PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi istilah. A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Dilihat dari perkembangannya, mahasiswa digolongkan ke dalam fase dewasa awal. Dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan harapanharapan sosial dewasa. Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja akhir menuju dewasa yang matang dalam seluruh aspek perkembangan. Dewasa awal adalah peralihan dari ketergantungan ke masa yang mandiri, baik dari segi emosi, kebebasan menentukan diri sendiri, sosial-ekonomis, dan memiliki pandangan tentang masa depan yang lebih realitis. Mahasiwa harus mampu bekerja keras dan menumpahkan pikiran serta tenaganya selama beberapa tahun lamanya. Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi pasti akan memiliki suatu cita-cita atau tujuan tertentu yang hendak dicapainya. Tanpa adanya cita-cita atau tujuan ini, semangat belajar akan mudah mengendor saat mengalami kesulitankesulitan dalam belajar. Mahasiswa harus memiliki kebiasaan belajar sebagai wujud penyesuaian diri terhadap pola pendidikan di perguruan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
tinggi. Setiap mahasiswa dituntut untuk mengatur waktunya, mengelola aktivitasnya secara profesional dan mampu mewujudkan keinginankeinginan secara realistik dan bertanggung jawab. Kenyataannya, mahasiswa belajar hanya pelajarannya menarik dan besok ada ujian. Ada pula yang belajar secara musiman dan tak jarang prokrastinasi karena berpikir masih ada banyak waktu. Ada pula yang mulai mengerjakan tugas 2 jam sebelum batas waktu pengumpulan tugas. Alhasil hanya nilai paspasan atau nilai kurang yang mereka dapat. Proses belajar di tingkat perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk lebih mandiri dan disiplin dalam mengatur waktu dan proses belajarnya. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat menyesuaikan, mengatur, dan mengendalikan dirinya termasuk saat menghadapi padatnya aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas kuliah yang sulit. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu usaha aktif dan mandiri oleh mahasiswa untuk membantunya mengarahkan proses belajar pada tujuan yang
ingin dicapainya, yang
disebut dengan self regulated learning. Zimmerman & Martinez-Pons mendefinisikan self
regulated learning sebagai tingkatan dimana
partisipan secara aktif melibatkan metakognisi, motivasi, dan perilaku dalam proses belajar (Latipah, 2010 : 112). Berdasarkan pengamatan peneliti, mahasiswa prodi BK USD dalam mengikuti perkuliahan tampak seperti layaknya mahasiswa pada umumnya. Namun, jika dicermati lebih mendalam akan terlihat bahwa ada mahasiswa yang membolos kuliah, banyak yang titip tanda tangan absensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
pada teman, banyak mahasiswa yang sibuk dengan laptop atau handphonenya bukan untuk mengerjakan tugas namun bermain media sosial, jalan-jalan ke mall daripada terlihat membaca materi kuliah, memilih mengerjakan hal lain daripada hal yang berkaitan dengan perkuliahan, kurang peduli dengan nilai ujian, dan sebagainya. Peneliti menemukan banyak mahasiswa prodi BK USD dalam mengerjakan berbagai tugas belajar, misalnya mengerjakan tugas-tugas kuliah dan mengikuti perkuliahan kurang serius. Para mahasiswa cenderung cuek dalam mengikuti pelajaran, bahkan ketika besok akan diadakan kuis, mereka tidak mau membaca materi kuliah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti secara acak terhadap beberapa mahasiswa dapat disimpulkan bahwa mahasiswa akan membaca materi yang digunakan untuk kuis hanya menjelang dimulainya mata kuliah
dan hal ini
sudah menjadi kebiasaan atau trend masa kini.
Kebiasaan yang tak jauh berbeda pun terjadi ketika para mahasiswa akan menghadapi ujian. Mahasiswa akan belajar sehari sebelum ujian dilaksanakan dan kebanyakan dari mahasiswa mengatakan bahwa mereka mengerjakan tugas take home 2 jam sebelum batas waktu pengumpulan. Kebiasaan mengerjakan tugas dalam waktu yang singkat dan tanpa persiapan yang matang sering dikenal dengan istilah “Sistem Kebut Semalam” atau disingkat “SKS” di kalangan mahasiswa. Kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengendalikan diri dalam belajar yang kurang baik seperti buruknya pengaturan belajar yang sering dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
oleh mahasiswa prodi BK USD akan berakibat pada hasil akhir belajar atau nilai akhir yang kurang memuaskan, bahkan dapat berakibat pada tidak lulusnya beberapa nilai mata kuliah. Setelah melihat semua hal di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Tingkat Self Regulated Learning pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012” dalam pemenuhan tugas akhir. Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dalam peningkatan prestasi mahasiswa. B. Identifikasi Masalah Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan tingkat self regulated learning pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas
Sanata
Dharma
angkatan
2012
dapat
diindentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut : 1. Ada indikasi kurangnya self regulated learning di kalangan mahasiswa. 2. Sebagian mahasiswa memiliki self regulated learning yang rendah karena tidak adanya kemauan untuk belajar. 3. Mahasiswa kurang memiliki kejelasan cita-cita atau tujuan yang hendak dicapai. 4. Sebagian mahasiswa belum memiliki kebiasaan belajar yang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
5. Mahasiswa kurang disiplin dalam mengatur waktu belajarnya. 6. Kurangnya motivasi belajar di kalangan mahasiswa. C. Pembatasan Masalah Fokus kajian penelitian ini diarahkan untuk menjawab masalahmasalah yang teridentifikasi di atas khususnya masalah mengenai seberapa baik tingkat self regulated learning
pada mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2012. D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Seberapa tinggi tingkat self regulated learning
pada mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2012. 2. Capaian skor butir pengukuran self regulated learning manakah yang teridentifikasi rendah pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2012? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan tingkat self regulated learning
pada mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2012.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
2. Mengindentifikasi capaian skor item pengukuran self regulated learning yang rendah pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2012. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini, diharapkan memberi beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pengembangan kajian ilmu Bimbingan dan Konseling terutama yang terkait dengan self regulated learning, sehingga dapat dijadikan tambahan referensi bagi penelitian-penelitian semacam ini oleh peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi para dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk melihat seberapa baik tingkat self regulated learning yang ada dalam diri mahasiswa angkatan 2012. Selain itu, prodi juga dapat menentukan langkah-langkah yang dapat diberikan kepada
mahasiswa
angkatan
2012
untuk
dapat
mengoptimalkan self regulated learning pada mahasiswa.
semakin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
b. Bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2012 Para mahasiswa angkatan 2012 dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk melihat seberapa baik tingkat self regulated learning yang ada dalam diri mereka dan menjadi masukan untuk menerapkan self regulated learning
dalam kegiatan akademiknya sehingga
mahasiswa dapat mencapai kesuksesan akademiknya. G. Definisi Istilah Beberapa istilah dalam judul penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mahasiswa yang dimaksud dalam penelitian adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2012 yang aktif kuliah pada semester 6. 2. Self
Regulated Learning
adalah kemampuan seseorang dalam
mengatur kebiasaan- kebiasaan belajarnya, tujuan-tujuan belajar, serta mampu memilih strategi yang tepat dalam belajar dan mengevaluasi proses belajarnya sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dipaparkan hakikat mahasiswa dan hakikat self regulated learning. A. Hakikat Mahasiswa 1. Definisi Mahasiswa Mahasiswa berasal dari kata maha yang berarti besar atau tinggi dan siswa yang berarti pelajar atau dengan kata lain mahasiswa adalah pelajar yang berada pada strata tertinggi. Mahasiswa pada tahap perkembangannya digolongkan kedalam fase dewasa awal atau berada pada rentang usia 18 – 24 tahun (Hurlock, 1980). Individu yang berada pada masa dewasa awal mengalami perubahan dari mencari pengetahuan menjadi menerapkan pengetahuan untuk mengejar karir. 2. Peran dan Fungsi Mahasiswa Ada beberapa peran dan fungsi mahasiswa, yaitu (Hudori, 2013): a. Sebagai agen perubahan (agen of change), mahasiswa dituntut bersifat kritis. Diperlukan implementasi yang nyata. b. Sebagai kekuatan
moral (moral force), masyarakat akan
memandang tingkah laku, perkataan, cara berpakaian, cara bersikap, dan sebagainya yang berhubungan dengan moral sebagai acuan dasar mereka dalam berperilaku. Disinilah mahasiswa harus di tuntut ke intelektualannya dalam masyarakat.
