PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
POLA-POLA PENGGAJIAN GURU TIDAK TETAP (GTT), TINGKAT KECUKUPAN KEBUTUHAN DASAR, DAN TINGKAT KECUKUPAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL Studi Kasus : Guru Tidak Tetap di Daerah Kotamadya Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun oleh : T. Novita Marry Haryanto 991324001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK POLA-POLA PENGGAJIAN GURU TIDAK TETAP (GTT), TINGKAT KECUKUPAN KEBUTUHAN DASAR, DAN TINGKAT KECUKUPAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL Studi kasus: Guru tidak Tetap di Daerah Kotamadya Yogyakarta Oleh T. NOVITA MARRY HARYANTO UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1) jumlah gaji yang diperoleh guru tidak tetap; 2) usaha guru tidak tetap dalam memperoleh tambahan penghasilan; dan 3) apakah guru tidak tetap mengalokasikan dana pengembangan profesi atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian deskreptif yang menggunakan pendekatan survai (survey studies). Penelitian dilaksanakan di Daerah Kotamadya Yogyakarta pada bulan Agustus sampai November 2006. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 50 guru tidak tetap yang mengajar di Daerah Kotamadya Yogyakarta dan memiliki masa kerja 1-3 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik tabulasi data. Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisis dengan teknik tabulasi data diketahui bahwa: A. Pola-pola penggajian guru tidak tetap di Daerah Kotamadya Yogyakarta dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Guru pemula, terdiri: a. guru honorer, memperoleh gaji berdasarkan jumlah jam mengajar per minggu dikalikan upah per jam, rata-rata Rp10.500 untuk negeri dan Rp15.000 untuk swasta. b. guru kontrak, memperoleh gaji sesuai surat kontrak yang ditandatangani, sebesar Rp530.000 per bulan c. guru tetap yayasan, memperoleh gaji sesuai surat perjanjian yang telah ditandatangani dengan yayasan sebesar Rp725.000 per bulan 2. Guru Bantu, memperoleh gaji sesuai surat perjanjian kerja yang telah disepakati bersama sebesar Rp710.000 per bulan. B. Usaha yang dilakukan guru tidak tetap untuk menambah penghasilan antara lain: wiraswasta 36%, berdagang/buka warung 12%, bekerja pada orang lain 12% dan tidak memberi jawaban 40%. C. Pengalokasian dana peningkatan pengembangan profesi, dengan membeli buku, majalah/surat kabar 80%, membeli alat penunjang belajar mengajar lainya 80%, dan tidak memberikan jawaban 20%.
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE PATTERN OF UNPERMANENT TEACHERS’ COMPENSATION, THE LEVEL OF FULFILMENT OF BASIC NEEDS, AND THE LEVEL OF FULFILMENT FOR PROFESSIONAL DEVELOPMENT NEEDS A Case Study: Unpermanent Teachers in Yogyakarta Special Region By T. NOVITA MARRY HARYANTO
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2007 This research aims to know and analyse: 1) the amount of salary earned by unpermanent teachers; 2) unpermanent teachers’ efforts in earning the additional income; and 3) whether unpermanent teachers allocate the funds for developing their professional. This research is a descriptive research using a survey approach. This research was conducted in Yogyakarta Special Region from August to November 2006. The population of this research were 50 unpermanent teachers who taught in Yogyakarta Special Region whose period of working is between 1-3 year. The techniques of data collection in this research were observation, documentetion and interview. The technique of analising the data was tabulation technique. Based on the result of analysing the data, it is known that: A. The patterns of unpermanent teachers’ compensation in Yogyakarta Special Region are divided into two: 1. The beginners who consist of: a. Teachers who teach in state schools whose honorarium based on hourly straight time paid Rp10.500 for a week whereas who teach in private schools earn Rp15.000. b. The teachers who sign contract earn Rp530.000. c. The permanent teachers who work for the private institution earn Rp725.000 monthly. 2. Assistant teachers who have already signed the contract with the institution earn Rp710.000 monthly. B. The additional efforts done by the teachers to increase the income are being entrepreneurs 36%, traders or run the stall 12%, workers for other people 12%, don’t give response 40%. C. The allocation of fund to develop their profession for buying some books, magazines/newspaper is 80%, buying other supporting utensils in learning teaching process is 80%, and didn’t give any response is 20%.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya yang berjudul “Pola-pola Penggajian Guru Tidak Tetap (GTT), Tingkat Kecukupan Kebutuhan Dasar, dan Tingkat Kecukupan Kebutuhan Pengembangan Profesional”. Penulisan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Penidikan. Disini penulis menyadari bahwa dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan, juga tidak terlepas dari pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata dharma. 2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata dharma. 4. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar membimbing serta memberikan masukan dan dorongan kepada penulis. 5. Bapak Drs. P.A Rubiyanto selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi dan memberikan masukan-masukan dalam penulisan skripsi ini.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Bapak Y.M.V. Mudayen, S,Pd, yang telah membantu dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini. 7. Kepada Guru Tidak tetap di Daerah Kotamadya Yogyakarta yang telah membantu penulis dan memberikan masukan untuk penulisan skripsi ini. 8. Kedua orang tuaku Bapak Haryanto dan Ibu Tuniah yang telah memberikan segalanya baik waktu, material, dan dukungan doanya sehingga studiku bisa selesai. 9. Adikku ”Almarhum Noviana”, mbak tau kamu pasti mendoakan mbak agar bisa selesai kuliah agar orang tua kita tidak kecewa dan dukunganmu tidak akan mbak lupakan seumur hidup mbak. Mbak sayang kamu ana. 10. Suamiku, makasih yach…. atas dukungannya sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini. 11. Anakku Fidel. Makasih ya sayang….. karena kamu mama bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 12. Adikku Lia dan Wiwik, makasih atas semua bantuannya jagain Fidel sehingga mbak bisa bimbingan skripsi. 13. Shinta, Yayuk …. gimana …. aku jadi lulus juga kayak kalian kan? 14. Teman-teman PDU ’99, Anna, Niken, Edi, Kosmas, Tatang makasih ya …. kamulah teman seperjuanganku. Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna bagi perbaikan skripsi ini.
Penulis
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………….…………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….….
iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN……………………………...
v
ABSTRAK……………………………………………………………………
vi
ABSTRACT………………………………………………………………….
vii
KATA PENGATAR ………………………………………………………… viii DAFTAR ISI ..……………………………………………………………….
x
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xiii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… ..
xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..............................................................
1
B. Batasan Masalah .........................................................................
7
C. Rumusan Masalah .......................................................................
7
D. Tujuan Penelitian ........................................................................
7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pola-pola Penggajian...................................................................
9
1. Pendapatan/Gaji ....................................................................
9
2. Teori Pengupahan .................................................................
12
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Upah/Pengupahan .................................................................
15
4. Sistem Pengupahan Guru PGPS ...........................................
19
B. Profesi Guru ................................................................................
21
1. Definisi Guru.........................................................................
21
2. Pengertian Profesi Guru .......................................................
22
3. Undang-undang tentang guru dan dosen Tahun 2006...........
24
4. Peranan Guru.........................................................................
26
5. Karakteristik Guru.................................................................
27
6. Pengembangan Profesi Keguruan .........................................
28
C. Tingkat Kebutuhan Dasar ...........................................................
31
D. Penelitian Terdahulu ...................................................................
35
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................................................
36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
36
C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................
37
D. Populasi dan Sampel.…………………………………………...
38
E. Teknik Pengambilan Sampel.......................................................
39
F. Variabel Penelitian ......................................................................
39
G. Data yang dicari ..........................................................................
41
H. Teknik pengambilan Data ...........................................................
42
I. Teknik Analisis Data...................................................................
44
Kisi-kisi Pedoman Wawancara……………………………………..
46
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV. HASIL TEMUAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta..……………… 47 B. Diskripsi Lokasi Penelitian………….………………………….. 48 a. Batas Wilayah.……………………………………………… 49 b. Penduduk……………………………………………………
49
c. Keadaan Geografi…………………………………………..
50
d. Pembagian Wilayah ..……………………………………….
50
C. Perkembangan Pendidikan di Kota Yogyakarta………………..
52
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data……………………………………………………
62
B. Pembahasan …………………………………………………….
76
BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………
93
B. Saran…………………………………………………………..
97
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Hal Table III. 1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara
46
Tabel IV. 1. Luas Kabupaten/Kotamadya di DIY
48
Tabel IV. 2. Nama kecamatan dan kelurahan di DIY
51
Tabel IV. 3. Jumlah sekolah di kota Yogyakarta
53
Tabel IV.4. Jumlah siswa sekolah
54
Tabel IV. 5. Jumlah guru PNS di kota Yogyakarta
55
Tabel IV. 6. Jumlah guru swasta di kota Yogyakarta
56
Tabel IV. 7. Jumlah kelas yang dipakai oleh sekolah di kota Yogyakarta
56
Tabel IV. 8. Jumlah ruang kelas yang digunakan
56
Tabel IV. 9. Jumlah guru Bantu kota Yogyakarta
57
Tabel IV. 10. Subsidi guru tidak tetap dan guru tetap yayasan
57
Tabel IV. 11. Subsudi guru tidak tetap
58
Tabel IV. 12. Subsidi kelebihan jam mengajar GTT dan GTT Yayasan
58
Tabel IV. 13. Frekuensi dan Presentasi jumlah gaji
60
Tabel IV. 14. Frekuensi dan komponen gaji
61
Tabel V. 1. Frekuensi dan presentase Jenis Usaha untuk menambah Penghasilan
72
Tabel V. 2. Frekuensi dan Presentase jumlah pendapatan dari usaha Sampingan
73
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel V. 3. Frekuensi dan Presentase pengalokasian waktu melaksanakan Usaha sampingan
74
Table V. 4. Frekuensi dan Presentase jenis pengalokasian peningkatan Profesi guru
75
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Daftar Wawancara
Lampiran 2.
Daftar mentah hasil penelitian
Lampiran 3.
Data pendidikan sekolah swasta (yayasan) di lingkungan Dinas Pendidikan Kotamadya Yogyakarta tahun Ajaran 2005/2006
Lampiran 4.
Data pendidikan sekolah negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Kotamadya Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006
Lampiran 5.
Daftar Gaji PNS
Lampiran 6.
Nama sekolah TK, SD, SMP, SMA DAN SMK di Kotamadya Yogyakarta
Lampiran 7.
Nama guru Bantu TK, SD, SMP, SMA dan SMK di Kotamadya Yogyakarta
Lampiran 8.
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 9.
Contoh Petikan Keputusan Pengangkatan CPNS
Lampiran 10.
PETA Wilayah Kotamadya Yogyakarta
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Profesi guru adalah suatu profesi yang sangat mulia. Pekerjaan yang mereka lakukan sangatlah berat dan penuh tanggung jawab baik kepada pribadi, masyarakat maupun pemerintah. Dengan tanggung jawab yang diemban oleh seorang guru seharusnya seorang guru mendapatkan balas jasa yang seimbang dengan tanggung jawabnya. Seharusnya kehidupan dan pengembangan profesi mereka lebih diperhatikan agar seorang guru lebih berkualitas dalam mengajar atau bisa dibilang lebih professional dalam mengajar. Namun dalam kenyataannya, profesi guru sering dianggap rendah oleh banyak kalangan, karena dilihat dari gaji yang mereka terima. Padahal guru salah satu faktor penentu tinggi rendahnya hasil dari pendidikan. Tinggi rendahnya hasil pendidikan bisa dilihat dari kesiapan guru dalam mengajar. Kesiapan guru dalam mengajar bisa dihasilkan bila didukung oleh perekonomian dan kesejahteraan guru yang memadai. Bila perekonomian guru dan kesejahteraan guru bisa diatasi maka seorang guru tidak akan mencapai pendapatan di luar profesinya yang bisa mengganggu profesionalitas seorang guru. Guru dianggap professional bila dapat menyiapkan mata pelajaran yang akan diajarkan kepada siswanya tidak hanya dari buku pelajaran semata tetapi dari pengetahuan-pengetahuan baru dan yang sedang hangat-hangatnya
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
dibicarakan. Untuk mendapatkan berita ini seorang guru minimal hatus mendengarkan berita dari radio, televisi atau membacanya di Koran. Salah satu persoalan klasik di Indonesia yang sudah dirasakan bertahun-tahun, dari periode berikutnya dan belum pernah terpecahkan adalah rendahnya gaji guru dan tingkat kesejahteraannya. Pertanyaan yang sekarang perlu dicari jawabanya adalah apakah mungkin dengan gaji yang kecil seorang guru bisa mencukupi kebutuhan dasarnya? Apa yang menjadi dasar kita mengatakan kesejahteraan guru di Indonesia rendah atau gaji yang kecil? Penelitian atas kesejahteraan yang rendah itu didasarkan paa beberapa hal. Pertama dibandingkan dengan kesejahteraan guru di negara-negara lain, termasuk negara tetangga kita Malaysia. Kedua dibandingkan dengan alokasi waktu yang dicurahkan oleh guru dan beban tanggungjawab yang harus mereka pikul, dibandingkan dengan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada umumnya. Ketiga dibandingkan dengan nilai tukar uang atas kebutuhan dasar untuk hidup sehari-hari seorang guru. Dibanding dengan gaji guru-guru di negara tetangga Malaysia, gaji guru Indonesia amatlah rendah, karena nilai tukarnya tidak mencukupi kebutuhan hidup selama satu bulan dengan tiga atau empat anggota keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan makan yang memenuhi standar empat sehat lima sempurna tidak mencukupi, apalagi untuk kebutuhan lainnya. Bila dibandingkan dengan kesejahteraan PNS lain di Indonesia, secara nominal gaji guru lebih tinggi untuk golongan dan masa kerja yang sama. Misalnya sama-sama golongan IIIA antara PNS guru dengan PNS non guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
karena guru mendapatkan tambahan tunjangan fungsional. Memang jam kerja PNS guru dan PNS non guru tidak sama, kalau PNS non guru bekerja sehari 8 sampai 10 jam atau kurang lebih 42 jam per minggu. Tetapi jam kerja seorang guru tidak terbatas. Memang seorang guru mengajarnya hanya pukul 07.00 saampai 12.45 tetapi sebelum mengajar seorang guru harus mempersiapkan bahan mata pelajaran yang akan disampaikan dan membuat satuan pelajaran. Setelah mengajar harus memeriksa hasil pelajaran siswa. Peluang seorang PNS guru untuk mendapatkan pendapatan diluar gaji sangatlah sulit atau sangatlah kecil. Sedang PNS non guru lebih banyak mendapatkan peluang karena sering ada proyek-proyek dengan masyarakat. Sedangkan guru memiliki peluang dengan cara memberi les di sekolah maupun diluar sekolah. Harapan masyarakat terhadap guru saangatlah besar, bukan hanya disekolah saja tetapi juga di lingkungan tempat tinggalnya seorang guru dianggap sebagai panutan atau teladan bagi masyarakat. Hal yang paling menyedihkan yang sekarang ini dialami para guru tidak tetap di Indonesia, terutama disekolah-sekolah kecil terlebih di pedesaan. Sampai sekarang banyak sekolah kecil terutama di desa yang memberi honor sebesar Rp.2.500,00 per jam mengajar. Dengan demikian, kalau seorang guru mengajar dalam satu minggu 24 jam, maka dalam satu bulan hanya mendapatkan gaji Rp 60.000,00. di Jakarta sampai sekarang masih ada sekolah yang menggaji guru sebesar Rp.4.000,00 per jam. Engan demikian bila guru mengajar dalam satu minggu mengajar 24 jam mata pelajaran maka dalam satu bulan hanya mendapatkan honor Rp. 96.000,00. dapat dilihat dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
gaji yang mereka peroleh amatlah tidak sesuai dengan pengorbanan yang mereka keluarkan. Di kota besar seperti Jakarta, para guru swasta mengajar di sekolahsekolah yang tergolong sekolah mahal saja gaji yang diteima amatlah kecil, yaitu kurang dari Rp. 1.500.000,00 per bulan yang diatas Rp 1.500.000,00 per bulan sangatlah jarang. Dengan tuntutan ekonomi yang tinggi, gaji dibawah Rp 1.500.000,00 per bulan sangatlah tidak cukup untuk memenuhi hidup sehari-hari. Hal serupa juga terjadi pada sekolah-sekolah negeri di Jakarta. Gaji yang diterima guru tidak tetap (guru pemula, guru bantu) amatlah renah (di Jakarta saja masih ada yang memperoleh gaji dibawah Rp 200.000,00 per bulan), nasibnya juga tidak jelas, amat tergantung dari otoritas kepala sekolah sehingga sewaktu-waktu bisa dipecat, seperti yang di alami oleh Umas Abdhali and kawan-kawan yang mengajar di SMU 112 Jakarta (Kompas 20 Sept 2000). Bila guru-guru swasta menapat dana insentif dari pemerintah sebesar Rp 75.000,00 per bulan, yang pembayarannya dilakukan enam bulan sekali, juga ada daerah yang memberi tambahan insentif lain sebesar Rp 50.000,00 per bulan maka para guru tidak tetap terutama guru pemula dan guru Bantu disekolah-sekolah negeri, baik SD sampai SMU tidak memperoleh dana insentif sama sekali. Pemerintah dan masyarakat jangan menutup mata terhadap kekurangan dan keganjilan yang di alami guru, termasuk soal kesejahteraan atau kecukupan kebutuhan dasar guru. Kondisi itu menjadi ironis karena disisi lain seorang guru harus mempersiapkan keberhasilannya dalam mengajar, tetapi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
disisi lain seorang guru harus berfikir bagaimana caranya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Akibat tekanan ekonomi yang rendah, tak jarang mereka melakukan aksi mogok mengajar bahkan demonstrasi. Mereka melakukan hal itu cukup beralasan dan masuk akal dan bisa dipahami. Bila kesejahteraan guru tidak diperbaiki maka akibatnya akan fatal, bisa jadi untuk memenuhi kebutuhan mereka akan mencari pendapat dari usaha lain sehingga waktunya akan habis. Akibatnya kualitas pendidikan akan merosot. Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita semua baik pemerintah maupun masyarakat, untuk mensejahterkan guru secara berlahan-lahan, sehingga para guru dapat mencukupi kebutuhan dasarnya untuk mempertahankan kehidupan mereka yang lebih layak. Kita tahu, kesejahteraan guru pada jaman dahulu dengan jaman sekarang sangatlah berbeda, jaman dahulu kebutuhan dasar mereka sangatlah baik karena kebutuhan dasar mereka terjamin, tapi sekarang tingkat kesejahteraan mereka terabaikan, sehingga harus mencari tambahan atau usaha lain untuk mencukupi kebutuhan mereka. Rekomendasi Bank Dunia untuk memberdayakan guru dan tenaga kependidikan (1999) menyebutkan bahwa apapun yang diluncurkan untuk meningkatkan mutu guru guna memacu mutu mutu pendidikan (missal, peningkatan kualifikasi pendidikan, penataran-penataran, pengendalian saran dan prasarana pendidikan), serta restrukturisasi system insentitif dengan pemberian imbalan yang baik kepada guru berprestasi (merit system) tidak akan memberi pengaru maksimal bagi peningkatan mutu jika kesejahteraan semua guru belum terpecahkan untuk hidup layak bersama keluarganya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
Selanjutnya, survey yang dilakukan Bank Dunia di Indonesia, Liberia dan Somalia menunjukan jumlah guru yang memiliki sambilan kedua atau ketiga untuk mencari penghasilan tambahan. Masalah keasejahteraan guru, menyangkut guru keseluruhan, baik guru negeri, guru swasta, guru tidak tetap (guru pemula, guru bantu) guru TK, SD, SMP, SMU maupun dosen. Dengan adanya pemilihan-pemilihan yang jelas, kirany dapat mengetahui sebetulnya cenderung membicarakan rendahnya gaji guru. Rendahnya guru dilihat dari nominal yang diperoleh, bukan pada usaha atau langkah atau usaha yang ditempuh oleh guru dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan yang ada dan berdasarkan pada permasalahan di atas, maka penulis
bermaksud
untuk
melakukan
penelitian
tentang
“Pola-pola
Penggajian Guru Tidak Tetap (GTT), Tingkat Kecukupan Kebutuhan Dasar, dan Tingkat Kecukupan Kebutuhan Pengembangan Profeasional di Kotamadya Daerah Istimewa Yogyakarta”.
B. Batas Masalah
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu luas dan menghindari halhal yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis membatasi masalah yaitu: a. Penelitian ini dibatasi pada pola-pola penggajian guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
b. Obyek penelitian adalah guru-guru tidak tetap yang mengajar di TK, SD, SMP, SMA atau SMK di Kotamadya Yogyakarta. c. Responden yang diteliti berjumlah 50 responden.
C. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Bagaimana pola penggajian guru tidak tetap di kotamadya Yogyakarta? b. Bagaimana usaha guru dalam memperoleh tambahan penghasilan ? c. Apakah guru mengalokasikan dana pengembangan profesi ?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui dan menganalisis jumlah gaji yang diperoleh guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta. b. Untuk mengetahui dan menganalsis bagaimana usaha guru tidak tetap dalam memperoleh tambahan penghasilan guna memenuhi kebutuhan ekonomi dasar keluarga guru di Kotamadya Yogyakarta c. Untuk
mengetahui
dan
menganalisis
apakah
mengalokasikan dana pengembangan profesi.
