th
LAPORAN TAHUNAN
le
sta
2014 ANNUAL REPORT
b ina
th
um
mi e r P
na
m
i ew
su
w gro
Daftar Singkatan Abbreviations Used Singkatan / Abbreviations
Kepanjangan / In Full
Singkatan / Abbreviations
Kepanjangan / In Full
AU
PT Apira Utama
KEPCO
Korea Electric Power Corporation
BCT
Balikpapan Coal Terminal
KM AUS
Kangaroo Minerals Pty Ltd
Bayan
PT Bayan Resources Tbk
KOJ
PT Karsa Optima Jaya
BT
PT Bara Tabang
KR SING
Kangaroo Resources Singapore Pte Ltd
BAS
PT Brian Anjat Sentosa
MP
PT Metalindo Prosestama
BE
PT Bayan Energy
Muji
PT Muji Lines
BS
PT Bara Sejati
MCM
PT Mamahak Coal Mining
BKL
PT Bara Karsa Lestari
MEL
PT Mahakam Energi Lestari
CA
PT Cahaya Alam
MBE
PT Mahakam Bara Energi
DE
PT Dermaga Energi
OM
PT Orkida Makmur
DPP
PT Dermaga Perkasapratama
PIK
PT Perkasa Inakakerta
ENEL
Enel Investment Holding B.V.
SK
PT Silau Kencana
FKP
PT Firman Ketaun Perkasa
SA
PT Sumber Api
FSP
PT Fajar Sakti Prima
SAU
PT Sumber Aset Utama
GBP
PT Gunungbayan Pratamacoal
TSA
PT Teguh Sinarabadi
IP
PT Indonesia Pratama
TJ
PT Tanur Jaya
KSC
PT Kaltim Supacoal
TA
PT Tiwa Abadi
KFT
Kalimantan Floating Transfer Barge
WBM
PT Wahana Baratama Mining
KRL
Kangaroo Resources Limited
INFORMASI PERSEROAN / CORPORATE INFORMATION Board of Commissioners: • President Commissioner Dato’ Dr. Low Tuck Kwong • Commissioners Ir. Michael Sumarijanto Mauro Montenero • Independent Commissioners Dr Ir Rozik B Soetjipto Djanadi Bimo Prakoso Board of Directors: • President Director Chin Wai Fong • Directors Lim Chai Hock Jenny Quantero Engki Wibowo Russell John Neil Alastair McLeod Low Yi Ngo Hermanto Suparman Lee-JeHyung
Registered Office: Office 8 Building, 37 Floor Sudirman CBD Lot 28. Audit Committee: Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Dr Ir Rozik B Soetjipto (Jl. Senopati Raya 8B) Abdurrohman M. Sastra, GRAD.DIP,M.E Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12 190, Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM. DESS Indonesia. Phone : (62-21) 2935 6888 Share Register: Fax : (62-21) 2935 6999 PT Raya Saham Registra website : www.bayan.com.sg Gedung Plaza Sentral Lt.2 Jl Jend Sudirman Kav. 47-48 Auditor: Jakarta 12930 Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan Corporate Secretary: (a member of PricewaterhouseCoopers Jenny Quantero global network)
[email protected] Jl HR Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Investor Relations: Jakarta 12940, Tel (62 21) 521 2901
[email protected] Fax (62 21) 5290 5555 / 5290 5050 Shares Listed: Bursa Efek Indonesia / Indonesia Stock Exchange • Independent Director R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Daftar Isi Contents
Informasi Keuangan Penting / Important Financial Information • Ikhtisar Data Keuangan dan Rasio / Financial Highlights and Ratios • Ikhtisar Kinerja Saham / Stock Performance Highlights - Saham yang Diterbitkan Per Triwulan / Shares Issued Quarterly - Aksi Korporasi / Corporate Actions - Penghentian Sementara Perdagangan Saham / Shares Suspension
• 2 2 4 4 4 4
Laporan Dewan Komisaris / Report of the Board of Commissioners
5
Laporan Direksi / Report of the Board of Directors
9
Profil Perusahaan / Corporate Profile 13 • Informasi Perusahaan / Corporate Information 14 • Riwayat Singkat Perseroan / Brief History of the Company 14 • Kegiatan Usaha Bayan Group / Bayan Group Business Activities 15 • Struktur Organisasi / Organization Structure 16 • Visi, Misi dan Strategi Korporasi / Vision, Mission and Corporate Strategies 17 • Profil Dewan Komisaris / Profiles of the Board of Commissioners 18 • Profil Direksi / Profiles of the Board of Directors 21 • Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi / Changes of the Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors 26 • Sumber Daya Manusia / Human Resources 27 • Informasi Pemegang Saham / Shareholders Information 29 • Informasi Pemegang Saham Pengendali dan Utama / Controling and Primary Shareholders Information 30 • Informasi Entitas Anak / Subsidiaries Information 30 • Struktur Korporasi / Corporate Structure 34 • Kronologis Pencatatan Saham / Share Registration Chronology 34 • Profesi Penunjang Pasar Modal / Capital Market Supporting Professionals 34 • Sertifikasi dan Penghargaan / Awards and Certifications 35 Tinjauan dan Analisis Manajemen / Management Review and Analysis 37 • Tinjauan Operasional / Operations Review 38 • Kegiatan Pertambangan / Mining Operations 38 • Operasi Non-Pertambangan / Non-Mining Operations 41 • Tinjauan Keuangan / Financial Review 42 • Analisa Rasio Keuangan / Financial Ratio Analysis 45 • Kemampuan Membayar Utang / Ability to Repay Debt 46 • Komitmen Material / Material Commitment 47 • Informasi dan Fakta Material Setelah Laporan Akuntan / Subsequent Events Information 47 • Strategi dan Prospek Usaha / Business Strategies and Prospect 48 • Perbandingan Antara Target Dan Realisasi 2014 / Comparison Between Target And Results of 2014 50 • Proyeksi 2015 / 2015 Projections 51 • Tinjauan Pemasaran dan Penjualan / Marketing and Sales Review 52 • Dividen / Dividends 55
•
• •
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum / Realization of the Use of Proceeds from IPO Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan / Information on Material Transactions Involving Conflict of Interests Perubahan Peraturan Perundang-undangan / Changes in Laws And Regulations Perubahan Kebijakan Akuntansi / Changes in Accounting Policy
56
56 56 60
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance 61 • Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance 62 • Dewan Komisaris / Board of Commissioners 62 • Direksi / Board of Directors 64 • Keputusan Hasil RUPS dan Realisasinya / Resolutions of the AGMS and Its Realization 67 • Komite Komite / Committies 68 • Komite Audit / Audit Committee 68 • Komite Remunerasi dan Nominasi / Remuneration and Nomination Committee 72 • Komite Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik / Risk Management and Good Corporate Governance Committee 74 • Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary 76 • Satuan Pengawas Internal / Internal Audit Department 77 • Sistim Pengendalian Internal / Internal Control System 78 • Kasus Hukum / Legal Cases 79 • Sanksi Administratif / Administrative Sanction 80 • Kode Etik dan Budaya Perusahaan / Code of Ethics and Corporate Culture 81 • Informasi MESOP / MESOP Information 81 • Sistem Pelaporan Pelanggaran / Whistle Blower System 81 Manajemen Risiko / Risk Management • Indikator Resiko Utama / Primary Risk Indicator • Resiko Keuangan / Financial Risks • Resiko Politik dan Regulasi / Political and Regulatory Risks • Resiko Operasional / Operational Risks • Resiko Tenaga Kerja / Manpower Risks • Resiko Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan / Safety, Health and Environment Risks • Resiko Hubungan Kemasyarakatan / Community Relations Risk • Pelaporan Resiko / Risk Reporting • Sinergi Divisi Manajemen Resiko Dengan Komite Manajemen Resiko / Synergy between Risk Management Department and Risk Management Committee
83 84 84 85 86 87 88 88 89
89
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility 91 • Kesehatan dan Keselamatan Kerja / Occupational Health and Safety 92 • Pengelolaan Lingkungan / Environmental Management 93 • Pengembangan Masyarakat / Community Development 94 Laporan Keuangan Konsolidasian 2014 dan 2013 / Consolidated Financial Statements of 2014 and 2013 100 Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan / Statement on the Accuracy of the Annual Report 101
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
1
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Ikhtisar Data Keuangan dan Rasio / Financial Highlights and Ratios (dalam AS$ / in US$) Laporan Laba Rugi Komprehensif / Statement of Comprehensive Income Pendapatan / Revenue Laba Bruto / Gross Profit Laba (Rugi) Usaha / Operating (Loss) Income Laba (Rugi) Bersih / Net Income (Loss) Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada / Profit (Loss) attributable to: Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent Entity Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interests Laba (Rugi) komprehensif / Comprehensive (Loss) Income Laba (Rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada / Comprehensive (Loss) Income attributable to: Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent Entity Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interests Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar / Basic Earnings per share Laporan Posisi Keuangan / Statement of Financial Position Aset Lancar / Current Assets Aset Tetap / Fixed Assets Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets Total Aset / Total Assets Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities Total Liabilitas / Total Liabilities Modal Kerja Bersih / Net Working Capital Ekuitas / Equity
2014
2013
2012
828,259,942 97,025,107 (161,574,206) (189,017,198)
1,147,467,928 163,419,730 (30,189,831) (55,216,028)
1,422,880,281 167,516,761 19,489,311 (13,748,426)
(138,376,556) (50,640,642) (189,619,073)
(36,309,968) (18,906,060) (59,995,567)
(10,084,093) (3,664,333) (6,246,256)
(138,978,431) (50,640,642) (0.04)
(41,089,507) (18,906,060) (0.01)
(2,911,263) (3,334,993) (0.00)
323,240,003 257,925,669 838,416,311 1,161,656,314 518,794,409 387,329,860 906,124,269 (195,554,406) 255,532,045
474,147,531 282,905,550 1,092,641,322 1,566,788,853 431,456,547 685,491,088 1,116,947,635 42,690,984 449,841,218
465,215,610 327,339,668 1,197,730,957 1,662,946,567 397,472,849 755,636,933 1,153,109,782 67,742,761 509,836,785
Rasio Keuangan Penting / Main Financial Ratios Laba (Rugi) Bersih terhadap Aset / Net Income (Loss) to Assets Laba (Rugi) Bersih terhadap Ekuitas / Net Income (Loss) to Equity
(16.3%) (74.0%)
(3.5%) (12.3%)
(0.8%) (2.7%)
Rasio Profitabilitas / Profitability Ratios Margin Laba Kotor / Gross Profit Margin Margin Laba (Rugi) Usaha / Operating Profit (Loss) Margin Margin Laba (Rugi) Bersih / Net (Loss) Profit Margin
11.7% (19.5%) (22.8%)
14.2% (2.6%) (4.8%)
11.8% 1.4% (1.0%)
Likuiditas, Solvabilitas dan Rasio Utang / Liquidity, Solvency, and Debt Ratios Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek / Current Assets to Current Liabilities Total Aset terhadap Total Liabilitas / Total Assets to Total Liabilities
62.3% 128.2%
109.9% 140.3%
117.0% 144.2%
78.0% 354.6% 186.9%
71.3% 248.3% 105.8%
69.3% 226.2% 97.1%
23.1 days
20.1 days
22.7 days
15.8 times
18.2 times
16.1 times
Total Liabilitas terhadap Total Aset / Total Liabilities to Total Assets Total Liabilitas terhadap Ekuitas / Total Liabilities to Equity Utang Bersih terhadap Ekuitas / Net Debt to Equity Rasio Efisiensi / Efficiency Ratios Periode Penagihan Rata-rata / Average Collection Period Pendapatan terhadap Piutang Usaha (Perputaran Piutang) / Revenue to Trade Receivables (Receivable Turnover)
2
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
US$ 906 million
2013
2014
US$ 1,567 million
US$ 1,161 million
TOTAL ASET / TOTAL ASSETS (dalam jutaan AS$ / in million US$)
2012
2013
US$ (161) million
US$ (14) million
US$ (55) million
2013
2014
2012
2013
LABA(RUGI) USAHA OPERATING (LOSS) PROFIT (dalam jutaan AS$ / in million US$)
2014
EKUITAS / EQUITY (dalam jutaan AS$ / in million US$)
US$ (30) million
US$ 19 million
2012
2014
US$ 255 million
US$ 1,117 million
2012
TOTAL LIABILITAS / TOTAL LIABILITIES (dalam jutaan AS$ / in million US$)
2013
US$ (189) million
US$ 1,153 million
PENDAPATAN / REVENUE (dalam jutaan AS$ / in million US$)
2012
US$ 450 million
US$ 828 million
2014
US$ 1,663 million
US$ 1,147 million
2013
US$ 510 million
US$ 1,423 million
2012
2014
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN NET PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR (dalam jutaan AS$ / in million US$)
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
3
Ikhtisar Kinerja Saham
Stock Performance Highlights
Saham Yang Diterbitkan Pertriwulan
Shares Issued Quarterly
Pergerakan Harga (Rp) dan Volume Perdagangan Saham BAYAN per Kuartal
Quarterly Price Movement (IDR) and Trading Volume of BAYAN Kapitalisasi Pasar / Market Capitalization (*T = Triliun / Trillion)
Terendah / Lowest
Tertinggi / Highest
Penutupan / Closing
Volume Perdagangan / Trading Volume
Jumlah Saham Beredar / Number of Shares
Kuartal/Quarter 1 - 13
6,900
9,500
7,800
1,847,000
3,333,333,500
26.0 T
Kuartal/Quarter 2 - 13
7,200
9,500
7,500
1,433,500
3,333,333,500
25.0 T
Kuartal/Quarter 3 - 13
6,950
8,900
8,500
601,500
3,333,333,500
28.3 T
Kuartal/Quarter 4 - 13
8,250
8,950
8,500
811,500
3,333,333,500
28.3 T
Kuartal/Quarter 1 - 14
8,025
8,700
8,450
377,730
3,333,333,500
28,1 T
Kuartal/Quarter 2 - 14
7,275
8,475
7,275
1,190,110
3,333,333,500
24,2 T
Kuartal/Quarter 3 - 14
6,000
7,275
7,000
2,732,500
3,333,333,500
23,3 T
Kuartal/Quarter 4 - 14
6,350
7,000
6,650
374,700
3,333,333,500
22,1 T
12,000
3,000,000
10,000
2,500,000
8,000
2,000,000
6,000
1,500,000
4,000
1,000,000
2,000
500,000
0
0
Jumlah / Volume
Harga / Price
Grafik Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham BAYAN / Price Movement and Trading Volume of BAYAN
Kuartal / Kuartal / Kuartal / Kuartal / Kuartal / Kuartal / Kuartal / Kuartal / Quarter Quarter Quarter Quarter Quarter Quarter Quarter Quarter 1-13 2-13 3-13 4-13 1-14 2-14 3-14 4-14 Volume
Harga / Price
Aksi Korporasi
Corporate Actions
Sejak menjadi perusahaan publik pada tanggal 12 Agustus 2008, Perseroan belum pernah melakukan aksi korporasi seperti pemecahan saham, penggabungan saham, dividen saham dan saham bonus maupun penurunan nilai nominal saham hingga laporan ini diterbitkan. Perseroan hanya melakukan pembagian dividen tunai, yang informasinya dapat dibaca pada halaman 55.
Since becoming a public company on 12th August 2008, the Company has not taken any corporate actions related to shares such as share split, share combination, share dividend, bonus shares and the reduction of nominal value of shares up to the date of issuance of this report, with the exception of cash dividend distributions explained further in page 55.
Penghentian Sementara Perdagangan Saham
Share Suspension
Selama tahun 2014, Perseroan tidak mengalami penghentian sementara perdagangan saham atau suspension dari PT Bursa Efek Indonesia.
During 2014, the Company has not experienced any temporary share trade suspension from PT Bursa Efek Indonesia.
4
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama President Commissioner
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
5
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang maha Esa atas segala rahmat dan bimbingan-Nya terhadap PT Bayan Resources Tbk. (Bayan/Perseroan) dan Anak Perusahaannya (Bayan Group) kembali dapat melewati tahun 2014 yang penuh dengan tantangan. Kami atas nama Dewan Komisaris menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemegang saham dan seluruh pihak terkait atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk menjalankan fungsi-fungsi pengawasan terhadap Direksi Perseroan dalam menjalankan kegiatan operasional Bayan Group.
First of all, our praise and thanksgiving to God Almighty for all His grace and guidance for PT. Bayan Resources Tbk. (Bayan/the Company) and its subsidiaries (Bayan Group) have surpassed yet another year of challenges in 2014. On behalf of the Board of Commissioners, we would like to extend our thanks to the shareholders and all relevant parties for their continuous trust in us as we perform supervisory duties toward the Board of Directors in carrying out the operational activities of the Bayan Group.
Tahun 2014 adalah masa-masa yang sulit bagi perusahaan pertambangan batubara akibat menurunnya harga komoditas, tak terkecuali Perseroan.
2014 has been a challenging year for coal mining companies due to the decline of commodity prices, and the Company was not exempted from this situation.
Kondisi yang kurang kondusif ini menyebabkan menurunnya kinerja Perseroan. Pada tahun 2014, Perseroan membukukan rugi bersih sebesar AS$189,0 juta atau naik 242,3% dari tahun 2013 sebesar AS$55,2 juta. Kerugian Perseroan terutama disebabkan penurunan nilai aset pertambangan yang dilakukan Manajemen akibat jatuhnya harga batubara. Meskipun demikian, Perseroan juga membuktikan kemampuannya mempertahankan eksistensinya sebagai produsen batubara berkalori rendah dan tinggi serta mengekspor sebagian besar hasil produksi tersebut ke luar negeri.
This less than conducive situation caused the decline of the Company's performance. In 2014, the Company recorded a net loss of US$189.0 million or 242.3% higher than the 2013 loss of US$55.2 million. The loss incurred by the Company was predominantly attributable to the impairment of the mining assets undertaken by the Management due to the drop in coal price. Despite this, the Company has been able to withstand the challenges and continue as a low and high calorific producer also exporting most of its production overseas.
Dalam kondisi yang kurang menguntungkan ini, Perseroan tetap melanjutkan investasi pada proyek Tabang sehingga dalam waktu dekat dapat memulai kegiatan operasional di konsesi Bara Tabang, yang merupakan kunci untuk pertumbuhan dan laba Bayan di masa mendatang. Perseroan berinvestasi pada pembangunan jalan sepanjang 69 km dari lokasi tambang ke Dermaga Senyiur, fasilitas pemuatan tongkang di dermaga Senyiur dan fasilitas lainnya seperti kantor, mess untuk karyawan, workshop dan crushing line serta memperluas intermediate stockpile atau tempat penampungan batubara sementara.
Despite the unfavorable conditions, the Company continued to invest in Tabang so that in the near future it will be able to commence operations at the Bara Tabang concession, which is key to the future growth and profitability of Bayan. The Company invested in the construction of a 69 km hauling road from mine site to its Senyiur Jetty, barge loading facilities at the Senyiur Jetty as well as other facilities such as offices, employee guest houses, workshops, crushing lines and expanded its intermediate stockpiles.
Setelah semua infrastruktur ini diselesaikan, akan dapat mendukung pertumbuhan proyek Tabang dengan cepat selama beberapa tahun mendatang dan mendatangkan keuntungan bagi Perseroan.
This infrastructure, once completed, will allow the Tabang mine to rapidly expand over the next few years which will lead the Company back into profit.
Kami memberikan apresiasi bagi Direksi dan segenap jajaran karyawan Perseroan yang secara terus menerus menerapkan manajemen risiko yang baik dengan mengembangkan system manajemen risiko dan kebijakan-kebijakan pengelolaan risiko secara terpadu di setiap unit kerja, sehingga risiko tersebut tidak berdampak signifikan terhadap kelangsungan operasional Perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Direksi tersebut merupakan salah satu upaya untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidup Bayan Group. Kami percaya bahwa Direksi dan segenap karyawan juga telah melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk memelihara nilai Perseroan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.
We would like to extend our appreciation to the Board of Directors and the entire Company's staff, who have continuously practiced good risk management by developing integrated risk management systems and policies in each working unit, therefore preventing significant impact of the risks on the Company operations. These are among the measures taken by the Board of Directors to maintain the continuation of Bayan Group. We believe that the Board of Directors and the entire staff have also implemented the principles of good corporate governance to safeguard the value of the Company to shareholders and stakeholders.
6
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Kami memperkirakan kondisi tahun 2015 akan tetap penuh tantangan, namun kami optimis dapat melaluinya dengan baik, mengingat Perseroan dapat mulai memberdayakan cadangan batubara yang besar di proyek Tabang/Pakar. Kami memperkirakan bahwa harga komoditas batubara akan tetap rendah selama beberapa tahun ke depan, namun harga tersebut telah mencapai titik terendah. Harga jual rendah ditambah peraturan-peraturan baru khususnya di bidang pertambangan serta lesunya ekonomi global adalah beberapa isu yang dapat berdampak pada siklus bisnis Perseroan pada tahun 2015. Namun di sisi lain, sesuai dengan rencana Pemerintah untuk membangun 35.000 MW Pembangkit Listrik di dalam negeri dan juga rencana negara-negara lain untuk membangun lebih banyak pembangkit listrik mendukung optimisme kami untuk mendapatkan peluang bisnis di masa mendatang yang akan mengangkat pasar serta harga batubara ke tingkat yang lebih berkesinambungan, meskipun dalam jangka waktu panjang.
We expect 2015 will again be a challenging year, yet we are optimistic of our ability to overcome the challenges ahead, especially considering the Company’s ability to commence monetizing the significant coal reserves at the Tabang/Pakar project. We believe that coal prices, will remain low for the next couple of years however have now reached its floor. Continued low sales prices coupled with new regulations in the mining sector, and global economic slowdown, are some of the issues which may impact the Company's business in 2015. On the other hand, the Government’s plan to build 35,000 MW of domestic power plants as well as the plans of other countries to build more power plants supports our optimism for future business opportunities which will improve the coal market and coal prices to a more sustainable level, albeit over an extended period.
Perseroan melakukan perundingan dengan pihak Pemberi Pinjaman pada tahun 2014 sehubungan dengan penurunan harga batubara yang telah mempengaruhi kinerja Perusahaan. Pada bulan April 2015, syarat-syarat komersial restrukturisasi utang telah disetujui dan Perseroan berharap dapat menyelesaikan dokumentasi tersebut dalam semester pertama tahun 2015. Dengan restrukturisasi ini, Bayan Group memiliki waktu untuk meningkatkan produksi dan mengembalikan keuntungan. Dewan Komisaris hendak berterima kasih kepada pihak Pemberi Pinjaman atas dukungan dan kepercayaan mereka.
The Company has been working closely with its lenders throughout 2014 as the decline in coal prices has affected the Company. In April 2015 the key commercial terms of a debt restructuring were agreed and the Company looks forward to finalizing documentation of these terms within the first half of 2015. This will allow the Bayan Group the time requered to grow production and return to profit. The Board of Commissioners would like to thank the lenders for their continued support and trust. .
Akhir kata, Dewan Komisaris kembali memberikan apresiasinya yang setinggi-tingginya kepada Direksi, manajemen dan seluruh Karyawan Perseroan atas segala upaya dan kerja kerasnya pada tahun 2014 yang penuh tantangan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, komite-komite, mitra kerja dan semua pihak yang berkaitan dengan Perseroan atas kepercayaan, dukungan kerjasama dan dedikasinya selama tahun ini. Kami berharap dapat menghadapi berbagai tantangan bersama-sama dan mengupayakan kinerja yang lebih baik pada tahun 2015 dan selanjutnya.
Finally, the Board of Commissioners would like to extend its highest appreciation to the Board of Directors, management and all Company employees for their commitment and hard work in overcoming the challenges in 2014. We’d also like to thank the shareholders, committees, business partners and relevant parties of the Company for their trust, cooperation and dedication during the year. We look forward to facing the ongoing challenges together and working towards better performance in 2015 and beyond.
Hormat kami,
Yours sincerely, Atas nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners
Dato' Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama President Commissioner
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
7
KFT-1 sedang memuat barubara ke kapal Capesize / KFT-1 loading coal to Capesize vessel
8
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
Laporan Direksi
Report of the Board of Directors
Chin Wai Fong Direktur Utama President Director
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
9
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan bimbingan-Nya terhadap Bayan Group sehingga dapat melewati tahun yang penuh dengan tantangan. Kami atas nama Direksi menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemegang saham, Dewan Komisaris dan seluruh pihak terkait atas kepercayaan yang diberikan kepada kami dalam menggapai tujuan sesuai visi dan misi Perusahaan sebagaimana yang diarahkan oleh Dewan Komisaris.
First of all, our praise and thanksgiving to God Almighty for all His grace and guidance for the Bayan Group has overcome yet another challenging year. On behalf of the Board of Directors, we would like to thank all the shareholders, Board of Commissioners and relevant parties for their trust in us in order to achieve the Company's objectives in line with the Company vision and mission as directed by the Board of Commissioners.
Tiga tahun terakhir ini adalah masa-masa yang sulit bagi Perseroan akibat menurunnya harga komoditas batubara yang berkelanjutan serta lesunya ekonomi dunia. Perseroan dapat melewati tahun 2014 ini dengan baik terlepas dari banyaknya dampak signifikan dari peristiwaperistiwa eksternal yang menyebabkan Perseroan harus melakukan langkah-langkah strategis, di antaranya demobilisasi peralatan tambang karena penurunan rasio pengupasan tanah, menurunkan volume produksi, mengurangi tenaga kerja, dan menunda belanja modal yang tidak esensial serta bekerja sama dengan para subkontraktor seefisien mungkin untuk mencapai pengurangan biaya.
The last three years have been difficult times for the Company due to the continuous decline of coal price and slowdown in the global economy. Nevertheless, the Company managed to weather the challenges despite significant external events which forced the Company to take strategic measures, such as mining equipment demobilization due to reducing stripping ratio's, reducing production volumes, reducing manpower levels, deferring non-essential capex and efficient cooperation with subcontractors to achieve cost reductions.
Tahun 2014 Perseroan membukukan :
In 2014 the company recorded:
-
Pendapatan Perseroan sebesar AS$828,3 juta atau menurun 27,8% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar AS$1.147,5 juta. Turunnya pendapatan ini akibat dari harga jual rata-rata yang lebih rendah senilai AS$66,4 per ton dibandingkan AS$77,0 per ton tahun 2013. Volume penjualan juga menurun menjadi 12,1 juta ton dari sebesar 14,7 juta ton tahun 2013, hal ini sejalan dengan kebijakan Perseroan untuk menurunkan volume produksi tahun 2014.
-
The Company's revenues of US$828.3 million or a decrease of 27.8% from last year's revenue of US$1,147.5 million. The decline revenue was due to a lower average selling price of US$66.4 per ton compared to US$77.0 per ton in 2013. Sales volume also declined to 12.1 million tons from 14.7 million tons in 2013 due to the Company policy of reducing production volume in 2014.
-
Laba bruto sebesar AS$97,0 juta atau menurun 40,6% dari AS$163,4 juta pada tahun 2013. Penurunan laba bruto ini terutama disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata batubara dan penurunan volume penjualan, namun sebagian diimbangi oleh pengurangan biaya produksi di seluruh tambang karena penurunan rasio pengupasan tanah rata-rata tertimbang, serta berbagai langkah penghematan biaya sebagaimana disebutkan sebelumnya.
-
Gross profit of US$ 97.0 million or a decline of 40.6% from US$163.4 million in 2013. This decline was caused by the decline in the average coal selling price as well as in coal sales volume, which was partially off set by the reduction of production costs in all mine sites due to the decrease of the weighted average stripping ratio, as well as the other cost saving measures noted above.
Marjin laba kotor pada tahun 2014 menurun menjadi 11,7%, lebih rendah daripada tahun 2013 yaitu 14,2%. Disamping turunnya margin laba kotor tahun 2014, Perseroan juga mengkaji nilai perolehan asetaset tambang sebagai bagian dari audit tahunan. Akibat perkiraan penurunan harga batubara dalam jangka panjang, Perseroan membukukan biaya penurunan nilai aset sebesar AS$156.178.946 sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 48. Meskipun hal ini meningkatkan jumlah kerugian dalam laporan keuangan, hal tersebut bukan merupakan penyesuaian kas.
Gross profit margin in 2014 decreased to 11.7%, which was lower than the 2013 margin of 14.2%. Besides the decline in gross profit margin in 2014, the Company, as part of the annual audit, also reviewed the carrying value of its mining properties. Due to the decline in the long term outlook, of coal prices the Company booked on impairment charge of US$156,178,946 in accordance with Standard Financial Accounting Statement (SFAS) No. 48. Although this increased loss per the income statement, it was a non cash adjustment.
10
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Manajemen yakin masih ada peluang untuk memulihkan penurunan nilai ini dalam beberapa tahun ke depan jika harga batubara mengalami kenaikan.
Management believe that there is the potential to reverse this impairment charge in the next few years if and when coal prices recovers.
-
Produksi Perseroan sebesar 9,6 juta MT batubara, lebih rendah 29,9% dari tahun 2013 atau 27,8% dari Target 2014. Penurunan ini telah diprediksikan sebelumnya sehubungan dengan keputusan Manajemen untuk menurunkan rasio pengupasan tanah rata-rata dan target produksi untuk menyiasati turunnya harga batubara secara berkelanjutan sepanjang tahun. Namun hal ini diperparah dengan tertundanya operasional proyek Tabang karena keterlambatan penyelesaian jalan pengangkutan batubara.
-
Company's production was 9.6 million MT of coal, which is 29.9% lower than 2013 production or 27.8% lower than the 2014 target. This decline has been previously predicted in relation to management's decision to reduce weighted average stripping ratio and production targets to cope with the ongoing reduction of coal price during the year. However, it was exacerbated by the delay in commencement of the operations of Tabang project due to the delay in completing the coal haul road.
Seiring dengan merosotnya harga komoditi batubara global, Perseroan juga melakukan hal-hal strategis untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Namun dalam pelaksanaannya, Perseroan berhadapan dengan timbulnya peraturan-peraturan baru di bidang pertambangan, kehutanan dan Pasar Modal yang mengharuskan penyesuaian beberapa kebijakan Perseroan dengan ketentuan peraturan-peraturan tersebut. Masyarakat sekitar tambang juga merupakan salah satu kendala yang Perseroan hadapi karena dampak sosial, ekonomi dan lingkungan sebagai akibat aktivitas pertambangan. Kesemua hal tersebut menjadi pekerjaan tambahan bagi Perseroan.
In response to the decline of global coal prices, the Company also took strategic measures to maintain its existence in the future. This has not been easy, however, as the Company was faced with many challenges such as new mining, forestry and Capital Market regulations which required the adjustment of some of the Company policies to conform to such regulations. There were also social, economic and environmental impacts arising from mining activities that may affect communities surrounding the mine sites. These posed additional tasks that had to be tackled by the Company.
Selain pendekatan yang berkelanjutan untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar, Perseroan juga tetap konsisten menerapkan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dengan berbagai program kesejahteraan sosial, termasuk pembangunan infrastruktur dan pendidikan.
Aside from employing a sustainable approach in order to maintain harmonious relationship with the surrounding community, the Company also consistently practiced Social Responsibility through various social welfare programs, including infrastructure construction and education initiatives.
Bayan terus meningkatkan program-program kesejahteraan sosial melalui penyediaan layanan kesehatan dan bantuan untuk proyek-proyek terkait pendidikan. Perseroan menjalankan kegiatan infrastruktur berkelanjutan yang meliputi pembangunan jalan, jembatan, sekolah dan institusi agama. Kami juga berperan serta mendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui fasilitasi pendirian usaha kecil yang mencakup perikanan, proyek pertanian dan kerajinan tangan.
Bayan continued to improve its social welfare programs through provision of health services and assistances in educational related programs. The Company also built infrastructures which includes construction of roads, bridges, schools and religious institutions. We also supported the community economy through the facilitation of small enterprises in fishery, agriculture and handicraft sectors.
Perseroan telah melakukan finalisasi perundingan komersial dengan pihak Pemberi Pinjaman untuk merestrukturisasi utang dan sedang dalam proses menyelesaikan dokumentasi hukum. Proses ini akan diselesaikan dalam semester pertama tahun 2015 dan akan menjamin keberlangsungan jangka panjang Bayan Group.
The Company has finalized commercial negotiation with its Lenders to restructure its debt and is in the process of completing legal documentation. This should be complete within the first half of 2015 and will ensure the long term future of the Group.
Terlepas dari kinerja keuangan yang kurang menguntungkan, Perseroan telah melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan pedoman tata kelola Perusahaan yang berlaku, menerapkan prinsip kehati-hatian dan menerapkan sistem manajemen risiko serta berupaya untuk meningkatkan kinerja para manajemen dan karyawan yang bertujuan untuk melindungi, menjaga, dan memastikan semua program kerja berjalan sesuai dengan yang ditetapkan.
Despite unsatisfactory financial performance, the Company continued its implementation of good corporate governance in accordance with prevailing guidelines of corporate governance, exercised principles of prudent actions, implemented risk management system, and attempted to improve management and employee performances in order to maintain and ensure the appropriate execution of all work programs.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
11
Tinjauan Prospek Usaha
Business Prospect
Kami memperkirakan bahwa pada tahun 2015, kondisi harga batubara yang rendah akan terus berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah. Akan tetapi Perseroan yakin bahwa dimulainya proyek Tabang dan pengambilan langkah-langkah pengurangan biaya lain hingga saat ini dapat menjamin masa depan Group dalam jangka panjang. Hal ini dilatarbelakangi adanya peluang pasar di negara-negara lain seperti India, Indonesia, China dan negara-negara berkembang konsumen energi batubara.
We expect that in 2015, the low coal price trend will continue for the short to medium term. However, the Company believes that with the commencement of Tabang and the other cost reduction measures taken to date, the long term future of the Group is secure. This is supported by potential market opportunities in India, Indonesia, China and other developing countries with promising coal consumption.
Pengembangan infrastruktur untuk memungkinkan dimulainya operasional Bara Tabang dan meningkatkan kapasitas produksi di masa mendatang masih dilanjutkan. Tahap pertama infrastruktur ini akan diselesaikan pada tahun 2015, meskipun diperlukan infrastruktur lebih lanjut untuk memperluas produksi pada tahun 2016 dan selanjutnya. Konsesi Bara Tabang akan menjadi proyek terpenting bagi Bayan Group serta faktor utama yang akan mendorong pulihnya keuntungan.
Infrastructure development, to allow Bara Tabang to commence operations and to increase production capacity going forward, is continuing. The first phase of this infrastructure will be completed in 2015 although further infrastructure will be required to expand production in 2016 and beyond. The Bara Tabang concession will quickly become the singularly most important project for the Bayan Group and key to the drive to return to profit.
Pada kesempatan ini, atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dewan Komisaris atas arahan dan masukanmasukan yang telah diberikan, juga kepada para pemangku kepentingan serta seluruh karyawan atas kepercayaan, kerja sama dan kerja kerasnya selama ini. Semoga di tahun-tahun yang akan datang kami dapat meningkatkan performa secara optimal dan pada akhirnya memberikan manfaat kepada para pemegang saham.
On behalf of the Board of Directors, we would like to express our gratitude to the Board of Commissioners for their directives and input, also to stakeholders as well as Bayan employees for their trust, cooperation and hard work. We hope that in the coming years, we will be able to reach optimum performance and subsequently provide a reasonable return to our shareholders.
Hormat kami,
Yours sincerely,
Chin Wai Fong Direktur Utama President Director
12
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Profil Perusahaan Corporate Profile
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
13
Informasi Perusahaan
Corporate Information
Bayan merupakan produsen batubara berkadar belerang rendah, sub-bituminus dan semi-soft coking ramah lingkungan yang memadukan operasi pertambangan, pengolahan dan logistik. Profil Perusahaan adalah sebagai berikut :
Bayan is a producer of environmentally friendly low sulfur, sub-bituminous and semi-soft coking coals integrating coal mining, processing and logistic operations. The Company profile is as follows:
Nama / Name Alamat / Address Telepon / Phone Faksimili / Facsimile Website Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary Investor Relations Pemasaran / Marketing
: PT Bayan Resources Tbk : Office 8 Building, 37th floor, Sudirman CBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 (Jl. Senopati Raya 8B), Kebayoran Baru, Jakarta 12190, Indonesia. : (6221) 2935 6888 : (6221) 2935 6999 : www.bayan.com.sg :
[email protected] :
[email protected] :
[email protected]
Riwayat Singkat Perseroan
Brief History of the Company
Sejarah Bayan dimulai pada bulan November 1997, saat Pemegang Saham Pendiri mengakuisisi konsesi tambang batubara pertamanya yang berlokasi di Muara Tae, Kalimantan Timur, yang dikenal dengan nama PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP).
Bayan’s history dates back to November 1997, when the Founding Shareholders acquired its first coal mining concession located in Muara Tae, East Kalimantan, now known as PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP).
Sejak itu, sejumlah konsesi batubara telah diakuisisi, termasuk pengambilalihan saham mayoritas atas PT Dermaga Perkasa Pratama yang mengelola Balikpapan Coal Terminal (BCT) yang memiliki kapasitas pengolahan hingga 15,0 juta MT per tahun. Selanjutnya para Pemegang Saham Pendiri mendirikan PT Bayan Resources Tbk. pada tanggal 7 Oktober 2004 berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01. TH.2004 tanggal 21 Desember 2004. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 139 tanggal 30 Mei 2013 yang dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Akta ini juga telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-33416 tanggal 16 Agustus 2013. Semua konsesi yang telah diperoleh dikonsolidasikan dengan PT Bayan Resources Tbk.
Since then, a number of new coal concessions have been acquired, including the acquisition of the majority shares of PT Dermaga Perkasa Pratama which managed the Balikpapan Coal Terminal (BCT) which has throughput capacity of up to 15.0 million MT per year. The Founding Shareholders subsequently established PT Bayan Resources Tbk. on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 drawn up before Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta Such Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in their Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004. The Company Articles of Association has been amended several times, most recently with Notarial Deed No. 139 dated 30 May 2013 drawn up before Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta on the change of composition of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company. This Deed has also been notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with the issuance of Company Data Notification Receipt No. AHU-AH.01.10-33416 dated 16 August 2013. All concessions acquired were consolidated into PT Bayan Resources Tbk.
Pada tahun 2006, Perseroan diubah dari perusahaan non-investasi menjadi perusahaan terbatas di bidang investasi dalam negeri berdasarkan undang-undang Republik Indonesia. Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perseroan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dengan harga perdana sebesar Rp. 5.800/saham.
In 2006, the Company was converted from noninvestment to limited liability company in the domestic investment sector pursuant to the laws of the Republic of Indonesia. On 12 August 2008, the Company officially registered its shares with the Indonesian Stock Exchange through an initial public offering (IPO) with an initial price of IDR 5,800/share.
14
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Di tahun yang sama, Perseroan membeli KFT-1, yang diperuntukkan bagi Proyek WBM guna melayani kapal berukuran tongkang hingga capesize di wilayah Kalimantan Selatan. Pada tahun 2010 Perseroan terus melakukan ekspansi dengan mengakuisisi saham Kangaroo Resources Limited (KRL) dan 13 konsesi pertambangannya, sehingga menjadikan Perseroan Pemegang Saham mayoritas di perusahaan yang berdomisili dan terdaftar di Bursa Efek Australia tersebut. Tahun 2012 Perseroan juga membeli KFT2 yang diperuntukkan untuk proyek Tabang/Pakar di Kalimantan Timur.
In the same year, the Company purchased the KFT-1 allocated for the WBM project in order to serve barges to capesize vessels in South Kalimantan. In 2010 the Company continued to expand its business by acquiring the shares of Kangaroo Resources Limited (KRL) and its 13 mining concessions, making the Company the majority shareholder of KRL which is domiciled in Australia and registered with the Australian Stock Exchange. In 2012, the Company also purchased the KFT-2 allocated for the Tabang/Pakar project in East Kalimantan.
Kegiatan Usaha Bayan Group
Bayan Group Business Activities
Kegiatan utama usaha Perseroan adalah bidang perdagangan dan jasa. Bayan Group merupakan produsen batubara terpadu yang terutama berfokus pada pertambangan open pit, pengolahan dan logistik batubara terpadu melalui anak-anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha, mulai dari pertambangan, pengelolaan jasa pelabuhan, pemuatan batubara, tongkang, kontraktor hingga jasa sewa alat-alat berat. Produksi batubara Bayan Group meliputi berbagai jenis, di antaranya batubara ramah lingkungan, batubara berkadar belerang rendah, batubara sub-bituminus dan semi-soft coking.
The main business activity of the Company is trading and services. The Bayan Group is a coal producer primarily focusing on integrated open pit coal mining, processing and logistics operations through subsidiaries engaging in business sectors that range from mining to port service management, coal loading, barging, contractors and heavy equipment rental services. The Bayan Group produces various types of coal, including environmental-friendly, low-sulfur, sub-bituminous and semi-soft coking coal.
Fasilitas pengolahan batubara WBM / WBM coal handling facilities
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
15
Struktur Organisasi
Organizational Structure RUPS / GMS Dewan Komisaris / Board of Commissioners Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama / President Commissioner Ir. Michael Sumarijanto Komisaris / Commissioner
Komite Remunerasi dan Nominasi / Remuneration and Nomination Committee
Mauro Montenero Komisaris / Commissioner DR. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komite Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan / Risk Managemnet and Good Corporate Governance Committee
Komite Audit / Audit Committee
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA, MSc Komisaris Independen / Independent Commissioner
Direksi / Board of Directors Chin Wai Fong Direktur Utama / President Director
Jenny Quantero Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary Lim Chai Hock Jenny Quantero
Direktur Operasi / Director of Operations
Kantor Balikpapan / Regional Office
Yuris Syiarudin Proyek GBP 2 / GBP 2 Project Alexander L. Ada Proyek FKP / FKP Project Firdaus Proyek TSA / TSA Project Yohanes DS. Proyek PIK / PIK Project Wahyudin Proyek BT/BT Project
Hasna Keuangan / Treasury Akunting / Accounting Dewi Setiawati Chandra Sumber Daya Manusia / Human Resources Puspa Dewi Widjaja Penagihan / Billing
Edmund Tan Chew Chew Hock Hock Penjualan & Pemasaran / Marketing & Sales Sreejith Chalakkal Marketing Spesialis / Marketing Specialist Verry Yusrannaildy Ekspor / Export
Johny C.P. Abidin Impor / Import Fransisca Milian Umum dan Administrasi / General Affairs
Proyek BAS/ BAS Project Arifin Batung Proyek FSP/ FSP Project Frans X Hernugroho Proyek WBM / WBM Project Proyek Pakar / Pakar Project Ady Mubarak S. Proyek Mamahak / Mamahak Project Lim Chun Wooi Pelabuhan DPP BCT / DPP BCT Port Eveline Budiman Pengapalan / Shipping
16
Russell Neil
Direktur Direktur Urusan Direktur Penjualan & Pemasaran / Pengembangan Korporasi / Director of Sales Bisnis / Director Director of & Marketing of Business Corporate Affairs Development
Rudi Heriyanto Tri Haryoso Proyek GBP 1 / GBP 1 Project
Low Yi Ngo
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Noel Dela Rosa Pastor R&D Informasi Teknologi dan Komunikasi / ICT R & D Achmad Zaini Ichwan Pengembangan Usaha / Business Development
Alastair McLeod
Engki Wibowo
Direktur Keuangan / Director of Finance
Direktur Kesehatan, Keselamatan & Lingkungan Hidup / Director of Health, Safety & Environment
Damien Henderson Pembiayaan Korporasi / Corporate Finance Pengembangan Proyek dan Hubungan Investor / Project Development and Investor Relations Stepen Lie Pelaporan Keuangan Eksternal / External Financial Reporting Analisa Manajemen / Management Analysis
Syamsuddin Halik HSE dan CD / HSE and CD
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur Perencanaan / Director of Planning
David Delbridge Perencanaan Tambang / Mine Planning Muryatno Perizian & Pelaporan Tambang / Licence & Mine Reporting
Lee Je-Hyung
Hermanto Suparman
Direktur Manajemen Risiko / Director of Risk Management
Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan / Director Tax and Corporate Governance
Dr. Tri Wahyu Adi
Dr. Tri Wahyu Adi
Manajemen Risiko / Risk Management
Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance Huina Loekman Perpajakan / Taxation
Happy Himawan Internal Audit / Internal Audit Oliver Khaw Spesialis Manajemen Proyek / Project Management Specialist Siska Kasmara Hukum / Legal Umairo M. Noor Engineering / Engineering Pisga Dewina Pembelian / Purchasing
Visi, Misi dan Strategi Korporasi
Vision, Mission and Corporate Strategies
Visi
Vision
Menjadi perusahaan pertambangan batubara terkemuka yang berkomitmen untuk menghasilkan produk bermutu, jasa berkualitas tinggi dan pertumbuhan berkesinambungan dalam jangka panjang dengan tetap meminimalkan dampak lingkungan.
To be a highly respected coal mining company committed to delivering premium products, high quality service and sustainable growth in the long term whilst minimizing environmental impact.
Misi
Mission
Mengoptimalkan nilai pemegang saham melalui pencapaian kinerja terbaik di semua operasi kami.
•
To optimize shareholders value by achieving best performance through all our operations
melalui
•
To maximize core competencies by exercising best business practices
• Menjunjung Tanggung Jawab Sosial Perseroan dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan karyawan, standar kesehatan dan keselamatan yang tinggi, kebijakan lingkungan yang berkesinambungan dan pengembangan masyarakat yang bertanggung jawab.
•
To promote Corporate Social Responsibility with an emphasis on employee welfare, a high standard of health and safety, sustainable environmental policies, and responsible community development.
Strategi Korporasi
Corporate Strategies
Bisnis Yang Efektif
Effective Business Actions
• Membangun aliansi strategis bersama pelanggan dengan mempertahankan produk dan jasa berkualitas tinggi
• Establish strategic alliances with customers by maintaining high quality products and services
• Menerapkan pola pembiayaan yang efektif dan menghasilkan produk yang bernilai tambah
• Exercise cost effective measures and implement value added deliverables
• Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
• Practice good corporate governance
Etika Tanggung Jawab Sosial
Responsible Social Conduct
• Komitmen yang jelas untuk berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kondisi ketenagakerjaan melalui program pelatihan, skema insentif dan tunjangan untuk mewujudkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi
• Clear commitment to invest in human resources development to improve the condition of the workforce through training programs, incentive schemes and benefits in order to realise a higher level of productivity
• Menegakkan kepatuhan yang ketat terhadap praktik kesehatan dan keselamatan kerja
• Enforce strict adherence to health and safety practices
• Menerapkan standar praktik terbaik untuk mencapai kebijakan lingkungan yang berkesinambungan; dan
• Adopt best practice standards to achieve sustainable environmental policies, and
• Mendukung pengembangan masyarakat melalui berbagai program sosial yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
• Foster community development through various social programs which will augment the economic prosperity of the community
Pertumbuhan Yang Berkesinambungan
Sustainable Growth
• Mendayagunakan cadangan batubara dan infrastruktur yang tersedia untuk mencapai pertumbuhan tingkat produksi yang berkesinambungan
• Capitalize on existing coal reserves and infrastructure to deliver sustainable growth in production levels
• Menyempurnakan portofolio aset berkualitas tinggi yang tersedia melalui akuisisi strategis cadangan batubara.
• Improve current portfolio of high quality assets through strategic acquisitions of coal reserves
•
• Memaksimalkan kompetensi pelaksanaan praktik bisnis terbaik
inti
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
17
Profil Dewan Komisaris
Profiles Of The Board of Commissioners
Dato' Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama
Dato' Dr. Low Tuck Kwong President Commissioner
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong merupakan pendiri Bayan Group dan pemegang saham utama serta pengendali Perseroan. Beliau diangkat sebagai Komisaris Utama pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN Notaris di Jakarta. Beliau dianugerahi gelar Doktor HC dari Universitas Notre Dame of Dadiangas, Filipina pada tanggal 17 Maret 2012 dan memiliki Diploma di bidang Teknik Sipil dari Japan Institute.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong is the principal founder of Bayan Group and the primary and controlling shareholder of the Company. He was appointed as President Commissioner on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up before Notaris Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He was awarded with a Honorary Doctoral degree from the University of Notre Dame in Dadiangas, Phillippines on 17 March 2012 and has a Diploma in Civil Engineering from the Japan Institute.
Sebelumnya beliau memegang posisi penting sebagai Direktur Utama Perseroan (2004-2008) dan hingga saat ini merupakan Direktur Utama di sebagian besar anak perusahaan dalam Bayan Group. Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 66 tahun.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong has previously served as the President Director of the Company (2004-2008) and has been the President Director in most of Bayan Group subsidiaries to this day. He was 66 years of age as at 31 December 2014.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong adalah ayah dari Low Yi Ngo, yang merupakan salah satu Direktur Perseroan.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong is the father of Low Yi Ngo, one of the Company directors.
Ir. Michael Sumarijanto Komisaris
Ir. Michael Sumarijanto Commissioner
Ir. Michael Sumarijanto diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Beliau memperoleh gelar Sarjana Arsitektur (Strata 1) dari University of New South Wales, Australia, Pasca Sarjana (Strata 2) di bidang Building Science dari University of Sydney, Australia, dan Pasca Sarjana (Strata 2) di bidang manajemen dari Sekolah Tinggi Bisnis dan Manajemen Indonesia. Beliau juga mengambil Program Eksekutif Studi Perkotaan di Graduate School of Design, Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
Ir. Michael Sumarijanto was appointed as a Commissioner of the Company on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He has a Bachelor’s degree in Architecture from the University of New South Wales, Australia, a postgraduate degree in Building Science from University of Sydney, Australia, and a postgraduate degree in Management from the Advanced School of Business and Management in Indonesia. He has also undertaken Urban Studies Executive Program in Graduate School of Design, Harvard University, Cambridge, Massachusetts, USA.
Beliau sebelumnya memegang beberapa posisi penting, yaitu sebagai Komisaris Utama Perseroan (2006-2008), Komisaris Utama PIK dan GBP serta Komisaris TSA (2010 – sekarang), Ketua dan Direktur Non-Eksekutif Manhattan Resources Limited (20062013), Ketua Dewan Kehormatan Arsitek di Ikatan Arsitek Indonesia (2005-2008), Ketua Dewan Pembina dan Pendiri di Institut Ekonomi Energi Indonesia (2008-sekarang), Wakil Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (2005-sekarang), Anggota Dewan Penasehat Masyarakat Listrik Indonesia, Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Geothermal Indonesia, dan Wakil Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (2006-sekarang), Direktur Pelaksana Masyarakat Pertambangan dan Energi Indonesia (Bimasena) (1997–2010) dan Direktur Pelaksana Bimasena (2010 - sekarang).
He has occupied important positions as the President Commissioner of the Company (2007-2008), President Commisioner of PIK and GBP and Commissioner of TSA (2010-present). He has also served as Chairman and Non-Executive Director of Manhattan Resources Limited (2006-2013), Chairman of the Honorary Board of Architects in the Indonesian Association of Architects (2005-2008), the Chairman of the Development and Founding Board of the Institute of Indonesian Energy Economics (2008-present), Vice Chairman of the Indonesian Renewable Energy Society (2005-present), Advisory Board Member of the Indonesian Electricity Society, Advisory Board Member of the Indonesian Geothermal Association, Vice Chairman of the Indonesian Botanical Gardens Foundation (2006-present), Executive Director of the Indonesian Mining and Energy Society (Bimasena) (1997–2010) and Executive Director of Bimasena (2010 -present).
18
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Beliau aktif menyelenggarakan berbagai forum dan konferensi investasi internasional secara rutin di bidang pertambangan dan energi. Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 71 tahun.
He has actively organized regular international investment forums and conferences in mining and energy sectors in Indonesia. He was 71 years of age as at 31 December 2014.
Ir. Michael Sumarijanto tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun Pemegang Saham Pengendali.
Ir. Michael Sumarijanto is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and the controlling shareholders.
Mauro Montenero Komisaris
Mauro Montenero Commissioner Mauro Montenero diangkat sebagai Komisaris pada tanggal 30 Mei 2013 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 138 yang dibuat oleh Notaris Mala Mukti, S.H. di Jakarta.
Mauro Montenero was appointed as a Commissioner on 30 May 2013 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 138 drawn up by Notary Mala Mukti, S.H. in Jakarta.
Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Kelistrikan dari Universitas La Sapienza, Roma, Italia pada tahun 1985. Sebelumnya Beliau memulai kariernya di ENEL sebagai staf Pengadaan Bahan Bakar Minyak dan Gas (1987–2000), kemudian sebagai Kepala Unit Perencanaan Bahan Bakar Minyak dan Gas (2000-2004), Kepala Departemen Batubara (2004-2010), Komisaris Perseroan (2008–2011), Kepala Unit Perdagangan Grosir Endesa (2010–2013), Kepala Unit Bahan Bakar Italia, Direktur di perusahaan pertambangan Kolombia yang dimiliki 100% oleh ENEL, Direktur di perusahaan patungan ENEL Group dengan perusahaan British Gas untuk mendirikan Terminal Regasifikasi LNG di Brindisi, dan anggota Direksi Global Coal (2013 – sekarang). Usia beliau per 31 Desember 2014 adalah 53 tahun.
He graduated with a Bachelor’s degree in Electrical Engineering from La Sapienza University, Rome, Italy in 1985. He started his career in ENEL as Oil and Gas Fuel Procurement staff (1987-2000), followed by Head of Oil and Gas Fuel Planning Unit (2000-2004), Head of Coal Department (2004-2010), Company Commissioner (2008-2011), Head of Endesa Wholesaler Trade Unit (2010-2013), Head of Italian Fuel Unit, Director in a 100% Enel-owned Colombian mining company, Director in ENEL Group joint venture with British Gas company for the construction of LNG Regasification Terminal in Brindisi, and member of the Board of Directors of Global Coal (2013-present). He was 53 years of age as at 31 December 2014.
Mauro Montenero tidak mempunyai hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris, maupun Pemegang Saham Pengendali, namun beliau merupakan perwakilan dari ENEL selaku pemegang 10% saham Perseroan.
Mauro Montenero was not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders. He is a representative of ENEL as the holder of 10% of the Company's shares.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Independent Commissioner
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto diangkat sebagai Komisaris Independen pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit (2008 – sekarang). Beliau memperoleh gelar Doktor di bidang Applied Science, Extractive Metallurgy (Strata 3), Pasca Sarjana di bidang Metallurgical Engineering dari Departemen Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgia (Strata 2), dan Sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Indonesia (Strata 1).
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto was appointed as Independent Commissioner on 18 March 2008 as stated in the Deed of General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He is also the Head of the Audit Committee (2008-present). He has obtained a Doctoral degree in Applied Science, Extractive Metallurgy, a Master’s Degree in Metallurgical Engineering from Metaalkunde Department, Katholieke Universiteit Leuven, Belgium, and a Bachelor’s Degree in Mining Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia.
Sebelumnya beliau memegang beberapa posisi penting sebagai Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (1997-1998), Direktur Jenderal Pertambangan Umum di Departemen Pertambangan dan Energi
Previously he has occupied several important positions as the Director General of Geology and Mineral Resources (1997-1998), Director General of Mines in the Department of Mining and Energy of the Republic of
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
19
Republik Indonesia (1998-1999), Komisaris Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (1997-2001), Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia (19992000), Direktur Utama PT Freeport Indonesia (2012– sekarang), Komisaris PT Freeport Indonesia (20012012), Komisaris Independen PT Holcim Indonesia Tbk (2009-2012), Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di PT INCO/Vale Indonesia (2007-2010).
Indonesia (1998-1999), President Commissioner of PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (1997-2001), State Minister of Public Works of the Republic of Indonesia (1999-2000), President Director of PT Freeport Indonesia (2012-present), Commissioner of PT Freeport Indonesia (2001-2012), Independent Commissioner of PT Holcim Indonesia Tbk (2009-2012), and Independent Commissioner and Head of the Audit Committee in PT INCO/Vale Indonesia (2007-2010).
Beliau mendapat penghargaan Satyalancana Karya 30 Tahun pada 17 Agustus 2000, Bintang Jasa Utama dari Departemen Pertambangan dan Energi pada tanggal 13 Agustus 1999, dan Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM pada tahun 1999 atas kontribusinya kepada Indonesia. Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 71 tahun.
He was awarded with Satyalancana Karya 30 year award on 17 August 2000, Bintang Jasa Utama from the Department of Mining and Energy on 13 August 1999, as well as Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM award in 1999 for his contribution to Indonesia. He was 71 years of age as at 31 December 2014.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris dan pemegang saham Pengendali Perseroan.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders of the Company.
Djanadi Bimo Prakoso Komisaris Independen
Djanadi Bimo Prakoso Independent Commissioner
Djanadi Bimo Prakoso, diangkat sebagai Komisaris Independen pada tanggal 27 November 2008 dan dinyatakan dalam Akta RUPS No. 194 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Pendidikan terakhir beliau di bidang militer Sesko TNI (1990) dan US Army War College (19911992) serta Kursus Lemhannas tahun 1995. Selain pendidikan di bidang militer, beliau pernah mengikuti pendidikan di Akademi Bahasa Asing (ABA) Deparri Jabar pada tahun 1970 dan AAN Bandung pada tahun 1973, serta memperoleh gelar Master of Public Administration (MPA) dari Shippensburg University, Pennsylvania, USA pada tahun 1992 Master of Science dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 2010 dan Doktor (S3) di bidang lingkungan dari Universitas Indonesia pada tahun 2014.
Djanadi Bimo Prakoso, was appointed as Independent Commissioner on 27 November 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 194 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He has attended military studie Sesko TNI (1990) and US Army War College (1991-1992). He has also attended Lemhanas courses (1995). Aside from education in military sector, he has attended Foreign Language Academy (ABA) Deparri Jabar in 1970 and AAN Bandung in 1973. He has a Master’s degree in Public Administration (MPA) from Shippensburg University, Pennsylvania, USA in 1992 a Master's Degree in Science from Universitas Gajah Mada, Yogyakarta in 2010 and Doctor (S3) from University of Indonesia.
Sebelumnya beliau memegang beberapa posisi penting sebagai Intelijen dan Territorial dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI, Komisaris Utama PT Anugerah Energitama (2014 - sekarang), Direktur Utama PT Anugerah Energitama (2008–2014), Ketua Yayasan Trisakti (2013–sekarang), Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia (2005-sekarang), Tenaga Profesional Gubernur Lemhannas (2001-sekarang), Deputi Pengkajian Lembaga Ketahanan Nasional (1998-2001), dan Direktur dan Komisaris di PT SMART (2001-2011).
He has previously occupied several important positions as Intelligence and Territorial with his latest rank being the Major General of TNI. He has been the President Commissioner (2014-present) and President Director of PT Anugerah Energitama (2008-2014), Chairman of Trisakti Foundation (2013-present), Postgraduate Lecturer in the University of Indonesia (2005-present), Professional Staff of Lemhanas Governor (2001-present), Deputy Research of the Lemhanas (1998-2001), and Director and Commissioner of PT SMART (2001-2011).
Beliau juga telah dianugerahi beberapa Medali Kehormatan serta Bintang Kehormatan tertinggi di TNIAD dan TNI dari Pemerintah Republik Indonesia. Usia beliau per 31 Desember 2014 adalah 68 tahun.
He has been awarded several Medals of Honor, including the highest Medal of Honor in the TNI-AD and TNI of the government of Republic of Indonesia. He was 68 years of age as at 31 December 2014.
Djanadi Bimo Prakoso, tidak mempunyai hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali.
Djanadi Bimo Prakoso, is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders of the Company.
20
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Profil Direksi
Profiles Of The Board of Directors
Chin Wai Fong Direktur Utama dan Chief Executive Officer
Chin Wai Fong President Director and Chief Executive Officer
Chin Wai Fong adalah salah satu pendiri Bayan Group yang diangkat sebagai Direktur Utama pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Beliau mempunyai tugas dan tanggung jawab mengelola dan memimpin jalannya perusahaan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari University of Glasgow pada tahun 1981.
Chin Wai Fong is a founding member of Bayan Group. He was appointed as President Director on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He is responsible for the overall management and leading the operations of the Company. Chin Wai Fong graduated with a Bachelor’s Degree in Civil Engineering from the University of Glasgow in 1981.
Sebelumnya memegang berbagai posisi penting di PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) (1982-1998) dan menjadi Direktur perusahaan (2006-2008) serta Chief Executive Officer Bayan Group (2005-sekarang) dan Direktur GBP (1998-Sekarang). Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 55 tahun.
Previously he occupied important positions in PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) (1982-1998) and has served as company director (2006-2008) as well as Chief Executive Officer of Bayan Group (2005-present) and Director of GBP (1998-present). He was 55 years of age as at 31 December 2014.
Chin Wai Fong tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi maupun Dewan Komisaris serta pemegang saham pengendali Perseroan.
Chin Wai Fong is not affiliated with any member of the Board of Directors and Board of Commissioners as well as the controlling shareholders of the Company
Lim Chai Hock Direktur dan Chief Operating Officer
Lim Chai Hock Director and Chief Operating Officer
Lim Chai Hock adalah salah satu pendiri Bayan Group yang diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tanggal 26 Juli 2006 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 31 yang dibuat oleh Notaris Yani Indrawaty Wibawa SH, Notaris di Jakarta. Mempunyai tugas dan tanggung jawab atas operasional tambang dan pelabuhan Bayan Group. Menyelesaikan pendidikan Malaysian Certificate of Education pada tahun 1977 dan memiliki Sertifikat Survey Lahan (Certificate in Land Surveying) dari Lembaga Jabatan Ukur, Semenanjung Malaysia pada tahun 1981.
