PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN PERILAKU ASERTIF PADA REMAJA AKHIR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh: Francisca Okvi Widyaningrum 099114022
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
“Berusaha Dengan Maksimal, Berdoa, Dan Tuhan Akan Memberikan Segala Hal Indah Pada Waktunya” Francisca Okvi W.
“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah semua rencanamu” Amsal 16:3
“Impossible means I’m Possible!” anonymous
“Do The Best and Let God Do The Rest” anonymous
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA TUHAN YESUS YANG SELALU MENDAMPINGI DAN MEMBANTU SAYA DALAM SETIAP PROSESNYA, BAPAK DAN IBUK SAYA TERCINTA, SERTA KAKAK SAYA TERSAYANG.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN PERILAKU ASERTIF PADA REMAJA AKHIR Francisca Okvi Widyaningrum ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. Penelitian ini menggunakan 170 subjek dengan rentang usia 17-21 tahun yang masuk dalam kategori remaja akhir. Hipotesis dalam penelitian ini terdapat hubungan kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert yang meliputi skala kecerdasan emosi dan skala perilaku asertif. Koefisien reliabilitas dari skala kecerdasan emosi adalah 0.920 dan koefisien reliabilitas pada skala perilaku asertif adalah 0.927. Jumlah item yang lolos seleksi pada skala kecerdasan emosi adalah 53, sedangkan pada skala perilaku asertif terdapat 51 item yang lolos seleksi. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment. Koefisien korelasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah 0.769 dengan probabilitas 0.000 (p<0.01). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosi yang dimiliki remaja akhir maka akan semakin tinggi pula perilaku asertif yang dimiliki, begitu juga dengan sebaliknya. Kata kunci: kecerdasan emosi, perilaku asertif, remaja akhir.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RELATION OF EMOTIONAL INTELLIGENCE AND ASSERTIVE BEHAVIOR TO LATE ADOLESCENCE Francisca Okvi Widyaningrum ABSTRACT This research aimed to know the positive relation between emotional intelligence and assertive behavior to late adolescence. This research involved 170 subjects; there were 17-21 years old adolescence which categorized as late adolescence. The researcher proposed a hypothesis that there were relations between emotional intelligence and assertive behavior to late adolescence. The instruments used were Likert scale that included emotional intelligence scale and assertive behavior scale. The reliability coefficient of the emotional intelligence scale was 0.920 and assertive behavior’s reliability coefficient was 0.927. The emotional intelligence scale consists of 53 good items, whereas assertive behavior scale consists of 51 good items. The research used Product Moment correlation technique. Coefficient correlation (r) obtained in this study was 0.796 with probability by 0.000 (p<0.01). The result of this research showed that emotional intelligence had relations with assertive behavior for late adolescence. The researcher concluded that high emotional intelligence came high assertive behavior or vice versa. Keywords: emotional intelligence, assertive behavior, late adolescence
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan dan pendampingan selama proses pengerjaan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini penulis memohon maaf apabila masih terdapat halhal yang tidak berkenan. Pada proses penulisan skripsi ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma 2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Dosen pembimbing skripsi saya bapak Drs. Hadrianus Wahyudi, M.Si yang dengan sabar selalu membimbing saya dalam pengerjaan skripsi ini. Terima kasih pak atas segala bimbingan dan bantuan yang sudah banyak diberikan kepada saya selama pengerjaan skripsi 4. Ibu Dr. Tjipto Susana selaku dosen pembimbing akademik kelas A yang telah banyak membantu saya selama proses kuliah berlangsung 5. Terima kasih saya ucapkan untuk dosen penguji saya ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si dan ibu Debri Pristinella, M.Si yang telah memberi masukan dalam skripsi saya. 6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi atas semua ilmu dan pengalaman
yang
diberikan
serta
melaksanakan proses perkuliahan.
x
dibagikan
kepada
saya
selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Terima kasih sebesar-besarnya untuk Bapak dan Ibuk saya yang selalu mendukung, mendoakan dan membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini. Bapak Ibuk saya yang tiada henti menanyakan kapan skripsi saya akan selesai. Terima kasih sudah menjadi orang tua yang luar biasa sabar dan menjadi panutan yang baik bagi saya. Orang tua yang selalu mengajarkan saya untuk selalu membagikan kasih dan berbagi kepada orang lain. This is for you, my parents! I love you so much! 8. Satu-satunya kakak saya tersayang, mas Bowo yang sering menanyakan progres skripsi saya. Terima kasih selalu menjadi kakak yang super sekali buat saya. Kakak yang selalu mengajarkan saya untuk tetap rendah hati dan selalu bekerja keras. Kelak saya akan sukses seperti yang selalu kita obrolkan mas! hehe You’re the best brother ever! Thanks a bunch.. hugs! 9. Teman-teman sepermainan saya yang terdekat selama di Jogja: Brigit, Manik, Mery, Vivin, Fheny dan Jeanet. Terima kasih untuk semangat, doa dan bantuannya selama ini. Teman-teman yang selalu menjadi tempat saya berkeluh kesah selama di Jogja. Semua kebersamaan kita ini akan selalu saya kenang. Kelak kita kan bertemu lagi disaat kita semua sudah jauh lebih sukses. I will miss you all, ciwik-ciwik! Hugs! 10. Teman-teman yang memberikan banyak pelajaran bagi diri saya pribadi: Andreana Savany, Tofan Gustyawan, Martha Hesty, Gracia Hoyi, Albertus Agung Catur Sunu, David Widyantoro, Debora Ratri dan masih banyak lagi. Kalian adalah orang-orang yang mengajarkan saya untuk lebih dewasa dan
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tangguh dalam menjalani kehidupan ini. Terima kasih banyak untuk semua hal yang sudah dibagikan kepada saya. 11. Seluruh penghuni kos Ceria, terimakasih sudah sering menghibur saya dikala jatuh bangun galau kehidupan di Jogja, hehe. Saya akan rindu sekali untuk “nggosip” dan berbagi cerita sampai larut malam disana. Buat saya Ceria dan isinya bukan hanya sebuah Rumah tapi juga Keluarga kedua saya. Maturnuwun sanget! 12. Seluruh teman-teman saya di Staff PMB dan Humas Sanata Dharma, especially staff angkatan 2012 : Yuan, Oscar, Putra, Eka, Leza, Harni, Bayu dan lain-lain. Saya belajar banyak selama di Humas bagaimana cara bersikap professional saat bekerja. Terima kasih untuk semua pengalaman yang dibagikan. 13. Teman-teman Staff PPKM 1 2012 dan 2013. Kalian adalah keluarga yang menyenangkan sekaligus partner kerja yang sangat baik. Kalian selalu hebat di mata saya. Tetap Rendah Hati karena kita Luar Biasa! 14. Seluruh teman-teman Psikologi Sanata Dharma angkatan 2009. Spesial untuk teman-teman kelas A, Angel, Lana, Leza, Odil, Wayan, Leo, Adi, Samira, Tata dan masih banyak lagi. Kesuksesan kita ada di depan mata. Semangat! Tuhan memberkati selalu. 15. Terima kasih untuk Adrian Adendrata yang menjadi salah satu motivasi saya. Seseorang yang selalu saya kagumi dalam segala hal. Seseorang yang selalu saya harapkan menjadi my future person. Semoga kita segera bertemu di kesempatan yang lebih baik. Thank you so much.. you’re very special.. xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kiranya Tuhan Yesus yang akan membalas dan memberi berkat kepada semua orang yang membantu saya selama proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih untuk segalanya.