guru
tidak
tetap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Bagi Pemerintah Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah khususnya Departemen Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam usaha meningkatkan jumlah gaji dan kesejahteraan guru khususnya guru tidak tetap (guru pemula, guru bantu). Selain itu dapat juga sebagai salah satu “masukan” untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk meninjau sistem penggajian guru secara tersendiri. Penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi pemerintah untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut khususnya masalah guru untuk kedepannya. b. Bagi para guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan dan acuan bagi para guru untuk bernegosiasi dan menuntut perbaikan nasib. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi gambaran bagi guru tentang arti sebuah kesejahteraan dan tingkat kebutuhan dasar untuk perbaikan hidup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pola-pola Penggajian Pola-pola penggajian yang dilakukan di Indonesia kurang memenuhi standar kebutuhan guru. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, pola penggajian adalah suatu gambaran yang dipakai sebagai patokan untuk gajian pegawai dalam suatu instansi. 1. Pendapatan/Gaji a. Definisi Pendapatan Menurut Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005, gaji adalah hak yang diterima oleh guru /dosen atas pekerjaannya dari penyelenggara pendidikan / satuan pendidikan dalam bentuk finansial secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Menurut Sumardi,(1982:92), pengertian pendapatan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 1) Pendapatan berupa uang Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan yang sifatnya legular yang biasa diterima, biasanya sebagai balas jasa atau kontraprestasi. Sumber-sumber yang utama adalah gaji atau upah, balas jasa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
dipelihara di halaman rumah, hasil investasi seperti bunga modal, tanah, uang pensiun, jaminan sosial serta keuntungan sosial. 2) Pendapatan berupa barang Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya regular akan tetapi selalu berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang atau jasa. Barang-barang atau jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau disertai transaksi uang oleh yang dinikmati barang atau jasa tersebut. Demikian pula penerimaan barang secara CumaCuma, pembelian barang atau reduksi dari majikan. b. Pengelompokan Pendapatan Perincian pengelompokan pendapatan menurut Badan Pusat Statistik, (Mulyanto Sumardi, 1982:92) pada dasarnya dikelompokkan dalam: 1) Pendapatan sektor informal yaitu, segala pendapatan berupa uang atau barang yang sifatnya regular dan yang diterima sebagai balas jasa. 2) Pendapatan sektor informal yaitu, segala penghasilan baik berupa uang atau barang yang diterima biasanya sebagai balas jasa dari sektor informal. 3) Pendapatan sub sistem yaitu, terjadi apabila produksi dan konsumsi berada di satu tangan masyarakat kecil. Maka pendapatan dalam penelitian ini diartikan sebagai pendapatan guru tidak tetap yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
bersumber dari sektor formal, yaitu pendapatan yang diperoleh guru dari hasil usaha dan diterima sebagai balas jasa / upah atau gaji. c. Sumber Pendapatan Pendapatan yang diperoleh seseorang bisa berasal dari beberapa sumber yaitu: 1) Usaha sendiri, misalnya berdagang, mengerjakan sawah atau menjalankan usaha sendiri. 2) Bekerja pada orang lain, misalnya bekerja di kantor atau perusahaan sebagai buruh atau karyawan. 3) Hasil dari milik, misalnya mempunyai sawah yang disewakan, mempunyai uang yang dipinjamkan dengan bunga dan sebagainya. Selain pendapatan (balas jasa dan hak milik) mungkin masih ada penerimaan atau masuk lainnya, misalnya: a) Uang pensiun bagi yang sudah lanjut usia yang dulu bekerja pada pemerintah atau instansi lain. b) Sumbangan atau hadiah, misalnya bantuan dari saudara atau famili, warisan orang tua dan sebagainya, c) Pinjaman atau hutang, ini merupakan uang masuk tetapi suatu saat harus dilunasi atau dikembalikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
2. Teori Pengupahan Sistem pengupahan disuatu negara biasanya didasarkan pada falsafah atau teori yang dianut oleh negara tersebut. Ada dua ekstrim sistem pengupahan yaitu: 1. Ajaran Karl Marx mengenai teori nilai dan pertentangan kelas. 2. Teori
pertambahan
produk
marjinal
berlandaskan
asumsi
perekonomian bebas. Landasan pengupahan di Indonesia adalah UUD, pasal 27, ayat (2) dan penjabarannya dalam Hubungan Industrial Pancasila. Pada prinsipnya sistem pengupahan harus mampu menjamin kehidupan yang layak bagi pekerjaan dan keluarganya yang berarti mempunyai fungsi sosial, mencerminkan pemberian imbalan terhadap hasil kerja seseorang dan memuat pemberian insentip yang mendorong peningkatan produktivitas kerja dan pendapatan nasional. 1. Upah Menurut Kebutuhan (Ajaran Karl Marx) Dalam ajaran Karl Marx Upah adalah hasil yang diterimam seseorang dari bekerja menurut kemampuannya dan tiap orang memperoleh menurut kebutuhannya. Atau dengan kata lain, upah sesuai dengan tingkat kebutuhan seseorang. Upah menurut kebutuhan adalah ajaran Karl Marx yang memiliki tiga hal yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
a. Teori nilai. Dalam pandangannya, Marx berpendapat bahwa hanya buruh yang merupakan sumber nilai ekonomi. Maka Marx menyimpulkan bahwa nilai suatu barang adalah nilai dari jasa buruh atau dari jumlah waktu kerja yang dipergunakan untuk memproduksi barang tersebut. b. Pertentangan kelas Dalam pandangannya, Marx berpendapat bahwa kapitalis selalu
berusaha
menciptakan
barang-barang
modal
untuk
mengurangi penggunaan buruh, sehingga pengusaha dapat menekan upah. Akibat dari pengurangan penggunaan buruh menimbulkan pengangguran besar-besaran. c. Terbentuknya masyarakat komunis Terbentuknya
masyarakat
komunis
berasal
dari
konsekwensi dari dua ajaran Marx yaitu: teori nilai dan pertentangan kelas. Dalam masyarakat ini seseorang tidak menjualkan tenaganya kepada yang lain, akan tetapi masyarakat itu melalui partai buruh akan mengatur apa dan berapa jumlah produksi. Dalam teori ini Marx memimpikan “tiap orang harus bekerja menurut kemampuannya, dan tiap orang memperoleh menurut kebutuhannya” (from each according to his ability, to each according to his needs).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
Dari
teori-teorinya,
Marx
mengimplikasikan
pandangannya
tersebut dalam sistem pengupahan dan pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1. Bahwa kebutuhan konsumsi tiap-tiap orang macamnya dan jumlahnya kira-kira sama. Nilai tiap barang yang sama adalah juga sama. Oleh sebab itu upah tiap-tiap orang juga kira-kira sama. Dalam hal ini sistem upah hanya sekedar menjalankan fungsi sosial, yaitu memenuhi kebutuhan konsumtip dari buruh. 2. Sistem pengupah tidak mempunyai fungsi pemberian insentip yang sangat perlu untuk menjamin peningkatan produktifitas kerja dan pendapatan nasional. 3. Sistem kontrol yang sangat ketat diperlukan untuk menjamin setiap orang betul-betul mau bekerja menurut kemampuannya. 2. Upah Sebagai Imbalan (Teori Neo Klasik) Dalam teori Neo Klasik upah adalah imbalan atas usaha kerja yang diberikan karyawan kepada pengusaha. Teori Neo Klasik mengemukakan bahwa dalam rangka memaksimalkan keuntungan tiap-tiap pengusaha menggunakan faktorfaktor produksi sedemikian rupa sehingga tiap faktor produksi yang dipergunakan menerima atau diberi imbalan sebesar nilai tambahan hasil marjinal dari faktor produksi tersebut, dalam hal ini pengusaha mempekerjakan sejumlah karyawan sedemikian rupa sehingga nila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
pertambahan marjinal seseorang sama dengan upah yang diterima orang tersebut. 3. Upah/Pengupahan a) Definisi upah atau Pengupahan a. Pengertian upah menurut Dewan Penelitian Pengupahan Nasional Upah adalah suatu penelitian sebagai suatu imbalan dari pemberian kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. b. Pengertian upah menurut Martoyo Susilo Upah akan gaji adalah suatu bentuk pemberian kompensasi yang bersifat “finansial” dan merupakan yang utama dari bentukbentuk kompensasi yang ada bagi karyawan. (Susilo, 1998 : 118) Jadi upah, adalah sebagai pengganti akan jasa yang diserahkan pekerja kepada pihak lain atau majikan. b. Teori Penentuan Tingkat Upah Teori tentang penentuan upah menunjukkan pada faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: apa yang menentukan kenaikan-kenaikan maksimum yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
akan dibayar oleh manajemen, atau apakah yang menentukan pengurangan-pengurangan minimum yang dapat diterima manajemen? Apakah yang menentukan pembayaran-pembayaran minimum yang dapat diterima oleh para buruh atau pekerja? Terdapat enam teori tentang penentuan upah, yaitu sebagai berikut: 1) Peranan Lingkungan Ekonomi (economic enviroment) Suatu faktor lain pada segi permintaan yang dalam jangka panjang mempunyai arti yang lebih penting adalah sifat dari pasar barang-barang hasil produksinya. Makin inelastic sifat permintaan akan barangnya makin kuat unsur oligopolinya didalam industri, maka tingkat upah akan cenderung lebih tinggi pula. Adanya suatu struktur pasar yang oligopilitis akan memberikan kepada sarekat buruh suatu alat pengungkit untuk menaikkan upah melainkan entry prevention perusahaan pendatang baru, sehingga para pendatang baru tidak dimungkinkan untuk memanfaatkan suplay tenaga yang elastis didalam sektor atau industri yang bersangkutan. 2) Perbandingan-perbandingan upah (wage comparison) Perbandingan upah sering digunakan sebagai pegangan, baik oleh Serikat buruh atau manajemen didalam perundingan atau negosiasi, terutama jika telah terjadi perubahan-perubahan didalam tingginya upah. Banyak sekali ahli-ahli ekonomi ketenagakerjaan yang memandang faktor ini sangat penting, demikian pula para
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
penengah atau arbitrators sering memakai faktor ini sebagai dasar atau penjelasan didalam memberikan rekomendasi-rekomendasinya. Pada umumnya para buruh atau pekerja membandingbandingkan upah dan kondisi-kondisi kerja yang terdapat dari berbagai macam tempat. 3) Biaya Hidup Dengan menggunakan biaya hidup sebagai kriterium maka penyesuaian-penyesuaian upah diadakan terhadap perubahanperubahan yang terjadi dalam cost of living. Sebagai tolok ukur dipakai indeks harga-harga yang di bayar oleh buruh atau pekerja (wage earner) dan karyawan administratif yang bertempat tinggal di daerah perkotaan untuk barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan. Dan pada umumnya baik buruh maupun manajemen tidak dapat menyetujui suatu ikatan antara upah dan biaya hidup yang bersifat otomatif. 4) Budget Buruh Hubungan konseptual antara kriterium biaya hidup dengan kriterium budget minimum adalah sangat erat. Kedua konsep itu mempersoalkan
standar
hidup.
Meskipun
demikian
ada
perbedaannya. Kriterium biaya hidup menekankan kepada suatu aktual standard yang diperolehnya dengan sapling statistik dari jumlah besar golongan penduduk yang besar dan penting didalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
negeri. Kriterium budget sebaliknya menekankan kepada suatu ideal standar, suatu standard yang melampaui standard yang aktual. 5) Produktivitas (productivity) Hubungan antara produktivitas fisik dan upah, yang secara langsung menyangkut kepentingan manajemen, buruh dan arbiter dalam penentuan kriterium upah ialah, bahwa kedua-duanya itu menentukan unit labour cost. Peningkatan produktivitas fisik (dengan upah tetap) menyebabkan unit labour cost turun dan sebaliknya. Kenaikan unit labour cost yang disertai dengan kemajuan-kemajuan dalam produktivitas fisik menunjukkan bahwa kenaikan upah itu lebih kuat daripada cost saving effect peningkatan produtivitas. 6) Kemampuan membayar (ability to pay) Kemampuan untuk membayar sangat erat hubungannya dengan produktivitas, karena output setiap per man hour naik sedangkan faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan, maka untung perusahaan akan bertambah. Berhubung dengan itu maka buruh atau pekerja merasa berhak dan secara moral dan dibenarkan untuk mendapatkan bagian dari kenaikan produktivitasnya dan labanya itu. Walaupun kenaikan membayar sering dikemukakan oleh buruh sebagai dasar tuntutan kenaikan upah, namun sebaliknya buruh tidak mau menerima kemampuan membayar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
sebagai dasar untuk mempertahankan upah yang berlaku. Jadi dalam hal ini buruh sering tidak konsekuen.
3. Sistem Pengupahan Guru PGPS (Peraturan Gaji Pegawai Sipil) Sistem pengupahan merupakan kerangka yang memberikan gambaran secara sistematis tentang pengaturan upah dan penetapan upah pada berbagai tingkat jabatan. Menurut Sondang Siagian (1995 : 253) suatu imbalan yang baik adalah sistem yang mampu memikirkan kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya memungkinkan organisasi memperoleh, memelihara dan mempekerjakan sejumlah orang dengan berbagai sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif. Dengan adanya Undang – undang yang mengatur dalam penentuan tingkat upah (Payaman Simanjutak 2001 : 110) sistem pengupahan di Indonesia pada umumnya didasarkan pada tiga fungsi sebagai berikut : a. Menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya b. Mencerminkan atas hasil kerja seseorang. c. Menyediakan insentif untuk mendorong peningkatan produktivitas kerja. Menurut Undang-Undang tentang guru dan dosen tahun 2006 dikatakan bahwa “Penghasilan atau upah guru meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain yang berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan masalah tunjangan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. Menurut UURI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dalam pasal 15 menjelaskan hal-hal sebagai berikut : 1. Gaji pokok adalah satun penghasilan yng ditetapkan berdasarkan pangkat, golongan, dan masa kerja. 2. Tunjangan yang melekat pada gaji adalah tambahan penghailan sebagai komponen kesejahteraan yang ditentukan berdasarkan jumlah tanggungan keluarga. 3. Tunjangan profesi adalah tunjangna yang diberikan kpada guru yang memiliki
sertifikat
peniikan
sebagai
penghargaan
atas
profesionalitasnya. 4. Tunjangan khusus adalah tunjangan yang ibrikan kepada guru sebagai kompetensi atas kesulitan hidup yang dihadapi dalam melaksanakan tugas di daerah khusus. 5. Maslahat tambahan adalah kesejahteraan yang diperoleh dalam bntuk asuransi, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain. Jenis-jenis tunjangan diatas adalah jenis tunjangan yang diterima guru sebagai balas jasa yng diberikan pemerintah setiap bulan sesuai dengan profesinya. Dalam hal ini, penggajian seorang guru bisa dilihat dari status kepegawaiannya dan juga status sekolah dimana guru tersebut mengajar. Bila seorang guru diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk guru yang diangkat oleh satuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan kerja atau kesepakatan kerja bersama.
B. Profesi Guru 1. Definisi guru Banyak sekali definisi tentang guru dalam dunia pendidikan, menurut kamus Bahasa Indonesia guru adalah: orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya, profesinya mengajar. Sedang menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidika dasar, dan pendidikan menengah. Implikasi informalnya setiap kegiatan kependidikan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kependidikan yang mempunyai wewenang mengajar yakni dosen dan guru. Menurut Samana (1994 : 15) guru adalah pribadi dewasa yang mempersiapkan diri sendiri secara khusus melalui lembaga pendidikan guru, agar dengan keahliannya mampu mengajar sekaligus mendidik siswanya, untuk menjadi warga negara yang baik (susila), berilmu, produktif, sosial, sehat, dan mampu berperan aktif dalam persaingan sumber daya manusia atau investasi kemanusiaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
2. Pengertian Profesi Guru Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menurut keahlian yang khas dari para anggotanya keahlian yang khas tersebut tentunya tidak dimiliki oleh anggota profesi lain, sebab keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh suatu profesi merupakan hasil pendidikan dan pelatihan atau melalui suatu proses profesional dalam program pendidikan atau pelatihan yang terancam, begitu pula dengan profesi kependidikan. Dilihat dari ciriciri keprofesian, profesi guru memiliki ciri-ciri (Supriadi, 1999 : 96) sebagai berikut : 1. Pekerjaan itu lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan dalam mengabdi kepada masyarakat. 2. Profesi
menuntut
ketrampilan
tertentu
yang
diperoleh
lewat
pendidikan, latihan yang lama dan insentif serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan. 3. Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu. 4. Ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sangsi yang jelas dan tegas terhadap pelanggaran kode etik. 5. Anggota profesi secara perorangan ataupun kelompok memperoleh imbalan finansial atau materiil. Dari ciri-ciri tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semua pekerjaan menunjukkan pada suatu profesi. Suatu profesi berbeda dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya karena fungsi sosialnya yaitu pengabdian pada masyarakat. Hal ini diperlukan adanya pengetahuan dan ketrampilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
khusus untuk melaksanakan fungsi tersebut. Selain itu suatu profesi menerima imbalan berupa finansial atau materiil. Profesi guru adalah suatu contoh suatu profesi. Amstrong mengemukakan bahwa tanggung jawab guru dibagi dalam lima kategori, yaitu: tanggung jawab dalam pengajaran, memberikan
bimbingan,
pengembangan
kurikulum,
pengembangan
profesi dan tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat. Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan-bahan yang diajarkan kepada siswa. Guru senantiasa dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuannya karena ilmu pengetahuan sangat menentukan hasil belajar serta prestasi yang dicapai oleh siswa. Guru harus selalu belajar supaya ia mempunyai bekal yang cukup dalam rangka mentransformasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki supaya apa yang ia transformasikan betul-betul dimiliki oleh siswa. Tanggungjawab dalam mengembangkan profesi pada dasarnya ialah tuntutan dan panggilan untuk selalu mencintai, menghargai, menjaga, meningkatkan tugas serta tanggung jawab untuk selalu profesional. Oleh karena itu guru dituntut agar selalu meningkatkan pengetahuan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
kemampuan dalam rangka meningkatkan tugas profesinya. Seorang guru harus memiliki kepribadian yang patut diteladani seperti yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantoro: “Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri Handayani “. Baik didalam maupun di luar sekolah. Guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya, dengan sesama teman guru maupun dengan anggota masyarakat di lingkungannya. Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan yaitu misi bertugas dalam pengabdian masyarakat.
3. Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005, tentang guru dan Dosen. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Guru dan Dosen, Bab I Pasal 1 No 1, yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme. b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keamanan, ketakwaan dan akhlak mulia. c. Memiliki kualivikasi akademik dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugas. d. Memiliki kompetensi yang diperlakukan sesuai dengan bidang tugas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas profesionalan. f. Memiliki penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan guru berkewajiban melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. 2. Meningkatkan kompetensi
dan
sejarah
mengembangkan dengan
kualitas
perkembangan
akademik
ilmu
dan
pengetahuan,
teknologi dan seni. 3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan, jenis kelamin, agama, ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. 4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika. 5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
4. Peranan Guru Pada tahun 1975, menurut Norman dan Goble dalam Samana (1994 : 39-41) mengungkapkan bahwa atas inisiatif ONESCO dan IBE di Jenewa diadakan konferensi internasional tentang pendidikan sekolah dengan tema “beberapa kecenderungan utama dibidang pendidikan dan perubahan peranan guru selama berdinas”. Dengan mengacu pada isi konferensi tersebut maka seorang guru adalah sebagai berikut: a. Fungsi guru dalam proses intruksional serta pertanggungjawabannya lebih penting dari pada otoritasnya sebagaimana sumber keilmuan bagi belajar siswa. b. Sejalan dengan pemikiran di atas, terjadilah pergeseran titik berat dalam proses pengalihan pengetahuan, yang semula berpusat pada diri guru (sebagai informator), kini proses tersebut mementingkan siswa untuk belajar secara sistematis, kontinyu dan optimal. c. Pola hubungan timbal balik antara guru dengan siswa juga mengalami perubahan layanan bimbingan belajar siswa dari guru semakin menuju keindividualisme proses belajar siswa. d. Praktek pengajaran semakin ditandai dengan penggunaan produk teknologi pengajaran yang modern, yang menuntut penguasaan konsep, prinsip dan keterampilan baru dalam penggunaannya. e. Dalam era modernisasi pengajaran tersebut, semakin dituntut kerjasama antara guru, dengan ahli atau profesi lain yang terkait dengan pengajaran dan antara guru dengan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
f. Sejalan dengan pemikiran di atas, secara teknik operasional guru hendaknya semakin sadar akan perlunya kerjasama antara guru, guru dengan orang tua siswa, dan guru dengan kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan untuk membina perkembangan siswa. g. Dalam masyarakat yang mobilitasnya tinggi dan padat informasi terjadi penurunan otoritas yang secara tradisional ada dalam hubungan pendidik (termasuk guru) dengan peserta didik (siswa). h. Dalam situasi seperti ini, guru semakin dituntut menjadi model (patron) yang menjadi kiblat perkembangan diri siswa dan mampu melaksanakan kepemimpinan yang partisipasif. 5. Karakteristik Guru Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka guru harus memiliki kemampuan mengajar yang baik. Adapun karakteristik seorang pengajar yang baik sebagaimana dikemukakan oleh Soekartawi (1995 : 33-34), adalah sebagai berikut: a. Mempunyai keahlian terhadap ilmu pengetahuannya (bahan ajar) yang diberikan kepada siswa. b. Mampu memberikan motivasi pada siswa. c. Mampu mengelola kelas. d. Mampu bertindak sebagai pemimpin. e. Mempunyai keahlian dalam memberikan bimbingan. f. Mampu membuat suasana kelas tetap terkontrol. g. Mempunyai sifat humor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
h. Mau menerima umpan balik bagi siswa. i. Mempunyai keahlian dalam pengajaran. Sifat guru yang baik adalah sebagai berikut: a. Guru harus menjadi orang tua murid-muridnya. b. Ada hubungan baik antara guru dengan muridnya. c. Guru hendaklah mempunyai pengetahuan tentang anak. d. Guru harus merasa berkewajiban kepada masyarakat. e. Guru hendaklah bersikap adil dan jujur. f. Guru harus bersikap ikhlas. g. Guru harus menjadi teladan bagi murid-muridnya. h. Guru hendaknya berpengetahuan luas. i. Guru harus periang. j. Guru harus gesit. k. Guru harus sehat jasmani.
6. Pengembangan Profesi Keguruan Lembaga pendidikan guru merupakan lembaga yang selalu mendapat perhatian, baik oleh para ahli pendidikan maupun oleh para administator pendidikan dalam berbagai tingkat wewenang dan tanggung jawab dalam sektor pendidikan. Perhatian itu wajib diberikan mengingat pentingnya peranan lembaga pendidikan guru, baik pre-service (latihan dilakukan sebagai persiapan sebelum menempuh praktek keguruan seperti latihan ketrampilan mengajar) maupun in-service (kerangka kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
percobaan bagi penyajian oleh para anggota tim, sebagai usaha untuk menentukan tingkat materi pelajaran sesungguhnya sebagai metode untuk memperkirakan penempatan sebagai alat bagi supervisor untuk melatih dan menilai guru-guru yang baru) dalam rangka mempersiapkan dan menyediakan calon-calon guru berbagai jejang persekolahan, sejak dari Taman Kanak-kanak sampai dengan pendidikan tingkat menengah. Dengan adanya tuntutan ilmu pengetahuan serta teknologi yang selalu mengalami perkembangan yang cukup pesat, maka agar peranan guru dalam pengajarannya tetap bermutu dan up to date dalam membimbing belajar siswa, seorang guru harus belajar dalam banyak hal yang terkait dengan pengajaran secara berkesinambungan. Kegiatan belajar berkesinambungan bagi seorang guru secara rinci kegiatan belajar yang didasari pertimbangan rasional adalah : 1. Pendidikan (juga pengajaran) berlangsung sepanjang hayat. Berlaku untuk guru dan siswa. Usaha seseorang untuk mencapai perkembangan diri serta karyanya tidak pernah selesai maka harus selalu berkembang dan perlu dikembangkan terus-menerus. 2. Pendidikan (juga pengajaran) merupakan kiat dalam penguasaan serta penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan serta teknologi bagi pembentukan pribadi manusia. 3. Sistem pengajaran, materi pengajaran dan penyampaiannya kepada siswa selalu perlu diperkembangkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
4. Sistem pengajaran tersebut bersifat terbuka, yang berarti bahwa sitem pengajaran itu mudah atau rentan terhadap pengaruh dari luar sistemnya. 5. Siswa adalah pribadi yang unik dan aktif menghadapi lingkungan hidupnya (belajar). 6. Unjuk kerja (kinerja) guru bersifat autetik, situasional, dan kreatif. 7. Misi pendidikan (juga pengajaran) adalah membantu siswa agar mampu menghadapi tantangan masa depannya secara lebih baik. Dalam hal ini yang bertanggung jawab terhadap mutu guru tersebut adalah banyaknya pihak, yaitu calon guru yang bersangkutan, guru calon guru (dosen LPTK ( Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan), kurikulum LPTK (pihak pengembangan dan pengambilan kebijakan kurikulum sehubungan dengan pendidikan calon guru), pemakai tenaga guru (sekolah negri dengan jajaran hierarki vertikalnya), organisasi profesi dan secara tidak langsung adalah masyarakat umumnya. Secara garis besar hambatan-hambatan atau masalah yang dihadapi dalam pengembangan profesi keguruan adalah kesulitan pembibitan guru yang bermutu, kesulitan dalam standardisasi pendidikan guru pra-jabatan, kesulitan dalam standardisasi pendidikan guru dalm jabatan, dan kesulitan dalam pembinaan kesinambungan serta keterpaduan antar pembibitan – pendidikan guru pra-jabatan – pendidikan guru dalam jabatan untuk peningkatan mutu guru atau pengembangan kompetensi atau karirnya. Jika seluruh unsur tercakup dalam empat tahap kerja tersebut bermutu serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
relevan dengan tuntutan keguruan jika proses kerja serta evaluasi hasil kerjanya terlaksana secara sistematis serta berkeahlian dan jika penghargaan terhadap profesi guru (baik secara moral, sosial dan finansial) cukup tinggi, maka harapan akan muncuk guru-guru yang bermutu semakin dekat realisasinya.
C. Tingkat Kebutuhan Dasar Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun materiil, baik kebutuhan penting maupun sesuai dengan kebutuhan mereka. Kebutuhan dasar atau sering disebut kebutuhan pokok atau basis human needs dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia, baik yang terdiri dari kebutuhan atau konsumsi individu seperti makan, sanitasi, transportasi, kesehatan dan pendidikan. Samir Radwan dan Torkel Alfhan menuliskan bahwa tanpa mengurangi konsep basis needs, keperluan minimum dari seorang individu atau rumah tangga adalah sebagai berikut : 1. Makan 2. Pakaian 3. Perumahan 4. Kesehatan 5. Pendidikan 6. Air dan sanitasi 7. Transportasi 8. Partisipasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Menurut Dr. Thee Kian Wie kebutuhan manusia adalah hal yang spesifik, karena kebutuhan pokok disuatu daerah berbeda-beda. Thee Kian Wie mendefinisikan kebutuhan pokok sebagai suatu paket barang dan jasa yang oleh masyarakat dianggap perlu bagi setiap orang dan merupakan kebutuhan tingkat minimum yang dapat dinikmati oleh seseorang. Model kebutuhan dasar sebagai suatu strategi memenuhi lima sasaran pokok yang dianggap lebih efektif dalam menangani kemiskinan yang berlarut-larut menurut Soedjatmoko yaitu: 1. Dipenuhinya kebutuhan pangan, sandang, papan atau perumahan, peralatan sederhana dan sebagai kebutuhan yang dipandang perlu; 2. Dibukanya kesempatan luas untuk memperoleh berbagai jasa, pendidikan untuk anak dan orang tua, program preventif dan kuratif kesehatan air minum, pemukiman dengan lingkungan yang mempunyai infrastruktur dan komunikasi, baik rural maupun urban; 3. Dijaminnya hak untuk memperoleh kesempatan kerja yang produktif (termasuk menciptakan sendiri) yang memungkinkan adanya balas jasa setimpal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga; 4. Terbinanya prasarana yang memungkinkan produksi barang dan jasa, ataupun dari perdagangan internasional untuk memperolehnya dengan kemampuan untuk menyisihkan tabungan untuk pembiayaan usaha selanjutnya;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
5. Menjamin adanya partisipasi masa dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek-proyek. Di Indonesia pemenuhan kebutuhan dasar dijamin oleh negara, seperti dalam UUD 1945 pasal 27 menyebutkan bahwa ”tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan” dan pasal 31 ayat 1 “menjamin tiap-tiap warga negara untuk mendapatkan pengajaran”. Tapi dalam kenyataannya tidak semua warga negara merasakannya. Misalnya saja kehidupan seorang guru tidak tetap, mereka jauh dari penghidupan dan pekerjaan yang layak. Dengan gaji yang tidak sesuai dengan pekerjaannya mereka yang berat, mereka sangat sulit untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari apalagi untuk mengembangkan profesinya sebagai seorang guru. Bila seorang guru tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok atau kebutuhan dasarnya maka mereka jauh dari sejahtera. Pengertian sejahtera itu sendiri adalah seluruh penyelenggaraan dalam kehidupan guru yang dilaksanakan oleh pemerintah harus dapat meningkatkan kesejahteraan guru lebih baik dari kondisi sekarang dalam segala hal termasuk peningkatan mutu dan pemenuhan penunjang profesi. Tingkat kesejahteraan seorang guru bisa diukur dari seberapa besar pendapatan atau gaji yang didapat setiap bulan. Setiap negara memiliki sektor pendidikan yang memiliki paling banyak mempekerjakan orang dengan gaji tetap. Sebagai gambaran pada tahun 1990, di Indonesia terdapat 1,2 juta atau 6,3% dari total dunia yang berjumlah 19 juta guru SD. Dengan pesatnya pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
tahun 2000 terdapat separuh dari 4 juta PNS adalah guru. Awal tahun 2000, banyak sekali penerimaan guru yang diangkat sebagai PNS guna menunjang program pemerintah yaitu wajib belajar sembilan tahun yang memerlukan tambahan sekitar 35.000 guru tiap tahunnya dan bersamaan pula ribuan guru yang pensiun. Dalam hal ini belum termasuk guru tidak tetap dan guru yayasan.
D. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian terdahulu yang berjudul “Hubungan Taraf Kepuasan Guru Terhadap Kesejahteraan Dengan Keterlibatan Pelaksana Tugas
Administrasi
Pengajaran
di
SMA
Swasta
Se-
Kotamadya
Yogyakarta”. Tri Yuniani membahas bahwa sebagian besar guru-guru di kabupaten Bantul memandang bahwa pemberian gaji yang kurang layak mengakibatkan tingkat kesejahteraan yang dimiliki sangat rendah, untuk memenuhi
kebutuhan
sehari-hari
saja
tidak
cukup
apalagi
untuk
pengembangan profesinya. Sehingga berakibat pada kualitas guru dalam mengajar juga rendah. Hasil penelitian ini juga didukung dari hasil penelitian Mohrojin yang berjudul “Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Gaji Guru dan Kredibilitas Guru Dengan Usaha Pengembangan Diri Guru STM I dan II Yogyakarta”. Dalam penelitian tersebut menghasilkan bahwa tingkat kepuasan tentang gaji yang dihasilkan guru sangatlah rendah, sehingga untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja masih dibawah standar. Dari dua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
hasil penelitian yang dilakukan oleh kedua peneliti ini dapat diambil kesimpulan bahwa selama ini gaji guru belum bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga guru atau kebutuhan dasar dan jauh dari kata sejahtera dibandingkan dengan tugas profesi yang diembannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi (2000:309) Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian deskriptif ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tapi hanya menggambarkan “apa adanya” suatu variabel, gejala atau keadaan. Metode deskriptif berkenaan dengan bagaimana kondisi, proses, karakteristik hasil dari suatu survai. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Penelitian Deskriptif yang menggunakan pendekatan survai (survey studies). Dengan menggunakan pendekatan survai ini diharapkan peneliti dapat melakukan pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatakan keterangan yang diharapkan oleh peneliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di wilayah Kotamadya, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Alasan pemilihan lokasi adalah sebagai berikut:
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
1. Di kotamadya Yogyakarta, terdapat sekolah-sekolah dan instansi pendidikan baik negeri maupun swasta yang tersebar merata di berbagai pelosok wilayahnya. 2. Sumber daya manusia dalam bidang pendidikan, terutama guru dilihat dari jumlah dan jenisnya cenderung lebih banyak dibandingkan daerah Kulon Progo dan Daerah Bantul. 3. Di kotamadya Yogyakarta, banyak sekolah-sekolah TK, SD, SMP, SMA atau SMK sehingga banyak guru-guru yang bekerja disekolahsekolah baik swasta maupun sekolah negeri karena terletak dipusat kota. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada 3 Agustus 2006 sampai dengan 3 November 2006.
C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah : 1. Subjek dalam penelitian ini adalah semua guru tidak tetap (guru pemula, guru bantu) yang berada di kotamadya Yogyakarta baik yang mengajar di sekolah negeri maupun swasta. Subjek yang diteliti berjumlah 50 GTT yaitu 25 guru bantu dan 25 guru pemula yang diambil secara purposive sampling (sampling bertujuan). 2. Objek penelitiannya adalah pola-pola penggajian guru tidak tetap dan tingkat kecukupan kebutuhan dasar di kotamadya Yogyakarta dilihat dari jumlah gaji dan kecukupan kebutuhan pengembangan profesional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang terdiri dari manusia, benda-benda, gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu didalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru tidak tetap yang berada di Kotamadya Yogyakarta. Guru tidak tetap di sini adalah guru yang bersetatus sebagai guru pemula, guru Bantu yang mengajar di sekolah negeri maupun yayasan dengan masa kerja 1-3 tahun. Yang menyebar di Kotamadya Yogyakarta. 2. Sampel Dalam suatu penelitian akan dikatakan ideal bila peneliti meneliti semua populasi yang ada. Dalam penelitian ini populasi sangatlah besar. Tapi karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka untuk mengatasi keterbatasan ini, peneliti memerlukan adanya sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perwakilan dari guru-guru tidak tetap yang memenuhi syarat atau kriteria yang telah ditentukan oleh penulis, yaitu guru tidak tetap (guru pemula, guru bantu) yang mengajar tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK di Kotamadya Yogyakarta. Alasan pengambilan guru tidak tetap di tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK sebagai berikut: a. Guru tidak tetap yang mengajar di TK, SD, SMP, SMA dan SMK ratarata mempunyai ijasah sarjana S – 1 sehingga memiliki kompetensi yang bisa diandalkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
b. Tanggung jawab dan jumlah jam kerja guru tidak tetap yang mengajar di TK, SD, SMP, SMA dan SMK memiliki tanggung jawab yang sama besar, sehingga mereka layak untuk menjadi sampel dalam penelitian ini.
E. Teknik Pengambilan Sampel Peneliti ini menggunakan teknik purposive sampling (sampling bertujuan). Jadi, hanya anggota populasi yang memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan peneliti dianggap cocok sebagai sumber data. Dalam penelitian ini, sampel pengambilan yang dianggap memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh penulis adalah: a. Guru tidak tetap yang mengajar di tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK, yang mengajar di wilayah Kotamadya Yogyakarta. b. Memiliki masa kerja 1-3 tahun. c. Lulusan S 1. d. Dalam penelitian ini peneliti telah menentukan populasi yang diambil sebagai sampel yang memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan penulis yaitu 25 guru bantu dan 25 guru pemula.
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Variabel Penelitian a. Pola-pola penggajian guru tidak tetap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
b. Pemenuhan kebutuhan ekonomi dasar dilihat dari jumlah gaji atau pendapatan guru tidak tetap c. Pemenuhan kebutuhan pengembangan profesi guru dilihat dari gaji yang diterima oleh guru tidak tetap 2. Definisi Operasional a. Pola-pola penggajian guru tidak tetap Dalam penelitian ini pola-pola penggajian guru tidak tetap diartikan sebagai pegangan atau dasar yang digunakan dalam menentukan besar kecilnya jumlah gaji atau pendapatan yang harus diterima seorang guru tidak tetap di kotamadya Yogyakarta dalam satu bulan mengajar. b. Pemenuhan kebutuhan dasar dilihat dari jumlah gaji atau pendapatan guru tidak tetap Dalam penelitian ini tingkat kesejahteraan guru tidak tetap diartikan sebagai kemampuan guru tidak tetap di kotamadya Yogyakarta
dalam
memenuhi
kebutuhan
hidupnya,
dengan
mendayagunakan gaji atau pendapatan yang diperolehnya selama satu bulan mengajar. Selain itu tingkat kesejahteraan ini juga diukur dari seberapa besar kemampuan gaji yang diperoleh guru bila diukur dengan barang-barang pemuas kebutuhan rumah tangga. c. Pemenuhan kebutuhan pengembangan profesi guru dilihat dari gaji yang diterima oleh guru tidak tetap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
Dalam penelitian ini jumlah gaji atau pendapatan guru tidak tetap diartikan sebagai besar kecilnya uang yang diterima guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan pengembangan profesinya.
G. Data yang Dicari Untuk mengukur masing-masing variabel dalam penelitian ini , maka data yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data oleh peneliti untuk tujuan penelitian. Data ini bisa diperoleh dari responden, melalui kuesioner, wawancara dan observasi langsung. Sehingga data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tingkat kebutuhan ekonomi dasar guru tidak tetap di kotamadya Yogyakarta. b. Tingkat kebutuhan pengembangan profesi. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah lebih dulu dikumpulkan oleh orang lain di luar penelitiannya sendiri walaupun sesungguhnya merupakan data asli bagi yang bersangkutan (Spillane. SJ, 1983 : 72). Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
a. Jumlah guru tidak tetap (guru pemula, guru bantu) di Kotamadya Yogyakarta. b. Pola-pola penggajian bagi guru tidak tetap Di Kotamadya Yogyakarta. c. Jumlah gaji yang diberikan kepada guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta. d.
Letak Geografis Kotamadya Yogyakarta.
e. Jumlah sekolah TK, SD, SMP, SMK dan SMA di Kotamadya Yogyakarta.
H. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: 1. Observasi Menurut Hariwijaya dan Djaela (2004:44), observasi ialah metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diteliti. Fenomena yang diteliti adalah kondisi dan keadaan para guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta. Observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang gambaran kehidupan sehari-hari dari guru tidak tetap (guru pemula, guru bantu). Hasil observasi ini adalah gambaran langsung mengenai kondisi yang terjadi dilapangan, baik kondisi fisik maupun non fisik yang terjadi selama penelitian. Guna memperoleh data yang tepat maka setiap hal yang berhubungan dengan hasil observasi dicatat secara lengkap, dari waktu, hari dan tanggalnya agar tidak terjadi kerancuan antara hasil observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
yang satu dengan hasil observasi berikutnya. Catatan observasi diubah ke dalam catatan yang lebih lengkap dan proses itu dilakukan setiap kali melakukan pengamatan. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data melalui dokumen bahan tertulis. Penelitian ini memanfaatkan metode dokumentasi untuk mengetahui jumlah guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta, Sejarah Kotamadya Yogyakarta, jumlah sekolah yang ada di Kotamadya Yogyakarta, peta atau letak geografis, data tentang daftar gaji guru. 3. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak terkait dengan objek dan subjek penelitian. Dalam melakukan wawancara, peneliti akan menggunakan pedoman wawancara agar prosesnya dapat terarah dan mempunyai tujuan yang jelas. Pedoman wawancara ini bersifat terbuka sehingga responden diberikan kebebasan dalam memberi jawabannya. Teknik ini juga memperkuat dan memperdalam jawaban. Data yang akan dicari dengan teknik wawancara adalah: a. Tingkat kebutuhan dasar guru tidak tetap (guru pemula, guru bantu). b. Tingkat kemakmuran / kesejahteraan guru tidak tetap c. Gaji yang benar-benar diterima guru tidak tetap. d. Usaha yang ditempuh untuk memenuhi kebutuhan hidup guru tidak tetap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
e. Hambatan atau kendala yang dihadapi guru tidak tetap dalam hal sebagai berikut : 1. Proses belajar mengajar. 2. Peningkatan profesionalisme guru 3. Pemenuhan hidup sehari-hari 4. Upaya peningkatan kebutuhan dasar. f. Harapan guru tidak tetap.
I.
Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah teknik analisis “tabulasi data”. Tabulasi data memili tiga alur kegiatan, yaitu : pemeriksaan data(editing), pemberian tanda kode (coding) dan tabulasi data. (Iqbal, 2002:89). 1. Pemeriksaan data (editing) Pemeriksaan data merupakan proses pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data yang sudah terkumpul dari responden tidak logis dan meragukan. Dalam editing ini mempunyai tujuan menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi. Semua kesalahan dan kerusakan pada waktu pengeditan ini, sebaiknya diperbaiki secara menyeluruh atau mencari responden lain yang sesuai dengan polanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
2. Pemberian tanda kode (coding) Pemberian tanda kode atau coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah sewaktu kita mengadakan tabulasi
dan analisis. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah jika pertanyaan terdiri dari beberapa item dan jumlah kusioner yang banyak serta variabel yang satu dengan yang lainnya memerlukan kode atau tanda-tanda tertentu, maka pemberian kode ini sangat diperlukan. Tanda-tanda kode tersebut dibuat oleh peneliti untuk lebih menguntungkan peneliti dalam melakukan analisa. 3. Tabulasi data Tabulasi data dilakukan bila semua masalah editing dan coding sudah selesai. Artinya tidak ada masalah yang timbul dalam editing dan coding. Pengertian tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode, sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi ini, diperlukan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
Tabel III. 1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Pertanyaan Pokok Penelitian 1. Pola-pola yang dipakai untuk a. menggaji Guru Tidak Tetap b. c. 2. Dilihat dari factor apa saja untuk a. menggaji guru tidak tetap b. c. 3. Tingkat kebutuhan ekonomi dasar a. atau sering disebut kebutuhan b. fisik minimum c. d. e.
4. Kebutuhan pengembangan
a. b. c.
d.
Aspek yang diungkap Sesuai dengan Upah Minimum Regional daerah Iastimewa Yogyakarta Otonomi daerah Otonomi Sekolah (per jam atau per mata pelajaran) Masa kerja Jumlah keluarga Factor pendidikan Cukup untuk makan dan minum Cukup untuk bahan bakar dan penerangan Cukup untuk perumahan dan peralatan Cukup untuk pakaian Cukup untuk lain-lain (transportasi, pendidikan, sikat gigi dan odol) Cukup untuk membeli atau berlangganan Koran atau majalah Cukup untuk beli buku penunjang kerja guru Cukup untuk membeyar alat komunikasi (handpone dan telepon) Cukup untuk membeli alat pengembang profesi (radio, televisi)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN
A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai daerah otonomi, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi menjadi lima Daerah tingkat II yang diperkuat oleh undang-undang Nomor : 3 Tahun 1950 jo Nomor 19 Tahun 1950. Dalam undang-undang ini Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki satu daerah Kotamadya dan empat Kabupaten, yaitu: a. Kotamadya Yogyakarta b. Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman c. Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul d. Kabupaten Tingkat II Kulon Progo e. Kabupaten Tingkat II Gunung Kidul Letak Astronomi Daerah Istimewa Yogyakarta pada 7°15-8°15 Lintang Selatan dan garis 110°5-110°4 bujur Timur, dengan batas wilayah : Sebelah Barat Kabupaten Purworejo, Jawa tengah Sebelah Barat Laut Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Sebelah Timur Laut Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Sebelah Timur Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Sebelah Selatan Samudera Indonesia
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai luas 3.185,80 Km², yang terbagi atas 5 daerah Tingkat II dan I Kotamadya Yogyakarta yang masing-masing daerah memiliki luas seperti terlihat dalam tabel. Tabel IV. 1 Luas Kabupaten / Kotamadya di Daerah Istimewa Yogyakarta No Kabupaten/Kotamadya Luas Wilayah/Km2 1. Kulon Progo 586,27 2. Bantul 3. Gunung Kidul
506,85 1.485,36
4. Sleman
574,82
5. Yogyakarta
32,50
(Sumber Data : Kantor Statistik Kota Yogyakarta)
Dalam penelitian ini, daerah yang diteliti adalah Daerah Kotamadya Yogyakarta, oleh karena itu penulis akan menguraikan gambaran daerah penelitian tersebut.
B. Deskripsi Lokasi Penelitian Kotamadya Yogyakarta dengan luas wilayah 32,50 Km², adalah wilayah yang paling sempit dan memiliki penduduk terpadat dari kabupaten daerah tingkat II Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dari hasil registrasi penduduk pada tahun 1995 dan tahu 2000. Pada tahun 1995 Kotamadya Yogyakarta memiliki jumlah penduduk 466.313 jiwa dan pada pertengahan tahun 2000 sebesar 477.073 jiwa. Ini membuktikan bahwa jumlah penduduk di Kotamadya setiap tahun selalu bertambah. Kotamadya memiliki 14 kecamatan dan 45 kelurahan , dan dari masing-masing kelurahan jumlah penduduknya tidak sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
a. Batas wilayah Kotamadya
Yogyakarta
terletak
ditengah-tengah
Daerah
Kabupaten Tingkat II Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan batasbatas wilayah sebagai berikut : -
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman
-
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten daerah Tingkat II Bantul
-
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul.
-
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul dan Daerah Tingkat II Sleman.
b. Penduduk Kotamadya Yogyakarta adalah daerah padat penduduk dan memiliki luas wilayah terkecil di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah penduduk yang bertempat tinggal di Kotamadya berjumlah 466.313 jiwa pada tahun 1995 dan mengalami peningkatan menjadi 477.073 jiwa pada pertengahan tahun 2000. Sesuai hasil regristrasi penduduk daerah Kotamadya adalah daerah terpadat penduduknya, pada pertengahan tahun 2000 penduduknya mencapai 27.373 jiwa/km². kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terkecil adalah kecamatan Umbulharjo sebesar 7.327 jiwa/km². Di Kotamadya selain warga negara Indonesia terdapat juga warga negara asing yang bertempat tinggal, warga negara asing berjumlah 1.099
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
jiwa. Warga negara asing ini sebagian besar bertempat tinggal di kecamatan Gondokusuman.
c. Keadaan Geografi Kotamadya Yogyakarta memiliki tiga aliran sungai yang membatasi antara kabupaten daerah tingkat II dengan Kota Yogyakarta. Tiga sungai itu adalah : -
Sebelah timur berbatasan dengan sungai Gadjah Wong
-
Sebelah tengah berbatasan dengan sungai Code
-
Sebelah barat berbatasan dengan sungai Winongo
Tinggi permukaan air laut
: 114,00 meter
Diameter dari batas utara ke batas selatan
: 7,40 km
Diameter dari batas timur ke batas barat
: 5,68 km
Jarak dari pantai utara
: 121,00 km
Jarak dari pantai selatan
: 27,00 km
d. Pembagian Wilayah Di Kotamadya Yogyakarta terdapat 14 Kecamatan dan 45 kelurahan dengan luas area 32,50 km². Pembagian kecamatan dan kelurahan/desa berdasarkan surat keputusan MENDAGRI Nomor : 140265 tentang “Pembentukan Kelurahan-kelurahan di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Nama kecamatan dan kelurahan/desa yang termuat dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
laporan Biro Pusat Statistik Yogyakarta seperti yang terlihat dalam tabel berikut : Tabel IV. 2 Nama Kecamatan dan kelurahan Daerah Kotamadya Yogyakarta No Kecamatan Kelurahan 1. Kecamatan Gedongtengen a. Kelurahan Pringgokussuman b. Kelurahan Sosromenduran 2.
Kelurah Baciro Kelurahan Demangan Kelurahan Klitren Kelurahan Kota Baru Kelurahan Terban Kelurahan Suratmajan Kelurahan Tegal Panggung Kelurahan Bausasran Kelurahan Bumijo Kelurahn Gowongan Kelurahan Cokrodiningratan Kelurahan Tegalrejo Kelurahan Bener Kelurahan Kricak Kelurahan Karangwaru Kelurahan Purwokinanti Kelurahan Gunung Ketur Kelurahan Noloprajan Kelurahan Ngampilan Kelurahan Patangpuluhan Kelurahan Wirobrajan Kelurahan Pakuncen KelurahanGedongkiwo Kelurahan Suryodiningratan KelurahanMantrijeron Kelurahan Patihan Kelurahan Panembahan Kadipaten
11.
Kecamatan Gondokusuman a. b. c. d. e. Kecamatan Danurejan a. b. c. Kecamatan Jetis a. b. c. Kecamatan Tegalrejo a. b. c. d. Kecamatan Pakualaman a. b. Kecamatan Ngampilan a. b. Kecamatan Wirobrajan a. b. c. Kecamatan Mantrijeron a. b. c. Kecamatan Kraton a. b. c. Kecamatan Gondomanan
12.
Kecamatan Mergangsan
13.
Kecamatan Kotagede
Kelurahan Brontokusuman Kelurahan Kaparakan Kelurahan Wirogunan Kelurahan Prengsan Kelurahan Purbayan Kelurahan Rejowinangun
3.
4.
5.
6. 7. 8.
9.
10.
a. b. c. a. b. c.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
14.
KecamatanUmbulharjo
a. b. c. d. e. f. g.
Kelurahan Giwangan Kelurahan Sorosutan Kelurahan Pandeyan Kelurahan Warungboto Kelurahan Kahuman Kelurahan Muja Muju Kelurahan Semaki
(Sumber Data : Biro Pusat Statistik Kota Yogyakarta, 2006)
C. Perkembangan Pendidikan di Kota Yogyakarta Berbagai julukan sering kita dengar untuk Kota Yogyakarta. Dari julukan sebagai Kota Perjuangan, Kota Pariwisata, Kota Pelajar, Kota Budaya, dan yang paling populer adalah sebagai kota Gudeg. Maka tidaklah berlebihan bila Pemerintah Pusat memberikan nama DIY atau Daerah Istimewa. Karena daerah Yogyakarta memiliki keistimewaan tersendiri dari daerah-daerah lain di Indonesia. Bagi sebagian banyak masyarakat, Kota Yogyakarta tidaklah asing bila dijuluki sebagai Kota Pelajar. Karena memang Kota Yogyakarta adalah salah satu kota yang banyak pelajar dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Banyaknya pelajar yang ingin belajar di Kota Yogyakarta, maka tidaklah mengherankan jika di Kota Yogyakarta banyak berdiri sekolah-sekolah dari TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Perguruan Tinggi. Agar pendidikan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat, maka Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta memiliki misi dan visi dalam pendidikan. Visi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Visi pendidikan Kota Yogyakarta adalah “Menjadi Pendorong terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Pusat Pendidikan yang berkualitas dan Terpercaya”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
Misi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Misi pendidikan Kota Yogyakarta adalah “Meningkatkan Peran Instansi Dalam Mendorong Pengembangan Kualitas Pendidikan dan Pengajaran”.
