PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Maria Angelina Ekoningsih NIM : 102114104
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Maria Angelina Ekoningsih NIM : 102114104
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Jangan terbiasa menilai dirimu sendiri dari sudut pandang orang lain, karena masing-masing orang menggambarkanmu berbeda, sesuai dengan apa yang ingin mereka lihat” (Mario Teguh).
Menjadi seperti apa anda jauh lebih penting daripada apa yang anda dapatkan. Apa yang anda dapatkan akan dipengaruhi oleh seperti apa anda menjadi. (Jim Rohn) “Setiap orang punya jatah gagal” HABISKAN jatah gagalmu ketika kamu MASIH MUDA (Dahlan Iskan)
Skripsi ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang menyertai Papa dan Mama tersayang atas dukungannya Adik-adikku, Anne dan Monic tercinta Sahabat-sahabatku terkasih iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 Januari 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 27 Februari 2015 Yang membuat pernyataan,
Maria Angelina Ekoningsih v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Maria Angelina Ekoningsih
Nomor Induk Mahasiswa
: 102114104
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama masih tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 27 Februari 2015 Yang membuat pernyataan,
Maria Angelina Ekoningsih
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur dihaturkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa, atas segala rahmat dan karunia yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan, doa dan semangat yang terus mengalir untuk penulis dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan terimakasih tak terhingga diucapkan penulis kepada: 1.
Penyertaan Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
2.
Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3.
Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4.
Antonius Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik saya.
5.
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
6.
Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., CA., selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa sabar dalam
vii
membimbing dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini serta senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan masukan. 7.
M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA dan Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., Ak., M.Sc., CA., selaku Dosen Penguji skripsiku.
8.
Segenap pihak dari Bank Perkreditan Rakyat kabupaten Sleman yang telah bersedia menjadi responden serta membantu dalam memberikan informasi dan pengisian kuesioner.
9.
Papaku Hubertus Kadari dan Mamaku Irene Laura yang selalu mendoakan, tak henti-hentinya menyemangati, memberikan dorongan yang luar biasa serta selalu sabar dalam mendampingi. Juga untuk adikku Priscillia Anneke Putri dan Monica Tri Kurniasih yang selalu menjadi
penyemangat
dan
memberikan
dukungan
dalam
menyelesaikan skripsi ini. 10. Anung Wicaksono, S.Pd., yang selalu sabar, perhatian dan memberikan dorongan serta selalu menemani dalam mencari inspirasi untuk penulisan skripsi ini dan bersedia meluangkan waktu untuk menghiburku disaat suntuk. 11. Sahabat SMA-ku Fransiska Dwiningsih Renwarin yang selalu memberikan dorongan dan menjadi teman seperjuangan. Karolyn Kris Nadia dan Veronica Pradanti Sukmawati yang selalu memberi semangat.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Sahabat-sahabatku Ketty Reinildis Senduk dan Romasenta Damanik khususnya, serta teman-teman akuntansi
angkatan 2010 kelas C,
terimakasih atas kebersamaan dan kebahagiaan yang telah kita ciptakan bersama sehingga menjadi kenangan yang luar biasa indah. 13. Teman-teman MPT Ananta, Catrin, Tere, Sundari, Lia, Tyas, Nopi, Wigung, Dion, Febri, Nandus, Ryan, dan Koido, terimakasih untuk perjuangan kita bersama melewati masa-masa kegundahan di akhir masa perkuliahan. 14. Teman-teman akuntansi angkatan 2010 yang membantu memberikan masukan untuk skripsi ini. 15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Skripsi ini masih memiliki kekurangan, sehingga agar dapat memberikan manfaat yang maksimal, penulis mengharapkan bantuan untuk saran dan/atau kritik yang membangun. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 27 Februari 2015
Maria Angelina Ekoningsih
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ vi HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii HALAMAN DAFTAR ISI.............................................................................. x HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii ABSTRAK ..................................................................................................... xiv ABSTRACT ..................................................................................................... xv BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. B. C. D. E. F.
BAB II
Latar Belakang Permasalahan ................................................... 1 Rumusan Masalah .................................................................... 3 Batasan Penelitian .................................................................... 3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3 Manfaat Penelitian ................................................................... 3 Sistematika Penulisan ............................................................... 5
LANDASAN TEORI ...................................................................... 7 A. B. C. D. E. F. G. H. I.
Pengendalian Intern .................................................................. 7 Pentingnya pengendalian Intern ................................................ 8 Komponen Pengendalian Intern ................................................ 9 COSO (Committee of Sponsoring Organizations) ..................... 18 Bank ........................................................................................ 19 Bank Perkreditan Rakyat .......................................................... 19 Kredit ....................................................................................... 20 Jenis-jenis Kredit...................................................................... 22 Prosedur Pemberian Kredit ....................................................... 23
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J. K. L. M.
Prinsip Pemberian Kredit ......................................................... 26 Teknik Sampling ...................................................................... 27 Penelitian yang Relevan ........................................................... 28 Kerangka Pikir Penelitian ......................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 32 A. B. C. D. E. F. G. H. I.
Pendekatan Penelitian .............................................................. 32 Jenis Penelitian......................................................................... 32 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 32 Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 33 Definisi Operasional Variabel .................................................. 33 Pengukuran Variabel ................................................................ 35 Populasi dan Sampel ................................................................ 37 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 38 Teknik Analisis Data ................................................................ 39
BAB IV GAMBARAN UMUM RESPONDEN ............................................ 42 A. Daftar Responden ..................................................................... 42 B. Profil Responden ...................................................................... 43 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 46 A. Deskripsi Data.......................................................................... 46 B. Analisis Data ............................................................................ 51 C. Pembahasan ............................................................................. 63
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 70 A. Kesimpulan .............................................................................. 70 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 70 C. Saran ........................................................................................ 71 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72 LAMPIRAN ................................................................................................... 74
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 : Kisi-kisi Variabel Penelitian ....................................................... 35 Tabel 3.2 : Kode Jawaban Responden .......................................................... 38 Tabel 3.3
: Tingkat kesesuaian antara PI BPR dan COSO............................. 41
Tabel 4.1 : Daftar Responden dan Alamat .................................................... 42 Tabel 5.1 : Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 47 Tabel 5.2 : Data Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ...................... 49 Tabel 5.3 : Data Responden berdasarkan Lama Bekerja................................ 50 Tabel 5.4 : Jawaban responden per butir pertanyaan untuk komponen Lingkungan Pengendalian ............................................................. 52 Tabel 5.5
: Jawaban responden per butir pertanyaan untuk komponen Penilaian Risiko ............................................................................ 55
Tabel 5.6
: Jawaban responden per butir pertanyaan untuk komponen Aktivitas Pengendalian ................................................................. 57
Tabel 5.7 : Jawaban responden per butir pertanyaan untuk komponen Informasi dan Komunikasi .............................................................. 59 Tabel 5.8 : Jawaban responden per butir pertanyaan untuk komponen Pemantauan .................................................................................... 61 Tabel 5.9 : Jumlah Jawaban “ya” Responden ................................................ 63
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 5.1 : Pie chart Data Jenis Kelamin ..................................................... 48 Gambar 5.2 : Pie Chart Data Pendidikan Terakhir ........................................... 49 Gambar 5.3 : Pie Chart Data Pengalaman Kerja .............................................. 50
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman
Maria Angelina Ekoningsih NIM : 102114104 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian penerapan Pengendalian Intern Prosedur Pemberian Kredit Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman terhadap komponen pengendalian intern COSO (Committee of Sponsoring Organizations) yang terdiri dari lima komponen meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Jenis Penelitian ini adalah studi kasus di BPR yang berada di kabupaten Sleman, dengan memberikan pertanyaan kepada responden dalam bentuk kuesioner tertutup. Sampel penelitian ini adalah manajer di Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman. Teknik pengambilan sampel mengunakan metode sampling jenuh. Analisis data menggunakan analisis deskriptif yang akan memaparkan penerapan pengendalian intern perkomponen di BPR dibandingkan dengan lima komponen COSO kemudian menggunakan interval kelas untuk menentukan tingkat kesesuaian berada pada kriteria apa. Berdasarkan hasil perhitungan, didapat angka 42,7 yang merupakan rata-rata jawaban responden dan termasuk kedalam kriteria tinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pengendalian intern pada prosedur pemberian kredit Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman memiliki tingkat kesesuaian terhadap pengendalian intern COSO yang terdiri dari lima komponen pengendalian meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan termasuk dalam kriteria tinggi.
Kata kunci: pengendalian intern, komponen pengendalian COSO
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT ANALYSIS ON THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL FOR CREDIT PROVISION PROCEDURE A Case Study Bank Perkreditan Rakyat at Kabupaten Sleman
Maria Angelina Ekoningsih NIM : 102114104 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 This research is aimed to analyze the suitability of the implementation of Internal Control for Credit Provision Procedure at Bank Perkreditan Rakyat in Kabupaten Sleman toward internal control components of COSO (Committee of Sponsoring Organizations) which consists of five components: control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring. This research is a case study of BPR in Kabupaten Sleman by providing questions to the respondents in the form of a closed questionnaire. The sample in this research was all manager at Bank Perkreditan Rakyat in Kabupaten Sleman. Data analysis using descriptive analysis will describe the implementation of internal control for each component in BPR that is compared to the five COSO components. Thereafter, it uses class intervals to determine the level of suitability on what criteria is. Based on the calculation results, 42.7 is the average rate of the respondents‟ answer which is included into high criteria of suitability. The conclusion of this research is that the internal control for credit provision procedure at Bank Perkreditan Rakyat in Kabupaten Sleman has been suitable with the COSO internal control that consists of five components: control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring that are included in the high criteria.
Key words: internal control,components control of COSO
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan Pemberian kredit merupakan kegiatan yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan kelangsungan usaha perusahaan sehingga membutuhkan pengendalian. Pengendalian intern dalam suatu organisasi menjadi bagian yang penting dalam rangka pencapaian tujuan organisasi seperti:
keandalan
laporan keuangan,
menjaga kekayaan
perusahaan, evektifitas dan efisiensi operasi, serta ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku sehingga perlu dianalisis. Hal ini merupakan suatu tindakan preventif dari suatu situasi yang tidak pasti dari kegiatan di dalam perusahaan yang mungkin dikemudian akan menimbulkan resiko. Calon debitur dapat dengan mudahnya memberikan data-data fiktif sehingga kredit yang sebenarnya tidak layak, tetap diberikan. Masalah akan muncul ketika kredit ditagih, karena data yang diberikan saat permohonan kredit adalah fiktif maka nasabah kemungkinan akan sulit membayar dan terjadi kredit macet atau bahkan ditemukan adanya nasabah fiktif. Jika jumlah kredit macet dalam satu periode jumlahnya banyak, maka perusahaan sudah pasti akan menderita kerugian. Kredit yang semula bertujuan memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat, akhirnya berujung pada kerugian perusahaan dan bahkan berakibat pada kelangsungan usaha bisnis.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Upaya pencegahan perlu dilakukan agar tujuan pemberian kredit yang semula ingin membantu penyediaan dana dalam bentuk penyaluran kredit kepada masyarakat dapat terlaksana tanpa merugikan pihak pemberi kredit. Selain dapat mengukur ketercapaian tujuan organisasi, pengendalian yang diterapkan manajer juga dapat membantu dalam pengambilan kebijakan dan keputusan yang akan berpengaruh bagi kelangsungan usaha perusahaan. Terkait dengan pengendalian yang perlu diterapkan di lingkungan bisnis, COSO (Committee of Sponsoring Organizations) yang merupakan salah satu lembaga di Amerika telah turut ikut ambil bagian dalam penciptaan desain dan penerapan pengendalian di lingkungan bisnis perusahaan. Internal Control-Integrated Framework diterbitkan dan menjadi salah satu upaya agar penciptaaan pengendalian di lingkungan bisnis senantiasa diterapkan dan berkembang selaras dengan kegiatan operasional perusahaan. COSO yang terdiri dari lima komponen pengendalian dipilih karena hingga 20 tahun setelah diterbitkan, kerangka COSO tetap menjadi salah satu model pengendalian yang paling populer dan masih banyak dibahas pada buku-buku internal audit. Selain itu tahun 2014 ini menjadi tahun terakhir penerapan kerangka COSO 1992 yang kemudian beralih ke kerangka COSO 2013. Berdasarkan uraian di atas, maka judul penelitian adalah “analisis penerapan pengendalian intern prosedur pemberian kredit : studi kasus Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman.”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah Permasalahan yang ingin diteliti yaitu: Bagaimana Kesesuaian Penerapan Pengendalian Intern Prosedur Pemberian Kredit Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman terhadap Komponen Pengendalian Intern COSO (Committee of Sponsoring Organizations)? C. Batasan Penelitian Penelitian ini hanya akan berfokus pada pemahaman manajemen terhadap lima komponen pengendalian intern menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations) yakni: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pada prosedur pemberian kredit, namun tidak melakukan penelitian terhadap pemahaman dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit di BPR. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk menganalisis kesesuaian penerapan pengendalian intern prosedur pemberian kredit Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman terhadap komponen pengendalian intern COSO (Committee of Sponsoring Organizations). E. Manfaat Penelitian Penelitian membutuhkan.
ini
diharapkan
bermanfaat
bagi
pihak-pihak
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
4
Bagi Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman Penelitian ini memberikan informasi bagi pihak manajemen bank tentang kesesuaian penerapan pengendalian intern prosedur pemberian kredit BPR terhadap lima komponen pengendalian intern COSO, sehingga bermanfaat untuk manajemen dalam penilaian dan perbaikan pengendalian intern.
2.
Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan untuk memperluas wawasan pengetahuan terhadap kesesuaian penerapan pengendalian intern prosedur pemberian kredit Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman terhadap lima komponen pengendalian intern COSO.
3.
Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan untuk mendukung dasar
teori
penelitian
yang
sejenis
dan
relevan,
serta
dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya mengenai kesesuaian penerapan pengendalian intern prosedur pemberian kredit BPR terhadap lima komponen pengendalian intern COSO. 4.
