PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 PT BANK AGRONIAGA Tbk NERACA Per 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) Catatan
31 Maret 2011
31 Maret 2010
(Unaudited)
(Unudited)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban segera lainnya
2.o,14
15,257,495
28,439,142
Giro Pihak berelasi
2.p,15,35
Pihak ketiga
2.p,15
7,665,771
9,102,440
457,172,208
252,330,232
Tabungan Pihak berelasi
2.p,16,35
Pihak ketiga
1,079,906
1,051,207
2.p,16
151,698,826
161,516,926
2.p,17,35
248,740,207
336,747,823
1,883,074,148
1,506,385,875
44,965,847
16,965,035
Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga
2.p,17
Simpanan dari bank lain
2.q,18,19
Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
-
4,992,958
Kewajiban Akseptasi
2.h,10
64,198,418
39,104,694
Pinjaman yang diterima
2.r,20
231,829,130
215,630,173
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
21
Hutang pajak
2.x,22
BungaYang Masih Harus Dibayar Kewajiban lain-lain
23
404,866
270,902
2,138,379
687,800
10,363,247
8,026,376
13,135,885
23,094,876
3,131,724,333
2,604,346,459 -
343,873,011 8,189,627
341,820,533 12,388,449
Cadangan tujuan
5,083,439 116,559
116,559
Cadangan umum
1,049,074
1,049,074
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham Modal dasar 10.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Modal ditempatkan dan disetor (31 Maret 2011: 3.438.730.113 saham, 31 Maret 2010: 341.820.533)
Tambahan Modal Disetor ‐ bersih Keuntungan (Kerugian) belum direalisasi atas Surat
24 25
Saldo laba/(rugi)
(76,766,296)
JUMLAH EKUITAS
281,545,414
354,049,720
3,413,269,747
2,958,396,179
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
6
(1,324,895)
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 PT BANK AGRONIAGA Tbk NERACA Per 31 Maret 2011 dan 2010
31 Maret 2011 Catatan
(Unaudited)
(Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 31 Maret 2010 (Audited)
(Unaudited)
AKTIVA Kas
2.c,4
25,316,761
22,379,090
26,842,408
Giro pada Bank Indonesia
2.d,5
271,021,979
211,138,077
113,836,826
Giro pada bank lain (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 432.128 pada 31 Maret 2011 dan Rp 265.621 pada 31 Maret 2010) Penempatan pada Bank Indonesia
2.e,7
810,586,438
597,817,361
2.f,8
218,054,137
208,347,258
745,388,439
602,434
1,528,970
286,100
1,857,852,761
1,896,491,376
Surat-surat berharga (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 25.250 pada 31 Maret 2011 dan Rp 23.375 pada 31 Maret 2010) Kredit yang diberikan Pihak berelasi
2.e,6
42,780,686
2.g,9,35
Pihak ketiga (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 217.001.178 pada 31 Maret 2011 dan Rp 101.252.477 pada 31 Maret 2010) Tagihan Akseptasi (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 668.269 pada 31 Maret 2011 dan Rp 518.831 pada 31 Maret 2010)
2.g,9
1,887,056,127
2.h,10
63,530,150
Penyertaan (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.977 pada 31 Maret 2011 dan pada 31 Maret 2010)
2.i,11
Uang muka pajak Aktiva tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 37.680.215 pada 31 Maret 2011 dan Rp 32.876.930 pada 31 Maret 2010)
2.x,
JUMLAH AKTIVA
294,681 -
-
38,585,863
294,682 4,186,056
11,552,851
12,016,738
9,550,660
2.k,l,m,n,13
6,503,372 75,164,622
6,503,372 58,720,526
5,805,131 90,832,239
3,413,269,747
3,054,092,727
2,958,396,179
7
66,047,086
26,296,399
2.j,12
Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva lain-lain
294,682 805,508
11,446,807
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 PT BANK AGRONIAGA Tbk NERACA Per 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Maret 2011
31 Desember 2010
31 Maret 2010
(Unaudited)
(Audited)
(Unudited)
Catatan KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban segera lainnya
2.o,14
15,257,495
13,368,138
28,439,142
2.p,15,35
7,665,771
3,928,022
9,102,440
457,172,208
468,242,732
252,330,232
1,079,906
1,272,509
1,051,207
151,698,826
143,213,120
161,516,926
Giro Pihak berelasi Pihak ketiga
2.p,15
Tabungan Pihak berelasi Pihak ketiga
2.p,16,35 2.p,16
Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain
2.p,17,35 2.p,17 2.q,18,19
248,740,207
189,281,513
336,747,823
1,883,074,148
1,580,930,577
1,506,385,875
44,965,847
35,940,356
16,965,035
-
Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kemba
-
4,992,958
Kewajiban Akseptasi
2.h,10
64,198,418
66,618,095
39,104,694
Pinjaman yang diterima
2.r,20
231,829,130
243,012,454
215,630,173
404,866
352,327
270,902
2,138,379
8,876,141
687,800
10,363,247
8,792,232
8,026,376
Estimasi kerugian komitmen dan kontinje Hutang pajak
21 2.x,22
BungaYang Masih Harus Dibayar Kewajiban lain-lain
23
JUMLAH KEWAJIBAN
13,135,885
11,978,454
23,094,876
3,131,724,333
2,775,806,670
2,604,346,459 -
EKUITAS Modal saham Modal dasar 10.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Modal ditempatkan dan disetor (31 Maret 2011: 3.438.730.113 saham, 31 Maret 2010: 341.820.533)
Tambahan Modal Disetor ‐ bersih Keuntungan (Kerugian) belum
24 25
Cadangan tujuan
343,873,011 8,189,627
343,063,401 7,946,744
341,820,533 12,388,449
5,083,439 116,559
8,373,439 116,559
116,559
Cadangan umum
1,049,074
1,049,074
1,049,074
Saldo laba/(rugi)
(76,766,296)
(82,263,160)
(1,324,895)
JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
8
281,545,414
278,286,057
354,049,720
3,413,269,747
3,054,092,727
2,958,396,179
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN LABA/(RUGI) Per 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah)
Catatan
31 Maret 2011
31 Maret 2010
(Unaudited)
(Unaudited)
Pendapatan dan beban operasional Pendapatan bunga Bunga
2.s,26
112,017,702
Provisi dan komisi
2.t,27
1,756,829
1,448,280
113,774,531
87,182,432
70,321,658
50,112,373
Jumlah pendapatan bunga
85,734,152
Beban bunga Bunga
2.s,28
Provisi dan komisi
1,373,163
1,279,730
Jumlah Beban bunga
71,694,821
51,392,103
Pendapatan bunga - bersih
42,079,710
35,790,329
Pendapatan operasional lainnya Keuntungan transaksi mata uang asing
2.u,29
176
14,136
Pendapatan provisi dan komisi lainnya
2.u,29
1,455,760
1,440,463
Pendapatan lainnya
2.u,29
Jumlah Pendapatan Operasi lainnya Jumlah Pendapatan Operasi Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
30
Keuntungan (kerugian) penjualan surat berharga
61,890
78,621
1,517,826
1,533,220
43,597,536
37,323,549
12,413,260
12,236,301
2,405,500
2,920,200
Beban operasional lainnya Umum dan administrasi
2.w,31
14,333,743
13,245,401
Tenaga kerja
2.v,32
12,341,790
12,345,991
Kerugian transaksi mata uang asing
-
Jumlah beban operasional lainnya Jumlah Beban operasional Laba (Rugi) Operasi
-
26,675,533
25,591,392
(36,683,293)
(34,907,493)
6,914,243
2,416,056
Pendapatan (beban) non-operasional Laba (rugi) penjualan aktiva tetap
9,852
Lain-lain - bersih
711,153
Pendapatan (beban) bukan operasional - bersih
721,005
Laba sebelum pajak penghasilan
7,635,248
(123,873) (123,873) 2,292,183
Taksiran pajak penghasilan Pajak kini
2.x,33
(2,138,379)
Pajak tangguhan
-
Laba (Rugi) bersih Laba bersih per saham dasar (satuan rupiah)
2.z,34
9
(687,800)
(2,138,379) 5,496,869
(687,800) 1,604,383
1.60
4.69
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah)
Saldo per 31 Desember 2009
Tambahan Laba yang Modal Modal Saldo Cadanga Cadangan belum Disetor Disetor Laba/(Rugi) n Tujuan Umum direalisasi Jumlah Ekuitas 341,820,533 8,000,110 (2,929,275) 116,559 1,049,074 (162,500) 347,894,501
Waran Selisih penilaian efek Laba/(Rugi) bersih
‐ ‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐ 1,604,381
Saldo per 31 Maret 2010
341,820,533
8,000,110
(1,324,894) 116,559
Penerapan awal PSAK 55 Waran Selisih penilaian efek Laba/(Rugi) bersih
‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐
1,049,074
(162,500) 349,498,882
(93,360,600) 1,242,868
(53,366) 8,535,939 12,422,334
Saldo per 31 Desember 2010
343,063,401
7,946,744
Waran Selisih penilaian efek Laba/(Rugi) bersih
809,610
242,883
Saldo per 31 Maret 2011
343,873,011
(82,263,160) 116,559
1,049,074
‐
8,189,627
(76,766,291) 116,559
8,373,439
‐ ‐ 1,604,381
(93,360,600) 1,189,502 8,535,939 12,422,334 278,286,057
1,052,493 (3,290,000) (3,290,000) 5,496,869
5,496,869
6
‐ ‐ ‐
1,049,074
5,083,439
281,545,419
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2011
31 Maret 2010
Arus kas dari aktivitas operasi Bunga yang diterima
112,017,702
85,734,152
3,212,589
1,448,280
Pembayaran bunga
(70,321,658)
(51,392,104)
Pembayaran kepada karyawan
(12,341,790)
(12,345,991)
Pembayaran Pajak Penghasilan
(1,672,535)
(254,612)
(15,706,906)
(10,613,709)
Penerimaan dari pihak ketiga lainnya
17,467,566
19,214,447
Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasi
32,654,968
31,790,463
Provisi dan komisi yang diterima
Pembayaran kepada Pihak ketiga
Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
(810,586,438)
Kredit yang diberikan
(106,629,786)
Tagihan Akseptasi
(25,093,725)
Aktiva lain-lain Giro Tabungan
Kewajiban segera Kewajiban Akseptasi
203,405,307
46,039,688
Kewajiban lain-lain dan dana escrow Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
37,981,307 149,322,446
28,000,812
10,528,293
(13,181,647)
20,439,296
25,093,724
Hutang pajak
11,608,235
288,680,657
Simpanan dari bank lain
(70,907,686)
19,969,376 (9,789,401)
Deposito berjangka
-
-
1,450,579
210,120
4,540,594
13,114,007
(361,484,980)
250,126,169
Arus kas dari aktivitas investasi Penjualan aktiva tetap
9,852
Perolehan aktiva tetap
(6,805,476)
Surat-surat berharga tersedia untuk dijual
(1,909,110)
527,332,427
Surat Berharga diperdagangkan Surat Berharga yang Dijual Dgn Janji Dibeli Kembali
(4,992,958)
Surat Berharga yg Dibeli Dgn Janji Dijual Kembali Surat Berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
6
68,106,427 515,543,845
(487,645,131) (421,447,814)
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2011
31 Maret 2010
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penambahan (pelunasan) pinjaman
16,198,957
Pelunasan pinjaman subordinasi
-
Penambahan modal bersih
93,904,760 (3,780,000)
2,052,478
100,514,417
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas
18,251,435 172,310,300
190,639,177 19,317,532
Kas dan setara kas awal tahun
167,241,254
147,923,722
Kas dan setara kas akhir tahun
339,551,554
167,241,254
25,316,761
26,842,408
271,021,979
113,836,826
43,212,814
26,562,020
339,551,554
167,241,254
Kas dan setara kas tediri dari: Kas Giro BI Giro pada Bank lain
6
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 1. Umum 1.a. Pendirian Bank PT Bank Agroniaga, Tbk ("Bank") didirikan dengan akta No. 27 dibuat oleh Raden Soekarsono, S.H, Notaris di Jakarta tanggal 27 September 1989. Anggaran dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C.2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96 Tambahan No. 3303 tanggal 1 Desember 1989. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/PSbD tanggal 26 Desember 1989. Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 dibuat oleh Siti Rayhana, SH, Notaris pengganti dari B. R. Ay. Mahyastoeti, SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24 Desember 2002, dengan Surat Keputusan No. C24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9 Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003. Anggaran Dasar Bank telah disesuaikan dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Rapat No. 41 tanggal 16 Juli 2008 yang dibuat oleh Rusnaldy, SH, Notaris di Jakarta. Perubahaan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 68 tanggal 29 Desember 2009 yang dibuat oleh Rusnaldy, SH, Notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor: AHU-03281.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 20 Januari 2010. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum di bidang perbankan. Pada tanggal 8 Mei 2006, Bank mendapatkan izin sebagai Bank Devisa berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 8/41/KEP.GBI/2006. Bank berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai 8 (delapan) kantor cabang utama di Surabaya, Medan, Pekanbaru, Bandung, Semarang, Balikpapan, Lampung dan Jambi serta 8 kantor cabang pembantu di Cik Ditiro, Manggala, Jamsostek, Departemen
7
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Pertanian, Tangerang, Bekasi, Medan S. Parman dan Kasikan serta 3 kantor kas di Dalu-dalu, Lubuk Dalam dan PTPN IX Semarang.
