PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH PEMBERIAN AIR LIMBAH TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI CAISIM (Brassica juncea L.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh: Eka Puji Lestari 111434031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH PEMBERIAN AIR LIMBAH TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI CAISIM (Brassica juncea L.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh: Eka Puji Lestari 111434031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Cukup Allah sebagai penolong kami. Dan dia adalah sebaikbaiknya pelindung” – QS Ali Imran : 173
Kupersembahkan buat : Ayah dan Ibuku, ungkapan rasa hormat dan baktiku Adikku dan Almamaterku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Agustus 2015 Penulis
( Eka Puji Lestari )
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :
Nama : Eka Puji Lestari NIM
: 111434031
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH
PEMBERIAN
AIR
LIMBAH
TAHU
TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI CAISIM (Brassica juncea L.)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Yogyakarta Pada tanggal : 11 Agustus 2015
Yang menyatakan,
Eka Puji Lestari vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Air Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim (Brassica juncea L.)”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya, khususnya kepada : 1. Allah SWT yang telah memberikan karunia serta kekuatan yang luar biasa sehingga saya dapat melalui masa-masa pembuatan skripsi. 2. Rohandi Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Kaprodi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan petunjuk dan arahan dalam pembuatan skripsi. 5. Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, arahan, dorongan serta semangat dalam pembuatan skripsi. 6. Luisa Diana Handoyo, M.Si. dan Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran guna memperbaiki skripsi saya menjadi lebih baik. 7. Kedua orang tua saya Ayah Maryanto dan Ibu Kasiyem atas segala pengorbanan, doa serta dukungan penyemangat yang telah diberikan kepada saya selama ini. 8. Adikku tersayang Dhea Amelya Putri yang selalu memberikan semangat saya dalam menyelesaikan skripsi.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. Bapak dan Ibu Dosen sera seluruh staff Program Pendidikan Biologi Sanata Dharma Yogyakarta. 10. Sahabat saya yang luar biasa yaitu Hana Tri Pratiwi dan Eka Nurvidianti yang selalu ada untuk saya, memberikan semangat, bantuan, motivasi dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi. 11. Pak Slamet dan mas Ari yang telah membantu dalam penelitian skripsi. 12. The gank “Kebun Anggur” yaitu Ricca, Lia Wuryan, Chyntia, Reni, Ervin, Claudia, Mega, bang Jimmy dan Thomas yang telah membantu dan memberikan semangat dari awal penelitian hingga selesai. 13. Salma Yunita, Lia Aprilia, Agnes Ria, Nining, Fenti A, Ancis dan temanteman “VIRION” Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2011 yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan bantuannya, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca diterima dengan terbuka demi perbaikan skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak.
Yogyakarta, 11 Agustus 2015 Penulis
Eka Puji Lestari
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN AIR LIMBAH TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI CAISIM (Brassica juncea L.) Oleh Eka Puji Lestari Universitas Sanata Dharma
Industri tahu selalu menghasilkan limbah cair yang melimpah, apabila tidak ditangani secara tepat akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, namun jika dikelola dengan baik akan menguntungkan. Air limbah tahu memiliki kandungan unsur hara yaitu Pb, Ca, Fe, Cu dan Na. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air limbah tahu terhadap pertumbuhan caisim (Brassica juncea L.) dalam berbagai konsentrasi. Sampel yang digunakan adalah tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.). Pada penelitian ini terdapat 50 tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) di dalam polibag dengan diberikan dosis air limbah cair yang berbeda-beda yaitu 10%, 20% dan 30%. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu konsentrasi air limbah tahu. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Anova dan dilanjutkan dengan menggunakan test Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan level 5% significant. Hasil perhitungan Uji One Way Anova diperoleh p value (sig) = 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyata tinggi tanaman dan jumlah daun pada antar perlakuan. Dosis yang paling optimal pertumbuhannya adalah air limbah tahu 20%. Urutan pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) yaitu air limbah tahu 20%, 30%, 10%, EM4 dan kontrol.
Kata Kunci : Air Limbah Tahu, Tanaman Sawi Caisim, Pertumbuhan
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE INFLUENCE OF GIVING WASTE WATER BREACURD TOWADRS GROWTH CAISIM PLANT (Brassica juncea L.) By Eka Puji Lestari Sanata Dharma University Tofu industry always make many the influence water, if it is not treat will distract the environment, but if it is treated will make some profit. Waste water has some nutrient such as Pb, Ca, Fe, Cu and Na. This research is an experimental reseacrh that is purposed to know the effect of the giving waste water to the growth of Caisim (Brassica juncea L.) in some concentration. The sample that is used is Sawi Caisim plant (Brassica juncea L.). in this research there are 50 sawi Caisim plants (Brassica juncea L.) in polybag with some dose of waste water thatis different as 10%, 20%, and 30%. The independent variable in this research is the concentration of waste water. The dependent variable in this research is the higher of plant, the number of leaves of leaf, the weight of wet weight and the weight of dry. The data that is found is analyzed using Anova test and continued using Duncan Multiple Range Test (DMRT) with 5% level of significant. This result of Anova Test is found p value (sig) = 0,002 < 0,05 then H0 is rejected and H1 is accepted so it can be summarized that there is true differences of the higher of plant and number of leaf in every treatments. The dose that is more optimal in the growth of plant is waste water 200 ml. The order growth of sawi caisim plant (Brassica juncea L.) is waste water 20%, 30%, 10%, EM4 and kontrol.
Keyword : Waste water, Sawi Caisim Plant, Growth
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.....................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................
vi
KATA PENGANTAR................................................................................
vii
ABSTRAK..................................................................................................
ix
ABSTRACT................................................................................................
x
DAFTAR ISI...............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL.......................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
xvi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................
1
B. Rumusan Masalah...........................................................................
4
C. Batasan Penelitian...........................................................................
4
D. Tujuan Penelitian............................................................................
4
E. Manfaat Penelitian..........................................................................
5
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Tahu....................................................................................
6
B. Tanaman Sawi Caisim.....................................................................
9
1. Klasifikasi Tanaman Sawi Caisim.........................................
9
2. Morfologi Tanaman Sawi Caisim..........................................
10
3. Kandungan Tanaman Sawi Caisim........................................
12
4. Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Caisim..................................
12
5. Hama dan Penyakit Pada Tanaman Sawi Caisim...................
14
6. Manfaat Tanaman Sawi Caisim..............................................
22
C. Pupuk Cair.......................................................................................
24
D. Effective Microorganisme 4 (EM4).................................................
25
E. Mengukur Pertumbuhan Tanaman...................................................
26
F. Nutrisi untuk Pertumbuhan..............................................................
28
G. Penelitian yang Relevan..................................................................
32
H. Kerangka Berpikir...........................................................................
33
I. Hipotesa...........................................................................................
33
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian................................................................................
34
B. Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................
34
C. Alat dan Bahan................................................................................
34
D. Cara Kerja........................................................................................
35
1.
Penelitian di Lapangan...........................................................
35
2.
Pengamatan di Laboratorium.................................................
39
E. Rancangan Penelitian......................................................................
39
F. Desain Penelitian.............................................................................
41
G. Teknik Pengumpulan Data..............................................................
41
H. Analisis Data...................................................................................
42
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil.................................................................................................
43
B. Pembahasan.....................................................................................
52
C. Keterbatasan dalam Penelitian.........................................................
72
BAB V. IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN.................
73
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan......................................................................................
76
B. Saran................................................................................................
76
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
77
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kandungan Limbah Cair Tahu.......................................................
8
Tabel 2. Kandungan Tanaman Sawi Caisim................................................
12
Tabel 3. Makronutrien.................................................................................
29
Tabel 4. Mikronutrien..................................................................................
30
Tabel 5. Uji Anova Tinggi Tanaman...........................................................
45
Tabel 6. Uji Anova Jumlah Daun................................................................
48
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tanaman Sawi Caisim...............................................................
10
Gambar 2. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Sawi Caisim.............................
44
Gambar 3. Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Sawi Caisim...................
47
Gambar 4. Berat Basah Pada Beberapa Perlakuan......................................
50
Gambar 5. Berat Kering Pada Beberapa Perlakuan.....................................
51
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar....................................................................................
80
Lampiran 2. Tabel Pengamatan...................................................................
88
Lampiran 3. Hasil Pengamatan....................................................................
92
Lampiran 4. Uji Statistik.............................................................................
94
Lampiran 5. Silabus.....................................................................................
102
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................
108
Lampiran 7. Kisi-kisi Penulisan Soal Postest..............................................
130
Lampiran 8. Soal Postest.............................................................................
13
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Industri tahu merupakan salah satu industri pengolahan berbahan baku kedelai yang penting di Indonesia. Tahu merupakan makanan yang sangat dikenal dan dinikmati oleh banyak masyarakat Indonesia. Industri tahu umumnya dikerjakan secara tradisional dan dimiliki oleh pengusaha kecil dan menengah. Di samping keberadaannya yang sangat penting, industri tahu juga mempunyai dampak yang cukup penting terhadap lingkungan terutama masalah limbahnya (Suprapti, 2005). Kegiatan industri termasuk industri tahu selalu menghasilkan limbah apabila tidak ditangani secara tepat akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, namun jika dikelola dengan baik akan menguntungkan. Oleh karena itu, pengusaha industri tahu harus menyadari dampak negatif akibat kegiatan usahanya. Bau busuk dari sisa-sisa protein menjadi amoniak, dapat menyebar melalui aliran ke seluruh penjuru hingga mencapai radius beberapa kilometer. Air limbah yang meresap ke dalam tanah dapat mencemari sumur-sumur disekitarnya dan air limbahnya yang dibuang ke selokan secara langsung dapat mencemari sungai, saluran irigasi maupun air untuk keperluan yang lain. Produksi tahu menghasilkan limbah baik berupa padat maupun cair. Limbah padat dihasilkan dari hasil proses penyaringan dan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
penggumpalan. Limbah ini sebagian besar dimanfaatkan para pembuat tahu untuk diolah menjadi tempe gembus dan pakan ternak, ada pula yang diolah menjadi tepung ampas tahu sebagai bahan baku pembuatan roti kering. Sedangkan limbah cair dihasilkan dari proses perendaman, pencucian, perebusan, pengempresan dan pencetakan. Hampir dari seluruh proses ini menghasilkan limbah yang berupa cairan yang berakibat tingginya limbah tahu. Melimpahnya limbah cair dihasilkan dari proses produksi menjadi salah satu alasan pengolahan limbah cair tahu karena limbah cair tahu mengandung bahan-bahan organik yang masih sangat tinggi seperti karbohidrat, protein, lemak, kalium dan sebagainya. Selain itu juga memiliki BOD dan COD yang cukup tinggi. Jika limbah tersebut langsung dibuang melalui saluran air maka akan mencemari lingkungan. Industri tahu memerlukan suatu pengolahan ataupun pemanfaatan limbah yang bertujuan untuk mengurangi resiko pencemaran lingkungan seperti pencemaran air dan udara. Tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-tropis, namun mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Caisim pada umumnya banyak ditanam pada dataran rendah, namun dapat pula di dataran tinggi. Saat ini, kebutuhan caisim semakin lama semakin meningkat seiring dengan populasi manusia dan manfaat mengomsumsi bagi kesehatan. Sebagai sayuran, caisim di kenal dengan sawi hijau dengan berbagai khasiat bagi kesehatan. Kandungan yang terdapat pada caisim adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Manfaat caisim sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal ditenggorokan pada penderita batuk, penyembuh sakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan (Sunarjono, 2004). Salah satu faktor penting dalam budidaya yang menunjang keberhasilan tanaman adalah masalah pemupukan. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik ataupun anorganik. Sistem budidaya sayuran secara umum di Indonesia termasuk sawi masih memanfaatkan pupuk anorganik untuk meningkatkan produksi dan peptisida dari bahan-bahan anorganik sintesis dan secara intensif. Hal ini disebabkan oleh pemahaman bahwa semakin banyak menggunakan pupuk anorganik akan semakin baik, ditambah lagi dengan fakta bahwa pada tanaman sayuran terdapat banyak hama dan penyakit yang apabila tidak dikendalikan akan menurunkan hasil secara signifikan. Namun tanpa disadari cara-cara ini ternyata menghasilkan akibat sampingan yang sangat merugikan bagi lingkungan dan kesehatan. Meskipun pupuk anorganik mempunyai kandungan unsur hara yang tinggi, namun jika diberikan secara terus menerus kepada tanah akan menyebabkan akumulasi unsur hara tertentu pada tanah yang nantinya akan merusak agregat tanah yaitu adanya pemadatan. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mengetahui pengaruh pemberian air limbah tahu terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim dengan berbagai perlakuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana
pengaruh
pemberian
air
limbah
tahu
terhadap
pertumbuhan tanaman sawi Caisim (Brassica juncea L.) dalam berbagai konsentrasi ? 2.
Berapakah konsentrasi yang paling optimal dalam pertumbuhan tanaman sawi caisim ?
C. Batasan Penelitian Agar ruang lingkup penelitian ini tidak terlalu luas maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :
Varietas sawi yaitu sawi caisim yang didapatkan dari Toko Pertanian.
Air Limbah Tahu didapatkan dari produksi tahu Pak Toni. Konsentrasi yang digunakan adalah 10%, 20% dan 30%.
Parameter pertumbuhan yang diamati dan dianalisis adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering.
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1.
Mengetahui pengaruh pemberian air pertumbuhan Caisim konsentrasi.
(Brassica
juncea
limbah tahu L.)
dalam
terhadap berbagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
5
Mengetahui konsentrasi yang paling optimal dalam pertumbuhan tanaman sawi caisim.
E. Manfaat Penelitian 1) Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan keilmuan bagi peneliti, dapat mengetahui pengaruh dari pemberian air limbah tahu terhadap pertumbuhan tanaman sawi. 2) Bagi Masyarakat Sebagai
pengetahuan
bagi
masyarakat,
khususnya
upaya
pemanfaatan air limbah tahu untuk pertumbuhan tanaman sawi yang berguna untuk meningkatkan penanaman sayuran. 3) Bagi Dunia Pendidikan Dapat
menambah
wawasan
berkaitan
dengan
faktor
yang
mempengaruhi pada pertumbuhan dan perkembangan dengan menggunakan air limbah tahu sebagai pupuk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Limbah Tahu Tahu merupakan salah satu produk olahan biji kedelai yang telah lama dikenal dan banyak disukai masyarakat, karena harganya murah dan mudah didapatkan. Pembuatan tahu umumnya dilakukan oleh industri kecil atau industri rumah tangga. Kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tahu merupakan salah satu jenis
tumbuh-tumbuhan
yang
banyak
mengandung
protein,
kalori,
mengandung vitamin B dan kaya akan mineral. Protein yang terkandung dalam 100 gram kedelai mencapai 35-45 gram (Kafadi, 1990). Pembuatan tahu pada prinsipnya dibuat dengan mengekstrak protein, kemudian mengumpulkannya sehingga terbentuk padatan protein. Pada pembuatan tahu diperlukan air yang banyak, karena hampir semua tahapan pada pembuatan tahu memerlukan air. Limbah dari proses pembuatan tahu yaitu berupa cairan dan ampas tahu yang berupa padatan (Rossiana, 2006). Produksi tahu tidak terlepas dari adanya limbah yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah padat maupun cair. Limbah tersebut mempunyai potensi untuk dimanfaatkan dalam tujuan dan maksud tertentu. Limbah yang dihasilkan dapat berupa kulit kedelai, ampas dan juga air tahu (Damayanti dkk, 2004). Limbah tersebut berasal dari proses pembuatan tahu yang meliputi 6 tahapan. Enam tahapan dalam proses
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
pembuatan tahu yaitu tahap pertama pemilihan keledai, kedelai yang berkualitas baik dipilih dan dibersihkan dari kotoran dan kedelai yang rusak sebelum direndam. Tahap kedua, pencucian dan perendaman kedelai dalam air bersih selama 8-12 jam dengan tujuan untuk melunakkan struktur seluler kedelai agar mudah digiling dan membersihkan dispersi dan mendapatkan suspensi bahan padat kedelai yang lebih baik pada waktu penggilingan. Selain itu, perendaman juga dapat mempermudah pengupasan kulit kedelai. Tahap ketiga, kedelai dikupas dan dilakukan penggilingan dengan penambahan air antara 8-10 kali berat kedelai. Penggunaan air panas 801000C dapat menonaktifkan enzim lipoksigenase penyebab bau langu. Tahap keempat, bubur kedelai selanjutnya disaring dan filtratnya dimasak. Pemasakan bertujuan untuk mengurangi bau langu dan menonaktifkan tripsin inhibitor, meningkatkan daya cerna, penggumpalan protein, serta menambah keawetan produk. Hasil penyaringan kedelai adalah limbah padat tahu. Tahap yang kelima yaitu penggumpalan, penggumpalan dilakukan dengan penambahan zat penggumpal. Zat penggumpal yang digunakan adalah asam cuka, larutan asam laktat, larutan CaCl2 atau CaSO4 (Purwaningsih, 2007). Namun, yang paling banyak digunakan oleh para produsen tahu adalah asam cuka (CH3COOH). Asam cuka atau asam asetat yang ada di pasaran merupakan asam asetat dalam kondisi pekat. Oleh karena itu, perlu penambahan air dengan perbandingan 2:5 (2 bagian asam cuka dan 5 bagian air). Tiap liter bubur kedelai dapat digumpalkan dengan 3cc asam asetat encer. Tahap yang teraktir, gumpalan protein kedelai selanjutnya dicetak dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
diperas atau dipress, kemudian dipotong-potong. Biasanya tahu direbus kembali sebelum dipasarkan. Berdasarkan proses pembuatan tahu, limbah tahu sebagian besar berupa limbah cair. Limbah tersebut mengandung berbagai senyawa dan asam. Sebagian limbah cair yang dihasilkan merupakan bentuk cairan kental dari proses penggumpalan tahu dan penyaringan produk selama pengolahan yang disebut whey. Jika limbah ini tidak ditangani dengan benar maka limbah ini akan mencemari lingkungan. Didalam whey tersebut terkandung asamasam
organik
yang
berbau
asam.