Bagi Penulis Penelitian
ini
dapat
menambah wawasan,
pengetahuan,
dan
pengalaman yang berharga dengan membandingan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktik yang terjadi di dunia nyata yang
diperoleh
peneliti
selama
penelitian
ini
dilaksanakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan secara umum dibagi kedalam lima bab, yang materinya dijabarkan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori pendukung yang meliputi teori pengendalian intern, pentingnya pengendalian intern, komponen pengendalian
intern,
COSO
(Committee
of
Sponsoring
Organizations), bank, bank perkreditan rakyat, kredit, jenis-jenis kredit, prosedur pemberian kredit, prinsip pemberian kredit, teknik sampling, dan kerangka pikir penelitian. Bab III : Gambaran Umum Responden Bab ini menjelaskan daftar responden dalam penelitian dan profil perusahaan yang berhasil dikumpulkan. Bab IV : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan pendekatan penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, definisi operasional variabel, pengukuran variabel, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan
data,
dan
teknik
analisis
data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Bab V : Analisis dan Pembahasan Bab ini menjelaskan data yang dideskripsikan, analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dan pembahasan. Bab V : Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran serta keterbatasan penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengendalian Intern Pengendalian intern dalam buku standar profesional akuntan publik yang ditulis oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2001: 319.2) didefinisikan sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen dan personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Definisi pengendalian intern di atas serupa dengan yang diungkapkan oleh Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010: 221), mereka mengartikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai guna mencapai tujuantujuan tertentu yakni: (1) keandalan pelaporan keuangan, (2) menjaga kekayaan dan catatan organisasi, (3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, dan (4) efektivitas dan efisiensi operasi. Pengendalian intern dapat disimpulkan sebagai suatu proses. Proses ini meliputi serangkaian tindakan yang berkaitan dan terintegrasi, bukan ditambahkan, dengan infrastruktur suatu entitas. Pengendalian intern tidak hanya berupa pedoman-pedoman kebijakan dan formulir-formulir, tetapi juga
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
meliputi unsur manusia pada setiap level organisasi, termasuk dewan komisaris, manajemen dan personel lainnya. B. Pentingnya Pengendalian Intern Alasan pentingnya pengendalian intern bagi manajemen dan auditor adalah karena semakin besarnya luas lingkup dan ukuran entitas bisnis maka akan semakin kompleks permasalahan internal yang akan timbul dalam entitas tersebut. Pemeriksaan dan penelaahan bawaan dalam sistem yang baik diharapkan akan mampu memberikan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi. Beban pelaksanaan audit dapat berkurang sehingga dapat mengurangi biaya audit dengan adanya pengendalian intern yang baik (Halim 1995: 162). Pengendalian intern yang diterapkan dapat membantu auditor untuk memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern dalam melakukan penilaian risiko pengendalian untuk asersi dalam saldo akun, golongan transaksi, dan komponen pengungkapan dalam laporan keuangan. Jenis bukti audit digunakan auditor untuk memahami perancangan dan implementasi pengendalian intern menurut Hery (2011: 104) dapat berupa dokumentasi, tanya jawab dengan personel entitas, mengamati personel yang melakukan proses pengendalian, dan melakkan penelusuran kembali atas satu atau beberapa tansaksi melalui sistem akuntansi dari awal hingga akhir. “Auditor biasanya menggunakan tiga jenis dokumen untuk memperoleh dan mendokumentasikan pemahamannya atas pengendalian internal, yaitu: naratif, bagan arus dan kuesioner” (Hery 2011: 104).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Naratif merupakan uraian tertulis yang berisi tentang pengendalian intern klien, yang menjelaskan asal-usul setiap dokumen atau catatan dari seluruh transaksi dan proses yang berlangsung, petunjuk pemisahan tugas, otorisasi serta verifikasi internal. Jenis bukti audit yang lebih mudah dibaca dan diperbaharui dibandingkan dengan bentuk naratif adalah bagan arus (flow chart), yang merupakan diagram yang menunjukkan dokumen klien dan aliran urutannya dalam organisasi serta sangat
bermanfaat
karena
memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai sistem klien. Sedangkan dokumen yang terakhir yang digunakan auditor untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian intern klien adalah kuisioner. “Kuesioner berisi serangkaian pertanyaan tentang pengendalian dalam setiap area audit sebagai sarana untuk menemukan kelemahan dalam pengendalian internal klien” (Hery 2011: 104) dan biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan terkait kelima komponen pengendalian (lingkungan pengendalian, penilaian risiko manajemen, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi akuntansi, dan pemantauan) atau keenam tujuan audit atas transaksi (keterjadian, kelengkapan, keakuratan, posting dan pengikhtisaran, klasifikasi, dan penetapan waktu transaksi dicatat). C. Komponen Pengendalian Intern Komponen
pengendalian
intern
digunakan
oleh
auditor
untuk
memperoleh suatu pemahaman dalam merencanakan audit dengan cara melaksanakan prosedur guna memahami desain pengendalian yang relevan bagi penyusunan laporan keuangan. Pengendalian intern mencakup lima
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
komponen dasar kebijakan dan prosedur yang dirancang dan digunakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan pengendalian dapat dipenuhi. Lima komponen pengendalian intern menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations) meliputi: (1) lingkungan pengendalian, (2) pelilaian risiko, (3) aktivitas pengendalian, (4) Informasi dan komunikasi akuntansi, serta (5) Pemantauan. Penjelasan mengenai kelima komponen pengendalian intern di atas diuraikan sebagai berikut: 1.
Lingkungan Pengendalian “Lingkungan pengendalian berkenaan dengan tindakan-tindakan, kebijakan-kebijakan,
dan
prosedur-prosedur
yang
merefleksikan
keseluruhan sikap manajemen, dewan komisaris, pemilik dan pihak lainnya terhadap pentingnya pengendalian intern bagi entitas” (Rahayu 2010: 224). Lingkungan pengendalian menetapkan corak dan suasana organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian personil dalam organisasi, serta menjadi payung bagi keempat komponen pengendalian internal lainnya. “Tanpa lingkungan pengendalian yang efektif, keempat komponen lainnya tidak akan menghasilkan pengendalian internal yang efektif” (Hery 2011: 90). Inti dari keberhasilan dalam pengendalian entitas secara efektif terletak pada sikap manajemen, jika manajemen puncak sangat fokus terhadap pengendalian maka anggota entitas lainnya juga akan bersikap demikian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Subkomponen dari lingkungan pengendalian intern meliputi: a. Integritas dan nilai-nilai etis Subkomponen ini meliputi tindakan yang dilakukan manajemen untuk mencegah karyawan melakukan tindakan tidak jujur, ilegal atau tidak etis. Integritas dan nilai-nilai etis ini dituangkan dalam sebuah standar etika atau kode perilaku. b. Komitmen pada kompetensi Subkomponen ini meliputi pertimbangan dari pihak manajemen tentang persyaratan kompetensi yang harus dipenuhi bagi pekerjaan tertentu. Setiap karyawan diharapkan dapat menjalankan tugas dan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya. c. Partisipasi dewan komisaris dan komite audit Dewan komisaris adalah sekelompok orang yang dipilih atau ditunjuk untuk mengawasi kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Selaku perwakilan pemegang saham, dewan komisaris memegang peranan penting dalam mengawasi kegiatan entitas, serta memastikan bahwa manajemen (selaku pihak yang diberi kepercayaan oleh pemilik
modal
untuk
mengelola
dana
perusahaan)
telah
mengimplementasikan pengendalian internal dan proses pelaporan keuangan secara layak. Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk membantu pengawasan terhadap manajemen dan bertanggung jawab untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
melakukan komunikasi secara berkelanjutan dengan auditor internal dan eksternal. d. Filosofi dan gaya operasi manajemen Manajemen, melalui prinsip dan sikapnya memberikan isyarat tertentu bagi para karyawannya mengenai arti penting pengendalian internal. Auditor dapat merasakan sikap manajemen terhadap pengendalian intern dari gaya pengelolaan manajemen. e. Struktur organisasi Struktur organisasi menunjukkan tingkatan tanggung jawab dan kewenangan yang ada dalam setiap divisi atau bagian. Auditor dapat mempelajari perihal pengelolaan entitas dan unsur-unsur fungsional bisnis serta melihat bagaimana pengendalian atas pengelolaan diterapkan dengan memahami struktur organisasi klien. f. Kebijakan perihal sumber daya manusia (karyawan entitas) Sumber daya manusia menjadi salah satu hal yang penting bagi keberhasilan
sebuah
entitas.
Metode
atau
kebijakan
untuk
mengangkat, mengevaluasi, melatih, mempromosikan, dan memberi kompensasi kepada karyawan merupakan bagian penting dari pengendalian intern. 2.
Penilaian Risiko Risiko merupakan ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya sesuatu yang bila terjadi dapat mengakibatkan kerugian. Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan entitas. “Risiko bisnis klien dapat berubah disebabkan karena beberapa hal antara lain karena terjadinya perubahan lingkungan operasi atau peraturan organisasi, karena adanya pergantian karyawan, diterapkannya suatu sistem informasi baru, pertumbuhan organisasi yang pesat, adanya penggunaan teknologi baru, pengenalan produk baru, restrukturisasi perusahaan, perluasan usaha ke luar negri dan karena penerapan prinsip akuntansi yang baru” (Rahayu 2010: 227229). Penilaian risiko oleh manajemen berbeda dengan penilaian risiko oleh auditor meski ada keterkaitannya. Manajemen menilai risiko sebagai bagian dari perancangan dan pelaksanaan pengendalian internal yang tujuannya untuk memperkecil kekeliruan dan kecurangan, sedangkan auditor menilai risiko untuk menentukan jenis dan cakupan bukti dalam pemeriksaan. 3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur
yang
membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko telah diambil, sehingga tidak menghambat aktivitas pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian yang berupa kebijakan dan prosedur meliputi: pemisahan tugas, otorisasi yang tepat atas transaksi, dokumen dan catatan yang memadai, pengendalian fisik atas aktiva dan catatan, pemeriksaan independen atau verifikasi internal (Hery 2011). Kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko meliputi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
a. Pemisahan tugas “Pemisahan tugas maksudnya adalah pemisahan fungsi atau pembagian kerja” (Hery 2011: 93). Rasionalisasi dari pembagian tugas adalah bahwa tugas/pekerjaan seorang karyawan seharusnya dapat memberikan dasar yang memadai untuk mengevaluasi pekerjaan karyawan lainnya, jadi hasil pekerjaan seorang karyawan dapat diperiksa silang (cross check) kebenarannya oleh karyawan lain. Unsur dari aktivitas penjualan seharusnya ditangani secara terpisah oleh karyawan yang berbeda untuk menjamin pengendalian internal yang baik dari aktivitas penjualan. Misalnya bagian akuntansi harus terpisah dari bagian kasir untuk menentukan pertangungjawaban atas kas. b. Otorisasi yang tepat atas transaksi Otorisasi dilakukan untuk menjamin bahwa transaksi yang dilakukan telah mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak yang berwenang. “Pengendalian atas pekerjaan tertentu akan menjadi lebih efektif jika hanya ada satu orang saja yang bertanggungjawab atas sebuah pekerjaan tersebut” (Hery 2011: 97). Misalnya dalam transaksi pemberian kredit, haruslah terlebih dahulu meminta persetujuan dari manajer kredit, selaku orang yang memiliki wewenang untuk
memberikan kredit
kepada nasabah dalam
menganalisis/menentukan kelayakan kredit itu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
c. Dokumen dan catatan yang memadai Dokumen yang memadai sangat penting untuk mencatat transaksi dan mengendalikan aktiva. Dokumen memberikan bukti bahwa transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi telah terjadi. Dokumen seharusnya bernumur urut tercetak untuk membantu mencegah terjadinya pencatatan transaksi secara berganda serta mencegah adanya transaksi tidak dicatat. d. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan diperlukan dalam penyelenggaraan pengendalian internal yang baik. Jika tidak diamankan aktiva dapat dicuri, diselewengkan atau disalahgunakan. Demikian juga catatan, jika tidak dilindungi secara memadai catatan dapat rusak, bisa dicuri, atau hilang sehingga dapat menggangu proses pencatatan akuntansi dan operasi normal perusahaan. Pengendalian tidak hanya dapat dilakukan dengan pengendalian fisik saja, melainkan dapat melakukan pengendalian elektronik dan mekanik seperti: uang kas dan surat-surat berharga sebaiknya disimpan dalam safe deposits box, pengunaan kamera CCTV, penggunaan password system, dan kebijakan bahwa tidak semua karyawan dapat keluar masuk gudang penyimpanan persediaan barang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
e. Pemeriksaan independen atau verifikasi internal Kebanyakan sistem pengendalian intern memberikan pengecekan independen atau verifikasi internal. Kegiatan ini meliputi peninjauan ulang, perbandingan, dan pencocokan data. Verifikasi sebaiknya dilakukan secara periodik agar memperoleh manfaat maksimum dan dilakukan
oleh
pihak
yang
independen.
