Annual Report Laporan Tahunan 2010
Laporan Tahunan 2010 Annual Report PT BAYAN RESOURCES Tbk.
premium name with sustainable growth
GRAHA IRAMA BUILDING 12th floor Jl. HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav.1 & 2 Jakarta 12950 Tel. +6221 526 9868 Fax. +6221 526 9866 www.bayan.com.sg
daftar isi contents
Visi, Misi, dan Strategi Korporasi Vision, Mission, and Corporate Strategies Ikhtisar Keuangan Financial Highlights SAHAM PERSEROAN Share Highlights Peristiwa Penting SEPANJANG TAHUN 2010 Significant Events in 2010 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners Laporan Direksi Report from the Board of Directors ANALISis MANAJEMEN Management Analysis • kegiatan pertambangan dan Non-tambang Mining and Non-Mining Operations • tinjauan pemasaran dan penjualan Marketing and Sales Review • tinjauan keuangan Financial Review • Sumber Daya Manusia Human Resources • Komitmen Material Material Commitments • Dividen Dividends • Kasus Hukum Legal Cases tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social RESPONSIBILITY(CSR) • Pengembangan masyarakat Community Development • kesehatan dan keselamatan kerja Occupational Health and Safety • Pengelolaan Lingkungan Environmental Management prospek dan strategi usaha Business prospects and Strategies Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance • Pedoman Tata Kelola Perusahaan Indonesia Indonesian Code of good corporate governance • dewan komisaris Board of Commissioners • komite remunerasi dan nominasi Remuneration and Nomination Committee • Komite manajemen risiko Risk Management Committee • Komite tata kelola perusahaan Corporate Governance Committee • direksi Board of Directors • Komite Audit Audit Committee • sekretaris perusahaan Corporate Secretary • satuan pengawas Internal Internal Audit Department • Akuntan Publik Public Accountant Manajemen Risiko Risk Management Surat Pernyataan tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report Laporan Keuangan Konsolidasian 2010 dengan Perbandingan 2009 Consolidated Financial Statements 2010 and 2009 profil perusahaan Company Profile • riwayat Singkat perseroan Brief History of the Company • Kegiatan Usaha Bayan Group Bayan Group Business Activities • area konsesi Concession Areas • struktur Korporasi Corporate Structure • struktur organisasi Organization Structure • Profil dewan komisaris Profiles of The Board of Commissioners • Profil direksi Profiles of The Board of Directors • Profil Komite Audit Profiles of The Audit Committee • sertifikasi dan penghargaan Awards and Certifications • daftar singkatan Abbreviations Used • Informasi Perseroan Corporate Information
2 4 6 8 10 14 20 21 25 29 34 36 36 36 38 39 41 42 44 54 55 55 56 57 58 58 61 64 65 66 68 76 77 180 181 181 181 183 184 186 190 194 198 200 200
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
1
VISI, MISI DAN STRATEGI KORPORASI VISION, MISSION AND CORPORATE STRATEGies Visi
VISION
Misi
MISSION
Memaksimalkan kompetensi inti melalui pelaksanaan praktik bisnis terbaik.
To maximize core competencies by exercising best business practices.
Menjunjung Tanggung Jawab Sosial Perseroan dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan karyawan, standar kesehatan dan keselamatan yang tinggi, kebijakan lingkungan yang berkesinambungan dan pengembangan masyarakat yang bertanggung jawab.
To promote Corporate Social Responsibility with an emphasis on employee welfare, a high standard of health and safety, sustainable environmental policies, and responsible community development.
Berperan sebagai perusahaan pertambangan batubara terkemuka yang berkomitmen untuk menyediakan produk bermutu, jasa berkualitas tinggi dan pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan dengan tetap meminimalkan dampak lingkungan.
Mengoptimalkan nilai pemegang saham melalui pencapaian kinerja terbaik di semua operasi kami.
2
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
To be a highly respected coal mining company committed to delivering premium products, high quality service and sustainable growth in the long term whilst minimizing environmental impact.
To optimize shareholders value by achieving best performance through all our operations.
Strategi KORPORASI
CORPORATE STRATEGies
Bisnis yang Efektif
Effective Business Actions
• Membangun aliansi strategis dengan pelanggan dengan mempertahankan produk dan jasa berkualitas tinggi • Menerapkan pola pembiayaan yang efektif dan menghasilkan produk yang bernilai tambah • Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
• Establish strategic alliances with customers by maintaining high quality products and services • Exercise cost effective measures and implement value added deliverables • Practice good corporate governance
Etika Tanggung jawab Sosial
Responsible Social Conduct
• Komitmen yang jelas untuk berinvestasi pada pengembangan sumberdaya manusia untuk meningkatkan kondisi ketenagakerjaan melalui program pelatihan, skema insentif dan tunjangan untuk mewujudkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi • Menegakkan kepatuhan yang ketat terhadap praktik kesehatan dan keselamatan kerja • Menerapkan standar praktik terbaik untuk mencapai kebijakan lingkungan yang berkesinambungan; dan • Mendukung pengembangan masyarakat melalui berbagai program sosial yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Clear commitment to invest in human resources development to improve the condition of the workforce through training programs, incentive schemes and benefits in order to realise a higher level of productivity
Pertumbuhan yang Berkesinambungan
Sustainable Growth
•
•
Capitalize on existing coal reserves and infrastructure to deliver sustainable growth in production levels
•
Improve current portfolio of high quality assets through strategic acquisitions of coal reserves
•
Mendayagunakan cadangan batubara dan infrastruktur yang tersedia untuk mencapai pertumbuhan tingkat produksi yang berkesinambungan Menyempurnakan portofolio aset berkualitas tinggi yang tersedia melalui akuisisi strategis cadangan batubara
• Enforce strict adherence to health and safety practices • Adopt best practice standards to achieve sustainable environmental policies • Foster community development through various social programs which will augment the economic prosperity of the community.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
3
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS (dalam Rp miliar/in IDR billion) 2010
2009
2008
Laporan Laba-Rugi/Statement of Income Pendapatan/Revenue
8,745.6
7,752.9
4,876.9
3,439.5
2,995.8
Laba Kotor/Gross Profit
2,043.1
1,177.3
939.5
955.0
676.2
Laba Usaha/Operating Income
1,307.8
365.0
201.2
410.5
222.0
740.8
136.3
20.7
252.7
121.0
Laba Bersih/ Net Income
2007
2006
Neraca/Balance Sheet Aset Lancar/Current Assets
2,911.1
2,342.7
2,739.0
952.2
648.8
Aset Tetap/Fixed Assets
1,853.0
1,962.0
1,923.1
1,091.4
1,139.4
Aset Tidak Lancar/Non-Current Assets
5,461.0
4,791.9
4,008.2
1,885.6
1,608.3
Total Aset/Total Assets
8,372.1
7,134.6
6,747.2
2,837.7
2,257.0
Kewajiban Lancar/Current Liabilities
2,945.3
2,673.9
4,697.3
1,432.2
1,103.5
Kewajiban Tidak Lancar/Non-Current Liabilities
2,388.6
1,986.7
37.0
1,189.3
1,229.9
Total Kewajiban/Total Liabilities
5,333.9
4,660.6
4,734.3
2,621.5
2,333.4
Ekuitas (Defisiensi Ekuitas)/Equity (Deficiency in Equity)
2,939.4
2,415.1
1,992.5
213.7
(76.6)
Rasio Keuangan Penting/Main Financial Ratios 8.8 %
1.9 %
0.3%
8.9%
5.4%
25.2 %
5.6 %
1.0%
118.2%
(158%)
Margin Laba Kotor/Gross Profit Margin
23.4 %
15.2 %
19.3%
27.8%
22.6%
Margin Laba Usaha/Operating Margin
15.0 %
4.7 %
4.1%
11.9%
7.4%
Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar/Current Assets to Current Liabilities
98.8 %
87.6 %
58.3%
66.5%
58.8%
Total Kewajiban terhadap Total Aset/Total Liabilities to Total Assets
63.7 %
65.3%
70.2%
92.4%
103.4%
181.5 %
193.0%
237.6%
1,226.7%
na
222
41
7
846*)
1,210*)
Laba Bersih terhadap Aset/Net Income to Assets Laba Bersih terhadap Ekuitas/Net Income to Equity
Total Kewajiban terhadap Ekuitas/Total Liabilities to Equity Laba Bersih per Saham Dasar (Nilai Penuh)/Basic Earnings per share (full amount)
*) Disajikan kembali untuk mencerminkan pemecahan saham Perseroan berdasarkan perbandingan 10.000 banding 1/ Restated to reflect the split in the Company’s share on a 10,000 to 1 basis.
4
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Pendapatan • Revenue
Total Aset • Total Assets
Rp Miliar / IDR Billion 10,500
Rp Miliar / IDR Billion 9,100 8,746
9,000 7,753
7,500 4,500 3,000
2,996
7,800
3,900
3,440
2,600
2,838 2,257
1,300
0
0 2006
2007 2008
2009 2010
Laba Usaha • Operating Income Rp Miliar / IDR Billion 1,400
1,308
1,200
2006 2007 2008
Rp Miliar / IDR Billion 6,300 5,400 4,500
800
3,600
600
2,700 411
400 222
201
1,800
365
4,734
2,333
5,334 4,661
2,622
900
0
0 2006 2007 2008
2009 2010
2006 2007 2008
Laba Bersih • Net Income
Ekuitas • Equity
Rp Miliar / IDR Billion 910
Rp Miliar / IDR Billion 3,600
780
741
650
2,939 2,415
2,400 1,800
390
1,200
260
1,993
600
253 136
121 21
2006 2007 2008
214
0 -600
2009 2010
2009 2010
3,000
520
0
2009 2010
Total Kewajiban • Total Liabilities
1,000
130
7,135
5,200
1,500
200
6,747
6,500
4,877
6,000
8,372
(77)
2006 2007 2008
2009 2010
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
5
SAHAM perseroan share highligHts Komposisi Kepemilikan Saham PT Bayan Resources Tbk per 31 Desember 2010 PT Bayan Resources Tbk Shareholders Composition as of 31 December 2010 Jumlah Saham/ Number of Shares
Persentase / Percentage (%)
No.
Nama Pemegang Saham/Shareholder Name
1
Dato’ Low Tuck Kwong
1,722,010,000
51.66
2
Korea Electric Power Corporation
666,667,000
20.00
3
Enel Investment Holding B.V.
333,333,500
10.00
4
Engki Wibowo
198,695,000
5.96
5
Jenny Quantero
6
Publik, Manajemen dan Karyawan/
99,497,500
2.98
313,130,500
9.40
3,333,333,500
100.00
Public, Management and Employees TOTAL
Kepemilikan Saham PT Bayan Resources Tbk oleh Manajemen PT Bayan Resources Tbk Shares held by Management No. Nama Pemegang Saham/Shareholder Name
Jabatan /Position
Jumlah Saham / Number of Shares
Persentase / Percentage (%)
DEWAN KOMISARIS/BOARD OF COMMISSIONERS Komisaris Utama / President Commissioner
1,722,010,000
51.66
Komisaris / Commissioner
300,000
0.01
Mauro Montenero
Komisaris / Commissioner
-
-
Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
Bimo Prakoso
Komisaris Independen / Independent Commissioner
1
Dato’ Low Tuck Kwong
2
Michael Sumarijanto
3 4 5
TOTAL SAHAM YANG DIMILIKI OLEH KOMISARIS/
-
-
1,722,310,000
51.67
53,427,000
1.60
88,868,000
2.67
TOTAL SHARES HELD BY COMMISSIONERS
DIREKSI/BOARD OF DIRECTORS 1
2
Chin Wai Fong dan Empire Management Corporation/
Direktur Utama /
Chin Wai Fong and Empire Management Corporation
President Director
Lim Chai Hock dan Dynamic Resources Corporation/
Direktur /
Lim Chai Hock and Dynamic Resources Corporation
Director
3
Engki Wibowo
Direktur / Director
198,695,000
5.96
4
Jenny Quantero
Direktur / Director
99,497,500
2.98
5
Russell John Neil
Direktur / Director
300,000
0.01
6
Alastair McLeod
Direktur / Director
300,000
0.01
7
Low Yi Ngo
Direktur / Director
5,694,500
0.17
8
R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Tidak Terafiliasi / Non Affiliated Director
0
0.00
446,782,000
13.40
TOTAL SAHAM YANG DIMILIKI OLEH DIREKSI/ TOTAL SHARES HELD BY DIRECTORS
6
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham BYAN per Kuartal sepanjang 2010 Quarterly Price Movement and Trading Volume of BYAN during 2010 (Rp/IDR) Periode / Period
Harga/Price
1Q 2010
2Q 2010
3Q 2010
4Q 2010
Pembukaan/Opening
5,750
6,100
6,650
11,500
Terendah/Lowest
5,500
5,900
6,600
11,050
Tertinggi/Highest
6,200
6,400
11,350
18,000
Penutupan/Closing Volume Transaksi/Transaction Volume
6,050
6,400
11,250
18,000
33,955,000
56,634,000
35,586,000
16,213,000
5,000
20,000
4,500
18,000
4,000
16,000
3,500
14,000
3,000
12,000
2,500
10,000
2,000
8,000
1,500
6,000
1,000
4,000
500
2000
0 4-Jan-10
Rp per Saham/IDR per Share
Ribuan Saham/Thousand Shares
Pergerakan Harga Saham BYAN Price Movement of BYAN
0 4-Mar-10
4-May-10
4-Jul-10 Volume
4-Sep-10
4-Nov-10
Closing Price
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
7
Peristiwa penting sepanjang tahun 2010 SIGNIFICANT EVENTS IN 2010
23 April 2010 PT Bayan Resources Tbk. menandatangani perjanjian Club Deal sebesar US$300 juta yang terdiri dari fasilitas pinjaman 5 tahun sebesar US$150 juta dan fasilitas modal kerja bergulir sebesar US$150 juta dengan sistem pembayaran sekaligus yang jatuh tempo dalam waktu 2 tahun. PT Bayan Resources Tbk. secured US$300 million Club Deal which comprised US$150 million 5 year-term loan facility and US$150 million revolving working capital facility with a bullet repayment due in 2 years.
26 July 2010 Korea Electric Power Plant Corporation (KEPCO) mengakuisisi 20% kepemilikan saham di Bayan dan setuju untuk membeli 2 juta MT batubara per tahun terhitung sejak tahun 2012, dan selanjutnya akan ditingkatkan menjadi 7 juta MT per tahun mulai dari tahun 2015. Korea Electric Power Plant Corporation (KEPCO) acquired a 20% equity stake in Bayan and agreed to purchase 2 million MT of coal per annum commencing 2012 and 7 million MT of coal per annum from 2015 onwards.
27 July 2010 Anak perusahaan Bayan, PT Perkasa Inakakerta (PIK), menandatangani kontrak pertambangan dengan PT Hareda Prima Jaya untuk jangka waktu 5 tahun dengan nilai sekitar US$ 85 juta. Bayan’s subsidiary, PT Perkasa Inakakerta (PIK), signed a 5-year mining contract with a value of approximately US$ 85 million with PT Hareda Prima Jaya.
8
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
27 September 2010 PT Wahana Baratama Mining (WBM), telah menerima 3 sertifikat dari SGS United Kingdom Ltd dan PT SGS Indonesia: • ISO 9001 : 2008 Quality Management Systems • ISO 14001: 2004 Environmental Management Systems • OHSAS 18001 : 2007 Occupational Health and Safety Assessment Series PT Wahana Baratama Mining (WBM) received the following certificates from SGS United Kingdom Ltd and PT SGS Indonesia: • ISO 9001 : 2008 Quality Management Systems • ISO 14001 : 2004 Environmental Management Systems • OHSAS 18001 : 2007 Occupational Health and Safety Assessment Series
18 November 2010 PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP) telah menerima 3 sertifikat dari SGS United Kingdom Ltd dan PT SGS Indonesia: • ISO 9001 : 2008 Quality Management Systems • ISO 14001: 2004 Environmental Management Systems • OHSAS 18001 : 2007 Occupational Health and Safety Assessment Series PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP) received the following certificates from SGS United Kingdom Ltd and PT SGS Indonesia: • ISO 9001 : 2008 Quality Management Systems • ISO 14001: 2004 Environmental Management Systems • OHSAS 18001 : 2007 Occupational Health and Safety Assessment Series
28 December 2010 Bayan menandatangani perjanjian untuk membeli 9 konsesi batubara dan aset tambang di Kalimantan Timur dari PT Ilthabi Bara Utama (IBU) dan Prime Mine Resources Ltd (PMR) serta menandatangani perjanjian bersyarat untuk menginjeksi 9 konsesi tersebut ke Kangaroo Resources Limited (KRL) suatu perseroan terbuka yang didirikan dan berkedudukan di Australia sebagai pengganti penerbitan saham dalam KRL yang mewakili Pemegang Saham mayoritas dan pengendali di KRL. Bayan entered into an agreement to purchase 9 coal concessions plus mining assets in East Kalimantan from PT Ilthabi Bara Utama (IBU) and Prime Mine Resources Ltd (PMR) and signed a conditional agreement to inject the above 9 concessions into Kangaroo Resources Limited (KRL), a publicly listed company incorporated and domiciled in Australia in return for the issue of shares in KRL which account for the majority and controlling interest in KRL.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
9
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Dato’ Low Tuck Kwong Komisaris Utama President Commissioner
10
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
2010 Komisaris Utama/President Commissioner Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Permintaan batubara pada tahun 2010 terus mengalami peningkatan karena pertumbuhan industri di negaranegara Asia yang terus menguat. Industrialisasi negaranegara berkembang yang pesat terutama di China dan India, merupakan faktor utama yang memicu permintaan. Pemulihan di negara-negara maju juga menunjukkan gambaran positif seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi karena dampak berbagai stimulus ekonomi yang dilakukan pemerintah. Meskipun ekspansi kapasitas dan infrastruktur telah dilaksanakan untuk memenuhi permintaan yang semakin bertambah, pasokan batubara tetap terbatas. Keterbatasan ini diperparah oleh cuaca buruk yang dialami Australia dan Indonesia. Peristiwa-peristiwa inilah yang melatarbelakangi kenaikan harga acuan batubara termal Newcastle dari US$84,8/MT pada awal tahun 2010 hingga mencapai US$128,5/MT pada akhir tahun.
Coal demand in 2010 continued to improve as the fundamentals driving Asian growth remained robust. Rapid industrialization of the emerging markets primarily led by China and India was the key factor that spurred demand. Recovery in the developed markets also indicated a positive outlook as economic activity picked up when government stimulus measures had started to take effect. Although capacity and infrastructure expansion were well underway to meet increasing demand, coal supply remained tight. It didn’t help that Australia and Indonesia were further beleaguered by unseasonally poor weather conditions that further exacerbated the shortage in coal supply. Against this background, Newcastle thermal coal benchmark price strengthened from US$84.8/MT at the beginning of the year to US$128.5/MT by the end of 2010.
Saya dengan bangga mengatakan bahwa Bayan telah melaju menjadi semakin kuat pada akhir-akhir ini meskipun dengan adanya berbagai kesulitan karena krisis keuangan dunia. Kami terus mencatat prestasi keuangan yang baik di tengah ketidakpastian. Laba bersih meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan terus berinvestasi untuk masa depan dan mendorong pertumbuhan produksi. Modal yang diinvestasikan Bayan di tahun 2008 pada tambang-tambang dan infrastruktur baru, telah mulai membuahkan hasil. Akumulasi laju pertumbuhan produksi batubara per tahun yang dicapai pada tiga tahun terakhir sebesar 36,3% meskipun dengan kondisi cuaca yang sangat buruk pada tahun 2010. Kami juga mampu memperkuat posisi keuangan kami karena kemampuan Perseroan memperoleh manfaat dari kenaikan harga batubara melalui peningkatan produksi batubara.
I am pleased to say despite the adversities caused by the global financial crisis, Bayan has gone from strength to strength in recent years. We continued to post record financial results amidst uncertainties. Net income increased more than four times compared to the previous year. The Company continued to invest for the future and pushed the production pipeline to be even more robust. Bayan’s capital investment in new mines and infrastructure in 2008 has started to pay off. The compounded annual growth rate of coal production achived in the last three years was 36.3% even with unseasonally poor weather conditions in 2010. We were also able to strengthen our financial position given the Company was well positioned to benefit from the increase in coal prices with the rapid ramp up of coal production.
Kami tetap berkomitmen untuk memenuhi harapan konsumen tradisional pemasaran batubara kami dan pada saat yang sama terus mencari dan mengembangkan aliansi baru. Pada bulan Juli 2010, KEPCO mengakuisisi 20% saham Bayan dan mengadakan Perjanjian jual beli batubara jangka panjang yang sebagian besar akan dipasok dari konsesi Tabang. Manfaat dari kemitraan strategis dengan ENEL dan KEPCO ini terletak pada perpaduan ide dan keahlian dari perusahaanperusahaan tersebut, yang memungkinkan Bayan untuk memanfaatkan reputasi global mereka dan memperkuat komitmen kami terhadap praktik-praktik terbaik dalam industri dan tata kelola perusahaan.
We remain committed in fulfilling the expectations of the traditional markets we operate in and at the same time, continue to venture and develop new alliances. In July 2010, we were delighted to have KEPCO acquire a 20% stake of Bayan and enter into long term coal off-take agreements where the bulk of coal will be sourced from the Tabang concessions. The benefits of the strategic partnerships with ENEL and KEPCO are derived from the integration of ideas and expertise of these companies which will enable Bayan to leverage off their global reputation and reinforce our commitment to industry best practices and good corporate governance.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
11
12
Sejalan dengan profil pertumbuhan Bayan, kami mengadakan perjanjian jual-beli bersyarat untuk mengakuisisi sembilan (9) konsesi batubara yang bersebelahan dengan konsesi Tabang di Kalimantan Timur berikut aset-aset yang ada di lokasi tambang tersebut. Kami juga mengadakan perjanjian bersyarat dengan Kangaroo Resources Limited (KRL), perusahaan publik, terdaftar di Australia, yang memiliki lima (5) konsesi batubara coking dan termal di Indonesia. Perjanjian tersebut meliputi penyertaan kesembilan (9) konsesi dan aset tambang tersebut ke dalam KRL sebagai kompensasi penerbitan saham baru yang akan menjadikan Bayan sebagai Pemegang Saham mayoritas dan pengendali di KRL.
In line with Bayan’s growth profile, we entered into a conditional purchase agreement to acquire nine (9) coal concessions which are adjacent to the Tabang concessions in East Kalimantan plus mining assets. We also have a conditional agreement with Kangaroo Resources Limited (KRL), a publicly listed company in Australia which has five (5) concessions consisting of coking and thermal coal in Indonesia. The agreement consists of injecting the nine (9) concessions and the mining assets into KRL and in exchange, new shares will be issued which will give Bayan the majority and controlling interest in KRL.
Pada saat finalisasi perjanjian, cadangan dan sumberdaya batubara Bayan masing-masing akan menjadi 0,87 miliar dan 4,2 miliar MT. Pada intinya, nilai tambah konsesi-konsesi ini adalah peningkatan cadangan dan sumber daya batubara yang signifikan dan sinergi ketersediaan infrastruktur yang menjamin peningkatan pesat produksi batubara dari asetaset gabungan tersebut.
Upon the closing of these agreements, Bayan’s coal reserves and resources will be 0.87 billion MT and 4.2 billion MT, respectively. In essence, the value added of these concessions are the significant increase in coal reserves and resources and the synergy of existing infrastructure ensuring the rapid ramp up of coal production of the consolidated assets.
Kami hendak menegaskan kembali komitmen Dewan pada standar tata kelola perusahaan yang tinggi, melalui upaya peningkatan kinerja secara terus-menerus yang akan mendukung integritas, penegakan akuntabilitas dan pendekatan usaha yang beretika.
I would like to reiterate the Board’s commitment to high standards of governance. We continually seek ways to improve our performance that will advocate integrity, instill accountability, and adhere to an ethical approach to business.
Pada tahun 2010, Dewan mengkaji beberapa kebijakan dan praktik yang mencakup hal-hal berikut: • Pedoman Pelaksanaan dan Etika Usaha • Remunerasi dan Kompensasi • Proses evaluasi kinerja
In 2010, the Board reviewed a number of the policies and practices which included the following: • Code of Business Conduct and Ethics • Remuneration and Compensation • Performance evaluation process
Faktor penting lainnya yang kami pertimbangkan adalah tanggung jawab kami untuk memberikan pertumbuhan yang berkesinambungan. Kami bekerja sama dengan penduduk setempat untuk mengembangkan proyek-proyek baru yang dapat menciptakan manfaat sosial-ekonomi jangka panjang bagi masyarakat. Bersamaan dengan hal tersebut, kami selalu terdorong untuk sedapat mungkin melestarikan lingkungan dan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan di mana pun kami beroperasi.
Another key consideration we had taken into account was our responsibility to deliver sustainable development. We work in collaboration with the people in the local villages to develop new projects in a manner that creates lasting economic and social benefits for the community. Together with this, there will always be a compelling need to protect the environment to the greatest extent possible and prioritize health and safety of the workforce to the highest level wherever we operate.
Kami yakin bahwa setelah tahun 2010 permintaan batubara akan terus berlanjut dengan pertumbuhan kebutuhan energi negara-negara berkembang. Seiring dengan pulihnya ekonomi global, permintaan energi juga akan terstimulasi di negara-negara maju dan melengkapi perkiraan pertumbuhan di wilayah Asia Pasifik.
Looking beyond 2010, we believe demand for coal will continue as emerging countries maintain a growing need for energy. As the global economy improves, demand for energy will also be stimulated in the developed countries which will compliment growth expectations in the Asia Pacific region.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Meskipun demikian, dalam suasana ketidakpastian ini, perusahaan harus melakukan investasi untuk berkembang sekaligus tetap dinamis dan produktif. Bayan menempati posisi strategis untuk mengarahkan usaha melalui berbagai pasang surut ekonomi. Akuisisi strategis akan tetap memainkan berperan penting dalam pertumbuhan Bayan di masa mendatang dalam hal peningkatan skala dan keragaman usaha. Meskipun mayoritas pelanggan kami berasal dari lingkungan tradisional, kami telah semakin mengukuhkan posisi kami di wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penduduk yang padat, terutama di India. Investasi dalam peningkatan kapasitas dan infrastruktur telah berjalan dengan baik, yang akan menjamin pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas sehingga dalam jangka panjang dapat memperkuat hasil kerja operasi.
However, in this environment of uncertainties, companies must invest to grow, while staying dynamic and productive. Bayan is well positioned to navigate the business through different economic cycles and weather its peaks and troughs. Strategic acquisitions will continue to play a significant role in Bayan’s future growth in that it will add to the scale and diversity of the business. Whilst the majority of our customer base operate in traditional markets, we have deepened our position in high growth, populous economies especially India. Investments in capacity expansion and infrastructure are well underway which will ensure cost reductions and productivity improvements to further strengthen operational delivery in the longer term.
Dasar penunjang kesuksesan kami adalah pedoman praktik terbaik yang dilaksanakan oleh Direksi. Kami yakin Direksi akan terus menyusun rencana kerja yang mantap untuk pertumbuhan yang berkesinambungan, yang dapat memaksimalkan manfaat sosial dan ekonomi. Direksi telah berupaya menempatkan Perseroan pada posisi strategis untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi lingkungan pasar utama kami. Direksi telah berhasil memenuhi harapan kami dengan menghasilkan pertumbuhan volume yang cukup besar disertai peningkatan keuntungan dan pengendalian biaya.
The fundamental basis of our success is guided by best practices supported by the Board of Directors. We believe they continue to build a solid platform for sustainable growth which will maximize social and economic advantages. They had concentrated their efforts to reposition the Company to benefit from the economic recovery of our key markets. They have successfully met our expectations by delivering substantial volume growth, improved margins, and managed costs.
Untuk itu Dewan Komisaris hendak memberikan penghargaan kepada Direksi, manajemen, staf dan karyawan atas komitmen, upaya dan dedikasinya yang tinggi kepada Perseroan.
The Board and I would like to express our appreciation to the Board of Directors and all the management and staff for their strong commitment, unwavering efforts, and dedication to Bayan.
Terima kasih atas dukungan Anda pada Bayan.
I thank you for your interest and continued support of Bayan.
Hormat kami,
Yours sincerely,
Atas nama Dewan Komisaris / On behalf of the Board Of Commissioners
Dato’ Low Tuck Kwong Komisaris Utama / President Commissioner
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
13
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Eddie Chin Wai Fong Direktur Utama President Director
14
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
2010 Direktur Utama/President Director Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Memasuki tahun 2010 Bayan mempunyai keyakinan yang kuat dengan gambaran masa depan yang mantap dibandingkan tahun sebelumnya. Pemulihan harga dan permintaan batubara, terutama di pasar Asia-Pasifik, terus menunjukkan tanda-tanda peningkatan yang kuat. Bangkitnya permintaan dari Asia, terutama China dan India, memberikan momentum dalam peningkatan harga batubara. Harga acuan batubara Newcastle, yang berada pada posisi US$84,8/MT di awal tahun, menguat hingga menjadi sekitar US$128,5/MT pada akhir tahun. Meskipun dengan adanya penguatan harga tersebut, produksi batubara Indonesia sangat dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan mulai pada kuartal kedua 2010.
Bayan commenced 2010 with a confident and robust outlook compared to the previous year. Recovery in coal prices and demand led primarly by Asia-Pacific markets continued to show signs of solid improvement. The resurgence of demand from Asia and in particular, China and India, provided the momentum in coal prices. Newcastle coal benchmark prices were US$84.8/MT at the beginning of the year strengthening to approximately US$128.5/MT by year end. Indonesian coal production, however, was significantly affected by unseasonally high and prolonged rainfall from the second quarter of 2010.
Kinerja Operasional
Operational Performance
Terlepas dari keadaan cuaca yang buruk ini, Bayan tetap mampu memproduksi 11,9 juta MT pada tahun 2010 yang menghasilkan akumulasi laju pertumbuhan produksi tahunan sebesar 36,3% selama tiga tahun terakhir. Konsesi Tabang (FTB), PT Perkasa Inakakerta (PIK) dan PT Teguh Sinarabadi (TSA) menunjukkan kinerja yang memuaskan dan terus meningkatkan produksinya, bahkan hingga mencapai 60%.
Despite the adverse weather conditions, Bayan produced 11.9 million MT in 2010 compared to the previous year which represented a compound annual growth rate of 36.3% over the last three years. The Tabang concessions (FTB), PT Perkasa Inakakerta (PIK) and PT Teguh Sinarabadi (TSA) performed well and these concessions continued to ramp up production, in certain cases, by up to approximately 60%.
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Saya bangga menyampaikan bahwa kinerja keuangan Bayan pada tahun 2010 menunjukkan pertumbuhan dan peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009. Hal tersebut memperkuat posisi keuangan Bayan secara nyata yang diyakini dapat memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan lebih lanjut di masa mendatang.
I am pleased to announce that our financial performance in 2010 delivered continued growth and improvement from the 2009 levels. This has substantially strengthened Bayan’s financial position which we believe will form a solid basis for further growth.
Total pendapatan naik sebesar 12,8% menjadi IDR 8.745,6 miliar (US$962,7 juta) karena harga jual rata-rata yang lebih tinggi sebesar US$75,5 per MT dibandingkan dengan US$62,0 per MT pada tahun 2009. Keadaan ekonomi yang positif pada umumnya memicu permintaan pasar yang mendorong kenaikan harga batubara lebih lanjut.
Total revenues went up by 12.8% to IDR 8,745.6 billion (US$ 992.7 million) as a result of higher average selling price at US$75.5 per MT compared to US$62.0 per MT in 2009. Positive economic conditions prevailed which stimulated market demand providing the impetus for the increase in coal prices.
Pada akhir tahun 2010, harga batubara meningkat lebih tinggi daripada yang diperkirakan semula pada akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010. Meskipun sebagian besar kontrak penjualan beserta harganya telah ditetapkan dan disepakati pada awal tahun, Bayan masih mampu meraih sebagian keuntungan dari kenaikan harga batubara berkat proporsi kontrak penjualan yang dikaitkan indeks dan kontrak yang dinegosiasikan dalam tahun tersebut.
By the end of 2010, coal prices had increased higher than we originally anticipated in late 2009 - early 2010. Whilst a higher proportion of sales contracts were already committed and priced at the beginning of the year, Bayan was able to partially benefit from the increase in coal prices due to the proportion of sales contracts that were index linked and contracts that were negotiated within the year.
EBITDA mengalami peningkatan sebesar 112,7% menjadi IDR 1.433,9 miliar (US$157,8 juta) dari IDR 674,2 miliar
EBITDA increased by 112.7% to IDR 1,433.9 billion (US$ 157.8 million) from IDR 674.2 billion (US$64.8 million) in
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
15
16
(US$64,8 juta) pada tahun 2009, yang terutama disebabkan oleh peningkatan margin yang diiringi kenaikan harga jual dan terbatasnya inflasi biaya tunai karena berbagai prakarsa penghematan biaya yang dilakukan Perseroan. Peningkatan biaya tunai yang terjadi terutama berkorelasi dengan kenaikan harga bahan bakar dan biaya royalti tambahan yang diakibatkan oleh karena kenaikan harga jual.
2009 which was principally due to the improved margins as selling prices increased and inflationary increases to cash costs were limited due to various cost saving initiatives undertaken by the company. The increase in cash costs that did eventuate was principally correlated to the increase in fuel prices and additional royalty fees generated by the increase in the selling price.
Bayan melaporkan pendapatan bersih sebesar IDR 740,8 miliar (US$81,5 juta), yang merupakan kenaikan sebesar 443,5% dari IDR 136,3 miliar (US$13,1 juta) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bayan reported a net income of IDR 740.8 billion (US$81.5 million); an increase of 443.5% from IDR 136.3 billion (US$13.1 million) compared to the previous year.
Peristiwa Penting tahun 2010
Milestones in 2010
Pada kesempatan ini saya hendak menggarisbawahi dua peristiwa penting pada tahun 2010 yang mencerminkan evolusi Group yang berkelanjutan dan mengarahkan Bayan untuk memasok pelanggan dan pasar dengan spektrum yang lebih luas di masa mendatang.
I would like to take this opportunity to highlight two events in 2010 which clearly demonstrates the continued evolution of the Group and will steer Bayan to supply a wider spectrum of customers and markets in the years to come.
Akuisisi 20% Saham oleh KEPCO
20% Stake of KEPCO
Pada bulan Juli 2010, KEPCO mengakuisisi 20 persen saham Bayan dan mengadakan perjanjian jual beli batubara jangka panjang, yang sebagian besar akan dipasok dari konsesi Tabang. Kemitraan strategis dengan ENEL dan KEPCO mendukung strategi pertumbuhan kami dan memberikan kami kemampuan untuk meningkatkan reputasi Bayan secara global serta memicu peran serta yang lebih dinamis di berbagai sektor batubara.
In July 2010, KEPCO acquired a 20 percent stake in Bayan coupled with long term coal off-take agreements where the bulk of the coal will be sourced from the Tabang concessions. The strategic partnerships with ENEL and KEPCO underpin our growth strategy and will enable us to leverage off their global brands and influence a more dynamic participation in various coal sectors.
Konsesi Batubara Ilthabi dan Kangaroo
Ilthabi and Kangaroo Coal Concessions
Kami mengakhiri tahun 2010 dengan mengadakan perjanjian untuk membeli sembilan (9) konsesi batubara dan aset tambang di Kalimantan Timur dari IBU dan PMR. Konsesikonsesi ini bersebelahan dengan lokasi tambang Tabang Bayan dan memiliki prasarana yang akan kami manfaatkan untuk mempercepat pertumbuhan produksi aset-aset gabungan.
We ended 2010 by entering into an agreement to purchase nine (9) coal concessions and mining assets in East Kalimantan from IBU dan PMR. These concessions are located adjacent to Bayan’s Tabang mines and have existing infrastructure which we will make use of to fast-track the growth of production of the combined assets.
Kami juga menandatangani perjanjian bersyarat untuk menyertakan kesembilan konsesi dan aset tambang tersebut ke KRL setelah penyelesaian uji tuntas dan persetujuan pemegang saham. Sebagai kompensasi KRL akan menerbitkan saham-saham baru yang merupakan kepemilikan mayoritas dan pengendali di KRL. KRL adalah perusahaan terbuka yang didirikan dan berkedudukan di Australia dengan lima (5) konsesi aset batubara coking dan termal di Indonesia.
We also signed a conditional agreement to inject these nine (9) concessions and mining assets into KRL subject to completion of due diligence and shareholder’s approval. In return, KRL will issue new shares constituting a majority and controlling interest in KRL. They are a publicly listed company incorporated and domiciled in Australia with five (5) concessions of coking and thermal coal assets in Indonesia.
Saat transaksi-transaksi ini difinalkan, cadangan dan sumberdaya batubara Bayan masing-masing akan berjumlah 0,87 miliar MT dan 4,2 miliar MT. Penyelesaian akhir diperkirakan jatuh pada semester pertama tahun 2011 setelah penyelesaian uji tuntas dan persetujuan pemegang saham.
When these deals are finalized, Bayan’s coal reserves and coal resources will be approximately 0.87 billion MT and 4.2 billion MT, respectively. We anticipate final closing to be within the first half of 2011 after completion of due diligence and shareholders’ approval.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance
Kami percaya bahwa Dewan Komisaris bertanggung jawab meletakkan landasan praktik-praktik usaha terbaik dengan memberdayakan manajemen untuk melaksanakannya dan bertanggung-jawab atas hasilnya. Komitmen terhadap integritas dicerminkan dengan kajian dan pemantauan program tata kelola perusahaan yang terus-menerus untuk memastikan praktik-praktik tersebut dijalankan di semua aspek usaha. Kegiatan-kegiatan utama Bayan juga mencakup kajian Pedoman Pelaksanaan dan Etika Usaha, Remunerasi dan Kompensasi, serta Proses Evaluasi Kinerja.
I believe it is the Board’s responsibility to set the fundamentals of best business practices by empowering management to execute it and hold them accountable for the results. The commitment to integrity is embodied in the continual review and monitoring of corporate governance program to ensure that this is reflected in all aspects of the business. Bayan’s key activities included the review of the Code of Business Conduct and Ethics; Remuneration and Compensation; and Performance Evaluation Process.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Dalam rangka menjamin standar yang tinggi dalam praktik bisnis, Bayan secara terus-menerus berupaya menyeimbangkan sumberdaya manusia, pertimbangan lingkungan, standar kesehatan dan keselamatan kerja dan pengembangan masyarakat.
Bayan continuously endeavors to balance human resources, environment considerations, health and safety standards, and community development to maintain high standard business practices.
Pada tahun 2010, Bayan menerima sertifikat ISO 9001 (Quality Management Systems), 14001 (Environmental Management Systems) dan OHSAS 18001 (Occupation Health and Safety Assessment Series for International Healthy and Safety Management System) atas nama WBM dan GBP, melengkapi sertifikasi untuk PIK dan DPP yang kami terima pada tahun 2009. Kami bermaksud melanjutkan proses ini ke semua tambang kami.
In 2010, Bayan received ISO 9001 (Quality Management Systems), 14001 (Environmental Management Systems certificates), and OHSAS 18001 (Occupation Health and Safety Assessment Series for International Healthy and Safety Management System) for WBM and GBP adding to the certifications for PIK and DPP that we received in 2009. It is our objective to continue the roll-out of this process to all the remaining mine sites.
Secara konsisten Bayan sangat berperan aktif dalam menyejahterakan masyarakat. Mengingat misi kami untuk memupuk generasi muda, kami mendukung sejumlah prakarsa di bidang pendidikan. Sejalan dengan tujuan ini, program CSR kami meliputi beasiswa untuk siswa-siswa sekolah dasar dan menengah; pembangunan dan renovasi sekolah-sekolah; penyediaan buku pelajaran, seragam, sarana transportasi dan peralatan; serta memberikan dana kompensasi kepada para guru agar mereka bersedia mengajar di wilayah-wilayah terpencil.
Bayan has consistently taken an active role in community welfare. Given our mission to nurture young minds, we support a number of education related initiatives. In line with this goal, our CSR programs includes: scholarships to students in primary and high school levels; building and renovating schools; providing books, uniforms, transportation facilities, and equipment; and funding teachers’ compensation to encourage them to travel and teach in far flung areas.
Program kesehatan kami berfokus pada program pendidikan pencegahan di samping program perawatan kesehatan gratis yang mencakup vaksinasi hepatitis-B dan operasi katarak. Kegiatan donor darah diselenggarakan secara rutin setiap enam (6) bulan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia.
Our health programs focus on preventative education as well as providing free medical treatment including hepatitis B vaccinations and cataract surgeries. Blood donation drives in cooperation with the Indonesian Red Cross are routinely organized every six (6) months.
Kami yakin bahwa pembangunan infrastruktur dan pendirian badan usaha kecil akan memajukan tingkat perekonomian masyarakat dalam jangka panjang. Kami bertujuan menjalin hubungan kuat dengan masyarakat sekitar untuk memperkuat manfaat-manfaat ekonomi yang berkelanjutan. Empat kegiatan yang menjadi fokus kami adalah: penyediaan air bersih; Program Listrik Masuk Desa; pembangunan/ perbaikan jalan dan jembatan; dan bantuan kepada usahausaha kecil.
We believe that the development of infrastructure and establishment of small enterprises foster long term prosperity for the community. It is our aim to forge strong relationships with the surrounding communities which underpin economic benefits that are sustainable. The four activities we concentrated on are: provision of clean water; installation of electricity; construction/repair of roads and bridges; and endorsement of small scale businesses.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
17
18
Pada tahun 2010, kami menerima pengakuan dalam bentuk penghargaan “Best CSR in Indonesia” kategori pendidikan dan infrastruktur dari Majalah Bisnis & CSR La Tofi Enterprise.
In 2010, our efforts were recognised when we received a prestigious award for “Best CSR in Indonesia” in the category of education and infrastructure from Majalah Bisnis & CSR La Tofi Enterprise.
Prospek Usaha
Outlook and Prospects
Kami tetap percaya akan kondisi fundamental yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan di Asia, terutama di China dan India. Negara-negara dengan urbanisasi pesat ini akan terus menjadi penggerak utama dan bagian penting pertumbuhan permintaan batubara. Pada saat yang sama, produksi industri yang mulai kembali normal di Amerika dan Eropa menandai gambaran pemulihan jangka menengah hingga jangka panjang.
We remain encouraged by the fundamentals underpinning the sustained growth in Asia, principally in China and India. These rapidly urbanizing countries will continue to represent the driving force and major share of the demand growth of coal. In conjunction with this, the US and Europe medium to long term outlook show signs of recovery with industrial production starting to return to near normal.
Pemerintah China telah berinisiatif mengambil langkahlangkah proaktif dalam mengelola ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan. Langkah-langkah positif ini akan mengimbangi risiko inflasi dan kemungkinan overheating yang kami yakini akan mampu menjaga kestabilan ekonomi.
Chinese government initiatives have taken proactive steps in managing the economy into sustainable growth. These positive measures will continue to mitigate the risk of inflation and potential overheating which we believe will keep the economy on track.
Posisi India menjadi semakin penting di sektor batubara. Prakiraan pendanaan di bidang konstruksi yang secara signifikan mempengaruhi produksi baja dan investasi pembangkitan energi menunjukkan bahwa India kemungkinan akan menjadi konsumen batubara terbesar kedua setelah China. Jarak yang dekat antara India dan Indonesia memberikan keuntungan dalam biaya pengiriman dibandingkan negara produsen batubara lainnya. Mengingat hal tersebut dan antisipasi terhadap pertumbuhan permintaan dari India, kami telah mengonsentrasikan upaya kami untuk mengembangkan hubungan yang kuat dengan konsumen India. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya-upaya kami telah membuahkan hasil di mana India menjadi pelanggan terbesar Bayan dalam hal volume penjualan.
India’s importance in the coal sector has become more evident. Forecasts of construction spend which significantly impacts steel production and investments in energy generation strongly suggest that India will likely be the second largest coal consumer behind China. India’s proximity to Indonesia is a favorable advantage in terms of freight cost compared to other coal producing countries. In light of this and the anticipation of India’s demand growth profile, we have concentrated our efforts and will continue to do so, developing strong relationships in India. In the last few years, the evidence of our endeavors has borne fruits in that the Indian market has become Bayan’s biggest customer in terms of sales volume.
Dalam hal pasokan secara keseluruhan, meskipun ekspansi kapasitas dan infrastruktur telah dilakukan dan beberapa proyek hampir diselesaikan, kami merasa pertumbuhan produksi relatif moderat pada tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan oleh cuaca buruk di Australia pada awal tahun ini, termasuk bencana banjir. Bencana tersebut menimbulkan kerusakan besar di berbagai operasi pertambangan, infrastruktur kereta dan fasilitas pelabuhan. Saat ini taraf kerusakan dan perkiraan waktu pemulihan produksi ke keadaan semula belum dapat dipastikan. Hal ini akan mengurangi peningkatan produksi tahun 2011 yang sebelumnya diperkirakan berasal dari Australia.
On the overall supply front, although capacity and infrastructure expansions are now underway and some projects are almost completed, we believe production growth will be relatively moderate in 2011. This is to a large extent due to the exceptionally poor weather that struck Australia beginning of this year including major flooding. This had created significant damage to various mining operations, rail infrastructure, and port facilities. The extent of the damage is still uncertain as is when full production will resume. Inevitably, this will reduce the anticipated 2011 production increases in Australia.
Indonesia sebagai salah satu pemasok batubara utama terus memperhatikan masalah logistik dan infrastruktur. Penerapan peraturan kehutanan menciptakan rintangan bagi para pemain baru dan pemasok lama yang berencana meningkatkan produksinya. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, kami berkeyakinan pasokan batubara akan tetap terbatas.
Indonesia, another major coal supplier, continues to have ongoing concerns wtih logistics and infrastructure. Implementation of forestry regulations creates barriers to entry to new players and to existing suppliers intending to increase additional production. Taking all these into consideration, we believe coal supply will remain tight.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Dampak keadaan tersebut terhadap permintaan dan pasokan batubara tercermin pada prospek harga batubara termal. Harga acuan diperkirakan berada pada kisaran US$120/ MT - US$130/MT dalam tiga tahun ke depan. Dengan skenario tersebut, kami percaya bahwa harga batubara yang kuat akan tetap bertahan dan mendorong kenaikan pendapatan keuangan Bayan. Hal ini karena sebagian besar volume penjualan yang telah disepakati untuk beberapa tahun mendatang dikaitkan dengan indeks sehingga memungkinkan kami mengambil bagian dalam penguatan dan potensi kenaikan. Selain itu, peningkatan produksi yang pesat akan memungkinkan kami menarik manfaat dari skala ekonomis dan prakarsa penurunan biaya lainnya. Seperti halnya dengan prestasi keuangan pada tahun 2010, harga batubara yang lebih tinggi akan melampaui dan menutupi kenaikan biaya tunai.
The impact of these prevailing conditions on coal demand and supply is crystallized by the price outlook of thermal coal. The benchmark price forecast in the next three years is in the range of US$120/MT-US$130/MT. Given this scenario, the strong rally in coal price will be maintained and will help to boost Bayan’s financial earnings since a major percentage of our committed sales volumes in the years to come are index linked and will allow us to participate in the continued strength and potential further upside to current levels. Moreover, the rapid ramp up of our production will enable us to benefit from the continued economies of scale and other cost reduction initiatives. Similar to the financial outcome in 2010, higher coal prices will outpace and more than offset the increase in cash costs.
Seiring dengan perkembangan pesat WBM, TSA dan FKP yang memproduksi batubara bermutu tinggi, kami telah melakukan ekspansi ke pasar-pasar baru yang membutuhkan batubara sub-bituminus dalam jumlah besar. Kami melakukan investasi yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur di Tabang untuk mengantisipasi permintaan, terutama dari dalam negeri, Korea, India dan bahkan Singapura dalam beberapa tahun ke depan. Rencana akuisisi sembilan (9) proyek batubara di dekat konsesi Tabang memungkinkan sinergi pemanfaatan infrastruktur dan skala ekonomis dalam operasi pertambangan. Bayan telah meningkatkan mutu aset yang ada secara berkesinambungan dan menitikberatkan pengembangan usaha melalui akuisisi.
In tandem with the rapid development of WBM, TSA, and FKP which produce high quality CV coal, we have expanded into new markets that have significant demand for sub bituminous coal. We are investing significantly in the development of the infrastructure in Tabang to anticipate the requirements primarily from Indonesia, Korea, India, and even Singapore in the next few years. The intended acquisition of the nine (9) coal projects is in the vicinity of our Tabang concession which allows for synergies in infrastructure and economies of scale in the mining operations. Bayan has continuously improved the quality of existing assets and emphasized growing the business through acquisitions.
Bersama seluruh anggota Dewan Direksi, saya hendak menyampaikan penghargaan kepada Dewan Komisaris, para pemangku kepentingan, para pemegang saham, publik dan pemerintah di semua tingkat atas kontribusi dan dukungannya dalam mewujudkan keberhasilan di tahun 2010. Dengan opsi pertumbuhan perusahaan yang tersedia dan para karyawan yang berdedikasi tinggi, kami yakin akan kembali menyongsong tahun depan yang dinamis dan menjanjikan.
Together with the Board of Directors, I wish to express our appreciation to the Board of Commissioners, stakeholders, shareholders, the public and government at all levels for their contribution and continued support in making 2010 a successful year. With our growth options and dedicated people, we can certainly look forward to another dynamic and prosperous year.
