PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK N 1 PENGASIH
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: RAHAYU PRIHATININGSIH NIM: 11 1334 048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK N 1 PENGASIH
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: RAHAYU PRIHATININGSIH NIM: 11 1334 048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Allah SWT Kedua orang tua saya: Bapak Rasup dan Ibu Sumini Adik saya Rina Sahabat dan teman-teman yang selalu mendukung Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
The secret of getting ahead is getting started. ~Mark Twain~
Nothing is easy in this world, but nothing is impossible. We have to do best to achive our goals. ~Original Quote~
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai mana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Agustus 2015 Penulis
Rahayu Prihatiningsih
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Rahayu Prihatiningsih Nomor Mahasiswa : 11 1334 048 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK N 1 PENGASIH Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 27 Agustus 2015 Yang menyatakan
Rahayu Prihatiningsih
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK N 1 PENGASIH RAHAYU PRIHATININGSIH Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar pada materi jurnal penyesuian melalui penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe Numbered Head Together (NHT); (2) peningkatan hasil belajar siswa pada materi jurnal penyesuian melalui penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe Numbered Head Together (NHT). Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Pengasih yang berjumlah 32 orang. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah presentasi materi, pembagian kelompok, diskusi kelompok, kuis, dan penghargaan terhadap kelompok. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, kuesioner, tes, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan media komik berbasis kooperatif leaning tipe Numbered Head Together (NHT) (1) dapat meningkatkan motivasi siswa pada materi jurnal penyesuian dengan hasil rerata 119 pada siklus pertama dan meningkat menjadi 126 pada siklus kedua (2) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus pertama dan kedua. Pada siklus pertama 60,5% siswa dapat mencapai nilai KKM dengan rata-rata 76,25, dan pada siklus kedua, 100% siswa di kelas mampu mencapai nilai KKM dengan rata-rata 90,63.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF COMIC AS A MEDIA BASED ON COOPERATIVE LEARNING NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TYPE TO INCREASE STUDENT LEARNING MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON ACCOUNTING AND FINANCE SUBJECTS Rahayu Prihatiningsih Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 The aims of this research are to find out: (1) the improvement of student learning motivation on adjustment journal entries by a comic as a media based on a cooperative learning: Numbered Head Together (NHT); (2) the improvement of student learning achievement on adjustment journal entries by a comic as a media based on a cooperative learning: Numbered Head Together (NHT). This research is a classroom action research that was carried out 32 students of the Accounting 2 Departement of State Vocational School Pengasih. They were the tenth grade students. The main components of the cooperative learning Numbered Head Together (NHT type were material presentation, group division, group sharing, quiz and the appreciations to the group. The implementation of this class room action research was done in two cycles and each cycle consisted of four stages: planning, action, observation, and reflection. Data were collected through monitoring, testing, interviewing, and documenting methods. Data were analyzed by using descriptive and comparative analysis. The result of this research shows that the implementation of comic as a media based on a cooperative learning Numbered Head Together (NHT); (1) can increase student’s learning motivasion by average result is 119 on the first cycle and having progress to 126 on the second cycle; (2) can increase student learning achievement on the first and the second cycle. It shows on the first cycle 60,5% of students can achieve the value of the minimum completeness criteria and the average result is 76,25 and on the second cycle, 100% students can achieve the value of the minimum completeness criteria and the average result is 90,63.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya penulis telah dapat menyelesaikan skripsi penerapan media komik berbasis cooperative learning tipe Number Head Together (NHT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 2 pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal penyesuian SMK N 1 Pengasih. Dengan berkat dan rahmat-Nya tersebut penulis memperoleh semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai akhir penyusunannya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, dukungan, semangat, dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
Yogyakarta.
x
Universitas
Sanata
Dharma
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonimi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Bapak Agustinus Heri Nugroho S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang tidak hanya membimbing, tetapi juga memberikan arahan, kritik dan saran, menyemangati, serta memotivasi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5.
Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan di Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK. Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan bimbingan serta pelayanan kepada penulis selama melaksanakan studi di Universitas Sanata Dharma.
6.
Ibu Y.M Lestari, S. Pd., selaku guru mitra yang telah berkenan dengan sepenuh hati meluangkan waktu dan tenaganya untuk bersama menyusun dan melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
7.
Para guru dan karyawan SMK Negeri 1 Pengasih yang telah bersedia memberikan bantuan pada penulis dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
8.
Siswa-siswi SMK N 1 Pengasih khususnya kelas X Akuntansi 2 yang telah berkenan dengan sepenuh hati untuk mengambil bagian dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
9.
Kedua orang tua Bapak Rasup dan Ibu Sumini serta adik saya Rina Budi Astuti yang selalu mendampingi, memberikan doa, semangat, dukungan baik moril maupun materiil.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.
Teman-teman satu perjuangan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2011 yang telah banyak membantu penulis selama menjalani studi di USD. Terima kasih atas dukungan, motivasi, dan perhatian kalian teman-teman: Dyah dan There.
11.
Mbak Diah Yuliarti yang telah bersedia memberikan izin untuk penggunaan komik Jurnal Penyesuian (JuPe) dalam penelitian ini.
12.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat terwujud. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Yogyakarta, 14 Agustus 2015 Penulis,
Rahayu Prihatiningsih NIM: 111334048
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv HALAMAN MOTTO ........................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............ vii ABSTRAK …………….. .................................................................. viii ABSTRACT………… ....................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .............................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................. 6 C. Rumusan masalah ............................................................... 6 D. Tujuan Penelitian ................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian .............................................................. 7
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II Tinjauan Pustaka ................................................................... 8 A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ....................................... 8 B. Belajar ................................................................................. 15 C. Hasil Belajar ....................................................................... 18 D. Motivasi Belajar ................................................................. 20 E. Media Pembelajaran ........................................................... 24 F. Strategi Pembelajran Kooperatif ........................................ 37 G. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ....................... 41 H. Kerangka Berfikir ............................................................... 46 BAB III METODELOGI PENELITIAN ........................................... 48 A. Jenis Penelitian ................................................................... 48 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 48 C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................. 48 D. Prosedur Penelitian ............................................................. 49 E. Instrumen Penelitian ........................................................... 65 F. Pengujian Instrumen Penelitian .......................................... 67 G. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 70 H. Teknik Analisis Data .......................................................... 73 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH .................................... 76 A. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Pengasih ...................... 76 B. Tujuan, Visi, Misi SMK Negeri 1 Pengasih ....................... 77 C. Kondisi Fisik dan Lingkungan ........................................... 85 D. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ........................................ 87 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................... 88 A. Deskripsi Data .................................................................... 88 B. Analisis Data....................................................................... 155 C. Pembahasan ........................................................................ 159 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, dan SARAN ........... 162
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Kesimpulan ......................................................................... 162 B. Keterbatasan ....................................................................... 163 C. Saran ................................................................................... 163 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 165 LAMPIRAN .................................................................................... 168
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ................................................ 68 Tabel 3.2 Pengujian Reabilias Instrumen Motivasi Belajar ............................. 70 Tabel 3.3 Indikator Motivasi Belajar ............................................................... 72 Tabel 3.4 Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP) ........................................... 74 Tabel 4.1 Daftar Peralatan Dalam Ruang Kelas............................................... 84 Tabel 5.1 Hasil Observasi Kegiatan Guru Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT ...................................................................... 88 Tabel 5.2 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT ....................................................................... 92 Tabel 5.3 Hasil Observasi Siswa dalam Kelompok Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT ........................................................... 92 Tabel 5.4 Nilai sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT .................. 94 Tabel 5.5 Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT ................................................................................... 96 Tabel 5.6 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Penerapan Media Komik Berbasis NHT ................................................................................... 99 Tabel 5.7 Hasil Perhitungan Kuesioner Motivasi Belajar Berdasarkan PAP Tipe I ....................................................................................... 100 Tabel 5.8 Aktivitas Guru Saat Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus I .................................................................................... 112 Tabel 5.9 Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus I...................................................................... 116 Tabel 5.10 Perilaku Peserta didik Saat Pembelajaran Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus I...................................................................... 119 Tabel 5.11 Perilaku Peserta Didik Saat Pembelajaran Pembelajaran Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus I............................ 120 Tabel 5.12 Hasil kuisoner Motivasi Belajar Saat Penerapan Media Komik Berbasis NHT siklus I ..................................................................... 121
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Motivasi Belajar Berdasarkan PAP Tipe II....................................................................................... 123 Tabel 5.14 Nilai Post Test Siswa Siklus I .......................................................... 123 Tabel 5.15 Instrumen Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran, Model NHT dan Media Komik ................................ 125 Tabel 5.16 Instrumen Refleksi Rangkuman Refleksi Siswa Tehadap Model Pembelajaran NHT dan Media Komik ................................. 128 Tabel 5.17 Aktivitas Guru Saat Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus I .................................................................................... 138 Tabel 5.18 Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus I...................................................................... 141 Tabel 5.19 Perilaku Peserta Didik Saat Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus I .................................................................................... 144 Tabel 5.20 Perilaku Peserta Didik Dalam Kelompok Saat Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus II ........................................................ 145 Tabel 5.21 Hasil Kuisoner Motivasi Belajar Setelah Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus II ........................................................ 147 Tabel 5.22 Hasil Perhitungan Kuisoner Motivasi Belajar Berdasarkan PAP Tipe II....................................................................................... 148 Tabel 5.23 Nilai Post Test Siswa Siklus II ......................................................... 149 Tabel 5.24 Instrumen Refleksi Rangkuman Refleksi Sistwa Terhadap Model Pembelajaran NHT dan Media Kimik Siklus II ................... 150 Tabel 5.25 Instrumen Refleksi Rangkuman Refleksi Siswa Terhadap Model Pembelajaran NHT dan Media Komik Siklus II................... 152 Tabel 5.26 Hasil Perhitungan Kuisoner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan PAP Tipe II....................................................................................... 155 Tabel 5.27 Komparasi Motivasi Belajar............................................................. 156 Tabel 5.28 Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT, Siklus I dan Siklus II ............................................... 158
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas ..................................................
12
Gambar 2.2 Pola Interaksi Belajar Mengajar Bermedia ....................................
27
Gambar 2.3 Kerucut Pengalaman dari Edgar Dale ............................................
29
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT ............................................................... 168
Lampiran 2
Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT............................................. 171
Lampiran 3
Instrumen Observasi Aktivitas Siswa dalam Kelompok Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT .............................. 172
Lampiran 4
Pedoman Wawancara terhadap Guru Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT ............................................................... 173
Lampiran 5
Pedoman Wawancara terhadap Siswa Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT ............................................................... 174
Lampiran 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)................... 175
Lampiran 7
Daftar Pembagian Kelompok ........................................ 206
Lampiran 8
Media Pembelajaran Komik Jurnal Penyesuian ............ 207
Lampiran 9
Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT............................................. 208
Lampiran 10
Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT............................................. 211
Lampiran 11
Instrumen Observasi Aktivitas Siswa dalam Kelompok Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT .............................. 212
Lampiran 12
Instrumen Tindakan Sebelum PTK NHT...................... 213
Lampiran 13
Instrumen Tindakan Sebelum PTK Number Tag .......... 214
Lampiran 14
Lembar Refleksi Guru Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT .................. 215 xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 15
Lembar Refleksi Siswa Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT.................. 217
Lampiran 16
Angket Motivasi Belajar Siswa..................................... 220
Lampiran 17
Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT ............................................................... 223
Lampiran 18
Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT ............................................................... 226
Lampiran 19
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Kelompok Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT ............................................................ 227
Lampiran 20
Hasil Observasi Kelas Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT ................................. 228
Lampiran 21
Hasil Skor Kuisoner Motivasi Belajar siswa Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT .... 230
Lampiran 22
Hasil Wawancara Terhadap Guru Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Tipe NHT ............. 232
Lampiran 23
Hasil Wawancara Terhadap Siswa Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT ...................... 235
Lampiran 24
Instrumen Lembar Kerja Siswa..................................... 237
Lampiran 25
Soal Post Test Siklus I .................................................. 238
Lampiran 26
Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT Siklus I ................................................. 239
Lampiran 27
Hasil Observasi Kelas Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT Siklus I................. 242
Lampiran 28
Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT Siklus I ................................................. 244
Lampiran 29
Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Kelompok Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT Siklus I ................................................. 245
Lampiran 30
Hasil Skor Kuisoner Motivasi Belajar siswa Saat xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT Siklus I ......... 246 Lampiran 31
Nilai Post Test Siswa Setelah Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT Siklus I .................... 250
Lampiran 32
Hasil Refleksi Guru Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT Siklus I ............................... 253
Lampiran 33
Hasil Refleksi Siswa Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT Siklus I ................................ 255
Lampiran 34
Instrumen Soal Post Test Siklus II ................................ 258
Lampiran 35
Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT Siklus II ................................................ 260
Lampiran 36
Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT Siklus II ................................................ 263
Lampiran 37
Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT Siklus II ................................................ 265
Lampiran 38
Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Kelompok Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning NHT Siklus II ................................................ 266
Lampiran 39
Hasil Skor Kuisoner Motivasi Belajar siswa Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT Siklus II ......................................................................... 267
Lampiran 40
Hasil Belajar Siswa Setelah Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT Siklus II ............................... 272
Lampiran 41
Hasil Refleksi Guru Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT Siklus II .................. 276
Lampiran 42
Hasil Refleksi Siswa Saat Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT Siklus II ............................... 278
Lampiran 43
Dokumentasi/Photo Saat Saat Penerapan Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif NHT ...................... 281
Lampiran 44
Surat Izin Penelitian ...................................................... 285
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pembelajaran dan pemahaman suatu materi banyak ditemukan kendala-kendala, dan banyak faktor yang melatar belakangi hal tersebut. Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep akuntansi khususnya pada kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian. Materi ayat jurnal penyesuian adalah materi pembelajaran yang penting untuk dipamahi oleh siswa. Jurnal penyesuian berfungsi untuk menyesuaikan akun-akun neraca saldo sehingga memperlihatkan saldo yang sebenarnya dari harta, utang, beban, dan pendapatan. Dengan pemahaman tersebut maka akan mempermudah siswa memasuki tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi, yaitu tahap pembuatan laporan keuangan. Jurnal penyesuian sangat penting dipamahi siswa, hal tersebut mengharuskan Guru untuk memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami materi dengan baik. Sehingga pembelajaran idealnya tidak lagi berpusat pada guru, tetapi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru sebagai fasilitator dapat memilih media-media pembelajaran dan modelmodel pembelajaran yang tepat yang dapat mendorong siswa untuk aktif, inovatif, dan kreatif sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan bahwa pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran akuntansi rendah, dan proses pembelajaran kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri konsep akuntansi khususnya ayat jurnal penyesuian. Berdasarkan observasi awal dengan guru mata pelajaran akuntansi, hasil belajar (ulangan harian) akuntansi rendah. Dari 32 siswa, kurang dari setengahnya yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran akuntansi adalah 75. Faktorfaktor penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap materi tersebut dapat dilihat dari aspek guru, siswa, maupun lingkungan sekolah. Jika dilihat dari aspek guru, terlihat bahwa guru kurang menciptakan kondisi belajar yang aktif, inovatif, dan kreatif sehingga pembelajaran menjadi kurang menyenangkan. Dampaknya adalah motivasi belajar siswa rendah. Rendahnya motivasi belajar siswa menyebabkan pembelajaran tidak menarik bagi siswa sehingga siswa sulit untuk memahami materi pembelajaran. Sulitnya siswa untuk memahami materi pembelajaran dapat berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Faktor-faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dapat dikarenakan media pembelajaran yang kurang menarik dan model pembelajaran yang digunakan guru belum tepat. Guru kiranya perlu memilih media pembelajaran yang menarik dan mengambil tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Jika siswa merasa tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan dan model pembelajaran di kelas maka besar kemungkinan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
mereka akan memahami materi dengan lebih mudah. Hal ini sejalan dengan pendapat Suyatno (2009-100) yang mengatakan bahwa cara belajar siswa zaman sekarang adalah siswa lebih menyukai fun learning dan interaktif. Siswa akan lebih tertarik akan hal-hal baru, antusias untuk mencoba, dan mereka belajar sesuai dengan cara belajar mereka masingmasing. Hal tersebut terbukti bahwa siswa memang cenderung lebih aktif saat mereka menemui hal yang baru terutama dalam proses pembelajaran di sekolah. Salah satu cara yang dapat membangkitkan semangat siswa agar lebih aktif dapat dilakukan dengan penggunaan media yang tepat. Jika sebelumnya guru hanya menggunakan media konvensional, kemudian dapat ditambah dengan media yang lebih menarik, seperti power point, ataupun buku-buku pelajaran yang menarik yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran Arsyad (2011:2-3) mengatakan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan. Sementara ini Sukiman (2012:44) menjelaskan kegunaan praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran tersebut adalah dengan cara melalukan inovasi dalam pembelajaran. Dengan inovasi tersebut, diharapkan pembelajaran di kelas mempunyai suasana baru yang positif dan inovasi pembelajaran ini diharapkan mampu memberikan perubahan terhadap hasil belajar siswa. Peneliti berfikir bahwa pemanfaatan media merupakan salah satu solusi dan inovasi perbaikan pembelajaran di kelas. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa siswa akan lebih tertarik bila menggunakan media yang bersifat visual. Media pembelajaran berbasis visual adalah media pembelajaran yang menyalurkan pesan lewat indera pandang dan pengelihatan. Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Salah satu media visual yang dapat digunakan adalah komik. Dalam pemanfaatan media
dalam
proses
pembelajaran
ini
lebih
menekankan
pada
pembelajaran menggunakan media berbasis visual yaitu media grafis lebih tepatnya komik sebagai media pembelajaran. Komik merupakan bentuk kartun dimana perwatakan sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan erat dirancang untuk menghibur pembacanya (Sudjana, 2005:69). Dapat dikatakan bahwa komik adlaah media gambar yang cukup unik untuk mengkomunikasikan suatu cerita. Dalam media ini cerita biasanya disajikan dalam gambar dan balon-balon kata yang menceritakan sesuatu. Komik merupakan salah satu media yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
mulai dikembangkan untuk bisa membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif dan efisien. Selain media salah satu faktor pendukung adalah penggunaan model pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini banyak sekali model pembelajaran cooperative learning yang dapat dipilih oleh guru, salah satunya tipe Number Head Together (NHT). Tipe pembelajaran ini akan memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerjasama dalam tim atau kelompok untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. NHT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat mengajak siswa menjadi lebih aktif, inovatif, kreatif, dan merasa senang sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Dalam NHT siswa akan dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 tergantung jumlah siswa dalam satu kelas. Selanjutnya masing-masing siswa dalam kelompok akan mendapatkan kepala bernomor yang berbeda. Kepala bernomor tersebut yang nantinya akan digunakan guru untuk memilih atau menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Akuntansi SMK N 1 Pengasih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
B. Batasan Masalah Ada berbagai cara untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan difokuskan pada upaya meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada materi jurnal penyesuian dalam mata pelajaran akuntansi kelas X Akuntansi 2 melalui penerapan media komik berbasis model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT. C. Rumusan Masalah Berdasarkan berbagai masalah yang telah teridentifikasi di atas selanjutnya dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT dalam meningkatkan motivasi belajar siswa? 2. Bagaimana penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT dalam meningkatkan hasil belajar siswa? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan berbagai rumusan masalah yang telah teridentifikasi di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa setelah penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT pada materi ayat jurnal penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi kelas X SMK N 1 Pengasih. 2. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
materi ayat jurnal penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi kelas X SMK N 1 Pengasih. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Siswa dapat termotivasi untuk mempelajari ayat jurnal penyesuian dengan penggunaan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT serta siswa akan lebih aktif dan senang selama proses pembelajaran dan akan berdampak pada meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. 2. Bagi Sekolah dan Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan alternatif pilihan media pembelajaran dan model pembelajaran yang dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi sekolah agar proses pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 4. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk peneliti selanjutnya. 5. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi model dan media pembelajaran jika kelak akan menjadi seorang guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Pengertian Penelitian Tidakan Kelas Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dikenal dengan nama Classroom Action Reserch merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan di kelas. Ide tentang penelitian tindakan pertama kali dikembangkan oleh Kurt dan lewin pada tahun 1946. Menurut Stephen Kemmis (1983:56), PTK atau action research adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan sendiri, (b) pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi di tempat praktik itu dilaksanakan (David Hopkins, 1993:44). Sedangkan Tim Pelatih Proyek PGSM (1999) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakantindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Hopkins (1993:89): PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Sejalan dengan pengertian di atas, Prabowo (2001:56) mendefinisikan makna dari penelitian tindakan yaitu suatu penelitian yang dilakukan kolektif oleh suatu kelompok sosial (termasuk juga pendidikan) yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas kerja mereka serta mengatasi berbagai permasalahan dalam kelompok tersebut. Definisi tersebut diperjelas oleh pendapat kemmis dalam Kardi (2000:77) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah studi sistematik tentang upaya memperbaiki praktik penddikan oleh sekelompok peneliti melalui kerja praktik mereka sendiri dan merefleksinya
untuk
mengetahui
pengaruh-pengaruh
kegiatan
tersebut. Atau bisa disederhanakan dengan kalimat yaitu upaya menguji cobakan ide dalam praktik dengan tujuan memperbaiki atau mengubah sesuatu, mencoba memperoleh pengaruh yang sebenarnya dalam situasi tersebut. Dari berbagai referensi pengertian PTK di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu bentuk dari penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki
dan
atau
meningkatkan
praktik-praktik
pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas secara profesional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
2. Tujuan PTK dilakukan Menurut Kunandar (2008:13), dalam bukunya “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru” , menyatakan bahwa tujuan dari PTK adalah sebagai berikut: a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dipahami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesinalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan guru. b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terusmenerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat. c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini mulai dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran. d. Sebagai alat training in service, yang melengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya. e. Sebagai alat untuk lebih inovatif terhadap pembelajaran. f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. g. Meningkatkan sifat profesional pendidik dan tenaga kependidikan. h. Menumbuh akademik.
kembangkan
budaya
akademik
dilingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
i. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran disamping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya 3. Manfaat yang dapat diperoleh dari PTK Daryanto (2011:13) manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terkait dengan pembelajaran mencakup hal-hal berikut: a. Inovasi, dalam hal ini guru perlu selalu mencoba, mengubah,
mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu merencanakan dan melaksanakan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelas dan zaman. b. Pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah, PTK dapat
dimanfaatkan secara efektif oleh guru untuk mengembangkan. c. Hasil-hasil PTK akan sangat bermanfaat jika digunakan sebagai
sumber masukan untuk mengembangkan kurikulum baik di tingkat kelas maupun sekolah. d. Peningkatan profesionalisme guru, keterlibatan guru dalam PTK
akan dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran. PTK merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas dan cara pemecahannya yang dapat dilakukan. 4. Model Penelitian Tindakan Kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Menurut Arikunto (2006:16) secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2)pelaksanaan, (3)pengamatan, dan (4)refleksi.Adapun model untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan ?
Keterangan gambar: Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakuakan.
Dalam
tahap
menyusun
rancangan
ini,
peneliti
menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Tahap2: PelaksanaanTindakan (acting)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapiharus pula berlakuwajar, tidak di buat-buat. Tahap3 :Pengamatan (observing) Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan pengamat. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Tahap 4: Refleksi (reflecting) Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembaliapa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakuakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan
dengan
peneliti
untuk
mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan. B. Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut W.S. Winkel (1984:53) belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
yang
menghasilkan
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.Perubahan tersebut bersifat relatif konstan (tetap) dan berbekas. Belajar adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang secara sadar untuk memperoleh suatu perubahan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan ,penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
konotasi yang berbeda. Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi pesertadidik menjadi kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang yang membantu. Menurut Syaiful Sagala (2009:32) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain struksional, untuk membuat secara aktif yang menekankan pada penyedian sumber belajar. 2. Prinsip Belajar Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu mengembangkan potensi yang ada pada pada peserta didik secara optimal. Upaya dalam mendorong
terwujudnya perkembangan
peserta didik tidak dapat diukur dalam periode tertentu. Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka pembelajaran harus dikembangkansesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar. Davies (1991:32), mengingatkan mengenai beberapa hal yang dapat menjadikan kerangkan dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran yaitu; a. Apapun hal yang dilakukan murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tak ada seorang pun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya. b. Setiap murid belajar menurut kecepatannya sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
c. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement). d. Penguasaan
secara
penuh
dari
setiap
langkah-langkah
pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara berarti. e. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik. C. Hasil Belajar Menurut Kunandar (2008:82), hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Hasil belajar dalam silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan prilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji. Hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Sukmadinata (2002:40) hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya. Baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, berfikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau prilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Sedangkan Hamalik (2010:28), menyatakan bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada berbagai aspek seperti pengetahuan, keterampilan, emosional, hubungan sosial, sikap dan budi pekerti dan sebagainya. Slameto (2003:50) mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang dibagi menjadi dua golongan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu. 1. Faktor internal (faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar) meliputi: a. Faktor jasmani dan psikologi: Faktor jasmani terdiri dari kesehatan dan cacat tubuh. b. Faktor psikologis terdiri dari minat, bakat, intelegensi, perhatian, motivasi, kematangan dan persiapan. 2. Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar individu) yakni: a. Faktor keluarga, berupa cara orang tua mendidik, interaksi antara anggota keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga. b. Faktor sekolah, mencakup metode pengajaran, kurukulum, reaksi guru dengan siswa, reaksi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan alat-alat pembelajaran. c. Faktor masyarakat, pengaruh terjadi karena keberadaan siswa itu sendiri di masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
D. Motivasi 1. Hakikat Motivasi Kata motivasi berasal dari Bahasa Inggris “motivation“. Kata asalnya ialah “motive” yang artinyatujuan. Thursan Hakim (2000:78) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut. Moh. Uzer Usman (2000) berpendapat bahwa motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. Menurut Sudarwan Danim (2004:15) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni: 1. Faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal. 2. Tujuan yang ingin dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
3. Strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut. Dapat
disimpulkan
motivasi
adalah
keinginan
untuk
melakukan suatu tindakan. Suatu kondisi dimana keinginan-keinginan (needs) pribadi dapat mencapai kepuasan. Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain atau organisasi. Motivasi dapat menjadi masalah yang penting dalam pendidikan, apalagi dikaitkan dengan aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Didalam belajar banyak siswa yang kurang termotivasi terhadap pelajaran termasuk didalamnya adalah aktivitas praktik maupun teori untuk mencapai suatu tujuannya. Motivasi sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, bila guru tidak mampu meningkatkan motivasi maka siswa tidakakan belajar dengan sebaikbaiknya, karena tidak ada daya tarik tersendiri terhadap pelajaran Motivasi belajar merupakan salah satu aspek psikis yang membantu dan mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Maka motivasi harus ada dalam diri seseorang. Sebab motivasi merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, motivasi harus menjadi pangkal permulaan dari pada semua aktivitas. 2. Macam-macam Motivasi Secara umum macam-macam motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Menurut Singgih D. Gunarsa (2004:89) yaitu: a. Motivasi intrinsik merupakan dorongan atau kehendak yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin kuat motivasi instrinsik
yang
dimiliki
oleh
seseorang,
semakin
besar
kemungkinan ia memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan. b. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan segala sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan sendiri, ataupun melalui saran, anjuran, atau dorongan dari orang lain. Faktor eksternal dapat mempengaruhi penampilan atau tingkah laku seseorang, yaitu menentukan apakah seseorang akan menampilkan sikap gigih dan tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuannya. Menurut Sardiman (2008:99) motivasi dibagi menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik : a. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau,berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Motivasi
ekstrinsik
adalah
motif-motif
yang
aktif
21
dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. 3. Fungsi Motivasi Sudarwan (2004:56) mengemukakan beberapa fungsi dari motivasi, yaitu: a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya pekerjaan. 4. Motivasi Belajar Motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan bagian dari belajar. Menurut Sardiman (2008:78) terdapat dua faktor yang membuat seseorang termotivasi untuk belajar, yaitu: a. Faktor Internal Terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan. b. Faktor Eksternal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Berupa rangsangan dari luar, yaitu dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat mempengaruhi psikologis orang yang bersangkutan. E. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut Briggs (1977:71) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Menurut Edgar Dale (Arsyad 2011:11), dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip kerucut pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah eLearning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online. Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28) dalam Arsyad, dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu: a. Memotivasi minat atau tindakan, b. Menyajikan informasi, c. Memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
secara suka rela, atau memberikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi. Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidak setujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang. Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuka ktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa. Menurut Dale (2008:87) dalam Arsyad secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. c. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model. d. Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar. e. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography. f. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal. g. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan Sudjana
(2005:2)
mengemukakan
manfaat
media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran; 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. 3. Proses Belajar Mengajar Bermedia Di dalam proses belajar mengajar sumber pesan bisa beragam bentuk dan jenisnya, maksudnya yang bertindak sebagai sumber penyampaian pesan bisa guru, buku atau sumber lainnya. Pesan pembelajaran yang disampaikan biasanya materi atau bahan pelajaran sedangkan saluran/perantara yang digunakan beruda metode atau teknik, strategi pembelajaran, dan alat seperti gambar, foto, diagram, komik, film, slide, televise dan lain-lain. Kemudia pengertian media menurut Brigs (1977:98) yang dikutip oleh Arief S. Sadiman (1990:6) media adalah segala sesuatu alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Penggunaan
media
dalam
proses
pembelajaran
dapat
mempertinggi proses belajar siswa sehingga tercapainya tujuan pembelajaran, penggunaan media dalam proses pembelajaran digambarkan dalam pola-pola interaksi belajar-mengajar bermedia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Salah satu pola interaksi belajar-mengajar yang dikemukakan oleh Yusuf Hadimiarso (1984:54) seperti yang digambarkan berikut ini. Gambar 2.2 Pola Interaksi Belajar-Mengajar Bermedia .