Jika
ditemukan
ketidakcocokan/ketidaksesuaian maka harus dilaporkan kepada pihak manajemen untuk mendapatkan tindakan korektif. 4. Informasi dan Komunikasi Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggungjawabnya. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan,
menggabungkan,
menganalisa,
mengklasikasi,
mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung jawab berkaitan dengan pengendalian intern dalam pelaporan keuangan. Organisasi memerlukan informasi yang relevan dan bersifat tepat waktu agar berfungsi secara efisien dan efektif. Selain itu informasi harus andal dalam akurasi dan kelengkapannya. “Kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem berdampak pada kemampuan manajemen untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
mengambil keputusan dalam mengelola dan mengendalikan aktivitas entitas dan untuk menyusun laporan keuanga yang andal” (Rahayu 2010:232). “Tujuan dari sistem informasi dan komunikasi akuntansi adalah agar transaksi yang dicatat, diproses, dan dilaporkan telah memenuhi keenam tujuan audit umum atas transaksi” (Hery 2011: 100). Enam tujuan audit ini meliputi: (1) transaksi yang dicatat memang ada, (2) transaksi yang ada sudah dicatat, (3) transaksi yang dicatat dinyatakan dalam jumlah yang benar, (4) transaksi yang dicatat diiktisarkan dan di-posting dengan benar, (5) transaksi diklasifikasi dengan benar, dan (6) transaksi dicatat pada tanggal yang benar. 5. Pemantauan Pemantauan merupakan proses untuk menjamin tujuan-tujuan organisasi dan manajemen telah tercapai, dan berarti bahwa kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. “Tujuan monitoring adalah untuk menentukan apakah pengendalian masih berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau perlu adanya perbaikan” (Rahayu 2010:234). Audit internal dibentuk untuk mengatasi risiko yang meningkat dimana terjadi perubahan secara dinamis dan tidak dapat diprediksi. Hasil audit internal diharapkan mampu meningkatkan reliabilitas informasi tentang keandalan unit-unit yang mendapat pengawasan darinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
D. COSO ( Committee of Sponsoring Organizations) COSO merupakan sebuah organisasi yang terbentuk sejak tahun 1985 dan berkedudukan di Amerika Serikat atas inisiatif dari lima organisasi profesional yaitu:
American Institute Certified of Public Accountants
(AICPA), American Accounting Association (AAA), The Institute of Internal Auditors (IIA), The Institute of Management Accountants (IMA), dan The Financial Executives Institute (FEI). Walaupun didukung oleh lima organisasi profesional pada dasarnya organisasi ini bersifat independen dan orang yang duduk di dalamnya berasal dari berbagai kalangan, misalnya: akuntan publik, kalangan industri, bursa efek atau investor. Terhitung sejak 1 Juni 2013 pimpinan COSO adalah Robert B. Hirth Jr. dan akan memimpin dalam tiga tahun mendatang. Dua tujuan utama COSO yang dikutip dari buku Haryono Jusup adalah (1) menetapkan definisi pengendalian intern yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai pihak, dan (2) menetapkan suatu standar yang dapat digunakan oleh bisnis dan entitas lainnya sebagai acuan dalam menetapkan pengendalian intern dan menentukan perbaikannya. COSO menerbitkan sebuah model pengendalian intern dalam laporan yang berjudul Internal Control-Integrated Framework pada tahun 1992 dan sekarang telah banyak digunakan oleh para auditor sebagai dasar penilaian (assessment) dan perbaikan (improvement) pengendalian intern. Lima komponen pengendalian COSO yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
E. Bank Bank menurut Undang-undang RI no.10 tahun 1998 yang merupakan perubahan dari Undang-undang no.7 tahun 1992 adalah “badan usaha yang menghimpun
dana
dari
masyarakat
dalam
bentuk
simpanan
dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Bank di Indonesia menurut jenisnya terdiri dari: Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum merupakan bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran sedangkan “Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran” (UU RI no.10 tahun 1998). F. Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang no.10 tahun 1998 pasal 21 berkaitan dengan bentuk hukum, bentuk hukum bank perkreditan rakyat dalam ayat 2 dapat berupa salah satu dari: Perusahaan Daerah, Koperasi, Perseroan Terbatas, dan Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Usaha yang dapat dijalankan oleh bank perkreditan rakyat juga turut diatur dalam undang-undang. Usaha bank perkreditan rakyat berdasarkan pasal 13 undang-undang republik Indonesia no.10 tahun 1998 meliputi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
20
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka,
tabungan
dan/atau
bentuk
lainnya
yang
dipersamakan dengan itu; 2. Memberikan kredit; 3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. Ketentuan mengenai usaha yang tidak diperbolehkan (dilarang) dijalankan oleh bank perkreditan rakyat terdapat dalam pasal 14, berbunyi: 1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran; 2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing; 3. Melakukan penyertaan modal; 4. Melakukan usaha perasuransian; 5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 13. G. Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani (credere) yang berarti kepercayaan (truth atau faith). “Kredit dan kepercayaan (trust) adalah ibarat sekeping mata uang logam yang tidak dapat dipisahkan. Karena tidak akan mungkin adanya pemberian pinjaman tanpa adanya bangunan kepercayaan di sana dan kepercayaan itu adalah sesuatu yang sangat mahal harganya” (Fahmi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
2010: 2). Oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan. Kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang, menggambarkan bahwa kredit dalam arti ekonomi merupakan penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang, maupun jasa (Suyatno 2003: 12). Berbagai macam penafsiran tentang kredit
berkembang seturut
perkembangan ilmu pengetahuan seperti Susatyo Reksodiprojo dalam Rachmat (1987: 1-2) mengemukakan, “Kredit adalah lalu lintas pembayaran dan penukaran barang dan jasa di mana pihak kesatu memberikan prestasi, baik berupa uang, barang, jasa ataupun prestasi lain, sedangkan imbangan prestasinya akan diterima kemudian”. Sedangkan menurut undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud kredit adalah “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.” Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pendapat di atas adalah bahwa kredit terdiri atas kepercayaan, pihak pemberi kredit (kreditur), pihak penerima kredit (debitur) dan terdapat kontraprestasi di masa yang akan datang akibat adanya transaksi sekarang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
H. Jenis-jenis Kredit Jenis-jenis kredit yang diberikan kepada masyarakat menurut Suyatno (2003: 25) dapat dilihat dari berbagai sudut. Kredit dilihat dari sudut tujuannya terdiri atas kredit konsumtif, kredit produktif dan kredit perdagangan. 1. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperoleh/membeli barang-barang dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang bersifat konsumtif. “Kredit konsumtif diajukan dalam hal pemenuhan kebutuhan pribadi” (Fahmi 2010:8), seperti untuk membeli sepeda motor, mobil, rumah, perabotan rumah, untuk renovasi dan lainnya. 2. Kredit Produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi. “Kredit ini umumnya dipakai atau diajukan oleh mereka yang bergerak dalam dunia usaha atau mereka yang mempunyai bisnis dan membutuhkan dana dalam usahanya untuk berekspansi bisnis atau bertujuan untuk meningkatkan grafik hasil yang telah diperoleh saat ini menjadi lebih tinggi, seperti ingin menghasilkan produk baru/tambahan, ingin membuka kantor cabang baru (brand office) untuk bidang pemasaran” (Fahmi 2010:8-9). Kredit Produktif menurut Fahmi dibagi menjadi dua, yaitu kredit investasi yang diajukan untuk membeli barang-barang modal dan kredit modal kerja yang digunakan untuk membeli bahan baku atau kebutuhan suku cadang. 3. Kredit Perdagangan, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi. Fahmi (2010:9) dalam bukunya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
menjelaskan bahwa kredit perdagangan diajukan dengan maksud untuk membuat agar barang yang telah diproduksi tersebut menjadi lebih berguna dan bisa dipakai oleh orang banyak bukan hanya pada mereka yang berada di satu area tapi diharapkan barang tersebut bisa dipakai oleh banyak orang dari tempat yang berbeda baik daerah, negara, kawasan dan juga budaya, atau ini bisa disebut untuk membuat barang tersebut memiliki peningkatan utility of place dari suatu barang. “Kredit perdagangan terdiri atas kredit perdagangan dalam negeri dan kredit perdagangan luar negeri” (Suyatno 2003: 25). I.
Prosedur Pemberian Kredit Urutan langkah-langkah yang dilakukan dalam prosedur pemberian kredit yang harus ditangani oleh bank, tidak jauh berbeda baik untuk bank umum maupun bank perkreditan rakyat. Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara pinjaman oleh orang pribadi dengan pinjaman yang diajukan oleh suatu badan usaha, kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuan apakah untuk konsumtif atau produktif. Prosedur pemberian kredit yang dijalankan badan hukum dalam buku Kasmir (2005: 110-114) adalah sebagai berikut: 1. Pengajuan berkas-berkas Pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal dan dilampiri dengan berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan. “Pengajuan proposal hendaknya berisi latar belakang perusahaan, maksud dan tujuan mengajukan kredit, besarnya kredit dan jangka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
waktu kreditnya, cara pemohon mengembalikan kredit, jaminan kredit, NPWP, bukti diri dari pimpinan perusahaan, neraca dan laporan laba rugi 3 tahun terakhir serta fotocopy sertifikat jaminan” (Kasmir 2005: 110-112). 2. Penyelidikan berkas jaminan Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. “Jika menurut pihak perbankan belum
lengkap atau cukup maka nasabah
diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja” (Kasmir 2005: 3). 3. Wawancara I Wawancara dilakukan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam, untuk memastikan apakah berkasberkas tersebut telah sesuai dan lengkap. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya, Kasmir menjelaskan bahwa hendaknya wawancara dilakukan serileks mungkin agar hasil wawancara sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 4. On the spot On the Spot merupakan “kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan” (Kasmir 2005: 113). Kemudian hasil on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara I. On the spot sebaiknya dilakukan dengan tiba-tiba datang tanpa melakukan pemberitahuan terlebihdahulu kepada calon nasabah, agar data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
5. Wawancara ke II Wawancara kedua “dilakukan dalam proses perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan” (Kasmir 2005: 113). Pencocokan dilakukan untuk memperoleh suatu kesesuaian dan kebenaran, mulai dari permohonan, hasil wawancara I dan hasil on the spot. 6. Keputusan kredit Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima maka dipersiapkan administrasinya. Keputusan kredit akan mencakup jumlah uang yang akan diberikan, jangka waktu kredit dan biaya-biaya yang harus dibayar. Keputusan kredit menurut Kasmir biasanya merupakan keputusan team, sehingga jika kredit ditolak maka hendaknya dikirim surat penolakan yang menjelaskan alasan penolakan. 7. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka “sebelum kredit dicairkan nasabah terlebih dahulu akan menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotik dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu” (Kasmir 2005: 114). Penandatanganan bisa dilakukan langsung antara pihak bank dan debitur atau bisa melalui notaris.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
8. Realisasi kredit “Realisasi kredit diberikan setelah penendatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan” (Kasmir 2005: 113). 9. Penyaluran/penarikan dana Pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit menurut Kasmir, dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu secara sekaligus atau secara bertahap. J.
Prinsip Pemberian Kredit Prinsip 5C merupakan salah satu alat/cara yang digunakan ketika melakukan analisis kredit untuk melihat sejauh mana kredit itu dapat dikatakan layak untuk diberikan kepada calon debitur dan dapat dipertanggungjawabkan (Supriyono: 2011) dan berarti dapat meminimalisir terjadinya kredit macet. Kelima prinsip itu adalah: character (karakter), capital (modal), capacity (kemampuan), collateral (jaminan), dan condition (kondisi). Karakter berkaitan dengan sifat atau watak calon debitur yang tercermin dari latar belakang pendidikan, relasi, pengendalian emosi, kesehatan, status social dan lainnya, sehingga dapat dipercaya akan memiliki itikad baik dan komitmen tinggi untuk mengembalikan seluruh kewajiban sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani dan disepakati bersama antara pihak debitur dan kreditur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Struktur modal perusahaan akan turut menentukan besarnya presentase yang dibiayai oleh bank atas pembiayaan suatu pekerjaan/proyek (Supriyono 2011: 162). Kekayaan perusahaan tersebut dapat dilihat dari neraca, laporan laba rugi, return on investment dan return on equity, sehingga dari dasr itu dapat ditentukan besaran platform kredit yang dapat diberikan. Analisis kapasitas dapat dilihat dari kemampuan manajemen untuk mengelola suatu perusahaan sehingga perusahaan mampu menghasilkan laba dan dapat membayar semua kewajiban tepat pada waktunya dan merupakan ukuran dari ability to pay. Penilaian jaminan dilakukan untuk menlihat sejauh mana tingkat kemudahan objek jaminan diperjualbelikan. “Semakin mudah asset tersebut diperjualbelikan maka tingkat risiko bank akan berkurang” (Supriyono 2011: 163). Kredit yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha debitur. Analisis terhadap kondisi meliputi kondisi nasional, regional, politik dan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap bisnis debitur yang sedang berjalan. K. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling (Sugiyono 2012: 121). Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
dipilih menjadi anggota sampel. “Teknik ini meliputi: simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area (cluster) random sampling” (Sugiyono 2012: 121). Non Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. “Teknik non probability sampling meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling” (Sugiyono 2012: 121). L. Penelitian yang Relevan 1.
Penerapan Implementasi Pengendalian Internal dalam Sistem Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah, studi kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Sari: 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pemberian kredit dan struktur pengendalian intern PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi dua, yaitu metode pengukuran data dan metode analisis data. Metode pengukuran data untuk sistem pemberian kredit, mengacu pada ketentuan undang-undang no.10 tahun 1998 tentang perbankan yang merupakan perubahan dari undang-undang no.7 tahun 1992. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Data dianalisis dengan mendeskripsikan hasil wawancara dan observasi lalu dibandingkan dengan ketentuan perundang-undangan perbankan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sistem pemberian kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia sudah baik karena telah sesuai dengan undangundang no.10 tahun 1998. Pengendalian intern di PT. Bank Rakyat Indonesia dianggap sudah memadai. 2.
Evaluasi dan Perancangan Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit studi kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kalimantan Barat (Rinaldhy: 2010) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan sistem pengendalian intern pemberian kredit pada Credit Union Tilung Jaya dan memberikan usulan rancangan sistem pemberian kredit pada Credit Union Tilung Jaya. Jenis penelitian ini adalah studi kasus.teknik pengumpulan data adalah dengan cara wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi terhadap berkas dan dokumen Credit Union Tilung Jaya. Subjek penelitian adalah manajer, bagian keuangan dan bagian perkreditan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Credit Union Tilung Jaya memiliki sistem pemberian kredit yang baik. Pengendalian yang dilakukan masih kurang memadai sehingga timbul permasalahan yang mengurangi efektifitas kinerja karyawan. Permasalahan lain adalah tidak terdapatnya pemisahan fungsi keuangan dan akuntansi serta pencatatan yang hanya dilakukan dalam satu jurnal saja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Perancangan sistem akuntansi pemberian kredit yang dilakukan merupakan modifikasi atas pengembangan sistem yang sudah ada. Dalam perancangan tersebut, fungsi keuangan dan akuntansi telah dibuat terpisah. Detail perancangan meliputi: rancangan struktur organisasi perusahaan, rancangan input (formulir permohonan kredit, keputusan kredit, perjanjian kredit, penilaian barang jaminan, anggaran pendapatan dan belanja, angsuran), rancangan output sistem (laporan pemantauan harian/bulanan, laporan usia pinjaman dan ringkasan usia pinjaman). 3.
