PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KALIMAT DALAM KARANGAN NARASI GURU SEKOLAH DASAR (SD) DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA, TAHUN 2014
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh: CICILIA ARIZA RATNA MARWATI NIM: 111224019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KALIMAT DALAM KARANGAN NARASI GURU SEKOLAH DASAR (SD) DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA, TAHUN 2014 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh: CICILIA ARIZA RATNA MARWATI NIM: 111224019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
1.
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dalam perjalanan hidupku.
2.
Kedua orangtuaku, Chritiana Tukilah dan F.X Mursidi yang senantiasa mendoakan dan mendampingiku.
3.
Adikku Yohanes Agung Wahyu Nugroho yang selalu mendukungku.
4.
Prodi PBSI Universitas Sanata Dharma sebagi tempat untuk menuntut ilmu.
5.
Teman-temanku terkasih Caecilia Nurista Syahdu Hening, Priska Nawangwulan, Saferine Yunanda, dan Gabriele Rini Dwisulandi, Cicilia Kristiani, Erlin Advarovi, Fitriana Rahmawati dan Mikael Elang Parikesit, S.T yang selalu mengingatkan dan mendukungku.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTO
1. Impian tidak akan terwujud dengan sendirinya. Harus segera bangun dan mewujudkannya. Hidup adalah belajar. Belajar bersyukur meski tak cukup. 2. Kau membutuhkan kekuatan, hanya saat kau ingin melakukan sesuatu yang berat. Selain itu, cinta sudah cukup untuk melakukan semuanya. - Charlie Chaplin3. Kesalahan terburuk adalah ketika tidak percaya dengan kemampuan diri anda sendiri.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Marwati, Cicilia Ariza Ratna. 2015. Kalimat dalam Karangan Narasi Guru Sekolah Dasar (SD) di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Skripsi. PBSI.Yogyakarta : USD Penelitian ini membahas mengenai jenis kalimat yang digunakan guru SD di lingkuangan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis kalimat yang digunakan guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua dalam membuat karangan narasi, jika ditinjau berdasarkan (1) bentuk, (2) makna, dan (3) sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua yang berjumlah sembilanbelas orang. Kesembilanbelas guru tersebut diminta untuk membuat karangan narasi sederhana berdasarkan gambar seri yang bertema aktivitas sehari-hari. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan membaca dan mengamati secara teliti karangan guru yang terkumpul. Analisis data dilakukan dengan beberapa langkah yaitu, (1) mengelompokan jenis kalimat yang ditinjau dari tiga sudut yaitu bentuk, makna dan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟. (2) menghitung jumlah kalimat yang ada dalam seluruh karangan guru (3) menghitung jumlah kalimat yang telah dikategorikan berdasarkan bentuk makna, dan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟ (4) mengintepretasikan data yang telah dihitung untuk memperolah deskripsi penggunaan kalimat. Hasil penelitian yaitu, (1) Berdasarkan Bentuk, guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari,Papua menggunakan kalimat majemuk dan kalimat tunggal. Kalimat tunggal yang digunakan ada tiga jenis yaitu kalimat tunggal dengan predikat frasa nominal, kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal, dan kalimat tunggal dengan predikat frasa depan. Sementara itu, kalimat mejemuk yang digunakan ada tiga yaitu majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan majemuk campuran. (2) Jenis kalimat yang digunakan berdasakan makna adalah kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat emfatik. (3) Kalimat yang digunakan berdasarkan sudut pendang „sumber‟ atau „sasaran‟ adalah kalimat aktif dan kalimat pasif. Jenis kalimat aktif yang diguanakan adalah kalimat aktif intransitif, kalimat aktif semitranstif, dan kalimat aktif ekatransitif.Sementara itu, kalimat pasif yang diguakan adalah jenis kalimat pasif Tipe 1 (Kalimat dengan verba berimbuhan di-) dan kalimat pasif Tipe 3 (Kalimat pasif dengan verba berimbuhan ter-, ke-an, dan barawalan kata kena). Kata Kunci: guru SD Di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, jenis kalimat berdasarkan bentuk, Jenis Kalimat berdasarkan makna, Jenis Kalimat berdasarkan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Marwati, Cicilia Ariza Ratna. 2015. The Sentence in Narrative Essay of Elementary School Teacher of YPPK Maybrat, Manokwari Diocese, Papua. Thesis. PBSI. Yogyakarta: Sanata Dharma University This research discussed about type of sentences uttered by elementary school teacher of YPPK Maybrat, Manokwari diocese, Papua. It aimed to describe type of sentences uttered by elementary school teacher of YPPK Maybrat, Manokwari diocese, Papua in arranging narrative essay based on the (1) form, (2) meaning, and (3) subjects‟ point of view. This research was classified as descriptive-qualitative research. The subjects of this research were nineteen elementary school teachers of YPPK Maybrat, Manokwari diocese, Papua. Those teachers were asked to arrange simple narrative essay based on serial pictures themed “daily activities”. This would have been the data of this research. The researcher gathered all nineteen data by reading and observing all arranged essay thoroughly. The data then was analyzed by doing some steps: (1) classifying sentences observed from three groups (forms, meaning, and subjects‟ point of view), (2) counting sentences‟ amount in every essay, (3) counting sentences‟ amount which had been classified into three groups (forms, meaning, and subjects‟ point of view), (4) interpreting the counted data to obtain description of uttered sentence. From the result, the researcher established the conclusion in three statements. (1) Based on the form, the elementary school teachers of YPPK Maybrat, Manokwari diocese, Papua used simple and compound sentences. The used simple sentences contained simple sentence with nominal phrase verb, verbal phrase verb, and front phrase verb. Besides, the used compound sentences consisted of simple compound sentence, complex compound sentence, and blended compound sentence. (2) Based on the meaning, the used sentences types were statements, interrogative, and emphatic sentences. (3) Based on the subjects‟ point of view, there were active and passive sentence. In active sentences, they were classified into active-intransitive, active-semi-transitive, and single-objecttransitive. Meanwhile, in passive one, the used sentence was passive sentence type one (verb is added by di- prefix) and passive sentence type three (verb is added by several type of suffixes such as ter-, ke-an, and with kena word preceding the verb). Keyword: sentence based on form, sentence based on meaning, sentence based on subject‟s point of view, the elementary school teachers of YPPK Maybrat, Manokwari diocese, Papua.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan Rahmat-Nya kepada penulis sehingga skripsi dengan judul “Kalimat dalam Karangan Narasi Guru Sekolah Dasar (SD) di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, Tahun 2014” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan dan kelancaran penulis selama menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yanga telah membantu penulis selama menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada: 1.
Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang selalu memberikan koreksi dengan penuh ketelitian dan kesabaran dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku triangulator yang telah memberikan masukan dan meneliti hasil analisis dengan penuh ketelitian.
5.
Bapak R. Marsidik selaku karyawan PBSI yang memberikan pelayanan kesekretariatan kepada penulis.
6.
Bapak FX. Mursidi dan Ibu Ch. Tukilah yang telah memberikan dukungan, doa, cinta, dan materi kepada penulis.
7.
Adikku Yohanes Agung Wahyu Nugroho yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
8.
Sahabat-sahabatku Caecilia Nurista, Priska Nawang Wulan, Saferine Yunanda, dan Gabriele Rini, Cicilia Kristiani, Erlin Advarovi, Fitriana
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv HALAMAN MOTO ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................. vii ABSTRAK............................................................................................viii ABSTRCT .............................................................................................. ix KATA PENGANTAR ............................................................................ x DAFTAR ISI .................................................................................... .... xii DAFTAR TABEL ................................................................................ xvi DAFTAR BAGAN .............................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6 1.5 Batasan Istilah .................................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 9 2.2 Kerangka Teori ................................................................................ 11 2.2.1 Kalimat ......................................................................................... 11 2.2.2 Struktur Kalimat ............................................................................ 13
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.3 Pembagian Kalimat ....................................................................... 17 2.2.3.1 Kalimat Berdasarkan Bentuk ...................................................... 19 2.2.3.1.1 Kalimat Tunggal...................................................................... 19 2.2.3.1.2 Kalimat Majemuk ................................................................... 22 2.2.3.2 Kalimat Berdasarkan Makna ...................................................... 29 2.2.3.2.1 Berita ...................................................................................... 29 2.2.3.2.2 Perintah ................................................................................... 30 2.2.3.2.3 Tanya ..................................................................................... 31 2.2.3.2.4 Seru .. ...................................................................................... 31 2.2.3.2.5 Emfatik ................................................................................... 31 2.2.4 Jenis Kalimat Berdasarkan Sudut Pandang ‘Sumber’ atau ‘Sasaran” ................................................ 32 2.2.4.1 Kalimat Aktif ............................................................................ 34 2.2.4.1.1 Kalimat Aktif Transitif ........................................................... 35 2.2.4.1.2 Kalimat Aktif Intransitif ......................................................... 37 2.2.4.1.3 Kalimat Aktif Semitransitif..................................................... 38 2.2.4.2 Kalimat Pasif .............................................................................. 39 2.2.4.2.1 Kalimat Pasif Berawalan di-(Tipe 1) ....................................... 40 2.2.4.2.2 Kaliamat Pasif dengan Unsur Pelaku Preposisional (Tipe 2) ................................................................. 41 2.2.4.2.3 Kalimat Pasif yang Verba
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pasifnya Berimbuhan ke-an dan ter- (Tipe 3) ......................................... 41 2.2.4 Kalimat Efektif.............................................................................. 42 2.2.5 Karangan ...................................................................................... 46 2.2.6 Narasi............................................................................................ 48 2.2.6.1 Jenis-jenis Narasi ....................................................................... 49 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................ 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 52 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 52 3.2 Subjek Penelitian
........................................................................ 52
3.3 Instrumen Penelitian ........................................................................ 53 3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 58 3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................ 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 60 4.1 Deskripsi Data................................................................................... 60 4.1.1 Kuantitas dan Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk ........................... 60 4.1.2 Kuantitas dan Jenis Kalimat Berdasarkan Makna............................ 62 4.1.3 Kuantitas dan Jenis Kalimat Berdasarkan Sudut Pandang ‘Sumber’ atau ‘Sasaran’ .................................................. 64 4.2 Analisis Data..................................................................................... 66
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.2.1 Analisis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Bentuk .............................. 67 4.2.2 Analisis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Makna ............................... 74 4.2.3 Analisis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Sudut Pandang ‘Sumber’ atau ‘Sasaran’ .................................................. 77 4.3 Pembahasan Hasil ............................................................................ 82 4.3.1 Jenis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Bentuk .................................... 82 4.3.2 Jenis Kalimat Ditnjau Berdasarkan Makna .................................... 86 4.3.3 Jenis Kalimat Berdasarkan Sudut Pandang ‘Sumber’ atau ‘Sasaran’ .................................................. 89 4.4 Triangulasi ........................................................................................ 93
BAB V PENUTUP ................................................................................ 95 5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 95 5.2 Implikasi ........................................................................................... 96 5.3 Saran................................................................................................. 97 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 99 LAMPIRAN ........................................................................................ 101
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1 Perbedaan Objek dan Pelengkap ................................................. 16 Tabel 2 Data Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk ..................................... 61 Tabel 3 Data Jenis Kalimat Berdasarkan Makna...................................... 63 Tabel 4 Data Jenis Kalimat Berdasarkan ‘Sumber’ atau ‘Sasaran’ ........... 65
DAFTAR BAGAN Bagan 1 Pembagian Jenis Kalimat .......................................................... 18 Bagan 2 Koordinasi Kalimat Majemuk Setara ......................................... 23 Bagan 3 Contoh Koordinasi Kalimat Majemuk Setara............................. 24 Bagan 4 Subordinasi Kalimat Majemuk Bertingkat ................................. 25 Bagan 5 Contoh Suborsinasi Kalimat Majemuk Bertingkat ..................... 26 Bagan 6 Contoh Subordinasi Kalimat Majemuk Campuran ..................... 28 Bagan 7 Kerangka Berpikir ..................................................................... 94
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMIRAN Lampiran 1 Gambar seri ....................................................................... 101 Lampiran 2 Karangan Guru ................................................................... 102 Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data ....................................................... 121 Lampiran 4 Analisis Data Berdasarkan Bentuk ..................................... 124 Lampiran 5 Analisis Data Berdasarkan Makna ...................................... 177 Lampiran 6 Analisis Data Berdasarkan Sudut Pandang ‘Sumber’ atau ‘Sasaran’ ............................................... 211
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Proses pendidikan sangat diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai sosial budaya dalam masyarakat. Di Indonesia, pendidikan menjadi hak dan kewajiban bagi setiap warga negara. Meskipun hak dan kewajiban tersebut diberlakukan untuk setiap warga negara, kenyataanya masih ada warga negara di daerah terpencil yang belum mendapatkan akses pendidikan secara layak. Salah satu daerah terpencil tersebut adalah Kabupaten Maybrat, Propinsi Papua Barat. Di daerah terpencil itu tergambar situasi pendidikan yang masih memprihatinkan. Sebagian besar siswa kelas 5 SD di wilayah belum dapat membaca dan menulis dengan baik (Lihat dalam http://bintangpapua.com). Dalam situs http://www.tnp2k.go.id juga, mengungkapkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas 4 bahkan kelas 6 ratarata masih rendah. Kemampuan membaca dan menulis umumnya sudah dikuasai saat anak duduk di kelas 3 SD. Empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) merupakan hal yang penting wajib dipelajari untuk mencapai proses komunikasi yang baik. Keterampilan menyimak dan berbicara umumnya sudah dipelajari sebelum menginjak pendidikan formal. Sementara itu, keterampilan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
membaca dan menulis umumnya dipelajari pada saat anak memaski pendidikan formal. Keterampilan menulis didapat pada saat anak memasuki pendidikan formal, maka peran guru menjadi sangat penting dalam mengajarkan keterampilan ini. Guru menjadi faktor penentu keberhasilan siswa dalam menguasai keterampilan tersebut. Hal ini seperti pendapat Chetty, dkk (2013) yang mengungkapkan bahwa kemampuan guru sangat mempengaruhi prestasi siwa. “Research has shown that the most important factor in terms of students achievment is the teacher; there is a clear relationship between student‟s learning and the quality of their teacher, and weak teacher can actually have a deleterous impact on learners” Dengan demikian, kemampuan guru dalam menulis menjadi hal penting yang harus dikuasai guru. Meskipun demikian, selama ini belum banyak penelitian yang meneliti mengenai kemampuan guru. Untuk itu, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai kemampuan guru dalam hal menulis. Dari data yang diperoleh, Guru di Kabupaten Maybrat, Papua belum memiliki kompetensi yang diharapkan seperti yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya. Peneliti juga menemukan fakta bahwa kemampuan menulis guru di Maybrat masih sangat kurang. Hal ini terlihat dari data berupa 19 karangan narasi sederhana yang dibuat oleh guru yang terlibat dalam kelompok kerja guru di lingkungan YPPK Keruskupan Manokwari Maybrat, Papua. Ketika membaca karangan narasi tersebut, peneliti tidak dapat menerima pesan yang disampaikan oleh penulis dengan baik. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui kemampuan menulis para guru untuk mencari keterkaitan dengan kemampuan menulis siswa di sana.
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menurut Razak (1990:2), penggunaan kalimat yang baik bisa dengan mudah menghantarkan pembaca pada maksud yang dipaparkan oleh penulis. Jika maksud disampaikan dengan baik, tentu pembaca akan tertarik membacanya. Supaya pembaca tidak bosan, diperlukan kalimat yang bervariasi. Penggunaan kalimat yang bervariasi akan membuat tulisan menjadi lebih menyenangkan. Paragraf yang terbentuk menjadi lebih hidup apabila kalimat-kalimatnya bervariasi berdasarkan panjang-pendeknya, jenisnya, aktif-pasifnya, polanya, atau gayanya (Widyamartaya, 1990:33). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kalimat merupakan faktor penting yang mempengaruhi penyampaian pesan kepada pembaca. Fungsi kalimat tidak hanya memberitahukan atau menanyakan sesuatu, tetapi mencakup semua ekspresi kejiwaan manusia yang amat majemuk (Razak, 1990). Ekspresi kejiwaan manusia sangat beragam. Di dalam karya tulis, ekspresi kejiwaan tersebut dapat diungkapkan melalui sebuah kalimat. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana penggunaan ragam kalimat yang ditinjau dari tiga sudut yaitu berdasarkan bentuk, berdasarkan makna, dan berdasarkan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟. Berdasarkan bentuknya, kalimat dapat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat tunggal dan kalimat kalimat majemuk (TBBBI, 1988). Kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri dari satu klausa sehingga hanya memuat satu informasi saja. Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri lebih dari satu klausa, sehingga dapat memuat lebih dari satu informasi. Menurut Razak (1990),
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penggunaan kalimat majemuk yang terlalu luas atau terdiri dari banyak informasi, bisa membuat pembaca kesulitan dalam menangkap maksudnya. Menurut TBBBI (1988), jika dilihat dari makna (fungsi komunikatif) kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat seru, dan kalimat emfatik. Masing-masing kalimat tersebut memiliki fungsi komunikasi. Dengan mengetahui makna dari sebuah kalimat, pembaca dapat mengetahui tujuan penulis. Selain dapat mengetahui tujuan penulis, penggunaan kalimat berdasarkan fungsi komunikatif juga mempengaruhi keefektifan kalimat. Razak (1990:144) menyatakan bahwa sebuah karangan mungkin tidak begitu menarik apabila didalamnya hanya terdapat kalimat berita. Dengan demikian, variasi diperlukan supaya kalimat menjadi menjadi lebih efektif dan menarik bagi pembaca. Kalimat juga dapat ditinjau dari sudut pandang „sumber‟ peristiwa dan „sasaran‟ peristiwa. Penonjolan sumber atau sasaran dapat mempengaruhi kesan terhadap pembaca. Sebuah kalimat yang memiliki struktur aktif akan menonjolkan siapa atau apa sumber dan siapa sasarannya. Pola kalimat aktif atau pasif tersebut dapat sesungguhnya dapat menggambarkan cara berpikir masyarakatnya. Rahardi (2003:7) menyatakan, kalimat pasif secara kultural mencerminkan sikap hidup dan cara berpikir masyarakat Indonesia. Dengan menggunakan kalimat pasif, sumber atau pelaku perbuatan tidak disampaikan secara langsung. Berdasarkan uraian tersebut, maka penliti menggambil topik penelitian dengan judul “Kalimat Dalam Karangan Narasi Guru Sekolah Dasar (SD) di Lingkungan YPPK Maybat Keuskupan Manokwari, Papua Tahun 2014”.
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1.
Berdasarkan bentuk, jenis kalimat apa sajakah yang digunakan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua dalam membuat karangan narasi?
2.
Berdasarkan makna, jenis kalimat apa sajakah yang digunakan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua dalam membuat karangan narasi?
3.
Berdasarkan sudut pandang, jenis kalimat apa sajakah yang digunakan SD YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua dalam membuat karangan narasi?
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini yaitu: 1.
Mendeskripsikan jenis kalimat yang digunakan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua dalam membuat karangan narasi, jika ditinjau berdasarkan bentuk.
2.
Mendeskripsikan jenis kalimat yang digunakan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua dalam membuat karangan narasi, jika ditinjau berdasarkan makna.
3.
Mendeskripsikan jenis kalimat yang digunakan SD YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua dalam membuat karangan narasi, jika ditinjau berdasarkan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟.
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.4.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, yaitu: 1.
Bagi Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua mengenai variasi kalimat jika ditinjau berdasarkan bentuk, makna, dan sudut pandang dalam menyusun kalimat pada karangan narasi.
2.
Bagi Kalangan Pendidik a.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai refleksi supaya para pendidik memahami pentingnya guru dalam menentukan keberhasilan siswa.
b.
Penelitian ini juga dapat menambah pengetahuan bagi kalangan pendidik mengenai variasi kalimat jika ditinjau berdasarkan bentuk, makna, dan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟.
3.
Bagi calon pendidik a.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi bagi calon pendidik, supaya menyadari bahwa seorang guru harus terus mengasah kompetensi.
b. Penelitian ini juga dapat menambah pengetahuan calon pendidik mengenai variasi kalimat jika ditinjau berdasarkan bentuk, makna, dan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟.
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
7
Bagi Yayasan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua dan Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Yayasan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua dan pemerintah dalam memberikan
gambaran
mengenai
kompetensi
guru
sehingga
dapat
memberikan pelatihan yang lebih tepat. 5.
Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini memberikan manfaat agar membantu penelitian selanjutnya dan dapat dikembangkan peneliti lain yang berkaitan dengan jenis kalimat yang ditinjau berdasarkan bentuk, makna, dan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟.
1.5.
Batasan Istilah
1.
Kalimat Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi,dkk, 2003 )
2.
Struktur Kalimat Menurut Ramlam (2001:79) kalimat ada yang terdiri dari unsur bukan klausa, dan ada pula yang terdiri dari unsur klausa. Kalimat yang terdiri dari unsur klausa, minimal di dalamnya terdapat unsur S dan P, sedangkan unsur lainnya seperti O, PEL, KET hanya bersifat manasuka.
3.
Jenis-Jenis Kalimat Kalimat dapat dibagi
menurut (a) bentuk, dan (b) maknanya (nilai
komunikatifnya). Berdasarkan bentuknya kalimat dibedakan berdasarkan bentuknya kalimat ada yang tunggal dan ada yang majemuk. Dari segi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
maknanya (nilai komunikatifnya) kalimat terbagi menjadi (1) berita, (2) perintah, (3) tanya, (4) seru, (5) emfatik (TBBBI, 1988:167). 4.
Kalimat Berdasarkan Sudut Pandang „Sumber‟ atau „Sasaran‟. Peristiwa tersebut dapat diperikan dari sudut „sumbernya‟ atau dari sudut „sasarannya‟. Kedua sudut pandangan itu memerlukan bentuk verba tersendiri yaitu bantuk aktif dan bentuk pasif.
Titik tolak pemerian
peristiwa menempati gatra (posisi fungsional) subjek dalam kalimat. Subjek dalam bentuk aktif adalah pelakunya atau sumbernya, sedangkan subjek dalam bentuk pasif adalah sasaran atau tujuannya (TBBBI:1988). 5.
Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan berlangsung dengan sempurna (Razak, 1990:2)
6.
Karang-mengarang Karang-mengarang
adalah
segenap
rangkaian
kegiatan
seseorang
mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain (Gie, 1995:7). 7.
Narasi Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang terjadi (Keraf, 2007:138).
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Peneliti menemukan empat penelitian yang relevan dengan penelitian ini. keempat penelitian tersebut masing-masing dilakukan oleh Susana Ekawati (2006), Yunita Utami (2012), dan Dita Listy Sumasto (2012) dan M. Ramlan (1977). Penelitian yang dilakukan oleh Susana Ekawati (2006) berjudul “Penggunaan Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia dalam Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Demak Ijo 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2004/2005”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan banyaknya siswa kelas IV yang menggunakan kalimat majemuk yang digunakan oleh siswa dan jenis kalimat majemuk yang terdapat dalam karangan narasi kelas IV SD Demak Ijo Yogyakarta. Persamaanya, objek penelitian Susana Ekawati adalah kalimat berdasarkan bentuknya. Perbedaanya, penelitian ini meneliti jenis kalimat berdasarkan bentuk pada karangan narasi guru SD. Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Utami (2012) berjudul “Analisis Variasi Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk dalam Wacana Iklan Bank Pada Surat Kabar”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan satu demi satu jenis kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Pada penelitian tersebut kalimat tunggal digolongkan berdasarkan kategorinya, sedangkan kalimat majemuk
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
digolongkan berdasarkan struktur fungsionalnya. Penelitian ini relevan karena sama-sama melakukan penelitian kalimat yang ditinjau berdasarkan bentuknya. Perbedaanya, variasi pada kalimat majemuk dianalisis berdasarkan pola fungsionalnya. Penelitian yang sejenis yang ditulis oleh Dita Lesty Sumasto (2012) berjudul “Analisis Ragam Kalimat pada Wacana Konsultasi Majalah Paras Edisi Januari-Desember 2012”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ragam kalimat berita, tanya dan perintah yang terdapat pada wacana dan mengetahui frekuensi pemunculan ragam kalimat berita, tanya dan perintah pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember 2012. Hasil penelitian ini menyimpulkan wacana
konsultasi menggunakan tiga ragam kalimat, yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Penelitian Dita Lesti Sumasto sama-sama meneliti kalimat berdasarkan makna. Perbedaannya, peneliti lebih tertarik untuk meneliti objek lain yaitu karangan narasi berdasarkan gambar seri yang dibuat oleh guru SD. Selain tiga penelitian tersebut, peneliti juga menggunakan penelitian yang ditulis oleh M. Ramlan (1977) yang berjudul “Masalah Aktif-Pasif dalam bahasa Indonesia”. Penelitian ini bertujuan membuktikan hipotesis bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat bentuk aktif dan bentuk pasif. Bentuk aktif dibentuk dengan kata kerja meN- yang transitif maksudnya memiliki objek, sedangkan bentuk pasif dibentuk dengan kata kerja di-, bentuk diri, bentuk ter-, dan ke-an. Hasil dari penelitian ini adalah kalimat dalam bahasa Indonesia terdapat kalimat dalam bentuk aktif dan bentuk pasif. Kalimat bentuk aktif adalah kalimat yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
predikatnya terdiri atas kata kerja bentuk aktif, yaitu kata kerja bentuk men- yang transitif. Kalimat bentuk pasif adalah kalimat yang predikatnya terbentuk dari kata kerja bentuk pasif, yaitu di-, diri-, ter-, dan ke-an, yang pada paradigma terdapat jajarannya kata kerja meN- yang transitif. Kalimat yang berbentuk aktif mengedepankan pelaku tindakan dari penderita, sedangkan kalimat bentuk pasif lebih mengedepankan pelaku tindakan. Penelitian Ramlan memiliki kesamaan dengan penelitian yang hendak dilakukan, yaitu membahas perihal aktif dan pasif. Perbedaanya, penelitian Ramlan membahas mengenai masalah aktif-pasif di dalam buku-buku, majalah-majalah serta harian-harian yang terkait sekitar tahun 1975, sedangkan penelitian ini menganalisis penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif pada karangan narasi guru SD.
2.2 Kerangka Teori 2.2.1 Kalimat Menurut Alwi, dkk (2003) kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Sementara itu, Dardjowidojo (1988:254) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Kridalaksana (2001:92) juga mengungkapkan kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran secara utuh dan mempunyai intonasi final. Dalam bahasa lisan, keberadaan sebuah kalimat ditandai dengan pengucapan dengan nada naik-turun dan keras lembut, disela oleh jeda, serta diakhiri dengan kesenyapan atau diam yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi dengan proses morfologis lainnya. Sedangakan dalam bahasa tulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda seru (!), atau tanda tanya (?). Di dalam sebuah kalimat dapat disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Berdasarkan penjelasan di atas, kalimat bisa terdiri dari satu atau dua kata saja. Misalnya : Aduh!; Ah!; Iya kah?;Begitu ya?. Dengan kata lain, sebuah kalimat tidak ditentukan oleh berapa banyak kata yang membentuk, tetapi dirtentukan oleh intonasinya. Setiap satuan kalimat dibatasi dengan
jeda
panjang dengan nada akhir naik atau turun. Sedangakan dalam bahasa tulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda seru (!), atau tanda tanya (?).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.2
13
Struktur Kalimat Menurut Ramlan (2001:79) kalimat ada yang terdiri dari unsur bukan
klausa, dan ada pula yang terdiri dari unsur klausa. Kalimat yang terdiri dari unsure bukan klausa telah diungkapkan diatas, misalnya pada kalimat Aduh! ; Ah! ; Apa?. Sedangkan kalimat yang terdiri dari satuan yang berupa satuan klausa. Pada pembahasan ini akan dibahas mengenai kalimat berklausa. Klausa adalah satuan gramatik terkecil yang terdiri dari subjek, predikat, disertai dengan objek, pelengkap dan keterangan atau tidak (Ramlan, 2005:23). Kalimat yang terdiri dari unsur klausa, minimal di dalamnya terdapat unsur S dan P, sedangkan unsur lainnya seperti O, PEL, KET hanya bersifat manasuka. Berikut contoh kalimat berklausa.
(1) Aku mengagumi sosok itu. S P O (2) Bunga-bunga itu berguguran. S P Berdasarkan TBBBI (2003) setiap unsur-unsur klausa memiliki fungsi sendiri-sendiri. Berikut akan di bahas fungsi dari subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. 1.
Fungsi Predikat Predikat merupakan konstituen pokok yang disertai konstituen subjek dan
di sebelah kiri, dan jika ada konstituen objek pelengkap dan/atau keterangan wajib di sebelah kanan (TBBBI, 2003:326).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Pada kalimat yang berpola S-P, perdikat dapat pula berupa frasa nominal, frasa numeral, atau frasa preposisional di samping frasa verbal dan frasa ajektival (TBBI, 2003:326). Sementara itu, Ramlan (2005:82) menjelaskan bahwa berdasarkan strukturnya, S dan P dapat dipertukarkan tempetnya, maksudnya S mungkin terletak di muka P atau sebaliknya P mungkin terletak di muka S. Predikat dapat berupa nomina, verba, Bilangan, dan frasa depan. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa predikat merupakan konstiuen pokok yang disertai konstituen subjek. Letak kedua konstituen ini dapat dipertukarkan. Predikat dapat berupa nomina, bilangan/numeral, verba, dan frasa depan. 2.
Fungsi Subjek Subjek menempati fungsi sintaksis terpenting kedua setelah presikat. Pada
umumnya subjek berupa frasa nomina, frasa nominal atau klausa. Subjek juga dapat berupa frasa verbal. Pada umumnya subjek terletak di sebelah kiri predikat, subjek sering juga diletakkan di akhir kalimat. Pada kalimat imperatif adalah orang kedua atau orang pertama jamak dan biasanya tidak hadir. Subjek pada kalimat aktif transitif akan menjadi pelengkap bila kalimat itu dipasifkan (TBBBI, 2003:327). Sementara itu, Ramlan (2005:82) menjelaskan bahwa berdasarkan strukturnya, S dan P dapat dipertukarkan tempatnya. Maksudnya S mungkin terletak di muka P atau sebaliknya P mungkin terletak di muka S. S dapat terdiri dari nomina.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan pendapat
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa
15
subjek
merupakan unsur terpenting kedua setelah predikat. Subjek biasanya terletak di sebelah kiri predikat, namun pada kenyataannya pennggunaan subjek dapat dipertukarkan posisinya. Subjek biasanya berupa nomina atau frasa verbal. 3.