Selain
itu,
juga
mengandung
mikroorganisme yang merugikan seperti Esherichia sp. yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Di dalam whey atau cairan tahu juga mengandung banyak mineral, contohnya P, K, Ca, Mg, Na, Fe dan Zn. Selain itu mengandung gula dengan kadar yang rendah yaitu berkisar 0,7-0,9% (Warisno dan Dahana, 2009). Jumlah kebutuhan air proses dan jumlah limbah cair yang dihasilkan sebesar 43,5-45 liter untuk tiap kilogram bahan baku kacang kedelai (Lisnasari, 1995). Kandungan limbah cair tahu yaitu : Tabel 1. Kandungan Limbah Cair Tahu Senyawa
Kadar (mg/L)
Pb
0,24
Ca
34,1
Fe
0,19
Cu
0,12
Na
0,59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
B. Tanaman Sawi Caisim Tanaman sawi merupakan tanaman dikotil berbentuk perdu dengan sifat pertumbuhan dwi musim. Di Indonesia dikenal 3 jenis sawi yaitu sawi putih atau sawi jabung, sawi hijau dan sawi huma. Sawi putih (B. Juncea L., Var. Rugosa Roxb. & Prain) memiliki batang pendek, tegak dan berdaun lebar berwarna hijau keputih-putihan, tangkai daun panjang dan bersayap melengkung ke bawah. Sawi hijau memiliki ciri-ciri batang pendek, daun berwarna hijau tua, serta rasanya agak pahit, sedangkan sawi huma memiliki ciri batang kecil-panjang dan langsing, daun panjang-sempit berwarna hijau keputih-putihan, serta tangkai daun panjang dan bersayap (Rukmana, 1994). Di antara sayuran daun, caisim merupakan komoditas yang memiliki nilai komersial dan digemari masyarakat Indonesia. Konsumen menggunakan daun caisim baik sebagai bahan pokok maupun sebagai pelengkap masakan tradisional dan masakan Cina. 1) Klasifikasi Tanaman Sawi Caisim Caisim merupakan tanaman yang cukup baik gizinya. Dalam klasifikasi, sawi caisim digolongkan sebagai berikut : Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliosida (Berkeping dua/dikotil)
Ordo
: Capparales
Famili
: Brassicaceae
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Genus
: Brassica
Spesies
: Brassica juncea (L.) (Saparinto, 2012).
10
Gambar 1. Tanaman Sawi Caisim (Brassica juncea L.)
2) Morfologi Tanaman Sawi Caisim Tanaman caisim mempunyai morfologi tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Adapun morfologi tanaman caisim yaitu : a) Akar Sistem perakaran tanaman sawi caisim memiliki akar tunggang (Radix Primaria) dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar ke semua arah pada kedalaman antara 30-50 cm. akar-akar ini berfungsi menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman (Rukmana, 1994).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
b) Batang Tanaman sawi caisin memiliki batang pendek dan beruas-ruas, sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun (Rukmana, 1994). c) Daun Daun tanaman sawi berbentuk bulat atau bulat panjang (lonjong) ada yang lebar dan ada yang sempit, ada yang berkerut-kerut (keriput), tidak berbulu, berwarna hijau muda, hijau keputih-putihan sampai hijau tua. Daun memiliki tangkai daun panjang atau pendek, sempit atau lebar berwarna putih sampai hijau, bersifat kuat dan halus. Pelepah-pelepah daun tersusun saling membungkus dengan pelepahpelepah daun yang lebih muda tetapi membuka. Disamping itu, daun juga memiliki tulang-tulang daun yang menyirip dan bercabangcabang (Rukmana, 1994). d) Bunga Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga terdiri atas empat helai kelopak daun, empat hela daun mahkota bunga berwarna kuning-cerah, empat helai benang sari, dan satu buah putik yang berongga dua (Rukmana, 1994). e) Buah dan Biji Buah sawi termasuk tipe buah polong, yaitu bentuknya memanjang dan berongga. Tiap buah (polong) berisi 2-8 butir biji. Biji sawi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
berbentuk bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman, berukuran kecil, permukaannya licin mengkilap, agak keras, dan berwarna coklat kehitaman (Rukmana, 1994).
3) Kandungan Gizi Tanaman Sawi Caisim Tanaman sawi caisin mengandung beberapa gizi yang sangat penting untuk tubuh. Kandungan gizi tersebut seperti pada tabel 2 : Tabel 2. Kandungan Gizi per 100 gram Sawi Kandungan Gizi Per 100 gram Sawi Kalori
: 22 kalori
Besi
: 2,90 mg
Protein
: 2,30 gram
Vitamin A
: 969,00 Sl
Lemak
: 0,30 gram
Vitamin B1 : 0,09 mg
Karbohidrat : 4,00 gram
Vitamin B2 : 0,10 mg
Serat
: 1,20 gram
Vitamin B3 : 0,70 mg
Kalsium
: 220,50 mg
Vitamin C
: 102,00 mg
Fosfor
: 38,40 mg
Vitamin K
: 419,3 mg
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI, 1979
4) Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Caisim a) Iklim Daerah penanaman yang cocok untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai 1200 meter dpl. Namun, biasanya tanaman ini dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 100-500 meter dpl (Haryanto, dkk., 2003).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tanaman
dapat
melakukan
fotosintesis
dengan
13
baik
memerlukan energi yang cukup. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tanaman untuk proses fotosintesis. Tanaman sawi hijau (caisim) memerlukan energi matahari yang tinggi (Cahyono, 2003). Kondisi iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari 15,6 0C dan siang harinya 21,10C serta penyinaran matahari antara 10-13 jam. Meskipun demikian, beberapa varietas sawi yang tahan (toleran) terhadap suhu panas, dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah yang suhunya antara 270-320C (Rukmana, 2007). Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan sawi hijau yang optimal berkisar 80%-90%. Tanaman sawi tergolong tanaman yang tahan terhadap hujan, sehingga penanaman pada musim hujan masih bisa memberikan hasil yang cukup baik (Cahyono, 2003). b) Tanah Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah yang gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat keasaman (pH) tanah optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7 (Haryanto, dkk, 2003).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Sawi dapat di tanam pada berbagai jenis tanah, namun paling baik adalah jenis tanah lempung berpasir seperti andosol. Pada tanah-tanah yang mengandung liat perlu pengolahan secara sempurna, antara lain pengolahan tanah yang cukup dalam, penambahan pasir, dan pupuk organik dalam jumlah (dosis) yang tinggi (Rumana, 2007). Sifat biologis tanah yang baik untuk tanaman sawi adalah tanah yang banyak mengandung bahan organik (humus), dan bermacam-macam unsur hara yang berguna untuk pertumbuhan tanaman, serta pada tanah terdapat jasad renik tanah atau organisme tanah pengurai bahan organik sehingga dengan demikian sifat biologis tanah yang baik akan meningkatkan pertumbuhan tanaman (Cahyono, 2003).
5) Hama dan Penyakit Pada Tanaman Sawi Caisim a. Hama Pada Tanaman Sawi Caisim Beberapa jenis hama yang menyerang tanaman sawi caisim adalah : Ulat Tanah (Agrotis ipsilon Hufn) Ciri-ciri : imago aktif terbang pada senja atau malam hari, tubuhnya berwarna keabu-abuan dan sayapnya berwarna kelabu dengan tanda hitam sampai coklat. Ulat berwarna hitam atau hitam keabu-abuan, aktif merusak tanaman pada malam hari dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kadang-kadang bersifat
15
pemangsa diantara sesama jenis
(kanibal), lama daur hidup hama ini 6-8 minggu. Tanaman inang utama adalah famili Cruciferae, juga tomat serta berbagai jenis sayuran lainnya, karena bersifat pemangsa (pemakan) segala jenis tanaman sayur (polifag). Menyerang hebat di musim kemarau. Gejala serangan ulat tanah : tanaman atau tangkai daun menjadi rebah karena dipotong pada pangkalnya. Pengendalian hama ini dapat dilakukan secara non-kimiawi ataupun kimiawi. Pengendalian secara non-kimiawi adalah mengumpulkan ulat tanah dan membunuhnya langsung, serta menjaga kebersihan lahan atau kebun dari rumput liar dan sisasisa tanaman agar tidak menjadi sarang hama tersebut. cara kimiawi adalah menggunakan pestisida yang efektif (mangkus), antara lain insektisida yang mengandung bahan aktif Tri-klorfor misalnya Dipterex 95 SP, dengan dosis sesuai dengan anjuran yang tertera pada kemasan (Rukmana, 1994).
Ulat Plutella (Plutella xylostella L.) Ciri-ciri : imagonya berwarna ngengat kecil berwarna coklat kelabu. Pada sayap depan terdapat tanda “tiga berlian” yang berupa gelombang (undulasi). Warna tiga berlian pada betina lebih gelap dibandingkan ngengat jantan. Lama siklus hidup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
hama ini ± 21 hari, ngengatnya aktif pada senja dan malam hari. Stadium hama yang palung membahayakan adalah larva (ulat). Larva ini terdiri atas tiga instar, ukuran yang paling besar sebesar 1 cm. Tanaman inang utama hama Plutella adalah tanaman kubiskubisan seperti petsai, sawi, kobis-krop, kubis-bunga, brocoli, dan lain-lain. Gejala serangannya : daun berlubang-lubang kecil dan jika serangan berat tinggal tulang-tulang daunnya saja. Bila ulat Plutella tersentuh, akan menggeliat dan menjatuhkan diri dengan alat bantu benang sutra yang dibentuknya. Serangan yang berat dan hebat biasanya terjadi pada musim kemarau. Pengendalian non-kimiawi terdapat hama ini dapat dilakukan secara kultur teknik (pergiliran tanaman yang bukan sefamili Cruciferae), pengendalian secara hayati (biologi) dengan melepaskan
predator
atau
eucerophaga,
Cotesia
simeclausum.
Pada
insektisida
selektif
parasitoid
plutella
pengendalian (insektisida
seperti
Diadegma
dan
Diagnema
Kurdj,
kimiawi mikroba)
menggunakan seperti
Dipel,
Thuricide, Bactospeine, Delfin, Florbac, Centari atau Agrimec (Rukmana, 2007).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Ulat Jengkal (Chysodeixis chalcites Esp dan C. orichalcea L.) Ciri-ciri : ngengat berwarna gelap dan berwarna bintik-bintik keemasan berbentuk “Y” pada sayap depan. Telurnya berukuran kecil berwarna keputih-putihan dan diletakkan secara tunggal ataupun berkelompok pada daun tanaman inang. Ulat (larva) berwarna hijau dan garis-garis putih disisinya. Ciri khas ulat jengkal adalah cara jalannya seperti sedang menjengkal. Daur hidup hama ini dari telur menjadi kupuu-kupu berlangsung selama 18-24 hari. Tanaman inang utama hama ini adalah famili Cruciferae, dan juga tanaman sayuran lainnya karena bersifat polifag. Gejala serangannya : daun sawi menjadi rusak berlubanglubang, sehingga dapat menurunkan kuantitas dan kualitas produksi. Pengendalian non-kimiawi terhadap hama ini dapat dilakukan dengan cara penanaman yang serempak , dan melakukan pergiliran (rotasi) tanaman yang bukan sefamili Cruciferae (Brassicaceae).
Sedangkan
pengendalian
kimiawi
dapat
menggunakan insektisida yang mengandung bahan aktif Profenopos, misalnya : Curacron 500 EC atau Deltametrin, seperti : Decis 2,5 EC yang dosis penyemprotannya sesuai dengan anjuran pada kemasan (Rukmana, 1994).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
b. Penyakit Pada Tanaman Caisim Penyakit utama yang menyerang tanaman sawi adalah : Bercak Daun (Alternaria brassicae (Berk.) Sacc) Penyebabnya adalah cendawan, yang terdapat terbawa oleh biji dan dapat tertinggal pada sisa-sisa tanaman. Gejala serangan penyakit ini adalah pada daun terdapat bercakbercak berwarna hitam kelabu-gelap yang meluas dengan cepat, lambat laun membentuk bercak bulat bergaris tengah ± 1 cm. Pada kondisi lingkungan yang lembab, jamur ini tampak seperti bulu-bulu halus kebiru-biruan di pusat bercak dan terdapat cincin sepusat dalam bercak tersebut. Bila bercak-bercak berwarna
hitam
(gelap)
maka
penyebabnya
adalah
A.
brasicicola (Schw.) Wiltsh. Pengendalian non-kimiawi terhadap penyakit ini antara lain melakukan perendaman benih sawi dalam air panas 50 0 C selama 30 menit sebelum disemaikan. Sedangkan pengendalian kimiawi
dapat
disemprotkan
dengan
fungisida
yang
mengandung bahan aktif Benomil atau Mankozeb, seperti Benlate dan Delsene MX 200 (Rukmana, 1994).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Busuk Hitam (Xanthomonas campestris Down) Penyebab (patogen) penyakit ini adalah bakteri yang mampu bertahan hidup pada biji kubis-kubisan, tanah, tanaman inang maupun sisa-sisa makanan yang sakit. Gejala serangannya : diawali dengan infeksi pada pori-pori air (hidapoda)
dalam
ujung-ujung
tepi
daun,
kemudian
menyebabkan tepi daun berubah warna menjadi hijau menjadi kuning (klorosis) yang meluas ke beberapa bagian tengah daun. pada tulang daun terlihat garis kehitaman, kemudian meluas pada bagian pelepah daun dan batang, akhirnya daun menjadi luruh (rontok). Penyakit ini dapat menyebabkan busuk kering bila serangannya terjadi dalam keadaan lembab, dan karena serangan jasad sekunder dapat berubah menjadi busuk basah serta mengeluarkan bau yang tidak enak. Pengendalian non-kimiawi terhadap penyakit mencabut
tanaman
dimusnahkan.
yang
Pengendalian
terserang kimiawi
ini adalah
berat, dapat
kemudian
disemprotkan
dengan fungisida yang efektif (mangkus) antara lain yang mengandung bahan aktif Kaptofol, Propineb, Mankozeb, dan Maneb (Rukmana, 1994).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Busuk Lunal Erwinia carotovora (Jones) Holland atau E. carotorova pv. Carotovora (jones) Dye Penyebab
(patogen)
penyakit
ini
adalah
bakteri
yang
mempunyai sifat dapat mempertahankan diri dalam tanah dan sisa-sisa tanaman. Gejala serangannya : terjadi bercak busuk basah berwarna coklat kehitam-hitaman pada daun, batang, maupun kepala telur (krop). Bercak membesar dan mengendap (melekuk) bentuknya tidak teratur. Bila keadaan lingkungan (iklim) lembab dan suhu udara relatif tinggi , tingkat serangan penyakit meningkat dan bercakbercaknya menjadi warna krem atau kecoklatan seta agak berbutir-butir halus. Serangan berat biasanya terjadi pada pertanaman sawi di musim hujan, namun di musim kemarau pun, kadang-kadang terjadi serangan memfatal. Untuk mengurangi serangan penyakit ini, cara pengendalian non-kimiawi antara lain memperbaiki drainase tanah, yakni dengan cara memperdalam selokan ± 40 cm, dan mencabut tanaman yang terserang untuk secepatnya dimusnahkan (Rukmana, 1994).
Akar Pekuk (Plasmodiophora brassica Wor) Penyebab penyakit ini adalah cendawan yang dapat hidup sebagai saprofit dalam tanah, dan menular (menyebar) melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
bantuan air (irigasi), alat-alat pertanian, bibit tanaman, binatang, tanaman inang (famili Cruciferae). Gejala serangannya dapat diamati pada bagian akar bawah permukaan tanah maupun tanaman di atas permukaan tanah. Pada
akar
tanaman
yang
terserang
biasanya
terjadi
pembengkakan yang bentuk dan ukurannya tidak beraturan mirip gada. Tanaman di atas permukaan tanah tampak layu, terutama pada siang hari. Meskipun pada malam harinya segar kembali, namaun lambat laun pertumbuhan menjadi kerdil dan akhirnya akan mati. Pengendalian penyakit akar pekuk dapat dilakukan secara terpadu, yaitu meliputi : perlakuan perendaman benih dengan larutan ekstrak umbi ataupun daun bawang putih 8% selama 2 jam, sterilisasi media semai dengan cara di kukus atau menggunakan fungisida, pengapuran tanah dengan bahan kapur pertanian (Kaptan, Dolomit, Zeloit/Zeagro, dll), sebanyak 2-4 ton/hektar pada 15-30 hari sebelum tanam (Rukmana, 1994).
Rebah Semai atau Rebah Kecambah (damfing off) Penyebabnya adalah cendawan Rhizoctonia solani Ikuhn dan Phytium sp. Gejala serangan penyakit ini adalah bibit di persemaian hipokotilnya tampak luka kebasah-basahan, batang dekat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
permukaan tanah bercak-bercak berwarna coklat sampai hitam dan mengecil, sehingga bibit menjadi rebah. Pengendaliannya adalah menggunakan persemaian yang bebas patogen penyakit tersebut, dan juga melakukan sterilisasi media persemaian (Rukmana, 1994).
6) Manfaat Tanaman Sawi Caisim Tanaman caisim mengadung barbagai macam manfaat yang baik untuk tubuh manusia. Manfaat yang terdapat di tanaman bayam, antara lain : a.
Mencegah Resiko Penyakit Jantung Tanaman sawi sangat beragam khasiatnya bagi kesehatan seperti mencegah diabetes, antianemia, dan mencegah pengeroposan tulang. Tanaman sawi dengan kandungan vitamin C sangat baik untuk mencegah penyakit jantung. Tanaman sawi juga mengandung niasin (vitamin B3), yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik. Niasin berfungsi meningkatkan sistem peredaran darah. Tanaman sawi juga mengandung vitamin K yang tinggi, yaitu mencapai 419,3 mikrogram per 100 gram sawi. Mengonsumsi satu porsi sayur sawi sudah memenuhi kebetuhan tubuh akan vitamin K. Vitamin ini sangat penting dalam pembekuan darah sehingga disebut sebagai vitamin koagulasi. Sebab itu, sawi sangat baik dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
pertahanan tubuh melawan luka pada sistem peredaran darah. Vitamin K dalam sayuran sawi juga dapat mencegah penyakit degeneratif seperti jantung dan stroke serta mencegah pengerasan pembuluh darah (Kaleka, 2013).
b. Anti Kanker Tanaman sawi merupakan sayur antikanker prostat, payudara, usus besar, paru-paru, saluran kandung kemih, dan ginjal. Konsumsi 3 porsi sayur sawi dapat menurunkan resiko kanker prostat dibanding hanya 1 porsi perminggu. Konsumsi sayur sawi sebanyak 1-2 porsi perhari mampu menurunkan resiko kanker payudara sebesar 20-40% (Kaleka, 2013).
c. Antikolesterol Jahat Tanaman sawi mengandung antioksidan alamiah seperti vitamin C dan betakaroten. Semuanya sangat baik untuk mencegah kolesterol, penyakit jantung, dan menghambat terjadinya oksidasi kolesterol LDL. Antioksidan sangat penting untuk melindungi lapisan dalam pembuluh darah terhadap serangan radikal bebas yang membentuk lapisan karat lemak yang menyumbat pembuluh darah. Kandungan serat pangan yang tinggi pada sawi sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Serat di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
saluran usus akan mengikat prosuk akhir kolesterol, yaitu asam empedu, dan mengeluarkannya bersama tinja (Kaleka, 2013).
