PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP TINGKAT KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV A SD NEGERI SINDUADI 1
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Brigitta Petrasari Nugrahaningsih NIM : 091134077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh cinta, karya ini kupersembahkan untuk : 1. Tuhan Yesus Kristus karena selalu memberikan rahmat dan kasih yang melimpah di dalam kehidupan ini. 2. Kedua orang tuaku (Margareta Ambar W S.Pd) dan (Andreas Legawa Agung J. SE) yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat untuk diriku. 3. Kedua adikku (Elizabeth Meira Devi Astuti) dan (Yohanna Fransiska Silvy Oktawuri) yang telah mendukung saya selama ini. 4. Keluarga kecilku , Didik Arifin dan A. Naswa Vely Anjani 5. Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Oktober 2013 Penulis,
Brigitta Petrasari Nugrahaningsih
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Brigitta Petrasari Nugrahaningsih
NIM
: 091134077
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP TINGKAT KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SD NEGERI SINDUADI 1 Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 11 Oktober 2013 Yang menyatakan,
Brigitta Petrasari Nugrahaningsih
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Nugrahaningsih, Brigitta Petrasari. 2013. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Tingkat Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IVA SD Negeri Sinduadi 1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kata kunci: Mata Pelajaran PKn, model Pembelajaran Berbasis Masalah, nilai globalisasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kesadaran akan nilai globalisasi menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IVA SD N Sinduadi 1 tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental tipe non-equivalent control design. Subjek penelitian ini adalah kelas IV B SD N Sinduadi 1 (Kelompok kontrol) dan siswa kelas IVA SD N A Sinduadi 1 sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan memberi kuesioner untuk pretest dan posttest. Pengumpulan data ini kemudian diolah menggunakan program SPSS Statistic 18 for Windows dengan menggunakan tahap untuk kedua kelompok tersebut yakni: 1) uji homogenitas skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, 2) uji perbandingan skor pretest ke posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kesadaran akan nilai globalisasi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) untuk kelompok kontrol adalah 0,358 atau >0,05 , maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan (homogen) antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada pada level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor pretest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan uji perbandingan skor pretest ke posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh hasil perhitungan Sig. (2-tailed) untuk kelompok kontrol yaitu 0,000 dan kelompok eksperimen 0,000. Kedua kelompok memiliki harga sig. (2-tailed) < 0,05 yang berarti terjadi peningkatan yang signifikan. Kenaikan skor pada kelompok kontrol dari 2,65 menjadi 3,49, berarti persentase kenaikan skor pada kelompok kontrol yaitu sebesar 31,69 % sedangkan kelompok eksperimen, dari 2,76 menjadi 3,89 berarti persentase kenaikan skor kelompok eksperimen sebesar 40,94 %.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Nugrahaningsih, Brigitta Petrasari. 2013. The Effect of Using Problem-Based Learning To Level of Awareness of The Value of Globalization on The Subjects of PKn At SD Negeri Sinduadi 1 Grade IV A. Yogyakarta: Sanata Dharma University.
Keywords: PKn, problem-based learning model, globalization value
This research purpose is to determine the increase of globalization awareness using problem based-learning model toward students at SD Negeri Sinduadi 1 grade IV A year 2012/2013. The kind of this research is conducted on experimental quasi typenonaquivalent control group design. The subject of this research was the students of SD Negeri Sinduadi 1 grade IV B (controled group) and the students of SD Negeri Sinduadi 1 grade IV A as the experimental class. The data was collected by giving pre-test and post-test in form of questionnaire. The data was processed by using SPSS 18 for Windows program by using two steps; (1) pre-test score of homogeneity test between controled group and experimental group, (2) comparison test from pre-test to post-test. The result showed that the problem-based learning model is significantly affect the ability to the increase of globalization awareness significantly. This result of this research could be proved using the value of sig. (2-tailed) was 0,358 or > 0,05 so H0 was accepted and H1 was rejected. It means that there was no significant (homogen) differences between pre-test in controled group and experimental group. In other words, those two pre-test scores had equivalent level so the writer used the comparison analysis of pre-test score from controled group and experimental group. The result of comparison test from pre-test score to posttest between controlled group and experimental group was sig. (2-tailed); 0,000 for controlled group and 0,000 for experimental group. Those two groups had sig. (2-tailed) < 0,005. It means that the increase of score percentage in controlled group was 31,69%; from 2,65 to 3,49. While in the experimental group, it was 40,94%; from 2,76 to 3,89.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Tingkat Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IVA SD Negeri Sinduadi 1 Tahun Ajaran 2012/2013, dengan baik. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihat maka skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST.,M.A, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I dan Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi.,M.A selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan. 4. Sudiyo, S.Ag, M.Pd, selaku kepala SD Negeri Sinduadi 1 yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian di SD Negeri Sinduadi 1. 5. Drs. Riyamto, selaku guru mata pelajaran PKn SD Negeri Sinduadi 1 yang sudah banyak membantu peneliti sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar. 6. Siswa kelas IV A dan siswa kelas IV B SD Negeri Sinduadi 1 yang telah bekerjasama dalam penelitian ini sehingga penelitian berjalan dengan lancar. 7. Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. 8. Kedua orang tua, kedua adikku, yang telah mau bekerjasama dengan baik sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancer. 9. Sahabatku Elsa Serafina, Christina Devi Linawati, Chatarina Dewi Utari, dan Rischa Kristiana yang selalu membantu dan menyemangati sehingga karya ilmiah ini dapat selesai. ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Teman-teman satu kelompok payung PKn (Nila, Nia, Ima, Mayang, Chatarina, Desi, Putri, Vitalis) yang banyak memberi masukan dan bantuan kepada peneliti dalam melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam mengerjakan karya ilmiah ini. 11. Teman-teman PGSD USD kelas A 2009 yang selalu memberikan inspirasi dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. 12. Didik Arifin yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam mengerjakan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa isi dalam karya ilmiah ini banyak sekali kekurangan karena penulis tahu bahwa manusia tidak luput dari kesalahan. Penulis sangat menerima semua kritik dan saran dari semua pihak. Penulis juga berharap karya tulis ini berguna bagi semua pembaca.
Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4 1.3 Tujuan penelitian ..................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5 BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................... 7 2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 7 2.1.1 Kesadaran ................................................................................... 7 2.1.2 Nilai ............................................................................................. 8 2.1.2.1 Pengertian Nilai .......................................................................... 8 2.1.2.2 Jenis-Jenis Nilai .......................................................................... 10 2.1.2.3 Pendidikan Nilai .......................................................................... 11 2.1.3 Model Pembelajaran Berbasis Masalah ...................................... 13 2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ................... 13 2.1.3.2 Karateristik PBM ........................................................................ 15 2.1.3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ..................... 16 2.1.3.4 Tujuan PBM ................................................................................ 17 2.1.4 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) .......................................... 19 2.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan .................................. 19 2.1.4.2 Ruang Lingkup Pkn .................................................................... 20 2.1.4.3 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar PKn di SD .............. 21 2.1.5 Globalisasi ................................................................................... 22 2.1.5.1 Pengertian Globalisasi ................................................................. 22 2.1.5.2 Proses Globalisasi ........................................................................ 23 2.1.5.3 Ciri-Ciri Globalisasi .................................................................... 24 2.1.5.4 Pengaruh Globalisasi di Lingkungan Sekitar .............................. 25 2.1.5.5 Dampak Positif dan Danpak Negatif Globalisasi ........................ 26
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.5.6 Sikap Menghadapi Globalisasi .................................................... 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya .................................................................. 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................
27 27 29 31
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................... 3.3 Jadwal Pengambilan Data ...................................................................... 3.4 Rencana Tindakan .................................................................................. 3.5 Variabel Penelitian ................................................................................. 3.6 Definisi Operasional ............................................................................... 3.7 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 3.8.1 Validitas ........................................................................................ 3.8.2 Reliabilitas ..................................................................................... 3.9 Teknik Analisis Data .............................................................................. 3.9.1 Uji Normalitas Data ....................................................................... 3.9.2 Uji Statistik ................................................................................... 3.9.2.1 Uji Homogenitas Skor Pretest .................................................... 3.9.2.2 Uji Kenaikan Skor Pretest Dan Posttest .................................... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................
32 32 33 34 35 37 37 38 43 43 48 49 49 50 50 50 52 52
4.1.1
Pengaruh Penggunaan Model PBM Terhadap Tingkat Kesadaran Akan Nilai Globalisasi ........................................................................ 4.1.2 Uji Normalitas Data ............................................................................ 4.1.3 Uji Homogenitas Skor Pretest Antara Kelompok Kontrol dan Eksperimen ................................................................................... 4.1.4 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest ................................................. 4.2 Pembahasan ......................................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 5.3 Saran ....................................................................................................... DAFTAR REFERENSI ..................................................................................... LAMPIRAN .......................................................................................................
52 53 55 57 60
63 63 64 64 66 68
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Langkah-langkah PBM ..................................................................... Tabel 2. Pengaruh Perlakuan ........................................................................... Tabel 3. Jadwal Penelitian ............................................................................... Tabel 4. Penjabaran Indikator ......................................................................... Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner ........................................................... Tabel 6. Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner untuk Mencari Validitas Item ......... Tabel 7. Hasil Uji Validitas Instrumen ........................................................... Tabel 8. Kriteria Koefisien Reliabilitas. .......................................................... Tabel 9. Reliabilitas ........................................................................................ Tabel 10. Hasil Uji Normalitas ....................................................................... Tabel 11. Perbandingan Skor pretest .............................................................. Tabel 12. Perbandingan Skor Pretest ke Postest ............................................ Tabel 13. Kenaikan Kesadaran Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ....
16 33 34 41 43 45 47 48 48 54 56 58 59
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Variabel dependent dan variabel independent ............................... 37 Gambar 2. Perbandingan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan eksperimen.. 58
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Silabus Kelompok Eksperimen .................................................. Lampiran 2 : RPP Kelompok Eksperimen ...................................................... Lampiran 3 : Kuesioner ................................................................................... Lampiran 4 : Analisis SPSS ............................................................................ Lampiran 5 : Uji Validitas ............................................................................... Lampiran 6 : Uji Reliabilitas ........................................................................... Lampiran 7 : Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol ..................................... Lampiran 8 : Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ............................. Lampiran 9 : Lembar Kuesioner Validitas Siswa ........................................... Lampiran 10 : Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol .... Lampiran 11 : Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ............................................................................... Lampiran 12 : Lembar Kerja Siswa ................................................................ Lampiran 13 : Lembar Evaluasi Pertemuan 1 ................................................. Lampiran 14 : Lembar Evaluasi Pertemuan 2 ................................................. Lampiran 15 : Foto-Foto Penelitian ................................................................. Lampiran 16 : Surat Izin Penelitian ................................................................. Lampiran 17 : Surat Keterangan Penelitian ..................................................... Lampiran 18 : Daftar Riwayat Hidup ..............................................................
69 76 88 93 96 97 98 100 102 104 106 109 121 123 124 127 128 129
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB I ini akan dikemukakan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Kadir (2012:75), pendidikan adalah kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut tujuan pendidikan. fungsi utama pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan, supaya terwujudnya pendidikan yang baik setiap siswa harus memiliki kesadaran. Kesadaran memungkinkan siswa memiliki nilai untuk menyusun rencana dengan sengaja, mempertimbangkan sisi positif dan negatif suatu situasi sebelum mengambil tindakan atau membiarkan keadaan mereda sendiri, dan lebih selektif dalam menentukan arah untuk meraih tujuan (Given, 2007:213). Kesadaran memungkinkan siswa memiliki nilai, contohnya dalam menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas, siswa harus menyadari bahwa tarian tradisional merupakan kekayaan budaya Indonesia, diperlukan kesadaran nilai yang menyadarkan siswa untuk mengetahui bahwa tarian tradisional merupakan kekayaan budaya Indonesia. Dari salah satu contoh tersebut diketahui kesadaran akan nilai perlu diterapkan melalui mata pelajaran yang sesuai, yaitu mata
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). PKn termasuk salah satu mata pelajaran yang penting, karena PKn diajarkan diseluruh tingkat pendidikan, dimulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi. Kesadaran akan nilai perlu diterapkan melalui mata pelajaran PKn karena dapat mengembangkan dan melestarikan nilai luhur yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan mampu menjadi manusia yang menyadari nilai-nilai yang ada di dalam pribadi masyarakat dengan PKn, maka hakikat atau intisari PKn adalah pendidikan nilai dan moral. Sebagai pendidikan nilai, PKn akan membantu siswa dalam mengembangkan kesadaran siswa akan nilai-nilai yang termuat dalam hal yang menjadi objek pembahasannya. Tujuannya adalah agar para siswa dapat meningkatkan kesadaran kualitas berpikir dan kesadaran kualitas perasaannya. Sebagai bangsa yang memiliki ideologi dan dasar negara Pancasila, tentu saja PKn merupakan program pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat menyadarkan dan mewujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para siswa, baik kesadaran sebagai individu, kesadaran sebagai anggota masyarakat, dan kesadaran sebagai umat manusia makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa (Wiharyanto 2008:5). Pada kenyataannya di sekolah yang peneliti temukan, pembelajaran PKn kurang disertai dengan penanaman kesadaran nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan. Pendidik belum mengikutsertakan kesadaran siswa akan nilai,
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
hanya sebatas penanaman konsep mengenai materi saja. Hal itu nampak pada saat guru mengajar, siswa terlihat kurang antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Mengingat pelajaran PKn di kelas tersebut dilaksanakan pada siang hari, dan guru kurang kreatif dalam mengemas pembelajaran, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran tradisional, sehingga siswa tampak kurang bersemangat dalam belajar. Kesadaran akan pendidikan nilai yang seharusnya ditanamkan pada siswa saat pembelajaran, menjadi tidak terealisasikan. Menurut Syarbaini (2011:190), tanpa disadari budaya asing yang masuk ke Indonesia telah mempengaruhi perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan ini merupakan proses globalisasi. Maka khususnya pada siswa SD perlu menyadari nilai-nilai globalisasi. Untuk menghadapi globalisasi siswa dituntut untuk menaikkan kualitas kompetensi terhadap pelajaran yang dihadapi. Siswa dipersiapkan untuk memasuki era globalisasi dengan cara terlibat dan mengalami langsung proses nilai-nilai globalisasi ketika mereka berada di dalam proses pembelajaran di kelas. Untuk mengatasi era globalisasi pada siswa SD, peneliti bemaksud menerapkan pendidikan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Peneliti berusaha meneliti peningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi, melakukan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Menurut Tan dalam Rusman (2011:232), PBM merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Model PBM
adalah model pembelajaran yang
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menggunakan media nyata sebagai bahan pelajaran. Peneliti merasa bahwa model pembelajaran berbasis masalah cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran PKn. Sebagai penelitian eksperimen, selain disiapkan kelompok-kelompok eksperimen untuk diteliti, juga disiapkan kelompok kontrol sebagai pembanding. Kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran ekspositoris (ceramah) dalam pembelajaran PKn. Menurut Sanjaya (2006:145), metode ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena itu sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah dan guru kelas mengajar sendiri materi globalisasi. Sementara kelompok eksperimen, peneliti sendiri yang mengajar PKn menggunakan model PBM, sebagai usaha meningkatkan kesadaran siswa akan nilai terkait globalisasi. Model pembelajaran ini diharapkan dapat mendukung bagi peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan diatas, secara lebih rinci masalah ini dirumuskan sebagai berikut : 1.2.1 Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat berpengaruh pada tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi terhadap siswa kelas IVA SD Negeri Sinduadi 1 Tahun Ajaran 2012/2013?
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.2.2 Apakah kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi daripada menggunakan metode ceramah? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai dalam penelitian. Setelah menguraikan rumusan masalah penelitian secara umum ialah memperoleh gambaran umum mengenai pengaruh penggunaan model PBM terhadap tingkat kesadaran akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1. Sementara tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut. 1.3.1 Mengetahui pengaruh tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi, setelah mengikuti pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis masalah kelas IVA SD Negeri Sinduadi 1 Tahun Ajaran 2012/2013. 1.3.2 Mengetahui apakah kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi daripada menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah. 1.4 Manfaat Penelitian Harapan peneliti selama melakukan proses penelitian dan hasil dari penelitian ini akan bermanfaat bagi berbagai pihak, di antaranya: 1. Bagi Peneliti Memberikan
pengalaman
kolaborasi
yang
dapat
digunakan
untuk
pengembangan diri dalam berkarya sebagai guru dikemudian hari. Penelitian
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ini dapat menjadi acuan dan pijakan dalam melakukan penelitian lebih lanjut, khususnya terkait dengan penelitian tentang kesadaran akan nilai. 2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapakan mampu berkontribusi bagi guru-guru yang bersangkutan sehingga guru memiliki variasi mengajar yang dapat menciptakan suasana pembelajaran PKn agar lebih kondusif. 3. Bagi Siswa Penggunaan model PBM dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk lebih aktif dalam mendukung pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn.
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang digunakan dalam penelitian. Pembahasan landasan teori terdiri dari lima bagian yaitu: kajian pustaka, penelitian terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kesadaran Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:765) mendefinisikan secara bahasa kata kesadaran berasal dari kata sadar yang mendapat imbuhan ke – an yang berarti insyaf; yakin; merasa; tahu dan mengerti; 1. Keinsyafan; keadaan mengerti: ~ akan harga dirinya timbul karena ia diperlakukan secara tidak adil; 2. Hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang. Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada pada ciptaan yang lain. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia merupakan bentuk unik dimana ia dapat menempatkan diri manusia sesuai dengan yang diyakininya. Menurut Hobson (dalam Given 1994:88-209), kesadaran merupakan pemahaman otak-pikiran tentang sebagian informasinya sendiri. Kesadaran merupakan sikap sadar dan ingat pada keadaan yang sebenarnya yang secara langsung tersedia bagi kita. Kesadaran sangat berkaitan dengan manusia bahkan yang membedakan manusia dengan binatang. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia, dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Manusia dengan dikaruniai akal budi merupakan makhluk hidup
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang sadar akan dirinya. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa depannya. Menurut Given (2007:213), kesadaran berarti memahami beragam perasaan, pikiran, hasrat, tindakan, reaksi, dan secara sadar memanipulasi. Kesadaran memungkinkan memiliki niat untuk menyusun rencana dengan sengaja. Kesadaran mempertimbangkan sisi positif dan negatif suatu situasi sebelum mengambil tindakan atau membiarkan keadaan mereda sendiri, dan untuk secara selektif dan berarti menentukan arah tindakan untuk meraih tujuan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan kesadaran merupakan sikap sadar dan ingat pada keadaan yang sebenarnya yang secara langsung tersedia bagi kita. Kesadaran sangat berkaitan dengan manusia bahkan yang membedakan manusia dengan binatang. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia, dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Manusia dengan dikaruniai akal budi merupakan makhluk hidup yang sadar akan dirinya. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa depannya. 2.1.2 Nilai 2.1.2.1 Pengertian Nilai Wahana (2004:84) mendefinisikan nilai merupakan kualitas yang memiliki daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia serta untuk mendorong manusia untuk mewujudkannya, karena nilai memiliki kesesuaian dengan kecenderungan kodrat manusia. Nilai memiliki peranan sebagai daya tarik serta dasar bagi
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tindakan manusia. Nilai mendorong manusia untuk mewujudkan nilai-nilai yang ditemukannya dalam tindakan-tindakannya. Menurut Syarbaini (2011:33), nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin, dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai) merupakan salah satu wujud kebudayaan, di samping sistem sosial dan karya. Dalam pelaksanaannya, nilai-nilai dijabarkan dalam wujud norma, ukuran, dan kriteria sehingga merupakan suatu keharusan anjuran atau larangan, tidak dikehendaki, atau tercela. Nilai berperan sebagai dasar pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai berada dalam hati nurani, kata hati, dan pikiran sebagai suatu keyakinan, dan kepercayaan yang bersumber dari berbagai sistem nilai. Menurut Takdir (1966:3), teori nilai menyelidiki proses dan isi penilaian, yaitu proses yang mendahului dan menentukan semua kelakuan manusia. Karena itu teori nilai menghadapi manusia sebagai makhluk yang berkelakuan sebagai objeknya. Dibandingkan dengan kelakuan hewan yang menggunakan insting yang membuat hubungan antara hewan dan sekitarnya saling melengkapi, kemampuan manusia yang menggunakan akal budi berada dalam suasana kebebasan yang lebih besar. Kehidupan hewan dengan instingnya lebih tetap terikat pada sekitarnya, dalam hidup manusia selalu ada proses pengaruh-mempengaruhi yang dinamik antara akal
budinya dengan lingkungan alamnya, lingkungan
masyarakatnya dan lingkungan kebudayaannya.
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah acuan setiap manusia yang berfungsi sebagai pendorong dan mengarahkan di kehidupan manusia dalam bersikap dan perilaku yang sesuai dengan harkat dan martabatnya. Dalam pelaksanaanya, nilai-nilai dijabarkan dalam wujud norma, ukuran, dan kriteria sehingga merupakan suatu keharusan anjuran atau larangan, tidak dikehendaki, atau tercela. Nilai berperan sebagai dasar pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai berada dalam hati nurani, kata hati, dan pikiran sebagai suatu keyakinan, dan kepercayaan yang bersumber dari berbagai sistem nilai. 2.1.2.2 Jenis-jenis Nilai Menurut Syarbaini (2011:35-36), dalam kaitannya dengan penjabarannya, nilai dapat dikelompokkan kepada tiga macam, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. 1. Nilai dasar Sekalipun nilai bersifat abstrak, yaitu tidak dapat diamati melalui panca indera manusia, tetapi dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku atau berbagai aspek kehidupan manusia. Setiap nilai memiliki nilai dasar, yaitu berupa hakikat, esensi, intisari, atau makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan objektif dari segala sesuatu. Contohnya, hakikat Tuhan, manusia, atau makhluk lainnya. Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan, maka nilai dasar itu bersifat mutlak, karena Tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama), dan segala sesuatu yang diciptakan berasal dari kehendak Tuhan. Nilai dasar itu juga
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berkaitan dengan hakikat manusia, maka nilai-nilai tersebut harus bersumber kepada hakikat kemanusiaan itu dijabarkan dalam norma hukum yang dapat diistilahkan dengan hak dasar (hak asasi manusia). 2. Nilai Instrumental Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila nilai dasar tersebut belum memiliki formasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkret. Apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari, maka nilai tersebut akan menjadi norma moral. Akan tetapi, jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu organisasi atau negara, maka nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu arahan kebijakan atau strategi yang bersumber pada nilai dasar, sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu eksplementasi dari nilai dasar. 3. Nilai Praksis Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan lebih nyata. Nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai instrumental. Berhubung fungsinya sebagai penjabaran dari nilai dasar dan nilai instrumental, maka nilai praksis dijiwai oleh nilai-nilai dasar dan instrumental tersebut. 2.1.2.3 Pendidikan Nilai Wahap (1995:56) memaparkan bahwa pendidikan nilai paling tidak meliputi empat dimensi utama. Dimensi-dimensi yang dimaksud adalah: menemukan nilai-nilai inti pribadi dan masyarakat, inkuiri filosofis dan rasional
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
terhadap nilai-nilai inti tersebut, respon positif atau negatif terhadap nilai-nilai inti tersebut, pembuatan keputusan yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar berdasarkan inkuiri dan respon. Melalui pendidikan nilai, anak akan menyadari apa yang oleh hati nurani masing-masing dapat dipandang sebagai hal yang benar secara moral. Menurut Sastrapratedja dalam Kaswardi (1993:3), yang dimaksud pendidikan nilai ialah penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Jadi pada kesimpulannya, pendidikan nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan nilai-nilai kepada peserta didik. Pendidikan nilai sangatlah penting untuk diajarkan di seluruh program pendidikan, agar peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu, keterampilan dan teknologi saja, melainkan dapat mengembangkan aspek kepribadian, moral dan etik. Adapun tugas dari pendidikan nilai menurut Benoit dalam Kaswardi (1993:101) yaitu membuat orang sadar, bahwa nilai sebagai pedoman bertindak bersifat mendua, ada nilai positif dan nilai negatif, oleh karena itu sebagai pendidik, harus berusaha sebaik mungkin mengarahkan, dan menjelaskan nilainilai positif kepada peserta didik. Benoit juga mengatakan bahwa pendidikan nilai tampil dalam cara yang berbeda-beda, tergantung dari apakah diberikan dalam keluarga, media massa, dalam gerakan remaja di sekolah, dan lain-lain.
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dalam
pelajaran
PKn,
nilai
difungsikan
untuk
mengarahkan,
mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang karena nilai dijadikan standar perilaku. Demikian juga yang dikatakan Djahiri (1991:6), bahwa PKn hendaknya tidak sekedar disampaikan arti, rumusan, percontohannya semata. Hendaknya juga dikaji isi pesan, semangat jiwanya (nilai) untuk selanjutnya disampaikan tatanan moralnya berikut acuan normatif/hukum keharusannya dan tata cara pelaksanaannya. Oleh karena itu, pendidikan nilai sangatlah penting untuk diajarkan dalam PKn. Nilai-nilai pancasila yang dimasukkan dalam pelajaran PKn digali dari kebudayaan-kebudayaan, nilai agama, dan adat istiadat bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup atau menjadi panutan hidup bangsa Indonesia. Nilai pancasila secara individu dimaknai sebagai cermin perilaku kehidupan sehari-hari yang terwujud dalam cara bersikap dan bertindak. 2.1.3 Model Pembelajaran Berbasis Masalah 2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut Tan dalam Rusman (2011:229) pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. Pada kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep PBM tersebut, baik disebabkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem untuk meningkatkan kualitas keilmuan tenaga pendidik. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sekiranya ada sebuah bahan kajian yang mendalam tentang apa dan bagaimana PBM ini untuk selanjutnya diterapkam dalam sebuah proses pembelajaran, sehingga dapat memberi masukan, khususnya kepada guru tentang PBM, yang merupakan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan tuntutan abad ke-21 dan umumnya kepada para ahli dan praktisi pendidikan yang memusatkan perhatiannya pada pengembangan dan inovasi sistem pembelajaran. Rusman (2011:232) mengemukakan PBM untuk membantu menunjukkan dan memperjelas cara berpikir serta kekayaan dari struktur dan proses kognitif yang terlibat di dalamnya. PBM mengoptimalkan tujuan, kebutuhan, motivasi yang mengarahkan suatu proses belajar yang merancang berbagai macam kognisi pemecahan masalah. Dalam proses PBM, siswa belajar bahwa bekerja dalam tim dan kolaborasi itu penting untuk mengembangkan proses kognitif yang berguna untuk
meneliti
lingkungan,
memahami
permasalahan,
mengambil
dan
menganalisis data penting, dan mengelaborasi solusi. Ibrahim dan Nur dalam Rusman (2011:241), mengemukakan bahwa PBM merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. PBM merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. PBM menggunakan berbagai kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata,
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kopleksitas yang ada. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata yang dimaksudkan agar siswa dapat berpikir kritis dan analitis dalam mencari solusi dan menemukan pengetahuan yang baru. PBM menuntut aktivitas mental siswa dalam memahami suatu konsep, prinsip, dan keterampilan melalui situasi atau masalah yang disajikan di awal pembelajaran. PBM melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan
sendiri
yang
memungkinkan
mereka
menginterprestasikan
dan
menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun pemahamannya tentang fenomena itu. 2.1.3.2 Karakteristik PBM Dalam PBM ada beberapa karakteristik yang dapat membedakan PBM dengan pendekatan lainnya. Seperti yang dikatakan Tan dalam Rusman (2011:232-233) bahwa karakteristik PBM adalah: 1. Permasalahan yang menjadi strating point dalam belajar; 2. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak terstruktur; 3. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspektive); 4. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar; 5. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama;
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM; 7. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif; 8. Pengembangan
keterampilan
inquiry
dan
pemecahan
masalah
sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan; 9. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar dan, 10. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar. 2.1.3.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut Fogarty dalam Rusman (2011:243), langkah-langkah yang dilalui oleh siswa dalam sebuah proses sebuah proses PBM adalah : (1) menemukan masalah; (2) mendefinisikan masalah; (3) mengumpulkan fakta; (4) pembuatan hipotesis; (5) penelitian; (6) rephrasing masalah; (7) menyuguhkan alternatif; dan (8) mengusulkan solusi. Ibrahim dan Nur (2000:13) dan Ismail (2002:1) dalam Rusman (2011:243) mengemukakan bahwa langkah-langkah PBM adalah: Tabel 1. Langkah-langkah PBM Fase Indikator Tingkah Laku Guru 1 Orientasi siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan pada masalah logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa yang terlibat pada aktivitas pemecahan masalah 2 Mengorganisasi Membantu siswa mendefinisikan dan siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang belajar berhubungan dengan masalah tersebut 3 Membimbing Mendorong siswa untuk mengumpulkan pengalaman informasi yang sesuai, melaksanakan individu atau eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
5
kelompok Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
pemecahan masalah Membantu siswa dalam melaksanakan dan meyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya Menganalsis dan Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau mengevaluasi evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses proses yang mereka gunakan pemecahan masalah
2.1.3.4 Tujuan PBM Tan, Ibrahim dan Nur dalam Rusman (2011:242) mengemukakan tujuan PBM, yaitu: (1) membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah; (2) belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata; (3) menjadi para siswa yang otonom. PBM melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri yang memungkinkan mereka menginterprestasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun pemahamannya tentang fenomena itu. Menurut Rusman (2011:238), tujuan PBM adalah penguasaan isi belajar dari disiplin heuristik dan keterampilan pemecahan masalah. PBM juga berhubungan dengan belajar tentang kehidupan yang lebih luas (lifewide learning), keterampilan memakai informasi, kolaboratif dan belajar tim, dan keterampilan
reflektif
dan
evaluatif.
Tujuan
PBM
diharapkan
dapat
memberdayakan siswa untuk menjadi seorang individu yang mandiri dan mampu menghadapi setiap permasalahan dalam hidupnya di kemudian hari. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan tujuan model pembelajaran berbasis masalah dengan sendirinya akan mengembangkan kemampuan siswa
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam menghadapi masalah. Siswa dilatih menemukan permasalahan dari hal yang dihadapinya serta merumuskan dengan jelas. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dengan jelas diharapkan siswa terlatih dalam kemungkinan-kemungkinan jawaban, dan mampu memilih jawaban yang terbaik, dan selanjutnya menguji jawaban tersebut, serta selanjutnya mengevaluasinya
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.4 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 2.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Wiharyanto (2008:5) mendefinisikan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pendidikan pendahuluan bela negara. PKn dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa kecintaan terhadap tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan kebenaran Pancasila merupakan satu-satunya alat pemersatu bangsa yang paling mungkin, rela berkorban, dan memberikan kemampuan awal bela negara. PKn membawa peserta didik untuk menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis berkeadaban, berdisiplin dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Utami (2010:66) mengemukakan PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat SD/MI/SDLB. Mata pelajaran PKn ini berfokus pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila UUD 1945. PKn juga dapat digunakan untuk menumbuhkan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa. Menurut Rosdijati (2010:66), PKn dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi kehidupan berbangsa. PKn disusun secara sistematis, komperensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran
menuju
kedewasaan
dan
keberhasilan
dalam
kehidupan
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bermasyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam dari PKn. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan Pendidikan Kewarganegaraan adalah satu bidang ilmu atau mata pelajaran yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan logika, daya nalar, dan kecerdasan peserta didik untuk dapat menentukan sikap dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai landasan penanaman dan pengembangan nilai serta perilaku demokrasi sebagai warga negara di masa depan. PKn membawa peserta didik untuk menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis berkeadaban, berdisiplin dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. 2.1.4.2 Ruang Lingkup PKn Badan standar nasional pendidikan (BSNP) dalam Fathurrohman dan Wuri (2011:8), menjelaskan ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) , partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan; 2. Norma, hukum, dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional;
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Hak asasi manusia (HAM), meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban warga masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM; 4. Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai anggota masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan negara; 5. Konstitusi negara, meliputi : proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi; 6. Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi; 7. Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Negara, proses perumusan Pancasila dan dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka; 8. Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, mengevaluasi globalisasi. 2.1.4.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PKn di SD Standar kompetensi yang akan digunakan adalah 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya, dan kompetensi dasarnya adalah 4.1
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya, dan 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. 2.1.5 Globalisasi 2.1.5.1 Pengertian Globalisasi Menurut Syarbaini (2011:190), definisi globalisasi dapat dirumuskan sebagai fenomena yang menjadikan dunia mengecil dari aspek hubungan antara manusia karena perkembangan teknologi informasi. Globalisasi merupakan suatu proses untuk meletakkan dunia dibawah satu unit yang sama tanpa dibatasi oleh kedudukan geografi suatu negara. Melalui proses ini dunia tidak lagi mempunyai perbatasan dengan ruang udara dan terbuka luas untuk memasuki oleh berbagai informasi yang disalurkan melalui media komunikasi, seperti internet dan media elektronik. Perkembangan ini memungkinkan hubungan antara sebuah negara dengan negara lain dan hubungan sesama manusia dilakukan secara singkat. Menurut James Petras dalam Syarbaini (2011:190-191), proses globalisasi adalah aliran modal, komoditas, teknologi dan tenaga kerja berskala dan berjangka panjang melintasi perbatasan negara. Globalisasi dirumuskan sebagai fenomena yang menjadikan dunia mengecil dari aspek hubungan antara manusia karena perkembangan teknologi informasi. Para pemikir Barat menyatakan bahwa globalisasi adalah sebagai suatu proses kehidupan, seperti politik, ideologi, sosial budaya, ekonomi yang dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia. Sunarto (2006:102) mengemukakan globalisasi adalah proses mendunia atau menjadi satu dunia. Proses ini membuat dunia menjadi semakin kecil dan dekat. Semakin kecil dan dekat dalam artian hubungan antar-manusia kini dapat
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilakukan dengan mudah, cepat, dan murah. Jarak dan batas-batas geografi negara tidak lagi menjadi halangan untuk saling berhubungan. Semua ini menjadi mungkin berkat kemajuan teknologi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia menjadi satu karena perkembangan teknologi. Proses ini membuat dunia menjadi semakin kecil dan dekat. Semakin kecil dan dekat dalam artian hubungan antar-manusia kini dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan murah. Jarak dan batas-batas geografi negara tidak lagi menjadi halangan untuk saling berhubungan. Semua ini menjadi mungkin berkat kemajuan teknologi. 2.1.5.2 Proses Globalisasi Akibat globalisasi ruang tempat kita hidup di dunia terasa sempit. Hal ini disebabkan menurut
Robertson dalam Syarbaini (2011:191-192) karena
keterkaitan dalam budaya dan sosial dalam empat unsur, yaitu sebagai berikut. 1. Individu yang menimbulkan individualisme; 2. Masyarakat nasional, yaitu menimbulkan pembentukan masyarakat sebagai negara bangsa yang modern; 3. Sistem masyarakat internasional, saling ketergantungan antarbangsa dalam berbagai pengaturan; 4. Kemanusiaan, yang menimbulkan humanisasi yang tidak membedakan ras, kelas dan gender dalam kaitan dengan kesempatan dan hak setiap manusia. Dari uraian di atas dapat disimpulkan proses globalisasi berkembang pesat karena keterkaitan budaya dan sosial serta berkembangnya teknologi komunikasi
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
antarbangsa. Kontak melalui teknologi mutakhir menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. 2.1.5.3 Ciri-Ciri Globalisasi Menurut Cemara (2012:61), tanda-tanda dan ciri-ciri globalisasi dapat dilihat dari hal-hal berikut ini: 1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; 2. Komunikasi yang semakin canggih; 3. Transportasi antarnegara semakin mudah; 4. Infomasi antarnegara cepat didapatkan. Ciri-ciri yang menandakan berkembangnya globalisasi adalah sebagai berikut: 1. Adanya sikap ketergantungan suatu negara dengan negara lain, seperti ketergantungan dalam bidang ekonomi; 2. Adanya persamaan masalah yang dihadapi oleh negara-negara di dunia, seperti pemanasan global, terorisme, krisis dunia, dan lain sebagainya; 3. Berkembangnya teknologi yang mampu meniadakan batas-batas geografis suatu negara; 4. Meningkatnya proses interaksi kultural melalui perkembangan media massa terutama televisi, film, musik, berita dan olahraga internasioanal. Menurut
Dewi
(2008:44-45),
beberapa
ciri-ciri
globalisasi
yang
menandakan semakin berkembangnya globalisasi di dunia: 1. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup. 2. Berkembangnya barang-barang seperti telepon genggam, televisi, satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya.
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.5.4 Pengaruh Globalisasi di Lingkungan Sekitar Tanpa
disadari
budaya
asing
yang masuk
ke
Indonesia
telah
mempengaruhi perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Cemara (2012:61), pengaruh globalisasi di lingkungan sekitar dapat dilihat dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Makanan Perubahan sosial akibat globalisasi dapat dilihat dari hal makanan. Misalnya, munculnya makanan cepat saji atau instan. Masyarakat dapat menikmati makanan tanpa harus bersusah payah membuat dan memaksanya. Namun makanan tersebut berbahaya karena mengandung zat kimia, seperti zat pengawet, pewarna dan perasa. 2. Pakaian Dalam hal pakaian, masyarakat di negara berkembang biasanya suka meniru perkembangan model dari negara maju sehingga mendorong industri pakaian berkembang pesat. 3. Komunikasi Komunikasi adalah suatu hubungan seseorang dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan dengan dua orang atau lebih. Dahulu komunikasi antara wilayah menggunakan jasa pos yaitu surat yang sampainya bisa mencapai satu sampai dua hari, kemudian berkembang dengan telepon rumah. Namun, sekarang ini di era globalisasi jika akan berkomunikasi baik satu arah maupun dua arah dengan orang lain yang berbeda wilayah sangat mudah, cepat, dan murah. Sarana yang digunakan misalnya telepon kabel, telepon seluler,
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
internet, e-mail, dan faksimile. Dengan adanya alat komunikasi yang canggih kita dapat melakukan hubungan dengan siapa saja di dunia ini. Sekarang ini banyak ditemui warung-warung internet, maka orang akan mudah mencari segala macam informasi yang ada di seluruh dunia. Adanya telepon genggam merupakan alat komunikasi yang praktis, canggih, dan mudah dibawa ke mana saja. 4. Gaya hidup Gaya hidup masyarakat mengalami pergeseran dari yang tradisional menjadi modern. Gencarnya iklan mempengaruhi keinginan masyarakat untuk memiliki barang-barang yang canggih dan modern. 2.1.5.5 Dampak Positif dan Dampak Negatif Globalisasi Menurut Sriwilujeng (2006:333), globalisasi memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak
positifnya
adalah
kemudahan
yang
disebabkan
oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dampak negatifnya adalah yang berkaitan dengan perubahan sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Perubahan tersebut tentunya sudah menyimpang dari nilai adat dan agama yang kita anut. Cemara (2012:62), mendefinisikan globalisasi memiliki pengaruh positif di lingkungan masyarakat diantaranya sebagai berikut: (1) Masyarakat menjadi maju, (2) Semangat kerja meningkat, (3) Ruang sosial semakin terbuka, (4) Pertukaran budaya, (5) Pasar semakin luas. Pengaruh negatif di lingkungan masyarakat, di antaranya sebagai berikut: (1) Membanjirnya produk luar negeri,
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(2) Ketergantungan terhadap negara maju, (3) Lapangan kerja semakin sempit, (4) Kerusakan lingkungan hidup, (5) Nilai-nilai sosial semakin hilang. 2.1.5.6 Sikap Menghadapi Globalisasi Cemara (2012:63) mendefinisikan ada beberapa sikap yang harus dimiliki masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat dan memiliki jati diri luhur, diantaranya sebagai berikut: 1. Selektif dan tidak tergesa-gesa dalam menerima perubahan; 2. Mempertebal keimanan dan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 3. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri; 4. Mencintai kebudayaan bangsa sendiri daripada kebudayaan asing; 5. Melestarikan budaya bangsa baik seni maupun adat istiadatnya; 6. Belajar dengan giat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat berperan maksimal dalam menjalani era globalisasi. 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya Dalam penelitian ini, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan: 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Mareta Puspitasari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2012 dengan judul “Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS tentang permasalahan sosial melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV SDN Plaosan 1 Mlati Semester Genap Tahun pelajaran 2011/2012”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan minat
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
belajar siswa kelas IV SDN Plaosan 1 Semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dan untuk mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Plaosan 1 Semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan model PBM dapat meningkatkan minat belajar pada siswa kelas IV SDN Plaosan 1 dari 71% menjadi 90%. 2.
Kristina Windhi Eka Putri (2012) program studi Pendidikan Akuntansi 2012 dengan judul “Penerapan Model PBM dalam Meningkatkan Prestasi Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Tiga Maret Yogyakarta”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa : (1) penerapan model PBM cukup dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil pretest didapat rata-rata 45,54 dan hasil posttest didapat rata-rata kelas 47,69. Nilai rata-rata dalam penerapan PBM mengalami peningkatan angka sebesar 2,15, (2) penerapan PBM dapat meningkatkan keaktifan siswa aspek memberikan perhatian terhadap penjelasan awal yang diberikan guru dilakukan sebanyak 9 siswa atau 69,23%, 11 siswa atau 84,62% menunjukkan keaktifan dengan mampu melakukan kegiatan merumuskan permasalahan, menganalisis masalah, dan menyimpulkannya, 11 siswa atau 84,62% melakukan interaksi dengan teman satu kelompok, 8 siswa atau 61,54% menunjukkan keaktifannya dengan bertanya dengan teman satu kelompok atau dengan teman kelompok lain, 6
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa atau 46,15% menanggapi masalah dengan mengaitkan pada fenomena yang terjadi, 8 siswa atau 61,54% mengemukakan masalah yang tersaji, 9 siswa atau 69,23% mampu menganalisis berbagai pendapat yang muncul atas masalah yang tersaji, 9 siswa atau 69,23% berpartisipasi dalam memberikan kesimpulan dari berbagai solusi yang muncul. Berdasarkan hasil penelitian di atas penerapan model PBM cukup dapat meningkatkan keaktifan siswa, siswa mampu merumuskan permasalahan, menganalisis masalah, dan menyimpulkannya. Usaha peningkatan kualitas belajar siswa
tersebut
terbukti
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran berbasis masalah (PBM). Dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah (PBM) siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk memecahkan masalah serta merefleksikan permasalahan. 2.3 Kerangka Berpikir Dalam era globalisasi ini, kesadaran sangat penting untuk menyaring segala bentuk informasi dan perkembangan jaman. Kesadaran muncul melalui refleksi dan pembelajaran yang bermakna. Dalam kenyataannya, kesadaran siswa menghadapi globalisasi sangat kurang, hal ini terbukti contohnya dari penggunaan alat telekomunikasi pada saat pembelajaran berlangsung, mereka asyik bermain game saat guru menjelaskan atau sifat konsumenrisme alat telekomunikasi terbaru pun mereka miliki. Hal ini seharusnya dibutuhkan kesadaran dan kerjasama dari beberapa pihak, contohnya orangtua, guru, dan siswa itu sendiri. Proses pembelajaran yang baik seharusnya dimulai dari pembelajaran yang menyajikan permasalahan yang ada dilingkungan sekitar. Hal ini dapat mengasah kemampuan
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa menganggapi setiap permasalahan dan realita yang ada. Pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan pembelajaran yang mengacu pada setiap permasalahan atau realita yang ada, kemudian siswa diharapkan mencari pemecahan permasalahan tersebut dan bagaimana menyikapi setiap permasalahan yang ada. Dengan demikian membuka pemikiran siswa dalam setiap permasalahan yang ada, dan pembelajaran lebih bermakna. Pembelajaraan PKn tentang globalisasi di kelas IV A akan sangat menarik jika siswa mengalami pembelajaran itu sendiri dan mendapat pengalaman tentang nilai yang dapat dipetik dari setiap permasalahan, maka dari itu metode PBM baik digunakan dalam penelitian ini. Pengaruh globalisasi memang sangat beragam dan meliputi banyak aspek, contohnya gaya hidup, komunikasi, transportasi, teknologi, makanan dan minuman. Peningkatan kualitas belajar siswa, yang ditandai dengan peningkatan partisipasi siswa dalam belajar, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kesadaran siswa akan nilai terkait dengan materi globalisasi. Usaha peningkatan kualitas belajar siswa tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah (PBM). Dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah (PBM) siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk memecahkan masalah serta merefleksikan permasalahan dan menyadari akan nilai globalisasi.
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.4 Hipotesis Penelitian 2.4.1 Penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1 Tahun Ajaran 2012/2013. 2.4.2 Penggunaan model PBM pada kelompok eksperimen memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah.
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada BAB III ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, jadwal pengambilan data, rencana tindakan, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data. 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental tipe non-aquivalent control group design (Sugiyono 2010:144116).
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
quasi
eksperimental
karena
menggunakan desain penelitian dengan dua kelompok dengan pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara random. Kedua kelompok diberi pretest dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal dari masing-masing kelompok serta untuk mengetahui adanya atau tidaknya perbedaan kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok pertama (kelas eksperimen/kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1) diberi perlakuan atau treatment yaitu dengan menggunakan penerapan pembelajaran berbasis masalah (PBM). Kelompok kedua (kelas kontrol kelas IV B SDN Sinduadi 1) tidak diberi perlakuan dengan menggunakan penerapan pembelajaran berbasis masalah (PBM). Setelah diberikan perlakuan dilakukan posttest atau treatment pada masing-masing kelompok. Posttest untuk mengetahui treatment yang telah dilakukan pada kelas eksperimen. Pengaruh perlakuan yang diperoleh dihitung dengan cara : (O₂-O₁)-(O₄-O₃).
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 2 : Pengaruh perlakuan O₁
x₂
O₂
--------------------------------------O₃
x₁
O₄
Keterangan : O₁ = Rerata pretest kelompok eksperimen O₂ = Rerata posttest kelompok eksperimen O₃ = Rerata pretest kelompok kontrol O₄ = Rerata posttest kelompok control X₁ = Perlakuan atau treatment penerapan metode ceramah X₂ = Perlakuan atau treatment penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) 3.2 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2010:297), yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi meliputi orang, objek dan benda-benda yang ada, serta termasuk karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek tersebut. Populasi penelitian yang digunakan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sinduadi 1 yang beralamatkan di jl. Magelang km 06 Karanganyar no. 59 A Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta, yang berjumlah 61 siswa. Terdiri dari 2 kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas IV A menjadi kelas eksperimen dengan
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
jumlah 30 siswa dan kelas IV B menjadi kelas kontrol dengan jumlah 31 siswa. Kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dilaksanakan oleh peneliti dan kelas kontrol dilaksanakan oleh guru mitra. Menurut Sugiyono (2010:81), sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan sampel kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1. 3.3 Jadwal Pengambilan Data Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari–Juli 2013. Berikut adalah susunan jadwal kegiatan yang telah dibuat peneliti dalam melakukan penelitian : Tabel 3 : Jadwal Penelitian No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kegiatan Observasi pra penelitian Penyusunan proposal Permohonan ijin penelitian Pengumpulan data Pengolahan data Penyusunan laporan Ujian Skripsi Revisi Penulisan artikel
Feb. √
Mar.
Apr.
Mei
Juni
Juli
√
√
√
Agts.
Sep.
Okt.
Nov.
√ √ √ √
√ √ √
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.4 Rencana Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, masing-masing pertemuan 3jp. Pada pertemuan I akan mengunakan video tentang globalisasi dan menyajikan permasalahan serta realita globalisasi. Pertemuan II siswa diberi artikel globalisasi dan mencari permasalahan yang ada dalam artikel tersebut. Dari kedua pertemuan tersebut siswa akan dibagi dan bekerja dalam beberapa kelompok. Penelitian ini akan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Memilih SK (Standar Kompetensi) serta KD (Kompetensi Dasar) terkait dengan mata pelajaran PKn di SD yang tersedia pada semestar genap tahun 2012/2013, khususnya yang akan diselenggarakan mulai bulan febuari 2013, yaitu : untuk kelas IV memilih SD “Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya”;
2.
Menggali nilai-nilai yang termuat dalam materi pembelajaran yang berhubungan dengan SK globalisasi;
3.
Menyusun instrumen untuk mengukur tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi;
4.
Melakukan uji validitas serta uji reliabilitas terkait dengan instrumen yang selanjutnya dapat memperoleh butir-butir instrumen yang valid dan reliabel untuk digunakan dalam penelitian;
5.
Menyebarkan instrumen yang telah valid dan reliabel untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen, sebelum kegiatan pembelajaran PKn, untuk mengetahui tingkat kesadaran siswa tentang nilai globalisasi;
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pkn berdasarkan SK yang dipilih dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM);
7.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran PKn sesuai dengan RPP yang telah disusun termasuk menggunakan model pembelajaran berbasis masalah;
8.
Menyebarkan instrumen yang telah valid dan reliabel untuk kelas kontrol, maupun kelas eksperimen, setelah kegiatan pembelajaran PKn, untuk mengetahui tingkat kesadaran siswa akan nilai setalah pembelajaran PKn dilakukan;
9.
Mengumpulkan data berdasarkan instrumen yang telah disebarkan baik sebelum maupun sesudah pembelajaran PKn dilakukan;
10. Melakukan pengolahan data untuk mengetahui : a.
Deskripsi tentang tingkat kesadaran siswa akan nilai terkait dengan materi globalisasi yang dibahas baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen sebelum dilakukan pembelajaran PKn;
b.
Deskripsi tentang tingkat kesadaran siswa akan nilai terkait dengan materi globalisasi yang dibahas baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen setelah dilakukan pembelajaran PKn;
c.
Membandingkan antara tingkat kesadaran siswa akan nilai terkait materi globalisasi sebelum pembelajaran PKn dilakukan dengan pembelajaran PKn setelah dilakukan;
d.
Membandingkan tingkat kesadaran akan nilai setelah pembelajaran PKn dilakukan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.5 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2010:61). Variabel yang akan diteliti dibagi menjadi 2 yaitu, variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen merupakan atribut yang mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel dependen, dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Variabel dependen merupakan atribut yang terikat karena merupakan atribut yang dipengaruhi oleh variabel independen, yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Variabel independen Model PBM
Variabel dependen Kesadaran Siswa
Gambar 1 : Variabel independen dan variabel dependen 3.6 Definisi Operasional Suatu istilah dapat ditafsirkan dengan makna yang berbeda-beda. Agar terhindar dari kesalahpahaman dan penafsiran-penafsiran yang keliru, maka peneliti memberikan batasan-batasan pengertian dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Kesadaran Kesadaran merupakan unsur dalam manusia, dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Nilai Dengan adanya kesadaran dan setelah direfleksikan, maka akan terwujud nilai. Kemudian nilai diusahakan, nilai yang baik harus dipertahankan dan nilai yang buruk dijauhkan atau ditinggalkan. 3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Model pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menyajikan realita tentang masalah yang ada, kemudian siswa mencari solusi, dan siswa menentukan sikap terhadap masalah tersebut. 3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang akan digunakan sebagai pretest
dan posttest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Pretest dilakukan oleh kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum pembelajaran dilaksanakan. Pretest dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan skor pretest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Sedangkan posttest dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
setelah
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
PBM
dilaksanakan, dan posttest dilakukan pembelajaran. Penelitian ini berdasarkan materi globalisasi pada Standar Kompetensi (SK) 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya dan Kompetensi Dasar (KD) 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya dan KD 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner. Menurut Jogiyanto (2008:17), kuesioner adalah instrumen survei untuk mendapatkan datanya, item-item kuesioner dibangun
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk membentuk suatu konstruk, konstruk atau disebut juga dengan nama variabel laten adalah variabel yang masih belum diukur secara langsung. Menurut Margono (2007:167), kuesioner atau angket merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis oleh responden. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur/responden (Mustaqim, 2011:171). Begitu pula Masidjo (2010:70), mengatakan bahwa angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini merupakan kuesioner berstruktur atau kuesioner tertutup. Kuesioner berstruktur berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut (Furchan, 2007: 260). Pada penelitian ini, responden membubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang telah sesuai dengan pilihannya. Pada penelitian ini kami menggunakan satu kuesioner, yaitu kuesioner kuesioner kesadaran akan nilai terdiri lima indikator yang dijabarkan kedalam 44 pernyataan. Pernyataan-pernyataan ini terdiri dari pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable. Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:134). Skala Likert disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respon yang menunjukkan suatu tingkatan. Terdapat empat alternatif jawaban yaitu “Sangat
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”, “Sangat Tidak Setuju (STS)”. Berikut ini skor untuk pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable : 1. Pernyataan favorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
2.
a. Sangat Setuju (SS)
: skor 4
b. Setuju (S)
: skor 3
c. Kurang Setuju (KS)
: skor 2
d. Tidak Setuju (TS)
: skor 1
Pernyataan unfavorable, dengan pilihan jawaban dan skor: a. Sangat Setuju (SS)
: skor 1
b. Setuju (S)
: skor 2
c. Kurang Setuju (KS)
: skor 3
d. Tidak Setuju (TS)
: skor 4
Berikut ini kisi-kisi dari kuesioner pengembangan yang akan digunakan untuk membuat instrumen penelitian: 1.
Indikator a. Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan; b. Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkannya; c. Menyadari akan sarana-sarana serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju; d. Menyadari sikap yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan;
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan; 2.
Penjabaran Indikator Tabel 4 : Penjabaran indikator No 1.
Penjabaran Indikator Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan
Favorable
Unfavorable
Globalisasi memperlancar hubungan manusia yang satu dengan yang lain Globalisasi bisa memperlancar kerjasama antar masyarakat dunia
Globalisasi adalah proses yang merusak moral bangsa
Makanan cepat saji (KFC, Pizza Hut, dll) adalah makanan yang tidak sehat Saya menyadari internet dapat memperluas wawasan pengetahuan
Globalisasi adalah masuknya pengaruh budaya barat ke Negara-negara lain Saya suka sekali mengkonsumsi makanan cepat saji karena praktis Saya menggunakan internet untuk membuka permainan online dan hal-hal yang tidak bermanfaat Bermain playstastion hingga lupa waktu Tarian tradisional adalah tarian kuno yang tidak layak dipelajari
2.
Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkan nya
Permainan tradisional adalah permainan yang menarik Saya menyadari bahwa tarian tradisional merupakan salah satu kekayan budaya Indonesia Membeli pakaian buatan Indonesia Pakaian buatan luar negeri lebih baik daripada buatan dalam negeri Saya suka menggunakan pakaian Saya memakai seragam sekolah dengan rapi agar nyaman dilihat tidak sesuai dengan aturan/tata orang lain tertib sekolah Mempelajari tarian negeri sendiri Malu mempelajari tarian negeri dengan tekun sendiri Saya menyisihkan uang jajan Saya selalu menghabiskan uang untuk ditabung jajan Saya bersemangat untuk Tarian tradisional kurang mempelajari tarian tradisional menarik Indonesia
3.
Menyadari akan saranasarana / penunjang / wujud serta cara-cara yang perlu diusahakan
Merawat semua baju yang saya Saya tidak pernah mencuci baju miliki agar terlihat rapih Mengambil nilai-nilai positif dari Mencontoh hal-hal yang buruk siaran TV dari siaran TV Mengambil Menggunakan internet untuk hal-hal positif dari internet melakukan hal yang kurangbaik (menggunakan facebook untuk mengejek teman)
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
demi terwujudnya nilai yang akan dituju 4.
5.
Menyadari sikap / sebelum melakukan yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan
Sebelum membeli pakaian harus di daftar terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan Saya bisa mengatur jam belajar dengan baik Menggunakan internet sesuai dengan tujuan yang positif Memiliki sikap ramah dan hormat terhadap orang lain
Saya suka menghabiskan uang untuk membeli baju baru Senang menonton televisi secara berlebihan Internet membuat saya malas berpikir Saya tidak suka membantu orang lain yang kesusahan
Menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan
Bangga menggunakan produk dalam negeri Menyaring kebudayaan luar negeri dengan nilai-nilai Pancasila Saya menggunakan telepon dengan seperlunya Bangga menggunakan pakaian batik sebagai produk dalam negeri
Lebih bangga menggunakan produk luar negeri Kebudayaan luar negeri layak kita tolak Menggunakan telepon dengan boros Saya tidak suka mengenakan pakaian batik
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Kisi-kisi instrumen kuesioner Tabel 5 : Kisi-kisi instrumen kuesioner
No
Indikator
1.
Menyadari akan sebagai kualitas diusahakan
2.
Menyadari akan peranan nilai yang 2, 7, 11, 16 menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkannya
24, 29, 33, 38
3.
Menyadari akan sarana- 3, 8, 12 sarana/penunjang/wujud serta caracara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju
25, 30, 34
4.
Menyadari sikap/sebelum 4, 9, 13, 17 melakukan yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan
26, 31, 35, 39
5.
Menyadari tindakan yang perlu 5, 10, 14, 18, dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan
27, 32, 36, 40
Jumlah
Favorable adanya yang
Unfavorable
nilai 1, 6, 15, 19, 20, 23, 28, 37, 41, perlu 21, 22 42, 43, 44
22
22
3.8 Uji Validitas dan Reabilitas 3.8.1 Validitas Soal-soal yang digunakan untuk instrumen penelitian ini diuji cobakan di SD Negeri Sinduadi I di kelas IVA dengan jumlah siswa 30 dan di kelas IV B dengan jumlah siswa 31. Tujuan dari uji coba ini untuk mencari validitas, daya beda, dan reliabilitas. Kuesioner yang telah valid akan digunakan untuk posttest dan pretest untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Menurut Kountour (2003:152), suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi bila instrumen tersebut digunakan
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk mengukur aspek yang diukur beberapa kali maka hasilnya akan sama atau relatif sama. Penyusunan butir-butir pernyataan atau item didasarkan pada bangunan pengertian (construct). Hal itu nampak pada indikator yang ada. Dari lima indikator mengenai kesadaran nilai cinta tanah air, dibuat 44 pernyataan yang terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Azwar (2009:45) mengungkapkan bahwa validitas dibagi menjadi 3 macam, yaitu: validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), dan validitas berdasar kriteria (criterion-related validity). 1. Validitas isi (content validity) Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Hal ini dilakukan untuk mastikan tes yang dilakukan sesuai dengan keadaan yang akan diukur atau sesuai dan tidak keluar dari batasan yang akan diukur. 2. Validitas konstruk (construct validity) Merupakan tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana tes mengungkap suatu trait atau konstrak teoretik yang hendak diukur (Alen & Yen, 1979). Validitas konstruk dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan dari ahli dan uji empiris instrument dengan analisis korelasi antara masing-masing item dengan skor total. 3. Validitas berdasar kriteria (criterion-related validity).
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menghendaki tersedianya kriteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian skor tes. Untuk melihat tingginya validitas ini dilakukan komputasi korelasi antara skor tes dengan skor kriteria Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas konstruk. Dalam hal ini para ahli yang dimaksud adalah dua dosen pembimbing. Berikut kisi-kisi pernyataan untuk mencari validitas item Tabel 6 : Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner untuk Mencari Validitas Item
No
1
2
3
4
5
Indikator
Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkannya Menyadari akan sarana-sarana / penunjang / wujud serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju
Jumlah pernyataan favorable
7
4
3
Menyadari sikap / sebelum melakukan yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan
4
Menyadari tindakan yang perlu
4
Jumlah pernyataan unfavorable
7
4
3
4
4
Keterangan Jumlah
14
8
Valid
Tidak Valid
21, 22, 1, 6, 15, 37, 41, 19, 20 , 42, 43 23, 28, 44 7, 16, 24, 29, 38
2, 11, 33
8, 12, 25, 30, 34
3
13, 17
4, 9
26, 39
31, 35
4, 14
5, 18,
6
8
8
45
10,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan Jumlah
32, 27, 36, 40 22
22
44
25
19
Untuk mempermudah perhitungan validitas isi, peneliti menggunakan program SPSS 18 for Windows , dengan kriteria suatu instrumen dikatakan valid jika harga probabilitas yang terungkapkan dalam Sig. (2-tailed) di bawah 0,05 ( p < , 05). Pengujian validitas tidak hanya tiap variabel melainkan rincian tiap aspek, hasil pengujian itu diperoleh data sebagai berikut :
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7 : Hasil Uji Validitas Instrumen Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Pearson Correlation 0,119 0,79 0,262 0,68 0,523** -0,55 0,369** 0,281 0,311 0,273 0,330 0,376* 0,411* 0,506** 0,090 0,566** 0,637** 0,331 0,113 -0,062 0,423* 0,512** 0,344 0,555** 0,410* 0,545** 0,657** 0,126 0,614** 0,533** 0,586** 0,229 0,281 0,536** 0,089 0,436* 0,605** 0,725** 0,537** 0,509** 0,488** 0,520** 0,726** 0,746**
Sig. (2-tailed) 0,524 0,672 0,155 0,718 0,003 0,769 0,041 0,126 0,088 0,138 0,070 0,037 0,022 0,004 0,632 0,001 0,000 0,069 0,543 0,741 0,018 0,003 0,058 0,001 0,022 0,002 0,000 0,499 0,000 0,002 0,001 0,216 0,126 0,002 0,635 0,014 0,000 0,000 0,002 0,003 0,005 0,003 0,000 0,000
Keputusan Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan kesadaran siswa. Pada tabel di atas terlihat bahwa harga probabilitas (r) yang terungkap dalam (sig. 2-tailed) di bawah 0,05 (p < 0,05), maka konstrak tersebut dinyatakan valid 3.8.2 Reliabilitas Menurut Masidjo (1995:209), yang dimaksud dengan reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dengan demikian suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda. Peneliti menggunakan SPSS 18 for windows dalam perhitungan validitas dan reliabilitas. Masidjo (1995:209), mendefinisikan tabel kriteria koefisien reliabilitas untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh : Tabel 8 : Kriteria Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi 0,91 – 1,00
Kualifikasi Sangat tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
negatif – 0,20
Sangat rendah
Tabel 9 : Tabel Reliabilitas SD N Adisucipto 1
Cronbach’s Alpha
Kualifikasi
0,869
Tinggi
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2008:4). Hasil uji reliabilitas di SDK Sorowajan adalah dengan kriteria menurut Nunnally (Ghozali, 2009:46) yaitu suatu konstruk dikatakan reliabel jika harga Alpha Cronbach > 0,60. Dari uji reliabilitas instrument tersebut terlihat bahwa harga Alpha Cronbach > 0,60 maka instrumen tersebut merupakan instrumen yang reliabel. Tabel di atas menunjukkan harga Cronbach’s Alpha untuk instrumen yang digunakan sebesar 0,869 sehingga instrumen yang dibuat dapat digunakan karena sudah memenuhi syarat instrumen yang valid dan reliabel dengan kualifikasi tinggi. 3.9 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti merupakan teknik analisis data dengan menggunakan program komputer SPSS 18 for Windows yang meliputi beberapa langkah, yaitu : 3.9.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas data dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Peneliti menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan tujuan untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan, kriteria yang digunakan dalam teknik Kolmogorov-Smirnov antara lain (Priyatno, 2012:136) : 1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, distribusi data normal. Jika distribusi data normal, teknik statistik inferensial yang digunakan adalah statistik parametrik uji t atau t-test. (Priyatno 2012:17)
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, distribusi data tidak normal. Jika distribusi data tidak normal, teknik statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik Mann-Whitney atau Wilcoxon. (Priyatno, 2012:141). Setelah semua data diuji normalitasnya, data dapat diuji dengan uji statistik. Berikut ini langkah-langkah dalam uji statistik: 3.9.2 Uji Statistik 3.9.2.1 Uji Homogenitas skor pretest atau uji persamaan skor pretest Uji perbedaan data pretest dilakukan untuk mengetahui apakah kedua data memiliki
dasar
yang
sama
sehingga
memungkinkan
untuk
dilakukan
perbandingan. Uji perbedaan ini dilakukan dengan menganalisis hasil pretest yang dilakukan oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Priyatno (2008:31), mengatakan jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari kedua kelompok data adalah sama. Syarat atau kriteria untuk menilai perbedaan data yaitu : 1. Jika harga sig. (2-tailed) >0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan kata lain antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki persamaan data. 2. Jika harga sig. (2-tailed) <0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak memiliki perbedaan data atau berbeda. 3.9.2.2 Uji kenaikan pretest ke posttest
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji perbedaan pretest ke posttest digunakan untuk memastikan apakah ada kenaikan yang terjadi dalam kelompok kontrol dan eksperimen dengan membandingkan hasil skor pretest ke posttest. Pengujian ini dengan menggunakan tingkat
signifikansi
5%
(Priyatno,
2008:101).
Perbandingan
tersebut
menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. Jika harga sig. (2-tailed) >0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara nilai pretest ke posttest. 2. Jika harga sig. (2-tailed) <0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest ke posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara nilai pretest ke posttest.
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV berisi hasil penelitian penggunaan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Hasil penelitian akan menjelaskan deskripsi data dan analisis data yang dilakukan. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Terhadap Tingkat Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dalam satu payung PKn. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD untuk mengetahui peningkatan kesadaran akan nilai globalisasi. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan pengajaran dengan guru kelas yang menggunakan metode ceramah,
sedangkan
kelompok
eksperimen
merupakan
kelompok
yang
mendapatkan perlakuan pengajaran menggunakan PBM. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan yaitu: 1) kedua kelompok diberikan pretest yang berupa kuesioner atau angket sebanyak dua puluh lima pernyataan tentang sikap sadar akan globalisasi untuk mengetahui kemampuan awal antara dua kelompok, 2) kelompok eksperimen diberi perlakuan pengajaran materi dengan menggunakan model pembelajaran PBM, sedangkan kelompok kontrol tidak menggunakan PBM. 3) pada akhir pertemuan dan semua materi
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sudah tersampaikan, kedua kelompok kemudian diberi posttest yang terdiri dari dua puluh lima pernyataan dalam kuesioner yang sama seperti dalam pretest. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan sikap sadar akan globalisasi yang diberikan, dan untuk membandingkan hasil yang diperoleh antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. 4.1.2 Uji Normalitas Data Data yang diperoleh dari pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan kesadaran akan nilai globalisasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianalisis dengan uji normalitas data menggunakan statistik non parametris dalam hal ini yaitu one Kolmogorov-SmirnovTest dengan progam komputer SPSS 18 for Windows. Uji normalitas ini bertujuan untuk menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Kriteria yang digunakan sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi atau harga sig. (2-tailed)> 0,05 , distribusi data dikatakan normal. 2. Jika nilai signifikansi atau harga sig. (2-tailed)< 0,05 , distribusi data dikatakan tidak normal. Hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 10 : Hasil uji normalitas data pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen No 1 2 3 4
Aspek Rerata skor pretest kelompok kontrol Rerata skor posttest kelompok kontrol Rerata skor pretest kelompok eksperimen Rerata skor posttest kelompok eksperimen
Hasil Signifikansi 0.924 0,203 0,664 0,224
Keterangan Normal Normal Normal Normal
Dari analisis statistik tersebut, aspek pretest dan posttest kelompok kontrol memiliki distribusi data normal karena harga sig. (2-tailed) pretest kelompok kontrol berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,924 dan harga sig. (2-tailed) posttest kelompok kontrol yaitu 0,203. Pada kelompok eksperimen memiliki distribusi data yang normal pada pretest dan posttest. Harga sig. (2-tailed) pada pretest berada di atas 0,05 yaitu 0,664 dan harga sig. (2-tailed) posttest yaitu 0,224. Harga sig. (2-tailed) pretest dan posttest kelompok kontrol dan harga sig. (2tailed) pretest dan posttest kelompok eksperimen menunjukan keadaan normal sehingga aspek kesadaran akan nilai pada kedua kelompok akan dianalisis menggunakan statistik parametrik independent sample t-test. Analisis data dilakukan dengan dua langkah, yaitu : 1) Uji homogenitas skor pretest kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun eksperimen. Uji ini bertujuan mengetahui perbedaan kondisi awal siswa sebelum mendapat perlakuan. 2) Uji perbandingan skor pretest ke posttest pada masing-masing kelompok. Uji ini bertujuan untuk mengetahui kenaikan yang signifikan pada masing-masing kelompok.
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.3 Uji Homogenitas Skor Pretest Antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Analisis perbandingan skor pretest kedua kelompok dapat dilakukan setelah menguji normalitas data. Uji perbandingan skor pretest bertujuan untuk mengetahui kondisi awal atau titik pijak antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdapat perbedaan kemampuan atau tidak. Jika memiliki kondisi awal yang sama maka dapat dilakukan perbandingan antara skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametris dalam hal ini independent sampel t-test . Uji independent sample t-test digunakan karena data memiliki distribusi yang normal yaitu harga sig. (2-tailed) diatas 0,05. Harga sig. (2-tailed) pada pretest kelompok kontrol yaitu 0,924 dan kelompok eksperimen 0,203. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: Hi
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen H0
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen Menurut Yulius (2010:85), kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut : 1.
Jika harga sig. (2-tailed)< 0,05, H0 ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Jika ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kedua kelompok maka kedua skor berada pada level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2. Jika harga sig. (2-tailed)> 0,05, H0 diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sehingga dapat dikatakan kedua skor berada pada level yang sama maka akan digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji perbandingan skor pretest dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 11: Perbandingan skor pretest Hasil Pretest
Nilai Keterangan Signifikansi Kelompok Kontrol dan 0,358 Tidak kelompok eksperimen berbeda
Homogenitas Homogen
Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) adalah 0,358 atau > 0,05 maka H0 diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan (homogen) antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada pada level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor pretest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.4 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Langkah kedua dilakukan untuk mengetahui kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil perhitungan juga memberikan penjelasan kenaikan dalam bentuk persentase. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik dalam hal ini paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis data pada kedua kelompok tersebut menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara skor pretest ke posttest. Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara skor pretest ke posttest. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu: 1. Jika harga sig. (2-tailed)< 0,05, maka H0 ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. 2. Jika harga sig. (2-tailed)> 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. Hasil perhitungan uji perbedaan skor pretest ke posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 12: Perbandingan skor pretest ke posttest No
Kelompok
1 2
Kontrol Eksperimen
Nilai Mean Pretest Posttest 2, 65 3,49 2,76 3,89
Peningkatan (%) 31,69 % 40,94 %
Signifikansi
Keputusan
0,000 0,000
Berbeda Berbeda
Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) kelompok kontrol adalah 0,000 atau < 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelompok kontrol. Harga sig. (2-tailed) untuk kelompok eksperimen adalah 0,000 atau < 0,05, maka H0 ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelompok eksperimen. Hasil analisa perbandingan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 4,50 4,00 3,50 3,00 2,50
Kontrol
2,00
Eksperimen
1,50 1,00 0,50 0,00 Pretest
Posttest
Gambar 2: Perbandingan skor pretest ke posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 13 : Kenaikan kesadaran akan nilai globalisasi kelompok kontrol dan eksperimen Responden Kelompok Kelompok Kontrol Kontrol dan Pretest Posttest Eksperimen 1 3,44 3,20 2 2,00 3,40 3 3,04 3,76 4 3,36 3,48 5 2,80 3,40 6 1,72 3,56 7 3,16 3,48 8 2,76 3,48 9 2,40 3,96 10 2,44 3,36 11 2,44 3,40 12 2,44 3,12 13 2,36 3,40 14 3,44 3,52 15 1,92 3,44 16 2,84 3,40 17 2,52 3,52 18 3,28 3,28 19 2,24 3,44 20 2,88 3,48 21 2,72 3,20 22 3,36 3,40 23 2,72 4,00 24 3,16 3,40 25 3,04 3,52 26 2,80 3,44 27 1,84 3,96 28 1,84 3,60 29 2,96 3,56 30 2,44 3,48 31 1,96 3,68 Total 83,32 108,32 Rata-rara 2,65 3,49
Kenaikan -0,24 1,40 0,72 0,12 0,60 1,84 0,32 0,72 1,56 0,92 0,96 0,68 1,04 0,08 1,52 0,56 1,00 0,00 1,20 0,60 0,48 0,04 1,28 0,24 0,48 0,64 2,12 1,76 0,60 1,04 1,72 26 0,83
Kelompok Eksperimen
Kenaikan
Pretest
Posttest
1,92 2,84 2,52 3,28 2,24 2,88 2,72 3,36 3,00 3,16 3,04 2,96 2,88 2,44 2,96 2,44 3,44 2,00 3,04 3,00 2,84 1,80 3,16 2,76 2,40 2,56 2,56 3,00 2,40 3,44
4,00 3,92 3,88 3,72 3,76 3,92 3,84 3,88 4,00 3,88 3,76 3,88 3,88 3,88 3,92 4,00 3,96 3,80 3,96 3,80 3,88 3,72 4,00 3,88 3,96 3,96 4,00 3,96 3,96 3,92
2,08 1,08 1,36 0,44 1,52 1,04 1,12 0,52 1,00 0,72 0,72 0,92 1,00 1,44 0,96 1,56 0,52 1,80 0,92 0,80 1,04 1,92 0,84 1,12 1,56 1,40 1,44 0,96 1,56 0,48
83,04 2,76
116,88 3,89
33,84 1,12
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari tabel 13, hasil rata-rata pretest dan posttest kelompok kontrol adalah 2,65 dan 3,49. Sementara hasil rata-rata pretest dan posttest kelompok eksperimen adalah 2,76 dan 3,89. Kelompok eksperimen lebih meningkat daripada kelompok kontrol karena
kelompok
eksperimen
menggunakan
model
PBM
dalam
proses
pembelajarannya, sementara kelompok kontrol menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata total kenaikan sebesar 1,12 pada kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 0,83. 4.2 Pembahasan Hasil penelitian yang telah diperoleh dari hasil analisis data menggunakan program komputer SPSS Statistic 18 for Windows dengan menggunakan uji normalitas dan uji statistik. Uji statistik dengan 2 tahap yaitu : 1) Uji homogenitas antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 2) Uji perbedaan data pretest dan posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dari uji normalitas data yang diperoleh adalah normal, karena nilai signifikansi atau harga sig. (2-tailed)> 0,05. Harga sig. (2-tailed) pretest kelompok kontrol berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,924 dan harga sig. (2-tailed) posttest kelompok kontrol yaitu 0,203. Pada kelompok eksperimen memiliki distribusi data yang normal pada pretest dan posttest. Harga sig. (2-tailed) pada pretest berada di atas 0,05 yaitu 0,664 dan harga sig. (2-tailed) posttest yaitu 0,224. Harga sig. (2tailed) pretest dan posttest kelompok kontrol dan harga sig. (2-tailed) pretest dan posttest kelompok eksperimen menunjukan keadaan normal sehingga aspek
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kesadaran akan nilai pada kedua kelompok dianalisis menggunakan statistik parametrik independent sample t-test. Pada tahap pertama melakukan uji homogenitas pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, hasilnya menunjukan bahwa skor pada kelompok kontrol dan eksperimen berada pada level yang sama atau berada pada titik pijak yang sama, hal ini dapat dilihat dari harga sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu sebesar 0,358. Jadi, pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan (homogen) antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada pada level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor pretest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada uji yang kedua adalah uji perbedaan data pretest dan posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh hasil perhitungan sig. (2tailed) untuk kelompok kontrol yaitu 0,000 dan kelompok eksperimen 0,000. Kedua kelompok memiliki harga sig. (2-tailed) < 0,05 yang berarti terjadi peningkatan yang signifikan. Kenaikan skor pada kelompok kontrol dari 2,65 menjadi 3,49, berarti persentase kenaikan skor pada kelompok kontrol yaitu sebesar 31,69 % sedangkan kelompok eksperimen, dari 2,76 menjadi 3,89 berarti persentase kenaikan skor kelompok eksperimen sebesar 40,94 %. Persentase kenaikan skor pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol karena siswa pada kelompok eksperimen dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model PBM yang mengangkat suatu permasalahan atau realita globalisasi kemudian siswa diminta 61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk menanggapi suatu permasalahan, menemukan solusi, menentukan sikap dan mengambil nilai apa saja yang dapat dipetik dari setiap permasalahan yang ada dan menggunakan media audiovisual seperti foto dan video yang membuat pembelajaran menjadi menarik. Kemampuan siswa untuk mengkritisi suatu permasalahan yang disajikan sangat bagus. Siswa dapat menyebutkan pengaruh apa saja yang bisa dirasakan pada masa sekarang. Misalnya penggunaan alat komunikasi, transportasi, gaya hidup, pakaian, dan makanan jaman tradisional dan modern. Sedangkan kelompok kontrol guru melakukan proses pembelajaran secara tradisional yaitu guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Kenaikan kelompok eksperimen juga bisa disebabkan banyak faktor. Tahap ketiga yaitu uji perbandingan selisih pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang menunjukan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 atau < 0,05 yang berarti metode PBM berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Maka Hi penelitian ini diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain metode PBM mempunyai pengaruh untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V akan membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. Pada bagian kesimpulan menunjukkan hasil penelitian dan menjawab hipotesis penelitian. Pada bagian saran berisi saran bagi penelitian selanjutnya. 5.1 Kesimpulan 1. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dapat berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi terhadap siswa kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1 Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan pada hasil statistik pada data posttest bahwa signifikansi data harga sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,000. Maka Hi penelitian ini diterima dan Ho ditolak. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelompok eksperimen dan model PBM berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. 2. Kesadaran akan nilai globalisasi kelas eksperimen lebih tinggi dengan penggunaan model PBM dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Hal ini ditunjukkan pada hasil statistik pada data posttest bahwa signifikansi data harga sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,000. Maka Hi penelitian ini diterima dan Ho ditolak. Artinya bahwa penggunaan model PBM memiliki
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
peningkatan lebih tinggi (kelas eksperimen) daripada kelas yang menggunakan metode ceramah (kelas kontrol). 5.2 Keterbatasan Penelitian Berikut beberapa keterbatasan penelitian : a. Waktu pembelajaran Mata pelajaran PKn dilaksanakan setiap seminggu sekali yang beralokasikan waktu 2 x 35 menit. Waktu dua jam pertemuan sangatlah cukup untuk menjelaskan materi yang akan diteliti. Tetapi mata pelajaran PKn terdapat pada jam terakhir sebelum pulang sekolah. Hal tersebut membuat siswa sudah jenuh dan kurang motivasi ketika mengikuti pelajaran pada siang hari.
Apalagi yang
mengajar adalah mahasiswa bukan guru mereka, sehingga membuat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi terbatas karena guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu. b. Perlakuan terhadap kelompok kontrol Tidak adanya perlakuan terhadap kelompok kontrol oleh peneliti, melainkan guru kelas yang melakukan perlakuan terhadap kelas kontrol tersebut. Hal tersebut akan mempengaruhi hasil penelitian, yaitu pada uji kenaikan skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan hasil kenaikan yang sangat tipis atau sedikit. 5.3 Saran Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu: Saran bagi penelitian selanjutnya 64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Perlu memperhitungkan perencanaan waktu yang digunakan untuk penelitian sehingga proses penelitian dapat berjalan maksimal. 2. Peneliti sebaiknya memberikan perlakuan pada kelompok kontrol, sehingga kelompok kontrol dapat terkontrol oleh peneliti. Pada kelompok kontrol hanya diberi perlakuan oleh guru kelas, sedangkan pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan yang dilakukan oleh peneliti.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Alisjahbana, Takdir. (1986). Antropologi Baru. Jakarta : PT Dian Rakyat. Cemara. (2013). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Putra Nugraha. Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa. Jakarta: Gramedia Dewi, Resi Kartika. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Given, Barbara K. (2002). Teaching To The Brain’s Natural Learning System. Alexandria : Association For Supervision And Curriculum Development. Jogiyanto. (2008). Pedoman Survei Kuesioner. Jakarta : BPFE. Kadir, Abdul. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Kaswardi, K. (1993). Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000. Jakarta: Gramedia Kuntour, Roni. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : PPM Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Priyatno, D. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan non Parametrik dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Media Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta Suhatman, Atna. (2009). Menyadarkan Kesadaran, XX (2) : 46-47 Syarbaini. (2011). Pendidikan Pancasila. Bogor : Ghalia Indonesia Wahab., A. A. Dkk. 2011. Teori &Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Penerbit Alfabeta Wahana, Paulus. (2004). Nilai Etika Aksiologis Max Scheler. Yogyakarta: Kanisius. Wiharyanto, Kardiyat. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Ardana Yulius, O. (2010). Kompas IT kreatif SPSS 18 : Smartet & Faster mengerjakan SPSS. Yogyakarta: Gaung Persada Press
.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 :Silabus Kelas Eksperimen SILABUS Standar
Kompetensi
Materi Pokok
Kompetensi
Dasar
dan Uraian
Pencapaian
Materi
Kompetensi
4. Menunjukan
4.1
1. Pengaruh
sikap terhadap
Menunjukan
globalisasi di
sikap terhadap
lingkugannya
globalisasi di
pengaruh
lingkugannya
gobalisasi
globalisasi 2. Dampak
Kegiatan Belajar
1. Siswa melihat video sarana
Indikator
1. Menjelaskan
transportasi, makanan,
pengertian
pakaian, komunikasi
globalisasi
(modern dan tradisional) 2. Siswa dibimbing guru
2. Menyebutkan
Penilaian
Alokasi
Sumber/
Waktu
Bahan/ Alat
o Pretest
2 Minggu
o Sarjan dan
o Posttest
(6 x 35
Agung
menit)
Nugroho.2 008.
contoh produk
Pendidikan
untuk memberi tanggapan
(makanan,
Kewargane
tentang gambar yang
minuman,
garaan
ditampilkan
pakaian,
Bangga
komunikasi, dan
Menjadi
untuk menemukan
transportasi)
Insan
permasalahan yang ada
tradisional dan
Pancasila
dalam video yang
modern
untuk
3. Siswa dibimbing guru
ditayangkan.
3. Menyebutkan
Kelas
69
IV.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Siswa dibagi dalam 6 kelompok, masing-masing
dampak
Jakarta
globalisasi
Pusat
:
kelompok beranggotakan 4- 4. Menemukan
Perbukuan,
5 siswa
dampak positif
Departeme
dan negatif
n
globalisasi
Pendidikan
5. Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang pertanyaan berdasarkan gambar yang disajikan 6. Siswa menuliskan hasil diskusi 7. Siswa dan guru membahas hasil diskusi
5. Memberi pendapat atau
Nasional. o Prayoga
tanggapan
Bestari dan
tentang
Ati
permasalahan
Sumiati.
globalisasi
2008.
8. Guru dan siswa melakukan
6. Menemukan nilai
Pendidikan
tanya jawab jika ada materi
globalisasi dalam
Kewargane
yang belum dipahami
kehidupan sehari-
garaan
hari
Menjadi
9. Siswa mendapat tugas mencari artikel tentang
Warga
globalisasi
Negara yang Baik
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk Kelas
IV.
Jakarta
:
Pusat Perbukuan, Departeme n Pendidikan Nasional. o Resi Kartika Dewi, dkk. 2008. Pendidikan Kewargane garaan untuk Kelas Jakarta
71
IV. :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pusat Perbukuan, Departeme n Pendidikan Nasional. o Power Point o Video globalisasi o LKS
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Menunjukan
4.3
Sikap
sikap terhadap
Menentukan
terhadap
globalisasi di
sikap
pengaruh
lingkugannya
terhadap
globalisasi
pengaruh globalisasi
kita a. Siswa
mengumpulkan
artikel (tugas minggu lalu)
1. Memecahkan masalah
yang
b. Siswa
melihat
tayangan
ada dalam video
video
tentang
pengaruh
globalisasi
globalisasi c. Siswa
2. Menyebutkan
dibimbing
guru
pengaruh
yang terjadi
untuk memberi tanggapan
globalisasi yang
di
tentang video yang diputar.
terjadi
lingkungannya
d. Siswa penjelasan
menjelaskan dari
guru
di
lingkungannya 3. Menuliskan
tentang menentukan sikap
pendapat
terhadap
sikap pengaruh
globalisasi
dilingkungannya. e. Siswa
atau
globalisasi yang
dibagi
dalam
beberapa
kelompok,
masing-masing
kelompok
terdiri dari 2 siswa f. Siswa berdiskusi tentang artikel yang mereka bawa,
terjadi
di
lingkungannya 4. Menetukan sikap
terhadap
pengaruh globalisasi yang
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kemudian
mengerjakan
LKS
dilingkungan
g. Siswa menulis hasil diskusi h. Siswa
ada
membuat
tentang globalisasi
slogan
sekitar 5. Membuat slogan atau
poster
tentang pengaruh globalisasi
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Yogyakarta, 27 Februari 2013 Mengetahui, Guru Kelas,
Peneliti,
(Drs.Riyamto)
((Brigitta Petrasari Nugrahaningsih) NIM : 091134077
Kepala Sekolah
(Sudiyo, S.Ag, M.Pd) NIP. 19580518179121002
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 : RPP Kelompok Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar Sinduadi I
Mata Pelajaran
: Pkn
Kelas/Semester
: IV/II
Materi Pokok
: Pengaruh Globalisasi terhadap
Lingkungannya Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya B. Kompetensi Dasar 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya C. Indikator Kognitif Menyebutkan pengertian globalisasi Menyebutkan contoh dampak negatif dan positif dari globalisasi di lingkungan. Afektif
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menemukan nilai atau dampak negatif dan positif dari globalisasi di lingkungannya Psikomotorik Mengelompokkan dampak negatif dan positif dari globalisasi di lingkungannya D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Siswa mampu menyebutkan pengertian globalisasi Siswa mampu menyebutkan contoh dampak negatif dan positif dari globalisasi di lingkungan. Afektif Siswa mampu menemukan nilai atau dampak negatif dan positif dari globalisasi di lingkungannya Psikomotorik E. Materi Pembelajaran Dampak ( positif dan negatif ) globalisasi di lingkungannya F. Model dan Metode Pembelajaran a. Model
: PBM
b. Metode
: Tanya jawab, Diskusi, Penugasan, Ceramah
NO Kegiatan
Waktu
1
5 menit
Kegiatan awal a) Salam pembuka dan doa b) Presensi c) Apersepsi : coba sebutkan apa saja
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengaruh negatif dan positif pengaruh dari globalisasi? d) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa ( dampak negatif dan positif globalisasi ) 2
Kegiatan inti 20 menit
Eksplorasi a) Guru menampilkan slide power point tentang globalisasi b) Siswa
menjelaskan
pengertian
globalisasi c) Siswa menyebutkan tanda-tanda dan ciri-ciri globalisasi d) Siswa
meyebutkan
pengaruh
globalisasi di lingkungan sekitar, pada hal gaya hidup, makanan, komunikasi dan pakaian. e) Siswa menyebutkan pengaruh dampak globalisasi dilihat dari segi negatif dan positif f) Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai pengaruh globalisasi 20 menit di lingkungannya
Elaborasi a) Siswa dibagi menjadi
kelompok,
terdiri dari 4-5 siswa b) Siswa berdiskusi dan mengerjakan
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LKS dalam menentukan pengaruh negatif
dan
positif
globalisasi
di
lingkungan. c) Siswa
menjawab
pertanyaan
dan
menuliskan di lembar kerja siswa d) Siswa melaporkan hasil pengamatan 10 menit secara lisan e) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang hasil pengamatan Konfirmasi a) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari. b) Siswa dan guru merangkum materi yang sudah dipelajari hari ini. c) Siswa
merefleksikan
pengalaman
belajar hari ini 3
5 menit
Kegiatan akhir a) Siswa mengerjakan soal evaluasi. b) Guru
menyampaikan
rencana
pembelajaran selanjutnya. c) Doa penutup dan salam H. Sumber dan Media Pembelajaran a. Sumber: Sarjan dan Agung Nugroho.2008.Pendidikan Kewarganegaraan Bangga menjadi Insan Pancasila SD/ MI IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, BSE. Hal 101- 108
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bestari, Prayoga dan Ati Sumiati.2008.Pendidikan Kewarganegaraan Menjadi Warga Negara yang Baik SD/ MI IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, BSE. Hal 91- 102 Dewi, Ressi Kartika, dkk.2008.Pendidikan Kewarganegaraan 4 SD/ MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, BSE. Hal 52- 56 Silabus Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV. b. Media/Alat Peraga Power point Viewer Gambar-gambar globalisasi I. Penilaian a) Kognitif Tes Tertulis : (Lembar Evaluasi Terlampir) b) Afektif Skala Sikap (terlampir) c) Psikomotorik (terlampir
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Yogyakarta, 7 Maret 2013
Mengetahui, Guru Kelas IV
Praktikan
(Drs. Riyamto)
(Brigitta Petrasari N.) 091134077
Kepala Sekolah
(Sudiyo, S.Ag, M.Pd) NIP. 19580518179121002
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar Sinduadi I
Mata Pelajaran
: Pkn
Kelas/Semester
: IV/II
Materi Pokok
: Pengaruh Globalisasi terhadap
Lingkungannya Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
D. Standar Kompetensi 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya E. Kompetensi Dasar 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya F. Indikator Kognitif Menjelaskan cara menyikapi pengaruh globalisasi di lingkungan dengan benar Menjelaskan cara menyikapi dampak negatif dari globalisasi Menjelaskan cara menyikapi dampak positif dari globalisasi Menjelaskan penerapan budaya asing yang positif dalam kehidupan sehari-hari 82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Afektif Bekerjasama dengan teman sekelompok untuk mengetahui cara bersikap terhadap pengaruh globalisasi Psikomotorik Demonstrasi dengan menampilkan bentuk kegiatan yang menunjukkan sikap pengaruh globalisasi di lingkungan dengan benar. G. Tujuan Pembelajaran Kognitif Siswa dapat menjelaskan cara menyikapi pengaruh globalisasi di lingkungan dengan benar Siswa dapat menjelaskan cara menyikapi dampak negatif dari globalisasi Siswa dapat menjelaskan cara menyikapi dampak positif dari globalisasi Siswa dapat menjelaskan penerapan budaya asing yang positif dalam kehidupan sehari-hari Afektif Siswa dapat bekerjasama dengan teman sekelompok untuk mengetahui cara bersikap terhadap pengaruh globalisasi Psikomotorik Melalui demonstrasi siswa dapat menampilkan bentuk kegiatan yang menunjukkan sikap pengaruh globalisasi di lingkungan dengan benar. H. Materi Pembelajaran Sikap terhadap pengaruh globalisasi I. Model dan Metode Pembelajaran c. Model
: PBM
d. Metode
: Tanya jawab, Diskusi, Penugasan, Ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran 83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO Kegiatan
Waktu
1
5 menit
Kegiatan awal e) Salam pembuka dan doa f) Presensi g) Apersepsi : sebutkan pengaruh negatif dan positif dari globalisasi? h) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa ( sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungan sekitar)
2
Kegiatan inti 20 menit
Eksplorasi g) Guru
memberikan
lembar
materi
kepada tiap-tiap siswa h) Siswa menjelaskan cara menyikapi pengaruh globalisasi di lingkungan dengan benar i) Siswa menjelaskan cara menyikapi dampak negatif dari globalisasi j) Siswa menjelaskan cara menyikapi dampak positif dari globalisasi k) Siswa menjelaskan penerapan sikap yang positif dalam kehidupan seharihari l) Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai
cara
menyikapi
pengaruh negatif dan positif globalisasi 20 menit di lingkungannya
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Elaborasi f) Siswa dibagi menjadi
kelompok,
terdiri dari 4-5 siswa g) Siswa berdiskusi dan mengerjakan LKS untuk menemukan bagaimana menghindari
pengaruh
buruk
globalisasi h) Siswa
menjawab
pertanyaan
dan
menuliskan di lembar kerja siswa i) Siswa melaporkan hasil pengamatan secara lisan
10 menit
j) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang hasil pengamatan Konfirmasi d) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari. e) Siswa dan guru merangkum materi yang sudah dipelajari hari ini. f) Siswa
merefleksikan
pengalaman
belajar hari ini 3
5 menit
Kegiatan akhir d) Siswa mengerjakan soal evaluasi. e) Guru
menyampaikan
rencana
pembelajaran selanjutnya. f) Doa penutup dan salam H. Media Pembelajaran Materi globalisasi dalam menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi Lembar materi ajar menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Papan tulis Alat tulis I. Penilaian d) Kognitif Tes Tertulis : (Lembar Evaluasi Terlampir) e) Afektif Skala Sikap (terlampir) f) Psikomotorik (terlampir) J. Sumber Bahan LKS Cemara PKn Kelas 4 Semester 2 Haryanto. 2007. PKn Kelas IV. Jakarta : Erlangga Departemen Pendidikan Nasional Buku Paket PKn Kelas IV
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Yogyakarta, 14 Maret 2013 Mengetahui, Guru Kelas IV
Praktikan
(Drs. Riyamto)
(Brigitta Petrasari N.) 091134077
Kepala Sekolah
(Sudiyo, S.Ag, M.Pd) NIP. 195805181979121002
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 : Kuesioner Kuesioner yang akan diuji validitas PETUNJUK PENGISIAN SKALA Berikut ini akan disajikan sejumlah pernyataan. Baca dan pahamilah baik-baik. Sebelumnya anak-anak diminta untuk mengisi identitas sesuai dengan diri anakanak. Jawablah dengan jujur. Jawaban yang kalian berikan tidak berpengaruh terhadap nilai karena tidak ada jawaban benar dan salah. Selamat mengerjakan! Identitas Siswa 1. Nama lengkap 2. Kelas/No.Absen
: _________________________________ : _____________________________
Cara mengisi : berikanlah jawaban yang paling sesuai dengan cara memberikan tanda centang ( ) pada jawaban yang kamu pilih. Keterangan : SS
= Sangat Setuju
KS
= Kurang Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
No. Pernyataan 1. Globalisasi memperlancar hubungan manusia yang satu dengan yang lain 2. Saya suka menggunakan pakaian dengan rapi agar nyaman dilihat orang lain 3. Merawat semua baju yang saya miliki agar terlihat rapih 4. Sebelum membeli pakaian harus di daftar terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan 5. Bangga menggunakan produk dalam negeri 6. Globalisasi bisa memperlancar kerjasama antar masyarakat dunia 7. Mempelajari tarian negeri sendiri dengan tekun 8. Mengambil nilai-nilai positif dari siaran TV 9. Saya bisa mengatur jam belajar dengan baik 10. Menyaring kebudayaan luar negeri dengan nilai-nilai Pancasila 11. Saya menyisihkan uang jajan untuk ditabung
SS
S
KS
TS
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
22. 23. 24. 25. 26.
27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
Mengambil hal-hal positif dari internet Menggunakan internet sesuai dengan tujuan yang positif Saya menggunakan telepon dengan seperlunya Makanan cepat saji (KFC, Pizza Hut, dll) adalah makanan yang tidak sehat Saya bersemangat untuk mempelajari tarian tradisional Indonesia Memiliki sikap ramah dan hormat terhadap orang lain Bangga menggunakan pakaian batik sebagai produk dalam negeri Saya menyadari internet dapat memperluas wawasan pengetahuan Membeli pakaian buatan Indonesia Saya menyadari bahwa tarian tradisional merupakan salah satu kekayan budaya Indonesia Permainan tradisional adalah permainan yang menarik Globalisasi adalah proses yang merusak moral bangsa Saya memakai seragam sekolah tidak sesuai dengan aturan/tata tertib sekolah Saya tidak pernah mencuci baju Saya suka mengahabiskan uang untuk membeli baju baru Lebih bangga menggunakan produk luar negeri Globalisasi adalah masuknya pengaruh budaya barat ke Negara-negara lain Malu mempelajari tarian negeri sendiri Mencontoh hal-hal yang buruk dari siaran TV Senang menonton televisi secara berlebihan Kebudayaan luar negeri layak kita tolak Saya selalu menghabiskan uang jajan Menggunakan internet untuk melakukan hal yang kurang baik (menggunakan facebook untuk mengejek teman) 89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Internet membuat saya malas berpikir Menggunakan telepon dengan boros Saya suka sekali mengkonsumsi makanan cepat saji karena praktis Tarian tradisional kurang menarik Saya tidak suka membantu orang lain yang kesusahan Saya tidak suka mengenakan pakaian batik Pakaian buatan luar negeri lebih baik daripada buatan dalam negeri Tarian tradisional adalah tarian kuno yang tidak layak dipelajari Bermain playstastion hingga lupa waktu Saya menggunakan internet untuk membuka permainan online dan hal-hal yang tidak bermanfaat
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kuesioner setelah diuji validitas PETUNJUK PENGISIAN SKALA Berikut ini akan disajikan sejumlah pernyataan. Baca dan pahamilah baik-baik. Sebelumnya anak-anak diminta untuk mengisi identitas sesuai dengan diri anak-anak. Jawablah dengan jujur. Jawaban yang kalian berikan tidak berpengaruh terhadap nilai karena tidak ada jawaban benar dan salah. Selamat mengerjakan! Identitas Siswa 1. Nama lengkap 2. Kelas/No.Absen
: ___________________________ : ___________________________
Cara mengisi : berikanlah jawaban yang paling sesuai dengan cara memberikan tanda centang ( ) pada jawaban yang kamu pilih. Keterangan : SS
= Sangat Setuju
KS
= Kurang Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pernyataan
SS
S
KS
Bangga menggunakan produk dalam negeri Mempelajari tarian negeri sendiri dengan tekun Mengambil hal-hal positif dari internet Menggunakan internet sesuai dengan tujuan yang positif Saya menggunakan telepon dengan seperlunya Saya bersemangat untuk mempelajari tarian tradisional Indonesia Memiliki sikap ramah dan hormat terhadap orang lain Saya menyadari bahwa tarian tradisional merupakan salah satu kekayan budaya Indonesia Permainan tradisional adalah permainan yang menarik Saya memakai seragam sekolah tidak sesuai dengan aturan/tata tertib sekolah Saya tidak pernah mencuci baju Saya suka mengahabiskan uang untuk membeli baju baru Lebih bangga menggunakan produk luar negeri Malu mempelajari tarian negeri sendiri Mencontoh hal-hal yang buruk dari siaran TV Senang menonton televisi secara berlebihan Menggunakan internet untuk melakukan hal yang kurang baik (menggunakan facebook untuk mengejek teman) Menggunakan telepon dengan boros Saya suka sekali mengkonsumsi makanan cepat saji karena praktis Tarian tradisional kurang menarik
91
TS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21. 22 23 24 25
Saya tidak suka membantu orang lain yang kesusahan Saya tidak suka mengenakan pakaian batik Pakaian buatan luar negeri lebih baik daripada buatan dalam negeri Tarian tradisional adalah tarian kuno yang tidak layak dipelajari Bermain playstastion hingga lupa waktu
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 : Analisis Data Dengan SPSS a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PreKon PostKon PreEks PostEks N 31 31 30 30 Normal Mean 2.6555 3.4942 2.7680 3.8960 a,b Parameters Std. Deviation .51138 .20541 .43163 .08377 Most Extreme Absolute .099 .192 .133 .191 Differences Positive .094 .192 .064 .107 Negative -.099 -.162 -.133 -.191 Kolmogorov-Smirnov Z .549 1.069 .728 1.046 Asymp. Sig. (2-tailed) .924 .203 .664 .224 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
b. Uji Homogenitas Group Statistics Kelompok 31
Mean 2.6555
Std. Deviation .51138
Std. Error Mean .09185
30
2.7680
.43163
.07880
N Pre Kon tEk s
Pretest Kelompok Kontrol Pretest Kelompok Eksperimen
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Sig. 1.404 .241
PreKontEks Equal variances assumed Equal variances not assumed
t-test for Equality of Means 95% Confidence Std. Interval of the Error Difference Sig. (2Mean Differe df tailed) Difference nce Lower Upper 59 .236 -.12136 .12136 -.35536 .13033
T -.927 -.9.30
57.943
.238
-.12102
.12102 -.35477
c. Uji Kenaikan Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Pair 1 PreKon PostKon Pair 2 PreEks PostEks
Paired Samples Statistics Std. Mean N Deviation 2.6555 31 .51138 3.4942 31 .20541 2.7680 30 .43163 3.8960 30 .08377
Paired Samples Correlations Correlatio N n Pair 1 PreKon & PostKon Pair 2 PreEks & PostEks
Std. Error Mean .09185 .03689 .07880 .01529
Sig.
31
-.275
.134
30
.112
.555
Paired Samples Test 94
.12974
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PPreKon aPostKon i r 1 PPreEks aPostEks i r
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Difference Deviatio Std. Error Mean n Mean Lower Upper t - .60129 .10799 -.61816 -7.766 .83871 1.05926
1.1280 0
.43035
.07857
1.28870
-.96730
Sig. (2df tailed) 30 .000
14.356
29
2
95
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 : Uji Validitas Data Uji Validitas Kuesioner
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 : Uji Reliabilitas
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 31
100.0
0
.0
31
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.869
SDN Adisucipto 1
44
Cronbach Alpha
Kualifikasi
0,869
Tinggi
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 : Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol Data Pretes Kelompok Kontrol
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Data Posttest Kelompok Kontrol
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8 : Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen Data Pretest Kelompok Eksperimen
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Data Posttests Kelas Eksperimen
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 : Lembar Kuesioner Validitas Siswa
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 : Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Siswa Kelompok Kontrol Lembar Pretest Kelompok kontrol
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Posttest Kelompok ontrol
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11 : Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Siswa Kelompok Eksperimen Lembar Pretest Kelompok Eksperimen
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Posttest Kelompok Eksperimen
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12 : Lembar Kerja Siswa LKS Pertemuan 1
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2
Bacalah artikel di bawah ini dan simaklah pertanyaan dari gurumu ! Permainan Tradisional Yang Terlupakan
Di zaman yang sudah modern ini kita sudah jarang melihat anak-anak yang bermain permainan tradisional . permainan yang dulu menjadi permainan yang popular dan menarik, sekarang sudah di lupakan begitu saja. Sudah tak heran lagi bila permainan itu di lupakan di zaman modern yang serba canggih ini. Sekarang semua itu hanya sejarah, dengan perkembangan zaman yang sudah canggih ini anak-anak sudah beralih permainan yang modern. Anak-anak zaman sekarang lebih suka bermain game online atau jejaring social. Mungkin kita bisa melihat anak-anak yang seda bermain permainan tradisional di perkampungan saja. Anak-anak disana bnyak yang masih menyukai permainan tradisional ini.para orang tua sekarang sering mengenalkan anak-anak ke internet,komputer,playstation dan sebagainya. Permainan tradisional memang sangat berbeda dengan permainan modern. Permainan tradisional tidak perlu mengeluarkan uang atau biaya, melainkan bisa menggunakan barang-barang yang ada disekitar kita. biasanya anak-anak bisa menjadi lebih kreatif, karena mereka bisa membuatnya sendiri dengan bahan yang sudah disediakan. Semua teknologi yang canggih ini memang dibutuhkan anak-anak agar tidak ketinggalan zaman. Hadirnya permainan canggih dan modern yang menggunakan mesin seakan telah menciptakan budaya baru yaitu individualis.
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dengan menggunakan komputer kita bisa mengajarkan anak-anak untuk bermain game. Kita bisa mengenalkan kepada anak-anak tentang game terbaik didunia maya. Mulai dari game offline hingga game online yang sudah sangat banyak beredar di internet. Kita dengan duduk di hadapan monitor komputer atau laptop ,anak-anak sudah bsa bermain dengan asyik memainkan game yang ada. Permainan modern ini juga tidak diperkukan tim untuk memainkannya. Berbeda dengan permainan tradisional ,misalnya : cublak-cublak suweng ,petak umpet, serta jamuran, tidak bisa dimainkan seorang saja. Permainan tradisional mengajarkan sebuah kerja sam tim yang bagus. Hal-hal inilah yang telah luntur dengan adanya budaya barat , nilai yang terkandung dalam permainan tradisional telah terasingkan. Mungkin para orang tua harus mengingatkan anak-anak mereka agar juga memainkan permainan tradisional ,agar permainan ini tidak di ambil oleh Negara lain.
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13 Lembar Evaluasi Pertemuan 1
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14 : Lembar Evaluasi Pertemuan 2
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15 : Foto-Foto Penelitian
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16 : Surat Izin Penelitian
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lamiran 17 : Surat Keterangan Penelitian
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 18 : Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Brigitta
Petrasari
Nugrahaningsih
merupakan
anak
pertama dari pasangan Andreas Legawa Agung Jawata S.E dan Margarerha Ambar Widyastuti S.Pd. lahir di Sleman, 15 September 1990. Pendidikan awal dimulai di TK Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Dati II Bantul
pada
tahun
1997.
Kemudian
melanjutkan
pendidikan dasar di SD Negeri Nyaen 1 Pandawa Sleman pada tahun 1997-2003. Dilanutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ngaglik tahun 2003-2006. Tahun 2006-2009 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Santo Mikael Warak Mlati. Tahun 2009 masuk ke Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan, sudah banyak kegiatan atau organisasi yang telah diikuti penulis, antara lain saat SD penulis mengikuti kegiatan pramuka dan seni tari. Saat SMP penulis mengikuti kegiatan pramuka dan paduan suara. Kemudian saat SMA penulis aktif mengikuti kegiatan jurnalistik. Saat di Perguruan Tinggi kegiatan yang diikuti adalah mengajar pramuka di SD selama 1 semester dan kegiatan bimbingan belajar di SD selama 1 semester.
129