Studi Penerapan Pengendalian Intern pada Emiten dan Perusahaan Publik (Tim studi penerapan pengendalian intern pada emiten dan perusahaan publik: 2006). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian intern pada emiten dan perusahaan publik, serta untuk mengetahui peraturan-peraturan tentang pengendalian intern di luar negeri. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji silang (test). Tabulasi data digunakan dalam penerikan kesimpulan yakni dengan mempresentasekan jawaban responden berdasarkan kelompok item sesuai dengan komponen pengendalian intern. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian adalah penerapan sistem pengendalian intern pada emiten dan perusahaan publik dapat dikatakan baik, dapat dilihat dari hasil penelitian lebih dari 48% emiten
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
dan perusahaan publik telah memiliki lima komponen pengendalian intern dalam organisasinya. M. Kerangka Pikir Penelitian Kerangka pikir penelitian dibuat untuk mempermudah mendapatkan pemahaman atas desain penelitian. Penelitian ini berfokus pada pemahaman manajer terhadap pengendalian intern sehingga dapat diketahui tingkat kesesuaian antara pengendalian yang telah diterapkan di BPR pada prosedur pemberian kredit dengan lima komponen pengendalian intern COSO. Lima komponen pengendalian intern COSO meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pada prosedur pemberian kredit. Kelima komponen ini kemudian akan dirumuskan dalam butir pertanyaan dalam kuesioner dan selanjutnya hasil jawaban responden akan dideskripsikan. Presentase perbutir pertanyaan akan digunakan untuk melihat seberapa banyak responden telah menerapkan pengendalian intern sesuai lima komponen COSO. Tingkat kesesuaian akan ditentukan dari kriteria yang akan dibuat berdasarkan interval kelas. Kriteria penentuan interval kelas selanjutkan akan menunjukkan
sejauh
mana
tingkat
kesesuaian
pengendalian
intern
ketujuhbelas responden terhadap pengendalian interen menurut COSO.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk meneliti secara mendalam mengenai suatu fakta dan realita populasi atau sampel tertentu. Data yang telah dikumpulkan dan masih bersifat kualitatif kemudian akan dikuantifikasi dengan mengkategorikan atau mengklasifikasikan dengan memberikan label atau kode sehingga memudahkan dalam analisis dan dapat digunakan untuk penarikan kesimpulan. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian merupakan penelitian studi kasus dengan memberikan pertanyaan kepada responden dalam bentuk kuesioner tertutup sehingga data yang dikumpulkan berupa data primer. Kuesioner akan disebarkan ke Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman Yogyakarta yang ditujukan kepada manajer. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Bank Perkreditan Rakyat yang tersebar di Kabupaten Sleman. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2014.
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
D. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah manajer Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten
Sleman,
pengendalian
intern
sedangkan
objek
menurut
COSO
penelitian
adalah
(Committee
of
komponen Sponsoring
Organizations) yang terdiri dari lima komponen yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan. E. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengertian lebih mendalam tentang variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari lima komponen pengendalian intern menurut COSO
yaitu:
lingkungan
pengendalian,
penilaian
risiko,
aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan. 1.
Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian
merupakan kebijakan-kebijakan, dan
prosedur-prosedur yang merefleksikan keseluruhan sikap manajemen, dewan komisaris, pemilik dan pihak lainnya terhadap pentingnya pengendalian intern bagi entitas. Lingkungan pengendalian meliputi enam subkomponen yang meliputi: integritas dan nilai-nilai etis, komitmen pada kompetensi, patisipasi dewan komisaris dan komite audit, filosofi dan gaya manajemen, struktur organisasi, serta kebijakan perihal sumberdaya manusia (karyawan entitas).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
34
Penilaian Risiko Penilaian risiko berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan manajemen dalam mengantisipasi risiko yang akan terjadi di masa yang akan datang yang akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan akibat adanya kemungkinan atau ketidakpastian. Penilaian risiko mencakup pertimbangan khusus terhadap risiko yang timbul dari perubahan keadaan dalam penelitian ini khususnya yang berkaitan dengan pemberian kredit serta pengaruhnya terhadap bank penyedia fasilitas kredit.
3.
Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur
yang
membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko
telah diambil
untuk
mencapai tujuan entitas.
Aktivitas
pengendalian yang berupa kebijakan dan prosedur meliputi: pemisahan tugas, otorisasi yang tepat atas transaksi, dokumen dan catatan yang memadai, pengendalian fisik atas aktiva dan catatan, pemeriksaan independen atau verifikasi internal. 4.
Informasi dan Komunikasi Informasi dan komunikasi merupakan bagian penting dari proses manajemen. Komunikasi informasi berkaitan dengan pengidentifikasian dan penyaluran informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan oleh manajemen dan pihak lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
35
Pemantauan Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Aktivitas ini menentukan apakah pengendalian intern berjalan sebagaimana yang diharapkan dan dimodifikasi sesuai perkembangan kondisi yang ada dalam perusahaan.
F. Pengukuran Variabel Tabel 3.1: Kisi-kisi Variabel Penelitian Variabel
Definisi Operasional
Lingkungan Kebijakan dan prosedur Pengendalian terhadap pentingnya pengendalian
Penilaian Risiko
Penilaian ketidakpastian berkaitan dengan pencapaian tujuan
Indikator 1. Integritas dan nilai-nilai etis 2. Komitmen pada kompetensi 3. Partisipasi dewan komisaris dan komite audit 4. Filosofi dan gaya operasi manajemen 5. Struktur organisasi 6. Kebijakan perihal SDM
1. Perubahan peraturan 2. Pergantian karyawan 3. Perubahan sistem informasi 4. Pertumbuhan organisasi
Nomor Item 1-2 3-4 5
6
7-8 9-10
11 12 13
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Lanjutan Tabel 3.1: Kisi-kisi Variabel Penelitian……………… Variabel
Definisi Operasional
Indikator 5. Penggunaan teknologi baru 6. Penetapan prinsip akuntansi baru
Aktivitas Kebijakan dan prosedur Pengendalian untuk mengatasi risiko
Informasi dan Komunikasi
Identifikasi dan pertukaran informasi
Nomor Item 15 16
1. Pemisahan tugas 2. Otorisasi atas transaksi 3. Dokumen dan catatan yang memadai 4. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan 5. Pemeriksaan independen atau verifikasi internal
17-18
1. Terjadi transaksi 2. Transaksi dicatat 3. Transaksi dicatat dalam jumlah benar 4. Transaksi diiktisarkan dan diposting dengan benar 5. Transaksi diklasifikasi dengan benar 6. Transaksi dicatat pada tanggal yang benar
29-30
19 20-21
22-25
26-28
31 32-33
34
35
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Lanjutan Tabel 3.1: Kisi-kisi Variabel Penelitian……………. Variabel
Definisi Operasional
Pemantauan
Penentuan kualitan kinerja pengendalian intern
Indikator 1. Keandalan pelaporan 2. Menjaga kekayaan dan catatan 3. Efisiensi dan efektivitas 4. Ketaatan pada hukum dan peraturan
Nomor Item 37-38 39-41
42 43-45
G. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Rutoto: 2007) yang meliputi karakteristik subjek atau objek tertentu. “Sampling adalah pengambilan sebagian dari populasi (seluruh data) yang digunakan untuk mewakili nilai atau sifat seluruh populasi yang ada. Sebagian dari populasi yang diambil tadi namanya sampel atau sample.” (Subagyo 2004: 67). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer yang bekerja di Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling, adalah teknik yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012:125). Metode sampling jenuh digunakan dalam pengambilan sampel, yaitu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono 2007: 61) atau dengan istilah lain dinamakan sensus. Metode sampling jenuh digunakan karena jumlah populasi relatif kecil, kurang dari tigapuluh responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
H. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner untuk memperoleh data primer, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak terkait. Kuesioner akan disebarkan ke beberapa Bank Perkreditan Rakyat yang berada di Kabupaten Sleman yang ditujukan kepada manajer. Sumber yang digunakan dalam menyusun kuesioner dalam penelitian ini adalah: teori tentang komponen pengendalian intern COSO dalam buku Hery (2011) dan Jusup (2010). Kuesioner dalam penelitian ini merupakan kuesioner tertutup, dengan kata lain daftar pertanyaan yang ada dalam kuesioner telah dibuat sedemikian rupa sehingga hanya akan diperoleh dua alternatif jawaban yaitu jawaban “ya” yang berarti pengendalian telah diterapkan dan “tidak” yang berarti pengendalian belum diterapkan. Skala yang digunakan dalam penelitian merupakan skala dikotomi. Skala dikotomi digunakan untuk memperoleh jawaban jelas dan konsisten dari responden.
Data
yang
telah
dikumpulkan
kemudian
akan
di
kategorisasi/klasifikasi untuk memudahkan dalam pengolahan data. Tabel 3.2 : Kode Jawaban Responden Ya
Kode 1
Tidak
Kode 0
Library Research atau penelitian kepustakaan juga digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan mencari dan mengumpulkan teori dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
informasi yang akan digunakan sebagai landasan dalam penelitian. Teori dan informasi yang dikumpulkan dapat dikumpulkan dari jurnal-jurnal, penelitian terdahulu dan dari buku-buku literatur. I.
Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh melalui pengisian kuesioner akan diolah dengan
menggunakan
analisis
deskriptif
untuk
kelima
komponen
pengendalian sehingga lebih mudah dipahami, dan menggunakan aplikasi untuk memudahkan melihat pola yang terbentuk dari karakteristik responden. Jawaban responden yang masih bersifat kualitatif akan dikategorisasi atau diklasifikasi untuk keperluan analisis sehingga akan dibuat kriteria berdasarkan interval kelasnya untuk penentuan kesesuaian penerapan pengendalian intern
BPR terhadap lima komponen COSO dan akan
digunakan dalam pengambilan keputusan termasuk ke dalam kriteria manakah penerapan pengendalian intern di BPR. Jumlah kelas akan terlebih dahulu ditentukan sebelum menentukan interval kelas. Jumlah kelas yang terlalu banyak akan menimbulkan kemungkinan ada kelas yang tidak memiliki frekuensi namun jika terlalu sedikit, bisa jadi ada keterangan yang terkandung dalam data bisa hilang. Sehingga penting untuk mengetahui jumlah kelas dengan benar. Rumus untuk menentukan jumlah kelas dan interval kelas menurut Santosa dan Muliawan (2007) adalah:
C = 1 + 3,3 Log N
CI =
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐶
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Keterangan: C
= jumlah kelas
1 dan 3,3 = konstanta N
= banyaknya frekuensi
CI
= interval kelas
Range
= selisih antara data terbesar dan terkecil
Jumlah kelas yang ditentukan
berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan rumus di atas adalah lima kelas dengan penjabaran perhitungan sebagai berikut: C = 1 + 3,3 Log N C = 1 + 3,3 Log 17 C = 1 + 3,3 (1,23045) C = 5,06048 Perhitungan di atas menunjukkan jumlah kelas adalah 5,06048, tetapi karena jumlah kelas harus bulat maka dibulatkan menjadi 5 kelas.
Lalu
selanjutnya adalah menentukan interval kelas. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus maka diperoleh rentang kelas sebesar 2,2 tiap kelasnya, ini didapat dari range dibagi jumlah kelas. Range yang merupakan selisih dari nilai tertinggi dan nilai terendah didapatkan sebesar 11 (sebelas), maka (11/5= 2,2).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Berdasarkan lima kelas dan interval kelas yang telah didapat maka dibuat kriteria untuk penentuan kesesuaian pengendalian intern BPR dan komponen pengendalian intern COSO menjadi: Tabel 3.3 : Tingkat Kesesuaian antara PI BPR dan COSO Rentang Nilai
Kriteria
45,00 – 42,81 42,80 – 40,61 40,60 – 38, 41 38,40 – 36,21 36,20 – 34,00
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM RESPONDEN
A. Daftar Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah tujuhbelas responden dan merupakan kantor pusat BPR (bank perkreditan rakyat) yang tersebar di Kabupaten Sleman. Berikut akan dijelaskan nama-nama BPR yang menjadi responden beserta alamat kantor pusat. Tabel 4.1 : Daftar Responden dan Alamat No.
Nama BPR
1.
Redjo Bhawono
2. 3. 4.
Mlati Pundi Arta Panca Arta Monjali Bank Sleman
5.
Nusumma Tempel
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Karangwaru Pratama Berlian Bumi Arta Alto Makmur Danagung Ramulti Shinta Daya Arta Agung Artajaya Bhaktimulia Wijayamulya Santosa Artha Sumber Arum Kartika Arta Kencana Jaya Dana Berkah Puskatama Universitas Gajah Mada
15. 16. 17.
Alamat Jl. Kaliurang KM 6 GG.Pandegasakti No.5 Depok Jl. Magelang KM 8,5 No.27 Mlati Jl. Magelang KM 8,5 Mlati Jl. Magelang KM 10 Jl. Mangkubumi RT 03/06 Lumbungrejo, Tempel Jl. Magelang KM 5,2 No.87 Sinduadi, Mlati Jl. Magelang KM 5 Sinduadi, Mlati Jl. Ringroad Utara, Maguwoharjo Jl. Solo KM 11 Purwomartani, Kalasan Bogem Tamanmartani Kalasan Jl. Piyungan No.1 Bokoharjo Prambanan Janti Baru No.21 Jl. Prof Ir Herman Yohanes No.52 Sagan Jl. Laksda Adisucipto KM 6,5 No.31
Jl. Raya Godean KM 4, Ruko Tambak Mas blok AB No. 14-15 Jl. Godean KM 9,5 Senuko Sidoagung Godean Kampus Universitas Gajah Mada blok A-11 Depok
Sumber : data primer diolah
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
B. Profil Responden Profil responden merupakan gambaran singkat mengenai responden yang dalam penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman. Gambaran singkat mengenai reaponden dapat berupa sejarah terbentuknya, jenis jasa yang ditawarkan, visi & misi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan responden. Berikut akan dijelaskan profil responden. 1.
Redjo Bhawono BPR Redjo Bhawono berdiri sejak tahun 1990 dengan tujuan awal pembentukan
untuk
mengembangkan
perekonomian
di
wilayah
D.I.Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Sleman melalui produknya yang berupa tabungan, deposito dan kredit. Serupa halnya dengan BPR lain, BPR Redjo Bhawono juga berada dibawah pengawasan OJK (otoritas jasa keuangan) dan dibawah penjaminan LPS. 2.