C. Pupuk Cair Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau kotoran hewan yang telah melalui proses rekayasa dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Simanungkalit, 2006). Menurut Yuliarti (2009) pupuk oganik merupakan hasil akhir dari penguraian bagian-bagian atau sisa tanaman dan binatang (makhluk hidup) misalnya pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, bungkil, guano, dan lain sebagainya. Agar dapat disebut sebagai pupuk organik, pupuk yang dibuat dari bahan alami tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain:
Zat N harus dalam bentuk senyawa organik yang dapat dengan mudah diserap oleh tanaman
Pupuk tersebut tidak meninggalkan sisa asam organik didalam tanah
Mempunyai kadar C organik yang tinggi seperti hidrat arang
Pupuk organik memiliki banyak keunggulan, antara lain:
Dapat memperbaiki struktur tanah
Memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang lengkap
Ramah lingkungan
Murah dan mudah didapat bahkan dapat dibuat sendiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Mampu menyerap dan menampung air lebih lama dibanding dengan pupuk anorganik
Membantu meningkatkan julah mikroorganisme pada media tanaman, sehingga dapat meningkatkan unsur hara pada tanaman (Pranata, 2004). Pupuk organik dapat meningkatkan anion-anion utama untuk
pertumbuhan tanaman seperti nitrat, fosfat, sulfat, borat, dan klorida serta meningkatkan ketersediaan hara makro untuk kebutuhan tanaman dan memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran. Pupuk organik cair lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai. Tanaman menyerap hara terutama melalui akar namun daun juga memiliki kemampuan menyerap hara, oleh sebab itu pupuk cair dapat disemprotkan pada daun. Keuntungan dari penggunaan pupuk organik cair, kita dapat melakukan tiga macam proses dalam sekali pekerjaan, yaitu memupuk tanaman, menyiram tanaman, dan mengobati tanaman (Yuliarti, 2009).
D. Effective Microorganisme 4 (EM4) Pembuatan kompos/pupuk organik tidak terlepas dari proses pengomposan yang diakibatkan oleh mikroba yang berperan sebagai pengurai atau dekomposer berbagai limbah organik yang dijadikan bahan pembuat kompos. Aktivator mikroba memiliki peranan penting karena digunakan untuk mempercepat pertumbuhan kompos. Dipasaran saat ini tersedia banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
produk-produk dekomposer untuk mempercepat proses pengomposan misalnya EM-4, orgaDec, M-Dec, Probion, dan lain-lain. EM-4 merupakan kultur campuran mikroorganisme yang menguntungkan dan bermanfaat bagi kesuburan tanah maupun pertumbuhan dan produksi tanaman, serta ramah lingkungan.
Mikroorganisme
yang
ditambahkan
akan
membantu
memperbaiki kondisi biologis tanah dan dapat membantu penyerapan unsur hara. EM-4 mengandung mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari
bakteri
asam
laktat
(Lactobacillus
sp),
bakteri
fotosintetik
(Rhodopseudomonas sp), Actinomycetes sp, Streptomicetes sp, dan ragi (yeast) atau yang sering digunakan dalam pembuatan tahu (Utomo, 2007 ). EM-4 mempunyai beberapa manfaat diantaranya:
Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah
Meningkatkan ketersediaan nutrisi dan senyawa organik pada tanah.
Mempercepat pengomposan sampah organik atau kotoran hewan.
Membersihkan air limbah dan meningkatkan kualitas air pada perikanan.
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman serta menjaga kestabilam produksi (Utomo, 2007).
E. Mengukur Pertumbuhan Tanaman Pertumbuhan adalah suatu perkembangan yang progresif dari suatu organisme. Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh faktor dalam tanaman dan faktor lingkungannya. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilakukan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
mengukur tinggi tanaman, dan jumlah daun. Tolak ukur yang digunakan sebagai berikut : a) Tinggi Tanaman Tinggi tanaman merupakan salah satu parameter pertumbuhan tanaman. Tanaman setiap waktu terus tumbuh yang menunjukkan telah terjadi pembelahan dan pembesaran sel. Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, fisiologi, dan genetik tanaman (Fahrudin, 2009). b) Jumlah Daun Daun merupakan organ tanaman tempat mensistensis makanan untuk kebutuhan tanaman maupun sebagai cadangan makanan. Daun memiliki klorofil yang berperan dalam melakukan fotosintesis. Semakin banyak jumlah daun, maka tempat untuk melakukan proses fotosintesis lebih banyak dan hasilnya lebih banyak juga (Fahrudin, 2009). c) Berat Basah Berat basah adalah berat suatu tanaman setelah panen. Berat basah masih mengandung kadar air dari tanaman sawi caisim. Setiap sampel ditimbang pada saat setelah panen menggunakan timbangan analitik. d) Berat Kering Berat kering tanaman adalah berat suatu tanaman setelah melewati beberapa tahapan proses pengeringan. Berat kering tanaman menjadi salah satu parameter pertumbuhan tanaman. Berat kering tanaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
mengindikasikan pola tanaman mengakumulasi produk dari proses fotosintesis. Cara mengukur berat kering tanaman (dikeringkan dengan oven) adalah tanaman yang akan diukur berat keringnya, dikeringkan terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam amplop, kemudian diberi label (identitas) yang jelas. Oven dinyalakan disetting 80 0C, tanaman di dalam amplop dimasukkan ke dalam oven dengan posisi “berdiri”. Tanaman yang sudah kering diambil kemudian ditimbang. Lakukan 3 kali pengulangan penimbangan, kemudian lakukan kalibrasi setiap kali penimbangan. Berat kering yang benar jika angka dari hasil pengulangan penimbangan konstan. Setelah didapatkan berat kering, tanaman bisa disimpan di dalam inkubator.
F. Nutrisi untuk Pertumbuhan Nutrisi adalah unsur yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Nutrisi yang dibutuhkan tanaman atau tumbuhan dapat dilacak antara lain dari komposisi kimia penyusun suatu tanaman atau tumbuhan tersebut, karena sebagian besar massa organik suatu tumbuhan berasal dari CO2 udara, juga tergantung pada kandungan nutrien tanah dalam bentuk air dan mineral. Komposisi tumbuhan terdiri atas : 95% berupa bahan organik, dalam bentuk karbohidrat (termasuk sellulosa dari dinding sel), senyawa sulful, nitrogen dan fosfat. 5% berupa bahan anorganik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Tumbuhan memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai nutrisi untuk tumbuh, berkembang dan bereproduksi. Ketika tumbuhan mengalami malnutrisi, tumbuhan menunjukkan gejala-gejala tidak sehat. Nutrisi yang terlalu sedikit atau yang terlalu banyak dapat menimbulkan masalah. Berdasarkan jumlah kebutuhan nutrisi tumbuhan, maka dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu : 1) Makronutrien Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan fosfor. Tabel 3. Makronutrien Unsur
Bentuk yang
Fungsi Utama
tersedia bagi tumbuhan Karbon (C)
CO2
Komponen utama dari senyawa organik
Oksigen (O)
CO2; H2O
Komponen utama dari senyawa organik
Hidrogen
H2O
(H) Nitrogen (N)
Komponen utama dari senyawa organik
NO3; NH4
Komponen protein,
dari
hormon,
asam
nukleat,
klorofil,
dan
koenzym Sulfur (S)
SO4
Komponen dari protein, koenzym
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Unsur
Bentuk yang
30
Fungsi Utama
tersedia bagi tumbuhan Fosfat (P)
H2PO4; HPO4
Komponen
dari
fosfolipid,
ATP
asam dan
nuleat, beberapa
koenzym Kalium (K)
K
Kofaktor dalam sintesis protein, mengatur
keseimbangan
air,
membuka dan menutup stomata Kalsium (Ca)
Ca
Pembentukan,
pembuatan,
dan
kestabilan dinding sel, mengatur struktur dan preabilitas membn, aktivator beberapa enzim, regulator respon sel terhadap stimulus Magnesium (Mg)
Mg
Komponen dari klorofil, aktivator enzim
2) Mikronutrien Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor dan molybdenum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Tabel 4. Mikronutrien Unsur
Bentuk yang
Fungsi Utama
tersedia bagi tumbuhan Klor (Cl)
Cl
Diperlukan pada tahap penguraian air dalam fotosintesis, mengatur keseimbangan air
Besi (Fe)
Fe
Komponen
dari
sitokrom,
aktivator beberapa enzim Boron (B)
H2BO3
Kofaktor dalam sintesis klorofil, terlibat
dalam
transport
karbohidrat
dan sintesis asam
nukleat Mangan
Mn
(Mn)
Aktif dalam pembentukan asam amino, aktivator beberapa enzim, diperlukan
dalam
tahapan
penguraian air dalam fotosintesis Seng (Zn)
Zn
Aktif dalam pembentukan asam amino, aktivator beberapa enzim
Kuprum (Cu) Cu
Komponen dari banyak enzim, reaksi
redoks
dan
biosintesis
lignin Molybdunum MoO4
Essensial untuk fiksasi nitrogen,
(Mo)
kofaktor dalam reduksi nitrat
Baik makro dan mikronutrien diperoleh pada bagian akar tumbuhan melalui tanah. Akar tumbuhan memerlukan kondisi tertentu untuk dapat mengambil nutrisi-nutrisi tersebut dari dalam tanah. Pertama, tanah harus lembab sehingga nutrien dapat diambil dan ditransport oleh akar. Kedua, pH tanah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
harus berada dalam rentan dimana nutrien dapat dilepaskan dari molekul tanah. Ketiga, suhu tanah harus berada dalam rentan dimana pengambilan nutrien oleh tanah terjadi. Suhu, pH dan kelembaban optimum untuk tiap spesies tumbuhan berbeda. Hal ini menyebabkan nutrien tidak dapat dipergunakan oleh tumbuhan meskipun nutrien tersebut tersedia di dalam tanah. Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor internal tetapi juga ditentukan oleh faktor eksternal. Unsur hara essensial adalah unsur-sur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan tanaman akan terhambat (Fadli, 2013).
G. Penelitian yang Relevan Penelitian yang pernah dilakukan berjudul Pemanfaatan Limbah Tahu untuk Peningkatan Hasil Tanaman Petsai (Brassica chinensis). Dalam penelitian ini, tujuan yang digunakan adalah mengetahui pengaruh limbah tahu untuk hasil tanaman Petsai (Brassica chinensis) dan mengetahui konsentrasi limbah tahu pada hasil tanaman Petsai (Brassica chinensis). Terdapat 20 tanaman Petsai ditanam di dalam 20 pot dengan diberikan limbah padat dan limbah cair tahu dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30%. Hasil pengamatan yang di dapat dalam perlakuan limbah padat dan limbah cair dianalisis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova dan dilanjutkan dengan menggunakan test Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan level 5% significant. Hasil statistik yang diperoleh pada limbah padat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
tahu adalah konsentrasi 10% adalah 94,06%, konsentrasi 20% adalah 325,70% dan konsentrasi 30% adalah 176,11%. Sedangkan pada limbah cair tahu adalah konsentrasi 10% adalah 41,26%, konsentrasi 20% adalah 64,34% dan konsentrasi 30% adalah 1,76% (Asmoro, 2008).
H. Kerangka Berpikir Air limbah tahu diketahui memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman antara lain Pb, Ca, Fe, Cu dan Na. Kandungan unsur-unsur tersebut, dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian fermentasi cair air limbah tahu sebagai pupuk pada tanaman sawi caisim dapat menjadi tambahan kebutuhan unsur hara sehingga tanaman sawi caisim dapat tumbuh secara optimal.
I. Hipotesa Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka berpikir dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1) Air limbah tahu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassic a juncea L.). 2) Air limbah tahu dapat memberikan pertumbuhan optimal pada pertumbuhan tanaman sawi caisim.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air limbah tahu untuk pertumbuhan tanaman sawi caisim. Adapun variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut : 1) Variabel kontrol : Benih tanaman sawi, media tanam, umur tanaman, dan waktu penyiraman 2) Variabel bebas : Konsentrasi air limbah tahu yaitu 10%, 20% dan 30% 3) Variabel terikat : Pertumbuhan tanaman sawi meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering.
B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada April-Juni 2015 yang pelaksanaannya dilakukan di Kebun Anggur Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Laboratorium Pusat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
C. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag, cangkul, ember, paranet, plastik, paku, kawat, bambu, sekop, gunting, gayung, handsprayer, neraca analitik,
oven listrik,
34
pengaduk, timbangan, botol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
mineral, pH meter, gelas ukur dan alat-alat lain yang mendukung pelaksanaan penelitian ini. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tanaman caisim (Brassica juncea L.), air limbah tahu, EM4, tanah, air, peptisida organik, tetes tebu, katul, tanah bambu, air dan alumunium foil.
D. Cara Kerja 1. Penelitian di Lapangan a) Penanaman Sawi 1) Persemaian Tanaman Sawi Caisim Penelitian di lapangan di mulai dengan persemaian. Persemaian dilakukan pada tanggal 15 April 2015 dengan menanam benih tanaman caisim (Brassica juncea L.) pada polybag ukuran 25x25 cm. Media tanam yang digunakan berupa tanah. Media semai atau tempat persemaian sebelum di tanam benih disiram air terlebih dahulu hingga lembab. Setelah itu, benih disebarkan pada polybag yang sudah diisi dengan media tanam. 2) Pengolahan Lahan dan Media Tanam (Tanah) Pengolahan lahan dilakukan pada tanggal 20 April 2015. Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan areal dari gulma dan tanaman yang telah mati. Kemudian lahan tersebut dibuat dirumah-rumahan untuk tempat penanaman. Lahan dikelilingi dengan paranet dan plastik sebagai penutup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Pengolahan media tanam dilakukan pada tanggal 25-26 April 2015. Pengolahan media tanamnya (tanah) berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Polybag yang digunakan untuk mengisi media tanam berukuran 35x35 cm. 3) Pemindahan Bibit (Penanaman) Pemindahan bibit dilakukan pada tanggal 1 Mei 2015. Setelah tanaman sawi caisim tumbuh, dipilih tanaman yang seragam sebanyak 50 tanaman dan dipindahkan ke dalam polybag yang telah disiapkan. Tanaman sawi yang dipilih tinggi dan jumlah daunnya harus sama agar pada saat perlakuan tanaman yang digunakan seragam pertumbuhannya. 4) Aklimatisasi Aklimatisasi dilakukan selama 6 hari, mulai dari pemindahan bibit tanaman sampai diberikan perlakuan air limbah
tahu.
Aklimatisasi dilakukan untuk memberikan penyesuaian atau adaptasi terhadap tanaman setelah pemindahan ke polybag. 5) Penyisipan Penyisipan (penyulaman) dilakukan guna mengganti tanaman yang
rusak
akibat
hama,
penyakit,
ataupun kerusakan
mekanisme yang lainnya. Penyisipan dilakukan paling lama 12 hari setelah pindah tanam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
6) Pemberian Perlakuan Pemberian perlakuan dilakukan pada tanggal 7 Mei 2015. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontrol (air), air limbah tahu (dosis berbeda-beda), dan pupuk cair EM4. Setiap perlakuan terdapat 10 replikasi tanaman, sehingga seluruh tanaman sebanyak 50 tanaman. 7) Pemeliharaan Penyiraman Penyiraman air limbah tahu dilakukan pada hari Senin dan Kamis yaitu pukul 16.00-17.00 WIB secara merata pada seluruh tanaman dengan menggunakan gelas ukur dan gayung. Penyiangan Penyiangan
dilakukan secara
manual
yaitu
dengan
mencabut gulma yang tumbuh di sekitar polybag maupun lahan tanam. Pencegahan Hama Usaha untuk mencegah serangan hama dilakukan dengan menyemprotkan peptisida organik “PESONA” PT. Natural Nusantara dengan konsentrasi yang telah dianjurkan. 8) Pengukuran Pertumbuhan Tanaman Tanaman sawi caisim mulai diukur saat pada tanggal 5 Mei 2015. Pengukuran pertumbuhan tanaman sawi caisim dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
seminggu 2 kali pengukuran. Pengukuran dilakukan setiap hari selasa dan jumat. Data yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah daun pada masing-masing perlakuan. 9) Panen Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 32 hari setelah tanam.
b) Pembuatan Mol Langkah kerja sebagai berikut : menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu. Menimbang katul sebanyak 2 kg dan tanah bambu sebanyak 2 kg. Masukkan tetes tebu sebanyak 2 botol dan tambahkan air sebanyak 120 liter, kemudian aduk hingga tercampur. Tutup rapat-rapat dan didiamkan hingga ± 1 minggu, kemudian siap digunakan.
c) Fermentasi Air Limbah Tahu Langkah kerja sebagai berikut : siapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu. Cuci botol mineral hingga bersih, kemudian siapkan air limbah tahu sebanyak 500 ml dan masukkan ke dalam botol mineral. Tambahkan mol yang sudah jadi sebanyak 500 ml ke dalam botol mineral tersebut. Tutup botol mineral hingga rapat dan kocok sampai tercampur. Diamkan selama 1 hari dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
fermentasi air limbah tahu siap digunakan untuk penyiraman. Fermentasi air limbah tahu dibuat sekali untuk selama penyiraman.
2. Pengamatan di Laboratorium a. Penimbangan Berat Basah Setelah selesai panen maka tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) ditimbang menggunakan timbangan analitik. Penimbangan dilakukan pada setiap masing-masing perlakuan kemudian dicatat hasilnya kedalam tabel. b. Berat Kering Tanaman Tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) yang telah dijemur di bawah sinar matahari kemudian di oven selama 48 jam. Sebelum di oven, tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) dibungkus terlebih dahulu dengan menggunakan alumunium foil setiap perlakuan dan berikan label pada masing-masing perlakuan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pada saat penimbangan dan pendataan. Setelah 48 jam, tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) diangkat dan kemudian ditimbang pada timbangan analitik. Penimbangan ini dilakukan sampai berat sawi konstan.
E. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan percobaan dalam polybag yang dilakukan di green house. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
berkelompok atau Randomized Complete Blok Design (RCBD). Adapun kombinasi perlakuan yaitu 3 perlakuan, sebagai berikut :
Kelompok 1 : Kontrol K = 1000 ml air 100 ml/tanaman dilakukan setiap hari senin dan kamis.
Kelompok 2 : Air Limbah Tahu Konsentrasi 10% = 100 ml/liter 100 ml/tanaman dilakukan setiap hari senin dan kamis. Konsentrasi 20% = 200 ml/liter 100 ml/tanaman dilakukan setiap hari senin dan kamis. Konsentrasi 30% = 300 ml/liter 100 ml/tanaman dilakukan setiap hari senin dan kamis.
Kelompok 3 : EM4 (Kontrol positif) EM4 = 10 ml/liter 100 ml/tanaman dilakukan setiap hari senin dan kamis.
Jumlah replikasi (blok) = 10 replikasi Jumlah plot (blok) = 5 plot Jumlah seluruh plot = 50 plot Jumlah tanaman/plot = 10 tanaman Jumlah seluruh tanaman = 50 tanaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
F. Desain Penelitian Desain eksperimen pada penelitian ini yaitu menggunakan 3 perlakuan. Perlakuan yang digunakan air limbah tahu dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 10%, 20% dan 30%. Konsentrasi 10% diperlukan 100 ml/liter. Konsentrasi 20% diperlukan 200 ml/liter. Konsentrasi 30% diperlukan 300 ml/liter. Jadi, pada ini setiap tanaman mendapatkan 100 ml setiap kali menyiram. Perlakuan air limbah tahu menggunakan 10 replikasi setiap konsentrasi, sehingga semua replikasi yang digunakan pada perlakuan air limbah tahu adalah 30 replikasi untuk 3 konsentrasi yang berbeda. Penyiraman dilakukan 2 kali seminggu yaitu hari Senin dan Kamis.
G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan selama perlakuan terhadap tanaman. Data dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering. Pengumpulan data dilakukan setiap satu minggu dua kali yaitu hari Selasa dan hari Jumat. Untuk mengetahui tinggi tanaman, peneliti menggunakan alat ukur berupa mistar (penggaris) untuk pengukuran tinggi tanaman sawi caisim. Pengukuran dilakukan dari pangkal batang sampai bagian ujung daun tanaman. Pengukuran dilakukan seminggu 2 kali yaitu pada hari Selasa dan hari Jumat. Untuk mengetahui jumlah daun dengan menghitung jumlah daun dari daun pertama sampai daun yang telah membuka secara sempurna. Untuk mengetahui berat basah tanaman ditimbang setelah pengukuran tinggi tanaman dan perhitungan jumlah daun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
selesai yaitu dilakukan diakhir penelitian. Tanaman dibersihkan kemudian ditimbang sebelum lalu, penimbangan berat basah tanaman dilakukan dengan menimbang semua tanaman berdasarkan perlakuan dan memberikan label (tanda) agar memudahkan dalam penimbangan. Sedangkan untuk berat kering, tanaman dikeringkan selama 2 hari dibawah sinar matahari. Kemudian, dilakukan pengovenan pada tanaman sawi caisim. Sebelum di oven, tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) dibungkus terlebih dahulu dengan menggunakan alumunium foil setiap perlakuan dan berikan label pada masing-masing perlakuan. Tanaman sawi yang telah di oven, kemudian di timbang sampai berat tanaman konstan.
H. Analisis Data Setelah data diperoleh untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan signifikan maka dilakukan pengujian. Pengujian data dilakukan dengan Uji Anova. Uji Anova bertujuan untuk mengetahui apakah data berbeda secara statistik atau tidak. Syarat untuk melakukan Uji anova adalah Uji Normalitas (Test of Normality) dan Uji Homogenitas (Test of Homogeneity of variance). Jika dari hasil Uji Anova menunjukkan bahwa data berbeda secara statistik maka dilanjutkan dengan Uji Duncan. Uji Duncan atau dikenal juga dengan Duncan Multile Range Test (DMRT) merupakan uji lanjut dari statistik jika sampel data dari Uji Anova menunjukkan data berbeda secara statistik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Berikut ini adalah hasil dari pengamatan pengaruh pemberian air limbah tahu terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) dari hari ke-0 sampai hari ke-32. Setiap perlakuan terdapat 10 replikasi tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.). Dalam penelitian ini, parameter yang digunakan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman. Penyiraman perlakuan dilakukan setiap hari Senin dan hari Kamis. Pengukuran tanaman dilakukan seminggu 2 kali yaitu setiap hari Selasa dan hari Jumat. Selain pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun, terdapat pengukuran lain yaitu pengukuran pH tanah dan kelembaban tanah setiap perlakuan. 1. Morfologi Tanaman a) Tinggi Tanaman Data
hasil
pengamatan
menunjukkan
bahwa
adanya
perbedaan tinggi tanaman antara beberapa perlakuan yaitu kontrol, air limbah tahu 10%, air limbah tahu 20%, air limbah 30% dan EM4. Perbedaan antara beberapa perlakuan tersebut dapat dilihat pada kurva dibawah ini :
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
35 30 25 Kontrol
20
Air limbah tahu 10%
15
Air Limbah Tahu 20%
10
Air Limbah Tahu 30% EM4
5
29-May
27-May
25-May
23-May
21-May
19-May
17-May
15-May
13-May
11-May
09-May
07-May
05-May
0
Gambar 2. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Sawi Pada Beberapa Perlakuan
Gambar 2 menunjukkan bahwa tinggi tanaman tertinggi diperoleh perlakuan air limbah tahu 20% yaitu 31,59 cm. Sedangkan tinggi tanaman terendah diperoleh pada perlakuan kontrol yaitu 23,41 cm. Apabila ditinjau secara keseluruhan pada perlakuan gambar diatas, maka perlakuan air limbah tahu 20% tinggi tanaman sawi caisim lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. Urutan tinggi tanaman dari yang tertinggi hingga terendah yaitu perlakuan Air Limbah Tahu 20%, Air Limbah Tahu 30%, Air Limbah Tahu 10%, EM4 dan Kontrol. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan antar perlakuan pada tinggi tanaman caisim. Pada perhitungan dengan menggunakan uji ANOVA diperoleh hasil sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Tabel 5. Uji Anova Tinggi Tanaman ANOVA
TinggiTanaman Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Between 510.753
4
127.688
Within Groups
1150.258
45
25.561
Total
1661.011
49
4.995
.002
Groups
Perhitungan yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Anova. Pengujian ini menggunakan SPSS 16.0 dengan level confident 95% (0,05). Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 1, pengujian normalitas pada tinggi tanaman menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Pada perlakuan kontrol, data menunjukkan p value (sig) = 0,946 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Pada perlakuan Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 20%, dan Air Limbah Tahu 30%, data menunjukkan p value (sig) = 0,75 > 0,05 , p value (sig) = 0,993 > 0,05 dan p value (sig) = 0,972 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan pada perlakuan EM4, data
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
menunjukkan p value (sig) = 0,955 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 1. Dari uji homogenitas, menunjukkan bahwa p value (sig) = 0,013 < 0,05 maka H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variansi pada tiap kelompok data adalah tidak sama (tidak homogen). Berdasarkan uji analisis varian pada tabel 5, menunjukkan bahwa p value (sig) adalah 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada tinggi tanaman antar perlakuan. Pada uji ANOVA ini, data dikatakan signifikan apabila p value (sig) < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hipotesis H0 adalah tidak terdapat perbedaan antara Air Limbah Tahu dengan EM4 dan kontrol, sedangkan H1 adalah perbedaan antara tinggi tanaman dengan Air Limbah Tahu. Berdasarkan hasil Uji Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari tinggi tanaman pada masing-masing perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil Uji Duncan dapat dilihat pada lampiran 1, dimana hasil Uji Duncan didapatkan hasil bahwa pada perlakuan Air Limbah Tahu 20% menunjukkan hasil beda nyata terhadap perlakuan Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 30%, EM4 dan Kontrol. Hal ini berarti perlakuan yang baik terhadap tinggi tanaman adalah perlakuan Air Limbah Tahu 20%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
b) Jumlah Daun (helai) Data hasil pengamatan menunjukkan bahwa adanya pengaruh jumlah daun (helai) antara beberapa perlakuan yaitu perlakuan kontrol, Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 20%, Air Limbah Tahu 30% dan EM4. Pengaruh antar perlakuan tersebut dapat dilihat pada kurva dibawah ini : 12 10 8 Kontrol
6
ALT100ml
4
ALT200ml ALT300ml
2
EM4
0
Gambar 3. Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Sawi Gambar 3 menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah daun serta penurunan jumlah daun pada setiap perlakuan tanaman sawi caisim. Penurunan jumlah daun terjadi pada pengamatan tanggal 15 Mei 2015. Penurunan jumlah daun ini terjadi pada semua perlakuan yaitu kontrol, Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 20%, Air Limbah Tahu 30% dan EM4. Setelah pengamatan pada tanggal tersebut, jumlah daun mengalami peningkatan atau pertambahan kembali. Pada pengamatan terakhir yaitu pada tanggal 29 Mei 2015, jumlah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
daun tertinggi diperoleh perlakuan Air Limbah Tahu 20% yaitu 9,9. Sedangkan jumlah daun terendah diperoleh perlakuan Air Limbah Tahu 30%. Jika dillihat dari kurva diatas, dapat diketahui bahwa pertambahan jumlah daun tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) memiliki hasil yang berbeda-beda sehingga hasil kurvanya pun naik turun. Pada perhitungan dengan menggunakan uji ANOVA diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 6. Uji Anova Jumlah Daun ANOVA JumlahDaun Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Between 33.680
4
8.420
77.600
45
1.724
111.280
49
4.883
.002
Groups Within Groups Total
Perhitungan
yang
digunakan
adalah
Uji
Normalitas
dengan
menggunakan Uji Kolmogrorov-Smirnov, Uji homogenitas, dan Uji Anova. Pengujian ini menggunakan SPSS 16.0 dengan level confident 95% (0,05). Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2, pengujian normalitas pada jumlah daun menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Pada perlakuan kontrol,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
data menunjukkan p value (sig) = 0,448 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Pada perlakuan Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 20%, dan Air Limbah Tahu 30%, data menunjukkan p value (sig) = 0,375 > 0,05 , p value (sig) = 0,303 > 0,05 dan p value (sig) = 0,49 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan pada perlakuan EM4, data menunjukkan p value (sig) = 0,809 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 2, dari uji homogenitas, menunjukkan bahwa p value (sig) = 0,999 > 0,05 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variansi pada tiap kelompok data adalah sama (homogen). Kemudian, untuk menguji adanya perbedaan antar perlakuan dilakukan menggunakan Uji One Way Anova menggunakan SPSS versi 16.0 dengan level confident 95% (0,05). Berdasarkan uji analisis varian pada tabel 6 menunjukkan bahwa p value (sig) adalah 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada tinggi tanaman antar perlakuan. Pada uji ANOVA ini, data dikatakan signifikan apabila p value (sig) < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hipotesis H0 adalah tidak terdapat perbedaan antara Air Limbah Tahu dengan EM4 dan kontrol, sedangkan H1 adalah perbedaan antara tinggi tanaman dengan Air Limbah Tahu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Berdasarkan hasil Uji Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari jumlah daun pada masing-masing perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil Uji Duncan dapat dilihat pada lampiran 2, dimana hasil Uji Duncan didapatkan hasil bahwa pada perlakuan Air Limbah Tahu 20% menunjukkan hasil beda nyata terhadap perlakuan Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 30%, EM4 dan Kontrol. Hal ini berarti perlakuan yang baik terhadap jumlah daun adalah perlakuan Air Limbah Tahu 20%.
c)
Berat Basah Data hasil pengamatan menunjukkan adanya perbedaan berat basah
pada setiap perlakuan. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Berat Basah (gram) Berat Basah (gram)
1000 900 800
700 600 500 400
Berat Basah (gram)
300 200 100 0 Kontrol Air Limbah Air Limbah Air Limbah Tahu 10% Tahu 20% Tahu 30%
EM4
Perlakuan
Gambar 4. Berat Basah Pada Beberapa Perlakuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Gambar 4 menunjukkan adanya perbedaan berat basah pada setiap perlakuan. Berat basah tertinggi diperoleh pada perlakuan Air Limbah Tahu 20%. Hal ini dibuktikan pada perlakuan Air Limbah Tahu 20% diperoleh hasil berat basah yaitu 908 gram, sedangkan berat basah terendah diperoleh pada perlakuan EM4 yang memperoleh hasil berat basah hanya mencapai 421 gram. Urutan berat basah dari yang tertinggi hingga terendah adalah Air Limbah Tahu 20%, Air Limbah Tahu 30%, Air Limbah Tahu 10%, Kontrol dan EM4.
d) Berat Kering Data hasil pengamatan menunjukkan adanya perbedaan berat kering pada setiap perlakuan. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Berat Kering (gram)
Berat Kering (gram) 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Berat Kering (gram)
Kontrol
Air Air Air Limbah Limbah Limbah Tahu Tahu Tahu 10% 20% 30%
EM4
Perlakuan Gambar 5. Berat Kering Pada Beberapa Perlakuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Gambar 5 menunjukkan adanya perbedaan berat kering pada setiap perlakuan. Penimbangan berat kering tanaman sawi dilakukan dengan menimbang semua tanaman berdasarkan perlakuan. Berat kering tertinggi diperoleh pada perlakuan Air Limbah Tahu 20%. Hal ini dibuktikan pada perlakuan Air Limbah Tahu 20% diperoleh hasil berat kering yaitu 76 gram, sedangkan berat basah terendah diperoleh pada perlakuan EM4 yang memperoleh hasil berat basah hanya mencapai 29 gram. Urutan berat basah dari yang tertinggi hingga terendah adalah Air Limbah Tahu 20%, Air Limbah Tahu 30%, Kontrol, Air Limbah Tahu 10% dan EM4.
