Rencana Strategis
2016-2021
RENCANA STRATEGIS 2016-2021
DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PACITAN PENYUSUN RENCANA STRATEGIS SKPD 2016
ii
Rencana Strategis
2016-2021
Rencana Strategis 2016-2021 Dinas Perhubungan ini disusun oleh:
Tim Penyusun Renstra Penanggung Jawab Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Ketua Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sekretaris Kepala Sub Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan Anggota 1. Staf Sekretariat 2. Staf Bidang Manajemen Lalu Lintas dan Angkutan 3. Staf Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi 4. Staf Bidang Pos, Telekomunikasi dan Informatika
i
Rencana Strategis
2016-2021
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan pembangunan daerah di Kabupaten Pacitan sebagai langkah penyesuaian perkembangan dan kemajuan di berbagai aktivitas di berbagai bidang saat ini, maka diperlukan penyesuaian Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan 2016 2021 sebagai wujud
penjabaran
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) tahun 2016 – 2021 Kabupaten Pacitan. Penyusunan Rencana Strategis SKPD telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Pembangunan Daerah Hal ini dalam rangka mencapai keterpaduan
dan
sinkronisasi
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pengendalian kegiatan yang telah diprogramkan dapat dilakukan melalui regulasi, forum koordinasi dan musyawarah rencana pembangunan. Rencana
strategis
Dinas
perhubungan
Komunikasi
dan
Informatika Kabupaten Pacitan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik antara lain; efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Selanjutnya dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan program tahunan akan dievaluasi sebagai perwujudan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dan diharapkan kualitas serta kuantitas kinerja yang telah ditetapkan sesuai indikatornya dapat terukur.
ii
Rencana Strategis
2016-2021
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan ini masih diperlukan banyak masukan – masukan terkait situasi dan kondisi yang semakin berkembang, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan dalam penyusunanya
Pacitan
2016
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN PACITAN
WIDY SUMARDJI, Ssos. Pembina Utama Muda NIP.19600525 198103 1 012
iii
Rencana Strategis
2016-2021
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................
i
PENYUSUN RENCANA STRATEGIS SKPD ........................................
ii
KATA PENGANTAR .............................................................................
iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................
v
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................
1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1
1.2 Landasan Hukum ...........................................................................
3
1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................
4
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................
5
BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN ................
7
2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi ...........................................
7
2.1.1 Uraian Tugas dan fungsi ........................................................
8
1. Sekretariat ........................................................................
8
2. Bidang Manajemen Lalu Lintas dan Angkutan .................. 12 3. Bidang Prasarana Transportasi ........................................ 16 4. Bidang Pengembangan Keselamatan Transportasi .......... 19 5. Kelompok Jabatan Fungsional .......................................... 23 2.1.2 Struktur Organisasi ................................................................ 23 2.2 Sumber Daya SKPD ....................................................................... 25 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ................................................................ 27 2.3.1 Jaringan jalan ......................................................................... 27 2.3.2 Sarana dan prasarana perlengkapan jalan ............................. 38 2.3.3 Angkutan umum ..................................................................... 41 1. Angkutan Pedesaan.......................................................... 42 2. Angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) ..................... 46 3. Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) ................... 46 4. Angkutan Antar Jemput .................................................... 47 5. Angkutan Perbatasan ....................................................... 47 6. Angkutan Paratransit ........................................................ 48
iv
Rencana Strategis
2016-2021
2.3.4 Sarana dan Prasarana Transportasi ...................................... 49 1. Terminal ............................................................................ 49 2. Tempat pemberhentian angkutan ..................................... 53 3. Layanan Keselamatan transportasi ................................... 53 4. Layanan Pemeriksaan Kendaraan bermotor… ................. 56 5. Layanan Parkir.................................................................. 57 2.3.5 Peningkatan Pendapatan Asli Daerah .................................... 60 2.3.6 Peningkatan Mutu Pelayanan ................................................ 64 2.3.7 Peningkatan Kesadaran Masyarakat ...................................... 64 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan SKPD ............................. 66 2.4.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan .................................. 66 2.4.2 Peluang Pengembangan Pelayanan ...................................... 66 BAB 3 ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI . 69 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ............ 69 3.3.1 Permasalahan Bidang Perhubungan ...................................... 69 3.2 Telaahan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah .......................................................................................... 70 3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga ...................................... 73 3.3.1 Renstra Kementerian Perhubungan ....................................... 73 3.3.2 Renstra Kementerian Komunikasi dan Informatika ................ 74 3.3.3 Renstra Dinas Perhubungan dan LLAJ Propinsi Jawa Timur . 77 1. Program ........................................................................... 77 2. Prioritas Pembangunan ................................................... 83 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ............................................................................... 86 3.4.1 Kebijakan Tataran Transportasi Wilayah Jawa Timur ............. 86 3.4.2 Telaahan Terhadap Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan ................................................................. 87 3.5 Penentuan Isu Isu Strategis............................................................ 91 3.5.1 Arah pengembangan transportasi jalan .................................. 91 3.5.2 Arah pengembangan transportasi udara dan laut ................... 97
v
Rencana Strategis
2016-2021
BAB 4 VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 98 4.1 Visi dan Misi Kepala Daerah........................................................... 98 4.2 Tujuan Sasaran Jangka Menengah ................................................ 99 4.3 Strategi Kebijakan SKPD ................................................................ 104 BAB
5
RENCANA
PROGRAM
DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ...... 105 BAB 6 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ........................................................ 120 BAB 7 PENUTUP ................................................................................. 123
vi
Rencana Strategis
2016-2021
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 dalam pasal 1 mengenai ketentuan umum, Rencana Strategis SKPD yang selanjutnya disingkat Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan Tahun 2016 – 2021 disusun berdasarkan isu strategis dan rumusan permasalahan perhubungan yang terjadi di Kabupaten Pacitan. Rumusan permasalahan perhubungan diperoleh dari jaring aspirasi masyarakat yang dikumpulkan oleh anggota tim pengumpul Renstra Dinas Perhubungan dan rumusan hasil evaluasi pembangunan sektor perhubungan, serta mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pacitan Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan Tahun 2016 – 2021 merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun, dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan Tahun 2016 – 2021 adalah jawaban konkrit terhadap terciptanya sistem transportasi yang efektif, efisien, dan berkualitas yang merupakan tuntutan masyarakat Kabupaten
Pacitan.
Dengan
melakukan
perbuatan
nyata
secara
sistematis dan bertahap pada seluruh Program/Kegiatan yang telah ditetapkan, yang dirumuskan secara kolektif oleh pimpinan bersama tim kerja untuk dikomunikasikan kepada seluruh komponen organisasi dan diimplementasikan guna mencapai guna mencapai visi dan misi Pemerintah Kabupaten Pacitan.
1
Rencana Strategis
1.2
2016-2021
Landasan Hukum Sebagai landasan dalam menentukan rencana strategis Dinas
Perhubungan Kabupaten Pacitan disusun berdasarkan: 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2003 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. 4. Undang-Undang Nomor 22Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah 6. Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang
55
Tahun
2012
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah 7. Peraturan
Pemerintah
Nomor
Kendaraan 8. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan 9. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Insatansi Pemerintah 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah 11. Peraturan Daerah Nomor -- Tahun ---- tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021
2
Rencana Strategis
1.3
2016-2021
Maksud dan Tujuan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan ini
merupakan bagian dari dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya 2016–2021. Penetapan Rencana Strategis dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam menentukan arah kebijakan dalam melaksanakan dan mengembangkan program dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Adapun tujuan rencana strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan adalah adalah: 1. Menerjemahkan menjabarkan rencana program dan kegiatan serta menetapkan target kinerja dan pendanaan indikatif sebagai bentuk komitmen organisasi bagi pencapaian kinerja yang optimal. 2. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu yang berbasis hasil/kinerja yang terukur, transparan, dan akuntabel. 3. Menciptakan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan SKPD yang fokus, tidak tumpang tindih, dan terintegrasi. 4. Menciptakan
mekanisme
pengendalian
dan
evaluasi
pelaksanaan pembangunan di bidang perhubungan yang efektif dan efisien, serta 5. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja
dan
Anggaran, Penetapan Kinerja serta Penilaian Kinerja Tahunan;
1.4
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan rencana strategis Dinas Perhubungan
Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan Memuat latar belakang, landasan hokum, maksud dan tujuan, serta sitematika penulisan
3
Rencana Strategis
BAB II
2016-2021
: Gambaran Pelayanan Dinas Perhubungan Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi , sumber daya, kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang SKPD
BAB III
: Isu isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi, Telaahan visi misis dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Telaahan Renstra Kementerian dan Lembaga, telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan strategis, penentuan isu isu strategis.
BAB IV
: Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Memuat visi, misi, tujuan sasaran jangka menengah, strategi kebijakan SKPD.
BAB V
: Rencana Program dan
Kegiatan Indikator Konerja
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Memuat tentang program dan kegiatan lokalitas kewenangan SKPD, program dan kegiatan lintas SKPD dan program kegiatan kewilayahan BAB VI
: Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Sasaran RPJMD Memuat indikator yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD guna mendukung visi misi Kepala Daerah
BAB VII
: Penutup Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD
4
Rencana Strategis
2016-2021
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan yang Peraturan Pelaksanaanya atau Peraturan Bupati tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan belum disahkan, akan tetapi kami telah memberikan usulan tentang Struktur Organisasi Tata Kerja. Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana bidang perhubungan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Perhubungan dalam melaksanakan tugas urusan bidang perhubungan memiliki penyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi Lalu Lintas dan Angkutan; b. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan,
serta
pelaksanaan
administrasi
Prasarana
Transportasi; dan c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Struktur organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari : 1. Kepala Dinas; 2. Sekretariat; a. Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Keuangan; b. Sub Bagian Program,Evaluasi, dan Pelaporan 3. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan; a. Seksi Manajemen dan Rekayasa; b. Seksi Angkutan
5
Rencana Strategis
2016-2021
c. Seksi Pengujian Sarana 4. Bidang Prasarana Transportasi; a. Seksi Pembangunan Prasarana Transportasi; b. Seksi
Pengoperasian
dan
Perawatan
Prasarana
Transportasi; c. Seksi Penerangan Jalan Umum. 5. Bidang Pengembangan dan Keselamatan Transportasi; a. Seksi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan; b. Seksi Badan Usaha dan Jasa Usaha Angkutan; c. Seksi Keselamatan 6. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.1.1 Uraian tugas dan fungsi 1. Sekretariat Sekretariat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang
Sekretaris.
Sekretariat
mempunyai
tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan sertamelaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a)
Penyelenggaraan dan pengelolaan rumah tangga, sarana dan perlengkapan;
b)
Pelaksanaan
surat-menyurat,
kearsipan
dan
perpustakaan; c)
Pembinaan dan pengembangan serta pengelolaan administrasi kepegawaian;
6
Rencana Strategis
d)
Penyelenggaraan
dan
pengelolaan
2016-2021
administrasi
keuangan; e)
Penyusunan program kerja dan laporan serta pelaksanaan evaluasi dan pengendalian;
f)
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala DinasPerhubungan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Keuangan Sub Bagian
Umum, Kepegawaian, dan Keuangan
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris. Sub Bagian
Umum, Kepegawaian, dan
Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian. Sub Umum, Kepegawaian, dan Keuangan, mempunyai tugas : a) Menyusun
rencana
keprotokolan,
kerja
rumahtangga,
ketatausahaan, pengadaan
dan
kepegawaian; b) Melaksanakan pengelolaan surat-menyurat, tata naskah dinas,
tata kearsipan,
urusan rumah
tangga, keamanan kantor dan penyelenggaraan upacara, pertemuan, rapat dinas dan kepustakaan; c) Melaksanakan
tugas-tugas
keprotokolan
dan
administrasi perjalanan dinas; d) Melaksanakan analisa kebutuhan dan pengadaan serta pengadministrasian perlengkapan kantor dan perbekalan
lain
serta
inventarisasi
terhadap
barang-barang; e) Melaksanakan
penyusunan
laporan
pertanggungjawaban atas barang inventaris;
7
Rencana Strategis
f) Melaksanakan
administrasi
2016-2021
kepegawaian
yang
meliputi pengumpulan data kepegawaian, buku induk pegawai, mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala,
pembinaan
karier,
pengurusan
penghargaan dan kesejahteraan pegawai serta pensiun pegawai; g) Mengelola administrasi tentang kedudukan dan hak pegawai, menyusun administrasi dan evaluasi kepegawaian serta penyiapan bahan pembinaan pegawai; h) Menyiapkan
dan
mengusahakan
peningkatan
pengetahuan, ketrampilan dan disiplin pegawai; i) Melaksanakan ketatausahaan,
pengendalian
dan
keprotokolan,
evaluasi
rumahtangga,
pengadaan dan kepegawaian; j) Melaksanakan koordinasi pengembangan kualitas sumber daya aparatur dengan instansi pelaksana pendidikan dan pelatihan; k) Melaksanakan pengelolaan anggaran; l) Melaksanakan pembukuan perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan; m) Menyiapkan keuangan perjalanan dinas dan biayabiaya lain sebagai pengeluaran dinas; n) Melaksanakan evaluasi, menyusun laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan keuangan; o) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Sub Bagian Program,Evaluasi, dan Pelaporan Sub Bagian Program,Evaluasi, dan Pelaporan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.
8
Rencana Strategis
2016-2021
Sub Bagian Program,Evaluasi, dan Pelaporan dipimpin oleh
Kepala
Sub
Program,Evaluasi,
Bagian.
Pelaporan
Sub dan
Bagian Keuangan,
mempunyai tugas: a) Menyiapkan dan mengendalikan bahan dalam rangka
perumusan
rencana
dan
program
pembangunan di bidang Perhubungan; b) Melaksanakan tata laksana program, evaluasi dan pelaporan; c) Mengadakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan anggaran; d) Menyusun laporan kegiatan Bidang Perhubungan; e) Mendokumentasikan
data
hasil
pelaksanaan
program dan evaluasi bidang Perhubungan; f)
Melaksanakan pengelolaan data statistik bidang Perhubungan;
g) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait tentang perencanaan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi; Menghimpun dan mengolah data, menyiapkan
bahan
penyusunan
rencana
anggaran pendapatan dan belanja dinas; h) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris
sesuai
dengan
tugas
dan
fungsinya.
2. Bidang Lalu Lintas Dan Angkutan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan melalui
sekretaris
dinas.
Bidang
Lalu
Lintas
dan
Angkutandipimpin oleh Kepala Bidang. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
9
Rencana Strategis
2016-2021
tugas Dinas Perhubungan di bidang lalu lintas dan angkutan
serta
melaksanakan
penyiapan
perumusan
kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta evaluasi dan pelaporan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan dalam melaksanakan tugas: a) Penyusunan bahan perencanaan program bidang lalu lintas dan angkutan ; b) Pelaksanaan perencanaan program pembangunan bidang lalu lintas dan angkutan; c) Pelaksanaan pengendalian program pembangunan bidang lalu lintas dan angkutan; d) Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data statistik lalu lintas dan angkutan; e) Pelaksanaan pengawasan evaluasi dan pelaporan program bidang lalu lintas dan angkutan f)
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perhubungan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Seksi Manajemen dan Rekayasa; Seksi Manajemen dan Rekayasa berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan. Seksi Manajemen dan Rekayasa dipimpin oleh Kepala Seksi. Seksi Manajemen dan Rekayasa mempunyai tugas menyiapkan
penyusunan,
pelaksanaan,
pembinaan,
pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan: a) Penetapan
prioritas
angkutan
massal
melalui
penyediaan lajur atau jalur atau jalan khusus;
10
Rencana Strategis
2016-2021
b) Pemberian prioritas keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki; c) Pemberian kemudahan bagi penyandang cacat; d) Pemisahan atau pemilahan pergerakan arus lalu lintas berdasarkan peruntukan lahan, mobilitas, dan aksesibilitas; e) Pengendalian Lalu Lintas pada persimpangan; f) Pengendalian Lalu Lintas pada ruas Jalan; dan/atau g) Perlindungan terhadap lingkungan h) Persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas pada Jalan Kabupaten; i) Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi lalu lintas jalan; j) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Seksi Angkutan Seksi Angkutan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan. Seksi Angkutan dipimpin oleh Kepala Seksi. Seksi
Angkutan
mempunyai
tugas
menyiapkan
penyusunan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan: a) Penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang dalam Daerah Kabupaten; b) Penetapan kawasan perkotaan untuk pelayanan angkutan
perkotaan
dalam
1
(satu)
Daerah
jaringan
trayek
Kabupaten; c) Penetapan
rencana
umum
perkotaan dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten;
11
Rencana Strategis
d) Penetapan
rencana
umum
2016-2021
jaringan
trayek
pedesaan yang menghubungkan 1 (satu) daerah kabupaten; e) Penetapan tarif kelas ekonomi untuk angkutan orang yang melayani trayek angkutan perkotaan dan perdesaan di wilayah kabupaten; f)
Penerbitan izin trayek penyelenggaraan angkutan sungai dan danau untuk kapal yang melayani trayek dalam daerah kabupaten;
g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Seksi Pengujian Sarana Seksi
Pengujian
Sarana
berada
dibawah
dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan. Seksi Angkutan Tidak Dalam Trayek dipimpin oleh Kepala Seksi. Seksi Pengujian Sarana, mempunyai tugas menyiapkan penyusunan, pelaksanaan, pembinaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan: a) Melakukan
penyiapan
bahan
perumusan
dan
pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengujian berkala kendaraan bermotor; b) Rancang bangun kendaraan yang tidak diatur dalam peraturan perundangan-undangan; c) Pendataan perbengkelan umum dan perakitan kapal Pemeliharaan
dan
pengembangan
fasilitas
pendukung dan simpul transportasi d) Penerbitan izin kelaikan terkait dengan perawatan dan perbaikan kapal;
12
Rencana Strategis
2016-2021
e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Prasarana Transportasi Bidang Prasarana Transportasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan melalui sekretaris dinas. Bidang Prasarana Transportasi dipimpin
oleh
Kepala
Bidang.
Bidang
Prasarana
Transportasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungandi bidang prasarana transportasi sertamelaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, serta evaluasi dan pelaporan di Bidang Prasarana Transportasi. Bidang
Prasarana
Transportasi
dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a) Penyusunan bahan perencanaan program bidang bidangprasarana transportasi; b) Pelaksanaan
perencanaan
program
pembangunan
bidangprasarana transportasi; c) Pelaksanaan pengendalian program pembangunan bidangprasarana transportasi; d) Pelaksanaan
pengumpulan
dan
pengolahan
data
statistikbidang prasarana transportasi; e) Pelaksanaan pengawasan evaluasi dan pelaporan program bidang prasarana transportasi f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perhubungan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
13
Rencana Strategis
2016-2021
1) Seksi Pembangunan Prasarana Transportasi Seksi Pembangunan Prasarana Transportasi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Prasarana
Transportasi.
Seksi
Pembangunan
Prasarana Transportasi dipimpin oleh Kepala Seksi. Seksi
Pembangunan
mempunyai
tugas
Prasarana
Transportasi
menyiapkan
penyusunan,
pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan: a) Melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan
serta
evaluasi
dan
pelaporan di bidang penyediaan perlengkapan jalan di Jalan Kabupaten; b) Penerbitan
izin
penyelengaraan
dan
pembangunan simpul transportasi fasilitas parkir ; c) Pembangunan dan penerbitan izin pelabuhan pengumpan lokal; d) Pembangunan dan penerbitan izin pembangunan pelabuhan sungai dan danau; e) Penerbitan izin pengerjaan pengerukan di wilayah perairan pelabuhan pengumpan lokal f)
Penerbitan izin reklamasi di wilayah perairan pelabuhan pengumpan lokal;.
g) Penerbitan izin reklamasi di wiayah perairan pelabuhan pengumpan lokal; h) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala
Bidang
Prasarana
Transportasi
sesuai dengan tugas dan fungsinya
14
Rencana Strategis
2016-2021
2) Seksi Pengoperasian dan Perawatan Prasarana Transportasi Seksi
Pengoperasian
dan
Perawatan
Prasarana
Transportasi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Prasarana Transportasi. Seksi Pengoperasian dan Perawatan Prasarana Transportasi dipimpin oleh Kepala Seksi. Seksi
Pengoperasian
Transportasi,
dan
mempunyai
Perwatan tugas
Prasarana menyiapkan
penyusunan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan: a) Penerbitan
izin
pengelolaan
Terminal
Untuk
Kepentingan Sendiri (TUKS) di dalam Daerah Lingkungan Kerja) DLKR/(Daerah Lingkungan Kepentingan) DLKP pelabuhan pengumpan lokal: b) Pengelolaan
dan
pengoperasian
simpul
transportasi; c) Monitoring
dan
pendataan
prasarana
simpul
transportasi; d) Pemeliharaan dan perbaikan prasarana simpul transportasi; e) Penerbitan izin usaha di area simpul transportasi f)
Pengoperasian dan penerbitan izin pengoperasian pelabuhan, sungai, dan danau;
g) Penerbitan izin usaha badan usaha pelabuhan di pelabuhan pengumpan lokal; h) Penerbitan izin pengoperasian pelabuhan selama 24 jam untuk pelabuhan pengumpan lokal; i)
Pengembangan
sistem
informasi
manajemen
pengoperasian prasarana transportasi;
15
Rencana Strategis
j)
2016-2021
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala
Bidang
Prasarana
Transportasi
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3)
Seksi Penerangan Jalan Umum Seksi Penerangan Jalan Umum berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Prasarana Transportasi. Seksi Penerangan Jalan Umum dipimpin oleh Kepala Seksi. Seksi Penerangan Jalan Umum, mempunyai tugas menyiapkan penyusunan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan: a) Pelayanan penerangan jalan umum; b) Melaksanakan
pengelolaan
dan
perawatan
penerangan jalan umum; c) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penerangan jalan umum; d) Melaksanakan pengawasan,
pengendalian dan
evaluasi kegiatan penerangan jalan umum; e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Prasarana Transportasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Pengembangan Keselamatan Transportasi Bidang Pengembangan Keselamatan Transportasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan melalui sekretaris dinas. Bidang Pengembangan Keselamatan Transportasi dipimpin oleh Kepala Bidang.