Penulis
Francisca Okvi W
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... . i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... ..ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... ..x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ... xix BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7 D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 7 1. Teoritis ............................................................................................ 7 2. Praktis ............................................................................................. 8
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 9 A. Perilaku Asertif .................................................................................. 9 1. Definisi Perilaku Asertif ................................................................. 9 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Asertif ...................... 11 3. Aspek-aspek Perilaku Asertif ......................................................... 13 4. Penghalang Individu Berperilaku Asertif ....................................... 16 B. Kecerdasan Emosi .............................................................................. 16 1. Definisi Kecerdasan Emosi ............................................................ 16 2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosi ..................................................... 18 C. Remaja Akhir...................................................................................... 20 D. Dinamika Hubungan Kecerdasan Emosi dan Perilaku Asertif ......... 22 E. Hipotesis ............................................................................................. 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 26 A. Jenis Penelitian ................................................................................... 26 B. Identifikasi Variabel ........................................................................... 26 C. Definisi Operasional ........................................................................... 26 1. Kecerdasan Emosi .......................................................................... 26 2. Perilaku Asertif ............................................................................... 27 D. Subjek Penelitian ................................................................................ 28 E. Metode Pengambilan Sampel ............................................................. 28 F. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 29 1. Skala Kecerdasan Emosi ................................................................ 30 2. Skala Perilaku Asertif ..................................................................... 31 xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .................................................. 33 1. Validitas Skala ................................................................................ 33 2. Seleksi Item .................................................................................... 34 3. Reliabilitas ...................................................................................... 37 H. Metode Analisis Data ......................................................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 39 A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 39 B. Deskripsi Subjek................................................................................. 40 C. Hasil Penelitian................................................................................... 41 1. Uji Normalitas ................................................................................ 41 2. Uji Linearitas .................................................................................. 42 3. Uji Hipotesis ................................................................................... 43 4. Analisis Data Tambahan ................................................................. 45 D. Pembahasan ........................................................................................ 49 E. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 53 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 54 A. Kesimpulan ....................................................................................... 54 B. Saran ................................................................................................. 54 1. Bagi Subjek Penelitian Remaja Akhir ............................................ 54 2. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................ 54 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 55 LAMPIRAN ..................................................................................................... 58
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Blue Print Skala Kecerdasan Emosi ............................................... 30 Tabel 2. Pemberian Skor Skala Kecerdasan Emosi ...................................... 31 Tabel 3. Blue Print Skala Perilaku Asertif .................................................... 32 Tabel 4. Pemberian Skor Skala Perilaku Asertif .......................................... 32 Tabel 5. Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosi ........................................ 35 Tabel 6. Distribusi Item Skala Perilaku Asertif ............................................ 36 Tabel 7. Kategorisasi Subjek Berdasarkan Rentang Usia ............................. 41 Tabel 8. Kategorisasi Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 41 Tabel 9. Haisil Uji Normalitas ...................................................................... 42 Tabel 10. Hasil Uji Linearitas ....................................................................... 43 Tabel 11. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ............................................ 43 Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 44 Tabel 13. Hasil Sumbangan Variabel Kecerdasan Emosi ............................. 44 Tabel 14. Rumus Norma Kategorisasi .......................................................... 45 Tabel 15. Deskripsi Mean dan SD pada Subjek Pelajar ............................... 45 Tabel 16. Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi pada Pelajar .................. 45 Tabel 17. Kategorisasi Tingkat Perilaku Asertif pada Pelajar ...................... 46 Tabel 18. Deskripsi Mean dan SD pada Subjek Mahasiswa......................... 47 Tabel 19. Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi pada Mahasiswa ........... 47
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 20. Kategorisasi Tingkat Perilaku Asertif pada Mahasiswa ............... 48 Tabel 21. Deskripsi Statistik Kecerdasan Emosi .......................................... 48 Tabel 22. Deskripsi Statistik Perilaku Asertif ............................................... 49
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 BLUE PRINT SKALA KECERDASAN EMOSI .......................... 59 LAMPIRAN 2 BLUEPRINT SKALA PERILAKU ASERTIF ........................... 64 LAMPIRAN 3 SKALA UJI COBA ..................................................................... 69 LAMPIRAN 4 RELIABILITAS SKALA ........................................................... 84 LAMPIRAN 5 SKALAPENELITIAN ................................................................. 90 LAMPIRAN 6 UJI ASUMSI ............................................................................. 103 LAMPIRAN 7 UJI HIPOTESIS ...................................................................... 104
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Saat ini terdapat banyak fenomena mengenai perilaku remaja akhir ketika berhubungan dengan orang lain dalam lingkungan sosial. Fenomena yang terjadi pada remaja akhir di Indonesia cenderung mengarah kepada fenomena yang berhubungan dengan emosi yang berperan ketika remaja melakukan suatu perilaku dalam berinteraksi dengan orang lain. Sebagai contoh dalam sebuah artikel konsultasi psikologi sebuah majalah
diceritakan
seorang
remaja
yang
merasa
kesulitan
untuk
