PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II SISWA KELAS 3B SDN DENGGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Thomas Riko Wijaya 111134119
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Puji Tuhan, atas terselesainya tugas akhir ini dengan lancar tanpa halangan apapun. Kupersembahkan karya ini untuk: Orang tuaku tersayang Ibu Fransisca Rudini dan Bapak R.B. Wasijan yang telah mendukungku, memberiku motivasi dalam segala hal serta memberikan kasih sayang yang teramat besar yang tak mungkin bisa ku balas dengan apapun. Istriku tercinta Veronica Hanis Megasari dan anakku terkasih Dominicus Ekalavya Calvin Wijaya yang telah menjadi semangat dan motivasi. Kakakku Martinus Tarra Wijaya yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama proses penulisan tugas akhir ini. Serta teman-teman yang setiap hari berproses bersama.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“We’ll never know about tomorrow, so be positive”
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II SISWA KELAS 3B SDN DENGGUNG PELAJARAN 2014/2015 Penelitian ini dilakukan di SDN Denggung untuk meningkatkan kualitas siwa Tahun pelajaran 20014/2015 Thomas Riko Wijaya Uiversitas Sanata Dharma Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan kemampuan menyimak cerita anak dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Kasus kurangnya minat dan kemampuan menyimak di kalangan siswa sekolah dasar sangat banyak didengar. Metode yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa 3B SDN Denggung tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 28 siswa. Model yang diambil dalam mengatasi masalah ini adalah model kooperatif tipe jigsaw II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan minat siswa. Hal ini terbukti dari minat belajar siswa yang mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Kondisi awal rata-rata minat belajar siswa 59,32 dan termasuk kategori cukup. Pada siklus I rata-rata minat belajar sebesar 69,84 dan termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus II skor rata-rata minat belajar sebesar 81,02 dan termasuk kategori tinggi. Kedua, Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal skor rata-rata kemampuan menyimak cerita anak sebesar 64,82 dengan presentase pencapaian KKM sebesar 17,86%. Pada siklus I menjadi 71,79 dengan presentase pencapaian KKM sebesar 53,57%, kemudian pada siklus II menjadi 78,21 dengan presentase pencapaian KKM sebesar 75%.
Kata kunci: Menyimak, Minat, Jigsaw II
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT IMPROVING STUDENTS’ MOTIVATION AND MEMORIZATION-SKILL IN FOLLOWING CHILDREN STORY USING COOPERATIVE LEARNING JIGSAW IN CLASS 3B OF SDN DENGGUNG 2014/2015 This research do SDN Denggung for improving students’ quality Thomas Riko Wijaya Sanata Dharma University. This research do improving students’ motivation and memorization-skill in following children story using cooperative learning jigsaw II. Case of lake motivation and memorization-skill among elementary school studentsd’ is very much to be heard. This research aims to improve students’ motivation and memorization ability in following children story using cooperative learning type jigsaw II. The method used in this study is Class Action Research (CAR). The subjects for this research are 28 students taken from class 3B in SDN Denggung 2014/2015, Model to using cooperative learning jigsaw II. The results showed that frist, the implementation of cooperative learning method jigsaw II could improve students’ motivation. This result could be seen from the students’ motivation which was increased, from the beginning, cycle I and cycle II. The first average score of students’ motivation was about 59, 32 and it was categorized as enough. In the cycle I the students’ average motivation score was 69,84. In cycle II, the students’ average motivation score was 81, 02 and it was categorized as high. Secon, The implementation of cooperative learning method jigsaw II could improve students’ memorization-skill in following children story. This could be seen from the first students’ average memorization-skill which was 64, 82 with its minimum completeness standard in 17, 86%. In cycle I it became 71, 79 with its percentage of minimum completeness standard 53, 57% and in cycle II it became 78, 21 with its percentage of minimum completeness standard 75%.
Keywords: memorization, motivation, Jigsaw II
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul skripsi. “Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Siswa Kelas 3B SDN Denggung Tahun Pelajaran 2014/2015” Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik, tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.
Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Kaprodi PGSD.
3.
Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD.
4.
Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
5.
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Sri Susilowati, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Denggung yang telah memberikan izin penelitian kepada peneliti.
7.
Sri Suharyati, S.Pd.Sd., selaku guru kelas 3B SDN Denggung yang telah membantu peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini.
8.
Ari Trisnawati, S.Pd., selaku guru SDN Denggung yang telah membantu peneliti dalam penulisan ini.
9.
Siswa/siswi SDN Denggung tahun ajaran 2014/2015 yang telah memberikan waktu dan kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung.
10.
Para dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang penuh kesabaran mendidik dan membimbing peneliti selama menempuh kuliah.
11.
Teman-teman PGSD angkatan 2011 khususnya kelas B, yang telah berjuang dalam suka dan duka bersama menempuh pendidikan di PGSD.
12.
Keluargaku tercinta, Bapak Robertus Wasijan, Ibu Fransisca Rudini, dan kakakku Martinus Tarra Wijaya.
13.
Istriku tercinta Veronica Hanis dan anakku tersayang Calvin Wijaya
14.
Yerico, Kejat, Yoha, Andri, Ribon, Irwan, dan Hadi yang sudah mensuport agar penulis segera menyelesaikan skripsi ini.
15.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan perhatian, terimakasih untuk semuanya.
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv HALAMAN MOTTO ................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vii ABSTRAK .................................................................................................. viii ABSTRACT .................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................ x DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xviii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 4 C. Tujuan....................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian.................................................................... 5 xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Definidi Operasional ................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8 A. Teori-Teori yang Mendukung .................................................. 8 1. Minat.................................................................................... 8 2. Menyimak ............................................................................ 11 3. Cerita Anak .......................................................................... 13 4. Model Pembelajaran Kooperatif.......................................... 15 5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II ................. 17 B. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................. 21 C. Kerangka Berpikir .................................................................... 24 D. Hipotesis Tindakan ................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 27 A. Jenis Penelitian ........................................................................ 27 B. Setting Penelitian ..................................................................... 29 C. Rencana Tindakan ................................................................... 29 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 42 E.
Instrumen Penelitian ................................................................ 43
F.
Validitas ................................................................................... 50
G. Reliabilitas ............................................................................... 55 H. Teknik Analisis Data ................................................................ 56 1. Kriteria Keberhasilan........................................................... 56 xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Perhitungan Minat dan Kemampuan Menyimak ................. 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 62 A. Hasil Penelitian ........................................................................ 62 1. Kondisi Awal ....................................................................... 62 2. Siklus I ................................................................................. 67 3. Siklus II ............................................................................... 78 B. Pembahasan .............................................................................. 90 1. Minat Belajar ....................................................................... 91 2. Kemampuan Menyimak ...................................................... 94
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 100 A. Kesimpulan............................................................................... 100 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 101 C. Saran ......................................................................................... 101 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 103 LAMPIRAN ................................................................................................ 105
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Peubah dalam Penelitian .................................................................. 43 Tabel 3.2 Kisi-kisi Panduan Pengamatan Minat Siswa ................................... 44 Tabel 3.3 Kisi-kisi Panduan Wawancara Guru Kelas ...................................... 46 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Panduan Wawancara Siswa .............................................. 47 Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa ............................................. 47 Tabel 3.6 Penskoran Lembar Angket ............................................................... 48 Tabel 3.7 Kisi-kisi Panduan Kuesioner Minat Siswa....................................... 48 Tabel 3.8 Penilaian Skor Minat Siswa Menggunakan PAP II ......................... 53 Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ....................... 54 Tabel 3.10 Total Rata-Rata Validasi Perangkat Pembelajaran ........................ 55 Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas ..................................................................... 56 Tabel 3.12Kriteria Keberhasilan Minat Siswa dan Kemampuan Menyimak .. 57 Tabel 4.1 Data Kuesioner Kondisi Awal ......................................................... 63 Tabel 4.2 Kemampuan Menyimak Kondisi Awal ........................................... 65 Tabel 4.3 Minat Belajar Siswa Siklus I............................................................ 72 Tabel 4.4 Kemampuan Menyimak Siswa Siklus I ........................................... 73 Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Siklus I dengan Kondisi Awal dan Target Keberhasilan Siklus I ........................................................... 76 Tabel 4.6 Minat Belajar Siswa Siklus II .......................................................... 84 Tabel 4.7 Kemampuan Menyimak Siswa Siklus II .......................................... 86 Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Siklus II dengan Hasil Siklus I dan xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Target Keberhasilan Siklus II .......................................................... 88 Tabel 4.9 Rata-rata Minat Belajar Siswa ......................................................... 91 Tabel 4.10 Hasil Kemampuan Menyimak Siswa ............................................. 94 Tabel 4.11 Keberhasilan Pelaksanaan Penelitian ............................................. 99
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penelitian-penelitian Sebelumnya ................................................ 25 Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 26 Gambar 3.1 Bagan Langkah PTK Menurut Sanjaya ........................................ 28 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Skor Rata-rata Minat Belajar Siswa ............. 92 Gambar 4.2 Peningkatan Skor Rata-rata Kemampuan Menyimak .................. 96 Gambar 4.3 Presentase Jumlah Skor yang Mencapai KKM ............................ 97
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Validasi Instrumen .......................................................... 106
LAMPRAN II
Validasi Perangkat Pembelajaran .................................... 110
LAMPRAN III
Data Nilai Siswa Tahun Ajaran 2013/2014 .................... 125
LAMPRAN IV
Perangkat Pembelajaran Siklus I..................................... 127
LAMPRAN V
Perangkat Pembelajaran Siklus II ................................... 145
LAMPRAN VI
Soal Uji Empiris .............................................................. 171
LAMPRAN VII
Soal Evaluasi ................................................................... 181
LAMPRAN VIII
Hasil LKS Siklus I .......................................................... 142
LAMPRAN IX
Hasil LKS Siklus II ......................................................... 168
LAMPRAN X
Hasil Lembar Observasi .................................................. 193
LAMPRAN XI
Hasil Lembar Kuesioner ................................................. 202
LAMPIRAN XII
Validitas Soal Uji Empiris .............................................. 210
LAMPIRAN XIII
Foto-foto Kegiatan .......................................................... 218
LAMPRAN XIV
Surat Izin Penelitian ........................................................ 220
LAMPRAN XV
Biodata ............................................................................ 222
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 ini peneliti akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan operasional. A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi yang digunakan seharihari dalam kehidupan. Pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) sangat berperan penting dalam mengembangkan bahasa seseorang dalam berkomunikasi. Komuniukasi yang terjalin melalui bahasa Indonesia antara lain dalam mengungkapkan perasaan, ide, ataupun gagasan. Semakin seseorang dapat mengungkapkan perasaan, ide, ataupun gagasan dengan baik, maka semakin tinggi tingkat kemampuan dalam menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sendiri memiliki empat kriteria penilaian yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan menulis. Kriteria-kriteria ini sangat berkaitan erat dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dewasa ini menyimak menjadi permasalahan umum yang sering dialami siswa kususnya pada siswa sekolah dasar. Banyak siswa yang masih kesulitan dalam pembelajaran khususnya pada aspek menyimak. Kemampuan menyimak merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Peneliti akan membahas kemampuan menyimak. Kemampuan adalah kesanggupan dan kecakapan melakukan sesuatu (KBBI, 1990:552), 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sedangkan menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambanglambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008:31). Menyimak dalam pembelajaran bahasa Indonesia sangatlah berperan besar. Penilaian dalam menyimak sendiripun memiliki standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kemampuan menyimak adalah kesanggupan mendengar dan menangkap lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk menangkap informasi, menangkap isi, serta memahami komunikasi yang telah disampaikan. Kemampuan menyimak yang peneliti temukan pada pelaksanaan pembelajaran kurang mendapat perhatian. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 3B, SD Negeri Denggung pada hari Rabu, 2 September pukul 12.30 WIB. Hasil wawancara yang didapat yaitu siswa kelas 3B mengalami kesulitan dalam hal menyimak. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan guru kelas kurang diperhatikan olah siswa sehingga penulis menyimpulkan bahwa minat belajar siswa kelas 3B kurang. Minat adalah rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek (Surya 2004:121). Minat dalam pembelajaran sangat dibutuhkan karena tanpa adanya minat siswa tidak akan memberikan perhatian di dalam pembelajaran, jika minat siswa dalam pelajaran menyimak tinggi maka diharapkan hasil belajar dalam pelajaran tersebut akan memuaskan.
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti melakukan observasi di kelas 3B SD Negeri Denggung pada 3 September 2014 pukul 09.30 WIB untuk melihat proses pengajaran guru dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan materi “Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami”. Hasil yang diperoleh adalah banyak siswa yang kurang tertarik dengan pengajaran guru yang hanya menggunakan model pembelajaran tradisional sehingga siswa kurang memperhatikan guru. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, hasil yang diperoleh adalah rata-rata menyimak siswa hanya 64,82 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 75. Berdasarkan data nilai rata-rata pada aspek menyimak kelas 3B SD Negeri Denggung, hanya 5 siswa (17,86%) yang nilainnya di atas KKM, dan 23 siswa (82,14%) nilainya masih dibawah KKM. Dari masalah yang terjadi di atas, diperlukan pengajaran dengan model pembelajaran yang kreatif, sehingga dapat menarik minat siswa dalam belajar terutama dalam menyimak pada pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu model pembelajaran yang tepat digunakan dalam pembelajaran menyimak dalam pelajaran bahasa Indonesia adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Sugiyanto (2010:13) model pembelajaran kooperatif adalah
sistem
pengajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Tujuan pembelajaran kooperatif ini mengutamakan kerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran yang mengarah pada kerjasama dan ketercapaian tujuan belajar adalah tipe jigsaw. Jigsaw sendiri dibagi menjadi tiga tipe yaitu tipe jigsaw I, tipe jigsaw II, dan tipe jigsaw III. Peneliti memilih tipe jigsaw II karena tipe ini dapat mengembangkan
kemampuan
menyimak
siswa
dan
juga
dapat
mengembangkan kerjasama dengan siswa lain. Tipe ini juga cocok untuk mengajarkan pembelajaran dalam bentuk cerita atau teks. Dengan latar belakang masalah di atas, peneliti memutuskan untuk menggunakan tipe jigsaw II karena lebih tertarik untuk mengembangkan kemampuan menyimak dengan model pembelajaran kooperatf tipe jigsaw II. Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka peneliti merumuskan judul penelitian “Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Siswa Kelas 3B SDN Denggung Tahun Pelajaran 2014/2015”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, peneliti merumuskan masalah yaitu: 1. Apakah penerapan model kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas 3B SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2014/2015? 2. Apakah penerapan model kooperatf tipe jigsaw II dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas 3B SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2014/2015?
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Meningkatkan minat belajar siswa kelas 3B SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2014/2015 dengan menerpkan model kooperatif tipe jigsaw II. 2. Meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas 3B SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2014/2015 dengan menerapkan model kooperatif tipe jigsaw II. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan model pembelajaran sehingga dapat memperbaiki hasil belajar dan mutu pendidikan. Dengan menggunakan model kooperatif jigsaw II, proses belajar siswa menjadi lebih kreatif sehingga dapat meningkatkan minat siswa, khususnya dalam keterampilan menyimak cerita anak. 2. Manfaat Praktis a.
Bagi Sekolah Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah memberikan suatu hal yang postif dan kreatif dalam mengembangkan kualitas dan hasil pembelajaran.
b.
Bagi Guru Manfaat bagi guru adalah (1) dapat digunakan sebagai acuan guru dalam mengajar supaya lebih variatif dalam proses belajar mengajar, 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(2) dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya ketrampilan menyimak. c.
Bagi Siswa Manfaat penelitian bagi siswa adalah (1) dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan pembelajaran menyimak cerita anak, (2) memangun minat siswa dalam belajar, (3) melatih keterampilan menyimak siswa.
E. Definisi Operasional Berikut ini merupakan definisi operasional yang peneliti ambil, yaitu sebagai berikut: 1. Minat adalah perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu objek tertentu dan menaruh perhatian lebih terhadap obyek tersebut. 2. Belajar adalah suatu proses untuk menambah atau meningkatkan kemampuan seseorang. 3. Minat belajar adalah perasaan senang atau tidak senang dalam mengikuti proses untuk meningkatkan kemampuan seseorang dan menaruh perhatian lebih terhadap proses tersebut. 4. Kemampuan adalah kesanggupan seseorang untuk melakukan seuatu hal sesuai apa yang diinginkan. 5. Menyimak adalah suatu proses menangkap informasi dengan penuh perhatian dan keseriusan. 6. Kemampuan menyimak adalah kesanggupan seseorang untuk menangkap informasi secara dengan penuh perhatian. 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Cerita anak adalah karangan yang didalamnya memiliki kesan dan pesan untuk sang pembaca yang ditujukan kepada anak-anak. 8. Model kooperatif adalah model untuk mengembangkan kemampuan siswa dengan cara berkelompok untuk mencapai tujuan belajar. 9. Jigsaw II adalah cara atau sistem pembelajaran dalam kelompok untuk mencapai hasil belajar dengan cara yang maksimal.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI Dalam bab II ini peneliti akan membahas tentang teori-teori yang mendukung, hasil penelitian yang mendukung, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. A. Teori-Teori yang Mendukung 1. Minat a. Pengertian Minat Menurut
Djamarah
(2011:166),
minat
adalah
sebagai
kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Suatu minat dapat dilihat dari partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang mempunyai minat terhadap subjek tertentu cenderung akan memberikan perhatian lebih pada subjek tersebut, pendapat ini didukung oleh Slameto (2010:57), yang mendeskripsikan minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa suka dan tertarik pada suatu hal atau aktivitas, dan siswa cenderung menetap untuk memperhatikan dan mengenang hal atau aktivitas tersebut. Siswa cenderung memberikan perhatian lebih pada hal atau aktivitas yang disukai. Penelitian ini membahas tentang penggunakan model 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
koopratif tipe jigsaw II untuk meningkatkan minat siswa kelas 3B SD Negeri Denggung dalam mata pelajaran bahasa Indonesia semester 1 dengan Standar Kompetensi 1 yaitu memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang dilisankan dan Kompetensi Dasar 1.2 mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan. b. Ciri-Ciri Minat Siswa yang berminat mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto 2010:57). Memperhatikan dengan perasaan senang merupakan ciri-ciri minat yang sangat terlihat, dan jika itu dilakukan akan dapat memberikan hasil yang baik. Iskandar (2012:14-15) menyebutkan ada empat indikator minat, yaitu: 1. Ekspresi perasaan senang, yang meliputi: siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias, siswa tidak mengeluh jika mendapatkan tugas dari guru, siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai, siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai, dan siswa duduk dengan tenang untuk belajar 2. Perhatian dalam mengikuti pelajaran, yang meliputi: siswa aktif bertanya di dalam kelas, siswa aktif menjawab pertanyaan, siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama, siswa tidak melamun di dalam kelas, dan siswa tidak mengobrol atau mengganggu teman lain ketika belajar. 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Ketertarikan siswa pada materi yang meliputi: siswa giat membaca buku pelajaran, siswa membaca materi terlebih dahulu sebelum diajarkan oleh guru, siswa membuat catatan, siswa serius menyelesaikan tugas yang diberikan guru. 4. Ketertarikan siswa pada metode guru, yang meliputi: siswa menanyakan kesulitan yang dialami guru, siswa antusias dengan metode
pembelajaran
yang
diajarkan
guru,
siswa
memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran di dalam kelas, siswa memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru. c. Cara Mengukur Minat Peneliti
menggunakan
teknik
penilaian
non
tes
dalam
pengukuran minat. Teknik penilaian non tes tersebut meliputi wawancara, observasi, dan angket yang dilakukan kepada guru dan siswa kelas 3B SD Negeri Denggung. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, ehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono 2012:317). Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada obyek penelitian (Margono 2007:158). Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2012:199) 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Menyimak a. Pengertian Menyimak Menyimak
adalah
suatu
proses
kegiatan
mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi, untuk memperoleh informasi, menangkap isi pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan 2008:31). Sejalan dengan pengertian di atas, Anderson (dalam Tarigan, 2008:30) menyimak dibatasi sebagai proses besar mendengarkan, mengenal serta menginterprestasikan lambang-lambang lisan. Dari pengertian yang ada, dapat disimpulkan menyimak adalah proses di mana seseorang konsentrasi penuh untuk menangkap informasi atau pesan yang disampaikan secara lisan. b. Tujuan Menyimak Tujuan menurut Tarigan (2008:60-61) ada delapan, sebagai berikut: 1) Menyimak dengan tujuan agar memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara dengan kata lain menyiak bertujuan untuk belajar. 2) Menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau digelarkan (terutama dalam bidang seni) dengan kata lain menyimak bertujuan untuk menikmati keindahan audial.
