PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT DENGAN ALGORITMA ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika
Disusun oleh : Febrian Cahyadi 095314026
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE DESIGN OF A DECISION SUPPORT SYSTEM TO DETERMINE THE APPROPRIATE CONTRACEPTIVE USING ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS ALGORITHM THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering Department
Created By : Febrian Cahyadi 095314026
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2015 ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAN
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT DENGAN ALGORITMA ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
Disusun oleh : Febrian Cahyadi
095314026
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Drs.Johanes Eka Priyatma Msc.,PH.D.
Tanggal : ______________________
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT DENGAN ALGORITMA ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh : Febrian Cahyadi 095314026
Telah dipertahankan di depan panitia penguji Pada tanggal 28 Oktober 2015 Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap
TandaTangan
Ketua
……………………..
: P.H. Prima Rosa,S.Si., M.Sc.
Sekretaris : Drs. Haris Sriwindono, M.Kom.
....…………………..
Anggota : Drs. Johanes Eka Priyatma M.Sc.,Ph.
…………………….. Yogyakarta, November 2015 Fakultas Sains dan Teknologi Dekan,
(P.H. Prima Rosa,S.Si., M.Sc.) iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Febrian Cahyadi NIM
: 095314026
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT DENGAN ALGORITMA ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS”. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 23 November 2015 Yang menyatakan
Febrian Cahyadi
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Yakin dan Percaya Tuhan Yesus selalu menyertai dan tidak pernah meninggalkan kita ”
“No Pain No Gain”
“Apapun yang terjadi “Tetap bersyukur dan semangat dalam menjalani sesuatu, apapun itu jangan menyerah”
“Just Do It”
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) adalah sebuah sistem terkomputerisasi yang membantu user dengan menggunakan data, dokumen, pengetahuan dan model untuk menyelesaikan permasalahan semi terstruktur dan membuat keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk menentukan alat kontrasepsi yang sesuai. Perancangan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). AHP adalah teknik untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang dapat diambil. AHP menggunakan struktur hierarki multilevel yang terdiri dari tujuan, kriteria dan alternatif. Data-data yang digunakan didapat dari sebuah perbandingan berpasangan, perbandingan ini akan digunakan untuk mendapatkan skor dari kriteria dan alternatif. Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan sesuai dengan komponen SPPK yang terdiri dari, manajemen model, manajemen data, manajemen dialog dan manajemen pengetahuan. Pengujian dilakukan dengan menganalisa apakah sesuai dengan kriteria perancangan yang baik. Hasil dari perancangan ini adalah terpenuhinya kriteria perancangan SPPK dengan menggunakan metode AHP yang baik.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Decision Support System is a computer-based information system which helps the decision makers to solve semi-structured problems and make decisions from raw data, documents, personal knowledge and models. The purpose of this research is to design a decision support system which is used to decide the appropriate contraception. The application uses an AHP method. The AHP method is a technique which is used to support the process of making decision in order to decide the best decision from several options and selection criteria. The AHP method uses a multi-level hierarchical structure of objectives, criteria, and alternatives. The pertinent data are derived by using a set of pair wise comparisons. These comparisons are used to obtain the score from criteria and alternatives. The design of Decision Support System is appropriate with DSS components: model management, data management, communication management, and knowledge management. The testing was done by analyzing the criteria. The result of this apllication is accomplishing of DSS criteria using the AHP method.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan limpahan kasih karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “PERANCANGAN
SISTEM
PENDUKUNG
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT DENGAN ALGORITMA ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS”. Dorongan serta nasihat dari berbagai pihak sangat membantu sampai tersusunnya skripsi ini. Untuk itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Orang tua saya FX. Soemanto dan Yulia Lucia yang telah memberi dukungan moral spiritual dan finansial dalam penyusunan skripsi.
2.
Bapak Drs.Johanes Eka Priyatma Msc.,Ph.D selaku dosen pembimbing Skripsi. Terima kasih telah membimbing dan menyediakan waktu dalam memberikan pengarahan selama penulisan skripsi ini.
3.
Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa M.Sc, selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi USD dan dosen penguji yang telah memberi banyak kritik dan saran.
4.
Bapak Drs. Haris Sriwindono, M.Kom. selaku dosen penguji yang telah memberi banyak kritik dan saran.
5.
Orang terdekat saya Bella Nofita. Terima kasih atas doa, bantuan, kasih sayang, dan perhatianmu.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Teman-teman ACC : Tri, Ruru, Tomi, Robert, Ade, Brahu, Anton, Pujo, Ire, Ine yang menemani saya selama studi, memberi dukungan dan menemani disaat suka dan duka.
7.
Teman-teman Mbemz : Unggul, Ade, Mita, Ageng, Dani, Adit, Audris, Jenny atas doa dan kebersamaannya
8.
Teman-teman Lembah Fitness dan Physical Fitness yang selalu memberi dukungan dan doa.
9.
Seluruh teman-teman TI 09 yang bersama-sama menempuh perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.
10. Serta semua pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi mahasiswa Teknik Informatika, serta dapat menambah wawasan.
Yogyakarta, 23 November 2015
Penulis
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN JUDUL (INGGRIS) ........................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... vi HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
1.4
Batasan Masalah ....................................................................................... 4
1.5
Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
1.6
Sistematika penulisan ............................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 7 2.1
Pengertian Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan .......................... 7
2.1.1
Pengertian Keputusan........................................................................ 8 xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.2
Pengertian Pengambilan Keputusan .................................................. 8
2.1.3
Karateristik Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ............... 10
2.1.4
Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ................ 14
2.2
AHP (Analytical Hierarchy Process) ..................................................... 16
2.2.1
Pengertian AHP (Analytical Hierarchy Process) ........................... 16
2.2.2
Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process (AHP)........................ 17
2.2.3
Struktur Analytical Hierarchy Process (AHP) ................................ 19
2.2.4
Kelebihan Analytical Hierarchy Process ........................................ 23
2.2.5
Aksioma dalam model AHP ........................................................... 25
2.3
Personal Home Page (PHP) .................................................................... 26
2.3.1 Pengertian Personal Home Page (PHP) .............................................. 26 2.3.2 Kelebihan PHP ..................................................................................... 28 2.4
MySQL Database ................................................................................... 29
2.4.1
Pengertian MySQL Database .......................................................... 29
2.4.2
Kelebihan MySQL .......................................................................... 30
2.5
Batasan aturan basis data ........................................................................ 32
2.6
Kriteria Desain Antarmuka yang Baik ................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 38 3.1
Rumusan Masalah .................................................................................. 38
3.2
Pengumpulan dan Pengolahan Data ....................................................... 39
3.3
Analisis dan Perancangan Sistem ........................................................... 40
3.4
Analisa dan Pengujian Sistem ................................................................ 40
3.4.1
Analisis Pemodelan ......................................................................... 41
3.4.2
Analisis Basis Data ......................................................................... 41
3.4.3
Analisis Antarmuka (Interface)....................................................... 41 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.5
Penarikan Kesimpulan ............................................................................ 41
BAB IV PERANCANGAN SISTEM ................................................................... 42 4.1
Perancangan Sistem ................................................................................ 42
4.1.1
Diagram Use Case........................................................................... 42
4.1.2
Diagram Aliran Data ....................................................................... 49
4.2
Manajemen Model .................................................................................. 51
4.2.1 4.3
Simulasi Metode AHP .................................................................... 52
Manajemen Data ..................................................................................... 62
4.3.1
Desain Basisdata Konseptual (Conceptual Database Design) ....... 62
4.3.2
Desain Basisdata Logikal (Tabel relasi dan normalisasi) ............. 63
4.3.3
Normalisasi ..................................................................................... 64
4.3.4
Design Basis Data Fisikal ............................................................... 65
4.4
Manajemen Dialog ................................................................................. 69
4.4.1
Desain Antarmuka Pengguna .......................................................... 69
4.4.2
Desain antarmuka administrator ..................................................... 72
BAB V ANALISIS HASIL ................................................................................... 74 5.1 Pengujian Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Dibandingkan Dengan Perhitungan Manual 5.1.1
……………….74
Pengujian Dengan Perhitungan Manual (Excel) ............................. 74
5.2
Pengujian Basis Data Perancangan SPPK Pemilihan Alat Kontrasepsi Dengan Metode AHP
………..……….……87
5.3
Pengujian Antarmuka Perancangan SPPK Pemilihan Alat Kontrasepsi Dengan Metode AHP
……………...………93
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 97 6.1
Kesimpulan ............................................................................................. 97
6.2
Saran ....................................................................................................... 98
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan ........................................................ 10 Gambar 2.2 Hubungan Komponen SPPK (Kusrini, 2007:26) .............................. 15 Gambar 2.3 Diagram AHP………………………………………………….…….16 Gambar 2.4 Struktur AHP…….……………………………………………….….19 Gambar 4.1 Diagram Use Case Administrator ..................................................... 44 Gambar 4.2 Diagram Use Case Pengguna Sistem ................................................ 46 Gambar 4.3 Diagram Konteks SPPK Pemilihan Alat Kontraspsi......................... 49 Gambar 4.4 Diagram Aliran Data Level 1 ............................................................ 50 Gambar 4.5 Diagram Aliran Data Level 2 ............................................................ 51 Gambar 4.6 Struktur Analytical Hierarchy Process (AHP)…………….………...52 Gambar 4.7 Diagram ERD .................................................................................... 62 Gambar 4.8 Tabel Relasi ....................................................................................... 63 Gambar 4.9 Desain Halaman Awal ....................................................................... 69 Gambar 4.10 Desain Halaman Pengisian Skor Preferensi .................................... 70 Gambar 4.11 Desain Halaman Proses Perhitungan............................................... 71 Gambar 4.12 Desain Halaman Hasil ..................................................................... 71 Gambar 4.13 Desain Halaman Proses Perhitungan Admin .................................. 72 Gambar 4.14 Desain Halaman Pembobotan Admin ............................................. 73
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL ……………………………………….….....17
Tabel 2.1
Tingkat Kepentingan
Tabel 2.2
Daftar Indeks
………………….…………………………..…....22
Tabel 4.1
Aktor Use Case
………………………………………….…..…....43
Tabel 4.2
Narasi Use Case Administrator
Tabel 4.3
Narasi Use Case Pengguna (Pengunjung Website)
Tabel 4.4
Skor Akhir dari Inputan Admin ……………………………....…..60
Tabel 4.5
Skor Akhir dari Inputan Pengguna
Tabel 4.6
Skor Akhir Rekomendasi
Tabel 4.7
Fisik Kriteria
…………………………………..………………..65
Tabel 4.8
Fisik Pengguna
……………………….…………………………...66
Tabel 4.9
Fisik Alat/Metode Kontrasepsi
………………….…………...…..47 …….…….…..48
………………………..……..60
……………………….…………...…...61
……………………….……….....67
Tabel 4.10 Fisik Skor Rekomendasi Alat Kontrasepsi
…………………..…..67
Tabel 4.11 Fisik Pembuatan Skor ……………………….………….…….…..68 Tabel 5.1
Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi
……………….74
Tabel 5.2
Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Biaya
……………….75
Tabel 5.3
Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Resiko / Efek Samping
…………….…75
Tabel 5.4
Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Jangka Waktu KB
…………….…75
Tabel 5.5
Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Jenis Kelamin Pengguna
…………….…76
Tabel 5.6
Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Aturan Alat
…………….…76
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.7
Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan …………….…77 Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi
Tabel 5.8
Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan …………….…77 Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Biaya
Tabel 5.9
Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan …………….…77 Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Resiko/Efek Samping
Tabel 5.10
Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan …………….…78 Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Jangka Waktu KB
Tabel 5.11
Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan …………….…78 Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Jenis Kelamin Pengguna
Tabel 5.12
Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan …………….…78 Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Aturan Alat
Tabel 5.13
Hasil Penjumlahan dan Rata-Rata Kriteria Kebutuhan Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi dan Biaya
…………….…79
Tabel 5.14
Hasil Penjumlahan dan Rata-Rata Kriteria Kebutuhan Resiko/Efek Samping dan Jangka Waktu KB
…………….…79
Tabel 5.15
Hasil Penjumlahan dan Rata-Rata Kriteria Jenis Kelamin Penguna dan Aturan Alat
…………….…80
Tabel 5.16
Hasil Rata-Rata dari Semua Kriteria Yang Dijadikan Satu Tabel
…………….…80
Tabel 5.17
Pembobotan Kriteria Sesuai Dengan Kebutuhan Pengguna
…………….…80
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.18
Pembobotan Yang Telah Dijumlahkan dan Dirata-ratakan Sesuai Dengan Kriteria Kebutuhan Penggunannya
…………….…81
Tabel 5.19
Hasil Rata-Rata Setiap Alat / Metode Kontrasepsi Yang Dijadikan Satu Tabel
…………….…81
Tabel 5.20
Tabel Hasil Rata-Rata Setiap Kriteria Yang Dijadikan Satu Tabel
…………….…82
Tabel 5.21
Hasil Skor Akhir
Tabel 5.22
Hasil Pengurutan Pada Tabel Hasil Skor Akhir
….…………...…83
Tabel 5.23
Konsistensi dari Kriteria Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi.