a. Sumber yang hanya berupa orang saja dalam hal ini hanya guru saja yang menyampaikan bahan ajaran kepada siswa/siswa. b. Sumber yang berupa orang (guru) dibantu dengan sumber lain, walaupun dalam hal ini guru masih memegang peranan yang cukup besar untuk mengendalikan pengajaran secara keseluruhan. c. Sumber orang (guru) bersama sumber lain yang didasarkan pada pengontrolan secara bersama dan seimbang. d. Sumber lain tanpa adanya sumber berupa orang. e. Kombinasi dari keempat pola yang tercantum di atas. Hal ini sejalan dengan pendapat Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:2) mengenai manfaat media dalam pembelajaran adalah: pertama, pembelajaran akan lebih dipahami oleh siswa/siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
sehingga akan menumbuhkan motivasi siswa. Kedua, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. Ketiga, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar karena tidak hanya mengdengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Kegunaan dan manfaat media dalam proses pembelajaran sangat menguntungkan bagi penyampaian pesan kepada penerima pesan dengan adanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh setiap media pembelajaran diharapkan dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, keterbatasan indera manusia, perbedaan gaya belajar dan karakteristik penerima pesan. Penggunaan media dalam proses belajar-mengajar
di
sekolah
berhubungan
dengan
tingkat
perkembangan psikologis serta tarap kemampuan siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Ada beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:3) jenis media terbagi menjadi empat golongan yaitu: Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi yaitu media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model susun, model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
kerja, mockup, diorama, dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat, penggunaan
dan
pemanfaatan
lingkungan
sebagai
media
pembelajaran. Menurut Edgar Dale yang dikutip oleh Nana Sudjana (1991:109) bahwa klasifikasi media berbentuk kerucut pengalaman (cone of experience), yang digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.3 Kerucut Pengalaman dari Edgar Dale
Gambar di atas menunjukkan
bahwa belajar itu dapat
ditempuh melalui berbagai cara, yaitu dengan mengalaminya secara langsung, dengan mengamati orang lain dan mendengar. 4. Penggunaan Media Komik Komik menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:63) adalah sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembacanya. Menurut David Manning White (1967:370) Comic, arecartoon arranged either in a single panel or in several boxes-in which case they are called Comic Strip-which are popular feature of more American newspaper, yang maksudnya komik adalah rangkaian gambar kartun dalam suatu panil maupun rangkaian gambar kartun dalam bingkai-bingkai yang disebut komik strip. Komik sebagai bacaan sudah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak, sebagai bahan bacaan komik berfungsi ganda, yaitu sebagai media pendidikan dan sebagai media hiburan. Komik dapat membantu anak-anak dalam proses belajar. Melalui komik si anak dapat mengenal lingkungannya disamping pemenuhan kebutuhan akan fantasi dan imajinasi kreatif. Komik sebagai bacaan dilihat dari segi isi dan temanya ada bermacam-macam, antara lain: cerita petualangan, detektif, sejarah, humor, fiksi ilmiah, roman, perang, horror, silat dan lain-lain. Menurut Suhandang dan Kusnadi (1985:27) yang dikutip dari Nana Sudjana dan Rivai (1991) unsur terpenting dari media komik adalah konsep cerita dan estetika: 1. Konsep cerita terdiri dari: a. Jenis cerita atau titik tolak cerita (roman, humor, silat dll).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
b. Waktu dan tempat kejadian cerita, bisa berupa khayalan maupun nyata. c. Konsep karakter dan penampilan tokoh cerita. 2. Estetika pada komik meliputi: a. Ilustrasi yang kualitasnya berkaitan erat dengan teknik menggambar, gaya gambar dan sifat gambar. b. bahasa komik yang terdiri dari segi semantik dan teknik visualisasi bahasa. Penggunaan media komik dalam pembelajaran meliputi peranan yaitu kemampuan dalam menciptakan minat belajar pada siswa. Penggunaan media dalam proses pembelajaran termasuk dalam ruang lingkup teknologi pengajaran. Pengertian teknologi pengajaran menurut Nana Sudjanadan Ahmad Rivai (1991:41) adalah himpunan dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara-cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi-situasi belajar yang bertujuan dan disengaja. Menurut Gene Yang (2003) dalam Avrilliyanti,, “Komik memiliki lima kelebihan jika dipakai dalam pembelajaran, yaitu: 1)Memotivasi; 2)Visual; 3)Permanen; 4)Perantara; 5)Populer. Untuk lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Memotivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Komik dengan gambar yang menarik dapat meningkatkan partisipasi individu sehingga dapat memotivasi belajar siswa. Meningkatnya motivasi belajar siswa dapat mempermudah pembelajaran siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih mudah 2. Visual Komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media visual. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Kualitas gambar komik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 3. Permanen Menggunakan komik sebagai media pembelajaran berbeda dengan menggunakan film atau animasi. Meskipun film dan animasi juga merupakan media visual, mereka hanya dapat dilihat tanpa bisa mengulanginya sekehendak kita. Komik berbeda dengan film dan animasi, merupakan media yang permanen. Jika siswa tidak memahami suatu adegan film atau animasi, siswa tidak bisa mengulanginya. Tapi dengan komik, mereka bisa mengulangi sesuka hati siswa. 4. Perantara Komik dapat mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya bagi yang tidak suka membaca. Komik dapat berfungsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
sebagai perantara dalam penyampaian materi pembelajaran kepada siswa sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran. 5. Populer Komik adalah bagian dari budaya popular karena sebelumnya proses pembelajaran hanya menggunakan buku teks biasa. Spiderman and Batman adalah film yang diambil dari komik yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam proses belajar. Penggunaan media dalam proses pembelajaran yang di kombinasi dengan model pembelajaran akan jauh lebih membantu pemahaman siswa sehingga media tersebut dapat menjadi alat penyampai pesan yang efektif. F. Materi Pelajaran Akuntansi: Jurnal Penyesuian Materi jurnal penyesuaian merupakan salah satu materi pada mata pelajaran akuntansi. Proses belajar materi jurnal penyesuaian memerlukan pemahaman mengenai konsep-konsep akuntansi agar siswa dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan catatan-catatan akun riil (harta, utang dan modal) maupun akun nominal (pendapatan dan beban) agar menunjukkan fakta yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Tujuan penyusunan jurnal penyesuaian agar akun riil dan akun nominal kewajiban menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Ada empat akun yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian. Golongan pertama adalah golongan yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal, yaitu beban dibayar dimuka (prepaid expense) dan pendapatan diterima dimuka (unearned revenues). Golongan ini sering disebut dengan akun tangguhan (deferral). Golongan kedua adalah golongan yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dibelakang, yaitu akruan pendapatan (accrued revenues) dan akruan beban (accrued expense). Beban dibayar dimuka (prepaid expense) yang kadang disebut juga beban yang ditangguhkan (deffered expense) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai aset karena kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima. Aset ini kemudian berubah menjadi beban seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Bahan habis pakai (supplies), sewa dibayar dimuka, dan asuransi dibayar dimuka adalah dua contoh beban dibayar dimuka yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Pendapatan diterima dimuka (unearned revenues), kadang disebut juga pendapatan yang ditangguhkan (deffered revenues) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai kewajiban karena kasnya telah diterima dimuka padahal jasa atau barangnya belum diberikan kepada pelanggan. Kewajiban ini berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Contoh pendapatan diterima dimuka dan sewa diterima dimuka. Contoh transaksi yang masuk sebagai pendapatan diterima dimuka adalah menerima pendapatan dimuka atas pesanan barang yang terjadi dibulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
yang akan datang. Akruan pendapatan (accrued revenues) atau piutang pendapatan adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tetapi belum dicatat di akun pendapatan. Contohnya adalah imbalan jasa yang telah diberikan oleh seorang pengacara, namun belum ditagihkan ke kliennya pada akhir periode. Akruan beban (accrued expense) atau beban yang masih harus dibayar adalah beban yang telah terjadi tetapi belum dicatat ke akun beban. Contoh akruan beban adalah utang gaji kepada karyawan pada akhir periode, contoh lain utang bunga wesel, utang bunga, dan utang pajak. (Alam, 2007:228:236) Menurut Dyah Yuliarti yang tertuang dalam komik Jurnal Penyesuian (JuPe) (2014, 10-13), jurnal penyesuian sangat penting dipahami oleh siswa karena jurnal penyesuian sangat penting untuk menyusun laporan keuangan. Terdapat 3 alasan diperlukannya jurnal penyesuian, yaitu kepraktisan, alokasi periodik, dan asas akrual. Berdasarkan karakteristik materi jurnal penyesuian di atas, maka siswa perlu memiliki pemahaman konsep yang baik tentang jurnal penyesuaian agar dapat memproses jurnal penyesuaian. Pemahaman konsep dilakukan pada saat proses pembelajaran di kelas dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif yang inovatif agar dapat mearik perhatian siswa dan menambah motivasi mereka untuk mempelajari jurnal penyesuian. G. Strategi Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Slavin dalam Isjoni (2009:15) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompokkecil secara kolaboratif yang anggotanya 5 orang dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan menurut Sunal dan Hans dalam
Isjoni
(2009:15)
mengemukakan
bahwa
pembelajaran
kooperatif merupakan suatu carapendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Selanjutnya Stahl dalam Isjoni
(2009:15)
menyatakan
pembelajaran
kooperatif
dapat
meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap saling tolong-menolong dalam perilaku sosial. Johnson (Anita Lie, 2007:30) mengemukakan dalam model pembelajaran kooperatif ada lima unsur yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, danevaluasi proses kelompok. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah model pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan positif antar individu siswa, adanya tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi intensif antar siswa, dan evaluasi proses kelompok (Arif Rohman, 2009:186). cooperative
learning
menurut
Slavin
(2005:4-8)
merujuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
padaberbagai macam model pembelajaran di mana para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari berbagai tingkat prestasi, jenis kelamin, dan latar belakang etnik yang berbeda untuk saling membantu satusama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu,
saling
mendiskusikan,
dan
berargumentasi
untuk
mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu danmenutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. 2.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif Slavin (2005:78) mengemukakan tujuan yang paling penting dari model pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan,konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi.Wisenbaken (Slavin, 2005:99) mengemukakan bahwa tujuan model pembelajaran kooperatif adalah menciptakan norma-norma yang proakademik di antara para siswa, dan norma-norma pro-akademik memiliki pengaruh yang amat penting bagi pencapaian siswa.
3.
Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Isjoni (2009:27) memaparkan beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut: a. setiap anggota memiliki peran; b. terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
c. setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya; d. guru
membantu
mengembangkan
keterampilan-keterampilan
interpersonal kelompok, dan guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. 4.
Manfaat Pembelajaran Kooperatif Sadker (Miftahul, 2011:66) menjabarkan beberapa manfaat pembelajaran kooperatif. Selain itu, meningkatkan keterampilan kognitif dan afektif siswa, pembelajaran kooperatif juga memberikan manfaat-manfaat besar lain seperti berikut ini. 1. Siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi. 2. Siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar. 3. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli pada teman temannya. 4. Antara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif (interdependensi positif) untuk proses belajar mereka nanti. 5. Pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap materi pembelajaran. 6. Teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Model pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa dalam memahami dan meningkatkan prestasi belajar akuntansi. 5.
Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif Berikut adalah kenis-jenis model pembelajaran koopereatif yang terdapat dalam Sunal dan Hans dalam Isjoni (2009:15). a. Student Teams Achievement Division (STAD) Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran
kooperatif
dengan
menggunakan
kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Model pembelajaran tipe STAD ini merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang cukup sederhana karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih dekat kaitannya dengan pembelajaran konvensional. b. Jigsaw (Tim Ahli) Model pembelajaran tipe Jigsaw ini dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aroson. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, secara umum siswa dikelompokkan secara heterogen. Siswa diberi materi yang baru atau pendalaman dari materi sebelumnya untuk dipelajari. Masing-masing anggota kelompok secara acak ditugaskan untuk menjadi ahli (expert) pada suatu aspek tertentu dari materi tersebut. Setelah membaca dan mempelajari materi “ahli” dari kelompok berbeda berkumpul untuk mendiskusikan topik yang sama dari kelompok lain sampai mereka menjadi “ahli” di konsep
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
yang dipelajari. Kemudian kembali ke kelompok semula untuk mengajarkan
topik
yang
mereka
kuasai
kepada
teman
sekelompoknya. Terakhir diberikan tes pada semua topik yang diberikan. c. Teams Games Tournament (TGT) Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) atau Pertandingan Permainan Tim dikembangkan secara asli oleh David De Vries dan Keath Edward. Pada model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. d. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) merupakan varian dari diskusi kelompok. Model ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Model pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT) memberikan kesempatan pada
siswa
untuk
saling
membagikan
ide-ide
dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat serta mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama. Dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas (Miftahul Huda, 2012: 138). e. Paired Story Telling (Bercerita Berpasangan) Model pembelajaran tipe Paired Story Telling (Bercerita Berpasangan) ini siswa dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
berimajinasi, memberi siswa banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Dari berbagai jenis model pembelajaran di atas, model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Karena model pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT) memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membagikan ide-ide, pemahaman konsep yang lebih dalam dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat serta mendorong siswa
untuk
meningkatkan
semangat
kerjasama.
Model
pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT) dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas (Miftahul Huda, 2012: 138). Salah satu kelebihan NHT adalah pemahaman materi yang lebih mendalam, oleh sebab itu model pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT) dirasa cocok untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi jurnal penyesuian. H. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) 1 . Pengertian Numbered Head Together Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (kepala bernomor) dikembangkan Spencer Kagan (1992:55) dalam Anita Lie. Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangan jawaban yang paling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Maksud dari kepala bernomor yaitu setiap
anak
mendapatkaan
mendapatkan kesempatan
nomortertentu, yang
sama
dan untuk
setiap
nomor
menunjukkan
kemampuan mereka dalam menguasai materi. Dengan menggunakan model ini, siswa tidak hanya sekedar paham konsep yang diberikan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bersosialisasi
dengan
teman-temannya,
belajar mengemukakan
pendapat dan menghargai pendapat teman, rasa kepedulian pada teman satu kelompok agar dapat menguasai konsep tersebut, siswa dapat saling berbagi ilmu dan informasi, suasana kelas yang rileks dan menyenangkan serta tidak terdapatnya siswa yang mendominasi dalam kegiatan pembelajaran karena semua siswa memiliki peluang yang sama untuk tampil menjawab pertanyaan. Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan dikembangkan oleh Kagen
akademik. Tipe ini
dalam Ibrahim (2000:28) dengan
melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu : 1. Hasil belajar akademik stuktural: Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 2. Pengakuan adanya keragaman: Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. 3. Pengembangan
keterampilan
sosial:
Bertujuan
untuk
mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000), dengan tiga langkah yaitu: f. Pembentukan kelompok; g. Diskusi masalah; h. Tukar jawaban antar kelompok Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together) adalah kegiatan
belajar
mengajar
secara
kelompok
kecil,
yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam tugas-tugas yang terstruktur dan menutut siswa agar melaksanakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
tanggungjawab pribadinya dalam keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya. 2. Langkah-langkah NHT Lie
(2007:60)
menjelaskan
bahwa
langkah-langkah
cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together) adalah sebagai berikut: a.
Langkah 1 – Penomoran (Numbering) Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi nomor sehingga setiap siswa dalam tim memiliki nomor yang berbeda.
b. Langkah 2 – Pengajuan Pertanyaan (Questioning) Guru
memberikan
tugas
dan
masing-masing
kelompok
mengerjakanya. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya. Misalnya siswa no.1 bertugas membaca soal dengan benar dan mengumpulkan data yang mungkin berhubungan dengan penyelesaian soal. Siswa no.2 bertugas mencari penyelesaian soal. Siswa no.3 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok. c. Langkah 3 – Berpikir bersama (Head Together) Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini. Jika perlu (untuk tugas yang lebih sulit), guru juga bisa mengadakan kerjasama antar kelompok. Siswa bisa disuruh keluar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa yang bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini, siswasiswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu dan mencocokan hasil kerja mereka. d.
Langkah 4 – Pemberian Jawaban (Answering) Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.
3. Manfaat NHT Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000:67), antara lain adalah : a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi b. Memperbaiki kehadiran c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar d. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil e. Konflik antara pribadi berkurang f. Pemahaman yang lebih mendalam g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi h. Hasil belajar lebih tinggi 4. Kelemahan dan kelebihan NHT a. Kelebihan model pembelajaran NHT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Dengan melihat sintaksnya saja, Anda pasti dapat mengira-ngira apa saja kelebihan dari model ini,sebagaimana dijelaskan oleh Hill (1993) dalam Tryana (2008) bahwa model NHT memiliki kelebihan diataranya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam pamahaman siswa, menyenangkan siswa dalam
belajar,
mengembangkan
sikap
positif
siswa,
mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siwa, mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan. b. Kekurangan model pembelajaran NHT Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah. Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus. I. Kerangka Berpikir Perkembangan zaman yang semakin pesat mengharuskan guru untuk lebih kreatif dalam menciptakan suasana kelas agar pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif,efektif, dan menyenangkan. Salah satu cara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan media yang di kombinasi dengan model pembelajaran yang beragam. Salah satu bentuk media yang dapat digunakan adalah media komik dengan berbasis model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Eka Putri Pertiwi yang menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran komik
terhadap
motivasi
belajar
siswa
mengalami
peningkatan
berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,03. Penerapan media komik berbasis model pembelajaran kooperaif tipe NHT akan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan diharapkan siswa akan merasa senang dan tidak merasa bosan , sehingga siswa akan merasa lebih termotivasi dalam belajar dan mudah memahami materi yang dipelajari. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dera dkk menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media komik guna meningkatkan motivasi dan hasil belajar, motivasi siswa meningkatkan. Peningkaan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa yang terdiri dari 4 aspek, yaitu attention yang mengalami peningkaan sebesar 17,85%, relevance sebesar 17%,
confidence
mengalami peningkatan sebesar 16,61% dan satisfaction mengalami peningkatan sebesar 8,5%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pengasih, mata pelajaran Akuntansi materi jurnal penyesuian. Menurut Aqib Zaenal, dkk (2011:77). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dan kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaborasi antara guru sebagai tindakan dan peneliti sebagai mitra kerja. Melalui PTK ini diharapkan masalah-masalah yang ada di dalam kelas dapat diatasi dan terjadi perbaikan kualitas pembelajaran akuntansi khususnya materi jurnal penyesuian. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pengasih, Pengasih Kulon Progo Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juni 2015. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Pengasih 48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
2. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran Akuntansi. D. Prosedur Penelitian Dalam tahap PTK dilakukan kegiatan-kegiatan yang membentuk siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut (Suyanto, 1997:5). 1. Kegiatan Pra Penelitian Sebelum kegiatan PTK, dilakukan obersevasi awal dan wawancara terlebih dahulu. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan pra penelitian adalah untuk memperoleh data-data yang mendukung dengan kegiatan penelitian yang akan dilangsungkan. Sehingga peneliti dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi di kelas. Kegiatan ini meliputi: a. Obsevasi terhadap guru Observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan mengamati perilaku guru di kelas saat mengajar, selanjutnya selama proses belajar mengajar peneliti mendiskripsikan perilaku guru dengan memberikan skor penilaian sikap guru berdasarkan hasil pengamatannya. Hal-hal yang diamati meliputi; persiapan dan kesiapan mengajar, kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
b. Observasi terhadap siswa Observasi terhadap perilaku siswa dilakukan, yaitu peneliti mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan peneliti menuliskan hasil perilaku siswa dengan memberikan checklist pada lembar observasi. Hal-hal yag diamati, yaitu kesiapan siswa mengikuti pelajaran, kegiatan siswa saat mengikuti pembelajaran, perhatian siswa saat mengikuti pelajaran, dan sikap siswa saat mengikuti pelajaran. c. Observasi terhadap kelas Observasi ini dilakukan dengan cara peneliti mengamati keadaan kelas. Hal-hal yang diamati mencakup: keadaan fisik kelas, tata letak, fasilitas kelas, dan manajemen kelas. Peneliti akan memberikan checklist pada lembar observasi terhadap kelas. d. Kuesioner siswa Peneliti
membagikan
kuesioner
dengan
tujuan
untuk
mendukung perolehan informasi mengenai sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa dan diberikan sebelum penelitian. Kuesioner berisi tentang pernyataan yang disusun berdasarkan indikator antara lain adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan yang kondusif. e. Wawancara pada guru Wawancara guru dilakukan dengan tujuan untuk menunjang data penelitian. Wawancara bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi guru saat proses belajar mengajar berlangsung dan wawancara dilakukan saat jam istirahat sekolah. f. Wawancara pada siswa Wawancara siswa dilakukan untuk mngetahui berbagai permasalahan yang dirasakan oleh siswa selama proses pembelajaran Akuntansi pada materi ayat jurnal penyesuian berlangsung. 2. Siklus Pertama Tahap-tahap yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian meliputi: a. Perencanaan Peneliti bersama guru mitra mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam
obervasi
awal,
kemudian
merencanakan
persiapan
pembelajaran. Persiapan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1) Mempersiapkan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
52
(RPP)
Perencanaan kegiatan pembelajaran dituangkan dalam RPP. RPP yang dibuat beredasarkan kurikulum 2013. 2) Mempersiapkan skenario pembelajaran Skenario pembelajaran dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan PTK lebih terarah. Skenario pembelajaran
berisi petunjuk
langkah-langkah pelaksanaan PTK secara detail. 3) Mempersiapkan materi pembelajaran Materi yang akan dipelajrai adalah jurnal penyesuian. Media yang akan digunakan adalah media komik jurnal penyesuian. 4) Membagi siswa dalam kelompok Peneliti dan guru mitra membagi siswa ke dalam kelompokkelompok yang heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa.
Pembagian
kelompok
dilakukan
sebelum
proses
pembelajaran. 5) Menyiapkan soal post-test Peneliti menyiapkan soal post-test untuk mengetahui hasil belajar apakah terjadi peningkatan setelah diterapkannya media komik berbasais kooperatif learning tipe NHT. Sebelum soal diberikan kepada siswa, peneliti terlebih dahulu mengkonsultasikan soal tersebut kepada guru mitra.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
6) Menyiapkan instrumen observasi Instrumen observasi diperlukan untuk mengamati kegiatan yang terjadi saat proses pembelajaran. Instrumen observasi yang digunakan sebagai berikut: a) Instrumen observasi guru, yaitu instrumen observasi aktivitas guru pada saat proses pembelajaran menggunakan media komik berbasis pembelajarn kooperatif tipe NHT. b) Instrumen observasi siswa adalah instrumen observasi aktivitas siswa. c) Instrumen observasi kelas menggunakan instrumen obsevasi keadaan kelas. 7) Menyiapkan instrumen refleksi Refleksi terdiri dari refleksi guru dan refleksi siswa dengan tujuan untuk melihat tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan media komik berbasis pembelajaran kooperatif tipe NHT. b. Tindakan Pelaksanaan tindakan berisi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan tahap perencanaan yang telah direncanakan. 1) Kegiatan awal pembelajaran a) Guru mitra membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi. b) Guru mitra menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
c) Guru mitra memberikan apersepsi. d) Guru mitra membagi siswa menjadi 8 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. e) Guru mitra menjelaskan kepada siswa terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan siswa dengan menggunakan media komik berbasis model pembelajaran NHT. f) Guru mitra dibantu fasilitator menyiapkan keperluan yang akan digunakan dalam pelaksaan PTK. 2) Kegiatan Inti a) Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok dan bergabung dalam kelompoknya masing-masing, guru mitra meminta siswa untuk mengamati handout yang dibagi. handout tersebut berisi jurnal, buku besar, neraca saldo, dan laporan keungan. Kegiatan mengamati ini, memberikan siswa kesempatan untuk bertukar pendapat mengenai isi materi diskusi dan menemukan permasalahan-permasalahan yang ada . Diskusi bersama ini diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi dengan bertanya
dengan
teman
kelompoknya.
Jika
anggota
kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, maka mereka dapat bertanya pada anggota kelompok lain atau dengan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
b) Menanya Setelah guru memberikan kesempatan untuk mengamati dan membaca handout, kemudian guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok untuk didiskusikan dalam kelompok dan tiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. c) Mencoba/mengumpulkan informasi Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok, kemudian guru mitra dan peneliti membagikan komik JuPe sebagai bahan referensi kepada tiap siswa. Selanjutnya masing-masing kelompok bersama-sama mencoba untuk menjawab pertanyaan, saling bertukar pendapat, gagasan, dan membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini juga siswa diajak untuk berfikir kritis dan logis. Pada kegiatan ini, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. d) Mengasosiasikan/mengolah informasi Melalui diskusi kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompok mencari dan mencoba menjawab pertanyaan diskusi.
Kemudian
melalui
diskusi
kelompok
siswa
mengolah dan menganalisis jurnal penyesuian, pentingya dilakukan
penyesuian,
akun-akun
yang
memerlukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
penyesuian. Masing-masing kepala bernomor harus dapat memahami dan mengerti materi jurnal penyesuian. Jika ada yang belum paham,maka anggota kelompok wajib untuk menjelaskan
dan
membantu
sampai
semua
anggota
kelompok paham. e) Mengkomunikasikan Setelah waktu berdiskusi 15 menit selesai, selanjutnya adalah pembahasan soal diskusi. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Misalnya untuk soal nomor 1 dijawab oleh kepala bernomor 3. Jadi setiap siswa dengankepala bernomor 3 menjawab pertanyaan nomor 1 dan saling memberi tanggapan. Begitu seterusnya, sampai semua nomor bergiliran menjawab pertanyaan diskusi. Disela menjawab peranyaan diskusi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan jika ada siswa yang dapat menajawab akan dipersilahkan untuk menjawab dengan bimbingan guru. f) Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Jika ada kepala bernomor dari alah satu kelompok yang ditunjuk tidak dapat menjawab, maka skor akan mengurangi skor. Skor kelompok diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
dari masing-masing kepala bernomor yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan yang memberi kontribusi. 3) Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus pertama. Guru mitra membimbing siswa untuk
berefleksi
mengenai
pembelajaran
yang
telah
berlangsung secara tertulis. c. Observasi Observasi dilakukan saat PTK berlangsung. Observasi dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Terdapat 3 elemen yang perlu diobservasi oleh peneliti, yaitu: 1. Observasi Guru Observasi terhadap guru merupakan observasi aktivitas guru saat penerapan model pembelajaran NHT. Observasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana guru menyampaikan materi, sikap-sikap guru selama pembelajaran dan lain-lain. 2. Observasi Siswa Observasi pada siswa untuk melihat antusias siswa selama proses pembelajaran menggunakan media komik dan model pembelajaran NHT. 3. Observasi Kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Observasi ini adalah observasi terhadap kondisi kelas saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi kelas diperlukan untuk melihat situasi kelas, keadaan fisik kelas saat proses pembelajaran. d. Refleksi Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan emyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan oleh
guru
dan
siswa.
Setelah
guru
dan
siswa
melakukan
refleksi,peneliti menganalisis hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran NHT dan hal mana saja yang masih harus diperbaiki dan dipertahankan. 3. Siklus Kedua Tahap-tahap yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian meliputi: a. Perencanaan Peneliti bersama guru mitra mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam
obervasi
awal,
kemudian
merencanakan
persiapan
pembelajaran. Persiapan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi: 1) Mempersiapkan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Perencanaan kegiatan pembelajaran dituangkan dalam RPP. RPP yang dibuat beredasarkan kurikulum 2013. 2) Mempersiapkan skenario pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Skenario pembelajaran dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan PTK lebih terarah. Skenario pembelajaran
berisi petunjuk
langkah-langkah pelaksanaan PTK secara detail. 3) Mempersiapkan materi pembelajaran Materi yang akan dipelajrai adalah jurnal penyesuian. Media yang akan digunakan adalah media komik jurnal penyesuian. 4) Membagi siswa dalam kelompok Peneliti dan guru mitra membagi siswa ke dalam kelompokkelompok yang heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa.
Pembagian
kelompok
dilakukan
sebelum
proses
pembelajaran. 5) Menyiapkan soal post-test Peneliti menyiapkan soal post-test untuk mengetahui hasil belajar apakah terjadi peningkatan setelah diterapkannya media komik berbasais kooperatif learning tipe NHT. Sebelum soal diberikan kepada siswa, peneliti terlebih dahulu mengkonsultasikan soal tersebut kepada guru mitra. 6) Menyiapkan instrumen observasi Instrumen observasi diperlukan untuk mengamati kegiatan yang terjadi saat proses pembelajaran. Instrumen observasi yang digunakan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
a) Instrumen observasi guru, yaitu instrumen observasi aktivitas guru pada saat proses pembelajaran menggunakan media komik berbasis pembelajarn kooperatif tipe NHT. b) Instrumen observasi siswa adalah instrumen observasi aktivitas siswa. c) Instrumen observasi kelas menggunakan instrumen obsevasi keadaan kelas. 7) Menyiapkan instrumen refleksi Refleksi terdiri dari refleksi guru dan refleksi siswa dengan tujuan untuk melihat tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan media komik berbasis pembelajaran kooperatif tipe NHT. b. Tindakan Pelaksanaan tindakan berisi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh gurru sesuai dengan tahap perencanaan yang telah direncanakan. 1) Kegiatan awal pembelajaran a) Guru mitra membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi. b) Guru mitra menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai. c) Guru mitra memberikan apersepsi. d) Guru mitra membagi siswa menjadi 8 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 4 orang siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
e) Guru mitra menjelaskan kepada siswa terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan siswa dengan menggunakan media komik berbasis model pembelajaran NHT. f) Guru mitra dibantu fasilitator menyiapkan keperluan yang akan digunakan dalam pelaksaan PTK. 2) Kegiatan Inti a) Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok dan bergabung dalam
kelompoknya
masing-masing,
kemudian
guru
membagian handout yang berisi jurnal penyesuian, dan meminta siswa untuk mengamati jurnal tersebut. Diskusi bersama ini diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi dengan bertanya dengan teman kelompoknya.
Jika anggota
kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, maka mereka dapat bertanya pada anggota kelompok lain atau dengan guru. b) Menanya Setelah siswa mengamati jurnal penyesuian yang dibagikan oleh guru, kemudian guru mempersilahkan bagi siswa untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
didiskusikan dalam kelompok dan tiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. c) Mencoba/mengumpulkan informasi Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok, kemudia guru mitra dan peneliti membagikan komik JuPe sebagai bahan referensi kepada tiap siswa. Selanjutnya masing-masing kelompok bersama-sama mencoba untuk menjawab pertanyaan, saling bertukar pendapat, gagasan, dan membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini juga siswa diajak untuk berfikir kritis dan logis. Pada kegiatan ini, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. d) Mengasosiasikan/mengolah informasi Melalui diskusi kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompok mencari dan mencoba menjawab pertanyaan diskusi.