Hormat kami
Yours sincerely,
Atas nama Direksi / On behalf of the Board Of Directors
Chin Wai Fong Direktur Utama / President Director
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
19
Analisis Manajemen Management Analysis Meskipun curah hujan sangat tinggi, Bayan tetap dapat memproduksi sejumlah 11,9 juta MT batubara Despite the unusually high level of rainfall, Bayan produced a total of 11.9 million MT of coal
20
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Kegiatan Pertambangan
Mining Operations
Meskipun curah hujan sangat tinggi, Bayan tetap dapat memproduksi sejumlah 11,9 juta MT batubara, meningkat dari produksi tahun 2009 yaitu 11,4 juta MT. Peningkatan produksi gabungan konsesi PIK, FTB, TSA, dan FKP sebesar 1,41 juta MT mengimbangi penurunan produksi gabungan GBP dan WBM sebesar 0,94 juta MT, yang disebabkan musim hujan yang parah dan berkepanjangan.
Despite the unusually high level of rainfall, Bayan produced a total of 11.9 million MT of coal which was an increase in coal production compared to 11.4 million MT in 2009. The combined increase in production of PIK, FTB, TSA, and FKP of 1.41 million MT offset the combined decrease in production of GBP and WBM of 0.94 million MT. Heavy and prolonged wet weather conditions reduced production in GBP and WBM.
Tabel berikut ini menunjukkan ikhtisar produksi dari tahun 2006 hingga 2010:
The following table summarizes the production by project from 2006 to 2010: (dalam juta MT/in million MT)
Nama Proyek/Project Name
2006
2007
2008
2009
2010
GBP Block 2 GBP Block 1 WBM PIK TSA/FKP FTB TOTAL
5.14 5.14
4.13 0.01
3.55 0.02 0.77 1.14 0.19 0.23 5.90
4.03 0.36 2.89
3.39 0.36 2.59
1.98 1.34 0.78 11.38
2.67 1.58 1.26 11.85
0.55 0.02 4.71
PT Gunungbayan Pratamacoal Blok 2 (GBP 2)
PT Gunungbayan Pratamacoal Block 2 (GBP 2)
Proyek GBP 2 memproduksi 3,4 juta MT pada tahun 2010, turun sebesar 15% dari 4 juta MT batubara produksi tahun 2009. Penurunan produksi tersebut disebabkan keadaan cuaca yang buruk selama semester pertama, yang mengakibatkan pengumuman keadaan kahar pada bulan April 2010 sebagai akibat banjir yang cukup parah.
The GBP 2 Project produced 3.4 million MT in 2010 which was a 15% reduction from the 4.0 million MT of coal produced in 2009. The production shortfall was due to poor weather conditions during the first half of the year which resulted in a force majeure declared in April 2010 as the result of severe flooding.
PT Petrosea Tbk dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) tetap menjadi kontraktor pengupasan overburden utama di lokasi tambang. Masing-masing kontraktor melakukan pengupasan overburden sebesar 61% dan 39%.
PT Petrosea Tbk and PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) continue to be main overburden removal contractors on site accounting for 61% and 39% of the volume removed, respectively.
PT Gunungbayan Pratamacoal Blok 1 (GBP 1)
PT Gunungbayan Pratamacoal Block 1 (GBP 1)
Proyek GBP 1 memproduksi 0,4 juta MT pada tahun 2010, sama dengan produksi tahun 2009.
The GBP 1 Project produced 0.4 million MT in 2010 which was the same as in 2009.
Uji coking coal dilakukan di Blok SP yang terletak di Blok 1 dan hasilnya menunjukkan bahwa batubara tertentu berciri coking coal. Bayan berencana memulai pengapalan coking coal pada tahun 2011.
Coking tests were conducted at the SP Block 1 and results show that certain coal has coking coal characteristics. Bayan is looking to commence shipments of coking coal in 2011.
Proyek PT Wahana Baratama Mining (WBM)
PT Wahana Baratama Mining Project (WBM)
Proyek WBM memproduksi 2,6 juta MT batubara pada tahun 2010, turun sebesar 10,3% dari 2,9 juta MT, produksi tahun 2009. Penurunan produksi batubara tersebut terutama disebabkan cuaca buruk yang tidak lazim dan curah hujan
The WBM Project produced 2.6 million MT in 2010 which was a decrease of 10.3% from 2.9 million MT of coal produced in 2009. The decrease in coal production was principally due to the unseasonally poor weather condition and prolonged
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
21
22
berkepanjangan yang mengakibatkan banjir di pit tambang. Selain itu, prakarsa penerapan penambangan di daerah perbatasan pada kuartal pertama yang dilakukan untuk memberi manfaat jangka panjang bagi ekspansi yang berkelanjutan ternyata berdampak negatif pada produksi batubara WBM dalam jangka pendek.
rainfall resulting in the pit flooding. In addition, the boundary coal initiatives that will have long term benefits for the continued expansion were implemented in the first quarter which negatively impacted WBM’s coal production in the short term.
Keadaan kahar di WBM dinyatakan pada bulan Juli saat tambang mengalami hujan lebat luar biasa dan cuaca buruk berkepanjangan, yang menyebabkan banjir di sebagian besar pit tambang. Pompa tambahan dimobilisasikan untuk mempercepat upaya pengeringan tambang yang menunjukkan hasil positif menjelang akhir tahun.
Force Majeure in WBM was declared in July as the mine experienced unusually heavy rains and uninterrupted bad weather resulting in the flooding of the majority of the mining pit. Additional pumping equipment was mobilized to expedite dewatering efforts at the pit with initial positive results from this initiative displayed towards the end of the year.
WBM dan PT Arutmin Indonesia telah sepakat untuk bekerja sama mengeksploitasi cadangan batubara di perbatasan konsesi. Operasi penambangan ini dimulai pada kuartal pertama yang awalnya menyebabkan kenaikan rasio pengupasan tanah. Walaupun demikian penyelesaian pengembangan awal tersebut diantisipasi akan menurunkan rasio pengupasan tanah secara keseluruhan dan memungkinkan dimulainya ekspansi tahap kedua.
WBM and PT Arutmin Indonesia have agreed to jointly exploit coal reserves along a common lease boundary. The mining operations in this boundary area started in the first quarter and strip ratio increased as a result of preliminary mining activities. It is anticipated, however, that as soon as the initial development is completed, it will contribute to the reduction of the overall strip ratio and enable the second phase of expansion to commence.
Rencana tambang WBM yang telah direvisi juga telah diterapkan dengan tujuan memperluas wilayah kerja dan memberikan ruang untuk memfasilitasi mobilisasi peralatan tambahan di masa mendatang. Hal ini akan berdampak pada penurunan produksi batubara dalam jangka pendek, namun selanjutnya akan dapat mengakomodasi lebih banyak alat berat yang akan meningkatkan pertumbuhan operasi pertambangan lebih lanjut.
A revised mine plan of WBM was also implemented with the view of expanding the working area also to allow additional space to be opened to facilitate the future mobilization of additional equipment. In the short term, coal production was impacted but subsequent to this, more heavy equipment can be accommodated which will further improve the growth of the mining operations.
Proyek PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PT Perkasa Inakakerta Project (PIK)
Proyek PIK memproduksi 2,7 juta MT pada tahun 2010, meningkat sebesar 35,0% dari produksi 2,0 juta MT batubara pada tahun 2009.
The PIK Project produced 2.7 million MT in 2010 which was an increase of 35.0% from 2.0 million MT of coal produced in 2009.
BUMA tetap menjadi kontraktor tambang terbesar di PIK, yang menyumbang sekitar 88% produksi batubara pada tahun 2010.
BUMA continue to be the largest mining contractor at PIK accounting for approximately 88% of coal production in 2010.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Selama tahun 2010, PIK menunjuk PT Hareda Prima Jaya, sebuah perusahaan kontraktor tambang untuk membantu ekspansi produksi batubara. Kontrak diberlakukan mulai pada bulan Agustus, mencakup pengupasan overburden selama lima tahun mendatang.
During the year, PIK appointed PT Hareda Prima Jaya, to assist with the planned rapid expansion in coal production. The 5-year contract commenced in August and it includes the removal of overburden over the next 5 years.
Metoda “dozer push” dalam pengupasan overburden diperluas pada tahun 2010 setelah uji coba pada tahun 2009 yang memuaskan. Pada akhir tahun, telah dioperasikan armada yang berjumlah 4 buldozer, yang memungkinkan dihasilkannya produksi batubara tambahan dengan biaya operasi yang rendah.
The dozer push method of overburden removal was expanded in 2010 after a successful trial in 2009 by PIK. By year end, a total of 4 dozer fleets were in operation which has resulted in additional coal production at low operating costs.
Proyek PT Teguh Sinarabadi / PT Firman Ketaun Perkasa (TSA/FKP)
PT Teguh Sinarabadi Project / PT Firman Ketaun Perkasa Project (TSA/FKP)
Proyek TSA/FKP memproduksi 1,6 juta MT pada tahun 2010, meningkat sebesar 23,1% dari 1,3 juta MT batubara produksi tahun 2009.
The TSA/FKP Project produced 1.6 million MT in 2010 which was an increase of 23.1% from 1.3 million MT of coal produced in 2009.
PT Thiess Contractors Indonesia, kontraktor utama di lokasi tambang, memobilisasikan tambahan 3 set excavator 250 ton selama tahun 2010 yang ikut menyumbang kenaikan produksi.
PT Thiess Contractors Indonesia, the main mining contractor onsite, mobilized an additional 3 sets of 250 tonne class excavator fleets during the year accounting for the production increase.
Menjelang akhir tahun, penambangan di pit tambang Melamuk sebagian besar telah diselesaikan. Fokus berikutnya adalah pengembangan dan eksploitasi pit tambang Lisat. Kinerja Thiess membaik karena peningkatan efisiensi peralatan sebagai akibat wilayah kerja yang lebih luas di tambang Lisat.
Towards the end of the year, mining at the Melamuk pit was largely completed with the full focus now turning to the development and exploitation of Lisat pit. The performance of Thiess improved as their equipment efficiencies increased due to the larger work area available at the Lisat pit.
Proyek PT Fajar Sakti Prima, PT Bara Tabang dan PT Brian Anjat Sentosa (secara bersama proyek FTB) Proyek FTB memproduksi 1,3 juta MT pada tahun 2010, meningkat sebesar 62,5% dari 0,8 juta MT batubara, pada produksi tahun 2009.
PT Fajar Sakti Prima, PT Bara Tabang, PT Brian Anjat Sentosa (together the FTB project)
The FTB Project produced 1.3 million MT in 2010 which was an increase of 62.5% from 0.8 million MT of coal produced in 2009.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
23
24
Produksi meningkat selama tahun 2010 karena mobilisasi peralatan bertambah untuk operasi pertambangan dan penunjukan Hareda Krida Utama untuk melaksanakan kegiatan pengupasan overburden dari bulan Juli 2010 dan seterusnya berdasarkan perjanjian 5 tahun.
Production increased during 2010 as the result of the mobilization of additional equipment for our owner-mining operations as well as the appointment of Hareda Krida Utama to perform overburden removal activities from July 2010 onwards under a 5 year agreement.
Bayan mengadakan perjanjian jual beli dengan Korea Electric Power Corp (KEPCO) pada bulan Juli untuk memasok 5 juta MT batubara per tahun mulai dari tahun 2015, yang mendukung ekspansi proyek FTB di masa mendatang. Perjanjian ini akan mendukung peningkatan dan pengembangan tambangtambang ini lebih lanjut.
Bayan entered into off-take agreements with KEPCO in July underpinning the future expansion of the FTB project which entailed the supply of 5 million MT of coal per annum commencing in 2015. This agreement will support the further ramp up and development of these mines.
Pada bulan Desember, Bayan mengadakan perjanjian untuk membeli sembilan (9) konsesi batubara di Kalimantan Timur dari IBU dan PMR. Konsesi-konsesi ini berlokasi strategis berdekatan dengan Proyek FTB. Akuisisi tersebut mencakup juga infrastruktur yang ada yang melengkapi dan mempercepat laju produksi aset-aset gabungan tersebut. Finalisasi transaksi diharapkan selesai pada paruh pertama 2011 setelah penyelesaian uji tuntas dan persetujuan pemegang saham.
In December, Bayan entered into an agreement to purchase nine (9) a coal concessions in East Kalimantan from IBU and PMR. These concessions are strategically located adjacent to the FTB Project. The acquisition includes existing infrastructure which complements and fast tracks the rate of production of the combined assests. It is anticipated that the closing of the deal will be within the first half of 2011 after the completion of due diligence and approval from shareholders.
Pembangunan conveyor belt sepanjang lima (5) km yang menghubungkan jalan pengangkutan Empaku dangan Fasilitas Pemuatan Tongkang Empaku ditunda sehubungan dengan kemungkinan akuisisi IBU dan PMR.
The construction of the five (5) km conveyor belt connecting the Empaku haul road with the Empaku Barge Loading Facility was put on hold as a result of the potential IBU and PMR acquisition.
PT Kaltim Supacoal (KSC)
PT Kaltim Supacoal (KSC)
KSC, usaha patungan Bayan dan White Energy Company Ltd, terus menunjukkan kemajuan dalam hal jumlah batubara yang diproses dan kualitas serta nilai energi hasil upgrading batubara yang diproduksi.
KSC, the joint venture between Bayan and White Energy Company Ltd continued to make progress with regards to the throughput rates of coal processed together with the quality and energy value of the upgraded coal produced.
Namun pada bulan April, masalah-masalah rekayasa yang terkait dengan injeksi batubara dan sistem ekstraksi debu telah memperlambat peningkatan produksi KSC sesuai jadwal sehingga menghambat pencapaian kapasitas operasi. Berbagai upaya dilakukan sepanjang tahun untuk menyelesaikan permasalahan ini.
In April, however, engineering issues related to the plant’s coal injection and dust extraction systems slowed KSC’s scheduled production ramp up and hampered the operation of the plant to its nameplate capacity. Throughout the rest of the year, efforts were made to resolve these concerns.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Meskipun kami pada awalnya berhasil menjual sejumlah kecil batubara, masalah-masalah kendali mutu yang belum terselesaikan harus ditangani sebelum penjualan batubara dapat dimulai kembali.
Although a small volume of initial sales were achieved, quality control matters need to be addressed before coal sales can recommence.
Kegiatan Non-Tambang
Non-Mining Operations
Balikpapan Coal Terminal (BCT)
Balikpapan Coal Terminal (BCT)
Pada tahun 2010 BCT memuat 10,4 juta MT batubara untuk Bayan dan pelanggan pihak ketiga, sama-sama dengan jumlah di tahun 2009.
The BCT loaded 10.4 million MT of coal for Bayan and third party customers in 2010 which was the same volume compared to 2009.
Pengguna BCT terutama adalah perusahaan-perusahaan Bayan Group dan Banpu Group (dengan volume kontrak 3 juta MT pada tahun 2010).
The users of the BCT were mainly the Bayan Group companies and the Banpu Group (which had a contract volume of 3.0 million MT in 2010).
Kalimantan Floating Transfer Station (KFT)
Kalimantan Floating Transfer Station (KFT)
Selama tahun 2010, kurang lebih 2,2 juta MT batubara telah dimuat ke kapal-kapal melalui Floating Transfer Station. Sepanjang tahun 2010, KFT tersebut ditempatkan di WBM.
During 2010, approximately, 2.2 million MT of coal was loaded onto vessels through the Floating Transfer Station and throughout the year, the KFT had been stationed at WBM.
Tinjauan Pemasaran dan Penjualan
Marketing And Sales Review
Garis Besar
Overview
Harga batubara terkait dengan kondisi makroekonomi, khususnya produksi industri yang mendorong permintaan global, utamanya untuk energi. Permintaan yang bertambah dan pasokan yang terbatas menyebabkan harga batubara menguat pada tahun 2010. Harga acuan batubara Newcastle naik menjadi US$128,5/MT pada akhir tahun, yang merupakan peningkatan sebesar 51,5% dari US$84,8/MT pada awal tahun.
Coal prices are linked to macro economic conditions and in particular, industrial production which drives global demand primarily for energy. Against the backdrop of increasing demand and tight supply, it is a understandable that coal prices further strengthened in 2010. Newcastle benchmark coal price went up to US$128.5/MT by year-end which was an increase of 51.5% from US$84.8/MT compared to the beginning of the year.
Konsumsi batubara yang semakin tinggi ini didukung oleh permintaan yang terus meningkat dari negara-negara yang mengalami proses industrialisasi dan urbanisasi, terutama China dan India. Permintaan yang berkesinambungan di pasar
The higher consumption for coal is underpinned by the continued demand from industrialising and urbanising countries principally led by China and India. The on-going demand in the Asian Pacific markets is derived from continued
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
25
26
Asia Pasifik berasal dari pembangkit tenaga listrik yang ada dan pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara baru yang diharapkan selesai dalam beberapa tahun mendatang.
conversion of existing plants combined with newly built coal fired power plants that are anticipated to be completed in the next few years.
Berkembangnya momentum pertumbuhan ekonomi di China yang merangsang permintaan energi dalam negeri yang kuat, ditambah dengan serangkaian konsolidasi dan penutupan tambang, menyebabkan harga batubara dalam negeri lebih tinggi daripada pasar internasional, sehingga meningkatkan jumlah impor di China.
The economic growth momentum build up in China that stimulated strong domestic demand, coupled with a series of mine consolidation and closures, resulted in domestic coal prices higher than international market prices which led to an increase in net imports to China.
Impor batubara termal ke India juga terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan GDP yang tinggi serta antisipasi pengoperasian pembangkit tenaga listrik mendatang. Permintaan impor telah meningkat dan akan terus bertambah dengan adanya kekurangan produksi batubara dalam negeri. Hal ini akan mendorong India dalam beberapa tahun mendatang terus mengimpor batubara karena pasokan dalam negeri tidak mencukupi permintaan.
Thermal coal imports to India also continued to increase in line with strong GDP growth as well as with the anticipation of power plants coming on line. Import demand has grown and will continue to do so with the current structured shortage of domestic coal production. This will necessitate India to import coal in the years to come given domestic supply cannot meet demand.
Pemulihan pasar batubara di negara-negara maju mulai semakin nyata sebagai akibat diterapkannya stimulus ekonomi yang mendorong pertumbuhan lapangan kerja, tumbuhnya kembali kepercayaan usaha, yang menciptakan kembali peluang peningkatan konsumsi. Permintaan ini pada intinya didorong oleh penimbunan kembali persediaan sampai tingkat yang lebih normal. Namun situasi ini masih rentan karena pertumbuhan yang berkesinambungan terhambat oleh tingkat pengangguran yang tinggi, turunnya tingkat kekayaan, dan kemungkinan kenaikan pajak untuk mendanai paket stimulus ekonomi yang ada.
The coal market’s recovery in the major developed countries started to become more evident as a result of the economic stimulus packages working through the system which provided the impetus to generate job growth, regain business confidence, and build the stage for renewed consumption. This demand was essentially driven by the restocking of inventories to more normalized levels. This remains a fragile condition, however, as continued growth is hampered by high unemployment rates, loss of wealth, and the probability of increased taxes to fund the existing stimulus packages.
Sebagai akibat terjadinya investasi yang lebih rendah di bidang eksplorasi, infrastruktur dan pengembangan tambang, pasokan batubara relatif terbatas dan menyebabkan harga batubara yang lebih tinggi. Meskipun terjadi ekspansi kapasitas dan hampir selesainya beberapa proyek investasi, kami yakin bahwa permintaan akan terus melampaui pasokan.
As a consequence of lower investments in exploration, infrastructure, and mine development, there is a relatively tight supply of coal which has contributed to higher coal prices. Despite construction of expansion capacities taking place and some investments projects being close to completion, we believe that demand outlook will continue to outpace supply.
Bersamaan dengan hal tersebut, curah hujan yang tinggi diluar kewajaran di Indonesia sejak tahun 2010 serta bencana
Simultaneous to this, the unseasonally heavy rainfall in Indonesia since 2010 and severe flooding in Australia at the
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
banjir di Australia pada akhir tahun semakin mengganggu produksi dan menaikkan harga batubara. Harga batubara diperkirakan akan tetap tinggi selama keadaan cuaca tetap sulit diperkirakan.
end of the year caused further production disruption and pushed coal prices higher. It is also anticipated that coal prices will remain high as the unpredictability of weather conditions persist.
Tinjauan Pemasaran
Bayan Marketing Review
Bayan memasuki tahun 2010 dengan optimis seiring dengan menguatnya permintaan batubara sepanjang tahun. Menjelang akhir tahun, harga batubara acuan telah melampaui tingkat yang sebelumnya kami prakirakan dan terus mengalami penguatan. Volume produksi yang meningkat yang dipasok dari berbagai tambang dan keragaman portofolio produk kami memungkinkan Bayan memperluas basis pelanggannya dan mengembangkan basis pelanggan baru.
Bayan entered 2010 with an increasingly optimistic outlook as demand for coal progressively strengthened throughout the year. Towards the end of the year, the benchmark coal price had surpassed our previously anticipated levels and continued to strengthen. The increased production volume supplied by the different mines and diversity of our product portfolio made it possible for Bayan to expand their existing customer base as well as develop new ones.
Pasar-pasar utama
Key Markets
Volume penjualan pada tahun 2010 adalah 12,8 juta MT, lebih tinggi 6,7% daripada tahun sebelumnya yaitu 12 juta MT.
Sales volume in 2010 was 12.8 million MT which was 6.7% higher compared to the previous year at 12 million MT.
Pengiriman ke negara Asia Utara seperti Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan China meliputi 38,2% dari seluruh tonase penjualan. Jepang tetap menjadi pasar yang penting dan stabil bagi Bayan, terutama untuk batubara berkalori tinggi, dan dengan ekspansi yang berkelanjutan di WBM, kami yakin momentum pertumbuhan dapat dipertahankan dalam beberapa tahun mendatang. Fokus terus-menerus pada pasar India telah menghasilkan keuntungan signifikan bagi Perseroan. Pengiriman batubara ke India sejumlah 26,4% dari total volume penjualan, menjadikan negara tersebut sebagai pasar terbesar Bayan. Volume penjualan selebihnya dikirimkan ke negara-negara Asia Tenggara dan Eropa.
Shipments to North Asia i.e. Taiwan, South Korea, Japan, and China comprised 38.2% of the sales tonnage collectively. Japan remains a significant and stable market for Bayan especially for high calorific value coal and with the continued expansion at WBM, we believe this will sustain the growth momentum in the years to come. Our continued focus in the Indian market has reaped significant benefits for the Company. Coal shipments to India accounted for 26.4% of total sales volume, making it Bayan’s biggest market. Southeast Asia and Europe made up the balance of the sales volume shipped.
Portofolio Kualitas Batubara yang Beragam
Diverse Portfolio of Coal Qualities
Bayan merupakan salah satu pemasok batubara bernilai kalori tinggi terbesar di Indonesia. Meskipun strategi kami tetap dititikberatkan pada pasar batubara kalori tinggi, dengan adanya peningkatan produksi Proyek PIK dan FTB, Perseroan mampu memperluas basis pelanggannya dan berekspansi
Bayan is one of the major suppliers of high calorific value coal in Indonesia. Whilst the strategy is to continue to emphasize on the high CV coal market, with the ramp up of PIK and FTB Projects, the Company has been able to leverage of its existing market customer base and expand into the lower
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
27
28
ke pasar batubara rendah kalori yang ramah lingkungan. Di masa mendatang, hal ini akan memperbesar porsi penjualan.
calorific value market of environmentally friendly coal. Going forward, this will comprise an ever increasing proportion of sales.
Sekitar 67% total produksi tahun 2010 terdiri dari batubara berkalori 5.800 – 6.301 kcal/kg GAR atau lebih dan sekitar 33% terdiri dari batubara dengan nilai kalori kurang dari 5.800 kcal/kg GAR.
Approximately 67% of total production in 2010 consisted of coal with 5,800 - 6,301 kcal/kg GAR or higher calorific values and approximately 33% consisted of coal with lower than 5,800 kcal/kg GAR calorific values.
Batubara bituminus berkalori tinggi terus ditargetkan pada pasar Asia Utara dan negara-negara maju di Eropa. Sebagian besar batubara sub-bituminus berkalori rendah dikirimkan ke India dan selebihnya dikirim ke pasar Asia Tenggara lainnya. Menjelang akhir tahun 2010, Bayan menandatangani perjanjian jangka panjang dengan Kepco yang mencakup pengiriman 5 juta MT batubara sub-bituminus berkalori rendah per tahun, yang dimulai pada tahun 2015.
The High CV bituminous coal continues to principally target North Asia and developed countries in Europe. A huge proportion of low CV sub bituminous coal is shipped to India and the balance to other Southeast Asian markets. Towards the latter half of 2010, Bayan signed a long term agreement with KEPCO which comprises an annual shipment of 5 million MT of low CV sub bituminous coal commencing in 2015.
Tinjauan
Outlook
Kami yakin bahwa permintaan batubara impor tetap tinggi karena pulihnya permintaan konsumen Asia yang diprakarsai China dan India berikut penimbunan kembali persediaan di negara-negara maju yang terus berlanjut. Sebagian besar konsumsi batubara termal akan terus didukung oleh ekonomi Asia dimana batubara tetap kompetitif secara ekonomi untuk digunakan dalam pembangkitan tenaga listrik sebagai beban dasar; dan dengan demikian mendorong investasi yang berkelanjutan pada kapasitas pembangkit listrik tenaga batubara. Dengan latar belakang pasokan dan permintaan ini, kami yakin harga batubara termal akan terus menguat hingga US$120/MT - US$130/MT. Kami percaya Bayan berpeluang memperoleh keuntungan dari prospek harga batubara yang menjanjikan karena peningkatan produksi batubara yang pesat dan keuntungan besar yang disebabkan kenaikan harga batubara.
We believe that the continued strong demand for imported coal from the recovery in demand from Asian consumers led by China and India combined with the rebuilding of inventories in developed countries will prevail. A large portion of consumption for seaborne thermal coal remains underpinned by Asian economies where coal retains its competitive cost position for base load power plants; thus encouraging continued investment in coal fired power plant capacity. Given this backdrop of supply and demand, we believe thermal coal price outlook will continue to strengthen in the range of US$120/MT - US$130/MT. We believe Bayan stands to benefit with a robust coal price outlook due to the rapid ramp up of coal production and strong earnings generated from increasing coal prices.
Pertumbuhan produksi Perseroan yang diprakirakan berkisar antara 20-25 juta MT pada tahun 2013 dibandingkan
The Company’s production growth which is forecast to be 20-25 million MT by 2013 from 11.9 million MT in 2010
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
11,9 juta MT pada tahun 2010 akan memperoleh manfaat momentum kenaikan harga batubara. Selain itu, akuisisi IBU dan PMR akan meningkatkan cadangan dan sumberdaya batubara Bayan serta menjadi tumpuan tahap kedua pertumbuhan produksi setelah tahun 2013.
will ride the upward momentum of coal prices. Further, the acquisition from IBU and PMR will increase Bayan’s coal reserve and resources and will set the stage for the second phase of production growth after 2013.
Menimbang prospek peningkatan harga batubara, Bayan telah membatasi jangka waktu kontrak harga-tetap menjadi maksimal satu (1) tahun, yang akan memungkinkan Perseroan memperoleh manfaat dari kenaikan harga, meskipun dengan selang waktu. Sejalan dengan hal tersebut, proporsi kontrak terkait indeks harga yang lebih tinggi daripada kontrak hargatetap akan memungkinkan Bayan mengambil keuntungan dari harga batubara yang lebih tinggi.
Given the outlook of increasing coal prices, Bayan has limited the terms of fixed price contracts to a maximum of one (1) year which will enable the Company to benefit from rising prices, albeit with a time lag. In conjunction with this, the higher proportion of index linked contracts to fixed price contracts will allow Bayan to avail of higher priced coal.
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Neraca
Balance Sheet
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 telah memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian. Secara ringkas Neraca Perseroan dapat disajikan sebagai berikut:
The Company’s Consolidated Financial Statements for the periods ended 31 December 2010 and 2009 received an unqualified opinion. The summary of the Company’s Balance Sheet is stated as follows:
Neraca 2009-2010 / Balance Sheet 2009-2010 Neraca / Balance Sheet
(Rp miliar/IDR billion) 2010
2009
Pertumbuhan/Growth
Aset Lancar/Current Assets Aset Tetap/Fixed Assets Aset Tidak Lancar/Non-Current Assets
2,911.1 1,853.0 5,461.0
2,342.7 1,962.0 4,791.9
24.3% (5.6 %) 14.0 %
Total Aset/Total Assets
8,372.1
7,134.6
17.3 %
Kewajiban Lancar/Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar/Non-Current Liabilities
2,945.3 2,388.6
2,673.9 1,986.7
10.1 % 20.2 %
Total Kewajiban/Total Liabilities
5,333.9
4,660.6
14.4%
Ekuitas/Equity
2,939.4
2,415.1
21.7 %
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
29
30
Aset total Perseroan meningkat sebesar 17,3% dari Rp 7.134,6 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 8.372,1 miliar pada tahun 2010. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas, pajak dibayar di muka, piutang usaha yang disebabkan kenaikan pendapatan tahun berjalan yang tinggi dan peningkatan biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan akibat selisih rasio pengupasan aktual dan rasio rata-rata selama umur tambang, yang sebagian diimbangi oleh penurunan persediaan.
The Company’s total assets increased by 17.3% to IDR 8,372.1 billion in 2010 compared to IDR 7,134.6 billion in 2009. The increase was due to an increase in cash and cash equivalents, prepaid taxes, trade receivables; all of which resulted from the significant increase in revenue for the year and an increase in deferred stripping costs due to the difference between the actual and life of mine stripping ratio, partially offset by a decrease in inventories.
Kewajiban
Liabilities
Kewajiban total Perseroan meningkat sebesar 14,4% dari Rp 4.660,6 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 5.333,9 miliar pada tahun 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pinjaman jangka panjang karena Perseroan memperoleh pinjaman Club Deal baru untuk membiayai kembali fasilitas tersindikasi sebelumnya. Total kewajiban juga meningkat karena peningkatan investasi pada perusahaan asosiasi; kewajiban pajak tangguhan; dan kewajiban derivatif karena Perusahaan melakukan transaksi derivatif baru. Peningkatan ini sebagian diimbangi oleh penurunan pada hutang usaha dan hutang lain-lain.
The Company’s total liabilities increased by 14.4% to IDR 5,333.9 billion in 2010 compared to IDR 4,660.6 billion in 2009. The increase was principally due to an increase in long term loans which was caused by the Company obtaining a new Club Deal to refinance the previous Syndicated Facility. Total liabilities also increased as a result of an increase in investment in associate, deferred tax liabilities; and derivative liabilities due to the Company entering into new derivative transactions. This was partially offset by a decrease in trade payables and other payables.
Ekuitas
Equity
Ekuitas Perseroan meningkat sebesar 21,7% dari Rp 2.415,1 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 2.939,4 miliar pada tahun 2010. Hal ini terutama disebabkan oleh pendapatan bersih tahun berjalan dan kenaikan tipis saldo selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan. Penurunan ini sebagian diimbangi penambahan cadangan nilai wajar lindung nilai.
The Company’s equity increased by 21.7% to IDR 2,939.4 billion in 2010 compared to IDR 2,415.1 billion in 2009. The primary reason was due to the net income generated in the year and the slight increase in exchange difference from the financial statement translation. This was partially offset by an increase in the fair value hedging reserve.
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
Modal kerja bersih meningkat dari Rp. (331,2) miliar pada tahun 2009 menjadi Rp. (34,2) miliar pada tahun 2010. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kas dan setara kas, peningkatan piutang usaha yang disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan usaha beserta penurunan pada persediaan. Kesemuanya itu sebagian diimbangi oleh
The Company’s net working capital improved to IDR (34.2) billion in 2010 compared to IDR (331.2) billion in 2009. This increase was primarily caused by the increase of cash and cash equivalents, increase in accounts receivable due to the growth in revenue, coupled with a reduction in inventory. All of which were partially offset by an increase in current maturities
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
peningkatan pada hutang dan derivatif jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun.
of long term loans and derivatives.
Likuiditas
Liquidity
Tingkat likuiditas Perseroan pada tahun 2010 naik menjadi 98,8% dari 87,6% pada tahun 2009 karena peningkatan saldo kas dan setara kas.
The Company’s liquidity level in 2010 increased to 98.8% from 87.6% in 2009 due to the increase of cash and cash equivalents.
Solvabilitas
Solvency
Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua kewajibannya, yang diukur dengan membandingkan total kewajiban terhadap total aset dan total kewajiban terhadap ekuitas. Perbandingan total kewajiban terhadap total aset dan total ekuitas Perseroan pada tahun 2010 masing-masing adalah 63,7% dan 181,5%, yang lebih baik dibandingkan dengan rasio pada tahun 2009 yaitu 65,3% dan 193,0%.
The solvency is the Company’s ability to meet all liabilities, measured by comparing total liabilities to total assets and to equity. Total liabilities to total assets and total liabilities to total equity in 2010 was 63.7% and 181.5% respectively, compared to 65.3% and 193.0% respectively, in 2009.
Laba Rugi
Statement of Income
Kinerja keuangan Perseroan berdasarkan Laba Rugi Perseroan adalah sebagai berikut:
The Company’s financial performance based on the Statement of Income is stated below:
Laba Rugi 2009-2010 / Statement of Income 2009-2010 Uraian/Details Pendapatan/Revenue Laba Kotor/Gross Profit Laba Usaha/Operating Income Laba Bersih/Net Income
(Rp miliar/IDR billion) 2010
2009
Pertumbuhan/Growth
8,745.6 2,043.1 1,307.8 740.8
7,752.9 1,177.3 365.0 136.3
12.8% 73.5% 258.3% 443.5%
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
31
Pendapatan
Revenue
Pendapatan Perseroan meningkat sebesar 12,8% dari Rp. 7.752,9 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 8.745,6 miliar pada tahun 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya harga jual rata-rata yang dicapai.
The Company’s revenue increased by 12.8% from IDR 7,752.9 billion in 2009 to IDR 8,745.6 billion in 2010, mainly because of the increase in the average selling price achieved.
Laba Kotor
32
Gross Profit
Laba kotor Perseroan meningkat sebesar 73,5% dari Rp 1.177,3 miliar tahun 2009 menjadi Rp 2.043,1 miliar pada tahun 2010. Peningkatan laba kotor ini disebabkan oleh peningkatan harga jual rata-rata yang dicapai, yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan biaya (dari segi mata uang USD). Apabila dilihat dari sisi mata uang IDR, pada kenyataannya biaya mengalami penurunan terutama disebabkan oleh penguatan IDR karena biaya-biaya yang dicatatkan dalam USD juga mengalami peningkatan.
The Company’s gross profit increased by 73.5% from IDR 1,177.3 billion in 2009 to IDR 2,043.1 billion in 2010. The increase in gross profit was principally due to the increase in the average selling price achieved more than offsetting the cost increases (in USD terms). In IDR terms, costs decreased but this was principally due to the strengthening of the IDR as underlying USD costs increased.
Laba Usaha
Operating Income
Laba usaha Perseroan meningkat sebesar 258,3% dari Rp 365,0 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 1.307,8 miliar pada tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba kotor yang signifikan sebesar 73,5% dan penurunan biaya umum dan administrasi, biaya penjualan yang terutama disebabkan oleh penurunan biaya jasa profesional, biaya tongkang dan penurunan secara umum karena tercapainya skala ekonomis.
The Company’s operating income increased by 258.3% from IDR 365.0 billion in 2009 to IDR 1,307.8 billion in 2010 as a result of the significant increase in the gross profit by 73.5 % and a decrease in the general and administrative expenses, selling expenses which was primarily caused by a decrease in professional fees, barging expenses and general reductions through economies of scale.
Laba Bersih
Net Income
Laba bersih Perseroan meningkat sebesar 443,5% dari Rp 136,3 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 740,8 miliar pada tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kombinasi antara peningkatan laba usaha yang signfikan, peningkatan laba selisih kurs yang sebagian diimbangi oleh kenaikan pajak pendapatan dan biaya bunga.
The Company’s net income increased by 443.5% from IDR 136.3 billion in 2009 to IDR 740.8 billion in 2010. The increase was principally due to the combination of the significant increase in operating income; a gain on foreign exchange being partially offset by an increase in income tax and interest expense.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Arus Kas Ringkasan arus kas Perseroan dapat dilihat sebagai berikut:
Cash Flow The summary of the Company’s cash flow is stated as follows:
Arus Kas 2009-2010 / Cash Flows 2009-2010
(Rp miliar/IDR billion)
Pertumbuhan/ Growth
Uraian/Details
2010
2009
Kas dan Setara Kas Awal Tahun / Cash and Cash equivalents at the beginning of the year
900.0
1,531.7
(41.2 %)
Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi / Net Cash Provided (Used) in Operating Activities
563.0
(347.8)
(261.9%)
(259.3)
(367.8)
(29.5%)
241.0
83.9
187.2%
544.7
(631.7)
(186.2%)
1,444.7
900.0
60.5 %
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi / Net Cash used in Investing Activities Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan / Net Cash Provided by Financing Activities Kenaikan Besih Kas dan Setara Kas / Net Cash and Cash Equivalent Increment Kas dan Setara Kas Akhir Tahun / Cash and Cash Equivalent End of Year
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Net Cashflow from Operating Activities
Pada tahun 2010, Perusahaan menghasilkan Rp 563,0 miliar dibandingkan Rp 347,8 miliar yang digunakan dalam aktivitas operasi tahun 2009. Perubahan pokok ini disebabkan oleh peningkatan penerimaan dari pelanggan karena margin dan pendapatan lebih tinggi daripada peningkatan pembayaran.
In 2010, the Company generated IDR 563.0 billion compared to 2009 when it used IDR 347.8 billion in operating activities. The principal change was due to increased receipts from customers as margins and revenue increased more than offsetting increased payments.
Kas Bersih yang digunakan dalam Kegiatan Investasi
Net Cash Used in Investing Activities
Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan investasi Perseroan pada tahun 2010 menurun dari Rp 367,8 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 259,3 miliar pada tahun 2010. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan belanja modal dan pinjaman pada pihak-pihak terkait, yang melampaui penurunan hasil penjualan aset tetap.
Net cash used in investing activities in 2010 decreased from IDR 367.8 bilion in 2009 to IDR 259.3 bilion in 2010. The decrease was primarily due to the decrease in capital expenditure and loans to related parties, more than offsetting the reduction in proceeds from the sale of fixed assets.
Kas Bersih dari Kegiatan Pendanaan Aliran kas dari kegiatan pendanaan meningkat sebesar 187,2% dari Rp 83,9 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 241,0 miliar pada tahun 2010, terutama karena Club Deal baru.
Net Cashflow from Financing Activities
Cash flows from financing activities increased by 187.2% from IDR 83.9 billion in 2009 to IDR 241.0 billion in 2010 principally due to the new Club Deal.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
33
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Report on Use of IPO Proceeds
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum bersih setelah dikurangi biaya IPO adalah sebagai berikut:
Up to 31 December 2010, the usage of IPO proceeds net of listing costs are as follows:
(Rp miliar/IDR billion) Uraian/Details
Rencana Penggunaan Dana Menurut Hasil RUPS Luar Biasa tanggal 25 Juni 2009 / Use of IPO proceeds Plan in accordance with EGM dated 25 June 2009
Realisasi Penggunaan Dana Hasil RUPS Luar Biasa tanggal 25 Juni 2009 / Realization of usage in accordance with EGM dated 25 June 2009
% Realisasi / Realization
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum / Balance of IPO proceed
668.2
668.2
100.0%
0.0
Modal Kerja / Working Capital
1,128.3
1,128.3
100.0%
0.0
Jumlah / Total
1,796.5
1,796.5
Ekspansi Usaha / Expansion
0.0
SUMBER Daya Manusia
HUMAN RESOURCES
Bayan menempatkan sumber daya manusia sebagai aset yang bernilai tinggi dan mendorong pengembangan individu yang berpotensi dan bermotivasi. Sukses Perseroan tergantung pada cara mempertahankan, mengembangkan dan mengelola tenaga kerja yang kompeten dan pada saat yang bersamaan menarik tenaga kerja baru yang dapat mendukung pertumbuhan usaha.
Bayan places a high value on people and strongly encourages the development of talented and motivated individuals. The Company’s success depends on how to retain, develop, and manage a competent workforce and at the same time, attract new ones that can support the growth of the business.
Per 31 Desember 2010, Bayan mempekerjakan 3.052 karyawan sebagaimana dirangkum dalam tabel berikut:
As at 31 December 2010, Bayan employed a total of 3,052 employees as summarized in the table below: As of 31 December,
Karyawan tetap/In-house employees Karyawan Kontrak/Contract workers(1) Total (1) Staf temporer yang dikontrak kurang dari setahun/Temporary staff on employment contracts of less than one year.
34
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
2006
2007
2008
2009
2010
1,665 172 1,837
1,934 179 2,113
1,993 389 2,382
2,382 355 2,737
2,340 712 3,052
Kegiatan Rekrutmen
Recruitment Activities
Karyawan Bayan meningkat 12 % atau mengalami penambahan 315 karyawan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tenaga kerja ini sejalan dengan ekspansi operasi dan kegiatan tambang yang mendukung profil pertumbuhan setiap tambang.
Bayan’s headcount went up by 12 % or an additional 315 employees compared to the previous year. The increase in the workforce was in line with the expansion in mining operations and activities which supported the growth profile of each mine.
Komitmen untuk mempekerjakan penduduk setempat dari masyarakat sekitar lokasi tambang tetap menjadi bagian integral dari kebijakan rekrutmen Perseroan dan para kontraktor tambang. Keberhasilan Perseroan tergantung pada perpaduan budaya dimana keragaman gender, suku, keterampilan, pengalaman, kepercayaan dan bahasa dapat bekerja sama secara harmonis yang mencerminkan nilai-nilai Bayan.
The commitment to employ local people from the communities surrounding the mine site continues to be integral in the hiring policies of both the Company and the mining contractors. The success of the Company depends on harnessing a culture where diversity of gender, ethnicity, skill, experience, belief and language can work in harmony in a manner that reflects the values of Bayan.
Gaji dan Tunjangan
Salaries and Benefits
Sasaran perseroan adalah memiliki sistem penilaian kinerja karyawan dan struktur gaji, bonus serta tunjangan yang terstandarisasi. Uraian pekerjaan semua karyawan terus dikaji dan dievaluasi agar sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
The Company’s goal is to have standardized appraisals of employees’ performance and structure in salaries, bonuses, and benefits. Job descriptions of all the employees are continually reviewed and evaluated so that it is compliant with the Company’s policies.
Komitmen pada Pelatihan
Commitment to Training
Pelatihan terus menjadi fokus utama yang menekankan bahwa tenaga kerja terampil dan kompeten merupakan unsur utama penunjang keberhasilan usaha. Bayan bertujuan memberikan peluang pengembangan karir, pengembangan keterampilan, dan akses ke berbagai pelatihan, seminar dan konferensi untuk memupuk motivasi dan insentif untuk berkarya.
Training continues to be a major focus which essentially highlights that a skilled and competent workforce is a key element to a successful operation. Bayan aims to provide the following: career development opportunities; skill development; and access to various training, seminars, and conferences to foster motivation and the incentive to excel.
Perseroan melakukan program-program pelatihan menyeluruh untuk Tenaga Kerja Indonesia sesuai dengan syarat-syarat PKP2B dan peraturan pemerintah. Sesi pelatihan in-house di bidang kesehatan dan keselamatan, kepemimpinan, manajemen dan keterampilan teknis diberikan secara teratur. Tenaga kerja Bayan juga terus menerima pelatihan untuk menerapkan standar ISO ke semua lokasi tambang.
The Company conducts comprehensive training programs for Indonesian personnel in compliance with the terms under the CCOW and government regulations. In-house training sessions on healthy and safety, leadership, management, and technical skills are regularly made available. Bayan’s workforce also continues to receive training to implement ISO standards to all the mine sites.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
35
36
Komitmen material
Material Commitments
Pada tanggal 31 Desember 2010, Bayan memiliki komitmen untuk melakukan pekerjaan pembangunan berikut ini : • Fasilitas pemuatan batubara di IP, BR dan PIK • Fasilitas infrastruktur di IP • Terminal Batubara di DPP • Infrastruktur Tambang di TSA • Kegiatan eksplorasi dan kompensasi lahan yang berkelanjutan
At 31 December 2010, Bayan have the following commitments : • Coal loading facilities in IP, DPP and PIK • Infrastructure facilities at IP • Coal Terminal at DPP • Mining Infrastructure at TSA • On going exploration activities and land compensation
Perseroan terus berkomitmen untuk melanjutkan eksplorasi kelima (5) proyek tambang, meningkatkan dan menambah fasilitas dan kapasitas yang ada, dan kompensasi lahan serta akuisisi konsesi tambang baru.
The Company continues to be committed to on going exploration of the five (5) mining projects; upgrading and expanding existing facilities and capacities; land compensation; and acquisition of new concession.
Dividen
Dividends
Direksi akan merekomendasikan untuk memulai pembayaran dividen yang mencerminkan kinerja keuangan Group pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan bulan Juni mendatang.
The Board of Directors will recommend at the Shareholder’s Annual General Meeting in June to commence the payment of a dividend reflecting the improved financial performance of the Group.
Kasus Hukum
Legal Cases
Pada tanggal 31 Desember 2010, terdapat dua (2) kasus hukum yang masih belum terselesaikan terkait dengan Bayan. Uraian lengkap dapat dilihat di Catatan 26h dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan.
As of 31 December 2010, there were two (2) legal cases outstanding related to Bayan. A full description can be found in Note 26h in the Consolidated Financial Statements of the Company.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
FOTO BELUM ADA
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
37
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Melalui pemahaman akan pentingnya interaksi sosial-ekonomi di wilayah tempat kami beroperasi, Bayan telah membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan masyarakat setempat. Understanding the socio-economic interaction in the areas we operate in, Bayan has been built strong relationships in harmony with local communities.
38
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Prinsip-prinsip usaha Bayan dan kerangka pembangunan yang berkesinambungan telah membuka jalan bagi kami untuk mempromosikan (i) kesejahteraan masyarakat dengan titik berat pada program pendidikan dan kesehatan; (ii) perbaikan infrastruktur; dan (iii) pengembangan perekonomian masyarakat yang berkesinambungan.
Bayan’s business principles and sustainable development framework have paved the way we promote: (i) the well being of people with emphasis on education and health programs; (ii) improvement in infrastructure; and (iii) sustainable economy community development.
Melalui pemahaman akan interaksi sosial-ekonomi di wilayah tempat kami beroperasi, Bayan telah membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan masyarakat setempat.
Understanding the socio-economic interaction in the areas we operate in, Bayan has been built strong relationships in harmony with local communities.
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
COMMUNITY DEVELOPMENT
Pada tahun 2010, Bayan telah mengeluarkan dana sebesar Rp. 13,2 miliar untuk kegiatan CSR yang meliputi:
In 2010, Bayan spent IDR 13.2 billion on CSR activities which includes the following:
Beasiswa
Scholarships
Kami memberikan beasiswa kepada 1.163 siswa sekolah dasar dan menengah pada tahun 2010. Kompensasi tambahan kami berikan kepada para guru untuk memotivasi mereka mengajar di daerah-daerah terpencil, serta penyediaan bus sekolah agar para siswa tidak terkendala dalam proses belajar mereka.
Scholarships were given to 1,163 primary and high school students in 2010. Teachers’ salaries were subsidized to encourage them to teach in far-flung areas and transportation facilities were organized to bring students to school.
Sekolah
Schools
Pembangunan sekolah baru dan renovasi sekolah yang ada dilaksanakan di daerah Kutai Barat, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur dan di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan. Perseroan juga membantu pengadaan buku pelajaran, alat tulis, seragam sekolah, serta meja dan bangku sekolah.
Funding to build new schools and renovate existing ones were dispersed throughout Kutai Barat, Kutai Timur and Kutai Kartanegara in East Kalimantan Province as well as in Satui District, Tanah Bumbu Regency in South Kalimantan. School books, equipment, uniforms, desks and chairs were also provided by the Company.
Program Kesehatan
Health Progams
Tujuan utama program kesehatan Bayan adalah menciptakan masyarakat yang sehat dengan melaksanakan beberapa program pencegahan, selain juga program perawatan kesehatan secara berkala dan cuma-cuma, termasuk operasi katarak, sunat massal, vaksinasi Hepatitis B, dan penyediaan makanan berupa susu formula, vitamin dan suplemen bergizi untuk anak-anak balita demi membantu pencegahan kekurangan gizi. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, donor darah diselenggarakan secara rutin setiap enam bulan.
The main objective of Bayan’s health programs are to create a healthy community through preventative educational programs as well as regular free treatment, including; cataract surgery, circumcision, hepatitis – B vaccination, food, i.e. formulated milk, vitamins and nutritious supplements to children under five years old to help prevent malnutrition. In cooperation with the Indonesian Red Cross, blood donation events are routinely organized every six months.
Air Bersih
Clean Water
Air Bersih merupakan kebutuhan pokok yang mendukung hidup sehat dan bersih. Bayan telah menyelenggarakan program akses air bersih yang meliputi pembangunan sumur bor, penyediaan tandon air, dan pemasangan pipa air di beberapa desa.
