PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KORELASI ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS X-A SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Yasinta Monika Bhiju Dapa NIM: 091424036
PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Yasinta Monika Bhiju Dapa, 2014. Korelasi antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika Di Kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa, dan untuk mengetahui korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian terdiri dari tiga, yakni kuesioner, nilai fisika dan wawancara. Metode analisis penelitian terdiri dari dua,yakni metode analisis kuantitatif dan metode analisis kualitatif. Metode analisis kuantitatif untuk menganalisis hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, nilai fisika, dan korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang dianalisis menggunakan statistik korelasi product moment Pearson melalui penggunaan program SPSS 20.0. Metode analisis kualitatif unruk menganalisis hasil wawancara. Subyek penelitian adalah siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta yang terdiri dari 32 siswa dengan 16 jumlah perempuan dan 16 jumlah laki-laki. Hasil analisis korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang dianalisis menggunakan statistik korelasi product moment Pearson melalui penggunaan program SPSS 20.0 diperoleh: 1. Deskripsi statistik nilai rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori sikap netral dan variabel hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika tinggi. 2. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,0356* menunjukkan bahwa ada korelasi positif dan hubungan yang tinggi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. 3. Nilai signifikansi sebesar 0,045. Jika dibandingkan dengan = 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada nilai ( . < ), yakni 0,045 < 0,05. Artinya, ada korelasi yang signifikan antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Kata kunci: sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, hasil belajar fisika.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Yasinta Monika Bhiju Dapa. 2014. The correlation between students’ attitudes toward learning physics with the results of learning physics at class X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta. Thesis. Physical education, Department of education of mathematics and sciences, Faculty of teacher training and education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research aims to know the students’ attitudes toward learning physics, the physics students learning outcomes, and the correlation between attitudes of students’ toward learning physics with the results of learning physics. The types of this research are quantitative descriptive research and qualitative descriptive research. The research instrument consisted of three, that are the questionnaire, the physical value and the interview. The analysis method research consists of two methods which are quantitative analysis and qualitative analysis. Quantitative analysis method is used for analyzing the results of the questionnaire of students’ attitudes toward learning physics, the value of physics, and the correlation between students’ attitudes toward learning physics with the results of learning physics which analyzed using Pearson product moment statistics correlation trough the use of SPSS 20.0 program. Qualitative analysis method is used for analyzing the results of the interview. The subject of this research is the students of class X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta., consisting of 32students with 16 women and 16 men. The results of analysis correlation between students’ attitudes toward learning physics with the results of learning physics which analyzed using Pearson product moment statistics correlation trough the use of program SPSS 20.0, retrieved: 1. The description of the average value and standard deviation indicate that the variable attitude of students toward learning physics is on a neutral stance category and the variable outcome studied physics is on high-yield category studied physics. 2. The value of the correlation coefficient 0,356* indicates that there is a positive correlation and a high relationship between students attitudes toward learning physics with the results of learning physics. 3. The value of significance is 0,045. When compared to the = 0,05, significance value is smaller than the value of the ( . < ), which is 0,045 < 0,05. It means that there is a significance correlation between students’ attitudes toward learning physics with the results of learning physics.
Keyword: the students’ attitudes toward learning, the results of learning physics.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat dalam penyusunan skripsi yang berjudul Korelasi antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada: 1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Dr. Edi Santoso, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Ibu Dwi Nugraheni R, S.Si, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi. 6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Fisika, karyawan sekretariat Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Dr. Paulus Suparno, M.S,T.,SJ selaku dosen penguji validitas kuesioner sikap siswa dalam penelitian skripsi. 8. Dra. Hj. Bambang Rahmawati Ningsih selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Yogyakarta beserta guru-guru yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian penulisan skripsi ini. 9. Drs. Sabdrun Subagya selaku guru fisika kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data demi kelancaran dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian penulisan skripsi ini. 10. Siswa-siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta yang telah antusias dalam penelitian. 11. Ayahanda Daniel Dapa dan Ibunda Veronika Wea yang sangat banyak memberikan bantuan moril, material, arahan, dan selalu mendoakan keberhasilan dan keselamatan selama menempuh pendidikan.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Kakak dan adikku Dominikus Paskalis Dhosa Dapa, Filomena Theresia Nggowa Dapa, Maximilianus Rofinus Regho Dapa, Puspa Ayu Anggreani, Leontius Mahdan Goa Dapa,
Alfonsius Olla, Chlaude La Dafranveria Jufon Olla,
Walterius Djago Sanda, Seravina Maretina Fendo Wea Servin Ngao, Yohanes Lukas Kalu, Bernardino Philbert Awa, Kresensia Bhiju terima kasih atas dukungan yang telah diberikan selama ini. 13. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dan teman-teman kos Rajawali Paingan yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta,
Mei 2014
Penulis
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ………………………………………………………………..
i
Halaman Persetujuan ……………………………………………….................
ii
Halaman Pengesahan………………………………………………………….
ii
Halaman Motto dan Persembahan…………………………………………….
iv
Pernyataan Keaslian Karya……………………………………………………
v
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi untuk Kepentingan Akademis……
vi
Abstrak …………………………………………………………………………
vii
Abstract ………………………………………………………………………..
viii
Kata Pengantar ………………………………………………………………..
ix
Daftar Isi ………………………………………………………………………
xii
Daftar Tabel …………………………………………………………………...
xvi
Daftar Gambar ………………………………………………………………… xviii Daftar Lampiran ……………………………………………………………….
xix
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….
1
A. Latar Belakang ……………………………………………………
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………...
4
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………….
5
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………….. .
5
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………………
6
A. Sikap ……………………………………………………………….
6
1. Pengertian Sikap ……………………………………………....
6
2. Ciri-Ciri Sikap dan Terbentuknya Sikap ……………………….
9
B. Pembelajaran Fisika ……………………………………………..
12
1. Tujuan Pembelajaran Fisika ………………………………….
12
2. Fungsi Pembelajaran Fisika ………………………………….
13
C. Hasil Belajar ………………………………………………………
13
1. Pengertian Belajar …………………………………………….
13
2. Pengertian Hasil Belajar ………………………………………
14
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar …………….
15
4. Hasil Belajar Fisika ……………………………………………
16
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap terhadap Sains ………..
17
1. Persepsi Guru Sains ……………………………………………
17
2. Hasil Belajar Sains …………………………………………….
18
3. Belajar Sains yang Menyenangkan ……………………………
19
4. Hasil Penelitian yang Relevan ………………………….………….
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………
21
A. Jenis Penelitian……………………………………………………..
21
B. Prosedur Penelitian…………………………………………………
22
C. Subyek Penelitian…………………………………………………..
24
D. Variabel Peneltian…………………………………………………..
24
1. Variabel Bebas………………………………………………….
24
2. Variabel Terikat…………………………………………………
24
E. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………
24
1. Tempat Penelitian……………………………………………….
24
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Waktu Penelitian………………………………………………...
24
F. Instrumen Penelitian……..………………………………………….
25
1. Kuesioner ……………………………………………………….
25
2. Hasil Belajar Fisika……………………………………………...
27
3. Wawancara………………………………………………………
27
G. Uji Validitas Kuesioner………………………………………………
28
H. Metode Analisis Data Penelitian…………………………………….
30
1. Metode Analisis Kuantitatif ……………………………………..
30
a. Analisis Hasil Kuesioner ….…………………………………
30
b. Analisis Hasil Nilai Fisika…………………………………… 31 c. Analisis Korelasi antara Sikap dengan Nilai Fisika………….
32
2. Metode Analisis Kualitatif……………………………………….
35
Analisis Hasil Wawancara……………………………………….. 35 BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN …………
36
A. Hasil Penelitian ……………………………………………………..
36
1. Hasil Kuesioner………………………………………………….
36
2. Hasil Nilai Fisika……………………………………………….
37
3. Hasil Wawancara……………………………………………….
38
B. Metode Analisis Hasil Penelitian……………………………………
48
1. Metode Analisis Kuantitatif……………………………………...
48
a. Analisis Hasil Kuesioner …….………………………………
48
b. Analisis Hasil Nilai Fisika………………………………….
53
c. Analisis Korelasi Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika…………………………
55
2. Metode Analisis Kualitatif………………………………………
58
Analisis Wawancara……………………………………………..
58
C. Pembahasan …………………………………………………………... 64 1. Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika……………………… 64 xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Hasil Belajar Fisika……………………………………………….. 68 3. Korelasi Sikap Siswa dengan Hasil Belajar Fisika……………….. 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………
73
A. Kesimpulan ………………………………………………………….
73
B. Saran ………………………………………………………………… 74 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
77
LAMPIRAN I ……………………………………………………………………. 79 LAMPIRAN II………………………………………………………………….
82
LAMPIRAN III ………………………………………………………………… 136
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Teks
Halaman
3.1.
Skoring Kuesioner………………………………………… ……...
26
3.2.
Kisi-Kisi Kuesioner………………………………………………..
27
3.3.
Interval Skor Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan …………………………………………………………
34
4.1.
Hasil Kuesioner Sikap Siswa………………………………………
36
4.2.
Hasil Nilai Fisika………………………………………………….
37
4.3.
Skor Kuesioner dengan Kategori Sikap dan Skor Nilai Fisika dan Skor Nilai Fisika dengan Kategori Hasil Belajar Fisika untuk MasingMasing Siswa Di Kelas X-A……………………………………...
4.4.
39
Kategori Sikap terhadap Pembelajaran Fisika dengan Kategori Hasil Belajar Fisika Di Kelas X-A………………………………………..
40
4.5.
Kriteria Sikap……………………………………………………...
48
4.6.
Kriteria Sikap……………………………………………………...
49
4.7.
Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Siswa………………............………………………
49
4.8.
Sikap Siswa Kelas X-A terhadap Pembelajaran Fisika……………
50
4.9.
Kriteria Sikap……………………………………………………...
51
4.10.
Kriteria Sikap……………………………………………………...
51
4.11.
Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Sub Indikator Kuesioner……………………………………………
xvi
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.12.
Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Indikator Kuesioner………………………………………………..
52
4.13.
Kriteria Hasil Belajar Fisika……………………………………….
53
4.14.
Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing Siswa……………….
54
4.15.
Hasil Belajar Fisika Kelas X-A……………………………………
55
4.16.
Deskripsi Statistik Sikap Siswa…………………………………..
56
4.17.
Deskripsi Statistik Hasil Belajar Fisika…………………………..
56
4.18.
Korelasi Sikap Siswa dengan Hasil Belajar Fisika………………
56
4.19.
Sikap Positif Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A……………………….
61
4.20.
Sikap Negatif Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Di Kelas X-A..
62
4.21.
Sikap Negatif Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A………………………..
xvii
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Teks
Halaman
2.1 Bagan Terbentuknya Sikap………………………………………
11
3.1 Prosedur Penelitian………………………………………………
22
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Teks
Halaman
LAMPIRAN I…..………………………………………………………...
79
A. Surat Ijin Penelitian Universitas ………………………………
80
B. Surat Keterangan Penelitian Sekolah ………………………….
81
LAMPIRAN II……………………………………………………………
82
A. Validitas Kuesioner ……………………………………………
83
B. Kisi-Kisi Kuesioner…………………………………………….
97
C. Kuesioner ……………………………………………… …
103
D. Hasil Pengisian Kuesioner……………………………………...
128
E. Skor Total Pengisian Kuesioner………………………………..
129
F. Hasil Analisis Skor Indikator Kisi-Kisi Kuesioner……………..
132
LAMPIRAN III…………………………………………………………… A. Nilai Ulangan dan Nilai Mid Semester Ganjil………………….