Kemudian
melalui
mengolah dan memproses
diskusi
kelompok
siswa
jurnal penyesuian. Masing-
masing kepala bernomor harus dapat memahami dan mengerti materi jurnal penyesuian. Jika ada yag belum paham, maka anggota kelompok wajib untuk menjelaskan dan membantu sampai semua anggota kelompok paham. e) Mengkomunikasikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Setelah waktu berdiskusi 15 menit selesai, selanjutnya adalah pembahasan soal diskusi. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Misalnya untuk soal nomor 1 dijawab oleh kepala bernomor 4. Jadi setiap siswa dengankepala bernomor 4 menjawab pertanyaan nomor 2 dan saling memberi tanggapan. Begitu seterusnya, sampai semua nomor bergiliran menjawab pertanyaan diskusi. Disela menjawab peranyaan diskusi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan jika ada siswa yang dapat menajawab akan dipersilahkan untuk menjawab dengan bimbingan guru. f) Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Jika ada kepala bernomor dari alah satu kelompok yang ditunjuk tidak dapat menjawab, maka skor akan mengurangi skor. Skor kelompok diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kepala bernomor yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan yang memberi kontribusi. 3) Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus pertama. Guru mitra membimbing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis.
c. Observasi Observasi dilakukan saat PTK berlangsung. Observasi dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Terdapat 3 elemen yang perlu diobservasi oleh peneliti, yaitu: 1. Observasi Guru Observasi terhadap guru merupakan observasi aktivitas guru saat penerapan model pembelajaran NHT. Observasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana guru menyampaikan materi, sikap-sikap guru selama pembelajaran dan lain-lain. 2. Observasi Siswa Observasi pada siswa untuk melihat antusias siswa selama proses pembelajaran menggunakan media komik dan model pembelajaran NHT. 3. Observasi Kelas Observasi ini adalah observasi terhadap kondisi kelas saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi kelas diperlukan untuk melihat situasi kelas, keadaan fisik kelas saat proses pembelajaran. d. Refleksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan emyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan oleh guru dan siswa. Setelah guru dan siswa melakukan refleksi, peneliti menganalisis hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran NHT dan hal mana saja yang masih harus diperbaiki dan dipertahankan. E. Instrumen Penelitian Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 1. Insrtumen pra penelitian a. Observasi pada guru (lampiran 1, halaman 168) b. Observasi pada siswa (lampiran 2, halaman 171) c. Observasi pada kelas (lampiran 3, halaman 172) d. Pedoman wawancara terhadap guru sebelum penerapan media komik berbasis model pembelajaran NHT (lampiran 4, halaman 173) e. Pedoman wawancara terhadap siswa sebelum penerapan media komik berbasis model pembelajaran NHT (lampiran 5, halaman 174) f. Kuesioner siswa sebelum pembelajaran NHT (lampiran halaman 220) 2. Instrumen pelaksanaan penelitian a. Perencanaan
16,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 6 halaman 175) 2. Daftar pembagian kelompok (lampiran 7, halaman 206) 3. Komik Jurnal Penyesuaian (JuPe) (lampiran 8, halaman 207) b. Tindakan 1. Kepala bernomor (lampiran 12, halaman 213) 2. Number tag (lampiran 13, halaman 214) c. Observasi Instrumen observasi yang digunakan saat penerapan PTK, yaitu: 1. Observasi guru (lampiran 9, halaman 208) 2. Observasi siswa (lampiran 10, halaman 211) 3. Observasi kelas (lampiran 11, halaman 212) d. Refleksi 1. Lembar
refleksi
guru
setelah
pembelajaran
dengan
menggunanakan komik dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (lampiran 14, halaman 215) 2. Lembar
refleksi
guru
setelah
pembelajaran
dengan
menggunakan komik dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (lampiran 15, halaman 217) 3. Motivasi belajar Motivasi belajar, Pengukuran yang digunakan penulis untuk mengukur variabel ini adalah dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan tentang motivasi belajar. Berikut adalah indikator tentang motivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
belajar yang dikemukakan oleh Sudjana dan dari indikator motivasi menurut Uno (2007:23). 4. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemempuan yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan. F. Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterprestasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang di lakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Untuk dapat di katakan instrumen penelitian yang baik, paling tidak memenuhi kriteria: 1.
Validitas Validitas suatu instrumen banyak dijelaskan dalam konteks penelitian sosial yang variabelnya tidak dapat diamati secara langsung, seperti sikap, minat, persepsi, motivasi, dan lain sebagainya. Untuk mengukur variabel yang demikian sulit, untuk mengembangkan instrumen yang memiliki validitas yang tinggi karena karakteristik yang akan diukur dari variabel yang demikian tidak dapat diobservasi secara langsung, tetapi hanya melalui indikator (petunjuk tak langsung) tertentu (Aritonang R. 2007) Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment sebagai berikut (Arifin, 2009:254)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Keterangan: rxy = kofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan x
= skor butir soal
y
= skor total Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar
Butir No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nilai r tabel
Nilai r hitung
Status
0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250
0,337 0,401 0,473 0,376 0,390 0,364 0,251 0,523 0,406 0,508 0,414 0,378 0,367
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25 27 28 29 33 34
0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250
0,515 0,386 0,432 0,493 0,531 0,434 0,366 0,463 0,334 0,315 0,269 0,335 0,454 0,324 0,325 0,378
69
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 3.1 menunjukkan bahwa ke 29 butir pertanyaan dan pernyataan motivasi belajar adalah valid. Dengan jumlah data 64 responden dan derajat keyakinan 0,05 maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,250. Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan dan pertanyaan variabel motivasi adalah valid. 2.
Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran yang menujukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian keperilakukan mempunyai keandalan sebagai alat ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah (Harrison, dalam Zulganef, 2006). Sementara validitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut:
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai koefisien Alpha > 0,6. Sebaliknya nilai koefisien Alpha < 0,6, maka penelitian tersebut belum reliabel. Tabel 3.2 Pengujian Reabilitas Instrumen Motivasi Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items .862
.868
N of Items 29
Dari 29 pertanyaan dan pernyataan variabel motivasi belajar diperoleh nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,868. Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini reliabel dengan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,868 > 0,60.
G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran, antara lain: 1.
Observasi Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh data kualitatif misalnya perilaku, aktivitas, dan proses lainnya yang terjadi di dalam kelas.
2.
Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan langsung antara pewawancara dengan yang diwawancarai dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana. Analis sistem menggunakan mekanisme feedback dan cara utama untuk mengumpulkan fakta lapangan dan melihat gap yang ada.. Wawancara pada guru ini, bertujuan untuk mengetahui media dan model yang digunakan dan hambatan-hambatan yang terjadi saat proses pembelajaran serta motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3.
Dokumentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Suwarno (2006:225) mengemukakan dokumentasi adalah suatu teknik
pengumpulan
data
yang
dilakukan
dengan
cara
mengumpulkan informasi dari surat-surat kabar, pengumuman, dan pernyataan tertulis lainnya.
Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data sekolah, data siswa, hasil belajar siswa serta gambar proses tindakan penelitian. 4.
Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.
Pertanyaan-pertanyaan
yang
terdapat
dalam
kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka). Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa. Tabel 3.3 Indikator motivasi belajar siswa No Item Dimensi
No
Indikator Positif
1
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Intrinsik
2
Negatif
3,4,5,11,1 8,17 3
Adanya dorongan dan 1,2,14
6,10,18,20
15,23
19,24,25
kebutuhan dalam belajar 3
Adanya harapan dan cita-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
cita masa depan 4
Adanya penghargaan 22,27,28
16
12,29
7,9,5
33
34
dalam belajar 5
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
Ekstrinsik
6
Adanya lingkungan yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Sumber : hasil penelitian Uno (2007:23) 5.
Tes Tes adalah alat pengukur yang berharga bagi penelitian pendidikan.
Menurut
seperangkat
rangsangan
(Arief,
20011:268)
(stimulus)
yang
tes
merupakan
diberikan
kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat dijadikan dasar begi penetapan skor angka. Tes ini digunakan untuk mengetahui perubahan hasil belajar setelah diterapkan media komik dan model pembelajaran kooperatif NHT. H. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menguji instrument data penelitian adalah: 1.
Analisis Deskriptif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Analisis Deskriptif yang di lakukan bertujuan untuk memaparkan tentang informasi
atau data
yang diamati
dalam proses
pembelajaran dan tingkat keberhasilan dari penerapan
media
komik berbasis model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Motivasi belajar siswa dideskripsikan menggunakan Penilaian Acuhan Patokan (PAP). PAP merupakan acuan penilaian berupa kriteria untuk mengukur pencapaian tujuan intruksional yang telah dirumuskan. PAP dibedakan menjadi dua, yaitu PAP tipe I dan PAP tipe II. Perbedaan kedua tipe tersebut terletak pada batas lulus yang ditetapkan. PAP tipe I batas ketuntasan maksimal adalah 65% (Cukup), sedangkan PAP tipe II memiliki batas ketuntasan minimal sebesar 56% (Cukup). Dalam penelitian ini, acuan penelitian yang digunakan adalah PAP tipe II yaitu (Masidjo, 1995:157). Tabel 3.4 Penilaian Acuhan Patokan Tipe II (PAP II) Tingkat Penguasaan
Kategori Nilai Huruf
Kompetensi
Kecenderungan Variabel
81% - 100%
A
Sangat Tinggi
66% - 80%
B
Tinggi
56% - 65%
C
Sedang
46% - 55%
D
Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dibawah 46%
E
75
Sangat Rendah
Pencapaian hasil belajar siswa aspek kognitif dilakukan dengan pencapaian target nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.
2.
Analisis Komparatif Analisis komparatif yang dilakukan bertujuan untuk melihat perbandingan haasil belajar antara siklus I dan siklus II, yang dilihat dari nilai posttest siklus I dan siklus II. Dari perbandingan nilai tersebut apakah terdapat peningkatan motivasi secara signifikan sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran NHT dalam mata pelajaran Akuntansi materi jurnal penyesuian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Pengasih SMK 1 Pengasih merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Menengah Kejuruan di Propinsi D.I. Yogyakarta yang resmi didirikan pada 1 Januari 1968. SMK ini sebelumya bernama SMEA Swasta berubah menjadi SMEA Negeri di Wates berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 162/UKK3/1968 tanggal 2 Januari 1968 dengan membuka tiga kelas, dua jurusan yaitu Jurusan Tata Buku dan Tata Usaha. SMEA Negeri Wates pada awalnya menyelenggarakan proses belajar mengajar di Gedung SMP N 1 Wates dan masuk pada waktu sore hari. Pada tahun 1995, sekolah ini mampu membeli tanah seluas 760 m2 sehingga mampu menyelenggarakan proses belajar mengajar secara mandiri. Pada tahun 1995 mengalami peningkatan dengan membeli dan menempati tanah seluas 1689 m2. Sejak tahun 1994 dengan dibelakukannya Kurikulum SMK maka di sekolah ini berlaku Pendidikan Sistem Ganda (PSG), dan dibentuklah Majelis Sekolah (MS). Pada tahun 1997 SMEA Wates berubah namanya menjadi SMK Negeri 1 Pengasih berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997.
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
SMK N 1 Pengasih berkembang pada tiap tahunnya. Dahulu yang hanya membuka dua program keahlian -yang kini berubah menjadi program keahlian akuntansi dan Administrasi Perkantoran-, pada perkembangannya selalu bertambah salah satunya adalah program keahlian Penjualan. Pada tahun 2003 membuka program keahlian Tata Busana, tahun 2004 membuka program keahlian Multimedia, dan pada tahun 2005 membuka program Keahlian Akomodasi Perhotelan. SMK 1 Pengasih sekarang telah memiliki enam Program Keahlian dengan segala prestasinya siap untuk menjadi sekolah berstandar internasional. B. Tujuan, Visi, Misi SMK Negeri 1 Pengasih 1. Tujuan SMK Negeri 1 Pengasih a) Tujuan SMK Negeri 1 Pengasih 1) Mempersiapkan tamatan yang meiliki kepribadian dan berakhlak mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten, sesuai program keahlian pilihannya. 2) Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri, memiliki jiwa wirausaha, kreatif, dapat beradaptasi di lingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat. 3) Membekali peserta didik dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, sehingga menjadi insane yang taqwa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4) Membekali
peserta
didik
sikap
professional
78
untuk
mengembangkan diri dan mampu berkompetisi di tingkat nasional dan internasional. b) Tujuan Kompetensi Keahlian Akuntansi Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten: 1) Mengelola bukti transaksi keuangan. 2) Mengelola buku jurnal. 3) Mengelola buku besar. 4) Menyeselesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa. 5) Menyeselesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang. 6) Menyeselesaikan siklus akuntansi perusahaan manufaktur. c) Tujuan Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten: 1) Menerapkan berkomunikasi
dan baik
mengembangkan lisan
maupun
kemampuan tertulis
dengan
memperhatikan norma dan lingkungan masyarakat. 2) Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. 3) Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan,
mengirganisasi,
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengevaluasi
tugas
yang
menjadi
79
tanggung
jawabnya.Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola surat/dokumen sesuai standar operasi dan prosedur untuk mendukung tugas pokok lembaga. 4) Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga diperoleh manfaat masing-masing pihak. 5) Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi keuangan sehingga segala aspek keuangan dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan. d) Tujuan Kompetensi Keahlian Pemasaran Membekali peserta didik dengan keerampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten: 1) Memahami prinsip-prinsip bisnis 2) Melaksanakan pelayanan prima. 3) Menemukan peluan baru dari pelanggan. 4) Melakukan proses administrasi transaksi. 5) Mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan transaksi di lokasi penjualan. e) Tujuan Kompetensi Keahlian Multimedia Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten: 1) Mengembangkan citra dan animasi digital. 2) Mengembangkan laman (web) interaktif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
3) Merakam dan menyunting audio-video. 4) Mengembangkan aplikasi multimedia interaktif. f) Tujuan Kompetensi Keahlian Busana Butik Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dann sikap agar kompeten: 1) Menggambar busana 2) Memilih bahan baku busana 3) Membuar busana bayi 4) Membuat busana anaK 5) Membuat busanan wanita 6) Membuat busana pria 7) Membuat hiasan pada busana g) Tujuan Kompetensi Keahlian Akomodasi Perhotelan Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten: 1) Menyiapkan kamar untuk tamu. 2) Membersihkan lokasi area dan peralatan 3) Menangani pelayanan linen dan pakaian tamu. 2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Pengasih a. Visi Menjadi
Lembaga
Diklat
bertaraf
Internasional
untuk
menghasilkan SDM yang taqwa, profesional, mempunyai unjuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
kerja dan mampu berkompetisi di tingkat Nasional maupun Internasional. b. Misi 1. Melaksanakan pendidikan dan latihan yang berwawasan keunggulan, dengan adanya: 2. Pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten 3. Kurikulum yang sesuai dengan pasar kerja nasional dan internasional 4. Sarana dan prasarana yang memadai serta lingkungan yang kondusif. 5. Jalinan kerja sama dengan stakeholder 6. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan CBT, PBT, dan lifeskill untuk membentuk tamatan yang profesional. 7. Melaksanakan pembinaan kesiswaan yang terstruktur untuk membentuk insan yang taqwa. 8. Melaksanakan pengabdian masyarakat. 9. Menerapkan manajemen berbasis Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000. 3. Uraian Kebijakan Mutu Kangge mujudaken Visi saha nindakaken Misi kanthi sae, pramilo warga SMK Negeri 1 Pengasih nggemblengaken tekad kangge : a. “Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani”,
Ing
ngarso
sung
tulodho
maksudipun:
Para
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
punggawaning sekolah SMK N 1 Pengasih meniko wonten sangajenging para siswa kedah saget maringi tepa tuladha ingkang sae dhumateng para siswa, suba sita lan tata trapsila saget dipuntuladha dening para siswa. Para putra sageto nggadhahi budi pekerti ingkang luhur. ing madyo mangun karso maksudipun : Ugi para punggawaning sekolah SMK N 1 Pengasih wonten ing tengah-tengahing kalanganing para siswa saget nuwuhaken raos grengseng atawi semangat dhumateng para putra anggenipun sami sinau, dados raos kekeluwargaanipun saget manunggal. Tut wuri handayani maksudipun : Para putra dipun gladhi mandiri, supados nggadahi raos tanggel jawab. Para punggawaning sekolah SMK N 1 Pengasih senajan wonten wingking kantun ngetutaken. Nanging mbokbilih para putra anggenipun sami sinau dereng leres utawi kirang leres wajib maringi iguh pratikel saha sesuluh dhumateng para siswa. Dados para siswa mboten dipun ujo sakajengipun piyambak. Dados punggawaning sekolah tetep tanggel jawab kados pundi lampahipun para siswa sami sinau. b. Makarya kanthi asesanti: bilih anggenipun sami ngayahi kuwajiban pakaryan kanthi sengkut, saha kanthi eklas lair batos, mboten ngantu-antu imbalanipun, utawi mboten gadah pamrih menopo kemawon. Sedaya anggenipun ngayahi kuwajiban sami rena ing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
penggalih, kanthi penggalih ingkang tinarbuka, sedaya sami bantubinantu
kanthi
manunggaling karsa
supados
saget
nuruti
pamundutanipun pelanggan lan nuhoni pranatan ingkang tumindak kanthi sesanthi “ORA MUTUNGAN”. c. Kangge nanggulangi sedaya pepalang ingkang ngalang-alangi, saha ingkang ndamel rendheting pakaryan utawi kuwajiban, sedaya sami manunggalaken tekad. Bilih sedaya ngalang-alangi, kanthi
pepalang ingkang
manunggaling tekad dipun bengkas
sesarengan, dipun brastha, saenggo mboten wonten ingkang nggadhahi raos awrat. Awit sedaya tumindak ingkang awon meniko badhe sirno dening pakarti ingkang sae, soho nglenggono bilih sedoyo gigayuhan meniko mbetahaken wragat ingkang murwat saenggo saget nggadahi mutu ingkang maujud tanpo wonten pepalangipun. d. Kangge njagi runtuting pakaryan utawi saged nguwohaken woh ingkang sae, sedoyo sami tansah nggadahi raos rumengkuh, tansah nggadahi raos handarbeni. Sedaya sami nuhoni raos tanggel jawab, saha sami tansah nggadahi raos wantun mawas dhiri, sami mawas dhiri
pribadinipun
piyambak-piyambak.
Menawi
wonten
kekirangan mboten ndumuk awoning liyan kangge nggayuh sasaran mutu ingkang sampun ditetepaken soho anggenipun nitiprikso saben taun sepisan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Untuk mewujudkan Visi dan menjalankan Misi dengan baik, maka seluruh warga SMK Negeri 1 Pengasih sepakat untuk : Dapat sebagai contoh dalam perbuatan maupun prestasi bagi warga sekolah maupun masyarakat, yaitu dengan bekerjadan berkinerja secara bersama-sama, serta berusaha memberikan motivasi dan solusi untuk mencapai tujuan bersama warga sekolah. Bekerja dengan semboyan: dalam menerima tugas/ kewajiban dilaksanakan dengan tekun, penuh semangat, ikhlas, senang, terbuka, kompak, bahu membahu agar bisa memenuhi permintaan pelanggan dan memenuhi ketentuan hukum perundangan yang berlaku, dengan Motto “ ORA MUTUNGAN” Arti dari kalimat “ORA MUTUNGAN” adalah dalam bekerja
yang
persinggungan
penuh antara
dinamika, personal,
penuh
maka
sikap
dengan yang
diperlukan adalah tidak mudah tersinggung yang sampai pada tingkat “Mutung” artinya melepas/ membuang/ tidak meneruskan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dinamis. Untuk menanggulangi semua tantangan, rintangan dan hambatan, seluruh warga SMK N 1 Pengasih berkeyakinan bahwa semua tantangan, rintangan dan hambatan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
menghalangi, dengan kebulatan tekat bisa diberantas walaupun seberapa kuatnya atau seberapa besarnya, karena semua hal yang buruk akan terlindas oleh dinamika kebaikan juga harus disadari bahwa untuk mewujudkan suatu keunggulan tidak bisa lepas dari konsekuensi adanya pendanaan yang sesuai, sehingga sasaran mutu bisa diwujudkan dan akhirnya tercapai. Untuk menjaga
kesinambungan pekerjaan agar bisa
mendapatkan hasil yang maksimal, semua warga SMK N 1 Pengasih memiliki “ SENSE OF BELONGING” yaitu rasa memiliki dengan penuh tanggung jawab, selalu introspeksi
pada
diri
masing-masing,
tidak
mudah
menyalahkan orang lain, sehingga sasaran mutu bisa diukur dan ditingkatkan, dengan melaksanakan peninjauan paling lama satu tahun sekali. C. Kondisi Fisik dan Lingkungan 1. Letak SMK Negeri 1 Pengasih SMK Negeri 1 Pengasih
terletak di Jalan Kawijo No 11, Dusun
Pengasih, Kelurahan Pengasih, Kecematan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo 2. Luas Area SMK Negeri 1 Pengasih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
SMK Negeri 1 Pengasih memiliki gedung sendiri yang dibangun di atas area tanah seluas 6956 m 2 . Gedung SMK Negeri 1 Pengasih terdiri dari: a. Empat belas ruang sekolah b. Satu ruang kepala sekolah c. Satu ruang guru d. Satu ruang tata usaha e. Satu ruang perpustakaan f. Satu ruang UKS g. Satu ruang OSIS h. Satu ruang bimbingan dan penyuluhan i. Satu ruang wakil kepala sekolah j. Satu ruang koperasi dan kantin k. Dua ruang laboratorium computer l. Satu ruang praktik mengetik m. Satu ruang kegiatan siswa n. Satu ruang gudang o. Satu ruang dapur p. Enam kamar kecil q. Satu tempat parkir untuk guru, karyawan, dan siswa 3. Kondisi gedung dan ruangan Gedung yang ditempati oleh SMK Negeri 1 Pengasih adalah milik sendiri dan bersifat permanen. Keadaan gedung SMK Negeri 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Pengasih sangat baik, bangunant masih kokoh, cet tembok masih baik, genteng masih baik. Lingkungan di sekitar sekolah bersih, teratur, rapi dan ditunjang dengan banyaknya bunga-bunga, tanaman disekitar
halaman
sekolah
dan
lapangan
upacara
sehingga
menimbulkan kesan sejuk, hijau dan asri yang mendukung proses belajar mengajar. Semua ini terawat dengan baik karena sikap saling memiliki dan menjaga dari semua warga sekolah. 4. Halaman sekolah Halaman SMK Negeri 1 Pengasih terdiri dari dua bagian yaitu kedua halaman yang terletak di dalam sekolah yang berfungsi sebagai tempat
upacara
bendera
dan
lapangan
basket
dan
tempat
olahragalainnya. D. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Inventarisasi peralatan yang ada dalam ruang kelas untuk masingmasing kelas antara lain: Tabel 4.1 Daftar Peralatan Dalam Ruang Kelas 1.
Meja dan kursi
7.
Papan informasi kelas
2.
Papan tulis
8.
Peraturan-peraturan siswa
3.
Penggaris papan tulis
9.
Sapu
4.
Papan Absensi
10. Serok sampah
5.
Gambar lambang Negara
11. Taplak meja
6.
Gambar Kepala Negara
12. Gambar-gambar Pahlawan
dan Wakil Kepala Negara
13. Jadwal mata pelajaran 14. Daftar pengurus kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Kegiatan Pra Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media komik Jurnal Penyesuaian (JuPe) yang ditulis oleh Diah Yuliarti yang merupakan alumni dari Universitas Sanata Dharma. Komik JuPe merupakan karya pertama yang berhasil disusun oleh Diah Yuliarti dengan bantuan NiiBii Art Studio. Penggunaan komik JuPe ini telah mendapat izin dari penulis. Beliau juga berharap komik JuPe buatannya dapat berguna bagi siswa SMK Negeri 1 Pengasih. Komik JuPe ini akan diterapkan dalam pembelajaran akuntansi ini dilakukan pada kelas X Akuntansi 2, SMK Negeri 1 Pengasih pada materi jurnal penyesuian. Penelitian diawali dengan kegiatan pra penelitian yang dilakukan pada tanggal 24 April 2015 pada jam ketiga dan keempat di kelas X Akuntansi. Kegiatan pra penelitian meliputi observasi terhadap guru, observasi siswa, observasi kelas, wawancara terhadap guru dan siswa serta pembagian kuesioner motivasi belajar. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar di kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Pengasih. Setelah kegiatan observasi dilakukan, maka selanjutnya peneliti melakukan penelitian
88
tindakan kelas. Penelitian tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
kelas dilakukan dengan dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 6 Mei 2015 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.30 WIB dan siklus kedua dilakukan pada hari Jumat tanggal 8 Mei 2015 pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.30 WIB. Penerapan penelitian tindakan kelas berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media komik dapat diuraikan sebagai berikut: a. Observasi kegiatan guru Tabel di bawah ini adalah hasil observasi kegiatan guru yang telah dilakukan oleh peneliti (lampiran 17, halaman 223): Tabel 5.1 Hasil Observasi Kegiatan Guru Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT No Deskriptor Ya Tidak 1 Guru memeriksa kesiapan siswa √ 2 Guru melakukan apersepsi √ 3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. √ 4 Guru menggunakan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih √ sempit untuk membantu siswa memahami materi pelajaran. 5 Guru menggunakan metode dan model √ pembelajaran yang bervariasi. 6 Guru menggunakan media pembelajaran. √ 7 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar √ melalui presentasi kelas. 8 Guru berperan dalam pembentukan √ kelompok 9 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam √ diskusi kelompok 10 Guru memotivasi siswa agar dapat bekerja √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Deskriptor sama dengan teman kelompok dan agar tercuptanya kerja kelompok yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya 11 Guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok 12 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri 13 Guru tidak berinteraksi dengan siswa saat diskusi kelompok. 14 Guru tidak menjelaskan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok. 15 Guru membiarkan siswa ribut dan membuat kegaduhan di dalam kelas 16 Guru membiarkan siswa yang berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan menggangu kerja kelompok lain. 17 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok dengan siswa pintar saja. 18 Guru dan siswa masing-masing asik dengan aktivitasnya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan kaku. 19 Guru meninggalkan kelas di saat siswa berdiskusi sehingga tidak ada pengawasan. 20 Guru sering bertanya pada siswa. 21 Pertanyaan guru diajukan ke kelas. 22 Pertanyaan guru diajukan ke perseorangan. 23 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran 24 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik 25 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui posttest
Ya
90
Tidak
√ √ √ √ √
√
√
√
√ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Pada observasi awal ini materi pembelajaran yang sedang dipelajari siswa hari ini adalah pengertian awal, fungsi dan tujuan jurnal penyesuian. Guru telah melakukan kegiatan pembukaan, kegiatan
inti,
dan
kegiatan
penutup
secara
berurutan
dan
berkesinambungan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti ditemukan banyak hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh guru seperti, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan tersebut. Guru memberikan materi pelajaran dengan cara presentasi di depan kelas. Guru menjelaskan materi kepada peserta didik menggunakan metode ceramah. Selanjutnya guru juga ikut berperan dalam pembentukan kelompok diskusi. Setelah selesai menjelaskan materi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah serta mencari sumber informasi secara mandiri. Selama siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru mencoba untuk selalu berinteraksi dengan peserta didik. Guru sebagai fasilitator membimbing jalannya proses diskusi dan membantu jika ada siswa yang bertanya. Secara keseluruhan, guru sudah melakukan kegiatan belajar mengajar dengan baik, hanya saja di akhir pelajaran
guru tidak
melakukan evaluasi terhadap soal posttest. Sehingga peningkatan hasil belajar belum dapat diketahui. Siswa begitu antusias untuk mengetahui hasil belajar meraka, dan bertanya kepada guru, tetapi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
karena keterbatasan waktu maka hal tersebut tertunda pada pertemuan berikutnya. b. Observasi kegiatan siswa Berikut hasil observasi siswa dengan lembar observasi yang disiapkan oleh peneliti (lampiran 18, halaman 226), dan hasil observasi siswa dalam kelompok (lampiran 19, halaman 227)
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 5.2 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT Deskriptor Ya Tidak Peserta didik siap mengikuti proses √ pembelajaran. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. √ Peserta didik menanggapi pertanyaan dari √ guru. Peserta didik mencatat hal-hal penting √ Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. √ Peserta didik menanyakan materi yang belum √ paham Peserta didik menanggapi materi yang sedang √ dipelajari. Tabel 5.3 Hasil Observasi Siswa dalam Kelompok Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT
No 1 2 3 4 5
Deskriptor Ya Seluruh siswa siap untuk berdiskusi kelompok. Seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. Siswa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam diskusi. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas √ kelompok. Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan √
Tidak √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6 7
dengan pembelajaran Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
93
√ √
Peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa selama mengikuti pelajaran. Guru memberikan kegiataan pembukaan, meliputi pemberian salam, dan kegiatan apersepsi. Siswa juga terlihat siap untuk mengikuti proses pembelajara, meskipun ada beberapa siswa yang masih terlihat sibuk berbicara dengan siswa yang lain, dan ada yang datang terlambat. Saat guru mulai menjelaskan materi pembelajaran
jurnal
penyesuian kelas terlihat tenang terlihat beberapa siswa memperhatikan apa yang guru jelaskan namun peneliti juga menemukan beberapa siswa yang ternyata tidak fokus dengan penjelasan guru. Terlihat mereka sedang berbicara dengan teman sebangku bahkan ada juga yang sedang melamun. Hanya sedikit siswa yang mencatat hal-hal penting yang dijelaskan oleh guru. Tidak ada satu pun peserta didik yang bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahaminya saat guru memberi kesempatan kepada mereka. Dan siswa mau menjawab pertanyaan hanya jika guru menunjuk mereka. Saat diskusi berlangsung hampir seluruh perhatian siswa tidak tertuju pada materi diskusi. Hanya sedikit siswa yang terlihat mengerjakan tugas, dan ada juga yang hanya diam pasif mendengarkan dan melihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
teman sekelompoknya berdiskusi tanpa memberikan saran maupun pendapat. Peneliti tidak melihat adanya kerjasama yang baik dan pembagian tugas dalam pengerjaan soal diskusi sehingga saat hasil diskusi dibahas dan guru memberikan pertayaan, hanya siswa yang aktif dalam kelompok mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Berdasarkan kondisi kelas saat berlangsungnya diskusi yang demikian, peneliti menyimpulkan kurangnya motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam proses diskusi kelompok. Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran dan media yang tepat yang mampu meningkatkan motivasi belajar. Meningkatnya motivasi belajar akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Berikut ini disertakan nilai siswa kelas X Akuntansi 2 sebelum penerapan NHT dan media komik.. Dimana tingkat ketuntasan yang diharapkan adalah 75 : Tabel 5.4 Nilai sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Amilia Vivi Zusmiarsi Anis Indri Pangestuti Annisa Irotun Khotim Aruliya Desbi S. Asti Damayanti Dita Zulvian Emy Wining Wahyuni Eti Melawati Farikhati Isnainta A.