Clean Water is a pressing need which promotes health and clean living. Bayan has set up a clean water access program which comprises the construction of wells, provision of water reservoirs, and installation of water pipes in several villages.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
39
40
Listrik
Electricity
Listrik merupakan bagian vital dalam kepentingan ekonomi suatu masyarakat. Akses ke penyediaan tenaga listrik meningkatkan komunikasi, pendidikan dan prospek-prospek komersial. Hal tersebut juga mendukung kegiatan sosial dan keamanan yang lebih terjamin di tengah masyarakat. Bayan memprakarsai suatu program untuk memasok tenaga listrik pada warga Sekerat, kecamatan Bengalon. Genset dengan kapasitas 75 KVA disediakan dengan instalasi secara gratis di rumah-rumah penduduk.
Electricity is a vital part in the economic interests of a community. Access to power generation translates to increased communication, education, and commercial prospects. It also fosters social activities and tighter security in the community. Bayan initiated a program to supply power to the residents of Sekerat, Bengalon district. Generator sets with 75 KVA-capacity are provided with free home installation.
Jalan dan Jembatan
Roads and Bridges
Sebagian besar jalan dan jembatan yang rusak memerlukan perbaikan dan pemeliharaan. Bayan membantu dan berperan-serta dalam menghubungkan beberapa desa, yang mempermudah akses antar kecamatan. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan interaksi sosial dan perdagangan antar desa yang pada gilirannya akan meningkatkan keadaan ekonomi masyarakat setempat dan membantu memberantas kemiskinan.
A high percentage of badly damaged roads and bridges need repair and maintainance. Bayan’s assistance and involvement allows several villages to be connected which allow ease of inter-district access. The anticipated increase in social interaction and commerce will consequently improve the economic condition of the local communities and help alleviate poverty.
Kolam Ikan
Fish Ponds
Badan-badan usaha kecil menambah sumber mata pencaharian penduduk desa. Mata pencaharian tambahan memberikan standar kehidupan yang lebih tinggi dan lebih baik. Bayan membuat 30 kolam ikan di desa-desa setempat untuk mengembangkan bibit ikan patin dan ikan nila. Prakarsa produksi ikan ini bertujuan merangsang dan terutama memelihara kesinambungan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar lokasi tambang di masa depan.
Small business enterprises augment the livelihood of villagers. The additional source of income provides a higher and better standard of living. Bayan set up 30 fishponds in local villages principally to cultivate catfish. The fish production initiative is to stimulate and more importantly, sustain future economic prosperity of the communities around the mine sites.
Penanaman Pohon
Tree Planting
Bayan mengadopsi program pemerintah mengenai OMOT (satu orang satu pohon) pada tahun 2009 dengan menanam satu pohon untuk mewakili setiap karyawan Bayan. Program ini, selain dirancang untuk menghijaukan lingkungan, juga memberikan sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat.
Bayan first adopted the government’s One Man One Tree (OMOT) program in 2009. The program was designed to have a tree planted for each Bayan employee. This tree planting initiative was put in place to preserve and improve the environment and to secure an additional source of income for the community.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
Standar kesehatan dan keselamatan kerja yang tinggi merupakan hal yang hakiki dalam nilai-nilai perusahaan Bayan. Standar tersebut merupakan bagian penting dalam pedoman Perseroan dan diberlakukan dengan kepemimpinan yang tegas dan sistem manajemen keselamatan yang terdefinisi dengan jelas. Pendekatan yang dilakukan Perseroan bertujuan mengidentifikasi dan mengendalikan sumber timbulnya risiko berbahaya.
High standards of health and safety measures are intrinsic to Bayan’s corporate values. They are central to the Company’s guidelines and are enforced through strict safety leadership and well-defined safety management systems. The Company’s approach is to identify and manage sources of exposure to hazardous risks.
Pada tahun 2010, Bayan membelanjakan IDR 4,7 miliar dalam program kesehatan dan keselamatan. Semua karyawan dan kontraktor kami mengemban tanggung jawab untuk mencapai sasaran jumlah kecelakaan dan kematian nihil dan hal ini didukung dengan kesadaran dan pelatihan keselamatan yang berkelanjutan. Langkah-langkah pencegahan tambahan dilakukan melalui pelatihan, komunikasi dan pemantauan kegiatan secara berkelanjutan.
In 2010, Bayan spent IDR 4.7 billion in health and safety programs. All our employees and contractors have a mandate to target zero injuries and fatalities amongst the workforce and this is supported by ongoing safety awareness and trainng. Additional preventive measures are carried out through continuous training, communication, and monitoring of activities.
Penghargaan Keselamatan
Health and Safety Awards
di
bidang
Kesehatan
dan
Bayan menerima sertifikat OHSAS 18001 Occupational Health and Safety Assessment Series atas nama GBP dan WBM pada tahun 2010. Sebelumnya Perseroan menerima sertifikat tersebut atas nama PIK dan DPP. Kami tetap bertujuan menerapkan standar-standar ini ke tambang lainnya dan semua proyek berikutnya di tahun-tahun mendatang.
Bayan received certification for OHSAS 18001 Occupational Health and Safety Assessment Series at GBP and WBM in 2010. Previously, the Company received these certificates for PIK and DPP. The objective remains to continue to roll out these standards to the other mine sites and all subsequent projects in the years ahead.
Bayan juga menerima sertifikat dan penghargaan lain pada tahun 2010. Dari Departemen Tenaga Kerja, Perseroan dianugerahi sertifikat “Zero Accident” atas nama GBP II dan DPP. Sertifikat Pratama dan Utama masing-masing dianugerahkan pada GBP dan WBM oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
Other certificates and awards were given to Bayan in 2010. From the Ministry of Labor, the Company was awarded on behalf of GBPII and DPP, “Zero Accident” certificates. Pratama dan Utama certificates were issued to GBP and WBM respectively, by the Ministry of Energy and Mineral Resources.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
41
42
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
Bayan menyadari pentingnya pengelolaan dampak lingkungan masing-masing tambang secara efektif. Direksi dan Manajemen berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan dan performa lingkungan. Hal tersebut melekat dan tercermin dalam kegiatan-kegiatan pertambangan yang menjunjung perlindungan dan rehabilitasi lingkungan.
Bayan recognizes the significance in effectively managing the environmental impact relevant to each mine. The Directors and Management are committed to continual improvement in environmental management and performance. It is inherent and reflected in the minimng activities to uphold environmental protection and rehabilitation.
Pada tahun 2010, Bayan membelanjakan IDR 13,5 miliar untuk prakarsa-prakarsa lingkungan. Sistem tersebut mencakup kebijakan operasi lingkungan yang antara lain meliputi pengelolaan dan pemantauan hidrokarbon, pengelolaan limbah berbahaya dan beracun, kualitas air, udara dan tanah. Rencana pemulihan dan rehabilitasi wilayah pasca-tambang merupakan bagian tak terpisahkan dalam kebijakan yang bertujuan memastikan kepatuhan terhadap Peraturan Pemerintah.
In 2010, Bayan spent IDR 13.5 billion on environmental initiatives. The system comprises environmental operating policies which includes hydrocarbon management and monitoring, hazardous and poisonous waste management, water, air and soil quality, to name a few. Post-mining area recovery and rehabilitation plans were integral sections in the policies to ensure that Government compliance are met.
Audit Eksternal
External Audits
Badan Sertifikasi Independen dilibatkan untuk mengaudit WBM dan GBP setiap semester untuk ISO 900, ISO 14001, dan OHSAS 18001 dan DPP dan PIK setiap tahun. Kantor-kantor pemerintah seperti BPKRI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) dan PIT (Pelaksana Inspeksi Tambang) terus mengaudit kepatuhan Bayan pada peraturan lingkungan termasuk pemantauan dan pengelolaannya.
An Independent Certification Body audits WBM and GBP every semester for ISO 9001, ISO 14001, and OHSAS 18001 and DPP and PIK every year. The following government offices: BPKRI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) and PIT (Pelaksana Inspeksi Tambang) continues to audit Bayan’s compliance to their environment regulations including management and monitoring.
Komitmen pada ISO
Commitment to ISO
Pada bulan September 2010, Bayan menerima sertifikat ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu dan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan atas nama Proyek GBP dan WBM. Tahun lalu, PIK dan DPP juga menerima sertifikat-sertifikat tersebut. Perseroan berencana meneruskan penerapan standar-standar ini ke lokasi tambang lainnya.
In September 2010, Bayan received certification for ISO 9001 Quality Management Systems and ISO 14001 Environmental Management Systems at the GBP and WBM Project. Last year, PIK and DPP were awarded these certificates. The Company plans to continue to implement these standards to its other mine sites.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Penghargaan Lingkungan
Environmental Awards
Pada tahun 2010, GBP dan WBM masing-masing menerima kategori Biru dan Merah untuk PROPER tingkat nasional, sedangkan untuk Proper Tingkat Daerah, GBP dan FSP mendapatkan kategori Hijau sementara WBM, TSA, FKP dan PIK mendapatkan kategori Biru. PIK, TSA, FKP, FSP dan Bara Tabang berada di bawah program PROPER dan akan dinilai dan dievaluasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2011.
In 2010, GBP and WBM received a Blue Flag and a Red Flag, respectively, from the national scope of PROPER award. GBP and FSP obtained Green Flags whereas WBM, TSA, FKP and PIK received Blue Flags in the regional scope of PROPER award. PIK, TSA, FKP, FSP and Bara Tabang are under the national PROPER program and they will be assessed and evaluated by the Environmental Ministry in 2011.
Reklamasi dan Rehabilitasi Penutupan Tambang
Tambang;
Mine Reclamation and Rehabilitation; Mine Closure
Per akhir tahun 2010, sekitar 3.827 hektar tanah di semua lokasi tambang telah terganggu oleh kegiatan tambang, namun akan direhabilitasi sejalan dengan berlangsungnya penambangan.
As at end of 2010, approximately 3,827 hectares of land across all of the mine sites were disturbed which will be rehabilitated as the mining continues.
Bayan memiliki kebijakan reklamasi yang diterapkan di semua proyek tambang. Setiap tambang mengelola kebun bibit mereka sendiri yang memasok bibit untuk revegetasi lahan. Jasa masyarakat setempat dilibatkan untuk membantu kegiatan penanaman.
Bayan has a reclamation policy that is implemented to all mining projects. Each site maintains their own nurseries to supply the seedlings for land revegetation. The services of the local communities are employed to assist in planting activities.
Hydroseeding
Hydroseeding
Bayan memperkenalkan program hydroseeding di area yang akan direhabilitasi. Proses penanaman ini menggunakan campuran bibit dan pupuk. Campuran tersebut diangkut dalam tangki menggunakan truk dan disemprotkan secara merata ke tanah yang telah disiapkan untuk mengurangi erosi tanah dan mempercepat pengecambahan. Lahan yang dikerjakan dengan metode hydroseeding pada tahun 2010 adalah seluas 20 hektar. Dengan keberhasilan program ini, Bayan berencana menerapkan program hydroseeding ini ke proyek pertambangannya yang lain.
Bayan introduced a hydroseeding program on certain areas to be rehabilitated. This planting process utilizes slurry of seed and mulch. The slurry is transported in a tank on a truck and sprayed over prepared ground in a uniform layer to minimize soil erosion and promote quick germination. A total of 20.0 hectares were treated using the hydroseeding methodology in 2010. With the success of this program, the Bayan Group plans to roll this hydroseeding program to its other mining projects.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
43
prospek & strategi usaha business prospects & strategies
Prospek usaha Bayan pada tahun 2011 cukup optimis, ditinjau dari harga batubara yang meningkat sebagai akibat dari permintaan batubara yang meningkat dan pasokan yang terbatas. Bayan’s business outlook for 2011 is optimistic on the basis of increasing coal prices resulting from the combination of coal demand recovery and tight supply.
44
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Prospek usaha Bayan pada tahun 2011 cukup optimis, ditinjau dari harga batubara yang meningkat sebagai akibat dari permintaan batubara yang meningkat dan pasokan yang terbatas. Dari sudut pandang industri dan pasar, Perseroan mencermati kecenderungan yang ditimbulkan faktor-faktor eksternal untuk mengelola pengaruh material dan dampak potensial terhadap operasional keuangan.
Bayan’s business outlook for 2011 is optimistic on the basis of increasing coal prices resulting from the combination of coal demand recovery and tight supply. From an industry and market perspective, the Company pays close attention to trends arising from external factors with a view to managing the material financial effects and potential impact on operations.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi prospek usaha pada tahun 2011 antara lain:
The key factors affecting the business prospects for 2011 are as follows:
Kenaikan Harga Batubara
Increasing Coal Prices
Harga batubara mengalami kenaikan selama tahun 2010 dari harga acuan batubara Newcastle US$84,8/MT pada awal tahun hingga mencapai US$128,5/MT pada akhir tahun. Pemulihan harga batubara berjalan lambat sementara pasar mulai membaik setelah krisis ekonomi global pada tahun 2009. Harga minyak (WTI) juga menguat pada tahun 2010 dari US$78,3/bbl pada awal tahun menjadi US$88,8/bbl pada akhir tahun.
Coal prices increased during 2010 from Newcastle coal benchmark prices at US$84.8/MT at the beginning of the year to approximately US$128.5/MT by year end. Recovery in coal prices started slowly as markets started to pick up after the global economic downturn in 2009. Oil prices (WTI) also strengthened in 2010 from US$ 78.3/bbl at the beginning of the year to US$88.8/bbl at year end.
Kami percaya harga batubara akan tetap tinggi pada tahun 2011 karena pemulihan permintaan global; pasokan batubara yang terbatas yang diperparah oleh cuaca buruk, terutama di Australia dan Indonesia; dan kenaikan harga minyak bumi.
We believe coal prices will remain at high levels in 2011 due to; global demand recovery; tight coal supply further exacerbated by poor weather conditions particularly in Australia and Indonesia; and increase in oil prices.
Peningkatan Permintaan Batubara
Increasing Coal Demand
Kami yakin bahwa permintaan batubara akan tetap positif karena didorong oleh pemulihan ekonomi global serta urbanisasi dan industrialisasi berkelanjutan negara-negara berkembang.
We believe that demand will remain positive as it is driven by the recovery in the global economy and continuing urbanization and industrialization of emerging economies.
Kami percaya bahwa pasar impor tradisional akan terus meningkatkan impor sejalan dengan pemulihan ekonomi. Pengiriman batubara dari Indonesia akan meningkat, terutama ke negara-negara Asia tempat industri tenaga listrik akan dikembangkan dan diperluas. China juga akan menambah permintaan batubara impor, terutama dengan adanya antisipasi kenaikan harga batubara dalam negeri China. Dengan beroperasinya pembangkit-pembangkit tenaga listrik di India dan di pasar Asia lainnya, bersamaan dengan keterbatasan pasokan batubara dalam negeri, impor batubara diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan, terutama dari Indonesia dan Australia.
We believe that traditional import markets will continue to increase imports in line with the economic recovery. Coal shipments from Indonesia will increase especially to Asian countries where the power industry will be developed and expanded. China will also provide support to the demand of imported coal especially with the anticipation of an increase in Chinese domestic coal prices. With power plants coming on line in India and other emerging Asian markets, combined with limited domestic coal supply, it is anticipated that coal imports especially from Indonesia and Australia will continue to increase in the next few years.
Pasokan Batubara yang Terbatas
Tight Coal Supply Prevails
Pasokan batubara masih terbatas karena gangguan cuaca buruk yang tidak wajar. Selain itu, sebelum krisis global, operasi-operasi tambang yang ada telah menghadapi berbagai masalah seperti keterbatasan infrastruktur yang ada, penurunan kualitas batubara, pemadaman listrik tak terencana, unjuk rasa tenaga kerja/sosial, inflasi dan perubahan peraturan pemerintah. Selama krisis, sejumlah
Coal supply remains tight due to disruptions caused by unseasonally poor weather conditions. Furthermore, prior to the global downturn, existing mining operations were already encountering a number of issues such as existing infrastructure reaching its limits, declining coal grades, unplanned outages, labor/social unrest, inflation, and changes in government regulations. During the crisis, a considerable
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
45
46
besar proyek pertambangan telah ditangguhkan atau ditunda karena pengurangan investasi modal atau pembatalan proyek berbiaya tinggi, yang semakin berdampak pada pasokan.
number of mining projects have been delayed or postponed as capital investments were scaled back or projects with higher costs have been closed down thus impacting supply even more.
Meskipun sebagian besar investasi di bidang infrastruktur sekarang telah dijalankan dan beberapa bahkan hampir selesai, kami yakin pertumbuhan produksi relatif tidak terlalu tinggi pada tahun 2011.
Although the majority of investments in infrastructure are now underway and some are nearing completion, we believe that production growth will be relatively modest in 2011.
Selama awal tahun 2011, Australia telah mengalami cuaca yang tidak normal, termasuk banjir besar dan topan. Cuaca ini telah menghancurkan, merusak atau menghambat beberapa operasi tambang, infrastruktur kereta dan fasilitas pelabuhan dalam tingkat yang berbeda-beda, yang menyebabkan pernyataan “keadaan kahar” secara meluas oleh beberapa produsen batubara Australia.
During early 2011, Australia has been hit by unseasonal weather including major flooding and cyclones. This weather has destroyed, damaged, or hampered, to varying degrees, several mining operations, rail infrastructure and port facilities which resulted in the wide spread declaration of “force majeure” by a number of Australian coal producers.
Terdapat ketidakpastian tentang tingkat kerusakan dan seberapa cepat produksi dan ekspor dapat dimulai kembali secara penuh, serta jangka waktu untuk perbaikan. Kami yakin hal ini dapat mengurangi peningkatan produksi yang diantisipasi dari Australia untuk tahun 2011 dan kemungkinan pada tahun-tahun berikutnya.
Significant uncertainty over the level of damage and how quickly full scale production and exports will recommence and the time frame for any repairs exist. We believe this will reduce the previously anticipated 2011 production increases out of Australia and potentially, future years as well.
Penyebaran Peraturan Pemerintah
Proliferation of Government Regulations
Peraturan pemerintah di tingkat nasional dan daerah, memiliki peranan yang semakin aktif dalam industri batubara yaitu peraturan, proteksi, kenaikan pajak, royalti dan lain lain. Penyesuaian diri pada lingkungan yang selalu berubah ini menjadi tantangan yang sekaligus menuntut kecermatan dalam menjunjung standar tata kelola perusahaan yang tinggi.
Government regulations at the national and regional level are taking an increasingly active role in the coal industry i.e. regulations, protectionism, increased taxation, royalties etc. Compliance to this ever changing environment poses a challenge as well as strict vigilance to uphold high standard of corporate governance.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
STRATEGI
STRATEGY
Bayan menempati posisi yang baik untuk memanfaatkan peningkatan harga komoditas dengan berekspansi ke pasarpasar yang baru di wilayah-wilayah geografis penting dan terus memasok portofolio produk batubara yang beragam kepada berbagai pelanggan. Mempertahankan profil pertumbuhan produksi batubara, sejalan dengan investasi pada kapasitas infrastruktur dan akuisisi aset batubara tambahan.
Bayan is well positioned to benefit from improving commodity prices by expanding to additional markets in key geographic markets and continuing to supply a diverse portfolio of coal products to various customers. Sustaining the growth profile of coal production goes hand in hand with investing in infrastructure capacity and acquiring additional coal assets.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bayan menerapkan strategi bisnis utama berikut ini:
In order to achieve this, the following are Bayan’s principal business strategies:
Fokus pada Wilayah Geografis Penting dan Penerapan Prakarsa Penjualan yang Kompetitif
Emphasis on Key Geographic Area and Implement Competitive Sales Initiatives
Bayan aktif berpartisipasi di berbagai pasar Asia dan Eropa. Untuk menanggapi perubahan yang dinamis dalam pasar global, Perseroan mendiversifikasi usahanya ke produksi batubara bernilai kalori rendah untuk memenuhi permintaan pasar-pasar baru sementara terus memasok pasar-pasar yang telah ada.
Bayan participates in diverse markets in Asia and Europe. Being responsive to the dynamic changes in the global markets, the Company has diversified into lower calorific value coal production to cater to the demands of emerging markets whilst continuing to supply the traditional markets.
Perpaduan proporsional prakarsa penjualan yang tepat beserta pertimbangan kecenderungan dan sentimen pasar merupakan faktor penting dalam memaksimalkan laba dan profitabilitas. Prakarsa penjualan tradisional dan penentuan harga yang kompetitif perlu lebih inovatif termasuk penggunaan instrumen keuangan seperti penentuan harga terkait indeks atau instrumen lindung nilai.
Striking the right proportional mix of sales initiatives whilst taking into account the trend and sentiment of the market is crucial in maximizing returns and profitability. Traditional sales initiatives and competitive pricing needed to be more innovative to include financial instruments such as index linked pricing or hedging instruments.
Perseroan mengekspor hampir semua produk batubaranya ke berbagai pasar di Asia dan Eropa. Lima (5) lokasi geografis terpenting tahun 2010 berdasarkan pendapatan dari penjualan adalah India, Jepang, Italia, Malaysia dan Taiwan, yang bersama-sama mencakup 77,0% penerimaan penjualan batubara.
The Company exports almost all of its coal products to diverse markets in Asia and Europe. The top five (5) geographical locations in 2010 by sales revenue were India, Japan, Italy, Malaysia, and Taiwan, collectively accounting for 77.0% of coal sales revenue.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
47
48
India merupakan konsumen terbesar tonase batubara subbituminus yang diproduksi oleh PIK dan FTB. Bayan juga secara aktif telah mengukuhkan keberadaannya di pasarpasar baru lainnya.
India consumed the largest tonnage of sub bituminous coal produced by PIK and FTB. Bayan has also actively established a strong presence in other emerging markets.
Portofolio Produk yang Terdiversifikasi
Diversified Product Portfolio
Bayan dapat memproduksi berbagai tingkatan kualitas batubara dengan mengoptimalkan penggunaan cadangan batubara dan karakteristik kualitas batubara tersebut. Cadangan batubara tersebar di enam proyek yang meliputi delapan area konsesi di Kalimantan Selatan dan Timur. Produk batubara beragam mulai dari coking coal hingga batubara sub-bituminus dengan nilai kalori serta kandungan abu dan belerang rendah.
Bayan is able to produce various grades of coal optimizing utilization of the coal reserves and their inherent coal quality characteristics. The coal reserves are spread across six projects covering eight concession areas in South and East Kalimantan. The products range from coking coal to subbituminous coal with low calorific value and low ash and sulfur content.
Perseroan mampu melakukan pencampuran (blending) berbagai kualitas batubara sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Hal ini membuka akses yang lebih mudah ke sektor pengguna, industri umum dan perusahaan perdagangan komoditas yang beroperasi di wilayah-wilayah yang menguntungkan.
The Company is able to blend different levels of coal quality as per specification from its customers. Easier access to the utilities sector, general industries, and commodity trading houses operating in key geographies is feasible.
Basis pelanggan Bayan terdiri dari perusahaan pembangkit tenaga listrik terkemuka, industri umum, dan perusahaan perdagangan komoditas yang beroperasi di wilayah-wilayah geografis utama. Kelima konsumen teratas tahun 2010 menurut pendapatan penjualan adalah adalah J. Aron, Vitol, Enel, TNBF, dan Bhatia yang bersama-sama menghasilkan 73,1% dari pendapatan penjualan batubara.
Bayan’s customer base comprised of major power plants, general industries, and commodity trading houses operating in key geographies. The top five (5) customers in 2010 by sales revenues were: J. Aron, Vitol, Enel, TNBF, and Bhatia collectively accounting for 73.1% of coal sales revenue.
Meningkatkan Cadangan Batubara dan Infrastruktur yang Ada untuk Mencapai Tingkat Pertumbuhan Produksi Batubara yang Berkesinambungan
Leverage Existing Coal Reserves and Infrastructure to Achieve Sustainable Growth in Coal Production Levels
Laju pertumbuhan produksi tahunan tambang Bayan yang terealisasi selama 3 tahun terakhir adalah 36.3%. Hal ini mencerminkan pertumbuhan tambang yang pesat terlepas dari keadaan cuaca yang buruk pada tahun 2010. Perluasan
The compounded annual growth rate of Bayan’s mine sites realized 36.3% over the last 3 years. This demonstrates the rapid ramp up of the mines despite being hampered by poor weather conditions in 2010. Capacity expansions for
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
kapasitas untuk prakarsa pengurangan biaya, mobilisasi peralatan untuk meningkatkan efisiensi, dan kegiatan eksplorasi/pengembangan tambang di area konsesi yang ada terus menjadi bagian penting dalam mencapai pertumbuhan tingkat produksi yang berkesinambungan.
cost reduction initiatives, equipment mobilization to improve efficiencies, and exploration/mine development activities in the existing concession areas continue to be integral in achieving sustainable growth in production levels.
Bayan memiliki usia cadangan sekitar 40 tahun berdasarkan tingkat produksi tahun 2010. Perusahaan memiliki cadangan sebesar 465 juta MT dan sumber daya sekitar 1 miliar MT per tanggal 30 Juni 2010. Perseroan memiliki akses ke beberapa cadangan batubara terbukti dan terkira dengan nilai kalori tertinggi di Indonesia. Per tanggal 30 Juni 2010, terdapat total cadangan batubara bernilai kalori tinggi terbukti dan terkira sekitar 103,0 juta MT yang meliputi cadangan coking coal terkira sebesar 5,0 juta ton di Proyek Gunungbayan Blok 1.
Bayan has a reserve life of approximately 40 years based on 2010 production levels. The Company has 465 million MT of reserves and approximately 1 billion MT of resources as at 30 June 2010. The Company has access to some of the highest calorific value proved and probable coal reserves in Indonesia. As at 30 June 2010, there was a total of approximately 103.0 million MT of high calorific value proved and probable coal reserves which include 5.0 million tonnes of probable coking coal reserves at the Gunungbayan Block 1 Project.
Melengkapi Portofolio yang Ada Melalui Akuisisi Strategis Aset Batubara
Complement Existing Portfolio Strategic Acquisition of Coal Assets
Pertumbuhan masa depan Bayan antara lain akan dipengaruhi oleh keberhasilan akuisisi wilayah konsesi tambahan atau lokasi tambang baru yang secara strategis menguntungkan posisi keuangan dan operasi Bayan. Dengan tiga sarana logistik yang berlokasi di Kalimantan, Bayan berada pada posisi yang baik untuk berinvestasi pada konsesi yang mungkin tidak menguntungkan bagi perusahaan batubara lainnya. Perseroan terus mengevaluasi berbagai konsesi yang dapat meningkatkan skala perusahaan.
Future growth partially depends on the acquisition of additional concession areas or new mining sites that will strategically benefit Bayan’s financial and operational position. With three logistic facilities located in Kalimantan, Bayan is well positioned to invest in concessions that may not be viable to other coal companies. The Company continues to regularly evaluate various concessions that will contribute to increase the scale of the company.
Dengan memanfaatkan relasi yang ada dan menerapkan kriteria keuangan dan operasional yang ketat, Bayan telah mengadakan perjanjian untuk membeli sembilan (9) konsesi batubara di Kalimantan Timur menjelang akhir tahun 2010. Konsesi-konsesi ini berdekatan dengan proyek FTB dan memiliki infrastruktur yang dapat ditingkatkan untuk mempercepat pertumbuhan produksi aset gabungan.
Using existing relationships and applying rigorous financial and operational criteria, towards the end of 2010, Bayan entered into an agreement to purchase nine (9) coal concessions in East Kalimantan. These concessions are within close proximity to the FTB project and have existing infrastructure that can be leveraged to fast track the production growth of the combined assets.
Through
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
49
50
Konsesi-konsesi ini juga mengandung sumber daya dan cadangan batubara yang cukup signifikan yang menjamin investasi pada proyek tersebut di masa mendatang dan yang dapat meningkatkan operasi secara signifikan dan berkelanjutan.
They can also contain significant resources and reserves of coal which secures the future investment at this project and will lead to a significant ramp up in operations.
Cadangan dan sumber daya batubara Bayan masing-masing akan meningkat pesat menjadi kira-kira 0,87 miliar dan 4,2 miliar MT saat transaksi tersebut dituntaskan.
Bayan’s coal reserves and resources will significantly increase to approximately 0.87 billion MT and 4.2 billion MT, respectively when the deal is finalized.
Kepemilikan dan Pengembangan Infrastruktur
Ownership and Development of Infrastructure
Bayan memiliki kapasitas infrastruktur yang cukup besar dengan potensi untuk berekspansi demi memenuhi pertumbuhan produksi di tahun-tahun mendatang. Manfaat biaya dicapai dengan memiliki dan mengoperasikan infrastruktur penanganan batubara. Hal ini juga memungkinkan Bayan mengelola operasi pencampuran, penyimpanan, pengangkutan dan pemuatan ke kapal secara efisien. Lebih lanjut, hal tersebut juga merupakan kunci pertumbuhan produksi yang berkesinambungan.
Bayan has considerable infrastructure capacity with the potential to expand to meet production growth in the years to come. Cost benefits are achieved with owning and operating coal handling infrastructure. This also enables Bayan to efficiently manage its blending, storage, transport and ship loading operations. Further, it is also the key to continued future production growth.
Puncak investasi atas infrastruktur terjadi pada tahun 2008 untuk mencapai target produksi tahap pertama, memungkinkan operasi dalam skala penuh dan mempertahankan pertumbuhan produksi yang pesat hingga tahun 2013. Investasi ini dilakukan untuk memfasilitasi perpanjangan usia operasi, termasuk program pengurangan biaya yang berkesinambungan. Kepemilikan atas infrastruktur seperti BCT dan KFT digunakan untuk mendukung pengembangan proyek baru.
Peak investment on infrastructure occurred in 2008 to allow Bayan to reach the first phase production targets and to enable full scale operations and sustain rapid production growth up to 2013. This investment facilitated extending the useful life of operations including sustainable cost reduction programs. The ownership of infrastructure such as the BCT and KFT is used to leverage developments of new projects.
Investasi untuk ekspansi lebih lanjut perlu dilakukan sepanjang tahun 2011 dan 2012 untuk melancarkan pertumbuhan berkesinambungan di tahun 2013 dan selanjutnya.
Further significant expansionary investments will be required over 2011 and 2012 to facilitate the continued growth in 2013 and beyond.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
BCT, salah satu terminal batubara terbesar di Indonesia menyediakan kapasitas pencampuran berkualitas tinggi untuk konsesi GBP, TSA/FKP dan Proyek FTB. Kepemilikan atas lahan yang bersebelahan memungkinkan perluasan kapasitas lebih lanjut.
BCT, one of the largest coal terminals in Indonesia provides superior blending capacity for GBP, TSA/FKP, and the FTB Project. Owning the adjacent land, allows for further capacity expansion.
Bayan merupakan salah satu produsen batubara di Indonesia yang memiliki dan mengoperasikan fasilitas transfer terapung. KFT dapat melayani semua jenis kapal curah di wilayah Kalimantan dan dapat dengan mudah diposisikan di mana pun di wilayah tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari lokasi dengan permintaan tertinggi atau untuk menghindari cuaca buruk. KFT saat ini dimanfaatkan untuk mendukung penjualan batubara WBM.
Bayan is one of the few coal producers in Indonesia to own and operate a floating transfer facility. The KFT can service all type of bulk carriers in the Kalimantan region and can be easily positioned anywhere within the region to take advantage of the location with the greatest demand or to avoid bad weather. It is currently utilized to fully support WBM coal sales.
Fasilitas pemuatan PIK berlokasi di Bengalon, Kalimantan Timur. Dermaga sepanjang 1,8 kilometer dibangun langsung di lepas laut dan dapat menangani tongkang 8.000 MT pada kapasitas muat 3.000 MT/jam. Pengembangan fasilitas pemuatan akan meliputi perluasan dermaga, pembangunan kolam tambat untuk kapal panamax dan pemasangan alat pemuatan kapal. Proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas yang dapat ditangani, tetapi juga mengurangi biaya operasi.
PIK’s loading facility is located in Bengalon, East Kalimantan. The 1.8 kilometres jetty is built directly on the open ocean and can handle 8,000 MT barges at an installed loading rate of 3,000 MT/hr. The expansion of the loading facility will comprise of extending the jetty, constructing a loading berth for panama vessels and installing a ship loader. This project will not only improve the throughput capacity but will also reduce operating costs.
Manajemen Operasi Strategis
Strategic Management of Operations
Perluasan operasi pertambangan memerlukan penambahan jumlah kontraktor pihak ketiga. Kontrak pertambangan memberikan kemampuan pada Perseroan untuk berkonsentrasi pada akuisisi tambang baru dan pemasaran sekaligus memastikan kegiatan operasional sehari-hari dapat dikelola dengan baik.
Expanding the mining operations entailed increasing the number of third party contractors. Contract mining allows the Company to focus on new mine acquisitions and marketing while ensuring that the daily operations are managed well.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
51
52
Perseroan telah mengalihkan sebagian besar pekerjaan pengangkatan overburden, penambangan, pengangkutan dan operasi tongkang kepada kontraktor terkemuka. Semua kontrak dengan kontraktor pihak ketiga mencakup target kinerja operasional yang ketat, yang secara rutin dipantau untuk menilai dan meningkatkan produktivitas.
The Company has outsourced a significant portion of the overburden removal, mining, hauling and barging operations to reputable contractors. All of the contracts with third party contractors include strict operational performance targets which are regularly monitored to assess and improve productivity.
Penerapan Prakarsa Penghematan Biaya dan Penambahan Nilai
Implementation of Cost Saving and Value Added Initiatives
Dengan mengadopsi teknologi inovatif dan metode baru yang kreatif dalam praktik pertambangan, Perseroan dapat mengurangi biaya dan meningkatkan profitabilitas. Penghematan cukup besar dapat dilakukan dengan mengoperasikan sistem tersebut di seluruh Perseroan untuk mendukung sektor-sektor kritis.
Adopting innovative technologies and creative new methods in mining practices can reduce costs and improve profitability. Considerable savings can be achieved by operating common systems across the Company to leverage off the critical mass of the whole.
Perseroan berkomitmen untuk melanjutkan penerapan prakarsa penghematan biaya saat ini dan tetap mengkaji kegiatan operasinya untuk mengidentifikasi prakarsa -prakarsa yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
The Company is committed to continue its implementation of the current cost initiatives as well as continuing to review its operations to identify future initiatives.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
53
tata kelola perusahaan good corporate governance Bayan menyadari arti penting dari, dan berkomitmen untuk memelihara standar tata kelola perusahaan yang baik agar dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perseroan serta melindungi kepentingan para pemegang saham. Bayan recognises the importance of, and is committed to, maintaining good standards of corporate governance so as to enhance corporate transparency and accountability and protect the interests of shareholders.
54
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Indonesia
Indonesian Code of good corporate governance
Bayan menyadari arti penting dari, dan berkomitmen agar dapat memelihara standar tata kelola perusahaan yang baik untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perseroan serta melindungi kepentingan para pemegang saham.
Bayan recognises the importance of, and is committed to, maintaining good standards of corporate governance so as to enhance corporate transparency and accountability and protect the interests of shareholders.
Dengan terdaftarnya saham-saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia (IDX) Perseroan bertujuan mematuhi aturanaturan pendaftaran IDX dan berpedoman pada Pedoman Tata Kelola Perusahaan Indonesia tahun 2006 (Pedoman) dalam melaksanakan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik.
As the Company’s shares are listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX), the Company seeks to comply with the listing rules of the IDX and is guided in its corporate governance practices by the Indonesian Code of Good Corporate Governance – 2006 (the Code).
Direksi telah menguraikan kerangka kerja dan praktik tata kelola perusahaan utama dalam laporan ini dengan acuan khusus pada setiap prinsip yang tercantum dalam Pedoman. Laporan ini menguraikan praktik-praktik tata kelola perusahaan Perseroan yang berlaku selama tahun buku berakhir tanggal 31 Desember 2010. Selain dari beberapa penyimpangan yang dijelaskan dalam laporan ini, Perseroan pada umumnya telah mengikuti prinsip-prinsip dan panduan yang diuraikan dalam Pedoman.
The Board of Directors (Board) is pleased to outline the main corporate governance framework and practices of the Company in this report, with specific reference made to each of the principles set out in the Code. This report describes the Company’s corporate governance practices that were in place throughout the financial year ended 31 December 2010. Other than deviations which are explained in this report, the Company has generally adhered to the principles and guidelines set out in the Code.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif untuk mengawasi dan memberikan saran kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik.
The Board of Commissioners is collectively responsible for overseeing and providing advice to the Board of Directors and ensuring that the Company implements Good Corporate Governance.
Keanggotaan Dewan Komisaris tidak mengalami perubahan selama tahun 2010. Dewan Komisaris, yang dipimpin oleh Komisaris Utama Dato’ Low Tuck Kwong, beranggotakan empat (4) orang yang terdiri dari dua (2) Komisaris, yaitu Michael Sumarijanto dan Mauro Montenero, dan dua (2) Komisaris Independen, yaitu Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto dan Djanadi Bimo Prakoso.
There were no changes to the membership of the Board of Commissioners during the year. The Board of Commissioners, headed by the President Commissioner, Dato’ Low Tuck Kwong has four (4) other members consisting of two (2) Commissioners, Michael Sumarijanto and Mauro Montenero, and two (2) Independent Commissioners, Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto and Djanadi Bimo Prakoso.
Saat ini Dewan Komisaris tidak memiliki Komisaris Independen dengan latar belakang di bidang akuntansi dan keuangan, namun mereka memiliki pengalaman, kemampuan dan integritas yang memadai untuk membuat keputusan independen terkait dengan pengawasan Perseroan dan pemberian saran kepada Direksi.
The current members of the Board of Commissioners does not include an Independent member with accounting and finance background but the Company believes, however, they have sufficient experience, capability, and integrity to enable them to make independent decisions in relation to providing oversight of the Company and advice to the Board of Directors.
Para anggota Dewan Komisaris berhak menerima remunerasi sebagaimana disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tahun 2010, total remunerasi Dewan Komisaris Perseroan berjumlah Rp 11,7 miliar.
The members of the Board of Commissioners are entitled to receive remuneration as approved by the General Meeting of Shareholders. In 2010, total remuneration of the Board of Commissioners of the Company amounted to IDR 11.7 billion.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
55
Dewan Komisaris mengadakan rapat terjadwal sebanyak tiga (3) kali selama tahun 2010 dengan kehadiran setiap anggota Komisaris dan setiap sub komite seperti ditunjukkan berikut ini:
Jabatan/Title
Nama/Name
Rapat yang Dihadiri/Meeting Attended
Komisaris Utama/President Commissioner
2
Ir.Michael Sumarijanto
Komisaris/Commissioner
3
Mauro Montenero
Komisaris/Commissioner
3
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen/Independent Commissioner
3
Djanadi Bimo Prakoso
Komisaris Independen/Independent Commissioner
3
Dato’ Low Tuck Kwong
56
The Board of Commissioners held three (3) meetings during the year with attendance of each Commissioner at these as well as at each sub-committee shown below.
Untuk membantu dalam menjalankan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah menetapkan sejumlah komite yang meliputi Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Manajemen Risiko, Komite Tata Kelola Perusahaan dan Komite Audit. Semua komite ini menjalankan fungsinya dalam kerangka acuan dan prosedur operasi yang terdefinisi dengan jelas, yang dikaji secara teratur. Keefektifan masing-masing komite juga dipantau secara terus-menerus.
To assist in the execution of its responsibilities, the Board of Commissioners has established a number of committees including Remuneration and Nominating Committee, Risk Management Committee, a Corporate Governance Committee and the Audit Committee. These committees function within clearly defined terms of reference and operating procedures, which are reviewed on a regular basis. The effectiveness of each committee is also constantly monitored.
Komite Remunerasi & Nominasi
Remuneration & Nomination Committee
Fungsi utama Komite Remunerasi dan Nominasi adalah untuk: • Mengkaji dan merekomendasikan paket remunerasi untuk direktur, CEO dan para eksekutif utama, yang meliputi semua aspek remunerasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya, gaji, tunjangan, bonus, opsi dan manfaat lainnya; dan • Mengevaluasi dan mengkaji pencalonan untuk penunjukkan dan penunjukkan kembali anggota Direksi dan berbagai komite, menilai keefektifan Direksi, mencalonkan direktur untuk pemilihan ulang di Rapat Umum Tahunan (RPT), dengan mempertimbangkan kontribusi dan kinerja direktur, dan menentukan kemandirian direktur.
The primary functions of the Remuneration and Nomination Committee is to: • Review and recommend the remuneration packages for the directors, CEO and key executives, to cover all aspects of remuneration, including but not limited to directors’ fees, salaries, allowances, bonuses, options and benefits in-kind; and • Evaluate and review nominations for appointment and reappointment to the Board and the various committees, to assess the effectiveness of the Board, to nominate any director for re-election at the Annual General Meeting (AGM), having regard to the director’s contribution and performance, and to determine whether or not the director is independent.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, komite dengan biaya Perseroan dapat memperoleh saran hukum dan profesional independen lainnya sebagaimana diperlukan.
In discharging its functions, the committee may, at the Company’s expense, obtain such independent legal and other professional advice as it deems necessary.
Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen Djanadi Bimo Prakoso dan beranggotakan tiga (3) orang lainnya yang juga merupakan Komisaris Perseroan.
The Remuneration and Nomination Committee is chaired by an independent Commissioner, Mr. Djanadi Bimo Prakoso, and there are three (3) other members who are also Commissioners of the Company.
Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan satu (1) kali pertemuan pada tahun 2010.
The Remuneration and Nomination Committee held one (1) meeting in 2010.
Nama/Name Djanadi Bimo Prakoso Mauro Montenero Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Ir.Michael Sumarijanto
Jabatan/ Title
Rapat yang Dihadiri/ Meeting Attended
Komisaris Independen/Independent Commissioner
1
Komisaris/Commissioner
1
Komisaris Independen/Independent Commissioner
1
Komisaris/Commissioner
1
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko mengkaji semua kebijakan pengendalian dan prosedur yang penting serta menyampaikan hal-hal penting kepada Direksi dan Komite Audit.
The Risk Management Committee reviews all significant control policies and procedures and highlights all significant matters to the Board of Directors and the Audit Committee.
Komite Manajemen Risiko ini beranggotakan tiga (3) orang yang juga merupakan Komisaris Perseroan.
There are three (3) members of the Risk Management Committee who are also Commissioners of the Company.
Komite Manajemen Risiko mengadakan satu (1) kali pertemuan pada tahun 2010.
The Risk Management Committee held one (1) meeting in 2010.
Nama/Name
Jabatan/ Title
Rapat yang Dihadiri/ Meeting Attended
Komisaris Independen/Independent Commissioner
1
Ir.Michael Sumarijanto
Komisaris/Commissioner
1
Mauro Montenero
Komisaris/Commissioner
1
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
57
Komite Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Committee
Komite Tata Kelola Perusahaan membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang disiapkan oleh Direksi dan memantau efektivitas praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik, termasuk aspek yang berkaitan dengan etika usaha dan tanggung jawab sosial Perseroan.
The Corporate Governance Committee assists the Board of Commissioners in reviewing the Good Corporate Governance policies prepared by the Board of Directors and monitors the effectiveness of the Good Corporate Governance practices, including aspects related to business ethics and the social responsibility of the Company.
Komite Tata Kelola Perusahaan ini diketuai oleh Presiden Komisaris, Dato’ Low Tuck Kwong, dan beranggotakan dua (2) orang yang juga merupakan Komisaris Perseroan.
The Corporate Governance Committee is chaired by the President Commissioner, Mr. Dato’ Low Tuck Kwong, and there are two (2) other members who are also Commissioners of the Company.
Komite ini telah mengadakan satu (1) kali pertemuan pada tahun 2010.
The Corporate Governance Committee held one (1) meeting in 2010.
Jabatan/Title
Nama/Name
Komisaris Utama/President Commissioner
1
Ir.Michael Sumarijanto
Komisaris/Commissioner
1
Djanadi Bimo Prakoso
Komisaris Independen/Independent Commissioner
1
Dato’ Low Tuck Kwong
58
Rapat yang Dihadiri/Meeting Attended
Direksi
Board of Directors
Perseroan dikepalai oleh Direksi yang efektif untuk memimpin dan mengendalikan Perseroan. Direksi meliputi para individu yang berpengalaman dengan latar belakang berbeda yang memiliki keahlian terkait dan kompetensi inti untuk bersamasama dan secara efektif berkontribusi pada Perseroan. Direksi terdiri dari direktur terafiliasi dan tidak terafiliasi. Direksi diharapkan bertindak dengan itikad baik dan demi kepentingan Perseroan.
The Company is headed by an effective Board to lead and control the Company. The Board comprises experienced individuals from varied backgrounds with the relevant skills and core competencies to enable them to collectively and effectively contribute to the Company. A balanced mix of affiliated and non-affiliated directors form the Board. Directors are expected to act in good faith and in the interests of the Company.
Keanggotaan Direksi tidak mengalami perubahan selama tahun 2010. Direksi, yang dipimpin oleh Direktur Utama Chin Wai Fong, beranggotakan tujuh (7) orang yang terdiri dari enam (6) Direktur dan satu (1) Direktur Tidak Terafiliasi, yaitu Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo. Pada tahun 2010, total remunerasi Direksi Perseroan berjumlah Rp 34,9 miliar.
There were no changes to the membership of the Board of Directors during the year. The Board of Directors, headed by the President Director, Mr. Chin Wai Fong has seven (7) other members consisting of six (6) Directors and one (1) Non Affiliated Director, Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo. In 2010, total Remuneration of The Board of Directors of the Company amounted to IDR 34.9 bilion.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Direksi telah mengadakan rapat sebanyak sebelas (11) kali dengan kehadiran masing-masing direktur sebagai berikut:
The Board of Directors held eleven (11) meetings during the year with attendance of each Director as shown below
Jabatan/Title
Nama/Name
Rapat yang Dihadiri/Meeting Attended
Chin Wai Fong
Direktur Utama/President Director
11
Lim Chai Hock
Direktur/Director
10
Engki Wibowo
Direktur/Director
9
Jenny Quantero
Direktur/Director
9
Russell John Neil
Direktur/Director
10
Alastair McLeod
Direktur/Director
8
David Low
Direktur/Director
4
Direktur Non-Afiliasi/Non-Affiliated Director
11
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Manajemen
Management
Peranan utama Direksi adalah melindungi dan meningkatkan nilai para pemegang saham dalam jangka panjang. Direksi juga menetapkan strategi keseluruhan untuk Perseroan dan anak-anak perusahaannya dan mengawasi manajemen. Untuk memenuhi peranan ini, Direksi bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan, arahan strategis, penyusunan kebijakan dan pengawasan investasi dan usaha Group secara keseluruhan. Hal ini mencakup kepatuhan Perseroan pada peraturan perundang-undangan yang terkait dengan usaha, penetapan tujuan dan pemantauan kinerja manajemen dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.
The Board’s primary role is to protect and enhance longterm shareholders’ value. It sets the overall strategy for the Company and its subsidiaries and supervises the management. To fulfill this role, the Board is responsible for the overall corporate governance, strategic direction, formulation of polices and overseeing the investment and business of the Group. This includes the Company’s compliance with laws and regulations that are relevant to the business, establishing goals and monitoring management’s performance in achieving these goals.
Perseroan telah menetapkan batasan otorisasi dan persetujuan keuangan untuk belanja operasi dan modal, penyediaan barang dan jasa, serta akuisisi dan pelepasan investasi. Selain tugas-tugas fidusianya dan tanggung jawab perundang-undangannya, Direksi mengevaluasi dan menyetujui masalah-masalah penting seperti akuisisi dan pelepasan aset penting, anggaran dan rencana keuangan, belanja modal, dan proposal pendanaan dan investasi penting. Direksi juga mengkaji dan menyetujui laporan keuangan dan laporan tahunan serta mengesahkan pengumuman laporan keuangan yang akan diterbitkan.
The Company has established financial authorisation and approval limits for operating and capital expenditure, the procurement of goods and services, and the acquisition and disposal of investments. Apart from its fiduciary duties and statutory responsibilities, the Board evaluates and approves important matters such as material acquisitions and disposal of assets, budgets and financial plans, capital expenditures, and major funding and investments proposals. It also reviews and approves the financial statements and annual reports and authorises announcements of financial results to be issued.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
59
60
Manajemen Risiko
Risk Management
Direksi dan manajemen secara teratur mengkaji usahausaha dan operasi Group untuk mengidentifikasi bidangbidang risiko usaha dan langkah-langkah yang tepat untuk mengontrol dan mengurangi risiko tersebut.
The Board and the management regularly review the Group’s businesses and operations to identify areas of business risks and the appropriate measures to control and mitigate these risks.
Direksi menyadari tanggung jawabnya dalam menjamin sistem pengendalian internal yang baik untuk melindungi investasi para pemegang saham dan aset Perseroan. Untuk tahun buku yang sedang dikaji saat ini, Direksi berpendapat bahwa sistem pengendalian internal Perseroan tidak mengandung kelemahan atau kekurangan berarti dan bahwa sistem tersebut memberikan jaminan yang memadai namun tidak mutlak bahwa Group tidak akan terdampak secara negatif oleh setiap peristiwa yang dapat diperkirakan secara wajar terjadi dalam usaha mencapai tujuan usahanya. Namun Direksi memberikan catatan bahwa tidak ada sistem pengendalian internal yang bisa memberikan jaminan mutlak dalam hal ini atau terhadap terjadinya kesalahan material, penilaian buruk dalam pengambilan keputusan, kesalahan manusia, kerugian, kecurangan atau peristiwa tak terduga lainnya.
