STRATEGI KAMPANYE POLITIK CALON INCUMBENT DAN PENDATANG BARU DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus: Tim Kampanye Pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana dan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di Kota Bogor, Jawa Barat)
Oleh: Yuddi Yustian A14204057
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
RINGKASAN YUDDI YUSTIAN. STRATEGI KAMPANYE POLITIK CALON INCUMBENT DAN PENDATANG BARU DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus: Tim Kampanye Pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana dan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di Kota Bogor, Jawa Barat). Di bawah bimbingan SARWITITI S. AGUNG).
Perubahan sistematika pemilihan kepala daerah yang ditandai dengan disahkannya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan revisi dari Undang-undang No. 22 Tahun 1999, telah mengubah tata cara pemilihan kepala daerah yang sebelumnya dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menjadi dipilih secara langsung oleh masyarakat melalui pemilihan umum yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Perubahan tata cara pemilihan tersebut juga merubah cara-cara dan pendekatan kampanye politik yang dijalankan oleh masing-masing pasangan calon. Saat pemilihan dilakukan oleh DPRD, kampanye dengan cara lobi politik kepada anggota dewan lebih diutamakan, sedangkan dalam pemilihan secara langsung oleh masyarakat, pengenalan calon kepala daerah kepada masyarakat melalui kampanye politik yang melibatkan masyarakat dijadikan cara utama untuk menarik perhatian dan suara dari konstituen yaitu masyarakat daerah setempat. Kampanye dalam pemilihan kepala daerah dilakukan dengan beragam teknik kampanye, yang dihasilkan melalui tahapan perencanaan kampanye politik yang meliputi tahap perencanaan anggaran dan pendanaan kampanye, konsolidasi internal dan eksternal tim kampanye, segmentasi sasaran kampanye, targeting sasaran kampanye, dan positioning yang dinyatakan dalam bentuk slogan kampanye. Beragam teknik kampanye yang dilakukan oleh tim kampanye politik
diyakini akan membentuk suatu citra politik bagi pasangan calon yang dikampanyekan. Citra politik yang menarik dan dianggap penting oleh masyarakat akan mendorong pemilih untuk menjatuhkan pilihan politiknya kepada calon tersebut. Subjek dari penelitian ini adalah pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana (DA’I) yang berstatus sebagai calon incumbent dan didukung oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat, dan pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (HADE) sebagai calon pendatang baru yang didukung oleh PKS dan PAN. Perbedaan status antara kedua calon kepala daerah tersebut diyakini akan mempengaruhi teknik-teknik dan bentuk kampanye politik yang dijalankan oleh kedua pasangan calon kepala daerah. Penelitian dalam skripsi ini memfokuskan pada aspek perencanaan strategi kampanye politik, kegiatan kampanye politik yang dilakukan, kesesuaian citra antara yang ditangkap oleh pemilih dan citra yang dikomunikasikan oleh tim kampanye politik, serta perbandingan strategi kampanye politik dari tim kampanye calon gubernur incumbent dan calon gubernur pendatang baru, di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus tipe instrumental, untuk mengetahui proses dan tahapan perencanaan kampanye politik, serta teknik dan bentuk kampanye politik yang digunakan oleh tim kampanye pasangan calon kepala daerah incumbent dan pendatang baru. Pada penelitian ini juga digunakan metode polling untuk mengukur kesesuaian citra yang ditangkap oleh pemilih DA’I dan HADE di Kota Bogor, dengan citra yang dikomunikasikan oleh tim kampanye mereka. Jumlah responden polling dalam penelitian ini sebanyak 60 orang yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu
30 responden yang memilih pasangan DA’I dan 30 responden yang memilih pasangan HADE. Responden tersebut dipilih dari tiga kecamatan di Kota Bogor, yaitu Kecamatan Bogor Tengah, Bogor Utara, dan Kecamatan Tanah Sareal. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa mekanisme kerja tim kampanye HADE yang bekerja berdasarkan masing-masing partai politik pendukung menjadi HADE PKS dan HADE PAN, ternyata lebih efektif dalam menjalankan kegiatan kampanye yang hanya berlangsung kurang dari dua minggu. Sementara itu tim kampanye DA’I yang anggota-anggotanya berasal dari Partai Golkar dan Partai Demokrat, justru mengalami berbagai hambatan yang menyebabkan kondisi ”saling tunggu” karena sulitnya koordinasi antara anggota-anggota tim kampanye dari parpol yang berbeda. Selain itu jumlah dana, konsolidasi internal dan eksternal yang dilakukan, targeting sasaran kampanye, serta kalimat positioning, ternyata mempengaruhi bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang dilakukan dan pada akhirnya berperan menjadi faktor-faktor yang berpengaruh untuk memenangkan pemilihan kepala daerah. Teknik kampanye yang dijalankan juga berpengaruh terhadap peluang untuk memenangkan pemilihan kepala daerah. Teknik-teknik kampanye yang menggunakan model komunikasi satu-satu ternyata lebih efektif untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat dibandingkan model komunikasi satu-banyak. Model komunikasi satu-satu tersebut digolongkan ke dalam teknik kampanye dari rumah ke rumah, yang dilakukan dengan cara mendatangi dan menjelaskan biografi pasangan calon, visi-misi, dan program kerja yang akan dijalankan jika nanti terpilih. Penggunaan perjanjian ”kontrak politik” antara pasangan calon dengan masyarakat juga meningkatan rasa kepercayaan masyarakat kepada calon
yang melakukan perjanjian ”kontrak politik”. Selain itu, bentuk-bentuk kampanye yang inovatif dan bermanfaat untuk masyarakat juga turut mempengaruhi pilihan politik masyarakat. Usia dan tingkat pendidikan pemilih ternyata tidak mempengaruhi kesesuaian citra politik pasangan calon kepala daerah yang ditangkap oleh pemilih dan yang dikomunikasikan oleh tim kampanye. Persentase kesesuaian citra dari kedua pasangan berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemilih pasangan DA’I dan HADE yang lebih dari 50 persen (kecuali pemilih HADE yang berpendidikan menengah yaitu sebesar 30 persen), menunjukkan bahwa usia dan tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan kemampuan individu dalam menangkap citra dengan tepat. Faktor-faktor yang menyebabkan kemenangan pasangan HADE antara lain adalah, penggunaan strategi kampanye yang tepat melalui direct selling, mekanisme kerja tim kampanye yang efektif, kegiatan kampanye politik yang inovatif, dan ketepatan momentum mengenai citra pasangan muda dengan isu yang sedang berkembang saat itu. Sementara itu faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan pasangan DA’I antara lain adalah, kurangnya konsolidasi internal tim kampanye dan partai ke tingkat atas dan bawah, kesalahan dalam penggunaan strategi kampanye melalui strategi ”panggung” yang merupakan cara-cara lama dalam berkampanye, dan ketidaksesuaian citra yang ingin dibentuk dari pasangan DA’I, dengan pandangan masyarakat mengenai pasangan DA’I.
STRATEGI KAMPANYE POLITIK CALON INCUMBENT DAN PENDATANG BARU DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus: Tim Kampanye Pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana dan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di Kota Bogor, Jawa Barat)
Oleh: Yuddi Yustian A14204057
SKRIPSI Sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama
: Yuddi Yustian
NRP
: A14204057
Judul
: STRATEGI KAMPANYE POLITIK CALON INCUMBENT DAN PENDATANG BARU DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus: Tim Kampanye Pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana dan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di Kota Bogor, Jawa Barat)
Dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Sarwititi S. Agung, MS NIP. 131 879 331
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019 Tanggal Lulus:
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL STRATEGI PENDATANG
KAMPANYE BARU
POLITIK
DALAM
CALON
PEMILIHAN
INCUMBENT KEPALA
DAN
DAERAH
(Studi Kasus: Tim Kampanye Danny Setiawan-Iwan Sulanjana dan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di Kota Bogor, Jawa Barat) INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN DAN JUGA BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAN INI.
Bogor, September 2008
Yuddi Yustian A14204057
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Yuddi Yustian, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, yang dilahirkan di Bandung pada tanggal 2 Desember 1985 dari orangtua bernama Buntara, SE dan Kenny Afantini. Pendidikan formal penulis dimulai di SD Negeri Pengadilan 5 Bogor dan lulus pada tahun 1997, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 2 Bogor dan lulus pada tahun 2000, kemudian dilanjutkan di SMU PGRI I Bogor dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2004 penulis diterima di Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif menjadi pengurus pada beberapa organisasi intra dan ekstra kampus, di antaranya adalah Ketua Departemen Minat, Bakat, dan Profesi pada Himpunan Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (MISETA) periode 2007-2008, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor Fakultas Pertanian IPB periode 2006-2007. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan, penulis juga pernah menjadi Asisten Dosen untuk mata kuliah Dasar-dasar Komunikasi pada semester ganjil tahun 2006. Selama penulisan skripsi ini, penulis juga bekerja paruh waktu sebagai Marketing Officer pada Majalah Bogor-Q.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul: STRATEGI KAMPANYE POLITIK CALON INCUMBENT DAN PENDATANG BARU DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus: Tim Kampanye Danny Setiawan-Iwan Sulanjana dan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di Kota Bogor, Jawa Barat). Penelitian yang ditulis dalam skripsi ini bertujuan untuk menganalisis dan melakukan perbandingan pada tahap-tahap perencanaan dan kegiatan kampanye politik, pada pemilihan kepala daerah Jawa Barat yang dilakukan oleh tim kampanye calon incumbent dan pendatang baru. Penelitian skripsi ini merupakan proses belajar yang dilakukan oleh penulis agar penulis dapat mengenal, mempelajari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai kampanye politik, yang kemudian disajikan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi. Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema tulisan yang dipandang cukup relevan untuk ditelaah lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para akademisi dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Bogor, September 2008 Penulis