Sebelum NHT
Keterangan
75 62,5 62,5 62,5 62,5 50 80 37,5 62,5
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10 Feti Setyowati 11 Gustin Budi Asih 12 Iis Sholikah 13 Indah Nur Annisa 14 Ismi Susanti 15 Isna Ristanti 16 Lia Puspita Sari 17 Melinda Eka Sari 18 Nadya Nurul Fatimah 19 Nila Nur Anisa 20 Nining Widyawati 21 Novitasari 22 Nur Wasilah 23 Raras Afifah 24 Riska Widyastuti 25 Sri Susiyanti 26 Sunarmi 27 Umi Nur Khasanah 28 Wulan Damayanti 29 Yuli Handayani 30 Yunita Fitriani 31 Yunita Pujiyanti 32 Zulfa Nur Arifah Jumlah Rata-Rata
75 37,5 75 62,5 62,5 62,5 75 75 45 60 62,5 40 75 62,5 75 50 45 62,5 75 37,5 37,5 37,5 62,5 1907,5 60
95
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Dari hasil tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal hanya 9 siswa dari 32 siswa yang berarti dari keseluruhan siswa hanya 28,13 % yang mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal dan nilai rata-rata kelas hanya 60. Dari data tersebut maka diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan perlu sebuah media yang dapat menarik minat siswa terhadap materi jurnal penyesuian. c. Observasi kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Berikut ini adalah lembar observasi aktivitas di kelas yang telah diamati oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas tersebut adalah sebagai berikut (lampiran 20, halaman 228):
No 1 2 3 4 5 6 7
8 9
10 11 12 13
Tabel 5.5 Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT Deskriptor Ya Tidak Kelas terdiri dari banyak siswa yang √ memiliki kemampuan belajar Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul √ yang berbeda-beda Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh √ siswa Siswa mengalami kesulitan dalam √ menyelesaikan tugas yang diberikan Buku-buku dan fasilitas pembelajaran √ mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) Beberapa siswa kurang antusias dengan √ sumber belajar yang diberikan oleh guru. Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam √ diskusi. Siswa tidak tertarik membaca hand out yang √ dibagikan guru. Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut √ terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa √ lain dalam kerja kelompok Para siswa tampak antusias dengan kerja √ kelompoknya Para siswa berperan aktif dalam aktivitas √ pembelajaran. Banyak siswa yang bertanya kepada guru √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 14 15 16 17 18 19 20
Deskriptor jika menghadapi kesulitan. Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas. Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik. Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit. Kelas dapat terorganisasi dengan baik. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan. Berdasarkan
Ya
97
Tidak √
√ √ √ √ √ √
pengamatan peneliti yang tampak pada tabel 5.5
aktivitas-aktivas yang terjadi di kelas X Akuntansi, yaitu siswa terdiri dari berbagai tempat yang berbeda serta memilki kemampuan belajar dan memahami suatu materi berbeda pula. Guru dan siswa membuat sejumlah aturan yang dibuat dan disepakati bersama guna kelancaran dan kenyamanan proses pembelajaran. Sehingga proses belajar mengajar di kelas X Akuntansi 2 sangat kondusif. Namun pada saat materi ayat jurnal penyesuaian siswa mengalami kendala dalam memahami materi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Walaupun dikerjakan dalam kelompok, mereka masih kesulitan, selain materi ayat jurnal penyesuian yang dirasa sulit, tidak semua juga anggota kelompok ikut berperan aktif, ataupun berfikir kritis untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Ada diantara mereka yang hanya diam dan menunggu teman anggota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
kelompok untuk menjawab, sebagian juga ada yang terlihat mengobrol dengan anggota kelompok lain. Sehingga pada saat presentasi, hanya siswa yang mengerjakan dan aktif yang bersemangat, sedangkan yang lain hanya diam dan melihat. Tidak tampak antusias dan tidak memilki rasa ingin tahu yang tinggi. Dari pengamatan juga didapat bahwa siswa kesulitan untuk memahami ayat jurnal penyesuian karena mereka cendurung malas untuk membaca handout yang telah didapat. Alasannya karena handout dianggap tidak cukup untuk membantu menjawab pertanyaan, karena isi dari handout tidak lengkap dan tidak menarik siswa untuk membaca. Fasilitas yang ada kelas relatif lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer, jam dinding. Selain itu di dalam kelas juga disediakan sebuah lemari buku yang cukup besar untuk menyimpan kertas-kertas form seperti form untuk menjurnal, membuat buku besar, penyesuian, dan sebagainya Dalam ruangan kelas tersedia ventilasi yang memadai agar sirkulasi udara ke dalam kelas lancar. Pencahayaan kelas juga cukup baik. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk pembelajaran d. Mengisi kuesioner motivasi belajar siswa Siswa juga diminta untuk mengisi kuesioner motivasi belajar untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
komik. Berikut ini adalah hasil skor kuesioner yang telah diisi oleh siswa (lampiran 21, halaman 230):
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tabel 5.6 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT Sebelum Nama Siswa NHT Amilia Vivi Zusmiarsi 114 Anis Indri Pangestuti 120 Annisa Irotun Khotim 114 Aruliya Desbi S. 104 Asti Damayanti 115 Dita Zulvian 117 Emy Wining Wahyuni 95 Eti Melawati 118 Farikhati Isnainta A. 128 Feti Setyowati 111 Gustin Budi Asih 113 Iis Sholikah 110 Indah Nur Annisa 105 Ismi Susanti 83 Isna Ristanti 112 Lia Puspita Sari 117 Melinda Eka Sari 114 Nadya Nurul Fatimah 104 Nila Nur Anisa 110 Nining Widyawati 106 Novitasari 112 Nur Wasilah 99 Raras Afifah 107 Riska Widyastuti 124 Sri Susiyanti 127 Sunarmi 119 Umi Nur Khasanah 119 Wulan Damayanti 107 Yuli Handayani 122 Yunita Fitriani 119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31 32
Yunita Pujiyanti Zulfa Nur Arifah
100
118 100 3583 112
Jumlah Rata-Rata
Dari tabel 5.6 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar siswa adalah 112. Hasil tersebut akan diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut : Tabel 5.7 Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval skor 124 – 145 106 – 123 94 –105 82 – 93 29 – 81
Jumlah 3 24 4 1 -
Presentase (%) 9% 75% 13% 3% -
Keterangan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Berdasarkan hasil kuesioner motivasi belajar siswa dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar sebelum implementasi NHT dan media komik cukup baik. Karena pencapaian hasil tersebut dirasa belum maksimal maka perlu dilakukan suatu model pembelajaran dan media yang dapat menumbuhkan motivasi belajar. e. Wawancara pada guru Setelah kegiatan wawancara oleh guru selesai, maka diketahui bahwa guru cenderung menggunakan metode lama, yaitu ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Selain itu media yang digunakan juga cenderung sama, yaitu handout, power point, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
whiteboard. Guru juga mengatakan bahwa materi ayat jurnal penyesuian sedikit sulit dipahami oleh siswa, hampir sebagian besar siswa sulit untuk mendikripsikan transaksi pada ayat jurnal penyesuian, seperti menganalisis akun-akun apa saja yang memerlukan penyesuian, dan cara menghitungnya. (lampiran 22, halaman 232). f. Wawancara pada siswa Berdasarkan
hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa
selama pembelajaran akuntansi materi ayat jurnal penyesuian guru menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok di kelas dengan media power point, dan buku yang dimiliki siswa atau terkadang menggunakan handout
yang diberikan guru. Siswa
merasa sulit untuk memahami ayat jurnal penyesuian. Adanya diskusi kelompok dirasa belum cukup membantu karena siswa tidak semua terlibat aktif dan tidak antusias, karena mereka sudah merasa bahwa jurnal penyesuian itu sulit. (lampiran 23, halaman 235). Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi serta alternatif solusi sebagai berikut: a. Identifikasi masalah pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa permasalahan yang muncul adalahrendahnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar tampak saat diskusi kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
sedang berlangsung, mereka tidak termotivasi dan lebih banyak pasif menunggu jawaban dari teman kelompok, dan kurang antusias. Selama proses pembelajaran aktivitas kelompok didominasi oleh siswa yang pintar dan aktif sedangkan teman yang lain mengobrol dengan siswa lain tidak ikut berperan dalam pengerjaan tugas. Siswa juga terlihat tidak membaca handout yang dibagikan guru ataupun buku pelajaran yang mereka miliki. Alasannya, karena mereka merasa jurnal penyesuian itu suli, sehingga walaupun membaca buku pelajaran atau handout, sulit bagi mereka untuk memahami ayat jurnal penyesuian. Peran guru secara umum guru sudah terlihat. Namun selama pembelajaran berlangsung guru cenderung berceramah. Sehingga membuat siswa menjadi pasif walaupun siswa sudah dibagi dalam kelompok diskusi. Karena metode pembelajaran yang digunakan cenderung monoton tersebut membuat siswa bosan dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Hanya sedikit siswa yang terlibat dan mengajukan pertanyaan kepada guru. Saat guru bertanya tidak ada siswa yang mau menjawab kecuali jika ditunjuk langsung oleh guru. Kondisi yang demikian membuat kelas menjadi kurang kondusif dan hasil belajar siswa menjadi kurang memuaskan. Oleh karena itu perlu adanya sedikit inovasi pada model dan metode mengajar guru dan didukung dengan media yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
b. Alternatif solusi Berdasarkan kondisi pembelajaran di atas, maka guru dan peneliti berkolaborasi untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan menerapkan media komik sebagai alat bantu atau pengganti handout. Guru berperan sebagai fasilitator saat
diskusi
sedang
berlangsung.
Penggunaaan
model
pembelajaraan ini memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif, berfikir kritis, dan belajar dari teman sejawat. Penggunaan media komik juga dapat membantu siswa memahami materi ayat jurnal penyesuian. Dalam pembentukan kelompok antara kelompok yang satu dengan yang lainnya memiliki kemampuan yang sama. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini diharapkan dapat meningkatkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. 2. Siklus Pertama Penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 16 Mei 2015 pada jam ketiga dan keempat. Materi yang dipelajari adalah jurnal penyesuian dengan
jumlah siswa sebanyak 32 anak. Berikut ini
diuraikan penerapan model kooperatif tipe NHT dan media komik (JuPe) pada siklus pertama. a) Perencanaan 1) Pembagian kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Sebelum pembagian kelompok peneliti bersama guru menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya Selanjutnya para peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok
baru
yang
ditentukan
secara
heterogen
berdasarkan karakteritik siswa dan prestasi akademiknya. Berdasarkan daftar tersebut maka satu kelas di bagi menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 4 siswa di setiap kelompok dengan kemampuan akademik yang beragam. 2) Peneliti dibantu oleh teman mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Berikut ini adalah perangkat yang sudah disediakan oleh peneliti: a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti
membuat
RPP
berdasarkan
ketentuan
kurikulum 2013 yang mencakup: Kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan model pembelajaran, sumber
dan
media
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran daan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP dibuat untuk menguraikan secara detail kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama
proses
pembelajaran.
Hal
ini
akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempermudah
guru
dalam
105
melaksanakan
pembelajaran. b) Materi pembelajaran Materi pembelajaran ini yang akan dipelajari adalah menganalisis
akun-akun
yang
membutuhkan
penyesuian sera tujuan dilakukannya penyesuian. Materi yang di sampaikan berupa penjelasan tentang pengertian jurnal penyesuian, tujuan dilakukannya penyesuain,
dan
membutuhkan
akun-akun
penyesuian
apa
saja
menggunakan
yang media
komik. c) Perlengkapan Kelompok Perlengkapan
kelompok
yang
disiapkan
adalah
sebagai berikut: 1) Kepala bernomor - digunakan selama proses pembelajaran. 2) Number tag - digunakan saat selama proses pembelajaran 3) Hadiah - sebagai wujud penghargaan kepada setiap kelompok d) Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bertujuan
untuk
melatih
siswa
bekerja
106
secara
kelompok dan menjawab soal-soal yang diberikan, dan dapat saling bertukar pendapat, dan membantu teman dalam kelompok yang belum mengerti. (lampiran 24, halaman 237). e) Soal post test Soal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap meteri yang dipelajari serta untuk mengukur prestasi belajar siswa (lampiran 25, halaman 238). 3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari: a) Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung. b) Lembar observasi kelas Untuk
mengetahui
aktivitas-aktivitas
yang
berlangsung di kelas selama proses pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi kelas. c) Lembar observasi kegiatan siswa Untuk dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
siswa
ketika
mengikuti
pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
peneliti menggunakan lembar observasi kegiatan siswa. d) Kuesioner motivasi belajar siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penerapan model
pembelajaran
sampai
penerapan
model
pembelajaran NHT siklus I dan siklus II.). b) Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal a) Presentasi oleh guru Sebelum masuk ke dalam materi, guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan yang ada dalam diri
siswa.
Selanjutnya
guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran NHT dan penggunaan komik sebagai bahan belajar. b) Pembagian siswa dalam kelompok Pembentukan kelompok sudah dilakukan diawal oleh peneliti dengan bantuan guru mata pelajaran pada tahap awal
perencanaan
pembelajaran
secara
heterogen.
Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 8 kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
dengan anggota masing-masing kelompok 4 orang siswa. Untuk memepermudah siswa berkumpul dengan anggoa kelompok, guru menampilkan pembagian kelompok dalam layar power point.. Setelah siswa berkumpul dengan teman kelompok, peneliti dan guru membagikan komik jurnal penyesuian (JuPe) yang telah disiapkan oleh peneliti. Masing-masing anggota kelompok, maju unuk mengambil komik. Setelah komik dibagikan, selanjutnya adalah pembagian kepala bernomor yang terdiri dari empat nomor di tiap kelompoknya.
Tiap
siswa dalam anggota kelompok akan mendaptkan nomor yang berbeda. Untuk memudahkan melihat keaktivan dalam kelompok peneliti juga membagikan kartu nomor sesuai nomor urut presensi pada tiap siswa. Kemudian guru menjelaskan aturan main pembelajaran kooperatif tipe NHT yang akan dilakukan. 2) Kegiatan Inti a) Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok dan bergabung dalam
kelompoknya
masing-masing,
guru
mitra
meminta siswa untuk mengamati handout yang dibagi. handout tersebut berisi jurnal, buku besar, neraca saldo, dan
laporan
keungan.
Kegiatan
mengamati
ini,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
memberikan siswa kesempatan untuk bertukar pendapat mengenai
isi
materi
diskusi
dan
menemukan
permasalahan-permasalahan yang ada . Diskusi bersama ini diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi dengan bertanya dengan teman kelompoknya. Jika anggota kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, maka mereka dapat bertanya pada anggota kelompok lain atau dengan guru. b) Menanya Setelah guru memberikan kesempatan untuk mengamati dan membaca handout, kemudian guru memberikan pertanyaan
kepada
seluruh
kelompok
untuk
didiskusikan dalam kelompok dan tiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. c) Mencoba/mengumpulkan informasi Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok, kemudian guru mitra dan peneliti membagikan komik JuPe sebagai bahan referensi kepada tiap siswa. Selanjutnya masing
kelompok
bersama-sama
masing-
mencoba
menjawab pertanyaan, saling bertukar
untuk
pendapat,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
gagasan,
dan
membantu
jika
ada
teman
110
yang
mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini juga siswa diajak untuk berfikir kritis dan logis. Pada kegiatan ini, guru
mitra
membimbing
siswa
dalam
proses
pengumpulan informasi. d) Mengasosiasikan/mengolah informasi Melalui diskusi kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompok mencari dan mencoba menjawab pertanyaan diskusi. Kemudian melalui diskusi kelompok siswa mengolah
dan
menganalisis
jurnal
penyesuian,
pentingya dilakukan penyesuian, akun-akun yang memerlukan
penyesuian.
Masing-masing
kepala
bernomor harus dapat memahami dan mengerti materi jurnal penyesuian. Jika ada yang belum paham,maka anggota kelompok wajib untuk menjelaskan dan membantu sampai semua anggota kelompok paham. e) Mengkomunikasikan Setelah waktu berdiskusi 15 menit selesai, selanjutnya adalah pembahasan soal diskusi. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Misalnya untuk soal nomor 1 dijawab oleh kepala bernomor 3. Jadi setiap siswa dengankepala bernomor 3 menjawab pertanyaan nomor 1 dan saling memberi tanggapan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Begitu seterusnya, sampai semua nomor bergiliran menjawab
pertanyaan
diskusi.
Disela
menjawab
peranyaan diskusi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan jika ada siswa yang dapat menajawab akan dipersilahkan untuk menjawab dengan bimbingan guru. f) Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Jika ada kepala bernomor dari alah satu kelompok yang ditunjuk tidak dapat menjawab, maka skor akan mengurangi skor. Skor kelompok diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kepala bernomor yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan yang memberi kontribusi. Pada siklus pertama ini, yang memperoleh skor tertinggi adalah kelompok 4 dengan jumlah skor 80. 3) Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses
pembelajaran
siklus
pertama.
Guru
mitra
membimbing siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
c) Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Observasi terhadap guru Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama. Hasil observasi disajikan sebagai berikut (lampiran 26, halaman 239): Tabel 5.8 Aktivitas Guru saat penerapan media komik berbasis NHT Siklus I No 1
2
3 4 5
6
7
Deskriptor Ya Guru menjelaskan tujuan √ pembelajaran kooperatif tipe NHT Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk √ membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar √ mengajar melalui presentasi kelas Guru ikut berperan dalam √ pembentukan kelompok NHT Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif √ dalam diskusi kelompok Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan √ lembar kegiatan Guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang isi yang √ terdapat dalam komik dan membimbing siswa dalam diskusi.
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 8
9
10
11
11
12
13
14 15 16 17 18
Deskriptor Ya Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar indvidu di √ dalam kelompok diskusinya Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan √ diskusi kelompok Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan √ masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, dan kerjasama di dalam kelompok Guru sering meninggalkan kelas selama proses diskusi. Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan Guru dan siswa sama-sama asik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku Guru tidak perduli kepada siswa yang bertanya. Guru melakukan evaluasi hasil √ pembelajaran Guru memberikan penghargaan bagi √ kelompok yang memiliki skor terbaik Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui √ posttest
Tidak
√
√
√
√
√ √
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Hasil observasi pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan model pembelajaran tipe NHT dengan baik. Dimulai dari siswa bekerja sama dalam kelompok unuk mengerjakan soal diskusi dengan sumber belajar komik yang telah dibagikan oleh guru. Bekerja sama dalam kelompok memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi dan bertukar pendapat dengan siswa lain, dan juga dapat membantu teman lain yang mengalami kesulitan dalam proses memahami materi ayat jurnal penyesuian. Selain itu adanya proses belajar dengan teman sejawat dapat menambah motivasi siswa dalam belajar karena ada dukungan dari teman. Materi yang dipelajari siswa hari ini adalah ayat jurnal penyesuian dengan kompetensi dasar menjelaskan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan jasa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh guru yaitu pada awal pembelajaran sebelum masuk ke dalam materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan terlebih dahulu tujuan
pembelajaran
yang
akan
dicapai
menggunakan
metode
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kemudian guru memberikan materi pelajaran dengan cara presentasi di depan kelas menggunakan power point. Selanjutnya siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan informasi tingkat prestasi dari guru mata pelajaran. Sebelum kegiatan diskusi dimulai guru memberikan pengarahan tentang cara kerja kelompok serta tugas yang harus dikerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
kepada siswa. Guru juga memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Selama proses diskusi berlangsung guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan kelompok. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Selain itu guru juga membagikan komik sebagai bahan referensi untuk membantu menjawab pertanyaan diskusi. Guru mengawasi proses diskusi, jika ada siswa yang berdiskusi selain tentang materi ayat jurnal penyesuian, maka guru akan menegur siswa tersebut. Kondisi kelas yang kondusif juga akan membantu siswa agar dapat lebih fokus dalam diskusi, oleh sebab itu guru akan membatasi aktifitas-aktifitas siswa yang tidak berkaitan dengan diskusi kelompok, misalnya berkeliling kelas dan meninggalkan kelompok. Peran guru saat diskusi kelompok sangat terlihat, oleh sebab itu proses diskusi berjalan dengan lancar. Guru juga tidak lupa memberikan evalusi pembelajaran. Evalusi pembelajaran dilakukan dengan menunjuk salah satu nomor pada siswa untuk menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban dari teman yang menyampaikan hasil diskusinya. Untuk membangkitkan lagi motivasi siswa guru memberikan penghargaan pada kelompok yang meraih skor tertinggi dalam diskusi untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam menjelaskan pengertian jurnal penyesuain,
dan
mengidentifikasi
akun-akun
yang
memerlukan
penyesuian, guru memberikan soal post test. Test ini bersifat tertutup dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
individu tidak lagi dikerjakan secara kelompok. Hasil dari test ini akan mengukur peningkatan prestasi belajar siswa. 2) Observasi terhadap kelas Hasil pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel sebagai berikut (lampiran 27, halaman 242): Tabel 5.9 Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan Media Komik NHT Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7
8 9 10
11
Deskriptor Ya Kelas terdiri dari banyak siswa yang √ memiliki kemampuan belajar Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul √ yang berbeda-beda Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh √ siswa Siswa mengalami kesulitan dalam √ menyelesaikan tugas yang diberikan Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang diberikan oleh guru. Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam √ diskusi. Siswa tidak tertarik membaca hand out yang √ dibagikan guru. Komik JuPe yang diberikan dibaca dengan √ sungguh oleh siswa. Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok
Tidak
√ √
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
117
Deskriptor Ya Tidak Para siswa tampak antusias dengan kerja √ kelompoknya Para siswa berperan aktif dalam aktivitas √ pembelajaran Banyak siswa yang bertanya kepada guru √ jika menghadapi kesulitan Sebagian besar siswa telah memiliki sumber √ referensi yang digunakan Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang √ tinggi Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak √ dapat dipahami dengan jelas Kelas terdiri dari berbagai individu yang √ tidak mengenal satu sama lain dengan baik Sebagian besar siswa menganggap materi √ yang diberikan sulit Kelas dapat terorganisasi dengan baik √ Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau √ masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan Peneliti mengamati aktivitas kelas. selama proses pembelajaran
dengan penerapan model pembelajara kooperatif tipe NHT dan menggunakan media komik. Aktivitas-aktivitas di kelas yang terjadi antara lain, yaitu siswa terdiri dari berbagai tempat yang berbeda serta memilki kemammpuan belajar dan memahami suatu materi berbeda pula. Guru dan siswa membuat sejumlah aturan yang dibuat dan disepakati bersama guna kelancaran dan kenyamanan proses pembelajaran. Sehingga proses belajar mengajar di kelas X Akuntansi 2 sangat kondusif. Pada saat obeservasi awal sebelum penerapan model NHT dan media komik ini, siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
jurnal penyesuian, tetapi setelah adanya model pembelajaran NHT dan media komik, siswa merasa terbantu dan termotivasi. Fasilitas pembelajaran di kelas relatif lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer. Selama proses diskusi berlangsung terlihat perubahan pada perilaku siswa saat diskusi dibandingkan pada saat observasi awal. Siswa sudah tampak antusias dalam berdiskusi. Selain antusias mereka juga terlihat berperan aktif untuk bersama-sama memecahkan dan menjawab pertanyaan diskusi. Saat menghadapi kesuilitan, mereka membaca kembali komik sebagai bahan referensi, selain itu mereka juga bertanya kepada guru. Selama proses pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat dipahami dengan cukup jelas. Model pembelajaran NHT membantu siswa untuk saling bekerja sama dalam kelompok, dan berbagi ilmu kepada teman anggota kelompoknya. Siswa juga dilatih untuk bertanggung jawab pada tugas
kelompok
yang
harus
diselsaikan
bersama-sama.
Selama
pembelajaran berlangsung siswa saling memberikan pendapat untuk tercapainya tujuan pembelajaran melalui diskusi kelompok. Walaupun demikian, masih ada beberapa siswa dari tiap kelompok yang masih terlihat pasif dan menunggu jawaban dari teman. Secara keseluruhan proses diskusi di siklus pertama ini berjalan dengan lancar, dan tujuan pembelajarn dapat tercapai. 3) Observasi terhadap siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
(a) Perilaku siswa secara umum (lampiran 28, halaman 244) Tabel 5.10 Perilaku Peserta didik Saat Pembelajaran Menggunakan Media Komik Berbasis NHT Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Peserta didik siap mengikuti proses √ pembelajaran dengan antusias. 2 Peserta didik memperhatikan √ penjelasan guru. 3 Peserta didik antusias dengan materi √ yang sedang sijelaskan oleh guru. 4 Peserta didik mencatat hal-hal √ penting . 5 Peserta didik mengerjakan tugas √ dengan baik . 6 Peserta didik menanyakan materi √ yang belum paham 7 Peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh √ siswa lain.
Saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT siklus I peneliti mengamati perilaku peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dapat dilihat dari table di atas, bahwa siswa sudah untuk mengikut proses pembelajaran. Saat guru masuk kelas sebagian besar siap telah duduk di tempat mereka masing-masing dalam kondisi siap belajar. Saat proses pembelajaran berlangsung, siswa juga memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang dirasa penting. Siswa juga bertanya tentang materi pelajaran yang belum jelas atau belum dimengerti kepada guru. Tetapi ketika guru memberi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
kesempatan pada siswa lain untuk mencoba menjawab atau memberi tanggapan belum ada yang berani mencoba. Mereka terlihat masih takut salah dan pasif. Setelah guru menjelaskan secara singkat, siswa mulai mencoba mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik bersama dengan kelompoknya. Saat mereka mengalami kesulitan yang tidak bisa mereka pecahkan bersama dengan kelompoknya maka mereka akan bertanya kepada guru. Melalui diskusi kelompok ini siswa dapat saling menghargai saran dan pendapat teman lain. (b) Aktivitas siswa dalam kelompok Berikut merupakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok selama prses pembelajaran pada siklus I yang disajikan dalam bentuk tabel (lampiran 29, halaman 245): Tabel 5.11 Perilaku Peserta Didik dalam Kelompok Saat Pembelajaran NHT dengan Media Komik Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh siswa mengarahkan √ perhatian pada materi diskusi dalam kelompok 2 Siswa membaca komik JuPe √ sebagai bahan referensi. 3 Melalui diskusi kelompok √ siswa saling bertukar pikiran dan pendapat 4 Siswa bertanggungjawab pada √ tugas kelompoknya 5 Siswa terlibat aktif dalam √ pengerjaan tugas kelompok. 6 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya dengan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 7
8
Deskriptor Ya Menjawab pertanyaan sesuai √ dengan maksud dan tujuan pertanyaan Menghargai saran dan √ pendapat teman lainnya
121
Tidak
Pada saat berdiskusi dengan kelompok masing-masing, siswa terlibat dalam diskusi. Terlihat siswa antusias dengan komik JuPe yang diberikan
guru.
Mereka
membaca
komik
secara
mandiri,
lalu
mendiskusikan isi yang terdapat dapat dalam komik tersebut untuk memecahkan pertanyaan diskusi. Jika merasa kesulitan dengan ada peranyaan yang sulit, mereka membaca kembali komik dan bertanya pada guru. Mereka saling bertukar pikiran dan pendapat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Setiap anak dalam kelompok mendapatkan tugas sesuai pembagian tugas yang dilakukan sebelumnya. Para siswa berusaha memahami dan menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. 4) Kuesioner motivasi belajar siswa Hasil kuesioner terhadap motivasi belajar siswa saat penerapan NHT pada siklus I disajikan dalam tabel sebagai berikut (lampiran 30, halaman 246): Tabel 5.12 Hasil kuesioner motivasi belajar Saat Penerapan Media Komik Berbasis NHT siklus I No 1 2
Nama Siswa Amilia Vivi Zusmiarsi Anis Indri Pangestuti
Siklus 1 123 129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3 Annisa Irotun Khotim 4 Aruliya Desbi S. 5 Asti Damayanti 6 Dita Zulvian 7 Emy Wining Wahyuni 8 Eti Melawati 9 Farikhati Isnainta A. 10 Feti Setyowati 11 Gustin Budi Asih 12 Iis Sholikah 13 Indah Nur Annisa 14 Ismi Susanti 15 Isna Ristanti 16 Lia Puspita Sari 17 Melinda Eka Sari 18 Nadya Nurul Fatimah 19 Nila Nur Anisa 20 Nining Widyawati 21 Novitasari 22 Nur Wasilah 23 Raras Afifah 24 Riska Widyastuti 25 Sri Susiyanti 26 Sunarmi 27 Umi Nur Khasanah 28 Wulan Damayanti 29 Yuli Handayani 30 Yunita Fitriani 31 Yunita Pujiyanti 32 Zulfa Nur Arifah Jumlah Rata-Rata
122
120 107 118 119 96 120 142 112 118 117 107 98 121 122 121 110 141 118 115 110 113 131 134 139 121 108 135 121 124 108 3818 119
Dari tabel 5.12 dapat diketahui motivasi belajar sosial siswa setelah penerapan NHT siklus I adalah 119. Hasil pada siklus I tersebut dapat diinterpretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Tabel 5.13 Hasil perhitungan motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval Jumlah Presentase Keterangan skor (%) 124 – 145 8 25% Sangat tinggi 106 – 123 22 69% Tinggi 94 –105 2 6% Sedang 82 – 93 Rendah 29 – 81 Sangat rendah
Berdasarkan kuesioner motivasi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar siswa setelah penerapan NHT dan penggunaan media komik siklus I adalah baik. Jika dibandingkan dengan hasil kuesioner motivasi belajar sebelum penerapan NHT dan media komik. Hasil kuesioner pada siklus I ini mengalami peningkatan yaitu dari nilai rata-rata sebelum NHT sebesar 112 menjadi 119 pada siklus pertama. 5) Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa setelah diterapkan NHT siklus I dengan tingkat ketuntasan 75 adalah sebagai berikut (lampiran 31 halaman 250): Tabel 5.14 Nilai Post test siswa Siklus I No Nama 1 2 3 4 5 6
Amilia Vivi Zusmiarsi Anis Indri Pangestuti Annisa Irotun Khotim Aruliya Desbi S. Asti Damayanti Dita Zulvian
Post test Keterangan Siklus I 80 85 80 75 90 65
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
7 80 Tuntas Emy Wining Wahyuni 8 85 Tuntas Eti Melawati 9 70 Tidak Tuntas Farikhati Isnainta A. 10 Feti Setyowati 75 Tuntas 11 Gustin Budi Asih 75 Tuntas 12 Iis Sholikah 80 Tuntas 13 Indah Nur Annisa 75 Tuntas 14 Ismi Susanti 70 Tidak Tuntas 15 Isna Ristanti 90 Tuntas 16 Lia Puspita Sari 90 Tuntas 17 Melinda Eka Sari 85 Tuntas 18 Nadya Nurul Fatimah 55 Tidak Tuntas 19 Nila Nur Anisa 70 Tidak Tuntas 20 Nining Widyawati 85 Tuntas 21 Novitasari 50 Tidak Tuntas 22 Nur Wasilah 70 Tidak Tuntas 23 Raras Afifah 70 Tidak Tuntas 24 Riska Widyastuti 90 Tuntas 25 Sri Susiyanti 75 Tuntas 26 Sunarmi 65 Tidak Tuntas 27 Umi Nur Khasanah 80 Tuntas 28 Wulan Damayanti 70 Tidak Tuntas 29 Yuli Handayani 80 Tuntas 30 Yunita Fitriani 90 Tuntas 31 Yunita Pujiyanti 70 Tidak Tuntas 32 Zulfa Nur Arifah 70 Tidak Tuntas Jumlah 2440 Rata-Rata 76,25 Dari tabel 5.14 kolom post test diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 2 belum maksimal. Hal tersebut terbukti dari 32 siswa, terdapat 12 siswa belum berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal dan nilai rata-rata sebesar 75. Karena hasil belajar siswa belum maksimal maka peneliti akan melakukan penerapan model pembelajaran NHT siklus II. d) Refleksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Refleksi bertujuan untuk mengetahui pendapat guru setelah diterapkannya model pembelajaraan kooperatif learning tipe NHT dan penerapan media komik. Refleksi dilakukan segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus I. Refleksi ini dilakukan oleh guru mata pelajaran dan siswa. Berikut adalah hasil refleksi pada siklus pertama: 1) Hasil refleksi guru terhadap perangkat NHT adalah sebagai berikut (lampiran 32, halaman 253): Tabel 5.15 Instrument Refleksi Refleksi guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model NHT No. Uraian
Komentar
1
Model pembelajaran kooperatif NHT mudah untuk diterapkan.
