PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN SIKAP NASIONALISME DALAM PEMBELAJARANPKNMENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS VSDN KLEDOKAN YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh : Valentina Ika Januarti 121134093
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Motto
Menjadi lebih baik dari yang kemarin-kemarin
Menjalani hidup dengan penuh rasa syukur tanpa harus mengeluh kepada Tuhan yang sudah memberi hidup
Buang rasa benci dalam dirimu, sayangilah semua umat Tuhan
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Kupersembahkan skripsi ini untuk: Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan Keluarga yang sudah memberikan semangat dan doanya Bapak dan Ibu Dosen yang sudah membimbing selama penyusunan Teman-teman atas semua bantuan dan dukungannya Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah membentukku menjadi seorang pendididk yang berkualitas.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2016 Penulis,
Valentina Ika Januarti
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Valentina Ika Januarti
No Mahasiswa : 121134093 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENINGKATAN SIKAP NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PKNMENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNINGBAGI SISWA KELAS V SDN KLEDOKAN YOGYAKARTA” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 25 Januari 2016 Yang Menyatakan
Valentina Ika Januarti
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN SIKAP NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PKNMENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS V SDN KLEDOKAN YOGYAKARTA
Valentina Ika Januarti Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian yang dilakukan peneliti dilatarbelakangi oleh rendahnya sikap nasionalisme siswa kelas V meskipun mereka sudah memperoleh pembelajaran tentang cinta tanah air melalui pembelajaran PKn. Tujuan penelitian ini untuk: 1) Menggambarkan dan mengetahui gambaran pelaksanaan model PBL dalam rangka meningkatkan sikap nasionalisme bagi siswa dalam pembelajaran PKn kelas V semester I; 2) Meningkatkan dan mengetahui pentingnya sikap nasionalisme siswa melalui pelaksanaan pembelajaran PKn di SD kelas V semester I dengan menggunakan model PBL Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian yang dilakukan peneliti adalah 2 siklus. Setiap siklus terdapat 2 pertemuan. Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Problem Based Learning. Penelitian dilakukan di SD Negeri Kledokan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning dalam pembelajaran PKn Kelas V meningkatkan sikap nasionalisme. Sikap nasionalisme siswa pada kondisi awal nilai rata-rata yang diperoleh adalah 79,33 dengan jumlah persentase 76,92% mengalami peningkatan pada kuesioner siklus I dengan rata-rata 87,42 dan jumlah persentase 84,46%. Pada siklus II sikap nasionalisme siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata 88,4 dengan jumlah persentase 96,15%.
Kata Kunci: model Problem Based Learning, peningkatan, nasionalisme, PKn.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE INCREASING NASIONALISM ATTITUDE IN CIVIC LEARNING USE PROBLEM BASED LEARNING MODEL FOR FIFTH GRADE STUDENT OF KLEDOKAN ELEMENTARY SCHOOL
Valentina Ika Januarti Sanata Dharma University. 2016
The research, conducted by researchers motivated by the low nationalism fifth grade students even though they managed to gain learning about the love of the homeland through learning civics. The purpose of this study to: 1) Describe and know the description of implementation of PBL models in order to improve the attitude of nationalism for students in civics teaching fifth grade the first semester; 2) Promote and recognize the importance of nationalism students through the implementation of learning civics in elementary school fifth grade first semester by using model PBL. Research conducted using classroom action research. The study, conducted by researchers at the 2nd cycle. There are two meetings each cycle. Lessons are conducted in this class action research using Problem Based Learning model. The study was conducted in Kledokan elementary school. The results showed that the use of Problem Based Learning model in teaching civics classes fifth boost nationalism. Nationalism students in the initial conditions the average value obtained was 79.33 with a total percentage of 76.92% increased in the questionnaire first cycle with an average of 87.42 and a total percentage of 84.46%. In the second cycle nationalistic attitude of students has increased by an average of 88.4 on the percentage of 96.15%.
Keywords: Problem Based Learning model, improvement, nationalism, Civics.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuha Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan Judul: Peningkatan Sikap Nasionalisme Dalam Pembelajaran PKN Menggunakan Model Problem Based Learning Bagi Siswa Kelas V SDN Kledokan Yokyakarta. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah DasarFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada: 1.
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah melimpahkan kasih-Nya yang memberikan terang Roh Kudus, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2.
Rohandi, Ph.D, selaku dekan FKIP USD yang telah bersedia mengesahkan skripsi ini.
3.
Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar yang mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi.
4.
Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar.
5.
Drs. Paulus Wahana,. M.Hum selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
6.
Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II yang telah dengan sabar dan memberikan masukan dalam penyususnan skripsi.
7.
Mulyadi, S.Pd selaku kepala sekolah SDN Kledokan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
8.
Heni Purwaningsih, S.Pd selaku guru kelas V SDN Kledokan yang telah membantu peneliti dalam penelitian.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
Guru SDN Kledokan yang telah membantu dan menerima peneliti selama proses penelitian sehingga proses penelitian berjalan dengan lancar.
10. Seluruh siswa kelas V SDN Kledokan yang telah membantu peneliti dalam penelitian dengan memberikan waktu dan kerja sama selama penelitain berlangsung. 11. Bapak Albertus Gunarto dan Maria Tri Astuti orang tua penulis yang telah mendoakan dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi dan keluarga besar penulis. 12. Orang terdekat penulis Stevanus Dimas Gesang Rinukti, terimakasih atas segala semangat dorongan, semangat dan kasih sayangnya yang sudah dilimpahkan kepada penulis. 13. Sahabat terdekatku Kristina Rismiati, Brigita Yosi Pratiwi, Astrid Rosarina Herera Budiyanti Kristina, I Gusti Mas Indah Prabawati dan Pransiska Rita Parida, terimakasih atas semua dukungan, bantuan dalam penyusunan skripsi ini dan kasih sayangnya. 14. Teman-teman satu payung yang selalu memberikan masukan dan bantuan kepada peneliti saat melakukan penelitian dan dalam penyusunan skripsi. 15. Teman-teman PGSD yang selalu memberikan Motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi. 16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah memberikan bantuan baik yang berwujud material maupun spiritual bagi penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari kekurangan dan keterbatasan penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan masukan dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Yogyakarta, 25 Januari 2016 Penulis,
Valentina Ika Januarti
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ii HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii HALAMAN MOTTO ......................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................v SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................vi SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .........................................vii ABSTRAK .........................................................................................................viii ABSTRACT .......................................................................................................ix KATA PENGANTAR ......................................................................................x DAFTAR ISI ......................................................................................................xii DAFTAR TABEL .............................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 1 1.2 Batasan Masalah ............................................................................................ 7 1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................... 8 1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8 1.5 Manfaat penelitian ........................................................................................ 9 1.6 Definisi Operasional ...................................................................................... 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 12 2.1.1 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD) .......................................... 12 2.1.2 Pemahaman (kognitif) ...................................................................... 15 2.1.3 Penghayatan (afektif)......................................................................... 16 2.1.4 Pelaksanaan (Konatif)....................................................................... 16 2.1.4 Nasionalisme..................................................................................... . 17 2.1.6 Pembelajaran PKn................................................................................. 19 2.1.7 Model PBL (Problem Based Learning) ................................................ 21 2..1.8 SK dan KD Tentang Nasionalisme ................................................... 24 2.2 Penelitian - Penelitian Yang Relevan .............................................................. 25 2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 28 2.4 Hipotesis Tindakan.......................................................................................... 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 32 3.1.1 Perencanaan .......................................................................................... 34 3.1.2 Pelaksanaan ........................................................................................... 35 3.1.3 Observasi ............................................................................................... 35 3.1.4 Refleksi ................................................................................................. 35 3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 36 3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................................. 36 3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................................. 36 3.2.3 Subjek Penelitian .................................................................................. 36 3.2.4 Objek Penelitian .................................................................................... 37 3.3 Pelaksanaan Penelitian .................................................................................... 37
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 44 3.4.1 Observasi ............................................................................................... 44 3.4.2 Dokumentasi ......................................................................................... 45 3.4.3 Kuesioner .............................................................................................. 45 3.5 Instrumen Penelitian........................................................................................ 46 3.6 Penguji Instrumen Penelitian .......................................................................... 53 3.6.1 Validitas ................................................................................................ 53 3.6.2 Reliabilitas ............................................................................................ 58 3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 60 3.8 Indikator keberhasilan dan Pengukurannya ................................................... 64 3.9 Jadwal Penelitian............................................................................................. 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 66 4.1.1 Problem Based Learning ...................................................................... 66 4.1.2 Nilai Nasionalisme ............................................................................... 90 4.2 Pembahasan ....................................................................................................91 4.2.1 Pembahasan Problem Based Learning .................................................91 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 97 5.2 Keterbatasan .................................................................................................. 98 5.3 Saran .............................................................................................................. 98 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................99
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.5.1 Penjabaran Indikator .......................................................................47 Tabel 3.5.2 Kisi-kisi Instrumen Skala Sikap ...................................................... 52 Tabel 3.5.3 Kriteria Instrumen Skala Sikap ....................................................... 52 Tabel 3.5.4 Skala Likert ..................................................................................... 53 Tabel 3.6.1 Hasil Uji Validasi kuesioner sekala sikap ........................................56 Tabel 3.6.2 Uji Validitas Instrumen Skala Sikap ............................................... 58 Tabel 3.7.1 Acuan PAP tipe 1 seluruh aspek ...................................................... 62 Tabel 3.7.2 Perhitungan Batas Nilai Aspek Kognitif ......................................... 62 Tabel 3.7.3 Perhitungan Batas Nilai Aspek Afektif ........................................... 63 Tabel 3.7.4 Perhitungan Batas Nilai Aspek Konatif .......................................... 63 Tabel 3.8.1 Indikator Keberhasilan Sikap Nasionalisme ................................... 64 Tabel Pencapaian ............................................................................................... 91
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar Siklus PTK ........................................................................................... 34 Gambar PBL Tahap 1 ......................................................................................... 92 Gambar PBL Tahap 2 ......................................................................................... 92 Gambar PBL Tahap 3 ......................................................................................... 93 Gambar PBL Tahap 4 ......................................................................................... 93 Gambar BPL Tahap 5 ......................................................................................... 94
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 101 Lampiran 2 Data Awal ....................................................................................... 106 Lampiran 3 Kuesioner Data Pertama ................................................................. 119 Lampiran 4 Kuesioner Data Kedua .................................................................... 126 Lampiran 5 Hasil Data Keseluruhan .................................................................. 133 Lampiran 6 Hasil Wawancara ............................................................................ 143 Lampiran 7 Perangkat Pembelajaran ................................................................. 145 Lampiran 8 Jawaban Siswa ................................................................................ 230 Lembar 9 Lembar Validasi ................................................................................ 238 Lembar 10 Kuesioner Siswa .............................................................................. 246 Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup ................................................................... 253
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini ada enam bagian yang akan diuraikan yaitu latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendikan seharusnya tidak hanya mengembangkan aspek kognitif saja tetapi juga aspek yang lainnya yaitu aspek afektif dan aspek psikomotor. Seperti halnya pendidikan kewarganegaraan yang mengajarkan tidak hanya berkaitan dengan kognitif tetapi juga mengandung ketiga ranah pendidikan yaitu psikomotor, kognitif dan afektif (Wiharyanto, 2013:4). Pendidikan kewarganegaraan mempunyai tujuan yaitu mengembangkan karakter bangsa. Pentingnya pendidikan karakter yang mengajarkan tentang kebaikan sehingga seseorang mampu membedakan antara baik dan buruk dan juga berperilaku baik (Fathurrohman dkk, 2013:74). Melihat hal di atas peneliti akan melakukan penelitian sikap nasionalisme di kelas V semester 1. Peneliti melakukan pengamatan di SD Negeri Kledokan bulan juli pada awal masuk sekolah setelah libur semester kenaikan kelas. Pengamatan yang dilakukan peneliti adalah mengamati sikap nasionalisme khususnya untuk kelas V. Penelitian
yang
dilakukan
peneliti
adalah
mengamati
sikap
nasionalisme. Sikap nasionalisme ini dilihat dari pemahaman (kognitif), penghayatan (afektif), dan pelaksanaan (konatif) yang masih terlihat dari diri siswa. Siswa hanya sekedar tahu saja yaitu hanya dalam tingkat paham saja, belum masuk dalam tahap penghayatan dan pelaksanaan. Siswa sebenarnya 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
sudah tahu apa yang harus dilaksanakan namun belum benar-benar paham apa yang sebenarnya harus dilakukan. Ini dilihat dari hasil observasi yang peneliti lakukan. Pengamatan yang dilakukan peneliti dikhususkan pada siswa-siswa kelas V di SD Negeri Kledokan. Pengamatan yang dilakukan pertama kali dilihat saat upacara pada hari Senin, 27 Juli 2015, terlihat 13 siswa laki-laki dan 5 perempuan yang tidak serius saat mengikuti upacara, masih terlihat siswa yang berbicara dengan teman sebelahnya, saat pengibaran benderapun terlihat banyak siswa yang tidak serius menghormati bendera yang sedang dikibarkan. Upacara pembukaan tahun ajaran baru ini kepala sekolah menyampaikan perintah dari pemerintahan yaitu dinas pendidikan untuk menyanyikan lagu Indonesia raya sebelum pembelajaran dimulai dan memilih satu lagu wajib nasional atau lagu daerah di akhir pembelajaran, dari perintah dinas pendidikan ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap nasionalisme dalam diri siswa yang sudah berkurang. Peneliti kemudian melakukan pengamatan di dalam kelas, peneliti melakukan pengamatan di dalam kelas untuk mengetahui sikap siswa saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu wajib nasional atau lagu daerah di awal pelajaran dan di akhir pembelajaran. Hasil dari pengamatan yang dilakukan adalah sama dengan saat upacara siswa tidak serius dan tidak sungguh-sungguh saat menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah, siswa masih sambil bermain-main saat menyanyikan lagu nasional. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di awal ini menunjukkan bawa sikap nasionalisme pada diri siswa kelas V masih sangat kurang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Pembelajaran Pkn yang ideal seharusnya tidak hanya mengajarkan hak-hak dan kewajiban warga negara terhadap negara (urusan publik). Namun pendidikan kewarganegaraan perlu membangun seorang warga negara yang berpartisipasi aktif dan memiliki “pengalaman otentik” dalam pembelajarannya sehingga tidak hanya menjadi “warga negara yang baik” tetapi juga menjadi warga negara yang aktif (Samsuri, 2011:37). Tujuan pembelajaran PKn untuk siswa diharapkan siswa mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakterkarakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain. Untuk mencapai tujuan pembelajaran PKn tersebut, delapan materi pokok standar isi mata pelajaran PKn di Indonesia untuk satuan pendidikan dasar dan menengah memuat komponen sebagai berikut: 1) Persatuan dan kesatuan bangsa, 2) Norma, hukum dan peraturan, 3) Hak Asasi Manusia, 4) Kebutuhan Warga Negara 5) Konstitusi Negara, 6) Kekuasaan dan Politik, 7) Pancasila, 8) Globalisasi. Cara untuk mencapai tujuan ini adalah pembelajaran PKn menekankan kepada siswa untuk mengalami pengalaman belajar, pengalaman sikap, keterampilan yang baru dan perlu dihadapkan dengan masalah kehidupan nyata sehingga mampu membentuk sikap positif sebagai warga negara (Puskur Balitbang Depdiknas, 2005:142). Kenyataan proses pembelajaran PKn tidak banyak melahirkan kemampuan
siswa
untuk
perpikir
kritis
terhadap
sistem
politik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
pemerintahannya, tidak banyak melahirkan pengalaman belajar bagi siswa, pengalaman sikap dan keterampilan yang baru dalam diri siswa. Hal ini disebabkan karena materi-materi yang diajarkan cenderung verbal atas nilainilai moral Pancasila, model pembelajarannya cenderung berbentuk hafalan/ kognitif saja, mata pelajaran Pkn menimbulkan kejenuhan terhadap materi yang diajarkan, materi yang diajarkan cenderung monoton, teoritik, kognitif bahkan verbalistik (Samsuri,2010:130). Materi PKn sangat padat atau kuas dan kurang praktis dengan alokasi waktu yang terbatas, guru pada umumnya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dengan pemberian tugas dan cenderung menulis di papan tulis, penggunaan alat peraga sangat minim. Penggunaan Problem Based Learning dalam penelitian ini mengajak siswa untuk berfikir secara kritis, mengajak untuk membuka wawasan dan mengajak siswa untuk menyampaikan pendapat mengenai masalah yang diberikan di dalam dunia nyata ini. Penggunaan PBL tidak hanya meminta siswa untuk mendengarkan guru saat mengajar namun siswa mampu belajar sendiri dengan didampingi oleh guru dalam penyelesaian menganalisis masalah. Penggunaan PBL ini bertujuan untuk memancing semangat belajar siswa, mencari suasana baru dengan mengajar siswa tidak hanya monoton terpaku pada teks saja namun memancing siswa dengan menggunakan media berupa video. Selain melakukan penelitian dengan pengamatan peneliti juga membagikan kuesioner kepada siswa kelas V yang berkaitan dengan sikap nasionalisme. Kuesioner yang dibagikan kepada siswa kelas V berisi 4 indikator yang dibahas dalam materi sikap nasionalisme yang dipelajarai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
dalam materi memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indikator dalam kuesioner tersebut adalah persatuan bangsa, cinta tanah air, sikap yang mencerminkan nasionalisme dan menghargai simbol-simbol nasionalisme. Kuesioner ini dibagikan ke 26 siswa dengan laki-laki 17 siswa dan perempuan 9 siswa. Hasil dari pembagian kuesioner ini setelah dirata-rata kelas, pada aspek kognitif siklus awal rata-ratanya 43,07 termasuk dalam kategori tinggi, dengan jumlah nilai 1120 dengan jumlah item 10. Jumlah siswa yang mimiliki aspek koknitif diatas cukup 22 siswa. Aspek afektif rata-ratanya 55,65 termasuk dalam kategori tinggi, dengan jumlah nilai 1447 dengan jumlah item 14. Jumlah siswa yang memiliki sikap afektif diatas cukup baru 16 siswa. Aspek konatif rata-ratanya 79,07 termasuk dalam kategori cukup, dengan jumlah 2056 dengan jumlah item 20. Jumlah
Data tersebut
menunjukkan bahwa sikap Nasonalisme siswa kelas V belum seluruhnya memiliki sikap nasionalisme. Permasalahan yang ada di dalam kelas V ini semakin membuat peneliti lebih tergerak untuk melakukan penelitian lagi tentang sikap nasionalisme yang dimiliki oleh siswa. Penelitian ini peneliti nantinya akan melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini peneliti akan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Peneliti menggunakan PBL agar pengetahuan siswa semakin bertambah dan siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan perasaan yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa dapat ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Penggunaan PBL juga dirasa paling cocok dengan meneliti sikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
nasionalisme karena sikap nasionalisme merupakan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari sedangkan penggunaan PBL adalah memberikan masalah-masalah dalam dunia nyata. Peneliti memberikan PBL ini bertujuan untuk memancing siswa untuk berfikir kritis dan berusaha memberikan pendapatnya dalam masalah yang disampaikan. Peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk melihat peningkatan sikap nilai nasionalisme melalui pelaksanaan pembelajaran PKn di SD. Penulis melakukan penelitian ini karena sekarang ini siswa-siswa sekolah dasar kurang mengetahui nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di kelas V di atas. Banyak siswa bertindak sesuai dengan kehendak hati mereka masing-masing tanpa memperhatikan nilai yang ada dan kurang menghargai nilai nasionalisme. Penelitian ini peneliti menekankan pada nilai nasionalisme. Negara Indonesia ini mulai hilang rasa nasionalismenya, hal ini dapat dibuktikan dengan banyak warga Indonesia yang tidak cinta terhadap bangsanya sendiri. Banyak orang membeli produk-produk luar negeri dari pada produk-produk dalam negeri. Negara Indonesia mempunyai banyak tempat-tempat wisata yang menarik namun banyak warga Indonesia lebih memilih liburan di luar negeri dari pada di negara Indonesia yang mempunyai banyak aneka ragam budaya dan tempat-tempat yang menarik. Bahkan banyak warga negara yang tidak hafal dengan lagu-lagu nasional, siswa-siswa sekolahpun tidak hafal dengan lagu nasional, siswa-siswa saat mengikuti upacara bendera banyak yang tidak serius mengikuti upacara. Hal ini dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
diartikan bahwa warga Indonesia mengabaikan negara sendiri dan tidak mempunyai rasa bela negara dan nasionalisme yang besar. Hal di atas merupakan cermin rusaknya kesadaran berbangsa dan semangat nasionalis oleh adanya semangat egois dan individualis. Sehingga penekanan nilai nasionalisme sejak dini masih kurang. Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi dan diatasi oleh seluruh bangsa Indonesia. Beberapa kasus hilangnya nasionalisme di Indonesia membuat peneliti tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menekankan nilai nasionalisme dalam pembalajaran PKn di SD kelas V semester I dengan menggunakan model PBL. Nilai nasionalisme yang akan diterapkan adalah dengan cara meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan betapa pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga nantinya
diharapkan
semua
siswa
dapat
memahami
dan
mampu
meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan nilai nasionalisme.
1.2 Batasan Masalah Penelitian ini hanya terbatas meneliti tentang peningkatan sikap nasionalisme melalui pelaksanaan pembelajaran PKn di SD kelas V semester I. Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap nasionalisme, pelaksanaannya menggunakan model pembelajaran PBL. Pembelajaran PKn kelas V semester I ini dibatasi pada standar kompetensi 1 yaitu memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hasil penelitian ini hanya berlaku terbatas di SD Negeri Kledokan pada materi NKRI.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan model pembelajaran PBL dalam rangka meningkatkan sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn di SD kelas V semester I?
2. Apakah penggunaan model PBL pada pembelajaran PKn kelas V semester I dapat meningkatkan sikap nasionalisme siswa?
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menggambarkan dan mengetahui gambaran pelaksanaan model PBL dalam rangka meningkatkan sikap nasionalisme bagi siswa dalam pembelajaran PKn kelas V semester I.
2. Meningkatkan dan mengetahui pentingnya sikap nasionalisme siswa melalui pelaksanaan pembelajaran PKn di SD kelas V semester I dengan menggunakan model pembelajaran PBL 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak diantaranya adalah bagi peneliti, siswa, guru, sekolah dan dunia pengetahuan. 1. Bagi siswa Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah a) pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan nilai nasionaloisme melalui pembelajaran PKn di SD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
meningkat, b) siswa mendapatkan pengalaman belajar menyenangkan dengan metode yang digunakan.
2. Bagi guru Manfaat penelitian ini bagi guru adalah a) guru mendapat tambahan wawasan tentang metode yang cocok untuk pembelajaran bagi siswa dengan pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan nilai nasionalisme yang meningkat, b) guru mendapatkan inspirasi untuk membuat pembelajaran dengan menggunakan metode lain agar pembelajaran di kelas semakin meningkat.
3. Bagi sekolah Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah sekolah bisa mendapatkan sumbangan positif bagi kemajuan sekolah karena guru mendapat tambahan wawasan tentang metode yang tepat untuk pembelajaran yang dapat diterapkan
di
kelas
dan
meningkatkan
prestasi
sekolah
untuk
meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan dalam belajar.
4. Bagi dunia pengetahuan Manfaat penelitian ini bagi dunia pengetahuan adalah a) menambah wawasan dalam dunia pengetahuan dengan metode yang cocok dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, b) di dalam dunia pengetahuan orang-orang terutama guru dan siswa dapat mengetahui cara-cara meningkatkan prestasi siswa dengan metode yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
5. Bagi peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah a) peneliti dapat memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian sehingga dapat termotivasi mengembangkan penelitian tindakan kelas yang lain, b) peneliti dapat mengetahui
cara
meningkatkan
pemahaman,
penghayatan,
dan
pelaksanaan pembelajaran PKn, c) peneliti dapat menambah wawasan tentang metode yang digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dengan nilai nasionalisme, d) peneliti dapat mengganti siklus belajar jika pembelajaran yang dilakukan tidak berhasil meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pelaksanaan pembembelajaran PKn untuk materi kelas V sekolah dasar.
1.6 Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Sikap sikap sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan konatif.
2. Nasionalisme Nasionalisme adalah kepedulian dan sikap positif atau semangat yang tertuju pada kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara.
3. Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang berorientasi pada pembentukan watak/karakter warganegara yang mampu memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Negara yang baik, cerdas, dan terampil sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945.
4. Model pembelajaran Problem Based Learning Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini ada empat bagian yang akan diuraikan yaitu kajian pustaka, penelitian-penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan. 2. 1 Kajian Pustaka Kajian pustaka membahas tentang teori yang mendukung serta penelitian yang relevan.
