PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN KEMAMPUAN HITUNG DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 3 KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh: Ardi Widyatmaka 101414059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN KEMAMPUAN HITUNG DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 3 KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh: Ardi Widyatmaka 101414059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
”Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 PETRUS 5:7)
Dengan berkat Tuhan yang melimpah, saya persembahkan skripsi ini untuk : Bapak, Ibu, Lintang yang selalu memberikan semangat dan doa yang tidak pernah putus. Fransisca Natalia yang selalu memberikan bantuan, doa, dan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir Sahabatku (Titok, Indi, Nael, Tyas, Cicil) yang selalu memberi saran dan solusi ketika menemukan kesulitan Dan semua teman-teman yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku : Universitas Sanata Dharma Terimakasih Semuanya
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagai mana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Desember 2014
Penulis
Ardi Widyatmaka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Ardi Widyatmaka. 2014. Pengaruh Kemampuan Hitung dan Interaksi Sosial Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015 Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmi Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara kemampuan hitung dengan prestasi belajar matematika (2) hubungan antara interaksi sosial dengan prestasi belajar matematika (3) hubungan antara kemampuan hitung dan interaksi sosial dengan prestasi belajar matematika. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian deskriptif-korelasional. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Klaten semester gasal Tahun Ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX A dengan jumlah siswa 32. Metode pengumpulan data menggunakan tes untuk kemampuan hitung dan prestasi belajar sedangkan metode observasi dan angket untuk mengukur interaksi sosial. Penelitian ini menggunakan jenis data interval dan pengolahan data secara statistik deskriptif dengan koefisien korelasi sederhana dan koefisien korelasi ganda. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat hubungan yang positif antara kemampuan hitung dengan prestasi belajar matematika, besar pengaruh kemampuan hitung cukup besar yaitu sebesar 51,7% (2) terdapat hubungan positif antara interaksi sosial dengan prestasi belajar matematika, besar pengaruh interaksi sosial dengan prestasi belajar adalah kecil yaitu 5,2% (3) terdapat hubungan positif antara kemampuan hitung dan interaksi sosial secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika, besar pengaruh kemampuan hitung dan interaksi sosial dengan prestasi belajar matematika cukup besar yaitu 55,06%. Kata kunci : kemampuan hitung, interaksi sosial, dan prestasi belajar matematika
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Ardi Widyatmaka. 2014. The Relation of Counting Ability and Social Interaction to Students’ Mathematics Achievement of IX A Students of SMPN 3 Klaten on Sub Topic Geometrical Curved Sides. A Thesis. Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics Education and Science. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research is aimed to know (1) the relation between counting ability and students’ mathematics achievement (2) the relation between social interaction and students’ mathematics achievement (3) the relation between counting ability and social interaction with students’ mathematics achievement. This research is a descriptive – correlational research. This research is conducted in SMP N 3 Klaten in odd semester academic year 2014/ 2015. The population of this research is IX A Students which has 32 students. The data gathering methods is using test for counting ability and also study achievement, and the observation methods is using questionnaire and observation to measure social interaction. This research is using data interval and descriptive statistics data processing with double simple coefficient correlation. The result of this research can be concluded that (1) there is a positive correlation between counting ability and students’ mathematics achievement, and the number of effect is quite strong which is 51,7 % (2) There is a positive relation between social interaction and students’ mathematics achievement, and te number of social interaction and students’ mathematics achievement is low which is 5.2 % (3) there is a positive relation between counting ability and social interaction together with students’ mathematics achievement, and the number of the effect from counting ability and social interaction with students’ mathematics achievement is quite strong, which is 55.06 %. Keywords : Counting Ability, Social interaction, and Students’ Mathematics Achievement
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
:
Nama : Ardi Widyatmaka
NIM
: 101414059
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya mernberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang ber.iudul :
"HUBUNGAN KEMAMPUAN HITUNG DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 3 KLATEN TAHUN AJARAN 2OI4I2OI5 PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG'. Dengan demikian saya memberikannya kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain. mengelolamya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempubiikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 17 Desember 2014
Yang menyatakan
Ardi Widyatmaka
vlll
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus karena atas berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis, antara lain : 1. Bapak Dominikus Arif B. P. S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta telah memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis dalam penyusunan skripsi. 2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 3. Bapak/ibu dosen selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini. 4. Segenap dosen Pendidikan Matamatika yang penuh kesabaran mendidik, membimbing, dan berbagi pengalaman kepada penulis selama kuliah. 5. Segenap staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, yang telah membantu pembuatan surat ijin yang dibutuhkan selama penelitian dan kuliah di Universitas Sanata Dharma.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang telah mengijinkan dan Segenap Staf P2TKP Universitas Sanata Dharma
6.
penulis' membantu dalam kegiatan penelitian yang dilakukan
ijin untuk melakukan Kepala SMP Negeri 3 Klaten yang telah memberikan
7.
penelitian skripsi kepada penulis'
Bapak Sugeng, selaku guru mata pelajaran matematika
8.
di sMP Negeri 3
penulis dengan tulus Klaten yang telah meluangkan waktu dan membimbing selama penelitian.
g.
IX A yang menjadi subjek Siswa-siswi sMP Negeri 3 Klaten, khususnya kelas dalam penelitian ini.
semangat. doa dan dukungan 10. Bapak, ibu, dan Lintar-rg yang selalu memberikan
penuh demi kelancaran penelitian dan penyusunan skripsi' I 1. Fransisca Natalia,
Titok, Indi, Nael yang telah memberikan semangat
serta
bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini' 12. Semua
telah pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. yang
berperan membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi'
bahwa di dalam penulisan skripsi masih
banyak
dan masih jauh dari sempuma. oleh karena itu,
penulis
Penulis menyadari
kekurangan
mengharapkan saran dan kritik yang membangun Yogyakarta, Penulis,
z4-1 Ardi Widyatmaka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
v
ABSTRAK ......................................................................................................
vi
ABSTRACK .....................................................................................................
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………………………....
viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... xvii BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..............................................................................
3
C. Pembatasan Masalah .............................................................................
4
D. Rumusan Masalah .................................................................................
4
E. Tujuan Penelitian...................................................................................
5
F. Batasan Istilah .......................................................................................
5
G. Manfaat Penelitian.................................................................................
6
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Sistematika Penulisan............................................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................
9
A. Belajar dan Pembelajaran......................................................................
9
B. Intelegensi .............................................................................................
11
C. Intelegensi Ganda ..................................................................................
12
D. Intelegensi Matematis Logis .................................................................
13
E. Interaksi Sosial ......................................................................................
16
1. Pengertian Interaksi Sosial ..............................................................
16
2. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial........................................
17
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial........................
21
4. Bantuk-bentuk Interaksi Sosial .......................................................
22
F. Pengertian Prestasi Belajar....................................................................
24
G. Prestasi Belajar Matematika..................................................................
26
H. Kerangka Berpikir .................................................................................
29
I. Bangun Ruang Sisi Lengkung...............................................................
30
J. Hipotesis Penelitian...............................................................................
40
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................
41
A. Jenis Penelitian ......................................................................................
41
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................
41
1. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................
41
C. Perumusan Variabel ..............................................................................
42
1. Variabel Bebas ................................................................................
42
2. Variabel Terikat ..............................................................................
42
D. Bentuk Data dan Metode Pengumpulan Data .......................................
42
1. Bentuk Data ....................................................................................
42
2. Metode Pengumpulan Data ............................................................
42
E. Instrumen Penelitian .............................................................................
44
1. Lembar Observasi ...........................................................................
44
2. Kuesioner atau Angket Sikap Terhadap Interaksi Sosial ...............
45
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Tes Prestasi Belajar ........................................................................
46
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ...............................................................
47
1. Uji Validitas Instrumen Penelitian .................................................
47
2. Reliabilitas Instrumen......................................................................
49
G. Teknik Analisis Data ............................................................................
50
1. Gambaran Umum Variabel Penelitian ...........................................
50
2. Korelasi Sederhana .........................................................................
50
3. Koefisien Korelasi Ganda ...............................................................
52
BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN ........................................
53
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ..................................................................
53
B. Deskripsi Data ......................................................................................
53
1. Uji Validitas dan Reliabilitas .........................................................
54
2. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................
56
C. Data Penelitian .....................................................................................
65
1. Hasil Observasi ...............................................................................
65
2. Hasil Tes Kemampuan Hitung, Kuesioner, dan Prestasi ................
67
D. Analisa Data .........................................................................................
69
1. Gambaran Umum Variabel Penelitian ...........................................
69
2. Korelasi Sederhana .........................................................................
71
3. Korelasi Ganda ...............................................................................
75
E. Pembahasan ..........................................................................................
77
1. Hubungan Kemampuan Hitung dengan Prestasi Belajar ...............
77
2. Hubungan Interaksi Sosial dengan Prestasi Belajar .......................
77
3. Hubungan Kemampuan Hitung dan Interaksi dengan Prestasi Belajar .............................................................................................
79
4. Hasil Wawancara ............................................................................
80
F. Keterbatasan Penelitian .........................................................................
81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................
83
A. Kesimpulan............................................................................................
83
B. Saran ......................................................................................................
84
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Lembar Observasi....................................................... 46
Table 3.2
Kisi-kisi Kuesioner Sikap terhadap Interaksi Sosial ................. 47
Tabel 3.3
Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar Siswa ......................................... 48
Tabel 3.4
Kisi-kisi Tes Aritmatika ........................................................... 49
Tabel 3.5
Kriteria Interpretasi Tingkat Validitas ..................................... 51
Tabel 3.6
Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas ................................. 51
Tabel 4.1
Penolong Koefisien Korelasi ................................................... 56
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Validitas ...................................................... 57
Tabel 4.3
Hasil Observasi Interaksi Sosial .............................................. 59
Tabel 4.4
Aktivitas Interaksi Sosial yang Sering dilakukan Siswa .......... 60
Tabel 4.5
Hasil Observasi Interaksi Sosial .............................................. 62
Tabel 4.6
Aktivitas Interaksi Sosial yang Sering dilakukan Siswa........... 63
Tabel 4.7
Hasil Observasi Interaksi Sosial ............................................... 65
Tabel 4.8
Aktivitas Interaksi Sosial yang Sering dilakukan Siswa........... 67
Tabel 4.9
Perbandingan Interaksi Sosial pada Setiap Pertemuan ............. 68
Tabel 4.10 Data Tes Kemampuan Hitung, Interaksi Sosial dan Tes Prestasi Belajar ................................................................... 70 Tabel 4.11
Statistik Deskriptif ................................................................... 71
Tabel 4.12
Perhitungan Nilai Korelasi Kemampuan Hitung dan Prestasi Belajar ......................................................................... 74
Tabel 4.13
Perhitungan Nilai Korelasi Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar ........................................................................ 75
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.14
Perhitungan Nilai Korelasi Kemampuan Hitung dan Interaksi Sosial.......................................................................... 77
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Bidang Tabung .................................................................... 30
Gambar 2.2
Unsur-unsur Tabung ............................................................ 31
Gambar 2.3
Bidang Singgung pada Bidang Tabung .............................. 31
Gambar 2.4
Tabung ................................................................................. 33
Gambar 2.5
Luas Permukaan Tabung ..................................................... 33
Gambar 2.6
Unsur-unsur Kerucut............................................................ 34
Gambar 2.7
Jaring-jaring Kerucut .......................................................... 35
Gambar 2.8
Volume Kerucut ................................................................... 36
Gambar 2.9
Bola ..................................................................................... 37
Gambar 2.10
Luas Permukaan Bola ......................................................... 37
Gambar 2.11
Volume Bola ........................................................................ 38
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A A.1 Daftar Nama Siswa .......................................................................... 89 A.2 Silabus.............................................................................................. 90 A.3 RPP………. ..................................................................................... 95 A.4 Soal Prestasi Belajar ........................................................................ 103 A.5 Kunci Jawaban Soal Prestasi Belajar............................................... 104 A.6 Lembar Observasi Interaksi Sosial .................................................. 106 A.7 Kuesioner Interaksi Sosial ............................................................... 107 Lampiran B B.1 Tabel Penolong Validitas dan Reliabilitas ....................................... 110 B.2 Perhitungan Validitas Prestasi Belajar............................................. 112 B.3 Perhitungan Reliabilitas………. ...................................................... 115 B.4 Hasil Uji Tes Kemampuan Hitung................................................... 116 B.5 Lembar Observasi Pertemuan 1 ....................................................... 117 B.6 Lembar Observasi Pertemuan 2 ....................................................... 121 B.7 Lembar Observasi Pertemuan 3 ....................................................... 125 B.8 Kuesioner Interaksi Sosial Kelas IX A ............................................ 129 B.9 Hasil Ulangan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX A .............. 138 B.10 Daftar Nilai Prestasi Belajar Kelas IX A………. .......................... 144 B.11 Perhitungan Hasil Kuesioner Siswa............................................... 145 B.12 Transkrip Wawancara Siswa.......................................................... 147
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C C.1 Foto Kegiatan Pembelajaran ............................................................ 152 C.2 Surat Ijin Penelitian.......................................................................... 153
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dalam membangun watak bangsa (Doni Koesoema, 2010). Salah satu indikator keberhasilan dari proses pendidikan adalah melalui kualitas dari prestasi belajar siswa serta kemampuan siswa untuk terus bereksistensi dalam lingkungannya. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal di sekolah. Proses belajar mengajar dalam pelajaran matematika mengharuskan siswa memiliki kemampuan dalam berhitung. Kemampuan hitung ini akan memudahkan siswa mempelajari materi lanjutan pada pelajaran matematika yang hampir keseluruhan materinya berkenaan dengan operasi hitung dasar. Selain kemampuan hitung ada kemampuan lain yang harus dimiliki siswa yaitu berupa interaksi sosial yang berkaitan dengan hubungan interaktif antara siswa dengan guru, dan antara siswa dengan siswa terjadi dalam kondisi belajar mengajar. Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack (Gerungan, 2009) interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan antara kelompok
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran, dan tindakan. Menurut Bonner (Gerungan, 2009) interaksi sosial akan berlangsung apabila seorang individu melakukan tindakan dan dari tindakan tersebut menimbulkan reaksi individu yang lain. Interaksi sosial ini terjadi ketika guru dan siswa atau siswa dengan siswa saling berdiskusi dan melakukan tanya jawab (Gerungan, 2009). Hal-hal yang membuat pembelajaran matematika berhasil adalah siswa mempunyai kemampuan hitung yang baik dan adanya interaksi sosial yang baik antara guru dengan siswa dan juga siswa dengan siswa (Doni Koesoema, 2010). Dari uraian di atas terlihat bahwa kemampuan hitung merupakan dasar bagi siswa untuk mempelajari materi matematika dan interaksi sosial menunjukkan siswa perlu dilibatkan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan pembelajaran dalam suasana kerjasama dan menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Hubungan yang baik didalam kelas baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa sangat penting untuk mendukung prestasi belajar. Sikap interaksi sosial yang tinggi yang dimiliki seorang siswa, terhadap guru ataupun siswa lainnya, membuat mereka dapat saling membantu dan memberi dukungan dalam menghadapi kesulitan belajar untuk mencapai suatu prestasi yang maksimal. Namun realita yang penulis temukan dari observasi dan wawancara sebelum penelitian di SMP Negeri 3 Klaten, banyak siswa yang masih malas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
dalam melakukan operasi hitung di soal matematika, terutama ketika siswa menemukan soal-soal seperti perkalian dan pembagian bilangan desimal, bilangan rasional dan bilangan irasional. Siswa juga lebih bergantung kepada alat bantu hitung (kalkulator) ketika menemukan angka yang rumit. Penulis melihat bahwa interaksi sosial yang terjadi di SMP Negeri 3 Klaten terutama di kelas IX A sudah cukup baik. Siswa kelas IX A tidak malu untuk berinteraksi dengan guru ataupun dengan siswa lainnya. Siswa yang tidak mengerti tentang pelajaran matematika tidak malu untuk bertanya kepada guru ataupun siswa lainnya. Siswa juga tidak malu untuk mengemukakan pendapat didepan kelas ataupun waktu diskusi kelompok. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin melakukan penelitian mengenai adakah pengaruh kemampuan hitung dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar matematika. Oleh karena itu, penelitian yang akan penulis lakukan berjudul “Hubungan Kemampuan Hitung dan Interaksi Sosial terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015 pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disusun diatas maka dapat ditarik beberapa permasalahan yang timbul, antara lain: 1. Kurangnya keinginan siswa dalam menyelesaikan soal hitungan desimal, pecahan, dan akar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
2. Ketergantungan siswa terhadap alat bantu hitung seperti kalkulator bila siswa menemui kesulitan dalam menghitung. 3. Siswa kurang cekatan dalam melakukan operasi hitung. 4. Kurangnya perhatian siswa terhadap guru yang sedang mengajar. 5. Kurangnya inisiatif siswa untuk bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan. 6. Kurangnya keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat atau mengerjakan soal di depan kelas 7. Kurangnya fokus siswa ketika diskusi kelompok
C. Pembatasan masalah 1. Interaksi sosial dibatasi pada interaksi antar guru bidang studi matematika dengan siswa, interaksi antara siswa dengan siswa dalam lingkungan sekolah atau dalam suasana edukatif/belajar. 2. Kemampuan hitung dibatasi pada kemampuan hitung pada penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, akar, dan kuadrat. 3. Prestasi belajar matematika diambil dari nilai ulangan harian siswa. 4. Materi dibatasi pada bangun ruang sisi lengkung.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
1. Adakah hubungan antara kemampuan hitung siswa dengan prestasi belajar matematika siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten? 2. Adakah hubungan antara interaksi sosial dengan prestasi belajar matematika siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten? 3. Adakah hubungan secara bersama antara kemampuan hitung dan interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar matematika kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten?