B. Pembahasan Pada penelitian ini, dilakukan terhadap tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) dengan menggunakan perlakuan air limbah tahu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air limbah tahu terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.). Dalam penelitian ini, terdapat 50 polybag tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.), dimana setiap perlakuan terdapat 10 replikasi. Perlakuan yang dilakukan adalah kontrol, air limbah tahu 10%, air limbah tahu 20%, air limbah tahu 30%, dan EM4. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, dan berat kering. Tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) disemai pada tanggal 15 April 2015, kemudian dipindahkan ke dalam masing-masing polybag pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
tanggal 1 Mei 2015. Perlakuan dilakukan pertama kali pada tanggal 7 Mei 2015. Tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) dipanen pada umur 32 hari sejak tanaman sawi dipindahkan ke dalam polybag. Pemanenan dilakukan pada tanggal 2 Juni 2015. Air limbah tahu yang digunakan untuk penyiraman sebelumnya dilakukan fermentasi terlebih dahulu. Fermentasi dilakukan dengan menggunakan mol yang telah dibuat sebelumnya. Perbandingan yang gunakan yaitu 1:1, dimana setiap botol mineral terdapat 500 ml air limbah tahu : 500 ml mol. Fermentasi ini dilakukan hanya dalam 1 hari bisa langsung digunakan untuk penyiraman. Pengujian data dilakukan dengan Uji Anova. Uji Anova bertujuan untuk mengetahui apakah data berbeda secara statistik atau tidak. Syarat untuk melakukan Uji nova adalah Uji Normalitas (Test of Normality) dan Uji Homogenitas (Test of Homogeneity of variance). Jika dari hasil Uji Anova menunjukkan bahwa data berbeda secara statistik maka dilanjutkan dengan Uji Duncan. Uji Duncan atau dikenal juga dengan Duncan Multile Range Test (DMRT) merupakan uji lanjut dari statistik jika sampel data dari Uji Anova menunjukkan data berbeda secara statistik. 1. Morfologi Tanaman A Tinggi Tanaman Tinggi
tanaman
merupakan
salah
satu
parameter
pertumbuhan tanaman. Tanaman setiap waktu terus tumbuh yang menunjukkan telah terjadi pembelahan dan pembesaran sel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, fisiologi, dan genetik tanaman (Fahrudin, 2009). Gambar 2 menunjukkan bahwa tinggi tanaman tertinggi diperoleh perlakuan Air Limbah Tahu 20% yaitu 31,59 cm. Sedangkan tinggi tanaman terendah diperoleh pada perlakuan kontrol yaitu 23,41 cm. Apabila ditinjau secara keseluruhan pada perlakuan gambar 2, maka perlakuan Air Limbah Tahu 20% tinggi tanaman sawi caisim lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. Urutan tinggi tanaman dari yang tertinggi hingga terendah yaitu perlakuan Air Limbah Tahu 20%, Air Limbah Tahu 30%, Air Limbah Tahu 10%, EM4 dan Kontrol. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan antar perlakuan pada tinggi tanaman caisim. Pada gambar 2 juga dapat dilihat adanya perbedaan antara perlakuan air limbah tahu dan EM4. Gambar pada perlakuan air limbah tahu terjadi peningkatan pada setiap minggunya sedangkan pada perlakuan EM4 pertambahan tinggi tanaman tidak secepat perlakuan air limbah tahu. Pemberian air limbah tahu lebih baik dibandingkan dengan pemberian EM4 pada tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.). Hal ini terjadi karena kandungan nutrisi yang diserap tanah pada air limbah tahu lebih banyak daripada EM4. Selain itu, dapat dikatakan bahwa kedua perlakuan ini memberikan hasil yang baik terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Perlakuan air limbah tahu yang diaplikasikan ke tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dibandingkan dengan EM4. Perbandingan tinggi tanaman setiap pengamatan pada perlakuan air limbah tahu dengan kontrol, pertumbuhan tinggi tanaman perlakuan air limbah tahu terus meningkat setiap pengamatan dari masing-masing replikasi dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Hal ini terjadi karena tanaman pada perlakuan air limbah tahu menyerap kandungan unsur hara dalam tanah, sedangkan pada perlakuan kontrol tanaman tidak memperoleh tambahan nutrisi karena tanah tidak mendapatkan tambahan unsur hara sehingga pemberian air limbah tahu berpengaruh terharap pertumbuhan tinggi tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.). Tanaman pada perlakuan EM4 memberikan pengaruh yang baik pada tanaman tetapi pada perlakuan EM4 tinggi tanaman tidak jauh beda dengan tinggi tanaman perlakuan kontrol. Hal ini diakibatkan karena perlakuan EM4 kurang mendapatkan cahaya matahari jika dibandingkan dengan perlakuan air limbah tahu dan perlakuan kontrol. Cahaya matahari terhalang oleh tanaman sawi perlakuan air limbah tahu dan kontrol karena tanaman dari perlakuan tersebut lebih tinggi sehingga cahaya matahari tidak langsung mengenai tanaman sawi perlakuan EM4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) pada dosis air limbah tahu yang berbeda-beda memberikan hasil yang berbeda pula. Konsentrasi air limbah tahu yang paling optimal pada pertumbuhan tinggi tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) adalah Air Limbah Tahu 20%. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata tinggi tanaman
yang didapatkan selama
pengukuran lebih tinggi jika dibandingankan dengan Air Limbah Tahu 10% dan Air Limbah Tahu 30%. Hal ini terjadi karena pada konsentrasi Air Limbah Tahu 10% nutrisi yang terkandung didalamnya sedikit sehingga nutrisi yang diserap oleh tanaman pun hanya sedikit. Sedangkan pada konsentrasi Air Limbah Tahu 30% nutrisi yang terkandung lebih banyak sehingga penyerapan yang dilakukan oleh akar untuk pengambilan nutrisi dari air limbah tahu pun kurang maksimal. Pada konsentrasi Air Limbah Tahu 20%, kandungan nutrisi optimal sehingga penyerapan yang dilakukan oleh akar untuk pengambilan nutrisinya pun maksimal. Pada pengamatan ini juga dilakukan pengukuran pH tanah dan kelembaban tanah setiap kali pengukuran pada tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.). Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah yang gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat keasaman (pH) tanah optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7 (Haryanto, dkk, 2003). Pungukuran pH tanah yang diperoleh setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
kali pengamatan antara lain pH berkisar 5-7. Hal ini terjadi karna tanah yang digunakan dalam penanaman telah tercampur dengan air limbah tahu setiap kali penyiraman. pH dari air limbah tahu adalah 5 sehingga pH air limbah tahu bersifat asam yang menyebabkan pH tanah juga bersifat asam. Sedangkan kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan sawi yang optimal berkisar 80%-90%. Pengukuran kelembaban tanah yang diperoleh setiap kali pengamatan antara lain berkisar 55% - 70%. Hal ini terjadi karena pada saat penanaman sawi caisim adalah musim kemarau, pada siang hari cahaya matahari sangat terik sehingga tanah menjadi kurang lembab. Cara untuk mengatasinya adalah dilakukan penyiraman setiap hari. Akan tetapi kelembaban yang diperoleh belum maksimal. Pertambahan tinggi tanaman pada semua perlakuan selain dipengaruhi oleh pupuk juga dipengaruhi oleh faktor lain. Pertumbuhan tanaman pada dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain hormon dan genetik tanaman. Hormon yang mengatur kecepatan dan arah pertumbuhan tanaman, sedangkan genetik tanaman berperan dalam proses sintesis protein. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari luar yaitu nutrisi, cahaya, air, suhu dan kelembaban. Nutrisi berperan sebagai sumber energi dan sintesis komponen sel. Cahaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
diperlukan tanaman terutama dalam proses fotosintesis tanaman, dimana dalam proses fotosintesis tanaman dihasilkan karbohidrat untuk mensuplai sumber energi tanaman. Air berperan dalam proses fotosintesis dan aktivasi reaksi enzimatik. Suhu lingkungan akan mempengaruhi reaksi enzimatik pada tanaman. Kelembaban diperlukan untuk aktivitas pemanjangan sel, semakin banyak air yang di serap dan makin sedikit yang diuapkan akan menyebabkan pembentangan sel (Putra, 2014). Perhitungan yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji Anova. Pengujian ini menggunakan SPSS 16.0 dengan level confident 95% (0,05). Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 1, dimana yang dimaksudkan dengan uji normalitas adalah untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas pada tinggi tanaman menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Pada perlakuan kontrol, data menunjukkan p value (sig) = 0,946 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Pada perlakuan Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 20%, dan Air Limbah Tahu 30%, data menunjukkan p value (sig) = 0,75 > 0,05 , p value (sig) = 0,993 > 0,05 dan p value (sig) = 0,972 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan pada perlakuan EM4, data menunjukkan p
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
value (sig) = 0,955 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Dimana H0 adalah data diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan H1 adalah data yang diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 1, dimana uji homogenitas bertujuan untuk memperlihatkan data sampel berasal dari populasi yang memiliki variasi yang sama. Dari uji homogenitas, menunjukkan bahwa p value (sig) = 0,013 < 0,05 maka H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variansi pada tiap kelompok data adalah tidak sama (tidak homogen). Data tidak homogen artimya pada setiap perlakuan tidak mempunyai keseragaman variansi data. Dimana H0 adalah variansi pada tiap kelompok data adalah sama (homogen) dan H1 adalah variansi pada tiap kelompok data adalah tidak sama (tidak homogen). Pada uji homogenitas, dikatakan sama (homogen) apabila p value (sig) > 0,05. Kemudian, untuk menguji adanya perbedaan antar perlakuan dilakukan menggunakan Uji One Way Anova menggunakan SPSS versi 16.0 dengan level confident 95% (0,05). Berdasarkan tabel 3.2, bahwa perhitungan Uji One Way Anova diperoleh p value (sig) = 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyata tinggi tanaman pada antar perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan tinggi tanaman yang beda nyata antar tiap perlakuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
dapat dilihat pada Uji Duncan pada lampiran 4. Pada Uji Anova ini, data dikatakan signifikan apabila p value (sig) < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hipotesis H0 adalah tidak terdapat perbedaan antara air limbah tahu dengan tinggi tanaman dan H1 adalah adanya perbedaan antara tinggi tanaman dengan air limbah tahu. Berdasarkan hasil Uji Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari tinggi tanaman pada masing-masing perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil Uji Duncan dapat dilihat pada lampiran 1, dimana hasil Uji Duncan didapatkan hasil bahwa pada perlakuan Air Limbah Tahu 20% menunjukkan hasil beda nyata terhadap perlakuan Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 30%, EM4 dan Kontrol. Hal ini berarti perlakuan yang baik terhadap tinggi tanaman adalah perlakuan Air Limbah Tahu 20%.
B Jumlah Daun Daun merupakan organ tanaman tempat mensistensis makanan untuk kebutuhan tanaman maupun sebagai cadangan makanan. Daun memiliki klorofil yang berperan dalam melakukan fotosintesis. Semakin banyak jumlah daun, maka tempat untuk melakukan proses fotosintesis lebih banyak dan hasilnya lebih banyak juga (Fahrudin, 2009).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Pertambahan jumlah daun tanaman sawi (Brassica juncea L.) dapat dilihat pada gambar 3 diatas. Gambar 3 menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah daun serta penurunan jumlah daun pada setiap perlakuan tanaman sawi caisim. Penurunan jumlah daun terjadi pada pengamatan tanggal 15 Mei 2015. Penurunan jumlah daun ini terjadi pada semua perlakuan yaitu kontrol, Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 20%, Air Limbah Tahu 30% dan EM4. Setelah pengamatan pada tanggal tersebut, jumlah daun mengalami peningkatan atau pertambahan kembali. Pada pengamatan tanggal 15 Mei 2015, daun tua pada tanaman sawi caisim mengalami kekuningan dan layu, kemudian gugur dari batang tanaman sawi caisim. Hal ini terjadi karena sebelum pengamatan dilakukan penambahan tanah pada semua tanaman sawi caisim sampai batas kotiledon, sehingga daun pertama pada tanaman mengalami kelayuan dan gugur dari batang tanaman. Pada pengamatan terakhir yaitu pada tanggal 29 Mei 2015, jumlah daun tertinggi diperoleh perlakuan Air Limbah Tahu 20% yaitu 9,9. Sedangkan jumlah daun terendah diperoleh perlakuan Air Limbah Tahu 30%. Jika dillihat dari gambar 3, dapat diketahui bahwa pertambahan jumlah daun tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) memiliki hasil yang berbeda-beda sehingga hasil kurvanya pun naik turun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daun
merupakan
organ
pokok
tumbuhan
62
tempat
berlangsungnya fotosintesis yang menghasilkan senyawa organik penyusun tubuh tumbuhan. Hasil fotosintesis tidak hanya digunakan oleh daun tetapi juga ditransfer kebagian lain yang membutuhkan seperti akar dan batang. Oleh karena itu jumlah daun sangat penting, karena semakin banyak jumlah daun maka bagian tanaman yang melakukan fotosintesis akan lebih besar sehingga semakin banyak fotosintat yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman. Hasil fotosintesis tidak hanya digunakan oleh daun tetapi juga dipengaruhi oleh luas daun. Hal ini karena luas daun mempengaruhi banyaknya sinar matahari
yang
diserap
oleh
tumbuhan
untuk
melakukan
fotosintesis. Jika daun semakin luas maka semakin banyak radiasi sinar matahari yang diterima oleh tumbuhan sehingga hasil fotosintesis semakin banyak (Ogbomo, 2011). Selain itu, terdapat faktor lain yang berpengaruh dalam pertambahan jumlah daun tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) yaitu faktor luar dan faktor dalam. Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain hormon dan genetik tanaman. Hormon yang mengatur kecepatan dan arah pertumbuhan tanaman, sedangkan genetik tanaman berperan dalam proses sintesis protein. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari luar yaitu nutrisi, cahaya, air, suhu dan kelembaban. Nutrisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
berperan sebagai sumber energi dan sintesis komponen sel. Cahaya diperlukan tanaman terutama dalam proses fotosintesis tanaman, dimana dalam proses fotosintesis tanaman dihasilkan karbohidrat untuk mensuplai sumber energi tanaman. Air berperan dalam proses fotosintesis dan aktivasi reaksi enzimatik. Suhu lingkungan akan mempengaruhi reaksi enzimatik pada tanaman. Kelembaban diperlukan untuk aktivitas pemanjangan sel, semakin banyak air yang di serap dan makin sedikit yang diuapkan akan menyebabkan pembentangan sel. Selain itu, yang mempengaruhi pertumbuhan daun pada tanaman adalah unsur hara Nitrogen. Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi tumbuhan yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti daun batang dan akar tetapi kalau terlalu banyak dapat mengahambat pembuangan dan pembuahan pada tanaman. Defisiensi menyebabkan kecepatan pertumbuhan sangat terganggu dan tanaman kurus kering. Nitrogen merupakan unsur dalam molekul klorofil sehingga defisiensi Nitrogen mengakibatkan daun menguning atau mengalami klorosis. Ini biasanya dimulai dari daun bagian bawah dan defisiensi yang kuat menyebabkan coklat dan mati. Fungsi nitrogen pada tanaman sebagai berikut
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau, kekurangan nitrogen menyebabkan khlorosis (pada daun muda berwarna kuning)
Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan
Meningkatkan berkembangbiaknya mikroorganisme didalam tanah. Dalam penelitian ini, tempat penelitian ditutup dengan
menggunakan paranet hitam untuk menghindari serangan hama yang menyerang daun tanaman, sehingga hama tidak dapat masuk dan memakan daun. Akan tetapi, dengan adanya paranet ini, cahaya matahari yang masuk ke dalam tidak secara maksimal sehingga pada perlakuan EM4 jumlah daun yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pada penelitian ini, terdapat hama yang menyerang tanaman sawi (Brassica juncea L.) terutama menyerang pada daun. Hama yang menyerang daun sawi adalah belalang, ulat daun dan siput kecil. Penyerangan siput kecil ini terjadi pada saat tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) berumur 1 minggu setelah penanaman pada polybag. Siput kecil ini memakan daun-daun tanaman
sawi
sehingga
daun-daunnya
menjadi
berlubang.
Penyerangan siput kecil terjadi pada perlakuaan Kontrol dan Air Limbah Tahu 100 ml. Penyerangan siput kecil hanya terjadi selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
3-5 hari. Penanggulangan hama siput kecil dilakukan secara manual yaitu dengan cara mengambil siput kecil yang terdapat pada tanaman, kemudian membuang ataupun dimatikan. Selain siput kecil, penyerangan hama yang lain yaitu belalang dan ulat daun. belalang dan ulat daun ini hampir menyerang sebagian perlakuan. Penyerangan belalang dan ulat daun terjadi pada saat tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) berumur 3 minggu setelah penanaman pada polybag. Ulat daun memakan daun-daun yang masih muda, sedangkan belalang memakan daun-daun yang sudah tua sehingga daun-daun menjadi berlubang. Penyerangan belalang dan ulat daun berlangsung selama 5-6 hari. Penanggulana hama pada belalang dilakukan secara manual yaitu dengan cara menangkap belalang secara langsung kemudian mengeluarkan dari dalam paranet ataupun mematikannya. Sedangkan penanggulangan hama ulat daun dilakukan secara manual dan penyemprotan pestisida organik “PESONA” dari PT. Natural Nusantara. Penanggulangan manual dilakukan dengan cara mengecek setiap daun pada masing-masing tanaman, jika menemukan ulat daun maka langsung dimatikan. Kemudian penganggulangan dengan cara penyemprotan pestisida organik dilakukan sesuai dengan petunjuk penggunaan sesuai yang terdapat pada label pemakaian pada pestisida organik tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Perhitungan yang digunakan adalah Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogrorov-Smirnov, Uji homogenitas, dan Uji Anova. Pengujian ini menggunakan SPSS 16.0 dengan level confident 95% (0,05). Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2, dimana yang dimaksudkan dengan uji normalitas adalah untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas pada jumlah daun menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Pada perlakuan kontrol, data menunjukkan p value (sig) = 0,448 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Pada perlakuan Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 20%, dan Air Limbah Tahu 30%, data menunjukkan p value (sig) = 0,375 > 0,05 , p value (sig) = 0,303 > 0,05 dan p value (sig) = 0,49 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan pada perlakuan EM4, data menunjukkan p value (sig) = 0,809 > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Dimana H0 adalah data diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan H1 adalah data yang diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 2, dimana uji homogenitas bertujuan untuk memperlihatkan data sampel berasal dari populasi yang memiliki variasi yang sama. Dari uji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
homogenitas, menunjukkan bahwa p value (sig) = 0,999 > 0,05 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variansi pada tiap kelompok data adalah sama (homogen). Dimana H0 adalah variansi pada tiap kelompok data adalah sama (homogen) dan H1 adalah variansi pada tiap kelompok data adalah tidak sama (tidak homogen). Pada uji homogenitas, dikatakan sama (homogen) apabila p value (sig) > 0,05. Kemudian, untuk menguji adanya perbedaan antar perlakuan dilakukan menggunakan Uji One Way Anova menggunakan SPSS versi 16.0 dengan level confident 95% (0,05). Berdasarkan tabel 3.4, bahwa perhitungan Uji One Way Anova diperoleh p value (sig) = 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyata jumlah daun tanaman pada antar perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan jumlah daun tanaman yang beda nyata antar tiap perlakuan dapat dilihat pada Uji Duncan pada lampiran 4. Pada Uji Anova ini, data dikatakan signifikan apabila p value (sig) < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hipotesis H0 adalah tidak terdapat perbedaan antara air limbah tahu dengan tinggi tanaman dan H1 adalah adanya perbedaan antara pertambahan jumlah daun tanaman dengan air limbah tahu. Berdasarkan hasil Uji Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari jumlah daun pada masing-masing perlakuan maka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil Uji Duncan dapat dilihat pada lampiran 1, dimana hasil Uji Duncan didapatkan hasil bahwa pada perlakuan Air Limbah Tahu 20% menunjukkan hasil beda nyata terhadap perlakuan Air Limbah Tahu 10%, Air Limbah Tahu 30%, EM4 dan Kontrol. Hal ini berarti perlakuan yang baik terhadap jumlah daun adalah perlakuan Air Limbah Tahu 20%.
C Berat Basah Berat basah merupakan berat tanaman pada saat tanaman masih hidup dan ditimbang secara langsung setelah dipanen, sebelum tanaman layu karena kehilangan air. Kelemahan pengukuran berat basah karena masih dipengaruhi oleh kadar air jaringan tanaman. Berat basah didefinisikan sebagai bobot mulamula yang dimiliki tanaman setelah di panen. Proses pemanenan sawi caisim dilakukan pada pagi hari. Pada gambar 4, menunjukkan bahwa adanya perbedaan berat basah pada setiap perlakuan. Penimbangan berat basah tanaman sawi dilakukan dengan menimbang semua tanaman berdasarkan perlakuan. Berat basah tertinggi diperoleh pada perlakuan Air Limbah Tahu 20%. Hal ini dibuktikan pada perlakuan Air Limbah Tahu 20% diperoleh hasil berat basah yaitu 908 gram, sedangkan berat basah terendah diperoleh pada perlakuan EM4 yang memperoleh hasil berat basah hanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
mencapai 421 gram. Urutan berat basah dari yang tertinggi hingga terendah adalah Air Limbah Tahu 20%, Air Limbah Tahu 30%, Air Limbah Tahu 10%, Kontrol dan EM4. Berat segar tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) terdiri atas batang dan daun. Semakin banyak jumlah daun maka berat segar tajuk tanaman juga akan meningkat. Tinggi tanaman dan jumlah daun juga berpengaruh pada berat segar tanaman. Semakin besar tinggi tanaman dan semakin banyak jumlah daun, maka berat segar akan meningkat. Selain tinggi tanaman dan jumlah daun, berat basah juga dipengaruhi oleh luas daun. Berdasarkan penelitian berat segar meningkat dengan penggunaan air limbah tahu dibandingkan dengan penggunaan EM4. Berat segar juga dipengaruhi oleh efektifnya penyerapan unsur hara dan air oleh akar yang menyebabkan meningkatkan pertumbuhan akar, daun dan tinggi tanaman. Selain itu, faktor yang mempengaruhi berat basah yaitu faktor luar dan faktor dalam. Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain hormon dan genetik tanaman. Hormon yang mengatur kecepatan dan arah pertumbuhan tanaman, sedangkan genetik tanaman berperan dalam proses sintesis protein. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari luar yaitu nutrisi, cahaya, air, suhu dan kelembaban. Nutrisi berperan sebagai sumber energi dan sintesis komponen sel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Cahaya diperlukan tanaman terutama dalam proses fotosintesis tanaman, dimana dalam proses fotosintesis tanaman dihasilkan karbohidrat untuk mensuplai sumber energi tanaman. Air berperan dalam proses fotosintesis dan aktivasi reaksi enzimatik. Suhu lingkungan akan mempengaruhi reaksi enzimatik pada tanaman. Kelembaban diperlukan untuk aktivitas pemanjangan sel, semakin banyak air yang di serap dan makin sedikit yang diuapkan akan menyebabkan pembentangan sel.