Fungsi Objek Objek adalah konstituen yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang
berupa verba transitif pada kalimat aktif. Letaknya selalu selalu langsung predikatnya. Dengan demikian, objek dapat dikenali dengan memperhatikan (1) jenis predikat yang melangkapinya (2) ciri khas objek itu sendiri. Objek biasanya berupa nomina atau frasa nomina. Objek pada kalimat aktif transitif akan menjadi subjek apabila kalimat itu dipasifkan (TBBBI 2003:328). Predikat mungkin terdiri dari golongan verbal transitif, mungkin terdiri dari golongan verbal intransitif, atau golongan-golongan kata yang lain. Apabila terdiri dari golongan verba transitif, diperlukan adanya O (Ramlan, 2005:82). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa objek merupakan konstiuen yang keberadaanya dituntut oleh predikat dengan verba transitif. Objek dapat berubah menjadi subjek apabila kalimat tersebut dipasifkan. Objek terdiri dari nomina. 4.
Fungsi Pelengkap Pelengkap hampir mirip dengan objek, karena berdiri di belakang predikat
dan biasanya berupa nomina, tetapi keduanya berbeda. Berikut perbedaan dari objek dan pelengkap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Tabel 1 Perbedaan Objek dan Pelengkap TBBBI (2003:329) Objek berwujud frasa nominal atau klausa
Pelengkap berwujud frasa nominal, frasa verbal, frasa ajektival, frasa preposisional, atau klausa.
berada langsung di belakang
berada langsung di belakang
presikat.
predikat jika tak ada objek dan hadir di belakang objek atau kalau unsur ini hadir.
Menjadi subjek akibat penafsiran
tak dapat menjadi subjek akibat
kalimat.
penafsiran kalimat.
dapat diganti dengan pronominal
tidak dapat diganti dengan –
-nya.
nya kecuali dalam kombinsi , ke preposisi selain di, ke, dari, dan akan.
Ramlan (2005:84) menyatakan bahwa PEL mempunyai persamaan dan perbedaan denga O1 maupun O2, yaitu terletak dibelakang P. Perbedaannya ialah O selalu terdapat dalam klausa yang dipasifkan, sedangkan PEL terdapat dalam klausa yang tidak dapat diubah dalam bentuk pasif. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PEL memiiki kesamaan dengan O yaitu berada di belakang P. Perbedaannya, PEL tidak dapat menjadi subjek akibat pemasifan, dan terletak di belakang predikat yang dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
verba intransitif atau predikat dengan frasa lain.PEL berupa frase nominal atau klausa. 5.
Fungsi Keterangan Kehadiran keteranngan bersifat manasuka dan dapat diletakkan di awal, di
akhir, bahkan ditengah-tengah kalimat (TBBBI, 2003:330). Keterangan biasanya berupa nomina, frasa adverbial, dan frasa depan. Klausa pada umumnya memiliki letak yang bebas, artinya dapat terletak di depan S-P, dapat terletek diantara S dan P, dan dapat juga terletak di belakang sekali. Hanya sudah tertu tidak mungkin terletak diantara P dan O dan diantara P dan PEL karena O dan PEL boleh dikatakan selalu menduduki tempat langsung di belakang P (Ramlan, 2005:86). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu klausa KET bersifat manasuka. KET dapat diletakan dimana saja kecuali di antara P dan O serta di antara P dan PEL, karena O dan PEL boleh dikatakan selalu menduduki tempat langsung di belakang P. 2.2.3
Pembagian Kalimat Secara diagramatik pembagian kalimat dapat dilihat sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Bagan 1 Pembagian Jenis Kalimat TBBBI (1988:267)
Berdasarkan diagram tersebut dapat dijelaskan bahwa kalimat dapat dibagi menurut (a) bentuk, dan (b) maknanya (nilai komunikatifnya). Berdasarkan bentuknya kalimat dibedakan berdasarkan bentuknya kalimat ada yang tunggal dan ada yang majemuk. Dari segi maknanya (nilai komunikatifnya) kalimat terbagi menjadi (1) berita, (2) perintah, (3) tanya, (4) seru, (5) emfamik (TBBBI, 1988 : 167). Berbeda dengan TBBBI, Ramlan (2005) membagi kalimat berdasarkan lengkap tidaknya suatu klausa, berdasarkan fungsi dan kaitannya dalam situasi, serta berdasarkan jumlah klausanya. Berdasarkan lengkap tidaknya suatu klausa, kalimat dibagi menjadi kalimat berklausa dan kalimat tak berklausa. Berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
fungsi dan kaitannya dalam situasi, kalimat dibagi menjadi kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat suruh. Sedangkan berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat sederhana dan kalimat luas. Maka dapat disimpulkan bahwa kalimat dapat dibagi berdasarkan bentuknya, kalimat dapat dibagi menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Sedangkan berdasarkan maknanya, kalimat dibedakan menjadi kalimat berita, perintah, tanya, seru, dan emfatik. Penelitian ini menggunakan pembagian kalimat berdasarkan TBBBI (1988). Namun, penggolongan kalimat bedasarkan Ramlan (2005) digunakan sebagai pelangkap teori.
2.2.3.1 Kalimat Berdasarkan Bentuk Berdasarakan bentuk, kalimat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelimat tunggal dan kalimat majemuk. Berikut uraian mengenai pembagian kalimat berdasarkan bentuk. 2.2.3.1.1 Kalimat Tunggal Menurut TBBBI (1988) kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri dari satu klausa. Sedangkan menurut Ramlan (2003:43) kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa disebut kalimat sederhana. Berdasarkan pendapat tersebut kalimat tunggal atau kalimat sederhana adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa saja. Berdasarkan uraian sebelumnya, kalimat tunggal dibagi sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
a. Kalimat Tunggal Berpredikat Nomina Berdasarkan TBBBI (1988:268) dalam bahasa Indonesia ada dua macam kalimat yang predikatnya terdiri atas nomina. Dengan demikian, terdapat dua nomina yang dijejerkan dapat membatuk kalimat. Kata itu dapat pula digunakan untuk memaisahkan kalimat menjadi dua frasa nominal. Kalimat yang predikatnya nominal sering juga dinamakan kalimat persamaan atau kalimat ekuatif. Pada umumnya, frasa pertama merupakan subjek, sedangkan frasa kedua adalah predikat. Namun, apabila frasa nominal pertama dibubuhi partikel –lah maka frasa itu yang menjadi predikat. Terdapat pula verba adalah yang dipakai dalam kalimat. Jika suatu kalimat diselipi verba adalah, maka verba itu berfungsi sebagai predikat. b. Kalimat Tunggal Berpredikat Ajektiva Menurut TBBBI (1988:270) kalimat yang predikatnya adjektiva dinamakan kalimat statif. Seperti kalimat ekuatif, kalimat statif juga terkadang memanfaatkan adalah atau ialah untuk memisahkan subjek dari predikatnya. Hal ini dilakukan apabila subjek, prsdikat atau kedianya panjang. c. Kalimat Tunggal Berpredikat Verba Berdasarkan TBBBI (1988) terdapat verba tak transitif, verba semitransitif, dan verba intransitif ; verba transitif terbagi lagi menjadi verba ekatransitif dan dan dwitransitif. Berdasarkan verba tersebut kalimat berpredikat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
verba terbagi menjadi empat macam : (1) kalimat taktransitif, (2) kalimat ekatransitif, (3) kalimat dwitransitif, (4) kalimat semitransitif. Di samping itu terdapat pula kalimat dengan verba pasif. d. Kalimat tunggal Berpredikat Frasa Preposisional Predikat kalimat dalam bahasa Indonesia dapat pula berupa frasa preposisional (TBBBI, 2003:352). Berikut contoh kalimat tunggal berpredikat frasa preposisional. (3) Tinggalnya di Ujungpandang. (4) Foto itu dari kakaknya (5) Ibu ke pasar. Kalimat diatas unsur pengisi predikatnya berupa frasa depan di, dari, dan ke. e. Kalimat Tunggal Berpredikat Frasa Lain. Berdasarkan TBBBI (1988:284) di samping macam-macam kalimat yang predikatnya dibentuk dengan frasan nominal, ajektival, dan verbal seperti yang telah digambarkan pada bagian sebeumnya, ada pula kalimat yang menyimpang dari pola-pola tersebut. Terdapat banyak macam predikat yang terdapat dalam kalimat, seperti kata bilangan, frasa nominal dengan penanda waktu, nomina, dan lain-lain. Ciri khas dari tipe ini adalah kalimatnya bukan kalimat ekuatif seperti halnya kalimat lain. Ada yang berupa kata khusus yang mengacu ke cuaca.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
2.2.3.1.2 Kalimat Majemuk Ramlan (2005: 43) mengatakan bahwa kalimat yang terdiri dari dari dua klausa atau lebih disebut dengan kalimat luas. TBBBI (1988:258 ) memaparkan bahwa kalimat dapat pula terdiri dari lebih dari satu bagian inti, baik dengan atau tanpa bagian inti. Sementara itu, Chaer (1988:386) memaparkan bahwa kalimat majemuk setara dibentuk dari dua klausa atau lebih yang digabungkan menjadi sebuah kalimat, baik dengan penghubung atau tidak.Berdasarkan kedua sumber tersebut, dapat dikatakan bahwa kalimat luas dan kalimat majemuk pada intinya adalah sama. Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih, dan di dalamnya terdiri dari satu bagian inti, baik dengan maupun tanpa bagian inti. Berdasarkan Tabel 1, Kalimat majemuk dapat dibagi 2 yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Namun, pada kenyataannya seringkali ditemukan kalimat yang dapat disebut kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat tersebut disebut kalimat majemuk campuran. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis kalimat majemuk.
1.
Kalimat Majemuk Setara Kalimat luas yang setara klausa yang satu tidak merupakan bagian dari
klausa lainnya; masing-masing berdiri sendiri sebagai klausa yang setara yaitu sebagai klausa inti semua (Ramlan, 2005:46). Sementara itu, Chaer (1988:386) memaparkan bahwa kalimat majemuk setara dibentuk dari dua buah klausa atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
lebih yang digabungkan menjadi sebuah kalimat, baik dengan bantuan penghubung atau tidak. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat majemuk setara merupakan kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih yang digabugkan menjadi satu baik dengan bantuan penghubung maupun tidak, dan memiliki kedudukan yang sama. Berdasarkan TBBBI (2003) koordinasi menggabungkan dua klausa atau lebih yang masing-masing mempunyai kedudukan setara dalam struktur konstituen kalimat. Dengan kata lain, kalimat majemuk setara menggunakan cara koordinasi untuk merangkai setiap klausa menjadi sebuah kalimat. Cara merangkau klausa dapat dilihat pada bagan berikut.
Bagan 2 Bagan Koordinasi TBBBI (2003: 387)
Dari bagan diatas, terlihat bahwa klausa 1 dan klausa 2 berkoordinasi menjadi satu kalimat meskipun masing-masing klausa dapat berdiri sendiri. Berikut contoh kalimat majemuk setara. (6) Saya memotong ayam, adik mengupas bawang.
Kalimat (6) dapat dijelaskan dengan bagan berikut ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Bagan 3 Contoh Koordinasi Kalimat Majemuk Setara
Dari bagan tersebut dapat dijelaskan bahwa, kedua klausa kalimat (3) adalah setara. Kedua klausanya dihubungkan dengan tanda baca koma. Hubungan semantik antarklausa dalam kalimat mejemuk setara ditentukan oleh dua hal yaitu arti koordinator dan arti klausa-klausa yang dihubungkan. Untuk menghubungkan klausa satu dengan klausa yang lain, dibutuhkan konjungsi yang sesuai. Penghub ung tersebut disebut penghubung setara. Penghubung yang setara itu ialah dan, dan lagi, lagipula, serta, lalu, kemudian, atau, tetapi, tapi, akan tetapi, sedang, sedangkan, namun, melainkan, sebaliknya, bahkan, malah, dan malahan (Ramlan 2003:46). 2.
Kalimat Majemuk Bertingkat Ramlan (2003: 47) menggunakan istilah kalimat luas tidak setara untuk
menyebut kalimat majemuk. Dalam kalimat luas yang tidak setara, klausa satu merupakan bagian dari klausa lainya. Sedangkan menurut Keraf (1980:168), kalimat majemuk bertingkat kalimat-kalimatnya mengandung hubungan pola-pola
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
yang tidak sedrajat. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat
majemuk
bertingkat
adalah
kalimat
majemuk
yang hubungan
antarklausanya memiliki hubungan tidak sedrajat, terdapat satu klausa yang menjadi bagian dari klausa lainnya. Klausa yang kedudukannya lebih tinggi memiliki kedudukan yang bebas, sehingga dapat berdiri sendiri. Dalam hal ini disebut dengan klausa Induk. Sedangkan klausa yang kedudukannya lebih rendah dan tidak dapat berdiri sendiri disabut dengan klausa anak. Subordinasi merupakan cara untuk menggabungkan menggabungkan kalimat majemuk bertingkat. Berdasarkan TBBBI (2003:388) subordinasi menggabungkan dua klausa atau lebih sehingga terbukti kalimat majemuk yang salah satu klausanya menjadi bagian dari kalimat lain. Dengan kata lain, pada kalimat majemuk bertingkat terlihat bahwa terdapat satu klausa yang menjadi bagian dari klausa lain seperti terlihat pada bagan berikut.
Bagan 4 Subordinasi Kalimat Majemuk Bertingkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa klausa 2 berkedudukan sebagai konstituen dari klausa 1. Klausa 2 disebut klausa subordinatif, sedangkan klausa 1 tempat diletakkanya klausa 2 disebut klausa utama (TBBB, 2003:389) Supaya lebih jelas, berikut contohnya : (7) Ayah memberitahu bahwa beliau harus pergi ke Bandung. Kalimat (7) dapat dijelaskan melaui bagan berikut ini.
Bagan 5 Contoh Subordiansi Kalimat Majemuk
Contoh (4) terdiri dari dua klausa yaitu (a) ayah memberitahu, yang merupakan klausa induk dan (b) beliau harus pergi ke bandung yang merupakan klausa anak yang merupakan bagian dari klausa induk. Kalimat tersebut juga ditentukan oleh penghubung yaitu bahwa. Seperti halnya dengan kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat juga mempunyai konjungtor untuk menghubungkan klausa anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
dengan klausa induk. Berikut konjungsi yang dapat digunakan untuk menghubungkan klausa adverbial dengan
klausa induk berdasarkan TBBBI
(2003:390) a.
Konjungtor waktu : setelah, sesudah, sebelum, sehabis, sejak, selasai, katika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga, dan sampai.
b.
Konjungtor Syarat : jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, dan manakala.
c.
Konjungtor Pengandaian : andaikan, seandainya, andaikata, dan sekiranya.
d.
Konjungtor Tujuan : agar, supaya, dan biar.
e.
Konjungtor Konsesif : biarpun, meski(pun), sungguh(pun), sekali(pun), walau (pun), dan kendati (pun).
f.
Konjungtor Perbandingan atau Kemiripan : seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, bagaikan, laksana, daripada, alih-alih, dan ibarat.
g.
Konjungtor Sebab atau Alasan ; sebab, karena, dan oleh karena.
h.
Konjungtor Hasil atau Akibat : Sehingga, dan sampai(-sampai).
i.
Konjungtor Cara : dengan, dan tanpa.
j.
Konjungtor alat : dengan, dan tanpa.
3.
Kalimat Majemuk Campuran. Berdasarkan klasifikasi berdasarkan TBBBI (1988) kalimat majemuk
digolongkan menjadi kalimat majemuk setara dan kalimat mejemuk bertinggkat. Namun, adakalanya kalimat yang digunakan tidak dapat disebut kalimat majemuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
setara dan tidak dapat pula disebut kalimat majemuk bertingkat. Kalimat yang digunakan ternyata kalimat majemuk setara dan kalimat mejemuk campuran (Sugono, 2009:195). Berdasarkan pendapat Sugono penelitian ini menampahkan kalimat majemuk campuran untuk melengkapi teori TBBBI (1988). Berikut merupakan contoh kalimat majemuk campuran. (8) Ayah mengatakan bahwa Ani akan menempati rumah barunya, dan ibu merasa senang. Bagan 6 Contoh Subordinasi Kalimat Majemuk Campuran
Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa kalimat mejemuk campuran merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Klausa 1 dapat di bagi lagi menjadi anak kalimat dan induk kalimat. Sementara itu klausa dua kedudukannya setara dengan klausa 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
2.2.3.2 Kalimat Berdasarkan Makna Berdasarakan maknanya, kalimat dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu kaimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat seru, dan kalimat emfatik. Berikut ini penjelasan mengenai jenis jenis kalimat baerdasarkan makna. 2.2.3.2.1 Berita Kalimat berita yang sering dinamakan deklaratif, adalah kalimat yang isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca. Kalimat berita dapat berupa bentuk apa saja, asalkan isinya berupa pemberitaan. Dalam bentuk tulisannya, kalimat berita diakhiri tanda titik. Dalam bentuk lisan, nada suara berakhir dalam bentuk turun. (TBBBI, 1988:284). Ramlan (2005:27) juga menyatakan bahwa kalimat berita berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, kalimat berita berfunngsi memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga tanggapan yang diharapkan berupa perhatian seberti tercermin pada mata yang menunjukan adanya perhatian. Kalimat berita memiliki pola intonasi yang disebut pola intonasi berita [2] 3 // [2] 3 1 #↓ dan [2] 3 // [2] 3 #↓. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat berita adalah kalimat yang berfungsi memberitahukan sesuatu kepada pembaca, sehingga tanggapan yang diharapkan berupa perhatian. Dalam bentuk tulisan, kalimat berita ditandai dengan tanda titik, sedangkan dalam bentuk lisan nada berakhir dengan nada turun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
2.2.3.2.2 Perintah Berdasarkan TBBBI (1988:285) kalimat perintah atau kalimat imperative adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah melakukan sesuatu. Kalimat yang memiliki bentuk perintah pada umumnya adalah kalimat trk transitif, transitif, dan kalimat yang predikatnya adjektiva. Kalimat yang bukan verbal atau ajdektiva tidak mempunyai bentuk perintah. Dalam ragam bahasa tulis, kalimat perintah diakhiri dengan tanda seru (!). Dalam bentuk lisan, nadanya turun agak naik sedikit. Sementara itu, Ramlan (2005:39) mengungkapkan kalimat perintah atau kalimat suruh adalah kalimat yang mengharapkan tanggapan yang berupa tindakan dari orang yang diajak. Berdasarkan ciri formalnya kalimat ini memiliki pola intonasi 2 3 #↓ atau 2 3 2 #↓ jika diikuti partikel –lah pada P-nya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, kalimat perintah adalah kalimat yang memberikan perintah melakukan sesuatu dan mengharapkan tanggapan berupa tidakan dari orang yang diajak. Dalam bahasa tulis, diakhiri dengan tanda baca seru (!), sedangkan dalam bahasa lisan diakhiri dengan nada turn agak naik sedikit. 2.2.3.2.3 Tanya Berdasarkan TBBBI (1988:288 ) kalimat tanya yang juga dinamakan kalimat introgatif adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Jika orang ingin mengetahui jawaban terhadap suatu masalah atau keadaan, ia akan menanyakannya dan kalimat yang dipakai adalah kalimat tanya. Sementara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
itu, Ramlan (2005:28) berpendapat bahwa kalimat tanya adalah kalimat yang berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya merupakan kalimat yang berfungsi menanyakan sesuatu atau seseorang. Terdapat lima cara untuk membantuk kalimat tanya yaitu, (1) dengan menambahkan kata apa (kah), (2) dengan membalikkan urutan kata, (3) dengan memakai kata bukan atau tidak, (4) dengan mengubah intonasi kalimat, (5) dengan memakai kata tanya (TBBBI, 1988:288). 2.2.3.2.4 Seru Kalimat seru, yang juga dinamakan kalimat interjektif, adalah kalimat yang menyatakan perasaan kagum (TBBBI, 1988:292). Karena perasaan kagum berhubungan dengan kata sifat, maka kalimat seru hanya dibuat dengan menggunakan predikat yang berupa adjektiva. Cara membuat kata seru adalah sebagai berikut (TBBBI, 1988:292). 1) Balikan urutan kalimat dari S-P menjadi P-S. 2) Tambahkan partikel –nya pada P yang tellah ditrmpatkan dimuka 3) Tambahkan di muka P kata seru alangkah atau bukan main. 2.2.3.2.5 Emfatik Kalimat Emfatik adalah kalimat yang memberikan penegasan khusus kepada subjek. Penegasan itu dilakukan dnegan (1) menambahkan partikel –lah pada subjek, dan (2), menambahkan kata sambung yang dibelakang subjek (TBBBI, 1988:292).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.4
32
Jenis Kalimat Berdasarkan Sudut Pandang ‘Sumber’ atau ‘Sasaran’ Selain berdasarkan bentuk dan makna, kalimat juga dapat dilihat
berdasarkan sudut pandang „sumber‟ dan „sasaran‟. Dari segi makna,
verba
transitif (membutuhkan objek) mengungkapan peristiwa yang melibatkan dua hal yaitu „sumber‟ peristiwa dalam hal ini adalah pelaku/pengalam/peneral dan hal yang dikenai oleh peristiwa itu, dalam hal ini adalah sasaran/tujuan/penderita. TBBBI (1988:93) mengungkapkan bahwa “Peristiwa tersebut dapat diperikan dari sudut „sumbernya‟ atau dari sudut „sasarannya‟. Kedua sudut pandangan itu memerlukan bentuk verba tersendiri yaitu bantuk aktif dan bentuk pasif. Titik tolak pemerian peristiwa menempati gatra (posisi fungsional) subjek dalam kalimat. Subjek dalam bentuk aktif adalah pelakunya atau sumbernya, sedangkan subjek dalam bentuk pasif adalah sasaran atau tujuannya.” Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada kalimat berbentuk aktif yang menjadi pelaku perbuatan atau sumber peristiwa adalah subjeknya. Pada bentuk pasif yang menjadi subjek adalah sasaran dari perbuatan. Dalam verba semitransitif dan taktransitif tidak mengenal ada oposisi aktif-pasif (TBBBI, 1988:97). Dengan demikian, pada kalimat yang memiliki bentuk Intransitif hanya terdapat sumber, dan tidak menuntut adanya sasaran. Sudut pandang aktif dan pasif dalam suatu kalimat sebenarnya bertolak pada pemikiran relasi antar subjek dan predikat yang dilihat dari segi peran yang dilakukan oleh subjek terhadap perbuatan apa yang dinyatakan pada predikat (Sugono, 2009:118).
Erianto (2001:252) menyatakan bahwa variasi bentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
kalimat aktif dan pasif menunjukan pada tingkatan mana yang ditonjolkan dan bagian mana yang difokuskan dengan kata-kata khusus, frase, atau anak kalimat secara langsung mempengaruhi makna kata secara keseluruhan. Kalimat penggunaan kalimat aktif lebih menonjolkan sumber sebagai subjek, sedangkan pada kalimat pasif lebih menonjolkan sasaran sebagai subjek. Dengan semikian, dapat disimpulkan bahwa makna sebuah kalimat dapat dipengaruhi oleh penggunaan aktif-pasif. Lebih dari sekadar makna, penggunaan struktur aktif-pasif juga dapat mencerminkan sikap hidup dan cara berpikir masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Rahardi (2003:7) “Dapat dikatakan bahwa bentuk pasif secara kultural mencerminkan sikap hidup dan cara berpikir masyarakat Indonesia. Pada sebagian besar masyarakat kita bentuk pasif cenderung lebih banyak digunakan daripada bentuk aktifnya.” Secara khusus fenomena ini terlihat pada masyarakat jawa. Hal ini terlihat pada masyarakat jawa yang melakukan perubahan struktur kalimat fokus pelaku menjadi fokus perbuatan. Dengan kata lain, masyarakat jawa lebih banyak menggunakan bentuk pasif daripada bentuk aktif. Masayarat jawa lebih senang menggunakan kalimat buku iku kula bekta (buku itu saya bawa) daripada kalimat kula mbekta buku iku (saya membawa buku itu). Tentu saja hal ini pengaruh dari pola pikir masyarakat jawa yang lebih suka mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung. Rahardi (2003:7) mengungkapkan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
“Dengan menggunakan bentuk pasif, maksud penutur tidak disampaikan secara langsung. Semakin tidak langsung maksud sebuah tuturan disampaikan, akan semakin santunlah maksud tuturan itu.” Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, penggunaan bentuk pasif digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa. Bentuk pasif banyak digunakan oleh masyarakat jawa karena, dengan menggunakan kalimat pasif, maksud dan tujuan penutur tidak disampaikan secara langsung. Semakin sebuah kalimat tidak disampaikan secara langsung, maka semakin santun tuturanya. Struktur kalimat aktif dan kalimat pasif memiliki peran yang sangat besar dalam bahasa Indonesia, untuk itu struktur kedua jenis kalimat berdasarkan sudut pandang subjek dan sasaran akan dibicarakan dibawah ini. 2.2.4.1 Kalimat Aktif Kalimat disebut aktif apabila subjek suatu kalimat merupakan pelaku perbuatan (Soegono,2009:118).
Sementara itu, menurut pendapat Sukini
(2010:90) kalimat disebut kalimat aktif apabila subjek merupakan pelaku perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kalimat aktif adalah kalimat yang subyeknya merupakan pelaku perbuatan dan dapat dinyatakan pada predikat yang merupakan verba aktif. Berdasarkan pengertian tersebut, jika subjek merupakan pelaku perbuatan maka predikatnya merupakan verba yang aktif. Verba aktif pada umumnya ditandai dengan penggunaan kata kerja berafiks meN-, ber-, dan kata kerja aus Suhardi dalam (Sukini, 2010:90). Berikut ini contoh kalimat aktif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
(9) Anton mengajak teman-temannya ke warung soto. (Kata kerja beafiks meN-) (10) Ema melambaikan tangannya (Kata kerja berafiks meN-) (11) Bu Umi berbelanja sayur-sayuran (Kata kerja berafiks ber-) (12) Dodi makan apel ( Kata kerja aus) Menurut Soegono (2009:118) kalimat aktif dapat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Menurut Sukini (2010:90) kalimat aktif dapat dibedakan menjadi tiga yaitu kalimat aktif transitif, kalimat aktif intansitif dan kalimat aktif semitransitif. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat aktif terdiri dari kalimat aktif transitif, kalimat aktif intransitif, dan kalimat aktif semitransitif.
2.2.4.1.1
Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif merupakan kalimat yang mempunyai peran sebagai pelaku perbuatan yang dinyatakan pada predikat dan objek sebagai sasarannya (Sugono, 2009:119). Jadi, kalimat aktif transitif adalah kalimat yang strukturnya minimal terdiri dari S-P-O. Predikat pada kalimat aktif transitif menuntut hadirnya objek. Kalimat aktif transitif juga ditandai dengan hadirnya verba yang mengisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
predikat. Verba yang mengisi predikat kalimat aktif transitif umumnya ditandai dengan awalan meN- (Sugono, 2009:119). Kalimat aktif transitif dapat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat aktif ekatransitif, dan kalimat aktif dwitransitif (Sukini, 2010:91) 1.
Kalimat Aktif Ekatransitif Kalimat aktif ekatransitif adalah kalimat yang verbanya diikuti satu obyek.
Contoh dari kalimat ekatransitif adalah sebagai berikut. (13) Hani memangil-manggil dewi. S P O (14) Ibu membeli ikan dipasar S P O KET Kalimat (13) dan (14) merupakan kalimat aktif ekatransitif, karena hanya membutuhkan obyek setelah predikat yang merupakan verba aktif. Dalam kalimat kedua, KET hanya dipakai untuk menambah informasi saja. Dengan kata lain, tanpa menggunakan kata di pasar kalimat itu sudah menjadi kalimat yang utuh.
2.
Kalimat Aktif Dwitransitif Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat yang verbanya diikuti oleh objek
dan pelengkap. Contoh kalimat dwitransitif adalah sebagai berikut. (15) Ibu membelikan adik mainan S P O PEL (16) Doni memberikan Rani sekuntum bunga S P O PEL
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Kedua kalimat di atas merupakan kalimat aktif dwitransitif kerena membutuhkan kehadiran PEL untuk menjadikan kalimat tersebut suatu kesatuan pikiran yang utuh. 2.2.4.1.2
Kalimat Aktif Intransitif
Menurut pendapat Sukini (2010:92) kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan dinyatakan pada predikat, dan predikatnya berupa verba aktif namun tidak memerlukan objek. Pendapat ahli lain yaitu Sogono (2009:2009) menyatakan kalimat aktif intransitif merupakan kalimat aktif yang berobjek.
Bedasarkan pengertian kedua ahli, dapat disimpilkan bahwa
kalimat aktif intransitif merupakan kalimat aktif yang tidak memerlukan objek. Disamping menandai kalimat aktif yang berobjek, awalan meN- juga menandai kalimat aktif yang tidak memerlukan kehadiran objek, misalnya menangis, melangkah, menyerah, melapor, dan menari. Kalimat tak berobjek juga ditandai oleh verba yang berawalan ber-. Misalnya berjalan, berolahraga, bertanya, bekerja, dan belajar. Selain itu, kalimat aktif intransitive juga dapat ditandai dengan verba seperti kembali, datang, masuk,bangkit, dan pergi. Berikut contoh kalimat intransitif. (17) Anak-anak menari S P (18) Ia berjalan setiap pagi S
P
KE
(19) Adik kembali ke rumah S
P
KET
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Kalimat (17), (18), dan (19) merupakan kalimat intransitive, karena tidak memerlukan kehadiran objek. Tanpa kehadiran objek kalimat-kalimat tersebut sudah memiliki satu makna yang utuh. Bahkan, kalimat tersebut tidak bisa ditambahkan objek. 2.2.4.1.3
Kalimat Aktif Semitransitif Kalimat semitransitf adalah kalimat yang subjekanya melakukan
perbuatan yang dinyatakan pada predikat, dan predikatnya berupa verba yang bisa diikuti oleh objek, bisa pula tanpa objek (Sukini, 2010:93). Jadi kehadiran objek dalam kalimat semitansitif bersifat manasuka. Beriku contoh kalimat semitransitif. (20) Adik sedang membaca novel. S P O Objek novel bersifat manasuka. (21) Nanda memasak sayur asem. S P O Objek sayur asem bersifat manasuka. 2.2.4.2 Kalimat pasif Berdasarkan Sukini (2010:94) kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya menjadi sasaran perbuatan yang dinyatakan predikat. Sedangkan Sugono (2009:118) menyatakan bahwa jika subjek kalimat tidak berperan sebagai pelaku, tetapi sebagai sasaran perbuatan yang dinyatakan predikat, disebut kalimat pasif. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya tidak dikenai sasaran yang dinyatakan oleh predikat. Dari penggertian tersebut, dapat diketahui bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya berupa sasaran suatu perbuatan yang dinyatakan dalam predikat. Dengan kata lain, penggunaan kalimat pasif memiliki
kecenderungan
tidak
menonjolkan
pelaku
perbuatan.