xix
136 137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Pendidikan adalah suatu upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan padanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral serta keimanan dan ketakwaan manusia (Udin, 2009:6). Menurut W.J.S. Poewardaminta, pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan (Tatang, 2012:13). Pendidikan bertujuan menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Dalam dunia pendidikan terdapat lembaga-lembaga pendidikan yang digunakan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Ada dua macam lembaga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
pendidikan, yakni lembaga pendidikan formal dan lembaga pendidikan nonformal. Lembaga pendidikan formal adalah sekolah, sedangkan lembaga pendidikan non-formal adalah keluarga dan masyarakat. Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Dalam pembelajaran peran guru adalah membuat desain instruksional, menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bertindak mengajar atau membelajarkan, mengevaluasi hasil belajar yang berupa dampak pengajaran. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Sedangkan peran siswa adalah bertindak belajar, yaitu mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar yang digolongkan sebagai dampak pengiring. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar (Damyati dan Mudjiono, 2010:5). Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Menurut Gagn, setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai (Damyati dan Mudjiono, 2010:7). Dalam pembelajaran terdapat masalah-masalah dalam belajar, yakni masalah intern belajar dan masalah ekstern belajar (Damyati dan Mudjiono, 2010:235). Salah satu masalah intern dalam belajar adalah sikap siswa terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
belajar. Sikap adalah kemampuan memberikan penilaian, penerimaan, tanggapan seseorang terhadap suatu obyek, situasi, konsep, orang lain maupun dirinya sendiri akibat hasil dari proses belajar maupun pengalaman di lapangan yang menyebabkan perasaan senang (positif/sangat positif) atau tidak senang (negatif/sangat negatif). Misalnya sikap siswa terhadap pembelajaran fisika. Siswa yang memiliki sikap positif/sangat positif merasa senang, suka, rasa ingin tahu tinggi, serta tertarik dan berminat terhadap pembelajaran fisika. Sedangkan siswa yang memiliki sikap negatif/sangat negatif merasa bosan, jenuh, malas, selalu beranggapan fisika itu sulit atau pelajaran yang menakutkan, dan sebagainya terhadap pembelajaran fisika. Penilaian sikap dalam pembelajaran fisika yang merupakan bagian dari sains, penting dilaksanakan karena dalam pembelajaran fisika berkaitan dengan kemampuan, sehingga menjadi acuan siswa mampu atau tidak mampu pada pembelajaran fisika. Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evalusi hasil belajar. Dari segi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Damyati dan Mudjiono, 2010:3). Sama halnya dengan hasil belajar fisika yang diperoleh siswa dalam pembelajaran fisika. Hasil belajar fisika yang diperoleh tertuang dalam bentuk angka, seperti nilai tugas, ulangan harian, ujian, rapor, dan ijazah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Berbicara mengenai sikap, sikap adalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Zainal, 2012:299). Dalam penelitian Yunita mengenai “HUBUNGAN ANTARA SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XI IPA MA NEGERI KAMPAR” memaparkan bahwa siswa yang memiliki sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki kelancaran
dalam berpikir sehingga akan termotivasi selalu berprestasi dan memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai keberhasilan, keunggulan. Siswa yang mempunyai kemampuan bernalar tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran fisika, sebaliknya peserta didik yang kemampuan bernalarnya rendah mungkin akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran fisika. Semakin positif sikap ilmiah siswa, maka hasil belajar fisika siswa semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif sikap ilmiah siswa, maka hasil belajar fisika akan semakin rendah. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “KORELASI ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS X-A SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA”
B. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran fisika? 2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
3. Apakah ada korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika 2. Mengetahui hasil belajar fisika siswa 3. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil belajar fisika
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru dan calon guru Meningkatkan kualitas mengajar dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, menarik dan dihadapkan pada kehidupan nyata bagi siswa, agar siswa meningkatkan sikap positifnya terhadap pembelajaran fisika yang dapat berdampak pada hasil belajar yang tinggi. 2. Bagi penelitian selanjutnya Sebagai sumber informasi/referensi tambahan dan bahan pertimbangan untuk berbagai penelitian serupa di masa mendatang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sikap 1. Pengertian Sikap Sikap merupakan salah satu bagian yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Seseorang akan dinilai kepribadiannya oleh orang lain saat orang tersebut menunjukkan sikapnya terhadap suatu objek. Berbicara mengenai pengertian sikap seperti halnya dengan pengertian-pengertian lain, terdapat beberapa pendapat dari para ahli tentang apa yang dimaksud dengan sikap. Tetapi sikap yang dikemukakan para ahli memiliki batasan-batasannya sendiri. Menurut Thurstone (Walgito, 1990:109) mengatakan bahwa “An attitude as the degree of positive or negative affect associated with some psychological object. By psychological object Thurstone means any symbol, phrase, slogan, person, institution, ideal, or idea, toward which people can differ with respect to positive or negative affect”. Dari batasan tersebut Thurstone memandang sikap sebagai suatu tindakan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif yaitu afeksi senang, sedangkan afeksi negatif adalah afeksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
yang tidak menyenangkan. Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai-bagai macam sikap, dapat menimbulkan berbagai-bagai macam tingkatan afeksi pada seseorang. Thurstone hanya melihat sikap sebagai tingkatan afeksi saja, belum mengaitkan sikap dengan prilaku. Menurut Newcomb (Walgito, 1990:110) memberikan sikap sebagai “From a cognitive point of view, then, an attitude represent an organization of valenced cognitions. From a motivational point of view, an attitude represents a state of readines for motive arousal”. Dari batasan tersebut Newcomb telah menghubungkan sikap dengan komponen kognitif dan komponen konatif, untuk komponen afektifnya tidak ada. Sedangkan menurut Baron dan Byrne (Walgito, 1990:110) mengutip pendapat dari Eagly dan Himmelfarb, serta pendapat Rajecki yang menyatakan bahwa: “Specifically they define attitudes as relatively lasting cluster of feelings, beliefs’, and behavior tendencies directed toward specific persons, ideas, objects, or groups”. Myers berpendapat bahwa sikap itu merupakan “A presisposition towards some object; includes one’s beliefs, feelings, and behavior tendencies concerning the object”. Batasan tersebut mengemukakan bahwa pengertian sikap telah mengandung komponen kognitif (beliefs), komponen afektif (feelings), dan komponen konaktif (behaviour tendencies).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sikap dengan batasan-batasannya, Walgito (1990:111) menyimpulkan pada umumnya sikap mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu: a. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap. b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan negatif. c. Komponen konaktif (komponen perilaku atau action component), yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap. Pada artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011) menurut ahli ilmu jiwa Brekler (1984) dan Millar dan Tesser (1989) menyatakan bahwa sikap dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni dimensi afektif (affective), perilaku (behavioral) dan kognitif (cognitive) atau disebut dengan ABC model of attitudes. Unsur kognitif (cognitive), sikap mengarah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
kepada kumpulan beberapa faktor dan argumen-argumen rasional bahwa kontribusi dari salah satu hubungan terhadap suatu objek yaitu, unsur-unsur sikap tersebut berdasarkan apa yang diketahui (Eagly dan Chaiken, 1998). Misalnya, sikap siswa yang positif cenderung ke arah pembelajaran sains karena mereka percaya ini akan memimpin mereka ke karir yang menguntungkan. Unsur
afektif (affective), di sisi lain berhubungan tidak
rasional tetapi untuk komponen emosional dari salah satu hubungan terhadap suatu objek. Reaksi yang disuarakan dalam hal daya tarik atau tolakan, cinta atau benci, kesenangan atau ketidak-senangan, misalnya, mengacu pada unsur afektif/emosional dari sikap. Ketiga, unsur perilaku (behavioral), sikap mengacu pada satu cara yang cenderung untuk benar-benar bersikap terhadap suatu objek. Unsur perilaku ini lebih pragmatis tidak selalu menghasilkan dari sikap kognitif atau sikap emosional, yang berarti bahwa ada perbedaan antara sikap seseorang tetap memungkinkan untuk prediksi perilaku seseorang.
2. Ciri-Ciri Sikap dan Terbentuknya Sikap Walgito (1990:113-116) memaparkan ciri-ciri sikap dan terbentuknya sikap yakni: a. Ciri-ciri Sikap Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku yang tertentu. Oleh karena itu, dipaparkan beberapa ciri-ciri sikap yang dapat digunakan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
membedakan sikap dengan pendorong-pendorong lain yang ada dalam diri manusia, antara lain: 1) Sikap itu tidak dibawa sejak lahir Ini berarti manusia pada waktu dilahirkan belum membawa sikap tertentu terhadap sesuatu objek, melainkan sikap terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan. 2) Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu dari individu terhadap objek tersebut. 3) Sikap dapat tertuju pada suatu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan objek-objek. Misalnya, seseorang mempunyai sikap yang negatif pada seseorang, orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif pula pada kelompok di mana sesorang tersebut tergabung di dalamnya. 4) Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar Sikap telah terbentuk dan merupakan nilai kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan lama bertahan pada diri orang yang bersangkutan. Sikap tersebut akan sulit berubah, dan kalaupun dapat berubah akan memakan waktu yang relatif lama. Tetapi sebaliknya bila sikap itu belum begitu mendalam ada dalam diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
seseorang, maka sikap tersebut secara relatif tidak bertahan lama, dan sikap tersebut akan mudah berubah. 5) Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi Ini berarti bahwa sikap terhadap suatu objek tertentu akan selalu
diikuti
oleh
perasaan
yang
dapat
bersifat
positif
(menyenangkan) terhadap objek tetapi juga dapat bersifat negatif (tidak
menyenangkan)
terhadap
objek
tersebut.
Sikap
juga
mengandung motivasi, di mana sikap mempunyai daya dorong bagi individu untuk berperilaku secara tertentu terhadap objek yang dihadapinya. b. Terbentuknya Sikap Dari ciri-ciri sikap di atas dipaparkan sikap tidak dibawa sejak lahir,
tetapi
dibentuk
sepanjang
perkembangan
individu
yang
bersangkutan. Adapun bagan terbentuknya sikap yakni: Faktor internal - Fisiologis
- Psikologis Objek sikap sikap
Faktor eksternal - Pengalaman - norma-norma - pendorong
- situasi - hambatan
Gambar 2.1 Bagan Terbentuk Sikap
reaksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Dari bagan tersebut dapat dikemukan bahwa sikap yang ada pada diri seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor fisiologis dan psikologis, serta faktor eksternal. Faktor eksternal dapat berujud situasi yang dihadapi oleh individu, norma-norma yang ada dalam masyarakat, hambatan-hambatan atau pendorong-pendorong yang ada dalam masyarakat. Semuanya ini akan berpengaruh pada sikap yang pada diri seseorang. Reaksi yang dapat diberikan individu terhadap objek sikap dapat bersifat positif, tetapi juga dapat bersifat negatif.
B. Pembelajaran Fisika Menurut Kartika (2001:46) memaparkan pembelajaran fisika yang menekankan pada kegiatan atau keaktifan siswa, bukan kegiatan guru. Ukuran dari kualitas pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Peran guru yang pokok adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan dan membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar secara berkesinambungan. 1. Tujuan Pembelajaran Fisika Tujuan pembelajaran fisika adalah melakukan pengukuran, melakukan percobaan, diskusi, dan bernalar untuk memahami konsep, prinsip, hukum, dan/atau teori sesuai pokok bahasaan yang dipelajarinya, serta mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
menerapkannya untuk memecahkan masalah-masalah (soal-soal) yang berkaitan. Dalam tujuan tersebut ditekankan betapa pentingnya kemampuan siswa melakukan proses, baik sebagai hasil maupun sebagai langkah kerja yang harus dialami dalam proses pembelajaran.
2. Fungsi Pembelajaran Fisika Pembelajaran fisika mempunyai dua fungsi. Kedua fungsi tersebut adalah (1) fungsi umum, yaitu fungsi yang berkaitan dengan berlangsungnya proses pembelajaran, dan (2) fungsi khusus, yaitu fungsi yang menunjang terjadinya proses belajar secara optimal. Dikutip dari Gal’perin memaparkan pembelajaran memiliki 4 fungsi khusus, yaitu (1) orientasi, (2) latihan, (3) umpan balik, dan (4) tindak lanjut; dan tiga fungsi umum, yaitu (1) membangkitkan motivasi, (2) mengetahui pengetahuan alam, dan (3) informasi tentang sasaran belajar, kriteria keberhasilan yang dituntut, dan contoh-contoh soal ujian.
C. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Ratna, 2006:2). Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses, dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan (Syaiful, 2010:10).
2. Pengertian hasil belajar Menurut Zainal (2012:298) keberhasilan pembelajaran dapat ditinjau dari proses belajar dan hasil belajar. Keberhasilan proses belajar adalah keberhasilan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Jika berakhirnya suatu proses belajar, maka peserta didik memperoleh suatu hasil belajar dan tindak belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Adapun hasil belajar merupakan peningkatan kemampuan mental siswa yang dapat dibedakan menjadi (a) dampak pembelajaran (prestasi), dan (b) dampak pengiring (hasil). Dampak pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur dalam setiap pelajaran (pada umumnya menyangkut domain kognitif), seperti tertuang dalam angka rapor dan angka dalam ijazah. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain yang merupakan suatu transfer belajar (transfer of learning).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik (Sudjana, 1989:22). Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensitesis, dan kemampuan mengevaluasi. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Sedangkan ranah psikomotorik berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah peserta didik menerima pengalaman belajar tertentu.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Zainal (2012:299) guru juga harus memahami beberapa faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap hasil belajar, antara lain: a. Faktor siswa yang meliputi kapasitas dasar, bakat khusus, motivasi, minat, kematangan, dan kesiapan, sikap dan kebiasaan, dan lain-lain. b. Faktor sarana dan prasarana, baik yang terkait dengan kualitas, kelengkapan maupun penggunaannya, seperti guru, metode, dan teknik, media, bahan dan sumber belajar, program, dan lain-lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
c. Faktor lingkungan, baik fisik, sosial maupun kultur, di mana kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Kultur masyarakat setempat, hubungan antara siswa dengan keluarga merupakan kondisi lingkungan yang akan mempengaruhi proses dan hasil belajar untuk pencapaian tujuan pembelajaran. d. Faktor hasil belajar yang merujuk pada rumusan normatif harus menjadi milik siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran. Hasil belajar ini perlu dijabarkan dalam rumusan yang lebih operasional, baik yang menggambarkan aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik sehingga mudah untuk melakukan evaluasinya.
4. Hasil Belajar Fisika Hasil belajar sama artinya dengan nilai yang dicapai siswa selama mengikuti proses pembelajaran di kelas. Menurut Winkel yang dikutip dari penelitian Yuniari (2012), taraf prestasi belajar yang telah dicapai oleh murid dinyatakan oleh dengan nilai. Nilai bukanlah score. Nilai bersifat kualitatif yaitu menyatakan sesuatu tentang baik atau buruknya prestasi murid. Dalam memberikan nilai terdapat skala penilaian dan nilai tidak selalu nampak dalam lambang kuantitatif. Hasil belajar fisika diperoleh siswa dalam mempelajari pelajaran fisika untuk kurun waktu satu semester. Hasil belajar fisika berupa nilai tugas, nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
ulangan harian, nilai akhir semester atau nilai yang tertulis pada rapor siswa dan nilai lainnya.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap terhadap Sains Artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011) yang ditulis oleh George (2000); Tuan, Chin dan Shich (2005) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap sains antara lain: 1. Persepsi guru sains Dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang dikutip pada artikel ini persepsi guru menyatakan bahwa: a. Guru dan perilakunya di kelas sangat penting dalam mengembangkan sikap siswa terhadap pembelajaran sains, dan mempengaruhi perilaku siswa terhadap pembelajaran sains. Di mana guru dapat mempengaruhi sikap siswa untuk lebih baik atau buruk, tergantung pada interaksi antara siswa dan guru. b. Siswa mengetahui guru yang baik ketika guru memiliki hubungan pribadi yang baik terhadap anak didiknya, mendengarkan, memahami, mendorong dan mendukung siswa. c. Mempelajari persepsi dan sikap siswa kelas 10 terhadap pengajaran dan pembelajaran sains, menunjukkan bahwa siswa menekankan 'metode pengajaran dan menekankan guru-guru mereka berpengaruh terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
minat dan pemahaman pembelajaran sains mereka. Dengan hal menyenangkan dan menghibur, para siswa dapat mengerti dengan penggunaan berbagai metode untuk mengkomunikasikan materi dan pelajaran interaktif. d. Ketertarikan siswa pada kelas sains tumbuh berkat guru-guru yang mengajar menyenangkan dan menghibur. e. Guru menyederhanakan subjek dan berbicara dalam bahasa yang jelas kepada siswa. f. Kualitas pengajaran dari guru sains sekolah tidak hanya mempengaruhi kepuasan siswa dengan guru, tetapi juga merupakan faktor penting dalam keputusan untuk melanjutkan pembelajaran sains. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jika perilaku guru menjawab kebutuhan para siswa, hal itu akan menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap pembelajaran sains.
2. Hasil Belajar Sains Pada tahun 1998 penelitian dilakukan oleh Yager dan Yaper memaparkan bahwa pandangan siswa Sekolah Menengah Atas tentang pentingnya pembelajaran sains menunjukkan bahwa siswa menunjukkan sikap positif terhadap kebutuhan dan manfaat dari pembelajaran sains. Namun, penelitian yang lebih baru yang dilakukan oleh Rani pada tahun 2003 telah menunjukkan bahwa ketertarikan dalam pentingnya sains di kelas telah sangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
menurun saat ini. Sedangkan Osborne dan Collins (2001) menunjukkan penelitian mereka bahwa siswa setuju dengan pentingnya pembelajaran sains karena menentukan karir mereka.