kekuatan moralnya di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
c. Mahasiswa sebagai guardian of value berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat. d. Sebagai kontrol sosial (social control), masyarakat adalah sekumpulan populasi dengan beragam karakter. Banyak sekali aspek sosial yang harus dipenuhi agar tidak terjadi ketimpangan yang rentan memicu konflik. Jika kondisinya berlawanan, maka dapat dipastikan adanya konflik kecil yang bisa timbul di mahasiswa maupun masyarakat. Di sinilah peran mahasiswa. e. Mahasiswa sebagai iron stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. 3. Aktivitas Belajar Mahasiswa Aktivitas belajar terdiri atas dua kata yaitu
“aktivitas” dan “
belajar” yang memiliki arti yang berbeda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah “kegiatan / keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Sementara itu, belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaran setiap jenis dan
jenjang
pendidikan. Bertolak dari berbagai definsi yang telah diutarakan tadi, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar dapat pula dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak, dan latihan (Syah 2014 :87). Aktivitas belajar setiap individu sangat bermacam – macam. Banyak aktivitas yang dilakukan setiap mahasiswa dapat disetujui sebagai aktivitas belajar, seperti misalnya mendapatkan pengetahuan baru tentang sesuatu hal, menghafal syair, nyanyian, dan sebagainya. Aktivitas belajar diperlihatkan oleh adanya perubahan perilaku. Aktivitas belajar banyak sekali macamnya, sehingga para ahli mengadakan klasifikasi. Diedrich (dalam Sardiman 2004: 101) membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan belajar yang digolongkan ke dalam 8 kelompok : a. Visual
Activities,
meliputi
kegiatan
seperti
membaca,
memperhatikan (gambar, demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain) b. Oral Activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi. c. Listening Activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan diskusi, musik dan pidato.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
d. Writting Activities, seperti: menulis cerita, menulis karangan, menulis laporan, angket, menyalin, membuat rangkuman. e. Drawing Activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor
Activities,
seperti:
melakukan
percobaan,
membuat
konstruksi, model, mereparasi, bermain dan berternak. g. Mental Activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan. h. Emotional Activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, bergairah, berani, tenang dan gugup. 4. Hambatan- Hambatan Belajar Banyak hambatan yang ditemui dalam proses belajar, sehingga belajar terkesan menjadi sesuatu yang berat. Oleh sebab itu belajar menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dan banyak yang merasa tertekan untuk menjalankannya. Syah (2012:184) mengidentifikasikan faktor yang menjadi penghambat dalam belajar terdiri dari dua macam, yakni: a. Faktor intern, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam dirinya sendiri. b. Faktor ekstern, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Kedua faktor ini meliputi aneka ragam hal dan keadaan antara lain adalah sebagai berikut : 1) Faktor Intern Faktor intern meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik siswa yakni : a) Segi kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi; b) Segi afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan dan sikap; c) Segi psikomotorik (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga). 2) Faktor Ekstern Faktor ekstern meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar. Faktor ekstern ini meliputi : a) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. b) Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
c) Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah. 5. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar Syah (2014:129) mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar mahasiswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni: a. Faktor internal (faktor dari dalam diri individu), yakni keadaan/ kondisi fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan psikologis (yang bersifat rohaniah). 1) Faktor fisiologis Faktor fisilogis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi 2, yaitu: a) Keadaan tonus jasmani Keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi aktivitas belajar. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap proses belajar. Sedangkan kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. b) Keadaan fungsi jasmani atau fisiologis Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada anak sangat mempengaruhi hasil belajar,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
terutama panca indera. Panca indera yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar. 2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari keadaan psikologis anak yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis utama yang mempengaruhi proses belajar anak adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat. a) Kecerdasan/ intelegensi Pada
umumnya
kecerdasan
diartikan
sebagai
kemampuan psiko-fisik dalam mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ tubuh lainnya. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar anak, karena menentukan kualitas belajar. Semakin tinggi intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih sukses dalam belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain seperti orang tua, guru, dan sebagainya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
b) Motivasi Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar. Motivasi diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan perilaku seseorang. Keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri anak yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan belajar. Dari sumbernya motivasi dibedakan menjadi: motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam
individu
dan
memberikan
dorongan
untuk
melakukan sesuatu. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik relatif lebih bertahan lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik). Mahasiswa yang memiliki self-regulated learning yang baik biasanya memiliki motivasi intrinsik yang besar. Motivasi intrinsik merupakan salah satu elemen utama self-regulated learning. c) Minat Secara sederhana minat merupakan kecenderungan kegairahan yang tinggi atau besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2012) minat bukanlah istilah yang populer
dalam
psikologi
karena
disebabkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ketergantungannya
terhadap
berbagai
faktor
16
internal
lainnya, seperti pemusatan perhatian, keinginan, motivasi, dan kebutuhan. d) Sikap Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2012). Sikap individu dalam belajar dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. e) Bakat Faktor psikologis lain yang mempengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum bakat didefisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah, 2012). Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakuakan
tugas
tertentu
tanpa
tergantung
upaya
pendidikan dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap informasi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya: individu yang berbakat dibidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa yang lain selain bahasanya sendiri. b. Faktor eksternal (faktor dari luar individu), yakni kondisi lingkungan di sekitar. Faktor eksternal terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. 1) Lingkungan Sosial Lingkungan sosial seperti para dosen, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar. Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial
adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman
sepermainan di sekitar perkampungan rumahnya. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan beajar adalah orang tua dan keluarga individu itu sendiri. 2) Lingkungan Nonsosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan. Faktor - faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar mahasiswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan aktivitas belajar. Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan mahasiswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu. Disamping faktor-faktor internal dan eksternal sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar. Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa sehingga semakin mendalam cara belajar mahasiswa semakin baik hasilnya. Pendekatan belajar dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan yaitu : 1) Pendekatan tinggi (achieving) Pedekatan achieving pada umumnya dilandasi oleh motif ekstrinsik yang berciri khusus yang disebut “egoenhancement” yaitu ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih indeks prestasi setinggi-tingginya. Gaya belajar mahasiswa ini lebih serius daripada mahasiswa yang memakai pendekatanpendekatan lainnya. Mahasiswa yang memiliki self regulated learning yang baik akan sangat cerdik dan efisien dalam mengatur waktu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
2) Pendekatan sedang (deep) Mahasiswa yang menggunakan pendekatan deep biasanya mempelajari materi karena memang dia tertarik dan merasa membutuhkannya (intrinsik). 3) Pendekatan rendah (surface) Mahasiswa yang menggunakan pendekatan surface ini gaya
belajarnya
lebih
santai,
asal
hafal,
dan
tidak
mementingkan pemahaman yang mendalam. B. Hakikat Self Regulated Learning 1. Definisi Self Regulated Learning Beberapa tahun belakangan, sejumlah teori sudah dikemukakan untuk menjelaskan bagaimana seorang mahasiswa menjadi regulator dalam belajarnya sendiri (Zimmerman & Martinez, 1990: 51). Menurut teori sosial kognitif, self regulated learning tidak hanya ditentukan oleh proses pribadi, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku secara timbal balik (Zimmerman, 1989: 330). Self regulated learning terdiri dari kata “self regulated” dan “learning”. Self regulated berarti terkelola, sedangkan learning adalah belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa self regulated learning secara keseluruhan berarti belajar mengatur diri atau pengelolaan atau pengaturan diri dalam belajar (Diah, 2008: 13).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bandura menyatakan bahwa self
regulated
20
learning
merupakan proses dimana seseorang dapat mengatur pencapaian dan aksi mereka sendiri dengan menentukan target, mengevaluasi kesuksesan seseorang
saat mencapai target dan memberikan
penghargaan karena sudah mencapai tujuan tertentu. Selain itu, self regulated learning diartikan juga sebagai pengawasan atas perilaku dalam proses belajar sebagai hasil dari proses internal akan tujuan, perencanaan, dan penghargaan akan diri sendiri atas prestasi yang telah diraih (Friedman, 2006: 284). Self regulated learning merupakan suatu kesanggupan untuk menentukan sendiri tujuan belajarnya, mampu menumbuhkan rasa mampu diri untuk meraih target yang hendak dicapai, penataan lingkungan untuk menopang pencapaian target, melakukan evaluasi diri dan memonitor kegiatan belajarnya. Selanjutnya, self regulated learning merupakan derajat metakognisi, motivasi instrinsik, dan perilaku individu dalam proses belajar yang didalamnya terkandung tiga elemen utama yaitu strategi pengaturan diri untuk belajar, persepsi rasa mampu diri untuk menampilkan keterampilan, dan komitmen untuk mencapai tujuan belajar (Zimmerman dalam Nugroho, 2006:5). Chamot (dalam Ellianawati dan Wahyu, 2010:35) menyatakan bahwa self regulated learning atau pembelajaran mandiri adalah sebuah situasi belajar dimana pembelajar memiliki kontrol terhadap proses pembelajaran tersebut melalui pengetahuan dan penerapan strategi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
yang sesuai, pemahaman terhadap tugas-tugasnya, penguatan dalam pengambilan keputusan dan motivasi belajar. Apa yang sudah diungkapkan di atas, dapat disimpulkan bahwa self regulated
learning
merupakan kemampuan belajar yang
menggunakan aspek metakognisi, motivasi, dan perilaku dengan segigih mungkin melalui keyakinan dan caranya sendiri mengarahkan dirinya untuk mencapai goal yang telah ditetapkan. 2. Aspek-Aspek Self Regulated Learning Menurut Zimmerman (1990: 4-5), self- regulated learning terdiri atas pengaturan dari tiga aspek umum pembelajaran akademis, yaitu: a. Metakognisi dalam self- regulated learning adalah kemampuan mahasiswa dalam merencanakan, menetapkan tujuan, mengatur, memonitor diri, dan mengevaluasi diri pada berbagai sisi selama proses penerimaan. Proses ini memungkinkan mereka untuk menjadi menyadari diri, banyak mengetahui dan menentukan pendekatan dalam belajar. Contoh: perencanaan, pemeriksaan, pemantauan, revisi dan evaluasi kegiatan belajar. b. Motivasi dalam self- regulated learning yaitu dimana mahasiwa merasakan self-efficacy
yang tinggi, atribusi diri dan berminat
pada tugas intrinsik. Dari sudut motivasi, individu yang mandiri menyadari kompetensinya, memperlihatkan keyakinan yang tinggi terhadap dirinya. Individu yang memiliki motivasi tinggi, memulai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
belajar dengan menampilkan usaha yang luar biasa dan tekun selama belajar. Contoh: usaha yang dilakukan untuk membuat situasi belajar menjadi suatu hal yang menarik. c. Perilaku dalam self- regulated learning merupakan upaya mahasiswa
untuk
memilih,
menstruktur,
dan
lingkungan yang mengoptimalkan belajar.