E. Tujuan Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk: 1. Mengetahui hubungan antara kemampuan hitung terhadap prestasi belajar siswa di sekolah. 2. Mengetahui hubungan antara interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar di sekolah. 3. Mengetahui hubungan antara kemampuan hitung dan interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa disekolah.
F. Batasan Istilah 1. Hubungan Hubungan adalah kesinambungan antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
2. Kemampuan Hitung Kemampuan hitung adalah kemampuan untuk menalar dan mengoperasikan bilangan-bilangan dengan cepat dan tepat. 3. Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia dimana individu yang satu dengan yang lain saling mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki tingkah laku individu tersebut. 4. Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar matematika merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam menguasai materi pelajaran matematika selama periode tertentu. 5. Bangun Ruang Sisi Lengkung Bangun ruang sisi lengkung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sisi lengkung.
G. Manfaat Setelah mengetahui hasil tentang pengaruh ketrampilan hitung dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas, maka penulisan ini diharapkan mempunyai manfaat bagi : 1. Peneliti Sebagai calon guru, penulis perlu mengetahui kemampuan siswa dan bentuk-bentuk interaksi sehingga penulis dapat mengupayakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
peningkatan prestasi belajar matematika melalui proses pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk siswa. 2. Guru Dengan penelitian ini, guru dapat mengetahui bentuk-bentuk interaksi yang terjadi dalam pembelajaran sehingga bisa digunakan sebagai salah satu informasi dalam pemakaian suatu metode dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi agar siswa mendapat prestasi belajar yang optimal.
H. Sitematika Penulisan Bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan, pernyataan keaslian karya, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Pada bagian isi skripsi dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, analisis data dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar penulisan yang meliputi belajar dan pembelajaran, intelegensi, intelegensi ganda, intelegensi matematis logis, kemampuan hitung, interaksi sosial, prestasi belajar, dan prestasi belajar matematika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Sedangkan Bab III berisi tentang uraian metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, populasi penelitian, perumusan variabel, bentuk data dan metode pengumpulan data, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas, teknik analisis data. Bab IV berupa deskripsi lokasi penelitian, deskripsi data, data penelitian, analisis data, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. Sedangkan pada bab V berisi tentang kesimpulan dan saran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan upaya sadar atau upaya yang disengaja untuk mendapat kepandaian. Banyak definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Cronbach (Sardiman, 2011: 20), belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. L.Bigge (Sardiman, 2011: 20) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan yang menetap dalam kehidupan seseorang yang tidak diwariskan secara genetis. Perubahan terjadi pada pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi, atau campuran dari semuanya secara sistematis sebagai akibat pengalaman dalam situasi tertentu. Perubahan perilaku ini didapatkan melalui latihan atau pengalaman, yang dikemukakan oleh Whittaker Sardiman, (2011: 20). Menurut Sartain dkk (Sardiman, 2011: 20), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu hasil perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman. Perubahan ini antara lain ialah cara merespon suatu hasil sinyal, cara menguasai, suatu ketrampilan dan mengembangkan sikap terhadap suatu objek. Dari pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses atau usaha dari seseorang untuk menuju ke arah yang lebih baik sebagai suatu bentuk perubahan perilaku dirinya, atau suatu proses yang dialami oleh individu dalam
pengalamannya yang menghasilkan
perubahan tingkah laku. Salah satu tanda atau ciri kalau seorang telah belajar
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang disebebkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan peserta didik dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada. Baik potensi yang bersumber dari dalam diri peserta didik itu sendiri, seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki. Termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar peserta didik seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu Pembelajaran berarti proses, cara, dan perbuatan mempelajari menurut Agus Suprijono, dalam bukunya Cooperative Learning. Guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya. Subyek pembelajaran adalah peserta didik, jadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Sehingga pembelajaran dapat diartikan sebagai dialog interaktif antara guru dan peserta didik. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi (hubungan timbal balik) antara guru dengan peserta didik. Dalam proses tersebut, guru memberikan bimbingan dan menyediakan berbagai kesempatan yang mendorong peserta didik belajar, untuk memperoleh pengalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tercapainya pembelajaran ditandai oleh tingkat penguasaan, kemampuan dan pembentukan kepribadian. Aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran adalah aliran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
behavioristik. Aliran behavioristik menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Aplikasi teori behavioristik tergantung dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, karakter peserta didik, media, dan fasilitas yang tersedia. Di dalam teori behavioristik tujuan pembelajaran ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar merupakan bentuk aktivitas yang menuntut peserta didik untuk mengungkap kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis atau tes. Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dengan sengaja dengan menciptakan berbagai kondisi tertentu yang diarahkan untuk mencapai arahan tertentu.
B. Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata (Suparno, 2003: 17). Solso (Suharman, 2005: 346) mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan memperoleh dan menggali pengetahuan, menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep-konsep konkret dan abstrak, dan menghubungkan diantara objek-objek dan gagasangagasan, menggunakan pengetahuan dengan cara yang lebh berguna atau efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
C. Intelegensi Ganda Intelegensi ganda adalah sembilan kecerdasan yang ditemukan dalam diri seseorang, dimana kesembilan intelegensi itu berperan dalam keberhasilan seseorang (Suparno, 2003: 5) Dalam penelitiannya Gardner memasukkan sembilan intelegensi yang diterima oleh masyarakat (Suparno, 2003: 24-44) yaitu : 1. Intelegensi Linguistik (Linguistic Intelligence) adalah kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun secara tertulis. 2. Intelegensi Matematis-Logis (Logical-Mathematical Intelligence) adalah kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif, kepekaan terhadap pola logika, abstraksi, kategorisasi dan perhitungan. 3. Intelegensi Ruang-Visual (Spatial Intelligence) adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat dan mudaj membayangkan benda dalam dimensi tiga. 4. Intelegensi Kinestetik-badani (Bodily-kinesthetic Intelligence) adalah kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan atau perasaan. 5. Intelegensi Musikal (Musical Intelligence) adalah kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk music dan suara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
6. Intelegensi Interpersonal (Interpersonal Intelligence) adalah kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intens, motivasi, watak, dan temperamen orang lain. 7. Intelegensi Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence) adalah kemampuan yang berkaitan dengan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pada pengenalan diri itu. 8. Intelegensi
Lingkungan/natural
(Naturalis
Intelligence)
adalah
kemampuan seseorang untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural, kemampuan untuk memahami dan menikmati alam, dan menggunakan kemampuan
itu
secara
produktif
dalam
berburu,
bertani,
dan
mengembangkan pengetahuan akan alam. 9. Inteligensi Eksistensial (Existensial Intelligence) adalah kemampuan seseorang menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi
atau
keberadaan manusia.
D. Intelegensi Matematis-Logis Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan seseorang untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis dan ilmiah. Kecerdasan ini juga mencakup kemampuan untuk mengolah angka, matematika, dan juga hal-hal lain yang berhubungan dengan angka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Menurut Gardner (Suparno, 2003) logis matematis mempunyai ciri-ciri antara lain : 1. Menghitung problem aritmatika dengan cepat 2. Menikmati penggunaan bahasa komputer atau program logika 3. Suka menanyakan pertanyaan logis 4. Menjelaskan masalah secara logis 5. Merancang eksperimen untuk menguji hal – hal yang tidak dimengerti 6. Mudah memahami sebab akibat Kekurangan kecerdasan logis matematis mengakibatkan sejumlah besar problema individu dan budaya. Tanpa kepekaan terhadap bilangan, seseorang kemungkinan besar tertipu oleh harapan – harapan tidak realistis akan memenangkan sebuah undian atau membuat keputusan keuangan yang keliru, dia juga cenderung gagal dalam berbagai tugas yang memerlukan matematika praktis. Menurut Gardner (Suparno, 2003) ada kaitan antara kecerdasan matematik dan kecerdasan linguistik. Pada kemampuan matematika, anak menganalisa atau menjabarkan alasan logis, serta kemampuan mengkonstruksi solusi dari persoalan yang timbul. Kecerdasan linguistik diperlukan untuk mengurutkan dan menjabarkannya dalam bentuk bahasa. Ciri-ciri siswa dengan kecerdasan Logika-Matematika di antaranya : 1. Biasanya mempunyai kemampuan yang baik dalam bidang matematika dan sistem-sistem logika lain yang rumit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
2. Mereka menggunakan penalaran dan logika serta angka angka dengan baik. 3. Mereka berpikir secara konseptual dalam kerangka pola pola angka dan mampu membuat hubungan hubungan antara berbagai ragam informasi yang didapat. 4. Mereka selalu ada rasa ingin tahu tentang dunia di sekeliling mereka dan selalu menanyakan banyak hal serta mau mengerjakan eksperimentasi. 5. Selalu mempermasalahkan dan menanyakan kejadian-kejadian yang ada, sehingga tak jarang mereka agak tak disukai atau membosankan karena terlalu banyak bertanya. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat belajar khas jika dibandingkan dengan ilmu yang lain. Kegiatan pembelajaran matematika sebaiknya tidak disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain, karena
setiap
siswa
yang
belajar
matematika
itu
berbeda-beda
kemampuannya. Maka kegiatan pembelajaran matematika haruslah diatur sekaligus memperhatikan kemampuan siswa. Salah satu aspek dalam matematika adalah berhitung. Berhitung pada matematika terdapat dihampir sebagian besar cabang matematika seperti aljabar, geometri, dan statistika. Menurut Aisyah, dkk (2007: 5-6) kemampuan hitung mengungkapkan bagaimana seseorang memahami ide-ide yang diekspresikan dalam bentuk angka-angka dan bagaimana jenisnya seseorang dapat berpikir serta menalar angka-angka. Kemampuan hitung merupakan salah satu kemampuan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
penting dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan bahwa dalam semua aktivitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan hitung. Menurut Slameto (2007: 14) kemampuan numerik mencakup kemampuan standar tantang bilangan, kemampuan hitung yang mengandung penalaran dan keterampilan aljabar. Kemampuan mengoperasikan bilangan meliputi operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Kemampuan hitung dalam penilitian ini mengenai kemampuan numerik siswa, karena numerik adalah kemampuan hitung menghitung dengan bilangan-bilangan. Kemampuan ini dapat menunjang cara berpikir yang cepat, tepat dan cermat yang sangat mendukung ketrampilan siswa dalam memahami simbol-simbol dalam matematika. Jadi kemampuan hitung adalah kemampuan untuk menalar dan mengoperasikan bilangan-bilangan dengan cepat dan tepat.
E. Interaksi Sosial 1. Pengertian Interaksi Sosial Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia pasti akan membutuhkan orang lain
untuk
bisa
berkembang,
saling
membutuhkan,
dan
saling
mempengaruhi. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran, dan tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Interaksi sosial akan berlangsung apabila seorang individu melakukan tindakan dan menimbulkan reaksi individu yang lain. Menurut H. Bonner (Gerungan, 2009: 62), interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Interaksi sosial merupakan hubungan yang tersusun dalam bentuk tindakan berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Apabila sesuai dengan norma dan nilai sosial tersebut, interaksi sosial akan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya, apabila interaksi sosial yang dilakukan kurang atau tidak sesuai dengan norma dan nilai dalam masyarakat, interaksi yang terjadi tidak akan berlangsung dengan baik (Sitorus, dalam Khairulmaddy 2008) Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia dimana individu yang satu dengan yang lain saling mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki tingkah laku individu tersebut.
2. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Terjadinya interaksi sosial sebagaimana yang dimaksud, karena adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu hubungan sosial. Menurut Rouceck dan Warren (Gerungan, 2009) interaksi adalah satu masalah pokok karena merupakan dasar segala proses sosial. Interaksi merupakan proses timbal balik, dimana satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain. Dengan demikian, interaksi mempengaruhi tingkah laku orang lain melalui kontak. Kontak ini mungkin berlangsung melalui obrolan, pendengaran, melakukan gerakan pada beberapa bagian badan, melihat dan lain-lain lagi, atau secara tidak langsung melalui tulisan, atau dengan cara berhubungan dari jauh. Dalam proses sosial, baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial, apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial (Gerungan, 2009). a. Kontak sosial Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung antara satu pihak dengan pihak yang lainnya. Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat sebagai perantara; misalnya ; melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain. Sedangkan kontak sosial secara langsung, adalah kontak sosial melalui suatu pertemuan dengan bertatap muka dan berdialog diantara kedua belah pihak tersebut. Hal yang paling penting dalam interaksi sosial tesebut adalah saling mengerti antara kedua belah pihak, sedangkan kontak fisik bukan lagi merupakan syarat utama dalam kontak sosial, oleh karena hubungan demikian belum tentu terdapat saling pengertian. Kontak sosial tejadi tidak semata-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
mata oleh karena adanya aksi belaka, akan tetapi harus memenuhi syarat pokok kontak sosial, yaitu reaksi (tanggapan) dari pihak lain sebagai lawan kontak sosial. Dalam kontak sosial, dapat terjadi hubungan yang positif dan hubungan negatif. Kontak sosial positif terjadi karena hubungan antara kedua
belah
pihak
terdapat
saling
pengertian,
disamping
menguntungkan masing-masing pihak tersebut, sehingga biasanya hubungan dapat berlangsung lama, atau mungkin dapat berulang dan mengarah kepada suatu kerja sama. Sedangkan kontak negatif terjadi karena hubungan antara kedua belah pihak tidak melahirkan sikap saling pengertian, mungkin merugikan masing-masing kedua belah pihak atau salah satu pihak, sehingga mengakibatkan suatu pertentangan atau perselisihan. Dalam pengertian yang sama, Soedjono membedakan kontak sosial menjadi dua macam, yaitu kontak sosial primer dan skunder. Kontak sosial primer adalah kontak sosial dalam bentuk tatap muka, bertemu, jabatan tangan, berkomuniasi antara pihak-pihak yang melakukan kontak sosial. Kontak sosial sekunder adalah kontak yang tidak langsung, yaitu suatu kontak sosial yang membutuhkan perantara. Hal ini sama halnya dengan hubungan secara tidak langsung, misalnya; melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain. b. Komunikasi sosial Komunikasi sosial adalah syarat pokok lain daripada proses sosial.