16
Rencana Strategis
2016-2021
Bidang Pengembangan Keselamatan Transportasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pengembangan dan keselamatan transportasi serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perhubungan sesuai dengan tugas
dan
fungsinya.
Bidang
Pengembangan
dan
Keselamatan Transportasi dalam melaksanakan tugas dan menyelenggarakan fungsi: a) Penyusunan bahan perencanaan program bidang pemaduan
moda,
teknologi
perhubungan,
dan
keselamatan; b) Pelaksanaan
perencanaan
program
pembangunan
bidang pemaduan moda, teknologi perhubungan, dan keselamatan; c) Pelaksanaan pengendalian program pembangunan bidang pemaduan moda, teknologi perhubungan, dan keselamatan; d) Pelaksanaan statistik
pengumpulan
bidang
dan
pemaduan
pengolahan moda,
data
teknologi
perhubungan, dan keselamatan; e) Pelaksanaan pengawasan evaluasi dan pelaporan program
bidang
pemaduan
moda,
teknologi
perhubungan, dan keselamatan; f)
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perhubungan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
17
Rencana Strategis
2016-2021
1) Seksi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan Seksi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan dan Keselamatan Transportasi. Seksi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan dipimpin oleh Kepala Seksi. Seksi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan , mempunyai
tugas
menyiapkan
penyusunan,
pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan: a) Penyediaan angkutan pemaduan moda; b) Rencana umum jaringan trayek pemaduan moda; c) Fasilitasi angkutan perintis dalam provinsi d) Fasilitasi
perizinan
angkutan
perkotaan
dan
pedesaan yang melampaui batas 1 (satu) daerah provinsi; e) Pengelolaan data dan informasi transportasi; f) Pengelolaan sistem informasi manajemen dan komunikasi
transportasi
serta
pengembangan
transportasi; g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan danKeselamatan Transportasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Seksi Badan Usaha dan Jasa Usaha Angkutan Seksi Badan Usaha dan Jasa Usaha Angkutan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan danKeselamatan Transportasi. Seksi Badan Usaha dan Jasa Usaha Angkutan dipimpin oleh Kepala Seksi.
18
Rencana Strategis
Seksi
Badan
Usaha
dan
2016-2021
Jasa
Usaha
Angkutanmempunyai tugas menyiapkan penyusunan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan: a) Perizinan usaha jasa terkait bongkar muat barang, jasa pengurusan transportasi, angkutan perairan pelabuhan, penyewaan peralatan angkutan laut atau peralatan jasa terkait dengan angkutan laut, tally mandiri dan depo peti kemas; b) Perizinan
usaha
bongkar
muat
barang
jasa
pengurusan transportasi; c) Penyelenggaraan fasilitasi perizinan bangunan dan peralatan serta klasifikasi perbengkelan umum; d) Penerbitan
izin
usaha
jasa
terkait
dengan
perawatan dan perbaikan kapal e) Penerbitan izin usaha angkutan laut pelayaran rakyat bagi orang perorangan atau badan usaha yang berdomisili dan yang beroperasi pada lintas pelabuhan dalam daerah Kabupaten; f) Penerbitan izin usaha angkutan laut bagi badan usaha yang berdomisili dalam daerah Kabupaten dan beroperasi pada lintas pelabuhan di daerah Kabupaten g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan danKeselamatan Transportasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
19
Rencana Strategis
2016-2021
3) Seksi Keselamatan. Seksi Keselamatan berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada
danKeselamatan
Kepala
Bidang
Transportasi.
Pengembangan
Seksi
Keselamatan
dipimpin oleh Kepala Seksi. Seksi Keselamatan, mempunyai tugas menyiapkan penyusunan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan: a) Audit, inspeksi dan identifikasi lokasi potensi kecelakaan serta lokasi rawan kecelakaan, inspeksi keselamatan sarana dan prasarana, pengamatan dan pemantauan keselamatan transportasi serta kelaikan sarana transportasi; b) Manajemen keselamatan transportasi; c) Fasilitasi
sarana
dan
prasarana
keselamatan
transportasi d) Promosi dan kemitraan keselamatan tranportasi; e) Pengembangan teknologi dan sistem informasi keselamatan transportasi; f) Standardisasi, regulasi, dan harmonisasi bidang keselamatan transportasi; g) Penertiban
standar
norma
dan
regulasi
keselamatan transportasi; h) Pencegahan, penindakan dan Penegakan hukum bidang transportasi; i) Penyidikan kasus hukum bidang transportasi; j) Operasional lalu lintas dan angkutan, perparkiran, sarana dan prasarana tranportasi; k) Koordinasi penertiban lalu lintas dan angkutan;
20
Rencana Strategis
2016-2021
l) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keselamatan Transportasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan sesuai dengan
keahlian
dan
kebutuhan.
Kelompok
jabatan
fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
Jenis
dan
jenjang
jabatan
fungsional
diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
21
Rencana Strategis
2016-2021
Kepala Dinas .
Kelompok Jabatan Fungsional
Sekretaris
.
. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Keuangan
Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan
Kepala Bidang Prasarana Transportasi
Kepala Bidang Pengembangan Keselamatan Transportasi
Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa
Kepala Seksi Pembangunan Prasarana Transportasi
Pemanduan moda & teknologi perhubungan
Kepala Seksi Angkutan
Kepala Seksi Pengoperasian dan Perawatan Prasarana Transportasi
Badan Usaha & Jasa Usaha Angkutan
Kepala Seksi Pengujian Sarana
Kepala Seksi Penerangan Jalan Umum
Kepala Seksi Keselamatan
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Rencana Strategis
2016-2021
2.2 Sumber Daya SKPD Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Perhubungan didukung dengan
beberapa aparatur yang terdiri dari PNS, Tenaga
Kontrak, dan Tenaga PP 31. Berdasarkan jumlah, golongan/ruang dan latar
belakang
pendidikan
formal
maupun
struktural,
aparatur
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Klasifikasi menurut golongan/ruang Tabel II.1 Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Golongan/Ruang No 1 2 3 4
Golongan
A
IV III II I Non PNS Jumlah
B 3 1 3
C 1 9 4
D 1 6 14 1
E 6 8
Sumber: Dishubkominfo 2015
b. Kasifikasi menurut jabatan structural dan fungsional Tabel II.2 Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Struktural maupun Fungsional No A 1 2 3 4 B
Jenis kelamin
Jabatan Struktural Kepala Dinas Eselon IIb Eselon IIIa Eselon IIIb Eselon Iva
Fungsional 1 Pengujian Kendaraan Bermotor
Eselon Eselon Eselon Eselon
IIb IIIa IIIb Iva
Penyelia Pelaksana
Laki-laki
Perempuan
1 1 3 10
1
1 3
2 Pranata Komputer
Sumber: Dishubkominfo 2016
23
Rencana Strategis
2016-2021
c. Klasifikasi menurut tingkat pendidikan formal dan pendidikan pelatihan struktural dam teknis
Tabel II.3 Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat Pendidikan No
Jenjang Pendidikan
Jenis kelamin Laki-laki
A 1 2 3 4 5 6 8 9 B
Pendidikan Formal S3 S2 S1/D4 D3 D2 SMU/SMK SMP SD
Diklat Struktural 1 Diklatpim 2 2 Diklatpim 3 3 Diklatpim 4
C 1 2 3 4 5 6
Diklat/Workshop/Bintek Teknis Perencanaan transportasi Manajamen Angkutan Keselamatan transportasi Manajemen terminal Pengujian kendaraaan bermotor PPNS
3 12 3 2 28 3
Jumlah
Perempuan
2 2 2
3 14 5 2 30 3
1 4 10
1 4 10
1
1 0 1 2 4 4
1 2 4 4
Sumber: Dishubkominfo 2016
Dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia perlu diupayakanpengiriman personel untuk diikutsertakan pendidikan dan pelatihanstruktural dan fungsional maupun bidang teknis lainnya. Sampai tahun 2016data pengiriman peserta pendidikan dan pelatihan Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut:
24
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.4Data Pendidikan dan Pelatihan Kebutuhan dan Yang telah DiiikutiOleh SDM Dinas Perhubungan NO
Nama Diklat
Yang Ada
Kebutuhan
1.
Diklatpim 2
1
-
2.
Diklatpim 3
4
-
3.
Diklatpim 4
10
-
4.
PPNS
4
-
5.
PKB
4
-
6.
Perencanaan Trasnportasi
1
-
7.
Orientasi 2 LLAJ
2
-
8.
Manajemen Bendahara
1
-
9.
Perhubungan Laut
1
2
10.
Motoris
1
4
11.
Manajemen angkutan Umum
1
-
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
2.3
Kinerja Pelayanan SKPD
2.3.1 Jaringan Jalan Pelayanan moda angkutan jalan mempunyai karakteristik, antara lain dapat melayani sampai ke pelosok dan sangat fleksibel. Untuk jangka pendek investasinya lebih rendah. Moda ini efisien untuk melayani lintas yang tidak terlalu jauh dan dengan muatan relatif kecil, akan tetapi untuk lintas jauh dan muatan yang besar menjadi tidak efisien, dan dari segi kelestarian alam dan lingkungan hidup tidak menguntungkan. Kinerja pelayanan untuk transportasi jalan, yaitu selamat, aksesibilitas, terpadu, kapasitas, teratur, lancar dan cepat, kemudahan, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, polusi rendah dan efisien. Mobilitas di Kabupaten Pacitan saat ini tertumpu pada keandalan
dan
tingkat
pelayanan
jaringan
jalan.
Angkutan
penumpang maupun barang hampir seluruhnya diangkut melalui angkutan jalan. Penurunan tingkat pelayanan dan kapasitas jalan sangat mempengaruhi kelancaran pergerakan dan menyebabkan
25
Rencana Strategis
2016-2021
biaya sosial yang tinggi terhadap pemakai jalan. Kondisi jaringan jalan yang lebih terinci dilihat pada tabel berikut: Tabel II.5 Panjang jalan menurut keadaan jalan dan status jalan tahun 2013-2014 Status Jalan Keadaan
Jalan Negara
Jalan Provinsi
Jalan Kabupaten
2013
2014
2013
2014
2013
2014
a. Diaspal
98.136
131.134
97.270
97.270
713.665
720.227
b. Kerikil
-
-
-
81.132
76.573
c. Tanah
-
-
-
-
3.203
1.200
d. Tidak Dirinci
-
-
-
-
-
-
98.136
134.834
92.270
97.270
798.000
798.000
a. Baik
39.076
121.334
40.350
62.379
354.558
361.279
b. Sedang
38.060
13.500
31.600
27.441
61.362
74.553
c. Rusak
21.000
-
25.320
7.400
185.355
205.425
-
-
-
50
196.725
156.763
98.136
134.834
92.270
97.270
798.000
798.000
a. Kelas I
-
-
-
-
-
-
b. Kelas II
-
-
-
-
-
-
c. Kelas III
-
-
-
-
798.000
798.000
d. Kelas III A
-
-
-
-
-
-
e. Kelas III B
-
-
-
-
-
-
f. Kelas III C
-
-
-
-
-
-
g. Tidak Dirinci
-
-
-
-
-
-
Jumlah
-
-
-
-
798.000
798.000
Jenis Permukaan
Jumlah
3.700
Kondisi Jalan
d. Rusak Berat Jumlah Kelas Jalan
Sumber: Profil Statistik Kabupaten Pacitan (2015)
Luas prasarana jaringan jalan itu masih relatif kecil memiliki daya hubung pelayanan wilayah setiap satu kilometer jaringan jalan kabupaten melayani 0,575 kilometer persegi wilayah Kabupaten Pacitan.Aksesibilitas
yang
terukur
dari
pelayanan
terhadap
26
Rencana Strategis
2016-2021
penduduk Kabupaten Pacitan berkisar satu kilometer jaringan jalan mewakili lebih kurang 751 orang penduduk. Satu kilometer jaringan jalan yang ada memiliki kemampuan pelayanan sebesar daya hubung transportasi terhadap pelayanan jangkauan pusat-pusat pelayanan antara pusat pelayanan Jaringan jalan di Kabupaten Pacitan terbentuk dari jaringan jalan primer dan sekunder maupun jaringan jalan lain dibawahnya yang memungkinkan terjadinya pergerakan eksternal dan internal di seluruh wilayah kabupaten Pacitan. Jaringan jalan primer adalah jalur jalan Pacitan-Ponorogo, Pacitan -Solo dan Pacitan-Trenggalek. Jalur jalan PacitanPonorogo merupakan jalan yang paling penting dalam menunjang pemerintahan maupun perekonomian terutama di wilayah utara. Sedangkan
jalur
Pacitan-Solo
merupakan
jalur
ke
pusat
perekonomian terutama Solo dan Yogyakarta. Di kawasan barat Kabupaten Pacitan cukup banyak terdapat kawasan wisata yang sudah berkembang, sehingga jalan ini sangat vital keberadaannya karena merupakan akses menuju obyek wisata tersebut. Prasarana jalan di Kabupaten Pacitan dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan, yaitu: 1)
Jalan Kolektor Primer a). Kolektor 1 (K-1): jalan kolektor primer 1 yang melintasi Kabupaten
Pacitan
adalah
kolektor
primer
yang
menghubungkan Kabupaten Pacitan dengan kota Solo dan Yogyakarta
dan
menghubungkan
Kabupaten
Pacitan
dengan kota Surabaya sebagai ibukota provinsi. Ruas jalan tersebut adalah ruas jalan Glonggong – Pacitan sepanjang 35,4 kilometer (dari arah Yogya/Solo) dan ruas jalan Pacitan – Batas Trenggalek sepanjang 54,54 kilometer (ke arah Surabaya).