The Board recognises its responsibilities in ensuring a sound system of internal controls to safeguard shareholders’ investments and the Company’s assets. For the financial year under review, the Board is of the view that there is no significant weakness or breakdown in the Company’s existing system of internal controls and they provide reasonable, but not absolute assurance that the Group will not be adversely affected by any event that could be reasonably foreseen as it strives to achieve its business objectives. However, the Board notes that no system of internal control could provide absolute assurance in this regard, or absolute assurance against the occurrence of material errors, poor judgement in decisionmaking, human error, losses, fraud or other irregularities
Hubungan Masyarakat
Public Relations
Perseroan yakin bahwa faktor utama dalam membangun hubungan dengan Pemerintah, organisasi industri, dan masyarakat adalah komunikasi efektif yang rutin, terbuka dan tepat waktu. Komunikasi tersebut akan memberikan pemahaman yang jelas tentang Perseroan kepada pihakpihak ketiga dan memberikan keyakinan bahwa aktivitas dan operasi Perseroan telah mempraktikkan tata kelola perusahaan yang baik dan memenuhi aturan dan peraturan Pasar Modal.
The Company believes the key factor in building relationships with the Government, industry organizations, and the public requires effective communication which is timely, regular, and transparent. This will allow external parties to have a clear understanding of the Company and provide confidence that the Company’s activities and operations practice good corporate governance and are compliant with the rules and regulations of the Capital Market.
Tanggung jawab Sosial
Corporate Social Responsibility
Selama tahun 2010, Perseroan telah mengeluarkan sekitar Rp. 31,4 miliar untuk kegiatan CSR, program kesehatan dan
During 2010, the Company has spent approximately IDR31.4 billion on CSR activities, health and safety programs, and
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
keselamatan, dan manajemen lingkungan. Termasuk bagian program ini adalah sertifikasi ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001 untuk operasi GBP dan WBM.
environment management. Included as part of this program was the certification of the GBP and WBM operations to ISO 9001, ISO 14001, and OHSAS 18001.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen yaitu Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto. Sejak bulan November 2010 Abdurrohman M. Sastra tidak lagi menjadi anggota Komite Audit sehingga saat ini total anggota berkurang menjadi tiga (3) orang.
The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner, Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto. Since November 2010, Abdurrohman M. Sastra no longer served as Audit Committee member and the total member of Audit Committee was reduced to three (3) members.
Komite Audit mengadakan delapan belas (18) kali pertemuan selama tahun 2010 dengan kehadiran setiap anggota sebagai berikut:
The Audit Committee held eighteen (18) meetings during the year with attendance of each member as shown below.
Nama/Name
Jabatan/Title
Rapat yang Dihadiri/Meeting Attended
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Ketua/Chairman
18
Abdurrohman M. Sastra
Anggota/Member
17
Achmad Ma’mur
Anggota/Member
18
Umar Juoro
Anggota/Member
18
Laporan Kegiatan Komite Audit
Audit Committee Activities Report
Komite Audit bekerja berdasarkan kerangka acuan yang tercantum dalam Piagam Komite Audit yang disahkan oleh Dewan Komisaris.
The work of the Audit Committee is based on the terms of reference stipulated in the Audit Committee Charter approved by the Board of Commissioners.
Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam hal berikut ini: • Laporan Keuangan Perusahaan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia; • Pengendalian internal cukup memadai dan efektif; • Audit internal dan eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar audit; dan • Temuan-temuan audit ditindaklanjuti oleh manajemen.
The major functions of the Audit Committee in assisting the Board of Commissioners are the following • Financial statements of the Company and the Group have been fairly presented according to generally accepted accounting principles of Indonesia. • Internal controls are adequate and effective • Internal Audit and external audit functions have been performed according to audit standards • Audit findings are followed up by Management.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
61
62
Komite Audit telah diberi akses penuh kepada, dan telah, mendapatkan kerjasama dari Manajemen Perusahaan. Komite Audit memiliki sumber daya yang memadai untuk melaksanakan fungsinya sebagaimana mestinya.
The Audit Committee has been given full access to and has obtained the co-operation of the Company’s Management. The Audit Committee has reasonable resources to enable it to discharge its functions properly.
Pada tahun 2010, Komite Audit mengadakan dua (2) kali pertemuan dengan auditor eksternal untuk membahas rencana audit, lingkup audit, temuan-temuan audit utama, kecukupan kendali internal dan isu-isu pelaporan keuangan lainnya.
During 2010, the Audit Committee held two (2) meetings with the external auditors to discuss the audit plan, scope of audit, key audit findings, adequacy of internal control and other financial reporting issues.
Komite audit bertemu dan berdiskusi secara berkala baik secara formal maupun informal dengan manajemen. Komite Audit mempunyai kewenangan penuh untuk mengundang Direksi atau Pejabat Eksekutif untuk menghadiri pertemuan.
The Audit Committee met periodically and held informal meetings and discussions with the management from time to time. The Audit Committee has full discretion to invite any director or executive officer to attend its meetings.
Komite Audit juga menelaah laporan keuangan periodik sebelum disampaikan secara resmi kepada otoritas pasar modal (BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia), serta memeriksa bahan siaran pers sebelum diumumkan kepada masyarakat.
The Audit Committee has also reviewed the periodic financial reports before officially submitting to the Capital Market Supervisory Board and Indonesian Stock Exchange and reviewed press releases before announcing them to the public.
Pertemuan rutin bulanan dengan Satuan Pengawas Internal dilakukan dengan tujuan untuk membahas rencana audit, kecukupan kendali internal, temuan-temuan audit yang signifikan dan kegiatan tindak-lanjutnya, serta membahas proses penyusunan sistem kelola risiko untuk Perseroan.
Regular monthly meetings with Internal Auditor were held to discuss the annual audit plan, internal control adequacy, significant audit findings and its follow up, and risk management process.
Direktur/Chief Financial Officer, Direktur/Chief Business Development Officer, Risk Management dan konsultan GCG telah mengadakan satu (1) kali pertemuan tahun 2010 untuk membahas rencana penerapan risk management dan GCG secara terintegrasi.
The Chief Financial Officer, the Chief Business Development Officer, the appointed risk management, and the GCG consultant held one (1) meeting in 2010 to discuss the implementation plan of ERM and GCG.
Kunjungan ke lokasi tambang TSA/FKP dan Balikpapan Office telah dilaksanakan oleh Komite Audit pada tahun 2010 untuk melakuan tinjauan langsung atas kegiatan operasional tambang, program pengembangan masyarakat sebagai bagian dari CSR dan pengendalian lingkungan.
The Audit Committee visited TSA/FKP mine site and Balikpapan Office in 2010 to observe directly the mine operation, community development as part of the CSR program, and environmental control program.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Komite Audit mengadakan pertemuan dengan auditor eksternal tanpa kehadiran dari manajemen. Hal ini untuk menelaah kecukupan penugasan audit dengan penekanan pada ruang lingkup dan kualitas audit, independensi dan obyektifitas dari pengawas eksternal serta hasil observasinya.
The Audit Committee held meetings with the external auditors without the presence of the management. This was to review the adequacy of audit arrangements, with particular emphasis on the scope and quality of their audits, the independence and objectivity of external auditors and the observation of auditors.
Komite Audit telah menyetujui rekomendasi untuk menugaskan kembali PT PricewaterhouseCoopers sebagai pengawas eksternal perusahaan pada tahun 2010.
The Audit Committee approved the recommendation for the re-appointment of PT PricewaterhouseCoopers as external auditors for the 2010 year.
Komite Audit / Audit Committee
Rozik B. Soetjipto
Achmad Ma’mur
Umar Juoro
Ketua / Chairman
Anggota / Member
Anggota / Member
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
63
64
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Peran Sekretaris Perusahaan sangat penting bagi Perseroan dalam menangani seluruh aspek komunikasi ke dalam Perseroan dan keluar kepada masyarakat, pemangku kepentingan, pemegang saham, pemerintah dan media.
The Corporate Secretary handles all aspects of communication within the Company and externally with the local community, shareholders, the government, the media and other stakeholders.
Dalam menjalankan fungsinya, Sekretaris Perusahaan selalu memperhatikan dan melaksanakan beberapa prinsip dibawah ini: • Mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang baik dengan masyarakat, stakeholder, pemegang saham, pemerintah dan media melalui informasi-informasi yang disampaikan oleh Perseroan dan meningkatkan azas kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia. • Melakukan komunikasi yang efektif dan efisien yang berlandaskan azas keterbukaan guna memberikan pemahaman yang jelas kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang kegiatan Perseroan. • Menyediakan dan menyampaikan informasi yang akurat serta tepat waktu kepada internal maupun ekternal Perseroan. • Membina hubungan baik dengan para seluruh manajemen maupun karyawan/ti Bayan Group guna meningkatkan kinerja Perusahaan.
The Corporate Secretary implements the following principles:
Pada tahun 2010, sekretaris perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: • Melaksanakan kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa • Melaksanakan kegiatan Paparan Publik • Menyampaikan laporan-laporan lain yang disyaratkan oleh intansi terkait, dalam hal ini Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan PT Bursa Efek Indonesia • Menyampaikan informasi ke masyarakat melalui siaran pers dan iklan di berbagai media. • Mengawasi dan memperbaharui informasi Perusahaan dalam website www.bayan.com.sg
In 2010, the Corporate Secretary’s Office performed the following activities: • Convened Annual and Extraordinary General Shareholders Meetings • Performed Public Expose activities • Conveyed other reports required by relevant institutions, i.e. the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (BAPEPAM-LK) and PT Bursa Efek Indonesia • Published information to the public through press releases and advertisements • Monitored and updated the Company’s website : www. bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
Maintains and improves relationships by encouraging regular comunication with all stakeholders, shareholders, government, community, and press and improve compliance to the laws and regulations of Indonesia.
•
Implements effective and efficient communication based on the principle of transparency to provide stakeholders with a clear understanding of the Company’s activities
•
Provides accurate and timely information of the Company’s internal and external activities
•
Develops a strong relationship with all management and employees of Bayan
• Melakukan
•
•
•
• •
semua kegiatan protokoler yang berkaitan dengan seluruh rapat Direksi maupun Komisaris Mempublikasikan Laporan Keuangan, Triwulan, Tengah Tahunan dan Tahunan Menyampaikan laporan kegiatan eksplorasi setiap bulan Bekerjasama dengan tim CSR mengikuti pameran INDOGREEN EXPO
• •
Carried out all other duties related to all internal Board meetings and other corporate affairs Published, Quarterly, Semi-Annual and Annual Financial Statements Presented monthly exploration activity reports Participated in INDOGREEN EXPO together with the CSR team
Satuan Pengawas Internal
Internal Audit Department
Perseroan telah menetapkan fungsi Satuan Pengawas Internal untuk membantu Direksi dalam: • Mengevaluasi dan melaksanakan sasaran-sasaran Perseroan; • Memberi saran untuk meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko; • Mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan Perseroan dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik serta peraturan perundang-undangan; dan • Memfasilitasi koordinasi yang baik dengan auditor eksternal.
The Company established an Internal Audit function to assist the Board of Directors in: • Evaluating and implementating the Company’s objectives; • Providing recommendations to improve the effectiveness of the risk management process; • Evaluating compliance with the Company’s regulations, implementation of Good Corporate Governance and with relevant laws and regulations; and • Facilitating sound coordination with the external auditor.
Direksi mengakui dan bertanggung jawab untuk memelihara sistem pengendalian internal untuk menjaga kegiatan usaha dan asset perusahaan.
The Board recognizes and is responsible for maintaining a system of internal controls to safeguard the Group’s business and assets.
Satuan pengawas internal merencanakan kegiatan auditnya dengan berkonsultasi tetapi independen terhadap manajemen dan rencana audit tahunan disampaikan kepada Direktur Utama dan Audit Committee untuk mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan. Kepala satuan pengawas internal melapor kepada Direktur Utama dan berkoordinasi penuh dengan Komite Audit.
Internal audit department plans its internal audit schedules in consultation with, but independent of, the management and the internal audit plan is submitted to the Audit Committee for approval prior to the commencement of the internal audit. The Head of Internal Audit reports primarily to the President Director with full coordination with the Audit Committee.
Komite Audit telah menelaah laporan dari Satuan Pengawas Internal dan akan menindak lanjuti dengan manajemen atas pelaksanaan dari rekomendasi Satuan Pengawas Internal tersebut.
The Audit Committee has reviewed the Internal Audit Report and will follow up with management on the implementation of the recommendations by the Internal Auditor.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
65
66
Satuan Pengawas Internal menyiapkan Rencana Audit Internal pada awal setiap tahun dan pada tahun 2010 telah melakukan kajian terinci atas beberapa kegiatan operasional di lokasi tambang. Fokus pada tahun 2010 terutama terletak di bidang: • Pembelian; • Pergudangan; • Persediaan batubara; • Manajemen aktiva tetap; • Proses pembayaran; dan • Pengelolaan kas dan anggaran.
The Internal Audit Department prepares an Internal Audit Plan at the beginning of each year. In 2010, they had undertaken a detailed review of a number of the site operations. The focus in 2010 was primarily in the areas of:
Dari hasil kajian tersebut, beberapa bidang telah diidentifikasi perlu diperkuat. Satuan Pengawas Internal bekerja secara erat dengan kegiatan operasi tambang untuk mengembangkan prosedur efektif guna menyelesaikan masalah-masalah ini.
As a result of these reviews a number of areas were identified that require strengthening the Internal Audit Department worked closely with the site operations to develop effective procedures to resolve these matters.
Aspek utama Pedoman adalah memiliki struktur organisasi yang maju serta uraian pekerjaan dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap organ manajemen Perseroan serta para karyawannya. Uraian tugas dan tanggung jawab pekerjaan organ-organ manajemen Perseroan terangkum dalam Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Tata Perilaku yang Baik. Per tanggal 31 Desember 2010, Perseroan telah menyiapkan dan memperbaharui uraian tugas dan tanggung jawab pekerjaan 100% karyawannya, termasuk mereka yang menduduki posisi kepemimpinan.
A key aspect of the Code is having a developed organization structure and clear job descriptions and responsibilities for each management body of the Company as well as its employees. The job descriptions and responsibilities of the Company’s management bodies are encapsulated within the Good Corporate Governance Manual & Code of Good Conduct. As at 31 December 2010, the Company had prepared and updated job descriptions and responsibilities for 100% of its employees including all of those in positions of authority.
Akuntan Publik
Public Accountant
Perseroan menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PricewaterhouseCoopers) untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun berakhir 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company appointed the Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PricewaterhouseCoopers) to audit the Company’s Consolidated Financial Statements for the years ended 31 December 2010 and 2009.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
• Purchasing; • Warehousing; • Coal inventory; • Fixed asset management; • Payment processing; and • Cash and budget management
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
67
manajemen risiko risk management Pendapatan dan laba Bayan dipengaruhi oleh harga, pasokan dan permintaan batubara serta terkait dengan pertumbuhan ekonomi dunia. Bayan’s revenue and earnings are dependent on prevailing coal prices which are influenced by the supply of, and demand for, raw materials and closely linked to world economic growth.
68
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Perseroan telah mengidentifikasi beberapa risiko dan ketidakpastian utama yang dapat mempengaruhi kemampuan kami dalam melaksanakan rencana-rencana kami dan berdampak signifikan pada usaha.
The Company has identified the following principal risks and uncertainties which may impact our ability to execute our current plans and significantly affect the business.
Volatilitas Harga Batubara yang Berulang dan Signifikan
Cyclical and Significant Fluctuation of Coal Prices
Pendapatan dan laba Bayan dipengaruhi oleh harga, pasokan dan permintaan batubara serta terkait dengan pertumbuhan ekonomi dunia. Fluktuasi harga batubara mencerminkan faktor-faktor global dan geopolitik, keseimbangan antara permintaan dan pasokan industri, produk-produk pesaing dan pengganti serta peraturan dan tarif pemerintah. Dampak krisis keuangan dunia baru-baru ini telah mempengaruhi pasar dalam bentuk permintaan yang lebih rendah. Ketidakpastian pertumbuhan ekonomi dunia, terutama di negara-negara maju, akan cenderung berdampak pada permintaan di masa mendatang. Sejalan dengan hal tersebut, lindung nilai dan dana investasi keuangan lainnya belakangan ini semakin merebak dan ikut menyebabkan volatilitas harga yang lebih tinggi. Gabungan antara potensi perubahan harga jangka panjang dan volatilitas harga jangka pendek menciptakan risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan secara material.
Bayan’s revenue and earnings are dependent on prevailing coal prices which are influenced by the supply of, and demand for, raw materials and closely linked to world economic growth. Fluctuations in coal prices reflect underlying global and geopolitical factors, industry demand and supply balances, competing products and substitutions and government regulations and tariffs. The effects of the recent global financial crisis has affected the market in terms of reduced demand. The uncertainty of the global economic growth, specifically in the developed countries, will likely impact future demand. In tandem with this, hedging and other financial investment funds have proliferated in recent years, contributing to higher levels of price volatility. The combination of a potential long-term sustained price shift and short term price volatility creates the risk that can impact the Company’s financial performance materially.
Bayan menanggulangi risiko volatilitas harga dengan mempertahankan portofolio produk batubara yang beragam dan menerapkan berbagai strategi penentuan harga. Perseroan menyeimbangkan berbagai kontrak penjualan seperti menegosiasikan harga tetap atas volume yang dikontrakkan, mengaitkan harga batubara dengan indeks, dan mengadakan perjanjian jangka panjang dengan komitmen pada volume tertentu. Instrumen lindung nilai juga digunakan untuk mengurangi volatilitas dengan menetapkan harga untuk volume yang dikontrakkan.
Bayan mitigates the risk of price volatility by maintaining a diversified portfolio of coal products and applying a variety of pricing strategies. The Company balances an array of sales contracts such as negotiating fixed price on a contracted volume, linking coal prices to indices, and entering into long-term agreements on committed volumes. Hedging instruments are also used to reduce volatility by locking prices of a contracted volume.
Prakarsa pengurangan biaya terus dilakukan untuk mempertahankan efisiensi operasi selama siklus harga komoditas. Dengan mengelola biaya, Bayan dapat mencegah penurunan margin laba lebih lanjut.
Cost reduction initiatives are ongoing to maintain efficiencies in the operations throughout the commodity price cycle. By managing cost, Bayan can contain erosion of profit margins.
Pemberlakuan Undang-undang Pertambangan Baru
Implementation of New Mining Laws
Undang-undang Pertambangan Baru ditujukan untuk memberikan kerangka kerja yang lebih transparan untuk investasi pada industri pertambangan batubara di Indonesia dengan mengalokasikan tanggung jawab pengaturan aspek-aspek industri di antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Pemberlakuan Undang-undang Pertambangan Baru dapat mempengaruhi operasi karena beberapa alasan, termasuk:
The New Mining Law is intended to provide a more transparent framework for investments in the Indonesian coal mining industry by allocating responsibility for regulating aspects of the industry among the government and provincial and regional governments. The implementation of the New Mining Law may affect operations for a number of reasons, including:
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
69
70
Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Prosedur Penentuan Harga Acuan Penjualan Mineral Dan Batubara, yang diberlakukan pada akhir September 2010 dan mengatur penerapan harga jual batubara minimum. Berdasarkan peraturan ini, semua produsen batubara harus dipandu oleh harga jual batubara minimum dan formula yang dikeluarkan Departemen Pertambangan untuk batubara uap. Semua produsen diwajibkan memastikan bahwa semua penjualan batubara telah dilakukan pada atau melebihi harga minimum yang ditentukan pemerintah.
Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources (Number : 17 Year 2010) on the benchmark pricing procedure of mineral and coal sales which was enacted at the end of September 2010 and governs the implementation of a minimum coal selling price. Based on this regulation, all coal producers will have to be guided by the minimum coal selling price and formula issued by the Ministry for steam coal. All producers are required to ensure that all coal sales are done at or above the government issued minimum price.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Pertambangan Mineral Dan Batubara yang diberlakukan awal Februari 2010 dan antara lain mengatur operasi usaha-usaha yang bergerak di bidang jasa pertambangan, prosedur pemberian IUP untuk Eksplorasi dan Eksploitasi, IUP untuk kontraktor pertambangan dan persyaratan agar badan-badan yang bergerak dalam usaha transportasi dan penjualan/pemasaran batubara diatur dengan dan memiliki IUP untuk melaksanakan jasa-jasa tersebut.
Regulation of the Government of the Republic of Indonesia (Number : 23 Year 2010) on the execution of Mineral and Coal Mining Business Activities which was enacted in early February 2010 and governs the operations of businesses engaged in mining services, among others, the procedures on granting of IUPs for Exploration and Exploitation, IUPs for mining contractors and the requirement that entities engaged in the business of transportation and sales/marketing of coal be regulated and require an IUP to perform said services.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2010 Mengenai Pengembangan Dan Pengawasan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara yang diberlakukan awal Juli 2010, yang membahas urusanurusan pelaksanaan operasi tambang batubara.
Regulation of the Government of the Republic of Indonesia (Number : 55 Year 2010) on the development and supervision of the Administration of Mineral and Coal Mining Business Management which was enacted in early July 2010 which deals with administration matters of coal mine operations.
Bayan mengurangi risiko ini dengan tetap mengikuti perkembangan dan kegiatan pemerintah dan badan-badan kementerian, termasuk menjelaskan pandangan Perseroan mengenai perubahan yang diusulkan, mengadakan dialog terbuka dengan anggota asosiasi dan afiliasi batubara yang meliputi produsen lainnya, kontraktor, pemerintah, pedagang dan pemasok, dan dengan memantau kepatuhan Perseroan terhadap undang-undang dan peraturan.
Bayan mitigates these risks by keeping abreast with the current affairs and activities of the government and ministerial bodies, including explaining corporate views on proposed change; having an open dialogue with the members of the coal association and coal affiliates including other producers, contractors, the government, vendors, suppliers; and closely monitoring the Company’s compliance with legislation and regulations.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Volatilitas Harga Bahan Bakar Solar
Volatility of Diesel Fuel Prices
Sebagian besar biaya produksi, transportasi batubara, dan operasi pelabuhan adalah biaya bahan bakar solar. Setiap perubahan harga bahan bakar solar dari harga yang tercantum dalam syarat-syarat kontrak dengan kontraktor pertambangan dan operator tongkang dibebankan kepada Bayan.
A substantial portion of production costs, coal transportation, and port operations is diesel fuel costs. Any variation in the diesel fuel price from those stated in the contracts with mining contractors and barging operators, is passed on to Bayan.
Lindung nilai alami antara penerimaan dan pengeluaran Perseroan diciptakan sebagai fungsi korelasi yang tinggi antara harga batubara dan minyak. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pergerakan harga bahan bakar menjadi sulit diperkirakan. Saat Perseroan melakukan lindung nilai harga batubara atau mengadakan kontrak harga tetap, margin batubara tersebut akan mengalami risiko dan ketidakpastian. Kenaikan harga bahan bakar dapat mengurangi margin.
A natural hedge between the Company’s revenues and expenses is created as a function of the high correlation between coal and oil prices. However, in the last few years, movement of fuel prices has become unpredictable. When the Company engages in coal price hedging or enters into fixed price contracts, the margin on that coal is subject to risk and uncertainty. In the event fuel prices go up, margins are eroded.
Bayan mengurangi risiko ini dengan mengembangkan dan menerapkan teknologi hemat energi. Perseroan juga menggunakan instrumen lindung nilai harga bahan bakar atas penjualan batubara harga tetap untuk menanggulangi dampak kenaikan harga bahan bakar pada margin laba.
Bayan mitigates this risk by developing and implementing energy efficient technologies. The Company also uses fuel price hedging instruments on fixed price coal sales to mitigate the impact of increasing fuel prices on profit margins.
Ketergantungan pada Melakukan Sebagian Pertambangan
Kontraktor untuk Besar Operasi
Dependence on the Contractors to Conduct a Significant Portion of Mining Operations
Sebagian besar kegiatan pertambangan, termasuk pengangkatan overburden, penambangan batubara, pengangkutan dan tongkang, dilakukan oleh kontraktor pertambangan. Berdasarkan perjanjian-perjanjian ini, kontraktor bertanggung jawab menyediakan, peralatan, fasilitas, jasa, bahan-bahan, pasokan dan tenaga kerja, serta manajemen yang diperlukan untuk operasi dan pemeliharaan pit pasca tambang yang ditentukan. Para kontraktor yang dipekerjakan oleh Bayan tersebut kemungkinan tidak memenuhi kewajiban mereka dan oleh karena itu dapat berdampak negatif pada hasil-hasil Perseroan.
A significant portion of mining activities, including overburden removal, coal mining, hauling and barging, are performed by mining contractors. Under these agreements, the contractor is responsible for providing, to a large extent, all plant, equipment, facilities, services, materials, supplies and labor, and management required for the operation and maintenance of the designated mining pits. These contractors employed by Bayan may or may not meet their obligations and therefore, can potentially impact the Company’s results negatively.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
71
72
Bayan mengurangi risiko ini dengan menerapkan standar yang tinggi dalam proses seleksi kontraktor. Keterampilan, pengalaman dan kompetensi para kontraktor yang berbeda dievaluasi untuk memastikan kesesuaian mereka dengan lokasi tambang yang ditentukan dan menghindari ketergantungan pada satu subkontraktor saja. Jumlah kontraktor yang dipekerjakan berbeda-beda tergantung pada ukuran proyek.
Bayan mitigates this risk by applying high standards in the selection process for contractors. Skill, experience, and competence of different contractors are evaluated to ascertain their suitability to the designated mine site and ensures that it does not become overly reliant on one subcontractor. The number of contractors assigned varies depending on the size of the project.
Untuk melindungi Bayan apabila kontraktor tidak memenuhi harapan, denda keuangan telah dimasukkan ke dalam kontrak. Bayan juga mempunyai kemampuan untuk membebankan pekerjaan perbaikan kepada kontraktor.
To ensure that Bayan is protected in the event the contractor does not fulfill expectations, a financial shortfall penalty is included in the contract as well as Bayan having the ability to back charge for any remedial work.
Kemampuan Memelihara Hubungan dengan Masyarakat Setempat
Baik
Ability to Maintain Good Relationship with Local Communities
Kegiatan Perseroan memiliki dampak yang cukup besar pada masyarakat setempat di sekitar lokasi tambang. Tanpa dukungan yang luas dari masyarakat setempat, operasi dapat diganggu oleh unjuk rasa, keluhan atau bahkan pemblokiran jalan oleh penduduk desa. Kepemilikan properti, kompensasi lahan, dan sengketa hak milik adalah beberapa rintangan yang dapat mengganggu operasi.
The Company’s activites have a considerable impact to the local communities surrounding the mine sites. Without gaining a broad support from the local communities, operations may be disrupted by protests, complaints, or even road blocks from villagers. Property ownership, land compensation, title disputes are obstacles that can interrupt operations altogether.
Bayan mengurangi risiko ini dengan menjalin hubungan yang harmonis dan kuat dengan masyarakat setempat. Hal tersebut dicapai dengan menghormati peraturan setempat, mengakui pengaruh budaya, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Melalui program CSR yang menyeluruh, yang terdiri dari program pendidikan, sarana medis, pengembangan infrastruktur, dan subsidi badan usaha kecil, Perseroan dapat mempertahankan izin untuk beroperasi dan mencapai saling pengertian dengan masyarakat setempat.
Bayan mitigates this risk by forming solid relationships with local communities. They are achieved by respecting local laws, recogninizing cultural influences, and improving the well being of the local community. Through a comperehensive CSR program, which is comprised of education programs, medical facilities, infrastructure development, and small enterprise subsidies, the Company is able to maintain the social license to operate and gain mutual respect with the local people.
Dampak Masalah Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan
Impact of Health, Safety, and Environmental Concerns
Bayan beroperasi dalam industri yang diatur secara ketat oleh undang-undang kesehatan, keselamatan dan lingkungan. Operasi harus tunduk pada peraturan-peraturan umum dan
Bayan operates in an industry that is highly regulated by health, safety and environmental laws. Operations are subject to general and specific regulations governing mining
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
khusus yang mengatur kegiatan tambang, penempatan dan pemanfaatan lahan, lisensi dan izin, standar kesehatan dan keselamatan, dampak sosial, perdagangan dan ekspor, royalti dan perpajakan. Sejalan dengan evolusi dan perubahan standar peraturan dan keinginan Pemerintah, Perseroan menghadapi semakin banyak litigasi, biaya kepatuhan, dan biaya-biaya rehabilitasi lingkungan tak terduga. Ketidakpatuhan dapat menyebabkan denda yang tinggi, sanksi atau tindakan lainnya terhadap Perseroan. Biaya rehabilitasi yang secara umum diestimasikan pada suatu proyek bisa meningkat sejalan dengan masa kegiatan operasinya.
activities, land tenure and use, licences and permits, health and safety standards, social impacts, trade and export, royalties and taxation. As government regulatory standards and expectations evolve and change, the Company is exposed to increased litigation, compliance costs, and unexepected environmental rehabilitation expenses. In the event of noncompliance, possibility of large fines, penalties or other actions can be imposed to the Company. Rehabilitation costs which are generally estimated at the onset of a project may subsequently increase over the life of operations.
Bayan mengurangi risiko-risiko ini dengan patuh terhadap undang-undang dan peraturan dan menerapkan praktik usaha berstandar tinggi. Persyaratan perundang-undangan dipantau dan pembuat peraturan pemerintah dilibatkan secara rutin guna mengikuti perubahan atau pembuatan kebijakan baru yang akan mempengaruhi usaha. Perseroan mempekerjakan auditor eksternal untuk mengkaji kebijakan internal dan memastikan kepatuhan ketat pada peraturan serta mengupayakan penerusan standar ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001 ke semua operasi tambangnya.
Bayan mitigates these risks by complying with the laws and regulations and implementing high standard business practices. Legislative requirements are monitored and government regulators are engaged with regularly to keep abreast of changes or new policies that will affect the business. The Company employs an external auditor to review internal policies and ensure strict compliance to regulations and has undertaken to roll out ISO 9001, ISO 14001, and OHSAS 18001 standards to all its mining operations.
Menipisnya Cadangan & Sumber Daya Batubara
Depletion of Coal Reserves & Resources
Cadangan Bayan menurun dengan ditambangnya batubara dan tidak semua cadangan menguntungkan seperti yang diharapkan. Terdapat beberapa ketidakpastian dalam memperkirakan cadangan batubara, termasuk pendapat subyektif berdasarkan informasi geologis dan teknis yang ada. Asumsi-asumsi yang berlaku pada saat estimasi dapat berubah dengan timbulnya informasi baru. Perubahan dalam estimasi harga, nilai tukar dan biaya produksi dapat mengakibatkan cadangan tidak lagi layak secara ekonomis. Pada akhirnya, cadangan tersebut mungkin perlu dievaluasi kembali. Akibatnya perubahan cadangan tersebut dapat pula mempengaruhi tingkat depresiasi dan amortisasi, nilai aset, perhitungan pengupasan tanah yang ditangguhkan, dan penyisihan untuk biaya penutupan tambang, pemulihan dan pembersihan lingkungan.
Bayan’s reserves decline as coal is extracted and not all reserves mined are as profitable as expected. There are several uncertainties intrinsic in estimating coal reserves including subjective viewpoints based on available geological and technical information. These assumptions that are valid at the time of estimation may change when new information becomes apparent. Changes in the price forecasts, exchange rates, and production costs may result in the reserves no longer being economically feasible. Inevitably, the reserves may need to be restated. Consequently, such changes in reserves could also affect depreciation and amortisation rates, asset carrying values, deferred stripping calculations and provisions for close down, restoration and environmental clean up costs.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
73
74
Pertumbuhan jangka panjang akan tergantung pada kemampuan Perseroan mengkonversi sumber daya batubara menjadi cadangan batubara yang dapat diperbaharui secara ekonomis. Meskipun program-program eksplorasi sedang dijalankan, tidak ada jaminan bahwa sumber daya batubara baru dapat ditemukan atau bahwa sumber daya tersebut akan dapat diperbaharui secara ekonomis atau bahwa Pemerintah akan menyetujui ekspansi operasi tambang. Bahkan apabila sumber-sumber daya tambahan diketemukan, perlu beberapa tahun dari tahap awal pengeboran sampai eksploitasi dapat dilakukan, di mana selama waktu tersebut keberlangsungan ekonomi operasi dapat berubah. Perubahan atau komplikasi yang melibatkan proses pertambangan dan logistik lainnya dapat terjadi selama berlangsungnya proyek dan dapat mengakibatkan kelebihan biaya yang membuat proyek tidak ekonomis.
Long term growth will be dependent on the Company’s ability to convert coal resources into economically recoverable coal reserves. Although there are exploration programs underway, there is no assurance that new coal resources will be found or that such coal resources would be economically recoverable or that the Government would approve the expansion of the mining operations. Even if additional resources are discovered, it could take a number of years from the initial phases of drilling until exploitation is possible, during which the economic viability of operations may change. Changes or complications involving mining and other logistical processes may occur during the life of a project and this may result into cost overruns that will render the project not viable.
Bayan mengurangi risiko ini dengan memperbaharui pernyataan cadangan dan sumber daya batubaranya secara berkala dengan bantuan konsultan independen untuk mencerminkan penambangan batubara, pengeboran tambahan dan data lainnya. Perseroan memelihara hubungan yang transparan dan terbuka dengan badan-badan pemerintah daerah dan nasional, para pembuat peraturan dan badan-badan setempat dan secara ketat memantau kepatuhan pada perundang-undangan. Pada intinya, terdapat program eksplorasi yang berkelanjutan di semua lokasi tambang dan program akuisisi yang aktif.
Bayan mitigates this risk by updating its coal reserve and resource statements periodically through the use of independent consultants to reflect the extraction of coal, additional drilling and other data. The Company maintains a transparent and open relationship with regional and national government institutions, with regulators and local agencies and closely monitors compliance with legislation. In essence, there is an ongoing exploration program at all of the mine sites and an active acquisition program in place.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
75
surat pernyataan tentang kebenaran isi laporan tahunan statement on the accuracy of the annual report
Kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bayan Resources Tbk., menyatakan telah menyetujui dan bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk. Tahun 2010. We, the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Bayan Resources Tbk., declare our approval and responsibility for the accuracy of the contents of the 2010 Annual Report of PT Bayan Resources Tbk.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Dato’ Low Tuck Kwong Komisaris Utama • President Commissioner
Ir. Michael Sumarijanto
Mauro Montenero
Komisaris • Commissioner
Komisaris • Commissioner
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Djanadi Bimo Prakoso
Komisaris Independen • Independent Commissioner
Komisaris Independen • Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Chin Wai Fong Direktur Utama • President Director
Lim Chai Hock
Engki Wibowo
Jenny Quantero
Direktur • Director
Direktur • Director
Direktur • Director
Russell John Neil
Alastair McLeod
Low Yi Ngo
Direktur • Director
Direktur • Director
Direktur • Director
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur Tidak Teraffiliasi • Non Affiliated Director
76
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
LAPORAN KEUANGAN 2010 dengan perbandingan 2009 FINANCIAL STATEMENTS
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES Laporan Keuangan Konsolidasi 2010 Dengan Perbandingan 2009 Consolidated Financial Statements 2010 and 2009
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
77
78
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
79
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data) Catatan/ Notes
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2a,3 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai sebesar Rp 1.842 (2009: Rp 1.842) - pihak ketiga 2e,4 - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,2e,4 ,25 Piutang lain-lain - pihak ketiga 2e,5 Piutang derivatif 2r,16 Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp 2.664 (2009: Rp 2.785) 2f,6 Pajak dibayar dimuka, bagian jangka pendek 2o,8a Uang muka dan pembayaran dimuka 2g Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, bagian jangka pendek 2z Aset lancar lainnya JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain - pihak ketiga 2e,5 - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,2e,5 ,25 Kas yang dibatasi penggunaannya 7 Pajak dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek 2o,8a Pinjaman ke pada pihak yang memiliki hubungan istimewa 25 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.718.970 (2009: Rp 1.471.871) 2l, 2i,2j,10 Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 88.043 (2009: Rp 61.204) 2k,2l,11 Aset pajak tangguhan, bersih 2o,8d Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, bersih 2p,12 Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, dikurangi bagian jangka pendek 2z Aset tidak lancar lainnya
2010 1,444,684
900,013
520,544
489,627
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables, net of allowance for impairment of Rp 1,842 (2009: Rp 1,842) third parties -
127,600 38,871 63,219
71,557 13,014 27,989
related parties Other receivables - third parties Derivative receivables
621,547
Inventories, net of allowance for obsolete inventory of Rp 2,664 724,126 (2009: Rp 2,785)
10,985 26,807
11,543 48,995
31,262 25,602
14,362 41,454
Prepaid taxes, current portion Advances and prepayments Deferred mobilisation costs, current portion Other current assets
2,911,121
2,342,680
TOTAL CURRENT ASSETS
-
6,096
NON-CURRENT ASSETS Other receivables third parties -
76,255 102,928
54,231 257,281
1,342,415
930,462
related parties Restricted cash Prepaid taxes, net of current portion
367,430
372,246
Loan to related party
1,852,993
229,048 408,187
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 1,718,970 1,962,032 (2009: Rp 1,471,871) Deferred exploration and development expenditures, net of accumulated amortisation of 263,961 Rp 88,043 (2009: Rp 61,204) 336,078 Deferred tax assets, net
1,040,040
521,007
24,830 16,832
70,206 18,286
Deferred stripping costs, net Deferred mobilisation costs, net of current portion Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
5,460,958
4,791,886
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
8,372,079
7,134,566
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
80
2009
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data)
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham) Catatan/ Notes KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - pihak ketiga 2y,13 - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,13,25 Hutang pajak 2o,8b Beban masih harus dibayar 14 Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga 2y,15 Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 2j Kewajiban derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 2r,16 Kewajiban lain-lain - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,2y,25 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Investasi pada perusahaan asosiasi Sewa pembiayaan, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Penyisihan imbalan kerja karyawan Kewajiban derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban pajak tangguhan, bersih Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
2010
2009
1,090,021
1,233,477
97,339 228,557 625,725
122,992 192,362 633,082
520,583
383,207
402
5,194
370,655
58,285
12,006
45,108
-
169
2,945,288
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term loans third parties Current maturities of finance leases Current maturities of derivative liabilities Other payables third parties related parties -
2,673,876 TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES
2y,15
1,911,734
1,909,979
Long-term loans, net of current maturities third parties -
2h,9
118,726
1,480
Investment in associate
2j 2m
20,239
543 13,814
Finance leases, net of current maturities Provision for employee benefits
2r,16 2o,8e
154,593 152,008
6,261 23,027
2q
31,268
Derivative liabilities, net of current maturities Deferred tax liabilities, net Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation 31,562 and restoration
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
2,388,568
1,986,666
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN
5,333,856
4,660,542
TOTAL LIABILITIES
98,817
58,892
MINORITY INTERESTS
HAK MINORITAS
2b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
81
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data)
Catatan/ Notes
2010
2009
EKUITAS
EQUITY
Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar ditempatkan dan disetor penuh - 3.333.333.500 lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham Agio saham Modal donasi Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba ditahan: - Dicadangkan - Tidak dicadangkan Cadangan nilai wajar lindung nilai
17a 17b
333,333 1,763,137 457
333,333 1,763,137 457
2b
166,011
167,528
2a,19a
(82,260)
(82,260)
18 2r,16
60,000 958,343 (238,719)
60,000 217,549 (23,716)
19b
(20,896)
(20,896)
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan JUMLAH EKUITAS
2,939,406
2,415,132
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
8,372,079
7,134,566
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
82
Share capital: Authorised - 12,000,000,000 shares issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp 100 per share Additional paid in capital Donated capital Exchange difference from financial statement translation Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings: Appropriated Unappropriated Fair value hedging reserve Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) Catatan/ Notes Pendapatan Biaya sehubungan dengan pendapatan
2010
2009
2n,20
8,745,624
7,752,866
2n,2v,21
(6,702,532)
(6,575,570)
2,043,092
1,177,296
Laba kotor
Revenue Cost of revenue Gross profit
Beban usaha Beban penjualan
2n,22
(543,263)
(594,937)
Beban umum dan administrasi
2n,23
(191,997)
(217,337)
Operating expenses Selling expenses General and administration expenses
(735,260)
(812,274)
Total operating expenses
Jumlah beban usaha Laba usaha (Beban)/Pendapatan lain-lain Laba penjualan aset tetap Laba/(rugi) selisih kurs, bersih Pendapatan keuangan Beban keuangan Lain-lain, bersih
Bagian rugi perusahaan asosiasi
365,022
38
323
2i,10 2c
2h,9
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan, bersih
1,307,832
2o,8c
2b
Laba bersih Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
(77,392) 56,818 (122,985) (24,484)
(110,805)
(167,720)
(117,246)
(5,956)
2t,24
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Other (expenses)/income Gain on sale of fixed assets Gain/(loss) on foreign exchange, net Finance income Finance costs Others, net
Share of associate’s loss
191,346
Profit before income tax
(299,062)
(35,146)
Income tax expense, net
780,719
156,200
(39,925)
(19,913)
740,794
136,287
Net income
222
41
Basic earnings per share (full amount)
1,079,781
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
55,173 31,700 (130,427) (67,289)
Operating income
Income before minority interests Minority interests in net income of subsidiaries
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
83
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/1 Schedule
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
60,000 -
-
217,549 740,794
(215,003)
(1,517)
2,415,132 740,794
Balance at 1 January 2010 Net income Exchange difference from financial statement translation Fair value hedging reserve
Jumlah ekuitas/ Total equity
(23,716) -
-
-
Balance at 31 December 2010
Laba ditahan/Retained earnings Tidak dicadangkan/ Unappropriated
(20,896) -
-
-
2,939,406
Dicadangkan/ Appropriated
(82,260) -
-
(215,003)
958,343
Cadangan nilai wajar lindung nilai/ Fair value hedging reserve
167,528 -
-
-
60,000
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
457 -
(1,517)
-
(238,719)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
1,763,137 -
-
(20,896)
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference from financial statement translation
333,333 -
-
(82,260)
Modal donasi/ Donated capital
-
166,011
Agio saham/ Additional paid in capital
2b -
457
Modal saham/ Share capital
2r,16 1,763,137
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
333,333
Catatan/ Notes
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Saldo 1 Januari 2010 Laba bersih Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Cadangan nilai wajar lindung nilai Saldo 31 Desember 2010
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
84
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
85
-
2r,16
333,333
-
2b
333,333 -
Modal saham/ Share capital
1,763,137
-
-
1,763,137 -
457
-
-
457 -
Modal donasi/ Donated capital
167,528
-
216,861
(49,333) -
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference from financial statement translation
(82,260)
-
-
(82,260) -
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Saldo 31 Desember 2009
Saldo 1 Januari 2009 Laba bersih Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Cadangan nilai wajar lindung nilai
Catatan/ Notes
Agio saham/ Additional paid in capital
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
(23,716)
69,494
-
(93,210) -
Cadangan nilai wajar lindung nilai/ Fair value hedging reserve
60,000
-
-
60,000 -
217,549
-
-
81,262 136,287
Laba ditahan/Retained earnings Tidak dicadangkan/ Unappropriated
Dicadangkan/ Appropriated
2,415,132
69,494
216,861
1,992,490 136,287
Jumlah ekuitas/ Total equity
Balance at 31 December 2009
Balance at 1 January 2009 Net income Exchange difference from financial statement translation Fair value hedging reserve
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
(20,896)
-
-
(20,896) -
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/2 Schedule
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/1 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2010 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran kepada pemasok Kas dihasilkan dari operasi
Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to directors and employees Payments to suppliers
8,658,579
7,480,812
(343,215) (6,081,737)
(322,127) (5,945,238)
2,233,627
1,213,447
Cash generated from operations
Pembayaran bunga
(141,426)
(117,226)
Pembayaran royalti dan iuran eksploitasi Pembayaran pajak penghasilan badan Pendapatan keuangan Pembayaran kewajiban lindung nilai Pembayaran lain-lain, bersih
(994,528) (269,152) 31,700 (140,989) (156,238)
(754,666) (639,398) 25,394 (27,489) (47,812)
Payments of interest Payments of royalties and exploitation fees Payments of corporate income tax Receipts of finance income Payments of hedging obligations Other payments, net
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas operasi
562,994
(347,750)
Net cash provided by/(used in) operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa Hasil penjualan aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan atas: - Pinjaman jangka panjang Pembayaran atas: - Pinjaman jangka panjang - Sewa pembiayaan
(257,171)
(351,732)
(2,144)
(22,715)
Cash flows from investing activities Acquisitions of fixed assets Payments of deferred exploration and development expenditures
(128,395) 135,038
Loan to related party Proceeds from sale of fixed assets
(367,804)
Net cash used in investing activities
38 (259,277)
2,278,750
480,030
(2,032,461) (5,335)
(381,517) (14,642)
Cash flows from financing activities Proceedes of: Long-term loans Repayment of: Long-term loans Finance leases -
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
240,954
83,871
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
544,671
(631,683)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun
900,013
1,531,696
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas akhir tahun
1,444,684
900,013
Cash and cash equivalents at the end of the year
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
86
2009
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Net cash provided by financing activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/2 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah) 2010
Informasi tambahan atas aktivitas non-kas: Beban dikapitalisasi ke aset tetap: - Penyusutan Penambahan aset tetap dengan mengkredit akun hutang: - Hutang sewa pembiayaan - Beban masih harus dibayar - Hutang lain-lain Piutang atas pendapatan bunga dari pinjaman pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2009
-
1,556
-
1,465 9,200 37,600
Supplemental disclosures of non-cash activities: Expenses capitalised to fixed assets: Depreciation Acquisition of fixed assets credited to liability accounts: Finance lease obligations Accrued expenses Other payables -
30,075
31,424
Receivable of income from loan to related party
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
87
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
88
UMUM
1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 executed before Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 195 tanggal 27 November 2008 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya mengatur mengenai perubahan tugas dan kewenangan Direksi dan Komisaris dan mendokumentasikan keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 27 November 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 195 dated 27 November 2008 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes in duties and responsibilities of Directors and Commissioners and also documenting the decisions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 27 November 2008.
Akta Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0010688.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 20 Maret 2009.
The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU0010688.AH.01.09.Tahun 2009 dated 20 March 2009.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.
The principal activity of the Company is trading and services.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Graha Irama, lantai 12, Jalan H.R. Rasuna Said, Blok X-1 Kav. 1 - 2, Jakarta Selatan.
The Company’s head office is located at Graha Irama Building, 12th floor, Jalan H.R. Rasuna Said, Block X-1 Kav.1 - 2, South Jakarta.
Perusahaan memiliki 85 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: 59) (tidak diaudit).
The Company has 85 employees as at 31 December 2010 (2009: 59) (unaudited).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2010 and 2009 were as follows:
Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Mauro Montenero Rozik B. Soetjipto Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil R. Soedjoko Tirtosoekotjo
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
Sekretaris
:
: :
Sekretaris
:
The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2010 was as follows:
Rozik B. Soetjipto Achmad Ma’mur Umar Juoro Bagus Sundoro
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
GENERAL (continued)
Chairman Members
:
Secretary
The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2009 was as follows:
Rozik B. Soetjipto Abdurrohman Achmad Ma’mur Umar Juoro Bagus Sundoro
Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di anak perusahaan sebagai berikut:
: :
: :
Chairman Members
:
Secretary
The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:
31 Desember/December Jumlah aset Anak Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/ perusahaan/ Lokasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets Subsidiaries Location activities Percentage of ownership before elimination 2010 2009 2010 2009 Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Dermaga Perkasapratama (“DPP”)
Jakarta
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
87.4
87.4
472,754
511,443
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
100
100
369,820
309,652
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
869 ,154
673,500
PT Wahana Baratama Mining (“WBM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
2,111 ,098
1,653,130
PT Bayan Energy (“BE”)
Jakarta
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
99.9
99.9
361 ,158
200,271
PT Firman Ketaun Perkasa (“FKP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
377,360
310,604
PT Teguh Sinarabadi Jakarta (“TSA”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
615,694
549,837
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
89
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
1.
Lokasi/ Location
Kepemilikan langsung (lanjutan)/ Direct ownership (continued)
GENERAL (continued)
31 Desember/December Jumlah aset Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets activities Percentage of ownership before elimination 2010 2009 2010 2009
PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Investasi pada anak perusahaan/ Investment in subsidiary
95.2
95.2
1,468,809
1,272,514
PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”)
Jakarta
Industri vulkanisir ban/Tyre vulcanising industry
90
90
15,613
19,460
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
162,622
42,044
PT Bara Tabang (“BT”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
16,068
8,478
PT Brian Anjat Sentosa (“BAS”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
10 0
90
2,764
1,271
PT Muji Lines (“ML”)
Jakarta
100
100
710,305
639,260
92.7
1,682,670
1,268,626
Perkapalan/Shipping
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Pratamacoal (“GBP”)
90
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
92.7
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan anak-anak perusahaannya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, dan FSP pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. BAS, BT, dan FSP telah mengajukan permohonan kepada pemerintah terkait konversi KP ke dalam Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 26u). Pada tanggal laporan keuangan ini, BAS telah mendapatkan IUP, sedangkan BT dan FSP masih menunggu dikeluarkannya persetujuan atas IUP mereka. Kegiatan pertambangan atau eksplorasi PIK, WBM, FKP, GBP, dan TSA diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT and FSP were commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. BAS, BT and FSP have submitted applications to the relevant government authorities for conversion of the Mining Rights to Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (see Note 26u). As at the date of these financial statements, BAS has received an IUP, while BT and FSP are awaiting issuance of the IUPs. Mining or exploration activities of PIK, WBM, FKP, GBP and TSA are governed by Coal Contracts of Work (“CCoW”) with the Government of the Republic of Indonesia.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Grup memiliki 3.052 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: 2.737) (tidak diaudit).
The Group has 3,052 employees as at 31 December 2010 (2009: 2,737) (unaudited).
Perpajakan untuk PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Berdasarkan PKP2B terkait, PIK, WBM, FKP, dan TSA dibebaskan dari pungutan pajak tertentu, seperti kewajiban bea impor serta Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) dan Pajak Penghasilan Pasal 22 berdasarkan Peraturan Pajak Penghasilan tahun 1994 tentang impor barang-barang tertentu yang tidak diproduksi di Indonesia.
Under their respective CCoWs, PIK, WBM, FKP and TSA shall be entitled to certain tax incentives, such as exemption from import duties as well as Value Added Tax (“VAT”) and income tax Article 22 of the Income Tax Law of 1994 on the import of certain items not produced in Indonesia.
Area eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan
Exploration and exploitation/development areas
Grup memiliki area eksplorasi maupun eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:
The Group has the following areas currently in exploration or exploitation/development:
Area eksplorasi (tidak diaudit)
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin eksplorasi/ Date of exploration permit
TSA
11 Januari/January 2007
KW.05PB0065
PIK
KW.KTN2006 097 Rr
BAS
Nama lokasi/ Location name KW.05PB0127 (3,434 hektar/hectares)
Nama lokasi/ Location name
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Blok-II/Block-II
GBP
Blok-I/ Block-I
GBP
Blok Sepaso/ Sepaso Block Blok Satui/ Satui Block KW KTN 2005018 KW KTN 2004046 KW.03PB 0059 KW.03PB 0058 KW.051PB0108
*
**
PIK WBM FSP BT
7 April/April 2008
TSA
29 April/April 2008
FKP
29 April/April 2008
FKP
2 7 Oktober/ October 2009
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan pada tanggal 31 December 2010/Total net deferred exploration and development expenditures as at 31 December 2010
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
11 April/ April 2007** 2 Januari/January 2011* *
100%
-
4 April/April 2006
100%
Rp 883
1 Juli/July 2009
1 Desember/ December 2011
100%
R p 1,754
Area eksploitasi/pengembangan (tidak diaudit) Tanggal perolehan izin eksploitasi atau pengembangan/ Date of exploitation or development permit 2 Agustus/ August 1999 28 Agustus/ August 2007 13 Agustus/ August 2007 26 Oktober/ October 2007 21 Juli/July 2005
Exploration areas (unaudited)
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit 11 Juli/July 2029 11 Juli/July 2029 29 Maret/ March 2037 25 Oktober/ October 2037 21 Juli/July 2025 7 April/ April 2028 23 April/ April 2038 23 April/ April 2038 26 Oktober/ October 2010**
Exploitation/development areas (unaudited)
Persentase kepemilikan konsesi/ Percentage of consession ownership
Jumlah cadangan terbukti dan terduga (dalam jutaan metrik ton) / Total proven and probable reserves (in million metric tonnes)
Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 31 Desember 2010 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, geologis independen, pada tanggal 30 Juni 2010 setelah dikurangi jumlah produksi dari tanggal survey. Grup sedang dalam proses memperoleh perpanjangan izin.
Jumlah produksi (dalam jutaan metrik ton)/ Total production (in million metric tonnes) Akumulasi Periode jumlah berjalan produksi/ 201 0/ Cumulative Current total period 2010 production
Sisa cadangan per tanggal 31 December 2010 (dalam jutaan metrik ton)*/ Remaining reserves as at 31 December 2010 (in million metric tonnes)*
100%
5 2.2
3.4
38.8
13 .4
100%
5.6
0.4
0.8
4.8
100%
2 8.3
2.7
6.0
22 .3
100%
7 2.0
2.6
6.3
65.7
3 33
1.3
3.2
329,8
23.3
1.6
3.1
20.2
100% 100% 100% 100% 100%
*
**
The remaining proven and probable reserves as at 31 December 2010 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, independent geologists, dated 30 June 2010 after being reduced by the production since the survey dates. The Group is in the process of obtaining an extension of this permit.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
91
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
92
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi pada tanggal 30 Maret 2011.
The Group’s consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors on 30 March 2011.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian ini juga disusun berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. The consolidated financial statements are also prepared in conformity with Regulation of the Capital Markets and Financial Institutions Supervisory Board (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 for Guidance on the Presentation of Financial Statements and the Circular Letter of BAPEPAM & LK No. SE- 02/BL/2008 dated 31 January 2008 for Guidance on the Preparation and Disclosure of Financial Statements of Public Company Issuers in the General Mining Industry.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali dinyatakan secara khusus. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah Indonesia (“Rupiah” atau “Rp”).
The consolidated financial statements have been prepared using historical costs, unless otherwise stated. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. Karena kas dan setara kas memiliki jatuh tempo yang bersifat jangka pendek, nilai tercatatnya hampir sama dengan nilai wajarnya.
The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts. Because of the short maturity of cash and cash equivalents, the carrying amounts approximate their fair values.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (“pooling of interests”). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasian.
Restructuring transactions for entities under common control are accounted for using the pooling of interests method. The difference between the transfer price and the book value is recorded under the account “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented under the equity section of the consolidated balance sheets.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Prinsip-prinsip konsolidasian
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak-anak perusahaan dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan anak perusahaan. Anak-anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date of disposal.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
The effect of all transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated financial statements.
Bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai “hak minoritas” dalam neraca konsolidasian.
The proportionate share of minority shareholders in the net assets of subsidiaries is presented as “minority interest” in the consolidated balance sheets.
Hak minoritas dalam suatu anak perusahaan dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham minoritas tersebut memiliki kewajiban kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
A minority interest is not recognised in respect of subsidiaries with a deficit in equity unless the minority shareholder has a contractual obligation to contribute to fund the deficit.
Transaksi dengan hak minoritas dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi hak minoritas yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with minority interests are accounted for under the economic entity method, with any excess on acquisition of minority interests over the share of net assets acquired being recorded in equity.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
Akun-akun dari PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, DPP, dan KOTR, yang dilaporkan dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, DPP and KOTR which are reported in a foreign currency, are translated into Rupiah using the following rates:
Aset dan kewajiban: kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, kecuali sebagian aset tetap DPP yang dijabarkan dengan menggunakan kurs historis, dikarenakan kurs yang digunakan pada saat awal akuisisi adalah Rupiah. Akun-akun ekuitas: kurs historis. Akun-akun laba rugi: kurs rata-rata tahun berjalan.
Assets and liabilities: Bank Indonesia middle rate as at the balance sheet date, except for part of the fixed assets of DPP which are translated at historical rates, because the original currency of acquisition was Rupiah. Equity accounts: historical rates. Profit and loss accounts: average rate of exchange throughout the year.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
93
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
b. Principles of consolidation (continued)
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba rugi disajikan dalam akun “Selisih Kurs dari Penjabaran Laporan Keuangan”, sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasian. c.
Penjabaran mata uang asing
The difference resulting from the translation of balance sheet and profit and loss accounts is presented as “Exchange Difference from Financial Statement Translation” under the equity section of the consolidated balance sheets. c.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the consolidated statement of income.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut (nilai penuh):
The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used at the balance sheet dates were as follows (full amount):
2010 Dolar Amerika Serikat (“AS$”) setara Rupiah Euro (“EUR”) setara Rupiah Dolar Australia (“AUD”) setara Rupiah 100 Yen Jepang (“JPY”) setara Rupiah Dolar Singapura (“SGD”) setara Rupiah Pound Sterling Inggris (“£”) setara Rupiah Ringgit Malaysia (“MYR”) setara Rupiah
94
ACCOUNTING
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
2009
8,991 11,956
9,400 13,510
9,143
8,432
11,029
10,170
6,981
6,699
13,894
15,114
2,916
2,747
United States Dollar (“US$”) equivalent to Rp Euro (“EUR”) equivalent to Rp Australian Dollar (“AUD”) equivalent to Rp 100 Japanese Yen (“JPY”) equivalent to Rp Singapore Dollar (“SGD”) equivalent to Rp Great Britain Pound Sterling (“£”) equivalent to Rp Malaysian Ringgit (“MYR”) equivalent to Rp
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Transaksi dengan pihak hubungan istimewa
yang memiliki
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Transactions with related parties
Grup telah melakukan transaksi dengan pihakpihak tertentu yang memiliki hubungan istimewa, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, adalah sebagai berikut:
The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 7, Related Party Disclosures, as the following:
(i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk perusahaan induk, anak perusahaan dan perusahaan rekanan);
(i)
(ii) Perusahaan asosiasi;
(ii) Associated company;
(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut;
(iii) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals;
(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajemen, serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
(iv) Key management personnel, which refers to those persons having authority and responsibility for the planning, directing, and controlling of the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors, management, and close members of the families of such individuals.
(v) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
(v) Enterprises in which a substantial interest in the voting rights is owned, directly or indirectly, by a person described in (iii) or (iv), or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes enterprises owned by commissioners, directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Semua transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All major transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Enterprises that through one or more intermediaries control, or are controlled by, or are under the common control of the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
95
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
g.
Piutang usaha dan piutang lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Trade receivables and other receivables
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha. Piutang lain-lain adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak yang memiliki hubungan istimewa diluar kegiatan usaha. Bila pembayaran diharapkan akan diterima dalam jangka waktu satu tahun atau kurang, maka diklasifikasikan sebagai aset lancar. Bila tidak, disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Other receivables are amounts due from third or related parties for transactions outside the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment.
Persediaan
f.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnis normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang dan material dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak setelah dikurangi dengan penyisihan persediaan usang. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts and materials are valued at cost, determined on a moving average basis, less allowance for obsolete inventory. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
96
2.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
g. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the periods benefited using the straight-line method.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
Investasi pada perusahaan asosiasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
h. Investment in associates
Investasi pada perusahaan dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan yang pada umumnya ditandai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara, namun tidak mengendalikan entitas tersebut, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Menurut metode ini, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Distribusi laba (kecuali dividen saham) perusahaan asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi.
Investments in companies in which the Group exercises significant influence, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights, but which it does not control, are accounted for under the equity method. Based on this method, the investment is initially recorded at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the Group’s share of the profits or losses from the associate after the date of acquisition. Profit distributions (except stock dividends) received from the associate reduce the carrying amounts of the investment.
Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai investasi pada perusahaan asosiasi. Bila terjadi penurunan permanen atas nilai investasi dalam perusahaan asosiasi, nilai tercatat dikurangkan untuk mengakui penurunan tersebut.
At the balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of impairment in investments in associates. If there has been a permanent decline in the value of an investment in an associate, the carrying value is written down to recognise the decline.
Aset tetap Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi atas penurunan nilai. Aset tetap kecuali tanah disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau KP yang dinyatakan sebagai berikut:
i.
Fixed assets Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Fixed assets, except land, are depreciated from when the assets are placed into service using the straight-line method to their estimated residual value over the lesser of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or Mining Rights as follows:
Tahun/Year Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Peralatan lain Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
8-20 4-10 4 4 4
Buildings and port facilities Machinery and equipment Vehicles Office furniture and equipment Other equipment
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of income during the financial period in which they are incurred.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
97
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fix ed assets are recognised in the consolidated statement of income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
-
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.
-
for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
-
aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi. aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu yang memenuhi syarat.
98
2.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Aset tetap dari sewa pembiayaan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed assets under finance leases
Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statement of income on a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki sendiri.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statement of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets.
k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
k.
Deferred exploration expenditures
and
development
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure incurred is capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i)
(i)
Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.
Such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
99
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (lanjutan)
100
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Deferred exploration and expenditures (continued)
ACCOUNTING development
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Direksi Grup bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the Group’s Directors against the commercial viability of the area of interest are written-off in the period the decision is made.
Biaya pengembangan tambang dan biayabiaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area terkait, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and licensing, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mining area before the commencement of the commercial operations.
Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama umur tambang dengan menggunakan metode garis lurus sejak dimulainya produksi secara komersial tergantung situasi tambang.
Deferred exploration and development expenditure is amortised over mine life using the straight line method from the commencement of commercial production, as appropriate.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan pengembangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing exploration and development activities, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised up to the date when the exploration and development activities are complete. For borrowings directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the exploration and development activities. The capitalisation rate is the weightedaverage of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excludi ng borrowings directly attributable to financing the relevant exploration and development activities.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Penurunan nilai aset non-keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets
Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaah untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut yang merupakan nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Fixed assets and other non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which an asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income in the period when the reversal occurs.
m. Imbalan karyawan (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
m. Employee benefits (i)
Post–retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan program iuran pasti.
The Group has both defined benefit and defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Kewajiban manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
101
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
102
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Employee benefits (continued) (i)
Post–retirement (continued)
benefit
obligations
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di necara konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The liability recognised in the consolidated balance sheets in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the plan assets at the balance sheet date, are charged or credited to income or expense over the average remaining service lives of the related employees.
Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada periode berjalan dan periode lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior periods. The contributions are recognised as employee expenses when they are due.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Imbalan karyawan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Employee benefits (continued)
(ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
(ii) Termination benefits
Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. n. Pengakuan pendapatan dan beban
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
n. Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk-produk Grup dan pemberian jasa bongkar muat batubara, pendapatan bagi hasil jasa dermaga, jasa pertambangan dan pendapatan sewa.
Revenue represents revenue earned from the sale of the Group’s products, and delivery of coal handling services, share of port charges, mining services and rental income.
Pendapatan dari penjualan batubara diakui pada saat terjadi pemindahan risiko kepada pelanggan, dan:
Revenue from coal sales is recognised when there has been a passing of risk to the customers, and:
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup;
It is probable that economic benefits associated with the transaction will flow to the Group;
Kuantitas dan kualitas dari produk dapat ditentukan secara wajar dan akurat;
The quantity and quality of the product can be determined with reasonable accuracy;
Barang sudah dikirim kepada pelanggan dan tidak lagi berada dalam pengendalian fisik Grup (atau kepemilikan atas produk diserahkan kepada pelanggan); dan
The product has been dispatched to the customer and is no longer under the physical control of the Group (or property in the product has earlier passed to the customer); and
Harga jual dan biaya terkait dapat diukur secara wajar dan akurat.
The selling price and related costs can be determined with reasonable accuracy.
Pendapatan jasa diakui pada diberikan kepada konsumen.
o.
ACCOUNTING
saat
jasa
Revenue from services is recognised when services are rendered to the customers.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
Perpajakan Biaya pajak untuk periode berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak diakui pada laporan laba rugi, kecuali untuk hal yang diakui langsung di ekuitas. Untuk kasus ini, pajaknya juga langsung diakui di ekuitas.
o.
Taxation The tax expense for the period comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the statements of income, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in equity.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
103
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
Perpajakan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Current enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dipakai.
Deferred tax assets related to future tax benefits and the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the future tax benefits and unused tax losses can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Biaya pengupasan
Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan, rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai biaya sehubungan dengan pendapatan pada saat terjadinya.
104
Taxation (continued)
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban untuk tujuan pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan dengan metode kewajiban neraca. Tarif pajak yang berlaku saat ini atau secara substansial telah berlaku digunakan untuk menentukan pajak tangguhan.
p.
Untuk area pertambangan dimana pengupasan tanah dilakukan berdasarkan rasio rata-rata umur tambang, biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio rata-rata pengupasan tanah umur tambang. Jika rasio pengupasan aktual melebihi rasio rata-rata umur tambang, kelebihan biaya pengupasan tanah ditangguhkan dan dicatat di neraca konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan. Jika rasio pengupasan aktual lebih kecil daripada rasio rata-rata umur tambang, selisihnya dibebankan pada saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan dari periode sebelumnya atau dicatat di neraca konsolidasian sebagai cadangan biaya pengupasan tanah. Perubahan atas estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah terhadap umur tambang diperhitungkan secara prospektif sepanjang sisa umur tambang. q.
ACCOUNTING
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Stripping costs For mining areas where stripping is performed based on a life of mine average stripping ratio, stripping costs are recognised as production costs based on the average life of mine stripping ratio. When the actual stripping ratio exceeds the life of mine average, the excess stripping costs are deferred and recorded in the consolidated balance sheets as deferred stripping costs. When the actual stripping ratio is lower than the life of mine average, the difference is adjusted against the amount of deferred stripping costs carried forward from prior periods or is recognised in the consolidated balance sheets as provision for stripping costs. Changes in the estimated average life of mine stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
q.
Environmental obligations Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase are charged to cost of revenue as incurred.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Environmental obligations (continued)
Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan, dan restorasi beberapa aset pertambangan dicatat untuk mengakui kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan aset tetap. Estimasi biaya-biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap terkait dan disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Penyisihan biaya-biaya tersebut telah dicatat sebagai “penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi” dalam neraca konsolidasian dan penambahan nilai penyisihan dari waktu ke waktu sampai mencapai jumlah penuh diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
A provision for decommissioning, demobilisation and restoration of certain mine-related assets is recognised for legal obligations associated with the retirement of tangible long-lived assets. The estimated costs are recorded as part of the carrying values of the assets and depreciated over the remaining useful life of the related assets. The provision has been recorded as “provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration” in the consolidated balance sheets and is accreted to full value through the consolidated statement of income.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin tidak berkaitan dengan penghentian pengoperasian aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kewajiban tersebut dan kewajiban tersebut ada dan jumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasi kewajiban tersebut. Dalam menentukan keberadaan kewajiban yang berkaitan dengan lingkungan tersebut, Grup mengacu pada kriteria pengakuan kewajiban sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan
r.
Financial assets and liabilities
PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
SFAS No. 50 (Revised 2006) "Financial Instruments: Presentation and Disclosures" and SFAS No. 55 (Revised 2006) "Financial Instruments: Recognition and Measurement” are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010.
I.
I.
Aset keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
Financial assets The Group classifies its financial assets into the categories of (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets, and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
105
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan) I.
Aset keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar di laporan laba atau rugi adalah aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan. Sebuah aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti yang menunjukkan latar belakang untuk mengambil keuntungan jangka pendek.
(ii) Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak terpengaruh oleh pasar aktif. Pinjaman dan piutang awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman dan piutang terdiri dari piutang usaha, piutang lainnya, kas dan setara kas dan aset lainnya di neraca konsolidasian. (iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
106
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) I.
Financial assets (continued) (i)
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets classified as held for trading. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
(ii) Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Loans and receivables consist of trade receivables, other receivables, cash and cash equivalents and other assets in the consolidated balance sheet. (iii) Held-to-maturity financial assets
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran dan jatuh tempo yang tetap serta telah ditentukan dimana manajemen Grup memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo, selain:
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
aset keuangan Grup yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi;
those that the Group upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
aset keuangan Grup yang tersedia untuk dijual;dan
those that the Group designates as available for sale; and
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan) I.
Aset keuangan (lanjutan) (iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) I.
Financial assets (continued) (iii) Held-to-maturity (continued)
financial
assets
aset keuangan yang memenuhi definisi sebagai pinjaman dan piutang.
Aset keuangan ini pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menerapkan metode suku bunga efektif.
These financial assets are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method.
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
those that meet the definition of loans and receivables.
(iv) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jangka waktu yang tak terbatas, yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, nilai tukar, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are financial assets that are intended to be held for an indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi, dan kemudian diukur dengan nilai wajar keuntungan dan kerugian yang diakui pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan dan kerugian selisih kurs, sampai aset keuangan tersebut tidak lagi diakui. Jika suatu aset keuangan yang tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas, akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Namun, bunga dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian mata uang asing atas aset moneter yang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statement of changes in equity is recognised in the consolidated statement of income. However, interest is calculated using the effective interest rate method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as availablefor-sale are recognised in the consolidated statement of income.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
107
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan) II. Kewajiban keuangan Grup mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori sebagai berikut (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. (i)
Kewajiban keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diperdagangkan. Sebuah kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti yang menunjukkan latar belakang untuk mengambil keuntungan jangka pendek.
(ii) Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
108
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) II.
Financial liabilities The Group classifies its financial liabilities in to the categories of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, and (ii) financial liabilities measured at amortised cost. (i)
Financial liabilities at fair value through profit or loss Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities classified as held for trading. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
(ii) Financial liabilities amortised cost
measured
at
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, masuk dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah kewajiban lain-lain, beban yang masih harus dibayar dan pinjaman.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through profit or loss fall into this category and are measured at amortised cost. Financial liabilities measured at amortised cost are other liabilities, accured expenses and loans.
III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
III. Accounting for derivative financial instruments and hedging activities
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui di neraca sebesar harga perolehannya dan selanjutnya dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada sifat dari objek yang dilindungi nilainya. Grup mengelompokkan derivatif sebagai (1) instrumen lindung nilai terhadap nilai wajar suatu aset atau kewajiban yang telah diakui atau komitmen tetap yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) instrumen lindung nilai transaksi yang diperkirakan akan terjadi (lindung nilai arus kas).
Derivative financial instruments are initially recognised in the balance sheet at cost are subsequently remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss is dependent on the nature of the item being hedged. The Group designates certain derivatives as either (1) a hedge of the fair value of a recognised asset or liability or of an unrecognised firm commitment (fair value hedge); or (2) a hedge of a forecasted transaction (cash flow hedge).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
III. Accounting for derivative financial instruments and hedging activities
Pada saat awal terjadinya transaksi, Grup melakukan dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan pengelolaan risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Grup juga melakukan dokumentasi atas penilaian mereka, baik pada permulaan lindung nilai dan secara berkelanjutan, untuk menentukan apakah derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas suatu unsur yang dilindungi nilainya.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. The Group also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar, yang efektif, dicatat di dalam laporan laba rugi konsolidasian, bersama dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset dan kewajiban yang dilindungi nilainya.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges and that are highly effective, are recorded in the consolidated statements of income, along with any changes in the fair value of the hedged asset or liability that is attributable to the hedged risk.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai tersebut efektif, diakui sebagai bagian dari ekuitas, khususnya pada akun cadangan nilai wajar lindung nilai. Jumlah yang ditangguhkan di ekuitas kemudian dialihkan ke laporan laba rugi konsolidasian dan diklasifikasikan sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan periode ketika transaksi yang dilindungi nilainya mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are highly effective, are recognised in equity, in the fair value hedging reserve account. Amounts deferred in equity are subsequently released to the consolidated statement of income and classified as revenue or expense in the same periods during which the hedged forecasted transaction affects the consolidated statement of income.
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of any derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognised immediately in the consolidated statement of income.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
109
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan) III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) III. Accounting instruments (continued)
for derivative and hedging
financial activities
Ketika suatu instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang terdapat di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Apabila transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah dicatat di bagian ekuitas dialihkan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the committed or forecasted transaction is ultimately recognised in the consolidated statement of income. When a committed or forecasted transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the consolidated statement of income.
Pada saat awal terjadinya transaksi, Grup membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan kewajiban tertentu atau dengan komitmen tertentu atau transaksi yang diperkirakan akan terjadi. Grup juga melakukan dokumentasi atas penilaian, apakah pada saat dilakukan transaksi lindung nilai dan saat berlakunya lindung nilai tersebut, derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas suatu unsur yang dilindungi nilainya.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Group also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
IV. Estimasi nilai wajar Grup menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrument keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti swap batubara, swap bahan bakar minyak dan kontrak forward. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
110
2.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
IV. Fair value estimation The Group uses widely recognised valuation models for determining fair values of non standardised financial instruments of lower complexity, such as coal swaps, fuel swaps and forward contracts. For these financial instruments, inputs into models are generally market-observable.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
IV. Estimasi nilai wajar (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued) IV. Fair value estimation (continued) The fair value of financial instruments that are not traded in active markets are determined by using valuation techniques. The Group uses discounted cash flow methods and makes assumptions that are based on market conditions existing at each balance sheet date which are used to determine fair value for the financial instruments.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Grup menggunakan metode diskonto arus kas dengan menggunakan asumsi-asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar pada tanggal neraca yang kemudian digunakan untuk menentukan nilai wajar dari instrument keuangan. s.
Penurunan nilai dari aset keuangan I.
Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
ACCOUNTING
s.
Impairment of financial assets I.
Assets carried at amortised cost
Pada setiap tanggal neraca Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Company assesses at the balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba-rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through use of an allowance account. The amount of the loss is recognised in the statement of income.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
111
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Penurunan (lanjutan) I.
nilai
dari
aset
keuangan
Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Impairment of financial assets (continued) I.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan labarugi. II.
112
Aset yang tersedia untuk dijual
ACCOUNTING
Assets carried (continued)
at
amortised
cost
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss shall be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal shall not result in carrying of the financial asset at a value that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment was reversed. The reversal amount shall be recognised in the statement of income.
II.
Assets classified as available-for-sale
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba-rugi.
When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognised directly in equity and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognised in equity shall be reclassified from equity to profit or loss even though the financial asset has not been derecognised. The amount of the cumulative loss is measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in the statement of income.
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba-rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba-rugi.
The impairment losses recognised in the statement of income for an investment in an equity instrument classified as available-forsale shall not be reversed through profit and loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Penurunan (lanjutan) II.
nilai
Aset yang (lanjutan)
dari
aset
tersedia
keuangan
untuk
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
dijual
Impairment of financial assets (continued) II.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba-rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba-rugi terpisah. t.
Laba bersih per saham dasar
t.
Pelaporan segmen
Assets classified as available-for-sale (continued) If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as availablefor-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the statement of income, the impairment loss is reversed through the separate statement of income.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan. u.
ACCOUNTING
Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of ordina ry shares outstanding during the period.
u.
Segment reporting
Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic conditions.
Grup melakukan segmentasi keuangannya sebagai berikut:
The Group segments its financial reporting as follows:
(i)
pelaporan
segmen usaha (primer), yang mengelompokkan aktivitas bisnis Grup menjadi batubara dan non-batubara; dan (ii) segmen geografis (sekunder), yang mengelompokkan penjualan berdasarkan daerah tujuan penjualan.
(i)
business segments (primary), where the Group’s business activities are classified into coal and non-coal; and (ii) geographical segments (secondary), which classifies sales based on target market areas.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
113
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) z.
2.
z.
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
aa. Penggunaan estimasi
Deferred mobilisation costs
aa. Use of estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results could differ from those estimates.
KAS DAN SETARA KAS
3. 2010
Kas Rupiah
11,702
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 6,036
Kas di bank – pihak ketiga Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - Bank lainnya Jumlah rekening Rupiah
Cash on hand Rupiah
18,575
12,427
1,748 426
1,244 300
Cash in banks – third parties Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Other banks -
20,749
13,971
Total Rupiah accounts
Dolar AS - PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
432,848
250,918
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - Standard Chartered Bank
272,894 215,992
264,608 271,544
4,412 728
5,781 2,258
US Dollars PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Standard Chartered Bank PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Other banks -
Jumlah rekening Dolar AS
926,874
795,109
Total US Dollar accounts
Jumlah kas di bank – pihak ketiga
947,623
809,080
Total cash in banks – third parties
- PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - Lainnya
114
ACCOUNTING
Deferred mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are amortised over the periods benefited using the units of production method.
Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) z.
2.
z.
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
aa. Penggunaan estimasi
Deferred mobilisation costs
aa. Use of estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results could differ from those estimates.
KAS DAN SETARA KAS
3. 2010
Kas Rupiah
11,702
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 6,036
Kas di bank – pihak ketiga Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - Bank lainnya Jumlah rekening Rupiah
ACCOUNTING
Deferred mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are amortised over the periods benefited using the units of production method.
Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Cash on hand Rupiah
18,575
12,427
1,748 426
1,244 300
Cash in banks – third parties Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Other banks -
20,749
13,971
Total Rupiah accounts
Dolar AS - PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
432,848
250,918
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - Standard Chartered Bank
272,894 215,992
264,608 271,544
4,412 728
5,781 2,258
US Dollars PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Standard Chartered Bank PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Other banks -
Jumlah rekening Dolar AS
926,874
795,109
Total US Dollar accounts
Jumlah kas di bank – pihak ketiga
947,623
809,080
Total cash in banks – third parties
- PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - Lainnya
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
115
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2010
2009
Deposito berjangka
Time deposits
Dolar AS
US Dollars
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - Standard Chartered Bank
332,337 153,022
84,897 -
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Standard Chartered Bank -
Jumlah deposito berjangka – pihak ketiga
485,359
84,897
Total time deposits – third parties
Jumlah kas dan setara kas
1,444,684
900,013
Total cash and cash equivalents
Tingkat bunga rata-rata tahunan deposito berjangka diatas adalah sebagai berikut:
Dolar AS 4.
2010
2009
0.75% - 2.5%
2.25% - 6 %
PIUTANG USAHA Pihak ketiga: Dolar AS - Islands Group Limited - Mitsui & Co. Ltd. - Vitol Asia Pte. Ltd. - Korea East West Power,Co. Ltd. - J.P. Morgan Ventures Energy Corporation - J. Aron & Co. dan Constellation Energy Commodities Group, Inc. - Trafigura, Pte. Ltd. - Phoenix Commodities Private, Ltd. - Coal and Oil Company L.L.C. - Adani Global Pte. Ltd. - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Taiwan Power Company - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 30.000) Dikurangi: Penyisihan atas penurunan nilai Piutang usaha - pihak ketiga Pihak yang memiliki hubungan istimewa: Dolar AS - Enel Trade S.p.A. - PT Kaltim Supacoal (“KSC”) - PT Dinamika Energi Nusantara
116
The above time deposits earned interest at average annual rates as follows:
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
4.
TRADE RECEIVABLES
2010 74,176 80,770 59,730 50,529 57,641 49,708 32,593 30,041 20,592 1,167 65,439 522,386 (1,842) 520,544
US Dollars
2009
Third parties: US Dollars Islands Group Limited Mitsui & Co. Ltd. 90,539 Vitol Asia Pte. Ltd. Korea East West Power,Co. Ltd. J.P. Morgan Ventures Energy Corporation J. Aron & Co. and Constellation Energy 46,521 Commodities Group, Inc. Trafigura, Pte. Ltd. -Phoenix Commodities Private, Ltd. 104,215 Coal and Oil Company L.L.C. 42,179 Adani Global Pte. Ltd. 94,652 TNB Fuel Service Sdn. Bhd. 45,868 Taiwan Power Company Others (each below 67,495 Rp 30,000) 491,469 (1,842)
Less: Allowance for impairment -
489,627 Trade receivables - third parties
122,012 5,588 -
67,209 2,695 1,428
127,600
71,332
Related parties: US Dollars Enel Trade S.p.A. PT Kaltim Supacoal (“KSC”) PT Dinamika Energi Nusantara -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 4.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2010
2009
Rupiah - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
Piutang usaha - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih
-
225
-
225
127,600
71,557
Trade receivables related parties, net
1.00%
Percentage of trade receivables related parties, net to total assets
Persentase piutang usaha - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih terhadap jumlah aset
1.52%
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Aging analysis of trade receivables based on invoice date are as follows:
2010 Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari
5.
Rupiah Others (each below Rp 1,000)
2009
445,219
464,645
153,087 17,274 32,564
75,658 20,881
648,144
561,184
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha pada tanggal neraca, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan atas penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang tersebut.
Based on a review of the status of the individual accounts receivable at the balance sheet date, the Group’s management is of the opinion that the allowance for impairment as at 31 December 2010 and 2009 is adequate to cover possible losses from these trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2010 penerimaan dari perjanjian pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Enel Trade S.p.A. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk pinjaman Perusahaan (“Club Deal”) (lihat Catatan 15d).
As of 31 December 2010, the proceeds of coal sales under the coal sale and purchase agreements between the Company and Enel Trade S.p.A. have been pledged as collateral for the Company’s loan (the “Club Deal”) (refer to Note 15d).
Pada tanggal 31 December 2010, piutang Perusahaan dari Mitsui & Co. Ltd. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit dari PT ANZ Panin Bank (“ANZ Panin”) (lihat Catatan 26l).
As of 31 December 2010, the Company’s receivables from Mitsui & Co. Ltd. have been pledged as collateral for the credit facility from PT ANZ Panin Bank (“ANZ Panin”) (refer to Note 26l).
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PIUTANG LAIN-LAIN
5.
OTHER RECEIVABLES
2010
2009
Pihak ketiga: - Favor Sum Investment Ltd. - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000)
12,622
-
Third parties: Favor Sum Investment Ltd. -
26,249
19,110
Others (each below Rp 5,000) -
Porsi jangka pendek
38,871 38,871
19,110 13,014
Current portion
Porsi jangka panjang
-
6,096
Non-current portion
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
117
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 5.
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
5.
OTHER RECEIVABLES (continued)
2010 Pihak yang memiliki hubungan istimewa: - KSC - PT Lian Beng Energy - Pemegang saham Perusahaan dan entitas terkait - Karyawan - PT Bunga Permata Sari Jumlah piutang lain-lain – pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih
73,342 412
50,301 1,913
2,009 373 119
1,595 303 119
Related parties: KSC PT Lian Beng Energy Shareholders of the Company and their related entities Employees PT Bunga Permata Sari -
76,255
54,231
Other receivables – related parties, net
0.70%
Percentage of other receivables - related parties, net to total assets
Persentase piutang lain-lain - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih terhadap jumlah aset
6.
2009
0.91%
Piutang lain-lain terutama terdiri atas pendapatan bunga pinjaman dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
Other receivables mainly consist of interest income from loans and back charges.
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang lain-lain pada tanggal neraca, manajemen Grup berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih secara penuh sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.
Based on a review of the status of the individual other receivable accounts at the balance sheet date, the Group’s management is of the opinion that these other receivables will be collected in full and therefore an allowance for impairment is not considered necessary.
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES
2010 Batubara Suku cadang dan material Bahan bakar Dikurangi: penyisihan persediaan usang
2009
523,323 90,331 10,557
648,278 66,600 12,033
624,211
726,911
(2,664) 621,547
Mutasi penyisihan sebagai berikut:
persediaan
usang
adalah
Movement in allowance for obsolete inventory was as follows: 2009
Saldo awal Perubahan selama periode berjalan
2,785 (121)
3,010 (225)
Saldo akhir
2,664
2,785
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Less: allowance for obsolete inventory
724,126
2010
118
(2,785)
Coal Spare parts and materials Fuel
Beginning balance Movement during the period Ending balance
The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover possible losses from obsolete inventories.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 6.
PERSEDIAAN (lanjutan)
6.
INVENTORIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan tidak diasuransikan. 7.
KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
As at 31 December 2010, the inventories were not covered by insurance. 7.
RESTRICTED CASH
2010 Dolar AS - Standard Chartered Bank (“SCB”) - ANZ Panin - PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
2009
99,332 3,596 -
US Dollars 254,957 Standard Chartered Bank (“SCB”) ANZ Panin 1,129 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. -
-
1,195
Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
102,928
257,281
Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
8.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada Standard Chartered Bank, cabang Singapura sebesar AS$11.047.938 (2009: AS$27.123.062) merupakan cadangan kas Perusahaan yang digunakan untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman Club Deal (2009: Fasilitas Sindikasi) (lihat Catatan 15a dan 15d).
Restricted cash at Standard Chartered Bank, Singapore branch of US$11,047,938 (2009: US$27,123,062 ) represents the Company’s reserved bank accounts used for the payment of interest and principal under the Club Deal (2009: the Syndicated Facility) (refer to Notes 15a and 15d).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ Panin sebesar AS$400.000 (2009: AS$ nihil) merupakan deposito Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat Catatan 26l).
Restricted cash at ANZ Panin of US$400,000 (2009: US$ nil) represents the Company’s time deposits used to secure the bank guarantee facility (refer to Note 26l).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. sebesar Rp 1.195 dan AS$120.176 pada 31 Desember 2009, digunakan sebagai jaminan oleh Bank Garansi kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan reklamasi (lihat Catatan 26d dan 26l).
Restricted cash at PT Bank Internasional Indonesia Tbk. and PT Danamon Indonesia Tbk. amounting to Rp 1,195 and US$120,176 as of 31 December 2009 was used to secure GBP’s bank guarantees to the Government of Indonesia for reclamation purposes (refer to Notes 26d and 26l).
PERPAJAKAN a.
8.
Pajak dibayar dimuka
a. 2010
Perusahaan PPN Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2010 - 2009 - 2008
TAXATION Prepaid taxes 2009
68,675
-
33,379 63,323 88,897
64,067 123,988
The Company VAT Overpayment of corporate income tax 2010 2009 2008 -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
119
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) a.
8.
TAXATION (continued)
Pajak dibayar dimuka (lanjutan)
a. 2010
Anak perusahaan PPN Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2010 - 2009 - 2008 - 2007 - 2006 - 2005 - 2003
b.
2009 497,651
3,849 32,278 5,073 163,285 54,360 157 5,080
12,110 4,844 184,030 50,078 157 5,080
1,353,400
942,005
Bagian jangka pendek
10,985
11,543
Current portion
Bagian jangka panjang
1,342,415
930,462
Non-current portion
Hutang pajak
Perusahaan PPN Pajak p enghasilan - pasal 26 Pajak p enghasilan - pasal 23 Pajak p enghasilan - pasal 21 Pajak p enghasilan - pasal 15 Pajak p enghasilan - pasal 4(2)
Anak perusahaan PPN Pajak p enghasilan - pasal 29 Pajak p enghasilan - pasal 26 Pajak p enghasilan - pasal 23 Pajak p enghasilan - pasal 21 Pajak p enghasilan - pasal 15 Pajak p enghasilan - pasal 4(2) Hutang pajak lainnya
b. Taxes payable
36 149 61 1,997 927 10
2,812
3,180
107,734 82,649 51 22,103 2,882 1,735 3,990 4,601
119,723 29,070 82 28,522 2,855 3,069 3,936 1,925
225,745
189,182
228,557
192,362
Beban pajak penghasilan
Perusahaan - Kini - Tangguhan
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
2009
486 86 1,425 806 9
c. 2010
120
Subsidiaries VAT Overpayment of corporate income tax 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2003 -
835,044
2010
c.
Prepaid taxes (continued)
The Company VAT Income tax - article 26 Income tax - article 23 Income tax- article 21 Income tax - article 15 Income tax - article 4(2)
Subsidiaries VAT Income tax - article 29 Income tax - article 26 Income tax - article 23 Income tax - article 21 Income tax - article 15 Income tax - article 4(2) Other tax payable
Income tax expense 2009
(67,903)
(109,458)
(67,903)
(109,458)
The Company Current Deferred -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c. 2010
Anak perusahaan - Kini - Tangguhan Konsolidasian - Kini - Tangguhan
2009
248,729 118,236
178,516 (33,912)
366,965
144,604
248,729 50,333
178,516 (143,370)
299,062
35,146
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut:
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Beda temporer: Penyusutan Penyisihan imbalan kerja Penyisihan atas penurunan nilai Biaya pengangkutan yang tangguhan Biaya keuangan yang ditangguhkan Beda tetap: Ekuitas atas laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (Pendapatan)/beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak
Taksiran rugi fiskal Beban pajak penghasilan badan kini dihitung dengan tarif pajak 25% (2009: 28%) - Perusahaan Beban pajak penghasilan badan kini - anak perusahaan Beban pajak penghasilan badan kini - konsolidasian
Subsidiaries Current Deferred Consolidated Current Deferred -
The calculation of current corporate income tax expense is as follows: 2009
2010 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - anak perusahaan
Income tax expense (continued)
1,079,781
191,346
1,202,406
125,587
(1,670,932 )
(591,756)
Consolidated profit before income tax Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries
(274,823)
Profit/(loss)before income taxthe Company
(402) 381 1,842 -
Temporary differences: Depreciation Provision for employee benefits Allowance for impairment Deferred barging expense Deferred finance costs
611,255 12,705 212 (1,278) 1,126
Permanent differences: (892,462)
(144,041)
(461)
(17,378)
Equity in net profits of subsidiaries and associate Interest income subject to final tax
(4,34 2)
185
Non-deductible (income)/expenses
(884,500)
(159,413)
(273,245)
(434,236)
-
-
248,729
178,516
Estimated fiscal loss Current corporate income tax expense at 25% (2009: 28%) - the Company Current corporate income tax expense - subsidiaries
248,729
178,516
Consolidated current corporate income tax expense
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
121
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax expense (continued)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (”DJP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows:
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - anak perusahaan Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% (2009: 28%) Ekuitas atas laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (Pendapatan)/beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Penyesuaian tahun sebelumnya Penyesuaian karena perubahan tarif pajak penghasilan
2010
2009
1,079,781
191,346
1,202,406
125,587
(1,670,932 )
(591,756)
Consolidated profit before income tax Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries
611,255
(274,823)
Profit/(loss) before income tax the Company
152,814
(76,950)
Income tax at 25% (2009: 28%)
(223,115)
(40,331)
(115)
(4,866)
(1,085 ) 3,598
51 (472)
-
13,110
Equity in net profits of subsidiaries and associate Interest income subject to final tax Non-deductible (income)/expenses Prior year adjustment Adjustment due to change in income tax rate
Manfaat pajak penghasilan - Perusahaan
(67,903)
(109,458)
Beban pajak penghasilan - anak perusahaan
366,965
144,604
Income tax expense subsidiaries -
Beban pajak penghasilan konsolidasian
299,062
35,146
Consolidated corporate income tax expense
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
122
TAXATION (continued)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Income tax benefit the Company -
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for periods of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun pajak berikut: Perusahaan 31 Desember 2008 31 Desember 2009 31 Desember 2010
Income tax expense (continued) Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years:
Jumlah/Amount
The Company 31 December 2008 31 December 2009 31 December 2010
149,040 434,236 273,245 856,521
Anak perusahaan 31 Desember 2004 31 Desember 2005 31 Desember 2006 31 Desember 2007 31 Desember 2008 31 Desember 2009 31 Desember 2010
Subsidiaries 31 December 2004 31 December 2005 31 December 2006 31 December 2007 31 December 2008 31 December 2009 31 December 2010
97,150 10,094 37,106 94,957 444,337 230,349 191,349 1,105,342
Rugi fiskal konsolidasian d.
1,961,863
Aset pajak tangguhan, bersih
d. Deferred tax assets, net 2010
Perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan atas penurunan nilai Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya keuangan yang ditangguhkan
Consolidated tax losses
2009 The Company
214,129
145,819
3,106 460
(71) 460
Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Allowance for impairment
(3,919) 295 282
242 -
Deferred barging expenses Provision for employee benefits Deferred finance costs
Aset pajak tangguhan
214,353
146,450
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan pada awal tahun
146,450
36,992
Deferred tax assets at the beginning of the year
67,903
109,458
214,353
146,450
Dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
Credited to consolidated statement of income Deferred tax assets at the end of the year
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
123
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
8.
TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
d. Deferred tax assets, net (continued) 2010
Anak perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
Aset pajak tangguhan pada awal tahun Dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
Subsidiaries 63,827
145,236
61,654 3,267 666
75,218 2,765 696
(15,697)
(37,235)
Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and development expenditures
44,477 (8,850)
(20,760) (14,629)
Deferred stripping costs Deferred mobilisation costs
(3,896)
-
Deferred barging expenses Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
1,498
5,339
146,946
156,630
156,630
111,577
35,184
68,748
(44,868)
(23,695)
146,946
156,630
Deferred tax assets at the end of the year Transactions within the Group Unrealised profits from transactions within the Group
Transaksi dalam Grup Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
46,888
32,998
Aset pajak tangguhan pada awal tahun
32,998
41,100
5,311
(8,102)
Dikreditkan/(dibebankan) pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Aset pajak tangguhan pada akhir tahun Konsolidasian Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya keuangan yang ditangguhkan
124
2009
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Deferred tax assets at the beginning of the year Credited to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation
8,579
-
Deferred tax assets at the beginning of the year Credited/(charged) to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation
46,888
32,998
Deferred tax assets at the end of the year Consolidated
277,956
291,055
64,760 3,562 666
75,147 3,007 696
(15,697)
(37,235)
Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and development expenditures
44,477 282
(20,760) -
Deferred stripping costs Deferred finance costs
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan) Konsolidasian (lanjutan) Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Penyisihan atas penurunan nilai Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup Aset pajak tangguhan pada awal tahun Dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
e.
8.
d. Deferred tax assets, net (continued) 2010
2009
(8,850)
(14,629)
1,498 460
5,339 460
(7,815)
32,998
408,187
336,078
336,078
189,669
108,398
170,104
(36,289)
(23,695)
408,187
336,078 e.
2010
Kewajiban pajak tangguhan pada awal tahun Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Kewajiban pajak tangguhan pada akhir tahun Anak perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi Biaya pengangkutan yang ditangguhkan
-
46,888
Kewajiban pajak tangguhan, bersih Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan
Consolidated (continued) Deferred mobilisation costs Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Allowance for impairment Deferred barging expenses Unrealised profits from transactions within the Group Deferred tax assets at the beginning of the year Credited to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation Deferred tax assets at the end of the year
Deferred tax liabilities, net 2009 The Company Deferred tax liabilities
-
-
-
-
-
-
Deferred tax liabilities at the beginning of the year Charged to consolidated statement of income
-
-
Deferred tax liabilities at the end of the year Subsidiaries
182,475
113,346
5,275 1,254
3,026 280
(36,145)
(26,342)
(304,050) (1,119)
(112,587) (1,308)
1,169 (867) (152,008)
Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Deferred exploration and development expenditures
558
Deferred stripping costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
-
Deferred barging expenses
(23,027)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
125
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Kewajiban (lanjutan)
pajak
8. tangguhan,
Kewajiban pajak tangguhan pada akhir tahun Konsolidasian Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan
e.
Kewajiban pajak tangguhan pada awal tahun Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kewajiban pajak tangguhan pada akhir tahun
2009
(23,027)
(6,201)
(158,731)
(26,734)
29,750
9,908
Subsidiaries (continued) Deferred tax liabilities at the beginning of the year Charged to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation
(152,008)
(23,027)
Deferred tax liabilities at the end of the year
182,475
113,346
5,275 1,254
3,026 280
(36,145)
(26,342)
(304,050) (1,119)
(112,587) (1,308)
1,169
Perusahaan/ The Company
12 Mei/May 2010
Tahun pajak/ Fiscal year 2008
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
558 -
Deferred barging expenses
(152,008)
(23,027)
(23,027)
(6,201)
(158,731)
(26,734)
29,750
9,908
Deferred tax liabilities at the beginning of the year Charged to consolidated statements of income Exchange difference due to financial statement translation
(152,008)
(23,027)
Deferred tax liabilities at the end of the year
f. Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Deferred exploration and development expenditures Deferred stripping costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
(867)
Audit pajak
Perusahaan/ Company
Deferred tax liabilities, net (continued)
Consolidated
Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Biaya pengangkutan yang ditangguhkan
126
bersih 2010
Anak perusahaan (lanjutan) Kewajiban pajak tangguhan pada awal tahun Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
f.
TAXATION (continued)
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Pajak penghasilan Kurang bayar (“PPh”) pasal 26/ sebesar/ Income tax Underpayment of article 26, Rp 16,766,396,658 dan/and PPN/ VAT
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount) Nihil/Nil
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report Dalam proses keberatan/ In objection process
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
8.
Audit pajak (lanjutan)
Perusahaan/ Company
Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
TAXATION (continued) f.
Tahun pajak/ Fiscal year
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits (continued) Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount)
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report
Perusahaan (lanjutan)/ The Company (continued)
12 Mei/May 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Penghasilan kena Rugi fiskal sebesar/ Dalam proses pajak sebesar/ Fiscal loss of keberatan/ Taxable income of Rp 149,059,727,331 In objection Rp 296,102,916,373 process
IP
27 April/April 2010
2008
PPN dan PPh pasal 26/VAT and income tax article 26
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 29,019,458,788
Nihil/Nil
TSA
11 Februari/ February 2009
2006
Restitusi PPN/ VAT restitution
Nihil/Nil
Restitusi PPN sebesar/ Dalam proses VAT restitution of banding/ Rp 5,293,850,210 In appeal process
PIK
29 April/April 2010
2008
PPN, PPh pasal 4 (2) dan pasal 23/ VAT, income tax article 4 (2) and article 23
Kurang bayar Lebih bayar PPN sebesar/ sebesar/VAT Underpayment of overpayment of Rp 123,261,174,327 Rp 61,147,788,715
Dalam proses keberatan/ In objection process
28 Desember/ December 2010
2009
PPN/VAT
Lebih bayar sebesar/ Overpayment of Rp 51,220,270,012
Resititusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 71,123,233,261
Dalam proses keberatan/ In objection process
3 September/ September 2009
2006
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Laba fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 348,709,138,487 Rp 52,796,541,616
Dalam proses banding/ In appeal process
30 Juli/July 2010
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 393,604,375,220 Rp 33,963,752,223
Dalam proses banding/ In appeal process
9 Februari/ February 2009
2007
Restitusi PPN/ VAT restitution
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 5,231,366,072
Restitusi PPN sebesar/ Dalam proses VAT restitution of banding/ Rp 8,353,531,735 In appeal process
14 Juli/ July 2009
2007
PPh pasal 23/ Income tax article 23 dan/ and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 11,080,070,277
Lebih bayar sebesar/ Overpayment of Rp 5,448,695,773
Dalam proses banding/ In appeal process
29 April/ April 2010
2008
PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 21,772,035,541
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
29 Desember/ December 2010
2009
Restitusi PPN/ VAT restitution
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 24,127,607,894
Restitusi PPN Dalam proses sebesar/VAT keberatan/ restitution of In objection Rp 167,256,602,690 process
9 Februari/ February 2009
2007
Restitusi PPN/ VAT restitution
Nihil/Nil
Restitusi PPN sebesar/ Dalam proses VAT restitution of banding/ Rp 7,573,839,893 In appeal Process
28 April/ April 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Dalam proses Taxable income of Fiscal loss of keberatan/ Rp 237,510,964,220 Rp 317,251,177,080 In objection process
28 April/ April 2010
2008
PPh pasal 21, 23, Kurang bayar Nihil/Nil 26/Income tax sebesar/ article 21, 23, 26 Underpayment of dan/and PPN/VAT Rp 127,543,474,890
GBP
FKP
WBM
Dalam proses keberatan/ In objection process
Dalam proses keberatan/ In objection process
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
127
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
8.