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) Menyimak dengan maksud agar mampu menilai seuatu yang disimak (baik buruk, indah-jelek, tepat-ngawur, logis-tak logis, dan lain-lain)
dengan
kata
lain
menyimak
bertujuan
untuk
mengevaluasi. 4) Menyimak agar dapat menikmati serta menghargai sesuatu yang disimak ( misalnya pembicaraan cerita, pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, perdebatan) dengan kata lain menyimak bertujuan untuk mengapresiasi materi simakan. 5) Menyimak agar dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasangagasan, atau perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lanar dan tepat. 6) Menyimak dengan tujuan agar dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat, mana bunyi yang membedakan arti (distingsi), bunyi tidak membedakan arti. 7) Menyimak dengan tujuan agar dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari pembicara mungkin memperoleh banyak masukan berharga. 8) Menyimak dengan tujuan untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan dengan kata lain menyimak secara persuasive. Menurut Tarigan (2008:61), menyimak dapat dipandang dari berbagai segi, misalnya sebagai sarana, sebagai suatu keterampilan berkomunikasi, sebagai seni, sebagai proses, sebagai suatu response, 12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan sebagai pengalaman kreatif. Delapan tujuan menyimak dapat lebih ditekankan dalam penelitian ini adalah menyimak untuk belajar atau dipelajari, evaluasi, dan untuk mengekspresikan pembelajaran. Siswa diharapkan mampu mencapai tujuan dari menyimak sehingga dapat meningkatkan kualitas menyimak siswa. c. Proses Menyimak Proses menyimak terdapat tahap-tahap yang harus dilalui. Tahap-tahap menyimak menurut Tarigan (2008:63) terdapat lima tahap, yaitu: 1) Tahap mendengarkan atau tahap hearing. Di sini siswa baru hanya mendengar cerita yang dibacakan. 2) Tahap memahami atau tahap understanding. Siswa setelah mendengarkan cerita yang dibacakan, cerita tersebut akan dipahami secara perlahan. 3) Tahap menginterprestasi atau tahap interpreting. Siswa menelakah isi yang ada dalam cerita yang sudah disampaikan. 4) Tahap mengevaluasi atau tahap evaluating. Siswa disini membuat pandangan sendiri untuk menilai cerita yang disampaikan. 5) Tahap menanggapi atau tahap responding. Siswa disini menerima gagasan yang ada dalam cerita dan dibicarakan atau di diskusikan. Siswa kelas 3B SD Negeri Denggung diharapkan melalui tahaptahap ini untuk mendapatkan hasil yang baik dalam keterampilan menyimak cerita anak. 13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Cerita Anak a. Pengertian Cerita Anak Cerita
adalah
karangan
yang
menuturkan
perbuatan,
pengalaman, atau penderitaan orang, dan kejadian dan sebagainya, baik yang sungguh-sungguh atau rekaan berkala (KBBI, 1988: 165). Menurut Harjana (2006:8), cerita anak adalah cerita yang ditunjukkan untuk anak-anak sebagai pembacanya, jadi bukan cerita tentang anak. Dalam cerita anak ini terdapat unsur-unsur yaitu tema atau pokok pikiran, penokohan atau watak, alur atau struktur cerita yang biasanya berisikan sebab akibat, latar atau seting, dan amanat atau pesan dari cerita tersebut. Jadi cerita anak adalah karangan cerita yang ditujikan untuk anak-anak sebagai pembacanya. b. Struktur Cerita Anak a. Struktur Cerita Anak Cerita anak terdiri dari struktur yang membangunnya menjadi satu kesatuan yang utuh menjadi sebuah cerita, adapun unsur-unsur tersebut antara lain. 1. Tema Tema yaitu pokok pikiran yang mendasari sebuah cerita. Ada juga yang menyebutnya gagasan, ide dasar, atau pikiran utama yang melandasi sebuah cerita (Hardjana, 2006:18).
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Penokohan Penokohan merupakan watak yang dapat ditentukan dengan menyebutkan secara langsung watak atau kebiasaan tokoh, melukis adat kebiasaan dan suasana kehidupan tokoh dan memberikan gambaran melalui tokoh lain (Hardjana, 2006:19). 3. Plot/Alur Plot atau alur adalah unsur struktur yang berwujud dalam jalinan peristiwa, yang memperlihatkan kepaduan (koheresi) yang diwujudkan antara lain oleh sebab akibat atau kausalitas (Hardjana, 2006:21). 4. Latar/setting Latar/setting adalah waktu tempat terjadinya peristiwa pada sebuah cerita (Hardjana, 2006:23). Latar dibagi menjadi latar tempat, waktu dan suasana. 5. Amanat Amanat adalah pesan pengarang kepada pembaca baik tersurat maupun tersirat (Hardjana, 2006:53). Amanat harus terselip dalam sebuah cerita supaya pembaca bisa menjadikan bahan pembelajaran agar selalu berbuat baik. 4. Model Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (2008:4) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah metode pengajaran di mana para siswa bekerja 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Model pembelajaran ini menekankan pada kerjasama kelompok dalam memecahkan suatu permasalahan yang diberikan. Model pembelajaran yang kreatif dan tidak monoton sangat mempengaruhi minat siswa dalam belajar sehingga disini peneliti memilih model pembelajaran kooperatif karena model ini sangat berfariasi dan kreatif sesuai apa yang ingin diajarkan. Di kelas 3B SD Negeri Denggung guru masih menggunakan model pembelajaran tradisional dan dengan diaplikasikan model pembelajaran kooperaf ini dapat meningkatkan minat belajar siswa terutama dalam kemampuan menyimak cerita anak dalam pelajaran bahasa Indonesia. b. Unsur Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Suprijono (2011:58), terdapat lima unsur untuk mendapatkan hasil yang maksimal, antara lain: 1) Saling ketergantungan positif. Disini keberhasilan dalam suatu pekerjaan sangat bergantung pada kinerja anggota kelompok, sehingga
ketergantungan
positif
disini
maksudnya
adalah
bagaimana kinerja anggota yang saling mendukung untuk membuat hasil pekerjaan yang baik atau maksimal. 2) Tanggug jawab. Tanggung jawab disini sangat dibutuhkan dalam sebuah kelompok, karena dengan tanggung jawab antar anggota kelompok akan mendapatkan hasil yang maksimal pula. 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) Tatap muka. Dalam berdiskusi antar anggota harus tatap muka untuk melakukan diskusi dan dapat menyampaikan pendapat secara langsung. 4) Komunikasi antar anggota. Komunikasi dalam kelompok sangatlah penting, karena komunikasi yang baik akan mengarahkan diskusi yang baik antar anggota. 5) Evaluasi. Dengan adanya evaluasi dapat menjadi tolak ukur keberhasilan dalam belajar melalui kelompok kecil. Peneliti mengaharapkan dengan adanya kelima unsur ini proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif ini dapat berjalan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal saat diterapkan pada kelas 3B SD Negeri Denggung. 5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II Jigsaw
II
menurut
Trianto
(2009:57),
dalam
metode
pembelajaran jigsaw II yang dikembangkan oleh Slavin terdapat sedikit perbedaan. Perbedaan pembelajaran dikembangkan kesempatan
oleh
Slavin
yaitu
setiap
belajar
secara
keseluruhan
jigsaw II siswa
sebelum
yang
memperoleh ia
belajar
spesialisasinya untuk menjadi ahli atau expert. Hal ini dapat meminimalkan kesalahan ahli dalam penyampaian materi, karena teman kelompok dapat membantu jika ahli mengalami kesalahan dalam menyampaikan materi. 17
Sumber belajar teknik ini biasanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berupa sebuah bab, cerita, biografi ataupun materi-matri narasi atau deskripsi serupa. Dalam belajar tipe jigsaw II, siswa dikelompokkan secara heterogen dalam berbagai kemampuan (Rusman, 2011:218). Di sini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, serta dapat saling bertukar pikiran sehingga siswa yang berkemampuan lebih bisa mengayomi siswa di bawahnya.
Anggota
kelompok
bertanggung
jawab
terhadap
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari serta dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. Pemebelajaran kooperatif tipe jigsaw II ini menurut peneliti sangat jarang digunakan pada pelajaran bahasa Indonesia dalam mempelajari keterampilan menyimak. Teknik ini sebenarnya tak hanya untuk mengasah kemampuan menyimak tetapi dapat digunakan untuk mengasah semua kemampuan yaitu keterampilan menyimak, membaca, menulis, ataupun dalam berbicara. Kemampuan tersebut mencakup semua aspek dalam bahasa Indonesia. Peneliti
mengharapkan
dengan
teknik
jigsaw
II
dapat
meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak pada siswa kelas III B SD Negeri Denggung. Juga diharapkan proses pembelajaran lebih bervariasi dan menarik minat siswa. 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Langkah-langkah Pembelajaran Dalam Jigsaw II Menurut Trianto (2009:75-78), terdapat langkah-langkah model pembelajaran kooperatif learning teknik jigsaw II sebagai berikut ini. 1) Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan dengan memberikan penekanan manfaat penggunaan jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar kepada anak didik. Seorang guru senantiasa mengingatkan pada siswa untuk percaya diri, kritis, dan kooperatif selama kegiatan berlangsung. Peserta didik diminta belajar konsep secara keseluruhan agar memperoleh gambaran keseluruhan dari konsep yang akan dipelajari. 2) Pengelompokan Pembentukan
kelompok,
seorang
pendidik
dapat
mengelompokkan berdasarkan peringkat kemampuan siswa. Masing-masing kelompoknya diisi siswa secara heterogen berdasarkan peringkat kemampuan siswa di bidang mata pelajaran. Berikan indeks 1 untuk kelompok sangat baik, indeks 2 untuk kelompok baik, indeks 3 untuk kelompok sedang, dan indeks 4 untuk kelompok rendah. Misalkan, A1 berarti group A dari kelompok sangat baik. A4 group A dari kelompok rendah. Tiap group akan berisi hal-hal sebagai berikut. Group A (A1, A2, A3, A4) Group B (B1, B2, B3, B4) 19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Group C (C1, C2, C3, C4) Group D (D1, D2, D3, D4) Group E (E1, E2, E3, E4) 3) Pembentukan dan pembinaan kelompok expert Selanjutnya group yang telah terbentuk tadi dipecah menjadi kelompok yang mempelajari materi yang akan diberikan dan dibina supaya jadi expert, berdasarkan indeksnya adalah sebagai berikut. Kelompok 1 (A1, B1, C1, D1, E1) Kelompok 2 (A2, B2, C2, D2, E2) Kelompok 3 (A3, B3, C3, D3, E3) Kelompok 4 (A4, B4, C4, D4, E4) Setiap kelompok diharapkan dapat mempelajari topik yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya sebelum kembali ke dalam group sebagai tim ahli “expert”, tentunya peran guru sangat penting dalam fase ini. 4) Diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam group Siswa “ahli” dalam konsep tertentu ini masing-masing kembali dalam group semula. Pada fase ini masing-masing group memiliki ahli dalam konsep-konsep tertentu sesuai dengan worksheet masing-masing. Selanjutnya siswa dipersilahkan mempresentasikan keahliannya dalam group masing-masing,
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
satu persatu. Pada proses ini akan terjadi sharing pengetahuan antara tiap anggota group. Aturan dalam fase ini sebagai berikut. a) Siswa harus bertanggung jawab untuk memastikan setiap anggota tim mempelajari materi yang telah diberikan. b) Memperoleh pengetahuan baru adalah tanggung jawab bersama, jadi tidak ada yang selesai belajar sampai setiap anggota menguasi konsep. c) Apabila ada yang kurang dimengerti siswa, tanyakan pada anggota sebelum bertanya pada pendidik. d) Pembicaraan dilakukan dengan suara pelan tujuannya agar tidak mengganggu grup lain. e) Akhiri diskusi dengan “merayakan” agar siswa memperoleh kepuasan. 5) Tes (penilaian) Pada fase ini guru memberikan tes tulis untuk dikerjakan oleh siswa yang seluruh konsep yang didiskusikan. Pada tes ini siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama. 6) Pengakuan kelompok Penilaian pada pembelajaran koopertif berdasarkan skor peningkatan individu, tidak didasarkan pada skor akhir yang diperoleh siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui
rata-rata
sebelumnya.
Setiap
siswa
dapat
memberikan kontribusi poin maksimum pada kelompoknya 21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam system skor kelompok. Siswa memperoleh skor untuk kelompoknya didasarkan pada skor kuis mereka melampaui skor dasar mereka. B. Hasil Penelitian yang Relevan Ada penelitian yang terdahulu yang dapat digunakan untuk mendukung peneitian ini yaitu sebagai berikut. Penelitian (skripsi) “Pengaruh Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw II Terahadap Minat dan Prestasi belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Sengi 2” oleh Krisdiyanto (2013). Hasil dari penelitian ini adalah penerapan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar dan prestasi belajar IPS Kompetensi Dasar “Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya” pada siswa kelas IV SDN Sengi 2 Magelang pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Dalam hal minat belajar, perbedaan terlihat dari data yang menunjukkan harga signifikansi sebesar 0,020 atau <0,05 dalam perbandingan kuesioner akhir kelompok kontrol ditunjukkan dengan harga signifikansi sebesar 0,044 atau <0,05 antara posttest kelompok control dan eksperimen. Penelitian ini bermanfaat bagi peneiti berikutnya karena memberikan gambaran dalam membuat skripsi. Peneliti yang sebelumnya menggunakan tiga variable yaitu peningkatan minat, prestasi belajar, dan penerapan model kooperatif tipe jigsaw II. Perbedaan penelitian ini adalah tidak adanya penelitian tentang variabel kemampuan menyimak cerita anak.
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penelitian (skripsi) “Pengaruh Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw II Terhadap Minat dan Prestasi Belajar PKN Siswa Kelas IV SDN Sengi 2” oleh Asngari (2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Ada pengaaruh yang signifikan antara penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,017 (atau < 0,05). 2). Ada pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II terhadap minat belajar siswa walaupun tidak secara signifikan yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,267 (atau > 0.05) pada selisih skor kelompok control dan kelompok eksperimen. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti selanjutnya karena memberikan gambaran dalam pembuatan skripsi dan topic yang digunakan cocok dengan topik pembuatan skripsi. Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya yaitu pada penelitian ini yang diteliti kemampuan menyimak cerita anak degan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II sedangkan penelitian sebelumnya tidak meneliti tentang kemampuan menyimak cerita anak dan yang diteliti prestas belajar. Penelitian Kuntari (2010) yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Siswa Kelas II SD Kanisius Bantul Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 melalui Pendekatn Berbasis Masalah”, Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksakan dengan 2 siklus. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan alat ukur tes dan non tes untuk mengetahui jumlah siswa yang mencapai nilai KKM. Hasil 23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pendekatan berbasis masalah yang menggunakan media gambar dan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak cerita anak. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebelum tindakan adalah 45,2%. Pada siklus I jumlah siswa mencapai KKM meningkat menjadi 61,3%, pada siklus 2 menjadi 87%. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti selanjutnya karena memberi gambaran dalam pembuatan skripsi dan topik yang digunakan juga cocok dengan topic pembuatan skripsi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian selanjutnya yaitu pada penelitian ini yang diteliti kemampuan menyimak cerita anak dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II sedangkan peneliti sebelumnya kemampuan menyimak cerita anak melalui pendekatan berbasis masalah. Kelebihan penelitian ini terdapat penelitian minat sedangkan peneltian sebelumnya tidak ada penelitian minat.
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Minat dan Model kooperatif tipe jigsaw II
Krisdiyanto (2013) model kooperatif tipe jigsaw II, minat, dan Prestasi belajar
Kemampuan menyimak Cerita Anak
Asngari (2013) model kooperatif tipe jigsaw II, minat, dan Prestasi belajar
Kuntari (2010) pendekatan berbasi masalah, kemampuan menyimak
Yang perlu diteliti: Tipe jigsaw II, minat, dan Kemampuan menyimak cerita anak
Gambar 2.1 Penelitian-penelitian Sebelumnya
Berdasarkan ketiga penelitian di atas, belum ditemukan penelitian untuk mengetahui minat dan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas 3 menggunakan metode Jigsaw II. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita anak melalui metode pembelajaran kooperatif Jigsaw II siswa kelas IIIB di SD Negeri Denggung. C. Kerangka Berpikir Minat merupakan perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu obyek. Ketertarikan siswa dapat untuk mengukur seberapa besar siswa minat terhada suatu obyek. Jika siswa memiliki rasa minat pada suatu obyek, siswa akan 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memberikan perhatian yang lebih sehingga minat siswa terlihat dari aktivitasnya tersebut. Kemampuan menyimak adalah suatu kesanggupan siswa dalam menaggapi informasi secara lisan. Menyimak tidak hanya dapat menanggapi tapi dapat menangkap isi pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan. Untuk dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran menyimak dibutuhkan model pembelajaran yang variatif. Banyak sekali model pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan minat siswa dan salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Model pembelajaran ini dapat mengembangkan minat dan kemampuan menyimak siswa dengan baik, tidak hanya pada kemampuan menyimak model ini juga dapat meningkatkan kemampuan membaca, mendengarkan, dan menulis sesuai aspek yang ada pada pelajaran bahasa Indonesia.