Bank Sleman BPR Bank Sleman dibentuk berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Sleman nomor 3 tahun 1962 tanggal 19 Mei 1962 tentang pengadaan bank pasar. Keberadaan BPR Bank Sleman yang awalnya bernama Bank pasar ini kemudian dikukuhkan oleh bupati pada tahun 1970. Visi Bank Sleman adalah mewujudkan bank yang sehat, professional, dan berdaya saing. Misinya adalah (1) mempertahankan tingakt kesehatan bank, (2) meningkatkan kualitas pengelolaan, (3) meningkatkan daya saing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
44
Karangwaru Pratama Tujuan BPR Karangwaru Pratama adalah memperoleh laba dan nilai (profit and value). Visinya adalah menjadi BPR yang sehat, besar dan kuat. Sehat dapat diukur dari kriteria sehat menurut ketentuan BI dan ketentuan lain yang berlaku, sehat perilaku bisnisnya, dan sehat wawasan berfikir bagi SDM nya. Besar diukur dari kriteria besar volume usaha bisnisnya, besar jiwanya. Kuat diukur dari kriteria kuat kondisi keuangannya, kuat customer image, kuat dalam jaringan usaha, serta kuat dukungannya. Misi BPR Karangwaru Pratama adalah menghimpun dana berupa tabungan dan deposito untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat.
4.
Danagung Ramulti Danagung Ramulti merupakan salah satu kelompok bisnis yang dimiliki oleh BPR Danagung Group selain BPR Danagung Bakti dan Danagung Sakti. BPR Danagung Ramulti didirikan pada tanggal 28 Juni 1990. Modal dasar perseroan sebesar Rp150.000.000. Hari jadi BPR Danagung Ramulti jatuh pada tanggal 1 Agustus karena pada tanggal 1 Agustus 1991 kegiatan operasional di BPR dimulai.
5.
Shinta Daya BPR Shinta Daya berdiri sejak tahun 1970 dengan nama awal Bank Madya Shinta Daja. Berada di wilayah Prambanan dan Kalasan menjadikan BPR Shinta Daya mampu berkembang karena dekat dengan pasar prambanan yang merupakan tempat transit para pedagang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Lambang kesucian dan ketulusan Dewi Shinta dijadikan filosofi penyemangat dan daya pendorong pengabdian pelayanan jasa kepada masyarakat. Produk tabungan BPR Shinta Daya meliputi: Tabris Extra Prima, Tamasya Plus, Taberna, Tabungan Umum, Tabungan Pegawai, Tabungan Pelajar, Tabungan Harian dan Tabunganku. 6.
Arta Agung Produk BPR Arta Agung meliputi: tabungan arta, tabungan rakyat, tabungan tamasya, tabungan harian, tabungan wajib, tabungan cerdas prestasi, tabungan mulia, dan deposito berjangka. BPR Arta Agung setelah diakuisisi mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari meningkatnya volume kegiatan bank berkat hasil perbaikan sistem kinerja. Saat ini BPR Arta Agung memiliki lebih dari empatpuluh orang karyawan/I dan sebagian besar berpendidikan strata 1 (S1).
7.
Universitas Gajah Mada BPR UGM adalah satu-satunya bank yang dimiliki oleh universitas di Indonesia dengan nama awal BPR Duta Gama. Dirintis pada tahun 1996 atas prakarsa rektor UGM saat itu Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, M.Com bersama-sama dengan pengurus yayasan Pembina UGM Drs. Djamasri Adenan, MA dengan 2 orang alumni Fakultas Ekonomi UGM Drs. Agung Nur Fajar MS. Dan Nasyith Majidi SE. BPR UGM secara resmi mulai beroperasi sejak tanggal 18 Agustus 1997. Perkembangan yang cukup pesat di BPR UGM membuat pihak BPR optimis untuk menjadi Bank Umum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan dan menyajikan data hasil penelitan yang telah dikumpulkan dari kuesioner yang telah disebar. Data kemudian akan diberi kode jawaban “ya” yang berarti bahwa pengendalian diterapkan akan diberi kode 1 (satu) dan jawaban “tidak” yang berarti bahwa pengendalian belum diterapkan akan diberi kode 0 (nol). Data yang telah dikumpulkan dan diberi kode kemudian akan dijumlahkan sehingga dapat diketahui jumlah jawaban “ya” untuk tiap responden ada berapa totalnya. Kesimpulan akan diambil dengan terlebih dahulu menentukan rata-rata jawaban dari tujuhbelas responden, kemudian menentukan termasuk ke dalam kriteria manakah kesesuaian penerapan antara pengendalian intern prosedur pemberian kredit BPR terhadap lima komponen pengendalian intern menurut COSO. A. Deskripsi Data Periode pengumpulan kuesioner dimulai dari tanggal 29 September 2014 hingga 21 Oktober 2014. Populasi Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman berjumlah 31 (tigapuluh satu) kantor pusat. Informasi ini diperoleh dari website Perbarindo. Tetapi setelah melakukan pencarian, BPR yang ditemukan berjumlah 24 (duapuluh empat). Kuesioner kemudian dibagikan kepada manajer di 24 (duapuluh empat) BPR, namun kuesioner yang kembali hanya berjumlah 17 (tujuh belas) sedangkan 8 (delapan) sisanya tidak dikembalikan.
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Data yang telah dikumpulkan dari tujuh belas responden kemudian akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Kesimpulan ditarik dari kriteria yang telah dibuat berdasarkan interval kelas untuk mengetahui kriteria kesesuaian mana yang memenuhi antara penerapan pengendalian intern prosedur pemberian kredit BPR dengan komponen pengendalian intern menurut COSO. Karakteristik responden terbagi menjadi jenis kelamin, lama bekerja, dan pendidikan terakhir. 1.
Jenis Kelamin Jenis kelamin responden dikelompokkan menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Tabel 5.1 : Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Pria Wanita Total
Jumlah Responden 12 orang 5 orang 17 orang
Sumber : data primer diolah
Persentase(%) 70,6 % 29,4 % 100 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Jenis Kelamin
29.40% Pria Wanita 70.60%
Gambar 5.1 : Pie Chart Data Jenis Kelamin
Berdasarkan data dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar manajer kredit di BPR (bank perkreditan rakyat) mayoritas berjenis kelamin pria. Informasi dari tabel di atas menunjukkan jumlah manajer kredit pria adalah sebanyak 12 orang atau 70,6% dari jumlah responden, sedangkan wanita yang menjadi manajer kredit di BPR adalah sebanyak 5 orang atau 29,4%. 2.
Pendidikan Terakhir Tingkat pendidikan terakhir responden dibagi menjadi lima kelompok yaitu SMU (sekolah menengah umum), Diploma, S1, S2, dan S3. Data karakteristik responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Tabel 5.2 : Data Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir SMU Diploma S1 S2 S3 Total
Jumlah Responden 4 orang 10 orang 3 orang 17 orang
Presentase (%) 23,5 % 58,8 % 17,6 % 100 %
Sumber : data primer diolah
Pendidikan Terakhir
17.60% 23.50% Diploma S1 S2
58.80%
Gambar 5.2 : Pie Chart Data Pendidikan Terakhir Informasi dari tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan terakhir diploma berjumlah 4 orang atau 23,5% dari jumlah responden, S1 berjumlah 10 orang atau 58,8%, dan S2 berjumlah 3 orang atau 17,6% dan tidak ada responden dengan pendidikan terakhir SMU atau S3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir dijenjang S1 atau strata satu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
50
Pengalaman kerja Tabel 5.3 akan menampilkan informasi responden berdasarkan lama bekerja yang dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu: kurang dari satu tahun, satu hingga lima tahun, enam hingga sepuluh tahun, dan lebih dari sepuluh tahun. Tabel 5.3 : Data Responden berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja < 1 Tahun 1-5 Tahun 6-10 Tahun >10 Tahun Total
Jumlah Responden 1 orang 4 orang 4 orang 8 orang 17 orang
Presentase (%) 5,9 % 23,5 % 23,5 % 47,1 % 100 %
Sumber : data primer diolah
Pengalaman Kerja
5.90%
23.50%
47.10%
< 1 Tahun 1-5 Tahun 6-10 Tahun > 10 Tahun
23.50%
Gambar 5.3 : Pie Chart Data Pengalaman Kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel 5.3, rincian data responden berdasarkan lama bekerja antara lain: (1) jumlah reponden yang bekerja kurang dari satu tahun berjumlah satu orang atau 5,9 %, (2) responden yang bekerja antara 1-5 (satu sampai lima) tahun dan responden yang bekerja antara 6-10 (enam sampai sepuluh) tahun masing-masing berjumlah empat orang atau jika di persentasekan adalah sebesar 23,5 %, dan (3) jumlah responden yang bekerja lebih dari sepuluh tahun berjumlah delapan orang atau 47,1 %. B. Analisis Data Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini berjumlah tujuhbelas data yang merupakan jumlah jawaban responden atas empatpuluh lima butir pertanyaan dan akan digunakan untuk menganalisis kesesuaian penerapan pengendalian intern prosedur pemberian kredit Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman terhadap komponen pengendalian intern COSO yang terdiri dari lima komponen yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis deskriptif dengan didasarkan pada teori. Pembahasan hasil kuesioner dari kelima komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Lingkungan Pengendalian ( butir pertanyaan 1 sampai dengan 10 ) Lingkungan pengendalian antara lain mencakup integritas dan nilainilai etis, komitmen pada kompetensi, patisipasi dewan komisaris dan komite audit, filosofi dan gaya manajemen, struktur organisasi, serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
kebijakan perihal sumberdaya manusia (karyawan entitas). Rincian presentase jawaban responden berdasarkan tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada lampiran II. Tabel 5.4: Jawaban responden per butir pertanyaan untuk komponen Lingkungan Pengendalian Ya No Pertanyaan % 1.
2.
3. 4. 5.
6.
7.
8.
9.
10.
Apakah terdapat tindakan manajemen yang dilaksanakan secara intensif untuk mengurangi tindakan pegawai yang berbuat tidak jujur? Apakah terdapat standar etika/kode perilaku yang disusun manajemen untuk karyawan perusahaan? Apakah kebijakan dan prosedur pemberian kredit yang telah ditetapkan, dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten? Apakah tedapat kebijakan manajemen untuk mengkur kompetensi karyawan? Apakah terdapat kebijakan dari dewan komisaris dan/atau komite satuan audit tentang transparansi informasi dalam pengelolaan laporan keuangan? Apakah manajemen memiliki filosofi dan gaya tertentu yang menunjukkan tindakan-tindakan kreatif untuk pengembangan perusahaan? Apakah di perusahaan terdapat struktur organisasi dalam bentuk yang dapat dilihat oleh seluruh pegawai di departemen kredit (misalnya papan tulis atau pigura)? Apakah terdapat deskripsi tugas pegawai terkait dalam hubungannya dengan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dalam bentuk buku pedoman? Apakah terdapat kebijakan dan prosedur perekrutan karyawan dalam upaya mendapatkan SDM (sumber daya manusia) yang jujur dan kompeten terhadap tugasnya? Apakah karyawan di bagian kredit diberikan pelatihan minimal sekali setahun?
Sumber : data primer diolah
Tidak %
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
14
82,35 %
3
17,65 %
13
76,47 %
4
23,53 %
16
94,12 %
1
5,88 %
16
94,12 %
1
5,88 %
17
100 %
0
0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Butir pertanyaan yang disusun untuk mengukur integritas dan nilainilai etis terdapat dalam butir pertanyaan 1 dan 2, hasilnya didapat bahwa sebanyak 100% reponden menjawab “ya” dan berarti ketujuhbelas responden telah memiliki kebijakan yang dilaksanakan secara intensif untuk mengurangi tindakan pegawai yang berbuat tidak jujur dan pihak manajemen telah menyusun standar etika/kode perilaku untuk karyawan agar tetap menanamkan nilai-nilai etis dalam bekerja. Poin komitmen pada kompetensi dapat diketahui dengan melihat butir pertanyaan 3 dan 4. Jawaban responden menunjukkan sebanyak 100% reponden menjawab “ya” dan berarti kebijakan dan prosedur pemberian kredit telah dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten serta terdapat pengukuran kompetensi karyawan yang dilakukan oleh manajemen. Partisipasi dewan komisaris dan komite audit dapat diukur dengan butir pertanyaan 5, dari jawaban “ya” responden dapat dilihat sebanyak 100% atau 17 responden menyatakan bahwa terdapat kebijakan langsung dari dewan komisaris dan komite audit mengenai transparansi laporan keuangan. Butir pertanyaan untuk menilai filosofi dan gaya manajemen terdapat dalam butir pertanyaan 6, sebanyak 82,35% atau 14 responden menyatakan bahwa pihak manajemennya memiliki tindakan-tindakan kreatif dalam usaha pengembangan perusahaan. Tindakan kreatif dari manajemen dapat berupa memberikan penawaran khusus, cash back atau undian berhadiah bagi nasabah. Namun ternyata sebanyak 17,65% atau 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
responden menyatakan bahwa manajemen belum menerapkan tindakan kreatif untuk pengembangan perusahaan. Struktur organisasi dapat dinilai dari butir pertanyaan 7 dan 8. Pada poin ini hanya sebanyak 76,47% responden yang menampilkan struktur organisasi dalam bentuk fisik seperti pigura atau papan tulis sehingga dapat dilihat oleh seluruh karyawan di bagian kredit sedangkan sisanya 23,53% hanya memiliki struktur organisasi yang terdapat dalam sistem komputer tanpa memajangnya sehingga struktur organisasi tidak diketahui oleh seluruh karyawan. Deskripsi tugas dan wewenang terkait dengan masalah pelimpahan wewenang juga hanya dilakukan oleh sebanyak 94,12% responden dalam bentuk buku pedoman, sedangkan lainnya tidak memiliki deskripsi tugas secara jelas. Poin kebijakan perihal SDM (sumber daya manusia) dapat dilihat pada butir pertanyaan 9 dan 10. Jawaban responden sebanyak 94,12% atau
16
responden telah
memiliki
prosedur
perekrutan untuk
mendapatkan karyawan yang jujur dan kompeten, dan sebanyak 5,88% belum memiliki prosedur perekrutan. Selama ini perekrutan karyawan langsung ditangani oleh dewan direksi. Namun untuk pelatihan karyawan, sebanyak 100% responden menyatakan bahwa karyawan di bagian kredit telah diberikan pelatihan minimal setahun sekali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
55
Penilaian Risiko ( butir pertanyaan 11 sampai dengan 16 ) Penilaian risiko mencakup pertimbangan khusus terhadap risiko yang timbul dari perubahan keadaan dalam penelitian ini khususnya yang berkaitan dengan pemberian kredit serta pengaruhnya terhadap bank penyedia fasilitas kredit meliputi: perubahan peraturan, pergantian karyawan, perubahan sistem, pertumbuhan organisasi, penggunaan teknologi baru, dan munculnya prinsip akuntansi baru. Butir pertanyaan untuk melihat penilaian risiko ketika terjadi perubahan peraturan terdapat pada pertanyaan butir ke-11. Butir pertanyaan 12 untuk mengukur penilaian risiko saat terdapat pergantian karyawan, butir ke-13 untuk melihat penilaian risiko saat ada perubahan sistem, butir ke-14 saat organisasi mengalami pertumbuhan, butir ke-15 ketika tedapat penggunaan teknologi baru dan butir ke-16 ketika muncul prinsip akuntansi baru. Tabel 5.5: Jawaban responden per butir pertanyaan untuk komponen Penilaian Risiko No 11.