2.1.1
Karakteristik siswa Sekolah Dasar (SD) Sekolah Dasar dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu kelas bawah dan kelas atas. Kelas bawah terdiri dari kelas I (Satu), II (Dua), dan III (Tiga). Sedangkan untuk kelas bawah adalah kelas IV (Empat), V (Lima), dan VI (Enam). Namun dari pembagian kelas ini semuanya merupakan satu bagian yang saling berkaitan. Kelas I sampai dengan kelas VI bisa juga disebut dengan jenjang pendidikan sekolah dasar. Rentang umur siswa kelas bawah adalah 6 tahun sampai kira-kira umur 8 tahun. Sedangkan rentang umur siswa kelas atas adalah 9 tahun sampai kira-kira umur 12 tahun. Jenjang
pendidikan
sekolah
dasar
ini
memiliki
beberapa
karakteristik. Masa kelas bawah siswa memiliki sifat-sifat khas sebagai berikut: 1) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah, 2) Adanya sikap yang cenderung
untuk
memenuhi
peraturan-peraturan
permainan
yang
tradisional, 3) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri, 4) Suka
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain,kalau hal itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain, 5) Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting, 6) Pada masa ini (terutama pada umur 6,0-8,0) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak, 7) Hal-hal yang bersifat konkret lebih mudah dipahami ketimbang yang abstrak, 8) Kehidupan adalah bermain. Bermain bagi anak usia ini adalah sesuai yang dibutuhkan dan dianggap serius. Bahkan anak tidak dapat membedakan secara jelas perbedaan bermain dengan bekerja, 9) Kemampuan mengingat (memory) dan berbahasa berkembang sangat cepat dan mengagumkan. Ciri-ciri sifat anak pada masa kelas tinggi di Sekolah Dasar yaitu : 1) adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; hal ini menimbulkan adanya kecendrungan untuk membandingkan pekerjaanpekerjaan yang praktis, 2) amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar, 3) telah ada minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran khusus, 4) setelah kira-kira umur 11,0 pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri, 5) pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat (sebaikbaiknya) mengenai prestasi sekolah, 6) anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersamasama. Di dalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan yang tradisional; mereka membuat peraturan sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Karakteristik perkembangan pada siswa Sekolah Dasar dapat juga dilihat tahap-tahap perkembangan kognitif menurut teori Peaget. Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa usia anak yang sekolah di Sekolah Dasar kira-kira 6 atau 7 sampai dengan 11 atau 12 tahun. Usia 6 atau 7 tahun dalam teori Piaget masuk dalam kategori praoperational periode dalam tahapan intuitive. Periode ini ditandai dengan dominasi pengamatan yang bersifat egosentrik (belum memahami cara orang lain memandang objek yang sama), seperti searah. Pada masa ini anak gemar meniru, telah mampu menerima khayalan, dapat bercerita tentang hal-hal yang fantastik, anak tidak terikat pada realitas, sehingga anak dapat berbicara dengan kursi, anjing, dan sebagainya.Anak berlatih sendiri menggunakan bahasanya, sering ia berbicara sendiri. Piaget menamakannya ”Collective monologue”. Usia 7 sampai 11 atau 12 termasuk dalam tahapan periode operasional konkret. Fase ini menurut Piaget menunjukan suatu reorganisasi dalam struktur mental anak. Dalam fase yang lalu, fase praoperasional, anak seakan-akan hidupnya dalam mimpi dengan pikiranpikiran magis, dengan fantasi yang leluasa. Aktivitas anak pada fase ini dapat dibentuk dengan peraturan-peraturan, (karena peraturan dasar mentaati peraturan), karena itu mempunyai nilai fungsional. Anak berfikir harafiah sesuai dengan tugas yang diberikan. Berdasarkan ciri-ciri perkembangan baik kognitif, bahasa dan afektif, maka dapatlah dibedakan secara ringkas karaterisik antara siswa Sekolah Dasar pada kelas rendah dan kelas tinggi. Ciri pada siswa kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
bawah yaitu: 1) belum mandiri, 2) belum ada rasa tanggung jawab pribadi, 3) penilaian terhadap dunia luar masih egosentris, 4) belum menunjukkan sikap kritis masih berfikir yang fiktif.Sedangkan ciri pada siswa kelas atas yaitu: 1) sudah mulai mandiri, 2) sudah ada rasa tanggung jawab pribadi, 3) penilaian terhadap dunia luar tidak hanya dipandang dari dirinya sendiri tetapi juga dilihat dari diri orang lain, 4) sudah menunjukkan sikap yang kritis dan rasional. Sekolah dasar mempunyai dua bagian yaitu kelas bawah dan kelas atas. Setiap bagian itu mempunyai karakteristik masing-masing yang khas. Setiap bagiannya memeiliki karakteristik yang berbeda. Pada kelas siswa masih dalam tahap bermain sedangkan pada kelas atas siswa mulai berpikir secara rasional.
2.1.2
Pemahaman (Kognitif) Pemahaman merupakan kata dasar dari kata “paham”. Dalam kamus KBBI paham berarti pengertian, pendapat pikiran, aliran, haluan pandangan. Pemahaman dalam KBBI berarti perihal menguasai atau mengerti dan memehami. Dalam penelitian ini pemahaman yang dimaksudkan adalah pemahaman dalam pelaksanaan nilai nasionalisme melalui palaksanaan pembelajaran PKn di SD. Siswa akan diajak untuk memahami nilai nasionalisme dalam kehidupan siswa dan lingkungannya. Siswa dapat mengeluarkan pendapat dalam pikirannya dalam memahami nilai nasionalisme. Dalam penelitian ini siswa diajak untuk menguasai dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
mengerti nilai nasionalisme sehingga nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
2.1.3
Penghayatan (afektif) Penghayatan merupakan kata hayat yang mendapat imbuhan Pengdan –an. Kata hayat berarti hidup, kehidupan nyata. Kata hayat mendapat imbuhan peng- dan –an menjadi penghayatan. Kata penghayatan sendiri memiliki arti pengalaman batin (KBBI). Penghayatan yang dimaksud dari penelitian ini adalah siswa diharapkan mampu menghayati nilai nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Siswa diharapkan memeiliki pengalaman batin dalam melaksanakan nilai nasionalisme terhadap sesama maupun terhadap bangsa sendiri.
2.1.4
Pelaksanaan (konatif) Pelaksanaan dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti perihal atau perbuatan dan usaha. Bila dikaitkan dengan penelitian ini pelaksanaan yang dimaksud adalah siswa melakukan perbuatan atau usaha untuk melaksanakan nilai nasionalisme melalui pembelajaran PKn. Siswa diharapkan mempunyai wujudnyata dalam pelaksanaan nilai nasionalisme.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.5
17
Nasionalisme Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri. Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme. Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi pada zaman ini. Ciri-ciri nasionalisme di atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi nasionalisme sebagai berikut: pertama, Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya bersama. Kedua, Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise bangsa. Ketiga, Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.
Keempat,
Nasionalisme
adalah
dogma
yang
mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri. Nasionalisme tersebut berkembang terus memasuki abad 20 dengan kekuatan-kekuatan berikut: (1)
keinginan untuk bersatu dan
berhasil dalam me-nyatukan wilayah dan rakyat, (2) perluasan kekuasan negara kebangsaan, (3)
pertumbuhan dan peningkatan kesa-daran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
kebudayaan nasional, dan (4) konflik-konflik kekuasaan antara bangsabangsa yang terangsang oleh perasaan nasional. Kini nasionalisme mengacu ke kesatuan, keseragaman, keserasian, kemandirian dan agresivitas. (Boyd C. Shafer, 1955, hal. 168). Menurut Profesor W. F. Wertheim, nasionalisme dapat dipertimbangkan sebagai suatu bagian integral dari sejarah politik, terutama apabila ditekankan pada konteks gerakan-gerakan nasionalisme pada masa pergerakan nasional. Lagi pula Wertheim juga menegaskan bahwa faktor-faktor seperti perubahan ekonomi, perubahan sistem status, urbanisasi, reformasi agama Islam, dinamika kebudayaan, yang semuanya terjadi dalam masa kolonial telah memberikan kontribusi perubahan reaksi pasif dari pengaruh Barat kepada reaksi aktif nasionalisme Indonesia. Faktor-faktor tersebut telah diuraikan secara panjang lebar dalam bab-bab buku karangannya yang berjudul : Indonesian Society in Transision: A Study of Social Change (1956). Pertumbuhan nasionalisme Indonesia ternyata tidak sederhana seperti yang diduga sebelumnya. Selama ini nasionalisme Indonesia menunjukkan identitasnya pada derajat integrasi tertentu. Nasionalisme sekarang harus dapat mengisi dan menjawab tantangan masa transisi. Tentunya nilai-nilai baru tidak akan menggoncangkan nasionalisme itu sendiri selama pendukungnya yaitu bangsa Indonesia tetap mempunyai sense of belonging, artinya memiliki nilai-nilai baru yang disepakati bersama. Nasionalisme pada hakekatnya adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama, karena nasonalisme menentang segala bentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
penindasan terhadap pihak lain, baik itu orang per orang, kelompokkelompok dalam masyarakat, maupun suatu bangsa. Nasionalisme tidak membeda-bedakan baik suku, agama, maupun ras. Hal – hal yang mendorong munculnya faham nasionalisme, antara lain: Adanya campur tangan bangsa lain misalnya penjajahan dalam wilayahnya, adanya keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari belenggu kekuasaan absolut, agar manusia mendapatkan hak – haknya secara wajar sebagai warga negara dan adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan. d. Bertempat tinggal dalam suatu wilayah. Prinsip – prinsip nasionalisme, menurut Hertz dalam bukunya Nationality in History and Policy, antara lain : Hasrat untuk mencapai kesatuan, hasrat untuk mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai keaslian dan hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
2.1.6
Pembelajaran PKn Menurut Udin S Winatapura (2001), pendidikan kewarganegaraan atau citizenship educationsudah menjadi bagian dari pendidikan nasional Indonesia dalam lima status. Pertama, sebagai mata pelajaran di sekolah. Kedua, sebagai mata kuliah di perguruan tinggi. Ketiga, sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru. Keempat, sebagai program pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Penataran P4) atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintah sebagai suatu crash program. Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiran individual dan kelompok pakar terkait,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
yang dikembangkan sebagai landasan dan kerangka berpikir mengenai pendidikan kewarganegaraan dalam status pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Berdasar pendapat di atas maka pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran di sekolah merupakan satu dari lima status PKn yang praksis di Indonesia. Pada perkembangan terakhir kurikulum persekolahan di Indonesia yang lebih dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran dimunculkan dengan nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Permendiknas No 22 tahun 2006). Sebelumnya pendidikan
kewarganegaraan
bernama
mata
pelajaran
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Berdasar permendiknas No 22 tahun 2006 tersebut. Pendidikan Kewarganegaraan diartikan sebagai mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Tujuan dari pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, (3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, (4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
2.1.7
Model PBL (Problem Based Learning) Strategi pembelajaran berbasis masalah atau PBL adalah strategi pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi pelajaran. Pemikiran yang mendasari penggunaan pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang efektif tidak hanya menekankan pada penguasaan materi secara hapalan. Siswa harus terlibat secara psikologis dalam mencerna secara bermakna apa yang dipelajari. Untuk merangsang siswa berfikir, mereka perlu diorientasikan pada situasi bermasalah yang nyata, termasuk bagaimana belajar dengan menggunakan fenomena di dunia nyata sekitar. Pembelajaran berbasis masalah dapat ditempuh melalui lima tahap sebagai berikut: Tahap 1: orientasi siswa kepada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan bahan-bahan yang dibutuhkan, serta memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Tahap 2: mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Tahap 3: membimbing penyelidikan, baik yang dilakukan secara individual maupun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
yang dilakukan secara kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya. Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model, serta membantu mereka membagi tugas dan bekerjasama dengan temannya. Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dari proses yang mereka gunakan. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
dalam
PKn
untuk
Meningkatkan
Kemampuan
Siswa
Memecahkan Masalah. Pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelajaran PKn dalam rangka “nation and character building”: 1) PKn merupakan bidang kajian kewarganegaraan yang ditopang berbagai disiplin ilmu yang releven, yaitu: ilmu politik, hukum, sosiologi, antropologi, psokoliogi dan disiplin ilmu lainnya yang digunakan sebagai landasan untuk melakukan kajian-kajian terhadap proses pengembangan konsep, nilai dan perilaku demokrasi warganegara, 2) PKn mengembangkan daya nalar (state of mind) bagi para peserta didik. Pengembangan karakter bangsa merupakan proses pengembangan warganegara yang cerdas dan berdaya nalar tinggi. PKn memusatkan perhatiannya pada pengembangan kecerdasan warga negara (civic
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
intelegence) sebagai landasan pengembangan nilai dan perilaku demokrasi, 3) PKn sebagai suatu proses pencerdasan, maka pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah yang lebih inspiratif dan partisipatif dengan menekankan
pelatihan
penggunaan
logika
dan
pealaran.
Untuk
menfasilitasi pembelajaran PKn yang efektif dikembangkan bahan pembelajaran yang interaktif yang dikemas dalam berbagai paket seperti bahan belajar tercetak, terekam, tersiar, elektronik, dan bahan belajar yang digali dari ligkungan masyarakat sebagai pengalaman langsung (hand of experience), 4) Kelas PKn sebagai laboratorium demokrasi. Melalui PKn, pemahaman sikap dan perilaku demokratis dikembangkan bukan sematamata melalui „mengajar demokrasi” (teaching democracy), tetapi melalui model pembelajaran yang secara langsung menerapkan cara hidup secara demokrasi (doing democracy). Penilaian bukan semata-mata dimaksudkan sebagai alat kedali mutu tetapi juga sebagai alat untuk memberikan bantuan belajar bagi siswa sehingga dapat lebih berhasil di masa depan. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh termasuk portofolio siswa dan evaluasi diri yang lebih berbasis kelas. Peningkatkan hasil belajar PKn, diperlukan model pembelajaran interaktif, menarik, di mana guru lebih banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subjek belajar, dan lebih mengutamakan proses daripada hasil. Selain itu, diperlukan situasi, cara dan strategi pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif, berupa pikiran, pendengaran, penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Pembelajaran yang dapat digunakan untuk melibatkan siswa secara totalitas adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Model pembelajaran ini berlangung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, menemukan dan mendiskusikan masalah bersama temannya serta mencari pemecahan masalah, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Model pembelajaran tersebut, siswa mengerti makna belajar, manfaatnya, dan bagaimana mencapainya. Muncul kesadaran bahwa yang mereka pelajari akan berguna bagi hidup mereka nantinya.
2.1.8
SK dan KD tentang Nasionalisme Peneliti mengambil kurikulum 2006 yaitu kurikulum KTSP untuk penelitiannya. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dipilih oleh peneliti adalah SK dan KD yang berkaitan dengan nilai nasionalisme. SK yang diambil adalah SK 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penulis memilih KD 1.1 Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan KD 1.2 Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Alasan penulis memilih SK dan KD ini adalah karena SK dan KD ini sesuai dengan yang akan diteliti yaitu tentang nasionalisme. Nasionalisme dari SK dan KD tersebut adalah mengenai menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Semua warga Indonesia menjaga keutuhan NKRI merupakan nilai nasionalisme yang dipertahankan oleh semua warga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
2.2 Penelitian-Penelitian yang Relevan Penelitian tentang peningkatan, pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan nilai nasionalisme melalui pelaksanaan pembelajaran PKn di SD dengan model pembelajaran PBL sudah pernah dilakukan oleh banyak pihak. Sebagai penunjang dalam penelitian ini, peneliti menuliskan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang telah peneliti lakukan. Penelitian tersebut adalah penelitian menurut sulistyani, Rino dinda gita perdana, Putri Apri Reviana, Herniwati. Sulistyani (2008) melakukan penelitian dengan judul “Penanaman nilai kepahlawanan dalam pembelajaran IPS Sekolah Dasar (SD) di daerah binaan (Dabin) IV cabang dinas pendidikan kecamatan semarang timur” menyatakan bahwa pelajarannya sudah efektif untuk menumbuhkan nilai kepahlawanan bagi anak didik sebagian anak besar menjawab setuju sebanyak 30 responden atau sebesar 45,5%. Hasil penelitian tentang ketertarikan pada nilai kepahlawanan di sekolah dasar menjawab sebanyak 49 responden atau sebagian besar 74,2 %. Perdana (2013) melakukan penelitian dengan judul “Implementasi nilai-nilai nasionalisme-patriotisme dalam Pendidikan pendahuluan bela negara Pada ukm resimen mahasiswa satuan 805 “wira cendikia” di universitas negeri Malang”. Hasil penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh UKM resimen adalah semua anggota melaksanakan dan menerapkan implementasi nilai-nilai nasionalisme dalam pendidikan bela negara. Reviana (2013) melakukan penelitian dengan judul “Nilai-nilai Pendidikan
Nasionalisme
dalam
film
“Tanah
Surga,
Katanya”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
relevansinya dengan materi pendidikan kewarganegaraan di MI”. Hasil penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh Putri adalah peneliti menemukan nilai nasionalisme yang terdapat dalam film Tanah Surga, Katanya antara lain: kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa, membanggakan bangsa dengan wujud keberanian, mewujudkan kerukunan antar sesama, persatuan dan persatuan, mengajarkan lagu-lagu kebangsaan, melakukan upacara benderamenjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tetap bertahan menjadi warga negara Indonesia walaupun dengan segala keterbatasan pembangunan teknologi dan ekonomi dan menghargai perjuangan para pejuang terdahulu. Herniawati
(2010)
melakukan
penelitian
dengan
judul
“Menanamkan nilai nasionalisme melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan PTK pada siswa kelas VI SDN 88 Perumnas Unib Bentiring”. Penelitian yang dilakukan oleh Hernawati menggunakan tiga siklus. Hasil penelitian pada siklus pertama ketuntasan belajarnya adalah 74,7% yang telah mencapai nilai 6,5 ke atas. Ketuntasan pada siklus kedua adalah 82,6% yang telah mencapai 6,5 ke atas. Pada siklus ke tiga penelitian yang dilakukan oleh peneliti mendapatkan hasil 91,3% yang telah mencapai nilai 6,5 ke atas. Dilihat dari hasil penelitian Hernawati ini, terjadi peningkatan dan ketuntasan pembelajaran PKn. Penanaman nilai-nilai nasionalisme siswa melalui pembelajaran semakin baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Diagram penelitian dari penelitian yang sudah dibuat sebelumnya yaitu oleh Perdana (2013), Reviana (2013), Herniwati (2010) dan Sulistyani (2008) yang telah diuji tentang nilai nasionalisme sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Peneliti akan meneliti tentang Sikap nasionalisme dalam pembelajaran PKn di kelas V. Diagram tersebut dapat dilihat pada diagram dibawah ini. Reno Dinda Gita Perdana (2013) Judul “Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme-Patriotisme Dalam Pendidikan Pendahuluan Bela NegaraPada Ukm Resimen Mahasiswa Satuan 805 “Wira Cendikia” Di Universitas Negeri Malang”
Sulistyani (2008) Judul “Penanaman Nilai Kepahlawanan Dalam Pembelajaran IPS Sekolah Dasar (SD) Di Daerah Binaan (Dabin) IV Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Semarang Timur”
Penulis meneliti “Peningkatan sikap nilai nasionalisme dalam pembelajaran PKn menggunakan model Problem Base Learning bagi siswa kelas V SD N kledokan yogyakarta
Putri Apri Reviana (2013) Judul “NilaiNilai Pendidikan Nasionalisme Dalam Film “Tanah Surga, Katanya” Relevansinya Dengan Materi Pendidikan Kewarganegara an Di MI”
Herniwati (2010) Judul “Menanamkan Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan PTK Pada Siswa Kelas VI SDN 88 Perumnas Unib Bentiring”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Keempat penelitian dari Herniawati, Sulistyani, Reno Dinda Gita Perdana dan Putri Apri Reviana merupakan penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan ini. Keempat penelitian tersebut telah meneliti tentang nilai nasionalisme. Hasil dari keempat penelitian menunjukkan keberhasilan pemahaman, penghayatan, dan pelaksanaan nilai nasionalisme dalam pembelajaran. Peneliti kemudian tertarik untuk menggunakan metode pembelajaran PBL untuk mengetahui peningkakan pemahaman, penghayatan dan pelsanaan nilai nasionalisme pada siswa.
2.3 Kerangka Berpikir Pendidikan kewarganegaraan atau PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada tingkat SD/MI/SDLB. Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Utami, 2010). Matapelajaran PKn dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analaisi terhadap kondisi kehidupan berbangsa. PKn berisi tentang fakta-fakta yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang sangat dekat dengan kehidupan siswa. Dengan pengalaman yang terjadi dalam diri siswa pasti akan menarik dan menyenangkan bagi siswa dalam belajar karena siswa mengalami sendiri. Siswa dapat melihat dan mengalami sendiri sehingga siswa dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
membandingkan dan mengkomunikasikan apa yang didapat dengan mengaitakan dengan pembelajaran PKn. Gagne dan Briggs (1979) mengatakan bahwa suatu hasil belajar memerlukan kondisi belajar internal dan kondisi belajar eksternal yang berbeda. Pemahaman merupakan kata dasar dari kata “paham”. Paham berarti
pengertian,
pendapat
pikiran,
aliran,
haluan
pandangan.
Pemahaman berarti perihal menguasai atau mengerti dan memehami. Guru menanamkan pemahaman bagi siswa dalam menerima materi yang diberikan yang nantinya dapat diterapkan dalam nilai nasionalisme sebagai wujud cinta tanah air. Penghayatan dari penelitian ini adalah siswa diharapkan mampu menghayati nilai nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Siswa diharapkan memiliki pengalaman batin dalam melaksanakan nilai nasionalisme terhadap sesama maupun terhadap bangsa sendiri. Siswa mampu menunjukkan rasa nasionalisme terhadap sesama dan bangsa dengan wujud yang nyata dalam kehidupannya. Pelaksanaan mempunyai arti perihal atau perbuatan dan usaha. Bila dikaitkan dengan penelitian ini pelaksanaan yang dimaksud adalah siswa melakukan perbuatan atau usaha untuk melaksanakan nilai nasionalisme melalui pembelajaran PKn. Siswa diharapkan mempunyai wujudnyata dalam pelaksanaan nilai nasionalisme. Misalnya siswa bisa menghargai jasa para pahlawan, siswa menghargai produk-produk dalam negeri, siswa mengikuti upacara bendera dan masih banyak contoh yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri. Dalam penelitian ini peneliti mengharapkan dengan adanya pembelajaran tentang nasionalisme siswa mampu bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang ada dan siswa mampu menunjukkan sikap yang baik untuk menjunjung bangsa sendiri yaitu bangsa Indonesia dengan menunjukkan sikap yang baik terhadap bangsa. Model pembelajaran berbasis masalah atau PBL adalah strategi pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi pelajaran. Pemikiran yang mendasari penggunaan pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang efektif tidak hanya menekankan pada penguasaan materi secara hapalan. Siswa harus terlibat secara psikologis dalam mencerna secara bermakna apa yang dipelajari. Dalam penelitian ini guru memberikan masalahmasalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari maupun yang terjadi dalam negara Indonesia dan nantinya siswa akan diminta untuk berdiskusi maupun secara individu menjelaskan apa penyebabnya dan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi kasus yang diberikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
2.4 Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu: 2.4.1
Model pembelajaran PBL mampu diterapkan dalam pembelajaran PKn di kelas V semester I untuk meningkatkan sikap nasionalisme siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut orientasi siswa kepada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan, baik yang dilakukan secara individual maupun yang dilakukan secara kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2.4.2
Model pembelajaran PBL meningkatkan sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn di kelas V semester I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab III ini peneliti akan membahas sembilan bagian. Sembilan bagian tersebut adalah jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrument penelitan, validitas, teknik analisis data, criteria keberhasilan dan jadwal penelitian. 3. 1 Jenis Penelitan Penelitan adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Nana, 2011:5). Penelitian menurut Emzir (2007:3) adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian adalah proses pengumpulan data dan menganalisis data secara sistematis untuk memecahkan masalah dengan menerapkan metode ilmiah. Kelas adalah ruangan untuk kegiatan belajar mengajar, kelas dalam hal penelitian ini adalah sekelompok siswa yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar (Aqib, 2007:12). Kusumah dan Dwitagama mengemukakan dua pengertian dari Penelitian Tindakan Kelas. Pengertian yang pertama, Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagi guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Pengertian yang
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
kedua, PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakanriset-tindakan-riset-tindakan.....”, yang dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah (Wijaya & Dedi, 2010:9). PTK yaitu kajian yang bersifat reflektif untuk dilakukan dalam meningkatkan kemampuan rasional tindakan mereka, memperdalam tindakan yang dihadapi, dan memperbaiki praktik pembelajaran (muslich, 2011:9). Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang guru di dalam kelasnya untuk meningkatkan pembelajaran di dalam kelas guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa. PTK mempunyai beberapa prinsip dasar. Prinsip dasar dari PTK menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:11) antara lain berkelanjutan, yang dimaksud dengan berkelanjutan adalah PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklustis. Integral, yang dimaksud dengan integral adalah PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti. Ilmiah, yang dimaksud dengan ilmiah adalah diagnosis masalah berdasar pada kejadian nyata. Motivasi dari dalam, yang dimaksud dengan motivasi dari dalam adalah motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam dan yang terakhir adalah lingkup yang dimaksud dengan lingkup adalah masalah tidak dibatasi pada masalah pembelajaran di dalam dan di luar ruang kelas. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bersifat menguji, maka semua variabel yang diuji diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah divaliditas. Penelitian Tindakan Kelas memiliki banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
model, di dalam penelitian ini peneliti mengambil salah satu model PTK yaitu, model Kemmis dan Mc Taggart. Model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi (kusumah & Dwitagama, 2010:21). Di bawah ini adalah bagan model dari Kemmis dan Mc Taggart
1. Perencanaan 1. Perencanaan 2. Tindakan 4. Refleksi
2. Tindakan
4. Refleksi
3. Observasi 3. Observasi
Gambar III. 2 Siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart 3.1.1 Perencanaan Perencanaan dalam siklus ini adalah setiap penelitian tindakan kelas peneliti harus merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk menuntaskan permasalahan yang dihadapi. Perencanaan kusumah dan Dwitagama (2012:39) menjabarkan penelitian tindakan kelas dibagi menjadi dua yaitu perencanaan umum dan khusus. Perencanaan umum adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
penyususnan rancangan yang mencakup seluruh aspek dalam PTK. Perencanaan khusus adalah penyususnan dari siklus per siklus. 3.1.2 Pelaksanaan Penelitian perencanaan
tindakan
penelitian,
kelas
pelaksanaan
dilakukan yang
setelah
dilakukan
melakukan menggunakan
instrumen yang telah dibuat peneliti. Pelaksanaan berupa tindakan yang sesuai dengan perencanaan yang dibuat dan bersifat bebas untuk untuk berpikir dan berargumen dalam meneliti keputusan yang diambil. 3.1.3 Observasi Peneliti
setelah
melakukan
perencanaan
dan
pelaksanaan
penelitian, peneliti melakukan observasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Observasi yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan setiap pertemuan, observer berjumlah 2 orang. Oberver berjumlah 2 orang adalah untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data dari observasi siswa. 3.1.4 Refleksi Refleksi dalam siklus ini adalah untuk melihat ketercapaian penelitian, mengalami keberhasilan, ketuntasan, dan ketercapaian indikator. Refleksi berisi perenungan, evaluasi, diskusi terhadap permasalahan yang terdapat di sekolah. Peneliti menggunakan 2 siklus dalam penelitian ini. Dalam siklus ini peneliti menggunakan model PBL dan menggunakan Video untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
pembelajaran. Peneliti menggunakan video dengan tujuan memudahkan siswa untuk belajar.