1.b. Perusahaan Publik dan Pencatatan Saham Perdana Pada tanggal 26 Juni 2003, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal ("Bapepam") di Jakarta. Berdasarkan Surat Ketua Bapepam No. S-1565/PM/2003 tanggal 30 Juni 2003, Bank dinyatakan efektif menjadi Perusahaan Publik. Selanjutnya Bank mencatatkan saham-sahamnya di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Agustus 2003, berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Awal Saham PT Bank Agroniaga Tbk No. JKT-007/LIST/BES/VIII/2003 tanggal 7 Agustus 2003. 1.c. Penawaran Umum Terbatas Saham Bank Pada tanggal 9 Oktober 2003, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Umum Terbatas I kepada Ketua Bapepam dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 305.867.338 (tiga ratus lima juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) per sahamnya. Pada tanggal 7 November 2003, Ketua Bapepam melalui suratnya No. S-2718/PM/2003 memberitahukan efektifnya Terbatas I tersebut. Dari Penawaran Umum terbatas ini, Bank telah meningkatkan jumlah sahamnya sebanyak 305.867.338 (tiga ratus lima juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh delapan) saham. Pada tanggal 14 Maret 2005, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II kepada Ketua Bapepam Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 513.857.128 (lima ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu seratus dua puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus rupiah) per sahamnya. Pada tanggal 12 April 2005, Ketua Bapepam melalui suratnya No. S-757/PM/2005 memberitahukan efektifnya Pernyataan Penawaran Umum Terbatas II tersebut. Dari penawaran umum terbatas ini Bank telah meningkatkan jumlah modal sahamnya sebanyak 513.857.128 (lima ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu seratus dua puluh delapan) saham. Pada tanggal 24 Maret 2009, Bank meningkatkan modal disetornya sebanyak 64.000.000 saham melalui penambahan modal tanpa penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal tersebut dilakukan oleh Dana Pensiun Perkebunan, pemegang saham pengendali Bank. Pada tanggal 28 September 2009, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas III kepada Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan ("Bapepam LK") Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 1.040.632.622 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (Seratus Rupiah) per sahamnya. Pada tanggal 9 November 2009, Ketua Bapepam LK melalui suratnya No. S-9827/BL/2009 memberitahukan efektifnya Pernyataan 8
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Penawaran Umum Terbatas III tersebut. Dari penawaran umum terbatas ini Bank telah meningkatkan jumlah modal sahamnya sebanyak 1.005.144.170 (satu milyar lima juta seratus empat puluh empat ribu seratus tujuh puluh) saham. Pada Penawaran Umum Terbatas III tersebut, Bank juga menerbitkan waran sejumlah 502.572.084 lembar yang dapat dikonversi menjadi saham Bank dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2011 waran yang telah dikonversi menjadi saham sejumlah 20.523.707 lembar sehingga meningkatkan modal saham Bank sebesar Rp 3.052.370.700 atau 20.523.707 lembar saham. 1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Nopember 2010, sebagaimana dinyatakan dalam Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, SH, dengan akta No. 15 tanggal 6 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
Roswita Nilakurnia Joseph Siswanto Irianto *)
Dewan Direksi: Caretaker Direktur Utama Direktur Pemasaran Direktur Operasional Direktur Kepatuhan
Kemas M. Arief Kemas M. Arief Sjahfiri Gaffar Lisa Andani Wardhana
*) efektif setelah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia. Susunan Komite Audit Bank per 31 Maret 2011 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.07/Dir.01.03/VII/2010 tanggal 30 Juli 2010 adalah sebagai berikut : Ketua Anggota Anggota
*) Vita Silvira Setiawan Kriswanto
*) Ketua Komite Audit akan dipenuhi setelah ada pengangkatan Komisaris Independen yang rencananya akan dilaksanakan pada RUPS Tahunan, tahun buku 2010. Pada tanggal 31 Maret 2011, Bank memiliki karyawan tetap dan karyawan lepas masing-masing sebanyak 415 dan 58 orang (2010: 417 dan 37 orang). 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting 2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
9
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Maret 2011 disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008, peraturan serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman Akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2010 disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan PSAK, khususnya PSAK No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” termasuk PAPI 2008, peraturan serta pedoman BAPEPAM No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02-BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman Akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan (going concern) serta berdasarkankonsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk surat-surat berharga tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar, aset tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah, dan agunan yang diambil alih yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aset produktif yang digolongkan sebagai “non performing” yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis ). Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut. Laporan arus kas disusun dengan menggolongkan transaksi ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus. 2.b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. 10
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan. Kurs spot Reuters yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
31 Maret 2011 Rp 8.707,50 Rp 105,21
31 Maret 2010 Rp 9.100,00 Rp 97,00
2.c. Kas Kas meliputi kas kecil, kas besar dan kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM). 2.d. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum 1 Januari 2010, giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi penyisihan penghapusan. Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 1 Nopember 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2010. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM. Insentif yang mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011. Sedangkan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2010. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK. 11
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu. Sebelum dan sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo giro yang ditempatkan, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
2.e. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan penghapusan. 2.f.
Surat-surat Berharga Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari surat berharga pasar uang, obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia yang diperdagangkan di pasar uang/modal. Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, surat-surat berharga disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk surat-surat berharga yang diukur melalui laporan laba rugi. Sebelum 1 Januari 2010, surat-surat berharga disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan penghapusan.
2.g. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Pengukuran Awal Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengukuran awal, kredit yang diberikan diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan pendapatan transaksi. Kredit dalam pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan (channeling loan) dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh bank.
12
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan penghapusannya. Kredit dalam pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan (channeling loan) dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh bank. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai "nonperforming" didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia ("PBI") No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan SE No. 73/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas aset Bank Umum dan perubahan-perubahannya yaitu PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Skema restrukturisasi kredit meliputi penurunan suku bunga, pengurangan tunggakan bunga, pengurangan tunggakan pokok, perpanjangan jangka waktu, penambahan fasilitas, pengambilalihan aset debitur dan konversi kredit menjadi penyertaan modal. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Hasil pembayaran debitur dalam rangka restrukturisasi kredit digunakan sebagai pengurang hutang debitur dengan urutan sebagai berikut: pelunasan tagihan lainnya (notaris, asuransi, pemeliharaan), provisi dan biaya administrasi, tunggakan denda, tunggakan bunga dan tunggakan pokok. 2.h. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi adalah tagihan dan kewajiban yang terjadi dalam transaksi ekspor dan impor, dimana Bank memberikan jaminan atas pembayaran wesel ekspor berjangka yang diterbitkan atas dasar Usance L/C dengan melakukan akseptasi pada wesel yang bersangkutan. Kewajiban akseptasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.c.(i).(B) untuk kebijakan akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. 2.i.
Penyertaan Penyertaan merupakan penanaman dana Bank dalam bentuk saham dalam rupiah maupun valuta asing pada bank atau perusahaan lembaga keuangan non bank untuk tujuan investasi jangka panjang dan tidak diperjualbelikan. Termasuk dalam cakupan penyertaan adalah penyertaan modal sementara.
13
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 2.j. Aset Tetap dan Penyusutan Pada tahun 2008, Bank menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 16 (Revisi 2007) ”Aset Tetap”. Bank menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Dengan model biaya, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehannya setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis asset tetap sebagai berikut: Tahun 5 5 5
Prasarana Bangunan Peralatan Kantor dan Furniture Kendaraan Bermotor
Nilai sisa, taksiran masa manfaat, dan metode penyusutan atas aset tetap dievaluasi dan disesuaikan setiap tanggal neraca. Dampak dari revisi tersebut, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan pada tahun berjalan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang dihasilkannya diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. 2.k. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambilalih merupakan jaminan atas kredit yang telah diambil-alih oleh Bank sebagai bagian dari penyelesaian utang dan telah diikat secara notarial. Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan.
14
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 AYDA diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value), yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasannya. Penilaian nilai wajar agunan AYDA dilakukan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan. Biaya pemeliharaan atas AYDA yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi aset dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset yang diambil alih dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. 2.l.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima Pendapatan yang masih harus diterima merupakan hak atau tagihan kepada pihak lain sejalan dengan berjalannya waktu atas penggunaan aset/dana Bank oleh pihak lain yang nantinya akan dimintakan pembayarannya sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui. Termasuk dalam perkiraan ini adalah bunga kontraktual karena adanya perbedaan waktu pembebanan bunga ke rekening nasabah dengan waktu pengakuan pendapatan dan beban bunga (cut off time) sebagai akibat metode dasar akrual terhadap pendapatan.