2
3
Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Penilaian guru terhadap media komik Jurnal Penyesuian.
Penilaian guru terhadap aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Komik Jurnal Penyesuain dari segi isi sangat ringkas dan membantu siswa memahami jurnal penyesuian. - Siswa menjadi lebih aktif dan partisipatif. - Siswa saling bekerjasama dengan masing-masing kelompok dan menjawab/mempresent asikan di depan kelas. - Siswa menghargai pendapatan teman lain, dan mulai mau berpendapat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Uraian
Komentar
3
-
Hambatan yang dirasakan guru saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
-
4
5
6
7
7
8
Hambatan yang dirasakan guru dalam menjelaskan menggunakan media komik Jurnal Penyesuian. Manfaat apa yang diperoleh dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Manfaat apa yang dirasakan saat menggunakan media komik Jurnal Penyesuian. Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran materi ayat jurnal penyesuian dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Motivasi siswa mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan model yang biasa digunakan guru.
Masih ada beberapa siswa yang belum kooperatif, seperti mengabaikan aturan main pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Perencanaan waktu yang belum baik.
Perancanaan waktu belum baik, sehingga waktu dirasa kurang cukup untuk siswa membaca komik. - Lebih terarah - Siswa menjadi lebih aktif
Siswa terbantu untuk memahami materi jurnal penyesuian. Dari 32 siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa
Memperhitungkan waktu pelaksanaan
Motivasi siswa untuk mempelajari jurnal penyesuian meningkat.
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Tabel 5.15 di atas adalah tabel kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media komik sebagai sarana belajar setelah melakukan tindakan di kelas. Pendapat guru terhadap media komik dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran baik dan mudah untuk diterapkan. Siswa menjadi lebih aktif dalam menerima pelajaran. Siswa juga terbantu untuk memahami materi jurnal penyesuian dengan media komik. Selain itu siswa dapat bekerja sama dengan masing-masing kelompok dan setiap kepala bernomor yang ditunjuk guru dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dan siswa lain juga sudah mulai mengemukakan pendapatnya. Tetapi
masih ada kendala yang dihadapi selama
proses pembelajaran, yaitu masih ada beberapa siswa yang masih tidak aktif dan tidak kooperatif. 2) Lembar refleksi siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut (lampiran 33, halaman 255):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.16 Instrument refleksi Rangkuman refleksi siswa terhadap Model pembelajaran NHT dan Media Komik No. Uraian
Komentar
1
Menyenangkan, tidak membosankan, dan menarik.
2
3
Apa yang Anda rasakan tentang proses pembelajaran jurnal penyesuian yang dikemas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT? Bagaimana pendapat Anda tentang media komik sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT? Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih termotivasi untuk belajar jurnal penyesuian?
4
Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih mudah untuk memahami jurnal penyesuian?
5
Apakah Anda lebih berminat untuk belajar jurnal penyesuian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ? Apa yang membuat anda senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan NHT ?
6
Komik JUPE membantu saya untuk lebih mudah memahami jurnal penyesuian.
Iya, saya merasa lebih termotivasi karena melalui media komik JUPE pelajaran jurnal peyesuian terasa tidak begitu sulit dan tidak membosankan. Saya lebih mudah untuk memahami materi jurnal penyesuaian.
Saya lebih berminat, setelah menggunakan pembelajaran dengan NHT karena lebih menarik. Dapat bekerja sama dengan kelompok dan dapat saling bertukar pendapat.
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Uraian
Komentar
7
Ada siswa yang tidak senang ketika harus bergabung dalam kelompok yang tidak diinginkan. Ada siswa yang tidak antusias dengan penggunaan media komik. Ada teman yang tidak mau bekerja sama. Sehingga hasil kerja kelompok menjadi kurang maksimal. Ada teman yang tidak mau membaca komik, dan membuat hasil menajdi kurang maksimal. Bertemu dengan teman kelompok yang berbeda, dapat bekerja sama dan belajar bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing.
8
9
10
Hal apa yang membuat Anda tidak senang ketika mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT? Apa yang membuat anda tidak senang dengan penggunaan media komik? Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ? Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika menggunakan komik JuPe?
11
Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
12
Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama menggunakan media komik JuPe?
Tabel
5.16
menunjukkan
129
Menambah pengetahuan saya mengenai jurnal penyesuian.
respon
siswa
terhadap
model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media komik JuPe. Hasil refleksi siswa secara umum yaitu mereka senang dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut, karena pembelajaran menjadi menyenangkan. Selain itu, merekasenang karena dapat bekerja secara kelompok . Penggunaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
media komik juga membuat siswa lebih memahami jurnal penyesuian. Namun masih ada beberapa hambatan yang siswa alami selama pembelajaran berlangsung, yaitu di dalam kelompok masih ada siswa yang tidak ikut berperan dalam diskusi kelompok. Serta masih ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan dalam menerima materi yang diajarkan walaupun sudah menggunakan komik JuPe. Pada tahap refleksi dan evaluasi ini, diketahui beberapa hal yang masih menjadi kekurangan pada siklus pertama adalah sebagai berikut: a. Perencanaan waktu yang kurang baik, waktu yang digunakan untuk membahas soal diskusi dirasa kurang. b. Ada beberapa siswa yang masih menghadapi kesulitan dalam memahami materi. c. Masih terdapat beberapa kesalahan dalam pengetikan soal. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
tersebut, dibuat
perbaikan pada siklus kedua sebagai berikut: a. Perencanaan waktu yang lebih matang, dengan memperhatikan untuk berdiskusi. Agar waktu pembahasan soal dapat lebih maksimal. b. Memberikan tugas siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan apabila ada yang belum paham dapat ditanyakan di pertemuan berikutnya. 3. Siklus kedua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 8 Mei 2015 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.30 WIB yaitu pada jam pelajaran pertama sampai jam kedua. Materi pembelajaran adalah memproses junal penyesuaian. Jumlah siswa kelas X Akuntansi 2 adalah 32 siswa. Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe NHT pada siklus kedua. a. Perencanaan 1) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Berikut ini adalah perangkat yang sudah disediakan oleh peneliti: a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti
membuat
RPP
berdasarkan
ketentuan
kurikulum 2013 yang mencakup: Kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber
dan
media
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP dibuat untuk menguraikan secara detail kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama
proses
mempermudah
pembelajaran. guru
pembelajaran. b) Materi pembelajaran
dalam
Hal
ini
akan
melaksanakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Materi pembelajaran ini yang akan dipelajari adalah memproses junal. c) Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat bekerja dalam tim, berdiskusi untuk memecahkan suatu masala, saling mengutarakan pendapat, dan membantu teman lain dalam kelompok yang belum memahami materi yang diajarkan. d) Soal post test Soal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap meteri yang dipelajari serta untuk mengukur prestasi belajar siswa (lampiran 34, halaman 258). e) Hadiah Hadiah akan diberikan kepada kelompok yang mendapatkan skor terbaik. Hadiah yang diberikan berupa alat tulis yang dapat bermanfaat bagi siswa. 2) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrument pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari: a) Lembar observasi kegiatan guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung. b) Lembar observasi kelas Lembar
observasi
kelas
ini
digunakan
untuk
mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi di kelas selama proses pembelajaran. c) Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa ketika mengikuti pembelajaran. d) Lembar observasi motivasi belajar Lembar motivasi belajar siswa digunakan untuk mengetahui kegiatan dan perilaku siswa pada saat diskusi kelompok. e) Kuesioner motivasi belajar siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penerapan model
pembelajaran
sampai
penerapan
pembelajaran NHT siklus I dan siklus II. b. Tindakan
model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada
tahap
tindakan
peneliti
134
mengimplementasikan
tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal a) Presentasi oleh guru Sebelum masuk ke dalam materi, guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan yang ada dalam diri siswa. b) Pembagian siswa dalam kelompok Pembentukan kelompok sudah dilakukan diawal oleh peneliti dengan bantuan guru mata pelajaran pada tahap awal perencanaan
pembelajaran secara heterogen.
Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 8 kelompok dengan anggota masing-masing kelompok 4 orang siswa. Untuk memepermudah siswa berkumpul dengan anggoa kelompok, guru menampilkan pembagian kelompok dalam layar power point.. Setelah siswa berkumpul dengan teman kelompok, peneliti dan guru membagikan komik jurnal penyesuian (JuPe) yang telah disiapkan oleh peneliti. Masing-masing anggota kelompok, maju unuk mengambil komik. Setelah komik dibagikan, selanjutnya adalah pembagian kepala bernomor yang terdiri dari empat nomor di tiap kelompoknya.
Tiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
siswa dalam anggota kelompok akan mendaptkan nomor yang berbeda.untuk memudahkan melihat keaktifan dala kelompok peneliti juga membagikan kartu nama pada tiap siswa. Kemudian guru menjelaskan aturan main pembelajaran kooperatif tipe NHT yang akan dilakukan. 2) Kegiatan Inti a) Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok dan bergabung dalam kelompoknya masing-masing, kemudian guru membagian handout yang berisi jurnal penyesuian, dan meminta siswa untuk mengamati jurnal tersebut. Diskusi bersama ini diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi dengan bertanya dengan teman kelompoknya.
Jika
anggota kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, maka mereka dapat bertanya pada anggota kelompok lain atau dengan guru. b) Menanya Setelah siswa mengamati jurnal penyesuian yang dibagikan oleh guru, kemudian guru mempersilahkan bagi siswa untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok untuk didiskusikan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
kelompok dan tiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. c) Mencoba/mengumpulkan informasi Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok, kemudia guru mitra dan peneliti membagikan komik JuPe sebagai bahan referensi kepada tiap siswa. Selanjutnya masing-masing kelompok bersama-sama mencoba untuk menjawab pertanyaan, saling bertukar
pendapat, gagasan, dan
membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini juga siswa diajak untuk berfikir kritis dan logis. Pada kegiatan ini, guru mitra membimbing
siswa
dalam
proses
pengumpulan
informasi. d) Mengasosiasikan/mengolah informasi Melalui diskusi kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompok mencari dan mencoba menjawab pertanyaan diskusi. Kemudian melalui diskusi kelompok siswa mengolah dan memproses jurnal penyesuian. Masingmasing kepala bernomor harus dapat memahami dan mengerti materi jurnal penyesuian. Jika ada yang belum paham,
maka
anggota
kelompok
wajib
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
menjelaskan dan membantu sampai semua anggota kelompok paham. e) Mengkomunikasikan Setelah waktu berdiskusi 15 menit selesai, selanjutnya adalah pembahasan soal diskusi. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Misalnya untuk soal nomor 1 dijawab oleh kepala bernomor 4. Jadi setiap siswa dengankepala bernomor 4 menjawab pertanyaan nomor 2 dan saling memberi tanggapan. Begitu seterusnya, sampai semua nomor bergiliran menjawab
pertanyaan
diskusi.
Disela
menjawab
peranyaan diskusi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan jika ada siswa yang dapat menajawab akan dipersilahkan untuk menjawab dengan bimbingan guru. f) Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Jika ada kepala bernomor dari alah satu kelompok yang ditunjuk tidak dapat menjawab, maka skor akan mengurangi skor. Skor kelompok diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kepala bernomor yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan yang memberi kontribusi. 4) Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus pertama. Guru mitra membimbing
siswa
untuk
berefleksi
mengenai
pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis. c) Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Observasi terhadap guru Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus kedua. Hasil observasi sebagai berikut (lampiran 35, halaman 260):
No 1
2
3 4
Tabel 5.17 Aktivitas Guru saat penerapan media komik berbasis NHT Siklus II Deskriptor Ya Tidak Guru menjelaskan tujuan √ pembelajaran kooperatif tipe NHT Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk √ membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar √ mengajar melalui presentasi kelas Guru ikut berperan dalam √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15 16 17
18
Deskriptor Ya pembentukan kelompok NHT Guru memberikan doronngan motivasi kepada siswa agar terlibat √ aktif dalam diskusi kelompok Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan √ lembar kegiatan Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar indvidu √ di dalam kelompok diskusinya Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan √ diskusi kelompok Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan √ masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, dan kerjasama di dalam kelompok Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan Guru dan siswa sama-sama asik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku Guru meninggalkan kelas di saat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan Guru melakukan evaluasi hasil √ pembelajaran Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor √ terbaik Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui √ post test
Tidak
√
√ √
√ √ √
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 7
8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Deskriptor Ya Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam √ diskusi. Siswa tidak tertarik membaca hand out yang √ dibagikan guru. Komik JuPe yang diberikan dibaca dengan √ sungguh oleh siswa. Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut √ terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa √ lain dalam kerja kelompok Para siswa tampak antusias dengan kerja √ kelompoknya Para siswa berperan aktif dalam aktivitas √ pembelajaran Banyak siswa yang bertanya kepada guru √ jika menghadapi kesulitan Sebagian besar siswa telah memiliki sumber √ referensi yang digunakan Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang √ tinggi Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak √ dapat dipahami dengan jelas Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik Sebagian besar siswa menganggap materi √ yang diberikan sulit Kelas dapat terorganisasi dengan baik √ Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau √ masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
142
Tidak
√
Selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajara kooperatif tipe NHT siklus 2 peneliti mengamati aktivitas kelas. Aktivitasaktivitas di kelas mengalami peningkatan dari siklis pertama. Siswa akuntansi kelas X Akuntansi 2 terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal-usul yang berbeda-beda. Kelas X Akuntansi 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Hasil observasi pada tabel 5.17 tersebut menunjukkan bahwa secara umum guru berhasil melaksanakan pembelajaran menggunakan media komik berbasis model pembelajaran tipe NHT dengan baik. Materi yang dipelajari siswa hari ini adalah memproses junal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke
akun buku besar perusahaan jasa.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh guru yaitu pada awal pembelajaran sebelum masuk ke dalam materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan terlebih dahulu tujuan
pembelajaran
yang
akan
dicapai
menggunakan
metode
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kemudian guru menyampaikan tujuan penggunaaan
media
komik
Jurnal
Penyesuian
(JuPe).
Guru
mengorganisasi bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih
sempit
untuk
membantu
siswa
memahami
materi
dalam
pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas. Kemudian guru memberikan materi pelajaran dengan menggunakan komik JuPe. Siswa di bagi ke dalam beberapa kelompok yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan informasi tingkat prestasi dari guru mata pelajaran. Sebelum kegiatan diskusi dimulai guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok dan ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru juga mengarahkan siswa tentang cara kerja kelompok serta tugas yang harus dikerjakan. Selama proses diskusi berlangsung guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan kelompok. Siswa di beri kesempatan oleh guru untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Jika ada siswa yang berdiskusi di luar materi pelajaran maka guru akan menegur siswa tersebut dan meminta agar kembali fokus ke dalam kegiatan diskusi. Guru selalu memastikan agar suasana kelas menjadi kondusif dengan memperingati siswa agar tidak berkeliling kelas meninggalkan kelompok. Ketika kegiatan kelompok sudah berakhir guru melakukan evaluasi pembelajaran serta memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. Pada akhir pembelajaran di hari tersebut guru memberikan soal post test kepada siswa agar dikerjakan secara individu guna untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa. 2) Observasi terhadap kelas Hasil pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus kedua disajikan dalam tabel sebagai berikut (lampiran 36, halaman 263):
Tabel 5.18 Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan Media Komik BerbasisNHT Siklus II No 1 2 3 4 5 6
Deskriptor Ya Kelas terdiri dari banyak siswa yang √ memiliki kemampuan belajar Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul √ yang berbeda-beda Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh √ siswa Siswa mengalami kesulitan dalam √ menyelesaikan tugas yang diberikan Buku-buku dan fasilitas pembelajaran √ mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) Beberapa siswa kurang antusias dengan √ sumber belajar yang diberikan oleh guru.
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
terdiri dari berbagai individu yang mengenal satu sama lain dengan baik. Selain itu di dalam kelas X Akuntansi 2 para peserta didik memiliki sejumlah aturan yang harus ditaati misalnya masuk ke dalam kelas tepat waktu. Fasilitas pembelajaran di kelas relatif lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer, jam dinding. Di dalam kelas juga disediakan buku untuk mencatat ke majuan kelas. Siswa dapat menemukan buku-buku referensi yang dapat membantu mereka dalam belajar di perpustakaan. Selama proses diskusi berlangsung dengan lancar, pada siklus kedua ini hampir seluruh siswa
antusias dan terlibat aktif dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya dan semua terlibat langsung dan aktif serta berusaha untuk menjawab pertanyaan. Mereka tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran, ketika mereka menghadapi kesulitan saat berdiskusi mereka akan bertanya kepada guru. Selama proses pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat dipahami dengan cukup jelas. Siswa kelas X Akuntansi 2 merupakan kelas yang terdiri dari berbagai individu yang mengenal satu sama lain dengan cukup baik. Semua siswa juga dapat terorganisasi dengan baik. Selama pembelajaran berlangsung siswa saling memberikan pendapat untuk tercapainya tujuan pembelajaran melalui diskusi kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
3) Observasi terhadap siswa (a) Aktivitas siswa secara umum Berikut adalah observasi aktivitas siswa secara umum selama proses pembelajaran pada siklus II dalam bentuk tabel (lampiran 37, halaman 265): Tabel 5.19 Perilaku Peserta didik Saat Pembelajaran NHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Peserta didik siap mengikuti √ proses pembelajaran dengan antusias. 2 Peserta didik memperhatikan √ penjelasan guru. 3 Peserta didik antusias dengan √ materi yang sedang sijelaskan oleh guru. 4 Peserta didik mencatat hal-hal √ penting . 5 Peserta didik mengerjakan √ tugas dengan baik . 6 Peserta didik menanyakan √ materi yang belum paham 7 Peserta didik menanggapi √ pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain.
Saat penerapan model pembelajara kooperatif tipe NHT siklus kedua peneliti mengamati perilaku peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dapat dilihat dari tabel di atas, bahwa siswa mengikuti proses pembelajaran. dengan antusias dan telah siap untuk mengikuti pembelajaran. Saat guru masuk kelas sebagian besar siap telah duduk di tempat mereka masing-masing dalam kondisi siap belajar. Saat proses pembelajaran berlangsung,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
siswa juga memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang dirasa penting. Siswa juga bertanya tentang materi pelajaran yang belum jelas atau belum dimngerti kepada guru. Ketika guru memberi kesempatan pada siswa lain untuk mencoba menjawab atau memberi tanggapan belum ada yang berani mencoba. Mereka terlihat masih takut salah dan pasif., siswa mulai mencoba mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik bersama dengan kelompoknya. Saat mereka mengalami kesulitan yang tidak bisa mereka pecahkan bersama dengan kelompoknya maka mereka akan bertanya kepada guru. Melalui diskusi kelompok ini siswa dapat saling menghargai saran dan pendapat teman lain. (b) Aktivitas siswa dalam kelompok Berikut merupakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok selama prses pembelajaran pada siklus kedua dalam bentuk tabel (lampiran 38, halaman 266): Tabel 5.20 Perilaku Peserta Didik Dalam Kelompok Saat Pembelajaran menggunakan Media Komik Berbasis NHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh siswa mengarahkan √ perhatian pada materi diskusi dalam kelompok 2 Siswa membaca komik JuPe √ sebagai bahan referensi. 3 Melalui diskusi kelompok √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
4 5 6
7
8
Deskriptor siswa saling bertukar pikiran dan pendapat Siswa bertanggungjawab pada tugas kelompoknya Siswa terlibat aktif dalam pengerjaan tugas kelompok. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya dengan pembelajaran. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
Ya
146
Tidak √ √
√ √
Pada saat berdiskusi dengan kelompok masing-masing, siswa menunjukkan aktivitas yang lebih baik. Masing-masing, siswa terlibat dalam diskusi. Terlihat siswa antusias dengan komik JUPE yang diberikan guru. Mereka membaca komik secara mandiri, lalu mendiskusikan isi yang terdapat dapat dalam komik tersebut untuk memecahkan pertanyaan diskusi. Jika merasa kesulitan dengan ada peranyaan yang sulit, mereka membaca kembali komik dan bertanya pada guru. Mereka saling bertukar pikiran dan pendapat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Setiap anak dalam kelompok mendapatkan tugas sesuai pembagian tugas yang dilakukan sebelumnya. Jika di lihat secara keseluruhan proses diskusi pada siklus II ini lebih lancar dibandingkan dengan siklus I. 4) Kuesioner motivasi belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Hasil kuesioner terhadap motivasi belajar siswa saat penerapan NHT pada siklus II disajikan dalam tabel sebagai berikut (lampiran 39, halaman 267): Tabel 5.21 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus II No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Amilia Vivi Zusmiarsi Anis Indri Pangestuti Annisa Irotun Khotim Aruliya Desbi S. Asti Damayanti Dita Zulvian Emy Wining Wahyuni Eti Melawati Farikhati Isnainta A. Feti Setyowati Gustin Budi Asih Iis Sholikah Indah Nur Annisa Ismi Susanti Isna Ristanti Lia Puspita Sari Melinda Eka Sari Nadya Nurul Fatimah Nila Nur Anisa Nining Widyawati Novitasari Nur Wasilah Raras Afifah Riska Widyastuti Sri Susiyanti Sunarmi Umi Nur Khasanah Wulan Damayanti Yuli Handayani
Siklus I
Siklus II
123 129 120 107 118 119 96 120 142 112 118 117 107 98 121 122 121 110 141 118 115 110 113 131 134 139 121 108 135
125 130 123 113 119 120 115 126 144 124 121 122 129 126 125 126 123 121 142 124 118 136 124 132 134 142 122 113 135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30 Yunita Fitriani 31 Yunita Pujiyanti 32 Zulfa Nur Arifah Jumlah Rata-Rata
121 124 108 3818 119
148
122 124 120 4020 126
Dari tabel 5.21 dapat diketahui bahwa rata-rata hasil kuesioner siswa siklus I adalah 119 dan pada siklus II 126. Hasil siklus II tersebut dapat diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut: Tabel 5.22 Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval Jumlah Presentase Keterangan skor (%) 124 – 145 18 56% Sangat tinggi 106 – 123 14 44% Tinggi 94 –105 Sedang 82 – 93 Rendah 29 – 81 Sangat rendah
Dari hasil kuesoner motivasi belajar siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar siklus II adalah baik. Jika dibandingkan dengan hasil kuesioner motivasi belajar siklus pertama, hasil kuesioner pada siklus kedua ini mengalami yaitu dari nilai rata-rata siklus I 119 menjadi 126 pada siklus kedua. 5) Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa setelah diterapkan NHT siklus II dengan tingkat ketuntasan 75 adalah sebagai berikut (lampiran 40, halaman 272):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Tabel 5.23 Nilai Post test siswa Siklus II Post test Nama Siklus II
1 Amilia Vivi Zusmiarsi 2 Anis Indri Pangestuti 3 Annisa Irotun Khotim 4 Aruliya Desbi S. 5 Asti Damayanti 6 Dita Zulvian 7 Emy Wining Wahyuni 8 Eti Melawati 9 Farikhati Isnainta A. 10 Feti Setyowati 11 Gustin Budi Asih 12 Iis Sholikah 13 Indah Nur Annisa 14 Ismi Susanti 15 Isna Ristanti 16 Lia Puspita Sari 17 Melinda Eka Sari 18 Nadya Nurul Fatimah 19 Nila Nur Anisa 20 Nining Widyawati 21 Novitasari 22 Nur Wasilah 23 Raras Afifah 24 Riska Widyastuti 25 Sri Susiyanti 26 Sunarmi 27 Umi Nur Khasanah 28 Wulan Damayanti 29 Yuli Handayani 30 Yunita Fitriani 31 Yunita Pujiyanti 32 Zulfa Nur Arifah Jumlah Rata-Rata
87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 100 87,5 87,5 100 100 87,5 100 100 87,5 87,5 100 100 75 100 75 87,5 100 100 100 100 75 87,5 75 87,5 2900 90,63
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Dari tabel 5.23 kolom post test siklus II di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 2 siklus kedua adalah sangat baik. Hal ini terbukti bahwa seluruh siswa berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal. Rata-rata pencapaian nilai kelas adalah 90,63. Jika dibandingkan hasil post test siklus I, hasil post test siklus kedua ini mengalami peningkatan yaitu dari nilai rata-rata siklus I sebesar 70,65 menjadi 90,63 pada siklus ke dua. Selain itu, jika pada siklus pertama masih terdapat 12 anak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal, pada siklus ke dua seluruh siswa telah berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal. d) Refleksi Refleksi dilakukan segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus II. Refleksi ini dilakukan oleh guru mata pelajaran dan siswa. Berikut adalah hasil refleksi pada siklus pertama: 1) Hasil refleksi guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut (lampiran 41, halaman 276): Tabel 5.24 Instrument Refleksi Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model NHT No. Uraian
Komentar
1
Pada siklus kedua, komponen pembelajarn lebih baikdan proses pembelajaran menjadi lebih mudah.
Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Uraian
Komentar
2
Penilaian guru terhadap media komik Jurnal Penyesuian.
3
Penilaian guru terhadap aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Hambatan yang dirasakan guru saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Komik Jurnal Penyesuain membantu siswa menyelesaikan soal jurnal penyesuian. - Seluruh siswa aktif dan antusias pada siklus kedua. - Siswa berani mengemukakan pendapatnya. - Pada siklus kedua ini tidak ada hambatan yang berarti karena seluruh siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Tidak ada hambatan karena seluruh siswa antusias dengan media komik JuPe.
4
5
6
7
8
9
Hambatan yang dirasakan guru dalam menjelaskan menggunakan media komik Jurnal Penyesuian. Manfaat apa yang diperoleh dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Manfaat apa yang dirasakan saat menggunakan media komik Jurnal Penyesuian. Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran materi ayat jurnal penyesuian dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
- Hasil belajar siswa pada materi jurnal penyesuian mengalami peningkatan.
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
Seluruh siswa mendapatkan nilai yang baik dan tuntas.
Terus menumbuhkan semangat siswa dan memperbaiki komponen pembelajaran.
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Uraian
Komentar
10
Siswa termotivasi dengan adanya model NHT ini.
Motivasi siswa mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan model yang biasa digunakan guru.
152
Tabel 5.24 menunjukkan kesan guru mata pelajaran terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT setelah melakukan siklus II di kelas. Guru merasa media komik JuPe yang digunkan membanu siswa menyelesaikan soal-soal jurnal penyesuian dengan lebih mudah dan benar. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT juga membantu siswa untuk lebih berani mengemukakan pendapatnya dan memberi tanggapan atas pertayaan dari teman. Jika pada siklus I masih ada beberapa siswa yang tidak mau membaca komik dan tidak mau menjawab saat nomornya ditunjuk, pada siklus II ini seluruh siswa antusias dan bersemangat, baik membaca komik maupun menjawab pertanyaan. 2) Lembar refleksi siswa terhadap model pembelajaran (lampiran 42, halaman 278) Tabel 5.25 Instrument refleksi Rangkuman refleksi siswa terhadap Penerapan Media Komik Berbasis Model pembelajaran NHT Siklus II No. Uraian
Komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Uraian
Komentar
1
Lebih menyenangkan, lebih terasa menarik dari pertemuan pertama.
2
3
Apa yang Anda rasakan tentang proses pembelajaran jurnal penyesuian yang dikemas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT? Bagaimana pendapat Anda tentang media komik sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT? Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih termotivasi untuk belajar jurnal penyesuian?
4
Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih mudah untuk memahami jurnal penyesuian?
5
Apakah Anda lebih berminat untuk belajar jurnal penyesuian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
6
Apa yang membuat anda senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan NHT ?
Komik JuPe lebih terasa membantu saya untuk lebih mudah menyelesailkan soal-soal jurnal penyesuian.
Saya merasa lebih termotivasi untuk belajar jurnal penyesuian karena melalui media komik JuPe pelajaran jurnal peyesuian terasa tidak begitu sulit dan tidak membosankan. Saya lebih mudah untuk memahami dan menyelesaikan soal-soal jurnal penyesuaian.
Saya lebih berminat, setelah menggunakan pembelajaran dengan NHT karena lebih menarik dan membantu saya untuk berani berpendapat. Dapat bertanya pada teman dengan lebih mudah dan dapat saling bertukar pendapat .
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Uraian
Komentar
7
Hal apa yang membuat Anda tidak senang ketika mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT?
8
Apa yang membuat anda tidak senang dengan penggunaan media komik? Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ? Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika menggunakan komik JuPe? Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
Pada pertemuan kedua semua teman anggota kelompok dapat bekerja sama dengan baik, sehingga saya merasa senang. Tidak ada, karena sangat membantu.
9
10
11
12
Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama menggunakan media komik JuPe?