Kondisi awal
Permasalahan (rendahnya minat dan kemampuan menyimak siswa)
Tindakan
Kondisi akhir
Penggunakan metode kooperatif tipe jigsaw II
Siklus satu
Hasil (peningkatan minat dan kemampuan menyimak siswa)
Siklus dua
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir 26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bagan di atas merupakan kerangka berpikir yang menunjukkan alur penelitian ini. Kondis awal adalah rendahnya minat dan kemampuan menyimak siswa, maka perlunya tindakan dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw II dengan melalui 2 siklus. Kondisi akhir mendapatkan hasil yang meningkatkan minat dan kemampuan menyimak siswa. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan teori-teori yang mendukung dan kerangka berpikir yang telah penulis uraikan di atas, peneliti mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut 1. Penggunakan model pembelajaran kooperatf tipe jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas III B SD Negeri Denggung tauhun pelajaran 2014/2015. 2. Penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas III B SD Negeri Denggung tauhun pelajaran 2014/2015.
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan analisis data. Uraian dari ketujuh bagian tersebut sebagai berikut. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru berdasarkan temuan kasus yang terjadi di dalam kelas. Peneliti menemukan kasus yang ada di dalam kelas yaitu kurangnya minat dan kemampuan menyimak cerita anak, peneliti mencoba mencari solusi dari kasus tersebut. Definisi penelitian tindakan kelas itu sendiri menurut Sanjaya (2011:26), PTK sebagai “proses pengkajian masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui refleksi diri dalam upaya memecahkan permasalahan tersebut dengan cara melakukan tindakan yang terencana dalam situasi nyata dan menganalisis pengaruh dari perilaku atas permasalahan tersebut”. Pendapat ini didikung oleh Suharsimi (2006:58) yang mengemukakakn bahwa PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Berdasarkan pendapat dari ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan yang sengaja 28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dimunculkan dan di lakukan di dalam kelas untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan adanya penelitian ini kasus yang ditemukan oleh peneliti didalam kelas dapat ditangani sehingga proses belajar menjadi maksimal atau optimal. Pada penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui beberapa siklus dan melalui empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Perencanaan Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Siklus II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Dan Seterusnya
Gambar 3.1 Bagan Langkah PTK Menurut Sanjaya (2011:26) Perencanaan
adalah
langkah-langkah
yang
akan
diambil
untuk
menanggulangi masalah yang ada. Tindakan adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah yang ada. Observasi adalah kegiatan untuk mengamati gejala-gejala yang muncul. Sedangkan refleksi adalah kegiatan untuk mengevaluasi pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti. Alur penelitian tindakan kelas dapat dilihat di bawah ini.
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Denggung yang beralamat Jalan Candi Gebang, Bangunreja, Tridadi, Sleman, Yogyakarta, 55511. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III B SD Negeri Denggung tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa 28 anak, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. 3. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita anak dengan menggunakan metode Jigsaw II pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar mengomentari tokohtokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan. C. Rencana Tindakan Pembelajaran yang akan dilakukan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw II. Rencana tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. 1.
Persiapan a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Denggung untuk melakukan penelitian di SD tersebut.
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Melakukan observasi pada siswa kelas 3B untuk memperoleh gambaran pembelajaran bahasa Indonesia terutama minat dan kemampuan menyimak siswa. c. Melakukan wawancara kepada guru kelas 3B. d. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu kurangnya minat dan kemampuan menyimak siswa dalam matapelajaran bahasa Indonesia. e. Merumuskan masalah. Masalah yang dialami adalah kurangnya variasi metode pembelajran yang dilakukan oleh guru. Guru kurang memancing minat siswa dengan menggunakan metode belajar yang lebih evektif. Peneliti akan mencoba meningkatkan minat dan kemampuan menyimak siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. f. Merumuskan hipotesis. g. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus. h. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok. i. Membuat silabus, RPP, instrument penelitian dan lembar kerja siswa j. Menyiapkan metode dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 2.
Rencana Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw II. Pelaksana menggunakan dua siklus , ada dua pertemuan dalam satu siklus. Materi yang disampaikan adalah mengomentari tokoh-tokoh 31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
cerita anak yang disampaikan secara lisan. Adapun tindakan yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut. Siklus 1 Siklus 1 Dilaksakan sebanyak dua kali pertemuan, disetiap pertemuan dialokasikan 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. a. Perencanaan Peneliti
mempelajari
SK,
KD,
menyusun
rencana
kegiatan
pembelajaran (silabus, RPP, penilaian, media, materi). b. Pelaksanaan Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus 1 yaitu sebagai berikut. Pertemuan Pertama Kegitan awal a) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka b) Guru mengajak siswa untuk berdoa c) Siswa diberikan apersepsi pelajaran d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengomentari tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan e) Siswa diberikan motivasi Kegiatan Inti a) Guru menyiapkan lima cerita anak dengan judul yang berbeda. b) Guru membagi siswa menjadi lima kelompok untuk membuat kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang dikelompokkan secara heterogen. 32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelompok 1
Kelompok 2
12345
12345
Kelompok 4
Kelompok 5
12345
12345
Kelompok 3 12345
c) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tugas kelompok yang harus dilaksanakan. d) Setiap kelompok mendapat materi yang berbeda. Contoh no.1 mendapat cerita berbeda dengan no.2 atau setiap anggota kelompok membahas sub materi yang berbeda. e) Siswa yang mendapatkan nomor soal sama berdiskusi dalam satu kelompok (kelompok ahli). Kelompok ahli 1
Kelompok ahli 2
Kelompok ahli 3
11111
22222
33333
Kelompok ahli 4
Kelompok ahli 5
44444
55555
f) Siswa dalam kelompok ahli mendapat waktu ± 20 menit untuk berdiskusi atau memahami cerita anak. g) Guru mengkondisikan kelas supaya siswa melakukan diskusi dengan pelan-pelan jangan sampai mengganggu kelompok lain. h) Selesai berdiskusi (kelompok ahli) kembali ke (kelompok asal) untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergiliran dan anggota kelompok menyimak.
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i) Guru mengkondisikan kelas supaya anggota kelompok dapat menyimak cerita yang disampaikan oleh temannya. j) Siswa mengerjakan soal evaluasi. Kegiatan Akhir a) Guru dan siswa membuat kesimpulan materi. b) Guru bersama siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran hari ini. c) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa Pertemuan Kedua Kegitan awal a) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka b) Guru mengajak siswa untuk berdoa c) Siswa diberikan apersepsi pelajaran d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengomentari tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan e) Siswa diberikan motivasi Kegiatan Inti a) Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok ahli yang sudah dibentuk dipertemuan pertama. Kelompok ahli 1 11111
Kelompok ahli 4
Kelompok ahli 2
Kelompok ahli 3
22222
33333
Kelompok ahli 5
44444
55555 34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b) Guru membagikan teks cerita anak yang telah dipelajari sebelumnya. c) Siswa diminta untuk belajar bersama kelompok ahli ± 15 menit. d) Setelah cukup mendapat informasi dari kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal. Kelompok 1
Kelompok 2
12345
Kelompok 4 12345
Kelompok 3
12345
12345
Kelompok 5 12345
e) Siswa mengerjakan LKS yang sudah disediakan oleh guru. f) Kelompok
satu
persatu
presentasi
kedepan
kelas
untuk
mengemukakan hasil diskusi yang didapat. Kegiatan Akhir a) Guru dan siswa membuat kesimpulan materi. b) Guru bersama siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran hari ini. c) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa. c. Observasi Pengamatan dilakukan oleh peneliti yaitu dalam proses pembelajaran dan pengamatan kemampuan menyimak. a) Pengamatan proses pembelajaran. Pengamatan
proses
pembelajaran
dilakukan
untuk
mengamati penerapan metode kooperatif tipe jigsaw II di 35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai perencanaan dalam pembelajaran. b) Pengamatan hasil belajar. Pengamatan hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu pengamatan minat belajar siswa dan kemampuan menyimak siswa. (1) Pengamatan minat belajar siswa Pengamatan minat belajar siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan lembar rubrik pengamatan dan membagikan angket yang di isi oleh siswa. Lembar pengamatan rubrik dilakukan saat pembelajaran berlangsung sedangkan lembar angket dilaksanakan saat kondisi awal, akhir siklus I, dan akhir siklus II. (2) Kemampuan menyimak siswa Kemampuan menyimak siswa diukur dengan soal-soal yag diberikan sebagai posttest dan sebagai pembanding tingkat
kemampuan
menyimak
siswa
pada
setiap
siklusnya. d. Refleksi Refleksi yang dilakukan oleh peneliti mencakup dua hal yaitu refleksi proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar. 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a) Refleksi Proses Pembelajaran Refleksi proses pembelajaran berguna untuk mengetahui kendala atau masalah yang terjadi selama meaksanakan proses belajar mengajar di kelas pada siklus I. Pencapaian proses belajar pada siklus I dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw II dapat terlihat dan dapat direfleksikan. b) Refleksi Proses Pembelajaran Refleksi hasil belajar terbagi menjadi dua yaitu refleksi minat belajar siswa dan refleksi kemampuan menyimak siswa. (1) Minat Belajar Siswa Menganalisa hasil minat belajar siswa yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditentukan. (2) Kemampuan Menyimak Siswa Menganalisa hasil kemampuan menyimak siswa yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditentukan. Siklus II Siklus I Dilaksakan sebanyak dua kali pertemuan, disetiap pertemuan dialokasikan 2 jam pelajaran dengan alkasi waktu 2 x 35 menit. a. Perencanaan Peneliti
mempelajari
SK,
KD,
menyusun
rencana
pembelajaran (silabus, RPP, penilaian, media, materi). 37
kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Pelaksanaan Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus 1 yaitu sebagai berikut. Pertemuan Pertama Kegitan awal a) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka b) Guru mengajak siswa untuk berdoa c) Siswa diberikan apersepsi pelajaran d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengomentari tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan e) Siswa diberikan motivasi Kegiatan Inti a) Guru menyiapkan lima cerita anak dengan judul yang berbeda. b) Guru membagi siswa menjadi lima kelompok untuk membuat kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang dikelompokkan secara heterogen. Kelompok 1
Kelompok 2 12345
12345
Kelompok 4
Kelompok 3 12345
Kelompok 5
12345
12345
c) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tugas kelompok yang harus dilaksanakan.
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d) Setiap kelompok mendapat materi yang berbeda. Contoh no.1 mendapat cerita berbeda dengan no.2 atau setiap anggota kelompok membahas sub materi yang berbeda. e) Siswa yang mendapatkan nomor soal sama berdiskusi dalam satu kelompok (kelompok ahli). Kelompok ahli 1
Kelompok ahli 2
11111
Kelompok ahli 3
22222
Kelompok ahli 4
33333
Kelompok ahli 5
44444
55555
f) Siswa dalam kelompok ahli mendapat waktu ± 20 menit untuk berdiskusi atau memahami cerita anak. g) Guru mengkondisikan kelas supaya siswa melakukan diskusi dengan pelan-pelan jangan sampai mengganggu kelompok lain. h) Selesai berdiskusi (kelompok ahli) kembali ke (kelompok asal) untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergiliran dan anggota kelompok menyimak. i) Guru mengkondisikan kelas supaya anggota kelompok dapat menyimak cerita yang disampaikan oleh temannya. j) Siswa mengerjakan soal evaluasi. Kegiatan Akhir a) Guru dan siswa membuat kesimpulan materi. b) Guru bersama siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran hari ini. 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa Pertemuan Kedua Kegitan awal a) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka b) Guru mengajak siswa untuk berdoa c) Siswa diberikan apersepsi pelajaran d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengomentari tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan e) Siswa diberikan motivasi Kegiatan Inti a) Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok ahli yang sudah dibentuk dipertemuan pertama. Kelompok ahli 1 11111
Kelompok ahli 4
Kelompok ahli 2
Kelompok ahli 3
22222
33333
Kelompok ahli 5
44444
55555
b) Guru membagikan teks cerita anak yang telah dipelajari sebelumnya. c) Siswa diminta untuk belajar bersama kelompok ahli ± 15 menit. d) Setelah cukup mendapat informasi dari kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal.
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelompok 1
Kelompok 2
12345
12345
Kelompok 4
Kelompok 5
12345
12345
Kelompok 3 12345
e) Siswa mengerjakan lks yang sudah disediakan oleh guru. f) Kelompok
satu
persatu
presentasi
kedepan
kelas
untuk
mengemukakan hasil diskusi yang didapat. Kegiatan Akhir a) Guru dan siswa membuat kesimpulan materi. b) Guru bersama siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran hari ini. c) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa. c. Observasi Pengamatan dilakukan oleh peneliti
yaitu dalam proses
pembelajaran dan pengamatan kemampuan menyimak. a) Pengamatan proses pembelajaran. Pengamatan
proses
pembelajaran
dilakukan
untuk
mengamati penerapan metode kooperatif tipe jigsaw II di kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai perencanaan dalam pembelajaran.
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b) Pengamatan hasil belajar. Pengamatan hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu pengamatan minat belajar siswa dan kemampuan menyimak siswa. (1) Pengamatan minat belajar siswa Pengamatan minat belajar siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan lembar rubrik pengamatan dan membagikan angket yang di isi oleh siswa. Lembar pengamatan rubrik dilakukan saat pembelajaran berlangsung sedangkan lembar angket dilaksanakan saat kondisi awal, akhir siklus I, dan akhir siklus II. (2) Kemampuan menyimak siswa Kemampuan menyimak siswa diukur dengan soal-soal yag diberikan sebagai posttest dan sebagai pembanding tingkat kemampuan menyimak siswa pada setiap siklusnya. d. Refleksi Refleksi yang dilakukan oleh peneliti mencakup dua hal yaitu refleksi proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar. a) Refleksi Proses Pembelajaran Refleksi proses pembelajaran berguna untuk mengetahui kendala atau masalah yang terjadi selama meaksanakan proses belajar mengajar di kelas pada siklus I. Pencapaian proses belajar pada siklus I dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw II dapat terlihat dan dapat direfleksikan. 42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b) Refleksi Proses Pembelajaran Refleksi hasil belajar terbagi menjadi dua yaitu refleksi minat belajar siswa dan refleksi kemampuan menyimak siswa (1) Minat Belajar Siswa Menganalisa hasil minat belajar siswa yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditentukan. (2) Kemampuan Menyimak Siswa Menganalisa hasil kemampuan menyimak siswa yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditentukan. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, kuesioner, wawancara, dan tes 1. Observasi Observasi menurut Sanjaya (2011:86) yaitu teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi digunakan untuk mengamati minat siswa dalam menyimak cerita anak dan interaksi antar siswa serta guru dalam proses belajar mengajar.
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Kuesioner Kuesioner adalah instrument pengumpulan data dalam bentuk seumlah pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi yang dimiliki responden, mencakup pendapat atau opini, fakta, atau sikap (Uno, 2007:74). Pendapat tersebut didukung oleh Sugiyono (2011:192) yang mengatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukandengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab. E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian Instrumen
penelitian
adalah
alat
yang
digunakan
dalam
mengumpulkan data penelitian (Sanjaya, 2011:83). Pada penelitian ini, yang menjadi penanda atas keberhasilan yaitu adanya peubah minat dan kemampuan menyimak cerita anak. Tabel 3.1 Peubah dalam Penelitian No
Peubah
Indikator
Data
Pengumpulan
Instrumen
1
Minat
a. Perasaan senang b. Perhatian c. Keingintahuan d. Partisipasi
Skor ratarata observasi dan kuesioner
Observasi dan kuesioner
a. Lembar observasi minat b. Lembar kuesioner minat
2
Menyimak
a. Rata-rata skor kemampuan menyimak siswa b. Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Skor ratarata nilai menyimak siswa
Tes
Lembar soal evaluasi
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian a. Observasi Observasi
minat
belajar
dilakukan
saat
pembelajaran
berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan rubrik penelitian yang sudah disiapkan oleh peneliti. Peneliti memberikan skor 1, 2, 3, dan 4 di setiap pertanyaan yang muncul pada siswa dalam proses pembelajaran. Skor 1 jika siswa tidak meresppon tindakan yang termasuk dalam kriteria, skor 2 jika tindakan siswa sering tidak sesuai dengan kriteria, skor 3 jika tindakan siswa sering sesuai dengan kriteria, skor 4 jika tindakan siswa sesuai dengan kriteria. Penelitian ini tidak menggunakan alternatif jawaban netral (N) karena menurut peneliti jika disediakan pilihan jawaban tengah (N) maka cenderung responden memilihnya sehingga data mengenai perbedaan di antara responden tersebut kurang memberikan informasi yang sebenarnya. Kisi-kisi panduan pengamatan minat dapat dilihat pada tabel. Table 3.2 Kisi-kisi Panduan Pengamatan Minat Siswa No
Indikator
Pertanyaan
Skor 1 2 3 4
1
Ekspresi perasaan senang.
a. Siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias. b. Siswa bersemangat jika mendapatkan tugas dari guru. c. Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai. d. Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai. 45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Indikator
Pertanyaan
Skor 1 2 3 4
e. Siswa duduk dengan tenang untuk belajar. a. Siswa aktif bertanya di dalam kelas.
2
Perhatian dalam mengikuti pelajaran
b. Siswa aktif menjawab pertanyaan. c. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama. d. Siswa tidak melamun di dalam kelas. e. Siswa tidak mengganggu teman lain ketika belajar. a. Siswa giat membaca buku pelajaran.
3
Ketertarikan siswa pada materi
4
Ketertarikan siswa pada metode guru
5
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
b. Siswa membaca materi terlebih dahulu sebelum diajarkan oleh guru. c. Siswa membuat catatan mengenai materi yang dipelajari. d. Siswa serius menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. e. Siswa mencari tahu berdasarkan sumber lain. a. Siswa menanyakan kepada guru hal yang bisa dibantu. b. Siswa antusias dengan metode pembelajaran yang diajarkan guru. c. Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran di dalam kelas. d. Siswa aktif mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir. e. Siswa memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru. a. Siswa aktif menyampaikan pendapat saat diskusi. b. Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan dalam belajar. c. Siswa bekerjasama dengan kelompok. d. Siswa maju mengerjakan tugas. e. Siswa mengajukan diri untuk menjawab spotan pertanyaan yang diajukan guru. Jumlah Skor
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Wawancara Wawancara digunakan untuk mengetahui seberapa jauh minat dan kemampuan siswa dalam menyimak yang dilakukan pada siswa dan guru kelas. agar data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan, maka sebelum wawancara terlebih dahulu menyiapkan panduan wawancara. Kisi-kisi panduan wawancara dapat dilihat pada tabel. Tabel 3.3 Kisi-kisi Panduan Wawancara Guru Kelas No
Pertanyaan
1
Apakah siswa antusias saat pelajaran berlangsung?
2
Apakah siswa membuat kegaduhan saat pembelajaran berlangsung?