27
Rencana Strategis
2016-2021
b). Kolektor 2 (K-2): jalan kolektor primer 2 yang melintasi Kabupaten Pacitan adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan Kabupaten Pacitan dengan Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Wonogiri. Ruas jalan tersebut adalah ruas jalan Pacitan – Arjosari – Batas Ponorogo sepanjang 45,17 kilometer (ke arah Ponorogo) dan ruas jalan Arjosari – Nawangan sepanjang 46,75 kilometer (ke arah Wonogiri) 2)
Jalan Lokal Primer Jalan lokal primer berfungsi menghubungkan kota jenjang I dengan persil atau kota jenjang II dengan persil atau kota jenjang III dengan jenjang III atau jenjang III dengan persil atau berfungsi menghubungkan antar kota kecamatan. Ruas jalan yang berfungsi sebagai jalan lokal primer adalah jalanjalan
yang
menghubungkan
antar
kota
kecamatan
di
Kabupaten Pacitan. Tabel II.6 Daftar ruas Jalan Nasional di Kabupaten Pacitan Nama Ruas
Panjang (km)
Kecamatan
Baik
Sedang
Buruk
Total
(km)
(km)
(km)
(km)
Pacitan-Glonggong
7,685
Donorojo
7,685
-
-
7,685
Pacitan-Glonggong
8,85
Punung
0,9
6,315
1,635
8,85
Pacitan-Glonggong
16,95
Pringkuku
-
0,165
6,785
6,95
Pacitan-Glonggong
7,032
Pacitan
-
6,272
0,76
7,032 40,517
Pacitan-Panggul
4,407
Pacitan
1,157
3,25
0
4,407
Pacitan-Panggul
13,45
Kebonagung
-
13,309
0,141
13,45
Pacitan-Yogya -Panggul
12,35
Tulakan
-
11,962
0,388
12,35
Pacitan-Panggul
16,825
Ngadirojo
-
16,66
0,165
16,825
Pacitan-Panggul
11,575
Sudimoro
0,5
10,93
0,145
11,575 58,607
Sumber: RTRW Kabupaten Pacitan (2010)
28
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.7Daftar ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Pacitan Nama Ruas
Panjang (km)
Kecamatan
Baik
Sedang
Buruk
Total
(km)
(km)
(km)
(km)
0,40
13,14
10,00
5,40
31,14
3,28
0,72
4,00
Arjosari-Nawangan- Bandar
13,14
Arjosari
12,74
Arjosari-Nawangan- Bandar
31,14
Nawangan
15,74
Arjosari-Nawangan- Bandar
4,00
Bandar
48,28 Dengok-Pacitan
7,57
Pacitan
7,41
-
Dengok-Pacitan
13,40
Arjosari
13,40
-
Dengok-Pacitan
27,70
Tegalombo
17,88
9,72
0,16
7,57 13,40
0,10
27,70 48,67
Sumber: RTRW Kabupaten Pacitan (2010)
Tabel II.8 Daftar ruas jalan kabupaten di Kabupaten Pacitan No Ruas
Nama Ruas
Panjang
Lebar
(km)
(km)
Kecamatan
6
Tulakan-Tegalombo
16
3,5
Tulakan
7
Ketro-Siahung
5,1
3,5
Tulakan
11
Pentung-Jetak
8,5
3,5
Tulakan
12
Tulakan-Wonokerto
10,3
3,5
Tulakan
42
Ketro-Kasihan
8
3,5
Tulakan
54
Wonosidi-Tengul
5,1
3
Tulakan
48
Bonsiak-Sepang-Jetak
2
3
Tulakan
16
Jetak-Sidomulyo
8,1
3,5
Tulakan
17
Hadiwarno-Jetak
13
3,5
Tulakan
80
Ketrowonojoyo-Ngile
9
3,5
Tulakan
49
Genting-Padi
5
3,5
Tulakan
4
Punung-Arjosari
18,7
3,5
Arjosari
27
Mentoro-Gunungsari
7,3
4
Arjosari
44
Jatimalang-Karanggede
17,15
3,5
Arjosari
6
Tulakan-Tegalombo
16
3,5
Tegalombo
28
Gemaharjo-Watupatok
14,7
3,5
Tegalombo
26
Mangunharjo-Bandar
18
3,5
Tegalombo
42
Kerto-Kasihan
8
3,5
Tegalombo
43
Tegalombo-Bandar
11,2
3,5
Tegalombo
52
Tegalombo-Kemuning
11,2
3
Tegalombo
29
Rencana Strategis
No Ruas
Nama Ruas
Panjang
Lebar
(km)
(km)
2016-2021
Kecamatan
61
Gemaharjo-Binade
1,45
3
Tegalombo
3
Jeruk-bandar
13
3,5
Bandar
8
Gemaharjo-Watupatok
14,7
3,5
Bandar
24
Watupatok-Bts.Badegan
8,5
3,5
Bandar
26
Mangunharjo-Bandar
18
3,5
Bandar
43
Tegalombo-Bandar
11,2
3,5
Bandar
47
Bangunsari-Watupatok
7,2
3
Bandar
52
Tegalombo-Kemuning
11,2
3
Bandar
58
Nawangan-Ngunut
8,5
3
Bandar
64
Bangunsari-Bts.Ponorogo
8,1
3,5
Bandar
14
Punung-Kalak
14
4
Donorojo
15
Sukodono-Kalak
14,4
3,5
Donorojo
23
Belah-Sukodono
2,96
3,5
Donorojo
46
Widoro-Cemeng
16,4
3
Donorojo
50
Sendang-Pantai Klanyar
5
3
Donorojo
63
Donorojo-Ploso
10,23
3
Donorojo
75
Punung-Mantren
4,5
3
Donorojo
77
Donorojo-Belah
9
3
Donorojo
10
Tokawi-Bts.Jateng
9,9
3,5
Nawangan
45
Penggung-Sidorejo
7
3,5
Nawangan
58
Nawangan-Ngunut
8,5
3
Nawangan
59
Sempu-ngromo
6,5
3,5
Nawangan
70
Nawangan-Petungsinarang
3
3
Nawangan
13
Sukorejo-Klepu
18,1
3,5
Sudimoro
51
Pagerlpr-Pagerkidul
7
3
Sudimoro
17
Hadiwarno-Jetak
13
3,5
Ngadirojo
39
Hadiwarno-Bogoharjo
11
3,5
Ngadirojo
41
Ngadirojo-Wonokarto
14,7
3,5
Ngadirojo
65
Cangkring-Sembowo
12,84
3
Ngadirojo
66
Wonokarto-Bts.Ponorogo
9
3
Ngadirojo
67
Kluwih-Hadiwarno
11,9
3
Ngadirojo
2
Kayen-Sidomulyo
8,095
4
Ngadirojo
16
Jetak-Sidomulyo
8,1
3,5
Kebonagung
35
Plumbungan-Sidomulyo
9,15
3
Kebonagung
36
Ketrowonojoyo-Sidomulyo
11,7
3,5
Kebonagung
30
Rencana Strategis
No Ruas
Nama Ruas
Panjang
Lebar
(km)
(km)
2016-2021
Kecamatan
37
Sidomulyo-wawaran
4,7
3,5
Kebonagung
38
Ketrowonojoyo-Ngile
9
3,5
Kebonagung
53
Gunungpegat-Kb.agung
3,9
3
Kebonagung
1
bangunsari-Ngadirejan
6,7
4
Pacitan
27
Mentoro-Gunungsari
7,3
4
Pacitan
32
Sambong-Tamansari
4,95
3
Pacitan
34
Simoboyo-Plumbungan
3,5
3
Pacitan
53
Gunungpegat-Kb.agung
3,9
3
Pacitan
60
Sidoharjo-Sedeng
3,2
3
Pacitan
1
bangunsari-Ngadirejan
6,7
4
Pringkuku
4
Punung-Arjosari
18,7
3,5
Pringkuku
19
Dadapan-Watukarang
16
3,5
Pringkuku
22
Pringkuku-Darsono
10,2
3,5
Pringkuku
28
Punung-Ploso
9,5
3,5
Pringkuku
32
Sambong-Tamansari
4,95
3
Pringkuku
33
Candi-Srau
5,3
3,5
Pringkuku
56
Sugihwaras-Soko
2,5
3,5
Pringkuku
57
Pagah-Sebrok
4
3
Pringkuku
62
Jiubang-Darsono
-
3
Pringkuku
79
Ngadirejan-Pringkuku
1,1
3
Pringkuku
4
Punung-Arjosari
18,7
3,5
Punung
14
Punung-Kalak
14
4
Punung
25
Wareng-Kendal
5,48
3,5
Punung
28
Punung-Ploso
9,5
3,5
Punung
29
Gondosari-Ploso-Batas Jateng
7,9
3,5
Punung
30
Gondosari-bts.Jateng
12
3
Punung
55
Klader-Piton
6
3
Punung
63
Donoharjo-Ploso
10,23
3
Punung
75
Punung-Mantren
4,5
3
Punung
76
Mantren-Donorojo
2,3
3
Punung
776,885
3,35
Total panjang(km) Lebar Rata-rata (m) Sumber: RTRW Kabupaten Pacitan (2010)
31
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.9 Daftar ruas jalan poros di Kabupaten Pacitan No
Nama Ruas
Ruas
Panjang
Lebar
(km)
(m)
Kecamatan
Perkerasan
936
Ketro-Pagutan-Arjosari
9,7
3,5
Arjosari
Batu-Tanah
951
Tamanasri-Sedayu
4,6
3
Arjosari
Batu-Tanah
952
Karangrejo-Tinatar
2,3
3,5
Arjosari
Batu-Tanah
953
Karanggede-Temon
6,2
3
Arjosari
Batu-Tanah
954
Borang-Kalikuning
2,8
3
Arjosari
Batu-Tanah
956
Kedungbendo-Temon
3,3
3
Arjosari
Batu-Tanah
960
Nawangan-Petusinarang
11,5
3
Bandar
Aspal-Batu
967
Kledung-Ploso
6,2
3
Bandar
Aspal-Batu
968
Panjing-Jeruk
8,7
3
Bandar
Batu-Tanah
969
Tumpuk-Watupatok
4
3
Bandar
Batu-Tanah
970
Tumpuk-Kledung
7,7
3
Bandar
Batu-Tanah
973
Kendal-Gondanglegi
3,2
3
Bandar
Batu-Tanah
901
Donorojo-Bts.Jateng
4,7
3
Donorojo
Aspal-Batu
902
Klepu-Sawahan
3
3
Donorojo
Aspal-Batu
903
Cemeng-Belah
5,7
3,5
Donorojo
Aspal-Batu
904
Klepu-Gedompol
2,8
3
Donorojo
Aspal-Batu
905
Klepu-Sekar
9
3,5
Donorojo
Aspal-Batu
906
Donorojo-Sekar
8,3
4
Donorojo
Aspal-Batu
907
Gedompol-Widoro
9,65
3,5
Donorojo
Aspal-Batu
908
Kalak-Sawahan
4
3,5
Donorojo
Aspal-Batu
911
Bomo-Sekar
4,8
3,5
Donorojo
Aspal-Batu
914
Wareng-Sekar
1,7
3,5
Donorojo
Aspal-Batu
924
Sirnoboyo-Kangen
3
3
Kebonagung
Aspal-Batu
930
Karanganyar-Katipugal
2
3,5
Kebonagung
Aspal-Batu
931
Karanganyar-Waru
3,6
3,5
Kebonagung
Aspal-Batu
932
Katipugal-Pantai
4,5
3,5
Kebonagung
Aspal-Batu
933
Wonogondo-Punjun-Sanggrahan
4,2
3,5
Kebonagung
Aspal-Batu
934
Sanggrahan-Wonoanti
3
3,5
Kebonagung
Aspal-Batu
934
Sanggrahan-Punjung-Gembuk
4,9
3,5
Kebonagung
Aspal-Batu
936
ketro-Pagutan-Arjosari
9,7
3,5
Kebonagung
Aspal-Batu
938
Kalipelus-Pantai
2,9
3,5
Kebonagung
Aspal-Batu
940
Plumbungan-Mercusuar
4
3
Kebonagung
Aspal-Tanah
941
Klesem-Pantai
4,4
3
Kebonagung
Aspal-Tanah
32
Rencana Strategis
No
Nama Ruas
Ruas
Panjang
Lebar
(km)
(m)
2016-2021
Kecamatan
Perkerasan
942
Ketepung-Tambakrejo
4,2
3,5
Kebonagung
Aspal-Batu
944
Gembuk-Gawang-Ps.Wati
5,9
3
Kebonagung
Aspal-Batu
945
Gembuk-Worawari
1,4
3
Kebonagung
Aspal-Batu
948
Karangnongko-Kalitani
4
3
Kebonagung
Aspal-Batu
949
Plumbungan-Krajan
4
3,5
Kebonagung
Aspal-Batu
950
Kalipelus-Krajan
2,4
3
Kebonagung
Aspal-Batu
936
ketro-Pagutan-Arjosari
9,7
3,5
Nawangan
Aspal-Batu
951
Tamanasri-Sedayu
4,6
3
Nawangan
Batu
952
Karangrejo-Tinatar
2,3
3,5
Nawangan
Batu
953
Karanggede-Temon
6,2
3
Nawangan
Batu
954
Borang-Kalikuning
2,8
3
Nawangan
Batu
956
Kedungbendo-Temon
3,3
3
Nawangan
Batu
981
Wonokarto-Baosan kidul
3,4
3
Ngadirojo
Aspal-Batu
982
Wonokarto- Wonodadikulon
9,5
3
Ngadirojo
Aspal-Batu
983
Wonodadikulon-Cabe-wonokarto
7,5
3
Ngadirojo
Aspal-Batu
984
Wonodadiwetan-Klepu
8
3
Ngadirojo
Aspal-Batu
986
Nogosari-Wonosidi
1,6
3
Ngadirojo
Batu
988
Bogoharjo-Pagerlor
2,2
3
Ngadirojo
Batu
989
Pagerejo-Padi
5,9
4
Ngadirojo
Batu
994
Bodak-Slora
4,5
Ngadirojo
Aspal-Batu
916
Mendololor-Palem-Jaten
3,7
3,5
Pringkuku
Aspal-Batu
920
Pringkuku-Poko
2,2
3,5
Pringkuku
Aspal-Batu
951
Tamanasri-Sedayu
4,6
3
Pringkuku
Batu-Tanah
909
Punung-Jatisari-Ploso
6
3,5
Punung
Batu
911
Bomo-Sekar
4,8
3,5
Punung
Aspal-Batu
914
Wareng-Sekar
1,7
3,5
Punung
Batu
915
Punung-Nglebeng-Nampol
3,3
3,5
Punung
Batu
916
Mendololor-Palem-Jaten
3,7
3,5
Punung
Aspal-Batu
917
Bomo-Sugihwaras
5,5
3,5
Punung
Batu
918
Ploso-Kebonsari
4,6
3,5
Punung
Aspal-Batu
919
Piton-Bomo
4,2
4
Punung
Batu
984
Wonodadiwetan-Klepu
8
3
Sudimoro
Aspal-Batu
992
Sembowo-BTS.Ponorogo
4,6
4
Sudimoro
Aspal-Batu
995
Pagerlor-Grabak
2,5
3
Sudimoro
Batu-Tanah
996
Sudimoro-Karangsono
3,6
3,5
Sudimoro
Aspal-Batu
33
Rencana Strategis
No
Nama Ruas
Ruas
Panjang
Lebar
(km)
(m)
2016-2021
Kecamatan
Perkerasan
997
Ketanggung-Gupaan
3,6
3
Sudimoro
Batu-Tanah
957
Tegalombo-Ploso
2
3
Tegalombo
Batu-Tanah
967
Kedung-Ploso
6,2
3
Tegalombo
Aspal-Batu
936
ketro-Pagutan-Arjosari
9,7
3,5
Tulakan
Aspal-Batu
937
Gembuk-Wonoanti
4,1
3,5
Tulakan
Batu
954
Borang-Kalikuning
2,8
3
Tulakan
Batu
958
Kebondalem-Ngile
6
3
Tulakan
Batu
974
Jatigunung-Gasang
3
3
Tulakan
Aspal-Batu
976
Kluwih-Padi
6,6
3
Tulakan
Aspal-Batu
980
Ngumpul-Tanjunglor
4,2
3
Tulakan
Batu
823
Bolosingo-Sedayu
1,2
3,5
Pacitan
Aspal
925
Gupit-Kembang
2,5
3,5
Pacitan
Aspal-Batu
926
Bangusari-Sidoharjo
1,7
3
Pacitan
Aspal
927
Bengkel-PLN-Sambong
6,7
3
Pacitan
Aspal-Batu
928
Swmanten-Ponggok-
5,3
3,5
Pacitan
Aspal-Batu
Tamansari 940
Plumbungan-Mercusuar
4
3
Pacitan
Aspal-Batu
951
Tamansari-Sedayu
4,6
3
Pacitan
Batu-Tanah
Total Panjang Jalan Poros (km)
396,15
Rata-rata lebar jalan (m)
3,27
Sumber: RTRW Kabupaten Pacitan (2010)
34
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.10 Panjang jalan dan kerapatan jalan di Kabupaten Pacitan
Kecamatan
luas
Panjang
Panjang
Panjang
Panjang
Panjang
Total
Kerapatan
wilayah
Jalan
Jalan
Jalan
Jalan
Jalan
Panjang
jalan
(km²)
Nasional
Provinsi
Kabupaten
Poros
Kota
Jalan
(km/km²)
(km)
(km)
(km)
(km)
(km)
(km)
Pacitan
77,1
11,4
7,6
29,6
26,0
60,0
134,6
1,8
Kebonagung
124,9
13,5
0,0
54,6
68,1
0
136,2
1,1
Arjosari
117,1
0,0
26,5
43,2
28,9
0
98,6
0,8
Punung
108,8
8,9
0,0
90,6
33,8
0
133,3
1,2
Donorojo
109,1
7,7
0,0
76,5
53,7
0
137,9
1,3
Pringkuku
132,9
7,0
0,0
79,0
10,5
0
96,5
0,7
Ngadirojo
95,9
16,8
0,0
72,4
38,1
0
127,3
1,3
Tulakan
161,6
12,4
0,0
90,1
36,4
0
138,9
0,9
Sudimoro
71,9
11,6
0,0
25,1
22,3
0
59,0
0,8
Bandar
117,3
0,0
4,0
100,4
41,3
0
145,7
1,2
Tegalombo
149,3
0,0
27,7
80,6
8,2
0
116,5
0,8
Nawangan
124,1
0,0
31,1
34,9
28,9
0
94,9
0,8
Kab.Pacitan
1389,9
89,1
96,9
776,9
396,2
60,0
1419,1
1,0
Sumber: RTRW Kabupaten Pacitan (2010)
Rencana Strategis
2016-2021
Sebagian besar ruas jalan di Kabupaten Pacitan sudah memiliki perkerasan aspal dengan presentase 90,25 persen, perkerasan kerikil 9,59 persen dan tanah sebesar 0,15 persen. Jalan-jalan dengan jenis permukaan yang belum beraspal seluruhnya merupakan jalan Kabupaten. Permasalahan jaringan jalan Kabupaten Pacitan adalah adanya kerusakan jalan akibat medan yang kritis sehingga rawan longsor dan tarse jalan yang curam karena mengikuti kontur tanah disamping hal tersebut sistem drainase yang kurang bagus sangat berpengaruh terhadap kondisi jalan. Selain itu masih banyak ruas jalan yang sempit, khususnya pada ruas jalan Kabupaten yang hanya memiliki rata-rata lebar hanya 3,5 meter. Khusus untuk jalan-jalan pendukung pariwisata, minimal lebar jalan yang diperlukan adalah 5,5 meter. Kondisi jaringan jalan nasional di Kabupaten Pacitan mengalami peningkatan di tahun 2014, jika dibandingkan dengan tahun 2013. Kenaikan ini dapat dilihat dari meningkatnya persentase jalan dalam kondisi baik sebesar lebih dari tiga ratus persen jika dibandingkan dengan tahun 2013. Kecenderungan ini juga terjadi di Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten. Data lebih rinci tentang permukaan jalan dan kondisi jalan khususnya pada jalan kabupaten dan jalan poros bersumber dari Bappeda Kabupaten Pacitan. Jalan poros yang sebagian besar merupakan jalan kerikil dan tanah memiliki persentase yang cukup panjang yaitu 9,74 persen, jalan-jalan tersebut perlu ditingkat jenis permukaannya mengingat jalan poros adalah jalan pendukung jalan kabupaten yang memiliki fungsi besar pada aksesibilitas suatu wilayah. 2.3.2 Sarana dan prasarana perlengkapan jalan Jaringan pelayanan jalan juga tidak terlepas kaitannya dengan perlengkapan fasilitas jaringan pelayanan jalan. Fasilitas jaringan pelayanan jalan ini meliputi rambu-rambu, marka jalan, pemberi isyarat lalu lintas dan fasilitas pendukung lainnya. Fasilitas tersebut sangat berpengaruh dalam menciptakan ketertiban dan keteraturan dalam berlalu lintas. Di Kabupaten Pacitan, fasilitas jaringan pelayanan jalan saat ini
- 36 -
Rencana Strategis
2016-2021
sudah sangat cukup untuk melayani dan mengatur lalu lintas, tetapi tidak menutup kemingkinan masih terdapat beberapa realisasi yang masih harus diperhatikan perencanaannya. berikut fasilitas jaringan prasarana jalan yang sudah ada maupun yang belum terealisasi dengan baik. Tabel II.11 Sarana dan prasarana perlengkapan jalan No.
Jenis Perlengkapan Jalan
Kebutuhan
%
Realisasi
Pencapaian
1.
Rambu-rambu
1603
513
32%
2.
Marka Jalan
22.792
16.792
73%
3.
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
21
9
43%
4.
Alat Pengendali & Pengamanan Pemakai Jalan
1.288
444
34%
5.
Fasilitas Pendukung Lainnya
514
69
13%
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
Jumlah kebutuhan rambu rambu lalu lintas mencakup seluruh jalan nasional, jalan propinsi dan jalan kabupaten. Berikut jumlah rambu dan kebutuhan pada jalan di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan Tabel II.12 Jumlah dan kebutuhan rambu lalu lintas Klasifikasi Jalan
Jenis Rambu
Sedang
Rusak
Peringatan
59
-
-
90
Dalam
Perintah
18
-
-
20
Kota
Larangan
62
-
-
66
Petunjuk
54
-
-
68
Peringatan
162
-
-
1000
Perintah
1
-
-
2
Larangan
7
-
-
12
Petunjuk
55
-
-
54
Peringatan
220
-
-
282
Perintah
4
-
-
4
Larangan
16
-
-
16
Petunjuk
52
-
-
57
Peringatan
248
-
-
604
Perintah
20
-
-
22
Larangan
156
-
-
193
Luar Kota
Jalan Propinsi
Jalan Kabupaten
Kebutuhan
Baik
Jalan Nasional / Negara
Jumlah dan Kondisi
- 37 -
Rencana Strategis
Petunjuk
178
-
-
2016-2021
255
Peringatan Perintah
Jalan Kota
Larangan Petunjuk
Total
Peringatan
679
1976
Perintah
43
48
Larangan
241
287
Petunjuk
329
474
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
Tabel II.13 Jumlah dan Kebutuhan Delineator Ruas Jalan
Jumlah / Kondisi Baik
Sedang
Kebutuhan Rusak
Pacitan-Solo
500
Jalan Propinsi
5500
Jalan Kabupaten
100
1750
100
14750
Jalan Kota TOTAL
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2013)
Tabel II.14 Jumlah dan kebutuhan pagar pengaman Klasifikasi Jalan
Jumlah / Kondisi
Kebutuhan
Baik
Sedang
Rusak
5628
-
416
16.212
Jalan Propinsi
5384
-
754
26.283
Jalan Kabupaten
960
-
44
326.634
-
0,000
Jalan Nasional/Negara
Dalam Kota Luar Kota
Jalan Kota TOTAL
-
369.129
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2013)
- 38 -
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.15 Jumlah dan kebutuhan marka jalan Klasifikasi Jalan
Jumlah/Kondisi Baik
Jalan Nasional/Negara
Kebutuhan
Sedang
Rusak
Dalam Kota Luar Kota
40000
20000
113000
Jalan Propinsi
43000
32000
134000
Jalan Kabupaten
15000
18000
60000
98000
70000
307000
Jalan Kota Total
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2013)
Tabel II.16 Daftar Ruas Jalan yang telah dilengkapi Marka Klasifikasi Jalan Jalan Nasional/Negara
Dalam
Panjang Jalan yang telah
Panjang
Jalan
yang
telah
dilengkapi marka tepi (km)
dilengkapi marka tengah (km)
14650
96090
kota Luar Kota
-
Jalan Propinsi
8200
97270
Jalan Kabupaten
13852
31575
36702
224935
Jalan Kota TOTAL
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2013)
Tabel II.17 Jumlah dan kebutuhan APILL/traffic light, warning light Klasifikasi Jalan
Jumlah / Kondisi Baik
Sedang
Kebutuhan
Keterangan
15
WL=9;TL=6
Rusak
Jalan
Dalam Kota
13
4
Nasional/Negara
Luar Kota
1
-
-
12
WL=8;TL=4
Jalan Propinsi
6
-
-
9
WL=7;TL=2
Jalan Kabupaten
4
-
-
7
WL=4;TL=3
Jalan Kota
-
-
-
-
TOTAL
24
4
-
43
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2013)
- 39 -
Rencana Strategis
2016-2021
2.3.3 Angkutan Umum Pelayanan angkutan penumpang transportasi jalan belum sepenuhnya terpadu dengan transportasi lain. Konsumen yang ingin alih moda (intermoda) harus beberapa kali berganti kendaraan hal
ini
disebabkan
kurang
maksimumnya
fungsi
terminal.
Keterpaduan angkutan jalan lainya juga dinilai dari belum adanya beberapa daerah yang terjangkau trayek yang ada terutama pada wilayah pedesaan. Selama ini masih sebatas usaha mandiri angkutan berpelat hitam, berikut data kendaraan berplat di Kabupaten Pacitan: Tabel II.18 Banyaknya kendaraan bermotor plat hitam di Kabupaten Pacitan tahun 2011-2013 Jenis Kendaraan Kecamatan
Sepeda Motor
Jeep/Sedan
Jumlah
Truck/
Mini Bus/
Pick-up
Station Wagon
Tahun 2013
97.625
460
3.062
3.170
Tahun 2012
87.853
142
2.824
2.660
Tahun 2011
74.052
298
2.597
1.945
Sumber: Kabupaten Pacitan Dalam Angka (2013)
Kelancaran arus lalu lintas jalan relatif cukup lancar. Hal ini tidak terlepas dari tidak terbatasnya daya dukung dan kondisi permukaan jalan serta kedisiplinan pemakai jalan. Tertib berlalu lintas pada Kabupaten Pacitan sudah sangat baik. Hal ini menumbuhkan jarang terlihat titik-titik kemacetan pada ruas jalan.Pelanggaran terhadap peraturan dan rambu-rambu lalu lintas jalan memiliki angka yang cukup rendah dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Topografi Kabupaten Pacitan sebagian besar merupakan wilayah yang datar (kecuali wilayah timur dan sebagian di selatan yang berbatasan dengan wilayah pegunungan), menyebabkan geometrik jalan dapat sedikit sulit dilewati berbagai moda transportasi termasuk kendaraan tak bermotor (becak dan sepeda).
- 40 -
Rencana Strategis
2016-2021
Untuk pelayanan angkutan penumpang masih menggunakan angkutan pedesaan
dengan jumlah kurang lebih 900 angkutan
yang terdiri dari angkutan “PLAT HITAM” dan juga angkutan Plat Kuning.
Gambar II.1 Kondisi Angkutan Pedesaan di Kab Pacitan 1. Angkutan Pedesaan Untuk melayani jalur antar pedesaan maupun antar daerah kecamatan, di wilayah Kabupaten Pacitan telah tersedia angkutan pedesaan kelas ekonomi dengan menggunakan mobil penumpang umum. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat jalur trayek yang melayani angkutan pedesaan di Kabupaten Pacitan.
- 41 -
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.19 Jalur trayek angkutan umum di Kabupaten Pacitan No . 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kode Jalur trayek
Traye
(km)
k A
AB
AC
AD
AF
B
D
DA
E
Tarif batas
Jarak
Bawah
Atas
Pacitan-Semanten-Arjosari-Kebondalem
20
6.075
10.800
Pacitan – Semanten
5
1.485
2.700
Pacitan – Arjosari
10
3.105
5.400
Pacitan-Sambong-Ponggok
10
3.105
5.400
Pacitan-Sambong
8
4.320
5.535
Kebondalem-Grenjeng-Petung Sinarang-Bandar
18
8.640
9.720
Kebondalem-Grenjeng
5
1.485
2.700
Kebondalem-Petung Sinarang
9
2.700
4.860
Tegalombo-Kledung-Bandar
11
3.375
5.940
Tegalombo-Kledung
6
1.890
3.240
Kebondalem-Tegalombo-Gemaharjo
25
7.695
13.500
Kebondalem-Tegalombo
13
4.050
7.020
Pacitan-Semanten-Arjosari-Tremas-Mlati
14
4.320
7.560
Pacitan-Tremas
12
3.780
6.480
Pacitan-Semanten-Arjosari-Nawangan
33
10.125
17.820
Pacitan-Semanten-Arjosari-Nawangan-Bandar
62
19.305
33.480
Arjosari-Gondang-Nawangan
23
10.260
12.420
Arjosari-Gondang
15
4.590
8.100
Pacitan-Semanten-Arjosari-Gayuhan-Karanggede
23
7.155
12.420
Pacitan-Gayuhan
13
4.050
7.020
Pacitan-Mentoro-Purworejo-Tambakrejo-
13
4.050
7.020
Pacitan-Purworejo
5
1.485
2.700
Pacitan-Tambakrejo
9
2.700
4.860
Pacitan-Ketro-Pentung-Wonanti-Jetak
25
7.695
13.500
Pacitan-Ketro
15
4.590
8.100
Pacitan-Pentung
20
6.210
10.800
Pacitan-Wonanti
22
6.750
11.880
Pacitan Nglaran
23
10.260
12.420
Gunungsari 10.
11.
C
G
- 42 -
Rencana Strategis
No .
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kode
(km)
k
H
K
L
M
T
TA
TB
TC
TD
Tarif batas
Jarak
Jalur trayek
Traye
2016-2021
Bawah
Atas
Pacitan-Ketro-Sanggrahan-Gembuk
20
6.210
10.800
Pacitan-Sanggrahan
17
5.265
9.180
Pacitan-Tulakan-Wonosidi-Wonokarto
48
14.850
25.920
Pacitan-Tulakan
25
7.695
13.500
Pacitan-Wonosidi
40
12.420
21.600
Ngadirojo-Hadiwarno-Sidomulyo-Jetak
15
4.590
8.100
Ngadirojo-Hadiwarno
5
1.485
2.700
Ngadiojo-Sidomulyo
10
3.105
5.400
Ngadirojo-hadiwarno-Sudimoro
13
4.050
7.020
Ngadirojo-Sudimoro
5
1.485
2.700
Pacitan-Tulakan-Lorok
38
1.745
20.520
Pacitan-Tulakan
25
7.695
13.500
Tulakan-Wonosidi-Wonokarto
23
10.260
12.420
Tulakan-Wonosidi
18
8.640
9.720
Tulakan-Bubakan-Ngile
10
3.105
5.400
Tulakan-Bubakan
7
2.160
3.780
Tulakan-Bubakan-Kasihan
12
3.780
6.480
Tulakan-Bubakan
7
2.160
3.780
Pacitan-Tulakan-Lorok-Sudimoro
50
15.390
7.000
Pacitan-Tulakan
25
7.695
13.500
Pacitan-Lorok
38
11.745
20.520
Pacitan-Kebonagung-Sidomulyo-Kalipelus-
17
5.265
9.180
Pacitan-Kebonagung
7
2.160
3.780
Pacitan-Sidomulyo
13
4.050
7.020
Sidomulyo-Wora Wari-Jetak
11
3.375
5.940
Sidomulyo-Wora wari
7
2.160
3.780
Sidomulyo-Wawaran
5
1.485
2.700
Pacitan-Dadapan-Candi-Watukarang-Dersono-
35
10.800
18.900
10
3.105
5.400
Karangnongko 21.
22.
23.
I
IA
IB
Kalak 24.
O
Pacitan-Dadapan
- 43 -
Rencana Strategis
No .
25.
26.
Kode
(km)
k
U
P
Tarif batas
Jarak
Jalur trayek
Traye
2016-2021
Bawah
Atas
Pacitan-Candi
16
4.860
8.640
Pacitan-Watukarang
26
8.003
14.175
Pacitan-Dersono
28
8.640
15.120
Pacitan-Purwosari-Karangnongko-Plumbungan
19
5.805
10.260
Pacitan-Purwosari
5
1.485
2.700
Pacitan-Karangnongko
16
4.860
8.640
Punung-Wareng-Sukodono-Klepu-Kalak
19
5.805
10.260
Punung-Wareng
5
1.485
2.700
Punung-Sukodono
7
2.160
3.780
Punung-Klepu
5
4.590
8.100
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
Pada tabel di atas dapat diketahui untuk jalur Pacitan-SemantenArjosari-Nawangan-Bandar sejauh 62 kilometer merupakan trayek dengan tarif angkutan minimal dan maksimal yang tertinggi, yaitu Rp 19.305 sebagai batas bawah tarif dan Rp 33.480 sebagai batas atas tarif. Selain itu, ada beberapa jalur yang memiliki kesamaan batas
bawah
tarif,
yaitu
jalur
trayek
Pacitan-Semanten,
Kebondalem-Grenjeng, Pacitan- Purworejo, Ngadirojo-Hadiwarno, Tulakan-Bubakan, dan Punung-Wareng, yaitu dengan tarif batas bawah sebesar Rp 1.485dan Rp 2.700untuk tarif batas atas.
Tabel II.21 Jumlah penumpang angkutan umum Kabupaten Pacitan Tahun 2010-2015 No 1 2
Uraian Jumlah penumpang bis Jumlah penumpang MPU
2010
2011
2012
2013
2014
2015
301.320
316.386
332.205
348.816
342.543
350.276
1.336.320
1.403.136
1.473.293
1.546.957
1.575.000
1.582.154
- 44 -
Rencana Strategis
Total jumlah
3
1.637.640
penumpang
1.721.533
1.807.510
1.897.786
2016-2021
1.917.543
1.932.430
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
Tabel II.22 Jumlah penumpang angkutan umum menurut kecamatan Di Kabupaten Pacitan tahun 2015 No
Kecamatan
(1)
(2)
Jumlah penumpang
Total jumlah penumpang
Bis
MPU
(3)
(4)
(5=3+4+5+6)
1
Donorojo
-
2.921
2.921
2
Punung
-
35.243
35.243
3
Pringkuku
-
1.256
1.256
4
Pacitan
-
819.943
819.943
5
Kebonagung
-
13.159
13.159
6
Arjosari
-
1.632
1.632
7
Nawangan
-
-
-
8
Bandar
-
-
-
9
Tegalombo
-
1.452
1.452
10
Tulakan
-
44.652
44.652
11
Ngadirojo
-
12.763
12.763
12
Sudimoro
-
-
-
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2013)
2. Angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Angkutan Antar Kota Antar Provinsi di Kabupaten Pacitan dilayani oleh empat jalur trayek dengan daya angkut penumpang 24–32 dan 50–55 orang. Jumlah armada terbanyak adalah jalur trayek Pacitan - Jakarta sebanyak 76 armada dengan dua armada cadangan, yang memiliki daya angkut 50–55 orang untuk setiap armada bus. Sedangkan jumlah armada paling sedikit adalah jalur
- 45 -
Rencana Strategis
2016-2021
trayek Pacitan - Yogyakarta sebanyak delapan armada, yang memiliki daya angkut 24–32 orang untuk setiap bus. Tabel II.23 Trayek antar kota antar provinsi dan jumlah armadanya No.
Jalur trayek
1.
Jumlah Armada
Jenis Kendaraan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Pacitan – Sumatra
Bus besar
44
24
24
24
24
24
2.
Pacitan - Jakarta
Bus besar
80
64
64
64
64
64
3.
Pacitan – Solo
Bus besar
62
32
32
32
32
32
4.
Pacitan - Yogyakarta
Bus sedang
8
6
6
6
6
6
Pacitan – Bandung
Bus besar
4
4
4
4
4
130
130
130
130
130
Jumlah
194
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
3. Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) Jenis bus yang melayani angkutan antar kota dalam propinsi di Kabupaten Pacitan berkapasitas 24-32 tempat duduk
Tabel II.24 Trayek angkutan antar provinsi dan jumlah armada di Kabupaten Pacitan Jenis
Jumlah
Kendaraan
Armada
Pacitan - Surabaya
Bus besar
8
2.
Pacitan - Ponorogo
Bus sedang
35
3.
Pacitan - Trenggalek
Bus sedang
6
No.
Jalur trayek
1.
Jumlah
49
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
4. Angkutan Antar Jemput Untuk melayani jalur antar propinsi, Kabupaten Pacitan juga melayani dengan menyediakan angkutan antar jemput yang memilki kapasitas penumpang tidak lebih dari 15 tempat duduk dengan jumlah armada sebanyak 29 unit. Secara lebih jelas mengenai jumlah armada serta trayeknya dapat dilihat pada tabel berikut.
- 46 -
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.25 Angkutan Antar Jemout Kabupaten Pacitan Jenis
Jumlah
Kendaraan
Armada
Pacitan – Ponorogo – Surabaya
Mini Bus
21
2
Pacitan - Ponorogo – Malang
Mini Bus
8
3
Lorok – Trenggalek – Surabaya
Mini Bus
16
4
Tulakan – Trenggalek – Malang
Mini Bus
2
5
Pacitan – Solo
Mini Bus
6
6
Pacitan – Jogjakarta
Mini Bus
9
No
Jalur Trayek
1
Jumlah
62
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
5. Angkutan Perbatasan Angkutan pedesaan yang melayani antar kota antar propinsi merupakan angkutan umum penumpang yang berada diwilayah perbatasan. Jenis moda angkutan sebagian besar dilayani dengan kendaraan bus kecil kapasitas penumpang 12-18 tempat duduk. Adapun trayek yang dilayani adalah sebagai berikut: Tabel II.26 Trayek Angkutan Perbatasan di Kabupaten Pacitan Jenis
Jumlah
Kendaraan
Armada
No.
Jalur trayek
1.
Punung – Giriwoyo-Baturetno
Bus Kecil
4
2.
Punung – Giriwoyo-Pracimantoro
Bus Kecil
35
Punung-Giribelah-Pracimantoro
Bus Kecil
Bandar –Nawangan-Purwantoro
Bus Kecil
3. Jumlah
2 41
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
6. Angkutan Paratransit Angkutan paratransit merupakan angkutan yang cukup vital di beberapa kota besar di Indonesia. Melihat kebutuhan dari masyarakat untuk memenuhi rute angkutan hingga sampai ke rute-
- 47 -
Rencana Strategis
2016-2021
rute yang tidak dapat terjangkau oleh angkutan umum lainnya maka angkutan paratransit seperti becak, delman, ojek dan bajaj sangat berperan. Demikian pula yang terjadi pada Kabupaten Pacitan terdapat beberapa angkutan paratransit seperti becak yang beroperasi di beberapa wilayah Kabupaten Pacitan. Tabel II.27 Rasio ijin trayek Kabupaten Pacitan Tahun 2010 s.d 2015 No
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Izin trayek perkotaan
-
-
-
-
-
2
Izin trayek perdesaan
127
127
127
127
127
127
3
Jumlah izin trayek
127
127
127
127
127
127
4
Jumlah penduduk
540,881
542.417
543.391
544.610
548.481
550.986
5
Rasio izin trayek
0,020%
0,023%
0,023%
0,023%
0,023%
0,023%
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
Tabel II.28 Rasio ijin trayek Kabupaten Pacitan Menurut kecamatan tahun 2015 No
Kecamatan
Jumlah izin trayek
Jumlah penduduk
Perkotaan
Perdesaan
Total jumlah izin trayek
Rasio izin trayek
1
Donorojo
34.740
-
8
8
0.02%
2
Punung
33.646
-
27
27
0.08%
3
Pringkuku
29.972
-
4
4
0.01%
4
Pacitan
75.585
-
529
529
0.67%
5
Kebonagung
42.284
-
13
13
0.03%
6
Arjosari
39.210
-
5
5
0.01%
7
Nawangan
45.773
-
-
-
0.00%
8
Bandar
42.807
-
-
-
0.00%
9
Tegalombo
49.267
-
2
2
0.00%
10
Tulakan
77.931
-
40
40
0.05%
11
Ngadirojo
46.051
-
11
11
0.02%
12
Sudimoro
30.720
-
-
-
0.00%
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
- 48 -
Rencana Strategis
2016-2021
2.3.4 Sarana Dan Prasarana Tranportasi 1. Terminal Untuk menunjang kelancaran transportasi baik antar kota maupun antar desa, maka keberadaan terminal sangat dibutuhkan dan penting keberadaanya. Sampai tahun 2016 ini Kabupaten Pacitan hanya memiliki satu terminal tipe A, yaitu terminal di Jalan Gatot Subroto. Sedangkan untuk terminal tipe B dan tipe C di Kabupaten Pacitan antara lain: 1. Terminal Ngadirojo 2. Terminal Arjowinangun, 3. Terminal Gemaharjo, 4. Terminal Donorojo, 5. Terminal Punung, 6. Terminal Jeruk. Adapun data terminal beserta fungsi-fungsinya dan kondisi pengoperasiannya saat ini disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini. Tabel II.29 Jenis, fungsi dan kondisi terminal saat ini No.
Uraian
Fungsi
1.
Terminal Bus
Sebagai
Kondisi terminal
untuk
angkutan umum AKAP, AKDP
Sudah memenuhi persyaratan sebagai terminal type A
dan MPU 2.
Terminal Ngadirojo
Sebagai terminal MPU dan
Sering digunakan untuk jualan sebagai
AKDP
akibat pasar tumpah, sehingga fungsi terminal berkurang
3.
Terminal Arjowinagun
Sebagai
terminal
MPU/
Kondisi fisik kurang memadai
Angkutan 4.
Terminal Gemaharjo
Sebagai terminal MPU dan
Kondisi fisik kurang memadai dan posisi
Halte AKDP
yang kurang strategis dan berdekatan dengan pasar
5..
Terminal Donorojo
Sebagai terminal MPU dan
Posisi
kurang
strategis
Halte AKAP
kendaraan enggan untuk masuk
sebagai
- 49 -
Rencana Strategis
2016-2021
No.
Uraian
Fungsi
Kondisi
6.
Terminal Jeruk
Sebagai terminal MPU
Sudah memenuhi persyaratan sebagai terminal tipe C
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
Tabel II.30 Jumlah terminal Tahun 2010 s.d 2015 Kabupaten Pacitan No
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Type A
1
1
1
1
1
1
2
Type B
1
1
1
1
1
1
3
Type C
4
4
4
4
4
4
6
6
6
6
6
6
Jumlah
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
Pada tahun 2016 telah dilaksanakan P3D Terminal tipe A ke Pemerintah Pusat dan Terminal tipe B ke Pemerintah Provinsi seperti diamanahkan dalam UU nomor 23 tahun 2014. Mulai tahun 2017 Pemerintah Kabupaten/Kota hanya memiliki kewenangan mengelola terminal tipe C. Kondisi terminal tipe C yang ada di Kabupaten Pacitan memerlukan penganganan yang lebih karena kondisi bangunan terminal yang kurang memadai dan masih kurang tertatanya angkutan bus dan angkutan penunjang lainnya, serta lokasi terminal yang kurang strategis seperti dekat dengan lokasi pasar. Secara fungsional terminal merupakan tempat penampungan dan pengelompokan angkutan umum dan melayani penduduk yang menuju ke luar kota dan dalam kota tanpa menganggu tingkat pelayanan fungsi kota. Pelayanan terhadap aktifitas di Kabupaten Pacitan dilayani oleh satu buah terminal Bus tipe A yang mempunyai trayek Antar Kota Antar Propinsi dan Antar Kota Dalam Propinsi sehingga pelayanan mengarah pada jalur eksternal, yaitu jalur ke luar kota Pacitan. Terdapat juga dua buah terminal tipe C (Terminal Arjowinangun dan Terminal Jeruk) yang hanya
- 50 -
Rencana Strategis
2016-2021
digunakan oleh MPU (Angkutan kota atau angkutan pedesaan) untuk jalur regional Kabupaten, yaitu trayek Antar Kota dan Kecamatan di Desa Arjowinangun dan di Desa Jeruk. Pelayanan termnal MPU ini lebih mengarah pada pelayanan internal Kabupaten. Terminal Penumpang Kota Pacitan melayani angkutan umum berupa bus, dengan rute sebagai berikut: 1.
Pacitan – Ponorogo
2.
Pacitan – Trenggalek
3.
Pacitan – Lorok
4.
Pacitan – Wonogiri – Solo
5.
Pacitan – Wonogiri – Yogyakarta
6.
Pacitan – Surabaya
7.
Pacitan – Jakarta
8.
Pacitan - Bandung
9.
Pacitan – Sumatera Rute bus tersebut melalui terminal bus antar kota dan
kegiatannya pulang pergi antar kota. Sedangkan untuk mobil penumpang umum (MPU) rutenya antar kota kecamatan pulang pergi melalui terminal taksi, dengan rute sebagai berikut: 1. Pacitan – Arjosari 2. Pacitan – Nawangan 3. Pacitan – Bandar 4. Pacitan – Donorojo 5. Pacitan – Punung 6. Pacitan – Pringkuku 7. Pacitan – Tulakan 8. Pacitan – Kebonagung 9. Pacitan – Ngadirojo
- 51 -
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.31 Data keadaan angkutan Bus AKAP dan AKDP di Terminal Bus Pacitan No.
1
Jalur TrayeK Pacitan
Nama PO –
Ponorogo
Beroperasi
Pacitan – Solo
3
–
Jakarta
Beroperasi
idak
Aktif
Jumlah
Beroperasi
Bus
Aneka Jaya
14
4
4
22
2
PO Jaya II
6
2
5
13
20
6
9
35
7
13
42
26
7
13
42
4
1
Aneka Jaya
22
2
Muncul
4
Jumlah
Pacitan
Aktif
1
Jumlah 2
Kurang
Aktif
1
Aneka Jaya
12
2
Sumba Putra
4
3
Sedyo Mulyo
4
2
4
Tunggal dara
4
2
5
Gajah Mungkur
6
6
Pacitan
Jaya
Putra
5
16 2
6 6
8
14 6
1
2
8
4
4
4
4
8
8
Jumlah 4
Pacitan
–
Jogja
1 2
Pacitan
Jaya
Putra Maju Lancar
Jumlah 5
0
Pacitan Surabaya
-
1
Aneka Jaya
0
8
8
Jumlah Jumlah Total Sumber: Dishubkominfo Kab Pacitan (2015)
Berdasarkan
data
yang
diperoleh
dari
Dinas
Perhubungan Kabupaten Pacitan tampak bahwa ijin yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk angkutan pedesaan yang singgah di Terminal Pacitan yang paling tinggi adalah untuk jalur 5 (Pacitan- Sedeng- Pringkuku- Punung-Dersono) sebanyak 89 ijin, kemudian Jalur A (Pacitan-Semanten-Arjosari-Kebondalem)
- 52 -
Rencana Strategis
2016-2021
sebanyak 75 ijin, selanjutnya Jalur O (Pacitan-Dadapan-CandiWatu Karung-Dersono-Kalak) sebanyak 65 ijin, serta Jalur T (Pacitan-Tulakan-Lorok) sebanyak 61 ijin. Sementara untuk 11 jalur V trayek yang lain jumlah ijin yang diberikan dibawah angka untuk 4 jalur yang disebutkan pada 2. Tempat Pemberhentian Angkutan Tempat pemberhentian kendaraan merupakan sarana yang disediakan untuk melayani penumpang naik dan turun. Tempat tempat ini terdiri dari beberapa yang telah dilengkapi dengan fasilitas ruang tunggu maupun yang masih berupa tanda pemberhentian kendaraan. Untuk yang telah disediakan ruang tunggu atau disebut dengan halte terdapat 13 halte yang tersebar di 11 kecamatan (Kecamatan Arjosari belum ada halte yang dibangun). Sedangkan tempat pemberhentian lain berupa tanda atau rambu ada hampir semua wilayah kecamatan dan beberapa
pasar
yang
banyak
menjadi
pusat
bangkitan
merupakan
prioritas
penumpang. 3. Layanan Keselamatan Transportasi Keselamatan
transportasi
sebagaimana dalam perencanaan penanganan keselamatan transportasi nasional guna mensukseskan untuk mengurangi angka kecelakaan dengan program Road Map To Zero Accident. Perencanaan penanganan muatan lebih secara komprehenship dalam rangka mendukung program Road Map To Zero Overloading.
