Lampiran V CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, sistematika isi catatan atas laporan keuangan SKPD Tahun Anggaran 2011 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan RSUD Kelet Jepara disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSUD Kelet Jepara selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.
RSUD Kelet Jepara selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya – upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan : 1.
Akuntabilitas
2.
Manajemen
3.
Transparansi
4.
Keseimbangan Antargenerasi
1
1.1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan keuangan RSUD Kelet Jepara menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan : 1
Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan
2
untuk membiayai seluruh pengeluaran.
Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.
3
Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil – hasil yang telah dicapai.
4
Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
5
Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber – sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
6
Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
Untuk memenuhi tujuan – tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi
mengenai
pendapatan,
belanja,
transfer,
dana
cadangan,
pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas RSUD Kelet Jepara sebagai suatu entitas pelaporan.
Laporan keuangan RSUD Kelet Jepara terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh RSUD Kelet Jepara dalam
satu
periode
pelaporan.
2
Laporan
Realisasi
Anggaran
menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sebagai berikut : a. Pendapatan b. Belanja c. Transfer d. Surplus/defisit e. Pembiayaan f. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Aset diklasifikasikan dalam aset lancar dan non lancar serta kewajiban diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca. Setiap pos aset dan kewajiban diungkapkan mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Neraca mencantumkan pos-pos berikut : a. Kas dan setara kas b. Investasi jangka pendek c. Piutang pajak dan bukan pajak d. Persediaan e. Investasi jangka panjang f. Aset Tetap g. Kewajiban jangka pendek 3
h. Kewajiban jangka panjang i. Ekuitas dana Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan dan non anggaran. Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan disajikan dengan susunan sebagai berikut : Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama satu tahun pelaporan Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan – kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi – transaksi dan kejadian – kejadian penting lainnya. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan a. Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian yang mengatur keuangan Negara. b. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. c. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. d. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
4
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah h. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah RSUD Kelet Jepara Provinsi Jawa Tengah tahun Anggaran 2011. i. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 157 tahun 2010 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2011. 1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka sistematika isi catatan atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2011 adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN 1.1.
Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.2.
Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1.3.
Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan
BAB II
EKONOMI MAKRO
2.1
Ekonomi Makro
2.2
Kebijakan Keuangan
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1
Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
3.2
Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1
Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
4.2
Basis
Akuntansi
yang Mendasari
penyusunan
Laporan
Keuangan 4.3
Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
4.4
Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan 5
BAB V 5.1
PENJELASAN POS – POS LAPORAN KEUANGAN Rincian dan Penjelasan Masing – masing Pos Pelaporan Keuangan 5.1.1 Pendapatan 5.1.2 Belanja 5.1.3 Aset 5.1.4 Kewajiban 5.1.5 Ekuitas Dana
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN
BAB VII
PENUTUP
6
BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN
2.1
EKONOMI MAKRO Kinerja perekonomian makro nasional dari tahun ke tahun yang semakin mantap dan terkendali merupakan indikator positif bagi perekonomian nasional selanjutnya.
2.2
KEBIJAKAN KEUANGAN Kebijakan Keuangan pelaksanaan kegiatan TA.2011 RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka mewujudkan akuntabilitas kinerja keuangan mendasarkan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) Tahun Anggaran 2011 serta pengelolannya mengacu pada Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 157 tahun 2010 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2011 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah..
7
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN RSUD KELET JEPARA
3.1 IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN RSUD KELET JEPARA
Sumber pendapatan BLUD di RSUD Kelet Jepara pada tahun anggaran 2011 terdiri dari Pelayanan Kesehatan, Pemakaian Kekayaan Daerah, Penjualan Produksi Usaha Daerah dan pendapatan lain-lain.
Pada tahun anggaran 2011 total target pendapatan BLUD adalah Rp. 13.000.000.000,00 sedangkan realisasinya mencapai Rp. 13.060.517.434,00 atau menunjukkan bahwa pencapaian kinerja sebesar 100,47 persen dari yang ditargetkan. Pendapatan BLUD tersebut meliputi pendapatan pelayanan kesehatan memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar Rp. 12.869.375.124,00 atau sebesar 98,54 persen dari total pendapatan dan pendapatan lainnya memberikan kontribusi sebesar Rp. 191.142.310,00 atau sebesar 1,46 persen dari total pendapatan.
Pendapatan
lainnya
meliputi
pendapatan
pemakaian
kekayaan
daerah
memberikan kontribusi sebesar Rp. 69.305.236,00 atau sebesar 0,53 persen, pendapatan penjualan produksi usaha daerah memberikan kontribusi sebesar Rp. 79.239.000,00 atau sebesar 0,61 persen, dan pendapatan lain-lain yakni pendapatan bunga tabungan, SPA dan pasar murah memberikan kontribusi sebesar Rp. 42.598.074,00 atau sebesar 0,33 persen seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3.1.
8
Gambar 3.1 PROPORSI SUMBER-SUMBER PENDAPATAN BLUD TAHUN ANGGARAN 2011
1,46% Pely.Kesehatan P lainnya
98,54%
Pencapaian kinerja Pendapatan BLUD RSUD Kelet Jepara selama tahun anggaran 2011 dan perbandingannya dengan tahun anggaran 2010 seperti ditunjukkan dalam gambar 3.2. Gambar 3.2 PENCAPAIAN KINERJA PENDAPATAN BLUD TAHUN ANGGARAN 2011 (Milyar Rupiah)
13,06
14 12
10,77
10 8 Pendapatan BLUD
6 4 2 0 2010
2011
Gambar 3.2 nampak bahwa realisasi Pendapatan BLUD pada tahun anggaran 2011 sebesar Rp. 13.060.517.434,00 mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.288.918.576,00 atau 21,25 persen dibandingkan pada tahun anggaran 2010 9
sebesar Rp. 10.771.598.858,00. Target Pendapatan BLUD tahun anggaran 2011 sebesar
Rp.
13.000.000.000,00,
sedangkan
realisasinya
sebesar
Rp.