Komunikasi
sosial
mengandung
pengertian
persamaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
pandangan antara orang yang berinteraksi terhadap sesuatu. Menurut Soerdjono Soekanto, komunikasi sosial adalah bahwa seseorang memberikan pengertian pada perilaku orang lain, seperti pembicaraan, gerak fisik, perasaan, sikap, yang ingin disampaikan oleh seseorang, kemudian orang tersebut memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Dengan adanya komunikasi, maka sikap dan perasaan disatu pihak orang atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami oleh pihak orang atau sekelompok lainnya. Hal ini berarti, apabila suatu hubungan sosial tidak terjadi komunikasi atau saling mengetahui dan tidak saling memahami maksud masing-masing pihak, maka dalam keadaan demikian tidak terjadi kontak sosial. Dalam komunikasi sosial masing-masing orang yang sedang berhubungan, misalnya jabatan tangan dapat diartikan sebagai kesopanan, persahabatan, kerinduan, sikap kebanggaan dan lain-lain. Menurut Soekanto (2001: 75) lebih memfokuskan, komunikasi adalah pengertian seseorang terhadap kelakuan orang lain baik berupa pembicaraan, gerak-gerik badan maupun sikap guna menyampaikan pesan yang diinginkannya. Orang tersebut kemudian memberi reaksi terhadap perasaan orang lain tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Menurut Soetarno (1989: 21-24) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yaitu: a. Imitasi Dalam kehidupan sehari-hari imitasi berarti peniruan. Imitasi terbagi menjadi dua, yaitu imitasi positif dan imitasi negatif. Imitasi positif
berarti peniruan perilaku terhadap tokoh atau figur yang
bersifat baik. Sedangkan imitasi negatif berarti peniruan perilaku terhadap tokoh atau figur yang bersifat tidak baik. Imitasi negatif dapat menghambat. Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidahkaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif misalnya yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang. Selain itu, imitasi juga dapat melemahkan atau mematikan pengembangan daya kreasi seseorang. b. Sugesti Sugesti dapat dirumuskan sebagai suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara pengelihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. (Gerungan, 2009: 65)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
c. Identifikasi Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain (Gerungan, 2009: 72). Pada awalnya, anak mengidentifikasi dirinya dengan orang tuanya, tetapi lambat laun, setelah ia berkembang di sekolah menjadi seorang remaja, tempat identifikasi dapat beralih dari orang tuanya ke orang-orang
yang
dianggapnya terhormat atau bernilai tinggi, misalnya guru. Identifikasi dilakukan orang kepada orang lain yang dianggapnya ideal dalam suatu segi, untuk memperoleh sistem norma, sikap, dan nilai yang dianggapnya ideal, dan masih merupakan kekurangan pada dirinya. d. Simpati Simpati adalah perasaan tertarik orang yang satu terhadap yang lain (Gerungan, 2009: 75-76). Simpati hanya dapat berkembang dalam suatu kerja sama antar dua atau lebih orang, yang menjamin terdapatnya saling mengerti. Justru karena adanya simpati itu dapat diperoleh saling mengerti yang mendalam. Jadi faktor simpati dan hubungan kerjasama yang erat itu saling melengkapi yang satu dengan yang lainnya. Tujuan simpati baru terlaksana apabila terdapat hubungan kerjasama tadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
4. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Beberapa bentuk interaksi sosial yang terjadi (Gerungan, 2009) adalah: a. Kerjasama Kerjasama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara seseorang atau kelompok dalam mencapai satu tujuan yang sama. b. Akomodasi Akomodasi menunjuk pada usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha untuk mencapai kestabilan. Menurut Gillin, akomodasi sama artinya dengan pengertian adaptasi. Dari pengertian ini, dimaksudkan bahwa pada awalnya orang saling bertentangan menyesuaikan diri untuk mengatasi ketegangan. c. Asimilasi Asimilasi merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia. Proses asimilasi dapat dengan mudah terjadi melalui beberapa cara, antara lain dengan sikap toleransi, sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaannya, sikap terbuka dari penguasa, dan lain-lain. Ketiga proses ini merupakan proses asosiatif yang terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan suatu interaksi sosial yang memiliki kesamaan pandangan dan tindakan sehingga mengarah kepada kesatuan pandangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
F. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar dipandang sebagai perwujudan nilai-nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini prestasi belajar merupakan penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Prestasi belajar mencerminkan keberhasilan proses belajar yang dikembangkan. Artinya bahwa siswa telah mampu menguasai materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru selama proses belajar berlangsung sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. Menurut Catharina (2006: 84), prestasi belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar. Tidak semua perubahan tingkah laku dapat diartikan sebagai hasil belajar. Ada beberapa persyaratan, sehingga suatu proses perubahan tingkah laku baru dapat diartikan sebagai hasil belajar. Persyaratan itu adalah bahwa hasil belajar itu merupakan pencapaian dari suatu tujuan belajar. Hasil belajar itu merupakan usaha dari kegiatan yang disadari, belajar itu sendiri merupakan proses latihan yang berfungsi efektif untuk jangka waktu tertentu dan hasil belajar itu perlu. Sistem pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar Benjamin Bloom yang secara garis besar dibagi menjadi :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
1. Aspek kognitif Aspek kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Aspek kognitif memiliki enam jenjang tujuan belajar, yaitu: a. Mengingat: meningkatkan ingatan atas materi yang disajikan dalam bentuk yang sama seperti yang diajarkan. b. Mengerti: mampu membangun arti dari pesan pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tulisan maupun grafis. c. Memakai: menggunakan prosedur untuk mengerjakan latihan maupun memecahkan masalah. d. Menganalisis: memecah bahan-bahan ke dalam unsur-unsur pokok dan menentukkan bagaimana bagian-bagian saling terhubung satu sama lain. e. Menilai: membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar tertentu. f. Mencipta: membuat suatu produk yang baru dengan mengatur kembali unsur-unsur ke dalam suatu pola. 2. Aspek afektif Aspek afektif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan perilaku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
3. Aspek psikomotorik Prestasi belajar dalam aspek psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan saraf, manipulasi objek dan koordinasi saraf. Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang diukur adalah indikator prestasi belajar pada aspek kognitif. Prestasi belajar aspek ini dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan di akhir pembelajaran. Dari hasil tes tersebut akan diketahui sejauh mana peserta didik menguasi materi pembelajaran yang telah diajarkan
G. Prestasi Belajar Matematika Hasil belajar matematika merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar matematika. Hasil ini dapat dilihat dari evaluasi yang merupakan nilai yang menunjukkan keberhasilan siswa dalam memahami matematika dan materi di dalamnya. Setiap siswa memiliki hasil belajar yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Perbedaan tingkat hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Wina Sanjaya (2008: 15), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah guru, siswa, sarana, alat dan media yang tersedia, serta lingkungan. 1. Faktor Guru Keberhasilan
suatu
sistem
pembelajaran,
guru
merupakan
komponen yang menentukan. Hal ini disebabkan guru merupakan orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Dalam pembelajaran guru bisa berperan sebagai perencana (planer) atau desainer (designer) pembelajaran, sebagai implementator dan atau mungkin keduanya. Sebagai perencana guru dituntut untuk memahami secara benar kurikulum yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya yang ada, sehingga semua dijadikan komponen-komponen dalam menyusun rencana dan desain pembelajaran. Dalam melaksanakan perannya sebagai implementator rencana dan desain pembelajaran guru bukanlah hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarkannya akan tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning). Dengan demikian efektivitas proses keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. 2. Faktor Siswa Siswa memiliki kemampuan yang unik dan berkembang sesuai dengan
tahap
perkembangannya.
Perkembangan
anak
adalah
perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi perkembangan anak, disamping karateristik lain yang melekat pada diri anak. Sikap dan penampilan siswa dalam pembelajaran juga merupakan aspek lain yang dapat mempengaruhi sistem pembelajaran. Adakalanya ditemukan siswa yang sangat aktif dan ada pula yang pendiam, tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
sedikit juga ditemukan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dalam belajar. Semua itu akan mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas. Sebab, bagaimanapun faktor siswa dan guru merupakan faktor yang sangat menentukan dalam interaksi pembelajaran. 3. Faktor Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Kelangkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, dengan demikian sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. 4. Faktor Lingkungan Dilihat
dari
dimensi
lingkungan
ada
dua
faktor
yang
mempengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok belajar yang besar dalam satu kelas berkecenderungan: a. Sumber daya kelompok akan bertambah luas sesuai dengan jumlah siswa sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Kelompok
belajar
akan
kurang
mampu
memanfaatkan
29
dan
menggunakan semua sumber daya yang ada. c. Kepuasan belajar setiap siswa akan cendurung menurun. Hal ini disebabkan kelompok besar yang terlalu banyak akan mendapatkan pelayanan terbatas dari guru. d. Perbedaan individu antar anggota akan semakin nampak, sehingga akan semakin sukar mencapai kesepakatan. e. Anggota kelompok yang teralu banyak berkecenderungan akan semakin banyak siswa yang terpaksa menunggu untuk sama-sama maju mempelajari materi pelajaran baru f. Anggota kelompok yang terlalu banyak akan cenderung semakin banyaknya siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan kelompok. Berdasarkan uraian di tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam menguasai materi pelajaran matematika selama periode tertentu.
H. Bangun Ruang Sisi Lengkung 1. Tabung Dalam mendefinisikan tabung, dapat menggunakan pengertian bidang tabung. Bidang tabung adalah himpunan semua garis p yang sejajar dengan sebuah garis s dan mempunyai jarak yang tetap r
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
terhadap s. Dalam hubungan ini s disebut sumbu bidang tabung, p disebut garis pelukis dan r adalah jari-jari bidang tabung.
Gambar 2.1. Bidang Tabung Dari definisi bidang tabung maka tabung dapat didefinisikan sebagai bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah bidang tabung dan dua buah datar yang masing-masing tegak lurus pada sumbu bidang tabung. Tabung juga dapat dipikirkan sebagai sebuah prisma beraturan yang banyaknya sisi digandakan terus menerus sehingga menjadi tak terhingga banyaknya. Unsur-unsur tabung adalah mempunyai 3 sisi yaitu sisi atas, sisi bawah dan sisi lengkung/sisi tegak (yang selanjutnya disebut selimut tabung). Sisi alas dan sisi atas (tutup) berbentuk lingkaran yang kongruen (sama bentuk dan ukurannya). Tabung mempunyai 2 rusuk yang masing-masing berbentuk lingkaran. Tabung tidak mempunyai titik sudut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Gambar 2.2. Unsur-unsur Tabung Jarak antara bidang atas dan bidang bawah tabung disebut tinggi tabung.
Gambar 2.3. Bidang Singgung pada Bidang Tabung Pada gambar 2.3, A merupakan pusat lingkaran alas dari tabung. Dibuat garis singgung pada p pada alas tabung itu dengan D sebagai titik singgung. Dibuat garis pelukis DE, maka bidang yang melalui P dan DE disebut bidang singgung pada bidang tabung. Jika dalam bidang singgung pada bidang tabung itu dilukis garis g yang tidak sejajar dengan garis pelukis, maka garis g itu akan memotong
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
garis pelukis DE di sebuah titik P yang merupakan titik persekutuan dari garis g dan bidang tabung. Dalam hal ini maka garis g dikatakan menyinggung bidang tabung di titik P. Garis g juga merupakan garis yang menyilang sumbu tabung pada jarak tetap, yaitu r. Karena bidang singgung L melalui garis pelukis yang letaknya selalu sejajar dengan sumbu tabung s, maka akibatnya bahwa setiap bidang singgung pada bidang tabung letaknya pasti sejajar dengan sumbu tabung s. Dari pernyataan di atas dapatlah disimpulkan bahwa semua garis yang menyilang sebuah garis s dengan jarak tetap (r) terletak pada sebuah bidang yang menyinggung bidang tabung dengan s sebagai sumbu dan r sebagai jari-jarinya. Setiap bidang yang sejajar dengan sebuah garis s dan mempunyai jarak tetap (r) terhadap s, menyinggung bidang tabung dengan s sebagai sumbu dan r sebagai jari-jarinya. Untuk menentukan volume tabung, maka lihat tabung sebagai bangun yang terjadi dari sebuah prisma beraturan yang banyaknya sisi tak terhingga, sehingga keliling dari luas bidang alasnya sangat mendekati keliling dan luas sebuah lingkaran, sedangkan tinggi prisma itu menjadi tinggi dari tabung tersebut. Dengan kata lain, volume sebuah silinder sama dengan limit volume prisma beraturan yang banyaknya sisi bertambah menjadi tak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
berhingga. Dimana r adalah jari-jari bidang alas tabung (bidang alas berupa lingkaran) dan t adalah tinggi tabung.
Volume Tabung = = = =
Volume Prisma Luas Alas x Tinggi (r2) x (t) r 2t
Gambar 2.4. Tabung Luas permukaan tabung dapat dilihat dari jaring-jaring tabung yang terdiri dari sebuah daerah persegi panjang dan dua daerah lingkaran yang kongruen. Daerah persegi panjang itu panjangnya sama dengan keliling lingkaran alas/atas dari tabung, sedang lebarnya sama dengan tinggi tabung. Luas persegi panjang ini disebut luas bidang lengkung tabung. Jika r jari-jari tabung dan t adalah tinggi tabung, maka:
Gambar 2.5. Luas Permukaan Tabung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Luas Bidang Lengkung Tabung = Luas Persegi Panjang = pxl = Keliling lingkaran x tinggi tabung = (2pr) x (t) = 2prt Luas Seluruh Permukaan Tabung = Luas Seluruh Bidang Sisi Tabung = Luas Bidang Lengkung Tabung + 2 Luas Alas (Lingkaran) = 2prt + 2 (pr2) = 2 p r (r + t)
2. Kerucut Kerucut merupakan bangun ruang yang alasnya berupa lingkaran dan selimutnya berupa juring lingkaran. Pada gambar 2.6, tinggi kerucut (t) adalah jarak antara pusat lingkaran (O) dengan puncak lingkaran (T), s adalah garis pelukis atau garis gambar yang terdapat pada selimut kerucut. Sedangkan jari-jari alasnya adalah r. Garis tinggi kerucut selalu tegak lurus dengan diameter alas kerucut (AB).
Gambar 2.6. Unsur-unsur Kerucut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Pada gambar 2.7, hubungan antara jari-jari alas kerucut (r), tinggi kerucut (t), dan garis pelukis (s) dapat ditunjukkan oleh Teorema Pythagoras : s2 = r2 + t2 atau r2 = s2 - t2 atau t2 = s2 - r2
Gambar 2.7. Jaring-jaring Kerucut Pada gambar 2.7, jaring-jaringnya berupa juring dengan jarijari s dan panjang busur AB yang juga keliling alas kerucutnya, sehingga panjang busur AB = 2 r . Luas juring lingkaran ditentukan dengan perbandingan:
Sudut Pusat Panjang Busur Luas Juring Sudut Satu Putaran Keliling Lingkaran Luas Lingkaran
Panjang Busur Luas Juring Keliling Lingkaran Luas Lingkaran Luas Juring AOB Panjang busur AB Luas Lingkaran Keliling lingkaran
Luas Juring AOB
s
2
Luas juring AOB
2 r 2 s 2 r s 2 2 s
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Luas Juring AOB = r s Jadi: luas selimut kerucut = r s atau luas selimut kerucut = 12 d Karena alasnya berbentuk lingkaran dengan jari-jari r, maka luasnya =
r 2 , sehingga luas permukaan kerucut dirumuskan: Luas permukaan kerucut = luas alas + luas selimut = r 2 + r s Luas permukaan kerucut = r (r s) Untuk menentukan volume kerucut, perhatikan ilustrasi percobaan berikut: Jika kerucut dan tabung berikut memiliki alas dan tinggi yang sama, kemudian kita mengisi air ke tabung dengan menggunakan wadah berupa kerucut tersebut secara penuh maka air yang akan terisi adalah sepertiga tabung
Gambar 2.8. Volume Kerucut jadi volume kerucut dirumuskan sebagai: Volume kerucut =
1 volume tabung 3
Volume kerucut = 13 r 2 t
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
dengan r = jari-jari alas, t = tinggi kerucut, dan s = garis pelukis
22 atau 3,14 7
3. Bola Bola adalah bangun ruang dimensi tiga yang dibentuk oleh tak hingga lingkaran berjari-jari sama panjang dan berpusat pada satu titik yang sama. Bola dapat dibentuk dari bangun setengah lingkaran yang diputar sejauh 360 derajat pada garis tengahnya.
Gambar 2.9. Bola Luas permukaan bola dapat ditentukan dengan menggunakan sebuah percobaan yang telah dilakukan oleh Archimedes, yaitu : sebuah bola menempati sebuah tabung yang diameter dan tinggi tabung sama tepat dengan diameter bola, maka luas bola itu sama dengan luas selimut tabung.