3. 2 Setting Penelitian Setting penelitian dalam penelitian ini akan membahas tentang tempat, waktu, subjek penelitian dan objek penelitian yang akan dilakukan. 3.2.1. Tempat penelitian Tempat penelitian yang digunakan peneliti adalah kelas V di SD Negeri Kledokan beralamatkan Jalan Garuni no.3 Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. 3.2.2. Waktu penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Juli sampai Agustus 2015. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh peneliti. 3.2.3. Subjek penelitian Subjek dari penelitian ini adalah semua siswa SD Negeri Kledokan Kelas Vdengan jumlah siswa 26 siswa. Siswa laki-laki sebanyak 17 siswa dan siswa perempuan sebanyak 9 siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
3.2.4. Obyek penelitian Obyek penelitian PTK yang dilakukan di SD Negeri Kledokan ini adalah sikap nilai nasionalisme dalam pembelajaran PKn di SD dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). 3. 3 Pelaksanaan Penelitian Rencana tindakan dengan 2 siklus. Setiap 1 siklus terdiri dari 2 pertemuan. Siklus ini dengan menggunakan teknik PBL kerjasama kelompok dengan mengamati video yang ditampilkan, memahami materi pembelajaran dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Peneliti membuat rencana dalam siklus yang diajarkan adalah seperti di bawah ini. 3.3.1 Persiapan 3.3.1.1 Permintaan izin ke Sekolah Dasar Kanisius Notoyudan untuk melaksanakan penelitian di SD tersebut 3.3.1.2 Melakukan observasi di kelas V pada pembelajaran PKn di kelas untuk memperoleh gambaran tingkah laku siswa. 3.3.1.3 Melakukan pengamatan sepintas mengenai sikap nilai nasionalisme. 3.3.1.4 Mengidentifikasi permasalahan tersebut yang berkaitan dengan sikap nilai nasionalisme. 3.3.1.5 menganalisis dan solusi permasalahan yang dialamai siswa-siswi kelas V tersebut. 3.3.1.6 Merumuskan permasalahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
3.3.1.7 Merumuskan rencana tindakan pada siklus. 3.3.1.8 Membuat
gambaran
mengenai
sikap
nilai
nasionalisme
dalam
pembelajaran PKn bagi kelas V di SD Negeri Kledokan. 3.3.1.10 Menyiapkan perangkat pembelajaran maupun penelitian 3.3.1.11 Melaksanakan penelitian 3.3.2 Siklus 1 Setelah memperoleh gambaran awal mengenai keadaan kelas, maka dilakukan rencana tindakan seperti berikut. Pada siklus ini dilaksanakan selama 2 kali pembelajaran, dimana setiap pembelajaran terdapat 2 jam pembelajaran, setiap 1 jam pembelajaran adalah 35 menit. 3.3.2.1 Perencanaan Tindakan pada Siklus Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, pretest, instrumen observasi, dan posttest. Siklus ini siswa diminta kerja kelompok mengenai pengertian NKRI, 3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertemuan ke 1 1. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. 2. Guru meminta siswa masuk dalam kelompok-masing-masing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
3. Guru meminta siswa menentukan nama kelompok dengan tema “Tarian Tradisional” 4. Guru
menjelaskan
kembali
tujuan
yang
akan
dicapai
dalam
pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari ini adalah mengamati video (tahap 1) 5. Guru memberikan tugas pertama yaitu mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI. 6. Guru membantu siswa dalam kelompok mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI melalui video yang ditampilkan (tahap 2) 7. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi tentang pengertian keutuhan NKRI dari hasil pengamatan video. 8. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk melihat permasalahan yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan keutuhan NKRI dan dikaitkan dengan pengertian keutuhan NKRI (tahap 3) 9. Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI 10. Guru meminta setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan dan hasil diskusinya yang sudah dilakukan (tahap 4) 11. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang sudah dilakukan di setiap kelompok (tahap 5)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Pertemuan ke 2 1. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. 2. Guru meminta siswa masuk dalam kelompok masing masing 3. Guru meminta siswa menentukan nama kelompok dengan tema “nama provinsi di Indonesia” 4. Guru menjelaskan kembali tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari ini adalah mengamati peta dan mencari informasi menggunakan media cetak (tahap 1) 5. Guru memberikan tugas pertama yaitu mencari nama provinsi yang ada di Indonesia dan mencari budaya yang dimiliki setiap provinsi (rumah adat, tarian tradisional, baju adat, dll) 6. Guru membantu siswa dalam kelompok mencari provinsi yang ada di Indonesia dan budaya setiap provinsi melalui peta dan media cetak (tahap 2) 7. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi tentang provinsi di Indonesia dan budaya yang dimiliki setiap provinsi. 8. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk mencari sikap menjaga keutuhan NKRI dengan menggunakan media cetak (tahap 3) 9. Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan sikap yang dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI berdasarkan informasi yang sudah didapatkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
10. Guru meminta setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan dan hasil diskusinya yang sudah dilakukan (tahap 4) 11. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang sudah dilakukan di setiap kelompok (tahap 5) 3.3.3 Siklus 2 Pada siklus ini dilaksanakan selama 2 kali pembelajaran, dimana setiap pembelajaran terdapat 2 jam pembelajaran, setiap 1 jam pembelajaran adalah 35 menit. 3.3.3.1 Perencanaan Tindakan pada Siklus Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, pretest, instrumen observasi, dan posttest. Sama seperti pada siklus 1 hanya materi yang dibahas yang berbeda. 3.3.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertemuan ke 1 1.
Siswa menyebutkan makna lagu “Dari Sabang Samapai Merauke”
2.
Siswa mengisi kuesioner yang dibagikan oleh guru
3.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI dengan melihat peta wilayah RI
4.
Siswa bediskusi dalam kelompok mengenai pembagian wilayah NKRI.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
42
Guru memberikan sebuah masalah tentang daerah/pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain.
6.
Guru membagi siswa dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa.
7.
Siswa dalam kelompok berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru.
8.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai bentuk negara Indonesia
9.
Siswa dalam kelompok mewarnai gambar peta Nusantara
Pertemuan ke 2 1.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI sebagai tempat bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2.
Guru memberikan sebuah masalah dalam pembelajaran mengenai pemekaran yang ada di Indonesia.
3.
Guru membagi siswa dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa.
4.
Siswa dalam kelompok berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru.
5.
Masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
3.3.3.3 Observasi Tindakan Siklus Kegiatan observasi dilakukan pada setiap pertemuan dengan mengamati proses pembelajaran dan hasil pembelajaran Problem Based
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Learning (PBL) pada mata pelajaran PKn. Observasi dalam penelitian ini dibantu 2 observer. Observasi yang dilakukan adalah untuk mengamati dan mencatat kejadian yang terjadi setiap pembelajran. Observasi dalam penelitian ini menggunakan soal tes untuk pemahaman nilai nasionalisme, untuk penghayatan nilai nasionalisme peneliti menggunakan skala sikap dan untuk pelaksanaan nilai nasionalisme peneliti menggunakan angket. Lembar soal tes diisi oleh siswa pada lembar jawab yang sudah disediakan. Lembar ini digunakan untuk melihat tingkat pemahaman siswa. Pada lembar skala sikap peneliti akan melihat tingkat penghayatan siswa dengan melihat sikap-sikap yang sudah ditunjukkan oleh siswa. Peneliti menggunakan angket untuk melihat tingkat kemampuan siswa dalam melaksanaan nilai nasionalisme. Pengamatan juga dilakukan dengan memfoto kegiatan pembelajaran, hal ini dilakukan dengan tujuan membantu proses pembelajaran dan dokumentasi. 3.3.3.4 Refleksi Tindakan Siklus Peneliti merefleksikan tindakan yang telah dilakukan pada siklus ini. Peneliti melakukan refleksi guna melihat keberhasilan, hambatan, dan kendala yang dialami siswa maupun peneliti. Evaluasi mengenai pembelajaran PKn menggunakan PBL. Membandingkan semua instrumen sebelum
dan
sesudah
menggunakan
PBL.
Menyimpulkan
dan
membandingkan hasil instrumen siswa yang diperoleh pada siklus data awal. Memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus ini dan merencanakan perbaikannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengimpulan data adalah cara pengumpulan data oleh peneliti
terhadap
subjek
penelitian
(Arikunto,
2010:161).
Tahap
pengumpulan data sangat penting untuk menentukan kevalidan dari hasil penelitian. Penelitian dalam pengumpulan data menggunakan empat cara yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. 3.4.1 Observasi Pengertian observasi dalam arti sempit adalah pengamatan langsung terhadap gejala yang diteliti, sedangkan arti luas yaitu pengamatan langsung atau tidak langsung terhadap apa yang diteliti (Sutoyo, 2012:84). Observasi merupakan hasil pengamatan peneliti terhadap apa yang ditelitinya. Observasi murut Uno dkk, observasi merupakan pengambilan data setelah situasi penelitian. Observasi dilakukan untuk mengamati perilaku siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Observasi dilakukan agar peneliti dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan yang ada di kelas. Teknik ini digunakan untuk melihat pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan nilai nasionalisme dengan menggunakan observasi tertutup. Lembar observasi ini berisi tentang pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Peneliti meneliti bagaimana jalannya pembelajaran di kelas. Peneliti tidak hanya meneliti jalannya pembelajaran saja namun juga perilaku siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
3.4.2 Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip dan buku-buku teori, pendapat, dalil dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Margono, 2010:181). Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data secara tidak langsung pada subjek penelitian. Arsip dokumentasi dapat digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh peneliti secara konkrit. Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini berupa foto yang dapat memperkuat kesahan data dalam penelitian dan dokumentasi ini berisi tentang hasil pekerjaan siswa berupa jawaban LKS dan jawaban lembar kuesioner. 3.4.3
Kuesioner Pengumpulan informasi yang dikumpulkan dalam bentuk daftar pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian (Uno dkk, 2011:104). Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian untuk mendapatkan informasi. Kuesioner menurut Margono adalah alat untuk mengumpulkan informasi dengan menyampaikan pertanyaan tertulis untuk jawaban respon secara tertulis (Margono, 2010:167). Kuesioner terdapat dua macam yaitu kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang terdapat jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Kuesioner ini menggunakan skala sikap yang berisi pernyataan-pernyataan. Pernyataan kuesioner tersebut terdapat pernyataan favorabel dan unfavorabel. Pernyataan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
favorabel merupakan pernyataan positif sedangkan pernyataan unfavorabel merupakan pernyataan negatif. 3.5 Instrumen Penelitian Pengertian instrumen menurut Purwanto adalah alat ukur untuk mengukur pengumpulan data (Purwanto, 2009:56). Instrumen tersebut terbagi menjadi dua yaitu non tes dan tes. Instrumen tes misalnya tes hasil belajar. Tes tersebut digunakan untuk mengetahui penampilan maksimal. Sedangkan instrumen untuk non tes, non tes merupakan tes yang mendorong penampilan laporan keadaan dengan memberikan tanggapan yang jujur dan sesuai dengan pikiran dan perasaan. Peneliti menggunakan instrumen penelitian lembar observasi, kuesioner skala sikap dan wawancara. Lembar observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi yang dilakukan di dalam kelas. Dibawah ini adalah lembar observasi yang digunakan No Aspek yang Diamati 1 Proses Pembelajaran 2 Membuka pelajaran 3 Penyajian materi 4 Metode pembelajaran 5 Penggunaan bahasa dan waktu 6 Aktivitas belajar siswa 7 Pengelolaan Kelas 8 Penggunaan Media 9 Cara menutup pelajaran 10 Evaluasi Catatan pengamat:
Keterangan
Peneliti menyusun instrumen skala sikap yang digunakan untuk mengukur peningkatan pemahaman atau kognitif, penghayatan atau afektif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
dan pelaksanaan atau konatif sikap nasionalisme dengan membagi ketiga aspek tersebut menjadi 4 indikator yaitu persatuan bangsa, cinta tanah air, sikap yang mencerminkan nasionalisme dan menghargai simbol-simbol nasionalisme dengan penjabaran indikator sebagi berikut: Tabel 3.5.1 Penjabaran Indikator No
Indikator
Aspek
Favorable Unfavorable Indonesia mempunyai Pemekaran wilayah (dari banyak tantangan dari beberapa provinsi berbagai negara. menjadi banyak provinsi) merupakan tanda pecahnya NKRI. Saya menyadari bahwa Negara Kesatuan berteman dengan teman Republik Indonesia dari daerah lain itu baik. adalah negara yang hanya memeiliki 1 wilayah karena Indonesia adalah negara kesatuan.
Kognitif 1
Persatuan bangsa
Saya mengetahui bahwa negara Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka bahasa.
Indinesia hanya memiliki 1 provinsi karena Indonesia hanya terdiri dari 1 wilayah.
Saya memiliki pandangan bahwa Negara Kesatuan Rebublik Indonesia adalah Negara yang memiliki wilayah tertentu.
Indonesia dapat dipisahkan dengan sangat mudah karena Indonesia tidak mempunyai rasa persatuan.
Saya mengetahui di Indonesia mempunyai 33 Provinsi. Saya meyakini bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan. Afektif
Sebagai anggota keluarga kita harus saling menghormati dan menerima.
Saya merasa perbedaan budaya menjadi penghambat persatuan dan kesatuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Saya menghargai teman yang sedang beribadah, meskipun teman itu berbeda agama dengan saya. Konatif
48
Saya hanya menghargai dan menerima budaya yang berasal dari daerah saya sendiri.
Saya bersedia berteman Membantu teman kelas dengan siapa saja. yang tawuran itu baik. Saya bersedia membantu, apabila teman saya berkelahi. Saya perlu memilih teman bergaul yang menguntungkan di sekolah. Saya menyadari bahwa Saya mengetahui bahwa saya bagian dari NKRI hanya Indonesia/ NKRI. menyangkut wilayah saja.
Kognitif
Saya mengetahui bahwa Menurut saya NKRI pada awal kemerdekaan, terbentuk hanya karena NKRI hanya terdiri dari jasa pahlawan. 8 provinsi.
Saya menyadari Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negaraku. 2
Cinta Tanah Air
Negara Republik adalah bukan karena Negara mempunyai wilayah.
Kesatuan Indonesia negaraku Indonesia banyak
Saya merasa perlu Saya tertarik dengan menghargai jasa para produk luar negeri yang pahlawan. kualitasnya lebih bagus dari produk lokal. Saya mengendalikan Saya hanya menghargai diri sedapat mungkin dan menerima budaya memakai produk dalam dalam negeri. negeri.
Afektif
Saya tertarik Saya tidak mencintai mempelajari sejarah bangsa Indonesia karena terbentuknya NKRI. bangsa Indonesia tidak patut dibanggakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Saya merasa memiliki Saya tidak merasa fasilitas umum. bangga ketika menyanyikan lagu nasional menginagt keadaan negara yang tidak layak dilagukan. Saya mencintai bangsa Saya tidak suka melihat Indonesia. setiap daerah melestarikan budaya Indonesia karena budaya daerah bayak budaya yang rendah. Saya merasa bangga ketika menyanyikan lagu nasional. Saya tertarik untuk belajar budaya Indonesia. Saya merasa bangga melihat setiap daerah melestarikan budaya Indonesia. Saya ikut belajar tentang Saya berusaha hanya budaya daerah lain di memakai produk dalam Indonesia. negeri. Sejarah mengarahkan pikiran kita untuk tidak melakukan kerjasama dengan negara yang pernah menjajah.
Konatif
Saya ingin agar negara yang pernah menjajah NKRI tidak diberi peluang untuk kerjasama. Saya tidak peduli dengan budaya daerah lain di Indonesia karena budaya daerahku lebih bagus daripada daerah lain. Saya tidak tertarik belajar budaya Indonesia yang beraneka ragam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Afektif
Konatif
Saya berkewajiban menghargai pendapat dengan baik agar tidak terjadi perdebatan yang membuat kekacauan di kelas.
50
Saya mengharap NKRI hanya terdiri dari satu suku saja agar tercipta persatuan. Menurut saya apabila ada teman yang berkelahi maka saya harus ikut membantu.
Saya ikut mewujudkan Saya lebih baik keutuhan NKRI dengan membiasakan bergotong-royong. menggunakan bahasa daerah saya sendiri.
3
Saya rela memberikan Saya tidak mau sumbangan untuk PMI menyubangkan darah (Palang Merah saya untuk PMI karena Indonesia) kalau saya menyumbangkan darah saya, saya akan mati.
Sikap yang mencerminkan nasionalisme
Saya lebih suka Saya tidak menggunakan produk- menggunakan produk dalam negeri. Indonesia produknya luar lebih bagus.
pernah produk karena negeri
Saya menghargai agama Saya tidak menghargai lain. agama lain karena agama saya yang paling benar. Saya selalu Saya selalu mengganggu mengingatkan teman teman saat beribadah untuk beribadah. Saya tidak serius saat menyanyikan lagu daerah karena lagu daerah tidak saya sukai Saya mengetahui bahwa yang menjahit bendera merah putih di awal kemerdekaan adalah Ibu Fatmawati.
Bangsa Indonesia hanya memiliki satu suku bangsa karena Indonesia adalah negara kesatuan.
Kognitif Saya meyakini bangsa Saya tidak pernah Indonesia memiliki menghargai Pancasila beraneka suku bangsa sebagi dasar Negara Indonesia karena Pancasila dilambangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
dengan burung Garuda. 4
Menghargai simbol-simbol nasionalisme
Saya memahami makna Saya tidak tahu makna Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika karena tidak perlu diketahui Saya mengetahui arti warna pada bendera Indonesia. Saya memahami isi lagu“Dari Sabang Sampai Merauke”. Saya menggunakan Indonesia.
Afektif
senang bahasa
Saya memahami arti semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Saya menghargai Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. Saya ingin belajar lagulagu daerah di Indonesia. Saya melakukan Saya melaksanakan upacara bendera dengan upacara bendera sebagai khidmad. kebiasaan rutin yang dilaksanakan setiap senin. Saya menggunakan Indonesia.
senang Saya tidak perlu bahasa menghormati bendera merah putih, karena itu hanya buatan manusia.
Konatif Saya membiasakan diri Saya tidak suka belajar menyanyikan lagu-lagu lagu-lagu daerah di daerah. Indonesia karena sangat sulit dan banyak. Saya tidak suka menggunakan bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia tidak bagus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Tabel 3.5.2 Kisi-kisi Instrumen skala Sikap Sikap Nasionalisme Favorable Unfavorable Indikator Kognitif Afektif Konatif Kognitif Afektif Konatif Persatuan 1, 4, 18, 8, 34, 45 3 7, 17, 2, 5, 46 6, 9 bangsa 38, 40, 44, 50, 41 52 Cinta tanah air 10, 16, 24, 26, 49 21, 28, 15, 19, 25, 27, 53 31, 33, 42 43, 58 32, 39, 48, 51, 54 56 Sikap yang 12, 36, 11 13, 35, mencerminkan 57, 59, 47, 55, nasionalisme 61, 63 60, 62, 64 Menghargai 29, 37, 14, 22, 20, 69 66, 73, 23 30, 68, simbol-simbol 65, 70 67, 71, 75 72 nasionalisme 74
Tabel 3.5.3 kriteria instrumen skala sikap
Rentang Skor
Kriteria
4,2 - 5,0
Sangat Baik
3,4 - 4,1
Baik
2,6 - 3,3
Cukup Baik
1,8 - 2,5
Tidak Baik
1,0 - 1,7
Sangat Tidak Baik
Dalam penelitian ini bentuk skala sikap yang akan digunakan adalah dengan check list. Skala yang akan digunakan adalah skala Likert untuk mengetahui sikap nasionalisme. Skala Likert menggunakan lima alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), cukup setuju (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Sukardi (2003: 147) mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman di masyarakat Indonesia, ada kecenderungan responden
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
memberikan pilihan jawaban kategori tengah. Jika semua responden memilih jawaban tengah, maka peneliti kemungkinan besar memperoleh informasi yang tidak pasti. Untuk mengatasi hal itu dianjurkan para peneliti untuk menggunakan kategori pilihan genap. Berikut ini adalah tabel skala Likert yang sudah dimodifikasi dengan kategori empat kategori pilihan.
Tabel 3.5.4 skala Likert Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
Skor Favorable 5 4 2 1
Unfavorable 1 2 4 5
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1 Validitas Validitas adalah kebenaran dan kejujuran sebuah diskripsi, kesimpulan, penjelasan, tafsiran, dan segala jenis laporan (Alwasilah, 2003:169). Validitas menurut Kusuma dan Dwitagama adalah merupakan alat yang menunjukkan keabsahan informasi yang memberikan informasi kepada masyarakat luas (Kusuma dan Dwitagama, 2010:85). Sedangkan menurut Sutoyo validitas merupakan suatu ketepatan dan kecermatan alat ukur terhadap apa yang akan diukur (Sutoyo, 2012:71). Langkah dalam melakukan validitas terdiri dari tiga langkah yaitu validasi diri sendiri, validasi teman, dan validasi siswa (Kusuma dan Dwitagama, 2010:85). Validasi diri sendiri merupakan penilaian terhadap diri sendiri berguna untuk merefleksikan diri mengenai pemahaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
peneliti terhadap penelitiannya dan agar proposal penelitian bersifat logis. Validitas teman merupakan penilaian yang dilakukan teman terhadap proposal penelitian. Validitas siswa merupakan pengujian proposal penelitian terhadap siswa sesuai atau tidak. Basuki dan Hariyanto menjelaskan jenis-jenis validitas, jenis-jenis valisitas tersebut yaitu a) validitas terkait isi, b) validitas terkait kriteria, c) validitas terkait konstruk (Basuki dan Hariyanto, 2014:124). Validitas isi merupakan pengujian isi baik berupa materi atau isi pembelajaran terhadap tujuan. Pengujian dalam validitas isi merupakan pengujian perangkat pembelajaran atau isi yaitu RPP, LKS, soal tes dan bahan ajar. Validitas kriteria merupakan pengujian variabel atau kriteria misalnya wawancara, angket, lembar observasi, dan lain-lainnya. Sedangkan variabel konstruk yaitu penilaian yang dianggap penting. Peneliti menyimpulkan pengertian validitas adalah kebenaran dalam melakukan penelitian dengan adanya bukti yang diteliti dengan menggunakan alat ukur. Sedangkan dalam melakukan validitas, validitas mempunyai tiga langkah yaitu validasi diri sendiri, validasi teman, dan validasi siswa yang akan memperkuat dalam penelitian. Validitas juga memiliki jenis-jenis, jenis-jenis validitas adalah validitas terkait isi, validitas terkait kriteria, dan validitas terkait konstruk. Validasi desain pembelajaran diujikan kepada 3 ahli. Ahli 1 merupakan dosen ahli dalam mata pelajaran PKn. Data hasil validasi ahli 1 akan dimasukkan ke dalam kolom validator 1. Ahli ke dua adalah Kepala Sekolah, skor hasil validasi akan dimasukkan dalam kolom
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
validator 2. Ahli 3 yaitu guru kelas penelitian yaitu guru kelas, hasil validasi akan dimasukkan ke dalam kolom validator 3. Instrumen yang memeliki validitas konstruk adalah instrumen yang digunakan untuk menguji suatu gejala dalam bentuk tes yang akan diukur. Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli. Pengujian validitas konstruk dapat dilakukan dengan uji empiris. Uji empiris langsung dilaksanakan kepada siswa dengan pembagian kuesioner sikap nasionalisme. Validitas konstruk minimal dilakukan pada 30 siswa (Sugiyono, 2011: 125). Peneliti melakukan uji empiris tentang instrumen skala sikap kepada siswa kelas VI di SD Negeri Nanggulan bersama dengan kelompok satu payung. Skala sikap yang diuji dalam penelitian ini adalah sikap nasionalisme siswa. Alasan pemilihan SD tersebut karena memenuhi karakteristik sebagai SD penelitian. Siswa kelas VI sudah pernah menerima materi kelas V semester satu tentang nasionalisme dengan indikator dalam instrumen cinta tanah air, persatuan bangsa, menghargai simbol-simbol nasionalisme dan sikap yang mencerminkan nasionalisme. Jumlah responden uji empiris di SD Negeri Nanggulan berjumlah 50 siswa. Validitas diuji dengan menggunakan product moment. Rumus product moment dapat dilihat pada gambar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Gambar 3.1 Rumus Product Moment rxy
nXY XY nX 2 (X ) 2 nY 2 Y 2
Keterangan: rxy= koefisien validitas X= skor butir soal Y = skor total n= jumlah responden
Hasil dari uji validitas yang sudah dilakukan kemudian direkap menggunakan Ms. Excel dan perhitungan datanya menggunakan SPSS versi 20. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 20, soal yang valid ditandai dengan adanya tanda bintang satu (*) dan bintang dua (**) pada nomor soal. Tanda bintang satu berarti bahwa soal tersebut valid, sedangkan tanda bintang dua berarti soal tersebut sangat valid. Selain itu, ada pula soal yang tidak terdapat tanda bintang, artinya soal tersebut tidak valid. Pada tabel di bawah ini peneliti juga membandingkan r hitung dengan r tabel. Apabila r hitung lebih besar daripada r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. Tabel 3.6.1 Hasil Uji Validasi Kuesioner Skala Sikap NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Item Soal 1 2 3 4 5
r tabel 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787
r hitung 0,260 0,343* 0,558** 0,040 0,346* 0,037 0,401** 0,252 0,418** 0,181
Keterangan Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16
17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28
0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787
0,135 0,480** 0,563** 0,476** 0,014 0,370** 0,372** 0,130 0,506** 0,548** 0,123 0,478** 0,071 0,406** 0,240 0,177 0,076 0,210 0,153 0,332* 0,331* 0,024 0,036 0,277 0,111 0,467** 0,463** 0,168 0,132 0,432** 0,335* 0,278 0,533** 0,092 0,293* 0,034 0,304* 0,565** 0,562** 0,103 0,218 0,460** 0,205 0,430** 0,168 0,323*
Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787 0,2787
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
0,165 0,482** 0,144 0,578** 0,464** 0,387** 0,578** 0,467** 0,552** 0,343** 0,403** 0,529** 0,489** 0,636** 0,564** 0,363** 0,015 0,361** 0,512**
58
Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
Tabel 3.6.2 uji validitas instrumen skala sikap Sikap Nasionalisme Favorable Unfavorable Kognitif Afektif Konatif Kognitif Afektif Konatif 19, 20 2 4, 26 1, 3 5, 10 9 14, 16, 25 11, 21, 27 22, 24, 29 28 6, 17, 23 7, 30, 32, 31, 33 34 18, 35, 8, 13, 12, 37, 36, 44 15, 38, 42 40 41, 43 39 3.6.2 Reliabilitas Reliabilitas
(reliability) adalah
sejauh
mana
temuan-temuan
penelitian dapat direplikasi; jika penelitian dilakukan ulang, maka akan menghasilkan kesimpulan yang sama (Mahi, 2011:90). Reliabilitas menurut Anastasia adalah kekonsistenan skor yang dicapai orang dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
saat diuji ulangan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat akuivalen berbeda, atau dengan kondisi penguji berbeda (Sutoyo, 2012:64). Sedangkan reliabilitas menurut Noor adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Noor, 2011: 131). Kesimpulan dari pengertian reliabilitas dari beberapa ahli ini adalah menunjukkan hasil yang hampir sama dari kesimpulan yang dilakukan walaupun penelitiannya dilakukan secara berulang dan menunjukkan alat ukur yang dapat dipercaya. Reliabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan pengujian internal consistensy. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengujikan instrumen hanya dengan sekali pelaksanaan saja (Sugiyono, 2011: 131), kemudian dilanjutkan dengan analisis data dengan teknik Spearman Brown atau teknik belah dua (split half) sehingga hasil dari analisis data tersebut dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas dari instrumen penelitian ini. Di bawah ini adalah rumus Spearman Brown.