13.060.517.434,00 atau pencapaian kinerjanya adalah 100,47 persen. Gambar 3.3 PROPORSI BELANJA OPERASI TAHUN ANGGARAN 2011
32.52%
21.06% B.Pegawai B.Brg & Jasa B.Modal
46.41%
Gambar 3.3 menunjukkan proporsi belanja operasi tahun anggaran 2011 meliputi belanja pegawai sebesar 21,06 persen, belanja barang & jasa sebesar 46,41 persen dan belanja modal sebesar 32,52 persen.
10
Gambar 3.4 PENCAPAIAN KINERJA BELANJA OPERASI TAHUN ANGGARAN 2011 (Milyar Rupiah)
22.72
25 20
15.92
16.73
15 8.93
10.3 2010
10 5
2011
5 0 B B Barang B Modal Pegawai & Jasa
Gambar 3.4 menunjukkan perbandingan belanja operasi tahun anggaran 2010 dan 2011. Realisasi belanja pegawai tahun 2011 sebesar Rp. 10.307.252.594,- atau 82,71
persen dari yang dianggarkan sejumlah Rp. 12.462.475.000,- .
Dibandingkan realisasi tahun 2010 sebesar Rp. 8.926.669.212,- terjadi kenaikan sebesar Rp. 1.380.583.382,- atau 15,47 persen. Realisasi belanja barang & jasa tahun 2011 sebesar Rp. 22.720.332.452,- atau 97,72 persen dari yang dianggarkan sejumlah Rp.23.249.920.000,-. Dibandingkan realisasi tahun 2010 sebesar Rp. 16.735.434.317,- terjadi kenaikan sebesar Rp. 5.984.898.135,- atau 35,76 persen. Realisasi belanja modal tahun 2011 sebesar Rp. 15.920.472.490,- atau 95,86 persen dari yang dianggarkan sejumlah Rp. 16.607.977.000,-. Dibandingkan realisasi tahun 2010 sebesar Rp. 5.005.387.280,- terjadi kenaikan sebesar Rp. 10.915.085.210,- atau 218,07 persen.
Sedangkan untuk proporsi peruntukan belanja modal tahun anggaran 2011 ditunjukkan dalam gambar 3.5. Proporsi terbesar adalah belanja modal gedung dan bangunan sebesar 72,75 persen, proporsi belanja modal peralatan & mesin sebesar 26,02 persen dan proporsi aset tetap lainnya sebesar 1,23 persen. 11
Gambar 3.5 PROPORSI BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN 2011
1,23%
26,02%
Peralatan & Mesin Gedung & Bangunan Aset Tetap Lainnya
72,75%
Gambar 3.6 PENCAPAIAN KINERJA BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN 2011 (MILYAR RUPIAH)
11.58
12 10 8 6
2010
4 3.21
4.14
2011
1.79 2
0.19
0 B Peralatan B Gedung Aset Tetap & Mesin & Lainnya Bangunan
12
Gambar 3.6 menunjukkan perkembangan realisasi belanja modal tahun anggaran 2010 dan tahun anggaran 2011. Belanja modal tahun 2011 sejumlah Rp. 15.920.472.490,- mengalami kenaikan sebesar 218,07 persen dibandingkan tahun 2010 sejumlah Rp. 5.005.387.280,-.
Realisasi belanja modal peralatan & mesin tahun 2011 sebesar Rp. 4.141.808.750,- atau 90,41 persen dari yang dianggarkan sejumlah Rp. 4.580.961.000,-. Dibandingkan realisasi tahun 2010 sebesar Rp. 3.211.291.280,terjadi kenaikan sebesar Rp. 930.517.470,- atau 28,98 persen. Realisasi belanja modal gedung & bangunan tahun 2011 sebesar Rp. 11.582.563.740,- atau 97,93 persen dari yang dianggarkan sejumlah Rp.11.827.016.000,-. Dibandingkan realisasi tahun 2010 sebesar Rp. 1.794.096.000,- terjadi kenaikan sebesar Rp. 9.788.467.740,- atau 545,59 persen. Realisasi belanja modal aset tetap lainnya tahun 2011
sebesar Rp. 196.100.000,- atau 98,05% dari yang dianggarkan
sejumlah Rp.200.000.000,-. Realisasi tahun 2010 tidak ada sehingga kenaikan sebesar Rp. 196.100.000,-.
13
terjadi
14
15
Tabel 3. 2 TARGET DAN REALISASI (PER SASARAN YANG DITETAPKAN) PADA TAHUN BERJALAN DIBANDINGKAN DENGAN TAHUN SEBELUMNYA RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH
Sasaran
Indikator Sasaran
Target
(2) Meningkat nya mutu pelayanan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat
(3)
(4)
(5)
(6)
% Capaian Tahun Sblmnya (7)
77,59 % 4 Hari 3 Hari 50 Psn/Thn 15 ‰ 30 ‰ 20.000 Psn
70.55 % 4 Hari 3 Hari 50 Psn/Thn 15 ‰ 31 ‰ 21.837 Psn
90,93 % 100 % 100 % 100 % 100 % 103,33 % 109,18 %
103,45 % 50 % 100 % 100 % 80 % 83,33 % 108,17 %
6000 Psn 7500 Psn 22.658 Hari
6036 Psn 9188 Psn 20.600 Hari
100,6 % 122,51 % 90,92 %
122,22 % 106,77 % 103,42 %
85 % 45 Hari 5 Hari 10 Psn/Thn 15 ‰ 30 ‰ 5800 Pasien
104,48 % 43 Hari 3 Hari 5 Psn/Thn 2,66 ‰ 5,31 ‰ 6298 Pasien
122,92 % 95,55 % 60 % 83,33 % 17,73 % 17,13 % 108,57 %
119,13 % 86,67 % 20 % 66,67 % 60,07 % 43,39 % 106,16 %
200 Pasien 20 pasien 22.650 Hari 70 %
248 Pasien 22 pasien 27.840 Hari 70%
124 % 110 % 122,91 % 100 %
119,60 % 150 % 119,12 % 100 %
94,27 %
93,52 %