Dengan
menggunakan kalimat pasif, orang dapat meniadakan unsur pelaku. Penggunaan kalimat pasif juga dapat menyelamatkan kesalahan struktur kalimat yang disebabkan oleh tidak adanya subjek dalam kalimat aktif. Berdasarkan Sugono (2009:122) di dalam bahasa Indonesia terdapat dua macam bentuk verba pasif yaitu verba pasif berawalan di- (Tipe 1) dan verba pasif tanpa awalan di- plus pelaku (Tipe 2). Sedangkan menurut sukini, kalimat pasif dapat dibedakan menjadi tiga yaitu kalimat pasif berawalan di (Tipe 1), kalimat pasif yang verba pasifnya berimbuhan ke-an dan ter- (Tipe 2), dan kalimat pasif yang menggunakan verba aktif dengan meninggalkan meN-, dan sebagai awalan di-, digunakan untuk pronomina persona pada kalimat aktif. Dalam penelitian ini akan di bahas tipe kalimat pasif sebagai berikut.
2.2.4.2.1
Kalimat Pasif Berawalan di- (Tipe 1)
Kalimat pasif yang berimbuhan di- terdapat dua macam, yaitu kalimat pasif berimbuhan di- yang dibelakangnya terdapat pelaku dan kalimat pasif yang tidak terdapat pelaku. Untuk memahami lebih lanjut, perhatikan kalimat berikut. (22) Agung dipinjami motor oleh tetangganya S P O KET
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
(23) Adik dibawakan bekal oleh ibu S P O KET (24) Masalah kenaikan harga BBM sedang diperbincangkan S P (25) Baju itu dijual S P (26) Laptop ku sedang diperbaiki S P Dari kalimat-kalimat di atas, kalimat nomor 1 dan 2 terdapat keterangan pelaku yang dijelaskan dengan kata oleh. Kalimat tersebut merupakan kalimat pasif yang terdapat pelaku, sedangkan kalimat 3, 4, dan 5 merupakan kalimat yang tidak memiliki pelaku. Namun, ketika diperhatikan lagi kalimat nomor 1 dan 2 juga dapat menjadi satu pikiran yang utuh ketika KET dihilangkan. Sebagai contoh kalimat nomor 1 menjadi Agung dipinjami motor. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kehadiran bentuk oleh yang menyatakan pelaku dapat bersifat manasuka. 2.2.4.2.2 Kalimat Pasif dengan Unsur Pelaku Pronominal (Tipe 2) Pada kalimat pasif tipe ini, predikat kalimat menggunakan verba aktif dengan meninggalkan awalan meN- dan menggunakan pronomina persona pertama sebagai pengganti di-. Sebagai contoh lihatlah pada kalimat berikut : (27) Buku itu telah ia berikan kepada temannya. S P KET
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
(28) Masalah itu sudah sering kami bicarakan dengannya. S P KET (29) Mobil itu ayah beli dari toko. S P KET (30) Rumah itu mereka tempati sejak gempa tahun lalu. S P KET Jika diperhatikan, setiap predikat dalam kalimat-kalimat terdapat verba aktif yang telah meninggalkan awalan meN-, selain itu sebelumnya selalu terdapat pronomina persona. 2.2.4.2.3 Kalimat Pasif yang Verba Pasifnya Berimbuhan ke-an dan ter- (Tipe 3) Kalimat pasif tipe ini predikatnya diisi oleh verba yang berimbuhan ke-an ter-, kena di depan verba. Selain itu, subjeknya juga menjadi sasaran suatu perbuatan dan memiliki makna tidak sengaja. Berikut contoh kalimat pasif Tipe 3. (31) Saya kedinginan S
P
(32) Adik kelaparan sejak tadi pagi S
P
KET
(33) Kaki saya tertipa ember S
P
PEL
(34) Amplop itu terselip di tumpukan buku S
P
KET
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
2.2.4 Kalimat Efektif Sebuah karangan dikatakan menarik apabila pesan atau ide yang yang terdapat didalamnya mampu diterima oleh pembaca dengan baik. Dalam suatau karangan, faktor yang menentukan efektifitas pesan yang disamapaikan adalah kalimat. Sebuah kalimat dapat dikatakan efektif apabila pesan atau ide yang ingin disampaikan oleh penulis dapat diterima dengan baik oleh pembaca. Pendapat ini sesuai dengan pendapat Razak (1990:2) yang memaparkan bahwa kalimat dikatakan efektif apabila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan itu dengan sempurna. Semakin pesan atau ide yang dimaksudkan oleh penulis tergambarkan dengan lengkap dan diterima dengan sempurna, maka kalimat tersebut semakin efektif. Penggunaan kalimat efektif dalam sebuah karanagan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi pembaca. Hal ini karena beban sebuah kalimat tidak hanya pada proses penyampaian dan penerimaan pesan saja, tetapi juga mengungkapkan ekspresi kejiwaan manusia. Melalui kalimat, pengarang dapat memberitahukan atau menanyakan sesuatu kepada pembaca. Bahkan, pengarang juga dapat menyindir, mengejek, merayu, menggugah, meyakinkan, mengkritik menghibur dan sebagainya. Razak (1990:3) juga mengungkapkan bahwa, “Banyak sekali ragam bentuk ekspresi kejiwaan manusia. Di dalam setiap karya tulis, semua bentuk espresi kejiwaan itu memelui kalimat. Hanya kalimatlah yang dapat digunakan untuk itu”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Dari kutipan di atas terlihat bahwa penggunaan kalimat efektif sangat berpengaruh bagi pembaca karena kalimat dapat menyampaikan pesan dan ekspresi kejiwaan manusia. Gorys Keraf (dalam Widyamartaya, 1990:58) menyatakan bahwa syaratsyarat kalimat efektif mengandung cita rasa kalimat. Untuk itu dalam membentuk kalimat yang efektif dan menarik bagi pembaca, dalam sebuah karangan membutuhkan cita rasa. Supaya pembaca tidak bosan dalam membaca, diperlukan cita rasa yang bervariasi. Sebuah kalimat juga akan terasa hidup dan menarik bila kalimat-kalimatnya bervariasi dalam hal panjang-pendeknya, jenisnya, aktif-pasif nya, polanya, atau gayanya (Widyamartaya, 1990:33). Dengan pemakaian kalimat yang bervariasi tersebut, pembaca tidak akan bosan dalam membaca. Selain itu, menurut Razak (1990:7) struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa apabila struktur kalimat itu tidak benar maka tidak akan membentuk arti. Misalnya saja terdapat pada kalimat yang ingin menyampaikan pesan “adik makan nasi tadi pagi”. Jika kalimat yang terbentuk “Pagi tadi adik nasi makan” maka pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak jelas karena strukturnya tidak baik. Pesan yang disampaikan akan tersampaikan dengan baik apabila menggunakan kalimatnya “Adik makan nasi tadi pagi. Kalimat tersebut menggunakan pola kalimat S-P-O-K. Dengan menggunakan subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan yang sesuai dengan fungsinya dan aturannya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
kalimat tersebut akan menjadi alat penyampai pesan atau ide yang baik. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa kalimat ada yang terdiri dari kalimat tunggal atau kalimat sederhana dan dan kalimat majemuk atau kalimat luas. Penggunaan kedua struktur kalimat ini juga mempengaruhi keefektifan sebuah kalimat. Ada kalanya pembaca membutuhkan kalimat yang singkat dan padat, tetapi ada kalanya juga pembaca memerlukan beberapa informasi yang terkandung dalam kalimat. Penggunaan kalimat tunggal dan kalimat mejemuk hendaknya lebih bervariasi. Struktur kalimat tunggal cukup sederhana, untuk itu kalimat tersebut hanya terdapat satu idea atau hanya menyampaikan satu informasi saja. Penggunaan kalimat sederhana ini dapat memudahkan pembaca dalam menangkap pesan dari penulis. Sedangkan kalimat majemuk terdiri dari lebih dari satu klausa, untuk itu informasi yang disampaikan kepada pembaca pun lebih dari satu. Penggunaan kalimat majemuk haruslah hati-hati, apabila kalimat tersebut terlalu banyak informasi yang di sampaikan maka kalimat tersebut menjadi sangat luas, akhirnya pembaca menjadi kerepotan dalam menangkap maksudnya. Penggunaan kalimat majemuk berfungsi ketika seorang penulis hendak menyampaikan informasi yang sejenis atau berkaitan. Penggunaan berbagai jenis kalimat dapat menghasilkan variasi yang membuat karangan lebih menarik. Menurut Razak (1990:141) seorang penulis yang berpengalaman tidak akan menggunakan satu jenis kalimat saja dalam karangan mereka. Berdasarkan fungsi komunikatifnya jenis kalimat dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
dibedakan menjadi kalimat berita, perintah, tanya, dan kalimat seru. Di samping kalimat tersebut terdapat pula kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Dalam hubungannya dengan variasi kalimat, kalimat berita dan kalimat pinta tidak termasuk dalam variasi kalimat dalam sebuah alinea. Dengan menggunakan kalimat berita atau kalimat pinta saja sebuah karangan dapat diselesaikan (Razak, 1990:142). Akan tetapi masih ada yang kurang, yaitu variasinya. Kalimat hidup apabila terdapat variasi berupa kalimat tanya, kalimat seru, dan kalimat langsung. Dengan menggunakan kalimat tanya, penulis dapat memberikan kesan komunikatif terhadap pembaca. Pembaca seolah-olah dilibatkan oleh penulis. Dalam sebuah karangan tentu tidak mungkin mengharapkan jawaban dari pembaca. Namun, kalimat tanya dapat digunakan untuk membangkitkan perhatian pembaca. Kalimat seru dapat berfungsi membahasakan ekspresi emosional yang kuat. Dengan demikian kalimat seru dapat menimbulkan keharuan bagi pembaca. Dengan hadirnya kalimat seru dalam sebuah karangan, karangan tersebut akan lebih bervariasi. Penggunaan kalimat langsung dapat menimbulkan kesan yang lebih terang kepada pembaca, daripada kalimat yang disusun dengan bahasa sendiri. Kalimat langsung biasanya ditandai dengan tanda kutip. Dalam sebuah karangan fiksi, kalimat langsung dapat berfungsi untuk menuliskan kalimat yang diucapkan oleh pelakunya. Apabila karangan tersebut berupa dialog, kalimat langsung wajib
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
digunakan. Di dalam kalimat langsung bisa terdapat kalimat tanya, perintah, berita, dan kalimat seru. Penggunaan keberagaman kalimat ini tentu dapat menjadi keberagaman dan variasi bagi pembaca supaya lebih tertarik dalam membaca sebuah karangan. 2.2.5
Karangan Terdapat beberapa pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli
mengenai karangan. Widyamartaya (1979:9) mengatakan bahwa karangan merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Berdasarkan Gie (1995:17) mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Dari pendapat beberapa ahli mengenai pengertian karangan, dapat disimpulkan bahwa karangan merupakan ungkapan pikiran atau perasaan manusia yang disampaikan dalam bentuk tulisan dan disampaikan kepada pembaca dalam satu tema yang utuh. Berdasarkan pengertian tersebut, karangan tidak lepas dari proses mengarang. Mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain (Gie, 1995:17). Proses mengarang tidak hanya sekedar penyampaian ide atau gagasan melalui bahasa tulis, lebih dari itu, Gie (1995:26) memaparkan bahwa dalam dunia karang-mengarang dapat menghasilkan enam jenis nilai :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
1. Nilai kecerdasan Kegiatan mengarang menghubungkan buah-buah pikiran yang satu dengan yang lain, merencanakan rangka uraian yang sistematis dan logis, serta menimbangnimbang suatu perkataan yang tepat sehingga seseorang akan senantiasa bertambah daya pikirnya dan kecerdasannya (Gie, 1992:1) 2. Nilai pendidikan Seorang pemula yang terus menerus mengarang walaupun naskahnya belum berhasil diterbitkan atau tulisannya berakali-kali ditolaj sesungguhnya melatih diri menjadi ulet dan tekun sehinga pada suatu haru mencapai keberhasilan. Hal ini merupakan nilai pendidikan yang sukar diperoleh di bangku sekolah manapun. (Gie, 1992:2) 3. Nilai kejiwaan Bilamana keuletan terus-menerus mengarang pada akhirnya tulisan itu dimuat dimedia terkenal atau dimuat dalam buku, maka lahirlah dalam diri penulisnya kepuasan batin, kegembiraan kalbu, kebanggan pribadi, dan kepercayaan diri. (Gie, 1992:2) 4. Nilai kemasyarakatan Seorang pengarang yang telah berhasil dengan karya tulisannya biasanya memperoleh penghargaan dalam masyarakat, paling tidak namanya dikenal oleh penerbit, pengusaha toko buku, dan bidang pembaca tertentu. (Gie, 1992:2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
5. Nilai keuangan Tentu saja jerih payah seorang pengarang yang berhasil akan menerima imbalan uang dari pihak yang menerbitkan karyanya (Gie, 1992:2). 6. Nilai kefilsafatan. Salah satu gagasan besar yang digumuli para ahli pikir sejak dahulu ialah keabdian. Jasad seorang arif tidak pernah abadi, tetapi buah-buah pikiran mereka yang kekal karena diabadikan melalui karangan yang ditulis (Gie, 1992:2).
2.2.6
Narasi Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan
dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang terjadi (Keraf, 2007:138). Dengan demikian, narasi merupakan karangan yang memberikan gambaran kepada pembaca mengenai urutan waktu dari peristiwa yang telah terjadi. Tentu saja narasi berbeda dengan deskripsi. Perbedaanya terletak pada urutan waktunya, dalam penulisan narasi ditekankan pada urutan waktu yang terjadi dalam peristiwa yang gembarkan. Narasi ada yang bertujuan memberikan informasi kepada pembaca supaya pengetahuan yang didapatnya bertambah luas. Tipe narasi ini disebut dengan ekspositoris. Di dalam narasi ekspositoris pembaca diajak untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya pada satu kejadian tertentu, dengan demikian informasi yang di dapat akan lebih banyak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Ada pula yang disebut dengan narasi sugestif. Narasi sugestif merupakan karangan narasi yang bertujuan memberikan makna dari sebuah peristiwa yang di gambarkan. Oleh sebab itu, narasi sugestif selalu melibatkan gaya penulisan yang menarik dan membaut pembaca berimajinasi. 2.2.6.1 Jenis-jenis Narasi a.
Narasi Ekspositoris Menurut Keraf (1982:136) narasi ekspositoris bertujuan
menggugah
pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utama dari narasi ekspositoris adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan bagi pembaca setelah membaca teks narasi tersebut. Runtutan kejadian yang disampaikan oleh penulis disampaikan bertujuan untuk menambah informasi bagi pembaca. Narasi ekspositoris ada yang bersifat generalisasi dan ada pula yang bersifat khusus (Keraf, 1982:136). Narasi ekspositoris yang bersifat generalisasi menyampaikan suatu proses yang bersifat umum dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Salah satu contoh wacana narasi ekspositoris adalah ketika menyampaikan suatu proses, atau cara untuk melakukan sesuatu. Misalnya cara membuat nasi goreng, cara membuat mie goreng, dan sebagainya. Jenis narasi seperti contoh tersebut menyampaikan proses secara umum, siapa saja dapat melakukannya dan dapat melakukannya berulang-ulang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Sedangkan narasi yang yang bersifat khusus merupakan narasi yang mencaritakan runtutan peristiwa yang hanya terjadi satu kali saja dan tidak dapat terulang kembali. Sebagai contoh untuk narasi ekpositoris yang berdifat khusus adalah cerita mengenai pengalaman seorang seorang gadis yang mendapatkan perhatian dari seorang pria. b.
Narasi Sugestif Berdasarakan Keraf (1982:139) narasi sugestif merupakan rangkaian
peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca. Dalam narasi sugestif, rangkaian peristiwa yang diceritakan bukan untuk menambah wawasan bagi para pembaca, namun digunakan untuk memberi makna pada suatu peritiwa. Dalam karangan narasi sugestif, pembaca diajak untuk memahami sesuatu secara eksplisit dari objek yang diceritakan. Rangkaian kejadian yang diceritakan dalam wacana narasi ini melibatkan perasaan pembaca yang dapat mengundang simpati dan antipati terhadap objek yang diceritakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.3 Kerangka Berpikir Bagan 7 Kerangka Berpikir
Bentuk (TBBBI,1988)
Makna (TBBBI, 1988)
Sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟ (TBBBI, 1988)
Kalimat
Karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, Tahun 2014
Bentuk Tunggal Majemuk
Makna Berita Perintah Tanya Seru Emfatik
Sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟ Aktif Pasif
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kulitatif. Disebut
penelitian deskriptif karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian (Arikunto, 2003:309). Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan ‘apa adanya’ tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan. Disebut penelitian kualitatif karena sifatnya deskriptif analitis. Data yang diperoleh berasal dari hasil pengamatan, wawancara, pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti dilokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka (Trianto, 2010:180) Penelitian ini akan mendeskripsikan variasi kalimat ditinjau berdasarkan bentuk, makna, dan sudut pandang ‘sumber’ atau ‘sasaran’ dalam karangan narasi guru sekolah dasar (SD) YPPK Maybat Keuskupan Manokwari, Papua. 3.2
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah hasil karangan 19 guru sekolah dasar (SD)
YPPK Maybat Keuskupan Manokwari, Papua. Penentuan subjek ini didasarkan
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
pada permasalahan di Papua masih banyak siswa Sekolah Dasar kelas 4 ke atas belum dapat membaca dan menulis dengan baik. 3.3
Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian.
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian adalah peneliti sendiri dan tugas mengarang dengan media gambar seri yang bertema aktivitas di pagi hari. Peneliti berlaku sebagi instrumen penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa data penelitian yang berupa jenis-jenis kalimat diperoleh peneliti berdasarkan keterlibatan secara langsung peneliti dengan karangan guru dengan membaca langsung. Agar peneliti dapat berperan sebagai instrument penelitian, peneliti membekali diri dengan pengetahuan yang berkaitan dengan jenis-jenis kalimat yang ditinjau dari berbagai sudut pandang yaitu berdasarkan bentuk, makna, dan sudut pandang ‘sumber’ dan ‘sasaran’. Peneliti menggunakan instrumen lain berupa tugas mengarang dengan menggunakan media gambar seri yang bertema aktivitas pada pagi hari. Berikut Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
3.3.1 Petunjuk mengarang Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data berupa perintah membuat karangan dan gambar berseri. Berikut ini perintah dan gambar berseri yang digunakan.
Petunjuk Mengarang 1. Buatlah sebuah cerita berdasarkan gambar berseri berikut ini. 2. Tema cerita adalah kegiatan di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah. 3. Cerita ditulis menggunakan tulisan tegak bersambung pada kertas yang telah disediakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.3.2
55
Kriteria yang menjadi pedoman untuk menganalisis data kalimat yang ditinjau berdasarkan bentuknya.
1.
Kalimat tunggal jika dalam satu kalimat hanya terdapat satu klausa.
2.
Kalimat tunggal dengan predikat frasa nomina jika predikatnya berupa nomina.
3.
Kalimat tunggal dengan predikat frasa adjektival jika predikatnya berupa adjektiva.
4.
Kalimat tunggal dengan predikat verba jika predikatnya berupa verba.
5.
Kalimat tunggal dengan predikat frasa lain jika tidak bukan merupakan kalimat ekuatif.
6.
Kalimat majemuk jika terdiri dari dua klausa atau lebih.
7.
Kalimat majemuk setara jika terdiri dari dua klausa atau lebih yang digabugkan menjadi satu baik dengan bantuan penghubung maupun tidak, dan memiliki kedudukan yang sama.
8.
Kalimat majemuk bertingkat jika dalam satu kalimat terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa lainnya.
9.
Kalimat majemuk campuran jika dalam satu kalimat terdapat kalimat terdapat hubungan antarklausa yang setara dan bertingkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
3.3.3 Kriteria yang menjadi pedoman untuk menganalisis data kalimat yang ditinjau berdasarkan maknanya. 1.
Kalimat apabila diawali dengan huruf kapital dan di akhiri dengan tanda titik.
2.
Kalimat berita jika berfungsi memberitahukan sesuatu kepada pembaca, dan dalam penulisannya diakhiri dengan tanda titik (.).
3.
Kalimat perintah jika memberikan perintah melakukan sesuatu dan mengharapkan tanggapan berupa tidakan dari orang yang diajak, dan dalam penulisannya diakhiri dengan tanda seru (!)
4.
Kalimat tanya jika kalimat tersebut terdapat kata tanya, dan terdapat tanda baca tanya (?).
5.
Kalimat seru jika kalimat predikatnya berupa adjektiva, urutan kalimat PS, pada P terdapat partikel –nya, dan di muka P terdapat kata seru alangkah atau bukan main.
6.
Kalimat emfatik jika terdapat partikel –lah pada subjek, dan terdapat kata sambung yang dibelakang subjek.
3.3.4
Kriteria yang menjadi pedoman untuk menganalisis data kalimat yang ditinjau berdasarkan sudut pandang sumber atau sasaran.
1.
Kalimat jika diawali dengan huruf kapital dan di akhiri dengan tanda titik.
2.
Pada kalimat majemuk bertingkat, klausa yang dianalisis adalah klausa induk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
3.
Pada kalimat majemuk setara, klausa yang dianalisis adalah semua klausa.
4.
Kalimat aktif jika subyeknya merupakan pelaku perbuatan dan dapat dinyatakan pada predikat yang merupakan verba aktif.
5.
Kalimat intransitif jika predikatnya berupa meN-, Ber- atau kata dasar seperti kembali, datang, masuk,bangkit, dan pergi serta tidak diikuti objek belakang predikat.
6.
Kalimat semitransitif jika predikatnya terdiri dari verba yang bisa diikuti oleh objek, bisa pula tanpa objek.
7.
Kalimat ekatransitif jika verba pengisi predikat ditandai dengan awalan meN-, dan terdapat satu objek dibelakang predikat.
8.
Kalimat dwitransitif jika verba pengisi predikat ditandai dengan awalan meN-, dan terdapat satu objek dibelakang predikat.
9.
Kalimat pasif jika subjeknya berupa sasaran suatu perbuatan yang dinyatakan dalam predikat.
10.
Kalimat pasif tipe 1 apabila verba pasifnya berawalan di-
11.
Kalimat pasif tipe 2 apabila menggunakan pronominal persona depan verba pasif.
12.
Kalimat pasif tipe 3 apabila verba pasifnya berimbuhan ke-an dan ter-
3.4
Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai karangan narasi guru SD
YPPK Maybat Keuskupan Manokwari, Papua, peneliti membaca terlebih dahulu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
karangan tersebut. Setelah itu, peneliti memberi nomor pada setiap kalimat yang terdapat dalam karangan. Kalimat yang telah diberi nomor dimasukan dalam tabel. Peneliti menyediakan beberapa tabel untuk membagi kalimat berdasarkan bentuk, makna dan sudut pandang sumber atau sasaran. Dalam tabel disediakan kolom untuk menggelompokan kalimat-kalimat tersebut. Untuk meneliti kalimat berdasarkan bentuk, peneliti mengelompokan kalimat tunggal menjadi kalimat tunggal dengan predikat frasa nominal, frasa adjektival, frasa verbal, dan frasa lain. Sementara itu, kalimat majemuk dikelompokan dalam kalimat majemuk setara, bertingkat, dan campuran.
Penelitian kalimat berdasarkan maknanya
dikelompokan dalam kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, dan kalimat seru, dan kalimat emfatik. Sedangakan pada penelitian berdasarkan sudut pandang sumber dan sasaran dikelompokan dalam kalimat kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif terbagi dikelompokkan dalam kalimat intransitif, semitransitif, ekatransitif, dan dwitransitif. Sementara itu, kalimat pasif dikelompokkan dalam kalimat pasif tipe 1, tipe 2 dan tipe 3.
3.5
Teknik Analisis Data Setelah membuat tabel pengelompokan kalimat berdasarkan bentuk,
makna, dan sudut pandang sumber atau sasaran, langkah selanjutnya adalah sebagai berikut. Peneliti memberi tanda centang () jenis kalimat yang sesuai dengan kriteria jenisnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Langkah selanjutnya, peneliti menghitung seluruh jumlah kalimat yang ditinjau berdasarkan bentuk makna, dan sudut pandang ‘sumber’ atau ‘sasaran’. Pada penggolongan kalimat berdasarkan makna, peneliti menghitung jumlah kalimat tunggal dan kalimat majemuk yang telah diklasifikasikan. Pada penggolongan kalimat berdasarkan makna, peneliti menghitung jumlah kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat seru, dan kalimat emfatik. Pada penggolongan kalimat berdasarkan sudut pandang sumber atau sasaran, peneliti menghitung jenis kalimat aktif dan pasif. Data yang diperoleh, direpresentasikan untuk memperoleh deskripsi penggunaan kalimat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskpripsi Data Penelitian ini dilakuakan terhadap 19 guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua yang diminta untuk menulis sebuah karangan narasi berdasarkan gambar seri aktivitas di pagi hari. Dari hasil penelitian, diperoleh karangan narasi sebanyak 19 karangan.
4.1.1 Kuantitas dan Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk Untuk mengetahui penggunaan kalimat berdasarkan bentuknya, terlebih dahulu peneliti memberi tanda terhadap kalimat tunggal dan kalimat majemuk yang digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Setelah mengetahui bentuk kalimat tersebut, peneliti mengklasifiksikan lagi kalimat tunggal menjadi kalimat tunggal dengan predikat frasa nomina, frasa verba, frasa ajektiva, frasa depan, dan frasa lain, sedangkan kalimat majemuk diklasifikasikan lagi menjadi majemuk bertingkat, setara dan campuran. Berdasarakan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh jumlah kalimat sebanayak 142 kalimat. Adapun kalimat yang ada pada keseluruan karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua adalah sebagai berikut.
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Tabel 2 Data Jenis Kalimat berdasarkan Bentuk
RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jumlah
MB 4
Majemuk MS 2 1 3
3 5
2 1 5 4 3 2 1 2 32
1 2 1 1 2 1 1 3 1 1 5 1 2 28
MC 2 2 1 2 3 2 3 3 2 4 6
FV 4 1
Tunggal FP
FN
2 1 2
1
1 1
2 2 3 1 4 4 2 48
TMKM 1
1 4 4 4
4 1
1 1
23
1
1
9
Keterangan RES MB MS MC
: Responden : Majemuk bertingkat : Majemuk setara : Majemuk campuran
PFV PFP PFN TMKM
: Predikat frasa verba : Predikat frasa preposisional : Predikat frasa nomina : Tidak masuk kategori manapun.
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 142 kalimat yang ada, terdapat 108 kalimat tunggal, 25 kalimat majemuk, dan 9 kalimat yang tidak dapat dimasukkan dalam kategori yang telah ditentukan. Kalimat yang tidak dapat dimasukan merupakan kalimat yang memiliki unsur yang tidak lengkap dan tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
gramatikal. Data di atas memperlihatkan bahwa dalam keseluruhan kalimat yang ada, kalimat majemuk frekuensi penggunaanya jauh lebih banyak daripada kalimat tunggal. Bahkan terdapat 8 responden yang hanya menggunakan kalimat majemuk di dalam karangannya. Ini berarti dari 19 guru, hanya terdapat 11 orang yang menggunakan kalimat tunggal di dalam karangannya. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa kalimat tunggal yang diguanakan oleh guru ada tiga jenis yaitu kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal, kalimat tunggal dengan predikat frasa preposisional, dan kalimat tunggal dengan predikat frasa nomina. Kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal terdiri dari 23 kalimat, kalimat tunggal dengan predikat frasa preposisional 1 kalimat dan kalimat tunggal dengan predikat frasa nomina 1 kalimat. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kalimat tunggal dengan frasa depan frekuensi penggunaannya paling banyak daripada kalimat tunggal lainnya. Sementara itu, jenis kalimat yang digunakan ada tiga yaitu kalimat mejemuk bertingkat, kalimat majemuk setara, dan kalimat mejemuk campuran. Kalimat majemuk bertingkat frekuensi penggunaanya sebanyak 32 kalimat, kalimat mejemuk setara sebanyak 28 kalimat, dan kalimat majemuk campuran sebanyak 48 kalimat. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kalimat majemuk campuran memiliki frekuensi paling banyak.
4.1.2 Kuantitas dan Jenis Kaliamat Berdasarkan Makna Berdasarkan makna, kalimat dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis yaitu kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat seru, dan kalimat emfatik. Untuk mengetahui kalimat apa saja yang digunakan oleh guru di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua peneliti mencatat jumlah kalimat yang ada. Setelah itu peneliti mengidentifikasi setiap kalimat tersebut menurut jenisnya. Berdasarkan perhitungan, diperoleh kalimat sebanyak 142 kalimat. Adapun perincian jenis kalimat berdasarkan makna dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3 Data Jenis Kalimat Berdasarkan Makna RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jumlah
KB 13 4 4 7 5 12 4 4 4 8 10 5 9 12 10 2 15 8 4 140
KP
KT
KS
KE
1
1
0
Keterangan. RES : Responden KB : Kalimat berita KP : Kalimat perintah
1
KT KS KE
0
1
: Kalimat tanya : Kalimat seru : Kalimat Emfatik
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari lima kategori yang telah ditentukan, hanya terdapat tiga jenis kalimat yang digunakan oleh guru SD di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Jenis kalimat yang digunakan dalam oleh guru adalah kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat emfatik. Kalimat berita yang ditemukan sebanyak 140 kalimat, kalimat tanya 1 kalimat, dan kalimat emfatik 1 kalimat. Dari data tersebut terlihat bahwa hampir semua kalimat yang terdapat dalam seluruh karangan narasi adalah kalimat berita. 4.1.3 Kuantitas dan Jenis Kalimat Berdasarkan Sudut Pandang „Sumber‟ atau „Sasaran‟. Berdasarkan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟ kalimat dapat dibedakan menjadi aktif dan pasif. Peneliti membagi kalimat aktif menjadi empat jenis yaitu intransitif, semitransitif, ekatransitif, dan dwitransitif, sedangkan kalimat pasif terbagi menjadi tiga jenis yaitu Tipe 1, Tipe 2 dan Tipe 3. Untuk mengetahui kuantitas dan jenis kalimat yang digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, peneliti mengidentifikasi seluruh kalimat yang terdapat dalam karangan narasi. Diketahui dalam karangan guru terdapat kalimat majemuk, maka pada kalimat majemuk setara peneliti mengidentifikasi setiap klausa, sedangkan pada kalimat majemuk bertingkat peneliti mengidentifikasi klausa induk saja. Setelah melakukan identifikasi, hasil yang diperoleh peneliti adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 4 Data Jenis Kalimat Berdasarkan ‘Sumber’ atau ‘Sasaran’
RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jumlah
IN 7 4 4 3 4 5 11 5 5 7 6 5 4 5 6 6 8 10 6 111
AKTIF SEM EKA 5 1 1 1 4 7 1 8 4 1 4 3 1 7 2 10 1 4 1 10 6 2 2 15 4 5 9 101
DWI
T1 1 3 1
PASIF T2
T3
2 1
3 4 2
1 0
17
0
1
Keterangan IN SEM EKA DWI
: Intransitif : Semitransitif : Ekatransitif : Dwitransitif
TI T2 T3
: Tipe 1 : Tipe 2 : Tipe 3
Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa jenis kalimat aktif yang digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua adalah kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif yang terdapat dalam karngan guru adalah kalimat intransitif, semitransitif, dan ekatransitif. Sedangakan kalimat pasif yang digunakan ada dua jenis yaitu kalimat pasif tipe 1, dan tipe 3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Tabel 4 memperlihatkan penggunaan kalimat aktif lebih banyak daripada kalimat pasif. Kalimat aktif sebanyak 221 kalimat, sedangakan kalimat pasif sebanyak 18 kalimat. Fekuensi kemunculan kalimat aktif berbeda jauh dengan frekuensi kemunculan kalimat pasif. Bahkan terdapat 10 karangan guru yang tidak menggunakan kalimat pasif sama sekali. Dalam kalimat aktif terdapat kalimat intransitif sebanyak 111 kalimat, semitransitif sebanyak 9 kalimat, dan ekatransitif 101 kalimat. Data ini menujukkan bahwa jenis kaimat aktif yang paling banyak muncul adalah kalimat aktif intransitif dan ekatransitif. Sementara itu kalimat ekatransitif tidak ditemukan dalam karangan. Pada kalimat pasif terdapat 17 kalimat Tipe 1, dan 1 kalimat Tipe 3. Kalimat pasif Tipe 1 terdapat 17 kalimat, dan kalimat pasif Tipe 3 terdapat 1 kalimat. Data tersebut menunjukkan bahwa kalimat pasif Tipe 1 memiliki frekuensi terbanyak dibandingkan kalimat pasif lainnya. Sementara itu, kalimat pasif Tipe 2 tidak ditemukan dalam karangan.