Keterangan : Ri = reliabilitas internal seluruh instrumen Rb = korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua Hasil reliabilitas yang dihitung peneliti menggunakan SPSS 20. Adalah dilihat dari reliability statistic Coronbach‟s Alpha 903
N Of Items 44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif, deskriptif kualitataif tersebut merupakan metode penelitian yang menggambatkan kenyataan atau fakta yang diperoleh dengan tujuan untuk menganalisis pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan nilai nasionalisme. Data yang diperoleh melalui jawaban dari siswa melalui sebuah kuesioner. Kuesioner tersebut diberikan kepada siswa bersifat tertutup, kuesioner tersebut jawabannya sudah disediakan, dan responden hanya memilih satu dari empat jawaban yang disediakan. Peneliti menekankan dalam penelitian ini sikap nasionalisme yang diukur oleh peneliti adalah pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan sikap nasionalisme. Panduan yang digunakan oleh peneliti untuk menetapkan hasil penelitian yang diperoleh adalah dengan model Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe 1. Peneliti menetapkan batas penguasaan bahan pelajaran yang dianggap dapat meluluskan (passsing score) dari keseluruhan penguasaan bahan yakni 65% yang diberi nilai cukup (C). Persentil 65% dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang sudah tinggi, berarti tuntutan syarat dan keadaan belajar siswa termasuk pada tingkat tinggi (Masidjo, 2010). Dalam menganalisis data, data yang dikumpulkan oleh peneliti lalu dihitung jumlah skor masing-masing, kemudian dihitung nilai akhir siswa dengan menggunakan rumus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Menghitung jumlah skor yang diperoleh setiap siswa
Jumlah skor setiap siswa = jumlah skor dari setiap item
Menghitung jumlah skor seluruh siswa
Jumlah skor seluruh siswa = jumlah skor item semua siswa
Menghitung rata-rata skor kelas
Menghitung nilai rata-rata
Menghitung presentase kriteria jumlah siswa memiliki sikap nasionalisme minimal cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Tabel 3.7.1 Acuan PAP tipe 1 seluruh aspek Tingkat Penguasaan Kompetensi
Nilai Huruf
Rentang Skor
Keterangan
90% - 100%
A
198 – 220
Sangat Baik
80% - 89%
B
176 – 197
Baik
65% - 79%
C
142 – 175
Cukup Baik
55% - 64%
D
121 – 141
Tidak Baik
E
44 – 120
Sangat Tidak Baik
Dibawah 55%
Berdasarkan tabel di atas apabila siswa mencapai persentil antara 65% 79% dengan rentang skor 142 – 175 maka siswa telah memiliki sikap nasionalisme cukup baik, dst.
Tabel 3.7.2 perhitungan batas nilai aspek kognitif (pemahaman) menurut PAP tipe 1 Tingkat penguasaan Skor Kompetensi siswa
yang
diperoleh
Keterangan
90% - 100%
45 – 50
Sangat Tinggi
80% - 89%
40 – 44
Tinggi
65% - 79%
33 – 39
Cukup tinggi
55% - 64%
28 – 32
Rendah
Dibawah 55%
10 - 28
Sangat rendah
Tabel di atas adalah tabel untuk melihat perhitungan atau hasil perhitungan dari aspek kognitif. Jika skor yang diperoleh siswa adalah 43 maka siswa tersebut masuk dalam kategori Tinggi dalam aspek kognitifnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Tabel 3.7.3 perhitungan batas nilai aspek afektif (penghayatan) menurut PAP tipe 1 Tingkat penguasaan Kompetensi 90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% Dibawah 55%
Skor yang siswa 63 – 70 56 – 62 46 – 55 38 – 45 14 – 38
diperoleh
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup tinggi Rendah Sangat rendah
Tabel di atas adalah tabel untuk melihat perhitungan atau hasil perhitungan dari aspek afektif. Jika skor yang diperoleh siswa adalah 40 maka siswa tersebut masuk dalam kategori rendah dalam aspek afektifnya.
Tabel 3.7.4 perhitungan batas nilai aspek konatif (pelaksanaan) menurut PAP tipe 1 Tingkat penguasaan Kompetensi 90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% Dibawah 55%
Skor yang diperoleh siswa 90 – 100 80 – 89 65 – 79 55 – 64 20 - 55
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup tinggi Rendah Sangat rendah
Tabel di atas adalah tabel untuk melihat perhitungan atau hasil perhitungan dari aspek konatif. Jika skor yang diperoleh siswa adalah 90 maka siswa tersebut masuk dalam kategori sangat tinggi dalam aspek afektifnya. Jika siswa mendapat skor di bawah 55 masuk dalam kategori sangat rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
3.8 Indikator Keberhasilan dan Pengukurannya Tabel 3.8.1 indikator keberhasilan sikap nasionalisme No
Variabel Terikat
Kondisi Awal
Target
1
Pemahaman (kognitif) 84,61% siswa nilai-nilai nasionalisme mempunyai pemahaman nilainilai nasionalisme yang tinggi.
85% siswa mempunyai pemahaman nilainilai nasionalisme yang tinggi.
2
Penghayatan (Afektif) 61,53% siswa nilainilai-nilai nasionalisme menghayati nilai nasionalisme yang tinggi.
70% menghayati nilai-nilai nasionalisme yang tinggi.
3
Pelaksanaan (Konatif) 61,53% siswa 70% siswa melaksanakan nilai-nilai nasionlisme melaksanakan nilai-nilai nilai-nilai nasionalisme yang nasionalisme yang tinggi. tinggi.
Dari tabel di atas peneliti mendapatkan data dari pengamatan peneliti sebelum melakukan penelitian. Dalam data awal peneliti menemukan belum semua siswa memiliki nilai nasionalisme. Dari pengamatan setengah dari jumlah siswa masih belum memiliki nilai nasionalisme jadi peneliti memberikan nilai tersebut. Peneliti hanya memberikan target 85%, 70% dan 70% untuk menilai nilai nasionalisme siswa. Peneliti memberikan target yang berbeda karena setiap aspek memiliki jumlah item yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
3.9 Jadwal Penelitian Bulan No
Kegiatan Juni Juli Agst
1
Penyususunan
2
Observasi
3
7
Permohonan izin Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyususnan Laporan Ujian skripsi
8
Revisi
4 5 6
Sep
Okt Nov
Des
Jan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian
tersebut
membahas
tentang
tahap-tahap
proses
pembelajaran
menggunakan Problem Based Learning, dan peningkatan nilai nasionalisme. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Problem Based Learning Problem Based Learning terdiri dari 5 tahap yaitu orientasi siswa kepada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan baik yang dilakukan secara individu maupun yang dilakukan secara kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan yang terakhir adalah menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah.
Penerapan
pembelajaran Problem Based Learning dilakukan pada siklus I dan siklus II yang sama langkah kegiatan pembelajaran setiap pertemuan. Siklus I dilakukan pada hari kamis tanggal 6 Agustus 2015 dan tanggal 13 Agustus 2015. Siklus I dilakukan 2 kali karena satu siklus terdiri dari 2 pertemuan. Siklus II dilakukan pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015 dan tanggal 27 Agustus 2015. Siklus II ini juga dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Problem Based Learning pada matapelajaran PKn kelas V semester I pada standar kompetensi 1 yaitu memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus I dapat berjalan dengan lancar. Siklus II Problem Based Learning berjalan dengan baik. Langkah-langkah
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
kegiatan pembelajaran pada siklus II sama seperti pada siklus I. Langkah kegiatan Problem Based Learning seperti di bawah ini. Tahap 1: orientasi siswa kepada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan bahan-bahan yang dibutuhkan, serta memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Di sini guru menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang dicapai yaitu nilai nasionalisme yang terdapat dalam diri siswa. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam siklus I dan siklus II adalah permasalahan yang ada di Indonesia yang mengenai nilai Nasionalisme, peta Indonesia, dan Video yang menunjang dalam materi nilai nasionalisme. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat selama pembelajaran. Tahap 2: mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Guru mempunyai kewajiban untuk membantu siswa mendefinisikan NKRI dan keutuhan NKRI dan membantu siswa mengorganisasi tugas yang diberikan mengenai masalah NKRI dan keutuhan NKRI. Tahap 3: membimbing penyelidikan, baik yang dilakukan secara individual maupun yang dilakukan secara kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya. Guru membantu Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model, serta membantu mereka membagi tugas dan bekerjasama dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
temannya. Pada tahap ini guru meminta siswa membuat sebuah laporan dari hasil pengamatan siswa saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan perintah guru. Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dari proses yang mereka gunakan. Tahap ini guru mengajak siswa untuk melakukan analisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang disajikan dalam pembelajaran yang berkaitan dengan NKRI dan keutuhan NKRI. Hasil Problem Based Learning pada siklus I menunjukkan siswa terlihat masih ada yang kurang berminat mengikuti pembelajaran karena pembelajarannya masih menggunakan masalah yang berbentuk teks atau artikel. Siswa pada saat pembelajaran masih terlihat kurang antusias dapat terlihat dari siswa masih sibuk berbicara dengan teman-temannya saat pembelajaran berlangsung. Setelah guru memberikan penjelasan pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa baru mulai memperhatikan saat guru menjelaskan. Siswa juga mulai aktif saat pembelajaran dilakukan dengan sistem kelompok. Saat pengisian kuesioner siklus I sebelum pembelajaran siklus I dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar siswa-siswa mau mengerjakan kuesioner dengan baik. Setelah pembelajaran siklus I selesai guru memberikan kuesioner yang kedua dengan soal yang sama dan responden yang sama untuk mengetahui peningkatan nilai nasionalisme yang terjadi pada siswa kelas V di semester I. Hasil Problem Based Learning siklus II menunjukkan siswa terlibat lebih mempunyai nilai nasionalisme dengan bukti siswa menyanyikan lagu Nasional setelah dan sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran terlihat serius dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
terlihat menghayati lagu yang sedang dinyayikan. Sikap siswa saat mengikuti upacarapun sudah terlihat lebih khidmad dengan siswa lebih seris saat mengikuti upacara berlangsung. Siswa juga terlihat menghormati agama lain dengan tidak mengejek pemeluk agama lain selain dirinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai nasionalisme dalam diri siswa terlihat lebih meningkat sebelum siswa diberikan materi pembelajaran dengan model Problem Based Learning dengan tujuan meningkatkan nilai nasionalisme dalam diri siswa kelas V semester I di SD Negeri Kledokan. Hal ini semua juga dapat ditunjukkan dari penghitungan hasil kuesioner ke tiga yang dibagikan setelah pertemuan ke dua siklus II berakhir. Problem Based Learning setiap pertemuan lebih detailnya akan dijabarkan di bawah ini. 4.1.1.1. Siklus I Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal hari kamis tanggal 6 Agustus 2015 dan tanggal 13 Agustus 2015. Siklu. Inti pembelajaran pada siklus I pertemuan I dan II adalah tentang mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan indikator memahami ciri-ciri NKRI, memahami wailayah NKRI, memahami pembagian wilayah NKRI, dan memahami bentuk wilayah NKRI. Proses kegiatan belajar mengajar menggunakan pembelajaran secara berkelompok. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa dan 1 kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Setiap kelompok terdiri dari berbagai tingkat kecerdasan, jenis kelamin, dan lainnya. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan masalah yang di berikan guru kepada siswa untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. Namun dalam setiap pengisian kuesioner diisi oleh masing-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
masing siswa atau dikerjakan secara individu. Tindakan pada siklus I ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dipersiapkan peneliti. Tahapan pada siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang akan dijelaskan di bawah ini. Pertemuan Pertama Siklus I 1. Perencanaan Hasil yang optimal merupakan harapan dari seseorang peneliti, hasil yang optimal tersebut tidak lepas dari perencanaan yang matang. Peneliti mengkaji terlebih dahulu KI dan KD untuk mencapai tujuan penelitian. Kemudian peneliti menentukan KD yang akan diambil peneliti untuk melakukan penelitian. Hasil dari pengkajian tersebut menjadi landasan peneliti dalam menyusun dan mempersiapkan berbagai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian. Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada pertemuan I adalah silabus, RPP, bahan ajar, LKS, kuesioner, artikel pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain, dan gambar peta Indonesia. Penelitian yang telah dipersiapkan peneliti dijabarkan seperti di bawah ini. 1.1 Silabus Silabus merupakan keseluruhan acuan dari indikator-indikator dari penelitian dalam keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran. 1.2. RPP Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
1.3 Bahan Ajar Peneliti menyusun materi-materi pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan pertama. 1.4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa untuk mengetahui seberapa paham siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru pada pertemuan pertama. LKS tersebut berisiskan tujuan yang akan dicapai, petunjuk pengisian, nama dan pertanyaan. Pertanyaan tersebut berdasarkan materi yang telah disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung. 1.5. Kuesioner Peneliti menyusun kuesioner yang diberikan sebelum pertemuan pertama siklus 1 dilakukan atau sebelum pembelajaran berlangsung. Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan mengenai nilai nasionalisme yang terdiri dari empat indikator yaitu cinta tanah air, persatuan bangsa, sikap yang mencerminkan nasionalisme, dan menghargaisimbol-simbol
nasionalisme. Kuesioner ini
merupakan pernyataan yang dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kuesioner ini diisi secara individu sesuai dengan kondisi siswa sendiri. 1.6. Artikel pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain Peneliti menyiapkan sebuah artikel yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Artikel ini berisi tentang pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain. Artikel ini digunakan peneliti untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
pulau Indonesia yang diklaim oleh negara lain. Artikel ini dikerjakan dalam kelompok saat pembelajaran berlangsung. 1.7. Gambar peta Indonesia Peneliti memberikan gambar peta Indonesia yang tak berwarna dan tidak ada nama-namanya. Peneliti memilih gambar peta Indonesia yang seperti ini agar siswa mampu melihat bagian-bagian Indonesia, wilayah-wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan dan lautan serta bagian udara. Dari peta ini nanti siswa diminta untuk memberikan warna terhadap gambar tersebut sesuai bagiannya seperti daratan berwarna hijau, lautan berwarna biru. 2. Pelaksanaan Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 6 Agustus 2015 pada jam 09.05-10.15 setelah istirahat pertama. Siswa-siswa sudah berada di dalam kelas dan siswa duduk di tempat duduk masing-masing untuk siap mengikuti pembelajaran. Penelitian pertama, peneliti dibantu oleh 1 guru kelas dan 1 teman. Guru kelas sebagai observer dan satu teman sebagai dokumentator dan peneliti sebagai guru. Penelitian dilakukan selama 2 jp atau setara dengan 70 menit. Pertama guru mengucapkan salam pembuka, kemudian guru menanyakan kabar siswa setelah istirahat. Guru melakukan perkenalan dengan seluruh siswa, guru melakukan hal ini karena baru pertama kali ketemu dengan siswa kelas V ini. Setelah melakukan perkenalan dengan siswa guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pertemuan pertama ini. Setelah guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa dan guru menyanyikan lagu “Dari Sabang Samapai Merauke”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Kegiatan inti pertemuan pertama ini adalah setelah menyanyikan lagu “Dari Sabang sampai Merauke” guru meminta Siswa menyebutkan makna lagu “Dari Sabang Samapai Merauke”. Setelah menyebutkan makna lagu siswa diminta guru untuk mengisi kuesioner yang dibagikan oleh guru. Kemudian setelah semua siswa selesai mengisi kuesioner, semua siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI dengan melihat peta wilayah RI. Setelah siswa mendengarkan penjelasan dari guru siswa diberi tugas untuk bediskusi dalam kelompok mengenai pembagian wilayah NKRI. Setelah siswa mampu memahami pembagian wilayah NKRI guru memberikan sebuah masalah tentang daerah/pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain, siswa diminta untuk memberikan pendapatnya mengenai masalah yang terdapat dalam artikel tersebut. Setelah dibagikan artikel tersebut guru membagi siswa dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa dan satu kelompok 6 siswa karena jumlah siswa di kelas V ini adalah 26 siswa. Kemudian guru meminta siswa masuk dalam kelompok dan berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru. Setelah semua kelompok sudah selesai memgerjakan tugas tersebut siswa mendengarkan penjelasan guruyang selanjutnya
mengenai bentuk negara
Indonesia. Tugas yang selanjutnya adalah mewarnai gambar peta Nusantara, karena waktu sudah mau habis tugas ini dikerjakan di rumah dan besok paginya dikumpulkan ke peneliti. Penutup pembelajaran pertemuan pertama siklus I ini adalah siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman materi mengenai pembelajaran yang sudah berlangsung. Guru meminta salah satu siswa mengumpulkan tugas yang dikumpulkan dalam kelompok ke depan kelas di meja guru. Guru memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Setelah mengerjakan soal evaluasi guru meminta siswa menuliskan refleksi dan merumuskan aksi yang dilakuan setelah menulis refleksi dan guru mengingatkan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan siswa dan harus dikumpulkan besok pagi. Setelah mengingatkan pekerjaan rumah guru menucapkan salam bahwa pelajaran hari ini sudah selesai dan dilanjutkan pelajaran selanjutnya.
3.Observasi Observasi pada siklus I pertemuan pertama menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti data yang dihasilkan akan digunakan dalam tahap refleksi nantinya. Observasi yang dilakukan dibantu oleh teman peneliti dengan menggunakan kamera digital. Observasi pada tahap ini adalah peneliti mengobservasi tingkah laku siswa dalam memahami nilai nasionalisme. Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat mengikuti pelajaran di kelas sebelum dan sesudah pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara bendera pada awal masuk sekolah masih belum serius dan belum khidmad saat mengikuti upacara masih banyak siswa-siswa yang berbicara dengan teman sebelahnya atau malah gerak-gerak ditempat bahkan ada yang jahil dengan teman depan belakang dan saming-sampingnya. Hal ini sangat memprihatinkan sekali melihat masih banyak siswa yang belum memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa masih sangat rendah dapat dilihat lagi saat semua siswa kelas V menyanyikan lagu nasional di awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran setiap harinya masih banyak siswa yang tidak serius saat menyanyikan lagu nasional. Siswa kelas V ada yang menyanyikan lagu nasional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
sambil bercanda, sambil tertawa sambil mengganggu teman-teman di sampingnya. Saat pembelajaran di kelaspun saat pertemuan pertama siswa-siswa masih belum paham dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan tetapi setelah pembelajaran berakhir siswa mulai mengerti bagaimana siswa harus bertindak sesuai nilai nasionalisme. Hasil kuesioner kondisi awal yang diberikan guru kepada siswa untuk melihat nilai nasionalisme siswa adalah dapat dilihat pada data ini. Nilai nasionalisme sikap kognitif rata-rata kelasnya adalah 43,07 masuk dalam kategori tinggi dalam tabel perhitungan nilai aspek kognitif dengan jumlah nilai kelasnya adalah 1121 dengan presentase 84,61% dengan siswa yang memiliki sikap nasionalisme diatas kategori cukup ada 22 siswa. Sikap afektif pada kuesioner awal ini didapatkan data dengan rata-rata kelasnya 55,65 masuk dalam kategori tinggi dengan jumlah nilai 1447 dengan jumlah siswa 26 dan presentasenya adalah 61,53% dengan siswa yang mencapai nilai lebih dari cukup adalah 16 siswa. Sedangkan untuk sikap konatif rata-rata kelasnya adalah 79,07 masuk dalam kategori tinggi dengan jumlah nilai kelasnya 2056 dihitung dari jumlah siswa 26 dan presentasenya adalah 61,53%. 4. Refleksi Refleksi pertemuan pertama dilakukan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Hasil observasi siklus I pertemuan pertama diperoleh kesimpulan dari sisi siswa dan dari sisi kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu dalam mengajar kurang diperhatikan sehingga ada beberapa kegiatan belajar membutuhkan waktu yang lama dan pembelajaran diakhir waktunya tinggal sedikit. Peneliti melihat sisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
siswa dalam pembelajaran dan diluar pembelajaran masih banyak siswa yang belum memiliki rasa nasionalisme, mereka masih bertindak sesuka hatinya.
2. Pertemuan Kedua Siklus I 1. Perencanaan Pertemuan kedua kegiatan perencanaan sama dengan perencanaan pertemuan pertama. Perbedaannya pada pertemuan kedua peneliti tidak lagi membuat silabus karena silabusnya sama dengan pertemuan pertama. Perencanaan pada pertemuan kedua sama halnya menyiapkan pada pertemuan pertama. Ada beberapa hal yang disiapkan peneliti pada pertemuan kedua yaitu RPP, materi ajar, LKS, artikel pemekaran wilayah Indonesia dan kuesioner. Berikut hal-hal yang dipersiapkan pada pertemuan kedua seperti di bawah ini.
1. Silabus Silabus merupakan keseluruhan acuan dari indikator-indikator dari penelitian dalam keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran.
.2. RPP Peneliti menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua.
3. Materi Ajar Peneliti menyusun materi-materi pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan kedua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa untuk mengetahui seberapa paham siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru pada pertemuan kedua. LKS tersebut berisiskan tujuan yang akan dicapai, petunjuk pengisian, nama dan pertanyaan. pertanyaan tersebut berdasarkan materi yang telah disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung.
5. Artikel Pemekaran Wilayah Indonesia Peneliti menyiapkan sebuah artikel yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Artikel ini berisi tentang pemekaran wilayah di Indonesia. Artikel ini digunakan peneliti untuk mengetahui bagaimana pendapat siswa terhadap daerah yang dimekarkan di Indonesia. Artikel ini dikerjakan dalam kelompok saat pembelajaran berlangsung.
6. Kuesioner Peneliti memberikan kuesioner kembali pada pertemuan kedua siklus 1 setelah pembelajaran usai. Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan mengenai nilai nasionalisme yang terdiri dari empat indikator yaitu cinta tanah air, persatuan bangsa, sikap yang mencerminkan nasionalisme, dan menghargaisimbol-simbol nasionalisme. Kuesioner ini merupakan pernyataan yang dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kuesioner ini diisi secara individu sesuai dengan kondisi siswa sendiri. Kuesioner ini sama dengan kuesioner yang dibagikan pada pertemuan pertama siklus I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
2. Pelaksanaan Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Agustus 2015 pada jam 09.05-10.15 setelah istirahat pertama. Siswa-siswa sudah berada di dalam kelas dan siswa duduk di tempat duduk masing-masing untuk siap mengikuti pembelajaran. Penelitian dilakukan selama 2 jp atau setara dengan 70 menit. Pertama masuk kelas guru mengucapkan salam pembuka, kemudian guru menanyakan kabar siswa setelah istirahat. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran pertemuan ke dua ini. Sebelum ke kegiatan inti guru menanyakan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama pada minggu kemarin. Kegiatan inti dari pertemuan kedua ini adalah Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI sebagai tempat bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan sebuah masalah dalam pembelajaran mengenai pemekaran yang ada di Indonesia dengan tujuan siswa dapat berdiskusi dalam kelompok mengenai bagaimana pendapat mereka dengan masalah pemekaran wilayah tersebut. Sebelum mengerjakan itu guru membagi siswa dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa. Setelah masuk ke dalam kelompok siswa dalam kelompok berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru. Setelah semua selesai mengerjakan masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas, saat akhir kegiatan inti ini hampir semua kelompok antusias untuk maju ke depan kelas menyampaikan hasil diskusi mereka. Kegiatan pertemuan kedua ini siswa terlihat aktif dan mulai mengetahui bagaimana cara mereka harus bersikap dalam menghadapi bila Indonesia melakukan pemekaran wilayah yang ada di Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Presentasi yang dilakukan siswa dalam kelompok dapat diketahu bahwa siswasiswa mempunyai jawaban yang berbeda-beda. Ada beberapa kelompok yang menjawab pemekaran yang dilakukan Indonesia itu tidak baik namun ada juga yang menjawab pemekaran wilayah yang dilakukan di Indonesia itu sangat baik dan perlu didukung. Kelompok yang mengatakan pemekaran itu kurang baik dengan alasan nanti bangsa Indonesia menjadi semakin terpecah bila Indonesia melakukan pemekaran. Sedangkan kelompok yang menjawab pemekaran itu baik adalah dengan adanya pemekaran daerah yang dimekarkan menjadi semakin tertata lagi karena dengan pemekaran itu setiap daerah menjadi lebih mendapatkan perhatian khusus sehingga darah yang dimekarkan menjadi lebih baik lagi. Jawaban siswa tersebut membuat peneliti bangga karena banyak siswa yang mampu berpikir kearah situ dan mampu memberikan jawaban yang tepat. Kegiatan penutup pada pertemuan ini adalah siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman materi mengenai pembelajaran yang sudah berlangsung. Salah satu siswa diminta guru untuk mengumpulkan penugasan dari guru. Setelah tugas-tugas sudah dikumpulkan kemudian guru meminta siswa mengisi kuesioner yang kedua dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam memiliki sikap nasionalisme setelah mendapatkan pelajaran dengan dua pertemuan di siklus I ini. Setelah mengisi kuesioner siswa diminta menuliskan refleksi dan merumuskan aksi yang dilakuan setelah menulis refleksi. Setelah semuanya selesai, pelajaran ditutup oleh salam penutup oleh guru dan kemudian dilanjutkan dengan pelajaran selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
3. Observasi Observasi pada siklus I pertemuan kedua menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti data yang dihasilkan akan digunakan dalam tahap refleksi nantinya. Observasi yang dilakukan dibantu oleh teman peneliti dengan menggunakan kamera digital dan dengan pengamatan. Observasi pada tahap ini adalah peneliti mengobservasi tingkah laku siswa dalam memahami nilai nasionalisme. Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat mengikuti pelajaran di kelas sebelum dan sesudah pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara bendera pada awal masuk sekolah sudah bisa serius dan sudah mulai khidmad, namun masih juga ada siswa yang saat mengikuti upacara masih banyak yang berbicara dengan teman sebelahnya atau malah gerak-gerak ditempat bahkan ada yang jahil dengan teman depan belakang dan saming-sampingnya tetapi itu hanya hal kecil saja tidak separah saat observasi yang pertama. Hal ini masih perlu dibenahi lagi nantinya agar siswa mulai memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa masih tetap kurang dapat dilihat saat semua siswa kelas V menyanyikan lagu nasional di awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran setiap harinya, masih ada beberapa siswa yang tidak serius saat menyanyikan lagu nasional. Siswa kelas V masih ada yang menyanyikan lagu nasional sambil bercanda, sambil tertawa sambil mengganggu teman-teman di sampingnya. Saat pembelajaran di kelaspun saat pertemuan kedua ini siswasiswanya masih belum paham lagi dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan tetapi setelah pembelajaran berakhir siswa mulai mengerti bagaimana siswa harus bertindak sesuai nilai nasionalisme.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
4. Refleksi Refleksi pada pertemuan yang kedua dilakukan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan seperti yang dilakukan di refleksi pada pertemuan pertama. Hasil observasi siklus I pertemuan kedua diperoleh kesimpulan dari sisi siswa dan dari sisi kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu dalam mengajar sudah berjalan dengan lancar dan sudah tersesun secara rapi. Peneliti melihat sisi siswa dalam pembelajaran dan diluar pembelajaran sudah mengalami perubahan yang mulai terlihat banyak siswa tang mulai bisa memposisikan diri saat pembelajaran dan dalam kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan nasionalisme yang diteliti oleh peneliti. Hal ini dapat dilihat saat ada beberapa siswa yang berkelahi di dalam kelas karena salah paham banyak teman yang membantu melerai teman yang bertengkar bukan malah ikut berkelahi dan tidak ikut menambah suasana kelas semakin ramai dengan memanasi-manasi teman yang sedang berkelahi. Hal ini merupakan salah satu perubahan yang sudah mulai terlihat dalam diri siswa. Hasil kuesionerpun sudah mulai terlihat dari data yang diperoleh. Kuesioner ke dua yang didapatkan adalah pada sikap kognitif rata-rata kelasnya adalah 43,07 dengan jumlah nilai kelasnya 1120 dengan presentase 84,61% dengan siswa yang mencapai kategori nilai lebih dari cukup ada 22 siswa. Ratarata kognitif dengan nilai 43,07 termasuk dalam kategori tinggi dengan menggunakan perhitungan yang dilakukan peneliti menggunakan pedoman PAP. Hasil sikap afektif rata-rata kelasnya adalah 61,8 dengan jumlah siswa 26 dan jumlah nilai kelasnya adalah 1607 dengan presentase kelasnya 80,76%. Rata-rata kelas sikap afektif dengan nilai 61,8 masuk dalam kategori tinggi dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
penghitungan yang dilakukan peneliti dan siswa yang mencapai nilai lebih dari cukup ada 21 siswa. Sedangkan hasil sikap konatif rata-rata kelasnya adalah 87,46 dengan jumlah nilainya adalah 2274 dengan presentase kelasnya adalah 88,46%. Nilai rata-rata konatif 87,38 masuk dalam kategori tinggi dan siswa yang mencapai nilai lebih dari cukup ada 23 siswa.