…………….…83
Tabel 5.24
Hasil Perhitungan dari Kriteria Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi
…………….…84
Tabel 5.25
Konsistensi dari Kriteria Biaya
……….………….…85
Tabel 5.26
Konsistensi dari Kriteria Jenis Kelamin Pengguna
…………….…….…85
Tabel 5.27
Konsistensi dari Kriteria Jangka Waktu KB ……………….….…86
Tabel 5.28
Konsistensi dari Kriteria Jenis Kelamin Pengguna
Tabel 5.29
Konsistensi dari Kriteria Aturan Alat ……………..……….….…86
Tabel 5.30
Konsistensi dari Kriteria
…………………………...……….…….….82
……………….….…86
………………………....…87
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Situasi dan kondisi kependudukan di negara kita pada saat ini merupakan suatu fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama, lebih sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah dan hal ini sangat memerlukan kerja sama dengan masyarakat, adalah dengan pengendalian penduduk dan peningkatan kualitas dengan cara program keluarga berencana (KB) (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional/BKKBN,2009). Undang-undang nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sejahtera menyebutkan bahwa Keluarga Berencana adalah upaya peningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, serta peningkatkan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keuarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Program KB telah menunjukan kiprahnya dalam pembangunan nasional hal ini dibuktikan dalam empat dasawarsa terakhir telah berhasil mengurangi angka kelahiran, namun sekarang perkembangannya dirasakan menurun.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kesadaran akan pentingnya kontrasepsi di Indonesia saat ini masih sangat perlu ditingkatkan guna menurunkan angka kelahiran. Kontrasepsi juga diperlukan guna mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Saat ini masih banyak pasangan suami istri yang bingung dalam menentukan kontrasepsi yang tepat. Hal ini biasanya dialami oleh pasangan suami istri yang baru saja menikah atau pasangan yang belum mengenal lebih jauh apa itu kontrasepsi karna sebelumnya tidak memiliki pengalaman ber-KB. Informasi kontrasepsi tersedia jika pasangan mau berusaha meluangkan waktu pergi ke tempat-tempat pelayanan kesehatan, tempat pelayanan KB, konsultasi dengan bidan atau petugas kesehatan KB setempat. Pasangan suami istri harus meluangkan waktu lebih banyak mengingat setiap individu mempunyai kesibukan masing-masing untuk memenuhi
kebutuhan
mereka.
Pasangan
suami
istri
juga
harus
membandingkan antara metode-metode kontrasepsi dengan kondisi dan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pendukung pengambilan keputusan (SPPK) untuk menentukan alat kontrasepsi yang tepat.
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) adalah sebuah sistem terkomputerisasi yang membantu user dengan menggunakan data, dokumen, pengetahuan dan model untuk menyelesaikan permasalahan dan membuat keputusan. Tujuan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ini adalah untuk mengatasi masalah semi terstruktur. Menurut Kusrini (2007:7), keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan suatu masalah dan diyakini sebagai solusi terbaik. Dalam SPPK pemilihan alternatif tetap ada di tangan pengambil keputusan dengan memasukkan
beberapa
kriteria.
Sistem
hanya
akan
memberikan
rekomendasi-rekomendasi berdasar perhitungan tertentu. Penulis akan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode pengambilan keputusan. Metode ini mengambil keputusan dengan menggunakan data kriteria yang sesuai dengan masukan penguna. Metode AHP membentuk skor secara numerik untuk menyusun nilai tertinggi dari setiap alternatif keputusan. Oleh karena itu, sistem yang akan dibangun ini diharapkan dapat membantu pengguna mengambil keputusan pemilihan alat kontrasepsi yang tepat sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti
adalah bagaimana merancang sistem pengambilan
keputusan pemilihan alat kontrasepsi dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process).
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang SPPK dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
yang akan digunakan untuk
menentukan alat kontrasepsi.
1.4
Batasan Masalah Beberapa hal yang membatasi penelitian ini adalah : 1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan alat kontrasepsi ini hanya sebagai alat bantu bagi pengguna alat kontrasepsi dalam menentukan alat kontrasepsi yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. 2. Rancangan sistem dibangun berbasis web dengan menggunakan pemograman PHP dan MySQL. 3. Output dari sistem ini adalah urutan prioritas berdasarkan skor akhir terbesar dari kriteria yang ditentukan. Output berupa rekomendasi alat kontrasepsi yang telah diinputkan ke dalam sistem.
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh penelitian ini adalah membantu pengguna memilih alat kontrasepsi yang tepat sesuai kebutuhannya serta mendapatkan informasi tentang alat kontrasepsi tersebut.
1.6
Sistematika penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang dasar teori yang akan digunakan untuk pembahasan dalam penulisan laporan tugas akhir ini yang meliputi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan dan metode AHP. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang akan dilakukan selama penelitian, terdiri dari : Analisis Masalah, Perancangan Sistem, Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Analisis Data, Penarikan Kesimpulan.
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang cara penerapan konsep dasar yang telah diuraikan pada bab sebelumnya untuk menganalisa dan merancang aplikasi. BAB V ANALISIS HASIL Bab ini berisi tentang analisa hasil dari perancangan sistem dan ketepatan metode AHP dalam menentukan alat kontrasepsi. BAB VI PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulisan laporan tugas akhir yang disusun.
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dari sistem pendukung pengambilan keputusan, karateristik dan komponen dari sistem pengambilan keputusan, dasar teori dari metode yang digunakan yaitu metode Analytical Hierarchy Process, beserta dengan struktur dari metode AHP
dan konsep-
konsep yang relevan dari sistem yang akan dibangun.
2.1
Pengertian Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan SPPK ( Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ) adalah sistem yang berbasis komputer interaktif untuk memberikan dukungan keputusan kepada manajer dengan menggunakan data dan model-model keputusan untuk menyelesaikan masalah yang sifatnya semi struktur dan tidak terstruktur
untuk
mencapai
efektivitas
keputusan.
Pada
dasarnya
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. SPPK hanya digunakan untuk memperluas wawasan pengambil keputusan (Decision Maker - DM) sebagai bahan pertimbangan bukan untuk menggantikan penilaiannya. Artinya bahwa SPPK tidak dapat menggantikan intuisi yang dimiliki oleh manusia, hanya terbatas pada model dasar yang dimilikinya. 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.1 Pengertian Keputusan Beberapa ahli mendefinisikan tentang definisi keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari dan mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan kesempatan. Menurut Herbert A. Simon (2002:15), keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung yang lain. 2.1.2 Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan merupakan aktivitas manajemen berupa tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumuskan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau konflik dalam manajemen (Chruchman, 1986). Menurut Kusrini dalam bukunya Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (2007:30) langkah dalam pemodelan sistem pengambil keputusan dapat dibagi menjadi beberapa langkah, yaitu :
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
Studi Kelayakan ( Intelligence ) Pada langkah ini, sasaran ditentukan dan dilakukan pencarian prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi masalah, hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah.
b. Perancangan ( Design) Pada tahap ini akan diformulasikan model yang akan digunakan dan kriteria-kriterianya akan ditentukan. c.
Pemilihan ( Choice) Pada tahap akan ditentukan berbagai alternatif model beserta variabel-variabel, termasuk solusi dari model tersebut .
d. Membuat Sistem Pengambilan Keputusan Setelah
menentukan
model,
berikutnya
adalah
mengimplementasikan dalam aplikasi sistem pendukung pengambilan keputusan.
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan
2.1.3 Karateristik Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Menurut Turban (1995), SPPK memiliki beberapa karakteristik seperti berikut ini :
SPPK dirancang untuk membatu pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi tersruktur atau tidak terstruktur.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SPPK dapat digunakan oleh semua tingkat manajer, mulai dari manajer eksekutif tertinggi sampai manajer-manajer di bawahnya.
SPPK dapat digunakan untuk individu atau kelompok. Banyak permasalahan organisasi melibatkan kelompok pengambilan keputusan. Masalah-masalah yang kurang terstruktur sering kali membutuhkan beberapa individu di
departemen dan
tingkatan organisasi yang berbeda untuk menyelesaikannya.
SPPK dapat mendukung keadaan keputusan yang saling tergantung atau berurutan.
SPPK mendukung semua langkah pada proses pengambilan keputusan yaitu penelusuran, perancangan, pemilihan, dan implementasi.
SPPK mendukung berbagai macam proses pengambilan keputusan dan gaya pengambilan keputusan, sehingga ada kesesuaian antara sistem pendukung pengambilan keputusan dan atribut-atribut yang digunakan individu pengambilan keputusan.
SPPK dapat beradaptasi sepanjang waktu. Pembuat keputusan harus berani menghadapi perubahan kondisi dengan cepat terhadap perubahan dan menyesuaikan sisten pendukung 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengambilan keputusan dengan perubahan tersebut. Sistem pendukung pengambilan keputusan bersifat fleksibel, sehingga pengguna
dapat
menambahkan,
menghapus,
mengombinasikan, merubah atau mengurut ulang elemenelemen dasarnya ( memberi respon yang cepat terhadap situasi yanbg tidak diinginkan).
SPPK mudah dipakai. Pengguna harus merasa “at home” dengan system. Mudah digunakan (user friendly), fleksibel, kemampuan grafis yang kuat, dan bahasa antar user interface dengan mesin menggunakan bahasa yang dipakai oleh pengguna, sehingga hal ini dapat meningkatkan efektivitas SPPK.