D Berat kering Berat kering tanaman adalah berat suatu tanaman setelah melewati beberapa tahapan proses pengeringan. Berat kering tanaman menjadi salah satu parameter pertumbuhan tanaman. Berat
kering
tanaman
mengindikasikan
pola
tanaman
mengakumulasi produk dari proses fotosintesis. Pada penelitian ini, pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven listrik pada suhu 600C selama 2 hari. Pengeringan sawi caisim dengan menggunakan aliran panas memiliki suhu baik yaitu antara 450C sampai dengan 750C. pengeringan pada suhu dibawah 450C maka mikroba dan jamur yang merusak produk masih hidup, sehingga daya awet dan mutu bahan rendah. Sebaliknya, pengeringan diatas 750C akan menyebabkan struktur kimiawi dan fisik produk rusak karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
perpindahan panas dan massa air yang cepat yang berdampak pada struktur sel bahan (Buckle dkk, 2010). Tanaman yang sudah kering diambil kemudian ditimbang. Lakukan 3 kali pengulangan penimbangan,
kemudian
lakukan
kalibrasi
setiap
kali
penimbangan. Berat kering yang benar jika angka dari hasil pengulangan penimbangan konstan. Setelah didapatkan berat kering, tanaman bisa disimpan di dalam inkubator. Pada gambar 5 di atas, menunjukkan adanya perbedaan berat kering pada setiap perlakuan. Penimbangan berat kering tanaman sawi dilakukan dengan menimbang semua tanaman berdasarkan perlakuan. Berat kering tertinggi diperoleh pada perlakuan Air Limbah Tahu 20%. Hal ini dibuktikan pada perlakuan Air Limbah Tahu 20% diperoleh hasil berat kering yaitu 76 gram, sedangkan berat kering terendah diperoleh pada perlakuan EM4 yang memperoleh hasil berat kering hanya mencapai 29 gram. Urutan berat kering dari yang tertinggi hingga terendah adalah Air Limbah Tahu 20%, Air Limbah Tahu 30%, Kontrol, Air Limbah Tahu 10% dan EM4. Berat kering tanaman tidak dapat diukur hanya dengan melihat berat basah tanaman. Hal ini karena berat basah tanaman menunjukkan besarnya kandungan air yang terdapat dalam tanaman. Pengukuran berat kering dianggap lebih reliable karena tidak terpengaruh adanya status kadar air. Berat kering ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
biasanya disebut dengan biomassa tanaman. Biomassa tanaman ini menggambarkan kualitas dari suatu tanaman, semakin besar biomassa tanaman maka menunjukkan tanaman tersebut dapat menyimpan fotosintat
dari hasil
fotosintesis
yang
besar
(Krishnawati, 2003). Fotosintat ini merupakan suatu produktivitas tanaman. Produktivitas tanaman merupakan suatu refleksi hasil fotosintesis dari komponen-komponen yang menghasilkan suatu energi. Namun, apabila biomassa tanaman rendah menunjukkan adanya suatu hambatan dalam proses metabolisme tumbuhan.
C. Keterbatasan dalam Penelitian Keterbatasan dalam proses penelitian ini yaitu terkait fermentasi Air Limbah Tahu dengan menggunakan mol dan cahaya matahari. Fermentasi yang dilakukan adalah dengan pembuatan fermentasi Air Limbah Tahu sekali pengolahan dan digunakan untuk penyiraman selama pertumbuhan tanaman sawi. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dalam penelitian. Sedangkan cahaya matahari yang diperoleh oleh tanaman sawi kurang maksimal sehingga pada tanaman sawi caisim konsentrasi 30% dan EM4 kurang mendapatkan hasil yang memuaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Air Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Pada Tanaman Sawi Caisim (Brassica Juncea L.) dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Biologi khususnya pada siswa SMA kelas XII semester 1 yaitu pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar : 1.1 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi,
peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada Mahluk Hidup berdasarkan hasil percobaan. 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dalam kegiatan pembelajaran di SMA khususnya pada
75
materi
merencanakan dan melaksanakan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman akan dilakukan eksperimen dengan topik umum “Pengaruh perbedaan jenis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman”. Kegiatan diawali dengan membagi kelas menjadi 5 kelompok, pembagian kelompok ini akan menentukan jenis bibit tanaman yang akan digunakan dalam percobaan/eksperimen. Jenis pupuk yang digunakan setiap kelompok adalah 2 jenis pupuk yang sudah ditentukan yaitu pupuk air limbah tahu dan EM4. Kelompok 1 melakukan percobaan dengan menggunakan bibit tanaman kacang hijau. Kelompok 2 menggunakan kedelai. Kelompok 3 menggunakan kacang panjang. Kelompok 4 menggunakan kacang tanah. Kelompok 5 menggunakan kacang buncis. Setiap bibit tanaman menggunakan perlakuan 2 jenis pupuk yang sudah ditentukan diatas. Persiapan dimulai dari persiapan pupuk hingga penanaman bibit dilakukan saat jam pelajaran sekolah sedangkan pengamatan dilakukan secara mandiri oleh masing-masing kelompok dengan mencatat tinggi tanaman dan jumlah daun setiap hari dalam satu minggu pengamatan. Kemudian pada pertemuan berikutnya siswa diminta menyusun laporan praktikum dan mempresentasikan hasil percobaan pada masing-masing kelompok. Kegiatan ini menggunakan metode pembelajaran sainstific. Sebelum melakukan pembelajaran guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran Biologi di SMA kelas XII semester 1 pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdapat di lampiran 6.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil pengamatan pengaruhan pemberian air limbah tahu terhadap tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) dapat disimpulkan bahwa : 1) Pemberian air limbah tahu memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.). Hal ini dapat dilihat dari pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.). 2) Konsentrasi yang paling optimal untuk pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) adalah air limbah tahu 20%.
B. Saran Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan saran yang diberikan adalah : 1) Sebaiknya pada saat pembuatan fermentasi air limbah tahu dibuat sebelum penyiraman sehingga tidak terjadi perubahan kimia maupun biologi pada fermentasi tersebut. 2) Sebaiknya
penelitian
dilakukan
pertumbuhan lebih maksimal.
76
pada
lahan
terbuka
agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
DAFTAR PUSTAKA
Asmoro, Yuliadi., Suranto. dan Sutoyo, D. 2008. Pemanfaatan Limbah Tahu untuk Peningkatan Hasil Tanaman Petsai (Brassica chinensis). Surakarta : UNS Cahyono, B. 2003. Teknik dan Strategi Budi Daya Sawi Hijau (Pai-Tsai). Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama Damayanti, A., Hermana, J. dan Masduqi, A. 2004. Analisis Resiko Lingkungan dari Pengolahan Limbah Pabrik Tahu Dengan Kayu Apu. Jurnal Purifikasi 5 (4) : 151-156. Fadli,
Ikhwan. 2013. Nutrisi Tumbuhan. http://ikhwanfadly.wordpress.com/2013/10/22/nutrisi-tumbuhan/ tanggal 29 Juli 2015
Dalam pada
Fahrudin, Fuat. 2009. Budidaya Caisim Menggunakan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing. Surakarta : UNS Haryanto, W.; T. Suhartini dan E. Rahayu. 2003. Sawi dan Selada. Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya Kafadi, N. M. 1990. Memproduksi Tahu Secara Praktis. Surabaya : Karya Anda Kaleka, Norbertus. 2013. Sayuran Hijau Apotek Dalam Tubuh Kita. Solo : Penerbit ARCITA Krishnawati, D. 2003. Pengaruh Pemberian Pupuk Kascing Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kentang (Solanum tuberosum). Dalam www.fmipa.its.ac.id/isi%20mipa/jurnal/jurnal. Diakses pada tanggal 05 Juni 2015. Lisnasari, S. F. 1995. Pemanfaatan Gulma Air (Aquatic Weeds) sebagai Upaya Pengelolahan Limbah Cair Industri Pembuatan Tahu. Thesis master. Medan : USU Murni, R. 2008. Buku Ajar Teknologi Pemanfaatan Limbah untuk Pakan. Jambi : Fakultas Peternakan Uninersitas Jambi Nugraha, S. Dan Setiawati, J. 2006. Peluang Bisnis Arang Sekam. Jakarta : Balai Penelitian Pascapanen Pertanian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Ogbomo, L. K. E. 2011. Comparison of growth, yield performance and profitability of tomato (Solanum lycopersicon) under different fertilizer types in humid forest ultisols. International Research journal of Agricultur Science and Soil Science 1 (8) : 332-338 Pranata, A.S. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya. Jakarta : Agromedia Pustaka Purwaningsih, E. 2007. Cara Pembuatan Tahu dan Manfaat Kedelai. Bekasi : Ganeca Exact Putra, Richardus Hugo Sertia. 2014. Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggur Probolinggo Super (Vitis vinifera klon BS 85) Dengan Menggunakan Metode Tabulam Pot. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Rossiana, N. 2006. Uji Toksisitas Limbah Cair Tahu Sumedang terhadap Reproduksi Daphnia carinata KING. Bandung : Universitas Padjajaran Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta : Kanisius Rukmana, R. 2007. Bertanam Petssai dan Sawi. Yogyakarta : Kanisius Saparinto, Cahyo. 2012. Panduan Praktis Menanam 14 Sayuran Konsumsi Populer di Pekarangan. Yogyakarta : Penerbit ANDI Simanungkalit. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bogor : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian Sitepoe, Mangku. 2008. Coret-coret Anak Desa Berprofesi Ganda. Jakarta : Gramedia Sudarsono, A. S. 1997. Budidaya Tanaman Jagung. Surabaya : Kanisius Sunarjono. 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta : Penebar Swadaya Suprapti, L. 2005. Pembuatan Tahu. Yogyakarta : Kanisius Syariefa, Eva dan Sardi Duryatmo, dkk. 2014. My Trubus Potential Business. Jakarta : PT. Trubus Swadaya Tukuboya, Ririn Widyarini. 2011. Penetapan Kadar Kalsium Besi Dari Sawi Hijau dan Sawi Putih (Brassica rapa L) Secara Spektofotometri Searapan Atom. Jakarta : Universitas Pancasila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Utomo, A.S. 2007. Pembuatan Kompos Dengan Limbah Organik. Jakarta : CV Sinar Cemerlang Abadi Warisno, S. Dan Dahana, K. 2009. Inspirasi Usaha Membuat Aneka Nata. Jakarta : Agromedia Pustaka Yuliarti, N. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Yogyakarta : Lily Publiser
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Lampiran 1 GAMBAR A. Penyemaian Tanaman Sawi
Gambar 2. Penyemaian Tanaman Sawi B. Penanaman Sawi Minggu Ke-1
Gambar 3. Tanaman Sawi Perlakuan Kontrol
Gambar 4. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 10%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 5. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 20%
81
Gambar 6. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 30%
Gambar 7. Tanaman Sawi Perlakuan EM4
Gambar 8. Tanaman Sawi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
C. Penanaman Sawi Minggu Ke-2
Gambar 9. Tanaman Sawi Perlakuan Kontrol
Gambar 10. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 10%
Gambar 11. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 20%
Gambar 12. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 30%
Gambar 13. Tanaman Sawi Perlakuan EM4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
D. Penanaman Sawi Minggu Ke-3
Gambar 14. Tanaman Sawi Perlakuan Kontrol
Gambar 15. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 10%
Gambar 16. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 20%
Gambar 17. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 30%
Gambar 18. Tanaman Sawi Perlakuan EM4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
E. Penanaman Sawi Minggu Ke-4
Gambar 19. Tanaman Sawi Perlakuaan Kontrol
Gambar 20. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 10%
Gambar 21. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 20%
Gambar 22. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 30%
Gambar 23. Tanaman Sawi Perlakuan Air Limbah Tahu 10%
Gambar 24. Tanaman Sawi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Hama
Gambar 25. Siput kecil
Gambar 26. Belalang
G. Penimbangan Berat Basah
Gambar 27. Penimbangan Berat Basah
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Pengovenan
Gambar 28. Pengovenan sawi I. Pestisida
Gambar 29. Pestisida Tampak Depan
Gambar 30. Pestisida Tampak Belakang
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J. Air Limbah Tahu
Gambar 31. Air limbah tahu 10%
Gambar 32. Air limbah tahu 20%
Gambar 33. Air limbah tahu 30%
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
LAMPIRAN 2 TABEL PENGAMATAN
1. Tinggi Tanaman No 1 2 3 4 5 6 7 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8 No 1
Tanggal 05 Mei 15 08 Mei 15 12 Mei 15 15 Mei 15 19 Mei 15 22 Mei 15 26 Mei 15 29 Mei 15
Tanggal 05 Mei 15 08 Mei 15 12 Mei 15 15 Mei 15 19 Mei 15 22 Mei 15 26 Mei 15 29 Mei 15
Tanggal 05 Mei 15 08 Mei 15 12 Mei 15 15 Mei 15 19 Mei 15 22 Mei 15 26 Mei 15 29 Mei 15 Tanggal 05 Mei 15
1 2,3 3,2 6,3 8,4 12,6 16,5 23,7 26,2
1 4,2 5,1 6,8 10,2 13,5 20,2 30,5 34,3
1 3,5 4,3 9,8 11,6 17 23,8 32,5 35,5
1 5,2
2 5,8 7,2 8,7 8,9 10,5 12,5 16 17,1
2 4,2 5,1 6,9 7,2 8,9 13,4 17,6 21,9
2 2,9 3,6 7,8 9,4 13,6 20 27,8 31
2 6,3
Kontrol 5 6 3,2 2,2 4,3 3,6 9,6 5,9 10,2 8,1 15,6 11,4 21,7 17,8 28,4 24,8 33 27,9
3 4,5 5,8 6,7 7 9,9 12,7 18,5 20,6
4 3,2 4,1 5,3 6,4 8,9 10,5 14,5 16,3
7 3,3 4,6 5,8 6,5 8,9 12,8 18,4 22,5
8 3,2 4,6 6,2 6,5 7,3 9,7 12,9 15
9 2,8 3,9 6,6 8,1 11,5 18,6 24,1 27,5
10 5,4 6,5 9,5 10,1 15,2 20,1 25,5 28
3 4,3 5,4 4,5 5,4 8,6 12,2 17,7 20,3
Air Limbah Tahu 10% 4 5 6 7 3,4 4,4 5,3 4,4 4 5,5 6,3 5,2 5,7 9,8 10,4 6,5 6,2 13,2 13 7,2 6,5 18,5 16,1 11,4 6,7 24,3 22 14,7 9,4 31,3 29,5 19,5 14 33 31,5 22,7
8 3,2 4 4,9 5,6 8 14,5 21,5 22,5
9 5,3 6,5 10,1 12,1 17 23 29,8 30,2
10 5,4 6,7 8,7 12,1 13,5 16,8 22 24,5
3 4 4,6 7,9 9,1 14 20,5 31 34
Air Limbah Tahu 20% 4 5 6 7 3,2 3 4,1 2,7 4,3 4,1 5,2 3,9 6 8,2 8 6,6 8,6 11,5 9,8 9,2 13 16,5 15,2 13,5 17,5 23,9 21,2 18,9 22,8 32,4 30,2 26 26 37 33,5 28,5
8 3,4 4,3 7,9 8,6 12,7 18,2 23,3 26,3
9 3,3 4,5 7,7 9,7 14,4 19,8 26,1 29,6
10 4,5 5,2 8,8 10 16,2 22 31,5 34,4
3 5,4
Air Limbah Tahu 30% 4 5 6 7 3,6 6,4 7,2 5,2
8 4,6
9 4,4
10 4,8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2 3 4 5 6 7 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8
08 Mei 15 12 Mei 15 15 Mei 15 19 Mei 15 22 Mei 15 26 Mei 15 29 Mei 15
Tanggal 05 Mei 15 08 Mei 15 12 Mei 15 15 Mei 15 19 Mei 15 22 Mei 15 26 Mei 15 29 Mei 15
89
6,1 8,8 10,1 16,3 22,8 33,4 36,7
8 8,1 9,8 15 21,9 30,8 33,2
6,6 7,8 9 8,9 14 16,5 23
4,5 5,4 7 10,1 15,2 23 26,2
7,6 10,7 13,1 19,5 29,2 38 42
8 10,5 12,7 18,4 25,2 32,8 34,5
6,1 7,7 9,5 13,7 20,5 25,3 29
5,4 7,2 7,9 12,4 15,9 21 25,5
5,1 6,4 7,6 12 16 25,4 28,8
5,9 6,4 7,8 11,1 16 22,7 25,5
1 5,8 7 8 9,1 12,4 16,9 24,2 26,5
2 3,4 4,7 5,3 5,6 7,9 12,6 17,3 20,5
3 4,5 5,4 6,9 7,1 10,2 14,7 20 24
4 6,2 7,5 10 10,5 15,5 21,8 28 29,5
EM4 5 6 4,3 3,9 5,1 5,1 5,8 6 7,1 7,5 11,3 10 16,1 13,5 23 19 26,7 23,3
7 2,8 3,5 4 4,6 8,5 14,2 20 23
8 5,5 6,8 8,9 11,1 14 20,5 26 30
9 5,3 6,1 6,7 7,9 9,8 14,4 21,3 24
10 4,9 6 6,5 7,4 7,7 9,8 15 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
2. Jumlah Daun No 1 2 3 4 5 6 7 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tanggal 05 Mei 15 08 Mei 15 12 Mei 15 15 Mei 15 19 Mei 15 22 Mei 15 26 Mei 15 29 Mei 15
1 4 5 6 5 7 8 8 9
Tanggal 05 Mei 15 08 Mei 15 12 Mei 15 15 Mei 15 19 Mei 15 22 Mei 15 26 Mei 15 29 Mei 15
Tanggal 05 Mei 15 08 Mei 15 12 Mei 15 15 Mei 15 19 Mei 15 22 Mei 15 26 Mei 15 29 Mei 15
2 4 6 6 5 6 7 8 9
1 5 4 5 5 7 9 8 9
1 4 5 7 5 7 9 11 11
3 4 5 6 5 6 7 7 8
7 4 5 6 6 6 7 8 9
8 4 6 7 5 6 6 7 7
9 4 5 5 5 7 8 9 9
10 4 6 7 6 8 10 10 12
5 6 5 4 5 7 9 9
5 7 8 7 7 6 5 7
6 4 5 5 7 8 10 10
4 5 6 5 6 7 8 8
4 5 6 4 5 7 8 9
Air Limbah Tahu 20% 4 5 6 7 4 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 5 4 6 5 4 6 8 6 6 7 10 8 6 9 12 9 7 10 11 9 8
8 4 5 6 4 6 7 9 10
9 4 5 6 6 9 9 10 11
10 4 6 7 6 7 9 10 11
3
2 4 5 6 4 6 6 8 9
5 6 7 5 7 8 8 8
Kontrol 5 6 5 3 4 5 7 5 6 6 7 7 9 9 10 8 10 9
Air Limbah Tahu 10% 4 5 6 7 4 5 4 4 5 6 5 5 6 7 6 5 5 6 5 5 6 8 7 7 7 9 7 8 5 10 9 8 7 11 10 10
2 6 5 5 6 7 8 9 10
4
3
8
9
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tanggal 05 Mei 15 08 Mei 15 12 Mei 15 15 Mei 15 19 Mei 15 22 Mei 15 26 Mei 15 29 Mei 15
Tanggal 05 Mei 15 08 Mei 15 12 Mei 15 15 Mei 15 19 Mei 15 22 Mei 15 26 Mei 15 29 Mei 15
1 5 6 6 6 8 9 12 9
2 5 6 6 5 7 9 9 9
3 5 6 5 5 5 5 6 5
Air Limbah Tahu 30% 4 5 6 7 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 7 5 5 5 5 5 6 7 7 7 8 8 9 9 9 9 10 10 8 8 9 9
91
8 3 4 4 4 6 8 8 8
9 5 6 7 5 6 8 9 8
10 5 6 4 4 6 7 9 7
EM4 1 5 6 6 6 7 8 8 10
2 4 5 5 7 6 4 6 6
3 5 6 5 5 6 7 8 9
4 4 5 6 5 7 7 8 9
5 4 5 6 4 6 6 6 7
6 4 5 6 4 5 6 7 8
7 5 5 4 4 6 5 6 7
8 5 6 7 5 6 8 8 10
9 4 5 4 6 5 7 7 8
10 5 6 4 5 5 6 7 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Lampiran 3 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Pengamatan tanggal kePerlakuan 05
08
12
15
19
22
25
29
Mei
Mei
Mei
Mei
Mei
Mei
Mei
Mei
3,59
4,78
7,06
8,02
11,18
15,29
20,68
23,41
ALT100ml 4,41
5,38
7,43
9,22
12,2
16,78
22,88
25,49
ALT200ml 3,46
4,4
7,78
9,75
14,61
20,58
28,36
31,59
ALT300ml 5,31
6,33
7,9
9,45
13,74
19,66
26,89
30,44
EM4
5,72
6,81
7,79
10,77
15,45
21,48
24,35
Kontrol
4,66
Tabel 2. Hasil Pengamatan Jumlah Daun Pengamatan tanggal kePerlakuan 05
08
12
15
19
22
25
29
Mei
Mei
Mei
Mei
Mei
Mei
Mei
Mei
4,1
5.3
6,2
5,4
6,7
7,9
8,3
9,0
ALT100ml 4,8
5,2
5,8
5,3
6,7
7,6
8,1
9,1
ALT200ml 4,0
5,0
6,0
4,8
6,6
7,8
9,3
9,9
ALT300ml 5,0
5,8
5,6
4,9
6,5
8,0
9,1
8,0
EM4
5,4
5,3
5,1
5,9
6,4
7,1
8,2
Kontrol
4,5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3. Hasil Pengamatan Berat Basah No 1
Perlakuan Kontrol
Berat Basah (gram) 449
2
Air Limbah Tahu 100 ml
474
3
Air Limbah Tahu 200 ml
908
4
Air Limbah Tahu 300 ml
806
5
EM4
421
Tabel 4. Hasil Pengamatan Berat Kering No 1
Perlakuan Kontrol
Berat Kering (gram) 34
2
Air Limbah Tahu 100 ml
32
3
Air Limbah Tahu 200 ml
76
4
Air Limbah Tahu 300 ml
65
5
EM4
29
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 Uji Statistik TINGGI TANAMAN Test of Homogeneity of Variances TinggiTanaman Levene Statistic
df1
3.599
df2 4
Sig. 45
.013
ANOVA TinggiTanaman Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
510.753
4
127.688
Within Groups
1150.258
45
25.561
Total
1661.011
49
TinggiTanaman Duncan Subset for alpha = 0.05 Perlakuan
N
1
2
3
K
10 19.8200
EM4
10 20.4600 20.4600
ALT10%
10 21.0800 21.0800
ALT30%
10
25.1300 25.1300
ALT20%
10
28.1300
Sig.