12.
13. 14.
Ya %
Pertanyaan Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terjadi perubahan dalam lingkungan operasional atas pemberian kredit dalam perusahaan? Apakah manajemen melakukan penilaian risiko untuk penempatan karyawan baru dan pergantian karyawan dalam aktivitas pemberian kredit? Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terjadi perubahan dalam sistem informasi pemberian kredit? Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terjadi peningkatan aktivitas transaksi pemberian kredit?
Tidak %
16
94,12 %
1
5,88 %
14
82,35 %
3
17,65 %
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 15.
16.
Ya %
Pertanyaan Apakah manajemen melakukan penilaian risiko dalam penggunaan teknologi informasi baru untuk aktivitas pemberian kredit? Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terdapat perubahan prinsipprinsip akuntansi dalam pemberian kredit?
56
Tidak %
17
100 %
0
0%
16
94,12 %
1
5,88 %
Sumber : data primer diolah
Penilaian risiko untuk perubahan sistem, penggunaan teknologi baru dan ketika terjadi pertumbuhan organisasi yang dapat dilihat dari meningkatnya aktivitas transaksi, sebanyak 100% responden telah menerapkan penilaian risiko untuk mengelola resiko yang mungkin akan muncul. Sebanyak 94,12% responden yang telah melakukan penilaian risiko ketika terdapat perubahan dalam lingkungan operasional misalnya terdapat kebijakan atau peraturan baru dan saat terdapat prinsip-prinsip akuntansi baru dalam prosedur pemberian kredit. Penilaian risiko ketika tedapat pergantian karyawan atau ketika terdapat penempatan karyawan baru dilakukan oleh sebanyak 82,35% atau 14 responden, sisanya belum melakukan penilaian untuk kejadian seperti itu. 3.
Aktivitas Pengendalian ( butir pertanyaan 17 sampai dengan 28 ) Subkomponen yang termasuk dalam aktivitas pengendalian meliputi: pemisahan tugas, otorisasi yang tepat atas transaksi, dokumen dan catatan yang memadai, pengendalian fisik atas aktiva dan catatan, serta pemeriksaan independen atau verifikasi internal. Butir yang mencerminkan komponen pemisahan tugas terdapat pada pertanyaan 17 dan 18, otorisasi yang tepat atas transaksi dicerminkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
dalam butir pertanyaan 19, poin dokumen dan catatan yang memadai dirumuskan pada butir 20 dan 21, pengendalian fisik atas aktiva dan catatan terdapat pada poin 22 sampai dengan 25, dan yang terakhir butir pertanyaan yang menggambarkan adanya tidaknya penerapan untuk pemeriksaan independen atau verifikasi internal dalam pertanyaan 26 sampai dengan 28. Tabel 5.6: Jawaban responden per butir pertanyaan untuk komponen Aktivitas Pengendalian No
Apakah fungsi administrasi kredit terpisah
17. dari fungsi akuntansi kredit?
Apakah fungsi akuntansi terpisah dari
18. fungsi otorisasi pemberian kredit?
Apakah pemberian kredit mendapatkan
19. otorisasi dari pejabat berwenang?
Apakah dokumen pemberian kredit telah
20. bernomor urut tercetak? 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Ya %
Pertanyaan
Apakah bukti/dokumen pemberian kredit terdiri dari beberapa rangkapan dan didistribusikan kepada bagian yang berbeda? Apakah setiap karyawan memiliki kewajiban mengambil cuti? Apakah dilakukan rotasi jabatan dalam kurun waktu tertentu? Apakah kredit yang telah diotorisasi mendapat perlindungan asuransi? Apakah perusahaan menggunakan alatalat pengaman (gudang terkunci, lemari tahan api, cash register) ? Apakah manajemen melakukan penilaian kinerja kepada karyawan minimal setahun sekali? Apakah dilakukan pemeriksaan dadakan oleh manajemen? Apakah setiap periode dilakukan audit oleh pihak eksternal?
Sumber : data primer diolah
Tidak %
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
15
88,24 %
2
11,76 %
14
82,35 %
3
17,65 %
11
64,71 %
6
35,29 %
15
88,24 %
2
11,76 %
13
76,47 %
4
23,53 %
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
16
94,12 %
1
5,88 %
16
94,12 %
1
5,88 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Aktivitas pengendalian di Bank Perkreditan Rakyat dalam hal pemisahan tugas telah diterapkan, sebanyak 100% jawaban reponden menunjukkan bahwa fungsi administrasi kredit telah terpisah dari fungsi akuntansi dan antara fungsi akuntansi telah terpisah dari fungsi otorisasi. Hal terdapatnya dokumen dan catatan yang memadai sebanyak 88,24% atau 15 responden menyatakan bahwa dokumen pemberian kredit telah bernomer urut tercetak. Dokumen dengan nomor urut tercetak akan memudahkan menelusuri jika terdapat dokumen yang hilang serta memudahkan mengecek kelengkapan. Dokumen/bukti pemberian kredit yang didistribusikan dalam beberapa rangkapan ke bagian yang berbeda, hanya diterapkan oleh sebanyak 82,35% atau 14 responden, sementara sisanya dokumen/bukti tidak didistribusikan ke bagian yang berbeda. Aktivitas pengendalian fisik yang dilakukan atas aktiva dan catatan dapat berupa: kebijakan karyawan mengambil cuti dan ditepakan oleh 64,71% responden, rotasi jabatan dalam kurun waktu tertentu yang telah
diterapkan oleh 88,24% responden, perlindungan asuransi untuk kredit yang telah diotorisasi
dan diterapkan oleh 76,47 reaponden, serta
penggunaan alat-alat pengaman misalnya lemari tahan api dan cash register yang telah diterapkan oleh 100% atau 17 responden. Sebanyak 100% responden menyatakan telah melakukan penerapan kebijakan penilaian kinerja terhadap karyawan yang dilakukan langsung oleh manajer. Pemeriksaan dadakan oleh manajemen maupun audit yang dilakukan oleh pihak eksternal telah diterapkan oleh 94,12% responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
59
Informasi dan Komunikasi ( butir pertanyaan 29 sampai dengan 36 ) Tabel 5.7: Jawaban responden per butir pertanyaan untuk komponen Informasi dan komunikasi No
Ya %
Pertanyaan
Tidak %
Apakah diadakan rapat tim kredit
29. terhadap calon nasabah dalam proses 30. 31. 32. 33.
34.
35.
36.
pengajuan kredit? Apakah setiap transaksi dicatat dalam jurnal pada hari yang sama saat terjadi transaksi? Apakah terdapat sistem informasi yang mencatat semua transaksi pemberian kredit yang sah? Apakah dokumen pendukung disertakan saat pencatatan transaksi? Apakah manajemen melakukan pengecekan antara dokumen pendukung dan catatan? Apakah terdapat sistem informasi yang mencakup metode dan catatan dalam hal posting yang benar atas transaksitransaksi pemberian kredit? Apakah terdapat sistem informasi yang mencakup metode dan catatan yang menjelaskan dasar yang tepat untuk membenarkan pengklasifikasian transaksitransaksi yang cukup rinci dalam laporan keuangan? Apakah manajemen melakukan pengecekan untuk mengetahui bahwa transaksi dicatat dengan tanggal yang benar?
16
94,12 %
1
5,88 %
16
94,12 %
1
5,88 %
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
15
88,24 %
2
11,76 %
17
100 %
0
0%
Sumber : data primer diolah
Responden yang menyatakan telah menerapkan adanya rapat tim terhadap calon nasabah dalam proses pengajuan kredit dan tercermin dari butir pertanyaan 29 adalah sebanyak 94,12%, rapat tim menjadi penting agar transaksi yang terjadi diketahui oleh tim. Pencatatan kedalam jurnal pada hari yang sama saat terjadi transaksi telah diterapkan oleh sebanyak 94,12% responden dan dapat dilihat pada butir 30. Poin Sistem informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
tercermin pada butir pertanyaan 31 dan sebanyak 100% responden menyatakan telah menerapkan sistem informasi yang mencatat semua transaksi pemberian kredit yang sah, tujuannya agar informasi dapat terdistribusi secara jelas sehingga menghasilkan komunikasi yang searah. Dokumen pendukung juga harus disertakan saat pencatatan transaksi hal ini dapat memudahkan pengecekan ke sumber bukti transaksi dan sebanyak 100% responden telah menerapkan hal itu dan dapat dilihat pada butir 32. Hal serupa juga dilakukan manajemen, sebanyak 100% responden telah menerapkan pengecekan antara dokumen pendukung dengan catatan (butir pertanyaan 33) serta melakukan pengecekan untuk mengetahui apakah transaksi dicatat pada tanggal yang benar. Sebanyak 100% responden juga menyatakan telah menerapkan sistem informasi yang mencakup metode dan catatan dalam hal posting yang benar atas transaksi pemberian kredit. Namun penerapan kebijakan sistem informasi secara rinci untuk menjelaskan metode dan catatan sebagai dasar pengklasifikasian transaksi dalam sistem informasi hanya sebanyak 88,24% responden saja yang menerapkan dan sisanya belum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
61
Pemantauan ( butir pertanyaan 37 sampai dengan 45 ) Tabel 5.8: Jawaban responden per butir pertanyaan untuk komponen Pemantauan No
Apakah data transaksi pemberian kredit
37. telah disajikan secara akurat dan teliti?
Apakah data transaksi pemberian kredit
38. bersifat dapat diandalkan atau dipercaya? 39. 40.
41. 42. 43. 44. 45.
Ya %
Pertanyaan
Apakah semua transaksi dicatatat dan terekam dalam data yang terkomputerisasi? Apakah ada pemantauan lapangan terhadap nasabah selama proses pengajuan kredit? Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap surat perjanjian dan atau dokumen yang menunjukkan hak pemilikan nasabah atas aset yang dijaminkan? Apakah sejauh ini pelaksanaan pemberian kredit telah efektif dan efisien? Apakah memiliki pedoman kebijakan dan prosedur/ SOP (Standar Operasional Pekerjaan) perkreditan secara tertulis? Apakah pegawai menjelaskan informasi mengenai karakteristik kredit yang ditawarkan? Apakah pegawai menjelaskan informasi mengenai materi perjanjian kredit dan pengikatan agunan?
Tidak %
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
15
88,24 %
2
11,76 %
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
17
100 %
0
0%
Sumber : data primer diolah
Aktivitas pemantauan dalam hal mendukung terciptanya keandalan laporan keuangan dapat dilihat dari butir pertanyaan 37 dan 38. Pernyataan responden sebanyak 100% telah menyajikan data secara akurat dan teliti serta dapat diandalkan/dipercaya. Penerapan kebijakan untuk mencapai tujuan organisasi dalam hal menjaga kekayaan dengan mengadakan pengendalian dapat dilihat pada butir pertanyaan 39 sampai dengan butir 41. BPR di Kabupaten sleman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebanyak
100%
responden
telah
menyelenggarakan
62
penerapan
pencatatan secara manual dan terkomputerisasi, pengadaan pemantauan lapangan selama proses pengajuan kredit, dan pemeriksaan terhadap jaminan yang diberikan nasabah. Pemantauan atas pelaksanaan kredit yang efektif dan efisien telah diterapkan, sebanyak 88,24% responden menyatakan bahwa aktivitas operasionalnya sejauh ini telah efektif dan efisien. Namun ada sebanyak 11,76% responden yang menyatakan bahwa aktifitasnya belum efektif dan efisien serta memerlukan evaluasi dan tindakan perbaikan. Ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku dirumuskan dalam butir pertanyaan 43 sampai dengan butir 45 dan mengacu pada kebijakan perbankan dalam hal prinsip kehati-hatian. Sebanyak 100% responden menyatakan telah memiliki SOP (standar operasional pekerjaan) dalam bentuk tertulis. Penjelasan perihal informasi kredit yang ditawarkan sertatelah
menerapkan
kebijakan
yang
mengharuskan
karyawan
menjelaskan isi materi perjanjian kredit dan pengikatan agunan juga telah dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
C. Pembahasan Data yang akan dibahas di bawah ini merupakan data hasil jawaban responden terhadap kuesioner penelitian dengan 45 butir pertanyaan yang terdiri dari lima komponen pengendalian. Hasil jawaban yang telah ditabulasi dan diberi kode 1 untuk jawaban „ya‟ yang berarti pengendalian diterapkan dan kode 0 untuk jawaban „tidak‟ yang berarti pengendalian diterapkan, kemudian setelah itu akan ditotal untuk mengetahui jumlah jawaban ya dan tidak. Setelah diketahui jumlah jawaban “ya” untuk masing-masing responden, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai tertinggi dan nilai terendah dan didapatkan bahwa nilai tertinggi yaitu 45 (empatpuluh lima) dan terendah 34 (tigapuluh empat). Berikut jumlah jawaban “ya” masing-masing responden: Tabel 5.9 : Jumlah Jawaban „ya” Responden Responden ke1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17 Total
Jumlah Jawaban Ya 45 41 45 45 34 45 43 45 45 39 43 43 45 38 42 44 44 726
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Data-data tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Perhitungan rata-rata dari tujuhbelas data itu dapat dijabarkan menjadi: 45 + 41+ 45+ 45+ 34+ 45+ 43+ 45 + 45+ 39+ 43+ 43+ 45+ 38+ 42+ 44+ 44 17 =
726 17
=
42,7
Hasil perhitungan di atas menunjukkan angka 42,7 didapat dari 726/17, dan jika ditelusuri ke dalam tabel tingkat kesesuaian antara PI BPR dan COSO termasuk ke dalam kriteria tinggi. Hal itu dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.3 : Tingkat Kesesuaian antara PI BPR dan COSO Rentang Nilai
Kriteria
45,00 – 42,81 42,80 – 40,61 40,60 – 38, 41 38,40 – 36,21 36,20 – 34,00
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Kesesuaian penerapan pengendalian intern BPR terhadap COSO termasuk kedalam kriteria tinggi. Ini berarti penerapan pengendalian intern pada prosedur pemberian kredit Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman memiliki kesesuaian terhadap pengendalian intern COSO yang terdiri dari lima komponen pengendalian meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan termasuk dalam kriteria tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Pembahasan lima komponen pengendalian intern COSO bersumber dari jawaban “tidak” responden (rincian dapat dilihat pada Lampiran II) yang berarti pengendalian intern belum diterapkan di prosedur pemberian kredit BPR, kemudian akan dibahas akibat yang ditimbulkan apabila kebijakan tersebut tidak diterapkan. Berikut pembahasan masing-masing komponen. 1.