4.2 Analisis Data Untuk mengidentifikasi jenis kalimat, peneliti melakukan analisis data. Analisis data dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu analisis kalimat berdasarkan bentuk, berdasarkan makna, dan berdasarkan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟. Berikut diuraikan analisis data yang dibagi menjadi tiga bagian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
4.2.1 Analisis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuk, kalimat dapat dibagi menjadi kalimat dua yaitu kalimat tunggal dna kalimat majemuk. Kedua jenis kalimat ini digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Berikut hasil analisis terhadap kedua jenis kalimat ini.
4.2.1.1 Kalimat Tunggal
Berdasarkan TBBBI (1988) kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri dari satu klausa. Dalam karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, kalimat tunggal tidak banyak digunakan. Kalimat tunggal terbagi menjadi lima jenis, namun yang digunakan oleh guru hanya terdapat tiga jenis saja yaitu kalimat tunggal dengan predikat frasa nomina, kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal, dan kalimat tunggal dengan predikat frasa preposisional. Berikut hasil analisis terhadap ketiga jenis kalimat tunggal.
a.
Kalimat Tunggal dengan Predikat Frasa Nomina Kalimat tunggal dengan predikat frasa nominal merupakan kalimat yang
hanya terdiri dari satu klausa dan unsur pengisi predikat pada klausa tersebut adalah nomina. Dalam karangan guru hanya ditemukan 1 kalimat yaitu pada karangan Sandra Togas. Berikut ini adalah kalimat tunggal dengan predikat frasa nomina. (1)
Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari. (Kode 14.13) P S KET
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Kalimat (1) menunjukkan bahwa unsur pengisi predikat pada kalimat tersebut berupa nomina. Pada umumnya, urutanya adalah frasa nomina yang pertama merupakan subjek, sedangkan frasa nomina kedua adalah predikat. Namun, kalimat tersebut terdapat kata itu yang dibubuhi partikel –lah, maka kata itulah menjadi predikat. Hal ini karena dalam struktur bahasa Indonesia secara keseluruhan, partikel lah umumnya menandai predikat (TBBBI 1988 : 169).
b.
Kalimat Tunggal dengan Predikat Frasa Verbal
Frekuensi penggunaan kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal merupakan jenis kalimat tunggal yang paling banyak digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Berikut contoh kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal. (Selengkapnya lihat Lampiran)
(2)
Bu Tuti mengajarkan pelajaran matematika. (Kode 1.9) S
(3)
P
O
Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00 (Kode 15.1) KET
S
P
KET
KET
Kalimat (2) terdiri dari dari S, P, dan O yang mennjukkan hanya terdapat satu klausa di dalam kalimat tersebut. Unsur pengisi predikat pada kalimat tersebut adalah verba transitif yaitu mengajarkan. Begitu pula kalimat (3) hanya terdapat satu klausa yang terdiri dari S, P, dan KET. Unsur pengisi predikat pada kalimat tersebut adalah kata bangun yang merupakan verba transitif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
69
Kalimat Tunggal dengan Predikat Frasa Preposisional
Dari seluruh karangan narasi, hanya ditemukan 1 kalimat yang menggunakan kalimat tunggal dengan frasa preposisional. Kalimat tersebut ditemukan pada karangan Yanuarius Fanataf (Responden 18.). Beikut contoh kalimat tunggal dengan frasa preposisional.
(4)
Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPPK St. Petrus Ayawasi. S
P
(Kode 18.1) Kalimat (4) memperlihatkan bahwa kalimat tersebut hanya terdiri dari satu klausa yang terdiri dari S dan P. Unsur pengisi predikat pada kalimat tersebut adalah preposisional di SD YPPPK St. Petrus Ayawasi. Preposisi yang digunakan adalah di-.
4.2.1.1 Kalimat Majemuk Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih, dan di dalamnya terdiri dari satu bagian inti, baik dengan maupun tanpa bagian inti. Dalam karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, kalimat majemuk banyak digunakan. Berikut analisis jenis kalimat majemuk. a.
Kalimat Majemuk Setara Penggunaan kalimat majemuk setara dalam karangan narasi guru memiliki
frekuensi terendah daripada kalimat majemuk lainnya yaitu sebanyak 28 kalimat. Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
yang digabungkan menjadi sebuah kalimat baik dengan bantuan penghubung atau tidak. Pada karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua banyak kalimat majemuk setara yang terdiri lebih dari tiga klausa. Berikut contoh kalimat majemuk setara. (Selengkapnya lihat di Lampiran)
(5)
Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya dan S P O meletakkannya di dalam tas sekolahnya. (Kode 14.5) P KET
(6)
Mereka terpaksa menolong dia dan bawa ke rumah sakit S P O P KET dan juga mereka memberikan kepada orang tuanya dan S P O juga dapat melapor ke Polisi. (Kode 17.3) P
(7)
O
Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan S P O KET sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka S P KET P almari, dan mengambil pakaian seragam dan O P O memakai seragam. (Kode 19.2) P O
Kalimat (5), (6) dan (7) merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua klausa atau lebih yang digabungkan menjadi sebuah kalimat baik dengan bantuan penghubung atau tidak. Hubuangan antar klausa pada ketiga contoh kalimat tersebut setara. Pada kalimat (5) terbentuk dari klausa yang terdiri dari SP-O dan S-P-KET. Klausa kedua pada kalimat (5) terdapat penghilangan subjek. Hal ini biasa dilakukan pada kalimat majemuk karena memiliki kesamaan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
klausa sebelumnya. Selain terdapat lebih dari satu klausa, kalimat tersebut juga terdapat kata dan yang menunjukkan hubungan koordinasi antarklausa. Kalimat (6) terbentuk dari empat klausa yaitu S-P-O, S-P-KET, S-P-O dan S-P-O. Seperti halnya contoh (5), kalimat tersebut juga terdapat klausa yangdihilangkan subjeknya. Kalimat tersebut terdapat kata dan yang digunakan sebagai hubungan koordinasi antarklausa. Setiap klausa yang membentuk kalimat tersebut dapat berdiri sendiri. Pada kalimat (7) terdiri dari empat klausa yaitu S-P-O-KET, S-P-KET, SP-O, dan S-P-O. Hubungan antarklausa pada kalimat tersebut ditandai dengan konjungsi lalu, dan dan. Setiap klausa pada kalimat tersebut dapat beridiri sendiri.
b.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang hubungan antarklausanya memiliki hubungan tidak sedrajat, terdapat satu klausa yang menjadi bagian dari klausa lainnya. Pada karangan guru masih terdapat penggunaan penanda hubungan subordinasi yang tidak tepat, namun masih dapat dikategorikan sebagai kalimat majemuk bertingkat. Berikut contoh kalimat majemuk bertingkat. (Selengkapnya lihat di Lampiran) (8) Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : P KET KET S P PEL Sandre, Andi, Karo, dan John (Kode 1.6)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
(9) Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka S P O maka Doni bergegas menumpang mobil ( Kode 6.8) S P O KET (10) Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu S P KET KET S P dengan kedua orang tuanya. (Kode 9.4) KET Kalimat (8), (9) dan (10) menunjukkan bahwa kalimat majemuk memiliki hubungan antarklausa yang tidak sedrajat. Terdapat satu klausa yang menjadi bagian dari klausa lain yang disebut denngan klausa anak. Unsur pengisi keterangan pada kalimat (8) berupa klausa turun dari taxi dan dihubungkan dengan hubungan subordinasi ketika. Pada kalimat (9) unsur pengisi keterangan diisi oleh klausa Doni bergegas menumpang mobil dan dihubngkan dengan penanda subordinasi maka. Pada kalimat tersebut terdapat pula kata lalu yang fungsinya sebagai penghubung antarklausa setara tetapi karena penggunaannya tidak tepat, kata tersebut tidak diperhitungkan sebagai penanda hubungan antarklausa. Sama seperti kedua contoh sebelumnya, unsur pengisi keterangan pada kalimat (10) juga berupa klausa dan ditandai dengan penanda hubungan subordinatif ketika. Klausa yang mengisi keterangan pada kalimat tersebut adalah ia berngkat ke sekolah.
c.
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat dalam karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, jenis kalimat majemuk yang paling banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
digunakan adalah kalimat majemuk campuran. Kalimat majmuk campuran merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk campuran yang digunakan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, terdiri dari beberapa klausa dan mengandung banyak informasi. Berikut contoh kalimat majemuk campuran. (Selengkapnya lihat di lampiran) (11) Sebelum (Beni ) ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu S P KET S P KET KET dan tidak lupa menyikat giginya. (Kode 4.5) KET P O (12) Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya P O KET P PEL masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar. (Kode 5.5) KET
P
PEL
(13) Setibanya disekolah mobil berhenti KET S P sambil memberi salam pada ibunya dan ia keluar P O KET KET S P dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainya. KET
P
O
KET
(Kode 15.8) Kalimat (11) terdapat klausa anak dan klausa induk yang memiliki kedudukan setara. Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa setara yaitu KET-S-PKET-KET dan S-KET-P-O. Sementara itu, unsur pengisi keterangan pada salah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
satu klausa tersebut adalah semuah klausa S-P. Kalimat tersebut juga terdapat penanda hubunagan koordinasi dan, dan penanda hubungan subordinasi ketika.
Pada kalimat (12) terdapat klausa anak dan klausa induk yang memilliki kedudukan setara. Kalimat tersebut terdiri dari dari dua klausa induk yang berpola KET-P-PEL-KET dan P-PEL, serta terdapat pula penanda hubuangan koordinasi dan dan lalu. Dalam kalimat tersebut terdapat pula klausa anak yang terlihat pada unsur pengisi keterangan yaitu klausa diberikan arahan, serta terdapat penanda hubungan subordinasi setelah. Jika diperhatikan, klausa pada kalimat tersebut tidak lengkap,karena subjeknya dihilangkan.
Namun, klausa pada kalimat
tersebut masih dapat disebut sebagai klausa karena subjek masih dapat dihadirkan dalam kalimat berdasarkan subjek pada kalimat sebelumnya.
Sama seperti contoh sebelumnya, kalimat (13) juga terdapat klausa anak dan klausa induk yang memiliki kedudukan setara. Klausa induk pada kalimat tersebut berpola KET-S-P-KET, S-P-KET, dan S-P-O-KET. Sementara itu, klausa anak terlihat pada salah satu unsur pengisi keterangan yang berupa klausa memberi salam pada ibunya.
4.2.2
Analisis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Makna
Berdasarkan makna, kalimat dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat seru dan kalimat emfatik. Dari kelima jenis kalimat tersebut, hanya ditemukan dua jenis kalimat yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat emfatik. Berikut analisis ketiga jenis kalimat tersebut.
4.2.2.1 Kalimat Berita Hampir semua kalimat yang terdapat dalam karangan narasi merupakan kalimat berita. Kalimat berita yang digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua belum menyampaikan informasi dengan baik. Untuk memperoleh gambaran mengenai jenis kalimat berita berita, berikut contohnya. (Selengkapnya lihat di Lampiran) (14) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (Kode 1.5) (15) Tepat pukul 7.00 Simon tiba di sekolah pukul 7-15 lonceng dibunyikan Simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa dipimpin salah seorang teman yang ditugaskan. (Kode 2.1) (16) Setiap hari
Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi membereskantempat tidur dengan rapi lalu Dimas bergegas kekamar mandi sebelum mandi Dimas berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk mengosok gigi setelah selesai menggosok gigi Dimas lalu mandi dengan memakai sabun mandi sesudah selesai mandi lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya. (Kode 7.1)
Masing-masing contoh kalimat tersebut mengandung informasi. Informasi yang terkandung di dalam kalimat (14) adalah pada pukul 07.00 Ibu Gerardus menyetop sebuah taksi untuk anaknya, kemudian gerardus berangkat ke sekolah tepat pukul 07.30. Pada kalimat berita (15) mengandung informasi pada pukul 07.00 Simon tiba disekolah, pada pukul 07.15 Simon masuk ruang kelas, dan setelah itu berdoa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Sementara itu, pada kalimat (16) terdapat informasi pada pukul 06.00 pagi Dimas bangun dan membereskan tempat tidur. Setelah itu, Beni ke kamar mandi. Sebelum mandi ia berdoa terlebih dahulu. Setelah berdoa, Dimas menggosok gigi. Setelah itu, Dimas mandi. Selesai mandi, Dimas berpakaian lalu sarapan yang sudah disediakan ibunya.
Kalimat (14), (15), dan (16) menyatakan bahwa kalimat berita berfungsi memberitahukan sesuatu kepada orang lain. Dilihat dari segi strukturnya, ketiga kalimat tersebut berupa kalimat berita karena diakhiri dengan tanda titik. Kalimatkalimat tersebut juga bertujuan memberikan informasi kepada pembaca. Dari ketiga contoh tersebut, dapat diketahui bahwa sebagai kalimat berita banyak informasi yang tidak disampaikan dengan baik. Hal ini terjadi karena banyak kalimat yang tidak gramatikal, tidak menggunakan tanda baca dengan baik, terdapat kalimat yang tidak lengkap. Selain itu, dalam satu kalimat terdiri dari beberapa kalausa yang membuat kalimat menjadi terlalu luas. 4.2.2.2 Kalimat Tanya Dalam karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, hanya terdapat 1 kalimat yang di dalamnya terdapat kalimat tanya. Satu-satunya kalimat tanya pada karangan narasi ini struktur kalimatnya kurang baik. Berikut contoh kalimat tanya.
(17) Mereka ditengah jalan dapat menemukan Budi yang sedang ditabrak apa tugasnya mereka. (Kode 17.12)
Pada kalimat (17) terdapat klausa yang bertujuan menanyakan sesuatu, yaitu klausa apa tugas mereka. Tujuan dari klausa tanya itu adalah menanyakan tugas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
tugas seorang anak ketika melihat temannya kecelakaan. Sayangnya, kalimat tanya tersebut digabungkan dalam kalimat berita, dan tidak terdapat tanda tanya di belakangnya.
4.2.3.3 Kalimat Emfatik Dari keselurhan karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, hanya terdapat satu kalimat yang menjadi kalimat Emfatik. Berikut contoh kalimat emfatik. (18) Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari. (Kode 14.13) Kalimat (18) terdapat kata itulah dan memberikan penegasan khusus pada subjek yaitu
kegiatan Andi Setiap harinya . Penegasan itu dilakukan dnegan menambahkan partikel –lah pada subjek (TBBBI, 1988 : 292). Pada kalimat tersebut yang menjadi subjek adalah kegiatan Andi setiap harinya, sedangkan kata itulah sebagai predikat.
4.2.3. Analisis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Sudut Pandang „Sumber‟ atau „Sasaran‟ Pada karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, terdiri dari dari kalimat tungal dan kalimat majemuk sehingga peneliti memberikan batasan dalam penelitian. Jika merupakan kalimat tunggal, hanya dianalisis kalimat tunggal dengan predikat verba. Apabila merupakan kalimat majemuk setara peneliti menganalisis setiap klausa. Namun, pada kalimat majemuk bertingkat peneliti hanya menganalisis klausa induk saja. Berikut hasil analisis kalimat yang ditinjau berdasarkan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
4.2.3.1 Kalimat Aktif
Kalimat
aktif
dapat
dibedakan
menjadi
kalimat
aktif
intransitif,
semitransitif, ekatransitif, dan dwitransitif. Dari keempat jenis kalimat aktif, ditemukan tiga jenis kalimat pada karangan narasi guru yaitu kalimat aktif intransitif, semitransitif, dan ekatransitif. Berikut analisis kalimat aktif yang digunakan oleh SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua.
a.
Aktif Intransitif
Kalimat
intransitif
mempunyai
frekuensi
yang
paling
besar
penggunaannya dalam karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Semua guru manggunakan kalimat jenis ini dalam karanganya. Berikut contoh kalimat intransitif. (Selengkapnya lihat di Lampiran)
(19) Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil. (Kode 4.6) (20) Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi. (Kode 7.1) (21) ……..// ia berangkat kesekolah. (Kode 8.2) (22) ……// mereka bersama-sama melangkah menuju pintu kelas yang sudah terbuka. (Kode 10.8) Keempat contoh kalimat tersebut subjeknya melakukan perbuatan yang dinyatakan pada predikat, dan predikatnya berupa verba aktif intransirif. Predikat pada kalimat (4.6) dan (8.2) adalah verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif. Perdikat tersebut menyatakan Pada kalimat (4.1) predikatnya berupa verba dasar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
bangun dan dibelakangnya tidak disertai objek. Kalimat (10.8) terdapat predikat melangkah yang merupakan verba intransitif.
b.
Aktif Semitransitif
Kalimat semitransitif merupakan kalimat aktif yang kemunculannya paling sedikit. Berikut contoh kalimat aktif semitransitif. (Selengkapnya lihat di Lampiran) (23) ……//Simon masuk ruang kelasnya//…… (Kode 2.3) (24) …..//Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah. (Kode 8.3) (25) Pukul 07.30 WIT Antonius masuk halaman sekolah//…. (Kode 10.8) Ketiga kalimat tersebut menunjukkan bahwa subjek dalam kalimat melakukan perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Predikat pada kalimatkalimat tersebut berupa verba yang bisa diikuti oleh objek, tetapi jika objek dihilangkan kalimat tersebut masih gramatikal. Pada kalimat (23) predikatnya berupa verba dasar masuk dan diikuti dengan objek ruang kelasnya. Kalimat tersebut masih dapat menjadi kalimat yang utuh apabila objek ruang kelasnya dihilangkan. Kalimat (24) predikatnya berupa verba dasar naik dan diikuti dengan objek kendaraan. Jika objek pada kalimat tersebut dihilangkan, masih akan menjadi kalimat yang utuh yaitu kalimat Agustinus naik. Begitu pula pada kalimat (25) yang predikatnya berupa verba dasar masuk, diikuti dengan objek halaman sekolah. Apabila objek pada kalimat tersebuut dihilangkan, masih dapat menjadi kalimat yang utuh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
80
Aktif Ekatransitif
Dalam karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat terdapat 101 struktur kalimat aktif. Semua guru menggunakan jenis kalimat ini. Berikut contoh kalimat ekatransitif. (Selengkapnya lihat di Lampiran)
(26) Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian. (Kode 1.3) (27) Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00. (Kode 4.1) (28) ……..// ia mengambil pakaian sekolahnya//….. (Kode 8.1)
Predikat pada kalimat (26), (27), dan (28) berupa verba transitif, dan diikuti oleh satu objek saja. Pada kalimat (26) terdapat predikat dengan imbuhan meN-kan, diikuti dengan satu objek yaitu lemari pakaian. Kalimat (27) predikatnya berupa verba berimbuhan meN-, diikuti satu objek yaitu pukul 06.00. Begitu pula dengan kalimat (28), predikatnya berupa verba berimbuhan meN-, dan diikuti satu objek yaitu pakaian sekolahnya.
4.2.3.2 Kalimat Pasif
Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi kalimat pasif Tipe 1, Tipe 2, dan Tipe 3. Dari ketiga jenis kalimat pasif tersebut, hanya ditemukan dua jenis kalimat yaitu kalimat pasif Tipe 1 dan Tipe 3. Berikut analisis kalimat aktif yang digunakan oleh SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
81
Pasif Tipe 1
Penggunaan kalimat pasif Tipe 1 sebanyak 17 kalimat. Guru yang menggunakan kalimat jenis ini ada 8 orang. Karangan yang paling banyak menggunakan kalimat jenis ini adalah Pelipus Korain (Responden 13) dengan frekuensi 4 kalimat. Berikut ini contoh kalimat pasif Tipe 1. (Selengkapnya lihat di Lampiran) (29) Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas. (Kode 2.4)
(30) Selesai mandi arnol diantar ibunya berangkat kesekolah. (Kode 3.2) (31) ……// sebelum Amir berangkat kesekolah,Amir diberi sarapan pagi/makan pagi//….. (Kode 11.6) Kalimat (29), (30) dan (31) merupakan kalimat pasif Tipe 1. Hal ini terlihat dari verba yang digunakan pada unsur pengisi predikat. Kalimat (29) menggunakan verba dilaksanakan, kalimat (30) menggunakan verba diantar, dan kalimat (31) menggunakan verba diberi. Ketiga kalimat itu yang menjadi subjek adalah sasaran perbuatannya yaitu pelajaran, arnol, dan amir. Sementara itu, sumber perbuatan diletakan di belakang dan tidak ditonjolkan. Bahkan pada kalimat (31) sumber perbuatan dapat dihilangkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
82
Pasif Tipe 3 Dari keseluruhan karangan, hanya terdapat 1 kalimat pasif Tipe 3 yang
digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Berikut contoh kalimat pasif tipe 3 yang terdapat dalam karangan.
(32) Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut. (Kode 6.10)
Kalimat (32) menunjukkan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat pasif Tipe 3 karena memiliki predikat berimbuhan ter-. Kalimat pasif Tipe 3 adalah yang subjeknya menjadi sasaran perbuatan yang dinyatakan dengan predikat berimbuhan ter, dan ke-an. Kalimat pasir tipe ini memiliki makna tidak sengaja.
4.3 Pembahasan Hasil
4.3.1 Jenis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan TBBBI (1988 : 267), jenis kalimat ditinjau berdasarkan bentuknya dapat dibagi menjadi dua yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal terbagi lagi menjadi lima jenis kalimat yaitu kalimat tunggal dengan predikat frasa nomina, predikat frasa ajektiva, predikat frasa verbal, predikat frasa preposisional, dan predikat frasa lain. Sementara itu kalimat majemuk dapat terbagi menjadi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Namun, menurut Soegorno (2009 : 195) ada kalanya kalimat yang digunakan tidak dapat disebut kalimat majemuk setara dan tidak dapat pula sesebut kalimat bertingkat. Kalimat yang digunakan adalah kalimat majemuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
campuran. Untuk itu, pada penellitian ini kalimat majemuk diklasifikasikan menjadi kalimat majemuk setara, majemuk bertingkat, dan majemuk campuran.
1.
Kalimat Tunggal Berdasarkan hasil penelitian dari kelima jenis kalimat tunggal yang ada,
guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua hanya hanya menggunakan tiga jenis kalimat. Tiga jenis kalimat tersebut adalah kalimat tunggal dengan predikat frasa nominal, kalimat tunggal dengan frasa verbal, dan kalimat tunggal dengan frasa preposisional. Jenis-jenis kalimat tunggal tidak banyak diguanakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Maokwari, Papua. Jenis kalimat tunggal yang paling banyak digunakan adalah kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal. Penggunaan kalimat dengan predikat frasa nominal dan frasa preposisional masing-masing hanya ditemukan 1 kalimat. Berdasarkan data yang diperolah, tidak semua guru menggunakan kalimat tunggal. Terdapat 8 reponden yang tidak menggunakan kalimat tunggal sama sekali. Kehadiran kalimat tunggal sangat minim dalam karangan tersebut. Hal ini membuktikan jika kalimat dalam karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Kauskupan Manokwari, Papua tidak bervariasi. Kalimat tunggal merupakan kalimat
yang memiliki struktur cukup
sederhana yaitu terdiri dari satu klausa. Karena struktur yang sederhana inilah, kalimat tunggal hanya menyampaikan satu informasi saja. Penggunaan kalimat ini memudakan pembaca dalam menangkap pesan sedarhana dari penulis. Menurut peneliti, penggunaan variasi kalimat tunggal sangat dibutuhkan pembaca supaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
tidak jenuh dalam membaca kalimat yang panjang dan terdiri dari beberapa informasi.
2.
Kalimat Majemuk
Berdasarkan hasil penelitian, kalimat majemuk merupakan kalimat yang paling banyak diguanakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Dari tiga jenis kalimat yang ada, guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua menggunakan semuanya. Ketiga jenis kalimat majemuk yang digunakan adalah kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Jenis kalimat yang paling banyak digunakan adalah majemuk campuran. Kalimat majemuk dapat berfungsi untuk menyampaikan informasi yang sejenis dan berkaitan. Untuk itu penggunaan kalimat majemuk kehadiran kalimat majemuk sangat dibutuhkan dalam sebuah karangan. Namun, penggunaan kalimat majemuk haruslah hati-hati. Apabila kalimat tersebut terlalu luas, maka akan menjadi kalimat yang sangat luas dan akhirnya pembaca menjadi kerepotan dalam menangkap maksudnya. Pada kenyataanya, kalimat majemuk yang digunakan dalam karangan narasi terdiri dari beberapa klausa yang terlalu luas. Hal ini dapat terlihat pada jenis kalimat majemuk setara, bertingkat, maupun campuran. Misalnya saja kalimat majemuk setara pada kode (19.2), yang terdiri dari lima klausa. Contoh lain dapat dilihat pada kalimat mejmuk campuran pada kode (15.8). Kalimat tersebut terdiri dari lebih dari tiga klausa, sehingga kalimat tersebut menjadi terlalu luas dan susah untuk dipahami.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Selain terdiri dari kalimat yang terlalu luas, penggunaan kalimat majemuk terlalu mendominasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 8 guru yang hanya menggunakan kalimat majemuk saja di dalam karangannya. Hal ini membuktikan bahwa karangan tersebut tidak bervariasi. Menurut Peneliti, variasi kalimat berdasarkan bentuk sangat diperlukan dalam karangan narasi. Hal ini penting karena ada kalianya pembaca memerlukan kalimat yang singkat, dan ada kalanya juga pembaca memerlukan beberapa informasi yang terkandung dalam kalimat.
3.
Relevansi dengan Penelitian Terdahulu. Penelitian ini mengacu pada penalitian terdahulu milik Susana Ekawati
(2006) dan Yunita Utami (2012). Pada penelitian Susana Ekawati (2006) salah satu tujuan penelitiannya adalah mendeskripsikan jenis kalimat majemuk bahasa Indonesia pada karangan narasi siswa kelas IV SD Demak Ijo 2 Yogyakarta. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah jenis kalimat majemuk yang digunakan dalam karangan narasi siswa adalah kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti mendapatkan mempeoleh data bahwa jenis kalimat yang digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua terdapat tiga jenis kalimat majemuk yaitu kalimat majemuk setara, bertingkat, dan campuran. Perbedaannya penelitian milik Susana Ekawati hanya memfokuskan pada kalimat majemuk saja, sedangkan penelitian yang ini juga membahas mengenai jenis kalimat tunggal. Perbadaan lainnya terdapat pada objek penelitian. Jika pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
penelitian Susana Ekawati objek penelitiaanya dalah karangan narasi siswa, penelitian ini subjeknya adalah karangan narasi guru. Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Utami (2012) memiliki persamaan dan perbedaan pada penelitian ini. Objek penelitian Yunita Utami adalah wacana iklan bank pada surat kabar. Persamaannya, penelitian milik Yunita Utami meneliti variasi kalimat yang ditinjau berdasarkan bentuknya, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Analisis kalimat tunggal pada penelitian Yunita Utami didasarkan pada kategori kata pada predikat. Hasil yang diperolah dari penelitian iini adalah variasi kalimat tunggal dalam wacana iklan bank adalah kalimat tunggal berpredikat nomina, kalimat tunggal berpredikat ajektiva, kalimat tunggal berpredikat verba, dan kalimat tungal berpredikat frasa lain. Pebedaannya, penelitian Yunita Utami menganalisis kaimat majemuk berdasarkan struktur fungsionalnya, sedangkan pada penelitian ini meneliti kalimat mejemuk berdasarkan jenisnya.
4.3.2 Jenis Kalimat Ditnjau Berdasarkan Makna Berdasarkan TBBBI (1988 : 267) jika ditinjau berdasarkan makna, kalimat dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu kalimat berita, perintah, tanya, seru, dan emfatik. Dari kelima jenis kalimat tersebut,
guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua hanya menggunakan tiga jenis kalimat saja. Ketiga jenis kalimat tersebut adalah kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat emfatik. Penggunaan kalimat berita sangat mendominasi bahkan, sebagian bersar jenis kalimat yang digunakan adalah kalimat berita.
Dari sini terlihat
bahwa guru kurang mampu menggunakan variasi kalimat dalam karangan narasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Variasi kalimat yang dilihat segi makna
87
sangat dibutuhkan untuk
membuat karangan lebih menarik untuk dibaca. Untuk menarik pembaca variasi kalimat dapat diwujudkan dalam penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung. Dalam penggunaan kalimat langsung tentu terdapat variasi kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat seru, dan jenis kalimat lainnya. Penggunaan kalimat seperti ini akan membuat menghasilkan kesan lebih terang kepada pembaca. Sementara itu variasi dalam kalimat tidak langsung akan akan membuat pembaca dibawa ke dalam suasana komunikatif. Misalnya penulis memberikan pertanyaan kepada pembaca, meskipun penulis sendiri tidak mengharapkan jawaban dari pembaca. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua belum dapat menggunakan variasi kalimat, sehingga karangan yang digunakan kurang menarik. 1.
Kalimat Berita Berdasarkan hasil analisis, kalimat berita yang digunakan oleh guru SD di
lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua tidak dapat menyampaikan informasi kepada pembaca dengan baik. Hal ini terjadi karena banyak kalimat yang tidak gramatikal, tidak menggunakan tanda baca dengan baik, dan terdapat kalimat yang tidak lengkap. Selain itu, dalam satu kalimat terdiri dari beberapa klausa yang membuat kalimat menjadi terlalu luas. Berdasarkan data yang ditemukan, dapat diketahui bahwa kalimat berita mempunyai frekuensi penggunaan paling banyak dan digunakan oleh semua guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun jenis kalimat berita digunakan oleh semua guru namun, kemampuan guru dalam membuat jenis kalimat berita masih kurang. 2.