menciptakan
Mereka mencari
nasihat, informasi dan tempat di mana mereka yang paling memungkinkan untuk belajar. Regulasi perilaku meliputi: 1) Effort regulation adalah meregulasi diri. 2) Time/study environment adalah siswa mengatur waktu dan tempat dengan membuat jadwal belajar untuk mempermudah proses belajar. 3) Help-seeking
adalah mencoba mendapatkan bantuan dari
teman sebaya, guru/dosen dan orang dewasa. 3. Karakteristik Individu yang Memiliki Self Regulated Learning Menurut Winne (dalam Santrock, 2014: 277), karakteristik dari individu yang memiliki self regulated learning adalah: a. Bertujuan memperluas pengetahuan dan menjaga motivasi. b. Menyadari keadaan emosi mereka dan memiliki strategi untuk mengelola emosinya. c. Secara periodik memonitori kemajuan ke arah tujuannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
d. Menyesuaikan atau memperbaiki strategi berdasarkan kemajuan yang mereka buat. e. Mengevaluasi halangan yang mungkin muncul dan melakukan adaptasi yang diperlukan. Dilihat dari segi kognitif siswa perguruan tinggi harus memiliki kemampuan yang lebih baik untuk metakognisi dan regulasi diri dari siswa yang lebih muda yakni anak SMA. Mahasiswa mungkin lebih mengakar dalam penggunaan strategi tertentu yang diberikan dari pengalaman mereka sebelumnya. Dengan demikian, meskipun mungkin lebih mudah untuk berbicara tentang strategi mahasiswa dalam program instruksi strategi, mungkin lebih sulit untuk mendapatkan mereka guna mengubah penggunaan strategi aktual mereka dibandingkan dengan siswa yang lebih muda, yang mungkin tidak begitu berkomitmen untuk penggunaan strategi (Schunk & Zimmerman, 1998: 64). Beberapa karakteristik mengenai individu yang menggunakan self regulated learning yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mereka harus memiliki motivasi yang kuat, tujuan yang akan dicapai, mampu mengelola perasaan, dan memiliki berbagai macam srategi untuk belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning Konsep self regulated learning mengintegrasikan banyak hal yang sudah diketahui tentang belajar-efektif dan motivasi. Ada 3 faktor yang memengaruhi keterampilan dan kemauan self regulated learning, yaitu: a.
Pengetahuan Agar dapat menjadi self regulated learner, individu membutuhkan pengetahuan tentang dirinya, subjeknya, tugasnya, strategi-strategi
untuk
belajar,
dan
konteks-konteks
yang
pembelajaran yang akan mereka terapkan. b. Motivasi Motivasi dalam self
regulated
learning
merupakan
pendorong yang ada pada diri individu yang mencakup persepsi terhadap efikasi diri, kompetensi dan otonomi yang dimiliki dalam aktivitas belajar. c. Kemauan diri (volition) Zimmerman berpendapat bahwa kemauan merupakan tindakan untuk menggunakan keinginan. Para pembelajar yang memiliki self regulated tahu bagaimana cara melindungi dirinya sendiri dari distraksi- mereka harus belajar, misalnya, agar mereka tidak terinterupsi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
C. Upaya-Upaya Peningkatkan Self Regulated Learning Upaya peningkatan self regulated learning bisa dilakukan dengan pemberian layanan bimbingan belajar/akademis. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut (Prayitno & Erman, 2008:284): 1. Pengajaran Perbaikan Pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok mahasiswa yang menghadapi masalah belajar dengan maksud memperbaiki kesalahankesalahan dalam proses dan hasil belajar mereka. Dalam hal ini bentuk kesalahan yang paling pokok berupa kesalahpengertian, tidak menguasai konsep-konsep dasar dan tidak memahami tujuan belajar. Apabila
kesalahan-kesalahan
ini
diperbaiki,
maka
mahasiswa
mempunyai kesempatan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Tidak dapat disangsikan bahwa yang utama yang harus diupayakan oleh pembimbing adalah mendorong mahasiswa untuk mau belajar. 2. Kegiatan Pengayaan Kegiatan Pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seorang atau beberapa orang mahasiswa yang sangat cepat dalam belajar. Dilihat dari segi prestasi atau hasil belajar mereka, siswa-siswa yang amat cepat belajar itu sebenernya tidak tergolong sebagai siswa yang menghadapi masalah belajar. Bahkan semua mahasiswa harus didorong untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik seperti itu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
3. Peningkatan Motivasi Belajar Dosen dan pembimbing akademik berkewajiban membantu mahasiswa meningkatkan motivasinya dalam belajar. Prosedurprosedur yang dapat dilakukan adalah dengan: a. Memperjelas tujuan- tujuan belajar. Mahasiswa akan terdorong untuk lebih giat belajar apabila ia mengetahui tujuan-tujuan yang hendak dicapai. b. Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat siswa. c. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang, dan menyenangkan. d. Memberikan reinforment (penguatan) dan hukuman bila perlu. e. Menghindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu (seperti
suasana
yang
menakutkan,
mengecewakan,
membingungkan, mengjengkelkan). 4. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Efektif Setiap mahasiswa diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif. Tetapi tidak tertutup kemungkinan ada mahasiswa yang mengamalkan sikap dan kebiasaan yang tidak diharapkan dan tidak efektif. Sebagian mahasiswa memang memerlukan bantuan untuk mampu melihat secara kritis sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan belajar yang mereka miliki. Melalui bantuan itu mereka diharapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
dapat menemukan kelemahan-kelemahan mereka dalam belajar, dan selanjutnya berusaha mengubah atau memperbaiki kelemahankelemahannya itu. Untuk itu mahasiswa hendaknya didorong untuk meninjau sikap dan kebiasaaannya dalam hubungannya dengan prinsip-prinsip belajar, sebagai berikut: a. Belajar berarti melibatkan diri secara penuh, lebih dari sekedar membaca bahan-bahan belajar yang ada dalam buku teks. b. Efisiensi belajar akan meningkat apabila perbuatan belajar didasarkan atas rencana atau tujuan yang hendak dicapainya dalam belajar. c. Belajar dengan suasana yang terpaksa tidak memberikan harapan besar untuk berhasil dengan baik. d. Untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar dan mencapai hasil belajar yang baik diperlukan adanya suasana hati yang aman, kesehatan yang baik, tidur nyenyak, dan rekreasi yang memadai. Sikap dan kebiasaan belajar yang baik tidak tumbuh secara kebetulan, melainkan seringkali perlu ditumbuhkan melalui bantuan yang terencana, terutama oleh konselor dan orang tua siswa. Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk membantu mahasiswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar adalah : a. Menemukan motif-motif yang tepat dalam belajar b. Memelihara kondisi kesehatan yang baik c. Mengatur waktu belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
d. Memilih tempat belajar yang baik e. Belajar dengan menggunakan sumber belajar yang kaya, seperti buku-buku teks dan referensi lainnya. f. Berani bertanya untuk hal- hal yang membingungkan kepada guru, teman, atau siapapun juga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan metodelogi penelitian, yaitu jenis penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data dan instrumen penelitisn, validitas dan reliabilitas kuesioner, prosedur pengumpulan dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian
deskriptif
dengan
menggunakan pendekatan survei. Menurut Best (Sukardi, 2012: 157), penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif survei untuk memperoleh gambaran tentang tingkat self regulated learning pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2012. B. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2012 yang berjumlah 61 mahasiswa dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1 Rincian Subjek Penelitian Kelas A B
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 15 15 15 16
Jumlah (Mahasiswa) 30 31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Pemilihan subyek yaitu mahasiswa angkatan 2012 memiliki alasan dimana peneliti ingin melihat seberapa tinggi tingkat self regulated learning yang ada pada diri mahasiswa. Pemilihan tingkat studi yaitu tingkat pertengahan atau semester 6, pada tingkat studi ini para mahasiswa diharapkan dapat memperbaiki perilakunya dalam belajar sehingga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan pengaturan diri yang lebih baik dalam kebiasaan belajarnya sehari-hari. C. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Sukardi (2012) menjelaskan bahwa penelitian survei dapat dilakukan dengan menggunakan satu metode atau lebih. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini
berupa
kuesioner yang disusun peneliti bersama dengan dosen pembimbing. Peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi dengan menentukan aspekaspek self regulated learning. Peneliti kemudian membuat sejumlah item pertanyaan berdasarkan indikator setiap aspek. Berikut ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan kuesioner: 1. Kuesioner Self Regulated Learning Kuesioner
ini
memuat
pernyataan-pernyataan
yang
mengungkap self regulated learning. Kuesioner ini bersifat tertutup, artinya alternatif jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