Lingkungan Pengendalian Komponen lingkungan pengendalian pada butir 7 terdapat 4 responden yang belum menerapkan struktur organisasi yang dibuat dalam bentuk papan tulis atau pigura agar dapat dilihat oleh seluruh karyawan di departemen kredit. Hal ini dapat mengakibatkan tidak semua karyawan mendapatkan informasi yang jelas kepada siapa harus bertanggungjawab atas pekerjaannya dan berkoordinasi atau berhubungan dengan fungsi yang mana dalam penyelesaian pekerjaan. Filosofi dan gaya operasional manajemen dilihat dari sikap manajemen yang menunjukkan tindakan kreatif untuk pengembangan perusahaan, sebanyak 3 responden dalam butir 6 menyatakan bahwa manajer belum menerapkan filosofi dan gaya tertentu yang menunjukkan tindakan kreatif untuk pengembangan perusahaan. Akibat
yang
ditimbulkan adalah aktivitas karyawan tidak fokus pada pengendalian dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Butir pertanyaan 8 dan 9, masing-masing terdapat 1 responden yang belum menerapkan deskripsi tugas dalam bentuk buku pedoman dan belum menerapkan prosedur perekrutan karyawan. Akibat jika tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
memiliki deskripsi tugas dalam bentuk buku pedoman adalah karyawan akan kesulitan untuk mengetahui wewenang yang dimiliki dan tugas apa saja yang harus dikerjakan pada fungsi tertentu, sedangkan jika tidak memiliki prosedur perekrutan karyawan maka perusahaan akan kesulitan mengetahui kemampuan karyawan dan mengakibatkan perusahaan tidak mendapatkan karyawan yang jujur dan kompeten terhadap tugasnya. 2.
Penilaian Risiko Jawaban responden dalam butir 12 untuk komponen penilaian risiko terdapat 3 responden yang belum menerapkan penilaian risko untuk penempatan karyawan baru dan pergantian karyawan dalam aktivitas kredit, akibat yang mungkin ditimbulkan adalah pekerjaan menjadi tidak efisien karena karyawan belum sepenuhnya memahami tugas dan kewenangannya. Butir 11 terdapat 1 responden yang belum menerapkan penilaian risiko ketika terjadi perubahan dalam lingkungan operasional. Perubahan lingkungan operasional dapat ditandai dari meningkatnya aktivitas pemberian kredit di perusahaan, jika tidak dilakukan penilaian risiko maka kesibukan karyawan akan menyebabkan berkurangnya pelayanan terhadap konsumen. Terdapat 1 responden dalam butir 16 yang belum menerapkan penilaian risiko ketika terdapat perubahan prinsip-prinsip akuntansi dalam pemberian kredit yang berakibat karyawan kesulitan melaksanakan tugasnya karena pengetahuan tentang prinsip akuntansi yang diketahuinya sudah tidak relevan sehingga dibutuhkan biaya untuk pelatihan karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
67
Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian pada butir 22 menunjukkan terdapat 6 responden
yang
belum
menerapkan kebijakan karyawan untuk
mengambil cuti, ini dapat mengakibatkan karyawan jenuh dan bosan akan pekerjaannya sehingga human error akan semakin tinggi. Butir 24 terdapat 4 responden yang belum menerapkan perlindungan asuransi untuk kredit yang diberikan akibatnya jika terjadi hal-hal diluar dugaan maka perusahaan akan dirugikan, misalnya terjadi bencana alam padahal kredit rumah belum selesai maka perusahaan asuransilah yang akan menanggung risiko itu. Selanjutnya terdapat 3 responden dalam butir 21 yang menyatakan belum menerapkan kebijakan untuk mendistribusikan dokumen/bukti pemberian kredit ke bagian yang berbeda akibatnya hasil pekerjaan di bagian tertentu tidak dapat dicocokkan dan dijadikan sebagai dasar pertanggungjawaban, misalnya bukti uang keluar dari kasir untuk aktivitas pencairan kredit yang kemudian salinannya digunakan oleh bagian penagihan utang sebagai dasar penagihan. Selain itu dalam butir 20 dan 23 masing-masing terdapat 2 responden yang belum menerapkan penggunaan nomor urut tercetak pada dokumen pemberian kredit yang mengakibatkan kemungkinan ada transaksi yang belum dicatat atau terdapat transaksi yang dicatat lebih dari satu kali dan jika terdapat dokumen yang dibatalkan karena rusak atau salah tulis maka dokumen itu harus tetap disimpan untuk dipertanggungjawabkan. Responden belum menerapkan rotasi jabatan untuk karyawan akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
mengakibatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan hanya terbatas pada satu pekerjaan saja dan jika karyawan melakukan pekerjaan yang monoton dalam periode waktu yang cukup lama maka akan menimbulkan kejenuhan. Butir 27 dan 28 memperlihatkan terdapat masing-masing 1 responden yang belum menerapkan pemeriksaan dadakan oleh manajemen dan belum dilakukan audit oleh pihak eksternal hal ini mengakibatkan manajemen kesulitan untuk menentukan pengendalian dan tindakan perbaikan karena tidak mengetahui bagian mana saja yang masih terdapat kelemahan dan membutuhkan koreksi. 4.
Informasi dan Komunikasi Responden yang menyatakan belum menerapkan sistem informasi yang mencakup metode dan catatan yang menjelaskan dasar yang tepat untuk membenarkan pengklasifikasian transaksi-transaksi dalam laporan keuangan berjumlah 2 responden dan dapat dilihat dalam komponen informasi dan komunikasi butir 35. Hal ini akan mengakibatkan kesalahan dalam pengklasifikasian akun dan dapat berpengaruh pada laporan keuangan. Selain itu terdapat masing-masing 1 responden dalam butir 29 dan 30 yang menyatakan belum menerapkan rapat tim kredit terhadap calon nasabah dalam proses pengajuan kredit dan belum menerapkan pencatatan atas transaksi ke dalam jurnal pada hari yang sama saat terjadi transaksi. Belum diterapkannya rapat tim dalam proses pengajuan kredit dapat menimbulkan tidak terciptanya komunikasi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
koordinasi antar karyawan di departemen kredit sehingga dapat berpengaruh pada hasil keputusan yang akan diambil, sedangkan jika belum menerapkan kebijakan untuk mencatat transaksi ke dalam jurnal pada hari yang sama akan mengakibatkan beberapa hal seperti terjadi penumpukan pekerjaan atas transaksi yang belum dicatat ke dalam jurnal sehingga karyawan dapat melakukan kesalahan ketika melakukan pencatatan atau karyawan tidak mengecek ke dokumen bukti saat melakukan pencatatan. 5.
Pemantauan Butir pertanyaan 42 dalam komponen pemantauan, terdapat 2 responden yang menyatakan bahwa penerapan pengendalian intern yang telah
dilaksanakan
belum
efektif
dan
efisien.
Hal
ini
dapat
mengakibatkan pencapaian tujuan perusahaan menjadi lebih lama dari waktu yang diestimasi dan kurang maksimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dengan bantuan tabel tingkat kesesuaian pengendalian intern prosedur pemberian kredit Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman adalah bahwa penerapan pengendalian intern pada prosedur pemberian kredit Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman memiliki kesesuaian terhadap pengendalian intern COSO yang terdiri dari lima komponen pengendalian meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan termasuk dalam kriteria tinggi. B. Keterbatasan Penelitian Jumlah data atau ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini masih tergolong sedikit, dapat dilihat dari duapuluh empat kuesioner yang disebarkan hanya tujuhbelas responden yang bersedia memberikan informasi tentang penerapan pengendalian intern prosedur pemberian kredit atau jika di presentasekan sebesar 70,83%. Hal ini terkait adanya kebijakan dari masingmasing bank sehingga belum bersedia menjadi responden. Informasi tentang profil perusahaan tidak semuanya berhasil diperoleh. BPR yang memberikan informasi terkait profil perusahaannya hanya berjumlah 7 BPR dari 17 jumlah responden.
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Kuesioner yang berisi empatpuluh lima butir pertanyaan dan ditujukan untuk diisi oleh manajer untuk mengetahui pemahaman manajer atas penerapan pengendalian intern, kemungkinan diisi oleh karyawan yang bukan manajer. C. Saran Penelitian
ini
diharapkan dapat
dikembangkan pada
penelitian
selanjutnya dengan menambah jumlah sampel penelitian atau memodifikasi tipe data menjadi data interval, dengan skala likert untuk kuesioner sehingga bukan hanya memperoleh jawaban “ya” atau “tidak” untuk mengetahui kesesuaian penerapan pengendalian intern saja tetapi dapat mengukur sikap responden dengan lebih pasti pada skala 1 sampai dengan 5.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
COSO Board. www.coso.org/board.htm diakses tanggal 3 November 2014. Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi. 2010. Pengantar Manajemen Perkreditan. Alfabeta, Bandung. Halim, Abdul. 1995. Auditing I-Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Hery. 2011. Auditing I: Dasar-dasar Pemeriksaan Akuntansi. Edisi Pertama. Kencana, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta. Jusup, Haryono. 2010. Auditing: Pengauditan. Cetakan kedua. STIE YKPN, Yogyakarta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. http://kbbi.web.id diakses tanggal 3 Oktober 2013. Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi keenam. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Perbarindo. www.perbarindo.or.id diakses tanggal 1 Juni 2014. Rachmat, A.A. 1987. Tanya Jawab Perkreditan. CV Remadja Karya, Bandung. Rahayu, Siti Kurnia; Suhayati, Ely. 2010. Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Edisi Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta. Rinaldhy, Anselmus. 2010. Evaluasi dan Perancangan Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit studi kasus pada Credit Union Tilung jaya Kalimantan Barat. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar Metodologi Penelitian. FKIP, Universitas Muria Kudus. Santosa, Purbayu Budi dan Muliawan Hamdani. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Erlangga: Jakarta. Sari, Linda Mega. 2012. Penerapan Implementasi Pengendalian Internal dalam Sistem Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah studi kasus PT. Bank Rakyat Indonesia. Skripsi dipublikasikan. Universitas Gunadharma, Jawa Barat. 72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Subagyo, Pangestu. 2004. Statistika Terapan: Aplikasi pada Perencanaan dan Ekonomi. Edisi 2004/2005. BPFE, Yogyakarta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan ketiga. Alfabeta, Bandung. Supriyono, Maryanto. 2011. Buku Pintar Perbankan. Andi Offset, Yogyakarta. Suyatno, Thomas; H.A. Chalik; Made Sukada; C. Tinon Yunianti Ananda; Djuhaepah T. Marala. 2003. Dasar-dasar Perkreditan. Edisi keempat. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Tim Studi Penerapan Pengendalian Intern pada Emiten dan Perusahaan Publik. 2006. Studi Penerapan Pengendalian Intern pada Emiten dan Perusahaan Publik. Laporan dipublikasikan. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Jakarta. Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. http://sesmen.kemenpera.go.id diunduh tanggal 28 Mei 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Petunjuk Pengisian Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu pertanyaan bagian A yang berisikan informasi umum dari responden dan pertanyaan bagian B yang merupakan pertanyaan khusus untuk menguji 5 komponen pengendalian intern menurut COSO (Comitte of Sponsoring Organization of treadway Commision). Jika Bapak/Ibu keberatan mencantumkan nama, maka pertanyaan pertama boleh tidak diisi.
A. Pertanyaan Umum 1. Nama
:
2. Usia
:
3. Jenis Kelamin
: Pria
Wanita
4. Pendidikan terakhir
: SMU
Diploma
5. Bekerja di bagian
: Manajer Kredit
6. Lama Bekerja (tahun) : < 1
1-5
S1
6-10
S2
S3
> 10
7. Nama BPR (wajib diisi): B. Pertanyaan Khusus Pertanyaan kuesioner ini mengenai “analisis dan penerapan pengendalian intern pada prosedur pemberian kredit” tempat Bapak/Ibu bekerja. Bapak/Ibu dimohon memberikan tanda tickmark ( √ ) pada jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling sesuai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
1. 2. 3. 4. 5.
PERTANYAAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN Lingkungan Pengendalian Apakah terdapat tindakan manajemen yang dilaksanakan secara intensif untuk mengurangi tindakan pegawai yang berbuat tidak jujur? Apakah terdapat standar etika/kode perilaku yang disusun manajemen untuk karyawan perusahaan? Apakah kebijakan dan prosedur pemberian kredit yang telah ditetapkan, dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten? Apakah tedapat kebijakan manajemen untuk mengkur kompetensi karyawan? Apakah terdapat kebijakan dari dewan komisaris dan/atau komite satuan audit tentang transparansi informasi dalam pengelolaan laporan keuangan?
6.
Apakah manajemen memiliki filosofi dan gaya tertentu yang menunjukkan tindakan-tindakan kreatif untuk pengembangan perusahaan?
7.
Apakah di perusahaan terdapat struktur organisasi dalam bentuk yang dapat dilihat oleh seluruh pegawai di departemen kredit (misalnya papan tulis atau pigura)?
8.