mengungkapkan apa yang dia rasakan. Remaja tersebut menuturkan bahwa sebenarnya dirinya adalah orang yang ekspresif dan meledak-ledak, namun saat ini ia hanya dapat memendam perasaan dan memilih untuk diam ketika menghadapi suatu masalah. Hal ini menyebabkan dirinya merasa tidak nyaman akibat memendam emosi yang sedang dia rasakan (Reina, Femina no:43/XL, 2012). Terdapat juga artikel konsultasi psikologi lain yang menceritakan pengalaman seseorang yang merasa kesulitan untuk menolak permintaan orang lain. Orang tersebut sangat sulit mengatakan tidak dan cenderung untuk menuruti apa yang diminta orang lain. Hal tersebut sering ia lakukan walaupun permintaan orang lain tersebut merepotkan dan belum tentu dapat dia lakukan (Aisah, Femina no:13/XL, 2012). 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Fenomena sosial lain mengenai perilaku remaja akhir ketika berhubungan dengan orang lain juga terlihat pada perilaku siswa-siwa SMA di Indonesia. Beberapa waktu yang lalu muncul berita di televisi maupun media massa lainnya yang menyebutkan bahwa di Indonesia marak terjadi tawuran yang dilakukan oleh pelajar SMA. Salah satu peristiwa tawuran yang menjadi topik pembicaraan adalah tawuran antara pelajar SMA di Jakarta yaitu antara pelajar SMA 70 dan pelajar SMA 6. Tawuran ini memberikan dampak negatif bagi pelajar di Indonesia. Hal ini dikarenakan tawuran tersebut memakan 1 nyawa korban pelajar dari SMA 6 (http:megapolitan.kompas.com) Menurut kamus besar bahasa Indonesia, 1995, tawuran didefinisikan sebagai suatu perkelahian yang dilakukan secara beramai-ramai atau perkelahian massal. Tawuran juga diartikan sebagai perkelahian massal antara kelompok pelajar yang biasanya laki-laki yang merupakan suatu perilaku kekerasan (Mansoer, dalam Fakhrurrozi, 2012). Terdapat sebuah penelitian yang menjelaskan bahwa perilaku tawuran dipengaruhi oleh perilaku agresif yang dimiliki remaja ketika menghadapi suatu masalah (Oesman, 2010). Remaja yang memiliki perilaku agresif cenderung mendominasi orang lain dan kurang memiliki perilaku asertif yang merupakan perilaku untuk mencari solusi ketika menghadapi masalah (Hidayat & Lyrawati, 2008). Remaja tersebut memutuskan untuk melakukan tawuran dalam menyelesaikan masalahnya. Terdapat
penelitian
lain
yang menjelaskan
beberapa
tahun
belakangan ini banyak pelajar SMA yang tidak bisa mengendalikan emosi diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
mereka. Hal tersebut membuat mereka kehilangan kontrol dan membuat mereka terlibat dalam sebuah tawuran. Penelitian ini menjelaskan bahwa perilaku tawuran yang terjadi pada remaja juga berhubungan dengan kemampuan remaja dalam mengelola emosi (Fakhrurrrozi,2012). Fenomena-fenomena tersebut memperlihatkan bahwa masih banyak orang yang kurang memiliki kemampuan perilaku asertif. Fenomena pertama dan kedua menjelaskan mengenai seseorang kesulitan untuk mengungkapkan emosi yang dia rasakan maupun menolak permintaan orang lain. Hal tersebut membuat individu merasa sangat tidak nyaman ketika harus menyimpan perasaan tidak menyenangkan yang dia alami. Individu cenderung untuk menahan apa yang dia rasakan, walaupun sebenarnya mereka merasa tidak nyaman dengan apa yang dialami. Perilaku-perilaku tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat individu yang kurang memiliki kemampuan asertif yaitu tidak bisa mengungkapkan secara jujur apa yang dirasakan dan diinginkan. Fenomena sosial mengenai tawuran menunjukkan bahwa remaja pelaku tawuran kurang memiliki perilaku asertif. Mereka banyak melakukan tawuran karena didominasi oleh perilaku agresi yang mereka miliki (Fakhrurrrozi,2012). Remaja tersebut juga kurang memiliki kemampuan untuk mengelola emosi secara lebih adaptif sehingga pada akhirnya mereka terlibat dalam suatu tawuran. Di sisi lain, remaja yang melakukan perilaku tawuran dipengaruhi oleh adanya solidaritas dengan kelompok (peer group) yang sama-sama kurang dapat mengelola emosi dalam menghadapi masalah. Saat remaja akhir bertemu dengan teman yang memiliki persamaan nasib dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
situasi saat menghadapi masalah membuat remaja dan kelompoknya memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya dengan melakukan tawuran (Oesman, 2010). Perilaku asertif adalah perilaku untuk menjalin suatu hubungan yang setara dengan orang lain. Dalam berhubungan individu diharapkan dapat mengungkapkan dan mengekspresikan secara jujur mengenai apa yang diinginkan dan dirasakan. Perilaku ini juga dilakukan tanpa mengganggu dan menyakiti orang lain (Alberti dan Emmons, 1987). Selain itu, perilaku asertif dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan secara jelas dan mempertahankan hak-hak yang dimiliki dengan tegas (Cozby, 1983 dalam Nashori, 2000). Perilaku asertif merupakan salah satu bagian dari kompetensi interpersonal. Kompetensi interpersonal adalah kompetensi yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan suatu komunikasi yang efektif. Remaja sangat membutuhkan kompetensi interpersonal. Mereka membutuhkan hubungan dekat dengan orang lain terlebih lingkungan sosialnya. Remaja yang kurang memiliki kompetensi interpersonal akan mengalami kesulitan untuk memiliki kedekatan dengan orang lain. Hal ini membuat remaja tersebut hanya memiliki sedikit teman. Ketika kompetensi interpersonal sulit dilakukan, maka remaja juga akan mengalami kesulitan ketika beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya (Buhrmester, 1990). Setiap individu khususnya remaja sangat penting untuk memiliki perilaku asertif. Perilaku ini dapat membuat seseorang memiliki suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
kebebasan untuk menunjukkan suatu perasaan positif bagi orang lain. Selain itu perilaku asertif juga dapat membangun suatu komunikasi yang lebih positif ketika berhubungan dengan orang lain (Alberti dan Emmons, 1987). Dengan melakukan perilaku asertif, seseorang dapat efektif dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan hubungan interpersonal. Komunikasi secara langsung dan terbuka yang merupakan bagian dari perilaku asertif memungkinkan seseorang untuk menerima sebuah pesan tanpa gangguan. Hal tersebut sangat penting dilakukan untuk memelihara hubungan interpersonal dalam lingkungan sosial (Pipas dan Jaradat 2010). Semua fenomena sosial yang sudah dijelaskan menunjukkan bahwa emosi selalu memiliki peran ketika seseorang melakukan suatu perilaku termasuk ketika seseorang melakukan suatu perilaku asertif. Penjelasan ini didukung oleh hasil penelitian yang menjelasakan bahwa salah satu hal yang berkontribusi pada perilaku asertif adalah kecerdasan emosi (Akbari dan Lengkong,2012). Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengetahui apa yang sedang terjadi dalam dirinya. Selain itu kemampuan ini juga membantu individu untuk mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain (Goleman, 1999). Kecerdasan emosi juga didefinisikan sebagai suatu kemampuan individu dalam memproses informasi yang berhubungan dengan emosi secara akurat dan efisien. Individu yang memiliki kecerdasan emosi memiliki kemampuan untuk mengerti, memahami dan meregulasi emosi secara adaptif baik pada diri sendiri maupun orang lain (Mayer &
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Salovey, 1997 ; Mayer & Salovey, 1990; Schutee, 1998 dalam Schutte, N.S., Malouff, J.M., Bobik, Chad., Coston, T.D., Greeson, Cyndy., Jedlica, Christina., Rhodes, Emily & Wendorf, Greta , 2001). Terdapat penelitian sebelumnya mengenai kecerdasan emosi yang bertujuan melihat kontribusi kecerdasan emosi terhadap perilaku asertif pada remaja di SMP 1 Al-Ikhlas. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memiliki kontribusi sebesar 30,3% terhadap perilaku asertif pada siswa SMP (Akbari dan Lengkong, 2012). Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan dapat dilihat bahwa terdapat dampak buruk bagi individu yang kurang memiliki perilaku asertif. Individu yang kurang memiliki perilaku asertif kurang mampu untuk mengekspresikan emosi dan perasaan yang sebenarnya mereka alami. Mereka cenderung menahan apa yang sebenarnya ia rasakan. Fenomena mengenai remaja dalam melakukan perilaku ketika berhubungan dengan lingkungan sosial membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perilaku asertif pada remaja. Pada penelitian ini perilaku asertif pada remaja akhir
akan dikaitkan dengan kecerdasan