2. Skala pengukuran dan penentuan skor a. Skala pengukuran Kuesioner yang disusun peneliti mengacu pada aspek-aspek self regulated learning berdasarkan konsep Zimmerman (1990: 45). Kuesioner disusun setipe dengan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang, atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist maupun pilihan ganda (Sugiyono, 2012:134) Pernyataan yang terdapat dalam Inventori Self Regulated Learning ini terdiri dari pernyataan positif atau favourable dan pernyataan negatif atau unfavourable. Pernyataan positif atau favorable merupakan konsep keperilakuan yang sesuai atau mendukung atribut/variabel yang diukur. Sedangkan pernyataan negatif atau unfavorable yaitu konsep keperilakuan yang tidak sesuai/tidak mendukung atribut/variabel yang diukur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Aspek kuesioner yang dibuat oleh peneliti didasarkan pada aspek-aspek self- regulated learning menurut Zimmerman (1990). Kisi-kisi kuesioner Self- Regulated Learning sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 2 Kisi-kisi kuesioner Self- Regulated Learning Aspek
Indikator
Metakognisi 1. Kemampuan dalam selfmahasiswa regulated dalam learning merencanakan belajarnya
2. Menetapkan tujuan dalam belajar 3. Mengatur diri dalam belajar
Motivasi
4. Memonitor diri dalam belajar 5. Mengevaluasi diri dalam belajar 1. Self efficacy
dalam self-
2. Atribusi diri
regulated
3. Berminat pada tugas intrinsic
learning Perilaku dalam selfregulated learning
1. Memilih lingkungan yang mengoptimalkan belajar 2. Menstruktur lingkungan yang mengoptimalkan belajar 3. Menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan belajar Total
No Item
Jumlah
Favourabel
Unfavourabel
24, 27
1, 5
4
6, 29
2, 10, 15
5
3,16,19,31,39, 11, 21,28, 33 48
10
7, 14, 26, 34
23
5
17, 42
30
3
12
8, 18
3
36, 44
32
3
9,37,40,46
4
5
41, 43
25,
3
45,47
22
3
13, 20, 35
3
48
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
b. Penentuan skor Responden diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang terdapat pada Kuesioner/Inventori Self Regulated Learning dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan dengan cara memberi tanda centang (). Pada instrumen ini rentang nilai skala interval dimulai dari 1 sampai 5. Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden untuk semua item. Dengan demikian dapat diketahui tingkat self regulated learning pada subjek penelitian ini. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat self regulated learning. Sebaliknya, semakin rendah jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula tingkat self regulated learning. Instrumen penelitian ini menyediakan 5 alternatif jawaban yaitu Sangat Sering(SS), Sering (S), Kadang (K), Jarang (J) dan Tidak Pernah (TP). Norma skoring yang dikenakan terhadap pengolahan data yang dihasilkan instrumen ini ditentukan sebagai berikut: Tabel 3 Norma Skoring Inventori self regulated learning Alternatif Jawaban Sangat Sering Sering Kadang Jarang Tidak Pernah
Skor Skor Favourable Unfovourable 5 1 4 2 3 3 2 4 1 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Validitas Validitas adalah taraf sampai di mana suatu alat tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Azwar (2009:5) mengatakan bahwa “validitas menunjuk pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”. Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional oleh professional judgement (Azwar 2009: 45). Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan
angka,
namun
pengesahannya
berdasarkan
pertimbangan yang diberikan oleh ahli (expert judgement). Instrumen penelitian ini dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli (dosen pembimbing). Hasil konsultasi dan telaah yang telah dilakukan oleh para ahli dilengkapi dengan pengujian empirik dengan teknik korelasi Spearmen’s rho menggunakan aplikasi program computer SPSS for Window. Hasil perhitungan koefisien korelasi item instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Item Instrumen Penelitian
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
1
-.387
Unvalid
2
-.203
Unvalid
3
.300
Valid
4
.318
Valid
5
-.097
Unvalid
6
.300
Valid
7
.359
Valid
8
.319
Valid
9
.301
Valid
10
-.413
Unvalid
11
.308
Valid
12
.305
Valid
13
.398
Valid
14
.328
Valid
15
-.286
Unvalid
16
.326
Valid
17
.388
Valid
18
.336
Valid
19
.356
Valid
20
.433
Valid
21
-.106
Unvalid
22
.341
Valid
23
.377
Valid
24
.405
Valid
25
-.238
Unvalid
26
.404
Valid
27
.360
Valid
28
-.130
Unvalid
29
.442
Valid
30
.317
Valid
31
.599
Valid
32
.374
Valid
33
-.221
Unvalid
34
.340
Valid
35
.492
Valid
36
.313
Valid
37
.491
Valid
38
.358
Valid
39
-.417
Unvalid
40
.309
Valid
41
.482
Valid
42
.343
Valid
43
.468
Valid
44
.520
Valid
45
.469
Valid
46
.357
Valid
47
.340
Valid
48
.469
Valid
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
37
Reliabilitas Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran (Azwar, 2009). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar, 2009: 176). Azwar (2009) mengatakan bahwa pengukuran yang menggunakan instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Perhitungan
indeks
reliabilitas kuesioner penelitian
ini
menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut: α = 2[1-
Sx 2 + Si 2 Sx 2
]
Keterangan rumus : S12 dan S22
: varians skor belahan 1 dan varians skor
belahan 2 Sx2 Hasil
: varians skor skala perhitungan
indeks
reliabilitas
dengan kriteria Guilford dan tersaji dalam Tabel 5.
dikonsultasikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Tabel 5 Kriteria Guilford No 1 2 3 4 5
Koefisien Korelasi 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 negatif – 0,20
Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan data uji coba, telah dilakukan perhitungan menggunakan
program
SPSS
16.0,
diperoleh
perhitungan
reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, yaitu 0,721. Tabel 6 Koefisien Reliabilitas Instrumen Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .721
N of Items
N of subjek
48
61
Berdasarkan hasil koefisien Alpha Cronbach, yakni 0.721, dengan mengacu pada tabel 5 kriteria Guilford dapat disimpulkan bahwa reliabilitas kuesioner termasuk tinggi. Setelah dilakukan seleksi item yang valid dan diperoleh 38 item terpakai, peneliti kembali melakukan uji reliabilitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Berdasarkan uji reliabilitas terhadap 38 item diperoleh hasil uji reliabilitas sebesar 0,864. Tabel 7 Koefisien Reliabilitas Instrumen (sesudah itu item tidak valid di drop) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.864
38
Berdasarkan tabel 7 di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas instrumen setelah seleksi item yaitu 0,864. Apabila hasil uji reliabilitas instrumen tersebut dikonsultasikan mengacu kriteria Guilford, maka reliabilitas kuesioner berada pada kategori tinggi. E. Prosedur Pengumpulan dan Teknik Analisis Data 1. Persiapan dan Pelaksanaan Tahap-tahap dalam pengolahan data, yaitu : a. Menyusun kuesioner atau skala Self Regulated Learning bagi Mahasiswa. b. Menentukan responden, yakni mahasiswa semester 6 prodi BK USD. c. Pengujian instrument oleh ahli (expert judgment), yang dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi pada saat bimbingan. d. Pengujian empirik validitas dan reliabilitas kuesioner.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
e. Menganalisis data uji empirik terhadap validitas dan reliabilitas kuesioner. f. Pengambilan data melalui kuesioner kepada mahasiswa semester 6 prodi BK USD. g. Melakukan analisis data yang telah terkumpul. 2. Teknik Analisis Data Sugiyono (2012: 207) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini: a. Menentukan skor dan pengolahan data Penentuan skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara memberikan nilai dari angka 1 sampai 5 berdasarkan norma skoring yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorable atau unfavorable, selanjutnya memasukkannya ke dalam tabulasi data dan menghitung total jumlah skor subjek serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data secara statistik menggunakan program aplikasi SPSS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
b. Menentukan kategori Kategorisasi
tingkat self regulated learning mahasiswa
semester 6 prodi BK USD disusun berdasarkan model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu dalam kelompok- kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2012:148). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari yang sangat rendah sampai dengan yang sangat tinggi. Norma
kategorisasi
disusun
berdasar
pada
norma
kategorisasi yang disusun oleh Azwar (Azwar, 2012:148). Berdasarkan
kriteria
kategorisasi
tersebut
peneliti
mengelompokkan tingkat self regulated learning mahasiswa prodi BK USD angkatan 2012 ke dalam lima kategori : sangat rendah, rendah, sedang, sedang, tinggi dan sangat tinggi dengan norma kategorisasi sebagai berikut:
Tabel 8 Norma Kategorisasi tingkat Self Regulated Learning Norma/ Kriteria Skor
Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Rendah Sangat Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Keterangan : Skor maksimum teoritik
: Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala.
Skor minimum teoritik
: Skor terendah yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala.
Standar deviasi (
: Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.