SPPK lebih ditekankan untuk meningkatkan efektifitas dari keputusan (hasil yang akurat, ketepatan waktu, termasuk biaya), daripada efisiensi.
Pengambilan keputusan memegang sepenuhnya setiap tahap dari pengambilan keputusan. Sistem pendukung pengambilan keputusan ditujukan untuk mendukung bukan menggantikan pengambilan keputusan. Pengambil keputusan dapat menolak setiap rekomendasi computer pada setiap waktu dalam proses.
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menuntun proses belajar, terutama pada saat muncul permintaan baru dan perbaikan sistem, yang menuntut untuk belajar lebih, dimana proses belajar yang harus terus menerus akan meningkatkan dan mengembangkan sistem pendukung pengambilan keputusan.
Pengguna (end user ) harus mampu membangun sendiri SPPK yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam kelompok pengguna dengan sedikit bantuan dari pakar sistem informasi.
SPPK biasanya memanfaatkan model (standar atau sudah jadi) untuk menganalisis situasi ketika keputusan harus diambil. Kemampuan pemodelan memungkinkan user melakukan percobaan dengan strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda pula. Setiap percobaan menghasilkan pandangan dan pengetahuan baru.
SPPK
tingkat
lanjut
dilengkapi
dengan
komponen
pengetahuan yang memungkinkan untuk membuat solusi yang efektif dan efisien dari setiap masalah yang sulit.
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.4 Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Menurut Kusrini (2007:25) Sistem pendukung pengambilan keputusan terdiri dari beberapa komponen atau subsistem yaitu : a. Subsistem Manajemen Data Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). b. Subsistem Manajemen Model Subsistem manajemen model adalah sebuah paket perangkat lunak yang berisi model-model finansial, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif yang lain yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan manajemen perangkat lunak yang terkait. c. Subsistem Antarmuka Pengguna Pengguna berkomunikasi dan memerintahkan sistem pendukung keputusan melalui subsistem tersebut. Subsistem ini tempat komunikasi antara pengguna dan sistem pendukung keputusan serta tempat pengguna memberikan perintah kepada sistem pendukung keputusan.
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan Subsistem manajemen pengetahuan (knowledge), yaitu subsistem optional yang dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. Manajemen pengetahuan merupakan beberapa komponen yang berupa satu atau lebih sistem-sistem pakar. Berikut adalah gambar hubungan antar komponen dalam SPPK:
Gambar 2.2 Hubungan Komponen SPPK (Kusrini, 2007:26)
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2
AHP (Analytical Hierarchy Process) 2.2.1
Pengertian AHP (Analytical Hierarchy Process) Analytic
mendukung
Hierarchy
proses
Process
pengambilan
(AHP)
keputusan
adalah yang
teknik
untuk
bertujuan
untuk
menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang dapat diambil. AHP dikembangkan oleh Thomas L.Saaty pada tahun 1970-an, dan telah mengalami banyak perbaikan dan pengembangan hingga saat ini. Kelebihan AHP adalah dapat memberikan kerangka yang komprehensif dan rasional dalam menstrukturkan permasalahan pengambilan keputusan. Gambaran umum dari proses AHP dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut :
Gambar 2.3 Diagram AHP
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.2
Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process (AHP) a.
Membuat hirarki Sistem yang kompleks bisa lebih mudah dipahami dengan memecah masalah menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hirarki, dan menggabungkannya.
b.
Penilaian kriteria dan altenatif Kriteria dan alternatif
dilakukan dengan perbandingan
berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pedapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti tabel berikut : Tabel 2.1 Tingkat Kepentingan Tingkat Kepentingan
Definisi
1
Kedua elemen sama penting
3
Elemen yang satu sedikit lebih penting dibanding elemen yang lain
5
Elemen yang satu esensial atau sangat penting dibanding elemen yang lainnya
7
Elemen yang satu benar-benar lebih penting dari yang lain
9
Elemen yang satu mutlak lebih penting dibanding elemen yang lain 17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 2.1 (lanjutan) Tingkat Kepentingan 2,4,6,8
Kebalikan
c.
Nilai tengah berurutan
diantara
dua
penilaian
Jika aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i
Synthesis of priority (sintesis prioritas) Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwase Comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif dari seluruh alternatif kriteria yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian hitungan matematika.
d.
Logical consistency (konsistensi logis) Konsistesi memiliki dua makna. Pertama, obyek-obyek
yang serupa bisa dikelompokan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar obyek yang didasarkan pada kriteria tertentu.
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.3
Struktur Analytical Hierarchy Process (AHP) AHP adalah proses pembentuk skor secara numerik untuk
menyusun ranking setiap alternatif keputusan berbasis pada bagaimana sebaiknya alternatif itu dicocokan dengan kriteria pembuat keputusan.
Gambar 2.4 Struktur AHP Langkah-langkah dalam metode AHP menurut Kusrini (2007:135137), seperti berukut : a. Mendefinisikan
masalah
dan
menentukan
solusi
yang
diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hierarki adalah dengan menetepkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas.
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Menentukan prioritas elemen
Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah
membuat
perbandingan
berpasangan,
yaitu
membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.
Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mereprentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya.
c. Sistesis Pertimbangan-pertimbangan berpasangan
disintesis
untuk
terhadap memperoleh
perbandingan keseluruhan
prioritas.
Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks
Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks.
Menjumlahkan
nilai-
nilai
dari
setiap
baris
dan
membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata. d. Mengukur konsistensi Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena tidak ingin membuat keputusan berdasar pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Dalam tahap ini dilakukan : 20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan proiritas relatif elemen kedua, dan seterusnya,
Jumlahkan setiap baris
Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas elemen relatif yang bersangkutan.
Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut λ maks.
e. Hitung consistency index(CI) dengan rumus : CI= (λ maks-n)/n-1
(2.1)
Di mana n = banyaknya elemen f. Hitung rasio Konsistensi/Consistency Ratio (CR) dengan rumus: CR= CI / IR Di mana
(2.2)
CR= Consistency Ratio CI = Consistency Index IR= Indeks Random Consistency
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
g. Memeriksa konsistensi hierarki Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgment harus diperbaiki. Namun, jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1 maka, hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Pada tabel Indeks Random Konsistensi (IR) terdapat ukuran matriks dan nilai IR. Ukuran matriks dimaksud adalah banyaknya matriks yang digunakan dalam penelitian yang akan dicocokan dengan nilai IR. Setiap matriks memiliki nilai IR sendiri. Daftar Indeks Random Konsistensi (IR) bisa dilihat tabel di bawah : Tabel 2.2 Daftar Indeks Ukuran Matriks
Nilai IR
1, 2
0.00
3
0.58
4
0.90
5
1.12
6
1.24
7
1.32
8
1.41
9
1.45
10
1.49
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 2.2 (Lanjutan) Daftar Indeks
2.2.4
Ukuran Matriks
Nilai IR
11
1.51
12
1.48
13
1.56
14
1.57
15
1.59
Kelebihan Analytical Hierarchy Process Analytical Hierarchy Process (AHP) memiliki kelebihan dan
kekurangan dalam sistem analisisnya. Kelebihan dari metode AHP ini adalah :
Kesatuan (Unity) AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
Kompleksitas (Complexity) AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Saling Ketergantungan (Inter Dependence) AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) AHP
mewakili
pemikiran
alamiah
yang
cenderung
mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
Pengukuran (Measurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
Konsistensi (Consistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
Sintesis (Synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
Pemilihan (Trade Off) AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda. 24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.
2.2.5
Aksioma dalam model AHP Ada 4 aksioma dalam pemakaian AHP dan pelanggaran dari setiap
aksioma akan berakibat tidak validnya metode yang dipakai. Bila tidak memenuhi dan tidak valid maka sistem menjadi tidak berkualitas. Empat aksioma
tersebut
adalah
Reciprocal
Comparison,
Homogeneity,
independence, expectations. a. Reciprocal Comparison Artinya pengambilan keputusan harus dapat memuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Prefesensi tersebut harus memenuhi syarat resiprokal yaitu apabila A lebih disukai daripada B dengan skala x, maka B lebih disukai daripada A dengan skala 1/x. b. Homogeneity Artinya preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dalam skala terbatas atau dengan kata lain elemen- elemennya dapat dibandingkan satu sama lainnya. Kalau aksioma ini tidak dipenuhi maka elemen- elemen yang dibandingkan tersebut tidak homogen dan harus dibentuk cluster (kelompok elemen) yang baru. 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Independence Artinya preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada melainkan oleh objektif keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa pola ketergantungan perbandingan
dalam antara
AHP
adalah
elemen-elemen
searah, dalam
maksudnya satu
tingkat
dipengaruhi atau tergantung oleh elemen-elemen pada tingkat diatasnya. d. Expectations Artinya untuk tujuan pengambil keputusan. Struktur hirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka pengambil keputusan tidak memakai seluruh kriteria atau objektif yang tersedia atau diperlukan sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap.
2.3
Personal Home Page (PHP) 2.3.1
Pengertian Personal Home Page (PHP) PHP (akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa
pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun aplikasi web. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. 26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Blog, Toko Online, CMS, Forum, dan Website Social Networking adalah contoh aplikasi web yang bisa dibuat oleh PHP. PHP menggunakan bahasa scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan mempunyai akhiran “.php”. PHP ditulis (diciptakan) oleh Rasmus Lerdorf, seorang software engineer asal Greenland sekitar tahun 1995. Pada awalnya PHP digunakan Rasmus hanya sebagai pencatat jumlah pengunjung pada website pribadi beliau. Karena itu bahasa tersebut dinamakan Personal Home Page (PHP) Tools. Untuk dapat berjalan, PHP membutuhkan web server, yang bertugas untuk memproses file-file php dan mengirimkan hasil pemrosesan untuk ditampilkan di browser client. Oleh karena itu, PHP termasuk server-side scripting (script yang diproses di sisi server). Web server sendiri adalah software yang diinstall pada komputer lokal ataupun komputer lain yang berada di jaringan intranet / internet yang berfungsi untuk melayani permintaan-permintaan web dari client.
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.3.2
Kelebihan PHP Setiap bahasa pemograman berbasis web memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Kelebihan PHP antara lain :
Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana – mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis – milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.4
MySQL Database 2.4.1
Pengertian MySQL Database MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen
basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (Interface). MySQL dapat didukung oleh hampir semua program aplikasi baik yang open source seperti PHP maupun yang tidak.