Gambar 2.10. Luas Permukaan Bola
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Luas selimut tabung = 2 r. t = 2 r .2r = 4 r 2 Luas permukaan bola = 4 r 2 atau L = d 2 Sama halnya dengan menentukan volume kerucut, volume bola dapat dilakukan dengan percobaan: terdapat sebuah bola dengan jarijari r dan sebuah tabung dengan jari-jari r dan tinggi 2r, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.11. Jika bola tersebut dibelah menjadi belahan bola yang sama dan masing-masing diisi penuh dengan air, kemudian dituangkan ke dalam tabung, maka akan diperoleh air bagian dari volume tabung.
Gambar 2.11. Volume Bola diperoleh: Volume bola =
2 3
volume tabung
=
2 3
( r 2 t )
=
2 3
( r 2 2r )
Volume bola = 43 r 3 dengan r adalah jari-jari bola.
2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan mengenai bangun ruang sisi lengkung yang meliputi tabung, kerucut, dan bola maka dapat disimpulkan bangun ruang sisi lengkung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sisi lengkung.
I. Hubungan Hubungan dalam istilah adalah kesinambungan antara dua variabel atau lebih, Husaini (2008: 197). Hubungan antara dua variabel atau lebih di dalam teknik korelasi bukanlah dalam arti sebab akibat (timbal balik), melainkan hanya merupakan hubungan searah saja. Hubungan sebab akibat, misalnya: kemiskinan dengan kebodohan. Untuk jelasnya, hubungan sebab akibat dapat diuraikan sebagai berikut: orang yang bodoh menyebabkan miskin, sebaliknya orang yang miskin dapat menyebabkan dirinya bodoh. Jadi tidak begitu jelas mana yang menjadi penyebab dan mana yang menjadi akibat. Keadaan ini berbeda dengan hubungan searah (linier) di dalam analisis korelasi. Dalam korelasi hanya dikenal hubungan searah (bukan timbal balik), misalnya: tinggi badan menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi berat badan bertambah belum tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah. Data penyebab atau mempengaruhi disebut variabel bebas dan data akibat atau yang dipengaruhi disebut variabel terikat. Jadi berdasarkan uraian tersebut hubungan adalah kesinambungan searah antara beberapa variabel bebas dan variabel terikat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
J. Kerangka Berpikir Berdasarkan Landasan Teori di atas secara teoritis dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan hitung dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar matematika. Kemampuan hitung adalah bagian dari intelegensi logis-matematis yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis dan ilmiah. Kecerdasan ini juga mencakup kemampuan untuk mengolah angka, matematika, dan juga halhal lain yang berhubungan dengan angka. Prestasi belajar siswa di sekolah ditentukan oleh banyak faktor. Dari sekian banyak faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar matematika pada penelitian ini dibatasi pada interaksi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran, dan tindakan. Interaksi sosial akan berlangsung
apabila
seorang
individu
melakukan
tindakan
dan
menimbulkan reaksi individu yang lain. Dari uraian tersebut maka kemampuan hitung dan interaksi sosial diduga mempunyai pengaruh/hubungan terhadap prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
K. Hipotesis Berdasarkan urain teoritis di atas dan kerangka berpikir sebelumnya maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1.
: Kemampuan hitung yang dimiliki oleh siswa tidak mempengaruhi prestasi belajar dalam materi bangun ruang sisi lengkung. : Kemampuan hitung yang dimiliki siswa mempengaruhi prestasi belajar dalam bangun ruang sisi lengkung.
2.
: Interaksi sosial yang dimiliki oleh siswa tidak mempengaruhi prestasi belajar dalam materi bangun ruang sisi lengkung. : Interaksi sosial yang dimiliki siswa mempengaruhi prestasi belajar dalam bangun ruang sisi lengkung.
3.
: Kemampuan hitung dan interaksi sosial yang dimiliki oleh siswa tidak mempengaruhi prestasi belajar dalam materi bangun ruang sisi lengkung. : Kemampuan hitung dan interaksi sosial yang dimiliki siswa mempengaruhi prestasi belajar dalam bangun ruang sisi lengkung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian korelasi. Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut (Arikunto, 2006: 270) dan bentuk data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka (Sugiyono, 2009: 23)
B. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2014/2015. 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2014/2015 b. Waktu Penelitian dilaksanakan semester gasal tahun ajaran 2014/2015 yaitu tanggal September-Oktober 2014
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
C. Perumusan Variabel Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu: 1. Variabel Bebas/Penyebab (Independent Variabel) Variabel
bebas
atau
penyebab
adalah
variabel
yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan/timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan hitung dan interaksi sosial. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas IX SMP Negeri 3 Klaten dalam pembelajaran matematika.
D. Bentuk Data 1. Data kemampuan hitung Kemampuan hitung siswa didapat dari tes yang dilakukan penulis dengan bantuan dari P2TKP di kelas IX A. 2. Data interaksi sosial Interaksi sosial didapat dari observasi secara langsung di kelas IX A, data juga diperoleh dari kuesioner interaksi. Untuk memperkuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
data observasi dan kuesioner maka dilakukan wawancara dengan beberapa siswa. 3. Data prestasi belajar siswa Data prestasi belajar siswa diperoleh dari ulangan harian siswa dengan materi bangun ruang sisi lengkung
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam penelitian
untuk
mendapatkan
keterangan-keterangan
yang
berhubungan dengan penelitian untuk memperoleh data (Arikunto, 2012: 89). Metode yang digunakan adalah metode tes, angket dan dokumentasi. a. Metode Tes Tes adalah kumpulan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, intelegensi, pengetahuan, kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu (Suharsimi Arikunto, 2012: 123). Dengan tes kemampuan hitung, peneliti ingin mengukur ketrampilan dan pengetahuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. b. Metode Angket Metode angket adalah sejumlah pernyataan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang diketahui dan pertanyaan bersifat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
tertulis (Suharsini Arikunto, 2012: 128). Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang memberi pernyataan sekaligus disertai alternatif jawaban yang sudah tersedia (Suharto, 2003: 129). Pada penelitian ini, angket digunakan untuk mengungkap data sikap terhadap interaksi sosial dalam pembelajaran matematika. c. Metode Observasi Menurut Sugiyono (2009: 310), observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan berbentuk data faktual mengenai dunia kenyataan. Observasi digunakan untuk mengetahui interaksi sosial dalam pembelajaran matematika di kelas
F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen dibagi menjadi tiga, yaitu instrumen untuk mengungkap interaksi sosial dalam pembelajaran matematika dikelas, mengukur sikap terhadap interaksi sosial dalam pembelajaran matematika dan instrumen untuk mengukur prestasi belajar siswa. 1. Lembar Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui interaksi sosial yang terjadi dalam pembelajaran matematika di kelas. Lembar observasi siswa ini memuat syarat-syarat terjadinya interaksi sosial dan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial siswa selama pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
matematika. Peneliti sebagai pengamat dan dibantu seorang pengamat yang masing masing pengamat akan mengamati 2 lajur tempat duduk siswa. Jadi data hasil pengamatan akan ada 4, yaitu data dari masingmasing lajur tempat duduk siswa. Kisi-kisi dari lembar observasi tersebut dapat dilihat dari tabel 3.1. Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Aspek yang diamati Komunikasi Kontak Sosial Sugesti Identifikasi Imitasi Simpati Total
Nomor Item 3,4,5,6,7,8 1,2 9 , 10
Jumlah 6 2 0 0 0 2 10
2. Kuesioner atau Angket Sikap terhadap Interaksi Sosial Siswa Kuesioner ini digunakan peneliti untuk mengetahui kategori sikap terhadap interaksi sosial dalam pembelajaran matematika. Dipandang dari cara menjawab, kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner langsung. Kuesioner ini langsung diberikan kepada responden dan dijawab oleh responden. Hal-hal yang ditanyakan dalam kuesioner ini meliputi syarat terjadinya interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi, aspekaspek yang mendorong terjadinya interaksi sosial, yaitu identifikasi, sugesti, simpati, dan imitasi. Sebaran item kuesioner untuk mendukung sikap terhadap interaksi sosial dapat dilihat pada tabel 3.2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Sikap terhadap Interaksi Sosial Aspek yang diamati Identifikasi Sugesti Imitasi Simpati Komunikasi Kontak sosial Total
Nomor yang diamati Positif Negatif 26 , 27 28 22 , 23 , 24 25 19 , 21 , 24 20 29 , 30 , 31 12 , 32 11 , 13 , 15 , 17 14 , 16 , 18 1 , 2 , 3 , 4 , 7 , 10 5,6,8,9
Jumlah 3 4 4 5 7 10 32
Cara pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2009: 93), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam sekala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi komponen atau sub komponen, yang dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem yang berupa pernyataan. Skala Likert ini digunakan dalam bentuk checklist dengan 4 alternatif jawaban; Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (ST) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, dan Sangat Tidak Setuju = 1. Kemudian menghitung persentase interaksi sosial dengan rumus sebagai berikut : P (%) =
x 100%
Keterangan : P : Persentase Interaksi Sosial M : Skor total yang diperoleh masing-masing siswa SMI: Skor maksimum jawaban per soal pernyataan (4 x 32 = 128)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
3. Tes Prestasi Belajar Siswa Tes diberikan setelah dilakukan proses pembelajaran pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung. Soal dalam tes mencakup seluruh materi pada bab Bangun Ruang Sisi Lengkung. Soal tes terdiri dari 8 butir soal uraian. Kisi-kisi dari tes prestasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar Siswa Sub Bahasan Kerucut Tabung
Pokok
Bola
Tabung dan kerucut
Nomor Soal Menghitung luas kerucut 1 Menghitung volume tabung lalu 2 memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung Menghitung volume bola lalu 3 memecahkan masalah yang berkaitan dengan bola Menghitung luas dan volume 4a, 4b bandul yang berbentuk tabung dan kerucut lalu memecahkan masalah yang berkaitan Indikator
Jumlah skor 10 10
10
20
4. Tes Aritmatika Tes
aritmatika
digunakan
untuk
mengetahui
besaran
kemampuan hitung siswa. Dalam penelitian ini alat tes aritmatika yang digunakan berasal dari P2TKP. Peneliti dibantu dengan asisten P2TKP melakukan tes inipada siswa kelas IX A dan dengan soal yang berjumlah 30. Kisi-kisi tes aritmatika dapat dilihat dari tabel 3.4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Aritmatika No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indikator Menghitung perkalian dan pembagian bilangan bulat Menghitung perkalian dan pembagiuan bilangan decimal Menghitung perkalian dan pembagian bilangan rasional Menghitung nilai akar dari suatu bilangan Menghitung nilai kuadrat dari suatu bilangan Menghitung perkalian dan pembagian bentuk aljabar Logaritma Menghitung deret aritmatika Menghitung perkalian bentuk akar
Nomor Soal 1-3 4-8 9-13 14-17 18-20 21-25 26 27-28 29-30
G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2012 : 168). Suatu instrumen yang baik harus memiliki bukti kesahihan (validitas). Pengujian validitas dapat dilakukan dengan beberapa metode. Menurut Kerlinger dalam (Purwanto, 2007 : 124), mengelempokkan metode pengujian validitas menjadi tiga macam, yaitu validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk. Pengujian valditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas untuk mengukur sejauh mana alat ukur tersebut dapat mewakili keseluruhan isi materi yang diukur, dan dalam penelitian digunakan untuk tes prestasi belajar siswa. Untuk mengukur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
validitas isi digunakan uji pakar (expert judgement), yaitu dosen pembimbing dan guru matematika kelas IX. Selain itu peneliti juga harus menguji validitas butir soal, metode yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Karl Pearson yang dikenal dengan romus korelasi product-moment dengan angka kasar, sebagai berikut : ∑ √( ∑
(∑ )(∑ )
(∑ ) )( ∑
(∑ ) )
Keterangan: N
= Jumlah subyek
∑
= Jumlah skor Mean
∑
= Jumlah skor Total
∑
= Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total = koefisien korelasi antara X dan Y Setelah diperoleh hasil perhitungan akan dilihat besar nilai
korelasi dan akan dilakukan penafsiran. Penafsiran korelasi dilakukan dengan dua cara, yaitu : a. Membandingkan nilai r hitung dan r tabel. Jika nilai r hitung < r tabel maka soal tersebut tidak valid. Jika nilai r hitung > r tabel maka soal tersebut valid. b. Menunjukkan nilai korelasi tersebut berdasarkan tabel 3.4. berikut ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Tingkat Validitas Koefisien Korelasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
(Sumber : Suharsimi, 2012: 89) 2. Reliabilitas Instrumen Alat ukur yang baik di samping mempunyai validitas yang tinggi, juga harus reliabel, artinya memiliki tingkat keajegan meskipun sudah berkali-kali diujikan (Arikunto, 2012:171). Reliabilitas sering diartikan sebagai taraf kepercayaan. Untuk mengetahui besarnya reliabilitas pada instrument tes prestasi belajar digunakan rumus Alpha: [
] (*
∑
+)
Keterangan: = reliabilitas yang dicari = banyaknya butir pertanyaan/ banyaknya soal ∑
= jumlah varian skor tiap-tiap soal = varians total Tabel 3.6. Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas
Koefisien Korelasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0.00 sampai dengan 0,200
Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
(Sumber : Suharsimi, 2012: 89)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
H. Teknik Analisis Data Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data populasi. Menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: 1. Gambaran Umum Variabel Penelitian Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai maksimum, nilai minimum, range, mean, modus, dan standar deviasi dari suatu variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika siswa. 2. Korelasi Sederhana Mengukur besarnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan rumus koefisien korelasi. Koefisien korelasi sendiri bertujuan untuk mengukur keeratan hubungan dan arah hubungan. Koefisien korelasi untuk populasi dilambangkan (ρ) dengan ketentuan nilai terbesar ρ adalah +1 dan terkecil adalah -1 sehingga dapat ditulis -1 ≤ ρ ≤ +1. Apabila ρ = -1 artinya hubungan negatif sempurna, ρ = 0 artinya tidak ada hubungan, dan ρ = +1 artinya hubungan sempurna positif (sangat kuat). Sedangkan nilai ρ akan di konsultasikan dengan tabel 3.6. sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Tabel 3.7. Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien nilai r Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tingkat Hubungan Sangat kuat Kuat Cukup Rendah Sangat rendah
(Sumber : Suharsimi, 2012 : 245) Langkah-langkah mengitung koefisien korelasi : ∑ √ (∑
) (∑
(∑
)(∑
) √ (∑
) ) (∑
)
Keterangan : : Koefisien korelasi tunggal ∑
: Jumlah skor dalam sebaran x
∑
: Jumlah skor dalam sebaran y
∑
: Jumlah hasil skor x dengan skor y yang berpasangan
∑
: Jumlah skor yang dikuadratkan dari x
∑
: Jumlah skor yang dikuadratkan dari y
N
: Banyaknya subyek skor x dan skor y yang berpasangan : Variabel bebas : Varaibel terikat
Menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dengan rumus koefisien sebagai berikut:
3. Koefisien korelasi ganda Korelasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
dengan variabel bebas lainnya yang menjadi obyek penelitian terhadap variabel terikatnya. Koefisien korelasi ganda dapat dicari dengan rumus : √
(
)(
)(
)
(Budi Santoso, 2005) Untuk menghitung besarnya sumbangan variabel dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :
(Budi Santoso, 2005)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Klaten yang beralamat di Jalan Andalas No. 5 Klaten. Kondisi sekolah baik. Hal ini dapat dilihat dari cara mengatur dan memelihara ruang kelas, ruang kerja, ruang perpustakaan, halaman sekolah, UKS, kamar mandi, dan kantin sekolah. Kebersihan dan kerapian ruang kelas selalu diperhatikan, yaitu setiap hari sebelum pelajaran dimulai selalu dibersihkan oleh siswa yang piket. Fasilitas belajar yang ada di SMP Negeri 3 Klaten adalah ruang kelas, perpustakaan, ruang laboratorium IPA, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang kesenian dan lapangan olahraga. Kondisi kelas IX A dan fasilitas yang digunakan untuk proses KBM memadai. Ruang kelas IX A cukup besar dengan papan tulis yang cukup panjang, 16 meja siswa, 1 meja guru dan 2 pasang lampu penerangan. Jumlah siswa kelas IX A adalah 32 siswa.