3. Belajar Sains yang Menyenangkan Berdasarkan penelitian-penelitan yang dilakukan menunjukkan bahwa karakter guru, suasana kelas dan keterkaitan materi dengan kehidupan seharihari mempengaruhi minat, ketertarikan serta kesenangan siswa terhadap pembelajaran sains. Adanya kesenangan, ketertarikan dan minat siswa maka terciptalah sikap positif siswa terhadap pembelajaran sains.
E. Hasil Penelitian yang Relevan Pada penelitian umumnya yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, memaparkan bahwa sikap siswa mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yunita (2012) menunjukkan bahwa subjek penelitian (siswa MA Negeri Kampar) memiliki tingkat sikap ilmiah tegolong sangat positif dan memiliki hasil belajar yang tergolong sangat memuaskan. Sehingga salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar pada siswasiswa khususnya siswa-siswa MA Negeri Kampar dapat dilakukan dengan menumbuhkan dan menanamkan sikap ilmiah yang positif terhadap mata pelajaran khususnya mata pelajaran fisika karena seseorang yang memiliki sikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
ilmiah positif dalam belajar khususnya belajar fisika akan belajar lebih aktif dan dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Pada artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011) menunjukkan bahwa guru yang memiliki karakter yang hangat, selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa, menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, serta menciptakan suasanan kelas yang menghibur dan menyenangkan akan mempengaruhi sikap siswa yang positif terhadap pembelajaran sains. Di mana sikap positif siswa berupa ketertarikan, kesenangan, minat, dan motivasi yang tinggi untuk mempelajari sains.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Suparno (2010:3) penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan penjelasan atau uraian akan suatu hal. Penelitian ini menggunakan dua macam metode penelitian, yakni penelitian kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa skor atau angka yang kemudian akan dianalisis dengan statistik (Suparno, 2010: 7). Pengumpulan data pada penelitian ini melalui penyebaran kuesioner dan dokumentasi nilai fisika siswa berupa nilai ulangan harian (untuk materi Bab I Besaran dan Satuan) dan nilai UTS semester ganjil di kelas X-A. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan skor angka dan analisisnya tidak dengan statistik, tetapi secara kualitatif. Data dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, gambar, keadaan, daripada bilangan (Suparno, 2010: 8). Pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara kepada beberapa siswa mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisikadi kelas X-A.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
B. Prosedur Penelitian Menurut Hasan (2004:16) prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau urutan-urutan yang harus dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian. Prosedur penelitian digambarkan dalam bagan di bawah ini:
Kuesioner Sikap + Dokumentasi nilai fisika
Analisis Hasil Kuesioner Sikap
Analisis Hasil Nilai Fisika
Wawancara
Transkip Data Wawancara
Analisis Hasil Wawancara
Analisis Korelasi Sikap dengan Hasil Belajar Fisika
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Prosedur penelitian yang dilakukan adalah: a. Kuesioner Peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada semua siswa yang betujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A. b. Dokumentsi nilai fisika Peneliti mendokumentasi nilai fisika siswa kelas X-A berupa nilai ulangan harian (untuk materi Bab I Besaran dan Satuan) dan nilai UTS semester ganjil yang diperoleh dari guru fisika kelas X-A. c. Wawancara Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas X-A mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yang diperoleh dari hasil atkuesioner dan hasil belajar fisika siswa kelas X-A yang diperoleh melalui dokumentasi nilai fisika. d. Analisis Data Setelah data penelitian dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner, dokumentasi nilai fisika dan wawancara, data kemudian dianalisis. Setelah diperoleh hasil analisis kuesioner dan hasil analisis nilai fisika, peneliti melakukan analisis uji korelasi kedua hasil analisis tersebut menggunakan statistik korelasi product moment Pearson melalui program SPSS 20.0 yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika siswa di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
C. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta. Siswa sebanyak 32 siswa dengan 16 jumlah perempuan dan 16 jumlah laki-laki.
D. Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian antara lain: 1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta terhadap pembelajaran fisika. 2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa kelas XA SMA Negeri 4 Yogyakarta.
E. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian: SMA Negeri 4 Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian: Bulan September 2014 sampai dengan bulan Oktober 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
F. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga instrumen penelitian, yakni kuesioner, nilai fisika dan wawancara. 1. Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010:61). Kuesioner pada penelitian ini mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika. Di mana kuesionernya bersifat tertutup, di mana responden tinggal memilih, sudah ada jawabannya, dalam bentuk check list. Kuesioner pada penelitian ini menggunakan pengukuran skala sikap model Likert. Menurut Walgito (1990:145) pengukuran skala sikap model Likert merupakan pengukuran menggunakan pernyataan-pernyataan dengan lima jawaban alternatif atau tanggapan atas pernyataan-pernyataan tersebut, baik pernyataan positif maupun pernyataan negatif. Siswa memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang disediakan untuk masing-masing pernyataan kuesioner. Lima alternatif jawaban yang dikemukakan oleh Likert adalah sangat setuju (strongly approve), setuju (approve), tidak mempunyai pendapat atau netral (undecided), tidak setuju (disapprove), dan sangat tidak setuju (strongly disapprove). Lima alternatif jawaban tersebut diberi skor masingmasing berdasarkan pernyataan positif dan negatif kuesioner,yakni sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Tabel 3.1 Skor Pernyataan Kuesioner Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor Pernyataan Positif 4 3 2 1 0
Skor Pernyataan Negatif 0 1 2 3 4
Pernyataan-pernyataan kuesioner terdiri dari 48 pernyataan dengan 35 pernyataan positif yang terdapat pada nomor 1, 2, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 29, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47,48 dan 13 pernyataan negatif yang terdapat pada nomor 3, 4, 5, 9, 16, 19, 24, 26, 27, 28, 33, 35 dan 41. Pernyataan-pernyataan kuesioner sikap siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta terhadap pembelajaran fisika dikembangan dari pertanyaanpertanyaan wawancara pada artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011). Pertanyaan-pertanyaan kuesioner di rumuskan dalam kisi-kisi kuesioner sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Indikator
Sikap terhadap pelajaran fisika
Sikap terhadap cara mempelajari pelajaran fisika
Sikap terhadap guru fisika
Sub Indikator Paham dan yakin akan pentingnya mempelajari tujuan dan isi pelajaran fisika Kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi pelajaran fisika Keseriusan dalam mempelajari fisika Kesenangan untuk mendiskusikan bahan/topik fisika Kesenangan untuk memecahkan permasalahan fisika Keinginan mendapatkan prestasi yang baik dalam pelajaran fisika Cara mengajar guru fisika. Interaksi guru dengan siswa
Nomor Pernyataan 2, 3, 4, 5, 15, 17, 25, 30, 43, 47 1, 8, 16, 27, 32, 37, 44 6, 7, 24, 35, 40, 41, 46 18, 26, 29, 39 20, 28, 30, 31, 33, 34, 38 19, 21, 22, 23, 36 9, 12, 14, 42, 45, 48 10, 11, 13
2. Nilai Fisika Nilai fisika siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta merupakan hasil belajar fisika yang telah diperoleh siswa tersebut dalam mempelajari pelajaran fisika. Nilai fisika siswa kelas X-A berupa nilai rata-rata dari nilai ulangan harian (untuk materi Bab I Besaran dan Satuan) dengan nilai UTS semester ganjil yang diperoleh dari guru fisika.
3. Wawancara Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini berupa wawancara bebas. Menurut Suparno (2010:62) wawancara bebas adalah bebas menanyakan apa saja yang diperlukan. Siswa yang diwawancarai adalah siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan hasil pengisian kuesioner dengan hasil belajar fisika yang diperoleh. Peneliti mengelompokkan siswa menjadi dua kategori yang terdiri dari dua kelompok, yakni: (1) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil belajar fisika (a) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok A). (b) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok B). (2) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi dengan hasil belajar fisika (a) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok C). (b) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok D).
G. Uji Validitas Kuesioner Menurut Suparno (2010:67) validitas merupakan mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (valid untuk). Validitas menunjuk pada kesesuaian penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulannya valid bila sesuai dengan tujuan penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Menurut Surapratama (2004:50) validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas sebuah tes selalu dibedakan menjadi dua macam yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis sama dengan analisis kualitatif terhadap sebuah soal, yaitu untuk menentukan berfunsi tidaknya suatu soal berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yang dalam hal ini adalah kriteria materi, konstruksi dan bahasa. Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity (validitas isi). Validitas isi yaitu isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur. Apakah item tes sungguh mempresentasikan isi yang mau dites (Suparno, 2010:68). Pada penelitian ini, kuesioner tidak diujicobakan, namun telah dibuat kisikisi kuesioner, dikonsultasikan dan disetujui oleh dua orang ahli, yakni guru pembimbing dan dosen, serta kuesioner ini dikembangkan dari pertanyaanpertanyaan wawancara pada artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
H. Metode Analisis Data Penelitian 1. Metode analisis kuantitatif a. Analisis Hasil Kuesioner Kuesioner pada penelitian ini dalam bentuk skala sikap model Likert
yang
bertujuan
untuk
mengetahui
sikap
siswa
terhadap
pembelajaran fisika. Dalam skala Likert, setiap item pernyataan pada kuesioner yang berjumlah 48 pernyataan, terdiri dari 35 pernyataan positif dan 13 pernyataan negatif, akan dinilai oleh siswa dengan cara memilih salah satu jawawan alternatif dari lima jawaban alternatif, yakni sangat setuju, setuju, netral (tidak mempunyai pendapat), tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Lima alternatif jawaban kuesioner dibuat skor. Skor untuk pernyataan positif, alternatif jawaban sangat setuju skornya 4 (empat), setuju skornya 3 (tiga), netral skornya 2 (dua), tidak setuju skornya 1 (satu), dan sangat tidak setuju skornya 0 (nol). Sedangkan pernyataan negatif, alternatif jawaban sangat setuju skornya 0 (nol), setuju skornya 1 (satu), netral skornya 2 (dua), tidak setuju skornya 3 (tiga), dan sangat tidak setuju skornya 4 (empat). Seluruh skor yang ada pada setiap item pernyataan kuesioner dijumlahkan untuk mendapatkan skor total masing-masing siswa. Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 192 dan skor terendah adalah 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
(nol). Skor total kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika akan dikorelasikan dengan skor hasil belajar fisika. Dengan mengetahui skor tertinggi dan terendah kuesioner, kuesioner dianalisis menggunakan perhitungan menurut Likert (Seravina, 2014), yakni: Keterangan:
=
C = rentang skor sikap A = skor tertinggi kuesioner sikap B = skor terendah kuesioner sikap Setelah diperoleh rentang skor sikap, maka kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dapat dibuat dengan cara digolongkan menjadi 5 (lima), yakni: Sangat Positif
:
Positif
:
Netral
:
Negatif
:
Sangat Negatif
:
+4 ≤
<
+5
+2 ≤
<
+3
+3 ≤ +
≤
≤
<
< <
+
+4 +2
b. Analisis Hasil Nilai Fisika Nilai fisika siswa kelas X-A merupakan hasil belajar fisika siswa yang diperoleh selama mengikuti pelajaran fisika. Nilai fisika siswa diperoleh dari guru fisika kelas X-A berupa nilai ulangan harian (untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
materi Bab I Besaran dan Satuan) dan nilai UTS semester ganjil, kemudian dirata-ratakan. Dengan mengetahui skor tertinggi dan terendah nilai fisika, nilai fisika dianalisis menggunakan perhitungan menurut skala Likert =
(Seravina, 2014), yakni: Keterangan:
C = rentang skor nilai fisika A = skor tertinggi nilai fisika B = skor terendah nilai fisika Setelah diperoleh rentang skor nilai fisika, maka kriteria hasil belajar fisika digolongkan menjadi 5 (lima), yakni: Sangat Tinggi
:
Tinggi
:
Cukup
:
Rendah
:
Sangat Rendah
:
+4 ≤
<
+5
+2 ≤
<
+3
+3 ≤ +
≤
≤
<
< <
+
+4 +2
c. Analisis Korelasi antara Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika Untuk mendapatkan korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika siswa, dianalisis menggunakan statistik korelasi product moment Pearson melalui program
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
SPSS 20.0, dengan memasukkan skor hasil analisis kuesioner sebagai variabel bebas (variabel X) serta skor hasil analisis nilai fisika sebagai variabel terikat (variabel Y). Hasil analisis korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi dan nilai probabilitas atau nilai signifikan korelasi, yakni: 1) Koefisien korelasi Menurut Hasan (2004:43) koefisien korelasi adalah indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan, meliputi hubungan dan bentuk/arah hubungan. Untuk kekuatan hubungan, nilai berada di antara -1 dan +1. Untuk bentuk arah/hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negative (-), atau (−1 ≤
≤ +1).