(mean empiris)
:
Rata-rata
empiris
skor
maksimum dan minimum Kategorisasi di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokkan tinggi rendah tingkat self regulated learning mahasiswa prodi BK angkatan 2012 dengan jumlah item = 38, diperoleh unsur perhitungan capaian skor item sebagai berikut: ( deviasi standar
=
= 114
=Xt-Xr = 190-38 =152
Dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai 152/6 = 25 (dibulatkan). Skor maksimum teoritis
: 190
Skor minimum teoritis
: 38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Standar deviasi (
43
: 25
(mean empiris)
: 114
Hasil perhitungan analisis data skor item self regulated learning disajikan dalam norma kategorisasi sebagai berikut: Tabel 9 Kategorisasi skor item instrumen self regulated learning Norma skor
Rentang skor
Kategori Sangat Rendah
69-98
Rendah
99-128
Sedang
129-158
Tinggi Sangat Tinggi
Berdasarkan norma kategori pada tabel 9, ditetapkan pengelompokkan tinggi rendah skor butir self regulated learning pada mahasiswa prodi BK angkatan 2012 dengan jumlah subyek 61, diperoleh perhitungan skor item sebagai berikut : ( deviasi standar
=
= 183
=Xt-Xr = 305-61 =244
Dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai 244/6 = 41 (dibulatkan). Skor maksimum teoritis
: 305
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skor minimum teoritis
: 61
Standar deviasi (
: 41
(mean empiris)
44
: 183
Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat self regulated learning mahasiswa prodi BK angkatan 2012 sebagai berikut. Tabel 10 Kategorisasi skor subjek instrumen self regulated learning Norma skor
Rentang skor
Kategori Sangat Rendah
110-158
Rendah
159-206
Sedang
207-255
Tinggi Sangat Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian, pembahasan dan usulan topik-topik pelatihan pengembangan kepribadian mahasiswa II. Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan-pertanyaan penelitian. A. Hasil Penelitian 1. Tingkat Self Regulated Learning pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling USD. Tujuan pertama penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat self regulated learning mahasiswa angkatan 2012 prodi Bimbingan dan Konseling USD. Berdasarkan analisis data tingkat tingkat self regulated learning mahasiswa angkatan 2012 prodi Bimbingan dan Konseling USD tampak pada tabel 11 dan dalam grafik 1. Tabel 11 Kategorisasi Tingkat Self Regulated Learning pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling USD Tahun Ajaran 2014/2015 Rentang skor Kategori < 109 Sangat Rendah 110-158 Rendah 159-206 Sedang 207-255 Tinggi >256 Sangat Tinggi TOTAL
Frekuensi 10 46 5 61
Prensentase 0% 0% 16% 75% 9% 100 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Data tabel di atas menunjukkan bahwa dari keseluruhan mahasiswa yang di teliti: a. 0 (0%) mahasiswa yang memiliki tingkat self regulated learning yang sangat rendah. b. 0 (0 %) mahasiswa yang memiliki tingkat self regulated learning yang rendah. c. 10 (16%) mahasiswa memiliki tingkat self regulated learning yang sedang. d. 46 (75%) mahasiswa memiliki tingkat self regulated learning yang tinggi. e. 5 (9%) mahasiswa memiliki tingkat self regulated learning yang sangat tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Dalam perspektif grafis, komposisi dan sebaran subjek berdasarkan tingkat self regulated learning -nya tergambar sebagai berikut:
Self Regulated Learning Mahasiswa 9%
16%
75%
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Gambar 1. Presentase Tingkat self regulated learning pada mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling USD Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar (87%) mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Tahun Ajaran 2014/2015 memiliki self regulated learning dalam kategori tinggi. 2. Butir-butir pengukuran self regulated learning manakah yang teridentifikasi rendah menunjukkan bawa butir item-item tersebut bisa dijadikan sebagai topik dalam modul Self Transformation Training. Adapun hasil analisis item tampak pada Tabel 12.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Tabel 12 Kategori Skor Item Self Regulated Learning pada Mahasiswa Prodi BK Angkatan 2012
Rentang Skor <68
Kategori
No Item
Jumlah
Sangat Rendah Rendah
0
0
5
1
Sedang
6,7,12,13,20
5
Tinggi
1,2,3,8,9,10,11,14,15,16,17,18 ,19,22,23,24,25,26,27,28,29, 30,31,32,33,34,35,36,37,38 4,21
30
69-98 99-128 129-158 Sangat Tinggi
>159
2 38
Total Data yang terdapat dalam tabel menunjukkan bahwa item dengan skor yang berada dalam kategori sangat tinggi berjumlah 2, item dengan skor yang berada dalam kategori tinggi berjumlah 30, item dengan skor yang berada dalam kategori sedang berjumlah 5, item dengan skor yang berada dalam kategori rendah berjumlah 1, dan item dengan skor yang berada dalam kategori sangat rendah berjumlah 0. Dari pengelompokan item-item berdasarkan kategori tersebut, item-item yang teridentifikasi dalam kategori rendah hingga sedang sebanyak 6 item akan dijadikan dasar untuk merumuskan usulan topiktopik Self Transformation Training. Khususnya dalam upaya peningkatan self regulated learning mahasiswa prodi BK USD. Item-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
item yang masuk dalam kategori rendah hingga sangat rendah, diuraikan pada tabel di bawah ini. Tabel 13 Item-item Pernyataan yang Tergolong dalam Kategori Sangat Rendah dan Rendah
No. Aspek 1 Self efficacy
2. 3.
Mengatur diri dalam belajar Mengevaluasi diri dalam belajar
4.
Berminat pada tugas intrinsik
5.
Self efficacy
6.
Kemampuan mahasiswa dalam merencanakan belajar
No dan pernyataan item 5. Bagi saya mengeluh sewaktu mengerjakan tugas akademik yang sulit adalah hal yang wajar asal saya bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas sampai selesai 7.Saya cepat jenuh dan bosan ketika belajar semalam suntuk 12.Saya berusaha menuangkan kembali pemahaman yang saya peroleh dari aktivitas belajar dengan menuliskan ringkasan materinya. 6. Saya memiliki motivasi yang tinggi untuk membaca buku tambahan agar dapat memperluas wawasan. 13. Saya memandang tugas yang sulit sebagai hambatan dalam proses belajar saya 20. Jadwal belajar saya susun dengan proposional
Berdasarkan butir-butir item yang teridentifikasi kemunculannya rendah hingga sedang dalam aspek mengatur diri dalam belajar, self efficacy, mengevaluasi belajar, berminat pada tugas intrinsik, kemampuan mahasiswa dalam merencanakan belajar. Berdasarkan butir-butir item yang terindentifikasi rendah peneliti memberikan usulan topik-topik Self Transformasion Day yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
dimaksudkan untuk meningkatkan self- regulated learning mahasiswa agar lebih baik lagi. B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan data hasil penelitian, observasi dan wawancara tampak perilaku mahasiswa prodi BK USD angkatan 2012 memiliki self regulated learning yang tinggi. Hasil tersebut dilihat dari presentase mahasiswa yang berada dalam kategori tinggi lebih banyak dibandingkan mahasiswa yang berada dalam kategori sedang hingga sangat rendah. Hal ini berarti bahwa sebagian mahasiswa memiliki orientasi tujuan dalam belajar, sehingga mahasiswa dapat
meregulasi dirinya sendiri dalam
belajar dengan baik. Pada awal penelitian, peneliti menduga bahwa mahasiswa prodi BK USD angkatan 2012 memiliki self regulated learning yang rendah. Namun setelah diadakan penelitian, ternyata hasil penelitian tidak sejalan dengan dugaan semula. Self- regulated learning mahasiswa prodi BK USD angkatan 2012 tergolong dalam kategori tinggi. Berdasarkan data hasil penelitian terdapat beberapa mahasiswa yang self regulated learning nya tergolong dalam kategori sedang sebanyak 10 (16%) mahasiswa, kategori tinggi sebanyak 46 (75%) dan kategori sangat tinggi sebanyak 5 (9%) mahasiswa. Selain itu, peneliti juga menemukan 6 butir item yang terindentifikasi kemunculannya dalam kategori rendah hingga sedang yang dapat dijadikan topik-topik guna meningkatkan self regulated learning
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