Lim Chai Hock is a founding member of Bayan Group and was appointed as the Director of the Company on 26 July 2006 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 31 drawn up by Notary Yani Indrawaty Wibawa SH, Notary in Jakarta. He is responsible for mining and port operations of Bayan Group. He obtained Malaysian Certificate of Education in 1977 and a Certificate in Land Surveying from Lembaga Jabatan Ukur, Semenanjung Malaysia in 1981.
Beliau menjabat direktur di PT Kariangau Power (2010-sekarang). Sebelumnya menjabat berbagai posisi dengan jabatan terakhir sebagai Manajer Wilayah di PT JSI (1983-1998). Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 55 tahun.
He has been a Director in PT Kariangau Power (2010-present). He has also previously occupied various positions with the latest being Regional Manager in JSI (1983-1998). He was 55 years of age as at 31 December 2014.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali Perseroan.
Lim Chai Hock is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders of the Company.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
21
Engki Wibowo Direktur Kesehatan, Keselamatan Kerja, Lingkungan Hidup dan Pengembangan Masyarakat
Engki Wibowo Director of Occupational Health, Safety, Environment and Community Development
Engki Wibowo merupakan pemegang saham pendiri Bayan Group diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tanggal 26 Juli 2006 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 31 yang dibuat oleh Notaris Yani Indrawaty Wibawa SH, Notaris di Jakarta. Beliau mempunyai tugas dan tanggung jawab atas program pengembangan masyarakat dan HSE serta lingkungan. Memperoleh gelar diploma dari Akademi Bahasa Asing di Jakarta. Sebelumnya memegang posisi penting sebagai Komisaris Perseroan (2004-2006), dan telah menjabat sebagai Komisaris Utama, Komisaris dan/atau Direktur di sebagian besar perusahaan Bayan Group. Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 64 tahun.
Engki Wibowo is founding shareholder of Bayan Group appointed as the Director of the Company on 26 July 2006 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 31 drawn up by Notary Yani Indrawaty Wibawa SH, Notary in Jakarta. He is responsible for community development as well as HSE and environmental programs. Engki Wibowo graduated with a diploma in foreign language in Jakarta. He has previously served as Company Commissioner (2004-2006) and has been a President Commissioner, Commissioner and/or Director in most companies under Bayan Group. Engki Wibowo was 64 years of age as at 31 December 2014.
Engki Wibowo adalah suami dari Jenny Quantero yang merupakan Direktur dan juga Pemegang Saham Perseroan.
Engki Wibowo is the husband of Jenny Quantero, who is a Director and shareholder of the Company.
Jenny Quantero Direktur Urusan Korporasi dan Sekretaris Perusahaan
Jenny Quantero Director of Corporate Affairs and Corporate Secretary
Jenny Quantero merupakan pemegang saham pendiri Bayan Group dan diangkat sebagai Direktur pada tanggal 7 Oktober 2004 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS Pendirian Perseroan No. 12 yang dibuat oleh Notaris Yani Indrawaty Wibawa SH, Notaris di Jakarta. Beliau mempunyai tugas dan tanggung jawab atas perbendaharaan, akuntansi, sumber daya manusia, dan administasi lainnya serta merangkap jabatan sebagai Sekretaris Perusahaan (2008 – sekarang). Memperoleh Diploma Bahasa Asing dari Akademi Bahasa Asing “PRAYOGA” Padang, Sumatera Barat, Indonesia tahun 1974.
Jenny Quantero is a founding shareholder of Bayan Group and has been appointed as Director on 7 October 2004 as stated in the Deed of establishment of the Company No. 12 drawn up by Notary Yani Indrawaty Wibawa SH, Notary in Jakarta. She is responsible for treasury, accounting, human resources and other administrations. She is also the Corporate Secretary (2008-present). She obtained a diploma in foreign language from Foreign Language Academy PRAYOGA Padang, West Sumatera, Indonesia in 1974.
Beliau juga diangkat sebagai Komisaris WBM (2003-sekarang) dan Direktur di sebagian besar perusahaan Bayan Group. Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 63 tahun.
Jenny Quantero has also been appointed as the Commissioner of WBM (2003-present), as well as Director in most companies under Bayan Group. She was 63 years of age as at 31 December 2014.
Beliau adalah istri dari Engki Wibowo yang merupakan Direktur dan juga pemegang saham Perseroan.
She is the wife of Engki Wibowo, who is a Director and Shareholder of the Company.
22
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Russell Neil Direktur dan Chief Development Officer
Russell Neil Director and Chief Development Officer
Russell Neil diangkat sebagai Direktur pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Beliau mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengkaji peluang usaha baru serta prospek jangka panjang dan mengawasi sistem teknologi informasi Bayan Group. Memperoleh gelar Bachelor’s Degree di bidang Commerce (Accounting) dan Arts (Southeast Asian Studies) dari Murdoch University, Perth, Western Australia. Beliau juga memiliki sertifikat Certified Practising Accountant dan Chartered Financial Analyst.
Russell Neil was appointed as a Director on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He is responsible for assessing new business opportunities, overseeing enterprise-wide information technology system as well as long-term forecasting for the group. Russell Neil graduated with Bachelor’s degree in Commerce (Accounting) and Arts (Southeast Asian Studies) from Murdoch University, Perth, Western Australia. He is also a Certified Practising Accountant and Chartered Financial Analyst.
Sebelumnya beliau memegang beberapa posisi penting sebagai Direktur PT PIK (2006-sekarang), konsultan paruh waktu di Bayan Group (2001-2003), Direktur Non-Eksekutif di KRL (2012–sekarang), Akuntansi dan Keuangan di WMC Ltd (Leinster Nickel Operation), Eltin Ltd (Gold Mining and Processing) dan Tiwest Joint Venture (Mineral Sands Mining and Processing) di Australia (1998), Konsultan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, International Antam Resources Ltd dan PT Timah Tbk. Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 43 tahun.
He has occupied several important positions as Director of PT PIK (2006 -present), part-time consultant in Bayan Group (2001-2003), Non-Executive Director in KRL (2012-present), Accounting and Finance in WMC Ltd (Leinster Nickel Operation), Eltin Ltd (Gold Mining and Processing) and Tiwest Joint Venture (Mineral Sands Mining and Processing) in Australia (1998), as well as Consultant for PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, International Antam Resources Ltd and PT Timah Tbk. He was 43 years of age as at 31 Desember 2014.
Russell Neil tidak mempunyai hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali.
Russell Neil is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders.
Alastair McLeod Direktur dan Chief Financial Officer
Alastair McLeod Director and Chief Financial Officer
Alastair McLeod diangkat sebagai Direktur dan Chief Financial Officer Perseroan pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pelaporan keuangan eksternal, pembiayaan untuk Bayan Group, investor relations dan analisis biaya manajemen. Memperoleh gelar Scottish Higher National Diploma di bidang akuntansi dari Napier College, Edinburgh, United Kingdom pada tahun 1987 dan merupakan Anggota Institute of Chartered Accountant of Scotland sejak tahun 1991. Sebelumnya memegang beberapa posisi penting Direktur Non-Eksekutif di KRL (2012–2014), dan Country Head Corporate Restructuring di KPMG (19972004). Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 48 tahun.
Alastair McLeod was appointed as a Director and Chief Financial Officer of the Company on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He is responsible for external financial reporting, financing for the Bayan Group, investor relations and management cost analysis. He graduated with Scottish Higher National Diploma in Accounting from Napier College, Edinburgh, United Kingdom in 1987 and has been a member of the Institute of Chartered Accountant of Scotland since 1991. Previously he occupied several important positions such as Non-Executive Director in KRL (2012-2014), and Country Head Corporate Restructuring in KPMG (19972004). He was 48 years of age as at 31 December 2014.
Alastair McLeod tidak mempunyai hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris dan pemegang saham Pengendali.
Alastair McLeod is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
23
Low Yi Ngo Direktur Penjualan dan Pemasaran
Low Yi Ngo Director of Sales and Marketing
Low Yi Ngo diangkat sebagai Direktur pada tanggal 26 Juli 2006 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 31 yang dibuat oleh Notaris Yani Indrawaty Wibawa SH, Notaris di Jakarta. Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pemasaran batubara ke berbagai pasar di dunia. Memperoleh gelar Sarjana (Strata 1) di bidang Mechanical and Production Engineering dari Nanyang Technology University pada tahun 2004.
Low Yi Ngo was appointed as a Director on 26 July 2006 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 31 drawn up by Notary Yani Indrawaty Wibawa SH, Notary in Jakarta. He is responsible for marketing coals to various global markets. He graduated with a Bachelor’s degree in Mechanical and Production Engineering from Nanyang Technology University in 2004.
Sebelumnya memegang beberapa posisi penting sebagai project engineer serta Direktur Koordinasi Proyek dan Infrastruktur Bayan Group (2004-2006), Direktur TSA (2007-sekarang), Direktur Non-Eksekutif dan Anggota Komite Remunerasi Manhattan Resources Ltd. (2005-2011), Chief Executive Officer dan Direktur Pengelola Manhattan Resources Ltd (2011-sekarang), anggota Komite Manajemen Risiko di Manhattan Resources (2012-sekarang) dan Direktur Non-Eksekutif KRL (2012–sekarang). Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 35 tahun.
He has occupied several important positions, including project engineer and Director of Project Coordination and Infrastructure of Bayan Group (2004-2006), Director of TSA (2007-present), Non-Executive Director and member of the Remuneration Committee of Manhattan Resources Ltd. (2005-2011), Chief Executive Officer and Managing Director of the Manhattan Resources Ltd (2011-present), member of the Risk Management Committee in Manhattan Resources (2012-present) and Non-Executive Director of KRL (2012 -present). He was 35 years of age as at 31December 2014.
Low Yi Ngo adalah anak dari Dato’ Dr. Low Tuck Kwong yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Low Yi Ngo is the son of Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, who is the incumbent President Commissioner of the Company.
Hermanto Suparman Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan
Hermanto Suparman Director of Taxation and Corporate Governance
Hermanto Suparman diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tanggal 28 Mei 2012 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 130 yang dibuat oleh Notaris Mala Mukti, S.H. di Jakarta. Mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pelaporan dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan serta pengkajian dan pengembangan sistem Tata Kelola Perusahaan. Beliau memperoleh gelar Sarjana (Strata 1) dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Tarumanagara tahun 1989 dan mendapatkan Register Akuntan Negara pada tahun 1992 serta izin praktek konsultan pajak pada tahun 2008. Beliau juga mengikuti program pendidikan eksekutif di Harvard Business School dengan subjek General Management Program tahun 2011.
Hermanto Suparman was appointed as the Company Director on 28 May 2012 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 130 drawn up by Notary Mala Mukti, S.H. in Jakarta. He is responsible for tax reporting and compliance of the group as well as the review and development of the Corporate Governance system. He graduated with a Bachelor’s Degree in Accounting from the Faculty of Economics of Tarumanagara University in 1989 and received Registered State Accountant title in 1992 as well as tax consultant practice licence in 2008. He attended executive education program in Harvard Business School with subject General Management Program in 2011.
Sebelumnya memegang beberapa posisi penting sebagai Direktur di beberapa anak Perusahaan Perseroan (2011-2014) dan DPP (2011-sekarang). Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau bekerja sebagai auditor dan konsultan pada kantor akuntan publik dan perusahaan konsultan bertaraf internasional selama 23 tahun termasuk 2 tahun di KPMG Melbourne, Australia.
He has occupied several important positions as Director in several Company subsidiaries (2011-2014) and DPP (2011-present). Prior to joining the Company, He work as auditor and consultant in international accounting and consulting firms for 23 years, including 2 years in KPMG Melbourne, Australia. He was a Taxation division partner in KPMG Jakarta (2000-2006) and Chief Operating
24
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Beliau adalah partner divisi perpajakan di KPMG Jakarta (2000-2006) dan Chief Operating Officer di konsultan bisnis dan perpajakan yang berafiliasi dengan internasional(2007-2011). Usia Beliau per 31 Desember 2014 adalah 47 tahun.
Officer in an internationally affiliated local business and taxation consulting company (2007-2011). He was 47 years of age as at 31 December 2014.
Hermanto Suparman tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali Perseroan.
Hermanto Suparman is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling Shareholders.
Lee Je-Hyung Direktur Manajemen Risiko
Lee Je-Hyung Director of Risk Management
Lee Je-Hyung diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tanggal 30 Mei 2013 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 138 yang dibuat oleh Notaris Mala Mukti, S.H. di Jakarta. Beliau mempunyai tugas dan tanggung atas manajemen risiko di lingkungan Bayan Group. Memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang dan Sarjana Hukum dari Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea.
Lee Je-Hyung was appointed as a Director on 30 May 2013 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 138 drawn up by Notary Mala Mukti, S.H. in Jakarta. He is responsible for risk management in Bayan Group. He graduated with a Master of Business Administration (MBA) degree from Waseda University, Tokyo, Japan and Bachelor of Law degree from Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau memegang beberapa posisi di KEPCO sebagai staf Departemen Pengadaan (1996-2000), Manajer Senior di Departemen Proyek Nuklir Luar Negeri (2005-2010), dan Manajer Senior di Departemen Proyek Sumber Daya Luar Negeri (2012-2013). Usia beliau per tanggal 31 Desember 2014 adalah 45 tahun.
Prior to joining the Company, he occupied several positions in KEPCO as the staff of Procurement Department (1996-2000), Senior Manager in Overseas Nuclear Project Department (2005-2010), and Senior Manager in Overseas Resources Project Department (2012-2013). He was 45 years of age as at 31 December 2014.
Lee Je-Hyung tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali. Beliau merupakan perwakilan KEPCO selaku pemegang saham utama Perseroan.
Lee Je-Hyung is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders. However, he is a representative of KEPCO as the primary shareholder of the Company.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur Independen
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Independent Director
R. Soedjoko Tirtosoekotjo diangkat sebagai Direktur Independen Perseroan pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN Notaris di Jakarta. Beliau mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pelaporan kewajiban Bayan Group kepada pemerintah daerah dan pusat serta pengurusan perizinan dan lisensi yang diperlukan. Memperoleh gelar Sarjana Muda di bidang Teknologi Pertambangan dari Akademi Geologi dan Pertambangan di Bandung tahun 1964, Sarjana Teknik (Strata 1) dari Institut Teknologi Bandung tahun 1974, dan Pascasarjana (Strata 2) di bidang Extractive Metallurgy dari Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgia tahun 1976.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo was appointed as Independent Director of the Company on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He is responsible for the reporting obligation of Bayan Group to regional and central government as well as the processing of all required permits and licenses. He graduated with a Bachelor degree in Mining Technology from the Academy of Geology and Mining in Bandung in 1964, Bachelor of Engineering Degree from the Bandung Institute of Technology in 1974, and Master’s degree in Extractive Metallurgy from the Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgium in 1976.
Sebelumnya memegang beberapa posisi penting sebagai Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (2005-2008), Direktur Utama PT Coalindo Energy (2006-2008), Komisaris di
Previously he occupied several important positions as the Executive Director of Indonesian Coal Mining Association (2005-2008), President Director of PT Coalindo Energy (2006-2008), Commissioner of 2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
25
PT Mineralindo Resources Management & Consulting (2006-sekarang), Direktur Direktorat Batubara di Departemen Pertambangan dan Energi (1993-2000), Ahli Peneliti Utama (2005) dan Komisaris PT Tambang Batubara Bukit Asam (Pesero) Tbk (1995-1997). Pada bulan Januari 2005 beliau menerima penghargaan tertinggi untuk penelitian akademis dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di bidang Penilaian dan Rekayasa Mineral. Usia beliau per 31 Desember 2014 adalah 74 tahun.
PT Mineralindo Resources Management & Consulting (2006 -present), Director of the Directorate of Coal in the Department of Mining and Energy (1993-2000), and Primary Researcher (2005) and Commissioner in PT Tambang Batubara Bukit Asam (Pesero) Tbk (19951997). In January 2005, he received the highest award for academic research from the Indonesian Science Institute (LIPI) in Mineral Assessment and Engineering. He was 74 years of age as at 31 December 2014.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali Perseroan.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and company shareholders.
Selama tahun 2014, Direksi telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kompetensi sebagai berikut:
During 2014, the Directors have attended the following trainings and seminars to increase their competence:
No.
Tanggal / Date
Uraian / Descriptions
Diselenggarakan oleh / Held by
Lokasi / Location
1
12 November 2014
Seminar Pembaharuan Pajak/Tax Update Seminar
Deloitte
Grand Hyatt Jakarta
2
4 Februari/February 2014
Peluncuran Roadmap dan Panduan Tata Kelola Perusahaan/Launch of the Corporate Governance Roadmap and Manual
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/ Financial Service Authority
Shangri-La, Jakarta
3
20 Februari/February Implementasi Extensible Business 2014 Reporting Language (XBRL)/Extensible Business Reporting Language (XBRL) Implementation
Bursa Efek Indonesia BEI/IDX, Jakarta (BEI)/Indonesian Stock Exchange (IDX)
4
8 April 2014
Pembaharuan Pajak dan Bea Cukai/Tax and Customs updates
PWC
The East, Mega Kuningan, Jakarta
5
17 Oktober/October 2014
Tax Breakfast Briefing
PWC
The East, Mega Kuningan, Jakarta
6
28 November2014
Pengarahan tentang UU Pajak—Undangundang Prosedur Pajak Umum/Tax Law Briefing – General Tax Procedures Law
Precious Nine Consulting
Office 8, Jakarta
Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Changes in the Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors
Sepanjang tahun 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak mengalami perubahan dan masih sama seperti yang diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tertanggal 30 Mei 2013, yang dikukuhkan dalam Akta Notaris No. 138 tanggal 30 Mei 2013, dibuat di hadapan notaris Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta.
During 2014, there was no change to the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company as decided in the Annual General Meeting of Shareholders dated 30 May 2013 embodied in Notarial Deed No. 138 dated 30 May 2013 drawn up before notary Mala Mukti S.H., Notary in Jakarta.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
The composition of the Board of Commissioners and Directors as at 31 December 2014 was as follows:
No
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Jabatan / Position
1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
Komisaris Utama / President Commissioner
2
Ir. Michael Sumarijanto
Komisaris / Commissioner
3
Mauro Montenero
Komisaris / Commissioner
4
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
5
Djanadi Bimo Prakoso
Komisaris Independen / Independent Commissioner
26
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Direksi / Board of Directors
Jabatan / Position
1
Chin Wai Fong
Direktur Utama / President Director
2
Lim Chai Hock
Direktur / Director
3
Engki Wibowo
Direktur / Director
4
Jenny Quantero
Direktur / Director
5
Low Yi Ngo
Direktur / Director
6
Russell Neil
Direktur / Director
7
Alastair McLeod
Direktur / Director
8
Hermanto Suparman
Direktur / Director
9
Lee Je-Hyung
Direktur / Director
10
R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Independen / Independent Director
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Manajemen kinerja adalah suatu proses di mana manajer dan karyawan bekerja sama untuk merencanakan, memantau dan mengkaji tujuan atau sasaran kerja karyawan serta kontribusinya pada organisasi. Manajemen kinerja bukan sekadar kajian kinerja tahunan, namun merupakan proses berkesinambungan dalam menentukan sasaran, menilai kemajuan dan memberikan pelatihan serta umpan balik berkelanjutan untuk memastikan karyawan memenuhi tujuan dan sasaran karier mereka.
Performance management is a process in which managers and employees work together to plan, monitor and review employees’ work objectives or goals and their overall contribution to the organization. More than just an annual performance review, performance management is the continuous process of setting objectives, assessing progress and providing on-going coaching and feedback to ensure that employees are meeting their career objectives and goals.
Tujuan dan indikator harus mengikuti prinsip SMART, dalam arti:
Objectives and indicators need to be SMART:
Spesifik – secara jelas merinci hal-hal yang perlu dilakukan, waktu pelaksanaan, orang yang akan melaksanakan dan target yang harus dicapai.
Specific – clearly specify what is to be done, when it is to be done, who is to accomplish it and how much is to be accomplished.
Measurable/Terukur - pertanyaan seperti berapa banyak, bagaimana saya tahu tujuan tersebut sudah tercapai? Beberapa ukuran digunakan jika memungkinkan, misalnya kuantitas, kualitas, jangka waktu dan biaya.
Measurable – ask questions such as: How much? How many? How will I know when it is accomplished? Multiple measures should be used if possible, for example: quantity, quality, time frame and cost.
Attainable/Dapat Dicapai – memastikan jalan yang wajar untuk mencapai prestasi dan peluang yang memungkinkan pencapaian prestasi tersebut.
Attainable – assure there is a reasonable path to achievement and feasible odds that you will get there.
Realistis – kebutuhan obyektif harus menyeimbangkan tingkat kompleksitas dengan pengalaman dan kemampuan karyawan dan kuasa tak tertandingi di luar kendali karyawan jangan sampai merintangi pencapaiannya.
Realistic – objective needs should match the level of complexity with the employees experience and capability and no insurmountable forces outside the control of the employee should hinder their accomplishment.
Timebound/Tenggat Waktu – jangka waktu pencapaian sasaran kinerja harus jelas. Dalam banyak hal, sasaran harus dicapai pada akhir jangka waktu kajian.
Timebound – be clear about the time frame in which performance objectives are to be achieved. In most cases, objectives are to be completed by the end of the performance review period.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
27
Dukungan manajemen untuk menindaklanjuti hasil proses manajemen kinerja juga diperlukan untuk memastikan pengakuan atas kinerja yang baik. Hasil kinerja yang kurang baik membutuhkan dukungan dan/ atau pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja.
Management support to act upon the outcomes of the performance management process is also necessary to ensure that good performance is recognized. Inadequate performance requires necessary support and/or training to improve performance.
Pelatihan untuk karyawan selama tahun 2014 sebagai berikut:
Training for employees during the period of 2014 as follows:
Nama Pelatihan / The name of training Bidang Kesehatan dan Keselamatan/Health and Safety : - Ahli K3 Umum/General Occupational Health and Safety (OHS) Professionals - Sistim Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja/OHS Management System - Emergency Response Team - MR & QHSE - Accident Investigation & Scat Analysis - Pengelolaan Limbah B3/Hazardous and Toxic Materials (B3) Waste Management
Jumlah pelatihan/ Numbers Of Training 29
Bidang Teknik dan Operasi/Technical and Operations : - Advance Mechanic - Sistem Listrik Arus Kuat/High Voltage Electricity System - Drilling Blast Software - Minex Modeling & Optimation - Belt Scale, Mechanic Sampler & Stockpile Management - Generator & Electric Motor, Operation & Maintenance - Xpac Scheduling - Sertifikasi Operator Alat Angkat & Angkut Jenis forklift/Lifting Equipment and Forklift Operator Certificate
31
Bidang Lainnya yang berkaitan dengan operasional Perusahaan/Other trainings related to operations: - Leadership Development Program - Coaching & Counseling - Cash Flow - Pemenuhan Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pertama, Madya, dan Utama pada pertambangan/Competence Test for First, Mid-level and Primary Operational Supervisors in Mining - Manajemen Lingkungan Pertambangan/Mining Environment Management - Workshop Lingkungan Hidup/Environmental Workshop - Perencanaan & Desain Tambang Terbuka/Open Mining Planning and Design - Introduction & Internal Audit ISO - OHSAS System - Lead Auditor ISO 14001 - Integrated Internal Audit ISO 9001, 18001-2007, 14001-2004 - Training of Trainers - Certified Industrial Relations Professional (CIRP) - Bimtek Penyelesaian Perselisihan Perburuhan/Labor Dispute Resolution Technical Development - Diklat Resolusi Konflik di Kawasan Pertambangan/Mining Area Conflict Resolution Training
30
Pelatihan ini akan terus berlanjut ke arah pengembangan kompetensi karyawan Bayan, yang pada akhir Desember 2014 berjumlah 2.222 orang di seluruh Indonesia. Jumlah karyawan / Total Numer of Employers Karyawan tetap/In-house employees
28
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
The training will continue toward competency development of Bayan employees, who as at the end of December 2014 has reached 2.222 personnel across Indonesia. Per 31 Desember / As of 31 December 2014 2,222
2013 2,562
2012 3,441
Informasi Pemegang Saham
Shareholders Information
Komposisi kepemilikan saham PT Bayan Resources Tbk per 31 Desember 2014.
PT Bayan Resources Tbk shareholders composition as at 31 December 2014.
No
Jumlah Pemegang Jumlah Saham / Persentase / saham / Number of Number of Shares Percentage (%) Shareholder
Nama Pemegang Saham / Shareholder Name
Pemegang Saham di atas 5% / Shareholder with more than 5% of shares : 1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
1
1,719,695,500
51.59
2
Korea Electric Power Corporation
1
666,667,000
20.00
3
Enel Investment Holding B.V.
1
333,333,500
10.00
4
Engki Wibowo
1
198,707,500
5.96
Pemegang Saham dibawah 5% / Shareholder with less than 5% of shares : 6
Masyarakat, Manajemen dan Karyawan / Public, Management and Employees
325
414,930,000
12.45
Total
329
3,333,333,500
100.00
Kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi PT Bayan Resources Tbk. No
Nama Pemegang Saham / Shareholder Name
Shares held by Board of Commisioners and Directors of PT Bayan Resources Tbk.
Jabatan / Position
Jumlah Saham / Number of Shares
Persentase / Percentage (%)
Dewan Komisaris / Board Of Commissioners 1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
Komisaris Utama / President Commissioner
2
Ir. Michael Sumarijanto
3 4 5
1,719,695,500
51.59
Komisaris / Commissioner
800,000
0.02
Mauro Montenero
Komisaris / Commissioner
-
-
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
Djanadi Bimo Prakoso
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
1,720,495,500
51.61
53,427,000
1.60
88,868,000
2.67
Total Saham Yang Dimiliki Oleh Komisaris / Total Shares Held By Commissioners Direksi / Board Of Directors 1
Chin Wai Fong dan / and Empire Management Corporation
Direktur Utama / President Director
2
Lim Chai Hock dan / and Direktur / Director Dynamic Resources Corporation
3
Engki Wibowo
Direktur / Director
198,707,500
5.96
4
Jenny Quantero
Direktur / Director
99,497,500
2.98
5
Russell John Neil
Direktur / Director
300,000
0.01
6
Alastair McLeod
Direktur / Director
300,000
0.01
7
Low Yi Ngo
Direktur / Director
5,694,500
0.17
8
Lee Je-Hyung
Direktur / Director
-
-
9
Hermanto Suparman
Direktur / Director
-
-
10
R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Independen / Independent Director
-
-
446,794,500
13.40
Total Saham Yang Dimiliki Oleh Direksi / Total Shares Held By Directors
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
29
Informasi Pemegang Saham Pengendali dan Utama
Controling and Primary Shareholders Information
Pemegang saham utama Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Dato’ Dr. Low Tuck Kwong dan KEPCO. Kedua pemegang saham tersebut memiliki sekurang-kurangnya 20% hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan. Sedangkan pemegang saham pengendali Perseroan adalah Dato’ Dr. Low Tuck Kwong yang merupakan pemegang saham individu mayoritas sebesar 51,59% langsung dalam Perseroan. Di bawah ini adalah diagram Pemegang Saham Perseroan:
The Company primary shareholders as at 31 December 2014 were Dato’ Dr. Low Tuck Kwong and KEPCO. Both shareholders have at least 20% of total shares with voting rights issued by the Company. The controlling shareholder was Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, who directly controlled the majority of 51.59% shares in the Company. Below is the diagram of Company's shareholders:
Dalam Negeri / Onshore Masyarakat, Manajemen dan Karyawan / Public, Management and Employees
Luar Negeri / Offshore
Dato' Dr. Low Tuck Kwong (Pemegang Saham Utama dan Pengendali / Primary and Controlling Shareholder)
18.41%
51.59%
Korea Electric Power Corporation (Pemegang Saham Utama / Primary Shareholder)
20%
Enel Investment Holding B.V.
10%
PT Bayan Resources Tbk Informasi Entitas Anak
Subsidiaries Information
Bayan memiliki beberapa anak perusahaan yang memiliki hak eksklusif untuk menambang batubara berdasarkan lima (5) PKP2B dan enam belas (16) IUP, dengan total area konsesi seluas 138.524 hektar yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Selatan, sedangkan anak perusahaan lainnya bergerak di bidang pengelolaan pelabuhan, pengiriman, jasa penambangan dan investasi. Peta dan tabel berikut ini menjabarkan nama perusahaan, alamat, jenis usaha dan presentase kepemilikan langsung maupun tak langsung, luas area konsesi, status usaha dan lokasi Balikpapan Coal Terminal, KFT-1 dan KFT-2 per tanggal 31 Desember 2014.
Bayan has subsidiaries with exclusive rights to mine coal based on five (5) CCOWs and sixteen (16) IUPs with a total concession area of 138,524 hectares located in East and South Kalimantan. Other subsidiaries are engaged in port management, shipping, mining and investment services. The following maps and tables represent the company names, addresses, business types, percentage of direct and indirect ownership, concession area, business status and location of the Balikpapan Coal Terminal, KFT-1 and KFT-2 as at 31 December 2014.
Pengangkatan overburden - Tabang / Overburden removal - Tabang
30
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
Kangaroo Resources Limited
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
31
No.
Nama Perusahaan / Company’s Name
Alamat Kantor / Office Address
Jenis Usaha / Business Activities
Persentase Kepemilikan / Ownership (%)
Tipe Konsesi / Type of Concession
Area Konsesi / Lokasi tambang Concession Area / Location (Ha.)
1
PT Perkasa Inakakerta Gedung Office 8, Lantai 36 Unit B, (PIK) SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
100.00
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
20.037
2
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
Gedung Office 8, Lantai 29 Unit D, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
7.811
3
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
Gedung Office 8, Lantai 30 Unit C, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
12.710
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
4
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
Gedung Office 8, Lantai 30 Unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
5.838
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
5
PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)
Gedung Office 8, Lantai 36 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
92.70
PKP2B Generasi ke 2 / 2nd Generation CCOW
24.055
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
6
PT Fajar Sakti Prima (FSP)
Jl. Wolter Mongindisi No. 17 A Rt. 07 Kelurahan Timbau, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur
Pertambangan Batubara / Coal Mining
90.00
IUP
3.774
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
7
PT Bara Tabang (BT)
Jl. Wolter Mongindisi No. 17 A Rt. 07 Kelurahan Timbau, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur
Pertambangan Batubara / Coal Mining
90.00
IUP
3.015
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
8
PT Brian Anjat Sentosa (BAS)
Jl. Wolter Mongindisi No. 17 A Rt. 07 Kelurahan Timbau, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
IUP
4.025
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
9
PT Dermaga Gedung Office 8, Lantai 29 Unit C, Perkasapratama (DPP) SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Jasa Bongkar Muat Batubara / Coal Handling Services
87.40
Aktif / Active
10
PT Muji Lines (Muji)
Gedung Office 8, Lantai 30 Unit D, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pelayaran / Shipping
100.00
Aktif / Active
11
PT Indonesia Pratama (IP)
Gedung Office 8, Lantai 30 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Perdagangan, Jasa Kontraktor Pertambangan / Trading, Mining Contractor
100.00
Aktif / Active
12
PT Bayan Energy (BE)
Gedung Office 8, Lantai 37, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52– 53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan, Pengangkutan Dan Konstruksi / Mining, Transportation And Construction
99.99
Aktif / Active
13
PT Metalindo Prosestama (MP)
Gedung Office 8, Lantai 37, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52– 53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Investasi Pada Entitas Anak / Investment In Subsidiary
95.20
Aktif / Active
14
Kangaroo Resources Limited (KRL)
14 Emerald Terrace West Perth WA 6005, Australia
Investasi Pada Entitas Anak / Investment In Subsidiary
56.05
Aktif / Active
15
Kangaroo Minerals Pty 21 Teddington Road Burswood WA Ltd (KM AUS) 6100, Australia
Investasi Pada Entitas Anak / Investment In Subsidiary
56.05
Aktif / Active
16
Kangaroo Resources Singapore Pte Ltd
Investasi Pada Entitas Anak / Investment In Subsidiary
56.05
Aktif / Active
32
111 North Bridge Road #16-01 Peninsula Plaza Singapore 179098
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Status
Eksploitasi / Exploitation
Kalimantan Eksploitasi / Selatan / South Exploitation Kalimantan
No.
Nama Perusahaan / Company’s Name
Alamat Kantor / Office Address
Jenis Usaha / Business Activities
Persentase Kepemilikan / Ownership (%)
Tipe Konsesi / Type of Concession
Area Konsesi / Lokasi tambang Concession Area / Location (Ha.)
Status
17
PT Tanur Jaya (TJ)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
5.000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
18
PT Silau Kencana (SK)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
4.996
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
19
PT Orkida Makmur (OM)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
1061
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
20
PT Tiwa Abadi (TA)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
IUP
5.000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
21
PT Sumber Api (SA)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
2.364
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
22
PT Dermaga Energi (DE)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
3.784
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
23
PT Bara Sejati (BS)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
IUP
4.595
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
24
PT Apira Utama (AU)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
IUP
4.996
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
25
PT Cahaya Alam (CA)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
IUP
3.467
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
26
PT Mamahak Coal Mining (MCM)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
4.996
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
27
PT Bara Karsa Lestari (BKL)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
7.000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
28
PT Mahakam Energi Lestari (MEL)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
5.000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
29
PT Mahakam Bara Energi (MBE)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
5.000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
30
PT Karsa Optima Jaya Gedung Office 8, Lantai 29 unit B, (KOJ) SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Investasi Pada Entitas Anak / Investment in Subsidiary
56.05
Aktif / Active
31
PT Sumber Aset Utama (SAU)
Perdagangan , Jasa Kontraktor Pertambangan / Trading, Mining Contractor
56.04
Aktif / Active
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl.Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
33
Struktur Korporasi / Corporate Sructure PT Bayan Resources Tbk PT Bayan Energy
99.90% 25 % 100% PT Bara Sejati
100%
100%
100%
PT Apira PT Cahaya PT Tiwa Alam Utama Abadi
90% PT Bara Tabang
100%
90%
PT Fajar PT Sakti Perkasa Prima Inakakerta
100%
99%
Kangaroo Kangaroo PT Tanur Minerals Resources Jaya Pty Ltd (Singapore Pte Ltd) 99% PT Mamahak Coal Mining
0,10 %
25%
75%
75%
PT Teguh PT Brian Sinarabadi Anjat Sentosa
99%
25%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
75%
Kangaroo PT PT Firman PT Wahana Resources Limited Ketaun Baratama Indonesia (listed company) Perkasa Mining Pratama
PT Muji Lines
99.90%
56.05%
99%
99%
PT Karsa Optima Jaya
PT Silau PT Orkida Kencana Makmur
99% 99% 99% PT Bara PT PT Karsa Mahakam Mahakam Lestari Energi Bara Lestari Energi
99%
99%
PT Sumber Api
PT Dermaga Energi
25% 62.42%
99.99% PT Sumber Aset Utama
Coal Mining Company
Coal Handling Services
Shipping Company
Trade and Service
Invesment in Subsidiary
Investment Holding
95.24%
PT Dermaga PT Perkasapratama Metalindo Prosestama
97.39% PT Gunungbayan Pratamacoal
Kronologis Pencatatan Saham
Share Registration Chronology
Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008 melalui Penawaran Umum Perdana sebanyak 833.333.500 saham biasa, yang terdiri dari sebanyak 500.000.000 saham biasa milik Pemegang Saham Penjual (Saham Divestasi) dan sebanyak 333.333.500 saham biasa atau saham baru dengan nilai nominal Rp. 100 setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp. 5.800/saham. Total saham Perseroan menjadi 3.333.333.500. Pada tahun 2010, pemegang saham pendiri Perseroan (Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, Engki Wibowo dan Jenny Quantero) dan beberapa pemegang saham minoritas lainnya menjual sebanyak 666.667.000 saham atau 20% kepada KEPCO melalui pasar negosiasi. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The Company registered its shares with the Indonesian Stock Exchange on 12 August 2008 through an Initial Public Offering of 833,333,500 common shares consisting of 500,000,000 common shares of Selling Shareholder (Divestment Shares) and 333,333,500 common or new shares with nominal value of IDR 100 per share, which were offered to the public at the price of IDR 5,800/share. Total Company shares become a total of 3,333,333,500. In 2010, the founding Shareholders of the Company (Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, Engki Wibowo and Jenny Quantero) and other minority shareholders sold 666,667,000 shares or 20% to KEPCO through market negotiation. The composition of share ownership as at 31 December 2014 was as follows:
1. Dato’ Dr. Low Tuck Kwong sebesar 1.719.695.500 saham atau 51,59%
1. Dato’ Dr. Low Tuck Kwong with 1,719,695,500 shares or 51.59%
2. KEPCO sebesar 666.667.000 saham atau 20%
2. KEPCO with 666,667,000 shares or 20%
3. Enel Invesment Holding BV. sebesar 333.333.500 saham atau 10%
3. Enel Invesment Holding BV. with 333,333,500 shares or 10%
4. Engki Wibowo sebesar 198.707.500 saham atau 5,96%
4. Engki Wibowo with 198,707,500 shares or 5.96%
5. Masyarakat, manajemen dan karyawan sebesar 414.930.000 saham atau 12,45%
5. Public, management and employees 414,930,000 shares or 12.45%
Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Professionals
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 10 Juni 2014 telah menyetujui dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014, dengan ketentuan bahwa Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Akuntan Publik independen yang terdaftar di OJK. Rapat tersebut juga
On 10 June 2014, the Company at its Annual General Meeting of Shareholders has approved and authorized the Board of Directors of the Company to appoint a Public Accountant to audit the financial statements of the Company for the financial year ending 31 December 2014, provided that the Public Accountant appointed is an independent Public Accountant listed with OJK. It has also stipulated the honorarium and other
34
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
with
menetapkan honorarium serta persyaratan lain atas penunjukan akuntan publik tersebut sesuai dengan rekomendasi Dewan Komisaris Perseroan. Berdasarkan hasil RUPS dan arahan Dewan Komisaris, Perusahaan telah menunjuk auditor eksternal Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member of PricewaterhouseCoopers global network) yang beralamat di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940, Phone: (62-21) 521 2901, Fax (62-21) 5290 5555 / 5290 5050 sebagai Auditor Perseroan dan anak perusahaan untuk melakukan audit terhadap laporan Keuangan tahun 2014. Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2014 tersebut sebesar AS$ 394.000. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan telah menjadi auditor Perusahaan sejak tahun 2007 dan telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesi akuntan publik yang berlaku dan perjanjian kerja sama antara Perseroan dengan KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan. Akuntan yang menandatangani Laporan Auditor Independen tahun buku 2014 adalah Eddy Rintis, S.E., CPA.
requirements for such appointment in accordance with the recommendations of the Board of Commissioners of the Company. Based on the General Meeting of Shareholders resolutions and directives from the Board of Commissioners, the Company has appointed external auditor KAP Tanudiredja, Wibisana & Partners Public Accounting Firm (a member of PricewaterhouseCoopers global network) with address at Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940, Phone: (62-21) 521 2901, Fax (62-21) 5290 5555 / 5290 5050, to audit the 2014 financial statement of the Company and its subsidiaries. Total cost incurred for the audit of the 2014 Consolidated Financial Statement was US$ 394,000. KAP Tanudiredja, Wibisana & Partners has been the Company's auditor since 2007 and has completed its duties independently in accordance with valid public accounting profession standards and cooperation agreement with the Company.The Accountant signing the Independent Auditor Report for the financial year 2014 was Eddy Rintis, S.E., CPA.
Perseroan juga telah menunjuk PT Raya Saham Registra untuk melakukan pengarsipan dan pelaporan kegiatan registrasi saham Perseroan sejak tahun 2008. PT Raya Saham Registra beralamat di Gedung Plaza Sentral, lt 2 Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48, Jakarta 12930, Phone: (62-21) 2525 666, fax: (62-21) 2525 028. Total biaya yang dikeluarkan untuk PT Raya Saham Registra tahun 2014 adalah sebesar IDR 25.000.000.
The Company has also appointed PT Raya Saham Registra to perform filing and reporting of Company share registration since 2008. PT Raya Saham Registra has its address at Gedung Plaza Sentral, lt 2 Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48, Jakarta 12930, Phone: (62-21) 2525 666, fax: (62-21) 2525 028. Total cost incurred for PT Raya Saham Registra in 2014 was IDR 25,000,000.
Sertifikasi Dan Penghargaan
Awards And Certifications
No.
1
Tanggal/ Date
14 Mei / May 2014
Penghargaan dan Sertifikasi/Awards and certifications Penghargaan Kecelakaan Nihil /Zero Accident Award
Nama Perusahaan yang menerima/ Receiving Companies
Perusahaan atau Institusi yang memberikan/ Awarding Companies or Institutions
TSA
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia / The Ministry of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia
GBP DPP
2
5 Juni / June 2014
Program Peringkat Kinerja TSA, FSP, GBP Perusahaan Daerah Blok 1, PIK & (PROPERDA HIJAU dibidang FKP Pengelolaan Lingkungan Hidup/Green PROPERDA award in Environmental Management Program Peringkat Kinerja Perusahaan Daerah (PROPERDA EMAS Dibidang Pengelolaan Lingkungan Hidup/Gold PROPERDA award in Environmental Management
GBP Blok 2
Gubernur Kalimantan Timur/ Governor of East Kalimantan.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
35
No.
3
Tanggal/ Date
16 September 2014
Penghargaan dan Sertifikasi/Awards and certifications • “PRATAMA (Perunggu)” dibidang Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara/PRATAMA (Bronze) award in Mineral and Coal Mining Safety Management
• “PRATAMA (Bronze)” dibidang Pengelolaan Lingkungan Pertambangan/ PRATAMA award in Environmental Management
4
36
2 Desember / December 2014
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Program Peringkat Kinerja Perusahaan Nasional PROPERNAS peringkat BIRU dalam rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup /Blue PROPERNAS award in Environmental Management
Nama Perusahaan yang menerima/ Receiving Companies
Perusahaan atau Institusi yang memberikan/ Awarding Companies or Institutions
WBM, PIK & TSA
TSA, PIK & FKP
WBM GBP DPP PIK
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara / Ministry of Energy and Mineral Resources, Directorate General of Mineral and Coal.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/ The Ministry of Environment and Forestry
Tinjauan dan analisis manajemen Management Review and Analysis
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
37
Tinjauan Operasional
Operation Review
Perseroan merupakan induk perusahaan, dalam pengertian seluruh kegiatan usaha berada pada kinerja masing-masing anak perusahaan yang sebagian besar bergerak di bidang pertambangan dan sisanya bergerak di bidang non-tambang, namun mendukung usaha pertambangan secara terpadu.
As a parent company, the Company concentrates all business activities on the performances of subsidiaries which mostly engage in the mining sector, with some subsidiaries engaging in non-mining sector that offers integrated support to mining business.
Kegiatan Pertambangan
Mining Operations
Melihat siklus harga batubara 3 tahun terakhir ini yang masih rendah, Perseroan menurunkan rasio pengupasan tanah dengan tujuan mengurangi biaya produksi serendah-rendahnya.
Considering the persistently low coal price in the last 3 years, the Company decided to reduce strip ratios in order to reduce production costs to the extent possible.
Tahun 2014, Perseroan melalui anak perusahaan memproduksi batubara sebesar 9,6 juta MT atau, 29.9% lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar 13,7 juta MT. Penurunan jumlah produksi ini sejalan dengan kebijakan Perseroan untuk menurunkan volume produksi, namun diperparah dengan keterlambatan pengoperasian proyek Tabang.
In 2014, the Company through its subsidiaries produced 9.6 million MT of coal or 29.9% lower than the previous years production of 13.7 million MT. This production decline was in line with the Company policy of reducing production volumes however was exacerbated by the delay in bringing Tabang into operation.
Berikut table produksi batubara per proyek dari tahun 2010 hingga 2014:
The table below shows coal production per project from 2010 to 2014: (dalam juta MT / in million MT)
Nama Proyek / Project Name
2010
2011
2012
2013
2014
GBP
3.8
3.8
4.1
3.5
2.6
WBM
2.6
4.3
3.8
3.2
2.1
PIK
2.7
3.2
2.5
2.1
0.8
TSA/FKP
1.6
2.6
3.7
2.7
2.2
FTB
1.2
1.7
2.0
2.2
1.9
Mamahak Total
-
-
0.2
-
-
11.9
15.6
16.3
13.7
9.6
PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)
PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)
GBP merupakan pemegang PKP2B generasi kedua yang terdiri dari 2 blok yaitu GBP Blok 1 dan GBP Blok 2 yang berlokasi di Kalimantan Timur. GBP Blok 2 memproduksi batubara dengan kalori tinggi hingga mencapai sekitar 7000 Kcal/Kg GAR. GBP memiliki dua dermaga yaitu Manau dan Tepian Ulak. GBP Blok 1 juga memiliki dermaga di Rimba Ayu.
GBP is the holder of a second generation CCOW consisting of 2 blocks, namely Block 1 and Block 2 which are both located in East Kalimantan. GBP Block 2 produces coal with high calories of up to 7000 Kcal/Kg GAR. It has two jetties, namely Manau and Tepian Ulak. GBP Block 1 also has jetty at Rimba Ayu.
GBP Blok 2 memproduksi 2,6 juta MT batubara atau lebih rendah 25,7% dari produksi tahun 2013 sebesar 3,5 juta MT.
GBP Block 2 produced 2.6 million MT in 2014 or 25.7% lower compared to previous year production of 3.5 million MT.
Sementara GBP Blok 1 pada tahun 2014 tidak dilakukan penambangan sehubungan dengan permasalahan izin dengan pemegang konsesi kehutanan yang belum selesai.
GBP Block 1 was not mined in 2014 due to unresolved permit issues with the holder of an overlapping forestry concession.
38
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
WBM merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Satui, Kalimantan Selatan. WBM memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 6.300 – 6500 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, WBM menggunakan Dermaga WBM yang terletak di pantai Sungai Cuka – Satui. Kemudian batubara tersebut diangkut dengan tongkang ke KFT-1 yang berada di perairan Kalimantan Selatan dan dapat melayani kapal Handy/Panamax dan/atau Capesize.
WBM is a third generation CCOW holder located in Satui, South Kalimantan. WBM produces bituminous quality coal with calorific content of 6,300 – 6,500 Kcal/Kg GAR. In order to support coal deliveries, WBM utilized a jetty located in Sungai Cuka – Satui. After which the coal is transported with barge to KFT-1 in South Kalimantan waters which serves handy/Panamax and /or capesize vessels.
WBM memproduksi 2,1 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 34,4% dari tahun 2013 sebesar 3,2 juta MT. WBM juga belum dapat melaksanakan penambangan batubara di area perbatasan tambang dengan PT Arutmin Indonesia akibat penangguhan operasional berkelanjutan di PT Arutmin Indonesia.
WBM produced 2.1 million MT in 2014 or 34.4% lower compared to 3.2 million MT of coal produced in 2013. In addition, WBM has not been able to mine coal in the border area shared with PT Arutmin Indonesia due to the continued suspension of operations at PT Arutmin Indonesia
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PIK merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur. PIK memproduksi batubara kualitas sub-bituminous dengan kandungan kalori sekitar 4.600 – 4.700 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, PIK menggunakan Dermaga yang terletak di pantai Sekeret. Dermaga ini dapat memuat langsung ke kapal Handy atau Panamax.
PIK is a third generation CCOW holder located in Kutai Timur, East Kalimantan. PIK produces sub-bituminous quality coal with calorific value of about 4,600 - 4,700 Kcal/Kg GAR. In order to support coal deliveries, PIK utilizes the jetty located at Sekeret beach, which is able to load directly to Handy or Panamax vessels.
PIK memproduksi 0,8 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 61,9% dari tahun 2013 sebesar 2,1 juta MT.
PIK produced 0.8 million MT in 2014 or 61.9% lower compared to 2.1 million MT of coal produced in 2013.
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
TSA merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. TSA memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900 – 6.000 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, TSA menggunakan Dermaga yang terletak di Sungai Mahakam.
TSA is a third generation CCOW holder located at Kutai Barat, East Kalimantan. TSA produces bituminous quality coal with calorific content of around 5,900 – 6,000 Kcal/ Kg GAR. To support coal deliveries, TSA utilizes a jetty located on the Mahakam River.
TSA memproduksi 0,5 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 28,6% dari tahun 2013 sebesar 0,7 juta MT.
TSA produced 0.5 million MT of coal or 28.6% lower than 2013 production of 0.7 million MT.
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
FKP merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. FKP memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900 – 6.000 Kcal/Kg GAR. Lokasi tambang FKP dan TSA saling berdekatan sehingga FKP dapat menggunakan Dermaga TSA untuk penggiriman batubaranya.
FKP is a third generation CCOW located in Kutai Barat, East Kalimantan. FKP produces bituminous quality coal with calorific value of around 5,900 – 6,000 Kcal/ Kg GAR. FKP and TSA mine locations are in close proximity, therefore FKP is able to use the TSA jetty for coal delivery.
FKP memproduksi 1,7 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 15,0% dari tahun 2013 sebesar 2,0 juta MT.
FKP produced 1.7 million MT of coal or 15.0% lower than 2013 production of 2.0 million MT.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
39
PT Fajar Sakti Prima (FSP), PT Bara Tabang (BT) dan PT Brian Anjat Sentosa (BAS) atau FTB atau Konsesi Tabang
PT Fajar Sakti Prima (FSP), PT Bara Tabang (BT), and PT Brian Anjat Sentosa (BAS) or FTP or Tabang Concession
Konsesi Tabang merupakan gabungan dari 3 perusahaan tambang yang terdiri dari FSP, BT dan BAS dan memiliki IUP Operation Produksi yang berlokasi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Konsesi Tabang memproduksi batubara ramah lingkungan kualitas sub-bituminous dengan kandungan rendah belerang. Spesifikasi batubaranya sekitar 4.000 – 4.200 Kcal/Kg GAR. Konsesi Tabang menggunakan Dermaga Gunung Sari yang terletak di Sungai Belayan dan Dermaga Senyiur yang terletak di Sungai Kedang Kepala.
Tabang Concession is the combination of 3 mining companies comprising FSP, BT and BAS. It has Production Operation IUP located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Tabang Concession produces subbituminous, environmentally-friendly, low-sulfur coals. The coal specification is around 4,000 – 4,200 Kcal/Kg GAR. Tabang Concession utilizes two jetties, namely Gunung Sari Jetty located on the Belayan river and Senyiur Jetty located on the Kedang Kepala River.
FTB memproduksi 1,9 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 13,6% dari tahun 2013 sebesar 2,2 juta MT.
FTB produced 1.9 million MT in or 13.6 % lower than 2013 production of 2.2 million MT.
Proyek Pakar (Pakar)
Pakar Project (Pakar)
Proyek Pakar merupakan gabungan dari 9 perusahaan tambang yang saling berdekatan lokasinya yaitu TJ, SK, OM, TA, SA, DE, BS, AU dan CA di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Proyek Pakar ini juga bersebelahan dengan Konsesi Tabang dan memiliki batubara ramah lingkungan kualitas sub-bituminous. Spesifikasi batubaranya sekitar 4.000 – 4.200 Kcal/Kg GAR. Proyek Pakar akan menggunakan Dermaga Senyiur yang terletak di Sungai Kedang Kepala.
Pakar Project is the integration of 9 adjoining mining companies, namely TJ, SK, OM, TA, SA, DE, BS, AU and CA located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Pakar project is also adjacent to Tabang concession and has environmentally friendly sub-bituminous coal. The coal specification is around 4,000 – 4,200 Kcal/Kg GAR. Pakar project will use the Senyiur Jetty located on the Kedang Kepala River.
Konsesi yang berada di Proyek Pakar masih dalam tahap pengurusan perizinan sesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk melakukan operasional tambang. Ke depannya, pengembangan proyek Pakar ini akan di dukung oleh infrastruktur proyek Tabang karena lokasinya berdekatan.
Concessions in Pakar Project are still in process to obtain permits in accordance with Government policies in order to operate mines. In the future, the development of this Pakar project will be supported by the Tabang project infrastructures due to their proximities.
Proyek Mamahak
Mamahak Project (MCM)
Proyek Mamahak merupakan gabungan dari 4 perusahaan tambang yang saling berdekatan lokasinya yaitu MCM, MBE, MEL, dan BKL serta memiliki IUP Operasi Produksi dan Eksplorasi yang berlokasi di Kalimantan Timur. Proyek Mamahak memproduksi batubara semi-soft coking.
The Mamahak Project is an integration of 4 mining companies with neighboring locations, namely MCM, MBE, MEL and BKL. It has Production Operation and Exploration IUP located in East Kalimantan. The Mamahak Project produces semi-soft coking coal.
Pada tahun 2014, MCM tidak memproduksi batubara sehubungan dengan tingginya biaya operasional dibandingkan dengan harga batubara saat ini, sehingga Perseroan memfokuskan diri pada kegiatan eksplorasi dengan tujuan mengembangkan wilayah cadangan batubara dan desain tambang. Sementara konsesi lainnya yang termasuk dalam Proyek Mamahak sedang dalam proses permintaan peningkatan IUP eksplorasi menjadi IUP Produksi.
MCM had no coal production activities in 2014 due to operational costs being higher than current coal price. It therefore focused on exploration activities in order to expand coal reserve areas and develop mine design. Other concessions in the Mamahak Project are in the process of being upgraded from exploration mining business permit (IUP) into Production IUP.
40
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Operasi Non-Tambang
Non-Mining Operations
Balikpapan Coal Terminal (BCT)
Balikpapan Coal Terminal (BCT)
BCT adalah pelabuhan khusus batubara yang dikelola oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT Dermaga Perkasapratama yang terletak di Kalimantan Timur. Sebagian batubara Perseroan diekspor melalui BCT. Pada tahun 2014, BCT memuat 12,6 juta MT batubara untuk berbagai pelanggan atau naik sebesar 14,5% dari tahun 2013 sebesar 11,0 juta MT.
BCT is a special coal terminal managed by the Company's subsidiary, PT Dermaga Perkasapratama, which is located in East Kalimantan. A portion of the Company's coal is mainly exported through the BCT. In 2014, the BCT loaded 12.6 million MT of coal for various customers or 14.5% more than the 11.0 million MT loaded in 2013.
Kalimantan Floating Transfer Barge (KFT)
Kalimantan Floating Transfer Barges (KFT)
Selain BCT, Perseroan juga memiliki dan mengelola dua KFT melalui PT Muji Lines yang berada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur serta tugboat dan tongkang. KFT-1 telah memuat sekitar 2,0 juta MT batubara selama tahun 2014, atau menurun sebesar 35,5% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 3,1 juta MT. Sedangkan KFT-2 belum beroperasi dan tengah menunggu produksi proyek Tabang/Pakar yang akan dimulai tahun 2015.
Other than BCT, the Company also owns and manages two KFTs through PT Muji Lines which are located in South and East Kalimantan, as well as tugboats and barges. KFT-1 has loaded approximately 2.0 million MT of coal during 2014, or 35.5 % less than the 3.1 million MT loaded in previous year, while KFT-2 has not started operations and is waiting for the Tabang/Pakar production which will commence in 2015.
PT Indonesia Pratama (IP)
PT Indonesia Pratama (IP)
IP merupakan kontraktor untuk Proyek Tabang. Pada akhir semester pertama tahun 2014, IP telah menandatangani beberapa kontrak dengan subkontraktor untuk memberikan berbagai layanan bagi Proyek Tabang. IP juga memiliki dermaga Gunung Sari di Sungai Belayan dan jalan ke Dermaga Senyiur.
IP is a contractor for the Tabang project. At the end of first semester of 2014, IP has signed a number of contracts with subcontractors to provide various services to the Tabang project. IP also owns the Gunung Sari Jetty on the Belayan River and owns the road to the Senyiur Jetty.
Truck gandeng bermesin ganda - Tabang / Dual powered road trains - Tabang.
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
41
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Uraian terkait Tinjauan keuangan mengacu kepada Laporan Keuangan Kosolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member of PricewaterhouseCoopers global network) dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan penekanan atas suatu hal sebagaimana pada laporannya tertanggal 31 Maret 2015.
Analysis on financial review will refer to the Company's Consolidated Financial Statement for the year ending 31 December 2014 and 2013 which has been audited by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners (a member of PricewaterhouseCoopers global network) with unqualified opinion with emphasis of matter stated in its report dated 31 March 2015.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Statement of Financial Position Dalam AS$ (In US$) 2014
Uraian / Details
2013
∆%
Aset Lancar / Current Assets
323,240,003
474,147,531
(31.83%)
Aset Tetap / Fixed Assets
257,925,669
282,905,550
(8.83%)
838,416,311
1,092,641,322
(23.27%)
1,161,656,314
1,566,788,853
(25.86%)
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities
518,794,409
431,456,547
20.24%
Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities
387,329,860
685,491,088
(43.50%)
Total Liabilitas / Total Liabilities
906,124,269
1,116,947,635
(18.87%)
Ekuitas / Equity
255,532,045
449,841,218
(43.20%)
Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets Total Aset / Total Assets
Aset
Assets
Jumlah aset Perseroan berkurang sebesar 25,9% menjadi AS$1.161.656.314 pada tahun 2014 dibandingkan dengan AS$1.566.788.853 pada tahun 2013 karena penurunan signifikan aset lancar sebesar 31,8% atau AS$150.907.528 dan aset tidak lancar sebesar 23,3% atau AS$254.225.011.
Total Company assets reduced by 25.9% to US$1,161,656,314 compared to US$1,566,788,853 in 2013 due to significant decrease of 31.8% or US$150,907,528 in current assets and 23.3% or US$254,225,011 in non current assets.
Penurunan pada aset lancar sebesar AS$150.907.528 terutama disebabkan penurunan kas dan setara kas sebesar AS$101.302.528 karena sebagian besar kas digunakan untuk pembayaran kembali atas pinjaman yang sebagian diimbangi dengan kenaikan kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya sebesar AS$12.914.642, penurunan nilai persediaan sebesar AS$64.876.886 karena kebijakan Perseroan untuk menurunkan volume persediaan, yang diimbangi dengan kenaikan pajak dibayar dimuka AS$25.324.986.
The decrease of current assets of US$150,907,528 was primarily due to decrease of cash and cash equivalents of US$101,302,528 due to the repayment of loan and partially offset by an increase of US$12,914,642 in restricted cash and cash equivalents, a decrease in inventories of US$64,876,886 due to Company policy of reducing inventory volumes in 2014 and the reduction of stripping ratio and was offset by an increase of prepaid taxes of US$25,324,986.
Penurunan pada aset tidak lancar sebesar AS$254.225.011 terutama disebabkan penurunan pajak dibayar dimuka sebesar AS$76.833.502 karena adanya pengembalian pajak dan penurunan properti pertambangan sebesar AS$156.178.946 karena provisi properti pertambangan serta amortisasi.
The decrease in non-current assets of US$254,225,011 was primarily due to a decrease in prepaid taxes of US$76,833,502 due to refund of taxes and decrease of US$156,178,946 in mining properties due to the provision for impairment of mining properties and amortization.
Penurunan aset tetap dikarenakan depresiasi berkelanjutan aset-aset yang ada dan penjualan aset tetap.
The decrease in fixed assets was due to the continued depreciation of existing assets and sale of fixed assets.
42
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Liabilitas
Liabilities
Jumlah liabilitas Perseroan menurun sebesar 18,9% dari AS$1.116.947.635 pada tahun 2013 menjadi AS$906.124.269 oleh karena penurunan liabilitas jangka panjang sebesar 43,5% atau sebesar AS$298.161.228 dan peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 20,2% atau setara AS$ 87.337.862.
Total Company liabilities decreased by 18.9% from US$1,116,947,635 in 2013 to US$906,124,269 due to decrease of long-term liabilities 43.5% or US$298,161,228 and an increase of short-term liabilities of 20.2% or equivalent of US$87,337,862.
Penurunan liabilitas jangka panjang sebesar AS$298.161.228 disebabkan penurunan pinjaman jangka panjang sebesar AS$255.074.351, yang disebabkan pembayaran kembali prinsipal secara berkelanjutan serta klasifikasi ulang Fasilitas Modal Kerja dari utang jangka panjang ke jangka pendek yang harus dibayar kembali pada bulan April 2015.
The decrease of long-term liabilities of US$ 298,161,228 was caused by a reduction in long term loans of US$255,074,351 caused by the continued repayment of principal coupled with the reclassification from long term debt to short term debt of the Working Capital Facility which is due to be repaid in April 2015.
Peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar AS$87.337.862 terutama disebabkan oleh reklasifikasi fasilitas Modal Kerja Club Deal baru yang akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar AS$103.623.088. Namun hal ini sebagian diimbangi dengan penurunan utang usaha sebesar AS$26.072.473, beban akrual sebesar AS$28.815.413 dan uang muka dari pelanggan pihak ketiga sebesar AS$6.294.502.
The increase of short-term liabilities of US$87,337,862 was mainly caused by the reclassification of the Working Capital element of the New Club Deal which will mature within one year in the amount of US$103,623,088. However this was partially off set by the decrease of trade accounts payable of US$26,072,473, accrual expenses of US$28,815,413 and advance payment from third party customers of US$6,294,502.
Ekuitas
Equity
Jumlah Ekuitas Perseroan menurun 43,2% dari AS$449.841.218 pada tahun 2013 menjadi sebesarAS$255.532.045 pada tahun 2014 karena rugi bersih keseluruhan yang diakui pada tahun 2014.
The Company’s equity decreased by 43.2% to US$255,532,045 from US$449,841,218 in 2013 due to the overall net loss recognized in 2014.
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Report Statements of Comprehensive Income
Kinerja Keuangan Perseroan berdasarkan Laba Rugi Komprehensif adalah sebagai berikut:
Company Financial Performance based on Comprehensive Income Statement can be seen below:
Uraian / Details Pendapatan / Revenue Laba Bruto / Gross Profit Rugi Bersih / Net Loss
2014 828,259,942
2013 1,147,467,928
∆% (27.8%)
97,025,107
163,419,730
(40.6%)
(189,017,198)
(55,216,028)
242.3%
Pendapatan
Revenue
Pendapatan Perseroan mengalami penurunan sebesar 27.8% menjadi AS$828.259.942 pada tahun 2014 dari AS$1.147.467.928 karena penurunan harga jual rata-rata batubara dari AS$77.0/MT menjadi AS$66,4/MT tahun 2014 serta volume penjualan batubara lebih rendah sebesar 12,1 juta MT dibandingkan 14.7 juta MT tahun sebelumnya.
The Company’s revenue decreased by 27.8% to US$828,259,942 in 2014 from US$1,147,467,928 in 2013 due to the decrease in the average selling price of coal to US$66.4 / MT in 2014 from US$77.0 / MT, as well as lower sales volume at 12.1 million MT compared to 14.7 million MT in the previous year.
Laba Bruto
Gross Profit
Laba bruto Perseroan mengalami penurunan 40,6% menjadi AS$97.025.107 pada tahun 2014 dari AS$163.419.730 tahun 2013. Penurunan laba bruto ini terutama disebabkan oleh penurunan harga jual ratarata batubara dan penurunan volume penjualan, namun sebagian diimbangi oleh pengurangan beban pokok penjualan karena penurunan rasio pengupasan tanah rata-rata tertimbang dan biaya lainnya.
The Company’s gross profit decreased by 40.6% to US$97,025,107 in 2014 from USD 163,419,730 in 2013. This decrease in gross profit was principally due to the decrease in the average selling price and the drop in sale volumes, but partially offset by the overall reduction in cost of goods sold due to the drop in the weighted average stripping ratio and other cost reductions.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
43
Hal tersebut di atas juga menyebabkan marjin laba kotor pada tahun 2014 menurun menjadi 11,7%, yang lebih rendah daripada tahun 2013 yaitu 14,2%.
As a result of the decrease in gross profit, the gross profit margin in 2014 also decreased to 11.7% which was lower than the 2013 margin of 14.2%.
Rugi Bersih
Net Loss
Rugi bersih Perseroan mengalami peningkatan sebesar 242.3% menjadi (AS$189.017.198) pada tahun 2014 dari (AS$55.216.028) pada tahun 2013. Peningkatan kerugian bersih tersebut terutama disebabkan laba bruto yang lebih rendah serta provisi untuk penurunan nilai properti pertambangan dan aset eksplorasi dan evaluasi sebesar AS$156.453.028 yang diimbangi dengan penurunan rugi selisih kurs sebesar AS$42.657.619.
The Company’s net loss increased by 242.3% to (US$189,017,198) in 2014 from (US$55,216,028) in 2013. The increase in the net loss was principally due to the lower gross profit coupled with the provision for impairment of mining properties and exploration and evaluation assets of US$156,453,028, but was partially offset by a decrease in loss on foreign exchange of US$42,657,619.
Arus Kas
Cash Flow
Ringkasan laporan arus kas 2014 dan 2013 Perusahaan dapat dilihat sebagai berikut:
Below is the summary of the Company's cash flow statement:
Uraian / Details
2014
2013
∆%
Arus Kas dan Setara Kas Awal Tahun / Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year
181,380,887
152,769,325
18.7%
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi / Net Cash Generated from Operating Activities
65,879,793
45,428,656
45.0%
(45,928,395)
(61,050,030)
24.8%
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi / Net Cash Used in Investing Activities
Kas Bersih yang (digunakan untuk)/d iperoleh dari Aktivitas Pendanaan / Net cash (used in)/provided by Financing Activities (121,110,150) Penurunan (Kenaikan) Bersih Kas dan Setara Kas / Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalents Kas dan Setara Kas Akhir Tahun / Cash and Cash Equivalents at the End of the Year
Fasilitas pemecah batubara - ICF - Tabang / Coal crushing facilities - ICF - Tabang
44
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
(101,158,752) 80,078,359
45,739,368 (364.8%) 30,117,994 (435.9%) 181,380,887
(55.9%)
Arus Kas Bersih yang dihasilkan dari Aktivitas Operasi
Net Cash Generated From Operating Activities
Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi sebesar AS$65.879.793 atau mengalami peningkatan sebesar AS$20.451.137 dari AS$45.428.656 pada tahun 2013 karena hal-hal berikut :
Net cash generated from operations amounted to US$65,879,793 or an increase of US$20,451,137 from US$45,428,656 in 2013 due to the following factors:
a) peningkatan pengembalian AS$67.498.442;
a) increase in tax refunds of US$67,498,442;
pajak
sebesar
b) penurunan signifikan pembayaran kepada pemasok sebesar AS$241.502.854 yang sejalan dengan penurunan produksi dan rata-rata strip rasio;
b) significant decrease in payment to suppliers of US$241,502,854 in line with the drop in production and average strip ratio;
c) penurunan atas royalti yang dibayar sebesar AS$27.826.961 sejalan dengan penurunan harga jual rata-rata yang dicapai;
c) decrease in royalties paid of US$27,826,961 in line with the drop in average sales price achieved;
d) penurunan pembayaran lain sebesar AS$13.312.254.
d) decrease in other payments of US$13,312,254.
Hal ini diimbangi dengan :
This was partially offset by :
a) penurunan signifikan atas penerimaan dari pelanggan sebesar AS$315.701.906 karena penurunan harga jual rata-rata dan volume penjualan.
a) significant decrease in receipts from customer of US$315,701,906 due to the drop in average selling price as well as lower sale volumes;
b) penurunan penerimaan bersih dalam transaksi lindung nilai sebesar AS$ 25.498.442.
b) decrease in net receipts under hedging transactions of US$25,498,442.
Arus Kas Bersih yang diperoleh dari Kegiatan Investasi
Net Cash Used in Investing Activities
Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan investasi sebesar AS$45.928.395 atau menurun sebesar 24,8% dari AS$61.050.030 pada tahun 2013 terutama disebabkan oleh penurunan tambahan penempatan kas dalam kas yang dibatasi penggunaannya dan setara kas.
Net cash used in investing activities amounted to US$45,928,395 or a decrease of 24.8% from US$ 61,050,030 in 2013 due to decrease in additional placements into restricted cash and cash equivalents.
Arus Kas Bersih yang diperoleh dari Kegiatan Pendanaan
Net Cash Provided from Financing Activities
Arus kas yang (digunakan untuk)/diperoleh dari kegiatan pendanaan mengalami peningkatan sebesar 364.8% menjadi (AS$121.110.150) pada tahun 2014 dari AS$45.739.368 pada tahun 2013 terutama karena pembayaran kembali atas pinjaman jangka panjang secara berkelanjutan, penurunan perolehan pinjaman (karena fasilitas telah digunakan seluruhnya) dan pembayaran dividen kepada nonpengendali.
Net cash (used in)/generated from financing decreased by 364.8% to US$ (121,110,150) in 2014 from US$45,739,368 in 2013 principally because of continuing repayments under the long term loan, decrease in drawdowns of loan (as the facilities were fully used) and the payment of non controlling interests dividend.
Analisa Rasio Keuangan
Financial Ratio Analysis
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
Modal kerja bersih Perseroan menurun dari AS$42.690.984 pada tahun 2013 menjadi (AS$195,554,406) pada tahun 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh menurunnya kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya dikarenakan adanya pembayaran kembali atas pinjaman jangka panjang, penurunan persediaan dan reklasifikasi dari pinjaman jangka panjang yang lebih dari satu tahun ke pinjaman jangka pendek yang jatuh tempo dalam satu tahun.
The Company’s net working capital decreased to (US$195,554.406) in 2014 from US$42,690,984 in 2013 primarily due to a decrease in cash and cash equivalents and restricted cash because of repayments of long term loans, the decrease in inventories and reclassification of long term loans to current maturities.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
45
Likuiditas
Liquidity
Tingkat likuiditas Perusahaan pada tahun 2014 menurun menjadi 62,3% dari 109,9% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan menurunnya kas dan setara kas serta meningkatnya hutang jangka pendek akibat reklasifikasi dari hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun menjadi kewajiban jangka pendek, karena bagian Modal Kerja dari Club Deal baru akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari setahun.
The Company’s liquidity level in 2014 decreased to 62.3% from 109.9% in 2013 due to the decrease in cash and cash equivalents and increase in current liabilities due to reclassification of long term loan to current maturities as the Working Capital element of the New Club Deal is due to mature within one year.
Solvabilitas
Solvability
Rasio Solvabilitas merupakan tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitasnya, yang diukur dengan membandingkan total liabilitas terhadap total aset dan total liabilitas terhadap ekuitas. Perbandingan rasio total liabilitas terhadap total aset dan total ekuitas Perseroan pada tahun 2014 masing-masing adalah 0,78:1 dan 3,55:1 yang meningkat dari 0,71:1 dan 2.48:1 pada tahun 2013.
Solvency is the ability of the Company to meet all liabilities, which is measured by comparing the total liabilities to total assets and total liabilities to equity. The comparison of the ratio of total liabilities to total assets and total equity of the Company in 2014 respectively was 0.78:1 and 3.55:1 which was an increase from 0.71:1 and 2.48:1 in 2013.
Kemampuan Membayar Utang
Ability to Repay Debt
Kolektabilitas Piutang
Collectability of Receivables
Tingkat kolektabilitas rata-rata piutang menurun menjadi 23,1 hari pada tahun 2014 dari 20,1 hari pada tahun 2013.
Average collectability of receivables decreased to 23.1 days in 2014 from 20.1 days in 2013.
Struktur Modal
Capital Structure
Sesuai dengan Laporan keuangan konsolidasian yang berakhir 31 Desember 2014, strukur permodalan Perseroan adalah modal saham dengan modal dasar sebesar 12.000.000.000 lembar, saham ditempatkan dan disetor penuh sebesar 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham.
In accordance with the consolidated financial statement ending 31 December 2014, the Company capital structure constituted share capitals with authorized capital of 12,000,000,000 shares and issued and paid up shares totalling 3,333,333,500 with nominal value of IDR 100 per share.
Dalam operasionalnya, Perseroan menggunakan dana yang berasal dari kas internal dan New Club Deal yang berjumlah AS$750 juta. Fasilitas tersebut terdiri dari Fasilitas Pinjaman Berjangka (TLF) sebesar AS$400 juta, fasilitas belanja modal (CPXF) sebesar AS$200 juta, dan fasilitas Modal Kerja (WCF) sebesar AS$150 juta.
The Company has utilized funds from internal cash flow and the New Club Deal with a total loan amount of US$750 million. The facility consisted of a term loan (TLF) of US$400 million, capex facility (CPXF) of US$200 million, and a Working Capital facility (WCF) of US$ 150 million.
Per tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah mencairkan semua fasilitas TLF dan CPXF dan mencairkan AS$148,3 juta dari total fasilitas WCF.
As at 31 December 2014, the Company had fully drawn the TLF and CPXF facilities and has withdrawn US$148.3 million of the WCF facility.
Per tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah menerima keringanan tak bersyarat dari kewajiban berdasarkan perjanjian pinjaman. Manajemen kini tengah membahas restrukturisasi utang dan sejak bulan April 2015 telah menyetujui persyaratan yang telah direvisi melalui term sheet yang tidak mengikat secara hukum. Kedua belah pihak kini dalam proses menyusun perjanjian fasilitas yang mengikat secara hukum dan Manajemen yakin hal ini dapat diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan. Perjanjian ini akan memungkinkan keberlangsungan Perseroan.
As of 31 December 2014 the Company had received an unconditional waiver from financial covenants required under the loan agreement. Management are in discussion to restructure the debt and as of April 2015 had agreed revised terms, by way of a non legally binding term sheet. Both parties are now working towards the full legally binding facilities agreement and the Management are confident that this will occur within the next few months. This agreement will allow the Company to continue as a going concern.
46
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Komitmen Material
Material Commitment
Selama tahun 2014, Perseroan mengadakan berbagai kontrak dengan para kontraktor atau mitra kerja di Proyek Tabang dalam rangka fasilitasi berkelanjutan untuk pembangunan berbagai infrastruktur tambang yang mencakup pembuatan jalan angkut batubara sepanjang 69 km, perluasan fasilitas penghancur batubara yang telah ada, perluasan dermaga Senyiur dan pemuatan tongkang, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya. Beberapa proyek sedang berlangsung dan baru akan selesai dalam tahun-tahun mendatang, sebagian besar dalam mata uang Dollar AS. Pendanaan yang digunakan Perseroan untuk membayar proyek-proyek tersebut berasal dari pinjaman bank dan kas internal. Sementara dampak resiko fluktuasi mata uang asing dalam hal ini Dollar AS terhadap Perseroan tidak berbeda signifikan karena mata uang yang digunakan Bayan Group adalah Dolar AS.
During 2014, the Company entered into various mining contracts with contractors or business partners at the Tabang project to facilitate the ongoing construction of various mining infrastructure including the construction of a 69 km coal haul road, expansion of the existing intermediate crushing facility, expansion of the Senyiur Jetty and barge loading facilities as well as various other support facilities. A number of these commitment are ongoing and will only be completed in future years, most of which were in US dollars. The funding used by the Company to pay for this was from the bank loan and internal cash. The impact of the US dollar exchange rate fluctuations was not significant as the functional currency of the Bayan Group is US Dollars.
Informasi dan Fakta Material Setelah Laporan Akuntan
Subsequent Events Information
Setelah periode pelaporan, terdapat informasi dan fakta material sebagai berikut:
The following are the significant effects that occurred after the reporting period:
a) Pada bulan Januari 2015, Mandiri telah menerbitkan jaminan reklamasi atas nama GBP II untuk tahun 2009-2014 sebesar Rp 48,7 milyar (AS$3,9 juta);
a) In January 2015, Mandiri has issued a reclamation guarantee for GBP II for the period 2009-2014 amounting to IDR 48.7 billion (US$3.9 milion);
b) Pada bulan Januari 2015, ANZ telah menerbitkan bid bond untuk Perusahaan dan FKP dalam perjanjian jual beli batubara dengan TNBF masing-masing sebesar AS$0,33 juta;
b) In January 2015, ANZ has issued bid bonds for the Company and FKP for a coal sales contract with TNBF amounting to US$0.33 million each;
c) Pada bulan Februari 2015 ANZ juga telah menerbitkan bid bond untuk Perusahaan dan FKP dalam perjanjian jual beli batubara dengan TNBF masing-masing sebesar AS$1,05 juta dan AS$2,33 juta;
c) In January 2015, ANZ has issued bid bonds for the Company and FKP for a coal sales contract with TNBF amounting to US$1.05 million and US$2.33 million respectively;
d) Pada bulan Februari 2015, Mandiri telah menerbitkan jaminan reklamasi untuk FKP, GBP I, TSA, WBM dan PIK untuk tahun 2010-2014 total sebesar Rp58,4 milyar (AS$4,7 juta);
d) In February 2015, Mandiri has issued reclamation guarantees for GBP I, FKP, TSA, and PIK for the period 2009-2014 amounting to IDR58.4 billion (US$4.7 million) in total;
e) Pada bulan Februari 2015, WBM menerima restitusi PPN untuk masatahun pajak 2009 sebesar Rp 188,9 milyar (AS$15,2 juta);
e) In February 2015, WBM received VAT refunds for the 2009 tax year amounting to IDR188.9 billion (US$15.2 million);
f) Pada bulan Februari 2015, FSP menerima pengembalian Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp30,1 milyar (AS$2,4 juta);
f) In February 2015, FSP received corporate Income Tax refunds for the 2013 tax year amounting to IDR30.1 billion (US$2.4 million).
g) Pada bulan Februari 2015, TSA menerima restitusi PPN untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp66,6 milyar (AS$5.4 juta). Pada tanggal yang sama FKP juga menerima restitusi PPN untuk tahun pajak 2012 dan 2013 yang berjumlah Rp322.9 milyar (AS$25.96 juta).
g) In February 2015, TSA received VAT refunds for the 2012 tax year amounting to IDR 66.6 billion (US$ 5.4 million). On the same date, FKP also received VAT refunds for the 2012 and 2013 tax year amounting to IDR 322.9 billion (US$25.96 million).
h) Pada bulan April 2015, Perseroan menyetujui syaratsyarat komersial untuk restrukturisasi utangnya.
h) In April 2015,the Company agreed on the commercial terms to restructure its debt.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
47
Strategi dan Prospek Usaha
Business Strategies and Prospect
Kondisi perekonomian global yang lesu dan harga batubara dunia yang terus-menerus turun membuat Manajemen menyadari pentingnya merancang suatu strategi dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup Perseroan sebagai produsen batubara.
Declining global economic conditions and coal prices has made the Management realize the importance of designing strategies to maintain the sustainability of the Company as a coal producer.
Startegi utama yang dilakukan adalah mencari peluang baru pasar batubara, melakukan efisiensi biaya di semua aspek, mengoptimalkan profitabilitas Perseroan dengan meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia serta memanfaatkan fasilitas pertambangan yang sudah ada seefisien mungkin.
The main strategies employed were to find new coal market opportunities, implement cost efficiency in all aspects, optimize Company profitability by increasing human resource capacities and skills, and utilize existing mining facilities in the most efficient way possible and to focus on and expand its most profitable operations.
Melihat rencana Pemerintah tentang pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dan permintaan negara-negara konsumen batubara, tampaknya industri pertambangan batubara di Indonesia memiliki prospek jangka panjang untuk bertumbuh lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan harapan Perseroan bahwa kinerja Perseroan akan meningkat ke depannya dengan mengelola dan memaksimalkan tambang dan infrastruktur yang sudah ada, baik yang sudah berproduksi maupun yang belum, khususnya proyek Tabang yang akan menjadi produsen batubara berbiaya murah. Kami berkeyakinan, hal ini akan meningkatkan kinerja Perseroan di masa yang akan datang, karena Perseroan memiliki keunggulan antara lain:
Considering the governments plan to build 35,000 MW new power plants and the demands from coal consuming countries, it seems that there are improved long term prospects for the coal mining industry in Indonesia. This is in line with the Company expectations for better future performance through the management and maximization of existing active and non-active mines and infrastructure, particularly the Tabang project which will be a low cost producer. We believe that this will improve the Company's performance in the future, especially considering the Company's competitive edges as follows:
1. Infrastruktur yang mutakhir
1. Advanced Infrastructure
Setiap tambang Perseroan dilengkapi dengan fasilitas pertambangan yang memadai dan berteknologi tinggi mulai dari transportasi, coal crushing dan pemuatan batubara ke kapal. Selain itu, Bayan memiliki dan mengoperasikan Balikpapan Coal Terminal (BCT) yang memiliki kapasitas sebesar 15,0 juta ton per tahun dengan 16 stockpile dan kapasitas keseluruhan sekitar 1,0 juta ton serta dapat melayani kapal berukuran Handy dan Panamax. BCT juga mempunyai kapasitas bongkar muat batubara sebesar 4.000 Ton per jam sehingga dapat mengisi penuh kapal berukuran Panamax dalam satu hari.
Each mine is equipped with adequate and high-tech mining facilities, from coal transportation, crushing and loading facilities. In addition, Bayan owns and operates the Balikpapan Coal Terminal (BCT), one of the largest coal terminals in Indonesia. It has a handling throughput capacity of 15.0 million tonnes per annum and 16 stockpiles with an aggregate capacity of approximately 1.0 million tonnes. BCT is able to serve both Handy and Panamax-size vessels and has a 4,000 tons per hour coal loading and unloading capacity, enabling it to fully load a Panamax size vessel in one day.
Perseroan juga memiliki dan mengoperasikan dua Kalimantan Floating Transfer Barge (KFT-1 dan KFT2), yang dapat melayani semua jenis kapal angkut barang curah di wilayah Kalimantan seperti kapal ukuran capesize, panamax, dan kapal-kapal lebih kecil. KFT-1 mempunyai kapasitas bongkar muat sebesar 4.000 ton per jam dan KFT-2 sebesar 6.000 ton per jam. Kedua KFT tersebut dapat diposisikan dengan mudah di mana saja sesuai dengan kebutuhan Perseroan.
The Company also owns and operates two Kalimantan Floating Transfer Barges (KFT-1 and KFT-2), which can serve all types of bulk carriers in the Kalimantan region such as capesize, panamax and smaller vessels. KFT-1 and KFT-2 have loading and unloading capacities of 4,000 tons and 6,000 tons per hour respectively. Both KFTs can be easily positioned anywhere according to the Company's requirements.
48
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Untuk mendukung pengiriman atau pengangkutan batubara dalam rangka ekspor, Perseroan juga memiliki 11 unit tug boats dan 15 unit tongkang melalui PT Muji Lines serta beberapa dermaga di lokasi tambang:
In order to support coal delivery or transportation for export, the Company also owns 11 tugboats and 15 barges through PT Muji Lines and operates several jetties at the following mining locations:
o Dermaga PIK yang mempunyai kapasitas bongkar muat sebesar 4.000 ton per jam dan dapat melayani kapal berukuran Panamax serta dikelola oleh PIK.
o PIK jetty with 4,000 tons per hour throughput capacity and ability to serve Panamax-size vessels, managed by PIK.
o Dermaga WBM yang mempunyai kapasitas bongkar muat 3.000 ton per jam dan dapat melayani kapal kecil atau tongkang serta dikelola oleh WBM.
o WBM jetty with throughput capacity of 3,000 tons per hour and ability to serve smaller size vessels or barges, managed by WBM.
o Dermaga Manau dan Dermaga Tepian Ulak, masing-masing terletak di sungai Kedang Pahu dan Sungai Mahakam Kalimantan Timur dan berkapasitas bongkar muat sebesar 1.000 dan 1.200 ton per jam serta di kelola oleh GBP.
o Manau and Tepian Ulaq jetties, located respectively on the Kedang Pahu and Mahakam River in East Kalimantan, with throughput capacity of 1,000 and 1,200 tons per hour respectively, managed by GBP.
o Dermaga TSA yang terletak di Sungai Mahakam dengan kapasitas bongkar muat sebesar 2.000 ton per jam. Dermaga ini dikelola oleh TSA.
o TSA jetty located on the Mahakam river with throughput capacity of 2,000 tons per hour, managed by TSA.
o Dermaga Gunung Sari yang terletak di sungai Belayan dengan kapasitar bongkar muat sebesar 1.000 ton per jam.
o Gunung Sari Jetty in Belayan river with throughput capacity of 1,000 tons per hour.
o Saat ini perseroan juga sedang mengembangkan Dermaga Senyiur untuk membantu proyek Tabang dan dermaga yang ada saat ini memiliki kapasitas bongkar muat sebesar 2.000 ton per jam.
o Currently the Company is also expanding the Senyiur Jetty to assist the Tabang project development and the current jetty has a throughput capacity of 2,000 tons per hour.
2. Portofolio produk yang beragam
2. Diversified product portfolio
Perseroan memproduksi berbagai kualitas batubara dan memasarkannya sesuai dengan mutu dan spesifikasi batubara yang diminta oleh pelanggan. Portofolio produk Perseroan terdiri dari semi-soft coking coal hingga batubara sub-bituminus dengan nilai kalori, kandungan abu dan kandungan sulfur rendah.
The Company produces and markets various grades of coal to meet the qualities and specifications requested by its customers. The Company product portfolio ranges from semi-soft coking coal to subbituminous coal with low calorific value and low ash and sulfur content.
Produksi batubara Perseroan terdiri dari sekitar 65% batubara bituminus kualitas tinggi.
The Company’s coal production consists of approximately 65% high quality bituminous coal.
3. Cadangan batubara
3. Coal reserves
Bayan memiliki cadangan yang signifikan untuk mendukung pertumbuhan produksi berkesinambungan di masa yang akan datang, yaitu sekitar 0,8 miliar MT dengan sumber daya sekitar 4.0 miliar MT.
Bayan has significant reserves to support future continuous production growth. Overall, the Company has 0.8 billion MT of reserves and approximately 4.0 billion MT of resources.
Per 31 Desember 2014, total cadangan batubara berkalori tinggi sekitar 66,0 juta MT dan batubara berkalori rendah sekitar 779,8 juta MT yang bersumber dari konsesi PIK, Tabang dan Pakar.
As at 31 December 2014, there was a total of approximately 66.0 million MT of high calorific and 779.8 million MT of low CV coal reserves from the PIK, Tabang and Pakar concessions.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
49
Rasio pengupasan tanah di Tabang dan Pakar sangat rendah, sehingga menyebabkan biaya produksi yang rendah setelah operasi material dimulai.
The Tabang and Pakar operations are at very low stripping ratios which will result in a low cost of production once material operations have commenced.
4. Pelanggan dengan kontrak jangka panjang
4. Diversified customer base with long-term contracts
Perseroan memiliki pelanggan yang tersebar di berbagai wilayah geografis. Para pelanggan ini terdiri dari pembangkit listrik dan perusahaan perdagangan besar. Pelanggan terbesar Perseroan pada tahun 2014 berdasarkan volume penjualan adalah Vitol, J Aron, ENEL dan TNBF, dengan penjualan sebesar 56,3% dari total penjualan tahun ini. Karena proyek Tabang memiliki izin operasional jangka panjang, Perseroan dapat mengadakan kontrak penjualan jangka panjang.
The Company maintains a diversified customer base across geographical regions. This customer base consists of major power plants and top commodity trading companies. The top 4 customers in 2014 by sales volume were: Vitol, J Aron, ENEL and TNBF which collectively accounted for 56.3% of coal sales. As the Tabang project has a long operation license, the Company is able to enter into long term sales contracts.
Perbandingan Antara Target Dan Realisasi 2014
Comparison Between Target And Results of 2014
Pada akhir tahun 2013, Manajemen Perseroan menyusun Rencana Kerja atau target yang harus dicapai pada tahun 2014 antara lain:
At the end of 2013, the Company's Management formulated the Work Plan or targets to be achieved in 2014, which consisted of:
Pendapatan
Revenue
Perseroan menargetkan pendapatan untuk tahun 2014 berkisar antara AS$0,9 sampai dengan AS$1,0 miliar, dengan perkiraan harga jual rata-rata sebesar AS$66 sampai dengan AS$69/MT, dan menargetkan volume penjualan antara 13,8 sampai dengan 14,8 juta ton batubara. Sementara realisasi pendapatan Perseroan tahun 2014 adalah sebesar AS$828,3 juta atau lebih rendah dari target yang telah ditetapkan. Penurunan ini diakibatkan harga jual rata-rata yang rendah sebesar AS$66,4/ MT dan penurunan volume penjualan karena berlanjutnya penurunan harga batubara.
The 2014 Company budgeted revenue range was US$0.9 to US$1.0 billion with anticipated average selling price of US$66 to 69/MT. It also targeted sales volume to be between 13.8 to 14.8 million tonnes of coal. In reality, the Company's revenue in 2014 was US$828.3 or slightly lower than the target. This decrease was caused by lower average selling price of US$ 66.4 / MT and decrease of sales volume due to the unexpected continuation in the decline in coal prices.
Profitabilitas
Profitability
Perseroan mengantisipasi pendapatan bersih sebesar AS$36,6 juta, namun pada kenyataannya mengalami rugi bersih sebesar AS$189,0 juta. Hal ini disebabkan harga jual yang rendah dan volume penjualan yang di bawah target akibat kondisi pasar serta biaya yang melampaui anggaran, karena keterlambatan operasional tambang Tabang yang berbiaya rendah. Kerugian bersih meningkat signifikan dengan penurunan nilai properti tambang yang tidak diperkirakan.
The Company anticipated a net income of US$36.6 million whilst in reality it generated a net loss in 2014 was US$189.0 million. This was caused by lower coal selling price as well as lower than targeted sales volume as a result of market conditions, coupled with higher than budgeted costs as a result of the delay in commencement of the low cost Tabang mine. The net loss was significantly increased by the impairment of mining properties which had not been anticipated.
Pada tahun 2014, terdapat pengeluaran tak dianggarkan, penurunan nilai properti pertambangan dan aset eksplorasi sebesar AS$156.453.028 yang disebabkan penurunan harga batubara secara berkepanjangan.
In 2014, there were unbudgeted costs, principally the impairment of the value of mining properties and exploration assets in the amount of US$156,453,028, which was caused by the continued decline in coal price.
Belanja Modal
Capital Expenditure (CAPEX)
Pada tahun 2014, anggaran belanja modal Perseroan ditetapkan berkisar antara AS$68 sampai AS$72 juta, khususnya untuk mendanai infrastruktur Tabang. Sementara realisasi belanja modal Perseroan untuk tahun
In 2014, budgeted principally Company
50
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
the Company's capital expenditure was to be between US$68 to US$72 million to fund Tabang infrastructure. In reality, the only spent US$36.3 million in 2014, which
2014 hanya sebesar AS$36.3 juta yang dipergunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur proyek Tabang serta pembelian peralatan. Hal ini sebagian besar adalah soal perbedaan waktu karena alokasi belanja modal ini diperkirakan mundur hingga tahun 2015.
was used to fund Tabang infrastructure construction and equipment purchases. This is largely a timing difference issue with these capex items expected to be delayed into 2015.
Struktur modal
Capital structure
Pada tahun 2014, Perseroan telah menggunakan modal kerja sebesar AS$148,33 juta yang bersumber dari kas internal dan pinjaman Bank atau lebih dikenal sebagai fasilitas New Club Deal sebesar AS$750 juta. Jumlah tersebut sedikit dibawah target sebesar AS$150 juta. Dana tersebut digunakan untuk investasi dalam proyek Tabang. Sementara untuk pembayaran pinjaman yang dijadwalkan jatuh tempo pada tahun 2014 ini juga menggunakan kas sebesar AS$138,08 juta.
In 2014, Bayan has utilized working capital of US$148.33 million originating from internal cash flow and Bank loans also known as the New Club Deal facility in the amount of US$750 million. The amount was slightly lower than budgeted working capital of US$150 million. The funds were principally used for investment at the Tabang project. Whereas the scheduled repayment of loans in 2014 also used cash of US$138.08 million.
Proyeksi 2015
2015 Projections
Pada akhir tahun 2014, manajemen Perseroan telah menetapkan Rencana Kerja/target untuk tahun 2015 antara lain :
At the end of 2014, the Company's management has determined the work plan/targets for 2015, namely:
Pendapatan
Revenue
Melihat harga batubara yang diperkirakan akan tetap rendah selama tahun 2015, Perseroan menargetkan Pendapatan sebesar AS$440 juta hingga AS$530 juta pada tahun 2015 dengan harga jual rata-rata AS$40/ MT hingga AS$44/MT. Target pendapatan ini menurun dari pendapatan tahun 2014 sebesar 25% dikarenakan rencana Perseroan untuk fokus pada produksi di Tabang yang merupakan tambang batubara kalori rendah berbiaya rendah, serta pada saat bersamaan mengurangi produksi di tambang lainnya. Hal ini mengakibatkan penurunan penjualan rata-rata tertimbang dan penurunan harga. Volume penjualan batubara Perseroan diproyeksikan sekitar 10,0 hingga 12,0 juta ton.
Considering the anticipation of coal prices remaining low during 2015, the Company budgeted revenues of between US$440 million to US$530 million in 2015 with an average coal selling price of between US$40/MT to US$ 44/MT. This target is lower than the 2014 revenue by 25% due to Company’s plan to focus production at Tabang which is a low cost and low CV mine whilst at the same time reduce production at its other mines. This has the result of dropping the weighted average sales CV and also price. The Company's coal sales volume are projected to be between 11.0 to 12.0 million tonnes.
Produksi
Production
Jumlah Produksi ditargetkan sebesar 10,0 hingga 12,0 juta MT atau menurun sebesar 9,8-24,8% dari target 2014 sebesar 13,3 juta MT sehubungan dengan harga batubara yang masih rendah.
Total production is targeted to be between 10.0 to 12.0 million MT or a decrease of 9.8-24.8% from 2014 target of 13.3 million MT due to continuously low coal prices.
Profitabilitas
Profitability
Perseroan menargetkan penurunan kerugian bersih tahun 2014 secara signifikan menjadi kerugian bersih dalam jumlah kecil di luar pajak antara AS$15 juta hingga AS$30 juta, yang tidak termasuk biaya penurunan nilai lebih lanjut dan berdasarkan perkiraan syarat-syarat restrukturisasi. Kami memperkirakan Biaya Tunai akan menurun hingga kisaran AS$38 hingga AS$41/MT, yang diakibatkan rata-rata tertimbang rasio pengupasan tanah yang lebih rendah antara 3 dan 4, terutama karena kenaikan produksi di Tabang. Bersamaan dengan hal tersebut, Bayan akan melanjutkan penerapan inisiatif pengurangan biaya lainnya seperti pengurangan biaya overhead untuk operasi, penggunaan jetty oleh pihak ketiga, mengoptimalkan kegiatan pertambangan dan dozer push.
The Company targets to significantly reduce the net loss position of 2014 to a small net loss before tax of between US$ 15 million to US$ 30 million excluding any further impairment charges and based on estimated restructuring terms. We estimate Cash Costs will decline to be within the range of US$38/MT to US$41/ MT as a result of the lower weighted average strip ratio of between 3 to 4, which is primarily due to the increase in production at Tabang. Combined with this, Bayan will continue to implement cost reduction initiatives such as reduction in operation overheads, 3rd party use of jetties, optimized mine planning and dozer push.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
51
Belanja modal
Capital expenditure (CAPEX)
Perseroan menganggarkan belanja modal tahun 2015 sekitar 50 juta hingga 80 juta. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk membiayai infrastruktur proyek Tabang. Tahun 2015, Perseroan akan menyelesaikan pembangunan hauling road atau jalan sepanjang 69 km, memperluas fasilitas penghancur batubara, dan memperluas fasilitas pemuatan tongkang dermaga Senyiur.
The Company's budgeted CAPEX for 2015 is expected to be within the range of US$50 million to US$81 million. Most of the funds will be used for the Tabang project infrastructure. In 2015, the Company will complete the construction of the 69 km hauling road, expand crushing facilities and expand the of Senyiur jetty barge loading facilities.
Struktur modal
Capital structure
Dalam pengelolaan operasional perusahaan, Perseroan akan menggunakan dana internal untuk memenuhi semua investasi maupun operasional.
In managing operations, the Company will use internal cash to fund all investments and operations.
Perseroan memperkirakan bahwa harga batubara akan tetap rendah pada tahun 2015. Namun dengan antisipasi peningkatan volume produksi dari Tabang, terutama pada semester kedua tahun 2015, margin laba kotor akan meningkat, namun secara keseluruhan Bayan akan tetap menghasilkan kerugian bersih pada tahun 2015 sebelum kembali menghasilkan keuntungan pada tahun 2016.
The Company anticipates that coal prices will remain low in 2015, however with the increasing production volumes anticipated from Tabang, especially in the second half of 2015, that gross profit margin will increase, however overall Bayan will continue to generate a net loss in 2015 before returning to profit in 2016.
Tinjauan Pemasaran dan Penjualan
Marketing and Sales Review
Jatuhnya harga pasar batubara masih berlanjut pada tahun 2014 karena kelebihan pasokan dan langkahlangkah pengaturan yang diambil pemerintah China untuk mengurangi impor batubara. Indeks Newcastle Globalcoal basis 6.000 NAR diperdagangkan pada harga US$70,82/MT pada tahun 2014, menurun 17% dibandingkan dengan tahun 2013. Kelebihan kapasitas di China turut menurunkan batas maksimum harga batubara internasional. Sejak tahun 2000, model pertumbuhan China dengan pemanfaatan energi intensif menyebabkan 79% dari pertumbuhan konsumsi batubara thermal di seluruh dunia, yang menghasilkan investasi senilai AS$300 miliar dalam bentuk modal saham di sektor pertambangan batubara.
The bear run for coal continued in 2014 as oversupply is evident coupled with various regulatory measures from China to reduce imports of coal. The Globalcoal Newcastle Index basis 6,000 NAR traded at US$70.82/ MT for calendar year 2014, a 17% reduction compared to 2013. Chinese overcapacity also lowered the ceiling on seaborne prices. Since 2000, China’s energy intensive growth model has accounted for 79% of global increase in thermal coal consumption that resulted in over US$300 billion of investment in capital stock of the coal mining sector.
Sebagai perusahaan pertambangan yang cermat dengan sumber daya terdiversifikasi, Bayan menerapkan strategi mempertahankan cadangan batubara bernilai kalori tinggi dengan mengurangi produksi agar dapat memenuhi permintaan di masa mendatang saat harga batubara pulih dan meningkatkan produksi batubara bernilai kalori dan berbiaya rendah untuk mempertahankan eksistensinya di pasar batubara. Kami yakin pengurangan produksi saja tidak cukup untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran pasar dan kami menyadari pentingnya menghadapi situasi pasar dengan produk yang sesuai demi keberlangsungan jangka panjang. Bayan cepat menyadari bahwa model produksi kami saat ini tidak dapat bertahan untuk jangka panjang, karena batubara berharga murah dari China telah menekan harga batubara internasional menjadi 20% di bawah biaya marjinal. Kami memperkirakan dengan adanya kerugian berulang ini, beberapa produksi marjinal telah digantikan, namun saat ini penurunan pasokan internasional belum cukup untuk mengimbangi impor batubara China yang lebih murah, yang telah berpengaruh besar pada harga.
As a prudent mining company with diversified resources, Bayan adopted the strategy of retaining high calorific value reserves by cutting production to meet future demand when coal prices recovers and increase the low cost low calorific value production to sustain itself in the market. We continue to believe that production cuts alone will not balance the market and it is important to face the market with suitable product with long-term sustainability in view. Bayan is quick to realize that our current production model is not sustainable as cheap Chinese coal has pushed seaborne prices 20% below current marginal costs. We expect with recurrent losses, some marginal production has been displaced, but currently such reduction in seaborne supply was not enough to offset lower Chinese imports that have impacted prices in a material way.
52
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Bayan berpandangan bahwa melemahnya harga batubara saat ini merupakan bagian dari tren siklus komoditas yang wajar. Teori permintaan dan penawaran menekankan adanya pemulihan harga dalam jangka menengah hingga panjang, saat permintaan yang stabil diharapkan dapat menggantikan pertumbuhan pasokan dalam beberapa tahun terakhir. Perseroan akan tetap berfokus pada perluasan operasional Tabang, yang merupakan tambang dengan rasio pengupasan tanah dan biaya rendah yang berpotensi menghasilkan keuntungan bahkan selama melemahnya harga batubara yang berkepanjangan.
Bayan adopts a view that current coal prices weakness is part of the natural commodities cyclic trend. The supply-demand theory underlines the price recovery on a medium to long term as stable demand is expected to displace the supply growth in a couple of years. The Company will continue to focus on expanding its Tabang operations which is a low stripping ratio and low cost mine which can be profitable even during prolonged periods of coal price weakness.
Volume penjualan Perseroan pada tahun 2014 menurun menjadi 12,05 juta MT dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya, yaitu 14,73 juta MT. India tetap menjadi pasar terbesar, sedangkan Italia dan Taiwan merupakan tiga negara tujuan utama dengan penjualan melebihi 50% dari total volume yang dijual. Andalan penjualan kami untuk menyesuaikan produk dengan fasilitas logistik dan pelabuhan yang unggul. Respon aktif Perseroan terhadap perubahan pasar dan penerapan strategi yang fleksibel dengan fokus pada target pasar lama membantu optimisasi laba dalam situasi yang kurang menguntungkan. Perseroan terus mengikuti tren pasar dan menyesuaikan struktur produk serta harga penjualan dengan fleksibilitas, yang membantu kami mengelola optimisasi harga dan memastikan pengoptimalan efisiensi ekonomi Perseroan.
The Company’s sales volume in 2014 fell to 12.05 million MT compared to the previous year sales of 14.73 million MT. India continues to be the largest market with Italy and Taiwan accounting for top three destination contributing more than 50% of the total sales volume. Our selling point remains our ability to customize product with our superior logistics and port facilities. The Company’s active response to the market changes and flexible implementation of the strategy by focusing on traditional markets helped to optimize profit in spite of the adverse situation. The Company closely followed the market trend and adjusted its product structure and sales price with flexibility, through which we managed the price optimization ensuring the maximization of the economic efficiency of the Company.
Kami menjual sekitar 65% produksi batubara bernilai kalori tinggi dengan rata-rata nilai GAR 6.214 Kcal/kg ke target pasar lama kami seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, Filipina dan Italia. Batubara bituminus diproduksi dari tambang GBP, TSA, FKP dan WBM.
We sold about 65% of our produce as high calorific value coal with an average GAR value of 6,214 Kcal/ kg to our traditional markets such as Japan, Taiwan, Malaysia, Philippines and Italy. The bituminous coal originates from our GBP, TSA, FKP and WBM mines.
Millions
4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 0,10 0,5 BR
GBP
WBM
TSA
FKP
Penjualan batubara bituminus dari berbagai perusahaan tambang dalam Group / Bituminous Coal Sales of various mining companies under the Group
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
53
Pada tahun 2014, impor batubara thermal China turun sebesar 25 juta ton per tahun. Selain itu, China telah mengeluarkan banyak kebijakan yang terutama bertujuan menurunkan impor batubara thermal. Fokus Perseroan pada pasar India berhasil mengimbangi penurunan permintaan dari China. Untuk tahun kelima berturut-turut, India tetap menjadi pasar terbesar kami dengan penjualan yang mencapai 22,8% dari keseluruhan volume penjualan Perseroan. Angka ini sesuai dengan rencana ekspansi Perseroan ke produksi batubara bernilai kalori rendah yang dihasilkan dari konsesi Tabang dan Pakar. Dengan adanya perjanjian pasokan batubara jangka panjang dengan TPCIL dan banyak kontrak lain yang sedang dinegosiasikan, kami berharap dapat meningkatkan pangsa pasar di India secara substansial sesuai dengan pertumbuhan pasar.
Philippines 11 %
n 8%
2%
1%
Japa
8%
rea
n Pakista
sia lay Ma
Ko
In 2014, China’s thermal imports have dropped by 25 million tonnes on a year-on-year basis. Furthermore, China has introduced numerous policies aimed predominantly at further reducing thermal coal imports. The Company’s emphasis in the Indian market has certainly paid off to counter the demand drop from China. For a fifth consecutive year India continues to be our biggest market commanding 22,8% of our total sales volume. This matches well with the expansion plans of the Company into lower calorific value coal production from Tabang and Pakar concessions. With our longterm coal supply agreement with TPCIL and many other contracts under various stage of negotiation, we expect to grow our market share in India substantially in line with market growth.
2%
ore
p ga
Sin
Italy 11%
Taiwan 21%
ia 2% Vi
et
Ch
in
a1
1%
na
m
1%
In
di
a
23
%
Indones
Strategi penjualan kami yang konsisten yang difokuskan pada kontrak jangka panjang telah membantu kami bertahan dalam kondisi pasar yang berubah-ubah dengan situasi kelebihan permintaan, sehingga kami dapat mengungguli para kompetitor dan mengembangkan reputasi sebagai salah satu produsen batubara yang berkomitmen dan diakui di Indonesia. Sekitar 60% dari penjualan tahun 2014 berdasarkan kontrak jangka panjang dengan pelanggan bereputasi internasional yang tersebar di seluruh Asia dan Eropa.
Our consistent sales strategy to focus on long term contracts has helped us endure the volatile market conditions of over supply situation and allowed us to stay ahead of the competition and develop the reputation as one of the committed and established producers in the country. Approximately 60% of our sales in 2014 were under term contracts to internationally reputed customers spread across Asia and Europe.
Tinjauan Pasar
Market review
Pasar batubara luar negeri nyaris tidak mengalami pertumbuhan pada tahun 2014 dan tampaknya tidak akan menunjukkan perubahan pada tahun 2015. Terjadi deflasi biaya dengan melemahnya mata uang komoditas dan peningkatan produktivitas tambang. Kami memperkirakan biaya produksi marjinal akan menurun sebesar 10% pada tahun 2016, namun pemulihan harga ke tingkat ini akan tetap tergantung pada dinamika pasar dalam negeri. Dengan pulihnya keseimbangan ekonomi China, kapasitas pertambangan baru akan terus menghasilkan produksi yang melebihi kebutuhan di pasar dalam negeri hingga tahun 2016.
The seaborne market barely grew in 2014 and continues to look flat in 2015. Meanwhile, cost deflation is in full swing as commodity currencies weaken and mining productivity improves; we expect marginal production costs to decline 10% by 2016, but the timing of a price recovery back to this level will remain dependent on Chinese domestic market dynamics. As the Chinese economy rebalances, new mining capacity continues to be delivered well in excess of what the domestic market now requires, and will continue to do so until 2016. Prices appear to have bottomed, but we see limited upside from current prices in 2015. In the meantime,
54
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Harga batubara tampaknya telah mencapai titik terendah, namun kami melihat kenaikan terbatas dari harga tahun 2015 ini. Sementara itu China tetap menjadi konsumen terbesar yang peka harga, yang menentukan batas harga batubara di pasar internasional meskipun volume impor tengah menurun. Pada tahun 2016, harga batubara diperkirakan mengalami koreksi naik secara perlahan-lahan. Permintaan batubara kemungkinan akan meningkat karena permintaan yang kuat dan terus bertambah dari India, terutama atas batubara Indonesia. Produsen batubara Indonesia siap menghadapi persaingan ketat dari Australia dan Rusia, dimana tarif pengiriman dan mata uang yang melemah juga dapat mempengaruhi keuntungan harga batubara Indonesia dibandingkan pasokan batubara dari negara-negara tersebut.
China remains a large, price sensitive buyer that continues to set a price ceiling on the seaborne market even as import volumes decline. By 2016, coal prices are forecast to correct upwards slowly. Coal demand is likely to grow given the strong and increasing demand from India especially for Indonesia coal. Indonesian coal producers are set to face fierce competition from Australia and Russia as a weaker freight rate and and, weaker currencies has threatened to affect Indonesian coal delivered price advantage compared with these countries.
Faktor-faktor ini menekan operasional Perseroan. Sebagai respon terhadap situasi ekonomi yang kompleks dan sulit serta perubahan pasar yang drastis, Perseroan bertindak proaktif untuk mempertahankan penjualan yang stabil melalui penyesuaian strategi penjualan secara dinamis, penguatan manajemen dan pengendalian operasional, serta secara ketat mengurangi risiko pasar dengan diversifikasi pasar. Perseroan akan mengoptimalkan rencana penjualannya secara keseluruhan untuk mentransformasi dan meningkatkan model pengembangannya dengan peningkatan produksi Tabang berbiaya rendah pada tahun 2015. Dengan adanya sejumlah besar cadangan batubara bernilai kalori dan berbiaya rendah dan infrastruktur pelabuhan pendukung, Perseroan siap menghadapi situasi pasar yang sulit dengan penjualan strategis. Sesuai dengan situasi yang terus berubah dan kebijakan nasional, Perseroan akan melakukan penyesuaian adaptif terhadap model pengembangan dan target pengembangan pasarnya.
These factors brought pressure to the operations of the Company. In response to such complicated and severe economic situations and drastic market changes, the Company reacted proactively to maintain stable sales through dynamically adjusting sales strategies, strengthening operation management and control and strictly diluting market risk by market diversification. The Company will optimize its overall sales plan to transform and upgrade its development model with our low cost Tabang production increasing in 2015. With large reserves of low cost low calorific value coal and supportive port infrastructure, the Company is set to face this tough market with strategic sales. In accordance with the changing situation and the national policies, the Company will carry out adaptive adjustments to the Company’s development model and market development target.
Dividen
Dividends
Pada tahun 2014, Perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 sehubungan dengan kondisi keuangan perusahaan yang masih mengalami kerugian.
In 2014, the Company did not declare dividends for the accounting year ending 31 December 2013 in relation to continued financial losses.
Apabila ada pembagian dividen, Perseroan akan menerapkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, dimana pembayaran dividen harus disetujui oleh Pemegang saham dalam RUPS tahunan. Perseroan juga memiliki kebijakan untuk membayar dividen hingga angka maksimum 60,0% dari laba bersih konsolidasian Perseroan setelah dikurangi cadangan wajib serta mempertimbangkan arus kas, rencana investasi dan rekomendasi dari Direksi Perseroan.
Any dividend declaration will be performed in accordance with prevailing laws and regulations in which dividend declaration must be approved by the shareholders in AGMS. Bayan also has a policy to pay dividends at a maximum rate of up to 60.0% of the Company’s consolidated net income after provisions for all statutory reserves and taking into account cash flow, investment plans, and the recommendation of the Board of Directors of the Company.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
55
Berikut sejarah pembayaran dividen tunai yang dilakukan Perseroan sejak tercatat sebagai anggota Bursa:
Tahun / Year
Laba Bersih / Net Income (Rp/IDR)
Below is the history of cash dividend payments by the Company since being registered as the member of the Stock Exchange:
Jumlah Dividen (Rp) / Total Dividend (IDR)
Dividen per Lembar Saham (Rp) / Dividend per Share (IDR)
Tanggal Pembayaran / Payment Date
2010
780,719 juta/million
266.7 miliar/billion
80 13 Juli/July 2011
2011
1,873,210 juta/million
666.6 miliar/billion
200 12 Juli/July 2012
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Realization of the Use of Proceeds from IPO
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum yang dilakukan Perseroan pada tahun 2008 telah direalisasikan penuh sesuai dengan tujuan penggunaan dana yang disetujui oleh RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2009 dan telah dilaporkan kepada pemegang saham pada RUPS Tahunan tanggal 7 Juni 2011.
The utilization of the proceeds of Initial Public Offering performed by the Company in 2008 has been fully realized in accordance with the objectives of fund utilization approved by the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 25 June 2009 and has been reported to the shareholders in Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on 7 June 2011.
Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan
Information On Material Transactions Involving Conflict Of Interests
Selama tahun 2014, Perseroan tidak melakukan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan maupun transaksi afiliasi, selain dari yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
During 2014, the Company did not perform any material transactions with a conflict of interest or transactions with affiliates other than these reported in financial statements.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
Changes In Laws and Regulations
Operasi pertambangan batubara diatur oleh pemerintah Republik Indonesia, terutama melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Selain operasi pertambangan, Perseroan selaku perusahaan terbuka juga tunduk pada ketentuan perundang-undangan di bidang pasar modal termasuk peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia.
Coal mining operations are regulated by the government of the Republic of Indonesia, particularly the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) and the Ministry of Environment and Forestry, Ministry of Trade, Ministry of Transportation and the Capital Investment Coordinating Board. Other than mining operations, the Company as a public company is also subjected to provisions of laws and regulations pertaining to capital market sector, including the regulations issued by the Financial Service Authority and Indonesian Stock Exchange.
Penerbitan undang-undang baru atau perubahan terhadap setiap undang-undang atau peraturan yang ada dapat berdampak pada kinerja Perseroan.
Issuance of new regulations or changes to any existing laws and regulations may impact the Company's performance.
Pada tahun 2014 Perseroan menghadapi berbagai tantangan dengan dikeluarkannya beberapa peraturan yang tidak saja dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, namun juga oleh Kementerian terkait lainnya, antara lain:
In 2014 the Company faced several challenges with the issuance of several regulations by the Ministry of ESDM as well as other relevant ministries, such as:
1. PP No. 77 Tahun 2014 mengenai Perubahan Ketiga atas PP No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan tanggal 14 Oktober 2014.
1. Government Regulation No. 77 Year 2014 on the Third Amendment to Government Regulation No. 23 Year 2010 on the Performance of Mining Business Activities dated 14 October 2014.
56
PP No. 77 ini, di samping menambah aturan baru yang belum diatur sebelumnya dalam PP No.23 Tahun 2010, juga menegaskan aturan mengenai batasan kepemilikan saham asing dan divestasi saham yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 27 Tahun 2013, yakni dalam hal perubahan status perusahaan dari penanaman modal dalam negeri menjadi penanaman modal asing, maka kepemilikan saham asingnya
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
This Government Regulation No. 77, other than adding new rules not previously regulated in Government Regulation No. 23 Year 2010, also reinforces rules on foreign share ownership limitations and share divestment as previously regulated in Minister of ESDM Regulation No. 27 Year 2013, namely in the event of company status change from domestic to foreign capital investment, the foreign share ownership shall be a maximum of
paling banyak 75% bagi pemegang IUP Eksplorasi, 49% bagi pemegang IUP Operasi Produksi yang tidak melakukan sendiri kegiatan pengolahan dan/ atau pemurnian, 60% bagi pemegang IUP OP yang melakukan sendiri kegiatan pengolahan dan/ pemurnian dan 70% bagi pemegang IUP OP yang melakukan kegiatan penambangan dengan metode bawah tanah.
Selain itu, PP No. 77 Tahun 2014 juga mengatur kewajiban divestasi saham secara bertahap bagi pemegang IUP OP berstatus PMA setelah akhir tahun ke-5 sejak berproduksi. Persentase divestasi untuk: (i) pemegang IUP OP yang tidak melakukan sendiri kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian mencapai 51% di tahun ke-10 produksi, (ii) pemegang IUP OP yang melakukan sendiri kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian mencapai 40% di tahun ke-15 produksi, (iii) pemegang IUP OP yang melakukan kegiatan penambangan dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah, yakni mencapai 30% di tahun ke-15 produksi dan (iv) pemegang IUP OP yang melakukan kegiatan penambangan dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah dan terbuka mencapai 30% di tahun ke-10 produksi dari jumlah seluruh saham.
Hal ini akan berdampak pada anak perusahaan Bayan yang secara tak langsung dimiliki melalui Kangaroo Resources Limited (anak perusahaan Bayan di Australia), yang berstatus PMA dan sudah memasuki tahap operasi produksi.
2. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No.07 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara tanggal 28 Pebruari 2014 (“Permen ESDM No. 7”). Permen ESDM No. 7 ini merupakan pengganti dari peraturan sebelumnya yakni Permen ESDM No. 18 Tahun 2008, yang menambah beberapa ketentuan baru mengenai kewajiban melakukan reklamasi bagi pemegang IUP Eksplorasi dan penempatan jaminan reklamasi bagi pemegang IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi. Pemegang IUP Eksplorasi wajib menempatkan jaminan reklamasi seluruhnya di awal sesuai dengan penetapan besaran biaya reklamasi tahap eksplorasi dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah di Indonesia, sedangkan bagi Pemegang IUP Operasi Produksi wajib menyediakan jaminan reklamasi untuk periode 5 tahun pertama seluruhnya di awal dan untuk periode 5 tahun berikutnya dapat ditempatkan seluruhnya untuk jangka waktu 5 tahun atau setiap tahun dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah di Indonesia, rekening bersama yang ditempatkan pada bank pemerintah di Indonesia, bank garansi yang diterbitkan oleh bank pemerintah di Indonesia atau bank swasta nasional di Indonesia atau dalam bentuk cadangan akuntansi dengan pemenuhan persyaratan tertentu. Dalam peraturan sebelumnya Permen ESDM No. 18 Tahun 2008 jaminan reklamasi hanya dikenakan terhadap pemegang KP Eksploitasi/Operasi Produksi yang wajib ditempatkan setiap tahunnya.
75% for Exploration IUP holders, 49% for Production Operation IUP holders not performing their own processing and/or refinery activities, 60% for IUP OP holders performing their own processing and/ or refinery activities, and 70% for IUP OP holders performing underground mining.
In addition, Govt. Regulation No. 77 Year 2014 regulates gradual share divestment obligation for IUP OP holders with foreign share investment (PMA) status after the end of the 5th year of production. The divestment percentages for: (i) IUP OP holders that do not perform their own processing and/or refinery activities is up to 51% in the 10th year of production, (ii) IUP OP holders that perform their own processing and/or refinery activities is up to 40% in the 15th year of production, (iii) IUP OP holders performing underground mining is up to 30% in the 15th year of production and (iv) IUP OP holders performing underground and open mining is up to 30% in the 10th year of production of total number of shares.
This will impact indirectly-owned Bayan subsidiaries under Kangaroo Resources Limited (Bayan subsidiary in Australia) with PMA status which have entered Production Operation stage.
2. Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No. 07 Year 2014 on Reclamation and Post-Mining Activities in Mineral and Coal Mining Business dated 28 February 2014 (“Minister of ESDM Regulation No. 7”). This Regulation No. 7 replaces the previous regulation, namely Minister of ESDM Regulation No. 18 Year 2008, adding several new provisions regarding reclamation obligation for holders of Exploration IUP and placement of reclamation bond for Exploration IUP and Production Operation IUP holders. Exploration IUP holders must deposit full reclamation security in advance in accordance with determined reclamation cost amount for exploration stage in the form of time deposit placed with a government bank in Indonesia, whereas Production Operation IUP holders must place full reclamation bond for the first 5 years period in advance and subsequently deposit reclamation bond for the next 5 years in full or on annual basis in the form of time deposit placed with a government bank in Indonesia, mutual account opened at a government bank in Indonesia, bank guarantee issued by government bank or national private bank in Indonesia or in the form of accounting reserves with certain conditions. In the previous regulation, Minister of ESDM Regulation No. 18 Year 2008, reclamation bond was only applicable to Exploitation/Production Operation KP holders and must be placed annually.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
57
Perubahan peraturan ini memberikan dampak penambahan beban finansial bagi anak perusahaan Bayan yang berada pada tahap eksplorasi dan kenaikan beban finansial yang cukup signifikan terhadap anak perusahaan Bayan yang berada pada tahap operasi produksi.
This regulatory change results in additional financial burden to Bayan subsidiaries in exploration stage and presents significant financial burden to subsidiaries in production operation stage.
3. Instruksi Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No.02 I/30/DJB/2014 tanggal 16 Mei 2014 tentang Penundaan Pemberian Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara Untuk Kegiatan Lintas Provinsi dan/atau Lintas Negara atau Dalam Rangka Penamanan Modal Asing, yang berisi penundaan permohonan baru pemberian izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan baturbara serta penambahan kerjasama dari IUP lainnya selama 12 bulan sejak tanggal 16 Mei 2014. Hal ini memberikan dampak kepada Perseroan selaku pemegang IUP OP Pengangkutan dan Penjualan sehingga tidak dapat menambah kerjasama pembelian batubara dari IUP lainnya selain dari pihak yang sudah terdaftar dalam izinnya.
3. Instruction of the Director General of Mineral and Coal No. 02 I/30/DJB/2014 dated 16 May 2014 on Suspension of the Granting of Special Production Operation Mining Business Permit for Coal Transportation and Sales for Inter-Province and/or International Trade or Foreign Capital Investment Purposes, which sets out the suspension of new applications for special production operation mining business permit for coal transportation and sales as well as additional cooperation with other IUPs for 12 months as of 16 May 2014. This regulation affects the Company as Transportation and Sales IUP OP holder, rendering it unable to obtain additional coal purchase cooperation from IUPs other than the parties already listed in its permit.
4. PP No. 33 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan yang Berlaku pada Kementerian Kehutanan tanggal 16 Mei 2014. PP ini merupakan pengganti PP 2 tahun 2008, yang mengatur mengenai perubahan filosofi yaitu pengenaan PNBP pada area pengembangan dan/atau area penyangga, perubahan formula PNBP, perubahan besaran tariff, perubahan penambahan jenis objek PNBP yang secara keseluruhan berdampak pada kenaikan jumlah total pungutan PNBP yang signifikan yang dialami oleh beberapa anak perusahaan Bayan sebagai pemegang IPPKH.
4. Government Regulation No. 33 on Types and Tariff of Non-Tax State Revenues from Exploitation of Forest Areas for the Purpose of Constructions Other Than Forestry Activities Sanctioned by the Ministry of Forestry dated 16 May 2014. This Regulation replaces Government Regulation 2 Year 2008 and contains changes of philosophy, namely the imposition of Non-Tax State Revenues (PNBP) on development and/or support area, PNBP formula changes, tariff amount changes, and additional PNBP object types, which overall result in significant increase of total PNBP amount for several Bayan subsidiaries with forest borrowing and use (IPPKH) permits.
5. Surat Edaran Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No. 04 E/84/DJB/2013 tanggal 4 Juli 2013 (“SE DJMB No. 04”). SE ini mengatur bahwa Pemegang IUP Operasi Produksi wajib segera menyetorkan pembayaran iuran produksi (royalty) ke kas Negara di muka, sebelum komoditi tambang tersebut dikapalkan atau diangkut sesuai moda pengangkutan dengan dilampiri perhitungan dan data pendukung. Apabila pembayaran royalty bersifat proporsional maka kekurangan/kelebihan royalty dilunasi sebelum pengapalan/pengangkutan berikutnya.
5. Circular of the Directorate General of Mineral and Coal No. 04 E/84/DJB/2013 dated 4 July 2013 (“DJMB Circular No. 04”). This Circular requires Production Operation IUP holders to immediately pay royalty to State Treasury in advance before the mining commodities are shipped or transported by suitable mode of transportation, accompanied with calculations and supporting data. In the event of proportional royalty payment, royalty underpayment/ overpayment shall be settled before the next shipment/transportation.
58
Dengan adanya SE ini anak perusahaan Bayan yang memiliki IUP Operasi Produksi wajib melakukan pembayaran royalty dimuka sebelum pengapalan, dimana sebelumnya pembayaran royalty dilakukan setelah pengapalan dan pembayaran diterima oleh perusahaan.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
With this circular, Bayan subsidiaries holding Production Operation IUPs must pay royalties in advance before shipment, whereas previously royalty is paid after shipment and after payment is received by the Company.
6. a. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 39/M-DAG/PER/7/2014 tanggal 15 Juli 2014 tentang Ketentuan Ekspor Batubara dan Produk Batubara jo. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 49/M-DAG/PER/8/2014 tanggal 21 Agustus 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 39/M-DAG/PER/7/2014 (“Permendag No. 39 & 49”). Permendag ini mengatur pelaksanaan ekspor batubara dan produk batubara yang hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan pengakuan sebagai ETBatubara dari Menteri Perdagangan. Salah satu persyaratan untuk mendapatkan pengakuan sebagai ET-Batubara adalah Rekomendasi dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Di samping itu, Permendag ini mengatur bahwa sebelum pemuatan batubara ke atas kapal selesai dilaksanakan wajib dilakukan verifikasi atau penelusuran teknis oleh surveyor yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan atas nama Menteri Perdagangan. Verifikasi tersebut meliputi antara lain asal batubara, nilai kalori, pelabuhan muat, negara dan pelabuhan tujuan ekspor dan bukti pelunasan pembayaran royalty. ET-Batubara wajib menyampaikan laporan tertulis pelaksanaan ekspor batubara baik yang terelisasi maupun tidak setiap bulannya kepada Direktur Jenderal Perdagangan dengan tembusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara.
6. a. Regulation of the Minister of Trade of the Republic of Indonesia No. 39/M-DAG/ PER/7/2014 dated 15 July 2014 on Provisions of Coal Export and Product jo. Regulation of the Minister of Trade of the Republic of Indonesia No. 49/M-DAG/PER/8/2014 dated 21 August 2014 on Changes to Minister of Trade Regulation No. 39/M-DAG/PER/7/2014 (“Permendag No. 39 & 49”). This Permendag regulates that coal exports and production may only be performed by those already certified as Coal Registered Exporter (ET-Batubara) by the Minister of Trade. One of the criteria to obtain ET-Batubara certification is to obtain recommendation from the Director General of Mineral and Coal. In addition, this Regulation also regulates that prior to coal loading to vessel, verification or technical investigation by surveyors stipulated by the Director General of International Trade, Ministry of Trade on behalf of the Minister of Trade must be conducted. Among the aspects verified will be coal origin, calorific value, loading port, export destination country and port as well as proof of payment royalty. ET-Batubara must submit monthly written reports on realized and unrealized coal exports to Director General of Trade with copies to Director General of Mineral and Coal.
b. Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Republik Indonesia No. 714.K/30/ DJB/2014 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Eksportir Terdaftar Batubara tanggal 12 Agustus 2014 (“Perdirjen Minerba 714”). Perdirjen Minerba 714 ini mengatur tata cara bagi perusahaan pemegang IUP Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian, IUP Operasi Khusus Pengangkutan dan Penjualan serta PKP2B yang hendak melakukan penjualan batubara ke luar negeri harus mendapatkan pengakuan sebagai Ekportir Terdaftar Batubara (ET-Batubara) sebagaimana disyaratkan oleh Permendag No. 39 & 49. Sebelum mendapatkan pengakuan sebagai ET-Batubara perusahaan tersebut wajib mendapatkan Rekomendasi dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, yang salah satu persyaratannya adalah menyerahkan salinan sertifikat Clear and Clear (CnC) dan surat pernyataan kesediaan membayar iuran royalti sebelum batubara diangkut lintas kabupaten/ kota/propinsi/Negara.
b. Regulation of the Director General of Mineral and Coal of the Republic of Indonesia No. 714.K/30/ DJB/2014 on Procedure and Conditions for the Issuance of Coal Registered Exporter Recommendation on 12 August 2014 (“Perdirjen Minerba 714”). This Perdirjen Minerba regulates procedure for holders of Production Operation IUP, Special Production Operation IUP for Processing and/or Refinery, Special Operation IUP for Transportation and Sales and CCOW intending to sell coals overseas to obtain certification as ET-Batubara as required by Permendag No. 39 & 49. Prior to being certified as ET-Batubara, the Company must first obtain recommendations from the Director General of Mineral and Coal, one of the preconditions for which is to submit a copy of Clear and Clean (CnC) certificate and statement of readiness to pay royalty prior to inter-regencies/municipalities/ provinces or international coal transportation.
Permendag No. 39 & 49 dan Perdirjen Minerba 714 ini, selain memiliki dampak langsung terhadap anak perusahaan Bayan yang sudah berproduksi dan melakukan penjualan batubara untuk segera mendapatkan Rekomendasi
These Permendag No. 39 & 49 and Perdirjen Minerba 714, aside from requiring Bayan subsidiaries with active production and coal sales to immediately obtain Recommendation and ET-Batubara certification, also requires
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
59
dan ET-Batubara, juga menyebabkan anak perusahaan Bayan yang melakukan ekspor batubara untuk melakukan pembayaran royalty sebelum pengakutan batubara dilaksanakan.
coal-exporting Bayan subsidiaries to pay royalty before coals are transported.
7. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (“UU No. 23”). UU No. 23 ini mengatur mengenai pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. UU No. 23 ini antara lain mengatur bahwa penyelenggaraan sub urusan pemerintahan di bidang mineral dan batubara kehutanan dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah Propinsi. Dengan demikian setelah diberlakukannya UU No. 23 ini terhitung sejak tanggal 2 Oktober 2014, maka perizinan di bidang mineral dan batubara yang wilayah usaha pertambangannya berada di kabupaten/kota dan lintas kabupaten/kota menjadi kewenangan Pemerintah Propinsi.
7. Law No. 23 Year 2014 on Regional Government (“Law No. 23”). This Law regulates the delegation of authorities among Central, Provincial and Regency/Municipality Government. The law regulates, among others, that the administration of government sub-affairs in forest mineral and coal sector must be divided between Central and Provincial Government. Therefore, after the coming into effect of this Law No. 23 as of 2 October 2014, mineral and coal permits with mining business areas in regencies/municipalities and inter-regencies/ municipalities areas shall fall under the authority of Provincial Government.
Dengan adanya UU No. 23 ini semua proses perizinan di bidang mineral dan batubara yang dilakukan oleh anak perusahaan Bayan yang memiliki IUP terhitung sejak tanggal 2 Oktober 2014 tidak lagi dilakukan di pemerintah kabupaten/kota melainkan dilakukan di pemerintah propinsi.
With the existence of this Law No. 23, all mineral and coal permits of Bayan subsidiaries with IUPs will no longer be processed at regency/municipality government level as of 2 October 2014, but will be processed at provincial government level instead.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policy
Dalam hal menyajikan Laporan Keuangan untuk tahun 2014, Perseroan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan atau Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan atau Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) yang wajib diberlakukan sejak tahun 2013 dan sejauh ini belum mengalami perubahan kebijakan Akuntansi.
In presenting the 2014 Financial Statement, the Company adopted Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) applicable as of 2013 and to which there has not been any changes to this date.
Dermaga PIK dan fasilitas pemuat kapal / PIK Jetty and ship loader facilities.
60
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
Tata kelola perusahaan Good Corporate Governance
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
61
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Perseroan menunjukkan komitmennya untuk terus melaksanakan serta meningkatkan kualitas Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten. Pada tahun 2014, Perseroan melanjutkan pemutakhiran road map tata kelola Perusahaan di lingkungan Bayan Group dengan merevisi pedoman tata kelola Perusahaan yang baik bagi Manajemen dan Kode etik Karyawan yang sudah ada sesuai dengan perkembangan peraturan dari instansi terkait maupun pengalaman Perseroan.
The Company has shown its commitment to continue the implementation and improvement of Good Corporate Governance (GCG) in a consistent manner. In 2014, the Company continued updating its good corporate governance road map based on Bayan's Group environment by revising existing good corporate governance guidelines for management, as well as Employee Code of Ethics, in accordance with the development of regulations from relevant institutions and based on the Company's experience.
Penerapan GCG bertujuan untuk lebih meningkatkan transparansi, akuntabilitas, kesetaraan dan pertanggungjawaban Perseroan serta melindungi kepentingan para pemegang saham.
GCG implementation is aimed to increase transparency, accountability, fairness and responsibility of the Company as well as to protect the interest of the shareholders.
Menurut ASEAN Corporate Scorecard Country Reports and Assessments 2012-2013 yang dilakukan oleh Joint Initiative of the ASEAN Capital Markets Forum and the Asean Development Bank, Perseroan termasuk dalam 50 besar perusahaan publik yang menerapkan praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik. Hal ini semakin mendorong Perseroan untuk meningkatkan kualitas Tata Kelola Perusahaan secara terus-menerus. Divisi GCG bekerja sama dengan Divisi terkait dan Komite RM & GCG selalu memonitor, mengevaluasi dan melakukan tindakan perbaikan terhadap kepatuhan pada ketentuan peraturan yang berlaku, pengembangan organisasi dan tata kelola perusahaan yang baik.
According to ASEAN Corporate Scorecard Country Reports and Assessments 2012-2013 by Joint Initiative of the ASEAN Capital Markets Forum and the Asean Development Bank, the Company is listed in the 50 public companies implementing Good Corporate Governance. This encourages the Company to continuously improve the quality of GCG. The GCG Division in cooperation with relevant divisions and RM & GCG Committee continuously monitors, evaluates and improves compliance with valid provisions and regulations, organizational development and good corporate governance.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Tugas, tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan buku pedoman Dewan Komisaris, antara lain:
The duties, responsibilities and authority of the Board of Commissioners are set forth in the Company Articles of Association as well as the guidelines of the Board of Commissioners. They are:
62
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
1. Melakukan pengawasan dan memberikan arahan atau saran secara menyeluruh kepada Direksi terkait dengan bisnis Perseroan.
1. Supervise and provide comprehensive directives or advice to the Board of Directors in relation to the Company business.
2. Dalam keadaan tertentu Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan lainnya
2. Convene Annual General Meeting of Shareholders and other meetings in certain situations.
3. Wajib melaksanakan tugas dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian
3. Perform their duties in good faith and in a responsible and prudent manner.
4. Wajib membentuk komite audit dan komite lainnya
4. Form audit committee and other committees.
5. Wajib mengevaluasi kinerja komite yang berada dibawahnya.
5. Evaluate the performance of its committees.
Sesuai dengan tugas Dewan Komisaris untuk secara aktif mengawasi pengelolaan dan kegiatan operasional Perseroan, pada tahun 2014 Dewan Komisaris telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
In line with the duties of the Board of Commissioners to actively supervise the Company's management and operational activities, in 2014, the Board of Commissioners have performed the following:
1. Mengkaji dan menyetujui peningkatan sistem Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang baik yang berkelanjutan.
1. Review and approve the improvement of sustainable Risk Management and Good Corporate Governance systems.
2. Memastikan terselenggaranya prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan kepatuhan terhadap semua peraturan perundang-undangan terkait.
2. Ensured the implementation of Good Corporate Governance principles and compliance with all relevant laws and regulations.
3. Menganalisa, mengarahkan, mengevaluasi dan menyetujui pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan yang diusulkan oleh Direksi, salah satunya adalah menyetujui Anggaran Perseroan untuk tahun 2015 pada akhir tahun 2014.
3. Analysed, directed, evaluated, and approved the implementation of the Company's strategic policies as proposed by the Board of Directors, one of which is the approval of the Company's Budget for 2015 at the end of 2014.
4. Mengawasi kinerja Komite Audit, Komite Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
4. Supervise Audit, Risk Management, Good Corporate Governance and Remuneration and Nomination Committees.
5. Melakukan evaluasi terhadap kinerja komite-komite yang ada.
5. Evaluate the performances of existing committees.
Saat ini jumlah Dewan Komisaris terdiri dari 5 anggota, yang diketuai oleh Komisaris Utama Dato’ Dr. Low Tuck Kwong dan 30 % dari Anggota Dewan merupakan Komisaris Independen. Seluruh Anggota Dewan Komisaris bekerja secara professional dan independen dan tidak mempunyai hubungan keluarga maupun keuangan antar sesama Dewan Komisaris, namun Dato’ Dr. Low Tuck Kwong merupakan Pemegang saham Utama dan Pengendali yang memiliki sekitar 51,59% saham dan Michael Sumarijanto juga meliliki sekitar 800.000 saham Perseroan.
Currently the Board of Commissioners consists of 5 members chaired by the President Commissioner Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, with 30% of Board members constituting Independent Commissioners. All members of the Board of Commissioners work professionally and independently and are not personally related or affiliated with other members of the Board of Commissioners. Dato’ Dr. Low Tuck Kwong is the controlling shareholder with 51.59% shares whereas Michael Sumarijanto has 800,000 Company shares.
Remunerasi Dewan Komisaris yang diberikan berada dalam batasan yang ditetapkan oleh RUPS sesuai hasil kajian dan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi serta disetujui oleh Dewan Komisaris atas dasar kinerja Perusahaan. Penentuan besaran remunerasi masing-masing anggota ditentukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan kinerja, jasa, kontribusi, tanggung jawab dan pengalaman serta reputasi masing-masing Anggota Dewan Komisaris di dalam Perseroan. Besaran remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris selama tahun 2014 adalah sebesar AS$1.587.005. Kebijakan Perseroan tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris menyatakan bahwa rapat Dewan Komisaris dilaksanakan maksimum 4 kali dalam setahun, namun tidak menutup kemungkinan rapat tambahan apabila dianggap penting oleh Manajemen.
Remuneration for the Board of Commissioners is set within the limit agreed in the General Meeting of Shareholders in accordance with the review and recommendations of the Remuneration and Nomination Committee and is approved by the Board of Commissioners based on Company Performance. The remuneration for each Board member is determined based on their respective performance, service, contribution, responsibility and experience as well as reputation in the Company. Total remuneration received by the Board of Commissioners during 2014 totalled US$1,587,005. Company policies state that the meetings of the Board of Commissioners shall be held for a maximum of 4 times a year, however this does not rule out the possibility of additional meetings if deemed necessary by the management.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
63
Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak dua (2) kali selama tahun 2014 dengan kehadiran setiap anggota Komisaris seperti ditunjukkan berikut ini:
The Board of Commissioners held two (2) meetings during 2014 with the attendance of respective Commissioners as shown below:
Nama / Name Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Ir. Michael Sumarijanto
Jabatan / Title Komisaris Utama / President Commissioner Komisaris / Commissioner
Mauro Montenero
Komisaris / Commissioner
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen / Independent Commissioner Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA, MSc Komisaris Independen / Independent Commissioner
Rapat yang Dihadiri/ Attended Meeting 1 2 2 2 1
Direksi
Board of Directors
Perseroan dikelola oleh Direksi sejalan dengan arahan Dewan Komisaris untuk mencapai visi dan misi Perseroan, yang meliputi tujuan jangka pendek sesuai dengan Anggaran tahun 2014 dan rencana jangka panjang yang tercantum dalam rencana bisnis 2015–2017. Ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang Anggota Direksi juga diatur dalam anggaran dasar dan Buku Pedoman Direksi, antara lain:
The Company is managed by the Board of Directors following the directions of the Board of Commissioners to achieve the Company's vision and mission, including short-term objectives in accordance with the 2014 Budget and long-term plans as included in the 2014-2017 business plans. The scope of duties, responsibilities and authorities of the members of the Board of Directors are also set forth in the Articles of Association and Board Guidelines. They are:
1. Menjalankan kepengurusan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.
1. Managing the Company in accordance with the Articles of Association
2. Wajib melaksanakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan.
2. Convene AGMS and other GMS as set forth in the laws and regulations and Company Articles of association.
3. Wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.
3. perform its duties and responsibilities in good faith and in a responsible and prudent manner.
4. Direksi berwenang mewakili Perseroan didalam dan diluar pengadilan.
4. Represent the Company inside and outside the court.
64
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
Saat ini jumlah anggota Direksi Perseroan terdiri dari 10 anggota, yang diketuai Direktur Utama Chin Wai Fong. Salah satu dari nggota tersebut merupakan Direksi Independen. Berikut kilasan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi:
Currently the Company's Board of Directors has a total of 10 members, presided by the President Director Chin Wai Fong. One of the members is an Independent Director. Below are the duties and responsibilities of each member of the BoD:
Chin Wai Fong Direktur Utama
Chin Wai Fong President Director
Direktur Utama bertugas untuk memimpin dan mengendalikan jalannya Perusahaan dan bertanggung jawab penuh untuk meningkatkan kinerja Bayan Group.
President Director has the duty to direct and control the operations of the Company and is fully responsible for improving Bayan Group performance.
Lim Chai Hock Direktur Operasi
Lim Chai Hock Director of Operations
Direktur Operasi bertugas dan bertanggung jawab memastikan jalannya operasional tambang dan pelabuhan Bayan Group yang meliputi GBP 1, GBP 2, TSA/FKP, PIK, FTB, WBM, Pakar, Mamahak dan Pelabuhan BCT, serta operasional Kantor Balikpapan.
Operational Director is responsible for ensuring the execution of Bayan Group mining and port operations, including GBP 1, GBP 2, TSA/FKP, PIK, FTB, WBM, Pakar, Mamahak and BCT, as well as the operations of the Balikpapan Office.
Engki Wibowo Direktur Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Engki Wibowo Director of Occupational Health, Safety and Environment
Direktur Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan bertugas dan bertanggung jawab atas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan HSE, pengelolaan lingkungan, pengguliran proses sertifikasi, perizinan dan pelaksanaan serta pengawasan program pengembangan masyarakat di lingkungan Bayan Group.
Director of Occupational Health, Safety and Environment is responsible for the preparation and implementation of HSE policies, environmental management, rolling out of certification process, permits and implementation and supervision of community development programs in the Bayan Group.
Jenny Quantero Direktur Urusan Korporasi dan Sekretaris Perusahaan
Jenny Quantero Director of Corporate Affairs and Corporate Secretary
Direktur Urusan Korporasi bertugas dan bertanggung jawab di bidang keuangan, akuntansi, sumber daya manusia dan urusan umum dan administrasi lainnya di Bayan Group. Selain itu, beliau juga merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan terkait serta membangun hubungan baik dengan pemangku kepentingan dan pemegang saham.
Director of Corporate Affairs is responsible for treasury, accounting, human resources as well as general and other administrational affairs in Bayan Group. The Director also serves concurrently as Corporate Secretary responsible for ensuring Company compliance with relevant laws and regulations and building good relationships with stakeholders and shareholders.
Russell Neil Direktur Pengembangan Bisnis
Russell Neil Director of Business Development
Direktur Pengembangan Bisnis bertugas dan bertanggung jawab mengkaji peluang usaha baru, mengawasi sistem teknologi informasi seluruh perusahaan dan memperkirakan prospek jangka panjang Bayan Group.
Director of Business Development is responsible for reviewing new business opportunities, overseeing information technology system in the entire Company and forecasting long-term prospects of the Bayan Group.
Alastair McLeod Direktur Keuangan
Alastair McLeod Director of Finance
Direktur Keuangan bertugas dan bertanggung jawab atas pelaporan keuangan eksternal, semua kegiatan pembiayaan untuk Bayan Group, dan analisis biaya manajemen dan departemen hubungan investor.
Director of Finance is responsible for external financial reporting, all financing activities for the Bayan Group, management cost analysis and the investor relations department.
Low Yi Ngo Direktur Penjualan dan Pemasaran
Low Yi Ngo Director of Sales and Marketing
Direktur Penjualan dan Pemasaran bertugas dan bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran batubara ke berbagai pasar di Asia dan Eropa.
Director of Sales and Marketing is responsible for the sales and marketing of coal to various markets in Asia and Europe.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
65
Lee Je-Hyung Direktur Manajemen Risiko
Lee Je-Hyung Director of Risk Management
Direktur Manajemen Risiko bertugas dan bertanggung jawab atas pengkajian dan pengembangan sistem manajemen risiko dalam Perseroan.
Director of Risk Management is responsible for the review and development of risk management systems for the Company.
Hermanto Suparman Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan
Hermanto Suparman Director of Taxation and Good Corporate Governance
Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab atas pelaporan dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan serta pengkajian dan pengembangan sistem Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Director of Taxation and Good Corporate Governance is responsible for the reporting of and compliance with tax regulations as well as for the review and development of the Company's Good Corporate Governance system.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur Independen
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Independent Director
Direktur Independen bertugas dan bertanggung jawab atas pelaporan kewajiban Bayan Group kepada pemerintah daerah dan pusat serta pengurusan perizinan dan lisensi yang diperlukan.
Independent Director is responsible for the reporting of Bayan Group obligations to regional and central government as well as for the processing of necessary permits and licenses.
Remunerasi yang diberikan terhadap Direksi pada tahun 2014 berada dalam batasan yang ditetapkan RUPS. Besaran remunerasi tersebut sudah melalui kajian Komite Remunerasi dan Nominasi serta disetujui oleh Dewan Komisaris atas dasar kinerja Perusahaan. Penentuan besaran remunerasi masing-masing anggota ditentukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan kinerja, jasa, kontribusi, tanggung jawab dan pengalaman dari masing-masing anggota Direksi dalam Perseroan. Besaran remunerasi, termasuk bonus dan keuntungan lainnya yang diterima oleh Direksi selama tahun 2014 adalah sebesar AS$5.293.754. Kebijakan Perseroan tentang frekuensi rapat Direksi menyatakan bahwa rapat Direksi dilaksanakan maksimum 12 kali dalam setahun, namun tidak menutup kemungkinan rapat tambahan apabila dianggap penting oleh Manajemen.
Remuneration given to the Board of Directors in 2014 was set within the amount stipulated in the General Meeting of Shareholders. Such amount has been reviewed by the Remuneration and Nomination Committee and approved by the Board of Commissioner based on Company performance. The remuneration for each member is determined by the Board of Commissioners based on their respective performance, service, contribution, responsibility and experience within the Company. Total remuneration, including bonus and other profits received by the Board of Directors during 2014 totalled US$5,293,754. Company Policies state that the meetings of the Board of Directors shall be held for a maximum of 12 times a year, however this does not rule out the possibility of additional meetings if deemed necessary by the management.
Selama tahun 2014, Direksi Perseroan mengadakan rapat sebanyak dua belas (12) kali dengan kehadiran masing-masing direktur sebagai berikut:
During 2014, the Company's Board of Directors held twelve (12) meetings with the attendance of respective directors as follows:
Nama / Name Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Russell Neil Alastair McLeod Low Yi Ngo Hermanto Suparman Lee Je-Hyung Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo
66
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Jabatan / Title Direktur Utama / President Director Direktur / Director Direktur / Director Direktur / Director Direktur / Director Direktur / Director Direktur / Director Direktur / Director Direktur / Director Direktur Independen / Independent Director
Rapat yang Dihadiri / Attended Meeting 12 12 7 11 9 10 7 12 12 10
Keputusan Hasil RUPS dan Realisasinya
Resolutions of the AGMS and Its Realization
Keputusan Hasil RUPS Tahunan 2014 adalah sebagai berikut:
The resolutions of the 2014 AGMS are as follows:
I. Agenda Pertama :
I. First Agenda:
1. Mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013;
1. To ratify the Consolidated Financial Statement of the Company for the financial year ending 31 December 2013;
2. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013;
2. To approve the Company's Annual Report, including the Report of the Board of Commissioners, for the financial year ending 31 December 2013;
3. Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et decharge) kepada para anggota Dewan Komisaris dari tanggung jawab atas tindakan-tindakan pengawasan dan para anggota Direksi dari tanggung jawab atas tindakan-tindakan pengurusan Perseroan, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan dan hukum yang berlaku.
3. To grant full release and discharge (acquit et decharge) to the members of the Board of Commissioners from duties of supervisory actions and to the members of the Board of Directors from duties of Company management actions, to the extent that such actions are reflected in the Company's financial statement for the year ending 31 December 2013 and not in violation of the provisions of valid laws and regulations.
II. Agenda Kedua :
II. Second Agenda:
Menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2013 oleh karena Perseroan mengalami kerugian.
III. Agenda Ketiga :
To agree not to declare dividends for 2013 as the Company experienced losses.
III. Third Agenda:
1. Menyetujui penetapan total remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk Tahun 2014 yaitu maksimum sejumlah AS$7.200.000 (tujuh juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat);
1. To approve the resolution of total remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors for the year 2014, in the amount of maximum US$7,200,000 (seven million two hundred thousand United States Dollars);
2. Mendelegasikan kewenangan kepada Dewan Komisaris dengan mengacu pada peraturan yang berlaku di Republik Indonesia untuk menentukan besarnya remunerasi bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk Tahun 2014.
2. To delegate authorities to the Board of Commissioners with reference to the prevailing regulations in the Republic of Indonesia to determine the amount of remuneration for each member of the Board of Commissioners and Board of Directors for the year 2014.
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
67
IV. Agenda Keempat :
IV. Fourth Agenda:
Menyetujui dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan ketentuan bahwa Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Akuntan Publik independen yang terdaftar di OJK dan menetapkan honorarium serta persyaratan lain atas penunjukan akuntan publik tersebut sesuai dengan rekomendasi Dewan Komisaris Perseroan.
To approve and grant the authority to the Board of Directors of the Company to appoint a Public Accountant to audit the Company's financial statements for the financial year ending 31 December 2014, provided that the Public Accountant appointed is an independent Public Accountant listed in the Financial Services Authority (OJK), and to determine the honorarium and other conditions for such appointment of public accountants in accordance with the recommendation of the Board of Commissioners of the Company.
Seluruh hasil RUPS Tahunan 2014 tersebut telah dilaksanakan dan direalisasikan sebagaimana mestinya, termasuk penunjukan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Partners (a member of PricewaterhouseCoopers global network) sebagai auditor Perseroan untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Perseroan dan anak Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
All the above results of the 2014 AGMS have been duly implemented and realized, including: the appointment of Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners (a member of the PricewaterhouseCoopers global network) as Company auditor to audit the Financial Statement of the Company and its subsidiaries for the year ending 31 December 2014.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Perseroan telah menerapkan sistem evaluasi kinerja anggota Direksi dengan menggunakan metode kompetensi atau tingkat kemampuan kinerja dan kerja sama masing-masing anggota untuk mencapai target yang ditentukan.
As in the previous years, the Company has established a system to evaluate the performance of the members of the board of Directors based on competence or performance and cooperation level of respective members to achieve determined targets.
Komite-Komite
Committees
Mengacu pada peraturan Bapepam-LK atau OJK Nomor. IX.I.5 dan Peraturan BEI Nomor. I-A, Perseroan telah membentuk Komite Audit dan juga komitekomite lainnya yang berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam hal melaksanakan tugasnya. Komitekomite tersebut adalah sebagai berikut:
In reference to Regulation of Bapepam-LK or OJK Number IX.I.5 and Regulation of BEI Number I-A, the Company has formed the Audit Committee as well as other committees to assist the Board of Commissioners in performing their duties. The committees are as follows:
Komite Audit
Audit Committee
Komite audit mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris dalam rangka mengawasi manajemen Perseroan, memantau dan menelaah laporan keuangan, mengawasi implementasi pengendalian internal, dan menjamin adanya kepatuhan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang terkait.
The Audit Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners in supervising the Company's management, monitoring and reviewing financial statements, supervising the implementation of internal controls, and ensuring compliance with relevant laws and regulations.
Berdasarkan surat Keputusan Dewan Komisaris No.448/DK/BR/X/2012 tanggal 4 Oktober 2012 perihal Pengangkatan anggota Komite Audit, anggota Komite Audit Perseroan terdiri dari tiga anggota yang diketuai Komisaris Independen Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto. Berikut informasi detail tentang masing-masing Anggota Komite Audit:
Based on the Decision of the Board of Commissioners No.448/DK/BR/X/2012 dated 4 October 2012 on the appointment of the members of the Audit Committee, the Audit Committee has three members headed by the Independent Commissioner Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto. Below is the detailed information on each member of the Audit Committee:
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Ketua Komite Audit
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Audit Committee, Chairman
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto adalah Ketua Komite Audit dan juga seorang Komisaris Independen. Beliau diangkat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2008 oleh
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto is the Chairman of the Audit Committee as well as an Independent Commissioner. He has been appointed as the Chairman of the Audit
68
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Perseroan dan telah dilaporkan pada RUPS Luar Biasa 2008. Untuk mengetahui biografi singkat beliau, silakan merujuk pada profil Dewan Komisaris halaman 19.
Committee since 2008 by the Company as reported in the Extraordinary Meeting of Shareholders in 2008. To see brief profile of Ir. Rozik, please refer to the profile of the Board of Commissioners on page 19.
Abdurrohman M. Sastra, GRAD. DIP, ME. Anggota Komite Audit
Abdurrohman M. Sastra, GRAD. DIP, ME. Member of the Audit Committee
Abdurrohman M. Sastra GRAD.DIP, M.E diangkat sebagai Anggota Komite Audit pada tahun 2012 melalui surat keputusan Dewan Komisaris. Sebelumnya menjabat posisi penting sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi di PT Timah (Persero) Tbk (2007- 2010), Komisaris PT Tambang Timah (20052007), Komisaris PT Timah Eksplomin (2003-2005), dan Direktur Inventaris di Departemen Sumber Daya Mineral (1998-2004). Beliau pernah bekerja untuk Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (1997-1998), bergabung dengan Direktorat Batubara, Ditjen Pertambangan Umum (1985-1996) dan Direktorat Geologi dan Sumber Daya Mineral (1968-1984).
Abdurrohman M. Sastra GRAD.DIP, M.E was appointed as the member of the Audit Committee in 2012 through the decision of the Board of Commissioners. He has occupied several important positions as the member of the Risk Management and Investment Committee in PT Timah (Persero) Tbk (2007-2010), Commissioner of PT Tambang Timah (2005-2007), Commissioner of PT Timah Eksplomin (2003-2005), and Director of Inventory in the Department of Mineral Resources (1998-2004). He has also worked for the Directorate General of Geology and Mineral Resources (1997-1998), joined the Directorate of Coal, Directorate of General Mining (1985-1966) and the Directorate of Geology and Mineral Resources (1968-1984).
Beliau memperoleh gelar Master of Engineering (Strata 2) di bidang Teknik Pertambangan dan Diploma in Mining and Mineral Technology dari University of New South Wales, Sydney Australia, masing-masing tahun 1985 dan 1981. Usia Beliau per tanggal 31 Desember 2014 adalah 70 tahun.
He graduated with a Master of Engineering degree in Mining Engineering and with Graduate Diploma in Mining and Mineral Technology from the University of New South Wales, Sydney, Australia, in 1985 and 1981 respectively. He was 70 years of age as at 31 December 2014.
Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS Anggota Komite Audit
Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS Audit Committee Member
Ir. Bambang Gatot Ariyono diangkat sebagai Anggota Komite Audit sejak bulan Oktober 2012 melalui surat keputusan Dewan Komisaris. Saat ini beliau menjabat sebagai Staf Ahli Menteri ESDM bidang Ekonomi dan Keuangan (2014-sekarang). Sebelumnya menjabat beberapa posisi sebagai Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan (2011-2014), Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara (2008-2011), Kepala Subdit Pengembangan Investasi dan Kerjasama Direktorat Program Mineral dan Batubara (2005-2008), Kepala Subdit Pelayanan Pengusahaan Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara (2001– 2005), Kepala Subdit Penanaman Modal Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan (19982001), Kepala Seksi Aplikasi Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan (1993-1998), Kepala Seksi Penyuluhan dan Aplikasi Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan (1992-1993), dan Asisten Direktur PT Ganesha Alfapindu Semesta (1987-1989). Beliau memegang gelar Magister Manajemen (Strata 2) di bidang Manajemen Keuangan dari STIE IPWI Jakarta tahun 1997 dan Diploma dari Ecole Des Mines De Paris bidang Mining Public Administration pada tahun 2002. Usia beliau per tanggal 31 Desember 2014 adalah 54 tahun.
Ir. Bambang Gatot Ariyono was appointed as a member of the Audit Committee since October 2012 through the decision of the Board of Commissioners. Currently serving as the Expert Staff for Finance and Economy, of the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) (2014-present). Previously he has also occupied various positions as The Secretary of Education and Training Agency (2011-2014), Director of Mineral and Coal Business Development (2008-2011), Head of Investment and Cooperation Development Subdirectorate of the Mineral and Coal Program Directorate (2005-2008), Head of Business Service Subdirectorate of Mineral and Coal Business Development Directorate (2001-2005), Head of Capital Investment Subdirectorate of Mining Business Development Directorate (1998-2001), Head of the Application Section of Mining Exploitation Business Directorate (1993-1998), Head of the Counselling and Application Section of Mining Business Development Directorate (1992-1993), and Assistant Director of PT Ganesha Alfapindu Semesta (1987-1989). He graduated with a Magister degree in Financial Management from STIE IPWI Jakarta in 1997 and has a Diploma from Ecole Des Mines De Paris in Mining Public Administration in 2002. He was 54 Years of age as at 31 December 2014.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
69
Masa Jabatan anggota Komite Audit terhitung dari tahun 2012 hingga 2016, sementara tugas dan tanggung jawab Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit Perseroan. Dalam hal memberikan pendapat professional terhadap laporan atau hal-hal lain yang diajukan Direksi kepada Dewan Komisaris, Komite Audit bersifat independen dan tidak dipengaruhi unit kerja lainnya. Semua anggota Komite Audit yang diangkat independen dan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direksi, Dewan Komisaris, Pemegang Saham Perseroan maupun Anak Perusahaan yang dapat mempengaruhi integritas para anggota Komite Audit untuk bertindak independen. Sesuai dengan Piagam Komite Audit nomor ACC-001/X/08/BOC tanggal 12 January 2009 yang mengatur tentang frekuensi rapat dan tingkat kehadiran Anggota komite audit, dinyatakan bahwa rapat dilaksanakan 4 kali dalam setahun, namun tidak menutup kemungkinan akan dilakukan rapat lainnya jika dipandang perlu oleh anggota Komite Audit dengan tingkat kehadiran dalam rapat minimal 2/3 dari jumlah anggota Komite Audit.
The tenure of the members of the Audit Committee is from 2012 to 2016, while their duties and responsibilities are set forth in the Company's Audit Committee Charter. In giving professional advices on reports or other matters brought by the Board of Directors to the Board of Commissioners, the Audit Committee acts independently from other work units. All appointed Audit Committee members are independent and not affiliated with the Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders of the Company or Company Subsidiaries, which may affect the integrity of the members of the Audit Committee to act independently. In accordance with Audit Committee Charter number ACC-001/X/08/BOC dated 12 January 2009 which regulates the frequency of the meetings of the Audit Committee and the attendance of Committee members, meetings shall be held 4 times a year, but this does not rule out the possibility of other meetings if deemed necessary by the members of the Audit Committee with minimum level of attendance of 2/3 of total members of the Committee.
Selama tahun 2014, Komite Audit mengadakan delapan (8) kali pertemuan dengan kehadiran setiap anggota sebagai berikut:
During 2014, the Audit Committee held eight (8) meetings with the attendance of each member as follows:
Nama / Name Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Abdurrohman M. Sastra, GRAD.DIP,M.E Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS.
Rapat Komite Audit / Audite Committee Meeting
70
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
Jabatan / Title Ketua / Chairman Anggota / Member Anggota / Member
Rapat yang Dihadiri / Attended Meeting 8 8 8
Laporan Kegiatan Komite Audit
Audit Committee Activities Report
Komite Audit bekerja berdasarkan pedoman yang diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disahkan dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
The Audit Committee works based on the terms of reference as stipulated in the Audit Committee Charter as issued and approved by the Board of Commissioners.
Berikut adalah kegiatan kerja Komite Audit sepanjang tahun 2014:
Below are the activities of the Audit Committee during 2014:
1. Melakukan diskusi secara formal maupun informal dengan Manajemen.
1. Holding regular formal and informal discussions with the Management;
2. Melakukan telaah dan penyesuaian atas laporan keuangan periodik sebelum disampaikan kepada otoritas yang berwenang (OJK dan IDX).
2. Reviewing and adjusting periodical financial statements before submission to competent authorities (OJK and IDX);
3. Melakukan pertemuan berkala bulanan dengan Satuan Pengawas Internal untuk membahas:
3. Holding monthly meetings with the Internal Audit Department to discuss:
a. Rencana audit,
a. Audit plan
b. Kecukupan pengendalian internal,
b. Adequacy of internal controls
c. Temuan-temuan audit yang kegiatan tindak-lanjutnya,
signifikan
dan
d. Proses penyusunan sistem manajemen risiko.
c. Significant audit findings and their appropriate follow-ups d. Risk management system preparation process.
4. Komite Audit mengadakan 2 (dua) kali pertemuan dengan auditor eksternal, satu kali di antaranya dihadiri oleh Manajemen. Pokok-pokok pembahasan dalam pertemuan adalah :
4. The Audit Committee has held 2 (two) meetings with external auditors, one of which was attended by the Management. Subjects of discussion of the meetings were:
a. Rencana Audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan dan Anak Perusahaan,
a. Audit Plan for the Consolidated Financial Statements of the Company and Subsidiaries
b. Lingkup audit,
b. Audit scope
c. Temuan-temuan audit atau isu-isu lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan
c. Main audit findings or other issues related to financial statement
d. Kecukupan dari pengendalian internal, dan
d. Adequacy of internal control, and
e. Kecukupan dari penugasan audit eksternal telah dievaluasi melalui pembahasan yang difokuskan terhadap ruang lingkup dan kualitas audit, independensi dan obyektifitas dari auditor eksternal serta hasil observasinya.
e. Adequacy of external audit assignment evaluated through discussions focused on audit scope and quality, independence and objectivity of external auditors, as well as observation results.
Tujuan pertemuan tersebut dilakukan bukan saja hanya untuk menelaah terkait kecukupan penugasan audit, namun juga meminta penjelasan dari eksternal auditor perihal masalah risiko finansial akibat dari turunnya kinerja Perusahaan sebagai dampak dari harga batubara yang masih rendah pada tahun 2014.
The objectives of the meetings were not only to review the adequacy of audit assignments, but also to ask for clarification from external auditors regarding several financial risk problems due to declining company performance as the impact of low coal price during 2014.
5. Melakukan pertemuan koordinasi khusus dengan Komite Manajemen Risiko, GCG dan Manajemen Perseroan untuk mendengarkan penjelasan Direksi tentang upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan dan yang akan dikerjakan Manajemen sehubungan dengan menurunnya kinerja Perusahaan akibat harga batubara yang rendah pada tahun 2014.
5. Holding a specific coordination meeting with the Risk Management Committee, GCG Committee and Company management to discuss the explanation of the Board of Directors on initiatives that have been taken and will be carried out by the Management in relation to declining company performance due to low coal price during the year 2014.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
71
6. Terkait dengan penyelesaian masalah operasional tersebut pada butir 5, Komite Komite Dewan Komisaris telah memberi masukan perlunya Manajemen melakukan evaluasi hal-hal penting sebagai berikut:
6. In order to solve operational problem as mentioned in point 5, the Commitees of the Board of Commissioners have given their feedback on the need for the Management to evaluate some important issues as follows:
• Mengevaluasi status IUP yang jatuh tempo, C & C dari IUP, tumpang tindih tata guna lahan dan kewajiban perusahaan yang belum diselesaikan sampai tahun 2013/2014.
• To evaluate the status of expiring IUPs (mining permit), C&C (clean and clear) of IUP, overlaps in land use and unfulfilled Company liabilities until 2013/2014:
• Mengevaluasi Sistim Manajemen Risiko dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
• To review risk management system and GCG implementation.
• Mengevaluasi sistim logistik batubara untuk semua tambang batubara dan terminal.
• To review coal logistic system for all coal mines and terminals.
Dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan pengembangan sistem manajemen risiko, Komite Audit telah melakukan koordinasi dengan Komite Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG). Salah satu aspek penting dalam melaksanakan prinsip GCG telah dibahas yaitu pentingnya Perusahaan melakukan penyempurnaan dan penyusunan kembali Standard Operational Procedure (SOP) yang ada saat ini, karena perkembangan peraturan dan kebijakan usaha Perseroan, terutama SOP yang terkait dengan pelaksanaan setiap Aksi Korporasi Strategis Perusahaan yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
With regards to the implementation of good corporate governance and development of risk management systems, the Audit Committee coordinates with the Risk Management and Good Corporate Governance Committee. One of the most important aspects in the implementation of GCG principles has been discussed, i.e. the Company need of updating and restructuring the existing Standard Operational Procedure (SOP) due to development of Company regulation and business policy, particularly with regards to SOP related to the execution of Strategic Corporate Actions requiring Board of Commissioners‘ approval.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi yang bertujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris tertanggal 22 Juli 2009. Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari empat anggota yang diketuai oleh Komisaris Independen Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA, MSc, sementara ketiga Anggota lainnya merupakan Komisaris Perseroan yaitu Dr.Ir. Rozik B. Soetjipto, Ir. Michael Sumarijanto dan Mauro Montenero. Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terhitung mulai tahun 2013 hingga 2016. Riwayat jabatan, pengalaman kerja dan riwayat pendidikan masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dapat dibaca di profil Komisaris pada halaman 19 dan 20.
The Board of Commissioners has formed a Remuneration and Nomination Committee to assist the Board of Commissioners in supervising the Company based on the resolution of the Board of Commissioners dated 22 July 2009. The Committee consists of four members headed by Independent Commissioner Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA, MSc. The three other members are Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto, Ir. Michael Sumarijanto and Mauro Montenero. The tenure of the members of the Remuneration and Nomination Committee is from 2013 to 2016. The curriculum vitae, work experience and educational history of each member of the Remuneration and Nomination Committee can be seen in the Profile of the Board of Commissioners on page 19 and 20.
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi, mengkaji, merumuskan, melakukan penilaian kinerja dan merekomendasikan penetapan standarisasi sistem perencanaan remunerasi dan nominasi bagi karyawan dan pengurus atau manajemen Perseroan, mulai dari tingkat pendapatan dan jenjang karir karyawan berdasarkan kompetensi karyawan dan manajemen dengan mempertimbangkan tingkat likuiditas Perseroan dan perekonomian Indonesia. Di samping itu, Komite ini juga memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan perundang-undangan yang terkait dan melaksanakan tugas-tugasnya secara
The Remuneration and Nomination Committee has the duties and responsibilities to assist the Board of Commissioners in supervising, reviewing, formulating, and evaluating work performances and giving recommendations for the standardization of remuneration and nomination planning system for Company employees and management, which deals with employee income level to career paths based on employee and management competence while taking account of the Company's liquidity and Indonesian economy. In addition, the Committee has the duty to ensure the Company’s compliance with relevant laws and regulations and perform their functions independently
72
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
independen dan profesional. Semua Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direksi dan pemegang saham utama maupun pengendali Perseroan serta anak perusahaan maupun asosiasinya, yang dapat mempengaruhi integritas para anggota tersebut untuk bertindak independen.
and professionally. All members of the Remuneration and Nomination Committee are independent and not affiliated with the Board of Directors and primary and controlling shareholders of the Company as well as their subsidiaries and associations, which may affect the integrity of the members of the Audit Committee to act independently.
Sesuai dengan POJK no. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku sejak tanggal 8 Desember 2014, Perseroan melakukan perubahan terhadap Kebijakan Perseroan tentang frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi. Frekuensi rapat dinyatakan maksimum 2 kali dalam setahun, namun tidak menutup kemungkinan akan dilakukan rapat lainnya jika dipandang perlu oleh anggota tersebut dengan tingkat kehadiran dalam rapat minimal 2/3 dari jumlah Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
In compliance with POJK No. 34/POJK.04/2014 on Nomination and Remuneration Committee of Issuing or Public Company valid since 8 December 2014, the Company has amended the Company Policy on the frequency of Remuneration and Nomination Committee meetings. Meeting frequency is stated to a maximum of 2 times a year, but this does not rule out the possibility of other meetings if deemed necessary by the members of the Remuneration and Nomination Committee, with minimum level of attendance of 2/3 of total members of the Committee.
Selama tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan sekali pertemuan dengan kehadiran setiap anggota sebagai berikut:
During 2014, the Remuneration and Nomination Committee held one meeting with attendance of each member as follows:
Nama / Name Djanadi Bimo Prakoso Mauro Montenero Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Ir. Michael Sumarijanto
Jabatan / Title
Rapat yang Dihadiri / Attended Meeting
Ketua / Chairman Anggota / Member Anggota / Member Anggota / Member
1 1 1 1
Laporan Komite Remunerasi dan Nominasi
Report of the Remuneration and Nomination Committee.
Selama tahun 2014, Komite ini telah melakukan hal-hal berikut :
During 2014, the Committee has performed the following activities:
1. Merumuskan dan merekomendasikan besaran kenaikan remunerasi karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014 sesuai dengan kinerja masingmasing Anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta kondisi keuangan Perseroan dan perekonomian Indonesia.
1. Formulate and recommend the amount of increase in the remuneration of employees, Board of Directors and Board of Commissioners in 2014 in accordance with the performance of each member of the Board of Commissioners and Directors as well as the Company’s financial conditions and Indonesian economic situation.
2. Menyusun perencanaan jenjang karir para karyawan dan calon manajemen yang akan dipersiapkan untuk menggantikan manajemen yang mengundurkan diri atau masa kerjanya telah berakhir
2. Plan the career paths of employees and prospective management to succeed members of management tendering their resignation or reaching the end of their tenure.
3. Pada pertengahan Desember 2014, Perseroan memutuskan untuk melakukan up date terhadap Kebijakan dan Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai dengan arahan Peraturan OJK nomor : 34/POJK.04/2014 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
3. In mid-2014, the Company decided to update the Policies and Guidelines of the Nomination and Remuneration Committee in accordance with OJK Regulation Number 34/POJK.04/2014 on the Formation of Nomination and Remuneration Committee of Issuing or Public Company.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
73
Kelola
Risk Management and Good Corporate Governance Committee
Sejak tahun 2013, Perseroan telah menggabungkan Komite Manajemen Risiko dan Komite Tata Kelola Perusahaan yang baik yang dibentuk tahun 2009, menjadi Komite Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Komite RM & GCG. Komite ini terdiri dari tiga anggota yang diketuai oleh Komisaris Ir. Michael Sumarijanto. Dua Anggota lainnya merupakan Komisaris Perseroan yaitu Djanadi Bimo Prakoso, serta seorang tenaga profesional eksternal independen yaitu Achmad Ma’mur. Masa jabatan anggota Komite RM & GCG terhitung mulai tahun 2013 hingga 2016. Riwayat jabatan, pengalaman kerja dan riwayat pendidikan masing-masing anggota Komite Manajemen Risiko dapat dibaca di Profil Komisaris pada halaman 18 dan 20, kecuali informasi pengalaman kerja dan riwayat pendidikan Achmad Ma’mur berikut ini:
Since 2013, the Company has merged the Risk Management and Good Corporate Governance Committees, both formed in 2009, into the Risk Management & Good Corporate Governance Committee or RM & GCG Committee. This Committee consists of three members headed by Commissioner Ir. Michael Sumarijanto. The two other members are Company Commissioner Djanadi Bimo Prakoso, and an independent external professional staff, Achmad Ma’mur. The tenure of the members of RM&GCG Committee is from 2013 to 2016. The curriculum vitae, work experience and educational history of each member of the RM&GCG Committee can be read in the Profile of the Board of Commissioners on page 18 and 20, except for Achmad Ma’mur which is stated below:
Achmad Ma’mur Anggota
Achmad Ma’mur Member of the Audit Committee
Achmad Ma’mur diangkat sebagai Anggota Komite RM & GCG sejak tahun 2013. Beliau juga menjabat sebagai Corporate Advisor Hasnur Group serta Komisaris HRS. Sebelumnya memegang posisi penting sebagai anggota komite audit Perseroan (2008-2012), Komisaris Pro M Services (2009-2010), Managing Director Golden Spike Indonesia (2009-2010), Direktur Pro M Services, (20052008), Advisor Trimitra Sriwijaya (2005-2008), Advisor Kabelindo (2005-2008) Direktur Kalimantan Energi Lestari (2002-2004), Direktur Supra Bara Energi (20022004), Direktur Pro M Services (2002-2004), staf Bagian Perbendaharaan di Perum Perumnas (1979-1984), staf, kepala Bagian, kepala Dinas, Direktur Keuangan dan Advisor di PT Tambang Batubara Bukit Asam (19842002). Memperoleh gelar MBA (Strata 2) dari Sekolah Tinggi Manajemen (IPMI) di Jakarta tahun 1993. Usia Beliau per tanggal 31 Desember 2014 adalah 59 tahun.
Achmad Ma’mur was appointed as the member of the RM&GCG Committee since 2013. He is also the Corporate Advisor of Hasnur Group and Commissioner of HRS. He has previously occupied significant positions as the member of the Company Audit Committee (2008-2012), Commissioner of Pro M Services (20092010), Managing Director of Golden Spike Indonesia (2009-2010), Director of Pro M Services, (2005-2008), Advisor of Trimitra Sriwijaya (2005-2008), Advisor of Kabelindo (2005-2008), Director of Kalimantan Energi Lestari (2002-2004), Director of Supra Bara Energi (20022004), Director of Pro M Services (2002-2004), Treasury Staff in Perum Perumnas (1979-1984), staff, head of department, head of service office, Finance Director and Advisor in PT Tambang Batubara Bukit Asam (19842002). He graduated with MBA from IPMI Management School in Jakarta in 1993. He was 59 years of age as at 31 December 2014.
Komite Manajemen RM & GCG bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam merumuskan Sistem Manajemen Risiko (RMS) dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan tata kelola Perusahaan Yang Baik serta mengawasi pelaksanaannya oleh Direksi. Komite ini juga melakukan kajian terhadap semua kebijakan Perseroan terkait pengendalian, Tata Kelola Perusahaan dan prosedur bisnis Perusahaan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite ini bekerja secara independen dan profesional. Semua anggota Komite RM & GCG yang diangkat tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direksi dan pemegang saham utama maupun pengendali Perseroan, anak perusahaan maupun asosiasinya, yang dapat mempengaruhi integritas para anggota tersebut untuk bertindak independen.
The RM&GCG Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners in formulating Risk Management System (RMS) and policies related to good corporate governance as well as supervising their implementation by the Board of Directors. The Committee also reviews all Company policies related the Company controls, Corporate Governance and business procedures. In performing their duties, this Committee acts independently and professionally. All appointed members of the RM&GCG Committee are not affiliated with the Board of Directors and primary and controlling shareholders of the Company as well as their subsidiaries and associations, which may affect the integrity of such members to act independently.
Komite Manajemen Risiko Perusahaan yang Baik
74
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
dan
Tata
Kebijakan Perseroan tentang frekuensi rapat Komite RM & CGC menyatakan bahwa rapat dilaksanakan maksimum 4 kali dalam setahun, namun tidak menutup kemungkinan akan dilakukan rapat lainnya jika dipandang perlu oleh anggota tersebut dengan tingkat kehadiran dalam rapat maksimal 2/3 dari jumlah anggota Komite Manajemen Risiko.
The Company's policy on the frequency of RM&GCG Committee meetings and level of attendance state that meetings shall be held a maximum of 4 times a year, but this does not rule out possibility of other meetings when deemed necessary by such members, with minimum attendance of 2/3 of total Risk Management Committee members.
Selama tahun 2014, Komite RM & GCG mengadakan dua (2) kali pertemuan dengan kehadiran setiap anggota sebagai berikut:
During 2014, RM & GCG Committee held two (2) meetings with attendance of each member as follows:
Nama / Name
Jabatan / Title Ketua / Chairman Anggota / Member Anggota / Member
Ir. Michael Sumarijanto Djanadi Bimo Prakoso Achmad Ma’mur Laporan Komite Manajemen Corporate Governance
Risiko
&
Good
Rapat yang Dihadiri / Attended Meeting 2 1 2
Report of Risk Management Committee
1. Mengadakan Identifikasi atau analisa risiko secara berkala di setiap unit kerja baik di Kantor Pusat maupun Site.
1. Identify or analyze risks periodically in each work unit, whether in Headquarters office or at the Site.
2. Mengkaji dan meningkatkan sistem manajemen risiko dan kebijakan-kebijakan tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana yang dituangkan di dalam pedoman Tata Kelola Perusahaan dan Kode Etik. Mengadakan rapat formal dengan unit kerja, internal Manajemen Risiko dan antar Komite-komite untuk membahas:
2. Review and improve risk management system and good corporate governance policies as included in the Good Corporate Governance Guidelines and Code of Ethics. Hold formal meetings with working units and internal Risk Management and other committees to discuss:
a. Risiko internal yang dihadapi perusahaan.
a. Internal risks faced by the Company
b. Risiko eksternal dan pasar termasuk harga batubara dan nilai kurs.
b. External and market risks including coal prices and exchange rates.
c. Risiko lingkungan
c. Environmental risks.
d. Risiko Peraturan lainnya.
pemerintah
dan
masalah
d. Government regulations and other risks.
e. Pengelolaan risiko dan pengelolaan manajemen operasional masing-masing unit kerja berdasarkan perosedur tata kelola Perusahaan yang baik.
e. Risk and operational management of each work unit based on good corporate governance procedures.
3. Memberikan informasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh karyawan tentang risiko penerapan peraturan, kebijakan dan undang-undang baru yang berhubungan dengan bidang usaha Perusahaan.
3. Inform the Board of Commissioners and Directors and all employees on the risk of the implementation of new regulations, policies and laws concerning the Company’s line of business.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
75
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan telah membentuk dan mengangkat Sekretaris Perusahaan yang berfungsi sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Pemerintah atau instansi terkait, otoritas pasar modal, pemegang saham, pemangku kepentingan, masyarakat, media dan internal Perseroan. Posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Jenny Quantero yang juga merupakan salah satu Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Informasi yang berhubungan dengan riwayat jabatan, pengalaman kerja dan riwayat pendidikan beliau dapat dibaca pada profil Direksi di halaman 22.
IIn accordance with OJK regulation number 35/ POJK.04/2014 on the Corporate Secretary of Issuing or Public Company, the Company has established and appointed a Corporate Secretary serving as a liaison between the Company and the Government or related institutions, capital market authority, shareholders, stakeholders, the community and the media, as well as between internal company organs. The Corporate Secretary position is occupied by Jenny Quantero, who has also been a Company Director since 2008. Information related to her curriculum vitae, work experience and educational history can be seen in the Profile of the Board of Directors on page 22.
Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :
The Corporate Secretary has the following duties and responsibilities:
1. Memastikan Perseroan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Ensures the Company complies with relevant provisions of laws and regulations.
2. Memberikan pelayanan dan menyediakan informasiinformasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder dan pemegang saham.
2. Offers services and provides information required by stakeholders and shareholders.
3. Membantu Direksi, Dewan Komisaris dan KomiteKomite dalam penyelenggaraan berbagai rapat dalam hal administrasi hingga pendokumentasian
3. Assists the Board of Directors, Board of Commissioners and Committees in convening various meetings in terms of administration and documentation.
4. Membantu Perusahaan dalam hal penyelenggaraan berbagai kegiatan Korporasi.
4. Assists the Company in organizing various Corporate activities.
Berikut kegiatan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2014 :
Below are the activities of Corporate Secretary during 2014:
• Melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Public Expose pada tanggal 10 Juni 2014.
• Convening Annual General Meeting of Shareholders and Public Expose on 10 June 2014.
• Memfasilitasi rapat Direksi, Dewan Komisaris, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite RM & GCG.
• Facilitate meetings of the Board of Directors, Board of Commissioners, Remuneration and Nomination Committee and RM&GCG Committee.
• Melaksanakan dan mematuhi semua ketentuanketentuan OJK dan Bursa Efek Indonesia dalam kegiatan Perseroan selama tahun 2014.
• Perform and comply with all OJK and Indonesian Stock Exchange provisions in Company activities during 2014.
• Mengikuti pelatihan atau training yang diselenggarakan oleh OJK dan IDX terkait dengan peraturan antara lain:
• Attend trainings organized by OJK and IDX in relation to regulations, such as:
76
- Sosialisasi Program XBRL dan Peraturan A-I yang diselenggarakan oleh IDX
- Disemination of XBRL Program Regulation information held by IDX
- Forum Group Diskusi tentang POJK No: 33 tentang Direksi dan dewan Komisaris dan sosialisasi Peraturan Pemerintah no. 11 tahun 2014 tentang Pungutan OJK yang diselenggarakan oleh OJK.
- Group discussion forum on POJK No: 33 on Board of Directors and Board of Commissioners and dissemination of Government Regulation no. 11 year 2014 on OJK
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
and
A-I
• Menginformasikan perubahan peraturan atau peraturan baru kepada Direksi dan Dewan Komisaris juga terhadap unit kerja terkait.
• Inform about amended or new regulations to Board of Directors and Commissioners as well as relevant work units.
Satuan Pengawas Internal
Internal Audit Department
Satuan Pengawas Internal memegang peran penting dalam menjalankan aktivitas kontrol atas kegiatan bisnis Perusahaan. Dalam menjalankan wewenang, tugas dan tanggung jawabnya Satuan Pengawas Internal berpedoman kepada Piagam Audit Internal sesuai peraturan Bapepam-LK atau OJK Nomor IX.I.7 (lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tentang pembentukan dan pedoman penyusunan piagam unit audit internal). Satuan Pengawas Internal bertugas membantu Direksi dalam:
The Internal Audit Unit plays a significant role in exercising control activities over the Company's business activities. In carrying out its authority, duties and responsibilities Internal Audit Unit posseses an Internal Audit Charter as imposed in Bapepam-LK or OJK Regulation Number IX.I.7 (attachment to the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep496/BL/2008 on the Establishment and Guidelines for Preparing Internal Audit Charter). Internal Audit Unit assists the Board of Directors in:
1. Mengevaluasi pelaksanaan sasaran-sasaran Perseroan serta kecukupan sistem pengendalian internal;
1. Evaluating the implementation of Company’s objectives and adequacy of internal control system;
2. Memberi saran untuk meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko;
2. Providing recommendations to improve the effectiveness of the risk management process;
3. Mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan Perseroan dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik serta peraturan perundang-undangan.
3. Evaluating compliance with Company’s regulations, implementation of Good Corporate Governance and applicable laws and regulations
Untuk tujuan itu, Kepala Satuan Pengawas Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama dan bertanggung jawab secara fungsional kepada komite audit. Selain itu internal audit juga berkoordinasi yang erat dalam kegiatan audit dengan berbagai fungsi di Perseroan.
For these purposes, the Head of Internal Audit reports directly to the President Director and functionally to the Audit Committee. In addition, internal audit maintains close coordination with various functions in the Company in conducting audit activities.
Saat ini satuan pengawas internal dipimpin oleh seorang kepala satuan pengawas internal, Happy Himawan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang akuntansi dari Universitas Indonesia dan memiliki lebih dari 16 tahun pengalaman kerja di bidang akuntansi, keuangan, audit dan konsultan, di antaranya di bidang pengawasan internal industri pertambangan.
Currently the Internal Audit Department is headed by chief internal audit, Happy Himawan. He has a Bachelor’s degree in Accounting from the University of Indonesia. He also has more than 16 years of experience in the accounting, finance, audit and consulting, most of which was spent in internal audit within the mining industry.
Dalam merencanakan kegiatan auditnya, Satuan Pengawas Internal berkonsultasi dengan, namun independen terhadap Manajemen dan rencana audit tahunan disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.
The Internal Audit Department plans its audit activities in consultation with, but independent from, the Management, and the annual audit plan is submitted to the President Director and Audit Committee for approval prior to its implementation.
Satuan Pengawas Internal mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
The Internal Audit Department has the following duties and responsibilities:
• Menyusun rencana audit tahunan yang fleksibel menggunakan metodologi berbasis risiko yang tepat, termasuk risiko atau masalah pengendalian yang diidentifikasi oleh Manajemen, dan menyampaikan rencana dan informasi ini kepada Direktur Utama untuk diperiksa dan disetujui.
• Develop a flexible annual audit plan using an appropriate risk-based methodology, including any risks or control concerns identified by management, and submit a plan and information to the President Director for review and approval.
• Melaksanakan rencana audit tahunan yang disetujui, termasuk tugas-tugas atau proyek khusus secara tepat yang diminta oleh Direktur Utama dan Komite Audit.
• Implement the annual audit plan as approved, including any special tasks or projects appropriately requested by the President Director and the Audit Committee.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
77
• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
• Test and evaluate the internal control implementation and risk management system according to Bayan’s policy.
• Mengkaji dan menilai efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya.
• Review and assess the efficiency and effectiveness in the area of finance, accounting, operation, human resources, marketing, information technology, and other activities.
• Memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diaudit kepada semua tingkat Manajemen.
• Give recommendations for improvement and objective information regarding audited activities to all management level.
• Membuat laporan hasil audit dan menyerahkannya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris perusahaan melalui Komite Audit.
• Prepare audit report and submit to the President Director and Board of Commissioners of the Company through the Audit Committee.
• Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan dan menindaklanjuti perbaikan yang direkomendasikan.
• Monitor, analyze, and report the implementation and follow up improvements as recommended.
• Koordinasi dengan Komite Audit.
• Coordinate with the Audit Committee
• Mengembangkan program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang telah dilakukan.
• Develop programs to evaluate the quality of internal audit activities which have been carried out.
Satuan Pengawas Internal menyiapkan Rencana Audit Internal pada awal setiap tahun. Selama tahun 2014, mereka telah melakukan kajian terinci atas beberapa operasi lokasi tambang.
The Internal Audit Department prepares an Internal Audit Plan at the beginning of each year. During 2014, they had undertaken a detailed review of a number of the mine site operations.
Selama tahun tersebut, Satuan Pengawas Internal telah menjalankan 12 penugasan audit mencakup bidang operasional tambang, fungsi pendukung, dan aktivitas kantor pusat.
Throughout the year, the Internal Audit Unit has undertaken 12 audit activities, which covered mining operations, support functions and head office activities.
Dari kajian tersebut, telah diidentifikasi beberapa bidang yang perlu diperkuat dan Satuan Pengawas Internal bekerja sama dengan operasi lokasi tambang untuk mengembangkan prosedur yang efektif guna menyelesaikan masalah-masalah ini.
As a result of these reviews a number of areas were identified which require strengthening and the Internal Audit Department worked closely with the site operations to develop effective procedures to resolve these matters.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Perseroan telah menerapkan Sistem Pengendalian Internal yang bertujuan untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen. Saat ini setiap lini bisnis Perseroan telah mempunyai prosedur kerja sesuai bidangnya masing-masing. Untuk memastikan sistem ini berjalan dengan baik, Perseroan telah membentuk Departemen Audit Internal yang salah satu tugasnya adalah melakukan pemeriksaan atau audit dan Departemen Manajemen Risiko yang bertugas untuk mengelola Risiko mulai dari identifikasi, klasifikasi dan mitigasi risiko tersebut terhadap unit-unit kerja, baik di kantor pusat maupun di lokasi tambang. Kedua unit kerja tersebut berkolaborasi dalam melaksanakan sistem pengendalian internal Perusahaan dengan memastikan bahwa sistem dan prosedur kerja yang ada telah memperhatikan setiap langkah atau kegiatan operasional dan tingkat risiko yang akan mungkin
The Company has implemented an Internal Control System which aims to guide and direct the Company operations to be in line with corporate objectives and programs as well as to encourage efficiencies and conformance to management policies. Currently each line of the Company's businesses has its own working procedures. To ensure effective implementation of this system, the Company has formed an Internal Audit Department, one of the duties of which is to perform audit, and Risk Management Department which has the duty to manage risks, from their identification and classification to mitigation in work units, whether at headquarters or site level. The two work units collaborate in implementing the Company's internal control system by ensuring that the existing systems and work procedures have observed every operational stage or activities and level of risks which may arise due to activities of such work units or the Company and manage the risks. Any indication of risks must be
78
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
timbul akibat kegiatan unit kerja atau Perusahaan serta mengelola risiko tersebut. Risiko yang muncul sesegera mungkin dilakukan tindakan agar Perseroan dapat terhindar dari risiko tersebut. Aktivitas Pengendalian internal ini meliputi aspek:
handled immediately so as to avoid them. These internal control activities cover the following aspects:
1. Akuntansi dan Keuangan
1. Accounting and Finance
2. Sumber Daya
2. Resources
3. Operasional
3. Operations
4. Lingkungan
4. Environment
5. Sistem Informasi dan Komunikasi
5. Information and Communication Systems
6. General affairs
6. General Affairs
7. Sekretaris perusahaan
7. Corporate Secretary
8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
8. Corporate Social Responsibility
Kasus Hukum
Legal Cases
Selama tahun 2014, Bayan Group terlibat dalam kasuskasus pengadilan berikut ini.
During 2014, Bayan was involved in the following court matters:
1. Sengketa para pemegang saham PT Kaltim Supacoal (KSC)
1. PT Kaltim Supacoal (KSC) shareholders dispute
Kasus ini merupakan lanjutan kasus sebagaimana diungkapkan sebelumnya pada Laporan Tahunan 2013 kami, dimana Perseroan terlibat litigasi dengan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (BCBC), BCBC Singapore Pte Ltd (BCBCS) dan White Energy Company Limited (WEC) sebagai akibat gugatan yang diajukan BCBCS dan BCBC di Pengadilan Tinggi Singapura yang menuduh Bayan melanggar kewajiban pembiayaan dan pasokan batubaranya. Bayan menyanggah tuduhan tersebut dan telah mengajukan gugatan balik terhadap BCBCS, BCBC dan WEC atas pelanggaran syaratsyarat perjanjian usaha patungan, total failure of consideration, kesalahan pernyataan dan kelalaian.
This was the continuation of the case disclosed in our 2013 Annual Report, where the Company was engaged in litigation with Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (BCBC), BCBC Singapore Pte Ltd (BCBCS) and White Energy Company Limited (WEC) as a result of a claim filed by BCBCS and BCBC at the Singapore High Court alleging a breach by Bayan of its funding and coal supply obligations. Bayan refuted these allegations and has filed its counterclaim against BCBCS, BCBC and WEC for their breach of the joint venture agreement terms, total failure of consideration, misrepresentation and negligence.
BCBCS juga telah mengajukan dan memperoleh perintah pembekuan ex parte di Australia Barat atas saham-saham Kangaroo Resources Limited yang dimiliki Bayan. Bayan meyakini perintah pembekuan tersebut diberikan secara keliru oleh Mahkamah Agung Australia Barat dan saat ini Bayan mempertanyakan keabsahan perintah tersebut.
BCBCS had also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia on the shares of Kangaroo Resources Limited held by Bayan. Bayan believed the freezing order was incorrectly granted by the Supreme Court of Western Australia and is currently challenging the validity of the said freezing order.
2. Haji Asri Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengatakan bahwa transaksi jual-beli saham GBP antara dirinya, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong dan Engki Wibowo tidak sah. Oleh karena itu, ia menuntut kompensasi sebesar Rp 7.680.000.000 (setara dengan AS$801.001). Ia mengajukan kasus tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan keputusan yang memihak KBS, Low
2. Haji Asri On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (equivalent to US$801,001) as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
79
Tuck Kwong dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan permohonan ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang selanjutnya mendukung keputusan Pengadilan Negeri. Haji Asri lebih lanjut mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan untuk menolak semua tuntutan Haji Asri. Penggugat melalui kerabatnya mengajukan permohonan pemeriksaan uji material atas keputusan Mahkamah Agung, yaitu tingkat banding terakhir dalam sistem pengadilan Indonesia.
Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which subsequently upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. The claimant, through his next-of- kin, has filed an application for a judicial review of the Supreme Court decision, which is the final level of appeal available under the Indonesian court system.
Perusahaan bukan pihak langsung dalam hal ini, hanya disebut sebagai turut Tergugat untuk memastikan pihaknya terikat dengan keputusan Pengadilan.
The Company was not a direct party in this matter and has merely been named as a co-Defendant to ensure that it was bound by the decision of the Court.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kasus hukum, penjelasan lengkap dapat dibaca di Catatan No. 29 butir h dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Group.
For further information of legal cases, a full description can be found in Note 29 point h, in the Consolidated Financial Statements of the Group.
Sanksi Administratif
Administrative Sanction
Selama tahun 2014, Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris tidak menerima sanksi administratif apapun baik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun PT Bursa Efek Indonesia atau otoritas lainnya.
During 2014, the Company, Board of Directors and Board of Commissioners did not receive any administrative sanctions from the OJK or the Indonesian Stock Exchange or any other authorities.
Gorong-gorong, Jalan pengangkutan batubara - Tabang / New culvert, coal haul road - Tabang
80
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Code of Ethics and Corporate Culture
Kode Etik atau Etika Perusahaan mengacu pada standar tata Kelola Perusahaan Indonesia yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
Code of Ethics or Company Ethics refers to Indonesian Corporate Governance standards which regulates the following:
1. Prinsip pelaksanaan tugas Direksi, Dewan Komisaris dan Karyawan wajib dilakukan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.
1. Principles of the performance of duties of the Directors, Commissioners and employees based on good faith, responsible and prudent manner.
2. Nilai-nilai.
2. Values
3. Aturan perilaku atau sikap profesioanal.
3. Rules of conduct or professionalism.
4. Prosedur.
4. Procedures
5. Sistem organisasi.
5. Organization system.
Tujuan dari penyusunan Standar Etika Perusahaan adalah untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai hasil yang konsisten sesuai dengan budaya Bayan Group dalam mencapai tujuan Perseroan dengan memberikan kontribusi untuk kesejahteraan para pemangku kepentingan dan menghormati hak-hak semua pihak yang terkait.
The purpose of the preparation of the Company's Code of Ethics is to influence, shape, regulate and adjust conduct in order to be consistent with Bayan Group culture in achieving the Company's objectives through contribution to the welfare of stakeholders and respect of the rights of all parties involved.
Informasi Mesop
Mesop Information
Sejauh ini Perseroan belum pernah melaksanakan program MESOP.
To date, the Company has not implemented a MESOP program.
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistle Blower System
Perseroan telah mempunyai website sejak tahun 2008 yang digunakan sebagai wadah informasi Perusahaan untuk masyarakat, stakeholder dan investor. Salah satu isinya adalah kontak kami yang terdiri dari alamat, nomor telepon dan fax serta alamat email: corporate.secretary@ bayan.com.sg. Wadah ini adalah bagian dari Sistem Pelaporan Pelanggaran Perseroan, dimana masyarakat dapat berinteraksi dengan Perusahaan dengan mengakses website tersebut dan menyampaikan keluhan, saran dan ide-ide lainnya. Sementara untuk karyawan atau internal Bayan Group dapat menghubungi Direksi yang membawahi, Sumber Daya Manusia dan Departemen legal. Manajemen bertanggung jawab atas penanganan keluhan dari masyarakat, stakeholder dan investor serta karyawan. Semua keluhan atau informasi tersebut akan dievaluasi dan ditindaklanjuti.
Since 2008, the Company's website has been an information forum for community, stakeholders and investors alike, containing our contact information which consists of addresses, telephone, facsimile numbers and email address:
[email protected]. sg. This forum is part of the Company's Whistleblower System, in which the Community may interact with the Company by accessing such website and convey complaints, advices and other ideas. Employees or internal parties of Bayan Group may contact managing directors, Human Resources and Legal departments. The management is responsible for handling complaints from communities, stakeholders and investors as well as employees. All such complaints or information will be evaluated and followed up.
Pedoman penanganan pelaporan pelanggaran memuat mekanisme pelaporan, perlindungan terhadap informasi dan pelapor, syarat-syarat dan dokumen pendukung yang dibutuhkan atau bukti pelanggaran serta mekanisme penyelesaian masalah bagi terlapor dan appresiasi bagi pelapor.
Guidelines for whistleblowing management contains reporting mechanism, protection for information and reporting person, necessary supporting documents or proof of violation as well as problem solving mechanism for the reported party and appreciation for the reporting party.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
81
Pada tahun 2014, Perseroan tidak mendapatkan klaim atau keluhan dari masyarakat, stakeholder atau Pemegang Saham yang berdampak signifikan terhadap operasional Perusahaan maupun Bayan Group tentang pelanggaran, akan tetapi kami menerima pengaduan dari masyarakat tentang pelaksanaan penerimaan karyawan palsu dengan modus meminta imbahan sejumlah uang. Hal ini sudah kami tangani dengan mengklarifikasikan kepada si pemberitahu informasi lewat email dan memberikan pengumuman penerimaan karyawan palsu, serta menghimbau masyarakat untuk berhati-hati atau menginformasikan ke Perusahaan jika mendapatkan informasi yang tidak lazim melalui laman Perseroan.
In 2014, the Company did not receive claims or complaints from the community, stakeholders or shareholders which significantly impacted Company operations and Bayan Group. However, we received complaints from the community on counterfeit employee recruitment as a mode to obtain payment. We have handled this issue through email clarification to the person providing information and dissemination of information on such fraud. We have also urged the community to be cautious and to inform the Company's when finding unusual information through the Company's website.
Manajemen Perseroan bertanggung jawab terhadap sistem pelaporan pelanggaran dan berkerjasama dengan Unit kerja Sekretaris Perusahaan, Legal, IT dan Sumber Daya Manusia untuk mencari solusi terbaik terhadap semua keluhan yang di terima Perusahaan.
The Company's management is responsible for the whistleblower system and cooperates with Corporate Secretary, Legal, IT and Human Resource work units to find the best solution to all complaints received by the Company.
Mess WBM / WBM Camp
82
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
MANAJEMEN RISIKO
Risk Management
Stockpile WBM / WBM stockpile
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
83
Pelaksanaan Sistem Manajemen Resiko di Bayan dimulai pada tahun 2010 seiring dengan terbentuk nya Komite Manajemen Resiko. Tahapan-tahapan dalam pengelolaan resiko di Bayan Group meliputi: Identifikasi Resiko, Penilaian Resiko, Mitigasi Resiko, Pemantauan Resiko, dan Pelaporan Resiko.
The implementation of the Risk Management System in Bayan started in 2010 with the formation of the Risk Management Committee. Stages of risk management in Bayan Group consist of Risk Identification, Risk Evaluation, Risk Mitigation, Risk Monitoring and Risk Reporting.
Secara umum, semua departemen dan manajemen di lokasi-lokasi tambang telah melakukan penilaian resiko mandiri dan prosedur mitigasi resiko, yang mencakup identifikasi, analisa, mitigasi atau pengendalian, pengawasan dan pelaporan resiko.
Generally, all departments and management in the mine sites have performed self risk evaluation and risk mitigation procedures, which include risk identification, analysis, mitigation or control, supervision and reporting.
Indikator Resiko Utama
Primary Risk Indicator
Proses identifikasi resiko di Bayan telah mengidentifikasi beberapa resiko utama yang berhubungan dengan kondisi internal, situasi eksternal, hukum dan peraturan yang terkait, serta situasi ekonomi dan politik regional dan global, yang mungkin berdampak signifikan pada bisnis, kegiatan operasional dan status finansial perusahaan. Hal-hal tersebut telah dikategorikan sebagai resiko dengan prioritas utama untuk selanjutnya disampaikan ke manajemen Bayan. Beberapa resiko penting yang berulang juga dikaji melalui penerapan Indikator Resiko Utama (KRI), yang dipantau secara rutin.
Risk identification process in Bayan has identified several main risks related to internal conditions, external situations, relevant laws and regulations, and regional and global economy and political situations, all of which may have a significant impact on the Company's business, operational activities and financial status. These issues have been categorized as main priority risks which will be subsequently conveyed to Bayan management. Several significant recurring risks are also reviewed through the implementation of routinely monitored Key Risk Indicator (KRI).
Resiko Keuangan
Financial Risks
Variabilitas Harga Batubara
Coal Price Variability
Harga batubara secara global sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran batubara. Permintaan dan penawaran batubara secara global dipengaruhi oleh kondisi perubahaan cuaca, perubahan perekonomian dunia, stabilitas geopolitik, subtitusi energi alternatif, dsb.
Global coal price is highly influenced by coal demand and supply. Global coal demand and supply may be influenced by weather conditions, global economic changes, geopolitical stabilities, alternative energy substitutions, etc.
Berkaitan dengan resiko tersebut, Bayan Group telah mengupayakan kontrak penjualan jangka panjang dengan harga terkait indeks serta melakukan negosiasi kontrak harga batubara tetap setiap tahun.
In relation to such risks, Bayan has procured long-term sales contracts with index linked pricing as well as negotiated fixed coal price contracts on an annual basis.
Memuat batu bara ke truk gandeng bermesin ganda - Tabang / Coal loading to dual power road trains - Tabang
84
Laporan Tahunan Laporan Tahunan2014 2014 PT Bayan Resources Tbk
Variabilitas Nilai Tukar
Exchange Rate Variability
Perubahan nilai tukar yang terlalu cepat dan sangat bervariasi akan berpengaruh terhadap keuangan perusahaan, penjualan, utang dan biaya-biaya.
High volatility and variability of exchange rate may impact Company finance, sales, debts and expenses.
Lindung nilai adalah salah satu upaya Bayan Group dalam mengantisipasi resiko keuangan yang disebabkan oleh variabilitas nilai tukar. Semua penjualan batubara ekspor dilakukan dalam mata uang dolar AS, demikian pula untuk penjualan domestik sebagian dilakukan dalam mata uang dolar AS.
Hedging is one of Bayan Group’s efforts in anticipating financial risks caused by exchange rate variability. All export coal sales and some domestic sales are performed in US dollars.
Sebagian besar biaya penjualan dan beban operasional dibayarkan dalam dolar AS, dan mata uang yang digunakan adalah Dolar AS sehingga terdapat lindung nilai alamiah terhadap volatilitas nilai tukar.
Most sales and operational expenses are denominated in US Dollars, and the functional currency is US Dollars and so there is a form of a natural hedge against exchange rate volatility.
Variabilitas Tingkat Suku Bunga
Variability of Interest Rate
Variabilitias tingkat suku bunga perbankan dengan kecenderungan yang meningkat akan memberikan dampak terhadap biaya modal menjadi lebih mahal.
Variability of bank interest rate with potential trend of increase will have an impact on higher capital costs.
Resiko Politik dan Regulasi
Political and Regulatory Risks
Perubahan Politik, Hukum dan Peraturan
Changes in Politics, Law and Regulations
Perubahan kebijakan dan perubahan peraturan yang dapat menghambat atau menghilangkan kemampuan untuk memperoleh, mempertahankan dan memperbaharui perizinan atau lisensi yang diperlukan.
Changes in policies and regulations may impede or impair the ability to obtain, maintain and renew required licenses.
Upaya renegosiasi dengan Pemerintah sedang diselesaikan untuk beberapa PKP2B serta pengurusan beberapa perizinan yang lainnya, baik di Pemerintah Daerah maupun di Pemerintah Pusat.
Renegotiation efforts are being completed with the Government for several CCOWs and the processing of several other permits at regional and central government level.
Rapat Komite / Committee Meeting
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
85
Resiko Operasional
Operational Risks
Resiko Cuaca
Weather Risks
Curah hujan yang tinggi dapat menghambat kegiatan operasional penambangan. Selain itu rendahnya level air sungai pada saat musim kemarau dapat menghambat kegiatan pengangkutan batubara menggunakan tongkang batubara.
High rainfall may impede mining operations activities. In addition, low river surface level during dry seasons may impede coal transportation with coal barges.
Beberapa upaya dilakukan untuk mengurangi resiko dari pola cuaca yang tidak menentu, antara lain berupa: pengoptimalan produksi batubara pada saat musim kemarau, pengoptimalan pengiriman batubara pada saat air sungai pasang, rekayasa aliran air hujan sehingga tidak masuk ke areal tambang serta pengembangan beberapa rute logistik untuk berjaga-jaga terhadap dampak cuaca.
Several efforts have been performed to mitigate risks from unpredictable weather, such as the optimization of coal production during dry seasons, optimization of coal delivery during tidal current, engineering of the flow of rainwater to prevent it from flooding the mine sites as well as developing multiple logistical routes in case of such impact.
Resiko Mempertahankan Ketersediaan Alat-alat Berat
Risks in maintaining the availability of Heavy Equipment
Kegiatan penambangan memerlukan alat-alat berat seperti excavator, bulldozer, dump truck, grader, dsb. Apabila terjadi kelangkaan dan kerusakan alat-alat berat tersebut maka akan menggangu proses kegiatan penambangan sehingga terjadi ketidakpastian pada target produksi yang sudah ditetapkan.
Mining activities require heavy equipment such as excavators, bulldozers, dump trucks, graders etc. The unavailability or damage of such equipment may interrupt mining activities, causing uncertainty in the targeted productions.
Berkaitan dengan resiko tersebut, Bayan Group telah mengadakan perjanjian jangka panjang dengan pemasok alat-alat berat untuk pengadaan suku cadang dan untuk perawatan dan perbaikan secara berkala.
In relation to such risks, Bayan Group has entered into long-term agreement with heavy equipment suppliers for the procurement of spare parts and periodical maintenance and repair.
Resiko Kerusakan dan Kegagalan Unit Pemrosesan Batubara
Risks of Coal Processing Unit Damage and Failure
Kegiatan penghancur batubara dan pemuatan batubara menggunakan conveyor memerlukan permesinan dan peralatan penunjangnya di unit pemrosesan batubara. Apabila terjadi kelangkaan dan kerusakan permesinan dan peralatan penunjang di unit pemrosesan batubara maka dapat mengganggu proses kegiatan logistik batubara yang sudah ditetapkan.
Coal crushing and loading activities with conveyors requires machinery and supporting equipment in coal processing unit. Any unavailability and damage to these machinery and supporting equipment will disturb planned coal logistic activities.
Upaya kerjasama jangka panjang telah dilakukan dengan pemasok permesinan dan peralatan untuk pengadaan sparepart serta untuk perawatan dan perbaikan secara berkala.
Long-term cooperation efforts have been performed with suppliers of machinery and equipment for the procurement of spareparts and periodical maintenance and repair.
Resiko Persediaan Bahan Bakar
Risk of Fuel Supply
1. Pasokan Bahan Bakar
1. Fuel Supply
86
Pasokan bahan bakar sangat dipengaruhi oleh cuaca, yang dapat menyebabkan kapal pengangkut bahan bakar tidak dapat berlayar, dan kemungkinan gangguan keamanan dan politik.
Fuel supply is highly influenced by weather, as weather may prevent vessels carrying fuel from sailing. It may also be affected by safety and political disturbances.
Bayan Group sedang membangun atau berencana membangun beberapa tangki penampungan bahan bakar di Balikpapan dan di beberapa site agar pasokan bahan bakar lebih terjaga.
Bayan Group is currently building or planning to build several fuel storage tanks in Balikpapan and other sites to ensure adequate fuel supply.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
2. Variabilitas Harga Bahan Bakar Salah satu biaya tertinggi dalam kegiatan penambangan batubara adalah biaya bahan bakar, setiap kenaikan harga bahan bakar akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kenaikan biaya penambangan, pemrosesan dan pengangkutan.
2. Fuel Price Variability One of the highest cost in coal mining activity is fuel cost, in which any rise in fuel price will significantly contribute to the rise of mining, processing and transportation cost.
Resiko Tenaga Kerja
Manpower Risks
1. Kekurangan Tenaga Kerja Ahli
1. Lack of skilled manpower
Untuk meningkatkan efisiensi diperlukan keahlian tenaga kerja yang terampil di bidangnya, ketersediaan tenaga kerja yang terampil akan berpengaruh signifikan dalam pencapaian usaha bisnis perusahaan.
In order to improve efficiency, it is necessary to recruit manpower skilled in their chosen field of specialty. The availability of skilled manpower will have significant impact on the achievement of Company business.
Pengembangan sumber daya manusia senantiasa diupayakan sesuai dengan kebutuhan di berbagai bidang yang relevan melalui berbagai program pelatihan, seminar, kursus, sertifikasi, dsb.
Human resource development are always endeavored to meet the requirements in all relevant sectors through training programs, seminars, courses, certifications, etc.
2. Tingkat Keluar Masuk Pegawai
2. Turn-Over Ratio
Tingginya tingkat keluar masuk pegawai di suatu perusahaan dapat mengganggu keberlangsungan operasional perusahaan. Kejenuhan kerja dan hubungan kerja yang tidak harmonis sering menjadi alasan bagi karyawan untuk berpindah ke perusahaan lain.
High turn-over ratio in a Company may disturb the continuity of Company operations. Work fatigue and unharmonious work relationship often motivate the employees to seek job opportunities elsewhere.
Bayan Group menerapkan sistem rotasi jabatan baik di internal perusahaan atau pun di tingkatan afiliasi di dalam Group Bayan untuk mengurangi kejenuhan kerja. Bayan Group juga sedang merintis sistem pengembangan karir karyawan berbasis pada minat bakat yang dimiliki oleh karyawan agar karyawan berkembang dan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan. Perusahaan senantiasa membangun hubungan kerja yang harmonis dengan cara membangun kerjasama team melalui kegiatankegiatan keolahragaan dan yang lainnya.
Bayan implements job rotation system within the Company or at affiliation level in order to reduce work tediousness. Bayan Group is also starting employee career development system based on employee interests and skills in order to enable employees to give positive contribution to the Company. The Company always attempts to develop harmonious employee relationship through teamwork in sports activities and the like.
3. Mogok Kerja
3. Strikes
Saluran komunikasi yang kurang baik antara karyawan dengan manajemen perusahaan sering menjadi penyebab hubungan kerja yang tidak harmonis antara karyawan dengan manajemen perusahaan, yang sering menjadi pemicu mogok kerja oleh karyawan.
Poor communication between employees and Company management often causes unharmonious work relationship between employees and management, which often becomes the source of strikes by the employees.
Perusahaan berupaya membangun hubungan industrial Pancasila sesuai dengan kaidah-kaidah hukum terkait dan senantiasa melakukan komunikasi intensif dengan serikat pekerja untuk membangun hubungan kerja yang harmonis.
The Company strives to build Pancasila-based industrial relationship in accordance with relevant rules of law and always maintains intensive comunication with labor unions to build harmonious work relationship.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
87
Resiko Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan
Safety, Health and Environment Risks
1. Resiko Kecelakaan Kerja
1. Occupational Accident Risk
Kecelakaan kerja dapat terjadi di perusahaan Group Bayan maupun di kontraktor perusahaan Group Bayan. Kemungkinan kecelakaan kerja yang terjadi bisa berakibat “Cedera” atau “Meninggal Dunia”.
Occupational accidents may occur in the Bayan Group or its contractor companies and may cause injuries or fatalities.
Untuk menghindari dan menekan rasio kecelakaan kerja, Bayan Group dan Kontraktornya melakukan upaya sebagai berikut: melakukan “Safety Induction”dan “Safety Talk” secara rutin, serta memastikan bahwa “Standard Operating Procedure” sudah dijalankan dengan baik
In order to avoid and reduce occupational accident ratio, the Bayan Group and its contractors perform routine Safety Induction and Safety Talks and ensure that Standard Operating Procedures have been well executed.
Sebagian besar Perusahaan Tambang di Group Bayan sudah mengimplementasikan ISO 9001 untuk Quality Management System dan OHSAS 18001 untuk Occupational Health and Safety.
Most mining companies in the Bayan Group have implemented ISO 9001 for Quality Management System and OHSAS 18001 for Occupational Health and Safety.
2. Resiko Pencemaran Lingkungan
2. Environment Pollution Risk
Resiko pencemaran lingkungan bisa terjadi di sekitar lokasi penambangan, jalan pengangkutan batubara, unit pemrosesan batubara dan pelabuhan. Pencemaran lingkungan dapat berupa: pencemaran oleh sisa material yang gagal diendapkan di kolam pengendapan, pencemaran debu batubara karena tertiup angin, serta pencemaran debu akibat aktivitas pengangkutan batubara, dll.
Environment pollution risk may arise around the mine sites, at the coal hauling road, in coal processing units and at the ports. Environmental pollution may originate from waste materials not depositing in settling ponds, coal dust carried by the wind, and dust from coal transportation activities, etc.
Bayan Group dan kontraktornya berupaya memastikan pengelolaan lingkungan sudah dijalankan dengan“Standard Operating Procedure”. Sebagian besar perusahaan tambang di Group Bayan sudah mengimplementasikan ISO 14001 untuk Environmental Management.
Bayan Group and its contractors endeavor to ensure environmental management through Standard Operating Procedure. Most mining companies under the Bayan Group have implemented ISO 14001 for Environmental Management.
3. Resiko Sakit Akibat Kerja
3. Occupational Illness Risk
Sakit akibat kerja dapat disebabkan karena akibat kesalahan prosedur, akibat kelelahan dan akibat paparan/pencemaran.
Occupational illness may be due to procedural mistakes, tiredness and exposure/pollution.
Bayan Group dan Kontraktornya berupaya memastikan bahwa “Standard Operating Procedure” perusahaan sudah dijalankan dengan baik dengan mengacu pada standar ISO 9001 dan OHSAS 18001. Sebagian besar perusahaan tambang di Group Bayan sudah mengimplementasikan ISO 9001 dan OHSAS 18001.
Bayan Group and its contractors endeavor to ensure that the Company SOP has been appropriately executed in reference to ISO 9001 and OHSAS 18001 standards. Most mining companies under the Bayan Group have implemented ISO 9001 and OHSAS 18001.
Resiko Hubungan Kemasyarakatan
Community Relations Risk
Masalah dengan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kegiatan usaha Perseroan mungkin berpotensi terjadi. Permasalahan tersebut kemungkinan terjadi sebagai akibat dari pembebasan lahan, kesempatan kerja, gangguan akibat aktivitas penambangan, relokasi pemukiman dsb. Kegagalan dalam penanganan masalah kemasyarakatan berpotensi pada terhambatnya proses kegiatan operasional perusahaan.
Issues with communities around the Company's business sites may potentially occur. Such issues may occur due to land clearing, job opportunities, disturbances due to mining activities, housing relocations etc. Failure in handling community issues may potentially interrupt Company operational processes.
88
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Bayan Group berupaya membangun komunikasi yang intensif dengan pemerintah daerah, para tokoh masyarakat dan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan perusahaan melalui berbagai program kemitraan agar terjalin hubungan yang harmonis.
Bayan attempts to build intensive communication with regional government, public figures and communities around the mine sites through various partnership programs to form harmonious relationship.
Pelaporan Resiko
Risk Reporting
Departemen Manajemen Resiko selalu memberikan laporan analisa resiko yang dihadapi oleh perusahaan pada rapat Direksi yang diselenggarakan setiap bulan. Tujuan pelaporan resiko tersebut untuk memberikan informasi kepada Direksi mengenai resiko yang dihadapi dan melakukan tindakan-tindakan mitigasi untuk menghindari atau mengurangi dampak dari resiko yang akan timbul dalam menjalankan bisnis perusahaan.
Risk Management Department always provides analysis report of the risks faced by the Company in monthly Board of Directors meeting. The purpose of such reporting is to inform the Directors on the risks faced and mitigatory measures taken to avoid or reduce the impact of risks which may occur in the performance of Company business.
Hasil dari pemantauan dan pengkajian resiko akan diklasifikasikan menjadi 4 klasifikasi resiko, yaitu Rendah, Menengah, Tinggi dan Signifikan. Penanganan resiko berdasarkan klasifikasi tersebut akan berbedabeda sesuai dengan tingkatannya, untuk klasifikasi resiko Rendah dan Menengah penanganannya akan dilakukan oleh level operasional sesuai dengan tugas dan kewenangan di tingkat operasional. Untuk klasifikasi resiko level “Tinggi” penanganannya dilakukan oleh level Senior Management dan atau Executive Management Group sesuai dengan tugas dan kewenangan di tingkat Senior Management atau Executive Management Group. Untuk klasifikasi resiko level “Signifikan” penanganannya dilakukan oleh level Senior Executive atau Executive Management Group sesuai dengan tugas dan kewenangan di tingkat Senior Executive atau Executive Management Group.
Risks monitored and evaluated will be classified into 4 categories: Low, Medium, High and Significant. Each classification will have different risk management. Low and medium risks will be managed at operational level, high risks will be managed at Senior Management and or Executive Management Group level, and significant risks will be managed by Senior Executive or Executive Management Group, all in accordance with the duties and responsibilities of each level.
Departemen Manajemen Resiko membuat laporan resiko secara berkala setiap kuartal sebagai bahan evaluasi internal dan evaluasi oleh Komite Manajemen Resiko.
Risk Management Department prepares quarterly risk report as materials for evaluation and internal evaluation by Risk Management Committee.
Sinergi Departemen Manajemen Resiko Dengan Komite Manajemen Resiko
Synergy between Risk Management Department and Risk Management Committee.
Dalam upaya meningkatkan secara terus menerus Sistem Manajemen Resiko di Bayan dan perusahaanperusahaan afiliasinya, Departemen Manajemen Resiko bekerja sama dengan Komite Manajemen Resiko yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. Komite Manajemen Resiko memberikan evaluasi dan masukkan kepada Departemen Manajemen Resiko mengenai implementasi Manajemen Resiko yang sudah dijalankan oleh perusahaan dan memberikan saran atau rekomendasi perbaikan untuk penyempurnaan implementasi manajemen resiko agar lebih baik lagi.
As an attempt to continuously improve Risk Management System in Bayan and its affiliated companies, the Risk Management Department cooperates with Risk Management Committee formed by the Board of Commissioners. The Risk Management Committee evaluates and provides feedback to Risk Management Department on Risk Management implementation by the Company and gives recommendation for improvement of risk management performance.
Rapat koordinasi antara Departemen Manajemen Resiko dan Komite Manajemen Resiko dilakukan setidaknya 3 kali dalam satu tahun.
The coordination meeting between Risk Management Department and Risk Management Committee is held 3 times a year at the minimum.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
89
Jalan pengangkutan batubara - Tabang / New coal haul road - Tabang
90
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
TANGGUNG JAWAB SOSIAL Corporate Social Responsibility
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
91
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Occupational Health and Safety
Perseroan terus mengalami kemajuan dalam mencapai budaya nihil kecelakaan, dimana setiap individu baik karyawan maupun kontraktor menyadari mereka dapat menciptakan perbedaan dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja karena mereka memiliki pengetahuan, kompetensi dan kehendak yang sama untuk bekerja dengan aman.
The Company continues to progress in its attempt to achieve zero accidents, in which each individual, both employees and contractors, are aware of their roles in making a difference in the preservation of occupational health and safety through knowledge, competence and shared purpose to work safely.
Manajemen yakin semua cedera akibat kecelakaan kerja dapat dicegah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam tujuan utama untuk meniadakan cedera kecelakaan maupun kematian.
The Management believes that all occupational accidents are preventable as stipulated in the primary goals to eliminate occupational deaths and accidents.
Di seluruh Perseroan, total jam kerja aman adalah 16.117.251.91 jam pada tahun 2014 untuk perusahaan dan kontraktor. Perusahaan yakin telah menerapkan kebijakan dan standar operasional keselamatan, keamanan, lingkungan dan masyarakat yang sangat baik, namun perlu diingat bahwa pelanggaran terhadap standar operasi dapat menyebabkan insiden sangat serius.
Across the Company, total safe working hours are 16,117,251.91 hours in 2014 for both Company and contractors. The Company believes it has excellent health, safety, environment and community policies and standards in place, however it has to be noted that a breach in operating standard may result in a significant incident.
Perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan sistem dan praktik keselamatan kerja yang ada, termasuk melatih personil lapangan yang bertanggung jawab agar dapat membantu untuk meningkatkan kesadaran para karyawan lainnya terhadap perilaku keselamatan dan mengenali potensi bahaya secara konsisten di semua fasilitas kerja yang ada.
The Company continuously worked to improve existing safety system and practices, including training the site safety professionals in order to help increasing employee awareness of their safety behavior and to better recognize potential hazards consistently across all facilities.
Perseroan juga terus-menerus meningkatkan penerapan dan pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di seluruh area kerja dan menekankan kepada seluruh karyawan untuk selalu meningkatkan kesehatan dan keselamatan dengan melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan standar operasional, sosial, lingkungan dan keselamatan tingkat tinggi, serta menerapkan sistem manajemen terpadu untuk ISO-OHSAS (9001, 14001 dan 18001) yang sesuai dengan standar-standar internasional. Karena upaya tersebut, perusahaan menerima 3 (tiga) penghargaan Nihil Kecelakaan kerja pada tanggal 14 May 2014 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan 3 (tiga) penghargaan PRATAMA bidang keselamatan kerja pada tanggal 16 September 2014 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
The Company also continually refines and strengthens Occupational Health and Safety implementation and practices across a wide range of functional areas and encourages all employees to further improve health and safety by conducting all activities to high operational, social, environmental and safety standard, as well as implementing integrated management system for ISO-OHSAS (9001, 14001, and 18001) that are aligned with rigorous international standards. For these efforts, the company received 3 (three) Zero Accident Award on 14th May 2014 from the Ministry of Manpower & Transmigration, and 3 (three) SAFETY PRATAMA AWARDS on 16th September 2014 from the Ministry of Energy and Mineral Resources.
Pengobatan gratis / Free medical treatment
92
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
Operasi katarak / Cataract surgery
Pengelolaan Lingkungan
Environmental Management
Kiat untuk meniadakan kerusakan pada lingkungan, yaitu dengan memotivasi manajemen dan karyawan untuk mencari cara-cara lebih baik guna meminimalkan dampak operasional lokasi tambang. Forum diskusi senantiasa diadakan sebagai agenda wajib dalam kinerja lingkungan, dengan memfokuskan kepatuhan terhadap persyaratan, perizinan dan peraturan dalam pelaksanaannya serta upaya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan sebagai akibat operasional tambang.
In order to achieve the goal of no damage to the environment, the Company motivates the management and employees to find better ways to minimize the impact of site operations. Discussion forums are always set up as a compulsory agenda in environmental performance, focusing on compliance with all requirements, permit and regulatory provisions while looking for opportunities to reduce the environmental footprints of site operation.
Untuk memenuhi kewajiban dalam melaksanakan perbaikan lingkungan, Perusahaan telah mengeluarkan dana yang cukup tinggi serta para ahli untuk memenuhi pelaksanaan reklamasi dan revegetasi terhadap areal seluas 304,5 hektar pada tahun 2014 dengan penanaman sebanyak 213.500 dari berbagai jenis tanaman.
In meeting its obligations to restore the environment, the Company has expended significant financial and managerial resources to reclaim and revegetate an area of 304.5 hectares in 2014 with the planting of 213,500 plants of various types.
Dalam melakukan reklamasi dan revegetasi lahan bekas-tambang, Perseroan menggunakan tanaman lokal sebagaimana diusulkan dalam dokumen AMDAL. Lebih lanjut, Perusahaan melakukan pengawasan lingkungan secara intensif, termasuk pengendalian erosi dan sedimentasi untuk mencegah dampak pada perairan melalui upaya teknis dan/atau vegetatif.
In reclaiming and revegetating ex-mine lands, the Company used local plants as suggested in the AMDAL document. Furthermore, the Company performed intensive monitoring of the environment, which includes landslide and sedimentation control to prevent impact on the water body through technical and/or vegetative efforts.
Air limbah di area pertambangan dikelola secara berkala di kolam-kolam penampungan yang diperlengkapi unitunit normalisasi air. Dengan demikian, kualitas air yang keluar dari kolam-kolam penampungan dapat memenuhi syarat untuk dialirkan ulang ke sungai.
Wastewater in mining areas is managed periodically in settling ponds equipped with water normalization units. With this method, the quality of the water produced from the settling ponds is fit for discharge into the river.
Penanaman kembali - GBP / Revegetation - GBP
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
93
Perusahaan juga memperhatikan aspek lain dalam pengelolaan lingkungan seperti pemantauan kualitas udara dan debu. Pengujian mesin secara terjadwal adalah salah satu upaya untuk mengurangi polusi udara, sedangkan pengendalian debu telah dikelola melalui penyiraman jalan berdebu.
The Company also pays attention to other aspects of environmental management such as air quality and dust monitoring. Scheduled commissioning of engines is one of the efforts to minimize air pollution, while dust control has been managed by watering the dusty roads.
Tata-kelola bidang lingkungan dalam Perusahaan akan selalu mematuhi kepada peraturan yang berlaku dan berbagai undang-undang pemerintah yang terkait dengan produksi, standar tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, serta pelaksanaan program pengembangan masyarakat, dan hal ini telah dibuktikan oleh grup perusahaan Bayan selama beberapa tahun dengan penerimaan berbagai penghargaan yang di anugerahkan oleh Pemerintah, seperti 4 (empat) penghargaan PROPER biru di tingkat nasional pada tanggal 2 Desember 2014 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, satu penghargaan PROPER emas dan 4 (empat) penghargaan PROPER hijau di tingkat Provinsi pada tanggal 5 Juni 2014 dari Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, dan 3 (tiga) penghargaan PRATAMA untuk pengelolaan lingkungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 16 September 2014.
The management of environment in the Company is subject to compliance with applicable regulations and various government laws related to production, labor standards, occupational health and safety, and implementation of community development program, and this has been proven by Bayan group of companies over the years by receiving of various types of recognition awarded by the government, including 4 (four) BLUE PROPER awards on National Level received on 2nd December 2014 from the Ministry of Environment and Forestry, one Gold Proper and 4 (four) Green Proper on Province Level received on 5th June 2014 from Governor of East Kalimantan Province, and 3 (three) Environment Management Pratama Awarda, also from the Ministry of Energy and Mineral Resources, received on 16th September 2014.
Pengembangan Masyarakat
Community Development
Manajemen telah mengembangkan panduan CD TAKSANA (Tata Laksana Pengembangan Masyarakat) yang sistematis untuk menjamin bahwa pelaksanaan program Pengembangan Masyarakat secara konsisten sesuai dengan pedoman yang diterapkan. Atas dasar keinginan menjadi “tetangga yang baik” di tengah masyarakat setempat, panduan CD TAKSANA menguraikan tata-cara pendekatan sistematis yang terkait dengan para pemangku kepentingan dan masyarakat setempat berdasarkan standar-standar praktik terbaik.
The management have developed a systematic CD TAKSANA (Community Development Guidelines) to ensure that the implementation of Community Development Programs consistently align with the determined guidelines. Building on the strong foundation of being a “good neighbor” in the community, the CD TAKSANA sets out a systematic approach to relevant stakeholders and local communities based on best practice standards.
Melalui ke-empat pillar dasar dari program Pengembangan Masyarakat yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pembenahan Infrastruktur, Pengembangan Ekonomi dan Kegiatan Sosial, Perusahaan memberikan kontribusi melalui kemitraan investasi dan mensponsori kegiatan kemasyarakatan di lingkungan tempat perusahaan beroperasi.
Through the Four Basic Pillar of Community Development Program which are Human Resources Development, Infrastructures upgrading, Economic Development, and Social activities, the Company made positive contributions through partnerships, investments and sponsorships in the communities where it operates.
Perusahaan terus-menerus meningkatkan rencana strategis untuk membina masyarakat dengan mengembangkan program yang dapat meningkatkan ekonomi yang berkesinambungan pada tahun 2015 dan seterusnya. Pengembangan ekonomi dan operasional yang kuat merupakan faktor utama yang dapat mendukung masyarakat menjadi sehat dan bertumbuh kembang yang baik. Namun sebelum program Pengembangan Ekonomi itu dapat dilaksanakan, pengembangan kompetensi masyarakat juga merupakan bagian dari prioritas yang wajib dilaksanakan oleh perusahaan. Perusahaan telah menginvestasikan Rp. 4,67 milyar pada tahun 2014 untuk memberdayakan
The Company is continuously improving the strategic plan to develop the community by developing the program to improve sustainable economy in 2015 and beyond. Strong economic and operating performance is the key factor which may support healthy and growing communities. However before the Economic Development program takes place, the development of community’s competency is also part of company’s priority. The Company has invested IDR 4.67 billion in 2014 to empower community's competency with its strategic planning process under Human Resources pillar and IDR 1.94 billion for improvement of Infrastructure. Whereas in the preparation to boost the Economic
94
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
kompetensi masyarakat dengan perencanaan strategisnya di bawah pilar Sumber Daya manusia dan Rp. 1,94 milyar untuk pembenahan infrastruktur terkait, sementara dalam persiapan Pengembangan Ekonominya, perusahaan telah menciptakan berbagai program yang dapat dikelola oleh masyarakat berupa peternakan sapi dan kambing, perikanan, penanaman singkong sebagai bahan baku tepung tapioca dan program berkesinambungan serupa lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat. Total investasi untuk program ini pada tahun 2014 adalah Rp 1,32 milyar.
Development program, the Company has created various programs in cow and lamb husbandry, fishery, cassava plantation as raw material for tapioca and other similar sustainable programs that are beneficial for the community. Total investment in 2014 for these programs is IDR 1.32 billion.
Perusahaan juga berupaya memberikan kontribusi untuk kehidupan sosial di masyarakat dengan terlibat dalam kegiatan keagamaan, upacara ritual serta bantuan kemanusiaan apabila terjadi bencana alam. Dalam tahun 2014, perusahaan telah memberikan bantuan sebesar Rp. 142,75 juta untuk kegiatan sosial.
The Company also endeavors to make constructive contribution to the social life in the community by its involvement in religious activities, ritual ceremonies as well as provision of disaster relief. Within 2014 the Company has contributed IDR 142.75 million for social activities.
Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Masyarakat
Development Community
Perusahaan berkomitmen menempatkan pilar Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai pilar utama di antara pilar-pilar lainnya, agar berpengaruh positif pada kompetensi masyarakat sebagai dasar utama dalam pengembangan dan perluasan ekonomi masyarakat setempat.
The Company is committed to place the pillar of Human Resources Development at the forefront among other pillars to positively impact the community’s competency as the primary basis in the development and enhancement of local economy.
Komitmen tersebut dimanifestasikan dalam berbagai cara, antara lain dengan pembangunan satu sekolah menengah di desa Lambing, satu SMP di Bengalon dan dua sekolah menengah atas di desa Kintap dan Tabang, pengembangan teknologi Rumah Kaca di dua sekolah di Balikpapan yang memperkenalkan kepada para siswa kerangka kerja ilmiah dan sosialisasi terhadap emisi gas rumah kaca, pembangunan sebuah Musholla di Desa Sekerat, serta bantuan penyediaan empat bus sekolah untuk mengangkut siswa menuju dan dari sekolah mereka masing-masing.
That commitment is manifested in a number of ways, including the construction of one elementary school building in Lambing village, one Junior High School in Bengalon and two high schools in Kintap and Tabang villages, development of Greenhouse technology in two schools in Balikpapan which introduces scientific framework to students and disseminates information about greenhouse gas emissions, construction of a Musholla in Sekerat Village, and provision of four school buses to transport the student to and from their respective schools.
of
Human
Resources
in
the
Gedung sekolah dasar / Elementary school building
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
95
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah operasi tambang, perusahaan telah berkontribusi memberikan bantuan pengobatan gratis setiap bulannya kepada masyarakat di desa-desa binaan di sekitar tambang.
In order to improve community health surrounding the site operations, the Company has regularly providing free monthly medical treatment to communities in developed villages around the mine sites.
Perusahaan juga memiliki komitmen di bidang olahraga sebagai upaya untuk menggali potensi masyarakat di desa binaan melalui pembinaan olahraga Kempo, Dayung, Sepak bola, Voli dan lainnya.
The Company also shows its commitment in sport activities as a way to develop community potentials talents in the villages around the sites by encouraging the community to participate in Kempo, Rowing, Soccer, Volley Ball, and others sport activities.
Prestasi yang telah diraih atlet Kempo perwakilan dari Desa Kota Bangun yang dipertandingkan di level senior dan junior, berhasil meraih 7 medali emas, 4 medali perak dan 3 medali perunggu tingkat propinsi. Sementara prestasi yang diraih untuk perlombaan olahraga dayung tingkat propinsi, berhasil meraih juara dua dan tiga.
Various achievements were received from Kota Bangun Village on province level Kempo Tournament; including 7 (seven) Gold, 4 (four) silver, and 3 (three) bronze medals. While in rowing competition, the athletes took the second and third place.
Kursus pelatihan yang dirancang Perusahaan seperti pelatihan mekanik alat berat di Samarinda dapat membantu masyarakat meningkatkan daya jual di lapangan kerja dan menjadi bagian dari pengembangan sosial-ekonomi.
Training courses designed by the Company such as heavy duty mechanical training in Samarinda helped the community be more marketable in the workforce and also constituted part of socio-economic development.
Pada tahun 2014 Perusahaan telah memberikan beasiswa penuh untuk tujuh putra daerah dari berbagai sekolah di sekitar lokasi untuk meneruskan pendidikan di ASBI (Akademi Siswa Bangsa Internasional) yang dikelola Yayasan Sampoerna di Bogor.
In 2014, the Company has awarded full scholarships to seven local students from various villages around the sites to continue their education at “ASBI” (Akademi Siswa Bangsa Internasional) under Sampoerna Foundation in Bogor.
Program Beasiswa Penuh yang telah berjalan pada tahun pertama di 2014 ini diberikan untuk para siswa SMP yang menunjukkan prestasi akademis terbaik serta komitmen untuk mengembangkan profesionalitas mereka, namun keadaan keuangan mereka tidak memungkinkan untuk meneruskan pendidikannya.
This Full Scholarship program which commenced was 2014 is intended for Junior High School students demonstrating highest academic excellence and commitment to developing their professional skills, whose financial circumstances might otherwise prevent them from continuing to higher education.
Bantuan perlengkapan Sekolah Taman Kanak-kanak - Kutai Barat / School supplies Kindergarten - Kutai Barat
96
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
Pengembangan Ekonomi untuk Masyarakat
Economic Development for Community
Pada umumnya kemajuan perekonomian dapat dilihat dari pengembangan “Produk Domestik Bruto” dan beberapa faktor lain seperti peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat desa.
In general, economic development refers to enhancement of Gross Domestic Product (GDP) and several other factors such as the improvement of average earnings of the community in the village.
Perusahaan secara konsisten berusaha meningkatkan kelangsungan ekonomi melalui pengembangan program terkait yang sesuai dengan tipikal masyarakat di wilayahnya masing-masing. Pilar ini adalah pilar terpenting kedua setelah pilar Pengembangan Sumber Daya Manusia. Pengembangan Ekonomi di masyarakat bermanfaat sebagai factor penunjang peningkatan infrastruktur itu sendiri, kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan, serta memberikan kesejahteraan yang baik.
The Company consistently looks to enhance economic sustainability through development of related programs suitable for communities in different areas with their respective idiosyncracies. This pillar is the second most important pillar after Human Resources Development. The benefits of economic development are drawn from factors like improvement in a solid infrastructure, environmental awareness and health, and a good welfare system.
Berdasarkan kegiatan pemetaan sosial untuk mendapatkan program yang cocok dan manfaatnya dapat berkelanjutan di desa masing-masing, Perusahaan juga memberikan keterampilan teknis sesuai dengan keahlian dan wilayah mereka. Hal ini termasuk pembuatan enam belas program perikanan air tawar di desa Lebak Cilong, dengan 16.000 (enam belas ribu) bibit ikan sebagai bagian dari program. Program yang sama juga disediakan bagi masyarakat di desa Belusuh dengan dua puluh program perikanan dan pembuatan mesin pembuat pakan ikan untuk mendukung terlaksananya program ini.
Based on social mapping activities to find suitable and sustainable programs for respective villages, the Company also equipped the community with the essential technical skills suitable to their expertise and area. This includes sixteen fresh water fishery programs in Lebak Cilong village with 16,000 (sixteen thousand) baby fish (seedling) as part of the programs. Twenty similar programs are also provided for the community in Belusuh village with fish food machinery to support the programs.
Program Pengembangan Ekonomi lain berupa program peternakan sapi dan kambing yang berdampak positif dan kepastian usaha yang dilakukan masyarakat. Dengan meningkatnya keuntungan dari hasil peternakan tujuh sapi dan dua belas kambing, usaha peternakan yang dikelola masyarakat tersebut telah menjadi usaha kecil dalam pengadaan kebutuhan daging. Diyakini bahwa usaha ini dapat menghasilkan keuntungan, maka masyarakat sekarang mulai mencurahkan upaya untuk dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar di desa Bukit Baru.
Another Economic Development Program constitutes cow and lamb husbandry which provided positive certainty for community businesses. With the increase of profits from seven cows and twelve lambs, the community organized husbandry has turned into a small meat business. Due to business confidence and profitability, the community put more efforts for even better profits in Bukit Baru village.
Di bidang Seni dan Budaya, perusahaan berkomitmen untuk melestarikan kebudayaan lokal melalui pembinaan dan pemberian alat musik tari Jepen di Desa Kedang Ipil dan pembangunan Lamin Adat di desa Umaq Dian.
The Company is also committed to preserve local art and culture through development and provision of music instruments for Jepen Dance in Kedang Ipil Village and “Lamin Adat” in Umaq Dian Village.
Infrastruktur yang dibangun untuk Masyarakat
Infrastructures Built for the Community
Sasaran akhir dalam program infrastruktur adalah untuk meningkatkan kesejahteraan semua orang dalam masyarakat melalui fasilitas yang dibangun oleh Perusahaan, antara lain pengadaan terhadap ketersediaan air minum dan bersih dengan pembuatan sumur bor di empat desa yaitu Jengan Danum, Sempan Kelaug, Lambing dan Ritan Baru. Air bersih adalah salah satu sumber daya vital yang apabila air tercemar, hal tersebut tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga kesehatan manusia.
The ultimate goal in Infrastructure program is to improve the well being of all members of the community through facilities built by the Company, such as the availability of fresh drinking water through construction of drilling wells in villages of Jengan Danum, Sempan Kelauq, Lambing and Ritan Baru. Fresh water is one of the most vital resources and water pollution has harmful effect on the environment and human health.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
97
Pembangunan jaringan infrastruktur yang baik yang meliputi obyek seperti jalan untuk keperluan masyarakat di desa-desa dapat membantu masyarakat dalam menjalankan usaha mereka dan memperpendek jarak jalan yang dapat diakses. Perusahaan telah membangun dan memelihara jalan desa di Dusun Sekurau Bawah sepanjang 12 km, dan pembersihan lima hektar tanah di desa Sungai Cuka yang disiapkan sebagai akses jalan untuk masyarakat.
Construction of solid infrastructure networks in the villages that includes objects such as roads for village communities also helped the community in running their business and shortening accessible road distance. The Company has constructed and maintained 12 km village road in Sekurau Bawah village and cleared five hectares of land in Sungai Cuka village to be prepared as road access for the community.
Selanjutnya Perusahaan juga sedang membangun sepuluh rumah siap pakai untuk mendukung program pemberantasan kemiskinan di desa Sekerat dan Sepaso Timur.
The Company is also building ten “ready to use” houses to support poverty eradication program in Sekerat and Sepaso Timur village.
Kegiatan Sosial
Social Activities
Program ini diberikan sebagai bantuan terhadap kegiatan sosial untuk menjalin hubungan yang kuat dan harmonis dengan masyarakat, sehingga terbentuk kepedulian melalui ikatan hubungan masyarakat yang lebih dekat dan harmonis.
Social activity program is an assistance to foster strong and harmonious relationship with the community.
Sejumlah bantuan telah diberikan oleh Perusahaan untuk masyarakat, seperti bencana kebakaran yang terjadi di Melak yang membakar dua puluh rumah dan satu sekolah dasar di desa Bukit Baru.
A number of assistance has been provided by the Company for the benefits of the community, such as disaster relief for fire disaster in Melak which burned down twenty houses and one elementary school in Bukit Baru village.
Perusahaan berupaya penuh untuk membantu dan memfasilitasi korban dengan menyediakan transportasi, makanan dan makanan kering serta kebutuhan primer lainnya, termasuk membantu kalangan yang kekurangan melalui program bantuan setempat dengan bekerja sama dengan badan pemerintah terkait untuk memastikan tidak ada yang terlupakan.
The Company provided full assistance and facilitation for the victims by providing transports, meals and dry food as well as other primary needs, such as assistance to the needy through customized local assistance program in close cooperation with relevant government agencies to ensure no one gets neglected.
Dewan Direksi tetap akan terus melanjutkan program kepedulian pengembangan masyarakat ini dan mensosialisasikan program-program lainnya demi meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat setempat.
The Board of Directors will continue this community development program and disseminate information on other programs to improve good relations with the local community.
Pembangunan jalan alternatif antar desa - Tabang / Constructing alternative road for villagers - Tabang.
98
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk
Laporan Keuangan
Audited Financial Statements
2014 Annual Report Annual Report PT Bayan Resources Tbk
99
Pengambilan batu bara - Tabang / Coal extraction - Tabang
Pembongkaran batu bara ke side dump / Coal unloading into side dump
100 100
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BAYAN RESOURCES Tbk. STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ON THE RESPONSIBILITY FOR THE CONTENT OF 2014 ANNUAL REPORT OF PT bayan Resources tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT. Bayan Resources,Tbk. tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We, the undersigned, hereby declare the completeness of the information in the 2014 Annual Report of PT. Bayan Resources Tbk. and our responsibility for the accuracy of its content.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya This statement has been made truthfully to the best of our knowledge. Jakarta, 30 April 2015 Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama / President Commissioner
Ir. Michael Sumarijanto Komisaris / Commissioner
Mauro Montenero Komisaris / Commissioner
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen / Independent Commissioner
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA, MSc Komisaris Independen / Independent Commissioner
Direksi / Board of Directors
Chin Wai Fong Direktur Utama / President Director
Lim Chai Hock Direktur / Director
Engki Wibowo Direktur / Director
Jenny Quantero Direktur / Director
Russell John Neil Direktur / Director
Alastair McLeod Direktur / Director
Low Yi Ngo Direktur / Director
Hermanto Suparman Direktur / Director
Lee Je-Hyung Direktur / Director
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur Independen / Independent Director
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
101
Tempat penimbunan batubara - ICF - Tabang / Coal stockpile - ICF - Tabang
102 102
Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ 31 DECEMBER 2014 AND 2013
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
103
104
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
105
106
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
Catatan/ Notes ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha, neto - pihak ketiga - pihak berelasi Piutang non-usaha - pihak ketiga Piutang derivatif Persediaan, neto Pajak dibayar dimuka, bagian jangka pendek Uang muka dan biaya dibayar dimuka, bagian jangka pendek Aset lancar lainnya
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET
2013
4
80,078,359
181,380,887
5
44,519,546
31,604,904
6 6, 28
43,821,918 8,543,349
57,793,175 5,402,043
7 17 8
5,044,471 210,450 84,960,338
5,102,704 1,770,834 149,837,224
9a
49,222,027
23,897,041
10
5,365,940 1,473,605
10,923,025 6,435,694
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables, net third parties related parties Non-trade receivables third parties Derivative receivables Inventories, net Prepaid taxes, current portion Advances and prepaid expenses, current portion Other current assets
323,240,003
474,147,531
TOTAL CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang non-usaha - pihak ketiga, setelah dikurangi bagian jangka pendek - pihak berelasi Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Uang muka dan biaya dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek Pajak dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek Aset tetap Aset eksplorasi dan evaluasi Aset pajak tangguhan Properti pertambangan Aset tidak lancar lainnya
2014
3,800,880 118,154
3,757,945 136,789
5
400,000
400,000
10
11,483,327
5,230,399
9a 11 12 9d 13
173,042,082 257,925,669 62,548,361 325,891,489 3,206,349
249,875,584 282,905,550 1,052,890 66,645,259 482,070,435 566,471
NON-CURRENT ASSETS Non-trade receivables third parties, net of current portion related parties Restricted cash and cash equivalents Advances and prepaid expenses, net of current portion Prepaid taxes, net of current portion Fixed assets Exploration and evaluation assets Deferred tax assets Mining properties Other non-current assets
838,416,311 1,092,641,322
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1,161,656,314 1,566,788,853
TOTAL ASSETS
7 7, 28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
107
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham) Catatan/ Notes LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha - pihak ketiga - pihak berelasi Utang pajak - pajak penghasilan - pajak lain-lain Akrual Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Uang muka dari pelanggan - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak ketiga
2014
2013
14 14, 28
152,868,208 15,083,791
172,179,722 21,844,750
9b 9b 15
5,549,091 10,563,619 39,849,042
2,841,321 17,942,549 68,664,455
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable corporate income tax other taxes Accruals
281,606,474
130,155,211
Current maturities of long-term loans third parties -
134,209
102,729
7,641,440
5,949,941
503,370
6,797,872
4,995,165
4,977,997
Current maturities of finance leases Current maturities of derivative liabilities Advance from customer third parties Other payables third parties -
518,794,409
431,456,547
TOTAL CURRENT LIABILITIES
16
17
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Provisi untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
NON-CURRENT LIABILITIES
292,076,380
547,150,731
Long-term loans, net of current maturities third parties -
78,288
251,116
Long-term finance leases net of current maturities
17
2,983,484
9,016,757
18 9e
5,382,493 78,055,479
4,772,438 115,270,674
19
8,753,736
9,029,372
Derivative liabilities, net of current maturities Long term employee benefits liabilities Deferred tax liabilities Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG
387,329,860
685,491,088
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS
906,124,269 1,116,947,635
TOTAL LIABILITIES
16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
108
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham) Catatan/ Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
2014
2013
EKUITAS YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar saham; ditempatkan dan disetor penuh - 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham Tambahan modal disetor, neto Modal donasi Akumulasi laba komprehensif lainnya: - Selisih nilai transaksi atas penambahan modal entitas anak perusahaan - Cadangan lindung nilai arus kas Laba ditahan/(akumulasi kerugian): - Dicadangkan - Tidak dicadangkan
Kepentingan nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
EQUITY ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT
20a 20b
17 21
35
Share capital: authorised - 12,000,000,000 shares; issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp100 per share Additional paid in capital, net Donated capital Accumulation of other comprehensive income: Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiaries Cash flow hedging reserve Retained earnings/(accumulated losses): Appropriated Unappropriated -
35,685,809 200,202,189 48,466
35,685,809 200,202,189 48,466
1,886,148 -
1,886,148 601,875
8,176,536 (99,002,366)
8,176,536 39,374,190
146,996,782
285,975,213
108,535,263
163,866,005
Non-controlling interest
255,532,045
449,841,218
TOTAL EQUITY
1,161,656,314 1,566,788,853
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
109
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat) Catatan/ Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars)
2014
2013
Pendapatan
22
828,259,942
Beban pokok pendapatan
23
(731,234,835)
(984,048,198)
97,025,107
163,419,730
Laba bruto
1,147,467,928
Revenue Cost of revenue Gross profit
Beban penjualan Beban keuangan
24 16
(76,349,619) (38,779,131)
(84,653,958) (37,461,201)
Beban umum dan administrasi Penghasilan keuangan Beban penurunan nilai Pendapatan/(beban) lain-lain, bersih
25
(29,351,032) 2,237,111 (156,453,028) 1,317,255
(28,725,041) 2,667,304 (42,615,045) (40,282,820)
Selling expenses Finance expenses General and administration expenses Finance income Impairment charges Other income/(expenses), net
(200,353,337)
(67,651,031)
Loss before tax
11,336,139
12,435,003
Income tax benefit
(189,017,198)
(55,216,028)
Loss for the year
13 26
Rugi sebelum pajak Manfaat pajak penghasilan
9c
Rugi tahun berjalan Rugi komprehensif lain: Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas Beban pajak penghasilan terkait cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas
Other comprehensive loss: 17
(802,500)
(6,372,719)
200,625
1,593,180
(601,875)
(4,779,539)
Jumlah rugi komprehensif
(189,619,073)
(59,995,567)
Total comprehensive loss
Rugi yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(138,376,556) (50,640,642)
(36,309,968) (18,906,060)
Loss attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
(189,017,198)
(55,216,028)
Rugi komprehensif lain, setelah pajak
Cash flow hedging reserve Related income tax expense on cash flow hedging reserve Other comprehensive loss, net of tax
Jumlah rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(138,978,431) (50,640,642)
(41,089,507) (18,906,060)
Total comprehensive loss attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
Jumlah rugi komprehensif
(189,619,073)
(59,995,567)
Total comprehensive loss
Rugi bersih per lembar saham dasar dan dilusi
27
(0.04)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
110
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
(0.01) Basic and diluted loss per share
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/1 Schedule
1,886,148
-
601,875
-
-
8,176,536
-
-
(138,376,556)
39,374,190
-
200,625
(802,500)
(138,376,556)
285,975,213
108,535,263
(4,690,100)
-
-
(50,640,642)
163,866,005
255,532,045
(4,690,100)
(189,017,198)
449,841,218
Balance at 31 December 2014
Dividend declared and paid
Net loss for the year
Balance at 1 January 2014
Jumlah ekuitas/ Total equity 48,466
-
(802,500)
-
-
146,996,782
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests
200,202,189
-
-
200,625
-
(99,002,366)
Jumlah/ Total
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars) Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent entity Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in Cadangan value from nilai wajar Laba ditahan/(akumulasi transactions lindung nilai kerugian)/Retained earnings/ for subscription arus kas/ (accumulated losses) of additional Cash flow Tidak shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated Modal donasi/ Donated capital
35,685,809 -
-
-
-
8,176,536
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
-
-
-
-
-
Modal saham/ Share capital
-
-
-
1,886,148
Catatan/ Notes
Rugi bersih tahun berjalan
-
-
48,466
Saldo 1 Januari 2014
Rugi komprehensif lainnya: Cadangan lindung nilai arus kas Beban pajak penghasilan terkait cadangan lindung nilai arus kas
-
200,202,189
200,625
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Transaction with non-controllong interest:
Other comprehensive loss Cash flow hedging (802,500) reserve Related income tax expense on cash flow hedging reserve
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali: Dividen yang dideklarasikan dan dibayarkan
35,685,809
Saldo 31 Desember 2014
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
111
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/2 Schedule
1,886,148
-
5,381,414
-
-
8,176,536
-
-
(36,309,968)
75,684,158
1,593,180
(6,372,719)
(36,309,968)
327,064,720
163,866,005
-
-
(18,906,060)
182,772,065
449,841,218
1,593,180
(6,372,719)
(55,216,028)
509,836,785
Balance at 31 December 2013
Other comprehensive loss: Cash flow hedging reserve Related income tax benefit on cash flow hedging reserve
Net loss for the year
Balance at 1 January 2013
Jumlah ekuitas/ Total equity 48,466
-
(6,372,719)
-
285,975,213
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests
200,202,189
-
-
1,593,180
39,374,190
Jumlah/ Total
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars) Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent entity Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in Cadangan value from nilai wajar transactions lindung nilai for subscription arus kas/ Laba ditahan/Retained earnings of additional Cash flow Tidak shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated Modal donasi/ Donated capital
35,685,809 -
-
-
8,176,536
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
-
-
-
601,875
Modal saham/ Share capital
-
-
1,886,148
Catatan/ Notes
Rugi bersih tahun berjalan
-
48,466
Saldo 1 Januari 2013
Rugi komprehensif lainnya: Cadangan lindung nilai arus kas Manfaat pajak penghasilan terkait cadangan lindung nilai arus kas
200,202,189
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
35,685,809
Saldo 31 Desember 2013
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
112
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars) 2014
Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran beban keuangan Pembayaran royalti Pembayaran pajak Penerimaan pengembalian pajak Penerimaan bersih kewajiban lindung nilai Pembayaran lain-lain, bersih Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Pembelian aset tetap Pembayaran atas penambahan properti pertambangan Pembayaran aset eksplorasi dan evaluasi Hasil penjualan aset tetap Penempatan dalam kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Penerimaan pendapatan keuangan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penarikan pinjaman Penerimaan yang berhubungan dengan capped loss link swap Pembayaran kembali atas: - Pinjaman - Sewa pembiayaan - Capped loss link swap - Dividen kepada nonpengendali Pembayaran beban yang berhubungan dengan pinjaman
2013
829,593,554 (678,129,600) (41,697,176) (31,698,715) (86,188,626) (15,917,146) 91,586,189 2,283,404 (3,952,091) 65,879,793
1,145,295,460 (919,632,454) (48,958,008) (31,887,184) (114,015,587) (19,979,110) 24,088,038 27,781,846 (17,264,345) 45,428,656
Cash flows from operating activities: Receipts from customers Payments to suppliers Payments to directors and employees Payments of finance expense Payments of royalty Payments of taxes Receipts of tax refund Net receipts of hedging obligations Other payments, net Net cash generated from operating activities
(35,100,472)
(38,145,835)
(50,711)
(774,295)
(99,681) -
(329,980) 12,500
(12,914,642) 2,237,111
(24,479,724) 2,667,304
Cash flows from investing activities: Acquisitions of fixed assets Payments of addition of mining properties Payments of exploration and evaluation assets Proceeds from sale of fixed assets Placement in restricted cash and cash equivalent Receipts of finance income
(45,928,395)
(61,050,030)
Net cash used in investing activities
25,331,861
68,000,000
-
18,000,000
(136,080,000) (141,197) (5,530,714) (4,690,100) -
(34,020,000) (207,330) (3,033,302) (3,000,000)
Cash flows from financing activities: Proceeds from borrowings Receipt from capped loss link swap Repayment of: Borrowings Finance leases Capped loss link swap Non-controlling interests dividend Payments of loans related costs
Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan
(121,110,150)
45,739,368
Net cash (used in)/generated from financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas
(101,158,752)
30,117,994
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents
181,380,887
152,769,325
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas awal tahun Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas akhir tahun
(143,776) 80,078,359
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
(1,506,432) 181,380,887
Exchange losses on cash and cash equivalent Cash and cash equivalents at the end of the year
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
113
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
114
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was establishedon 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 of Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deedwas approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 139 tanggal 30 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya berisi mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 139 dated 30 May 2013 of Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes to the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
Akta Notaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.1033416 tanggal 16 Agustus 2013.
The Notarial Deed has been notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Notification and Acceptance Letter No. AHU-AH.01.10-33416 dated 16 August 2013.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 lembar saham biasa yang terdiri dari 500.000.000 lembar saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual (saham divestasi) dan 333.500.000 lembar saham biasa atas nama baru (Saham Baru). Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 ordinary shares consists of 500,000,000 ordinary shares on behalf of Seller Shareholders (divestment shares) and 333,500,000 ordinary shares on behalf of a new name (New Shares). The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa. Perusahaan memulai operasi komersialnya di Agustus 2004.
The principal activity of the Company is trading and services. The Company commenced its commercial operation in August 2004.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Office 8, lantai 37, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan berdiri dan berdomisili di Indonesia.
The Company’s head office is located at Office 8 th Building, 37 floor, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta. The Company is incorporated and domiciled in Indonesia.
Perusahaan memiliki 52 karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: 463) (tidak diaudit).
The Company has 52 employees 31 December 2014 (2013: 463) (unaudited).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2014 and 2013 were as follows:
Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Mauro Montenero Rozik B. Soetjipto Djanadi Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Lee Je-Hyung Hermanto Suparman R. Soedjoko Tirtosoekotjo
as
at
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
Lokasi/ Location
The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2014 and 2013 was as follows:
Rozik B. Soetjipto H. Abdurrohman Bambang Gatot Ariyono
Perusahaan mempunyai entitas anak langsung atau tidak langsung sebagai berikut:
Anak perusahaan/ Subsidiaries
GENERAL (continued)
Aktivitas bisnis/ Business activities
: :
Chairman Members
The Company has either direct or indirect subsidiaries as follows:
Mulai beroperasi komersial/ Commencement of commercial operations
Kepemilikan langsung/Direct ownership
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2014 2013
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2014 2013
PT Dermaga Perkasapratama (“DPP”)
Jakarta
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
1995
87.40
87.40
65,876,869
76,497,410
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
2005
100
100
81,147,996
59,132,410
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2007
100
100
52,063,486
70,682,625
PT Wahana Baratama Mining (“WBM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
100
100
PT Bayan Energy (“BE”)
Jakarta
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
2005
99.99
99.99
31,253,277
59,903,094
PT Firman Ketaun Perkasa (“FKP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
100
100
67,833,373
90,534,666
PT Teguh Sinarabadi (“TSA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2007
100
100
27,432,755
46,680,609
196,089,021 208,497,377
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
115
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Mulai beroperasi komersial/ Commencement of commercial operations
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2014 2013
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2014 2013
Kepemilikan langsung/Direct ownership (lanjutan/continued) PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Perusahaan investasi/ Holding company
-
95.2
95.2
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
PT Bara Tabang (“BT”)
88,473,850 147,334,223
Pertambangan batubara/ Coal mining
2005
90
90
49,027,411
43,907,953
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2009
90
90
2,236,891
1,616,651
PT Brian Anjat Sentosa (“BAS”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
100
100
783,608
779,374
PT Muji Lines (“ML”)
Jakarta
Perkapalan/ Shipping
2007
100
100
103,683,441 109,381,788
Kangaroo Resources Limited (“KRL”)
Australia
Perusahaan investasi/ Holding company
-
56.05
56.05
386,379,226 401,290,004
PT Apira Utama (“AU”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
8,510
86,280
PT Bara Sejati (“BS”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
55.49
55.49
516,505
259,807
PT Cahaya Alam (“CA”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
73,702
69,230
92.7
92.7
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Pratamacoal (“GBP”)
116
Jakarta
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Pertambangan batubara/ Coal mining
1999
88,053,541 145,789,942
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Mulai beroperasi komersial/ Commencement of commercial operations
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2014 2013
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2014 2013
Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL PT Sumber Aset Utama (“SAU”)
Jakarta
Jasa kontraktor pertambangan, pembangunan, pengangkutan, dan perdagangan/ Mining contractor service, construction, transportation and trading
-
56.04
56.04
12,315,571
12,312,977
PT Dermaga Energi (“DE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
124,227
558,089
PT Tanur Jaya (“TJ”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
164,899
694,484
PT Silau Kencana (“SK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
413,261
495,245
PT Orkida Makmur (“OM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
330,061
436,061
PT Sumber Api (“SA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
435,167
480,883
PT Tiwa Abadi (“TA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
409,904
492,245
PT Mahakam Energi Lestari (“MEL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
8,890
241,447
PT Mahakam Bara Energi (“MBE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
1,135
146,801
PT Mamahak Coal Mining (“MCM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2010
55.49
55.49
5,616,795
8,414,976
PT Bara Karsa Lestari (“BKL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
14,365
52,070
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
117
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anaknya secara bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL dan BKL pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada tanggal laporan keuangan ini, seluruh perusahaan tersebut (kecuali AU dan BS) telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam peraturan pelaksanaan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 29s). Permohonan IUP untuk AU dan BS telah diajukan sesuai ketentuan yang ada dan masih diproses oleh Pemerintah. Kegiatan pertambangan GBP diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) generasi kedua dan PIK, WBM, FKP dan TSA dalam PKP2B generasi ketiga dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT, FSP,TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. As the date of these financial statements, all referred entities (except for AU and BS) have received the Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Mining Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 29s). IUP request for AU and BS have been requested according to requirements and are still being process by the Government. Mining activities of GBP is governed by second generations of Coal Contracts of Work (“CCoW”) and PIK, WBM, FKP and TSA by third generation CCoW with the Government of the Republic of Indonesia.
Perpajakan PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan kewajiban keuangan lainnya, entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam PKP2B.
In forms of fulfillment of the taxes payable and other financial liabilities, the subsidiaries holding the third generation CCoW comply with regulations which are governed by the related CCoW.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2015.
The Group’s consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorised for issuance on 31 March 2015.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
118
GENERAL (continued)
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Basis of preparation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using accrual basis except for the consolidated statements of cash flows.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan)
laporan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$” atau “Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in United States Dollars (“US$” or “US Dollars”), unless otherwise stated.
Selain yang dijelaskan dibawah, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 yang telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Except as described below, the accounting policy applied are consistent with the annual financial statements for the year ended 31 December 2013, which conform to Indonesian Financial Accounting Standards.
Untuk memberi pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.
In order to provide further understanding of the financial performance of the Group, due to the significant nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards
Penerapan dari Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas keuangan dengan Instrumen Ekuitas” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The implementation of Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) 27, “Transfer of Assets from Customers” and ISFAS 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” with an effective date of 1 January 2014 did not result in changes to the Group’s accounting policies and had no effect on the amount reported for current or prior financial years.
Terkait penerapan ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”, Grup telah melakukan penerapan dini dalam laporan keuangan tahun 2013 sesuai yang diperbolehkan oleh standar tersebut.
In relation to ISFAS 29, “Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine”, the Group has early adopted the standard in 2013 financial year as allowed by the respective standard.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
119
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan)
laporan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2014 are as follows:
- ISAK 26 “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
- ISFAS 26 “Reassessment of Embedded Derivatives” - Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) 65 “Consolidated Financial Statements” - SFAS 66 “Joint Arrangements” - SFAS 67 “Disclosure of Interest in Other Entities” - SFAS 68 “Fair Value Measurement” - SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of Financial Statements” - SFAS 4 (revised 2013) “Separate Financial Statements” - SFAS 15 (revised 2013) “Investment in Associates and Joint Ventures” - SFAS 24 (revised 2013) “Employee Benefits” - SFAS 46 (revised 2013) “Income Tax” - SFAS 48 (revised 2013) “Impairment of Asset” - SFAS 50 (revised 2013) “Financial Instrument: Presentation” - SFAS 55 “Financial Instrument: Recognition and Measurement” - SFAS 60 “Financial instrument: Disclosures”
- Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan Bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” - PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar” - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja” - PSAK 46 (revisi 2013) “Pajak Penghasilan” - PSAK 48 (revisi 2013) “Penurunan Nilai Aset” - PSAK 50 (revisi 2013) “Instrumen Keuangan: Penyajian” - PSAK 55 (revisi 2013) “ Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK 60 (revisi 2013) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
120
2.
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
Early adoption of these new and revised standards prior to 1 January 2015 is not permitted.
Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut.
As at the date of these consolidated financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (i) Entitas anak
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Consolidation (i)
Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai keberadaan pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
Subsidiaries are all entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. De-facto control may arise in circumstances where the size of the Group’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan Entitas anak tidak kepada Grup. dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition byacquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statements of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
121
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(i) Entitas anak (lanjutan)
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (i)
Subsidiaries (continued)
akuisisi
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 (revised 2011) “Financial Instrument: Recognition and Measurement” in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of noncontrolling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in case of purchase with discount, the difference is recognised directly in the profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian
(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
Biaya yang terkait dengan dibebankan pada saat terjadinya.
122
2.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan) (iii) Pelepasan entitas anak Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi. (iv) Entitas asosiasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (iii) Disposal of subsidiaries When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss. (iv) Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada rugi komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive loss is reclassified to profit or loss where appropriate.
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi rugi komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam rugi komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive loss is recognised in with a other comprehensive loss corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognised as reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate. 2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
123
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(iv) Entitas asosiasi (lanjutan)
c.
Consolidation (continued) (iv) Associates (continued)
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas hasil bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of profit/(loss) of an associate” in the profit or loss.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of impairment of the asset transferred.
Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognised in the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.
Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.
Dilution gains and losses arising in investments in associates are recognised in the profit or loss.
Penjabaran mata uang asing (i) Mata uang fungsional dan penyajian
124
ACCOUNTING
c.
Foreign currency translation (i)
Functional and presentation currency
Unsur-unsur yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the “functional currency”).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
The consolidated financial statements are presented in United States Dollars, which is the functional and presentation currency of the Company.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) (ii) Transaksi dan saldo
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.
Foreign currency transactions are translated into United States Dollars using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollar using the closing exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the profit or loss, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.
Keuntungan dan kerugian terkait pinjaman dan kas dan setara kas disajikan di laporan laba rugi dalam “beban keuangan”. Keuntungan atau kerugian selisih kurs selain dari itu disajikan pada laporan laba rugi sebagai “pendapatan/(beban) lain-lain, bersih.”
Foreign exchange gains and lossess that relate to borrowings and cash and cash equivalents are presented in the profit and loss within “finance expenses”. All other foreign exchange gains and losses are presented in the profit or loss within “other income/(expenses), net”.
Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada rugi komprehensif lainnya.
Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive loss.
Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset non-moneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam rugi komprehensif lainnya.
Translation differences on non-monetary financial assets and liabilities carried at fair value are reported as part of the fair value gain or loss. For example, translation differences on non-monetary financial assets and liabilities such as equities held at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss as part of the fair value gain or loss and translation differences on nonmonetary assets such as equities classified as available‑for‑sale financial assets are recognised in other comprehensive loss.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
125
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(ii) Transaksi dan saldo (lanjutan)
Transaksi dengan pihak berelasi
The assets and liabilities of subsidiaries which functional currency are different with the Company are translated into reporting currency in accordance to SFAS 10. The resulting exchange differences are recognised in the other comprehensive loss and accumulated in equity under the exchange difference on translating financial statements in foreign currencies. d.
f.
126
Kas dan setara kas
Transactions with related parties The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the SFAS 7, “Related Party Disclosures”.
Grup telah melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi tertentu, sesuai dengan PSAK 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. e.
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances (continued)
Aset dan kewajiban entitas anak dengan mata uang fungsional yang berbeda dengan Perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan seperti yang diatur dalam PSAK 10. Selisih kurs yang dihasilkan diakui pada rugi komprehensif lainnya dan diakumulasikan dalam ekuitas pada selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing. d.
ACCOUNTING
e.
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan setara kas dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and cash equivalents with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak digolongkan dalam kas dan setara kas.
Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not classified as cash and cash equivalents.
Piutang usaha dan piutang non-usaha
f.
Trade and non-trade receivables
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha biasa. Jika penagihan diperkirakan diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Non-trade receivables are amounts due from third or related parties for transactions beyond the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as noncurrent assets.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.
Trade and non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
g.
KEBIJAKAN
Piutang usaha (lanjutan)
AKUNTANSI
dan
piutang
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING non-usaha
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Trade and non-trade receivables (continued)
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang nonusaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator penurunan nilai piutang yang dipertimbangkan. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectability of trade and non trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Penagihan kembali dikemudian hari atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss. When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited in profit or loss.
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan tergantung apakah derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat item yang dilindung nilai. Grup menetapkan derivatif yang dimiliki sebagai lindung nilai risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas atau transaksi yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi (lindung nilai arus kas).
g.
Derivative financial instruments and hedging activities Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair values. The method of recognising the resulting gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged. The Group designates its derivatives as hedges of a particular risk associated with a recognised asset or liability or a highly probable forecast transaction (cash flow hedge).
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
127
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
128
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Pada awal transaksi, Grup mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan manajemen risiko dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam saling hapus perubahan arus kas item yang dilindung nilai.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objectives and strategy for undertaking various hedging transactions. The Group also documents its assessment, both at hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in cash flows of hedged items.
Seluruh nilai wajar derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan. Derivatif yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.
The full fair value of a hedging derivative is classified as a non-current asset or liability when the remaining maturity of hedged item is more than 12 months and as a current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is less than 12 months. Trading derivatives are classified as a current asset or current liability.
Bagian efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan dan kerugian terkait dengan bagian tidak efektif diakui langsung dalam laporan laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognised in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the profit or loss.
Jumlah yang terakumulasi pada ekuitas direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada periode yang sama dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi (misalnya, ketika prakiraan penjualan yang dilindung nilai terjadi). Keuntungan atau kerugian yang berhubungan dengan bagian yang tidak efektif diakui dalam laporan laba rugi. Namun, jika prakiraan transaksi yang dilindung nilai menghasilkan pengakuan aset non-keuangan (misalnya, persediaan atau aset tetap), keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan pada ekuitas ditransfer dari ekuitas dan dimasukkan ke dalam pengukuran awal biaya perolehan aset. Jumlah yang ditangguhkan pada akhirnya diakui pada beban pokok pendapatan dalam hal persediaan atau penyusutan dalam hal aset tetap.
Amounts accumulated in equity are recycled to profit or loss in the period when the hedged item affects profit or loss (for example, when the forecast sale that is hedged takes place). The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised in the profit or loss. However, when the forecast transaction that is hedged result in the recognition of a non-financial asset (for example, inventory or fixed assets), the gains and losses previously deferred in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of the asset. The deferred amounts are ultimately recognised in cost of sales in the case of inventory or in depreciation in the case of fixed assets.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Aset keuangan I.
Klasifikasi
Derivative financial instruments and hedging activities (continued) When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to profit or loss.
Ketika instrumen lindung nilai telah kadaluwarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang masih ada di dalam ekuitas pada saat itu tetap berada pada ekuitas dan diakui ketika prakiraan transaksi pada akhirnya diakui pada laporan laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dilaporkan pada ekuitas segera ditransfer pada laporan laba rugi. h.
ACCOUNTING
h.
Financial assets I.
Classification
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, tersedia untuk dijual, serta dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi ini tergantung tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan. Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup mempunyai dua aset keuangan, yaitu: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman dan piutang.
The Group classifies its financial assets in the following categories: at fair value through profit or loss, loans and receivables, available-for-sale, and held to maturity. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. As at 31 December 2014, the Group has two financial assets, which is: at fair value through profit or loss and loans and receivables.
(i)
(i)
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannya terutama untuk dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali jika ditetapkan sebagai lindung nilai. Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as noncurrent.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
129
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan (lanjutan) I.
Klasifikasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Financial assets (continued) I.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current assets. The Group’s loans and receivables comprise “cash and cash equivalent”, “restricted cash and cash equivalents”, “trade receivables” and “non-trade receivables” in the consolidated statements of financial position.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan dan tidak dikutip pada pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar, kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut diklasifikasikan sebagai asset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari “kas dan setara kas”, “kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya”, “piutang usaha” dan “piutang non-usaha” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pengakuan dan pengukuran Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan – tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
130
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Classification (continued) (ii) Loans and receivables
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
II.
ACCOUNTING
II.
Recognition and measurement Regular purchases and sales of financial assets are recognised on the trade-date – the date on which the Group commits to purchase or sell the asset. Investments are initially recognised at fair value plus the transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the profit or loss. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Financial assets at fair value through profit or loss are a subsequently carried at fair value. Loans and receivables are carried at amortised cost using the effective interest method.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan (lanjutan) II.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
III. Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan (atau peristiwa) berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Recognition and measurement (continued) Net differences arising from changes in the fair value of the “financial assets at fair value through profit or loss” category are presented in the profit or loss in the period in which they arise. Dividend income from financial assets at fair value through profit or loss is recognised in the profit or loss when the Group’s right to receive payments is established.
III. Saling hapus antar instrumen keuangan
Penurunan nilai dari aset keuangan
Financial assets (continued) II.
Selisih neto yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori “aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi” disajikan pada laporan laba rugi dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi ketika hak Grup untuk menerima pembayaran sudah ditetapkan.
i.
ACCOUNTING
i.
Impairment of financial assets At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
131
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
j
132
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini arus kas masa depan diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
For loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of the loss is recognised in the profit or loss. If loan has a floating interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Group may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitor), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decreasecan be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognised impairment loss is recognised in the profit or loss.
Persediaan
j.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen tenaga kerja, penyusutan dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang, material dan bahan bakar dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts, materials and fuel are valued at cost, determined on a moving average basis. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya dibayar dimuka
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
l.
Deferred mobilisation costs Mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are deferred and amortised over the period benefited using the units of production method.
Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi. m. Aset tetap
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the period benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
ACCOUNTING
m. Fixed assets
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and impairment loss. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.
Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau IUP sebagai berikut:
Land is not depreciated. Fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method to their estimated residual value over the shorter of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or IUP as follows: Tahun/Year
Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
8-20 4-10 4 4-10 4
Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
133
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
m. Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Fixed assets (continued)
Manajemen menelaah masa manfaat aset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ketika perubahan terjadi.
Management reviewed the assets’ useful lives, depreciation method and residual values and adjust it if appropriate, at least at the end of each reporting period. The effects of any revisions are recognised in the consolidated statements of comprehensive income, when the changes arise.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan (Catatan 2p).
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount (Note 2p).
Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dalam laporan laba rugi.
Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun-akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
untuk aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi.
-
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.
-
untuk aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
-
for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
n. Aset eksplorasi dan evaluasi Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.
134
2.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
n. Exploration and evaluation assets Exploration and evaluation activity involves the search for mineral resources after the Group has obtained legal rights to explore in a specific area, determination of the technical feasibility and assessment of the commercial viability of an identified resource.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
n. Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Exploration and evaluation assets (continued)
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan: - Perolehan hak untuk eksplorasi - Kajian topografi, geologi, geokimia dan geofisika - Pengeboran eksplorasi - Pemaritan dan pengambilan contoh, dan - Aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
Exploration and evaluation expenditure comprise costs that are directly attributable to: - Acquisition of rights to explore - Topographical, geological, geochemical and geophysical studies - Exploratory drilling - Trenching and sampling, and - Activities involved in evaluating the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources.
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration and evaluation expenditure related to an area of interest is written off as incurred, unless they are capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided that one of the following conditions is met:
(i)
Hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area masih berlaku dan biaya–biaya yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut, atau
(i) The rights of tenure of an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale, or
(ii)
Kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which would permit a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak termasuk aset berwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan.
Capitalised costs include costs directly related to exploration and evaluation activities in the relevant area of interest, and exclude physical assets, which are recorded in property, plant and equipment. General and administrative costs are allocated to an exploration or evaluation asset only to the extent that those costs can be related directly to operational activities in the relevant area of interest.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
Capitalised exploration and evaluation expenditure is written off where the above conditions are no longer satisfied.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
135
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
n. Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
o.
136
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Exploration and evaluation assets (continued)
Aset eksplorasi dan evaluasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas.
Identifiable exploration and evaluation assets acquired in a business combination are recognised initially as assets at fair value on acquisition, and subsequently at cost less impairment charges. Exploration and evaluation expenditure incurred subsequently to the acquisition of an exploration asset in a business combination is accounted for in accordance with the policy outlined above.
Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan.
As the exploration and evaluation asset is not available for use, it is not depreciated.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke “properti pertambangan – tambang dalam pengembangan”.
Exploration and evaluation assets are assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist. Exploration and evaluation assets are also tested for impairment once commercial reserves are found, before the assets are transferred to “mining properties - mines under development”.
Pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu area spesifik dibebankan pada saat terjadinya.
Expenditures incurred before the entity has obtained the legal right to explore a specific area are expensed as incurred.
Properti pertambangan
o.
Mining properties
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah yang dicatat sebagai aset tetap.
Development expenditure incurred by or on behalf of the Group is accumulated separately for each area of interest in which economically recoverable resources have been identified. Such expenditure comprises costs directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure and excludes physical assets and land rights which are recorded as fixed assets.
Saldo properti pertambangan diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi sejak tanggal dimulainya operasi komersial. Amortisasi tersebut menggunakan basis estimasi cadangan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
Mining properties balance are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated reserves. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “pertambangan yang sedang dikembangkan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya.
Once a development decision has been taken, the carrying amount of the exploration and evaluation assets in respect of the area of interest is transferred to “mines under development” within mining properties and aggregated with the subsequent development expenditure.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Properti pertambangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Mining properties (continued)
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” direklasifikasi ke “pertambangan yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut mampu beroperasi sesuai dengan maksud manajemen.
“Mines under development” are reclassified as “mines in production” within mining properties at the end of the commissioning phase, when the mine is capable of operating in the manner intended by management.
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” tidak disusutkan sampai direklasifikasi menjadi “pertambangan yang berproduksi”.
No depreciation is recognised for “mines under development” until they are reclassified as “mines in production’’.
Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “pertambangan yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.
When further development expenditure is incurred on a mining property after the commencement of production, the expenditure is carried forward as part of “mines in production” when it is probable that additional future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise, such expenditure is classified as a cost of production.
“Pertambangan yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. “Pertambangan yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
“Mines in production” (including reclassified exploration, evaluation and development expenditure, and payments to acquire mineral rights and leases) are amortised using the unitsof-production method, with separate calculations being made for each area of interest. “Mines in production” will be depleted using a units-ofproduction method on the basis of proved and probable reserves.
Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas.
Identifiable mining properties acquired in a business combination are initially recognised as assets at their fair value. Development expenses incurred subsequently to the acquisition of the mining properties is accounted for in accordance with the policy outlined above.
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” dan “pertambangan yang berproduksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2p.
“Mines under development” and “mines in production” are tested for impairment in accordance with the policy described in Note 2p.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
137
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
q.
138
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penurunan nilai dari aset non-keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas).
Assets that have an indefinite useful life are not subject to amortisation but tested annually for impairment or more frequently if events or changes in circumstances indicate that they might be impaired. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (cash generating unit).
Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Non-financial assets other than goodwill that suffer impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pemulihan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang diukur dengan menggunakan model revaluasi yang diperlukan oleh PSAK yang lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak akan dipulihkan lagi.
Reversal on impairment loss for assets other than goodwill would be recognised if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognised on profit or loss, except for assets measured using the revaluation model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.
Penurunan nilai disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif, setelah penyajian laba bruto.
Impairment charges are disclosed in a separate line items within the statement of comprehensive income, below the gross profit line.
Utang usaha dan utang lain-lain
q.
Trade and other payables
Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Utang lain-lain adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok diluar kegiatan usaha biasa. Utang usaha dan utang lain-lain diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Other payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired out of the ordinary course of business. Trade and other payable is classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade and other payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
s.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Pinjaman
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently stated at amortised costs; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya ditangguhkan sampai penarikan terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.
Biaya pinjaman
s.
Borrowing costs
Biaya pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diatribusikan dengan akuisisi, konstruksi atau produksi aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut sampai aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksudnya atau dijual. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian.
Borrowing costs either directly or indirectly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalized as part of the cost of that asset capitalized as part of the cost of that asset until such time as the asset is substantially ready for its intended use of sale. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
All other borrowing costs are recognised in profit or loss in the period in which they are incurred.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
139
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
140
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Sewa
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung unsur sewa dilakukan berdasarkan substansi perjanjian dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset atau beberapa aset tertentu, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.
The Group leases certain fixed assets. Determination whether an arrangement is, or contains, a lease is made based on the substance of the arrangement and assessment of whether fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets, and the arrangement conveys a right to use the asset.
Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the term of the lease.
Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets where the Group as lessee has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Kewajiban sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “liabilitas sewa pembiayaan”. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa apabila tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in “finance lease liabilities”. The interest element of the finance cost is charged to the profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The property, plant and equipment acquired under finance leases is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership at the end of the lease term.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan karyawan (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Employee benefits (i)
Post-retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan opsi program iuran pasti.
The Group has a defined benefit plan and an optional defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensations.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Liabilitas manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap periode oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The defined benefit pension obligation recognised in the statement of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated periodically by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
141
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued) (i)
Post-retirement (continued)
benefit
obligations
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the plan assets at the statements of financial position date, are charged or credited to profit or loss over the average remaining service lives of the related employees.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service costs are recognised immediately in profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada tahun berjalan dan tahun lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior years. The contributions are recognised as employee benefits expense when they are due.
(ii) Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya, yang terdiri dari penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan pensiun imbalan pasti, kecuali keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi.
142
2.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
(ii) Other long-term employee benefits Other long-term employee benefits, which consist of long service rewards and long leave benefits. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension pension plan, except that the actuarial gains and losses and past service costs are recognised directly in the profit or loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan karyawan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
(iii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
Kewajiban lingkungan
Employee benefits (continued) (iii) Termination benefits Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
Pesangon pemutusan kontrak terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinan untuk dibatalkan. v.
ACCOUNTING
v.
Environmental obligations
Pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban dari pemulihan atas area yang terganggu tersebut selama penambangan.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditure to be incurred in relation to the remediation of areas disturbed during the production phase are charged to the cost of revenue when the obligation arising from the disturbance as extraction progresses.
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan. Kewajiban ini diukur pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap produksi juga dibebankan sebagai beban pokok pendapatan, sementara peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation has arisen from activities which have already been performed. This obligation is initially and subsequently measured at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. Changes in the measurement of a liability which arises during production are also charged to the cost of revenue, while the increase in the provision due to the passage of time is recognised as finance costs.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
143
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) v.
144
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Kewajiban lingkungan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Environmental obligations (continued)
Provisi pembongkaran aset-aset tambang dan kegiatan pasca tambang terkait beserta peninggalan dan pembongkaran aset-aset berumur panjang dibentuk sehubungan dengan kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset tambang terkait dan aset berumur panjang lainnya termasuk pembongkaran bangunan, peralatan, sistem crushing dan handling, infrastruktur, dan fasilitas lainnya yang berasal dari pembelian, konstruksi atau pengembangan aset tersebut. Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dengan pengukuran pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari aset terkait dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut. Peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
Provision for decommissioning of mining assets and related post mining activities as well as the abandonment and decommissioning of other long-lived assets is provided for the legal obligations associated with the retirement of mining related assets and other long lived assets including the decommissioning of such assets that resulted from the acquisition, construction or development of such assets. These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation in incurred with respect to the retirement of an asset, with the initial and subsequent measurement of the obligation at the present value of the expenditure which is expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. An asset retirement cost equivalent to these liabilities is capitalised as part of the related asset’s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. The increase in these obligations due to the passage of time is recognised as finance costs.
Perubahan dalam pengukuran kewajiban purna operasi yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis (contohnya: arus kas) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan pada atau dikurangkan dari, harga perolehan aset yang bersangkutan pada tahun berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laba rugi. Jika penyesuaian tersebut menghasilan penambahan pada harga perolehan aset, Grup akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi atas nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada.
The changes in the measurement of decommissioning obligations that result from changes in the estimated timing or amount of any outflow of resources embodying economic benefits (e.g. cash flow) required to settle the obligations, or a change in the discount rate will be added to or deducted from, the cost of the related asset in the current year. The amount deducted from the cost of the asset should not exceed its carrying amount. If a decrease in the liability exceeds the carrying amount of the asset, the excess is recognised immediately in profit or loss. If the adjustment results in an addition to the cost of an asset, the Group will consider whether this is an indication that the new carrying amount of the asset may not be fully recoverable. If there is any such indication, the Group will test the asset for impairment by estimating its recoverable amount and will record impairment loss incurred, if any.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
w. Modal saham Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak. x.
Pembagian dividen Pembagian dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian Grup pada periode dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham Grup.
y.
Pengakuan pendapatan dan beban
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Share capital Incremental costs directly attributable to the issue of new ordinary shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds. x. Dividend distributions Dividend distributions to the Group’s shareholders are recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders. y. Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan batubara dan penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa lain setelah dikurangi retur, potongan penjualan, bea dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue represent revenue earned from the sale of the coal and render of coal handling and other services, net of returns, sales discount, duties, and Value Added Tax (“VAT”).
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.
Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivables from the sales of goods or services in the ordinary course of the Group’s activities.
(i)
(i)
Pendapatan batubara Pendapatan dari penjualan batubara diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:
Grup telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan batubara secara signifikan kepada pembeli; Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas batubara ataupun melakukan pengendalian efektif atas batubara yang dijual; jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup; dan biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
Mayoritas perjanjian perjualan batubara Grup menyebutkan bahwa hak berpindah saat barang telah ditransfer ke kapal di mana batubara akan dikirimkan. Secara umum, pendapatan diakui pada tanggal bill of lading.
Coal revenue Revenue from coal sales are recognised when all of the following conditions are fulfilled: the Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the coal; the Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the coal sold;
the amount of revenue can be measured reliably; it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and the costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.
The majority of the Group’s coal sales arrangements specify that title passes when the product is transferred to the vessel on which the coal will be shipped. Revenues are generally recognised on the bill of lading date. 2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
145
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) y.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) (i)
Pendapatan batubara (lanjutan) Beberapa perjanjian penjualan mengijinkan adanya penyesuaian atas harga jual berdasarkan survei atas batubara yang dilakukan oleh pelanggan (sebuah pengujian atas nilai kalori dan beberapa kriteria tertentu). Untuk itu pendapatan atas penjualan diakui pada awalnya atas dasar provisi menggunakan estimasi spesifikasi produk yang ditentukan paling kini dan disesuaikan setelahnya, jika perlu, berdasarkan hasil survei atas batubara yang dilakukan oleh pelanggan.
(ii) Pendapatan non-batubara Pendapatan non-batubara terdiri dari pendapatan dari penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa pelabuhan lainnya. Bila suatu hasil transaksi yang berhubungan dengan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Grup; tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali. (iii) Pendapatan bunga
146
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
y. Revenue and expense recognition (continued) (i)
Coal revenue (continued) Certain sales arrangements allow for an adjustment to the sales price based on a survey of the coal by the customer (an assay for calorific value and certain other criteria). Accordingly, sales revenue is initially recognised on a provisional basis using the most recently determined estimate of the product specifications and subsequently adjusted, if necessary, based on the result of the survey of the coal by the customer.
(ii) Non-coal revenue Non-coal revenue comprises revenue from rendering coal handling service and other port services. When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction shall be recognised by reference to the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all of the following conditions are fulfilled:
the amount of revenue can be measured reliably; it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period can be measured reliably; and the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.
When the outcome of a transaction involving the rendering of services cannot be estimated rebiably, revenue is recognised only to the extent of the expenses recognised that are recoverable. (iii) Interest income
Pendapatan bunga berasal dari bunga bank dan bunga atas pinjaman kepada pihak berelasi.
Interest income comes from bank’s interest and interest income on loan to related party.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) z.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya pengupasan lapisan tanah (i)
Pemindahan overburden dan material lain pra-produksi Dalam operasi pertambangan batubara terbuka, pemindahan overburden dan material lain diperlukan untuk dapat mengakses batubara yang mana sumber daya dapat diperoleh secara ekonomis. Proses penambangan overburden dan material lain disebut dengan aktivitas pengupasan tanah. Biaya pengupasan tanah yang dilakukan dalam pengembangan sebuah tambang sebelum produksi dimulai dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang. Biaya tersebut selanjutnya akan diamortisasi dengan metode garis lurus, selama periode yang lebih rendah antara umur tambang atau jumlah cadangan.
(ii) Pemindahan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) z.
ACCOUNTING
Stripping costs (i)
Overburden production
and
waste
removal
pre-
In coal open pit mining operations, it is necessary to remove overburden and other waste materials to access coal which can be extracted economically. The process of mining overburden and waste materials is referred to as stripping activity. Stripping costs incurred in the development of a mine before production commences are capitalised as part of the cost of developing the mine. The capitalised costs are subsequently amortised using the straight line method over the lesser of life of mine (“LOM”) or the reserve.
(ii) Overburden and waste removal production phase of surface mining
in the
Proses penambangan termasuk pemindahan overburden dan material lain dan pengambilan batubara. Dalam keadaan tertentu, Grup menangguhkan biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahap produksi tambang (pit).
The mining process involves the removal of overburden and waste material and the coal getting. In certain circumstances, the Group defers stripping activity costs incurred during the production phase of the mine (pit).
Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dapat dikapitalisasi dalam aset aktivitas pengupasan tanah apabila memenuhi semua kriteria berikut:
Stripping costs in the production phase are capitalised as stripping activity asset where all of the following criteria are met:
besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan (peningkatan akses menuju lapisan batubara) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir ke entitas; entitas dapat mengidentifikasi komponen lapisan batubara yang aksesnya telah ditingkatkan; dan biaya-biaya terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.
to the extent that it is probable that the future economic benefit (improved access to the coal seam) associated with the stripping activity will flow to the entity; the entity can identify the component of the coal seam for which access has been improved; and the costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
147
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) z.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya pengupasan lapisan tanah (lanjutan) (ii) Pemindahan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) z.
ACCOUNTING
Stripping costs (continued) (i)
Overburden and waste removal production phase of surface (continued)
in the mining
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen batubara yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. Biaya-biaya terkait operasi insidentil tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.
The stripping activity asset should be initially measured at cost, those costs directly incurred to perform the stripping activity that improve access to the identified component of coal, plus an allocation of directly attributable overhead costs. Costs associated with incidental operations should not be included in the cost of stripping activity asset.
Setelah pengakuan awal, aset tersebut disusutkan atau diamortisasi menggunakan dasar yang sistematis, selama umur manfaat ekspektasian dari komponen lapisan batubara yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah.
After initial recognition, the asset should be depreciated or amortised in a systematic basis over the estimated useful life of the identified component of the coal seam that becomes more accessible as a result of stripping activity.
Perubahan atas estimasi teknikal dan/atau parameter ekonomi lain yang mempengaruhi cadangan batubara akan mempengaruhi kapitalisasi dan amortisasi lanjutan dari aset pengupasan lapisan tanah. aktivitas Perubahan estimasi ini akan diperlakukan prospektif dari tanggal perubahan.
Changes in the estimated technical and/or other economic parameters that impact coal reserves will also have an impact upon capitalisation and subsequent amortisation of the stripping activity asset. These changes in estimates are accounted for prospectively from the date of change.
Pada tanggal laporan keuangan ini, Grup tidak memiliki biaya pengupasan tanah yang memenuhi kriteria untuk ditangguhkan selama dalam tahap produksi dan semua biaya pengupasan tanah dalam tahap produksi telah dibebankan pada saat terjadinya.
As at the date of these financial statements, the Group does not have stripping costs wich qualify for deferral during the production phase and all stripping costs have been expensed as incurred.
aa. Pembagian hasil produksi Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan oleh GBP, PIK, TSA, WBM dan FKP dari proses produksi akhir. Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 75/1996 tertanggal 25 September 1996, perusahaan-perusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaanperusahaan tersebut mengakui bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dan liabilitas pembayaran ke Pemerintah diakui dengan basis akrual sebagai beban royalti di bagian beban pokok pendapatan.
148
2.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
aa. Sharing of production As stipulated in the CCoW, the Government is entitled to take 13.5% of total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5% of sales after deduction of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of revenue, and the obligation to make payment to the Government on an accrual basis as royalty expense as part of cost of revenue.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
ab. Pajak penghasilan kini dan tangguhan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Current and deferred income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di rugi komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masingmasing diakui dalam rugi komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive loss or directly in equity. In this case, the tax is recognised in other comprehensive loss or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date in the countries where the Company and its subsidiaries operate and generate taxable income. Management periodically evaluates positions taken annual in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill and deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
149
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
ab. Pajak penghasilan (lanjutan)
AKUNTANSI kini
dan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING tangguhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Current and deferred income tax (continued)
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Deferred income tax is provided on temporary differences arising on investments in subsidiaries and associates, except for deferred income tax liability where the timing of the reversal of the temporary difference is controlled by the Group and it is probable that the temporary difference will not be reversed in the foreseeable future.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas yang sama.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on the same taxable entity.
ac. Laba bersih per saham dasar
ac. Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan.
Basic earnings per share are calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat instrumen yang nantinya dapat menimbulkan adanya penerbitan saham biasa, sehingga nilai dari laba bersih per lembar saham yang terdilusi setara dengan laba bersih per lembar saham dasar.
As at 31 December 2014 and 2013, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares, hence diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
ad. Pelaporan segmen Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai Direksi yang mengambil keputusan.
150
2.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
ad. Segment reporting Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as Board of Director that makes strategic decisions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan bebanselama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana pertimbangan, estimasi dan asumsi penting telah dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan di periode mendatang.
The Group has identified the following accounting policies under which critical significant judgments, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future period.
Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari estimasi dan pertimbangan tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut:
Further details of the nature of these estimates and judgments may be found in the relevant notes to the consolidated financial statements as follows:
(i)
(i)
Estimasi cadangan
Reserve estimates
Cadangan merupakan estimasi jumlah batubara yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari area kontrak. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) dan hasil survei internal Grup. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Reserves are estimates of the amount of coal that can be economically and legally extracted from the contract areas. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) and the Group’s internal survey. In order to estimate coal reserves, assumptions required are about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Dalam memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan yang ditentukan dengan menganalisis data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the data.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
151
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (i)
(ii)
Estimasi cadangan (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (i)
ESTIMATES
AND
Reserve estimates (continued)
Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan itu, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara, diantaranya:
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and that additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including the following:
•
Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan;
•
Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flows;
•
Penyusutan, deplesi dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian dapat berubah jika bebanbeban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika umur ekonomis aset berubah;
•
Depreciation, depletion and amortisation charged in the consolidated profit or loss may change where such charges are determined by the units of production basis, or where the useful economic lives of assets change;
•
Beban pemindahan lapisan tanah yang dicatat pada laporan posisi keuangan atau dibebankan pada laporan laba rugi dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan tanah;
•
Overburden removal costs recorded in the statements financial position or charged to the profit or loss may change due to changes in stripping ratios;
•
Provisi untuk penghentian, restorasi lokasi aset dan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam estimasi cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatankegiatan ini; dan
•
Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities; and
•
Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.
•
The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.
Penurunan nilai aset non-keuangan Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai.
152
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
(ii)
Impairment of non-financial assets In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or cash generating unit is evaluated at every reporting period to determine whether there is any indication of impairment. If any indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss is recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell or value in use.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (ii)
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (ii)
Impairment (continued)
of
ESTIMATES
non-financial
AND assets
Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang ekspektasi produksi dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat 'estimasi cadangan’), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian, sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan situasi akan mengubah proyeksi ini, yang selanjutnya dapat mempengaruhi jumlah aset yang dapat dipulihkan. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua aset mungkin akan mengalami penurunan nilai atau biaya penurunan nilai dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see ‘reserve estimates’), operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty, hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in the consolidated profit or loss.
Sebagai alternatif, ditengah keterbatasan informasi mengenai nilai dari aset yang dimiliki pada pasar langsung yang dapat diobservasi, nilai yang dapat dipulihkan dapat diestimasi berdasarkan transaksi serupa terkini atau transaksi potensial yang melibatkan aset atau unit penghasil kas yang serupa.
Alternatively, in the absence of directly observable market prices for our assets, the recoverable amount may be estimated based on recent comparable transactions or other potential transactions involving comparable asset or cash generating unit.
(iii) Pajak penghasilan Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan biaya tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam Grup. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada penetapan pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang ditangguhkan dalam periode penentuan pajak tersebut.
(iii)
Income taxes Judgement and assumptions are required in determining the capital allowances and deductibility of certain expenses during the estimation of the provision for income taxes for each company within the Group. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the income tax and deferred income tax provisions in the period in which such determination is made.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
153
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (iii) Pajak penghasilan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (iii)
154
AND
Income taxes (continued) Deferred tax assets, including those arising from unrecouped tax losses, capital allowances and temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on estimates of production, sales volumes or sales of service, commodity prices, etc; which are subject to risk and uncertainty, and hence there is a possibility that changes in circumstances will alter the projected future taxable profits.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari kerugian pajak yang dapat dikompensasikan kembali, penyisihan aset dan perbedaan temporer diakui hanya ketika hal-hal tersebut diperhitungkan untuk dapat dipulihkan, yang tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi produksi, jumlah penjualan barang atau jasa, harga komoditas dan lain-lain; yang mana terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga terdapat kemungkinan perubahan keadaan yang dapat mengubah proyeksi laba kena pajak di masa mendatang. (iv) Biaya pembongkaran dan restorasi
ESTIMATES
(iv)
Decommissioning and restoration
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2v, pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban berkaitan dengan pemulihan tersebut timbul selama proses penambangan. Dalam menentukan tingkat provisi yang tepat, pertimbangan akan meliputi perkiraan biaya yang akan terjadi di masa depan, waktu terjadinya biaya tersebut (sangat bergantung pada umur tambang) dan estimasi tingkat inflasi di masa depan.
As discussed in Note 2v, restoration, rehabilitation and environmental expenditure to be incurred related to remediation of disturbed areas during the production phase are charged to cost of revenue when the obligation arising from the disturbance occurs as extraction progress. In determining an appropriate level of provision, consideration is given to the expected future costs to be incurred, the timing of these expected future costs (largely dependent on the life of the mine), and the estimated future level of inflation.
Biaya utama atas pembongkaran dan restorasi adalah tidak pasti dan dapat bervariasi sebagai respon terhadap banyak faktor termasuk perubahan peraturan hukum terkait, munculnya teknik restorasi yang baru atau pengalaman di area pertambangan lain. Waktu perkiraan terjadinya pengeluaran juga dapat berubah, contohnya sebagai respon terhadap perubahan cadangan atau tingkat produksi.
The ultimate cost of decommissioning and restoration is uncertain and costs can vary in response to many factors including changes to the relevant legal requirements, the emergence of new restoration techniques or experience at other mine sites. The expected timing of expenditure can also change, for example in response to changes in reserves or to production rates.
Perubahan dalam estimasi dapat menghasilkan perubahan yang signifikan pada tingkat provisi yang diwajibkan, dimana dapat berdampak pada hasil keuangan di masa depan. Estimasiestimasi ini dikaji ulang setiap tahun dan disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan data yang digunakan adalah yang paling kini.
Changes to any of the estimates could result in significant changes to the level of provisioning required, which would in turn impact future financial results. These estimates are reviewed annually and adjusted where necessary to ensure that the most up to date data is used.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (v)
3.
Nilai realisasi bersih dari persediaan
(v)
KAS DAN SETARA KAS
4. 2014
Kas Rupiah Kas dan setara kas di bank Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Mandiri”) - PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - Bank lainnya
ESTIMATES
AND
Net realisable value of inventories The Group reviews the carrying value of its inventories at each reporting date to ensure that the cost does not exceed net realisable value. Estimates of net realisable value includes a number of assumptions, including commodity price expectations and the estimated costs to complete inventories to a saleable product.
Grup menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual. 4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2013
1,860,920
1,859,017
Cash on hand Rupiah Cash and cash equivalent in banks Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Mandiri”)
3,127,913
4,028,506
276,253
663,656
184,717
321,588
61,905
102,671
10,431 590
10,908 4,073
3,661,809
5,131,402
28,445,142 15,870,527 15,268,186 14,283,481
34,528,961 79,644,004 4,495,745 55,005,728
485,029 109,051 85,999
445,601 49,061 85,974
United States Dollars BII ANZ Danamon Mandiri Sumitomo Mitsui Banking Corporation Standard Chartered Bank United Overseas Bank Ltd. -
74,547,415
174,255,074
Total US Dollar accounts
8,215
135,394
Australia (“AU”) Dollars National Australia Bank -
Jumlah kas dan setara kas di bank
78,217,439
179,521,870
Total cash and cash equivalent in banks
Jumlah kas dan setara kas
80,078,359
181,380,887
Total cash and cash equivalents
Jumlah rekening Rupiah Dolar Amerika Serikat - BII - ANZ - Danamon - Mandiri - Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Standard Chartered Bank - United Overseas Bank Ltd. Jumlah rekening Dolar AS Dolar Australia (“AU”) - National Australia Bank
PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Other banks
-
Total Rupiah accounts
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
155
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
Other information relating equivalents is as follows:
● ●
● ●
Kas pada bank dapat ditarik setiap saat; Tingkat suku bunga kontraktual untuk kas dan setara kas di bank jangka pendek adalah sebagai berikut: 2014 Dolar AS Rupiah Dolar AU
KAS DAN SETARA PENGGUNAANNYA
0.20% - 1.00% 0.45% - 8.50% 0.43% - 2.00%
KAS
YANG
DIBATASI
2014 Dolar AS Bagian lancar - ANZ - Mandiri - BPD Kaltim Bagian tidak lancar - ANZ
156
to
cash
and
cash
Cash at bank can be withdrawn at anytime; Contractual interest rates on cash and cash equivalent in banks are as follows:
2013 0.20% - 1.00% 0.45% - 7.25% 0.43% - 2.00%
US Dollars Rupiah AU Dollars
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of each class of cash and cash equivalents (except cash on hand) mentioned above.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap jenis kas dan setara kas (kecuali kas ditangan) sebagaimana yang dijabarkan di atas. 5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
5.
RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS 2013
29,649,485 14,228,112 641,949
31,041,477 563,427
44,519,546
31,604,904
400,000
400,000
US Dollars Current portion ANZ Mandiri BPD Kaltim Non-current portion ANZ -
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$29.649.485 (2013: AS$31.041.477) merupakan penempatan kas Perusahaan yang digunakan untuk menjaga pembayaran bunga dan pokok pinjaman seperti yang disyaratkan dalam New Club Deal (lihat Catatan 16).
Restricted cash at ANZ of US$29,649,485 (2013: US$31,041,477) principally represents the Company’s cash placement used for securing the payment of interest and principal as required by the New Club Deal (refer to Note 16).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada Mandiri sebesar AS$14.228.112 (2013: nil) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan untuk performance dan reklamasi.
Restricted cash at Mandiri of US$14,228,112 (2013: nil) represents the Group’s time deposits used to secure the performance and reclamation guarantees.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada BPD Kaltim sebesar AS$641.949 (2013: AS$563.427) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan untuk reklamasi (lihat Catatan 29d) dan penutupan tambang.
Restricted cash at BPD Kaltim of US$641,949 (2013: US$563,427) represents the Group’s time deposits used to secure the reclamation guarantees (refer to Note 29d) and mine closure.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$400.000 (2013: AS$400.000) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat Catatan 29l).
Restricted cash at ANZ of US$400,000 (2013: US$400,000) represents the Group’s time deposits used to secure the bank guarantee facility (refer to Note 29l).
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA, NETO
Pihak ketiga: Dolar AS Dikurangi: provisi penurunan nilai Piutang usaha-pihak ketiga, bersih
6.
TRADE RECEIVABLES, NET
2014
2013
44,017,845
57,989,102
(195,927) 43,821,918
(195,927)
Third parties: US Dollars Less: provision for impairment
57,793,175
Trade receivables-third parties, net
Pihak berelasi: Dolar AS - Enel Trade S.p.A. - PT Kariangau Power (“KP”)
8,256,788 286,561
5,402,043 -
Related party: US Dollars Enel Trade S.p.A. PT Kariangau Power (“KP”) -
Piutang usaha pihak berelasi, bersih
8,543,349
5,402,043
Trade receivables related party, net
52,365,267
63,195,218
Total trade receivable
0.34%
Percentage of trade receivables - related party, net to total assets
Total piutang usaha Persentase piutang usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset
0.74%
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Analisis umur piutang usaha (dikurangi penyisihan) adalah sebagai berikut:
Aging analysis of trade receivables (net off provisions) is as follows:
Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari
2014
2013
48,418,778
36,073,650
1,991,197 331,857 1,623,435
25,478,344 170,404 1,472,820
52,365,267
63,195,218
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang usaha sebesar AS$195.927 telah lewat jatuh tempo lebih dari 90 hari (2013: AS$195.927) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan.
As at 31 December 2014, trade receivables of US$195,927 were overdue for more than 90 days (2013: US$195,927) were impaired and provision has been accounted for.
Mutasi provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Movements in the Group’s provision for impairment of trade receivables are as follows:
2014
2013
Pada awal tahun Provisi yang dibalik
195,927 -
393,626 (197,699)
Pada akhir tahun
195,927
195,927
At beginning of the year Reversal of provision At the end of the year
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
157
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA, NETO (lanjutan)
6.
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha pada akhir periode, manajemen Grup berpendapat bahwa provisi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari piutang usaha tersebut.
Based on the review of the status of the individual accounts receivable at the end of the period, the Group’s management is of the opinion that the provision for impairment of trade receivables as at 31 December 2014 is adequate to cover losses from these trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2014, penerimaan dari perjanjian pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Enel Trade S.p.A. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk pinjaman Perusahaan dari bank sindikasi sesuai dengan perjanjian pinjaman tanggal 10 April 2012 (“New Club Deal”) (lihat Catatan 16).
As at 31 December 2014, the proceeds of coal sales under the coal sale and purchase agreements between the Company and Enel Trade S.p.A. have been pledged as collateral for the Company’s loan from syndicated banks based on the loan agreement dated 10 April 2012 (the “New Club Deal”) (refer to Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang entitas anak dari TNB Fuel Service Sdn. Bhd. (“TNBF”) telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas bank dari ANZ (lihat Catatan 29l).
As at 31 December 2014, the subsidiary’s receivables from TNB Fuel Service Sdn. Bhd. (“TNBF”) have been pledged as collateral for the bank facility from ANZ (refer to Note 29l).
PIUTANG NON-USAHA
7. 2014
Pihak ketiga
NON-TRADE RECEIVABLES 2013 Third parties
8,845,351
8,860,649
Bagian jangka pendek
(5,044,471)
(5,102,704)
Bagian jangka panjang
3,800,880
3,757,945
Non-current portion
72,107 25,991 10,452 9,604
110,306 16,682 9,801
Related parties: Employees PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”) PT Nirmala Matranusa PT Bunga Permata Sari -
118,154
136,789
Non-trade receivables related parties, net
Bagian jangka pendek
-
-
Current portion
Bagian jangka panjang
118,154
136,789
Non-current portion
0.01%
Percentage of non-trade receivables - related parties, net to total assets
Pihak berelasi: - Karyawan - PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”) - PT Nirmala Matranusa - PT Bunga Permata Sari Jumlah piutang non-usaha pihak berelasi, bersih
Persentase piutang non-usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset
158
TRADE RECEIVABLES, NET (continued)
0.01%
Current portion
Piutang non-usaha terutama terdiri atas penjualan aset tetap dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
Non-trade receivables mainly consist of sales of fixed assets and back charges.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN, NETO
Batubara Suku cadang dan material Bahan bakar Dikurangi: penyisihan persediaan usang
8. 2014
2013
67,004,555 16,760,115 1,847,224
133,684,613 14,308,871 2,140,045
85,611,894
150,133,529
(651,556)
(296,305)
84,960,338
Coal Spare parts and materials Fuel Less: allowance for obsolete inventories
149,837,224 Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2014
9.
INVENTORIES, NET
2013
Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan
296,305
296,305
Beginning balance
355,251
-
Addition during the year
Saldo akhir
651,556
296,305
Ending balance
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover losses from obsolete inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup melakukan penilaian persediaan batubara berdasarkan nilai realisasi bersih dan membukukan selisih dari nilai realisasi bersih dan biaya perolehan pada “beban pokok pendapatan” sebesar AS$55.516.742 (2013: AS$46.218.218).
As at 31 December 2014, the Group valued its coal inventory based on the net realisable value and recognised the difference between net realisable value and cost in “cost of revenue” amounting to US$55,516,742 (2013: US$46,218,218).
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan tidak diasuransikan, karena Manajemen telah menilai risiko kerugian adalah minimal.
As at 31 December 2014, the inventories were not covered by insurance, as Management has assessed the risk of loss as minimal.
PERPAJAKAN a.
9.
Pajak dibayar dimuka
a. 2014
Perusahaan PPN Pajak Penghasilan Entitas anak PPN Pajak Penghasilan
Total
TAXATION Prepaid taxes
2013
12,083,665 3,533,262
10,698,495 14,635,675
15,616,927
25,334,170
182,071,584 24,575,598
206,744,440 41,694,015
206,647,182
248,438,455
222,264,109
273,772,625
The Company VAT Corporate income tax Subsidiaries VAT Corporate income tax
Total
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
159
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN(lanjutan) a.
9.
Pajak dibayar dimuka (lanjutan)
a. 2014
Bagian jangka pendek PPN Pajak Penghasilan
Bagian jangka panjang PPN Pajak Penghasilan
Total b.
Total c.
49,222,027
23,897,041
147,341,392 25,700,690
200,851,114 49,024,470
173,042,082
249,875,584
222,264,109
273,772,625 b.
Tangguhan
160
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Current portion VAT Corporate income tax
Non-current portion VAT Corporate income tax
Total
Taxes payable
2013
5,549,091
2,841,321
Corporate Income Tax Subsidiaries
291,240 10,272,379
161,520 17,781,029
Other taxes The Company Subsidiaries
10,563,619
17,942,549
16,112,710
20,783,870
Manfaat pajak penghasilan
Kini - Final - Non final - Penyesuaian tahun lalu
2013 16,591,821 7,305,220
2014
Pajak lain-lain Perusahaan Entitas anak
Prepaid taxes (continued)
46,813,857 2,408,170
Utang pajak
Pajak Penghasilan Entitas anak
TAXATION(continued)
c.
Total
Income tax benefit
2014
2013
(585,992) (14,355,027) (6,640,514)
(760,256) (13,267,418) -
(21,581,533)
(14,027,674)
32,917,672
26,462,677
11,336,139
12,435,003
Current Final Non final Prior year adjustments -
Deferred
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
Manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
c.
2014
Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan - entitas anak (Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Beda temporer: Penyusutan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Biaya keuangan yang ditangguhkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Beda tetap: Denda pajak Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final
Taksiran (rugi)/laba fiskal - Perusahaan Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada awal tahun Penyesuaian tahun lalu atas hasil audit pajak Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada akhir tahun
Income tax benefit (continued) The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut:
Rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan
TAXATION (continued)
2013 Consolidated loss before income tax
(200,353,337)
(67,651,031)
155,301,544
39,319,380
10,640,966
59,410,031
Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit/(loss) before income tax subsidiaries -
(34,410,827)
31,078,380
(Loss)/income before income tax the Company -
8,521,236
8,412,688
Temporary differences: Depreciation
(365,824) 2,344,164 (293,008)
(1,183,805) 197,352 42,382
224,809
1,237
(1,583,320)
(2,126,442)
8,848,057
5,343,412
(25,562,770)
36,421,792
(28,375,318) 28,375,318
(25,562,770)
(64,797,110) -
(28,375,318)
Deferred barging expense Deferred finance costs Provision for employee benefits Permanent differences: Tax penalty Interest income subject to final tax
Estimated fiscal (loss)/income – the Company Accumulated fiscal losses carried forward at the beginning of the year Prior year adjustments due to tax audit Accumulated fiscal losses carried forward at the end of the year
Beban pajak penghasilan badan kini,dihitung dengan tarif pajak 25% - Perusahaan Penyesuaian tahun lalu - Perusahaan Beban pajak penghasilan badan kini - entitas anak
(14,941,019)
(14,027,674)
Current corporate income tax expense at 25% - the Company Prior year adjustments - the Company Current corporate income tax expense - subsidiaries
Beban pajak penghasilan badan kini - konsolidasian
(21,581,533)
(14,027,674)
Consolidated current corporate income tax expense
(6,640,514)
-
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
161
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
Manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax benefit (continued)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan sebelum pajak penghasilan konsolidasi adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax benefit and the theoretical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows:
2014 Rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan Dikurangi: - Rugi dari entitas anak yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Penyesuaian tahun lalu hasil audit pajak Pajak tangguhan yang tidak diakui Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final Beban pajak final Manfaat pajak penghasilan konsolidasian
Consolidated loss before income tax Deduct: Loss from subsidiaries which subject to final tax
(67,651,031)
13,694,025
1,406,818
(186,659,312)
(66,244,213)
(46,664,828)
(16,561,053)
Income tax at 25%
(559,278)
(666,826)
Interest income subject to final tax
293,369
300,300
14,140,851 20,870,059
49,559 3,900,003
(2,304)
(217,242)
(11,922,131)
(13,195,259)
585,992 (11,336,139)
2014 Lindung nilai arus kas
2013
(200,353,337)
Pajak penghasilan yang telah dikreditkan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lainnya selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
162
TAXATION (continued)
200,625
760,256 (12,435,003)
Non-deductible expense Prior year adjustment due to tax audit Unrecognised deferred tax Rental income subject to final tax Final tax expense Consolidated corporate income tax benefit
The income tax credited in relation to other comprehensive income during the year is as follows: 2013 1,593,180
Cash flow hedge
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for period of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun-tahun pajak berikut:
Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years:
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Income tax expense (continued)
Jumlah/Amount 31 Desember 2009 31 Desember 2010 31 Desember 2012 31 Desember 2013 31 Desember 2014
4,103,732 20,276,891 27,869,348 58,285,556 72,105,697
31 December 2009 31 December 2010 31 December 2012 31 December 2013 31 December 2014
182,641,224 s
d.
Aset pajak tangguhan
d. 2014
Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan atas penurunan nilai Penyisihan persediaan usang Properti pertambangan pertambangan yang berproduksi Cadangan nilai wajar lindung nilai Beban keuangan yang ditangguhkan Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup Aset pajak tangguhan, bersih Aset pajak tangguhan pada awal tahun (Dibebankan)/dikreditkan pada: - Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - Reklasifikasi - Cadangan nilai wajar lindung nilai Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
Deferred tax assets 2013
45,660,306
52,160,990
Tax losses carried-forward
903,964
862,290
Provision for employee benefits
(604,969)
(413,467)
Deferred barging expenses
(206,486)
Deferred mobilisation costs
-
252,973
252,973
14,454,748
13,189,707
Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Difference between commercial and tax net book value of fixed assets
48,982 162,889
48,982 74,076
Allowance for impairment Allowance for obsolete inventory
(2,733,097) -
(2,188,957)
Mining properties mines in production
(200,625)
Cash flow hedging reserve
668,701
82,660
Deferred finance cost
3,733,864
2,983,116
Unrealised profit from transactions within the Group
62,548,361
66,645,259
Deferred tax assets, net
66,645,259
48,723,305
Deferred tax assets at the beginning of the year (Charged)/credited to:
16,346,136 (17,362)
Consolidated statements of comprehensive income Reclassification -
200,625
1,593,180
Cash flow hedging reserve -
62,548,361
66,645,259
Deferred tax assets at the end of the year
(4,297,523) -
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
163
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
9.
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
TAXATION (continued) d.
All of the deferred tax assets are expected to be recovered after more than 12 months.
Seluruh aset pajak tangguhan diperkirakan dapat dipulihkan setelah 12 bulan. e.
Liabilitas pajak tangguhan
e. 2014
Penyisihan imbalan kerja karyawan Properti pertambangan pertambangan yang berproduksi Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk, pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Kewajiban yang timbul dari kombinasi bisnis Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan pada awal tahun Dikreditkan pada: - Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - Reklasifikasi Liabilitas pajak tangguhan pada akhir tahun
309,454
218,433 (2,359,361)
Mining properties mines in production
(41,327)
(884,103)
Deferred barging expenses
43,658
43,658
(328,627)
(539,140)
(75,957,038)
(111,750,161)
Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Liabilities as arising from business combination
(78,055,479)
(115,270,674)
Deferred tax liabilitites
(115,270,674)
(125,404,577)
Deferred tax liabilites at the beginning of the year Credited to:
37,215,195 -
10,116,541 17,362
(78,055,479)
(115,270,674)
Audit pajak
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Provision for employee benefits
(2,081,599)
Grup menerima Surat Ketetapan Pajak untuk tahun pajak 2006 sampai dengan tahun 2012 yang menetapkan laba fiskal sebesar AS$193.322.208 atas Pajak Penghasilan (“PPh”) Badan dan menetapkan kurang bayar pajak sebesar Rp 100.998.688.938 (setara dengan AS$8.118.866) untuk PPN dan jenis pajak lainnya. Grup telah mengajukan keberatan, banding dan peninjauan kembali atas Surat Ketetapan Pajak tersebut dan berkeyakinan bahwa ketetapan yang diterima seharusnya menghasilkan laba fiskal sebesar AS$43.336.725 atas PPh Badan dan lebih dibayar pajak sebesar Rp 13.245.307.451 (setara dengan AS$1.064.735) untuk PPN dan pajak lainnya. Pada tanggal laporan ini, proses keberatan, banding dan peninjauan kembali masih berlangsung.
164
Deferred tax liabilities 2013
Consolidated statement of comprehensive income Reclassification Deferred tax liabilites at the end of the year
All of the deferred tax liabilities are expected to be reversed after more than 12 months.
Seluruh liabilitas pajak tangguhan diperkirakan dapat dibalikkan setelah 12 bulan. f.
Deferred tax assets (continued)
f.
Tax audits The Group received tax assessments for fiscal year 2006 until 2012 which resulted in a total of taxable income amounting to US$193,322,208 for corporate income tax and issued underpayment position amounting to Rp 100,998,688,938 (equivalent with US$8,118,866) for VAT and other taxes. The Group has filed objections, appeals and reconsideration processes against these tax assessments and believes that the assessment should result in an assessed fiscal income of US$43,336,725 for corporate income tax, and overpayment of VAT and other taxes is amounting to Rp 13,245,307,451 (equivalent with US$1,064,735). As at the date of these consolidated financial statements, objections, appeals and reconsideration processes are still on-going.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
g.
Audit pajak (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 9.
TAXATION (continued) f.
Tax audits (continued)
Hampir seluruh banding yang diajukan oleh Perusahaan, GBP, TSA, PIK, FKP dan WBM untuk tahun pajak 2007 sampai dengan 2009 atas rugi fiskal PPh Badan sebesar AS$64.283.347 dan lebih bayar PPN dan jenis pajak lainnya sebesar Rp 440.914.883.216 (setara dengan AS$35.443.319) telah dikabulkan oleh Pengadilan Pajak (“PP”) dengan sesuai dengan Putusan PP di tahun 2014. DJP mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (“PK”) kepada Mahkamah Agung (“MA”) atas Putusan PP yang dimana menurut DJP adalah laba fiskal PPh Badan sebesar AS$43.685.625 dan kurang bayar PPN dan jenis pajak lainnya sebesar Rp 792.433.937.940 (setara dengan AS$63.700.477), namun sampai dengan tanggal laporan ini, Grup belum menerima semua PK DJP maupun putusan PK dari MA.
Majority of tax appeals submitted by the Company, GBP, TSA, PIK, FKP and WBM of fiscal tax losses amounting to US$64,283,347 and overpayment of VAT and other taxes amounting to Rp 440,914,883,216 (equivalent with AS$35,443,319) for fiscal year 2007 until 2009 had been granted by Tax Court in 2014. The DGT has applied for a reconsideration toward those appeals decision to the Supreme Court in which based on DGT, it should be taxable income amounting to US$43,685,625 and underpayment of VAT and other taxes amounting to Rp 792,433,937,940 (equivalent with US$63,700,477), however, as at the financial statements date, the Group has not received memo of reconsideration application nor any decision from the Supreme Court yet.
Grup menerima putusan PK dari MA di tahun 2014 terkait penolakan MA terhadap PK DJP atas PPh Badan dan PPN PIK untuk tahun pajak 2008, PPN restitusi FKP untuk tahun pajak 2007, dan PPh Badan dan PPN FKP untuk tahun pajak 2008. Manajemen berpendapat bahwa putusan Mahkamah Agung ini merupakan Keputusan yang berkekuatan hukum tetap (inkrah) sehingga menjadi dasar hukum yang kuat untuk diperolehnya kembali seluruh nilai PPN masukan yang disajikan didalam laporan keuangan konsolidasian ini.
The Group has received the Supreme Court decision in 2014 regarding DGT reconsideration application of corporate income tax and VAT PIK for fiscal year 2008, VAT restitution FKP for fiscal year 2007, and corporate income tax and VAT for FKP for fiscal year 2008. Management is of the opinion that the Supreme Court decision represents a decision which has legal binding position therefore it become a strong legal basis for recoverability of all prepaid VAT balance presented in these consolidated financial statements.
Pada tanggal pelaporan ini, Perusahaan, GBP, WBM, TSA, FKP, PIK, DPP dan MCM sedang dalam proses audit oleh DJP atas berbagai jenis pajak untuk tahun pajak 2010 sampai dengan 2013. Pada tanggal laporan ini, hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material.
As at the date of this report, the Company, GBP, WBM, TSA, FKP, PIK, DPP and MCM are being audited by the DGT regarding various taxes for the 2010 until 2013 fiscal year. At the date of these financial statements, the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.
Selama tahun 2014, Grup telah menerima pengembalian pajak sebesar Rp 1.070.618.330.234 (setara dengan AS$91.586.189) atas PPN dan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sampai dengan 2012.
During year 2014, the Group has received tax refunds amounting to Rp 1,070,618,330,234 (equivalent with US$91,586,189) for VAT and Corporate Income Taxes for the fiscal years 2007 until 2012.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitas anak yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
g.
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
165
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
10. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
2014 Uang muka pemasok Uang muka lain-lain (dibawah AS$3.000.000) Biaya dibayar dimuka
2013
9,182,627
9,396,826
7,039,155 627,485
5,795,324 961,274
16,849,267
16,153,424
Bagian lancar
(5,365,940)
(10,923,025)
Bagian tidak lancar
11,483,327
5,230,399
11. ASET TETAP
Current portion Non-current portion
11. FIXED ASSETS
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan
Advance for supplier Others advances (below US$3,000,000) Prepaid expenses
2014 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
271,598,192
1,553,543
2,042,967
275,194,702
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
166,719,627
98,052
224,831
167,042,510
9,424,245
527,539
4,667
9,956,451
Mesin dan peralatan Peralatan lain
160,144,044 621,257
868,183 150
(9,831,836) -
151,180,391 621,407
616,508,387
3,047,467
(7,559,371)
611,996,483
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Lainnya
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
561,175
-
-
561,175
Under finance leases Transportation equipment Construction in progress Buildings and port facilities Others
13,565,192 2,699,833
32,834,943 387,182
(6,068,139) (187,657)
40,331,996 2,899,358
16,265,025
33,222,125
(6,255,796)
43,231,354
633,334,587
36,269,592
(13,815,167)
655,789,012
(146,750,655)
(23,139,529)
-
(169,890,184)
(77,972,593)
(15,963,068)
1,910
(93,933,751)
(7,002,339)
(1,056,691)
4,104
(8,054,926)
(118,050,855) (605,830)
(14,476,231) (6,801)
7,342,294 -
(125,184,792) (612,631)
(350,382,272)
(54,642,320)
7,348,308
(397,676,284)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Nilai buku bersih
166
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
(46,765) 282,905,550
(140,294)
-
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
(187,059) 257,925,669
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment Under finance leases Transportation equipment Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) 2013 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
264,448,432
3,883,168
3,266,592
271,598,192
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
111,645,074
76,324
54,998,229
166,719,627
7,272,876
833,370
1,317,999
9,424,245
Mesin dan peralatan Peralatan lain
168,591,264 621,257
3,000,750 -
(11,447,970) -
160,144,044 621,257
560,579,925
7,793,612
48,134,850
616,508,387
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Lainnya
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
-
561,175
-
561,175
Under finance leases Transportation equipment Construction in progress Buildings and port facilities Others
66,145,512 4,476,788
9,746,739 1,100,885
(62,327,059) (2,877,840)
13,565,192 2,699,833
70,622,300
10,847,624
(65,204,899)
16,265,025
631,202,225
19,202,411
(17,070,049)
633,334,587
(123,647,927)
(23,102,728)
-
(146,750,655)
(64,403,792)
(13,626,430)
57,629
(77,972,593)
(5,973,215)
(1,044,483)
15,359
(7,002,339)
(109,258,159) (579,464)
(18,116,910) (26,366)
9,324,214 -
(118,050,855) (605,830)
(303,862,557)
(55,916,917)
9,397,202
(350,382,272)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
-
Nilai buku bersih
327,339,668
(46,765)
(46,765) 282,905,550
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini: 2014 Beban pokok pendapatan (lihat Catatan 23) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 25) Aset dalam penyelesaian Aset eksplorasi dan evaluasi
-
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Transportation equipment Net book value
Depreciation expense was charged to the following accounts: 2013
53,395,711
54,819,287
983,235 372,455 31,213
915,309 226,554 2,532
54,782,614
55,963,682
Cost of revenue (refer to Note 23) General and administration expenses (refer to Note 25) Construction in progress Exploration and evaluation assets
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
167
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pelepasan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014
2013
(2,406,302) 5,880,000
(4,345,429) 5,912,500
Keuntungan
3,473,698
1,567,071
Gain
Dikreditkan pada pendapatan/ (beban) lain-lain, bersih
3,473,698
1,567,071
Credited to other income/ (expenses), net
Nilai buku bersih aset tetap yang dilepas Nilai jual atas aset tetap
168
Disposals of fixed assets for the years ended 31 December 2014 and 2013 were as follows:
Net book value of disposed fixed assets Sales price of fixed assets
Grup memiliki 21 bidang tanah dengan status “Hak Guna Bangunan” dan “Hak Pakai”. Sisa masa manfaat hak atas tanah antara 11 sampai 26 tahun, dimana hak atas tanah akan berakhir paling cepat di 2025.
The Group owns 21 plots of land with “Hak Guna Bangunan” and “Hak Pakai” titles. The remaining useful life of land rights is between 11 and 26 years which the earliest land rights will expire in 2025.
Manajemen Grup yakin bahwa tidak akan ada kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah.
The Group’s management believes that there will be no difficulty extending the land rights as the land was acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa lainnya bumi dan kemungkinan kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar AS$306.216.746 (2013: AS$313.674.159) yang menurut pendapat Manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Manajemen berpendapat adanya risiko yang minimal untuk aset tetap lain yang tidak diasuransikan.
As at 31 December 2014, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of US$306,216,746 (2013: US$313,674,159) which is considered adequate by Management to cover possible losses arising from such risks. The other fixed assets were not insured as Management assessed the risk level as minimal.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap tertentu milik DPP dan ML dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari New Club Deal (lihat Catatan 16).
As at 31 December 2014 and 2013, certain fixed assets of DPP and ML and related insurance coverage were pledged as collateral for the New Club Deal (refer to Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 31 December 2014 and 2013, Management believes that there was no impairment in the value of fixed assets is required.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar AS$59.222.172 (2013: AS$60.195.500).
As at 31 December 2014, the gross carrying amount of fully depreciated fixed assets which continue to be used in operation totalled US$59,222,172 (2013: US$60,195,500).
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that were not completed as at the date of the consolidated statements of financial position as follows:
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian/ Construction in progress that has not been completed at the consolidated statement of financial position date Fasilitas jalan tambang Senyiur IP/ Coal haul road facility IP Fasilitas bongkar muat batubara Senyiur BR/ Coal loading facility Senyiur BR Pembangunan jembatan Senyiur IP/ Bridge Senyiur IP Fasilitas pengolahan batubara IP/ Crushing plant facility Fasilitas camp IP/ Camp fasilities IP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Desember/December 2014 Estimasi persentase penyelesaian/ Estimated percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
65%
19,758,959
2015
57%
11,659,378
2015
90%
3,598,547
2015
98%
2,768,905
2015
10%
2,219,005
2015
Bervariasi/Various
3,226,560
Bervariasi/Various
43,231,354 Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian/ Constructionin progress that has not been completed at the consolidated statement of financial position date Fasilitas bongkar muat batubara Empaku IP/ Coal loading facility Empaku IP Fasilitas jalan tambang batubara IP/ Coal haul road facility IP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Desember/December 2013 Estimasi persentase penyelesaian/ Estimated percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
85%
3,316,460
2014
20%
5,635,294
2014
Bervariasi/Various
7,313,271
Bervariasi/Various
16,265,025
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
169
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
12. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
12. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS 2014
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Jumlah/ Total
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Provisi penurunan nilai KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Areas which have not had yet measured and indicated resources 3,549,381
-
3,549,381
1,052,890
164,367
1,217,257
4,602,271
164,367
4,766,638
(3,549,381) (3,549,381)
Nilai buku bersih
-
(3,549,381)
(1,217,257)
(1,217,257)
(1,217,257)
(4,766,638)
1,052,890
Saldo awal/ Beginning balance
-
Provisi penurunan nilai KM AUS
Nilai buku bersih
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Net book value
Penambahan/ Additions
Jumlah/ Total Areas which have not had yet measured and indicated resources
3,549,381
-
3,549,381
722,910
329,980
1,052,890
4,272,291
329,980
4,602,271
(3,549,381)
-
(3,549,381)
(3,549,381)
-
(3,549,381)
722,910
Pada tanggal 31 Desember 2014, manajemen mencatat provisi penurunan nilai atas semua jumlah aset eksplorasi dan evaluasi seperti yang telah diungkapkan dalam Catatan 13.
170
Provision for impairment loss KM AUS Others (each below US$100,000)
2013
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
KM AUS Others (each below US$100,000)
1,052,890
KM AUS Others (each below US$100,000)
Provision for impairment loss KM AUS
Net book value
On 31 December 2014, management recognised a full provision for impairment loss of exploration and evaluation assets as disclosed in Note 13.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN
13. MINING PROPERTIES 2014
Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang sedang dikembangkan Pertambangan yang berproduksi Saldo akhir Akumulasi amortisasi Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang berproduksi
Penambahan/ Additions
501,087,500
-
501,087,500
Acquisition costs Mining properties from acquisition
1,520,177
74,784
1,594,961
Mines under development
38,839,311
18,340
38,857,651
Mines in production
541,446,988
93,124
541,540,112
Ending balance
(1,239,688)
(18,520,027)
(1,036,299)
(19,556,326)
482,070,435
Nilai buku bersih
(155,235,771)
(196,092,297) 325,891,489
Provision for impairment Mining properties from acquisition Net book value
2013
Saldo awal/ Beginning balance
Penyisihan penurunan nilai Properti pertambangan dari akuisisi
Mines in production
(18,316,638)
Nilai buku bersih
Akumulasi amortisasi Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang berproduksi
(1,239,688)
(1,036,299)
(40,856,526)
Saldo akhir
-
Accumulated amortization Mining properties from acquisition
(17,280,339)
Penyisihan penurunan nilai Properti pertambangan dari akuisisi
Harga perolehan Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang sedang dikembangkan Pertambangan yang berproduksi
Jumlah/ Total
Penambahan/ Additions
Jumlah/ Total
501,087,500
-
501,087,500
Acquisition costs Mining properties from acquisition
1,418,478
101,699
1,520,177
Mines under development
38,238,550
600,761
38,839,311
Mines in production
540,744,528
702,460
541,446,988
Ending balance
(1,239,688)
-
(1,239,688)
Accumulated amortization Mining properties from acquisition Mines in production
(15,571,789)
(1,708,550)
(17,280,339)
(16,811,477)
(1,708,550)
(18,520,027)
523,933,051
(40,856,526)
(40,856,526) 482,070,435
Provision for impairment Mining properties from acquisition Net book value
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
171
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
13. MINING PROPERTIES (continued)
Properti pertambangan termasuk nilai yang timbul dari akuisisi KRL pada tanggal 14 Desember 2011 yang memiliki konsesi North Pakar, South Pakar, Graha Panca Karsa (“GPK”) dan other Mamahak. Saldo tersebut timbul akibat penilaian wajar atas aset-aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan diamortisasi selama umur properti sejak tanggal dimulainya operasi komersial dengan mempertimbangkan masa IUP.
Mining properties include those that resulted from acquisition of KRL in 14 December 2011 which holds mining interest in North Pakar, South Pakar, MCM, Graha Panca Karsa (“GPK”) and other Mamahak concessions. The balance arose from the fair valuation of the assets acquired at the date of acquisition and are amortised over the life of the property after the commencement of commercial production and giving regard to IUP.
Oleh karena penurunan harga batubara yang berkelanjutan, pada tanggal 31 Desember 2014, Grup melakukan pengujian penurunan nilai pada tingkat unit penghasil kas. Sebagai hasil dari pengujian, nilai tercatat atas North Pakar, South Pakar, GPK dan other Mamahak (2013: MCM) melebihi nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, sehingga manajemen mengakui provisi penurunan nilai atas properti pertambangan dari akuisisi sebesar AS$155.235.771 dan aset eksplorasi dan evaluasi sebesar AS$1.217.257 (2013: properti pertambangan sebesar AS$40,856,526, aset tetap sebesar AS$879,755 dan aset lainnya sebesar AS$878,764).
Due to the continuing decline in the coal price outlook, as at 31 December 2014, the Group has performed an impairment assessment at the cash generating units level. As a results, the carrying value of North Pakar, South Pakar, GPK and Other Mamamak (2013: MCM) exceeded their fair value less cost to sell, therefore management recognised a provision for impairment in relation to its mining properties from acquisition of US$155,235,771 and exploration and evaluation assets of US$1,217,257 (2013: mining properties of US$40,856,526, fixed assets of US$879,755 and other assets of US$878,764).
Grup menggunakan proyeksi arus kas untuk periode sampai cadangan telah habis diproduksi atau berakhirnya masa konsesi yang diantisipasi, mana yang lebih dulu. Arus kas yang melampaui periode lima tahun diekstrapolasi dengan menggunakan tingkat pertumbuhan sebesar 2,5% per tahun. Tingkat pertumbuhan tidak melebihi rata-rata tingkat pertumbuhan usaha jangka panjang di mana unit penghasil kas berada.
The Group uses cash flow forecasts for the period until the reserves are fully depleted or the concession period is anticipated to expire, whichever is earlier. Cash flows beyond the five-year period are extrapolated using the estimated growth rates of 2.5%. The growth rate does not exceed the long-term average growth rate for the business in which the cash generating unit operates.
Grup menggunakan pendekatan pendapatan untuk menilai penurunan nilai properti pertambangan. Pendekatan pendapatan diprediksi melalui nilai arus kas masa depan yang akan dihasilkan oleh suatu bisnis. Metode arus kas diskontoan meliputi proyeksi arus kas dan mendiskontokannya menjadi nilai kini. Proses pendiskontoan menggunakan tingkat pengembalian yang sesuai dengan risiko terkait dengan bisnis atau aset dan nilai waktu uang.
The Group used an income approach to assess impairment of mining properties. The income approach is predicted upon the value of the future cash flows that a business will generate going forward. The discounted cash flow (“DCF”) method was used which involves projecting cash flows and converting them into a present value equivalent through discounting. The discounting process uses a rate of return that is commensurate with the risk associated with the business or asset and the time value of money.
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan jumlah yang dapat dipulihkan pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The key assumptions used for recoverable amount calculations as at 31 December 2014 and 2013 are as follows:
2014 Tingkat diskonto Dasar perkiraan harga batubara 5 tahun kedepan
11.3% - 14.6% USD67-83/ton
Manajemen menentukan asumsi utama berdasarkan pengalaman masa lalu, ekspektasi perkembangan pasar dan sumber eksternal.
172
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
2013 11.1% USD85-103/ton
Discount rates Base coal price 5 years forecast
Management determined the key assumptions based on past experience, its expectations of market development and external sources.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
13. MINING PROPERTIES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai properti pertambangan pada tanggal 31 Desember 2014 cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai properti pertambangan. 14. UTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES 2014
Pihak ketiga Pihak berelasi: - PT Nirmala Matranusa - PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) - PT Lian Beng Energy - PT Pan Assets Indonesia
2013
152,868,208
172,179,722
Third parties
8,061,105 6,890,291 132,395 -
15,956,887 5,556,572 132,593 198,698
Related parties: PT Nirmala Matranusa PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) PT Lian Beng Energy PT Pan Assets Indonesia -
15,083,791
21,844,750
167,951,999
194,024,472
2014 Komposisi utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Dolar Australia - Euro - Dolar Singapura - Pound Sterling - Yen Jepang - Ringgit Malaysia
Management believes that the provision of impairment in the value of mining properties as at 31 December 2014 is adequate to cover any losses from the impairment of mining properties.
2013
153,047,188 14,062,728 433,593 215,119 167,446 14,067 9,509 2,349
175,408,431 17,793,463 501,563 214,968 91,376 1,360 10,815 2,496
167,951,999
194,024,472
Trade payables composition based on currency is as follows: US Dollars Rupiah Australian Dollars Euro Singapore Dollars Pound Sterling Japanese Yen Malaysian Ringgit -
Jumlah utang usaha kepada pihak berelasi adalah 1,66% dan 1,95% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Total trade payables to related parties represented 1.66% and 1.95% of total liabilities as at 31 December 2014 and 2013, respectively.
Utang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from the purchase of goods and services.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
173
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
15. BEBAN AKRUAL
Pengupasan tanah Perolehan aset tetap Royalti/iuran eksploitasi Biaya pengangkutan dan sewa kapal Bahan bakar Kuota Domestic Market Obligation (“DMO”) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$1.200.000)
15. ACCRUAL EXPENSES 2014
2013
12,398,227 5,635,973 4,580,982
32,973,446 734,426 8,982,623
Overburden removal Acquisition of fixed asset Royalty/exploitation fees
2,604,091 1,311,897
6,867,436 1,406,649
-
1,388,834
13,317,872
16,311,041
Barging and vessel rental Fuel Domestic Market Obligation (“DMO”) quota Others (each below US$1,200,000)
39,849,042
68,664,455
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM LOANS 2014
Pihak ketiga - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Porsi jangka pendek - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Porsi jangka panjang - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
578,231,861 (4,549,007)
2013 688,980,000 (11,674,058)
573,682,854
677,305,942
284,411,861
136,080,000
(2,805,387)
(5,924,789)
281,606,474
130,155,211
293,820,000
552,900,000
(1,743,620) 292,076,380
(5,749,269)
174
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Current portion New Club Deal Unamortised debt issuance cost
Long-term portion New Club Deal Unamortised debt issuance cost
547,150,731
Biaya keuangan
Beban bunga Amortisasi biaya pinjaman dan biaya pinjaman tahun berjalan
Third parties New Club Deal Unamortised debt issuance cost
Finance expenses 2014
2013
31,200,167
32,253,689
7,578,964
5,207,512
38,779,131
37,461,201
Interest expense Amortisation debt issuance and current year cost
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 16. LONG-TERM LOANS (continued)
New Club Deal
New Club Deal
Pada tanggal 10 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman New Club Deal sebesar AS$750 juta. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka (“TLF”) sebesar AS$400 juta, Fasilitas Belanja Modal (“CPXF”) sebesar AS$200 juta, dan Fasilitas Modal Kerja (“WCF”) sebesar AS$150 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu (berkisar 4,25% - 4,85% per tahun diatas LIBOR), tergantung dengan rasio net debt to EBITDA Perusahaan. Fasilitas pinjaman New Club Deal digunakan oleh Perusahaan untuk pembiayaan kembali Club Deal dan Fasilitas Talangan dan untuk penambahan dana investasi infrastruktur dan pemenuhan modal kerja. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan dapat meningkatkan WCF dan CPXF selama jumlah keseluruhan fasilitas tidak melebihi AS$950 juta.
On 10 April 2012, the Company obtained a New Club Deal loan facility amounting to US$750 million. The facility consists of a US$400 million Term Loan Facility (“TLF”), a US$200 million Capex Facility (“CPXF”), and a US$150 million Working Capital Facility (“WCF”), with an interest rate of LIBOR plus a certain margin (range from 4.25% - 4.85% p.a, over LIBOR) subject to Company's net debt to EBITDA ratio. The New Club Deal loan facility was used by the Company to refinance the Club Deal and Bridging Facility and to provide additional debt to partially fund infrastructure investments and working capital requirements. According to the loan agreement, the Company can increase its WCF and CPXF provided that the aggregate amount of the total facility increase shall not exceed US$950 million.
Pihak-pihak yang memberikan pinjaman adalah ANZ, Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) dan Natixis.
The lenders are ANZ, Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) and Natixis.
Pembayaran TLF dan CPXF dilakukan setiap tiga bulan dimulai Oktober 2013 dan berakhir pada tanggal 17 April 2017. WCF akan jatuh tempo pada tanggal 20 April 2015 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama dua tahun.
Repayment of the TLF and CPXF are on a quarterly basis commencing October 2013 and ending on 17 April 2017. The WCF is due on 20 April 2015 with a two year extendable option.
New Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan korporasi dari entitas anak tertentu dan aset tetap tertentu DPP dan ML.
The New Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, and certain fixed assets of DPP and ML.
New Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya.
Under the New Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, Corporate actions and others.
Pada tanggal 18 Oktober 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian Supplemental yang merubah beberapa klausul dan kondisi dari New Club Deal yang meliputi peningkatan margin yang berlaku, peningkatan penyediaan jaminan dan peningkatkan rasio maksimum net debt terhadap EBITDA menjadi 5:1 sampai dengan 1 Januari 2015.
On 18 October 2013, the Company entered into a Supplemental Deed which revised certain terms and conditions of the New Club Deal including increasing the applicable margin, increasing the security provided and increasing the maximum net debt to EBITDA ratio to 5:1 until 1 January 2015.
Pada tanggal 30 Desember 2014, Perusahaan telah menerima pembebasan tanpa syarat untuk ratio hutang bersih/EBITDA pada 31 Desember 2014.
On 30 December 2014, the Company received an unconditional waiver for its net debt/EBITDA ratio as at 31 December 2014.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
175
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM LOANS (continued)
New Club Deal (lanjutan)
New Club Deal (continued)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah mencairkan seluruh TLF dan CPXF dan telah melakukan pencairan senilai AS$148.331.861 dari jumlah WCF.
As at 31 December 2014, the Company has fully drawn down the TLF and the CPXF and has drawn down US$148,331,861 out of the total WCF.
17. INSTRUMEN DERIVATIF
17. DERIVATIVE INSTRUMENTS Details of derivative receivables as at 31 December 2014 and 2013 are as follows:
Rincian piutang derivatif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 -
JP Morgan (“JPM”) SCB SMBC Australia and New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”)
Transaksi lindung nilai batubara Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
2013
210,450 -
886,278 554,385 201,834
-
128,337
210,450
1,770,834
210,450
1,136,887
-
633,947
210,450
1,770,834
Rincian liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Porsi jangka pendek - ANZ - JPM - Hongkong & Shanghai Bank Corp. (“HSBC”) - SMBC
Porsi jangka panjang - ANZ
Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak Coal linked-capped loss swap
176
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
JP Morgan (“JPM”) SCB SMBC Australia and New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”)
-
Coal swap transactions Gas oil hedging transactions
Details of derivative liabilities as at 31 December 2014 and 2013 are as follows: 2013
6,415,690 817,250
5,949,941 -
204,000 204,500
-
7,641,440
5,949,941
2,983,484
9,016,757
10,624,924
14,966,698
1,641,500 8,983,424
14,966,698
10,624,924
14,966,698
Current portion ANZ JPM Hongkong & Shanghai Bank Corp (“HSBC”) SMBC -
Long-term portion ANZ -
Gas oil hedging transactions Coal linked-capped loss swap
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
17. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
17. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) Movements in the cash flow hedging reserve are as follows:
Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas adalah sebagai berikut: 2014 Saldo awal, bersih Dibebankan pada laba komprehensif lain: - Perubahan nilai wajar - Realisasi keuntungan lindung nilai
601,875
5,381,414
-
16,130,219
(601,875)
Cadangan lindung nilai arus kas, setelah pajak a.
b.
2013
Transaksi lindung nilai batubara dan bahan bakar minyak
(20,909,758)
-
601,875 a.
Beginning balance, net Charged to other comprehensive income: Changes in fair value Realisation of hedging gain Cash flow hedging reserves, net of tax
Coal swap and gas oil hedging transactions
Pada tahun 2013 dan 2014, Grup mengadakan ikatan kontrak swap batubara dan bahan bakar minyak untuk menetapkan harga di masa mendatang untuk tahun 2014 dengan opsi (opsi terletak pada bank) untuk memperpanjang penggunaan harga tetap sampai dengan tahun 2015. Tidak ada bank yang menggunakan hak opsi mereka, yang mana sekarang telah habis. Harga pokok yang digunakan adalah harga pasar berdasarkan indeks batubara Newcastle dan API4.
In 2013 dan 2014, the Group entered into coal swap contracts to fix future coal and gas oil hedging prices for 2014 with extendable options (at the banks option) to extend the fixed price up to calendar year 2015. None of the banks excercised their options which have now lapsed. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API4 coal indices.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup tidak memiliki transaksi swap batubara dan lindung nilai minyak yang masih berlaku. Jumlah terkait transaksi lindung nilai batubara dan bahan bakar minyak akan diselesaikan di Januari 2015.
As at 31 December 2014, the Group does not have any outstanding coal and gas oil hedging contracts. Outstanding balances related to coal swap and gas oil hedging transactions are settled in January 2015.
Coal-linked capped loss swap Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengadakan ikatan kontrak kerjasama “Newcastle Coal-Linked Capped Loss Swap”. Melalui kontrak ini, Perusahaan menerima dana sebesar AS$18.000.000 dengan pengembalian yang akan dilakukan setiap 6 bulan sekali hingga 29 Februari 2016. Jumlah pengembalian akan bervariasi mengikuti pergerakan harga batubara, dengan jumlah pengembalian kas maksimum sebesar AS$22.500.000.
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA Liabilitas imbalan kerja hanya berasal dari kewajiban imbalan pasti. Provisi imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 December 2014 dan 2013 masing-masing dihitung oleh PT Quatro Asia Consulting dan PT KAIA Magna Consulting, aktuaris independen.
b.
Coal-linked capped loss swap On 1 March 2013, the Company entered into a Newcastle Coal-Linked Capped Loss Swap Contract. Under this arrangement, the Company received cash amounting to US$18,000,000, in which the settlements are arranged semiannually until 29 February 2016. The settlement amount will vary, depending on the actual linked benchmark coal price movement, with total cashflow on repayments capped at a maximum of US$22,500,000.
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES Employe benefit liabilities only represent defined benefit obligation. Provision for employee benefits as at 31 December 2014 and 2013 were calculated by PT Quatro Asia Consulting and PT KAIA Magna Consulting, independent actuaries, respectively.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
177
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut: 2014 Nilai kini kewajiban Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
6,577,168 (1,140,845) (53,830) 5,382,493
Jumlah yang diakui dalam “beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya pesangon pemutusan hubungan kerja Kerugian aktuaria bersih yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu Dampak kurtailmen
41,245 8,639 (54,441)
2013
105,069 9,816 (576,289)
The movement in the present value of obligation over the year is as follows: 2013
(168,682)
(1,606,717)
The principal assumptions used by the independent actuaries were as follows: 2013
8.42% 10.00% TMI-III/2011 55
9.06% 10.00% TMI-III/2011 55
390,286
At beginning of the year Current service cost Interest cost Benefits paid Actuarial loss/(gain) Present obligation after curtailment Foreign exchange effect from difference of presentation currency
5,680,177
2014
2014
Current service cost Interest cost Severance cost or employment termination Recognised net actuarial loss Amortisation past service costs Impact of curtailment
3,689,051
8,951,648 1,668,047 523,715 (721,312) (1,779,014) (1,356,190)
Penyesuaian pengalaman pada penyisihan imbalan karyawan adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
The amounts recognised in “general and administration expenses” in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
5,680,177 842,606 526,341 (618,190) 342,679 (27,763)
Asumsi utama yang digunakan aktuaris independen yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut:
Present value of obligations Unrecognised actuarial loss Unrecognised past service costs
4,772,438
1,958,693
6,577,168
178
(844,168) (63,571)
494,705
2014
Penyesuaian pengalaman pada program liabilitas kerja
5,680,177
1,668,047 523,715
Mutasi nilai kini kewajiban selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan Tabel mortalitas Umur pensiun
2013
842,606 526,341
1,859,095
Nilai kewajiban kini pada awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Pembayaran manfaat Kerugian/(keuntungan) aktuaria Kewajiban kini setelah kurtailmen Efek selisih kurs karena perbedaan dengan mata uang penyajian
The amounts recognised in the statements of financial position are as follows:
Discount rate Future salary increases Mortality table Retirement age
Experience adjustments to the provision for employee benefits are as follow: 2013 (3,284,576)
Experience adjustments on plan liabilities
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
19. PROVISI UNTUK PEMBONGKARAN, PEMINDAHAN, REKLAMASI DAN RESTORASI
19. PROVISION FOR DECOMMISSIONING, DEMOBILISATION, RECLAMATION AND RESTORATION
2014 Saldo awal Penambahan Realisasi Akresi Efek selisih kurs Saldo akhir
9,029,372 3,602,522 (3,792,134) 95,223 (181,247)
8,533,034 3,961,166 (1,961,114) 43,547 (1,547,261)
8,753,736
9,029,372
20. MODAL SAHAM a.
Modal saham Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan catatan yang dibuat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), biro administrasi efek sebagai berikut:
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Michael Sumarijanto Russell John Neil Alastair McLeod Masyarakat/Public
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
2013 Beginning balance Addition Realisation Accretion Foreign exchange difference Ending balance
20. SHARE CAPITAL a.
Share capital The Company’s shareholders as at 31 December 2014 and 2013 based on the record maintained by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), the share administrator are as follows:
31 Desember/December 2014 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,719,695,500 666,667,000 333,333,500 198,707,500 99,497,500
18,410,617 7,137,165 3,568,582 2,127,311 1,065,194
51.59% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
951,398
2.67%
53,427,000 5,694,500 800,000 300,000 300,000 166,043,000
571,976 60,964 8,565 3,212 3,212 1,777,613
1.60% 0.17% 0.02% 0.01% 0.01% 4.98%
3,333,333,500
35,685,809
100.00%
31 Desember/December 2013 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,719,695,500 666,667,000 333,333,500 198,695,000 99,497,500
18,410,617 7,137,165 3,568,582 2,127,177 1,065,194
51.59% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
951,398
2.67%
53,427,000 5,694,500 300,000 300,000 300,000 166,555,500
571,976 60,964 3,212 3,212 3,212 1,783,100
1.60% 0.17% 0.01% 0.01% 0.01% 5.00%
3,333,333,500
35,685,809
100.00%
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
179
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) a.
20. SHARE CAPITAL (continued)
Modal saham (lanjutan)
a.
On 17 September 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. The number of shares pledged has varied a number of times with the latest changes occurring on the 15 April 2013 pledging a total of 1,250,000,000 shares.
Pada tanggal 17 September 2008, salah satu pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Jaminan saham ini telah berubah beberapa kali dengan perubahan terakhir jumlah saham yang dijaminkan sebanyak 1.250. b.
Tambahan modal disetor, neto
b.
2014
2013
208,379,135 (12,499,062)
208,379,135 (12,499,062)
4,322,116
4,322,116
200,202,189
200,202,189
Excess of proceeds over par value Share issuance costs Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Biaya penerbitan saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat IPO Perusahaan pada bulan Agustus 2008.
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the IPO of the Company’s shares in August 2008.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas sepengendali.
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents dfferences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control.
21. LABA DITAHAN YANG DICADANGKAN
180
Additional paid in capital, net Details of additional paid in capital are as follows:
Rincian perhitungan agio saham:
Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Share capital (continued)
21. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Cadangan wajib
Statutory reserve
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan wajib dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 issued in August 2007, requires the establishment of a statutory reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008 dan kemudian pada tanggal 7 Juni 2011, pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp 66.700.000.000 (AS$8.176.536).
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008 and then on 7 June 2011, the shareholders decided the establishment of a general reserve from retained earnings amounting to Rp 66,700,000,000 (US$8,176,536).
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN
22. REVENUE 2014
Batubara - Pihak ketiga - Pihak berelasi Non-batubara - Pihak ketiga
2013
700,330,571 99,671,890
1,046,653,151 87,539,983
800,002,461
1,134,193,134
28,257,481
13,274,794
28,257,481
13,274,794
828,259,942
1,147,467,928
Rincian pelanggan dengan pendapatan lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih berasal: 2014
Coal Third parties Related parties Non-coal Third parties -
Details of customers from whom more than 10% of net revenue was derived: 2013
Batubara Ekspor – pihak ketiga - Vitol Asia Pte. Ltd. - J. Aron & Co. - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Lain-lain (masing-masing di bawah 10%dari jumlah pendapatan) Ekspor – pihak berelasi - Enel Trade S.p.A. Domestik - Pihak ketiga - Pihak berelasi - KP
Non-batubara (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan) - Pihak ketiga
Coal 151,868,713 147,680,170 67,780,733
227,683,970 205,871,065 131,456,160
Export – third parties Vitol Asia Pte. Ltd. J. Aron & Co TNB Fuel Service Sdn. Bhd. -
330,810,782
464,624,972
Others (each below 10% of total revenue)
698,140,398
1,029,636,167
99,385,329
87,539,983
Export – related party Enel Trade S.p.A. -
2,190,173 286,561
17,016,984 -
Domestic Third parties Related party - KP -
2,476,734
17,016,984
28,257,481
13,274,794
828,259,942
1,147,467,928
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Non-coal (each below 10% of total revenue) Third parties -
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
181
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
23. COST OF REVENUE 2014
Biaya produksi: Pengupasan tanah termasuk bahan bakar Pertambangan dan pengangkutan batubara Beban penyusutan (Catatan 11) Beban karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi properti pertambangan (Catatan 13) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$15.000.000)
364,158,892
573,262,760
Production costs: Overburden removal including fuel
65,106,964 53,395,711 25,424,232
57,317,286 54,819,287 37,884,598
Coal mining and hauling Depreciation (Note 11) Employee costs
13,980,283
23,938,981
1,036,299
1,708,550
24,219,919
31,027,367
Repairs and maintenance Amortisation of mining properties (Note 13) Others (each below US$15,000,000)
547,322,300
779,958,829
Royalti/iuran eksploitasi Persediaan batubara - Awal tahun - Pembelian batubara - Akhir tahun
82,135,406
112,076,657
133,684,613 35,097,071 (67,004,555)
176,803,913 48,893,411 (133,684,612)
Beban pokok pendapatan
731,234,835
984,048,198
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan: 2014 PT Leighton Contractors Indonesia PT Thiess Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Biaya pengangkutan Waktu berlabuh Analisis batubara Komisi keagenan Kuota DMO Lain-lain
222,728,787
430,450,854
PT Leighton Contractors Indonesia PT Thiess Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Refer to Note 28 for details of related party transactions. 24. SELLING EXPENSES
2014
2013
72,342,946 2,164,060 1,026,944 811,622 4,047
80,586,564 613,414 1,346,757 718,389 1,388,834 -
76,349,619
84,653,958
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Cost of revenue
2013 191,423,171 122,791,404 116,236,279
24. BEBAN PENJUALAN
Royalty/exploitation fees Coal inventory At the beginning of year Coal purchases At the end of year -
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
99,670,436 69,923,657 53,134,694
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
182
2013
Barging Demurage Coal analysis Agency fees DMO Quota Others
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Beban karyawan Biaya kantor Jasa profesional Penyusutan (Catatan 11) Perizinan dan retribusi Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
25. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2014
2013
20,900,294 3,050,330 2,003,089 983,235 305,114
17,952,749 3,552,735 3,326,518 915,309 300,114
Employee costs Office expenses Professional fees Depreciation (Note 11) Permits and retribution
2,108,970
2,677,616
Others (each below US$100,000)
29,351,032
28,725,041 Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 26. PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN, BERSIH
26. OTHER INCOME/(EXPENSES), NET
2014 Rugi selisih kurs, bersih Lain-lain, bersih
2013
(2,089,932) 3,407,187
(44,747,551) 4,464,731
1,317,255
(40,282,820)
27. RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSI
Loss on foreign exchange, net Others, net
27. BASIC AND DILUTED LOSS PER SHARE
Rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. 2014
Basic loss per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective period. 2013
Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
(138,376,556)
(36,309,968)
Net loss attributable to owners of the parent entity
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
3,333,333,500
3,333,333,500
Weighted average number of outstanding ordinary shares
(0.04)
(0.01)
Basic loss per share
Rugi bersih per saham dasar
Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Desember 2014 dan 2013. 28. TRANSAKSI DAN POSISI KEUANGAN DENGAN PIHAK BERELASI Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Entitas/Entity - PT Nirmala Matranusa
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 31 December 2014 and 2013. 28. RELATED BALANCES
PARTY
TRANSACTIONS
AND
The nature of relationships with the related parties is as follows:
Hubungan/Relationships Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Transaksi/Transactions Utang usaha, beban sewa dan mobilisasi, dan pembangunan aset tetap/ Trade payable, rental and mobilisation expenses and construction of fixed assets
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
183
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DAN POSISI KEUANGAN DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Entitas/Entity
28. RELATED PARTY BALANCES (continued)
Hubungan/Relationships
AND
Transaksi/Transactions
- Enel Trade S.p.A.
Pihak yang berhubungan dengan manajemen kunci/Common key management personnel
Piutang usaha dan penjualan batubara/ Coal sales and trade receivable
- KP
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang usaha, penjualan batubara, uang muka dan aset lainnya/ Coal sales, trade receivable, advance and other asset
- ASL
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Utang usaha, jasa pengangkutan batubara dan sewa peralatan/Trade payable, barging service and equipment rental
- KOTR
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang non-usaha/Non-trade receivables
- PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Utang usaha, jasa pengangkutan batubara, jasa sewa dan mobilisasi/ Coal hauling, rental and mobilisation expenses
- PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang pemegang konsesi/Receivable from concession holder
- PT Pan Assets Indonesia
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Utang usaha/Trade payable
Related party transactions and balances are as follows:
Transaksi dan posisi keuangan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Penambahan aset tetap: - PT Nirmala Matranusa Persentase dari jumlah penambahan aset tetap Penambahan aset dalam penyelesaian: - PT Nirmala Matranusa Persentase dari jumlah aset dalam penyelesaian Uang muka dan aset lainnya: - KP Persentase dari jumlah aset Biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar: - ASL Persentase dari biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar
184
TRANSACTIONS
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
2014
2013 -
4,561,536
Addition of fixed assets: PT Nirmala Matranusa -
-
23.76%
As a percentage of total addition of fixed assets
3,181,798
454,040
Addition of Construction in progress: PT Nirmala Matranusa -
7.35%
2.79%
As a percentage of total construction in progress
1,500,000
-
Advance and other asset: KP -
0.13%
-
As a percentage of total assets
2,902,657
Accrued barging and vessel rental expenses: ASL -
42.27%
As a percentage of accrued barging and vessel rental expense
1,419,462
54.50%
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) 2014
Penjualan batubara: - Enel Trade S.p.A. - KP
2013 Coal sales: Enel Trade S.p.A. KP -
99,385,329 286,561
87,539,983 -
99,671,890
87,539,983
12.03%
7.63%
As a percentage of total revenue
Persentase dari jumlah pendapatan Beban sewa dan mobilisasi: - PT Nirmala Matranusa
-
585,385
Rental and mobilisation expenses: PT Nirmala Matranusa -
Persentase dari beban sewa dan mobilisasi
-
15.10%
As a percentage of rental and mobilisation expenses
1,454,880
1,454,,880
Office rental expenses: PT Nirmala Matranusa -
47.70%
40.95%
As a percentage of office expenses
17,062,212
22,709,660
Barging expense: ASL -
23.58%
28.18%
As a percentage of barging expense
Beban sewa kantor: - PT Nirmala Matranusa Persentase dari biaya kantor Biaya pengangkutan: - ASL Persentase dari biaya pengangkutan
Penjualan batubara ke pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang dibagi umumnya menggunakan indeks internasional dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan atau dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts which generally use international and domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
Kompensasi manajemen kunci
Key management compensation
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut:
The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:
Direksi/ Board of Directors %** US$ Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
11%
10%
Dewan Komisaris/ Board of Commisioners %** US$
5,293,754
Direksi/ Board of Directors %** US$ Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
2014
3%
1,587,005
Salaries and other short-term employee benefits
2013
5,383,005
Dewan Komisaris/ Board of Commisioners %** US$ 3%
1,622,625
Salaries and other short-term employee benefits
Selain yang disebutkan diatas, tidak ada imbalan lainnya yang diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
Except as disclosed above, no other benefits were provided to Board of Directors and Board of Commisioners.
Pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak berelasi seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4.
The entities defined as related parties as detailed above may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4.
** % terhadap jumlah beban karyawan
** % of total employee cost
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
185
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN KONTINJENSI a.
PENTING,
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Kontrak jasa pertambangan
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a.
Beberapa entitas anak mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan beberapa kontraktor untuk mendukung kegiatan operasi pertambangan. Para kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Setiap perjanjian mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall, pengangkutan batubara dan syarat lainnya. Nilai kontrak tergantung dari jumlah volume pengupasan tanah ataupun batubara yang diangkut sesuai dengan perjanjian terkait. Entitas anak/ Subsidiary
Kontraktor/ Contractor
Mining services contracts The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mining operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties, coal hauling and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement.
Tipe perjanjian/ Agreement type
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Akhir periode perjanjian/Contract period end*)
IP
PT BIS Industries
Jasa pengangkutan/ Coal hauling
22 Mei/May 2014
22 Mei/May 2021
IP
PT Petrosea Tbk (“Petrosea”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
27 Juni/June 2014
27 Juni/June 2021
IP
PT Karunia Wahananusa (“KWN”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
16 September/ September 2013
30 September/ September 2016
PIK
PT Hero Krida Utama (“HKU”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
15 November/ November 2013
15 Mei/May 2018
PIK
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (“BUMA”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
18 Januari/ January 2012
31 Desember/ December 2017
PIK
PT Tri Daya Jaya
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
29 November/ November 2012
31 Maret/March 2017
WBM
PT Leighton Contractors Indonesia (“LCI”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
3 Agustus/ August 2007
3 Agustus/ August 2017
TSA
PT Thiess Contractors Indonesia (“Thiess”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
28 September/ September 2011
31 Desember/ December 2016
FKP
Thiess
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
28 September/ September 2011
31 Desember/ December 2016
GBP
Petrosea
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
26 Maret/March 2012
31 Desember/ December 2017**)
GBP
BUMA
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
9 Oktober/ October 2007
31 Desember/ December 2017**)
GBP
HKU
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
6 Desember/ December 2014
31 Desember/ December 2015
*) Kontrak tersebut berlaku hingga tanggal yang telah tersaji atau pencapaian jumlah tertentu yang telah disetujui, mana yang lebih dulu **) Per tanggal 31 Desember 2014, pekerjaan terkait kontrak ini telah dihentikan.
186
COMMITMENTS
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
*) Contract is valid to the end of the period stated or the achievement of the agreed volume, whichever is earlier **) As at 31 December 2014, work under the contract has been ceased.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) b.
c.
d.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian kerjasama
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b.
Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2026.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement valid until 19 December 2026.
Kontrak jasa bongkar muat batubara
c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 12 Februari 2009, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk., dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir pada tanggal 1 Januari 2014, Perusahaan akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 4,5 juta metrik ton per tahun dan kontrak tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. Perjanjian ini telah diperpanjang dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.
On 12 February 2009, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment on 1 January 2014, the Company agreed to handle 4.5 million metric tonnes of coal per annum and the agreement was extended until 31 December 2014. This agreement has been extended and valid until 31 December 2015.
PIK
PIK
Pada tanggal 21 Januari 2014, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat batubara dengan PT Darur Rahim Pratama yang berlaku sampai dengan tanggal 18 Februari 2016.
On 21 January 2014, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Darur Rahim Pratama which is valid until 18 February 2016.
Jaminan reklamasi
d.
Reclamation guarantees
Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masingmasing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periodeperiode tersebut.
The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if the following individual company does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.
Berikut adalah jaminan reklamasi yang telah disediakan oleh Grup melalui bank Garansi.
Reclamation guarantees which have been provided through bank guarantee by the Group are as follow:
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
187
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
KOMITMEN
DAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Jaminan reklamasi (lanjutan) Entitas/Entity GBP II* WBM* FKP* PIK* MCM** FSP** BT** GBP I* TSA*
e.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
d.
Tahun/Year
Bank
2009-2014 2010-2014 2010-2014 2010-2014 2010-2014 2009-2014 2009-2014 2010-2014 2010-2014
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri BPD Kaltim Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
Komitmen sewa operasi
Jumlah/Amount
e.
US$3,910,542 US$1,865,611 US$1,215,605 US$1,023,989 US$452,208 US$352,612 US$350,833 US$296,871 US$293,928
Operating lease commitments
Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payment under non-cancellable operating leases are as follows: 2013
1,454,880
1,454,880
5,819,520 4,607,120
5,819,520 6,062,000
11,881,520
13,336,400
Perjanjian pengangkutan batubara
f.
No later than 1 year Later than 1 year and no later than 5 years Later than 5 years
Barging agreement
ML
ML
Pada tanggal 9 Juli 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun dan telah diperpanjang sampai 31 Desember 2014. Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, ML sedang dalam proses perpanjangan perjanjian ini.
On 9 July 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years and has been renewed until 31 December 2014. As at the date of these consolidated financial statements, ML is in the process of extending this agreement.
Komisi keagenan
g.
Agency fees
Perusahaan, TSA, WBM, GBP dan PIK
The Company, TSA, WBM, GBP and PIK
Perusahaan, TSA, WBM, GBP dan PIK memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelangganpelanggan tersebut.
The Company, TSA, WBM, GBP and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
* Untuk peristiwa setelah periode pelaporan, lihat Catatan 39 ** Dalam proses perpanjangan
188
Rp 48,647,144,577 Rp 23,208,197,038 Rp 15,122,128,165 Rp 12,738,417,871 Rp 5,625,464,223 Rp 4,386,492,245 Rp 4,364,366,984 Rp 3,693,080,027 Rp 3,656,463,462
On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with PT Nirmala Matranusa which is valid for 10 years from 1 March 2013.
Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun namun kurang dari 5 tahun Lebih dari 5 tahun
g.
Setara/Equivalent
Pada tanggal 1 November 2012, Grup mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan PT Nirmala Matranusa yang berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 1 Maret 2013.
2014
f.
Reclamation guarantees (continued)
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Please refer to Note 39 for events after the reporting period* In a renewal process**
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli saham GBP antara Haji Asri, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000.000 (setara dengan AS$617.363) sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dimana keputusan Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Selanjutnya, Haji Asri telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya yang menolak permohonan kasasi dari Haji Asri. Penggugat melalui kerabatnya mengajukan permohonan pemeriksaan uji material atas keputusan Mahkamah Agung, yaitu tingkat banding terakhir dalam sistem pengadilan Indonesia.
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (equivalent to US$617,363) as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which subsequently upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. The claimant, through his next-of-kin has filed an application for a judicial review of the Supreme Court decision, which is the final level of appeal available under the Indonesian court system.
Perusahaan bukan pihak langsung dalam hal ini, hanya disebut sebagai turut Tergugat untuk memastikan pihaknya terikat dengan keputusan Pengadilan.
The Company is not a direct party in this matter has merely been named as a co-Defendant to ensure that it is bound by the decision of the Court.
Pada tanggal 27 Desember 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) dan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”) menuntut Bayan International Pte Ltd dan Perusahaan terkait perselisihan dalam ventura bersama antara Perusahaan dan BCBCS dan Bayan International Pte Ltd yang bertindak sebagai penjamin ventura bersama KSC di Pengadilan Tinggi Republik Singapura. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) menuduh Perusahaan telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian ventura bersama, karena Perusahaan menghentikan pendanaan ventura bersama dan menghentikan pasokan batubara ke KSC.
On 27 December 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) and Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (”BCBC”) filed suits against Bayan International Pte Ltd and the Company regarding a dispute in a joint venture the Company and BCBCS and Bayan International Pte Ltd acts as guarantors of KSC Joint Venture in the High Court of the Republic of Singapore. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) claim that the Company is in breach of the Joint Venture deed because it has ceased funding to the Joint Venture and ceased the supply of coal to KSC.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
189
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
190
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 21 Februari 2012, Perusahaan dan Bayan International Pte Ltd masing-masing mengajukan pembelaan mereka. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengajukan klaim balasan melawan BCBCS dan WEC atas pelanggaran ketentuan ventura bersama dan menuntut kompensasi kerugian secara spesifik sebesar AS$58.991.213 dan kerugian secara umum untuk diperiksa oleh pengadilan. Proses pengadilan saat ini sedang berlangsung. Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan tidak melanggar dan bahwa BCBCS/BCBC/WEC faktanya telah melakukan pelanggaran dan tidak ada kontinjensi yang perlu dipertimbangkan.
On 21 February 2012, the Company and Bayan International Pte Ltd lodged their respective defense. On the same date, the Company also filed a counter claim against BCBCS and WEC for breach of the joint venture deed, claiming special damages of US$58,991,213 and general damages to be assessed by the court. The court proceedings are currently ongoing. The Managements view is that the Company is not in breach and that BCBCS/BCBC/WEC are in fact in breach and that no contingencies are deemed necessary.
BCBCS juga telah mengajukan dan memperoleh perintah pembekuan oleh dan untuk satu pihak di Australia Barat atas saham-saham KRL yang dimiliki Bayan. Bayan yakin perintah pembekuan tersebut telah secara keliru dijatuhkan Mahkamah Agung Australia Barat dan saat ini mempertanyakan keabsahan perintah tersebut.
BCBCS had also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia on the shares of KRL held by Bayan. Bayan believes the freezing order was wrongly granted by the Supreme Court of Western Australia and is currently challenging the the validity of the said freezing order.
KRL
KRL
Pada bulan Mei 2013, mantan konsultan Chimaera Capital Markets Pte Ltd dan Empire Equity Limited mengajukan gugatan hukum kepada KRL terkait pembayaran atas jasa yang diberikan oleh para penasehat tersebut sesuai Advisory Agreement yang diadakan dengan KRL di 2010. Gugatan yang diajukan sejumlah AU$28 juta (setara dengan AS$26 juta). Mediasi yang dilakukan di Desember 2013 tidak membawa keberhasilan. Kasus ini telah masuk di persidangan di Victoria pada Mei 2014 dan Pengadilan telah menolak gugatan Chimaera dan Empire dan menjatuhkan putusan yang memihak gugatan balik KRL terhadap Chimaera agar membayar uang sejumlah AS$750.000.
In May 2013, former consultants Chimaera Capital Markets Pte Ltd and Empire Equity Limited taken legal action against KRL to recover fees and other benefits that they allege are owing to them under an Advisory Agreement that was entered by KRL in 2010. Claims totaling AU$28 million (equivalent with US$26 million) have been included in the claim. Mediation in December 2013 was unsuccessful. The case has been heard by the Supreme Court of Victoria in May 2014 and the Court has dismissed Chimaera’s and Empire’s claims. The Court has further awarded KRL a judgment in favor of its counterclaim against Chimaera for a sum of US$750,000.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
i.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KOMITMEN
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
KRL (lanjutan)
KRL (continued)
Chimaera telah mengajukan pemberitahuan naik banding ke Pengadilan Banding, akan tetapi pada tanggal 19 Desember 2014, Chimaera dilikuidasi dengan ditunjuknya likuidator sementara. Sejak itu, Chimaera telah menarik pemberitahuan banding mereka dan KRL telah mengajukan permohonan ke Mahkamah Agung di Victoria untuk mengklaim jaminan atas biaya-biaya yang sebelumnya diajukan Chimaera. Selain itu, KRL juga telah mendaftarkan diri sebagai kreditur pada likuidator sementara Chimaera.
Chimaera has filed a notice of appeal to the Court of Appeal however, on 19 December 2014, Chimaera went into liquidation with provisional liquidators being appointed. Since then, Chimaera has withdrawn their notice of appeal and KRL has filed an application with the Supreme Court in Victoria to claim the security for costs lodged previously by Chimaera. Additionally KRL has also registered itself as a creditor with the provisional liquidator of Chimaera.
Manajemen berpendapat bahwa kasus ini tidak memiliki dasar dan provisi tidak diperlukan dalam laporan keuangan konsolidasi ini.
Management is of the opinion that the case has no merit and no provision is required in the consolidated financial statements.
Perjanjian batubara
pengiriman
dan
pengangkutan
i.
The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.
Perusahaan dan beberapa entitas anak mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transshipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang berlaku. j.
Perjanjian penjualan batubara Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup telah memiliki komitmen untuk menjual 125,1 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode mulai 2015 sampai dengan 2032.
Coal shipping and barging contracts
j.
Coal sales agreements As at 31 December 2014, the Group has various commitments to sell 125.1 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 2015 to 2032.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
191
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) k.
l.
192
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Komitment modal
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) k.
Capital commitments
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 1 dan 24 Februari 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk pembangunan fasilitas bongkar muat batubara Senyiur sebesar AS$5.616.357. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$2.476.421.
On 1 and 24 February 2014, the Company entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of the coal loading facility Senyiur, with a total contract value amounting to US$5,616,357. As at 31 December 2014, total remaining contract value outstanding was US$2,476,421.
IP
IP
Pada tanggal 15 April 2013, IP mengadakan perjanjian dengan PT Petrosea Tbk, untuk pembangunan jalan tambang dan jembatan dari Jetty Senyiur ke daerah konsesi Bara Tabang sebesar AS$26.890.000. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$8.609.612.
On 15 April 2013, IP entered into an agreement with PT Petrosea Tbk, for the construction of the coal haul road and bridges from the Senyiur port to the Bara Tabang coal mine, with a total contract value amounting to US$26,890,000. As at 31 December 2014, total remaining contract value outstanding was US$8,609,612.
Fasilitas bank
l.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).
On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement (L/G Line) with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$35,000,000 (“Joint Facility”).
Pada tanggal 25 Februari 2011, Joint Facility ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.
On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.
Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNBF (lihat Catatan 6).
At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNBF (see Note 6).
Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$40.000.000 (“Joint Facility”). Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan pada 31 Juli 2014.
On 31 March 2013, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$40,000,000 (“Joint Facility”). The facility was extended until 31 July 2014.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities (continued)
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE (lanjutan)
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, Joint Facility yang telah terpakai sebesar AS$16.357.719 yang terdiri atas jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan Thiess sebesar AS$14.166.000, performance bond untuk Perusahaan dalam perjanjian jual beli dengan TNBF sebesar AS$822.500, bank garansi untuk Penggabungan Stok Expor Impor Batubara sebesar AS$100.000. Performance bond untuk WBM berkaitan dengan izin Pinjam Pakai sebesar Rp 168.776.105 (AS$13.567) dan jaminan reklamasi untuk PIK sejumlah Rp 15.620.316.089 (AS$1.255.652).
As at 31 December 2014, US$16,357,719 of the Joint Facility has been utilised which consists of bank guarantees for TSA and FKP under the contracts with Thiess amounting to US$14,166,000, a performance bond for the Company under sales contracts with TNBF amounting US$822,500, a bank guarantee for Coal Import Export Joint Stock Company amounting US$100,000. Performance bonds for WBM related to its Pinjam Pakai permit amounting to Rp 168,776,105 (US$13,567) and for reclamation guarantees of PIK amounting Rp15,620,316,089 (US$1,255,652).
GBP
GBP
Pada tanggal 24 Agustus 2010, GBP telah menandatangani perjanjian Fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) sejumlah AS$20.000.000 dengan ANZ. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai 31 Juli 2014.
On 24 August 2010, GBP entered into a US$20,000,000 Multi Option Trade Facility (L/G Line) agreement with ANZ. The facility was extended until 31 July 2014.
WBM
WBM
Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017. Pada tanggal yang sama, ANZ menerbitkan Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) senilai AS$400.000 dimana 100% dijamin dengan kas (lihat Catatan 5).
On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017. On the same date, ANZ issued an Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) amounting to US$400,000 which was 100% cash collaterised (refer to Note 5).
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
193
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat
n.
m. Heavy equipment operating lease contract
Grup - kecuali ML
The Group - except ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk penyewaan peralatan berat selama periode sepuluh tahun.
On 29 July 2008, the Group, except ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup belum menyewa peralatan tersebut.
As at 31 December 2014, the Group has not yet leased any heavy equipment.
Perjanjian penggunaan haul road
n.
Agreement for the use of haul road
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”), untuk memperbolehkan WBM menggunakan jalan pengangkutan batubara di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan tersebut. Perjanjian ini berlaku hingga berakhirnya PKP2B WBM atau Arutmin, yang mana yang lebih dulu.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) to allow WBM to use a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road. This agreement valid until the end of the CCoW of WBM or Arutmin, whichever is earlier.
GBP
GBP
Pada tanggal 8 Desember 2009, GBP dan PT Diva Kencana Borneo mengadakan perjanjian penggunaan haul road di wilayah GBP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan enam tahun.
On 8 December 2009, GBP and PT Diva Kencana Borneo entered into an agreement for the use of GBP’s haul road. This agreement is valid for six years.
o. Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan Arutmin mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut.
194
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
o.
Agreement for the mining of coal on the common boundary On 24 August 2007, WBM and Arutmin entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) p.
q.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Iuran kehutanan
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) p.
WBM, GBP, BT, BS dan MCM
WBM, GBP, BT, BS and MCM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutan lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1.750.000 sampai Rp 4.000.000 per hektar per tahun. WBM, GBP, BT, BS dan MCM mengakui iuran ini dengan dasar akrual.
Based on Government Regulations, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1,750,000 to Rp 4,000,000 per hectare annually. WBM, GBP, BT, BS and MCM has recognised this fee on an accrual basis.
Kewajiban atas IUP Eksplorasi
q.
s.
Penundaaan kegiatan eksploitasi
Exploration IUP Obligation Pursuant to the Exploration IUP, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, CA, MBE, MEL and BKL shall pay dead rent based on the prevailing regulation.
Berdasarkan IUP eksplorasi, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, CA, MBE, MEL dan BKL diwajibkan untuk membayar iuran tetap sesuai ketentuan yang berlaku. r.
Forestry fee
r.
Suspension of exploitation activity
Pada tanggal 21 April 2014, FKP menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi (“DJMBP”) terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2014 untuk area KW.05PB0108. Pada tanggal 11 November 2014, FKP telah menerima Surat Perpanjangan dari tanggal 27 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2015.
On 21 April 2014, FKP received an approval letter for the extension of suspension from the Director General of Mineral, Coal and Geothermal Resources (”DGMCG”) which is valid from 27 October 2013 until 26 October 2014 for area KW.05PB0108. On 11 November 2014, FKP already received the extension from 27 October 2014 until 26 October 2015.
Pada tanggal 25 Agustus 2014, PIK menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari DJMBP terhitung sampai dengan tanggal 2 Maret 2015 untuk area KW.05PB0065.
On 25 August 2014, PIK received an approval letter for the extension of suspension from the DGMCG which is valid until 2 March 2015 for area KW.05PB0065.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa entitas anak Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah yang akan diterbitkan. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
s.
Mining Law No. 4/2009 On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in yet to be issued government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
195
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
196
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
ketentuan peralihan atas PKP2B. UndangUndang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara - yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue - which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang.
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for licences under the Law.
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations No. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new Mining Business Licence system. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within 3 (three) months of the issuance of GR No. 23.
Pada tanggal 15 April 2010, AU dan BS telah mendaftarkan permohonan konversi untuk KP dan IUP mereka dan pada tanggal laporan keuangan ini Grup masih menunggu persetujuan dari Pemerintah.
On 15 April 2010, AU and BS has submitted requests for conversion of its Mining Rights into an IUP and as at the date of this financial statements, the Group is still awaiting approval from the relevant authorities.
Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini untuk mengatur pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR deals with the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Pada tanggal 10 Januari 2012, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres No.3/2012) tentang pembentukan sebuah tim untuk melakukan negosiasi ulang atas Kontrak Karya perusahaan mineral dan PKP2B, agar sejalan dengan ketentuan UU Pertambangan di Indonesia yang disahkan pada Januari 2009. Hukum Pertambangan mengharuskan PKP2B dan Kontrak Karya perusahaan mineral yang ada untuk diselaraskan dengan UU Pertambahan pada 12 Januari 2010 (batas waktu yang telah berlalu).
On 10 January 2012, the President issued a Presidential Decree (Keppres No.3/2012) for establishment of a team to renegotiate existingmineral Contract of Work (“COW”) and CCoW, to bring them into line with the provisions of Indonesia’s Mining Law passed in January 2009. The Mining Law requires all existing CoWs and CCoWs to be amended to harmonize them with the Mining Law by 12 January 2010 (a deadline which has passed).
Pada 13 September 2013, KESDM menerbitkan Peraturan No. 27 Tahun 2013 ("Permen 27/2013"), yang merupakan salah satu peraturan pelaksana dari PP 23/2010 dan PP 24/2012, yang menjelaskan tata cara dan penetapan harga divestasi saham, serta perubahan penanaman modal di bidang usaha pertambangan mineral dan batubara.
On 13 September 2013, MOEMR issued Regulation No.27 of 2013 ("MR 27/2013"). MR 27/2013, which is one of the implementing regulations of GR 23/2010 and GR 24/2012, outlining the procedures and determination of share divestment prices and also changes of investment particulars in the mineral and coal mining business.
Pada tanggal 19 November 2013, Peraturan Menteri No. 32 tahun 2013 terkait dengan izin perdagangan dan pengangkutan yang dikeluarkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral memperkenalkan sejumlah besar pembatasan atas pemegang izin tersebut, yang antara lain mencakup larangan terhadap pemegang izin untuk mengadakan transaksi dengan pemegang izin lain yang izinnya dikeluarkan otoritas penerbit izin yang sama, serta larangan terhadap pemegang izin untuk tidak melakukan transaksi dengan konsesi batubara PKP2B. Pemohon izin baru dan perpanjangan izin harus menyerahkan sejumlah besar dokumen yang wajib diserahkan sebagai bagian dari proses permohonan, yang antara lain meliputi informasi kepemilikan dan rahasia pihak ketiga. Selain itu, persyaratan agar pemegang izin memperoleh persetujuan lebih dahulu atas semua transaksi hampir tidak memungkinkan pelaksanaan transaksi di pasar spot lokal.
On 19 November 2013, the Minister’s Regulation No. 32 of 2013 relating to trading and transport licenses issued by the Ministry of Energy and Mineral Resources introduces numerous restrictions on holders of such permits including, among others, the prohibition of permit holders from entering into transactions with other permit holders issued from a common issuing authority and prohibition of a permit holder from entering into a transaction with a CCoW coal concession. New applicants and renewal applicants are faced with a daunting list of documents that are required to be submitted as part of the application process where a number of such documents include proprietary and confidential information of third parties. Additionally, the requirement of a license holder to obtain pre-approval of all transactions makes it almost impossible for any transactions in the local spot market to be done.
PP 23/2010 telah diubah dengan PP No. 24 Tahun 2012 dan terakhir diubah dengan PP No. 77 Tahun 2014 (”PP No. 77”).
GR 23/2010 has been amended by GR No. 24 of 2012 and the latest by GR No. 77 of 2014 (“GR No. 77”).
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
197
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
t.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
PP No. 77 selain menambah aturan baru yang belum diatur sebelumnya dalam PP No.23 Tahun 2010, juga menegaskan aturan mengenai batasan kepemilikan saham asing dan divestasi kepemilikan saham asing yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 27 Tahun 2013, yakni pembatasan kepemilikan saham asing secara langsung dalam perusahaan batubara yaitu maksimal 75% bagi pemegang IUP Eksplorasi, 49% bagi pemegang IUP Operasi Produksi, 60% bagi pemegang IUP OP yang melakukan sendiri kegiatan pengolahan dan/pemurnian dan 70% bagi pemegang IUP OP yang melakukan kegiatan penambangan dengan metode bawah tanah.
This GR No. 77, other than adding new rules not previously regulated in GR No. 23, also reinforces rules on limitations and divestment of foreign share ownership as previously regulated in Minister of ESDM Regulation No. 27 Year 2013, namely limitations of direct foreign share ownership in coal companies to a maximum of 75% for Exploration IUP holders, 49% for Production Operation IUP holders, 60% for IUP OP holders performing their own processing and/or refinery activities, and 70% for IUP OP holders performing underground mining.
Grup masih menganalisa dampak Permen 27/2013 dan PP No. 77 terhadap anak perusahaan yang dimiliki melalui KRL.
The Group is analysing the impact of MR 27/2013 and GR No. 77 upon its subsidiaries through KRL.
Grup kini bekerja sama dengan para penasehatnya, asosiasi industri dan otoritas untuk memahami harapan-harapan pemerintah, berusaha memelihara kepatuhan dan apabila memungkinkan, meminta kajian materi atas ketentuan peraturan tersebut.
The Group is also working closely with its advisors, the industry association and the authorities to understand the expectations of the government, to work on maintaining compliance and where appropriate, to seeking a judicial review of the provisions of the regulations.
Peraturan tambang
reklamasi
dan
aktivitas
pasca
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No. 78”) dan 29 Februari 2014 juga diterbitkan Peraturan Menteri No.7/2014, yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
198
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
t.
Regulation on reclamation and post-mining activities On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) and continue on 29 February 2014, a Ministerial Regulation No. 7/2014 was issued, that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on 29 May 2008.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
u.
Peraturan reklamasi tambang (lanjutan)
KOMITMEN dan
aktivitas
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN pasca
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Regulation on reclamation and post-mining activities (continued)
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a five years reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and postmine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders are also required to comply with this regulation.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 29d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut.
As at the date of these consolidated financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (refer to Note 29d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans.
Domestic Market Obligation (DMO)
u.
Domestic Market Obligation (DMO)
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik.
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers.
Pada tanggal 23 Juni 2014, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara menerbitkan surat No. 1118/36/DJB/2014 mengenai penerapan DMO untuk tahun 2014 yang menyatakan bahwa Peraturan Menteri No.34/2009 sedang dalam proses revisi. Grup terus memonitor perkembangan dari revisi tersebut.
On 23 June 2014, the Director General of Mineral and Coal issued a letter No. 1118/36/DJB/2014 regarding the implementation of DMO for year 2014, which stated that the Ministerial Regulation No. 34/2009 is under revision. The Group is closely monitoring the progress of revisions.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
199
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) v.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Peraturan kontrak jasa pertambangan
v.
Regulation on mining service contractors
Pada bulan Oktober 2012, KESDM mengeluarkan Peraturan Menteri No. 24 tahun 2012 yang merubah Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya mengharuskan persetujuan Direktur Jenderal untuk penggunaan perusahaan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan.
In October 2012, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 24 tahun 2012 revising the Ministerial Regulation No. 28/2009, which, among others, requires the Directorate General’s approval to use an affiliate as a mining service contractor.
Peraturan tersebut memberikan definisi tersendiri tentang apa yang dimaksud dengan perusahaan afiliasi dan memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan jasa pertambangan sejenis pada kabupaten/kota dan/atau provinsi, atau apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Dalam peraturan tersebut, pemilik konsesi, diwajibkan untuk melaksanakan sendiri semua aktivitas penggalian batubaranya dalam waktu tiga tahun setelah peraturan ini dikeluarkan, kecuali pada kontrak baru di mana kewajiban tersebut berlaku efektif sejak tanggal kontrak.
The regulation provides the definition of affiliates and provides exception only when there are no similar mining services companies in the regency/city and/or province, or when there are no other capable mining service companies operating in the area. The regulation requires mining concession holder to conduct all coal extraction activities themselves within three years of the issuance of the regulation, except for new mining contracts, the obligation is effective on the date of the contract.
Peraturan tersebut menyediakan jangka waktu tiga tahun transisi untuk perubahan terhadap perjanjian yang sudah ada.
The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements.
Grup yakin telah mematuhi peraturan-peraturan.
The Group believes it is in compliance with the regulations.
w. Peraturan harga patokan batubara
w. Regulation on benchmark coal price
Pada bulan September 2010, MESDM mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara, yang mengatur bahwa penjualan dari batubara harus dilakukan dengan mengacu pada harga patokan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
In September 2010, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 17/2010 on The Procedure for the Setting of Benchmark Prices For Mineral and Coal Sales, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price as issued by the Government.
Peraturan Menteri No. 17/2010 mengatur antara lain:
Ministerial Regulation among others:
•
200
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
penggunaan harga rata-rata mineral/batubara dari indeks pasar internasional dan penggunaan free-onboard ("FOB"), kapal induk sebagai titik penjualan untuk menentukan IMCBP;
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
•
No.
17/2010
governs
the use of the average mineral/coal price from international market indices and the use of free-on-board (“FOB”) mother vessel as the sale point to determine the IMCBP;
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/88 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
w. Peraturan harga patokan batubara (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) w. Regulation (continued)
on
benchmark
coal
price
•
penerimaan beban tertentu sebagai penyesuaian untuk IMCBP (jika titik penjualan FOB yang sebenarnya bukan kapal induk); dan
•
the acceptance of certain costs as adjustments to the IMCBP (if the actual sale point is not FOB mother vessel); and
•
penggunaan pendekatan harga dasar (yaitu harga jual IMCBP vs harga jual aktual, mana yang lebih tinggi), untuk perhitungan Penerimaan Negara (contoh: royalti atau biaya eksploitasi).
•
the use of a “floor” price approach (i.e. IMCBP vs. actual sales price, whichever higher), for the Non-Tax State Revenue calculation (e.g. royalty or exploitation fee).
Peraturan ini juga mengharuskan perusahaan pertambangan untuk:
This regulation also requires mining companies to:
•
menggunakan kapal/perahu berbendera Indonesia untuk mengangkut mineral/batubara;
•
use Indonesian flagged ships/vessels to transport minerals/coal;
•
mengutamakan penggunaan perusahaan asuransi nasional di mana syarat adopsi CIF digunakan; dan
•
prioritise the use of a national insurance company where CIF sale terms are adopted; and
•
menggunakan surveyor yang ditunjuk oleh DJMBP.
•
use surveyors appointed by the DGoMCG.
Pada tanggal 24 Maret 2011, DJMB menerbitkan Peraturan Dirjen No. 515.K/32/DJB/2011 tentang Harga Patokan Batubara, yang mengatur:
On 24 March 2011, the DGoMC issued Director General Regulation No. 515.K/32/DJB/2011 on the Formula for Setting the Coal Benchmark Price, which regulates:
Penetapan harga patokan batubara dilakukan setiap bulan berdasarkan rumus yang tidak lain adalah nilai ratarata dari beberapa indeks harga batubara;
Setting the coal benchmark price every month based on a formula which is the average of several coal price indices;
Harga patokan batubara harus digunakan sebagai dasar dalam penjualan batubara; dan
Coal benchmark price should be used as the basis in coal sales; and
Untuk penjualan batubara dengan kontrak berjangka, harga batubara ditentukan berdasarkan rata-rata dari tiga harga patokan terakhir pada bulan di mana harga tersebut disetujui.
For coal sales on a term basis, the coal price is based on the average of the last three months’ benchmark prices prior to the month when the price is agreed.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
201
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/89 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
w. Peraturan harga patokan batubara (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) w. Regulation (continued)
coal
price
Besaran dari biaya penyesuaian yang merupakan biaya penambah atau pengurang terhadap harga patokan batubara untuk menentukan harga batubara pada penjualan batubara diluar titik FOB vessel.
The amount of the cost adjustment which is an addition or deduction of cost of the benchmark price of coal to determine the price of coal in the sale of coal other than at the point FOB vessel point.
Biaya penyesuaian tersebut merupakan biaya tertinggi yang diperbolehkan dalam perhitungan kewajiban pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak kepada Pemerintah.
The cost adjustment shall constitute the highest cost permitted in the calculation of payment of liabilities to the Government.
The Group believes it has complied with the requirements of the regulation, as mentioned above.
Grup yakin telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut, sebagaimana dimaksud di atas.
202
benchmark
On 11 March 2013, the DGoMC issued Director General Regulation No. 644.K/DJB/2013 revising Regulation No. 999.K/30/DJB/2011 dated 26 August 2011 on the Procedure For Stipulating The Amount Of Cost Adjustment Of The Benchmark Price Of Coal, which regulates:
Pada tanggal 11 Maret 2013, DJMB menerbitkan Peraturan Dirjen No. 644.K/DJB/2013 merevisi Peraturan Dirjen No. 999.K/30/DJB/2011 tanggal 26 Agustus 2011 tentang Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan Batubara, yang mengatur:
x.
on
Peraturan iuran eksploitasi
x.
Regulation on exploitation fees
Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai penerimaan negara bukan pajak No. 9/2012 yang menggantikan peraturan No. 45/2003. Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis logam mineral dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Sebagai tambahan, peraturan ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas logam mineral dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya.
On 6 January 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue GR No.9/2012 which replaced previous regulation GR No.45/2003. This regulation provides clarification for exploitation fees on metal mineral and coal commodities business which previously has not been set in GR No.45/2003. In addition, it also provides guidelines on other fixed fees related to metal mineral and coal mines activities and other fees which are not related to commodities such as compensation for information related to IUP and IUPK exploration areas, replacement costs for closed coal mines and portion of the Government’s share (4%) from IUPK-Production Operation holders based on its net income.
Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada FSP, BT dan MCM sebagai pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan regulasi ini (masih sebesar 3% sampai 7% berdasarkan kualitas batubara terjual). Pemegang Kontrak Karya diperkirakan akan melanjutkan penggunaan tarif sesuai kontrak kerja.
There is no change in the exploitation fee rate for FSP, BT and MCM as an IUP holder based on the regulation (ranging from 3% to 7% depending on coal quality sold). The CCoW holder is expected to continue using the rate specified in the contract of work.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/90 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) y.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Eksportir terdaftar batubara
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) y.
On 12 August 2014, DJMB issued the Regulation of the Director General of Mineral and Coal No.714.K/30/DJB/2014 on the Procedure and Criteria for the Granting of Registered Coal Exporter Recommendations, which was the implementation of the Regulation of the Minister of Trade No.39/M-DAG/PER/7/2014 on Coal and Coal Product Export Provision. Holders of CCoW, Production Operation IUP, Special Production Operation IUP for coal processing and transportation and sales may conduct international sales after being acknowledged as Registered Coal Exporters (ET-Batubara) by the Director General of International Trade, Ministry of Trade. Prior to being acknowledged as ETBatubara,a recommendation from DJMB must be obtained, for which one of the criteria is to submit a statement on stamp duty declaring the truthfulness of the documents and willingness to pay royalty/DPHB at sales point at FOB barge/vessel before transportation across regencies/municipalities/provinces/countries. As at the date of these financial statements, the Company, GBPC, TSA, PIK, FKP, WBM, FSP and BT have obtained the registered exporter license.
Pada tanggal 12 Agustus 2014, DJMB mengeluarkan Peraturan Ditektur Jenderal Mineral dan Batubara No. 714.K/30/DJB/2014 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Eksportir Terdaftar Batubara yang merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Perdagangan No. 39/M-DAG/PER/7/2014 tentang Ketentuan Ekspor Batubara dan Produk Batubara. Para Pemegang PKP2B, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi dan IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan dapat melakukan penjualan ke luar negeri setelah mendapatkan pengakuan sebagai ET-Batubara dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan. Sebelum mendapatkan pengakuan sebagai ET-batubara tersebut wajib mendapatkan rekomendasi dari DJEMB, yang salah satu persyaratan didalamnya adalah menyerahkan surat pernyataan bermaterai mengenai kebenararan dokumen dan kesediaan membayar iuran produksi/DPHB pada titik jual di FOB barge/vessel sebelum diangkut lintas kabupaten/kota/provinsi/negara. Pada tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan, GBPC, TSA, PIK, FKP, WBM, FSP dan BT telah mendapatkan ijin eksportir terdaftar. z.
Komitmen akuisisi KRL
Registered coal exporters
z.
Acquisition commitment of KRL
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan BE menandatangani Perjanjian Jual Beli (“PJB”) dengan PT Ilthabi Bara Utama dan Prime Mine Resources Limited untuk membeli 100% kepemilikan dari 4 perusahaan baru dan 99% kepemilikan dari 5 perusahaan baru pemegang KP dan IUP dan berbagai aset yang berlokasi di area tersebut (transaksi IBU/PMR). Atas persyaratan-persyaratan yang telah dipenuhi oleh Perusahaan, sejak 14 Desember 2011 Perusahaan mulai mengkonsolidasi KRL dengan 56,05% kepemilikan saham.
On 28 December 2010, the Company and BE entered into Sales and Purchase Agreements (“SSPA”) with PT Ilthabi Bara Utama and Prime Mine Resources Limited to purchase 100% of the equity of 4 new companies and 99% of the equity of 5 new companies holding KPs and IUP and various assets located in these license areas (the IBU/PMR transaction). Based on the requirements fulfilled by the Company, since 14 December 2011 the Company started to consolidate KRL with 56.05% share ownership.
Selama tahun 2011, Perusahaan telah mengalihkan DE, TJ, SK, SA dan OM kepada KRL. Sebagai tambahan, Perusahaan telah memenuhi kewajibannya dalam perjanjian untuk mengalihkan berbagai aset yang berlokasi di berbagai area yang memiliki izin kepada KRL melalui pengalihan kepemilikan ekuitas SAU. Perusahaan masih memiliki kewajiban kepada KRL untuk menyerahkan AU, TA, BS dan CA.
During 2011, the Company transferred DE, TJ, SK, SA, and OM into KRL. In addition, the Company fulfilled its obligations under the agreement to transfer various assets located in the licence areas to KRL with the transfer of the equity of SAU. The Company continues to have an obligation to KRL to transfer AU, TA, BS and CA.
Pada tanggal laporan keuangan ini, AU, TA, BS dan CA belum ditransfer ke KRL.
As at the date of the consolidated financial statements, AU, TA, BS and CA have not been transferred to KRL.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
203
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/91 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
30. BEBAN KARYAWAN
30. EMPLOYEE EXPENSE 2014
Beban karyawan
46,324,526
55,837,347
Employee expenses
Beban karyawan terdiri dari gaji, upah dan cadangan imbalan pascakerja.
Employee expenses represent salaries, wages and provision of employee benefits.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup memiliki 2.222 karyawan (2013: 2.562 karyawan) (tidak diaudit).
The Group has 2,222 employees as at 31 December 2014 (2013: 2,562 employees) (unaudited).
31. INFORMASI SEGMEN USAHA
31. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh Dewan Direksi sebagai pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan segmen Grup berdasarkan aktivitas per entitas. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Based on the financial information used by Board of Directors as the chief operating decision-maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources, management considers the Group’s segments based on each entity’s activities. All transactions between segments have been eliminated.
Manajemen menentukan segmen operasi berdasarkan aktivitas penjualannya menjadi batubara dan non-batubara sesuai keputusan stratejik yang diambil oleh Manajemen atas segmen tersebut.
Management determined the operating segment according to its sales activities into coal and non-coal considering that strategic decisions that are taken by the Management based on those segments.
Informasi segmen usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Segments information of the Company and its subsidiaries is as follows:
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen Pendapatan
Batubara/ Coal
2014 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
808,864,285
19,395,657
274,667,113
117,009,187
(391,676,300)
-
Revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
1,083,531,398
Net revenue
-
828,259,942
136,404,844
(391,676,300)
828,259,942
Laba kotor Beban penjualan
127,697,356 (136,722,056)
53,453,014 (25,863,285)
(84,125,263) 86,235,722
97,025,107 (76,349,619)
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan keuangan Penurunan nilai Pendapatan lain-lain, bersih
(24,196,841) (51,143,076) 22,179,146 (156,453,028) 2,728,266
(5,154,191) (7,637,940) 29,473 1,768,233
20,001,885 (19,971,508) (3,179,244)
(29,351,032) (38,779,131) 2,237,111 (156,453,028) 1,317,255
Gross profit Selling expenses General and administration expense Finance expenses Interest income Impairment charges Other income, net
(Rugi)/laba sebelum pajak
(215,910,233)
16,595,304
(1,038,408)
(200,353,337)
(Loss)/profit before tax
18,681,251
(8,095,860)
(224,424,130)
14,020,442
Manfaat/(beban) pajak penghasilan (Rugi)/laba tahun berjalan
Batubara/ Coal Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi properti pertambangan pertambangan yang berproduksi
204
2013
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
750,748 21,386,490
2014 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
11,336,139
Income tax benefit/ (expense)
(189,017,198) (Loss)/profit for the year
Konsolidasian/ Consolidated
1,755,836,847 1,143,774,502
281,961,584 185,574,804
(876,142,117) (423,225,037)
1,161,656,314 906,124,269
14,004,370 31,272,261
23,952,758 26,275,392
(1,687,541) (2,765,039)
36,269,592 54,782,614
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed asset Depreciation
1,036,299
Amortisasion of mining properties - mines in production
1,036,299
-
-
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/92 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 31.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) Batubara/ Coal
31.
SEGMENT INFORMATION (continued)
2013 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen
1,134,193,134
13,274,794
315,356,805
138,216,662
(453,573,467)
-
Revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
Pendapatan
1,449,549,939
151,491,456
(453,573,467)
1,147,467,928
Net revenue
206,481,905 (160,426,804)
60,865,623 (30,760,910)
(103,927,798) 106,533,756
163,419,730 (84,653,958)
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penurunan nilai Pendapatan bunga Beban lain-lain, bersih
(24,775,368) (50,016,364) (42,615,045) 24,105,431 (27,377,846)
(3,949,673) (7,264,554) 34,056 3,590,992
19,819,717 (21,472,183) (16,495,966)
(28,725,041) (37,461,201) (42,615,045) 2,667,304 (40,282,820)
Gross profit Selling expenses General and administration expense Finance expenses Impairment charges Interest income Other expenses, net
(Rugi)/laba sebelum pajak
(74,624,091)
22,515,534
(15,542,474)
(67,651,031)
(Loss)/profit before tax
19,531,579
(6,945,336)
(99,114,671)
12,522,349
Laba kotor Beban penjualan
Manfaat/(beban) pajak penghasilan (Rugi)/laba tahun berjalan
Batubara/ Coal Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi properti pertambangan pertambangan yang berproduksi
-
(151,240) 31,376,294
2013 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
1,147,467,928
12,435,003
Income tax benefit/ (expense)
(55,216,028) (Loss)/profit for the year Konsolidasian/ Consolidated
2,114,397,901 1,375,735,882
304,914,702 155,661,377
(852,523,750) (414,449,624)
1,566,788,853 1,116,947,635
10,198,053 31,868,682
10,725,431 26,830,093
(1,721,073) (2,735,093)
19,202,411 55,963,682
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed asset Depreciation
1,708,550
Amortisasion of mining properties - mines in production
1,682,021
-
Grup berdomisili di Indonesia. Mayoritas aset tidak lancar berada di Indonesia. Pendapatan yang diperoleh dari pelanggan luar negeri disajikan sebagai berikut: Area penjualan - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, Hongkong dan Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand dan Filipina), tidak termasuk Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan dan Sri Lanka) - Eropa, Amerika Serikat dan Amerika Selatan - Domestik
2014
26,529
The Group is domiciled in Indonesia. Majority of non-current assets are domiciled in Indonesia. Revenue from external customers generated from other countries are presented as follows: 2013
335,168,805
559,654,395
187,113,311
255,255,545
171,832,276
179,780,730
103,684,329 30,461,221
122,485,480 30,291,778
828,259,942
1,147,467,928
Sales area North Asia (China, Japan, Korea, Hongkong and Taiwan) South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Europe, United States and South America Domestic -
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
205
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/93 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
32. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah pada 31 Desember 2014 telah dikonversikan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs AS$1 = Rp 12.440 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
At 31 December 2014, monetary assets and liabilities denominated in Rupiah have been translated into US Dollars using an exchange rate of US$1 = Rp 12,440 based on the Bank Indonesia middle rate.
Grup memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut:
The Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows: 2014
IDR
Setara dolar AS/ US Dollars equivalents
Lain-lain*)/ Others*)
AUD
Aset Kas dan setara kas 68,702,739,499 Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 8,751,763,920 Piutang usaha 9,233,136,658 Piutang non-usaha 10,209,539,239 Uang muka dan pembayaran dimuka 72,138,920,272 Uang muka pajak 2,764,963,301,640 Aset keuangan tidak lancar lainnya 1,273,757,000
Liabilitas Utang usaha Beban akrual Utang pajak Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain
206
Assets Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables Non-trade receivables Advances and prepayments Prepaid taxes
10,001
-
5,530,943
5,352 -
-
703,518 746,609 820,703
16,234,342 -
5,260,183 -
24,394,032 222,263,931
-
-
2,935,273,158,228
16,249,695
5,260,183
254,562,128
174,940,353,243 33,601,261,546 207,145,443,720
527,870 -
408,490 -
14,904,812 2,701,066 16,651,563
1,669,559,960
-
-
134,209
Long-term finance leases, net of current 78,288 maturities 526,200 Other payables
973,902,720 6,545,926,450
-
-
424,876,447,639
527,870
408,490
102,392 Other non-current assets
Liabilities Trade payables Accrual expenses Tax payables Current maturities of financial lease
34,996,138
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2015, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup akan turun sebesar AS$11.249.797.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2014 are translated using the exchange rate as at 31 March 2015, the total net foreign currency assets of the Group will decrease by approximately US$11,249,797.
*) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.
*) Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at end of the reporting period.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/94 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Berikut ini adalah keuangan dari Grup:
kategori
aset
dan
31 Desember/December 2014 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Utang lain-lain/Other payables Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of finance leases Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term finance leases, net of current maturities Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of derivative liabilities Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Derivative liabilities, net of current maturities Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
31 Desember/December2013 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets
liabilitas
33. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories:
Jumlah/ Total
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivative/ Derivatif
80,078,359 52,365,267 8,963,505 210,450
80,078,359 52,365,267 8,963,505 -
210,450
-
44,919,546
44,919,546
-
-
186,537,127
186,326,677
210,450
-
167,951,999 39,849,042 4,995,165
-
-
167,951,999 39,849,042 4,995,165
134,209
-
-
134,209
78,288
-
-
78,288
7,641,440
-
-
7,641,440
2,983,484
-
-
2,983,484
281,606,474
-
-
281,606,474
292,076,380
-
-
292,076,380
797,316,481
-
-
797,316,481
Jumlah/ Total
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai/ Derivatives used for hedging
181,380,887 63,195,218 8,997,438 1,770,834
181,380,887 63,195,218 8,997,438 -
-
-
1,770,834
-
32,004,904
32,004,904
-
-
287,349,281
285,578,447
1,770,834
-
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
207
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/95 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember/December 2013 Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Utang lain-lain/Other payables Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of finance leases Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term finance leases, net of current maturities Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of derivative liabilities Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Derivative liabilities, net of current maturities Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a.
208
Faktor risiko keuangan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 33. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Jumlah/ Total
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai/ Derivatives used for hedging
194,024,472 68,664,455 4,977,997
-
-
194,024,472 68,664,455 4,977,997
102,729
-
-
102,729
251,116
-
-
251,116
5,949,941
-
-
5,949,941
9,016,757
-
-
9,016,757
130,155,211
-
-
130,155,211
547,150,731
-
-
547,150,731
960,293,409
-
-
960,293,409
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. Financial risk factors
Aktivitas Grup rentan terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai mata uang, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Program Manajemen risiko Grup secara keseluruhan dipusatkan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk memperkecil efek yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup. Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk lindung nilai atas eksposur risiko tertentu.
The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk (including currency risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Group’s financial performance. The Group uses derivative financial instruments to hedge certain risk exposures.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Dewan Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen Risiko (Komite MRK). Dewan Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan Manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrument keuangan derivatif dan instrumen keuangan non-derivatif dan risiko likuiditas.
Risk management is the responsibility of the Board of Directors, supported by the Risk Management Committee (the“Committee”).The Board of Directors has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, the use of derivative financial instruments and the liquidity risk.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/96 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued)
Grup menggunakan berbagai metode untuk mengukur risiko yang dihadapinya. Metode ini meliputi analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku bunga, nilai tukar dan risiko harga lainnya, analisis umur piutang untuk risiko kredit dan analisis beta untuk menentukan risiko pasar dari portofolio investasi.
The Group uses various methods to measure risk to which it is exposed. These methods include sensitivity analysis in the case of interest rate, foreign exchange and other price risks, aging analysis for credit risk and beta analysis in respect of investment portfolios to determine market risk.
Sementara itu, Komite MRK bertugas membantu Dewan Direksi dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa manajemen risiko telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan.
Meanwhile, The Committee has a responsibility to assist the Board of Directors in ensuring that risk management has been implemented in accordance with these principles.
i.
i.
Risiko pasar (i) Risiko nilai tukar mata uang asing
Market risk (i) Foreign exchange risk
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Namun, Grup memiliki eksposur terhadap risiko mata uang asing yang timbul dari pajak dibayar dimuka dan biaya operasi lainnya dalam mata uang Rupiah.
The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to fluctuations in foreign exchange rates. However, the Group is exposed to foreign exchange risk arising from outstanding prepaid taxes and other operation expenses.
Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Oleh karena itu, Grup menilai bahwa risiko nilai tukar mata uang asing adalah minimal.
On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in foreign exchange rates. Therefore, the Group assesses the foreign exchange risk as minimal.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika Rupiah melemah/menguat sebesar 2% (2013: 2%) terhadap Dolar AS dengan variable lain konstan, rugi setelah pajak untuk periode berjalan akan menjadi lebih tinggi sebesar AS$2.957.307 atau menjadi (2013: AS$3.138.110) lebih rendah AS$3.078.013 (2013: AS$3.266.196) dan terutama diakibatkan keuntungan/ kerugian transaksi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non-usaha, uang muka dan pembayaran di muka, pajak dibayar di muka, utang usaha, beban akrual, utang pajak, utang lainnya dan utang sewa pembiayaan yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah.
As at 31 December 2014, if Indonesian Rupiah had weakened/strengthened by 2% (2013: 2%) against the US Dollar with all other variables held constant, post-tax loss for the period would have been higher by US$2,957,307 (2013: or lower by US$3,138,110) US$3,078,013 (2013: US$3,266,196), mainly as a result of foreign exchange gains/ losses on translation of Rupiah denominated cash and cash equivalents, recievables, trade and non-trade advances and prepayments, prepaid taxes, trade payables, accrued expenses, taxes payable, other payables and finance lease liabilities.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
209
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/97 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) i.
Risiko pasar (lanjutan) (ii) Risiko harga
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) i.
Market risk (continued) (ii) Price risk
Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan kontrak harga tetap tahunan terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat terpengaruh oleh harga batubara, yang juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lainnya. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the annual fixed price contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.
Jika harga rata-rata batubara meningkat atau menurun sebesar 5% (2013: 5%) dan semua variabel lain tetap, pendapatan akan naik atau turun sebesar AS$40.000.123 (2013 : AS$56.709.725).
If the average coal price increases or decreases by 5% (2013: 5%) and all other variables remain constant, then revenue would increase or decrease by US$40,000,123 (2013: US$56,709,725).
(iii) Risiko suku bunga
210
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
(iii) Interest rate risk
Eksposur Grup terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas.
The Group’s interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rate expose the Group to cash flow interest rate risk.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga mengembang adalah kas dan setara kas di bank, kas yang dibatasi penggunaannya dan pinjaman jangka panjang. Risiko pengaruh suku bunga mengambang pada kas dan setara kas di bank, kas yang dibatasi penggunaannya tidak signifikan.
As at 31 December 2014, the Group financial assets and financial liabilities which are impacted by floating interest rate are cash and cash equivalents in banks, restricted cash and long term loans. Floating interest rate risk in cash and cash equivalents in bank and restricted cash is not significant.
Pada 31 Desember 2014, apabila tingkat suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar AS meningkat/ menurun sebesar 20 basis poin (2013: 20 basis poin) dan variabel lain tetap, rugi setelah pajak untuk periode berjalan akan lebih tinggi/rendah sebesar AS$112.622 (2013 : AS$212.140), sebagian besar akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah pada pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang.
At 31 December 2014, if interest rates on US Dollar denominated borrowings at that date had been 20 basis points (2013: 20 basis points) higher/lower and all other variables remain constant, posttax loss for the period would have been US$112,622 (2013: US$212,140) higher/lower, mainly due to higher/lower interest expense on floating rate borrowings.
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/98 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
Risiko kredit
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) ii.
Credit risk
Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, kas di bank, deposito berjangka, dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.
Credit risk arises primarily from sales of coal, cash in banks, time deposits, and favorable coal swap and fuel swap transactions.
Manajemen berkeyakinan bahwa mereka akan dapat mengendalikan dan menjaga risiko kredit minimal, dikarenakan Grup memiliki kebijakan yang jelas saat menerima pelanggan baru, mempunyai kontrak yang mengikat secara hukum dan memiliki sejarah piutang tidak tertagih pada level yang rendah.
Management is confident that they will be able to control and maintain minimal credit risk, since the Group has clear policies on accepting new customers, has legally binding contracts and historical, low levels of bad debts.
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
-
Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
-
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
-
Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pendelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.
-
Acceptance of new customer and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
Pelanggan baru umumnya diminta untuk memberikan keamanan pembayaran (letters of credit) sampai dengan pada saat pembayaran tepat waktu tercapai.
New customers are generally required to provide payment security (letters of credit) until such time as an on time payment history is achieved.
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Grup memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, memiliki perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan batubara dan secara historis mempunyai tingkat piutang usaha bermasalah yang rendah.
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure to credit risk given that the Group has clear policies on selection of customers, legally binding agreements in place for coal sales transactions and historically low levels of bad debts.
Manajemen melakukan penempatan kas di bank, deposito berjangka, transaksi dengan lembaga-lembaga keuangan ternama. Penggunaan lembaga-lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi.
For cash in banks, time deposit, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
211
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/99 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates.
Pada tanggal 31 Desember 2014, risiko kredit Grup terutama berasal dari piutang usaha dari sembilan pelanggan yang menyumbang 24% (2013: 20%) dari piutang usaha, kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya namun diperkirakan tidak memiliki dampak risiko kredit yang signifikan.
At 31 December 2014, the Group‘s credit risk is principally from trade receivables from nine customers which accounts for 24% (2013: 20%) of trade receivables, cash and cash equivalents and restricted cash but no significant credit risk is expected to arise.
2014 Piutang usaha Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal (S&P’s) A ABBB+ BBB BBBDengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal Grup 1 Grup 2 Jumlah piutang usaha yang tidak mengalami penurunan nilai Kas dan setara kas di Bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Ba2 Baa3 Fitch National AAA BBB
212
Credit risk (continued)
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
2013 Trade receivables
14,870,678 4,266,465 16,869,504 4,621,092
7,014,007 9,800,739 5,219,145 7,326,919 19,096
40,627,739
29,379,906
3,345,530 8,391,998
3,063,808 30,751,504
11,737,528
33,815,312
52,365,267
63,195,218
85,999 15,893,637 594,080 29,900,846
85,974 6,258,919 445,601 49,061 38,557,467 60,282,781
169,822 31,573,055
73,842,067 -
78,217,439
179,521,870
Counterparties with external credit rating (S&P’s) A ABBB+ BBB BBBCounterparties without external credit rating Group 1 Group 2
Total unimpaired trade receivables Cash and cash equivalents in Bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Ba2 Baa3 Fitch National AAA BBB
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/100 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii. 2014
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Moody’s Aa2 Baa3 Fitch National AAA Lain-lain
Piutang derivatif Moody’s Aa2 Aa3 A1 A2
Credit risk (continued)
2013
29,649,485 14,228,112
31,041,477 -
400,000 641,949
400,000 563,427
44,919,546
32,004,904
210,450 -
128,337 1,088,112 554,385 -
210,450
1,770,834
Grup 1 – pelanggan baru/pihak-pihak berelasi (kurang dari enam bulan). Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 3 – pelanggan yang sudah ada/pihak- pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.
iii. Risiko likuiditas
iii.
Restricted cash and cash equivalents Moody’s Aa2 Baa3 Fitch National AAA Others
Derivative receivables Moody’s Aa3 A2 A1 A2
Group 1 – new customers/related parties (less than six months). Group 2 – existing customers/related parties (more than six months) with no defaults in the past. Group 3 – existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.
Liquidity risk
Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan.
Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuosly monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below describes the Group’s financial liabilities based on their maturities. The amount disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows:
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
213
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/101 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
ii.
Credit risk (continued)
Jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan/ Contractual maturities of financial liabilities Antara 3 Antara Antara bulan dan 1 dan 2 dan Lebih 1 tahun/ 2 tahun/ 5 tahun/ dari Between Between Between 5 tahun/ 3 months 1 and 2 and Over and 1 year 2 years 5 years 5 years
Jumlah/ Total
Liabilitas 31 Desember 2014 Utang usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang Utang lain-lain Liabilitas derivatif Sewa pembiayaan
Liabilities 31 December 2014 167,951,999 39,849,042
-
-
-
-
167,951,999 39,849,042
Trade payables Accrual expenses
188,915,577 4,995,165 4,674,803 33,552
114,474,392 3,033,303 100,657
146,724,272 3,033,303 78,288
159,676,739 -
-
609,790,980 4,995,165 10,741,409 212,497
Long-term loan Other payables Derivative liabilities Finance lease
406,420,138
117,608,352
149,835,863
159,676,739
-
833,541,092
194,024,472 68,664,455
-
-
-
-
194,024,472 68,664,455
Trade payables Accrual expenses
41,943,658 4,977,997 5,370,000 39,479
124,217,453 2,966,637 63,250
158,991,937 3,033,303 251,116
430,315,455 3,016,636 -
-
755,468,503 4,977,997 14,386,576 353,845
Long-term loan Other payables Derivative liabilities Finance lease
315,020,061
127,247,340
162,276,356
433,332,091
- 1,037,875,848
31 Desember 2013 Utang usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang Utang lain-lain Liabilitas derivatif Sewa pembiayaan
31 December 2013
Given a significant portion of the Group’s obligations may fall due within the next 12 months, the Group’s management is working on financial plans to address this liquidity concern. Please refer to Note 38 for disclosure about the Group’s ability to continue as a going concern and its potential restructuring.
Mengingat sebagian besar kewajiban Grup akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan ke depan, manajemen Grup melakukan rencana keuangan yang dapat mengatasi masalah likuiditas. Lihat Catatan 38 untuk pengungkapan tentang kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan potensial restrukturisasi. b.
214
Manajemen risiko permodalan
b.
Capital risk management
Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham dan pengembalian modal kepada pemegang saham.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders and return capital to shareholders.
Pada prinsipnya, Grup memonitor permodalan berdasarkan rasio net debt to Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”).
The Group principally monitors capital on the basis of the net debt to Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”).
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/102 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen risiko permodalan (lanjutan)
b. Capital risk management (continued)
Utang neto dihitung dari jumlah pinjaman (termasuk pinjaman “jangka pendek dan jangka panjang”) dikurangi kas dan setara kas (termasuk kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya) dan instrumen penjaminan. Instrumen penjaminan adalah beragam bentuk bank garansi, letter of credit, serta instrumen sejenis lainnya dengan nilai maksimum sejumlah AS$100.000.000.
Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings”) less cash and cash equivalents (including restricted cash and cash equivalents) and surety instruments. Surety instruments are any form of bank guarantee, letter of credit, and other similar instrument up to maximum amount of US$100,000,000.
EBITDA dihitung dari laba sebelum pajak konsolidasian Grup, ditambah kembali dengan biaya bunga, depresiasi, amortisasi dan tidak termasuk laba atau rugi pelepasan aset tetap, biaya tidak rutin (one-off item), penghapusan investasi dan laba atau rugi selisih kurs. EBITDA dihitung untuk periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal laporan posisi keuangan.
EBITDA is calculated on the Group consolidated profit before tax, added back with for interest, depreciation, amortisation and excluding any profit or loss on disposals of fixed assets, any one-off items, amounts written off investments and any exchange rate gains or losses. EBITDA is calculated for each preceding 12 months period ending on statement of financial position date.
2014 Jumlah pinjaman Dikurangi: kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 4 dan 5)
2013
587,427,782
688,980,000
(109,727,844)
(212,985,791)
Utang neto
477,699,938
475,994,209
Net debt
Jumlah ekuitas
255,532,045
449,841,218
Total equity
Rasio net debt to EBITDA
9.7x
4.2x
Net debt to EBITDA ratio
Rasio net debt to equity
1.9x
1.1x
Net debt to equity ratio
Please refer to Note 38 for management’s plan to mitigate the uncertainty of the Group’s ability to continue as a going concern.
Lihat Catatan 38 untuk rencana manajemen menghadapi ketidakpastian terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. c.
Estimasi nilai wajar
Total borrowings Less: cash and cash equivalents and restricted cash (Note 4 and 5)
c.
Fair value estimation
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2014.
Management is off the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 December 2014.
Tabel di bawah ini menganalisis instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
The table below analyses financial instruments carried at fair value, by level of valuation method. The different levels of valuation methods have been defined as follows:
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
215
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/103 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
c.
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); Input selain harga kuotasian dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2); Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices) (Level 2);
Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs) (Level 3).
Instrumen keuangan Grup yang dinilai pada nilai wajar hanya berupa instrument derivatif. Untuk tahun 2014 dan 2013, nilai wajar instrumen derivatif dihitung dengan metode penilaian tingkat 2. Nilai wajar diukur pada nilai tunai estimasi arus kas masa depan berdasarkan kurva pendapatan yang dapat di observasi.
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2014.The Group’s only financial instruments carried at fair value is the derivative instruments. For 2014 and 2013, these are measured as the present value of the estimated future cash flows based on observable yield curves.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Desember 2014.
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2014.
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset - Derivatif
-
210,450
-
210,450
Assets Derivatives -
Liabilitas - Derivatif
-
10,624,924
-
10,624,924
Liabilities Derivatives -
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Desember 2013. Tingkat 1/ Level 1
216
Fair value estimation (continued)
Tingkat 2/ Level 2
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2013. Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset - Derivatif
-
1,770,834
-
1,770,834
Assets Derivatives -
Liabilitas - Derivatif
-
14,966,698
-
14,966,698
Liabilities Derivatives -
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/104 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
35. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Kepentingan nonpengendali perusahaan berikut ini:
35. NON-CONTROLLING INTERESTS
berasal
dari
Non-controlling subsidiaries:
anak 2014
interest
came
from
following
2013
KRL Lainnya
99,517,617 9,017,646
150,861,858 13,004,147
KRL Others
Jumlah
108,535,263
163,866,005
Total
36. TRANSAKSI NON KAS
36. NON-CASH TRANSACTION
Transaksi non kas yang penting adalah perolehan aset tetap dengan mengkapitalisasikan depresiasi sebesar AS$372.455 (2013: AS$226.554), mengkreditkan utang usaha dan akrual sebesar AS$16.771.628 pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: AS$14.638.428) dan penjualan aset tetap dengan mendebit piutang sebesar AS$150.000 pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: AS$5.900.000). 37. REKLASIFIKASI AKUN
37. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Angka komparatif pada laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Aset eksplorasi dan evaluasi Properti pertambangan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Piutang non-usaha, bagian jangka panjang - pihak ketiga - pihak berelasi Uang muka dan biaya dibayar dimuka
The principal non-cash transaction is acquisition fixed assets capitalised depreciation amounted US$372,455 (2013: US$226,544), credited trade payable and accrual amounted US$16,771,628 as at 31 December 2014 (2013: US$14,638,428) and sales of fixed asset debited non-trade receivable amounted US$150,000 as at 31 December 2014 (2013: US$5,900,000).
Certain comparative figures in the financial statements for the year ended 31 December 2013 have been amended to conform with the basis on which the financial statements for the year ended 31 December 2014.
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
445,760,687
1,052,890 36,309,748
24,132,039
(24,132,039)
-
3,440,000 454,734
317,945 (317,945)
3,757,945 136,789
13,230,599
(13,230,599)
-
Atas reklasifikasi di atas, Grup tidak menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal karena reklasifikasi tersebut tidak mempengaruhi akun-akun lain selain yang disebutkan di atas dan tidak merubah total aset Grup atas periode tersebut.
Setelah reklasifikasi/ After reclassification 1,052,890 482,070,435
Exploration and evaluation assets Mining properties Deferred exploration and development cost Non-trade receivables - non-current portion third parties related parties Advances and prepaid expenses
Upon the reclassification above, the Group did not present the financial position at the beginning of the earliest comparative period, due to such reclassification did not affect other accounts other than the mentioned above and did not change the total assets of the Group for related period.
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
217
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/105 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. KELANGSUNGAN USAHA
38. GOING CONCERN
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Grup mengalami rugi komprehensif sebesar AS$189 juta dan modal kerja negatif sebesar AS$195 juta. Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup memiliki kas dan setara kas yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar AS$80 juta.
During the year ended 31 December 2014, the Group incurred a comprehensive loss of US$189 million and a negative working capital of US$195 million. As at 31 December 2014, the Group had unrestricted cash and cash equivalents of US$80 million.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan mempunyai total pinjaman sebesar AS$573.6 juta dari New Club Deal (Catatan 16). Berdasarkan skedul pembayaran pokok, total pinjaman sebesar AS$286.1 juta akan jatuh tempo pada tahun 2015. Manajemen mengantisipasi ketidakcukupan kas untuk melakukan pembayaran tersebut.
As at 31 December 2014, the Company had a total loan of US$573.6 million outstanding under the New Club Deal (Note 16). Under the loan repayment schedule, the total principal repayment of US$286.1 million is required in 2015. Management are anticipating insufficient cash to meet such payment.
Hal-hal diatas memperlihatkan suatu ketidakpastian material dalam hal kemampuan Grup untuk dapat terus mempertahankan kelangsungan usahanya.
These above conditions represent a material uncertainty in relation to the Group’s ability to continue as a going concern.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah menerima penangguhan bersyarat atas jaminan yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Rasio net debt terhadap EBITDA Grup pada tanggal 31 Desember 2014 berada diatas batas maksimum tersebut terutama sebagai akibat dari penurunan harga batubara secara terus menerus dan rugi operasi yang dialami Grup.
As at 31 December 2014, the Company had received an unconditional waiver from its financial covenants required under the loan agreement. The Group’s net debt to EBITDA ratio as at 31 December 2014 stands above the covenant maximum level primarily as a result of the continuing decrease of the coal price and the operational loss of the Group.
Sejak pertengahan tahun 2014, Perusahaan telah melakukan diskusi dengan para kreditur untuk merestrukturisasi pinjaman tersebut. Perusahaan sedang bekerja sama dengan tim ahli dan penasihat keuangan para kreditur atas restrukturisasi ini.
Since the mid of 2014, the Company has been in discussion with its lenders to restructure its debt. The Company has been working with the lenders’ technical and financial advisors on this restructuring process.
Grup berkeyakinan akan mampu mendanai kebutuhan modal kerja sepanjang tahun 2015 dan beroperasi dalam jangka panjang melalui rencanarencana berikut:
The Group is confident that it will be able to fund its working capital requirements throughout 2015 and operate in the long-term through the following plans:
-
-
-
-
memperoleh kembali marjin profitabilitas Grup dengan fokus pada produksi dan penjualan batubara berkualitas rendah, mengurangi biaya produksi, diantaranya melalui pengelolaan yang cermat atas rasio pengupasan lapisan tanah, serta meningkatkan efisiensi dan tingkat pemanfaatan alat; restukturisasi pinjaman New Club Deal untuk menunda pembayaran pinjaman pokok agar lebih mencerminkan arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang; melakukan belanja modal yang hati-hati dengan fokus pada pengembangan infrastruktur untuk konsesi Tabang dan Pakar; mengurangi biaya melalui peningkatan volume; menangguhkan, mengurangi produksi dan/atau menutup operasi yang kurang menguntungkan
Laporan keuangan konsolidasian Grup tidak termasuk penyesuaian yang akan terjadi jika Grup tidak dapat melanjutkan kelangsungan usahanya.
218
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
-
regaining the Group profitability margins by focusing on the production and delivery of a low quality coal product, reducing the production costs, among others through careful management of the strip ratio and improving efficiencies and utilisation rates;
-
restructuring the New Club Deal loan to defer principal payments to better reflect expected future cash flows;
-
prudent capital expenditure with focus on the infrastructure development for Tabang and Pakar concessions;
-
achieve unit cost reduction through volumes of scale; suspend, reduce production and/or close unprofitable operations
-
The Group’s consolidated financial statements do not include any adjustments that may result if the Group was unable to continue as a going concern.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/106 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a.
Pada tanggal 3 memperpanjang 2010 - 2014 (AS$1.865.611) (AS$1.023.989) dengan Mandiri.
Februari 2015, WBM dan PIK jaminan reklamasi untuk tahun sebesar Rp 23.208.197.038 dan Rp 12.738.417.871 melalui jaminan kas penuh
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 39. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD a.
On 3 February 2015, WBM and PIK have extended their reclamation guarantees for 2010 – 2014 amounting to Rp 23,208,197,038 (US$1,865,611) and Rp 12,738,417,871 (US$1,023,989) through full cash collateral with Mandiri.
Pada tanggal 2 Februari 2015, TSA memperpanjang jaminan reklamasi untuk tahun 2010 - 2014 sampai 30 April 2015 sebesar Rp 3.656.463.462 (AS$293.928) melalui jaminan kas penuh dengan Mandiri.
On 2 February 2015, TSA issued a reclamation guarantee for 2010 - 2014 until 30 April 2015 amounting to Rp 3,656,463,462 (US$293,928) through full cash collateral with Mandiri.
Pada tanggal 21 Januari 2015, GBP II memperpanjang jaminan reklamasi untuk tahun 2009 - 2014 sampai 30 April 2015 sebesar Rp 48.647.144.577 (AS$3.910.542) melalui jaminan kas penuh dengan Mandiri.
On 21 January 2015, GBP II issued a reclamation guarantee for 2009 - 2014 until 30 April 2015 amounting to Rp 48,647,144,577 (US$3,910,542) through full cash collateral with Mandiri.
Pada tanggal 2 Februari 2015, jaminan reklamasi untuk FKP dan GBP I untuk tahun 2010 - 2014 masing-masing sebesar Rp 15.122.128.165 (AS$1.215.605) dan Rp 3.693.080.027 (AS$296.871) diperpanjang sampai dengan 30 April 2015 menggunakan Rolling Working Capital Facility.
On 2 February 2015, the reclamation guarantee for FKP and GBP I for 2010 - 2014 amounting to Rp 15,122,128,165 (US$1,215,605) and Rp 3,693,080,027 (AS$296,871), respectively was extended until 30 April 2015 using the Rolling Working Capital Facility of the Company.
Pada tanggal 26 Januari 2015, Fasilitas gabungan dengan ANZ juga telah dimanfaatkan terdiri atas bid bonds untuk Perusahaan dan FKP dalam perjanjian jual beli dengan TNBF masingmasing sebesar AS$333.000. Pada tanggal 24 Februari 2015, performance bonds Perusahaan dan FKP dalam perjanjian jual beli dengan TNBF masing-masing sebesar AS$1.045.800 dan AS$2.331.000.
On 26 January 2015, The Joint Facility with ANZ has also been utilized which consists of bid bonds for the Company and FKP for sales contracts with TNBF amounting to US$333,000 each. Performance bonds for the Company and FKP under sales contracts with TNBF which were issued on 24 February 2015 amounting US$1,045,800 and US$2,331,000, respectively.
b.
Pada tanggal 12 Februari 2015, WBM telah menerima restitusi PPN untuk masa pajak Januari sampai dengan Juli 2009, sebesar Rp 188.920.631.750 (AS$15.186.546).
b. On 12 February 2015, WBM received VAT refunds for the tax period January up to July 2009, amounting to Rp 188,920,631,750 (US$15,186,546).
c.
Pada tanggal 16 Februari 2015, FSP telah menerima restitusi Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2013, sebesar Rp 30.079.579.310 (AS$2.417.974).
c.
d.
Pada tanggal 23 Februari 2015, TSA telah menerima restitusi PPN untuk tahun pajak 2012, sebesar Rp 66.601.945.689 (AS$5.353.854). Pada tanggal yang sama, FKP juga menerima restitusi PPN untuk tahun pajak 2012 dan 2013, sebesar Rp322.880.377.107 (AS$25.955.014).
d. On 23 February 2015, TSA received VAT refunds for the 2012 tax year, amounting to Rp 66,601,945,689 (US$5,353,854). On the same date, FKP also received VAT refunds for the 2012 and 2013 tax year, amounting to Rp 322,880,377,107 (US$25,955,014).
On 16 February 2015, FSP received Corporate Income Tax refunds for the 2013 tax year, amounting to Rp 30,079,597,310 (US$2,417,974).
2014 Annual Report PT Bayan Resources Tbk
219
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
220
Laporan Tahunan 2014 PT Bayan Resources Tbk
Office 8 Building 37 Floor Sudirman CBD Lot 28. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190, Indonesia. P. (62-21) 2935 6888, F. (62-21) 2935 6999 website : www.bayan.com.sg