2.m. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka adalah biaya selain bunga yang telah dilakukan terlebih dahulu yang didukung dengan suatu bukti/perjanjian yang menyebutkan adanya jangka manfaat untuk pengeluaran biaya tersebut, dan termasuk pengeluaran biaya yang manfaatnya melebihi jangka waktu satu bulan. Pembebanan biaya dibayar dimuka ke dalam pos biaya dilakukan dengan mengalokasikan sesuai dengan masa manfaat melalui amortisasi setiap bulan. 2.n. Aset Lain-lain Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah uang muka pajak, uang jaminan, biaya ditangguhkan dan alat tulis barang dan cetakan. 2.o. Kewajiban Segera Kewajiban segera adalah kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera terdiri dari kewajiban administrasi dan umum, pajak, kas dan sundries, giro dan tabungan, pinjaman dan deposito berjangka serta personalia. 2.p. Simpanan Nasabah Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, dan deposito berjangka.
15
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, simpanan nasabah sajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabah disajikan sebesar saldo simpanan. 2.q. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain dalam bentuk giro dan deposito berjangka. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, simpanan dari bank lain sajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain disajikan sebesar saldo simpanan. 2.r. Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang diterima adalah pinjaman atau dana yang diterima dari Bank Indonesia dan bank lain atau pihak lainnya yang bertujuan untuk pendanaan program pemerintah, kebutuhan modal kerja serta pendanaan lainnya, dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal pinjaman diterima dan pinjaman subordinasi disajikan sebesar nilai wajar, yaitu sebesar pokok kewajiban dikurangi diskonto (jika ada). Biaya transaksi atas perolehan pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi langsung diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima disajikan sebesar jumlah kewajibannya dan obligasi subordinasi disajikan sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. 2.s. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrument keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari asset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidakmempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima
16
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi seluruh premi/diskon lainnya. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan konsep akrual. Penghasilan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (”non performing”) diakui pada saat penghasilan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai non performing, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. 2.t.
Pendapatan Provisi dan Komisi Sejak diberlakukannya PSAK 55 (Revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit yang signifikan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Provisi dan komisi yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan provisi dan komisi tahun berjalan. Sebelum 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan sesuatu kegiatan perkreditan dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk pinjaman yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi yang belum diamortisasi diakui sebagai laba rugi pada periode pinjaman tersebut dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
2.u. Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya adalah pendapatan Bank yang tidak berhubungan dengan perkreditan atau penanaman dana Bank lainnya atau bukan merupakan provisi dan komisi, antara lain koreksi cadangan kerugian nilai, pendapatan penutupan rekening, penggantian biaya materai, telepon, kendaraan dan penerimaan lainnya. 2.v. Beban Tenaga Kerja Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan. 2.w. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Bank.
17
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Seluruh penghasilan dan beban yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. 2.x. Perpajakan Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode kewajiban. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer antara aset dan kewajiban menurut ketentuan-ketentuan pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah ditetapkan. 2.y. Imbalan Kerja Dana Pensiun / Pension Fund Bank menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Kontribusinya terdiri dari kontribusi oleh karyawan masing-masing yang besarnya ditentukan sebesar 20%, sedangkan sisanya ditanggung oleh Bank. Besarnya iuran ditetapkan berdasarkan masa kerja pegawai yang bersangkutan. Jumlah iuran Bank kepada program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada saat iuran tersebut terhutang. Manfaat Karyawan Lainnya Bank membukukan penyisihan imbalan pasca kerja untuk karyawannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Imbalan pasca kerja sejak jasa diberikan oleh karyawan hingga tanggal neraca dihitung oleh aktuaris independen dengan metode "Projected Unit Credit ". Biaya jasa lalu dan koreksi aktuaria yang belum diakui diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran sisa masa kerja karyawan di masa depan. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Pesangon pemutusan kontrak terhutang ketika karyawan diberhentikan sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bank 18
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini. 2.z. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada masing-masing periode. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif. 2.aa. Tambahan Modal Disetor Agio saham dinyatakan secara bersih setelah dikurangi beban emisi saham dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan neraca. Beban emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Bank. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan saham di bursa efek, dan biaya promosi. 2.ab. Transaksi dengan Pihak yang berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK 7 mengenai “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa” dan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut PSAK 7 antara lain: 1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan
19
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; 5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Jenis saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, apakah yang dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan. 2.ac. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Informasi segmen dalam catatan atas laporan keuangan ini disajikan berdasarkan atas geografis, yaitu komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan barang atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi lain. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. 2.ad. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat berbagai estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban serta pengungkapan aset dan kewajiban komitmen dan kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan serta beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. 3. Dampak Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dilakukan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman dibawah ini:
20
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Perhitungan Suku Bunga Efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Penghentian Pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Klasifikasi Instrumen Keuangan sebagai Kewajiban atau Ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan instrument keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan paragraph 11 PSAK 50 (Revisi 2006). Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010. Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan sesuai dengan ketentuan transisi. Perbedaan antara saldo cadangan tersebut per 31 Desember 2009 dengan saldo cadangan yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per 1 Januari 2010 untuk semua aset keuangan sejumlah Rp 93.360.600 telah didebitkan ke Saldo Laba awal per 1 Januari 2010. Penyesuaian terhadap saldo cadangan untuk akun aset keuangan adalah sebagai berikut: Jumlah Kredit yang Diberikan
93,360,600 93,360,600
Penurunan Nilai Secara Kolektif Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (lihat Catatan 2.g). Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011. Pada periode laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, Bank menggunakan metode kolektibilitas untuk menilai penurunan nilai secara kolektif, sesuai PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Penerapan ini dilakukan selama masa transisi sampai dengan 31 Desember 2011. 21
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 4. KAS 31 Maret 2011 25,197,259 119,502 25,316,761
Rupiah Dolar Amerika Serikat
31 Maret 2010 26,753,610 88,798 26,842,408
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Automated Teller Machine) sejumlah Rp 5.491.250 pada tanggal 31 Maret 2011 dan Rp 585.500 pada tanggal 31 Maret 2010. 5. GIRO PADA BANK INDONESIA
Rupiah Dollar Amerika Serikat
31 Maret 2011 Jumlah Persentase 269,280,479 99.36% 1,741,500 0.64% 271,021,979
31 Maret 2010 Jumlah Persentase 113,472,826 99.68% 364,000 0.32% 113,836,826
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro wajib minimum (GWM) di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing. Persentase GWM Bank pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing adalah: Rupiah Valuta Asing
31 Maret 2011 8,61% 15,71%
31 Maret 2010 5% 1%
6. GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan mata uang: 31 Maret 2011 Rupiah: 1. Bank Mandiri 2. BPD Sumut 3. BPD Jabar 4. BPD Jateng 5. Bank Bukopin Jumlah Dollar Amerika Serikat 1. Citibank 2. Bank Mandiri 3. BCA Jumlah
22
31 Maret 2010
2,757,734 116,931 103,882 283,480 10,237 3,272,264
8,701,500 150,776 111,822 90,966 10,306 9,065,370
38,520,901 1,099,708 103,539 39,724,148
15,319,447 1,976,178 17,295,625
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2011 Yen Jepang SMBC Total Dikurangi: Penyisihan Penghapusan Total - Bersih
31 Maret 2010
216,400 43,212,812
201,025 26,562,020
(432,128) 42,780,684
(265,621) 26,296,399
Per 31 Maret 2011 dan 2010, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar. b. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Rupiah Dollar Amerika Serikat
31 Maret 2011 1% -
31 Maret 2010 1% -
c. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
Saldo awal periode Penyisihan/(penghapusan) selama periode berjalan Saldo akhir peiode
31 Maret 2011 265,621
31 Maret 2010 42,468
166,507 432,128
223,153 265,621
Manjemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yang dibentuk telah memadai. 7. Penempatan pada Bank Indonesia Rincian Penempatan pada Bank Indonesia sebagai berikut: Jenis Penempatan Deposit Facility Rupiah Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Term Deposit Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
31 Maret 2011 Jangka Waktu
Tingkat Bunga Rata-rata per tahun
Jumlah
1 hari
5.75%
346,000,000 346,000,000
7 - 14 hari
6.45% -6.70%
465,000,000 (413,562) 464,586,438 810,586,438
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011 berumur kurang dari 1 (satu) bulan. 23
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 8. SURAT BERHARGA a. Berdasarkan jenis
30 Maret 2011 Rupiah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Wesel Ekspor
Nilai Perolehan
Bunga yang belum diamortisasi
50,000,000 50,000,000
580,613 580,613
Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Obligasi Wesel Ekspor Jumlah Penyisihan Penghapusan Jumlah-Bersih
31 Maret 2010 Rupiah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Sertifikat Bank Indonesia Obligasi
163,576,561 163,576,561 213,576,561
Nilai Perolehan
637,000,000 637,000,000
Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Obligasi Jumlah-Rupiah Valuta Asing Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Wesel Ekspor Jumlah-Valuta Asing Jumlah Penyisihan Penghapusan Jumlah-Bersih
-
580,613
Bunga yang belum diamortisasi
1,083,086 1,083,086 -
-
Nilai Wajar
49,419,387 49,419,387
5,083,439 5,083,439 5,083,439
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
-
168,660,000 168,660,000 218,079,387 (25,250) 218,054,137
Nilai Wajar
635,916,914 635,916,914 -
109,494,900 109,494,900 746,494,900
1,083,086
-
109,494,900 109,494,900 745,411,814
746,494,900
1,083,086
-
745,411,814 (23,375) 745,388,439
24
-
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, seluruh saldo surat berharga diklasifikasikan sebagai Lancar. b. Berdasarkan jatuh tempo 31 Maret 2011 54,710,000 113,950,000 168,660,000
Kurang dari 1 tahun 1 – 5 tahun 5 – 10 tahun Lebih dari 10 tahun Jumlah
31 Maret 2010 5,000,000 54,981,900 685,406,539 745,388,439
c. Berdasarkan obligasi pemerintah dan bukan pemerintah: Pihak Efek Pemerintah Efek bukan Pemerintah Jumlah
31 Maret 2011 166,135,000 2,525,000 168,660,000
31 Maret 2010 107,157,400 2,337,500 109,494,900
d. Berdasarkan peringkat obligasi: Peringkat 31 Maret 2011 31 Maret 2010 Tersedia untuk Dijual FR 0027 FR 0027 FR 0027 FR 0049 FR 0049 FR 0046 FR 0049 FR 0047 ORI 006 FR 0047 SR 002 FR 0047 FR 0047 FR 0046 FR 0045 FR 0045 FR 0045 FR 0045 ORI 007 FR 0056 FR 0052
-
-
1,281,000
10,575,000 10,575,000 10,217,000 10,575,000 10,550,000 10,020,000 10,020,000 10,020,000 10,020,000 10,210,000 9,575,000 11,010,000
25
Nilai Wajar 31 Maret 2011 31 Maret 2010 1,589,400 5,247,500 5,247,500 10,280,000 10,280,000 9,925,000 10,280,000 9,897,000 5,000,000 9,897,000 10,050,000 9,897,000 9,897,000
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Peringkat 31 Maret 2011 31 Maret 2010 FR 0052 SR 003 SR 003 PT Thames PAM Jaya
dA
Nilai Wajar 31 Maret 2011 31 Maret 2010 11,010,000 20,318,000 10,159,000 2,525,000 2,337,500 168,660,000 109,824,900
Diperdagangkan -
-
-
-
Tersedia untuk Dijual 168,660,000
Jumlah
109,824,900
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pemeringkat Efek Indonesia. e. Kisaran suku bunga per tahun: 31 Maret 2011 8,70% - 12,50%
Rupiah
f.
31 Maret 2010 9,50% - 12,50%
Mutasi penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut:
Saldo awal periode Penyisihan/(penghapusan) selama periode berjalan Saldo akhir periode
31 Maret 2011 23,375
31 Maret 2010 115,000
1,875 25,250
(91,625) 23,375
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek yang dibentuk telah memadai. 9. KREDIT a. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas:
31 Maret 2011 Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Sindikasi Program Pemerintah Karyawan Jumlah - Rupiah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
Lancar 723,278,788 197,611,554 70,701,748 43,691,988 299,701,480 485,719,092 1,820,704,650 (77,868,424) 1,742,836,226
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
75,685,310 21,851,322 3,059,896 3,466,291 104,062,819 (705,476) 103,357,343
26
Diragukan
Macet
126,090 28,281 149,546 252,456 556,373
9,637,384 344,273 9,981,657
98,170,633 39,990,615 1,166,759 27,032,930 2,993,303 169,354,240
(43,364) 513,009
(9,809,520) 172,137
(128,574,394) 40,779,846
Jumlah 906,898,205 259,453,491 74,956,684 43,691,988 326,883,956 492,775,415 2,104,659,739 (217,001,178) 1,887,658,561
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2010 Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Sindikasi Program Pemerintah Karyawan Jumlah - Rupiah Dolar A.S. Modal Kerja Investasi Konsumsi Sindikasi Program Pemerintah Karyawan Jumlah–Dolar A.S. Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
Lancar 752,621,831 157,800,392 286,100 48,214,176 337,808,289 491,743,032 1,788,473,820
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
11,617,106 16,261,724 6,070,397 33,949,227
3,586,463 27,130,713 496,939 31,214,115
Diragukan 34,105,000 1,492,426 35,597,426
Macet 64,047,023 39,528,264 1,851,378 105,426,665
Jumlah 865,977,423 240,721,093 9,700,301 48,214,176 337,808,289 492,239,971 1,994,661,253
3,368,698 3,368,698 1,791,842,518
33,949,227
31,214,115
35,597,426
105,426,665
3,368,698 3,368,698 1,998,029,951
(24,375,057) 1,767,467,461
(2,968,633) 30,980,594
(12,891,601) 18,322,514
(522,729) 35,074,697
(60,494,457) 44,932,208
(101,252,477) 1,896,777,474
b. Berdasarkan sektor ekonomi:
31 Maret 2011 Rupiah Pertanian Pertambangan Industri pengolahan Listrik,gas dan air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Jumlah - Rupiah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
493,968,550 70,747,578 149,546 14,157,863 1,178,626 29,805,178 248,404 117,223,562 217,528 8,388,669 212,858 126,090 391,699,211 194,923 158,528,137 25,915,341 605,754,854 6,526,187 280,737 1,820,704,650 104,062,819 556,373 (77,868,424) (705,476) (43,364) 1,742,836,226 103,357,343.00 513,009.00
27
Kurang Lancar
Diragukan 9,637,384 344,273 9,981,657 (9,809,520) 172,137.00
Macet 62,006,740 719,443 59,020,867 9,479,935 11,186,630 11,597,927 1,039,942 448,084 9,694,610 4,160,062 169,354,240 (128,574,394) 40,779,846.00
Jumlah 636,509,798 719,443 73,178,730 10,658,561 41,240,212 129,039,017 9,767,559 392,342,218 194,138,088 617,066,113 2,104,659,739 (217,001,178) 1,887,658,561.00
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Dalam Perhatian Khusus
Lancar
Kurang Lancar
31 Maret 2010 Rupiah Pertanian Pertambangan Industri pengolahan Listrik,gas dan air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/ masyarakat Lain-lain Jumlah - Rupiah
Diragukan
630,342,163 2,200,000 3,352,634 10,062,001 106,411,799 5,016,350 522,527,620 8,309,516 500,251,737 1,788,473,820
135,814 1,339,771 1,313,053 10,540,979 14,549,215 6,070,395 33,949,227
27,032,930 97,783 3,200,000 550,789 168,600 164,013 31,214,115
33,805,000 300,000 1,492,426 35,597,426
8,387,918 56,963,097 475,000 19,963,119 1,692,649 15,983,899 109,604 1,851,379 105,426,665
699,568,011 2,200,000 60,451,545 11,974,555 130,887,971 6,708,999 549,903,287 23,136,935 509,829,950 1,994,661,253
Dolar Amerika Serikat Pertanian Pertambangan Industri pengolahan Listrik,gas dan air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/ masyarakat Lain-lain Jumlah – Dolar A.S. Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
3,368,698 3,368,698 1,791,842,518 (24,375,057) 1,767,467,461
33,949,227 (2,968,633) 30,980,594
31,214,115 (12,891,601) 18,322,514
35,597,426 (522,729) 35,074,697
105,426,665 (60,494,457) 44,932,208
3,368,698 3,368,698 1,998,029,951 (101,252,477) 1,896,777,474
c. Berdasarkan jatuh tempo 31 Maret 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 – 2 tahun 2 – 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah – Rupiah Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun 1 – 2 tahun 2 – 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah – Dolar A.S. Jumlah
560,237,036.00 518,423,264.00 689,275,581.00 336,723,858.00 2,104,659,739.00
520,006,798 483,090,260 621,876,563 369,687,635 1,994,661,256
2,104,659,739
3,368,698 3,368,698 1,998,029,954
d. Berdasarkan pihak yang berelasi:
28
31 Maret 2010
Macet
Jumlah
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Nama Pihak Budi Hidayat Soedarmono Syarifah Wahyuni Karyawan kunci Pihak ketiga Jumlah
31 Maret 2011 582,927 19,507 602,434 1,887,056,127 1,887,658,561
31 Maret 2010 82,279 98,092 105,729 286,100 1,997,743,853 1,998,029,953
e. Kisaran suku bunga per 31 Maret 2011 dan 2010 adalah 8,70% - 30,50% dan 6% 30,5%. f.
Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi
Pertanian Pertambangan Industri pengolahan Listrik,gas dan air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/ masyarakat Lain-lain Jumlah
31 Maret 2011 Kredit Minimum Bermasalah Penyisihan 71,793,670 (69,850,314) 719,443 59,020,867 (54,481,272) 9,479,935 11,186,630 (916,218) 11,597,927 (2,494,139) 1,166,032 (402,569) 448,084 (931,956) 9,694,610 (81,292) 4,785,072 (4,007,890) 179,892,270 (133,165,650)
31 Maret 2010 Kredit Minimum Bermasalah Penyisihan 11,931,556 (7,600,556) 56,693,097 (31,591,824) 475,000 (13,849) 30,017,921 (15,655,094) 1,692,649 (704,747) 22,160,642 (4,144,499) 615,982 (608,875) 1,874,443 (439,319) 125,461,290 (60,758,763)
Rasio kredit bermasalah Netto adalah 1,97% per 31 Maret 2011 dan 4,79% per 31 Maret 2010. g. Kredit yang direkstrukturisasi (dalam jutaan Rp):
Perpanjangan jangka waktu kredit Fasilitas kredit tambahan Perpanjangan jangka waktu dan penurunan bunga Perpanjangan jangka waktu dan skema lain Jumlah
31 Maret 2011 9,883 40,048 152,252 202,183
31 Maret 2010 11,727 40,623 147,852 200,202
h. Informasi penting lainnya: 1) Kredit Yang Diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain. 2) Rasio Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terhadap Kredit Yang Diberikan adalah 30,64% per 31 Maret 2011 dan 25,42% per 31 Maret 2010. 3) Jumlah persentase Bank Agro atas kredit sindikasi adalah:
29
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Peran dalam Sindikasi Pimpinan sindikasi Agen fasilitas Anggota
31 Maret 2011 55,13% -
31 Maret 2010 55,56% -
4) Per tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Bank Agro tidak melanggar atau melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. i.
Mutasi penyisihan penghapusan kredit adalah sebagai berikut:
Saldo awal periode Penyisihan selama tahun berjalan Saldo akhir periode Minimum penyisihan menurut BI Rasio
31 Maret 2011 93,495,027 123,506,151 217,001,178 163,523,259 133%
31 Maret 2010 87,121,233 6,373,794 93,495,027 93,495,027 100%
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit yang dibentuk telah memadai. 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI a. Berdasarkan mata uang 31 Maret 2011
Rupiah: Pihak Ketiga Jumlah-Rupiah Dollar Amerika Serikat Pihak Ketiga Jumlah-Dollar Amerika Serikat Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
31 Maret 2010
Tagihan Akseptasi
Kewajiban Akseptasi
Tagihan Akseptasi
Kewajiban Akseptasi
47,916,125 47,916,125
47,916,125 47,916,125
17,420,850 17,420,850
17,420,850 17,420,850
16,282,294 16,282,294 64,198,419 (668,269) 63,530,150
16,282,294 16,282,294 64,198,419 64,198,419
21,683,844 21,683,844 39,104,694 (518,831) 38,585,863
21,683,844 21,683,844 39,104,694 39,104,694
b. Berdasarkan jatuh tempo 31 Maret 2011 Tagihan Kewajiban Akseptasi Akseptasi Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah - Rupiah
37,812,313 20,236,225 6,149,880 64,198,418
30
37,812,313 20,236,225 6,149,880 64,198,418
31 Maret 2010 Tagihan Kewajiban Akseptasi AKseptasi 17,420,850 17,420,850
17,420,850 17,420,850
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2011 Tagihan Kewajiban Akseptasi Akseptasi Dollar Amerika Serikat: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah – Dollar A.S Jumlah
-
31 Maret 2010 Tagihan Kewajiban Akseptasi AKseptasi
-
64,198,418
64,198,418
21,683,844 21,683,844 39,104,694
21,683,844 21,683,844 39,104,694
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, saldo tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai Lancar. c. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
Saldo awal periode Penyisihan selama tahun berjalan Saldo akhir periode
31 Maret 2011 518,831 149,438 668,269
31 Maret 2010 400,994 117,837 518,831
11. PENYERTAAN Jumlah saham dan prosentase kepemilikan masing-masing perusahaan per 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011 Jumlah Lembar Saham
Persentase Kepemilikan
Nilai Tercatat
Bank Perkreditan Rakyat PT BPR Toeloengredjo Agroloka
30,000
15.00%
76,830
PT BPR Tjoekir Dasa Nusantara
30,000
15.00%
76,819
PT BPR Toelangan Dasa Nusantara
30,000
10.00%
66,500
PT BPR Cintamanis Agroloka
22,500
9.00%
35,010
PT BPR Bungamayang Agroloka
22,500
9.00%
22,500
5
0.03%
20,000
Bidang usaha lainnya: PT Aplikanusa Lintasarta
297,659 Penyisihan penghapusan
(2,977)
Jumlah – bersih
294,682
31
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2010 Jumlah Lembar Saham
Persentase Kepemilikan
Nilai Tercatat
Bank Perkreditan Rakyat PT BPR Toeloengredjo Agroloka
30,000
15.00%
76,830
PT BPR Tjoekir Dasa Nusantara
30,000
15.00%
76,819
PT BPR Toelangan Dasa Nusantara
30,000
10.00%
66,500
PT BPR Cintamanis Agroloka
35,000
9.00%
35,010
PT BPR Bungamayang Agroloka
22,500
9.00%
22,500
5
0.03%
20,000
Bidang usaha lainnya: PT Aplikanusa Lintasarta
297,659 Penyisihan penghapusan
(2,977)
Jumlah – bersih
294,682
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, seluruh saldo penyertaan diklasifikasikan sebagai Lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan yang dibentuk telah memadai. 12. AKTIVA TETAP 31 Maret 2011 Harga perolehan: Prasarana bangunan Peralatan kantor dan Furniture Kendaraan bermotor Akumulasi penyusutan: Prasarana bangunan Peralatan kantor dan Furniture Kendaraan bermotor Nilai Buku
Saldo Awal
Penambahan
4,028,017 35,213,283 3,186,290 42,427,590
2,028,818 4,656,362 135,252
1,925,530 28,074,643 2,876,757 32,876,930 9,550,660
1,002,230 3,572,669 243,341
32
Pengurangan
14,956
14,956
Saldo Akhir 6,056,835 39,869,645 3,306,586 49,233,066 2,927,760 31,647,312 3,105,142 37,680,214 11,552,852
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2010 Harga perolehan: Prasarana bangunan
Saldo Awal 3,310,047
717,970
Peralatan kantor dan Furniture
33,002,243
2,211,040
Kendaraan bermotor
Penambahan
4,206,190
-
Pengurangan -
4,028,017
-
35,213,283
1,019,900
40,518,480 Akumulasi penyusutan: Prasarana bangunan Peralatan kantor dan Furniture Kendaraan bermotor Nilai Buku
Saldo Akhir
3,186,290 42,427,590
1,210,475 23,749,345 3,600,771 28,560,591 11,957,889
715,055 4,325,298 693,512
1,417,526
1,925,530 28,074,643 2,876,757 32,876,930 9,550,660
Pengurangan aktiva tetap merupakan penjualan aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut:
Nilai buku Harga jual Laba (rugi) penjualan aktiva tetap
31 Maret 2011 9,852 9,852
31 Maret 2010 -
Pembebanan penyusutan per 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Beban Umum dan Administrasi
31 Maret 2011
31 Maret 2010
1,077,070
1,295,956
13. AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: Piutang bunga Agunan diambil alih-bersih Biaya dibayar dimuka Biaya ditangguhkan Uang jaminan Tagihan lainnya Lain-lain Jumlah
31 Maret 2011 25,722,956 11,694,804 20,338,184 1,757,175 806,265 12,581,725 2,263,513 75,164,622
31 Maret 2010 28,505,335 22,583,406 15,650,304 2,007,069 932,424 21,153,701 90,832,239
Penjelasan: Biaya ditangguhkan Biaya ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk relokasi Kantor Cabang Pembantu Manggala dan Cabang Pembantu S. Parman serta pendirian Kantor Cabang Jambi, Cabang Pembantu Kasikan, Kantor Kas Dalu-dalu dan Lubuk Dalam. Agunan yang diambil alih
33
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Agunan yang diambil alih merupakan nilai jaminan (agunan) untuk kredit yang diberikan yang telah diambil alih oleh Bank sebagai bagian dari penyelesaian pinjaman. Jumlah agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
Agunan yang diambil alih Penyisihan Jumlah – Bersih
31 Maret 2011 20,338,163 (8,643,359) 11,694,804
31 Maret 2010 34,555,640 (11,972,234) 22,583,406
Agunan yang diambil alih per 31 Maret 2011 dan 2010 berupa tanah, bangunan dan sarana pelengkap. 14. KEWAJIBAN SEGERA 31 Maret 2011
31 Maret 2010
Rupiah: Pajak Personalia Pinjaman dan Deposito Giro dan Tabungan Kas dan Sundries Administrasi dan Umum Jumlah-Rupiah
3,796,651 6,069,535 3,666,051 128,829 1,440,944 155,345 15,257,355
2,394,287 5,697,401 598,864 7,081,980 11,371,236 1,294,928 28,438,696
Dollar Amerika Serikat: Pajak Pinjaman dan Deposito Kas dan Sundries Jumlah-Dolar Amerika Serikat Jumlah
140 140 15,257,495
446 446 28,439,142
Kewajiban kepada personalia terdiri dari kewajiban asuransi tenaga kerja, gaji dan insentif pegawai. Kewajiban administrasi dan umum merupakan biaya administrasi dan umum yang berkaitan dengan operasional Bank. Kewajiban pajak merupakan kewajiban pajak atas bunga deposito, bunga giro dan bunga tabungan Kewajiban kas dan sundries terdiri dari biaya kliring dan kiriman uang. 15. SIMPANAN – GIRO a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak berelasi:
34
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2011 Rupiah Pihak berelasi Pihak ketiga Mata Uang Asing Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
31 Maret 2010
7,665,771 428,955,089 436,620,860
9,102,440 244,318,379 253,420,819
28,217,119 28,217,119 464,837,979
8,011,853 8,011,853 261,432,672
b. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
Rupiah Dollar Amerika Serikat
31 Maret 2011 2% - 4% 0.75%
31 Maret 2010 2% - 4% 0.75%
16. SIMPANAN – TABUNGAN
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
31 Maret 2011 1,079,906 151,698,826 152,778,732
31 Maret 2010 1,051,207 161,516,926 162,568,133
4.00%
4.00%
Tingkat bunga rata-rata
17. SIMPANAN – DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak berelasi: 31 Maret 2011 Rupiah Pihak berelasi Pihak ketiga Mata Uang Asing Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
b. Berdasarkan jangka waktu:
35
31 Maret 2010
248,740,207 1,882,278,377 2,131,018,584
336,747,823 1,505,988,995 1,842,736,818
795,771 795,771 2,131,814,355
396,880 396,880 1,843,133,698
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah-Rupiah
Dollar Amerika Serikat: Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah-Dollar Amerika Serikat Jumlah
31 Maret 2011
31 Maret 2010
191,900,000 1,017,703,773 757,084,908 104,448,484 59,881,419 2,131,018,584 31 Maret 2011
1,037,928,451 438,572,897 162,107,026 204,134,177 1,842,742,551 31 Maret 2010
245,649 88,748 461,374 795,771 2,131,814,355
196,036 97,377 109,200 402,613 1,843,145,164
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
Rupiah Dollar Amerika Serikat
31 Maret 2011 9.10% 1.25%
31 Maret 2010 6.50% 1.50%
Per 31 Maret 2011 dan 2010, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, Kredit Yang Diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah masing-masing sebesar Rp 203.530.895 dan Rp 138.969.481. 18. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
31 Maret 2011 5,109,158 5,109,158
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
4.00%
31 Maret 2010 507,083 507,083
4.00%
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN – DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak Hubungan Istimewa: 31 Maret 2011 Rupiah Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
39,856,689 39,856,689
c. Berdasarkan jangka waktu: 36
31 Maret 2010 16,457,952 16,457,952
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2011 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah
31 Maret 2010
36,106,689 3,750,000 39,856,689
11,341,883 3,250,000 1,866,069 16,457,952
d. Kisaran tingkat suku bunga per tahun:
Rupiah
31 Maret 2011 8.00% - 9.75%
31 Maret 2010 10.00%
20. PINJAMAN YANG DITERIMA
Bank Indonesia PT Permodalan Madani LPEI Jumlah
31 Maret 2011 16,532,930 79,163,740 136,132,461 231,829,131
31 Maret 2010 28,291,761 73,546,918 113,791,494 215,630,173
Merupakan saldo kredit likuiditas yang diperoleh Bank untuk membiayai pinjaman kepada koperasi dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2011 Kredit kepada Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA) Kredit Investasi (KI)
16,532,930
Kredit kepada Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA) – PNM LPEI
79,163,740 136,132,461
Jumlah
231,829,131
-
31 Maret 2010 27,827,196 464,565 73,546,918
101,838,679
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Pinjaman yang diterima dari LPEI merupakan fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari LPEI untuk membiayai pinjaman yang diberikan kepada Koperasi, yang merupakan nasabah Bank, yang mempunyai modal terbatas dan mempunyai proyek tertentu. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah antara 1 (satu) sampai dengan 7 (tujuh) tahun dengan tingkat bunga 7,64% - 8,00% per tahun. PT Permodalan Nasional Madani (Persero) q.q Bank Indonesia (PNM) Bank memperoleh fasilitas pinjaman likuiditas dari Bank Indonesia untuk membiayai pinjaman yang diberikan kepada Koperasi yang merupakan nasabah Bank untuk pembangunan kebun plasma kelapa sawit. Dengan dikeluarkannya UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia No. 2/3/PBI/2000, pengelolaan kredit likuiditas Bank Indonesia yang diperoleh Bank tersebut dialihkan ke PNM Bank diwajibkan mematuhi batasan-batasan 37
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 yang ditentukan (negative covenant) atas pinjaman yang diperoleh dari PNM, sebagai berikut: · Bank wajib memastikan bahwa penyaluran KKPA benar benar ditujukan kepada debitur yang memenuhi persyaratan perkreditan yang berlaku pada Bank. · Bank wajib memastikan bahwa penyaluran KKPA benar benar ditujukan kepada debitur yang memenuhi persyaratan perkreditan yang berlaku pada Bank. · Bank wajib memastikan bahwa lahan yang akan diserahkan oleh perusahaan inti benarbenar sesuai dengan hak plasma dari debitur. · Bank wajib melaporkan kepada PNM apabila terjadi penyimpangan dan/atau permasalahan yang menyangkut penyaluran kredit investasi KKPA kepada anggota koperasi. Kredit likuiditas KKPA dan KI berjangka waktu antara 10 – 12 tahun dengan tingkat bunga 7% - 8% per tahun. Sedangkan KMKPA PNM, berjangka waktu 3 - 10 tahun dengan tingkat bunga 7% per tahun. Seluruh pembayaran bunga dan pokok pinjaman dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Manajemen berkeyakinan bahwa bank telah mematuhi (covenants) yang timbul atas pinjaman yang diperoleh tersebut.
pembatasan-pembatasan
21. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTIJENSI Berdasarkan jenis dan kolektibilitas:
31 Maret 2011 Bank Garansi Kelonggaran Tarik Kredit Yang Diberikan L/C Jumlah
31 Maret 2010 Bank Garansi Kelonggaran Tarik Kredit Yang Diberikan L/C Jumlah
Dalam Perhatian Khusus Lancar 16,300 290,788 97,740 404,828
-
Diragukan -
-
-
Dalam Perhatian Khusus Lancar 7,287 263,615 270,902
Kurang Lancar -
-
Kurang Lancar -
-
Jumlah 16,300
-
290,788 97,740 404,828
Macet -
Jumlah 7,287
-
-
Diragukan -
-
-
Macet -
-
-
263,615 270,902
Jumlah minimum penyisihan penghapusan komitmen dan kontijensi telah sesuai dengan ketentuan BI. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan komitmen dan kontijensi yang dibentuk telah memadai.
38
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 22. HUTANG PAJAK Pajak kini Pajak penghasilan kurang bayar pada akhir tahun Jumlah
31 Maret 2011 138,379 138,379
31 Maret 2010 687,800 687,800
23. KEWAJIBAN LAIN-LAIN Provisi diterima dimuka Setoran jaminan tunai Pendapatan bunga yang ditangguhkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Lain-lain Jumlah
31 Maret 2011 660,974 60,983 1,808,050 10,543,163 62,715 13,135,885
31 Maret 2010 2,717,969 4,591,705 8,553,039 36,474 7,195,689 23,094,876
24. MODAL SAHAM Komposisi kepemilikan masing-masing pada 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Pemegang saham 31 Maret 2011 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (< 5%) Jumlah 31 Maret 2010 Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (< 5%) Jumlah
Jumlah saham
3,030,239,023
Persentase kepemilikan
Jumlah /Total (dalam satuan Rupiah)
88.12%
303,023,902,300
250,157,879
7.28%
25,015,787,900
158,333,211 3,438,730,113
4.60%
15,833,321,100 343,873,011,300
328,528,040
96.11%
328,528,040,200
13,292,493 341,820,533
3.89%
13,292,492,600 341,820,532,800
Bank menerbitkan 502.572.084 efek konversi waran yang dapat dikonversi menjadi saham selama periode 25 Mei 2010 – 25 Mei 2011 dengan harga pelaksanaan waran masingmasing sebesar Rp 130 per saham (nilai nominal Rp 100). Pada tahun 2010, Bank meningkatkan modal disetor sebesar Rp 1.242.868 atau sebanyak 12.428.684 saham hasil proses konversi waran seri I PT Bank Agroniaga Tbk hasil Penawaran Umum Terbatas III oleh para pemegang waran. Sisa waran yang belum dikonversi menjadi saham per 31 Desember 2010 sejumlah 490.143.400 lembar waran. Modal dasar Bank per 31 Desember 2009 terdiri dari 10.000.000.000 saham dengan nominal Rp 100 per saham dengan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 3.418.205.328 saham. 39
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Berdasarkan Akta Akuisisi No. 14 tanggal 3 Maret 2011 dihadapan Notaris Chozie, SH. KN, pengganti dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta, Bank dan BRI telah menandatangani Akta Akuisisi dengan cara membeli secara langsung saham milik Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) di Bank sebanyak 3.030.239.023 (tiga milyar tiga puluh juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu dua puluh tiga) lembar saham atau 88,65% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada saham yang dimiliki oleh Pengurus Bank. 25. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Agio (Disagio) Biaya emisi efek ekuitas Jumlah
31 Maret 2011 11,825,029 (3,635,402) 8,189,627
31 Maret 2010 11,209,286 (1,179,163) 10,030,123
Tambahan modal disetor terdiri dari agio saham yang merupakan selisih lebih antara nilai pasar saham dengan nilai nominal saham dan biaya emisi efek ekuitas sehubungan dengan hasil Penawaran Umum Terbatas I dan II kepada Pemegang Saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada tanggal 9 Oktober 2004 dan tanggal 10 Mei 2005 (lihat catatan 1). 26. PENDAPATAN BUNGA Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Kredit Yang Diberikan Surat Berharga Penempatan pada BI dan Bank lain Jumlah
31 Maret 2011 78,509,238 17,530,300 15,978,164 112,017,702
31 Maret 2010 73,845,128 7,648,337 4,240,687 85,734,152
27. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI Provisi Pinjaman Komisi Bank Garansi Jumlah
31 Maret 2011 1,702,422 54,407 1,756,829
31 Maret 2010 1,448,280 1,448,280
31 Maret 2011 42,266,702 1,398,640 6,033,517 4,500,668 16,122,131 70,321,658
31 Maret 2010 42,894,342 1,337,452 3,803,531 1,079,727 997,321 50,112,373
28. BEBAN BUNGA Deposito Tabungan Giro Pinjaman yang Diterima Pinjaman Subordinasi Lain-lain Jumlah
40
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 29. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 31 Maret 2011 176 827,798 126,058 7,621 81,013 413,270 61,890 1,517,826
Keuntungan transaksi mata uang asing Pendapatan dari biaya administrasi Komisi transfer Pendapatan dari sewa safe deposit box Komisi dan provisi transaksi mata uang asing Komisi trade service Komisi dan provisi lainnya Pendapatan lainnya Jumlah
31 Maret 2010 14,136 897,020 272,200 271,242 78,622 1,533,220
30. KERUGIAN PENURUNAN NILAI 31 Maret 2011 406,633 128,009 24,741,686 256,598 633,143 (13,752,809) 12,413,260
Penempatan pada Bank lain Efek-efek Kredit Yang Diberikan Estimasi Komitmen dan Kontijensi Lain-lain Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
31 Maret 2010 355,070 665,644 10,700,581 908,455 (393,449) 12,236,301
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Penyusutan dan amortisasi Sewa Iklan dan Promosi Perbaikan dan pemeliharaan Listrik dan air Perlengkapan kantor Penelitian dan pengembangan Telepon dan facs Transportasi Pengolahan data Lainnya Jumlah
31 Maret 2011 1,297,191 3,864,027 216,157 305,945 220,677 598,376 61,488 368,218 960,109 57,963 6,383,592 14,333,743
31 Maret 2010 1,634,943 3,725,373 295,163 233,660 221,034 378,165 18,191 36,060 583,962 79,282 6,039,568 13,245,401
32. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak THR, cuti, dan terkait lainnya Pendidikan dan pelatihan Lainnya Jumlah
31 Maret 2011 6,813,675 2,522,204 506,313 2,499,598 12,341,790
41
31 Maret 2010 5,391,248 2,097,194 347,297 4,510,252 12,345,991
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 33. PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan
Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
31 Maret 2011 (2,138,379) ‐ (2,138,379)
31 Maret 2010 ‐ 687,800 687,800
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba/(rugi) perusahaan dengan laba kena pajak menurut fiskal untuk posisi 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011 Laba sebelum pajak penghasilan
7,637,000
31 Maret 2010 (10,582,893)
Perbedaan waktu: Penyusutan aktiva tetap
786,124
Amortisasi biaya ditangguhkan
-
Penyisihan imbalan kerja karyawan
455,763
864,660 1,886,611
Penyisihan penghapusan aktiva
(2,291,630)
3,762,360
Sub total
(1,049,743)
6,513,631
Perbedaan tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan
102,882
292,472
Sub total
102,882
292,472
Penghasilan kena pajak
6,690,138
9,098,284
PPh Masa 25 yang telah disetor
1,672,535
367,251
34. LABA BERSIH PER SAHAM Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan (angka dalam satuan)
Laba (Rugi) bersih Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar Laba/(Rugi) bersih per saham dasar
31 Maret 2011 5,496,869
31 Maret 2010 1,604,383
3,438,729 1.60
341,821 4.69
42
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 35. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI 31 Maret 2011 Kredit Yang Diberikan Budi Hidayat Daru Wulansari Soedarmono Syarifah Wahyuni Karyawan kunci Jumlah Persentase terhadap total Kredit Simpanan Dapenbun Yayasan Kesejahteraan Karyawan Dapebun Asuransi Jasa Tania Tanindo PT Dapenbun Investama Basran Damanik Felix Yulisar Sis Ananda Budi Hidayat PTPN X Soedarmono Syarifah Wahyuni Karyawan kunci Jumlah Persentase terhadap total simpanan
31 Maret 2010
582,927 19,507 602,434 0.03%
82,279 37,666 98,093 68,062 286,100 0.01%
252,465,771 3,167 607,457 4,452,571 257,528,966 9.37%
323,300,300 23,200 12,181,749 1,651 27,676 311,206 315,785 3,108,045 791 7,595,067 346,865,470 18.82%
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak yang berelasi 31 Maret 2011 Dapenbun Felix Yulisar Sis Ananda Syarifah Wahyuni Karyawan kunci
Sifat hubungan berelasi Pemegang Saham Keluarga pengurus Keluarga pengurus Karyawan kunci
Giro, Deposito Tabungan Deposito Kredit, Tabungan, Deposito
31 Maret 2010 Dapenbun Yayasan Kesejahteraan Karyawan Dapenbun Asuransi Jasa Tania Tanindo PT Dapenbun Investama Basran Damanik PTPN X
Pemegang Saham Dewan pembina adalah pengurus Dapenbun Anak perusahaan Dapenbun Anak perusahaan Dapenbun Anak perusahaan Dapenbun Pengurus PT Jasa Tania Pendiri Dapenbun
Giro, Deposito Giro
43
Jenis Transaksi
Giro, Deposito Giro KYD, Giro, Deposito Tabungan, Deposito Giro
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Pihak yang berelasi PTPN X Budi Hidayat Soedarmono Felix Yulisar Sis Ananda Syarifah Wahyuni Karyawan kunci
Sifat hubungan berelasi Pendiri Dapenbun Pengurus PTPN X Pengurus PT Dapenbun Investama Keluarga pengurus Keluarga pengurus Karyawan kunci
Jenis Transaksi Giro KYD, Tabungan KYD, Tabungan Tabungan Deposito Kredit, Tabungan, Deposito
36. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING 31 Maret 2011 Valuta Asing Ekuivalen Rupiah (dalam ribuan) (dalam ribuan) Asset Kas Dolar Amerika Serikat Giro pada Bank Indonesia Dolar Amerika Serikat Giro pada Bank lain Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Kredit Yang Diberikan Dolar Amerika Serikat - Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa - Pihak ketiga Tagihan Akseptasi Dolar Amerika Serikat Pendapatan yang masih harus diterima Dolar Amerika Serikat Aktiva lainnya Dolar Amerika Serikat Jumlah Aktiva
121,905
200
1,741,500
4,509 2,032
39,262,118 213,787
1,846
16,074,045
-
Kewajiban Kewajiban Segera Dolar Amerika Serikat Simpanan Dolar Amerika Serikat - Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa - Pihak ketiga Kewajiban Akseptasi Dolar Amerika Serikat Bunga yang masih harus dibayar Dolar Amerika Serikat
44
14
-
-
57,413,354
3,332
29,013,390
1,870
16,283,025
2
17,415
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2011 Valuta Asing Ekuivalen Rupiah (dalam ribuan) (dalam ribuan) Kewajiban Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jumlah Kewajiban Posisi Aktiva/Kewajiban - bersih
25
217,688 45,531,518 11,881,837
31 Maret 2010 Valuta Asing Ekuivalen Rupiah (dalam ribuan) (dalam ribuan) Asset Kas Dolar Amerika Serikat Giro pada Bank Indonesia Dolar Amerika Serikat Giro pada Bank lain Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Kredit Yang Diberikan Dolar Amerika Serikat - Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa - Pihak ketiga Tagihan Akseptasi Dolar Amerika Serikat Pendapatan yang masih harus diterima Dolar Amerika Serikat Aktiva lainnya Dolar Amerika Serikat Jumlah Aktiva
91,000
40
364,000
1,901 22
17,299,100 200,200
370
3,367,000
2,383
21,685,300
43,006,600
Kewajiban Kewajiban Segera Dolar Amerika Serikat Simpanan Dolar Amerika Serikat - Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa - Pihak ketiga Kewajiban Akseptasi Dolar Amerika Serikat Bunga yang masih harus dibayar Dolar Amerika Serikat Kewajiban Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jumlah Kewajiban Posisi Aktiva/Kewajiban - bersih