3
Apakah siswa fokus saat keguatan menyimak?
4
Apakah siswa aktif dalam menjawab setiap pertanyaan?
5
Kesulitan apa yang dihadapi ketika pembelajaran menyimak?
6
Metode pembelajaran apa yang digunakan pada saat pembelajaran menyimak?
7
Kesulitan apa yang ditemukan saat menggunakan metode tersebut?
8
Apakah penggunaan metode dapat berpengaruh terhadap kemampuan menyimak siswa?
9
Bagaimana nilai pada kemampuan menyimak siswa?
47
Jawaban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.4 Kisi-kisi Panduan Wawancara Siswa No
Pertanyaan
Jawaban
1
Apakah kamu senang saat pembelajaran menyimak cerita pada pelajaran bahasa Indonesia?
2
Apakah kamu selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurumu?
3
Apakah kamu suka mendengarkan cerita anak?
4
Apakah kamu bisa menceritakan kembali apa yang sudah dijelaskan oleh gurumu bila salah satu temanmu bertanya?
5
Apakah gurumu sering membacakan materi dari buku paket?
6
Mana yang lebih senang, mendengarkan cerita yang dibacakan guru apa temanmu?
c. Angket / Kuesioner Kuesioner diberikan pada semua siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor dengan alokasi waktu 20 menit dengan pertanyaan yang berjumlah 25. Kisi-kisi kuesioner/angket dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa Indikator
Soal Item positif
Soal Item negative
a. Ekspresi perasaan senang. b. Perhatian dalam mengikuti pelajaran. c. Ketertarikan siswa pada materi. d. Ketertarikan siswa pada metode guru. e. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
1, 3, 5
2, 4
1, 2, 3
4, 5
2, 3, 4
1, 4
2, 4
1, 3, 5
1, 4, 5
2, 3
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.6 Penskoran Lembar Angket Skor Alternatif Jawaban Item Positif
Item Negatif
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat Tidak Setuju
1
4
Tabel 3.7 Kisi-kisi Panduan Kuesioner Minat Siswa Skor No
Indikator
Pertanyaan SS
1
Ekspresi perasaan senang.
2
Perhatian dalam mengikuti pelajaran
1. Saya mengikuti pembelajaran dengan antusias. 2. Saya tidak bersemangat jika mendapatkan tugas dari guru. 3. Saya datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai. 4. Saya tidak menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai. 5. Saya duduk dengan tenang untuk belajar. 1. Saya aktif bertanya di dalam kelas. 2. Saya aktif menjawab pertanyaan. 3. Saya menyimak penjelasan guru dengan seksama. 4. Saya melamun di dalam kelas.
3
Ketertarikan siswa pada materi
5. Saya mengganggu teman lain ketika belajar. 1. Saya malas membaca buku pelajaran. 2. Saya membaca materi terlebih dahulu sebelum diajarkan oleh guru. 3. Saya membuat catatan mengenai materi yang dipelajari. 49
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skor No
Indikator
Pertanyaan SS
4
Ketertarikan siswa pada metode guru
5
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
S
TS
4. Saya malas menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. 5. Saya mencari tahu berdasarkan sumber lain. 1. Saya tidak menanyakan kepada guru hal yang bisa dibantu. 2. Saya antusias dengan metode pembelajaran yang diajarkan guru. 3. Saya tidak memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran di dalam kelas. 4. Saya aktif mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir. 5. Saya tidak memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru. 1. Saya aktif menyampaikan pendapat saat diskusi. 2. Saya diam saja saat siswa lain mengalami kesulitan dalam belajar. 3. Saya tidak bekerjasama dengan kelompok. 4. Saya maju mengerjakan tugas. 5. Saya mengajukan diri untuk menjawab spotan pertanyaan yang diajukan guru. Jumlah Skor
Penelitian ini tidak menggunakan alternatif jawaban netral (N) karena menurut peneliti jika menggunakan alternatif jawaban netral (N) maka responden justru akan cenderung memilih alternatif jawaban netral (N) sehingga tidak didapatkan hasil dan informasi yang sebenarnya. 50
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Tes Tes tertulis digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menyimak cerita anak. Dalam penelitian ini, peneliti membuat soal tes objektif yakni tes yang jawabannya dapat diberi skor niai secara lugas (seadanya) menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya. Tes objektif yang digunakan adalah tes pilihan ganda yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing. Peneliti menyiapkan 30 soal berkaitan dengan materi pada siklus I dan 30 soal berkaitan dengan materi pada siklus II. Penskoran untuk setiap soal bila jawaban benar diberi skor 1 dan bila jawaban salah atau tidak menjawab diberi skor 0. Setelah soal tersebut disusun, peneliti melakukan validasi dengan mengujikan soal kepada siswa angkatan sebelumnya. Nantinya akan di ambil 20 soal yang valid untuk digunakan sebagai soal evaluasi. Soal evaluasi tersebut akan diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Soal tersebut diberikan pada akhir siklus dengan maksud untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran yang diperoleh siswa. F. Validitas Menurut Sudjana (2009:12), validitias adalah merupakan penilaian untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan telah menilai apa yang seharusnya dinilai. Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa 51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang seharusnya dinilai. Hal ini sejalan denga pendapat Surapranata (2009:50), yang menyebutkan bahwa validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Sudjana (2009:12) menyatakan bahwa validitas ada empat macam yaitu: 1. Validitas Isi Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variable yang hendak diukur. 2. Validitas Bangun Pengertian (construct validity) Validitas bangun pengertian (construct validity) berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. 3. Validitas Ramalan (predictive validity) Dalam validitas ini yang diutamakan bukan isi tes, melainkan kriterianya, apakah alat penilaian tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri, perilaku tertentu, atau kriteria tertentu yang diinginkan. 4. Validitas Kesamaan (councurrent validity) Validitas kesamaan suatu tes artinya membuat tes yang memiliki persamaan dengan tes sejenis yang telah ada atau yang telah dibakukan. Dalam penelitian ini, menggunakan jenis validasi isi. 52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Validasi isi ditempuh dengan expert judgement. Expert judgement ditempuh dengan cara bertanya dengan para ahli, sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Validasi yang ditempuh melalui expert judgement untuk memvalidasi rubric observasi minat belajar, kuesioner atau angket minat dan perangkat pembelajaran. a. Uji Validasi Instrumen Minat Belajar Validasi instrumen yang akan digunakan peneliti untuk mengukur minat menyimak yaitu berupa kisi-kisi observasi minat belajar beserta lembar observasi, panduan wawancara murid dan kisi-kisi angket minat menyimak beserta lembar angketnya. Validasi instrumen minat menyimak tersebut dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada yang lebih ahli (expert judgement) yaitu dosen. Tujuan dari validasi tersebut supaya instrumen minat menyimak yang dibuat peneliti benar-benar sesuai dengan indikator minat. Kisikisi pengamatan minat menyimak berdasarkan pada 5 indikator minat, kemudian setiap indikator dijabarkan dalam 5 diskriptor, sehingga jumlah semua diskriptor minat ada 25 item. b. Validasi Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, bahan ajar, soal uji empiris dan soal evaluasi. Soal evaluasi berjumlah 20 item soal yang diambil dari 30 item soal uji empiris. 30 item soal uji empiris diproses dengan menggunakan program computer SPSS 16.0 53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan ada 10 item soal yang tidak valid. Hasil perhitungan uji empiris dapat dilihat di lampiran halaman 216. Soal uji empiris diujikan pada kelas atas yaitu kelas 4B SDN Denggung. Peneliti perlu gambaran kriteria yang tepat dalam sebuah penelitian, maka diperlukan validasi perangkat pembelajaran. Kriteria perangkat pembelajaran akan dihitung menggunakan Penilaian Acuan Patokan II (PAP II). Tabel 3.8 Penilaian Skor Minat Siswa Menggunakan PAP II (Masidjo, 1995:157) Tingkat Penguasaan Materi 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% Dibawah 46%
Rentang Skor
Nilai Huruf
Kriteria
4,05 – 5,00 3,30 – 4,04 2,80 – 3,20 2,30 – 2,70 0,00 – 2,20
A B C D E
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran divalidasi oleh (1) Dosen Universitas Sanata Dharma sesuai bidang yang diampu; (2) Kepala Sekolah SD Negri Denggung; (3) Guru kelas 3B. Adapun hasil penghitungan validasi perangkat pembelajaran sebagai berikut. Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran No
Perangkat Pembelajaran
1
Silabus
Expert Judgement
Dosen Universitas Sanata Dharma Kepala Sekolah SDN 1 Kebondalem Lor Guru Bahasa Indonesia 54
Hasil Penilaian Rata-rata 4,43 4,29 4,29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Perangkat Pembelajaran
Expert Judgement
Kelas 3B SDN Kebondalem Lor 2
3
4
5
Rata-rata Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Penilaian Rata-rata 1
Dosen Universitas Sanata Dharma. Kepala Sekolah SDN 1 Kebondalem Lor Guru Bahasa Indonesia Kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor
Rata-rata Lembar Kerja Dosen Universitas Sanata Siswa Dharma. Kepala Sekolah SDN 1 Kebondalem Lor Guru Bahasa Indonesia Kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor Rata-rata Soal Evaluasi Dosen Universitas Sanata Dharma. Kepala Sekolah SDN 1 Kebondalem Lor. Guru Bahasa Indonesia Kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor Rata-rata Bahan Ajar Dosen Universitas Sanata Dharma. Kepala Sekolah SDN 1 Kebondalem Lor. Guru Bahasa Indonesia Kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor. Rata-rata
4,34 4,3 3,9 4,2
4,13 4,25 4 4,25
4,17 4,2 3,8 4,4
4,14 4,5 3,5 4,25
4,08
Tabel 3.10 Total Rata-Rata Validasi Perangkat Pembelajaran No
Perangkat Pembelajaran 55
Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
Silabus
4,34
2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4,13
3
Lembar Kerja Siswa
4,17
4
Soal Evaluasi
4,14
5
Bahan Ajar
4,08
Total
20,86
Rata-Rata
4,17
Hasil penghitungan perangkat pembelajaran dengan total 20,86 dan rata-rata 4,17 yang termasuk kategori sangat tinggi. Perangkat pembelajaran ini layak digunakan dalam penelitian. Instrumen validasi desain pembelajaran dapat dilihat pada table hasil pengisian pada lampiran halaman 110. G. Reliabilitas Reliabilitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlukan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masijo 1995: 209). Tes yang reliabel menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Reliabilitas tes ini dapat dilakukan oleh peneliti setelah dujikan di lapangan, pengujian ini dilaksanakan di SD Negeri Denggung di kelas 3B. Untuk menghitung taraf reliabilitas suatu tes peneliti menggunakan program SPSS. Dari pengujian reliabilitas, item soal yang tidak valid pasti juga tidak reiabel. Sementara item soal yang valid, bisa jadi reliabel atau tidak reliabel.
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menurut Masidjo (1995:243), koefisian relibialitas dinyatakan dalam satuan koefisian antara -1,00 sampai dengan 1,00. Kriteria reliabilitas instrument dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas No 1. 2. 3. 4. 5.
Koefisien Korelasi 0,91-1,00 0,71-0,90 0,41-0,70 0,21-0,40 Negatif-0,20
Kriteria Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
H. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis dengan analisis data deskriptif kuantitatif. Sugiyono (2011:425) menerangkan bahwa analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Analisis data deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menggambarkan rata-rata, perbedaan, faktor-faktor yang mempengaruhi dan sebagainya. 1. Kriteria Keberhasilan Kriteria digunakan sebagai acuan dalam pencapaian target. Dalam kriteria keberhasilan ini terdapat 2 kriteria yang menjadi target pada penelitian ini yaitu kriteria keberhasilan minat siswa dan kriteria keberhasilan kemampuan menyimak cerita anak. Keberhasilan pada
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penelitian ini adalah tercapainya target keberhasilan yang ditentukan pada setiap akhir siklus.
Tabel 3.12 Kriteria Keberhasilan Minat Siswa dan Kemampuan Menyimak Siswa No 1
2
Peubah Minat siswa
Kemampuan Menyimak
Indikator Skor rata-rata minat siswa
Rata-rata skor kemampuan menyimak siswa.
Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM.
Kondisi Awal
Target Akhir
61
75
65,32
75
47 %
70 %
2. Perhitungan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak a. Minat 1) Lembar Observasi Penelitian ini menggunakan lembar observasi yang berjumlah 25 pertanyaan. Peneliti menggunakan skor 1, 2, 3, dan 4 di setiap pernyataan yang muncul pada siswa dalam proses pembelajaran. Skor 1 diberikan kepada siswa jika siswa tidak merespon tindakan yang termasuk dalam kriteria, skor 2 diberikan kepada siswa jika 58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tindakan siswa sering tidak sesuai dengan kriteria, skor 3 diberikan kepada siswa jika siswa kadang sesuai dengan kriteria, dan skor 4 disberikan jika tindakan siswa sesuai dengan kriteria. Skor maksimal dalam pengisian lembar observasi adalah 4 x 25 pertanyaan dan hasilnya adalah 100. Pengamatan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Berikut langkah-langkah analisis data observasi minat. 1)
Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa
2)
Mencari skor rata-rata minat Untuk
menghitung
skor
rata-rata
observasi
minat,
menggunakan skor rata-rata kelas sebagai berikut. Rata-rata observasi minat = Jumlah skor observasi minat Jumlah siswa 2) Angket/Kuesioner Menyimak Peneliti menggunakan angket minat yang berjumlah 25 pernyataan. Pernyataan angket disusun menggunakan kalimat positif. Angket tersebut terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skor maksimal dalam pengisian lembar observasi ini adalah 4 x 25 pertanyaan dan hasilnya 100. Pengisian angket dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada kondisi awal, akhir siklus I dan akhir siklus II. Berikut ini langkah-langkah analisis data angket minat: 59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1)
Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa.
2)
Mencari skor rata-rata angket minat.
Skor rata-rata angket minat dapat diketahui menggunakan skor rata-rata angket kelas. Skor rata-rata angket = Jumlah skor seluruh siswa Jumlah siswa
3) Perhitungan Skor Akhir Minat Siswa Untuk mengetahui skor akhir minat, digunakan rumus sebagai berikut. Skor akhir minat belajar = Skor rata-rata observasi minat + skor rata-rata angket minat 2
Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan saat kondisi awal, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Kuesioner diisi oleh seluruh siswa secara individu sesuai dengan keadaan yang dialami oleh setiap siswa. Berikut langkah-langkah dalam menghitung kuesioner. a) Menjumlahkan skor seluruh pernyataan setiap siswa b) Menghitung rata-rata skor kuesioner dengan rumus Rata-rata = b. Kemampuan Menyimak Cerita Anak Penghitungan
kemampuan
menyimak
dilakukan
dengan
membandingkan nilai pada kondisi awal dengan nilai menyimak pada setiap siklusnya. Peneliti menyediakan soal-soal evaluasi yang harus 60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. Soal tersebut adalah 20 soal pilihan ganda. Penskoran menyimak dilakukan dengan cara sebagai berikut ini. 1) Mengkoreksi soal evaluasi siklus I dan siklus II. 2) Menghitung skor yang diperoleh setiap siswa 3) Penyekoran nilai. Jawaban benar = skor 1 Jawaban salah = skor 0 4) Menghitung nilai siswa dengan rumus. Nilai = jumlah skor x 5 5) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus. Rata-rata kelas = 6) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus. Persentase siswa mencapai KKM = x 100% 7) Membandingkan tingkat kemampuan menyimak siswa kondisi awal dengan tingkat kemampuan menyimak siswa siklus I, dan membandingkan tingkat kemampuan menyimak siswa siklus I dengan
tingkat
kemampuan
menyimak
siswa
siklus
II.
Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan menyimak siswa atau tidak.
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8) Menghitung kenaikan kemampuan menyimak antarsiklus. Peneliti menggunakan acuan penilaian dari Masidjo yaitu Penilaian Acuan Patokan atau PAP II. Presentase dari delapan indikator akan dijadikan peneliti sebagai acuan dalam menganalisis kemampuan menyimak siswa.