mahasiswa yang tergolong rendah. Butir item yang terindentifikasi kemunculannya rendah hingga sedang yakni : 1. Bagi saya mengeluh sewaktu mengerjakan tugas akademik yang sulit adalah hal yang wajar asal saya bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas sampai selesai. 2. Saya memiliki motivasi yang tinggi untuk membaca buku tambahan agar dapat memperluas wawasan. 3. Saya cepat jenuh dan bosan ketika belajar semalam suntuk. 4. Saya berusaha menuangkan kembali pemahaman yang saya peroleh dari aktivitas belajar dengan menuliskan ringkasan materinya. 5. Saya memandang tugas yang sulit sebagai hambatan dalam proses belajar saya. 6. Jadwal belajar saya susun dengan proposional. Self regulated learning adalah kemampuan seseorang dalam mengatur kebiasaan- kebiasaan belajarnya, tujuan- tujuan belajar, serta mampu memilih strategi yang tepat dalam belajar dan mengevaluasi proses belajarnya sendiri. Mahasiswa yang mampu meregulasi diri dengan baik akan memiliki komitmen untuk mencapai tujuan belajarnya. Dalam mencapai tujuan belajarnya mahasiswa sebaiknya memiliki kontrol terhadap proses pembelajaran tersebut melalui pengetahuan dan penerapan strategi yang sesuai dan pemahaman terhadap tugas-tugasnya sehingga dia mampu memanfaatkan waktu dengan baik dan mampu menyelesaikan tugas akademik dari dosen dengan tepat waktu. Pengaturan waktu dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
jadwal belajar yang tidak tersusun secara proposional inilah yang membuat mahasiswa sering merasa jenuh dan bosan ketika harus belajar semalam suntuk. Hal ini sejalan dengan pengamatan peneliti yang melihat bahwa ada beberapa mahasiswa prodi BK angkatan 2012 yang mengerjakan tugas take home pengganti ujian dalam waktu 2 jam sebelum batas waktu pengumpulan tugas. Kebiasaan menunda-nunda dan mengerjakan dengan sistem kebut semalam sudah mendarah daging pada mahasiswa,
maka
tak
heran
apabila
item
yang
terindentifikasi
kemunculannya rendah adalah item Saya cepat jenuh dan bosan ketika belajar semalam suntuk. Item tersebut terindentifikasi rendah akibat kebiasaan mahasiswa yang sering menunda-nunda dalam mengerjakan tugas dan kebiasaan belajar serta strategi belajar yang buruk. Kebiasaan belajar yang baik dan strategi belajar yang tepat sesuai dengan diri mahasiswa dapat membantu mereka untuk menyelesaikan tugas akademik dari dosen dengan tepat waktu. Self regulated learning mahasiswa prodi BK USD angkatan 2012 tergolong dalam kategori tinggi, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain 1) mahasiswa mampu mengenali tentang dirinya 2) mahasiswa menggunakan strategi-strategi belajar yang sesuai dengan dirinya 3) mahasiswa mampu menetapkan orientasi tujuan belajarnya. Keberhasilan mahasiswa Prodi BK USD angkatan 2012 agar dapat menjadi self regulated learner seturut dengan pendapat Zimmerman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi self regulated learning adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
sebagi berikut. Pertama, individu membutuhkan pengetahuan tentang dirinya, subjeknya, tugasnya dan strategi-strategi untuk belajar, dan konteks-konteks yang pembelajarannya akan mereka terapkan. Mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang semakin banyak dan beragam akan semakin membantu individu dalam melakukan self regulated learning. Contohnya, pengetahuan tentang dirinya yang baik akan mempermudah mahasiswa dalam menyesuaikan jam belajarnya dan strategi-strategi yang digunakan
untuk
belajar,
sehingga
mahasiswa
mampu
membuat
perencanaan untuk mengatur waktu belajarnya yang tepat tanpa mengalami jenuh dan bosan ketika belajar semalam suntuk. Mahasiswa yang memiliki self regulated learning yang tinggi akan membuat perencanaan untuk mengatur jadwal dan waktu belajarnya dengan sebaik mungkin. Selain itu, mahasiswa yang memiliki self regulated learning yang tinggi pun akan menentukan orientasi tujuan belajarnya dan menentukan strategi-strategi dalam belajar guna mempermudah mereka untuk menyelesaikan tugasnya dengan tepat dan mandiri. Kedua, motivasi mahasiswa juga akan mempengaruhi tingkat keberhasilan mahasiswa tersebut dalam melakukan
self regulated
learning. Motivasi dalam self regulated learning merupakan pendorong yang ada pada diri individu yang mencakup persepsi terhadap efikasi diri, kompetensi dan otonomi yang dimiliki dalam aktivitas belajar. Motivasi merupakan fungsi dari kebutuhan dasar untuk mengontrol dan berkaitan dengan perasaan kompetensi yang dimiliki setiap individu. Mahasiswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
yang memiliki motivasi yang tinggi akan berusaha untuk membuat situasi belajar menjadi hal yang menarik. Selain itu, mahasiswa yang motivasi self regulated learning tinggi biasanya memiliki need for challenge. Dimana mahasiswa memiliki kecenderungan untuk beradaptasi dengan kesulitan
yang
dihadapinya
pada
saat
mengerjakan
tugas
dan
mengubahnya menjadi sebuah tantangan dan suatu hal yang menarik. Contoh, mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam melakukan self regulated learning akan berusaha meningkatkan perfomansi belajar banyak cara seperti membaca ulang materi kuliah dan menulis ringkasannya, mengerjakan tugas dengan mandiri, memiliki kegigihan dalam
belajar
dan
mampu
menciptakan
suasana
belajar
yang
menyenangkan. Ketiga, keberhasilan mahasiswa dalam melakukan self regulated learning
dipengaruhi juga oleh kemauan diri (volition). Kemauan
merupakan tindakan untuk menggunakan keinginan. Para
pembelajar
yang self regulated tahu bagaimana cara melindungi dirinya sendiri dari distraksi- mereka harus belajar, misalnya, agar mereka tidak terinterupsi. Mahasiswa yang self regulated learning baik memiliki empat keuntungan, yaitu : pertama, ia mampu menjadi pribadi yang independen. Kedua, ia mampu memotivasi diri agar tetap focus pada tugas ketika menghadapi kesulitan. Ketiga, beriorientasi pada tujuan belajar dan memiliki strategi. Keempat, ia mampu melakukan pengontrolan dan evaluasi belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Usaha yang bisa dilakukan untuk meningkatkan self regulated learning agar semakin baik lagi yakni melakukan bimbingan dan memantau bidang akademik setiap mahasiswa. Bimbingan belajar tersebut meliputi peningkatan motivasi belajar, pengembangan sikap dan kebiasaaan belajar yang baik (memperjelas tujuan-tujuan belajarnya, menemukan strategi-strategi belajar yang sesuai dengan dirinya). C. Usulan Topik-Topik Self Transformation Training Berdasarkan butir item yang terindikasi kemunculannya rendah dalam aspek mengatur diri dalam belajar, self efficacy, kemampuan mahasiswa dalam merencanakan belajar, mengevaluasi diri dalam belajar dan berminat pada tugas intrinsik. Topik-topik bimbingan belajar yang implikatif dapat diusulkan untuk meningkatkan self regulated learning mahasiswa prodi BK USD angkatan 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Tabel 14 Topik-Topik Bimbingan Belajar yang Implikatif untuk Meningkatkan Self Regulated Learning Mahasiswa Prodi BK USD Angkatan 2012 Sub Aspek Self efficacy
Item Bagi saya mengeluh sewaktu mengerjakan tugas akademik yang sulit adalah hal yang wajar asal saya bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas sampai selesai. Mengatur diri Saya memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar untuk membaca buku tambahan agar dapat memperluas wawasan. Mengevaluasi Saya cepat jenuh dan bosan ketika diri dalam belajar semalam suntuk. belajar Berminat Saya berusaha menuangkan kembali pada tugas pemahaman yang saya peroleh dari intrinsik aktivitas belajar dengan menuliskan ringkasan materinya. Self Efficacy Saya memandang tugas yang sulit sebagai hambatan dalam proses belajar saya. Kemampuan Jadwal belajar saya susun dengan mahasiswa proposional. dalam merencanakan belajar
Topik Belajar prioritasku
adalah
“Semangat membaca buku agar memperluas wawasan” “Belajar rutin setiap hari” “Refleksi diri”
“Aku pasti BISA”
Tertib dalam belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
BAB V PENUTUP Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran terhadap hasil penelitian. A. Kesimpulan Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian adalah: 1. Sebagian besar (84%) mahasiswa program studi BK USD angkatan 2012 memiliki self regulated learning yang baik. Mahasiswamahasiswa ini masuk dalam kategori self regulated learning tinggi dan sangat tinggi.