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.4.2
Kelebihan MySQL MySQl memiliki beberapa kelebihan seperti :
Portabilitas MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
Terbuka (Open Source) MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
Banyak Pengguna (Multiuser) MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
Penyempurnaan Kinerja (Performance tuning) MySQL memiliki kecepatan menangani query
yang menakjubkan dalam
sederhana, dengan kata lain dapat
memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
Jenis Kolom MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed atau unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
Perintah dan Fungsi MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). 30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keamanan MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
Skalabilitas dan Pembatasan MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
Konektivitas MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP atau IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
Lokalisasi MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
Antar Muka MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Klien dan Peralatan MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
Struktur tabel MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
2.5
Batasan aturan basis data Dalam perancangan dan penyusunan basis data dikenal adanya beberapa batasan aturan yang harus dipatuhi. Menurut James Martin (1975), batasan aturan tersebut berhubungan dengan lima aspek penting dalam basis data, yaitu : a. Kerangkapan Data ( Data Redundancy) Kerangkapan Data (Data Redundancy) adalah munculnya data-data yang sama berulang kali pada file basis data yang seharusnya tidak diperlukan. Sebagian besar hal ini terjadi disebabkan oleh orientasi pengembangan sistem yang lebih berorientasi pada program aplikasi (program oriented) dan bukan berorientasi pada basis data (data oriented). Kerangkapan data harus dihindari
karena
dapat 32
menyebabkan
pemborosan
media
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penyimpanan basis data, biaya penyimpanan yang semakin besar, tidak efisien dalam mengolah data, risiko terjadinya inkonsistensi data. Kerangkapan data dapat terjadi pada dua kemungkinan, yaitu :
Kerangkapan data dalam satu file Kerangkapan data dalam satu file terjadi jika
muncul kerangkapan nilai-nilai rinci data dalam satu file tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan cara memecah file tersebut menjadi file-file baru yang mempunyai struktur yang lebih sederhana. Banyaknya file baru yang dibentuk tergantung dari banyaknya kerangkapan data.
Kerangkapan data dalam beberapa file Kerangkapan data dalam beberapa file terjadi jika
muncul nama-nama kolom yang sama dalam beberapa file, namun hal ini dapat diatasi dengan cara menghapus kolom yang rangkap. b. Inkonsistensi Data (Data Inconsistency) Inkonsistensi Data (Data Inconsistency) adalah munculnya data yang tidak konsisten pada kolom yang sama dalam satu atau beberapa file data yang dihubungkan. Hal ini terjadi dikarenakan proses pemasukan data (data entry) yang tidak benar, proses pembaharuan data (data update) yang tidak benar, pengendalian 33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sistem yang tidak baik atau tidak terkontrol. Inkonsistensi data dalam file basis data umumnya sangat sulit diketahui. Oleh karena itu, inkonsistensi data harus diantisipasi sejak dini, sejak perancangan struktur file dalam basis data, yaitu dengan cara merancang struktur file yang terbebas dari kerangkapan data. c. Data Terisolasi (Data Isolation) Data terisolasi disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data dimana program aplikasi tidak dapat mengakses data-data dari file tertentu. Data terisolasi harus dihindari karena dapat mengakibatkan tidak lengkapnya informasi yang dihasilkan dari pengolahan basis data. Data terisolasi dapat terjadi akibat tidak adanya kemungkinan untuk menghubungkan antar data dalam file, tidak adanya standarisasi data (berkaitan dengan format data, meliputi tipe dan ukuran data). d. Keamanan Data (Data Security) Keamanan data merupakan aspek kritis dalam basis data. Data-data dalam basis data merupakan informasi yang bersifat sangat penting (prinsip dasar dari keamanan basis data). Oleh karena itu, data-data
tersebut
harus
dijaga
dari
berbagai
hal
yang
memungkinkan merusak data. Aspek keamanan basis data meliputi (Martin, 1975) :
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Recovery adalah suatu proses menggunakan kembali basis data dari media penyimpanan cadangan untuk mengembalikan data pada kondisi yang benar karena terjadi kerusakan.
Integrity, berkaitan dengan unjuk kerja sistem untuk dapat menjaga data-data dalam basis data agar selalu berada dalam kondisi benar (tipe dan ukuran data), up to date (sesuai kondisi aktual), konsisten, dan selalu tersedia (current).
Concurency, berkaitan dengan mekanisme pengendalian basis data saat digunakan oleh beberapa pemakai secara bersamaan
agar
terhindar
dari
kesalahan
akibat
beberapa transaksi berbeda dilakukan secara bersamaan.
Privacy, dimaksudkan sebagai pembatasan kewenangan akses data dalam basis data untuk mencegah dan melindungi basis data dari penggunaan oleh pengguna yang tidak berwenang.
Security, adalah suatu mekanisme sistem untuk mencegah dan melindungi basis data kehilangan akibat kerusakan pada fisik media penyimpanan.
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Integritas Data (Data Integrity) Intergritas data berhubungan dengan kinerja sistem agar dapat melakukan kontrol atau kendali pada semua bagian sistem. Integritas dimaksudkan sebagai sarana untuk meyakinkan bahwa data-data yang tersimpan dalam basis data selalu dalam kondisi yang benar (tipe dan ukuran datanya), up to date (sesuai kondisi actual), konsisten, dan selalu tersedia (current). Meyakinkan bahwa nilainilai data yang dimasukan adalah benar sejak pertama kali masuk adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga integritas data. Abraham Silberchatz, Henry F. Korth, dan S. Sudarshan (2001) menyatakan bahwa database yang benar mampu mengatasi semua permasalahan yang terkait dengan batasan aturan diatas .
2.6
Kriteria Desain Antarmuka yang Baik Pengguna sistem terlebih dahulu menilai sistem melalu antarmuka (Interface) daripada kemampuan sistem itu sendiri. Oleh karena itu, pembuatan desain antarmuka suatu sistem sangat penting agar pengguna tidak kesulitan saat menggunakan sistem. Dalam membuat desain antarmuka (Interface) terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu :
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. User Familiarity, antarmuka (Interface) harus menggunakan terminologi dan konsep yang menarik dari pengalaman orang yang sering menggunakan sistem. b. Consistency, antarmuka (Interface) harus konsisten. Sebisa mungkin operasi yang sama harus diaktifkan dengan cara yang sama. c. Minimal Surprise, pengguna tidak boleh heran atau terkejut oleh prilaku sistem. d. Recoverability,
antarmuka
(Interface)
harus
menyediakan
mekanisme (fitur-fitur) yang membantu memulihkan pengguna dari kesalahan sistem (error). e. User Guidance, antarmuka (Interface) harus memberikan umpan balik jika terjadi kesalahan dan memberikan fasilitas bantuan yang tanggap bagi pengguna. f. User Diversity, antarmuka (Interface) harus menyediakan fasilitas interaksi yang tepat untuk berbagai jenis pengguna sistem.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun penulisan ini. 3.1
Rumusan Masalah Masalah yang akan diselesaikan adalah bagaimana merancang sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan alat kontrasepsi dengan menggunakan metode AHP. Masalah tersebut akan diselesaikan dengan cara membuat perancangannya sesuai dengan komponen SPPK. Komponen SPPK yang diperlukan untuk merancang sistem ini adalah komponen manajemen data, komponen manajemen model, komponen manajemen dialog, komponen manajemen pengetahuan. Komponen manajemen data bertujuan untuk mengatur basis data yang diperlukan sistem. Komponen manajemen model, dalam tahap ini akan dilakukan simulasi perhitungan AHP. Komponen manajemen dialog, pada tahap ini dilakukan perancangan user interface yang bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem. Komponen yang terakhir adalah Knowlegde Management (manajemen pengetahuan), komponen ini merupakan komponen yang bersifat optional yaitu dapat untuk mendukung subsystem yang lain atau sebagai komponen sendiri. Pada penelitian ini tidak menggunakan manajemen pengetahuan.
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Untuk menyelesaikan masalah di atas, penulis akan melakukan beberapa langkah penelitian. Langkah-langkah tersebut antara lain : a.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Tahapan ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan sistem.
b.
Analisis dan Perancangan Sistem Tahapan ini bertujuan untuk menganalisa masalah dan merancang sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan alat kontrasepsi dengan menggunakan metode AHP.
c.
Analisis dan Pengujian Sistem Tahapan ini bertujuan untuk menguji rancangan sistem yang dibuat.
d.
Penarikan Kesimpulan Tahapan ini bertujuan untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
Langkah-langkah tersebut kemudian akan dijelaskan lebih lanjut melalui uraian berikut : 3.2
Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data ini dimaksudkan agar penulis mendapatkan data yang valid, sesuai dengan kenyataan yang ada dari narasumber. Hal ini bertujuan untuk membantu penulis dalam menguji metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Data yang digunakan adalah data-data alat 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kontrasepsi yang berupa biaya, jangka waktu KB, resiko atau efek samping alat kontrasepsi, cara pemakaian dan aturan alat kontrasepsi. 3.3
Analisis dan Perancangan Sistem Proses yang akan dilakukan di tahap ini meliputi perancangan sistem dengan beberapa alat bantu seperti use case, diagram aliran data dan model rancangan databasenya. Model database akan dirancang dengan bantuan diagram Entity-Relationship (ER). Perancangan dibuat sesuai komponen SPPK, kemudian menganalisa tentang syarat atau kriteriakriteria yang harus dipenuhi dalam sebuah perancangan sistem yang berkualitas. Hasil dari tahapan ini adalah rancangan sistem yang akan digunakan untuk membuat SPPK pemilihan alat kontrasepsi dengan metode AHP.
3.4
Analisa dan Pengujian Sistem Pada tahapan ini bertujuan untuk melakukan pengujian rancangan sistem, pengujian rancangan sistem tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas perancangan SPPK pemilihan alat kontrasepsi. Dalam tahap ini pengujian akan dilakukan dengan mengevaluasi perancangan sistem dari segi pemodelan, analisis basis data, analisis dari segi antarmuka (Interface) dan yang terakhir penarikan kesimpulan.
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.4.1 Analisis Pemodelan Pemodelan yang digunakan dalam perancangan sistem apakah sudah sesuai dengan syarat suatu model yang baik. 3.4.2 Analisis Basis Data Basis data dalam perancangan sistem akan di analisa apakah sudah memenuhi kriteria basis data yang baik yaitu kelengkapan basis data, integritas, normalisasi. 3.4.3 Analisis Antarmuka (Interface) Rancangan antarmuka apakah sudah dirancang sebaik mungkin sehingga pengguna tidak kesulitan dalam mengoperasikan sistem. Rancangan akan dibuat sesederhana mungkin, tidak terlalu matematis. 3.5
Penarikan Kesimpulan Pada tahapan ini penulis akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini. Kualitas metode AHP akan memberikan rekomendasi dan alternatif-alternatif yang dilihat dari kriteria pengguna. Hal ini dapat membuktikan bahwa sistem ini dapat membantu dalam mengambil keputusan pemilihan alat kontrasepsi yang tepat dengan menggunakan metoide AHP.
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi uraian tentang perancangan dan implementasi sistem. Langkah-langkah perancangan sistem akan dijelaskan lebih detail dengan menggunakan diagram. 4.1
Perancangan Sistem Perancangan sistem akan meliputi tahap-tahap tentang hasil perancangan
sistem yang terdiri dari Use Case, diagram aliran data (DAD). 4.1.1
Diagram Use Case Diagram
use
case
digunakan
untuk
menggambarkan
kebutuhan fingsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem. Diagram use case ini juga bertujuan untuk mengetahui fungsi apa saja yang terdapat dalam sistem dan siapa saja yang berhak mengakses fungsi-fungsi tersebut. a. Aktor-aktor Use Case Aktor-aktor Use Case menjelaskan tentang tugas dan fungsi yang dilakukan oleh setiap aktor pada sistem berupa tabel dan pada tabel tersebut dijelaskan mengenai keterangan
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
apa saja yang akan dilakukan aktor, seperti pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Aktor Use Case Nama Aktor
Keterangan
Administrator (Admin)
Pengguna sebagai admin yang menjalankan sistem dan mempunyai akses dalam pembaharuan data maupun menghapus data.