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang hasil penelitian tindakan kelas serta pembahasannya. A. Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Siswa Kelas 3B SDN Denggung Tahun Pelajaran 2014/2015” telah dilaksanakan peneliti sesuai tahapan-tahapan yang sudah di tentukan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, disetiap siklus terdiridari dua pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Peneliti menguraikan setiap tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut. 1. Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas yang juga mengampu pelajaran Bahasa Indonesia. Informasi yang didapatkan peneliti dari guru kelas, ternyata dalam pembelajaran Bahasa Indoneia siswa mengalami kesulitan terutama dalam aspek mendengarkan atau menyimak. Banyak siswa saat guru bercerita atau sedang menjelaskan didepan siswa asik berbicara dengan teman lain dan menimbulkan suasana yang gaduh. Peneliti melakukan observasi di dalam kelas untuk melihat dan mendapatkan data awal minat belajar siswa. 63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti melakukan pengamatan kondisi awal pada hari Jumat, tanggal 2 September 2015. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, rata-rata pembelajaran yang dilakukan guru masih menggunakan metode ceramah, sehingga minat siswa juga kurang nampak dalam hal ini. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara terhadap siswa untuk mengetahui minat awal belajar siswa. Peneliti membagikan angket minat belajar siswa pada hari Sabtu, tanggal 3 September 2015. Angket ini bertujuan untuk mendukung data minat belajar siswa yang diperoleh dari pengamatan dalam proses pembelajaran berlangsung. Kondisi awal minat belajar siswa sebagai tolak ukur angket dan data observasi belajar. Kemampuan menyimak siswa diambil dari data nilai tes siswa yang dilakukan oleh guru kelas sebagai kondisi awal kemampuan menyimak siswa. Skor hasil pengisian lembar pengamatan dan angket minat belajar dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini data kondisi awal minat belajar siswa. Tabel 4.1 Data Kuesioner Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Siswa HS NHF AGFA ARD ASP ANH AAH ABK ABR ADW AZN
Pengamatan
Angket
Skor
Kriteria
45 50 64 62 61 60 52 62 57 60 50
62 71 63 65 68 45 57 68 63 71 59
54 61 64 64 65 53 55 65 60 66 55
Rendah Cukup Cukup Cukup Cukup Rendah Rendah Cukup Cukup Cukup Rendah
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12 13 14
Nama Siswa DAS DDSP EDPS
15
FMA
No
Pengamatan
Angket
Skor
Kriteria
60 62 61
65 52 48
63 57 55
Cukup Rendah Rendah
42
47
45
Sangat Rendah
64 50 61 51 60 40 57 62 50 58 64 60 64 1589 56,75
66 52 65 65 70 62 68 68 62 67 65 51 68 1733 61,89
65 51 63 58 65 51 63 65 56 63 65 56 66 1661 59,32
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
FR HAA INA MDA MIF NCRJ RER UAS VOCL VTA VAIP WLA YKY Jumlah Rata-rata
Cukup Rendah Cukup Rendah Cukup Rendah Cukup Cukup Rendah Cukup Cukup Rendah Cukup Cukup
Berdasarkan table kondisi awal minat belajar siswa, terdapat 1 siswa (3,57%) termasuk dalam kategori sangat rendah, 11 siswa (39,29%) termasuk dalam kategori rendah, dan 16 siswa (57,14%) termasuk dalam kategori cukup. Dari perhitungan tersebut rata-rata minat belajar siswa kelas 3B adalah 59 termasuk dalam kategori minat cukup. Berikut ini data kondisi awal kemampuan menyimak siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.2 Kemampuan Menyimak Kondisi Awal No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
HS NHF AGFA ARD ASP ANH AAH ABK ABR ADW AZN DAS DDSP EDPS FMA FR HAA INA MDA MIF NCRJ RER UAS VOCL VTA VAIP WLA YKY Jumlah
Ketuntasan KKM (75) Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skor 60 65 75 70 60 70 50 75 70 60 70 65 75 70 80 60 60 70 80 50 70 50 60 55 70 60 50 65 1815
Rata-rata 64,82 Presentase ketuntasan KKM
5
23
17,86%
82,14%
Berdasarkan tabel kondisi awal kemampuan menyimak, terdapat 5 siswa (17,86%) yang nilainya diatas KKM dan 23 siswa (82.14%) nilainya masih 66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dibawah KKM. Nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa kelas 3B dari perhitungan tersebut adalah 64,82. Skor kemampuan menyimak siswa masih banyak yang dibawah KKM maka nilai akan diperbaiki pada siklus I. 2. Siklus I Siklus pertama terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setiap tahapan diuraikan sebagai berikut. a. Perencanaan Dalam
tahapan
ini,
peneliti
mempelajari
Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan untuk menyusun perangkat pembelajaran yang berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, soal evaluasi dan cerita anak. Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasi dosen, kepala sekolah, dan guru matepelajaran bahasa Indonesia. Peneliti juga menyiapkan instrument penelitian, seperti lembar pengamatan dan angket minat belajar yang akan digunakan untuk memperoleh data minat siswa. b. Pelaksanaan a) Siklus I Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada Rabu, 9 September 2015. Pukul 07.00 WIB dengan berpedoman pada RPP dan perangkat pembelajaran yang sudah disapkan oleh peneliti. 67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk menyusun meja menjadi 5 kelompok yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran sama seperti pertemuan sebelumnya. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengawali pelajaran dengan salam pembuka dan presensi. Guru menanyakan kabar kepada siswa sebelum pelajaran dimulai untuk memastikan bahwa semua siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti, guru bersama siswa bertanya jawab tentang macam-macam cerita anak untuk mengingat pada pertemuan sebelumnya. Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok ahli yang sudah dibentuk dipertemuan sebelumnya. Guru membagikan teks cerita anak yang telah dipelajari sebelumnya, dan siswa diminta untuk berdiskusi bersama kelompok ahli dalam waktu 15 menit. Setelah cukup mendapatkan informasi dari kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal. Siswa mengerjakan LKS dan soal evaluasi yang sudah disediakan oleh guru dalam waktu 30 menit. Selama siswa mengerjakan,
guru
membimbing
dan
mendatangi memberikan
setiap
kelompok
untuk
arahan.
Kemudian
siswa
mengumpulkan soal dan jawaban di meja guru. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum jelas. 68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru saja dipelajari. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran di depan kelas dengan bimbingan guru. Kemudian guru memberikan tindak lanjut memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi cerita anak. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan berdoa. b) Siklus I Pertemuan 2 Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 September 2015, pukul 09.45 WIB dengan berpedoman pada RPP dan perangkat pembelajaran yang sudah disiapkan oleh peneliti. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk menyusun meja menjadi 5 kelompok yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran sama seperti pertemuan sebelumnya. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengawali pelajaran dengan salam pembuka dan presensi. Guru menanyakan kabar kepada siswa sebelum pelajaran dimulai untuk memastikan bahwa semua siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti, guru bersama siswa bertanya jawab tentang macam-macam cerita anak untuk mengingat pada pertemuan sebelumnya. Guru menyuruh siswa untuk kembali ke 69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelompok ahli yang sudah dibentuk dipertemuan sebelumnya. Guru membagikan teks cerita anak yang telah dipelajari sebelumnya, dan siswa diminta untuk berdiskusi bersama kelompok ahli dalam waktu 15 menit. Setelah cukup mendapatkan informasi dari kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal. Siswa mengerjakan LKS dan soal evaluasi yang sudah disediakan oleh guru dalam waktu 30 menit. Selama siswa mengerjakan,
guru
membimbing
dan
mendatangi memberikan
setiap
kelompok
untuk
arahan.
Kemudian
siswa
mengumpulkan soal dan jawaban di meja guru. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum jelas. Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru saja dipelajari. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran di depan kelas dengan bimbingan guru. Kemudian guru memberikan tindak lanjut memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi cerita anak. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan berdoa. c.
Pengamatan Pada siklus ini, pengamatan yang dilakukan pada siklus I
merupakan pengamatan proses pembelajaran dan hasil belajar. Peneliti menemukan lalu mencatat kejadian-kejadian yang muncul dan kemudian dituliskan pada lembar pengamatan. 70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengamatan hasil belajar meliputi pengamatan minat belajar siswa dan kemampuan menyimak siswa. Minat belajar siswa diukur dengan menggunakan angket minat dan lembar observasi minat, sedangkan kemampuan menyimak diukur dengan tes. Pengamatan terdiri dari pengamatan proses dan pengamatan hasil pembelajaran. 1) Pengamatan Proses Pembelajaran Kegiatan pengamatan dilakukan oleh satu orang observer. Observer melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran dan melakukan penilaian minat belajar siswa pada rubrik observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Observer memberikan skor apabila aktifitas siswa sesuai dengan kriteria yang ada pada rubrik minat. Selain itu pengamatan bertujuan untuk mengetahui apa saja kemajuan dan kendala yang dialami selama proses belajar mengajar berlangsung. 2) Pengamatan Hasil Belajar a) Minat belajar Minat belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi minat belajar siswa pada saat pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2, sedangkan lembar kuisioner diberikan pada saat akhir siklus II. Berikut ini adalah data minat belajar siswa siklus I.
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.3 Minat Belajar Siswa Siklus I Nama Siswa 1 HS 2 NHF 3 AGFA 4 ARD 5 ASP 6 ANH 7 AAH 8 ABK 9 ABR 10 ADW 11 AZN 12 DAS 13 DDSP 14 EDPS 15 FMA 16 FR 17 HAA 18 INA 19 MDA 20 MIF 21 NCRJ 22 RER 23 UAS 24 VOCL 25 VTA 26 VAIP 27 WLA 28 YKY Jumlah Rata-rata
No
Pengamatan
Angket
Skor
Kriteria
54 61 70 61 67 70 56 68 64 63 67 68 71 70 66 70 59 63 65 65 61 57 69 59 64 69 68 67 1812 64,71
70 74 79 65 81 86 77 67 78 85 80 70 67 76 85 63 83 79 63 60 85 77 82 67 71 73 81 75 2099 74,96
62 68 75 63 74 78 67 68 71 74 74 69 69 73 76 67 71 71 64 63 73 67 76 63 68 71 75 71 1956 69,84
Cukup Cukup Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Cukup Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Cukup Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Cukup Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Cukup
Berdasarkan table data minat belajar siswa siklus I di atas, terdapat 13 siswa (46,43%) termasuk dalam kategori cukup, dan 15 siswa (53,57%) termasuk dalam kategori tinggi. Penggunakan 72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dengan mater cerita anak telah meningkatkan minat belajar siswa. b) Kemampuan menyimak siswa siklus I Kemampuan menyimak siswa diukur dengan menggunakan soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda yang dibagikan kepada siswa pada akhir siklus I. Penilaian dari masing-masing aspek diberikan bobot yang berbeda sesuaai dengan rubric penilaian tes kemampuan menyimak. Berikut ini adalah data kemampuan menyimak siklus I. Tabel 4.4 Kemampuan Menyimak Siswa Siklus I Ketuntasan KKM (75) No
Nama Siswa
Skor Tuntas
Tidak Tuntas √
1
HS
60
2
NHF
75
√
3
AGFA
80
√
4
ARD
70
√
5
ASP
60
√
6
ANH
70
√
7
AAH
80
√
8
ABK
75
√
9
ABR
80
√
10
ADW
90
√
11
AZN
65 73
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ketuntasan KKM (75) No
Nama Siswa
Skor Tuntas
Tidak Tuntas
12
DAS
70
√
13
DDSP
65
√
14
EDPS
80
15
FMA
70
√
16
FR
65
√
17
HAA
75
18
INA
55
19
MDA
75
20
MIF
60
21
NCRJ
80
√
22
RER
85
√
23
UAS
75
√
24
VOCL
75
√
25
VTA
50
√
26
VAIP
70
√
27
WLA
75
√
28
YKY
80
√
Jumlah
2010
15
13
Rata-rata
71,79
-
-
53,57%
46,43%
Presentase ketuntasan KKM
√
√ √ √ √
Berdasarkn table rekapitulasi data kemampuan menyimak siswa pada siklus I di atas, terdapat 15 siswa (53,57%) mendapat 74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
nilai di atas KKM dan 13 siswa (46,43%) mendapat nilai di bawah KKM. Dari perhitungan tersebut, didapatkan nilai rata-rata siswa kelas 3B adalah 71,79. Penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II telah meningkatkan minat belajar siswa sehingga skor kemampuan menyimak mengalami peningkatan. d. Refleksi Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, peneliti melakukan refleksi berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang terjadi pada siklus I. Berikut ini hasil refleksi pada siklus I. a) Refleksi Proses Pembelajaran Dalam proses kegiatan pembelajaran siklus I menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Kelebihan 1.1
Modul pembelajaran yang berkaitan dengan materi sangat membantu dalam proses pembelajaran.
1.2
Siswa
lebih
tertarik
mendengarkan
cerita
yang
diceritakan oleh temannya. 2. Kekurangan 2.1
Saat melakukan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II terjadi kegaduhan karena teman kelompok ada yang tidak cocok. 75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2
Banyak yang masih bertanyasistem
pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II . b) Refleksi Hasil Pembelajaran Dari perencanaan awal, hasil siklus I yang mencakup minat belajar dan kemampuan menyimak siswa akan dibandingkan dengan kondisi awal dan kriteria keberhasilan siklus I yang ditargetkan sebelumnya. Adapun perbandingan tersebut dapat di lihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Siklus I dengan Kondisi Awal dan Target Keberhasilan Siklus I No
Peubah
Indikator
1.
Minat belajar siswa
Skor rata-rata minat siswa
2.
Kemampuan menyimak siswa
Rata-rata skor kemampuan menyimak Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Kondisi Awal
Target Akhir Siklus I
Hasil Siklus I
61,89
75
74,96
64,82
75
71,79
17,86%
70%
53,57%
Berdasarkan tabel perbandingan di atas, terlihat dengan jelas bahwa hasil minat belajar siswa siklus I sudah ada peningkatan dari kondisi awal tetapi belum melampaui target keberhasilan akhir. Hasil skor rata-rata seluruh minat belajar siswa pada kondisi awal yaitu 61,89. Setelah dilakukan pembelajaran dengan model
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II hasil skor rata-rata seluruh minat belajar siswa pada siklus I yaitu 74,96. Kemampuan menyimak siswa siklus I sudah ada peningkatan dari kondisi awal tetapi belum melampaui target keberhasilan siklus I. Hasil skor rata-rata seluruh kemampuan menyimak siswa pada kondisi awal yaitu 64,82. Setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II hasil skor rata-rata seluruh kemampuan menyimak siswa pada siklus I yaitu 71,79. Hasil dari presentase kemampuan menyimak siswa siklus I
yang belum mencapai KKM yaitu 53,57%. Melalui kegiatan pembelajaran
siklus
I
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif teknik jigsaw II diharapkan dapat melampaui target yang diterapkan yaitu 75. Pertemuan pertama ini guru melakukan presensi diteruskan dengan menyanyikan lagu “di sini senang di sana senang” untuk menambah semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada saat pembagian kelompok, guru menuliskan nama siswa dan nomernya di papan tulis, jadi siswa sudah tau dengan siapa dia akan berkumpul di kelompok asal dan kelompok ahli. Dalam melakukan tanya jawab, hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab. Berdasarkan refleksi yang berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan
pembelajaran
menggunakan 77
model
pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kooperatif tipe jigsaw II dapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran siklus I sudah meningkat, walaupun belum mencapai target yang ditentukan. Peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II untuk mencapai target yang sudah ditentukan. 3. Siklus II Siklus kedua terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setiap tahap diuraikan sebagai berikut. a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan tahap perencanaan pada siklus I. Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi dan cerita anak. Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasi dosen, kepala sekolah, dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian, seperti lembar pengamatan dan angket minat belajar yang akan digunakan untuk memperoleh data minat siswa. Minat belajar siswa pada siklus II diukur menggunakan lembar observasi minat dan angket minat yang dibuat pada siklus I.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Pelaksanaan a) Siklus II pertemuan 1 Pertemuan pertama dilaksanakan pada rabu 16 September 2015, pukul 07.00 WIB dengan berpedoman pada RPP dan perangkat pembelajaran yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama peneliti dibantu oleh satu orang teman yang berperan sebagai observer dan dokumentasi. Materi pembelajaran yang akan dipelajari menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada pertemuan pertama ini adalah mengomentari tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk menyusun meja menjadi lima kelompok yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Peneliti meminta siswa untuk menyusun meja kursi pada jam istirahat dengan alasan, bahwa siswa selalu gaduh apabila akan membuat kelompok. Kegiatan awal diawali dengan salam pembuka, doa dan presensi. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai cerita anak yang pernah didengar atau dibaca oleh siswa. Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi disini senang disana senang untuk membangkitkan motivasi siswa. Kemudian guru melakukan orientasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada kegiatan inti, guru mengajak siswa bertanya jawab tentang macam-macam cerita anak. Guru memberikan penjelasan secara singkat mengenai materi yang akan dipelajari bersama. Guru menyiapkan 5 cerita anak dengan judul yang berbeda. Kemudian guru membagi siswa dalam 5 kelompok (kelompok asal), yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 siswa yang dikelompokkan secara heterogen. Siswa kemudian dibagikan nomer pengenal yaitu nomer 1,2,3,4 dan 5. Setiap anggota kelompok mendapat materi yang berbeda. Contoh nomer 1 mendapat materi yang berbeda dengan nomer 2 atau setiap anggota kelompok mendapat materi yang berbeda. Siswa yang mendapat judul cerita anak yang sama berdiskusi dalam satu kelompok (kelompok ahli). Siswa dalam kelompok ahli mendapat waktu 20 menit untuk memahami isi cerita anak. Setelah berdiskusi, kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergiliran dalam waktu 20 menit dan anggota kelompok menyimak. Guru mengkondisikan kelas supaya anggota kelompok dapat menyimak cerita yang disampaikan oleh temannya. Pada kegiatan akhir, siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari pada hari ini. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum jelas. Kemudian siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini di depan kelas dengan bimbingan guru. Guru memberikan tugas 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kepada siswa untuk mempelajari materi cerita anak yang telah disampaikan pada hari ini. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan doa. b) Siklus II pertemuan 2 Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 17 September 2015, pukul 09.00 WIB dengan berpedoman pada RPP dan perangkat pembelajaran yang sudah disiapkan oleh peneliti. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk menyusun meja menjadi 5 kelompok yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran sama seperti pertemuan sebelumnya. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengawali pelajaran dengan salam pembuka dan presensi. Guru menanyakan kabar kepada siswa sebelum pelajaran dimulai untuk memastikan bahwa semua siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti, guru bersama siswa bertanya jawab tentang macam-macam cerita anak untuk mengingat pada pertemuan sebelumnya. Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok ahli yang sudah dibentuk dipertemuan sebelumnya. Guru membagikan teks cerita anak yang telah dipelajari sebelumnya, dan siswa diminta untuk berdiskusi bersama kelompok ahli dalam waktu 15 menit. Setelah cukup mendapatkan 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
informasi dari kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal. Siswa mengerjakan LKS dan soal evaluasi yang sudah disediakan oleh guru dalam waktu 30 menit. Selama siswa mengerjakan,
guru
membimbing
dan
mendatangi memberikan
setiap
kelompok
untuk
arahan.
Kemudian
siswa
mengumpulkan soal dan jawaban di meja guru. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum jelas. Pada
kegiatan
akhir,
siswa
menyimpulkan
kegiatan
pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru saja dipelajari. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran di depan kelas dengan bimbingan guru. Kemudian guru memberikan tindak lanjut memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi cerita anak. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan berdoa. c. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan pada siklus II merupakan pengamatan proses pembelajaran dan hasil belajar. Pengamatan hasil belajar meliputi pengamatan minat belajar siswa dan kemampuan menyimak siswa. Minat belajar siswa diukur dengan menggunakan angket minat dan lembar observasi minat, sedangkan kemampuan menyimak diukur dengan tes. Pengamatan terdiri dari pengamatan proses dan pengamatan hasil pembelajaran. 1) Pengamatan Proses Pembelajaran 82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan pengamatan dilakukan oleh satu orang observer. Observer melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran dan melakukan penilaian minat belajar siswa pada rubrik observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Observer memberikan skor apabila aktivitas siswa sesuai dengan kriteria yang ada pada rubrik minat. Selain itu pengamatan bertujuan untuk mengetahui apa saja kemajuan dan kendala yang dialami selama proses belajar mengajar berlangsung. 2) Pengamatan Hasil Belajar a) Minat belajar Minat belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi minat belajar siswa pada saat kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2, sedangkan lembar kuesioner diberikan pada saat akhir siklus II. Berikut ini adalah data minat belajar siswa siklus II. Tabel 4.6 Minat Belajar Siswa Siklus II
No
Nama Siswa
Pengamatan
Angket
Skor
Kriteria
1
HS
57
92
75
Tinggi
2
NHF
69
83
76
Tinggi
3
AGFA
80
78
79
Tinggi
4
ARD
87
88
88
Sangat Tinggi
5
ASP
82
74
78
Tinggi
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Nama Siswa
Pengamatan
Angket
Skor
Kriteria
6
ANH
78
89
84
Sangat Tinggi
7
AAH
77
92
85
Sangat Tinggi
8
ABK
80
88
84
Sangat Tinggi
9
ABR
75
80
78
Tinggi
10
ADW
75
88
82
Sangat Tinggi
11
AZN
76
90
83
Sangat Tinggi
12
DAS
80
75
78
Tinggi
13
DDSP
83
78
81
Sangat Tinggi
14
EDPS
78
76
77
Tinggi
15
FMA
78
91
85
Sangat Tinggi
16
FR
81
88
85
Sangat Tinggi
17
HAA
77
89
83
Sangat Tinggi
18
INA
77
83
80
Sangat Tinggi
19
MDA
81
89
85
Sangat Tinggi
20
MIF
80
78
79
Tinggi
21
NCRJ
82
90
86
Sangat Tinggi
22
RER
80
88
84
Sangat Tinggi
23
UAS
82
80
81
Sangat Tinggi
24
VOCL
68
85
77
Tinggi
25
VTA
71
92
82
Sangat Tinggi
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Nama Siswa
26
Pengamatan
Angket
Skor
Kriteria
VAIP
76
92
84
Sangat Tinggi
27
WLA
75
90
83
Sangat Tinggi
28
YKY
71
75
73
Tinggi
Jumlah
2156
2381
2269
Rata-rata
77,00
85,04
81,02
Sangat Tinggi
Berdasarkan table rekapitulasi data minat belajar siswa siklus II di atas, terdapat 10 siswa (35,71%) termasuk dalam kategori tinggi dan 18 siswa (64,28%) termasuk dalam kategori sangat tinggi. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawII dengaan materi cerita telah meningkatkan minat belajar siswa. b) Kemampuan menyimaksiswa siklus II Kemampuan menyimak siswa diukur dengan menggunakan soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda yang dibagikan kepada siswa pada akhir siklus II. penilaian dari masing-masing aspek diberikan bobot yang berbeda sesuai dengan rubrik penilaian tes kemampuan menyimak. Berikut ini adalah data kemampuan menyimak siklus II.
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.7 Kemampuan Menyimak Siswa Siklus II
No
Nama Siswa
Skor
65 HS 60 NHF 90 AGFA ARD 85 ASP 80 ANH 75 AAH 75 ABK 70 ABR 95 ADW 85 AZN 90 DAS 85 75 DDSP 70 EDPS FMA 80 FR 90 HAA 75 INA 75 MDA 90 MIF 70 NCRJ 85 RER 60 UAS 75 70 VOCL 80 VTA 75 VAIP WLA 80 YKY 85 Jumlah 2190 Rata-rata 78,21 Presentase ketuntasan KKM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
86
Ketuntasan KKM (75) Tidak Tuntas Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 21 7 75% 25%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan tabel rekapitulasi data kemampuan menyimak siswa pada siklus II di atas, terdapat 21 siswa (75%) mendapatkan nilai di atas KKM dan terdapat 7 siswa (25%) mendapat nilai dibawah KKM. Dari perhitungan tersebut, didaatkan nilai rata-rata siswa kelas 3B adalah 78,21. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada siklus II telah meningkatkan minat belajar siswa sehinga skor kemampuan menyimak mengalami peningkatan. d. Refleksi Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, peneliti melakukan refleksi berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang terjadi pada siklus II. Berikut ini hasil refleksi pada siklus II. a) Refleksi Proses Pembelajaran Dalam proses kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Kelebihan 1.1 Siswa terlihat fokus saat melakukan diskusi, karena siswa tahu akan banyak pertanyaan yang keluar dalam cerita. 1.2 Semakin banyak siswa yang menanggapi tanya jawab dengan guru
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Kekurangan 2.1 Ada beberapa siswa yang ingin pindah kelompok. 2.2 Ada satu kelompok yang bermain hand phone di dalam kelas. b) Refleksi Hasil Pembelajaran Dari perencanaan awal, hasil siklus II yang mencakup minat belajar dan kemampuan menyimak siswa akan dibandingkan dengan hasil siklus I dan kriteria keberhasilan siklus II yang ditargetkan sebelumnya. Adapun perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Siklus II dengan Hasil Siklus I dan Target Keberhasilan Siklus II No
Peubah
Indikator
1.
Minat belajar siswa
Skor rata-rata minat siswa
2.
Kemampuan menyimak siswa
Rata-rata skor kemampuan menyimak Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Hasil Siklus I
Target Akhir Siklus II
Hasil Siklus II
74,96
75
85,04
71,79
75
78,21
53,57%
70%
75%
Berdasarkan tabel perbandingan di atas, terlihat dengan jelas bahwa hasil minat belajar siswa siklus II sudah ada peningkatan dari siklus I dan telah melampaui target keberhasilan siklus II. Hasil skor rata-rata seluruh minat belajar siswa pada siklus I yaitu 88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74,96. Setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II hasil skor rata-rata seluruh minat belajar siswa pada siklus II yaitu 85,04. Kemampuan
menyimak
siswa
siklus
II
sudah
ada
peningkatan dari siklus I dan telah melampaui target keberhasilan siklus II. Hasil skor rata-rata seluruh kemampuan menyimak siswa pada siklus I yaitu 71,79. Setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II, hasil skor rata-rata seluruh kemampuan menyimak siswa pada siklus II yaitu 78,21. Hasil dari presentase kemampuan menyimak siswa siklus II yang sudah mencapai KKM yaitu 75%. Hasil kemampuan menyimak siswa pada siklus II telah mencapai target keberhasilan siklus II, maka peneliti menghentikan penelitian sampai siklus II. Pertemuan pertama ini guru melakukan presensi diteruskan dengan menyanyikan lagu “di sini senang di sana senang” untuk menambah semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada saat pembagian kelompok, guru menuliskan nama siswa dan nomernya di papan tulis, jadi siswa sudah tau dengan siapa dia akan berkumpul di kelompok asal dan kelompok ahli. Dalam melakukan tanya jawab, hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab. Berdasarkan refleksi yang berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan
pembelajaran
menggunakan 89
model
pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kooperatif tipe jigsaw II, dapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran siklus II sudah berjalan sangat baik dan dapat dikatakan berhasil. Perbaikan atas kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran siklus I sudah terjadi, serta peningkatan yang diharapkan juga sudah terlihat lebih signifikan melalui kegiatan
pembelajaran
siklus
II.
Peningkatan
minat
dan
kemampuan menyimak siswa pada materi “Cerita Anak” benarbenar
karena
dipengaruhi
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II. Berdasarkan pencapaian tersebut, maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II. B. Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri Denggung. Rancangan penelitian ini berupa siklus yang secara garis besar terdiri dari empat bagian yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,
dan
refleksi.
Prosese
pembelajaran
bertujuan
untuk
meningkatkan minat dan kemampuan menyimak cerita anak melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dalam pelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini terdapat tiga variable yaitu peningkatan minat belajar, kemampuan menyimak, dan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Data minat belajar di ambil dengan menggunkan lembar observasi minat belajar siswa dan lembar angket minat belajar siswa. Data kemampuan
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyimak cerita anak diambil dengan menggunakan tes evaluasi berupa soal LKS. Data peningkatan hasil belajar dapat dilihat sebagai berikut. 1. Minat Belajar Tabel 4.9 Rata-rata Minat Belajar Siswa No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
HS NHF AGFA ARD ASP ANH AAH ABK ABR ADW AZN DAS DDSP EDPS
15
FMA
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
FR HAA INA MDA MIF NCRJ RER UAS VOCL VTA VAIP WLA YKY Jumlah Rata-rata
Kondisi Awal Nilai Kriteria 54 Rendah 61 Cukup 64 Cukup 64 Cukup 65 Cukup 53 Rendah 55 Rendah 65 Cukup 60 Cukup 66 Cukup 55 Rendah 63 Cukup 57 Rendah 55 Rendah
Siklus I Nilai Kriteria 62 Cukup 68 Cukup 75 Tinggi 63 Cukup 74 Tinggi 78 Tinggi 67 Cukup 68 Cukup 71 Tinggi 74 Tinggi 74 Tinggi 69 Cukup 69 Cukup 73 Tinggi
45
Sangat Rendah
76
Tinggi
65 51 63 58 65 51 63 65 56 63 65 56 66 1661 59,32
Cukup Rendah Cukup Rendah Cukup Rendah Cukup Cukup Rendah Cukup Cukup Rendah Cukup
67 71 71 64 63 73 67 76 63 68 71 75 71 1956 69,84
Cukup Tinggi Tinggi Cukup Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Cukup Tinggi Tinggi Tinggi
Cukup
91
Cukup
Nilai 75 76 79 88 78 84 85 84 78 82 83 78 81 77 85 85 83 80 85 79 86 84 81 77 82 84 83 73 2269 81,02
Siklus II Kriteria Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata minat siswa meningkat dan dapat mencapai target (75) dengan pencapain skor rata-rata minat 81,02 pada siklus II. Hal ini sependapat dengan teori Slavin (2008:4) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Kerjasama dalam belajar sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat bertukar pengetahuan. Secara lebih jelas, peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Skor Rata-rata Minat Belajar Siswa
Pelaksanaan penelitian pada siklus I dilaksanakan pada Rabu, 9 September 2015. Berdasarkan grafik peningkatan skor rata-rata minat belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal sebelum melakukan penelitian menggunakan model 92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II nilai rata-rata minat belajar siswa kelas 3B adalah 59,32 dan berdasarkan tabel pedoman rata-rata minat belajar siswa termasuk dalam kategori cukup, dengan jumlah kondisi awal yang termasuk kategori sangat rendah 1 siswa (3,57%) termasuk dalam kategori sangat rendah, 11 siswa (39,29%) termasuk dalam kategori rendah, dan 16 siswa (57,14%) termasuk dalam kategori cukup. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II, terjadi peningkatan minat belajar siswa kelas 3B sebesar 69,84 termasuk dalam kategori cukup, dengan jumlah siswa pada siklus I yang termasuk dalam kategori cukup terdapat 13 siswa (46,43%) termasuk dalam kategori cukup, dan 15 siswa (53,57%) termasuk dalam kategori tinggi. Dengan nilai rata-rata minat belajar siswa pada siklus I sebesar 69,84 hal ini menunjukkan bahwa belum mencapai target keberhasilan, target keberhasilan yang ditentukan sebelumnya adalah 75. Berkaitan dengan hasil tersebut, peneliti ingin meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Untuk itu peneliti melanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan penelitian siklus II dilaksanakan pada Rabu, 16 September 2015. Pada siklus II ini dilakukan pembelajaran yang sama yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Pada siklus II ini terjadi peningkatan minat belajar siswa kelas 3B sebesar 81,02 dan berdasarkan tabel pedoman rata-rata minat belajar siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi, yang jumlah siswa pada siklus II yang 93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
termasuk dalam kategori sangat tinggi terdapat 10 siswa (35,71%) termasuk dalam kategori tinggi dan 18 siswa (64,28%) termasuk dalam kategori sangat tinggi. Dengan rata-rata minat belajar siswa pada siklus II sebesar 81,02 menunjukkan bahwa target keberhasilan sudah tercapai, target keberhasilan yang ditentukan sebelumnya adalah 75. Berdasarkan pencapaian minat belajar siswa tersebut, maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II yang tepat dan sesuai dengan langkah-langkahnya dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas 3B SD Negeri Denggung. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II mampu meningkatkan minat belajar siswa. 2. Kemampuan Menyimak Tabel 4.10 Hasil Kemampuan Menyimak Siswa Kondisi Awal No
Siklus I
Ketuntasan
Nama Siswa Skor
Tuntas
Ketuntasan
Tidak Tun-tas
Skor
Tuntas
1
HS
60
√
60
2
NHF
65
√
75
√
3
AGFA
75
80
√
4
ARD
70
√
70
5
ASP
60
√
6
ANH
70
7
AAH
50
√
Siklis II
Tidak Tun-tas √
Ketuntasan Tidak TunSkor Tuntas tas √ 65 √ 60 90
√
√
85
√
60
√
80
√
√
70
√
75
√
√
80
75
√
94
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kondisi Awal No
Siklus I
Ketuntasan
Nama Siswa Skor
Tuntas √
Tidak Tun-tas
Ketuntasan Skor
Tuntas
75
√
8
ABK
75
9
ABR
70
√
80
√
10
ADW
60
√
90
√
11
AZN
70
√
65
12
DAS
65
√
13
DDSP
75
14
EDPS
70
15
FMA
80
16
FR
60
17
HAA
18
√ √
Tidak Tun-tas
Ketuntasan Tidak TunSkor Tuntas tas √ 70 √ 95 85
√
√
90
√
70
√
85
√
65
√
75
√
80
√
√
70
70
√
80
√
√
65
√
90
√
60
√
75
75
√
INA
70
√
55
75
√
19
MDA
80
90
√
20
MIF
50
√
60
21
NCRJ
70
√
80
√
85
22
RER
50
√
85
√
60
23
UAS
60
√
75
√
75
24
VOCL
55
√
75
√
70
25
VTA
70
√
50
√
80
√
26
VAIP
60
√
70
√
75
√
27
WLA
50
√
75
√
80
√
28
YKY
65
√
80
√
85
√
23
2010
15
2190
21
Jumlah
1815
√
Siklis II
√
5
75
√ √ √
13
√
70 √
√ √ √
Rata-rata
64,82
71,79
78,21
Nilai diatas KKM 80%
17,86%
53,57%
75,00%
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan menyimak siswa meningkat dari 64,82 yang merupakan kondisi awal kemampuan 95
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyimak siswa, menjadi 71,79 di siklus I, dan 78,21 pada siklus II. Pada siklus II melampaui target (75). Senada dengan teori Rusman (2011:218) bahwa pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II siswa dikelompokkan secara heterogen dalam berbagai kemampuan. Metode pembelajaran jigsaw II menurut Trianto (2009:57) yang dikembangkan oleh Slavin terdapat sedikit perbedaan. Perbedaan pembelajaran jigsaw II yaitu setiap siswa memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi ahli atau expert. Hal ini menguatkan bahwa belajar dari teman yang lebih mampu lebih efektif dalam proses pembelajaran. Siswa dapat bertukar pengetahuan dan saling bekerjasama, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa. Secara lebih jelas, peningkatan rata-rata kemampuan menyimak siswa dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 4.2 Peningkatan Skor Rata-rata Kemampuan Menyimak
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kerjasama yang baik yang dilakukan siswa dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan presentase ketercapaian jumlah siswa yang mencapai KKM. Bermula pada kondisi awal siswa dengan ketercapaian jumlah siswa yang mencapai KKM 17,86%, dilanjutkan pada siklus I menjadi 53,57%, presentase siklus I ini belum mencapai target yang sudah ditentukan, sehingga dilanjutkan pada siklus II dan dapat melampaui target (70%) dengan ketercapaian jumlah siswa yang mencapai KKM 75%. Peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM dapat dilihat pada grafik berikut.
80
75 70
70 60
70
53.57
53.57
50
Kondisi awal
40
Awal siklus
30
Target 17.86
20
hasil
17.86
10 0 Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.3 Presentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Berdasarkan
grafik
peningkatan
skor
rata-ata
kemampuan
menyimak dan grafik jumlah siswa yang mencapai KKM, siwa mengalami peningkatan dari kondisi awal siklus I, dan siklus II. KKM untuk mata 97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pelajaran bahasa Indonesia di kelas 3B SD Negeri Denggung adalah 75, jadi siswa dinyatakan lulus jika nilai siswa minimal sudah mencapai 75. Pada kondisi awal sebelum melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II, rata-rata nilai kemampuan menyimak siswa pada kondisi awal adalah 64,82. Terdapat 5 siswa (17,86%) yang nilainya diatas KKM dan 23 siswa (82.14%) nilainya masih dibawah KKM. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II, nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa mengalami peningkatan dari sebelumnya. Rata-rata nilai kemampuan menyimak siswa pada siklus 1 adalah 71,79. Terdapat 15 siswa (53,57%) mendapat nilai di atas KKM dan 13 siswa (46,43%) mendapat nilai di bawah KKM. Setelah dilakukan tindakan padasiklus I menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa mengalami peningkatan dari sebelumnya. Rata-rata nilai kemampuan menyimak pada siklus I sebesar 71,79 dan nilai siswa yang di atas KKM ada 15 siswa (53,57%) maka siklus I belum mencapai target keberhasilan. Berdasarkan hasil tersebut peneliti ingin meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Pada siklus II ini dilakukan pembelajaran yang sama yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Terjadi peningkatan nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa dari sebelumnya. Rata-rata nilai kemampuan menyimak siswa pada siklus II adalah 78,21. 98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa yang mendapat nilai diatas KKM ada 21 siswa (75,00%) dan yang mendapat nilai di bawah KKM ada 7 siswa (25,00%). Dengan melihat nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa pada siklus II sebesar 78,21 dan nilai siswa di atas KKM berjumlah 21 siswa (75,00%) maka sudah terlihat pada siklus II nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa sudah mencapai target. Target keberhasilan untuk rata-rata kemampuan menyimak siswa pada siklus II sebesar 75 dan nilai siswa di atas KKM sebesar 70%. Berdasarkan pencapaian hasil tersebut, maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II. Berdasarkan
pembahasan
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II yang tepat dan sesuai langkah-langkah dapat meningkatkan minat dan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas 3B SD Negeri Denggung. Hasil analisa data minat dan kemampuan menyimak siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa adanya peningkatan dan telahmemenuhi target yang diharapkan. Peningkatan minat dan kemampuan menyimak siswa dapat dilihat pada table di bawah ini. Tabel 4.11 Keberhasilan Pelaksanaan Penelitian
No
Peubah
1
Minat
2
Kemampuan Menyimak
Indikator Skor rata-rata minat siswa Rata-rata skor kemampuan menyimak siswa 99
Kondisi Awal
Kriteria Keberhasilan Target Akhir Akhir Siklus I
Akhir Siklus II
59,32
75,00
69,84
81,02
64,82
75,00
71,79
78,21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Peubah
Indikator Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM
100
Kondisi Awal
17,86%
Kriteria Keberhasilan Target Akhir Akhir Siklus I
70%
53,57%
Akhir Siklus II
75,00%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini dijelaskan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. A. Kesimpulan Berdsarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Penerapan model kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia pada KD 1.2 Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secaa lisan di kelas 3B SD Negeri Denggung tahun ajaran 2014/2015. Hal ini membuktikan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal menuju siklus I selanjutnya tercapai pada siklus II. Kondisi awal rata-rata minat belajar siswa 59,32 dan termasuk kategori minat rendah. Pada siklus I rata-rata minat belajar sebesar 69,84 dan termasuk dalam kategori minat belajar cukup. Pada siklus II rata-rata minat belajar siswa 81,02 termasuk dalam kategori minat belajar sangat tinggi dan mencapai target yang sudah ditentukan. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak dalam pelajaran bahasa Indonesia pada KD 1.2 Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secaa lisan di kelas 3B SD Negeri Denggung tahun 101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ajaran 2014/2015. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal menuju siklus I dan tercapai pada siklus II dengan nilai KKM 75. Kondisi awal nilai rata-rata kemampuan menyimak sebesar 64,82 dan terdapat 5 siswa (17,86%) yang nilainya diatas KKM. Pada siklus I rata-rata kemampuan menyimak sebesar 71,79 dan terdapat 15 siswa (53,57%) yang nilainya di atas KKM. Pada siklus II rata-rata kemampuan menyimak sebesar 78,21 dan terdapat 21 siswa (75%) yang nilainya di atas KKM. B. Keterbatasan peneitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan penelitian yang digambarkan sebagai berikut: 1. Penelitian tindakan kelas pada prinsipnya dilakukan oleh guru kelas, namun penelitian ini dilakukan oleh peneliti. 2. Kemampuan menyimak siswa hanya dapat diukur pada aspek kognitif saja karena keterbatasan waktu penelitian. 3. Tes uji soal empiris tidak dapat dilakukan di SD lain, karena penulis tidak menemukan karakteristik siswa yang sama. C. Saran Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, ada beberapa saran yang dapat disampaikan dalam proses penelitian yaitu sebagai berikut:
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Guru diharapkan lebih berinisiatif untuk menggunakan beberapa macam metode pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran di kelas, terutama metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. 2. Penelitian lain yang ingin melanjutkan penelitian tentang metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II diharapkan agar dapat menerapkan metode pembelajaran ini pada mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran yang lain.
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Asngari. (2013). Pengaruh Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw II Terhadap Minat dan Prestasi Belajar PKN Siswa Kelas IV SDN Sengi 2. Universitas Sanata Dharma. Djamarah, S.B. (2011). Psikologi belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hardjana. (2006). Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-anak. Jakarta: Grasindo. Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Iskndar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Refisi. Krisdiyanto. (2013). Pengaruh Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw II Terahadap Minat dan Prestasi belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Sengi . Universitas Sanata Dharma. Kuntari. (2010). Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Siswa Kelas II SD Kanisius Bantul Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 melalui Pendekatn Berbasis Masalah. Universitas Sanata Dharma. Margono, Ignatius. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta: PT Rineka Cipta. Masidjo. (1995). Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius (anggota IKAPI) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, Robert E. (2008). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyanto. (2012). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta. Suprijono, Agus. (2011). Cooperatibe Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Surapranata. (2009). Analiis Validitas, Reabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Surya. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Suwandi. (2010). Penelitian tindakan kelas (PTK) dan penulisan karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka. Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menyimak: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa/Edisi Revisi. Bandung: Angkasa. 105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Trianto. (2009). Mendesain Model pembelajaran Inovatif – Progresif : Konsep, Landasan, dan
Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana. Uno. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus 1 cerita 1 Tikus yang Rakus dan Musang Aesop
Seekor tikus yang lapar, menemukan sebuah keranjang yang penuh dengan jagung. Ia lalu berusaha untuk masuk ke keranjang tersebut melalui satu celah yang sangat sempit yang menutupi mulut keranjang. Jagung tersebut begitu menggiurkan sehingga sang Tikus memaksa dirinya untuk masuk ke dalam keranjang. Akhirnya dengan susah payah, sang Tikus berhasil masuk dan langsung makan dengan rakusnya hingga perutnya menjadi sangat kenyang, dan bahkan membuat badannya tiga kali lebih besar dibandingkan sebelum masuk ke dalam keranjang tadi. Akhirnya sang tikus merasa puas dan menarik dirinya yang berat untuk keluar dari keranjang, tetapi hal yang bisa ia lakukan, hanyalah mengeluarkan kepalanya dari celah sempit itu. Di sanalah ia mengerang-ngerang dan mengeluh karena tidak bisa keluar. Saat itulah seekor musang lewat, dan ketika sang Musang melihat tikus tersebut, ia langsung mengerti kejadian yang dialami oleh sang Tikus. "Teman," kata sang Musang, "Saya mengerti semua kejadian yang menimpa kamu. Kamu benar-benar kekenyangan sampai tidak bisa keluar. Itulah hukuman bagi kamu. Kamu akan tetap tinggal di sana sampai badanmu sekurus sebelum kamu masuk tadi apabila kamu ingin keluar."
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus 1 cerita 2 Ayam Yang Berkelahi dan Burung Elang Aesop
Di suatu daerah pertanian, hiduplah dua ekor ayam jantan yang saling bermusuhan dan sering berkelahi antara keduanya. Pada suatu hari, mereka memulai pertengkaran dan kembali berkelahi, saling mematuk dan mencakar. Mereka berkelahi terus hingga salah satunya di kalahkan dan lari menjauh ke sudut untuk bersembunyi. Ayam jantan yang memenangkan perkelahian itu dengan bangganya terbang ke atas atap kandang, dan mengkepak-kepakkan sayapnya, berkokok dengan sangat bangga dan kerasnya seolah-olah dia ingin memberi tahukan ke seluruh dunia tentang kemenangannya. Tetapi saat itu seekor burung elang yang terbang di udara mendengar dan akhirnya melihat ayam tersebut di atas atap. Burung elang tersebut akhirnya turun dan menyambar dan menerkam ayam jantan yang jadi pemenang tadi untuk dibawa ke sarangnya. Ayam yang satunya yang tadinya dikalahkan, melihat seluruh kejadian itu dan keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat sebagai pemenang di perkelahian tadi.
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus 1 cerita 3 Rubah dan Monyet yang Diangkat Menjadi Raja Aesop
Pada pertemuan besar yang diadakan oleh para binatang untuk memilih raja yang baru, seekor monyet diminta untuk menari. Karena tarian sang Monyet begitu indahnya, dan membuat semua binatang yang melihatnya menjadi senang, diangkatlah sang Monyet menjadi raja mereka. Tetapi seekor rubah yang hadir pada pertemuan itu, tidak senang pada keputusan dari teman-temannya karena menganggap bahwa sang Monyet tidaklah pantas untuk dijadikan raja. Suatu hari sang Rubah menemukan perangkap dengan umpan daging yang dipasang oleh pemburu, dan dengan segera sang Rubah menghadap sang Monyet yang telah menjadi raja, untuk menyampaikan kepadanya bahwa dia telah menemukan harta karun yang tidak ternilai harganya, hanya saja dia tidak berani menyentuhnya karena harta itu adalah milik raja. Sang Monyet yang serakah mengikuti sang Rubah menuju ke perangkap tadi. Saat melihat
daging
pada
perangkap,
serta-merta
sang
Monyet
langsung
menyambarnya tanpa pikir panjang hingga akhirnya sang Monyet terperangkap. Sang Rubah yang berdiri di samping sang Monyet, tertawa dan berkata: "Kamu berpura-pura menjadi raja kami, tetapi kamu tidak bisa menjaga dirimu sendiri!" Setelah kejadian itu, para binatang di hutan mengadakan pemilihan raja yang baru kembali.
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus 1 cerita 4 Semut dan Belalang Aesop
Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya. "Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?" "Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu." Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar. "Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi.
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus 1 cerita 5 Singa, Keledai dan Rubah Berbagi Mangsa Aesop
Seekor singa, seekor keledai dan seekor rubah, berburu bersama-sama dan berhasil menangkap banyak hewan hutan. Sang Keledai pun di minta untuk membagi hewan tangkapan tersebut, dan sang Keledai membaginya dengan sangat adil, membaginya menjadi tiga bagian yang sama banyak. Sang rubah sangat puas dengan cara pembagian itu, tetapi sang Singa menjadi sangat marah, dan dengan sekali mengayunkan cakarnya yang besar kepada keledai, sang keledai pun mati dan ikut menambah tumpukan mangsa. Lalu sang Singa berbalik ke arah rubah. "Sekarang, kamu yang membaginya," katanya dengan marah. Sang Rubah tidak membuang waktunya lagi untuk berbicara. Dengan cepat ia menumpuk hewan tangkapan tersebut menjadi satu tumpukan besar. Lalu dari sana, ia mengambil sebagian kecil untuk dirinya sendiri, itupun bagian yang tidak berarti seperti tanduk dan tapak kaki dari kambing gunung, termasuk ekor dari sapi. Sang Singa yang amarahnya telah mereda, tersenyum dan bertanya kepada sang Rubah. "Siapa yang mengajari kamu untuk membagi tumpukan ini dengan adil?" "Saya mendapatkan pelajaran membagi dari sang Keledai," balas sang Rubah sambil menjauh.
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus II cerita 1 Singa dan Keledai Yang Sok Hebat Aesop
Seekor Singa dan Keledai yang telah lama saling mengenal , setuju untuk pergi berburu bersama. Dalam pencarian mereka di hutan, kedua Pemburu ini melihat banyak kambing hutan yang lari bersembunyi dalam satu gua. Diaturlah rencana yang bagus untuk menangkap kambing hutan tersebut. Sang Keledai akan masuk ke dalam gua untuk menggiring kambing hutan keluar gua, dan sang Singa akan menunggu di mulut gua untuk langsung menyergap mereka. Rencana mereka berjalan dengan lancar. Sang Keledai membuat suara-suara ribut yang menakutkan di dalam gua dengan cara menendang-nendang dan berteriakteriak sekuat tenaga sehingga kambing-kambing yang ketakutan, lari keluar dan menjadi mangsa sang Singa. Sang Keledai pun keluar dari gua dan berjalan dengan bangganya. "Apakah kamu melihat bagaimana saya membuat mereka lari ketakutan? katanya. "Ya, sudah pasti," jawab sang Singa, "dan apabila saya tidak mengenal siapa kamu sesungguhnya, saya pasti akan lari ketakutan juga."
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus II cerita 2 Serigala Yang Terlihat Baik dan Penggembala Aesop
Seekor serigala telah lama mengincar segerombolan domba, dimana gembala pemilik domba selalu menjaga domba-dombanya dengan sangat berhati-hati dan berusaha mencegah agar serigala tersebut tidak dapat memangsa dombanya. Tetapi sang Serigala terlihat tidak pernah mencoba untuk memangsa dombanya, malahan terlihat membantu sang Gembala menjaga dan menggembalakan domba. Pada akhirnya sang Gembala terbiasa melihat bagaimana sang Serigala menjaga dombanya sehingga sang Gembala lupa betapa jahatnya sang Serigala. Suatu hari, sang Gembala bepergian cukup jauh dan mempercayakan dombadombanya dibawah pengawasan sang Serigala saat berangkat. Tetapi betapa terkejutnya sang Gembala saat pulang dan melihat betapa banyak dombadombanya hilang dan dimangsa oleh sang Serigala. Dia lalu menyesali kebodohannya mempercayai sang Serigala.
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus II cerita 3 Anjing yang Nakal Aesop
Ada seekor anjing yang sangat nakal dan jahat sehingga majikannya mengikatkan sebuah balok yang cukup berat di lehernya agar orang mengetahui kehadiran anjing tersebut dan bisa menghindari anjing itu. Tetapi sang Anjing yang nakal itu sangat bangga akan kalung dan balok kayu itu, dia bahkan berlari-larian sambil menyeret-nyeret balok kayu tersebut dengan ributnya untuk menarik perhatian orang lain. Tetapi tak ada satupun orang yang senang melihat anjing itu. Seekor anjing lain yang melihatnya kemudian berkata "Kamu seharusnya lebih bijaksana dan berdiam diri di rumah agar orang tidak melihat balok yang dikalungkan di lehermu. Apakah kamu senang bahwa semua orang tahu betapa nakal dan jahatnya kamu?"
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus II cerita 4 Tiga Lembu Jantan dan Singa Aesop
Seekor singa telah lama mengamati 3 ekor lembu jantan yang sedang makan di padang rumput yang terbuka. Sang Singa telah beberapa kali mencoba untuk menyerang kawanan lembu tersebut, tetapi kawanan tersebut selalu bersatu, saling membantu satu sama lain sehingga sang Singa selalu mengalami kegagalan. Sang Singa hanya memiliki harapan tipis untuk memangsa lembu-lembu tersebut karena sang Singa bukanlah tandingan ketiga lembu jantan yang kuat, bertanduk tajam dan berkuku kaki yang keras. Tetapi sang Singa tidak pernah meninggalkan padang tersebut karena selalu tergiur untuk memangsa kawanan lembu itu. Suatu hari, kawanan lembu ini bertengkar hebat sesamanya, dan akibat pertengkaran itu, mereka sekarang berdiri sendiri-sendiri, terpisah jauh antara yang satu dengan yang lainnya. Saat itulah sang Singa dengan mudahnya menerkam lembu-lembu tersebut satupersatu.
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus II cerita 5 Banteng Yang Berkelahi dan Katak di Rawa-rawa Aesop
Dua ekor banteng berkelahi dengan sengitnya di dekat suatu rawa-rawa. Katak tua yang hidup di rawa-rawa menjadi gemetar ketakutan saat melihat perkelahian sengit itu. "Apa yang kamu takutkan?" kata katak yang masih muda. "Tidakkah kamu melihat," balas sang Katak Tua, "bahwa banteng yang kalah akan terdorong menuju ke rawa-rawa di sini, dan kita semua akan terinjak sampai masuk ke dalam lumpur?" Benar apa kata sang Katak Tua itu, tidak berapa lama kemudian, banteng yang kalah terdorong sampai ke rawa-rawa, dan telapak kakinya yang besar dan keras tanpa sengaja menginjak beberapa katak di rawa-rawa tersebut hingga tewas. Saat sesuatu yang besar berkelahi dan terjatuh, yang kecil turut mengalami penderitaan.
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI Siklus I 1. B 2. A 3. C 4. B 5. A 6. C 7. C 8. B 9. C 10. A
11. A 12. B 13. C 14. A 15. B 16. A 17. A 18. B 19. B 20. C Siklus II
1. A 2. C 3. B 4. B 5. C 6. B 7. A 8. C 9. B 10. A
11. A 12. A 13. A 14. C 15. B 16. B 17. B 18. C 19. C 20. B
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI TABEL HASIL OBSERVASI MINAT AWAL No Nama 1 HS 2 NHF 3 AGFA 4 ARD 5 ASP 6 ANH 7 AAH 8 ABK 9 ABR 10 ADW 11 AZN 12 DAS 13 DDSP 14 EDPS 15 FMA 16 FR 17 HAA 18 INA 19 MDA 20 MIF 21 NCRJ 22 RER 23 UAS 24 UOCL 25 VTA 26 VAIP 27 WLA 28 YKY Jumlah
Ekspresi perasaan senang a b c d e 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 1 4 2 3 1 3 3 2 2 3 1 3 3 1 2 3 2 3 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 4 2 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 4 2 1 2 2 1 3 3 3 2 1 2 2 3 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 4 3 3 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 51 58 65 65 66
Perhatian dalam mengikuti pelajaran a b c d e 2 1 2 2 4 2 1 3 2 3 2 3 2 1 3 4 3 1 4 3 3 2 4 2 1 2 1 2 3 3 2 3 1 2 2 4 3 2 3 2 2 2 3 1 3 1 2 2 2 3 2 3 1 2 3 1 4 3 2 3 1 3 3 2 3 3 4 2 2 3 1 2 1 2 3 4 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 1 3 1 3 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 1 1 1 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 1 4 3 2 3 4 2 2 3 3 64 65 61 59 73
Ketertarikan siswa pada materi a b c d e 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 4 2 3 3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 1 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 4 2 2 3 2 1 4 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 67 62 63 67 64
Ketertarikan siswa pada Keterlibatan siswa dalam Nilai metode guru pembelajaran Minat a b c d e a b c d e (1-100) 2 1 2 1 2 2 1 2 2 3 45 1 3 1 2 3 2 1 2 3 2 50 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 64 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 62 3 2 3 1 3 3 3 3 2 1 61 3 3 2 3 1 2 2 3 4 2 60 3 2 1 3 2 2 2 3 1 2 52 3 2 1 2 3 2 2 4 2 3 62 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 57 3 2 4 3 2 3 3 2 3 1 60 1 2 2 2 3 2 2 1 2 1 50 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 60 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 62 2 1 4 2 3 1 4 2 3 3 61 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 42 2 2 4 3 2 3 2 2 3 2 64 2 2 1 2 1 2 2 1 3 2 50 2 2 4 3 2 1 2 3 2 2 61 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 51 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 60 1 2 2 2 3 1 2 2 1 2 40 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 57 2 2 3 3 2 3 2 2 4 3 62 2 3 3 2 2 1 3 1 2 3 50 3 2 2 3 2 3 2 3 1 2 58 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 64 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 60 2 2 4 3 2 3 2 2 3 2 64 61 61 71 67 59 61 65 64 70 60 1589
Rata-rata 1.82 2.07 2.32 2.32 2.36 2.29 2.32 2.18 2.11 2.61 2.39 2.21 2.25 2.39 2.29 2.18 2.18 2.54 2.39 2.11 2.18 2.32 2.29 2.50 2.14 56.75
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI TABEL HASIL OBSERVASI MINAT SIKLUS I No
Nama
1 HS 2 NHF 3 AGFA 4 ARD 5 ASP 6 ANH 7 AAH 8 ABK 9 ABR 10 ADW 11 AZN 12 DAS 13 DDSP 14 EDPS 15 FMA 16 FR 17 HAA 18 INA 19 MDA 20 MIF 21 NCRJ 22 RER 23 UAS 24 UOCL 25 VTA 26 VAIP 27 WLA 28 YKY Jumlah Rata-rata
Ekspresi perasaan senang a b c d e 2 1 3 2 1 2 2 2 3 2 24 2 4 4 2 2 2 4 3 24 2 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 2 2 2 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 4 2 2 71 78 78 78 84 2. 2. 2. 2. 3. 54 79 79 79 00
Perhatian dalam mengikuti pelajaran a b c d e 2 3 1 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 4 3 1 2 3 1 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 1 3 1 4 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 1 4 3 3 3 4 2 1 3 1 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 4 2 2 3 2 1 4 2 2 3 3 3 1 1 1 1 2 1 2 3 4 2 2 3 3 3 4 1 2 1 4 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 2 4 4 4 3 2 3 82 84 63 58 74 2. 3. 2. 2. 2. 93 00 25 07 64
Ketertarikan siswa pada materi a b c d e 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 2 4 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 1 3 3 3 2 3 1 4 3 4 3 3 4 3 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 4 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 4 2 3 2 3 2 4 70 72 68 71 67 2. 2. 2. 2. 2. 50 57 43 54 39
192
Ketertarikan siswa pada metode guru a b c d e 3 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 1 3 1 2 4 2 4 3 2 2 2 2 3 1 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 1 2 3 4 3 3 2 2 3 2 1 2 1 4 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 4 2 2 1 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 2 2 3 3 2 79 71 75 68 64 2. 2. 2. 2. 2. 82 54 68 43 29
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran a b c d e 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 4 2 3 3 2 2 1 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 4 2 4 4 2 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 1 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 1 4 2 2 1 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 1 3 1 2 3 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2 4 2 3 2 1 2 3 2 3 3 80 67 68 75 67 2. 2. 2. 2. 2. 86 39 43 68 39
Nilai Minat (1-100) 54 61 70 61 67 70 56 68 64 63 67 68 71 70 66 70 59 63 65 65 61 57 69 59 64 69 68 67 1812 64.71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI TABEL HASIL OBSERVASI MINAT SIKLUS II No
Nama
1 HS 2 NHF 3 AGFA 4 ARD 5 ASP 6 ANH 7 AAH 8 ABK 9 ABR 10 ADW 11 AZN 12 DAS 13 DDSP 14 EDPS 15 FMA 16 FR 17 HAA 18 INA 19 MDA 20 MIF 21 NCRJ 22 RER 23 UAS 24 UOCL 25 VTA 26 VAIP 27 WLA 28 YKY Jumlah Rata-rata
Ekspresi perasaan senang a b c d e 2 1 1 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 4 3 2 2 2 3 2 2 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 4 2 2 91 88 86 84 89 3. 3. 3. 3. 3. 25 14 07 00 18
Perhatian dalam mengikuti pelajaran a b c d e 2 2 3 1 3 3 4 1 2 1 3 3 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 1 3 3 3 3 3 4 4 3 2 1 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 2 3 3 4 2 4 3 2 3 3 2 4 3 2 4 2 4 4 4 3 2 3 92 90 89 82 88 3. 3. 3. 2. 3. 29 21 18 93 14
Ketertarikan siswa pada materi a b c d e 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 4 4 2 4 2 2 4 2 4 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 2 4 2 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 2 2 4 2 4 3 4 2 4 2 2 3 2 4 2 3 2 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 2 4 83 87 79 80 90 2. 3. 2. 2. 3. 96 11 82 86 21
193
Ketertarikan siswa pada metode guru a b c d e 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3 2 4 2 4 3 1 4 4 2 4 3 2 2 4 2 4 1 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 4 4 1 2 3 4 4 3 2 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4 2 4 3 3 2 89 91 86 81 80 3. 3. 3. 2. 2. 18 25 07 89 86
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran a b c d e 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 2 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 1 2 4 3 2 4 2 3 3 3 2 2 3 2 4 2 1 2 3 2 3 2 3 3 94 80 87 85 85 3. 2. 3. 3. 3. 36 86 11 04 04
Nilai Minat (1-100) 57 69 80 87 82 78 77 80 75 75 76 80 83 78 78 81 77 77 81 80 82 80 82 68 71 76 75 71 2156 77.00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
PLAGIAT TINDAKAN PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL KUISIONER MINATTIDAK AWAL TERPUJI No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
HS NHF AGFA ARD ASP ANH AAH ABK ABR ADW AZN DAS DDSP EDPS FMA FR HAA INA MDA MIF NCRJ RER UAS UOCL VTA VAIP WLA YKY
Jumlah
a 2 3 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 1 1 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 3 2
b 1 2 2 2 3 1 1 4 1 3 2 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 3 1 2 2 2 1 3
c 3 3 4 3 1 2 4 2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 1 2 3 1 3 2 3 4 3 2
d 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 3 4 3 4 4 2 2 3 2 3
e 3 3 2 3 4 2 1 3 3 4 1 4 2 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 4 3 2 4
Perhatian dalam mengikuti pelajaran a b c d e 2 3 3 2 4 1 4 3 3 3 1 3 3 2 4 2 1 3 4 3 3 2 4 3 1 1 1 1 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 1 4 2 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 1 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 1 2 2 1 4 3 2 4 2 2 3 3 1 3 4 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 4 2 1 3 4 3 1 4 3 1 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 3 1
55
57
72
69
76
72
Ekspresi perasaan senang
69
68
69
77
Ketertarikan siswa pada materi a b c d e 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 4 1 4 2 1 2 2 1 4 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 1 1 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 4 2 2 3 3 2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 2 2 3 3 1 3 3 1 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3
Ketertarikan siswa pada metode guru a b c d e 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 1 3 2 3 3 4 1 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 4 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 1 4 3 4 1 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran a b c d e 3 2 3 2 1 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 1 1 2 1 2 2 3 3 3 1 2 1 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 4 1 3 1 2 3 2 1 2 2 4 2 2 1 2 1 3 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 1 3 2 2 4 4
70
68
68
67
72
70
67
68
78
77
67
71
67
73
66
Rata-rata 1.96 2.04 2.57 2.46 2.71 2.57 2.46 2.43 2.46 2.75 2.50 2.39 2.57 2.50 2.39 2.43 2.43 2.79 2.75 2.39 2.43 2.54 2.39 2.61 2.36
201
Nilai Minat (1100) 62 71 63 65 68 45 57 68 63 71 59 65 52 48 47 66 52 65 65 70 62 68 68 62 67 65 51 68 1733 61.89
PLAGIAT TINDAKAN PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TIDAKITERPUJI TERPUJI TABEL KUISIONER MINAT TIDAK SIKLUS
1 HS 2 NHF 3 AGFA 4 ARD 5 ASP 6 ANH 7 AAH 8 ABK 9 ABR 10 ADW 11 AZN 12 DAS 13 DDSP 14 EDPS 15 FMA 16 FR 17 HAA 18 INA 19 MDA 20 MIF 21 NCRJ 22 RER 23 UAS 24 UOCL 25 VTA 26 VAIP 27 WLA 28 YKY
a 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2
b 2 3 2 2 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3
c 3 2 3 4 3 3 4 2 4 2 3 2 2 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
d 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3
e 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3
Perhatian dalam mengikuti pelajaran a b c d e 3 3 4 3 2 3 4 2 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4 2 4 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3
Jumlah
77
77
82
88
87
88
No Nama
Rata-rata
Ekspresi perasaan senang
83
85
81
86
a 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 4 2 2 4
b 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3
c 2 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3
d 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 2 2 4 3 3
e 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
Ketertarikan siswa pada metode guru a b c d e 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3
85
81
81
83
85
83
Ketertarikan siswa pada materi
86
86
89
84
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran a b c d e 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 2 84
80
86
88
84
2.75 2.75 2.93 3.14 3.11 3.14 2.96 3.04 2.89 3.07 3.04 2.89 2.89 2.96 3.04 2.96 3.07 3.07 3.18 3.00 3.00 2.86 3.07 3.14 3.00
202
Nilai Minat (1-100) 70 74 79 65 81 86 77 67 78 85 80 70 67 76 85 63 83 79 63 60 85 77 82 67 71 73 81 75 2099 74.96
PLAGIAT TINDAKAN TIDAK PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TIDAKIITERPUJI TERPUJI TABEL KUISIONER MINAT SIKLUS No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
HS NHF AGFA ARD ASP ANH AAH ABK ABR ADW AZN DAS DDSP EDPS FMA FR HAA INA MDA MIF NCRJ RER UAS UOCL VTA VAIP WLA YKY
Jumlah Rata-rata
Ekspresi perasaan senang a b c d e 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 10 95 94 96 91 0 3. 3.3 3.4 3.5 3.2 39 6 3 7 5
Perhatian dalam mengikuti pelajaran a b c d e 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3
Ketertarikan siswa pada materi a b c d e 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3
Ketertarikan siswa pada metode guru a b c d e 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3
96
93
94
89
99
97
94
95
94
89
99
96
96
96
93
3.4 3
3.3 2
3.3 6
3.1 8
3.5 4
3.4 6
3.3 6
3.3 9
3.3 6
3.1 8
3.5 4
3.4 3
3.4 3
3.4 3
3.3 2
203
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran a b c d e 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 10 10 97 97 91 0 0 3.4 3.4 3.2 3.5 3.5 6 6 5 7 7
Nilai Minat (1-100) 92 83 78 88 74 89 92 88 80 88 90 75 78 76 91 88 89 83 89 78 90 88 80 85 92 92 90 75 2381 85.04
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI TABULASI DATA BUTIR SOAL SIKLUS I 1 1
1 2
1 3
1 4
Nomor Soal 1 1 1 5 6 7
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
X²
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
19
361
2
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
22
484
3
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
21
441
4
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
24
576
5
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
14
196
6
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
24
576
7
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
7
49
8
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
15
225
9 10
1 1
0 0
0 1
1 1
1 1
0 0
1 0
1 0
0 1
1 1
0 0
1 1
0 1
0 1
1 1
1 1
0 0
1 0
0 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
1 1
1 0
1 1
0 0
1 1
1 1
20 20
400 400
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
24
576
12 13
1 1
0 0
1 1
1 0
1 0
1 0
1 1
1 0
1 1
1 0
1 0
1 1
0 0
1 1
0 1
0 0
1 0
0 1
1 0
0 0
0 1
1 1
0 0
1 1
1 1
0 1
0 1
0 0
0 1
0 1
17 16
289 256
14 15
1 0
0 1
1 0
1 1
0 1
0 0
0 1
0 1
0 1
0 1
1 1
0 1
0 0
1 0
0 0
0 1
0 0
0 0
1 1
0 1
1 1
1 0
0 1
1 1
1 1
0 1
1 1
1 1
1 1
1 1
14 21
196 441
16
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
23
529
17
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
529
18 19 20 21 22
1 1 1 1 1
0 0 1 0 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 0
1 1 1 1 1
0 0 1 0 0
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1
1 0 1 0 1
1 1 1 0 1
0 0 0 0 0
1 1 0 1 1
1 0 1 1 1
1 1 1 1 1
0 0 0 0 1
0 1 1 0 1
1 1 1 1 0
1 1 0 1 1
0 1 1 1 0
1 1 1 1 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 0 1 0 0
1 1 1 0 1
1 1 0 0 0
0 1 1 0 1
0 1 1 1 1
22 23 25 16 23
484 529 625 256 529
23
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
16
256
24 25 26 27
1 0 0 1
0 0 0 0
1 0 0 1
1 1 0 1
1 0 0 1
1 0 0 0
1 1 1 1
1 0 0 1
1 1 1 1
1 0 0 1
1 0 0 0
1 1 1 1
0 0 1 0
1 0 0 1
1 0 1 1
1 0 1 1
0 0 0 0
1 0 0 0
1 1 1 0
0 0 0 0
1 0 1 1
1 0 0 1
1 1 0 1
1 1 0 1
1 1 0 1
1 0 1 0
1 0 0 1
0 0 1 0
1 0 0 1
1 0 0 1
25 8 10 20
625 64 100 400
28
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
20
400
29
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
7
49
30
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
18
324
210
1 8
X
1 0
31
0
1
0
1
1
0
PLAGIAT TINDAKAN PLAGIAT TIDAK 1 1 1 MERUPAKAN 1MERUPAKAN 0 1 0 0 1 TINDAKAN 1 0 0 0TIDAK 0 1 TERPUJI 0TERPUJI 1 1 1
0
1
1
1
1
18
324
32
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
10
100
33
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
12
144
34
1 2 3
0
1
1 2 4
0 2 4
0
1 2 8
0 2 4
1 2 8
0 2 4
0 1 4
1 2 8
0
1 2 3
0 2 4
0 2 2
0
0
3
9
1 2 3
0 1 6
1 1 9
1 2 8
1 2 1
1 3 1
1 3 1
0 1 5
1 2 6
0 1 2
1 2 6
1 2 6
16 61 3
256 1198 9
Jumlah
6 23
7
5
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 34
100.0
0
.0
34
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .879
N of Items .879
21
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR00001
.6765
.47486
34
VAR00002
.1765
.38695
34
VAR00003
.6765
.47486
34
VAR00004
.7059
.46250
34
VAR00005
.7059
.46250
34
VAR00006
.8235
.38695
34
VAR00007
.7059
.46250
34
VAR00008
.8235
.38695
34
VAR00009
.7059
.46250
34
VAR00010
.4118
.49955
34
VAR00011
.8235
.38695
34
VAR00012
.6765
.47486
34
VAR00013
.7059
.46250
34
VAR00014
.6471
.48507
34
VAR00015
.2647
.44781
34
VAR00016
.4706
.50664
34
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00017
.6176
.49327
34
VAR00018
.9118
.28790
34
VAR00019
.9118
.28790
34
VAR00020
.7647
.43056
34
VAR00021
.7647
.43056
34
Summary Item Statistics Maximum / Mean
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items
Item Means
.665
.176
.912
.735
5.167
.036
21
Item Variances
.194
.083
.257
.174
3.097
.002
21
Inter-Item Covariances
.050
-.032
.195
.227
-6.083
.001
21
Inter-Item Correlations
.257
-.175
.866
1.040
-4.957
.034
21
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
13.2941
22.396
.516
.
.872
VAR00002
13.7941
23.502
.343
.
.877
VAR00003
13.2941
22.335
.530
.
.872
VAR00004
13.2647
23.049
.377
.
.877
VAR00005
13.2647
21.655
.713
.
.865
VAR00006
13.1471
22.978
.488
.
.873
VAR00007
13.2647
21.837
.668
.
.867
VAR00008
13.1471
23.584
.321
.
.878
VAR00009
13.2647
22.140
.594
.
.869
VAR00010
13.5588
22.133
.544
.
.871
VAR00011
13.1471
23.281
.404
.
.876
VAR00012
13.2941
23.487
.266
.
.880
VAR00013
13.2647
23.352
.307
.
.879
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00014
13.3235
21.922
.612
.
.869
VAR00015
13.7059
23.244
.346
.
.878
VAR00016
13.5000
22.076
.547
.
.871
VAR00017
13.3529
22.478
.474
.
.874
VAR00018
13.0588
23.512
.481
.
.874
VAR00019
13.0588
23.754
.393
.
.876
VAR00020
13.2059
22.411
.575
.
.870
VAR00021
13.2059
22.775
.481
.
.873
Scale Statistics Mean
Variance
13.9706
Std. Deviation
24.939
N of Items
4.99385
21
Hotelling's T-Squared Test Hotelling's TSquared
F
347.754
df1
df2
7.377
20
Sig 14
.000
Intraclass Correlation Coefficient 95% Confidence Interval
Intraclass Correlation
a
Lower Bound
Upper Bound
F Test with True Value 0 Value
df1
df2
Sig
b
.170
.390
8.249
33
660
.000
c
.811
.931
8.249
33
660
.000
Single Measures
.257
Average Measures
.879
Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed. a. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition-the between-measure variance is excluded from the denominator variance. b. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not. c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable otherwise.
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TABULASI DATA SOAL SIKLUS II No Soal
x
x²
No 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
11
121
2
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
22
484
3
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
19
361
4
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
25
625
5
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
16
256
6
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
20
400
7
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
16
256
8
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
12
144
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
28
784
10
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
576
11
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
25
625
12
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
19
361
13
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
23
529
14
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
22
484
15
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
15
225
16
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
21
441
17
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
17
289
18
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
25
625
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
28
784
20
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
16
256
21
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
16
256
22
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
16
256
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN 1 1 1 0 1 1 0 1 1TINDAKAN 1 1 1 1TIDAK 1 1 TERPUJI 0 1 1
0
1
1
1
1
1
1
26
676
1
0
0
0
0
0
0
0
7
49
1
0
0
0
0
0
1
0
1
17
289
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
21
441
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
23
529
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
16
256
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
26
676
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
24
576
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
11
121
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
4
16
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
20
400
15
23
25
20
23
24
11
27
28
7
19
20
20
25
20
25
631
13167
23
1
1
1
1
1
24
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
25
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
26
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
27
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
28
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
29
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
31
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
32
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
33
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
jumlah
20
25
27
16
20
25
15
29
9
27
18
20
32
16
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 33
100.0
0
.0
33
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .884
N of Items .887
21
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR00001
.6061
.49620
33
VAR00002
.7576
.43519
33
VAR00003
.8182
.39167
33
VAR00004
.4848
.50752
33
VAR00005
.6061
.49620
33
VAR00006
.7576
.43519
33
VAR00007
.4545
.50565
33
VAR00008
.8788
.33143
33
VAR00009
.8182
.39167
33
VAR00010
.5455
.50565
33
VAR00011
.6061
.49620
33
VAR00012
.4848
.50752
33
VAR00013
.4545
.50565
33
VAR00014
.7576
.43519
33
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00015
.8182
.39167
33
VAR00016
.5758
.50189
33
VAR00017
.6061
.49620
33
VAR00018
.6061
.49620
33
VAR00019
.7576
.43519
33
VAR00020
.6061
.49620
33
VAR00021
.7576
.43519
33
Summary Item Statistics Maximum / Mean
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items
Item Means
.655
.455
.879
.424
1.933
.018
21
Item Variances
.216
.110
.258
.148
2.345
.002
21
Inter-Item Covariances
.058
-.040
.246
.286
-6.190
.003
21
Inter-Item Correlations
.272
-.171
1.000
1.171
-5.831
.059
21
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
13.1515
25.820
.520
.
.878
VAR00002
13.0000
25.438
.698
.
.873
VAR00003
12.9394
26.246
.571
.
.877
VAR00004
13.2727
26.392
.391
.
.882
VAR00005
13.1515
25.383
.612
.
.875
VAR00006
13.0000
26.000
.563
.
.877
VAR00007
13.3030
26.030
.466
.
.880
VAR00008
12.8788
27.547
.297
.
.884
VAR00009
12.9394
26.996
.378
.
.882
VAR00010
13.2121
26.860
.300
.
.885
VAR00011
13.1515
26.883
.303
.
.885
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00012
13.2727
26.892
.293
.
.885
VAR00013
13.3030
25.780
.517
.
.878
VAR00014
13.0000
25.625
.653
.
.874
VAR00015
12.9394
26.621
.474
.
.880
VAR00016
13.1818
26.278
.420
.
.881
VAR00017
13.1515
26.195
.443
.
.881
VAR00018
13.1515
25.383
.612
.
.875
VAR00019
13.0000
26.000
.563
.
.877
VAR00020
13.1515
25.820
.520
.
.878
VAR00021
13.0000
25.438
.698
.
.873
Scale Statistics Mean
Variance
13.7576
Std. Deviation
28.689
N of Items
5.35625
21
Hotelling's T-Squared Test Hotelling's TSquared
F
.000
a
df1 .
df2 .
Sig .
.
a. Hotelling's T-Squared cannot be computed because of a singular covariance matrix.
Intraclass Correlation Coefficient 95% Confidence Interval
Intraclass Correlation Single Measures Average Measures
a
.267
Lower Bound
F Test with True Value 0
Upper Bound
Value
df1
df2
Sig
b
.177
.404
8.640
32
640
.000
c
.818
.934
8.640
32
640
.000
.884
Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed. a. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition-the between-measure variance is excluded from the denominator variance.
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Intraclass Correlation Coefficient 95% Confidence Interval
Intraclass Correlation Single Measures Average Measures
a
.267
Lower Bound
F Test with True Value 0
Upper Bound
Value
df1
df2
Sig
b
.177
.404
8.640
32
640
.000
c
.818
.934
8.640
32
640
.000
.884
Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed. a. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition-the between-measure variance is excluded from the denominator variance. b. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not. c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable otherwise.
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Guru menjelaskan pembagian kelompok dan presentasi siswa
Guru membagikan soal lks dan siswa mengerjakan lks 218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Diskusi kelompok ahli dan diskusi di kelompok asal
Guru memberikan refleksi di akhir pembelajaran 219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BIODATA PENULIS
Thomas Riko Wijaya lahir di Yogyakarta tanggal 29 Januari 1993.
Pendidikan Dasar diperoleh di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta dan tamat
pada tahun 2005. Pendidikan Menengah Pertama diperoleh di SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta tamat tahun 2008. Melanjutkan di SMA Stella Duce
Bantul tamat tahun 2011. Pada tahun 2011 melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Masa Pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma menulis skripsi dengan judul :
“Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Siswa Kelas 3B SDN Denggung Tahun Pelajaran 2014/2015”.
222