emosi. Peneliti ingin melihat hubungan antara kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. Penelitian ini menggunakan subjek yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Subjek yang digunakan adalah individu yang berada pada tahap perkembangan remaja akhir baik pelajar maupun mahasiswa. Hal ini dikarenakan masa remaja akhir erat hubungannya dengan perubahan emosi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Tegangan emosi yang dialami pada tahap remaja akhir lebih kompleks dan lebih sering terjadi dibandingkan remaja awal. Dibandingkan masa remaja awal, remaja akhir banyak mengalami masalah yang berhubungan dengan orang lain seperti masalah adaptasi dengan lingkungan sosial maupun dengan pasangan (Hurlock, 1957). Emosi yang muncul pada remaja akhir adalah emosi yang cenderung negatif seperti marah, cemburu, perasaan takut, khawatir dan lain-lain. Selain itu remaja akhir sering dihadapkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan
perasaan
dan
emosi
yang
menuntut
mereka
untuk
dapat
menyelesaikannya secara efektif (Santrock, 2007). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini juga berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu dengan menggunakan teknik analisis data product moment. B. Rumusan Masalah Apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. D. Manfaat Penelitian 1. Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi serta menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang ilmu psikologi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
sosial. Khususnya terkait dengan pengetahuan menngenai hubungan kecerdasan emosi dengan perilaku asertif yang terjadi pada remaja akhir 2. Praktis Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada subjek penelitian remaja akhir baik pada pelajar maupun mahasiswa dengan memiliki kemampuan meregulasi emosi dan berperilaku asertif, remaja akhir dapat membentuk hubungan interpersonal yang baik dalam lingkungan sosial. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi mengenai tingkat kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada pelajar maupun mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Asertif 1. Definisi Perilaku Asertif Setiap individu memerlukan kemampuan untuk dapat mengatasi setiap permasalahan yang terjadi dalam hidupnya. Individu memerlukan suatu kemampuan untuk dapat berperilaku secara jujur sesuai dengan apa yang dialami dan dirasakan. Untuk dapat melakukan hal tersebut mereka membutuhkan suatu kemampuan berperilaku asertif. Pengertian perilaku asertif adalah perilaku untuk menjalin suatu hubungan yang setara dengan orang lain. Dalam berhubungan dengan orang
lain,
individu
diharapkan
dapat
mengungkapkan
dan
mengekspresikan secara jujur mengenai apa yang diinginkan dan dirasakan. Perilaku ini juga dilakukan tanpa mengganggu atau merugikan orang lain (Alberti dan Emmons, 1987). Selain itu perilaku asertif didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mengungkapkan
perasaan-perasaan
secara
jelas
dan
mempertahankan hak-hak yang dimiliki dengan tegas (Cozby, 1983 dalam Nashori 2000).
Individu yang melakukan perilaku asertif akan
mengekspresikan perasaan yang dialami tanpa suatu paksaan. Perilaku ini juga dilakukan tanpa tanpa menyakiti dan melanggar hak-hak orang lain (Deluty, 2009) 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Perilaku asertif juga merupakan suatu kemampuan individu untuk berkomunikasi dengan jelas dan spesifik, sekaligus peka terhadap kebutuhan yang dimiliki oleh orang lain. Individu yang melakukan perilaku ini memiliki kepekaan akan reaksi yang mungkin muncul dalam suatu peristiwa. Individu yang memiliki perilaku ini berani untuk memiliki pendapat yang berbeda dan mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap pendapat orang lain, namun juga tetap menghormati pendapat yang disampaikan orang lain (Stein dan Bokk, 2000). Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif merupakan perilaku individu untuk mengungkapkan perasaan secara jujur. Pengungkapan perasaan secara jujur ini dilakukan secara tegas dan dilandasi oleh hak-hak yang dimiliki. Individu yang memiliki kemampuan asertif juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku yang mungkin akan muncul dalam suatu peristiwa. Individu tersebut juga mengetahui bahwa yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan merupakan keinginan dirinya sendiri. Selain itu perilaku asertif mendorong seseorang untuk berani memiliki pendapat yang berbeda dari orang lain. Perilaku asertif ini dilakukan tanpa menyakiti dan mengganggu orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Asertif Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku asertif menurut Rathus dan Nevid (1983) dalam Rosita (2010) antara lain : a. Jenis kelamin Pada umumnya perempuan lebih sulit untuk melakukan perilaku asertif. Perbedaan ini terlihat ketika perempuan merasa lebih sulit mengungkapkan perasaan secara jujur dibanding laki-laki. Sedangkan laki-laki memiliki sikap-sikap yang maskulin , yaitu kuat, asertif, kompetitif dan ambisius. b. Harga diri Keyakinan seseorang dapat memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar. Individu yang memiliki keyakinan atau kepercayaan diri yang positif cenderung mampu untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan terhadap orang lain secara jujur. c. Kebudayaan Setiap kebudayaan memiliki aturan dan batasan-batasan yang berbeda-beda dalam melakukan suatu perilaku.. Batas-batas perilaku yang ada sesuai dengan usia, jenis kelamin dan status sosial seseorang dalam lingkungan. Perbedaan ini akan mempengaruhi seseorang untuk dapat berperilaku asertif. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Riyanti (1987) dalam Setyadi (2004) pada mahasiswa Batak dan Jawa di DIY menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
adanya perbedaan mengenai perilaku asertif yang dilakukan. Mahasiswa Batak lebih asertif dibandingkan mahasiswa Jawa. Hal tersebut bisa dilihat sebagai salah satu faktor bahwa budaya mempengaruhi seseorang untuk berperilaku asertif. d. Tingkat pendidikan Individu dengan tingkat pendidikan yang tinggi dapat memiliki pola berpikir yang luas. Hal ini membuat individu tersebut memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dan memiliki sikap yang lebih terbuka. e. Tipe kepribadian Respon individu ketika menghadapi masalah akan selalu berbeda. Hal ini dapat terjadi karena respon individu tersebut dapat dipengaruhi oleh tipe kepribadian yang dimiliki. Sebagai contoh terdapat orang yang memiliki tipe kepribadian introvert. Individu tersebut cenderung pasif dan sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal ini membuat individu
juga sulit untuk bersikap terbuka
ketika berinteraksi dengan orang baru. f. Situasi lingkungan sekitar Individu dalam berperilaku juga dipengaruhi oleh keadaan suatu lingkungan tertentu. Hal tersebut yang akan mempengaruhi individu untuk dapat berperilaku terbuka atau menahan perasaan yang sedang dialami.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
g. Kecerdasan Emosi Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Akbari dan Lengkong, 2012 yang bertujuan untuk melihat kontribusi kecerdasan emosi terhadap perilaku asertif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memberi sumbangan sebesar 30,3% terhadap perilaku asertif. 3.
Aspek-aspek Perilaku Asertif Perilaku asertif memiliki beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut merupakan hal-hal yang terkandung dalam perilaku asertif. Berikut ini adalah beberapa aspek perilaku asertif yang diungkapkan oleh Alberti dan Emmons, 1987 antara lain : a.
Mendukung kesetaraan dalam hubungan interpersonal Perilaku
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan
suatu
keseimbangan dalam melakukan hubungan interpersonal. Individu diharapkan untuk memperoleh perlakuan yang sama tanpa merasa dirugikan satu sama lain. Individu yang memiliki perilaku asertif memahami bahwa setiap manusia memiliki persamaan derajat dalam berinteraksi dengan orang lain. Ketika melakukan hubungan interpersonal diharapkan individu tidak ada yang merasa dirugikan, sehingga tercipta suatu hubungan yang setara antar individu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
14
Bertindak sesuai dengan kepentingan dan minat Kemampuan untuk membuat keputusan pribadi mengenai karir, hubungan dengan orang lain, gaya hidup dan manajemen waktu. Perilaku ini bertujuan untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan dengan motivasi yang dimiliki oleh individu. Individu yang memiliki perilaku asertif bertindak sesuai dengan hal yang diminati. Individu dapat menentukan arah hidupnya sesuai dengan dirinya sendiri. Selain itu kemampuan ini juga membuat individu untuk berani secara jujur meminta bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan bantuan.
c.
Mampu mempertahankan hak-hak pribadi Kemampuan ini meliputi keberanian seseorang untuk mengucapkan kata tidak atau menolak pada hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Individu mampu untuk mempertahankan hakhak mereka tanpa melanggar hak dan kebutuhan orang lain (Adams, 1995). Selain itu individu yang memiliki kemampuan ini dapat menanggapi suatu kritik tanpa menggunakan emosi negatif seperti marah.
Kemampuan
ini
juga
digunakan
seseorang
untuk
mempertahankan suatu pendapat yang diungkapkan. d.
Mengekspresikan perasaan secara terbuka dan nyaman Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan yang sedang dialami secara terbuka baik perasaan negatif atau perasaan positif
(Adams,
1995).
Individu
tersebut
juga
mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
mengungkapkan afeksi dan respons-respons positif lainnya terhadap orang lain secara terbuka (Corey, 2007). Hal-hal yang diungkapkan dapat meliputi seluruh isi pikiran, perasaan serta kebutuhan yang terdapat pada dirinya sendiri. Perilaku ini dilakukan secara spontan, tanpa perasaan cemas, ragu-ragu maupun perasaan takut. e.
Tidak menghalangi hak-hak orang lain Kemampuan ini dilakukan untuk mengungkapkan suatu ekspresi tanpa memberikan kritik yang tidak adil pada orang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain individu menghindari perilaku yang menyakiti dan mengintimidasi orang lain. Individu yang memiliki kemampuan ini mengetahui bahwa setiap individu memiliki
kesempatan
yang
sama
dalam
mengungkapkan
pendapatnya. Mereka menghargai setiap individu dengan segala hak dan pendapatnya masing-masing. Dengan demikian perilaku asertif memiliki beberapa aspek. Aspek tersebut antara lain adalah mendukung kesetaraan dalam hubungan interpersonal, bertindak sesuai kepentingan dan minat serta mampu mempertahankan hak-hak pribadi. Selain itu terdapat juga aspek mengekspresikan perasaan secara terbuka dan nyaman dan tidak menghalangi hak-hak orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
4. Penghalang Individu Berperilaku Asertif Menurut Alberti dan Emmons, 1987, terdapat beberapa hal yang menjadi penghalang seseorang kurang memiliki perilaku asertif, yaitu : a. Banyak orang yang kurang menganggap bahwa berperilaku asertif merupakan tindakan yang tepat untuk dilakukan. b. Banyak orang yang memiliki kecemasan dan ketakutan yang tinggi untuk bertindak asertif c. Individu memiliki kemampuan yang kurang dalam mengekspresikan diri. B. Kecerdasan Emosi 1. Definisi Kecerdasan Emosi Kecerdasan manusia banyak dilihat dari beberapa bagian. Beberapa ahli psikologi pada era 1980 mengungkapkan bahwa ada beberapa macam kecerdasan yang dimiliki seorang individu (Sternberg, 1985 dalam Weiner dan Craighead 2010). Salah satu kecerdasan yang dimiliki individu adalah kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengetahui apa yang sedang terjadi dalam dirinya. Selain itu kemampuan ini juga membantu individu untuk mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan saat berhubungan dengan orang lain (Goleman, 1999). Beberapa ahli seperti Schutte, Malouf, Bobik, Coston, Greeson, Jedlica, Rhodes dan Wenrdorf (2001) mengemukakan bahwa individu yang memiliki kecerdasan emosi memiliki kemampuan untuk mengerti,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
memahami dan meregulasi emosi secara adaptif baik pada diri sendiri maupun orang lain. Kecerdasan emosi merupakan kesatuan kemampuan non kognitif, kompetensi dan keterampilan yang dapat berpengaruh pada kemampuan untuk kesuksesan dalam menghadapi tuntutan serta tekanan yang terdapat pada lingkungan sekitar (Bachrach, 2004). Kecerdasan emosi bertujuan untuk menjaga hubungan dengan orang lain serta mempromosikan pertumbuhan personal individu (Stys dan Brown, 2004; Lynn, 2002). Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi merupakan kemampuan non kognitif dalam mengelola dan meregulasi emosi secara lebih adaptif baik pada diri sendiri maupun ketika berhubungan dengan orang lain. Individu yang memiliki kemampuan kecerdasan emosi mampu untuk memahami dan mengerti emosi yang sedang dialami. Kemampuan ini membantu individu untuk dapat mengenali apa yang sedang dirasakan. Kecerdasan emosi bertujuan untuk menjaga hubungan interpersonal dengan individu lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosi Kecerdasan emosi memiliki beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut membentuk seseorang untuk memiliki keterampilan kecerdasan emosi dalam dirinya. Berikut ini adalah aspek-aspek yang diungkapkan oleh Goleman, 1999 yaitu : a. Kesadaran diri : Kesadaran diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dia rasakan. Selain itu individu yang memiliki kesadaran diri juga dapat mengenali kelebihan maupun kekurangan yang ada pada dirinya. Hal tersebut dapat digunakan sebagai tolok ukur yang realistis terhadap diri sendiri. Kemampuan ini digunakan untuk mengambil suatu keputusan. Individu yang memiliki kesadaran diri juga memiliki kepercayaan diri yang besar. Selain itu, kesadaran diri merupakan suatu komponen yang membutuhkan penguasaan dalam mengelola emosi. Kesadaran diri menuntut seseorang untuk dapat memahami dan memprediksi reaksi emosi yang muncul dari situasi tertentu (Lynn, 2002). b. Pengaturan diri Kemampuan ini membantu individu dalam mengatasi emosi supaya dapat berdampak positif bagi diri sendiri maupun orang lain. Pengaturan diri dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu masalah. Kemampuan ini membuat individu dapat mengendalikan emosi yang ada dalam dirinya dengan baik. Pengaturan diri memungkinkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
seseorang untuk bisa berfikir sebelum melakukan tindakan dan peka terhadap situasi yang ada. Selain itu individu yang memiliki kemampuan ini dapat mengatasi tekanan emosi yang muncul dalam dirinya. Emosi positif maupun emosi negatif yang muncul akan disalurkan dengan cara yang lebih produktif (Lynn, 2002). c. Motivasi diri Motivasi diri merupakan kemampuan untuk mendorong diri dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan ini memiliki manfaat untuk mengambil inisiatif dalam bertindak. Individu yang memiliki motivasi diri dapat melakukan suatu perilaku dengan lebih efektif. Kemampuan ini juga membuat seseorang dapat mengatasi kegagalan dalam dirinya. Kecemasan dan sikap frustasi juga dapat diatasi jika individu tersebut memiliki motivasi diri yang baik. d. Empati Empati merupakan kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Individu yang memiliki empati mampu melihat suatu peristiwa dengan menggunakan perspektif orang lain. Perilaku ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya ketika berhubungan dengan orang lain. Empati melibatkan pemikiran kognitif dan emosi. Selain itu, empati juga membutuhkan suatu logika dan pemikiran tertentu ketika seseorang melihat suatu peristiwa dari sudut pandang orang lain (Lynn, 2002).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
e. Keterampilan sosial Keterampilan sosial merupakan kemampuan untuk dapat mengendalikan emosi ketika berhubungan dengan orang lain. Keterampilan ini dapat membuat individu mampu berinteraksi dengan baik dan bersikap bijaksana ketika melakukan hubungan interpersonal dalam lingkungan.
Kemampuan ini juga mencakup kemampuan
individu untuk dapat mengatur suatu relasi yang baik dan membentuk jaringan-jaringan sosial dengan lingkungan sekitar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi memiliki beberapa aspek. Aspek tersebut antara lain kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi diri, empati dan ketrampilan sosial. C. Remaja Akhir Remaja merupakan suatu bagian dalam tahap perkembangan manusia. Masa remaja didefinisikan sebagai masa transisi dari periode anakanak menuju periode dewasa. Masa ini ditandai dengan perubahan biologis, lingkungan dan pengalaman berinteraksi dengan orang lain (Santrock, 2007). Masa remaja dibagi menjadi 2 bagian, yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Remaja awal meliputi rentang usia 13 sampai 16 tahun dan remaja akhir meliputi rentang usia 17 sampai 21 tahun (Hurlock, 1957). Sarwono (2007) mengungkapkan bahwa masa remaja akhir ditandai dengan pencapaian lima hal, antara lain: a. Remaja akhir memiliki minat yang lebih mantap terhadap fungsi-fungsi intelek pada dirinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
b. Memiliki ego pada diri sendiri yang digunakan untuk dapat berhubungan dengan dengan orang lain c. Mengalami perubahan secara biologis dan memiliki identitas seksual yang sudah tidak bisa berubah lagi d. Sikap egosentrisme remaja yang memusatkan perhatian terhadap diri sendiri sudah beralih menjadi keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan orang lain e. Remaja akhir sudah memiliki suatu pemisah antara diri pribadinya (private self) dengan masyarakat umum (the public). Remaja juga erat kaitannya dengan munculnya perubahan emosi. Remaja sering mengalami fluktuasi emosi atau emosi yang belum stabil dan tidak menentu. Munculnya emosi pada remaja akhir berlangsung lebih sering dibanding masa sebelumnya (Rosenblum & Lewis, 2003 dalam Santrock 2007). Masalah-masalah yang beragam yang belum pernah dialami sebelumnya juga sering muncul pada masa ini. Masalah yang beragam menuntut mereka untuk dapat menyelesaikannya dengan cara yang tepat. Remaja cenderung untuk menggunakan emosi dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Namun masih banyak remaja yang kurang dapat mengelola emosinya secara lebih efektif. Hal tersebut menyebabkan remaja rentan untuk mengalami dampak negatif seperti depresi, perasaan marah, kurang mampu meregulasi emosi dan pada akhirnya dampak tersebut dapat memicu munculnya masalah-masalah lain di bidang akademis, lingkungan, kenakalan remaja dan lain lain (Santrock, 2007)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Pada masa remaja akhir banyak hal yang dialami remaja yang berhubungan dengan emosi. Remaja akhir banyak mengalami tegangan emosi dalam menjalani kehidupan. Tegangan emosi yang dialami pada tahap remaja akhir lebih kompleks dan lebih sering terjadi dibandingkan remaja awal. Dibandingkan masa remaja awal, remaja akhir banyak mengalami masalah yang berhubungan dengan orang lain seperti masalah adaptasi dengan lingkungan sosial maupun dengan pasangan (Hurlock, 1957). Emosi-emosi yang muncul pada remaja akhir antara lain marah, takut, khawatir, cemburu dan lain-lain. Emosi yang lebih banyak muncul pada masa remaja akhir adalah marah. Remaja yang sedang mengalami sikap marah disebabkan oleh kurangnya kemampuan mereka dalam mengungkapkan secara jelas apa yang mereka rasakan kepada orang lain (Hurlock, 1957; Hurlock, 1973). D. Dinamika Hubungan Kecerdasan Emosi dan Perilaku Asertif Salah satu hal yang berkontribusi pada perilaku asertif remaja adalah kecerdasan emosi. Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Akbari (2012) mengenai kontribusi kecerdasan emosi terhadap perilaku asertif. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa kecerdasan emosi memberi kontribusi secara efektif sebesar 30,3% pada perilaku asertif pada siswa SMP Al-Azhar. Masa remaja akhir merupakan masa yang penuh dengan gejolak emosi. Pada masa ini, remaja sering mengalami fluktuasi emosi atau emosi yang belum stabil dan tidak menentu. Munculnya emosi ini juga berlangsung lebih sering dibanding masa sebelumnya (Rosenblum & Lewis, 2003 dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Santrock 2007). Masalah-masalah yang beragam yang belum pernah dialami sebelumnya muncul pada masa remaja akhir. Masalah yang beragam menuntut mereka untuk dapat menyelesaikannya dengan tepat. Dalam menghadapi emosi yang muncul, remaja memerlukan kecerdasan emosi untuk membantu mereka dalam menghadapi setiap permasalahan. Kecerdasan emosi pada dasarnya membantu individu untuk mengetahui apa yang sedang dialami dan dirasakan individu pada situasi tertentu (Goleman, 1999). Ketika individu mengetahui apa yang sedang terjadi pada dirinya, maka individu tersebut lebih mudah untuk menentukan perilaku apa yang tepat untuk dilakukan pada situasi tertentu. Kemampuan untuk melakukan suatu perilaku dan mengekspresikan perasaan secara terbuka ketika menghadapi situasi tertentu merupakan bagian dari perilaku asertif (Alberti dan Emmons, 1987). Kecerdasan emosi membantu individu untuk dapat memelihara hubungan interpersonal (Stys dan Brown, 2004; Lynn, 2002). Kemampuan untuk memelihara hubungan interpersonal dengan baik juga membuat remaja akhir dapat memiliki hubungan interpersonal yang seimbang dalam lingkungan sosial karena tidak ada pihak yang akan dirugikan (Alberti dan Emmons, 1987). Kedua variabel baik kecerdasan emosi maupun perilaku asertif sama-sama bertujuan untuk membentuk suatu hubungan interpersonal yang baik tanpa ada yang merasa dirugikan. Remaja
akhir
yang
memiliki
kecerdasan
emosi
mampu
mengendalikan diri ketika menghadapi masalah dengan orang-orang di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
sekitarnya. Kecerdasan emosi membantu remaja akhir dalam mengolah dan meregulasi emosi yang dimilikinya ketika menghadapi perubahan emosi yang sering terjadi pada masa tersebut (Santrock, 2007). Ketika remaja dapat meregulasi emosi yang dia alami remaja tersebut juga dapat mengungkapkan emosi dan perasaan yang sedang dialami secara lebih jujur dan adaptif sehingga tidak menyakiti hati dan merugikan orang lain (Alberti dan Emmons, 1987). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketika remaja akhir memiliki kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik maka remaja akhir juga memiliki kemampuan untuk dapat mengekspresikan emosinya secara jujur dan lebih adaptif. Penjelasan tersebut juga menunjukkan bahwa remaja akhir yang memiliki kecerdasan emosi dengan baik juga akan memiliki perilaku asertif yang baik. E. Hipotesis Berdasarkan fenomena yang sudah dijelaskan, maka peneliti memiliki hipotesis pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
Bagan 1. Kerangka Berpikir Penelitian Perilaku asertif tinggi :
Kecerdasan emosi tinggi :
Remaja Akhir
Masa penuh gejolak emosi
Kererdasan emosi : kemampuan untuk kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain.
