PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan cadangan (Excess Reserve), yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh Bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh Bank.
h. Penempatan pada Bank Lain Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk deposito berjangka, call money, deposit on call dan lain‐lain. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kolektibilitas masing‐masing saldo giro pada bank lain. i. Kredit Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam‐meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. dinyatakan sebesar biaya perolehan Kredit yang diberikan dengan perjanjian sindikasi diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Perusahaan. j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Penilaian kualitas dan cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan terhadap asset produktif dan asset non‐produktif. Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek‐efek, kredit, tagihan akseptasi, komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Aktiva non‐produktif merupakan aktiva non ‐ keuangan, terdiri dari agunan yang diambil alih (AYDA) dan properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Penerapan Ketentuan Transisi dari Bank Indonesia untuk Penurunan Nilai Secara Kolektif Pada tanggal 8 Desember 2009, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Surat Edaran No. 11/33/DPNP yang mengatur mengenai estimasi penurunan nilai kolektif kredit yang diberikan dengan keterbatasan pengalaman kerugian spesifik. Bagi bank yang belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit yang
21
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN diberikan secara kolektif sesuai dengan persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2006) dan PAPI, maka pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dapat menggunakan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, sebagaimana telah diterapkan oleh Perusahaan sejak sebelum 1 Januari 2010. Sesuai dengan itu, tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan ketentuan transisi dari BI tersebut. Penentuan kualitas aktiva dan cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” dengan perubahan terakhir melalui Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aktiva Produktif Cadangan kerugian penurunan nilai asset produktif serta estimasi komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing‐masing asset produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengklasifikasikan aktiva produktif tersebut dalam lima (5) kategori dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut: Persentase Minimun Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kategori Lancar 1% Dalam perhatian khusus 5% Kurang lancar 15% Diragukan 50% Macet 100% Persentase cadangan kerugian penurunan nilai diatas diterapkan terhadap saldo asset produktif setelah dikurangi nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia kecuali untuk aktiva produktif serta komitmen dan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai lancar yang diterapkan terhadap saldo asset produktif serta komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia, dan obligasi Pemerintah tidak disyaratkan untuk dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai untuk komitmen dan kontinjensi (kecuali akseptasi) yang dibentuk, disajikan dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”. Pembentukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Aktiva produktif dihapusbukukan dengan cadangan kerugian penurunan nilai asset produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai aktiva produktif yang bersangkutan pada saat diterima kembali. Jika jumlah yang diterima kembali lebih besar daripada nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.
22
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Cadangan Penurunan Nilai Aktiva Non ‐ Produktif Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aktiva non‐produktif dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aktiva non‐produktif berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing‐masing aktiva non‐produktif tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, yang mengklasifikasikan aktiva non‐produktif dalam empat (4) kategori berdasarkan lamanya asset tersebut telah dimiliki oleh Perusahaan dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:
Kategori Lancar Kurang lancar Diragukan Macet k. Aktiva Tetap
Persentase Minimun Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Minimum 1% Minimum 15% Minimum 50% Minimum 100%
Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari‐hari, dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aktiva tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya‐biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aktiva ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban‐beban yang timbul setelah asset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban‐beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aktiva tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban‐beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aktiva tetap. Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight‐line method) selama masa manfaat asset tetap atau jangka waktu sewa, yang mana lebih pendek (khusus untuk perbaikan asset yang disewa) sebagai berikut: Jenis Aktiva
Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Kendaraan Perbaikan Aktiva yang Disewa
Tahun
20 3 5 10
Aktiva tetap yang tidak digunakan (property terbengkalai) dinyatakan berdasarkan nilai tercatat atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva lain‐lain”. Atas properti terbengkalai, dibentuk penyisihan penghapusan aktiva non‐
23
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Aktiva dalam penyelesaian merupakan aktiva tetap dalam pembangunan yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing‐masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai secara substansial dan siap digunakan sesuai tujuannya. Nilai tercatat aktiva tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aktiva tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aktiva tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aktiva tetap tersebut. Jumlah tercatat aktiva tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aktiva tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aktiva tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Perubahan yang dilakukan merupakan perubahan estimasi dan diterapkan secara prospektif. Penyesuaian yang timbul diakui pada laporan laba rugi. l. Agunan Yang Diambil Alih Tanah dan aktiva lainnya (agunan kredit yang telah diambil alih oleh Perusahaan) disajikan dalam perkiraan " Aktiva lain‐lain". Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi biaya‐biaya untuk pelepasan asset tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aktiva produktif. Jika nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya‐biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Atas agunan yang diambil alih, dibentuk penyisihan penghapusan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
24
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN m. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing‐masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus n. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengannasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya. Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk deposito berjangka, giro dan interbank call money kurang dari atau 90 hari. o. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi. p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrument keuangan diakui secara akrual di dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Jika aktiva keuangan atau kelompok aktiva keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah penurunan nilai diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non‐performing, pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit
25
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN diklasifikasikan non‐performing. Pendapatan bunga atas asset non‐performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai. Kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya (tidak termasuk efek‐efek) diklasifikasikan sebagai non‐performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek‐efek diklasifikasikan sebagai non‐performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan atau pokok. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga q. Pengakuan Pendapatan dari dan Beban Provisi dan Komisi Provisi and Komisi Terkait Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi komisi terkait perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual diamortisasi sepanjang umur instrument keuangan dengan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aktiva keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrument keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui terkait dengan jasa yang diberikan, pendapatan tersebut langsung diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. r. Penurunan Nilai Aktiva Non‐Keuangan Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aktiva. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aktiva melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.