Kalimat Tanya Penggunaan kalimat tanya pada karangan narasi sebenarnya sangat baik
untuk membawa pembaca dalam suasana komunikatif. Penulis memberikan pertanyaan kepada pembaca, meskipun tidak mengharapkan jawaban dari pembaca. Sayangnya, kalimat tanya yang terdapat dalam karangan narasi guru memiliki struktur yang tidak baik. Berdasarkan hasil analisis, struktur kalimat tanya tersebut menjadi satu dengan kalimat berita dan tidak terdapat tanda tanya seperti pada kalimat berkode (17.12). Dari sini dapat diketahui bahwa guru SD di lingkungan YPPK Keuskupan Manokwari, Papua kurang mampu dalam membat kalimat tanya. Terlebih berkaitan dengan penggunaan kalimat tanya untuk membuat paragraf lebih bervariasi. 3.
Kalimat Emfatik Dari keselurhan karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat
Keuskupan manokwari, Papua hanya terdapat satu kalimat emfatik seperti yang ditunjukkan dalam karangan. Kalimat Emfatik berfungsi untuk memberikan penegasan khusus pada subjek. Dengan hadirnya kalimat jenis ini, karangan guru menjadi lebih bervariasi. Sayanganya, hanya terdapat satu guru yang menggunakannya. 4.
Relevansi dengan Penelitian Terdahulu. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbadaan dengan penelitian yang
yang dilakukan oleh Dita Lesty Sumasto (2012) yang berjudul “Ragam Kalimar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
pada Wacana Konsultasi Majalah Paras Edisi Januari-Desember 2012”. Persamaanya, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ragam kalimat berita, tanya, dan perintah yang terdapat dalam pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember 2012. Perbadaanya terletak pada objek penelitiannya. Jika penelitian Dita Lesty Sumasto melakukan penelitian terhadap majalah Paras, pada penelitian ini memiliki objek kajian terhadap karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Papua. Karena objek kajian yang berbeda, hasil yang diperoleh juga berbada. Jenis kalimat yang ditemukan pada penelitian Dita Lesty Sumasto adalah kalimat berita, tanya, dan perintah, sedangkan pada penelitian ini jenis kalimat yang ditemukan adalah kalimat berita, tanya, dan emfatik.
4.3.3 Jenis Kalimat Berdasarkan Sudut Pandang „Sumber‟ atau „Sasaran‟ Jenis Kalimat Berdasarkan Sudut Pandang „Sumber‟ atau „Sasaran‟dapat terbagi menjadi kalimat aktif dan kalimat pasif. Berdasarkan TBBBI (1988) pada konstruksi aktif yang menjadi pelaku perbuatan atau sumber peristiwa adalah subjeknya, sedangkan pada bentuk pasif yang menjadi subjek adalah sasaran dari perbuatan. Dari penggunaan struktur aktif atau pasif yang, dapat diketahui sudut pandang mana yang ditonjolkan oleh penulis. Struktur kalimat aktif lebih menonjolkan pelaku atau sumber perbuatan, sedangkan pada kalimat pasif lebih menonjolkan sasaran atau objek perbuatan. Pada karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua, penggunaan kalimat aktif jauh lebih banyak daripada kalimat pasif. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
tidak bervariasi. Selain tidak bervariasi, penggunaan struktur kalimat aktif yang lebih banyak menujukkan bahwa cara berpikir masyarakat Papua lebih menonjolkan sumber perbuatan daripada sasaran perbuatan. Dengan menonjolkan sumber perbuatan, maksud penutur akan disampaikan secara langsung. Kecenderungan penggunaan kalimat aktif pada guru SD di lingkungan YPPK Papua ini berbeda dengan masyarakat jawa yang cenderung menggunakan kalimat pasif. Hal ini menujukkan bahwa pola berpikir mereka linier.
1.
Kalimat Aktif Semua guru menggunakan struktur kalimat aktif dalam karangannya
bahkan, kalimat aktif paling banyak digunakan pada karangan tersebut. Dari empat jenis kalimat aktif yang ada, dalam karangan narasi guru terdapat tiga jenis kalimat yang digunakan. Jenis kalimat tersebut adalah kalimat aktif intransitif, semitransitif, dan ekatransitif. Kalimat aktif yang paling banyak digunakan adalah kalimat aktif intransitif, sedangkan yang paling sedikit adalah kalimat aktif semitransitif. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan dinyatakan pada predikat, dan predikatnya berupa verba aktif yang tidak memerlukan objek. Dalam karangan narasi guru, jenis kalimat intransitif dapat terlihat pada kalimat berkode (4.6), (7.1), (8.2) dan (10.8). Pada contohcontoh tersbut, verba yang digunakan sebagai unsur pengisi predikat adalah verba intransitif yang di tandai dengan imbuhan ber-, meN- dan verba dasar. Kalimat Semitransitif merupakan kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan yang dinyatakan pada predikat, dan predikatnya berupa verba yang bisa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
diikuti oleh objek, bisa pula tanpa objek. Kalimat jenis ini merupakan kalimat yang penggunaannya paling sedikit. Berdasarkan data, tidak semua guru manggunakan kalimat jenis ini karena hanya terdapat tujuh guru yang menggunakannya. Dalam karangan narasi guru, penggunaan kalimat semitransitif dapat dilihat dari kalimat berkode (2.3), (8.3) dan (10.8). Pada contoh kalimat tersebut terlihat bahwa predikat yang digunakan berupa verba dasar. Kalimat aktif ekatransitif adalah kalimat yang pelaku perbuatannya dinyatakan pada predikat dan objek sebagai sasarannya. Predikat pada kalimat tersebut membutuhkan satu objek saja. Berdasarkan data yang diperoleh, semua guru menggunakan kalimat jenis ini. Dalam karangan narasi guru, penggunaan kalimat ekatransitif dapat dilihat pada kalimat berkode (1.3), (4.1) dan (8.1). Pada contoh kalimat tersebut terlihat bahwa predikat yang digunakan berupa verba berimbuhan meN- dan meN-kan. 2.
Kalimat Pasif Pembagian kalimat pasif ada tiga yaitu kalimat pasif Tipe 1, Tipe 2, dan
Tipe 3. Namun, jenis kalimat yang ditemukan hanya ada dua jenis yaitu kalimat pasif Tipe 1 dan kalimat pasif Tipe 3. Tidak semua guru manggunakan kalimat Pasif dalam karangannya. Hanya ditemukan sembilan guru yang menggunakan kalimat jenis ini. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kalimat pasif sangat minim. Karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua menceriminkan pola berpikir masyarakat Papua yang tidak suka menonjolkan sasaran perbuatan. Hal ini berbeda dengan masyarakat Jawa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
lebih suka menggunakan kalimat pasif supaya maksud yang disampaikan tidak langsung. Kalimat pasif Tipe 1 adalah kalimat yang subjeknya menjadi sasaran perbuatan yang dinyatakan dengan predikat berimbuhan di-. Guru yang menggunakan kalimat jenis ini sebanyak delapan orang. Contoh kalimat Tipe 1 dapat dilihat pada kalimat berkode (2.4), (3.2) dan (11.6). Berdasarkan hasil analisis, ketiga contoh kalimat tersbeut menggunakan kalimat verba berimbuhan di- pada predikat. Jenis kalimat pasif Tipe 3 merupakan jenis kalimat yang paling sedikit digunakan oleh guru. Kalimat pasif Tipe 3 merupakan kalimat yang memiliki makna tidak sengaja. Verba yang mejadi pengisi predikat adalah ter- dan ke-an. Dalam karangan narasi guru, hanya terdapat satu kalimat yang menggunakan imbuhan ter- yaitu pada kalimat berkode (6.10). 3.
Relevansi dengan Penelitian terdahulu Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh M. Ramlan
(1977) yang berjudul “Masalah Aktif-Pasif dalam Bahasa Indonesia”. Hasil dari penelitian tersbut adalah dalam bahasa Indoneseia terdapat bentuk aktif dan bentuk pasif. Kalimat bentuk aktif adalah kalimat yang predikatnya terdiri atas kata kerja bentuk aktif, yaitu kata kerja bentuk meN- yang transitif. Kalimat bentuk pasif adalah kalimat yang predikatnya terbentuk dari kata kerja bentuk pasif, yaitu di-, diri-, ter-, dan ke-an, yang pada paradigma terdapat jajarannya kata kerja meN- yang transitif. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian M. Ramlan. Letak persamaannya adalah sama-sama meneliti mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
kalimat aktif dan kalimat pasif dilihat dari bentuk verbanya. Karena memiliki persamaan, Hasil penelitian M. Ramlan juga digunakan sebagai acuan peneliti untuk menganalisis jenis kalimat. 4.4 Triangulasi Triangulasi penyidik dilakukan untuk kepentingan pengecekan data. Hal yang dilakukan peneliti adalah dengan memberikan hasil analisis kepada ahli. Peneliti memberikan hasil analisis kepada Dr. Y. Karmin, M. Pd untuk mengkaji lebih lanjut. Berikut ini dipaparkan hasil triangulasi dari triangulator. Pembahasan pertama terdapat pada kata maka sebagai konjungsi pada kalimat majemuk bertingkat seperti terlihat pada kalimat berkode (1.10) (Lihat dalam lampiran). Triangulator tidak setuju apabila maka digunakan sebagai konjungsi pada kalimat majemuk bertingkat. Menurut triangulator, kata maka digunakan untuk menghubungakan kalimat majemuk setara. Pemaparan kedua pada konjungsi yang sebagai konjungsi kalimat majemuk bertingkat seperti terlihat pada kalimat majemuk bertingkat berkode (6.9) (Lihat dalam lampiran). Triangulator berpendapat bahwa jika suatu kalimat mendapat imbuhan yang di depannya, fungsinya bukan lagi sebagai kalimat, melainkan sebagai frasa. Hal serupa juga terjadi pada kalimat konjungsi dengan seperti yang terlihat pada kalimat berkode (14.9) (Lihat dalam lampiran) dan konjungsi untuk seperti yang terlihat pada kalimat bercode (14.2) (Lihat dalam lampiran). Triangulator barpandapat bahwa ketika di depan predikat tambahkan kata untuk dan dengan, fungsinya bukan lagi sebagai klausa tetapi sebagai frasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Peneliti menunjukkan bahwa dalam TBBBI (2003: 409) kata maka merupakan subordinator pada kalimat majemuk bertingkat yang menyatakan hubungan hasil. Berdasarkan TBBBI (2003: 291) kata yang berfungsi sebagai hubungan subordinasi pada kalimat majemuk bertingkat yang menyatakan hubungan atributif. Kata untuk juga merupakan hubungan subordinator pada kalimat majemuk bertingkat yang menyatakan hubungan tujuan. Hal ini terdapat dalam TBBBI (2003: 407), Sukini (2010: 119) dan Ramlan (2005: 77). Demikian pula dengan kata dengan , berdasarkan TBBBI (2003: 410 ) kata
dengan
merupakan hubungan subordinatif yang menyatakan hubungan alat. Dari proses triangulasi ini, peneliti mengetahui bahwa ada pendapat yang berbeda antara triangulator dan buku referensi yang dipakai peneliti sebagai dasar untuk menganalisis. Untuk menyikapi hal ini, peneliti mengikuti pendapat dari buku referensi yang dibaca. Peneliti menjadikan mejadikan pendapat triangulator sebagai pengetahuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Secara umum penggunaan kalimat dalam karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.
Berdasarkan bentuk, jenis kalimat yang digunakan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua adalah kalimat majemuk dan kalimat tunggal. Kalimat tunggal yang digunakan ada tiga jenis yaitu kalimat tunggal dengan predikat frasa nominal, kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal, dan kalimat tunggal dengan predikat frasa depan. Sementara itu, kalimat mejemuk yang digunakan ada tiga yaitu majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan majemuk campuran. Kalimat yang paling banyak digunakan dalam karangan guru adalah kalimat majemuk campuran.
2.
Berdasarkan makna, jenis kalimat yang digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua ada tiga yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat emfatik. Dalam membuat karangan narasi, guru-guru tersebut memiliki kecenderungan menggunakan kalimat berita dalam karangannya.
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
96
Berdasarkan sudut pandang ‘sumber’ atau ‘sasaran’, guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua menggunakan kalimat aktif dan kalimat pasif. Sebagian besar kalimat yang digunakan adalah kalimat aktif. Jenis kalimat aktif yang digunakan adalah kalimat aktif intransitif, kalimat aktif semitranstif, dan kalimat aktif ekatransitif. Sementara itu, kalimat pasif yang diguakan adalah jenis kalimat pasif Tipe 1 (Kalimat dengan verba berimbuhan di-) dan kalimat pasif Tipe 3 (Kalimat pasif dengan verba berimbuhan ter-, ke-an, dan barawalan kata kena ).
5.2 Implikasi
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa berdasarkan bentuk, makna, dan sudut pandang ‘sumber’ dan ‘sasaran’, kalimat yang digunakan oleh guru SD di lingkungan
YPPK
Maybrat
Keuskupan
Manokwari,
Papua
tidak
beragam.Berdasarkan bentuk, kalimat yang banyak digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua adalah kalimat majemuk. Kalimat majemuk yang digunakan merupakan kalimat majemuk yang terlalu luas. Hal ini membuat pembaca sulit menangkap makna yang hendak di sampaikan.
Berdasarkan Makna, kalimat yang benyak digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua adalah kalimat berita. Kalimat yang digunakan banyak yang tidak gramatikal, tidak menggunakan tanda baca dengan baik, dan terdapat kalimat yang tidak lengkap. Hal ini membuat kalimat menjadi tidak menarik bagi pembaca. Hal ini menunjukan guru SD di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua belum dapat menggunakan variasi kalimat, sehingga karangan menjadi kurang menarik. Berdasarkan sudut pandang ‘sumber’ atau
‘sasaran’, sebagian besar
kalimat yang digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua adalah kalimat aktif. Hal ini menunjukkan guru tidak dapat menggunakan variasi kalimat aktif dan kalimat pasif. Selain itu, hal ini menunjukan bahwa pola berpikir guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua lebih menonjolkan sumber perbuatan sehingga maksud penutur akan disampaikan secara langsung.
Dari hasil penelitian ini, peneliti mendapatkan gambaran bahwa kemampuan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua dalam membuat variasi kalimat dalam karangan narasi masih kurang. Kemampuan guru dalam membuat variasi kalimat tentu mempengaruhi kemampuan siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya guru mempelajari berbagai macam jenis kalimat baik dari segi bentuk, makna, dan sudut pandang ‘sumber’ atau ‘sasaran’.
5.3 Saran 1.
Bagi Guru SD di lingkungan YPPK Keuskupan Manokwari Maybrat, Papua Hasil terlihat bahwa kalimat yang digunakan guru tidak bervariasi baik
berdasarkan bentuk, makna, dan sudut pandang ‘sumber’ atau’ sasaran’. Penggunaan kalimat yang tidak bervariasi menyebabkan tidak efektif dan kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
menarik untuk dibaca. Sehubungan dengan itu, sebaiknya guru lebih banyak mengasah kemampuan dalam membuat jenis-jenis kalimat baik berdasarkan bentuk, makna, dan sudut pandang ‘sumber’ atau’ sasaran’. 2.
Bagi calon pendidik Sebagai calon pendidik, hendaknya memahami bahwa kemampuan
menulis seoarang guru menjadi tauladan bagi siswanya. Sehubungan dengan itu, calon pendidik hendaknya terus mengasah kemampuan menulis supaya dapat menjadi contoh yang baik bagi siswanya. 3.
Bagi Yayasan YPPK Keuskupan Manokwari Maybrat, Papua dan Pemerintah Yayasan YPPK Keuskupan Manokwari Maybrat, Papua hendaknya
memberikan pelatihan menulis, terutama berkaitan dengan kemampuan membuat berbagai macam jenis kalimat. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi guru dalam keterampilan menulis. Terlebih guru merupakan kunci kebarhasilan kemampuan siswa. 4.
Bagi Penelitian Selanjutnya Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperolah, penelitian ini masih
dapat dilakukan penelitian lanjutan. Penelitian yang dimaksud misalnya (a) penelitian pengembangan kemampuan menulis guru, (b) penelitian mengenai korelasi kemampuan menulis guru dan menulis siswa, (c) penelitian mengenai pengunaan kalimat aktif dan pasif pada masyarakat luar Jawa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2003. Menejemen Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bharata Karya Aksara. Darjowijojo, dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Ekawati, Susana. 2006. Penggunaan Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia dalam Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Demak Ijo 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana Pengantar Analisis Media. Yogyakarta: LKiS Group. Keraf, Gorys. 1982. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia. __________. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Goodwin, dkk. 2014. What Should Teacher Education Know and Be Able to Do? Perspectives From Practicing Teacher Educators. Jurnal of Teacher Education, 65 (4): 284-302 Lesty, Dita. Analisis Ragam Kalimat pada Wacana Konsultasi Majalah Paras Edisi Januari-Desember 2012. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta. Mulyono, dkk. 1991. Tata Bahasa Transformasi Bahasa Jawa Tingkat Krama. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Purwo, Bambang Kaswanti. 1989. Serpih-serpih Telaah Pasif Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Rahardi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia dan Problematika Kekinian. Malang: Dioma
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Ramlan. 1977. Masalah Aktif-Pasif dalam Bahasa Indonesia. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. _______. 2005. Sintaksis. Yogyakarta: Karyono. Razak. 1990. Kalimat Efektif: Struktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta: Gramedia. Redaksi Binpa. 2014. WVI Temukan 9 SD Kurang Mampu Membaca. http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/papua/kabsupiori/item/18275-wvi-temukan-9-sd-kurang-mampu-membaca. Kamis, 26 Maret Pukul 09 : 47. ______. Tantangan Murid SD di Kaimana, Papua Barat. http://www.tnp2k.go.id/id/program/kiat-guru/human-interest-storiestantangan-murid-sd-di-kaimana-papua-barat/. Kamis, 26 Maret 2015 Pukul 09.50. Redaksi Kompas. Titah Putri Firdausi, Mendidik di “Zona Merah” Papua. http://edukasi.kompas.com/read/2014/12/05/16423731/Titah.Putri.Firdau si.Mendidik.di.Zona.Merah.Papua, Kamis, 26 Maret 2015, Pukul 09.59. Sugono, Dedi. 2009. Mahir Berbahasa Indoensia dengan Benar. Jakarta: Gramedia. Sukini. 2010. Sintaksis. Surakarta: Yuma Pustaka. Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. The Liang Gie.1995. Pengantar Dunia Karang-Mengarang. Yogyakarta: Liberty Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana. Utami, Yunita. 2012. Analisis Varasi Kalimat Tunggal dan Majemuk dalam Wacana Iklan Bank pada Surat Kabar. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta. Widyamartaya. 1990. Seni Menggayakan Kalimat: Bagaimana Mengembangkan, Mengektifkan, dan Mencitarasakan Kalimat. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 1
Gambar Seri Aktivitas Pagi Hari
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 2
Nama : Agustinus Baru Alamat : SD YPPK MAAN Kamp : MAAN Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 19 thn HARI SEKOLAH MULAI DIBUKA
Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. Ia tergesagesa menuju ke kamar mandi. Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian. Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi, Karo, dan John. Bersama teman-temannya, mereka berajakan gegas masuk ke dalam ruang kelas. Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai. Bu Tuti mengajarkan pelajaran matematika. Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika. Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat. Gerardus keluar dari kelasnya hendak menuju dikantin sekolah guna mengisi perutnya dengan snack. Setelah menikmati snack di kantin selesai mengosok gigi. Demikian cerita saya
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Anjelo Fanatay Alamat : SD YPPK Santo Aydwasi Kamp : Maybrat Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 20 thn Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon
Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan duduk kursi bersiap-siap untuk pergi mandi di sungai. Setelah kembali kerumahnya menyiapkan kebutuhan sekolah berngkat ke sekolah untuk belajar. Tepat pukul 7.00 Simon tiba di sekolah pukul 7-15 lonceng dibunyikan Simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa dipimpin salah seorang teman yang ditugaskan. Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas.
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Arnoldus Sedik Alamat : SD YPPK Sr. Agustinus Airjm Kamp : Aifut timur tengah Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 17 Thn Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur menyiapkan tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi arnol diantar ibunya berangkat kesekolah. Sampai di sekolah mengikuti pelajaran disekolah tepat pada pukul 08.15. Kemudian Arnol kembali kerumah tepat pulang sekolah jam 13.20 dan kembali ke rumah sampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah.
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Emiliana Kocu Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi Kamp : Aifat Utara Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 3 Tahun Pergi ke Sekolah Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00. Seperti biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya. Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas ke sekolahnya agar tidak terlambat. Sebelum ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu dan tidak lupa menyikat giginya. Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil. Pada pukul 07.30, sampailah Beni di sekolahnya. .
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Falentinus Bame Alamat : SD YPPK Sto Paulus Sun Kamp : Mare Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 6 Bulan Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya. Dan Segera ke kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke kamar dan membuka lemari pakaian dan kemudian beliau mengambil kemeja dan celana panjang segera dapat memakai pakaian tersebut. Setelah itu Pak Andi menikmati sarapan pagi dengan minum kopi hangat dengan kue yang disediakan oleh ibunya. Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengarkan arahan. Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Florensia Leltakaeb Alamat : SD YPPK Sabak Kamp : Aifat Selatan Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 8 Bulan Kegiatan dipagi hari
Untuk memulai kegiatan keseharianku mulai dari pagi hari. Doni bangun pagi merapikan tempat tidur, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri (mandi). Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan. Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah. Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, Mengingat jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh. Maka Doni di antar oleh ibunya untuk menunggu angkutan (Mobil). Pada saat Doni dan Ibunya menunggu mobil (angkutan). Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah. Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut. Ia masuk sekolah tepat pada waktunya, mengikuti pelajaran (kbm) disekolah tepat pada waktunya. Karena kedisiplinan Doni, akhirnya Doni berhasil meraih kesuksesan menjadi seorang Doktor.
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama : Fransiska Fede Alamat : SD YPPK St. Paulus Teminabuan Kamp : Kabupaten : Sorong Selatan Lama mengajar: 6 Tahun 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Bangun pagi jam: 6.00 Berangkat ke kamar mandi Menggosok gigi Berpakaian Sarapan pagi Berngkat ke sekolah Sampai di sekolah Masuk kekelas. Ke Sekolah Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi membereskan tempat tidur dengan
rapi lalu Dimas bergegas kekamar mandi sebelum mandi Dimas berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk mengosok gigi setelah selesai menggosok gigi Dimas lalu mandi dengan memakai sabun mandi sesudah selesai mandi lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Dimas lalu mengambil tas dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau sepeda motor. Sampai disekolah Dimas turun demi kendaraan lalu menuju ke halaman sekolah. Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih.
.
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Hendrikus Turot Alamat : SD YPPK St. Petrus Konya Kamp : Aifat Utara Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 20 Tahun Kegiatan dalam hidupnya sehari Bangun pagi 06.00 dan selanjutnya ia mandi di kamar mandi setelah mandi ia mengambil pakaian sekolahnya dan ia menggunakan pakaian sekolahnya dan ia makan pagi/setelah makan pagi. Agustinus sikat giginya lalu ia berangkat kesekolah. Sebelum kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah. Agustinus menjumpai teman-temannya masuk kekelasnya untuk mengikuti pelajaran.
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Iventus Taa Alamat : SD YPPK Mosun Kamp : Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 12 Tahun Kegiatan Seorang Anak di Pagi Hari Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah. Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi. Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran. Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya.
.
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Matheus Yumte Alamat : SD YPPK MAAN Kamp : MAAN Kabupaten : Alfat Utara Lama mengajar: 25 thn KESEKOLAH Antonius seorang murid kelas IV SD YPPK Maan setiap hari ia bangun pagi pukul 06.00 WIT. Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya. Kemudian antonius ke ruang makan untuk sarapan pagi. Selesai sarapan pagi Antonius mencuci tangan menyikat gigi. Pukul 07.00 WIT, Antonius berpamitan dengan orang tuanya keluar rumah melangkah ke mobil lalu ke sekolah. Setibanya di halaman depan sekolah Antonius keluar dari mobilnya dan duduk di kursi di depan pintu pagar masuk sekolah. Pukul 07.30 WIT Antonius masuk halaman sekolah dan menemui teman-temannya yang lain dan mereka bersama-sama melangkah menuju pintu kelas yang sudah terbuka. Demikian cerita saya.
.
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama : Monika Yewen Alamat : SD YPPK Sto Paulus Sun Kamp : Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 18 Thn Tema : Berangkat kesekolah Subtema : Kegiatan dipagi hari Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah. Sebelum Amir bangun pagi, Ia harus membereskan atau membersihkan tempat tidurnya. Setelah Amir membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau menyikat giginya. Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi. Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan baik. Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap hari. Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil. Sebelum ia naik ke dalam mobil atau kendaraan Amir selalu memberi salam kepada ibunya sebelum ia berangkat kesekolah bersama-sama dengan teman-temannya disekolah. Selesai pulang sekolah Amir berangkat bersama-sama dengan teman-temannya. Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya.
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Paskalis Tenan Alamat : SD YPPK Kocuas Kamp : Affai Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 12 Tahun 6 Bulan Tentang Murid Pergi Sekolah Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya. Setelah itu pergi mandi, setelah itu pulang dari kamar mandi sampai di rumah. Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana, kemeja putih, sepatu dan sebagainya. Sudah perpakaian setelah sarapan pagi selesai sarapan pagi. Selanjutnya pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah melanjutkan perjalan ke sekolah. .
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Pelipus Korain Alamat : SD YPPK St. Agustinus Mosun Kamp : Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 20 Tahun Gambar diatas dapt menggambarkan tugas seorang siswa yang dapat melaksanakan sebelum berangkat kesekolah. Kegiatan Seorang Anak Sekolah Di dalam suatu keluarga diberi nama keluarga Pak Budi. Di dalam keluarganya dikarunia oleh Yang Maha Kuasa mereka memperoleh seorang anak laki-laki yang diberi nama Yanto. Yanto adalah seorang anak yang ramah tamah, sopan dan taat kepada orang tua. Akhirnya Yanto setiap hari bangun pagi sebelum berangkat kesekolah Yanto dapat menyimpan tempat tidurnya. Setelah/selain membereskan tempat tidur kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Sebelum Yanto ke sekolah Yanto disiapkan oleh Ibunya sarapan pagi setelah/selesai sarapan pagi Yanto berangkat ke sekolah jam 7.15. Setibanya di sekolah yanto bergabung dengan teman-temannya kemudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah.
.
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Sandra Togas Alamat : SD YPPK Santo Paulus Kamp : Terminbuan Kabupaten : Sorsel Lama mengajar : 10 thn 5 bln Kegiatan Andi di Pagi Hari
Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi. cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia membereskan tempat tidurnya. Andi kemudian menuju ke kamar mandi. Tak lama kemudian ia keluar kamar mandi menuju kamar untuk mengganti pakaian. Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya dan meletakkannya di dalam tas sekolahnya. Setelah semua kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya. Ia menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya ia menikmati sarapan paginya dengan lahap. Selesai sarapan, Ia mengosok giginya. Pada pukul 07.00, Andi berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil. Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit. Tanpa terasa, Andi akhirnya tiba di sekolah. Andi turun dari mobil dan menuju ke kelasnya tepat pukul 07.30. Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari.
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Thadeus Taus Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi Kamp : Aifat Selatan Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 8 Bulan Kegiatan Doni
Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00. Sebelum mandi Doni merapikan tempat tidurnya, kemudian ia mengambil. Handuknya lalu pergi mandi. Ketika mandi ibu Doni ke kamarnya untuk memakai pakaian seragam. Karena hari itu adalah hari selasa, Ia memakai seragam putih merah. Doni segera sarapan pagi. Kebiasaan Doni selesai sarapan ia menggosok gigi lalu berangkat kesekolah jam 07.00 Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka. Setibanya disekolah mobil berhenti sambil memberi salam pada ibunya dan ia keluar dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainnya. Waktu sudah menunjukan jam 07.30 dan sebentar lagi pelajaran segera di mulai. Doni bersama temantemannya bergegas masuk kelas dengan tertib.
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Tresita Tenau Alamat : SD YPPK Santo Ayawasi Kamp : Maybrat Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 5 bln Sekolah
Keg pagi = Joko bangun pagi pukul 06.00 setelah bangun joko mandi, setelah selesai mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri, Setelah Joko menyiapkan diri Joko juga menyiapkan alat-alat tulisnya untuk bawa ke sekolah sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan. Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan ia tiba disekolah pukul 08.00.
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Valerius Korain Alamat : SD YPPK St. Agustinus Mosun Kamp : Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 19 Tahun Kegiatan Keluarga Dimas Keluarga Pak Dimas terdiri dari ibu dan dua anak. Nama ibu Risy dan anak Bambang dan Hesti. Bambang ketika bangun pagi pukul 06.00, Ia dapat menyimpan tempat tidur, lalu pergi mandi sebelum mandi. Ia dapat menggosok gigi terlebih dahulu, sedang ayah dan ibu serta adik dari Bambang (Hesti) dapat mengepel kala jendela dan menyapu lantai rumah. Sedangkan Ibu dapat menyiapkan makan pagi untuk keluarganya. Bambang setelah pulang mandi dapat memakai pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh ibunya, ia makan selesai. Dapat memberi salam kepada Ibu, Bapak dan adiknya lalu Bambang pergi ke sekolah. Ayah Dimas dapat menghantar Bambang sampai di Sekolah. Ia sampai di halaman sekolah lalu bertemu dengan teman-teman sekolah. Ia sangat senang kemudian mereka bersama-sama dapat masuk kekelasnya masing-masing untuk dapat menerima mata pelajaran. Setelah selesai sekolah Bambang pulang ke rumah bersama teman berjalan kaki. Mereka ditengah jalan dapat menemukan Budi yang sedang ditabrak apa tugasnya mereka. Mereka terpaksa menolong dia dan bawa ke rumah sakit dan juga mereka memberikan kepada orang tuanya dan juga dapat melapor ke Polisi. Sesampainya dirumah Bambang memberi salam kepada orang tuannya tak sabar. Ia dapat menceritakan kejadian Budi tadi kepada orang tuanya, Lalu Ayah menyampaikan bahwa perbuatan Bambang untuk menolong Budi itu baik. .
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Yanuarius Fanataf Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi Kamp : Aifat Utara Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 6 Bulan Herman, Siswa Kls V SD YPPK St. Petrus Ayawasi
Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi. Pada suatu hari ia adalah seorang siswa yang sangat pandai di Sekolah atau dalam ruang kelas. Herman bangun pagi pada pukul 06.00 setelah ia bangun dari tempat tidurnya ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya. Herman dari bangun tidurnya ia jalan dia salam dari kamar tidur tujuan kamar mandi. Herman menggosok gigi dan mandi setelah itu Herman berpakaian dan Herman duduk diruang atau kamar makan untuk sarapan pagi (sneak). Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan kesekolah. Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke sebelah jalan tujuan sekolah. Pada pukul 7.15 bel dibunyikan Herman bersama-sama dengan teman-teman jalan tujuan ruang kelas V, masuk untuk menerima pelajaran yang diberikan gurunya disekolah atau kelas.
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama : Yosepha Korain Alamat : SD YPPK Santo Ayawasi Kamp : Aifut Utara Kabupaten : Maybrat Lama mengajar: 18 Thn Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi. Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam. Lalu budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang makan, Budi sarapan pagi. Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya disekolah Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah.
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 3 HASIL PENGOLAHAN DATA KALIMAT BEDASARKAN BENTUK
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Agustinus Baru Angelo Fanatay Arnoldus Sedik Emilia Kocu Falentinus Bame Florensia Leltakaeb Fransiska Fade Hendrikus Turot Inventus Taa Matheus Yumte Monika Yewen Paskalis Tenan Pelipus Korain Sandra Togas Tadheus Taus Tresita Tenau Valerius Korain Yanuarius Fanataf Yosepha Korain
MB 4
Tunggal
MS 2 1 3
FD
3 5
2 1 5 4 3 2 1 2 32
Majemuk Tunggal Tidak dapat dikategorikan Jumlah kalimat
Majemuk
1 2 1 1 2 1 1 3 1 1 5 1 2 28
MC FV 2 4 2 1 1 2 2 3 1 2 2 3 3 2 4 6
FN
1
1 1
2 2 3 1 4 4 2 48
Jumlah Tidak dapat dikategorikan 1
1 4 4 4
4 1
1 1
23
1
1
9
Jumlah
13 4 4 7 5 12 4 4 4 8 11 6 9 12 10 2 15 8 4 142
108 25 9 142
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGGOLAHAN DATA KALIMAT BERDASARKAN MAKNA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Agustinus Baru Angelo Fanatay Arnoldus Sedik Emiliana Kocu Falentinus Bame Florensia Leltakaeb Fransiska Fade Hendrikus Turot Inventus Taa Matheus Yumte Monika Yewen Paskalis Tenan Pelipus Korain Sandra Togas Tadheus Taus Tresita Tenau Valerius Korain Yanuarius Fanataf Yosepha Korain Jumlah
Total Kalimat
KB
KP 13 4 4 7 5 12 4 4 4 8 10 5 9 12 10 2 15 8 4 140
KT
KS
KE
KET
1 1
0
1
0
1
0
142
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGGOLAHAN DATA KALIMAT BERDASARKAN MAKNA
RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jumlah
IN 7 4 4 3 4 5 11 5 5 7 6 5 4 5 6 6 8 10 6 111
AKTIF SEM EKA 5 1 1 1 4 7 1 8 4 1 4 3 1 7 2 10 1 4 1 10 6 2 2 15 4 5 9 101
Jumlah kalimat aktif Jumlah kalimat pasif
DWI
PASIF T1 T2 T3 1 3 1 2 1
3 4 2
1 0
17
0
1
Jumlah 13 9 6 7 13 14 15 10 8 15 21 6 12 16 14 8 25 15 11 238
221 18
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4
ANALISIS KALIMAT BERDASARKAN BENTUK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS KALIMAT MAJEMUK SETARA Keterangan S P
: Subjek : Predikat
O PEL
: Objek : Pelengkap
KET (…)
: Keterangan : Menandai hubungan antarklausa yang tidak ada konjungi ataupun tanda bacanya.
No 1. a.
Kode
1.8
Kalimat
Agustinus Baru Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai. S P S P Catatan : - Terdiri dari dua klausa yang digabugkan menjadi satu, serta memiliki kedudukan sama.
b.
1.11
Loncenga telah berbunyi (Lonceng) tanda beristirahat. S P S P Catatan : - Terdiri dari dua klausa yang digabugkan menjadi satu, serta memiliki kedudukan sama. - Terdapat subjek yang dihilangkan yaitu lonceng. 124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 a.
Anggelo Fatanay 2.3
Tepat pukul 07.00 Simon tiba di sekolah pukul 7-15 (…) lonceng dibunyikan KET S P KET KET S P (…) Simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa dipimpin salah seorang S P O teman yang ditugaskan. Catatan : - Kalimat tersebut tiga klausa yang digabugkan menjadi satu, serta memiliki kedudukan sama. - Terdapat hubungan antarklausa yang tidak ada konjungsi atau tanda bacanya.
3 a.
Arnoldus Sedik
3.2
Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur // KET S P (….)menyiapkan tempat tidur dan
b.
3.3
P O bergegas ke kamar mandi untuk mandi P KET KET Catatan : - Kalimat tersebut tiga klausa yang digabugkan menjadi satu, serta memiliki kedudukan sama. - Terdapat hubungan antarklausa yang tidak ada konjungsi atau tanda bacanya. ( S?) Sampai di sekolah (…)mengikuti pelajaran disekolah tepat pada pukul 08.15 P
KET
P
O
K.T
K.W
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Catatan :
c.
3.4
-
Kalimat tersebut dua klausa yang digabugkan menjadi satu, serta memiliki kedudukan sama.
-
Kalimat tersebut tidak terdapat subjek dan tidak terdapat konjungsi ataupun tanda baca.
Kemudian Arnol kembali kerumah tepat pulang sekolah jam 13.20 dan S P K K K.W kembali ke rumah // sampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah. P
K
Catatan :
-
Kalimat tersebut dua klausa yang digabugkan menjadi satu, serta memiliki kedudukan sama.
4
- Kalimat tersebut tidak terdapat subjek dan tidak terdapat konjungsi ataupun tanda baca. Emiliana Kocu
a. 5.
Falentinus Bame
a.
5.2
Dan (S) Segera ke kamar mandi P K lalu beliau mandi S P selesai mandi Pak Andi langsung ke kamar // P S P PEL dan membuka lemari pakaian // P O dan kemudian beliau mengambil kemeja dan celana panjang // S
P
O 126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI (….)segera dapat memakai pakaian tersebut P O Catatan : - Kalimat tersebut beberapa klausa yang digabugkan menjadi satu, serta memiliki kedudukan sama meskipun terdapat klausa yang tidak ada konjungsi atau tanda bacanya. 6 a.
Florentina Leltakaeb
6.11
Ia masuk sekolah tepat pada waktunya,(….) mengikuti pelajaran (kbm) S
P
O
K
P
O
disekolah tepat pada waktunya. K K Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara, mekipun seharusnya terdapat konjungsi untuk menghubungkan kedua klausa tersebut. b.
6.5
Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, K.W S P PEL Mengingat jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh. P O Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara.
7
a.
Fransiska Fade
7.3
Sampai disekolah Dimas turun demi kendaraan lalu menuju ke halaman sekolah. K S P O P KET 127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara. Hendricus Turot
8 a.
8.2
Agustinus sikat giginya lalu ia berangkat kesekolah. S P O S P O Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara.
9.
Inventus Taa
a. 10
Matheus Yumte
a.
10.6
Pukul 07.00 WIT, Antonius berpamitan dengan orang tuanya (…) (Antonius) keluar rumah KET
S
P
KET
S
P
PEL
(….) melangkah ke mobil lalu (Antonius) ke sekolah. P
KET
S
P
Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari empat klausa yang berkedudukan setara. - Terdapat subjek yang dihilangkan karena sama. - Kalimat tersebut ada yang tidak menggunakan konjungsi atau tanda baca untuk menghubungkan klausa satu dengan klausa yang lain. b.
10.7
Setibanya di halaman depan sekolah Antonius keluar dari mobilnya dan duduk di kursi S
P
KET
P
KET 128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
di depan pintu pagar masuk sekolah. KET Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara. 11
Monika Yewen
a. 12.
Paskalis Tenan
a.
12.1
Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk KET S P KET S P dan setelah itu dia menyiapkan KET S P peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya. O Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari tiga klausa yang berkedudukan setara.
13 a.
Pelipus Korain 13.9
Setibanya di sekolah yanto bergabung dengan teman-temannya kemudian KET S P PEL (Yanto) di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan S P KET KET P O diluar halaman sekolah. KET
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari tiga klausa yang berkedudukan setara. 14. a.
Sandra Togas 14.2
cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia membereskan tempat tidurnya. KET S P KET S P O
Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara b.
14.5
Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya dan meletakkannya S P O P di dalam tas sekolahnya. KET Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara
c.
14.12 Andi turun dari mobil dan menuju ke kelasnya tepat pukul 07.30. S P KET P KET KET
15. a. 15.9
Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara Thadeus Taus Waktu sudah menunjukan jam 07.30 dan sebentar lagi pelajaran segera di mulai. S P PEL KET S P Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara 130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16. a.
Tresita Tenau 16.2
Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan ia tiba disekolah pukul 08.00. KET S P KET S P KET KET
Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara. 17 a.
17.3
Valeruis Korain Bambang ketika bangun pagi pukul 06.00, Ia dapat menyimpan tempat tidur, lalu S P KET KET S P O (ia) pergi mandi sebelum mandi S P PEL Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari tiga klausa yang berkedudukan setara - Terdapat penghilangan subjek karena sama.
b.
17.4
Ia dapat menggosok gigi terlebih dahulu, sedang S P O KET ayah dan ibu serta adik dari Bambang (Hesti) dapat mengepel kala jendela dan S P O menyapu lantai rumah. P O Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari tiga klausa yang berkedudukan setara
c.
17.7
Dapa (Bambang) memberi salam kepada Ibu, Bapak dan adiknya lalu Bambang S P O KET S 131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pergi ke sekolah P KET Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara dan setiap klausa dapat berdiri sendiri. d.
e.
17.9
Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa yang berkedudukan setara dan setiap klausa dapat berdiri sendiri. 17.13 Mereka terpaksa menolong dia dan bawa ke rumah sakit dan juga mereka S P O P KET S memberikan kepada orang tuanya dan juga dapat melapor ke Polisi P KET P O Catatan : - Kalimat tersebut terdiri dari empat klausa yang berkedudukan setara dan setiap klausa dapat berdiri sendiri..
18 a.
Ia sampai di halaman sekolah lalu (ia) bertemu dengan teman-teman sekolah. S P KET S P KET
Yanuarius Fanataf 18.4
Herman dari bangun tidurnya (…) ia jalan (…) dia salam S P O S P S P dari kamar tidur tujuan kamar mandi. KET Catatan : - Kalimat tersebut merupakan kalimat mejemuk setara karena terdapat klausa yang berkedudukan setara dan setiap klausa dapat berdiri sendiri meskipun terdapat hubungan antarklausa yang tidak terdapat konjungsi ataupun tanda baca.. 132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 a.
b.
Yosepha Korain 19.1
19.2
Budi bangun pagi pukul 06.00 (…) Budi mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi. S P O KET S P O P KET Catatan : - Kalimat tersebut merupakan kalimat mejemuk setara karena terdapat klausa yang berkedudukan setara dan setiap klausa dapat berdiri sendiri meskipun terdapat hubungan antarklausa yang tidak terdapat konjungsi ataupun tanda baca. Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan sabun, lalu budi keluar S P O KET S P menuju ruangan dan membuka almari, dan mengambil pakaian seragam dan KET P O P O memakai seragam. P O Catata : - Kalimat tersebut merupakan kalimat mejemuk setara karena terdapat klausa yang berkedudukan setara dan setiap klausa dapat berdiri sendiri
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT Keterangan S P
: Subjek : Predikat
O PEL
: Objek : Pelengkap
KET (…) S TS
: Keterangan : Menandai hubungan antarklausa yang tidak ada konjungi ataupun tanda bacanya. : Setuju : Tidak setuju
No Kode 1. a.
KALIMAT Agustinus Baru
1.3
Setelah (Gerardus) mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian. S P KET S P O Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat satu klausa yang menjadi bagian dari klausa lainnya. - Unsur pengisi keterangan adalah klausa.
b.
1.6
Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi, Karo, dan P K KET S P PEL Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat satu klausa yang menjadi bagian dari klausa lainnya - Unsur pengisi keterangan adalah klausa. 134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c.
1.10
Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika. S P O S P KET Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat satu klausa yang menjadi bagian dari klausa lainnya - Unsur pengisi keterangan adalah klausa. - Dalam kalimat tersebut terdapat kata maka sebagai subordinator yang menunjukkan hubungan hasil (TBBBI, 2003 : 409).
d.
1.13
2. a.
-
3. a. 4. a.
-
4.2
Setelah menikmati snack dikantin selesai (S) menggosok gigi P O KET KET P O Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat satu klausa yang menjadi bagian dari klausa lainnya - Unsur pengisi keterangan adalah klausa. - Dalam kalimat tersebut terdapat unsur yang tidak lengkap yaitu subjeknya. Anggelo Fanatay Arnoldus Sedik Emiliana Kocu
Seperti biasanya setelah (Beni) bangun beni bergegas menuju kamar mandi S P KET KET S P PEL KET untuk membersihkan tubuhnya. P O KET Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya. - Unsur pengisi keterangan berupa klausa. 135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI -
b.
4.3
c.
4.4
Terdapat kata setelah yang menunjukan hubungan subordinasi hubungan waktu dan untuk yang merupakan subordinator yang menandai hubungan tujuan (TBBBI 2003 : 407). Setelah (Beni) mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya. S P KET S P O Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat dua klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya - Unsur keterangan berupa klausa. Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas S P PEL KET S P ke sekolahnya agar tidak terlambat. KET
KET
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya - Unsur pengisi keterangan adalah klausa. 5 a. 6 a.
6.4
Falentinus Bame Florentina Lakataeb Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting, S S
P
P
PEL
maka Doni membersihkan gigi terlebih dahulu S
P
O
K.C
KET.Tujuan 136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebelum berngkat kesekolah. P
O
KET Catatan : - Terdapat tiga klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya. - Unsur pengisi pelengkap terdiri dari klausa, unsur pengisi keterangan juga terdiri dari klausa. - Terdapat konjungsi bahwa, maka, dan sebelum yang menunjukkan hubungan subordinasi pada kalimat majemuk bertingkat. b.
6.6
Maka Doni di antar oleh ibunya untuk menunggu angkutan (Mobil). P S
P
PEL
O KET
Catatan :
c.
6.8
-
Merupakan kalimat tunggal dengan predikat verba.
-
Terdapat kata untuk sebagai subordinator hubungan tujuan (TBBBI 2003 : 407).
Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil S P PEL S P O KET menuju kesekolah. KET Catatan : -
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya. Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa.
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI d.
e.
6.9
6.10
Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan disekolah S P S P KET KET yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. Catatan : - Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya. - Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa, dan terdapat hubungan atributif ditandai oleh subordinator yang . Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut. S P S P Catatan : -
Fransiska Fade
a.
-
8
Hendrikus Turot
a.
-
9.
Inventus Taa 9.1
KET
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya. Unsur pengisi pelengkap pada kalimat tersebut berupa klausa dan terdapat hubungan atributif ditandai oleh subordinator yang. Klausa perluasan yang yang disematkan dalam klausa utama disebut dengan klausa relative dan berfungsi sebagai keterangan bagi fungsi sintaksis tertentu (TBBBI 2003: 392).
7.
a.
PEL
Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak S
P
O 138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah. S P KET KET Catatan :
b.
9.4
-
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa.
Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya. S P K KET S P KET Catatan :
10 a.
-
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa.
Mtheus Yumte 10.4
Kemudian antonius ke ruang makan untuk sarapan pagi. P S
P
KET
KET
Catatan : -
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa
-
Terdapat konjungsi yang tidak tidak tepat penggunaanya.
-
Terdapat kata untuk sebagai subordinator yang menunjukkan hubungan tujuan.
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 a.
Monika Yewen 11.1
Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah P K
S
P
KET
KET
KET
Catatan :
b.
11.4
-
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
Unsur pengisi keterangan berupa klausa.
Dan setelah (Amir) menyikat giginya, Amir harus mengambil S P O KET S P handuk, sabun dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi. P K O KET Catatan :
c.
11.8
-
Terdapat dua klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
Kedua unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa.
Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil P O S P O KET Catatan : -
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa. 140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI d.
11.9
Sebelum ia naik ke dalam mobil atau kendaraan Amir selalu memberi salam S P KET KET.W S P O kepada ibunya sebelum ia berangkat kesekolah S P KET KET KET bersama-sama dengan teman-temannya disekolah. KET Catatan :
e.
12 a. 13 a.
11.10
13.1
-
Terdapat dua klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa.
Selesai pulang sekolah Amir berangkat bersama-sama dengan teman-temannya. P PEL KET S P KET Catatan : -
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
Keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa.
Paskalis Tenan Pelipus Korain Gambar diatas dapt menggambarkan tugas seorang siswa yang dapat melaksanakan S P S P KET sebelum berangkat kesekolah.
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Catatan : - Kalimat Tersebut merupakan kalimat majemuk bertingkat karena terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induk, namun klausa pada klausa anak tidak membentuk klausa yang baik, sehingga tidak dapat diidentifikasi - Unsur pengisi pelengkap pada kalimat tersebut berupa klausa dan terdapat hubungan atributif ditandai oleh subordinator yang. b.
13.4
Di dalam keluarganya dikarunia oleh Yang Maha Kuasa (…) mereka memperoleh S
P
KET
S
P
seorang anak laki-laki yang diberi nama Yanto S P PEL O Catatan : -
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
c.
13.5
Unsur pengisi objek pada kalimat tersebut adalah Di adalam kalimat tersebut terdapat hubungan makna antarklausa yang tidak ada konjungsinaya. Yanto adalah seorang anak yang ramah tamah, sopan, dan taat kepada orang tuanya S P S P PEL KET Catatan : - Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya. - Unsur pelengkap berupa klausa terdapat hubungan atributif ditandai oleh subordinator yang.
d.
13.7
Setelah/selain membereskan tempat tidur kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri P O KET S P 142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI untuk pergi ke sekolah P KET KET Catatan : - Terdapat dua klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya. - Unsur keterangan kalimat tersebut berupa klausa 14. a.
Sandra Togas 14.6
Setelah semua kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan S P KET S P PEL untuk menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya. S KET P KET P O KET Catatan : - Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
b.
14.8
Selesai (ia) sarapan, Ia mengosok giginya. S KET
P S
P
O
Catatan : -
c.
14.9
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya. Unsur pengisi keterangan berupa klausa. . Pada pukul 07.00, Andi berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil. P KET
S
P
KET
O
KET 143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Catatan : 15. a.
Terdapat klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya. Unsur prngisi ketetrangan berupa klausa.
Thadeus Taus 15.4
Ketika (ia) mandi ibu Doni ke kamarnya untuk memakai pakaian seragam. S
P
P
KET
S
P
O
KET
Catatan :
b.
15.5
-
Terdapat dua klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya
-
Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa.
Karena hari itu adalah hari selasa, Ia memakai seragam putih merah S
P KET
S
P
O
Catatan : -
Terdapat dua klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya
-
Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut berupa klausa.
16.
Tresita Tenau
a.
-
17.
Valerius Korain
a.
17.11
Setelah (Bambang) selesai sekolah Bambang pulang ke rumah bersama teman S P KET S P KET KET 144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI (…) berjalan kaki P PEL KET Catatan : -
Terdapat dua klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut adalah klausa.
-
Terdapat hubungan antarklausa yang berupa klausa anak dan klausa induk yang tidak ada konjungsinya.
18. a.
Yanuarius Fanataf 18.2
Pada suatu hari ia adalah seorang siswa KET S P yang sangat pandai di Sekolah atau dalam ruang kelas. S P KET O Catatan :
b.
18.4
-
Terdapat dua klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya.
-
Unsur pengisi objek pada kalimat tersebut adalah klausa.
Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan kesekolah. P O KET KET S P KET KET Catatan : -
Terdapat dua klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya. 145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI -
Unsur pengisi keterangan pada kalimat tersebut adalah klausa dan terdapat subordinator untuk yang menunjukkan .
19.
Yosepha Korain
a.
-
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KALIMAT MEJEMUK CAMPURAN
Keterangan : S : Subjek P : Predikat O PEL
: Objek : Pelengkap
KET (…)
: Keterangan : Menandai hubungan antarklausa yang tidak ada konjungi ataupun tanda bacanya.
No 1. a.
Kode 1.5
KALIMAT Agustinus Baru Oleh karena sudah pukul 07.00,// Ibu Gerardus segera menyetop S
P
sebuah taksi penumpang,untuk ditumpang anaknya (….)// Gerardus P O O KET S terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. P K K
b.
1.12
Catatan : - Klausa induk pada kalimat tersebut setara. - Pada klausa setara tidak ada konjungsinya. Gerardus keluar dari kelasnya // hendak (Gerardus) menuju dikantin sekolah 147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
S
P
KET
S
P
KET
guna mengisi perutnya dengan snack P O K KET Catatan : - Klausa induk pada kalimat tersebut setara. - Koordinator majemuk setara tidak tepat, yaitu kata hendak 2 a.
2.1
Angelo Fanatay Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan duduk kursi (….) bersiap-siap KET
S
P
P
K
P
untuk pergi mandi di sungai. P
O
KET
K.T Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. - Klausa induk pada kalimat tersebut setara. - Terdapat hubungan antarklausa yang tidak ada konjungsinya.
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
2.2
Setelah (ia) kembali kerumahnya (ia) menyiapkan kebutuhan sekolah P KET KET S P O (…) berangkat kesekolah P
KET
untuk belajar. Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. - Kalimat majemuk tersebut tidak lengkap karena tidak terdapat subjek. - Terdapt hunungan antarklausa yang tidak ada konjungsinya. 3. a.
Arnoldus Sedik 3.2
Selesai (arnol) mandi arnol diantar ibunya (…) berangkat kesekolah S P P KET KET S P PEL KET Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. - Dalam kalimat majemuk bertingakat terdapat hubungan antarklausa yang tidak ada konjungsinya.
4 a.
4.5
Emiliana Kocu Sebelum (Beni ) ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu dan S P KET S P K 149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tidak lupa menyikat giginya. K
P
O
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. b.
4.6
Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 S P KET KET dengan diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil. P O P O K K Catatan : - Klausa anak pada kalimat tersebut setara. - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
5. a.
Falentinus Bame 5.3
Setelah itu Pak Andi menikmati sarapan pagi S P O K dengan minum kopi hangat dengan (dan) kue yang disediakan oleh ibunya. P O S P K KET
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
5.4
Catatan : - Klausa anak pada kalimat tersebut setara. - Terdapat konjungsi yang tidak tepat penggunaanya, yaitu konjungsi dengan yang digunakan untuk menghubungkan kalimat majemuk setara hubungan penambahan. Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon // lalu beliau segera bergegas K S P O S P menuju kesekolah // dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah KET
S
P
K.T
K.W
delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah// (….) berkumpul di lapangan sekolah P O P K.T untuk mendengarkan arahan. P O K.Tujuan Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat 4 klausa setara dan ada pula 1 klausa yang menjadi bagian klausa induknya. - Terdapat hubungan antarklausa yang tidak ada konjungsinya. c.
5.5
Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya masuk sekolah // P O K.W P PEL KET dan adakan kegiatan belajar mengajar P PEL Catatan : - Klausa induk pada kalimat tersebut setara. 151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6 a.
Florensia Leltakaeb 6.2
Doni bangun pagi (…) merapikan tempat tidur, lalu bergegas menuju kamar mandi S P K P untuk membersihkan diri (mandi). P O K.Tujuan
O
P
KET
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. - Terdapat hubungan antarklausa yang tidak ada konjungsinya. b.
6.3
Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, S P K S P O lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, P
P
O
S
P
O
Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan. S P S P O KET Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7 a.
Fransiska Fede 7.1
Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi (…)membereskan K S P K.W P tempat tidur dengan rapi lalu Dimas bergegas kekamar mandi O
K
S
P
KET
sebelum mandi Dimas berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil P PEL P S P K.W S P sikat gigi dan odol untuk mengosok gigi setelah selesai menggosok gigi P O P O O KET KET Dimas lalu mandi dengan memakai sabun mandi sesudah selesai mandi P O S P KET KET lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian Dimas S
P
S
sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya. P PEL P KET
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. - Terdapat hubungan antarklausa yang tidak ada konjungsinya b.
7.2
Dimas lalu mengambil tas dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu S P O P PEL berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau ( menumpang) sepeda motor. P O P O P
KET
KET.C
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. c.
7.4
Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk S kekelas dengan berbaris yang rapih. P KET KET
P
PEL
P
KET
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. 154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8 a.
8.1
Hendrikus Turot (?) Bangun pagi 06.00 dan selanjutnya ia mandi di kamar mandi P
KET
S P
K
setelah (ia) mandi ia mengambil pakaian sekolahnya dan ia menggunakan pakaian S
P
KET
S
P
O
S
P
O
(…) ia makan pagi/setelah makan pagi
S
P
K
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. - Terdapat hubungan antarklausa yang tidak ada konjungsinya. - Pada bagian aawal klausa terdapat subjek yang dihilangkan.
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
8.3
Sebelum (ia) kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu Agustinus S P KET S P KET S naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah. P KET Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
c.
8.4
Agustinus menjumpai teman-temannya (…..) masuk kekelasnya untuk mengikuti pelajaran. P O S P O P O KET Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. - Pada klausa setara terdapat bagian hubungan antarklausa yang terdapat konjungsinya.
9. a.
Inventus Taa 9.2
Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark merapikan KET S P KET S P tempat tidurnya, Setelah (ia) mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu O S P S P (ia) duduk di meja makan untuk sarapan pagi S K S P KET. T KET. Tujuan
O
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. b.
9.2
Setelah (ia) dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya S P KET S P KET.T KET.W pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk KET S P kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran. P O KET KET.Tujuan Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
10 a.
10.2
Mateus Yumte Setelah (ia) bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan S P K KET. S P O Ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu S P O melangkah ke kamar mandi untuk mandi. P O KET. Tujuan Catatan : -
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. 157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
10.3
Setelah (Antonius) mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian S P KET.W S P KET.T P O untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya. P O P Catatan : -
c.
10.5
Selesai (Antonius) sarapan pagi Antonius mencuci tangan (….) menyikat gigi. S P K KET S P O P O Catatan : -
d.
10.8
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. Terdapat hubungan antarklausa setara yang tidak ada konjungsinya.
Pukul 07.30 WIT Antonius masuk halaman sekolah dan menemui S P O P teman-temannya yang lain dan mereka bersama-sama melangkah O S menuju pintu kelas yang sudah terbuka. S P KET
P
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Catatan : -
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. Monika Yewen
11. a.
11.2
Sebelum Amir bangun pagi, Ia harus membereskan atau membersihkan tempat tidurnya. S S KET KET S P P O Catatan : -
b.
11.3
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
Setelah Amir membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau S P O KET S P O menyikat giginya. P
O
Catatan : -
c.
11.5
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu S P O KET S P O S 159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu P S P O dengan baik. K
Catatan : -
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
d.
11.6
Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat P K S P KET S P O KET kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah (Amir) makan, S P S P O KET Amir berangkat kesekolah. S
P
KET
Catatan : e.
11.7
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. Terdapat penggunaan dua konjungsi yang tidak tepat.
Selama dalam perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya P KET KET S P KET 160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk pergi kesekolah setiap hari P
KET
KET
Catatan : -
f.
11.11
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah (Amir) makan siang S P KET S P KET KET Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya. P KET S P KET KET Catatan : -
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
12
Paskalis Tenan
a.
-
13.
Pelipus Korain
a.
13.6
Akhirnya Yanto setiap hari bangun pagi sebelum berangkat kesekolah Yanto P KET S KET P KET KET S
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dapat menyimpan tempat tidurnya. P Catatan : -
b.
13.8
O
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya
Sebelum Yanto ke sekolah Yanto disiapkan oleh Ibunya sarapan pagi S P KET S P KET setelah/selesai sarapan pagi Yanto berangkat ke sekolah jam 7.15. KET
S
P
KET
KET
Catatan : -
14 a.
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
Sandra Togas 14.4
Tak lama kemudian ia keluar kamar mandi (…) menuju kamar untuk mengganti pakaian. P O KET S P PEL P PEL KET Catatan : -
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. Terdapat hubungan antarklausa setara yang tidak ada konjunginya. 162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
14.7
Ia menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya S KET P KET S P O (…) ia menikmati sarapan paginya dengan lahap. S P Catatan : -
15. a.
O
KET
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. Terdapat hubungan antarklausa setara yang tidak ada konjunginya.
Thadeus Taus 15.2
Sebelum (Doni ) mandi Doni merapikan tempat tidurnya, kemudian ia mengambil (..O?.) S P KET S P O S P Catatan : -
b.
15.7
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. Tedapat klausa yang tidak mempunyai objek.
Kebiasaan Doniselesai (ia) sarapan ia menggosok gigi lalu berangkat kesekolah jam 07.00 S P KET S P O P KET KET (…)Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka S
P
O
KET
KET 163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya - Terdapat hubungan antarklausa setara yang tidak ada konjungsinya. c.
15.8
Setibanya disekolah mobil berhenti sambil memberi salam pada ibunya dan ia keluar P O KET KET S P KET S P dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainnya. KET
P
KET
KET
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat 3 klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya 16.
Tresita Tenau
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
16.1
Keg pagi =Joko bangun pagi pukul 06.00 setelah (Joko) bangun joko mandi, S P S P KET KET S P setelah selesai (Joko) mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri, S P P O KET S P KET KET Setelah Joko menyiapkan diri Joko juga menyiapkan alat-alat tulisnya S P O S P O untuk bawa ke sekolah sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan. P KET S P KET KET S P Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa 5 setara dan ada pula 6 klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
17. a.
Velerius Korain 17.6
Bambang setelah pulang mandi (....) dapat memakai pakaian seragam dan mengambil S P KET S P O P makan yang sudah di siapkan oleh ibunya, (…) ia makan selesai S P KET O S P Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. - Terdapat hubungan antar klausa setara yang tidak ada konjunginya. 165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
17.10
Ia sangat senang kemudian mereka bersama-sama dapat masuk kekelasnya masing-masing S
P
S
P
KET
untuk dapat menerima mata pelajaran P O KET Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. c.
17.12
Mereka ditengah jalan dapat menemukan Budi yang sedang ditabrak S P S KET P O (….)apa tugasnya mereka. S Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. - Dalam kalimat tersebut terdapat dua klausa setara yang tidak ada konjungsi yang menghubungkannya.
d.
17.15
Ia dapat menceritakan kejadian Budi tadi kepada orang tuanya, Lalu Ayah
S
P
O
KET
S
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyampaikan bahwa perbuatan Bambang untuk menolong Budi itu baik. P O KET P KET P O Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. 18 a.
Yanuarius Fanataf 18.3
Herman bangun pagi pada pukul 06.00 setelah ia bangun dari tempat tidurnya S P KET S P KET KET Ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya. S
P
P
O
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. b.
18.5
Herman menggosok gigi dan mandi setelah itu Herman berpakaian dan S
P
O
S
KET
S
P
Herman duduk diruang atau kamar makan untuk sarapan pagi (sneak). S KET S P KET KET
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. c.
18.7
Setelah (Herman) sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan(...) ia memberentikan S P KET S P S P mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke sebelah jalan tujuan sekolah. S P KET KET Catatan : -
Terdapat dua klausa yang menjadi bagian dari klausa induknya, dan ada pula klausa yang setara.
d.
18.8
-
Kluasa induk pada kalimat tersebut memiliki kedudukan setara.
-
Unsur pengisi keterangan pada kedua klausa tersebut berupa klausa.
Pada pukul 7.15 bel dibunyikan Herman bersama-sama dengan teman-teman KET S P S jalan tujuan ruang kelas V, (…) masuk P KET S untuk menerima pelajaran yang diberikan gurunya disekolah atau kelas S P O KET P O . KET Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. 168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19 a.
Terdapat hubuangan antarklausa yang tidak ada konjunginya.
Yosepha Korain 19.4
Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya disekolah Budi berpamitan KET S P KET S P kepada ibunya dan bergegas bersama teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah. P KET KET P KET KET Catatan : - Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya.
b.
19.3
Lalu budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang makan P O S P S P KET KET (…)Budi sarapan pagi. S
P
KET
Catatan : -
Dalam satu kalimat terdapat klausa setara dan ada pula klausa yang menjadi bagian klausa induknya. terdapat klausa yang tidak terdapat konjungsi.
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS KALIMAT TUNGGAL DENGAN PREDIKAT FRASA VERBAL
NO Kode 1. a. 1.1.
KALIMAT Agustinus Baru
Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. KET S P KET Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba.
b.
1.2.
Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi. S KET P KET Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba.
c.
1.7.
Bersama teman-temannya, mereka beranjakan gegas masuk ke dalam ruang kelas. KET S P O KET Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba, namun verba yang ada tidak mempunyai makna.
d.
1.9.
Bu Tuti mengajarkan pelajaran matematika. S
P
O
Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba 2. a.
Angelo Fanatay 2.4.
Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas. KET S P KET 170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba 3. a. 4. a.
Arnoldus Sedik Emilia Kocu
4.1.
Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00 KET S P PEL Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba
b.
4.7.
Pada pukul 07.30, sampailah Beni di sekolahnya. KET p S KET Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba
5. a.
5.1.
6. a.
6.7.
f.
6.12
Falentinus Bame Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya. KET S P KET Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba Florensia Lelkataeb Pada saat Doni dan Ibunya menunggu mobil (angkutan) KET S P O Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba Karena kedisiplinan Doni, akhirnya Doni berhasil meraih kesuksesan KET
S
P
O 171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI menjadi seorang Doktor. KET Catatan : 7. a. 8. a. 9. a. 10. a. 11. a. 12. a. 13. a.
14. a.
b.
13.3.
14.1.
14.3.
- Predikat pada kalimat tersebut adalah verba Fransiska Fade Henrikus Turot Inventus Taa Matheus Yumte Monika Yewen Paskalis Tenan Pelipus Korain Di dalam suatu keluarga diberi nama keluarga Pak Budi S P O KET Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba
Sandra Togas Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi. KET S KET P Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba Andy kemudian menuju ke kamar mandi S P KET 172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba c.
14.10
Perjalanan menuju sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit. S
P
O
Catatan : Predikat pada kalimat tersebut berupa verba 14.11. Tanpa terasa, Andi akhirnya tiba disekolah. KET S P KET -
d.
15. a.
15.1.
Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba Thadeus Taus Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00 KET S P KET KET Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba
b.
15.3.
Handuknya lalu pergi mandi S P PEL Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba
c.
15.6.
Doni segera sarapan pagi S P KET
d.
15.10. Doni bersama teman-temannya bergegas masuk dengan tertib S P KET Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba 173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16. a. 17. a.
17.1.
Keluarga Pak Dimas terdiri dari ibu dan dua anak S P KET Catatan : - Predikatnya berupa verba .
b.
17.5.
Sedangkan ibu dapat menyiapkan makan pagi untuk keluarganya. S P O KET Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba
c.
17.8.
Ayah Dimas dapat menghantar Bambang sampai di sekolah. S P O KET
Trsia Tenau Valerius Korain
Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba d.
17.14. Sesampainya dirumah Bambang memberi salam kepada orangtuanya tak sabar. KET S P O KET KET Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut adalah verba
18. a. 19. a.
Yanuarius Fanataf Yosepha Korain -
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ANALISIS KALIMAT TUNGGAL DENGAN PREDIKAT FRASA DEPAN
NO Kode KALIMAT 1. Agustinus Baru a. 2. Anggelo Fanatay a. 3. Arnoldus Sedik a. 4. Emiliana Kocu a 5. Falentinus Bame a. 6. Florensia Lelkataeb a. 7. Fransiska Fede a. 8. Hendrikus Turot a. 9. Iventus Taa a. 10. Mateus Yumte a. 11. Monika Yewen a. 12. Paskalis Tenan a. 13. Pelipus Korain a. 14 Sandra Togas a. 15 Thadeus Taus a. 16. Tresita Tenau a. 17. Valerius Korain a. 18. Yanuarius Fanataf a. Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPPK St. Petrus Ayawasi. S P Catatan : - Predikat pada kalimat tersebut merupakan frasa depan di. 19. a.
Yosefa Korain -
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KALIMAT TUNGGAL DENGAN PREDIKAT FRASA NOMINAL NO 1 a 2 a 3 a 4 a 5 a 6 a 7 a 8 a 9 a 10 a 11 b 12 a 13 a 14 a
15 a 16 a 17 a. 18 a. 19 a.
Kode
KALIMAT Agustinus Baru Anggelo Fanatay Arnoldus Sedik Emiliana Kocu Falentinus Bame Florentina Lekataeb Fransiska Fade Hendrikus Turot Iventus Taa Matheus Yumte Monika Yewen Paskalis Tenan Pelipus Korain Sandra Togas 14.13. Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari. P S KET Catatan : - Predikatnya berupa nomina itu dan dibubuhi partikel –lah sehinga itulah menjadi predikat. Thedeus Taus Tresita Tenau Valerius Korain Yanuarius Fanataf Yosepha Korain -
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5
ANALISIS KALIMAT BERDASARKAN MAKNA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS KALIMAT BERDASARKAN MAKNA Keterangan KB
: Kalimat Berita
KP
: Kalimat Perintah
KT
: Kalimat Tanya
KS
: Kalimat seru
KE
: Kalimat Emfatik
KODE KALIMAT 1. Agustinus Baru 1.1. Pada senen pagi, teapt pukul
KB V
06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. 1.2.
Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi.
V
1.3.
Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian.
V
KP
KT
KS
KE
KETERANGAN Kalimat diawali dengan huruf dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Gerardus bangun pukul 06.00 pada hari Senin. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita mengenai Gerardus tergesagesa ke kamar manadi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Gerardus yang
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.4.
Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan.
V
1.5.
Oleh karena sudah pukul 07.00, V Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30.
1.6.
Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi, Karo, dan John.
V
1.7.
Bersama teman-temannya, mereka berajakan gegas masuk ke dalam ruang kelas.
V
1.8.
Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai.
V
membuka lemari. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Sayangnya informasi yang disampaikan dalam kalimat berita tersebut tidak lengkap karena hanya terdiri dari klausa anak atau unsur pengisi keterangan pada sebuah kalimat. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus yang menyetop sebuah taksi untuk anaknya. Kemudian gerardus berangkat ke sekolah tepat pukul 07.30 Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Gerardus yang berjumpa dengan 4 . Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan Gerardus bersama temantemannya bersama-sama menuju kelas. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan tentang Bu Tuti masuk kelas, kemudian pelajaran dimulai.
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1.9.
Bu Tuti mengajarkan pelajaran matematika.
V
1.10.
Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika.
V
1.11.
Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat.
V
1.12.
V Gerardus keluar dari kelasnya hendak menuju dikantin sekolah guna mengisi perutnya dengan snack. Setelah menikmati snack di V kantin selesai mengosok gigi.
1.13.
2. 2.1.
2.2.
Anjelo Fanatay Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan duduk kursi bersiap-siap untuk pergi mandi di sungai. Setelah kembali kerumahnya
V
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Bu Tuti yang mengajarkan pelajaran matematika. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan bahwa Bu Tuti mengakhiri pelajaran. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan bahwa lonceng telah berbunyi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan bahwa Gerardus keluar dari kelas, kemudian menuju kantin. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Sayangnya, informasi yang di sampaikan dalam kalimat tersebut tidak lengkap karena tidak ada pelaku perbuatannya
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Simon yang bangun kemudian duduk di kursi. Kalimat diawali dengan huruf
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI menyiapkan kebutuhan sekolah berngkat ke sekolah untuk belajar.
besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Sayangnya informasi yang disampaikan kurang lengkap karena tidak ada pelaku perbuatan. Pelaku yang menyiapkan kebutuhan sekolah tidak diketahui. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Terdapat beberapa informasi di dalam kalimat tersebut yaitu pada pukul 07.00 Simon tiba disekolah, pada pukul 07.15 Simon masuk ruang kelas, dan setelah itu berdoa.
2.3.
Tepat pukul 7.00 Simon tiba di sekolah pukul 7-15 lonceng dibunyikan Simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa dipimpin salah seorang teman yang ditugaskan.
V
2.4.
Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai pelajaran yang dimulai oleh seorang guru kelas.
3. 3.1.
Arnoldus Sedik Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur menyiapkan tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi.
V
3.2.
Selesai mandi arnol diantar
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Dalam kalimat tersebut terdapat beberapa informasi di dalam satu kalimat yaitu Arnol bangun dari tidur, menata tempat tidur, dan dilanjutkan dengan mandi. Kalimat diawali dengan huruf
V
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ibunya berangkat kesekolah.
3.3.
Sampai di sekolah mengikuti pelajaran disekolah tepat pada pukul 08.15.
V
Kemudian Arnol kembali kerumah tepat pulang sekolah jam 13.20 dan kembali ke rumah sampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah. Emiliana Kocu Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00.
V
4.2.
Seperti biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
V
4.3.
Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya.
V
3.4.
4. 4.1.
V
besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Arnol yang diantar oleh ibunya berangkat ke sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberita. Sayangnya informasi yang dberikan dalam kalimat itu tidak lengkap karena kalimat tersebut tidak terdapat pelaku. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan, Makna dalam kalimat berita itu kurang logis.
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai jarum jam di kamar Beni menujukkan pukul 06.00. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai kebiasaan Beni setelah banguan pagi adalah mandi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai setelah mandi, Beni memakai pakaian sekolah.
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4.4.
Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas ke sekolahnya agar tidak terlambat.
V
4.5.
V Sebelum ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu dan tidak lupa menyikat giginya.
4.6.
Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil.
V
4.7.
Pada pukul 07.30, sampailah Beni di sekolahnya.
V
5. 5.1.
Falentinus Bame Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya.
5.2.
Dan Segera ke kamar mandi lalu V beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke kamar dan membuka lemari pakaian dan
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan menganai Beni berangkat ke sekolah agar tidak terlambat karena hari ini adalah hari senin. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai sebelum berangkat sekolah Beni sarapan dan menyikat giginya terlebih dahulu. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Beni yang diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Beni sampai di sekolah pukul 07.30. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Pak Andi bangun pukul 06.00. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Karena berupa kalimat
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kemudian beliau mengambil kemeja dan celana panjang segera dapat memakai pakaian tersebut.
5.3.
Setelah itu Pak Andi menikmati sarapan pagi dengan minum kopi hangat dengan kue yang disediakan oleh ibunya.
V
5.4.
Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengarkan arahan.
V
Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar.
V
5.5
majemuk, kalimat tersebut terdapat beberapa informasi yaitu pak Andi mandi, lalu ke kamar, membuka lemari untuk mengambil kemeja dan celana panjang, kemudian memakainya. Karena kalimat tidak gramatikal, maka informasi yang disampaikan tidak mudah untuk diterima. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Pak Andi sarapan ppagi dengan kopi hangat dan kue yang disediakan oleh ibunya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat terdiri dari kalimat majemuk, maka terdapat beberapa informasi di dalamnya yaitu Pak Andi menerima telepon, Pak Andi menuju ke sekolah, pada pukul 08.30 Pak Andi tiba di sekolah, dan mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Namun, informasi yang di sampaikan tidak dapat diterima dengan baik karena kalimat
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI yang tidak gramatikal dan tidak ada pelakunya. 6. 6.1.
Florensia Leltakaeb Untuk memulai kegiatan keseharianku mulai dari pagi hari.
6.2.
Doni bangun pagi merapikan tempat tidur, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri (mandi).
V
6.3.
Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan.
V
6.4.
Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah.
V
6.5.
Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah,
V
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang disampaikan tidak lengkap karena hanya terdiri dari klausa anak saja. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Doni menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Karena terdiri dari kalimat majemuk, kalimat tersebut terdiri dari beberapa informasi yaitu Doni memilih pakaian kemudian menggunakannya, lalu menuju ruangan makan untuk makan. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Doni mengehaui pentingnya kesehatan dan membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berangkat. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Mengingat jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh. 6.7.
Maka Doni di antar oleh ibunya untuk menunggu angkutan (Mobil).
V
6.8.
Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah.
V
Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut.
V
V
6.11.
Ia masuk sekolah tepat pada waktunya, mengikuti pelajaran (kbm) disekolah tepat pada waktunya.
V
6.12.
Karena kedisiplinan Doni, akhirnya Doni berhasil meraih kesuksesan menjadi seorang
V
6.9.
6.10.
titik serta berisi pemberitaan mengenai Doni berangkat ke sekolah pukul 07.00. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Doni diantar Ibunya menunggu angkutan. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Karena kalimat tersebut tidak gramatikal, informasi yang hendak disampaikan tidak dapat diterima dengan baik. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Doni tiba di sekolah tepat wakti dan masuk sekolah pukul 07.30. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Doni anak yang disiplin di sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Ia (Doni) masuk sekolah tepat waktu dan mengikuti pelajaran . Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi informasi
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI bahwa Doni brhasil menjadi seorang Doktor karena kedisiplinannya..
Doktor. 7. 7.1.
Fransiska Fede Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi membereskan tempat tidur dengan rapi lalu Dimas bergegas kekamar mandi sebelum mandi Dimas berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk mengosok gigi setelah selesai menggosok gigi Dimas lalu mandi dengan memakai sabun mandi sesudah selesai mandi lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya.
7.2.
7.3.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Karena terdiri dari kalimat majemuk, kalimat tersebut terdapat beberapa informasi yaitu pada pukul 06.00 pagi Dimas bangun dan membereskan tempat tidur. Setelah itu Beni ke kamar mandi. Sebelum mandi ia berdoa terlebih dahulu. Setelah berdoa Dimas menggosok gigi. Setelah itu, Dimas mandi. Selesai mandi, Dimas berpakaian lalu sarapan yang sudah disediakan ibunya.
Dimas lalu mengambil tas dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau sepeda motor.
V
Sampai disekolah Dimas turun
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk sehingga terdiri dari beberapa informasi yaitu Dimas mengambil tas dan bersalaman kepada orangatuanya, lalu berangkat ke sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI demi kendaraan lalu menuju ke halaman sekolah.
7.4.
Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih.
8. 8.1.
Hendrikus Turot Bangun pagi 06.00 dan selanjutnya ia mandi di kamar mandi setelah mandi ia mengambil pakaian sekolahnya dan ia menggunakan pakaian sekolahnya dan ia makan pagi/setelah makan pagi.
8.2.
Agustinus sikat giginya lalu ia berangkat kesekolah.
V
v
V
titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut memberitakan bahwa Dimas turun dari kendaraan,kemudian menuju halaman sekolah, namun karena kesalahan diksi kata ‘demi’, informsi yang hendak disampaikan menjadi kurang jelas. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita bahwa pada pukul 07.20 Dimas dan kawan-kawannya berbaris dengan rapi, kemudian masuk ke kelas. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang disampaikan pada kalimat berita tersebut tidak lengkap karena subjek nya tidak jelas. Hanya terdapat pronominal ‘ia’ dan tidak dijelaskan siapa tokohnya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan bahwa Agustinus menyikat gigi, kemudian berangkat ke sekolah. Terdapat kesalahan diksi ‘sikat’ pada unsur pengisi predikat, sehingga informasi yang disampaikan tidak mudah
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.3.
Sebelum kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah.
V
8.4.
Agustinus menjumpai temantemannya masuk kekelasnya untuk mengikuti pelajaran.
V
9. 9.1.
Iventus Taa Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah. Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat
9.2.
diterima. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Agustinus yang meminta pamit kepada kedua orantuanya, kemudian naik kendaraan menuju ke sekolah, dan sampai di sekolah pukul 07.00. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Agustinus yang menjumapai teman-temannya kemudian masuk ke kelasnya untuk mengikuti pelajaran. Kelimat tersebut merupakan kalimat majemuk yang seharusya terdapat konjungsi ‘kemudian’ setelah kata temantemannya. Hal ini membuat informasi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai seguah gambar yang mengisahkan kegiatan seorang anak pada pagi hari.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI tidurnya lalu Ron Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi.
9.3.
Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama temanteman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran.
V
9.4.
Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya.
V
10. 10.1.
Matheus Yumte Antonius seorang murid kelas IV SD YPPK Maan setiap hari ia bangun pagi pukul 06.00
V
titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk, yang terdapat beberapa informasi diantaranya Ron Clark bangun pagi, kemudian merapikan tempat tidur, setelah mandi Ron Clark mengenakan pakaian serangamnya lalu sarapan. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk, sehingga terdapat beberapa informasi yaitu setelah sarapan pagi ia (Ron Clark) sarapan pagi pukul 06.00, dan pada pukul 07.00 Ron Clark bersama temantemannya mengikuti pelajaran. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut berupa kalimat majemuk sehingga dalam satu kalimat terdapat bebrapa informasi yaitu sebelum brangkat ke sekolah ia (Ron Clark) berpamitan dengan kedua orangtuanya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaaan mengenai Antonius seorang
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI WIT.
murid IV SD YPPK Maan
yang setiap pagi bangun pukul 06.00. 10.2.
Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi
V
10.3.
V Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya.
10.4.
Kemudian antonius ke ruang makan untuk sarapan pagi.
V
10.5.
Selesai sarapan pagi Antonius mencuci tangan menyikat gigi.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk yang memiliki beberapa informasi dalam satu kalimat. Informasi tersebut antara lain, ia (Antonius) bengun pagi, Antonius membereskan tempar tidur, dan mengambil keperluan mandi untuk mandi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut terdiri dari kalimat majemuk yang didalam nya terdapat beberapa informasi seperti Antonius kembeli ke kamar dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan menenai Antonius ke ruang makan untuk sarapan. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Antonius mencuci tangan setelah sarapan pagi.
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10.6.
V Pukul 07.00 WIT, Antonius berpamitan dengan orang tuanya keluar rumah melangkah ke mobil lalu ke sekolah.
10.7.
Setibanya di halaman depan sekolah Antonius keluar dari mobilnya dan duduk di kursi di depan pintu pagar masuk sekolah.
10.8.
V Pukul 07.00 WIT, Antonius berpamitan dengan orang tuanya keluar rumah melangkah ke mobil lalu ke sekolah.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk, sehingga terdapat beberapa informmasi seperti Antonius berpamitan dengan orang tuanya, kemudian berangkat keskolah dengam menggunakan mobil. Pada kalimat majemuk terdapat bagian yang tidak ada konjungsinya sehingga berita yang hendak di sampaikan tidak dapat di terima dengan baik. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk, sehingga terdapat beberapa informasi. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah Antoniu keluar dari mobill kemudian duduk di kursi di depan pintu masuk. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah Antonius berpamitan dengan orangtuanya kemudian menuju ke mobil untuk berangkat ke sekolah.
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kalimat tersebut tidak menggunakan konjungsi dengan baik sehingga informasi yang disampaikan tidak mudah untuk di terima. 11. 11.1.
Monika Yewen Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah.
11.2.
Sebelum Amir bangun pagi, Ia harus membereskan atau membersihkan tempat tidurnya.
V
11.3.
Setelah Amir membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau menyikat giginya.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut berupa kalimat mejemuk, sehingga terdapat lebih dari satu informasi. Informasi pada kalimat tersebut adalah setelah membereskan tempat tidur, Amir menyikat giginya.
11.4.
Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun dan perlengkapan lainnya
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Amir yang bangun pagi untuk berangkat sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pembaritaan bahwa sebelum bangun pagi, Amir haris membersihkan tempat tidurnnya. Makna dari kalimat berita tersebut tidak logis.
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI untuk mendi pagi.
11.5.
Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan baik.
V
11.6.
Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah.
V
Informasi yang terdapat dalam kalimat berita itu adalah setelah menyikat gigi Amir mengambil handuk, sabun, dan kelengkapan mandi lainnya untuk mandi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk yang tidak gramatikal sehingga terdiri dari beberapa informasi dan informasi tersebut tidak dapat tersampaikan dengan baik. Informasi yang ada dalam kalimat tersebut adalah setelah mandi pagi, Amir mengenakan pakaian sekolah, lalu membereskan semua kelengkapan dengan baik. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah setelah mandi pagi, Ibu Ani menyiapkan makan pagi untuk Amir,kemudian Amir sarapan, berangkat ke sekolah. Kalimat tersebut tidak menggunakan konjungsi dengan baik, sehingga informasi tidak di sampaikan dengan baik.
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11.7.
Selama dalam perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap hari.
V
11.8.
Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil.
V
11.9.
Sebelum ia naik ke dalam mobil atau kendaraan Amir selalu memberi salam kepada ibunya sebelum ia berangkat kesekolah bersama-sama dengan temantemannya disekolah.
V
11.10.
V Selesai pulang sekolah Amir berangkat bersama-sama dengan teman-temannya.
11.11.
Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya.
V
Kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Amir diantar ibunya, ketika perjalanan menuju sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan bahwa Ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Konjungsi ‘sebelum’ yang digunakan pada kalimat tersebut tidak sesuai, sehingga informasi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan Amir pulang sekolah bersama teman-temannya . Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Karena majemuk, kalimat berita tersebut memiliki lebih dari satu informasi. Informasi pada kalimat tersebut adalah sesampainya dirumah, Amir makan siang, lalu istirahat siang dengan berbaring diatas tempat
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI tidurnya. 12. 12.1.
Paskalis Tenan Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya.
12.2.
Setelah itu pergi mandi, setelah itu pulang dari kamar mandi sampai di rumah.
V
12.3.
Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana, kemeja putih, sepatu dan sebagainya.
V
12.4.
Sudah perpakaian setelah sarapan pagi selesai sarapan pagi.
12.5.
Selanjutnya pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah melanjutkan perjalan ke sekolah.
V
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informsi yang di terdapat dalam kalimat tersebut adalah seorang murid bangun pagi kemudia ia duduk, lalu menyiapkan peralatan mandi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat berita tersebut tidak lengkap karena tidak ada pelaku perbuatanya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat berita tersebut tidak lengkap karena tidak ada pelaku perbuatanya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik namun, kalimatmat tersebut tidak gramatikal sehingga tidak ada informasi yang didapatkan dari kalimat itu. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Namun, informasi dalam kalimat tersebut tidak lengkap karena tidak ada pelaku nya.
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13. 13.1.
Pelipus Korain Gambar diatas dapt menggambarkan tugas seorang siswa yang dapat melaksanakan sebelum berangkat kesekolah.
13.2.
Kegiatan Seorang Anak Sekolah V
13.3.
Di dalam suatu keluarga diberi nama keluarga Pak Budi.
V
13.4.
Di dalam keluarganya dikarunia oleh Yang Maha Kuasa mereka memperoleh seorang anak lakilaki yang diberi nama Yanto.
V
14.5.
Yanto adalah seorang anak yang ramah tamah, sopan dan taat
V
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai sebuah gambar yang menceritakan kegiatan seorang siswa sebelum berangkat sekolah. Namun, informasi dalam kalimat tersebut tidak tersampaikan dengan baik karena penggunaan diksi yang kurang tepat. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan yang menujukan kegiatan seorang siswa. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan menenai sebuah keluarga yang diberi nama keluarga pak Budi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan tentang sebuah keluarga yang di karuniai seorang anak lakilaki yang bernama Yanto. Namun, informasi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik karena kalimat yang tidak gramatikal. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kepada orang tua.
14.6.
Akhirnya Yanto setiap hari bangun pagi sebelum berangkat kesekolah Yanto dapat menyimpan tempat tidurnya.
V
13.7.
Setelah/selain membereskan tempat tidur kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.
V
Sebelum Yanto ke sekolah Yanto disiapkan oleh Ibunya sarapan pagi setelah/selesai sarapan pagi Yanto berangkat ke sekolah jam 7.15.
V
13.8.
13.9.
Setibanya di sekolah yanto
V
titik serta berisi pemberitaan bahwa Yanto adalah anak yang ramah dan sopan kepada orangtuanya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan tentang Yanto yang setiap hari bangun pagi, dan menyimpan tempat tidurnya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang disampaikan dalam kalimat tersebut adalah setelah membereskan tempat tidur, Yanto mempersiapkan diri pergi ke sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah sebelum brangkat sekolah ibu Yanto menyiapkan sarapan pagi untuknya, setelah itu yanto berangkat ke sekolah pukul 07.15. Terdapat pemakaian konjungsi yang tidak tepat, sehingga informasu yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik.
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang disampaikan dalam kalimat tersebuat adalah sesampainya di sekolah, Yanto bergabung dengan temantemannya kamudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas untuk mengamati lingkungan di luar halaman sekolah, Kalimat tersebut tidak gramatikal sehingga informasi yang di sampaikan tidak dapat di terima dengan baik.
bergabung dengan temantemannya kemudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah.
14. 14.1.
Sandra Togas Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi.
14.2.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai alarm di meja kamar Andy berbunyi pada pukul 06.00..
Cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia membereskan tempat tidurnya.
V
14.3.
Andi kemudian menuju ke kamar mandi.
V
14.4.
Tak lama kemudian ia keluar kamar mandi menuju kamar untuk mengganti pakaian.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Andy yang cepatcepat bangun dan tidak lumap membereskan tempat tidurnya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita mengenai Andi yang menuju kamar mandi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai ia (Andi) yang keluar
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dari kamar mandi untuk mengganti pakaian. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan tentang ia (Andi) yang menyiapka semua kelengkapan sekolah dan meletakannya ke dalam tas sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah setelah Andi menyiapkan kelengkapan sekolahnya, ia menuju ruang makan untuk sarapan. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan tentang Andi yang menikmati dengan lahap sarapan yang telah disiapkan ibunya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita tentang Andi yang menggosok gigi setelah sarapan.
14.5.
Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya dan meletakkannya di dalam tas sekolahnya.
V
14.6.
Setelah semua kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya.
V
14.7.
Ia menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya ia menikmati sarapan paginya dengan lahap.
V
14.8.
Selesai sarapan, Ia mengosok giginya.
V
14.9.
Pada pukul 07.00, Andi berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Andi yang berangkat sekolah dengan menggunakan mobil pada pukul 07.00.
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14.10.
Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit.
V
14.11.
Tanpa terasa, Andi akhirnya tiba V di sekolah.
14.12.
Andi turun dari mobil dan menuju ke kelasnya tepat pukul 07.30.
14.13.
Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari.
15. 15.1.
Thadeus Taus Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00.
15.2.
Sebelum mandi Doni merapikan tempat tidurnya, kemudian ia mengambil.
V
V
V
V
Kalimat diawali dengan huruf besar, dan diakhiri dengan tanda titik, serta memberitakan bahwa perjalanan menuju sekolah membutuhkan wakti beberapa menit.. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan menenai Andi yang telah tiba di sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta memberitakan bawa Andi turun dari mobil dan menuju kelas pada pukul 07.30. Kalimat tersebut terdapat kata itulah dan memberikan penegasan khusus pada subjek. Pada kalimat tersebut yang menjadi subjek adalah kegiatan Andi setiap harinya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita tentang Doni yang terbiasa bangun pukul 06.00. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita tantang Doni yang merapikan tenpat tidurnya sebelum mandi. Kalimat tersebut masih terdapat satu informasi lagi, namun
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI karena tidak gramatikal informasi tersebut menjadi tidak bermakna. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan, meskipun informasinya tidak logis. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan.
15.3.
Handuknya lalu pergi mandi.
V
15.4.
Ketika mandi ibu Doni ke kamarnya untuk memakai pakaian seragam. Karena hari itu adalah hari selasa, Ia memakai seragam putih merah. Doni segera sarapan pagi.
V
Kebiasaan Doni selesai sarapan ia menggosok gigi lalu berangkat kesekolah jam 07.00 Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka. Setibanya disekolah mobil berhenti sambil memberi salam pada ibunya dan ia keluar dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainnya.
V
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan.
Waktu sudah menunjukan jam 07.30 dan sebentar lagi pelajaran segera di mulai.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan.
15.5.
15.6.
15.7.
15.8.
15.9.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan.
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15.10
Doni bersama teman-temannya bergegas masuk kelas dengan tertib.
V
16. 16.1.
Tresita Tenau V Keg pagi = Joko bangun pagi pukul 06.00 setelah bangun joko mandi, setelah selesai mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri, Setelah Joko menyiapkan diri Joko juga menyiapkan alat-alat tulisnya untuk bawa ke sekolah sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan.
16.2.
Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan ia tiba disekolah pukul 08.00.
17. 17.1.
Valerius Korain Keluarga Pak Dimas terdiri dari ibu dan dua anak.
V
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan tentang Doni dan temantemannya masuk kelas dengan tertib. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut merupakan kalimat mejemuk yang terdiri dari beberapa informasi. Informasi tersebut adalah Joko bangun pukul 06.00 kemudian mandi dan menyiapkan diri, lalu Joko menyiapkan alat tulisnya untuk di bawa kesekolah, sebelum berankat sekolah Joko sarapan terlebih dahulu. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan bahwa pada pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan sampai di sekolah pukul 08.00.
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita tentang keluarga pak Dimas yang terdiri dari ibu dan dua anak.
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17.2.
Nama ibu Risy dan anak Bambang dan Hesti.
V
17.3.
Bambang ketika bangun pagi pukul 06.00, Ia dapat menyimpan tempat tidur, lalu pergi mandi sebelum mandi.
V
17.4.
Ia dapat menggosok gigi terlebih dahulu, sedang ayah dan ibu serta adik dari Bambang (Hesti) dapat mengepel kala jendela dan menyapu lantai rumah.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi informasi mengenai nama keluarga pak Dimas adalah ibu Risy, Bambang, dan Hesti. Namun, kalimat tersebut tidak gramatikal sehingga informasi yang ada tidak dapat disampaikan dengan baik. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. kalimat tersebut majemuk, sehingga terdapat beberapa informasi yaitu Bambang bangun pagi pukul 06.00, kemudain menyimpan tempat tidurnya lalu mandi. Di dalam kalimat terdapat klausa sebelum mandi yang tidak gramatikal sehingga tidak dapat menyampaikan informasi dengan baik. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta bertujuan memberitakan sesuatu. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah ia (Bambang) sedang menggosok gigi, sementara itu ayah, ibu, dan Hesti mengepel kala jendela dan menyapu lantai. Kalimat yang tersusun dalam kalimat tersebut tidak
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17.5.
Sedangkan Ibu dapat menyiapkan makan pagi untuk keluarganya.
V
17.6.
Bambang setelah pulang mandi V dapat memakai pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh ibunya, ia makan selesai.
17.7.
Dapat memberi salam kepada Ibu, Bapak dan adiknya lalu Bambang pergi ke sekolah.
V
17.8.
Ayah Dimas dapat menghantar
V
gramatikal,sehingga informasi yang disampaikan kurang dapat diterima. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan bahwa ibu menyiapkan makan pagi untuk keluarganya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta bertujuan memberitakan sesuatu. Kalimat tersebuttidak gramatikal sehingga informasi yang disampaikan sulit untuk dipahami. Informsi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah setelah mandi Bambang memakai pakaian seragam, kemudian mengambil makanan yang sudah disediakan ibunya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut tidak gramatikal, sehingga informasi yang hendak disampaikan sulit untuk dipahami. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah Bambang memberi salam kepada ibu, bapak, dan adiknya lalu berangkat ke sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Bambang sampai di Sekolah.
17.9.
Ia sampai di halaman sekolah lalu bertemu dengan temanteman sekolah.
V
17.10.
Ia sangat senang kemudian mereka bersama-sama dapat masuk kekelasnya masingmasing untuk dapat menerima mata pelajaran.
V
17.11.
Setelah selesai sekolah Bambang pulang ke rumah bersama teman berjalan kaki.
V
Mereka ditengah jalan dapat menemukan Budi yang sedang ditabrak apa tugasnya mereka.
V
17.12.
V
titik serta berisi informasi mengenai ayah Dimas mennghantara Bambang ke sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita bahwa Ia (Bambang sampai di halaman sekolah dam bertemu dengan teman-temannya . Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita mengenai perasaan Bambang yang sangat senang, kemudian mereka bersama-sama masuk ke kelas untuk memulai pelajaran. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita. Informasi yang di sampaikan dalam kalimt tersebut adalah setelah pulang sekolah, Bambang pulang betsama temannya dengan berjalan kaki. Terdapat dua klausa yang berisi klausa berita dan klausa tanya dalam satu kalimat. Informsi yang ada dalam kalimat tersebut adalah ditengan jalan mereka menemukan Budi yang tertabrak. Di dalam kalimat tersebut terdapat klausa tannya dengan
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kata tanya apa yang berfungsi menanyakan tugas seorang
anak ketika menadapati temannya tertabrak motor. 17.13.
Mereka terpaksa menolong dia dan bawa ke rumah sakit dan juga mereka memberikan kepada orang tuanya dan juga dapat melapor ke Polisi.
V
17.14.
Sesampainya dirumah Bambang memberi salam kepada orang tuannya tak sabar.
V
17.15
Ia dapat menceritakan kejadian Budi tadi kepada orang tuanya, Lalu Ayah menyampaikan bahwa perbuatan Bambang untuk menolong Budi itu baik.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah mereka terpaksa menolong dia, membawanya ke rumah sakit, memberikan kepada orang tuanya, serta melaporkan kepada polisi. Penggunaan diksi dalam kalimat tersebut tidak tepat, seperti kata memberikan dan konjungsi dan yang penggunaannya tidak tepat. Ini membuat informasi yang hendak di sampaikan tidak dapat diterima dnegan baik. Kalimat diawali dengan huruf .besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan bahwa sesampainya di rumah Bambang memberi salam kepada orang tuanya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang ada dalam kalimat berita tersebut adalah Bambang menyampaikan kejadian yang meninpa Budi,
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kemudian ayah memberitahu bahwa perbuatannya menolong Budi itu baik. 18. 18.1.
Yanuarius Fanataf Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi.
18.2.
V Pada suatu hari ia adalah seorang siswa yang sangat pandai di Sekolah atau dalam ruang kelas. Herman bangun pagi pada pukul V 06.00 setelah ia bangun dari tempat tidurnya ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya.
18.3.
18.4.
Herman dari bangun tidurnya ia jalan dia salam dari kamar tidur tujuan kamar mandi.
V
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan, meskipun makna dari kalimat tersebut tidak jelas. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta bermaksud memberitakan. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah Herman bagun pada pukul 06.00, setelah itu membersihkan tempat tidurnya. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta bertujuan memberitakan sesuatu. Infrormasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah setelah bangun tidur herman menuju kamar mandi. Kata salam tidak tepat penggunaanya sehingga maka kalimat kurang dapat di pahami.
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18.5.
Herman menggosok gigi dan mandi setelah itu Herman berpakaian dan Herman duduk diruang atau kamar makan untuk sarapan pagi (sneak).
V
18.6.
V Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan kesekolah.
18.7.
V Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke sebelah jalan tujuan sekolah.
18.8.
Pada pukul 7.15 bel dibunyikan Herman bersama-sama dengan teman-teman jalan tujuan ruang kelas V, masuk untuk menerima pelajaran yang diberikan gurunya disekolah atau kelas.
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut majemuk, sdhingga terdapat beberapa informasi di dalam satu kalimat. Informasi yang ada dalam kalimat tersebut adalah Herman menggosok gigi dan mandi, kemudian berpakaian, lalu duduk di ruang makan untuk sarapan pagi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi berita mengenai pada pukul 07.00 Herman berangkat dari rumah ke sekolah dengan naik taksi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah Herman memberhentikan kendaraan untuk menyenrang jalan yang menuju ke sekolah. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut majemuk sehingga dalam satu kalimat terdapat beberapa informasi. Informasi yang ada dalam kalimat tersebut adalah pada pukul 07.15 bel dibunyikan,
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Herman bersama teman-teman menuju ke ruang kelas V, kemudian masuk untuk menerima pelajaran. 19. 19.1.
Yosepha Korain Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi.
19.2.
Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam.
V
19.3.
Lalu budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang makan, Budi sarapan pagi.
V
19.4.
Setelah pukul 07.00 Budi
V
V
Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Budi bagun pukul 06.00, kemudian mengambil handuk dan mandi. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut majemuk sehingga terdapat lebih dari satu informasi. Informasi yang tersdapat dalam kaimat tersebut adalaj Budi membersihkan seluruh air sabun lalu membuka almari dan mengambil pakaian seragam. Kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan mengenai Budi ke ruangan untuk menyikat gigi, kemudian ke ruang makan untuk sarapan. Dalam kalimat tersebut terdapat informasi yang tidak disampaikan secara lengkap. Kata ruangan seharusnya dikhususkan lagi. Kalimat diawali dengan huruf
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI bersama ibunya ke sekolah setibanya disekolah Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah.
besar dan diakhiri dengan tanda titik serta berisi pemberitaan. Kalimat tersebut majemuk yang di dalamnya terdapat beberapa informasi. Informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah setelah pukul 07.00 Budi dan ibunya kesekolah, setelah sampai di sekolah Budi berpamitan kepada ibunya lalu masuk ke halaman sekolah bersama dengan teman-temannya. Kalimat tersebut tidak menggunakan tanda baca dengan baik sehingga informasi tidak tidak dapat di terima dengan baik.
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6
ANALISIS KALIMAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG ‘SUMBER’ ATAU ‘SASARAN’
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS KALIMAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG “SUMBER”ATAU “SASARAN”
Keterangan IN
: Intransitif
SEM : Semitransitif EKA : Ekatransitif DWI : Dwitransitif TI
: Tipe 1, bentuk pasif berimbuhan di-
T2
: Tipe 2, penanda verba pasif yang diguanakan adalah pronomina persona atau pelaku pada kalimat asal.
T3
: Tipe 3 kalimat pasif dengan verba berimbuhan ter-, ke-an, berawalan kata kena.
S
: Setuju
TS
: Tidak setuju
KET : Keterangan
KODE
KALIMAT
AKTIF IN
1. 1.1
SEM
EKA
PASIF DWI
T1
T2
ALASAN T3
Agustinus Baru
Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya.
V
Predikatnya terdiri dari verba dasar, dan di belakangnya tidak diikuti objek.
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.2
Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi
V
1.3
Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian.
V
1.4
Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan.
V
1.5
Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30.
V
Predikatnya merupakan verba transitif, namun unsur pengisi objek tidak tepat yaitu frasa depan. Predikatnya menggunakan verba transitif, diikuti objek. Predikatnya menggunakan verba transitif, diikuti objek. Namun, kalimat tersebut tidak ada subjeknya. Menggunakan verba transitif, diikuti objek.
V
Verba menggunakan verba intransitive ber-.
1.6
Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi, Karo, dan John.
V
Verba menggunakan verba intransitive ber-.
1.7
Bersama teman-temannya, mereka berajakan gegas masuk ke dalam ruang kelas.
V
1.8
Bu Tuti masuk,
V
Verba menggunakan verba intransitive ber-. Namun, dalam Bahasa Indonesia kata beranjakan gegas tidak bermakna. Terdiri dari verba dasar,
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
V
pelajaran pun dimulai. V
dan di belakangnya tidak diikuti objek. Predikatnya menggunakan verba diPredikatnya mengunakan verba transitif meN-kan, dan di belakangnya terdapat objek dan pelengkap yaitu pelajaran dan matematika. Predikatnya menggunakan verba ber-.
1.9
Bu Tuti mengajarkan pelajaran matematika.
1.11
Loncenga telah berbunyi
V
(Loncenng) tanda beristirahat.
V
Predikatnya menggunakan verba ber-.
Predikatnya menggunakan verba dasar, dan tidak diikuti objek. Predikatnya menggunakan verba dasar, dan setelahnya terdapat kata kursi yang seharusnya diisi dnegan frasa depan di kursi. Predikatnya menggunakan verba ber-.
2.
Anggelo Fatanay
2.1.
Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan
V
(Simon) duduk kursi (…)
V
bersiap-siap untuk pergi mandi di sungai.
V
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.
V
Setelah kembali kerumahnya menyiapkan kebutuhan sekolah
Predikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan dan di belakangnya terdapat objek. Namun, kalimat tersebut tidak lengkap karena tidak ada subjek. Predikatnya menggunakan verba ber-. Namun, kalimat tersebut tidak ada subjek. Predikatnya merupakan verba dasar, dan tidak diikuti objek.
berngkat ke sekolah untuk belajar.
2.3.
Tepat pukul 7.00 Simon tiba di sekolah//
V
V
pukul 7-15 lonceng dibunyikan //(…) Simon masuk ruang kelasnya //(…)
2.4 3. 3.1
V
Predikatnya menggunakan verba diPredikatnya berupa verba dasar dan diikuti objek.
langsung berdoa dipimpin salah seorang teman yang ditugaskan
V
Subjek seharusnya kata benda.
Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas. Arnoldus Sedik
V
Predikatnya berupa verba berimbuhan di-.
Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur //(…) (Arnol ) menyiapkan tempat tidur //
Predikatnya berupa verba dasar.
V
V
Predikatnya berupa verba
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan (Arnol ) bergegas ke kamar mandi untuk mandi.
berimbuhan meN-kan dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan ber-.
V
3.2
Selesai (Arnol) mandi arnol diantar ibunya berangkat kesekolah.
3.3
Sampai di sekolah (...) mengikuti pelajaran disekolah tepat pada pukul 08.15.
3.4
Kemudian Arnol kembali kerumah tepat pulang sekolah jam 13.20 dan //
V
kembalike rumahsampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah.
V
V
Predikatnya berupa verba berimbuhan di-. Tidak ada subjek, namun verbanya berupa verba transitif. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek. Terdapat bagian yang tidak gramatikal. Terdapat bagian yang tidak gramatikal.
4
Emilia na Kocu
4.1
Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00
V
4.2
Seperti biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
V
Predikatnya berupa verba transitif dan di belakangnya diikuti objek. Predikat berupa verba berimbuhan meN-dan diikuti objek di belakangnya.
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3 4.4
Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya. Karena hari ini adalah hari senin, maka //Beni bergegas ke sekolahnya agar tidak terlambat.
V
Predikatnya berupa verba transitif.
V
Predikatnya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif.
Sebelum ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu dan (Beni) tidak lupa menyikat giginya.
V
Predikatnya berupa verba dasar.
4.6
Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil.
V
5
Falentinus Bame
5.1
Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya. Dan Segera ke kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke kama dan membuka lemari pakaian dan
4.5
5.2
V
Predikatnya menggunakan verba transitif me-, dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba ber-, yang berarti intransitif.
V
Predikatnya berupa verba dasar.
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak terdapat objek di belakangnya. V
Predikatnya berupa verba berimuhan meN- dan di belakangnya terdapat
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
objek.
kemudian beliau mengambil kemeja dan celana panjang
V
segera dapat memakai pakaian tersebut
V
5.3
Setelah itu Pak Andi menikmati sarapan pagi dengan minum kopi hangat dengan kue yang disediakan oleh ibunya
V
5.4
Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu
V
beliau segera bergegas menuju kesekolah dan
V
Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah
V
V
V
Predikatnya berupa verba berimuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba berimuhan meN-dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba berimuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba berimuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Terdapat dua verba yang mengisi predikat yaitu verba bergegas yang berarti intransitif dan menuju yang di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar. Predikatnya berupa verba
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengarkan arahan. 5.5
Setelah diberikan arahan lalu
V
disuruh anak-anak muridnya masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar
V
6.
Florensia Leltakaeb
6.2
Doni bangun pagi
V
V
merapikan tempat tidur, lalu
bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri (mandi). 6.3
V
Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu,
V
lalu menggunakan (pakaian) atau
V
Predikatnya menggunakan verba di-, namun tidak terdapat subjek. Predikatnya menggunakan verba di-, namun tidak terdapat subjek.
Predikatnya menggunakan verba dasar. Predikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya menggunakan verba beryang berarti intransitif. Predikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
objek.
6.4
6.5
6.6 6.7
6.8
memakai pakaian
V
Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan.
V
Doni lalutahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, Mengingat jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh. Maka Doni di antar oleh ibunya untuk menunggu angkutan (Mobil). Pada saat Doni dan Ibunya menunggu mobil (angkutan)
Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah.
Predikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
V
Predikatnya berupa verba dasar dan diikuti pelengkap.
V
Predikatnya berupa verba ber – yang berarti intransitif. V V
V
Menggunakan verba berimbuhan diPedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Prdikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek, meskipun unsur pengisi objek tidak tepat,
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
karena diisi frasa depan. 6.9
Doni akhirnya tiba di sekolatepat pada waktu yang telah ditentukan disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat.
6.10
Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut.
6.11
Ia masuk sekolah tepat pada waktunya,
V
V
V
V
(ia) mengikuti pelajaran (kbm) disekolah tepat pada waktunya.
7
Fransiska Fede
7.1
Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi
V
V
(Dimas) membereskan tempat tidur dengan rapi
lalu Dimas bergegas kekamar mandi
Perdikatnya beupa verba dasar, dan dibelakangnnya tidak terdapat objek.
V
Predikatnya menggunakan verba berimbuhan ter-. Predikatnya berupa verba dasar, dan di belakangnya terdapat objek yang bersifat manasuka. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
Predikatnya berupa verba dasar dan di belakangnya tidak terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif.
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebelum (dimas) mandi Dimas berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk mengosok gigi setelah selesai menggosok gigi Dimas Lalu mandi dengan memakai sabun mandi sesudah selesai mandi Lalu Dimas berpakaian
7.2
7.3
V
V
Predikatnya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan di belakangnya tidak diikuti objek.
V
Predikatnya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif. Predikatnya berupa verba dasar, dan di belakangnya tidak diikuti objek.
selesai berpakaian Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya Dimas lalu mengambil tas dan
V
(Dimas) bersalaman dengan kedua orangtua lalu
V
(Dimas) berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau sepeda motor. Sampai disekolah Dimas turun demi kendaraan lalu //.
V
V
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif. Predikatnya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek, namun unsur
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
V
(Dimas) menuju ke halaman sekolah
7.4
Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih.
V
(Dimas) masuk kekelas dengan berbaris yang rapih
V
8
Hendrikus Turot
8.1
Bangun pagi 06.00 dan selanjutnya
V
ia mandi di kamar mandi setelah mandi
V
ia mengambil pakaian sekolahnya dan
V
ia menggunakan pakaian sekolahnya dan ia makan pagi setelah makan pagi
V V
pengisi keterangan tidak tepat, sehingga kalimat menjadi tidak gramatikal. Predikat berupa verba transitif yaitu menuju, meskipun unsur pengisi objek tidak tepat yaitu frasa depan. Predikat berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek. Predikat berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek.
Predikat berupa verba intransitif, namun tidak terdapat subjek. Predikat berupa verba dasar, dan di belakangnya tidak diikuti objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan. Predikatnya berupa verba dasar, dan di belakangnya tidak diikuti objek.
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.2
Agustinus sikat giginya lalu // ia berangkat kesekolah.
8.3
V
V
Sebelum kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu V
Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah.
8.4
(Agustinus) masuk kekelasnya untuk mengikuti pelajaran. 9
Iventus Taa
9.1
Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu
9.2
V
Agustinus menjumpai temantemannya (...)
V
V
V
Predikat seharusnya diisi dengan verba mePredikatnya berupa verba ber- yang berarti intransitif. Predikatya berupa verba dasar, dan harus diikuti objek. Pedikatnya berupa verbadasar dan di belakangnya terdapat objek yang bersifat manasuka. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek di belakangnya.
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan di belakangnya tidak diikuti objek.
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ron Clark merapikan tempat tidurnya,
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan dan di belakangnya terdapat objek.
Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya,
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan di belakangnya tidak diikuti objek. Predikatnya menggunakan verba beryang berarti intransitif.
Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi. „
V
Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran
V
V
Predikatnya menggunakan verba beryang berarti intransitif.
9.4
Sebelum ia berngkat ke sekolah // ia berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya.
V
Predikatnya menggunakan verba beryang berarti intransitif.
10
Matheus Yumte
10.1
Antonius seorang murid kelas IV SD YPPK Maan setiap hari ia bangun
V
Predikatnya meggunakan verba dasar, dan di
9.3
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
belakangnya tidak terdapat objek,
pagi pukul 06.00 WIT. 10.2
10.3
10.5
Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya //
V
dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi.
V
Pedikatnya berupa verba berimuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan di belakangnya tidak terdapat objek.
dan (Antonius) membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya.
V
Selesai sarapan pagi Antonius mencuci Tangan (…)
V
(Antonius) menyikat gigi.
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
Setelah mandi Antonius kembali ke kamar
V
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.6
Pukul 07.00 WIT, Antonius berpamitan dengan orang tuanya // (…)
10.8
(Antonius) melangkah ke mobil lalu ke sekolah.
V
Setibanya di halamn depan sekolah Antonius keluar dari mobilnya
V
danduduk di kursi di depan pintu pagar masuk sekolah.
V
Predikatnya berupa veba dasar, yang tidak diikuti objek. Predikatnya berupa veba dasar, yang diikuti dengan objek.
V
Pukul 07.30 WIT Antonius masuk halaman sekolah //
V
dan menemui teman-temannya yang lain dan
mereka bersama-sama melangkah menuju pintu kelas yang sudah terbuka.
Predikatnya berupa verba dasar, dan di belakangnya terdapat objek yang bersifat manasuka. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa veba dasar, yang tidak diikuti objek.
V
(Antonius) keluar rumah
10.7
Predikatnya berupa verba ber- yang berarti intransitif
V
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba meN- yang tidak diikuti objek.
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Monika Yewen
11.1
Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah.
11.2
Sebelum Amir bangun pagi, Ia harus membereskan (tempat tidurnya) atau (Ia harus) membersihkan tempat tidurnya. Setelah Amir membereskan tempat tidurnya,// . Ia harus membersihkan giginya atau
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan.
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan.
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan.
V
(Ia harus) menyikat giginya
V
11.4
Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi.
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
11.5
Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah // dan
V
11.3
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek.
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan dan di belakangnya terdapat
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
objek. V
semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan baik.
11.6
Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi
dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah. 11.7
Selama dalam perjalanan menuju kesekolah,Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap hari
11.8
Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil.
11.9
Sebelum ia naik ke dalam mobil atau kendaraan Amir selalu memberi
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan dan di belakangnya terdapat objek.
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba yang berimbuhan di-
V
Predikatnya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif.
V
V
V
V
Predikatnya berupa verba berimbuhan di-.
Predikatnya berupa verba berimbuhan di-.
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
belakangnya terdapat objek.
salam kepada ibunya sebelum ia berangkat kesekolah bersama-sama dengan teman-temannya disekolah. 11.10
Selesai pulang sekolah Amir berangkat bersama-sama dengan teman-temannya.
V
Predikatnya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif.
11.11
Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan
V
setelah makan siang, Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya
V
Predikatnya berupa verba dasar, tanpa diikuti objek dibelakangnnya. Predikatnya berupa verba dasar.
12
Paskalis Tenan
12.1
Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk
12.2
dan setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya Setelah itu pergi mandi,
V
Predikatnya berupa verba dasar.
V
Predikatnya berupa verba dasar. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
V
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan diikuti objek yang bersifat manasuka. Tetapi kalimat tersebut
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tidak bersubjek.
setelah itu pulang dari kamar mandi sampai di rumah.
12.3
12.4
Buka lemari.
V
ambil pakaian seragam termasuk celana, kemeja putih, sepatu dan sebagainya
V
12.5
Sudah perpakaian setelah sarapan pagi selesai sarapan pagi. Selanjutnya pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah melanjutkan perjalan ke sekolah.
13
Pelipus Korain
13.1
Gambar diatas dapat menggambarkan tugas seorang siswa yang dapat melaksanakan sebelum berangkat kesekolah.
Predikatnya berupa verba dasar yang di belakangnya tidak terdapat objek. Tetapi kalimat tersebut tidak bersubjek. Terdapat verba, tetapi tidak terdapat subjek. Tetapi kalimat tersebut tidak bersubjek. Terdapat verba, tetapi tidak terdapat subjek Tetapi kalimat tersebut tidak bersubjek. Tidak gramatikal.
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek. Tetapi kalimat tersebut tidak terdapat subjek.
V
V
Predikatnta berupa verba yang berimbuhan meNkan.
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13.3
Di dalam suatu keluarga diberi nama keluarga Pak Budi.
V
Unsur pengisi subjek seharusnya bukanfrasa depan.
13.4
Di dalam keluarganya dikarunia oleh Yang Maha Kuasa mereka memperoleh seorang anak laki-laki yang diberi nama Yanto.
V
Verba pengisi predikat kurang tepat. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar dan tidak diikuti dengan objek.
V
13.6
Akhirnya Yanto setiap hari bangun pagi sebelum berangkat kesekolah.
13.7
Yanto dapat menyimpan tempat tidurnya
V
Setelah/selainmembereskan tempat tidur
V
kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Sebelum Yanto ke sekolah Yanto disiapkan oleh Ibunya sarapan pagi setelah/selesai sarapan pagi
V
13.8
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan. V
Predikatnya berupa verba berimbuhan di-.
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13.9
14
Yanto berangkat ke sekolah jam 7.15.
V
Setibanya di sekolah yanto bergabung dengan teman-temannya
V
Predikat nya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif. Predikat nya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif. V
kemudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah Sandra Togas
Predikatnya berupa verba berimbuhan di-
14.1
Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi.
V
Predikat nya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif.
14.2
cepat-cepat Andy bangun,
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan.
tidak lupa ia membereskan tempat tidurnya.
V
14.3
Andi kemudian menuju ke kamar mandi.
V
14.4
Tak lama kemudian ia keluar kamar mandi .
V
Predikatnya berupa verba meN-yang transitif namun, pengisi objek tidak tepat karena diisi dengan frasa depan. Predikatnya berupa verba dasar dan diikuti objek yang bersifat manasuka.
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(ia)menuju kamar untuk mengganti pakaian
V
Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya //
V
dan (Ia) meletakkannya di dalam tas sekolahnya.
V
14.6
Setelah semua kelengkapannya sudah disiapakan ia menuju ke ruang makan untuk menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya.
V
14.7
Ia menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya
V
ia menikmati sarapan paginya
V
14.5
14.8.
Selesai sarapan, Ia mengosok giginya.
V
Predikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan diikuti oleh objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan dan diikuti oleh dua objek yaitu semua kelengkapan sekolah dan kllitika -nya. Predikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan. Verba menuju merupakan verba transitif yang membutuhkan obejek. Objek seharusnya diisi dengan noun, bukan frasa depan. Predikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14.9 .
Pada pukul 07.00, Andi berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil.
14.10.
Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit.
14.11.
Andi turun dari mobil
Predikatnya berupa verba ber- dan di belakangnya tidak diikuti objek.
V
V
V
V
danmenuju ke kelasnya tepat pukul 07.30.
15.
Thadeus Taus
15.1.
Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00.
15.2
Sebelum mandi Doni merapikan tempat tidurnya
V
kemudian ia mengambil
V
Predikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan dan diikuti oleh objek waktu dan pelengkap beberapa menit. Predikatnya berupa verba dasar yang tidak diikuti objek. Verba menuju merupakan verba transitif yang membutuhkan obejek, meskipun unsur pengisi objek tidak tepat.
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek.
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Verba mengambil merupakan verba transitif yang membutuhkan adanya objek. dalam
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15.3
Handuknya lalu pergi mandi.
15.5
Karena hari itu adalah hari selasa, Ia memakai seragam putih merah.
15.6
Doni segera sarapan pagi
15.7
Kebiasaan Doni selesai sarapan ia menggosok gigi
lalu berangkat kesekolah jam 07.00
kalimat tersebut tidak ada objek. Unsur pengisi subjek tidak tepat.
V V
V
V
V
V
Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka. 15.8
Setibanya disekolah mobil berhenti
V
sambil memberi salam pada ibunya dan ia keluar dari mobil
V
danmenuju sekolah bersama temanteman lainnya.
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba ber- dan di belakangnya tidak diikuti objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan diPredikatnya berupa verba ber- dan di belakangnya tidak diikuti objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
objek. 15.9
V
Waktu sudah menunjukan jam 07.30
V
dansebentar lagi pelajaran segera di mulai. 15.10
Doni bersama teman-temannya bergegas masuk kelas dengan tertib.
16.
Yanuarius Fanataf
16.1
Predikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan dan diikuti oleh objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan di-.
V
Predikatnya berupa verba ber- dan di belakangnya tidak diikuti objek.
Keg pagi = Joko bangun pagi pukul 06.00
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek.
setelah bangun joko mandi,
V
setelah selesai mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri,
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek.
Setelah Joko menyiapkan diri
V
Joko juga menyiapkan alat-alat tulisnya untuk bawa ke sekolah
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
belakangnya terdapat objek.
16.2
sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan. Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah
V V
Predikatnya berupa verba ber- dan di belakangnya tidak diikuti objek.
dan ia tiba disekolah pukul 08.00.
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek.
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan diikuti objek yang bersifat manasuka. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek, meskipun unsur pengisi objek tidak tepat
17
Valerius Korain
17.3
Bambang ketika bangun pagi pukul 06.00,
V
Ia dapat menyimpan tempat tidur,
lalupergi mandi sebelum mandi.
17.4
V
Ia dapat menggosok gigi terlebih dahulu,
V
sedang ayah dan ibu serta adik dari Bambang (Hesti) dapat mengepel kala jendela
V
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diksinya.
dan menyapu lantai rumah.
V
17.5
Sedangkan Ibu dapat menyiapkan makan pagi untuk keluarganya.
V
17.6
Bambang setelah pulang mandi (bambang)dapat memakai pakaian seragam
V
dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh ibunya
V
ia makan selesai
17.7
V
Dapat memberi salam kepada Ibuadiknya
lalu Bambang pergi ke sekolah.
17.8
V
Ayah Dimas dapat menghantar Bambang sampai di Sekolah.
V
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar yang tidak diikuti objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
objek. 17.9
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Predikatnya berupa verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek.
Ia sampai di halaman sekolah
V
lalu bertemu dengan teman-teman sekolah
V
17.10
Ia sangat senang kemudian mereka bersama-sama dapat masuk kekelasnya masing-masing untuk dapat menerima mata pelajaran.
V
17.11
Setelah selesai sekolah Bambang pulang ke rumah bersama teman berjalan kaki.
V
17.12
Mereka ditengah jalan dapat menemukan Budi yang sedang ditabrak apa tugasnya mereka.
V
17.13
Mereka terpaksa menolong dia
V
dan Bawa ke rumah sakit dan juga
mereka memberikan kepada orang
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek.
V
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Pedikatnya berupa verba
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tuanya
V
dan juga dapat melapor ke Polisi
17.14
Sesampainya dirumah Bambang memberi salam kepada orangtuanya tak sabar.
V
17.15
Ia dapat menceritakan kejadian Budi tadi kepada orang tuanya,
V
Lalu Ayah menyampaikan bahwa perbuatan Bambang untuk menolong Budi itu baik.
V
18. 18.3
berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN-kan dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
Yanuarius Fanataf Herman bangun pagi pada pukul 06.00
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek.
setelah ia bangun dari tempat tidurnya
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek.
ia membersihkan (tempat tidurnya)
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
V
Atau (ia) menyimpan tempat tidurnya
18.4
18.5
18.6
18.7
Herman dari bangun tidurnya
V
ia jalan dia salam dari kamar tidur tujuan kamar mandi
V
V
Herman menggosok gigi
Dan (Herman) mandi
V
setelah itu Herman berpakaian
V
dan Herman duduk diruang atau kamar makan untuk sarapan pagi (sneak).
V
Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan kesekolah. Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan
V
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Predikatnya berupa verba ber- yang berarti intransitif. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Predikatnya berupa verba ber- yang berarti intransitif
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18.8
V
Pada pukul 7.15 bel dibunyikan V Herman bersama-sama dengan teman-teman jalan tujuan ruang kelas V, V masuk untuk menerima pelajaran yang diberikan gurunya disekolah atau kelas.
19
Yosepha Korain
19.1
Budi bangun pagi pukul 06.00
19.2
Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan sabun,
Predikatnya berupa verba berimbuhan diPredikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek.
V
V
Budi mengambil handuk
lalu masuk ke kamar mandi.
Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
V
ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke sebelah jalan tujuan sekolah.
V
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek.
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
lalu budi keluar menuju ruangan
19.3
19.4
V
dan membuka almari,
V
dan mengambil pakaian seragam
V
dan memakai seragam.
V
Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Pedikatnya berupa verba berimbuhan meN- dan di belakangnya terdapat objek. Predikatnya berupa verba dasar, dan tidak diikuti dengan objek.
budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang makanBudi sarapan pagi. Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah, setibanya disekolah Budi berpamitan kepada ibuya
V
V
Predikatnya berupa verba ber- dan di belakangnya tidak diikuti objek.
dan bergegas bersama teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah
V
Predikatnya berupa verba ber- dan di belakangnya tidak diikuti objek.
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BIODATA PENULIS
Cicilia Ariza Ratna Marwati lahir di Sleman pada tanggal 02 Maret 1993. Menyelesaikan Pendidikan di SD Kanisius Kadirojo pada tahun 2005. Sekolah Menengah Pertamanya di SMP Kanisius Kalasan pada tahun 2008. Setelah itu, ia menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Kalasan pada tahun 2011. Ia melanjutkan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan lulus pada tahun 2015 dengan judul skripsi “Kalimat dalam Karangan Narasi Guru Sekolah Dasar (SD) Di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, Tahun 2014.”