1. Cakupan Pelayanan Kesehatan a. Pelayanan Umum 1. BOR 2. LOS 3. TOI 4. BTO 5. NDR 6. GDR 7. Jml Kunjungan R. Jalan 8. Jml Kunjungan R. Inap 9. Jml Kunjungan IGD 10. Jml Hari Perawatan b. Pelayanan Kusta 1. BOR 2. LOS 3. TOI 4. BTO 5. NDR 6. GDR 7. Jml Kunjungan R. Jalan 8. Jml Kunjungan R. Inap 9. Jml Kunjungan IGD 10. Jml Hari Perawatan 2. % Indeks Kepuasan Karyawan
Realisasi
%
Rata-Rata Capaian Sasaran-1 Meningkat nya kualitas dan produktivit as karyawan
1. Jumlah peserta kursus, pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis, bencmarking (medis, paramedis, penunjang medis dan manajemen). 2. % indeks kepuasan karyawan 16
300 Orang
270 Orang
90 %
120 %
80 %
80 %
100 %
100 %
Rata-Rata Capaian Sasaran-2 Meningkatnya kegiatan promosi kesehatan rumah sakit, membangun jejaring dengan stakeholder dan Kepedulian sosial
1. Jumlah pasien miskin/tidak mampu diluar kuota jamkesmas yang dilayani untuk perawatan kesehatan 2. Jumlah anak miskin/kurang mampu diluar kuota jamkesmas yang dikhitan 3. Jumlah kegiatan Follow up pasien kusta 4. Jumlah peserta donor darah 5. Jumlah kegiatan pemberdayaaan masyarakat eks penderita kusta 6. Jumlah kegiatan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat
10.000 Pasien
11.564 Pasien
100 Anak
110 Anak
36 Kegiatan
25 Kegiatan
200 Orang 10 Kegiatan
25 kali
200 Orang 10 Kegiatan
95 %
110 %
115,64 %
112,10 %
110 %
110 %
69,44 %
80 %
100 % 100 %
100 % 100 %
108 %
100 %
27 Kali
Rata-Rata Capaian Sasaran-3
100,51 % 100,35 %
Jumlah Capaian sasaran 1 + 2 + 3
96,59 % 101,29 %
Adapun rincian pencapaian kinerja keuangan tahun 2011 berdasarkan analisa tiap program kegiatan sebagai berikut : 1. Belanja Langsung 1) PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN a) Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor. Dengan masukan dana sebesar Rp. 6.150.000.000,-
dan
realisasi anggaran Rp. 6.111.421.259,- dengan output berupa tercukupinya kebutuhan
bahan logistik kantor selama 12 bulan
berupa bahan/peralatan kesehatan 2 paket, obat 33 paket, laboratorium 2 paket, fisioterapi dan prothesa 2 paket, Laundry 2
17
paket, linen/perlengkapan ruang pasien 2 paket dan Pemeliharaan Alkes 1 paket. Analisis Efisiensi : Adanya efisiensi kegiatan penyediaan bahan logistik kantor sebesar Rp. 38.578.741,- atau 0.63 % dengan tercukupinya kebutuhan bahan logistik kantor selama 12 bulan berupa bahan/peralatan kesehatan 2 paket, obat 33 paket, laboratorium 2 paket, fisioterapi dan prothesa 2 paket, Laundry 2 paket, linen/perlengkapan ruang pasien 2 paket dan Pemeliharaan Alkes 1 paket. Analisis Efektivitas : Berfungsinya semua bahan logistik kantor sehingga
semakin
meningkatkan
sesuai kebutuhan
kualitas
dan
penyelenggaraan administrasi perkantoran dengan
kuantitas efektivitas
sebesar 100.63% (tidak terjadi performance gap). b) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Dengan masukan dana sebesar Rp. 500.000.000,-
dan realisasi
anggaran Rp. 472.552.000,- dengan output berupa tercukupinya kebutuhan makanan dan minuman pasien kusta selama 12 bulan sebanyak 33.754 paket. Analisis Efisiensi : Adanya efisiensi kegiatan penyediaan makanan dan minuman pasien kusta sebanyak Rp. 27.448.000,- atau 5,49% yaitu makanan dan minuman pasien kusta sebanyak 33.754 paket. Analisis Efektivitas : Berfungsinya semua makanan dan minuman
sesuai kebutuhan
selama 12 bulanuntuk pasien umum 22.868 paket, pasien kusta 33.754 paket, petugas jaga 27.908 paket, buka & sahur puasa 3240 paket dan paket lebaran 300 paket dengan 105.63% (tidak terjadi performance gap).
18
efektivitas sebesar
c) Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran Dengan masukan dana sebesar Rp. 5.717.550.000 dan realisasi anggaran Rp. 5.715.678.259 menghasilkan terbayarnya harian lepas APBD sejumlah 21 orang, terlaksananya kegiatan follow up pasien kusta 25 kegiatan, pemakaman pasien dan pengiriman pasien terlantar, terlaksananya pemberdayaan eks penderita kusta 10 kegiatan dan terbayarnya biaya perawatan kesehatan untuk masyarakat miskin/tidak mampu diluar kuota jamkesmas sebanyak 11.564 pasien Analisis Efisiensi : Realisasi anggaran menunjukkan adanya efisiensi sumber dana sebesar Rp.
1.871.741,- atau sebesar 0.03 % dengan volume
kegiatan telah terpenuhi. Analisis Efektivitas : Tercapai dan berfungsinya jumlah dukungan
jasa pelayanan
perkantoran sesuai kebutuhan sehingga nilai efektivitas 100,03% (tidak terjadi performance gap).
2) PROGRAM
PENINGKATAN
MUTU
PELAYANAN
KESEHATAN BLUD a.
Kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan Kesehatan Rujukan Dengan masukan dana sebesar Rp. 14.176.310.000 dan realisasi anggaran Rp. 13.457.250.434 dengan output Terlaksananya kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan kesehatan rujukan dan outcome jumlah kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan sebanyak 12 bulan Analisis Efisiensi : Realisasi anggaran menunjukkan adanya efisiensi sumber dana sebesar Rp. 719.059.566 atau sebesar 5.14%. Sedangkan volume 19
kegiatan telah terpenuhi dan kelebihan anggaran adalah sisa dari belanja pegawai dan belanja barang dan jasa selama 12 bulan Analisis Efektivitas : Telah berfungsinya sarana pelayanan dan pendukung pelayanan sehingga semakin meningkatnya mutu pelayanan kesehatan BLUD dengan efektivitas sebesar 105.07 % (tidak terjadi performance gap). 3) PROGRAM
PENINGKATAN
AKSES
PELAYANAN
KESEHATAN MASYARAKAT a)Kegiatan Peningkatan Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan Dengan masukan dana sebesar Rp.15.346.277.000,- dan realisasi anggaran Rp. 14.684.172.490,- dengan output terlaksananya 65 paket kegiatan. Analisis Efisiensi : Realisasi anggaran menunjukkan adanya efisiensi sumber dana sebesar Rp. 662.104..510,- atau sebesar 4,32 %. Sisa Anggaran merupakan hasil negosiasi pada saat proses pengadaan barang. Analisis Efektivitas : Berfungsinya semua sarana pelayanan kesehatan rujukan `sehingga semakin meningkatnya akses pelayanan kesehatan dan meningkatkan derajad kesehatan masyarakat dengan efektivitas 104,31% (tidak terjadi performance gap). b)Kegiatan Peningkatan Sarana Prasarana Dana Alokasi Khusus (DAK) Dengan masukan dana sebesar Rp.1.261.700.000,- dan realisasi anggaran Rp. 1.236.300.000,- dengan output terlaksananya 1 paket alat kedokteran PONEK.
20
Analisis Efisiensi : Realisasi anggaran menunjukkan adanya efisiensi sumber dana sebesar Rp. 25.400.000,- atau sebesar 2,01 %. Sisa Anggaran merupakan hasil negosiasi pada saat proses pengadaan barang. Analisis Efektivitas : Berfungsinya semua alat kedokteran untuk PONEK `sehingga semakin meningkatnya akses pelayanan kesehatan dan meningkatkan derajad kesehatan masyarakat dengan efektivitas 102,01% (tidak terjadi performance gap). 2. Belanja Tidak langsung Dengan masukan dana sebesar Rp.9.168.535.000,- dan realisasi anggaran Rp. 7.270.683.094,- dengan output terbayarnya gaji dan tambahan penghasilan pegawai PNS sebanyak 177 orang dan gaji pegawai Non PNS APBD dan tambahan penghasilan sebanyak 21 orang. Analisis Efisiensi : Realisasi anggaran menunjukkan adanya efisiensi sumber dana sebesar Rp. 1.897.851.906,- atau sebesar 20,70 %. Adanya Sisa Anggaran karena mutasi pegawai 1 orang, pensiun pegawai 2 orang, Gaji dan tambahan penghasilan CPNS 2011 sebanyak 17 orang sudah dianggarkan di DPA RSUD Kelet tetapi karena adanya kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah penggajian CPNS 2011 masih di BKD Provinsi Jawa Tengah. Analisis Efektivitas : Meningkatnya kesejahteraan pegawai RSUD kelet dengan efektivitas 120,70%.
Berdasarkan hasil perhitungan pengukuran pencapaian sasaran (PPS) yang telah dilakukan diatas dengan membandingkan antara rencana pencapaian target dengan realisasi yang ada berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan dapat diketahui bahwa RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada tahun anggaran 2011 dikategorikan Amat Baik. 21
3.2 HAMBATAN DAN KENDALA YANG ADA DALAM PENCAPAIAN TARGET YANG TELAH DITETAPKAN
Dalam upaya pencapaian 3 sasaran strategis yang telah ditetapkan, terdapat hambatan dan kendala sebagai berikut:
Hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran-1 adalah : a. Belum adanya dokter spesialis tiga dasar (Penyakit dalam, anak dan
kebidanan dan kandungan) yang full time (penuh waktu). b. Berkembangnya puskesmas disekitar RSUD Kelet
menjadi puskesmas
rawat inap. c. Kenaikan biaya perawatan pada tahun 2011. d. Kurangnya sosialisasi pelayanan kesehatan RSUD Kelet di masyarakat.
Pencapaian kinerja sasaran-1 tahun 2011 mengalami peningkatan 0,75% bila dibanding tahun 2010. Terjadinya peningkatan tersebut disebabkan antara lain : a. Adanya penambahan dua dokter spesialis yaitu dokter spesialis bedah dan spesialis anak paruh waktu sehingga jadwal praktek dokter spesialis semakin bertambah menyebabkan bertambahnya pasien b. Semakin lengkapnya sarana dan prasarana untuk pelayanan kesehatan rumah sakit kelas C. c. Promosi pelayanan kesehatan dan perluasan pangsa pasar
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan sebagai berikut : a. Sosialisasi dan penerapan SOP dan SPM dimasing-masing unit. b. Sosialisasi dan pelaksanaan Budaya Kerja RSUD Kelet “The Kelet Way 137”. c. Pemenuhan kebutuhan SDM khususnya tenaga medis, paramedis dan penunjang medis. d. Peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan, pelatihan, seminar, workshop dan bencmarking. 22
e. Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan kesehatan berupa gedung dan peralatan kesehatan. f. Meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui insentif atau jasa pelayanan. g. Melakukan promosi pelayanan kesehatan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran-2 antara lain : a. Ketersediaan informasi dari penyelenggara eksternal untuk kursus, pelatihan, sosialisasi, dan bimbingan teknis yang sesuai kebutuhan masih terbatas. b. Ketersediaan Dana yang terbatas untuk
kursus, pelatihan, sosialisasi,
bimbingan teknis dan bencmarking. c. Keterbatasan fasilitator internal.
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah : a. Menyediakan jumlah dana untuk kursus, pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis dan bencmarking. b. Membangun jejaring dengan penyelenggara eksternal untuk kursus, pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis dan bencmarking sehingga lebih mudah mendapatkan informasi bila ada kursus, pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis.