Remaja akhir mampu dengan baik untuk mengelola dan mengatasi emosi yang sedang muncul pada dirinya
Ketika remaja danpat mengelola emosi dengan baik maka remaja tersebut dapat mengungkapkan dan mengekspresikan secara jujur mengenai apa yang diinginkan dan dirasakan tanpa mengganggu orang lain.
Kecerdasan emosi rendah : Remaja akhir tidak mampu untuk mengelola dan mengatasi emosi yang sedang muncul pada dirinya
Perilaku asertif rendah: Ketika remaja belum mampu untuk mengelola emosi dengan baik maka remaja tersebut akan mengalami kesulitan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan secara jujur mengenai apa yang diinginkan dan dirasakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah
penelitian korelasional.
Penelitian korelasional merupakan penelitian yang memiliki tujuan untuk melihat hubungan antar variable-variabel yang akan diteliti. (Sangadji dan Sopiah, 2010). Pada penelitian ini peneliti ingin melihat hubungan antara dua variabel yaitu kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. B. Identifikasi Variabel Penelitian ini memiliki dua variabel. Variabel independent dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosi. Variabel dependent pada penelitian ini adalah perilaku asertif. C. Definisi Operasional 1. Kecerdasan Emosi Kecerdasan emosi merupakan kemampuan non kognitif dalam mengelola dan meregulasi emosi secara lebih adaptif baik pada diri sendiri dan saat berhubungan dengan orang lain. Individu yang memiliki kemampuan kecerdasan emosi mampu untuk memahami dan mengerti emosi yang sedang dialami. Kemampuan ini membantu individu untuk dapat mengenali apa yang sedang dirasakan. Kecerdasan emosi bertujuan untuk menjaga hubungan interpersonal dengan individu lain.
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Kecerdasan emosi diukur dengan menggunkan skala kecerdasan emosi. Skala ini disusun dengan menggunkan aspek-aspek yang terdapat pada kecerdasan emosi. Semakin tinggi skor total subjek maka dapat dikatakan kecerdasan emosi yang dimiliki subjek tinggi. Sedangkan semakin rendah skor total subjek, menunjukkan bahwa kecerdasan emosi pada subjek rendah. 2. Perilaku Asertif Perilaku asertif merupakan skor perilaku individu untuk mengungkapkan perasaan secara jujur. Pengungkapan perasaan secara jujur ini dilakukan secara tegas dan dilandasi oleh hak-hak yang dimiliki. Selain itu, perilaku asertif mendorong seseorang untuk berani memiliki pendapat yang berbeda dari orang lain. Perilaku asertif ini dilakukan tanpa menyakiti dan mengganggu orang lain. Perilaku Asertif akan diukur dengan menggunkan skala perilaku asertif. Skala ini disusun dengan menggunakan aspek-aspek yang terdapat pada perilaku asertif. Semakin tinggi skor total subjek maka dapat dikatakan perilaku asertif yang dimiliki subjek tinggi. Sedangkan semakin rendah skor total subjek, menunjukkan bahwa perilaku asertif pada subjek rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
D. Subjek Penelitian Pada penelitian ini terdapat kriteria bagi subjek yang digunakan dalam penelitian. Kriteria tersebut antara lain adalah : 1. Subjek dalam penelitian merupakan subjek yang berada pada tahap perkembangan remaja akhir. Subjek tersebut adalah remaja yang memiliki rentang usia 17-21 tahun. (Hurlock, 1957) 2. Subjek tersebut merupakan individu yang tidak menempuh studi di bidang psikologi. Hal ini dilakukan agar hasil pengerjaan soal netral dan tidak terjadi faking good karena subjek sudah mempelajari kecerdasan emosi dan perilaku asertif sebelumnya. Penelitian ini menggunakan subjek remaja akhir karena beberapa pertimbangan. Remaja akhir banyak mengalami peristiwa yang berhubungan dengan emosi. Beberapa emosi yang muncul pada masa remaja akhir adalah marah, takut, khawatir, cemburu dan lain-lain. (Hurlock, 1957). Selain itu remaja akhir juga banyak mengalami tegangan emosi, sehingga mereka juga dituntut untuk dapat mengelola emosi secara lebih adaptif. Dengan demikian peneliti dapat melihat sejauh mana remaja akhir memiliki kemampuan untuk mengelola emosi yang sedang dihadapi. E. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik nonrandom sampling yang berarti tidak semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk digunakan sebagai sampel. (Taniredja & Mustadifah 2011). Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
memiliki definisi bahwa sampel yang dipilih adalah sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian (Prasetyo & Jannah, 2008). F. Metode Pengumpulan Data Metode pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala. Skala tersebut terdiri dari dua skala yaitu skala kecerdasan emosi dan skala perilaku asertif. Skala yang dipilih oleh peneliti adalah skala Likert yang merupakan alat untuk mengukur sikap pada suatu penelitian. Thurstone dalam Sarwono (2006) menjelaskan bahwa sikap yang dimaksud adalah pengaruh atau penolakan, penilaian, suka atau tidak suka, kepositifan dan kenegatifan terhadap suatu obyek psikologis. Pada penelitian ini skala yang digunakan terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Peneliti tidak menggunakan jawaban netral dan hanya menggunakan empat alternatif jawaban untuk mengurangi adanya jawaban netral yang akan dipilih oleh subjek. Terdapatnya alternatif jawaban netral dapat membuat subjek kurang memaknai pernyataan yang ada sebagai bagian dari perilaku subjek. Selain itu jawaban netral dapat menutupi karakter personal sesungguhnya dalam diri individu. (Friedenberg,1995).
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Kedua skala yang akan digunakan pada penelitian ini akan dibuat menjadi satu kesatuan booklet skala. Perincian skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Skala Kecerdasan Emosi Skala yang digunakan untuk mengukur kecerdasan emosi adalah skala kecerdasan emosi. Skala ini berisi pernyataan-pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan positif yang mendukung aspek-aspek yang dijelaskan.
Pernyataan unfavorable
merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung aspek. Skala ini dibuat dengan empat alternatif jawaban yaitu “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju”. Skala ini dibuat berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada kecerdasan emosi. Aspek-aspek tersebut antara lain kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Jumlah item dalam skala ini adalah 70 item yang terdiri dari 35 pernyataan favorable dan 35 item pernyataan unfavorable. Tabel 1. Blue Print Skala Kecerdasan Emosi Aspek Kesadaran Diri Pengaturan Diri Motivasi Diri Empati Ketrampilan Sosial Total
Nomor Item Favorable Unfavorable 1, 17, 23, 31, 11, 24, 39, 45, 35, 51, 58 49, 61, 66 2, 7, 15, 27, 40, 3, 19, 32, 34, 52, 62 44, 59, 70 9, 22, 25, 38, 6, 12, 18, 30, 43, 57, 63 48, 53, 69 4, 13, 16, 21, 8, 26, 33, 36, 47, 67, 54 41, 56, 64 10, 28, 37, 42, 5, 14, 20, 29,46, 50, 60, 68 55, 65 35 35
Total
%
14
20
14
20
14
20
14
20
14
20
70
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Tabel 2. Pemberian Skor Skala Kecerdasan Emosi Alternatif Jawaban
Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju (SS)
4
1
Setuju (S)
3
2
Tidak Setuju (TS)
2
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
4
2. Skala Perilaku Asertif Skala yang digunakan untuk mengukur perilaku asertif adalah skala perilaku asertif. Skala ini berisi pernyataan-pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan positif yang mendukung aspek-aspek yang dijelaskan.