Audit pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) f.
As at the date of this report, FSP, IP, WBM, FKP, PIK, TSA, BE, GBP, DPP, ML and the Company are being audited by the DGT regarding various taxes for various fiscal years. At the date of these financial statements the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.
Pada tanggal pelaporan ini, FSP, IP, WBM, FKP, PIK, TSA, BE, GBP, DPP, ML dan Perusahaan, sedang dalam proses audit oleh DJP atas berbagai jenis pajak untuk berbagai jenis pajak untuk berbagai tahun pajak. Pada tanggal laporan keuangan ini hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material. g.
Administrasi
g.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan anak perusahaan yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. 9.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
KSC
KSC
128
Tax audits (continued)
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the subsidiaries within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
9.
INVESTMENT IN ASSOCIATE
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 Desember 2009/ Carrying value 31 December 2009
Bagian rugi perusahaan asosiasi/ Share of associate’s loss
Nilai tercatat 31 Desember 2010/ Carrying value 31 December 2010
49%
(1,480)
(117,246)
(118,726)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 Desember 2008/ Carrying value 31 December 2008
Bagian rugi perusahaan asosiasi/ Share of associate’s loss
Nilai tercatat 31 December 2009/ Carrying value 31 December 2009
49%
4,476
(5,956)
(1,480)
Investasi pada perusahaan asosiasi mencerminkan 49% kepemilikan saham Grup di KSC, perusahaan yang bergerak dalam pengoperasian coal upgrading facility. Pemilik 51% saham KSC adalah BCBC Singapore Pte. Ltd., anak perusahaan dari White Energy Company Ltd., sebuah perusahaan publik di Australia.
Investment in associate represents the Group’s 49% interest in KSC, an entity involved in operating a coal upgrading facility. The 51% shareholder of KSC is BCBC Singapore Pte. Ltd., a wholly owned subsidiary of White Energy Company Ltd., a company registered in Australia.
Grup mengakui bagian rugi bersih KSC karena Grup telah mengkonfirmasi pemberian dukungan operasional kepada KSC.
The Group has recognised its share of the net losses of KSC, as the Group has confirmed its intention to support the operations of KSC.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS 31 Desember/December 2010
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposals balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Mesin dan peralatan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Saldo akhir/ statement Ending translation balance
Transfer/ Transfers
14,633
13,925
-
-
(277)
28,281
1,350,985 505,484
3,733 43,291
(118)
83,992 2,596
(51,536) (13,589)
1 ,387,174 537,664
47,383
1,991
(6)
-
(1,056)
48,312
1,086,621 6,982
1 11,241 -
(1,408) -
11,840 -
8,989 (109)
1 ,217,283 6,8 73
3,012,088
174,181
(1,532)
98,428
(57,578)
3,225,587
11,051
-
-
(5,024)
(435)
5,592
11,841
-
-
(3,742)
(2,978)
22,892
-
-
(8,766)
(3,413)
-
(83,992 )
(9,616)
333,981
6,934
590
-
(5,670)
(172)
1,682
398,923
3 6,190
-
(89,662 )
(9,788)
335,663
3,433,903
2 10,371
(1,532)
(70,782)
3,571,963
(421,423) (331,628)
(128,217) (43,071)
118
(33,650)
(5,467)
6
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(668,388) (5,096)
(105,060) (520)
1,408 -
(1,460,185)
(282,335)
1,532
(3,742)
(2,076)
-
2,481
Mesin dan peralatan
Nilai buku bersih
10,713
3 5,600
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
Under finance leases Vehicles Machinery and 5,121 equipment
391,989
-
(1,298)
2,412 11,527
(547,228) (364,352)
984
(38,127)
(3,989 ) -
20,696 39
(755,333) (5,57 7)
(5,287 )
35,658
(1,710,617)
-
832
Construction in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Vehicles Machinery and (5,848) equipment (2,505)
(7,944)
(780)
-
2,806
70
(11,686)
(2,856)
-
5,287
902
(8,353)
(1,471,871)
(285,191)
1,532
-
36,560
(1,718,970)
1,962,032
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
1,852,993
Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
129
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember/December 2009
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposa ls balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
Transfer/ Transfers
12,202
2,431
1,178,871 450,694
984 44,831
36,714
9,780
-
-
994,073 4,857
84,968 1,953
-
10,458 -
(2,878) 172
1,086,621 6,982
203,489
(13,047)
3,012,088
(712)
181,257 11,774
(10,127) (1,103) 889
2,677,411
144,947
(712)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
20,602
1,465
-
(11,774)
758
Mesin dan peralatan
19,033
-
-
(8,210)
1018
39,635
1,465
-
(19,984)
1,776
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
377,373
219,298
1,075
8,629
378,448 3,095,494
(19,686)
22,892
(522)
6,934
227,927
(19,686)
(183,505)
(4,261)
398,923
374,339
(20,398)
-
(15,532)
3,433,903
(27,262)
(6,668)
-
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(538,171) (3,955)
(126,052) (873)
-
(1,157,021)
(295,895)
(6,142) (9,273)
2,729 790
(421,423) (331,628)
280
(33,650)
(6,283) -
2,118 (268)
(668,388) (5,096)
712
(13,630)
5,649
(1,460,185)
(4,967)
-
7,347
20
(3,742)
(4,769)
-
6,283
(185)
-
(15,415)
(9,736)
-
13,630
(1,172,436)
(305,631)
712
-
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Under finance leases Vehicles Machinery and 11,841 equipment
(2,248)
(7,347)
(165) 5,484
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
11,051
-
712
1,923,058
47,383
391,989
(109,859) (52,443)
Nilai buku bersih
1,350,985 505,484
(3,739)
(314,293) (273,340)
Mesin dan peralatan
14,633
(181,257)
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
130
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Saldo akhir/ statement Ending translation balance
Constructio n in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Vehicles Machinery and (7,944) equipment
(11,686) (1,471,871) 1,962,032
Net book value
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini:
Depreciation expense was charged to the following accounts:
2010 Biaya sehubungan dengan pendapatan (lihat Catatan 21) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23) Aset dalam penyelesaian
2009
277,858
296,370
7,3 33 -
7,705 1,556
285,191
305,631
Pelepasan aset tetap untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Cost of revenue (refer to Note 21) General and administration expenses (refer to Note 23) Construction in progress
Disposals of fixed assets for the period ended 31 December 2010 and 2009 were as follows:
2010
2009
Nilai buku aset tetap yang dijual Hasil penjualan aset tetap
38
323
Book value of disposed fixed assets Proceeds on sale of fixed assets
Jumlah laba penjualan aset tetap
38
323
Total gain on sale of fixed assets
Hak atas tanah Grup merupakan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang berlaku selama 20 tahun. Manajemen berpendapat bahwa Grup tidak akan menemui kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah dibeli secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang sah.
The Group’s land rights have either Hak Guna Bangunan or Hak Pakai titles which are valid for 20 years. Management believes that there will be no difficulties in the extension of the land rights as the land was acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1.628.640 dan menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As at 31 December 2010, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of Rp 1,628,640 which is considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu milik DPP dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Club Deal (lihat Catatan 15d).
As at 31 December 2010, certain fixed assets of DPP and related insurance coverage were pledged as collateral for the Club Deal (refer to Note 15d).
Pada tanggal 31 Des ember 2009, aset tetap tertentu milik DPP dan ML dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas Fasilitas Sindikasi (lihat Catatan 15a).
As at 31 December 2009, certain fixed assets of DPP and ML and related insurance coverage were pledged as collateral for the Syndicated Facility (refer to Note 15a).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 31 December 2010 and 2009, management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
131
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian, sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that have not been completed at the consolidated balance sheet dates as follows:
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian/Construction in progress that has not been completed at the consolidated balance sheet date Fasilitas sarana dan prasarana IP/ Infrastructure facility IP Fasilitas bongkar muat batubara Empaku IP/ Coal loading facility Empaku IP Fasilitas bongkar muat batubara BR tahap 3/ Coal loading facility BR phase 3 Terminal batubara-RC-9 dan RC-13 DPP/ Coal terminal-RC-9 and RC-13 DPP Fasilitas pertambangan TSA/ Mining infrastructure TSA Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Desember/December 2010 Estimasi persentase Akumulasi penyelesaian/ biaya/ Estimated percentage Accumulated of completion costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
72%
132,840
2011
90%
33,362
2011
2%
42,621
2013
95%
31,436
2011
99%
36,139
2011
Bervariasi/Various
59,265
Bervariasi/Various
335,663
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian/Construction in progress that has not been completed at the consolidated balance sheet date Fasilitas sarana dan prasarana IP/ Infrastructure facility IP Fasilitas bongkar muat batubara Intermediate dan Empaku IP/Coal loading facility Intermediate and Empaku IP Fasilitas bongkar muat batubara PIK tahap 3/ Coal loading facility PIK phase 3 Fasilitas pertambangan TSA/ Mining infrastructure TSA Terminal batubara-RC-9 dan RC-13 DPP/ Coal terminal- RC-9 and RC-13 DPP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Desember/December 2009 Estimasi persentase Akumulasi penyelesaian/ biaya/ Estimated percentage Accumulated of completion costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
70%
128,939
2010
85%
53,383
2010
2%
42,006
2013
93%
35,283
2010
95%
36,925
2010
Bervariasi/Various
102,387
Bervariasi/Various
398,923
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
132
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES
31 Desember/December 2010
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Reklasifikasi/ statement Reclassification translation
Saldo akhir/ Ending balance
Area yang telah ditemukan cadangan terukur dan terindikasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
Areas with measured and indicated resources 120,420 70,255 38,222 79,952 13,190 2,546
902 68
-
(5,239) (4,791) (1,663) 986 489 -
115,181 66,366 36,559 80,938 13,679 2,614
324,585
970
-
(10,218)
315,337
Area yang belum ditemukan cadangan terukur dan terindikasi BAS
Areas which do not yet have measured and indicated resources 580
1,174
-
325,165
2,144
-
(10,218)
1,754
BAS
317,091 Accumulated amortisation
Akumulasi amortisasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
WBM PIK TSA FKP GBP BT
(15,053) (12,880) (20,703) (10,573) (1,849) (146)
(7,274) (4,129) (9,235) (8,120) (1,110) (185)
-
731 1,002 996 543 (58) -
(21,596) (16,007) (28,942) (18,150) (3,017) (331)
(61,204 )
(30,053)
-
3,214
(8 8,043)
263,961
WBM PIK TSA FKP GBP BT
229,048
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
133
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
31 Desember/December 2009
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Reklasifikasi/ statement Reclassification translation
Saldo akhir/ Ending balance
Area yang telah ditemukan cadangan terukur dan terindikasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
Areas with measured and indicated resources 95,572 69,703 42,454 79,273 13,190 2,506
22,286 40
(5,199) -
2,562 552 967 679 -
120,420 70,255 38,222 79,952 13,190 2,546
302,698
22,326
(5,199)
4,760
324,585
Area yang belum ditemukan cadangan terukur dan terindikasi BAS
Areas which do not yet have measured and indicated resources 191
389
302,889
22,715
(5,199)
-
580
4,760
325,165
(5,990) (8,082) (11,977) (740) -
(9,718) (5,181) (11,870) (11,696) (1,109) (146)
2,816 -
655 383 328 1,123 -
(15,053) (12,880) (20,703) (10,573) (1,849) (146)
(26,789 )
(39,720 )
2,816
2,489
(61,204 )
276,100
134
BAS
Accumulated amortisation
Akumulasi amortisasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
WBM PIK TSA FKP GBP BT
WBM PIK TSA FKP GBP BT
263,961
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan bergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau penjualan area of interest tersebut.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the area of interest.
Beban amortisasi atas biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan selama periode yang berakhir 31 Desember 2010 sebesar Rp 30.053 (2009: Rp 39.720) (lihat Catatan 21).
Amortisation expense of deferred exploration and development expenditures for the period ended 31 December 2010 was Rp 30,053 (2009: Rp 39,720) (refer to Note 21).
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan untuk penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2010.
The Group’s management believes that no provision for impairment of deferred exploration and development expenditures is required as of 31 December 2010.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 12. BIAYA PENGUPASAN DITANGGUHKAN, BERSIH
TANAH
YANG
12. DEFERRED STRIPPING COSTS, NET
2010 WBM TSA PIK FKP GBP (Blok I - SP) GBP (Blok II) FSP BT
2009
917,953 235,937 62,311 38,884 (47,517) (119,785) (49,489) 1,746 1,040,040
450,348 135,115 37,076 5,866 (16,860) (67,209) (23,329) -
WBM TSA PIK FKP GBP (Block I - SP) GBP (Block II) FSP BT
521,007
Pada tanggal 31 Desember 2010, biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan untuk area WBM, TSA, PIK, FKP, dan BT merupakan kelebihan biaya pengupasan tanah aktual atas rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang.
As of 31 December 2010, the deferred stripping costs for WBM, TSA, PIK, FKP, and BT represent the excess of actual stripping costs over the average life of mine stripping ratio.
Pada tanggal 31 Desember 2010, cadangan biaya pengupasan tanah untuk area GBP (Blok I – SP), GBP (Blok II), dan FSP merupakan kelebihan rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang atas biaya pengupasan tanah aktual.
As of 31 December 2010, the provision for stripping costs for GBP (Block I – SP), GBP (Block II), and FSP represent the excess of the average life of mine stripping ratio over the actual stripping costs.
2010
2009
Rasio Rasio Rasio pengupasan Rasio pengupasan pengupasan yang pengupasan yang aktual/ direncanakan/ aktual/ direncanakan/ Actual Planned Actual Planned stripping stripping stripping stripping ratio ratio ratio ratio
WBM TSA PIK FKP GBP (Blok I - SP) GBP (Blok II) FSP BT
22.77 16.25 9.03 15.69 10.64 18.59 1.42 6.25
15.00 13.00 8.50 13.00 15.40 20.00 2.80 1.60
13. HUTANG USAHA Pihak ketiga:
16.81 17.65 6.88 13.32 7.77 17.11 1.23 -
15.00 13.00 7.80 13.00 11.50 20.30 3.20 -
WBM TSA PIK FKP GBP (Block I - SP) GBP (Block II) FSP BT
13. TRADE PAYABLES 2010
2009
- PT Pelayaran Segara Niaga Utama
186,401
203,656
- PT Bukit Makmur Mandiri Utama - PT Indika Inti Corpindo - PT Petrosea Tbk.
170,398 158,792 59,797
130,216 302,351 55,648
- PT Thiess Contractors Indonesia
55,340
67,340
Third parties: PT Pelayaran Segara Niaga Utama PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Indika Inti Corpindo PT Petrosea Tbk. PT Thiess Contractors Indonesia
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
135
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 13. HUTANG USAHA (lanjutan)
13. TRADE PAYABLES (continued) 2010
- PT Leighton Contractors Indonesia - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 30.000)
171,759
241,254
287,534
233,012
1,090,021
1,233,477
Pihak yang memiliki hubungan istimewa: - Enel Trade S.p.A. - PT Aneka Samudera Lintas - PT Nirmala Matranusa
30,634 27,692 19,342
27,787 16,281 43,748
-
11,282 1,224 2,326 4,839
1,905 30,275 2,996 -
97,339
122,992
1,187,360
1,356,469
PT Kalimantan Citra Bara (“KCB”) PT Lian Beng Energy PT Pan Assets Indonesia KSC
Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Euro - Dolar Australia - Dolar Singapura - Yen Jepang - Pound Sterling Inggris - Ringgit Malaysia
986,926 198,713 636 506 340 125 88 26
1,232,310 120,387 1,477 283 1,679 115 195 23
1,187,360
1,356,469
PT Leighton Contractors Indonesia Others (each below Rp 30,000)
Related parties: Enel Trade S.p.A. PT Aneka Samudera Lintas PT Nirmala Matranusa PT Kalimantan Citra Bara (“KCB”) PT Lian Beng Energy PT Pan Assets Indonesia KSC -
Trade payables composition based on currency are as follows: US Dollars Rupiah Euro Australian Dollars Singapore Dollars Japanese Yen Great Britain Pounds Sterling Malaysian Ringgit -
Jumlah hutang usaha kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah 1,83% dan 2,64% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Total trade payables to related parties represented 1.83% and 2.64% of total liabilities as of 31 December 2010 and 2009, respectively.
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from purchase of goods and services.
Rincian hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari
2010
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
2009
716,908
747,504
172,055 60,028 238,369
103,088 505,877
1,187,360
1,356,469
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
136
2009
Details of trade payables from invoice date is as follows: Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
14. ACCRUED EXPENSES 2010
Pengupasan tanah Royalti Sewa peralatan Bahan bakar Biaya pengangkutan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 20.000)
379,040 106,719 20,587 16,778 4,027
340,971 137,846 26,730 22,730 23,108
Overburden removal Royalty Equipment rental Fuel Barging
98,574
81,697
Others (each below Rp 20,000)
625,725
633,082
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Pihak ketiga - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Fasilitas Sindikasi - Biaya pinjaman yang belum di amortisasi
2009
15. LONG-TERM LOANS 2010
2009
2,247,750 231,518 1,486 -
354,552 1,391 1,983,400
(48,437)
2,293,186
Porsi jangka pendek - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Fasilitas Sindikasi
299,700 231,518 223 -
114,624 626 282,000
- Biaya pinjaman yang belum di amortisasi
(10,858)
(14,043)
520,583
383,207
1,948,050 1,263
1,701,400 239,928 765
- Biaya pinjaman yang belum di amortisasi
(37,579) 1,911,734
a.
Fasilitas Sindikasi Pada tanggal 10 April 2008, Perusahaan memperoleh Pinjaman dari Fasilitas Sindikasi sebesar AS$300 juta, yang terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta, Fasilitas Pembelian Barang Modal sebesar AS$100 juta, dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$50 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
Unamortised debt issuance costs
(46,157)
2,432,317
Porsi jangka panjang - Club Deal - Fasilitas Sindikasi - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd.
Third parties Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Syndicated Facility -
Current portion Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Syndicated Facility Unamortised debt issuance costs
Long-term portion Club Deal Syndicated Facility Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. -
(32,114)
Unamortised debt issuance costs
1,909,979 a.
Syndicated Facility On 10 April 2008, the Company obtained a Syndicated Facility amounting to US$300 million, which consisted of a Term Loan Facility amounting to US$150 million, a Revolving Capital Expenditure Facility amounting to US$100 million and a Revolving Working Capital Facility amounting to US$50 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
137
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Fasilitas Sindikasi (lanjutan)
15. LONG-TERM LOANS (continued) a.
On 29 April 2010, the Syndicated Facility was repaid in full.
Pada tanggal 29 April 2010, pinjaman Fasilitas Sindikasi tersebut telah dilunasi. b. Vitol Asia Pte. Ltd.
c.
b.
Vitol Asia Pte. Ltd.
Pada tanggal 25 November 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. sebesar AS$50 juta dengan tingkat suku bunga SIBOR ditambah marjin tertentu yang akan jatuh tempo pada tahun 2012. Perjanjian ini dijamin dengan 8% saham Perusahaan yang dimiliki oleh Low Tuck Kwong (lihat Catatan 17) dan 8% saham Perusahaan pada PIK, IP, TSA, FKP, dan WBM. Pembayaran pinjaman dilakukan berdasarkan nilai tetap per ton batubara yang dikirim ke Vitol Asia Pte. Ltd. atas perjanjian jual beli batubara dengan Perusahaan. Perjanjian jual beli batubara tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
On 25 November 2007, the Company obtained a loan facility from Vitol Asia Pte. Ltd. amounting to US$50 million with an interest rate of SIBOR plus a certain margin expiring in 2012. This loan is secured by 8% of the Company’s shares owned by Low Tuck Kwong (refer to Note 17), and 8% of the Company’s shares in PIK, IP, TSA, FKP and WBM. Loan repayment is based on a fixed amount per tonne of coal delivered to Vitol Asia Pte. Ltd. under its coal sales agreement with the Company. The coal sales agreement expires on 31 December 2014.
Perjanjian pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya.
Under the loan agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Pinjaman ini terutama digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
This loan is mainly used by the Group for capital expenditures and for working capital purposes.
Pada tanggal 25 Juni 2009, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian dengan Vitol Asia Pte. Ltd. mengenai perubahan marjin atas tingkat suku bunga pinjaman tersebut, yang berlaku efektif 1 Januari 2009, dan memajukan jatuh tempo satu tahun menjadi tahun 2011.
On 25 June 2009, the Company entered into an amendment agreement with Vitol Asia Pte. Ltd. to change the interest rate margin on the loan, effective 1 January 2009, and to bring forward the loan maturity date by one year to 2011.
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Vitol Asia Pte. Ltd. yang mengubah jadwal pembayaran, jadwal pengiriman dan menaikan jumlah recovery amount yang berlaku efektif 1 Januari 2010.
On 25 February 2010, the Company entered into an amendment agreement with Vitol Asia Pte. Ltd. which amended the payment schedule of the loan, delivery schedule and increased the recovery amount with an effective date of 1 January 2010.
Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Pada tanggal 1 November 2007, KOTR memperoleh fasilitas pinjaman dari Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. sebesar AS$400 ribu, dengan tingkat suku bunga tertentu yang akan digunakan untuk pembelian barang modal. Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 15 Oktober 2010, perjanjian ini akan jatuh tempo pada 2013.
138
Syndicated Facility (continued)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
c.
Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. On 1 November 2007, KOTR obtained a loan facility from Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. amounting to US$400 thousand with a certain interest rate, for capital expenditures. Based on the latest amendment dated 15 October 2010, the loan is due in 2013.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) d.
.
1 5. LONG-TERM LOANS (continued)
Club Deal
d.
Club Deal
Pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan memperoleh Pinjaman dari Club Deal sebesar AS$300 juta, sebagai pembiayaan kembali pinjaman dari Fasilitas Sindikasi dan untuk menyediakan pinjaman tambahan. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta, dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$150 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
On 22 April 2010, the Company obtained a Club Deal amounting to US$300 million to refinance the Syndicated Facility and to provide additional debt. The Facility consists of a Term Loan Facility amounting to US$150 million and a Revolving Working Capital Facility amounting to US$150 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
Pada awalnya Kreditur-Kreditur dalam fasilitas ini adalah SCB, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan ANZ Panin. Setelah penandatangan kontrak, PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Permata Tbk, BNP Paribas, dan bank Natixis bergabung dalam grup Kreditur tersebut.
The original Lenders were SCB, Sumitomo Mitsui Banking Corporation and ANZ Panin. Subsequent to the signing date PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Permata Tbk , BNP Paribas, and Natixis bank joined the group of Lenders.
Pembayaran Club Deal dilakukan setiap tiga bulan dimulai Januari 2011 dan berakhir pada tanggal 29 April 2015. Fasilitas Modal Kerja akan jatuh tempo pada tanggal 29 April 2012 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama satu tahun.
Repayment of the Club Deal is on a quarterly basis commencing January 2011 and ending on 29 April 2015. The Working Capital Facility is due on 29 April 2012 with a one year extendable option.
Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan perusahaan dari anak perusahaan tertentu, pinjaman Perusahaan di KSC dan aset tetap tertentu milik DPP.
The Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, the Company’s loan to KSC and certain fixed assets of DPP.
Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Club Deal digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
The Club Deal is used by the Group for capital expenditure and working capital purposes.
16. INSTRUMEN DERIVATIF
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Rincian piutang derivatif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 - BNP Paribas - SCB - Australia and New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”)
5,874 27,102
Details of derivative receivables as at 31 December 2010 and 2009 are as follows: 2009 1,154
30,243
BNP Paribas SCB Australia and New Zealand 26,835 Banking Group Limited (“ANZ”)
63,219
27,989
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
139
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Rincian kewajiban derivatif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Details of derivative liabilities as at 31 December 2010 and 2009 are as follows:
2010 -
SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A.
Porsi jangka pendek - SCB - ANZ - Enel Trade S.p.A - Vitol S.A.
Porsi jangka panjang
2009
435,936 79,109 6,331 3,872
16,061 40,031 5,020 3,434
525,248
64,546
281,343 79,109 6,331 3,872
16,061 33,770 5,020 3,434
370,655
58,285
154,593
6,261
Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai adalah sebagai berikut:
-
Current portion SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A. -
Long-term portion
Movements in the fair value hedging reserve are as follows:
2010
2009
Saldo awal Perubahan nilai wajar Realisasi kerugian lindung nilai
(23,716) (405,659) 190,656
(93,210) 37,000 32,494
Beginning balance Changes in fair value Realisation of hedging losses
Cadangan nilai wajar lindung nilai
(238,719)
(23,716)
Fair value hedging reserve
a.
140
SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A.
Transaksi lindung nilai batubara
a.
Coal swap transactions
Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan Vitol S.A. untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Transaksi tersebut jatuh tempo pada tahun 2010. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2007, the Company entered into coal swap contracts with Vitol S.A. to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such transactions were due in 2010. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan Enel Trade S.p.A., ANZ dan SCB untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Transaksi dengan Enel Trade. S.p.A. jatuh tempo pada tahun 2010, sedangkan transaksi dengan ANZ dan SCB akan jatuh tempo pada tahun 2011 dan 2012. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2009, the Company entered into coal swap contracts with Enel Trade S.p.A., ANZ and SCB to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such transactions with Enel Trade S.p.A. matured in 2010, while transactions with ANZ and SCB will be maturing in 2011 and 2012. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) a.
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai batubara (lanjutan)
a.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan derivatif dengan SCB, dimana Perusahaan membeli di harga batas bawah untuk batubara pada tahun 2010, sedangkan SCB memiliki hak opsi dengan harga tetap pada tahun 2011 dan 2012. Pada tanggal 29 Desember 2010, SCB menggunakan opsinya untuk tahun 2011 dengan jumlah volume sebesar 540.000 MT.
In 2010, the Company entered into derivative instruments with SCB, whereby the Company bought a floor and sold a collar, for 2010, with SCB having an option for fixed price coal swaps in 2011 and 2012. On 29 December 2010, SCB exercised its options for 2011 with a total volume of 540,000 MT.
Transaksi-transaksi swap batubara yang masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The following coal swap transactions were outstanding as at 31 December 2010:
Mitra transaksi/ Counter parties
Jumlah nosional (MT)/ Total notional amounts (MT)
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
ANZ
180,000
31 Desember/December 2011
SCB
1,260,000
31 Desember/December 2012
Kontrak-kontrak dan opsi-opsi ini memiliki nilai wajar negatif sebesar AS$31.916.093 pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: negatif AS$3.604.819). b.
Coal swap transactions (continued)
Transaksi swap tingkat suku bunga
These contracts and options had a negative fair value of US$31,916,093 as at 31 December 2010 (2009: negative US$3,604,819). b.
Interest rate swap transaction
Pada tanggal 6 November 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian swap tingkat suku bunga dengan ANZ untuk melakukan lindung nilai atas tingkat suku bunga atas proporsi Fasilitas Sindikasi (yang selanjutnya digantikan oleh Club Deal, lihat Catatan 15a dan 15d) dengan nilai nosional pada tanggal neraca sebesar AS$96.000.000.
On 6 November 2008, the Company entered into an interest rate swap agreement with ANZ to hedge the interest rate of a portion of the Syndicated Facility (which was subsequently replaced by the Club Deal, refer to Notes 15a and 15d) with a notional amount as at the balance sheet dates of US$96,000,000.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
This transaction was an effective cash flow hedge for the purposes of the accounting standard.
Berdasarkan perjanjian, Perusahaan akan membayar secara kuartalan dengan tingkat bunga tahunan tetap sebesar 2,47% pada setiap pertengahan Januari, April, Juli, dan Oktober dimulai pada 31 Januari 2009 sampai 15 Oktober 2010.
Based on the agreement, the Company paid quarterly interest at a fixed annual rate of 2.47% in mid January, April, July and October starting 31 January 2009 until 15 October 2010.
Kontrak ini berakhir pada tanggal 15 Oktober 2010.
This contract matured on 15 October 2010.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
141
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) c.
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
c.
Selama tahun 2010 dan 2009, Perusahaan dan GBP telah melakukan serangkaian transaksi untuk melakukan lindung nilai atas harga beli bahan bakar minyak di masa mendatang dengan SCB dan ANZ.
During 2010 and 2009, the Company and GBP entered into a series of transactions to hedge future fuel purchases with SCB and ANZ.
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan serangkaian transaksi untuk melakukan lindung nilai atas harga beli bahan bakar dengan BNP Paribas
In 2010, the Company also entered into a series of transactions to hedge future fuel purchases with BNP Paribas.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard.
Kontrak yang masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The following gas oil hedging transactions were outstanding as at 31 December 2010:
Entitas/ Entity GBP
BR
Mitra transaksi/ Counter parties
Jumlah nosional (barel)/ Total notional amounts (barrels)
142
Referensi harga komoditas/Commodity reference price
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
SCB
192,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
ANZ
186,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
ANZ
12,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
BNP Paribas
120,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar positif sebesar AS$5.365.263 pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: AS$2.766.878). d.
Gas oil hedging transactions
Coal-linked Capped Loss Swap
These contracts had a positive fair value of US$5,365,263 as at 31 December 2010 (2009: US$2,766,878). d.
Coal-linked Capped Loss Swap
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak API 4 Coal-linked Capped Loss Swap dengan SCB. Settlement ini diatur setiap 3 bulan dan kontrak tersebut akan berakhir pada bulan Januari 2013.
In 2010, the Company entered into an API 4 Coal-linked Capped Loss Swap contract with SCB. The settlements are arranged quarterly and the contract expires in January 2013.
Kontrak ini memiliki nilai wajar sebesar AS$19.207.507 pada tanggal 31 Desember 2010. Keuntungan atau kerugian tersebut dicatat sebagai pendapatan/beban lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasian.
This contract had a fair value of US$19,207,507 as at 31 December 2010. The gain or loss was recorded as other income/expense in the consolidated statements of income.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 17. MODAL SAHAM a.
Modal saham Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto R. Soedjoko Tirtosoekotjo Masyarakat/Public
Pada tanggal 31 Desember 2010 and 2009, 8% saham Perusahaan yang dimiliki Low Tuck Kwong digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. (lihat Catatan 15b).
17. SHARE CAPITAL a.
Share capital The Company’s shareholders as at December 2010 and 2009 are as follows:
31
31 Desember/December 2010 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham / Number of Shares Nilai/Value % 1,722,010,000 666,667,000 333,333,500 198,695,000 99,497,500
172,201 66,667 33,333 19,870 9,950
51.66% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
8,887
2.67%
53,427,000 5,694,500 300,000 300,000 300,000 164,241,000
5,343 569 30 30 30 16,423
1.60% 0.17% 0.01% 0.01% 0.01% 4.93%
3,333,333,500
333,333
100.00%
31 Desember/December 2009 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value % 1,972,180,500 333,333,500 262,695,000 131,497,500
197,218 33,333 26,269 13,150
59.17% 10.00% 7.88% 3.94%
88,868,000
8,887
2.67%
53,427,000 3,655,500 300,000 300,000 300,000 80,000 486,696,500
5,343 366 30 30 30 8 48,669
1.60% 0.11% 0.01% 0.01% 0.01% 0.00% 14.60%
3,333,333,500
333,333
100.00%
As at 31 December 2010 and 2009, 8% of the Company’s share capital owned by Low Tuck Kwong was pledged as collateral for the loan due to Vitol Asia Pte. Ltd. (refer to Note 15b).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
143
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 17. MODAL SAHAM (lanjutan) a.
17. SHARE CAPITAL (continued)
Modal saham (lanjutan)
a.
Pada tanggal 17 September 2008, pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Pada tanggal 22 Juni 2009, jumlah saham yang dijaminkan bertambah sebesar 250.000 lembar. Pada tanggal 11 Januari 2010, saham yang dijaminkan turun menjadi 500.000.000 lembar saham. Pada tanggal 20 Juli 2010, saham yang dijaminkan pemegang saham Perusahaan kepada bank ditingkatkan kembali menjadi 1.000.000.000 lembar saham.
On 17 September 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. On 22 June 2009, this increased by an additional 250,000 shares. On 11 January 2010, the amount of pledged shares decreased to 500,000,000 shares. On 20 July 2010, the amount of pledged shares increased to 1,000,000,000 shares.
b. Agio saham
b.
Rincian perhitungan agio saham:
Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham
Additional paid in capital Details of additional paid in capital are as follows:
2010
2009
1,900,001 (136,864)
1,900,001 (136,864)
1,763,137
1,763,137
Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat IPO Perusahaan pada bulan Agustus 2008. 18. CADANGAN UMUM DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
144
Share capital (continued)
Excess of proceeds over par value Share issuance costs
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the IPO of the Company’s shares in August 2008. 18. GENERAL RESERVE DECLARATION
AND
DIVIDEND
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007 mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk akumulasi cadangan tersebut.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 passed in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008, pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp 60.000.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008, the shareholders decided the establishment of a general reserve from retained earnings amounting to Rp 60,000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 18 Maret 2010, pemegang saham memutuskan untuk tidak membagi dividen tahun 2009.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 18 March 2010, the shareholders decided not to declare a dividend for 2009.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 19. RESTRUKTURISASI GRUP a.
19. GROUP RESTRUCTURING
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
a.
2010 Akuisisi MP Akuisisi FSP Akuisisi BE Akuisisi BAS Akuisisi BT Akuisisi WBM Akuisisi FKP Akuisisi PIK Akuisisi IP Akuisisi TSA Akuisisi ML Akuisisi DPP
2009
5,809 1,828 413 (38) (61) (1,953) (4,904) (8,658) (9,265) (12,119) (4,570) (48,742)
5,809 1,828 413 (38) (61) (1,953) (4,904) (8,658) (9,265) (12,119) (4,570) (48,742)
(82,260)
(82,260)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas-entitas sepengendali seolah-olah akuisisi terjadi pada awal periode perbandingan. b.
b.
20. REVENUE 2010
Non-Batubara - Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary represents difference between value of additional capital injected for shares in DPP and net book value of assets.
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan merupakan selisih antara nilai tambahan penanaman modal pada saham DPP dan nilai buku aset bersih.
20. PENDAPATAN
Acquisition of MP Acquisition of FSP Acquisition of BE Acquisition of BAS Acquisition of BT Acquisition of WBM Acquisition of FKP Acquisition of PIK Acquisition of IP Acquisition of TSA Acquisition of ML Acquisition of DPP
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents differences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control as if the acquisition occurred in the earliest comparative period.
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan
Batubara - Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
2009
7,457,827 1,151,418
6,310,803 1,281,882
8,609,245
7,592,685
135,839 540
157,056 3,125
136,379
160,181
8,745,624
7,752,866
Coal Third parties Related parties Non-Coal Third parties Related parties -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
145
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 20. PENDAPATAN (lanjutan)
20. REVENUE (continued) 2010
2009
Rincian pelanggan yang mempunyai transaksi lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih:
Details of customers having transactions more than 10% of net revenue:
Batubara Ekspor - pihak ketiga - J. Aron & Co./Constellation Energy Commodities Group, Inc. - Vitol Asia Pte. Ltd. - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Lain-lain (masing-masing dibawah 10% dari jumlah pendapatan) Ekspor - pihak yang memiliki hubungan istimewa - Enel Trade S.p.A.
1,865,527 1,420,250 1,046,678
907,424 1,556,729 594,459
3,125,372
3,252,191
7,457,827
6,310,803
1,134,115
1,279,874
1,134,115
1,279,874
17,303
2,008
17,303
2,008
Domestik - pihak yang memiliki hubungan istimewa - KSC
Coal Export - third parties J. Aron & Co./Constellation Energy Commodities Group, Inc. Vitol Asia Pte. Ltd. TNB Fuel Service Sdn. Bhd. Others (each below 10% of revenue)
Export - related party Enel Trade S.p.A. -
Domestic - related party KSC -
Non-Batubara (masing-masing dibawah 10 %dari jumlah pendapatan)
Non-Coal (each below 10% of revenue)
- Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
135,839
157,056
Third parties -
540
3,125
Related parties -
136,379
160,181
8,745,624
7,752,866
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. 21. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN
Biaya produksi: Pengupasan tanah Bahan bakar Pertambangan dan pengangkutan batubara Penyusutan Gaji, upah, dan tunjangan Material dan suku cadang Sewa dan mobilisasi Jasa profesional Biaya ganti rugi atas tanah
146
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
21. COST OF REVENUE
2010
2009
3,212,745 615,661
3,783,702 213,611
Production costs: Overburden removal Fuel
303,311 277,858 234,066 209,465 116,439 66,285 40,493
351,929 296,370 205,672 151,421 65,009 57,528 42,697
Coal mining and hauling Depreciation Salaries, wages and allowances Materials and spare parts Rental and mobilisation Professional fees Land compensation
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 21. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN (lanjutan)
21. COST OF REVENUE (continued)
2010 Pengeboran Perbaikan dan pemeliharaan Bahan makanan Biaya kantor Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya kendaraan dan perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000)
Royalti (lihat Catatan 2v)
2009
40,285 38,217 35,067 32,499
28,732 64,019 28,230 25,308
30,053 11,673
39,720 12,637
Drilling Repairs and maintenance Food supplies Office expenses Amortisation of deferred exploration and development expenditures Transport and travel expenses
66,806
90,808
Others (each below Rp 5,000)
5,330,923
5,457,393
954,764
772,289
8,649
4,835
Iuran eksploitasi (lihat Catatan 26s) Persediaan barang setengah jadi - Awal tahun - Akhir tahun
244,663 (120,972)
101,785 (244,663)
Royalty (refer to Note 2v) Exploitation fee (refer to Note 26s) Work-in-process inventory At the beginning of year At the end of year -
Persediaan barang jadi - Awal tahun - Pembelian batubara - bersih - Akhir tahun
403,615 283,241 (402,351)
421,192 466,354 (403,615)
Finished goods inventory At the beginning of year Coal purchases - net At the end of year -
Biaya sehubungan dengan pendapatan
6,702,532
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah biaya sehubungan dengan pendapatan:
PT Leighton Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Petrosea Tbk.
Cost of revenue
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
2010
2009
1,467,780 886,171 712,233
1,270,421 PT Leighton Contractors Indonesia 848,551 PT Bukit Makmur Mandiri Utama 721,590 PT Petrosea Tbk.
3,066,184
2,840,562
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. 22. BEBAN PENJUALAN
Refer to Note 25 for details of related party transactio ns. 22. SELLING EXPENSES
2010 Biaya pengangkutan Komisi keagenan
6,575,570
2009
526,103 17,160
580,533 14,404
543,263
594,937
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Barging Agency fees
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
147
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2010
Gaji, upah, dan tunjangan Jasa profesional Biaya kantor Penyusutan Biaya perjalanan Telepon dan komunikasi Sewa kantor Retribusi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
2009
115,700 26,996 17,353 7,333 6,096 4,783 4,749 1,864
119,867 40,493 15,133 7,705 6,301 4,598 6,319 5,331
Salaries, wages and allowances Professional fees Office expenses Depreciation Travelling expenses Telephone and communications Office rental Retribution
7,123
11,590
Others (each below Rp 1,000)
191,997
217,337
24. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
24. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weightedaverage number of ordinary shares outstanding during the respective periods.
2010 Laba bersih untuk pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan lembar)
2009 136,287
Net income attributable to shareholders
3,333,333
3,333,333
Weighted average number of ordinary shares outstanding (in thousand shares)
222
41
Basic earnings per share (full amount)
740,794
Laba bersih per saham dasar (nilai penuh) Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Desember 2010 dan 2009. 25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 31 December 2010 and 2009. 25. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Penjualan batubara: - Enel Trade S.p.A. - KSC Pendapatan sewa: - PT Nirmala Matranusa - KSC Persentase dari jumlah pendapatan
148
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Related party transactions are as follows:
2010
2009
1,134,115 17,303
1,279,874 2,008
Coal sales: Enel Trade S.p.A. KSC -
540
359 2,766
Rental revenue: PT Nirmala Matranusa KSC -
1,151,958
1,285,007
13.17%
16.57%
As a percentage of total revenue
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2010 Beban pengangkutan batubara: - KCB - PT Lian Beng Energy Persentase dari jumlah beban pertambangan dan pengangkutan batubara Beban sewa dan mobilisasi: - PT Nirmala Matranusa - KSC - PT Lian Beng Energy Persentase dari jumlah beban sewa dan mobilisasi Beban bahan bakar: - PT Aneka Samudera Lintas Persentase dari jumlah beban bahan bakar Biaya pengangkutan: - PT Aneka Samudera Lintas Persentase dari jumlah biaya pengangkutan Pendapatan bunga dari pinjaman: - KSC Persentase dari pendapatan bunga dari pinjaman Aset dalam penyelesaian: - PT Nirmala Matranusa Persentase dari jumlah aset dalam penyelesaian Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa: - KSC Persentase dari jumlah aset Piutang usaha: - Enel Trade S.p.A. - KSC - PT Dinamika Energi Nusantara - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000)
Persentase dari jumlah piutang usaha
2009 Coal hauling expenses: KCB PT Lian Beng Energy -
9,561 -
10,289 70,764
9,561
81,053
3.15%
23.03%
As a percentage of total coal mining and hauling expenses
15,148 21 2 -
10,071 333
Rental and mobilisation expenses: PT Nirmala Matranusa KSC PT Lian Beng Energy -
15,360
10,404
13.19%
16.00%
As a percentage of total rental and mobilisation expenses
15,593
2,624
Fuel expenses: PT Aneka Samudra Lintas -
15,593
2,624
2.53%
1.23%
As a percentage of total fuel expenses
168,938
38,341
Barging expenses: PT Aneka Samudra Lintas -
168,938
38,341
32.11%
6.60%
As a percentage of total barging expenses
30,075
31,424
Interest income from loan: KSC -
30,075
31,424
100%
100%
As a percentage of total interest income from loan
15,995
50,522
Construction in progress: PT Nirmala Matranusa -
15,995
50,522
4.76%
12.66%
As a percentage of total construction in progress Loan to related party:
367,430
372,246
367,430
372,246
4.39%
5.21%
As a percentage of total assets
122,012 5,588 -
67,209 2,695 1,428
Trade receivables: Enel Trade S.p.A. KSC PT Dinamika Energi Nusantara -
-
225
Others (each below Rp 1,000) -
127,600
71,557
19.69%
12.75%
KSC -
As a percentage of total trade receivables
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
149
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2010 Piutang lain-lain: - KSC - PT Lian Beng Energy - Pemegang saham Perusahaan dan anak perusahaan - Karyawan - PT Bunga Permata Sari
Persentase dari jumlah piutang lain-lain Hutang usaha: - Enel Trade S.p.A. - PT Aneka Samudera Lintas - PT Nirmala Matranusa - KCB - PT Lian Beng Energy - KSC - PT Pan Assets Indonesia
Other receivables: KSC PT Lian Beng Energy Shareholders of the Company and subsidiaries Employees PT Bunga Permata Sari -
73,342 412
50,301 1,913
2,009 373 119
1,595 303 119
76,255
54,231
66.23%
73.94%
As a percentage of total other receivables
30,634 27,692 19,342 11,282 1,224 4,839 2,326
27,787 16,281 43,748 1,905 30,275 2,996
Trade payables: Enel Trade S.p.A. PT Aneka Samudera Lintas PT Nirmala Matranusa KCB PT Lian Beng Energy KSC PT Pan Assets Indonesia -
97,339
122,992
8.20%
9.07%
As a percentage of total trade payables
-
169
Other payables: The Company’s directors -
-
169
-
0.37%
Persentase dari jumlah hutang usaha Kewajiban lain-lain: - Direktur Perusahaan
Persentase dari jumlah kewajiban lain-lain
As a percentage of total other payables
Penjualan batubara ke pihak yang memiliki hubungan istimewa ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang di bagi menjadi internasional dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts,which generally use international and or domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of relationships with the related parties are as follows:
Entitas/Entity - PT Nirmala Matranusa
150
2009
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Hubungan/Relationships Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Transaksi/Transactions Pendapatan sewa, beban sewa dan mobilisasi, pembangunan, aset tetap, uang muka dan pembayaran dimuka/Rental income, rental and mobilisation expenses, construction of fixed assets, advances and prepayments
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Entitas/Entity
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Hubungan/Relationships
Transaksi/Transactions
- KSC
Perusahaan asosiasi/ Associate Company
Penjualan batubara, pendapatan sewa, pendapatan bunga dari pembelian batubara, pinjaman, piutang lain-lain dan pinjaman/Coal sales, rental revenue, interest income on loan, purchase of coal, loans and other receivables,
- PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang dari pemegang konsesi/ Receivable from concession holder
- Enel Trade S.p.A.
Pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan pemegang saham minoritas Perusahaan/Related party of a minority shareholder of the Company
Penjualan batubara/ Coal sales
- KCB
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Biaya pengangkutan batubara/ Coal hauling expenses
- Pemegang saham dan direktur/ Shareholders and directors
Pemegang saham dan direktur Perusahaan/Shareholders and directors of the Company
Piutang lain-lain dan kewajiban lain-lain/ Other receivables and other payables
- PT Dinamika Energi Nusantara
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Pendapatan sewa/ Rental revenue
- PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan jasa sewa dan mobilisasi/ Coal hauling services and rental and mobilisation service
- PT Aneka Samudra Lintas
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan hutang usaha/ Barging and trade payables
- PT Pan Assets Indonesia
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Hutang usaha/ Trade payables
Pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4.
The entities defined as related parties as detailed above may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
151
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI
KOMITMEN,
DAN
a. Kontrak jasa pertambangan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a. Mining services contracts
Anak Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pertambangan untuk mendukung kegiataan operasi dengan beberapa kontraktor. Kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan juga peralatan lainnya untk mendukung jasa mereka. Kontraktor mereka, diantaranya, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Atas Barita Mandiri, PT Hareda Krida Utama, dan PT Thiess Contractor Indonesia. Perjanjian tersebut antara lain mengatur mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall dan juga jasa lainnya. Nilai kontrak bergantung kepada jumlah dari volume pengupasan tanah ataupun juga batubara yang di angkut sesuai dengan perjanjian terkait. Perjanjian-perjanjian ini akan berakhir pada Maret 2011 dan Agustus 2017 atau pada saat jumlah volume tercapai, mana yang lebih dahulu. b. Perjanjian kerjasama
The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mine operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. The mining service contractors are, among others, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Atas Barita Mandiri, PT Hareda Krida Utama, and PT Thiess Contractors Indonesia. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement. These contracts will expire between March 2011 and August 2017 or when the contracted volumes have been achieved, whichever is earlier. b. Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain, melakukan pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku untuk periode 17 Februari 2001 sampai dengan tanggal 16 Februari 2005 dan telah diperpanjang sampai dengan tahun 2026 dan akan merubah status BCT menjadi Perpanjangan Dermaga Umum Pelabuhan Balikpapan.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement originally covered the period from 17 February 2001 to 16 February 2005 and has been extended until 2026 and to change the status of BCT to a General Extension of Balikpapan Port.
c. Kontrak jasa bongkar muat batubara
152
COMMITMENTS
c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 1 Juni 2004, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir, DPP akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 3 juta MT per tahun dan kontrak tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Perpanjangan perjanjian ini masih dalam proses.
On 1 June 2004, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment, DPP agreed to handle 3 million MT of coal per annum and the agreement expires on 31 December 2010. The extension of this agreement is still in process.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) c. Kontrak jasa (lanjutan)
d.
KOMITMEN,
bongkar
muat
DAN
batubara
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) c.
Coal handling services contracts (continued)
PIK
PIK
Pada tanggal 1 Agustus 2007, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat dengan PT Indah Buana Samudera yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 201 0. Pada tanggal 3 Januari 2011, perjanjian tersebut diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2011.
On 1 August 2007, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Indah Buana Samudera which is valid until 31 December 2010. On 3 January 2011, the agreement was extended to 31 December 2011.
Jaminan reklamasi
d.
Reclamation guarantees
Jaminan-jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun Direktorat yang berwenang jika perusahaan tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode-periode tersebut.
The following guarantees may be claimed by the Government or relevant Regency if the individual company does not carry out the reclamation policy as agreed for those periods.
GBP
GBP
Pada tanggal 31 Desember 2010, GBP menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah dalam bentuk bank garansi sebesar Rp 6.610 untuk tahun 2007, 2008, dan 2009 yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp 7.747 untuk tahun 2010. Jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2010. Lihat Catatan 32 untuk perpanjangan jaminan reklamasi setelah tanggal neraca.
As at 31 December 2010, GBP has provided reclamation guarantees to the Government in the form of bank guarantees amounting to Rp 6,610 for 2007, 2008, and 2009 issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 7,747 for 2010. Those guarantees are valid until 31 December 2010. Refer to Note 32 for the extension of these reclamation guarantees after the balance sheet date.
GBP telah menerima persetujuan dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (“DJMBP”) untuk pelepasan jaminan reklamasi periode 2007, 2008, dan 2009 sebesar Rp 11.355.
GBP has received approval from the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal (“DGMCG”) to release the reclamation guarantees for the periods of 2007, 2008 and 2009 amounting to Rp 11,355.
Pada tanggal 18 Juni 2010, GBP telah menerima surat penetapan jaminan reklamasi untuk periode 2010 sampai 2014 dari DJMBP untuk lokasi KW 05PB0165 (Blok I) sebesar Rp 9.674.
On 18 June 2010, GBP has received a decision letter of reclamation guarantee for the period 2010 up to 2014 from the DGMCG for location KW 05PB0165 (Block I) amounting to Rp 9,674.
FSP
FSP
Pada tanggal 21 Juli 2010, FSP telah menyediakan jaminan reklamasi sebesar Rp 532 ke Kabupaten Kutai Kartanegara yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010. Perpanjangan atas jaminan reklamasi ini masih dalam proses.
On 21 July 2010, FSP has provided a reclamation guarantee, totaling Rp 532 to the Regency of Kutai Kartanegara issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010. The extension of this reclamation guarantee is still in process.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
153
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
e.
154
KOMITMEN,
DAN
Jaminan reklamasi (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d.
Reclamation guarantees (continued)
BT
BT
Pada tanggal 21 Juli 2010, BT telah menyediakan jaminan reklamasi ke Kabupaten Kutai Kartanegara yang dikeluarkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp 734. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010. Perpanjangan jaminan reklamasi ini masih dalam proses.
On 21 July 2010, BT has provided a reclamation guarantee to the Regency of Kutai Kartanegara issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 734. This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010. The extension of this reclamation guarantee is still in process.
FKP, TSA, PIK, dan WBM
FKP, TSA, PIK, and WBM
Pada tanggal 31 Agustus 2010, FKP, TSA, PIK, dan WBM telah menyediakan jaminan reklamasi ke Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) masingmasing sebesar Rp 181, Rp 659, Rp 2.112, dan Rp 2.251 untuk tahun 2010. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010. Lihat Catatan 32 untuk perpanjangan jaminan reklamasi.
On 31 August 2010, FKP, TSA, PIK, and WBM have provided reclamation guarantees to the Ministry of Energy and Mineral Resources issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) amounting to Rp 181, Rp 659, Rp 2,112, and Rp 2,251 respectively. These guarantees are valid from 1 July 2010 to 31 December 2010. Refer to Note 32 for the extension of these reclamation guarantees.
Komitmen sewa
e.
Rental commitments
Grup
Group
Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP, PIK, dan KOTR mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dan biaya pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa. Perjanjian tersebut efektif sejak 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang sampai dua tahun lagi.
On 7 January 2008, the Company, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP, PIK and KOTR entered into an office rental and office maintenance agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party. The agreement is valid from 1 January 2008 up to 31 December 2017 and can be extended for a further two years.
IP
IP
Pada tanggal 29 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian sewa alat berat dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, selama lima tahun dengan tarif yang akan ditelaah setiap tahunnya.
On 29 July 2008, IP entered into an agreement for the rental of heavy equipment with PT Nirmala Matranusa, a related party, for five years, the rates will be reviewed annually.
GBP
GBP
Pada tanggal 7 April 2008, GBP mengadakan perjanjian dengan KCB, pihak yang memiliki hubungan istimewa, atas penggunaan haul road KCB dan fasilitas bongkar muat batubara di Tanjung Harapan, sungai Mahakam. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan berakhirnya PKP2B GBP atau ketika GBP menghentikan operasi pertambangannya di Blok I dan menyatakan penghentian perjanjian ini kepada KCB. Perjanjian ini telah diakhiri pada 27 Desember 2010.
On 7 April 2008, GBP entered into an agreement with KCB, a related party, for utilisation of KCB’s haul road and barge loading facility at Tanjung Harapan. The agreement is valid until the expiration of GBP’s CCoW or when GBP ceases its mining operations in Block I and notifies KCB of its intention to terminate the agreement. This agreement has been terminated on 27 December 2010.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) f.
g.
h.
KOMITMEN,
DAN
Perjanjian pengangkutan batubara
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) f.
Coal barging agreement
ML
ML
Pada tanggal 12 Juni 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) (sebagai kontraktor), pihak yang memiliki hubungan istimewa. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.
On 12 June 2009, ML entered into a coal barging agreement with PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.
Komisi keagenan
g.
Agency fees
Perusahaan, GBP, IP, TSA dan WBM
The Company, GBP, IP, TSA and WBM
Perusahaan, GBP, IP, TSA dan WBM memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelanggan-pelanggan tersebut.
The Company, GBP, IP, TSA and WBM have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
Tuntutan hukum
h.
Litigation
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan dan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham utama menerima surat somasi dari Sukamto Sia yang mengklaim bahwa ia berhak atas 50% saham Grup. Melalui pengacaranya, Sukamto Sia mengklaim bahwa Low Tuck Kwong menyetujui untuk memberikan saham tersebut sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan kepada Low Tuck Kwong di tahun 1996. Manajemen berkeyakinan tidak ada perjanjian ataupun ikatan yang telah dilakukan oleh Perusahaan dengan Sukamto Sia berkaitan dengan hal tersebut. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2010.
On 10 July 2008, the Company and Low Tuck Kwong, its major shareholder, received a letter of demand from Sukamto Sia who claims that he is entitled to 50% of the Group’s shares. Through his attorney, Sukamto Sia claims that Low Tuck Kwong agreed to provide these shares to him in return for an unspecified amount of financing provided to Low Tuck Kwong in 1996. Management believes that there have been no agreements or arrangements made by the Company with Sukamto Sia in relation to this matter. The Company believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 December 2010.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
155
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
156
KOMITMEN,
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h.
Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli GBP antara Haji Asri dengan PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000 sebagai kompensasi. Haji Asri cs mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009 pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, hakim Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Haji Asri selanjutnya telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung dan samapi saat ini belum mengeluarkan keputusan. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2010.
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of GBP between him and PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000 as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal with the High Court of DKI Jakarta which upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court which has not yet issued its decision. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 December 2010.
GBP
GBP
Pada tanggal 8 November 2009, Uwon bin Katuk, Aminah, dan Eman bin Puntal mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tenggarong. Mereka menyatakan bahwa sebagian kecil (sekitar 13 hektar) dari area tambang GBP, terletak di desa Lebak Cilong, Kutai Kartanegara, tumpang tindih dengan tanah mereka. Dalam gugatannya mereka menuntut ganti rugi sejumlah Rp 1.640. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2010.
On 8 November 2009, Uwon bin Katuk, Aminah and Eman bin Puntal brought a civil suit in the District Court of Tenggarong. They claimed that a small part of the mining area (around 13 hectares) of GBP, at Lebak Cilong village, Kutai Kartanegara, overlaps with their land. They claimed an amount of Rp 1,640 as compensation. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 December 2010.
BT dan IP
BT and IP
Pada tanggal 23 Juni 2010, BT, IP dan Pemerintah Kabupaten Kutai kartanegara telah didaftarkan masing-masing sebagai Tergugat dengan tuntutan sebesar Rp 708 oleh Atil.
On 23 June 2010 BT and IP became joint defendants, together with the Kutai Kertanegara Regency, under a claim for Rp 708 registered by Atil.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
i.
KOMITMEN,
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h.
BT dan IP (lanjutan)
BT and IP (continued)
Dalam gugatan tersebut, Atil mendalilkan bahwa karena Penggugat belum diberikan kompensasi untuk sebagian kecil daerah operasi BT dan IP yang tumpang tindih dengan lahan Penggugat dan karenanya para Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum. Berdasarkan Surat Keputusan dari Pengadilan Negeri Tenggarong per tanggal 11 November 2010 kasus ini dinyatakan selesai dengan memenangkan BT dan IP.
In the lawsuit Atil argued that, since land compensation has not been paid on a small part of the operational area of BT and IP that overlaps with his land, all Defendants have violated the law. Based on a decision letter from the District Court of Tenggarong dated 11 November 2010, this case was closed in favour of BT and IP.
Perjanjian pengiriman dan pengangkutan batubara
i.
Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian untuk barging, transportasi dan transshipment dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari area pertambangan ke berbagai tempat pelabuhan. Tergantung dari masingmasing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan yang belaku. Perjanjian ini akan berakhir antara Desember 2010 dan Desember 2012. j.
Litigation (continued)
Perjanjian penjualan batubara Pada tanggal 31 Desember 2010, Grup mempunyai komitmen untuk menjual 121,19 juta batubara metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian perjanjian tersebut akan dilakukan dengan harga yang di sepakati. Penjualan batubara ini dilakukan selama periode 2011 sampai dengan Desember 2022.
Coal shipping and hauling agreements The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labour and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions. These contracts will expire between December 2010 and December 2012.
j.
Coal sales agreements As at 31 December 2010 the Group has various commitments to sell 121.19 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the period 2011 until December 2022.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
157
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) j.
KOMITMEN,
DAN
Perjanjian penjualan batubara (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) j.
Pada tanggal 3 April 2008, BT mengadakan perjanjian penjualan briket batubara dengan KSC, pihak yang memiliki hubungan istimewa. BT harus menyediakan batubara sampai dengan 1.600.000 ton per tahun. Harga yang digunakan adalah harga dasar yang ditetapkan dalam perjanjian yang disesuaikan dengan kualitas batubara yang dipasok. Pada tanggal yang sama, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya dengan KSC. Berdasarkan perjanjian tersebut, KSC akan menjual briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya sebesar 500.000 ton sampai dengan maksimum 1.500.000 ton setiap tahun. Perjanjian ini berlaku sampai periode konsesi BT berakhir, cadangan batubara di konsesi BT habis atau perjanjian pembelian batubara antara KSC dan BT dihentikan. Kontrak ini saat ini sedang dinegosiasikan kembali. k.
158
Perjanjian konstruksi
Coal sales agreements (continued) On 3 April 2008, BT entered into an upgraded coal briquette sales agreement with KSC, a related party. BT will supply up to 1,600,000 tonnes of coal per year. The price used is the base price stated in the agreement, and adjusted with the quality of the coal supplied. On the same date, the Company entered into an upgraded coal briquette purchase agreement with KSC. Under the agreement KSC will sell to the Company between 500,000 tonnes to 1,500,000 tonnes of upgraded coal briquettes per year. The agreement is valid until the concession period of BT expires, the coal reserves in the BT concession area are depleted or the coal purchase agreement between KSC and BT is terminated. This contract is currently being renegotiated.
k.
Construction agreements
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia, dimana Arutmin memperbolehkan WBM membangun jalan pengangkutan batubara (haul roads) di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan pengangkutan batubara.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia to allow WBM to construct a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road.
Pada tanggal 15 April 2008, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan penimbunan batubara sementara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan sisa nilai kontrak AS$2.800.000.
On 15 April 2008, WBM entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan, with a total remaining contract value of US$2,800,000.
IP
IP
Pada tanggal 22 Februari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Empaku, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.
On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kutai, East Kalimantan, with a total remaining contract value of US$668,432.
Pada tanggal 3 Maret dan 3 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT AE Automotion untuk pembangunan conveyor, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$157.050.
On 3 March and 3 July 2008, IP entered into an agreement with PT AE Automotion for construction of conveyor, with a total remaining contract value of US$157,050.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) k.
l.
KOMITMEN,
DAN
Perjanjian konstruksi (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) k.
Construction agreements (continued)
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 5 Juli dan 15 Oktober 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan proyek penimbunan batubara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan dermaga pemuatan batubara (jetty) (tahap 3) di daerah Lubuk Tutung, Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, masing-masing dengan nilai kontrak sebesar AS$11.140.000 dan AS$33.000.000.
On 5 July and 15 October 2010, the Company entered into agreements with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan and a coal loading jetty (phase 3) at Lubuk Tutung, Bengalon, East Kutai, East Kalimantan, with total contract values amounted to US$11,140,000 and US$33,000,000, respectively.
Fasilitas bank
l.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit, dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$30.000.000 dengan ANZ Panin (“Joint Facility”).
On 29 August 2008 the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ Panin which consists of bank guarantee, letter of credit, and payment guarantee facilities with a limit of US$30,000,000 (“Joint Facility”).
Pada tanggal 24 Agustus 2010, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE telah menandatangani perubaha n perjanjian dengan ANZ Panin, untuk meningkatkan total fasilitas menjadi AS$35.000.000 dan memperpanjang masa berlakunya sampai 31 Maret 2011 dengan perpanjangan otomatis untuk enam bulan setelahnya. Lihat Catatan 32 untuk peru bahan terakhir atas fasilitas ini.
On 24 August 2010, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into an amendment agreement with ANZ Panin, to increase the total facility to US$35,000,000 and extend the maturity until 31 March 2011 with an automatic six month extension. Refer to Note 32 for the latest amendment to this facilitiy.
Pada tanggal 31 Desember 2010, fasilitas yang telah terpakai sebesar AS$33.571.525 yang terdiri atas jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan PT Thiess Contractors Indonesia sebesar AS$20.300.000 (lihat Catatan 26a), jaminan bank atas perjanjian jual-beli batubara Perusahaan dengan J. Aron & Co. sebesar AS$10.000.000 dan WBM dengan TNB Fuel Service Sdn. Bhd. sebesar AS$2.339. 845, dan jaminan bank sebesar SGD1.200.000 atas tawaran Perusahaan pada tender tertentu.
As at 31 December 2010, US$33,571,525 of the facility has been utilised which consists of bank guarantees amounting to US$20,300,000 for TSA and FKP under the contracts with PT Thiess Contractors Indonesia (refer to Note 26a), bank guarantees amounted to US$10,000,000 and US$2,339,845 for coal sale and purchase contracts between the Company and J. Aron & Co. and between WBM and TNB Fuel Service Sdn. Bhd., respectively and a bank guarantee amounting to SGD1,200,000 for the Company’s bid on a certain tender.
Bank garansi untuk J. Aron & Co. sebesar AS$10.000.000 tersebut berakhir pada 31 Desember 2010.
The US$10,000,000 bank guarantee in favour of J. Aron & Co. expired on 31 December 2010.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
159
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
160
KOMITMEN,
DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities (continued)
Perusahaan
The Company
Dengan menggunakan fasilitas Club Deal (lihat Catatan 15d), Perusahaan telah mengeluarkan bank garansi sebesar AS$3.800.000 sebagai jaminan atas perjanjian jual-beli batubara Perusahaan dengan J. Aron & Co.
Under the Club Deal (refer to Note 15d), the Company has issued a bank guarantee amounting to US$3,800,000 for a coal sale and purchase agreement between the Company and J. Aron & Co.
Bank garansi untuk J. Aron & Co. sebesar US$3.800.000 tersebut berakhir pada 31 Desember 2010.
The US$3,800,000 bank guarantee in favour of J. Aron & Co. expired on 31 December 2010.
GBP
GBP
Pada tanggal 30 Oktober 2006, GBP mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., dengan batas kredit sebesar AS$4.250.000. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan. Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 7 Agustus 2009, perjanjian tersebut berakhir pada 31 Oktober 2009.
On 30 October 2006, GBP entered into a credit facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., with a credit limit of US$4,250,000. The agreement has been amended several times. Based on the latest amendment on 7 August 2009, the agreement expired on 31 October 2009.
Pada tanggal 12 Oktober 2010, GBP mengadakan perjanjian pemberian fasilitas bank garansi dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., untuk kepentingan Bid dan Performance Bond dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 17.000 dan jangka waktu selama satu tahun.
On 12 October 2010, GBP entered into a bank guarantee facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., for Bid and Performance Bond purposes with a maximum facility of Rp 17,000 and a term of a year.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, fasilitas bank garansi yang terpakai sebesar AS$ nihil (2009: AS$480.703) merupakan bank garansi atas jaminan reklamasi (lihat Catatan 26d). Pada 31 Desember 2010 dan 2009, GBP menempatkan kas di PT Bank Danamon Indonesia Tbk., sebesar AS$ nihil (2009: AS$120.176) sebagai jaminan atas bank garansi tersebut (lihat Catatan 7).
As at 31 December 2010 and 2009, the bank guarantee facility used is US$nil (2009: US$480,703) representing bank guarantees for reclamation guarantees (refer to Note 26d). As at 31 December 2010 and 2009, GBP deposited cash with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., amounting to US$nil (2009: US$120,176) as collateral for these bank guarantees (refer to Note 7).
Pada tanggal 24 Agustus 2010 GBP telah menandatangani perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) sejumlah AS$20.000.000 dengan ANZ Panin . Perjanjian ini berlaku sampai dengan 24 Agustus 2011.
On 24 August 2010 GBP entered into a US$20,000,000 Multi Option Trade facility agreement with ANZ Panin. The agreement is valid until 24 August 2011.
Pada tanggal 25 Oktober 2010, GBP menerbitkan performance guarantee bond sebesar AS$3.468.850 untuk keperluan perjanjian penjualan dan pembelian batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. dan garansi ini berlaku sampai dengan 31 Agustus 2011.
On 25 October 2010, GBP issued a performance guarantee bond totaling US$3,468,850 under a coal sale and purchase contract with TNB Fuel Service Sdn. Bhd. and this guarantee is valid until 31 August 2011.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
FSP
FSP
Pada tanggal 4 Februari 2008, FSP mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., batas kredit sebesar AS$350.000, untuk jangka waktu dari 4 Februari 2008 sampai 31 Januari 2009 dan akan diperpanjang setiap bulannya. Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 7 Agustus 2009, perjanjian tersebut berakhir tanggal 31 Oktober 2009.
On 4 February 2008, FSP entered into a credit facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., with a credit limit of US$ 350,000 for the period 4 February 2008 until 31 January 2009, to be extended on a monthly basis. Based on the latest amendment on 7 August 2009, the agreement expired on 31 October 2009.
WBM
WBM
Pada tanggal 16 Maret 2010, WBM menerbitkan performance guarantee bond sebesar AS$2,339,845 untuk kepentingan perjanjian penjualan dan pembelian batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. dan garansi ini berlaku sampai dengan 28 Februari 2011. Lihat Catatan 32 untuk perpanjangan jaminan setelah tanggal neraca.
On 16 March 2010, WBM issued a performance guarantee bond totaling US$2,339,845 under a coal sale and purchase contract with TNB Fuel Services Sdn. Bhd. and this guarantee is valid until 28 February 2011. Refer to Note 32 for the extension of the guarantee after balance sheet date. On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ Panin in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017. On the same date, ANZ Panin issued an Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) amounting to US$400,000 which was 100% cash collateralised.
Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ Panin dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017. Pada tanggal yang sama, ANZ Panin menerbitkan Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) senilai AS$400.000 dimana 100% dijaminkan kas. m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat
n.
Bank facilities (continued)
m. Heavy equipment operating lease contract
Grup – kecuali KOTR dan ML
The Group – except KOTR and ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali KOTR dan ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk penyewaan peralatan berat dengan periode sepuluh tahun.
On 29 July 2008, the Group, except KOTR and ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.
Perjanjian pengunaan haul road Pada tanggal 8 Desember 2009, GBP dan PT Diva Kencana Borneo mengadakan perjanjian pengunaan haul road di wilayah GBP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan enam tahun.
n.
Agreement for the use of haul road On 8 December 2009, GBP and PT Diva Kencana Borneo, entered into an agreement for the use of GBP’s haul road. This agreement is valid for six years.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
161
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) o.
p.
KOMITMEN,
Perjanjian pemeliharaan
o.
Maintenance agreement GBP
Pada tanggal 21 November 2005, GBP mengadakan kontrak pemeliharaan dengan PT United Tractors Tbk. untuk pemeliharaan peralatan. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu tiga tahun. Berdasarkan perubahan terakhir tertanggal 6 November 2008, perjanjian tersebut diperpanjang untuk jangka waktu selama tiga tahun.
On 21 November 2005, GBP entered into a maintenance contract with PT United Tractors Tbk. for equipment maintenance. The agreement was valid for three years. Based on the latest amendment on 6 November 2008, the agreement was extended for a further three years.
Pada tanggal 22 Juni 2005, GBP mengadakan perjanjian pemeliharaan armada dengan PT Chakra Jawara untuk pemeliharaan alat. Berdasarkan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 17 September 2008, perjanjian tersebut diperpanjang untuk jangka waktu selama tiga tahun.
On 22 June 2005, GBP entered into a fleet maintenance contract with PT Chakra Jawara for equipment maintenance. Based on the latest amendment on 17 September 2008, the agreement was extended for a further three years.
Perjanjian sewa tanah
p.
Land lease agreement
BR
BR
Pada tanggal 27 September 2010. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dengan KSC. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan 30 Juni 2011.
On 27 September 2010, the Company entered a lease for some land with KSC. The agreement is valid until 30 June 2011.
batubara
di
q. Agreement for the mining of coal on the common boundary
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan PT Arutmin Indonesia mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut.
On 24 August 2007, WBM and PT Arutmin Indonesia entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.
Iuran eksploitasi Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 2% sampai 7% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan. FSP dan BT mengakui iuran ini dengan dasar akrual, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 BAS belum mengakui iuran ini karena masih dalam tahap eksplorasi.
162
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
GBP
q. Perjanjian pertambangan daerah perbatasan bersama
r.
DAN
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
r.
Exploitation fee Based on Government Regulation No. 45/2003 all companies holding mining rights will have an obligation to pay an exploitation fee ranging from 2% to 7% of sales, net of selling expenses. FSP and BT recognise this fee on an accrual basis, whilst as of 31 December 2010 BAS has not yet recognised any amounts as it is still in the exploration stage.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
t.
KOMITMEN,
DAN
Iuran kehutanan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Forestry fee
WBM
WBM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 2 tanggal 4 Februari 2008, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutang lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1,2 sampai Rp 3 per hektar per tahun. Iuran ini berlaku mulai 2008. WBM mengakui dan membayar iuran ini dengan dasar akrual. Grup berpendapat bahwa tidak ada aktivitas lain yang berhubungan dengan iuran tersebut.
Based on Government Regulation (“GR”) No. 2 dated 4 February 2008, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1.2 to Rp 3 per hectare annually. This fee is effective from 2008. WBM has either paid the fee or recognised this fee on an accrual basis. The Group believes that it does not have other operations subject to this fee.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa anak perusahaan Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
t.
Mining Law No. 4/2009 On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
ketentuan peralihan atas PKP2B. Undang-Undang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, Undang-Undang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara – yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue – which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang.
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for Mining Business Licences under the Law.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
163
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
KOMITMEN,
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
t.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Diperkirakan para pemegang PKP2B, dengan dukungan dari asosiasi industri pertambangan, akan mempertahankan hak mereka berdasarkan kontrak yang sekarang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa ketentuan arbitrase akan dipakai jika pemerintah mencoba untuk memaksa perubahan ketentuan PKP2B tanpa persetujuan pemegang PKP2B. Grup sedang menganalisa dampak situasi ini terhadap operasinya, dan yakin bahwa tidak terdapat dampak yang signifikan dalam waktu dekat, karena industri pertambangan dan pemerintah bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang ada.
It is expected that CCoW holders, with the support of mining industry associations, will vigorously defend their rights under their existing contracts. It is possible that the arbitration provisions of the CCoWs will be invoked if the government attempts to force changes in CCoW terms without the agreement of the contractors. The Group is analysing the impact of this situation on its operations, and believes that there will be no significant impact in the near term, as the industry and the government work towards a consensus on these issues.
Setelah keluarnya Undang-Undang tersebut, DJMBP menerbitkan Surat Edaran (“SE”) No. 03.E/31/DJB/2009 sehubungan dengan KP yang menjadi dasar operasi FSP, BT, dan BAS. Beberapa di antaranya adalah:
Following the issuance of the Law, DGMCG issued Circular No. 03.E/31/DJB/2009 with respect to Mining Rights under which FSP, BT, and BAS operate. The Circular states that, among others:
KP yang ada pada saat diberlakukannya Undang-Undang masih berlaku hingga jangka waktu berakhirnya KP tetapi wajib dikonversi menjadi IUP sesuai dengan Undang-Undang, paling lambat 11 Januari 2010.
Mining Rights in force at the time the new Mining Law was enacted will remain valid until the expiration of the Mining Right but must be converted to a Mining Business Licence by 11 January 2010 at the latest.
Tata cara penerbitan IUP akan diterbitkan oleh DJMBP.
The procedures for IUP issuance will be issued by the DGMCG.
Semua pemilik KP eksplorasi dan eksploitasi diwajibkan untuk menyerahkan rencana aktivitas seluruh KP hingga berakhirnya jangka waktu KP, paling lambat enam bulan setelah disahkannya Undang-Undang, yaitu 11 Juli 2009.
All existing exploration and exploitation Mining Rights holders are required to deliver an activities plan for the whole Mining Right area covering the period until expiration of the Mining Right term, within six months of the enactment of the new Mining Law, i.e. by 11 July 2009.
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.
164
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations Nos. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new Mining Business Licence system. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within 3 (three) months of the issuance of GR No. 23.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
u.
KOMITMEN,
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Grup telah mendaftarkan permohonan konversi untuk setiap KP dan IUP mereka dan saat ini sedang menunggu persetujuan dari Pemerintah terkait.
The Gruop has submitted requests for conversion of its KPs to IUPs and is awaiting approval from the relevant authorities.
Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan untuk mengatur pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR deals with the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.
Grup terus memonitor perkembangan peraturan pelaksana Undang-Undang tersebut secara ketat dan akan mempertimbangkan dampak terhadap operasi Grup, jika ada, pada saat peraturan-peraturan pelaksana ini diterbitkan.
The Group is closely monitoring the progress of the implementing regulations for the Law, and will consider the impact on its operations, if any, as these regulations are issued.
Peraturan Menteri No. 78/2010
u.
Ministerial Regulation No. 78/2010
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PPNo. 78”) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on 29 May 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi didalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan), dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a 5-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and post-mine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
165
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) u.
v.
KOMITMEN,
DAN
Peraturan Menteri No. 78/2010 (lanjutan)
u.
Ministerial Regulation No. 78/2010 (continued)
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders are also required to comply with this regulation.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 26d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut.
As at the date of these consolidated financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (see Note 26d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans.
Peraturan Menteri No. 34/2009
v.
Ministerial Regulation No. 34/2009
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Domestic Market Obligation” atau “DMO”). Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1604/K/30/ MEM/2010, persentase batas minimal DMO untuk tahun 2010 adalah 24,75%.
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”). According to Ministerial Decree No. 1604/K/30/ MEM/2010, the minimum DMO percentage for 2010 is 24.75%.
Pelanggan domestik dan harga yang akan digunakan untuk porsi penjualan DMO akan mengikuti harga indeks internasional sebagai tolak ukur, yang juga ditentukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, industri pertambangan masih menunggu pedoman kebijakan dan instruksi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
The domestic customers and the price to be used for the DMO sales, which will follow international indices as the benchmark, will be determined by the Minister of Energy and Mineral Resources. As of the date of these consolidated financial statements, the mining industry is waiting for further implementation guidelines and instructions from the Minister of Energy and Mineral Resources.
w. Peraturan Menteri No. 28/2009 Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya memperketat penggunaan perusahaan afiliasi atau anak perusahaan sebagai penyedia jasa kontraktor pertambangan dan mengharuskan persetujuan pemerintah untuk penggunaan perusahan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan. Peraturan tersebut memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Peraturan tersebut menyediakan masa transisi selama tiga tahun untuk perubahan terhadap perjanjian yang berlaku saat ini. Grup sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut, oleh karena IP menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada perusahaan lain dalam Grup.
166
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
w. Ministerial Regulation No. 28/2009 In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, sets strict criteria for mining companies use of 'Affiliates' or 'Subsidiaries' as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor. The regulation provides exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements. The Group is currently considering the implications of this regulation, given that IP provides mining services to certain members of the Group.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) x.
y.
KOMITMEN,
DAN
Peraturan Menteri No. 17/2010
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) x.
Ministerial Regulation No. 17/2010
Pada tanggal 23 September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 yang diantaranya menjelaskan mekanisme untuk menentukan Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price ("IMCBP"), sebagai salah satu peraturan pelaksana UndangUndang Pertambangan No.4/2009. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 23 September 2010.
On 23 September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 which amongst other matters outlines the mechanism for determining the Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), as one of the implementing regulations to the Mining Law No.4/2009. It is effective on 23 September 2010.
Royalti dan iuran eksploitasi akan dihitung berdasarkan harga jual aktual tertinggi dan IMCBP, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri No. 17/2010
Royalties and exploitation fees will be calculated based on the higher of the actual sales price and the IMCBP as further explained in Ministerial Regulation No. 17/2010.
Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikan masa transisi untuk merubah kontrak spot penjualan sampai dengan 22 Maret 2011 dan kontrak penjualan jangka panjang sampai dengan 22 September 2011 jika diperlukan.
Ministerial Regulation No. 17/2010 provides a transition period until 22 March 2011 for spot sales contracts and 22 September 2011 for long-term sales contracts to be amended where necessary.
Grup sedang mempertimbangkan dampak dari perkembangan di atas terhadap operasi Grup.
The Group is considering the impact of the above development on its operations.
Akuisisi perusahaan baru
y.
Acquisition of new companies
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan salah satu anak perusahaannya mengadakan Perjanjian Jual Beli Saham (“PJBS”) untuk membeli 100% ekuitas dari 9 perusahaan pemegang KP dan IUP dan berbagai aset yang berlokasi di area tersebut (transaksi IBU). PJBS tersebut masih bergantung pada penyelesaian proses due diligence dan persetujuan pemegang saham dan peraturan terkait.
On 28 December 2010, the Company and one of the subsidiaries entered into Share Sale and Purchase Agreements (“SSPA”) to purchase 100% of the equity of 9 companies holding KPs and IUPs and various assets located in these licence areas (the IBU transaction). The SSPAs are conditional on the completion of due diligence and shareholders and any regulatory approvals.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengadakan Perjanjian Jual Beli (“PJB”) untuk menjual 100% ekuitas dari 9 perusahaan tersebut bersama dengan aset-aset terkaitnya kepada Kangoroo Resources Limited (“KRL”) sebagai ganti atas pengendali ekuitas Perusahaa terhadap KRL, sebuah perusahan yang terdaftar dalam Bursa Efek Australia. PJB tersebut masih bergantung pada penyelesaian proses due diligence, persetujuan pemegang saham dan peraturan terkait.
On the same date the Company also entered into a Sale and Purchase Agreements (“SPA”) to sell 100% of the equity in the 9 concessions along with the related assets to Kangaroo Resources Limited (“KRL”) in exchange for a controlling equity stake in KRL, a company listed on the Australian Stock Exchange. The SPA is conditional on the completion of the due diligence, shareholders and any regulatory approvals.
Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan konsolidasian ini, proses persetujuan untuk kedua transaksi IBU dan KRL tersebut masih belum selesai, sehingga persyaratanpersyaratan tertentu yang harus dipenuhi sehubungan dengan transaksi jual beli tersebut belum terpenuhi.
As of the date of these consolidated financial statements, the approval process for both the IBU and KRL transactions have not been completed, and therefore the conditions precedent to the sale and purchase have not yet been satisfied.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
167
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 27. BIAYA KARYAWAN
27. EMPLOYEE COSTS 2010
Biaya karyawan
2009
349,766
Jumlah remunerasi yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah sebesar Rp 37.493 (2009: Rp 35.248). 28. INFORMASI SEGMEN USAHA
325,539
Employee costs
Total remuneration paid by the Company to the Boards of Directors and Commissioners of the Company amounted to Rp 37,493 (2009: Rp 35,248). 28. SEGMENT INFORMATION
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Information concerning the business segments of the Company and its subsidiaries is as follows:
31 Desember/December 2010 Batubara/ Non batubara/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Consolidated Pendapatan
8,609,245
Laba kotor Beban penjualan
1,981,724 (541,580)
61,368 (1,683)
2,043,092 (543,263)
Beban umum dan administrasi
(189,572)
(2,425)
(191,997)
Laba usaha Beban keuangan Pendapatan keuangan (Beban)/pendapatan lain-lain, bersih Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
57,260
8,745,624
1,307,832
(130,427) 31,700
-
(130,427) 31,700
(16,487)
4,409
(12,078)
(117,246)
-
(117,246)
1,018,112 (285,194)
61,669 (13,868)
1,079,781 (299,062)
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(39,925)
Laba bersih
692,993
47,801
740,794
8,198,617 5,253,575
173,462 80,281
8,372,079 5,333,856
Aset segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
168
1,250,572
136,379
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
196,446 (266,222)
(30,053)
-
13,925 (18,969)
-
(39,925)
Revenue Gross profit Selling expenses General and administration expenses Operating income Finance costs Finance income Other (expenses)/ income, net Share of associate’s loss Profit before income tax Income tax expense Minority interest in net income of subsidiaries Net income
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed 210,371 assets (285,191) Depreciation Amortisation of deferred exploration and development (30,053) expenditures
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
28. SEGMENT INFORMATION (continued)
31 Desember/December 2009 Batubara/ Non batubara/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Consolidated Pendapatan
7,436,951
Laba kotor Beban penjualan
1,113,635 (588,142)
63,661 (6,795)
1,177,296 (594,937)
Beban umum dan administrasi
(211,349)
(5,988)
(217,337)
Gross profit Selling expenses General and administration expenses Operating income
Laba usaha Beban keuangan Pendapatan keuangan (Beban)/pendapatan lain-lain, bersih Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Manfaat /(beban) pajak penghasilan
315,915
7,752,866
314,144
50,878
365,022
(117,047) 56,041
(1,741) 777
(118,788) 56,818
(120,645)
14,895
(105,750)
(5,956)
-
(5,956)
126,537
64,809
29,136
(64,282)
Profit before income tax Income tax (35,146) benefit/(expense) Minority interest in net income of (19,913) subsidiaries
(19,913)
Laba bersih
135,760
527
136,287
6,941,970 4,632,753
192,596 27,789
7,134,566 4,660,542
Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
-
353,448 (290,855)
20,891 (14,776)
(39,720)
-
Informasi segmen geografis yang merupakan segmen sekunder adalah sebagai berikut: 2010 Area penjualan - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, dan Filipina), tidak termasuk Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan, dan Sri Lanka) - Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan - Timur Tengah - Domestik
Finance costs Finance income Other (expenses)/ income, net Share of associate’s loss
191,346
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
Aset segmen Kewajiban segmen
Revenue
Net income
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed 374,339 assets (305,631) Depreciation Amortisation of deferred exploration and development (39,720) expenditures
Geographic segment information as a secondary segment is as follows: 2009
3,552,761
3,171,879
1,775,888
1,110,535
1,730,384
1,830,827
1,252,499 233,516 200,576
1,477,436 162,189
8,745,624
7,752,866
Sales area North Asia (China, Japan, Korea and Taiwan) South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Europe, United States and South America Middle East Domestic -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
169
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
29. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
31 Desember/December 2010 Mata uang asing Setara Rupiah (nilai penuh)/ (jutaan Rupiah)/ Foreign currency Rupiah equivalent (full amount) (million Rupiah) Aset Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa Piutang lain-lain - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa Uang muka dan pembayaran dimuka
157,071,781
1,412,233
US$
57,896,276
520,544
US$
14,191,944
127,600
US$
1,614,211
14,513
related parties Other receivables third parties -
US$
8,157,239
73,342
related parties -
US$ JPY SGD
742,943 10,690,000 7,138
Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa US$ Kas yang dibatasi penggunaannya US$ Piutang derivatif US$
40,866,398 11,447,938 7,031,442
Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha
6,680 Advances and prepayments 1,179 50 367,430 102,928 63,219
Loan to related party Restricted cash Derivative receivables
2,689,718
Total assets Liabilities Trade payables
US$ JPY AUD EUR SGD MYR £ US$ US$
109,768,212 1,136,363 55,342 53,195 48,703 8,919 6,334 63,682,917 442,274
986,926 125 506 636 340 26 88 572,573 3,976
US$
57,900,510
520,583
US$
18,258
164
US$
41,225,254
370,655
Current maturities of long-term loans Current maturities of finance leases Current maturities of derivative liabilities
US$
212,627,492
1,911,734
Long-term loans, net of current maturities
US$
17,194,026
154,593
Derivative liabilities, net of current maturities
Jumlah kewajiban
4,522,925
Total liabilities
Kewajiban bersih
1,833,207
Net liabilities
Beban masih harus dibayar Kewajiban lain-lain Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Grup akan turun sebesar Rp 56.207.
170
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties -
US$
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Accrued expenses Other payables
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2010 are translated using the exchange rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Group will decrease by approximately Rp 56,207.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 30. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
30. FINANCIAL LIABILITIES
Berikut ini adalah kategori aset dan kewajiban keuangan dari Grup:
31 Desember/December 2010 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa/Loan to related party Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/Total financial assets Kewajiban keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban masih harus dibayar/Accrued expenses Hutang derivatif/Derivative liabilities Kewajiban lain-lain/Other payables Pinjaman jangka panjang/ Long-term loans Jumlah kewajiban keuangan/Total financial liabilities
Jumlah/ Total
ASSETS
AND
FINANCIAL
The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories: Nilai wajar diakui melalui Derivatif yang laporan digunakan Pinjaman laba rugi/ untuk dan Fair value lindung nilai/ piutang/ through Derivatives Loans and profit and used receivables loss for hedging
Aset dan kewajiban keuangan lainnya/ Other financial assets nd liabilities
1,444,684 648,144 115,126 63,219
1,444,684 648,144 115,126 -
-
63,219
-
367,430
367,430
-
-
-
102,928
102,928
-
-
-
2,741,531
2,678,312
-
63,219
-
(1,187,360)
-
-
-
(1,187,360)
(625,725) (525,248) (12,006)
-
(172,695) -
-
(625,725) (352,553) (12,006)
(2,432,317)
-
-
-
(2,432,317)
(4,782,656)
-
(172,695)
-
(4,609,961)
900,013 561,184 73,341 27,989
900,013 561,184 73,341 -
-
-
-
-
27,989
-
372,246
372,246
-
-
-
257,281
257,281
-
-
-
2,192,054
2,164,065
-
27,989
-
(1,356,469)
-
-
-
(1,356,469)
(633,082) (64,546) (45,277) (2,293,186)
-
-
-
(633,082) (64,546) (45,277) (2,293,186)
(4,392,560)
-
-
-
(4,392,560)
31 Desember/December 2009 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa/Loan to related party Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/Total financial assets Kewajiban keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban masih harus dibayar/Accrued expenses Hutang derivatif/Derivative liabilities Kewajiban lain-lain/Other payables Kewajiban jangka panjang/Long-term loans Jumlah kewajiban keuangan/Total financial liabilities
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
171
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Grup terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: termasuk dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga komoditas dan tingkat suku bunga. Program manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki Grup ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian harga komoditas dan pasar keuangan dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: including the effects of foreign currency exchange rates, commodity prices and interest rates. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of commodity prices and financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Group.
a.
a.
Risiko pasar (i)
Risiko mata uang asing
Market risk (i)
Foreign exchange risk
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, karena Grup menyajikan laporan keuangannya dalam Rupiah, maka terdapat eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, and as the Group prepares its financial statements in Rupiah, it does have an exposure to fluctuations in foreign exchange rates.
Walau demikian, pada tahun 2009 dan 2010, beberapa anak perusahaan dari Perusahaan mengkonversi mata uang pelaporannya menjadi Dolar AS untuk meminimalisasi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
However, in 2009 and 2010, several subsidiaries of the Company converted their financial reporting currency into US Dollars to minimise the exposure to fluctuations in foreign currency exchange rates.
Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dollar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in exchange rates.
(ii) Risiko harga
172
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
(ii) Price risk
Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan lindung nilai terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat dipengaruhi oleh harga batubara, yang pada dasarnya juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lain. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the hedging contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.
Grup melakukan kontrak swap batubara untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara dengan jangka waktu maksimum 3 (tiga) tahun. Grup telah menaikan target volume produksi dengan harga yang tetap (termasuk swap batubara) sesuai dengan komitmen tahun berjalan.
The Group enters into coal swap contracts to hedge against the fluctuation in coal prices with a maximum tenor of 3 (three) years. The Group has increased its target volume of fixed price contracts (including coal swaps) to align with the current year commitments.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a.
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar
a.
(ii) Risiko harga (lanjutan)
Market risk (ii) Price risk (continued) The Group enters into oil hedge contracts to hedge against the fluctuation in fuel prices on its future fuel swaps with a maximum tenor of 3 (three) years.
Grup melakukan kontrak lindung nilai minyak untuk mengantisipasi fluktuasi harga bahan bakar dengan swap bahan bakar dalam periode maksimal 3 (tiga) tahun kedepan. (iii) Risiko suku bunga
(iii) Interest rate risk
Eksposur terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap arus kas dari risiko tingkat suku bunga.
Interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rates expose the Group to cash flow interest rate risk.
Untuk mengurangi risiko perubahan tingkat suku bunga yang menyebabkan adanya ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran beban bunga di masa depan, Grup mengadakan aktivitas lindung nilai dengan melakukan transaksi swap suku bunga (interest rate swap) dimana Grup akan melakukan pembayaran dengan suku bunga tetap dan menerima pembayaran dengan suku bunga mengambang, pada bunga yang dikenakan atas sebagian pinjaman tersebut. Transaksi swap suku bunga ini berakhir pada tanggal 15 Oktober 2010.
In order to reduce the risks caused by fluctuations in interest rates which increase the uncertainty of the cash flow for interest payments in the future, the Group entered into an interest rate swap contract, under which the Group will pay a fixed interest rate and receive payments at a floating interest rate, for a portion of its interest bearing loans. This interest rate swap contract expired on 15 October 2010.
Tabel berikut ini merupakan rincian dari aset keuangan dan kewajiban keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga:
The following table represents a breakdown of the Group’s financial assets and financial liabilities which are impacted by interest rates:
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year
31 Desember/ December 2010 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ Non Less than More than interest one year one year bearing
Jumlah/ Total
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Pinjaman kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa Kas yang dibatasi pengunaannya Jumlah aset keuangan
947,623 -
-
485,359 -
-
11,702 648,144 115,126 63,219
1,444,684 648,144 115,126 63,219
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Derivative receivables
-
367,430
-
-
-
367,430
Loan to related party
-
-
102,928
-
-
102,928
Restricted cash
947,623
367,430
588,287
-
838,191
2,741,531 Total financial assets
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
173
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a.
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar
a.
Market risk
(iii) Risiko suku bunga (lanjutan)
(iii) Interest risk rate (continued)
31 Desember/ December 2010 (lanjutan/continued) Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating rate Fixed rate Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Non Less than More than Less than More than interest one year one year one year one year bearing Kewajiban Hutang usaha Beban yang masih harus dibayar Kewajiban derivatif Kewajiban lain-lain Pinjaman jangka panjang
(520,583)
Jumlah kewajiban keuangan
(520,583)
Jumlah/ Total
-
-
-
-
(1,187,360)
(1,187,360 )
Liabilities Trade payables
-
-
-
(625,725) -
(525,248) (12,006)
(625,725) (525,248 ) (12,006)
Accrued expenses Derivative liabilities Other payables
(1,911,734)
-
-
(2,432,317)
Long-term loans
(1,911,734)
-
(625,725)
(4,782,656)
Total financial liabilities
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year
(1,724,614)
31 Desember/December 2009 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ Non Less than More than interest one year one year bearing
Jumlah/ Total
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Pinjaman kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa Kas yang dibatasi pengunaannya Jumlah aset keuangan
b.
174
809,080 -
-
84,897 -
-
6,036 561,184 73,341 27,989
900,013 561,184 73,341 27,989
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Derivative receivables
-
372,246
-
-
-
372,246
Loan to related party
-
-
257,281
-
-
257,281
Restricted cash
809,080
372,246
342,178
-
668,550
-
-
-
-
(1,356,469)
(1,356,469)
Liabilities Trade payables
(3,434) -
-
-
-
(633,082) (61,112) (45,277)
(633,082) (64,546) (45,277)
Accrued expenses Derivative liabilities Other payables
(2,293,186)
Long-term loans
(4,392,560)
Total financial liabilities
Kewajiban Hutang usaha Beban yang masih harus dibayar Kewajiban derivatif Kewajiban lain-lain Kewajiban jangka panjang
(383,207)
(1, 909,979)
-
-
Jumlah kewajiban keuangan
(386,641)
(1, 909,979)
-
-
Risiko kredit
b.
(2,095,940)
2,192,054 Total financial assets
Credit risk
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah Rp 1.564.152. Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, deposito berjangka, pinjaman dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.
At 31 December 2010, the total exposure from credit risk is Rp Credit risk arises from sales of deposits, loans and favorable coal fuel swap transactions.
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
maximum 1,564,152. coal, time swap and
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/88 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
Risiko kredit (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
-
Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
-
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
-
Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pedelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.
-
Acceptance of new customers and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
For coal and oil hedging transactions, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.
Manajemen menggunakan lembaga-lembaga keuangan ternama untuk transaksi swap batubara dan bahan bakar minyak. Penggunaan lembaga-lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi. c.
Risiko likuiditas
c.
Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan. d.
Credit risk (continued)
Nilai wajar
Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. d. Fair value
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan kewajiban keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2010. 32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Liquidity risk
Management is of the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 December 2010. 32. SUBSEQUENT EVENTS
a.
Pada Januari 2011, GBP telah melakukan ikatan kontrak swap gas dan minyak bumi dengan SMBC untuk melakukan lindung nilai atas harga bahan bakar di masa mendatang dengan total kuantitas nosional sebesar 66.000 Barrels.
a.
On January 2011, GBP has entered into gas oil swap contracts with SMBC to hedge future fuel purchases with a notional quantity of 66,000 Barrels.
b.
Pada tanggal 8 Februari 2011, WBM, PIK, dan TSA mengadakan perjanjian swap dan derivatif (“ISDA”) dengan ANZ.
b.
On 8 February 2011, WBM, PIK, and TSA entered into a swap and derivative agreement (“ISDA”) with ANZ.
c.
Pada tanggal 17 Februari 2011, GBP, WBM, PIK, dan TSA telah menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) untuk tahun 2011, masing-masing sebesar Rp 8.379, Rp 5.898, Rp 1.940, and Rp 695. Jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.
c.
On 17 February 2011, GBP, WBM, PIK, and TSA have provided reclamation guarantees to the Government issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) for 2011, for Rp 8,379, Rp 5,898, Rp 1,940, and Rp 695 respectively. These guarantees are valid until 31 December 2011.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
175
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/89 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) d.
Pada tanggal 25 Februari 2011, Perusahaan, PIK, IP, WBM, TSA, FKP dan BE mengadakan perubahan perjanjian dengan ANZ untuk meningkatkan jumlah fasilitas menjadi sebesar AS$40.000.000.
32. SUBSEQUENT EVENTS (continued) d.
At the same time WBM provided security in the form of an assigment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNB Fuel Services Sdn. Bhd.
Pada saat yang sama WBM menjaminkan piutangnya berkaitan kontrak jual beli batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. e.
Pada tanggal 4 Maret 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli batubara dengan PT Mamahak Coal Mining, anak perusahaan KRL, untuk membeli batubara sebesar 300.000 MT. Perjanjian ini akan berakhir pada 28 Februari 2012.
e.
On 4 March 2011, the Company entered into a coal sale and purchase agreement with PT Mamahak Coal Mining, a subsidiary of KRL, to buy 300,000 MT of coal. The agreement is valid until 28 February 2012.
f.
Pada tanggal 9 Maret 2011, WBM telah memperpanjang fasilitas performance guarantee bond untuk kepentingan pembelian batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. sebesar AS$2.897.000 dan garansi ini berlaku sampai dengan 28 Februari 2012.
f.
On 9 March 2011, WBM extended the performance guarantee bond under the coal sale and purchase contract with TNB Fuel Services Sdn. Bhd. totalling US$2,897,000 and this guarantee is valid until 28 February 2012.
g.
Pada tanggal 18 Maret 2011, GBP, WBM, PIK, FKP, dan TSA menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah untuk berbagai tahun dalam bentuk bank garansi dari ANZ masingmasing sebesar Rp 14.357, Rp 2.251, Rp 2.111, Rp 987 dan Rp 658. Garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.
g.
On 18 March 2011, GBP, WBM, PIK, FKP, and TSA provided reclamation guarantees to the Government for various years amounting to Rp 14,357, Rp 2,251, Rp 2,111, Rp 987 and Rp 658 respectively in the form of bank guarantees from ANZ Panin. These guarantees are valid until 31 December 2011.
33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
176
On 25 February 2011, the Company, PIK, IP, WBM, TSA, FKP and BE entered into an amendment agreement with ANZ to increase the total facility to US$40,000,000.