Layanan
keselamatan
transportasi
di
Dinas
Perhubungan Kabupaten Pacitan didukung dengan Kegiatan Pengendalian dan Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas. Melalui kegiatan tersebut dapat melakukan pencegahan secara preventif dan reventif terjadinya kecelakaan lalu lintas.
- 53 -
Rencana Strategis
2016-2021
a. Kecelakaan lalu lintas Tingkat keselamatan transportasi jalan relatif masih rendah. Hal ini terlihat dari angka kecelakaan yang cukup tinggi. Namun, apabila diperbandingkan dengan angka kecelakaan di kabupaten/kota di Jawa Timur yang lain, angka kecelakaan di Kabupaten Pacitan masih lebih rendah. Dari berikut dapat membandingkan antara jumlah kejadian kecelakaan baik kecelakaan terhadap korban dan kerugian material.
Tabel II.32 Banyaknya kecelakaan lalu lintas setiap bulan tahun 2014 Frekuensi
Bulan
Kejadian
Kerugian
Jumlah Korban (jiwa)
Uang Meninggal
Luka Berat
Luka Ringan
(Rp. 000)
Januari
20
2
0
29
27.700.000
Februari
17
4
2
23
33.100.000
Maret
18
4
0
32
16.400.000
April
12
0
0
23
56.500.000
Mei
18
8
3
43
18.700.000
Juni
14
2
0
28
11.500.000
Juli
16
5
0
24
9.150.000
Agustus
25
5
7
30
16.900.000
September
15
3
0
28
22.800.000
Oktober
14
0
0
26
6.000.000
November
18
2
0
30
32.900.000
Desember
11
1
1
15
4.000.000
Jumlah
190
36
6
331
255.650.000
Tahun 2013
210
41
22
308
Tahun 2012
199
39
56
197
Tahun 2011
240
25
90
242
Tahun 2010
237
16
45
324
Tahun 2009
189
27
40
275
Sumber: Kabupaten Pacitan dalam Angka (2015)
b. Pelangaran Lalu Lintas
- 54 -
Rencana Strategis
2016-2021
Kelancaran arus lalu lintas di Kabupaten Pacitan cukup baik, hal ini tidak terlepas dari tersedianya sarana dan prasarana lalu lintas yang memadai serta kondisi jalan permukaan yang layak yang didukung dengan disiplin dari pemakai
jalan.
Hal
kemacetan-kemacetan
ini
tidak
pada
menumbuhkan ruas
jalan.
adanya Perilaku
bertransportasi dari pemakai jalan sangat baik. Terlihat rendahnya tingkat pelanggaran terhadap peraturan dan rambu-rambu lalu lintas jalan Topografis Kabupaten Pacitan terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan, sehingga geometrik jalan tidak terlalu mudah untuk dilewati moda transportasi khususnya kendaraan tidak bermotor. Untuk mencapai kemudahan dalam melakukan perjalanan banyak digunakan angkutan umum barang dan orang.
Tabel II.33 Banyaknya pelanggaran lalu lintas dan besarnya denda tahun 2014 Tahun
Jenis Pelanggaran
Besarnya Denda (Rupiah)
Tahun 2014
3.649
198.622.000
Tahun 2013
3.910
174.288.000
Tahun 2012
4.881
162.994.000
Tahun 2011
5.407
142.893.000
Tahun 2010
3.849
76.900.000
Tahun 2009
3.764
75.280.000
Sumber: Kabupaten Pacitan dalam Angka (2015)
4. Layanan Pemeriksaan Kendaraan Bermotor Selain keteraturan dalam perambuan dan pengguna kendaraan, terdapat satu variabel yang cukup penting, yaitu keteraturan
kendaraan
dalam
melakukan
uji
kelayakan
kendaraan (KIR) yang dilaksanakan enam bulan sekali. Dari 2.891 kendaraan yang melakukan uji KIR, terdapat 2.467 mobil
- 55 -
Rencana Strategis
2016-2021
barang dan merupakan angka yang paling besar dibandingkan dengan jumlah kendaraan lainnya yang melakukan uji KIR. Jenis kendaraan yang melakukan uji KIR, meliputi pick up, truk, angkutan umum baik jenis MPU maupun minibus/bus, kereta gandengan, kereta tempelan
Tabel II.34 Banyaknya kendaraan uji petik/KIR menurut jenis kendaraan tahun 2010 - 2015 Jenis
Jumlah Kendaraan Uji
Rata-Rata
No.
Kend. Uji/ Kendaraan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Tahun
1
MOBIL PENUMPANG
50
85
82
77
82
82
76
2
MOBIL BUS
308
319
300
316
317
334
315
3
MOBIL BARANG
1808
1876
2081
2201
2444
2467
2146
4
KENDARAAN KHUSUS
2
2
5
5
5
5
4
5
KERETA GANDENGAN
0
0
0
0
0
0
0
6
KERETA TEMPELAN
1
1
2
3
3
3
2
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
Terlihat pada gambar di atas, di Kabupaten Pacitan angka wajib uji untuk masing-masing jenis kendaraan masih belum terpenuhi karena angka kendaraan yang telah diujikan belum melebihi setengah dari ketentuan wajib uji yang telah ditetapkan kecuali terutama untuk jenis mobil penumpang umum (MPU).
5. Layanan Parkir Dinas Perhubungan
Kabupaten Pacitan memberikan
rekomendasi (ijin) penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum serta pengelolaan, pemantauan pembinaan penyelenggaraan parkir. Dalam hal ini sesuai dengan jenis retibusi dibedakan antara parkir tempi jalan umum dan parkir
- 56 -
Rencana Strategis
2016-2021
khusus. Untuk parkir jalan umum juga dikenakan parkir berlangganan yang penarikan retribusinya bersaman dengan pajak
kendaraan
di
samsat.
Dalam
rangka
peningkatan
pelayanan parkir, diperlukan tenaga juru parkir yang profesional dan
mampu
memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat.
Pelayanan parkir di tepi jalan umum telah ditentukan ruas jalansebagai berikut:
Tabel II.36 Penetapan Lokasi Parkir Berlangganan di Kabupaten Pacitan No
Lokasi
1.
Jl. Jaksa Agung Suprapto
2.
Jl. Tengku Imam Bonjol
3.
Jl. Pangeran Diponegoro
4.
Jl. Ahmad Yani
5.
Jl. Panglima Sudirman
6.
Jl. DI. Panjaitan
7.
Jl. Pacitan Solo:
8.
9.
a.
Radius 100m depan Pasar Donorojo
b.
Radius 100m depan Pasar Punung
c.
Radius 50m depan Pasar Ngadirejan
Jl. Pacitan-Ponorogo a.
Radius 100m depan Pasar Arjosari dan 50 m dari pertigaan arah nawangan
b.
Radius 100m depan Pasar Kebondalem
c.
Radius 50m depan Pasar Grindulu
d.
Radius 100m depan Pasar Gemaharjo
Jl. Pacitan-Trenggalek a.
Radius 50m depan Pasar Ketro
b.
Radius 100m depan Pasar Tulakan dan 100arah Tegalombo
c.
Radius 100m depan Pasar Wiyoro
10.
Jl. Pacitan-Purwantoro Radius 50m depan Pasar Jeruk
11.
Jl. Pacitan-Bandar radius 50m depan Pasar Bandar
12.
Jl. Tulakan-Ponorogo radius 50m depan Pasar Montongan
13.
Jl. Punung-Gondosari radius 50m dan jalan Gondosari-Tinatar raidius 50m dari pertigaan pasar
- 57 -
Rencana Strategis
14.
Jl. Pacitan-Yogyakarta radius 50m depan Pasar Tangkluk
15.
Jl. Sidomulyo-Wonoanti radius 50m depan Pasar Wonoanti
16.
Jl. Sudimoro-Bubakan radisu 50 m depan Pasar Sudimoro
2016-2021
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
2.3.5 Peningkatan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Sebagai SKPD yang menangani retribusi daerah Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan mengelola pendarapatan daerah. Dalam rangka peningkatan PAD, Dinas Perhubungan telah melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi sehingga terjadi peningkatan, adapun perolehan PAD tahun 2008 s/d 2013 adalah sebagai berikut : Tabel II.41 Peningkatan PAD Periode 2011-2013 No
Obyek PAD
1.
Retribusi Pelayan Parkir
2011
2012
2013
2014
2015
1.104.662.250
1.287.900.000
1.414.022.000
1.566.159.000
1.664.380.500
278.700.000
324.235.000
356.585.000
387.580.000
429.330.000
162.534.648
1.019.409.397,56
655.914.516
116.449.500
137.274.500
137.457.000
142.818.000
1.389.000
2.489.000
5.769.000
10.858.000
26.550.000
42.645.000
33.600.000
33.125.000
37.405.000
1.429.858.950
1.935.153.148
2.963.379.897,56
2.786.004.516
2.284.791.500
di tepi jalan umum 2.
Retribusi PKB
3.
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 109.946.700
4.
Retribusi Terminal
5.
Retribusi Tempat Khusus Parkir
6.
Retribusi ijin trayek
Jumlah
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
Pendanaan dalam sektor transportasi merupakan belanja Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan yang meliputi fisik maupun non fisik. Belanja fisik dilaokasikan pada pembiayaan sarana dan prasrana LLAJ yang meliputi pengadaan pembangunan dan pemeliharaan. Sedangkan non fisik dialokasikan pada kegiatan intensifikasi,
sosialisasi
dan
penyuluhan,
monitoring
dan
pengumpulan data base bidang perhubungan. Seementara pendanaan bidang komunikasi dan informatika dialokasikan pada kegiatan penyuluhan dan pembinaan serta
- 58 -
Rencana Strategis
2016-2021
penyebarluasan informasi pembangunan daerah. Adapun rincian alokasi pendanaan sektor transportasi adalah sebagai berikut:
- 59 -
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.44Pendanaan sektor transportasi Sumber Lain (Juta Rupiah)
No
Dana APBD (Juta Rupiah)
Peruntukan/
berupa hibah / swadaya
DAK (Juta Rupiah)
masyarakat, sponsor, perusahaan, dll
Alokasi Tahun
Tahun 2014
Tahun 2015
(3)
(4)
(5)
-
153.000.000
-
-
125.000.000
110.000.000
100.000.000
240.000.000
80.000.000
-
-
-
85.000.000
80.000.000
80.000.000
2013 (1)
(2)
Tahun
Tahun
2013
2014
(6)
(7)
(8)
543.000.00
490.000.00
495.564.40
0
0
0
Tahun 2015
Sarana dan Prasarana LLAJ A.
Fisik 1. Pembangunan gedung kantor 1.Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 3.Pembangunan Halte,Bus,Taxi, gedung terminal 4.Pembangunan Sarana Pengendali dan Pengaman lalu lintas 5.Pemeliharaan APILL
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
(9)
(10)
(11)
Rencana Strategis
2016-2021
Sumber Lain (Juta Rupiah)
No
Dana APBD (Juta Rupiah)
Peruntukan/
perusahaan, dll Tahun 2014
Tahun 2015
(3)
(4)
(5)
185.000.000
598.000.000
270.000.000
2013 (2)
TOTAL
B.
masyarakat, sponsor,
Alokasi Tahun
(1)
berupa hibah / swadaya
DAK (Juta Rupiah)
Non Fisik 1.Peningkatan dan Pengelolaan Administrasi
950.000.000
862.000.000
844.495.000
50.000.000
-
-
-
-
100.000.000
30.000.000
-
-
Perkantoran 2.Penyusunan Dokumen Lingkungan 2.Sosialisasi Kebijakan dibidang Perhubungan 3.Penyusunan kebijakan, norma,
Tahun
Tahun
2013
2014
(6)
(7)
(8)
543.000.00
490.000.00
495.564.40
0
0
0
Tahun 2015
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
(9)
(10)
(11)
Rencana Strategis
2016-2021
Sumber Lain (Juta Rupiah)
No
Dana APBD (Juta Rupiah)
Peruntukan/
berupa hibah / swadaya
DAK (Juta Rupiah)
masyarakat, sponsor, perusahaan, dll
Alokasi Tahun 2013
(1)
(2)
(3)
Tahun 2014
Tahun 2015
(4)
(5)
standar, prosedur bid.perhubungan 4.Monitoring dan Evaluasi dan
50.000.000
60.000.000
85.000.000
52.900.000
-
90.000.000
277.000.000
460.000.000
485.000.000
120.000.000
-
-
120.000.000
-
95.000.000
Pelaporan 5.Intensifikasi PAD bidang Perhubungan 6.Fasilitas Pelayanan Bidang Perhubungan 7.Rehabilitasi /pemeliharaan Prasarana Balai PKB 8. Rehabilitasi /pemeliharaan terminal/pelabuh
Tahun
Tahun
2013
2014
(6)
(7)
Tahun 2015 (8)
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
(9)
(10)
(11)
Rencana Strategis
2016-2021
Sumber Lain (Juta Rupiah)
No
Dana APBD (Juta Rupiah)
Peruntukan/
berupa hibah / swadaya
DAK (Juta Rupiah)
masyarakat, sponsor, perusahaan, dll
Alokasi Tahun 2013
(1)
(2)
(3)
Tahun 2014
Tahun 2015
(4)
(5)
an 9. Kegiatan Pemilihan dan pemberian penghargaan
100.000.000
35.000.000
35.000.000
220.000.000
120.000.000
140.000.000
260.000.000
160.000.000
164.776.600
25.000.000
-
-
bagi para sopir/ juru mudi (AKUT) 10. Kegiatan Peningkatan Disiplin Menggunakan Angkutan 11.Kegiatan Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum Di jalan raya 12.Pembinaan
Tahun
Tahun
2013
2014
(6)
(7)
Tahun 2015 (8)
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
(9)
(10)
(11)
Rencana Strategis
2016-2021
Sumber Lain (Juta Rupiah)
No
Dana APBD (Juta Rupiah)
Peruntukan/
berupa hibah / swadaya
DAK (Juta Rupiah)
masyarakat, sponsor, perusahaan, dll
Alokasi Tahun 2013
(1)
(2)
(3)
Tahun 2014
Tahun 2015
(4)
(5)
usaha perbengkelan Kendaraan Bermotor 13.Kegiatan Uji Kelayakan sarana transportasi guna
-
-
110.000.000
-
-
100.000.000
-
-
30.000.000
35.000.000
25.000.000
30.000.000
keselamatan penumpang 14.Pengumpulan database bidang perhubungan 15.Pengembangan Pelayanan Perhubungan Laut 16.Pengendalian dan
Tahun
Tahun
2013
2014
(6)
(7)
Tahun 2015 (8)
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
(9)
(10)
(11)
Rencana Strategis
2016-2021
Sumber Lain (Juta Rupiah)
No
Dana APBD (Juta Rupiah)
Peruntukan/
berupa hibah / swadaya
DAK (Juta Rupiah)
masyarakat, sponsor, perusahaan, dll
Alokasi Tahun 2013
(1)
(2)
(3)
Tahun 2014
Tahun 2015
(4)
(5)
Penaggulangan Kecelakaan Lalu lintas 17.Pembinaan dan Pengembangan Jaringan
160.000.000
120.000.000
250.000.000
-
160.000.000
60.000.000
90.000.000
140.000.000
80.000.000
215.000.000
45.000.000
175.000.000
Komunikasi dan informasi 18.Pembinaan dan Pengembangan Sumber daya komunikasi dan Informasi 19.Pengkajian dan Pengembangan Sistem Informasi
20.Pembinaan Jasa Titipan dan
Tahun
Tahun
2013
2014
(6)
(7)
Tahun 2015 (8)
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
(9)
(10)
(11)
Rencana Strategis
2016-2021
Sumber Lain (Juta Rupiah)
No
Dana APBD (Juta Rupiah)
Peruntukan/
masyarakat, sponsor, perusahaan, dll
Alokasi Tahun 2013
(1)
berupa hibah / swadaya
DAK (Juta Rupiah)
(2)
(3)
Tahun 2014
Tahun 2015
(4)
(5)
2.785.000.000
2.874.271.600
Telekomunikasi
2.939.900.00 TOTAL
0
Jalan dan Jembatan 1.Pembangunan Jalan dan Jembatan
5.761.000.00 0
2.850.000.000
15.661.380.00 0
2.Rehabilitasi Pemeliharaan jalan dan
20.946.174.0
18.159.643.00
31.553.427.00
00
0
0
52.000.000
73.544.000
134.554.100
14.220.000.0
24.814.607.00
00
0
jembatan 1.Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan 4.Pembangunan Jalan dan
-
Tahun
Tahun
2013
2014
(6)
(7)
Tahun 2015 (8)
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
(9)
(10)
(11)
Rencana Strategis
2016-2021
Sumber Lain (Juta Rupiah) Dana APBD (Juta Rupiah)
Peruntukan/
No
berupa hibah / swadaya
DAK (Juta Rupiah)
masyarakat, sponsor, perusahaan, dll
Alokasi Tahun 2013
(1)
(2)
(3)
Tahun 2014
Tahun 2015
(4)
(5)
Jembatan Perdesaan
TOTAL
40.979.174.0
45.897.794.00
00
0
-
-
400.000.000
-
300.000.000
2.085.000.000
-
1.700.000.000
375.000.000
47.349.361.10 0
Penerangan Jalan Umum 1. Perbaikan Saluran Tutup (Trotoar) 2. Pembangunan Penerangan Jalan Umum (PJU) 3. Pemeliharaan Rutin Penerangan
Tahun
Tahun
2013
2014
(6)
(7)
Tahun 2015 (8)
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
(9)
(10)
(11)
Rencana Strategis
2016-2021
Sumber Lain (Juta Rupiah)
No
Dana APBD (Juta Rupiah)
Peruntukan/
masyarakat, sponsor, perusahaan, dll
Alokasi Tahun 2013
(1)
berupa hibah / swadaya
DAK (Juta Rupiah)
(2)
(3)
Tahun 2014
Tahun 2015
(4)
(5)
2.000.000.000
2.860.009.000
Tahun
Tahun
2013
2014
(6)
(7)
Jalan Umum (PJU)
TOTAL
-
Sumber: Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, dan Dinas Cipta Karya Kabupaten Pacitan (2015)
Tahun 2015 (8)
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
(9)
(10)
(11)
Rencana Strategis
2016-2021
2.3.7 Peningkatan Mutu Pelayanan Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan pada tahun 2015 Dinas Perhubungan telah mengupayakan sistem pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Adapun Indek Kepuasan Masyarakat ( IKM ) adalah sebagai berikut : Tabel II.45Penilaian Indek Kepuasan Masyarakat No
Periode Penilaian
Nilai IKM
Predikat
1.
Juni – Desember
12,25
Baik
2.
Januari – Juni
12,14
Baik
Sumber: Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
2.3.8 Peningkatan Kesadaran Masyarakat Dalam rangka peningkatan kesadaran masyarakat khususnya kesadaran tertib Lalu Lintas dan Angkutan pada Tahun 2015 telah di laksanakan kegiatan, antara lain : 1. Kegiatan sosialisasi dan pembinaan kepada pengusaha dan pengemudi Angkutan; 2. Kegiatan sosialisasi keselamatan transportasi darat dan laut (kapal ≤ 7 GT); 3. Lomba Pelajar Pelopor tertib lalu lintas; 4. Operasi penertiban.