1. Jumlah Sekolah di Kota Yogyakarta. Pada tahun ajaran 2005 / 2006, jumlah sekolah yang ada di Kota Yogyakarta berjumlah 550 sekolah swasta dan negeri dari tingkat TK berjumlah 206 sekolah yang terdiri dari 2 TK negeri dan 204 TK swasta, SD berjumlah 206 sekolah yang terdiri dari 126 sekolah SD negeri dan 80 sekolah SD swasta, SMP berjumlah 59 sekolah yang terdiri dari 16 sekolah SMP negeri dan 43 sekolah SMP swasta, SMA berjumlah 49 sekolah terdiri dari 11 sekolah SMA negeri dan 38 sekolah SMA swasta, dan SMK terdiri dari 30 sekolah terdiri dari 7 sekolah SMK negeri dan 23 sekolah SMK swasta. Rincian jumlah Sekolah di Kota Yogyakarta bisa kita lihat dalam tabel berikut :
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel IV. 3 Jumlah Sekolah di Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006 Jenjang Negeri Swasta TK 2 204 SD 126 80 SMP 16 43 SMA 11 38 SMK 7 23
Jumlah 206 206 59 49 30
(Sumber Data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Tahun Ajaran 2005/2006)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
2. Jumlah Siswa di Kota Yogyakarta Jumlah siswa dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK di Kota Yogyakarta pada tahun ajaran 2005/2006 berjumlah 115.869 yang terinci sebagai berikut: 43.176 siswa yang bersekolah di sekolah negeri dan 58.986 siswa yang bersekolah di sekolah swasta. Rincian jumlah siswa di kota Yogyakarta bisa dilihat dalam tabel berikut : Tabel IV. 4 Jumlah Siswa Sekolah Tahun Ajaran 2005/2006 Jenjang Negeri Swasta TK 310 11.084 SD 23.782 22.666 SMP 11.210 11.449 SMA 7.874 13.477 SMK 8.344 5.674
No 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah 11.394 46.448 22.659 21.351 14.017
(Sumber Data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta,Tahun 2006 )
3. Jumlah Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di
Yogyakarta
terdapat
banyak
berdiri
sekolah,
untuk
memperlancar kegiatan belajar-mengajar disekolah sangatlah diperlukan seorang guru yang bisa membimbing kegiatan ini. Dengan banyaknya sekolah kita memerlukan guru yang tidak sedikit pula. Guru yang sudah diangkat sebagai pegawai sipil cukup banyak, yaitu berjumlah 3.676 guru PNS yang terdiri dari 2.790 guru PNS yang mengajar di sekolah negeri dan 882 guru PNS yang mengajar di sekolah swasta. Rincian jumlah guru PNS bisa kita lihat dalam tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
Tabel IV. 5 Jumlah Guru Pegawai Negeri Sipil di Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006 No. Jenjang Negeri Swasta Jumlah 1. TK 14 13 27 2. SD 1.122 274 1.396 3. SMP 635 257 896 4. SMA 446 209 655 5. SMK 573 129 702 (Sumber Data Dinas pendidikan Kota Yogyakarta, Tahun 2006)
4. Jumlah Guru Swasta Ternyata untuk melaksanakan proses belajar mengajar jumlah guru PNS saja tidak memadai. Maka masih diperlukan guru yang lain yang ahli dalam bidangnya. Hanya saja disini guru swasta belum memiliki keberuntungan untuk diangkat sebagai pegawai negeri sipil. Masing banyak guru swasta yang ingin diangkat sebagai pegawai negeri sipil, mereka berjumlah 5.153 guru swasta yang tersebar di berbagai sekolah baik sekolah negeri maupun sekolah swasta dari tingkat TK sampai SMK. Rincian guru swasta bisa kita lihat dalam tabel berikut :
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel IV. 6 Jumlah Guru Swasta di Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006 Jenjang Negeri Swasta TK 200 724 SD 453 868 SMP 162 754 SMA 147 1.027 SMK 223 595
Jumlah 924 1.321 916 1.174 818
(sumber Data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Tahun 2006)
5. Jumlah kelas Jumlah kelas yang diperlukan sangatlah banyak. Dari sekolah yang ada dan dari berbagai jenjang sekolah, kelas yang ada berjumlah 3.951
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
yaitu terdiri dari 2.198 kelas di sekolah swasta dan 1.755 kelas di sekolah negeri. Rincian kelas bisa dilihat dalam tabel berikut : Tabel IV. 7 Jumlah Kelas yang dipakai oleh Sekolah di Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006 No. Jenjang Negeri Swasta Jumlah 1. TK 14 515 529 2. SD 999 723 1.722 3. SMP 280 339 605 4. SMA 209 417 626 5. SMK 253 204 469 (Sumber Data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Tahun 2006)
6. Jumlah ruang kelas yang digunakan atau masih bisa digunakan Jumlah kelas yang ada dari masing-masing jenjang sekolah sudah kita lihat dalam Rincian tabel 4.7 diatas. Tapi dalam kenyataan tidak semua kelas digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar, hal ini disebabkan oleh faktor kelas yang kurang memadai untuk digunakan atau karena faktor siswa yang berkurang. Untuk mengetahui perkembangan ruang kelas yang digunakan bisa kita lihat dalam tabel berikut :
No 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel IV. 8 Jumlah ruang kelas yang di gunakan Tahun ajaran 2005/2006 Jenjang Negeri Swasta TK 14 459 SD 629 554 SMP 266 339 SMA 211 435 SMK 193 276
(Sumber Data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Tahun 2006)
Jumlah 473 1.183 605 646 469
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
7. Jumlah guru bantu Guru bantu adalah guru yang diangkat oleh pemerintah yang ditugaskan untuk memperlancar pendidikan. Guru bantu digaji oleh pemerintah. Jumlah guru bantu di kota Yogyakarta pada tahun ajaran 2005/2006 berjumlah 609 orang guru bantu, yang diangkat pada tahun 2003 dan tahun 2004. Rincian guru bantu bisa dilihat dalam tabel berikut :
No 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel IV. 9 Jumlah Guru Bantu Kota Yogyakarta Angkatan I Mei 2003 dan Angkatan II Tahun 2004 Jenjang 2003 2004 TK 38 139 SD 57 77 SMP 37 29 SMA 37 37 SMK 21 41 Total 190 323
(Sumber Data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Tahun 2006)
Untuk mendorong pembangunan di bidang pendidikan, kotamadya Yogyakarta mengalokasikan dana khusus dari APBD. Salah satu dari anggaran itu digunakan untuk pembangunan dalam bidang pendidikan, seperti pemberian subsidi bagi guru baik yang mengajar di sekolah negeri maupun swasta. Tabel bawah ini adalah alokasi anggaran yang di berikan kepada GTT dan GTY sebagai subsidi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
1. Sekolah swasta Tabel IV. 10 Subsidi Guru Tidak Tetap dan Guru Tetap Yayasan Jenjang
Penetapan
TK SD SMP SMA SMK SLB Total
6 Bulan (Rp)
496 342.240.000 795 527.850.000 585 458.206.000 726 503.022.000 339 317.520.000 3 46.302.000 2.941 2.148.838.000
PPH
Jumlah Penerimaan (Rp)
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
342.240.000 527.850.000 458.206.000 503.022.000 317.520.000 46.302.000 2.148.838.000
(Sumber Data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Sub. Bag. Perbendaharaan, Tahun 2006)
2. Sekolah negeri
Jenjang SMP SMA SMK SLB Total
Tabel IV. 11 Subsidi Guru Tidak Tetap Penetapan 6 Bulan (Rp) PPH 100 83 176 6 359
124.350.000 108.006.000 228.384.000 44.940.000 460.740.000
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah Penerimaan (Rp) 124.350.000 108.006.000 228.384.000 44.940.000 460.740.000
(Sumber Data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Sub. Bag. Perbendaharaan, tahun 2006)
Untuk kelebihan jam mengajar, seorang guru juga diberi subsidi sendiri. Subsidi untuk kelebihan jam mengajar diberi anggaran Rp 7200 perjam per mata pelajaran. Subsidi ini diberikan kepada guru tidak tetap negeri ataupun guru tidak tetap yayasan yang mengajar di sekolah swasta maupun disekolah negeri, baik dari tingkat SMP, SMA, SMK, SLB maupun BLPT. Subsidi ini bisa dilihat dalam tabel sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
Tabel IV. 12 Subsidi Kelebihan Jam Mengajar Guru Tidak Tetap dan Guru Tidak Tetap Yayasan Jenjang Penetapan 6 Bulan (Rp) PPH Jumlah penerimaan SMP 2.187 481.032.000 16.373.600 464.658.400 SMA 1.737 506.466.000 12.938.400 493.527.600 SMK 4.092 537.936.000 29.462.400 508.473.600 SLB 1.061 55.758.000 11.503.400 44.254.600 BLPT 185 15.780.000 1.332.000 14.448.000 TOTAL 9.262 1.596.972.000 71.609.800 1.525.362.200 (Sumber Data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Sub. Bag. Perbendaharaan, tahun 2006)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Setelah melakukan penelitian tentang pola-pola penggajian guru tidak tetap, tingkat kecukupan kebutuhan dasar dan tingkat kecukupan kebutuhan pengembangan profesional. Dalam bab ini akan dibahas permasalahan bab pendahuluan. Untuk mengetahui gambaran-gambaran tersebut ada beberapa item-item pokok yang berhubungan dengan pola-pola penggajian guru tidak tetap, tingkat kecukupan kebutuhan dasar dan tingkat kecukupan kebutuhan pengembangan profesional. Item-item yang dimaksud yaitu, pola-pola penggajian guru tidak tetap, yang dilakukan guru tidak tetap untuk menambah penghasilan dan pengalokasian dana guna peningkatan pengembangan profesi guru. Sebelum kita jauh membahas tentang pola-pola penggaji, alangkah baiknya kita mengingat tentang arti kata yang berhubungan dengan gaji seperti gaji pokok dan bermacam-macam tunjangan (hal;21). Untuk selanjutnya, untuk memudahkan gambaran pola-pola penggajian, kecukupan kebutuhan dasar dan kecukupan kebutuhan pengembangan profesional guru tidak tetap, maka data yang di dapat dimasukkan dalam tabulasi data. Adapun tabulasi data dikelompokkan menjadi 3 kelompok pertanyaan, yaitu sebagai berikut :
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
1. Pola-pola Penggajian guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta. Pola-pola yang gunakan dalam penggajian guru tidak tetap dibedakan berdasarkan status guru tersebut. Status guru tidak tetap (GTT) dibedakan menjadi 2 yaitu; guru pemula yang bekerja antara 1-3 tahun dan diangkat oleh sekolah-sekolah yang bersangkutan dan guru bantu yang diangkat oleh pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja yang telah disepakati pada saat penanda tanganan. Berdasarkan
hasil
wawancara
diketahui
bahwa
pola-pola
penggajian dari masing-masing guru tidak tetap, sebagai berikut: a. Guru Pemula Guru Pemula adalah guru yang baru bekerja antara 1-3 tahun dan diangkat oleh pihak sekolah atau yayasan baik swasta maupun negeri secara langsung. Dalam hal ini Guru Pemula dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu: 1. Guru honorer Guru honorer adalah guru yang bekerja dan diangkat oleh sekolah secara langsung baik sekolah swasta maupun negeri. Dalam hal ini kebijakan sepenuhnya dipegang oleh Kepala Sekolah, oleh sebab itu pola penggajian sepenuhnya ditentukan oleh Kepala Sekolah dan disesuaikan dengan jam mengajar dan kemampuan sekolah untuk menggajinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
Dari hasil wawancara yang diperoleh, seorang guru honorer mengajar antara 8-10 jam per minggu. Gaji atau upah yang diterima oleh guru honorer ditentukan oleh jam mengajar dalam satu bulan dikalikan upah per jam yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Dalam pola penggajian setiap sekolah tidaklah sama. Ada perbedaan antara sekolah Negeri dan Swasta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat secara rinci, sebagai berikut: a. Guru honorer negeri Dari hasil yang dapat diketahui bahwa rata-rata upah guru honorer yang mengajar disekolah negeri sebesar Rp. 10.500,per jam gaji minimal yang diperoleh Rp.7.000,- per jam dan gaji maksimal yang diperoleh adalahRp.17.000,- per jam. Maka rumus pendapatan atau gaji yang diterima oleh guru honorer negeri adalah sebagai berikut: Gaji guru per bulan = jumlah jam mengajar per minggu X
upah per jam
Contoh: Andai saja seorang guru mengajar 8-10 jam per minggu dan mereka mendapat honor Rp.10.000,00 per jam, maka rumus perhitungan gaji setiap bulannya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
Gaji guru per bulan = jumlah jam mengajar per minggu x upah per jam = 8 jam X Rp. 10.000,= Rp. 80.000,b. Guru honorer swasta Guru honorer swasta memiliki gaji yang lebih tinggi dari guru honorer negeri. Rata-rata gaji guru honorer sekolah swasta Rp. 15.000,- per jam, gaji minimal yang diperoleh adalah Rp. 4.000,- per jam dan maksimal Rp. 22.500 per jam. Dari hasil wawancara guru honorer swasta mendapatkan insentif dari pemerintah sebesar Rp. 75.000,- per bulan untuk masa kerja 0-4 tahun, untuk masa kerja 4 tahun 1 bulan-19 tahun mendapatkan insentif dari pemerintah sebesar Rp. 100.000,- Dan Rp. 125.000,- untuk masa kerja 19 tahun keatas yang diberikan setiap tiga bulan sekali. Jadi rumus perhitungan gaji guru honorer swasta adalah sebagai berikut: Gaji guru per bulan = (jumlah jam mengajar per minggu) x (upah per jam) + (insentif). Contoh: Andai seorang guru mengajar 8-10 jam dalam satu minggu, dalam satu jam mendapat gaji Rp 15.000,00 dan mereka masih menerima insentif dari pemerintah sebesar Rp.75.000,00. Maka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
gaji yang diterima guru honorer swasta dalam satu bulan adalah: Gaji per bulan = (jumlah jam mengajar per minggu) x (upah per jam) + (insentif) = 8 x Rp.15.000 + Rp.75.000,= Rp.195.000,00 Jadi, gaji yang diterima sebesar Rp.195.000,00 per bulan.
2. Guru kontrak Guru kontrak biasanya terdapat di sekolah swasta, guru kontrak bekerja berdasar perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak yaitu antara pihak yayasan dengan pihak guru yang bersangkutan. Berdasarkan dari hasil yang didapat melalui wawancara diketahui bahwa guru kontrak mendapat gaji berdasarkan kesepakatan awal perjanjian. Gaji guru kontrak biasanya berdasar kemampuan sekolah atau yayasan untuk menggajinya. Seorang guru kontrak yayasan disekolah yang besar akan mendapatkan gaji lebih besar dari pada guru kontrak disekolah swasta kecil. Guru kontrak yayasan yang besar akan mendapatkan gaji pokok dan berbagai tunjangan dan bonus. Tapi sebaliknya, bagi guru kontrak yang mengajar disekolah kecil, mereka hanya menerima gaji hanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
berdasarkan perjanjian atau kontrak yang disepakati tanpa ada tunjangan dan bonus atau sesuai kemampuan sekolah. Gaji guru kontrak yayasan dibedakan menjadi dua: a. Guru kontrak yang mendapat tunjangan Guru kontrak yang mendapat tunjangan adalah guru kontrak yang bekerja disekolah swasta yang besar atau yayasan yang besar, selain mendapatkan gaji pokok, mereka juga mendapatkan bonus, uang beras dan tunjangan fungsional. Jadi rumus penghitungan gaji mereka adalah sebagai berikut: Gaji guru per bulan = Gaji pokok sesuai dengan kontrak + tunjangan + bonus Contoh: Seorang guru mengajar disekolah swasta atau yayasan yang besar, mereka mendapatkan gaji sebesar Rp.553.000,00 tiap bulan. Selain gaji mereka juga mendapatkan bonus sebagai ganti kelebihan jam mengajar Rp.25.000,00 dan mereka juga mendapatkan
uang
tunjangan
dari
sekolah
sebesar
Rp.37.000,00 per bulan. Gaji yang diterima guru kontrak adalah: Gaji guru per bulan = gaji pokok sesuai dengan kontrak + tunjangan + bonus = Rp. 530.000 + 37.000 + 25.000 = Rp.592.000,00 Jadi, gaji yang terima sebesar Rp.592.000,00 per bulan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
b. Guru kontrak yang tidak mendapatkan tunjangan Guru kontrak yang tidak mendapatkan tunjangan biasanya hanya mendapatkan gaji pokok saja sesuai dengan perjanjian kontrak yang telah disepakati bersama dengan kedua belah pihak. Jadi rumus perhitungan gaji guru kontrak adalah sebagai berikut: Gaji guru per bulan = gaji pokok sesuai kontrak
Contoh: Seorang guru mengajar disekolah swasta atau yayasan yang tidak terlalu besar, mereka mengajar hanya mendapatkan gaji pokok sesuai kontrak kerja yang disepakati bersama sebesar Rp.530.000,00 per bulan. Gaji yang diterima guru tersebut adalah: Gaji guru per bulan = gaji pokok sesuai kontrak kerja = Rp.530.000,00 Jadi, gaji yang diterima setiap bulan adalah Rp.530.000,00 per bulan. 3. Guru Tetap Yayasan Guru tetap yayasan adalah guru yang diangkat sebagai pegawai tetap yayasan. Dari hasil yang di dapat sistem penggajian yang digunakan adalah lama kerja seorang guru disekolah tersebut. Semakin lama seorang guru mengabdi di sekolah tersebut semakin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
besar pula gaji yang didapat. Selain gaji pokok yang diterima, mereka juga mendapat tunjangan setiap bulan dari yayasan. Guru tetap yang memiliki masa kerja 1-3 tahun mendapat gaji pokok, tunjangan beras dan bonus. Berbeda dengan guru yang sudah bekerja lebih dari 4 tahun, mereka akan mendapatkan gaji pokok dan berbagai tunjangan lainnya sesuai dengan pengabdian mereka selama mengajar disekolah atau yayasan tersebut. Jadi, rumus perhitungan gaji guru tetap yayasan dalam masa kerja 1-3 tahun, sebagai berikut: Gaji pokok per bulan = Gaji pokok + Tunjangan Beras + Bonus
Contoh; Seorang guru tetap swasta atau yayasan mendapatkan gaji pokok sebesar Rp.725.000,- , mendapatkan tunjangan beras sebesar Rp.3.200 per kilogram + mendapat bonus sebesar Rp.125.000,00. maka gaji yang diterima guru tetap yayasan (swasta) sebesar: Gaji pokok per bulan = gaji pokok + tunjangan beras + bonus =Rp.725.000,00
+
10(Rp.3.200)
Rp.125.000,00 = Rp.882.000,00 Jadi, gaji yang diterima sebesar Rp.882.000,00 per bulan.
+
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
b. Guru Bantu Guru bantu adalah guru yang bekerja dan diangkat oleh Pemerintah Daerah berdasarkan perjanjian kerja yang telah disepakati bersama, dalam hal ini Pemerintah Daerah yang memiliki hak adalah Dinas Pendidikan. Pola-pola penggajian yang digunakan telah ditentukan oleh pemerintah Daerah yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara kepada responden bahwa honorarium guru bantu pada tahun 2003 adalah Rp. 460.000.- per bulan sebelum dipotong pajak penghasilan (PPh) dan mulai tahun 2005 honorarium guru bantu menjadi Rp.710.000,- per bulan sebelum dipotong pajak penghasilan (PPh). Honorarium yang mereka terima tiap bulan tidak di tambah dengan uang tunjangan, hal ini diberlakukan untuk guru yang mengajar di sekolah swasta maupun negeri, kecuali ada kebijakan sekolah tempat guru tersebut mengajar. Jadi, rumus Honorarium guru bantu bisa ditulis sebagai berikut : 1. Guru Bantu yang tidak menerima tunjangan Honorarium guru bantu per bulan = Honorarium sesuai kontrak
kerja
= Rp. 710.000,-
2. Guru Bantu yang menerima tunjangan dari pihak sekolah Honorarium guru bantu per bulan = Honorarium sesuai kontrak kerja + tunjangan = Rp. 710.000,- + tunjangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Tunjangan yang diberikan kepada guru bantu sebagai penghargaan atas kerja keras mereka. Tunjangan ini biasanya diberikan oleh pihak sekolah karena adanya kebijakan sekolah. Bentuk tunjangan yang biasa diberikan tunjangan kesehatan, Bonus (kelebihan jam mengajar), tunjangan beras, tunjangan fungsional dan lain-lain. Tunjangan ini biasanya diberikan tiap bulan selain gaji pokok/honorarium. Tapi pemberian tunjangan ini disesuaikan dengan kemampuan pihak sekolah tempat guru tersebut mengajar.
2. Usaha yang dilakukan guru tidak tetap untuk menambah penghasilan. a. Data tentang jenis usaha yang dilakukan responden untuk menambah penghasilan. Tabel V. 1 Frekuensi dan Presentase Jenis Usaha untuk menambah penghasilan No. Jenis Usaha Sampingan Frekuensi Presentase 1. Wiraswasta 18 36% 2. Berdagang/buka warung 6 12% 3. Bekerja pada orang lain 6 12% 4. Kosong 20 40% Sumber : Hasil Penelitian 2006
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa guna mendapatkan penghasilan diluar mengajar, guru tidak tetap memiliki kegiatan sampingan. Dari data 50 responden didapat 18 orang atau 36% berwiraswasta, 6 orang atau 12% membuka warung atau berdagang, 6 orang atau 12% bekerja pada orang lain dan 20 orang responden atau 40% tidak memberikan pendapatnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
b. Data tentang penghasilan yang diperoleh responden dari usaha sampingan. Tabel V. 2 Frekuensi dan Presentase Jumlah Pendapatan dari Usaha Sampingan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jumlah Penghasilan <100.000,00 100.000-299.999 300.000-499.999 500.000-699.999 700.000-899.999 900.000-999.999 >1.000.000 Kosong
Frekuensi 0 7 3 6 7 1 6 20
Presentase 0% 14% 6% 12% 14% 2% 12% 40%
Sumber : Hasil Penelitian 2006
Dari tabel frekuensi dan presentase jumlah pendapatan dari usaha sampingan di peroleh data dari 50 responden bahwa 7 responden (14%) mempunyai pendapatan antara Rp.100.000,00-299.999,00; 3 responden (6%) mempunyai pendapatan Rp.300.000,00-499.999,00; 6 responden (12%) mempunyai pendapatan antara Rp.500.000,00699.999,00; 7 responden (14%) mempunyai pendapatan dari usaha sampingan antara Rp.700.000,00-899.999,00; 1 responden (2%) memiliki pendapatan antara Rp.900.000,00-999.999,00 dan 20 responden atau hampir 40% responden tidak memberikan jawaban mereka atau kosong.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
a. Data tentang waktu yang dipilih oleh responden untuk melakukan usaha sampingan. Tabel V. 3 Frekuensi dan Presentase pengalokasian waktu melaksanakan usaha sampingan No.
Waktu
Alokasi
Pelaksanaan
Waktu
Frekuensi
Presentase
1.
Setelah Mengajar
15.00-19.00
20
40%
2.
Setiap Saat
Tidak terikat
10
20%
20
40%
Waktu 3.
Kosong
-
Dari tabel frekuensi dan presentase pengalokasian waktu dalam melaksanakan usaha sampingan, di peroleh data bahwa 40% atau 20 responden melaksanakan kegiatan usaha setelah mengajar atau sekitar jam 15.00 atau jam 3 sore sampai selesai (jam 19.00 atau jam 7 malam), 10 responden (20%) melakukannya setiap saat dan 20 responden (40%) tidak memberikan pendapatnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
3. Pengalokasian dana guna peningkatan pengembangan profesi guru. Tabel V. 4 Frekuensi Dan Presentase Jenis Pengalokasian Peningkatan Profesional Guru No. 1.
Jenis Pengalokasian Membeli
buku,
membeli
Frekuensi
Presentase
40
80%
40
80%
10
20%
majalah atau surat kabar. 2.
Membeli
alat
penunjang
kegiatan belajar mengajar. 3.
Kosong Dari
tabel
frekuensi
dan
presentase
jenis
pengalokasian
peningkatan profesi guru diketahui bahwa 80% atau 40 orang guru mengalokasikan uangnya untuk membeli buku, majalah atau surat kabar, 80% atau 40 orang guru mengalokasikannya untuk membeli alat penunjang kegiatan belajar mengajar dan 10 orang atau 20% tidak menjawab pertanyaan atau tidak memberikan pendapatnya.
D. PEMBAHASAN Salah satu persoalan yang tidak asing lagi bagi kita bila mendengar keadaan dan kehidupan guru di Indonesia yang serba kekurangan. Dalam berbagai media seperti majalah, surat kabar, televisi dan internet banyak yang menyinggung tentang keberadaan guru yang dilihat dari kehidupan perekonomian guru tersebut. Gaji dan kesejahteraan guru adalah sorotan utama dalam setiap pemberitaan. Walau sudah ada Undang-undang Guru No. 14 Tahun 2005 tapi gaji guru tidak tetap masih juga belum jelas. Dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
Undang-undang No.14 Tahun 2005 Pasal 15 ayat 3 disebutkan, bahwa guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diserahkan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama. Tapi kenyataannya hal itu masih belum di rasakan oleh guru-guru tidak tetap. Walaupun masalah kesejahteraan guru sekarang ini sudah mulai diperhatikan oleh pemerintah tapi hal ini masih angan-angan saja. Masalah kesejahteraan dan gaji guru masih menjadi masalah nasional atau pemerintah yang harus segera diperhatikan. Kita tahu bahwa gaji guru di Indonesia baik guru pegawai negeri sipil (PNS) dan non pegawai negeri sipil (non PNS) atau guru tidak tetap masih jauh dari layak. Bagaimana seorang guru akan menyejahterakan kehidupannya atau meningkatkan profesinya bila gaji yang mereka terima belum cukup untuk itu. Di Daerah Istimewa Yogyakarta saja yang dikenal masyarakat luas sebagai kota pelajar tidak jauh beda dengan keadaan guru di kota-kota lainnya. Untuk lebih memahami kondisi guru di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dibawah ini mencoba untuk membahas tentang pola-pola penggajian guru tidak tetap (GTT), tingkat kecukupan kebutuhan dasar, dan tingkat kecukupan kebutuhan pengembangan profesional di Kotamadya Yogyakarta. 1. Pola-pola penggajian guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta. Setiap manusia melakukan suatu pekerjaan memiliki tujuan untuk mendapatkan balas jasa guna memenuhi kebutuhan dasar untuk mempertahankan hidup. Balas jasa yang mereka terima banyak macamnya antara lain; ucapan terima kasih, barang, uang dan lain-lain. Begitu pula
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
dengan serang guru, mereka melakukan suatu pekerjaan ini untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan hidup mereka. Penghasilan atau gaji yang diberikan kepada guru atau pekerja lain tentunya berdasarkan pada peraturan atau pola-pola penggajian yang telah ditetapkan oleh instansi atau perusahaan yang membawahi mereka atau guru tersebut. Pola-pola penggajian guru antara guru yang satu dengan guru yang lain berbeda-beda. Penggajian mereka ditentukan berdasarkan status pegawai negeri sipil (PNS), yang memiliki pola-pola penggajian yang telah ditetapkan berdasarkan golongan, masa kerja dan jabatan yang telah diatur dalam peraturan gaji pegawai sipil (PGPS). Namun, berbeda dengan guru yang berstatus bukan pegawai negeri sipil (non PNS), mereka di gaji berdasarkan kemampuan dan perjanjian kerja yang telah mereka sepakati saat penanda tanganan kerja. Dalam hal ini yang termasuk dalam guru non pegawai negeri sipil yaitu; guru bantu dan guru pemula (guru kontrak, guru honorer dan guru tetap swasta (yayasan) yang memiliki masa kerja antara 1 tahun sampai 3 tahun). Dibawah ini diuraikan pola-pola dan patokan yang digunakan dalam pemberian gaji guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta. a. Pola-pola perhitungan gaji guru pemula di Kotamadya Yogyakarta Dalam hal ini guru pemula dibedakan menjadi 3 yaitu guru honorer, guru kontrak dan guru tetap yayasan yang antara 1-3 tahun. Adapun pola-pola penggajian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
1.