Oleh karena itu kedepan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut : a. Membangun jejaring dengan penyelenggara eksternal untuk kursus, pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis dan bencmarking sehingga lebih mudah mendapatkan informasi bila ada kursus, pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis. b. Penambahan dana untuk kursus, pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis dan bencmarking dalam anggaran RSUD Kelet c. Pelatihan sosialisasi, bimbingan teknis dan bencmarking untuk karyawan yang kompetensinya kurang tetapi mempunyai keinginan untuk maju. 23
d. Setelah pelatihan terjadi transfer of knowledge antar karyawan. e. Menyediakan fasilitator internal.
Hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran-3 adalah a. Keterbatasan dana untuk kegiatan follow up karena banyaknya pasien kusta yang harus dikunjungi untuk memantau perkembangan kesehatan pasien dan keberhasilan perawatan diri. b. Keterbatasan Tim follow Up
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja upaya yang telah dilakukan adalah : a. Penambahan biaya untuk kegiatan follow up pasien kusta. b. Penambahan tim Follow up pasien kusta. c. Melengkapi sarana dan prasarana untuk kegiatan follow up pasien kusta. d. Membentuk jejaring dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas seluruh Jawa Tengah.
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja mendatang maka akan ditempuh strategi berikut : a. Penguatan jaringan dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas seluruh Jawa Tengah. b. Penyediaan dana follow up pasien kusta c. Promosi kesehatan tentang kusta di masyarakat.
24
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1
Entitas Pelaporan Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kelet Jepara Provinsi Jawa Tengah.
4.2
Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis Akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan RSUD Kelet Jepara Provinsi Jawa Tengah yaitu basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran dan basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas dana dalam neraca.
4.3
Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan : 1.
Pendapatan a)
Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah.
b)
Pendapatan yang diterima oleh Bendahara Penerimaan tetapi belum disetor ke Rekening Umum Daerah diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan.
c)
Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas BLUD.
2.
Belanja a)
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.
b)
Khusus pengeluaran melaluibendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Pengguna Anggaran dan diterbitkannya SP2D.
c)
Untuk Badan Layanan Umum Daerah : o Belanja yang sumber dananya berasal dari APBD pengakuannya sama dengan SKPD. o Belanja yang sumber dananya dari BLUD diakui pada saat diterbitnya SP2D Pengesahan. 25
3.
Piutang Piutang diakui pada akhir periode ketika akan disusun Neraca sebesar Surat Ketetapan tentang Piutang yang belum dilunasi, atau pada saat terjadinya pengakuan hak untuk menagih piutang pada saat terbitnya Surat Ketetapan tentang Piutang.
4.
Persediaan a)
Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal.
b)
Pada akhir periode akuntansi , persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname).
c)
Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
d)
Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh.
e)
Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar.
5.
Aset Tetap a)
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi criteria : -
Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
-
Biaya perolehan aset dapat diukur secara handal;
-
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
b)
Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, dan setiap biaya yang dapat didistribusikan secara langsung sampai dengan aset tersebut siap untuk digunakan. 26
c)
Kegiatan pengadaan yang menghasilkan satu aset tetap biaya perolehannya terdiri dari realisasi belanja modal dan belanja non modal ( belanja pegawai dan belanja barang & jasa ). d) Aset tetap yang diperoleh secara gabungan (penganggarannya dalam satu dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan/rincian kegiatan) biaya perolehan dari masing-masing aset tetap meliputi realisasi belanja modal ditambah prosentase tertentu secara proporsional dari belanja pegawai dan belanja barang & jasa. e) Suatu kegiatan yang dalam pelaksanaannya memerlukan aset tetap
(pengadaan aset tetap dalam rangka menunjang
pelaksanaan suatu kegiatan) biaya perolehannya sebesar realisasi belanja modal. f) Aset tetap yang diterima dari pihak ketiga pengakuan dan pencatatannya
dilakukan
setelah
diterima
berita
acara
penyerahan hak kepemilikan aset tersebut. g) Realisasi belanja barang & jasa yang menghasilkan aset tetap diakui dan dicatat sebagai penambahan aset tetap. h) Terhadap realisasi belanja modal yang kenyataannya tidak menghasilkan aset tetap tidak diakui dan dicatat sebagai penambahan aset tetap.
4.4
Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.
Kebijakan Akuntansi yang digunakan dalam pelaporan Keuangan RSUD Kelet Jepara Provinsi Jawa Tengah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
27
BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1 Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Keuangan 5.1.1 PENDAPATAN Pendapatan yang dimasukan dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah pendapatan yang diterima selama TA. 2011 dan sudah disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah. Penerimaan yang sudah diterima oleh Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu tetapi sampai dengan tutup tahun anggaran belum disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah tidak ikut diperhitungkan dalam penerimaan pendapatan Tahun Anggaran 2011 dan diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan. Piutang tahun 2010 yang diterima tahun 2011 tidak termasuk pendapatan SKPD tetapi merupakan penerimaan pembiayaan. Realisasi Pendapatan diisi sampai dengan rincian objek pendapatan.