a) Jika koefisien korelasi bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka variabel yang lainnya juga naik/turun. Semakin dekat dengan nilai koefisien korelasi ke +1, semakin kuat korelasi positifnya. b) Jika koefisien korelasi bernilai negatif, maka variabel-variabel berkorelasi negatif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka variabel yang lainnya akan naik/turun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi -1, semakin kuat korelasi negatifnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
c) Jika koefisien korelasi bernilai 0 (nol), maka variabel tidak menunjukkan korelasi. d) Jika koefisien korelasi bernilai +1 atau -1, maka variabel-variabel menunjukkan korelasi positif atau negatif sempurna. Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antarvariabel tersebut, berikut ini diberikan nilai dari KK sebagai patokan. Tabel 3.3 Interval Skor Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan Interval Nilai 0,00 ≤ 0,20 ≤ 0,40 ≤ 0,70 ≤ 0,90 ≤
= 0,00 ≤ 0,20 ≤ 0,40 ≤ 0,70 ≤ 0,90 ≤ 1,00 = 1,00
Kekuatan Hubungan Tidak ada Sangat rendah Rendah Cukup atau sedang Tinggi Sangat tinggi Sempurna
2) Probabilitas/signifikan korelasi Untuk menguji signifikansi hasil korelasi dengan penyusunan hipotesis: Ho: tidak ada korelasi antara variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika Hi: ada korelasi antara variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Bila nilai probabilitas atau nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 (< 0,05), maka Ho ditolak dan Hi diterima berarti bahwa ada korelasi antara dua variabel (ada korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika). Sebaliknya, bila nilai probabilitas atau nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 (> 0,05), maka Hi ditolak dan Ho diterima berarti bahwa tidak ada korelasi antara dua variabel (tidak ada korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika)
2. Metode Analisis Kualitatif Analisis Wawancara Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yang diperoleh dari hasil kuesioner dan hasil belajar fisika siswa yang diperoleh dari nilai fisika yang diberikan oleh guru fisika kelas X-A. hasil wawancara ditranskip dari rekaman kedalam bentuk tulisan. Analisis wawancara dengan cara sebagai berikut: a. Data wawancara yang sudah ditranskip ke dalam bentuk tulisan berupa pertanyaan peneliti dan jawaban siswa akan dikategorikan menjadi beberapa kategori pernyataan. b. Menganalisis isi atau kata-kata yang sering muncul dari jawaban-jawaban siswa berdasarkan setiap kategori.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian atau data penelitian yang diperoleh menggunakan instrumen penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, hasil belajar fisika siswa, dan adanya korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Hasil penelitian ini menggunakan tiga instrumen penelitian, yakni kuesioner, nilai fisika dan wawancara. 1. Hasil Kuesioner Sikap Hasil pengisian kuesioner mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Kuesioner Sikap Siswa Siswa Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Skor Sikap 131 104 123 120 102 120 127 125 114 154 129 97 129
Kriteria Sikap Netral Netral Netral Netral Sangat Negatif Netral Netral Netral Negatif Sangat Positif Netral Sangat Negatif Netral
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
105 111 162 98 131 127 88 101 105 122 126 131 122 130 102 132 101 95 115
37
Negatif Negatif Sangat Positif Sangat Negatif Netral Netral Sangat Negatif Sangat Negatif Negatif Netral Netral Netral Netral Netral Sangat Negatif Positif Sangat Negatif Sangat Negatif Negatif
2. Hasil Nilai Fisika Hasil nilai fisika siswa kelas X-A merupakan hasil belajar fisika yang diperoleh siswa, berupa nilai rata-rata dari nilai ulangan harian (untuk materi Bab I Besaran dan Satuan) dengan nilai UTS semester ganjil yang diberikan oleh guru pembimbing fisika, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Hasil Nilai Fisika
Siswa Ke1 2 3 4 5 6
Nilai Fisika Ulangan UTS
92 84 88 80 88 80
53 46 70 56 57 36
Nilai Fisika Rata-Rata 72 65 79 68 72 58
Kriteria Hasil Belajar Fisika Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
80 80 52 84 86 76 80 80 88 92 88 88 84 76 84 88 84 81 68 80 80 76 84 72 80
50 53 52 52 60 54 50 66 56 44 72 66 60 44 20 40 76 67 70 52 54 34 68 38 38 46
65 67 52 68 73 27 60 73 68 66 82 73 74 64 48 62 82 76 76 60 67 57 72 61 55 63
38
Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sangat Rendah Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Sedang Tinggi
3. Hasil Wawancara Sikap Hasil pengumpulan data hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil nilai fisika yang diperoleh siswa di kelas X-A adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 4.3 Skor Kuesioner dengan Kategori Sikap dan Skor Nilai Fisika dengan Kategori Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing Siswa Di Kelas X-A Siswa Ke-
Skor Sikap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
131 104 123 120 102 120 127 125 114 154 129 97 129 105 111 162 98 131 127 88 101 105 122 126 131 122 130 102 132 101 95 115
Kriteria Sikap Netral Netral Netral Netral Sangat Negatif Netral Netral Netral Negatif Sangat Positif Netral Sangat Negatif Netral Negatif Negatif Sangat Positif Sangat Negatif Netral Netral Sangat Negatif Sangat Negatif Negatif Netral Netral Netral Netral Netral Sangat Negatif Positif Sangat Negatif Sangat Negatif Negatif
Skor Nilai Fisika 72 65 79 68 72 58 65 67 52 68 73 27 60 73 68 66 82 73 74 64 48 62 82 76 76 60 67 57 72 61 55 63
Kriteria Hasil Belajar Fisika Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sangat Rendah Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Sedang Tinggi
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Skor total dari hasil pengumpulan data kuesioner dan nilai fisika untuk masing-masing siswa, dibuat 5 (lima) kategori sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan kategori hasil belajar fisika siswa di kelas X-A, seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Kategori Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Kategori Hasil Belajar Fisika Siswa di Kelas X-A
1
Kategori Sikap Siswa Sangat Positif
2
Positif
3
Netral
4
Negatif
5
Sangat Negatif
No
Total Jumlah Siswa Kelas X-A
Kategori Hasil Belajar Fisika Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah Siswa 2 1 8 7 1 1 3 1 2 2 2 1 1 32 Siswa
Presentase 6,25% 3,125% 25% 21,875% 3,`125% 3,125% 9,375% 3,125% 6,25% 6,25% 6,25% 3,125% 3,125%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Berdasarkan hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil nilai fisika yang diperoleh siswa di kelas X-A yang diwawancarai berjumlah 4 (empat) siswa dari 32 siswa. Keempat siswa ini sudah dikategorikan ke dalam dua kategori yang terdiri dari dua kelompok, yakni: a. Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil belajar fisika 1) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok A adalah siswa ke-10). Hasil wawancara kelompok A untuk siswa ke-10: Peneliti:
Apakah anda suka belajar fisika?
Siswa ke-10: Tentu, tertarik sekali Peneliti:
Alasannya?
Siswa ke-10: Karena fisika itu bermain tentang angka, angka itu berarti ilmu pasti, karena saya suka ilmu yang pasti Peneliti:
Apakah ada kendala saat belajar fisika?
Siswa ke-10: Ya ada, tetapi kendalanya berupa pemahaman ketika guru mengajar, ketika kita bertanya, guru itu suka bingung sendiri untuk menjelaskan kepada siswanya, mungkin sebenarnya gurunya tahu tapi bingung untuk menjelaskan bagaimana, kalau dari saya sendiri lebih suka belajar dengan santai, seriusn dan tidak serius monoton. Peneliti:
Selain belajar di sekolah dan belajar di rumah, mungkin kamu belajar dari internet atau sumber lain?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Siswa ke-10: Untuk mensiasati itu, saya beli buku sendiri tetapi saya belum mengikuti bimbingan belajar (privat), karena saya berusaha semaksimal mungkin sampai saya bisa, kalau saya merasa tidak bisa baru saya ambil tindakan untuk bimbingan belajar Peneliti:
Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-10: Tentu semua orang mau dan saya pun juga mau saya selalu berusaha untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi. Peneliti:
Aktif dalam mengikuti pelajaran, seperti bertanya?
Siswa ke-10: Ya relatif, Insya Allah juga aktif. Hasil wawancara kelompok A untuk siswa ke-16 adalah: Peneliti:
Apakah anda tertarik belajar fisika?
Siswa ke-16: Ya lumayan. Peneliti:
Lumayannya seperti apa?
Siswa ke-16: Ada yang nyaman ada yang tidak Peneliti:
Nyamannya seperti apa?
Siswa ke-16: Mudah dihitung, bisa dilogika, itu aja ketemu. Ada rumus yang sangat panjang, jika salah ditengah harus balik lagi dari awal Peneliti:
Selain dengan rumus, mungkin ada kendala lain, seperti gurunya atau bagaimana saat pelajaran?
Siswa ke-16: Tidak, gurunya berbahagia, baik Peneliti:
Selain baik, bagaimana cara mengajarnya?
Siswa ke-16: Menyenangkan,
karena
saat
menjelaskan
menggunakan peraga atau alat peraga
gurunya
selalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Peneliti:
43
Bagaimana dengan penjelasan materinya?
Siswa ke-16: Kadang gurunya keasyikan sendiri, bikin soal dikerjakan sendiri, sehingga saya merasa kadang-kadang tidak paham Peneliti:
Saat kamu tidak memahami materi, apakah kamu bertanya?
Siswa ke-16: Ya bertanya kepada teman-teman dan saya bisa paham Peneliti:
Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-16: Selalu, selalu berusaha untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi Peneliti:
Saat pelajaran apakah kamu aktif bertanya ke guru atau ke temanteman?
Siswa ke-16: Bertanya saat saya benar-benar merasa tidak mengerti tapi kalau merasa sedikit tidak mengerti saya bertanya kepada teman di samping saya.
2) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok B adalah siswa ke-12 dan siswa ke 21). Siswa ke-12 dan siswa ke-21 ketika peneliti ingin mewawancarai, kedua siswa ini langsung pergi begitu saja sebelum diwawancarai, karena mereka tidak ingin diwawancarai. Jadi peneliti mewawancarai kepada beberapa siswa lainnya (sebut saja siswa G) mengenai siswa ke-12: Hasil wawancara kelompok D adalah: Peneliti: Apa yang anda ketahui tentang siswa ke-12 dan siswa ke-21 apabila mengikuti pelajaran fisika?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Siswa G: Yang saya tahu tentang siswa ke-12 adalah siswanya cuek, sering bolos dan sering tidak hadir saat pelajaran fisika, tetapi saat siswa ke-12 hadir pelajaran fisika. Sedangkan siswa ke-21 juga demikian, tetapi saat siswa ke-21 hadir pelajaran fisika, aktif baik bertanya maupun mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru fisika. b. Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi dengan hasil belajar fisika 1) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok C). Pada tabel 4.4, tidak ada siswa di kelas X-A yang berada pada kelompok ini, karena sebagian besar siswa memiliki kategori hasil belajar fisika sangat tinggi dan tinggi, sedangkan sisanya siswa memiliki kategori hasil belajar fisika sedang. Untuk kategori hasil belajar fisika rendah dan sangat rendah tidak diperoleh siswa di kelas X-A. 2) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok D adalah siswa ke-17 dan siswa ke-5). Hasil wawancara kelompok D untuk siswa ke-5 adalah: Peneliti:
Apakah anda suka belajar fisika?
Siswa ke-5:
Tentu
Peneliti:
Alasannya?
Siswa ke-5:
Seru aja, menantang, tapi susah
Peneliti:
Susah, materinya atau apa yang membuat susah?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Siswa ke-5:
45
Aslinya gampang (materinya gampang), Cuma gak dong (tidak mengerti) kalau diterangi gak sejelas-jelasnya
Peneliti:
Yang membuat tidak jelas diterangi itu oleh siapa?
Siswa ke-5:
Gurunya. Tapi ada faktor lain, biasanya aku belajar sambil nulis, tapi saat nulis ketika dijelaskan tetap saja tidak mengerti
Peneliti:
Ketika kamu merasa tidak mengerti, apakah kamu bertanya kepada guru?
Siswa ke-5:
Ia bertanya, tetapi saat bertanya guru tidak mengerti dengan apa yang ditanyakan saya.
Peneliti:
Jadi kendala yang kamu hadapi adalah kamu tidak mengerti dengan penjelasan materi oleh guru?
Siswa ke-5:
Ya betul, yang pertama itu saat menjelaskan materi, guru menjelaskan berhadapan dengan papan tulis tanpa melihat ke siswa
Peneliti:
Selain belajar fisika di sekolah, apakah kamu belajar fisika di rumah?
Siswa ke-5:
Ya, tetapi tidak tiap hari belajarnya, biasanya hari ini nanti dilanjut beberapa hari lagi.
Peneliti:
Bagaimana jika kamu belajar sendiri di rumah?
Siswa ke-5: Kalau belajar sendiri sudah dicoba, tetapi saat ulangan tidak ingat/lupa rumus yang akan diaplikasi ke dalam soal ulangan Peneliti:
Selain belajar dari buku pelajaran, belajar dari internet juga?
Siswa ke-5:
Ya sudah dicoba, tapi tidak mengerti jadi belajar di buku saja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Peneliti:
Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-5:
Pasti ada, tapi nilai yang saya peroleh begitu-begitu saja.
Peneliti:
Mendengar dari cerita teman-teman kamu, setelah lulus SMA kamu ingin kuliah kedokteran?
Siswa ke-5:
Amin
Peneliti:
Berarti, nilai mata pelajaran IPA (matematika, biologi, fisika, kimia) harus di atas standar ya?
Siswa ke-5:
Ya.
Peneliti:
Bagaiman pendapat kamu tentang guru fisika?
Siswa ke-5:
Gurunya ganteng, keren tapi mengajarnya gak dong (tidak mengerti)
Peneliti:
Materi yang diberikan secara rinci?
Siswa ke-5:
Ya benar, tetapi saat menerangkan gurunya hanya membaca sehingga membuat saya tidak mengerti walaupun sudah saya tulis.
Hasil wawancara kelompok D untuk siswa ke-17 adalah: Peneliti:
Apakah anda tertarik belajar fisika?
Siswa ke-17: Ya tertarik Peneliti:
Alasannya?
Siswa ke-17: Karena itu pelajaran wajib yang harus dipelajari Peneliti:
Apakah ada kendala saat belajar fisika?
Siswa ke-17: Bingung, tidak mengerti Peneliti:
Bingung dan tidak mengerti saat kapan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Siswa ke-17: Saat guru mengajar. Ketika saya mengerti saya memperhatikan penjelasan
guru
tetapi
saat
tidak
mengerti
saya
tidak
memperhatikan. Peneliti:
Penjelasan guru mudah dipahami?
Siswa ke-17: Ada yang mudah, ada yang tidak, semuanya tergantung materi yang diberikan Peneliti:
Guru sering menjelaskan berbagai pertanyaan dari siswa, apakah kamu mudah memahami?
Siswa ke-17: Sulit. Peneliti:
Apakah ada keinginan utuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-17: Pasti ada, saya berusaha belajar. Tetapi nilai yang saya peroleh jelek. Saya sering lupa menggunakan rumus fisika yang mana dalam penyelesaian soal-soal fisika sehingga nilai yang saya peroleh begitu-begitu saja. Saya beli buku, saya sering meluangkan waktu buat belajar fisika, apalagi tentang vektor, belajarnya berkali-kali, mencari tentang cosinus, sinus, tangent di internet ada yang seperti jari tangan. Tetapi nilai yang saya peroleh jelek. Peneliti:
Selain belajar sendiri, apakah kamu mengikuti bimbingan belajar?
Siswa ke-17: Tidak Peneliti:
Saat kamu tidak memahami materi, kenapa kamu tidak langsung bertanya kepada guru?