33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards that may be applicable to the Group’s consolidated financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:
PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan;
SFAS 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements;
PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas;
PSAK 3 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan Interim;
SFAS 2 (Revised 2009) – Statements of Cash Flows; SFAS 3 (Revised 2010) – Interim Financial Reporting;
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/90 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)
PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri;
SFAS 4 (Revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements;
PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi;
SFAS 5 (Revised 2009) – Operating Segments;
PSAK 7 (Revisi 2009) – Pengungkapan PihakPihak yang mempunyai Hubungan Istimewa;
SFAS 7 (Revised 2009) – Related Party Disclosures;
PSAK 8 (Revisi 2009) – Peristiwa Setelah Periode Pelaporan;
SFAS 8 (Revised 2009) – Events after the Reporting Period;
PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama;
SFAS 12 (Revised 2009) – Interests in Joint Ventures;
PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi;
SFAS 15 (Revised 2009) – Investments in Associates;
PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tidak Berwujud;
SFAS 19 (Revised 2010) – Intangible Assets;
PSAK 22 (Revisi 2010) – Penggabungan Usaha;
SFAS 22 (Revised Combinations;
PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan;
SFAS 23 (Revised 2010) – Revenue;
PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan;
SFAS 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors;
PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset;
SFAS 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets;
PSAK 57 (Revisi 2009) – Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi; dan
SFAS 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets; and
PSAK 58 (Revisi 2009) – Aktiva Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual dan Operasi Dalam Penghentian.
SFAS 58 (Revised 2009) – Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations.
Ikatan Akuntan Indonesia juga telah telah menerbitkan standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
2010)
–
Business
The Indonesian Institute of Accountants has also issued the following revised accounting standard that may be applicable to the Group’s consolidated financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:
PSAK 10 (Revisi 2009) – “Efek dari Perubahan Kurs Mata Uang Asing ”;
SFAS 10 (Revised 2009) – “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”;
PSAK No. Karyawan”;
“Imbalan
PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”;
PSAK No. Penghasilan”;
“Pajak
PSAK 46 (Revised 2010), “Income taxes”;
24 46
(Revisi (Revisi
2010), 2010),
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is still considering the impact of these revised standards to the consolidated financial statements.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
177
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/91 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 34. REKLASIFIKASI AKUN
34 . RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
178
Certain comparative figures in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2009 have been amended to conform with the basis on which the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010 have been presented.
Akun yang berubah/ Account changes
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Sesudah reklasifikasi/ After reclassification
31 Desember/ December 2009
“Biaya keuangan yang ditangguhkan”/“Deferred financing costs”
Disajikan sebagai “Biaya keuangan yang ditangguhkan, bagian jangka pendek”/ Presented as “Deferred financing costs, current portion”
Disajikan sebagai pengurang dalam “Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga”/“Presented as a deduction in “Long-term loans current maturities third parties”
14,043
“Biaya keuangan yang ditangguhkan”/“Deferred financing costs”
Disajikan sebagai “Biaya keuangan yang ditangguhkan, dikurangi bagian jangka pendek”/Presented as “Deferred financing costs, net of current portion”
Disajikan sebagai pengurang dalam “Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga”/“Presented as a deduction in “Long-term loans, net of current maturities - third parties”
32,114
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
179
Profil perusahaan COMPANY PROFILE Bayan memegang hak eksklusif untuk menambang batubara berdasarkan perjanjian (PKP2B) yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dan Kuasa Pertambangan (KP) yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dengan total area konsesi seluas 81.265 hektar. Bayan have the exclusive rights to mine under five CCOWs entered into with the Government of Indonesia and three KPs granted by regional governments over a total concession area of 81,265 hectares.
180
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Riwayat Singkat Perseroan
Brief History of the Company
Sejarah Bayan dimulai bulan November 1997 saat memperoleh konsesi tambang batubara pertamanya di Muara Tae di Kalimantan Timur melalui akuisisi Gunungbayan Pratama Coal oleh para pemegang saham pendiri.
Bayan’s history dates back to November 1997, when its first coal mining concession was obtained for the Muara Tae reserve in East Kalimantan with the acquisition of Gunungbayan by the founding shareholders.
Sejak itu, sejumlah konsesi baru telah diakuisisi melalui serangkaian transaksi yang sebagian besar telah diselesaikan pada tanggal 31 Maret 2008. Konsesi-konsesi ini dikonsolidasikan menjadi Grup Bayan.
Since then, a number of new concessions were acquired and through a series of transactions, they were substantially completed by 31 March 2008. The concessions were consolidated and the Bayan Group was established.
Perseroan didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004 dan pada bulan Agustus 2006 diubah dari perusahaan non-investasi menjadi perusahaan terbatas di bidang investasi dalam negeri berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia. Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada bulan Agustus 2008.
The Company was established on 7 October 2004 and in August 2006, was converted from a non-investment company into a domestic investment limited liability company under the laws of Indonesia. Thereafter, the Company was listed on the Indonesia Stock Exchange in August 2008.
Kegiatan Usaha Grup Bayan
Bayan Group Business Activities
Bayan merupakan produsen batubara terpadu atas pertambangan, pengolahan dan operasi logistik batubara. Perseroan bergerak dalam usaha pertambangan batubara terbuka. Produksi batubaranya mencakup batubara ramah lingkungan, batubara dengan kadar belerang rendah, batubara sub-bituminus dan coking. Melalui berbagai perusahaan, Bayan memegang hak eksklusif untuk menambang berdasarkan perjanjian dengan pemerintah Indonesia (PKP2B-5 perusahaan) dan Kuasa Pertambangan (KP-3 perusahaan) yang diberikan Pemerintah Daerah. Total area konsesi seluas 81.265 hektar.
Bayan has integrated coal mining, processing and logistics operations. The company is engaged in the business of surface open cut mining of thermal coal. Coal production also includes other grades of coal which comprise of environmentally-friendly, low sulfur, sub-bituminous coal and coking coal. Through various companies, Bayan have the exclusive rights to mine under five CCOWs entered into with the Government of Indonesia and three KPs granted by regional governments over a total concession area of 81,265 hectares.
Bayan juga memiliki dan mengoperasikan infrastruktur pemuatan batubara. Pada tahun 1998, Perseroan memperoleh saham pengendali atas BCT, yang saat itu memiliki kapasitas penyeberangan 2,5 juta MT per tahun. Pada tahun 2007, tahap ketiga ekspansi BCT diselesaikan, dengan meningkatkan kapasitas penyeberangan dari 9,0 juta MT hingga 15,0 juta MT per tahun.
Bayan also owns and operates coal loading infrastructure. In 1998, the company acquired a controlling interest in the BCT, at which time the BCT had a throughput capacity of 2.5 million MT per annum. In 2007, the third phase of expansion of the BCT was completed, increasing throughput capacity from 9.0 million MT per annum to 15.0 million MT per annum.
Pada bulan September 2008, Bayan membeli KFT yang diperuntukkan bagi Proyek WBM dan memungkinkan perseroan untuk melayani kapal hingga ukuran Capesize di wilayah Kalimantan Timur dan Selatan.
In September 2008, Bayan purchased the KFT, which was dedicated to the WBM Project. The floating transfer station can service up to Capesize vessels in East and South Kalimantan regions.
Area Konsesi
Concession Areas
Bayan memiliki delapan (8) area konsesi di wilayah Kalimantan Timur dan Selatan. Peta berikut ini menggambarkan cadangan batubara di area konsesi tersebut per tanggal 31 Desember 2010 serta di BCT, termasuk transaksi konsesi yang akan di akuisisi dari IBU, PMR dan Kangaroo Resources:
Bayan has eight (8) concessions which are located in East and South Kalimantan. The map shows the coal deposits in the concession areas and the BCT as of 31 December 2010. Including the concessions to be acquired from the IBU, PMR and Kangaroo Resources Transactions:
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
181
Tabel Ringkasan Informasi Konsesi Grup Bayan/ Summary of Bayan Group Concessions Proyek / Project Gunungbayan Blok 1
Perusahaan Pemilik Konsesi/ Concession Holder Company
Tipe Konsesi / Type of Concession
Fase / Phase
Area Konsesi / Concession Area (Ha.)
GBP
PKP2B Generasi ke 2 / 2nd Generation CCOW PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW KP
Eksploitasi /
24,055
Kalimantan Timur /
7,811
Kalimantan Selatan /
20,037
Kalimantan Timur /
5,838
Kalimantan Timur /
12,710
Kalimantan Timur /
3,774
Kalimantan Timur /
dan Blok 2 WBM Wahana PIK Perkasa TSA Teguh FKP Firman FSP
Exploitation Eksploitasi /
East Kalimantan
Exploitation Eksploitasi /
South Kalimantan
Exploitation Eksploitasi /
East Kalimantan
Exploitation Eksploitasi /
East Kalimantan
Exploitation Eksploitasi dan Transportasi
Fase / Phase
East Kalimantan
dan Marketing / Exploitation and
East Kalimantan
Transportation and Marketing FTB
BT
KP
Eksploitasi dan Transportasi
3,015
dan Marketing / Exploitation and
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Transportation and Marketing BAS
KP
Eksploitasi dan Transportasi
4,025
dan Marketing / Exploitation and
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Transportation and Marketing 81,265 Catatan / Note: *PKP2B / CCOW: Berarti Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Penambangan Batubara atau sebelumnya dikenal sebagai Kontrak Karya Batubara (KKB) atau Kontrak Karya Kerjasama (KKS) yaitu Kontrak Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan kontraktor dengan pengusahaan dan penambangan batubara Means Work Agreement on Coal Mining Enterprises or, previously known as Coal Contract of Work or Cooperation Agreement, it is a Contract between the Government of Repulic of Indonesia and the Contractor for coal mining activities Kuasa Pertambangan (KP): Ijin yang diberikan oleh Pemerintah (Pusat atau Daerah) untuk kegiatan penambangan kepada Perseroan yang memenuhi persyaratan yang ditentukan berdasarkan UU no.11 Tahun 1967. Tahap-tahap KP adalah: KP Penyelidikan Umum, KP Studi Kelayakan, KP Eksplorasi, KP Eksploitasi A mining authorization issued by the government (central or local) to a company complies with certain requirements in accordance with Law No. 11 of 1967. Stages in KP as follows: Mining Preliminary License, Feasibility Study, Exploration Authorization, Exploitation Authorization.
182
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Struktur Korporasi/Corporate Structure
PT Bayan ResourcesTbk
PT Metalindo Prosestama
PT Gunungbayan Pratamacoal (producing)
PT Muji Lines (shipping)
PT Teguh Sinarabadi (producing)
PT Bayan Energy
PT Bara Tabang (producing) PT Firman Ketaun Perkasa (producing) PT Fajar Sakti Prima (producing) PT Kaltim OTR (tyres) PT Brian Anjat Sentosa (development)
PT Indonesia Pratama (contractor)
PT Perkasa Inakakerta (producing)
PT Wahana Baratama Mining (producing)
PT Dermaga Perkasapratama (coal handling)
Nama, Jenis Usaha dan Persentase Kepemilikan Langsung Perseroan pada Anak Perusahaan / Name, Business Activities and Company’s Ownership in Subsidiaries No.
Nama Perusahaan/ Company’s Name
Jenis Usaha/ Business Activities
Persentase Kepemilikan / Ownership (%)
Status
Jasa bongkar muat batubara / Coal handling services
87.4
Aktif/Active
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan / Trading, mining contractor
100.00
Aktif/Active
1
PT Dermaga Perkasapratama (DPP)
2
PT Indonesia Pratama (IP)
3
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
100.00
Produksi/Producing
4
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
100.00
Produksi/Producing
5
PT Bayan Energy (BE)
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi / Mining, transportation and construction
99.90
Aktif/Active
6
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
100.00
Produksi/Producing
7
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
100.00
Produksi/Producing
8
PT Metalindo Prosestama (MP)
Investasi pada anak perusahaan / Investment in subsidiary
95.24
Tidak Aktif/Inactive
9
PT Kaltim OTR Tyres (KOTR)
Industri vulkanisir ban/Tire vulcanizing industry
90.00
Tidak Aktif/Inactive
10
PT Fajar Sakti Prima (FSP)
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
90.00
Produksi/Producing
11
PT Bara Tabang (BT)
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
90.00
Produksi/Producing
12
PT Brian Anjat Sentosa (BAS)
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
100.00
Eksplorasi/Exploration
13
PT Muji Lines (Muji)
Perkapalan/Shipping
100.00
Aktif/Active
14
PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
92.70
Produksi/Producing
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
183
Struktur Organisasi/Organization Structure
RUPS GMS
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee Direktur Utama President Director Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Satuan pengawas Internal Internal Audit
Direktur Operasi Director of Operations
Operasional Port Port Operations
Technical Support
QA/QC
Direktur Keuangan Director of Finance
Direktur Pengembangan Bisnis Director of Business Development
Direktur Penjualan & Pemasaran Director of Sales & Marketing
Direktur Korporasi Affair Director of Corporate Affairs
Akuntansi Accounting
Teknologi Informasi Information Technology
Penjualan & Pemasaran Sales and Marketing
Sumber Daya Manusia Human Resources
Lingkungan Environment
Mine Planing
Keuangan Finance
Pengembangan Proyek dan Infrastruktur Project & Infrastructure Development
Hukum Legal
Keamanan Safety
Coal Resources
Usaha Baru New Business
Pajak Taxation
BCT
184
Proyek/ Project GBP Blok 2
Proyek/ Project GBP Blok 1
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Proyek/ Project TSA/FKP
Proyek/ Project PIK
Direktur Kesehatan, Keselamatan & Lingkungan Director of Health, Safety & Environment
Direktur Perencanaan Director of Planning
Pengembangan Komunitas Community Development
Ijin & Pelaporan License & Reporting
Proyek/ Project FTB
Proyek/ Project WBM
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
185
Profil Dewan komisaris/Profiles of the Board Of Commissioners
1. Dato’ Low Tuck Kwong Komisaris Utama / President Commissioner 2. Ir. Michael Sumarijanto Komisaris / Commissioner 4
5
1
3
2
3. Mauro Montenero Komisaris / Commissioner 4. Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen / Independent Commissioner 5. Djanadi Bimo Prakoso Komisaris Independen / Independent Commissioner
Dato’ Low Tuck Kwong Komisaris Utama
186
Dato’ Low Tuck Kwong President Commissioner
62 tahun, Warga Negara Indonesia
62 years of age, Indonesian Citizen
Dato’ Low Tuck Kwong merupakan pendiri Bayan Group dan pemegang saham mayoritas Perseroan. Beliau menduduki posisi sebagai Komisaris Utama sejak bulan Maret 2008 setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama sejak bulan Oktober 2004. Dato’ Low adalah Direktur Utama setiap perusahaan dalam Grup Bayan serta perusahaan asosiasinya. Pendidikan terakhirnya adalah Diploma di bidang Civil Engineering dari Japan Institute.
Mr. Dato’ Low Tuck Kwong is the principal founder of the Bayan Group and the majority shareholder of the Company. He was appointed President Commissioner of the Company on March 2008 and was previously President Director since October 2004. Mr. Dato’ Low is the President Director of each of the Bayan Group Companies as well as various other associated companies. He has a Diploma in Civil Engineering from the Japan Institute.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Ir. Michael Sumarijanto Komisaris
Michael Sumarijanto Commissioner
67 tahun, Warga Negara Indonesia
67 years of age, Indonesian Citizen
Michael Sumarijanto menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Maret 2008 setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan dari bulan Februari 2007 hingga Maret 2008. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris di Kaltim OTR Tyres, Ketua dan Direktur NonEksekutif Manhattan Resources Limited, Ketua Dewan Kehormatan Arsitek di Ikatan Arsitek Indonesia, Ketua Dewan Pembina di Institut Ekonomi Energi Indonesia, Wakil Ketua Masyarakat Pembaharuan Energi Indonesia, anggota Dewan Penasehat Masyarakat Listrik Indonesia, anggota Dewan Penasehat Asosiasi Geothermal Indonesia, dan Wakil Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia. Pada tahun 1997, Ir. Sumarijanto ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Masyarakat Pertambangan dan Energi Indonesia (Bimasena) untuk mempromosikan peluang investasi di sektor pertambangan dan energi di Indonesia. Sebagai Direktur Pelaksana Bimasena, beliau juga secara aktif menyelenggarakan konferensikonferensi dan forum-forum investasi internasional secara rutin di bidang pertambangan dan energi.
Mr. Michael Sumarijanto was appointed a commissioner in March 2008 and was previously the President Commissioner of the Company from February 2007 to March 2008. He was appointed as a President Commisioner of PIK and GBP also a commissioner of FKP and TSA since September of 2010. He was also a commissioner of Kaltim OTR Tyres, the Chairman and non-executive director of Manhattan Resources Limited, the Chairman of the Board of Architects of the Indonesian Institute of Architects, the Chairman of the Advisory Board of the Institute of Indonesian Energy Economics, Vice Chairman of the Indonesian Renewable Energy Society, Advisory Board Member of the Indonesia Electricity Society, Advisory Board Member of the Indonesian Geothermal Association, and Vice Chairman of the Indonesian Botanical Gardens Foundation. In 1997, Mr. Sumarijanto was appointed as the Executive Director of the Indonesian Mining and Energy Society (Bimasena) to promote investment opportunities in the mining and energy sector in Indonesia. As the Executive Director of the Society, he had actively organized regular international investment forums and conferences in the mining and energy sectors.
Pendidikan terakhir Ir. Sumarijanto adalah Sarjana Arsitektur dari University of New South Wales, Australia dan Pasca Sarjana di bidang Building Science dari University of Sydney, Australia. Selama menjadi konsultan arsitektur, beliau juga mengambil program pasca sarjana di bidang manajemen dari Sekolah Tinggi Bisnis dan Manajemen Indonesia dan Studi Perkotaan dari Graduate School of Design, Harvard University, USA.
Mr. Sumarijanto has a Bachelor’s degree in architecture from the University of New South Wales and a Master’s degree in building science from the University of Sydney, Australia. While practising architecture, he took post graduate studies in Management from The School of Business and Management in Indonesia and Urban Studies from Graduate School of Design at the Harvard University, Cambridge, Massachusetts, United States of America.
Mauro Montenero Komisaris
Mauro Montenero Commissioner
49 tahun, Warga Negara Italia
49 years of age, Italian Citizen
Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada bulan November 2008 setelah sebelumnya bergabung dengan Enel pada tahun 1987 di bidang pengadaan bahan bakar. Pada awalnya bekerja di bidang bahan bakar minyak dan gas sebelum beralih ke bisnis gas. Pernah menduduki jabatan strategis di Enel, antara lain sebagai Head of Planning and Business Development di bidang bahan bakar hingga tahun 2004 dan Head of the Coal Department hingga musim semi tahun 2008. Beliau juga menjabat sebagai anggota Direksi di perusahaan tambang Kolombia yang dimiliki Enel dan di perusahaan gas Inggris British Gas untuk konstruksi terminal regasifikasi di Brindisi.
Mr. Mauro Montenero was appointed a commissioner in November 2008. He joined Enel in 1987, where he started working in the fuel procurement area. He initially worked in the fuel oil area and then moved to the gas business. He held various strategic positions in Enel, among others, Head of Planning and Business Development in the fuel area until 2004 and Head of the Coal Department up to spring 2008. He was also a member of the Board of Directors of an Enel fully owned Colombian mining company and in a Joint Venture between Enel and the English gas company British Gas for the construction of a LNG regasification terminal in Brindisi.
Saat ini beliau bertanggung jawab atas seluruh usaha bahan bakar dan pengiriman di Enel. Beliau juga merupakan salah satu wakil Italia dari CIAB (Coal Industry Advisory Board) dan anggota Dewan Global Coal, yaitu pasar perdagangan batubara dan jasa terkait yang berbasis di Inggris.
Mr. Montenero is now in charge of the whole fuel and shipping business of Enel. He is also one of the Italian Representative of the CIAB (Coal Industry Advisory Board) and Board Member of Global Coal, the UK based marketplace for coal trading and related services.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
187
188
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Independent Commissioner
67 tahun, Warga Negara Indonesia
67 years of age, Indonesian Citizen
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto ditunjuk sebagai Komisaris Independen pada bulan Maret 2008 selain juga menjabat sebagai Komisaris di PT Freeport Indonesia, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di PT Inco. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral dari tahun 1997 sampai 1998 dan Direktur Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi Republik Indonesia pada tahun 1998 - 1999, Komisaris Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 1997-2001 dan Menteri Negara Pekerjaan Umum pada tahun 1999 – 2000. Beliau mendapat penghargaan Satyalancana Karya 30 Tahun pada 17 Agustus 2000, Bintang Jasa Utama Departemen Pertambangan dan Energi pada tanggal 13 Agustus 1999, dan Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM tahun 1999 atas kontribusinya kepada Indonesia.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto was appointed an independent commissioner in March 2008 and was also a commissioner of PT Freeport Indonesia, an Independent Commissioner of, and Chairman of the Audit Committee for PT Inco. He was the Director General of Geology and Mineral Resources from 1997 to 1998 and Director General of Mines, Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia from 1998 to 1999, the Chairman on the Board of Commissioners for PT Aneka Tambang Tbk from 1997 to 2001 and the State Minister of Public Works, Republic of Indonesia from 1999 to 2000. He was awarded Medal of Honor for Satyalancana Karya 30 Tahun on 17th August 2000, Bintang Jasa Utama Departemen Pertambangan dan Energi on 13th August 1999 and Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM in 1999 for his work and contribution to Indonesia.
Pendidikannya antara lain adalah Doktor di bidang Applied Science, Extractive Metallurgy, Pasca Sarjana di bidang Metallurgical Engineering dari Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgium, dan Sarjana Teknik Pertambangan Departemen Teknik Tambang, Institut Teknologi Bandung.
Mr. Soetjipto has a doctorate degree in Applied Sciences, Extractive Metallurgy and a Master’s degree in Metallurgical Engineering from Departement Metaalkunde, Katholieke Universiteit Levven, Belgium and a mining engineering degree from the Department of Mining Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia.
Djanadi Bimo Prakoso Komisaris Independen
Djanadi Bimo Prakoso Independent Commissioner
64 tahun, Warga Negara Indonesia
64 years of age, Indonesian citizen
Bimo Prakoso menjabat sebagai Komisaris Independen pada bulan November 2008. Saat ini beliau juga bekerja sebagai Tenaga Profesional Gubernur Lemhannas dan pengajar pada Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia serta Direktur Keamanan dan Risiko PT Smart Tbk. Sebelumnya pernah menjabat pula sebagai Deputi Penelitian Lembaga Ketahanan Nasional. Beliau pernah mengikuti berbagai pendidikan di bidang militer, mulai dari Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada tahun 1965, yang ditamatkan pada tahun 1968, hingga pendidikan lanjutan pada tingkat perwira Sekolah Staff dan Komando, baik di dalam negeri maupun di luar negeri yaitu di War College, Amerika Serikat. Beliau juga memegang berbagai posisi di jajaran TNI-AD dan telah dianugerahi beberapa Medali Kehormatan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk dedikasinya di bidang militer. Posisi terakhirnya di militer Indonesia adalah sebagai Mayor Jenderal. Selain pendidikan di bidang militer, beliau juga mengikuti pendidikan di ABA Deparri Jabar pada tahun 1970 dan AAN Bandung pada tahun 1973 serta MPA di Shippenburg University pada tahun 1991/1992.
Mr. Bimo Prakoso was appointed Independent Commissioner in November 2008. He was also a Professional member of Lemhanas and a lecturer in post graduate program in University of Indonesia, and Director of Safety and Risk of PT Smart Tbk. He was previously Deputy Researcher in Lemhanas. He did various military studies in National Military Institute in Magelang from 1965 graduated in 1968 and then continued as Staff Officer and Command, domestic as well as overseas in War College USA. He held positions in Indonesian Military (TNI-AD) in various places as Commander and Staff in Kodam Siliwangi/West Java, Kodam Iskandarmuda/ Aceh, Kostrad/Cijantung, Jakarta and Educational Institute of Lemhanas Republic of Indionesia. He also had various positions from Intelligence, Operations, Education and Territorial. He was awarded several Medals of Honor from the Republic of Indonesia Government for his dedication in the military. He was also a member of East Timor Veteran and a member of the People Consultative Council (“MPR”). His last post in Indonesian military was Major General. In addition to military schooling, he also attended a study in the Foreign Language Institute ABA Deparri West Java in 1970 and AAN Bandung in 1973, and MPA in Shippenburg University in 1991 to 1992.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
189
Profil Direksi/Profiles of the Board of Directors
7
6
8
190
5
4
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
2
3
1
1.
Chin Wai Fong Direktur Utama dan Chief Executive Officer President Director & Chief Executive Officer
2.
Lim Chai Hock Direktur dan Chief Operating Officer Director & Chief Operating Officer
3.
Engki Wibowo Direktur Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan Director Environmental, Health & Safety
4.
Jenny Quantero Direktur Corporate Affairs & Corporate Secretary Director Corporate Affairs & Corporate Secretary
5.
Russell John Neil Direktur & Chief Development Officer Director & Chief Development Officer
6.
Alastair McLeod Direktur & Chief Financial Officer Director & Chief Financial Officer
7.
Low Yi Ngo Direktur Penjualan & Pemasaran Director Sales & Marketing
8.
Ir. R. Soedjoko Tirto Soekotjo Direktur Tidak Terafiliasi Non Affiliated Director
Chin Wai Fong Direktur Utama dan Chief Executive Officer
Chin Wai Fong President Director and Chief Executive Officer
51 Tahun, Warga Negara Malaysia
51 years of age, Malaysian Citizen
Chin Wai Fong merupakan pendiri dari Bayan Group. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak bulan Maret 2008 dan sebagai Chief Executive Officer sejak tahun 2005. Chin Wai Fong juga menduduki posisi sebagai Direktur di GBP sejak tahun 1998 dan di Bayan International, Manhattan Investment Pte. Ltd dan Manhattan Kalimantan Investment Pte. Ltd. Pernah bekerja di PT Jaya Sumpiles Indonesia dengan berbagai posisi sejak tahun 1982 sampai dengan 1998, mulai dari Project Engineer hingga Direktur JSI. Beliau memimpin Grup Bayan dalam proses akuisisi dan pengembangan beberapa tambang. Pendidikan terakhirnya adalah Sarjana Teknik Sipil dari University of Glasgow pada tahun 1981.
Mr. Chin Wai Fong was a founding member of the Bayan Group and was appointed as President Director in March 2008. He was Chief Executive Officer since 2005. He is also a Director of GBP since 1998, Bayan International, Manhattan Investments Pte Ltd. and Manhattan Kalimantan Investment Pte Ltd. He worked for PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) in various capacities from 1982 up to 1998, starting as a Project Engineer then Director of JSI. He led the Bayan Group in the acquisition and development of several coal mines. Mr. Chin graduated with Honors from the University of Glasgow in 1981 with a Bachelor’s degree in Civil Engineering.
Lim Chai Hock Direktur dan Chief Operating Officer
Lim Chai Hock Director and Chief Operating Officer
51 tahun, Warga Negara Malaysia
51 years of age, Malaysian Citizen
Lim Chai Hock menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak bulan Februari 2007 setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur GBP sejak tahun 1998, Direktur KOTR sejak tahun 2006, dan Direktur di berbagai perusahaan asosiasi. Beliau memiliki Sertifikat untuk Survey Lahan (Certificate in Land Surveying) dari Lembaga Jabatan Ukur, Semenanjung Malaysia yang diperoleh pada tahun 1981.
Mr. Lim Chai Hock was appointed Director of the Company since February 2007. Prior to this, he was a Director of GBP since 1998, KOTR since 2006 as well as being a director of various associated companies. Mr. Lim holds a Certificate in Land Surveying issued by Lembaga Jabatan Ukur, Semenanjung, Malaysia, obtained in 1981.
Engki Wibowo Direktur Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan
Engki Wibowo Director Environmental, Health and Safety
60 tahun,Warga Negara Indonesia
60 years of age, Indonesian Citizen
Engki Wibowo merupakan salah satu pemegang saham pendiri. Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak bulan Juli 2006 setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Oktober 2004. Saat ini, beliau menjabat sebagai Komisaris Utama GBP, Komisaris dan/atau Direktur setiap anak perusahaan Grup Bayan, dan Direktur berbagai perusahaan asosiasi. Bergabung dengan grup usaha sejak tahun 1990. Pendidikan terakhirnya adalah diploma bahasa asing di Jakarta.
Mr. Engki Wibowo, a Founding Shareholder, was appointed a Director of the Company in July 2006 and was previously a commissioner of the Company since October 2004. Currently, he is President Commissioner of GBP and a Commissioner and/or a Director of each of the Bayan Group subsidiaries as well as being a Director of various associated companies. He joined the group companies in 1990. He has a diploma in foreign languages in Jakarta.
Jenny Quantero Direktur Corporate Affairs dan Corporate Secretary
Jenny Quantero Director of Corporate Affairs and Corporate Secretary
59 tahun, Warga Negara Indonesia
59 years of age, Indonesian Citizen
Jenny Quantero merupakan Pemegang Saham Pendiri. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan sejak tahun 2008, sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2004, dan sebagai Direktur di setiap anak perusahaan Bayan Group lainnya, kecuali sebagai Komisaris di PT Wahana Baratama Mining. Sebagai Direktur sejak tahun 1988, beliau bertanggung jawab di bidang keuangan, akuntansi dan administrasi bagi perusahaan-perusahaan dalam Grup Bayan dan perusahaan asosiasi lainnya. Pendidikan terakhirnya adalah diploma bahasa asing dari ABA “Prayoga” Padang, Sumatera Barat, Indonesia pada tahun 1974.
Ms. Jenny Quantero, a Founding Shareholder, was appointed as Corporate Secretary in 2008. She has been a Director of the Company since 2004 and is a Director of each of the other Bayan Group subsidiary companies, except WBM where she is a Commissioner. As a Director since 1988, her responsibilities are primarily finance, accounting, and administrative matters for the Bayan Group Companies and its associated companies. She has a diploma in foreign languages from ABA “PRAYOGA” Padang, West Sumatra, Indonesia in 1974.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
191
192
Russell John Neil Direktur dan Chief Development Officer
Russell John Neil Director and Chief Development Officer
39 tahun, Warga Negara Australia
39 years of age, Australian Citizen
Russell John Neil menjabat sebagai Direktur Perseroan dan Chief Business Development Officer sejak bulan Maret 2008 dan juga merupakan direktur PIK dan Bayan International. Beliau menjabat sebagai konsultan paruh waktu untuk Grup Bayan dari tahun 2001 hingga 2003, di mana ia menjadi anggota tetap manajemen hingga saat ini. Beliau telah berpengalaman selama 18 tahun di bidang industri pertambangan setelah bekerja di berbagai posisi akuntansi dan keuangan di WMC Ltd (Leinster Nickel Operation), Eltin Ltd (Gold Mining and Processing) dan Tiwest Joint Venture (Mineral Sands Mining and Processing) di Australia. Sejak tiba di Indonesia tahun 1998, beliau telah memberikan layanan konsultasi untuk beberapa kelompok pertambangan besar Indonesia, termasuk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (tambang batubara), International Antam Resources Ltd (anak perusahaan PT Aneka Tambang Tbk) dan PT Timah Tbk (tambang timah).
Mr. Russell Neil was appointed Director and Chief Business Development Officer of the Company in March 2008 and was also a director of PIK and Bayan International. From 2001, he was a Consultant to the Bayan Group on a part-time basis until 2003 when he became a full time member of management thereafter. Mr. Neil has 19 years of experience in the mining industry, having worked in accounting and finance roles at WMC Ltd (Leinster Nickel Operation), Eltin Ltd (Gold Mining and Processing), Tiwest Joint Venture (Mineral Sands Mining and Processing) in Australia. Since arriving in Indonesia in 1998, he also provided consultancy services for a number of leading Indonesian mining groups, including PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (coal mining), International Antam Resources Ltd (a subsidiary of PT Aneka Tambang Tbk) and PT Timah Tbk (tin mining).
Pendidikan terakhirnya adalah Bachelor’s Degree di bidang Commerce (Accounting) dan Arts (Southeast Asian Studies) dari Murdoch University, Perth, Western Australia. Beliau juga memiliki sertifikasi Certified Practising Accountant dan Chartered Financial Analyst.
Mr. Neil holds a Bachelor’s degree in Commerce (Accounting) and a Bachelor’s degree in Arts (Southeast Asian Studies), in each case from Murdoch University, Perth, Western Australia. He is also a Certified Practising Accountant and has been awarded the right to use the Chartered Financial Analyst designation.
Alastair McLeod Direktur dan Chief Financial Officer
Alastair McLeod Director and Chief Financial Officer
44 tahun, Warga Negara Inggris
44 years of age, British Citizen
Alastair McLeod menjabat sebagai Direktur dan Chief Financial Officer Perseroan pada bulan Maret 2008 setelah sebelumnya bertanggung jawab atas reorganisasi, keuangan eksternal dan persiapan IPO Grup Bayan. Beliau juga ditunjuk sebagai direktur Bayan International. Sebelum bergabung dengan Grup Bayan, beliau bekerja di beberapa perusahaan akuntan internasional, yang terakhir adalah KPMG di Indonesia dari tahun 1997 hingga 2004, di mana posisi terakhirnya adalah sebagai Country Head Corporate Restructuring. Beliau memperoleh Scottish Higher National Diploma di bidang akuntansi dari Napier College, Edinburg, United Kingdom pada tahun 1987 dan memiliki kualifikasi sebagai Chartered Accountant (ICAS).
Mr. Alastair McLeod was appointed Director and Chief Financial Officer of the Company in March 2008, prior to which he was responsible for the Bayan Group’s reorganization, external financing and IPO preparation. He was also appointed a director of Bayan International. Before joining the Bayan Group, he worked for a number of international public accounting firms, with the last being KPMG in Indonesia from 1997 to 2004, his last position being Country Head Corporate Restructuring. Mr. McLeod holds a Scottish Higher National Diploma in Accounting from Napier College, Edinburgh, United Kingdom and qualified as a Chartered Accountant (ICAS) in 1991.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Low Yi Ngo Direktur Penjualan dan Pemasaran
Low Yi Ngo Director of Sales and Marketing
31 tahun, Warga Negara Singapura
31 years of age, Singapore Citizen
Low Yi Ngo ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada bulan Februari 2007 dan saat ini menjabat sebagai Direktur Marketing Perseroan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur TSA dan Manhattan Kalimantan Investment Pte. Ltd serta sebagai Direktur non eksekutif dan anggota Komite Remunerasi Manhattan Resources Ltd., perusahaan publik tercatat di Singapura. Sejak bergabung dengan Grup Bayan telah memegang beberapa posisi penting, antara lain sebagai project engineer yang bertanggung jawab atas keseluruhan pembangunan Floating Transfer Station dan sebagai Direktur Koordinasi Proyek dan Infrastruktur untuk Grup Bayan. Pendidikan terakhirnya adalah sarjana di bidang Mechanical and Production Engineering dari Nanyang Technology University pada tahun 2004. Sebagai Direktur Pemasaran Perseroan, beliau telah memasarkan batubara ke berbagai pasar di Asia dan Eropa.
Mr. Low Yi Ngo is currently the Marketing Director of Bayan Group, marketing the coal products to various markets in Asia and Europe. He was also appointed as a Director of the Company in February 2007 and also Director of TSA and Manhattan Kalimantan Investment Pte Ltd, NonExecutive Director and member of Renumeration Committee of Manhattan Resources Ltd, publicly listed company in Singapore. He joined the Bayan Group after graduation and holds various important posts, including as project engineer primarily responsible for the overall construction of the Floating Transfer Station and the Director of Project Coordination and Infrastructure for the Bayan Group. Mr. Low obtained a Bachelor’s degree in Mechanical and Production Engineering from Nanyang Technological University in 2004.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur tidak terafiliasi
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Non-Affiliated Director
70 tahun, Warga Negara Indonesia
70 years of age, Indonesian Citizen
R.Soedjoko Tirtosoekotjo menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak bulan Maret 2008. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, Direktur Utama di PT Coalindo Energy (penerbit Harga Indeks Batubara Indonesia) dan Komisaris di PT Mineralindo Resources Management & Consulting. Pernah menjabat sebagai Direktur Batubara di Kementerian Mineral dan Energi dari tahun 1993 sampai dengan 2000 dan sebagai Komisaris PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk dari tahun 1995 sampai dengan 1997. Pada bulan Januari 2005 beliau menerima penghargaan tertinggi di bidang penelitian akademis dari LIPI di bidang Pengkajian dan Perekayasaan Mineral.
Mr. R.Soedjoko Tirtosoekotjo was appointed non-affiliated Director of the Company since March 2008. Prior to joining the Bayan Group, he was an Executive Director of the Indonesian Coal Mining Association, President Director of PT Coalindo Energy (the publisher company for the Indonesia Coal Price Index) and a Commissioner of PT Mineralindo Resources Management & Consulting. He was also a Director of Coal at the Ministry of Energy and Mineral Resources from 1993 to 2000 and a Commissioner of PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk from 1995 to 1997. In January 2005, he received the highest degree for Academic Research from the Indonesian Science Institute (LIPI) in the field of Mineral Assessment and Engineering.
Pendidikan D3 di bidang Teknologi Pertambangan dari Akademi Geologi dan Pertambangan di Bandung, lulus 1964 dan gelar Sarjana Teknik Pertambangan (S1) dari Institut Teknologi Bandung, lulus tahun 1974 Gelar Pascasarjana (S2) di bidang Extractive Metallurgy dari Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgia, lulus tahun 1976.
Mr. Soedjoko graduated with a Bachelor of Science degree (D3) in Mining Technology from the Academy of Geology and Mining in Bandung, in 1964 and an engineering degree (S1) from the Bandung Institute of Technology, Indonesia in 1974 Obtaining a Masters in Extractive Metallurgy (S2) from Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgium in 1976.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
193
Profil Komite Audit/Profiles of the Audit Committee
1.
1
4
2
3
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Ketua Komite Audit Audit Committee, Chairman
2. Abdurrohman M. Sastra Anggota Komite Audit Audit Committee, Member 3. Achmad Ma’mur Anggota Komite Audit Audit Committee, Member 4. Umar Juoro Anggota Komite Audit Audit Committee, Member
194
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Ketua Komite Audit
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Audit Committee, Head
66 tahun, Warga Negara Indonesia
66 years of age, Indonesian Citizen
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto ditunjuk sebagai Komisaris Independen pada bulan Maret 2008 selain juga menjabat sebagai Komisaris di PT Freeport Indonesia, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di PT Inco (s/d April 2010) dan Komisaris Independen di PT Holcim Indonesia Tbk sejak April 2010. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral dari tahun 1997 sampai 1998 dan Direktur Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi Republik Indonesia pada tahun 1998 - 1999, Komisaris Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 1997-2001 dan Menteri Negara Pekerjaan Umum pada tahun 1999 – 2000. Beliau mendapat penghargaan Satyalancana Karya 30 Tahun pada 17 Agustus 2000, Bintang Jasa Utama Departemen Pertambangan dan Energi pada tanggal 13 Agustus 1999, dan Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM tahun 1999 atas kontribusinya kepada Indonesia.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto was appointed an independent Commissioner in March 2008 and was also a commissioner of PT Freeport Indonesia, an Independent Commissioner of, and Chairman of the Audit Committee for PT Inco (until April 2010) and Independent Commissioner of PT Holcim Indonesia since April 2010. He was the Director General of Geology and Mineral Resources from 1997 to 1998 and Director General of Mines, Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia from 1998 to 1999, the Chairman on the Board of Commissioners for PT Aneka Tambang Tbk from 1997 to 2001 and the State Minister of Public Works, Republic of Indonesia from 1999 to 2000. He was awarded Medal of Honor for Satyalancana Karya 30 Tahun on August 17, 2000, Bintang Jasa Utama Departemen Pertambangan dan Energi on August 13, 1999 and Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM in 1999 for his work and contribution to Indonesia.
Pendidikannya antara lain adalah Doktor di bidang Applied Science, Extractive Metallurgy, Pasca Sarjana di bidang Metallurgical Engineering dari Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgium, dan Sarjana Teknik Pertambangan Departemen Teknik Tambang, Institut Teknologi Bandung.
Mr. Soetjipto has a doctorate degree in Applied Sciences, Extractive Metallurgy and a Master’s degree in Metallurgical Engineering from Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Levven, Belgium and a mining engineering degree from the Department of Mining Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia.
Abdurrohman M. Sastra Anggota Komite Audit
Abdurrohman M. Sastra Audit Committee, Member
66 tahun, Warga Negara Indonesia
66 years of age, Indonesian Citizen
Abdurrohman M. Sastra ditunjuk sebagai anggota Komite Audit Perseroan dari bulan Oktober 2008 hingga tanggal 30 Oktober 2010. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi di PT Timah (Pesero) Tbk sejak tahun 2007.
Mr. Abdurrohman M. Sastra was appointed as member of Audit Committee in October 2008 and ended on October 30 2010. He was a member of the Risk Management and Investment Committee in PT Timah (Pesero) Tbk since 2007.
Karier pertambangannya mencakup Komisaris PT Tambang Timah dari tahun 2005 hingga 2007; Komisaris PT Timah Eksplomin dari tahun 2003 hingga 2005; Direktur Inventaris Sumber Daya Mineral dari tahun 1998 hingga 2004, bekerja untuk Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral tahun 1997 hingga 1998, bergabung dengan Direktorat Batu Bara, Ditjen Pertambangan Umum tahun 1985-1996 dan Direktorat Geologi dan Sumber Daya Mineral tahun 19681984.
The expanse of his mining career includes: Commissioner of PT Tambang Timah from 2005 – 2007; Commissioner of PT Timah Eksplomin from 2003-2005; Director of Mineral Resources Inventory from 1998 up to 2004; worked for Directorates General of Geology and Mineral Resources from 1997- 1998; joined Directorate of Coal, Directorate General of Mines in 1985-1996 and Directorate of Geology and Mineral Resources in 1968-1984.
Pendidikan terakhir beliau adalah Master of Engineering in Mining Engineering, The University of New South Wales, Sydney, Australia, 1985. Diploma in Mining and Mineral Technology, The University of New South Wales, Sydney Australia, 1981.
Mr. Sastra holds a Masters’ Degree in Engineering with a major in Mining Engineering from the University of New South Wales, Sydney, Australia in 1985, as well as a Diploma in Mining and Mineral Technology, The University of New South Wales, Sydney, Australia, 1981.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
195
196
Achmad Ma’mur Anggota Komite Audit
Achmad Ma’mur Audit Committee, Member
54 tahun, Warga Negara Indonesia
54 years of age, Indonesian Citizen
Achmad Ma’mur menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan dari bulan Oktober 2008 hingga tanggal 30 Oktober 2010, sebelum diangkat kembali pada bulan November 2010. Aktivitas beliau juga sebagai konsultan manajemen dan keuangan terutama yang terkait dengan industri pertambangan batubara.
Mr Achmad Ma’mur was appointed as member of Audit Committee of the Company in October 2008 and ended on October 30 2010. Then appointed again in November 2010 as member of Audit Committee. He is also a management and financial consultant mainly related to coal mining industry.
Rentang kariernya meliputi Direktur Keuangan di PT Kalimantan Energi Lestari dan PT Supra Bara Energi tahun 2002-2004 dan Direktur Keuangan tahun 1994-1999 di PT Tambang Batubara Bukti Asam (PTBA), di mana beliau memulai karier pertambangannya tahun 1984.
The span of his career includes: Director of Finance in PT Kalimantan Energi Lestari and PT Supra Bara Energi from 2002 – 2004; Director of Finance 1994 – 1999 at PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), where he started his mining career in 1984.
Pendidikan terakhir beliau adalah MBA dari Sekolah Tinggi Manajemen (IPMI) di Jakarta tahun 1993.
Mr. Achmad Ma’mur has an MBA from Indonesian Development Management (IPMI) in Jakarta, 1993.
Umar Juoro Anggota Komite Audit
Umar Juoro Audit Committee, Member
51 tahun, Warga Negara Indonesia
51 years of age, Indonesian Citizen
Umar Juoro ditunjuk sebagai anggota Komite Audit Perseroan dari bulan Desember 2009 sampai akhir Oktober 2010 sebelum diangkat kembali pada bulan November 2010. Saat ini beliau juga menduduki posisi sebagai Komisaris Bank International Indonesia, Ketua Pusat Informasi dan Studi Pengembangan, Rekan Senior di Habibie Center, dan Penasehat Castle Asia. Sebelumnya beliau merupakan Penasehat Barclays Capital, Singapura dan Credit Suisse, Singapura. Beliau juga menjabat sebagai Asisten Ekonomi, Keuangan dan Industri pada masa pemerintahan Presiden Habibie.
Mr. Umar Juoro was appointed as member of Audit Committee of the Company in December 2009 and ended on October 30 2010. Then appointed again in November 2010 as member of Audit Committee. Currently, he also holds the following positions: Commissioner at Bank International Indonesia, Chairman of Center for Information and Development Studies, Senior Fellow at the Habibie Center, and Adviser to Castle Asia. Previously, he was Adviser to Barclays Capital, Singapore, and Credit Suisse, Singapore. He was also the Assistant for Economic, Finance, and Industry to President Habibie.
Pendidikan terakhir beliau adalah Advance Studies in International Economics, Kiel Inst for World Economics; Master of Arts in Political Economy, Boston University; Master of Arts in Economics, University of the Philippines; dan Sarjana Ilmu Fisika dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia.
Mr. Umar Juoro has Advance Studies in International Economics, Kiel Inst for World Economics; Master of Arts in Political Economy, Boston University; Master of Arts in Economics, University of the Philippines; and Physics Degree from Bandung Institute of Technology, Indonesia.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
197
Sertifikasi dan Penghargaan/Awards and CERTIFICATIONS
Perseroan terus berupaya memenuhi semua aturan pemerintah pusat dan daerah dan bangga atas pengakuan kinerja oleh pemerintah dan badan-badan independen seperti yang ditunjukkan oleh sertifikat dan penghargaan berikut ini:
No. Lokasi/Site 1
2
198
GBP
WBM
Bayan continues to strive to comply with all central and local governmental regulations and is proud of the fact that the company’s efforts had been recognized with certifications and awards received from Government and Independent Institutions.
Penghargaan/Award
Periode/ Period
Dianugerahkan oleh/ Awarded By
PRATAMA:Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
2010
Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal
ISO 9001: 2008
2010
SGS United Kingdom Ltd
ISO 14001 : 2004
2010
SGS United Kingdom Ltd
OHSAS 18001 : 2007
2010
PROPERDA - Green Category
2009-2010
PT SGS Indonesia Government of East Kalimantan
Penghargaan Kecelakaan Nihil
2010
UTAMA Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
2010
Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal
Minister of Man Power
PROPERDA – Blue Category
2009-2010
Government of South Kalimantan
ISO 9001:2008
2010
SGS United Kingdom Ltd
ISO 14001:2004
2010
SGS United Kingdom Ltd
OHSAS 18001:2007
2010
PT SGS Indonesia
3
FSP
PROPERDA – Green Category
2009-2010
Government of East Kalimantan
4
TSA
PROPERDA - Blue Category
2009-2010
Government of East Kalimantan
5
FKP
PROPERDA-Blue Category
2009-2010
Goverment of East Kalimantan
6
DPP
Penghargaan Kecelakaan Nihil
2010
Minister of Man Power
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
199
Daftar Singkatan/Abbreviations Used Singkatan / Abbreviations
Kepanjangan / In Full
Bayan DPP IP PIK WBM BE FKP TSA MP KOTR FSP BT BAS GBP BI JSI Muji KSC BCT KFT KEPCO IBU PMR KRL Buma
PT Bayan Resources Tbk. PT Dermaga Perkasapratama PT Indonesia Pratama PT Perkasa Inakakerta PT Wahana Baratama Mining PT Bayan Energy PT Firman Ketaun Perkasa PT Teguh Sinarabadi PT Metalindo Prosestama PT Kaltim OTR Tyres PT Fajar Sakti Prima PT Bara Tabang PT Brian Anjat Sentosa PT Gunungbayan Pratamacoal Bayan International Pte Ltd PT Jaya Sumpiles Indonesia PT Muji Lines PT Kaltim Supacoal Balikpapan Coal Terminal Kalimantan Floating Transfer Station Korea Electric Power Corporation PT Ilthabi Bara Utama Prime Mine Resources Ltd Kangaroo Resources Limited PT Buma Makmur Mandiri Utama
Informasi Perseroan/corporate information Board of Commissioners President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
Board of Directors : Dato Low Tuck Kwong : Michael Sumarijanto Mauro Montenero : Dr. Ir. Rozik B Soetjipto Djanadi Bimo Prakoso
President Director : Chin Wai Fong Directors : Lim Chai Hock Jenny Quantero Engki Wibowo Russell John Neil Alastair McLeod Low Yi Ngo Non Affiliated Director : R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Audit Committee
Corporate Secretary
Chairman : Dr. Ir. Rozik B Soetjipto Member : Abdurrohman M. Sastra Achmad Ma’mur Umar Juoro
Jenny Quantero
[email protected]
Investor Relations Jocelle Concio
[email protected]
200
Registered Office
Auditor
Gedung Graha Irama, Lantai 12, Jl. HR Rasuna Said Blok X-1, Kav. 1–2, Jakarta 12950, Indonesia Telepon : (021) 526 9868 Faksimili : (021) 526 9866 Website : www.bayan.com.sg
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PricewaterhouseCoopers) Jl. HR Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940 Tel : (62 21) 521 2901 Fax : (62 21) 5290 5555 / 5290 505
Share Registrar
Shares Listed
PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral Lt.2 Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report