4.1.1.2 Siklus II Siklus II kegiatan perencanaan sama dengan perencanaan siklus I. Materi pada siklus II ini melanjutkan KD selanjutnya. Siklus II pertemuan pertama dilakukan pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015. Siklus II ini menggunakan media video untuk menunjang pembelajaran pada siklus III ini. Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan sama seperti siklus I yaitu pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015 dan tanggal 27 Agustus 2015. Inti pembelajaran pada siklus II pertemuan I dan II adalah tentang menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan indikator mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI, menyebutkan usaha menjaga keutuhan NKRI, menyebutkan usaha menjaga keutuhan NKRI, dan sikap-sikap menjaga keutuhan NKRI. Proses kegiatan belajar mengajar menggunakan pembelajaran secara berkelompok sama seperti siklus I. Pembagian kelompok sama seperti saat siklus I siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa dan 1 kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Setiap kelompok terdiri dari berbagai tingkat kecerdasan, jenis kelamin, dan lainnya. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan masalah yang di berikan guru kepada siswa untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. Siklus II ini juga siswa diminta untuk mengisi kuesioner kembali dengan tujuan melihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
peningkatan nilai nasionalisme dalam dirisiswa. Tindakan pada siklus II ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dipersiapkan peneliti. Tahapan pada siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Pertemuan Pertama Siklus I 1. Perencanaan Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti melakukan perencanaan terlebih dahulu agar penelitiannya dapat berjalan dengan lancar karena sudah terencana. Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada pertemuan kesatu adalah silabus, RPP, bahan ajar, LKS, media, dan kuesioner. Media yang digunakan adalah LCD, Laptop, video. Hal-hal baik perangkat pembelajaran maupun perangkat penelitian digunakan untuk mempermudah pembelajaran dan penelitian. 2. Pelaksanaan Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015 pada jam 09.05-10.15 setelah istirahat pertama. Siswa-siswa sudah berada di dalam kelas dan siswa duduk di tempat duduk masing-masing untuk siap mengikuti pembelajaran. Penelitian pertama siklus II, peneliti dibantu oleh 1 teman untuk mempersiapkan media yang akan digunakan. Penelitian dilakukan selama 2 jp atau setara dengan 70 menit. Pertama guru mengucapkan salam pembuka, kemudian guru menanyakan kabar siswa setelah istirahat. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan seperti “Apa yang dimaksud dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
keutuhan negara? Bagaimana cara menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia?”
setelah
melakukan
apersepsi
guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pertemuan pertama ini. Setelah guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa dan guru menyanyikan lagu “Dari Sabang Samapai Merauke”. Kegiatan inti pertemuan pertama ini adalah Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok terlebih dahulu. Setelah gutu membagi siswa menjadi 5 kelompok guru meminta siswa masuk dalam kelompok masing masing. Setelah siswa masuk ke kelompok masing-masing guru meminta siswa menentukan nama kelompok dengan tema “Tarian Tradisional” . Kemudian guru menjelaskan kembali tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari ini adalah mengamati video ini adalah tahap 1 dari Problem Based Learning. Kemudian guru menampilkan sebuah video kepad siswa sebagai pengantar untuk mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI. Tahapan kedua dari problem Based Learning pada pertemuan pertama ini adalah guru membantu siswa dalam kelompok mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI melalui video yang ditampilkan. Setelah tahap kedua dilakukan guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi tentang pengertian keutuhan NKRI dari hasil pengamatan video. Tahap ketiga guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk melihat permasalahan yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan keutuhan NKRI dan dikaitkan dengan pengertian keutuhan NKRI. Kemudian guru meminta setiap kelompok mendiskusikan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI. Tahap keempat guru meminta setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan dan hasil diskusinya yang sudah dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tahap terakhir yaitu tahap kelima adalah guru meminta siswa mempresentasikan hasil laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang sudah dilakukan di setiap kelompok. Penutup pembelajaran pertemuan pertama siklus II ini adalah siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman materi mengenai pembelajaran yang sudah berlangsung. Guru meminta siswa menuliskan refleksi dan merumuskan aksi yang harus dikumpulkan minggu depan. Kemudian guru menutup pelajaran hari ini dan guru mempersilahkan guru kelas untuk melanjutkan pelajaran.
3. Observasi Observasi pada siklus II pertemuan pertama menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti data yang dihasilkan akan digunakan dalam tahap refleksi nantinya. Observasi yang dilakukan dibantu oleh teman peneliti dengan menggunakan kamera digital. Observasi pada tahap ini adalah peneliti mengobservasi tingkah laku siswa dalam memahami nilai nasionalisme seperti pada siklus kesatu. Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat mengikuti pelajaran di kelas sebelum dan sesudah pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara bendera pada awal masuk sekolah sudah serius dan sudah khidmad saat mengikuti upacara. Hal ini sangat menggembirakan sekali karena siswa sudah memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa sudah mulai terlihat dilihat ketika siswa menyanyikan lagu nasional di awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran setiap harinya sudah terlihat serius saat menyanyikan lagu nasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
4. Refleksi Refleksi pertemuan pertama dilakukan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Hasil observasi siklus II pertemuan pertama diperoleh kesimpulan dari sisi siswa dan dari sisi kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang sudah direncanakan, proses belajar dalam RPP sudah berjalan semuanya. Peneliti melihat sisi siswa dalam pembelajaran dan diluar pembelajaran sudah mulai memiliki rasa nasionalisme.
2. Pertemuan kedua siklus II
1. Perencanaan Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan sama seperti perencanaan pertemuan pertama. Pertemuan kedua ini peneliti mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan pada kegiatan belajar mengajar. Hal-halyang dibutuhkan pada siklus II ini adalah alat-alat dari sekolah dan milik sendiri yaitu laptop, proyektor/ viewer, dan kamera digital. Perencanaan perangkat pembelajaran seperti RPP, LKS, Video untuk memudahkan pembelajaran pada pertemuan kedua ini dan peneliti mengeluarkan kuesioner yang terakhir guna untuk mengetahui peningkatan nilai nasionalisme pada siswa kelas V.
2. Pelaksanaan Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27 Agustus 2015 pada jam 09.05-10.15 setelah istirahat pertama. Siswa-siswa sudah berada di dalam kelas dan siswa duduk di tempat duduk masing-masing untuk siap mengikuti pembelajaran. Pertama guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
setelah semuanya siap untuk mengikuti pembelajaran. Guru menanyakan bagaimana keadaan siswa setelah istirahatdan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa Indonesia mempunyai berapa provinsi? Bagaimana sikap kita menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia?. Setelah melakukan apersepsi guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan kedua ini adalah guru memberikan motivasi kepada siswa dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Peneliti mengajak siswa menyanyikan lagu Índonesia Raya dengan tujuan untuk melihat apakah siswa sudah benar-benar memiliki nilai nasionalisme apa belum sambil membuktikan lagi di dalam kelas saat siswa menyanyi. Kegiatan Inti dari pembelajaran kedua ini adalah guru membagi siswa menjadi 5 kelompok seperti di pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kemudian guru meminta siswa masuk dalam kelompok masing masing dan guru meminta siswa menentukan nama kelompok dengan tema “nama provinsi di Indonesia”. Kemudian guru menjelaskan kembali tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari ini adalah mengamati peta dan mencari informasi menggunakan media cetak ini merupakan tahap 1 dalam Problem Based Learning. Kemudian guru memberikan tugas pertama yaitu mencari nama provinsi yang ada di Indonesia dan mencari budaya yang dimiliki setiap provinsi (rumah adat, tarian tradisional, baju adat, dll). Guru membantu siswa dalam kelompok mencari provinsi yang ada di Indonesia dan budaya setiap provinsi melalui peta dan media cetak (tahap 2). Guru memberikan kesempatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
kepada setiap kelompok untuk berdiskusi tentang provinsi di Indonesia dan budaya yang dimiliki setiap provinsi. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk mencari sikap menjaga keutuhan NKRI dengan menggunakan media cetak (tahap 3). Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan sikap yang dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI berdasarkan informasi yang sudah didapatkan. Guru meminta setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan dan hasil diskusinya
yang
sudah
dilakukan
(tahap
4).
Guru
meminta
siswa
mempresentasikan hasil laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang sudah dilakukan di setiap kelompok (tahap 5). Hasil dari kegiatan ini adalah siswa mampu melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh guru dengan baik dan benar dan semua siswa sudah memiliki nilai nasionalisme seperti yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Penutup pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah guru membagikan soal evaluasi. Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi. Kemudian guru bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Setelah itu guru meminta siswa mengerjakan kuesioner yang terakhir. Kemudian Siswa diminta mengerjakan refleksi. Setelah siswa selesai mengerjakan refleksi guru menutup Pelajaran dan meninggalkan kelas sambil mempersilahkan guru kelas untuk melanjutkan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
3. Observasi Observasi pada siklus II pertemuan kedua menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti data yang dihasilkan akan digunakan dalam tahap refleksi nantinya. Observasi pada tahap ini adalah peneliti mengobservasi tingkah laku siswa dalam memahami nilai nasionalisme seperti pada siklus kesatu. Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat mengikuti pelajaran di kelas sebelum dan sesudah pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara bendera pada awal masuk sekolah sudah serius dan sudah khidmad saat mengikuti upacara. Hal ini sangat menggembirakan sekali karena siswa sudah memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa sudah mulai terlihat dilihat ketika siswa menyanyikan lagu nasional di awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran setiap harinya sudah terlihat serius saat menyanyikan lagu nasional.
4. Refleksi Refleksi pertemuan kedua dilakukan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Hasil observasi siklus II pertemuan pertama diperoleh kesimpulan dari sisi siswa dan dari sisi kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang sudah direncanakan, proses belajar dalam RPP sudah berjalan semuanya. Peneliti melihat sisi siswa dalam pembelajaran dan diluar pembelajaran sudah mulai memiliki rasa nasionalisme. Ini sudah menunjukkan bawa sikap nasionalisme siswa sudah meningkat dilihat dari tingkah laku siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
karena sekarang siswa sudah jarang berkelahi di kelas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil kuesioner yang sidah dikerjakan oleh siswa. Hasil kuesioner siklus II adalah rata-rata kognitif kelasnya adalah 43,76 masuk dalam kategori tinggi menggunakan perhitungan yang dibuat peneliti berdasarkan patolan PAP dengan jumlah nilai siswa adalah 1138 dengan jumlah siswa 26 dengan presentasenya adalah 92,30% dan siswa yang mencapai nilai lebih dari cukup ada 24 siswa, hanya 2 siswa yang belum masuk dalam kategori lebih dari cukup. Hasil afektif rata-rata kelasnya adalah 62,34 dengan jumlah nilai siswa 1621 dengan jumlah siswa 26 dengan presentase kelasnya adalah 84,61% dengan siswa yang masuk dalam kategori lebih dari cukup ada 22 siswa. Hasil konatif rata-ratanya adalah 88,38 dengan jumlah nilai kelas 2298 dengan jumlah siswa 26 dan presentase kelasnya adalah 92,30% dan siswa yang mencapai kategori nilai lebih dari cukup ada 24 siswa.
4.1.2 Nilai Nasionalisme Nilai nasionalisme siswa dapat dilihat dengan menggunakan kuesioner dalam pembelajaran PKn. Terdapat 4 indikator minat belajar yaitu cinta tanah air, persatuan bangsa, sikap yang mencerminkan nasionalisme, dan menghargai simbol-simbol nasionalisme. Namun dalam penelitian ini yang dilihat adalah persikap buakn per indikator dari ke empat indikator tersebut dilihat persikapnya yaitu sikap kognitif, sikap afektif dan sikap konatif. Ketiga sikap tersebut yang digunakan peneliti untuk melihat peningkatan nilai nasionalisme siswa. Peneliti menyebar kuesioner yang terdiri dari empat indikator tersebut kepada siswa sebanyak 3 kali yang diberikan pada siklus I sebelum dimualai pembelajarannya guna melihat kondisi awal siswa, kuesioner kedua diberikan setelah siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
selesai diberikan yaitu setelah pembelajaran kedua siklus I selesai. Terakhir kali kuesioner diberikan setelah siklus II selesai dilakukan. Penentuan kriteria nilai nasionalisme menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Tabel pencapaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No 1 2 3 4
Kondisi awal RataPersen rata nilai Keseluruhan 79,33 76,92% Kognitif 86,14 84,61% Afektif 79,5 61,53% Konatif 79,07 61,53% Aspek
Siklus I RataPersen rata nilai 87,42 88,46% 86,14 84,61% 88,28 80,76% 87,46 88,46%
Siklus II RataPersen rata nilai 88,4 96,15% 87,52 92,30% 89,05 84,61% 88,38 92,30%
Data di atas dapat dilihat bahwa setiap siklusnya setiap sikap mengalami peningkatan. Namun dalam kondisi awal dan siklus satu sikap kognitif dan konatif tidak ada perubahan. Hanya sikap afektif yang mengalami peningkatan. Sedangkan pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan semua sikap mengalami peningkatan yang lumayan terlihat walaupun peningkatannya hanya sedikit saja. Jadi dari data ini terlihat bahwa nilai nasionalisme siswa kelas V mengalami peningkatan yang siknifikan.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Pembahasan Problem Based Learning Problem Based Learning pada mata pelajaran PKn materi tentang Nilai Nasionalisme dalam pembelajaran bab I yaitu dengan materi Negara Kesatuan Republik Indonesia dilakukan pada siklus I dan siklus II. Siklus I dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015 dan 13 Agustus 2015 sedangkan siklus II dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2015 dan 27 Agustus 2015. Problem Based Learning yang telah dilakukan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Tahap 1: orientasi siswa kepada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan bahan-bahan yang dibutuhkan, serta memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Di sini guru akan menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu nilai nasionalisme yang terdapat dalam diri siswa.
Gambar peneliti saat menyampaikan tujuan yang akan dicapai Tahap 2: mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Gambar peneliti mengorganisasi siswa untuk belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Tahap 3: membimbing penyelidikan, baik yang dilakukan secara individual maupun yang dilakukan secara kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya.
Gambar peneliti membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model, serta membantu mereka membagi tugas dan bekerjasama dengan temannya. Pada tahap ini guru meminta siswa membuat sebuah laporan dari hasil pengamatan siswa saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan perintah guru.
Gambar saat peneliti memberikan contoh kepada siswa tentang membuat laporan yang nantinya akan dipresentasikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dari proses yang mereka gunakan.
Gambar peneliti membantu siswa dalam melakukan refleksi dan evalusi terhadap laporan yang sudah dibuat oleh siswa
Hasil peningkatan nilai nasionalisme siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Hasil peningkatan nilai nasionalisme pada sikap Kognitif Siklus I Data awal
Siklus II
Yang Yang peningkatan Peningkatan diperoleh diperoleh
Rata-rata sikap 43,07 kognitif
43,07
0
43,76
0,69
Presentase sikap kognitif
84,61%
0
92,30%
7,69%
84,61%
Hasil penelitian nilai nasionalisme pada sikap kognitif diatas menunjukkan sikap kognitif dalam nilai nasionalisme dari kondisi awal sampai dengan siklus I dengan menggunakan Problem Based Learning tidak ada perubahan datanya stabil. PBL dapat meningkatkan nilai nasionalisme yang ada di dalam diri siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Sikap afektif siswa mengalami peningkatan. Data sikap afektif dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Hasil peningkatan nilai nasionalisme pada sikap Afektif
Data awal Rata-rata sikap 55,65 afektif Presentase 61,53% sikap afektif
Hasil
peningkatan
Siklus I Siklus II Yang Yang Peningkatan Peningkatan diperoleh diperoleh 61,8 6,15 62,34 6,69 80,76%
nilai
19,23%
nasionalisme
84,61%
pada
sikap
23,08%
afektif
diatas
menunjukkan peningkatan sikap afektif dalam nilai nasionalisme dari kondisi awal sampai dengan siklus II dengan menggunakan Problem Based Learning. PBL dapat meningkatkan nilai nasionalisme yang ada di dalam diri siswa. Begitu juga dengan sikap konatif siswa juga mengalami peningkatan. Data sikap konatif dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Hasil peningkatan nilai nasionalisme pada sikap konatif Siklus I Data awal Rata-rata sikap 79,07 konatif Presentase 61,53% sikap konatif
Siklus II
Yang Yang Peningkatan Peningkatan diperoleh diperoleh 87,46 8,39 88,38 9,31 88,46%
26,93%
92,30%
30,77%
Hasil peningkatan nilai nasionalisme pada sikap konatif diatas menunjukkan peningkatan sikap konatif dalam nilai nasionalisme dari kondisi awal sampai dengan siklus II dengan menggunakan Problem Based Learning. PBL dapat meningkatkan nilai nasionalisme yang ada di dalam diri siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Hasil peningkatan sikap nasionalisme secara keseluruhan dan setiap aspek Kondisi awal No Aspek RataPersen rata nilai 1 Keseluruhan 79,33 76,92% 2 Kognitif 86,14 84,61% 3 Afektif 79,5 61,53% 4 Konatif 79,07 61,53%
Siklus I RataPersen rata nilai 87,42 88,46% 86,14 84,61% 88,28 80,76% 87,46 88,46%
Siklus II RataPersen rata nilai 88,4 96,15% 87,52 92,30% 89,05 84,61% 88,38 92,30%
Data di atas dapat dilihat bahwa setiap siklusnya setiap aspek mengalami peningkatan. Namun dalam kondisi awal dan siklus satu sikap kognitif tidak ada perubahan dalam rata-rata kelasnya. Hanya aspek afektif dan konatif yang mengalami peningkatan. Sedangkan pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan semua dalam setiap aspek mengalami peningkatan yang lumayan terlihat walaupun peningkatannya hanya sedikit saja. Ditunjukkan juga pada hasil secara keseluruhan sikap nasionalisme siswa, rata-rata nilai dari kondisi awal, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Begitu juga dengan hasil persentase dari kondisi awal, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang sanagt banyak. Jadi dari data ini terlihat bahwa nilai nasionalisme siswa kelas V mengalami peningkatan yang signifikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
Bab V ini akan membahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.saran dalam bab ini berisi tentang saran-saran yang diberikan oleh peneliti.
5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning dalam pembelajaran PKn Kelas V dapat mengalami peningkatan. Penggunaan PBL menimbulkan sikap kritis siswa dengan masalah yang ada di dunia nyata seperti yang dialami siswa sendiri, misalnya siswa bisa belajar dari masalah sehari-hari yang dialami siswa seperti mengejek teman-teman yang beragama lain, dapat belajar bagaimana sikap yang harus dilakukan saat upacara berlangsung dan masih banyak contoh yang lainnya. Permasalahan yang terjadi dapat di terapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan yang dipelajari siswa. Penggunaan PBL di kelas berjalan dengan lancar sesuai dengan tahap-tahap dalam PBL, dengan pembelajaran menggunakan tahap-tahap yang jelas siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan mudah dan sesuai dengan tahap-tahap yang ada. Tahap-tahap dalam PBL yaitu: 1) orientasi siswa kepada masalah; 2) mengorganisasi siswa untuk belajar; 3) membimbing penyelidikan, baik yang dilakukan secara individual maupun yang dilakukan secara kelompok; 4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya; 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sikap nasionalisme siswa dapat meningkat dengan menggunaan model Problem Based Learning. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil kuesioner siswa. Kuesioner yang diberikan kepada siswa selalu mengalami peningkatan dalam setiap siklus. Hal ini meunjukkan bahwa sikap nasionalisme siswa meningkat. Begitu juga dilihat saat upacara berlangsung sudah hampir semua siswa mulai mengikuti upacara dengan serius tidak sambil bermain dengan temannya, tidak berbicara dengan temannya. Siswa juga dapat menyanyikan lagu nasionalisme dengan serius dan benar. Hal ini sangat menunjukkan sikap nasionalisme siswa yang mulai terlihat meningkat.
5.2 Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah guru kurang memberikan model pembelajaran yang inovatif bagi siswa. Guru lebih sering menggunakan model pembelajaran ceramah sehingga siswa kurang antusias saat mengikuti pembelajaran. Penggunaan waktu yang kurang diperhatikanbasih ada beberapa pembelajaran yang kurang dalam alokasi waktu.
5.3 Saran Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik lagi sebaiknya guru lebih memberikan model pembelajran yang lebih menarik lagi untuk siswa misalnya menggunakan media yang lebih menarik tidak hanya ceramah saja. Perhitungan waktu diperhatikan dan disesuaikan dengan pembelajaran.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aqip, Zaenal.2007.Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Guru.Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta Azwar, S. 1995. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basuki, Ismet dan Hariyanto.2014.Asesmen Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosdakarya. Emzir.2009.Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Fathurohman, Pupuh, Aa Suryana, dan Feni Lestari. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama. Hosnan.2014.Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor: Ghalia Indonesia. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20SD.pdf Jalaluddin dan Abdullah idi.2002.Filsafat Pendidikan: Pendidikan.Jakarta: Gaya Media Pratama.
Manusia
dan
Kamus Bahasa Indonesia.2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Pusat Bahasa. Katsoff, Louis O. 1986.Pengantar Filsafat, Soemargono.Yogyakarta: Tiara Wacana.
penerjemah:
Soejono
Kusumah, wijaya dan Dedi Dwitagama.2010.Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Indeks Mahi, Hikmah M.2011.Metode Penelitian; dalam persepktif ilmu komunikasi dan sastra.Yogyakarta: Graha Ilmu Margono,2010.Metode Penelitian Pendidikan Komponen MKDK.Jakarta:Rineka Cipta Muslich, Mansur.2011.Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research) Pedoman Praktis bagi Guru Profesional.Jakarta: PT Bumi Aksara Ngalimun.2012.Strategi Pressindo.
dan
Model
Pembelajaran.
99
Yogyakarta:
Aswaja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Purwanto.2009.Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.2015.Laporan Akhir Naskah Akademik Pengembangan Standar Isi Pendidikan. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Salim Peter dan Yenny Salim.1991.Kamus bahasa Indonesia.Jakarta: Modern English Press. Samsuri.2011. Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (bahan kajian kuliah umum di Universitas Ahmad Dahlan) Samsuri, 2010.Transformasi Gagasan Masyarakat Kewarganegaraan (civil society) Melalui Reformasi Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia (Studi pengembangan kebijakan pendidikan kewarganegaraan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah era reformasi. Disertasi tidak diterbitkan. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Setyosari, Punaji.2010.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.Jakarta: Kencana Sukmadinata, Nana Syaodih.2011.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT Remaja Rosdakarya Sutoyo, Anwar.2012.Pemahaman Individu (Observasi, Checklist, Interviu, Kuesioner, dan Sosiometri).Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Uno, Hamzah B dkk.2011:Menjadi Peneliti PTK yang Profesional.Jakarta: PT Bumi Aksara Utami, Dwi Tyas.2010.Panduan PAKEM PKn SD Mengajar PKn dengan Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Wiharyanto, Kardiyat.2005. Pendidikan Kewarganegaraan Berdasar Nilai-Nilai Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Sahabat Setia.
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1A Surat Izin Penelitian
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1B Surat keterangan Sudah Melakukan Penelitian
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Data Awal
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2A Lembar Observasi
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Aspek yang Diamati
Hasil Observasi
1
Proses Pembelajaran
Secara umum guru mengkondisikan siswa dengan cukup baik sebelum memulai kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru telah memotivasi siswa dengan beberapa cara. Guru juga cukup tegas dalam mendisiplinkan siswa. Di kelas kadang-kadang guru hanya memberikan latihan lalu mencocokan jawaban dan menjelaaskan.
2
Membuka pelajaran
Proses membuka pembelajaran di setiap kelas sama semua. Guru membuka kegiatan dengan salam. Setelah itu berdoa untuk memulai pelajaran. Doa dipimpin salah satu siswa yang bertugas. Setelah berdoa semau kelas diwajibkan menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme bagi siswa.