Pengguna (Pengunjung)
Pengguna (pengunjung) website yang akan menggunakan SPPK pemilihan alat kontrasepsi atau hanya melihat informasi saja.
b. Diagram Use Case Diagram Use Case menggambarkan proses-proses mengenai tugas atau hak akses dari aktor tersebut. Aktor dalam sistem pendukung pengambilan keputusan ini ada dua yaitu, pengunjung dan administrator.
Administrator Administrator (admin) memiliki peran atau
tugas yang sangat penting dalam website ini, administrator memiliki tugas seperti
menambah,
menghapus berita, mengubah kuisioner dan melihat pesan yang masuk ke sistem, mengubah alat atau 43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
metode kontrasepsi, memberi bobot nilai pada setiap alat dan metode kontrasepsi. Gambar Use Case administrator dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Untuk Menentukan Alat Kontrasepsi Login Ubah berita Tambah berita Hapus berita Ubah alat / metode kontrasepsi Tambah alat / metode kontrasepsi Hapus alat / metode kontrasepsi
Administrator Baca Pesan Hapus Pesan Pembobotan alat kontrasepsi
Gambar 4.1 DiagramUbah UseKriteria Case Administrator Tambah Kriteria Hapus Kriteria
Gambar 4.1 Diagram Use Case Administrator
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Untuk Menentukan Alat Kontrasepsi Ubah Informasi Tambah Informasi
Hapus Informasi Ubah Help Administrator Tambah Help Hapus Help
Gambar 4.1 (lanjutan) Diagram Use Case Administrator
Pengguna Sistem (pengunjung) Pengguna sistem atau pengunjung sistem ini
memiliki beberapa hak akses seperti isi skor preferensi setiap kriteria, melihat berita, mengisi kuisioner mengenai sistem, mengisi pesan untuk admin, lihat hasil rekomendasi dan rinciannya. Gambar Use Case pengguna sistem dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Untuk Menentukan Alat Kontrasepsi Isi skor preferensi kriteria Ubah Informasi Lihat Berita Isi Pesan Lihat rincian rekomendasi
Pengguna Lihat Help
Gambar 4.2 Diagram Use Case Pengguna Sistem
Narasi Use Case Narasi Use Case ini menceritakan atau
menjelaskan tentang tugas yang dilakukan oleh kedua aktor,yaitu aktor dari admin maupun pengguna sistem (pengunjung website). narasi Use Case ini akan digambarkan berupa tabel seperti berikut.
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Aktor Administrator Tabel 4.2 Narasi Use Case Administrator Use Case
Keterangan
Login
Proses untuk masuk ke dalam sistem
Ubah Berita
Proses ubah atau edit berita yang ada di sistem
Tambah Berita
Proses menambahkan berita terbaru ke sistem
Hapus Berita
Proses menghapus berita dari sistem
Ubah Alat/Metode Kontrasepsi
Proses mengubah alat/metode kontrasepsi yang ada di sistem
Tambah Alat/Metode Kontrasepsi
Proses menambah alat/metode kontrasepsi ke dalam sistem
Hapus Alat/Metode Kontrasepsi
Proses menghapus alat/metode kontrasepsi dari sistem
Baca Pesan
Proses membaca pesan yang masuk ke sistem yang dikirim oleh pengunjung website
Hapus Pesan
Proses menghapus pesan yang telah dibaca oleh admin
Pembobotan Alat kontrasepsi
Pembobotan nilai sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
Tambah Kriteria
Proses menambah kriteria ke dalam sistem
Hapus Kriteria
Proses menghapus kriteria dari sistem
Ubah Kriteria
Proses mengubah kriteria dalam sistem
Ubah informasi
Proses mengubah informasi dalam sistem
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.2 (lanjutan) Tabel Narasi Use Case Administrator Use Case
Keterangan
Tambah informasi
Proses menambah informasi ke dalam sistem
Hapus informasi
Proses menghapus informasi dari sistem
Ubah help
Proses mengubah help yang ada di sistem
Tambah help
Proses menambah help ke dalam sistem
Hapus help
Proses menghapus help dari sistem
Aktor Pengguna Website Tabel 4.3 Narasi Use Case Pengguna (Pengunjung Website) Use Case
Keterangan
Isi skor preferensi kriteria
Proses pengguna (pengunjung website) mengisi skor preferensi kriteria
Lihat Berita
Proses melihat berita yang ada di sistem
Isi Pesan
Proses pengguna (pengunjung website) mengisi, mengirim pesan sebagai kritik maupun saran ke sistem
Lihat Rincian Rekomendasi
Proses pengguna (pengunjung website) melihat rincian rekomendasi dari sistem
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.2
Diagram Aliran Data Pada tahap ini menjelaskan tentang perancangan diagram. Perancangan diagram diawali dengan perancangan diagram konteks yaitu diagram yang menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem, baik sumber
aliran data atau tujuan data yang
berhubungan. Diagram konteks ini dapat menggambarkan secara jelas batasan-batasan dari sebuah sistem yang sedang dibuat. 4.1.2.1
Diagram Konteks Diagram konteks ini menggambarkan data yang masuk dan
data yang keluar dari sistem.
Jenis Kelamin Pengguna Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi Resiko / Efek Samping
Informasi Alat Hasil Rekomendasi
SPPK Alat / Metode Kontrasepsi
Penyedia Alat
Pengguna
Skor Preferensi
Jangka Waktu KB
Identitas Pengguna
Biaya Aturan alat
Gambar 4.3 Diagram Konteks SPPK Pemilihan Alat Kontraspsi
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.2.2
Diagram Aliran Data (DAD)
4.1.2.2.1 Diagram Aliran Data Level 1 Diagram aliran data level 1 merupakan pemecahan proses-proses dari diagram konteks. Berikut ini adalah diagram aliran data level 1 SPPK pemilihan alat kontrasepsi :
Penyedia Alat Pengguna Aturan alat
Biaya
Resiko/Efek samping
Resiko/Efek Samping
Cara pemakaian
Jangka Waktu KB
1 Perekaman Alat Kontrasepsi
Skor kriteria Identitas Pengguna
Hasil Rekomendasi
Informasi Alat
2 Perhitungan AHP
Alat Kontrasepsi
Pengguna
Kriteria
Penilaian Skor Rekomendasi Alat kontrasepsi
Gambar 4.4 Diagram Aliran Data Level 1
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.2.2.2 Diagram Aliran Data Level 2 (Proses 2) Diagram aliran data level 2 ini merupakan pemecahan dari proses 2 pada diagram aliran data. Proses ini akan menampilkan proses perhitungan AHP seperti gambar berikut :
Hasil Rekomendasi
Pengguna
Skor kriteria Identitas Pengguna
2.1 Menormalisasikan BobotKriteria Alat Kontrasepsi
Bobot Kriteria Ternormalisasi
2.2 Perhitungan Nilai Alat Kontrasepsi
Pengguna
Alat Kontrasepsi
Penilaian
Kriteria
Skor Rekomendasi Alat Kontrasepsi
Gambar 4.5 Diagram Aliran Data Level 2
4.2
Manajemen Model Model yang digunakan dalam sistem pembantu pengambilan keputusan
untuk menentukan alat kontrasepsi ini adalah dengan menggunakan model Analytical Hierarchy Process (AHP). Rekomendasi alat kontrasepsi dipengaruhi oleh beberapa kriteria-kriteria yang telah ditentukan yaitu, kriteria cara pemakaian 51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
alat kontrasepsi kriteria jenis kelamin pengguna, kriteria aturan alat kontrasepsi, kriteria resiko atau efek samping, kriteria jangka waktu KB, kriteria biaya. Kriteria-kriteria tersebut dimiliki oleh setiap alat maupun metode kontrasepsi, yang di mana alat kontrasepsi bersifat general. 4.2.1
Simulasi Metode AHP Langkah-langkah dalam metode AHP meliputi : 1. Mendefinisikan
masalah
dan
menentukan
solusi
yang
diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hierarki adalah dengan menetepkan tujuan yang merupakan sasaran system secara keseluruhan pada level teratas.
Rekomendasi Alat/Metode Kontrasepsi
Biaya
Jenis Kelamin pengguna
Resiko/Efek Samping
Jangka Waktu KB
Cara Pemakaian
Aturan Alat
Alat/Metode Kontrasepsi
Gambar 4.6 Struktur Analytical Hierarchy Process (AHP)
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Menentukan prioritas elemen a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.
Elemen yang dibandingkan adalah cara pemakaian alat kontrasepsi, biaya, efek samping, jangka waktu KB, jenis kelamin pengguna, aturan alat. b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mereprentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya.
Bilangan yang digunakan untuk mengisi adalah 1-9 sesuai tingkat kepentingan perbandingan. Tingkat kepentingan dapat dilihat pada tabel 2.1
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Sintesis Pertimbangan-pertimbangan berpasangan
disintesis
untuk
terhadap memperoleh
perbandingan keseluruhan
prioritas. a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks
Setelah mengisi skor preference, maka jumlahkan nilai tiap kolom. b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks.
Hasil 0.4 didapat dari nilai baris dan kolom pertama pada kolom matriks dibagi dengan jumlah kolom matriks itu sendiri. Jika mencari nilai baris ke-2, maka 54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diambil nilai pada baris dan kolom ke-2 pada tabel matriks dan dibagi jumlah pada baris dan kolom ke-2. Hal ini juga berlaku untuk mencari nilai setiap baris dan kolom berikutnya.
0.4 = 1 ( baris ke-1 dan kolom ke-1) / 2.5 ( jumlah baris dan kolom ke-1)
0.133333333 = 0.133333333 ( baris ke-2 dan kolom ke-1) / 2.5 (jumlah baris dan kolom ke-1)
0.580545161 = 3 (baris ke-1 dan kolom ke2) / 5.166666667 (jumlah baris dan kolom ke-2)
0.193548387 = 1 (baris ke-2 dan kolom ke-2) / 5.166666667 (jumlah baris dan kolom ke-2)
c. Menjumlahkan
nilai-nilai
dari
setiap
baris
dan
membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata atau disebut vektor prioritas.
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menjumlahkan baris ke-1 yaitu, 0.4 + 0.580645161 + 0.330275229 + 0.25 + 032 + 0.25 = 2.130920391. hasil dari penjumlahan ini kemudian dibagi dengan jumlah elemen untuk menghasilkan nilai rata-rata atau disebut juga vector prioritas. 2.130920391 / 6 = 0.355153398. 4. Mengukur konsistensi Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena tidak ingin membuat keputusan berdasar pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Dalam tahap ini dilakukan :
a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan proiritas relative elemen kedua, dan seterusnya.
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Untuk mencari nilai pada perhitungan konsistensi selanjutnya nilai akan didapat dari nilai rata-rata atau vektor prioritas dikalikan dengan nilai 1 ( pada tabel diatas ) menjadi 0.355153398 ( pada tabel dibawah, kolom ke-1) dan berlaku untuk langkah selanjutnya. Pada kolom biaya nilai 0.764041013 di dapat dari nilai rata-rata 0.254680338 * 3 dan berlaku pada langkah selanjutnya.
b. Jumlahkan setiap baris
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas elemen relatif yang bersangkutan
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Elemen prioritas atau rata-rata 6.82362123 adalah hasil dari nilai rata-rata 0.355153398 ( tabel pada poin 4a ) dibagi dengan 2.42343227 (nilai jumlah pada tabel diatas). Pada baris ke2, nilai 7.067647267 adalah hasil dari nilai rata-rata 0.254680338 ( tabel pada poin 4a ) dibagi dengan 1.799990793 (nilai jumlah pada tabel ke-2 diatas ). Hal yang sama dilakukan pada baris selanjutnya hingga baris ke enam. d. Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut ƛ maksimal.