1. Pendapatan pajak daerah (DPPAD) No. 1 2 3 4 5
Uraian
2011
2010
2011
2010
PKB BBNKB PBBKB PPPABT PPPAPT Jumlah
2. Pendapatan Retribusi Daerah No. Uraian 1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 2 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 3 Retribusi Biaya Cetak Peta 4 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 5 Retribusi Tempat Penginapan/Vila 6 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 28
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Retribusi Ijin Trayek Retribusi Ijin Dispensasi Kelebihan Muatan Ret. Pengend Pered Kayu Lintas Prop Kab/Kota Retribusi Ijin Pengambilan dan Pemanfaatan ABT Retribusi Ijin Pengambilan dan Pemanfaatan APT Retribusi Tempat Pelelangan Hasil Hutan Retribusi Bidang Metrologi Retribusi penyelengg.Perhubtel Retribusi Pelayanan Jasa Ketatausahaan Retribusi Ijin Usaha Perkebunan Retribusi Ijin Usaha Perikanan Jumlah
3. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah No. Uraian 1 HAsil Penjualan Asli Daerah Yang Tidak Dipisahkan 2 Penerimaan Jasa Giro 3 Penerimaan Bunga Bank 4 Sumbangan Pihak Ketiga 5 TP-TGR 6 Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 7 Pendapatan dari Pengembalian 8 Pendapatan dari Penyelenggaraan Diklat 9 Pendapatan dari Anggaran 10 Penerimaan Jasa Dana Bergulir 11 Pendapatan BLUD Jumlah
5.1.2
2011
2010
13.060.517.434 13.060.517.434
10.771.598.858 10.771.598.858
BELANJA
Belanja yang dimasukan dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah belanja berdasarkan SPJ belanja bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2011. 29
BELANJA OPERASI 1. Belanja Pegawai. No. Uraian 1. Belanja Pegawai Jumlah
2011 10.307.252.594 10.307.252.594
2010 8.926.669.212 8.926.669.212
2. Belanja Barang. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Uraian Belanja Bahan Pakai Habis Belanja Bahan/Material Belanja Jasa Kantor Belanja Premi Asuransi Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor Belanja Cetak dan Penggandaan Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir Belanja Sewa Sarana Mobilitas Belanja Sewa Alat Berat Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor Belanja Makanan dan Minuman Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya Belanja Pakaian Kerja Belanja Pakaian Khusus dan hari-hari tertentu Belanja Perjalanan Dinas Belanja Perjalanan Pindah Belanja Pemulangan Jumlah
2011 2.555.093.707 7.755.022.528 9.723.524.071
2010 2.322.238.811 5.442.811.464 7.580.598.627
257.088.14632
325.927.301
161.683.500
134.829.620
1.070.180.000
855.963.494
4.860.000
73.065.000 1.192.880.500
22.720.332.452
16.735.434.317
3. Belanja Modal. a. Belanja Modal Tanah No. 1 Belanja Tanah
Uraian Modal Pengadaan Jumlah
30
2011
2010
b. Belanja Peralatan dan Mesin No. Uraian 1 Belanja Modal (BM) Pengadaan Alat-alat Berat 2 BM Pengadaan Alat2 Angkutan Darat Bermotor 3 BM Pengadaan Alat2 Angkutan Darat Tidak Bermotor 4 BM Pengadaan Alat2 Angkutan di Air Bermotor 5 BM Pengadaan Alat2 Angkutan di Air Tidak Bermotor 6 BM Pengadaan Alat2 Angkutan Udara 7 BM Pengadaan alat – alat Bengkel 8 BM Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan Peternakan 9 BM Pengadaan Peralatan Kantor 10 BM Pengadaan Perlengkapan Kantor 11 BM Pengadaan Komputer 12 BM Pengadaan Mebeulair 13 BM Pengadaan Peralatan Dapur 14 BM Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga 15 BM Pengadaan Alat-alat Studio 16 BM Pengadaan Alat-alat Komunikasi 17 BM Pengadaan Alat-alat Ukur 18 BM Pengadaan Alat-alat Kedokteran 19 BM Pengadaan Alat-alat Laboratorium 19 BM Pengadaan Alat-alat Olah Raga Jumlah c. Belanja Gedung dan Bangunan 31
2011
2010
533.935.000
2.880.000 498.437.050
885.927.000
197.550.000 241.000.000 192.650.000
66.106.000 41.866.000
96.550.000 80.550.000
2.835.071.700
1.680.577.280
4.141.808.750
3.211.291.280
No. Uraian 1 BMPengadaan Konstruksi/Pembalian Bangunan Jumlah
2011 11.582.563.740
2010 1.794.096.000
11.582.563.740
1.794.096.000
d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan No.
Uraian
1
BM Pengadaan Konstruksi Jalan BM Pengadaan Konstruksi Jembatan BM Pengadaan Konstruksi Jaringan Air BM Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota BM Pengadaan Instalasi :istrik dan Telepon Jumlah
2 3 4 5
2011
2010
2011 48.150.000
2010
e. Belanja Aset Tetap Lainnya No. Uraian 1 BM. Pengadaan Buku/Perpustakaan 2 BM. Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan 3 BM. Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman 4 BM Pengadaan Alat-alat Persenjataan/Keamanan Jumlah 5.1.3
147.950.000
196.100.000
ASET 1. Kas Di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran adalah saldo kas yang sampai dengan 31 Desember 2011 belum disetor ke Rekening Kas Umum Daerah baik tunai maupun simpanan yang ada di rekening bank (termasuk jasa gironya). No. 1 Tunai
Uraian
2011
Jumlah 32
2010
2. Kas Di Bendahara Pengeluaran (Non Silpa) Kas di Bendahara Pengeluaran (Non Silpa) adalah saldo kas pada Bendahara Pengeluaran di SKPD per 31 Desember 2011 yang akan dipergunakan untuk membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Belanja atas kegiatan yang bersangkutan sudah di SPJ kan dan sudah dimasukan dalam LRA Tahun Anggaran 2011. No. 1 2
Uraian
2011
2010
Jumlah 3. Kas Di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Penerimaan adalah saldo kas pada Bendahara Penerimaan SKPD (baik yang ada di rekening bank maupun brankas) yang berasal dari pendapatan asli daerah dan sampai dengan 31 Desember 2011 belum disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah. No. 1 2
Uraian
2011
2010
Jumlah 4. Kas BLUD Saldo Kas BLUD per 31 Desember 2011 sejumlah Rp. 719.147.315,terdiri dari kas tunai Rp. 23.180.400,- dan rekening bank BRI (tabungan) Rp. 695.966.915,No. Uraian 1 Tunai 2 Bank BRI (Tabungan) Jumlah
2011 23.180.400 695.966.915 719.147.315
2010 1.176.310.154 1.176.310.154
5. Piutang Pajak Piutang Pajak adalah pendapatan pajak yang sudah menjadi hak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetapi sampai dengan 31 Desember 2010 belum dibayar oleh wajib pajak. No. 1
Uraian
2011
Jumlah
33
2010
6. Piutang Retribusi Saldo piutang retribusi per 31 Desember 2011 sejumlah Rp. 241.058.605,dengan rincian sebagai berikut : No. Uraian 1 Piutang Retribusi Pelayanan Kesehatan (Piutang Pasien) 2 Piutang Retribusi Pelayanan Kesehatan – Askes PNS 3. Piutang Retribusi Pelayanan Kesehatan – Jamkesda Jumlah
2011 50.284.800
2010 48.031.800
55.739.505
49.148.383
135.034.300
268.828.900
241.058.605
366.009.083
Saldo cadangan piutang per 31 Desember 2011 sejumlah Rp. 36.023.850,Pengelompokan piutang per 31 Desember 2011 sebagai berikut : Umur Piutang Lancar sebesar 0% Menunggak lebih 1-2 tahun 25% Menunggak lebih 2-3 tahun 50% Menunggak lebih 3-5 tahun 75% Menunggak lebih dari 5 tahun 100% Jumlah
sebesar
Piutang 193.026.805 -
Cad. Piutang
sebesar
-
-
sebesar
48.031.800
36.023.850
sebesar
-
-
241.058.605
36.023.850
-
7. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi Bagian Lancar Tuntutan ganti rugi merupakan pembebanan ganti rugi bagi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang belum lunas sampai dengan 31 Desember 2011. No. 1
Uraian
2011
2010
Jumlah 8. Piutang Lainnya Piutang Lainnya meliputi selain piutang pajak, piutang retribusi dan bagian lancar tuntutan ganti rugi. No. 1
Uraian
2011
Jumlah 34
2010
9. Persediaan Saldo persediaan per 31 Desember 2011 sejumlah Rp. 1.466.371.792,terdiri dari persediaan obat-obatan sejumlah Rp. 950.672.468,- dan persediaan habis pakai meliputi alat kesehatan, alat tulis, barang cetakan, makanan kering, laundry, alat listrik, laboratorium dll
sejumlah Rp.
515.699.324,10. Investasi Nonpermanen Investasi non permanent adalah saldo dana bergulir yang dikelola oleh SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah : 11. Aset Tetap Penambahan aset tetap tahun 2011 senilai Rp. 17.589.097.156,- terdiri dari anggaran APBD sebesar Rp. 15.920.472.490,- dan kapitalisasi aset dari anggaran BLUD sebesar Rp. 1.668.624.666,-. Saldo aset tetap per 31 Desember 2011 dengan rincian sebagai berikut : No. Uraian 2011 2010 1 Tanah terdiri dari 2 lokasi : 656.775.000.000 656.775.000.000 Di Ds Kelet Kec Keling Kab.Jepara dg luas 207.250 m2 senilai Rp.387.900.000.000, Di Ds Banyumanis Kec. Donorojo Kab. Jepara dg luas 1.806.315 m2 senilai Rp.268.875.000.000,2
3
4
5
6
Peralatan dan Mesin APBD Rp. 4.141.808.750 BLUD Rp. 75.200.300 Gedung dan Bangunan APBD Rp. 11.288.238.740 BLUD Rp. 1.398.895.366 Jalan, Irigasi dan Jaringan APBD Rp. 294.325.000 BLUD Rp. 193.000.000 Aset Tetap Lainnya APBD Rp. 196.100.000 BLUD Rp. 1.529.000 Konstruksi Dalam 35
17.922.956.449
13.755.347.399
35.407.308.464
22.720.174.358
899.403.040
412.078.040
247.029.000
Pengerjaan Jumlah
711.251.696.953 693.662.599.797
12. Konstruksi Dalam Pengerjaan
5.1.4
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 1. Utang Jangka Pendek Lainnya a. Utang Upah pungut pada Dinas Pendapatan Daerah No. 1 2 3 4 5
Uraian Utang Upah Pungut PKB Utang Upah Pungut BBNKB Utang Upah Pungut PBBKB Utang Upah Pungut PPPABT Utang Upah Pungut PPPAPT Jumlah
2011
2010
b. Utang Jasa Pelayanan kepada Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Daerah No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Uraian Dinas Kesehatan RS.Dr Moewardi Surakarta RS.Dr Margono Sukarjo RS. Tugurejo Semarang RSJ.Dr.Amino Gondohutomo RSJD Surakarta RSJD Soejarwadi Klaten RSUD Kelet Donorejo Jepara Jumlah
2011
2010
355.153.035 355.153.035
42.605.039 42.605.039
Perhitungan Jasa Pelayanan: No.
Uraian
c. U t 1 a 2 n 1. RS Kelet g 1). Kekurangan
Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi
%
Hak Dinas
Sudah Dibayar TA. 2011
Kurang Dibayar
3
4
5
6
7
8
4.042.606.000
3.609.801.186
89,29
3.964.954.221
3.609.801.186
2010
c .
2). Kekurangan 2011
Jumlah
355.153.035 355.153.035
36
Utang bagi hasil pajak/retribusi kepada Kabupaten/Kota No. 1 2
Uraian
2011
2010
Jumlah
5.1.5 EKUITAS DANA 1. Ekuitas Dana Lancar No. Uraian 2011 2010 1. Sisa Lebih Perhitungan (35.887.540.102) (19.895.891.951) Anggaran (SILPA) 2. Kas di Bendahara Pengeluaran hutang pihak ketiga (non SILPA) 3. Pendapatan yang ditangguhkan 4. Cadangan Piutang 205.034.755 366.009.083 5. Cadangan Persediaan 1.466.371.792 705.854.560 6. Dana yang harus disediakan (355.153.035) ( 246.698.160) untuk Pembayaran Utang Jk Pendek Jumlah (34.571.286.590) (19.070.726.468)
2. Ekuitas Dana Investasi No. 1. 2. 3. 4.
Uraian 2011 2010 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset 711.251.696.953 693.662.599.797 Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jk Panjang Jumlah 711.251.696.953 693.662.599.797
37
5.1.6 PENJELASAN ATAS ARUS KAS Laporan Arus Kas merupakan Laporan Keuangan yang menyajikan informasi penerimaan (arus kas masuk) dan pengeluaran (arus kas keluar), perubahan kas selama periode tertentu dan saldo kas pada tanggal pelaporan. Arus Kas dapat diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi Aktiva Non Keuangan, Aktivitas Pembiayaan dan Aktivitas Non Anggaran. Penjelasan
Laporan Arus Kas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai
berikut : 1. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Arus Kas Masuk Saldo Arus Kas Masuk sejumlah Rp. 48.564.287.749,00 merupakan Arus Kas Masuk atas Aktivitas Operasi yang terdiri dari : No. 1.
Uraian Lain-lain PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang sah 2. Penerimaan SP2D Jumlah Arus Kas Keluar
2011 13.060.517.434
2010 10.771.598.858
35.503.770.315 48.564.287.749
20.187.172.861 30.958.771.719
Saldo Arus Kas Keluar sejumlah Rp. 33.100.978.098,00 merupakan Arus Kas Keluar atas Aktivitas Operasi yang terdiri dari : No. 1. 2. 3. 4.
Uraian 2011 Belanja Pegawai 10.307.252.594 Belanja Barang 22.720.332.452 Penyetoran sisa UP 12.963.213 Penyetoran sisa kas BLUD 60.429.839 Jumlah 33.100.978.098 2. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
2010 8.926.669.212 16.735.434.317 90.927.620 0,00 25.753.031.149
Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Saldo Arus Kas Keluar sejumlah Rp. 15.920.472.490,00 merupakan Arus Kas Keluar untuk pembayaran belanja-belanja sebagai berikut : No. 1. 2. 3.
Uraian Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Aset Tetap Lainnya Jumlah
3. Arus Kas Dari Aktivitas Pembiayaan 38
2011 4.141.808.750 11.582.563.740 196.100.000 15.920.472.490
2010 3.211.291.280 1.794.096.000 0,00 5.005.387.280
4. Arus Kas Dari Aktivitas Non Anggaran 2011 Kenaikan/Penurunan Kas
2010
(457.162.839)
200.353.290
Penurunan Kas Tahun 2011 sebesar Rp. 457.162.839,00 berasal dari : No. 1. 2. 3. 4.
Uraian Arus kas bersih dari aktivitas operasi Arus kas bersih dari aktivitas investasi aset non keuangan Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan Arus kas bersih dari aktivitas non anggaran Jumlah
2011 15.463.309.651
(15.920.472.490) (5.005.387.280) 0,00
0,00
0,00
0,00
(457.162.839)
200.353.290
2011 Saldo Akhir Kas
2010 5.205.740.570
2010
719.147.315
1.176.310.154
Saldo akhir kas sebesar Rp. 719.147.315,00 terdiri dari : No. 1. 2. 3.
Uraian Saldo akhir Kas di Bendahara Penerimaan Saldo akhir Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo akhir kas BLUD Jumlah
39
2011 0,00
2010 0,00
0,00
0,00
719.147.315 719.147.315
1.176.310.154 1.176.310.154
BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI – INFORMASI NON KEUANGAN
6.1
GAMBARAN UMUM
6.1.1 Sejarah Singkat
Sejak tahun 1978 – 1998 tidak ada dokter yang mengelola secara full time di Rumah Sakit Kelet/Donorojo, sehingga fungsi Rumah Sakit kurang dapat dilaksanakan secara berdaya guna. Mulai tahun 2000 dilakukan penataan fungsi secara bertahap oleh dr. Widyo Kunto, M.Kes,MRS. Baik untuk pelayanan khusus kusta di Rumah Sakit Kusta Donorojo, pelayanan umum di Rumah Sakit Kelet maupun penataan aset tanah dan optimalisasi fungsinya. Tahun 2006 berdasarkan Perda No. 6/2006 SOTK Propinsi Jawa Tengah RS. Kusta Kelet/Donorojo Jepara terpisah dari RSUD Tugurejo Semarang. Selanjutnya menjadi RSUD Kelet milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terletak di kota Jepara tepatnya di Jalan Raya Kelet Jepara km. 33, Kec. Keling, Kabupaten Jepara. RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah merupakan rumah sakit tipe C dengan Direktur Pertama dr Widyo Kunto, M.Kes,MRS.
6.1.2 Dasar Hukum/Landasan Operasional RSUD Kelet
Jepara memiliki dasar hukum/landasan operasional
sebagai berikut :
SKB Menteri Kesehatan No. 554/Menkes/SKB/X/1981, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0430/V/1981 dan Menteri Dalam Negeri No. 3241ª/1981.
Perda No. 8/2008, tentang Struktur Organisasi dan tata Kerja RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah.
Pergub No. 2A Tahun 2011, tentang Tarip Pelayanan Kesehatan BLUD RSUD dan RSJD Provinsi Jawa Tengah. 40
6.1.3 Visi dan Misi RSUD Kelet Jepara memiliki Visi dan Misi sebagai berikut : VISI RS Kelet (Layanan Umum) Pelayanan kesehatan yang bermutu dan biaya terjangkau ( Unggulan Pengembangan Complementary and Alternative Medicine dengan dukungan Herbal Tourism Area)
RS DONOROJO (Layanan Khusus) Pusat Rujukan Kusta yang Bermutu dan Paripurna tingkat nasional (Unggulan Bedah Rekonstruksi dan Vocational Terapi
dengan
dukungan Wisata Bahari Guamanik) MISI a) Memberikan pelayanan kesehatan dengan biaya terjangkau; b) Mengupayakan dokter spesialis 4 pelayanan dasar; c) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM terutama tenaga kesehatan ( dokter umum, perawat dan penunjang medis); d) Meningkatkan sarana dan prasarana sehingga memberikan kenyamanan kepada pasien, keluarga dan karyawan.
41
BAB VII PENUTUP
Demikian Catatan atas Laporan Keuangan RSUD Kelet Jepara Provinsi Jawa Tengah yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan RSUD Kelet Jepara Provinsi Jawa Tengah untuk tahun Anggaran 2011. Catatan atas laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 50 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Jepara,
Januari 2012
Direktur RSUD Kelet Jepara Provinsi Jawa Tengah
( dr WIDYO KUNTO M.Kes, MRS) Pembina Tk. I NIP 196211161990101001
42