Tabel
5.25
menunjukkan
154
Karena keterbatasan waktu ada beberapa siswa yang belum mendapat gilirian untuk menjawab. Tidak ada, karena semua teman dalam tiap kelompok membaca komik. Lebih menyenangkan belajar dengan teman kelompook yang baru, karena menambah banyak pengetahuan. Menambah pengetahuan saya mengenai jurnal penyesuian.
respon
siswa
terhadap
model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan penerapan media komik.. Hasil refleksi siswa secara umum yaitu siswa merasa lebih menyenangkan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa dapatt bekerja sama dengan teman kelompok yang berbeda serta dapat menyampaikan pendapat dengan lebih mudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
Tabel 5. 27 Komparasi Motivasi Belajar No. Nama
Siklus 1
Siklus 2
1 Amilia Vivi Zusmiarsi 2 Anis Indri Pangestuti 3 Annisa Irotun Khotim 4 Aruliya Desbi S. 5 Asti Damayanti 6 Dita Zulvian 7 Emy Wining Wahyuni 8 Eti Melawati 9 Farikhati Isnainta A. 10 Feti Setyowati 11 Gustin Budi Asih 12 Iis Sholikah 13 Indah Nur Annisa 14 Ismi Susanti 15 Isna Ristanti 16 Lia Puspita Sari 17 Melinda Eka Sari 18 Nadya Nurul Fatimah 19 Nila Nur Anisa 20 Nining Widyawati 21 Novitasari 22 Nur Wasilah 23 Raras Afifah 24 Riska Widyastuti 25 Sri Susiyanti 26 Sunarmi 27 Umi Nur Khasanah 28 Wulan Damayanti 29 Yuli Handayani 30 Yunita Fitriani 31 Yunita Pujiyanti 32 Zulfa Nur Arifah Jumlah
123 129 120 107 118 119 96 120 142 112 118 117 107 98 121 122 121 110 141 118 115 110 113 131 134 139 121 108 135 121 124 108 3818
125 130 123 113 119 120 115 126 144 124 121 122 129 126 125 126 123 121 142 124 118 136 124 132 134 142 122 113 135 122 124 120 4020
% Selisih Peningkatan Moivasi 2 1 3 6 1 1 19 6 2 12 3 5 22 28 4 4 2 11 1 6 3 26 11 1 0 3 1 5 0 1 0 12 202
1% 0% 1% 3% 0% 0% 9% 3% 1% 6% 1% 2% 11% 14% 2% 2% 1% 5% 0% 3% 1% 13% 5% 0% 0% 1% 0% 2% 0% 0% 0% 6% 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
dan tidak terkesan kaku. Media komik JUPE juga disukai siswa karena meraka merasa lebih mudah untuk memahami jurnal penyesuaian. B. Analisis Komparasi Motivasi belajar dan Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dan Penerapan Media Komik 1. Analisis komparatif motivasi belajar siswa Berikut adalah data intepretasi skor kuesioner motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan penerapan media komik, sesudah siklus I, dan sesudah siklus II ke dalam PAP tipe II yang menunjukkan perbandingan pencapaian kategori motivasi belajar siswa dari waktu ke waktu:
Tabel 5. 26 Hasil Perhitungan Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan PAP tipe II Interval skor
Jumlah Presentase Sebelum Siklus Siklus Sebelum Siklus Siklus NHT I II NHT I II
124-145
3
8
18
9%
25%
56%
106-123 94-105 82-93
24 4 1
22 2 -
14 -
75% 13% 3%
69% 6% -
44% -
29-81
-
-
-
-
-
-
Keterangan sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah sangat rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119,31 125,63
Rata-rata
6,31
157
3%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebelum penelitian hanya ada 3 siswa yang masuk dalam kategori sangat tinggi, pada siklus pertama terjadi peningkatan menjadi 8 siswa atau 25% dan pada siklus kedua meningkat lagi menjadi 18 siswa atau 56% yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Siswa yang masuk dalam kategori tinggi sebelum penerapan NHT sebanyak 24 siswa atau 75%, pada siklus pertama turun menjadi 22 siswa karena pada kategori sangat tinggi terjadi peningkatan. Begitu juga dengan siklus kedua mengalami penerunan menjadi
14 siswa atau
44%. Sedangkan siswa yang masuk dalam kategori
sedang, menurun dari 4 siswa atau 13% siswa sebelum menerapkan NHT menjadi 2 atau 6%, dan pada siklus kedua tidak ada siswa yang masuk dalam kategori sedang. Sebelum penerapan NHT ada 1 siswa yang masuk dalam kategori rendah tetapi pada sikuls I dan suklus II tidak ada siswa yang masuk kategori rendah. Begitu pula dengan kategori sangat rendah, sebelum penerapan NHT,siklus dan siklus II tidak ada siswa yang masuk dalam ketegori tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner belajar siswa, yaitu bahwa seluruh siswa harus termasuk dalam kategori minimal sedang sudah dapat tercapai. 2. Analisis komparatif prestasi belajar siswa Berikut perbandingan hasil belajar siswa sebelum penerapan NHT, sesudah penerapan siklus I, dan sesudah penerapan siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
Tabel 5.28 Skor Hasil Belajar Siswa sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT, Siklus I, Siklus II % Selish Sebelum Siklus Siklus No Nama Peningkatan KKM Ket NHT (a) I (b) II ( c ) (b-a) (c-b) Keaktifan 1 75 80 87,5 5 7,5 1% 2% 75 Tuntas Amilia Vivi Zusmiarsi 2 62,5 85 87,5 22,5 2,5 4% 1% 75 Tuntas Anis Indri Pangestuti 3 62,5 80 87,5 17,5 7,5 3% 2% 75 Tuntas Annisa Irotun Khotim 4 62,5 75 87,5 12,5 12,5 2% 3% 75 Tuntas Aruliya Desbi S. 5 62,5 90 87,5 27,5 -2,5 5% -1% 75 Tuntas Asti Damayanti 6 50 65 87,5 15 22,5 3% 5% 75 Tuntas Dita Zulvian 7 80 80 87,5 0 7,5 0% 2% 75 Tuntas Emy Wining Wahyuni 8 37,5 85 87,5 47,5 2,5 9% 1% 75 Tuntas Eti Melawati 9 62,5 70 100 7,5 30 1% 7% 75 Tuntas Farikhati Isnainta A. 10 Feti Setyowati 75 75 87,5 0 12,5 0% 3% 75 Tuntas 11 Gustin Budi Asih 37,5 75 87,5 37,5 12,5 7% 3% 75 Tuntas 12 Iis Sholikah 75 80 100 5 20 1% 4% 75 Tuntas 13 Indah Nur Annisa 62,5 75 100 12,5 25 2% 5% 75 Tuntas 14 Ismi Susanti 62,5 70 87,5 7,5 17,5 1% 4% 75 Tuntas 15 Isna Ristanti 62,5 90 100 27,5 10 5% 2% 75 Tuntas 16 Lia Puspita Sari 75 90 100 15 10 3% 2% 75 Tuntas 17 Melinda Eka Sari 75 85 87,5 10 2,5 2% 1% 75 Tuntas 18 Nadya Nurul Fatimah 45 55 87,5 10 32,5 2% 7% 75 Tuntas 19 Nila Nur Anisa 60 70 100 10 30 2% 7% 75 Tuntas 20 Nining Widyawati 62,5 85 100 22,5 15 4% 3% 75 Tuntas 21 Novitasari 40 50 75 10 25 2% 5% 75 Tuntas 22 Nur Wasilah 75 70 100 -5 30 -1% 7% 75 Tuntas 23 Raras Afifah 62,5 70 75 7,5 5 1% 1% 75 Tuntas 24 Riska Widyastuti 75 90 87,5 15 -2,5 3% -1% 75 Tuntas 25 Sri Susiyanti 50 75 100 25 25 5% 5% 75 Tuntas 26 Sunarmi 45 65 100 20 35 4% 8% 75 Tuntas 27 Umi Nur Khasanah 62,5 80 100 17,5 20 3% 4% 75 Tuntas 28 Wulan Damayanti 75 70 100 -5 30 -1% 7% 75 Tuntas 29 Yuli Handayani 37,5 80 75 42,5 -5 8% -1% 75 Tuntas 30 Yunita Fitriani 37,5 90 87,5 52,5 -2,5 10% -1% 75 Tuntas 31 Yunita Pujiyanti 37,5 70 75 32,5 5 6% 1% 75 Tuntas 32 Zulfa Nur Arifah 62,5 70 87,5 7,5 17,5 1% 4% 75 Tuntas Jumlah 1907,5 2440 2900 533 460 100% 100% Nilai Tertinggi 80 90 100 27,5 32,5 10% 8%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai Terendah Rata-Rata
159
37,5 55 75 -5 -2,5 -1% -1% 59,61 76,25 90,63 16,64 14,38 3% 3% Tabel diatas, menunjukkan komparasi peningkatan hasil belajar siswa post-test siklus 1 dan post-test siklus 2 dalam penerapan media komi, berbasis pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pada siklus pertama dengan 32 siswa yang hadir, terdapat 20 siswa atau 60,50% yang mampu mencapai KKM dengan rata-rata sebesar 76,25. Kemudian pada siklus II terdapat 32 siswa yang hadir pada pembelajaran seluruh siswa yaitu 32 siswa atau 100% mampu mencapai KKM dalam post-test siklus kedua. Jika dikaji berdasarkan rata-rata maka peningkatan yang terjadi sebesar 14,38 yaitu dari nilai rata-rata post-test setelah siklus pertama sebesar 76,25 menjadi 90,63. C. Pembahasan 1. Peningkatan motivasi belajar akibat penerapan media komik berbasis NHT Hasil motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah penerapan media komik berbasis model pembelajaran NHT. Hasil kuesioner yang diisi oleh siswa pada saat pra penelitian adalah 112. Pada siklus pertama, rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar mengalami peningkatan
menjadi 119. Setelah penerapan siklus I
peneliti perlu pemantapan terhadap penerapan media komik berbasis model pembelajaran NHT ini maka peneliti melakukan siklus II. Dalam siklus ke dua ini
hasil rerata motivasi belajar mengalami
peingkatan menjadi 126. Ini berarti motivasi belajar siswa setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT telah terjadi peningkatan sebesar 3%. Peningkatan motivasi belajar merupakan hasil dari penerapan media komik berbais model pembelajar kooperatif tipe NHT. Guru mata pelajaran telah melaksanakan prosedur penelitian dengan baik. Guru mampu mengarahkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan mengarahkan siswa agar dapat mengikuti aturan pada pembelajaran
kooperatif tipe NHT. Guru juga
membimbing siswa untuk saling bekerja sama dalam kelompok. Selain bekerja sama, siswa juga saling berbagi ilmu kepada teman sekelompoknya dan membantu siswa lain jika mengalami kesulitan dalam pemahaman materi. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa belajar untuk mengutarakan pendapat, belajar bertanggung jawab, dan saling menghormati sesama teman. Selama penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT seluruh anggota kelompok terlibat dalam diskusi sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Motivasi belajar yang kian bertambang membuat semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Adanya dorongan dan semangat dari teman sekelompok siswa yang biasanya pasif saat proses pembelajaran, sudah mulai tampak aktif dan mau berpendapat. 2. Peningkatan prestasi belajar akibat penerapan NHT.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Prestasi
belajar
siswa
mengalami
peningkatan
161
setelah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan penggunaan media
komik.
Sebelum
diterapkannya
model
pembelajaraan
kooperatif tipe NHT dan penggunaan media komik, nilai siswa tidak cukup baik, hanya 9 siswa dari 32 yang dinyatakan tuntas dengan nilai
rata-rata
50,61.
Setelah
dilakukan
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media komik pada siklus I nilai rata-rata kelas menjadi 75,25 dengan siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa. Kemudian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus II, prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata kelas sebesar 90,63. Seluruh siswa atau 100% siswa di kelas X Akuntansi 2 dapat mencapai kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75. Peningkatan prestasi belajar siswa merupakan akibat dari penerapan media komik berbasis kooperatif tipe NHT yang berjalan dengan lancar. Saat diskusi berlangsung siswa saling bertukar informasi informasi dan saling membantu teman yang mengalami kesulitan agar semua anggota kelompok dapat memahami materi jurnal penyesuian. Atas dasar tersebut prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 mengalami peningkatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan antara lain: 1. Penerapan media komik berbasis model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Pengasih pada materi jurnal penyesuian dalam siklus akuntansi perusahaan
jasa. Peningkatan
tersebut dilihat dari rata-rata motivasi belajar sebelum penerapan yaitu 112 dan setelah penerapan menjadi 119 pada siklus I dan 126 pada siklus II. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar sebelum dan sesudah diterapkannya media komik berbasis model pembelajaran kooperatif tipe NHT. 2. Penerapan media komik berbasis model pembelajaraan kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 2 pada materi jurnal penyesuian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari rerata sebelum penerapan adalah 59,61 dan meningkat menjadi 76,25 pada siklus I dan menjadi 90,63 pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan media komik berbasis model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
B. Keterbatasan Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan. Keterbatasan tersebut adalah: 1. Pada siklus I alokasi waktu kurang cukup tepat, sehingga ada beberapa bagian yang dilaksankan secara terburu-buru. Namun hal tersebut langsung diperbaiki pada siklus II sehingga pada saat pembahasan soal dapat berlangsung dengan baik dan tidak terburu-buru. 2. Media komik JuPe sangat membantu siswa dalam memahami materi jurnal penyesuian pada perusahaan jasa, tetapi hanya dengan waktu yang terbatas yang dimiliki untuk pelajaran akuntansi dirasa masih kurang untuk membaca komik tersebut. Sehingga dibutuhkan waktu yang luang bagi siswa untuk bisa membaca komik JuPe. C. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang ditunjukkan pada pihak-pihak yang terkait pada penelitian ini: 1. Peneliti berharap agar guru konsisten untuk menggunakan model-model pembelajaran yang mnyenangkan dan menarik sehingga siswa selalu termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. 2. Pentingnya manajemen waktu pada saat penelitian. Hal ini akan mempermudah guru pada saat penggunaan model pembelajaran kooperatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
3. Peneliti selanjutnya dapat membuat persiapan-persiapan penelitian secara matang dan maksimal berkaitan dengan media dan alat-alat yang diperlukan agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alam, S. 2009. Akuntansi SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis Aqib, Zainal. 2011 Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Arief Furchan. (2011). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Aritonang, Lerbin R. 2007. Riset Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Asrori Muhammad, 2007. Penelitian Tindakan Kelas Bandung: CV. Wacana Prima Avrilliyanti, Herlina. Penerapan Media Komik untuk Pembelajaran Fisika Model Kooperatif dengan Metode Diskusi Pada Siswa SMP 5 Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi, Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta Briggs, Leslie, J., 1977. Intructional Design,Principle and Aplication, NewYork:Mc.Graw-Hill Book Company Cooper, D.R., dan Schindler, P.S., 2006. Business Research Methods. Eight Edition. McGrawHill/Irwin, New York, NY 10020 Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta. Rineka Cipta Daryanto.(2011) Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-Contohnya. Yogyakarta: Gava Media David Hopkins. 1993 A Teacher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia. Open University Press Davies, Ivor K. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali Pers
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
Gunarsa, Singgih D; Gunarsa. 2004. PsikologiPraktis: Motivasi Anak, Remaja, Dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: BumiAksara Ibrahim, Muslimin, dkk.,2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:UNESA University Press Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kardi, Soeparman da Mohamad Nur. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, University Press Kemmis, s. & McTaggart, R. (1983) The Action Research Planner. 3rd ed. Victoria, Australia: Deakin University Kunandar. 2008. Langkah Mudah PTK sebagai Pengembangan Profesi Guru Jakarta: PT. Rajagrafindo. Persada Lie, Anita. 2007. Cooperatif Learning. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Masidjo.1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Miftahul Huda. 2011. Cooperatif Learning. Pustaka Belajar. Yogyakarta Moh Uzer Usman, 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Nana Sudjana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 1991. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Prabowo, 2001. Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta : Andi Offiset Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama Sadiman, Arief S. 1990. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Sagala Syaiful. 2009. Kemampuan Professional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, R. 2005. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung Sukiman.2011. Pengembangan Media Pembelajaran.Yogyakarta: Pedagogia Sukmadinata, N.S. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suwarno, Wiji, 2006. Media
Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Suyanto. (1997). Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Depdikbud 2009. Menjelajah Penelitian Inovatif. Sidoarjo: Mamedia Buana Pustaka Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Thursan, Hakim. 2000.Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara Tryana, A. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Prestasi Belajar Biologi Siswa KelasVII SMP Miftahul Huda Kec. Ngadiraja, Pacitan. Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara White, T. 1967. The Animator’s Workbook. New York: Walson-Guptill Publications. Wijaya, Kusuma. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Yuliarti, Diah. 2014. KOMIK JuPe (Jurnal Penyesuian). Yogyakarta: NiiBii Art Studio Zulganef. 2006. Pemodelan Persamaan Struktur dan Aplikasinya menggunakan AMOS 5. Bandung: Pustaka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
Lampiran 1
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Nama Pengamat
:
Hari dan Tanggal Observasi
:
Lama Observasi
:
Orang dan atau Peristiwa yang diamati
:
Tujuan Observasi
:
No
Deskriptor
1
Guru memeriksa kesiapan siswa
2
Guru melakukan apersepsi
3
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
4
Guru menggunakan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi pelajaran.
5
Guru menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariasi.
6
Guru menggunakan media pembelajaran.
7
Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Guru berperan dalam pembentukan kelompok
9
Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok
10
Guru memotivasi siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompok dan agar tercuptanya kerja kelompok yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya
11
Guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok
12
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri
13
Guru tidak berinteraksi dengan siswa saat diskusi kelompok.
14
Guru tidak menjelaskan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok.
15
Guru membiarkan siswa ribut dan membuat kegaduhan di dalam kelas
16
Guru membiarkan siswa yang berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan menggangu kerja kelompok lain.
17
Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok dengan siswa pintar saja.
18
Guru dan siswamasing-masing asik dengan aktivitasnya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan kaku.
19
Guru meninggalkan kelas di saat siswa berdiskusi sehingga tidak ada pengawasan.
20
Guru sering bertanya pada siswa.
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Pertanyaan guru diajukan ke kelas.
22
Pertanyaan guru diajukan ke perseorangan.
23
Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran
24
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
25
Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pretest dan posttest
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
Lampiran 2
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Nama Pengamat
:
Hari dan Tanggal Observasi
:
Lama Observasi
:
Orang dan atau Peristiwa yang diamati
:
Tujuan Observasi
:
No
Deskriptor
1
Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran.
2
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
3
Peserta didik menanggapi pertanyaan dari guru.
4
Peserta didik mencatat hal-hal penting
5
Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik.
6
Peserta didik menanyakan materi yang belum paham
7
Peserta didik menanggapi materi yang sedang dipelajari.
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Lampiran 3
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KELOMPOK SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Nama Pengamat
:
Hari dan Tanggal Observasi
:
Lama Observasi
:
Orang dan atau Peristiwa yang diamati
:
Tujuan Observasi
:
No
Deskriptor
1
Seluruh siswa siap untuk berdiskusi kelompok.
2
Seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
3
Siswa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam diskusi.
4
Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas kelompok.
5
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran
6
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan
7
Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA TERHADAP GURU SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER 1. Model pembelajaran apa saja yang biasa digunakan di kelas? 2. Mengapa memilih model pembelajaran tersebut? 3. Apakah model pembelajaran tersebut sudah efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa? 4. Media apa saja yang baisanya digunakan dalam proses pembelajaran? 5. Apakah media tersebut dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran? 6. Kendala apa saja yang ditemui saat penerapan model pembelajaran tersebut? 7. Hal-hal apa yang perlu diperbaiki? 8. Masalah-masalah apa yang sering dihadapi siswa dalam memahami jurnal penyesuaian? 9. Apa saja yang sudah dilakukan Ibu agar siswa dapat memahami materi jurnal penyesuaian? 10. Bagaimana motivasi siswa selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran tersebut? 11. Menurut Ibu, hal-hal apa yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
Lampiran 5
PEDOMAN WAWANCARA TERHADAP SISWA SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER 1. Bagaimana menurut Anda model pembelajaran yang digunakan Ibu guru saat mengajar? 2. Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, apakah Anda memahami materi yang disampaikan? 3. Apakah Anda mencatat hal-hal penting saat pembelajaran? 4. Apakah guru pernah menggunakan model pembelajaran yang menarik? 5. Apakah guru pernah menggunakan media pembelajaran yang membantu memahami materi pelajaran? 6. Bagaimana keaktifan Anda di kelas? 7. Bagaimana motivasi Anda saat pembelajaran? 8. Bagaimana pendapat kalian tentang materi jurnal penyesuian? 9. Adakah kesuliatan saat mempelajari jurnal penyesuaian? 10. Kesulitan apa yang Anda hadapi saat mempelajari jurnal penyesuian?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK N 1 Pengasih
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas / Semester
:X/2
Materi Pokok
: Jurnal Penyesuaian
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (1 kali pertemuan/ pertemuan pertama)
A. Kompetensi Inti : KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
B. Kompetensi Dasar dan Indikator: 1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola administrasi keuangan entitas.. Indikator : 1.1.1
Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pengetahuan yang diperoleh.
1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknoligi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Indikator: 1.1.2 Berdoa sebelum mulai melaksanakan proses pembelajaran jurnal penyeusian. . 2.1Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami pengetahuan dasar tentang akuntansi perusahaan jasa. Indikator: 2.2.1 Menujukkan rasa ingin tahu dalam memahami materi jurnal penyesuaian. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efeknstif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang akuntansi. Indikator: 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggungjawab dan pro-aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. 3.6 Menjelaskan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan jasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
Indikator: 3.6.1 Menjelaskan pengertian jurnal penyesuian. 3.6.2 Mengindentifikasi akun-akun yang memerlukan penyesuain.
C. Tujuan Pembelajaran 1.1.1 Siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pengetahuan yang diperoleh. 1.1.2 Siswa mampu berdoa secara individu sebelum melaksanakan pembelajaran jurnal penyesuian. 2.1.1 Siswa menunjukkan rasa ingin tahu dalam memahami materi jurnal penyeusian. 2.2.1 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggungjawab dan pro-aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. 3.6.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian. 3.6.2 Siswa mampu menemukan alasan diperlukannya jurnal penyesuaian. 3.6.2 Siswa mampu menyebutkan akun-akun yang memerlukan penyesuain.
D.
Materi Pembelajaran Jurnal Penyesuaian 1. Karakteristik Proses Penyesuaian Ketika seorang akuntan menyiapkan laporan keuangan, ia berasumsi bahwa masa ekonomis perusahaan dapat dibagi ke dalam periode waktu. Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting), pendapatan dicatat dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan. Sebagai contoh, pendapatan harus dilaporkan pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan. Konsep yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini disebut konsep pengakuan pendapatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
Pada akuntansi berbasis akrual, beban yang dilaporkan pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait dengan beban tersebut. Sebagai contoh, gaji karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode saat karyawan menyediakan jasa untuk pelanggan, yang tidak harus sama waktunya dengan saat dibayarkan. Selain berdasarkan akuntansi berbasis akrual dalam pencatatan akuntansi, ada juga berbasis kas. Dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada suatu periode ketika kas diterima atau saat dikeluarkan. Sebagai contoh, pendapatan dilaporkan ketika kas diterima dari klien, sementara gaji dilaporkan saat kas dibayarkan kepada karyawan. 2.
Proses Penyesuaian Pada akhir periode akuntansi, banyak saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan tanpa perubahan apapun dalam laporan keuangan. Meskipun begitu, pada akuntansi berbasis akrual beberapa akun dalam buku besar memerlukan pemutakhiran (updating).
Analisis dan pemutakhiran akun-akun pada akhir
periode sebelum laporan keuangan disiapkan disebut dengan proses penyesuaian (adjusting process). Sedangkan ayat jurnal yang memutakhirkan saldo akun pada akhir periode akuntansi disebut dengan ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries). 3. Jenis Akun yang Memerlukan Penyesuaian Ada empat akun yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian. Golongan pertama adalah golongan yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
awal, yaitu beban dibayar dimuka (prepaid expense) dan pendapatan diterima dimuka (unearned revenues). Golongan ini sering disebut dengan akun tangguhan (deferral). Golongan kedua adalah golongan yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dibelakang, yaitu akruan pendapatan (accrued revenues) dan akruan beban (accrued expense). Beban dibayar dimuka (prepaid expense) yang kadang disebut juga beban yang ditangguhkan (deffered expense) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai aset karena kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima. Aset ini kemudian berubah menjadi beban seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Bahan habis pakai (supplies), sewa dibayar dimuka, dan asuransi dibayar dimuka adalah dua contoh beban dibayar dimuka yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Pendapatan diterima dimuka (unearned revenues), kadang disebut juga pendapatan yang ditangguhkan (deffered revenues) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai kewajiban karena kasnya telah diterima dimuka padahal jasa atau barangnya belum diberikan kepada pelanggan. Kewajiban ini berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Contoh pendapatan diterima dimuka dan sewa diterima dimuka. Contoh transaksi yang masuk sebagai pendapatan diterima dimuka adalah menerima pendapatan dimuka atas pesanan barang yang terjadi dibulan yang akan datang. Akruan pendapatan (accrued revenues) atau piutang pendapatan adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tetapi belum dicatat di akun pendapatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
Contohnya adalah imbalan jasa yang telah diberikan oleh seorang pengacara, namun belum ditagihkan ke kliennya pada akhir periode. Akruan beban (accrued expense) atau beban yang masih harus dibayar adalah beban yang telah terjadi tetapi belum dicatat ke akun beban. Contoh akruan beban adalah utang gaji kepada karyawan pada akhir periode, contoh lain utang bunga wesel, utang bunga, dan utang pajak. 1.
2.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan pembelajaran
: Saintifik
2. Model Pembelajaran
: Numbered Head Together
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: Komik, kepala bernomor, number tag, dan power point
2. Sumber Belajar : a. Komik JuPe (Jurnal Penyesuaian)
3.
Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal
(10 menit)
Kegiatan Siswa
Kegiatan Guru
Menyiapkan semua peralatan
Memeriksa kesiapan
dan buku pelajaran yang
ruang kelas, alat dan
diperlukan
media pembelajaran, serta kesiapan siswa. Melakukan apersepsi dengan menanyakan apa yang diketahui siswa tentang jurnal penyesuaian perusahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
jasa. Memperhatikan yang
Menjelaskan kepada
disampaikan guru.
siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa dengan model pembelajran numbered head together.
Kegiatan
(10 menit) Mengamati:
Inti
Mengamati:
Siswa mengamati handout
Guru membagi siswa ke
berisi laporan keuangan yang
dalam 8 kelompok,
diberikan oleh guru.
masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Kemudian memberikan nomor yang berbeda kepada setiap siswa dalam satu kelompok. Memberikan tugas kepada siswa untuk berdiskusi secara kelompok mengenai jurnal penyesuian perusahaan jasa.
(10 menit)
Menanya:
Menanya:
Merumuskan dan
Meminta siswa
menyampaikan pertanyaan
menyusun pertanyaan-
yang terkait pengertian
pertanyaan yang terkait
dengan pengertian jurnal
dengan pengertian jurnal
penyesuian, pentingya
penyesuian, pentingya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(15 menit)
182
dilakukan penyesuian, akun-
dilakukan penyesuian,
akun yang memerlukan
akun-akun yang
penyesuian.
memerlukan penyesuian.
Mencoba/Mengumpulkan
Mencoba/Mengumpulkan
informasi:
informasi:
Masing-masing siswa dengan
Memberikan tugas
kepala bernomor memilki
kepada siswa untuk
tugas tersediri untuk
mengerjakan soal latihan
mengumpulkan informasi.
yang telah dibuat oleh
Membaca buku dari berbagai
guru.
sumber (internet, jurnal, dll)
Guru membimbing siswa
Dalam kelompok yang telah
dalam proses
dirancang guru siswa saling
pengumpulan informasi.
menemukan jawaban dari soal yang telah diberikan. (20 menit)
Mengasosiasi/mengolah
Mengaosisiasi/mengolah
informasi:
informasi:
Melalui diskusi kelompok,
Mengarahkan siswa agar
siswa mengolah dan
siswa dapat menganalisis
menganalisis jurnal
pengertian jurnal
penyesuian, pentingya
penyesuian, pentingya
dilakukan penyesuian, akun-
dilakukan penyesuian,
akun yang memerlukan
akun-akun yang
penyesuian.
memerlukan penyesuian.
Mengkomunikasikan:
Mengkomunikasikan:
Siswa dari tiap kelompok
Guru menyebutkan satu
dengan nomor yang sama
nomor dan para siswa
yang ditujuk oleh guru,
dari tiap kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
menyampaikan hasil
dengan nomor yang
kelompoknya masih-masing
sama menyamapaikan
sesuai dengan pertanyaan
hasil diskusi mereka.
yang di berikan.
Mengatur jalannya
Memberikan tanggapan
presenasi dan Tanya
pertanyaan dari siswa yang
jawab.
berasal kelompok lain.
(10 menit) Kegiatan
(5 menit)
Penutup
Mengerjakan soal post test
Memeberikan soal post
secara individu.
test.
Membuat rangkuman
Membimbing siswa
Melakukan refleksi
untuk merangkum apa
Memperhatikan penugasan
yang telah dipelajari.
dari guru.
Membimbing siswa untuk berefleksi Memberi penugasan untuk membaca komik.
4.
Penilaian 1. Sikap Spiritual (KD dari KI 1) a. Jenis penilaian
: Non tes
b. Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
c. Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
2. Sikap Sosial (KD dari KI 2) a.
Jenis penilaian
: Non tes
b.
Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
c.
Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
Rubrik penilaian
184
: Rubrik penilaian (terlampir)
3. Pengetahuan (KD dari KI 3) a. Jenis penilaian
: Tes
b. Bentuk penilaian
: Tes tertulis (uraian)
c. Instrumen
: Soal Tes (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir
4. Ketrampilan (KD dari KI 4) a. Jenis penilaian
: Non tes
b. Bentuk penilaian
: Proyek
c. Instrumen
: Lembar penilain proyek (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
Yogyakarta, 20 April 2015
Guru Mata Pelajaran,
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan criteria sebagai berikut: 4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan; 3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan; 2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan; 1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
Kelas
: ………………………….
Tanggal Pengamatan : …………………………. Materi Pokok
: ………………………….
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menjaga
Berdoa Sebelum No
Nama Siswa
185
dan
Kebersihan Lingkunga n Hidup di
Sesudah
Jumlah
Kategori
3.3
Sangat Baik
Kelas/
Belajar
Sekolah
1 2 3 4
1
2
3
4
1
Amilia Vivi Zusmiarsi
√
2
Anis Indri Pangestuti
√
√
3
Baik
3
Annisa Irotun Khotim
√
√
3
Baik
4
Aruliya Desbi S.
√
√
3
Baik
5
Asti Damayanti
√
√
3.3
Sangat Baik
6
Dita Zulvian
√
√
3.3
Sangat Baik
7
Emy Wining Wahyuni
√
√
3.3
Sangat Baik
8
Eti Melawati
√
4
Sangat Baik
9
Farikhati Isnainta A.