Pola-pola penggajian guru honorer Pola-pola penggajian guru honorer disuatu sekolah baik sekolah swasta maupun negeri sama. Pola-pola yang mereka gunakan berbeda dengan pola-pola penggajian pada guru bantu dan guru kontrak serta guru tetap yayasan (swasta). Penggajian yang dilakukan sekolah negeri untuk guru honorer didapat dari dana BOS yang dihitung per hari, serta disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing sekolah sedangkan dana penggajian swasta dari SPP yang dibayarkan oleh siswa tiap bulan. Hal ini yang membuat sekolah swasta mampu membayar guru honorer swasta yang lebih tinggi dari pada sekolah negeri. Dari hasil wawancara dan tabulasi data diketahui bahwa rata-rata gaji guru honorer adalah Rp.137.500,00 per bulan. Hal ini yang membuat kesejahteraan seorang guru kurang dari cukup. Dari data yang didapat masih banyak guru honorer yang mengajar disekolah-sekolah negeri yang menerima honor antara Rp.25.000,00-Rp.50.000,00 per bulan, mereka mengajar antar 6-8 jam dalam satu minggu. Dengan demikian kalau seorang guru mengajar antara 6-8 jam, maka dalam 1 jam hanya menerima honor Rp.4.166-6.250 per jam. Jumlah honor yang mereka terima jelas amat kecil tidak seimbang dengan pengorbanan yang mereka lakukan. Hal serupa terjadi pada guru honorer disekolah-sekolah swasta tetapi dari data yang diperoleh guru honorer yang mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
disekolah swasta memiliki kelebihan dari guru honorer yang mengajar disekolah negeri. Guru-guru honorer yang mengajar disekolah swasta mendapatkan gaji insentif sebesar Rp.75.000,00 per bulan dan tambahan dari pemerintah daerah sebesar Rp.50.000,00 per bulan yang dibayar setiap 6 bulan sekali. Hal ini yang dirasa aneh meski sama-sama guru honorer tapi gaji yang mereka terima sangat berbeda. Guru honorer yang mengajar disekolah swasta akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi dari guru honorer yang mengajar disekolah-sekolah negeri. Hal ini yang membuat sekolah swasta mampu bersaing dalam hal mutu pendidikan dengan sekolah negeri. 2. Pola-pola penggajian guru kontrak Guru kontrak adalah guru yang di kontrak oleh suatu sekolah sebagai guru bidang studi yang dibutuhkan oleh suatu sekolah. Guru kontrak tidak hanya disekolah swasta saja tapi di sekolah negeri pun terdapat guru kontrak, meskipun tidak semua sekolah negeri memiliki guru kontrak. Dari data yang diperoleh rata-rata gaji guru kontrak Rp.530.000,00 per bulan. Dalam pemberian gaji guru kontrak ditetapkan oleh suatu instansi atau lembaga yang menaunginya. Jumlah gaji yang diterima sesuai dengan perjanjian awal antara seorang guru dengan pihak sekolah atau yayasan. Gaji guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
kontrak masih ditambah dengan tunjangan ataupun bonus dari kelebihan jam mengajar. Dari hasil wawancara diperoleh bahwa nasib guru kontrak masih belum jelas, bila kontrak habis seorang guru kontrak bisa saja langsung dipulangkan dan di pecat dengan alasan yang tidak jelas walaupun kontraknya masih berlaku penuh, hal itu terjadi karena yayasan memegang otoriter penuh. 3. Pola-pola penggajian guru tetap swasta (yayasan). Pola penggajian guru tetap swasta (yayasan) sepenuhnya ditetapkan
oleh
suatu
organisasi
atau
yayasan
dengan
mempertimbangkan lama masa kerja atau pengabdiannya disekolah tersebut. Semakin lama masa kerja seorang guru maka semakin besar pula gaji yang diterimanya. Selain gaji pokok yang diterima mereka juga menerima uang tunjangan dari yayasan. Hal yang perlu diingat bahwa gaji guru pada setiap yayasan tidaklah sama. Besar kecilnya gaji yang mereka terima tergantung dari kemampuan suatu yayasan. semakin besar suatu yayasan maka semakin besar pula gaji yang di terima seorang guru, begitu sebaliknya. Dari hasil data yang didapat, gaji yang diterima oleh guru tetap yayasan masih jauh dari cukup. b. Pola-pola perhitungan gaji guru bantu di Kotamadya Yogyakarta. Berdasar hasil wawancara yang didapat dari beberapa sekolah dari tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK, diperoleh pola-pola yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
digunakan untuk menggaji guru bantu di Kotamadya Yogyakarta. Pola-pola dalam penggajian guru bantu telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Kita tahu bahwa guru bantu adalah guru yang bekerja dan diangkat oleh Pemerintah Daerah berdasarkan perjanjian kerja yang telah disepakati bersama, dalam hal ini Pemerintah Daerah yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. Guru bantu diangkat untuk di perbantukan kepada sekolah-sekolah baik sekolah swasta maupun sekolah negeri yang kekurangan tenaga pengajar. Karena guru bantu diangkat oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan maka gaji guru bantu juga didasarkan pada peraturan dan ketetapan pemerintah. Berdasar data yang diperoleh di daerah Kotamadya Yogyakarta pada tahun 2006 terdapat 679 orang guru bantu yang mengajar di tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK baik di sekolah swasta maupun negeri (Data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta). Dari hasil wawancara kepada 25 responden diketahui bahwa gaji tetap yang mereka terima sebesar Rp. 710.000,00 yang diberikan tiap bulan belum dipotong pajak penghasilan (PPH). Jumlah gaji yang mereka terima oleh setiap guru bantu adalah sama baik yang mengajar disekolah swasta maupun negeri. Jumlah gaji tersebut tidak didasarkan pada jabatan atau masa kerja. Guru bantu tidak menerima tunjangan apapun dari pemerintah kecuali ada kebijakan dari sekolah tempat guru tersebut mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
Jadi, dapat disimpulkan bahwa gaji guru bantu telah ditetapkan oleh pemerintah, dengan jumlah nominal yang sama baik yang mengajar disekolah negeri maupun swasta. Dari hasil wawancara yang diperoleh diketahui, bahwa gaji yang mereka terima tidak ditambah dengan tunjangan apapun termasuk uang insentif. Bila berdasarkan jam mengajar seorang guru akan mengajar 8-10 jam dalam satu minggu. Berarti dalam satu bulan seorang guru akan mengajar antara 32-40 jam. Dari gaji yang mereka terima yaitu Rp.710.000,00 bila seorang guru mengajar selama 32 jam per bualan maka dalam satu jam mengajar seorang guru akan mendapat honor sebagai berikut: Upah per jam = jumlah gaji 1 bulan : jumlah jam mengajar 1 bulan = Rp.710.000,00 ; 32. jam =Rp. 22.187,5,00 = Rp.22.000,00 per jam Bila seorang guru mengajar 40 jam per bulan maka seorang guru akan mendapatkan honor sebagai berikut: Upah per jam = jumlah gaji 1 bulan : jumlah jam mengajar 1 bulan = Rp.710.000,00 : 40 jam = Rp.17.750.000 Dari hasil perhitungan diatas diperoleh bahwa nilai nominal gaji guru per jam sebesar Rp.17.750-Rp.22.000 per jam. Gaji yang mereka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
terima ini adalah gaji guru yang didapat saat mereka mengajar dikelas. Jangan kita lupa, bahwa seorang guru mengajar tidak hanya dikelas, mereka juga masih melakukan pekerjaannya saat di rumah. Hal itu dilakukan bila seorang guru melakukan suatu pekerjaan seperti koreksi tugas siswa, merekapitulasi nilai, membuat silabus mempersiapkan bahan-bahan yang akan disampaikan pada siswa selanjutnya dan lainlain. Bila dilakukan perhitungan berarti mereka diperkirakan bekerja dalam sehari bisa mencapai 8 jam per hari, dalam satu bulan 240 jam. Bila dihitung dengan gaji Rp 710.000,00 maka diperoleh gaji guru bantu sebagai berikut: Upah per jam = upah 1 bulan : jumlah jam kerja = Rp. 710.000,00 : 240 jam = Rp. 2.958,3 dibulatkan
= Rp.3.000,00
Jadi, dari hasil perhitungan diatas bisa kita ketahui bahwa gaji guru bantu masih dirasakan kurang memadai bila dibandingkan dengan pengorbanan
mereka,
Apalagi
dengan
adanya
keterlambatan
pembayaran yang mereka terima.
2. Usaha yang dilakukan guru tidak tetap untuk memperoleh tambahan penghasilan Dengan gaji yang mereka terima, dianggap belum layak untuk mencukupi kebutuhan seorang guru. Dalam usaha mencukupi kebutuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
dasar seorang guru tidaklah heran bila seorang guru mencari usaha lain. Menurut UURI tentang guru dan dosen No. 14 Tahun 2005 pasal 14 ayat 1.a dikatakan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru memiliki hak mendapatkan penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; namun dalam kenyataannya gaji yang guru terima masih jauh dari layak. Kebutuhan hidup minimum adalah kebutuhan hidup yang wajar seperti sandang, makan, perumahan, kesejahteraan, pendidikan, air dan sanitasi, transportasi dan partisipasi. a. Jenis usaha sampingan yang dilakukan oleh guru tidak tetap. Upaya untuk menambah penghasilan guru memenuhi kebutuhan dasarnya, banyak guru-guru yang melakukan atau mencari usaha sampingan. Dari hasil wawancara, opservasi dan perhitungan melalui tabulasi data didapat; bahwa dari 50 orang guru / responden diperoleh 60% guru memiliki usaha sampingan diluar pekerjaannya sebagai seorang pengajar. Usaha mereka lakukan banyak macamnya. Dari data yang diperoleh 36% atau 18 orang guru memiliki usaha wiraswasta, 12% atau 6 orang guru memiliki usaha pedagang / buka warung dirumah maupun ruko, 12% atau 6 orang bekerja pada orang lain dan 40% atau 20 orang tidak memiliki usaha sampingan atau tidak menjawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
b. Jumlah penghasilan yang didapat dari usaha sampingan. Dari gaji yang guru terima dianggap kurang untuk mencukupi kebutuhan dasar mereka, oleh sebab itu seorang guru mencari usaha sampingan diluar profesi dan jam mengajar. Hal ini yang mereka lakukan untuk mendapatkan penghasilan lebih. Dari data yang didapat ternyata; 12% atau 6 orang mendapatkan penghasilan dari usaha sampingan diatas Rp.1.000.000,00 atau lebih dari gaji yang mereka terima setiap bulan; 2% atau 1 orang mendapat penghasilan kurang lebih Rp.900.000,00-Rp.999.999,00; 7 orang atau 14% mendapat penghasilan antara Rp.700.000,00-Rp.899.999,00; 6 orang atau 12% mendapat penghasilan antara Rp.500.000,00Rp.699.999,00; 6% atau 3 orang mendapat penghasilan antara Rp.300.000,00-Rp.499.999,00;
7
orang
atau
14%
mendapat
penghasilan antara Rp.100.000,00-Rp.299.999,00 dan 0% atau tak ada yang mendapat penghasilan dari usaha sampingan kurang dari Rp.100.000,00. Dari 50 responden diperoleh 30 responden memiliki usaha sampingan dan 20 responden tidak memiliki usaha sampingan atau tidak memberikan pendapatannya. Dari data yang didapat dan kenyataan yang ada maka dapat kita ketahui bahwa pendapatan mengajar lebih kecil dari pendapatan hasil usaha sampingan sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
seorang guru akan lebih memperhatikan atau memfokuskan usahanya dari pada mengajar. c. Waktu yang dipilih untuk melaksanakan usaha sampingan. Dalam melaksanakan usaha ini seorang guru memiliki waktu setelah pulang sekolah atau disaat mereka sedang tidak mengajar disekolah. Dari tabulasi data diketahui bahwa 40% atau 20 orang melakukan usahanya setelah pulang sekolah atau setelah mengajar, sedangkan 20% atau 10 orang melakukan usaha pada saat mereka tidak mengajar atau suatu saat diluar jam mereka mengajar dan 40% atau 20 orang tidak memberikan pendapatnya atau tidak memiliki usaha sampingan selain mengajar. Kita tahu seorang guru harus menyiapkan bahan pelajaran, mengoreksi dan lain-lain sebagai bahan untuk hari berikutnya. Tapi bila seorang guru memiliki usaha sampingan dan dilakukan setelah jam sekolah maka, “kapan waktu untuk mempersiapkan semua itu”? Dengan situasi yang seperti ini, seorang guru kurang memiliki waktu untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan disampaikan pada siswanya, atau bahkan tidak ada waktu sama sekali untuk melakukannya. Hal ini mereka lakukan semata-mata untuk mencukupi kebutuhan dasar hidup mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
3. Pengalokasian Dana guna peningkatan pengembangan profesi guru. Seseorang yang bekerja dengan sungguh-sungguh memiliki harapan agar apa yang dikerjakan berhasil dengan sukses sehingga mendapatkan kepuasan tersendiri. Tapi bila sebuah pekerjaan yang dikerjakan tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh maka hal ini akan membuat semuanya berpaling. Gambaran ini sangat cocok seperti yang dialami oleh guru-guru di Indonesia, dengan gaji yang minimum, sangatlah sulit bila seorang guru menyisihkan pendapatan untuk mengembangkan profesinya. Seorang guru profesional adalah guru yang banyak tahu atau bisa dibilang tahu dalam segala hal terutama hal-hal yang mendukung pelajaran. Bila saja seorang guru tidak memiliki wawasan yang luas dan tidak tahu hal-hal baru maka seorang guru sangatlah jauh dari profesional. Sesuai dengan tugasnya, seorang guru haruslah bisa menyesuaikan pelajaran dengan perkembangan saat ini. Tugas guru sebagai pendidik profesional adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sehingga, seorang guru dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalismenya. Banyak pertanyaan yang timbul yang bersamaan dengan pendapatan atau gaji yang diterima oleh guru non PNS (Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
bantu dan Guru pemula) yang memiliki gaji lebih kecil atau ada menerima gaji dibawah upah minimum propinsi sebesar Rp.460.000,00 per bulan. Dari hasil wawancara dan tabulasi data diperoleh 40 guru atau 80% membeli buku, majalah atau surat kabar, 40 orang atau 80% membeli alat penunjang kegiatan belajar mengajar dan 10 orang atau 20% tidak memberikan pendapatnya. Kebetulan data yang didapat tidak ada satu gurupun yang meneruskan untuk kuliah karena mereka sudah lulus sarjana (S1), mereka hanya mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah saja. Diketahui dari 50 orang guru yang membeli buku atau alat-alat penunjang lainnya seperti surat kabar dan yang lainnya tidak mereka lakukan setiap hari, mereka membeli kadang-kadang saja atau bila diperlukan. Hal ini mereka pertimbangkan dari segi ekonomi mereka, sebab gaji yang mereka terima kurang mencukupi kebutuhan keluarga apalagi untuk membelinya setiap hari. Pertimbangan-pertimbangan seorang guru untuk membeli buku dan alat-alat penunjang profesi, antara lain: a. Dari gaji yang mereka terima saat ini sangatlah tidak mungkin untuk pengembangan profesi mereka, karena untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka saja masih kurang dari cukup. Jangankan untuk sekolah, untuk beli buku dan surat kabar saja jarang mereka lakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
b. Dari 30% data yang diperoleh, sebagian besar guru tidak tetap lebih mementingkan keluarganya dari pada karir atau profesi yang mereka geluti. Dengan mencari pendapatan diluar profesi, seorang guru akan lebih menyejahterakan keluarga. Kesimpulan yang diperoleh dari pertimbangan guru dalam pengembangan profesi diatas, diperoleh bahwa guru tidak tetap yang mengajar di Kotamadya Yogyakarta masih sangat kurang dalam hal mengembangkan profesi mereka. Dengan gaji kecil yang mereka terima membuat mereka lebih memfokuskan upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup keluarga mereka dari pada untuk mengembangkan profesinya. Beberapa hal yang menjadi perbandingan dalam pengukuran gaji guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta diantaranya adalah: 1. Dari gaji guru yang dibawah standar upah minimum propinsi bisa kita ketahui bahwa gaji guru benar-benar sangat rendah dari upah buruh yang hanya berpendidikan rendah. Di Kotamadya Yogyakarta rata-rata gaji guru tidak tetap Rp.350.000,00 per bulan. Dengan gaji yang mereka terima, mereka sangatlah sulit untuk menyejahterakan keluarganya, apalagi dengan ditambah anak-anak (maksimal 2 anak). Sedangkan upah minimum propinsi Rp.460.000,00 per bulan. Dengan gaji yang mereka terima sangatlah tidak sebanding dengan pendidikan yang mereka punya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
2. Jumlah gaji guru tidak tetap dibandingkan dengan nilai tukar rupiah atau lebih dikenal dengan kebutuhan hidup minimum saat ini sangat minim, apalagi untuk membeli buku, surat kabar ataupun alat-alat penunjang dalam mengajar apa lagi untuk meneruskan sekolah. Dari gaji yang mereka terima Rp.350.000,00 per bulan sangatlah tidak mungkin bila seorang guru hanya mengandalkan gaji dari mengajar saja. Dari pendapatan yang mereka terima kita tahu dan sangat jelas bila gaji yang diterima oleh seorang guru tidak tetap sangatlah jauh dari cukup. Apalagi dibandingkan dengan standar upah minimum propinsi. Akibat dari gaji yang mereka terima, seorang guru mencari pendapatan diluar profesinya sebagai guru, hal ini mereka lakukan guna mencukupi kebutuhan dasar hidup mereka agar kebutuhan dasar seperti makan, papan, sandang dan lain-lain dapat tercukupi. Dalam mengerjakan usaha sampingan seorang guru melaksanakan usahanya setelah pulang sekolah atau suatu saat dimana tidak ada jadwal mengajar. Dengan situasi yang seperti ini mengakibatkan seorang guru lebih mementingkan mencari penambahan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan dasar hidup mereka dari pada mempersiapkan mata pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Akibat dari hal ini, seorang guru memiliki pengetahuan yang sangat rendah sehingga kualitas dalam mengajar tidak maksimal. Hal ini berakibat pada kualitas atau prestasi siswa yang rendah atau buruk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
Dari gaji yang mereka terima sangatlah tidak mungkin bila orang memilih profesi sebagai guru. Mengapa mereka yaitu guru bantu dan guru pemula masih bertahan, hal ini mereka lakukan karena hal-hal berikut; a. Mereka bertahan terutama guru bantu dan guru honorer, karena adanya Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2005, yang mengatakan bahwa sampai tahun 2009 semua guru bantu dan guru honorer akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). b.
Adanya insentif yang diberikan pemerintah yang diberikan tiap 3 bulan sekali sebesar Rp.125.000,00.
c. Untuk guru tetap swasta (yayasan) mereka bertahan walaupun gaji yang mereka terima kecil tapi mereka masih menerima tunjangan dan uang bonus setiap bulannya walaupun masih kecil. Maka dapat kita simpulkan, bahwa seorang guru bertahan karena adanya janji pemerintah yang mengangkat mereka sebagai pegawai negeri sipil. Dengan hal ini maka kesejahteraan guru tidak tetap akan terangkat berlahan-lahan. Jangan kita lupa dengan adanya seorang guru, kita akan menjadi orang yang berguna dan jauh dari kebodohan, bila kita jauh dari kebodohan maka kita juga jauh dari kemiskinan. Tapi hal ini tidak seimbang dengan keadaan guru, mereka mempersiapkan generasi muda agar jauh dari kebodohan dan jauh dari kemiskinan, tapi kehidupan mereka juga tidak jauh dari serba kekurangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Kondisi ini dirasakan tidaklah adil, karena di sis lain seorang guru harus mempersiapkan generasi yang pintar dan jauh dari kebodohan tapi mereka sendiri masih kesusahan dan tidak jauh dari kekurangan. Oleh karena itu sebagai kewajiban kita sebagai masyarakat maupun pemerintah untuk menyejahterakan guru secara bertahap, sehingga seorang guru akan bisa mempersiapkan generasi bangsa yang lebih baik dari sekarang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian yang telah disampaikan dalam pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pola-pola penggajian guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta, berbedabeda. Pola-pola yang digunakan dalam penggajian guru tidak tetap dibedakan berdasarkan status guru tersebut. Pola-pola tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Guru Pemula Guru pemula masih dibedakan menjadi tiga, antara lain; guru honorer, guru kontrak dan guru tetap yayasan (swasta) sehingga polapola penggajiannyapun berbeda-beda. Adapun pola-pola penggajian guru pemula adalah sebagai berikut : 1. Guru Honorer Dalam penggajian guru honorer dibedakan berdasarkan tempat kerja yaitu guru honorer negeri maupun swasta (yayasan). Rumusan pendapatan guru honorer ditetapkan berdasarkan jumlah jam kerja setiap minggu dikalikan upah per jam pelajaran. Perhitungan gaji guru honorer adalah jumlah jam mengajar tiap minggu di kali upah mengajar per jam. Rumus pendapatan gaji guru honorer dibedakan berdasarkan sekolah negeri dan swasta.
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
Sehingga rumus pendapatan guru honorer negeri adalah sebagai berikut: Gaji guru per bulan = jumlah jam mengajar per minggu x upah per jam Sedangkan rumus pendapatan guru honorer swasta adalah sebagai berikut; Gaji guru per bulan = (jumlah jam mengajar per minggu) x (upah per jam) + (insentif)
2. Guru Kontrak Pola-pola penggajian guru kontrak yang diangkat oleh yayasan yang menaungi atau membawahi sekolah tersebut didasari oleh surat perjanjian kontrak kerja yang telah di sepakati pada saat awal penandatanganan kontrak kerja. Dengan demikian sistem penggajian juga didasarkan pada surat perjanjian kontrak kerja yang telah disepakati oleh pihak guru dan pihak yayasan (swasta). Sistem penggajian guru kontrak masih dibedakan berdasarkan kemampuan sekolah tempat guru tersebut mengajar. Rumus gaji guru kontrak dibedakan menjadi 2, yaitu; a.
Rumus pendapatan guru kontrak yang mendapat tunjangan Gaji guru per bulan = gaji pokok sesuai dengan kontrak + tunjangan + bonus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
b. Rumus pendapatan guru kontrak yang tidak mendapat tunjangan Gaji guru per bulan = gaji pokok sesuai kontrak kerja
3. Guru Tetap Yayaan (Swasta) Pola-pola penggajian ditetapkan berdasarkan surat perjanjian kerja kedua belah pihak yaitu pihak guru dan pihak yayasan (swasta) yang telah disepakati pada awal penandatanganan kontrak kerja. Dengan demikian pola-pola penggajian juga berdasarkan surat perjanjian yang telah disepakati oleh guru dengan pihak yayasan (swasta). Dari hasil penelitian diperoleh rumusan gaji guru tidak tetap yayasan (swasta) sebagai berikut: Gaji pokok per bulan = gaji pokok + Tunjangan beras + Bonus
b. Guru Bantu Guru Bantu diangkat oleh pemerintah, maka sistem penggajian guru bantu ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan berdasarkan surat perjanjian pada saat penandatanganan kontrak kerja. Berdasar data yang diperoleh, penggajian guru bantu dibedakan menjadi 2, yaitu : a. Guru bantu yang tidak menerima tunjangan Honorarium guru bantu per bulan = honorarium sesuai kontrak kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
b. Guru bantu yang menerima tunjangan Honorarium guru bantu per bulan = honorarium sesuai kontrak kerja + tunjangan
2. Dari gaji yang diterima guru tidak tetap terima tiap bulan belum dapat mencapai kebutuhan dasar hidup mereka tiap harinya, sehingga banyak guru yang mencari usaha sampingan untuk menambah penghasilan guna mencukupi kebutuhan dasar mereka. Beberapa usaha sampingan yang dilakukan guru misalnya, wiraswasta, berdagang atau buka warung dan bekerja pada orang lain. Usaha sampingan ini sangat membantu kebutuhan dasar guru. Dari 50 responden terdapat 60% guru tidak tetap memiliki usaha sampingan. Berdasarkan data yang diperoleh 36% persen guru berwiraswasta, 12% guru memiliki warung / berdagang, 12% bekerja pada orang lain dan 40% tidak memberikan pendapatnya. Dari usaha ini seorang guru memiliki tambahan pendapatan antara Rp. 100.000,- sampai Rp.1.000.000.- dari pendapatan ini sangat membantu guru-guru tidak tetap yang mendapat gaji kurang dari cukup. Usaha sampingan biasa mereka lakukan setelah jam mengajar atau jam pulang sekolah atau tidak jarang juga mereka lakukan diselah-selah jam mengajar atau dilakukan juga pada saat tidak mengajar. 3. Usaha yang dilakukan guru tidak tetap di Kotamadya Yogyakarta dalam usaha untuk meningkatkan profesi dan kualitas guru masih sangat rendah. Walaupun ada, hanya 80% guru menyisihkan uangnya untuk membeli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
surat kabar atau buku dan alat penunjang lain, itupun bila diperlukan dan tidak setiap saat atau bisa dibilang kadang-kadang. Faktor-faktor yang menghambat usaha guru untuk meningkatkan profesi disebabkan karena terbentuknya masalah gaji yang kurang dari cukup, atau kecil. Bagaimana mungkin untuk membeli alat-alat penunjang profesi, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari kurang dari cukup.
B. Saran Salah satu persoalan klasik dalam dunia pendidikan yang tidak asing dan dirasakan selama bertahun-tahun dan sampai sekarang belum terpecahkan adalah masalah kecilnya gaji yang diterima oleh guru dan kesejahteraan guru yang masih sangat rendah. Untuk itu masyarakat dan pemerintah tidak boleh menutup mata dalam masalah tersebut. Bila masalah gaji dan tingkat kecukupan kebutuhan dasar yang jauh dari cukup tidak segera diatasi, maka akan berdampak buruk pada dunia pendidikan di Indonesia. Adapun saran yang bisa diberikan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk Pemerintah a. Pemerintah diharapkan semakin memperhatikan tingkat kebutuhan guru
tidak
tetap
baik
kebutuhan
dasar
maupun
kebutuhan
pengembangan profesionalisme guru. Penggajian guru terutama guruguru tidak tetap janganlah terlalu jauh beda dengan gaji yang diterima oleh guru yang telah diangkat sebagai PNS. Hal ini harus segera dilakukan karena untuk memperbaiki mutu dunia pendidikan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
lebih maju dan lebih baik harus diawali dari kesiapan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. b. Memberikan kesejahteraan lebih dalam mencukupi kebutuhan dasar dengan memberikan insentif serta meningkatkan tunjangan pendidikan sesuai dengan tugas yang diemban. Seorang guru selain sebagai pengajar mereka juga sebagai penggerak masyarakat dilingkungan tempat mengajar maupun dilingkungan tempat tinggalnya. c. Mencabut peraturan-peraturan yang diskriminatif terhadap guru tidak tetap terutama guru honorer disekolah negeri. Bila terjadi kenaikan gaji guru, harap guru honorer negri juga diperhatikan janganlah hanya diberikan kepada selain guru-guru honorer saja sebab mereka juga sama seorang guru seperti guru-guru lainnya. Sebab kebutuhan dasar untuk hidup dan kebutuhan akan pengembangan profesi sama seperti guru-guru lainnya yang memiliki gaji dan kesempatan yang lebih baik dari guru honorer terutama guru honorer yang mengajar disekolah negeri. 2. Untuk Guru a.
Untuk lebih demokratis diharapkan dalam menyampaikan tuntutan dan aspirasi guru jaganlah ada kekerasan atau demonstrasi masal apalagi mogok mengajar. Hal itu sangatlah mengganggu dan merugikan anak didik mereka dan mengganggu proses belajar mengajar.
b.