3
Penyajian materi
Secara umum guru menyampaikan materi cukup baik dengan suara yang keras sehingga seluruh siswa dapat mendengar suara guru ketika menyampaikan materi.
4
Metode pembelajaran
Guru mengajar dengan berbagai macam cara guna menumbuhkan rasa semangat belajar di dalam kelas. Guru tidak hanya menggunakan metode pembelajaran yang tradisional yaitu hanya menerangkan saja (teacher center).
5
Penggunaan bahasa dan waktu
Bahasa yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi cukup baik dan sesuai tata bahasa yang baku.
6
Aktivitas belajar siswa
Aktivitas belajar siswa di kelas berjalan cukup kondusif, tetapi siswanya masih kurang dapat diatur banyak siswa yang jalan-jalan di kelas dan apabila ditegur mereka mendengarkan namun selang 108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berapa menit melakukan hal yang sama lagi. Namun secara keseluruhan aktivitas belajar siswa sudah baik. 7
Pengelolaan Kelas
Guru mengelola kelas dengan cukup baik. Ketegasan guru sangat mendukung pengelolaan kelas berjalan dengan baik, tetapi masih banyak siswa yang ribut dan kurang memperhaatikan saat pembelajaran berlangsung.
8
Penggunaan Media
Media pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. Pada saat observasi berlangsung guru tidak menggunakan media atau alat peraga dalam pembelajaran. Guru hanya mengandalkan buku paket dan LKS sebagai sumber pembelajaran. Namun terkadang beberapa guru juga menggunakan LCD dalam pembelajaran namun itu masih sangat jarang sekali.
9
Cara menutup pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam serta nasehat untuk siswadan menyanyikan lagu wajib nasional atau lagu daerah di setiap kelas ini diwajibkan di semua kelas ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di dalam diri siswa.
10
Evaluasi
Evaluasi yang digunakan guru dalam pembelajaran adalah soal evaluasi yang ada dalam LKS dan Buku paket sebagai sumber pembelajaran.
Catatan pengamat: Secara keseluruhan pembelajaran di kelas sudah berjalan dengan baik tinggal memberikan tekanan dalam diri siswa mengenai kedisiplinan.
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2B Pedoman Wawancara
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Aspek Kognitif (pemahaman)
Pertanyaan
Jawaban
1. Bagaimanakah pemahaman siswa mengenai materi nasionalisme? 2. Seberapa dalamkah pengetahuan siswa mengenai Indonesia?
Afektif (penghayatan)
1. Bagaiamanakah hasil penilaian afektif siswa terkait dengan kehidupan nasionalisme di sekolah? 2. Sejauh mana kemauan warga sekolah, terutama siswa dalam mewujudkan nasionalisme?
Konatif (pelaksanaan)
1. Bagaimanakah keseharian antar siswa kelas V? Apakah setiap siswa mau berteman dengan siapa saja tanpa membeda-bedakannya? 2. Apakah semua siswa mampu menerapkan sikap nasionalisme di sekolah?
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2C Kuesioner Data Awal
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kognitif Kuesioner Data Awal
Dika Yusuf Dherima Shohibah Bagas Rijal Galuh Ridwan Saskirana Dewa Conilya Ferri Akbar Syilfa Ririn Yuvi Desti Ceisi Dini Faisal Dimas
Item4 5 1 2 1 2 4 4 2 5 2 4 1 1 1 5 1 4 2 4 2 5
Item9 1 2 2 1 4 4 2 4 1 5 5 5 4 4 2 2 5 4 2 4 4
Item18 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
Item19 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 1 4
Item20 5 5 5 1 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 2 4 5 4 5
Item26 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
113
Item35 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
Item36 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
Item40 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
Item44 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
Σ 46 41 41 38 45 45 41 39 46 39 47 46 43 44 47 42 45 43 44 41 45
Kriteria sangat tinggi Tinggi Tinggi Cukup sangat tinggi sangat tinggi Tinggi Cukup sangat tinggi Cukup sangat tinggi sangat tinggi Tinggi Tinggi sangat tinggi Tinggi sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi sangat tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rakhi 5 2 4 Dio 1 5 4 Tegar 2 4 5 Yuda 1 5 5 Rizky 4 2 5 jumlah skor rata-rata skor Rata-rata Nilai jumlah siswa yang memiliki sikap diatas cukup presentase siswa yang memiliki sikap
5 5 4 5 4
5 5 4 5 2
5 5 4 5 4
5 5 5 5 2
5 5 4 4 5
4 5 5 5 4
5 5 5 4 4
45 45 42 44 36 1120 43,0769 86,14
sangat tinggi sangat tinggi Tinggi Tinggi Cukup Tinggi 22 84,61%
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Afektif Kuesioner Data Awal 1 Dika 5 Yusuf 5 Dherima 4 Shohibah 5 Bagas 5 Rijal 5 Galuh 1 Ridwan 1 Saskirana 5 Dewa 1 Conilya 4 Ferri 1 Akbar 1 Syilfa 4 Ririn 5 Yuvi 1 Desti 2 Ceisi 5 Dini 5 Faisal 2 Dimas 5
3 5 5 5 5 5 5 5 1 1 2 5 4 4 4 5 2 4 4 5 4 5
8 1 4 5 5 5 5 4 4 2 4 4 5 1 5 4 5 5 4 4 4 4
11 1 4 5 1 5 5 5 4 2 1 4 4 1 4 5 2 4 5 4 4 5
13 5 4 5 5 5 5 2 1 1 5 5 5 2 5 5 5 2 4 4 4 5
14 5 4 5 5 5 5 2 4 5 1 4 2 5 4 2 5 5 5 4 5 2
16 5 2 5 5 5 4 2 2 4 2 4 2 5 4 4 4 5 5 5 4 4
21 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 2 1 4 5 5 2 5 4 4 5
22 5 4 5 5 5 5 2 2 1 5 4 5 4 5 1 5 4 5 4 4 1
24 5 4 5 1 5 5 5 4 4 5 4 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5
115
28 5 4 5 5 5 5 5 1 4 5 5 5 1 5 5 5 2 5 5 4 5
29 5 5 5 1 5 5 5 2 1 5 5 1 1 4 1 2 2 5 4 4 1
41 5 4 5 5 5 5 2 2 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5
43 5 5 5 5 5 5 2 2 1 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Σ 62 59 69 58 70 69 43 35 37 50 60 51 37 62 57 55 51 67 62 57 57
Kriteria Tinggi Tinggi sangat tinggi Tinggi sangat tinggi sangat tinggi Rendah sangat rendah sangat rendah Cukup Rendah Cukup sangat rendah Tinggi Tinggi Cukup Cukup sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rakhi 5 5 4 4 4 4 4 Dio 5 5 4 5 5 2 4 Tegar 5 4 1 1 5 5 5 Yuda 4 5 5 2 4 1 5 Rizky 5 4 4 4 4 5 2 jumlah skor rata-rata skor Rata-rata nilai jumlah siswa yang memiliki sikap diatas cukup presentase siswa yang memiliki sikap
5 5 4 2 4
4 1 5 2 4
5 5 5 5 4
5 5 5 5 4
5 1 4 1 4
4 5 5 1 4
5 5 5 2 4
63 57 59 44 56 1447 55,6538 79,5
sangat tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi 16 61,53%
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konatif kuesioner Data Awal
Dika Yusuf Dherima Shohibah Bagas Rijal Galuh Ridwan Saskirana Dewa Conilya Ferri Akbar Syilfa Ririn Yuvi Desti Ceisi Dini Faisal Dimas
2 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 2 5 5 5 4 5 2
5 5 5 5 1 5 5 4 5 1 1 4 1 1 4 5 1 2 5 4 5 5
6 1 4 4 5 5 4 4 2 1 2 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5
7 1 5 5 1 5 4 4 5 1 4 4 4 2 4 4 1 2 5 4 5 4
10 12 15 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 2 2 1 1 5 5 5 4 5 2 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 1 4 1 4 4 2 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5
17 23 25 5 5 1 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 1 2 2 4 4 5 2 4 4 2 5 5 5 4 4 5 4 2 2 5 4 5 4 5 5 5 4 4 1 4 4 1 5 5 5 5 4 5 4 2 5 2 5 5 4
27 5 5 5 1 5 5 4 2 4 5 4 1 2 4 5 2 2 5 5 5 5
117
30 5 5 5 1 5 5 4 2 2 5 4 2 2 4 1 4 1 5 5 1 1
31 32 33 34 5 5 5 5 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 4 5 4 5 5 4 4 4 4 2 1 2 2 1 2 4 1 5 4 5 4 2 5 2 5 1 4 4 1 4 2 5 2 1 5 5 5 5 4 5 5 1 2 2 1 2 5 2 5
37 38 5 5 4 4 5 5 5 1 5 5 5 5 2 4 2 2 2 4 5 4 5 5 5 4 2 2 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 2 1 5 5
39 5 4 5 5 5 5 4 2 1 2 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5
42 5 4 5 5 5 5 2 2 2 4 4 4 1 4 5 2 5 5 5 4 5
Σ 88 84 99 80 100 97 57 58 58 79 84 64 59 88 85 56 69 95 89 65 85
kriteria Tinggi Tinggi sangat tinggi Tinggi sangat tinggi sangat tinggi Rendah Rendah Rendah Cukup Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Cukup sangat tinggi Tinggi Cukup Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rakhi 5 4 4 5 5 4 5 Dio 2 5 5 4 5 5 5 Tegar 5 4 5 4 4 5 4 Yuda 1 4 5 5 1 5 1 Rizky 5 5 4 5 4 5 5 Jumlah Skor rata-rata skor Rata-rata nilai jumlah siswa yang memiliki sikap diatas cukup presentase siswa yang memiliki sikap
4 5 5 5 4
5 5 4 1 4
5 4 5 4 5
5 5 4 5 5
5 1 4 1 2
5 2 5 1 5
5 5 4 4 5
4 2 5 5
5 5 4 2 5
5 5 5 1 4
5 5 4 4 5
4 5 5 4 5
5 5 4 4 4
94 85 89 63 86 2056 79,0769 79,07
sangat tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi cukup 16 61,53%
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Kuesioner Data Pertama
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kognitif Kuesioner Pertama
Dika Yusuf Dherima Shohibah Bagas Rijal Galuh Ridwan Saskirana Dewa Conilya Ferri Akbar Syilfa Ririn Yuvi Desti Ceisi Dini Faisal Dimas
Item4 5 1 2 1 2 4 4 2 5 2 4 1 1 1 5 1 4 2 4 2 5
Item9 1 2 2 1 4 4 2 4 1 5 5 5 4 4 2 2 5 4 2 4 4
Item18 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
Item19 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 1 4
Item20 5 5 5 1 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 2 4 5 4 5
Item26 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
120
Item35 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
Item36 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
Item40 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
Item44 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
Σ 46 41 41 38 45 45 41 39 46 39 47 46 43 44 47 42 45 43 44 41 45
Kriteria sangat tinggi Tinggi Tinggi cukup tinggi sangat tinggi sangat tinggi Tinggi cukup tinggi sangat tinggi cukup tinggi sangat tinggi sangat tinggi Tinggi Tinggi sangat tinggi Tinggi sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi sangat tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rakhi 5 2 4 5 Dio 1 5 4 5 Tegar 2 4 5 4 Yuda 1 5 5 5 Rizky 4 2 5 4 Jumlah skor rata-rata skor Rata-rata nilai jumlah siswa yang memiliki sikap diatas cukup presentase siswa yang memiliki sikap
5 5 4 5 2
5 5 4 5 4
5 5 5 5 2
5 5 4 4 5
4 5 5 5 4
5 5 5 4 4
45 45 42 44 36 1120 43,0769 86,14
sangat tinggi sangat tinggi tinggi tinggi cukup tinggi
22 84,61%
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Afektif Kuesioner Pertama
Dika Yusuf Dherima Shohibah Bagas Rijal Galuh Ridwan Saskirana Dewa Conilya Ferri Akbar Syilfa Ririn Yuvi Desti Ceisi Dini Faisal Dimas Rakhi Dio
1 5 1 5 1 4 2 4 4 5 1 4 5 4 4 5 4 1 5 4 1 4 5 5
3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4 1 4 4 4 4 4 5
8 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5
11 5 4 4 5 5 4 2 5 5 4 5 5 4 4 5 5 2 4 5 4 4 5 5
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
14 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5
16 5 5 5 1 5 4 4 4 5 5 2 5 2 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5
21 22 24 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 1 1 5 5 5 4 5 5 2 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 1 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 122
28 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5
41 5 5 5 2 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
43 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
Σ 70 64 66 51 66 61 55 58 69 54 62 69 59 65 68 68 53 62 65 56 61 63 70
Kriteria sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi cukup tinggi sangat tinggi tinggi cukup tinggi tinggi sangat tinggi cukup tinggi tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi cukup tinggi tinggi sangat tinggi tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tegar 4 4 5 4 5 5 4 Yuda 4 4 5 2 5 5 5 Rizky 1 1 4 4 5 5 2 jumlah skor rata-rata skor Rata-rata nilai jumlah siswa yang memiliki sikap diatas cukup presentase siswa yang memiliki sikap
2 5 4
5 5 4
5 5 4
4 5 4
4 4 5
5 5 2
5 5 2
61 64 47 1607 61,808 88,28
tinggi sangat tinggi cukup tinggi tinggi 21 80,76%
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konatif Kuesioner Pertama
Dika Yusuf Dherima Shohibah Bagas Rijal Galuh Ridwan Saskirana Dewa Conilya Ferri Akbar Syilfa Ririn Yuvi Desti Ceisi Dini Faisal Dimas Rakhi Dio
2 5 5 4 5 5 4 1 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5
5 5 1 5 1 1 4 5 2 5 5 4 5 4 4 1 5 2 5 2 5 4 4 1
6 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
7 10 5 5 4 4 5 5 1 5 4 5 4 2 4 2 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 1 5 5 5 1 2 5 2 2 5 5 4 4 4 5 4 5 5
12 15 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 1 5
17 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5
23 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 1 5 5
25 1 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 2 4 5
27 5 2 4 5 5 4 4 2 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 124
30 5 5 4 5 5 5 5 2 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5
31 5 5 4 2 5 5 2 4 5 4 2 5 1 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5
32 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5
33 5 5 4 5 5 5 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4
34 1 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
37 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
38 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5
39 42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4
Σ 92 90 89 89 92 85 77 73 100 83 84 98 89 90 92 98 82 92 87 95 82 89 89
Kriteria sangat tinggi sangat tinggi tinggi tinggi sangat tinggi tinggi cukup tinggi cukup tinggi sangat tinggi tinggi tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi Tinggi sangat tinggi Tinggi sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tegar 4 4 4 4 4 4 5 4 Yuda 1 4 5 4 1 5 5 5 Rizky 5 1 5 5 4 5 5 4 jumlah skor rata-rata skor Rata-rata nilai jumlah siswa yang memiliki sikap diatas cukup presentase siswa yang memiliki sikap
4 4 5
5 5 4
4 4 4
4 4 4
4 5 2
4 4 2
5 5 1
4 4 2
4 5 4
5 4 2
5 5 2
5 4 2
86 83 68 2274 87,4615 87,46
Tinggi Tinggi cukup tinggi Tinggi 23 88,46%
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 Kuesioner Data Kedua
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kognitif Kuesioner Kedua
Dika Yusuf Dherima Shohibah Bagas Rijal Galuh Ridwan Saskirana Dewa Conilya Ferri Akbar Syilfa Ririn Yuvi Desti Ceisi Dini Faisal Dimas
Item4 5 4 4 1 2 4 4 2 5 2 4 2 1 2 5 2 2 2 4 2 5
Item9 Item18 Item19 Item20 Item26 Item35 Item36 Item40 Item44 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 2 4 5 5 5 2 5 2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 1 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 2 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5
127
Σ 46 43 41 46 44 47 40 39 46 41 43 46 45 46 50 44 43 41 43 46 44
kriteria sangat tinggi tinggi tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi cukup tinggi sangat tinggi tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi sangat tinggi tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rakhi 5 5 4 Dio 5 2 5 Tegar 1 4 5 Yuda 1 2 5 Rizky 4 4 4 jumlah sekor rata-rata skor Rata-rata nilai jumlah siswa yang memiliki sikap diatas cukup presentase siswa yang memiliki sikap
5 4 4 5 2
5 5 5 5 4
5 4 4 5 4
5 5 5 5 4
5 5 4 5 4
4 5 5 5 4
5 5 4 4 4
48 45 41 42 38 1138 43,7692 87,52
sangat tinggi sangat tinggi tinggi tinggi cukup tinggi tinggi 24 92,30%
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Afektif Kuesioner Kedua
Dika Yusuf Dherima Shohibah Bagas Rijal Galuh Ridwan Saskirana Dewa Conilya Ferri Akbar Syilfa Ririn Yuvi Desti Ceisi Dini Faisal Dimas Rakhi
1 5 5 5 5 4 2 4 4 5 5 4 5 4 4 5 2 2 5 5 1 4 5
3 5 5 5 1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 1 4 4 5
8 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 2
11 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 1 4 4 4 2 4
13 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
14 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 4 5 2 4
16 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 2 4 5 4 4 5 4 2 4 4
21 1 4 4 5 5 4 2 4 1 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5
22 5 4 5 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 4 5 5 5
129
24 5 4 5 1 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
28 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4
29 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5
41 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4
43 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
skor total 66 63 68 58 68 63 54 64 66 64 62 69 63 65 70 62 55 64 56 60 51 62
kriteria sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi cukup tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi tinggi cukup tinggi sangat tinggi tinggi tinggi cukup tinggi tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dio 5 5 5 5 5 5 Tegar 4 4 5 4 5 5 Yuda 5 4 5 4 5 5 Rizky 2 4 4 4 4 4 jumlah skor rata-rata skor Rata-rata nilai jumlah siswa yang memiliki sikap diatas cukup presentase siswa yang memiliki sikap
1 4 5 4
4 4 4 5
5 5 5 4
5 5 5 4
4 5 5 4
4 4 5 4
4 5 5 4
5 5 5 4
62 64 67 55 1621 62,34615 89,05
tinggi sangat tinggi sangat tinggi cukup tinggi Tinggi 22 84,61%
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konatif kuesioner Kedua
Dika Yusuf Dherima Shohibah Bagas Rijal Galuh Ridwan Saskirana Dewa Conilya Ferri Akbar Syilfa Ririn Yuvi Desti Ceisi Dini Faisal Dimas Rakhi Dio
2 5 4 5 5 5 4 2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
5 5 5 5 1 1 5 2 2 5 4 5 5 4 5 1 4 2 4 2 5 5 5 5
6 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5
7 10 5 5 4 4 5 5 1 5 5 5 5 4 2 4 4 2 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5
12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
15 5 2 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 5 5
17 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5
23 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5
25 1 2 5 5 5 5 2 5 1 5 4 5 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 4
27 30 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 131
31 5 4 5 1 1 5 4 2 5 4 5 5 1 5 2 5 4 4 4 5 2 4 4
32 33 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 4 4 5 4 1 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4
34 5 4 5 5 5 4 4 4 5 2 4 1 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
37 38 39 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 1 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
42 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5
Σ 96 81 98 88 91 95 70 79 96 80 90 89 88 98 93 89 89 86 81 98 85 87 93
kriteria sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi cukup tinggi cukup tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi tinggi tinggi tinggi Tinggi sangat tinggi Tinggi Tinggi sangat tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tegar 5 4 5 5 4 5 4 5 Yuda 5 5 5 5 1 5 5 5 Rizky 5 4 4 5 4 4 4 4 jumlah skor rata-rata skor Rata-rata nilai jumlah siswa yang memiliki sikap diatas cukup presentase siswa yang memiliki sikap
4 4 4
5 5 4
4 1 4
4 5 5
5 1 4
4 4 4
5 5 4
4 4 4
5 5 5
4 4 4
5 5 4
4 5 4
90 sangat tinggi 84 Tinggi 84 Tinggi 2298 88,385 88,38
Tinggi 24 92,30%
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Hasil Data Keseluruhan
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penghitungan sikap nasionalisme secara keseluruhan data awal 1 Dika 5 Yusuf 5 Dherima 4 Shohibah 5 Bagas 5 Rijal 5 Galuh 1 Ridwan 1 Saskirana 5 Dewa 1 Conilya 4 Ferri 1 Akbar 1 Syilfa 4 Ririn 5 Yuvi 1 Desti 2 Ceisi 5 Dini 5 Faisal 2 Dimas 5 Rakhi 5 Dio 5
2 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 2 5 5 5 4 5 2 5 2
3 5 5 5 5 5 5 5 1 1 2 5 4 4 4 5 2 4 4 5 4 5 5 5
4 1 4 2 1 4 2 1 1 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 5 4
5 5 5 5 1 5 5 4 5 1 1 4 1 1 4 5 1 2 5 4 5 5 4 5
6 1 4 4 5 5 4 4 2 1 2 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5
7 1 5 5 1 5 4 4 5 1 4 4 4 2 4 4 1 2 5 4 5 4 5 4
8 1 4 5 5 5 5 4 4 2 4 4 5 1 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 1 5 5 4 5 5 1 4 5 2 2 2 2 2 1 4 4 5 1 2 2 5 2 2 2 4 1 1 4 1 2 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 5 2 5 1 5 5 4 2 4 1 4 1 1 4 4 4 5 4 1 5 5 1 2 2 2 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 2 4 2 5 5 2 5 2 5 4 5 2 4 4 1 5 2 5 5 5 2 4 4 4 1 4 5 1 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 4 5 1 5 5 4 5 1 2 4 5 5 1 4 4 5 5 2 5 5 1 5 4 4 4 4 4 2 5 2 5 4 4 4 4 2 4 1 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 2 5 2 4 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 4 5 1 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 4 5 1 5 5 4 134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tegar Yuda Rizky
5 4 5
5 1 5
4 5 4
1 1 2
4 4 5
5 5 4
4 5 5
1 5 4
5 1 4
4 1 4
1 2 4
5 5 5
5 4 4
5 1 5
4 1 5
5 5 2
5 5 4
5 5 4
5 5 5
5 2 4
4 2 4
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Dika 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Yusuf 5 5 4 5 5 2 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 Dherima 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Shohibah 1 1 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 Bagas 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Rijal 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Galuh 4 4 5 5 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 Ridwan 5 2 1 2 2 4 2 4 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 2 Saskirana 2 4 4 1 2 2 2 2 4 2 5 2 4 1 4 5 2 1 5 Dewa 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 2 4 4 4 5 5 Conilya 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 2 5 Ferri 4 1 5 1 2 2 1 2 2 4 1 5 4 4 5 5 4 5 4 Akbar 5 2 1 1 2 1 2 4 1 5 5 2 2 5 1 5 1 5 2 Syilfa 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 Ririn 5 5 5 1 1 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Yuvi 1 2 5 2 4 1 4 4 1 2 1 5 2 5 2 4 2 5 1 Desti 4 2 2 2 1 4 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 Ceisi 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Dini 2 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 Faisal 2 5 4 4 1 1 2 2 1 1 2 2 1 4 1 4 4 5 4 Dimas 5 5 5 1 1 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
135
5 2 4
Σ 196 186 212 176 215 206 127 127 128 173 189 154 132 193 190 139 161 209 191 149 190
4 1 4
5 5 4
5 4 5
Kri B B SB B SB SB TB TB TB CB B CB TB B B TB CB SB B CB B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rakhi Dio Tegar Yuda Rizky
5 5 4 2 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 1 1 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 1 5 4 5 5 5 5 1 1 1 4 5 2 2 1 1 4 4 2 5 4 4 2 5 5 5 4 5 4 5 5 5 Jumlah Skor Rata-rata Skor Rata-rata Nilai Jumlah Siswa yang memiliki sikap nasionalisme minimal Cukup Presentase Siswa yang memiliki sikap nasionalisme minimal cukup
136
4 5 5 1 4
5 5 4 4 4
5 5 5 2 4
5 5 4 1 5
204 190 188 129 184 4538 174,53 79,33
SB B B TB B
20 76,92%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penghitungan sikap nasionalisme secara keseluruhan Siklus I 1 Dika 5 Yusuf 1 Dherima 5 Shohibah 1 Bagas 4 Rijal 2 Galuh 4 Ridwan 4 Saskirana 5 Dewa 1 Conilya 4 Ferri 5 Akbar 4 Syilfa 4 Ririn 5 Yuvi 4 Desti 1 Ceisi 5 Dini 4 Faisal 1 Dimas 4 Rakhi 5 Dio 5
2 5 5 4 5 5 4 1 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5
3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4 1 4 4 4 4 4 5
4 5 1 2 1 2 4 4 2 5 2 4 1 1 1 5 1 4 2 4 2 5 5 1
5 5 1 5 1 1 4 5 2 5 5 4 5 4 4 1 5 2 5 2 5 4 4 1
6 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
7 5 4 5 1 4 2 2 5 4 5 5 4 4 1 5 1 5 2 5 4 5 5
8 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 1 5 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 2 4 2 4 5 4 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 4 4 2 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 2 2 5 5 4 5 4 4 5 5 2 4 4 5 5 4 4 2 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 1 4 4 1 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 1 4 2 2 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tegar Yuda Rizky
4 4 1
4 1 5
4 4 1
2 1 4
4 4 1
4 5 5
4 4 5
5 5 4
4 5 2
4 1 4
4 2 4
4 5 5
5 5 5
5 5 5
5 5 5
4 5 2
4 5 4
5 5 5
4 5 4
4 5 2
2 5 4
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Dika 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Yusuf 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 Dherima 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 Shohibah 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 Bagas 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 Rijal 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 Galuh 2 4 5 2 5 2 4 1 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 Ridwan 5 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Saskirana 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Dewa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Conilya 5 4 5 5 4 2 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 Ferri 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 Akbar 5 5 1 5 5 1 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 Syilfa 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 Ririn 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Yuvi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Desti 4 5 5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 Ceisi 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 Dini 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 Faisal 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Dimas 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 138
5 5 4
4 4 5 Sub total 208 195 196 178 203 191 173 170 215 176 193 213 191 199 207 208 180 197 196 192 188
5 5 4
5 5 4
Kri SB SB SB B SB B CB CB SB B B SB B SB SB SB SB B B B B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rakhi Dio Tegar Yuda Rizky
5 5 4 5 4
5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 2 2 1 2 2 5 4 2 2 4 Jumlah Skor Rata-rata Skor Rata-rata Nilai Jumlah Siswa yang memiliki sikap nasionalisme minimal Cukup Presentase Siswa yang memiliki sikap nasionalisme minimal cukup
139
4 5 5 5 2
5 4 5 4 2
5 5 5 5 2
5 5 5 4 4
197 204 189 191 151 5001 192,346 87,42
B SB B B CB B 23 88,46%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penghitungan sikap nasionalisme secara keseluruhan Siklus II 1 Dika 5 Yusuf 5 Dherima 5 Shohibah 5 Bagas 4 Rijal 2 Galuh 4 Ridwan 4 Saskirana 5 Dewa 5 Conilya 4 Ferri 5 Akbar 4 Syilfa 4 Ririn 5 Yuvi 2 Desti 2 Ceisi 5 Dini 5 Faisal 1 Dimas 4 Rakhi 5 Dio 5
2 5 4 5 5 5 4 2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
3 5 5 5 1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 1 4 4 5 5
4 5 4 4 1 2 4 4 2 5 2 4 2 1 2 5 2 2 2 4 2 5 5 5
5 5 5 5 1 1 5 2 2 5 4 5 5 4 5 1 4 2 4 2 5 5 5 5
6 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5
7 5 4 5 1 5 5 2 4 5 5 4 5 4 5 5 4 2 4 4 5 5 5 5
8 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 2 5
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 4 4 5 5 4 5 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 1 5 5 2 5 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 5 5 2 2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 2 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 4 5 5 5 4 140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tegar Yuda Rizky
4 5 2
5 5 5
4 4 4
1 1 4
4 5 4
5 5 4
5 5 5
5 5 4
4 2 4
4 1 4
4 4 4
5 5 4
5 5 4
5 5 4
4 5 4
4 5 4
5 5 4
5 5 4
4 5 2
5 5 4
4 4 5
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Subtotal 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 208 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 187 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 207 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 192 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 203 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 205 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164 4 4 5 4 4 2 4 5 4 5 1 5 4 4 4 5 4 5 4 182 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 208 4 4 5 4 4 4 4 4 2 5 4 5 1 2 2 4 4 4 5 185 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 195 4 2 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 204 5 4 5 4 5 1 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 196 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 209 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 213 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4 5 5 195 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 187 2 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 191 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 180 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 204 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 180
141
5 5 4
4 4 4
Kri SB B SB B SB SB CB B SB B B SB B SB SB B B B B SB B
5 5 4
5 5 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5 4 4 5 4
5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 1 5 5 5 1 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 Jumlah Skor Rata-rata Skor Rata-rata Nilai Jumlah Siswa yang memiliki sikap nasionalisme minimal Cukup Presentase Siswa yang memiliki sikap nasionalisme minimal cukup
142
4 4 5 5 4
5 5 4 5 4
5 5 5 5 4
5 5 4 4 4
197 200 195 193 177 5057 194,5 88,4
B SB B B B
25 96,15%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Hasil Wawancara
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Aspek Kognitif (pemahaman)
Pertanyaan
Jawaban
3. Bagaimanakah
Pemahaman siswa
pemahaman siswa
sudah lumayan baik,
mengenai materi
siswa dapat paham saat
nasionalisme?
dijelaskan.