B. Deskripsi Data Sebelum angket tes prestasi belajar matematika siswa diberikan kepada siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten, dilakukan uji coba terlebih dahulu terhadap instrumen tersebut.
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji coba tes matematika siswa dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bayat pada hari sabtu, 20 September 2014 pukul 07.00 – 08.30 dengan hasil sebagai berikut : a. Validitas Tes prestasi sebelum digunakan harus diuji cobakan terlebih dahulu dan dilihat kevalidannya. Validitas instrumen diukur setelah diadakan uji coba terhadap instrumen penelitian. Langkah Uji Validitas 1. Hipotesis : Tidak terdapat hubungan yang positif antara skor per item dengan jumlah skor (r = 0) : Terdapat hubungan yang positif antara skor per item dengan jumlah skor (r ≠ 0) 2. Taraf signifikansi α : 0,05 3. Menentukan daerah kritik Dengan N = 34 dan α = 0,05 nilai ditolak jika
= 0,339
> 0,339
4. Perhitungan nilai Tabel 4.1 Penolong koefisien korelasi Soal 1 2 3 4a 4b
∑X 237 238 229 243 233
∑Y 1174 1174 1174 1174 1174
∑ XY 8540 8427 8160 8582 8189
∑ 1932 1852 1694 1835 1701
∑ 41898 41898 41898 41898 41898
0,5435 0,3404 0,4938 0,431 0,4023
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
5. Kesimpulan ditolak jika
> r tabel dan dapat disimpulkan bahwa soal
tersebut valid atau tidak Tabel 4.2 Hasil perhitungan validitas No. Soal 1 2 3 4a 4b
0,5777 0,4155 0,5565 0,5233 0,3814
0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid
Dilihat dari tabel 4.2. soal diputuskan bahwa soal tersebut valid dan dapat diujikan sebagai tes prestasi belajar matematika. b. Reliabilitas Soal yang sudah dihitung validitasnya kemudian dihitung reliabilitasnya agar diketahui soal tersebut konsisten atau tidak. Reliabilitas
tes
prestasi
belajar
matematika
menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut : [
] (*
∑
+)
Dengan n = 34 dan α = 0,05 Mencari [
] (*
[
] ([
[ ] ([
∑
+)
]) ])
siswa
dihitung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas di atas, instrumen tes prestasi termasuk dalam kategori cukup. Kategori ini didapatkan dari nilai
yang bernilai 0,4212 dan dilihat dari tabel 3.5. termasuk
dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa dapat digunakan untuk melakukan pengambilan data penelitian. 2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian diadakan di SMP Negeri 3 Klaten, dan dilaksanakan pada semester gasal Tahun Ajaran 2014/2015. Tes prestasi materi bangun ruang sisi lengkung dilaksanakan pada Senin, 29 September 2014 pukul 09.20-10.40 kelas IX A dan hari Senin, 29 September 2014 pukul 07.00 – 08.20 kelas IX C Tes kemampuan hitung dilaksanakan pada tanggal 30 September 2014 dengan bantuan dari Pusat Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi (P2TKP) Sanata Dharma. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama tiga kali pertemuan untuk mengamati interaksi sosial dalam pembelajaran matematika yang berlangsung. Untuk mengetahui interaksi sosial yang terjadi dalam pembelajaran matematika digunakan lembar observasi. Observasi dilakukan oleh peneliti sendiri dan 1 teman peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Hal-hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
yang diobservasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan dijelaskan sebagai berikut. a. Pertemuan I Pengamatan
atau
observasi
pada
pertemuan
pertama
dilaksanakan pada Senin 15 September 2014. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat dan disusun oleh guru mata pelajaran. Proses observasi interaksi sosial dalam pembelajaran matematika dilakukan siswa pada masing masing lajur. Hasil interaksi sosial dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Observasi Interaksi Sosial Siswa dalam Pembelajaran Matematika
NO 1
2 3
4
5
Hasil Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran
Jumlah siswa yang melakukan aktivitas
Relatif (%)
4
12.50
6
18.75
8
25.00
21
65.63
7
21.88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
Hasil
7
Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
8
9
10
11
60
Jumlah siswa yang melakukan aktivitas
Relatif (%)
8
25.00
9
28.13
14
43.75
6
18.75
7
21.88
Berdasarkan hasil observasi di tabel 4.3, aktivitas interaksi sosial dalam pembelajaran matematika siswa berdasarkan lajur masing-masing. Tiap lajur terdiri dari 8 siswa. Berdasarkan hasil di atas, ada tiga aktivitas yang sering dilakukan oleh sebagian besar siswa, yaitu pada butir 4, 6, 9. Aktivitas interaksi sosial tersebut di jelaskan sebagai berikut. Tabel 4.4 Aktivitas Interaksi Sosial yang Sering dilakukan Siswa No 1.
2
Hal yang diamati Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan
Frekuensi
Relatif (%)
21
65.63
14
43.75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 3
Hal yang diamati Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran
Frekuensi 14
61
Relatif (%) 43.75
Berdasarkan tabel 4.4. terlihat bahwa aktivitas yang sering dilakukan siswa pada Pertemuan I adalah siswa bertanya secara lisan pada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dengan frekuensi relatif 65,63%, siswa yang menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan dengan frekuensi relatif 43,75%, dan siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pelajaran dengan frekuensi relatif 43,57% b. Pertemuan II Pengamatan atau observasi pada pertemuan kedua dilaksanakan pada Kamis 18 September 2014. Dilaksanakan dalam dua jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat dan disusun oleh guru mata pelajaran. Proses observasi interaksi sosial dalam pembelajaran matematika dilakukan siswa pada masing masing lajur. Hasil interaksi sosial dapat dilihat pada tabel 4.5 yang ditunjukan sebagai berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Tabel 4.5 Hasil Observasi Interaksi Sosial Siswa dalam Pembelajaran Matematika NO
1
2
3
4
5
6
7
Hasil Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok
Jumlah siswa yang melakukan aktivitas
Relatif (%)
10
31.25
10
31.25
8
25.00
14
43.75
11
34.38
10
31.25
17
53.13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
8
9
10
11
Hasil Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
63
Jumlah siswa yang melakukan aktivitas
Relatif (%)
9
28.13
11
34.38
8
25.00
6
18.75
Berdasarkan hasil observasi yang ditunjukkan dalam tabel 4.5., aktivitas interaksi sosial dalam pembelajaran matematika siswa berdasarkan lajur masing-masing. Tiap lajur terdiri dari 8 siswa. Berdasarkan hasil di atas, ada tiga aktivitas yang sering dilakukan oleh sebagian besar siswa, yaitu pada butir 4, 5, 7, 9 Aktivitas interaksi sosial tersebut di jelaskan sebagai berikut. Tabel 4.6 Aktivitas Interaksi Sosial yang sering dilakukan siswa No 1. 2
Hal yang diamati Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi
Frekuensi
Relatif (%)
17
53.13
14
43.75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 3 4
Hal yang diamati Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran
64
Frekuensi
Relatif (%)
11
34.38
11
34.38
Berdasarkan tabel 4.6., dapat diinterpretasikan bahwa aktivitas yang sering dilakukan siswa pada Pertemuan II adalah siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok dengan frekuensi relatif 53,13%, siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dengan frekuensi relatif 43,75%, siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran dengan frekuensi relatif 34,38%, dan siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran dengan frekuensi relatif 34,38% c. Pertemuan III Pengamatan
atau
observasi
pada
pertemuan
ketiga
dilaksanakan pada Kamis 25 September 2014. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat dan disusun oleh guru mata pelajaran. Proses observasi interaksi sosial dalam pembelajaran matematika dilakukan siswa pada masing masing lajur. Hasil interaksi edukatif dapat dilihat pada tabel 4.7.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 4.7 Hasil Observasi Interaksi Sosial Siswa dalam Pembelajaran Matematika
NO
1
2
3
4
5
6
7
Hasil Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok
Jumlah siswa yang melakukan aktivitas
Relatif (%)
12
37.50%
10
31.25%
11
34.38%
21
65.63%
13
40.63%
17
53.13%
13
40.63%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
8
9
10
11
Hasil Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
Jumlah siswa yang melakukan aktivitas
66
Relatif (%)
3
3
5
3
14
43.75%
3
5
4
3
15
46.88%
3
4
4
2
13
40.63%
2
3
3
3
11
34.38%
Berdasarkan hasil observasi yang ditunjukkan dalam tabel 4.7., aktivitas interaksi sosial dalam pembelajaran matematika siswa berdasarkan lajur masing-masing. Tiap lajur terdiri dari 8 siswa. Berdasarkan hasil di atas, ada tiga aktivitas yang sering dilakukan oleh sebagian besar siswa, yaitu pada butir 4, 6, 9. Aktivitas interaksi sosial tersebut di jelaskan sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Tabel 4.8 Aktivitas Interaksi Sosial yang sering dilakukan siswa No 1.
2 3
Hal yang diamati Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran
Frekuensi
Relatif (%)
21
65.63
17
53,13
15
46.88
Berdasarkan tabel 4.8. terlihat bahwa aktivitas yang sering dilakukan siswa pada Pertemuan III adalah siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dengan frekuensi relatif 65,63%, siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan dengan frekuensi relatif 53,13%, dan siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran dengan frekuensi relatif 46,88%
C. Data Penelitian 1. Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi, setiap siswa melakukan interaksi sosial dengan prosentase yang berbeda pada masing-masing pertemuan. Perbandingan prosentase interaksi sosial dalam pembelajaran matematika di kelas yang dilakukan pada pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III dapat dilihat pada tabel 4.9.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Tabel 4.9 Perbandingan Interaksi Sosial pada Setiap Pertemuan
NO 1
2
3
4
5
6
7
Hal yang diamati Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok
Pertemuan I Total Relatif (%) 4 12.50
Pertemuan II Total Relatif (%) 10 31.25
Pertemuan III Total Relatif (%) 12 37.50
6
18.75
10
31.25
10
31.25
8
25.00
8
25.00
11
34.38
21
65.63
14
43.75
21
65.63
7
21.88
11
34.38
13
40.63
14
43.75
10
31.25
17
53.13
8
25.00
17
53.13
13
40.63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
Hal yang diamati
8
Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
9
10
11
69
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
Total
Total
9
Relatif (%) 28.13
9
Relatif (%) 28.13
Total Relatif (%) 14 43.75
14
43.15
11
34.38
15
46.88
6
18.75
8
25.00
13
40.63
7
21.88
6
18.75
11
34.38
Berdasarkan hasil observasi yang ditunjukkan dalam tabel 4.9., kelas IX A tercipta interaksi sosial positif selama pembelajaran matematika. Interaksi tersebut dapat dilihat dari aktivitas yang diamati di mana sebagian besar siswa dapat melakukan interaksi sosial dalam pembelajaran matematika dengan cukup. Semakin banyak siswa yang melakukan aktivitas tersebut maka interaksi sosial yang terjadi di kelas IX A juga baik. 2. Hasil Tes Kemampuan Hitung, Kuesioner, dan Tes Pretasi Belajar Hasil tes kemampuan hitung dan tes prestasi belajar materi bangun ruang sisi lengkung dari kelas IX A tahun ajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Tabel 4.10. Data Tes Kemampuan Hitung, Interaksi Sosial dan Tes Prestasi Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung No. Absen
Tes Kemampuan Hitung (%)
Interaksi Sosial(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
80 40 70 85 70 30 85 50 50 65 85 30 70 65 65 65 55 60 40 60 70 50 30 55 70 60 70 70 50 40 50 55
69.53 78.13 86.72 78.91 79.69 78.13 79.69 78.91 78.91 72.66 82.03 77.34 82.03 91.41 82.03 79.69 75.00 83.59 80.47 78.13 71.88 75.00 81.25 78.13 78.91 73.44 80.47 85.16 87.50 74.22 82.03 75.00
Tes Prestasi belajar bangun ruang sisi lengkung (%) 66 22 70 98 98 30 96 44 34 90 78 48 72 70 70 46 74 80 32 50 40 48 50 34 84 50 100 100 64 30 38 74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
D. Analisa Data 1. Gambaran Umum Variabel Penelitian Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai maksimum, nilai minimum, range, mean, dan standar deviasi dari suatu variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika dan dua variabel bebas yaitu kemampuan hitung dan interaksi sosial. Deskripsi data disajikan menggunakan statistik deskriptif yang tujuannya lebih pada penggambaran data. Statistik deskriptif selengkapnya dalam penelitian ditampilkan dalam tabel 4.11. Tabel 4.11. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Std. N Range Minimum Maximum
Mean
Deviation
Variance
KemampuanHitung
32 55.00
30.00
85.00
59.0625
15.57694
242.641
Interaksi
32 28.00
89.00
117.00
101.4375
5.98890
35.867
Prestasi
32 78.00
22.00
100.00
61.8750
23.87028
569.790
Valid N (listwise)
32
a. Deskripsi Kemampuan Hitung Dari tabel 4.11. dapat dijelaskan bahwa skor terendah (minimum) kemampuan hitung sebesar 30 dan skor tertinggi (maksimum) adalah 85 dengan range 55. Rata-rata skor jawaban dari variabel tersebut adalah 59,0625 dan standar deviasi 15,57694.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Skor kemampuan hitung dengan nilai tertinggi 85 sejumlah 3 orang atau sebesar 9,375% dari populasi penelitian, sedangkan nilai terendah 30 sejumlah 3 orang atau sebesar 9,375% dari populasi penelitian. Skor kemampuan hitung yang berada diatas rata-rata sebanyak 18 orang atau sebesar 56,25% dari populasi penelitian dan skor kemampuan hitung yang berada di bawah rata-rata sebanyak 14 orang atau sebesar 43,75% populasi penelitian.
b. Deskripsi Interaksi Sosial Dari tabel 4.11. dapat dijelaskan bahwa skor terendah (minimum) interaksi sosial sebesar 89 dan skor tertinggi (maksimum) adalah 117 dengan range 28. Rata-rata skor jawaban dari variabel tersebut adalah 101,4375 dan standar deviasi 5.98890. Skor interaksi sosial dengan nilai tertinggi 117 sejumlah 1 orang atau sebesar 3,125% dari populasi penelitian, sedangkan nilai terendah 89 sejumlah 1 orang atau sebesar 3,125% dari populasi penelitian. Skor kemampuan hitung yang berada diatas rata-rata sebanyak 15 orang atau sebesar 46,875% dari populasi penelitian dan skor kemampuan hitung yang berada di bawah rata-rata sebanyak 17 orang atau sebesar 53,125% populasi penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
c. Deskripsi Prestasi Belajar Matematika Dari tabel dapat dijelaskan bahwa skor terendah (minimum) pretasi belajar matematika sebesar 22 dan skor tertinggi (maksimum) adalah 100 dengan range 78. Rata-rata skor jawaban dari variabel tersebut adalah 61,875 dan standar deviasi 23,87028. Skor prestasi belajar matematika dengan nilai tertinggi 100 sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25% dari populasi penelitian, sedangkan nilai terendah 22 sebanyak 1 orang atau sebesar 3,125% dari populasi penelitian. Skor kemampuan hitung yang berada diatas rata-rata sebanyak 17 orang atau sebesar 53,125% dari populasi penelitian dan skor kemampuan hitung yang berada di bawah rata-rata sebanyak 15 orang atau sebesar 46,875% populasi penelitian.
2. Korelasi Sederhana Mengukur besarnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan rumus koefisien korelasi. Kemampuan Hitung dan Prestasi Belajar Matematika Penulis
melakukan
pengukuran
besarnya
korelasi
antara
kemampuan hitung terhadap prestasi belajar dengan bantuan tabel 4.12 perhitungan nilai korelasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Tabel 4.12 Perhitungan nilai N ∑
32 1890
∑
1980
∑
125230
∑
119150
∑
140176
∑ √ (∑
√
√
(∑
) (∑
( ) (
(
)(∑
)
) √ (∑
) ( ) √
(
) (∑
)
)(
) ) (
)
√
Dari hasil perhitungan korelasi didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,719. Nilai korelasi antara kemampuan hitung dan prestasi belajar matematika mendekati 1 dan bernilai positif, menunjukkan ada hubungan positif antara kemampuan hitung dan prestasi belajar. Jadi, tingkat hubungannya adalah tinggi karena koefisien korelasi bernilai 0,719.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Untuk menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut. 51,7% Artinya : hubungan kemampuan hitung dengan prestasi belajar sekitar 51,7% atau selebihnya 48,3% ditentukan oleh faktor lain.
Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Penulis melakukan pengukuran besarnya korelasi antara interaksi sosial terhadap prestasi belajar dengan bantuan tabel 4.13 perhitungan nilai korelasi. Tabel 4.13 Perhitungan nilai N ∑
32 2535,99
∑
1980
∑
157703
∑
201654,97
∑
140176
∑ √ (∑
√
√
(∑
)(∑
) (∑
) √ (∑
(
) (
(
) (
√
) ) (∑
) √
)( (
)
) ) (
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Dari hasil perhitungan korelasi didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,228. Nilai korelasi antara interaksi sosial dan prestasi belajar matematika mendekati 0 dan bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan positif antara interaksi sosial dan prestasi belajar. Tingkat hubungan adalah rendah karena koefisien korelasi hanya bernilai 0,228. Menentukkan besarnya sumbangan variabel X terhadap Variabel Y dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut. 5,2% Artinya : hubungan interaksi sosial dengan pretasi belajar matematika hanya sekitar 5,2% dan selebihnya 94,8% ditentukan oleh faktor lain.
Kemampuan Hitung dan Interaksi Sosial (antar variabel bebas) Penulis
melakukan
pengukuran
besarnya
korelasi
antara
kemampuan hitung dan interaksi sosial dengan bantuan tabel 4.14 perhitungan nilai korelasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Tabel 4.14 Perhitungan nilai N ∑
32 1890
∑
2535,99 149921
∑ ∑
119150
∑
201655
∑ √ (∑
√
) (∑
( ) (
(
√
(∑
)(∑
)
) √ (∑
) ( ) √
) (∑
)( (
)
) ) (
)
√
3. Korelasi Ganda Korelasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih secara bersama-bersama dihubungkan dengan variabel bebas yang menjadi obyek penelitian terhadap variabel terikatnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(
√
( √
)
(
)(
)
(
)(
)(
78
)
)(
)
√
√
Dari hasil perhitungan korelasi didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,742. Nilai korelasi antara kemampuan hitung dan interaksi sosial secara bersama prestasi belajar matematika mendekati 0 dan bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan positif antara kemampuan hitung dan interaksi sosial secara bersama dengan pretasi belajar matematika. Tingkat hubungannya cukup tinggi karena koefisien korelasi bernilai 0,742. Menentukan nilai determinan korelasi ganda sebagai berikut. 55,06%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Artinya : hubungan kemampuan hitung dan interaksi sosial dengan prestasi belajar sekitar 55,06% dan selebihnya 44,94% ditentukan faktor lain.
E. Pembahasan Dari pengamatan data kuantitatif yang berupa skor kemampuan hitung, skor interaksi sosial, dan skor tes prestasi belajar matematika siswa, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Hubungan kemampuan hitung dengan pretasi belajar matematika Menurut Paul Suparno (Paul, 2003 : 30) anak yang mempunyai intelegensi matematis logis menonjol biasanya mempunyai nilai matematika yang baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan hitung akan berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika pada seorang anak. Penelitian ini membuktikan bahwa adanya hubungan positif antara kemampuan hitung dengan tes prestasi belajar matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0,719. Besaran koefisien korelasi yang hampir mendekati nilai 1 ini menunjukkan tingkat korelasi yang kuat antara kemampuan hitung terhadap prestasi belajar matematika. Hasil koefisien determinasi menunjukkan hasil yang cukup besar yaitu 51,7%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kemampuan hitung terhadap prestasi belajar siswa sebesar 51,7% dan sisanya sebesar 48,3% ditentukan oleh faktor lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Bab yang dipakai pada penelitian ini adalah bab mengenai bangun ruang sisi lengkung. Bangun ruang sisi lengkung merupakan bab yang di dalamnya mempelajari tentang tabung, kerucut, dan bola. Ketiga bangun ruang tersebut memiliki volume, luas permukaan, dan keliling. Hal tersebut menyebabkan kemampuan hitung siswa sangat berpengaruh mengingat digunakan untuk menghitung unsur-unsur bangun ruang tersebut. Berdasarkan penelitian ini anak yang memiliki kemampuan hitung yang baik belum tentu prestasi belajar matematikanya juga baik bahkan ada anak yang memiliki kemampuan hitung baik tetapi pretasi belajarnya kurang baik. Tetapi anak yang memiliki kemampuan hitung yang rendah pasti prestasi belajar matematikanya pun rendah.
2. Hubungan interaksi sosial dengan prestasi belajar matematika Menurut H. Bonner (Gerungan, 2009 : 62), interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Adanya interaksi yang baik dalam belajar dalam hal ini adalah interaksi yang positif akan menunjukkan hasil belajar yang baik. Adanya interaksi dalam kegiatan belajar mengajar, akan melahirkan prestasi belajar yang baik. Dengan kata lain bahwa interaksi sosial akan berpengaruh pada prestasi belajar. Penelitian ini membuktikan bahwa adanya hubungan positif antara interaksi sosial dengan tes prestasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
belajar. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi sebesar 0,228. Besaran koefisien korelasi ini menunjukkan tingkat korelasi yang rendah antara interaksi sosial dengan prestasi belajar siswa. Hasil koefisien determinasi menunjukkan nilai 5,2%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya sumbangan interaksi sosial hanya sebesar 5,2% sedangkan 94,8% disebabkan faktor lain. Berdasarkan penelitian ini yang dijelaskan pada tabel 4.11. dapat dilihat bahwa anak yang aktif dalam hal ini yang interaksi sosialnya tinggi belum tentu prestasi belajarnya juga tinggi bahkan ada anak yang interaksi sosialnya tinggi tetapi prestasi belajarnya rendah. Ada juga siswa yang interaksi sosialnya rendah tetapi prestasi belajarnya cukup tinggi.
3. Hubungan kemampuan hitung dan interaksi sosial dengan prestasi belajar matematika Intelegensi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi belajar. Akan tetapi seseorang yang mempunyai intelegensi tinggi yang termasuk di dalam itu kemampuan hitung belum tentu berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Selain karena faktor intelegensi yang termasuk di dalamnya kemampuan hitung, interaksi sosial yang terjadi di kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung juga mempengaruhi belajar dan prestasi siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Pada penelitian ini telah ditemukan hubungan positif antara kemampuan hitung dan interaksi sosial dengan prestasi belajar matematika. Dapat dilihat nilai koefisien korelasi sebesar 0,742. Nilai koefisien yang mendekati nilai 1 ini menunjukkan tingkat korelasi yang kuat. Koefisien determinasi
0,5506 berarti bahwa
sumbangan kemampuan hitung dan interaksi sosial terhadap pretasi belajar sebesar 55,06% sedangkan 44,94% disebabkan oleh faktor lain.
4. Hasil wawancara Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa dengan kondisi yang berbeda. Kondisi yang dimaksud adalah ada siswa yang kemampuan hitungnya baik dan prestasi belajar matematika juga baik, ada yang kemampuan hitung baik tetapi prestasi belajar rendah, ada yang kemampuan hitung rendah dan prestasi belajar rendah. Dalam wawancara tersebut penulis menanyakan apakah yang menyebabkan nilai matematika seorang siswa rendah atau tinggi. Dari hasil wawancara tersebut terlihat faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika seorang siswa, antara lain: faktor minat, faktor kesiapan, motivasi, dan faktor perhatian. Faktor minat berpengaruh dalam pembelajaran matematika. Ketika seorang siswa tidak minat terhadap pelajaran yang diberikan maka siswa tersebut tidak akan fokus terhadap pelajaran yang menyebabkan prestasi belajar matematika menjadi rendah. Faktor kesiapan siswa berpengaruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
dalam mengahadapi pelajaran matematika. Kurangnya kesiapan siswa sebelum mengerjakan soal yang diberikan guru dapat berakibat kurang baik bagi siswa. Antara lain, siswa tidak dapat mengerjakan dengan maksimal yang mengakibatkan siswa mendapatkan nilai yang kurang memuaskan atau rendah. Motivasi yang ada didalam diri seorang siswa juga berpengaruh terhadap prestasi belajar seorang siswa. Ketika seorang siswa memiliki motivasi yang kuat dalam belajar untuk mengerti pelajaran yang diberikan, maka prestasi belajar siswa tersebut akan meningkat. Tetapi ketika siswa tersebut tidak memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti pelajaran, ataupun tidak memiliki motivasi kuat untuk mengerti pelajaran yang diberikan, maka prestasi belajar seorang siswa akan rendah. Faktor perhatian juga berpengaruh dalam menghadapi pelajaran matematika. Perhatian siswa terhadap bahan atau materi yang dipelajari juga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Siswa masih cenderung kurang memperhatikan guru ketika guru mengajar di depan kelas. Kadang siswa masih ngobrol dengan temannya ketika guru menjelaskan dan perhatian siswa tidak terfokus terhadap penjelasan guru.
F. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa dalm penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan dalam mengambil data penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
1. Masih terdapat faktor lain yang belum disertakan, yaitu faktor eksternal dan internal lainnya. 2. Penulis hanya meneliti interaksi sosial yang dilakukan siswa, tidak secara spesifik menghitung berapa kali siswa melakukan interaksi sosial tersebut. 3. Materi pembelajaran yang digunakan untuk mengukur kemampuan hitung adalah materi bangun ruang sisi lengkung. 4. Hasil penelitian hanya terbatas pada populasi di mana penelitian ini dilakukan yaitu di SMP Negeri 3 Klaten semester gasal tahun ajaran 2014/2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Berdasarkan hasil analisis data hubungan antara kemampuan hitung dengan prestasi belajar, yaitu. Terdapat hubungan positif antara kemampuan hitung dengan prestasi belajar matematika siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2014/2015. Besaran hubungan tersebut ditunjukkan dengan adanya koefisien korelasi sebesar 0,719 dan besarnya sumbangan kemampuan hitung terhadap prestasi belajar matematika sebesar 51,7%. 2. Berdasarkan hasil analisis data hubungan antara interaksi sosial dengan prestasi belajar, yaitu. Terdapat hubungan positif antara interaksi sosial dengan prestasi belajar matematika siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2014/2015. Besaran hubungan tersebut ditunjukkan dengan adanya koefisien korelasi sebesar 0,228 dan besarnya sumbangan interaksi sosial terhadap prestasi belajar matematika sebesar 5,2%. 3. Berdasarkan hasil analisis data hubungan antara kemampuan hitung dan interaksi sosial secara bersama dengan prestasi belajar, yaitu. Terdapat hubungan positif antara kemampuan hitung dan interaksi sosial dengan prestasi belajar matematika siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten tahun
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
ajaran 2014/2015. Besaran hubungan tersebut ditunjukkan dengan adanya koefisien korelasi sebesar 0,742 dan besarnya sumbangan kemampuan hitung dan interaksi sosial terhadap pretasi belajar matematika sebesar 55,06%.
B. Saran Setelah melakukan penelitian dan analisa data penulis dapat memberikan saran dengan harapan dapat bermanfaat. 1. Penelitian ini hanya meneliti dua faktor saja, untuk itu diharapkan dengan melihat kesimpulan yang ada, bagi peneliti selanjutnya dapat menambah faktor-faktor lain yang mungkin mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar. 2. Peneliti selanjutnya diharapkan melihat secara spesifik berapa kali siswa melakukan interaksi sosial sehingga data yang didapatkan lebih spesifik. 3. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan lebih banyak observer sehingga dapat mengamati siswa secara spesifik 4. Peneliti selanjutnya yang ingin mengukur kemampuan hitung diharapkan menggunakan materi pelajaran matematika yang lebih banyak kegiatan berhitung seperti aljabar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, Cholik dan Sugijono. 2007. Matematika untuk SMP kelas IX Semester 1. Jakarta : Erlangga Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Budi, Santoso. 2005. Analisis Statistika. Yogyakarta Departemen Pendidikan. 2002. KBBI. Jakarta : Balai Pustaka Gardner. 2004. Multiple Intelligence. Bandung : Kaifa Gale Gerungan, W.A. 2009. Psikologi Sosial. Bandung : P.T Refika Aditama Khairulmaddy. 2008. Interaksi.(Online). Tersedia: http://id.wikipedia.org (21 November 2014) Koesoema, Doni. 2010 Pendidikan Karakter. Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Grasindo. Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Belajar Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : P.T Raja Grafindo Persada. Soerjono Soekanto. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : CV Rajawali Soetarno, R. 1989. Psikologi Sosial. Yogyakarta : Kanisius
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2012. Statistika Penelitian. Bandung : Alfabeta Suharman MS. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya : Srikandi Suharto, G. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa. PBI UNY Yogyakarta Suparno, Paul. 2003. Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius. Susento. Geometri Euclid. Yogyakarta Syaiful Bahri Djamarah. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : P.T Rineka Cipta. Tri Anni, Catharina. 2006. Psikologi Belajar. Semarang : IKIP Semarang PRESS Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN A Lampiran A.1 Daftar siswa kelas IX A Daftar siswa kelas IX A No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Ahmad Arif N. A Arum Astaria W Bunga Dwiprawakti Dani Danu N Dimas Arya W Dita Aprilia Eko Prihanto Erwin Fadhila Rahma K Fahdian Hanif Alfiansyah Gehita Brilianti Kumalasari Herlambang Adi N Ilham Bagus A Ilham Nugroho Isnaini Noer Azizah Kurniawan Bagus D.H Lilis Indrawati Lucky Ardi P. Muhammad Nizar A Muhammad Aldi Pamungkas Muhammad Fauzan Muhammad Giri Agum P. Mustika Alam Sari Mutiara M. Ochtaviana Nur Rohmah Puspita Hanafi Sandrasurya Saputri Sekar Tyas M. Sukamawati Silvia Sari Shendy Bagus Pamungkas
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
Lampiran A.2 Silabus Materi Pokok
: Bangun Ruang Sisi Lengkung
Kelas/Semester
: IX/ I(satu)
Durasi Waktu
: 26 Jam Pelajaran (13 kali pertemuan)
Standar Kompetensi
: GEOMETRI DAN PENGUKURAN 2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya
Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
Indikator
Pengetahuan 2.1 a. Pengertian Menyebutkan Pengertian tabung Mengidentifika dan unsurunsur-unsur tabung, Unsur-unsur tabung si unsur-unsur unsur tabung seperti: jari Jaring-jaring tabung tabung, kerucut b. Jaring-jaring jari/diameter, dan bola tabung tinggi, sisi alas, sisi c. Pengertian atas, dan selimut dan unsur Menyebutkan Pengertian kerucut unsur kerucut unsur-unsur Unsur-unsur kerucut d. Jaring-jaring kerucut, seperti: Jaring-jaring kerucut kerucut jari-jari/diameter, e. Pengertian tinggi, garis dan unsurpelukis, selimut, unsur bola dan sisi alas Menyebutkan Pengertian bola unsur-unsur bola, Unsur-unsur bola seperti: jari Jaring-jaring bola jari/diameter,
Materi Pokok Pembelajaran Ketrampilan Membuat jaring-jaring tabung Menyebutkan unsur-unsur tabung menggunakan peraga Melukis kerangka tabung Membuat jaring-jaring kerucut Menyebutkan unsur-unsur kerucut menggunakan peraga Melukis kerangka kerucut
Sikap Teliti dan cermat dalam menyebutkan unsurunsur tabung
Teliti dan cermat dalam menyebutkan unsurunsur kerucut
Teliti dan cermat dalam Membuat jaring-jaring menyebutkan unsurbola Menyebutkan unsur-unsur unsur bola bola menggunakan peraga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
Materi Pokok Pembelajaran
Indikator Pengetahuan tinggi, dan selimut
Ketrampilan Melukis kerangka bola
Sikap
2.2 Menghitung Tabung Menghitung luas Luas selimut tabung Menemukan rumus luas Teliti dan cermat luas selimut Luas selimut selimut tabung dan volume tabung dalam menghitung luas Luas sisi/ permukaan dan volume tabung Menghitung Menghitung luas sisi dan dan volume tabung tabung tabung, kerucut Luas sisi/ Berusaha dengan volume tabung volume tabung Volume tabung dan bola permukaan maksimal dalam Menghitung unsurtabung menghitung luas dan unsur pada tabung isinya Volume jika luas selimut tabung atau volumenya Menjalin kerjasama diketahui positif dengan peserta Menggunadidik lainnya kan rumus luas dan volume untuk menghitung unsur-unsur tabung yang lain Kerucut Luas selimut kerucut Luas sisi/ permukaan kerucut Volume kerucut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran Menggunakan rumus luas dan volume untuk menghitung unsur-unsur kerucut yang lain Bola Luas sisi/ permukaan bola Volume bola Menggunakan rumus luas dan volume untuk menghitung unsur-unsur bola yang lain
Materi Pokok Pembelajaran
Indikator Pengetahuan
Ketrampilan
Sikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
2.3 Memecahkan Penggunaan rumus luas dan masalah yang berkaitan dengan volume tabung, kerucut, dan tabung, kerucut dan bola dalam bola pemecahan masalah seharihari
Materi Pokok Pembelajaran
Indikator Menggunakan rumus luas selimut atau volume untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung
Menggunakan rumus luas selimut atau volume untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kerucut
Pengetahuan Penggunaan rumus luas tabung Penggunaan rumus volume tabung
Penggunaan rumus luas kerucut Penggunaan rumus volume kerucut
Ketrampilan Sikap Menggunakan rumus Cermat dan teliti luas dan volume tabung dalam menggunakan untuk memecahkan rumus luas dan volume masalah sehari-hari tabung Menjalin kerjasama postif untuk menyelesaikan masalah sehari-hari berkaitan dengan tabung Bekerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut Menggunakan rumus Cermat dan teliti luas dan volume kerucut dalam menggunakan untuk memecahkan rumus luas dan volume masalah sehari-hari kerucut Menjalin kerjasama postif untuk menyelesaikan masalah sehari-hari berkaitan dengan kerucut Bekerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
Materi Pokok Pembelajaran
Indikator Menggunakan rumus luas selimut atau volume untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan bola
Pengetahuan Penggunaan rumus luas bola Penggunaan rumus volume bola
Ketrampilan Menggunakan rumus luas dan volume bola untuk memecahkan masalah sehari-hari
Sikap Cermat dan teliti dalam menggunakan rumus luas dan volume bola Menjalin kerjasama postif untuk menyelesaikan masalah sehari-hari berkaitan dengan bola Bekerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut
Mengetahui, Yogyakarta, September 2014 Guru Mapel Matematika
Sugeng. S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu
: SMP Negeri 3 Klaten : Matematika : IX : 1 (Satu) : 8 x 45 menit (4 pertemuan)
A. Standar Kompetensi 2. Memahami sifat – sifat tabung, kerucut, dan bola serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar 2.2. Menghitung luas permukaan dan volume tabung, kerucut dan bola C. Indikator Pertemuan 1 1. Menghitung luas selimut tabung 2. Menghitung volume tabung 3. Menghitung unsur-unsur pada tabung jika luas selimut atau volumenya diketahui 4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tabung Pertemuan 2 1. Menghitung luas selimut kerucut 2. Menghitung volume kerucut 3. Menghitung unsur-unsur pada kerucut jika luas selimut atau volumenya diketahui 4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tabung Pertemuan 3 1. Menghitung luas permukaan bola 2. Menghitung volume bola 3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bola
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan Pertama Kedua. Ketiga. Setelah selesai pembelajaran Peserta didik diharap dapat : 1. Menghitung luas permukaan tabung ,kerucut dan bola 2. Menghitung volume tabung ,kerucut dan bola
E. Materi Pembelajaran Tabung, Kerucur, dan Bola
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Cooperative Learning 2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, Pemberian Tugas, dan Kuis
G. Langkah-langkah Kegiatan No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Metode
Pertemuan 1 1
Pendahuluan
10 Menit
Apersepsi
Jawab, Pemberian
Membahas PR yang sulit.
Tugas
Mengingat kembali unsurunsur tabung. Menanyakan materi yang sudah dipelajari yang belum dipahami.
Motivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti 2.
Diskusi, Tanya
Eksplorasi Siswa diberikan stimulus oleh
60 Menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
guru berupa materi tabung, dan menentukan luas dan volume tabung melalui tanya jawab
Elaborasi Guru memberikan latihan selimut tabung dan unsurunsur tabung. Cara menghitung luas dan volume tabung. Siswa dapat mengerjakan secara individu maupun berdiskusi secara berkelompok. Setelah diberi waktu untuk mengerjakan latihan. Lalu dibahas secara bersama-sama
3
Konfirmasi Menyimpiulkan bersamasama materi pada pertemuan 1.
Penutup
Merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan 1.
Menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami
Memberikan PR Kepada siswa
10 Menit
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
98
Metode
Pertemuan 2 1
Pendahuluan
10 Menit
Apersepsi
Jawab, Pemberian
Membahas PR yang sulit.
Tugas
Mengingat kembali unsurunsur kerucut. Menanyakan materi yang sudah dipelajari yang belum dipahami.
Motivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti 2.
Eksplorasi Siswa diberikan stimulus oleh guru berupa materi kerucut, dan menentukan luas permukaan dan volume kerucut melalui tanya jawab.
Diskusi, Tanya
Elaborasi Guru memberikan latihan selimut kerucut dan unsurunsur kerucut. Cara menghitung luas dan volume kerucut. Siswa dapat mengerjakan secara individu maupun berdiskusi secara berkelompok. Setelah diberi waktu untuk mengerjakan
60 Menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
latihan. Lalu dibahas secara bersama-sama 3
Konfirmasi Menyimpiulkan bersama-
10 Menit
sama materi pada pertemuan 2. Penutup
Merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan 2.
Menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami
Memberikan PR Kepada siswa
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Metode
Pertemuan 3 1
Pendahuluan
10 Menit
Apersepsi
Jawab, Pemberian
Membahas PR yang sulit.
Tugas
Mengingat kembali unsurunsur kerucut. Menanyakan materi yang sudah dipelajari yang belum dipahami.
Motivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti 2.
Diskusi, Tanya
Eksplorasi
60 Menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa diberikan stimulus oleh guru berupa materi bola, dan menentukan luas permukaan dan volume bola melalui tanya jawab.
Elaborasi Guru memberikan latihan selimut kerucut dan unsurunsur kerucut. Cara menghitung luas dan volume bola. Siswa dapat mengerjakan secara individu maupun berdiskusi secara berkelompok. Setelah diberi waktu untuk mengerjakan latihan. Lalu dibahas secara bersama-sama
3
Konfirmasi Menyimpiulkan bersamasama materi pada pertemuan 2.
Penutup
Merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan 2.
Menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami
Memberikan PR Kepada siswa
10 Menit
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
101
Metode
Pertemuan 4 1.
Pendahuluan
5 Menit
Mengucapkan salam, berdoa, membagi soal, dan memberitahu petunjuk pengerjaan soal. 2.
Kegiatan Inti
70 Menit
Siswa mengerjakan soal ulangan yang diberikan 3.
Penutup
5 Menit
Mengumpulkan lembar jawaban ulangan siswa
H. Alat dan Sumber Belajar Alat
: Papan tulis
Sumber Belajar
: Sukino, dkk, 2007, Matematika untuk SMP Kelas IX, Jakarta, Erlangga
I. Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Menghitung luas selimut tabung, kerucut, dan bola. Menghitung volume tabung, kerucut dan bola. Menghitung unsur-unsur tabung, kerucut dan bola jika volumenya diketahui
Teknik Tes tertulis
Penilaian Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen Uraian
Sebuah bola berjari-jari 10 cm. Hitunglah luas selimut bola tersebut Sebuah kerucut berjari-jari 5 cm dan tinginya 12 cm . Hitunglah luas selimutnya Sebuah tabung jari-jari alasnya 10 cm dan tinggi tabung 30 cm. Berapakah volume tabung tersebut? Sebuah tabung volumenya 1540 cm3. Berapakah jarijari tabung tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Yogyakarta, September 2014 Mengetahui, Guru Mapel Matematika
Sugeng, S.Pd.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Lampiran A.4 Soal Prestasi Belajar NAMA
:
KELAS
:
NO. ABSEN :
ULANGAN HARIAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG
1. Hanifah membuat topi berbentuk kerucut dari bahan kertas karton. Diketahui tinggi topi 28 cm dan diameter alasnya 28 cm. berpakah luas minimal kertas karton yang diperlukan hanifah untuk membuat topi tersebut? 2. Sebuah lilin berbentuk tabung dengan jari-jari alas 3,5 cm dan tingginya 20 cm. Jika setiap menit rata-rata terbakar 2
, tentukan waktu yang
diperlukan sampai lilin terbakar habis? 3. Suatu wadah berbentuk setengah bola berdiameter 42 cm berisi penuh minyak. Jika minyak tersebut hendak dipindahkan ke dalam silinder berjari-jari 14 cm, berapakah ketinggian minyak tanah dalam silinder? 4. Sebuah bandul padat berbentuk tabung dan kerucut. Apabila alas tabung berhimpitan dengan kerucut yang berjari-jari 7 cm. tinggi tabung 20 cm dan tinggi kerucut 24 cm. a. Tentukan volum bandul tersebut! b. Luas permukaan bandul tersebut!
-Selamat Mengerjakan-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Lampiran A.5 Kunci Jawaban Soal Prestasi Belajar No
Kunci Jawaban
Nilai
1
3
S=√
2
= 50
2
L Selimut Kerucut L Selimut Kerucut =
2
. 14 . 50
3
L Selimut Kerucut = 2200
Total = 10
V tabung =
3
=
. 3,5 . 3,5 . 20 3
= 770 2 Waktu yang diperlukan =
2 Total = 10
Waktu yang diperlukan = 385 menit 3
3
V bola =
. 21 . 21 . 21
=
2
=19404
3
V tabung = 19404 = t= 4a
. 14 .14 . t = 31,5
V bandul = V Kerucut + V tabung
2 Total = 10 2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
=
+
=
. 7 . 7 . 24 +
. 7 . 7 . 20
105
3 2
= 1232 + 3080
Total = 10
= 4312 4b
2
S = 25
1
Luas Permukaan = L tabung tanpa tutup + L selimut Kerucut
2
Atau Luas Permukaan = L lingkaran + Luas selimut tabung + Luas
3
Selimut kerucut Luas permukaan = =
.7.7+2
= 1584
. 7 . 20 +
. 7 . 25
2 Total = 10 Total 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.6 Lembar Observasi Interaksi Sosial No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
10 11
No Absen Siswa
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Lampiran A.7 Kuesioner Interaksi Sosial KUESIONER SIKAP SISWA TERHADAP INTERAKSI EDUKATIF No. Absen
:
Kelas
:
Hari, Tanggal :
PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat 32 pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan tersebut dengan seksama. Berilah tanda centang atau cek list ( √ ) di dalam kotak yang telah tersedia yaitu : SS
: Bila pernyataan tersebut “Sangat Setuju” dengan diri anda.
S
: Bila pernyataan tersebut “Setuju” dengan diri anda.
TS
: Bila pernyataan tersebut “Tidak Setuju” dengan diri anda.
STS
: Bila pernyataan tersebut “Sangat Tidak Setuju” dengan diri anda.
Pada nomor pernyataan, Anda berhak memilih satu pilihan jawaban. Anda bebas untuk menentukan pilihan sesuai dengan diri anda sendiri, tidak ada jawaban yang benar ataupun salah karena jawaban anda mencerminkan diri anda sendiri. Contoh pengisian Pernyataan
SS
Saya senang belajar sendiri
Selamat Mengerjakan……….
S √
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pernyataan
1.
Saya senang mengerjakan tugas bersama teman saya Saya menyambut baik teman yang ingin bertanya kepada saya Saya lebih senang bila diberi tugas kelompok Saya akan mendatangi teman saya ketika akan bertanya Saya bingung ketika tidak satu kelompok dengan teman saya Saya merasa terbebani bila menjadi anggota kelompok belajar Saya senang menjadi anggota kelompokl belajar Saya senang bekerja sama dengan teman saya Ketika di dalam kelompok, saya lebih senang bekerja sendiri Saya senang ketika ada teman saya meminjam catatan saya Saya tidak malu bertanya kepada teman jika mengalami kesulitan Saya malas membantu teman yang kesulitan mengerjakan soal Teman-teman saya biasanya merespon dengan baik ketika saya bertanya Ketika ditanya guru, seringkali saya takut menjawab Saya malu bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan Saya senang bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Saya sering memberikan ide atau tanggapan dalam diskusi kelompok Saya malu mengungkapkan pendapat secara lisan Saya senang meniru sikap teman yang tenang dalam pelajaran saya membiarkan teman saya memiliki pendapat/jawaban yang berbeda dengan saya Saya tidak memaksakan pendapat saya untuk diterima oleh teman saya
2. 3 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
21.
108
Pilihan Jawaban SS S TS STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22. 23. 24. 25.
26. 27.
28. 29. 30.
31. 32.
Saya bisa menerima pendapat teman saya yang berbeda dengan saya Saya senang meniru teman saya yang mengerjakan tugas secara mandiri Saya senang meniru teman saya yang hanya mencontek pekerjaan orang lain Saya mudah terpengaruh teman saya, sehingga saya langsung mengganti jawaban jika jawaban saya dengan teman berbeda Saya ingin seperti teman saya yang bisa memahami materi pelajaran Saya ingin seperti teman saya yang mampu membantu teman lain yang tidak bisa Saya tidak ingin seperti teman saya yang bisa mengerjakan soal latihan Saya membantu teman mngerjakan jawaban soal Saya mau dibantu oleh teman saya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pelajaran Saya sedih ketika teman saya tidak bisa mengerjakan soal Saya tidak peduli pada teman yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal latihan.
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
LAMPIRAN B Lampiran B.1 Tabel Penolong Validitas dan Reliabilitas No. Urut
Butir soal
Skor total (y)
1
9
9
10
10
6
44
81
81
100
100
36
1936
396
396
440
440
264
2
5
10
4
5
3
27
25
100
16
25
9
729
135
270
108
135
81
3
0
7
5
7
8
27
0
49
25
49
64
729
0
189
135
189
216
4
10
2
8
6
7
33
100
4
64
36
49
1089
330
66
264
198
231
5
5
7
5
8
9
34
25
49
25
64
81
1156
170
238
170
272
306
6
10
6
8
5
7
36
100
36
64
25
49
1296
360
216
288
180
252
7
4
6
5
7
8
30
16
36
25
49
64
900
120
180
150
210
240
8
5
8
6
10
5
34
25
64
36
100
25
1156
170
272
204
340
170
9
7
7
3
6
6
29
49
49
9
36
36
841
203
203
87
174
174
10
10
2
9
7
10
38
100
4
81
49
100
1444
380
76
342
266
380
11
2
2
0
5
6
15
4
4
0
25
36
225
30
30
0
75
90
12
8
7
6
7
6
34
64
49
36
49
36
1156
272
238
204
238
204
13
10
8
7
8
10
43
100
64
49
64
100
1849
430
344
301
344
430
14
5
7
10
8
7
37
25
49
100
64
49
1369
185
259
370
296
259
15
10
10
7
10
8
45
100
100
49
100
64
2025
450
450
315
450
360
16
9
6
7
6
6
34
81
36
49
36
36
1156
306
204
238
204
204
17
10
10
6
6
8
40
100
100
36
36
64
1600
400
400
240
240
320
18
7
2
4
7
5
25
49
4
16
49
25
625
175
50
100
175
125
19
9
7
6
10
5
37
81
49
36
100
25
1369
333
259
222
370
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
20
8
7
2
5
8
30
64
49
4
25
64
900
240
210
60
150
240
21
0
8
7
6
6
27
0
64
49
36
36
729
0
216
189
162
162
22
7
8
8
5
6
34
49
64
64
25
36
1156
238
272
272
170
204
23
10
10
8
8
4
40
100
100
64
64
16
1600
400
400
320
320
160
24
2
9
9
7
8
35
4
81
81
49
64
1225
70
315
315
245
280
25
4
10
4
7
6
31
16
100
16
49
36
961
124
310
124
217
186
26
8
7
8
6
5
34
64
49
64
36
25
1156
272
238
272
204
170
27
7
1
6
8
7
29
49
1
36
64
49
841
203
29
174
232
203
28
6
5
10
7
5
33
36
25
100
49
25
1089
198
165
330
231
165
29
10
8
10
6
8
42
100
64
100
36
64
1764
420
336
420
252
336
30
10
8
9
7
8
42
100
64
81
49
64
1764
420
336
378
294
336
31
5
8
5
10
10
38
25
64
25
100
100
1444
190
304
190
380
380
32
10
6
8
4
5
33
100
36
64
16
25
1089
330
198
264
132
165
33
8
10
9
9
7
43
64
100
81
81
49
1849
344
430
387
387
301
34
6
8
7
10
10
41
36
64
49
100
100
1681
246
328
287
410
410
∑
237
238
229
243
233
1174
1932
1852
1694
1835
1701
41898
8540
8427
8160
8582
8189
Var. Item ∑ Var. Item Var
8,91
6,48
5,81
3,16
27,33
41,23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Lampiran B.2 Perhitungan Validasi Prestasi Belajar ∑
Dengan menggunakan rumus √( ∑
(∑ )(∑ )
(∑ ) )( ∑
diperoleh (∑ ) )
validitas sebagai berikut : 1. Soal No. 1 ( (
√(
√(
)(
)(
)
) )(
(
) )
)
Berdasarkan tabel produk r moment dengan taraf signifikansi 5% dan N = 34 maka didapat r tabel = 0,339. Karena r hitung untuk soal no 1 adalah 0,5777 maka soal ini valid. 2. Soal No. 2 ( (
√(
√(
)(
) )(
)
)(
) (
) )
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Berdasarkan tabel produk r moment dengan taraf signifikansi 5% dan N = 34 maka didapat r tabel = 0,339. Karena r hitung untuk soal no 2 adalah 0,4155 maka soal ini valid. 3. Soal No. 3 ( (
√(
)(
√(
)(
)
) )(
(
) )
)
Berdasarkan tabel produk r moment dengan taraf signifikansi 5% dan N = 34 maka didapat r tabel = 0,339. Karena r hitung untuk soal no 3 adalah 0,5565 maka soal ini valid. 4. Soal No. 4a ( (
√(
√(
)(
) )(
)(
) (
) )
)
Berdasarkan tabel produk r moment dengan taraf signifikansi 5% dan N = 34 maka didapat r tabel = 0,339. Karena r hitung untuk soal no 4a adalah 0,5233 maka soal ini valid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
5. Soal No. 4b ( (
√(
√(
)(
) )(
)(
) (
) )
)
Berdasarkan tabel produk r moment dengan taraf signifikansi 5% dan N = 34 maka didapat r tabel = 0,339. Karena r hitung untuk soal no 4b adalah 0,3814 maka soal ini valid.`
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Lampiran B.3 Perhitungan Reliabilitas Reliabilitas tes prestasi belajar matematika siswa dihitung menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut : [
∑
] (*
+)
Dengan n = 34 dan α = 0,05 [
] (*
[
] ([
[ ] ([
∑
+)
]) ])
Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas di atas, instrumen tes prestasi termasuk dalam kategori cukup. Kategori ini didapatkan dari nilai
yang bernilai 0,4212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.4 Hasil Uji tes Kemampuan Hitung No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Tes Kemampuan Hitung 80 40 70 85 70 30 85 50 50 65 85 30 70 65 65 65 55 60 40 60 70 50 30 55 70 60 70 70 50 40 50 55
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Lampiran B.5 Lembar Observasi Pertemuan 1 Lajur 1 : No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
10 11
No Absen Siswa 11 √
31
8
7
14
3
23
4
√
√ √
√ √ √ √
√
√
√
√ √
√ √
√
√ √ √
√
√
√
√
√ √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Lajur 2 : No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
10 11
No Absen Siswa 20 26 5 24 √
1
18
17
25
√ √
√
√
√
√
√
√
√ √ √
√
√ √ √
√
√
√ √
√ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Lajur 3: No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
10 11
No Absen Siswa 27 21 10 13 √
12
22
√
30
√ √
√
2
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √
√
√
√
√
√ √ √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Lajur 4: No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
29
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8
9.
10 11
9
No Absen Siswa 32 6 16 15 √ √
19
√
√
√
28
√
√
√
√
√
√ √ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran B.6 Lembar Observasi Pertemuan 2 Lajur 1 : No
Hal yang diamati
No Absen Siswa 11
1. 2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
10 11
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
31
8 √
7
√
14 √
3 √
23
4
√
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√ √
√
√ √
√
√
√
√ √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Lajur 2 : No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
10 11
No Absen Siswa 20 √
26
5 √
√
24 √
1
18
√
17 √
25
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Lajur 3 : No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
10 11
No Absen Siswa 27 21 10 13 √ √
√
12
22
30
√
√
√ √
√
2 √
√
√
√
√
√ √
√ √
√
√
√
√ √
√
√ √
√
√ √
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Lajur 4 : No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8
9.
10 11
29 √
9
No Absen Siswa 32 6 16 15
28
√ √
19 √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Lampiran B.7 Lembar Observasi Pertemuan 3 Lajur 1 : No 1. 2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
10 11
Hal yang diamati Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
No Absen Siswa 11 √
31
8 √
7
14
3
√ √
√
√
√
√
√
4
√
√
√
√
√
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√ √
23 √
√
√
√ √
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Lajur 2 : No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
10 11
No Absen Siswa 20 26 5 24 √
1
18
√
17 √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√
25
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Lajur 3 : No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
10 11
No Absen Siswa 27 21 10 13 √
12
22
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√ √
√
√ √ √
√
2 √
30 √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Lajur 4 : No
Hal yang diamati
1.
Siswa mendatangi temannya untuk bertanya Siswa meminjam catatan temannya Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru
29
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8
9.
10 11
9
No Absen Siswa 32 6 16 15 √ √ √
28
√
19 √ √
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.8 Kuesioner Interaksi Sosial Siswa kelas IX A
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.9 Hasil Ulangan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX A
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B. 10 Daftar Nilai Prestasi Belajar Kelas IX A
No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Tes Prestasi belajar bangun ruang sisi lengkung 66 22 70 98 98 30 96 44 34 90 78 48 72 70 70 46 74 80 32 50 40 48 50 34 84 50 100 100 64 30 38 74
Keterangan
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145
Lampiran B.11 Perhitungan Hasil Kuesioner Siswa
Siswa
Butir Pernyataan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Total Skor
P
1
3
3
1
3
2
2
2
3
4
3
3
4
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
4
4
89
69.53%
2
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
2
4
4
3
3
4
3
3
2
3
4
4
1
3
3
2
4
100
78.13%
3
4
4
4
3
2
4
4
4
4
3
4
4
3
2
2
3
4
3
4
2
4
4
1
4
3
4
4
4
4
4
4
4
111
86.72%
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
101
78.91%
5
4
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
102
79.69%
6
4
2
4
3
2
4
4
3
4
3
3
3
3
3
1
2
4
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
4
4
4
100
78.13%
7
3
3
2
3
2
3
3
2
3
4
4
3
3
1
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
3
2
4
102
79.69%
8
3
4
2
4
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
3
3
2
4
2
4
4
1
4
4
4
4
3
2
4
3
3
101
78.91%
9
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
4
4
2
1
4
2
4
101
78.91%
10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
93
72.66%
11
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
2
4
3
4
105
82.03%
12
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
99
77.34%
13
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
105
82.03%
14
3
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
2
4
3
4
117
91.41%
15
3
3
3
2
4
4
3
4
4
2
3
4
4
3
2
2
3
4
3
1
4
4
4
4
2
4
4
4
3
4
3
4
105
82.03%
16
3
3
3
2
4
4
3
3
3
2
3
4
3
3
3
4
3
3
3
1
3
3
2
4
4
4
4
4
3
4
3
4
102
79.69%
17
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
4
1
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
96
75.00%
18
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
1
4
4
4
4
4
4
2
3
3
4
3
3
3
4
107
83.59%
19
4
3
4
3
2
2
4
4
3
3
4
3
4
2
3
4
3
2
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
2
2
103
80.47%
20
3
4
2
3
3
3
3
3
1
3
3
4
3
3
3
4
3
1
2
3
4
4
3
4
2
4
4
4
3
4
3
4
100
78.13%
21
4
2
3
3
3
3
3
4
3
1
2
4
4
1
2
2
4
3
3
3
4
4
3
4
2
4
2
1
2
4
1
4
92
71.88%
22
4
3
4
4
2
3
3
3
4
3
1
4
3
2
2
3
3
2
3
3
4
3
3
4
1
4
2
3
3
4
2
4
96
75.00%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146 Siswa
Butir Pernyataan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Total Skor
P
23
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
1
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
104
81.25%
24
3
3
4
3
2
2
4
3
3
3
4
4
3
2
1
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
1
3
3
4
100
78.13%
25
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
1
4
3
2
3
3
3
2
4
2
4
4
2
4
2
4
4
4
3
3
3
3
101
78.91%
26
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
4
4
3
2
3
3
3
94
73.44%
27
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
4
4
3
3
2
4
2
4
4
4
3
4
3
4
103
80.47%
28
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
2
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
109
85.16%
29
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
2
4
3
4
4
4
3
4
3
4
112
87.50%
30
4
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
4
4
3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
3
1
3
3
3
4
95
74.22%
31
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
1
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
105
82.03%
32
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
4
4
3
3
3
2
4
96
75.%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Lampiran B.12 Transkrip Wawancara siswa Wawancara 1: Keterangan : P : Penulis S : Siswa I P : “Hal dek, gimana kemarin waktu ngerjain soal tesnya, bisa ngga?” S : “Susah mas” P : “Ohh susahh, coba ini dilhat lagi nilaimu” S : “Iya mas” P : “Coba aku Tanya, kamu kenapa kok bisa dapet nilai segitu?” S : “Kemarin aku ga belajar mas” P : “lha kamu masih inget materi ulangannya? Mana yang paling susah menurutmu? Ada gak? S : “ada mas, yang menentukan luas dan volume bandul” P : “susahnya di mana?” S : “Ya itu mas, soalnya kan bangunnya gabungan. Aku bingung kalo gabungan gitu. Ga mudeng” P : “Itu kan sebelumnya udah diajarin to, emang kamu ga belajar?” S : “ga belajar mas, lha aku gak mudeng” P : “Kamu biasanya belajar pas ulangan apa tiap hari?” S : “Biasanya sih cuma pas ada ulangan tok mas” P : “Waktu kamu belajar di rumah biasanya belajar sendiri atau gimana? S : “Belajar sendiri mas” P : “Kamu suka sama pelajaran matematika ga?” S : “Ga begitu senang mas, ga suka matematika aku” P : “Tapi kalo dijelasin pak guru, kamu merhatiin ga?”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
S : “Merhatiin sih mas, cuman kadang kalo udah ga mudeng aku ngobrol sama temenku” P : “Terus kalo dikasih soal di kelas, kamu kerjain semua apa sebagian?” S : “Dikerjain mas, tapi ya Cuma yang aku bisa. Yang ga bisa ga tak kerjain”
Wawancara 2: Keterangan : P : Penulis S : Siswa II P : “Halo dek, gimana kemarin waktu ngerjain soal tesnya?” S : “ya gitu mas” P : “Coba dilihat lagi nilaimu” S : “Iya mas jelek nilainya, kemarin aku ga belajar” P : “Kamu masih inget sama materinya ulangannya? Menurutmu mana yang paling susah?” S : “Sebenernya ga sulit mas, cuman aku males belajar” P : “Lha kamu beneran ga belajar emang sebelumnya?” S : “Nggak mas, aku tuh ga pernah belajar” P : “Kalo ada ulangan juga ga belajar kamu?” S : “ngga mas, padahal disuruh sama orang tua belajar tapi aku Cuma pura-pura buka buku aja” P : “Terus kamu suka gak pelajaran matematika? S : “Ngga mas” P : “Terus kalo dijelasin sama guru pas pelajaran dikelas kamu merhatiin ga?” S : “Jarang mas, aku malah ngobrol sama temenku” P : “Terus kalau diberi latihan soal kamu kerjain nggak?”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
S : “Kerjain mas, tapi aku ga tau bener apa nggak”
Wawancara 3: Keterangan : P : Penulis S : Siswa P : “Halo dik, gimana kemarin waktu ngerjain soal tesnya? S : “Ga bisa mas” P : “Ini coba liat nilai kamu” S : “Iya mas” P : “Lha kenapa kok bisa dapet segitu, emang malem sebelumnya kamu ga belajar?” S : “Belajar dikit sih mas” P : “Kamu inget materi ulangannya? Mana yg paling susah? S : “Yang ngitung volume bandul mas, itu kan gabungan dr kerucut sama tabung. Nahh ak bingung” P : “Itu kan udah pernah diajarin sama buat latihan soal juga ada, kamu ga belajar lagi emangnya kalo abis diajarin? S : “Ngga mas” P : “Kamu belajarnya kalo ada ulangan apa setiap hari? S : “Yaa kalo belajar matematika kalo lagi les aja mas, kalo ga ada les aku ga belajar” P : “Kamu seneng gak sama pelajaran matematika?” S : “Biasa aja sih mas” P : “Tapi kalau dijelasin sama guru, kamu merhatiin ga?” S : “Merhatiin sih mas, tapi lebih sreg belajar di rumah aja sama guru les”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Wawancara 4: Keterangan : P : Penulis S : Siswa P : “Halo dik, gimana kemarin waktu ngerjain soal tesnya? S : “Ya gitu mas” P : “Coba lihat lagi hasil ulanganmu” S : “Iya mas” P : “Lha kamu masih inget sama materinya gak? Menurutmu mana yang susah?” S : “Yang ngitung berapa lama lilin meleleh mas, aku masih bingung” P : “Kamu belajar dulu engga sebelumnya? S : “Belajar kok mas” P : “Kamu belajar setiap hari apa pas ulangan aja?” S : “Aku belajarnya kalo pas di kelas aja, kalo di rumah kadang-kadang tok belajarnya mas” P : “Ketika kamu belajar di rumah biasanya belajar sendiri apa sama orang tua?” S : “Kadang sendiri, kalo udah mulai ga ngerti baru nanya ke orang tua” P : “Kamu sebenernya seneng ga sama pelajaran matematika?” S : “Biasa aja mas” P : “Tapi kalau pas dijelasin sama guru, kamu merhatiin ga?” S : “Merhatiin mas” P : “Pas latihan soal, kamu kerjain semua atau sebagian aja?” S : “Dikerjain mas, tapi yang tak kerjain yang gampang dulu, yang susah terakhir”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
Wawancara 5: Keterangan : P : Penulis S : Siswa P : “Halo dik, gimana kemarin waktu ngerjain tesnya bisa apa ngga?” S : “Ga bisa mas” P : “Ini coba lihat dulu nilaimu” S : “Iya mas ga jelek-jelek banget sih mas” P : “Iya gak apa-apa, kamu kenapa kok bisa dapet nilai segitu?” S : “Belum jelas mas, gak gitu mudeng aku” P : “Masih inget sama materi ulangannya? Menurutmu mana yang paling susah?” S : “Yang lilin meleleh sama yang bandul mas, aku gak begitu mudeng” P : “Lha kamu sebelumnya belajar dulu ga?” S : “Belajar mas, masa gak belajar mau ulangan” P : “Kamu belajarnya setiap hari atau pas ulangan tok? S : “Tiap hari kok mas, tiap malem” P : “Bagus dong, kalau kamu belajar di rumah biasanya sendiri apa sama orang tua?” S : “Kadang sendiri kadang sama orang tua” P : “Kamu seneng ga sebenernya sama pelajaran matematika?” S : “Tergantung mood mas, kalo lagi ga mood juga males aku” P : “Tapi kalau dijelasin sama guru kamu merhatiin ga? S : “Merhatiin mas” P : “Terus kalau diberi latihan di kelas, kamu kerjain semua apa sebagian?” S : “Kerjain semua mas, tapi kalau udah abis waktunya aku kerjain di rumah aja”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN C Lampiran C.1 Foto kegiatan Pembelajaran
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.2 Surat Ijin Penelitian
153