- 69 -
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.46 Pencapaian Kinerja PelayananDinas Perhubungan Kabupaten Pacitan
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG
KONDISI KINERJA
URUSAN/ INDIKATOR
AWAL PERIODE
KINERJA PEMBANGUNAN
RPJMD
DAERAH
2010
2011
2012
2013
2014
2015
3
4
5
6
7
8
9
10
6.901.200
7.019.808
6.537.696
6.537.696
6.210.811
6.520.078
6.537.696
6.510.227
11
12
12
20
25
51
87
87
2.209
2.283
2.466
3.152
2.464
3.957
2.610
2.472
1
2
TARGET
REALISASI CAPAIAN 2011-2015
CAPAIAN 2016
REALISA SI CAPAIAN 2016
ASPEK PELAYANAN UMUM Fokus Layanan Urusan Wajib 7 7.1
Perhubungan Jumlah arus penumpang angkutan umum
7.2
Jumlah ijin trayek yang dikeluarkan setiap tahun (%)
7.3
Jumlah wajib uji KIR
7.4
Jumlah pelabuhan laut/udara
2
3
3
3
3
3
3
3
7.5
Jumlah Terminal Bis/sub terminal
6
6
6
6
6
6
6
6
7.6
Jumlah Angkutan darat
8.668
9.470
7.519
7.652
8.570
8.483
7.820
8.873
7.7
Jumlah uji KIR angkutan umum
1.679
1.468
1.434
1.576
1.252
1.670
1.584
1.425
7.8
Lama pengujian kelayakan
45
40
30
30
30
30
30
30
-
19
59,19
74,37
70
73,4
75
73,4
angkutan umum (KIR) (menit) 7.9
Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan kabupaten/kota
Rencana Strategis
7.10
Tersedianya angkutan umum yang
2016-2021
-
25
43,24
60
43,32
62,8
60
62,8
-
17
18
41,67
91,67
108
100
108
-
25
100
100
100
100
100
100
-
26
34,9
60
46,7
60,00
60
60
-
30
56
60
38
60
60
61,8
-
17
57
50
17
50
50
50
-
86
75
100
80
100
100
100
melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan kabupaten/kota 7.11
Tersedianya halte pada setiap kab/kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek
7.12
Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap kab/kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek
7.13
Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan kabupaten/kota
7.14
Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi kab/kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000(empat ribu) kendaraan wajib uji
7.15
Tersedianya SDM di bidang terminal pada kab/kota yang telah memiliki terminal
7.16
Tersedianya SDM di bidang pengujian kendaraan bermotor pada kab/kota yang telah
Rencana Strategis
2016-2021
melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor 7.17
Tersedianya SDM di bidang MRLL,
-
29
25
40
29,41
46
40
46
-
57
100
100
100
100
100
100
-
57
59,19
59,33
59,07
97,8
100
97,8
-
10
55
60
71,62
100
100
100
-
40
33
55
55
100
100
100
47
56
65
79
82
91
100
100
62
72
72
81
86,45
86,82
82
81
Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kab/kota 7.18
Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum
7.19
Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam kab/kota
7.20
Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran dibwah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam kab/kota
7.21
Tersedianya SDM yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran dibawah 7 GT
7.22
% penerapan norma, standar, kebijakan bidang perhubungan
7.23
% prasarana dan fasilitas perhubungan dalam kondisi baik
7.24
% angkutan laik jalan
71
77
73
74
74,24
75
75
75
7.25
% pemenuhan sarana prasarana
13
46
58
72
87,5
90
92
90
26,09
27,8
27,01
28,29
28,62
29,12
39,82
33,78
perhubungan 7.26
Tersedianya fasilitas perlengkapan
Rencana Strategis
2016-2021
jalan (rambu, marka dan guardril) pada jalan Kabupaten (%) 25
Komunikasi dan Informatika
25.1
Jumlah jaringan komunikasi
24
34
171
108
88
118
188
118
25.2
Jumlah surat kabar nasional/lokal
3
3
3
3
3
5
5
5
25.3
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
4
6
19
20
20
26
26
26
25.5
Cakupan pengembangan dan
17
17
17
17
17
91,67
100
100
12
12
24
24
12
12
12
12
ada/hari
ada/hari
ada/hari
ada/hari
ada/hari
ada/hari
ada/hari
ada/hari
pemberdayaan KIM tingkat kecamatan (%) 25.6
Pelaksanaan diseminasi dan pendistribusian informasi nasional melalui:
25.7
Media massa seperti majalah, radio, dan tv (kali/th)
25.8
Media baru seperti website (media online)
25.9
Media tradisional seperti
6
6
9
9
10
12
12
12
16
8
36
36
36
12
12
12
12
51
36
36
36
12
12
12
45
47
54
60
62
75,3
83
80
14
21
44
46
46
100
53
55
0,00611
0,00895
0,00888
0,1186
0,00788
0,01219
0,01504
pertunjukan rakyat (kali/th) 25.10
Media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/diskusi, dan lokakarya (kali/th)
25.11
Media luar ruang seperti media buletin, leaflet, booklet, brosur, spanduk, baliho (kali/th)
25.12
Cakupan masyarakat yang terlayani TI (%)
25.13
% pengelolaan informasi publik
ASPEK DAYA SAING DAERAH Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur 1 1.1
Perhubungan Rasio panjang jalan per jumlah
0,011654
Rencana Strategis
2016-2021
kendaraan 1.2
Jumlah orang/ barang yang
-
11.849.010
11.857.260
11.871.100
10.683.990
10.873.146
11.872.260
10.855.174
506.067
448.871
473.075
666.295
342.102
526.674
2.856.026
495.256
terangkut angkutan umum 1.3
Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/ terminal per tahun
Sumber: Hasil Analisa Dishubkominfo Kab. Pacitan (2016)
Rencana Strategis
2.4
2016-2021
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
2.4.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan Didalam pengembang pelayanan Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan memiliki bebera tantangan yang dihadapi. Tantangan tersebut meliputi internal maupun eksternal SKPD 1) Weakness (Kelemahan) a) Kurang optimalnya SDM pelaksana dari segi kualitas dan kuantitas b) Sarana dan prasarana yang kurang memadai c) Mekanisme dan perancanaan kerja kurang optimal d) Belum optimalnya pengelolaan administrasi dan pelayanan publik yang masih tradisional walaupun sudah ada aplikasi sistem informasi e) Kurangnya dukungan dana operasional 2) Treat (Ancaman) a) Kondisi geografis yang bergunung-gunung sehingga sistem transportasi tidak efektif dan efisien b) Rendahnya
kesadaran
masyarakat
dalam
pengujian
kendaraan bermotor, perijinan angkutan dan ketertiban lalu lintas. c) Sering terjadinya kecelakaan lalu lintas d) Kemacetan lalu lintas di pasar tumpah dan tanah longsor e) Meningkatnya jumlah kendaraan 2.4.2 Peluang Pengembangan Pelayanan Selain tantangan ada beberapa hal yang menjadi kekuatan dalam pengembangan pelayanan SKPD., Kekuatan dan peluang pengembangan pelayanan bidang perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai berikut: 1)
Strength (Kekuatan) a) Adanya peraturan perudang-undangan yang mendasari kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan
75
Rencana Strategis
2016-2021
b) Tersedianya sumber daya manusia yang telah mengikuti diklat teknis fungsional/struktural c) Terdapat sistem informasi yang mendukung pelayanan publik di Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan d) Motivasi dan dedikasi karyawan cukup tinggi 2)
Opportunity (Peluang) a) Wilayah jaringan transportasi di wilayah kabupaten Pacitan cukup luas b) Adanya
dukungan
stack
holder
(Organda,
BPTD,
Paguyuban d) c) Adanya program jalur lintas selatan (JLS) d) Adanya dukungan dari APBD II,APBD I dan APBN e) Berkembangnya pusat perekoniman di wilayah f)
Berkembangnya
jumlah
kendaraan
sehingga
meningkatkan PAD g) Adanya perintisan transportasi laut dan udara. Berdasarkan analisa lingkungan tersebut di atas maka dapat dilakukan analisa swot dengan mengitegrasikan kekuatan (S) – ,Kelemahan (W), - Peluang (O), dan – Ancaman (T), sebagai berikut:
76
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel II.47 ANALISA SWOT Strength/Kekuatan (S) ALI
Adanya peraturan perudang-undangan yang mendasari
Weakness/Kelemahan (W)
kinerja Dinas Kabupaten Pacitan ALE
kuantitas
Tersedianya sumber daya manusia yang telah mengikuti
Sarana dan prasarana yang kurang memadai
diklat teknis fungsional/struktural
Mekanisme dan perancanaan kerja kurang optimal
Terdapat sistem informasi yang mendukung pelayanan
Belum optimalnya sistem pengelolaan administrasi dan
publik di Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan
pelayanan yang masih tradisional walaupun sudah ada
Motivasi dan dedikasi karyawan cukup tinggi
aplikasi sistem informasi
Opportunity/Peluang (O)
Wilayah jaringan transportasi di wilayah kabupaten Pacitan
SO
cukup luas
Adanya dukungan stacke holder (Organda, BPTD,
Kurangnya dukungan dana operasional WO
Mewujudkan kelancaran jaringan transportasi dan program
Meningkatkan kemampuan SDM yang proporsional
JLS
Meningkatkan sarana dan prasarana lalu lintas dan
Meningkatkan pelayanan publik yang berorientasi pada
Paguyuban dll)
ketepatan, kecepatan dan kepuasan masyarakat dengan
Adanya program jalur lintas selatan (JLS)
pelayanan berbasis Information Tecnology (IT)
Adanya dukungan dari APBD II,APBD I dan APBN
Berkembangnya pusat perekoniman di wilayah
Berkembangnya jumlah kendaraan sehingga meningkatkan
Kurang optimalnya SDM pelaksana dari segi kualitas dan
angkutan jalan serta pelayanan publik
Meningkatkan sistem pelayanan dan administrasi yang berbasis Information Tecnology (IT)
Meningkatkan kerjasama dengan stacke holder yang berkesinambungan
PAD
Adanya perintisan transportasi laut dan udara. Threat/Ancaman(T)
ST
WT
Rencana Strategis
Kondisi geografis yang bergunung-gunung sehingga sistem
transportasi tidak efektif dan efisien
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengujuan
kendaraan bermotor, perijinan angkutan dan ketertiban lalu lintas.
Sering terjadinya kecelakaan lalu lintas
Kemacetan lalu lintas di pasar tumpah dan tanah longsor
Meningkatnya jumlah kendaraan
Sumber:Hasil Analisa Dishubkominfo Kab. Pacitan (2015)
2016-2021
Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat
Efisiensi dalam penganggaran
bidang lalu lintas dan angkutan jalan
Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada
Meningkatkan pembinaan dan penertiban lalu lintas dan
Mengoptimalkan SDM yang ada
angkutan jalan
Rencana Strategis
2016-2021
BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.1.1. Permasalahan Bidang Perhubungan Beberapa permasalahan yang terkait dengan bidang Perhubungan sebagai berikut: 1. Kebutuhan sarana dan prasarana transportasi belum memadahi 2. Tingginya tingkat kecelakaan di jalan raya 3. Rendahnya
kesadaran
masyarakat
dalam
pengujian
kendaraan
bermotor, perijinan angkutan dan ketertiban lalu lintas. 4. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor
3.2.
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Penyusunan Rencana Strategis SKPD sangat dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Pacitan sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas Perhubungan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016. Visi Kabupaten Pacitan: ”TERWUJUDNYA MASYARAKAT PACITAN YANG SEJAHTERA” Misi Kabupaten Pacitan: Sesuai dengan visi “Terwujudnya Masyarakat Pacitan Yang Sejahtera”, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Pacitan 2016-2021sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, sebagaimana berikut : Misi 1 :
Profesionalisme
birokrasi
dalam
rangka
meningkatkan
pelayanan prima dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Misi 2
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Misi 3 :
Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat.
79
Rencana Strategis
Misi 4 :
2016-2021
Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertumpu pada potensi unggulan
Misi 5 :
Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar
Misi 6 :
Pengembangan berbudaya,
tatanan
berkepribadian
kehidupan dan
masyarakat
memiliki
keimanan
yang serta
memantapkan kerukunan umat beragama
Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Perhubungan . Hal ini ditunjukkan melalui: a. Pernyataan misi ke 2: Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada misi kedua ini, Dinas Perhubungan berperan dalam kemudahan aksebilitas
mayarakat
dan
pengendalian
terhadap
polusi
melalui
pengawasan emisi gas buang kendaraan serta informasi kepada masyarakat. b. Pernyataan misi ke 3: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat. Pada misi ketiga ini, Dinas Perhubungan
berperan dalam penyediaan
angkutan dan sarana keselamatan sekolah serta layanan informasi. c. Pernyataan misi ke 4: Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertumpu pada potensi unggulan. Pada misi keempat ini Dinas Perhubungan berperan dalam penyediaan angkutan yang mampu mengakses barang dan orang serta informasi di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan. d. Pernyataan misi ke 5:
Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar. Pada misi ini terlihat jelas peran serta Dinas Perhubungan memberikan
pelayanan
berupa
pembangunan,
pemeliharaan
dalam dan
pengendalian sarana dan prasarana perhubungan komunikasi dan informatika. Selain telaahan terhadap visi dan misi Kepala Daerah terpilih yang telah
80
Rencana Strategis
diuraikan di atas, Dinas Perhubungan
2016-2021
juga memiliki keterkaitan langsung
dalam menunjang pelaksanaan pembangunan dalam bentuk programprogram pembangunan, sebagai berikut: a. Program pembangunan prasarana fasilitas perhubungan b. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ c. Program peningkatan pelayanan angkutan d. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan e. Program pengendaliandan pengamanan lalu lintas f. Program peningkatan kelayakan pengoperasian kendaraan bermotor
3.3
Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga
3.3.1 Renstra Kementerian Perhubungan Kebijakan Umum Kementerian Perhubungan dalam pembangunan dan penyelenggaraan transportasi (2015-2019) meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Menurunnya angka kecelakaan transportasi; Strategi:
Peningkatan efektivitas pengawasan terhadap pemenuhan standar Keselamatan transportasi;
Peningkatan peran serta masyarakat dan badan usaha;
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana keselamatan transportasi;
Penguatan kelembagaan.
2. Menurunnya jumlah
gangguan keamanan dalam
penyelenggaraan
transportasi; Strategi:
Peningkatan efektivitas pengawasan terhadap pemenuhan standar keamanan transportasi;
Peningkatankoordinasidalamrangkamencegahterjadinyatindakanmelaw an hukum di sektor transportasi.
3. Meningkatnya kinerja pelayanan sarana dan prasarana transportasi; Strategi:
Peningkatan kehandalan sarana dan prasarana transportasi serta
81
Rencana Strategis
2016-2021
penataan Jaringan / rute;
Penyusunan
pedoman
standar
pelayanan
sarana
da
prasarana
transportasi;
Implementasi standar pelayanan public padasarana dan prasarana transportasi.
4. Terpenuhinya SDM Transportasi dalam jumlah dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan; Strategi: Menyusun Man Power Planning SDM transpotasi; Menyusun Training Needs Analysis (TNA) SDM transportasi; Mengembangkan kapasitas diklat SDM transportasi; Menata regulasi penyelenggaraan diklat SDM transportasi; Meningkatkan tata kelola diklat dan kualitas lulusan; Meningkatkan penyerapan lulusan diklat transportasi. 5. Meningkatnyakualitaspenelitiansesuaidengankebutuhan; Strategi: Peningkatankuantitasdankualitassumberdayapeneliti Peningkatan sinergitas antara Badan Litbang Perhubungan dengan pengguna jasapenelitian; Peningkatankerjasamapenelitianantarlembagariset& industry; Penyempurnaan regulasi dan kelembagaan untuk penguatan peran Badan Litbang Perhubungan. 6. Meningkatnya kinerja capaian dalam mewujudka good governance; Strategi: Penuntasan agenda reformasi birokrasi; Integrasi system manajemen dan pelaporan kinerja dan keuangan; Penyederhaan perizinan dan penerapane-government di lingkungan Kemenhub. 7. Meningkatnya penetapan regulasi dalam implementasi kebijakan bidang perhubungan; Strategi: Pemetaanarah/kebutuhan kerangka regulasi; Peningkatan koordinasi dengan instansi lainnya; 82
Rencana Strategis
2016-2021
Percepatanpenyusunanperaturanperundang-undangan; Percepatan pelaksanaan penyederhanaan dan harmonisasi regulasi dan evaluasi peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih. 8. Menurunnya emisi gas rumah kaca (GRK) dan meningkatnya penerapan teknologi ramah lingkungan pada sektor transportasi; Strategi: Pembangunan
sarana
dan
prasarana
transportasi
yang
ramah
lingkungan dan tahan terhadap dampak perubahan iklim; Pemanfaatan bahan bakar yang berbasis energi baru terbarukan; Penerapan system manajemen transportasi dalam rangka peningkatan penggunaan angkutan umum. 9. Meningkatnya kualitas kinerja pengawasan dalam rangka mewujudkan Clean Governance; Strategi:
Mengoptimalkan peran InspektoratJ enderal sebagai consultant dan quality assurance;
Peningkatan kualitas hasil pengawasan serta SDM pengawasan.
10. Meningkatnya
kapasitas
sarana
dan
prasarana
transportasi
dan
keterpaduan system transportasi antarmoda/multimoda; Strategi:
Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan sarana dan prasarana transportasi;
Pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang berdasarkan outcomes;
Pembangunan jaringan pelayanan yang terintegrasi antarmoda;
Mendorong pembangunan infrastruktur transportasi melalui kerjasama Pemerintah dan badan usaha serta melalui pembiayaan swasta;
Penyiapan konsep dan implementasi angkutan laut dari barat ke timur Indonesia.
11. Meningkatnya layanan transportasi di daerah rawan bencana, perbatasan, terluar, terpencil dan khususnya di wilayah timur Indonesia (WTI). Strategi:
Mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi guna memperkecil
83
Rencana Strategis
2016-2021
kesenjangan antar wilayah timur dan barat;
Meningkatkankapasitassaranadanprasaranatransportasi;
Penyediaansaranaangkutankeperintisandi
wilayahperbatasan,
terluar,
terpencildanrawanbencana. 3.3.2 Renstra Dinas Perhubungan dan LLAJ Popinsi Jawa timur A.
PROGRAM 1. Program Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut di atas, maka langkahlangkah yang akan dilaksanakan dijabarkan ke dalam program-program pembangunan, yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu program prioritas dan penunjang, disertai kegiatan-kegiatan pokok yang akan dijalankan. a) Program Prioritas Utama Program Pembangunan, Pemeliharaan dan Perbaikan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program ini bertujuan meningkatkan pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan prasarana dan saran lalu lintas jalan raya untuk mendukung tercapainya system transportasi jalan yang memadai. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada : (1)
Penataan system transportasi wilayah di Jawa Timur.
(2)
Peningkatan keselamatan transportasi jalan.
(3)
Peningkatan pelayanan dan kelancaran angkutan umum dan barang, serta penanggulangan muatan lebih melalui penindakan secara tegas.
(4)
Peningkatan dan pengembangan fasilitas jalan, serta efektivitas peran dan fungsi jembatan timbang
b) Pembangunan transportasi berkelanjutan, terutama di perkotaan. Program Penunjang Program Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Angkutan LLAJ Program ini bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan angkutan lalu lintas jalan raya, yang aman, murah dan terjangkau. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada: (1) Pembangunan transportasi umum perkotaan, dan juga pedesaan, yang terpadu dan terjangkau, berbasis masyarakat dan wilayah.
84
Rencana Strategis
(2) Peningkatan
kesadaran
masyarakat
untuk
2016-2021
menggunakan
angkutan umum. (3) Pengembangan keterpaduan transportasi dan tata guna lahan dan demand management. (4) Fasilitasi pengembangan angkutan massal berbasis jalan dan rel di perkotaan yang padat (Kota Metropolitan). (5) Penyediaan pelayanan angkutan umum perintis, terutama bagi masyarakat di wilayah yang masih terisolasi dan daerah terpencil (6) Pengembangan system kerja sama swasta dan koperasi dalam pelayanan angkutan perintis (pengadaan sarana dan operasi), dan angkutan perkotaan dan pedesaan yang berbasis masyarakat dan berwawasan lingkungan c) Penataan untuk menciptakan kemudahan akses transportasi antar-moda ke pelabuhan bandara, terminal dan stasiun. 2. Program Transportasi Laut Transportasi laut mempunyai peran sangat penting bagi perekonomian Jawa Timur.
Hampir
99%
kegiatan
ekspor-impor
diangkut
menggunakan
transportasi laut. Transportasi laut juga sangat penting bagi pergerakan perdagangan antar pulau (dalam negeri) yang dilayani armada pelayaran nasional. Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut diatas, maka langkah-langkah yang akan dilaksanakan dijabarkan kedalam program pembangunan prioritas dan penunjang, disertai kegiatan-kegiatan pokok yang akan dijalankan a) Program Prioritas Program Pembangunan dan Perbaikan Prasarana dan Fasilitas Transportasi Laut Progam ini bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitsa prasarana transportasi laut untuk mendukung pengembangan perekonomian Jawa Timur. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dititik beratkan, antara lain pada: (1)
Pembangunan,
pemeliharaan
dan
perbaikan
prasarana
transportasi laut. (2)
Pengembangan pembangunan terminal peti kemas
(3)
Peningkatan pelayanan transportasi laut bagi wilayah kepulauan
85
Rencana Strategis
(4)
2016-2021
Pemeliharaan dan Perbaikan sarana bantu navigasi pelayaran (SNBP)
(5)
Pengembangan usaha di bidang pelabuhan melalui kerjasama pihak swasta, out-sourching maupun public private partnership, pada lokasi pelabuhan potensial sebagai akses sentra produksi dan
pemasaran
komoditas
antar-wilayah,
termasuk
untuk
penumpang. b) Program
Penunjang
Program
Pembangunan
dan
Peningkatan
Prasarana Transportasi Laut Program ini bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan transportasi laut yang nyaman, murah dan terjangkau. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada (1) Fasilitasi pembangunan pelabuhan laut di dearah (2) Fasilitasi pengopersian kapal laut perintis 3.
Program Transportasi Udara Transportasi udara memiliki keunggulan kecepatan dibanding moda transportasi
lainnya,
menjadi
sarana
transportasi
bagi
wisatawan,
pengusaha, dan masyarakat. Transportasi udara di Jawa Timur perlu dikelola sesuai standart keselamatan penerbangan internasional dan interkoneksi dengan moda lainnya. Wisatawan mancanegara yang datang Jawa Timur menggunakan transportasi udara, karena itu untuk menarik wisatawan mancanegara, selain promosi tempat daerah tujuan wisata dan jaminan keamanan di daerah tersebut, diperlukan adanya jaminan keselamatan penerbangan di wilayah udara Indonesia. Jaminan itu dapat diwujudkan, baik oleh lembaga pemerintah pemegang otoritas pengelola transportasi udara maupun operator bandara dan perusahaan penerbangan dengan memenuhi standar keselamatan penerbangan Internasional yang telah ditetapkan oleh ICAO (Internasional Civil Aviation Organization) Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut di atas, maka langkahlangkah
yang
akan
dilaksanakan
dijabarkan
kedalam
program
pembangunan prioritas dan penunjang, disertai kegiatan-kegiatan pokok yang akan di jalankan. a) Program Prioritas Program Pembangunan dan Perbaikan Prasarana
86
Rencana Strategis
2016-2021
dan Fasilitas Transportasi Udara Progam ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan transportasi udara
di
bandara
yang
sudah
ada,
serta
mengembangkan
pembangunan prasarana transportasi udara di daerah-daerah potensial strategis untuk mendukung pengembangan perekonomian Jawa Timur. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dititik beratkan, antara lain pada : (1) Peningkatan dan pengembangan kualitas pelayanan transportasi udara di Bandara Juanda, baik terminal internasional maupun domestic. (2) Pemeliharaan, dan perbaikan sarana prasarana transportasi udara di Bandara juanda (3) Fasilitasi revitalisasi lapangan udara Trunojoyo, Sumenep. (4) Penyelesaian pembangunan Lapangan udara perintis di Kabupaten Pacitan dan Pulau Bawean, Kebupaten Gresik. (5) Peningkatan sarana dan prasarana Bandara Militer Abdulrahman Saleh dan Iswahyudi untuk melayani penerbangan sipil (6) Fasilitasi pembangunan lapangan udara di wilayah kabupaten / kota yang strategis dan potensial b) Program
Penunjang
Program
Pembangunan
dan
Peningkatan
Prasarana Transportasi Udara Program ini bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan transportasi laut yang nyaman, murah dan terjangkau Kegiatan pokok yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada: (1) Pembangunan jalan akses Bandara Abdurrahman Saleh, Malang (2) Fasilitasi pembangunan Bendara Blimbingsari, Banyuwangi. (3) Fasilitasi pembangunan Bandara Notohadinegoro, Jember.
B.
Prioritas pembangunan Proses Pembangunan pada dasarnya untuk mencapai berbagai tujuan untuk seluruh lapisan masyarakat, namun demikian, mengingat keterbatasan sumber
daya
dilaksanakan
yang secara
ada,
maka
serentak,
rencana sehingga
pembangunan diperlukan
tidak
adanya
dapat
prioritas
pelaksanaan pembangunan. Penentuan prioritas pembangunan didasarkan
87
Rencana Strategis
2016-2021
pada pemikiran berikut ini: 1. Tingkat permasalahan yang ada di lapangan 2. Tingkat manfaat terhadap kebutuhan masyarakat 3. Multiplier effect terhadap kegiatan pembangunan 4. Efisiensi dan efektifitas kegiatan pembangunan 5. Kebijakan dan program strategis skala makro regional atau nasional 6. Ketersediaan sumber daya, baik sumber dana, Sumber Daya Manusia, teknologi maupun sumber daya pembangunan lainnya. Berdasarkan
kriteria
tersebut,
maka
prioritas
pembangunan
Bidang
Perhubungan dan Postel adalah sebagai berikut : 1. Prioritas pembangunan sangat mendesak a. Pembangunan dan Penataan Angkutan Umum Perkotaan. b. Peningkatan standard an kualitas pelayanan yang menyangkut aspek keamanan
dan
keselamatan,
sehingga
bisa
menekan
angka
kecelakaan. c. Pembangunan infrastruktur perhubungan dan LLAJ pada wilayah kepulauan dan wilayah selatan Jawa Timur. d. Peningkatan Kapasitas pelabuhan Tanjung Perak untuk jangka Pendek dan Pembangunan pelabuhan Peti Kemas di Tanjung Bulu Kab. Bangkalan e. Peningkatan KA Kommuter pada wilayah Gerbangkertosusilo dan Malang Raya serta angkutan massal lintas Tengah 2. Prioritas pembangunan strategis a. Perencanaan
penanganan
keselamatan
transportasi
untuk
mengurangi kecelakaan dengan program Road Map To Zero Accident. b. Pembangunan dan Penataan Angkutan Umum Massal Perkotaan. c.
Perencanaan Penanganan Muatan Lebih Secara Komprehenship dalam Rangka Mendukung program Road Map To Zero Overloading.
d. Pembangunan Bandara Perintis dan Bandara Nasional e. Penataan dan Pemabangunan Sistem Kepulauan Nasional, Regional dan Lokal. f. Perencanaan Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional.
88
Rencana Strategis
2016-2021
g. Perencanaan Pembangunan Bandara Internasional h. Perencanaan pembangunan dan pelayanan prioritas di wilayah kepulauan dan selatan Jawa Timur.
3. Prioritas pembangunan penunjang a. Pengembangan
teknologi
Transportasi
untuk
meningkatkan
koordinasi lintas stakeholders, manajemen data dan informasi, baik skala regional, Nasional maupun global b. Peningkatan
koordinasi
lintas
stake
holders,
koordinasi
pembangunan lintas pemerintah (pusat, propinsi, kabupaten dan kota), asosiasi pengusaha bidang perhubungan dan postel, dunia usaha masyarakat c. Peningkatan pelayanan terpadu bidang perhubungan dan postel dalam
memberikan
pelayanan
dalam
mendukung
suksesnya
penyelenggaraan hari besar dan berbagai kepentingan Nasional lainnya yaitu: -
Peningkatan pelayanan umum perijinan dan non perijinan bidang perhubungan
-
Peningkatan koordinasi, fungsi dan peran bidang perhubungan delam penyelenggaraan Pelayanan terpadu dalam berbagai kegiatan Hari Nasional dan kepentingan Nasional Daerah
-
Peningkatan manajemen pembangunan Bidang Perhubungan dan Postel.
-
Pemantapan tugas dan optimalisasi fungsi kelembagaan
-
Peningkatan kualitas SDM
-
Peningkatan prasarana dan sarana
89
Rencana Strategis
3.4
2016-2021
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.4.1 Kebijakan Tataran Transportasi Regional Jawa timur Dalam fungsi wilayah dan perkotaan Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Pacitan merupakan bagian dari SWP Madiun dan sekitarnya. Kabupaten Pacitan memiliki rencana fungsi wilayah sebagai pemerintahan, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata. Berdasarkan
pola
pengelompokan
perekonomian
dan
dominasi
kegiatannya, dalam sistem perwilayahan Jawa Timur, terjadi pemusatan kotakota yang terlalu ke Utara. Berdasarkan kondisi ini, perlu adanya upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan mengembangkan wilayah Selatan Jawa Timur. Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang harus diprioritaskan pengembangannya melalui Konsep Pengembangan Selatan-Selatan yaitu jalur Pacitan – Trenggalek – Tulungagung - Banyuwangi. Kedudukan Kabupaten Pacitan dalam konstelasi wilayah Koridor pantai selatan Jawa tidak lepas dari sistem kota-kota yang ada. Kota Pacitan merupakan pusat kegiatan lokal bagi daerah-daerah lain di sekitarnya. Sebagai pusat kegiatan lokal wilayah,Pacitan menjadi wilayah penghubung antar kota-kota sekitar baik di wilayah Jawa Timur (Citragung) maupun Jawa Tengah dan DIY (Pawonsari). Letak Kabupaten Pacitan yang berada di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadikan peran Pacitan sebagai pintu masuk Jawa Timur di wilayah pantai selatan Jawa. Perencanaan tata ruang yang dimuat dalam dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur yang mengatur arahan pengembangan Pacitan menempatkan wilayah ini menjadi penting di masa yang akan datang. Pengembangan koridor pantai selatan akan berdampak pada pola penggunaan lahan dan perkembangan kegiatan/aktivitas di wilayah Kabupaten Pacitan. Meningkatnya intensitas penggunaan lahan dan aktivitas perkotaan akan membangkitkan arus lalu lintas dan meningkatkan aktivitas perekonomian. Hal ini tentu saja sejak awal harus diantisipasi dan dikendalikan agar tidak berkembang secara tidak beraturan dan tidak lagi sesuai dengan dokumen tata ruang yang diatur dalam peraturan daerah 3.4.2 Telahaan terhadap Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan
90
Rencana Strategis
2016-2021
Sebelum disusunnya strategi pengembangan Pacitan, perlu adanya suatu konsep skenario pengembangan wilayah Pacitan. Skenario ini disusun berdasarkan pertimbangan terhadap isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA), ekonomi dan
sistem prasarana wilayah.
Pertimbangan yang lain yaitu terhadap tujuan-tujuan kebijakan makro dan mikro Wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan hal-hal terbut, maka pengembangan kegiatan/ekonomi di Kabupaten Pacitan yang menjadi dasar perumusan struktur ruang harus mempertimbangkan: 1. Kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan dukungan lahan relatif luas; 2. Pengembangan lahan di wilayah Utara dan Barat hendaknya dikendalikan secara ketat karena terkait dengan fungsi sebagai kawasan perlindungan bagi wilayah bawahnya; 3. Kondisi lahan di wilayah Tengah yang rawan longsor, menyebabkan wilayah ini relatif kurang berkembang, sehingga interaksi antara wilayah Utara dan Selatan relatif rendah. 4. Wilayah Kars Pacitan Barat yang terletak di wilayah Selatan – Barat merupakan kawasan Kars kelas 1, sehingga di wilayah ini tidak boleh dilakukan kegiatan pertambangan; 5. Kegiatan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan ekonomi lokal dengan sektor pariwisata sebagai sektor penggerak di hilir yang pada akhirnya akan menarik sektor-sektor primer untuk berkembang (mis: perikanan laut, lobster, melinjo, janggelan, jeruk , batu aji, keramik dan gerabah); 6. Pelayanan fasilitas dan prasarana perkotaan hendaknya dilakukan dengan sistem banyak pusat, meskipun dengan skala yang lebih rendah; dan 7. Prioritas pengembangan ditekankan pada wilayah Selatan dengan penekanan fungsi Utama sebagai pariwisata pantai dan gua. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka skenario pengembangan wilayah Kabupaten Pacitan adalah: wilayah berkembang sesuai kecenderungan perkembangan wilayah saat ini. Struktur perwilayahan dilakukan dengan dengan asumsi sebagai berikut:
91
Rencana Strategis
2016-2021
1. Pembagian Wilayah Pembangunan lebih berorientasi pada pembagian wilayah administrasi; 2. Setiap wilayah Pembangunan terdiri dari dari empat wilayah administrasi Kecamatan; 3. Penentuan pusat dilakukan pada kecamatan yang terletak di tengahtengah, selain juga mempertimbangkan kelengkapan fasilitas perkotaan dan orde kota Berdasarkan skenario tersebut, kondisi yang diharapkan di masa datang, yaitu: Perkembangan leading sektor (dalam hal ini sektor pariwisata) yang diharapkan mampu menjadi sektor penggerak sektor-sektor lainnya, khususnya sektor pertanian (dalam arti luas) sebagai SDA yang dominan, berkembang sesuai peluang pasar dan peningkatan kualitas produk, penambahan nilai produk pada proses pengolahan. Besarnya perkembangan melalui proses peningkatan sarana prasarana dasar secara bertahap terseleksi sesuai dengan daya tenaga serta dana yang tersedia. Diperlukan prioritas kawasan andalan dengan sektor/subsektor yang diunggulkan untuk memperoleh hubungan pengaruh perkembangan kumulatif/multiplier effect yang tinggi. Harapan perkembangan tercapai melalui akselerasi pembangunan bertahap, berjalan dalam jangka menengah atau jangka panjang karena sektor yang satu menunggu hasil pembangunan sektor lain terlebih dahulu, sehingga perkembangan ekonomi wilayah berjalan relatif lambat dan lama. Untuk memenuhi skenario tersebut, maka dilakukan penetapan strategibagi
tiap-tiap
sektor.
Penetapan
serta
penyusunan
Strategi
Perwilayahan Pembangunan Kabupaten Pacitan dilakukan berdasarkan skenario pengembangan wilayah Pacitan.Visi, misi, tujuan dan strategi disusun dengan mempertimbangkan isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA) ekonomi serta tujuan internal Pengembangan Wilayah Kabupaten Pacitan.
92
Rencana Strategis
2016-2021
Strategi yang akan dikembangkan dalam upaya penataan ruang Kabupaten Pacitan sebagaimana yang tercantum dalam RTRW Provinsi Jawa Timur, adalah : 1. Strategi pengembangan berdasarkan kebijakan makro; 2. Strategi struktur ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 3. Strategi pola ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 4. Strategi pengelolaan kawasan lindung dan budidaya; 5. Strategi penataan kawasan pedesaan dan perkotaan 6. Strategi penataan sistem prasarana wilayah; 7. Strategi penataan kawasan strategis; 8. Strategi penataan wilayah pesisir; dan 9. Strategi penataan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan dari beberapa dokumen perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada di bidang Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai berikut: 3.5.1 Arah pengembangan transportasi Jalan Berdasarkan hasil dari penetapan tataran transportasi lokal Kabupaten pacitan ada beberapa rencana arah pengembangan transportasi jalan di Kabupaten Pacitan antara lain: 1. Pengembangan jaringan jalan Pengembangan jaringan jalan adiarahkan untuk memeberikan aksesibilitas pada wilayah selatan sebagai jaringan alternatif untuk menghindari konsentrasi diwilayah Kota (pusat). Selain pembangunan jalan lingkar juga direncanakan berbagai progam yang direncanakan secara bertahap, yaitu: a. Tahun 2012-2017 -
Pelebaran jalan Donorojo-pacitan-Sudimoro menjadi 7 meter 2 lajur
-
Pembangunan jalan lingkar selatan kota
-
Pembangunan jalan lingkar utara kota menjadi 16 meter 4 lajur dan pelebaran jalan Pacitan–Pringkuku menjadi 7 meter 2 lajur
-
Peningkatan status/fungsi dan pelebaran jalan Bandar-Jeruk menjadi 7 meter 2 lajur
93
Rencana Strategis -
2016-2021
Peningkatan status/fungsi dan pelebaran ruas jalan PacitanPonorogo menjadi 7 meter 2 lajur
-
Pelebaran jalan Donorojo-Pacitan-Sudimoro menjadi 7 meter 2 lajur
-
Pembangunan jalan selatan selatan menjadi 16 meter 4 lajur
b. Tahun 2017-2022 -
Pelebaran jalan Punung-Ploso-Tinatar-Karangede menjadi 7 meter 2 lajur
-
Pelebaran
jalan
Donorojo-Kalak-Punung-Tinatar-Jatimalang
menjadi 7 meter 2 lajur -
Pelebaran
jalan
Jeruk-Ploso-Gemaharjo-Tegalombo-Tulakan
menjadi 7 meter 2 lajur -
Pelebaran jalan Tulakan-Slahung menjadi 7 meter 2 lajur
-
Pelebaran jalan Pacitan-Tegalombo-Ponorogo menjadi 7 meter 2 lajur
-
Pelebaran jalan Pringkuku-Watukarung-Dadapan menjadi 7 meter 2 lajur
-
Pelebaran jalan Donorojo-Pacitan-Sudimoro menjadi 7 meter 2 lajur
-
Pelebaran jalan Jatigunung-Sidomulyo menjadi 7 meter 2 lajur
2. Pengembangan jalur lambat Non Motorized Tranportation (NMT) merupakan salah satu angkutan yang dijumpai di Pacitan, antara lain sepeda dan becak. Keberadaaannya saat ini bercampur dengan kendaraan bermotor. Untuk memperlancar lalu lintas karena bercampurnya lalu lintas kendaraaan bermotor dengan tidak bermotor dan cukup banyaknya pergerakan angkutan tidak bermotor ini, maka perlu jalur pemisah antara keduannya. 3. Pengembangan angkutan massal Rencana pengembangan angkutan massal merupakan salah satu pentahapan kebijakan Kabupaten Pacitan. Sebagai kota yang memiliki penduduk tidak lebih dari setengah juta jiwa dan bila digabungkan dengan kota-kota kecamatan sekitarnya, diperkirakan akan memiliki pergerakan mobilitas yang tinggi. Rencana pengembangan angkutan massal umum dapat
dikembangkan
pengembangan
sistem
angkutan
Bus
Rapid
masal ini juga
Transit didukung
(BRT).
Untuk
pengembangan
94
Rencana Strategis
2016-2021
angkutan feeder yang menuju kota-kota kecamatan maupun beberapa wilayah pemukiman di dalam Kota Pacitan. 4. Penyediaan Bus Sekolah Bus sekolah disediakan bagi pelajar yang lokasi antara tempat tinggal cukup jauh dari lokasi sekolahnya. Biasanya pelajar yang berada dikota-kota kecamatan sekitar Kota Pacitan yang umumnya bersekolah di Pacitan. Kalau menggunakan angkutan umum tarif cukup mahal, setidaknya penyediaan bus sekolah turut membantu meringankan beban masyarakat pinggiran kota Pacitan. 5. Bus Wisata dilokasi Wisata Untuk meningkatkan minat mengunjungi wisata dibeberapa lokasi wisata yang ada di Kabupaten Pacitan perlu dilakukan inovasi dan penyegaran. Salah satunyanya mengadakan bus khusus wisata yang hanya dioperasikan dilokasi wisata itu. 6. Kereta gantung di teluk Pacitan Untuk menambah nilai lebih dan menyenangkan pengunjung tempat wisata yang akan melihat Teluk Pacitan dari atas, perlu dibuatkan kereta gantung. Kelebihan teluk Pacitan dibandingkan dengan daerah wisata
lainnya
perlu
mendapatkan
perhatian
serius
dalam
upaya
mengenalkan obyek wisata lain di Kabupaten Pacitan. Pengadaan kereta gantung dapat melibatkan pihak swasta, tidak harus mengorbankan APBD. 7. Pengembangan Terminal Terminal merupakan simpul dalam sistem jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umum yang memiliki fungsi tpelayanan. Adapun fungsi terminal adalah tempat naik dan tururn penumpang dan atau bongkar muat barang, untuk pengendalian lalu lintas dan angkutan umum, serta berfungsi sebagai tempat pemberhentian intra dan
antar
moda
penyelenggaran
transportasi.
terminal
Sesuai
berperan
dengan
menunjang
fungsinya
maka
tersediannya
jasa
transportasi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yang selamat, aman, cepat, tepat, teratur dan dengan biaya yang terjangkau masyarakat. Rencana pembanguan terminal baru sudah dilakukan studi kelayakan pada tahun 2007, Pembangunan
95
Rencana Strategis
2016-2021
Kontruksi tahap I tahun 2010 dan pembangunan Kontruksi Tahap II tahun 2011 oleh Direktorat Lalu Lintas Angkutan Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. 8. Penanganan melalui manajemen lalu lintas Pengelolaan lalu lintas adalah pengaturan pergerakan orang dan barang pada jaringan jalan dengan aman dan efisien yang memperhatikan kepentingan umum melalui perencanaan dan pelaksanaan beberapa elemen manajemen lalu lintas yang terkoordinasi dengan baik. Secara umum terdapat beberapa delapan pengelolaan lalu lintas kota sebagai berikut: a. Pengaturan yang mempengaruhi waktu dan tempat pembangkit perjalanan, misalnya; pengaturan waktu jam kerja, perubahan tata guna lahan, pemunutan biaya perjalanan b. Pengetauran yang mempengaruhi pemilihan moda angkutan kota, misalnya; sistem parkir, pengaturan parkir, peningkatan angkutan umum, penyediaan fasilitas pejalan kaki dan sepeda c. Pengaturan yang mempengaruhi pemilihan rute, misalnya; pengaturan jalan akses, panduan rute d. Pembagin pemakain jalan, misalnya; jalan satu arah, jalur khusus bus, jalan/area khusus pejalan kaki, rute khusus angkutan berat e. Pengaturan pertemuan jalan, misalnya; pertemuan dengan skala prioritas, pertemuan jalan dengan lampu pengatur lalu lintas f. Pengaturan parkir, misalnya; penyediaan tempat parkir, pengaturan pemungutan biaya parkir, pemasangan informasi g. Pengaturan untuk keselamatan, misalnya: pembatasan kecepatan, pemisahan antara lajur cepat dengan lambat, penyediaan fasilitas penyeberangan, pengaturan pertemuan jalan h. Pengaturan untuk
pelestarian lingkungan,
misalnya;
pengaturan
kendaraan menerus, pembatasan kecepatan. 9. Pengoperasian bajaj Bajaj disebut dengan anngkutan jenis para transit, karena pelayanannya dapat dari pintu ke pintu, dalam KM 35 tahun 2005 disebut sebagai angkutan lingkungan.