.604
.056
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
.191
F 4.995
Sig. .002
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc TinggiTanaman N Normal Parametersa Most Extreme Differences
10 Mean
28.1300
Std. Deviation
3.69054
Absolute
.135
Positive
.122
Negative
-.135
Kolmogorov-Smirnov Z
.426
Asymp. Sig. (2-tailed)
.993
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = ALT20%
Perlakuan = EM4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc TinggiTanaman N Normal Parametersa Most Extreme Differences
10 Mean
20.4600
Std. Deviation
2.29647
Absolute
.162
Positive
.162
Negative
-.122
Kolmogorov-Smirnov Z
.512
Asymp. Sig. (2-tailed)
.955
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = EM4
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perlakuan = ALT30% One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc TinggiTanaman N
10
Normal Parametersa Most Extreme Differences
Mean
25.1300
Std. Deviation
5.38476
Absolute
.154
Positive
.154
Negative
-.105
Kolmogorov-Smirnov Z
.487
Asymp. Sig. (2-tailed)
.972
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = ALT30%
Perlakuan = ALT20% One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc TinggiTanaman N
10 a
Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean
28.1300
Std. Deviation
3.69054
Absolute
.135
Positive
.122
Negative
-.135
Kolmogorov-Smirnov Z
.426
Asymp. Sig. (2-tailed)
.993
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = ALT20%
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perlakuan = ALT10% One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc TinggiTanaman N
10
Normal Parametersa Most Extreme Differences
Mean
21.0800
Std. Deviation
6.15175
Absolute
.214
Positive
.214
Negative
-.133
Kolmogorov-Smirnov Z
.676
Asymp. Sig. (2-tailed)
.750
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = ALT10%
Perlakuan = K One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc TinggiTanam an N Normal Parameters
10 a
Most Extreme Differences
Mean
19.8200
Std. Deviation
6.48636
Absolute
.166
Positive
.150
Negative
-.166
Kolmogorov-Smirnov Z
.525
Asymp. Sig. (2-tailed)
.946
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = K
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
JUMLAH DAUN (HELAI) Test of Homogeneity of Variances JumlahDaun Levene Statistic
df1
.017
df2 4
Sig. 45
.999
ANOVA JumlahDaun Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
33.680
4
8.420
Within Groups
77.600
45
1.724
111.280
49
Total
JumlahDaun Duncan Subset for alpha = 0.05 Perlakuan
N
1
2
3
EM4
10
3.7000
ALT10%
10
4.3000
4.3000
K
10
4.9000
4.9000
4.9000
ALT30%
10
5.5000
5.5000
ALT20%
10
Sig.
6.0000 .059
.059
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
.083
F 4.883
Sig. .002
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perlakuan = EM4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc JumlahDaun N Normal Parameters
10 a
Mean
3.7000
Std. Deviation Most Extreme Differences
1.15950
Absolute
.202
Positive
.131
Negative
-.202
Kolmogorov-Smirnov Z
.639
Asymp. Sig. (2-tailed)
.809
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = EM4
Perlakuan = ALT30% One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc JumlahDaun N Normal Parametersa
10 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
5.5000 1.43372
Absolute
.264
Positive
.164
Negative
-.264
Kolmogorov-Smirnov Z
.834
Asymp. Sig. (2-tailed)
.490
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = ALT30%
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perlakuan = ALT20% One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc JumlahDaun N Normal Parameters
10 a
Mean
6.0000
Std. Deviation Most Extreme Differences
1.15470
Absolute
.307
Positive
.207
Negative
-.307
Kolmogorov-Smirnov Z
.970
Asymp. Sig. (2-tailed)
.303
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = ALT20%
Perlakuan = ALT10% One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc JumlahDaun N Normal Parameters
10 a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
4.3000 1.33749
Absolute
.289
Positive
.289
Negative
-.211
Kolmogorov-Smirnov Z
.913
Asymp. Sig. (2-tailed)
.375
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = ALT10%
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perlakuan = Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc JumlahDaun N Normal Parametersa
10 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
4.9000 1.44914
Absolute
.272
Positive
.272
Negative
-.228
Kolmogorov-Smirnov Z
.862
Asymp. Sig. (2-tailed)
.448
a. Test distribution is Normal. c. Perlakuan = K
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
LAMPIRAN 5 SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ semester
: XII/ I
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
Kompetensi Inti
:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
Kompetensi
Indikator
Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan
dan
kompleksitas ciptaan
Tuhan
tentang struktur dan fungsi dan
DNA,
gen
kromosom
dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta
pengaturan
proses pada mahluk hidup.
Materi
Kegiatan
Pembelajaran
Pembelajaran
Penilaian
Mengamati Tertulis Mengamati dan menunjukkan Lisan gambar Perkembangan sikap kagum akan /animasi/video tentang pada Tumbuhan keteraturan dan pertumbuhan kompleksitas dan perkembangan ciptaan Tuhan pada yang tentang struktur Faktor tumbuhan Membaca data mempengaruhi dan fungsi DNA, hasil pertumbuhan gen dan pengamatan pertumbuhan pada kromosom dalam tanaman pertumbuhan pembentukan dan Membaca teks pertumbuhan tanaman pewarisan sifat pada serta pengaturan tumbuhan dan manusia proses pada Siswa
mahluk hidup
Pertumbuhan
Menanya Siswa dimotivasi
Alokasi Waktu 4 JP
Sumber Belajar Gambar/ animasi/Video pertumbuhan dan perkembangan
Buku teks Biologi klas XII
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,
jujur
Siswa jujur
bersikap dan
teliti
terhadap data dan
dalam melakukan
fakta,
proses belajar dan
disiplin,
tanggung jawab,dan
melaporkan
peduli
setiap
dalam
observasi eksperimen,
dan berani
hasil
pengamatan pertumbuhan dan
dan santun dalam
perkembangan
mengajukan
tumbuhan dan
pertanyaan
Siswa
memiliki
berargumentasi,
rasa ingin tahu,
peduli
lingkungan,
bertanggungjawa
gotong
royong,
bekerjasama,
cinta
b,
bekerjasama
dan
disiplin
damai, berpendapat
dalam melakukan
secara ilmiah dan
pengamatan dan
kritis, responsif dan
percobaan baik di
proaktif
dalam
dalam
kelas
untuk membuat pertanyaan tentang Mengapa tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan Konsep pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, Macammacam pertumbuhan pada tumbuhan faktor–faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
dalam
setiap
maupun
tindakan dan dalam
laboratorium
melakukan pengamatan
dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun
di
luar
kelas/laboratorium
3.1 Menganalisis hubungan
antara
Siswa
mampu
mendeskripsikan
faktor internal dan
proses
eksternal
pertumbuhan dan
dengan
proses pertumbuhan
perkembangan
dan
tanaman
perkembangan
pada Mahluk Hidup
Siswa
berdasarkan
mengidentifikasi
percobaan.
hasil
mampu
faktor-faktor yang berpengaruh dalam
Mengumpulkan Data (Eksperimen/Ek splorasi) Menggali informasi tentang Konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui tayangan gambar/anima si/Video. Diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan Diskusi tentang faktorfaktor yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
Siswa
mampu
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara
Siswa
mampu
membuat rancangan penelitian pengaruh eksternal
mempengaruh i petumbuhan dan perkembangan
faktor
Mengasosiasikan Membaca dan menganalisis grafik pertumbuhan tanaman untuk memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan . Menarik kesimpulan tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan serta faktorfaktor yang mempengaruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
terhadap pertumbuhan
inya dan mempresentas ikan
pada tanaman
Siswa
mampu
melaksanakan atau menjalankan penelitian (praktikum) pengaruh
faktor
eksternal terhadap pertumbuhan tanaman
Siswa
mampu
mempresentasika n hasil penelitian di depan kelas
Mengkomunikas ikan Presntasi hasil kajian dan diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan . Pada mahluk hidup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Kelas / semester
: XII/ I
Mata Pelajaran
: MIPA
Materi Pokok
: Pertumbuhan dan Perkembangan
Alokasi Waktu
: 4 JP
A. Kompetensi Inti 5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 7. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 8. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar 1.1
Mengagumi
keteraturan
Indikator Pencapaian Kompetensi dan 1.1.1 Siswa menunjukkan sikap kagum
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
akan keteraturan dan kompleksitas
struktur dan fungsi DNA, gen dan
ciptaan Tuhan tentang struktur
kromosom dalam pembentukan dan
dan
pewarisan sifat serta pengaturan
kromosom dalam pembentukan
proses pada mahluk hidup.
dan
fungsi
DNA,
pewarisan
gen
sifat
dan
serta
pengaturan proses pada mahluk hidup
2.1
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, 2.1.1 Siswa bersikap jujur dan teliti jujur terhadap data dan fakta,
dalam melakukan proses belajar
disiplin, tanggung jawab,dan peduli
dan
dalam observasi dan eksperimen,
pengamatan
berani
perkembangan tumbuhan
dan
mengajukan
santun pertanyaan
dalam
melaporkan
setiap
pertumbuhan
hasil dan
dan 2.1.2 Siswa memiliki rasa ingin tahu,
berargumentasi, peduli lingkungan,
bertanggungjawab,
bekerjasama
gotong royong, bekerjasama, cinta
dan disiplin dalam melakukan
damai, berpendapat secara ilmiah
pengamatan dan percobaan baik di
dan kritis, responsif dan proaktif
dalam kelas maupun laboratorium
dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan
di
dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.1
Menganalisis
hubungan
antara 3.1.1 Siswa mampu mendeskripsikan
faktor internal dan eksternal dengan
proses
proses
perkembangan tanaman
pertumbuhan
dan
pertumbuhan
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
perkembangan pada Mahluk Hidup 3.1.2 Siswa mampu mengidentifikasi berdasarkan hasil percobaan.
faktor-faktor yang berpengaruh dalam
pertumbuhan
dan
perkembangan pada tanaman 3.1.3 Siswa
mampu
menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
4.1
Merencanakan dan melaksanakan 4.1.1 Siswa
mampu
membuat
percobaan tentang faktor luar yang
rancangan penelitian pengaruh
memengaruhi proses pertumbuhan
faktor
dan perkembangan
pertumbuhan pada tanaman
tanaman, dan
eksternal
melaporkan secara tertulis dengan 4.1.2 Siswa
mampu
menggunakan tatacara penulisan
atau
ilmiah yang benar.
(praktikum)
terhadap
melaksanakan
menjalankan
penelitian
pengaruh
faktor
eksternal terhadap pertumbuhan tanaman 4.1.3 Siswa
mampu
mempresentasikan penelitian di depan kelas
C. Tujuan Pembelajaran 1.1.1.1 Siswa dapat menunjukkan sikap peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengalaman ajaran agama 2.1.1.1 Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat bersikap jujur dan memiliki sikap teliti dalam melakukan proses belajar dan
hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
melaporkan
setiap
hasil
pengamatan
pertumbuhan
111
dan
perkembangan tumbuhan 2.1.2.2 Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat memiliki rasa ingin tahu,
bertanggungjawab,
bekerjasama
dan disiplin
dalam
melakukan pengamatan dan percobaan baik di dalam kelas maupun laboratorium 3.1.2.1 Melalui studi pustaka, siswa dapat
mendeskripsikan proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman 3.1.2.2 Melalui pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman 3.1.3.3 Melalui studi pustaka, siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman 4.1.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membuat rancangan penelitian pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap pertumbuhan pada tanaman 4.1.2.2 Melalui
pengamatan,
siswa
dapat
melaksanakan
atau
menjalankan penelitian (praktikum) pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap pertumbuhan tanaman 4.1.3.3 Melalui
percobaan,
siswa
dapat
mempresentasikan
penelitian di depan kelas.
D. Materi Pembelajaran Materi Pokok
: Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
E. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Saintific Metode Pembelajaran : Diskusi, Eksperimen, Presentasi, Ceramah
hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Media a)
Laptop
b) LCD (Proyektor) c)
Whiteboard
d) Spidol e)
Penghapus
2. Alat dan Bahan a) Gambar dan video Pertumbuhan dan Perkembangan b) Polybag 15 buah c) 5 bibit tanaman d) Tanah e) Air Limbah tahu f) EM4 g) Air h) Penggaris i) Pena
3. Sumber Belajar a)
Buku Siswa SMA Kelas XII
b) Buku Guru SMA Kelas XII c)
LKS dilengkapi dengan kunci LKS
d) Internet
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2x45 menit) Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pendahuluan Menyiapkan kondisi 1. Guru mengucapkan salam dan mengecek 10 menit
belajar
kesiapan
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran Melakukan apersepsi, 2. Guru
menanyakan,
“Pernahkah
kalian
menyampaikan tujuan
menanam bunga atau pohon di lingkungan
dan memotivasi siswa
rumah? Apakah bunga atau biji-bijian yang kalian tanam langsung tumbuh besar? Atau dari tumbuh kecil kemudian membesar? Menurut kalian proses apa yang terjadi? 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Mengorganisasi siswa 4. Mengorganisasikan siswa duduk dalam dalam
kelompok
belajar Inti
Mengamati
60 menit
kelompok dan wakil tiap-tiap kelompok mengambil LKS 5. Mengamati gambar atau video tentang pertumbuhan
dan
perkembangan
pada
tumbuhan Menanya
6. Membuat pertanyaan yang menuntut siswa berfikir kritis tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dan faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Mengumpulkan informasi/mencoba
7. Menggali informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dengan menonton video 8. Siswa dapat berdiskusi dan mengkaji buku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
sumber Mengasosiasi/menalar 9. Menganalisis
pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman untuk memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan 10. Menarik kesimpulan tentang pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya Mengkomunikasikan
11. Mempresentasikan hasil kajian dan diskusi tentang
eksperimen
pertumbuhan
dan
perkembangan 12. Melakukan evaluasi dengan meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
dan
kelompok
lain
yang
menanggapinya Penutup 20 menit
Penghargaan
13. Memberikan penghargaan pada kelompok yang
benar
dalam
mengklasifikasikan
gambar dan presentasi 14. Membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran 15. Mengajak siswa untk merefleksikan hasil belajar 16. Memberikan
tugas
untuk
melakukan
penelitian dan membuat laporan mengenai hasil
pengamatannya
dan
mempresentasikannya minggu depan 17. Guru
menutup
kegiatan
dengan mengucapkan salam
pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Pertemuan II (2x45 menit) Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pendahuluan Menyiapkan kondisi 1. 10 menit
belajar
Guru mengucapkan salam dan mengecek kesiapan
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran Melakukan
2.