Mahasiswa yang berada dalam kategorisasi self
regulated learning tinggi hingga sangat tinggi ini berarti memiliki kemampuan
untuk
mengatur
diri
dalam
belajar
dengan
mengikutsertakan kemampuan kognisi, motivasi dan perilaku aktif dengan baik. Sedangkan 16% dari jumlah mahasiswa tersebut memiliki self regulated learning yang kurang baik. Mahasiswamahasiswa ini masuk dalam kategori self regulated learning sedang. Mahasiswa yang berada dalam kategorisasi self regulated learning sedang ini berarti memiliki pengaturan diri yang cukup baik dalam belajar dengan mengikutsertakan kemampuan kognisi, motivasi dan perilaku aktif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
2. Terindentifikasi 6 butir item self regulated learning yang masuk dalam kategori rendah hingga sedang. Enam butir item self regulated learning yang masuk dalam kategori rendah digunakan sebagai dasar untuk merumuskan usulan topik-topik Self Transformation Training yang bertujuan untuk meningkatkan self regulated learning mahasiswa program studi BK USD angkatan 2012. Topik tersebut ialah: Tabel 15 Topik-Topik Bimbingan Belajar yang Implikatif untuk Meningkatkan Self Regulated Learning Mahasiswa Prodi BK USD Angkatan 2012
Sub Aspek Self efficacy
Item Bagi saya mengeluh sewaktu mengerjakan tugas akademik yang sulit adalah hal yang wajar asal saya bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas sampai selesai. Mengatur diri Saya memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar untuk membaca buku tambahan agar dapat memperluas wawasan. Mengevaluasi Saya cepat jenuh dan bosan ketika diri dalam belajar semalam suntuk. belajar Berminat Saya berusaha menuangkan kembali pada tugas pemahaman yang saya peroleh dari intrinsik aktivitas belajar dengan menuliskan ringkasan materinya. Self Efficacy Saya memandang tugas yang sulit sebagai hambatan dalam proses belajar saya. Kemampuan Jadwal belajar saya susun dengan mahasiswa proposional. dalam merencanakan belajar
Topik Belajar prioritasku
adalah
“Semangat membaca buku agar memperluas wawasan” “Belajar rutin setiap hari” “Refleksi diri”
“Aku pasti BISA”
Tertib dalam belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
B. Saran Beberapa saran yang dapat peneliti paparkan guna lebih meningkatkan self regulated learning mahasiswa prodi BK USD, yaitu : 1. Bagi Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa sebagian mahasiswa memiliki tingkat self regulated learning rendah hingga sangat rendah, akan menjadi lebih baik apabila Ketua Program Studi BK USD berkenan menyusun program-program kegiatan seperti self transformation
training
yang
dapat
meningkatkan
serta
mengembangkan self regulated learning mahasiswa program studi BK USD. 2. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti yang berminat untuk meniliti bidang yang sama, diharapkan peneliti selanjutnya dalam meniliti SRL dapat lebih memperdalam aspek-aspek self regulated learning dan memperluas subjek penelitian, misalnya tidak hanya fokus pada mahasiswa tingkat tertentu sehingga diharapkan hal tersebut dapat lebih memperkaya penelitian terkait SRL.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 2009. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Azwar,S. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Diah. 2008. Perbedaan Self Regulated Learning antara Siswa Akselerasi dengan Siswa Reguler di Bidang Matematika. Skripsi. Semarang : Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata (tidak diterbitkan). Ellianawati dan Wahyuni, S. 2010. Pemanfaatan Model Self Regulated Learning sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri pada Mata Kuliah Optik. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol 6. Hal 3539. Friedman. 2006. Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Erlangga Hudori.2013.Peranan Mahasiswa dalam Mewujudkan Wawasan Multikultural di Lingkungan Kampus. http://Bengkulu.kemenag.go.id/file/file/Materi/risy1386551164.pdf 26 Desember 2015) Hurlock. E. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. Latipah, Eva.2010. Strategi Self Regulated Learning dan Prestasi Belajar: Kajian Meta Analisis. Jurnal Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. No.1. Vol 37 Nugroho.2006. Self Regulated Learning Anak Berbakat. http://www.ditplb.or.id
(13 Desember 2014)
Prayitno & Erman Emti. Dasar-Dasar Bimbingan & Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Santrock. 2014. Psikologi Pendidikan Educational Psychology. Jakarta: Salemba Humanika Sardiman.2004. Interaksi & Motvasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Schunk, Dale H & Barry J Zimmerman. 1998. Self Regulated Learning from Teaching to Self –Reflective Practice. New York : The Guilford Press Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Sukardi. (2012). Metedologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya). Jakarta: Bumi Aksara Syah, M. 2012. Psikologi Belajar.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Syah, M. 2014. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Woolfolk, Anita. 2009. Educational Psychology Active Learning Edition Edisi Kesepuluh Bagian Kedua. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Zimmerman, Barry J. 1989. A Social Cognitive View of Self Regulated Academic Learning. Journal of Educational Psychology. No. 3. Vol 81. Hal. 329339. Washington: American Psychological Asssociation. Zimmerman, Barry J. 1990. Self Regulated Learning and Academic Achievement : An Overview. EDUCATIONAL PSYCHOLOGIST. No. 1. Vol 25. Hal. 317. Lawrence Erlbaum Associates,Inc. Zimmerman, Barry J & Martinez-Pons, Manuel. 1990. Student Differences in SelfRegulated Learning: Relating Grade, Sex, and Giftedness to Self Efficiacy and Strategy Use. Journal of Educational Psychology. No. 1. Vol 82. Hal. 51-59.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Lampiran 1. Rekapitulasi Aspek dan Nomer- Nomer Item Kuesioner Self- Regulated Learning Kisi-kisi kuesioner Self- Regulated Learning Aspek
Indikator No Item
Metakognisi dalam selfregulated learning
Motivasi dalam selfregulated learning
Perilaku dalam selfregulated learning
1. Kemampuan mahasiswa dalam merencanakan belajarnya
Favourabel
Unfavourabel
24, 27
1, 5
2, 10, 15
2. Menetapkan tujuan dalam belajar
6, 29
3. Mengatur diri dalam belajar
3,16,19,31,39, 48
4. Memonitor diri dalam belajar 5. Mengevaluasi diri dalam belajar 1. Self efficacy
11, 21,28, 33
7, 14, 26, 34
23
17, 42
30
12
8, 18
36, 44
32
3. Berminat pada tugas intrinsic
9,37,40,46
4
1. Memilih lingkungan yang mengoptimalkan belajar 2. Menstruktur lingkungan yang mengoptimalkan belajar 3. Menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan belajar
41, 43
25,
45,47
22
2. Atribusi diri
13, 20, 35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Lampiran 2. Kuesioner Self Regulated Learning
KUESIONER SELF REGULATED LEARNING
Disusun oleh : Agustina Revytyas Arumsari
111114025
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
KUESIONER SELF REGULATED LEARNING Nama : NIM : PENGANTAR Di tengah kesibukan anda saat ini, perkenankan saya meminta kesediaan untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi skala yang ingin saya lampirkan berikut ini. Mohon memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan dan perasaan anda sendiri. Jawaban anda merupakan informasi yang sangat berguna dan sangat membantu upaya merancang program-program layanan bimbingan belajar agar peserta didik menemukan cara-cara belajar sukses..Keberhasilan penelitian ini ditentukan dari kejujuran dan keterbukaan anda menjawab kuesioner ini dan bukan didapat dari kualitas belajar anda. PETUNJUK PENGISIAN SKALA Berilah tanda (√) di kolom lembar jawaban (SS) bila anda Sangat Sering mengalami, (S) bila anda Sering mengalami, (K) bila anda Kadang- Kadang mengalami, (J) bila anda Jarang mengalami dan (TP) bila anda Tidak Pernah mengalami. Contoh : No. PERNYATAAN 1.
SS S K J
Saya merencanakan jadwal belajar sesuai dengan
TP
√
skala prioritas Sebelum dikumpulkan mohon diteliti terlebih dahulu agar tidak ada jawaban yang terlewatkan. Atas kesediaan anda dalam mengisi anget ini saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Agustina Revytyas Arumsari 111114025 SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO. PERNYATAAN SS 1. Saya merencanakan jadwal belajar sesuai dengan skala prioritas 2. Saya seharusnya memahami manfaat dan tujuan dari belajar sehingga mampu membuat saya rajin belajar 3. Saya berusaha keras untuk menghalangi rasa bosan dan mengantuk ketika belajar 4. Saya takut dianggap bodoh oleh teman saya sehingga saya malu bertanya kepada dosen/ teman jika saya mengalami kesulitan 5. Saya mampu mencari alternatif waktu sebagai cadangan ketika terjadi masalah dalam aktivitas belajar 6. Saya memiliki target yang ingin saya capai dalam kegiatan belajar saya sehari-hari 7. Saya menemukan nilai-nilai kehidupan (kejujuran, toleransi, kepedulian) dari mata kuliah yang dipelajari 8. Bagi saya mengeluh sewaktu mengerjakan tugas akademik yang sulit adalah hal yang wajar asal saya bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas sampai selesai. 9. Saya memiliki motivasi yang tinggi untuk membaca buku tambahan agar dapat memperluas wawasan 10. Saya belajar dengan rajin agar cepat menyelesaikan studi (lulus) 11. Saya cepat jenuh dan bosan ketika belajar semalam suntuk 12. Saya membiasakan diri untuk optimis dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah 13. Saya berusaha menata lingkungan belajar yang kondusif agar dapat membantu konsentrasi saya saat belajar 14. Saya mengecek kemajuan belajar saya setiap akhir pekan 15. Saya mau belajar rajin agar dapat membanggakan kedua orang tua saya 16. Saya mampu mengantisipasi jam-jam yang diluar jadwal belajar 17. Saya berusaha menuangkan kembali pemahaman yang saya peroleh dari aktivitas belajar dengan menuliskan ringkasan materinya
S
K
J
66
TP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO. PERNYATAAN 18. 19. 20. 21. 22.
23. 24.
25.
26. 27. 28.
29. 30 31. 32.
33.
34. 35.