Agar adanya keseimbangan antara pemerintah dan guru sebaiknya seorang guru memiliki keinginan untuk meningkatkan kuwalitas dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
profesionalisme dalam mengajar. Tidak hanya mengikuti tuntutan kurikulum yang berlaku saja. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dipakai sebagai acuan atau perbandingan dalam pnelitian selanjutnya agar hasil yang dicapai bisa dibandingkan apakah ada kenaikan gaji guru tidak tetap apa tahun berikutnya. 4. Keterbatasan Keterbatasan skripsi ini terdapat pada hasil penelitian yang diperoleh. Dalam pengambilan sample telah ditentukan populasinya yaitu 25 guru Bantu dan 25 guru pemula. Sehingga kesan gaji guru tidak tetap sudah tinggi yaitu Rp. 700.000,- per bulan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1990, Manajemen Pengajaran secara Manusiawi, Rineka Cipta, Jakarta Arikunto, Suharsimi, 2000, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta Hariwijaya M & Bisri M Djaelani, 2004, Teknik Menulis Skripsi dan Thesis, Zenith Publisher, Yogyakarta Hasan, Iqbal2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta Kedaulatan Rakyat. 1 Februari 2007. Terus Perjuangkan Nasib Guru Swasta. Kompas. 3 September 2004. Presiden Berjanji Ambil Langkah Konkrit untuk Kesejahteraan Guru _______ 17 Januari 2006. Pengangkatan Guru Bantu jadi PNS Dalam Tiga Tahap. _______
4 Oktober 2006. Gaji Guru dibawah Standar Upah Buruh Pabrik.
Moh. Musa & Titi Nurfitri, 1988, Metodologi Penelitian, Fajar Agung, Jakarta Masri Singarimbun & Sofian Effendi, 1985, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta Mulyanto Sumardi & Hans-Dieter Evers,ed, 1982, Kemiskinan dan Kebutuhan pokok, Rajawali, Jakarta Nana Sudjana, 1988, Tuntunan Penyususnan Karya Ilmiah, Sinar Baru, Bandung Nasution S, 2003, Metode Research : Penelitian Ilmiah, Bumi Aksara, Jakarta Sardiman AM, 2006, Profesi `Guru dan Peran Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta Samana A, 1994, Profesionalisme Keguruan, Kanisius, Yogyakarta Soekarwati, 1995, Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan, Pustaka Jaya, Jakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Supriyadi, Dedi, 1999, Meningkatkan Citra dan Martabat Guru, Adi Citra Karya Nusa, Yogyakarta Simanjutak J. Payaman. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Surakhmad, Winarno, 1982, Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode dan Teknik, Tarsito, Bandung Sumardi, Mulyanto. (1982). Kemiskinan Dan Kebutuhan Pokok. Jakarta PT. Rajawali Susilo Martoyo, 1998, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta Suruso, 2002, In Memoriam Guru, Jendela, Yogyakarta Supriadi, Dedi, 2003, Guru Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Suyono. (2006). Meningkatkan Mutu Guru, dari Mana Dimulai? Kompas Sujanto Bedjo. 24 November 2006. Guru: Antara Harapan dan Kenyataan. Suara Pembaharuan. __________ Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang GURU DAN DOSEN Uzer Usman Moh, 1990, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung Yuniani, Tri. (1999). Hubungan Taraf Kepuasan Guru Terhadap Kesejahteraan dengan Keterlibatan Pelaksanaan Tugas Administrasi Pengajaran Di SMA Swasta Se-Kotamadya Yogyakarta. Yogyakarta. Universitas Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pedoman Wawancara Wawancara ditujukan kepada kepala sekolah : a. Nama dan Alamat Sekolah:…… b. Ada berapa guru tidak tetap yang mengajar disekolah ini ? c. Pola-pola apa saja yang dipakai untuk mengaji guru tidak tetap disekolah ini ? d. Dilihat dari faktor-faktor apa saja dalam pengambilan keputusan memberi gaji kepada guru tidak tetap disekolah ini ? e. Berapa gaji yang diterima oleh masing-masing guru tidak tetap di sekolah ini ? f. Apakah
sekolah
membantu
guru
tidak
tetap
dalam
rangka
mengembangkan profesinya ? (Bila ada, apa yang dilakukan oleh sekolah dan dalam bentuk apa ?) g. Apakah ada tunjangan-tunjangan lainnya yang diberikan kepada guru tidak tetap (guru pemula dan guru bantu) ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kepada : Yth . Bapak / Ibu Guru Tidak Tetap (GTT) Di Yogyakarta
Dengan hormat, Dengan ini saya T. Novita Marry Haryanto, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, sedang menyusun skripsi dengan judul “POLA-POLA PENGGAJIAN GURU TIDAK TETAP (GTT), TINGKAT KECUKUPAN KEBUTUHAN DASAR, DAN TINGKAT KECUKUPAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL, dengan studi kasus di Kotamadya Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, saya mohon bantuan saudara/saudari untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dalam kuisioner ini, untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Semua jawaban yang saudara berikan, hanya akan saya pergunakan untuk penulisan skripsi ini. Untuk itu diharapkan kesediaan saudara untuk membantu dengan cara menjawab kuisioner ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan saudara yang telah meluangkan waktu untuk menjawab kuisioner ini.
Hormat saya,
T. Novita Marry Haryanto
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kuesioner Petunjuk : Isilah titik-titik dibawah ini sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya, bila bentuk jawaban adalah kotak berilah tanda √ A. Identitas Responden 1. Nama
:
2. Tempat / tanggal lahir: 3. Jenis Kelamin
:
4. Status Perkawinan
:
5. Pendidikan Terakhir : 6. Alamat Sekolah
:
7. Lama Kerja
:
8. Status sebagai Guru Tidak Tetap
:
a. Guru pemula (Kontrak, Honorer, GTY) (mengajar 1-3 tahun) b. Guru bantu 9. Gaji yang diterima : 10. Gaji diluar gaji pokok; a. Bonus
:
b. Beras
:
c. Kesehatan
:
d. Tunjangan (istri,anak,hari raya) : e. DLL
:
B. Status Sosial Ekonomi Keluarga Guru Tidak Tetap 1. Pekerjaan sampingan diluar mengajar (bila ada)
:……………
2. Pekerjaan suami (bila ada) :………………… 3. Pekerjaan istri (bila ada)
:…………………
4. Penghasilan suami per bulan (bila ada)
:…………………..
5. Penghasilan istri per bulan (bila ada) :…………..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Jumlah anggota keluarga
:……………
7. Status (bila sudah berkeluarga) a. Istri
:
: Bekerja Ibu rumah tangga
b. Anak
: - Balita - Sekoah - Kuliah - Bekerja
C. Fasilitas yang dimiliki 1. Kendaraan a. Sepeda b. Sepeda Motor c. Mobil 1. Komputer 2. Televisi 3. Mesin Cuci 4. Kulkas 5. Telepon 6. Berlangganan Surat Kabar atau Majalah 7. Penerangan Listrik 8. Rumah : a. Rumah Sendiri b. Kost c. Konterak d. Ikut orang tua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sesuai dengan keadaan anda saat ini ! 1. Berapa pengeluaran untuk makan sehari-hari selama satu bulan? 2. Berapa pengeluaran untuk membayar listrik setiap bulan ? 3. Berapa yang harus dibayar untuk cicilan rumah / kredit rumah setiap bulan (bila ada) ? 4. Berapa pengeluaran untuk transportasi setiap hari ? 5. Berapa pengeluaran untuk keperluan sekolah anak selama satu bulan ? 6. Berapa kali dalam satu bulan rekreasi dengan keluarga ? 7. Berapa rata-rata uang yang dikeluarkan selama satu bulan untuk membeli peralatan rumah tangga ? 8. Berapa rata-rata uang yang dikeluarkan untuk membayar alat komunikasi (Telpon dan Handpond bila ada) ? 9. Berapa rata-rata uang yang dikeluarkan untuk biaya tak terduga ? 10. Berapa rata-rata dalam satu bulan uang yang dikeluarkan untuk membeli buku, majalah, surat kabar sebagai penunjang profesi ? 11. Apakah ada uang tunjangan lainnya yang diterima selain gaji setiap bulannya?
# ATAS BANTUAN DAN WAKTU YANG SUDAH DIBERIKAN SAYA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH #
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
JUMLAH GAJI YANG DITERIMA RESPONDEN
No
Status
Jumlah Gaji per Bulan dalam Rupiah
1.
Guru Pemula (Honorer)
Rp. 50.000,00
2.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
3.
Guru Pemula (Honorer)
Rp. 90.000,00
4.
Guru Pemula (Honorer)
Rp. 100.000,00
5.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
6.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
7.
Guru Pemula (Kontrak)
Rp. 250.000,00
8.
Guru Pemula (Honorer)
Rp. 130.000,00
9.
Guru Pemula (GTY)
Rp. 680.000,00
10.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
11.
Guru Pemula (Kontrak)
Rp. 180.000,00
12.
Guru Pemula (Honorer)
Rp. 150.000,00
13.
Guru Pemula (Kontrak)
Rp. 275.000,00
14.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
15.
Guru Bantu
Rp. 760.000,00
16.
Guru Pemula (Kontrak)
Rp. 476.000,00
17.
Guru Bantu
Rp. 760.000,00
18.
Guru Pemula (Honorer)
Rp. 110.000,00
19.
Guru Pemula (Kontrak)
Rp. 250.000,00
20.
Guru Bantu
Rp. 760.000,00
21.
Guru Pemula (GTY)
Rp. 665.000,00
22.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
23.
Guru Pemula (GTY)
Rp. 750.000,00
24.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
25.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26.
Guru Pemula (GTY)
Rp. 510.000,00
27.
Guru Pemula (Honorer)
28.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
29.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
30.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
31.
Guru Pemula (Kontrak)
Rp. 325.000,00
32.
Guru Pemula (Honorer)
Rp. 100.000,00
33.
Guru Bantu
Rp. 750.000,00
34.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
35.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
36.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
37.
Guru Pemula (Honorer)
Rp. 200.000,00
38.
Guru Pemula (GTY)
Rp. 1.126.000,00
39.
Guru Bantu
Rp. 760.000,00
40.
Guru Bantu
Rp. 760.000,00
41.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
42.
Guru Pemula (GTY)
Rp. 730.300,00
43.
Guru Pemula (GTY)
Rp. 745.000,00
44.
Guru Pemula (Kontrak)
Rp. 120.000,00
45.
Guru Pemula (Kontrak)
Rp. 340.000,00
46.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
47.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
48.
Guru Pemula (GTY)
Rp. 750.000,00
49.
Guru Bantu
Rp. 760.000,00
50.
Guru Bantu
Rp. 710.000,00
Rp. 80.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
JUMLAH PENGHASILAN RESPONDEN DARI USAHA SAMPING PENGHASILAN NO
JENIS USAHA
STATUS
YANG
SAMPINGAN
DIPEROLEH
1
Guru Pemula (Honorer)
Wiraswasta
Rp. 1.300.000,00
2
Guru Bantu
-
-
3
Guru Pemula (Honorer)
Bekerja pada orang lain
Rp. 400.000,00
4
Guru Pemula (Honorer)
Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00
5
Guru Bantu
Wiraswasta
Rp. 500.000,00
6
Guru Bantu
-
-
7
Guru Pemula (Kontrak)
Berdagang/ Buka warung
Rp. 200.000,00
8
Guru Pemula (Honorer)
Wiraswasta
Rp. 1.500.000,00
9
Guru Pemula (GTY)
-
-
10
Guru Bantu
-
-
11
Guru Pemula (Kontrak)
-
-
12
Guru Pemula (Honorer)
Berdagang/ buka warung
Rp. 150.000,00
13
Guru Pemula (Kontrak)
Bekerja pada orang lain
Rp. 750.000,00
14
Guru Bantu
Wiraswasta
Rp. 100.000,00
15
Guru Bantu
Wiraswasata
Rp. 180.000,00
16
Guru Pemula (Kontrak)
Wiraswasta
Rp. 350.000,00
17
Guru Bantu
-
-
18
Guru Pemula (Honorer)
Bekerja pada orang lain
Rp. 650.000,00
19
Guru Pemula (Kontrak)
Bekerja pada orang lain
Rp. 400.000,00
20
Guru Bantu
Wiraswasta
Rp. 350.000,00
21
Guru Pemula (GTY)
Berdagang/ buka warung
Rp. 600.000,00
22
Guru Bantu
-
-
23
Guru Pemula (GTY)
Berdagang/ buka warung
Rp. 1.150.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Guru Bantu
-
-
25
Guru Bantu
-
-
26
Guru Pemula (GTY)
Wiraswasta
Rp. 950.000,00
27
Guru Pemula (Honorer)
Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00
28
Guru Bantu
-
-
29
Guru Bantu
-
-
30
Guru Bantu
-
-
31
Guru Pemula (Kontrak)
Wiraswasta
Rp. 800.000,00
32
Guru Pemula (Honorer)
Bekerja pada orang lain
Rp. 800.000,00
33
Guru Bantu
-
-
34
Guru Bantu
-
-
35
Guru Bantu
Wiraswasta
Rp. 100.000,00
36
Guru Bantu
-
-
37
Guru Pemula (Honorer)
-
-
38
Guru Pemula (GTY)
Wiraswasta
Rp. 700.000,00
39
Guru Bantu
Wiraswasta
Rp. 1.400.000,00
40
Guru Bantu
-
-
41
Guru Bantu
-
-
42
Guru Pemula (GTY)
Berdagang/ Buka warung
Rp. 850.000,00
43
Guru Pemula (GTY)
Berdagang /Buka warung
Rp. 700.000,00
44
Guru Pemula (Kontrak)
Wiraswasta
Rp. 500.000,00
45
Guru Pemula (Kontrak)
Wiraswasta
Rp. 550.000,00
46
Guru Bantu
-
-
47
Guru Bantu
-
-
48
Guru Pemula (GTY)
Bekerja pada orang lain
Rp. 600.000,00
49
Guru Bantu
Wiraswasta
Rp. 700.000,00
50
Guru Bantu
Wiraswasta
Rp. 650.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
WAKTU PELAKSANAAN USAHA SAMPINGAN NO
STATUS
JENIS USAHA
WAKTU
SAMPINGAN
PELAKSANAAN
1
Guru Pemula (honorer)
Wiraswasta
Tidak terikat waktu
2
Guru Bantu
-
-
3
Guru Pemula (honorer)
Bekerja pada orang lain
Setelah mengajar
4
Guru Pemula (honorer)
Wiraswasta
Tidak terikat waktu
5
Guru Bantu
Wiraswasta
Setelah mengajar
6
Guru Bantu
-
-
7
Guru Pemula (kontrak)
Berdagang/ buka warung
Setelah mengajar
8
Guru Pemula (honorer)
Wiraswasta
Tidak terikat waktu
9
Guru Pemula (GTY)
-
-
10
Guru Bantu
-
-
11
Guru Pemula kontrak
-
-
12
Guru Pemula (honorer)
Berdagang/ buka warung
Tidak terikat waktu
13
Guru Pemula (kontrak)
Bekerja pada orang lain
Setelah mengajar
14
Guru Bantu
Wiraswasta
Setelah mengajar
15
Guru Bantu
Wiraswasta
Setelah mengajar
16
Guru Pemula (kontrak)
Wiraswasta
Setelah mengajar
17
Guru Bantu
-
-
18
Guru Pemula (honorer)
Bekerja pada orang lain
Setelah mengajar
19
Guru Pemula (kontrak)
Bekerja pada orang lain
Setelah mengajar
20
Guru Bantu
Wiraswasta
Setelah mengajar
21
Guru Pemula (GTY)
Berdagang/ buka warung
Setelah mengajar
22
Guru Bantu
-
-
23
Guru Pemula (GTY)
Berdagang /buka warung
Setelah mengajar
24
Guru Bantu
-
-
25
Guru Bantu
-
-
26
Guru Pemula (GTY)
Wiraswasta
Setelah mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Guru Pemula (honorer)
Wiraswasta
Tidak terikat waktu
28
Guru Bantu
-
-
29
Guru Bantu
-
-
30
Guru Bantu
-
-
31
Guru Pemula (kontrak)
Wiraswasta
Setelah mengajar
32
Guru Pemula (honorer)
Bekerja pada orang lain
Setelah mengajar
33
Guru Bantu
-
-
34
Guru Bantu
-
-
35
Guru Bantu
Wiraswasta
Setelah mengajar
36
Guru Bantu
-
-
37
Guru Pemula (honorer)
-
-
38
Guru Pemula (GTY)
Wiraswasta
Setelah mengajar
39
Guru Bantu
Wiraswasta
Setelah mengajar
40
Guru Bantu
-
-
41
Guru Bantu
-
-
42
Guru Pemula (GTY)
Berdagang/ buka warung
Tidak terikat waktu
43
Guru Pemula (GTY)
Berdagang/ buka warung
Tidak terikat waktu
44
Guru Pemula (kontrak)
Wiraswasta
Tidak terikat waktu
45
Guru Pemula (kontrak)
Wiraswasta
Tidak terikat waktu
46
Guru Bantu
-
-
47
Guru Bantu
-
-
48
Guru Pemula (GTY)
Bekerja pada orang lain
Setelah mengajar
49
Guru Bantu
Wiraswasta
Tidak terikat waktu
50
Guru Bantu
Wiraswasta
Setelah mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA KEPENDIDIKAN SEKOLAH SWASTA (YAYASAN) DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTAMADYA YOGYAKARTA TAHUN 2006
No.
Jenjang
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Sekolah
Siswa
Guru
Guru
Kelas
Ruang
PNS
Swasta
Kelas
1.
TK
204
11.084
13
724
515
459
2.
SD
80
22.666
274
868
723
554
3.
SMP
43
11.449
257
754
347
339
4.
SMA
38
13.477
209
1.027
417
435
5.
SMK
23
5.674
129
595
204
276
Jumlah
388
64.350
882
3.968
2.206
2.063
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA KEPENDIDIKAN SEKOLAH NEGERI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTAMADYA YOGYAKARTA TAHUN 2006
No.
Jenjang
Jumlah
Jumlah
Sekolah
Siswa
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Guru
Guru
Kelas
Ruang
PNS
Swasta
Kelas
1.
TK
2
310
14
200
14
14
2.
SD
126
23.782
1.122
453
999
629
3.
SMP
16
11.210
635
162
280
266
4.
SMA
11
7.874
446
147
209
211
5.
SMK
7
8.343
573
223
253
193
Jumlah
162
51.519
2.790
1.185
1.755
1.313
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 66 TAHUN 2005 TANGGAL : 28 DESEMBER 2005 GOLONGAN I a
MKG 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
b
Lama 575,000
Baru 661,300
587,900
676,100
601,100
691,300
614,700
706,900
626,500
722,700
642,600
739,000
657,000
755,600
671,800
772,600
586,900
790,000
702,400
807,700
718,200
825,900
734,300
844,400
750,800
863,400
767,700
882,800
c
d
Lama
Baru
Lama
Baru
Lama
Baru
619,700
712,600
645,900
742,800
673,200
774,200
633,600
728,700
660,400
759,500
688,400
791,600
647,900
745,000
675,300
776,600
703,800
809,400
662,400
761,800
690,500
794,000
719,700
827,600
677,300
778,900
706,000
811,900
735,800
846,200
692,500
796,400
721,800
830,100
752,400
865,200
708,100
814,300
738,100
848,800
769,300
884,700
724,000
832,600
754,700
867,900
786,600
904,600
740,300
851,400
771,600
887,400
804,300
924,900
757,000
870,500
789,000
907,300
822,400
945,700
774,000
890,100
806,700
927,700
840,800
967,000
791,400
910,100
824,600
948,600
859,700
988,700
809,200
930,500
843,400
969,900
879,100
1,010,900
(Sumber Data : Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 66 TAHUN 2005 TANGGAL : 28 DESEMBER 2005 GOLONGAN II a
MKG Lama 725,600 733,700
b Baru 834,400 843,800
Lama
c Baru
0 1 2 3 750,200 862,700 782,000 899,200 4 5 676,100 882,100 799,500 919,500 6 7 784,300 902,000 817,500 940,100 8 9 801,900 922,200 835,900 961,300 10 11 820,000 943,000 854,700 982,900 12 13 838,400 964,200 873,900 1,005,000 14 15 857,300 985,800 893,500 1,027,600 16 17 876,500 1,008,000 913,600 1,050,700 18 19 896,200 1,030,700 934,200 1,074,300 20 21 916,400 1,053,800 955,200 1,098,400 22 23 937,000 1,077,500 976,600 1,123,100 24 25 958,000 1,101,800 998,600 1,148,400 26 27 979,600 1,126,500 1,021,000 1,174,200 28 29 1,001,600 1,151,800 1,044,000 1,200,600 30 31 1,024,100 1,177,700 1,067,400 1,227,600 32 33 1,047,100 1,204,200 1,091,400 1,255,200 (Sumber Data : Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta)
d
Lama
Baru
Lama
Baru
815,000
937,300
849,500
976,900
833,400
958,400
868,600
998,900
825,100
979,900
888,100
1,021,400
871,200
1,001,900
908,100
104,300
890,800
1,024,500
928,500
1,067,800
910,900
1,047,500
949,400
1,091,800
931,300
1,071,000
970,700
1,116,300
952,300
1,095,100
992,600
1,141,400
973,700
1,119,700
1,014,900
1,167,100
995,600
1,144,900
1,037,700
1,193,300
1,017,900
1,170,600
1,061,000
1,220,200
1,040,800
1,197,000
1,068,900
1,247,600
1,064,200
1,223,900
1,109,300
1,275,600
1,088,200
1,251,400
1,134,200
1,304,300
1,112,600
1,279,500
1,159,500
1,333,600
1,137,600
1,308,300
1,185,800
1,363,600
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 66 TAHUN 2005 TANGGAL : 28 DESEMBER 2005 GOLONGAN III MKG
a Lama 905,400
b Baru 1,041,200
Lama 943,700
c Baru 1,085,200
Lama 983,600
0 1 2 925,700 1,064,600 964,900 1,109,600 1,005,700 3 4 946,500 1,088,500 986,600 1,134,600 1,028,300 5 6 967,800 1,113,000 1,008,800 1,160,100 1,051,400 7 8 989,600 1,138,000 1,031,400 1,186,100 1,075,100 9 10 1,011,800 1,163,600 1,054,600 1,212,800 1,099,200 11 12 1,034,600 1,189,700 1,078,300 1,240,100 1,124,000 13 14 1,057,800 1,216,500 1,102,600 1,268,000 1,149,200 15 16 1,081,600 1,243,800 1,127,400 1,296,500 1,175,100 17 18 1,105,900 1,271,800 1,152,700 1,325,600 1,201,500 19 20 1,130,800 1,300,400 1,178,600 1,355,400 1,228,500 21 22 1,156,200 1,329,600 1,205,100 1,385,900 1,256,100 23 24 1,182,200 1,359,500 1,232,200 1,417,000 1,284,300 25 26 1,208,800 1,390,100 1,259,900 1,448,900 1,313,200 27 28 1,235,900 1,421,300 1,288,200 1,481,500 1,342,700 29 30 1,263,700 1,453,300 1,317,200 1,514,800 1,372,900 31 32 1,292,100 1,485,900 1,346,800 1,548,800 1,403,800 (Sumber Data : Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta)
d Baru 1,131,100
Lama 1,025,200
Baru 1,179,000
1,156,600
1,048,300
1,205,500
1,182,600
1,071,800
1,232,600
1,209,200
1,095,900
1,260,300
1,236,300
1,120,600
1,288,600
1,264,100
1,145,800
1,317,600
1,292,500
1,171,500
1,347,200
1,321,600
1,197,800
1,377,500
1,351,300
1,224,800
1,408,500
1,381,700
1,252,300
1,440,100
1,412,700
1,280,500
1,472,500
1,444,500
1,309,200
1,505,600
1,477,000
1,338,700
1,539,500
1,510,200
1,368,800
1,574,100
1,544,100
1,399,500
1,609,500
1,578,800
1,431,000
1,645,600
1,614,300
1,463,200
1,682,600
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 66 TAHUN 2005 TANGGAL : 25 DESEMBER 2005 MKG 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
a
b
GOLONGAN IV c Lama Baru
Lama
Baru
Lama
Baru
1,068,600
1,228,900
1,113,800
1,280,900
1,160,900
1,092,600
1,256,500
1,138,800
1,305,700
1,117,200
1,284,800
1,164,400
1,142,300
1,313,600
1,168,000
d
e
Lama
Baru
Lama
Baru
1,335,100
1,210,100
1,391,600
1,261,200
1,450,400
1,187,000
1,365,100
1,237,300
1,422,800
1,239,600
1,483,000
1,339,100
1,213,700
1,395,800
1,265,100
1,454,800
1,318,600
1,516,400
1,190,600
1,369,200
1,241,000
1,427,100
1,293,500
1,487,500
1,348,200
1,550,500
1,343,200
1,217,400
1,400,000
1,268,900
1,459,200
1,322,600
1,521,000
1,378,500
1,585,300
1,194,200
1,373,400
1,244,800
1,431,500
1,297,400
1,492,000
1,352,300
1,555,200
1,409,500
1,621,000
1,221,100
1,404,200
1,272,700
1,463,600
1,326,600
1,525,600
1,382,700
1,590,100
1,441,200
1,657,400
1,248,500
1,435,800
1,301,300
1,496,500
1,356,400
1,559,900
1,413,800
1,625,900
1,473,600
1,694,700
1,276,600
1,468,100
1,330,600
1,530,200
1,386,900
1,594,900
1,445,600
1,662,400
1,506,700
1,732,800
1,305,300
1,501,100
1,360,500
1,564,600
1,418,100
1,630,800
1,478,100
1,699,800
1,540,600
1,771,700
1,334,600
1,534,800
1,391,100
1,599,800
1,450,000
1,667,400
1,511,300
1,738,000
1,575,200
1,811,500
1,364,600
1,569,300
1,422,400
1,635,700
1,482,600
1,704,900
1,545,300
1,777,100
1,610,700
1,852,300
1,395,300
1,604,600
1,454,300
1,672,500
1,515,900
1,743,300
1,580,000
1,817,000
1,646,900
1,893,900
1,426,700
1,640,700
1,487,000
1,710,100
1,550,000
1,782,400
1,615,500
1,857,900
1,683,900
1,936,500
1,458,700
1,677,600
1,520,500
1,748,500
1,584,800
1,822,500
1,651,900
1,899,600
1,721,700
1,980,000
1,491,500
1,715,300
1,554,600
1,787,800
1,620,400
1,863,500
1,689,000
1,942,300
1,760,400
2,024,500
1,525,100
1,753,800
1,589,600
1,828,000
1,656,900
1,905,400
1,727,000
1,986,000
1,800,000
2,070,000
(Sumber Data : Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR NAMA SEKOLAH TK DI KOTAMADYA YOGYAKARTA Tahun Ajaran 2005/2006 1. TK ABA Mubarok 2. TK ABA Karangkajen 3. TK ABA Sapen 4. TK ABA Notoyudan 5. TK ABA Cempaka 6. TK ABA Kuncen I 7. TK ABA Kuncen II 8. TK ABA Singosaren 9. TK ABA Ketanggungan 10. TK ABA Pandeyan I 11. TK ABA Pandeyan II 12. TK ABA Rejowinangun 13. TK ABA Wirobrajan I 14. TK ABA Wirobrajan II 15. TK ABA Sindurejan 16. TK ABA Mushola 17. TK ABA Patangpuluhan 18. TK ABA Nitikan 19. TK ABA Ponggalan 20. TK ABA Suryocondro 21. TK ABA Komplek Masjid Perak 22. TK ABA Kleco 23. TK ABA Dukuh 24. TK ABA Pringgokusuman 25. TK ABA Danunegaran 26. TK ABA Tegalgendu 27. TK ABA Dalem 28. TK ABA Minggiran 29. TK ABA Kauman 30. TK ABA Karangkunti 31. TK ABA Purbayan Kotagede 32. TK ABA Tegalrejo 33. TK ABA Karanganyar 34. TK ABA Gedongkiwo 35. TK ABA Prawirodirjan 36. TK ABA Lempuyangan 37. TK ABA Masjid Margoyoso 38. TK ABA Depokan 39. TK ABA Al Ishlah 40. TK ABA Suronatan 41. TK ABA Suryowijayan
42. TK ABA Megangsan Kidul 43. TK ABA Giwangan 44. TK ABA Warungboto 45. TK ABA Kricak Kudul 46. TK ABA Nurusy Syub”an 47. TK ABA Al Iman 48. TK ABA Ngampilan 49. TK ABA Jogokaryan 50. TK ABA Ngadiwinatan 51. TK ABA Al Anab Kotagede 52. TK ABA Gendingan 53. TK ABA Kadipaten Kulon 54. TK ABA Ngadinegaran 55. TK ABA Gunungketur 56. TK ABA Ade Irma 57. TK ABA Purwodiningratan 58. TK ABA Janturan 59. TK ABA Gedongtengen 60. TK ABA Karangwaru Lor 61. TK ABA Al Mohajirin MM 62. TK ABA Patehan 63. TK ABA Siliran 64. TK ABA Notoprajan 65. TK ABA Baitul Ikhsan 66. TK ABA Wirosaban 67. TK ABA Jogoyudan 68. TK ABA Miliran 69. TK ABA Ukhuwah Islamiyah Roto 70. TK ABA Tegalmulyo 71. TKIT Nyi Ahmad Dahlan 72. TK Kanisius Wirobrajan 73. Tk Kanisius Gowongan 74. TK Kanisius Kotabaru 75. TK Kanisius Notoyudan 76. TK Kanisius Kintelan 77. TK Pangudi Luhur 78. TK Sang Timur 79. TK Mekarsari 80. TK Kristen Kalam Kudus 81. TK Pertiwi PA 82. TK Indriyasana MA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83. TK Batik PPBI 84. TK Kemala Bhayangkara 75 85. TK Kemala Bhayangkara 73 86. TK IT BIAS 87. TK Master Dei Marsudirini 88. TK Dharma Bakti 89. TK Dwi Jaya 90. TK Putra Jaya Mergangsan 91. TK Melati 92. TK Putra Badran 93. TK Bina Putra 94. TK Bumi Warta 95. TK Marga Jaya 96. TK Pamardi Putra 97. TK Marsudi Putro 98. TK Mawar 99. TK Taman Indria Jetis 100. TK Trisula Bintaran 101. TK Tarakanita Bumijo 102. TK Indriyasana Pugeran 103. TK Indriyasana Utama 104. TK Jagalan Beji 105. TK Trisula Baciro 106. TK 17 Agustus Pilahan 107. TK Indriyasana Baciro 108. TK Mutiara Persada 109. TK Taman India IP 110. TK Kartika IV-34 111. TK POMG Bumijo 112. TK Kyai Maja Jetis 113. TK Ceria Timoho 114. TK Prita Putra Jetis 115. TK Kreatif Primagama 116. TK BOPKRI Gondokusuman 117. TK PIRI Nitikan 118. TK Among Putro Karangwaru 119. TK N 2 Yogyakarta 120. TK Masjid Yasmin Yogyakarta 121. TK Marsudi Siwi Pakualaman 122. TK Masyitoh Kotagede 123. TK Mardisiwi Tegalrejo 124. TK Budya Wacana
125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170.