√
√
4
Sangat Baik
10
Feti Setyowati
√
√
3.3
Sangat Baik
11
Gustin Budi Asih
√
√
3.3
Sangat Baik
12
Iis Sholikah
√
√
3.3
Sangat Baik
13
Indah Nur Annisa
√
√
3.3
Sangat Baik
14
Ismi Susanti
√
√
3.3
Sangat Baik
15
Isna Ristanti
√
√
3.3
Sangat Baik
16
Lia Puspita Sari
√
√
3.3
Sangat Baik
17
Melinda Eka Sari
√
√
3.3
Sangat Baik
18
Nadya Nurul Fatimah
√
√
3.3
Sangat Baik
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
19
Nila Nur Anisa
√
√
3.3
Sangat Baik
20
Nining Widyawati
√
√
3.3
Sangat Baik
21
Novitasari
√
√
3.3
Sangat Baik
22
Nur Wasilah
√
4
Sangat Baik
23
Raras Afifah
√
3.3
Sangat Baik
24
Riska Widyastuti
√
√
3.3
Sangat Baik
25
Sri Susiyanti
√
√
3.3
Sangat Baik
26
Sunarmi
√
3.3
Sangat Baik
27
Umi Nur Khasanah
√
√
3.3
Sangat Baik
28
Wulan Damayanti
√
√
3.3
Sangat Baik
29
Yuli Handayani
√
√
3.3
Sangat Baik
30
Yunita Fitriani
√
√
3.3
Sangat Baik
31
Yunita Pujiyanti
√
√
3.3
Sangat Baik
32
Zulfa Nur Arifah
√
√
3.3
Sangat Baik
√ √
√
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik. Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap sosial yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut: 4= sangat baik; 3= baik; 2= cukup; 1= tidak pernah.
Kelas
: ………………………….
Tanggal Pengamatan : …………………………. Materi Pokok
: ………………………….
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
Mampu
Berpiki No
Nama Siswa
r Kritis
Terlibat
bekerja
secara
sama
aktif
dan
dan
bertang
kritis
gung
Jumlah
Kategori
jawab 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Amilia Vivi Zusmiarsi
√
√
√
2.33
Baik
2
Anis Indri Pangestuti
√
√
√
2.33
Baik
3
Annisa Irotun Khotim
√
√
√
2.33
Baik
4
Aruliya Desbi S.
√
√
√
2.33
Baik
5
Asti Damayanti
√
√
2
Cukup
6
Dita Zulvian
√
2.33
Baik
7
Emy Wining Wahyuni
√
2.33
Baik
8
Eti Melawati
√
√
2.33
Baik
9
Farikhati Isnainta A.
√
√
√
2.33
Baik
10
Feti Setyowati
√
√
√
2.33
Baik
11
Gustin Budi Asih
√
√
√
2.33
Baik
12
Iis Sholikah
√
√
√
2.33
Baik
13
Indah Nur Annisa
√
√
√
2.33
Baik
14
Ismi Susanti
√
√
√
2.33
Baik
√ √ √
√ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
15
Isna Ristanti
√
√
√
2.33
Baik
16
Lia Puspita Sari
√
√
√
2.33
Baik
17
Melinda Eka Sari
√
√
√
2.33
Baik
18
Nadya Nurul Fatimah
√
√
√
2.33
Baik
19
Nila Nur Anisa
√
√
√
2.33
Baik
20
Nining Widyawati
√
√
√
2.33
Baik
√
3.33
Sangat
√
21
√
Baik
Novitasari √
√
√
3.33
Sangat Baik
22
Nur Wasilah
23
Raras Afifah
√
√
√
2.33
Baik
24
Riska Widyastuti
√
√
√
2.33
Baik
25
Sri Susiyanti
√
√
√
2.33
Baik
26
Sunarmi
√
√
√
2.33
Baik
27
Umi Nur Khasanah
√
√
√
2.33
Baik
28
Wulan Damayanti
√
√
√
2.33
Baik
29
Yuli Handayani
√
√
√
2.33
Baik
30
Yunita Fitriani
√
√
√
2.33
Baik
31
Yunita Pujiyanti
√
√
√
2.33
Baik
32
Zulfa Nur Arifah
√
√
√
2.33
Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK N 1 Pengasih
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas / Semester
:X/2
Materi Pokok
: Jurnal Penyesuaian
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (1 kali pertemuan/pertemuan ke-2)
E. Kompetensi Inti : KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
F.
Kompetensi Dasar dan Indikator:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
1.2 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola administrasi keuangan entitas.. Indikator : 1.2.1
Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pengetahuan yang diperoleh.
1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknoligi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Indikator: 1.1.2 Berdoa sebelum mulai melaksanakan proses pembelajaran jurnal penyeusian. . 2.1Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami pengetahuan dasar tentang akuntansi perusahaan jasa. Indikator: 2.2.1 Menujukkan rasa ingin tahu dalam memahami materi jurnal penyesuaian. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efeknstif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang akuntansi. Indikator: 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggungjawab dan pro-aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. 4.6 Memproses junal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan jasa. Indikator: 4.6.1 menyelesaikan proses penyesuian G. Tujuan Pembelajaran 1.1.3 Siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pengetahuan yang diperoleh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
1.1.4 Siswa mampu berdoa secara individu sebelum melaksanakan pembelajaran jurnal penyesuian. 2.1.1 Siswa menunjukkan rasa ingin tahu dalam memahami materi jurnal penyeusian. 2.2.1 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggungjawab dan pro-aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. 4.6.1 Siswa mampu menanalisis data penyesuian. 4.6.1 Siswa mampu mencatat jurnal penyesuian.
H.
Materi Pembelajaran. 1. Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian Beban dibayar dimuka Saldo akun bahan habis pakai SolusiNet pada trial balance sebelum penyesuaian adalah Rp2.000.000. sebagian bahan habis pakai digunakan selama bulan desember, dan masih ada sisa bahan habis pakai yang belum terpakai. Jika diasumsikan pada tanggal 31 desember sisa bahan habis pakai sebesar Rp 760.000, jumlah yang akan dipindahkan dari akun aset kea kun beban adalah Rp 1.240.000 yang dihitung sebagai berikut: Bahan habis pakai sebelum penyesuaian Sisa bahan habis pakai bahan habis pakai yang digunakan
Rp 2.000.000 Rp 760.000 Rp 1.240.000
Pada jurnal penyesuaian, prinsip utama pencatatan dalam beban dibayar dimuka adalah “yang sudah digunakan”, sehingga jurnal yang dibuat untuk kasus tersebut adalah: beban bahan habis pakai
Rp 1.240.000
bahan habis pakai
Rp 1.240.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
Pendapatan diterima dimuka Berdasarkan daftar saldo (trial balance) sebelum penyesuaian, saldo aun Sewa Diterima dimuka adalah Rp 360.000. Saldo ini mencerminkan penerimaan sewa tiga bulan dari 1 Desember, januari, dan februari. Karena pembuatan laporan keuangan terjadi di akhrir bulan desember, maka sewa diterima dimuka yang harus diakui sebagai pendapatan adalah satu bulan mulai dari 1 desember sampai dengan 31 desember yaitu sebesar Rp 120.000 (Rp 360.000 : 3 bln = Rp120.000/bln). Jika dicatat dalam jurnal penyesuaian maka : Pendapatan sewa diterima dimuka
Rp 120.000
Pendapatan jasa
Rp 120.000
Prinsip utama dalam pendapatan diterima dimuka ini sama seperti dengan beban diterima dimuka, yaitu pendapatan yang dicatat adalah pendapatan yang sudah diakui sesuai dengan yang sudah terjadi. Dalam kasus diatas, pendapatan yang sudah terjadi adalah selama satu bulan saja. Akruan pendapatan Selama satu periode akuntansi, sebagian pendapatan dicatat hanya saat kas diterima, jadi pada akhir periode, ada akun pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Untuk kasus ini, jumlah pendapatan tersebut perlu dicatat dengan mendebit akun aset dan mengkredit akun pendapatan. Contohnya, diasumsikan SolusiNet menandatangani perjanjian dengan perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Desember. Perjanjian tersebut menyatakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
bahwa SolusiNet akan menyediakan jasa konsultasi computer melalui telepon dan memberikan bantuan pada karyawan Rahmat. Jasa yang disediakan akan ditagihkan kepada rahmat pada tanggal 15 setiap bulan dengan biaya Rp20.000 per jam. Per 31 desember, SolusiNet telah memberikan 25 jam jasa konsultasi pada perusahaan Rahmat. Meskipun pendapatan sebesar Rp 500.000 (25 jam x Rp20.000) akan ditagihkan ke perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Januari, SolusiNet harus mengakui pendapatan pada bulan Desember tersebut. Sehingga ayat jurnal penyesuaian untuk kasus ini adalah : Piutang Usaha
Rp 500.000
Pendapatan jasa
Rp 500.000
Pada kasus tersebut akun yang didebit adalah piutang usaha, hal ini terjadi karena perusahaan beum menerima kas, kas baru akan diterima pada tanggal 15 januari sehingga akun yang tepat untuk mencatat aset perusahaan adalah Piutang Usaha. Akruan beban Beberapa jenis jasa, seperti asuransi, biasanya dibayar sebelum digunakan. Pembayaran di muka ini merupakan beban yang ditangguhkan (deferral). Jenis jasa
lainnya
dibayar
setelah
digunakan.
Sebagai
contoh,
beban
gaji
diakumulasikan per jam dan per hari, namun pembayaran mungkin dilakukan secara mingguan, dua mingguan, atau bahkan bulanan. Jumlah beban gaji yang terjadi, namun masih terutang di akhir periode akuntansi merupakan beban sekaligus kewajiban. Jika hari terakhir dari periode pembayaran gaji bukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
merupakan har terakhir periode akuntansi, beban gaji yang terjadi dan kewajiban yang terkait harus dicatat menggunakan ayat jurnal penyesuaian. Contoh kasus, pada bulan desember utang gaji yang harus dicatat untuk SolusiNet adalah Rp250.000. Jumlah ini adalah beban tambahan di bulan Desember dan didebit pada akun beban gaji. Jumlah ini merupakan kewajiban pada tanggal 31 Desember dan dikrdit pada Utang Gaji. Ayat penyesuaian dan akun T-nya adalah sebagai berikut: Beban Gaji Utang Gaji
250.000 250.000
Beban Penyusutan Sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memiliki masa kegunaan yang panjang dinamakan ast tetap (fixed assets atau plant assets). Contoh aset tetap adalah peralatan, seperti: meja , kursi, koputer, dll. Namun seiring berlalunya waktu, peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi peggunanya. Penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation). Semua aset kecuali tanah akan kehilangan manfaatya dan sulit untuk diukur. Penurunan manfaat aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dicatat sebagai beban. Karena alas an itulah, sebagaian dari biaya aset etap dicatat sebagai beban setiap tahun sepanjang masa manfaatnya. Beban periodic ini disebut beban penyusutan (depreciation expense).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
Contoh kasus; ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan bulan Desember SolusiNet digambarkan dalam ayat jurnal dan akun T berikut. Estimasi besarnya penyusutan untuk bulan tersebut diasumsikan Rp50.000 Beban Penyusutan
50.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Kantor 5.
50.00
Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1) Pendekatan pembelajaran
: Saintifik
2) Model Pembelajaran
: Numbered Head Together
6.
Media pembelajarn
7.
Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal
(10 menit)
: Komik,, kepala bernomor, number tag.
Kegiatan Siswa
Kegiatan Guru
Menyiapkan semua peralatan
Memeriksa kesiapan
dan buku pelajaran yang
ruang kelas, alat dan
diperlukan
media pembelajaran, serta kesiapan siswa.
Menjawab pertanyaan tentang
Melakukan apersepsi
persamaan jurnal penyesuaian
dengan menanyakan apa
perusahaan jasa.
yang diketahui siswa tentang jurnal penyesuaian perusahaan jasa.
Memperhatikan yang
Memotivasi siswa
disampaikan guru.
dengan menyampaikan pentingnya memahami persamaan penyesuaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
perusahaan jasa. Mengamati:
Mengamati:
Membaca handout jurnal
Guru membagi siswa ke
penyesuian.
dalam 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Kemudian memberikan nomor yang berbeda kepada setiap siswa dalam satu kelompok. Memberikan tugas kepada siswa untuk berdiskusi secara kelompok mengenai proses jurnal penyesuian.
Kegiatan
(10 menit) Menanya:
Inti
Menanya:
Merumuskan dan
Meminta siswa
menyampaikan pertanyaan
menyusun pertanyaan-
yang terkait pengertian
pertanyaan yang terkait
dengan pengertian jurnal
akun-akun yang
penyesuian, pentingya
memerlukan penyesuian
dilakukan penyesuian, akun-
dan cara mencatat jurnal
akun yang memerlukan
penyesuaian.
penyesuian. (10 menit)
Mencoba/Mengumpulkan
Mencoba/Mengumpulkan
informasi:
informasi:
Masing-masing siswa dengan
Memberikan tugas kepada
kepala bernomor memilki
siswa untuk mengerjakan
tugas tersediri untuk
soal latihan hal 34 pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
mengumpulkan informasi.
komik JuPe.
Membaca buku dari berbagai
Guru membimbing siswa
sumber (internet, jurnal, dll)
dalam proses
Dalam kelompok yang telah
pengumpulan informasi.
dirancang guru siswa saling menemukan jawaban dari soal yang telah diberikan. (10 menit)
Mengasosiasi/mengolah
Mengaosisiasi/mengolah
informasi:
informasi:
Melalui diskusi kelompok,
Mengarahkan siswa agar
siswa mengolah informasi
siswa dapat memproses
yang di dapat mengenai proses
jurnal penyesuian.
jurnal penyesuain. (10 menit)
Mengkomunikasikan:
Mengkomunikasikan:
Siswa dari tiap kelompok
Guru menyebutkan satu
dengan nomor yang sama
nomor dan para siswa
yang ditujuk oleh guru,
dari tiap kelompok
menyampaikan hasil
dengan nomor yang
kelompoknya masih-masing
sama menyamapaikan
sesuai dengan pertanyaan
hasil diskusi mereka.
yang di berikan.
Mengatur jalannya
Memberikan tanggapan
presenasi dan Tanya
pertanyaan dari siswa yang
jawab.
berasal kelompok lain.
(30 menit)
Mengerjakan soal post test
Memeberikan soal post
secara individu.
test.
Membuat rangkuman
Membimbing siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
Melakukan refleksi
untuk merangkum apa
Memperhatikan penugasan
yang telah dipelajari.
dari guru.
Membimbing siswa untuk berefleksi.
Kegiatan
(5 menit)
Penutup
8.
Penilaian 5. Sikap Spiritual (KD dari KI 1) e. Jenis penilaian
: Non tes
f. Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
g. Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
h. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
6. Sikap Sosial (KD dari KI 2) a.
Jenis penilaian
: Non tes
b.
Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
c.
Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
d.
Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
7. Pengetahuan (KD dari KI 3) a. Jenis penilaian
: Tes
b. Bentuk penilaian
: Tes tertulis (uraian)
c. Instrumen
: Soal Tes (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir
8. Ketrampilan (KD dari KI 4) a. Jenis penilaian
: Non tes
b. Bentuk penilaian
: Proyek
c. Instrumen
: Lembar penilain proyek (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
Yogyakarta, 20April 2015
Guru Mata Pelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan criteria sebagai berikut: 4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan; 3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan; 2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan; 1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan. : ………………………….
Kelas
Tanggal Pengamatan : …………………………. Materi Pokok
: …………………………. Menjaga
Berdoa Sebelum No
Nama Siswa
dan
Kebersihan Lingkunga n Hidup di
Sesudah
Jumlah
Kategori
Kelas/
Belajar
Sekolah
1 2 3 4
1
2
3
4
1
Amilia Vivi Zusmiarsi
√
√
3.3
Sangat Baik
2
Anis Indri Pangestuti
√
√
3.3
Baik
3
Annisa Irotun Khotim
√
3
Baik
4
Aruliya Desbi S.
√
3
Baik
5
Asti Damayanti
√
√
3.3
Sangat Baik
6
Dita Zulvian
√
√
3.3
Sangat Baik
7
Emy Wining Wahyuni
√
√
3.3
Sangat Baik
8
Eti Melawati
√
4
Sangat Baik
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
9
Farikhati Isnainta A.
√
√
4
Sangat Baik
10
Feti Setyowati
√
√
3.3
Sangat Baik
11
Gustin Budi Asih
√
√
3.3
Sangat Baik
12
Iis Sholikah
√
√
3.3
Sangat Baik
13
Indah Nur Annisa
√
√
3.3
Sangat Baik
14
Ismi Susanti
√
√
3.3
Sangat Baik
15
Isna Ristanti
√
√
3.3
Sangat Baik
16
Lia Puspita Sari
√
√
3.3
Sangat Baik
17
Melinda Eka Sari
√
√
3.3
Sangat Baik
18
Nadya Nurul Fatimah
√
√
3.3
Sangat Baik
19
Nila Nur Anisa
√
√
3.3
Sangat Baik
20
Nining Widyawati
√
√
3.3
Sangat Baik
21
Novitasari
√
√
3.3
Sangat Baik
22
Nur Wasilah
√
4
Sangat Baik
23
Raras Afifah
√
3.3
Sangat Baik
24
Riska Widyastuti
√
√
3.3
Sangat Baik
25
Sri Susiyanti
√
√
3.3
Sangat Baik
26
Sunarmi
√
3.3
Sangat Baik
27
Umi Nur Khasanah
√
3.3
Sangat Baik
28
Wulan Damayanti
√
√
4
Sangat Baik
29
Yuli Handayani
√
√
4
Sangat Baik
30
Yunita Fitriani
√
√
4
Sangat Baik
31
Yunita Pujiyanti
√
√
4
Sangat Baik
32
Zulfa Nur Arifah
√
√
4
Sangat Baik
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik. Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap sosial yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut: 4= sangat baik; 3= baik; 2= cukup; 1= tidak pernah. : ………………………….
Kelas
Tanggal Pengamatan : …………………………. Materi Pokok
: …………………………. Mampu
Berpiki No
Nama Siswa
r Kritis
Terlibat
bekerja
secara
sama
aktif
dan
dan
bertang
kritis
gung
Jumlah Kategori
jawab 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Amilia Vivi Zusmiarsi
√
√
√
2.33
Baik
2
Anis Indri Pangestuti
√
√
√
2.33
Baik
3
Annisa Irotun Khotim
√
√
√
2.33
Baik
4
Aruliya Desbi S.
√
√
√
2.33
Baik
5
Asti Damayanti
√
√
√
2
Cukup
6
Dita Zulvian
√
√
√
2.33
Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
√
7
√
√
3.6
Eti Melawati
√ √
9
√
√
2.33
Baik
√
√
4
Sangat Baik
Farikhati Isnainta A. √
10
√
√
3.6
√
11
√
√
3.6
√
12
√
√
3.6
√
13
√
√
3.6
√
√
√
3.33
√
√
√
3.33
√ √
√ √
√
2.33
Baik
√
3.33
Sangat Baik
Melinda Eka Sari √
√
√
3.33
√ Nila Nur Anisa
Sangat Baik
Nadya Nurul Fatimah 19
Sangat Baik
Isna Ristanti
18
Sangat Baik
Ismi Susanti
17
Sangat Baik
Indah Nur Annisa
Lia Puspita Sari
Sangat Baik
Iis Sholikah
16
Sangat Baik
Gustin Budi Asih
15
Sangat Baik
Feti Setyowati
14
Sangat Baik
Emy Wining Wahyuni 8
203
√
√
3.33
Sangat Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
√
20
√
√
3.33
√
√
√
3.33
√
√
√
3.33
√
√
3.33
√
√
3.33
√
√
3.33
Sangat
Sangat
Sangat Baik
Umi Nur Khasanah √
√
3.33
Sangat Baik
Wulan Damayanti √
√
3.33
Sangat Baik
Yuli Handayani √
√
3.33
Sangat Baik
Yunita Fitriani
Yunita Pujiyanti
Sangat
Baik
Sunarmi
√ 31
Sangat
Baik
√ 30
3.33
Sri Susiyanti
√ 29
√
Baik
√ 28
√
Riska Widyastuti
√ 27
Sangat
Baik
√ 26
3.33
Raras Afifah
√ 25
√
Baik
√ 24
√
Nur Wasilah √
23
Sangat Baik
Novitasari
22
Sangat Baik
Nining Widyawati 21
204
√
√
3.33
Sangat Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
√ 32
Zulfa Nur Arifah
√
√
3.33
205
Sangat Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Amilia Vivi Zusmiarsi Anis Indri Pangestuti Annisa Irotun Khotim Aruliya Desbi S. Asti Damayanti Dita Zulvian Emy Wining Wahyuni Eti Melawati Farikhati Isnainta A. Feti Setyowati Gustin Budi Asih Iis Sholikah Indah Nur Annisa Ismi Susanti Isna Ristanti Lia Puspita Sari Melinda Eka Sari Nadya Nurul Fatimah Nila Nur Anisa Nining Widyawati Novitasari Nur Wasilah Raras Afifah Riska Widyastuti Sri Susiyanti Sunarmi Umi Nur Khasanah Wulan Damayanti Yuli Handayani Yunita Fitriani Yunita Pujiyanti Zulfa Nur Arifah
Jenis Kelamin P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Kelompok
1
2
3
4
5
6
7
8
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8 MEDIA KOMIK JURNAL PENYESUAIAN
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
Lampiran 9 INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS PADAS SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Nama Pengamat
:
Hari dan Tanggal Observasi
:
Lama Observasi
:
Orang dan atau Peristiwa yang diamati
:
Tujuan Observasi
:
No
Deskriptor
1
Guru memeriksa kesiapan siswa
2
Guru melakukan apersepsi
3
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
4
Guru menggunakan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi pelajaran.
5
Guru menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariasi.
6
Guru menggunakan media pembelajaran.
7
Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
8
Guru berperan dalam pembentukan kelompok
9
Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelompok 10
Guru memotivasi siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompok dan agar tercuptanya kerja kelompok yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya
11
Guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok
12
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri
13
Guru tidak berinteraksi dengan siswa saat diskusi kelompok.
14
Guru tidak menjelaskan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok.
15
Guru membiarkan siswa ribut dan membuat kegaduhan di dalam kelas
16
Guru membiarkan siswa yang berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan menggangu kerja kelompok lain.
17
Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok dengan siswa pintar saja.
18
Guru dan siswamasing-masing asik dengan aktivitasnya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan kaku.
19
Guru meninggalkan kelas di saat siswa berdiskusi sehingga tidak ada pengawasan.
20
Guru sering bertanya pada siswa.
21
Pertanyaan guru diajukan ke kelas.
22
Pertanyaan guru diajukan ke perseorangan.
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran
24
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
25
Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pretest dan posttest
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Nama Pengamat
:
Hari dan Tanggal Observasi
:
Lama Observasi
:
Orang dan atau Peristiwa yang diamati
:
Tujuan Observasi
:
No
Deskriptor
1
Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran.
2
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
3
Peserta didik menanggapi pertanyaan dari guru.
4
Peserta didik mencatat hal-hal penting
5
Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik.
6
Peserta didik menanyakan materi yang belum paham
7
Peserta didik menanggapi materi yang sedang dipelajari.
Ya
Tidak
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
Lampiran 11
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KELOMPOK SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Nama Pengamat
:
Hari dan Tanggal Observasi
:
Lama Observasi
:
Orang dan atau Peristiwa yang diamati
:
Tujuan Observasi
:
No
Deskriptor
1
Seluruh siswa siap untuk berdiskusi kelompok.
2
Seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
3
Siswa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam diskusi.
4
Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas kelompok.
5
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran
6
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan
7
Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12 INSTRUMEN TINDAKAN SAAT PTK KEPALA BERNOMOR
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13 INSTRUMEN TINDAKAN SAAT PTK NUMBER TAG
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14 LEMBAR REFLEKSI GURU SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER No.
Uraian
Komentar
1
Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
2
Penilaian guru terhadap media komik Jurnal Penyesuian.
3
Penilaian guru terhadap aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
4
Hambatan yang dirasakan guru saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
5
Hambatan yang dirasakan guru dalam menjelaskan menggunakan media komik Jurnal Penyesuian.
6
Manfaat apa yang diperoleh dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
-
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Uraian
7
Manfaat apa yang dirasakan saat menggunakan media komik Jurnal Penyesuian.
8
Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT
9
Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran materi ayat jurnal penyesuian dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
10
Motivasi siswa mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan model yang biasa digunakan guru.
Komentar
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
Lampiran 15 LEMBAR REFLEKSI SISWA SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER No.
Uraian
1
Apa yang Anda rasakan tentang proses pembelajaran jurnal penyesuian yang dikemas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
2
Bagaimana pendapat Anda tentang media komik sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
3
Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih termotivasi untuk belajar jurnal penyesuian?
4
Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih mudah untuk memahami jurnal penyesuian?
5
Apakah Anda lebih berminat untuk belajar jurnal penyesuian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif
Komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Uraian tipe NHT ?
6
Apa yang membuat anda senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan NHT ?
7
Hal apa yang membuat Anda tidak senang ketika mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT?
8
Apa yang membuat anda tidak senang dengan penggunaan media komik?
9
Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
10
Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika menggunakan komik JUPE?
11
Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
Komentar
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Uraian
12
Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama menggunakan media komik JUPE?
Komentar
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
Lampiran 16 ANGKET MOTOVASI BELAJAR SISWA
Nama
: ……………
Kelas
:……………
No Absen
:……………
Petunjuk pengisian: a. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum anda memberikan jawaban! b. Tulislah identitas siswa pada kolom yang telah disediakan! c. Berilah tanda (√) pada alternatif jawaban di kolom yang disediakan! Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
PILIHAN No
PERNYATAAN SS
1.
Saya belajar dan mengerjakan tugas akuntansi secara mandiri.
2.
Waktu senggang di luar jam pelajaran saya manfaatkan untuk belajar.
3.
Jadwal belajar di rumah saya buat sendiri dan saya laksanakan tepat waktu.
4.
Saya menyediakan waktu khusus untuk mengulang pelajaran yang sudah diajarkan di kelas.
5.
Saya berusaha mencari sumber bacaan yang dianjurkan guru.
6.
Apabila ada tugas saya sering menyontek pekerjaan teman.
S
RR
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Saya menggunakan waktu senggang untuk bersantai bersama teman.
8.
Saya sering lupa dengan jadwal pelajaran.
9.
Saya hanya belajar ketika di dalam kelas.
10.
Saya cenderung acuh dengan materi pelajaran.
11.
Saya mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah (PR) tepat waktu.
12.
Saya selalu antusias dalam mengikuti pelajaran akuntansi.
13.
Saya selalu mempelajari kembali materi yang telah diajarkan di kelas
14.
Saya belajar dari berbagai sumber yang relevan mengenai materi yang diajarkan.
15.
Saya berani jika saya harus bertanya kepada siapapun yang paham tentang materi pelajaran yang belum saya mengerti.
16.
Saya bosan jika belajar mata pelajaran akuntansi.
17.
Saya acuh tak acuh untuk memperbaiki pekerjaan saya yang salah.
18.
Saya mudah menyerah menyelesaikan tugas atau PR yang diberikan guru.
19.
Saya hanya diam jika materi yang diajarkan guru belum jelas.
20.
Di luar kelas, saya tidak berusaha bertanya mengenai materi yang belum saya pahami.
22.
Saya termotivasi belajar akuntansi, agar saya dipercaya oleh guru untuk mewakili sekolah dalam lomba antar sekolah.
23.
Saya termotivasi belajar akuntansi, karena saya berkeinginan untuk menjadi seorang akuntan.
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24.
Jika guru memberi tahu cara mengerjakan tugas atau PR, saya malas mencatat caracaranya dan malas mencoba menerapkannya ketika belajar di rumah.
25.
Jika guru mengumumkan hasil ulangan di depan kelas, saya tidak bersemangat lagi dalam belajar.
27.
Jika nilai hasil ulangan saya tinggi, saya berusaha mempertahankan dengan belajar lebih keras lagi.
28.
Jika guru mengembalikan tugas atau PR dengan beberapa catatan, saya memperhatikan catatan tersebut untuk perbaikan pada tugas atau PR selanjutnya.
29.
Saya menjadi bersemangat apabila dalam belajar menggunakan metode dan media yang menarik.
33.
Saya merasa nyaman dan mudah memahami materi apabila di dukung dengan fasilitas kelas yang lengkap.
34.
Saya tidak bersemangat apabila teman-teman sekelas kurang aktif dalam pembelajaran.
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
Lampiran 17 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS I No
Deskriptor
Ya Tidak
1
Guru memeriksa kesiapan siswa
√
2
Guru melakukan apersepsi
√
3
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
√
4
Guru menggunakan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi pelajaran.
√
5
Guru menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariasi.
√
6
Guru menggunakan media pembelajaran.
√
7
Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
8
Guru berperan kelompok
√
9
Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok
√
Guru memotivasi siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompok dan agar tercuptanya kerja kelompok yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya
√
Guru
√
10
11
mengamati
dalam
proses
pembentukan
pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor
Ya Tidak
dalam kegiatan diskusi kelompok 12
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri
√
13
Guru tidak berinteraksi dengan siswa saat diskusi kelompok.
√
14
Guru tidak menjelaskan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok.
√
15
Guru membiarkan siswa ribut dan membuat kegaduhan di dalam kelas
√
16
Guru membiarkan siswa yang berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan menggangu kerja kelompok lain.
√
Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok dengan siswa pintar saja.
√
Guru dan siswamasing-masing asik dengan aktivitasnya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan kaku.
√
19
Guru meninggalkan kelas di saat siswa berdiskusi sehingga tidak ada pengawasan.
√
20
Guru sering bertanya pada siswa.
√
21
Pertanyaan guru diajukan ke kelas.
√
22
Pertanyaan guru diajukan ke perseorangan.
√
23
Guru melakukan pembelajaran
17
18
evaluasi
hasil
√
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor
Ya Tidak
24
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
√
25
Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pretest dan posttest
√
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
226
Lampiran 18 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER No
Deskriptor siap
mengikuti
Ya
Tidak √
1
Peserta didik pembelajaran.
proses
2
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
3
Peserta didik menanggapi pertanyaan dari guru.
√
4
Peserta didik mencatat hal-hal penting
√
5
Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik.
√
6
Peserta didik menanyakan materi yang belum paham
√
7
Peserta didik menanggapi materi yang sedang dipelajari.
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
Lampiran 19 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KELOMPOK SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
No
Deskriptor siap
Seluruh siswa kelompok.
berdiskusi
2
Seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
3
Siswa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam diskusi.
