaksanaan pembangunan di daerah; b. Penyusunan rencana kerjasama pembangunan lintas Provinsi, Kabupaten/Kota dan pihak lainnya; c. Pengumpulan dan pengolahan data menjadi pusat data pembangunan Provinsi guna menunjang pelaksanaan pembangunan selanjutnya; d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari 2 (dua) subbidang yang dipimpin oleh kepala subbidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan. Rincian tugas masing-masing subbidang meliputi: a. Subbidang Pengembangan Perencanaan Subbidang Pengembangan Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan kegiatan tahun pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta tugas-tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang Pengembangan Perencanaan adalah sebagai berikut: o Menyusun rencana/program kerja; o Monitoring dan evaluasi dibidang pengembangan perencanaan; o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. b. Sub Bidang Monitoring dan Pelaporan Sub Bidang Monitoring dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan hasil pelaksanaan pembangunan di daerah dalam rangka monitoring dan laporan pelaksanaan pembangunan
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
15
daerah serta tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang Monitoring dan Pelaporan terdiri dari: o Menyusun rencana/program kerja; o Monitoring dan evaluasi di bidang pengembangan perencanaan; o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 7.
Bidang Statistik Bidang Statistik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pelaporan, pengumpulan
data,
evaluasi,
penyusunan
dan
penyampaian
informasi,
pengelolaan pusat data pembangunan Provinsi serta dokumentasi tentang hasil pelaksanaan pembangunan daerah. Bidang Statistik dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda Provinsi NTB. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Statistik menyelenggarakan fungsi : a. Menyiapkan bahan pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah; b. Penyusunan rencana kerja pembangunan lintas provinsi dan kabupaten/kota; c. Pengumpulan, penyusunan dan pengolahan data menjadi informasi, pengelolaan pusat data pembangunan provinsi guna menunjang perencanaan pembangunan selanjutnya; d. Pengumpulan, penyusunan dokumentasi dan peragaan data statistik hasil pembangunan. Bidang Statistik terdiri dari 2 (dua) subbidang yang dipimpin oleh kepala subbidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Statistik. Rincian tugas masing-masing subbidang meliputi: a. Subbidang Pendataan Subbidang
Pendataan
mempunyai
tugas
melakukan
pengumpulan,
penyusunan dan pengolahan data statistik serta tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang Pendataan meliputi: o Menyusun rencana/program kerja; o Monitoring dan evaluasi dibidang Pendataan; o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
16
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. b. Subbidang Pelayanan Informasi Subbidang Pelayanan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan data statistik menjadi bahan informasi, pengelolaan pusat data provinsi dengan memanfaatkan teknologi informatika guna mendukung perencanaan selanjutnya serta tugas-tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang Pelayanan Informasi terdiri dari: o Menyusun rencana/program kerja; o Monitoring dan evaluasi dibidang Pelayanan Informasi; o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2.2 Sumber Daya Bappeda Sumber daya yang dimiliki Bappeda Provinsi NTB terdiri dari penyediaan sumber daya manusia berdasarkan tingkat dan jenis pendidikan yang diikuti baik pendidikan formal maupun non formal, serta penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan perencanaan sehari – hari seperti gedung beserta ruang rapat yang memadai, fasilitas perkantoran, meja, kursi dan peralatan kantor lainnya. 2.2.1. Sumber Daya Manusia Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja pada lingkup Bappeda Provinsi NTB adalah sebanyak 112 orang PNS dengan kompisisi pegawai laki – laki sebanyak 76 orang dan pegawai perempuan sebanyak 36 orang, sedangkan pegawai non PNS berjumlah 11 orang dengan komposisi 3 orang pegawai perempuan dan 8 orang pegawai laki - laki. Selain sebagai staf dan pejabat struktural terdapat juga beberapa pejabat fungsional, pejabat fungsional yang berada di lingkup Bappeda antara lain terdiri dari : 1. Pejabat Fungsional Perencana
: 5 orang (Perencana Madya)
2. Pejabat Fungsional Arsiparis
: 1 orang (Arsiparis Madya)
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
17
Pegawai Bappeda Provinsi NTB telah menempuh pendidikan formal dengan jenjang yang cukup variatif. Tingkat pendidikan yang mendominasi adalah lulusan Sarjana diikuti lulusan SMA kemudian lulusan Pasca Sarjana. Melalui program beasiswa, satu orang pegawai saat ini masih mengikuti pendidikan Doktoral di Selandia Baru dan satu orang lainnya mengikuti pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Sehingga dari segi kualitas Bappeda memiliki sumber daya manusia yang cukup memadai untuk mendukung kegiatan perencanaan dan mensinergikan program dan kegiatan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah. Rincian pegawai Bappeda berdasarkan pendidikan formal dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.1 Jumlah PNS dan CPNS di Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Status Kepegawaian No
Pendidikan
1 2 3 4 5 6
SD SMP SMA D3 S1/D.IV S2 Jumlah
Status Kepegawaian Non PNS PNS (Orang) (Orang) 1 1 4 2 29 5 2 54 3 22 11 112
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Bappeda Prov. NTB
Adapun susunan pegawai di Bappeda Provinsi NTB berdasarkan golongan adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Jumlah PNS dan CPNS di Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 Berdasarkan Golongan No 1 2 3 4
Golongan Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Jumlah
Status Kepegawaian PNS (Orang) 4 28 65 15 112
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Bappeda Prov. NTB
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
18
Beberapa pejabat eselon telah mengikuti pendidikan non formal sebagai syarat dalam mengemban jabatan, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2.3 Data PNS yang Telah Mengikuti Pendidikan Struktural dan Jabatan Berdasarkan Esselon No 1 2 4
Eselon II a III a IV a Jumlah
Tingkat Diklatpim Pim II Pim III Pim IV
Jumlah Pejabat yang Mengikuti (Orang) 1 3 10 14
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Bappeda Prov. NTB
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
19
Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KEPALA BADAN
SEKRETARIS
Kelompok Jabatan Fungsional
Kabid Statistik
Kabid Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Kasubbag Program &Pelaporan
Kasubbag Keuangan
Kasubbag Umum & Kepagawaian
Kabid Perencanaan Tata Ruang & Prasarana
Kabid Perencanaan Pembangunan Sosial
Kabid Evaluasi & Pelaporan
Kasubbid Pendataan
Kasubbid Pertanian & Kelautan
Kasubbid Prasarana Wilayah
Kasubbid Kesejahteraan Rakyat
Kasubbid Monitoring & Pelaporan
Kasubbid Pelayanan Informasi
Kasubbid Industri & Keuangan
Kasubbid Tata Ruang & SDA
Kasubbid Pemerintahan
Kasubbid Pengemb. Perencanaan
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Bappeda Prov. NTB
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
20
2.2.2. Sarana dan Prasarana Untuk mendukung pegawai Bappeda Provinsi NTB dalam melaksanakan tugas sehari – harinya, disediakan beberapa sarana dan prasarana pendukung antara lain gedung kantor yang terdiri dari 2 (dua) lantai dengan luas 1.526 m2 yang berdiri diatas lahan seluas 4.478,5 m2 dengan sebuah mushola untuk beribadah dan 10 kamar mandi. Selain itu terdapat saluran telepon sebanyak 8 line, fasilitas komputer yang tersedia terdiri dari 60 unit computer PC dan 34 unit laptop, dilengkapi 62 unit printer serta didukung oleh jaringan internet dan bisa diakses pada tiap – tiap ruangan. Bappeda juga memiliki 3 (tiga) ruang rapat dengan kapasitas antara 20 sampai dengan 100 orang dilengkapi fasilitas audio visual dan infocus. Dan juga terdapat kendaraan dinas roda empat sebanyak 20 unit dan roda dua sebanyak 54 unit yang digunakan oleh pegawai Bappeda sebagai sarana transportasi dalam menjalankan tugas kantor. (Rincian asset pada lampiran) 2.3 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran Jenis pelayanan yang dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat meliputi koordinasi perencanaan, pengawasan, pengendalian dan pendataan pada bidang ekonomi, social serta tata ruang dan prasarana wilayah dengan kelompok sasaran yaitu : Tabel 2.4 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran No 1
Bagian Sekretariat
2
Statistik
3
Evaluasi Pelaporan
Jenis Pelayanan Administrasi, pelayanan surat menyurat, perencanaan internal Pusat pendataan dan penyebarluasan informasi pembangunan NTB
dan Pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Kelompok Sasaran Pejabat dan Staff lingkup Bappeda Provinsi NTB Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Badan dan Dinas Daerah Provinsi NTB Lembaga Teknis Daerah Provinsi NTB Seluruh Biro Lingkup Setda Provinsi NTB Bappeda Kab/Kota se Provinsi NTB Lembaga Non Pemerintah/BUMN/BUMD Masyarakat Umum Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Badan dan Dinas Daerah Provinsi 21
perencanaan pembangunan NTB
4
Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Perencanaan, pengawasan dan pengendalian
5
Perencanaan Perencanaan, Pembangunan Sosial pengawasan dan pengendalian
6
Perencanaan Ruang Prasarana
Tata Perencanaan, dan pengawasan dan pengendalian
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
NTB Lembaga Teknis Daerah Provinsi NTB Seluruh Biro Lingkup Setda Provinsi NTB Bappeda Kab/Kota se Provinsi NTB Badan dan Dinas Daerah Provinsi NTB lingkup bidang ekonomi Lembaga Teknis Daerah Provinsi NTB lingkup bidang ekonomi Seluruh Biro Setda Provinsi NTB lingkup bidang ekonomi Bappeda Kab/Kota se Provinsi NTB Lembaga Non Pemerintah/BUMN/BUMD Masyarakat Umum Badan dan Dinas Daerah Provinsi NTB lingkup bidang sosial Lembaga Teknis Daerah Provinsi NTB lingkup bidang sosial Seluruh Biro Setda Provinsi NTB lingkup bidang sosial Bappeda Kab/Kota se Provinsi NTB Lembaga Non Pemerintah/BUMN/BUMD Masyarakat Umum Badan dan Dinas Daerah Provinsi NTB lingkup bidang tata ruang dan prasarana Lembaga Teknis Daerah Provinsi NTB lingkup bidang tata ruang dan prasarana Seluruh Biro Setda Provinsi NTB lingkup bidang tata ruang dan prasarana Bappeda Kab/Kota se Provinsi NTB Lembaga Non Pemerintah/BUMN/BUMD Masyarakat Umum
22
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Gambaran Umum Daerah Terkait Pelayanan pada Bappeda NTB Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai tugas membantu Gubernur NTB dalam pelayanan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah serta merumuskan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah Provinsi NTB. Eksistensi Bappeda sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya pencapaian tujuan sistem perencanaan pembangunan yang diisyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu ; a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergik, baik antar daerah, antar ruang, antar fungsi, antar waktu, maupun antara Pusat dan Daerah. c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. d. Mengoptimalkan partispasi masyarakat. e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai koordinator perencanaan pembangunan daerah, Bappeda bertanggung jawab dalam perumusan konsep penyelesaian masalah – masalah pembangunan sekarang dan ke depan di daerah dengan mengacu pada RPJM Daerah Provinsi NTB dan memperhatikan aspirasi dan kondisi objektif perkembangan dan kebutuhan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perumusan konsep penyelesaian masalah pembangunan memerlukan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu seyogyanya Bappeda telah memiliki data dan informasi yang akurat untuk dijadikan dasar perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
23
3.2 Hasil yang dicapai Lima Tahun Sebelumnya Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bappeda Provinsi NTB 5 (lima) tahun sebelumnya, telah ditentukan beberapa indikator sebagai dasar penilaian keberhasilan pencapaian tujuan. Salah satu indicator utama yang berhasil dicapai adalah telah dikeluarkan 11 Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah yang terdiri dari 1 Perda RTRW Provinsi dan 10 Perda RTRW Kabupaten/Kota. Adapun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita ADHB tanpa sector pertambangan menunjukkan kenaikan yang signifikan dari Rp. 5.738.751,- di tahun 2009 menjadi Rp. 9.023.518,- di tahun 2012. Selain itu, pada tahun 2013 Bappeda Provinsi NTB berhasil meraih Anugerah Pangripta Nusantara yaitu penghargaan tertinggi yang diberikan kepada pemerintah daerah yang berprestasi dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dengan kriteria :(1) Konsistensi perencanaan dengan isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah;(2) Konsistensi perencanaan dengan pelaksanaan pembangunan;(3) Inovasi proses perencanaan serta kebijakan/program pembangunan. Provinsi NTB berhasil meraih penghargaan sebagai Provinsi Terbaik III Kategori B yaitu bagi daerah yang memiliki kriteria sumberdaya yang belum optimal, tetapi memiliki kemampuan potensial untuk menyusun perencanaan pembangunan yang berkualitas. Capaian Bappeda sepanjang tahun 2009 – 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
24
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 – 2013
Indikator Kinerja sesuai NO Tugas dan Fungsi SKPD (1) (2) 1 Incremental Capital Output Ratio (ICOR) 2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita ADHB (tanpa sektor pertambangan) 3 Peraturan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
(3)
(4)
(5)
-
4-5
-
-
-
-
-
5
-
-
5.75
5.75
5.75
-
-
-
-
1.28
10,828,674
5,738,751
7,204,164
8,102,638
9,023,518
-
0.86
1.01
0.99
0.96
-
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
-
10,828,674
-
6,685,103
7,102,922
8,168,361
9,393,615
-
11 Perda
-
-
-
-
-
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
11
2
2
25
9
11
11
-
-
-
-
1.00
Tabel 3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 – 2013 Program (1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
1 (2) 1,742,074,570
Anggaran pada Tahun ke2 3 4 (3) (4) (5) 1,808,862,550 1,999,257,590 3,565,098,000 421,465,000
Realisasi Anggaran pada Tahun ke2 3 4 (8) (9) (10) 1,729,911,629 1,957,739,353 3,453,700,803
5 (6) 3,328,608,700
1 (7) 1,662,159,696
810,700,000
1,174,184,800
546,763,350
814,152,250
69,015,000
-
45,463,750
113,624,000
565,327,500
907,077,300
Program Peningkatan disiplin aparatur Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
49,720,000
113,995,000
25,357,500
183,226,910
30,975,000
187,496,000
126,370,900
232,317,020
157,841,350
27,035,100
161,508,200
Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
261,503,300
1,659,545,100
1,485,028,000
45,500,000
19,200,000
259,903,500
1,610,064,900
1,441,923,000
Program Pengembangan Data dan Informasi Program Kerjasama Pembangunan Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
308,250,000
418,650,000
104,389,000
1,613,000,000
340,776,000
267,919,000
393,768,800
538,620,000
557,737,725
171,250,000
403,378,250
359,650,000
517,596,100
88,244,000
67,545,600
154,430,000
491,792,000
Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial Budaya Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
1,899,784,009
2,167,079,285
1,218,678,060
2,367,762,100
1,747,493,700
1,496,065,700
687,716,776
1,056,696,000
1,003,320,040
1,219,837,800
1,285,523,800
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke1 2 3 4 5 (12) (13) (14) (15) (16) 0.95 0.96 0.98 0.97 0.92
Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Realisasi (17) (18) 21.51% 23.41%
644,550,809
1,008,560,209
0.97
0.90
0.80
0.80
0.86
36.03%
20.50%
67,710,000
-
0.91
1.00
-
0.98
-
-17.68%
-12.52%
115,678,500
9.16
0.86
0.87
0.86
0.92
253.05%
95.62%
45,494,900
12,657,250
0.99
0.97
0.97
1.00
0.66
92.34%
103.05%
103,801,700
1,490,205,550
309,016,020
0.87
0.94
0.99
0.92
0.91
331.76%
327.24%
522,488,300
167,028,850
399,226,350
355,181,000
0.96
0.94
0.98
0.99
0.99
14.74%
17.98%
78,311,450
62,075,600
149,378,000
464,942,500
0.89
0.92
0.97
0.95
-
55.91%
82.79%
3,669,702,750
1,778,676,750
2,042,505,450
1,170,478,900
2,232,633,550
3,380,136,100
0.94
0.94
0.96
0.94
0.92
29.90%
15.72%
1,330,404,650
694,167,750
1,649,892,069
1,331,372,230
668,152,700
1,251,169,725
681,353,750
0.94
0.89
0.97
0.94
0.98
-5.70%
4.53%
852,816,904
1,084,910,000
591,547,400
899,625,475
912,324,936
845,153,818
1,018,438,000
515,767,200
0.85
0.91
0.99
0.94
0.87
-9.58%
3.64%
772,275,000
1,825,944,000
1,629,678,200
1,137,798,750
1,115,437,050
743,456,700
1,543,609,400
1,534,572,150
0.93
0.87
0.96
0.85
0.94
22.79%
18.08%
-
-
336,013,825
5 (11) 3,078,757,076
-
Sumber : DPA dan Laporan Tahunan 2009 – 2013 Bappeda Prov. NTB
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
26
-
3.3 Analisis Isu Strategis 3.3.1 Masalah dan Isu Strategis SKPD Tabel 3.3 Analisis Masalah dan Isu Strategis terkait Tupoksi Bappeda BIDANG SEKRETARIAT
STATISTIK
EVAPOL
MASALAH Kualitas pelayanan kesekretariatan belum optimal; Kuantitas dan kualitas sarana prasarana kantor terbatas; Kemampuan SDM perencana masih terbatas; Daya serap anggaran belum sesuai target; Perencanaan program/kegiatan belum optimal; Kualitas laporan rencana dan kinerja program/kegiatan belum optimal; Pengelolaan basis data belum terpadu; Penyebarluasan data dan informasi pembangunan masih terbatas; Ketidak selarasan data dan informasi pembangunan daerah;
ISU STRATEGIS Kuantitas dan kualitas pelayanan aparatur belum optimal;
Hasil monitoring dan evaluasi belum optimal dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan; Koordinasi perencanaan pembangunan belum optimal; Konsistensi rencana program/kegiatan dengan penganggaran program/kegiatan pembangunan belum terlaksana secara optimal;
Dayaguna hasil guna monitoring dan evaluasi pembangunan untuk perencanaan;
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Kualitas data dan informasi pembangunan belum akurat;
Kualitas dokumen rencana pembangunan daerah dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan daerah;
27
BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG SOSIAL BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI BIDANG PERENCANAAN TATA RUANG DAN PRASARANA WILAYAH
Rencana pembangunan sosial, ekonomi dan infrastruktur belum terpadu/berbasis tata ruang.
Kualitas data dan informasi pembangunan belum akurat;
Sinergi perencanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan; Rencana pembangunan berbasis tata ruang.
3.3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Demi melaksanakan program kegiatan untuk 5 (lima) tahun mendatang, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih telah menetapkan visi dan misi agar pembangunan lebih terarah. Visi dan misi tersebut dirangkai dan merupakan hasil rumusan dari identifikasi faktor – faktor penghambat dan pendorong berdasarkan pengalaman pelaksanaan pembangunan Gubernur 5 (lima) tahun sebelumnya. Hasil identifikasi visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih akan menjadi input bagi perumusan strategis pelayanan Bappeda. Dengan demikian, melihat program kegiatan hasil penjabaran visi dan misi tersebut Bappeda dapat meninjau kesenjangan program dan kegiatan yang direncanakan, agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB. Adapun visi dari Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2013 – 2018 adalah : “Terwujudnya Masyarakat Nusa Tenggara Barat yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera” Makna visi diatas adalah :
Masyarakat NTB : seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat
Beriman
: taat beragama, berbudi pekerti luhur dan toleran
Berbudaya
: sadar budaya dan memelihara nilai – nilai kearifan lokal
Berdayasaing
: birokrasi bersih dan melayani serta masyarakat sehat,
cerdas produktif, inovatif, kreatif
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
28
Sejahtera
: terpenuhinya kebutuhan dasar (ekonomi, sosial dan
keadilan) Dari visi diatas, kemudian dijabarkan dalam tujuh misi dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut : Tabel 3.4 Misi, Tujuan, Sasaran dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur NTB No
Misi
Tujuan
1 1
2 Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter melalui pemantapan ketaatan beragama, peningkatan budi pekerti, dan pengembangan toleransi
3 1. Meningkatkan akhlak dan moral berlandaskan nilai – nilai agama 2. Mengembangkan semangat kebersamaan dalam kemajemukan
Sasaran 4 1. Terwujudnya masyarakat yang agamis dan bermartabat 2. Terwujudnya masyarakat yang santun dan berbudaya 3. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis
Program 1.
2.
3.
4.
5.
2
Mengembangkan budaya dan kearifan lokal untuk
Meningkatkan peran budaya dan kearifan lokal sebagai
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Terwujudnya pembangunan berbasis budaya dan
5 Mengembangkan muatan lokal budi pekerti, budaya dan nilai – nilai toleransi di sekolah dan madrasah Pendayagunaan zakat, infaq dan sadaqah dan sumbangan sosial lainnya untuk pengentasan kemiskinan Melanjutkan pembangunan Islamic center dan sarana prasarana keagamaan lainnya Pemberdayaan dan pengembangan potensi tokoh agama dan tokoh masyarakat Mengembangkan lembaga – lembaga keagamaan dan kemasyarakatan serta penyediaan insentif
1. Pembangunan dan pengembangan pusat – pusat 29
No 1
Misi 2 pembangunan
Tujuan 3 penggerak pembangunan
Sasaran 4 kearifan lokal
3
Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan hukum yang berkeadilan dan memantapkan stabilitas keamanan
6. Meningkatkan 1. akses dan kualitas pelayanan publik 7. Meningkatkan kemanfaatan, 2. keadilan dan kepastian hukum 8. Meningkatkan 3. stabilitas kamtibmas
4
Meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang berdaya saing melalui optimalisasi pelayanan pendidikan, kesehatan, keluarga
1. Meningkatkan 1. kualitas pendidikan 2. Meningkatkan 2. derajat kesehatan 3. Mengendalikan pertumbuhan 3. penduduk
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Program
5 kebudayaan 2. Reaktualisasi dan pewarisan nilai – nilai budaya dan kearifan lokal 3. Pengembangan tradisi/budaya tertulis 4. Pemberdayaan, peningkatan kapasitas dan kaderisasi seniman/budayaw an 5. Pemberdayaan tokoh dan lembaga adat untuk resolusi konflik 6. Pengembangan kegiatan berkesenian dan berkebudayaan Terwujudnya 1. Penciptaan pemerintahan birokrasi yang yang bersih dan bersih dan melayani melayani Terwujudnya 2. Peningkatan masyarakat sadar profesionalisme hukum aparatur dan Terwujudya rasa kesejahteraan aman masyarakat pegawai 3. Penciptaan rasa aman masyarakat 4. Inovasi manajemen penyelenggaraan pemerintahan Terwujudnya 1. Pemantapan wajar masyarakat cerdas 9 tahun menuju kreatif dan inovatif pendidikan Terwujudya menengah masyarakat sehat universal 12 tahun dan sejahtera 2. Pengembangan Terkendalinya pendidikan pertumbuhan berkarakter 30
No
Misi
1
2 berencana dan kesejahteraan sosial yang berkualitas, terjangkau dan berkeadilan gender
Tujuan
Sasaran
3 4 4. Memfasilitasi penduduk penanganan anak 4. Tertanganinya terlantar dan anak terlantar dan anak jalanan anak jalanan 5. Meningkatkan 5. Meningkatnya peran perempuan peran perempuan dalam dalam pembangunan pembangunan
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Program 5 3. Pengembangan PAUDNI 4. Peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan 5. Melanjutkan program beasiswa 6. Pengembangan rumah pintar desa/kelurahan 7. Mengembangkan taman bacaan masyarakat 8. Melanjutkan Jamkesmasda, Jampersal 9. Peningkatan akses masyarakat ke sanitasi dasar dan air bersih 10. Penanggulangan narkotika, HIV/AIDS dan penyakit menular 11. Melanjutkan revitalisasi Posyandu dan Keluarga Berencana 12. Pemberdayaan penyandang cacat, anak terlantar 13. Pengembangan parenting bagi anak terlantar 14. Pemberdayaan perempuan pedesaan dan pesisir 15. Peningkatan kapasitas dan perlindungan TKI/TKW 16. Peningkatan kerjasama 31
No
Misi
1
2
5
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ketahanan pangan, mempercepat penurunan kemiskinan dan mengembangkan keunggulan daerah melalui industri pariwisata, agroindustri, dan ekonomi kreatif berbasis budaya sumberdaya lokal dan iptek
Tujuan 3
1. Mewujudkan ketahanan pangan 2. Mengembangkan agroindustri 3. Mengembangkan ekonomi kreatif 4. Mengembangkan kepariwisataan daerah
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Sasaran
Program
4
5 ketenagakerjaan antar provinsi dan antar negara 17. Peningkatan program kepemudaan dan olah raga prestasi 1. Terwujudnya 1. Peningkatan dan ketahanan pangan pengembangan 2. Meningkatnya sentra agrobisnis taraf hidup dan agroindustri masyarakat 2. Peningkatan 3. Menurunnya kapasitas angka kemiskinan wirausaha baru, 4. Meningkatnya usaha kecil dan kesempatan kerja menengah 5. Berkembangnya 3. Pengembangan kepariwisataan ekonomi kreatif daerah berbasis satu desa satu produk unggulan 4. Peningkatan kualitas dan pengembangan destinasi wisata 5. Pemberdayaan kelompok sadar wisata 6. Pengembangan geopark Rinjani dan Tambora 7. Pengembangan hortipark berbasis holtikultura varitas unggulan lokal 8. Fasilitas pengembangan pasar desa 9. Pengembangan industri kerajinan rumah tangga pendukung pariwisata 10. Melanjutkan pengembangan koperasi 32
No
Misi
1
2
Tujuan 3
Sasaran 4
6
Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur serta konektivitas antar wilayah berbasis tata ruang
1. Meningkatnya kemantapan jalan 2. Meningkatkan ketersediaan air irigasi, air bersih dan sanitasi 3. Meningkatkan konektivitas antar wilayah dan telekomunikasi 4. Meningkatkan ketersediaan energi dan kelistrikan 5. Meningkatkan kualitas permukiman
7
Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
1. Mempertahankan 1. Terwujudnya luas luas lahan lahan pertanian pertanian berkelanjutan berkelanjutan 2. Meningkatnya 2. Meningkatkan kualitas dan kualitas dan kuantitas sumber kuantitas sumber mata air mata air 3. Dipertahankannya 3. Mempertahankan luas kawasan
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
1. Terwujudnya aksesibilitas inter dan antar wilayah 2. Meningkatnya ketersediaan air irigasi, kualitas air bersih dan sanitasi 3. Meningkatnya konektivitas antar wilayah dan telekomunikasi 4. Meningkatnya ketersediaan energi dan kelistrikan 5. Meningkatnya kualitas permukiman
Program 5 berkualitas 11. Pengembangan jaringan penelitian dan sistem inovasi daerah (SIDa) 1. Melanjutkan pemantapan infratruktur dan sistem jaringan infrastruktur strategis (jalan, moda transportasi, sistem irigasi, pelabuhan, bandara, terminal, kelistrikan, telekomunikasi dan informatika) 2. Meningkatkan ketersediaan energi listrik untuk mendukung kegiatan ekonomi 3. Pengembangan kawasan strategis provinsi dan kawasan strategis cepat tumbuh 4. Melanjutkan peningkatan sarana dan prasarana pendukung aktivitas sosial, budaya, ekonomi dan keagamaan 1. Melanjutkan pengembangan geopark rinjani dan tambora 2. Fasilitasi pembangunan kebun raya 3. Pemberdayaan kelompok 33
No
Misi
Tujuan
Sasaran
Program
1
2
3 luas kawasan hutan dan menurunkan luas lahan kritis 4. Meningkatkan luas ruang terbuka hijau 5. Melindungi dan melestarikan ekosistem pesisir dan kelautan 6. Mengembangkan energi baru dan terbarukan
4 hutan dan berkurangnya luas lahan kritis 4. Meningkatnya luas ruang terbuka hijau 5. Terlindunginya dan terlestarikannya ekosistem pesisir dan kelautan 6. Berkembangnya energi baru dan terbarukan
5 perlindungan mata air 4. Penguatan lembaga kesatuan pengelolaan hutan (KPH) 5. Implementasi model konservasi keanekaragama hayati daerah 6. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 7. Memantapkan pengendalian pemanfaatan ruang 8. Pengembangan sistem pengelolaan limbah 9. Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasan – kawasan konservasi laut dan hutan 10. Pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam mitigasi dan adaptasi bencana alam dan perubahan iklim 11. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 12. Perlindungan dan konservasi mata air dan sumberdaya alam 13. Pengelolaan dan rehabilitasi
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
34
No
Misi
1
2
Tujuan 3
Sasaran 4
Program 5 ekosistem pesisir dan laut (mangrove, terumbu karang, padang lamun)
Memperhatikan visi, misi serta program kepala daerah terpilih periode 2013 -2018 maka tugas dan fungsi serta kedudukan Bappeda selaku unsur pendukung Kepala Daerah dibidang perencanaan pembangunan berkaitan dengan misi 4, 5, 6 dan 7 pada tabel diatas yaitu melakukan koordinasi bidang ekonomi, social dan infrastruktur serta tata ruang wilayah, memantau dan mengendalikan perencanaan pembangunan daerah dari berbagai sektor untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. 3.3.3 Telaahan Renstra Kementerian PPN/Bappenas Sinkronisasi kegiatan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat mutlak dilaksanakan, agar perencanaan pembangunan mikro maupun makro berjalan sinergis dan berkesinambungan. Dalam dokumen Rencana Strategis Kementerian PPN/Bappenas tahun 2010 – 2014, arah kebijakan dan strategis nasional dipengaruhi oleh arus besar globalisasi, fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu – isu yang berdimensi lintas bidang, seperti demokratisasi, desentralisasi, otonomi daerah, pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang memunculkan isu perubahan iklim (climate change), ketegangan lintas – batas antarnegara, percepatan penyebaran wabah penyakit, dan terorisme, serta masalah tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Karena itu, arah kebijakan yang menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan nasional adalah “Mewujudkan Proses Perencanaan Pembangunan Nasional yang Berkualitas Baik Jangka Menengah Maupun Tahunan”. Dengan peningkatan kualitas proses perencanaan tersebut, maka diharapkan rencana pembangunan yang dihasilkan juga lebih baik atau lebih berkualitas, dalam arti : lebih jelas dan terukur dari tahun ke tahun; terdapat keterpaduan dan sinkronisasi yang lebih baik antar bidang, dan antara rencana pusat dengan rencana daerah.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
35
Arah kebijakan Kementerian PPN/Bappenas tersebut sejalan dengan arah kebijakan pembangunan Bappeda Provinsi NTB untuk masa 5 (lima) tahun ke depan. Arah kebijakan yang telah dirumuskan Bappeda Provinsi NTB antara lain : 1. Sinkronisasi strategi dokumen perencanaan/kegiatan dan implementasi program serta pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kebijakan/program bidang ekonomi, sosial, tata ruang dan prasarana. 2. Koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi pembangunan infrastruktur antar wilayah dan antar sektoral. 3. Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses perencanaan pembangunan. 4. Reformasi birokrasi dengan tata kelola pemerintahan sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan berwibawa. 3.3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Untuk melihat wilayah sebagai kesatuan geografis, perlu dilakukan kajian terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat baik dari segi struktur ruang maupun pola ruang. Yang dimaksud dengan "struktur ruang" adalah susunan pusat – pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Rencana struktur ruang wilayah provinsi merupakan arahan perwujudan sistem perkotaan dalam wilayah provinsi dan jaringan prasarana wilayah provinsi yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah provinsi. Sedangkan yang dimaksud dengan “pola ruang” adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. - Rencana Struktur Ruang Untuk struktur ruang dipisahkan menjadi rencana sistem perkotaan dan rencana sistem jaringan. Dengan telaah terhadap struktur ruang terdapat pada tabel dibawah ini : Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
36
Tabel 3.5 Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi NTB No (1) 1
Rencana Struktur Ruang (2) Rencana sistem perkotaan
Struktur Ruang Saat Ini (3) PKN berada di Mataram
PKW berada di Praya, Sumbawa Besar dan Raba
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Memiliki standar infrastruktur minimal - Perhubungan : bandara pusat penyebaran primer, pelabuhan nasional/utama tersier atau Terminal Penumpang Tipe A - Ekonomi : pasar induk antar wilayah, perbankan nasional atau internasional - Kesehatan : rumah sakit umum tipe A - Pendidikan : perguruan tinggi S1 Memiliki standar infrastruktur minimal -
PKWp berada di Gerung, Tanjung, Selong, Taliwang, Dompu dan Woha PKL berada di Lembar, Narmada, Kopang, Sengkol, Mujur, Bayan, Pemenang, Masbagik, Keruak, Labuhan Lombok, Poto Tano, Jereweh, Alas, empang, Lunyuk, Lengguan, Labangka, Calabai, Kempo, Hu'u, Kilo, Kore, O'o, Sila,
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) Kota Mataram
Kota Praya, Sumbawa Besar dan Raba
Perhubungan : bandara pusat penyebaran tersier, pelabuhan regional/pengumpan primer atau Terminal Penumpang Tipe B Ekonomi : pasar induk regional, perbankan regional atau nasional Kesehatan : rumah sakit umum tipe B Pendidikan : perguruan tinggi D-3
Memiliki standar infrastruktur minimal - Perhubungan : bandara perintis, pelabuhan lokal/pengumpan sekunder atau Terminal Penumpang Tipe C - Ekonomi : pasar induk lokal, perbankan lokal atau regional - Kesehatan : rumah sakit umum tipe C - Pendidikan : sekolah menengah
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
37
No
Rencana Struktur Ruang
(1)
(2)
2
Rencana sistem jaringan
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4)
Struktur Ruang Saat Ini (3) Tangga, Wawo, Wera dan Sape Sistem jaringan transportasi
Sistem jaringan transportasi nasional Terdiri dari sistem transportasi darat, laut dan udara, meliputi : - Jaringan jalan nasional terdiri dari jalan arteri primer dan jalan kolektor primer - Jaringan prasarana terdiri dari Terminal Penumpang Kelas A - Pelabuhan pengumpul -
Pelabuhan penyeberangan lintas provinsi - Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) - Bandar udara pusat pengumpul skala sekunder - Bandar udara pusat pengumpul tersier Sistem jaringan transportasi nasional Terdiri dari sistem transportasi darat, laut dan udara, meliputi : - Jaringan jalan provinsi
-
Jaringan prasarana LLAJ meliputi Terminal Tipe B
-
Pelabuhan pengumpan
-
Pelabuhan penyeberangan lintas Kabupaten/Kota
-
Pelabuhan khusus penumpang Bandar udara pusat
-
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5)
Mataram, Gerung, Sumbawa Besar dan Raba Lembar, Labuhan Lombok dan Bima Lembar, Bima dan Sape Teluk Awang Selaparang/Praya Muhammad Salahuddin Bima
Jalan lintas utama Pulau Lombok, jalan lintas utama Pulau Sumbawa, jalan lintas utara dan selatan Pulau Lombok, jalan lintas utara dan selatan Pulau Sumbawa Tanjung, Praya, Selong, Taliwang, Dompu dan Woha Bangsal Pemenang, Labuhan Haji, Tanjung Luar, Benete, Badas, Calabai, Kempo, Waworada, Cempi dan Sape Labuhan Lombok, Telong - elong, Pototano, Benete, Pulau Moyo, Lua Air Pesisir pantai Kota Mataram Brang Biji dan
38
No
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3) Sistem jaringan energi dan kelistrikan
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) pengumpan
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) Sekongkang
Pembangkit tenaga listrik -
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Ampenan (Kota Mataram), Taman (Kota Mataram), Paok Motong (Kab. Lombok Timur), Gili Trawangan (Kab. Lombok Utara), Gili Air (Kab. Lombok Utara), Gili Meno (Kab. Lombok Utara), Maringkik (Kab. Lombok Timur), Taliwang (Kab. Sumbawa Barat), Klawis (Kab. Sumbawa Barat), Sekongkang (Kab. Sumbawa Barat), Labuhan I (Kab. Sumbawa), Alas I (Kab. Sumbawa), Sebotok (Kab. Sumbawa), Labuhan Haji (Kab. Lombok Timur), Lebin (Kab. Sumbawa), Bugis Medang (Kab. Sumbawa), Lunyuk (Kab. Sumbawa), Empang (Kab. Sumbawa), Lantung (Kab. Sumbawa), Mamak (Kab. Sumbawa), Dompu (Kab. Dompu), Kempo (Kab. Dompu), Kwangko (Kab. Dompu), Pekat (Kab. Dompu), Raba (Kota Bima), Ni’u (Kota Bima), Bajo Pulau (Kab. Bima), Nggelu (Kab. Bima), Pa’i (Kab. Bima), Sa’i (Kab. Bima), Sampungu (Kab. Bima), Sape (Kab. Bima), Monta (Kab. Bima), Kore (Kab. Bima)
39
No
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
-
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) Jeranjang (Kabupaten Lombok Barat), IPP Tahap I (Kab. Lombok Timur ), IPP Tahap II (Kab. Lombok Barat), Loan (Kab. Lombok Timur), IPP Alas (Kab. Sumbawa), APLN (Kab. Bima), Bonto (Kota Bima)
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Lombok Tengah, Lombok Timur, Dompu, dan Bima Kokoq Putih (Kabupaten Lombok Utara), Muntur (Kabupaten Lombok Utara), Pekatan (Kabupaten Lombok Utara), Brangbeh (Kabupaten Sumbawa), Batulanteh (Kabupaten Sumbawa)
-
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, dan Bima
-
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu dan Bima
-
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Sembalun (Kabupaten Lombok Timur), Hu’u (Kabupaten Dompu), Maronge (Kabupaten Sumbawa)
-
Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL)
Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Bima
-
Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL)
-
Pembangkit Listrik Tenaga Bio Energi (PLTBE)
Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, Bima Seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Nusa Tenggara Barat
-
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
40
No
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Jaringan tenaga listrik - Jaringan transmisi tegangan tinggi
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) SUTT Ampenan – Jeranjang, SUTT Jeranjang – Sengkol, SUTT Sengkol– Selong, SUTT PLTU IPP– Selong, SUTT Ampenan – Tanjung, SUTT Selong – Pringgabaya, SUTT PLTP – Sembalun, SUTT PLTU Bonto – Ni’u, SUTT Dompu – Labuhan, SUTT PLTU Badas – Labuhan, SUTT Labuhan – Tano, SUTT PLTP Hu’u – Dompu, SUTT Brangbeh – Labuhan, SUTT Maronge – Labuhan.
-
Jaringan distribusi
Seluruh wilayah Provinsi NTB
-
Gardu Induk
GI. Tanjung (Kab. Lombok Utara); GI. Ampenan (Kota Mataram); GI Jeranjang (Kab. Lombok Barat); GI Sengkol (Kab. Lombok Tengah); GI Selong (Kab. Lombok Timur); GI Pringgabaya (Kab. Lombok Timur); GI Kuta (Kab. Lombok Tengah); GI Tanjung (Kab. Lombok Utara); GI Bima (Kab. Bima); GI Dompu (Kab. Dompu); GI Woha (Kab. Bima)
-
Distribusi minyak dan gas Depo bahan bakar minyak
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Ampenan, Kayangan, Tanjung, Bayan, Labuhan Haji, Keruak, Pringgabaya, Taliwang, Sekongkang, Badas, Alas Barat, Kempo, Pekat, Rasa Na’e, Wera dan Sape.
41
No
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Sistem jaringan telekomunikasi
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) - Depo gas
-
Pengembangan penglohan migas (kilang)
-
Wilayah penunjang migas
-
Jaringan mikro digital perkotaan
-
Jaringan serat optik dalam provinsi
-
Jaringan terestrial dalam provinsi
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) Ampenan, Labuapi, Narmada, Praya, Puyung, Penujak, Selong, Labuhan Haji, Pringgabaya, Masbagik, Seteluk, Sekongkang, Jereweh, Badas, Unter Iwes, Moyo, Lopok, Kempo, Manggelewa, Woja, Woha, Panda, Sape, dan Wera Sekotong, Bayan, Kayangan, Keruak, Pujut, Taliwang, Seteluk, Moyo Utara, Kempo, Pekat, Sanggar, Wera, dan Langgudu Bayan, Kayangan, Gangga, Tanjung, Sambelia, Alas Barat, Badas, Moyo Utara, Maronge, Plampang, Empang, Kempo, Pekat, Tambora, Donggo, Sanggar, Tolowali, Wera, Sape, dan Langgudu Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Dompu, Kab. Bima, kota Bima Kota Mataram (Mataram), Kab. Sumbawa (sumbawa Besar), Kab. Sumbawa Barat (Taliwang & Maluk), Kab. Dompu (Dompu), Kab/Kota Bima (Bima & Rasanae) Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Dompu, Kab. Bima, kota Bima
42
No
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) - Pengembangan stasiun telepon otomat
Pengembangan jaringan telekomunikasi khusus - Jaringan ultimedia terpusat di Kota Mataram
-
Sistem Jaringan Prasarana Sumberdaya Air
Pusat penyebaran masing - masing ibukota kecamatan - Pengembangan telekomunikasi untuk penanganan bencana - Penanganan telekomunikasi khusus untuk instansi pemerintah,swasta & masyarakat lainnya Sistem jaringan prasarana sumberdaya air nasional terkait dengan wilayah Provinsi NTB - Wilayah Sungai(WS) strategis nasional yaitu WS Pulau Lombok - Sistem jaringan irigasi nasional
-
Daerah Irigasi (DI) nasional (a) DI nasional lintas Kab/Kota (b) DI nasional utuh Kab/Kota
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Dompu, Kab. Bima, kota Bima Distribusi Tanjung – Gerung – Praya –Selong – Taliwang – Sumbawa Besar – Dompu – Woha – Kota Bima
DAS Dodokan, DAS Menanga, DAS Putih, dan DAS Jelateng Bendungan Batujai, Bendungan Pengga, bendungan Mamak, Bendungan Btu Bulan, Bendungan Tiu Kulit, Bendungan Gapit, Bendungan Pelapparado, bendungan Suni, Bendungan Plara Batu Bulan, Mamak, Pelaparado Jurang Sate Hulu, Jurang Sate Hilir, Muiur II, Batu Jai, Surabaya, Jurang Batu, Pengga
43
No
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Sistem Jaringan Prasarana Sumberdaya Air Provinsi - Wilayah Sungai (WS) lintas Kab/Kota (WS Sumbawa dan WS Bima - Dompu)
-
Sistem jaringan irigasi provinsi meliputi bendungan, bendung, jaringan saluran irigasi dan daerah irigasi
-
Sistem jaringan air bersih provinsi meliputi jaringan perpipaan air minum, saluran perpipaan air baku dan instalasi air minum
Sistem Jaringan Prasarana Persampahan
Tepat Pembuangan Akhir Kebon Kongok dengan sistem sanitary landfill
Sistem Jaringan Prasarana Sanitasi
Sistem perpipaan air limbah provinsi Mataram Metro Instalasi pengolahan air limbah di Mataram Metro
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) WS Sumbawa (DAS Moyo Hulu, DAS Rhee, DAS Jereweh, DAS Beh, DAS Bako, DAS Ampang, dan DAS Moyo); WS Bima Dompu (DAS Baka, DAS Hoddo, DAS Banggo, DAS Parado, DAS Rimba dan DAS Sari) Danau Segara Anak, Waduk Batujai, Waduk Pengga dan Rencana pembangunan waduk baru (Mujur dan Pandanduri); Waduk Mamak, Lebok Taliwang, Waduk Tiu Kulit, Waduk Batu Bulan, Waduk Gapit, Waduk Pelaparado, Waduk Sumi dan Rencana pembangunan waduk baru (Rababaka, Beringin Sila, Labangka dan Bintang Bano) Sumber air baku di Pulau Lombok berada pada lereng Gunung Rinjani, di Pulau Sumbawa sumber air baku sebagian besar dari air tanah dalam dan sungai/bendung Kab. Lombok Barat
Kota Mataram dan sebagian wilayah Kab. Lombok Barat Kota Mataram dan sebagian wilayah Kab. Lombok Barat
- Rencana Pola Ruang Sedangkan pada rencana pola ruang wilayah provinsi, meliputi rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN yang terkait dengan wilayah provinsi dan rencana
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
44
pola ruang provinsi. Adapun telaahan untuk rencana pola ruang adalah sebagai berikut : Tabel 3.6 Telaahan Pola Ruang Provinsi NTB No (1) 1
Rencana Pola Ruang (2) Rencana Pengembangan Kawasan Lindung
Pola Ruang Saat Ini (3) Kawasan lindung nasional dan provinsi
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya. - Hutan lindung
-
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5)
Kab. Lombok Barat dab Lombok Utara, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab.Sumbawa Barat, Kab. Dompu, Kab. Bima
Kawasan resapan air
Kawasan Gunung Rinjani, Kawasan Selatan Pulau Lombok; dan Kawasan Gunung Tambora
Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya nasional
Cagar Alam (CA.), Suaka Margasatwa (SM.), Taman Nasional (TN.) Gunung Rinjani, Taman Hutan Raya (Tahura) Nuraksa dan Taman Wisata Alam (TWA)
Kawasan lindung nasional lainnya
Taman Buru (TB) Pulau Moyo dan Taman Buru (TB) Tambora Selatan
Kawasan perlindungan setempat
Kawasan sempadan pantai sepanjang tepian pantai sejauh antara 30 250 meter dari garis pasang tertinggi secara proporsional sesuai dengan bentuk, letak dan kondisi fisik pantai; Kawasan sempadan sungai antara 30-100 meter sesuai letak, bentuk dan kondisi sungai pada Satuan Wilayah Sungai (SWS) :
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
45
No
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Kawasan rawan bencana alam
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4)
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) Jelateng, Dodokan, Putih, Menanga, Jereweh, Rea, Rhee, Moyo Hulu, Pulau Moyo, Ampang, Hoddo, Bango, Parado, Sari, Rimba, Baka, Bako, dan Beh; Kawasan sekitar danau atau waduk Segara Anak, Batujai, Mujur, Pandanduri Swangi, Pengga, Beringin Sila, Labangka, Mamak, Lebok Taliwang, Bintang Bano, Tiu Kulit, Batu Bulan, Pelara, Gapit, Pelaparado, Campa, Rababaka, Sumi antara 50-100 meter dari garis pasang tertinggi ke arah darat; Kawasan Hutan Kota yang berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kawasan rawan bencana gunung berapi
Sekitar Gunung Rinjani, Gunung Tambora, dan Gunung Api Sangiang
Kawasan rawan banjir
Kota Mataram (Daerah Ampenan Utara, Kopajali, Sekitar Kekalik, Sungai Meninting, Sungai Midang, Sungai Ancar, Sungai Unus dan Sungai Jangkok); Kab Lobar dan KLU (Daerah Empol (Sekotong Tengah), Bayan, GanggaLempenge, sepanjang Sungai Penggolong Rempek dan Anyar, Sungai Bentek, Menggala (Pemenang), Berora, Gerung, dan Jembatan Kembar); Kab. Loteng (sepanjang aliran sungai); Kab Lotim
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
46
No
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4)
Kawasan rawan tsunami
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) (sepanjang aliran sungai); Kab Sumbawa dan KSB (Sepanjang Brang Moyo di daerah Poto Tengke Moyo Hilir, Brang Beh di Lunyuk, Brang Rea di Taliwang, Brang Benete di Jereweh, Brang Labuhan Mapin di Alas, Brang Utan di Utan Rhee, Brang Muir di Plampang, Empang, Moyo Hulu, Ropang dan Lape Lopok); Kab Dompu (sepanjang aliran sungai); Kota Bima (sepanjang pantai di Kota Raba); Kab. Bima (sepanjang aliran sungai di Sori Wawo Maria, daerah Sape dan sekitarnya, Karumbu, Lambu, Ntoke – Tawali, Wera, Jatiwangi, dan daerah sekitar aliran sungai lainnya) Kab Lobar (kawasan pesisir bagian selatan); Kab Loteng (Selong Belanak, Kuta, Tanjung Aan, Gerupuk dan Teluk Awang); Kab Lotim (Ekas, Tanjung Ringgit, Tanjung Luar, Labuhan Haji); KSB (Maluk, Benete, Tongo, Sejorong, dan Sekongkang); Kab Sumbawa (Alas, Utan, Badas, Sumbawa Besar, Prajak, Labuhan Moyo Hilir, Empang dan Plampang bagian Selatan, Lunyuk dan Teluk Panas, Plampang); Kab Dompu (Calabai, Nangamiro dan Kilo, serta Pantai Hu’u di pesisir bagian selatan); Kota Bima (pantai bagian barat); Kab. Bima (Sape, Lambu, Karumbu)
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
47
No
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Kawasan rawan angin topan
Kawasan rawan gelombang pasang
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) Kab Lobar dan KLU (Kecamatan Gerung dsk, Sekotong Tengah, Narmada dsk, dan Bayan dsk); Kab Lotim (Kecamatan Keruak dsk, Jerowaru dsk, dan Sambelia dsk); KSB (Kecamatan Brang Rea dsk); Kab Sumbawa (Kecamatan Alas dsk, Unter Iwes dsk, EmpangTarano dsk); Kab Dompu (Hampir seluruh wilayah ); Kab Bima (Kecamatan Woha dsk, Monta dsk, Woja dsk, dan Wera dsk) Kota Mataram (Sekip dan Ampenan); Kab Lobar dan KLU (sepanjang pesisir Kab Lobar dan KLU); Kab. Loteng (Selong Belanak, Kuta, Tanjung Aan, Gerupuk dan Pantai Awang); Kab Lotim (Ekas, Tanjung Ringgit, Tanjung Luar, Labuhan Haji, Labuhan Lombok); KSB (Maluk, Benete, Tongo, Sejorong, dan Sekongkang); Kab Sumbawa (Alas, Utan, Badas, Sumbawa Besar, Prajak, Labuhan Moyo Hilir, Empang dan Plampang bagian Selatan, Lunyuk dan Teluk Panas, Plampang); Kab Dompu (Calabai, Nangamiro dan Kilo, serta Pantai Hu’u di pesisir bagian selatan); Kota Bima ( pantai bagian barat Kota Bima); Kab Bima (Donggo dsk, Sape dan Lambu, Wera, Karumbu dan daerah sekitarnya)
48
No
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Kawasan rawan kekeringan
Kawasan rawan tanah longsor
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) Kab Lobar dan KLU (Kecamatan Lembar; Sekotong dan sekitarnya; Kedondong; Malimbu; Pemenang dan sekitarnya; Tanjung; Liuk-KayanganSelengen-Bayan; dan Medas ); Kab Loteng (Praya Barat, Praya Timur, Pujut, Praya Tengah, Janapria dan Praya Barat Daya); Kab Lotim (Keruak-Jerowaru-SakraSakra Barat-Sakra TimurSikur; Labuhan Haji; Pringgabaya; Kecamatan Sambelia dan sekitarnya); KSB (Sejorong, Maluk, Jereweh-Endeh-BertongTaliwang-Tepas-SetelukLabuhan Sepakeh); Kab Sumbawa (Lunyuk Besar-Kopo-BatulantehBaturotok-Punik; AlasPenyengar-UtanPotopedu-Rhee Loka, Lenangguar-Semongkat; Pototano-LabuhanSerading-BatubulanLopok-Lape-KalaningTanjungberu-Pungkit; Plampang-Empang); Kab Dompu (Kempo, Hu’u, Kilo; dan Mbawi); Kab/Kota Bima (Sila; Paradowane; Bima dan sekitarnya; Tawali; Sape; dan P. Sangiang) Kawasan sekitar Rinjani, Malimbu, Sekotong, Kuta, Gunung Nangi, Taliwang, Seteluk, Jereweh, Maluk, Punik, Alas, Semongkat, Lenangguar, Empang, Tambora, Ranggo, Paradowane, Bima, Karumbu dan Gunung Kuta
49
No
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Kawasan rawan abrasi pantai
Kawasan rawan gempa bumi
2
Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya nasional
(5) Tersebar di wilayah pesisir di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa Tersebar di beberapa wilayah di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa
Kawasan Andalan -
Kawasan Andalan Lombok
-
Kawasan Andalan Sumbawa - Kawasan Andalan Bima Kawasan Andalan Laut adalah Kawasan Andalan Perairan Selat Lombok Kawasan peruntukan hutan produksi tetap dan terbatas
-
-
Kawasan budidaya provinsi
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Gunung Rinjani (RTK 1), Pandan Mas (RTK 2), Gunung Sasak (RTK 3), Pelangan (RTK 7), Marejebonga (RTK 13), Pelaning (RTK 5), Ngali (RTK 12), Serading (RTK 36), Pusuk Pao (RTK 38), Riwo (RTK 43), Rentuk Sebokas (RTK 46), Buin Soway (RTK 57), Selalu Legini (RTK 59), Pucak Ngengas (RTK 60), Batulanteh (RTK 61), Kerawak Utuk (RTK 62), Dodo Jaran Pusang (RTK 64), Ampang Kampaja (RTK 70), Olat Lake (RTK 78), Gili Ngara (RTK 79), Pulau Rai Rakit Kwangko (RT 80), Santong Labu Baron (RTK 81), Samoko Lito (RTK 89), Pajo (RTK 42), Tambora (RTK 53), Soromandi (RTK 55), Toffo Rompu (RTK 65), Pulau Satonda (RTK 83), Tolowata (RTK 23), Tololai (RTK 24), Kota Donggomasa (RTK 67), Nipa Pusu (RTK 66), Nanganae Kapenta (RTK 68), Pulau Sangeang (RTK 86), Gili Banta dsk (RTK 87) dan Lemusung dsk (RTK 91)
50
No
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan dan hortikultura; Kawasan pertanian lahan basah
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5)
Tersebar di seluruh wilayah provinsi dengan luas lahan bervariasi
-
Kawasan pertanian lahan kering
Tersebar di seluruh SWP seluas ±600.795 Ha
-
Kawasan pertanian hortikultura
Tersebar di seluruh wilayah provinsi
Kawasan peruntukan perkebunan
Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (KIM-Bun): Sekotong, Gerung, Gangga, Bayan, Kopang, Pujut, Terara, Pringgabaya, Utan Rhee, Batulanteh, Sorinomo, Tambora, Sumbawa, Kayangan, dan Wera dan kawasan pengembangan tanaman komoditi unggulan
Kawasan peruntukan peternakan -
Pulau Lombok
Kawasan pengembangan sapi di Pulau Lombok tersebar di seluruh kabupaten se Pulau Lombok
-
Pulau Sumbawa
Kab. Sumbawa Barat (Kec. Seteluk Taliwang , Brang Rea , Jereweh, Sekongkang); Kab.Sumbawa (Kec. Rhee, Lape Lopok , Moyo Hilir , Moyo Hulu , Utan, Empang, Tarano, Plampang , Labangka, Maronge, Ropang, Batu Lanteh); Kab Dompu (Kec Pajo, Hu’u, Manggalewa, Kempo, Kilo, Pekat); Kab Bima (Ambalawi, Belo, Donggo, Langgudu, Sanggar, Tambora, Wawo, Wera, Woha)
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
51
No
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Kawasan peruntukan pertambangan
Kawasan peruntukan pariwisata - Pulau Lombok
-
Pulau Sumbawa
Kawasan peruntukan perikanan, kelautan dan pulau-pulau kecil - Pulau Lombok
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) WUP operasi produksi di Pulau Sumbawa seluas ±100.536,29 hektar dan zona tertentu yang telah dinyatakan layak berdasarkan hasil kajian teknis, ekonomi dan lingkungan
Senggigi dan sekitarnya, Suranadi dan sekitarnya, Gili Gede dan sekitarnya, Benang Stokel dan sekitarnya, Dusun Sade dan sekitarnya; Selong Belanak dan sekitarnya, Kuta dan sekitarnya, Gili Sulat dan sekitarnya; Gili Indah dan sekitarnya, Gunung Rinjani dan sekitarnya Maluk dan sekitarnya; Pulau Moyo dan sekitarnya; Hu’u dan sekitarnya, Teluk Bima dan sekitarnya, Sape dan sekitarnya; Gunung Tambora dan sekitarnya
Gili Indah dan sekitarnya, Senggigi dan sekitarnya, Lembar dan sekitarnya, Gili Gede dan sekitarnya, Teluk Sepi dan sekitarnya, Kuta, Awang dan sekitarnya, Tanjung Luar dan sekitarnya, Gili Sulat dan sekitarnya, dan Labuhan Lombok dan sekitarnya
52
No
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) - Pulau Sumbawa
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5) Alas - Pantai Utara Kabupaten Sumbawa dan sekitarnya ; Teluk Saleh dan sekitarnya; dan Labuhan Lalar, Maluk dan sekitarnya; Teluk Sanggar dan sekitarnya; Teluk Cempi dan sekitarnya; Waworada dan sekitarnya; Teluk Bima dan sekitarnya; dan Sape dan sekitarnya
Kawasan peruntukan industri -
Kawasan Agroindustri
Gerung, Kediri, Labuapi, Sekotong, Bayan, Kayangan, Gangga, Batukliang, Praya Barat, Praya Timur, Jonggat, Batukliang Utara, Praya Barat, Praya Timur, Pringgarata, Pujut, Selong, Masbagik, Aikmel, Pringgabaya, Labuhan Haji, Jerowaru, Jereweh, Taliwang, Seteluk, Brang Rea, Alas, Utan, Rhee, Sumbawa, Moyohulu, Moyohilir, Lape Lopok, Plampang, Empang, Dompu, Kempo, Bolo, Woha, Belo, Wawo, Sape, dan RasanaE
-
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Labuapi, Kediri, Gerung, Tanjung, Pemenang, Praya, Batukliang, Kopang, Masbagik, Aikmel, Labuhan Haji, Jereweh, Alas, Sumbawa, Empang, Plampang, Dompu, Kempo, Hu’u, Bolo, Woha Sape, dan Pajo.dan RasanaE
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
53
No
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
(1)
(2)
(3)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Kawasan peruntukan permukiman - Kawasan permukiman perkotaan
-
Kawasan permukiman perdesaan
Kawasan peruntukan lainnya
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (5)
Berada di kawasan perkotaan Ibukota Provinsi, Ibu Kota Kabupaten dan Kota, Ibu Kota Kecamatan dan Desa yang sudah menampakkan gejala perkotaan Berada diluar kawasan perkotaan yang didominasi oleh penggunaan lahan sawah dan perkebunan Sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
- Kawasan Strategis Provinsi Sebagaimana tertuang dalam RTRW Provinsi NTB, kawasan strategis merupakan kawasan yang didalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap tata ruang di wilayah sekitarnya, kegiatan lain dibidang yang sejenis dan kegiatan dibidang lainnya, dan/atau peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kawasan strategis sebagaimana dimaksud diatas meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertahanan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Sedangkan untuk Kawasan Strategis Provinsi hanya meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi dan kawasan strategis dari fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yang prioritas penataan ruangnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
54
Tabel 3.7 Kawasan Strategis Provinsi Sesuai RTRW Provinsi NTB No
Kawasan Strategis
(1) 1
(2) Kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi
Indikasi Sektor Unggulan pada Periode Perencanaan Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda
(3) Sektor unggulan perdagangan – jasa, industri dan pariwisata
(4) Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada, Kecamatan Labuapi dan Kecamaan Kediri Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara
Sektor unggulan pariwisata, industri dan perikanan
Sektor unggulan pertanian, industri, dan pariwisata
Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur
Sektor unggulan pariwisata, industri dan perikanan
Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah Kabupaten Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur
Sektor unggulan pertanian dan industri
Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat
Sektor unggulan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata
Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa
Sektor unggulan pertambangan, pertanian dan pariwisata
Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa
Sektor unggulan perikanan, pariwisata, pertanian, peternakan, dan industri
Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu
Sektor unggulan pertanian, perkebunan dan industri
Agropolitan Manggalewa berada di Kabupaten Dompu
Sektor unggulan pariwisata, industri, pertanian, dan perikanan
Hu’u dan sekitarnya berada di Kabupaten Dompu
Sektor unggulan perikanan, pariwisata dan industri
Teluk Bima dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima
Sektor unggulan perikanan, pariwisata dan industri
Waworada-Sape dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
55
No
Kawasan Strategis
(1) 2
(2) Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
Indikasi Sektor Unggulan pada Periode Perencanaan Berkenaan (3) Kawasan Ekosistem Ngengas Selalu Legini Kawasan Tambora
Ekosistem
Puncak
Gunung
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bappeda (4) Kabupaten Sumbawa Kabupaten Sumbawa
Barat
Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima
Kawasan Ekosistem Hutan Parado
Kabupaten Dompu dan Bima
Kawasan Sangiang
Kabupaten Bima
Ekosistem
Pulau
dan
- Kajian Strategis Lingkungan Hidup Selain aspek ekonomi dan sosial pilar utama pembangunan yang tidak kalah penting adalah aspek lingkungan. Keberhasilan pembangunan selain dicirikan oleh peningkatan pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan, juga mesti ada jaminan keberlanjutan.
Setiap
proses
perencanaan
sampai
dengan
pelaksanaan
pembangunan diharuskan mengandung kepentingan pelestarian lingkungan hidup. Perhatian terhadap pelestarian lingkungan hidup idealnya sudah muncul dan ditempatkan sejak proses awal perumusan strategi hingga pelaksanaan pembangunan. Konsekuensi dari tuntutan ini adalah hadirnya instrument pengkajian terhadap lingkungan hidup pada tataran strategis setara dengan strategi pembangunan itu sendiri. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atau yang dikenal juga dengan nama Strategic Environmental Assessment (SEA) merupakan penyempurnaan dari AMDAL sebagai instrument lingkungan hidup yang sudah ada sebelumnya. Apabila AMDAL digunakan pada kegiatan proyek maka KLHS ada pada tingkatan Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) pembangunan. Adapun untuk daerah NTB isu lingkungan, ekonomi dan sosial budaya yang menjadi perhatian saat ini antara lain : alih fungsi lahan, pencemaran lingkungan, konservasi dan pengelolaan sumberdaya air, sistem drainase yang tidak berjalan, permukiman kumuh dan sanitasi buruk, kerusakan SDA, abrasi pantai dan rab, infrastruktur wilayah dan perekonomian yang kurang memadai, kebutuhan energi, ketahanan pangan, kemiskinan, konflik sosial dan rendahnya kualitas SDM. Adapun aspek kajian serta ringkasan dokumen KLHS Pemerintah Provinsi NTB adalah sebagai berikut. Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
56
Tabel 3.8 Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi NTB Implikasi terhadap Pelayanan Bappeda
No
Aspek Kajian
Ringkasan KLHS
(1) 1
(2) Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan
(3) Pemda Provinsi NTB mencanangkan gerakan percepatan pembangunan infrastruktur berupa proyek kemantapan jalan provinsi sepanjang 322 kilometer baik di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa, dengan dukungan anggaran sebesar Rp 499,8 miliar. Selain pembangunan infrastruktur dibidang transportasi, pemerintah daerah juga meningkatkan infrastruktur kesehatan. Pembangunan infrastruktur dibidang kesehatan merupakan prioritas. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah Puskesmas, Poskesdes dan tenaga kesehatan dalam mendukung pencapaian program unggulan dalam bidang kesehatan. Begitu juga pembangunan infrastruktur bidang pendidikan, diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan dalam bidang pendidikan.
(4) Bappeda pada masa yang akan datang harus selektif dalam menentukan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan per tahun agar dapat menciptakan pemerataan pembangunan untuk kepentingan masyarakat luas.
2
Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup
Untuk pencemaran lingkungan hidup dikhawatirkan rendahnya kesadaran/perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah serta kurangnya penegakan hukum dan kurangnya fasilitas pendukung dalam pengelolaan sampah terutama di kawasan pasar, permukiman, bantaran sungai. Hal ini berdampak pada perubahan sanitasi lingkungan, gangguan kesehatan dan nilai estetika.
Bappeda perlu turut serta dalam melakukan pemantauan secara terus menerus sehingga sumber pencemaran dapat diketahui dengan cepat selain itu perlu direncanakan pengembangan zona industri yang dilengkapi sarana pengolahan limbah dan penguatan kelembagaan insdustri.
3
Kinerja layanan/jasa ekosistem
Meminimalkan terjadinya alih fungsi lahan - lahan produktif dengan mengendalikan pemanfaatan dan pengaturan lahan
Bappeda berkoordinasi dengan SKPD pada lingkup Pemprov NTB untuk menjaga ekosistem sesuai dengan RTRW
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
57
No (1) 4
Aspek Kajian
Ringkasan KLHS
Implikasi terhadap Pelayanan Bappeda
(2) Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
(3) Dalam pemanfaatan sumber daya alam, Pemerintah Provinsi NTB akan meningkatkan program perlindungan dan konservasi terhadap daerah tangkapan air termasuk sumber - sumber mata air serta memantau dan mencegah terjadinya pencemaran mata air dan sungai yang ada di daerah hulu sampai dengan hilir, pemerintah juga akan melakukan pencegahan perubahan fungsi pemanfaatan kawasan resapan air menjadi kawasan budidaya.
(4) Untuk efisiensi pemanfaatan sumber daya alam Bappeda berfungsi sebagai koordinator dalam perumusan kegiatan bersama - sama dengan BLHP, Distamben, PU dan dinas - dinas lainnya yang berkepentingan.
5
Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
Berkurangnya hutan mangrove, perubahan iklim global, pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan kaidah lingkungan, eksploitasi karang laut menyebabkan abrasi dan banjir rob di kawasan pesisir. Sehingga berdampak terhadap rusaknya ekosistem pantai, berkurangnya obyek wisata, berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan.
Bappeda telah melakukan koordinasi dalam rangka mitigasi terhadap perubahan iklim melalui penyusunan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) yang telah ditetapkan oleh Gubernur
6
Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
Pertumbuhan penduduk yang tinggi, kemiskinan, lemahnya pengawasan, illegal logging, penambangan liar, perambahan hutan, alih fungsi lahan, perburuan liar akan menyebabkan kerusakan sumber daya alam dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Untuk mengatisipasi hal ini, Bappeda melakukan koordinasi kepada pemangku kebijakan serta para stakeholder sehingga antisipasi terhadap ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati dapat dapat ditingkatkan dan dijaga.
- Keterkaitan Perencanaan Bappeda Provinsi dengan Kabupaten/Kota Dalam upaya menciptakan efisiensi dan efektivitas pemerintahan daerah, maka hubungan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota harus mampu mengejawantahkan jaminan bentuk relasi yang adil dan saling menguntungkan. Hubungan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Undang – Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyangkut 4 bidang utama, yaitu : 1) Hubungan kewenangan antara provinsi dan kabupaten/kota, 2) Hubungan Keuangan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota, 3) Hubungan Pelayanan umum, 4) Hubungan Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
58
Sumberdaya lainnya. Dalam UU tersebut telah diatur bahwa Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki urusan wajib yang sama dengan wilayah kewenangan yang berbeda, salah satunya adalah perencanaan dan pengendalian pembangunan serta perencanaan pemanfaatan dan pengawasan tata ruang. Bappeda Provinsi NTB melakukan fungsi koordinasi, pembinaan dan supervisi kepada Bappeda Kabupaten/Kota dalam menyusun program kebijakan yang bersifat strategis serta dalam membuat rancangan peraturan daerah yang berkaitan dengan perencanaan sebelum disahkan oleh kepala daerah agar tidak terjadi overlapping dalam pelaksanaan kewenangan daerah, sehingga produk yang dihasilkan selaras dan sinergis dengan program pemerintah provinsi serta pemerintah pusat, karena pemerintah provinsi merupakan wakil pemerintah pusat didaerah. Dalam proses perencanaan pembangunan dan penganggaran, Pemerintah Provinsi (dalam hal ini Bappeda) senantiasa berupaya untuk meningkatkan sinergitas dan sinkronisasi dokumen perencanaan seperti RPJP, RTRW, RPJMD dan RKPD, sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang – Undang. Dokumen perencanaan dimaksud, yang disusun oleh Kabupaten/Kota akan dapat ditetapkan menjadi Peraturan Daerah setelah memperoleh persutujuan dari Pemerintah Provinsi. Pada simpul – simpul dokumen perencanaan ini, Pemerintah Provinsi (Bappeda bersama SKPD terkait lainnya) akan selalu berupaya untuk menyelaraskan, mensinergikan,
mengsinkronisasikan
kebijakan,
program
dan
kegiatan
pembangunan daerah sehingga antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat saling mendukung dalam upaya menggali potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Bappeda Provinsi dapat mengarahkan kerjasama antar daerah Kabupaten/Kota dalam provinsi berdasarkan produk dan program unggulan masing – masing melalui koordinasi dan peningkatan networking antar daerah yang kesemuanya bermuara untuk mewujudkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan perencanaan pembangunan di daerah. Bappeda Provinsi NTB dapat menjadi inisiator dalam membangun kesadaran bersama mengenai mutual relationship yang adil dan Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
59
saling menguntungkan antar pemerintahan lokal dan/atau dengan pihak swasta. 3.4 Analisa Lingkungan Strategis Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi melalui analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats). Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organisasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis dapat menyebabkan dilakukannya suatu perubahan pada misi, tujuan, sasaran, strategi atau kebijakan yang sedang berjalan. Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki serta mengetahui segala unsur kekuatan maupun kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor – faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktorfaktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakukan. Adapun analisa Strength, Weakness, Opportunity dan Threats Bappeda Provinsi NTB dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Strength
Weakness
Kekuatan
Kelemahan
1
Jumlah Sumber Daya Manusia yang cukup memadai;
1
Kompetensi SDM belum optimal;
2
Sarana prasarana kantor tersedia;
2
3
Pengelolaan keuangan yang dilakukan secara otonomi; Produk perencanaan yang dihasilkan telah tersedia dan ditetapkan;
3
Adanya dukungan pimpinan terhadap seluruh unit organisasi dan lancarnya pola komunikasi antar atasan dan bawahan.
5
Rendahnya kualitas sarana dan prasarana; Sinergitas rencana sektoral dan wilayah masih rendah; Belum dimanfaatkannya secara optimal hasil – hasil monitoring, evaluasi dan penelitian dalam perencanaan pembangunan; Inisiatif, inovasi dan kreatifitas staff perlu ditingkatkan.
4
5
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
4
60
Opportunity
Threats
Peluang
Tantangan
1
Peran Bappeda sebagai Perencana Pembangunan semakin strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah;
1
Penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya berkaitan langsung dengan bahan kebijakan perencanaan dan publikasi hasil penelitian belum sepenuhnya ditindaklanjuti;
2
Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam penyusunan produk – produk perencanaan;
2
Belum optimalnya pemeliharaan sarana dan prasarana kantor;
3
Adanya tuntutan penerapan good governance serta transparansi penyelenggaraan pemerintahan sehingga mendukung penyusunan perencanaan yang lebih partisipatif;
3
Sistem pengendalian dan evaluasi serta tindak lanjut terhadap hasil evaluasi dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan input bagi kebutuhan perencanaan;
4
Ketersediaan teknologi informasi sehingga memudahkan dan mempercepat komunikasi dengan seluruh stakeholder baik melalui jaringan internet, telepon dan faximile; Kesempatan untuk mengikuti pendidikan formal dan informal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia semakin terbuka lebar;
4
Belum adanya regenerasi tenaga Fungsional Perencana, sebagai upaya peningkatan kualitas SDM di Bappeda Provinsi NTB;
5
Pemanfaatan teknologi informasi dalam system perencanaan pembangunan;
Semakin banyaknya pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEK serta lembaga donor luar dan dalam negeri yang dapat diajak bekerjasama untuk pengembangan perencanaan pembangunan daerah.
6
Sistem perencanaan pembangunan nasional dan daerah belum bersinergi dengan optimal.
5
6
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
61
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Bappeda Provinsi NTB Sebagaimana yang tercantum dalam Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004, pada Pasal 1 ayat 12 disebutkan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, maka visi harus menggambarkan wujud akhir yang diinginkan oleh suatu daerah, lembaga atau organisasi pada akhir periode perencanaan. Sebuah visi memiliki peranan penting dalam menentukan arah yang akan dituju oleh suatu organisasi/daerah di masa yang akan datang. Bappeda
Provinsi
NTB
sebagai
SKPD
yang
diberikan
kewenangan
untuk
menyelenggarakan pemerintahan dalam bidang perencanaan pembangunan, harus dapat memberikan peranan sebagai badan daerah yang mendukung pencapaian visi Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Maka visi Bappeda Provinsi NTB harus diarahkan pada upaya berkesinambungan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan sebagai dasar perumusan dan implementasi kebijakan dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya daerah untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat luas.
Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka proses perencanaan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah harus selaras dengan visi dan misi tersebut. Oleh karena itu Bappeda telah merumuskan visi untuk kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan yaitu : “MENJADI LEMBAGA PERENCANA YANG ANDAL” Penjabaran dari Visi Bappeda Provinsi NTB diatas adalah sebagai berikut : a. Lembaga adalah wadah dimana orang berkumpul, bekerja sama secara berencana terorganisasi, terkendali, terpimpin dengan memanfaatkan sumber daya untuk satu tujuan yang sudah ditetapkan. b. Perencana adalah penyusun atau pembuat rencana baik konsep maupun uraiannya. c. Andal memiliki arti yang dapat dipercaya.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
62
Agar dapat mewujudkan Visi diatas, maka rumusan Misi Bappeda Provinsi NTB harus selaras dengan visi dan memiliki relevansi dengan pencapaian misi Kepala Daerah Provinsi NTB periode 2013 - 2018 . Untuk itu, Bappeda Provinsi NTB menetapkan misi 2013 - 2018 sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas aparatur. 2. Menyediakan data dan informasi yang akurat, mutakhir dan akuntabel untuk perencanaan pembangunan. 3. Mendayagunakan
hasil
monitoring
dan
evaluasi
dalam
perencanaan
pembangunan. 4. Meningkatkan kualitas rencana pembangunan ekonomi daerah. 5. Meningkatkan kualitas rencana pembangunan sosial dasar daerah. 6. Meningkatkan kualitas rencana pembangunan daerah yang sinergis berbasis tata ruang. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Provinsi NTB Sebagai penjabaran atau penerapan dari misi tersebut, Bappeda Provinsi NTB menetapkan tujuan dan sasaran yang merupakan derivasi dari masing – masing tujuan. Sebagai pernyataan dari misi dan tujuan menjadi hasil akhir yang dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Tujuan dari misi Bappeda Provinsi NTB antara lain : Misi 1
Misi 2
Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas aparatur T.1
Meningkatkan kualitas pelayanan kantor.
T.2
Meningkatkan akuntabilitas keuangan.
T.3
Meningkatkan kualitas rencana dan pelaporan.
Menyediakan data dan informasi yang akurat, mutakhir dan akuntabel T.1
Mendayagunakan
data
dan
informasi
untuk
perencanaan
pembangunan daerah. T.2 Misi 3
Meningkatkan akurasi dan kemutakhiran data pembangunan daerah.
Mendayagunakan hasil monitoring dan evaluasi pembangunan dalam perencanaan pembangunan T.1
Meningkatkan kualitas dokumen RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA/PPAS dan LKPJ.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
63
T.2
Meningkatkan kemanfaatan laporan hasil monitoring dan evaluasi program pembangunan.
Misi 4
Meningkatkan kualitas rencana pembangunan ekonomi daerah. T.1
Mengembangkan perekonomian dengan berbasis agrikultur dan pariwisata.
T.2
Meningkatkan perekonomian daerah dengan mewujudkan sasaran MDGs
Misi 5
Misi 6
Meningkatkan kualitas rencana pembangunan sosial dasar daerah. T.1
Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani.
T.2
Meningkatkan kuantitas kesejahteraan masyarakat.
Meningkatkan kualitas rencana pembangunan daerah yang sinergis berbasis tata ruang T.4
Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan infrastruktur daerah berbasis tata ruang.
T.5
Memantapkan pengelolaan Sumber Daya Alam dan bencana alam.
Sedangkan sasaran yang merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik, terukur, dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ada. Adapun rincian dari tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam periode waktu lima tahun mendatang, sebagai berikut : Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat TUJUAN
TARGET
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE 1
2
3
4
5
Jam
17
17
17
17
17
%
100
100
100
100
100
Misi 1 Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalitas Aparatur Meningkatkan kualitas pelayanan kantor
100 %
Terwujudnya pengelolaan naskah yang baik Terwujudnya layanan sarana prasarana kantor
Rata – rata waktu tindak lanjut surat menyurat Persentase layanan sarana prasarana kantor
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
64
TUJUAN
TARGET
SASARAN Tersedianya kuantitas dan kualitas sarana prasarana yang memadai Tersedianya aparat yang mumpuni dan berbudi pekerti luhur
Meningkatkan akuntabilitas keuangan
Meningkatkan kualitas rencana dan pelaporan
Misi 2
94 %
100 %
Terwujudnya layanan keuangan yang cepat, transparan dan laporan keuangan yang bertanggungja wab
INDIKATOR SASARAN Peralatan kantor yang terpelihara
Persentase aparat yang telah mengikuti pelatihan
Persentase penyerapan anggaran
Terwujudnya pola perencanaan yang partisipatif dan akurat
Persentase partisipasi masyarakat dalam musyawarah rencana pembangunan daerah
Tersedianya dokumen renstra, renja SKPD dan LAKIP yang berkualitas
Penyelesaian dokumen/lapor an : - DPA SKPD - LAKIP
SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE 1
2
3
4
5
%
100
100
100
100
100
%
60%
70%
80%
90%
100
%
92
92.5
93
93.5
94
%
40
40
40
40
40
Bulan
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
%
20
40
60
80
100
Orang
10.000
20.000
40.000
Menyediakan Data dan Informasi yang Akurat, Mutakhir dan Akuntabel
Mendayagunaka n data dan informasi untuk perencanaan pembangunan daerah
100 %
Terkelolanya basis data spasial daerah
Tersebarnya data dan informasi
Presentase penanganan data spasial daerah
Masyarakat yang mengakses
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
80.000 160.000
65
TUJUAN
Meningkatkan akurasi dan kemutakhiran data pembangunan daerah Misi 3
TARGET
100 %
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
pembangunan berbasis web
layanan NTB online (RKPD Online, NTB Satu Data)
Tersedianya data yang akurat, selaras, mutakhir dan akuntabel
Presentase data pembangunan daerah yang selaras
SATUAN
%
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE 1
2
3
4
5
26
37
63
74
100
Mendayagunakan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Dalam Perencanaan Pembangunan
Meningkatkan kualitas dokumen RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA/PPAS dan LKPJ
100 %
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang berdaya guna, dan laporan pertanggungja waban yang berkualitas
Dokumen perencanaan dan pertanggung jawaban pelaksanaan Dokumen pembangunan . yang berprestasi ditingkat nasional Ketepatan penyelesaian dokumen /laporan : - KUA/PPAS Bulan murni - KUA/PPAS perubahan - LKPJ Meningkatkan 90 % Terwujudnya Persentase hasil kemanfaatan perencanaan evaluasi laporan hasil pembangunan program monitoring dan yang pembangunan evaluasi program berkualitas yang % ditindaklanjuti pembangunan dalam perencanaan pembangunan Misi 4 Meningkatkan Kualitas Rencana Pembangunan Ekonomi Daerah.
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
90
90
90
90
90
66
TUJUAN
TARGET
Mengembangkan perekonomian dengan berbasis agrikultur dan pariwisata.
Meningkatkan perekonomian daerah dengan mewujudkan sasaran MDGs
Misi 5
100 %
Terwujudnya rencana pemanfaatan SDA potensial daerah secara berkelanjutan Terwujudnya rencana pengembanga n industri berbasis agro dan pariwisata (industri kreatif) Tercapainya tujuan dan sasaran MDGs di Provinsi NTB
Persentase komoditi unggulan daerah yang dikembangkan
Terwujudnya rencana pemerintahan yang bersih dan melayani
Persentase rencana program pemerintahan yang bersih dan melayani
Tersedianya pelayanan sosial dasar yang berkualitas
Persentase rencana program pelayanan sosial dasar strategis daerah
Persentase rencana program industri kreatif yang dikembangkan
SATUAN
100 %
Meningkatkan kuantitas kesejahteraan masyarakat
100 %
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE 1
2
3
4
5
%
16
32
51
70
91
%
9,2
9,2
9,2
9,2
9,2
1
1
1
1
1
%
47,5
52,2
58,43
65,9
72,49
%
58
69
79
88
99
73,21
83,65
Dokumen hasil kegiatan pendukung MDGs yang Dokumen berprestasi ditingkat nasional Meningkatkan Kualitas Rencana Pembangunan Sosial Dasar Daerah.
Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani
Misi 6
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
Meningkatkan Kualitas Rencana Pembangunan Daerah yang Sinergis Berbasis Tata Ruang
Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan infrastruktur daerah berbasis tata ruang
100 %
Terwujudnya konektivitas infrastruktur antar wilayah
Persentase rencana program infrastruktur strategis daerah
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
%
68,92
72,67
72,9
67
TUJUAN Memantapkan pengelolaan Sumber Daya Alam dan bencana alam
TARGET 100 %
SASARAN Terwujudnya sinergitas pemanfaatan tata ruang wilayah
Tersedianya rencana pengelolaan SDA dan adaptasi mitigasi bencana
INDIKATOR SASARAN Persentase rencana tata ruang Kab/Kota yang diselaraskan dengan rencana tata ruang provinsi : - RTDR Persentase rencana program rehabilitasi hutan dan lahan, RTH dan pengelolaan bencana
SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE 1
2
3
4
5
%
12
24
36
48
50
%
14,09
28,18
42,26
56,35
70,44
4.3 Strategi dan Kebijakan Faktor – faktor yang mempengaruhi baik dari lingkungan internal ataupun eksternal dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats). Instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi, dan menolong para perencana apa yang bisa dicapai serta apa yang perlu diperhatikan. Untuk 5 (lima) tahun kedepan strategi dan kebijakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan yang akan diperhatikan adalah sebagai berikut :
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
68
Tabel 4.2 Strategi dan Kebijakan
ISU
VISI
Kuantitas dan kualitas pelayanan aparatur belum optimal
MENJADI LEMBAGA PERENCANA YANG ANDAL
MISI Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas aparatur
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
TUJUAN Meningkatkan kualitas pelayanan kantor
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Terwujudnya pengelolaan naskah yang baik
Fasilitasi, koordinasi dan regulasi
Mengembangkan prosedur dan tata kelola naskah dinas yang efektif dan efisien
Terwujudnya layanan sarana prasarana kantor
Fasilitasi, koordinasi dan regulasi
Meningkatkan layanan kebersihan, keamanan dan penggunaan sarana prasarana kantor
Tersedianya kuantitas dan kualitas sarana prasarana yang memadai
Koordinasi dan rehabilitasi
Menambah ketersediaan dan memperbaharui saranan prasarana kantor
Tersedianya aparat yang mumpuni dan berbudi pekerti luhur
Fasilitasi dan edukasi
Meningkatkan kemampuan aparat melalui pendidikan/bintek fungsional, teknis dan rohani
69
ISU
VISI
MISI
Kualitas data dan informasi pembangunan belum akurat
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Meningkatkan akuntabilitas keuangan
Terwujudnya layanan keuangan yang cepat, transparan dan laporan keuangan yang bertanggungjawab Terwujudnya pola perencanaan yang partisipatif dan akurat
Koordinasi, edukasi dan fasilitasi
Percepatan realisasi keuangan dan perbaikan laporan kinerja keuangan
Koordinasi dan fasilitasi
Menyelenggarakan proses dan tahapan perencanaan yang sistematis dan partisipatif
Tersedianya dokumen renstra, renja SKPD dan LAKIP yang berkualitas
Koordinasi, fasilitasi dan edukasi
Meningkatkan kualitas laporan kinerja dan penyajian rencana program/kegiatan
Terkelolanya basis data spasial daerah
Fasilitasi, koordinasi dan edukasi
Perencanaan berbasis data spasial untuk pembangunan sosial, ekonomi dan infrastruktur daerah Pengembangan NTB satu data
Meningkatkan kualitas rencana dan pelaporan
Dayaguna hasil guna monitoring dan evaluasi pembangunan untuk perencanaan
Menyediakan Data dan Informasi yang Akurat, Mutakhir dan Akuntabel
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Mendayaguna kan data dan informasi untuk perencanaan pembangunan daerah
Tersebarnya data dan Fasilitasi, mobilisasi, dan informasi koordinasi pembangunan berbasis web
70
ISU
Kualitas dokumen rencana pembangunan daerah dan laporan pertanggungjawab an pelaksanaan pembangunan daerah
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Tersedianya data yang akurat, selaras, mutakhir dan akuntabel
Koordinasi, fasilitasi dan edukasi
Pembentukan forum data
Mendayagunakan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Dalam Perencanaan Pembangunan
Meningkatkan akurasi dan kemutakhiran data pembangunan daerah Meningkatkan kualitas dokumen RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA/PPAS dan LKPJ
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang berdaya guna, dan laporan pertanggungjawaban yang berkualitas
Koordinasi, edukasi dan fasilitasi
- Pemantauan pelaksanaan program pembangunan daerah - Substansi LKPJ
Meningkatkan kemanfaatan laporan hasil monitoring dan evaluasi program pembangunan
Terwujudnya perencanaan pembangunan yang berkualitas
Koordinasi, edukasi/sikronisasi
Model integrasi hasil monitoring dan evaluasi dalam perencanaan pembangunan
Dayaguna hasil guna monitoring dan evaluasi pembangunan untuk perencanaan
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
71
ISU Sinergi perencanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan
VISI
MISI Meningkatkan Kualitas Rencana Pembangunan Ekonomi Daerah
TUJUAN Mengembangk an perekonomian dengan berbasis agrikultur dan pariwisata.
SASARAN
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Mengembangk an tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani
KEBIJAKAN
Terwujudnya rencana Koordinasi, fasilitasi, pemanfaatan SDA edukasi dan sinkronisasi potensial daerah secara berkelanjutan
Pengembangan potensi perikanan, peternakan, perkebunan, pertanian dan hasil hutan non kayu
Terwujudnya rencana Koordinasi, fasilitasi, pengembangan edukasi dan sinkronisasi industri berbasis agro dan pariwisata (industri kreatif)
Pengembangan industri IKM, pemberdayaan UMKM, peningkatan ekspor serta stabilitas perdagangan dalam negeri dan pengelolaan keuangan daerah Perkuatan koordinasi antar instansi, masyarakat dan LSM lingkup perekonomian
Tercapainya tujuan dan sasaran MDGs di Provinsi NTB Meningkatkan Kualitas Rencana Pembangunan Sosial Dasar Daerah
STRATEGI
Koordinasi, fasilitasi, edukasi dan sinkronisasi
Terwujudnya rencana Koordinasi, fasilitasi, pemerintahan yang edukasi dan evaluasi bersih dan melayani
72
Perkuatan sistem pemerintahan, pelayanan public e-gov, peningkatan akuntabilitas
ISU
Rencana pembangunan berbasis tata ruang
VISI
MISI
Meningkatkan Kualitas Rencana Pembangunan Daerah yang Sinergis Berbasis Tata Ruang
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Meningkatkan kuantitas kesejahteraan masyarakat
Tersedianya pelayanan sosial dasar yang berkualitas
Koordinasi, fasilitasi dan regulasi
Menyediakan rumah sakit, alat kesehatan, pendidikan menengah & kejuruan, balai latihan kerja dan fasilitas penyandang cacat
Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan infrastruktur daerah berbasis tata ruang
Terwujudnya konektivitas infrastruktur antar wilayah
Koordinasi, regulasi, fasilitasi dan rehabilitasi
Mempercepat pembangunan fasilitas transportasi udara, laut, darat, listrik, energi baru terbarukan, air bersih bagi rakyat miskin
Memantapkan pengelolaan Sumber Daya Alam dan bencana alam
Terwujudnya sinergitas pemanfaatan tata ruang wilayah
Koordinasi, fasilitasi dan regulasi
Mengembangkan HKM, konservasi hutan dan lahan
Tersedianya rencana pengelolaan SDA dan adaptasi mitigasi bencana
Koordinasi dan fasilitasi
Penyusunan Perda KSP, pengendalian penataan ruang, pengendalian dampak bencana
73
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Untuk dapat mengimplementasikan visi, misi melalui strategi dan kebijakan, maka dalam 5 (lima) tahun ke depan program dan kegiatan yang direncanakan untuk dapat mewujudkan sasaran yang telah ditargetkan dalam kerangka konseptual melalui penjabaran RPJMD 2013 - 2018 serta ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, maka program yang akan dilaksanakan meliputi : 1. Program pelayanan administrasi perkantoran; 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur; 3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur; 4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan; 5. Program pengembangan data/informasi; 6. Program kerjasama pembangunan; 7. Program perencanaan pembangunan daerah; 8. Program perencanaan pembangunan ekonomi; 9. Program perencanaan sosial dan budaya; 10. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 11. Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; 12. Program perencanaan pengembangan kota – kota menengah dan besar. Dan sebagai upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas, Bappeda setiap tahunnya membuat laporan kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan realisasi anggaran dengan memuat keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing – masing kegiatan. Indikator kinerja dapat
diartikan
sebagai suatu
ukuran
kuantitatif
atau
ukuran
kualitatif
yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Pada umumnya evaluasi kegiatan dan program serta kebijakan dapat dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja antara lain : a. Indikator masukan (input) adalah suatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, baik berupa dana, sumberdaya alam, sumber daya manusia, teknologi dan informasi; Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
74
b. Indikator keluaran (output) adalah suatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik dan non fisik; c. Indikator hasil (outcome) adalah suatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran pada jangka menengah. Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Prov. NTB untuk periode tahun 2013 - 2018 dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut :
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
75
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
76
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tujuan
(1) Meningkatkan kualitas pelayanan kantor
Sasaran
(2) Terwujudnya pengelolaan naskah yang baik
Terwujudnya layanan sarana prasarana kantor
Indikator Sasaran (3) Rata - rata waktu tindak lanjut surat menyurat
Persentase layanan sarana prasarana kantor
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program pada Tahun (outcome) dan Awal Kegiatan (output) Perencanaan
(4) (5) 1 Program Pelayanan Pelayanan Administrasi Perkantoran administrasi yang terselenggara
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1
Satuan target
Tahun-2
Rp
target
Tahun-3
Rp
target
Tahun-4
Rp
target
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Tahun-5
Rp
target
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
(6) 12
(7) Kegiatan
(8) 12
(9) 3,646,789,000
(10) 12
(11) 3,993,963,000
(12) 12
(13) 4,374,189,000
(14) 12
(15) 4,790,611,000
(16) 12
(17) 5,246,678,000
(18) 12
(19) 22,052,230,000
(20) Bappeda
(21)
Jumlah surat yang terlayani Persentase penyediaan jasa perkantoran
300
Surat
300
6,418,984
150
7,030,071
125
7,699,335
100
8,432,311
100
9,235,068
100
38,815,770
Bappeda
100
%
100
470,992,987
100
515,831,479
100
564,938,729
100
618,720,793
100
677,623,120
100
2,848,107,108
Bappeda
Provinsi NTB Provinsi NTB
7 Penyediaan jasa Persentase jasa administrasi keuangan administrasi keuangan 8 Penyediaan jasa Persentase jasa kebersihan kantor kebersihan kantor yang disediakan
100
%
100
90,833,215
100
99,480,530
100
108,951,094
100
119,323,219
100
130,682,810
100
549,270,868
Bappeda
Provinsi NTB
100
%
100
140,540,800
100
153,920,272
100
168,573,510
100
184,621,677
100
202,197,693
100
849,853,951
Bappeda
Provinsi NTB
10 Penyediaan alat tulis kantor 11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 12 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Jumlah paket alat tulis kantor Jumlah paket blangko
12
pkt
12
16,293,331
12
17,844,455
12
19,543,250
12
21,403,764
12
23,441,406
12
98,526,207
Bappeda
1
pkt
1
9,983,813
1
10,934,272
1
11,975,216
1
13,115,255
1
14,363,829
1
60,372,385
Bappeda
Provinsi NTB Provinsi NTB
Jumlah gedung yang disediakan instalasi listrik
1
gedung
1
9,498,951
1
10,403,250
1
11,393,641
1
12,478,314
1
13,666,252
1
57,440,408
Bappeda
Provinsi NTB
13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah paket peralatan perlengkapan kantor
1
pkt
1
32,266,860
1
35,338,662
1
38,702,909
1
42,387,419
1
46,422,708
5
195,118,557
Bappeda
Provinsi NTB
Jumlah waktu penyediaan makanan dan minuman kantor 18 Rapat-rapat koordinasi Jumlah rapat dan dan konsultasi ke luar konsultasi keluar daerah daerah yang dihadiri
12
bln
12
91,699,778
12
100,429,589
12
109,990,504
12
120,461,581
12
131,929,544
12
554,510,997
Bappeda
Provinsi NTB
75
kali
75
716,404,519
75
784,606,167
75
859,300,816
75
941,106,098
75
1,030,699,562
75
4,332,117,163
Bappeda
Provinsi NTB
19 Penyediaan jasa Persentase administrasi dan teknis penyediaan jasa perkantoran administrasi dan teknis perkantoran
100
%
100
2,027,468,345
100
2,220,483,157
100
2,431,873,556
100
2,663,387,477
100
2,916,942,428
100
12,260,154,964
Bappeda
Provinsi NTB
20 Rapat- rapat koordinasi Jumlah rapat dan konsultasi ke koordinasi dan dalam daerah konsultasi dalam daerah yang dihadiri
68
kali
68
34,387,417
68
37,661,096
68
41,246,439
68
45,173,093
68
49,473,579
68
207,941,624
Bappeda
Provinsi NTB
5
Kegiatan
5
1,836,000,000
5
2,010,787,000
5
2,202,214,000
5
2,411,865,000
5
2,641,474,000
5
11,102,340,000
Bappeda
81
unit
2
558,761,848
1
611,955,915
1
670,214,142
1
734,018,598
1
803,897,001
86
3,378,847,505
Bappeda
1 Penyediaan jasa surat menyurat 2 Penyediaan jasa komunikasi; sumber daya air dan listrik
17 Penyediaan makanan dan minuman
Tersedianya Persentase 2 Program peningkatan kuantitas dan peralatan kantor sarana dan prasarana kualitas sarana yang terpelihara aparatur prasarana 5 Pengadaan kendaraan yang memadai dinas/operasional
Pemeliharaan sarana prasarana aparatur Jumlah kendaraan dinas/operasional yang tersedia
Provinsi NTB
Tujuan
(1)
Sasaran
(2)
Indikator Sasaran (3)
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program pada Tahun (outcome) dan Awal Kegiatan (output) Perencanaan
Persentase aparat yang telah mengikuti pelatihan
Mendayagunak Terkelolanya an data dan basis data informasi untuk spasial daerah perencanaan pembangunan daerah
Persentase penanganan data spasial daerah
Rp
target
Rp
Tahun-3 target
Rp
Tahun-4 target
Rp
Tahun-5 target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
(5) Jumlah bangunan gedung/kantor yang terpelihara Jumlah kendaraan dinas/operasional yang dipelihara
(6) 1
(7) unit
(8) 1
(9) 172,850,438
(10) 1
(11) 189,305,781
(12) 1
(13) 207,327,698
(14) 1
(15) 227,065,317
(16) 1
(17) 248,681,883
(18) 1
(19) 1,045,231,117
(20) Bappeda
(21) Provinsi NTB
81
unit
81
1,034,288,500
83
1,132,752,652
84
1,240,590,749
85
1,358,695,116
86
1,488,042,582
86
6,254,369,599
Bappeda
Provinsi NTB
26 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Jumlah perlengkapan gedung kantor yang dipelihara
218
unit
218
47,240,774
218
51,738,091
218
56,663,559
218
62,057,936
218
67,965,837
218
285,666,198
Bappeda
Provinsi NTB
100
%
100
22,858,439
100
25,034,560
100
27,417,851
100
30,028,034
100
32,886,696
100
138,225,580
Bappeda
Provinsi NTB
5 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kapasitas sumber daya aparatur yang ditingkatkan
3
Kegiatan
3
98,639,784
3
104,558,171
3
110,831,661
3
117,481,561
3
124,530,455
3
556,041,632
Bappeda
1 Pendidikan dan pelatihan formal
Aparatur yang mengikuti pendidikan dan pelatihan formal Paket peraturan perundangan yang disosialisasikan
2
Orang
10
65,599,584
10
69,535,559
11
73,707,693
12
78,130,154
13
82,817,963
56
369,790,953
Bappeda
Provinsi NTB
1
pkt
1
22,652,200
1
24,011,332
1
25,452,012
1
26,979,133
1
28,597,881
1
127,692,557
Bappeda
Provinsi NTB
4 Pembinaan mental dan Jumlah aparatur fisik aparatur yang dibina mental dan fisik
112
orang
112
10,388,000
112
11,011,280
112
11,671,957
112
12,372,274
112
13,114,611
112
58,558,122
Bappeda
Provinsi NTB
6 Program peningkatan Rencana kerja dan pengembangan sistem laporan keuangan pelaporan capaian kinerja tersusun dan keuangan
1
Kegiatan
1
20,000,000
1
21,904,000
1
23,989,000
1
26,273,000
1
28,774,000
1
120,940,000
Bappeda
4 Penyusunan pelaporan Dokumen keuangan akhir tahun keuangan akhir tahun yang tersedia
1
Dokumen
1
20,000,000
1
21,904,000
1
23,989,000
1
26,273,000
1
28,774,000
1
120,940,000
Bappeda
2
Kegiatan
2
206,000,000
2
225,611,000
2
247,089,000
2
270,612,000
2
296,375,000
2
1,245,687,000
Bappeda
3
Dokumen
3
143,514,317
3
157,176,740
3
172,139,849
3
188,527,652
3
206,475,998
15
867,834,556
Bappeda
2 Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Meningkatkan Terwujudnya Persentase akuntabilitas layanan penyerapan keuangan keuangan yang anggaran cepat, transparan dan laporan keuangan yang bertanggungja wab
target
Tahun-2
(4) 22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
30 Pemeliharaan Jumlah peralatan rutin/berkala peralatan kantor yang kantor dipelihara Tersedianya aparat yang mumpuni dan berbudi pekerti luhur
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1
Satuan
15 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 1 Pengumpulan; updating; dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan
Data informasi yang disusun Jumlah dokumen spasial dan nonspasial yang disusun
Provinsi NTB
Provinsi NTB
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1)
(2) Tersebarnya data dan informasi pembangunan berbasis web
(3) Masyarakat yang mengakses layanan NTB online (RKPD Online, NTB Satu Data)
Meningkatkan akurasi dan kemutakhiran data pembangunan daerah
Tersedianya data yang akurat, selaras, mutakhir dan akuntabel
Persentase data pembangunan daerah yang diselaraskan
Meningkatkan kualitas rencana dan pelaporan
Terwujudnya pola perencanaan yang partisipatif dan akurat
Persentase partisipasi masyarakat dalam rencana pembangunan daerah
Tersedianya dokumen renstra, renja SKPD dan LAKIP yang berkualitas Meningkatkan Tersedianya kualitas dokumen dokumen perencanaan RPJPD, RPJMD, pembangunan RKPD, yang berdaya KUA/PPAS dan guna, selaras LKPJ antar sektor dan antar wilayah
Program dan Kegiatan
(4) 5 Penyusunan Profile Daerah
Indikator Kinerja Data Capaian Program pada Tahun (outcome) dan Awal Kegiatan (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1
Satuan target
Rp
(5) Jumlah dokumen informasi yang disusun
(6) 1
(7) Dokumen
(8) 1
(9) 62,485,683
16 Program kerjasama pembangunan 3 Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga
Dokumen kerjasama Dokumen kerjasama dengan dunia usaha/lembaga yang disusun
3
Dokumen
11
1,269,002,000
3
Dokumen
11
1,269,002,000
21 Program perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan yang dilaksanakan
11
Kegiatan
8
Tahun-2 target (10) 1
Rp
Tahun-3 target
(11) 68,434,260
(12) 2
5
1,389,811,000
5
1,389,811,000
4,701,237,000
8
Rp
Tahun-4 target
(13) 74,949,151
(14) 4
11
1,522,121,000
11
1,522,121,000
5,148,595,000
8
Rp
Tahun-5 target
(15) 82,084,348
(16) 4
5
1,667,027,000
5
1,667,027,000
5,638,960,000
8
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
(17) 89,899,002
(18) 4
(19) 377,852,444
(20) Bappeda
11
1,825,728,000
11
7,673,689,000
Bappeda
11
1,825,728,000
11
7,673,689,000
Bappeda
6,175,789,000
8
6,763,725,000
8
28,428,306,000
Bappeda
Lokasi
(21) Provinsi NTB
Provinsi NTB
Penyelesaian dokumen/lapora n: - DPA SKPD - LAKIP
1 Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik
Dokumen pengembangan partisipasi masyarakat yang tersedia
3
Dokumen
1
1,040,470,705
1
1,037,198,909
1
1,133,841,590
1
1,246,115,312
1
1,361,982,473
5
5,819,608,989
Bappeda
Provinsi NTB
Dokumen perencanaan dan pertanggungjaw aban pelaksanaan pembangunan yang berprestasi ditingkat nasional
8 Penyusunan Rancangan RKPD
Dokumen RKPD murni dan perubahan yang disusun
2
Dokumen
2
228,559,264
2
250,333,778
2
143,811,212
2
150,550,040
2
165,501,625
2
938,755,919
Bappeda
Provinsi NTB
9 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
Kegiatan Musrenbang RKPD yang dilaksanakan
1
Kegiatan
1
1,317,969,348
1
1,442,908,240
1
1,579,858,200
1
1,729,784,702
1
1,898,984,454
5
7,969,504,944
Bappeda
Provinsi NTB
11 Koordinasi Penyusunan Dokumen laporan Laporan Kinerja kinerja Pemerintah Daerah pemerintah daerah yang disusun
1
Dokumen
1
40,175,298
1
60,522,492
1
42,191,470
1
51,208,098
1
55,607,115
1
249,704,473
Bappeda
Provinsi NTB
Ketepatan penyelesaian dokumen/lapora n: - KUA/PPAS murni - KUA/PPAS perubahan - LKPJ Meningkatkan Terwujudnya Persentase hasil kemanfaatan perencanaan evaluasi laporan hasil pembangunan program monitoring dan yang pembangunan evaluasi berkualitas yang program ditindaklanjuti pembangunan dalam perencanaan pembangunan
Tujuan
(1)
Sasaran
(2)
Indikator Sasaran (3)
Program dan Kegiatan
(4) (5) 12 Koordinasi penyusunan Dokumen LKPJ Laporan Keterangan yang disusun Pertanggung Jawaban (LKPJ)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1
Satuan target
Tahun-2
Rp
target
Tahun-3
Rp
target
Tahun-4
Rp
target
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Tahun-5
Rp
target
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
(6) 1
(7) Dokumen
(8) 1
(9) 206,857,263
(10) 1
(11) 387,467,475
(12) 1
(13) 642,943,127
(14) 1
(15) 703,675,313
(16) 1
(17) 770,189,304
(18) 1
(19) 2,711,132,482
(20) Bappeda
(21) Provinsi NTB
1
Dokumen
1
310,777,373
1
389,837,807
1
207,442,220
1
226,714,720
1
247,821,992
1
1,382,594,112
Bappeda
Provinsi NTB
14 Penyusunan rancangan Dokumen KUA dan KUA dan PPAS PPAS murni dan perubahan yang disusun
4
Dokumen
4
220,507,654
4
241,014,826
4
263,493,464
4
288,102,043
4
315,053,399
4
1,328,171,386
Bappeda
Provinsi NTB
15 Penyusunan Dokumen Dokumen Perencanaan perencanaan yang disusun 16 Sosialisasi/Publikasi Sosialisasi dan Perencanaan publikasi yang Pembangunan Daerah dilaksanakan
11
Dokumen
2
733,843,862
2
803,674,616
2
885,218,586
2
979,015,396
2
1,080,789,800
2
4,482,542,260
Bappeda
Provinsi NTB
22
Kali
20
105,589,247
21
115,636,857
22
126,650,399
23
138,707,517
24
151,912,493
24
638,496,514
Bappeda
Provinsi NTB
18 Evaluasi Dokumen Perencanaan
100
%
100
0
244,562,099
100
286,404,411
100
333,182,197
100
864,148,707
Bappeda
Provinsi NTB
21 Pengembangan Sistem Sistem Informasi Perencanaan perencanaan Pembangunan Daerah pembangunan daerah yang dikembangkan
-
Buku
1000
350,486,986
100
240,000,000
150
368,947,633
150
375,511,448
150
382,700,148
1,550
1,717,646,215
Bappeda
Provinsi NTB
22 Sinkronisasi Dokumen RPJMD Provinsi NTB
-
Kegiatan
1
146,000,000
1
180,000,000
0
1
326,000,000
Bappeda
Provinsi NTB
Dokumen perencanaan
6
Dokumen
8
615,187,000
8
673,753,000
8
737,894,000
8
808,142,000
8
885,077,000
8
3,720,053,000
Bappeda
13 Monitoring, Evaluasi, Pengendalian, dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Mengembangk an perekonomian dengan berbasis agrikultur dan pariwisata.
Indikator Kinerja Data Capaian Program pada Tahun (outcome) dan Awal Kegiatan (output) Perencanaan
Dokumen hasil pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengendalian
Persentase keselarasan RPJMD dan RKPD Provinsi NTB
-
0
-
-
0
-
0
-
Terwujudnya rencana pemanfaatan SDA potensial daerah secara berkelanjutan
Persentase komoditi unggulan daerah yang dikembangkan
22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Terwujudnya rencana pengembanga n industri berbasis agro dan pariwisata (industri kreatif)
Persentase industri kreatif yang dikembangkan
3 Penyusunan perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat
Dokumen perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat yang disusun
3
Dokumen
4
301,306,039
4
329,990,471
4
361,405,424
4
395,811,461
4
433,492,654
4
1,822,006,050
Bappeda
Provinsi NTB
4 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi
Dokumen perencanaan pembangunan bidang ekonomi yang disusun
3
Dokumen
4
313,880,961
4
343,762,529
4
376,488,576
4
412,330,539
4
451,584,346
4
1,898,046,950
Bappeda
Provinsi NTB
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Program dan Kegiatan
(1) Mengembangk an tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani
(2) Terwujudnya rencana pemerintahan yang bersih dan melayani
(3) Persentase rencana program pemerintahan yang bersih dan melayani
(4) 23 Program perencanaan pembangunan sosial dan budaya
Meningkatkan kuantitas kesejahteraan masyarakat
Tersedianya pelayanan sosial dasar yang berkualitas
Persentase rencana program pelayanan sosial dasar strategis daerah
Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan infrastruktur daerah berbasis tata ruang Memantapkan pengelolaan Sumber Daya Alam dan bencana alam
Indikator Kinerja Data Capaian Program pada Tahun (outcome) dan Awal Kegiatan (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1
Satuan target
Rp
Tahun-2 target
Rp
Tahun-3 target
Tahun-4
Rp
target
Rp
Tahun-5 target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
(5) Dokumen perencanaan
(6) 2
(7) Dokumen
(8) 2
(9) 634,814,000
(10) 2
(11) 695,248,000
(12) 2
(13) 761,436,000
(14) 2
(15) 833,925,000
(16) 2
(17) 913,314,000
(18) 10
(19) 3,838,737,000
(20) Bappeda
(21)
5 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan
Dokumen koordinasi perencanaan pembangunan bidang pemerintahan yang tersedia
2
Dokumen
2
191,010,796
2
209,194,936
2
229,110,411
2
250,921,811
2
274,809,369
10
1,155,047,323
Bappeda
Provinsi NTB
8 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Sosial Bidang Kesra
Kegiatan koordinasi perencanaan pembangunan sosial bidang Kesra yang diselenggarakan Dokumen perencanaan
3
Kegiatan
2
443,803,204
2
486,053,064
3
532,325,589
3
583,003,189
3
638,504,631
13
2,683,689,677
Bappeda
Provinsi NTB
4
Dokumen
1
2,331,621,000
4
2,553,591,000
3
2,796,693,000
4
3,062,939,000
5
3,354,530,000
17
14,099,374,000
Bappeda
Terwujudnya konektivitas infrastruktur antar wilayah
Persentase 24 Program perencanaan rencana prasarana wilayah dan program sumber daya alam infrastruktur strategis daerah
Terwujudnya sinergitas pemanfaatan tata ruang wilayah
Persentase rencana tata ruang Kab/Kota yang diselaraskan dengan rencana tata ruang provinsi: - RTRW - RTDR
7 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Prasarana Wilayah
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang prasarana wilayah yang disusun
1
Dokumen
1
1,045,955,741
2
1,145,530,584
2
1,254,585,157
2
1,374,022,034
2
1,504,828,576
9
6,324,922,092
Bappeda
provinsi NTB
Tersedianya rencana pengelolaan SDA dan mitigasi adaptasi bencana
Persentase rencana program rehabilitasi hutan & lahan, RTH dan pengelolaan bencana
8 Koordinasi Perencanaan Tata Ruang dan SDA
Dokumen hasil koordinasi peencanaan tata ruang dan SDA
3
Dokumen
1
834,466,907
2
913,908,042
1
1,000,912,136
2
1,096,199,268
3
1,200,557,154
9
5,046,043,507
Bappeda
provinsi NTB
Kegiatan koordinasi pembinaan dan pengendalian WISMP II yang diselenggarakan Dokumen perencanaan Laporan hasil sosialisasi kebijakan pemerintah dalam pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
4
Kegiatan
3
451,198,353
4
494,152,374
4
541,195,707
4
592,717,698
4
649,144,269
19
2,728,408,401
Bappeda
provinsi NTB
0
Dokumen
3
450,000,000
3
492,840,000
2
539,758,000
3
591,143,000
4
647,420,000
4
2,721,161,000 Bappeda
0
Dokumen /Laporan
1
75,000,000
1
75,000,000
-
-
1
80,000,000
2
160,000,000
5
390,000,000 Bappeda
10 Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian WISMP II (Water Irrigation System Management Project II) 18 Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat 1 Sosialisasi kebijakan pemerintah dalam pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Provinsi NTB Provinsi NTB
Tujuan
(1)
Sasaran
(2)
Indikator Sasaran (3)
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program pada Tahun (outcome) dan Awal Kegiatan (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1
Satuan target
Tahun-2
Rp
target
Tahun-3
Rp
target
Tahun-4
Rp
target
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Tahun-5
Rp
target
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
(4) 2 Koordinasi dan penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh
(5) Dokumen kerjasama dlm penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh yang disepakati
(6) 0
(7) Dokumen
(8) 1
(9) 187,500,000
(10) 1
(11) 208,920,000
(12) 1
(13) 269,879,000
(14) 1
(15) 255,571,500
(16) 1
(17) 243,710,000
(18) 4
(19) (20) 1,165,580,500 Bappeda
(21) Provinsi NTB
3 Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Dokumen rencana pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh yang disusun
0
Dokumen
1
187,500,000
1
208,920,000
1
269,879,000
1
255,571,500
1
243,710,000
4
1,165,580,500 Bappeda
Provinsi NTB
0
Dokumen
2
300,000,000
2
328,560,000
2
359,839,000
2
394,096,000
3
431,613,000
3
1,814,108,000 Bappeda
Provinsi NTB
Koordinasi Jumlah dokumen penyelesaian permasalahan permasalahan transportasi transportasi perkotaan
0
Dokumen
1
150,000,000
1
164,280,000
-
-
1
197,048,000
-
-
3
511,328,000 Bappeda
Provinsi NTB
Koordinasi penanggulangan bencana alam/sosial
Jumlah dokumen penanggulangan bencana alam/sosial
0
Dokumen
-
-
-
-
-
-
-
1
143,871,000
1
143,871,000 Bappeda
Provinsi NTB
Koordinasi perencanaan pembangunan pusat pusat pertumbuhan ekonomi
Jumlah dokumen penanganan pusat - pusat pertumbuhan ekonomi
0
Dokumen
-
-
1
164,280,000
-
-
-
-
-
1
164,280,000 Bappeda
Provinsi NTB
Koordinasi perencanaan penanganan pusat pusat industri
Jumlah dokumen perencanaan penanganan pusat pusat industri
0
Dokumen
-
-
-
-
179,919,500
-
-
-
-
1
179,919,500 Bappeda
Provinsi NTB
Koordinasi perencanaan penanganan pusat pusat pendidikan
Jumlah dokumen perencanaan penanganan pusat pusat pendidikan
0
Dokumen
-
-
-
-
-
1
197,048,000
-
-
1
197,048,000 Bappeda
Provinsi NTB
Koordinasi perencanaan penanganan perumahan
Jumlah dokumen perencanaan penanganan perumahan & permukiman
0
Dokumen
-
-
-
-
-
-
-
1
143,871,000
1
143,871,000 Bappeda
Provinsi NTB
Koordinasi perencanaan penanganan perparkiran
Jumlah dokumen perencanaan penanganan perparkiran
0
Dokumen
-
-
-
-
-
-
-
1
143,871,000
1
143,871,000 Bappeda
Provinsi NTB
Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi
Jumlah dokumen perencanaan air minum, drainase dan sanitasi
0
Dokumen
1
-
-
179,919,500
-
-
-
-
2
329,919,500 Bappeda
Provinsi NTB
19 Program perencanaan Dokumen pengembangan kota perencanaan kota menengah dan besar
150,000,000
1
1
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi. Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh
dan
terpadu
untuk
memenuhi
kewajiban
pemerintah
dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi. Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya. Indikator kinerja Bappeda Prov. NTB yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai Bappeda pada 5 (lima) tahun yang akan datang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Tabel 6.1 Indikator Kinerja Bappeda Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No
(1) 1
Indikator
(2) Masyarakat yang mengakses layanan NTB Online (RKPD
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
4653 org
10.000 org
20.000 org
40.000 org
80.000 org
160.000 org
160.000 org
Target Capaian Setiap Tahun
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
82
No
(1)
2
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Indikator
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
2 dok
3 dok
4 dok
4 dok
4 dok
4 dok
4 dok
(2) Online, NTB Satu Data) Dokumen perencanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan yang berprestasi ditingkat nasional
Target Capaian Setiap Tahun
Tabel 6.2 Indikator Kinerja Program Priotritas Bappeda Provinsi NTB
Indikator Kinerja
Satuan
1 Pelayanan administrasi yang terselenggara Jumlah surat yang terlayani Persentase penyediaan jasa perkantoran Persentase jasa administrasi keuangan Persentase jasa kebersihan kantor yang disediakan
2 Kegiatan
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode Renstra 3 12
Surat
Jumlah paket alat tulis kantor Jumlah paket blangko Jumlah gedung yang disediakan instalasi listrik Jumlah paket peralatan perlengkapan kantor Jumlah waktu penyediaan makanan dan minuman kantor
Target Capaian Tahun1
Tahun2
Tahun3
Tahun4
Tahun5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
4 12
5 12
6 12
7 12
8 12
9 12
300
300
150
125
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
100
pkt
12
12
12
12
12
12
12
pkt
1
1
1
1
1
1
1
gedung
1
1
1
1
1
1
1
pkt
1
1
1
1
1
1
5
bln
12
12
12
12
12
12
12
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
83
Indikator Kinerja
Satuan
1 Jumlah rapat dan konsultasi keluar daerah yang dihadiri Persentase penyediaan jasa administrasi dan teknis perkantoran
2 kali
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode Renstra 3 75
%
Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah yang dihadiri
Target Capaian Tahun1
Tahun2
Tahun3
Tahun4
Tahun5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
4 75
5 75
6 75
7 75
8 75
9 75
100
100
100
100
100
100
100
kali
68
68
68
68
68
68
68
Pemeliharaan sarana prasarana aparatur Jumlah kendaraan dinas/operasional yang tersedia
Kegiatan
5
5
5
5
5
5
5
unit
81
2
1
1
1
1
86
Jumlah bangunan gedung/kantor yang terpelihara
unit
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah kendaraan dinas/operasional yang dipelihara
unit
81
81
83
84
85
86
86
Jumlah perlengkapan gedung kantor yang dipelihara Jumlah peralatan kantor yang dipelihara
unit
218
218
218
218
218
218
218
%
100
100
100
100
100
100
100
Kegiatan
3
3
3
3
3
3
3
Orang
2
10
10
11
12
13
56
pkt
1
1
1
1
1
1
1
Kapasitas sumber daya aparatur yang ditingkatkan Aparatur yang mengikuti pendidikan dan pelatihan formal Paket peraturan perundangan yang disosialisasikan
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
84
2 orang
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode Renstra 3 112
Rencana kerja dan laporan keuangan tersusun
Kegiatan
1
1
1
1
1
1
1
Dokumen keuangan akhir tahun yang tersedia
Dokumen
1
1
1
1
1
1
1
Data informasi yang disusun Buletin info Bappeda yang disusun Dokumen profile daerah
Kegiatan
2
2
2
2
2
2
2
Dokumen
3
3
3
3
3
3
3
Dokumen
1
1
1
2
4
4
4
Dokumen kerjasama Dokumen kerjasama dengan dunia usaha/lembaga yang disusun
Dokumen
3
11
5
11
5
11
11
Dokumen
3
11
5
11
5
11
11
Perencanaan yang dilaksanakan
Kegiatan
11
8
8
8
8
8
8
Dokumen pengembangan partisipasi masyarakat yang tersedia
Dokumen
3
1
1
1
1
1
5
Dokumen RKPD murni dan perubahan yang disusun
Dokumen
2
2
2
2
2
2
2
Kegiatan Musrenbang RKPD yang dilaksanakan
Kegiatan
1
1
1
1
1
1
5
Dokumen laporan kinerja pemerintah daerah yang disusun Dokumen LKPJ yang disusun
Dokumen
1
1
1
1
1
1
1
Dokumen
1
1
1
1
1
1
1
Indikator Kinerja 1 Jumlah aparatur yang dibina mental dan fisik
Satuan
Target Capaian Tahun1
Tahun2
Tahun3
Tahun4
Tahun5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
4 112
5 112
6 112
7 112
8 112
9 112
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
85
Indikator Kinerja
Satuan
1 Dokumen hasil pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengendalian Dokumen KUA dan PPAS murni dan perubahan yang disusun Dokumen perencanaan yang disusun Sosialisasi dan publikasi yang dilaksanakan Persentase keselarasan RPJMD dan RKPD Provinsi NTB Sistem perencanaan pembangunan daerah yang dikembangkan
2 Dokumen
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode Renstra 3 1
Dokumen
Target Capaian Tahun1
Tahun2
Tahun3
Tahun4
Tahun5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
4
4
4
4
4
4
4
Dokumen
11
2
2
2
2
2
2
Kali
22
20
21
22
23
24
24
%
100
100
0
0
100
100
100
Buku
-
1000
100
150
150
150
Dokumen perencanaan Dokumen perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat yang disusun
Dokumen
6
8
8
8
8
8
8
Dokumen
3
4
4
4
4
4
4
Dokumen perencanaan pembangunan bidang ekonomi yang disusun
Dokumen
3
4
4
4
4
4
4
Dokumen perencanaan Dokumen koordinasi perencanaan pembangunan bidang pemerintahan yang tersedia
Dokumen
2
2
2
2
2
2
Dokumen
2
2
2
2
2
2
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
1,550
10 10
86
Indikator Kinerja
Satuan
1 Kegiatan koordinasi perencanaan pembangunan sosial bidang Kesra yang diselenggarakan
2 Kegiatan
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode Renstra 3 3
Dokumen perencanaan Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang prasarana wilayah yang disusun
Dokumen
Target Capaian Tahun1
Tahun2
Tahun3
Tahun4
Tahun5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
4 2
5 2
6 3
7 3
8 3
9 13
4
1
4
3
4
5
17
Dokumen
1
1
2
2
2
2
9
Dokumen hasil koordinasi peencanaan tata ruang dan SDA Kegiatan koordinasi pembinaan dan pengendalian WISMP II yang diselenggarakan
Dokumen
3
1
2
1
2
3
9
Kegiatan
4
3
4
4
4
4
19
Dokumen perencanaan Laporan hasil sosialisasi kebijakan pemerintah dalam pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Dokumen
0
3
3
2
3
4
4
Dokumen /Laporan
0
1
1
-
1
2
5
Dokumen kerjasama dlm penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh yang disepakati
Dokumen
0
1
1
1
1
1
4
Dokumen rencana pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh yang disusun
Dokumen
0
1
1
1
1
1
4
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
87
Indikator Kinerja
Satuan
1 Dokumen perencanaan Jumlah dokumen permasalahan transportasi Jumlah dokumen penanggulangan bencana alam/sosial Jumlah dokumen penanganan pusat - pusat pertumbuhan ekonomi Jumlah dokumen perencanaan penanganan pusat - pusat industri Jumlah dokumen perencanaan penanganan pusat - pusat pendidikan Jumlah dokumen perencanaan penanganan perumahan & permukiman
2 Dokumen
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode Renstra 3 0
Dokumen
Jumlah dokumen perencanaan penanganan perparkiran Jumlah dokumen perencanaan air minum, drainase dan sanitasi
Target Capaian Tahun1
Tahun2
Tahun3
Tahun4
Tahun5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
4 2
5 2
6 2
7 2
8 3
9 3
0
1
1
-
1
-
3
Dokumen
0
-
-
-
1
1
Dokumen
0
-
1
-
-
1
Dokumen
0
-
-
-
-
1
Dokumen
0
-
-
1
-
1
Dokumen
0
-
-
-
1
1
Dokumen
0
-
-
-
1
1
Dokumen
0
1
-
-
-
2
Renstra Bappeda Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
1
1
88