Siswa ke-17: Tidak berani, takut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
B. Metode Analisis Hasil Penelitian 1. Metode analisis kuantitatif a. Analisis Hasil Kuesioner Sikap 1) Hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masingmasing siswa Skor tertinggi hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah 162 dan skor terendah adalah 88. Perhitungan dengan menggunakan skala Likert untuk memperoleh kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah sebagai berikut: =
Keterangan:
− 5
C = rentang skor sikap A = skor tertinggi = 162 B = skor terendah = 88 =
= 14,8
Sehingga didapat 5 (lima) kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yaitu: Tabel 4.5 Kriteria Sikap Interval Skor Sikap 147,2 ≤ ≤ 162 132,4 ≤ < 147,2 117,6 ≤ < 132,4 102,8 ≤ < 117,6 88 ≤ < 102,8
Kriteria Sikap Sangat Positif Positif Netral Negatif Sangat Negatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Karena interval skor sikap merupakan bilangan desimal, maka bilangan desimal dibulatkan menjadi bilangan bulat, yakni: Tabel 4.6 Kriteria Sikap Interval Skor Sikap 147 ≤ ≤ 162 132 ≤ < 147 118 ≤ < 132 103 ≤ < 118 88 ≤ < 103
Kriteria Sikap Sangat Positif Positif Netral Negatif Sangat Negatif
Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-masing siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Siswa Siswa Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Skor Sikap 131 104 123 120 102 120 127 125 114 154 129 97 129 105 111 162 98 131
Kriteria Sikap Netral Netral Netral Netral Sangat Negatif Netral Netral Netral Negatif Sangat Positif Netral Sangat Negatif Netral Negatif Negatif Sangat Positif Sangat Negatif Netral
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
127 88 101 105 122 126 131 122 130 102 132 101 95 115
50
Netral Sangat Negatif Sangat Negatif Negatif Netral Netral Netral Netral Netral Sangat Negatif Positif Sangat Negatif Sangat Negatif Negatif
Setelah sikap masing-masing siswa terhadap pembelajaran fisika ditentukan, dilanjutkan dengan menjabarkan sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dalam satu kelas, yakni: Tabel 4.8 Sikap Siswa Kelas X-A terhadap Pembelajaran Fisika Interval Skor Sikap
Kriteria Sikap
Sangat positif 147 ≤ ≤ 162 Positif 132 ≤ < 147 Netral 118 ≤ < 132 Negatif 103 ≤ < 118 Sangat negatif 88 ≤ < 103 Total subyek penelitian
Jumlah Siswa 2 1 15 6 8
Presentase Sikap 6,25% 3,125% 46,875% 18,75% 25%
32 Siswa
Dari hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di kelas X-A memiliki kriteria sikap netral terhadap pembelajaran fisika dengan presentase 46,875% dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
2) Hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner Skor tertinggi indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah 80 % dan skor terendah adalah 51 %. Perhitungan dengan menggunakan skala Likert untuk memperoleh kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah sebagai berikut: =
Keterangan:
− 5
C = rentang skor sikap A = skor tertinggi = 80 % B = skor terendah = 51 % =
(
)%
= 5,8%
Sehingga didapat 5 (lima) kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yaitu: Tabel 4.9 Kriteria Sikap Interval Skor Sikap 74,2% ≤ ≤ 80 % 68,4 % ≤ < 74,2 % 62,6 % ≤ < 68,4 % 56,8 % ≤ < 62,6 % 51 % ≤ < 56,8 %
Kriteria Sikap Sangat Positif Positif Netral Negatif Sangat Negatif
Karena interval skor sikap merupakan bilangan desimal, maka bilangan desimal dibulatkan menjadi bilangan bulat, yakni: Tabel 4.10 Kriteria Sikap Interval Skor Sikap 74 % ≤ ≤ 80 % 68 % ≤ < 74 %
Kriteria Sikap Sangat Positif Positif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 % ≤ 57 % ≤ 51 % ≤
< 68 % < 63 % < 57 %
52
Netral Negatif Sangat Negatif
Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-masing indikator kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.11 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Sub Indikator Kisi-Kisi Kuesioner Indikator Kuesioner Sikap terhadap pelajaran fisika
Sikap terhadap cara mempelajari pelajaran fisika
Sikap terhadap guru fisika
Sub Indikator Kuesioner Paham dan yakin akan pentingnya mempelajari tujuan dan isi pembelajaran fisika. Kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi pembelajaran fisika Keseriusan dalam mempelajari fisika Kesenangan untuk mendiskusikan bahan/topik fisika Keinginan untuk memecahkan permasalahan fisika Keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran fisika Cara mengajar guru fisika Interaksi guru dengan siswa
Presentase
Kriteria Sikap
59 %
Negatif
64 %
Netral
60 %
Negatif
66%
Netral
59 %
Negatif
80 %
Sangat Positif
56 % 51 %
Negatif Sangat Negatif
Tabel 4.12 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Indikator Kisi-Kisi Kuesioner Indikator Kuesioner Sikap terhadap pelajaran fisika Sikap terhadap cara mempelajari pelajaran fisika Sikap terhadap guru fisika
Presentase 62 % 66 % 54 %
Kriteria Sikap Negatif Netral Sangat Negatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Berdasarkan hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika menunjukkan bahwa siswa di kelas X-A memiliki kriteria sikap netral terhadap cara mempelajari pelajaran fisika, sikap negatif terhadap pelajaran fisika, dan sikap sangat negatif terhadap guru fisika.
b. Hasil Analisis Nilai Fisika Nilai fisika pada penelitian ini dianalisis menggunakan perhitungan skala Likert dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Skor tertinggi nilai fisika adalah 82 dan skor terendah adalah 27. Perhitungan untuk memperoleh kriteria hasil belajar dengan menggunakan skala Likert adalah sebagai berikut: =
Keterangan:
− 5
C = rentang skor nilai fisika A = skor tertinggi = 82 B = skor terendah = 27 =
= 11
Sehingga didapat 5 (lima) kriteria hasil belajar fisika yaitu: Tabel 4.13 Kriteria Hasil Belajar Fisika Interval Skor Hasil Belajar Fisika 71 ≤ ≤ 82 60 ≤ < 71 49 ≤ < 60 38 ≤ < 49 27 ≤ < 38
Kriteria Hasil Belajar Tinggi Sekali Tinggi Sedang Rendah Rendah Sekali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Hasil belajar fisika untuk masing-masing siswa di ke kelas X-A adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing Siswa Kelas X-A Siswa Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Hasil Belajar Fisika 72 65 79 68 72 58 65 67 52 68 73 27 60 73 68 66 82 73 74 64 48 62 82 76 76 60 67 57 72 61
Kriteria Hasil Belajar Fisika Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sangat Rendah Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 32
55 63
55
Sedang Tinggi
Hasil belajar fisika untuk siswa kelas X-A dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.15 Hasil Belajar Fisika Kelas X-A Interval Skor Kriteria Hasil Belajar Hasil Belajar Fisika 71 ≤ ≤ 82 SangatTinggi 60 ≤ < 71 Tinggi 49 ≤ < 60 Sedang 38 ≤ < 49 Rendah 27 ≤ < 38 Sangat Rendah Total subyek penelitian
Jumlah Presentase Siswa 12 37,5% 14 43,75% 4 12,5% 1 3,125% 1 3,125% 32 Siswa
Berdasarkan hasil analisis hasil belajar fisika menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di kelas X-A memiliki kriteria hasil belajar fisika yang sangat tinggi dan tinggi.
c. Hasil Analisis Korelasi antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika Korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika dianalisis menggunakan uji statistik korelasi product moment Pearson melalui program SPSS 20.0. Skor hasil kuesioner siswa kelas X-A adalah variabel terikat (X) dan nilai fisika siswa kelas X-A adalah variabel bebas (Y), kemudian kedua variabel di analisis. Sehingga diperoleh tabel deskripsi statistik sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dan hasil belajar fisika dan tabel korelasi antara statistik sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
1) Deskripsi statistik sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dan hasil belajar fisika Tabel 4.16 Deskripsi Statistik Sikap Siswa Mean 118,9
N 32
Std. Deviation 16,648
Tabel 4.17 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Fisika Mean 65,78
N 32
Std. Deviation 10,847
2) Korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika Tabel 4.18 Korelasi Sikap Siswa dengan Hasil Belajar Fisika Sikap Siswa
Sikap Siswa
Nilai Fisika
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Hasil Belajar Fisika
1
,356*
32
,045 32
,356*
1
Sig. (2-tailed) ,045 N 32 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
32
Pada tabel diatas diperoleh: 1) Deskripsi statistik nilai rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori sikap netral dan variabel hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
2) Koefisien korelasi sebesar 0,356*, ini berarti: a) Nilai koefisien korelasi positif berarti variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi positif dengan variabel hasil belajar fisika, artinya jika variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika naik/turun maka variabel hasil belajar fisika juga naik/turun. b) Berdasarkan interval keeratan hubungan/korelasi antarvariabel, variabel sikap siswa terhadap pembelajaran dengan variabel hasil belajar fisika, menunjukkan bahwa nilai koefisien 0,356* berada pada interval 0,20 ≤ ≤ 0,40 yang artinya terdapat hubungan yang rendah antara sikap
siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Tetapi menurut Teguh (2010, 103) apabila terdapat tanda bintang satu atau ‘*’ pada nilai koefisien korelasi (0,356*) menunjukkan bahwa ada hubungan yang tinggi dan erat antara dua variabel, yakni variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika. 3) Nilai signifikasi sebesar 0,045 Ho : tidak ada korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika Hi
: ada
korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan hasil
belajar fisika Jika dibandingkan dengan nilai
(
= 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada
. ≤ ), yakni 0,045 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima, berarti ada korelasi yang signifikan antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
2. Metode Analisis Kualitatif Analisis Wawancara Analisis wawancara dibagi menjadi dua analisis, yakni: a. Analisis masing-masing kategori sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dan kategori hasil belajar fisika di kelas X-A 1) Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A Berdasarkan hasil analisis kuesioner pada penelitian menunjukkan bahwa setengah dari jumlah siswa kelas X-A sebannyak 15 siswa dari 32 siswa memiliki sikap netral terhadap pembelajaran fisika dengan presentase 46,875 %. Tetapi saat wawancara pertanyaan-pertanyaan wawancara yang dilontarkan peneliti kepada siswa mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika lebih difokuskan pada sikap positif dan negatif siswa terhadap pembelajaran fisika a) Sikap sangat positif dan positif siswa terhadap pembelajaran fisika Hasil analisis kuesioner, kategori sikap sangat positif siswa presentasenya sebesar 6,25 % dan sikap positif siswa presentasenya sebesar 3,125 %. Halhal yang membuat siswa siswa bersikap sangat positif dan positif terhadap pembelajaran fisika adalah: (1) Siswa merasa tertarik dan senang terhadap pembelajaran fisika. Hal ini dikarenakan mata pelajaran fisika, adalah mata pelajaran yang menantang, seru, bermain angka, dan mata pelajaran wajib untuk dipelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
(2) Siswa senang berdiskusi dan bertanya pada teman sekelas dan guru fisika apabila siswa mengalami kesulitan pemahaman materi fisika dan pengerjaan soal-soal latihan fisika. (3) Siswa senang mengisi waktu luangnya untuk mempelajari fisika dari sumber belajar lainnya, yakni dari internet, berbagai macam buku fisika. (4) Siswa senang dengan kepribadian guru fisika kelas X-A yang baik dan humoris. (5) Siswa antusias dan aktif saat pembelajaran fisika berlangsung. b) Sikap negatif dan sangat negatif siswa terhadap pembelajaran fisika Hasil analisis kuesioner, kategori sikap negatif siswa presentasenya sebesar 18,75
% dan
sikap sangat negatif siswa presentasenya sebesar 25 %.
Presentase kedua kategori sikap ini cukup besar, hal-hal yang membuat siswa siswa bersikap negatif dan sangat negatif terhadap pembelajaran fisika adalah: (1) Siswa mengalami kesulitan menggunakan rumus-rumus fisika yang banyak dan panjang saat mengaplikasikan rumus ke dalam pengerjaan soal fisika. (2) Siswa merasa kesulitan untuk memahami materi fisika, sehingga siswa merasa materi fisika sulit. (3) Siswa tidak berani untuk bertanya kepada guru apabila siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi dan saat mengerjakan soal-soal fisika karena takut. Selain itu juga, saat siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi fisika, guru kadang merasa bingung untuk memberikan jawaban kepada siswa, seperti yang dikatakan oleh salah seorang siswa “Ketika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
kami bertanya kepada guru fisika, guru itu suka bingung sendiri untuk menjelaskan kepada siswanya. Mungkin sebenarnya gurunya tahu, tapi bingung untuk menjelaskan bagaimana. (4) Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru fisika saat penjelasan materi. Karena ketika menjelaskan materi fisika, guru hanya membaca dan terpaku dengan materi fisika yang ada di papan tulis dan layar LCD. Sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi fisika yang dijelaskan oleh guru fisika. 2) Hasil belajar fisika siswa a) Hasil belajar fisika tinggi Berdasarkan hasil analisis hasil belajar fisika sebagian besar siswa kelas X-A berada pada kategori hasil belajar fisika sangat tinggi dengan presentase 37,5 % dan tinggi dengan presentase 43,75 %. Analisis wawancara mengenai hasil belajar fisika berada kategori hasil belajar fisika sangat tinggi dan tinggi yang diperoleh siswa menunjukkan bahwa siswa berusaha belajar semaksimal mungkin untuk mempelajari fisika dan mengerjakan soal-soal tugas, ulangan, dan ujian fisika dengan baik, sehingga nilai fisika atau hasil belajar fisika yang diperoleh tinggi dan sangat tinggi, seperti yang dikatakan oleh salah seorang siswa “saya selalu berusaha belajar fisika untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi” b) Hasil belajar fisika rendah dan sangat rendah Berdasarkan hasil analisis hasil belajar fisika sebagian besar siswa kelas X-A berada pada kategori hasil belajar fisika sangat rendah dan rendah dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
presentase 3,125 %. Analisis wawancara mengenai hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika rendah yang diperoleh siswa dikarenakan siswa tersebut sering bolos atau tidak hadir saat pelajaran fisika berlangsung. Siswa yang memiliki hasil belajar fisika sangat rendah selain bolos, siswa ini juga tidak mengikuti ulangan harian (untuk materi fisika Bab I Besaran dan Satuan) dan hanya mengikuti UTS, sehingga hasil belajarnya yang diperoleh berada pada kategori sangat rendah. b. Analisis wawancara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dan tidak berkorelasi dengan hasil belajar fisika di kelas X-A. Hasil wawancara dianalisis berdasarkan dua kategori wawancara siswa yang terdiri dari dua kelompok, yakni: 1) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil belajar fisika siswa di kelas X-A. a) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok A). Tabel 4.19 Sikap Positif Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A Sikap Positif terhadap Pembelajaran Fisika
Hasil Belajar Fisika Tinggi
(1) Siswa tertarik dengan pelajaran fisika di kelas X-A (2) Serius mempelajari pelajaran fisika, dengan Siswa selalu berusaha membeli beberapa buku pelajaran fisika untuk memperoleh nilai SMA. fisika yang tinggi. (3) Aktif dalam pembelajaran fisika di kelas X-A (4) Senang dengan kepribadian guru fisika di kelas X-A yang humoris
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Sikap positif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A pada tabel di atas
mengarah pada
ketertarikan siswa
terhadap fisika, keseriusan
mempelajari fisika, aktif dalam pembelajaran fisika di kelas X-A, dan senang dengan . Semakin positif sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas XA, maka siswa terdorong atau termotivasi untuk memperoleh hasil belajar fisika yang tinggi. b) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok B). Tabel 4.20 Sikap Negatif Siswa terhadap Pembelajaran Fisika Di Kelas X-A Sikap Negatiff terhadap Pembelajaran Fisika Siswa sering bolos dan tidak hadir saat pembelajaran fisika berlangsung di kelas X-A
Sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A pada tabel di atas mengarah keseriusan siswa untuk mempelajari fisika, tetapi berdasarkan hasil wawancara siswa pada kelompok ini saat siswa hadir atau mengikuti pembelajaran fisika, siswa ini aktif bertanya apabila mengalami kesulitan dalam mempelajari fisika dan mampu mengerjakan soa-soal fisika yang diberikan guru fisika di kelas X-A. Artinya, siswa pada kelompok ini memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika. Dengan ketidakhadiran siswa yang begitu secara terus menerus dilakukan oleh siswa, maka materi fisila yang diberikan oleh guru fisika di kelas X-A banyak tertinggal dan tidak dipelajari oleh siswa sehingga mengakibatkan siswa tersebut mengalami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal fisika pada saat ulangan harian serta ujian dan hasil belajar fisika yang diperolehnya rendah. 2) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi dengan hasil belajar fisika Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok D). Tabel 4.21 Sikap Negatif Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A Sikap Negatif terhadap Pembelajaran Fisika
Hasil Belajar Fisika Tinggi
a) Siswa tidak memperhatikan guru fisika di kelas X-A karena tidak mengerti penjelasan guru saat guru menjelaskan materi fisika. Sehingga siswa merasa fisika itu sulit. Siswa berusaha belajar b) Siswa takut bertanya kepada guru fisika di dan memperoleh hasil kelas X-A apabila siswa mengalami kesulitan belajar fisika yang tinggi. dalam mempelajari pelajaran fisika. c) Kurang ada interaksi antara guru fisika dengan siswa saat pembelajaran fisika berlangsung di kelas X-A.
Sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika pada tabel di atas mengarah pada guru fisika di kelas X-A, yakni cara mengajar guru. Di mana, guru fisika di kelas X-A tidak memperhatikan siswanya, apakah siswa sudah mengerti atau mengalami kesulitan dengan penjelasan materi fisika yang diberikan olehnya. Sikap negatif siswa pada kelompok ini terhadap pembelajaran fisika tidak mempengaruhi hasil belajar fisika yang diperoleh, karena hasil belajar fisika yang diperolehnya tinggi. Tetapi apabila sikap negatif terhadap pembelajaran fisika terus menerus ada dalam diri siswa, maka siswa akan merasa tidak tertarik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
dengan pelajaran fisika yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajar yang diperolehnya. C. Pembahasan 1. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika Menurut Thurstone (Walgito, 1990:109) mengatakan bahwa “An attitude as the degree of positive or negative affect associated with some psychological object. By psychological object Thurstone means any symbol, phrase, slogan, person, institution, ideal, or idea, toward which people can differ with respect to positive or negative affect”. Dari batasan tersebut Thurstone memandang sikap sebagai suatu tindakan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif yaitu afeksi senang, sedangkan afeksi negatif adalah afeksi yang tidak menyenangkan. Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai-bagai macam sikap, dapat menimbulkan berbagai-bagai macam tingkatan afeksi pada seseorang. Sama halnya dengan pembelajaran fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta menimbulkan berbagai macam sikap siswa, yakni sikap sangat positif, sikap positif, sikap netral, sikap negatif, dan sikap sangat negatif, di mana dapat dilihat dari hasil analisis kuesioner, dan hasil analisis wawancara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika. Hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, dengan 32 siswa memiliki kriteria sikap sangat positif dengan presentase 6,25% untuk jumlah siswa sebanyak 2 (dua) siswa, sikap positif dengan presentase 3,125% untuk jumlah siswa sebanyak 1 (satu) siswa, sikap netral dengan presentase 46,875% untuk jumlah siswa sebanyak 15 siswa, sikap negatif dengan presentase 18,75% untuk jumlah siswa sebanyak 6 (enam) siswa, dan sikap sangat negatif dengan presentase 25% untuk jumlah siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
sebanyak 8 (delapan) siswa. Berdasarkan presentase yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas X-A memiliki sikap netral terhadap pembelajaran fisika. Hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dibahas dari skor presentase tertinggi sampai skor presentase terendah, yakni: a. Indikator ke-6: keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 80% dengan kategori sikap sangat positif. b. Indikator ke-4: kesenangan untuk mendiskusikan bahan/topik fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 66 % dengan kategori sikap netral. c. Indikator ke-2: kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi pembelajaran fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 64 % dengan kategori sikap netral. d. Indikator ke-3: keseriusan dalam mempelajari fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 60 % dengan kategori sikap negatif. e. Indikator ke-1: paham dan yakin akan pentingnya mempelajari tujuan dan isi pembelajaran fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 59 % dengan kategori sikap negatif. f. Indikator ke-5: keinginan untuk memecahkan permasalahan fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 59 % dengan kategori sikap negatif. g. Indikator ke-7: cara mengajar guru fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 56 % dengan kategori sikap negatif. h. Indikator ke-8: interaksi guru fisika dengan siswa, skor presentase yang diperoleh adalah 51 % dengan kategori sikap sangat negatif. Berdasarkan hasil analisis wawancara, sikap sangat positif dan positif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika menunjukkan bahwa:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
a. Siswa merasa tertarik dan senang terhadap pembelajaran fisika. Hal ini dikarenakan mata pelajaran fisika, adalah mata pelajaran yang menantang, seru, bermain angka, dan mata pelajaran wajib untuk dipelajari. b. Siswa senang berdiskusi dan bertanya pada teman sekelas dan guru fisika apabila siswa mengalami kesulitan pemahaman materi fisika dan pengerjaan soal-soal latihan fisika. c. Siswa senang mengisi waktu luangnya untuk mempelajari fisika dari sumber belajar lainnya, yakni dari internet, berbagai macam buku fisika. d. Siswa senang dengan kepribadian guru fisika kelas X-A yang baik dan humoris. e. Siswa antusias dan aktif saat pembelajaran fisika berlangsung. Sikap negatif dan sangat negatif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika berdasarkan hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa: a. Siswa mengalami kesulitan menggunakan rumus-rumus fisika yang banyak dan panjang saat mengaplikasikan rumus ke dalam pengerjaan soal fisika. b. Siswa merasa kesulitan untuk memahami materi fisika, sehingga siswa merasa materi fisika sulit. c. Siswa tidak berani untuk bertanya kepada guru apabila siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi dan saat mengerjakan soal-soal fisika karena takut. Selain itu juga, saat siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi fisika, guru kadang merasa bingung untuk memberikan jawaban kepada siswa, seperti yang dikatakan oleh salah seorang siswa “Ketika kami bertanya kepada guru fisika, guru itu suka bingung sendiri untuk menjelaskan kepada siswanya. Mungkin sebenarnya gurunya tahu, tapi bingung untuk menjelaskan bagaimana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
d. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru fisika saat penjelasan materi. Karena ketika menjelaskan materi fisika, guru hanya membaca dan terpaku dengan materi fisika yang ada di papan tulis dan layar LCD. Sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi fisika yang dijelaskan oleh guru fisika. Sikap negatif dan sangat negatif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika dapat berdampak pada sikap positif siswa. Apabila sikap negatif dan sangat negatif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika terus tumbuh di dalam diri siswa dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, serta tidak ada perubahan, maka sikap sangat positif dan positif perlahan-lahan mengalami perubahan menjadi sikap negatif dan sangat negatif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A. Sikap negatif dan sangat negatif siswa terhadap pembelajaran fisika yang ditunjukkan mengarah kepada cara mengajar guru fisika dan interaksi antara guru fisika dengan siswa saat proses pembelajaran fisika berlangsung. Cara mengajar guru fisika dan interaksi guru fisika dengan siswa sama halnya dengan peran atau persepsi guru fisika. Menurut Kartika (2001:46) peran guru yang pokok dalam pembelajaran adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan dan membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar secara berkesinambungan. Selain itu juga adapun peran guru fisika lainnya, yakni: 1. Guru fisika menciptakan suasana kelas dan pembelajaran fisika yang menyenangkan, sehingga siswa merasa senang dan tertarik terhadap pembelajaran fisika. Menggunakan metode pembelajaran fisika yang bervariasi dan menarik, efektif, mudah dipahami oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
2. Guru fisika memperbanyak diskusi dengan siswa mengenai penerapan konsep fisika dan rumus-rumus fisika saat menyelesaikan soal-soal fisika. 3. Guru fisika harus membangun komunikasi/berinteraksi yang baik dengan siswa agar guru merasa dekat dengan siswa. Guru fisika mendengar keluhan atau pendapat dari siswa, sehingga siswa tidak takut kepada guru fisika apabila ada kesulitan bisa bertanya kepada guru fisika. Hubungan yang dekat antara guru fisika dengan siswa dapat membantu siswa untuk lebih mudah mempelajari fisika. Dengan adanya peran guru fisika yang dipaparkan di atas, pembelajaran fisika menjadi menarik dan menyenangkan untuk dipelajari, dengan demikian sikap negatif dan sangat negatif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika mengalami perubahan menjadi sikap sangat positif dan positif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika.
2. Hasil Belajar Fisika Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evalusi hasil belajar. Dari segi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Damyati dan Mudjiono, 2010:3). Hasil belajar fisika siswa kelas X-A pada penelitian ini diperoleh dari nilai fisika berupa nilai rata-rata untuk nilai ulangan harian materi Bab I Besaran dan Satuan dengan nilai UTS semester ganjil fisika. Hasil analisis nilai fisika siswa kelas X-A dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa yang lebih mendominasi adalah kriteria hasil belajar tinggi dengan presentase 43,75 % untuk 14 siswa dan kriteria hasil belajar sangat tinggi dengan presentase 37,5 % untuk 12 siswa. Kemudian diikuti kriteria hasil belajar sedang dengan presentase 12,5 % untuk 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
(empat) siswa, kriteria hasil belajar rendah dengan presentase 3,125 % untuk 1 (satu) siswa, dan kriteria hasil belajar sangat rendah dengan presentase 3,125 % untuk 1 (satu) siswa. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas X-A memiliki kriteria hasil belajar fisika yang sangat tinggi dan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis indikator kuesioner, yakni keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran fisika, siswa menunjukkan sikap positif dengan presentase skor tertinggi 80%. Siswa berusaha untuk mempelajari pelajaran fisika, sehingga memperoleh hasil belajar fisika yang tinggi, seperti yang dikatakan oleh salah satu siswa saat wawancara, yakni “saya selalu berusaha untuk mendapat hasil belajar fisika yang tinggi”. Berdasarkan hasil analisis wawancara, siswa yang memiliki hasil belajar fisika dengan kategori sangat tinggi menunjukkan bahwa siswa berusaha belajar semaksimal mungkin untuk mempelajari fisika dan mengerjakan soal-soal tugas, ulangan, dan ujian fisika dengan baik, sehingga nilai fisika atau hasil belajar fisika yang diperoleh tinggi dan sangat tinggi, seperti yang dikatakan oleh salah seorang siswa “saya selalu berusaha belajar fisika untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi”. Siswa yang memiliki hasil belajar fisika dengan kategori sangat rendah dan rendah berdasarkan hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa siswa tersebut sering bolos atau tidak hadir pada saat pembelajaran fisika berlangsung. Selain itu juga, siswa yang memiliki hasil belajar fisika dengan kategori sangat rendah dikarenakan siswa ini tidak mengikuti pembelahjaran fisika. Siswa pada kategori ini menjadi fokus perhatian guru fisika, di mana guru fisika mencari, menemukan, dan mencari solusi dalam penyelesaian masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa. Kemudian guru fisika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
berkepentingan untuk mendorong dan membangkitkan minat siswa untuk lebih giat belajar fisika. Sehingga, siswa kelas X-A dapat memperbaiki hasil belajar fisika rendah dan sangat rendah menjadi hasil belajar fisika tinggi dan sangat tinggi.
3. Korelasi antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika Menurut Zainal (2012:229) salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sikap. Adapun ciri-ciri sikap, yakni sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap, yang artinya hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu dari individu terhadap objek tersebut (Walgito, 1990:113-116). Objek tertentu pada penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa kelas X-A Negeri 4 Yogyakarta. Pada penelitian ini untuk mengetahui sikap siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil belajar fisika, dianalsisis menggunakan uji statistik korelasi product moment Pearson melalui penggunaan program statistik SPSS 20.0. Hasil analisis statistik korelasi product moment Pearson menggunakan program SPSS 20.0 diperoleh: a. Deskripsi statistik nilai rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori sikap netral dan variabel hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika tinggi. b. Koefisien korelasi sebesar 0,356*, ini berarti: 1) Nilai koefisien korelasi positif berarti variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi positif dengan variabel hasil belajar fisika, artinya jika variabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
sikap siswa terhadap pembelajaran fisika naik/turun maka variabel hasil belajar fisika juga naik/turun. 2) Berdasarkan interval keeratan hubungan/korelasi antarvariabel, variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika, menunjukkan bahwa nilai koefisien 0,356* berada pada interval 0,20 ≤
≤
0,40 yang artinya terdapat hubungan yang rendah antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Tetapi menurut Teguh (2010, 103) apabila terdapat tanda bintang satu atau ‘*’ pada nilai koefisien korelasi (0,356*) menunjukkan bahwa ada hubungan yang tinggi dan erat antara dua variabel, yakni variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika. c. Nilai signifikasi sebesar 0,045
H0 : tidak ada korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. H1
:
ada korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil
belajar fisika. Jika dibandingkan dengan (
= 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada nilai
. < ), yakni 0,045 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Hi
diterima, berarti ada korelasi yang signifikan antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta, menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dapat mempengaruhi hasil belajar fisika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
siswa. Hal ini berarti semakin positif/sangat positif sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, maka hasil belajar fisika siswa semakin tinggi/sangat tinggi. Sebaliknya semakin negatif/sangat negatif siswa terhadap pembelajaran fisika, maka hasil belajar fisika siswa semakin rendah/sangat rendah. Berdasarkan hasil analisis data kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil analisis nilai fisika siswa di kelas X-A, apabila dilihat data mentahnya (pada tabel 4.3) menunjukkan bahwa ada siswa yang sikapnya terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi dengan hasil belajar fisika yang diperolehnya. Di mana siswa ini sikapnya terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori negatif dan hasil belajar fisika yang diperolehnya tinggi. Siswa tersebut diwawancarai oleh peneliti. Hasil analisis wawancaranya adalah sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika mengarah pada cara mengajar guru, kurangnya interaksi dan komunikasi antara guru dengan siswa. Walaupun siswa tersebut memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika, siswa ini tetap berusaha mempelajari fisika agar hasil belajar fisika yang diperolehnya memuaskan. Tetapi siswa seperti ini penting menjadi salah satu tugas guru fisika untuk mencari solusi yang terbaik agar sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika yang sudah tertanam dalam diri siswa dapat berubah menjadi sikap positif siswa terhadap pembelajaran fisika, sehingga siswa lebih termotivasi dan terdorong untuk mempelajari pelajaran fisika baik di kelas X-A maupun di masa yang akan datang, seperti kelas lanjutan dan sekolah lanjutan. Apabila sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika tetap dipertahankan, maka sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika ini akan mempengaruhi keinginan siswa untuk berusaha memperoleh hasil belajar fisika yang tinggi menjadi menurun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti memperoleh kesimpulan bahwa: 1. Berdasarkan hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta diperoleh sikap sangat positif dengan presentase 6,25%, sikap positif dengan presentase 3,125%, sikap netral dengan presentase 46,875, sikap sangat negatif dengan presentase 25%, dan sikap negatif dengan presentase 18,75%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa di kelas X-A memiliki sikap netral terhadap pembelajaran fisika. 2. Berdasarkan hasil analisis nilai fisika siswa di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta diperoleh kriteria hasil belajar fisika sangat tinggi dengan presentase 37,5%, kriteria hasil belajar fisika tinggi dengan presentase 43,75%, kriteria hasil belajar fisika sedang dengan presentase 12,5%, kriteria hasil belajar fisika rendah dengan presentase 3,125%, dan kriteria hasil belajar fisika sangat rendah dengan presentase 3,125%. Dapat disimpulakan bahwa siswa di kelas X-A memiliki kriteria hasil belajar yang sangat tinggi dan tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
3. Berdasarkan hasil uji statistik korelasi product moment Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,356 dan nilai signifikansi sebesar 0,045. Jika dibandingkan dengan (
= 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada nilai
. ≤ ), yakni 0,045 ≤ 0,05. Artinya, ada korelasi yang positif dan
signifikan serta memiliki hubungan yang tinggi dan erat antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. 4. Berdasarkan hasil analisis wawancara, sikap positif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A mengarah pada dua sub indikator kisi-kisi kuesioner, yakni keinginan untuk mendapatkan prestasi yang baik dalam pembelajaran fisika dan kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi pelajaran fisika fisika. Sedangkan sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A mengarah pada indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap guru fisika kelas X-A.
B. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta, disarankan: 1. Bagi guru dan calon guru Menciptakan suasana dan proses pembelajaran di kelas yang menyenangkan dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan dapat menarik minat siswa untuk mempelajari fisika. Sehingga dengan adanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
ketertarikan siswa untuk mempelajari fisika berarti siswa sudah memiliki sikap positifnya terhadap pembelajaran fisika. 2. Bagi penelitian berikutnya Karena adanya kelemahan penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka diharapkan bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya dapat memperbaiki kelemahan penelitian ini sehingga dapat lebih baik lagi. Pada penelitian ini adapun kelemahannya agar data penelitian yang diperoleh lebih maksimal dan akurat, yakni: a. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika terlalu singkat. Selain itu juga b. Penggunaan instrumen penelitian terlalu sedikit, pada penelitian ini menggunakan istrumen kuesioner, nilai fisika dan wawancara, perlu ditambah lagi instrumen penelitian lainnya. c. Pada instrumen kuesioner yang telah dilakukan pada penelitian, peneliti menggunakan lima alternatif jawaban kuesioner, yakni sangat setuju, setuju, netral (ragu-ragu/tidak mempunyai pendapat), tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari kelima alternatif jawaban kuesioner, subyek penelitian lebih cenderung memilih alternatif jawaban netral, sehingga hasil analisis kuesioner penelitian diperoleh sebagaian besar siswa memiliki sikap netral terhadap pembelajaran fisika. d. Subyek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta. Pada kenyataannya subyek penelitian sudah mempelajari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
pelajaran fisika di kelas X-A saat peneliti melakukan penelitian selama 2 bulan (dari bulan Juli sampai bulan agustus) untuk jam efektif pelajaran fisika di SMA. Dua bulan adalah waktu yang terlalu singkat, kemungkinan sikap subyek penelitian terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A belum ada. Karena sikap terhadap objek sikap terbentuk dalam jangka waktu yang sangat lama, misalnya jangka waktu setahun atau dua tahun. Adapun kemungkinan lainnya pada penelitian yang dilakukan sikap yang terbentuk pada subyek penelitian terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A adalah sikap subyek penelitian terhadap pembelajaran fisika di SMP saat subyek penelitian mengalami pelajaran fisika di SMP. Oleh karena itu, diharapkan pada penelitian selanjutnya memilih subyek penelitian yang telah mempelajari pelajaran fisika dalam jangka waktu yang lama, misalnya siswa kelas XI IPA dan XII IPA SMA/sederajat. e. Pada penelitian selanjutnya, disarankan pemilihan subyek penelitian adalah siswa SD, siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa Perguruan Tinggi. Di mana, siswa dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi memiliki perbedaan sikap terhadap fisika. Pada kenyataan siswa SD, SMP dan SMA tertarik dan senang dengan fisika dikarenakan guru fisika yang menyenangkan. Apakah mahasiswa Perguruan Tinggi juga tertarik dan senang dengan fisika dikarenakan dosen fisika yang menyenangkan? Padahal untuk mahasiswa Perguruan Tinggi tertarik dengan fisika bukan pada dosen fisika melainkan ilmu fisika yang dipelajarinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
DAFTAR PUSTAKA
Darhim. 2004. Pengaruh Pembelajaran Matematika Kontekstual Terhadap Sikap Siswa Sekolah Dasar. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195503 031980021-DARHIM/Makalah_Artikel/JurnalSikapSiswa.pdf. Diunduh tanggal 6 Maret 2013. Pukul 16.00 WIB. Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Raved, Lena dan Assaraf, Orit Ben Zvi. 2011. Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade Students: A qualitative look. International Journal of Science Education. Vol.33, No 9, 1 June 2011, pp. 1219-1243. Seravina. 2014. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Surapratama, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Wahyono, Teguh. 2010. Analisis Statistik Mudah dengan SPSS 20.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia. Walgito, Bimo. 1978. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi. Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Yunita, Frima dan Nor, Fakhruddin Z,M. 2013. Hubungan antara Sikap Ilmiah Siswa dengan Hasil Belajar Fisika di Kelas XII IPA MA Negeri Kampar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1508/Jurnal%2 0Frima%20Yunita.pdf?sequence=1. Diunduh tanggal 4 Maret 2013. Pukul 19.30 WIB. Yuniari, Theresia. 2012. Korelasi Antara Sikap terhadap IPA Fisika dengan Nilai IPA Fisika dan Nilai Final Pendidikan IPA 2 Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Semester IV dan VI Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2011/2012. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika Kisi-Kisi Sub Variabel
Indikator-Indikator
Sikap terhadap Paham dan yakin akan pentingnya pelajaran fisika
mempelajari tujuan dan isi pelajaran fisika
No
2 3 4
Pernyataan Saya senang belajar fisika karena saya mengetahui kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Materi pelajaran fisika terasa sangat sulit bagi saya Saya tidak melihat kegunaan pelajaran fisika, karena hanya sekedar menghitung Jika saya tidak mengerti pelajaran fisika, saya tidak berusaha untuk
5
mempelajarinya karena saya tidak mengetahui tujuan mempelajari fisika
15
17
25 30
Saya merasa tugas-tugas fisika yang diberikan guru dapat diselesaikan dengan mudah dan sesuai kemampuan saya Saya merasa yakin bahwa dengan mempelajari fisika, saya bisa menjadi seorang ilmuwan Jika menguasai fisika, maka dapat dengan mudah menguasai bidang studi lain Mempelajari fisika dapat menimbulkan sikap hemat, disiplin dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
rajin 43
Dalam mengerjakan soal-soal kimia atau matematika akan terasa lebih mudah bila ditunjang dengan kemampuan fisika Saya senang mempelajari fisika, karena saat saya lulus dari sekolah,
47
saya akan meneruskan belajar fisika dengan mengambil jurusan fisika di Perguruan Tinggi
Kemauan
untuk
mempelajari
menerapkan materi pelajaran fisika
dan
1
Saya tertarik dan berminat belajar fisika
8
Saya mempelajari fisika di waktu luang saya
16 27 32 37 44 Sikap terhadap Keseriusan dalam mempelajari fisika cara mempelajari pelajaran fisika
Saya tidak menyukai pelajaran fisika karena banyak menggunakan konsep, teori dan rumus Saya merasa kurang mampu mengikuti pelajaran fisika Saya senang membaca dan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan fisika Saya senang bila jam pelajaran fisika ditambah Saya mencoba bermacam-macam cara untuk mengetahui lebih banyak tentang mata fisika Saya merasa rugi bila bolos atau tidak memperhatikan ketika guru
6
menerangkan materi fisika, karena saya tidak bisa memahami materi pelajaran pertemuan berikutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Saya merasa lebih giat mengikuti pelajaran fisika, karena guru saya 7
24
35
40 41 46 Kesenangan untuk mendiskusikan bahan/topik fisika
18
26
29
39
menyampaikan tujuan belajar fisika kepada siswa sebelum belajar Saya merasa gugup dan tidak senang mengikuti proses pembelajaran fisika Saya merasa cemas menghadapi ujian fisika daripada menghadapi ujian pelajaran lain Saya mengerjakan tugas mata pelajaran fisika dengan sungguhsungguh dan teliti Saya merasa selalu tidak berkonsentrasi dalam mempelajari fisika Saya selalu memperhatikan guru saat memberikan penjelasan tentang materi fisika Saya senang menerangkan kembali bahan/topik fisika yang telah diterangkan guru kepada teman saya Saya merasa tidak punya seorangpun tempat mengungkapkan keluhan saya terhadap pelajaran fisika Saya senang mengemukakan ide/gagasan saat berdiskusi tentang materi/topik fisika Jika saya merasa kesulitan dalam belajar fisika, saya tidak segansegan untuk menanyakan kepada orang yang lebih mampu daripada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
saya Kesenangan
untuk
memecahkan
permasalahan fisika
20
28 31 33 34
Bagaimanapun sukarnya ulangan fisika yang saya hadapi, saya dapat mengerjakannya dengan tenang Perasaan takut salah membuat saya kurang berani memecahkan soal di depan kelas Saya selalu mengerjakan tugas-tugas/PR fisika yang diberikan guru Saya akan mencari alasan untuk tidak menyelesaikan tugas-tugas fisika yang diberikan guru Saya senang membantu teman mengerjakan soal-soal fisika Saya
38
senang
“mengapa”
menemukan dalam
jawaban-jawaban
mata
pelajaran
dari
pertanyaan
fisika
melalui
percobaan/eksperimen daripada melalui penjelasan kata-kata Keinginan mendapatkan prestasi yang baik dalam pelajaran fisika
19
21 22 23
Saya tidak peduli jika teman-teman saya mendapat nilai fisika lebih tinggi dari saya Bagaimanapun nilai fisika yang saya peroleh, saya berharap dapat berhasil lebih baik pada ulangan fisika yang akan datang Saya cemas terhadap hasil belajar fisika yang akan saya peroleh Saya bersaing dengan teman-teman untuk mendapatkan nilai fisika yang baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
36 Sikap terhadap Cara mengajar guru fisika. guru fisika
Saya berusaha belajar dengan tekun supaya nilai fisika saya baik Guru
9
fisika
menerangkan
sering pelajaran
menggunakan fisika,
metode
sehingga
ceramah
membosankan
dalam saya
mengikuti pelajaran 12
14
Guru fisika selalu memberikan kesempatan kepada siswanya untuk bertanya Setiap tugas yang dikerjakan siswa selalu diperiksa dan dinilai oleh guru fisika Saya senang dengan guru fisika, karena memiliki kepribadian yang
42
menyenangkan
(humoris,
selalu
membuat
suasana
kelas
menyenangkan, bisa menjadi teman untuk bertukar pendapat) 45
Guru fisika sering memberikan tes kecil sebelum pelajaran fisika dimulai Saya senang dengan metode pembelajaran fisika yang bervariasi
48
(diskusi, simulasi komputer, eksperimen/percobaan, dll) yang digunakan guru, sehingga materi yang diberikan mudah dipahami
Interaksi guru dengan siswa
10 11
Guru fisika melibatkan semua siswa dalam kegiatan belajar fisika, sehingga semua siswa memperhatikan penjelasan guru Guru fisika bersedia menerangkan kembali topik/materi fisika kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
saya, jika saya bingung mempelajari fisika 13
Guru fisika memberikan jawaban yang jelas mengenai materi fisika yang ditanyakan oleh siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
KUESIONER NAMA/NIS : Kelas
:
Anda diminta untuk mengisi kuesioner berikut ini dengan memberi tanda centang (√) untuk setiap pernyataan pada tabel di bawah ini. Pernyataan-pernyataan yang terdapat pada kuesioner ini mengenai sikap anda terhadap pembelajaran fisika selama nada mempelajari pelajaran fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta. SS
: Sangat Setuju (pernyataan tersebut sangat sesuai dengan keadaan anda)
S
: Setuju (pernyataan tersebut tidak sepenuhnya dengan keadaan anda)
N : Netral (anda tidak memilih setuju atau tidak setuju dengan pernyataan tersebut) TS
: Tidak Setuju (pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan anda)
STS : Sangat Tidak Setuju (pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan keadaan anda) No
Pernyataan
SS
1
Saya tertarik dan berminat belajar fisika
2
Saya senang belajar fisika karena saya mengetahui kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
3
Materi pelajaran fisika terasa sangat sulit bagi saya
4
Saya tidak melihat kegunaan pelajaran fisika, karena hanya sekedar menghitung
5
Jika saya tidak mengerti pelajaran fisika, saya tidak berusaha
untuk
mempelajarinya
karena
saya
tidak
mengetahui tujuan mempelajari fisika 6
Saya merasa rugi bila bolos atau tidak memperhatikan ketika guru menerangkan materi fisika, karena saya tidak
S
N
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bisa memahami materi pelajaran pertemuan berikutnya 7
Saya merasa lebih giat mengikuti pelajaran fisika, karena guru saya menyampaikan tujuan belajar fisika kepada siswa sebelum belajar
8
Saya mempelajari fisika di waktu luang saya
9
Guru fisika sering menggunakan metode ceramah dalam menerangkan pelajaran fisika, sehingga membosankan saya mengikuti pelajaran
10
Guru fisika melibatkan semua siswa dalam kegiatan belajar fisika, sehingga semua siswa memperhatikan penjelasan guru
11
Guru fisika bersedia menerangkan kembali topik/materi fisika kepada saya, jika saya bingung mempelajari fisika
12
Guru fisika selalu memberikan kesempatan kepada siswanya untuk bertanya
13
Guru fisika memberikan jawaban yang jelas mengenai materi fisika yang ditanyakan oleh siswa
14
Setiap tugas yang dikerjakan siswa selalu diperiksa dan dinilai oleh guru fisika
15
Saya merasa tugas-tugas fisika yang diberikan guru dapat diselesaikan dengan mudah dan sesuai kemampuan saya
16
Saya tidak menyukai pelajaran fisika karena banyak menggunakan konsep, teori dan rumus
17
Saya merasa yakin bahwa dengan mempelajari fisika, saya bisa menjadi seorang ilmuwan
18
Saya senang menerangkan kembali bahan/topik fisika yang telah diterangkan guru kepada teman saya
19
Saya tidak peduli jika teman-teman saya mendapat nilai
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
fisika lebih tinggi dari saya 20
Bagaimanapun sukarnya ulangan fisika yang saya hadapi, saya dapat mengerjakannya dengan tenang
21
Bagaimanapun nilai fisika yang saya peroleh, saya berharap dapat berhasil lebih baik pada ulangan fisika yang akan datang