TK Masjid Syuhada TK Islam Timuran TK Buyung TK Kliteran Lor TK Kuncen TK Sadyo Utomo TK Bener TK BOPKRI Jatimulyo TK Islam Tunas Melati TK BOPKRI Wirobajan TK Pasiraman TK ledok Tukangan TK N Pembina TK Baitul Hikmah TK Pawardisiwi Muja Muju TK Pawardisiwi TK Suryodiningratan TK Purwonegaran TK Kricak Kidul TK RK Patuk TK RK tegal Lempuyangan TK Lempuyangwangi TK Pajeksan TK Bakti Manunggal TK Al Amin Gowongan TK Pawardisiwi Gambiran TK Cokrodiningratan TK PKK Prawirotaman TK Pujokusuman TK Ma’had Islamy TK Mekar Kusuma TK Jatimulyo TK Tejokusuman TK Islam Al Haq TK Al Hasanah TK Tompeyan TK Suryatmajan TK Tunas Muda Semaki TK Bidiasih TK Mardiluwih Notoyudan TK Grha Asih Anak TK PKK Keparakan Lor TK Pelangi Anak TK Al Fajar TK Al Furqon TK PKK Margoasih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171. TK Kusuma Gondokusuman 172. TK PKK Gedongkiwo 173. TK Trisula Perwari Klitren 174. PWS Surokarsan 175. TK Gemblakan Bawah 176. TK Netral Sasrowijayan 177. TK Purborini Bausasran 178. TK Kartini Patangpuluhan 179. TK PKK Sosrowijayan 180. TK RK Gedongkuning 181. TK Kutilan 182. TK Putra Harapan Tukangan 183. TK Purbonegaran 184. TK Tahunan 185. TK Balirejo 186. TK Al Islam Pilahan Kotagede 187. TK Baitul Ichsan Jagalan 188. TK Bayangkari Patuk Yogyakarta 189. TK BOPKRI Ungaran 190. TK Budirahayu Mergangsan Yogyakarta 191. TK Dharma RINI 192. TK Imargajaya Kotagede 193. TK Keparakan Lor 194. TK Kuncup Mekar 195. TK Kusuma Baciro 196. TK Margoasi Mergangsan 197. TK Masjid Perak 198. TK Masjid Yasmin Kotagede Yogyakarta 199. TK Pasiraman Jetis 200. TK RK Jatimulyo Yogyakarta 201. TK RK Kuncen 202. TK Purwokinanti 203. TK RK Sindurejan 204. TK Sosrowijayan 205. TK YWKA Pengok Yogyakarta 206. TK YP “17” 1 Kraton Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR NAMA SEKOLAH SD DI KOTAMADYA YOGYAKARTA Tahun Ajaran 2005/2006 1. SD Taman Siswa IP 2. SD Bhineka Tunggal Ika 3. SD Tarakanita Bumijo 1 4. SD Tarakanita Bumujo 2 5. SD Tarakanita Bumijo 3 6. SD Tarakanita Bumijo 4 7. SD Tarakanita Bumijo 5 8. SD Tarakanita Bumijo 6 9. SD IT Lukman Al Hakim 10. SD Bayangkara I 11. SD Bayangkara II 12. SD Pangudi Luhur 1 13. SD Pangudi Luhur 2 14. SD Pangudi Luhur 3 15. SD Pangudi Luhur 4 16. SD Muhammadiyah Kleco 1 17. SD Muhammadiyah Kleco 2 18. SD Muhammadiyah Kleco 3 19. SD Muhammadiyah Miliran 20. SD Muhammadiyah Bausasran 1 21. SD Muhammadiyah Bausasran 2 22. SD Muhammadiyah Wirobrajan 1 23. SD Muhammadiyah Wirobrajan 2 24. SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 25. SD Muhammadiyah Pringgokusuman 26. SD Muhammadiyah Karangkajen 1 27. SD Muhammadiyah Karangkajen 2 28. SD Muhammadiah Notoprajan 29. SD Muhammadiyah Gendeng 30. SD Muhammadiyah Sokonandi 1 31. SD Muhammadiyah Sokonandi 2 32. SD Muhammadiyah Tegalrejo 33. SD Muhammadiyah Pakel 34. SD Muhammadiyah Ngupasan 1 35. SD Muhammadiyah Ngupasan 2 36. SD Muhammadiyah Sapen 1 37. AS Muhammadiyah Sapen 2 38. SD Muhammadiyah Pringgokusuman 39. SD Muhammadiyah Kauman 40. SD Muhammadiyah Suronatan 41. SD Muhammadiyah Suryowijayan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42. SD Muhammadiyah Ngadiwinatan 43. SD Muhammadiyah Karangwaru 44. SD Muhammadiyah Sagan 45. SD Muhammadiyah Purwodiningratan 1 46. SD Muhammadiyah Demangan 47. SD Muhammadiyah Danunegaran 48. SD Muhammadiyah Jogokaryan 49. SD Muhammadiyah Purwodiningratan 2 50. SD Budya Wacana 1 51. SD Budya Wacana 2 52. SD Demangan 1 53. SD Bener 54. SD Serayu 55. SD Baciro 56. SD Golo 57. SD Taman Muda Jetis 58. SDK Sang Timur II 59. SD Sang Timur I 60. SD Marsudirini 1 61. SD Marsudirini 2 62. SD Netral A 63. SD Netral B 64. SD Netral C 65. SD Netral D 66. SD Kanisius Kotabaru 1 67. SD Kanisius Kotabaru II 68. SD Kanisius Baciro I 69. SD Kanisius Baciro II 70. SD Kanisius Pugeran I 71. SD Kanisius Pugeran 2 72. SD Kanisius Kintelan II 73. SD Kanisius Gowongan 74. SD Kanisius Tegalmulyo 75. SD Kanisius Gayam 1 76. SD Kanisius Gayam 3 77. SD Kanisius kintelan I 78. SD Kanisius Wirobrajan I 79. SD Kanisius Wirobrajan 2 80. SD Kanisius Notoyudan I 81. SD Kanisius Kumendaman 82. SD BOPKRI Karangwaru 83. SD BOPKRI Wirobrajan 84. SD BOPKRI Gondolayu A 85. SD BOPKRI Gondolayu B 86. SD BOPKRI Bintaran 87. SD BOPKRO Demangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88. SD Masjid Syuhada 89. SD Vidya Qasana 90. SDIT Bina Anak Sholeh 91. SD Baluwati 92. SD Ungaran 1 93. SD Ungaran 2 94. SD Ungaran 3 95. SD Keputran I 96. SD Keputran II 97. SD Keputran IV 98. SD Keputran V 99. SD Keputran VII 100. SD Keputran VIII 101. SD Keputran IX 102. SD Keputran X 103. SD Keputran XI 104. SD Pujokusuman 1 105. SD Pujokusuman 2 106. SD Pujokusuman 3 107. SD Jetisharjo 1 108. SD Jetisharjo 2 109. SD Lempuyangwangi I 110. SD Lempuyangwangi II 111. SD Lempuyangwangi III 112. SD Suryodiningratan I 113. SD Suryodiningratan II 114. SD Suryodiningratan III 115. SD Suryodiningratan IV 116. SD Kintelan I 117. SD Kintelan II 118. SD Puro Pakualaman I 119. SD Puro Pakualaman II 120. SD Tahunan I 121. SD Tahunan II 122. SD Lempuyangan I 123. SD Lempuyangan II 124. SD Lempuyangan III 125. SD Gedongtengen I 126. SD Gedongtengen II 127. SD Gedongtengen III 128. SD Tamansari I 129. SD Tamansari II 130. SD Tamansari III 131. SD Kotagede I 132. SD Kotagede III 133. SD Kotagede IV
134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179.
SD Kotagede V SD Kotagede VI SD Kotagede VII SD Ngabean I SD Ngabean II SD Tegalrejo I SD Tegalrejo II SD Tegalrejo III SD Jetis I SD Jetis II SD Tukangan I SD Tukangan II SD Mendungan I SD Mendungan II SD Bangirejo I SD Bangirejo II SD Glagah I SD Glagah 2 SD Nitikan II SD Nitikan III SD Terbansari I SD Terbansari II SD Bangurejo 2 SD Ngupasan 1 SD Percobaan 1 SD Rejoinangun II SD Badran I SD Ngabean II SD Rejowinangun III SD Surokarsan II SD Randusari I SD PIRI Nitikan SD Widoro SD Panembahan SD Patangpuluhan SD Karangmulyo SD Gedongkiwo SD Karanganyar SD Balirejo SD Tegalpanggung SD Serangan SD Kristen Kalam Kudus SD Gambiran SD Langensari SD Pakel SD Panembahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193.
SD Karangsari SD Gondolayu SD Islamiyah PA SD Suryowijayan SD Giwangan SD Klitren SD Sayidan SDIT AL-Khairaat SD Sapen SD Wirosaban SD Tegalmulyo SD Timuran SD Islamiyah Warungboto SD Gedongkuning
194. 195. 196. 197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. 204. 205. 206.
SD Bumijo SD Baluwarti SD Pilahan SD Sindurejan SD Minggiran SD Batikan SD Prawirotaman SD Surokarsan SD Karangrejo SD Sasrowijayan SD Margoyasan SD Sagan SD Blunyahrejo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR NAMA SEKOLAH SMP DI KOTAMADYA YOGYAKARTA Tahun Ajaran 2005/2006
1. SMP Taman Dewasa Jetis 2. SMP Muhammadiyah 1 3. SMP Muhammadiyah 2 4. SMP Muhammadiyah 3 5. SMP Muhammadiyah 4 6. SMP Muhammadiyah 5 7. SMP Muhammadiyah 6 8. SMP Muhammadiyah 7 9. SMP Muhammadiyah 8 10. SMP Muhammadiyah 9 11. SMPMuhammadiyah 10 12. SMP Maria Immaculata 13. SMP BOPKRI 1 14. SMP BOPKRI 2 15. SMP BOPKRI 3 16. SMP BOPKRI 4 17. SMP BOPKRI 5 18. SMP Pangudi Luhur 1 19. SMP Pangudi Luhur 2 20. SMP PIRI 1 21. SMP PIRI 2 22. SMP Sang Timur 23. SMP Taman Dewasa Pawiyatan 24. SMP Pembangunan 25. SMPIT Masjid Syuhada 26. SMP Teman Dewasa Kumendaman 27. SMP Tamtama 28. SMP Marsudi Luhur 29. SMP Budi Luhur
30. SMP Kanisius Gayam 31. SMP Gotong Royong 32. SMP Institut Indonesia 33. SMP Islam 34. SMP Perintis 35. SMPIT Abu Bakar 36. SMP IT Bina Anak Sholeh 37. SMP Budya Wacana 38. SMP Stella Duce 1 39. SMP Stella Duce 2 40. SMP “17” 1 41. SMP “17” 2 42. SMP Negeri 1 Yogyakarta 43. SMP Negeri 2 Yogyakarta 44. SMP Negeri 3 Yogyakarta 45. SMP Negeri 4 Yogyakarta 46. SMP Negeri 5 Yogyakarta 47. SMP Negeri 6 Yogyakarta 48. SMP Negeri 7 Yogyakarta 49. SMP Negeri 8 Yogyakarta 50. SMP Negeri 9 Yogyakarta 51. SMP Negeri 10 Yogyakarta 52. SMP Negeri 11 Yogyakarta 53. SMP Negeri 12 Yogyakarta 54. SMP Negeri 13 Yogyakarta 55. SMP Negeri 14 Yogyakarta 56. SMP Negeri 15 Yogyakarta 57. SMP Negeri 16 Yogyakarta 58. SMP Perak 59. SMP Ma’arif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR NAMA SEKOLAH SMA DI KOTAMADYA YOGYAKARTA Tahun Ajaran 2005/2006 1. SMA Muhammadiyah 1 2. SMA Muhammadiyah 2 3. SMA Muhammadiyah 3 4. SMA Muhammadiyah 4 5. SMA Muhammadiyah 5 6. SMA Muhammadiyah 6 7. SMA Muhammadiyah 7 8. SMA Negeri 1 Yogyakarta 9. SMA Negeri 2 Yogyakarta 10. SMA Negeri 3 Yogyakarta 11. SMA Negeri 4 Yogyakarta 12. SMA Negeri 5 Yogyakarta 13. SMA Negeri 6 Yogyakarta 14. SMA Negeri 7 Yogyakarta 15. SMA Negeri 8 Yogyakarta 16. SMA Negeri 9 Yogyakarta 17. SMA Negeri 10 Yogyakarta 18. SMA Negeri 11 Yogyakarta 19. SMA BOPKRI 1 20. SMA BOPKRI 2 21. SMA BOPKRI 3 22. SMA BOPKRI 4 23. SMA PIRI 1 24. SMA PIRI 2 25. SMA “17” 1 26. SMA Bhineka Tunggal Ika 27. SMA Marsudi Luhur 28. SMA Santo Thomas 29. SMA Taman Madya Jetis 30. SMA IT Abu Bakar 31. SMA Stella Duce 1 32. SMA Stella Duce 2 33. SMA Gajah Mada 34. SMA Santa Maria 35. SMA Berbudi 36. SMA Mataram 37. SMA Budya Wacana 38. SMA Pembangunan 39. SMA Perak 40. SMA Pangudi Luhur 41. SMA Taman Madya Ibu Pawiyata 42. SMA Sang Timur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43. SMA Budi Luhur 44. SMA Institut Indonesia 45. SMA Gotong Royong 46. SMA YUB 47. SMA Swasta Budaya 48. SMA Sultan Agung 49. SMA Ma’arif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR NAMA SEKOLAH SMK DI KOTAMADYA YOGYAKARTA Tahun Ajaran 2005/2006
1. SMK Muhammadiyah 1 2. SMK Muhammadiyah 2 3. SMK Muhammadiyah 3 4. SMK Muhammadiyah 4 5. SMK Negeri 1 Yogyakarta 6. SMK Negeri 2 Yogyakarta 7. SMK Negeri 3 Yogyakarta 8. SMK Negeri 4 Yogyakarta 9. SMK Negeri 5 Yogyakarta 10. SMK Negeri 6 Yogyakarta 11. SMK Negeri 7 Yogyakarta 12. SMK Marsudi Luhur 1 13. SMK Marsudi Luhur 2 14. SMK Marsudi Luhur 3 15. SMK BOPKRI 1 16. SMK BOPKRI 2 17. SMK BOPKRI 4 18. SMK PIRI 1 19. SMK PIRI 2 20. SMK PIRI 3 21. SMK Koperasi 22. SMK Perkebunan MM 52 23. SMK Taman Ibu 24. SMK Taman Siswa Jetis 25. SMK Islam 26. SMK Pancasakti 27. SMK Budya Wacana 28. SMK Perindustrian 29. SMK Dharma Paramita 30. SMK Ibu Pawiyatan TS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR NAMA GURU BANTU KOTA YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2003 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Nama Kadarsih Sarjilah Sihgianti Setyo Rahayu Etin Rini Siswanti Nani Jamilatullativah, A.Ma Tukiyem Umi Hanik Christiana Endah Purw Nia Kurniasih, A.Ma Suyanti Indartini Titik Widayatri Eka Purwani Suryati, A.Ma Heni Hayati Trinawati Bekti Handayani Anah Ngudi Palupi Christiana Harsini Purwestriningsih Heri Kristina Eka Kristiani Raharja Zuliati Sri Sukarningsih Mujilah Tutik Sumarni Ngatiem Endah Krispurnami Yuli Purwani Nur Aini Farikhati Hanu Waljiem Wahyuti Siti Nurjanah Ning Rahayu, A.Ma. Etik Winastui, A.Ma Murjinah Harsono Jaka Antara Daryanti Tukiman
Tempat Kerja TK YWKA Pengok Yogyakarta TK YP’17’ 1 Kraton Yogyakarta TK Taman Indria Ibu Pawiyatan TK Tahunan Umbulharjo Yogyakarta TK PWS Surokarsan Yogyakarta TK Pujokusuman Yogyakarta TK Makarsiwi Prawirodirjan Yogyakarta TK Masyithoh Kotagede Yogyakarta TK Masjid Syuhada Yogyakarta TK Mardisiwi Tegalrejo Yogyakarta TK Mardiluwih Notoyudan Yogyakarta TK Mardi Putra Sorosutan Yogyakarta TK Mardi Putra Sorosutan Yogyakarta TK Kartika IV-5 Umbulharjo Yogyakarta TK Jogonegaran Yogyakarta TK Islam Tunas Melati Yogyakarta TK Islam Timuran Yogyakarta TK Buyung Tegalrejo Yogyakarta TK Budya Wacana Krangan Yogyakarta TK BOPKRI Gondolayu Yogyakarta TK BOPKRI Gondolayu Yogyakarta TK BOPKRI Gondolayu Yogyakarta TK BOPKRI Gondokusuman Yogyakarta TK Batik PPBI Yogyakarta TK Batik PPBI Yogyakarta TK Baikhul Hikmah Yogyakarta TK ABA Ukuah Islamiah Kra TK ABA Suyowijayan Yogyakarta TK ABA Purwodiningratan TK ABA Notoyudan Yogyakarta TK ABA Nitikan Yogyakarta TK ABA Musolah Kotagede Yogyakarta TK ABA Kleco Kotagede Yogyakarta TK ABA Kauman Yogyakarta TK ABA Karangwaru Lor Yogyakarta TK ABA Karanganyar Yogyakarta TK ABA Al –Anab Kotagede Yogyakarta SD BOPKRI Bintaran Yogyakarta SD BOPKRI Gondolayu A Yogyakarta SD Budyawacana Ngupasan Yogyakarta SD Budyawacana Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85.
Rita Istiani Lestari Pritadewi Saridal,S.Pd Novia Sruatin S.Pd Susamto Kingkin Estiningtyas Bernadetha Tuti Harta Agnes prabandari Yuliana watini M Endang Setyowati SV Yohana Rini Kusjayatun Rohmi sofiah S. Pd Siti Romadon S. Pd Ina Herdani Rahayu Suharti Prayitna Nuryanto JS Nur Aini Siti Muslimah Kusumawan Asrini Siti Djuharah Suryanti RR Sri Retnoningsih Yuniarsih Mujiyati,S.Pd Kuntuti Yunarsih Dewi Marsitoh, S.Pd Wasiya Suroto Nurhayati Umi Amriyah Nur’Aini Rahmawati Retna Miasih Rini Handayani Dwi Suryanti Marlina Dwi Hayati Muwarsilah Sri Hartini Maryani Punirah Hardani Sulistiyanwanti Partinah Rini Iniahyati
SD Gedongtengen 1 Yogyakarta SD Gedongtengen III Yogyakarta SD IP Tamansiswa Yogyakarta SD Islamiyah Warungboto Yogyakarta SD Jetis II Yogyakarta SD Jetisharjo II Yogyakarta SD Kans. Baciru Yogyakarta SD Kans. Gayam I Yogyakarta SD Kans. Gayam III Yogyakarta SD Kans. Kumendaman Yogyakarta SD Kans. Pugeran I Yogyakarta SD Keputran XI Yogyakarta SD Lempuyangwangi II Yogyakarta SD Lempuyangwangi III Yogyakarta SD Muh. Bausasran I SD Muh. Karangkajen SD Muh. Kleco II Yogyakarta SD Muh. Ngupasan II SD Muh. Notoprajan Yogyakarta SD Muh. Pakel Yogyakarta SD Muh. Pringokusu SD Muh. Purwodining SD Muh. Purwodining SD Muh. Purwodining SD Muh. Tegalrejo Yogyakarta SD Muh. Wirobrajan 2 Yogyakarta SD Muh. Wirobrajan I SD Muh Wirobarjan I SD Muh. Wirobrajan I SD Netral A Yogyakarta SD Netral C Yogyakarta SD Netral C Yogyakarta SD Ngabean II Yogyakarta SD Nitikan II Yogyakarta SD Patangpuluh Yogyakarta SD Pingit Yogyakarta SD Piri Nitikan Yogyakarta SD Piri Nitikan Yogyakarta SD Serayu Yogyakarta SD Serayu Yogyakarta SD Suryodiningratan IV Yogyakarta SD Haryowijayan Yogyakarta SD Tamansiswa Jetis Yogyakarta SD Tamansiswa Jetis Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129.
Wagimen,S.Pd Dra. Ning Sumarsih Argono, S.Pd Christina Sri Maryatun Harjanti Ani Sulistiyowati Suratiningsih Dra. Susana Endang Cah Dra. Soerjowati Hari Prasetyo,S.Pd Sanusi S.Ag Theresia Parwati, S.Pd Maryanto S.Pd Sumartini,S.Pd Rinawati Jejen,A. Md Toufiq,S.Si Widyati,S.Pd Dra. Sumiyati Titi Suratini Sudjijanto,S.Pd Murtafiah,S.Pd Nunuk Mujiati S.Pd Suparsih S.Pd Wijayanti S.Pd Drs. Zainuri Dwi Budi Uto Drs. Wiyanto Syarif Buchori Pardiyah Drs.Daroni Tri Utami Ida Waluyati Yantni S.Pd Anna Rochmawati Sp Furdan Rahmadi Dra. Budi Wahyuni Sri Retno Kumolo S.Pd Sudarsono S.Pd Dra.Istiqomah Dra.Suryani Raden Budi Sulaksana Yohanes Kristiono Sigit Rini Kadarsih Sukari S.Pd Tuti Hendrawati S.Pd
SD Tamansiswa Jetis Yogayakarta SD Tamansiswa Jetis Yogyakarta SD Tamansiswa Jetis Yogyakarta SD Terbansari II Yogyakarta SD Timuran II Yogyakarta SD Timuran Yogyakarta SD Wirosaban Yogyakarta SLTP I Yogyakarta SLTP 2 Yogyakarta SLTP 3 Yogyakarta SLTP 7 Yogyakarta SLTP 8 Yogyakarta SLTP 9 Yogyakarta SLTP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta SLTP Islam Yogyakarta SLTP Muh. 1 Yogyakarta SLTP Muh. 1 Yogyakarta SLTP Muh. 1 Yogyakarta SLTP Muh. 10 Yogyakarta SLTP Muh. 10 Yogyakarta SLTP Muh. 10 Yogyakarta SLTP Muh. 10 Yogyakarta SLTP Muh. 3 Yogyakarta SLTP Muh. 3 Yogyakarta SLTP Muh. 3 Yogyakarta SLTP Muh. 4 Yogyakarta SLTP Muh. 4 Yogyakarta SLTP Muh. 7 Yogyakarta SLTP Muh. 7 Yogyakarta SLTP Muh. 7 Yogyakarta SLTP Muh. 7 Yogyakarta SLTP Muh. 8 Yogyakarta SLTP Muh. 8 Yogyakarta SLTP Muh. 9 Yogyakarta SLTP N 7 Yogyakarta SLTP Perak Yogyakarta SLTP Perak Yogyakarta SLTP Perintis Yogyakarta SLTP PIRI 1 Yogyakarta SLTP PIRI 2 Yogyakarta SLTP Taman Dewasa IP SLTP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta SLTP Taman Dewasa Kumenda SLTP Taman Dewasa Kumenda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173.
Supardi S.Pd Patana S.Pd Drs. Suleman Dra.Purwantini Drs. Saryadi Paijan S.Pd Muji Mulyono Anjar Wahyu Aji Praset Sugia S.Pd F.Kristiani S.Pd Surojo S.Pd Noer Indahyati S.Pd Sri Wahyuni S.Pd Farit Jauhani Dra.Luluk Maftuhah Rustanto S.Pd Slamet Marmono Dra. Siti Muchamalimatun Wulan Jihat S.Pd Drs.Padmana Maryulianti S.Pd Maria Cicilia Rita Setyo Bambang Kus Triwidiyati Dra. Agnes Nurtakaria Zulaikha Mufidahani Jumadi S.Pd Sri Windartati S.Pd Herni Candraningsih S.Pd Dra. Indah Rihati Sri Indrawati S.Pd Drs. Ustadi Antara Yulianta Dra. Sugiharti Ismi Muzayimah S.Pd Atun Budi Hartati Dra.Ni Made Seneg Hand Dra. Riyadiyani Sri Mulyani S.Pd Arika Harnasari S.Pd Muh. Indarto S.Pd Retno Sundari Estining Mustofa Saiffulloh S.Pd Rositawati S.Pd Dra. Erna Nurul Huda
SMA Berbudi Yogyakarta SMA Berbudi Yogyakarta SMA BOPKRI 1 Yogyakarta SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SMA BOPKRI 3 Yogyakarta SMA Budi Luhur Yogyakarta SMA Gajah Mada Yogyakarta SMA Istitut Indonesia Yogyakarta SMA Ma’arif Yogyakarta SMA Ma’arif Yogyakarta SMA Marsudi Luhur Yogyakarta SMA Marsudi Luhur Yogyakarta SMA Mataram Yogyakarta SMA Muh. 3 Yogyakarta SMA Muh. 3 Yogyakarta SMA Muh. 3 Yogyakarta SMA Muh. 4 Yogyakarta SMA Muh. 5 Yogyakarta SMA Muh. 6 Yogyakarta SMA N 3 Yogyakarta SMA N 3 Yogyakarta SMA N 3 Yogyakarta SMA N 3 Yogyakarta SMA N 4 Yogyakarta SMA N 9 Yogyakarta SMA Pembangunan Yogyakarta SMA Perak Yogyakarta SMA PIRI 1 Yogyakarta SMA PIRI 1 Yogyakarta SMA PIRI 2 Yogyakarta SMA PIRI 2 Yogyakarta SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta SMA Taman Madya Ibu Pawiyata SMA Taman Madya Ibu Pawiyata SMA Taman Madya Ibu Pawiyata SMA Taman Madya Ibu Pawiyata SMA N 6 Yogyakarta SMK BOPKRI 2 Yogyakarta SMK BOPKRI 4 Yogyakarta SMK Koperasi Yogyakarta SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta SMK Muh. 1 Yogyakarta SMK Muh. 1 Yogyakarta SMK Muh. 2Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188
Sarbini S.Pd Siti Zunariyah S.Pd Dra.Nur Aini Farida Riswanta S.Pd Drs.Sutrisno Minyati,S.S Dra. Puji Suyatmini Sulastri ,S.Pd Kristini Rohmawati,S.Pd Sunarwanta,S.Pd Nur Indarji,S.Pd Nurhadi Dra. Nur Syamsiyah Haya Chusnul chotimah Dwi saptowati,S.Pd
SMK Muh. 3 Yogyakarta SMK Muh. 3 Yogyakarta SMK Muh. 3 Yogyakarta SMK Muh. 3 Yogyakarta SMK Muh. 3 Yogyakarta SMK N 4 Yogyakarta SMK N 4 Yohyakarta SMK N 5 Yogyakarta SMK N 7 Yogyakarta SMK Perindustrian Yogyakarta SMK PIRI 1 Yogyakarta SMK PIRI 1 Yogyakarta SMK PIRI 2 Yogyakarta SD Muh. Purwodining SMK Muh. 2 Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR NAMA GURU BANTU KOTA YOGYAKARTA Angkatan Tahun 2004 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA Agus Yuwono Akhid Wibowo Anastasia Suhartati Aris Setiawan Bandiyah Bisron Hanafi Budihartati Christiana Susilowati Dewi Ambarwati Dra. Agustina Tripusmin Dwi Darmayani Dwi Rustina Yulianti Edy Sasmita Eka Winisudha, S.Pd Elias Carles Pandapot Ending Sumini Ending Wardiyani Erna Setiawati, S.Pd Karini Kasmini Komsatun Lis Arifah m. Chandra Wahyu Han Margiyem Margono Marsiti Maryadi Mugi Rahayu Muhammaad Nur Rochn Mujino Mulyono Mursihati Muryani Niken Amri Amaniah, S.Pd Nining Widuri, S.Pd Nur Khusniati Nur Wulandari Nurhikawati Pitoyo, S.Pd Rachmat
TEMPAT KERJA SD Negeri Mendungan II Yogyakarta SD negeri Demangan II Yogyakara SD Budya Wacana Yogyakarta SD Negeri Petinggen Yogyakarta SD Muh. Tegalrejo Yogyakarta SD Muh. Kauman Yogyakarta SD Muh. Kauman Yogyakarta SD Kanisius Gayam Yogyakarta SD Netral C Yogyakarta SD Budya Wacana Yogyakarta SD Kanisius Gayam III Yogyakarta SD Negeri Keputran I Yogyakarta SD Negeri Baciro I Yogyakarta SD Negeri Lempuyangwangi II Yogya SD Negeri Terbansari II Yogyakarta SD Muh. Sapen I Yogyakarta SD Negeri Pujokusuman II Yogyakarta SD Negeri Baluwarti Yogyakarta SD Negeri Tegalpanggung Yogyakarta SD Negeri Glagah I Yogyakarta SD Muh. Tegalrejo Yogyakarta SD Muh. Purbayan Yogyakarta SD Kanisius Gayam III Yogyakarta SD Islamiyah Warungboto Yogyakarta SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta SD Negeri Dukuh Yogyakarta SD Tamansari II Yogyakarta SD Muh. Karangwaru Yogyakarta SD Muh. Bausasran Yogyakarta SD Negeri Keputran IV Yogyakarta SD Muh. Karangwaru Yogyakarta SD Negeri Gedongkuning Yogyakarta SD Negeri Sagan Yogyakarta SD Negeri Terbansari Yogyakarta SD Negeri Rejowinangun III Yoyakarta SD Negeri nDalem Yogyakarta SD Negeri Pujokusuman II Yogyakarta SD Negeri Ungaran II Yogyakarta SD Negeri Sagan Yogyakarta SD Muh. Notoprajan Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
Raden Heruning Sutopo Ririk Kuntoro ,S.Pd RR. Nuri Utami, S.Pd RR. Yenny Artati Kusum Rusilah Sarjinah Sartini Setiyanti Siti Maftukah, S.Pd Sri Agus Santoso Sri Haryati, S.Pd Sri Kuswandari Sri Marmi Sri Mulato, S.Pd Sri Wahyuni Subekti Hari Wahyudi Sugiharti, S.Pd Suharoyo Setiawan Suharyanti Sukarno Sukismi Sularno Sumiyati Supriyanto Suradi Surahmi Susanti Sutarmi Suyamtinah Tri Haryanta Tri Mardawantingsih Tri Sumartini Triyani, S.Pd Tugiyem , S.Pd Tumiati Yulita Aflakhah Yuwana Agustin Susilowati, S.Pd Agustina Wikansih Nug Bambang kustanto , S.Pd Damar Widiyani, S.Pd Didit Waluyono, S.Pd Diyah Suyuti, S.Pd Dra. Sugiharti Drs. Marmayadi
SD Muh. Sukonandi Yogyakarta SD Tahunan I Yogyakarta SD Negeri Suryodiningrat IV Yogyakarta SD Negeri Warungboto Yogyakarta SD Netral D Yogyakarta SD Negeri Pilahan Yogyakarta SD Negeri Petinggen Yogyakarta SD Negeri Pakel Yogyakarta SD Muh. Kauman Yogyakarta SD Netral B Yogyakarta SD BOPKRI Gondolayu B Yogyakarta SD Muh. Gendeng Yogyakarta SD Negeri Demangan II Yogyakarta SD Muh. Wirobrajan Yogyakarta SD Muh. Purwodining Yogyakarta SD Demangan Yogyakarta SD Muh. Purbayan Yogyakarta SD Negeri Glagah II Yogyakarta SD Negeri Glagah I Yogyakarta SD Islamiyah Pakualaman Yogyakarta SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta SD Kanisius Pugeran I Yogyakarta SD Negeri Balerejo Yogyakarta SD Muh. Kauman Yogyakarta SD Muh. Gendeng Yogyakarta SD Negeri Bhayangkara II Yogyakarta SD Negeri Tegalpanggung Yogaykarta SDMuh. Ngadiwinata Yogyakarta SD Muh. Gendeng Yogyakarta SD Negeri Ungaran III Yogyakarta SD Negeri Gedongkiwo Yogyakarta SD Muh. Gendeng Yogyakarta SD Negeri Unggaran II Yogyakarta SD Negeri Mendungan II Yogyakarta SD Muh. Sukonandi Yogyakarta SD Muh. Karangkajen Yogyakarta SD Negeri Suryodiningratan IV Yogya SMA Negeri 6 Yogyakarta SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta SMA PIRI I Yogyakarta SMA Muh. 6 Yogyakarta SMA Perak Yogyakarta SMA Negeri 10 Yogyakarta SMA Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta SMA PIRI 2 Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129
Dwi Kusrini, S.Pd Dwi Tutik Sugiharti, S.Pd Edy Prajaka, S.Pd Eko Sunaryo, S.Pd Erna Purnawati, S.Pd Ery Iwandyati Kuswar Hadi Siswoyo, S.Pd Hanindito Hario Hadiku Indayati, S.Pd Lilik Suharmaji , S.Pd M. Sadiyo, S.Pd Menuik Remen Lestari, S.Pd Nunik Dwiastuti, S.Pd Otniel Nugroho Jonat Pratiwi Sutarni, S.Pd Purwanti Susilastuti, S.Pd Putranta Nugraha , S.Pd Ratih Wulandari, S.Pd Retno Handayani, SE Rina Dwi Astuti, S.Pd Riyanto, S.Pd RR. Yulfitri Retno Amb Ruswidaryanto, S.Pd Sri Lestari, S.Pd Sri Mintarsih Fatimah, S.Pd Suciningsih , S.Pd Veronica Endang Wahyu Adik Kristien, S.Pd Agnes Yunita Chris Wa Andri Kretanto, S.Pd Bamabang Sunarsih , S.Pd Bekti Nuryahni, S.Pd Budi Suprihatin, S.Pd Chatarina Sri Sudarmi Dra. Diahningtias Winda Dra. Neneng Juariah Dra. Nuraini Gustam Dra. Nurlaila Mahmuda Dra. Sri Yekti Marhaeni Dra. Sutardi Drs. Heri Sadwanto Drs. Margiyanto Eko Harjito, S.Pd Esti Setyaningsih, S.T
SMAPIRI 1 Yogyakarta SMA Negeri 6 Yogyakarta SMA Muh. 2 Yogyakarta SMA PIRI 2 Yogyakarta SMA Muh. 2 Yogyakarta SMA Marsudi Luhur Yogyakarta SMA Negeri 2 Yogyakarta SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SMAMuh. 7 Yogyakarta SMA Institut Indonesia Yogyakarta SMA Budi Luhur Yogyakarta SMA PIRI 1 Yogyakarta SMA BOPKRI 1 Yogyakarta SMA Stella Duce 2 Yogyakarta SMA Muh. 2 Yogyakarta SMA PIRI 2 Yogyakarta SMA BOPKRI 1 Yogyakarta SMA Negeri 11 Yogyakarta SMA Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta SMA BOPKRI 3 Yogyakarta SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta SMA Muh. 7 Yogyakarta SMA Negeri 11 Yogyakarta SMA Muh. 2 Yogyakarta SMA Negeri 2 Yogyakarta SMA Muh. 6 Yogyakarta SMA Negeri 2 Yogyakarta SMK PIRI 2 Yogyakarta SMK Negeri 3 Yogyakrata SMK Perindustrian Yogyakarta SMK Muh. 3 Yogyakarta SMK PIRI 1 Yogyakarta SMK Negeri 3 Yogyakarta SMK Budya Wacana Yogyakarta SMK BOPKRI 4 Yogyakarta SMK Negeri 1 Yogyakarta SMK Muh. 3 Yogyakarta SMK Negeri 3 Yogyakarta SMK Islam Yogyakarta SMK PIRI 3 Yogyakarta SMK Negeri 3 Yogyakarta SMK Budya Wacana Yogyakarta SMK Koperasi Yogyakarta SMK Negeri 2 Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173
Ety Ambarsih, S.Pd Etyk Widjajanti Soeda Heni Apria Kartina, S.Pd Henny Rahma Dwiyanti Ima Yuniarti, S.Pd Lusi Wiyati, S.Pd Marsono, S.Pd Maryuwono, S.Pd Misiyah, S.Pd Murajiyono, S.Pd Noorri Kornilawati Nurul Qomariah Awal Pujianto Rakhmayanti, S.Pd Ratna junarti RR. Dwi Fajar Wahyuning Seno Purnomo, S.Pd Shopiana Siti Mahmuda, S.Pd Siti Rahayu Nugraheni Sri Hastuti, S.Pd Tantyo Margono, S.Pd Wijaning Hastuti, S.Pd Wuryadi Basuki, S.Pd Yunianti, S.Pd A. Suryani Ari Winarti, S.Pd Budiman Saputro Daruning Kurniarti, S.Pd Dina Maya Sari, S.Pd Dra. Widiastuti Dwi Isnawati, S.Pd Ending Sarmini, S.Pd Istiardi, A.Md Jangka Vennianta, S.Pd Kasminah, S.Pd Maria Faeka Christiani Nanang Sahid Wahyudi Ratnawati Dwiningsih, S.Pd Ratnawati Marfu’ah, S.Pd Shiamsiardy Surya Map Siti Purnaningsih, S.Pd Sri Paryuni Sri Wahyu Aspriyanti
SMK Negeri 3 Yogyakarta SMK BOPKRI2 Yogyakarta SMK Muh. 1 Yogyakarta SMK Negeri 5 Yogyakarta SMK Muh. 2 Yogyakarta SMK Negeri 2 Yogyakarta SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta SMK PIRI 1 Yogyakarta SMK Negeri 4 Yogyakarta SMK Muh. 3 Yogyakarta SMK Muh. 4 Yogyakarta SMK PIRI 3 Yogyakarta SMK Muh. 2 Yogyakarta SMK BOPKRI 1 Yogyakarta SMK Negeri 7 Yogyakarta SMK Muh. 4 Yogyakarta SMK Islam Yogyakarta SMKMuh. 3 Yogyakarta SMK Koperasi Yogyakarta SMK Muh. 4 Yogyakarta SMK Negeri 2 Yogyakarta SMK Negeri 5 Yogyakarta SMK Negeri 3 Yogyakarta SMK Negeri 7 Yogyakarta SMK Negeri 4 Yogyakarta SMPNegri 13 Yogyakarta SMPBOPKRI 5 Yogyakarta SMP Negeri 3 Yogyakarta SMP Taman Dewasa Ibu Pawiya SMP Nwegeri 4 Yogyakarta SMP Negeri 3 Yogyakarta SMP muh. 2 Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP Negeri 11 Yogyakarta SMP Muh. 5 Yogyakarta SMP Muh. 4 Yogyakarta SMP BOPKRI 3 Yogyakarta SMP Muh. 10 Yogyakarta SMP Negeri 5 Yogyakarta SMP Negeri 12 Yogyakarta SMP Negeri 8 Yogyakarta SMP Negeri 5 Yogyakarta SMP PIRI 1 Yogyakarta SMP Negeri 1 Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217
Suparmaji, S.Pd Supraptiningsih Surana, S.Pd Suwardi, S.Pd Tri Nurjayanti, S.Pd Turyanti Ningsih Wartinem, S.Pd Wododo Wijiati Parmadi, S.Pd Yuwono Sudiprayitno, Alif Wayati Ambarwati Antonius Sudibya Asngadah Chatarina Suparnings Desak Ayu Suartini Dwi Astuti Dwi Rini Susilantinings Dwi Utari Kusumastuti Emi Suswati Ending Astutiningsih Esti Prasetyawati Fitriah Kunti Wikan Sap Haryanti Hendriyani Hesti Muninggar Ika Kurniawati Iskatrin Istinah Jariyah Jazilah Jimarni Jumaryani Juminten Kartini Kasilah Kitri Sawitri Komariyah Lilik Yuliastuti Maryani Indarsih Meinarsih MG Sri Sulasmi Mujiyem Mukirah Eny Setyowati
SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta SMP Muh. 6 Yogyakarta SMP Negeri 16 Yogyakarta SMP BOPKRI 2 Yogyakarta SMP BOPKRI 3 Yogyakarta SMP Muh. 9 Yogyakarta SMP Muh. 5 Yogyakarta SMP Muh. 8 Yogyakarta SMP Muh. 2 Yogyakarta SMP Muh. 4 Yogykarta TK Islam Tunas Melati TK PKK Prawirotaman TK Indriasana Baciro TK Keparakan Lor TK Kanisius Notoyuan TK Negeri Pembina TK Masjid Syuhada TK Bhayangkari Patuk TK RK Purwokinanti TK ABA Tegalrejo TK ABA Jogokaryan TK Batik PPBI TK ABA Mubarok Danurejan TK ABA Kauman TK ABA Nitikan Umbulharjo TK ABA Karangkajen TK ABA Karangkajen TK ABA Patehan Kraton TK ABA Warungboto TK ABA Ngadinegaran TK RK Kuncen Wirobrajan TK ABA Kuncen II TK ABA Depokan TK ABA Patangpuluhan TK Negeri II TK ABA Kricak Yogyakarta TK ABA Ngadinegaran Yogyakarta TK ABA Purwodiningratan Yogyakarta TK Dharma Bakti Bangunrejo TK ABA Al Anab Kotagede Yogyakarta TK ABA Kauman Yogyakarta TK Kusuma Baciro Yogyakarta TK ABA Karangkajen Yogyakarta TK ABA Karabgwaru Lor Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261
Murni Murtini Muryanti Niken Listyowati Ning Lestari Ninik Indarsih Nuning Sofiah Nurlailawati Nursiswati Parjilah Parjiyati Partinah Poniyem Puji Astuti Puji Hastuti Rithmas Capmiyati Rosalia Erna Widya SR RR Ris Pratiwi Rudiyati Rusdiyati Rusjiyah Rustinah Sainah Samsiwiyati Sarjiyem Siti Alfiah Siti Amaroh Siti Asiyah Siti Asmak Relita Dirga Siti Fatimah Siti Mulyani Siti Munawaroh Siti Nurhayati Siti Rondiyah Siti Shofiyatu Sri Astutik Sri Hastina Sri Indaryati Sri Isnaini Sulistyowati Sri Maryati Sri Murdiyati Sri Nuryati Sri Pamuji Sri Subaryanti
TK Negeri 2 Yogyakarta TK BOPKRI Gondokusuman Yogyakarta TK Bhakti Manunggal Yogyakarta TK Baitul Ichsan Jagalan Yogyakarta TK Negeri Pembina Yogyakarta TK Budiasih Ngasem Yogyakarta TK PIRI Nitikan Umbulharjo TK ABA Ukuwah Islamyah Roto TK Pasiraman Jetis Yogyakarta TK Pujokusuman Yogyakarta TK Sosrowijayan Yogyakarta TK ABA Jogoyudan Yogyakarta TK ABA Ngadinegaran TK Masjid Yasmin Yogyakarta TK ABA Nitikan Umbulharjo Yogyakarta TK ABA Kauman Yogyakarta TK Indriyasana Pugeran Yogyakarta TK Islam Al Hag Yogyakarta TK ABA Pringgokusuman Yogyakarta TK Al Islah Pilahan KotagedeYogyakarta TK Taman Indria jetis Yogyakarta TK ABA Suryowijayan Yogyakarta TK ABA Karanganyar Yogyakarta TK ABA Notoyudan Yogyakarta TK ABA Suryodiningratan Yogyakarta TK Dharma Rini Pengok Yogyakarta TK Islam Al Hag Yogyakarta TK Among Putro Karangwaru Yogya TK ABA Purbayan Kotagede Yogyakarta TK Negeri Pembina Yogyakarta TK ABA Suronatan Yogyakarta TK Islam Tunas melati Yogyakarta TK ABA Al-Iman Gendeng Yogyakarta TK pujokusuman Yogyakarta TK RK Jatimulyo Yogyakarta TK ABA Ngampilan Yogyakarta TK ABA Nitikan UmbulharjoYogyakarta TK ABA Miliran Yogyakarta TK ABA Patangpuluhan Yogyakarta TK ABA Notoprajan Yogyakarta TK Lempuyangwangi Yogyakarta TK Islam Tunas Melati Yogyakarta TK ABA Al Anab Kotagede Yogyakarta TK ABA Rejowinangun Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305
Sri Sumiyati Sri Supartinah Sri Suyatmi Sri Utami Sri wahyuni Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sri warti Sri Yunarti Subinah Subilah Sudinem Sudiyati Sugiyarti Suharti Suhartilah Suharyani Sukamti Sukraeni Sulanjari Mukminin Sulastri Sulistini Sulistyaningsih Sumarni Sumarpini Sumartihadi Sumiasih Sumiyati Supadmiyati Supariyem Supartinah Supartini Eko Siwi Supiyah Suprapti Supriyati Suratini Surtini Sutarti Sutinah Sutinah Sutinem Suwarti Suwindarti Suyanti
TK Dharma Rini Pengok Yogyakarta TK BOPKRI Wirobrajan Yogyakarta TK Islam Timuran Yogyakarta TK Masjid Perak Yogyakarta TK Masjid Syuhada Yogyakarta TK Masjid Yasmin Kotagede TK PWS Surokarsan Yogyakarta TK ABA Masjid Perak Kotagede TK Kuncup Mekar Yogyakarta TK ABA Ngadiwinatan Yogyakarta TK ABA Karanganyar Yogyakarta TK Budi Rahayu MergangsanYogyakarta TK Tejokusuman Yogyakarta TK Margoasih Mergangsan Yogyakarta TK ABA Tegalrejo Yogyakarta TK ABA Nitikan Yogyakarta TK Taman Indria Jetis TK ABA Giwangan Yogyakarta TK IT Nyi Ahmad Dahlan Yogyakarta TK ABA Ngampilan Yogyakarta TK Kans. Kintelan Yogyakarta TK ABA Gunungketur Yogyakarta TK Negeri 2 Yogyakarta TK ABA Wiribrajan 1 Yogyakarta TK ABA Ketanggungan Yogyakarta TK Dharma Rini pengok Yogyakarta TK YWKA Pengok Yogyakarta TK ABA Gedongkiwo Yogyakarta TK Ade Irma Kraton Yogyakarta TK Butung Tegalrejo Yogyakarta TK RK Jatimulyo Yogyakarta TK Kemala Bhayangkari 73 Yogyakarta TK ABA Suryocondro Yogyakarta TK Tunas Muda Semaki Yogyakarta TK ABA Baitul Ichsan Yogyakarta TK ABA Kricak Kidul Yogyakarta TK ABA Lempuyangan Yogyakarta TK ABA Suronatan Yogyakarta TK Imargajaya Kotagede Yogyakarta TK RK Patuk Yogyakarta TK ABA Mushola Kotagede Yogyakarta TK Islam Tunas Melati Yogyakarta TK ABA Mergangsan Kidul Yogyakarta TK Mahad Islami Kotagede Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323
Suyanti Indriyanti Tatik Teguh Rahayu TH Sri Lestariningsih Titik Wahyuni Tri Warkamti Trina Indriani Tumpuk Tuti Anggraini Tutik Susiani Waliyah Warmi Warsiyah Wiji Wiwin Murniyatun Yulfrida Rahmawati Yunita Utami Yustini
TK Dharma Rini Pengok Yogyakarta TK Islam Timuran Yogyakarta TK ABA Giwangan Yogyakarta TK BOPKRI Ungaran Yogyakarta TK ABA Margoyoso PA Yogyakarta TK Negeri 2 yogyakarta TK RK Sindurejan Yogyakarta TK Kartini Patangpuluhan Yogyakarta TK Marsudisiwi Pakualaman Yogyakarta TK Mekarsari Prawirodirjan Yogyakarta TK Tunas Muda Semaki Yogyakarta TK ABA Purwodiningratan Yogyakarta TK ABA Jogokaryan Yogyakarta TK ABA Jagalan Beji Yogyakarta TK ABA Margoyoso Yogyakarta TK ABA Gendingan Yogyakarta TK ABA Giwangan Yogyakarta TK ABA Karangkajen Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI