PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC ( COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN PESANGGRAHAN 03 PAGI JAKARTA SELATAN
SKRIPSI
Oleh Lina Murti Safitri 0701045134
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN PESANGGRAHAN 03 PAGI JAKARTA SELATAN
SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Lina Murti Safitri 0701045134
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
2
i
ii
“Sesungguhnya Alloh SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga iii
Motto Belajarlah dari kesalahan yang pernah dilakukan untuk menjadi diri yang lebih baik.
iv
ABSTRAK Lina Murti Safitri. NIM : 0701045134. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN PESANGGRAHAN 03 PAGI JAKARTA SELATAN. Skripsi. Jakarta : Program Studi Ilmu Pendidikan. Jurusan SI Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, kelas V semester II tahun ajaran 2010/2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Sampel penelitian ini meliputi 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes obyektif sebanyak 17 soal dengan 4 pilihan. Validitas tes dihitung dengan menggunakan rumus korelasi biseral. Koefisien reliabilitas tes = 0,774 ini dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20 (Kuder-Richardson). Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan uji-t, pada taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 58. Uji normalitas hasil tes menggunakan chi-kuadrat. Pada kelompok eksperimen hitung = 2,56, tabel pada α = 0,05 dan dk = 4 adalah 9,488. Pada kelompok kontrol hitung = 3,7, tabel pada α = 0,05 dan dk = 4 adalah 9,488. Pada kedua kelompok berdistribusi normal. Uji homogenitas hasil tes menggunakan uji Fisher. Diperoleh Fhitung = 1,28; Ftabel = 1,85 pada α= 0,05 dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Ternyata Fhitung = 1,28< 1,85 = Ftabel maka disimpulkan data hasil tes kedua kelompok bervariasi sama. Uji analisis data dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung = 2,082 > ttabel = 2,002, maka H1 yang menyatakan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa diterima. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa.
v
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahiim Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Penulisan skripsi ini tidak selalu berjalan lancar, banyak kesulitan dan hambatan
yang
dihadapi.
Kesulitan
dan
hambatan
tersebut
terkadang
menimbulkan perasaan jenuh, namun dengan dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Dr. H. Sukardi, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA. 2. Drs. H. Kusmadjid Abdullah, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Dra. Rahmiati, M.Psi, Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus menjadi Dosen Pembimbing II yang selalu mengoreksi,
vi
mengarahkan, memotivasi, membimbing serta memberikan nasihat selama penulisan skripsi ini. 4. Drs. Yamin, M.Pd, dosen pembimbing I yang selalu mengoreksi, mengarahkan, memotivasi, membimbing serta memberikan nasihat selama penulisan skripsi ini. 5. Dr. Hj. Nini Ibrahim, M.Pd penguji I yang mengoreksi, mengarahkan, membimbing serta memberikan nasihat dalam menyelesaikan revisi skripsi ini. 6. Drs. Walija penguji II yang mengoreksi, mengarahkan, membimbing serta memberikan nasihat dalam menyelesaikan revisi skripsi ini. 7. N. Maimunawati, M.Pd Kepala Sekolah SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, yang telah memberikan izin penelitian. 8. Lis Kurniasih, S.Pd guru kelas VA SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, yang telah memberikan izin penelitian di kelasnya. 9. Sugeng, S.Pd guru kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, yang telah memberikan izin penelitian di kelasnya. 10. Sahabat seperjuangan Indah Bathi, Karniawati, Kiki, Icha, Tika, Ifti, Indah Purwaningsih, yang selalu menyemangati, mengingatkan dan memberikan saran kepadaku. 11. Teman-teman mahasiswa PGSD S1, khususnya teman-teman mahasiswa kelas VIII C yang selalu memberikan semangat dan membantu dalam memberikan kritik serta saran sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
vii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan di dalam penulisan skripsi ini yang perlu diperbaiki, maka kritik dan saran sangat diharapkan dalam upaya penyempurnaan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan dan penyusunan Skripsi ini. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta,
Juli 2011
Lina Murti Safitri
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iii MOTTO ................................................................................................................ iv LEMBAR PERSEMBAHAN ...............................................................................v ABSTRAK ............................................................................................................vi KATA PENGANTAR ..........................................................................................vii DAFTAR
ISI
............................................................................................................................... x DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7 D. Perumusan Masalah ....................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8 F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. ............................................................................................ Ka jian Teori......................................................................................9 1. ....................................................................................... M odel Pembelajaran Kooperatif ...............................................9 ix
a. .................................................................................. Pe ngertian Pembelajaran .....................................................9 b. .................................................................................. M odel Pembelajaran............................................................10 c. .................................................................................. Pe mbelajaran Kooperatif .....................................................12 2. ....................................................................................... Pe mbelajaran Kooperatif tipe CIRC..........................................16 a. .................................................................................. Pe ngertian CIRC..................................................................16 b. .................................................................................. K omponen-komponen dalam pembelajaran CIRC ............17 c. .................................................................................. La ngkah-langkah CIRC dalam pembelajaran......................18 d. .................................................................................. Ke lebihan Pembelajaran CIRC ............................................19 e. .................................................................................. Ke lemahan Pembelajaran CIRC...........................................19 3. ....................................................................................... Pe mbelajaran Konvensional ......................................................19 a. .................................................................................. Pe ngertian pembelajaran Konvensional ..............................19 b. .................................................................................. Ke lebihan Pembelajaran Konvensional ...............................20 c. .................................................................................. Ke lemahan Pembelajaran Konvensional..............................20 4. ....................................................................................... M embaca ...................................................................................20 a. .................................................................................. Pe ngertian Membaca ...........................................................20 b. .................................................................................. Tu juan Membaca..................................................................21 c. .................................................................................. Fa ktor-faktor yang mempengaruhi Membaca .....................22 5. ....................................................................................... Ka rangan Narasi.........................................................................24 a. .................................................................................. Pe ngertian Karangan Narasi ................................................24 b. .................................................................................. Ke mampuan Membaca Karangan Narasi.............................25
x
BAB III
B. ............................................................................................ Ke rangka Berpikir ............................................................................27 C. ............................................................................................ Hi potesis Penelitian .........................................................................29 METODE PENELITIAN A. ............................................................................................ Te mpat Dan Waktu Penelitan ..........................................................30 B. ............................................................................................ M etode Penelitian............................................................................30 C. ............................................................................................ Po lulasi Dan Sampel Penelitian.......................................................31 D. ............................................................................................ De finisi Operasional.........................................................................32 E. ............................................................................................ Te knik Pengumpulan Data...............................................................33 F. ............................................................................................ Uj i coba Instrumen Penelitian .........................................................34 G. ............................................................................................ Te knik Analisis Data .......................................................................37
BAB IV
HASIL PENELITIAN A. ............................................................................................ De skripsi Data ..................................................................................38 B.............................................................................................. Pe ngujian Prasyarat Analisis Data ...................................................42 1. ....................................................................................... Uj i Normalitas ...........................................................................43 2. ....................................................................................... Uj i Linieritas..............................................................................44 C.............................................................................................. Pe ngujian Hipotesis..........................................................................42 D. ............................................................................................ Pe mbahasan Hasil Penelitian ...........................................................44
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. ............................................................................................ Si mpulan .........................................................................................46 B. ............................................................................................ Im plikasi...........................................................................................48
xi
C. ............................................................................................ Sa ran ................................................................................................49 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................50 LAMPIRAN.........................................................................................................52 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Langkah-langkah Model Pembelajaran ...............................................15 Tabel 2 Distribusi Kelompok Eksperimen........................................................38 Tabel 3 Distribusi Kelompok Kontrol ..............................................................40 Tabel 4 Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan Pertama)....66 Tabel 5 Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan Kedua) ......80 Tabel 6 Kisi-kisi Soal........................................................................................104 Tabel 7 Data Validitas Uji Coba Instrumen......................................................120 Tabel 8 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ............................................125 Tabel 9 Data Reabilitas Uji Coba Instrumen ....................................................126 Tabel 10 Skor Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kelompok Eksperimen.........................................................................129 Tabel 11 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ......................................130 Tabel 12 Skor Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kelompok Kontrol ...............................................................................137 Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol .............................................138
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Histogram dan Poligon Frekuensi hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas VA (Kelompok Eksperimen) .............39 Gambar 2 Histogram dan Poligon Frekuensi hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas VB (Kelompok Kontrol) ....................41
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama....................................52 Lampiran 2 Teks Bacaan Materi Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama...........61 Lampiran 3 LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama ...................................64 Lampiran 4 Lembar Pengamatan Kelompok Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama..........................................................................65 Lampiran 5 Soal Evaluasi Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama .....................67 Lampiran 6 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua.......................................68 Lampiran 7 Teks Bacaan Materi Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ............77 Lampiran 8 LKS kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ......................................79 Lampiran 9 Lembar Pengamatan Kelompok Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ............................................................................80 Lampiran 10 Soal Evaluasi Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua .......................82 Lampiran 11 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ..........................................83 Lampiran 12 Teks Bacaan Materi Kelas Kontrol Pertemuan Pertama Pertemuan Pertama .........................................................................90 Lampiran 13 Soal Evaluasi Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ...........................93 Lampiran 14 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua ............................................94 Lampiran 15 Teks Bacaan Materi Kelas Kontrol pertemuan Kedua .................101 Lampiran 16 Soal Evaluasi Kelas Kontrol Pertemuan Kedua ............................103
xv
Lampiran 17 Kisi-Kisi Insrumen Soal ................................................................104 Lampiran 18 Teks Bacaan Uji Coba Instrumen..................................................105 Lampiran 19 Soal Uji Coba Instrumen ...............................................................107 Lampiran 20 Kunci Jawaban Soal Uji Coba .......................................................113 Lampiran 21 Teks Bacaan Instrumen Penelitian ................................................114 Lampiran 22 Soal Instrumen Penelitian..............................................................116 Lampiran 23 Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian ....................................119 Lampiran 24 Data Validitas Uji Coba Instrumen ...............................................120 Lampiran 25 Langkah-Langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen .....121 Lampiran 26 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ......................................125 Lampiran 27 Data Reliabilitas Uji Coba Instrumen............................................126 Lampiran 28 Langkah-Langkah Perhitungan Reliabilitas Instrumen .................127 Lampiran 29 Skor Hasil Tes Kelas Eksperimen .................................................129 Lampiran 30 Uji Normalitas Kelas Eksperimen .................................................130 Lampiran 31 Skor Hasil Tes Kelas Kontrol........................................................137 Lampiran 32 Uji Normalitas Kelas Kontrol........................................................138 Lampiran 33 Uji Homogenitas kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.................................................................................145 Lampiran 34 Analisis Uji Statistik......................................................................148 Lampiran 35 Gambar Proses pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .........................................................................151
xvi
Lampiran 36 Nilai kritis dari r product moment .................................................153 Lampiran 37 Luas Bawah Lengkungan Normal Standar Dari 0 Ke Z ...................................................................................154 Lampiran 38 Nilai-nilai Chi Kuadrat ..................................................................155 Lampiran 39 Nilai-nilai untuk distribusi F ......................................................... 156 Lampiran 40 Nilai-nilai dalam distribusi t .......................................................... 159
xvii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting di dalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan, karena Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kita. Seseorang dikatakan mampu berbahasa Indonesia apabila mampu menggunakan bahasa tersebut dengan baik. Pengukuran kemampuan berbahasa dapat dilihat dari kemampuan seseorang menggunakan bahasa yang baik secara lisan maupun tulisan. Pendidikan Bahasa Indonesia sebaiknya difokuskan pada empat keterampilan berbahasa. Dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi yaitu keterampilan menyimak (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills) dan menulis (writing skills). Dawson, seperti yang dikutip Tarigan keempat keterampilan tersebut dasarnya, merupakan satu kesatuan dan merupakan catur tunggal. 1 Setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan proses–proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pemikirannya. Membaca merupakan keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh setiap orang, tidak hanya untuk meraih keberhasilan bersekolah melainkan sepanjang hayatnya. Membaca perlu mendapat perhatian khusus dari semua 1
Henry Guntur Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa hlm 1
1
2
pihak baik sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, masyarakat, orang tua dan pemerintah. Membaca mempunyai manfaat yang penting dalam kehidupan manusia, karena dengan membaca dapat memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang. Membaca perlu diterapkan saat anak masih sedini mungkin, ketika anak memasuki lembaga pendidikan formal. Kemampuan membaca anak sejak dini akan menolong perkembangan membaca siswa. Dengan membaca siswa diharapkan akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya pernah didapatkan. Siswa harus membiasakan membaca karena diri sendiri bukan atas dasar paksaan dari pihak lain. Semakin banyak membaca semakin banyak informasi yang akan diperoleh. Kemampuan membaca merupakan keterampilan dasar bagi siswa, yang harus dikuasai agar mereka dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran. Kemampuan membaca sangat penting bagi siswa karena banyak kegiatan belajar adalah membaca. Berbagai mata pelajaran dapat dikuasai apabila siswa terbiasa membaca. Para guru Sekolah Dasar (SD) bertanggung jawab untuk memberikan kemampuan membaca yang memadai kepada para siswa. Sebagian meneruskan pelajaran ke sekolah yang lebih tinggi. Untuk itu, mereka harus dibekali kemampuan membaca yang memungkinkan mereka memperoleh dan memahami informasi. Tujuan utama pembelajaran membaca adalah memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan. Hal ini mendorong terciptanya kerjasama antara guru dan siswa dalam pembelajaran membaca. Kemampuan
3
membaca di SD masih rendah, karena masih banyak siswa yang malas untuk membaca. Siswa harus lebih banyak dihadapkan dengan berbagai ragam bacaan yang bertujuan untuk meningkatkan dan menumbuhkan kebiasaan membaca. Guru harus memberi materi bacaan yang menarik dan menantang, sehingga siswa termotivasi dan membangun semangat siswa untuk membaca dengan sungguh-sungguh. Bacaan yang dipilih hendaknya dari berbagai sumber misalnya buku teks, buku cerita, majalah, surat kabar dan karya sastra anak. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD saat ini masih bersifat satu arah atau berpusat kepada guru dan siswa masih terlihat pasif, sehingga merasa cepat bosan dalam proses belajar. Hal itu disebabkan karena guru masih belum dapat menggunakan model pembelajaran dengan baik dan kurang bervariasi dalam proses mengajar. Guru selama ini hanya menggunakan model pembelajaran yang monoton, karena tidak mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk menggunakan model pembelajaran lainnya. Keberhasilan belajar siswa akan tercapai apabila terjadi interaksi dua arah antara guru dengan siswa sudah dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat akan meningkatkan motivasi siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru dalam menyampaikan materi biasanya hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yang biasa disebut ceramah. Hal ini dikarenakan model pembelajaran konvensional dianggap lebih efektif dari segi waktu dan masih kurangnya pemahaman guru tentang pemilihan model yang tepat
4
dalam pembelajaran. Model pembelajaran konvensional berupa penyampaian materi secara lisan. Hal tersebut cenderung membuat siswa kurang berminat terhadap pembelajaran terutama Bahasa Indonesia dan menyebabkan kemampuan membaca siswa rendah, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan baik. Guru hendaknya memilih model pembelajaran yang tepat dan bervariasi sesuai dengan pokok bahasan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar adalah model pembelajaran kooperatif (cooperatif learning). Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. 2 Model pembelajaran kooperatif dapat digunakan secara efektif pada semua tingkat kelas dan semua mata pelajaran. Dengan pembelajaran kooperatif, interaksi yang terjadi di dalam kelompok dapat melatih siswa untuk menerima dan menghargai pendapat dari teman. Ada banyak pembelajaran cooperative learning, salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam mengajarkan pembelajaran membaca adalah tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Pembelajaran CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif-kelompok. 3 Dalam CIRC siswa 2
Sugianto. 2010. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
hlm37 3
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka.
Hlm 68
5
dituntut untuk menguasai pikiran utama dari suatu wacana dan kemampuan membaca dan menulis lainnya secara bersama-sama. Siswa dibagi kelompok oleh guru, kemudian
menyelesaikan masalah yang terdapat dari bacaan
tersebut secara bersama-sama. Dalam pembelajaran membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat menggunakan model pembelajaran CIRC, dimana guru memberikan sebuah cerita yang berbentuk karangan narasi atau novel. Tujuan utama menggunakan pendekatan tipe CIRC dalam pembelajaran membaca adalah membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Pembelajaran CIRC diharapkan dapat meningkatkan cara siswa berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi sesama teman. Membaca karangan narasi bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan atau informasi kepada orang lain atau para pembaca. Narasi dapat menambah ilmu pengetahuan melalui jalan cerita, bagaimana suatu peristiwa itu berlangsung.
Narasi
adalah
suatu
bentuk
wacana
yang
berusaha
menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. 4 Guru dapat memberi contoh bentuk karangan narasi dari novel atau cerita yang membuat menarik siswa membaca, sehingga siswa menjadi
mengerti
tentang
karangan
narasi.
Dengan
menggunakan
pembelajaran CIRC siswa dapat latihan membaca atau saling membaca,
4
136
Gorys Keraf. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. hlm
6
memahami ide pokok, menuliskan kembali isi cerita dan memberikan tanggapan terhadap isi bacaan yang telah dibaca secara berkelompok. Pada kenyataannya kemampuan membaca siswa di SD masih rendah atau kurang diminati siswa karena siswa merasa cepat bosan dengan apa yang dibacanya. Menurut Ita Dwaita Lantari, rendahnya minat baca anak, tentu tidak hanya sebatas masalah kuantitas dan kualitas buku saja, melainkan terkait juga pada banyak hal yang saling berhubungan. Misalnya, mental anak dan lingkungan keluarga yang tidak mendukung. 5 Banyak kalangan seperti guru yang menganggap bahwa membaca itu telah berakhir ketika siswa telah mampu membaca. Padahal guru mempunyai peran penting dalam meningkatkan minat dan kebiasaan siswa dalam membaca. Dengan menggunakan
model
pembelajaran
tipe
CIRC
diharapkan
dapat
meningkatkan minat membaca siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi sebagai berikut. 5
http://pencilbooks.wordpress.com/2008/08/26/rendahnya-minat-baca/, diakses tanggal 18 Februari 2001
7
1. Mengapa saat pembelajaran Bahasa Indonesia siswa masih terlihat pasif ? 2. Mengapa kemampuan membaca karangan narasi masih rendah? 3. Apakah penggunaan model pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa ? 4. Apakah model pembelajaran CIRC dapat meningkatkan minat baca siswa ? 5. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan ?
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti akan mengkaji lebih dalam permasalahan yang akan diteliti adalah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan?
8
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini khususnya adalah untuk mendapat gambaran tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan.
F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan agar dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Siswa Menumbuhkan minat dan semangat siswa dalam membaca. 2. Bagi Guru Sebagai bahan acuan guru dalam memilih model pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa. 3. Bagi Kepala Sekolah Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas pembelajaran di sekolah. 4. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait dengan pengaruh model pembelajaran CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa.
9
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. 6 Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu : belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa disaat pembelajaran sedang berlangsung. Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran
6
Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran.. Bandung : Alfabeta. hlm 61.
9
10
adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. 7 Suherman dalam Jihad mengatakan, bahwa dengan kata lain pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap. 8 Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah, interaksi belajar-mengajar yang pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.
b. Model Pembelajaran
Mills dalam Suprijono mengatakan bahwa model adalah bentuk representasi akurat sebagai suatu proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. 9 Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat 7Isjoni.
2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta. hlm. 11. 8 Asep Jihad dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo. hlm 11. 9Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. hlm 45
11
pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, kurikulum dan lain-lain . 10 Adapun Soekamto dalam Trianto mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. 11 Dari pengertian model pembelajaran tersebut, maka penulis menyimpulkan model pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu desain, pola atau rancangan yang digunakan untuk pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Hal itu dilakukan untuk menciptakan suasana yang menunjang agar siswa merasa bebas untuk merespon secara alami dan teratur. Sehingga tujuan belajar tercapai dengan baik. Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam penerapannya model pembelajaran harus dilakukan dengan kebutuhan siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip dan tekanan utama yang berbeda.
c. Pembelajaran Kooperatif 1) Pengertian 10
Trianto 2007. Model Pembelajran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka hlm 5 11
Ibid. Hlm 5
12
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Pembelajaran
kooperatif
(cooperative
learning)
adalah
pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. 12 Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan kelas. Guru harus mampu menciptakan kelas sebagai suatu laboratorium demokrasi dimana siswa belajar untuk terlatih dan terbiasa untuk menerima serta berbeda pendapat dengan temannya.
2) Ciri – ciri Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang terdapat berbagai elemen – elemen yang terkait menurut Lie dalam Sugianto, yaitu : a) Saling Ketergantungan Positif Guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif. 12
Sugianto. Loc.Cit.
13
b) Interaksi Tatap Muka Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Interaksi semacam ini sangat penting, karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. c) Akuntabilitas Individual Penilaian kelompok yang didasarkan penguasaan semua anggota kelompok secara individual ini yang dimaksud dengan akuntabilitas individual. d) Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi. 13 3) Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pada dasarnya model kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim yaitu: a) Hasil belajar akademik dapat memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting, b) Penerimaan terhadap perbedaan individu memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling menghargai satu sama lain, c) Pengembangan keterampilan sosial untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. 14 4) Keuntungan Pembelajaran Kooperatif Ada banyak nilai pembelajaran kooperatif antara lain: a) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial b) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandanganpandangan c) Memudahkan siswa melakukan penyesuain sosial d) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen e) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois f) Membangun persahabatan yang berlanjut hingga masa dewasa 13 14
Ibid. hlm 37 Isjoni. 2010 .Cooperatif Learning (cet 4). Bandung: Alfabeta. hlm 27-28
14
g) Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan h) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia i) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif j) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik 15 5) Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif juga mempunyai kelemahan, yaitu : a) Siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat menggangu iklim kerja sama dalam kelompok. b) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran cooperative learning didasarkan kepada hasil kerja kelompok. c) Memerlukan periode waktu yang cukup panjang dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini. d) Banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual.16
6) Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukkan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif FASE
KEGIATAN GURU
15
Sugianto. Op.Cit. Hlm 43-44
16 Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana. hlm. 250-251
15
2. P e m b el aj ar
Fase 1 Guru menyampaikan semua tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada dan memotivasi siswa. pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase 2 Guru menyajikan informasi kepada siswa Menyajikan/menyampai baik dengan jalan demonstrasi atau teks. kan informasi Fase 3 Belajar dan membantu setiap kelompok Mengorganisasikan agar melakukan perubahan yang efisien. siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Fase 4 Guru membimbing kelompok-kelompok Membantu kerja belajar pada saat mereka mengerjakan kelompok dalam belajar tugas. Fase 5 Guru mengetes materi pelajaran atau Mengetes materi. kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan mereka. Fase 6 Guru memberikan cara-cara untuk Memberikan menghargai baik upaya maupun hasil penghargaan. belajar individu dan kelompok. 17
an Kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) a. Pengertian Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dikembangkan oleh Steven, Slavin dan kolega pada akhir tahun 1980. CIRC adalah teknik pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam pembelajaran bahasa, yakni kemampuan menulis dan membaca tingkat tinggi. 18 Di dalam CIRC, siswa dituntut untuk menguasai pikiran utama dari suatu wacana dan kemampuan membaca dan menulis lainnya secara bersama-sama. 17 18
Trianto. Op.Cit. hlm 48 Suyatno. Loc.Cit
16
Dalam model pembelajaran ini, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas empat atau lima siswa. Dalam kelompok ini terdapat siswa yang pandai, sedang atau lemah dan masing-masing siswa sebaiknya merasa cocok satu sama lain. Dalam kelompok ini tidak dibedakan jenis kelamin, suku / bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan cara bekerja sama dalam kelompok. Siswa diajarkan menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerja sama, dan menghargai pendapat teman lain.
b. Komponen-komponen dalam pembelajaran CIRC Model pembelajaran CIRC menurut Slavin dalam Suyitno (2005: 3-4) memiliki delapan komponen. Kedelapan komponen tersebut antara lain: (1). Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa; (2). Placement test, misalnya diperoleh dari ratarata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu; (3). Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya; (4). Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan
guru
memberikan
bantuan
kepada
kelompok
yang
17
membutuhkannya; (5). Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas; (6). Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok; (7). Facts test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa; (8). Whole-class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. 19
c. Langkah – langkah CIRC dalam pembelajaran Dalam model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terdapat langkahlangkah dalam pembelajaran yaitu : 1) Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang yang secara heterogen 2) Guru memberikan wacana / kliping sesuai dengan topik pembelajaran 3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana / kliping dan ditulis pada lembar kertas. 4) Mempresentasikan / membacakan hasil kelompok 19 http://matematikacerdas.wordpress.com/category/model‐pembelajaran/,
diakses tanggal 27 Januari 2011
18
5) Guru membuat kesimpulan bersama 6) Penutup 20 d. Kelebihan Pembelajaran CIRC Secara khusus, Slavin dalam Suyitno (2005:6) menyebutkan kelebihan model pembelajaran CIRC sebagai berikut : 1) CIRC sangat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah 2) Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang 3) Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok 4) Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya 5) Membantu siswa yang lemah 6) Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah. 21 e. Kekurangan Pembelajaran CIRC Pada saat dilakukan presentasi, terjadi kecenderungan hanya siswa pintar yang secara aktif tampil menyampaikan pendapat dan gagasan. 22
3. Pembelajaran Konvensional a. Pengertian Pembelajaran Konvensional Salah satu model yang masih digunakan dan masih berlaku oleh guru
adalah
model
pembelajaran
konvensional.
Pembelajaran
20
Agus Suprijono. Op.Cit. Hlm. 130-131
21 http://matematikacerdas.wordpress.com/category/model‐pembelajaran/, diakses tanggal 27 Januari 2011 22http://www.blogger.com/emailpost.g?blogID=1059879259322287372&postID=3 193235784249743742, diakses tanggal 27 Januari 2011
19
Konvensional yang dimaksud secara umum adalah pembelajaran dengan menggunakan model yang biasa digunakan oleh guru yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian pemberian tugas. 23 b. Kelebihan pembelajaran konvensional Siswa lebih memperhatikan guru dan pandangan peserta didik hanya tertuju pada guru. c. Kelemahan pembelajaran Konvensional 1) Pembelajaran berjalan membosankan, siswa hanya membuat catatan saja 2) Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih terlupakan 3) Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi benar menghafal yang tidak menimbulkan pengertian. 24 4. Membaca a. Pengertian Membaca Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan bunyi dan maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Menurut Anderson yang dikutip oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, pendapat sisi linguistik menjelaskan bahwa : Membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording dan decoding process). Pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang 23 24
http://muhfida.com/pembelajaran‐konvensional/, diakses tanggal 25 Mei 2011
Ibid
20
mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna. 25 Selain penjelasan di atas, beliau juga mengemukakan bahwa : Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dari yang tersurat, melihat pemikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Tingkat hubungan antara makna yang hendak dikemukakan oleh penulis dengan interpretasi pembaca turut menentukan ketepatan membaca. Makna bacaan tidak terletak pada halaman tertulis tetapi berada pada pikiran pembaca. 26 Pendapat lain mengatakan bahwa membaca disebut sebagai aktivitas yang rumit atau kompleks karena bergantung pada keterampilan berbahasa pelajar dan tingkat penalarannya. Bahkan membaca adalah perbuatan yang dilaksanakan berdasarkan kerja sama atas beberapa keterampilan yaitu mengamati, memahami, dan memikirkan. 27 Dari
pengertian
membaca
diatas
maka
penulis
dapat
menyimpulkan bahwa membaca merupakan suatu proses keterampilan untuk mengamati, memahami, menghubungkan dan memikirkan isi suatu bacaan. Membaca juga untuk mendapatkan informasi serta makna yang terkandung di dalam bacaan. b. Tujuan Membaca Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Tarigan mengemukakan tujuh tujuan membaca yaitu; 25
Tarigan.Op.Cit. hlm 7
26
Ibid. hlm 8
27
Drs.Listiyanto Ahmad. 2010. Speed Reading Teknik dan Metode Membaca Cepat. Jogjakarta:A+Plus Books.hlm15
21
1) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta (reading for details or facts) 2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas) 3) Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan cerita (reading for sequence or organization) 4) Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference) 5) Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify) 6) Membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate) 7) Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast) 28 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca, baik membaca permulaan maupun membaca pemahaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca permulaan menurut Lamb dan Arnold dalam Rahim ialah ; 1) Faktor Fisiologis Faktor fisiologis menyangkut kesehatan fisik, perkembangan neurologis dan jenis kelamin. 2) Faktor Intelektual Intelektual yang terkait dengan intelegensi merupakan kemampuan berpikir yang terdiri dari pemahaman yang mendasar tentang situasi yang diberikan dan merespon secara tepat. 3) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan meliputi latar dan pengalaman siswa di rumah dan sosial ekonomi keluarga siswa. 4) Faktor Psikologis Faktor Psikologis mencakup a) Motivasi Eanes menyarankan kepada guru untuk melakukan berbagai kegiatan yang bisa membangkitkan motivasi siswa dalam membaca yaitu: (1) menekankan pada kebersamaan dan kebaruan, (2) menjadikan isi pelajaran relevan dan bermakna melalui kontroversi, (3) mengajar dengan fokus antarmata pelajaran, (4) membantu siswa memprediksi dan 28
Tarigan. Op cit. hlm 9-10
22
melatih mereka membuat pertanyaan bahan bacaan yang dibacanya, (5) memberikan wewenang kepada siswa dengan memberikan pilihan, (6) memberikan pengalaman belajar yang sukses dan menyenangkan, (7) memberikan kesempatan belajar mandiri, (8) meningkatkan derajat perhatian. b) Minat Anak yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediannya untuk mencari bahan bacaan dan membacanya atas kesadaran sendiri. c) Kematangan sosial, emosional, dan penyesuaian diri Harris & Sipay mengajukan empat langkah untuk membangun kepercayaan diri siswa dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca, yaitu : (1) pembaca yang lemah harus dibantu agar dia merasakan bahwa dia disukai, dihargai dan dipahami, (2)pengalamannya tentantang keberhasilan mengerjakan tugas harus dirasakannya sebagai suatu prestasi, (3) anak-anak yang berusaha dengan semangat harus tetap diberi dorongan dengan memberinya bacaan yang menarik, (4) siswa dilibatkan dalam menganalisis masalah yang ditemui dalam teks. 29 5. Karangan Narasi a. Pengertian Karangan Narasi Salah satu kemampuan membaca yang biasa diterapkan di SD adalah kemampuan membaca sebuah karangan cerita. Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan juga sebagai rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. 30 Hasil mengarang dapat berupa 29
Dr. Farida Rahim, M.Ed. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara hlm 16-24 30 Umri Nur’aini, Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia Untuk SD kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, DEPDIKNAS. Hlm 35
23
tulisan, cerita, artikel, buah pena, ciptaan atau gubahan (lagu, musik dan nyayian). Karangan yang baik adalah karangan yang dapat dibaca dan dipahami oleh para pembaca. Karangan dapat dibedakan menjadi karangan deskripsi, eksposisi, narasi, persuasi. Narasi
adalah ragam wacana yang menceritakan
proses kejadian suatu peristiwa. 31 Sasarannya adalah memberikan gambaran sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan atau rangkaian terjadinya sesuatu hal. Gorys Keraf berpendapat bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. 32 Jadi, karangan narasi (berasal dari narration = bercerita) adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. 33 Karangan narasi berusaha menjawab keingintahuan pembaca yang selalu bertanya, “Apa yang terjadi?”. Seperti halnya karangan deskripsi, karangan narasi memiliki dua macam sifat yaitu, 1) narasi ekspositoris, menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya 31
Suparno, Mohamad Yunus. 2004.Keterampilan Dasar Menulis (modul 1-6). Jakarta: Universitas Terbuka. Hlm 1.10 32 33
Gorys Keraf. Loc cit
Lamuddin Finoza. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia (cet 8). Jakarta: Diksi Intan Mulia hlm 191
24
yaitu perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut, 2) narasi sugestif, peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal (imajinasi) para pembaca. Narasi ekspositoris digunakan untuk karangan faktual seperti biografi, aotobiografi, sejarah atau proses dan cara melakukan suatu hal. Sedangkan narasi sugestif digunakan untuk karangan imajinatif seperti novel, cerpen, roman dan drama. 34
b. Kemampuan Membaca Karangan Narasi Di dalam kamus Bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti sanggup; kemampuan adalah
dapat;
berada, sedangkan
suatu kesanggupan, kekuatan. 35 Seseorang
dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut kerja sama antara sejumlah kemampuan. Kemampuan membaca siswa banyak ditentukan oleh pengalamannya membaca dan kemampuannya menguasai pengetahuan yang berkaitan dengan aspekaspek kebahasaan, misalnya kosakata dan struktur. Faktor metode mengajar, prosedur, dan kompetensi guru juga dapat mempengaruhi kemampuan membaca permulaan anak. Oleh karena itu, seorang guru 34
Ibid.hlm 191 J.S.Badudu, Sutan Mohammad Zain. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hlm 854 35
25
harus dapat menggunakan metode mengajar yang bervariasi untuk membuat semangat siswa dalam menerima pelajaran. Kemampuan membaca karangan narasi perlu mendapat perhatian dari guru, karena siswa masih merasa malas dihadapkan dengan teks bacaan yang tidak menarik, sehingga siswa masih belum memahami tentang isi bacaan. Guru sebaiknya
memilih bahan bacaan yang
menarik dan membuat siswa ingin membaca serta mengerti isi dari bacaan tersebut.
Bahan bacaan yang dapat diberikan guru untuk
karangan narasi dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya, sejarah cerita pahlawan yang sudah dimengerti siswa, cerita imajinasi dari kehidupan hewan-hewan. Kemampuan membaca karangan narasi diharapkan siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita, menjawab pertanyaan isi teks bacaan, memahami isi karangan, latar cerita, ide pokok, dan membuat kesimpulan atas bacaan yang telah di baca. Langkah-langkah penyusunan karangan narasi adalah: a) Menentukan tema atau amanat apa yang akan disampaikan b) Menetapkan sasaran pembaca c) Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan disampaikan skema alur d) Membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan dan akhir cerita e) Memerinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita f) Susun tokoh dan perwatakan, latar dan sudut pandang 36
36
Suparno, Mohamad Yunus. Op.Cit. hlm 4.45-4.46
26
B. Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas, salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan cara melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran merupakan hal yang terpenting bagi keefektifan proses mengajar di sekolah. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah model pembelajaran cooperative learning tipe CIRC.
Pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran cooperative learning siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya sementara guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kelompok. Tujuan utama menggunakan model pembelajaran ini untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa terhadap suatu wacana yang disediakan guru. CIRC adalah suatu model dalam pembelajaran kooperatif yang digunakan bagi guru unuk mengajar siswa. Di dalam model pembelajaran CIRC terdapat komponen-komponen yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan membuat siswa lebih kreatif, karena siswa bersama kelompoknya bertukar pendapat untuk menyelesaikan materi atau tugas yang diberikan oleh guru.
27
Selain itu siswa dapat memunculkan ide-idenya dan saling berdiskusi untuk menyelesaikan atau memecahkan suatu permasalahan. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran guru harus dapat memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai kebutuhan siswa. Kemampuan membaca karangan narasi siswa diharapkan dapat menentukan dan memahami isi dari bacaan yang disediakan guru. Siswa dapat menjawab pertanyaan isi teks, menyebutkan tokoh-tokoh, memahami isi karangan, latar cerita, ide pokok, dan menyimpukan isi bacaan. Bahan bacaan yang dapat dipakai guru dapat berupa novel, cerpen, atau cerita pahlawan. Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu
peristiwa.
Dengan
membaca
karangan
narasi
siswa
dapat
menggunakan daya khayal (imajinasi) seperti mereka ikut berperan dalam bacaan
yang
dibacanya.
Diharapkan
dengan
menggunakan
model
pembelajaran CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca karangan narasi siswa secara berkelompok atau saat individu.
C. Hipotesis Tindakan Hipotesis
merupakan
rumusan
dugaan
sementara
terhadap
permasalahan yang diteliti. 37 Dari kajian teori dan kerangka berfikir di atas maka hipotesis yang diajukan adalah: - H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi. 37 Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : UHAMKA. hlm. 37.
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pesanggrahan 03 Pagi beralamat di jalan Raya Kodam Bintaro Pesanggrahan-Jakarta 12320. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan berdasarkan jam pembelajaran pada semester genap tahun 2011.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi ekperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi. Pada penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok kelas eksperimen, yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran CIRC dan kelompok kelas kontrol yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional.
28
29
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 38 Di dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan yang terdiri dari:
Kelas V-A
= 56 siswa
Kelas V-B
= 56 siswa
Jumlah
= 112 siswa
Kelas V-A (kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran CIRC) yang berjumlah 56 orang siswa dan kelas V-B (kelas kontrol yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional) yang berjumlah 56 orang siswa.
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.39 Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Teknik sampling dalam pengambilan sampel, cara pengambilan sampel pada teknik tersebut yaitu dengan mengambil secara 38
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. 2002. Jakarta: Rineka Cipta.hlm.130 39
Ibid.hlm 131
30
acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Dalam penelitian ini populasi berjumlah 112 orang siswa, karena jumlah populasi terlalu banyak sehingga tidak memungkinkan dijadikan semuanya sebagai sampel, maka peneliti hanya mengambil sebagian yakni 30 orang tiap kelas. Jumlah sampel yang diambil dari 53,6% dari populasi tersebut. Jika dihitung
sehingga dibulatkan menjadi
60 siswa. Dengan demikian, sampel yang akan digunakan adalah kelas VA dengan jumlah 30 siswa, terpilih menjadi kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan kelas VB yang berjumlah 30 siswa, terpilih menjadi kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
D. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kelompok. CIRC adalah suatu model dalam pembelajaran kooperatif yang digunakan bagi guru unuk mengajar siswa. Di dalam model pembelajaran CIRC terdapat komponen-komponen yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan membuat siswa lebih kreatif, karena siswa bersama kelompoknya bertukar pendapat untuk menyelesaikan materi atau tugas yang diberikan oleh guru. 2. Kemampuan membaca karangan narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha
menciptakan,
mengisahkan,
merangkaikan
tindak-tanduk
31
perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Kemampuan membaca karangan narasi diharapkan siswa dapat menentukan tokoh/pelaku cerita, setting, watak masing-masing tokoh, alur dan siswa dapat menuliskan kesimpulan dari isi bacaan tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan data data yang diperlukan dalam penelitian yang menggunakan metode quasi eksperimen. Hal-hal yang diperhatikan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Sumber Data Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berasal dari sampel yang diambil secara acak atau menggunakan teknik Simple Random Sampling pada kelas VA sebanyak 30 siswa dan
kelas VB
sebanyak 30 siswa dari 112 siswa. Data berupa skor yang diperoleh dari hasil tes kemampuan membaca karangan narasi. 2. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas (X)
: Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC
b. Variabel Terikat (Y)
: Kemampuan membaca karangan narasi
3. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang nantinya akan diproses lebih lanjut maka digunakan instrumen penelitian yaitu tes
32
kemampuan membaca karangan narasi. Bentuk tes kemampuan membaca adalah siswa diberi teks bacaan untuk dipahami atau dibaca dengan teliti yang berjudul “Cut Nyak Dien”, kemudian siswa mengerjakan soal pemahaman terhadap isi bacaaan yang telah dibaca siswa. Soal yang diberikan berupa tes objektif (pilihan ganda) yang berjumlah 25 soal dengan empat pilihan jawaban. Pemberian skor untuk jawaban yang benar adalah satu, sedangkan untuk jawaban yang salah diberi skor nol.
F. Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah tes, tes untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah siswa memperoleh pengajaran. Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal. 1. Validitas Instrumen Agar penelitian ini dapat menghasilkan data yang valid, maka instrumen penelitiannya pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen suatu penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji validitas isi dari soal yang dibuat, yaitu validitas yang menunjukan bahwa soal tes tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran khusus tertentu sesuai dengan materi isi pelajaran yang diberikan. Validitas instrumen dilakukan dengan rumus korelasi biserial.
Keterangan:
33
koefisien korelasi biserial = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya. = rerata skor total = standar deviasi dari skor total = proporsi siswa yang menjawab benar p =
banyaknya siswa yang menjawab benar jumlah seluruh siswa
= proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1- p) Kriteria pengujian validitas ; rpbi hitung > rpbi tabel = valid. rpbi hitung < rpbi tabel = tidak valid
2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas merupakan perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson). r11 = Keterangan : r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan. p
: Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.
q
: Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p).
Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
34
n
: Banyaknya item.
s
: Standar deviasi dari tes.
3. Uji Normalitas Setelah mendapatkan nilai tes kemampuan membaca karangan narasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC data tersebut diuji kenormalannya apakah data kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah rumus chi kuadrat, yaitu:
Keterangan : = Chi Kuadrat = hasil pengamatan = frekuensi yang diharapkan
4. Uji Homogenitas Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua kelompok dilakukan dengan uji fisher, yaitu : F
=
35
G. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka tahap berikutnya adalah tahap analisis data untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kemampuan membaca karangan narasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif CIRC dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode ceramah. Rumus yang digunakan adalah t-test : ttest =
Keterangan : X1
: Skor kemampuan membaca karangan narasi (kelas eksperimen)
X2
: Skor kemampuan membaca karangan narasi (kelas kontrol)
SD1 : Simpangan baku siswa (kelas eksperimen) SD2 : Simpangan baku siswa (kelas kontrol) n1
: Jumlah sampel siswa (kelas eksperimen)
n2
: Jumlah sampel siswa (kelas kontrol)
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, diperoleh skor terendah 9 dan skor tertinggi 17 dengan rata-rata 14,7 dan standar deviasi 2,20 (Lampiran 30, halaman 130), sedangkan untuk hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VB di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, diperoleh skor terendah 8 dan skor tertinggi 17 dengan rata-rata 13,43 dan standar deviasi 2,50 (Lampiran 32, halaman 138). Untuk lebih jelasnya data kelas VA disajikan dalam bentuk distribusi berkelompok sebagai berikut : Tabel 2 Distribusi Berkelompok Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas VA Kelas Interval
Frekuensi (f)
Nilai Tengah (x)
9-10
1
9,5
11-12
4
11,5
13-14
8
13,5
15-16
10
15,5
17-18
7
17,5
Jumlah
30
29
37
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dideskripsikan
kelas
interval dimulai dari 9-10 dengan panjang kelas 2 dan banyaknya kelas 5. Untuk skor 9-10 engan 1 orang siswa memiliki batas tengah 9,5. Kelas interval 11-12 memiliki frekuensi 4 siswa dan batas tengah 11,5. Untuk kelas interval 13-14 memiliki frekuensi 8 siswa dan batas tengah 13,5. Kelas interval selanjutnya 15-16 memiliki frekuensi 10 siswa dengan batas tengah 15,5. Kelas interval yang terakhir 17-18 memiliki frekuensi 7 siswa dengan batas tengah 17,5. Selain bentuk tabel data hasil kemampuan membaca karangan narasi, juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon frekuensi sebagai berikut :
38
Frekuensi
Grafik Histogram
10
8 6
Poligon Frekuensi
4 2
Nilai Tengah
0 9,5
11,5
13,5
15,5
17,5
Gambar 1 Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas VA Pada grafik di atas terlihat bahwa batas tengah 9,5 memiliki jumlah frekuensi 1 dari kelas interval 9-10. Batas tengah 11,5 memiliki jumlah frekuensi 4 dari kelas interval 11-12. Grafik selanjutnya batas tengah 13,5 memiliki frekuensi 8 dari kelas interval 13-14. Batas tengah 15,5 memiliki frekuensi 10 dari kelas interval 15-16. Grafik yang terakhir batas tengah 17,5 memiliki frekuensi 7 dari kelas interval 17-18.
39
Untuk hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VB lebih jelasnya data disajikan dalam bentuk distribusi berkelompok sebagai berikut : Tabel 3 Distribusi Berkelompok Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas VB Kelas Interval
Frekuensi (f)
Nilai Tengah (x)
8-9
3
8,5
10-11
3
10,5
12-13
8
12,5
14-15
9
14,5
16-17
7
16,5
Jumlah
30
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dideskripsikan
kelas
interval dimulai dari 8-9 dengan panjang kelas 2 dan banyaknya kelas 5. Untuk skor 8-9 dengan 3 orang siswa memiliki batas tengah 8,5. Kelas interval 10-11 memiliki frekuensi 3 siswa dan batas tengah 10,5. Untuk kelas interval 12-13 memiliki frekuensi 8 siswa dan batas tengah 12,5. Kelas interval selanjutnya 14-15 memiliki frekuensi 9 siswa dengan batas tengah 14,5. Kelas interval yang terakhir 16-17 memiliki frekuensi 7 siswa dengan batas tengah 16,5.
40
Selain bentuk tabel penyebaran data hasil kemampuan membaca karangan narasi juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon frekuensi sebagai berikut : Frekuensi 99999 Grafik Histogram 9
7 Poligon Frekuensi 5
3
1 0
Nilai Tengah 8,5
10,5
12,5
14,5
16,5
18,5
Gambar 2 Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kelas VB Pada grafik di atas terlihat bahwa batas tengah 8,5 memiliki jumlah frekuensi 3 dari kelas interval 8-9. Batas tengah 10,5 memiliki jumlah frekuensi 3 dari kelas interval 10-11. Grafik selanjutnya batas tengah 12,5 memiliki frekuensi
41
8 dari kelas interval 12-13. Batas tengah 14,5 memiliki frekuensi 9 dari kelas interval 14-15. Grafik yang terakhir batas tengah 16,5 memiliki frekuensi 7 dari kelas interval 16-17.
B. Pengujian Persyaratan Analisis 1.
Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji chi kuadrat. Hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA di SDN Pesanggrahan 03 Pagi adalah berdistribusi normal dengan uraian sebagai berikut: diperoleh X2hitung = 2,56; X2tabel = 9,488 pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, karena X2hitung < X2tabel = 2,56 < 9,488 ( Lampiran 30, halaman 136). Sedangkan hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa pada kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan adalah berdistribusi normal dengan uraian sebagai berikut: diperoleh X2hitung = 3,7 ; X2tabel = 9,488 pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) k – 1 = 51 = 4 karena X2hitung > X2tabel = 3,7 > 9,488 ( Lampiran 32, halaman 144).
2.
Uji Homogenitas Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua kelompok dilakukan dengan uji fisher. Hasil pengujian diperoleh bahwa varians kedua kelompok tersebut homogen dengan
Fhitung = 1,28
42
(Lampran 33, halaman 145) Ftabel = 1,85 dan taraf signifikan α = 0,05 dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Karena Fhitung tidak melebihi Ftabel.
C. Pengujian Hipotesis Hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan adalah rata-rata 14,7 dengan standar deviasi 2,20 (Lampiran 30, halaman 130), sedangkan hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VB di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan adalah rata-rata 13,43 dengan standar deviasi 2,50 (Lampiran 32, halaman 138). Untuk mengetahui apakah ada pengaruh harga rata-rata hasil kemampuan membaca karangan narasi kedua kelompok tersebut bermakna, maka perlu analisis lebih lanjut. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji kesamaan dua rata-rata. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka pengujian ini merupakan uji kesamaan dua rata-rata dua pihak. Untuk menguji H1 yang menyatakan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA dan kelas VB di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, maka digunakan uji-t. Hasil perhitungan thitung = 2,082 (Lampiran 34, halaman 150), sedangkan ttabel = 2,002 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan adalah 58. Berarti thitung > ttabel menyatakan H1 diterima. Ini menunjukkan bahwa
43
terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab II terdahulu telah diuraikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC di kelas dapat membuat siswa meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, siswa termotivasi pada hasil secara teliti karena bekerja dalam kelompok, dapat membantu siswa yang lemah dan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah. Hal tersebut terbukti saat pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Pada saat peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe CIRC, ditemukan beberapa fakta yang diantaranya siswa lebih antusias dan bersemangat dalam belajar. Hal itu juga membuat siswa lebih mudah mengingat dan menyerap materi pelajaran, karena proses belajar terjadi secara berkelompok sehingga mereka saling bekerja sama mengerjakan tugas yang diberikan. Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat lebih optimal jika disesuaikan dengan materi pelajaran, dan hal tersebut dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
44
perolehan hasil belajar siswa yang dilakukan. Setelah seluruh proses pembelajaran
berlangsung,
rata-rata
siswa
memperoleh
hasil
yang
memuaskan. Berbeda
halnya
dengan
kelas
yang
penerapannya
dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa terlihat kurang tertarik dan kurang bersemangat dalam belajar. Selain itu, siswa terlihat kurang aktif karena tidak ditemukan siswa yang antusias bertanya tentang materi pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran konvensional guru lebih monoton, hal ini mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Dalam proses pembelajaran pun ditemukan beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sebangku dan ada pula siswa yang mengganggu temannya sehingga proses belajar tidak efektif. Hal tersebut mengakibatkan siswa kurang dapat menangkap dan menerima materi yang diajarkan, sehingga berpengaruh pada hasil belajar yang kurang maksimal.
45
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN-SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hipotesis yang diajukan sebelumnya dan setelah dilakukan penelitian pada siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, penelitian dilakukan pada dua kelas yang berbeda, di mana kelas V A diberikan perlakuan yang berbeda dengan kelas V B. Untuk kelas V A pembelajaran dilaksanakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, sedangkan untuk kelas V B pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional. Mengacu pada data dan informasi yang diperoleh selama mengadakan penelitian dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut 1. Hasil kemampuan membaca karangan narasi untuk siswa yang diberi pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC mencapai rata-rata 14,7, sedangkan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional dengan rata-rata 13,43. 2. Uji normalitas hasil tes menggunakan chi-kuadrat. Pada kelompok eksperimen
hitung =
2,56,
Pada kelompok kontrol
tabel pada
hitung
α = 0,05 dan dk = 4 adalah 9,488.
= 3,7,
tabel
pada α = 0,05 dan dk = 4
adalah 9,488. Pada kedua kelompok bedistribusi normal. Uji homogenitas hasil tes menggunakan uji Fisher adalah homogen dengan uraian sebagai berikut: diperoleh F
hitung
45
= 1,28; Ftabel = 1,85pada α = 0,05
46
dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Ternyata Fhitung = 1,28 < 1,85 F tabel. 3. Hasil penghitungan uji hipotesis didapatkan t hitung = 2,082, sedangkan nilai t tabel
= 2,002 pada taraf signifikansi α= 0,05 dengan derajat kebebasan
sebesar 58. Berdasarkan nilai tersebut maka diperoleh nilai thitung > ttabel, ini berarti bahwa H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi. 4. Suasana belajar yang dilaksanakan dengan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dan mengerjakan tugas secara berkelompok, dan pembelajaran jadi lebih aktif . 5. Kegiatan belajar yang diterapkan melalui model pembelajaran kooperatif CIRC, mampu membantu siswa yang mengalami kesulitan karena bekerja secara berkelompok. 6. Penggunaan model pembelajaran konvensional kurang menarik dan siswa kurang aktif dalam bertanya sehingga tidak terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa.
47
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, pembelajaran dengan menggunakan
model
pembelajaran kooperatif
tipe
CIRC
merupakan
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil kemampuan membaca karangan narasi. Penerapannya di kelas dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena siswa terlibat secara berkelompok sehingga siswa saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selain itu dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan. Menerapkan model pembelajaran ini, dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, dominasi guru dalam pembelajaran berkurang, siswa termotivasi pada hasil secara teliti karena bekerja dalam kelompok, membantu siswa yang lemah, dan meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat digunakan, dan dapat terus disempurnakan lebih lanjut.
48
C. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut 1.
Sebaiknya guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam bertanya pada saat pembelajaran tentang materi yang kurang dimengerti.
2.
Diharapkan kepada guru kelas menerapkan model pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dalam belajar bahasa indonesia.
3.
Diharapkan kepada guru bahasa indonesia meningkatkan kemampuan dan keterampilan penguasaan model pembelajaran untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.
4.
Mengingat keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut, dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel-variabel lain yang turut mempengaruhi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.
49
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Listiyanto. 2010. Speed Reading (Teknik dan Metode Membaca Cepat). Jogjakarta : A+ Plus Books Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta. Badudu & Sutan Mohammad Zain. 1996 . Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswi Nonjurusan Bahasa. Jakarta : Diksi Intan Mulia http://matematikacerdas.wordpress.com/category/model-pembelajaran/
diakses tanggal 27 Januari 2011 http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=1059879259322287372
&postID=3193235784249743742, diakses 27 Januari 2011. http://pencilbooks.wordpress.com/2008/08/26/rendahnya-minat-baca/, diakses
tanggal 18 Februari 2011 http://muhfida.com/pembelajaran‐konvensional/, diakses tanggal 25 Mei 2011
Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo. Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi (cet 18). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Nur’aini, Umri & Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara. 50
50
Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Jakarta : Alfabeta. Sagala, Saiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran.. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka Suparno & Mohamad Yunus. 2004. Keterampilan Dasar Menulis (modul 1-6). Jakarta : Universitas terbuka. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka Tarigan, H. G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : UHAMKA. Trianto. 2007. Modelmodel Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Inovatif
Berorientasi
51
Lampiran 1 ( Kelas Eksperimen) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester Alokasi Waktu
: V (Lima)/ II (Dua) : 2X 35 menit
I. Standar kompetensi Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat disampaikan secara lisan. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) III. Indikator 1. Menuliskan nama dan watak tokoh cerita 2. Menuliskan latar cerita 3. Memahami isi cerita 4. Menentukan tema cerita IV.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menuliskan nama dan watak tokoh cerita 2. Siswa dapat menuliskan latar cerita 3. Siswa dapat memahami isi cerita 4. Siswa dapat menentukan tema cerita
52
Karakteristik siswa yang diharapkan : Disiplin, perhatian, kerja sama dan tanggung Jawab V. Materi Pembelajaran 1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang berfungsi untuk membedakan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Watak adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Ada beberapa karakter watak dalam cerita adalah: a. Protagonis adalah tokoh yang memegang peranan utama pada cerita. b. Antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai pesaing atau penentang tokoh utama pada cerita dengan kata lain seseorang yang bermusuhan dengan tokoh protagonis. c. Figuran adalah tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh utama. 2. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah cerita. Langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan latar adalah dengan menemukan unsur-unsur latar dan mencatatnya. 3. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. Memahami isi cerita adalah dengan cara membaca dan menulis hal-hal yang penting yang terdapat dalam cerita. 4. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema sering diartikan sebagai ide atau tujuan utama cerita. Langkah-langkah menemukan tema antara lain : a. Membaca cerita dengan sunguh-sunguh. b. Memperhatikan dan menginggat tokoh-tokoh dalam cerita
53
c. Catatlah hal-hal yang sering dibicarakan d. Setelah mengingat tokoh-tokoh dan mencatat hal-hal yang sering dibicarakan, maka dapat menemukan tema. VI. Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC VII. Langkah-langkah Pembelajaran 1.
Kegiatan Awal a. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan dan kerapihan kelas. b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran yaitu yel-yel . d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2.
Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a. Siswa dilibatkan mencari informasi yang luas tentang materi yang akan dipelajari b. Guru memberikan materi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan membagikan teks cerita “Batu Badaon” c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk Tanya Jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada.
54
2) Elaborasi a. Siswa diminta untuk membagi kelompok menjadi empat sampai lima orang tiap kelompok b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa c. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan memecahkan masalah secara berkelompok d. Salah satu anggota kelompok dari masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi mereka ke depan kelas. 3) Konfirmasi a. Setelah siswa maju mengungkapkan pendapatnya tentang hasil diskusinya di depan kelas, siswa diberikan umpan balik positif dan penguatan berupa hadiah (reward) dalam bentuk lisan maupun benda. b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan siswa untuk menetapkan jawaban yang tepat. 3.
Kegiatan Akhir a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran. b. Guru memberikan lembar evaluasi. c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
55
VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat : teks cerita “ Batu Badaon” (Lampiran 2) 2. Sumber
: 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5. Solo: Tiga Serangkai 2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas V. Jakarta: Depdiknas 3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas 5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
IX. Penilaian 1. Prosedur Penilaian
: a. Tes Awal b. Tes Proses c. Tes Akhir
2. Bentuk Tes
: Tertulis
3. Jenis Tes
: a.Tes Awal (Esai) b. Tes Proses (Esai) c. Tes Akhir (Isian)
4. Soal : a. Tes Awal 1. Apakah yang dimaksud dengan nama tokoh? 2. Tuliskan karakter yang terdapat dalam watak tokoh? 3. Apa yang dimaksud dengan latar? 4. Apakah yang dimaksud dengan isi cerita? 5. Apakah yang dimaksud dengan tema?
56
b. Tes Proses (Lampiran 3) c. Tes Akhir (Lampiran 4) 5.
Kunci Jawaban a. Tes Awal 1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang berfungsi untuk membedakkan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. 2. Protagonis, antagonis dan figuran 3. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah cerita. 4. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. 5. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.
b. Tes Proses 1. Bais : sombong dan durhaka kepada orang tuanya Bunameni : memaafkan kesalahan bais Matia : durhaka kepada ibunya karena tidak mendengarkan nasihat ibunya 2. Latar: Pulau Rote, bukit, di rumah Bumameni, lereng bukit 3. Bais pergi mencari moyangnya dan mendapatkan kekebalan untuk mengalahkan pasukan Helong. Bais diambil menantu oleh Raja Rote karena berhasil mengalahkan pasukan Helong. Ketika orang tuanya datang ke istana ditolak dan mengatakan bahwa orang
57
tuanya telah meninggal. Orang tua Bais pergi ke bukit dan menangis sehingga istana Bais terlanda banjir dan Bais berubah menjadi buaya. 4. Tema nya adalah Kesombongan Bais
c. Tes Akhir 1. Baidalelole 2. Rote 3. Sombong dan durhaka kepada orang tuanya 4. Di sebuah bukit 5. Pulau Rote 6. Gunung Lamola 7. Di Lereng Bukit 8. Bais mengatakan bahwa Ibu dan Bapaknya telah meninggal 9. Orang tua Bais yang menangis dan membuat istana Bais pun terlanda banjir 10. Kesombongan Bais
6. Kriteria Penilaian a.
Tes Awal Nilai = Benar X 10
58
b.
Tes Proses Unjuk kerja / performance Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas kelompok sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap aktivitas unjuk kerja, tingkah laku, ataupun interaksi selama diberi perlakuan. Pengamatan Kelompok Nilai No
Aspek Penilaian
1.
Kerja sama
2.
Perhatian
3.
Partisipasi
dalam
memberikan pendapat 4.
Minat
5.
Motivasi
Keterangan : SB (Sangat Baik)
:4
B (Baik)
:3
C (Cukup)
:2
K (Kurang)
:1
c. Tes Akhir Nilai = Benar x 10
SB
B
C
K
59
Jakarta, 02 Mei 2011 Guru Kelas
Penulis
LIS KURNIASIH, S.Pd
LINA MURTI SAFITRI
NIP 196109291985032005
NIM 0701045134
Mengetahui, Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi
N. MAIMUNAWATI, M.Pd NIP 196305161986032009
Lampiran 2 Batu Badaon
60
Bajak laut sering datang ke Pulau Rote. Ia merampas harta rakyat. Rakyat hidupnya tak tentram. Mereka menyingkir ke gunung –gunung. Tampillah seorang muda bernama Bais. Ia meninggalkan istrinya. Lalu, dengan mengendarai kuda ia pergi mencari moyangnya. Baidalelole, moyang Bais tinggal di Gunung Lamola. Ia kebal pada senjata. Dari moyangnya itu, Bais mendapatkan kekebalan. Ketika hendak pulang, Bais dibekali seruas bambu berisi obat kebal. Dengan bantuan beberapa orang teman, Bais berhasil menumpas bajak laut. Enam tahun kemudian, Pulau Rote diserang pasukan Helong. Pasukan Rote kalah karena kurang latihan. Raja Rote ditawan. Pasukan Bais berhasil mengalahkan pasukan Helong. Bais diambil menantu oleh Raja Rote. Ia dikawinkan dengan Beis. Pada suatu hari, Bunameni istri Bais datang ke istana tetapi ditolak. Suatu ketika bapak dan ibu Bais pun datang ke istana, tetapi juga ditolak. Bais mengatakan bahwa bapak dn ibunya telah meninggal. Orang tua Bais pergi ke sebuah bukit. Di sana mereka menangis. Air mata mereka berubah menjadi banjir besar. Istana Bais pun terlanda banjir. Bais dan Beis pun menjadi buaya. Bunameni meminta kepada Dewata agar suaminya bisa kembali menjadi manusia. Permintaan itu tidak dikabulkan. Dewata menyuruh Bunameni pulang karena anak-anaknya telah rindu. Di rumah Bunameni telah tersedia beras sebakul. Jika ditanak sebutir saja, butir beras akan menjadi nasi yang cukup dimakan sekeluarga. Bunameni hidup
61
dengan dua orang anaknya, yaitu Matia dan Lilo. Keajaiban beras itu tak pernah diceritakan kepada anaknya. Pada suatu hari, Bunameni diajak tetangganya mencari ikan ke laut. Ia berpesan kepada Matia agar menanak sebutir beras saja. Pesan itu tidak diindahkan Matia. Ia mengambil siliter beras lalu ditanaknya. Ketika air beras mendidih, tumpahlah airnya. Akhirnya, periuk berubah menjadi sebuah mata air, menjadi anak sungai hingga ke tepi laut. Bunameni sangat marah, ia berkata kepada anaknya, “Matia, Ibu mau pergi untuk selama-lamanya. Lebih baik Ibu tinggal di dalam perut Batu Badaon daripada tinggal bersama anak yang tak mau mendengarkan nasehat orang tua.” Bunameni pergi mendapatkan sebuah batu besar di lereng bukit. Konon batu itu datang sendiri dari Hindia Belakang karena penduduk di sana tidak mau lagi memujanya. Disebut “Batu Badaon” karena tertutup banyak daun. Pada batu itu ada pintu yang bisa membuka dan menutup sendiri. Untuk membuka pintu itu, orang harus menyanyi. Bunameni menyanyi, pintu batu terbuka. Bunameni lalu masuk, tiba-tiba Matia menyusul dengan menggendong adiknya, “Ibu, jangan masuk!” seru Matia.” Matia sudah bertobat, Bu!” Mendengar suara Matia itu, batu pun cepat-cepat menutup mulutnya. Hingga rambut Bunameni tertinggal di luar. Matia meletakkan adiknya di tanah, ia lalu menyanyi, namun ibunya tidak mau keluar. Matia pun meninggalkan batu seraya berkata, “Adikku, Ibu telah membenci kita karena telah mengabaikan pesannya.” Sumber: Aku Cinta Bahasa Indonesia kelas 5
62
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa
Nama Kelompok
:
1. Tuliskan nama-nama dan watak tokoh yang terdapat dalam cerita “Batu Badaon”! 2. Tuliskan latar (tempat dan waktu) cerita tersebut ! 3. Ceritakan kembali isi cerita itu secara singkat dengan kalimat yang mudah dipahami ! 4. Tuliskan tema dari cerita “Batu Badaon”!
63
Lampiran 4 Tabel 4 Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan 1) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Nama Siswa Almas Desria R Devania P Devara B Fajar A Gusti Ilham A Kania D Lestari M.Nirwansyah Rizqi A Tatra P Yoane Yusuf N Yusuf D Annisariskhie Bella A Diandini Farhan Indah Nur Jasmina Lado R M. Arya Ovi Triana Rahardan
1
Kerjasama 2 3 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
4 V V V V V V
1
Perhatian 2 3 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
4 V V V V V V
1
1
Partisipasi 2 3 V V V V V V V V V V V V V V V
4 V V V V V V V V V V
1
Minat 2 3 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
4 V V V V V V
1
2
Motivasi 3 V V V V V V V V V V V V V V V V
4 V V V V V V V V V
64 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
Rizka Dwi Rizki S Raihanah R.Putra Shinta A Vepy V Raihan A Rizki A Farhan N Farizh Habibah Ari K Rizqi Yoga Bintang H Nadilla Farhad A Hafizh I Roro Ayu Mutiara Muh.Naufal Anindya M.Satrio Arfan Farhan Firman Kadek Intan M.Aditya Reza A Ridwan F Rona C Wahyu Efri
Ket : 4 = Sangat Baik
V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
3 = Baik
V V V V V V V V V
V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V
2 = Cukup
V
1 = Kurang
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V
V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V
65
Lampiran 5 Soal Evaluasi Nama
:
Kelas
:
No Absen :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Nama moyang Bais adalah ... 2. Beis adalah seorang anak dari Raja ... 3. Watak dari tokoh Bais adalah ... 4. Orang tua Bais menangis di... 5. Pulau yang sering di datangi bajak laut adalah ... 6. Bais mencari moyangnya di ... 7. Bunameni pergi saat marah kepada anaknya ke .... 8. Yang menyebabkan orang tua Bais menangis adalah ... 9. Yang menyebabkan Bais dan Beis menjadi buaya adalah ... 10. Tema dari cerita “Batu Badaon” adalah ...
1
66
Lampiran 6 (Kelas Eksperimen) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: V (Lima)/ II (Dua)
Alokasi Waktu
: 2X 35 menit
I. Standar kompetensi Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat disampaikan secara lisan. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) III. Indikator 1. Menuliskan gagasan utama cerita 2. Menjelaskan kesimpulan isi cerita 3. Menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita IV. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menuliskan gagasan utama cerita 2. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan isi cerita 3. Siswa dapat menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita. Karakteristik siswa yang diharapkan : Disiplin, perhatian, kerja sama dan tanggung Jawab
67
V. Materi Pembelajaran 1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks bacaan. Fungsinya sebagai pokok, patokan atau dasar acuan suatu paragraf. Gagasan utama dapat ditemukan : a. di awal paragraf yang disebut juga paragraf deduktif b. akhir paragraf yang disebut juga paragraf induktif c. di awal dan di akhir paragraf yang disebut paragraf deduktif-induktif 2. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam karangan atau cerita. 3. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya sastra. Amanat dapat berupa pesan moral. VI. Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC VII. Langkah-langkah Pembelajaran 1.
Kegiatan Awal a. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan dan kerapihan kelas. b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan yel-yel . d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2.
Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a. Siswa dilibatkan mencari materi informasi yang luas tentang materi yang akan dipelajari
68
b. Guru memberikan materi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan membagikan teks cerita “Si Lancang” c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk tanya jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada. 2) Elaborasi a. Siswa diminta untuk membagi kelompok menjadi empat sampai lima orang tiap kelompok b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa c. Salah satu siswa tiap kelompok membacakan cerita dan yang lain mendengarkan d. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan memecahkan masalah secara berkelompok e. Salah satu anggota kelompok dari masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi mereka ke depan kelas. 3) Konfirmasi a. Setelah siswa maju mengungkapkan pendapatnya tentang hasil diskusinya di depan kelas, siswa diberikan umpan balik positif dan penguatan berupa hadiah (reward) dalam bentuk lisan maupun benda. b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan siswa untuk menetapkan jawaban yang tepat. 3.
Kegiatan Akhir a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran. b. Guru memberikan lembar evaluasi. c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
69
VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat
: teks cerita “Si Lancang ” (Lampiran 7)
2. Sumber : 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5. Solo: Tiga Serangkai 2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas V. Jakarta: Depdiknas 3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas 5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya IX.
Penilaian 1.
Prosedur Penilaian
: a. Tes Awal b. Tes Proses c. Tes Akhir
2.
Bentuk Tes
3.
Jenis Tes
: Tertulis : a.Tes Awal (Esai) b.Tes Proses (Esai) c. Tes Akhir (Esai)
4.
Soal a. Tes Awal 1. Apakah yang dimaksud dengan gagasan utama? 2. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif? 3. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif-induktif? 4. Apakah yang dimaksud dengan kesimpulan? 5. Apakah yang dimaksud dengan amanat?
70
b. Tes Proses (Lampiran 8) c. Tes Akhir (Lampiran 9)
5.
Kunci Jawaban a. Tes Awal 1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks bacaan. 2. Paragraf yang terdapat di awal paragraf 3. Paragraf yang terdapat di awal dan di akhir paragraf. 4. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam karangan atau cerita. 5. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya sastra
b. Tes Proses 1. Paragraf 1 : Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya. Paragraf 2 : Pada suatu hari, ia meminta izin kepada ibunya. Ibunya berpesan agar di rantau orang kelak, si Lancang selalu inggat kepada ibu dan kampung halamannya. Paragraf 3 : Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya
71
Paragraf 4 : Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas. Paragraf 5 : Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya. Paragraf 6 : Si Lancang menepis dan berteriak “Mana mungkin aku mempunyai Ibu perempuan miskin seperti kamu. Klasi! Usir perempuan ini.!” Paragraf 7: Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. Paragraf
8 : Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut
menghancurkan kapal-kapal dagang milik si Lancang. 2.
Seorang anak yang durhaka dan tidak mengakui ibunya sebagai orang tuanya.
3.
Kita tidak boleh durhaka kepada orang tua.
c. Tes Akhir 1) a. Gagasan utama paragraf 1: Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya. b. Gagasan utama paragraf 3 : Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya c. Gagasan utama paragraf 4 : Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas 2) a. Gagasan utama paragraf 5 : Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya
72
b. Gagasan utama paragraf 7: Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. c. Gagasan utama paragraf 8 : Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut menghancurkan kapal-kapal dagang milik si Lancang. 3) Kesimpulan dari cerita tersebut adalah Lancang meminta izin kepada ibunya untuk merantau. Setelah menjadi saudagar yang kaya raya Lancang menadi sombong dan tidak menganggap ibunya sebagai orang tuanya. Ibu Lancang yang menemui anaknya pulang dengan perasaan hancur dan berdoa kepada Tuhan untuk menghukum anaknya. 4) Amanat yang terdapat dari cerita tersebut adalah kita harus menghormati dan menyayangi orang tua kita.
6. Bentuk Penilaian : a. Tes Awal Nilai= Benar X 10 b. Tes Proses Unjuk kerja / performance Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas kelompok sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap aktivitas unjuk kerja, tingkah laku, ataupun interaksi selama diberi perlakuan.
73
Pengamatan Kelompok Nilai No
Aspek Penilaian
1.
Kerja sama
2.
Perhatian
3.
Partisipasi
BS
B
C
K
dalam
memberikan pendapat 4.
Minat
5.
Motivasi
Keterangan : BS (Baik Sekali) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang)
:4 :3 :2 :1
c. Tes Akhir Soal
1
2
3
4
Jumlah
Skor Nilai
3
3
2
2
10
74
Jakarta, 04 Mei 2011 Guru Kelas
Penulis
LIS KURNIASIH, S.Pd
LINA MURTI SAFITRI
NIP 196109291985032005
NIM 0701045134
Mengetahui, Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi
N. MAIMUNAWATI, M.Pd NIP 196305161986032009
75
Lampiran 7 Si Lancang
Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya. Mereka hidup sangat miskin. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, si Lancang berniat merantau. Pada suatu hari, ia meminta izin kepada ibunya. Ibunya berpesan agar di rantau orang kelak, si Lancang selalu inggat kepada ibu dan kampung halamannya. Ibunya berpesan agar si Lancang jangan menjadi anak durhaka. Si Lancang pun berjanji kepada ibunya akan selalu inggat ibu dan kampung halamannya. Ibunya menjadi terharu saat si Lancang mencium lututnya untuk minta doa. Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya. Ia memiliki berpuluh-puluh buah kapal dagang. Dikabarkan pula, ia pun mempunyai tujuh orang istri. Mereka semua berasal dari keluarga saudagar yang kaya. Sementara itu, ibu si Lancang masih tinggal di Kampar dalam keadaan yang sangat miskin. Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas. Berita kedatangan si Lancang didengar oleh ibunya. Dengan perasaan terharu, ia bergegas menyambut kedatangan anak satu-satunya tersebut. Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya. Dengan kasarnya, ia mengusir ibu tua tersebut. Ia bersikeras minta untuk dipertemukan dengan anaknya si Lancang. Keadaan itu
76
menimbulkan keributan. Mendengar kegaduhan di atas geladak, si Lancang dengan diiringi ketujuh istrinya mendatangi tempat itu. “Engkau Lancang .....anakku! Oh.... betapa rindunya hati emak padamu!” Mendengar sapaan itu, dengan congkaknya si Lancang menepis. Anak durhaka ini pun teriak, “Mana mungkin aku mempunyai ibu perempuan miskin seperti kamu. Kelasi!Usir perempuan ini!” Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. Sesampainya di rumah ia berdoa, “Ya, Tuhanku ... hukumlah si anak durhaka itu.” Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut menghancurkan kapalkapal dagang milik si Lancang. Harta benda miliknya juga terbang kemana-mana. Kain sutranya melayang-layang dan jatuh menjadi negeri Lipat Kain yang terletak di Kampar Kiri. Gongnya terlempar ke Kampar Kanan dan menjadi sungai Oguong. Tembikarnya melayang menjadi Pasubilah, sedangkan tiang bendera kapal si Lancang terlempar hingga sampai di sebuah danau yang di beri nama Danau si Lancang.
Sumber : Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5
77
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa Nama Kelompok
:
1. Tuliskan gagasan utama tiap paragraf ! 2. Tuliskan kesimpulan dari cerita “Si Lancang”! 3. Tuliskan amanat yang terdapat dalam cerita “Si Lancang”!
78
Lampiran 9 Tabel 5 Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan 2) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Nama Siswa Almas Desria R Devania P Devara B Fajar A Gusti Ilham A Kania D Lestari M.Nirwansyah Rizqi A Tatra P Yoane Yusuf N Yusuf D Annisariskhie Bella A Diandini Farhan Indah Nur Jasmina Lado R M. Arya Ovi Triana Rahardan
1
Kerjasama 2 3 V V V V V V V V V V V V V V V V
4 V V V V V V V V V
1
Perhatian 2 3 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
4 V V V V V V
1
1
Partisipasi 2 3 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
4 V V V V V V
1
Minat 2 3 V V V V V V V V V V V V V V V
4 V V V V V V V V V V
1
Motivasi 2 3 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
4 V V V V V V
79 . 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
Rizka Dwi Rizki S Raihanah R.Putra Shinta A Vepy V Raihan A Rizki A Farhan N Farizh Habibah Ari K Rizqi Yoga Bintang H Nadilla Farhad A Hafizh I Roro Ayu Mutiara Muh.Naufal Anindya M.Satrio Arfan Farhan Firman Kadek Intan M.Aditya Reza A Ridwan F Rona C Wahyu Efri
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V
V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V
V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V
V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V
V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V
80
Lampiran 11(Kelas Kontrol) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: V (Lima)/ II (Dua)
Alokasi Waktu
: 2X 35 menit
I. Standar kompetensi Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat disampaikan secara lisan. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) III. Indikator 1. Menuliskan nama dan watak tokoh cerita 2. Menuliskan latar cerita 3. Memahami isi cerita 4. Menentukan tema cerita IV. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menuliskan nama dan watak tokoh cerita 2. Siswa dapat menuliskan latar cerita 3. Siswa dapat memahami isi cerita 4. Siswa dapat menentukam tema cerita
1
81
Karakteristik siswa yang diharapkan : Disiplin, perhatian dan tanggung Jawab V. Materi Pembelajaran 1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang berfungsi untuk membedakkan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Watak adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Ada beberapa karakter watak dalam cerita adalah: a.
Protagonis adalah tokoh yang memegang peranan utama pada cerita.
b.
Antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai pesaing atau penentang tokoh utama pada cerita dengan kata lain seseorang yang bermusuhan dengan tokoh protagonis.
c. 2.
Figuran adalah tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh utama. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah
cerita. Langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan latar adalah dengan menemukan unsur-unsur latar dan mencatatnya. 3. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. Memahami isi cerita adalah dengan cara membaca dan menulis hal-hal yang penting yang terdapat dalam cerita. 4. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema sering diartikan sebagai ide atau tujuan utama cerita. Langkah-langkah menemukan tema antara lain : a. Membaca cerita dengan sunguh-sunguh. b. Memperhatikan dan menginggat tokoh-tokoh dalam cerita
82
c. Catatlah hal-hal yang sering dibicarakan d. Setelah mengingat tokoh-tokoh dan mencatat hal-hal yang sering dibicarakan, maka dapat menemukan tema. VI. Model Pembelajaran Model pembelajaran Konvensional VII. Langkah-langkah Pembelajaran 1.
Kegiatan Awal a. Guru Mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan dan kerapihan kelas. b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan memberikan yel-yel . d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2.
Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a. Siswa dilibatkan mencari informasi yang luas tentang materi yang akan dipelajari b. Guru
memberikan
materi
dengan
menggunakan
model
pembelajaran konvensional dan membagikan teks cerita “Batu Badaon” c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk Tanya Jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada. 2) Elaborasi a. Guru memberikan teks cerita “Batu Badaon” b. Beberapa siswa membacakan cerita di depan kelas dan siswa yang lain menyimaknya. c. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan mengerjakan soal yang diberikan guru secara individu
83
3) Konfirmasi a. Setelah siswa maju membacakan cerita di depan kelas, siswa diberikan umpan balik positif dan penguatan berupa hadiah (reward) dalam bentuk lisan maupun benda. b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan siswa
untuk menetapkan jawaban yang
tepat. 3.
Kegiatan Akhir a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran. b. Guru memberikan lembar evaluasi. c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat
: teks cerita “ Batu Badaon” (Lampiran 12)
2. Sumber
: 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5. Solo: Tiga Serangkai 2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas V. Jakarta: Depdiknas 3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas 5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
IX. Penilaian 1. Prosedur Penilaian
: a. Tes Awal b. Tes Akhir
2. Bentuk Tes
: Tertulis
84
3. Jenis Tes
: a. Tes Awal : Essay b. Tes Akhir : Isian
4. Soal : a. Tes Awal 1. Apakah yang dimaksud dengan nama tokoh? 2. Tuliskan karakter yang terdapat dalam watak tokoh? 3. Apa yang dimaksud dengan latar? 4. Apakah yang dimaksud dengan isi cerita? 5. Apakah yang dimaksud dengan tema?
b. 5.
Tes Akhir (Lampiran 13) Kunci Jawaban
a.
Tes Awal 1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang berfungsi untuk membedakkan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. 2. Protagonis, antagonis dan figuran 3. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah cerita. 4. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. 5. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.
85
b.
Tes Akhir 1. Baidalelole 2. Rote 3. Sombong dan durhaka kepada orang tuanya 4. Di sebuah bukit 5. Pulau Rote 6. Gunung Lamola 7. Di Lereng Bukit 8. Bais mengatakan bahwa Ibu dan Bapaknya telah meninggal 9. Orang tua Bais yang menangis dan membuat istana Bais pun terlanda banjir 10. Kesombongan Bais
6.
Kriteria Penilaian a.
Tes Awal Nilai = Benar X 10
b.
Tes Akhir Nilai = Benar X 10
86
Jakarta, 02 Mei 2011 Guru Kelas
Penulis
SUGENG, S.Pd
LINA MURTI SAFITRI
NIP 195903011979081001
NIM 0701045134
Mengetahui, Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi
N. MAIMUNAWATI, M.Pd NIP 196305161986032009
87
Lampiran 12 Batu Badaon
Bajak laut sering datang ke Pulau Rote. Ia merampas harta rakyat. Rakyat hidupnya tak tentram. Mereka menyingkir ke gunung –gunung. Tampillah seorang muda bernama Bais. Ia meninggalkan istrinya. Lalu, dengan mengendarai kuda ia pergi mencari moyangnya. Baidalelole, moyang Bais tinggal di Gunung Lamola. Ia kebal pada senjata. Dari moyangnya itu, Bais mendapatkan kekebalan. Ketika hendak pulang, Bais dibekali seruas bambu berisi obat kebal. Dengan bantuan beberapa orang teman, Bais berhasil menumpas bajak laut. Enam tahun kemudian, Pulau Rote diserang pasukan Helong. Pasukan Rote kalah karena kurang latihan. Raja Rote ditawan. Pasukan Bais berhasil mengalahkan pasukan Helong. Bais diambil menantu oleh Raja Rote. Ia dikawinkan dengan Beis. Pada suatu hari, Bunameni istri Bais datang ke istana tetapi ditolak. Suatu ketika bapak dan ibu Bais pun datang ke istana, tetapi juga ditolak. Bais mengatakan bahwa bapak dn ibunya telah meninggal. Orang tua Bais pergi ke sebuah bukit. Di sana mereka menangis. Air mata mereka berubah menjadi banjir besar. Istana Bais pun terlanda banjir. Bais dan Beis pun menjadi buaya. Bunameni meminta kepada Dewata agar suaminya bisa kembali menjadi manusia. Permintaan itu tidak dikabulkan. Dewata menyuruh Bunameni pulang karena anak-anaknya telah rindu.
88
Di rumah Bunameni telah tersedia beras sebakul. Jika ditanak sebutir saja, butir beras akan menjadi nasi yang cukup dimakan sekeluarga. Bunameni hidup dengan dua orang anaknya, yaitu Matia dan Lilo. Keajaiban beras itu tak pernah diceritakan kepada anaknya. Pada suatu hari, Bunameni diajak tetangganya mencari ikan ke laut. Ia berpesan kepada Matia agar menanak sebutir beras saja. Pesan itu tidak diindahkan Matia. Ia mengambil siliter beras lalu ditanaknya. Ketika air beras mendidih, tumpahlah airnya. Akhirnya, periuk berubah menjadi sebuah mata air, menjadi anak sungai hingga ke tepi laut. Bunameni sangat marah, ia berkata kepada anaknya, “Matia, Ibu mau pergi untuk selama-lamanya. Lebih baik Ibu tinggal di dalam perut Batu Badaon daripada tinggal bersama anak yang tak mau mendengarkan nasehat orang tua.” Bunameni pergi mendapatkan sebuah batu besar di lereng bukit. Konon batu itu datang sendiri dari Hindia Belakang karena penduduk di sana tidak mau lagi memujanya. Disebut “Batu Badaon” karena tertutup banyak daun. Pada batu itu ada pintu yang bisa membuka dan menutup sendiri. Untuk membuka pintu itu, orang harus menyanyi. Bunameni menyanyi, pintu batu terbuka. Bunameni lalu masuk, tiba-tiba Matia menyusul dengan menggendong adiknya, “Ibu, jangan masuk!” seru Matia.” Matia sudah bertobat, Bu!” Mendengar suara Matia itu, batu pun cepat-cepat menutup mulutnya. Hingga rambut Bunameni tertinggal di luar. Matia meletakkan adiknya di tanah, ia lalu menyanyi, namun ibunya tidak mau keluar. Matia pun meninggalkan batu
89
seraya berkata, “Adikku, Ibu telah membenci kita karena telah mengabaikan pesannya.” Sumber: Aku Cinta Bahasa Indonesia kelas 5
90
Lampiran 13 Soal Evaluasi
Nama : Kelas
:
Absen :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Nama moyang Bais adalah ... 2. Beis adalah seorang anak dari Raja ... 3. Watak dari tokoh Bais adalah ... 4. Orang tua Bais menangis di ... 5. Pulau yang sering di datangi bajak laut adalah ... 6. Bais mencari moyangnya di ... 7. Bunameni pergi saat marah kepada anaknya ke .... 8. Yang menyebabkan orang tua Bais menangis adalah ... 9. 10.
Yang menyebabkan Bais dan Beis menjadi buaya adalah ... Tema dari cerita “Batu Badaon” adalah ...
91
Lampiran 14 (Kelas Kontrol) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: V (Lima) / II (Dua)
Alokasi Waktu
: 2X 35 menit
I. Standar kompetensi Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat disampaikan secara lisan. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) III. Indikator 1. Menuliskan gagasan utama cerita 2. Menjelaskan kesimpulan isi cerita 3. Menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita IV. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat menuliskan gagasan utama cerita
2.
Siswa dapat menjelaskan kesimpulan isi cerita
3.
Siswa dapat menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita
92
Karakteristik siswa yang diharapkan : Disiplin, perhatian dan tanggung Jawab V. Materi Pembelajaran 1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks bacaan. Fungsinya sebagai pokok, patokan atau dasar acuan suatu paragraf. Gagasan utama dapat ditemukan : a. di awal paragraf yang disebut juga paragraf deduktif b. akhir paragraf yang disebut juga paragraf induktif c. di awal dan di akhir paragraf yang disebut paragraf deduktif-induktif 2.Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam karangan atau cerita. 3. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya sastra. Amanat dapat berupa pesan moral. VI. Model Pembelajaran Model pembelajaran Konvensional VII. Langkah-langkah Pembelajaran 1.
Kegiatan Awal a. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan dan kerapihan kelas. b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan memberikan yel-yel .
93
d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2.
Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a. Siswa dilibatkan mencari informasi yang luas tentang materi yang akan dipelajari b. Guru
memberikan
materi
dengan
menggunakan
model
pembelajaran konvensional dan membagikan teks cerita “Si Lancang” c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk Tanya Jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada. 2) Elaborasi a. Guru memberikan teks cerita “Si Lancang” b. Beberapa siswa membacakan cerita di depan kelas dan siswa yang lain menyimaknya. c. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan mengerjakan soal yang diberikan guru secara individu. 3) Konfirmasi a. Setelah siswa maju membacakan cerita di depan kelas, siswa diberikan umpan balik positif dan penguatan berupa hadiah (reward) dalam bentuk lisan maupun benda. b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan siswa jawaban yang tepat.
untuk menetapkan
94
3.
Kegiatan Akhir a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran. b. Guru memberikan lembar evaluasi. c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran 1.
Alat
: teks cerita “ Si Lancang” (Lampiran 15)
2.
Sumber : 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5. Solo: Tiga Serangkai 2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas V. Jakarta: Depdiknas 3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas 5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
IX. Penilaian 1. Prosedur Penilaian
: a. Tes Awal b. Tes Akhir
2. Bentuk Tes
: Tertulis
3. Jenis Tes
: a. Tes Awal : Essay b. Tes Akhir : Essay
4.
Soal
95
a. Tes Awal 1. Apakah yang dimaksud dengan gagasan utama? 2. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif? 3. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif-induktif? 4. Apakah yang dimaksud dengan kesimpulan? 5. Apakah yang dimaksud dengan amanat?
b. Tes Akhir (Lampiran 16) 5. Kunci Jawaban a. Tes Awal 1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks bacaan. 2. Paragraf yang terdapat di awal paragraf 3. Paragraf yang terdapat di awal dan di akhir paragraf. 4. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam karangan atau cerita. 5. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya sastra. b. Tes Akhir 1) a. Gagasan utama paragraf 1: Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya. b.Gagasan utama paragraf 3 : Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya
96
c. Gagasan utama paragraf 4 : Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas 2) a. Gagasan utama paragraf 5 : Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya b. Gagasan utama paragraf 7: Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. c. Gagasan utama paragraf 8 : Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut menghancurkan kapal-kapal dagang milik si Lancang. 3) Kesimpulan dari cerita tersebut adalah Lancang meminta izin kepada ibunya untuk merantau. Setelah menjadi saudagar yang kaya raya Lancang menadi sombong dan tidak menganggap ibunya sebagai orang tuanya. Ibu Lancang yang menemui anaknya pulang dengan perasaan hancur dan berdoa kepada Tuhan untuk menghukum anaknya. 4) Amanat yang terdapat dari cerita tersebut adalah kita harus menghormati dan menyayangi orang tua kita. 6.
Kriteria Penilaian a.
Tes Awal Nilai = Benar X 10
b.
Tes Akhir Soal
1
2
3
4
jumlah
Skor Nilai1
3
3
2
2
10 Jakarta, 04 Mei 2011
Guru Kelas
Penulis
97
SUGENG, S.Pd
LINA MURTI SAFITRI
NIP 195903011979081001
NIM 0701045134
Mengetahui, Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi
N. MAIMUNAWATI, M.Pd NIP 196305161986032009
98
Lampiran 15 Si Lancang
Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya. Mereka hidup sangat miskin. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, si Lancang berniat merantau. Pada suatu hari, ia meminta izin kepada ibunya. Ibunya berpesan agar di rantau orang kelak, si Lancang selalu inggat kepada ibu dan kampung halamannya. Ibunya berpesan agar si Lancang jangan menjadi anak durhaka. Si Lancang pun berjanji kepada ibunya akan selalu inggat ibu dan kampung halamannya. Ibunya menjadi terharu saat si Lancang mencium lututnya untuk minta doa. Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya. Ia memiliki berpuluh-puluh buah kapal dagang. Dikabarkan pula, ia pun mempunyai tujuh orang istri. Mereka semua berasal dari keluarga saudagar yang kaya. Sementara itu, ibu si Lancang masih tinggal di Kampar dalam keadaan yang sangat miskin. Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas. Berita kedatangan si Lancang didengar oleh ibunya. Dengan perasaan terharu, ia bergegas menyambut kedatangan anak satu-satunya tersebut. Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya. Dengan kasarnya, ia mengusir ibu tua tersebut. Ia bersikeras minta untuk dipertemukan dengan anaknya si Lancang. Keadaan itu
99
menimbulkan keributan. Mendengar kegaduhan di atas geladak, si Lancang dengan diiringi ketujuh istrinya mendatangi tempat itu. “Engkau Lancang .....anakku! Oh.... betapa rindunya hati emak padamu!” Mendengar sapaan itu, dengan congkaknya si Lancang menepis. Anak durhaka ini pun teriak, “Mana mungkin aku mempunyai ibu perempuan miskin seperti kamu. Kelasi!Usir perempuan ini!” Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. Sesampainya di rumah ia berdoa, “Ya, Tuhanku ... hukumlah si anak durhaka itu.” Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut menghancurkan kapalkapal dagang milik si Lancang. Harta benda miliknya juga terbang kemana-mana. Kain sutranya melayang-layang dan jatuh menjadi negeri Lipat Kain yang terletak di Kampar Kiri. Gongnya terlempar ke Kampar Kanan dan menjadi sungai Oguong. Tembikarnya melayang menjadi Pasubilah, sedangkan tiang bendera kapal si Lancang terlempar hingga sampai di sebuah danau yang di beri nama Danau si Lancang.
Sumber : Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5
100
Lampiran 16 Soal Evaluasi
Nama
:
Kelas
:
Absen
:
Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1) Tuliskan gagasan utama paragraf 1, 3, dan 4! 2) Tuliskan gagasan utama paragraf 5, 7 dan 8 ! 3) Tuliskan kembali kesimpulan dari cerita “Si Lancang” ! 4) Tuliskan kembali amanat yang terdapat dalam cerita “Si Lancang”!
101
TABEL 6 KISI-KISI SOAL Jenis Sekolah
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar 1
Mengidentifikasi Unsur cerita ( tokoh, tema, latar, Amanat)
Indikator Menentukan tema Menuliskan nama dan watak tokoh dalam cerita Memahami isi cerita Menyebutkan latar cerita Gagasan utama Amanat Kesimpulan JUMLAH
No Soal
Jumlah Soal
2
1
11, 17, 22
3
3, 4, 5, 7, 8, 13, 15, 16, 18, 21, 23
11
9, 12, 20
3
1, 6, 10, 14
4
19
1
24, 25
2 25
102
Lampiran 18 UJI COBA INSTRUMEN KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Cut Nyak Dien Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Aceh Besar, sekitar tahun 1850. Ia adalah anak seorang Ulebalang daerah Enam Mukim, bernama Nanta Setia. Konon ayahnya itu adalah seorang pejuang. Sementara itu, suami pertamanya (Ibrahim Lamnga) juga terkenal sebagai pejuang yang gagah berani. Sebagai anak pejuang, tidaklah mengherankan jika di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang. Ia tak segan-segan ikut membantu suami dan pejuangpejuang lainnya (salah satunya Teuku Umar) maju ke medan laga, melawan Belanda. Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi, Cut Nyak Dien beserta pejuang-pejuang lainnya terpaksa mengungsi ke gunung. Di sana mereka menyusun kekuatan kembali. Dipegunungan itu pula Cut Nyak Dien, yang sudah ditinggal mati suami pertamanya, menikah dengan Teuku Umar. Pasangan suamiistri itu terus mengobarkan semangat juang rakyat Aceh untuk mengusir Belanda. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur. Cut Nyak Dien kemudian menggantikan kedudukan suaminya, memimpin pasukan. Bersama pasukan yang masih tersisa, Cut Nyak Dien terus mengadakan perlawanan dengan cara bergerilya. Mereka tanpa kenal lelah terus bergerilya meskipun harus keluar masuk hutan.
103
Sepak terjang Cut Nyak Dien seperti itu membuat Pang Lot terkagumkagum sekaligus merasa iba. Pang Lot adalah bekas tangan kanan Teuku Umar. Ia sebenarnya merasa bangga melihat istri bekas junjungannya itu memiliki semangat baja. Namun ia juga merasa iba karena kondisi fisik Cut Nyak Dien sudah melemah. Oleh karena itu, tanpa berniat untuk berkhianat, Pang Lot memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien kepada Belanda. Tak lama kemudian Belanda pun menyerbu tempat persembunyian Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien terkejut, ia sama sekali tidak menduga musuh akan datang ke tempat persembunyiannya. Akhirnya, ia ditangkap dan dibuang ke Sumedang, Jawa Barat. Karena kondisi tubuhnya terus melemah, akhirnya Cut Nyak Dien meninggal dunia di pengasingan itu pada tanggal 6 November 1908.
Sumber : Buku Tangkas Berbahasa Indonesia 5
104
Lampiran 19
SOAL INSTRUMEN UJI VALIDITAS
I.
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas
:V
Setelah membaca cerita “Cut Nyak Dien” di atas, Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c atau d di jawaban yang benar! 1. Gagasan utama paragraf pertama adalah ... a. Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Aceh Besar sekitar tahun 1850 b. Sebagai anak pejuang di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang c. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur d. Kelahiran Cut Nyak Dien 2. Tema yang tepat untuk cerita diatas adalah ... a. Biografi Cut Nyak Dien
c. Perjuangan Cut Nyak Dien
b. Biografi pejuang wanita
d. Perjuangan Teuku Umar
3. Di mana Cut Nyak Dien berasal ? a. Lampadang, Aceh Barat
c. Padang, Aceh Besar
b. Lampadang, Aceh Besar
d. Sumedang, Jawa Barat
4. Siapakah Cut Nyak Dien ? a. Anak dari Ibrahim Lamnga b. Cut Nyak Dien adalah anak seorang Ulebalang yang bernama Nanta Setia c. Istri Dari Pang lot
105
d. Seorang yang sedang menyamar 5. Kapan Cut Nyak Dien dilahirkan ? a. Tahun 1850
c. Tahun 1950
b. Tahun 1805
d. Tahun 1908
6. Gagasan utama paragraf kedua adalah ... a. Membantu suamianya ke medan laga, melawan Belanda b. Sebagai anak pejuang, tidak heran Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang c. Cut Nyak Dien beserta pejuang terpaksa mengungsi ke gunung d. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur 7. Siapakah nama suami pertama Cut Nyak Dien ? a. Teuku Umar
c. Ibrahim Lamnga
b. Ibrahim Langga
d. Pang Lot
8. Mengapa Cut Nyak Dien beserta pejuang lainnya mengungsi ke gunung ? a. Karena Belanda menghancurkan rumah Cut Nyak Dien b. Karena Lampadang sudah mulai tidak tenang c. Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi d. Karena Aceh sudah diserang pasukan Belanda 9. Berdasarkan paragraf di atas paragraf manakah yang menyebutkan latar cerita ? a. Paragraf 3
c. Paragraf 5
b. Paragraf 4
d. Paragraf 6
106
10. Gagasan utama paragraf empat adalah ... a. Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang b. Cut Nyak Dien mengungsi ke gunung c. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur d. Cut Nyak Dien menggantikan kedudukan suaminya 11. Siapakah nama Ayah Cut Nyak Dien ? a. Nanta Setia
c. Teuku Umar
b. Ibrahim Lamnga
d. Nanta Umar
12. Di manakah Cut Nyak Dien dan Teuku Umar menikah ? a. Daerah Enam Mukim
c. Sumedang
b. Ulebalang
d. Pegunungan
13. Kapan Cut Nyak Dien wafat ? a. 6 Oktober 1908
c. 6 November 1980
b. 6 November 1908
d. 6 September 1908
14. Gagasan utama paragraf enam adalah ... a. Belanda pun menyerbu tempat persembunyian Cut Nyak Dien b. Cut Nyak Dien mengungsi ke gunung c. Cut Nyak Dien dibuang dan ditangkap ke Sumedang, Jawa Barat d. Kondisi tubuh Cut Nyak Dien terus melemah 15. Mengapa di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang ? a. Karena adalah anak dari Ibrahim Lamnga b. Karena Cut Nyak Dien adalah anak seorang pejuang c. Karena istri dari seorang pejuang
107
d. Karena dianggap sebagai pahlawan 16. Mengapa Pang Lot iba terhadap Cut Nyak Dien ? a. Karena kasihan dengan Cut Nyak Dien b. Karena mendapat amanah dari Teuku Umar untuk menjaga Cut Nyak Dien c. Karena kondisi fisik Cut Nyak Dien sudah melemah d. Karena jatuh hati terhadap Cut Nyak Dien 17. Siapakah Pang Lot ? a. Bekas tangan kanan Teuku Umar b. Bekas Bawahan Belanda c. Bekas tangan kanan Belanda d. Bekas bawahan Cut Nyak Dien 18. Bagaimana Belanda mengetahui tempat persembunyian Cut Nyak Dien? a. Memasang pengumuman
c. Diberi tahu Pang Lot
b. Menyuruh orang mencari tahu
d. Mengikuti Cut Nyak Dien
19. Amanat yang terdapat dalam cerita “Cut Nyak Dien” adalah... a. Demi cinta tanah air harus merusak lingkungan sekitar b. Semangat melawan penjajah c. Berjuang melawan penjajah sampai lelah d. Demi cinta tanah air kepada negara, kita sebagai penerus harus senantiasa berjuang demi kebenaran. 20. Di mana Cut Nyak Dien di tangkap dan di buang ? a. Sumedang, Jawa Tengah
c. Sumedang, Jawa Barat
108
b. Medang, Jawa Barat
d. Sumedang, Jawa Timur
21. Apa penyebab Cut Nyak Dien meninggal? a. Karena Cut Nyak Dien sudah tua b. Karena dibunuh oleh Belanda c. Karena tidak diberi makan di tempat pengasingan d. Karena kondisi tubuhnya terus melemah 22. Siapa saja tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita “Cut Nyak Dien” diatas? a. Teuku Imam Bonjol, Belanda, Teuku Amir, Cut Nyak Dien b. Teuku Amir, Belanda, Cut Nyak Dien, Pang Lot c. Belanda, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Pang Lot d. Teuku Umar, Teuku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Pang Lot 23. Mengapa Panglot memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien kepada Belanda ? a. Karena Pang Lot jatuh hati kepada Cut Nyak Dien b. Karena sakit hati dengan Cut Nyak Dien c. Karena diberi imbalan oleh Belanda d. Karena merasa iba dengan kondisi fisik Cut Nyak Dien 24. Kalimat berikut yang sesuai dengan cerita “Cut Nyak Dien” adalah ... a. Cut Nyak Dien terus mengadakan perlawanan secara bergerilya b. Cut Nyak Dien meninggal akibat di bunuh Belanda c. Teuku Umar adalah suami pertama Cut Nyak Dien d. Cut Nyak Dien lahir tahun 25. Kesimpulan isi wacana di atas adalah ....
109
a. Cut Nyak Dien di buang ke Sumedang, Jawa Barat b. Cut Nyak Dien tidak segan-segan berjuang maju ke medan laga melawan Belanda c. Cut Nyak Dien meninggal di bunuh Belanda d. Belanda dapat mengalahkan Teuku Umar
110
Lampiran 20
KUNCI JAWABAN UJI SOAL INSTRUMEN VALIDITAS
1. A
11. A
21. D
2. C
12. D
22. C
3. B
13. B
23. D
4. B
14. C
24. A
5. A
15. B
25. B
6. B
16. C
7. C
17. A
8. C
18. C
9. D
19. D
10.C
20. C
111
Lampiran 21 INSTRUMEN PENELITIAN KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Cut Nyak Dien Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Aceh Besar, sekitar tahun 1850. Ia adalah anak seorang Ulebalang daerah Enam Mukim, bernama Nanta Setia. Konon ayahnya itu adalah seorang pejuang. Sementara itu, suami pertamanya (Ibrahim Lamnga) juga terkenal sebagai pejuang yang gagah berani. Sebagai anak pejuang, tidaklah mengherankan jika di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang. Ia tak segan-segan ikut membantu suami dan pejuangpejuang lainnya (salah satunya Teuku Umar) maju ke medan laga, melawan Belanda. Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi, Cut Nyak Dien beserta pejuang-pejuang lainnya terpaksa mengungsi ke gunung. Di sana mereka menyusun kekuatan kembali. Dipegunungan itu pula Cut Nyak Dien, yang sudah ditinggal mati suami pertamanya, menikah dengan Teuku Umar. Pasangan suamiistri itu terus mengobarkan semangat juang rakyat Aceh untuk mengusir Belanda. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur. Cut Nyak Dien kemudian menggantikan kedudukan suaminya, memimpin pasukan. Bersama pasukan yang masih tersisa, Cut Nyak Dien terus mengadakan perlawanan dengan cara bergerilya. Mereka tanpa kenal lelah terus bergerilya meskipun harus keluar masuk hutan.
112
Sepak terjang Cut Nyak Dien seperti itu membuat Pang Lot terkagumkagum sekaligus merasa iba. Pang Lot adalah bekas tangan kanan Teuku Umar. Ia sebenarnya merasa bangga melihat istri bekas junjungannya itu memiliki semangat baja. Namun ia juga merasa iba karena kondisi fisik Cut Nyak Dien sudah melemah. Oleh karena itu, tanpa berniat untuk berkhianat, Pang Lot memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien kepada Belanda. Tak lama kemudian Belanda pun menyerbu tempat persembunyian Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien terkejut, ia sama sekali tidak menduga musuh akan datang ke tempat persembunyiannya. Akhirnya, ia ditangkap dan dibuang ke Sumedang, Jawa Barat. Karena kondisi tubuhnya terus melemah, akhirnya Cut Nyak Dien meninggal dunia di pengasingan itu pada tanggal 6 November 1908.
Sumber Buku Tangkas Berbahasa Indonesia 5
113
Lampiran 22 SOAL INSTRUMEN PENELITIAN Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas
:V
I. Setelah membaca cerita “Cut Nyak Dien” di atas, Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c atau d di jawaban yang benar! 1. Di mana Cut Nyak Dien berasal ? a. Lampadang, Aceh Barat
c. Padang, Aceh Besar
b. Lampadang, Aceh Besar
d. Sumedang, Jawa Barat
2. Siapakah Cut Nyak Dien ? a. Anak dari Ibrahim Lamnga b. Cut Nyak Dien adalah anak seorang Ulebalang yang bernama Nanta Setia c. Istri Dari Pang lot d. Seorang yang sedang menyamar 3. Kapan Cut Nyak Dien dilahirkan ? a. Tahun 1850
c. Tahun 1950
b. Tahun 1805
d. Tahun 1908
4. Gagasan utama paragraf kedua adalah ... a. Membantu suamianya ke medan laga, melawan Belanda b. Sebagai anak pejuang, tidak heran Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang c. Cut Nyak Dien beserta pejuang terpaksa mengungsi ke gunung d. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur 5. Siapakah nama suami pertama Cut Nyak Dien ? a. Teuku Umar
c. Ibrahim Lamnga
b. Ibrahim Langga
d. Pang Lot
114
6. Mengapa Cut Nyak Dien beserta pejuang lainnya mengungsi ke gunung ? a. Karena Belanda menghancurkan rumah Cut Nyak Dien b. Karena Lampadang sudah mulai tidak tenang c. Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi d. Karena Aceh sudah diserang pasukan Belanda 7. Gagasan utama paragraf empat adalah ... a. Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang b. Cut Nyak Dien mengungsi ke gunung c. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur d. Cut Nyak Dien menggantikan kedudukan suaminya 8. Siapakah nama Ayah Cut Nyak Dien ? a. Nanta Setia
c. Teuku Umar
b. Ibrahim Lamnga
d. Nanta Umar
9. Di manakah Cut Nyak Dien dan Teuku Umar menikah ? a. Daerah Enam Mukim
c. Sumedang
b. Ulebalang
d. Pegunungan
10. Kapan Cut Nyak Dien wafat ? a. 6 Oktober 1908
c. 6 November 1980
b. 6 November 1908
d. 6 September 1908
11. Mengapa di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang ? a. Karena adalah anak dari Ibrahim Lamnga b. Karena Cut Nyak Dien adalah anak seorang pejuang c. Karena istri dari seorang pejuang d. Karena dianggap sebagai pahlawan 12. Mengapa Pang Lot iba terhadap Cut Nyak Dien ? a. Karena kasihan dengan Cut Nyak Dien b. Karena mendapat amanah dari Teuku Umar untuk menjaga Cut Nyak Dien c. Karena kondisi fisik Cut Nyak Dien sudah melemah d. Karena jatuh hati terhadap Cut Nyak Dien
115
13. Di mana Cut Nyak Dien di tangkap dan di buang ? a. Sumedang, Jawa Tengah
c. Sumedang, Jawa Barat
b. Medang, Jawa Barat
d. Sumedang, Jawa Timur
14. Apa penyebab Cut Nyak Dien meninggal? a. Karena Cut Nyak Dien sudah tua b. Karena dibunuh oleh Belanda c. Karena tidak diberi makan di tempat pengasingan d. Karena kondisi tubuhnya terus melemah 15. Siapa saja tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita “Cut Nyak Dien” diatas ? a. Teuku Imam Bonjol, Belanda, Teuku Amir, Cut Nyak Dien b. Teuku Amir, Belanda, Cut Nyak Dien, Pang Lot c. Belanda, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Pang Lot d. Teuku Umar, Teuku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Pang Lot 16. Mengapa Panglot memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien kepada Belanda ? a. Karena Pang Lot jatuh hati kepada Cut Nyak Dien b. Karena sakit hati dengan Cut Nyak Dien c. Karena diberi imbalan oleh Belanda d. Karena merasa iba dengan kondisi fisik Cut Nyak Dien 17. Kesimpulan isi wacana di atas adalah .... a. Cut Nyak Dien di buang ke Sumedang, Jawa Barat b. Cut Nyak Dien tidak segan-segan berjuang maju ke medan laga melawan Belanda c. Cut Nyak Dien meninggal di bunuh Belanda d. Belanda dapat mengalahkan Teuku Umar
116
Lampiran 23
KUNCI JAWABAN SOAL INSTRUMEN PENELITIAN
1.
B
11. B
2.
B
12. C
3.
A
13. C
4.
B
14. D
5.
C
15. C
6.
C
16. D
7.
C
17. B
8.
A
9.
D
10. B
117 Tabel 7 Data Validitas Uji Coba Instrumen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Y
Y2
1
22
484
1
23
529
0
0
15
225
0
0
0
12
144
0
0
0
0
18
324
1
1
1
1
0
20
400
1
1
1
0
0
1
19
361
0
0
1
1
1
1
1
21
441
0
1
1
1
0
1
1
0
20
400
1
1
0
1
1
1
1
0
1
21
441
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
21
441
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
18
324
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
23
529
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
21
441
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
24
576
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
15
225
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
23
529
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
19
361
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
11
121
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
576
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
529
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
19
361
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
23
529
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
23
529
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
21
441
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
16
256
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
484
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
20
400
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
19
361
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
14
196
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
13
169
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
11
121
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
14
196
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
14
196
15
28
20
31
30
30
30
29
34
32
20
30
28
26
22
30
29
20
21
20
27
22
26
18
24
642
12640
0.44
0.82
0.58
0.91
0.88
0.88
0.88
0.85
1
0.94
0.58
0.88
0.82
0.76
0.64
0.88
0.85
0.58
0.61
0.58
0.79
0.64
0.76
0.52
0.7
0.56
0.18
0.42
0.09
0.12
0.12
0.12
0.15
0
0.06
0.42
0.12
0.18
0.24
0.36
0.12
0.15
0.42
0.39
0.42
0.21
0.36
0.24
0.48
0.3
0.2464
0.1476
0.2436
0.0819
0.1056
0.1056
0.1056
0.1275
0
0.0564
0.2436
0.1056
0.1476
0.1824
0.2304
0.1056
0.1275
0.2436
0.2379
0.2436
0.1659
0.2304
0.1824
0.2496
0.21
Butir Soal
Nama Siswa Abi Ramadhan Mustafa Kemal Ajeng Yundha Alifah Wanda Annisa Auliyah Amin Karim Arya Dwi P Bagas Putra R Bima Prasetyo Defi M Dhamas P Diar Riski Dimas Abdilah Dimas Adiansyah Fendy Sandya Hasby Dwi L Hendi Aghsal Iqbal Pramudyak Leni Nurtawiyah Lukman N Putra Difa S Riswan Prasetya Rosuliani Nurul Salsabila A Sabrina Anisa Septya Ari P Shintya Hestyani Syahira Aninda Tiara Amanda Vera Vidiati Wisnu Murti P Zalfa Putri R Annisa Sri W Muchafith ∑X p q ∑pq
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
4.15
118
Lampiran 25
Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Contoh perhitungan butir soal no.1 1. Mp =
= 18,53
2. Mt =
Mt =
= 18,88
3.
1
119
4. p =
p= 5. q = 1- p = 1 – 0,44 = 0,56 6.
=
=
== -0,08 (0,88) = -0,070 Dari perhitungan tersebut didapat Karena valid (drop).
<
= -0,070 sedangkan
= 0,339.
, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 1 Tidak
120
Contoh perhitungan butir soal no.3 1.
Mp =
= 20,6
2. Mt =
Mt =
= 18,88
3.
4. p =
p= 5. q = 1- p = 1 – 0,58 = 0,42
121
6.
=
=
= = 0,44 (1,17) = 0,514 Dari perhitungan tersebut didapat
= 0,514 sedangkan
= 0,339. Karena
, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 3 Valid.
122
Lampiran 26 TABEL 8 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi
No. Soal
∑X
Mp
Mt
p
q
SD
r
r
tabel
Kesimp.
1
15
278
18,88
0,44
0,56
3,9
‐0,07
0,339
Drop
2
28
542
18,88
0,82
0,18
3,9
0,255
0,339
Drop
3
20
412
18,88
0,58
0,42
3,9
0,515
0,339
Valid
4
31
605
18,88
0,91
0,09
3,9
0,508
0,339
Valid
5
30
589
18,88
0,88
0,12
3,9
0,542
0,339
Valid
6
30
590
18,88
0,88
0,12
3,9
0,542
0,339
Valid
7
30
590
18,88
0,88
0,12
3,9
0,542
0,339
Valid
8
29
575
18,88
0,85
0,15
3,9
0,571
0,339
Valid
9
34
642
18,88
1
0
3,9
0
0,339
Drop
10
32
618
18,88
0,94
0,06
3,9
0,435
0,339
Valid
11
20
415
18,88
0,58
0,42
3,9
0,5616
0,339
Valid
12
30
590
18,88
0,88
0,12
3,9
0,542
0,339
Valid
13
28
548
18,88
0,82
0,18
3,9
0,362
0,339
Valid
14
26
503
18,88
0,76
0,24
3,9
0,212
0,339
Drop
15
22
434
18,88
0,64
0,36
3,9
0,292
0,339
Drop
16
30
582
18,88
0,88
0,12
3,9
0,352
0,339
Valid
17
29
581
18,88
0,85
0,15
3,9
0,714
0,339
Valid
18
20
378
18,88
0,58
0,42
3,9
0,006
0,339
Drop
19
21
410
18,88
0,62
0,38
3,9
0,204
0,339
Drop
20
20
408
18,88
0,58
0,42
3,9
0,456
0,339
Valid
21
27
543
18,88
0,79
0,21
3,9
0,601
0,339
Valid
22
22
447
18,88
0.64
0,36
3,9
0,478
0,339
Valid
23
26
520
18,88
0,76
0,24
3,9
0,495
0,339
Valid
24
18
361
18,88
0,53
0,47
3,9
0,318
0,339
Drop
25
24
480
18,88
0,7
0,3
3,9
0,428
0,339
Valid
pbi
123
124 Tabel 9 Data Reliabilitas Uji Coba Instrumen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Siswa Abi Ramadhan Mustafa Kemal Ajeng Yundha Alifah Wanda Annisa Auliyah Amin Karim Arya Dwi P Bagas Putra R Bima Prasetyo Defi M Dhamas P Diar Riski Dimas Abdilah Dimas Adiansyah Fendy Sandya Hasby Dwi L Hendi Aghsal Iqbal P Leni N Lukman N Putra Difa S Riswan P Rosuliani Nurul Salsabila A Sabrina Anisa Septya Ari Shintya H Syahira A Tiara Amanda Vera Vidiati Wisnu Murti Zalfa Putri Annisa Sri Muchafith ∑X P q ∑pq
3 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 20 0.58 0.42 0.24
4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 31 0.91 0.09 0.08
5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 30 0.88 0.12 0.11
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 30 0.88 0.12 0.11
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 30 0.88 0.12 0.11
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 29 0.85 0.15 0.13
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 32 0.94 0.06 0.06
11 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 20 0.58 0.42 0.24
Butir Soal 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 30 0.88 0.12 0.11
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 28 0.82 0.18 0.15
1
16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 30 0.88 0.12 0.11
17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 29 0.85 0.15 0.13
20 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 20 0.58 0.42 0.24
21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 27 0.79 0.21 0.16
22 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 22 0.64 0.36 0.23
23 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 26 0.76 0.24 0.18
25 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 24 0.7 0.3 0.21
Y
Y2
17 17 11 8 13 14 16 15 13 17 15 14 17 15 17 11 17 13 7 17 17 15 16 17 16 10 16 13 15 10 5 7 9 8 458
289 289 121 64 169 196 256 225 169 289 225 196 289 225 289 121 289 169 49 289 289 225 256 289 256 100 256 169 225 100 25 49 81 64 18496
2.6
125
Lampiran 28 Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Instrumen Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi
Diketahui : ∑Y : 642
∑Y²
: 12640
N
k
:17
: 34
∑pq
: 4,15
1. Mencari Varians :
2. Mencari reliabilitas yang dihitung dengan rumus K-R 20, maka :
1
126
(1,06) (0,73)
0,774 Dari perhitungan tersebut didapat = 0,339. Karena instrumen tersebut reliabel.
= 0,774 sedangkan dari tabel didapat , maka dapat disimpulkan bahwa
127
Lampiran 29 TABEL 10 Skor Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kelas VA SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Nama Siswa Rizqi Yoga Pratama Bintang Hendrawan M.Aditya Fajar Reza Alfarezy Rizqi Ardian M.Arya Hidayat Mutiara Ghina Ilham Akbar F. Jasmina Allya R.Putra Utama Habibah Gusti Dewi A Tartra Paramaressi Yusuf Noermas Yusuf Dewo L Desria Ramadanti Devania Putri V Devara Brian Kania Dwiningtyas Lestari Ayu Clarisa Fajar Azhari Ramadhan Yoane Yustin Farhan Darmawan Rizki Setyadi Ovi Triana Zulfa Rahardan Tri Wibawa Raihanah Nabila Farizh Haffiyan Ari Kuncoroningtyas Roro Ayu Intan Jumlah
Skor 9 11 11 12 12 13 13 13 13 14 14 14 14 15 15 15 15 15 15 16 16 16 16 17 17 17 17 17 17 17 436
Nilai 5.3 6.47 6.47 7.01 7.01 7.64 7.64 7.64 7.64 8.23 8.23 8.23 8.23 8.82 8.82 8.82 8.82 8.82 8.82 9.41 9.41 9.41 9.41 10 10 10 10 10 10 10
128
Lampiran 30 Tabel 11 Uji Normalitas Kelas VA SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan (Kelas Eksperimen) Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut : No
Skor (xi)
fi
(Xi)2
fiXi
fi(Xi)2
1.
17
7
289
119
2023
2.
16
4
256
64
1024
3.
15
6
225
90
1350
4.
14
4
196
56
784
5.
13
4
169
52
676
6.
12
2
144
24
288
7.
11
2
121
22
242
8.
9
1
81
9
81
Jumlah
30
1481
436
6468
1. Mencari skor terbesar dan terkecil Skor terbesar = 17 Skor terkecil = 9 2. Mencari nilai Rentangan (R) R = Skor terbesar – skor terkecil
129
= 17 – 9 = 8 3. Mencari Banyaknya Kelas (BK) BK = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 30 = 1 + 3,3(1,48) = 1 + 4,88 = 5,88 (5 atau 6) 4. Mencari Interval Kelas (i) i= =
= 1,6
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong Distribusi Frekuensi variabel tes kemampuan membaca karangan narasi : No
Kelas
Frekuensi
Nilai
interval
(f)
Tengah
Xi2
f.Xi
f.Xi2
(Xi) 1.
9-10
1
9,5
90,25
9,5
90,25
2.
11-12
4
11,5
132,25
46
529
3.
13-14
8
13,5
182,25
108
1458
4.
15-16
10
15,5
240,25
155
2402,5
5.
17-18
7
17,5
306,25
122,5
2143,75
∑fXi=441
∑fXi2=6623,5
Jumlah
30
130
6. Mencari Rata-rata (Mean)
=
= = 14,7 7. Mencari Simpangan baku (standard deviasi)
=
=
=
= = = 2,20 8. Varians Skor Nilai
S= = =
131
= = 4,53 9. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5. Sehingga diperoleh nilai : 8,5; 10,5; 12,5; 14,5; 16,5; 18,5 b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :
Z =
Z1 =
=
= -2,81
Z2 =
=
= -1,91
Z3 =
=
= -1
Z4 =
=
= -0,09
Z5 =
=
= 0,81
Z6 =
=
= 1,72
132
c. Mencari luas O-Z dari tabel Kurve Normal dari O-Z dengan menggunakan angka-angka untuk btas kelas, sehingga diperoleh : 0,4975; 0,4719; 0,3413; 0,0359; 0,2910; 0,4753 d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka O-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. 0,4975 - 0,4719 = 0,0256 0,4719 – 0,3413 = 0,1306 0,3413 + 0,0359 = 0,3772 0,0359– 0,2910 = 0,2551 0,2910 – 0,4573 = 0,1663 e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n=30), sehingga diperoleh : 0,0256 X 30 = 0,768 0,1306 X 30 = 3,918 0,3772 X 30 = 11,316 0,2551 X 30 = 7,653 0,1663 X 30 = 4,989
133
Frekuensi yang diharapkan (fe) dari Hasil Pengamatan (fo) untuk variabel kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA SDN Pesanggrahan 03 Pagi. No
Batas Kelas
Z
Luas
Luas Tiap
O-Z
Kelas
fe
fo
Interval 1.
8,5
-2,81
0,4975
0,0256
0,768
1
2.
10,5
-1,91
0,4719
0,1306
3,918
4
3.
12,5
-1
0,3413
0,3772
11,316
8
4.
14,5
-0,09
0,0359
0,2551
7,653
10
5.
16,5
0,81
0,2910
0,1663
4,989
7
18,5
1,72
0,4573
Jumlah
∑fo = 30
10. Menghitung Nilai X2 (Chi-Kuadrat)
X2 = =
+
+
= 0,06 + 0,002 + 0,97 + 0,72 + 0,81 = 2,56
+
+
134
11. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel Dengan membandingkan X2
hitung
dengan nilai X2
tabel
untuk α = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat X2 tabel =
9,488 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika X2 hitung ≥ X2 tabel artinya distribusi data tidak normal Jika X2hitung ≤ X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Ternyata X2hitung < X2tabel, atau 2,56< 9,488 maka data hasil belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC di kelas V A SDN Pesanggrahan 03 Pagi adalah berdistribusi normal.
135
Lampiran 31 TABEL 12 Skor Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Nama Siswa Aldio Febrian M.Fajri M. Nuriyadin Audrey Alysha Fazar Bintang Risma Ayu D Aditya Rizki D Hery Kiswanto Aisyah Tania Alif Rahmat Baiq Berliana Elza Assifa Fatimah Wahyu Irsyad Toyyibi Ahmad Hidayat Melian Sukma Putri Nur A Rainanda Naufal Adhiyani Ranindita Arka Krisna Choirunisa Prilia Putri Aulia Ramba Masula Alma Dhita S Danta Arkana M.Fairuz Daffa Mahdiyah Syifa Dyah Hayu K M.Haikal Mentari Anisa Jumlah
Skor 8 9 9 11 11 11 12 12 13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 15 15 15 15 15 16 16 16 16 17 17 17 407
Nilai 4.71 5.3 5.3 6.47 6.47 6.47 7.01 7.01 7.64 7.64 7.64 7.64 7.64 7.64 8.23 8.23 8.23 8.23 8.82 8.82 8.82 8.82 8.82 9.41 9.41 9.41 9.41 10 10 10
136
Lampiran 32 Tabel 13 Uji Normalitas Kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan (Kelas Kontrol) Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut : No
Skor (xi)
fi
(xi)2
fixi
fi(xi)2
1.
17
3
289
51
867
2.
16
4
256
64
1024
3.
15
5
225
75
1125
4.
14
4
196
56
784
5.
13
6
169
78
1014
6.
12
2
144
24
288
7.
11
3
121
33
363
8.
9
2
81
18
162
9.
8
1
64
8
64
Jumlah
30
1545
407
5691
1. Mencari skor terbesar dan terkecil Skor terbesar = 17 Skor terkecil = 8 2. Mencari nilai Rentangan (R) R = Skor terbesar – skor terkecil
137
= 17 – 8= 9 3. Mencari Banyaknya Kelas (BK) BK = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 30 = 1 + 3,3(1,48) = 1 + 4,88 = 5,88 (5 atau 6) 4. Mencari Interval Kelas (i)
i= = = 1,8 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong Distribusi Frekuensi variabel tes kemampuan membaca karangan narasi No
Kelas
Frekuensi
Nilai
interval
(f)
Tengah
Xi2
f.Xi
f.Xi2
(Xi) 1.
8-9
3
8,5
72,25
25,5
216,75
2.
10-11
3
10,5
110,25
31,5
330,75
3.
12-13
8
12,5
156,25
100
1250
4.
14-15
9
14,5
210,25
130,5
1892,25
5.
16-17
7
16,5
272,25
115,5
1905,75
30
62,5
∑fXi=403
∑fXi2=5595,5
Jumlah
138
6. Mencari Rata-rata (Mean)
=
= = 13,43 7. Mencari Simpangan baku (standard deviasi)
=
=
=
= = = 2,50 8. Varians Skor Nilai
S= = =
139
= = 5,84 9. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5. Sehingga diperoleh nilai : 7,5; 9,5; 11,5; 13,5; 15,5; 17,5 b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :
Z
Z1
Z2
‐2,37
‐1,57
140
Z3
‐0,77
Z4
0,03
Z5
0,83
Z6
1,63
141
c. Mencari luas O-Z dari tabel Kurve Normal dari O-Z dengan menggunakan angka-angka untuk btas kelas, sehingga diperoleh : 0,4911; 0,4419; 0,2794; 0,0120; 0,2967; 0,4484 d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka O-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. 0,4911 – 0,4419 = 0,0492 0,4419 – 0,2794 = 0,1625 0,2794 + 0,0120 = 0,2914 0,0120 – 0,2967 = 0,2847 0,2967 – 0,4484 = 0,1517 e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n=30), sehingga diperoleh : 0,0492 X 30 = 1,476 0,1625 X 30 = 4,875 0,2914 X 30 = 8,742 0,2847 X 30 = 8,541 0,1517 X 30 = 4,551
142
Frekuensi yang diharapkan (fe) dari Hasil Pengamatan (fo) untuk variabel kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Batas No
Kelas
Z
Luas
Luas Tiap
O-Z
Kelas
fe
fo
Interval 1.
7,5
-2,37
0,4911
0,0492
1,476
3
2.
9,5
-1,57
0,4419
0,1625
4,875
3
3.
11,5
-0,77
0,2794
0,2914
8,742
8
4.
13,5
-0,33
0,0120
0,2847
8,541
9
5.
15,5
0,83
0,2967
0,1517
4,551
7
17,5
1,63
0,4484
Jumlah
∑fo=30
10. Menghitung Nilai X2 (Chi-Kuadrat)
X2 =
=
+
+
+
+
143
= 1,58 + 0,72 + 0,06 + 0,02 + 1,32 = 3,7
11. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel Dengan membandingkan X2
hitung
dengan nilai X2
tabel
untuk α = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat X2 tabel =
9,488 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika X2 hitung ≥ X2 tabel artinya distribusi data tidak normal Jika X2hitung ≤ X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Ternyata X2hitung < X2tabel, atau 3,7 < 9,488 maka data hasil belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi adalah berdistribusi normal.
144
Lampiran 33
UJI HOMOGENITAS DI KELAS VA DAN KELAS VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan
Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut : Nilai
Jenis variabel : Pengaruh model pembelajaran CIRC terhadap
Varians
kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA dan kelas
Sampel
VB di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan.
S
4,53
5,84
N
30
30
1.
Mencari Nilai Fhitung
F
145
1,28
2.
Menentukan Derajat Kebebasan db1
= n1 – 1 = 30 – 1 = 29
db2
= n2 – 1 = 30 – 1 = 29
3.
Menentukan Nilai F Dari Daftar Rumus mencari Interpolasi tabel F C = C0 + Dimana:
. (B-B0)
146
B
= nilai dk yang dicari
B0
= nilai dk pada awal nilai yang sudah ada
B1
= nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada
C
= nilai F tabel yang dicari
C0
= nilai F tabel pada awal nilai yang sudah ada
C1
= nilai F tabel pada akhir nilai yang sudah ada
Dimana nilai B = 29
B0 = 24
B1 = 30
C0 = 1,90
C1 = 1,85 C = C0 +
. (B−B0)
= 1,90 + = 1,90 +
. ( 29−24) .(5)
= 1,90 − 0,041 = 1,85 4.
Penentuan Homogenitas Ternyata Fhitung < Ftabel 0,05 (29/29) = 1,28 < 1,85, maka kedua variansi tersebut homogen.
147
Lampiran 34 ANALISIS UJI STATISTIK
Pengujian hipotesis menggunakan uji ttest dengan taraf signifikan α = 0,05
ttest =
148
dimana nilai : = 14,7
= 13,43
SD12
= 2,20
SD22
= 2,50
n1
= 30
n2
= 30
ttest =
=
=
=
=
=
= 2,082
db
= n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 = 58
149
Mencari interpolasi pada tabel t.
C = C0 +
(B – B0)
B = nilai dk yang dicari B0 = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada C = nilai ttabel yang dicari C0 = nilai ttabel pada awal nilai yang sudah ada C1 = nilai ttabel pada akhir nilai yang sudah ada
Dimana nilai : B = 58
C0 = 2,021
B0 = 40
C1 = 2,000
B1 = 60
C = C0 +
(B – B0)
C = 2,021 +
= 2,021 +
= 2,021 – 0,019
(58 – 40)
(18)
150
= 2,002
Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil uji ttest dapat diketahui bahwa thitung = 2,082 serta ttabel (α = 0,05 ; n = 58) = 2,002. Oleh karena thitung > ttabel, maka H1 diterima, ini berarti terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi.
Lampiran 35 Gambar Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen ( Model Pembelajaran CIRC)
151
Kelas Kontrol (Model Pembelajaran Konvensional)
152
Lampiran 36
153
Nilai – Nilai r Product Moment
3 4 5
Taraf Signifikansi 5% 1% 0,997 0,999 0,950 0,990 0,878 0,959
6 7 8 9 10
0,611 0,754 0,707 0,666 0,632
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
N
27 28 29
Taraf Signifikansi 5% 1% 0,381 0,487 0,374 0,478 0,367 0,470
55 60 65
Taraf Signifikansi 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317
0,917 0,874 0,834 0,798 0,765
30 31 32 33 34
0,361 0,355 0,349 0,344 0,339
0,463 0,456 0,449 0,442 0,436
70 75 80 85 90
0,235 0,227 0,220 0,213 0,207
0,306 0,296 0,286 0,278 0,270
0,602 0,576 0,553 0,532 0,514
0,735 0,708 0,684 0,661 0,641
35 36 37 38 39
0,334 0,329 0,325 0,320 0,316
0,430 0,424 0,418 0,413 0,408
95 100 125 150 175
0,202 0,195 0,176 0,159 0,148
0,263 0,256 0,230 0,210 0,194
0,497 0,482 0,468 0,456 0,444
0,623 0,606 0,590 0,575 0,561
40 41 42 43 44
0,312 0,308 0,304 0,301 0,297
0,403 0,398 0,393 0,389 0,384
200 300 400 500 600
0,138 0,113 0,098 0,088 0,080
0,181 0,148 0,128 0,115 0,105
N
N
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097 22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091 23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081 25 0,396 0,505 49 0,281 0,364 26 0,388 0,496 50 0,279 0,361 Sumber: Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Lampiran 37
154
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR DARI O KE Z (Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal) Z
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0,0 0,1 0,2 0,3 0,4
0000 0398 0793 1179 1554
0040 0438 0832 1217 1591
0080 0478 0871 1255 1628
0120 0517 0910 1293 1664
0160 0557 0948 1331 1700
0199 0596 0987 1368 1736
0239 0636 1026 1406 1772
0279 0675 1064 1443 1808
0319 0714 1103 1480 1844
0359 0754 1141 1517 1879
0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
1915 2258 2580 2881 3159
1950 2291 2619 2910 3186
1985 2324 2642 2939 3212
2019 2357 2673 2967 3238
2054 2389 2704 2996 3264
2088 2422 2734 3023 3289
2123 2454 2764 3051 3315
2157 2486 2794 3078 3340
2190 2518 2823 3106 3365
2224 2549 2852 3133 3389
1,0 1,1 1,2 1,3 1,4
3413 3643 3849 4032 4192
3438 3665 3869 4049 4207
3461 3686 3888 4066 4222
3485 3708 3907 4082 4236
3508 3729 3925 4099 4251
3531 3749 3944 4115 4265
3554 3770 3962 4131 4279
3577 3790 3980 4147 4292
3599 3810 3997 4162 4306
3621 3830 4015 4177 4319
1,5 1,6 1,7 1,8 1,9
4332 4452 4554 4641 4713
4345 4463 4564 4649 4719
4357 4474 4573 4656 4726
4370 4484 4582 4664 4732
4382 4495 5491 4671 4738
4394 4505 4599 4678 4744
4406 4515 4608 4686 4750
4418 4525 4616 4693 4756
4429 4535 4625 4699 4761
4441 4545 4633 4706 4767
2,0 2,1 2,2 2,3 2,4
4772 4821 4861 4893 4918
4778 4826 4864 4896 4920
4783 4830 4868 4898 4922
4788 4834 4871 4901 4925
4793 4838 4875 4904 4927
4798 4842 4878 4906 4929
4803 4846 4881 4909 4931
4808 4850 4884 4911 4932
4812 4854 4887 4913 4934
4817 4857 4899 4916 4936
2,5 2,6 2,7 2,8 2,9
4938 4953 4965 4974 4981
4940 4955 4966 4975 4982
4941 4956 4967 4976 4982
4943 4957 4968 4977 4983
4945 4959 4969 4977 4984
4946 4960 4970 4978 4984
4948 4961 4971 4979 4985
4949 4962 4972 4979 4985
4951 4963 4973 4980 4986
4952 4964 4974 4981 4986
3,0 3,1 3,2 3,3 3,4
4987 4990 4993 4995 4997
4987 4991 4993 4995 4997
4987 4991 4994 4995 4997
4988 4991 4994 4996 4997
4988 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4995 4996 4997
4990 4993 4995 4996 4997
4990 4993 4995 4997 4998
3,5 3,6 3,7 3,8 3,9
4998 4998 4999 4999 5000
4998 4998 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
Sumber: Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
155
Lampiran 38
NILAI-NILAI CHI KUADRAT dk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
50% 0.455 1.386 2,366 3,357 4.351 5,348 6.345 7.344 8,343 9,342 10.341 11,340 12.340 13,339 14,339 15.338 16,338 17,338 18.338 19,337 20.337 21.337 22,337 23.337 24,337 25.336 26,336 27.336 28.336 29,336
30% 1.074 2,408 3,665 4.878 5.054 7.231 8,383 9,524 10,656 11.781 12.899 14,011 15,119 16,222 17.322 18,418 19.511 20.601 21.689 22,775 23.858 24.939 26,018 27.096 28.172 29.246 30,319 31,391 32.461 33,530
Taraf signifikansi 20% 10% 1.642 2.706 3.219 4,605 4.642 6,251 5,989 7,779 7,289 9,236 8.558 10.645 9.803 12.017 11.030 13.362 12.242 14.684 13.442 15.987 14,631 17,275 15,812 18,549 16,985 19.812 18,151 21.064 19,311 22.307 20,465 23.542 21.615 24.769 22.760 25.989 23.900 27.204 25,038 28.412 26.171 29.615 27.301 30.813 28.429 32.007 29.553 33.196 30.675 34.382 31,795 35.563 32,912 36.741 34.027 37.916 35.139 39.087 36,250 40,256
5% 3.841 5.991 7.815 9.483 11.070 12,592 14,067 15.507 16,919 18.307 19.675 21,026 22,362 23.685 24,996 26.296 27.587 28,869 30.144 31.410 32.671 33.924 35.172 35.415 37.652 38.885 40,113 41.337 42.557 43.773
1% 6.635 9.210 11.341 13,277 15,086 16.812 18.475 20.090 21.666 23.209 24.725 26.217 27.688 29.141 30,578 32,000 33.409 34.805 36.191 37.566 38.932 40.289 41.638 42.980 44.314 45.642 46.963 48.278 49.588 50.892
156
157
Lampiran 39 Nilai Persentil untuk Distribusi F Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Fp; Baris Atas untuk Menyatakan p = 0,05
4052
4999
5403
5625
5
6
7
8
9
10
11
12
14
16
20
24
30
40
50
75
100
200
230
234
237
239
241
242
243
244
245
246
248
249
250
251
252
253
253
254
500 254
254
5764
5859
5828
5981
6022
6056
6082
6106
6142
6169
6208
6234
6258
6286
6323
6323
6334
6352
6361
6366
§
V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 1 161 200 216 225
2 18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,38 19,39 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45 19,46 19,47 19,47 19,48 19,49 19,49 19,50 19,50 98,49 99,01 99,17 99,25 99,30 99,33 99,34 99,36 99,38 99,40 99,41 99,42 99,43 99,44 99,45 99,46 99,47 99,48 99,48 99,49 99,49 99,49 99,50 99,50
3 10,13
9,55
9,28
9,12
9,01
8,94
8,88
8,48
8,81
8,78
8,76
8,74
8,71
8,69
8,66
9,64
8,62
8,60
8,58
8,57
8,57
8,54
8,54
8,53
34,12 30,81 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,34 27,23 27,13 27,05 26,92 26,83 26,69 26,60 26,50 26,41 26,30 26,27 26,23 26,18 26,14 26,12
4 7,71
6,94
5,41
6,39
6,26
6,16
6,09
6,04
6,00
5,96
5,93
5,91
5,87
5,84
5,80
5,77
5,74
5,71
5,70
5,68
5,66
5,65
6,64
5,63
21,20 18,00 12,06 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,54 14,45 14,37 14,24 14,15 14,02 13,93 13,83 13,74 13,69 13,61 13,57 13,52 13,48 13,46
5 6,61
5,79
5,41
5,19
5,05
4,95
4,88
4,82
4,78
4,74
16,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,45 10,27 10,15 10,05
6 5,99
5,14
13,74 10,92
7 5,59 12,25
8 5,32 11,26
9 5,12 10,56
10 4,96
4,70
4,68
4,64
4,60
4,56
4,53
4,50
4,46
4,44
4,42
4,40
4,38
4,37
4,36
9,96
9,89
9,77
9,68
9,55
9,47
9,38
9,29
9,24
9,17
9,13
9,07
9,04
9,02
4,76
4,53
4,39
4,28
4,21
4,15
4,10
4,06
4,03
4,00
3,96
3,92
3,87
3,84
3,81
2,77
3,75
3,72
3,71
3,69
3,68
3,67
9,78
9,15
8,75
8,47
8,26
8,10
7,98
7,87
7,79
7,72
7,60
7,52
7,39
7,31
7,23
7,14
7,09
7,02
6,99
6,94
6,90
6,88
4,74
4,35
4,12
3,97
3,87
3,79
3,73
3,68
3,63
3,60
3,57
3.52
3,49
3,44
3,41
3,38
3,34
3,32
3,29
3,28
3,25
3,24
3,23
9,55
8,45
7,85
7,46
6,37
7,00
6,84
6,71
6,62
6,54
6,47
6,35
6,27
6,15
6,07
5,98
5,90
5,85
5,78
5,75
5,70
5,67
5,65
4,46
4,07
3,84
3,69
3,37
3,50
3,44
3,39
3,34
3,31
3,28
3.23
3,20
3,15
3,12
3,08
3,05
3,03
3,00
2,98
2,96
2,94
2,93
8,65
7,59
7,01
6,63
5,80
6,19
6,03
5,91
5,82
5,74
5,67
5,56
5,48
5,36
5,28
5,20
5,11
5,06
5,00
4,94
4,91
4,88
4,86
4,25
3,86
3,63
3,48
3,22
3,29
3,23
3,18
3,13
3,10
3,07
3,02
2,98
2,93
2,90
2,86
2,82
2,80
2,77
2,76
2,73
2,72
2,71
8,02
6,99
6,42
6,06
5,39
5,62
5,47
5,35
5,26
5,18
5,11
5,00
5,92
4,80
4,73
4,64
4,56
4,51
4,45
4,41
4,36
4,33
4,31
4,10
3,71
3,48
3,33
3,09
3,14
3,07
3,02
2,97
2,94
2,91
2,86
2,82
2,77
2,74
2,70
2,67
2,64
2,61
2,59
2,56
2,55
2,54
7,56
6,55
5,99
5,64
5,07
5,21
5,06
4,95
4,85
4,78
4,71
4,60
5,52
4,41
4,33
4,25
41,7
4,12
4,05
4,01
3,96
3,93
3,91
11 8,84
3,98
3,59
3,36
3,20
3,09
3,01
2,95
2,90
2,86
2,82
2,79
2,74
2,70
2,65
2,61
2,57
2,53
2,50
2,47
2,45
2,42
2,41
2,40
9,65
7,20
6,22
5,67
5,32
5,07
4,88
4,74
4,63
4,54
4,46
4,40
4,29
4,21
4,10
4,02
3,94
3,86
3,80
3,74
3,70
3,66
3,62
3,60
10,04
1
158
5
6
7
8
9
10
11
12
14
16
20
24
30
40
50
75
100
200
500
§
V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 12 4,75 3,88 3,49 3,26
3,00 4,82
2,92 4,65
2,85 4,50
2,80 4,39
2,76 4,30
2,72 4,22
2,69 4,16
2,64 4,05
2,60 3,98
2,54 3,86
2,50 3,78
2,46 3,70
2,42 3,61
2,40 3,56
2,36 3,49
2,35 3,46
2,32 3,41
2,31 3,38
2,30 3,36
9,33
6,93
5,95
5,41
3,11 5,06
13 4,67
3,80 6,70
3,41 5,74
3,18 5,20
3,02 4,86
2,92 4,62
2,84 4,14
2,77 4,30
2,72 4,49
2,60 3,94
2,63 4,02
2,60 3,96
2,55 3,85
2,51 3,78
2,46 3,67
2,42 3,59
2,38 3,51
2,34 3,42
2,32 3,37
2,28 3,30
2,26 3,27
2,24 3,21
2,22 3,18
2,21 3,16
3,74 6,51
3,34 5,56
3,11 5,03
2,96 4,69
2,85 4,46
2,77 4,28
2,70 4,14
2,65 4,03
2,55 3,80
2,56 3,86
2,53 3,80
2,48 3,70
2,44 3,62
2,39 3,51
2,35 3,43
2,31 3,34
2,77 3,26
2,24 3,21
2,21 3,14
2,19 3,11
2,16 3,06
2,14 3,02
2,13 3,00
3,68 6,36
3,29 5,42
3,06 4,89
2,90 4,56
2,79 4,32
2,70 4,14
2,64 4,00
2,59 3,89
2,49 3,69
2,51 3,73
2,48 3,67
2,43 3,56
2,39 3,48
2,33 3,36
2,29 3,29
2,25 3,20
2,21 3,12
2,18 3,07
2,15 3,00
2,12 2,97
2,10 2,92
2,08 2,89
2,07 2,87
3,63 6,23
3,24 5,29
3,01 4,77
2,85 4,44
2,74 4,20
2,66 4,03
2,59 3,89
2,54 3,78
2,45 3,59
2,45 3,61
2,42 3,55
2,37 3,45
2,33 3,37
2,28 3,25
2,24 3,18
2,20 3,10
2,16 3,01
2,13 2,96
2,09 2,89
2,07 2,86
2,04 2,80
2,02 2,77
2,01 2,75
3,59 6,11
3,20 5,18
2,96 4,67
2,81 4,34
2,70 4,10
2,62 3,93
2,55 3,79
2,50 3,68
2,45 3,59
2,41 3.52
2,38 3,45
2,33 3,35
2,29 3,27
2,23 3,16
2,19 3,08
2,15 3,00
2,11 2,92
2,08 2,86
2,04 2,79
2,02 2,76
1,99 2,70
1,97 2,67
1,96 2,65
3,55 6,01
3,16 5,09
2,93 4,58
2,77 4,25
2,66 4,01
2,58 3,85
2,51 3,71
2,46 3,60
2,41 3,51
2,37 3,44
2,34 3,37
2,29 3,19
2,25 3,19
2,19 3,07
2,15 3,00
2,11 2,91
2,07 2,83
2,04 2,78
2,00 2,79
1,98 2,68
1,95 2,62
1,93 2,59
1,92 2,57
3.52 5,93
3,13 5,01
2,90 4,50
2,74 4,17
2,63 3,94
2,55 3,77
2,48 6,63
2,43 3,52
2,38 3,43
2,34 3,30
2,31 3,30
2,26 3,19
2,21 3,12
2,15 3,00
2,11 2,92
2,07 2,84
2,02 2,76
2,00 2,70
1,96 2,63
1,94 2,60
1,91 2,54
1,90 2,51
1,88 2,49
3,49 5,85
3,10 4,94
2,87 4,43
2,71 4,10
2,60 3,87
2,52 3,71
2,45 3,56
2,40 3,45
2,35 3,37
2,31 3,30
2,28 3,23
2,23 3,13
2,18 3,05
2,12 2,94
2,08 2,86
2,04 2,77
1,99 2,69
1.06 2,63
1,92 2,56
1,90 2,53
1,87 2,47
1,85 2,44
1,84 2,42
3,47 5,78
3,07 4,87
2,84 4,37
2,68 4,04
2,57 3,81
2,49 3,65
2,42 3.51
2,37 3,40
2,32 3,31
2,28 3,18
2,25 3,17
2,20 3,07
2,15 2,99
2,09 2,88
2,05 2,80
2,00 2,72
1,96 2,63
1,93 2,58
1,89 2,51
1,87 2,47
1,84 2,42
1,82 2,38
1,81 2,36
3,44 5,72
3,05 4,82
2,82 4,31
2,66 3,99
2,55 3,76
2,47 3,59
2,40 3,45
2,35 3,35
2,30 3,26
2,24 3.14
2,23 3,12
2,18 3,02
2,13 2,94
2,07 2,83
2,03 2,75
1,98 2,67
1,93 2,58
1,91 2,53
1,87 2,46
1,84 2,42
1,81 2,37
1,80 2,33
1,78 2,31
3,42 5,66
3,03 4,76
2,80 4,26
2,64 3,94
2,53 3,71
2,45 3,54
2.38 3,41
2,32 3,30
2,28 3,21
2,22 3,09
2,20 3,07
2,14 2,97
2,10 2,89
2,04 2,78
2,00 2,70
1,96 2,62
1,91 2,53
1,88 2,48
1,84 2,41
1,82 2,37
1,79 1,32
1,77 2,28
1,76 2,26
3.4 5,61
3,01 4,72
2,78 4,22
2,62 3,90
2,51 3,67
2,43 3,50
2,36 3,56
2,30 3,25
2,26 3,17
2,22 3,09
2,18 3,03
2,13 2,93
2,09 2,85
2,02 2,74
1,98 2,66
1,94 2,58
1,89 ]2,49
1,86 2,44
1,82 2,36
1,80 2,33
1,76 2,27
1,74 2,23
1,73 2,21
3,38 5,57
2,99 4,68
2,76 4,18
2,60 3,86
2,49 3,63
2,41 3,46
2,34 3,32
2,28 3,21
2,24 3,13
2,20 3,05
2,16 2,99
2,11 2,89
2,05 2,81
2,00 2,70
2,96 2,62
1,92 2,54
1,87 2,45
1,84 2,40
1,80 2,32
1,77 2,29
1,74 2,23
1,72 2,19
1,71 2,17
9,07
14 4,60 8,86
15 4,54 8,68
16 4,49 8,53
17 4,45 8,40
18 4,41 8,28
19 4,38 8,18
20 4,35 8,10
21 4.32 8,02
22 4,30 7,49
23 4,28 7,88
24 4,26 7,77
25 4,24 7,77
159
5
6
7
8
9
10
11
12
14
16
20
24
30
40
50
75
100
200
500
§
V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 26 4,22 3,37 2,89 2,74
2,47 3,59
2,39 3,42
2,32 3,29
2,27 3,17
2,22 3,09
2,18 3,02
2,15 3,96
2,10 2,86
2,05 2,77
1,99 2,66
1,95 2,58
1,90 2,50
1,85 2,41
1,82 2,36
1,78 2,28
1,76 2,25
1,72 2,19
1,70 2,15
1,69 2,13
7,73
5,53
4,64
4,14
2,59 3,82
27 4,21
3,35 5,49
2,96 4,60
2,73 4,11
2,57 3,79
2,46 3,56
2,37 3,39
2,30 3,26
2,25 3,14
2,20 3,06
2,16 2,98
2,13 2,93
2,08 2,83
2,03 2,74
1,97 2,63
1,93 2,55
1,88 2,47
1,84 2,38
1,80 2,33
1,76 2,25
1,74 2,21
1,71 2,16
1,68 2,12
1,67 2,10
3,34 5,45
2,95 4,57
2,71 4,07
2,56 3,76
2,44 3,33
2,36 3,36
2,29 3,23
2,24 3,11
2,19 2,03
2,15 2,95
2,12 2,90
2,06 2,80
2,02 2,71
1,96 2,60
1,91 2,52
1,87 2,44
1,81 2,35
1,78 2,30
1,75 2,22
1,72 2,18
1,69 2,13
1,67 2,09
1,65 2,06
5,33 5,52
2,93 4,54
2,70 4,04
2,54 3,73
2,43 3,50
2,35 3,33
2,28 3,20
2,22 3,06
2,18 3,00
2,14 2,92
2,10 2,87
2,05 2,77
2,00 2,68
1,94 2,57
1,90 2,49
1,85 2,41
1,80 2,32
1,77 2,77
1,73 2,19
1,71 2,15
1,68 2,10
1,65 2,06
1,64 2,03
3,32 5,39
2,92 4,51
2,69 4,02
2,53 3,70
2,42 3,47
2,34 3,30
2,27 3,17
2,21 3,06
2,16 2,98
2,12 2,90
2,09 2,84
2,04 2,74
1,99 2,66
1,93 2,55
1,89 2,47
1,84 2,38
1,79 2,29
1,76 2,24
1,72 2,16
1,69 2,13
1,66 2,07
1,64 2,03
1,62 2,01
3,30 5,34
2,90 4,46
2,67 3,97
2,51 3,66
2,40 3,42
2,32 3,25
2,25 3,12
2,19 3,01
2,14 2,94
2,10 2,86
2,07 2,80
2,02 2,70
1,97 2,62
1,91 2,51
1,86 2,42
1,82 2,34
1,76 2,25
1,74 2,20
1,69 2,12
1,67 2,08
1,64 2.02
1,61 1,98
1,59 1,96
3,28 5,29
2,88 4,42
2,65 3,93
2,49 3,61
2,38 3,38
2,30 3,21
2,23 3,08
2,17 2,97
2,12 2,89
2,08 2,82
2,05 2,76
2,00 2,66
1,95 2,58
1,89 2,47
1,84 2,38
1,80 2,30
1,74 2,21
1,71 2,15
1,67 2,08
1,64 2,04
1,61 1,98
1,59 1,94
1,57 1,91
3,26 5,25
2,86 4,38
2,63 3,89
2,48 3,58
2,36 3,35
2,28 3,18
2,21 3,04
2,15 2,94
2,10 2,86
2,06 2,78
2,03 2,72
1,98 2,62
1,93 2,54
1,87 2,43
2,82 2,35
1,78 2,26
1,72 2,17
1,69 2,12
1,65 2,04
1,62 2,00
1,59 1,90
1,56 1,86
1,55 1,87
3,25 5,21
2,85 3,34
2,62 3,86
2,46 3,54
2,35 3,32
3,26 3,15
2,19 3,02
2,14 2,91
2,09 2,82
2,05 2,73
2,02 2,69
1,96 2,59
1,92 2,51
1,85 2,40
1,80 2,32
1,76 2,22
1,71 2,14
1,67 2,08
1,63 2,00
1,60 1,97
1,55 1,88
1,53 1,84
1,53 1,84
3,23 5,18
2,84 4,31
2,61 3,83
2,45 3,51
2,34 3,29
2,25 3,12
2,18 2,99
2,12 2,88
2,07 2,80
2,02 2,70
2,00 2,66
1,95 2,56
1,90 2,49
1,84 2,37
1,79 2,29
1,74 2,20
169 2,11
1,66 2,05
1,61 1,97
1,59 1,94
1,54 1,85
1,51 1,80
1,51 1,81
3,22 5,15
2,83 4,29
2,59 3,80
2,44 3,49
2,32 3,26
2,24 3,10
2,17 2,95
2,11 2,86
2,06 2,77
2,01 2,68
1,99 2,64
1,94 2,54
1,89 2,46
1,82 2,35
1,78 2,26
1,73 2,17
1,68 2,08
1,64 2,02
1,60 1,94
1,57 1,91
1,52 1,82
1,50 1,78
1,49 1,78
3,21 5,12
2,82 4,29
2,58 3,78
2,43 3,46
2,31 3,24
2,23 3,07
2,16 2,94
2,10 2,84
2,05 2,75
2,00 2,66
1,98 2,62
1,92 2,52
1,88 2,44
1,81 2,32
2,76 2,24
1,72 2,15
1,88 2,06
1,63 2,00
1,58 1,92
1,56 1,88
1,51 1,80
1,50 1,70
1,48 1,75
3,20 5,10
2,81 4,24
2,57 3,76
2,42 3,44
2,30 3,22
2,22 3,65
2,14 2,92
2,09 2,82
2,04 2,73
1,99 2,64
1,97 2,60
1,91 2,50
1,87 2,42
1,80 2,30
1,75 2,22
1,71 2,13
1,65 2,04
1,62 1,98
1,57 1,90
1,54 1,86
1,50 1,78
1,48 1,76
1,46 1,72
3,19 5,08
2,80 4,22
2,56 3,74
2,41 3,42
2,30 3,20
2,21 3,04
2,14 2,90
2,08 2,80
2,03 2,71
1,96 2,58
1,90 2,48
1,86 2,40
1,79 2,28
1,74 2,20
1,70 2,11
1,64 2,02
1,61 1,96
1,56 1,88
1,53 1,84
1,50 1,78
1,47 1,73
1,45 1,70
7,68
28 4,20 7,64
29 4,18 7,60
30 4,17 7,56
32 4,15 7,50
34 4,13 7,44
36 4,11 7,39
38 4,10 7,35
40 4,08 7,31
42 4,07 7,27
44 4,06 7,24
46 4,05 7,21
48 4,04 7,19
Sumber: Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
160
Lampiran 40 Nilai – Nilai Dalam Distribusi – t α untuk uji dua fihak (two tail test) 0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 α untuk uji satu fihak (one tail test) dk 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 4 0,741 1,553 2,132 2,776 3,747 4,604 5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 9 0,703 1,382 1,833 2,262 2,821 3,250 10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 19 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617 ∞ 0,674 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576 Sumber: Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
1
161
162
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lina Murti Safitri merupakan anak pertama dari pasangan Jasmuri dan Sukartini. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia dilahirkan pada tanggal 26 Desember 1989 di Jakarta. Ia menempuh pendidikan dari Sekolah Dasar Negeri di SDN Pesanggrahan 04 Pagi Jakarta Selatan lulus tahun 2001, kemudian melanjutkan pada tingkat SLTP di SLTP Negeri 177 Jakarta, lulus pada tahun 2004. Selanjutnya melanjutkan di tingkat SMA bertempat di SMA Negeri 2 Blora, Jawa Tengah dan lulus pada tahun 2007. Setelah itu melanjutkan ke tingkat Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka di Jakarta, sejak tahun 2007 hingga 2011. Dalam menyelesaikan program Sarjana pada tahun 2011 di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka penulis membuat skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ (Cooperative Integrated Reading And Composition) terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan”.