ƛ
maks
=
average
6.389572377;
(6.82362123;
6.137557104;
7.067647267; 6.327394051;
6.373298211), nilai pada tabel poin 4d. e. Hitung consistency index(CI) dengan rumus: CI= (ƛ maks-n)/n-1 Dimana n = banyaknya elemen Jadi, CI = (6.519848373-6)/5 = 0.103969675 58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f. Hitung rasio Konsistensi/Consistency Ratio(IR) dengan rumus : CR= CI / IR Dimana
CR = Consisstency Ratio CI = Consistency Index IR= Indeks Random Consistency
Jadi, CR = 0.103969675 / 1.24 = 0.083846512 Karena dalam perancangan hanya terdapat 6 kriteria, maka nilai IR = 1.24 ( pada tabel 2.2 Daftar Indeks ) g. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgment hars diperbaiki. Namun, jika ratio konsistensi(CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1 maka, hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. CR = 0.083846512 CR < 0.100 Hasil perhitungan konsisten atau dinyatakan benar.
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
h. Hubungan antara sisi admin dan sisi pengguna. Admin mengisi skor alat kontrasepsi berdasarkan masing-masing kriteria dengan tujuan memperoleh skor akhir yang akan dipakai untuk menentukan hasil rekomendasi alat kontrasepsi berdasarkan inputan pengguna. Tabel 4.4 adalah skor akhir dari inputan admin : Tabel 4.4 Skor Akhir Dari Inputan Admin
Tabel 4.4 akan menjadi dasar perhitungan untuk menentukan hasil rekomendasi alat kontrasepsi kepada pengguna. Tabel 4.4 akan digabungkan dengan hasil rata-rata dari skor preferensi yang dimasukan pengguna. Tabel 4.5 adalah skor akhir yang dimasukan pengguna.
Tabel 4.5 Skor Akhir Dari Inputan Pengguna
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skor akhir dari admin dan skor akhir dari pengguna akan digabungkan untuk mencari hasil rekomendasi dengan melakukan formula seperti berikut : 0.309381703*0.3551533398+0.249804792*0.25468033 8+0.10643003*0.158635362+0.244442019*0.0977918 35+0.222041463*0.077704778+0.240616691*0.05603 4289 = 0.2450228
Tabel 4.6 Skor Akhir Rekomendasi
Tabel di atas adalah tabel rekomendasi.
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3
Manajemen Data Manajemen data menejelaskan tentang perancangan basis data dan tabel-
tabel yang mengandung data relevan dari diagram basis data tersebut. Ada 3 tahapan dalam perancangan basis data, yaitu : 4.3.1
Desain Basisdata Konseptual (Conceptual Database Design) Tahap desain ini merupakan proses mengkonstruksi suatu model data yang digunakan dalam sebuah enterprise, bersifat independen dari semua pertimbangan fisik. Model data konseptual adalah sumber dari informasi untuk tahap disain logikal. Untuk merancang model data konseptual dibutuhkan alat yang dapat menggambarkan model data yang dibutuhkan, seperti diagram relasientitas (Entity-Relationship Diagram).
Id_Pengguna
Jenis_Kelamin_Pengguna
Id_Kriteria
Nama_Kriteria
skor Usia
Pengguna
n
Membuat
n
n skor Menilai Id_Alat n Alat/Metode kontrasepsi
Spesifikasi_Alat
Nama_Alat
Gambar 4.7 Diagram ERD
62
Kriteria
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3.2
Desain Basisdata Logikal (Tabel relasi dan normalisasi) Tahap desain basisdata logikal ini merupakan proses untuk mengkontruksi suatu model dalam data yang digunakan dalam sebuah enterprise berdasarkan model data yang spesifik (contoh relational), tetapi independent dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik yang lain. Model logikal merupakan pemetaan dari model konseptual. Desain logikal akan digambarkan dengan model relasional. Penilaian Skor Id_Pengguna** Id_Kriteria**
Pengguna
Id_Pengguna* Usia Jenis_Kelamin_Pegguna
Skor Rekomendasi Alat Kontrasepsi Total_Skor Id_Pengguna** Id_Alat** Alat/Metode Kontrasepsi Id_Alat* Nama_Alat Spesifikasi_Alat
Gambar 4.8 Tabel Relasi
63
Kriteria
Id_Kriteria* Nama_kriteria
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3.3
Normalisasi Normalisasi adalah teknik untuk menghasilkan suatu set dari relasi yang tepat untuk mendukung kebutuhan data dari sebuah sistem.
Normalisasi
dilakukan
untuk
menghilangkan
atau
mengurangi duplikasi data agar mendapatkan bentuk yang baik, menghemat tempat, hemat waktu, hemat biaya dan memberikan respon yang baik dan cepat. Pada perancangan ini desain database yang dibuat sudah memenuhi 3 NF, karena telah memenuhi syarat bentuk 2 NF dan setiap atribut bukan kunci pada setiap tabel tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain setiap atribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya.
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3.4
Desain Basis Data Fisikal Pada tahap ini, skema logikal dilengkapi dengan detail-detail implementasi secara fisik sesuai dengan DBMS yang digunakan. Berikut ini adalah deskripsi bentuk fisik dari tabelnya. 4.3.4.1
Deskripsi Tabel Fisik
a) Desain Basis Data Fisikal Kriteria Tabel kriteria ini berfungsi untuk menyimpan datadata kriteria. Dalam tabel ini terdapat Id_Kriteria sebagai primary key bertipe data intejer, berikut penjelasan lengkapnya : Tabel 4.7 Fisik Kriteria Nama variabel
Tipe data
Constrain
Deskripsi
Id_Kriteria
Int
Primary Key
Id unik untuk setiap kriteria
Nama_Kriteria
Varchar (40)
Nama jenis kriteria
b) Desain Basis Data Fisikal Pengguna Tabel pengguna ini berfungsi untuk menyimpan datadata pengguna. Dalam tabel ini terdapat Id_Kriteria sebagai primary key bertipe data intejer. Tabel pengguna memiliki 65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
hubungan many to many dengan tabel Alat/Metode kontrasepsi, berikut penjelasan lengkapnya : Tabel 4.8 Fisik Pengguna Nama variabel
Tipe data
Constrain Deskripsi
Id_Pengguna
Int
Primary
Id unik untuk setiap
Key
pengguna
Usia
Int
Jenis_Kelamin_Pengguna Varchar (20)
Usia dari pengguna Jenis
kelamin
pengguna alat
c) Desain Basis Data Fisikal Alat/Metode Kontrasepsi Tabel Alat/Metode kontrasepsi ini berfungsi untuk menyimpan data-data alat/metode kontrasepsi. Dalam tabel ini terdapat Id_Alat sebagai primary key bertipe data intejer. Tabel Alat/Metode kontrasepsi memiliki hubungan many to many dengan tabel pengguna, berikut penjelasan lengkapnya :
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.9 Fisik Alat/Metode Kontrasepsi Nama variabel
Tipe data
Constrain
Deskripsi
Id_Alat
Int
Primary Key
Id unik untuk setiap alat
Nama_Alat
Varchar (20)
Nama alat kontrasepsi
Spesifikasi_Alat Varchar (100)
Spesifikasi alat
d) Desain Basis Data Fisikal Skor Rekomendasi Alat Kontrasepsi Tabel ini berfungsi untuk menyimpan total skor. Tabel ini memiliki hubungan dengan tabel pengguna dan tabel
alat/metode
kontrasepsi,
berikut
penjelasan
lengkapnya : Tabel 4.10 Fisik Skor Rekomendasi Alat Kontrasepsi Nama variabel
Tipe data
Total_Skor
Int
Id_pengguna
Int
Constrain
Deskripsi Skor
Foreign key
Id unik untuk setiap pengguna
Id_Alat
Int
Foreign key
Id unik untuk setiap alat
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e) Desain Basis Data Fisikal Penilaian Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data dari skor. Tabel ini memiliki hubungan dengan tabel penguna dan tabel kriteria sehigga pada tabel pembuatan skor ini terdapat Id_Pengguna dan Id_Kriteria yang nertipe intejer, berikut penjelasan lengkapnya : Tabel 4.11 Fisik Pembuatan Skor Nama variabel
Tipe data
Skor
Int
Id_pengguna
Int
Id_Kriteria
Constrain Deskripsi Skor kriteria
Int
68
Foreign
Id unik untuk setiap
key
pengguna
Foreign
Id unik untuk setiap
key
kriteria
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.4
Manajemen Dialog 4.4.1
Desain Antarmuka Pengguna Menjelaskan tentang desain dari sistem dimulai dari desain halaman awal, hingga desain halaman pembobotan dan proses rekomendasi alat kontrasepsi beserta dengan halaman hasil. a. Desain Halaman Awal (Index) Menjelaskan
tentang
halaman
awal
dari
sistem
pemgambilan keputusan alat kontrasepsi dan fitur-fitur yang disediakan oleh website ini, seperti fitur informasi terkini, berita terkini, tentang kami.
Home|informasi |isi skor preferensi| Berita |Tentang kami|Help|Login admin
Header
Informasi terkini
Berita
footer
Gambar 4.9 Desain Halaman Awal 69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Desain Halaman Pengisian Skor Preferensi Pada halaman ini menjelaskan tentang isi skor preferensi yang dilakukan oleh pengguna (penggunjung website) yang mau melihat alat kontrasepsi yang tepat sesuai kebutuhannya. Pada proses ini terdapat nilai yang harus di inputkan pengguna. Setelah semua form drop down terisi maka pengguna mengklik tombol proses.
Home|informasi |isi skor preferensi| Berita |Tentang kami|Help|Login admin admin Masukan nilai sesuai kebutuhan anda Kriteria 1
Kkriteria 2
Kriteria 3
Kriteria 4
Kriteria 5
Kkriteria 6
Kriteria 1 : Kriteria 2 : Kriteria 3 : Kriteria 4 : Kriteria 5 :
proses
back
footer
Gambar 4.10 Desain Halaman Pengisian Skor Preferensi c. Desain Halaman Proses Perhitungan Pada halaman ini akan menampilkan proses perhitungan setelah semua form pembobotan diisi oleh pengguna. Pengguna dapat menentukan jumlah rekomendasi yang akan ditampilkan pada halaman ini. 70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Home|info |isi skor preferensi|berita|Tentang kami|Help|Login admin
Tabel Proses Perhitungan
back
rekomendasi
footer
Gambar 4.11 Desain Halaman Proses perhitungan d. Desain halaman hasil Pada halaman ini akan memberikan hasil rekomendasi alat kontrasepsi sesuai dengan bobot yang telah diinputkan oleh pengguna.