4
Berbagi tugas kelompok.
tugas
√
5
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran
√
6
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan
√
7
Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
pengerjaan
Tidak √
1
dalam
untuk
Ya
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
Lampiran 20 HASIL OBSERVASI KELAS SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER No
Deskriptor
Ya
1
Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar
√
2
Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul yang berbeda-beda
√
3
Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa
√
4
Siswa mengalami kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan
√
5
Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah)
6
Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang diberikan oleh guru.
√
7
Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam diskusi.
√
dalam
Tidak
√
√
8
Siswa tidak tertarik membaca hand out yang dibagikan guru.
9
Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas
√
10
Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok
√
11
Para siswa tampak antusias dengan kerja
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor
Ya
Tidak
kelompoknya 12
Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran
√
13
Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan
√
14
Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan
√
15
Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
√
16
Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas
√
17
Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik
18
Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit
√
19
Kelas dapat terorganisasi dengan baik
√
20
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
√
√
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 230 Lampiran 21 SKOR KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER ITEM Nama
SKOR 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
22
23
24
25
27
28
29
33
34
Amilia
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
114
Anis
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
120
Annisa
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
5
114
Aruliya
4
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
5
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
104
Asti
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
5
4
115
Dita
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
5
5
117
Emy
2
2
4
2
2
3
2
4
2
5
4
4
4
4
4
2
4
5
4
2
4
2
2
4
4
3
4
2
5
95
Eti
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
118
Farikhati
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
4
5
5
5
5
5
4
3
3
3
3
128
Feti \
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
111
Gustin
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
3
4
113
Iis
4
4
3
4
4
4
4
3
4
5
3
4
3
3
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
110
Indah
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
5
3
3
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
105
Ismi
2
2
3
2
2
2
2
3
2
4
3
4
3
3
5
2
2
4
4
2
3
1
4
1
5
4
4
2
3
83
Isna
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
3
112
Lia
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
4
4
4
3
117
Melinda
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
114
Nadya
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
3
3
4
3
104
Nila
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
3
3
4
4
110
Nining
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 231 Novitasari
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
112
Nur
3
2
5
3
2
2
2
5
2
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
3
2
3
4
4
3
4
4
99
Raras
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
107
Riska
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
124
Sri
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
127
Sunarmi
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
119
Umi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
119
Wulan
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
5
5
4
4
3
107
Yuli
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
122
Yunita
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
119
Yunita
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
3
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
118
Zulfa
2
4
4
4
4
2
4
4
2
5
4
4
4
4
4
2
2
5
4
2
4
2
2
2
4
4
4
4
4
100
JUMLAH
3583
RATA-RATA
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232
Lampiran 22 HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER 1. Peneliti : Model pembelajaran apa saya yang biasa digunakan di kelas? Guru
: Ceramah dan diskusi.
2. Peneliti : Mengapa memilih model pembelajaran tersebut? Guru
:Karena
dengan
diskusi
siswa
diberi
kesempatan
untuk
menemukan sendiri, kemudian ceramah untuk mempertegas jawaban atau asil diskusi siswa. 3. Peneliti : Apakah model pembelajaran tersebut sudah efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa? Guru
: Selama ini sudah cukup efektif.
4. Peneliti : Media apa saja yang baisanya digunakan dalam proses pembelajaran? Guru
: biasanya menggunakan papan tulis, dan beberapa buku referensi.
5. Peneliti : Apakah media tersebut dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran? Guru : Sejauh ini sudah cukup membantu siswa, dan tidak ada complain dari siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
6. Peneliti : Kendala apa saja yang temui saat penerapan model pembelajaran tersebut? Guru
: Saat diskusi membutuhkan banyak waktu, dan tidak semua siswa
berperan aktif dalam kelompook diskusinya. 7. Peneliti : Hal-hal apa yang perlu diperbaiki? Guru
: Lebih memotivasi siswa agar mau mau terlibat aktif saat diskusi.
8. Peneliti : Masalah-masalah apa yang sering dihadapi siswa dalam memahami jurnal penyesuaian? Guru
: Materi ayat jurnal penyesuian sedikit sulit dipahami oleh siswa,
hampir sebagian besar siswa sulit untuk mendikripsikan transaksi pada ayat jurnal penyesuian, seperti menganalisis akun-akun apa saja yang memerlukan penyesuian, dan cara menghitungnya 9. Peneliti : Apa saja yang sudah dilakukan Ibu agar siswa dapat memahami materi jurnal penyesuaian? Guru
: Saat menjeleskan jurnal penyesuian, saya lebih lambat agar siswa
dapat leboh memahami dan memberikan beberapa waktu untuk siswa merenungkan kembali materi yang saya sampaikan. 10. Peneliti : Bagaimana motivasi siswa selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran tersebut? Guru:
Sejauh ini motivasi siswa tidak begitu baik untuk jurnal
penyesuaian, terlihat dari ketidakantusiasan mereka saat berdiskusi. 11. Peneliti : Menurut Ibu, hal-hal apa yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Guru
234
: Dengan pendekatan dan penguatan-penguatan serta pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
Lampiran 23 HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER 1. Peneliti : Bagaimana menurut Anda model pembelajaran yang digunakan Ibu guru saat mengajar? Siswa : Model pembelajaran yang digunakan yaitu ceramah, sehingga terkadang membosankan. 2. Penelit : Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, apakah Anda memahami materi yang disampaikan? Siswa : Untuk materi pembelajaran tertentu cukup membantu. 3. Peneliti : Apakah Anda mencatat hal-hal penting saat pembelajaran? Siswa : Tidak selalu. 4. Peneliti : Apakah guru pernah menggunakan model pembelajaran yang menarik? Siswa : Jarang 5. Peneliti : Apakah guru pernah menggunakan media pembelajaran yang membantu memahami materi pelajaran? Siswa : selama ini belum pernah. 6. Peneliti : Bagaimana keaktifan Anda di kelas? Siswa : Tergantung situasi dan kondisi kelas 7. Peneliti : Bagaimana motivasi Anda saat pembelajaran? Siswa : Tergantung dari materi yang yang sedang dipelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
8. Peneliti : Bagaimana pendapat kalian tentang materi jurnal penyesuian? Siswa : Jurnal penyesuian materi yang cukup sulit dipahami. 9. Peneliti : Adakah kesuliatan saat mempelajarai jurnal penyesuaian? Siswa : Ada, yaitu sulit untuk mengidentifikasi transaksinya. 10. Peneliti : Kesulitan apa yang Anda hadapi saat mempelajari jurnal penyesuian? Siswa : Sulit memahami transaksinya, menghitung penyusutannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
Lampiran 24 INSTRUMEN LEMBAR KERJA SISWA
NAMA
:
KELAS
:
NO. PRESENSI
:
JAWABAN 1. ……………………………………………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………… 3. ……………………………………………………………………………… 4. ……………………………………………………………………………… 5. ……………………………………………………………………………..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
Lampiran 25 SOAL POST TEST SIKLUS I
1. Jelaskan yang dimaksud dengan jurnal penyesuian sesuai pemahaman kalian! 2. Apakah fungsi jurnal penyesuian? 3. Apakah yang dimaksud dengan biaya yang masih harus dibayar? 4. Apakah yang dimaksud dengan perlengkapan bahan habis pakai?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
Lampiran 26 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS I No
Deskriptor
Ya
1
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kooperatif tipe NHT
√
2
Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas
√
3
Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
√
4
Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok NHT
√
5
Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok
√
6
Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
√
7
Guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang isi yang terdapat dalam komik dan membimbing siswa dalam diskusi.
√
8
Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya
√
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor
9
Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok
√
10
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri
√
11
Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, dan kerjasama di dalam kelompok
√
11
Guru sering meninggalkan kelas selama proses diskusi.
√
12
Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif
√
13
Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan
√
14
Guru dan siswa sama-sama asik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
√
15
Guru tidak perduli kepada siswa yang bertanya.
√
16
Guru melakukan pembelajaran
hasil
√
17
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
√
18
Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui
√
evaluasi
Ya
Tidak
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor posttest
Ya
Tidak
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
Lampiran 27 HASIL OBSERVASI KELAS SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS I No
Deskriptor
Ya
1
Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar
√
2
Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul yang berbeda-beda
√
3
Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa
√
4
Siswa mengalami kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan
√
5
Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah)
√
6
Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang diberikan oleh guru.
√
7
Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam diskusi.
dalam
Tidak
√
8
Siswa tidak tertarik membaca hand out yang dibagikan guru.
√
9
Komik JUPE yang diberikan dibaca dengan sungguh oleh siswa.
√
10
Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor
Ya
11
Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok
12
Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya
√
13
Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran
√
14
Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan
15
Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan
√
16
Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
√
17
Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas
√
18
Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik
19
Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit
√
20
Kelas dapat terorganisasi dengan baik
√
21
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
√
Tidak √
√
√
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 28 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS I No
Deskriptor
Ya
1
Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran dengan antusias.
√
2
Peserta memperhatikan guru.
didik penjelasan
√
3
Peserta didik antusias dengan materi yang sedang sijelaskan oleh guru.
√
4
Peserta didik mencatat halhal penting .
√
5
Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik .
√
6
Peserta didik menanyakan materi yang belum paham
√
7
Peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain.
Tidak
√
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
Lampiran 29 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KELOMPOK SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS I No
Deskriptor
Ya
1
Seluruh siswa mengarahkan perhatian pada materi diskusi dalam kelompok
√
2
Siswa membaca komik JuPe sebagai bahan referensi.
√
3
Melalui diskusi kelompok siswa saling bertukar pikiran dan pendapat
√
4
Siswa bertanggungjawab pada tugas kelompoknya
√
5
Siswa terlibat aktif dalam pengerjaan tugas kelompok.
√
6
Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya dengan pembelajaran.
7
Menjawab pertanyaan dengan maksud dan pertanyaan
sesuai tujuan
√
8
Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
√
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 246 Lampiran 30 HASIL SKOR KUISONER MOTIVASI BELAJAR SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBABASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS I
Nama
ITEM
SKOR
Amilia Anis Annisa Aruliya Asti Dita
1 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 3 4 4
3 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4
5 4 4 4 3 4 4
6 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 3 4 4
8 4 5 4 4 4 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25 27 28 29 33 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5
34 5 5 5 4 4 5
123 129 120 107 118 119
Emy Eti M Farikhat Feti Gustin Iis Indah
2 4 5 4 4 4 3
2 4 5 4 4 4 3
4 4 5 3 4 3 3
2 4 5 4 4 4 3
2 4 5 4 4 4 3
3 4 5 4 4 4 3
2 4 5 4 4 4 3
4 4 5 3 4 3 3
2 4 5 4 4 4 3
5 5 5 4 4 5 4
4 4 5 3 4 3 3
4 4 5 3 5 5 5
4 4 5 3 4 3 3
4 4 5 3 4 3 3
4 4 5 5 4 5 5
2 5 3 4 4 4 3
4 4 5 4 4 4 3
5 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 5
2 4 5 4 4 4 4
4 4 5 4 2 4 4
2 4 5 4 4 4 4
2 4 5 4 4 4 5
4 4 5 4 4 4 5
4 5 5 5 5 5 4
4 4 5 4 4 4 4
4 4 5 3 5 5 5
2 4 5 5 5 5 3
5 5 5 4 4 5 4
96 120 142 112 118 117 107
Ismi Isna Lia Melinda
2 3 4 4
2 4 4 4
3 4 4 4
2 4 4 4
2 4 4 4
2 4 4 4
2 4 4 4
3 4 4 4
2 4 4 4
4 4 4 4
3 4 4 4
5 5 5 4
3 4 4 4
3 4 4 4
5 4 4 4
2 4 4 4
2 5 5 5
5 4 4 4
5 4 4 4
4 4 4 4
4 3 3 4
4 5 5 5
4 5 5 5
4 4 4 4
5 5 5 4
4 4 4 4
5 5 5 5
3 5 5 5
4 4 4 4
98 121 122 121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 247 Nadya Nila Nining Novitasari Nur Raras Riska Sri Sunarmi Umi Wulan Yuli Yunita Fitriani Yunita Pujiyanti Zulfa JUMLAH RATARATA
4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5
4 5 4 4 2 4 4 4 5 4 3 4
3 5 3 4 5 3 5 5 5 4 4 4
4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5
4 5 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5
4 5 4 4 2 4 4 4 5 4 3 5
4 5 4 4 2 4 4 4 5 4 3 5
3 5 3 4 5 3 5 5 5 4 4 4
4 5 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5
3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5
3 5 3 4 5 3 5 5 5 4 4 4
3 5 3 4 5 3 5 5 5 4 4 4
3 5 3 4 5 3 5 5 5 4 4 4
3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4
3 5 3 4 5 3 5 5 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4
4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 3 5
3 5 5 4 3 5 5 5 5 3 4 5
4 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 5
4 5 5 3 4 3 4 4 5 4 3 5
5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5
5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 4 5
4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5
5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5
3 4 5 4 5 3 5 5 4 5 5 4
3 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5
5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5
110 141 118 115 110 113 131 134 139 121 108 135
4
5 4
4
4 4 4 4 4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
121
5
4 4
4
4 4 4 4 4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
3
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
124
2
4 4
4
4 2 4 4 2
5
4
4
4
4
4
2
2
5
4
2
4
3
3
3
5
5
5
5
5
108 3818 119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
250
Lampiran 31 NILAI POST TEST SISWA SETELAH PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Amilia Vivi Zusmiarsi Anis Indri Pangestuti Annisa Irotun Khotim Aruliya Desbi S. Asti Damayanti Dita Zulvian Emy Wining Wahyuni Eti Melawati Farikhati Isnainta A. Feti Setyowati Gustin Budi Asih Iis Sholikah Indah Nur Annisa Ismi Susanti Isna Ristanti Lia Puspita Sari Melinda Eka Sari Nadya Nurul Fatimah Nila Nur Anisa Nining Widyawati Novitasari Nur Wasilah Raras Afifah Riska Widyastuti Sri Susiyanti Sunarmi Umi Nur Khasanah Wulan Damayanti Yuli Handayani
Post test Siklus I
Keterangan
80 85 80 75 90 65 80 85 70 75 75 80 75 70 90 90 85 55 70 85 50 70 70 90 75 65 80 70 80
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30 31 32
Yunita Fitriani Yunita Pujiyanti Zulfa Nur Arifah Jumlah Rata-Rata
90 70 70 2440 76,25
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
251
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
252
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 32 HASIL REFLEKSI GURU SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS I No.
Uraian
Komentar
1
Penilaian guru terhadap Model pembelajaran komponen pembelajaran dan kooperatif NHT mudah penggunaan model untuk diterapkan. pembelajaran kooperatif tipe NHT
2
Penilaian guru terhadap media Komik Jurnal Penyesuain komik Jurnal Penyesuian. dari segi isi sangat ringkas dan membantu siswa memahami jurnal penyesuian.
3
Penilaian guru terhadap aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
3
- Siswa menjadi lebih aktif dan partisipatif. - Siswa saling bekerjasama dengan masing-masing kelompok dan menjawab/mempresenta sikan di depan kelas. - Siswa menghargai pendapatan teman lain, dan mulai mau berpendapat. Hambatan yang dirasakan - Masih ada beberapa siswa yang belum guru saat penerapan model kooperatif, seperti pembelajaran kooperatif tipe mengabaikan aturan NHT main pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT. - Perencanaan waktu yang belum baik.
253
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Uraian
Komentar
4
Hambatan yang dirasakan guru dalam menjelaskan menggunakan media komik Jurnal Penyesuian.
Perancanaan waktu belum baik, sehingga waktu dirasa kurang cukup untuk siswa membaca komik.
5
Manfaat apa yang diperoleh - Lebih terarah dengan penerapan model - Siswa menjadi lebih aktif pembelajaran kooperatif tipe NHT
6
Manfaat apa yang dirasakan Siswa terbantu untuk saat menggunakan media memahami materi jurnal komik Jurnal Penyesuian. penyesuian.
7
Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT
7
Hal-hal apa saja yang perlu Memperhitungkan diperbaiki dalam pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran materi ayat jurnal penyesuian dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
8
Motivasi siswa mengikuti Motivasi siswa untuk pembelajaran kooperatif tipe mempelajari jurnal NHT dibandingkan dengan penyesuian meningkat. model yang biasa digunakan guru.
Dari 32 siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa
waktu
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 33 HASIL REFLEKSI SISWA SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS I No.
Uraian
Komentar
1
Apa yang Anda rasakan Menyenangkan, tentang proses pembelajaran membosankan, jurnal penyesuian yang menarik. dikemas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
tidak dan
2
Bagaimana pendapat Anda tentang media komik sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
Komik JUPE membantu saya untuk lebih mudah memahami jurnal penyesuian.
3
Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih termotivasi untuk belajar jurnal penyesuian?
Iya, saya merasa lebih termotivasi karena melalui media komik JUPE pelajaran jurnal peyesuian terasa tidak begitu sulit dan tidak membosankan.
4
Apakah media komik yang Saya lebih mudah untuk diterapkan membuat Anda memahami materi jurnal lebih mudah untuk penyesuaian. memahami jurnal penyesuian?
255
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Uraian
Komentar
5
Apakah Anda lebih berminat untuk belajar jurnal penyesuian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
Saya lebih berminat, setelah menggunakan pembelajaran dengan NHT karena lebih menarik.
6
Apa yang membuat anda senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan NHT ?
Dapat bekerja sama dengan kelompok dan dapat saling bertukar pendapat.
7
Hal apa yang membuat Anda tidak senang ketika mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT?
Ada siswa yang senang ketika bergabung kelompok yang diinginkan.
8
Apa yang membuat anda tidak Ada siswa yang tidak senang dengan penggunaan antusias dengan media komik? penggunaan media komik.
9
Hambatan apa saja yang Anda Ada teman yang tidak rasakan ketika melaksanakan mau bekerja sama. model pembelajaran Sehingga hasil kerja kooperatif tipe NHT ? kelompok menjadi kurang maksimal.
10
Hambatan apa saja yang Anda Ada teman yang tidak rasakan ketika menggunakan mau membaca komik, komik JUPE? dan membuat hasil menajdi kurang maksimal.
11
Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
tidak harus dalam tidak
Bertemu dengan teman kelompok yang berbeda, dapat bekerja sama dan belajar bertanggung jawab terhadap tugas
256
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Uraian
Komentar masing-masing.
12
Pengalaman baru apa yang Menambah pengetahuan anda rasakan selama saya mengenai jurnal menggunakan media komik penyesuian. JUPE?
257
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
258
Lampiran 34 INSTRUMEN SOAL POST TEST SIKLUS II Perhatikanlah neraca saldo yang disusun berdasarkan saldo akun buku besar Perusahaan Angkut Super Sekali selama taun buku 2013 di bawah ini: No. Akun
Nama Akun
Debet (Rp)
101 Kas
Rp
20.000.000
102 Piutang Usaha
Rp
5.400.000
103 piutang wesel
Rp
2.000.000
104 Sewa dibayar dimuka
Rp
12.000.000
105 Perlengkapan
Rp
4.500.000
151 Tanah
Rp
125.500.000
152 Kendaran
Rp
273.600.000
153 Akm. Peny. Kendaraan
Kredit (Rp)
Rp
27.360.000
155 Akm. Peralatan service
Rp
1.800.000
201 Utang usaha
Rp
12.000.000
301 Modal Tn. Baskoro
Rp
206.465.000
Rp
250.000.000
154 Peralatan service
302 Prive Tn. Baskoro
Rp
Rp
18.000.000
2.500.000
401 Pendapatan sewa truk 501 Beban gaji
Rp
20.000.000
502 Beban asuransi
Rp
2.100.000
503 Beban iklan
Rp
1.800.000
504 Beban air dan listrik
Rp
3.600.000
509 Beban lain-lain
Rp
2.125.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
521 Beban pajak
Rp
4.500.000
Jumlah
Rp
497.625.000
Rp
259
497.625.000
Data penyesuian tanggal 31 Desember 2013: 1. Sewa kantor dibayar tanggal 1 Agustus 2013 untuk 2 tahun. 2. Persediaan perlengkapan yang tersisa seharga Rp 3.000.000. 3. Kendaraan disusutkan 15 %. 4. Peralatan service disusutkan 10%. 5. Pendapatan sewa truk yang masih harus diterima Rp 3.500.000. 6. Gaji bulan Desember 2013 yang masih harus dibayar Rp 3.000.000. 7. Beban asuransi Rp 2.100.000 adalah asuransi kendaraan selama 1 tahun terhitung tanggal 1 juni 2013-31 Mei 2014 8. Iklan yang telah kadaluwarsa senilai Rp 800.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
260
Lampiran 35 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS II No
Deskriptor
Ya
Tidak
1
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kooperatif tipe NHT
√
2
Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas
√
3
Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
√
4
Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok NHT
√
5
Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok
√
6
Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
√
7
Guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang isi yang terdapat dalam komik dan membimbing siswa dalam diskusi.
√
8
Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor
9
Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok
√
10
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri
√
11
Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, dan kerjasama di dalam kelompok
√
11
Guru sering meninggalkan kelas selama proses diskusi.
√
12
Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif
√
13
Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan
√
14
Guru dan siswa sama-sama asik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
√
15
Guru tidak perduli kepada siswa yang bertanya.
√
16
Guru melakukan pembelajaran
hasil
√
17
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
√
18
Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui
√
evaluasi
Ya
Tidak
261
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor posttest
Ya
Tidak
262
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
263
Lampiran 36 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS KELAS SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS II No
Deskriptor
Ya
1
Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar
√
2
Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul yang berbeda-beda
√
3
Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa
√
4
Siswa mengalami kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan
dalam
√
5
Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah)
√
6
Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang diberikan oleh guru.
√
7
Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam diskusi.
√
8
Siswa tidak tertarik membaca hand out yang dibagikan guru.
√
9
Komik JUPE yang diberikan dibaca dengan sungguh oleh siswa.
√
10
Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas
√
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor
Ya
11
Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok
√
12
Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya
√
13
Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran
√
14
Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan
15
Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan
√
16
Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
√
17
Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas
√
18
Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik
19
Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit
√
20
Kelas dapat terorganisasi dengan baik
√
21
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
√
Tidak
√
√
264
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
265
Lampiran 37 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS II No
Deskriptor
Ya
1
Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran dengan antusias.
√
2
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
√
3
Peserta didik antusias dengan materi yang sedang sijelaskan oleh guru.
√
4
Peserta didik mencatat hal-hal penting .
√
5
Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik .
√
6
Peserta didik menanyakan materi yang belum paham
√
7
Peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain.
√
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
266
Lampiran 38 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KELOMPOK SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS II No
Deskriptor
Ya
1
Seluruh siswa mengarahkan perhatian pada materi diskusi dalam kelompok
√
2
Siswa membaca JUPE sebagai referensi.
komik bahan
√
3
Melalui diskusi kelompok siswa saling bertukar pikiran dan pendapat
√
4
Siswa bertanggungjawab pada tugas kelompoknya
√
5
Siswa terlibat aktif dalam pengerjaan tugas kelompok.
√
6
Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya dengan pembelajaran.
7
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan
√
8
Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
√
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 267 Lampiran 39 HASIL KUISONER MOTIVASI BELAJAR SETELAH PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS II
ITEM Nama
SKOR 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20
22
23
24 25 27 28
29
33 34
Amilia
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
125
Anis
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
130
Annisa
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
123
Aruliya
4
3
4
3
3
4
3
5
3
4
5
4
4
4
4
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
113
Asti
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
119
Dita
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
5
120
Emy
5
5
4
2
2
3
2
5
2
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
2
4
5
5
4
4
4
4
5
5
115
Eti
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 268 Farikhati
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
144
Feti
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
5
4
124
Gustin
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
5
4
121
Iis
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
3
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
122
Indah
5
5
5
5
5
5
5
4
3
4
4
5
4
4
5
3
3
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
129
Ismi
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
126
Isna
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
125
Lia
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
126
Melinda
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
5
123
Nadya
4
4
3
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
5
121
Nila
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
142
Nining
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
3
3
3
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
5
124
Novitasari
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
118
Nur
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 269 Raras
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
124
Riska
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
132
Sri
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
134
Sunarmi
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
142
Umi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
122
Wulan
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
3
113
Yuli
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
135
Yunita
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
122
Yunita
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
3
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
124
Zulfa
2
4
4
4
4
2
4
4
2
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
2
4
5
5
5
5
5
5
5
5
120
JUMLAH
4020
RATARATA
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
270
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
271
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
272
Lampiran 40 HASIL BELAJAR SISWA SETELAH PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS II
No
Nama
Post test Siklus II
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Amilia Vivi Zusmiarsi Anis Indri Pangestuti Annisa Irotun Khotim Aruliya Desbi S. Asti Damayanti Dita Zulvian Emy Wining Wahyuni Eti Melawati Farikhati Isnainta A. Feti Setyowati Gustin Budi Asih Iis Sholikah Indah Nur Annisa Ismi Susanti Isna Ristanti Lia Puspita Sari Melinda Eka Sari Nadya Nurul Fatimah Nila Nur Anisa Nining Widyawati Novitasari Nur Wasilah Raras Afifah Riska Widyastuti Sri Susiyanti Sunarmi Umi Nur Khasanah Wulan Damayanti Yuli Handayani
87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 100 87,5 87,5 100 100 87,5 100 100 87,5 87,5 100 100 75 100 75 87,5 100 100 100 100 75
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30 31 32
Yunita Fitriani Yunita Pujiyanti Zulfa Nur Arifah Jumlah Rata-Rata
87,5 75 87,5 2900 90,63
Tuntas Tuntas Tuntas
273
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
274
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
275
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 41 HASIL REFLEKSI GURU SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS II No.
Uraian
Komentar
1
Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Pada siklus kedua, komponen pembelajarn lebih baikdan proses pembelajaran menjadi lebih mudah.
2
Penilaian guru terhadap Komik Jurnal Penyesuain media komik Jurnal membantu siswa Penyesuian. menyelesaikan soal jurnal penyesuian.
3
Penilaian guru terhadap aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
4
Hambatan yang dirasakan guru saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
5
6
- Seluruh siswa aktif dan antusias pada siklus kedua. - Siswa berani mengemukakan pendapatnya.
Pada siklus kedua ini tidak ada hambatan yang berarti karena seluruh siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hambatan yang dirasakan Tidak ada hambatan guru dalam menjelaskan karena seluruh siswa menggunakan media komik antusias dengan media Jurnal Penyesuian. komik JUPE. Manfaat apa yang diperoleh - Hasil belajar siswa pada dengan penerapan model materi jurnal penyesuian pembelajaran kooperatif mengalami peningkatan.
276
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Uraian
Komentar
tipe NHT
7
Manfaat apa yang Siswa dapat menjawab dirasakan saat pertanyaan dengan benar. menggunakan media komik Jurnal Penyesuian.
8
Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT
Seluruh siswa mendapatkan nilai yang baik dan tuntas.
9
Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran materi ayat jurnal penyesuian dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Terus menumbuhkan semangat siswa dan memperbaiki komponen pembelajaran.
10
Motivasi siswa mengikuti Siswa termotivasi dengan pembelajaran kooperatif adanyamodel NHT ini.. tipe NHT dibandingkan dengan model yang biasa digunakan guru.
277
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 42 HASIL REFLEKSI SISWA SAAT PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS II No.
Uraian
Komentar
1
Apa yang Anda rasakan Lebih menyenangkan, tentang proses lebih terasa menarik dari pembelajaran jurnal pertemuan pertama. penyesuian yang dikemas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
2
Bagaimana pendapat Anda tentang media komik sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
Komik JUPE lebih terasa membantu saya untuk lebih mudah menyelesailkan soal-soal jurnal penyesuian.
3
Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih termotivasi untuk belajar jurnal penyesuian?
Saya merasa lebih termotivasi untuk belajar jurnal penyesuian karena melalui media komik JUPE pelajaran jurnal peyesuian terasa tidak begitu sulit dan tidak membosankan.
278
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Uraian
Komentar
4
Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih mudah untuk memahami jurnal penyesuian?
Saya lebih mudah untuk memahami dan menyelesaikan soal-soal jurnal penyesuaian.
5
Apakah Anda lebih berminat untuk belajar jurnal penyesuian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
Saya lebih berminat, setelah menggunakan pembelajaran dengan NHT karena lebih menarik dan membantu saya untuk berani berpendapat.
6
Apa yang membuat anda senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan NHT ?
Dapat bertanya pada teman dengan lebih mudah dan dapat saling bertukar pendapat .
7
Hal apa yang membuat Anda tidak senang ketika mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT?
Pada pertemuan kedua semua teman anggota kelompok dapat bekerja sama dengan baik, sehingga saya merasa senang.
8
Apa yang membuat anda Tidak ada, karena sangat tidak senang dengan membantu. penggunaan media komik?
9
Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
Karena keterbatasan waktu ada beberapa siswa yang belum mendapat gilirian untuk menjawab.
10
Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika menggunakan komik JUPE?
Tidak ada, karena semua teman dalam tiap kelompok membaca komik.
279
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Uraian
Komentar
11
Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
Lebih menyenangkan belajar dengan teman kelompook yang baru, karena menambah banyak pengetahuan.
12
Pengalaman baru apa yang Menambah pengetahuan anda rasakan selama saya mengenai jurnal menggunakan media penyesuian. komik JUPE?
280
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
281
Lampiran 43 DOKUMENTASI GAMBAR/ PHOTO SELAMA PROSES PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NHT SIKLUS I
SISWA SEDANG BERDISKUSI KELOMPOK DAN MEMBACA KOMIK JURNAL PENYESUIAN
SISWA SEDANG BERDISKUSI KELOMPOK DAN MEMBACA KOMIK JURNAL PENYESUIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SISWA SEDANG BERDISKUSI KELOMKPOK DAN MEMBACA KOMIK JURNAL PENYESUIAN
SISWA SEDANG BERDISKUSI KELOMPOK DAN MEMBACA KOMIK JURNAL PENYESUIAN
SISWA BERSAMA GURU MEMBAHAS MATERI DISKUSI, GURU MENUNJUK SALAH SATU KEPALA BERNOMOR UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN.
282
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SIKLUS II
SISWA SEDANG BERDISKUSI KELOMPOK DAN MEMBACA KOMIK JURNAL PENYESUIAN
SISWA MENGERJAKAN SOAL DISKUSI
MENGERJAKAN DI WHITE BOEARD
283
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
284
KEPALA BERNOMOR YANG DITUNJUK MENGERJAKAN DI WHITE BOEARD
SISWA MENCOCOKKAN JAWABAN KELOMPOK DENGAN JAWABAN YANG SEDNAG DIKERJAKAN SISWA LAIN DI WHITE BOARD.
KEPALA BERNOMOR YANG DITUNJUK MENGERJAKAN DI WHITE BOEARD, KEMUDIAN DIKOREKSI BERSAMA-SAMA.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 43 SURAT IZIN PENELITIAN
285