Guru menanyakan, “Bagaimana hasil yang
apersepsi,
kalian dapatkan pada saat eksperimen?
menyampaikan
Apakah hasilnya memuaskan atau tidak?
tujuan
dan
Jika tidak faktor apa yang berpengaruh
memotivasi siswa
dalam eksperimen kalian? 3.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Mengorganisasi siswa
4.
dalam
Mengamati
60 menit
mengorganisasikan
kelompok
kelompok belajar Inti
Guru
mengambil
setiap undian
ketua untuk
presentasi setiap kelompok 5.
Mengkaji hasil kerja ilmiah
6.
Mengamati
langkah-langkah
melakukan
percobaan menurut kerja ilmiah Menanya
7.
Memberikan pertanyaan tentang langkahlangkah
eksperimen
dan
penyususnan
laporan hasil eksperimen Mengumpulkan
8.
Data
Mengolah data eksperimen atau hasil pengamatan
9.
Menjawab
permasalahan
dan
menyimpulkan hasil pengamatan 10. Menarik kesimpulan dari hasil diskusi mengenai usulan penelitian Mengkomunikasikan 11. Menyusun usulan penelitian tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perkembangan
tanaman
116
dalam
bentuk
laporan 12. Melaporkan hasil eksperimen secara lisan (presentasi) maupun secara tertulis
Penutup
Penghargaan
13. Memberikan penghargaan pada kelompok
20 menit
yang
benar
dalam
presentasi
hasil
penelitiannya 14. Membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran 15. Memberikan post test kepada siswa 16. Menyampaikan materi untuk minggu depan dan meminta siswa untuk mempelajarinya
H. Penilaian 1. Jenis/Teknik Penilaian a)
Tes tertulis
b) Lembar penilaian sikap c)
Lembar penilaian kerja
d) Lembar penilaian hasil laporan e)
Lembar penilaian presentasi
2. Penilaian Proses a)
Instrumen penilaian sikap sosial
b) Instrumen penilaian ketrampilan percobaan c)
Instrumen penilaian diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Lembar Kerja Siswa Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup dan Faktor Luar yang mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman
A. Tujuan 1.
Siswa dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman
2.
Siswa
dapat
menganalisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman 3.
Siswa dapat membuat laporan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah
B. Alat dan Bahan 1.
Polybag 15 buah
2.
5 bibit tanaman (kacang hijau, kacang panjang, kedelai, kacang tanah, kacang buncis)
3.
Tanah
4.
Air limbah tahu
5.
EM4
6.
Air
7.
Penggaris
8.
Pena
C. Langkah Kerja 1.
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang
2.
Rancanglah eksperimen mengenai pertumbuhan dan perkembangan serta faktor yang mempengaruhinya, dengan topik “Pengaruh Perbedaan Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman” (Jenis pupuk yang digunakan sudah disediakan).
Carilah contoh eksperimen dari internet mengenai topik terkait sebagai referensi
Susunlah langkah kerjanya!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Pembagian bibit tanaman : Kelompok 1 : Kacang Hijau Kelompok 2 : Kedelai Kelompok 3 : Kacang Panjang Kelompok 4 : Kacang Tanah Kelompok 5 : Kacang Buncis
Untuk perlakuan pupuk ada 2 macam untuk masing-masing kelompok. Air limbah Tahu 100 ml/liter 200 ml/liter 300 ml/liter EM4 : 10 ml/liter
Amati selama 1 minggu
Catat data pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman dan jumlah daun)
Analisis hasil data yang diperoleh dari eksperimen! Jenis pupuk mana yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang paling baik? Faktor apa saja yang mempengaruhi adanya perbedaan pada masng-masing perlakuan? Bagaimana
faktor
tersebut
dapat
mempengaruhi
pertumbuhan tanaman?
Susunlah laporan hasil percobaan sesuai data dan analisis masing-masing kelompok menggunakan langkah penulisan yang baik dan benar!
D. Hasil Kegiatan 1. Catat hasil data dalam tabel sebagai berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Tabel Hasil Pengamatan : Air (Kontrol) Hari Ke-
Polybag
1
2
3
4
5
6
7
5
6
7
5
6
7
1 2 3 4 5 Rata-rata
Tabel Hasil Pengamatan : Air Limbah Tahu Hari Ke-
Polybag
1
2
3
4
1 2 3 4 5 Rata-rata
Tabel Hasil Pengamatan : EM4 Hari Ke-
Polybag
1 1 2 3 4 5
Rata-rata
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
2. Jenis pupuk manakah yang menunjukkan pertumbuhan tanaman yang paling baik? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................ 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi adanya perbedaan pada setiap perlakuan jenis pupuk? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................ 4. Pengaruh faktor tersebut terhadap pertumbuhan tanaman? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................ 5. Susunlah laporan kegiatan dalam laporan ilmiah!
E. Kesimpulan ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ...........................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lembar Penilaian Diskusi Aspek yang dinilai *
Nama
No
Siswa
Jujur
Teliti
Kerjasama
Ingin Tahu
RataTanggungjawab
rata
1 2 3 4 5 Dst
*Diisi dengan angka dengan rentan 1-5 : 1 = Sangat kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik
Rubrik Penilaian :
Skor 1 = Jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
Skor 2 = Jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum maksimal
Skor 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
Skor 4 = Jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
Skor 5 = Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Format Penilaian : Nilai =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
x 100
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Lembar Penilaian Presentasi
Aspek yang dinilai * No
Nama Siswa
Keberanian
Percaya
berpendapat
diri
1 2 3 4 5 dst
*Diisi dengan angka dengan rentan 1-5 : 1 = Sangat kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik
Kecakapan merespon pertanyaan
Total Kerjasama kelompok
Skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Rubrik Penilaian Presentasi : Aspek Keberanian Berpendapat Skor
Kriteria
1
Hanya berperan aktif saat presentasi, tidak mengemukakan pendapat sama sekali
2
Mengemukakan pendapat secara hafalan melihat teks terkait, terlihat tidak yakin
3
Mengemukakan
pendapat
masih
melihat
teks
terkait,
dapat
terkait,
dapat
mengembangkan poin-poin presentasi dengan baik 4
Mengemukakan
pendapat
tanpa
melihat
teks
mengembangkan poin-poin 5
Mengemukakan pendapat terkait materi presentasi secara logis tanpa melihat teks terkait, dapat mengembangkan poin presentasi dengan sangat baik, tampak sangat meyakinkan
Aspek Percaya Diri Skor
Kriteria
1
Tampak grogi dalam presentasi ditunjukkan dengan keringat yang berlebihan, bagian tubuh yang bergetar serta suara yang tidak jelas maupun terbata-bata, tatapan mata menunduk
2
Tampak grogi dalam presentasi ditunjukkan dengan keringat yang berlebihan, bagian tubuh yang bergetar serta suara yang tidak jelas maupun terbata-bata, suara cukup jelas
3
Sedikit grogi ditunjukkan dengan sesekali lupa dengan apa yang akan dipresentasi (terbata-bata), tatapan belum menyeluruh, masih terlihat berfikir keras dalam menyatakan presentasi, suara jelas dan latang
4
Cukup percaya diri ditunjukkan dengan lancar mempresentasikan materi, tatapan menyeluruh dan tegas, suara kurang keras
5
Percaya diri baik, lancar mempresentasikan materi, tatapan menyeluruh dan tegas, suara keras dan lantang, tidak ditemui tubuh gemetar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Aspek Kecakapan Merespon Pertanyaan Skor
Kriteria
1
Tidak dapat menjawab pertanyaan
2
Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat
3
Menjawab pertanyaan benar, namun penyusunan kata-kata dalam menyampaikan jawaban kurang baik (kurang konsisten)
4
Menjawab pertanyaan dengan benar, namun masih terlihat teks terkait, penyusunan kata-kata mudah dimengerti dan sistematis
5
Menjawab pertanyaan dengan benar tanpa melihat teks teori terkait menggunakan logika yang tepat, penyusunan kata-kata mudah dimengerti dan sistematis
Aspek Kerjasama Kelompok Skor
Kriteria
1
Sama sekali tidak solid. Persiapan sama sekali tidak solid. Tidak ada pembagian tugas saat presentasi dengan jelas. Miskomunikasi dengan semua anggota group. Management waktu sangat buruk
2
Tidak solid. Persiapan presentasi kurang. Tidak ada pembagian porsi presentasi yang jelas. Beberapa miskomunikasi dengan anggota group. Management waktu buruk
3
Kurang solid. Presentasi kurang dilatih. Ada pembagian porsi presentasi, namun masih disertai miskomunikasi dengan group. Management waktu kurang diperhatikan
4
Cukup solid. Presentasi dilatih dengan baik. Ada pembagian porsi yang jelas meski kadang tumpang tindih dengan bagian anggota lain. Management waktu cukup baik
5
Kerjasama group terlihat solid. Presentasi dilatih dan dipersiapkan dengan baik. Ada pembagian porsi yang jelas dengan pembagian waktu yang baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Lembar Penilaian Pelaksanaan Eksperimen
Aspek yang dinilai
No
Nama Siswa
Ketrampilan Menerapkan Langkah-langkah Eksperimen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dst
Pedoman Penilaian Eksperimen : Skor Total =
Total Skor Skor Maksimal
x 100
Ketrampilan Memakai Alat dan Bahan
Efisiensi Waktu
Total Skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Rubrik Penilaian Kegiatan Eksperimen/Percobaan Aspek Ketrampilan Menerapkan Langkah-langkah Eksperimen Skor 1
Kriteria Tidak
menguasai
dan
memahami
langkah-langkah
eksperimen/percobaan yang dilakukan 2
Menerapkan langkah-langkah secara hafalan (membaca teks terkait) sehingga terlihat tidak fasih dalam melakukan percobaan dan masih cendurung cerobah
3
Kurang paham benar akan apa yang harus dilakukan dalam melakukan percobaan sehingga dalam penerapan terlihat ragu-ragu dan masih sering lupa langkah kerja yang harus dilakukan
4
Faham akan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam percobaan, terlihat yakin namun terkadang kurang teliti dalam melakukan langkah percobaan
5
Faham akan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam percobaan. Menunjukkan sikap ilmiah yang tekun, teliti, dan penuh tanggungjawab dalam melaksanakan percobaan
Aspek Ketrampilan Memakai Alat dan Bahan Skor
Kriteria
1
Tidak menggunakan alat dan bahan yang tepat dalam melakukan percobaan
2
Menggunakan alat dan bahan dengan tepat, namun tidak memperhatikan etika penggunaan alat dengan baik sehingga dapat mengakibatkan alat rusak
3
Menggunakan alat dan bahan yang tepat memperlihatkan etika penggunaan dan perawatan dengan baik dan benar
4
Menggunakan alat dan bahan yang tepat memperhatikan etika penggunaan dan perawatan dengan baik dan benar serta memperhatikan kebersihan lingkungan tepat melakukan percobaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Aspek Efisiensi Waktu Skor
Kriteria
1
Tidak menggunakan waktu dengan efisiensi (melebihi 20 menit waktu yang ditentukan)
2
Tidak menggunakan waktu dengan efisiensi (melebihi 15 menit waktu yang ditentukan)
3
Tidak menggunakan waktu dengan efisiensi (melebihi 10 menit waktu yang ditentukan)
4
Tidak menggunakan waktu dengan efisiensi (melebihi 5 menit waktu yang ditentukan)
5
Menggunakan waktu dengan efisiensi sehingga percobaan selesai tepat waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Rubrik Penilaian Laporan Ilmiah Hasil Percobaan/Eksperimen Nilai
Kriteria
< 75
Mengolah data tidak benar, tidak menyebutkan dengan benar faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, tidak ada analisis mengenai hubungan faktor luar dengan pertumbuhan tanaman, format penulisan benar
75
Mengolah dan membaca data hasil percobaan dengan benar, menyebutkan faktor yang mempengarui pertumbuhan tanaman kurang terperinci lengkap, tidak ada analisis mengenai hubungan faktor luar dengan pertumbuhan tanaman, format penulisan baik dan benar
80
Mengolah dan membaca data hasil percobaan dengan benar, menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman terperinci lengkap, ada analisis mengenai hubungan faktor luar dengan pertumbuhan tanaman, format penulisan baik dan baik
90
Mengolah dan membaca data hasil percobaan dengan benar, menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman terperinci lengkap, disertai analisis mengenai hubungan faktor luar dengan pertumbuhan tanaman secara logis dan ilmiah, format penulisan baik dan benar
100
Mengolah dan membaca data hasil percobaan, menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman terperinci lengkap, analisis mengenai hubungan faktor luar dengan pertumbuhan tanaman secara logis dan ilmiah disertai sumber pustaka yang jelas dan terpercaba, ada dokumentasi foto percobaan yang telah dilakukan, format penulisan baik dan benar
Ketepatan waktu
Setiap keterlambatan pengumpulan nilai laporan dikurangi sesuai jumlah keterlambatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
LAMPIRAN 7 KISI-KISI PENULISAN SOAL POSTEST TAHUN AJARAN 2015/2016
No
Mata Pelajaran
: Biologi
Alokasi Waktu
: 20 menit
Kelas/Program
: XII IPA
Bentuk Soal
: Essay
Semester
:1
Jumlah Soal
:5
Kompetensi Dasar
Indikator
Bentuk
Ranah Kognitif
Nomor Soal
C1 (mengingat)
1
Soal 3.1 Menganalisis hubungan antara
Siswa
mampu
faktor internal dan eksternal
mendeskripsikan
dengan proses pertumbuhan
pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman
perkembangan
pada
proses dan
Mahluk Hidup berdasarkan
Siswa
mampu
hasil percobaan.
mengidentifikasi
faktor-
faktor
yang
berpengaruh
dalam
pertumbuhan
dan
perkembangan pada tanaman
Essay
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor
yang
mempengaruhi
C1 (mengingat)
2
C1 (memahami)
4
C4 (menganalisis)
5
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan pada tanaman
4.1
dan
Merencanakan melaksanakan tentang
percobaan
faktor
mampu
rancangan
membuat penelitian
yang
pengaruh faktor eksternal
memengaruhi
proses
terhadap pertumbuhan pada
pertumbuhan
dan
perkembangan melaporkan
luar
Siswa
tanaman, dan secara
tanaman Siswa mampu melaksanakan
tertulis
atau menjalankan penelitian
dengan menggunakan tatacara
(praktikum) pengaruh faktor
penulisan ilmiah yang benar.
eksternal
terhadap
pertumbuhan tanaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
LAMPIRAN 8 SOAL POSTEST
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan! (Skor 10) 2. Sebutkan
5
faktor
luar
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan pada tanaman! (Skor 10) 3. Sebutkan langkah-langkah melakukan percobaan menurut penulisan ilmiah secara berurutan! (Skor 10) 4. “Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup dan Faktor Luar yang mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman” dari judul karya ilmiah tersebut, tentukanlah : a) Variabel bebas (Skor 5) b) Variabel terikat (Skor 5) c) Variabel kontrol (Skor 5)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Kunci Jawaban Soal Postest :
1. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran, berat, serta jumlah sel yang bersifat tidak kembali pada keadaan semula. Sedangkan perkembangan adalah suatu proses pertumbuhan yang disertai dengan differensiasi, organogenesis sampai terbentuk organisme dewasa. 2. Faktor-faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah Cahaya, Air, Kelembaban, Nutrisi dan pH. 3. Langkah-langkah Penulisan Ilmiah :
Judul Penelitian
Rumusan Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Alat dan Bahan Penelitian
Langkah-langkah Penelitian
Hasil Penelitian
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Lampiran
4. “Pengaruh Pemberian Air Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim” 4) Variabel kontrol : Benih tanaman sawi, media tanam, pH tanah, kelembaban tanah, umur tanaman, dan waktu penyiraman 5) Variabel bebas : Dosis air limbah tahu 6) Variabel terikat : Pertumbuhan tanaman sawi meliputi tinggi tanaman, dan jumlah daun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
Pedoman Penskoran Postest
1. Skor 10 = bila menjawab dengan benar dan meliputi 2 aspek yaitu pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman Skor 5 = bila menjawab dengan benar dan meliputi 1 aspek saja Skor 0 = tidak menjawab atau jawaban tidak benar
2. Skor 5 = bila menyebutkan 5 faktor luar dan semua benar Skor 4 = bila hanya menyebutkan 4 faktor luar dengan benar Skor 3 = bila hanya menyebutkan 3 faktor luar dengan benar Skor 2 = bila hanya menyebutkan 2 faktor luar dengan benar Skor 1 = bila hanya menyebutkan 1 faktor luar dengan benar Skor 0 = tidak menjawab satupun atau menjawab namun semua jawaban tidak benar
3. Skor 10 = bila menjawab dengan lengkap dan benar meliputi 10 aspek penulisan ilmiah Skor 9 = bila menjawab dengan lengkap dan benar meliputi 9 aspek penulisan ilmiah Skor 8 = bila menjawab dengan lengkap dan benar meliputi 8 aspek penulisan ilmiah Skor 7 = bila menjawab dengan lengkap dan benar meliputi 7 aspek penulisan ilmiah Skor 6 = bila menjawab dengan lengkap dan benar meliputi 6 aspek penulisan ilmiah Skor 5 = bila menjawab dengan lengkap dan benar meliputi 5 aspek penulisan ilmiah Skor 4 = bila menjawab dengan lengkap dan benar meliputi 4 aspek penulisan ilmiah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Skor 3 = bila menjawab dengan lengkap dan benar meliputi 3 aspek penulisan ilmiah Skor 2 = bila menjawab dengan lengkap dan benar meliputi 2 aspek penulisan ilmiah Skor 1 = bila menjawab dengan lengkap dan benar meliputi 1 aspek penulisan ilmiah Skor 0 = tidak menjawab atau semua jawaban tidak benar
4. Skor 5 = bila menjawab dengan benar dan tepat Skor 0 = tidak menjawab dengan benar dan tepat atau jawaban tidak benar
Skor total = Jumlah skor benar Skor maksimal
x 100