4. Seberapa dalamkah
Afektif (penghayatan)
pengetahuan siswa
menjabarkan tentang
mengenai Indonesia?
Indonesia dengan jelas
3. Bagaiamanakah hasil
(pelaksanaan)
Penghayatan siswa
penilaian afektif siswa
masih sangat kurang
terkait dengan
siswa masih kurang
kehidupan
peduli dengan sikap
nasionalisme di
nasionalisme siswa
sekolah?
masih sering
4. Sejauh mana kemauan
Konatif
Siswa sudah dapat
berkehendak sesuka
warga sekolah,
hati
terutama siswa dalam
Siswa mau berusaha
mewujudkan
membenahi dirinya
nasionalisme?
bersikap nasionalisme
3. Bagaimanakah
Siswa mau b erteman
keseharian antar siswa
dengan siapa saja
kelas V? Apakah setiap
namun terkadang masih
siswa mau berteman
saling mengejek agama
dengan siapa saja tanpa
yang dianut oleh
membeda-bedakannya?
temannya
4. Apakah semua siswa
Jika siswa dibimbing
mampu menerapkan
siswa dapat
sikap nasionalisme di
menerapkan sikap
sekolah?
nasionalisme dalam diri siswa
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 Perangkat Pembelajaran
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 A Silabus Siklus I dan Siklus II
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama sekolah
: SD Negeri Kledokan
Kelas
:V
Semester
:1
Mata Pelejaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Alokasi waktu
: 4 x 35 menit
Standar kompetensi
: 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Pertemuan pertama Indikator
Competence 1. Memahami ciri-ciri NKRI 2. Memahami wilayah NKRI 3. Memahami pembagian wilayah NKRI 4. Memahami bentuk wilayah NKRI Conscience 1. Teliti dalam
Materi Pokok
-
Keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia
Kegiatan pembelajaran
Penilaian
a. Siswa menyebutkan makna lagu “Dari Sabang Samapai Merauke” b. Siswa mengisi kuesioner yang dibagikan oleh guru c. Siswa mendengarkan
Tes (soal yang 2 x 35 menit ada di LKS)
147
Alokasi waktu
Sumber dan media pembelajaran Sumber: Hakim, Supartan. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan 5: Untuk SD kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengerjakan soal diskusi kelompok 2. Keaktifan berpendapat dalam berdiskusi 3. Rasa percaya diri siswa saat presentasi Compassion 1. Menghargai pendapat teman saat berdiskusi 2. Menghargai saat teman presentasi
d.
e.
f.
g.
h.
i.
penjelasan guru mengenai wilayah NKRI dengan melihat peta wilayah RI Siswa bediskusi dalam kelompok mengenai pembagian wilayah NKRI. Guru memberikan sebuah masalah tentang daerah/pulaupulau yang diklaim oleh negara lain. Guru membagi siswa dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa. Siswa dalam kelompok berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai bentuk negara Indonesia Siswa dalam kelompok mewarnai gambar peta Nusantara
148
Media: Peta Indonesia, Pewarna , artikel berita (sebagai masalah)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan kedua Indikator Competence 1. Memahami ciri-ciri NKRI 2. Memahami wilayah NKRI 3. Memahami pembagian wilayah NKRI 4. Memahami bentuk wilayah NKRI Conscience 1. Teliti dalam mengerjakan soal diskusi kelompok 2. Keaktifan berpendapat dalam berdiskusi 3. Rasa percaya diri siswa saat presentasi Compassion 1. Menghargai pendapat teman saat berdiskusi 2. Menghargai saat teman presentasi
Materi Pokok -
Keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia
Kegiatan pembelajaran a. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI sebagai tempat bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. b. Guru memberikan sebuah masalah dalam pembelajaran mengenai pemekaran yang ada di Indonesia. c. Guru membagi siswa dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa. d. Siswa dalam kelompok berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru. e. Masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan.
149
Penilaian
Alokasi Sumber dan media waktu pembelajaran Tes 2 x 35 Sumber: Hakim, (soal yang ada di menit Supartan. (2009). LKS) Pendidikan Kewarganegaraan 5: Untuk SD kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan. Media: Peta Indonesia, Pewarna , artikel berita (sebagai masalah)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS PEMBELAJARAN SIKLUS II Nama sekolah
: SD Negeri Kledokan
Kelas
:V
Semester
:1
Mata Pelejaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Alokasi waktu
: 4 x 35 menit
Standar kompetensi
: 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Pertemuan pertama Indikator
1.
2.
Mendefinisikan pengertian keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Menyebutkan provinsiprovinsi NKRI dan budaya yang dimiliki.
Materi Pokok
- Pengertian keutuhan NKRI - 34 Provinsi NKRI dan budaya yang dimiliki setiap provinsi
Kegiatan pembelajaran
-
-
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. Guru meminta siswa masuk dalam kelompok masing masing Guru meminta siswa menentukan nama kelompok dengan tema “Tarian 150
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber dan media pembelajaran
Jenis Tes : lisan dan tertulis
2 x 35 menit
Sumber: Darmono, Ikhwan Sapto dan Sudarsih. 2008.Pendidikan Kewarganegaraan 5: untuk SD/MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Bentuk: Laporan hasil diskusi dan soal bentuk esay
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
-
-
Tradisional” Guru menjelaskan kembali tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari ini adalah mengamati video dan mencari nformasi melalui media cetak dan peta (tahap 1) Guru memberikan tugas pertama yaitu mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI Guru membantu siswa dalam kelompok mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI melalui video yang ditampilkan (tahap 2) Guru memberikan
151
Pendidikan Nasional.
Media: Buku BSE PKn kelas V SD, Video, Peta, Media cetak (koran, majalah, dan lainnya)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
-
kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi tentang pengertian keutuhan NKRI dari hasil pengamatan video. Guru memberikan tugas selanjutnya yaitu mencari nama provinsi yang ada di Indonesia dan mencari budaya yang dimiliki setiap provinsi (rumah adat, tarian tradisional, baju adat, dll) Guru membantu siswa dalam kelompok mencari provinsi yang ada di Indonesia dan budaya setiap provinsi melalui peta dan media cetak (tahap 2) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
untuk berdiskusi tentang provinsi di Indonesia dan budaya yang dimiliki setiap provinsi. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen (misalnya untuk menjelaskan keutuhan NKRI dengan masalah pecahnya kesatuan bangsa dengan daerah yang berdiri sendiri dan masalah lainnya) untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya Guru meminta setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
dan hasil diskusinya yang sudah dilakukan (tahap 4) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang sudah dilakukan di setiap kelompok (tahap 5)
Pertemuan kedua Indikator
Materi Pokok
1. Menyebutkan usaha menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 2. Sikap-sikap
- Usaha menjaga keutuhan NKRI - Sikap menjaga
Kegiatan pembelajaran
-
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. Guru meminta siswa masuk dalam 154
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber dan media pembelajaran
Jenis Tes : lisan dan tertulis
2 x 35 menit
Sumber: Darmono, Ikhwan Sapto dan Sudarsih. 2008.Pendidikan
Bentuk:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menjaga keutuhan NKRI
keutuhan NKRI -
-
-
kelompok masing masing Guru meminta siswa menentukan nama kelompok dengan tema “nama provinsi di Indonesia” Guru menjelaskan kembali tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari ini adalah mengamati video dan mencari informasi menggunakan media cetak (tahap 1) Guru memberikan tugas pertama kepada siswa yaitu siswa mengamati permasalahan yang terjadi di Indonesia mengenai keutuhan
155
Laporan hasil diskusi dan soal bentuk esay
Kewarganegaraan 5: untuk SD/MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Media: Buku BSE PKn kelas V SD, Video, Media cetak (koran, majalah, dan lainya)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
-
NKRI Guru membantu siswa mendefinisikan usaha menjaga keutuhan NKRI melali video yang telah diamati (tahap 2) Guru mendorong siswa untuk menyelesaikan masalah dengan perumpamaan menyapu dengan sapu lidi dengan banyak lidi dan menyapu hanya dengan satu lidi yang dikaitkan dengan keutuhan NKRI kemudian siswa membuat penjelasan dan pemecahan masalahnya (tahap 3) Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
-
usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk mencari sikap menjaga keutuhan NKRI dengan menggunakan media cetak (tahap 3) Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan sikap yang dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI berdasarkan informasi yang sudah didapatkan. Guru meminta setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan dan hasil diskusinya yang sudah dilakukan (tahap 4)
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
Guru meminta siswa mempresentasikan hasil laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang sudah dilakukan di setiap kelompok (tahap 5)
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 B Siklus I
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 B RPP Pertemuan 1
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan : SD Negeri Kledokan Kelas/ Semester
: V / ganjil
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Alokasi waktu
: 6 x 35 menit (2 X pertemuan)
Standar Kompetensi : 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Indikator : Competence 1. Memahami ciri-ciri NKRI 2. Memahami wilayah NKRI 3. Memahami pembagian wilayah NKRI 4. Memahami bentuk wilayah NKRI Conscience Teliti dalam mengerjakan soal diskusi kelompok Keaktifan berpendapat dalam berdiskusi Rasa percaya diri siswa saat presentasi Compassion Menghargai pendapat teman saat berdiskusi Menghargai saat teman presentasi Tujuan pembelajaran: 1. Siswa dapat memahami ciri-ciri NKRI dengan benar. 2. Siswa dapat memahami pembagian wilayah NKRI dengan teliti 3. Siswa dapat memahami bentuk wilayah NKRI dengan bai
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Materi Pembeleajaran: Keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia Pendekatan, Model, dan Metode: 1. Pendekatan
: Kontekstual
2. Model Pembelajaran
: Problem Base Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi Terbimbing
A. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus 1 (3x35 menit) Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
a. Guru mengucapkan salam pembuka b. Guru menanyakan kabar siswa c. Salah satu siswa memimpin doa d. Perkenalan dengan siswa Pembuka
e. Guru melakukan presensi
20 menit
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran g. Siswa dan guru menyanyikan lagu “Dari Sabang Samapai Merauke” j. Siswa menyebutkan makna lagu “Dari Sabang Samapai Merauke” k. Siswa mengisi kuesioner yang dibagikan oleh guru l. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI dengan Kegiatan Inti
melihat peta wilayah RI m. Siswa bediskusi dalam kelompok mengenai pembagian wilayah NKRI. n. Guru memberikan sebuah masalah tentang daerah/pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain. o. Guru membagi siswa dalam kelompok, masing-masing kelompok
163
45 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
beranggotakan 5-6 siswa. p. Siswa dalam kelompok berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru. q. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai bentuk negara Indonesia r. Siswa dalam kelompok mewarnai gambar peta Nusantara a. Siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman materi mengenai pembelajaran yang sudah berlangsung. b. Siswa mengumpulkan penugasan dari Penutup
guru c. Siswa mengerjakan soal evaluasi
30 Menit
d. Siswa menuliskan refleksi dan merumuskan aksi yang dilakuan setelah menulis refleksi e. Doa penutup dipimpin salah satu siswa B. Refleksi Siswa diajak berefleksi dengan panduan refleksi sebagai berikut: 1. Bagaimana perasaanmu hari ini? 2. Apa yang sudah kamu pelajari hari ini? 3. Apakah ada yang belum bisa kamu pahami? 4. Bagian mana yang belum bisa kamu pahami? C. Aksi 1. Belajar lebih giat lagi 2. Kerja sama saat diskusi lebih ditingkatkan lagi
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Sumber dan Media pembelajaran 1. Sumber belajar Hakim, Supartan. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan 5: Untuk SD kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan.
2. Media a. Peta Indonesia b. Pewarna c. Berita (sebagai masalah) E. Penilaian 1. Penilaian Pengetahuan Rubrik Tugas Memecahkan Masalah 1 (Daerah/pulau yang diklaim negara lain) Kompetensi yang dinilai: Memecahkan masalah tentang daerah/pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain Menunjukkan dengan gambar daerah/pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain Perlu Aspek yang
Baik Sekali
Baik
Cukup
Bimbingan
4
3
2
1
diamati
Isi dan
Hasil diskusi
Hasil diskusi
Hasil diskusi
Hasil diskusi
pengetahuan
ditulis lengkap
ditulis
ditulis
berisi
dan berisi
lengkap dan
lengkap dan
pemahaman
pemahaman
berisi
berisi
siswa tetapi
siswa mengenai pemahaman
pemahaman
tidak lengkap
materi. Hasil
siswa
siswa
dan bahasa sulit
mudah dibaca
mengenai
mengenai
dipahami.
dan
materi. Hasil
materi. Hasil
menggunakan
mudah dibaca
mudah dibaca
bahasa yang
dan sebagian
dan sebagian
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mudah
besar mudah
kecil mudah
dipahami.
dipahami.
dipahami.
Penjelasan disertai dengan gambar. Rubrik Memecahkan Masalah 2 (Pemekaran wilayah di Indonesia) Kompetensi yang dinilai: Memecahkan masalah mengenai pemekaran wilayah yang ada di Indonesia Menunjukkan dengan gambar daerah yang terjadi pemekaran di Indonesia Perlu Baik Sekali
Baik
Cukup
Bimbingan
4
3
2
1
Isi dan
Hasil diskusi ditulis
Hasil diskusi
Hasil diskusi
Hasil diskusi
pengetahuan
lengkap dan berisi
ditulis
ditulis
berisi
pemahaman siswa
lengkap dan
lengkap dan
pemahaman
mengenai materi.
berisi
berisi
siswa tetapi
Hasil mudah dibaca
pemahaman
pemahaman
tidak lengkap
dan menggunakan
siswa
siswa
dan bahasa
bahasa yang mudah
mengenai
mengenai
sulit dipahami.
Aspek yang diamati
dipahami.Penjelasan materi. Hasil
materi. Hasil
disertai dengan
mudah
mudah
gambar.
dibaca dan
dibaca dan
sebagian
sebagian
besar mudah
kecil mudah
dipahami.
dipahami.
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Penilaian Sikap Rubrik penilaian Perlu Aspek yang
Baik sekali
Baik
Cukup
Bimbingan
4
3
2
1
diamati
Sikap:
Teliti dalam
Teliti dalam
Teliti dalam
Kurang teliti
Teliti
menuliskan
menuliskan
menuliskan
dalam
analisis
analisis
analisis
menuliskan
permasalahan
permasalahan
permasalaha analisis
yang diberikan
yang
n yang
permasalahan
dan
diberikan, ada
diberikan,
dan gambar
menggambarka 1-2 gambar
ada 3-4
yang
n lokasi untuk
gambar
digunakan
yang salah.
untuk
yang salah.
memperjelas analisis.
memperjelas analisis.
Mengharga
Seluruh
Beberapa
Seluruh
Seluruh
i pendapat
anggota
anggota
anggota
anggota
teman
kelompok
terlihat tidak
terlihat
terlihat tidak
mampu
menyimak dan
tidak
menyinak dan
menyimak dan
mendengarkan
menyimak
mendengarkan
mendengarkan
ketika ada
dan
ketika ada
teman yang
teman yang
mendengark teman yang
sedang
menyampaikan an ketika
menyampaikan
menyampaikan pendapatnya.
ada teman
pendapatnya.
pendapatnya.
yang
Meskipun guru
menyampai
mengawasi.
kan pendapatny a. Namun,
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masih mampu terlihat baik dibawah pengawasan guru
3. Penilaian Keterampilan Rubrik Penilaian Perlu Baik Sekali
Baik
Cukup
Bimbingan
4
3
2
1
Mewarnai
Pilihan
Pilihan
Pilihan
Pilihan
gambar peta
warna yang
warna yang
warna yang
warna yang
Nusantara
digunakan
digunakan
digunakan
digunakan
tepat dan
sebagian
sebagian
masih perlu
sesuai
besar tepat
tepat dan
diperbaiki
dengan
dan sesuai
sesuai
dan
keterangan
dengan
dengan
ditingkatka
pada peta
keterangan
keterangan
n agar
pada peta.
pada peta.
sesuai
Aspek yang diamati
dengan keterangan pada peta. Menyampai
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
kan hasil
mampu
mampu
mampu
menyampai
diskusi
menyampai
menyampai
menyampai
kan hasil
kan hasil
kan hasil
kan hasil
analisis
analisis
analisis
analisis
tidak
secara
secara
secara
lengkap dan
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
keseluruhan
keseluruhan
keseluruhan
gambar
berserta
dan gambar
dan gambar
yang
gambar
yang
yang
digunakan
yang
digunakan
digunakan
kurang
digunakan
untuk
untuk
tepat.
unuk
memperjela
memperjela
Bahasa
memperjela
s hasil
s hasil
yang
s hasil
analisis.
analisis.
digunakan
analisis.
Sebagian
Sebagian
sulit
Bahasa
besar
kecil
dipahami.
yang
penjelasan
penjelasan
digunakan
mudah
mudah
mudah
dipahami
dipahami
dipahami
dan
dan bahasa
dan
menggunak
yang
menggunak
an bahasa
digunakan
an bahasa
Indonesia
campuran
Indonesia
yang baik.
(bahasa
yang baik.
Indonesia dan bahasa Jawa).
Lampiran 1. Peta Buta Indonesia 2. Berita tentang pulau-pulau yang diklaim negara lain 3. Berita tentang Pemekaran
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 B LKS Pertemuan 1
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sipadan, Ligitan, Indonesia dan Malaysia Awal mula kasus itu dimulai pada tahun 1968, ketika Malaysia bereaksi terhadap perjanjian kerjasama antara Indonesia dengan Japex (Japan Exploration Company Limited) tahun 1966. Malaysia juga melakukan kerjasama dengan Sabah Teiseki Oil Company tahun 1968, sebagai tanggapan terhadap kegiatan eksplorasi laut di wilayah Sipadan. Tahun 69, Malaysia mulai melakukan klaim bahwa Sipadan Ligitan merupakan wilayah Malaysia, yang hal ini langsung di tolak oleh pemerintah Indonesia. Serangkaian perjanjian, lobi, diplomasi berlangsung dengan cara “Asian Way”, yaitu sebuah cara yang mengedepankan dialog, dengan menghindari konflik militer. Akhirnya masalah itu menjadi redam dalam tanda kutip, artinya dialog tentang perselisihan itu dicoba dilakukan dengan cara “tidak serius”. Indonesia sungguh terbuai dengan model seperti itu sehingga Indonesia tiba-tiba kaget ketika pada bulan Oktober tahun 1991, Malaysia tiba-tiba mengeluarkan peta yang memasukkan Sipadan dan Ligitan ke wilayah Malaysia, dan tragisnya Indonesia juga tidak tahu kalau di Sipadan telah dibangun turisme dan arena diving yang sangat bagus (betapa “kasihannya” Indonesia itu). Kemudian pada tahun 1997 Indonesia dan Malaysia bersepakat untuk menyerahkan masalah tersebut ke International Court of Justice, the Hague di Belanda. Pertanyaan 1. Bagaimana upaya diplomasi yang dilakukan Indonesia-Malaysia dalam penyelesaian kasus Sipadan-Ligitan? 2. Mengapa Indonesia dapat kalah dalam kasus tersebut padahal peluang Indonesia-Malaysia adalah fifty-fifty? 3. Bagaimanakah
sikap
yang
seharusnya
kedepannya agar tidak terjadi lagi hal serupa?
172
diambil
Indonesia
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 B Materi Pertemuan 1 dan 2
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
1. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Apakah kamu pernah mendengar istilah NKRI? NKRI adalah singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri sejak proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu bangsa Indonesia bertekad untuk hidup merdeka dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI sebagai salah satu negara di dunia telah memenuhi syarat pokok berdirinya suatu negara. NKRI memiliki rakyat wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi seluruh tanah air Indonesia. Dapatkah kamu menunjukkan peta wilayah negara Republik Indonesia? Kita harus bangga memiliki wilayah negara yang sangat luas. Untuk lebih menghayati wilayah negara kita, marilah bersama-sama dengan penuh semangat menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”!
DARI SABANG SAMPAI MERAUKE Dari Sabang sampai Merauke Berjajar pulau-pulau Sambung menyambung menjadi satu Itulah Indonesia Indonesia tanah airku Aku berjanji padamu Menjunjung tanah airku Tanah airku Indonesia
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari lagu tersebut di atas, kamu dapat mengetahui bahwa negara kita adalah negara kepulauan. Negara kepulauan terdiri dari gugusan atau rangkaian kepulauan. Wilayah negara kita membentang mulai dari ujung barat. Dari wilayah Sabang di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam sampai ke ujung timur, yakni Merauke di propinsi Papua. Pulau-pulau yang berjajar lebih dari 17.000 pulau itu dihubungkan oleh laut membentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai negara kepulauan, hampir dua per tiga bagian wilayah Indonesia adalah wilayah laut. Wilayah laut bukan sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung atau menyatukan wilayah daratan. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah satu kesatuan antara wilayah darat, wilayah laut, dan wilayah ruang angkasa. Dari segi geografis, wilayah NKRI terletak pada persilangan antara dua samudera dan dua benua, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, serta Benua Asia dan Benua Australia. Wilayah negara kita terkenal dengan sebutan Nusantara. Istilah nusantara berasal dari kata “nusa” artinya pulau, dan “antara” artinya berada di antara. Nusantara berarti gugusan kepulauan yang terletak di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, serta Benua Asia dan Benua Australia. Nusantara dapat berarti gugusan kepulauan yang dihubungkan oleh wilayah laut. Untuk lebih memantapkan pemahamanmu tentang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kamu dapat mengamati peta berikut!
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari peta tersebut kamu dapat mengetahui wilayah NKRI berbatasan dengan beberapa negara tetangga. Di sebelah utara negara kita berbatasan dengan negara Malaysia, Brunai Darussalam, dan Filipina. Di sebelah timur negara kita berbatasan dengan negara Papua Nugini. Di sebelah selatan berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia. Wilayah NKRI beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Kedua musim tersebut turun bergantian pada waktu tertentu. Apakah kamu dapat menjelaskan, pada bulan apa terjadi musim kemarau dan musim hujan dalam satu tahun? Indonesia terkenal di seluruh dunia karena memiliki lahan subur dengan aneka tanaman yang tumbuh dengan baik. Di wilayah daratan ada rangkaian pegunungan berapi dan patahan di bawah laut sehingga rawan terjadi gempa dan letusan gunung berapi yang mengakibatkan bencana alam. Namun demikian, wilayah Indonesia kaya akan bahan tambang yang berupa bebatuan dan mineral. Wilayah laut Indonesia sangat luas dengan berbagai kekayaan alam di dalamnya. Nenek moyang bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa bahari. Artinya bangsa yang mencintai laut dan menempatkan laut sebagai urat nadi kehidupannya. Di samping wilayah darat dan laut, wilayah udara juga sangat penting bagi negara kita. Apalagi pada era teknologi informasi sekarang ini. Wilayah udara atau ruang angkasa merupakan jalur lalu lintas pesawat udara. Selain itu juga sebagai tempat orbit satelit komunikasi kita. Tahukah kamu apa nama satelit komunikasi Indonesia? Apa manfaat satelit komunikasi tersebut bagi kita?. Bagaimana kita memandang hubungan antara wilayah darat, wilayah laut dan wilayah udara Indonesia? Kita memandang wilayah negara Indonesia sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Gangguan atau ancaman terhadap sebagian wilayah negara berarti gangguan atau ancaman terhadap seluruh bangsa Indonesia. Kamu harus rela berkorban untuk membela keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Hal itu adalah wujud rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia. Sikap rela berkorban tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan keutuhan wilayah NKRI. Perjuangan bangsa Indonesia untuk menempatkan kesatuan wilayah laut dengan daratan telah
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ditempuh dalam kurun waktu yang panjang. Melalui Deklarasi Juanda tanggal 12 Desember 1957, pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa laut yang berada di antara pulau-pulau Indonesia bukanlah laut bebas milik semua bangsa, melainkan menjadi satu kesatuan wilayah Indonesia. Deklarasi pemerintah Indonesia ini pada awalnya ditentang oleh sebagian negara besar. Akan tetapi pada tahun 1982, Pemerintah berhasil menyatuan wilayah darat, laut, dan udara sebagai satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pembagian Wilayah NKRI Setelah kamu mengetahui wilayah NKRI dan bagaimana harus memandangnya, dalam uraian berikut kamu diajak mencermati pembagaian wilayah NKRI. Wilayah NKRI dibagi dalam daerah propinsi, daerah kabupaten dan derah kota yang bersifat otonom. Daerah propinsi, daerah kabupaten dan daerah kota berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Tiap-tiap daerah mempunyai pemerintah daerah yang diatur dengan undang-undang. Kepala pemerintah daerah propinsi disebut gubernur, kepala daerah kabupaten disebut bupati, dan kepala pemerintah kota disebut walikota. Masing-masing kepala pemerintah daerah dipilih secara demokratis melalui pemilihan secara langsung. Dapatkah kamu menceritakan bagaimana pemilihan itu diselenggarakan di daerahmu?. Melalui penghayatan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”, kamu tahu wilayah NKRI sangat luas. Pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia wilayah NKRI meliputi 8 propinsi, yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Kemudian berkembang sampai sekarang menjadi 34 propinsi. Melalui uraian berikut kamu dapat mencermati nama propinsi, luas, dan ibu kotanya.