45
10
925
8,417,500
2,383
21,685,300
1
9,100
955
8,690,500 38,802,400 4,204,200
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 37. KOMITMEN DAN KONTIJENSI 31 Maret 2011 Tagihan komitmen Lain-lain Jumlah tagihan komitmen Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Penjualan spot yang masih berjalan Lainnya Jumlah kewajiban komitmen Jumlah komitmen – bersih
20,111,440 20,111,440
6,165,250 6,165,250
424,066,891
420,603,553
13,862,447 437,929,338 (417,817,898)
6,165,250 426,768,803 (420,603,553)
31 Maret 2011 Tagihan komitmen Lain-lain Jumlah tagihan komitmen
31 Maret 2010
20,111,440 20,111,440
6,165,250 6,165,250
424,066,891
420,603,553
13,862,447 437,929,338 (417,817,898)
6,165,250 426,768,803 (420,603,553)
Tagihan kontijensi Bank Garansi yang diterima Pendapatan bunga dalam penyelesaian Aktiva produktif dihapusbukukan Jumlah tagihan kontijensi
131,424,608 140,014,081 271,438,689
10,534,389 22,361,034 87,688,440 120,583,863
Kewajiban kontijensi Garansi yang diterbitkan Lain-lain Jumlah kewajiban kontijensi Jumlah kontijensi - bersih
5,193,196 20,417,390 25,610,586 245,828,103
16,381,919 16,381,919 104,201,944
Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Penjualan spot yang masih berjalan Lainnya Jumlah kewajiban komitmen Jumlah komitmen – bersih
46
31 Maret 2010
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 38. PELAPORAN JATUH TEMPO
Keterangan Per 31 Maret 2011 AKTIVA Kas Giro pada BI Giro pada bank lain Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aktiva tetap Aktiva lain-lain
KEWAJIBAN Giro Tabungan Deposito berjangka Kewajiban segera Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Kewajiban lain-lain Jumlah bersih
Jumlah
25,316,761 271,021,979 43,212,814 1,028,665,825 2,101,996,574 64,198,418 11,552,851 100,331,500 3,646,296,722
436,620,860 152,778,732 2,131,814,355 15,257,495 44,965,847 64,198,419 231,829,131 28,657,869 3,106,122,708 540,174,014
0
Sampai dgn 1 bulan
25,316,761 271,021,979 43,212,814 99,932,427 37,812,313 1,171,754 6,452,153 484,920,201
436,620,860 152,778,732 1,427,631,747 15,257,495 39,896,590 37,810,444 10,601,058 2,120,596,926 (1,635,676,725)
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
864,015,438 106,526,264 20,236,225 2,191,700 30,786,291 1,023,755,918
50,700,387 108,984,249 6,149,880 3,049,197 23,025,020 191,908,733
220,907,129 20,236,225 1,056,557 242,199,911 781,556,007
201,687,116 1,069,257 6,151,750 1,997,028 210,905,151 (18,996,418)
6
(
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010
Keterangan Per 31 Maret 2010 AKTIVA Kas Giro pada BI Giro pada bank lain Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aktiva tetap Aktiva lain-lain
KEWAJIBAN Giro Tabungan Deposito berjangka Kewajiban segera Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Kewajiban lain-lain Jumlah bersih
Jumlah
26,842,407 113,836,825 20,090,470 111,047,000 1,992,285,676 39,104,694 9,550,749 720,427,208 3,033,185,029
26,842,407 113,836,825 20,090,470 227,366,000 39,104,694 513,749 573,830,884 1,001,585,029
261,432,673 162,579,033 1,842,636,861 28,387,370 16,965,035 4,992,958 39,104,694 187,338,412 530,878,864 3,074,315,900 (41,130,871)
261,432,673 162,579,033 1,207,209,708 28,387,370 12,122,449 4,992,958 39,104,694 480,782,015 2,196,610,900 (1,195,025,871)
1
Sampai dgn 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
36,012,000 913,000 32,769,000 69,694,000
16,068,000 69,393,000 870,000 56,598,000 142,929,000
234,866,084
237,436,137 1,661,151
1,024,916 235,891,000 (166,197,000)
1,648,712 240,746,000 (97,817,000)
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 39. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen utama berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011
31 Maret 2010
Aktiva Jakarta Surabaya Medan Pekanbaru Bandung Semarang Balikpapan Lampung Jambi Jumlah
2,497,563,371 117,804,121 194,929,034 375,317,366 96,997,600 44,575,774 28,649,220 47,479,165 11,516,052 3,414,831,703
1,993,832,205 230,074,229 246,502,360 291,621,397 93,756,970 43,981,320 20,858,273 37,769,424 2,958,396,178
Kewajiban Jakarta Surabaya Medan Pekanbaru Bandung Semarang Balikpapan Lampung Jambi Jumlah
1,830,150,680 231,401,945 354,981,221 373,304,666 197,613,499 79,103,159 8,243,215 50,294,011 8,924,822 3,134,017,218
1,997,400,287 246,833,336 253,902,515 179,351,686 70,021,689 172,682,507 12,533,948 24,345,316 2,957,071,284
Laba/(Rugi) sebelum pajak Jakarta Surabaya Medan Pekanbaru Bandung Semarang Balikpapan Lampung Jambi Jumlah
4,123,134.00 1,498,493.00 (7,838,457.00) 8,214,964.00 1,680,674.00 (292,933.00) 297,188.00 418,126.00 (465,941.00) 7,635,248
(9,433,151) 1,409,408 957,402 7,228,131 2,181,876 (514,695) (373,869) 149,281 1,604,383
40. RASIO KECUKUPAN MODAL Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (“KPMM”) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. KPMM merupakan salah satu indikator dalam menetapkan tingkat kesehatan bank. KPMM Bank pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 tanpa memperhitungkan risiko pasar masingmasing adalah 14,42% dan 19,50%, sedangkan KPMM pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 dengan memperhitungkan Risiko kredit, pasar dan operasional adalah 13,70% dan 18,76% yang dihitung sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
2
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2011
31 Maret 2010
Tanpa memperhitungkan risiko pasar: Modal: Modal Inti
270,202
Modal Pelengkap Jumlah Modal
356,382
18,265
17,766
288,467
374,148
Dikurangi : Penyertaan
-
Jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia
2,001,111 14.42%
(298) 1,917,003 19.50%
31 Maret 2011
31 Maret 2010
Dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar: Modal: Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal
270,202
356,382
18,265
17,766
288,467
374,148
Dikurangi : Penyertaan
-
Jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
2,106,283
(298) 1,992,535
13.70%
18.76%
8%
8%
41. POSISI DEVISA NETO Perhitungan Posisi Devisa Neto per tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No.7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 yang mengharuskan Bank untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal. 31 Maret 2011 Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Absolut
Neraca: Dolar Amerika Serikat
57,414,003
45,526,535
Yen Jepang
11,887,468 -
Jumlah
11,887,468
Rekening Administratif: Dolar Amerika Serikat
-
Jumlah
-
Posisi Devisa Absolut
11,887,468
Jumlah Modal
280,335,000
3
-
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2011 Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Absolut
Rasio PDN (Neraca)
4.24%
Rasio PDN (Rekening Administratif)
0.00%
Rasio PDN
4.24% 31 Maret 2010 Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Absolut
Neraca: Dolar Amerika Serikat
42,609,166
38,787,190
3,821,976
Yen Jepang
-
Jumlah
3,821,976
Rekening Administratif: Dolar Amerika Serikat
16,699,639
Jumlah
16,808,061
108,422 108,422
Posisi Devisa Absolut
3,930,398
Jumlah Modal
260,656,000
Rasio PDN (Neraca)
1.47%
Rasio PDN (Rekening Administratif)
0.04%
Rasio PDN
1.51%
42. HASIL PEMERIKSAAN PAJAK TAHUN 2008 a. Pembayaran SKP tahun 2008 Pada tanggal 28 Januari 2011, Bank telah melakukan pembayaran atas sebagian Surat Ketetapan Pajak (SKP) tahun 2008 sebesar Rp 3.010.144. b. Pengajuan Surat Keberatan atas SKP tahun 2008 Pada tanggal 17 Maret 2011, Bank mengajukan surat keberatan atas SKP tahun 2008 sebesar Rp 33.007.893 dengan surat No. 42-57/Dir.02/III/2011.
43. MANAJEMEN RISIKO Bank terus mengembangkan dan menyempurnakan kerangka sistem manajemen risiko serta sistim pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif dalam rangka mengantisipasi risiko secara lebih dini serta melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna meminimalkan dampak risiko
4
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Kerangka dasar kebijakan dan strategi pengembangan manajemen risiko di lingkungan Bank bertumpu pada beberapa aspek berikut ini:
•
•
Menumbuhkan budaya risiko (risk culture) kepada seluruh petugas dan pejabat Bank melalui sosialisasi dengan memberikan pemahaman yang memadai mengenai berbagai konsep dan sistim manajemen risiko yang terkait dalam pelaksanaan tugas dan aktivitasnya sehari-hari.
•
Menyusun dan menetapkan limit aktivitas fungsional dan operasional serta limit risiko.
Mengembangkan kerangka sistim Manajemen Bank Berbasis Risiko sebagai sasaran ideal manajemen risiko di masa mendatang sesuai rekomendasi Bank Indonesia dan Basel Committee on Banking Supervision. Implementasi pengembangan kerangka RBBM telah dimulai pada tahun 2004 dengan menggunakan Pendekatan metode Model Standar dan Profil Risiko Bank, serta diharapkan Bank sepenuhnya dapat menggunakan pendekatan model Internal pada tahun 2007.
Kemajuan yang telah dicapai di bidang manajemen risiko dengan fokus pada risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional serta profil risiko adalah sebagai berikut: Risiko Kredit •
Risk Taking Unit di Bank melakukan identifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko untuk setiap debitur atau counterparty baik secara individual, berdasarkan segmen atau sektor, maupun keseluruhan portofolio kredit.
•
Bank juga telah menetapkan standar dan prosedur pemberian kredit guna mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang sehat dengan tetap memperhitungkan target, risk dan return, yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan laba untuk para Stake Holder.
•
Satuan Kerja Manajemen Risiko memberikan pendapat atas setiap keputusan pemberian kredit kepada debitur yang akan dibuat oleh Komite Kredit, untuk meminimalkan dampak terjadinya risiko kredit.
•
Menetapkan kualitas atau rating debitur, default rate, probability of default, loss given default, recovery rate dan unexpected loss maupun expected loss.
•
Menyusun rancangan database untuk Sistim Informasi Manajemen Risiko, yang meliputi data rating, default rate, probability of default, loss given default, recovery rate dan unexpected loss maupun expected loss.
•
Menyempurnakan Sistim Informasi Manajemen Risiko Kredit dan Sistim Pelaporan Risiko Kredit.
5
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Risiko Pasar •
Mengembangkan sistem pengelolaan risiko yang terintegrasi dengan Assets and Liabilities Management System untuk mengendalikan risiko suku bunga, risiko harga dan risiko likuiditas.
•
Menetapkan limit risiko untuk Capital at Risk, Value at Risk, Nominal dan Cut Loss Limit serta Repricing Gap, Liquidity Gap Limit dan Secondary Reserve Ideal untuk Unit Bisnis Tresuri.
•
Melakukan perhitungan beban risiko pasar dengan menggunakan model standar sebagai komponen perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
•
Menyempurnakan Sistim Informasi Manajemen Risiko Pasar dan Sistim Pelaporan Risiko Pasar.
Risiko Operasional •
Mengembangkan dan menyempurnakan Operational Risk Management dengan menciptakan lingkungan yang sadar risiko operasional di segenap jenjang organisasi.
•
Menerapkan Operational Risk Assessment sebagai bagian dari risk management tools yang modern dan handal.
•
Menetapkan limit risiko untuk Capital at Risk dan Value at Risk.
•
Membangun dan menyempurnakan implementasi Basel II Accord.
•
Menyempurnakan Sistim Informasi Manajemen Risiko Operasional dan Sistim Pelaporan Risiko Operasional.
•
Melakukan program sosialisasi fungsi pengawasan dan risk awareness kepada segenap petugas dan pejabat Bank, terutama pada unit operasional kantor cabang dan cabang pembantu di seluruh Indonesia secara bertahap dan berkesinambungan.
Loss
Event
Database
dalam
mengantisipasi
Profil Risiko Menerapkan kerangka Manajemen Bank Berbasis Risiko guna meningkatkan kemampuan pengelolaan bank dalam pengambilan risiko secara terukur dan menyeluruh, sehingga dapat memberikan masukan bagi Manajemen Bank mengenai kondisi/profil risiko secara komposit, terutama dalam penentuan kebijakan strategi usaha kedepan.
43. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Dengan berlakunya undang- undangan No.24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan, pada tahun 2005 Bank ikut serta dalam program penjaminan yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Biaya premi yang harus dibayar dalam program penjaminan ini sebesar 0,1% per tahun dari rata-rata bulanan jumlah simpanan.
6
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 44. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca 31 Maret 2011 yang mempengaruhi secara significant terhadap laporan keuangan.
7
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 43. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen utama berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011
31 Maret 2010
Aktiva Jakarta Surabaya Medan Pekanbaru Bandung Semarang Balikpapan Lampung Jambi Jumlah
2,497,563,371 117,804,121 194,929,034 375,317,366 96,997,600 44,575,774 28,649,220 47,479,165 11,516,052 3,414,831,703
1,993,832,205 230,074,229 246,502,360 291,621,397 93,756,970 43,981,320 20,858,273 37,769,424 2,958,396,178
Kewajiban Jakarta Surabaya Medan Pekanbaru Bandung Semarang Balikpapan Lampung Jambi Jumlah
1,830,150,680 231,401,945 354,981,221 373,304,666 197,613,499 79,103,159 8,243,215 50,294,011 8,924,822 3,134,017,218
1,997,400,287 246,833,336 253,902,515 179,351,686 70,021,689 172,682,507 12,533,948 24,345,316 2,957,071,284
Laba/(Rugi) sebelum pajak Jakarta Surabaya Medan Pekanbaru Bandung Semarang Balikpapan Lampung Jambi Jumlah
4,123,134.00 1,498,493.00 (7,838,457.00) 8,214,964.00 1,680,674.00 (292,933.00) 297,188.00 418,126.00 (465,941.00) 7,635,248
(9,433,151) 1,409,408 957,402 7,228,131 2,181,876 (514,695) (373,869) 149,281 1,604,383
44. RASIO KECUKUPAN MODAL Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (“KPMM”) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. KPMM merupakan salah satu indikator dalam menetapkan tingkat kesehatan bank. KPMM Bank pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 tanpa memperhitungkan risiko pasar masingmasing adalah 14,42% dan 19,50%, sedangkan KPMM pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 dengan memperhitungkan Risiko kredit, pasar dan operasional adalah 13,70% dan 18,76% yang dihitung sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
8
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2011
31 Maret 2010
Tanpa memperhitungkan risiko pasar: Modal: Modal Inti
270,202
Modal Pelengkap Jumlah Modal
356,382
18,265
17,766
288,467
374,148
Dikurangi : Penyertaan
-
Jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia
2,001,111 14.42%
(298) 1,917,003 19.50%
31 Maret 2011
31 Maret 2010
Dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar: Modal: Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal
270,202
356,382
18,265
17,766
288,467
374,148
Dikurangi : Penyertaan
-
Jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
2,106,283
(298) 1,992,535
13.70%
18.76%
8%
8%
45. POSISI DEVISA NETO Perhitungan Posisi Devisa Neto per tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No.7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 yang mengharuskan Bank untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal. 31 Maret 2011 Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Absolut
Neraca: Dolar Amerika Serikat
57,414,003
45,526,535
Yen Jepang
11,887,468 -
Jumlah
11,887,468
Rekening Administratif: Dolar Amerika Serikat
-
Jumlah
-
Posisi Devisa Absolut
11,887,468
Jumlah Modal
280,335,000
9
-
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2011 Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Absolut
Rasio PDN (Neraca)
4.24%
Rasio PDN (Rekening Administratif)
0.00%
Rasio PDN
4.24% 31 Maret 2010 Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Absolut
Neraca: Dolar Amerika Serikat
42,609,166
38,787,190
3,821,976
Yen Jepang
-
Jumlah
3,821,976
Rekening Administratif: Dolar Amerika Serikat
16,699,639
Jumlah
16,808,061
108,422 108,422
Posisi Devisa Absolut
3,930,398
Jumlah Modal
260,656,000
Rasio PDN (Neraca)
1.47%
Rasio PDN (Rekening Administratif)
0.04%
Rasio PDN
1.51%
46. HASIL PEMERIKSAAN PAJAK TAHUN 2008 c. Pembayaran SKP tahun 2008 Pada tanggal 28 Januari 2011, Bank telah melakukan pembayaran atas sebagian Surat Ketetapan Pajak (SKP) tahun 2008 sebesar Rp 3.010.144. d. Pengajuan Surat Keberatan atas SKP tahun 2008 Pada tanggal 17 Maret 2011, Bank mengajukan surat keberatan atas SKP tahun 2008 sebesar Rp 33.007.893 dengan surat No. 42-57/Dir.02/III/2011. 43. MANAJEMEN RISIKO Bank terus mengembangkan dan menyempurnakan kerangka sistem manajemen risiko serta sistim pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif dalam rangka mengantisipasi risiko secara lebih dini serta melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna meminimalkan dampak risiko Kerangka dasar kebijakan dan strategi pengembangan manajemen risiko di lingkungan Bank bertumpu pada beberapa aspek berikut ini:
10
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 •
Menumbuhkan budaya risiko (risk culture) kepada seluruh petugas dan pejabat Bank melalui sosialisasi dengan memberikan pemahaman yang memadai mengenai berbagai konsep dan sistim manajemen risiko yang terkait dalam pelaksanaan tugas dan aktivitasnya sehari-hari.
•
Menyusun dan menetapkan limit aktivitas fungsional dan operasional serta limit risiko.
•
Mengembangkan kerangka sistim Manajemen Bank Berbasis Risiko sebagai sasaran ideal manajemen risiko di masa mendatang sesuai rekomendasi Bank Indonesia dan Basel Committee on Banking Supervision. Implementasi pengembangan kerangka RBBM telah dimulai pada tahun 2004 dengan menggunakan Pendekatan metode Model Standar dan Profil Risiko Bank, serta diharapkan Bank sepenuhnya dapat menggunakan pendekatan model Internal pada tahun 2007.
Kemajuan yang telah dicapai di bidang manajemen risiko dengan fokus pada risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional serta profil risiko adalah sebagai berikut: Risiko Kredit •
Risk Taking Unit di Bank melakukan identifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko untuk setiap debitur atau counterparty baik secara individual, berdasarkan segmen atau sektor, maupun keseluruhan portofolio kredit.
•
Bank juga telah menetapkan standar dan prosedur pemberian kredit guna mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang sehat dengan tetap memperhitungkan target, risk dan return, yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan laba untuk para Stake Holder.
•
Satuan Kerja Manajemen Risiko memberikan pendapat atas setiap keputusan pemberian kredit kepada debitur yang akan dibuat oleh Komite Kredit, untuk meminimalkan dampak terjadinya risiko kredit.
•
Menetapkan kualitas atau rating debitur, default rate, probability of default, loss given default, recovery rate dan unexpected loss maupun expected loss.
•
Menyusun rancangan database untuk Sistim Informasi Manajemen Risiko, yang meliputi data rating, default rate, probability of default, loss given default, recovery rate dan unexpected loss maupun expected loss.
•
Menyempurnakan Sistim Informasi Manajemen Risiko Kredit dan Sistim Pelaporan Risiko Kredit.
11
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 Risiko Pasar •
Mengembangkan sistem pengelolaan risiko yang terintegrasi dengan Assets and Liabilities Management System untuk mengendalikan risiko suku bunga, risiko harga dan risiko likuiditas.
•
Menetapkan limit risiko untuk Capital at Risk, Value at Risk, Nominal dan Cut Loss Limit serta Repricing Gap, Liquidity Gap Limit dan Secondary Reserve Ideal untuk Unit Bisnis Tresuri.
•
Melakukan perhitungan beban risiko pasar dengan menggunakan model standar sebagai komponen perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
•
Menyempurnakan Sistim Informasi Manajemen Risiko Pasar dan Sistim Pelaporan Risiko Pasar.
Risiko Operasional •
Mengembangkan dan menyempurnakan Operational Risk Management dengan menciptakan lingkungan yang sadar risiko operasional di segenap jenjang organisasi.
•
Menerapkan Operational Risk Assessment sebagai bagian dari risk management tools yang modern dan handal.
•
Menetapkan limit risiko untuk Capital at Risk dan Value at Risk.
•
Membangun dan menyempurnakan Loss Event Database dalam mengantisipasi implementasi Basel II Accord.
•
Menyempurnakan Sistim Informasi Manajemen Risiko Operasional dan Sistim Pelaporan Risiko Operasional.
•
Melakukan program sosialisasi fungsi pengawasan dan risk awareness kepada segenap petugas dan pejabat Bank, terutama pada unit operasional kantor cabang dan cabang pembantu di seluruh Indonesia secara bertahap dan berkesinambungan.
Profil Risiko Menerapkan kerangka Manajemen Bank Berbasis Risiko guna meningkatkan kemampuan pengelolaan bank dalam pengambilan risiko secara terukur dan menyeluruh, sehingga dapat memberikan masukan bagi Manajemen Bank mengenai kondisi/profil risiko secara komposit, terutama dalam penentuan kebijakan strategi usaha kedepan. 43. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Dengan berlakunya undang- undangan No.24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan, pada tahun 2005 Bank ikut serta dalam program penjaminan yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Biaya premi yang harus dibayar dalam program penjaminan ini sebesar 0,1% per tahun dari rata-rata bulanan jumlah simpanan.
12
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2011 dan 2010 44. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca 31 Maret 2011 yang mempengaruhi secara significant terhadap laporan keuangan.
13