Saya memandang tugas yang sulit sebagai hambatan dalam proses belajar saya Saya terbiasa menyelesaikan tugas akademik dari dosen dengan tepat waktu Saya berusaha membuat aktivitas belajar saya sebagai proses yang menyenangkan Saya terbiasa belajar semalam suntuk ketika menghadapi ujian Bagi saya duduk di bangku bagian belakang sambil bermain handphone memiliki kesenangan tersendiri saat saya mengikuti kuliah Saya acuh tak acuh dalam mengecek target capaian belajar saya Saya memplanning setiap kegiatan belajar yang harus dikerjakan terlebih dahulu supaya lebih ringan beban tugasnya Bagi saya belajar di tempat yang ramai dan banyak orang memiliki keasikan tersendiri asal saya bisa berkonsentrasi dengan baik selama belajar Saya berusaha mengukur sejauh mana saya mampu memahami setiap materi kuliah Jadwal belajar saya susun dengan proposional Saya tahu bahwa mencontek adalah perbuatan curang sehingga saya berusaha mengerjakan tugas-tugas akademik secara mandiri Saya belajar dengan tekun supaya cita-cita saya tercapai Saya acuh tak acuh dengan penggunaan strategi belajar yang saya pakai selama ini Saya membiasakan diri untuk mempelajari materi kuliah dengan tekun Keberuntungan adalah salah satu faktor yang membantu saya untuk meraih kesuksesan dalam belajar Bagi saya belajar selama 30 menit tidak menjadi masalah asal saya teratur melakukannya setiap hari Saya mengecek pemahaman saya dengan berlatih mengerjakan tugas-tugas yang rumit Saya mampu menciptakan lingkungan belajar sesuai dengan kondisi yang saya minati
SS
S
K
J
67
TP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO. PERNYATAAN SS 36. Kesuksesan dalam belajar dapat saya wujudkan dengan mudah asal saya mampu mengolah kemampuan yang saya miliki dengan baik 37. Belajar secara rutin membantu saya untuk menyelesaikan semua materi kuliah yang rumit 38. Saya memeriksa kembali hasil pekerjaan saya untuk memastikan saya telah mengerjakan dengan benar 39. Saya mampu mengantisipasi jam-jam yang diluar jadwal belajar 40. Saya membiasakan diri untuk belajar atas keinginan sendiri 41. Saya memahami benar gaya belajar saya sehingga saya dapat dengan mudah memenuhi syarat-syarat dalam belajar 42. Saya berusaha mengecek pemahaman saya terhadap buku yang saya baca dengan mengerjakan soal-soal yang berkaitan 43. Saya mampu memutuskan strategi belajar (belajar kelompok, membaca buku di perpus) yang tepat dengan pribadi saya dalam menghadapi tugas yang rumit 44. Usaha keras yang saya lakukan mampu membantu saya dalam memecahkan soal-soal ujian yang rumit 45. Saya berpartisipasi aktif selama mengikuti perkuliahan di kampus 46. Saya berusaha keras mencari literatur tambahan jika saya mengalami kesulitan belajar 47. Saya terbiasa menata kembali tempat belajar saya setelah usai melakukan aktivitas belajar 48. Saya mampu untuk mengerjakan tugas-tugas akademik secara mandiri
S
K
J
68
TP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Lampiran 3. Data Hasil Uji Validitas Butir Item Kuesioner Self- Regulated Learning
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Corrected ItemTotal Correlation -.387 -.203 .300 .318 -.097 .300 .359 .319 .301 -.413 .308 .305 .398 .328 -.286 .326 .388 .336 .356 .433 -.106 .341 .377 .405
Keterangan Unvalid Unvalid Valid Valid Unvalid Valid Valid Valid Valid Unvalid Valid Valid Valid Valid Unvalid Valid Valid Valid Valid Valid Unvalid Valid Valid Valid
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Corrected ItemTotal Correlation -.238 .404 .360 -.130 .442 .317 .599 .374 -.221 .340 .492 .313 .491 .358 -.417 .309 .482 .343 .468 .520 .469 .357 .340 .469
Keteranga n Unvalid Valid Valid Unvalid Valid Valid Valid Valid Unvalid Valid Valid Valid Valid Valid Unvalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Lampiran 4. Data Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Self Regulated Learning
Case Processing Summary N Cases
Valid
61
Excludeda
0
Total
61
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.721
48
Sesudah sepuluh item tidak valid didrop, dilakukan kembali perhitungan reliabilitas dengan hasil sebagai berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .864
N of Items 38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. HASIL RESPONDEN S N0 Sbj/N0 Aitem 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
1 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 2 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 3 3 3 4 3 3 4 5 4 4 5 4 3 4 3 5 5
2 5 4 5 3 1 5 3 3 5 5 4 3 5 5 4 3 3 2 4 4 5 5 2 3 1 4 5 5 3 5 5 3 2 5 3 2 1 5 3 5 3 3 3 4 5 5
3 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 5 2 3 4 4 4 5
4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 2 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5
5 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 1 1 1 2 4 2 2 1 2 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 2 2 2 1 1 2 1 5 3 1 4 1 1
6 2 4 4 5 4 4 4 2 4 2 3 3 2 4 3 4 3 3 5 3 4 3 3 3 3 3 4 3 5 3 4 2 4 3 4 2 3 5 4 3 2 2 5 2 3 2
7 3 3 4 1 1 4 1 3 4 2 4 2 1 2 3 4 3 3 5 2 3 4 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 1 2 2 3 1 3 1 1 5 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
Total
2 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 5 5 3 4
237
4 3 5 1 3 5 5 4 5 5 2 2 3 3 5
226
3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
253
4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4
268
3 1 2 1 2 1 1 2 5 5 2 3 2 2 5
138
2 3 3 2 3 3 2 3 3 5 4 3 3 3 3
197
2 2 3 4 3 1 3 3 3 4 2 2 2 2 5
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 5. HASIL RESPONDEN SELF REGULATED LEARNING 8 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 1 2 4 2 5 5
9 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 2 3 4 5 4 4 5 3 4 5 5 3 4 5 5 5
10 3 4 5 3 5 4 5 4 4 4 3 5 1 3 3 4 3 4 4 4 5 2 3 4 3 3 1 4 5 4 1 3 2 4 2 5 5 3 4 5 5 2 1 5 3 2
11 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 5 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 5 3 3 3 4 1 5 3 3 3 4 3 1 2 3 1 3 4
12 2 4 4 2 3 4 4 3 3 2 3 3 1 3 3 5 3 4 1 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 2 2 4 3 4 5 4 3 1 3 3 3
13 3 1 4 2 1 5 3 3 4 3 3 3 3 5 4 3 4 2 1 3 5 5 2 3 3 3 5 4 1 4 4 2 4 2 4 3 1 4 4 5 4 3 3 5 2 3
14 4 3 5 4 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 2 5 3
15 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 3 2 4 2 2 4 4 4 3 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5
16 4 3 5 3 2 5 3 3 5 5 5 4 5 3 5 4 4 3 3 2 3 5 5 3 4 4 5 3 4 3 5 2 3 2 5 3 5 5 4 4 3 3 5 3 5 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 5 5 4 5 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4
247
4 4 5 2 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4
250
2 4 3 5 3 2 5 5 4 5 2 3 4 1 4
213
3 4 4 3 4 4 4 2 5 4 4 3 2 3 4
210
2 3 2 1 2 2 3 1 3 4 2 3 1 2 5
180
4 3 5 5 1 4 4 4 4 5 5 2 3 4 3
204
2 2 3 3 4 5 4 3 4 4 4 5 3 2 4
227
2 4 5 3 5 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4
243
5 3 5 4 2 5 5 3 3 5 3 4 3 3 5
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17 4 3 5 5 4 4 3 3 4 5 3 5 5 5 4 5 3 3 4 5 5 5 4 3 3 4 5 3 4 5 2 3 4 3 4 3 5 5 4 5 3 2 3 4 5 3
18 5 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 2 4 5 3 4 3 4 2 5 4 4 5 3 3 5 4 5 4
19 2 3 4 1 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 5 3 5 3 4 3 4 3 4 2 5 4 4 4 2 2 1 4 3 4
20 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 1 5 3 4 5 4 3 4 3 1 4 4 4 2 3 3 5 4 4 3 3 3 4 2 2
21 4 4 5 4 5 5 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 3 4 4 2 5 4 5 5 5 5 3 3 5 2 5 5
22 2 3 3 4 5 4 3 3 3 3 3 5 5 3 3 5 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 5 3 2 5 4 3 3 5 2 3 4 5 5 5 3 3 5 5 3 3
23 4 3 4 4 5 4 2 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 5 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 2 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4
24 4 4 4 3 5 4 1 4 3 2 3 2 5 5 4 4 3 3 5 4 4 1 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 4 5 5 4 4 4 2 2 3 4 5 3
25 4 3 4 2 5 5 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 1 3 4 3 4 5 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 4 4 3 4 5 4 2 4 3 3 2 4 4 4
235
4 4 4 2 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 4
229
3 4 3 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3 1 4
211
2 2 3 1 5 1 3 2 3 4 3 3 5 1 4
186
4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4
264
3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 5
211
2 4 4 3 3 2 4 3 4 5 4 4 4 2 4
227
3 4 4 5 3 4 4 2 3 5 4 4 4 3 2
222
2 4 5 1 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 2 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 5 4
27 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4
28 4 5 5 4 5 1 3 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 3 5 3 3 4 3 4 4 5 3 4 2 5 5 2 3 4 3 4 5 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 3 5
30 5 4 4 3 5 2 3 4 4 5 4 4 3 5 4 2 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 4 2 2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4
31 4 4 5 2 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 2 5 2 1
32 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 2 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3
33 4 4 5 3 3 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 2 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 3 4
34 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 5 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 4 5 3 5 5 5 4 3 5 4 4 3 3 4
246
3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4
251
2 3 5 1 4 2 5 3 3 5 4 4 3 3 4
231
3 4 4 5 5 3 4 3 2 5 4 4 4 3 4
228
4 3 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4
239
3 4 5 3 5 4 5 4 3 4 4 4 2 3 4
242
3 3 5 1 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
219
3 4 5 4 5 3 5 3 3 4 4 4 3 3 4
235
3 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5
245
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 35 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 3 4 5 5 4 4 3 3 4 4 5 3 2 4 4 4 5 5 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5
36 2 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 5 4 5 4 2 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 3 5 5
37 3 4 5 3 3 5 4 4 4 4 1 4 5 5 5 3 3 5 4 4 4 2 4 4 5 4 5 3 4 5 4 3 4 3 4 5 5 4 4 3 4 4 2 5 5 4
38 Total 4 139 4 138 5 167 4 130 5 151 5 155 4 133 4 141 5 151 4 143 4 128 4 146 5 141 5 163 4 149 4 149 4 131 3 128 3 136 3 138 5 166 5 129 4 130 4 132 4 140 4 153 5 171 4 146 5 149 4 150 4 138 4 119 4 142 4 124 4 139 4 135 4 159 4 154 4 149 5 156 4 126 4 118 4 129 4 138 5 150 5 140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 3 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 5
246
3 3 3 3 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4
232
4 4 3 1 5 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4
234
3 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4
255
115 133 156 118 145 127 150 121 141 167 140 131 130 108 155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI