jambi No. 63/11/15 /Th. IX , 2 November 2015
PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ARAM II 2015) A. PADI
Produksi padi tahun 2015 (Angka Ramalan II) diperkirakan sebesar 561.542 ton GKG, atau turun sebesar 103.178 ton (15,52 persen) dibandingkan tahun 2014. Penurunan produksi terjadi karena adanya penurunan luas panen sebesar 20.322 hektar (13,92 persen) dan penurunan produktivitas sebesar 0,85 kuintal/hektar (1,86 persen).
B. JAGUNG
Produksi jagung tahun 2015 (Angka Ramalan II) diperkirakan sebesar 50.588 ton pipilan kering atau mengalami kenaikan produksi sebesar 6.972 ton (15,98 persen) dibanding produksi tahun 2014. Kenaikan produksi disebabkan karena peningkatan luas panen seluas 743 hektar (9,36 persen) dan peningkatan produktivitas jagung sebesar 3,33 kuintal/hektar (6,06 persen).
C. KEDELAI
Produksi kedelai tahun 2015 (Angka Ramalan II) diperkirakan 7.105 ton biji kering atau mengalami peningkatan produksi sebesar 305 ton biji kering (4,49 persen) dibanding tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan produktivitas sebesar 0,94 kuntal/hektar (7,33 persen) sedangkan luas panen kedelai mengalami penurunan seluas 140 hektar (2,65 persen).
Kondisi cuaca ekstrim di sepanjang tahun 2012 merupakan salah satu faktor penyebab turunnya produksi tanaman pangan dibandingkan tahun 2011.
1.
PRODUKSI PADI
1.1.
Angka Ramalan II Tahun 2015
Angka Ramalan II (ARAM II) produksi padi Provinsi Jambi tahun 2015 diperkirakan 561.542 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan produksi tahun 2014, terjadi penurunan sebanyak 103.178 ton GKG (15,52 persen). Penurunan produksi terjadi karena adanya penurunan luas panen sebesar 20.322 hektar (13,92 persen) dan penurunan produktivitas padi sebesar 0,85 kuintal/hektar (1,86 persen). Produksi padi Provinsi Jambi tahun 2015 hanya memberikan sumbangan terhadap produksi padi nasional sebesar 0,75 persen. Sedangkan kontribusi pulau Sumatera yang terdiri dari 10 provinsi terhadap produksi padi nasional sebesar 24,45 persen dan kontribusi terbesar secara Nasional masih disumbangkan oleh Pulau Jawa.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 63/11/15 /Th. IX, 2 November 2015
1
Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi Menurut Wilayah, 2013-2015 Perkembangan Uraian
2013 (ATAP)
2014 (ATAP)
2015 (Aram II)
2013-2014 Absolut
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Luas Panen (ha) 153.243 145.990 125.668 - Jambi 3.518.149 3.466.211 3.697.103 - Sumatera 13.835.252 13.797.307 14.150.740 - Indonesia 2. Produktivitas (ku/ha) - Jambi 43,36 - Sumatera 47,61 - Indonesia 51,52
Distribusi (%)
2014-2015
(%)
Absolut
(5)
(%) (6)
2014 (ATAP)
2015 (Aram II)
(7)
(8)
(9)
-7.253
-4,73
-20.322
-13,92
1,11
1,06
0,89
-51.938
-1,48
230.892
6,66
25,43
25,12
26,13
-37.945
-0,27
353.433
2,56
100,00
100,00
100,00
2,17
4,99
-0,85
-1,86
45,53
44,68
47,97
49,52
0,36
0,77
1,54
3,21
51,35
52,91
-0,17
-0,33
1,57
3,05
0,03
3. Produksi (ton) - Jambi 664.533 664.721 561.542 - Sumatera 16.749.659 16.628.893 18.306.779 - Indonesia 71.279.709 70.846.465 74.876.038
2013 (ATAP)
-103.178
-15,52
0,93
0,94
0,75
-120.766
187
-0,72 1.677.886
10,09
23,50
23,47
24,45
-433.244
-0,61 4.029.573
5,69
100,00
100,00
100,00
Keterangan : Kualitas produksi padi adalah Gabah Kering Giling (GKG)
1.2.
Pola Panen Tahun 2013-2015
Secara umum pada kondisi normal pola panen padi antar subround cenderung sama, yaitu panen terbesar terjadi pada subround I (Januari-April), disusul subround II (Mei-Agustus) dan subround III (September-Desember). Pola panen padi tahun 2014 sedikit berbeda di bandingkan tahun 2013 dan 2015. Luas panen pada subround II menurun signifikan akibat standing crop bulan april yang lebih kecil, sedangkan luas panen pada subround III meningkat akibat adanya pergeseran tanam atau tunda tanam dari subround I ke subround II ditambah penanaman pada awal subround III. Dengan demikian pola panen 2014, luas panen terbesar pada subround I (Januri April), disusul subround III (September-Desember) dan paling kecil pada subround II (Mei-Agustus). Pola panen padi antar subround pada tahun 2015 dan 2013 relatif sama, yaitu luas panen terbesar terjadi pada subround I (Januri April), disusul subround II (Mei-Agustus) dan luas panen terkecil subround III (September-Desember). Standing Crop (luas tanaman akhir bulan) pada akhir april 2015 lebih besar dibandingkan 2014 pada periode yang sama, sehingga luas panen subround II 2015 menjadi lebih besar dibandingkan subround II tahun 2014, sedangkan Standing Crop (luas tanaman akhir bulan) pada akhir agustus 2015 lebih kecil dibandingkan 2014 pada periode yang sama, sehingga luas panen subround III 2015 menjadi lebih kecil dibandingkan subround II tahun 2014.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 63/11/15 /Th. IX, 2 November 2015
Pengaruh cuaca iklim, dimana musim kemarau kering menyebabkan penurunan pada luas tanam subround II sehingga Standing Crop (luas tanaman akhir) agustus 2015 lebih kecil dibanding tahun 2014. Pergeseran tanam pada awal subround III yang diharapkan bisa menambah luas panen pada subround III sebagaimana tahun 2014, diperkirakan tidak bisa dilakukan pada tahun 2015 karena tanah dalam kondisi kering akibat tidak adanya hujan sampai bulan oktober ini. Standing Crop (luas tanaman akhir) agustus 2015 lebih kecil dan perkiraan sedikitnya tambah tanam pada awal subround III menyebabkan luas panen pada subround III 2015 sangat kecil dibanding tahun 2014 dan 2013. (Gambar 1). Gambar 1. Pola Panen Padi Provinsi Jambi Tahun 2013-2015 (Ha) 75 000 70 000 65 000 60 000 55 000
50 000 45 000 40 000 35 000 30 000 25 000
2013 2014 2015 (ARAM II)
Jan-Apr 57 971 68 424 57 022
2.
PRODUKSI JAGUNG
2.1.
Angka Ramalan II Tahun 2015
Mei-Agt 49 031 33 236 42 237
Sep-Des 46 241 44 330 26 409
Angka Ramalan II (ARAM II) produksi jagung Provinsi Jambi tahun 2015 diperkirakan sebesar 50.588 ton pipilan kering. Dibandingkan produksi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 6.972 ton (15,98 persen). Kenaikan produksi jagung terjadi karena peningkatan luas panen seluas 743 hektar (9,36 persen) dan peningkatan produktivitas jagung sebesar 3,33 kuintal/hektar (6,06 persen). Perkiraan luas panen jagung tahun 2015 sebesar 8.680 hektar memberikan kontribusi terhadap luas panen jagung nasional sebesar 0,22 persen, sedikit lebih besar dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 0,21 persen. Sedangkan kontribusi pulau Sumatera terhadap luas panen jagung nasional pada tahun 2015 sebesar 20,27 persen, sementara lebih dari 50 persen luas panen jagung masih dihasilkan oleh Pulau Jawa.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 63/11/15 /Th. IX, 2 November 2015
3
Produksi jagung tahun 2015 sebesar 50.588 ton memberikan kontribusi terhadap produksi jagung nasional sebesar 0,26 persen, lebih besar dibandingkan tahun 2014 yang hanya mencapai 0,23 persen. Sedangkan kontribusi pulau Sumatera terhadap produksi jagung nasional pada tahun 2015 sebesar 22,14 persen, sementara lebih dari 50 persen jagung masih dihasilkan oleh Pulau Jawa. Tabel 2. Perkembangan dan Distribusi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung Menurut Wilayah, 2013-2015 Perkembangan Uraian
2013 (ATAP)
2014 (ATAP)
2015 (Aram II)
2013-2014 Absolut
(1)
(2)
1. Luas Panen (ha) - Jambi 6.504 - Sumatera 753.469 - Indonesia 3.821.504 2. Produktivitas (ku/ha) - Jambi 39,50 - Sumatera 52,89 - Indonesia 48,44
(3)
(4)
Distribusi (%)
2014-2015
(%)
Absolut
(5)
(%) (6)
2013 (ATAP)
2014 (ATAP)
2015 (Aram II)
(7)
(8)
(9)
7.937
8.680
1.433
22,03
743
9,36
0,17
0,21
0,22
748.033
782.040
-5.436
-0,72
34.007
4,55
19,72
19,50
20,27
3.837.019
3.858.766
15.515
0,41
21.747
0,57
100,00
100,00
100,00
54,95
58,28
15,45
39,12
3,33
6,06
53,81
56,14
0,92
1,74
2,33
4,32
49,54
51,39
1,10
2,27
1,85
3,73
17.925
69,77
6.972
15,98
0,14
0,23
0,26
39.965
1,00
364.909
9,07
21,53
21,18
22,14
496.573
2,68
820.194
4,31
100,00
100,00
100,00
3. Produksi (ton) - Jambi 25.691 43.617 50.588 - Sumatera 3.985.308 4.025.273 4.390.182 - Indonesia 18.511.853 19.008.426 19.828.620
Keterangan: Kualitas produksi jagung adalah pipilan kering
2.2.
Pola Panen Tahun 2013-2015
Pola panen jagung berbeda dengan pola panen padi. Dimana luas panen jagung tertinggi biasanya terjadi pada subround III (Sepember – Desember), sedang luas panen padi tertinggi terjadi pada subround I (Januari April). Pola panen jagung tahun 2015 lebih mendekati pola panen pada tahun 2013 dibandingkan pola panen 2014, secara umum perkiraan pola panen ketiganya memiliki pola yang sama dan cenderung dipengaruhi oleh kenaikan luas panen dari subround ke subround. (Gambar 2).
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 63/11/15 /Th. IX, 2 November 2015
Gambar 2. Pola Panen Jagung Provinsi Jambi Tahun 2013-2015 (Ha) 6 000
5 000 4 000 3 000 2 000 1 000
0 2013 2014 2015 (ARAM II)
Jan-Apr 1 194 1 349 1 661
3.
PRODUKSI KEDELAI
3.1.
Angka Ramalan II Tahun 2015
Mei-Agt 1 385 1 939 1 833
Sep-Des 3 925 4 649 5 186
Angka Ramalan II (ARAM II) produksi kedelai tahun 2015 diperkirakan sebesar 7.105 ton biji kering. Dibandingkan produksi tahun 2014, terjadi peningkatan produksi sebesar 305 ton (4,49 persen). Peningkatan produksi kedelai tahun 2015 terjadi karena meningkatnya produktivitas sebesar 0,94 kuintal/hektar (7,33 persen) sedangkan luas panen mengalami penurunan sebesar 140 hektar (2,65 persen). Perkembangan produksi kedelai dua tahun sebelumnya adalah sebagai berikut, pada tahun 2013 produksi mencapai 2.372 ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 32,53 persen dibandingkan tahun 2012 dan pada tahun 2014 produksi mencapai 6.800 ton biji kering atau mengalami kenaikan sebesar 186,65 persen dibandingkan tahun 2013. Produksi kedelai tahun 2015 memberikan kontribusi terhadap produksi kedelai nasional diperkirakan sebesar 0,72 persen, meningkat dibanding kontribusi pada tahun 2014 yang mencapai 0,71 persen. Sedangkan kontribusi Pulau Sumatera terhadap produksi kedelai nasional pada tahun 2015 hanya sebesar 10,66 persen dan lebih dari 50 persen kontribusi produksi kedelai nasional dihasilkan oleh Pulau Jawa.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 63/11/15 /Th. IX, 2 November 2015
5
Tabel 3 Perkembangan dan Distribusi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai Menurut Wilayah, 2013-2015 Perkembangan Uraian
2013 (ATAP)
2014 (ATAP)
2015 (Aram II)
2013-2014 Absolut
(1)
(2)
(3)
(4)
(%)
Distribusi (%)
2014-2015 Absolut
(5)
(%) (6)
1. Luas Panen (ha) - Jambi 1.877 - Sumatera 50.508 - Indonesia 550.793
5.288 79.905 615.685
5.148 75.235 623.764
3.411 29.397 64.892
181,73 58,20 11,78
-140 -4.670 8.079
2. Produktivitas (ku/ha) - Jambi 12,64 - Sumatera 13,64 - Indonesia 14,16
12,86 13,91 15,51
13,80 13,91 15,74
0,22 0,28 1,35
1,75 2,02 9,53
0,94 0,00 0,23
3. Produksi (ton) - Jambi 2.372 - Sumatera 68.872 - Indonesia 779.992
6.800 111.163 954.997
7.105 104.689 981.737
4.428 42.291 175.005
186,65 61,41 22,44
305 -6.474 26.740
2013 (ATAP)
2014 (ATAP)
2015 (Aram II)
(7)
(8)
(9)
-2,65 0,34 -5,84 9,17 1,31 100,00
0,86 0,83 12,98 12,06 100,00 100,00
7,33 0,02 1,47
4,49 0,30 -5,82 8,83 2,80 100,00
0,71 0,72 11,64 10,66 100,00 100,00
Keterangan : Bentuk produksi kedelai adalah biji kering
3.2.
Pola Panen Tahun 2013-2015 Pola panen kedelai berbeda dengan pola panen padi dan jagung, dimana pada pola panen
kedelai biasanya luas panen tertinggi terjadi pada subround II (Mei – Agustus). Sehingga ketiga tanaman tersebut (padi, jagung dan kedelai) mempunyai luas panen tertinggi tidak ada yang sama. Pola panen kedelai tahun 2015 diperkirakan panen tertinggi pada subround II, secara umum memiliki pola panen yang sama sebagaimana tahun 2014 dan 2013. (Gambar 3). Perbedaan pola panen 2015 dimana luas panen terendah di subround III diperkirakan karena adanya pergeseran masa tanam, sebagaimana diketahui penanaman kedelai sangat dipengaruhi oleh cuaca dan ketersediaan benih (penyaluran bantuan benih). Standing Crop (luas tanaman akhir) agustus 2015 lebih kecil dan perkiraan sedikitnya tambah tanam pada awal subround III menyebabkan luas panen pada subround III 2015 sangat kecil dibanding tahun 2014 dan 2013.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 63/11/15 /Th. IX, 2 November 2015
Gambar 3. Pola Panen Kedelai Provinsi Jambi Tahun 2013-2015 (Ha) 3 000 2 500 2 000 1 500 1 000 500 0 2013 2014 2015 (ARAM II)
Jan-Apr 397 1 423 1 564
Mei-Agt 1 003 2 203 2 693
Sep-Des 477 1 662 891
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 63/11/15 /Th. IX, 2 November 2015
7