22
Saya cemas terhadap hasil belajar fisika yang akan saya peroleh
23
Saya bersaing dengan teman-teman untuk mendapatkan nilai fisika yang baik
24
Saya merasa gugup dan tidak senang mengikuti proses pembelajaran fisika
25
Jika menguasai fisika, maka dapat dengan mudah menguasai bidang studi lain
26
Saya
merasa
tidak
punya
seorangpun
tempat
mengungkapkan keluhan saya terhadap pelajaran fisika 27
Saya merasa kurang mampu mengikuti pelajaran fisika
28
Perasaan takut salah membuat saya kurang berani memecahkan soal di depan kelas
29
Saya senang mengemukakan ide/gagasan saat berdiskusi tentang materi/topik fisika
30
Mempelajari fisika dapat menimbulkan sikap hemat, disiplin dan rajin
31
Saya selalu mengerjakan tugas-tugas/PR fisika yang diberikan guru
32
Saya senang membaca dan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan fisika
33
Saya akan mencari alasan untuk tidak menyelesaikan tugas-
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tugas fisika yang diberikan guru 34
Saya senang membantu teman mengerjakan soal-soal fisika
35
Saya merasa cemas menghadapi ujian fisika daripada menghadapi ujian pelajaran lain
36
Saya berusaha belajar dengan tekun supaya nilai fisika saya baik
37
Saya senang bila jam pelajaran fisika ditambah
38
Saya senang menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan “mengapa”
dalam
mata
pelajaran
fisika
melalui
percobaan/eksperimen daripada melalui penjelasan katakata 39
Jika saya merasa kesulitan dalam belajar fisika, saya tidak segan-segan untuk menanyakan kepada orang yang lebih mampu daripada saya
40
Saya mengerjakan tugas mata pelajaran fisika dengan sungguh-sungguh dan teliti
41
Saya merasa selalu tidak berkonsentrasi dalam mempelajari fisika
42
Saya senang dengan guru fisika, karena memiliki kepribadian
yang
menyenangkan
(humoris,
selalu
membuat suasana kelas menyenangkan, bisa menjadi teman untuk bertukar pendapat ) 43
Dalam mengerjakan soal-soal kimia atau matematika akan terasa lebih mudah bila ditunjang dengan kemampuan fisika
44
Saya mencoba bermacam-macam cara untuk mengetahui lebih banyak tentang mata fisika
45
Guru fisika sering memberikan tes kecil sebelum pelajaran
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
fisika dimulai 46
Saya
selalu
memperhatikan
guru
saat
memberikan
penjelasan tentang materi fisika 47
Saya senang mempelajari fisika, karena saat saya lulus dari sekolah, saya akan meneruskan belajar fisika dengan mengambil jurusan fisika di Perguruan Tinggi
48
Saya senang dengan metode pembelajaran fisika yang bervariasi
(diskusi,
simulasi
komputer,
eksperimen/percobaan, dll) yang digunakan guru, sehingga materi yang diberikan mudah dipahami
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
\
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
Tabel Skor Hasil Kuesioner Sikap untuk Masing-Masing Siswa Siswa Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3
2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4
3 3 2 1 2 2 2 1 2 0 3 2 2 2 2 2 0 2 4 2 1 1 1 2 2 2
4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 2
5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 1 3 2 3 3
6 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 4 3 2 2 4 4 4
7 2 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 4 2 0 2 3 2 2 2 2 2
8 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 1
9 2 1 3 2 3 2 2 1 1 4 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 3
10 3 2 1 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 1 4 2 0 2 2 3 2 2 3 1
11 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 4 1 3 3 1 4 4
Pernyataan Kuesioner 12 13 14 15 16 3 2 2 2 3 4 1 1 2 3 2 1 2 1 3 3 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3 1 2 1 3 4 1 1 1 3 2 1 1 2 3 3 2 0 1 2 4 2 3 3 4 4 1 1 2 2 2 2 1 0 1 4 2 2 2 3 0 0 2 3 3 2 2 0 1 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 4 4 1 2 2 3 2 0 1 1 2 2 3 2 1 2 0 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 1 3
17 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3 2 4 1 2 3 2 3 3 3 2 4
18 2 2 2 3 2 3 1 3 2 4 3 3 3 2 2 4 1 3 2 2 2 2 4 3 4
19 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 1 3 3 3 2 2 4 3 2 1 3 2 3 4
20 2 3 2 2 0 2 3 1 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 1 3 1 3 2 2
21 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4
22 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4
23 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4
24 2 3 3 2 2 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 1 2 2 2 2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
26 27 28 29 30 31 32
Siswa Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
3 4 2 4 2 3 3
3 3 2 3 3 2 3
2 2 2 2 2 1 2
4 3 3 3 3 2 3
4 4 3 3 3 3 3
4 3 3 4 3 3 2
2 2 2 0 2 1 2
3 2 1 2 2 2 2
3 2 3 2 2 2 1
2 2 2 1 2 2 2
3 2 1 2 2 1 3
4 3 4 3 3 3 1
2 2 1 1 2 1 1
2 2 1 0 2 1 1
2 2 1 2 1 1 2
3 3 3 4 3 2 3
2 3 1 4 2 2 2
2 3 2 2 3 2 0
2 2 3 4 2 3 3
2 2 1 3 2 1 4
4 4 4 4 3 4 3
2 2 3 3 2 3 3
4 4 1 3 3 2 2
3 2 3 4 3 2 2
Pernyataan Kuesioner Skor 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 Total 131 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 4 2 3 4 3 3 4 4 3 1 4 2 3 104 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 3 2 1 4 2 2 1 2 1 2 123 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 1 4 3 2 4 3 3 0 3 3 2 3 4 4 120 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 102 2 4 2 3 2 2 2 1 3 2 2 4 2 3 4 3 2 1 3 2 0 2 0 3 120 2 1 2 1 4 3 3 2 2 1 2 4 1 2 3 3 2 4 1 3 3 2 0 4 127 2 3 1 4 2 2 3 3 1 3 1 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 125 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 1 4 3 2 114 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 3 2 4 4 2 1 2 3 2 2 3 3 4 154 3 1 2 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 1 4 4 2 2 4 2 4 129 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 4 1 3 2 2 97 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 129 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 4 105 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
2 4 1 2 4 2 1 2 4 2 2 2 2 1 4 2 1 3
2 4 0 4 4 2 2 4 0 1 2 2 3 3 0 2 3 3
2 2 1 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2
3 3 1 2 1 1 1 1 1 3 1 2 3 2 1 2 2 1
2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 2
2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2
3 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2
2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2
3 0 2 3 4 2 1 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3
2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 4 3 3 2 2 3 2 2
2 3 0 3 2 1 2 1 1 1 0 2 1 2 3 2 1 2
4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 2 4 3 2 4
3 4 2 3 2 3 1 2 3 4 3 2 4 0 4 2 2 3
2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 2
4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4
2 4 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2
3 4 2 2 2 1 2 0 1 3 2 3 2 2 3 2 2 2
1 4 2 2 2 1 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 1 1
2 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 2 2 2
2 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 2 2 2
1 4 1 2 2 2 1 2 2 1 4 0 3 1 0 2 1 1
3 4 2 4 2 2 3 2 3 4 2 3 2 2 4 2 2 2
1 3 0 2 2 1 2 2 1 2 4 0 3 2 2 2 1 2
2 3 4 4 2 1 3 3 2 2 3 3 4 3 4 2 3 2
111 162 98 131 127 88 101 105 122 126 131 122 130 102 132 101 95 115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
Skor Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Indikator Kisi-Kisi Kuesioner Siswa KePernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3
3 3 2 1 2 2 2 1 2 0 3 2 2 2
4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3
5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3
Indikator 1 15 17 25 2 3 2 2 3 2 1 3 2 2 4 2 2 2 2 1 4 2 1 3 2 2 2 4 1 3 2 3 4 3 2 2 2 0 2 2 2 3 2
30 3 1 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2
43 4 2 3 2 3 1 2 2 3 4 2 3 2
47 2 1 4 2 0 0 2 3 3 2 2 3 2
1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3
8 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 3
Indikator 2 16 27 32 37 44 6 3 3 3 2 3 3 3 2 1 1 2 3 3 1 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 4 4 2 3 4 2 4 2 3 3 2 4 4 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4
7 2 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2
Indikator 3 24 35 40 41 46 2 1 3 3 4 3 2 2 1 2 3 1 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 1 3 2 2 3 1 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Jumlah Jumlah Total Presentase Kategori Sikap
2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 87
2 3 4 3 3 2 3 3 1 2 0 4 2 3 4 2 2 2 2 1 4 2 4 1 2 2 3 4 2 3 1 2 3 1 2 1 2 1 1 3 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 4 2 4 4 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 1 1 2 3 3 2 4 2 3 3 1 2 1 2 3 1 2 2 3 3 2 2 58 87 98 53 86
Siswa KeIndikator 4 Pernyataan 18 26 29 39 1 2 3 2 4 2 2 3 2 3
2 2 4 1 2 4 2 1 2 4 2 2 2 2 1 4 2 1 3 72
2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2 70
2 2 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 2 2 2 86
2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 4 3 4 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 0 3 3 2 1 2 2 4 2 2 2 0 2 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 0 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 3 3 3 1 1 2 1 2 2 3 3 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 0 2 1 4 3 2 2 2 3 4 4 2 2 1 3 1 3 2 3 3 3 2 2 4 2 4 2 2 1 3 3 4 4 3 1 3 2 2 3 3 4 2 3 0 2 2 2 0 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 0 2 3 2 3 2 2 2 2 2 4 2 4 1 4 4 4 4 0 4 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 60 102 77 88 63 74 78 87 101 61 81 55 84 68 89
757
569
539
59 %
64 %
60 %
Netral
Positif
Netral
Indikator 5
20 28 31 33 34 38 19 2 2 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3
Indikator 6
21 3 4
22 3 2
23 4 2
Indikator 7
36 4 3
9 2 1
Indikator 8
12 14 42 45 48 10 11 13 3 2 4 1 3 3 3 2 4 1 4 1 2 2 3 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2 3 2 3 1 3 2 4 3 3 3 2 2 4 1 3 2 2 2 2 4 3 4 2 3 2 2 3
3 3 4 1 3 3 2 1 2 2 3 2 2 4 0 4 4 2 2 4 0 1 2 2 3 3 0 2
2 2 2 4 2 2 2 4 3 3 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2
4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3
2 2 0 2 3 1 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 1 3 1 3 2 2 2 2 1 3 2
3 3 3 1 4 3 1 2 2 1 3 3 3 3 1 2 1 1 1 1 1 3 1 2 3 2 1 2
2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2
3 3 3 2 1 3 3 4 2 3 3 2 3 0 2 3 4 2 1 3 2 3 2 3 3 3 4 3
2 3 2 1 3 3 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 4 3 3 2 2 3
2 2 3 2 4 2 4 3 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3
3 2 3 4 3 3 3 4 4 1 3 3 3 2 2 4 3 2 1 3 2 3 4 2 2 3 4 2
3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 2 4 4 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 2 2 3 3 2
3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 1 3 3
4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 2 4 3
3 2 3 2 2 1 1 4 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2
2 3 3 3 4 2 3 4 4 2 4 0 2 4 2 4 4 2 2 0 2 3 4 4 3 4 3 3
2 2 2 2 1 1 0 3 1 1 2 2 0 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 0 2
0 2 1 4 3 2 2 4 3 2 2 4 1 4 2 2 2 1 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2
2 2 0 3 3 1 2 2 1 2 2 2 1 4 1 2 2 2 1 2 2 1 4 0 3 1 0 2
4 2 3 4 4 2 4 4 2 2 4 3 2 3 4 4 2 1 3 3 2 2 3 3 4 3 4 2
1 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 1 4 2 0 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2
3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 4 1 3 3 1 4 4 3 2 1 2 2
1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 0 2 4 2 2 1 0 3 1 1 2 2 2 2 1 1 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
31 32 Jumlah Jumlah Total Presentase Kategori Sikap
2 0
3 3
2 2
78
76
75
3 4
1 4
2 1
2 2
3 3
2 2
3 2
3 3
111 68
63
76
84
79
82
89
4 3
3 3
117 91
2 2
2 4
2 1
3 1
1 1
1 1
1 1
3 2
2 2
1 3
1 1
104 112 69 91
51
76
54
93
67
81
49
340
452
513
434
197
66 %
59 %
80 %
56 %
51,30%
Positif
Netral
Positif
Netral
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
Keterangan: Indikator 1: Paham dan yakin akan pentingnya mempelajari tujuan dan isi pembelajaran fisika. Indikator 2: Kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi pembelajaran fisika Indikator 3: Keseriusan dalam mempelajari fisika Indikator 4: Kesenangan untuk mendiskusikan bahan/topik fisika Indikator 5: Keinginan untuk memecahkan permasalahan fisika Indikator 6: Keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran fisika Indikator 7: Cara mengajar guru fisika Indikator 8: Interaksi guru dengan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN III
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
DAFTAR NILAI ULANGAN TERTULIS DAN NILAI MID SEMESTER SISWA KELAS X–A SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Mata Pelajaran NO
NIS
J.KEL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
13979 13980 13981 13982 13983 13984 13985 13986 13987 13988 13989 13990 13991 13992 13993 13994 13995 13996 13997 13998 13999 14000 14001 14002 14003 14004 14005 14006 14007 14008 14009 14010
L P L L P L L P P L P L L L P L P P P L L L P P L P L P P L P P
:FISIKA
NILAI ULANGAN
92 84 88 80 88 80 80 80 52 84 86 76 80 80 88 92 88 88 84 76 84 88 84 81 68 80 80 76 84 72 80
MID
53 46 70 56 57 36 50 53 52 52 60 54 50 66 56 44 72 66 60 44 20 40 76 67 70 52 54 34 68 38 38 46