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Seiring dengan perkembangan masyarakat, wilayah NKRI mengalami perubahan. Baik itu perubahan dalam hal jumlah propinsi maupun luas wilayahnya. Pertambahan jumlah propinsi disebabkan karena adanya tuntutan pelayanan yang cepat kepada masyarakat. Wilayah propinsi yang terlalu luas dapat menyebabkan terhambatnya pelayanan pada masyarakat. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Irian Barat atau Irian Jaya yang sekarang bernama Papua belum menjadi bagian NKRI karena masih dikuasai oleh pemerintah Belanda. Tahukah kamu, kapan Irian Barat menjadi bagian dari NKRI? Silahkan kamu mencari dalam buku sejarah ketatanegaraan Republik Indonesia.
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 B RPP Pertemuan 2
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan
: SD Negeri Kledokan
Kelas/ Semester
: V / ganjil
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Alokasi waktu
: 6 x 35 menit (2 X pertemuan)
Standar Kompetensi : 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Indikator : Competence 1. Memahami ciri-ciri NKRI 2. Memahami wilayah NKRI 3. Memahami pembagian wilayah NKRI 4. Memahami bentuk wilayah NKRI Conscience Teliti dalam mengerjakan soal diskusi kelompok Keaktifan berpendapat dalam berdiskusi Rasa percaya diri siswa saat presentasi Compassion Menghargai pendapat teman saat berdiskusi Menghargai saat teman presentasi
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tujuan pembelajaran: 1. Siswa dapat memahami ciri-ciri NKRI dengan benar. 2. Siswa dapat memahami pembagian wilayah NKRI dengan teliti 3. Siswa dapat memahami bentuk wilayah NKRI dengan baik Materi Pembeleajaran: Keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia Pendekatan, Model, dan Metode: 1. Pendekatan
: Kontekstual
2. Model Pembelajaran
: Problem Base Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi Terbimbing
Pertemuan ke 2 Siklus 1 (2 x 35 menit)
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
a. Guru mengucapkan salam pembuka b. Guru menanyakan kabar murid c. Salah satu siswa memimpin doa d. Guru melakukan presensi Pembuka
e. Guru menyampaikan tujuan
15 Menit
pembelajaran f. Guru menanyakan tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama. f. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI sebagai tempat bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Kegiatan Inti
g. Guru memberikan sebuah masalah dalam pembelajaran mengenai pemekaran yang ada di Indonesia. h. Guru membagi siswa dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa. i. Siswa dalam kelompok berdiskusi
181
40 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tentang masalah yang diberikan oleh guru. j. Masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas. a. Siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman materi mengenai pembelajaran yang sudah berlangsung. b. Siswa mengumpulkan penugasan dari guru Penutup
c. Siswa mengisi kuesioner yang
15 menit
diberikan oleh guru. d. Siswa menuliskan refleksi dan merumuskan aksi yang dilakuan setelah menulis refleksi e. Doa penutup dipimpin salah satu siswa
F. Refleksi Siswa diajak berefleksi dengan panduan refleksi sebagai berikut: 1. Bagaimana perasaanmu hari ini? 2. Apa yang sudah kamu pelajari hari ini? 3. Apakah ada yang belum bisa kamu pahami? 4. Bagian mana yang belum bisa kamu pahami? G. Aksi 1. Belajar lebih giat lagi 2. Kerja sama saat diskusi lebih ditingkatkan lagi
H. Sumber dan Media pembelajaran 1. Sumber belajar
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hakim, Supartan. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan 5: Untuk SD kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan 2. Media Peta Indonesia, pensil warna, berita (sebagai masalah) I. Penilaian 1. Penilaian Pengetahuan Rubrik Tugas Memecahkan Masalah 1 (Daerah/pulau yang diklaim negara lain) Kompetensi yang dinilai: Memecahkan masalah tentang daerah/pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain Menunjukkan dengan gambar daerah/pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain Perlu Aspek yang
Baik Sekali
Baik
Cukup
Bimbingan
4
3
2
1
diamati
Isi dan
Hasil diskusi
Hasil diskusi
Hasil diskusi
Hasil diskusi
pengetahuan
ditulis lengkap
ditulis
ditulis
berisi
dan berisi
lengkap dan
lengkap dan
pemahaman
pemahaman
berisi
berisi
siswa tetapi
siswa mengenai pemahaman
pemahaman
tidak lengkap
materi. Hasil
siswa
siswa
dan bahasa sulit
mudah dibaca
mengenai
mengenai
dipahami.
dan
materi. Hasil
materi. Hasil
menggunakan
mudah dibaca
mudah dibaca
bahasa yang
dan sebagian
dan sebagian
mudah
besar mudah
kecil mudah
dipahami.
dipahami.
dipahami.
Penjelasan disertai dengan gambar.
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rubrik Memecahkan Masalah 2 (Pemekaran wilayah di Indonesia) Kompetensi yang dinilai: Memecahkan masalah mengenai pemekaran wilayah yang ada di Indonesia Menunjukkan dengan gambar daerah yang terjadi pemekaran di Indonesia Perlu Baik Sekali
Baik
Cukup
Bimbingan
4
3
2
1
Isi dan
Hasil diskusi ditulis
Hasil diskusi
Hasil diskusi
Hasil diskusi
pengetahuan
lengkap dan berisi
ditulis
ditulis
berisi
pemahaman siswa
lengkap dan
lengkap dan
pemahaman
mengenai materi.
berisi
berisi
siswa tetapi
Hasil mudah dibaca
pemahaman
pemahaman
tidak lengkap
dan menggunakan
siswa
siswa
dan bahasa
bahasa yang mudah
mengenai
mengenai
sulit dipahami.
Aspek yang diamati
dipahami.Penjelasan materi. Hasil
materi. Hasil
disertai dengan
mudah
mudah
gambar.
dibaca dan
dibaca dan
sebagian
sebagian
besar mudah
kecil mudah
dipahami.
dipahami.
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Penilaian Sikap Rubrik penilaian Perlu
Aspek
Baik sekali
Baik
Cukup
Bimbingan
4
3
2
1
yang diamati Sikap:
Teliti dalam
Teliti dalam
Teliti dalam
Kurang teliti
Teliti
menuliskan
menuliskan
menuliskan
dalam
analisis
analisis
analisis
menuliskan
permasalahan
permasalaha
permasalaha
analisis
yang
n yang
n yang
permasalaha
diberikan dan
diberikan,
diberikan,
n dan
menggambark
ada 1-2
ada 3-4
gambar yang
an lokasi
gambar yang
gambar yang
digunakan
untuk
salah.
salah.
untuk
memperjelas
memperjelas
analisis.
analisis.
Mengharg
Seluruh
Beberapa
Seluruh
Seluruh
ai
anggota
anggota
anggota
anggota
pendapat
kelompok
terlihat tidak
terlihat tidak
terlihat tidak
teman
mampu
menyimak
menyimak
menyinak
dan
dan
menyimak dan dan
mendengarkan mendengarka mendengarka mendengarka teman yang
n ketika ada
n ketika ada
n ketika ada
sedang
teman yang
teman yang
teman yang
menyampaika
menyampaik
menyampaik
menyampaik
n
an
an
an
pendapatnya.
pendapatnya.
pendapatnya.
pendapatnya.
Namun,
Meskipun
masih
guru
mampu
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
terlihat baik
mengawasi.
dibawah pengawasan guru
3. Penilaian Keterampilan Rubrik Penilaian Perlu Baik Sekali
Baik
Cukup
Bimbingan
4
3
2
1
Mewarnai
Pilihan
Pilihan
Pilihan
Pilihan
gambar peta
warna yang
warna yang
warna yang
warna yang
Nusantara
digunakan
digunakan
digunakan
digunakan
tepat dan
sebagian
sebagian
masih perlu
sesuai
besar tepat
tepat dan
diperbaiki
dengan
dan sesuai
sesuai
dan
keterangan
dengan
dengan
ditingkatka
pada peta
keterangan
keterangan
n agar
pada peta.
pada peta.
sesuai
Aspek yang diamati
dengan keterangan pada peta. Menyampai
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
kan hasil
mampu
mampu
mampu
menyampai
diskusi
menyampai
menyampai
menyampai
kan hasil
kan hasil
kan hasil
kan hasil
analisis
analisis
analisis
analisis
tidak
secara
secara
secara
lengkap dan
keseluruhan
keseluruhan
keseluruhan
gambar
berserta
dan gambar
dan gambar
yang
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
gambar
yang
yang
digunakan
yang
digunakan
digunakan
kurang
digunakan
untuk
untuk
tepat.
unuk
memperjela
memperjela
Bahasa
memperjela
s hasil
s hasil
yang
s hasil
analisis.
analisis.
digunakan
analisis.
Sebagian
Sebagian
sulit
Bahasa
besar
kecil
dipahami.
yang
penjelasan
penjelasan
digunakan
mudah
mudah
mudah
dipahami
dipahami
dipahami
dan
dan bahasa
dan
menggunak
yang
menggunak
an bahasa
digunakan
an bahasa
Indonesia
campuran
Indonesia
yang baik.
(bahasa
yang baik.
Indonesia dan bahasa Jawa).
Lampiran 1. Peta Buta Indonesia 2. Berita tentang pulau-pulau yang diklaim negara lain 3. Berita tentang Pemekaran
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 B LKS Pertemuan 2
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ribuan Tokoh Deklarasikan Kabupaten Pahunga Lodu
SUMBA TIMUR - Ribuan orang yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan tokoh adat yang berasal dari lima Kecamatan, di wilayah timur Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berkumpul di Kompleks Kantor Kecamatan Umalulu. Mereka ingin ambil bagian dalam acara deklarasikan dan peresmian usulan nama pembentukan kabupaten atau daerah otonom baru yang bernama Kabupaten Pahunga Lodu yang rencananya akan dimekarkan dari Kabupaten Sumba Timur. Acara deklarasi yang dihadiri oleh Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora, Ketua DPRD Sumba Timur Palulu P Ndima dan Dandim 1601 Waingapu Letkol (inf) Alex Ngurah, serta sejumlah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda). Dalam keterangannya, mereka memberikan apresiasi positif atas upaya warga melalui para tokoh dari lima kecamatan masing-masing di Kecamatan Umalulu, Rindi, Pahunga Lodu, Kahaungu Eti, dan Wulla Waijelu. ”Kabupaten Sumba Timur merupakan yang terluas wilayahnya di NTT, jadi layak untuk dimekarkan. Pemerintah Sumba Timur memberikan apresiasi positif, karena ini memang sudah dirancang bersama masyarakat dan DPRD sejak awal tahun
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2008," ujar Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora, kepada wartawan, Kamis (24/7/2014). Ditambahkan dia, usulan itu telah dilakukan kajian bersama oleh Universitas Indonesia (UI) yang menyatakan Kabupaten Sumba Timur layak untuk dimekarkan, seperti skenario empat kabupaten yang diperkuat dengan rapat akbar di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi tahun 2013. “Sinisme terhadap usaha dan penyuaraan aspirasi pemekaran saat ini adalah hal yang wajar terjadi, namun seperti peribahasa anjing menggonggong kafilah berlalu, kami tetap berjalan dengan kebulatan tekad. Karena ini aspirasi masyarakat sejak lama," sambungnya. Menurutnya, dengan dilakukannya pemekaran Kabupaten Sumba Timur akan berdampak pada pemerataan pembangunan, optimalisasi kader-kader muda yang ada, dan mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Ketua Forum Komunikasi dan Tim Pengusulan Pemekaran Rambu Lika Atahumba menambahkan, asiprasi itu sudah terangkum dalam usulan dari 42 desa melalui BPD, juga satu kelurahan yang nantinya akan dimasukan ke DPRD Sumba Timur. Acara deklarasi itu kian lengkap dengan penyerahan hak atas tanah seluas 87 Ha kepada Pemerintah Sumba Timur, dari Kabihu (Marga) Watupelit oleh Umbu Manggana dan Oemboe Nggikoe, selaku tokoh adat dan tokoh masyarakat Marga Watupelit guna dijadikan lokasi pembangunan pusat pemerintahan Kabupaten Pahunga Lodu dimasa mendatang. Sumber:
http://daerah.sindonews.com/read/886172/27/ribuan-tokoh-deklarasikan-
kabupaten-pahunga-lodu-1406209727
Jawablah Pertanyaan di bawah ini 1. Apa yang dibahas dalam bacaan di atas? 2. Bagaimana pendapatmu dengan pelaksanaan pemekaran ini? Kamu setuju atau tidak? Alasan!
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 C Siklus II
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 C RPP Pertemuan 1
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SD Negeri Kledokan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester
: V/I
Pertemuan
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
I.
Standar Kompetensi 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
II.
Kompetensi Dasar 1.2 Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
III.
Indikator 1. Mendefinisikan pengertian keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 2. Menyebutkan provinsi-provinsi NKRI dan budaya yang dimiliki.
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mengidentifikasi minimal 1 kalimat pengertian keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pengamatan video. 2. Siswa mampu menyebutkan 34 provinsi NKRI dan budaya yang dimiliki melalui pengamatan pada peta dan media cetak.
V.
Materi Pembelajaran -
Pengertian keutuhan NKRI
-
34 Provinsi NKRI dan budaya yang dimiliki setiap provinsi
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VI.
VII.
Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran
: Problem Based Learning (PBL)
Metode Pembelajaran
: Tanya jawab dan diskusi kelompok
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan 1
Alokasi Waktu 10 Menit
Metode
55 menit Kegiatan Inti - Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. - Guru meminta siswa masuk dalam kelompok masing masing - Guru meminta siswa menentukan nama kelompok dengan tema “Tarian Tradisional” - Guru menjelaskan kembali tujuan yang akan dicapai dalam
Tanya jawab dan diskusi
Pendahuluan - Guru mengucapkan salam - Guru meminta salah satu siswa memimpin doa di depan kelas - Guru mengabsen kedatangan siswa - Guru memeriksa kesiapan siswa Apersepsi:
Tanya jawab dan diskusi
-
Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan antara lain: Apa yang dimaksud dengan keutuhan negara? Indonesia mempunyai berapa provinsi? Orientasi: -
Guru menyampaikan yang akan dicapai pembelajaran Motivasi: -
2.
tujuan dalam
Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
-
-
-
-
-
pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari ini adalah mengamati video dan mencari nformasi melalui media cetak dan peta (tahap 1) Guru memberikan tugas pertama yaitu mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI Guru membantu siswa dalam kelompok mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI melalui video yang ditampilkan (tahap 2) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi tentang pengertian keutuhan NKRI dari hasil pengamatan video. Guru memberikan tugas selanjutnya yaitu mencari nama provinsi yang ada di Indonesia dan mencari budaya yang dimiliki setiap provinsi (rumah adat, tarian tradisional, baju adat, dll) Guru membantu siswa dalam kelompok mencari provinsi yang ada di Indonesia dan budaya setiap provinsi melalui peta dan media cetak (tahap 2) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi tentang provinsi di Indonesia dan budaya yang dimiliki setiap provinsi. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen (misalnya untuk menjelaskan keutuhan NKRI dengan masalah pecahnya kesatuan bangsa dengan daerah yang berdiri sendiri dan masalah lainnya) untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya Guru meminta setiap kelompok membuat laporan hasil
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
3.
pengamatan dan hasil diskusinya yang sudah dilakukan (tahap 4) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang sudah dilakukan di setiap kelompok (tahap 5)
5 menit Penutup Evaluasi - Guru membagikan soal evaluasi - Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi Kesimpulan -
Guru bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilaksanakan
Refleksi -
Refleksi Guru menutup Pelajaran Guru meminta salah satu siswa memimpin doa
197
Individu dan Diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VIII.
Sumber dan Media Pembelajaran - Buku BSE PKn kelas V SD - Video - Peta - Media cetak (koran, majalah, dan lainnya)
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PENILAIAN HASIL DISKUSI
Mata Pelajaran Materi Pembelajaran Guru Tanggal Nilai Nilai rata-rata
No
: : : : : Antara 40-100 : Jumlah nilai/4
Nama Lengkap
Kemampuan kelompok menanggapi pertanyaan
Peran dalam kelompok
Nilai Laporan kelompok
Nilai Presentasi Kelompok
Nilai ratarata
1 2 3 4 5
N O
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN ASPEK Keberanian Keaktifan Menghargai Kerja Memecahkan NAMA mengemuka Atau peran pendapat sama masalah SISWA kan serta teman pendapat
Keterangan: Rentang Nilai yang diberikan adalah 1 – 10 Rata-rata nilai = Jumlah nilai/ 5 Pedoman penilaian tes pengamatan proses pembelajaran RENTANG SKOR 8,5 – 10 7,0 – 8,4 5,5 – 6,9 4,0-5,4 < 4,0
PREDIKAT Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
199
JU RAT M ALA RAT H A
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 C LKS Pertemuan 1
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama KELOMPOK
:
NAMA ANGGOTA
:1. 2. 3. 4. 5.
Kelas
:
Dari Sabang Sampai Merauke Ciptaan: R. Suharjo
Dari sabang sampai merauke Berjajar pulau-pulau Sambung memnyambung menjadi satu Itulah Indonesia Indonesia tanah airku Aku berjanji padamu Menjunjung tanah airku Tanah airku Indonesia
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhatikan Video yang akan ditampilkan oleh guru dan catatlah informasi yang penting di kolom bawah ini!
1. Berdasarkan video yang ditampilkan tadi diskusikan bersama kelompokmu pengertian keutuhan NKRI! Tulislah hasil diskusi kalian di kolom bawah ini!
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhatikan peta dibawah ini!
Tuliskan 34 provinsi di Indonesia yang terdapat pada peta di atas!
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Berdasarkan hasil pengamatan peta di atas, Tulislah budaya (Baju adat, rumah adat, rumah adat, tarian tradisional dan yang lainnya) yang dimiliki masing-masing provinsi pada kolom di bawah ini!
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Buatlah laporan hasil pengamatan video dan hasil diskusi yang sudah kalian lakukan mengenai pengertian keutuhan NKRI dan provinsi-provinsi yang ada di Indonesia beserta budaya-budaya yang dimiliki! Tulislah semuanya dalam kolom di bawah ini dengan rapi dan jelas!
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Sebutkan 4 hal yang kamu pelajari hari ini!
2. Hal apa yang menurutmu menarik dari kegiatan hari ini?
3. Apa manfaat yang kamu peroleh dari pelajaran hari ini?
4. Apalagi yang ingin kamu ketahui lebih lanjut dan apa langkah-langkah yang akan kamu lakukan untuk mengetahuinya?
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 C Materi Pertemuan 1 dan Pertemuan 2
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 C RPP Pertemuan 2
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SD Negeri Kledokan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester
: V/I
Pertemuan
:2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
I.
Standar Kompetensi 2. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
II.
Kompetensi Dasar 1.2 Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
III.
Indikator 1. Menyebutkan usaha menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 2. Sikap-sikap menjaga keutuhan NKRI
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu meyebutkan minimal 5 usaha menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pengamatan video. 2. Siswa mampu menyebutkan 5 sikap menjaga keutuhan NKRI dengan mencari informasi pada media cetak.
V.
Materi Pembelajaran -
Usaha menjaga keutuhan NKRI
-
Sikap menjaga keutuhan NKRI
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VI.
VII.
Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran
: Problem Based Learning (PBL)
Metode Pembelajaran
: Tanya jawab dan diskusi kelompok
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan
Metode
1
Pendahuluan - Guru mengucapkan salam - Guru meminta salah satu siswa memimpin doa di depan kelas - Guru mengabsen kedatangan siswa - Guru memeriksa kesiapan siswa Apersepsi: - Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan antara lain: Bagaimana cara menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia? Bagaimana sikap kita menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia? Orientasi: - Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran Motivasi: - Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka”
Alokasi Waktu 10 Menit
2.
55 menit Kegiatan Inti - Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. - Guru meminta siswa masuk dalam kelompok masing masing - Guru meminta siswa menentukan nama kelompok dengan tema “nama provinsi di Indonesia” - Guru menjelaskan kembali
Tanya jawab dan diskusi
220
Tanya jawab dan diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
-
-
-
-
-
-
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari ini adalah mengamati video dan mencari informasi menggunakan media cetak (tahap 1) Guru memberikan tugas pertama kepada siswa yaitu siswa mengamati permasalahan yang terjadi di Indonesia mengenai keutuhan NKRI Guru membantu siswa mendefinisikan usaha menjaga keutuhan NKRI melali video yang telah diamati (tahap 2) Guru mendorong siswa untuk menyelesaikan masalah dengan perumpamaan menyapu dengan sapu lidi dengan banyak lidi dan menyapu hanya dengan satu lidi yang dikaitkan dengan keutuhan NKRI kemudian siswa membuat penjelasan dan pemecahan masalahnya (tahap 3) Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk mencari sikap menjaga keutuhan NKRI dengan menggunakan media cetak (tahap 3) Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan sikap yang dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI berdasarkan informasi yang sudah didapatkan. Guru meminta setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan dan hasil diskusinya yang sudah dilakukan (tahap 4) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang sudah dilakukan di setiap kelompok (tahap 5)
3.
Penutup Evaluasi 5 menit - Guru membagikan soal evaluasi - Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi Kesimpulan - Guru bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilaksanakan Refleksi - Refleksi - Guru menutup Pelajaran - Guru meminta salah satu siswa memimpin doa
222
Individu dan Diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VIII.
Sumber dan Media Pembelajaran - Buku BSE PKn kelas V SD - Video - Media cetak (koran, majalah, dan lainya)
Sumber Belajar:
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PENILAIAN HASIL DISKUSI
Mata Pelajaran Materi Pembelajaran Guru Tanggal Nilai Nilai rata-rata
No
: : : : : Antara 40-100 : Jumlah nilai/4
Nama Lengkap
Peran dalam kelompok
Kemampuan kelompok menanggapi pertanyaan
Nilai Laporan kelompok
Nilai Presentasi Kelompok
Nilai ratarata
1 2 3 LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN ASPEK RAT Keberanian Keaktifan Mengharg Kerja Memecahka JUM N NAMA ALA mengemuka Atau peran ai sama n masalah O SISWA RAT H kan serta pendapat A pendapat teman
Keterangan: Rentang Nilai yang diberikan adalah 1 – 10 Rata-rata nilai = Jumlah nilai/ 5 Pedoman penilaian tes pengamatan proses pembelajaran RENTANG SKOR PREDIKAT 8,5 – 10 Sangat Baik 7,0 – 8,4 Baik 5,5 – 6,9 Cukup 4,0-5,4 Kurang < 4,0 Sangat Kurang
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 C LKS Pertemuan 2
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR KERJA SIISWA
Sekolah
: SD Negeri Kledokan
Mata Pelajaran
: PKn
Kelas/Semester
: V/I
Pertemuan
:2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu meyebutkan minimal 5 usaha menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pengamatan video. 2. Siswa mampu menyebutkan 5 sikap menjaga keutuhan NKRI dengan mencari informasi pada media cetak. 1. Petunjuk Umum 1. Tulis nama dan kelas di kolom yang sudah disediakan! 2. Kerjakan soal yang sudah tersedia!
Nama KELOMPOK
:
NAMA ANGGOTA
:1. 2. 3. 4. 5.
Kelas
:
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INDONESIA PUSAKA Ciptaan: Ismail Marzuki Indonesia tanah air beta Pusaka abadi nan jaya Indonesia sejak dulu kala Tetap di puja-puja bangsa
Reff :Di sana tempat lahir beta Dibuai dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata
1. Diskusikan dalam kelompomu permasalahan yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan keutuhan NKRI dan dikaitkan dengan pengertian keutuhan NKRI!
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Dari permasalahan yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan keutuhan NKRI usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI?
3. Diskusikan dalam kelompomu sikap apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI dengan budaya yang begitu banyak yang Indonesia miliki, kalian dapat mencari dalam media cetak seperti buku pelajaran, majalah, koran dan lain sebagainya, Tulislah jawaban kalian dalam kolom dibawah ini!
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Buatlah laporan hasil pengamatan peta dan hasil diskusi yang sudah kalian lakukan mengenai pentingnya menjaga keutuhan NKRI dan sikap-sikap yang dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI! Tulislah semuanya dalam kolom di bawah ini dengan rapi dan jelas!
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8 Jawaban LKS Siswa
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 Lembar Validasi
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 Kuesioner Siswa
246
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
250
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
251
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
252
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup
253
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Riwayat Hidup Valentina Ika Januarti merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Albertus Gunarto dan Ibu Maria Tri Astuti. Lahir di Covalima, Timor-timur pada tanggal 1 Januari 1993. Pendidikan pertama dimulai di SD Negeri Sewukan I, di Desa Sewukan kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Masuk Sekolah Dasar pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP Katolik Santa Maria Sawangan yang terletak di Desa Tumpang Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Penulis masuk ke SMP pada tahun 2006 dan menyelesaikan pendidikan SMP pada tahun 2009. Tahun 2009 Penulis masuk ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Marsudirini Muntilan dan selesai di jenjang SMA pada tahun 2012. Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan di SMA penulis melanjutkan sekolah di Universitas Sanata Dharma pada tahun 2012. Di Universitas Sanata Dharma penulis mengambil Jurusan Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis melakukan penelitian tugas akhir skripsi dengan judul “ Peningkatan Sikap Nasionalisme Dalam Pembelajaran PKN Menggunakan Model Problem Based Learning Bagi Siswa Kelas V SDN Kledokan Yogyakarta”
254