Apakah terdapat deskripsi tugas pegawai terkait dalam hubungannya dengan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dalam bentuk buku pedoman?
9.
Apakah terdapat kebijakan dan prosedur perekrutan karyawan dalam upaya mendapatkan SDM (sumber daya manusia) yang jujur dan kompeten terhadap tugasnya?
10.
Apakah karyawan di bagian kredit diberikan pelatihan minimal sekali setahun? Penilaian Risiko
11.
Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terjadi perubahan dalam lingkungan operasional atas pemberian kredit dalam perusahaan?
12.
Apakah manajemen melakukan penilaian risiko untuk penempatan karyawan baru dan pergantian karyawan dalam aktivitas pemberian kredit?
13.
Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terjadi perubahan dalam sistem informasi pemberian kredit?
14.
Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terjadi peningkatan aktivitas transaksi pemberian kredit?
77
JAWABAN YA TIDAK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Lanjutan kuesioner penelitian…………………………………………… NO
PERTANYAAN
JAWABAN YA
KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN Penilaian Risiko 15.
Apakah manajemen melakukan penilaian risiko dalam penggunaan teknologi informasi baru untuk aktivitas pemberian kredit?
16.
Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terdapat perubahan prinsip-prinsip akuntansi dalam pemberian kredit?
17.
Aktivitas Pengendalian Apakah fungsi administrasi kredit terpisah dari fungsi akuntansi kredit?
18.
Apakah fungsi akuntansi terpisah dari fungsi otorisasi pemberian kredit?
19.
Apakah pemberian kredit mendapatkan otorisasi dari pejabat berwenang?
20.
Apakah dokumen pemberian kredit telah bernomor urut tercetak?
21.
Apakah bukti/dokumen pemberian kredit terdiri dari beberapa rangkapan dan didistribusikan kepada bagian yang berbeda?
22.
Apakah setiap karyawan memiliki kewajiban mengambil cuti?
23.
Apakah dilakukan rotasi jabatan dalam kurun waktu tertentu?
24.
Apakah kredit yang telah diotorisasi mendapat perlindungan asuransi?
25.
Apakah perusahaan menggunakan alat-alat pengaman (gudang terkunci, lemari tahan api, cash register) ?
26.
Apakah manajemen melakukan penilaian kinerja kepada karyawan minimal setahun sekali?
27.
Apakah dilakukan pemeriksaan dadakan oleh manajemen?
28.
Apakah setiap periode dilakukan audit oleh pihak eksternal?
29.
Informasi dan Komunikasi Apakah diadakan rapat tim kredit terhadap calon nasabah dalam proses pengajuan kredit?
30.
Apakah setiap transaksi dicatat dalam jurnal pada hari yang sama saat terjadi transaksi?
31.
Apakah terdapat sistem informasi yang mencatat semua transaksi pemberian kredit yang sah?
TIDAK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Lanjutan kuesioner penelitian…………………………………………… NO
PERTANYAAN
JAWABAN YA
KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN Informasi dan Komunikasi 32.
Apakah dokumen pendukung disertakan saat pencatatan transaksi?
33.
Apakah manajemen melakukan pengecekan antara dokumen pendukung dan catatan?
34.
Apakah terdapat sistem informasi yang mencakup metode dan catatan dalam hal posting yang benar atas transaksi-transaksi pemberian kredit?
35.
Apakah terdapat sistem informasi yang mencakup metode dan catatan yang menjelaskan dasar yang tepat untuk membenarkan pengklasifikasian transaksi-transaksi yang cukup rinci dalam laporan keuangan?
36.
Apakah manajemen melakukan pengecekan untuk mengetahui bahwa transaksi dicatat dengan tanggal yang benar?
37.
Pemantauan (Monitoring) Apakah data transaksi pemberian kredit telah disajikan secara akurat dan teliti?
38.
Apakah data transaksi pemberian kredit bersifat dapat diandalkan atau dipercaya?
39.
Apakah semua transaksi dicatatat dan terekam dalam data yang terkomputerisasi?
40.
Apakah ada pemantauan lapangan terhadap nasabah selama proses pengajuan kredit?
41.
Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap surat perjanjian dan atau dokumen yang menunjukkan hak pemilikan nasabah atas aset yang dijaminkan?
42.
Apakah sejauh ini pelaksanaan pemberian kredit telah efektif dan efisien?
43.
Apakah memiliki pedoman kebijakan dan prosedur/ SOP (Standar Operasional Pekerjaan) perkreditan secara tertulis?
44.
Apakah pegawai menjelaskan informasi mengenai karakteristik kredit yang ditawarkan?
45.
Apakah pegawai menjelaskan informasi mengenai materi perjanjian kredit dan pengikatan agunan?
TIDAK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN II PRESENTASE JAWABAN RESPONDEN
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
PERSENTASE JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN TIAP BUTIR PERTANYAAN No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Ya
Pertanyaan (Komponen Pengendalian Intern) Lingkungan Pengendalian Apakah terdapat tindakan manajemen yang dilaksanakan secara intensif untuk mengurangi tindakan pegawai yang berbuat tidak jujur? Apakah terdapat standar etika/kode perilaku yang disusun manajemen untuk karyawan perusahaan? Apakah kebijakan dan prosedur pemberian kredit yang telah ditetapkan, dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten? Apakah tedapat kebijakan manajemen untuk mengkur kompetensi karyawan? Apakah terdapat kebijakan dari dewan komisaris dan/atau komite satuan audit tentang transparansi informasi dalam pengelolaan laporan keuangan? Apakah manajemen memiliki filosofi dan gaya tertentu yang menunjukkan tindakan-tindakan kreatif untuk pengembangan perusahaan? Apakah di perusahaan terdapat struktur organisasi dalam bentuk yang dapat dilihat oleh seluruh pegawai di departemen kredit (misalnya papan tulis atau pigura)? Apakah terdapat deskripsi tugas pegawai terkait dalam hubungannya dengan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dalam bentuk buku pedoman? Apakah terdapat kebijakan dan prosedur perekrutan karyawan dalam upaya mendapatkan SDM (sumber daya manusia) yang jujur dan kompeten terhadap tugasnya? Apakah karyawan di bagian kredit diberikan pelatihan minimal sekali setahun? Penilaian Risiko Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terjadi perubahan dalam lingkungan operasional atas pemberian kredit dalam perusahaan? Apakah manajemen melakukan penilaian risiko untuk penempatan karyawan baru dan pergantian karyawan dalam aktivitas pemberian kredit? Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terjadi perubahan dalam sistem informasi pemberian kredit? Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terjadi peningkatan aktivitas transaksi pemberian kredit?
Tidak %
%
Total
17
100 %
0
0%
17
17
100 %
0
0%
17
17
100 %
0
0%
17
17
100 %
0
0%
17
17
100 %
0
0%
17
14
82,35 %
3
17,65 %
17
13
76,47 %
4
23,53 %
13
16
94,12 %
1
5,88 %
17
16
94,12 %
1
5,88 %
17
17
100 %
0
0%
17
16
94,12 %
1
5,88 %
17
14
82,35 %
3
17,65 %
17
17
100 %
0
0%
17
17
100 %
0
0%
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
Lanjutan Persentase Jawaban Responden berdasarkan Tiap Butir Pertanyaan …………… No.
Ya
Pertanyaan (Komponen Pengendalian Intern)
Tidak %
%
Total
29 30 31 32
Apakah manajemen melakukan penilaian risiko dalam penggunaan teknologi informasi baru untuk aktivitas pemberian kredit? Apakah manajemen melakukan penilaian risiko ketika terdapat perubahan prinsip-prinsip akuntansi dalam pemberian kredit? Aktivitas Pengendalian Apakah fungsi administrasi kredit terpisah dari fungsi akuntansi kredit? Apakah fungsi akuntansi terpisah dari fungsi otorisasi pemberian kredit? Apakah pemberian kredit mendapatkan otorisasi dari pejabat berwenang? Apakah dokumen pemberian kredit telah bernomor urut tercetak? Apakah bukti/dokumen pemberian kredit terdiri dari beberapa rangkapan dan didistribusikan kepada bagian yang berbeda? Apakah setiap karyawan memiliki kewajiban mengambil cuti? Apakah dilakukan rotasi jabatan dalam kurun waktu tertentu? Apakah kredit yang telah diotorisasi mendapat perlindungan asuransi? Apakah perusahaan menggunakan alat-alat pengaman (gudang terkunci, lemari tahan api, cash register) ? Apakah manajemen melakukan penilaian kinerja kepada karyawan minimal setahun sekali? Apakah dilakukan pemeriksaan dadakan oleh manajemen? Apakah setiap periode dilakukan audit oleh pihak eksternal? Informasi dan Komunikasi Apakah diadakan rapat tim kredit terhadap calon nasabah dalam proses pengajuan kredit? Apakah setiap transaksi dicatat dalam jurnal pada hari yang sama saat terjadi transaksi? Apakah terdapat sistem informasi yang mencatat semua transaksi pemberian kredit yang sah? Apakah dokumen pendukung disertakan saat pencatatan transaksi?
33
Apakah manajemen melakukan pengecekan antara dokumen pendukung dan catatan?
17
100 %
0
0%
17
34
Apakah terdapat sistem informasi yang mencakup metode dan catatan dalam hal posting yang benar atas transaksi-transaksi pemberian kredit?
17
100 %
0
0%
17
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
17
100 %
0
0%
17
16
94,12 %
1
5,88 %
17
17 17 17 15
100 % 100 % 100 % 88,24 %
0 0 0 2
0% 0% 0% 11,76 %
17 17 17 17
14
82,35 %
3
17,65 %
17
11 15 13
64,71 % 88,24 % 76,47 %
6 2 4
35,29 % 11,76 % 23,53 %
17 17 17
17
100 %
0
0%
17
17 16 16
100 % 94,12 % 94,12 %
0 1 1
0% 5,88 % 5,88 %
17 17 17
16 16 17 17
94,12 % 94,12 % 100 % 100 %
1 1 0 0
5,88 % 5,88 % 0% 0%
17 17 17 17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
Lanjutan Persentase Jawaban Responden berdasarkan Tiap Butir Pertanyaan …………… No. 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Ya
Pertanyaan (Komponen Pengendalian Intern) Apakah terdapat sistem informasi yang mencakup metode dan catatan yang menjelaskan dasar yang tepat untuk membenarkan pengklasifikasian transaksi-transaksi yang cukup rinci dalam laporan keuangan? Apakah manajemen melakukan pengecekan untuk mengetahui bahwa transaksi dicatat dengan tanggal yang benar? Pemantauan (monitoring) Apakah data transaksi pemberian kredit telah disajikan secara akurat dan teliti? Apakah data transaksi pemberian kredit bersifat dapat diandalkan atau dipercaya? Apakah semua transaksi dicatatat dan terekam dalam data yang terkomputerisasi? Apakah ada pemantauan lapangan terhadap nasabah selama proses pengajuan kredit? Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap surat perjanjian dan atau dokumen yang menunjukkan hak pemilikan nasabah atas aset yang dijaminkan? Apakah sejauh ini pelaksanaan pemberian kredit telah efektif dan efisien? Apakah memiliki pedoman kebijakan dan prosedur/ SOP (Standar Operasional Pekerjaan) perkreditan secara tertulis? Apakah pegawai menjelaskan informasi mengenai karakteristik kredit yang ditawarkan? Apakah pegawai menjelaskan informasi mengenai materi perjanjian kredit dan pengikatan agunan?
Tidak %
%
Total
15
88,24 %
2
11,76 %
17
17
100 %
0
0%
17
17 17 17 17
100 % 100 % 100 % 100 %
0 0 0 0
0% 0% 0% 0%
17 17 17 17
17
100 %
0
0%
17
15
88,24 %
2
11,76 %
17
17
100 %
0
0%
17
17
100 %
0
0%
17
17
100 %
0
0%
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN III REKAPITULASI
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
Data Responden No. resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Jenis Pendidikan Kelamin Terakhir Pria S1 Wanita S1 Pria S1 Pria S1 Pria S1 Pria S2 Pria Diploma Pria Diploma Wanita S1 Pria Diploma Pria S2 Pria S2 Wanita Diploma Wanita S1 Wanita S1 Pria S1 Pria S1 Jumlah Benar Jumlah Salah
Lama Bekerja >10 tahun 1-5 tahun 6-10 tahun >10 tahun >10 tahun 6-10 tahun >10 tahun 1-5 tahun >10 tahun >10 tahun 6-10 tahun <1 tahun >10 tahun 1-5 tahun 1-5 tahun >10 tahun 6-10 tahun
Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 17 17 17 17 14 13 16 16 17 16 14 17 17 17 16 17 17 17 15 0 0 0 0 0 3 4 1 1 0 1 3 0 0 0 1 0 0 0 2
Y (1-20) 20 20 20 20 15 20 20 20 20 16 19 20 20 16 19 20 19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
Lanjutan Data Responden (Lampiran III)………………………………………… Pertanyaan Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 B S
21
22 23
24
25
26 27
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 3
1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 15 6 2
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 13 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 16 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 16 17 17 17 17 15 17 17 17 17 17 17 15 17 17 17 1 1 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
Y (21-45) 25 21 25 25 19 25 23 25 25 23 24 23 25 22 23 24 25
Skor Total (Y) 45 41 45 45 34 45 43 45 45 39 43 43 45 38 42 44 44 726
% 100% 91% 100% 100% 76% 100% 96% 100% 100% 87% 96% 96% 100% 84% 93% 98% 98%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN IV STATISTIK DESKRIPTIF
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
Output Statistik Deskriptif Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Valid Pria Wanita Total
2.
Valid Percent
Percent
Cumulative Percent
12
70.6
70.6
70.6
5
29.4
29.4
100.0
17
100.0
100.0
Output Statistik Deskriptif Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frequency
Percent
Cumulative Percent
Valid Diploma
4
23.5
23.5
23.5
S1
10
58.8
58.8
82.4
S2
3
17.6
17.6
100.0
17
100.0
100.0
Total 3.
Valid Percent
Output Statistik Deskriptif Pengalaman Kerja Lama Bekerja Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <1 Tahun
1
5.9
5.9
5.9
1-5 Tahun
4
23.5
23.5
29.4
6-10 Tahun
4
23.5
23.5
52.9
>10 Tahun
8
47.1
47.1
100.0
17
100.0
100.0
Total
88