96
Rencana Strategis
2016-2021
10. Pembuatan Area Traffic Control system (ATCS) dan Transport Manajemen System (ITS) Seiring kemajuan sistem teknologi informasi,
dalam upaya
pelayanan lalu lintas angkutan jalan yang modern pembangunan sisten tramsportasi cerdas dan terintegrasi menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting. 11. Pembuatan taman lalu lintasPerbaikan dan penambahan Traffic light Upaya peningkatan pengetahuan berlalu lintas sejak dini harus didukung dengan fasilitas berupa taman lalu lintas. Hal ini dimaksudkan agar perubahan perilaku berkendara dijalan raya menjadi tertib dan lancar.
3.5.2
Arah Pengembangan transportasi udara dan laut 1. Pembangunan bandar udara Rencana pembangunan bandar udara tetapi masih terganjal dengan regulasi keselamatan transportasi udara sebab lokasi yang direncakan merupakan area latih milik TNI Angkatan Udara . Lokasi direncanakan di Lingkungan
Barehan,
Kelurahan
Sidoharjo,
Kecamatan/Kabupaten
Pacitan. 2. Pembangunan pelabuhan laut Pembangunan pelabuhan laut di teluk Pacitan diharapkan dapat membantu
pengembangan
Kabupaten
Pacitan
dengan
program
minapolitan. Tahun 2011 telah dimulai pembangunan tahap I dan ditahun berikutnya diharapkan tahap berikutnya dapat dilaksanakan hingga selesai. Proses pembangunan sampai dengan Rencana Strategis Dinas Perhubungan ini disusun belum selesai.
97
Rencana Strategis
2016-2021
BAB IV VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1
Visi dan Misi Kepala Daerah 1. Visi Visi pembangunan daerah Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih sebagaimana tertuang dalam RPJMD merupakan gambaran
arah
pembangunan pada masa hendak dicapai pada masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban. Berdasar pada kondisi daerah, potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang dalam pembangunan daerah dan mengacu pada visi Kepala Daerah terpilih dalam pelaksanaan pemilihan umum Kepala Daerah, maka dalam periode 2016-2021, Visi Kabupaten Pacitan adalah:
“MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA RAKYAT” Penjelasan untuk masing-masing kata kunci dari visi diatas adalah: Maju, memiliki makna bahwa pembangunan daerah dan masyarakat Pacitan mengarah ke depan menuju ke kondisi lebih baik, yang merupakan perwujudan sinergi semua pelaku pembangunan dengan mengoptimalkan semua potensi dan memperhatikan permasalahan yang ada. Sejahtera, mengandung makna suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial baik material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman yang memungkinkan bagi setiap masyarakat untuk mengadakan pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang sebaik-baiknya. 2. Misi Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi dapat dirumuskan menjadi alasan mengapa organisasi ada. Suatu alasan menjelaskan jati diri yang sesungguhnya dari Pemerintah Daerah. Berdasarkan pengertian diatas, maka misi Kabupaten Pacitan 2016-2021, sebagai berikut:
98
Rencana Strategis
Misi Pertama
2016-2021
: Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan akuntabel
Misi Kedua
: Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat
Misi Ketiga
: Membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakkan
potensi
daerah
didukung
ketersediaan infrastruktur yang memadai Misi Keempat
: Meningkatkan kesalehan sosial dan harmonisasi antar seluruh lapisan masyarakat
3. Tujuan dan Sasaran Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan, yang merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah sesuai pencapaian berbagai program prioritas terkait. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan dan sasaran pembangunan daerah mempunyai peran penting sebagai rujukan utama dalam perencanaan pembangunan daerah secara keseluruhan. Penentuan tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya
akan
menjadi
dasar
penyusunan
arsitektur
kinerja
pembangunan daerah secara keseluruhan.
4.2 Tujuan Sasaran Jangka Menengah Tujuan merupakan penjabaran dari misi dan didasarkan pada kunci keberhasilan yang akan dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Adapun tujuan yang diwujudkan
Dinas Perhubungan
Kabupaten Pacitan
adalah sebagai berikut:
99
Rencana Strategis
1. Meningkatkan
mutu
pelayanan
publik
yang
2016-2021
berorientasi
pada
ketepatan, kecepatan, dan kelancaran serta berbasis tecnology informasi (IT) 2. Meningkatkan ketertiban, kelancaran dan keselamatan lalu lintas dan angkutan yang berorientasi pada menurunnya angka kecelakaan. 3. Meningkatkan sarana dan prasarana bidang transportasi, komunikasi dan informatika Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur sesuai tujuan yang hendak dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan dalam jangka waktu 5 tahun. Sarasan yang ingin dicapai adalah Meningkatnya layanan infrastruktur dasar yang menjangkau seluruh wilayah, dengan rician arah kebijakan sebagai berikut: 1. Meningkatnya mutu pelayanan publik, adapun sebagai indikatornya antara lain: a) Tercukupinya SDM secara kuantitatif dan kualitatif; b) Ketepatan, kecepatan, keterbukaan dan kelancaran pelayanan publik; c) Terwujudnya sistim pelayanan yang berbasis tekhnologi informasi. 2. Meningkatnya ketertiban, kelancaran dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, dengan indikator: a) Terlaksananya operasi penertiban, kelancaran dan keselamatan lalu lintas dan angkutan; b) Terlaksananya koordinasi penanganan kecelakaan lalu lintas yang efektif dan efisien; c) Terbinanya pengusaha dan pengemudi angkutan umum; d) Terlaksananya sosialisasi tertib lalu lintas dan angkutan terhadap pelajar / anak sekolah. e) Terlaksananya pengujian kendaraan bermotor secara berkala. f) Optimalisasi peran BPTD, ORGANDA dan Paguyuban Angkutan Umum. 3. Meningkatnya sarana, prasarana transportasi, dengan indikator antara lain: a) Terpenuhinya sarana perlengkapan jalan
100
Rencana Strategis
2016-2021
b) Terpenuhinya dan terpeliharanya kebutuhan fasilitas utama dan penunjang terminal c) Terpenuhinya
jumlah
armada
transportasi
yang
memenuhi
persyaratan d) Terpenuhinya sarana dan prasarana uji kendaraan bermotor. e) Terpenuhinya data dan sarana pelayanan publik
101
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel IV.1Keterkaitan (interelasi) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Rencana Strategis Tahun 2016-2021 Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan VISI
: Menjadikan Transportasi, Komunikasi dan Informatika sebagai penunjang, penggerak dan pendorong pembangunan daerah yang maju, adil, sejahtera dan berbudaya.
Misi Pertama : Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan akuntabel Misi Kedua
: Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat
Misi Ketiga
: Membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai
Misi Keempat : Meningkatkan kesalehan sosial dan harmonisasi antar seluruh lapisan masyarakat
No. 1 1
Tujuan 2
Sasaran 3
Indikator sasaran 4
Meningkatnya sarana
Meningkatnya layanan
% Penerapan norma
dan prasarana serta
infrastruktur dasar
keselamatan bidang
pendukung
yang menjangkau
perhubungan
keselamatan dan
seluruh wilayah
Tahun
Target Kinerja Pada Tahun
dasar
I
II
III
IV
V
5
6
7
8
9
10
33,9%
43,5%
53,2%
63,0%
73,1%
83,4%
31,7%
50%
55,8%
61,4%
66,7%
71,7%
keamanan pelayanan transportasi % prasarana dan fasilitas perhubungan dalam kondisi baik
Rencana Strategis
% Angkutan laik jalan (lulus uji)
2016-2021
39,4%
39,5%
39,6%
39,7%
39,7%
39,6%
36,8%
43,5%
47,8%
52,1%
56,4%
60,7%
64,6%
70%
76,1%
82,4%
83,8%
95,2%
% pemenuhan sarana dan prasarana perhubungan % tersedianya sarana pengendali dan pengamanan lalu lintas Sumber: Hasil Analisa Dishubkominfo Kab. Pacitan (2016)
Rencana Strategis
2016-2021
4.3 Strategi Kebijakan SKPD Faktor kunci keberhasilan adalah faktor yang berkaitan dan sangat berpengaruh secara luas dalam pencapaian tujuan dan misi organisasi sehingga lebih memfokuskan strategis organisasi secara efektif dan efisien. Faktor kunci ini sangat dipengaruhi oleh bagaimana stake holders menerima kesuksesan maupun kegagalan dalam pencapaian misi dan tujuan organisasi tersebut. Faktor kunci keberhasilan memungkinkan suatu organisasi untuk mengembangkan
suatu
rencana
strategis
yang
lebih
mudah
dalam
pengkomunikasian, pensosialisasian, penerapan, dan melaksanakan serta pengevaluasiannya. Adapun faktor kunci keberhasilan Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan adalah: a. Peningkatan mutu pelayanan publik yang berorientasi pada ketepatan, kecepatan, dan kelancaran serta berbasis tecnology Informasi (IT) b. Peningkatan dan pengoptimalan sarana dan prasarana transportasi serta sarana pelayanan publik c. Meningkatkan kemampuan dan memberdayakan SDM yang proporsional d. Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan masyarakat maupun stacke holder yang berkesinambungan dalam bidang transportasi e. Meningkatkan pembinaan dan penertiban lalu lintas dan angkutan untuk mewujudkan kelancaran jaringan transportasi f.
Efisiensi dalam penggunaan anggaran
104
Rencana Strategis
2016-2021
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan SKPD guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang dihadapi. Program dan Kegiatan Dinas Perhubungan
Kabupaten Pacitan yang
direncanakan untuk Periode Tahun 2016-2021meliputi: 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran Indikator hasil (outcome):
Tertib pengelolaan administrasi umum perkantoran, program ini didukung dengan kegiatan: a) Peningkatan pengelolaan administrasi perkantoran Indikator keluaran (output): jumlah dan jenis administrasi perkantoran yang dikelola dan ditingkatkan kualitasnya
2. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan Indikator hasil (outcome):
Terpenuhinya sarana dan prasarana perhubungan, program ini didukung dengan kegiatan: a) Perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan b) Penyusunan kebijakan norma standar dan prosedur bidang perhubungan c) Koordinasi dalam pembangunanprasarana dan fasilitas perhubungan d) Sosialisasi kebijakan perhubungan e) Pembangunan sarana dan prasarana jembatan timbang f) Peningkatan
pengelolaan
terminal
angkutan
sungai,
danau
105
dan
Rencana Strategis
2016-2021
penyeberangan g) Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat h) Monitoring evaluasi dan pelaporan i) Intensifikasi PAD bidang perhubungan j) Pembinaan dan inventarisasi kapal 3. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ Indikator hasil (outcome):
Berfungsinya prasarana dan faslitas LLAJ dengan baik, program ini didukung dengan kegiatan: a) Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor b) Rehablitasi/pemeliharaan prasarana balai pengujian kendaraan bermotor c) Rehabilitasi/Pemeliharaan sarana dan prasarana jembatan timbang d) Rehailitasi/pemeliharaan terminal/pelabuhan e) Pemeliharan traffic light f) Rehabilitasi/pemeliharaan fasilitas perparkiran
4. Peningkatan pelayanan angkutan Indikator hasil (outcome) Meningkatnya pelayanan angkutan orang, barang dan khusus, program ini disukung dengan kegiatan: a) Penyuluhan bagi para sopir/juru mudi untuk peningkatan keselamatan penumpang b) Peningkatan disiplin masyarakat menggunakan angkutan c) Temu
wicara
pengelolaan
angkutan
umum
guna
meningkatkan
keselamatan penumpang d) Uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan penumpang e) Pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan raya f) Penciptaan keamanan dan kenyamanan penumpang di lingkungan terminal g) Peralatan
kemanan
dalam
keadaan
darurat
dan
perlengkapan
pertolongan pertama h) Penataan tempat-tempat pemberhentian angkutan umum i) Penciptaan disiplin dan pemeliharaan kebersihan dilingkungan terminal j) Penciptaan pelayanan cepat, tepat mudah dan mudah
106
Rencana Strategis
2016-2021
k) Pengumpulan dan analisa data base pelayanan umum l) Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa angkutan m) Fasilitasi perijinan di bidang perhubungan n) Sosialisasi penyuluhan ketertiban lalu lintas o) Pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudi (awak angkutan umum teladan) p) Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan q) Pembinaan usaha perbengkelan kendaraan bermotor r) Pengumpulan data base bidang perhubungan 5. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan Indikator hasil (out come):
Terpenuhinya sarana dan prasarana perhubungan, didukung dengan kegiatan: a) Pembangunan gedung terminal b) Pembangunan halte bus, taxi gedung terminal c) Pembangunan jembatan penyeberangan gedung terminal d) Pengembangan sarana terminal angkutan darat e) Pengembangan pelayanan perhubungan laut
6. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas Indikator hasil (outcome): Terpenuhinya sarana pegendali dan pengaman lalu lintas, program ini didukung kegiatan: a) Pengadaan rambu rambu lalu lintas b) Pengadaan marka jalan c) Pengdaan pagar pengaman jalan d) Pengadaan sarana pengendali dan pengaman lalu lintas e) Pengumpulan data base kecelakaan lalu lintas f) Pengadaan garis kejut g) Pengadaan alat pengujian kendaraan bermotor h) Pengendalian dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas 7. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor Indikator hasil (outcome) Meningkatnya pelayanan pengujian kendaraan bermotor,
107
Rencana Strategis
2016-2021
a) Pembangunan balai pengujian kendaraan bermotor b) Pengadaan alat pengujian kendaraan c) Pelaksanaan uji petik kendaraan bermotor Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian misi dan visi dinas pada kurun waktu 5 (lima) tahun. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode rencana strategis dapat dicapai. Target masing-masing kegiatan disajikan pada tabel VI.
108
Rencana Strategis
2016-2021
Tabel V.1Penetapan Target Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Yang Dilaksanakan Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan Kondisi Kinerja No.
Bidang Urusan/Program/ Indikator Kinerja
(1) 1 1.1
(2)
periode Renstra
2010
2017
2018
2019
2020
2021
2021
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
100
100
100
100
100
100
100
33,9%
14%
29%
43%
57%
71%
100
31,7%
50,0%
55,8%
61,4%
66,7%
71,7%
71,7%
39,4%
39,5%
39,6%
39,7%
39,7%
39,6%
39,6%
36,8%
43,5%
47,8%
52,1%
56,4%
60,7%
60,7%
Program Peningkatan Pelayanan angkutan
Program Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan % pemenuhan sarana dan prasarana perhubungan
1.6
Renstra
Program Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
% angkutan laik jalan 1.5
pada akhir
Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
% Prasarana dan fasilitas perhubungan dalam kondisi baik 1.4
Target Capaian Setiap Tahun
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
% Penerapan Norma standar kebijakan bidang perhubungan 1.3
pada awal periode
Urusan Perhubungan
tertib pengelolaan administrasi perkantoran. 1.2
Kondisi Kinerja
Program Pengendalian dan Pengamanan lalu lintas
Rencana Strategis
Kondisi Kinerja No.
Bidang Urusan/Program/ Indikator Kinerja
(1)
(2) Tersedianya fasilitas perlngkapan jalan (rambu, marka dan guardrail) pada jalan kabupaten
Sumber: Hasil Analisa Dishubkominfo Kab. Pacitan (2016)
2016-2021
Kondisi Kinerja
pada awal periode
Target Capaian Setiap Tahun
pada akhir
Renstra
periode Renstra
2010
2017
2018
2019
2020
2021
2021
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
64,6%
70,0%
76,1%
82,4%
88,8%
95,2%
95,2%
Rencana Strategis
2016-2021
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan No 1 1
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
2 2.1
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Pembangunan prasarana dan fasilitas Perhubungan
Peningkatan Pelayanan Angkutan
2.4 Pembangunan sarana dan prasarana Perhubungan 2.4
100
625.636.250
100
705.404.872
100
795.343.993
100
896.750.352
100
1.011.086.022
100
1.139.999.490
100
100
91.900.000
100
112.807.250
100
138.470.899
100
169.973.029
100
208.641.893
100
256.107.924
Tingkat disiplin aparatur
100
100
75.000.000
100
94.312.500
100
118.597.969
100
149.136.946
100
187.539.709
100
235.831.184
Hasil nilai Evaluasi SAKIP SKPD
CC
>B
29.812.500
>B
37.787.344
>B
47.895.458
>B
60.707.493
>B
76.946.748
>B
97.530.003
Persentase penerapan norma keselamatan bidang perhubungan
33,90%
43%
727.850.000
53,20%
897.027.500
63,00%
991.581.625
73,10%
1.222.616.900
83%
4.954.395.025
% prasrana dan fasilitas perhubungan dalam kondisi baik
32%
50%
337.500.000
56%
403.125.000
61%
478.593.750
67%
565.382.900
72%
665.190.400
72%
2.449.792.050
% Angkutan laik jalan (lulus uji)
39%
40%
587.250.000
40%
675.337.500
40%
726.638.125
40%
793.133.900
40%
827.104.000
40%
3.609.463.525
% pemenuhan sarana dan prasarana perhubungan
37%
43%
862.775.000
48%
1.096.787.500
52%
1.265.018.125
56%
1.458.483.400
61%
1.680.968.500
61%
6.364.032.525
% tersedianya sarana pengendali dan pengamanan lalu lintas
65%
70%
667.812.500
76%
814.097.300
82%
973.006.700
89%
1.072.507.900
95%
1.161.341.100
95%
4.688.765.500
2018 Rp 6
target 7
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2019 2020 Rp target Rp target 8 9 10 11
2021 Rp 12
target 13
Rp 14
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD target Rp 15 16
PERHUBUNGAN
2.2 Rehabilitasi dan pemeliharaan prarsarana LLAJ 2.3
100
Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar operasional SKPD
Tingkat pemenuhan kebutuhan dan Program Peningkatan Sarana dan pemeliharaan sarana prasarana Prasarana Aparatur kerja sesuai standar daerah
1.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1.4
target 5
3
2017
PROGRAM PADA SETIAP SKPD
1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.2
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (2015) 4
Indikator Kinerja Program (outcome)
Pengendalian dan Pengamanan lalu lintas Jumlah
4.005.536.250
Sumber : Hasil Analisa Dishubkomifo Kabupaten Pacitan (2016)
4.836.686.766
5.535.146.644
1.115.319.000
6.281.394.920
83,40%
7.041.435.272
23.795.917.226
Rencana Strategis
2016-2021
Rencana Strategis
2016-2021
BAB 7 PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021 merupakan arah program pembangunan yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang (2016-2021). Penyusunan Rencana Strategis Tahun 2016-2021 (Renstra 2016-2021) ini mempertimbangkan hasil dan konsepsi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021 guna kesinambungan pelaksanaan pembangunan Kabupaten Pacitan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai keterpaduan dan sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan yang telah diprogramkan dapat dilakukan melalui regulasi, forum koordinasi dan musyawarah rencana pembangunan. Dalam pelaksanaannya Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan wajib menerapkan prinsipprinsip tata kelola pemerintahan yang baik antara lain; efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Hal tersebut dalam rangka melaksanakan kegiatan pencapaian visi, misi dan arah pembangunan yang tertuang dalam Renstra Dinas Perhubungan
Kabupaten Pacitan. Renstra tahun 2016-2021ini akan
dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) Dinas Perhubungan sebagai dokumen perencanaan daerah untuk kurun waktu 1 (satu) tahun. Selanjutnya dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan program tahunan akan
dievaluasi
sebagai
perwujudan
laporan
akuntabilitas
kinerja
instansi
pemerintah. Dan diharapkan kualitas serta kuantitas kinerja yang telah ditetapkan sesuai indikatornya dapat terukur.
113
114