26
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penurunan (pemulihan) nilai asset dibebankan (dikreditkan) pada laba rugi tahun berjalan. Cadangan kerugian penurunan nilai asset non‐keuangan terdiri dari agunan yang diambil alih, properti terbengkalai dan rekening administratif yang dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. s. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat tarif dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak tarif dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terkompensasi, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan liabilitas pajak kini. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan, ketika hasil banding telah ditentukan. t. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung berdasarkan jumlah rata‐rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. u. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak‐terdiskonto sebagai liabilitas pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi tahun berjalan. Imbalan pasca‐kerja Imbalan pasca‐kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian actuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial diamortisasi
27
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN selama jangka waktu rata‐rata sisa masa kerja karyawan. v. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. w. Kejadian Setelah Tanggal Neraca Kejadian‐kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal neraca sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan Kejadian‐kejadian setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan. 3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah‐jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Nilai Wajar Aktiva Keuangan dan Liabilitas Keuangan Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aktiva keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aktiva Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aktiva keuangan. Pada setiap tanggal neraca Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif
28
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN bahwa suatu aktiva keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor‐faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun‐akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Aktiva keuangan dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aktiva keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas asset keuangan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. 4. Giro pada Bank Indonesia 2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
Rupiah Mata uang asing
399,202 38,862
370,836 39,897
Jumlah
438,064
410,733
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI), setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di BI untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK) baik dalam Rupiah maupun mata uang asing. GWM Perusahaan dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 untuk persentase GWM Utama Rupiah masing‐masing adalah 8.03% dan 8.04%, sedangkan GWM Utama Valas 8.64% dan 8.39%. 5. Giro pada Bank Lain 2,012 Rp '000.000
2,011 Rp '000.000
Rupiah Pihak ketiga
12,663
8,316
Mata uang asing Pihak ketiga
51,175
51,780
Jumlah Penyisihan penghapusan
63,838 -
60,096 -
Jumlah - Bersih
63,838
60,096
29
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 6. Penempatan pada Bank Lain Transaksi Penempatan pada Bank lain untuk periode 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut: 2012 Rp '000.000 Rupiah Bank Hana Bank Index Selindo PT Bank OCBC NISP Tbk The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ LTD PT Bank Commonwealth PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Mega Tbk PT Bank Rabobank Internasional Indonesia PT Bank Agris Jumlah
7. Efek ‐ efek
30
15,000 9,144 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 24,144
2011 Rp '000.000 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2,012 Rp '000.000 Rupiah Pihak ketiga Diperdagangkan Obligasi bank Obligasi korporasi Obligasi Pemerintah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Diskonto Nilai bersih
2,011 Rp '000.000
77,582 17,075 82,043
89,007 17,100 15,563
177,633 (2,594) 175,039
255,000 (5,570) 249,430
351,739
371,100
-
-
1,375 -
1,375 -
Medium Tems Notes Jumlah - Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Obligasi Pemerintah Jumlah - Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi korporasi Premi yang belum diamortisasi Fasilitas Bank Indonesia (FASBI) Diskonto Nilai Bersih
559,300 (116) 559,184
Fine Tune Operation (FTO) Diskonto Nilai Bersih
-
Jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah
570,400 (71) 570,329 200,000 (76) 199,924
560,559
771,629
912,298
1,142,728
Tingkat bunga rata‐rata per tahun :
Rupiah SBI Obligasi FASBI FTO Bank Indonesia
2012
2011
5.88% 10.44% 3.75% 4.54%
4.57% 10.56% 4.50% 4.54%
Peringkat obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), Moody’s Investor Services, Inc., dan Fitch, Inc. seperti yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank DKI PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank BII PT Bank Bukopin PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Duta Pertiwi PT Bank Permata Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Panin Sekuritas Tbk
2012
2011
A-(idn) A-(idn) idA AA(idn) idAA idAA idBBB+ idA A(idn)
A (idn) A- (idn) id A AA (idn) idAA idAA id BBB id AABBB+ (idn) A (idn)
Efek‐efek (yang dimiliki hingga jatuh tempo) diklasifikasikan berdasarkan jatuh tempo adalah
31
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN sebagai berikut: 2012 Sampai dengan 1 tahun
Lebih dari 1-5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Rp '000.000
Rp '000.000
Rp '000.000
Rp '000.000
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi korporasi FASBI - bersih
559,184
1,375 -
-
1,375 559,184
Jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo
559,184
1,375
-
560,559
8. Kredit yang Diberikan Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2012 Rp '000.000 Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 sampai 2 tahun Lebih dari 2 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2011 Rp '000.000
1,905,135 264,549 1,337,755 832,145
1,911,881 210,709 1,229,439 938,594
4,339,583
4,290,623
219,862 31,820 64,344 17,868
207,919 36,047 74,636 17,708
333,894
336,310
Jumlah Penyisihan penghapusan
4,673,477 (53,469)
4,626,933 (71,890)
Jumlah - Bersih
4,620,008
4,555,043
Jumlah Mata uang asing Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 sampai 2 tahun Lebih dari 2 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
Berikut ini adalah saldo kredit berdasarkan kolektibilitas:
32
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
4,500,150
4,427,063
Dalam perhatian khusus
38,994
53,344
Kurang lancar
17,699
9,123
Diragukan
56,652
71,567
Macet
59,983
65,836
Lancar
Penyisihan Penghapusan
(53,469)
Jumlah
(71,890)
4,620,008
4,555,043
Saldo Kredit Berdasar Hubungan dengan Bank 2012 Rp '000.000 Mata Uang IDR 1 Terkai t 2 Ti dak Terkai t Mata Uang Asing 1 Terkai t
2011 Rp '000.000
30,059
35,003
4,309,524
4,255,620
‐
2 Ti dak Terkai t
333,894
Jumlah
4,673,477
Penyi si han Penghapusan Juml ah Bersi h
Berikut ini adalah saldo kredit berdasarkan Sektor Ekonomi :
(53,469) 4,620,008
‐ 336,310 4,626,933 (71,890) 4,555,043
Sektor Ekonomi a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t.
PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN PERIKANAN PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN LISTRIK, GAS DAN AIR KONSTRUKSI PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI PERANTARA KEUANGAN REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB JASA PENDIDIKAN JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL BUDAYA, HIBURAN DAN PERORANGAN LAINNYA JASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH TANGGA BADAN INTERNASIONAL DAN BADAN EKSTRA INTERNASIONAL LAINNYA KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA RUMAH TANGGA BUKAN LAPANGAN USAHA LAINNYA Jumlah Penyisihan Penghapusan Jumlah Bersih
33
2012 RP '000.000 17,358 3,663 285,993 615,658 24,487 295,455 873,005 330,524 821,852 314,116 342,992 ‐ 4,184 17,305 180,437 197 ‐ 96 523,904 22,251 4,673,477 (53,469) 4,620,008
2011 RP '000.000 12,269 3,434 293,783 432,399 21,334 251,330 790,506 332,872 921,890 273,270 317,482 ‐ 23,837 11,873 206,679 215 ‐ ‐ 719,533 14,227 4,626,933 (71,890) 4,555,043
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berikut ini adalah saldo kredit berdasarkan Jenis Penggunaan Kredit : 2012
Mata Uang IDR Modal Kerja Investasi Konsumsi Mata Uang Asing Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah
Mata Uang IDR Modal Kerja Investasi Konsumsi Mata Uang Asing Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah
Lancar
Perhati an Kusus
Kurang Lancar
Di ragukan
Macet
Total
2,652,252 990,682 523,321 4,166,256
22,490 2,989 13,514 38,994
15,940 0 1,758 17,699
3,228 50,879 2,545 56,652
52,174 2,793 5,016 59,983
2,746,085 1,047,344 546,155 4,339,583
294,539 39,355 ‐ 333,894 4,500,150
‐ ‐ ‐ ‐ 38,994
‐ ‐ ‐ ‐ 17,699
‐ ‐ ‐ ‐ 56,652
‐ ‐ ‐ ‐ 59,983
294,539 39,355 ‐ 333,894 4,673,477
Lancar
Perhatian Kusus
Macet
Total
2,620,861 944,754 525,884 4,091,499
19,857 13,475 19,267 52,599
4,352 1,728 3,043 9,123
19,281 42,367 9,919 71,567
54,272 3,503 8,061 65,836
2,718,623 1,005,827 566,174 4,290,623
290,495 43,269 1,801 335,565 4,427,064
‐ 745 ‐ 745 53,344
‐ ‐ ‐ ‐ 9,123
‐ ‐ ‐ ‐ 71,567
‐ ‐ ‐ ‐ 65,836
290,495 44,014 1,801 336,310 4,626,933
2011 Kurang Lancar Diragukan
Kredit yang diberikan kepada karyawan terdiri dari kredit yang dibebani bunga untuk membeli rumah, kendaraan bermotor dan keperluan pribadi lainnya, dengan suku bunga per tahun sebesar 0,00% ‐ 12,00% untuk tahun 2012 dan 2011. Kredit ini berjangka waktu antara 1 sampai dengan 20 tahun dan dilunasi melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit yang dibentuk telah memadai. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak‐ pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Perusahaan. 9.
Tagihan Akseptasi dan Liabilitas Akseptasi
a. Tagihan Akseptasi Pada tanggal 31 Maret 2012, tidak terdapat tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai, sedangkan kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2012 adalah lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2012 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. b. Liabilitas Akseptasi
34
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
Mata uang asing Pihak ketiga Penyisihan penghapusan
5,916
1,456 -
Jumlah - Bersih
5,916
1,456
Liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 merupakan liabilitas kepada bank lain pihak ketiga. Tagihan akseptasi dan liabilitas akseptasi berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah kurang dari atau sama dengan 1 tahun. 10. Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima
2012
2011
Rp '000.000
Rp '000.000
Bunga atas : Kredit yang diberikan
15,568
15,988
936
888
-
-
16,504
16,876
Efek-efek Penempatan pada bank lain Jumlah
Pendapatan bunga yang masih akan diterima dalam mata uang asing sebesar ekuivalen Rp 497 juta dan Rp 499 juta pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. 11. Aktiva Tetap
35
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Perubahan selama tahun berjalan/ Changes during the year
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Perbaikan aset yang disewa Inventaris kantor Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan amortisasi: Bangunan Perbaikan aset yang disewa Inventaris kantor Kendaraan Jumlah Nilai Buku
1 Januari 2012
Penambahan
Pengurangan
31 Maret 2012
Rp '000.000
Rp '000.000
Rp '000.000
Rp '000.000
7,559 89,348
76
(1,119)
7,559 88,305
14,589 40,012 26,840 -
152 976 105 -
(690) -
14,051 40,988 26,945 -
178,348
1,309
(1,809)
177,848
14,192
1,167 822 1,541 1,204
-
15,359
1,775 28,355 12,684 57,006
4,734
0
61,740
2,597 29,896 13,888
121,342
116,108
Perubahan selama tahun berjalan/ Changes during the year
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Perbaikan aset yang disewa Inventaris kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan amortisasi: Bangunan Perbaikan aset yang disewa Inventaris kantor Kendaraan Jumlah Nilai Buku
1 Januari 2011
Penambahan
Pengurangan
Rp '000.000
Rp '000.000
Rp '000.000
Reklasifikasi
31 Desember 2011 Rp '000.000
7,328 111,889
101 4,348
(360) (28,696)
490 1,807
11,334 33,227 22,597 3,268
3,064 6,890 4,900 -
(473) (412) (657) -
664 307
189,643
19,303
(30,238)
-
178,348
15,233
5,286
(6,327)
-
14,192
1,375 22,645 8,596
726 6,117 4,456
(326) (407) (368)
-
1,775 28,355 12,684
47,849
16,585
(7,428)
-
141,794
(3,268)
7,559 89,348 14,589 40,012 26,840 -
57,006 121,342
Beban penyusutan dan amortisasi adalah sebesar Rp 4.731 juta dan Rp 16.585 juta masing‐masing untuk tahun 2012 dan 2011. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aktiva tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.
36
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 12. Aktiva Lain ‐ lain
2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
Biaya dibayar dimuka Agunan yang diambil alih - bersih Properti terbengkalai - bersih Uang jaminan Lain-lain
27,658 3,189 2,572 18,866
17,731 5,675 2,928 3,462
Jumlah - Bersih
52,286
29,796
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, agunan yang diambil alih disajikan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing‐masing sebesar Rp 5.130 juta dan Rp 3.796 juta. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, properti terbengkalai sebesar masing‐masing Rp 166 juta disajikan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing‐masing adalah sebesar Rp 166 juta. 13. Liabilitas Segera Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 liabilitas segera merupakan liabilitas sehubungan dengan transaksi kliring dan transfer. 14. Simpanan
2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
Giro Tabungan Deposito berjangka
779,446 447,383 4,373,336
617,282 513,078 4,683,332
Jumlah
5,600,164
5,813,692
37
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Giro terdiri dari : 2012 Rp '000.000
Pihak yang berelasi Rupiah Mata uang asing Jumlah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Jumlah Jumlah
2011 Rp '000.000
34,666 2,480
27,660 10,978
37,147
38,638
460,031 282,268
456,387 122,257
742,299
578,644
779,446
617,282
a. Tabungan 2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
Rupiah Pihak yang berelasi Pihak ketiga Jumlah
7,109 440,274
3,356 509,722
447,383
513,078
b. Deposito berjangka terdiri atas: 2012 Rp '000.000
Pihak yang berelasi Rupiah Mata uang asing Jumlah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Jumlah Jumlah
38
2011 Rp '000.000
233,407 4,524
651,319 4,442
237,931
655,761
4,001,287 134,117
3,736,653 290,918
4,135,404
4,027,571
4,373,336
4,683,332
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu: 2012
Pihak yg berelasi Rp '000.000
2011
Pihak ketiga Rp '000.000
Jumlah Rp '000.000
Pihak yg berelasi Rp '000.000
Pihak ketiga Rp '000.000
Jumlah Rp '000.000
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
157,865 955 70,361 8,750
2,497,036 881,944 552,113 204,312
2,654,900 882,899 622,474 213,062
580,030 36,961 31,020 7,750
2,893,107 724,906 372,337 37,221
3,473,137 761,867 403,357 44,971
Jumlah
237,931
4,135,405
4,373,336
655,761
4,027,571
4,683,332
15. Simpanan dari Bank Lain – Pihak Ketiga 2012 Rp '000.000 Rupiah Deposito berjangka Giro Call money Jumlah
2011 Rp '000.000
33,549 15,644 49,193
Mata uang asing Call money
21,315 4,978 26,293
-
Jumlah
-
49,193
26,293
Giro dari bank lain merupakan simpanan dalam mata uang Rupiah dan tanpa bunga.
16. Liabilitas Lain‐lain 2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
Bunga yang masih harus dibayar Setoran jaminan Premi Penjaminan Pemerintah Lain-lain
18,093 3,095 0 36,500
16,180 2,879 320 9,279
Jumlah
57,688
28,658
17. Modal Saham
Modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Modal Dasar Modal dasar Perusahaan adalah sebesar Rp 1.000.000 juta yang terdiri dari 10.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per lembar pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.
39
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Modal Ditempatkan dan Disetor 2012 Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
2011 Jumlah Modal Disetor Rp '000.000
Jumlah Saham
Jumlah Modal Disetor Rp '000.000
Johnny Wiraatmadja PT Mitra Wada Kencana PT Blue Cross Indonesia Suganda Setiadi Kurnia Syamsuar Halim Sjerra Salim Masyarakat
2,519,321,029 556,706,008 160,770,310 6,916,981 5,680,461 51,495,306 455,985,788
251,932 55,671 16,077 692 568 5,150 45,599
2,519,321,029 556,706,008 160,770,310 6,916,981 5,680,461 51,495,306 455,985,788
251,932 55,671 16,077 692 568 5,150 45,599
Jumlah
3,756,875,883
375,688
3,756,875,883
375,688
Persentase kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah: 2012 Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
2011 Persentase Kepemilikan
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
Johnny Wiraatmadja PT Mitra Wada Kencana PT Blue Cross Indonesia Suganda Setiadi Kurnia Syamsuar Halim Sjerra Salim Masyarakat
2,519,321,029 556,706,008 160,770,310 6,916,981 5,680,461 51,495,306 455,985,788
67.06% 14.82% 4.28% 0.18% 0.15% 1.37% 12.14%
2,519,321,029 556,706,008 160,770,310 6,916,981 5,680,461 51,495,306 455,985,788
67.06% 14.82% 4.28% 0.18% 0.15% 1.37% 12.14%
Jumlah
3,756,875,883
100.00%
3,756,875,883
100.00%
18.
Pendapatan Bunga 2012 Rp '000.000
Rupiah Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain Giro pada Bank Indonesia Jumlah Mata uang asing Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain Giro pada Bank Indonesia Jumlah Jumlah
40
2011 Rp '000.000
128,573 6,549 379 4,712
89,064 7,294 2,797 3,810
140,213
102,965
5,211 0 127 0
3,591 26 123 0
5,338
3,740
145,551
106,705