Home|informasi |isi skor preferensi|berita|Tentang kami|Help|Login Hasil Rekomendasi
Tabel Rekomendasi
Coba lagi
footer
Gambar 4.12 Desain Halaman Hasil 71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.4.2
Desain antarmuka administrator Menjelaskan tentang desain dari sistem admin dimulai dari desain halaman awal, pembobotan alat kontrasepsi, hingga nilai bobot yang ternormalisasi pada setiap alat kontrasepsi. a. Desain halaman awal (admin) Pada halaman awal memberikan penjelasan singkat bahwa
telah
berada
pada
posisi
administrator
dan
memperlihatkan nama admin yang login.
edit alat|edit informasi|edit berita|edit tentang kami|edit help Selamat datang (nama admin)
Ubah alat kontrasepsi Pembobotan alat kontrasepsi
footer logout
Gambar 4.13 Desain Halaman Proses perhitungan admin
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Desain Halaman Pembobotan Alat/Metode Kontrasepsi Pada halaman ini admin memasukan nilai yang sesuai dengan bobot (skor) pada alat kontrasepsi. Setelah semua form drop down terisi maka pengguna mengklik tombol hitung, maka hasil rata-rata dan nilai dari pembobotan yang di masukan
pengguna
akan
ditampilkan.
Tombol
simpan
berfungsi untuk menyimpan nilai dan rata-rata bobot.
edit alat|edit informasi|edit berita|edit tentang kami|edit help Alat kontrasepsi Alat kon tras epsi
Bobot alat kontrasepsi hitung Alat kontras epsi
back
Nilai bobot
simpan
footer logout
Gambar 4.14 Desain Halaman Pembobotan admin
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS HASIL
Bab ini membahas mengenai perancangan sistem yang dilakukan dengan perhitungan manual. 5.1
Pengujian Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Dibandingkan Dengan Perhitungan Manual
5.1.1
Pengujian Dengan Perhitungan Manual (Excel) Langkah 1 : melakukan pembobotan pada setiap kolom bobot di setiap kriteria pengguna ( jenis kelamin pengguna, cara pemakaian alat kontrasepsi, jangka waktu KB, biaya, aturan alat, resiko / efek samping.
Tabel 5.1 Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi.
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.2 Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Biaya.
Tabel 5.3 Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Resiko / Efek Samping.
Tabel 5.4 Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Jangka Waktu KB.
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.5 Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Jenis Kelamin Pengguna.
Tabel 5.6 Pembobotan dan Penjumlahan Nilai Bobot Pada Kriteria Aturan Alat.
Langkah 2 : Membagi pembobotan alat kontrasepsi
dengan
penjumlahan ke bawah sebelumnya (langkah 1) dilakukan berulangulang sesuai dengan kriteria kebutuhannya masing-masing. Angka 1 pada tabel dibawah ini adalah nilai konsistensi.
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.7 Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi.
Tabel 5.8 Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Biaya.
Tabel 5.9 Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Resiko/Efek Samping.
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.10 Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Jangka Waktu KB.
Tabel 5.11 Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Jenis Kelamin Pengguna.
Tabel 5.12 Hasil Pembagian Bobot Alat Kontrasepsi dengan Jumlah (Langkah 1) pada Kriteria Aturan Alat.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Langkah 3 : Penjumlahan dan rata-rata jumlah Langkah 2 menurut kriteria kebutuhannya masing-masing. Tabel 5.13 Hasil Penjumlahan dan Rata-Rata Kriteria Kebutuhan Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi dan Biaya. Nilai rata-rata didapat dari jumlah dibagi 7 ( banyaknya alat kontrasepsi).
Tabel 5.14 Hasil Penjumlahan dan Rata-Rata Kriteria Kebutuhan Resiko/Efek Samping dan Jangka Waktu KB.
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.15 Hasil Penjumlahan dan Rata-Rata Kriteria Jenis Kelamin Penguna dan Aturan Alat.
Tabel 5.16 Hasil Rata-Rata dari Semua Kriteria Yang Dijadikan Satu Tabel.
Langkah 4 : Pembobotan kriteria sesuai dengan kebutuhan. Tabel 5.17 Pembobotan Kriteria Sesuai Dengan Kebutuhan Pengguna.
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Langkah 5 : Normalisasi pembobotan kriteria yang dijumlahkan ke kanan dan di rata-ratakan dengan jumlah kriteria kebutuhan yang ada. Tabel 5.18 Pembobotan Yang Telah Dijumlahkan dan Dirata-ratakan Sesuai Dengan Kriteria Kebutuhan Penggunannya. Hasil rata-rata dibawah (tabel 5.18) didapat dari jumlah dibagi 6 ( banyaknya kriteria ) pada tabel kriteria ini.
Langkah 6 : Perhitungan terakhir yang dilakukan dengan cara mengkalikan dan menjumlahkan bobot akhir alat kontrasepsi dengan bobot akhir setiap kriteria. Tabel 5.19 Hasil Rata-Rata Setiap Alat / Metode Kontrasepsi Yang Dijadikan Satu Tabel.
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.20 Hasil Rata-Rata Setiap Kriteria Yang Dijadikan Satu Tabel.
Langkah 7 : Hasil perhitungan terakhir dan pengurutan skor dimulai dari skor yang tertinggi hinga yang terendah. Tabel 5.21 Hasil Skor Akhir.
Hasil dari skor akhir ini didapat dari menggunakan perhitungan yang dimana hasil dari rata-rata setiap alat/metode kontrasepsi dikalikan dengan hasil rata-rata setiap kriteria. Berikut contoh perhitungan baris pertama : Perhitungan : (0.309381703(Tabel 5.17)*0.355153398(Tabel 5.18)) + (0.249804792* 0.254680338)
+
(0.10643003*0.158635362)
+
(0.244442019*0.097791835)
(0.222041463*0.077704778) + (0.240616691*0.056034289) = 0.2450228(Tabel 5.18)
82
+
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.22 Hasil Pengurutan Pada Tabel Hasil Skor Akhir.
Langkah 8 : Mencari nilai konsistensi rasio dan konsistensi indeks. Pada tahap ini bertujuan untuk melihat konsistensi dari kriteria yang telah diambil, nilai konsistensi yang baik memiliki standar <= 0.100. Tabel 5.23 Konsistensi dari Kriteria Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi. Hasil dari Tabel Konsistensi Ini Didapat Dari Perkalian Matriks.
X
(1*0.309381703) + (3*0.084182334) (3*0.207917117) + (3*0.130003969) (3*0.133393341) = 2.43971248
83
+ +
(3*0.07664565) (4*0.058475886)
+ +
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(0.333333333*0.309381703) + (1*0.084182334) + (2*0.07664565) + (0.333333333*0.207917117) + (0.333333333*0.130003969) + (2*0.058475886) + (0.333333333*0.133393341) = 0.61465745
(0.333333333*0.309381703) + (0.5*0.084182334) + (1*0.07664565) + (0.5*0.207917117) + (0.5*0.130003969) + (2*0.058475886) + (0.5*0.133393341) = 0.574473037
(0.333333333*0.309381703) + (3*0.084182334) + (2*0.07664565) + (1*0.207917117) + (3*0.130003969) + (3.058475886) + (3*0.133393341) = 1.682502241
(0.333333333*0.309381703) + (3*0.084182334) + (2*0.07664565) + (0.333333333*0.207917117) + (1*0.130003969) + (1.058475886) + (2*0.133393341) = 1.033537779
(0.25*0.309381703) + (0.5*0.084182334) + (0.5*0.07664565) + (0.333333333*0.207917117) + (1*0.130003969) + (1.058475886) + (0.24*0.133393341) = 0.448893314
(0.333333333*0.309381703) + (3*0.084182334) + (2*0.07664565) + (0.333333333*0.207917117) + (0.5*0.130003969) + (4.058475886) + (1*0.133393341) = 1.010570112
Hasil perhitungan terdapat pada tabel 5.24 : Tabel 5.24 Hasil Perhitungan Konsistensi dari Kriteria Cara Pemakaian Alat Kontrasepsi.
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
λ maks = 7.711013913 (average 7.885768472 ; 7.301501632 ; 7.495181229 ; 8.092177608 ; 7.950047913 ; 7.676554261 ; 7.575866278 ) CI= (ƛ maks-n)/n-1 CI = (7.711013913 – 7 ) / 6 = 0.118502319
CR = 0.118502319 / 1.32 ( sesuai dengan tabel indeks )
Tabel 5.25 Konsistensi dari Kriteria Biaya.
Tabel 5.26 Konsistensi dari Kriteria Resiko atau Efek Samping.
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.27 Konsistensi dari Kriteria Jangka Waktu KB.
Tabel 5.28 Konsistensi dari Kriteria Jenis Kelamin Pengguna.
Tabel 5.29 Konsistensi dari Kriteria Aturan Alat.
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.30 Konsistensi dari Kriteria.
5.2
Pengujian Basis Data Perancangan SPPK Pemilihan Alat Kontrasepsi Dengan Metode AHP
Terdapat beberapa ketentuan yang harus diperhatikan agar dapat memenuhi kriteria basis data yang berkualitas. Adapun ketentuan itu, basis data yang baik harus memenuhi persyaratan basis data yang berupa : a. Kerangkapan Data ( Redundancy Data ), adalah munculnya data-data yang sama berulang kali pada file basis data yang seharusnya tidak diperlukan. Kerangkapan data harus dihindari karena dapat menyebabkan pemborosan media penyimpanan basis data, biaya penyimpanan yang semakin besar, tidak efisien dalam mengolah data, risiko terjadinya inkonsistensi data.
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Analisa sistem : Fungsi normalisasi yang dilakukan sebelumnya bertujuan untuk menghindari adanya data yang berulang. Sehingga, perancangan sistem yang akan dibangun ini tidak melakukan pemborosan pada media penyimpanan. b. Inkonsistensi Data (Data Inconsistency), adalah munculnya data yang tidak konsisten pada kolom yang sama dalam satu atau beberapa file data yang dihubungkan. Hal ini terjadi dikarenakan proses pemasukan data (data entry) yang tidak benar, proses pembaharuan data (data update) yang tidak benar. Analisa sistem : Data tidak konsisten dapat terjadi karena terdapat file yang rangkap, sehingga pada saat file di update terdapat data sama yang rangkap tidak terupdate. Hal ini dapat diatasi dengan membentuk data yang sederhana dan saling berelasi seperti pada tabel pengguna, tabel kriteria, tabel alat kontrasepsi. c. Data Terisolasi (Data Isolation) , Data terisolasi disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data dimana program aplikasi tidak dapat mengakses data-data dari file tertentu. Data terisolasi harus dihindari karena dapat mengakibatkan tidak lengkapnya informasi yang dihasilkan dari pengolahan basis data. 88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Analisa sistem : Cara mengatasi hal ini adalah dengan cara menyeseuaikan domain kolom yang berfungsi sebagai penghubung, penghubung antar file adalah primary key. Dalam perancangan ini domain data sudah dalam bentuk yang sama yaitu bertipe integer. hal ini dapat dilihat dari gambar 4.8 , seperti berikut : Pembuatan_skor Skor : Integer Id_Pengguna** :Integer Id_Kriteria** : Integer
Pengguna
Id_Pengguna* : Integer Usia : Integer Jenis_Kelamin_Pegguna : VARCHAR (20)
Kriteria
Id_Kriteria* : Integer Nama_kriteria : VARCAR (40)
Skor Rekomendasi Alat Kontrasepsi Total_Skor :Integer Id_Pengguna**:Integer Id_Alat**:Integer Alat/Metode Kontrasepsi Id_Alat* : Integer Nama_Alat :VACHAR (20) Spesifikasi_Alat:VARCHAR (100)
Format data Id_pengguna merupakan foreign key bertipe integer sama halnya dengan Id_Alat yang merupakan foreign key juga bertipe integer, format data sama sehingga tidak terjadi data terisolasi.
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Banyak Pemakai (Multi User) , basis data akan digunakan oleh banyak user , baik dalam waktu yang berbeda maupun dalam waktu yang bersamaan sehingga basis data yang baik perlu dirancang guna mengantisipasi adanya error dalam basis data tersebut. Analisa sistem : Sistem perancangan SPPK pemilihan alat kontrasepsi ini di bangun dalam bentuk web dan database menggunakan mysql. Dengan dirancangannya sistem berupa web, maka kemungkinan besar database akan diakses oleh banyak orang dalam waktu yang bersamaan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan mysql. MySQL merupakan database yang dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa ada masalah, karena sebuah database server MySQL dapat diakses client secara bersamaan. e. Masalah Keamanan (Security), data-data yang berada dalam basis data harus dijaga dari hal-hal yang memungkinkan bisa merusak data, karna data-data yang berada dalam basis data bernilai sangat penting dan rahasia maka harus dijaga sebaik mungkin.
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Analisa data :
Recovery, perancangan SPPK ini menggunakan MySQL sebagai basis data yang dapat melakukan Back up dan melakukan Recovery.
Integrity, tipe dan ukuran telah diatur dengan melakukan rancangan data-data dalam basis data. Menghindari data-data yang tidak valid agar tidak dapat masuk dalam sistem.
Concurency, pada perancangan ini pengguna tidak diizinkan merubah data yang ada dalam sistem. Data yang terdapat dalam sistem hanya dapat diperbaharui oleh admin.
Privacy, SPPK pemilihan alat kontrasepsi ini diakses oleh 2 macam pengguna yaitu admin dan pengguna umum. Pengguna umum memiliki hak untuk melihat berita, melihat informasi terbaru, melihat rekomendasi alat kontrasepsi. Sedangkan admin memiliki hak untuk memperbaharui, menghapus, menambah data alat kontrasepsi. Dalam sistem dirancang sebuah username dan password. Password dapat diganti secara berkala oleh admin sendiri. Apabila admin lupa password, sistem akan mengirim data password yang baru ke email admin yang sudah terdaftar.
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Security, media penyimpanan harus ditempatkan di tempat yang aman karena mekanisme dari sistem ini adalah mencegah dan melindungi basis data dari pengaruh eksternal.
f. Masalah integritas ( Integrity ), basis data berisi file yang saling berhubungan, masalah utama adalah bagaimana relasi antar file tersebut meski diketahui bahwa file A berelasi dengan file B. Namun, secara teknis ada kunci primer yang menghubungkan beberapa file yang sling berkaitan. Dalam perancangan sistem semua basis data sudah saling terhubung dengan adanya primary key dan foreign key. Dapat dilihat pada gambar 4.8 , seperti berikut : Pembuatan_skor Skor : Integer Id_Pengguna** :Integer Id_Kriteria** : Integer
Pengguna
Id_Pengguna* : Integer Usia : Integer Jenis_Kelamin_Pegguna : VARCHAR (20) Skor Rekomendasi Alat Kontrasepsi Total_Skor :Integer Id_Pengguna**:Integer Id_Alat**:Integer Alat/Metode Kontrasepsi Id_Alat* : Integer Nama_Alat :VACHAR (20) Spesifikasi_Alat:VARCHAR (100)
92
Kriteria
Id_Kriteria* : Integer Nama_kriteria : VARCAR (40)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada gambar 4.8 dapat dilihat primary key yang ditandai * dan foreign key yang ditandai **. Data yang dimasukan sejak pertama masuk adalah benar untuk menjaga integritas tersebut. g. Masalah kebebasan data (Independence), basis data yang dirancang hendaknya tidak memiliki ketergantungan terhadap aplikasi yang dibuat. Sehingga, apabila ada perubahan pada field, tidak perlu merubah programnya. Perancangan SPPK ini tidak bergantung pada program aplikasi namun berdasarkan pada oriented. 5.3
Pengujian Antarmuka Perancangan SPPK Pemilihan Alat Kontrasepsi Dengan Metode AHP
Antarmuka (Interface) sangat dibutuhkan pengguna yang memiliki tujuan untuk membantu menjalankan suatu sistem. Antarmuka (Interface) harus dibuat dengan kualitas yang baik dan sejelas mungkin guna membantu pengguna dalam menjalankan atau mengoperasikan fungsi-fungsi yang ada didalam sistem. Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi sebagai User Interface yang baik. a. User Familiarity , antarmuka (Interface) harus menggunakan terminologi dan konsep yang menarik dari pengalaman orang yang sering menggunakan sistem.
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Analisa sistem : perancangan SPPK pemilihan alat kontrasepsi dengan metode AHP ini menggunakan bahasa pemograman PHP. Antarmuka pengguna akan berbentuk halaman web. Perancangan antarmuka pengguna dibuat semudah mungkin dan tidak dibuat terlalu teknis pemograman. Perancangan tidak berupa perbandingan berpasangan agar lebih mudah dipahami oleh pengguna. Pengguna hanya memasukan skor pada tabel yang sudah disediakan jika ingin melihat alat yang tepat yang direkomendasikan dari sistem. b. Consistency , antarmuka (Interface) harus konsisten. Sebisa mungkin operasi yang sama harus diaktifkan dengan cara yang sama. Analisa sistem : Tampilan menu dalam sistem dibuat sama namun memiliki fungsi yang berbeda. Pengoperasian dapat dilakukan seperti halam web yang lain yaitu dengan cara mengklik gambar atau tulisan yang telah disediakan pada sistem. c. Minimal Surprise , pengguna tidak boleh heran atau terkejut oleh prilaku sistem. Analisa sistem : Pada perancangan SPPK pemilihan alat kontrasepsi dengan metode AHP ini pengunjung akan dapat memperkirakan operasi apa 94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang akan dilakukan sistem setelah mendapat perintah dari pengunjung. Dalam perancangan antarmuka pada penelitian ini perintah-perintah dalam sistem memiliki kesamaan dengan web lainnya. Dalam sistem terdapat menu pilih alat, yaitu menu SPPK. Setelah pengunjung mengklik menu tersebut, pengunjung telah dapat memperkirakan cara menggunakan sistem tersebut. d. Recoverability , antarmuka (Interface) harus menyediakan mekanisme (fitur-fitur) yang membantu memulihkan pengguna dari kesalahan sistem (error). Analisa sistem : Jika terjadi error pada sistem pengguna dapat mengklik tombol back
untuk kembali ke halaman sebelumnya. Namun hal ini
merupakan pemanfaatan dari browser yang digunakan, dalam perancangan sistem yang dibuat belum ada fungsi recover bila terjadi error. e. User Guidance , antarmuka (Interface) harus memberikan umpan balik jika terjadi kesalahan dan memberikan fasilitas bantuan yang tanggap bagi pengguna. Analisa sistem : Dalam perancangan SPPK yang akan dibuat ini akan disediakan umpan balik apabila pengguna salah melakukan prosedur 95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang diberikan sistem. Pengunjung akan mendapat peringatan dari sistem jika pengguna tidak memasukan data yang sesuai dengan ketentuan. Terdapat Help System pada perancangan ini yang bertujuan untuk
membantu
mengoperasikan
pengguna sistem.
jika
Sistem
mengalami yang
akan
kesulitan dirancang
dalam juga
menyediakan panduan langkah demi langkah sehingga dapat meminimalisir kesalahan. f. User Diversity ,
antarmuka (Interface) harus menyediakan fasilitas
interaksi yang tepat untuk berbagai jenis pengguna sistem. Analisa sistem : Para pengguna sistem ini terdapat berbagai jenis dari muda hingga orang tua, sehingga interaksi-interaksi yang diberikan sistem menggunakan bahasa yang jelas, benar, dan mudah dimengerti. Bentuk tulisan yang digunakan pada sistem yang akan dirancang ini menggunakan bentuk tulisan yang jelas untuk dibaca semua pengguna.
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari penulisan skripsi ini serta saran yang bermanfaat bagi semua pihak yang terkait atas pembuatan dan penelitian sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. 6.4
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian perancangan sistem pendukung pengambilan keputusan alat kontrasepsi dapat disimpulkan :
Perancangan dengan metode AHP ini telah memenuhi 4 aksioma tersebut. Model AHP yang dirancang juga telah memenuhi konsistensi ratio yaitu CR <= 0.100. Hal ini dibuktikan dengan melakukan pengecekan nilai konsistensi setiap memasukan skor perbandingan berpasangan.
Perancangan basis data untuk sistem pendukung pengambilan keputusan telah memenuhi kriteria basis data yang baik. Perancangan basis data ini dibuat untuk mengatasi masalah penyusunan data yaitu inkonsistensi data, data terisolasi, redudansi data, masalah integritas, masalah kebebasan data dan masalah keamanan data meliputi Integrity, Concurency,
dan
Privacy. 97
Namun
perancangan
ini
memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kekurangan yaitu dalam hal masalah keamanan pada fungsi Recovery. Akan tetapi kekurangan ini dapat diatasi dengan menggunakan fungsi dari Mysql.
Perancangan antar muka (User Interface) telah memenuhi 5 dari 6 kriteria yaitu User Familiarity, Consistency, Minimal Surprise, User Guidance, dan User Diversity. Dalam perancangan ini ada kriteria yang belum terpenuhi yaitu Recoverability. Fungsi Recovery pada perancangan SPPK ini diatasi dengan menggunakan Undo Facility yang terdapat pada browser.
6.5
Saran
Perancangan sistem pendukung pengambilan keputusan ini kemudian bisa diimplementasikan menjadi halaman web dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL.
Selalu memperbaharui alat kontrasepsi sesuai dengan perkembangan zaman.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Kasim, A. (1988.). Teori Pembuatan Keputusan . Jakarta. Khoiruddin, A. A. (2008.). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kelayakan Calon Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dengan Metode Fuzzy Associative Memory. Yogyakarta. Kristanto,
ir.Harianto.(1994).Konsep
Dan
Perancangan
Database.Yogyakarta:Andi. Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Revano,Rendhie, Herlambang ,Dwi. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pembelian Mobil Merek Toyota Menggunakan Analytic Hierarchy Process. STIKOM Surabaya, Surabaya. Saifuddin A.B. (Editor Ketua), Affandi B., Baharuddin M., Soekir S. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (ed. 2). Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Setiawan, A. (2007). Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Decision Support System Pada Departemen Hrd Dan Pembelian Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarcy Process (AHP). Surabaya. Supranto. (2009). Teknik Pengambilan Keputusan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rinerka Cipta. Sutanta, E. (2011). Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta:Andi. Sommerville, I. 2000. User Interface Design Principle, http://www.ics.uci.edu/~taylor/ICS_52_FQ02/ICS52FQ02-06.pdf,diakses pada tanggal 3 juni 2015. Turban, E. (1995). Decision Support and Expert Systems : Management Support System, Fourth Edition. United State: Prentice-Hall,Inc. Turban Efraim, Jay E. Atoson, Ting-Peng Liang. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. Yogyakarta:Andi.
99