Pernyataan unfavorable
merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung aspek. Skala ini dibuat dengan empat alternatif jawaban yaitu “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju”. Skala ini dibuat berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada perilaku asertif. Aspek-aspek tersebut antara lain mendukung kesetaraan dalam hubungan interpersonal, bertindak sesuai dengan kepentingan dan minat, mampu mempertahankan hak-hak pribadi, mengekspresikan perasaan secara terbuka dan nyaman dan tidak menghalangi hak-hak orang lain. Jumlah item dalam skala ini adalah 70 item yang terdiri dari 35 item pernyataan favorable dan 35 item pernyataan unfavorable.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Tabel 3. Blue Print Skala Perilaku Asertif Aspek Mendukung kesetaraan dalam hubungan interpersonal Bertindak sesuai dengan kepentingan dan minat Mampu mempertahankan hak-hak pribadi Mengekspresikan perasaan secara terbuka dan nyaman Tidak menghalangi hak-hak orang lain Total
Nomor Item Favorable Unfavorable
Total
%
1, 12, 23, 40, 46, 57, 67
7, 18, 27, 31, 39, 51, 62
14
20
2, 8, 17, 36, 47, 52, 68
13, 21, 28, 41, 45, 58, 63
14
20
9, 15, 29, 33, 42, 53,56
3, 6, 20, 35, 48, 59, 64
14
20
14
20
14
20
70
100
4, 14, 26, 37, 49, 60, 65 11, 16, 22, 24, 30, 61, 66 35
10*, 19*, 32*, 43*, 50*, 69, 54* 5, 25, 34, 38, 44, 55, 70 35
Tabel 4. Pemberian Skor Skala Perilaku asertif Alternatif Jawaban Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju (SS)
4
1
Setuju (S)
3
2
Tidak Setuju (TS)
2
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Skala Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Sebelum melakukan pengambilan data alat ukur yang akan digunakan diuji oleh expert judgement dalam hal ini dosen pembimbing skripsi. Dosen pembimbing skripsi menguji kesesuaian item yang dibuat dengan aspek-aspek yang digunakan dalam variabel penelitian. (Azwar, 2012). Validitas isi dibagi menjadi dua tipe, yaitu: a. Validitas Muka Validitas muka merupakan tipe validitas yang berdasarkan pada penilaian terhadap format penampilan (appearance) tes pada suatu penelitian. Jika penampilan tes yang dibuat dapat meyakinkan dan mengungkap apa yang akan diukur maka dapat dikatakan bahwa validitas muka dalam penelitian tersebut sudah terpenuhi. (Azwar, 1997). Alat tes yang memiliki validitas muka tinggi akan membuat subjek penelitian memiliki motivasi yang tinggi dan bersungguhsungguh dalam mengerjakan tes. Validitas muka yang baik dapat dilihat dari penampilan yang baik seperti pengemasan soal tes yang diketik dengan rapi dan penulisan prosedur pengetesan yang jelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
b. Validitas Logik Validitas logik merupakan validitas yang bertujuan untuk melihat sejauhmana isi tes dapat merepresentasikan ciri-ciri atribut yang akan diukur. Validitas logik sangat penting digunakan dalam penelitian. Validitas logik juga dapat berisi blue print yang mencakup komponenkomponen dari atribut yang digunakan dalam penelitian. (Azwar, 1997) 2. Seleksi Item Seleksi item menggunakan korelasi item total yang diolah dengan SPSS 16.0 for Windows. Seleksi item dilakukan berdasarkan daya diskriminasi item yang menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix). Item yang nantinya akan dipilih dan digunakan merupakan item yang memiliki kualitas yang baik, yaitu ≥ 0,30. Item yang memiliki kualitas yang tidak baik, tidak dapat digunakan dalam skala dan akan digugurkan. (Azwar, 2012). a.
Skala Kecerdasan Emosi Berdasarkan hasil uji coba item skala kecerdasan emosi yang dilakukan terhadap 80 responden, dapat dilihat bahwa terdapat 53 item yang lolos seleksi dari 70 item total awal. Item yang lolos seleksi tersebut memiliki koefisien korelasi item total (rix) ≥ 0,30.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Distribusi item pada skala kecerdasan emosi dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5 Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosi Aspek Kesadaran Diri Pengaturan Diri Motivasi Diri Empati Ketrampilan Sosial Total
Item
Total
Favorable 1, 17, 31, 35, 51, 58
Unfavorable 11, 24, 39, 45, 49, 61, 66
2, 7, 15, 27, 40
34, 44, 59
8
9, 22, 38, 43, 57 13, 16, 21, 47, 67 10, 28, 37, 42, 50, 68
6, 12, 18, 30, 48, 53, 69
12
26, 36, 56, 64
9
14, 20, 29,46, 55
11
27
26
53
13
Pada skala kecerdasan emosi dari 70 item yang diujikan terdapat 17 item yang tidak lolos seleksi. Item-item tersebut adalah item dengan nomor 3, 4, 5, 8, 19, 23, 25, 32, 33, 41, 52, 54, 60, 62, 63, 65 dan 70. Item-item tersebut memiliki koefisien korelasi ≤0,30 yang berarti pernyataan pada item-item tersebut memiliki daya beda yang rendah. (Azwar, 2012). Dengan demikian item-item tersebut merupakan item yang kurang baik untuk digunakan dalam pengambilan data. Item-item tersebut dinyatakan gugur dan tidak diikutsertakan dalam skala untuk pengambilan data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
b. Skala Perilaku Asertif Berdasarkan hasil uji coba item skala perilaku asertif yang dilakukan terhadap 80 responden, dapat dilihat bahwa terdapat 51 item yang lolos seleksi dari 70 item total awal. Item yang lolos seleksi tersebut memiliki koefisien korelasi item total (rix) ≥ 0,30. Distribusi item pada skala perilaku asertif dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 6. Distribusi Item Skala Perilaku Asertif Aspek
Item
Total
Favorable
Unfavorable
1, 23, 40, 57, 67
18, 27, 31, 51
9
2, 8, 36, 52, 68
21, 28, 63
8
Mampu mempertahankan hak-hak pribadi
9, 15, 29, 33, 42, 53,56
3, 6, 20, 35, 48, 59, 64
14
Mengekspresikan perasaan secara terbuka dan nyaman
4, 14, 37, 60, 65
10, 19, 32, 43, 50, 54
11
Tidak menghalangi hak orang lain
11, 16, 22, 30, 61
34, 38, 44, 55
9
27
24
51
Mendukung kesetaraan dalam hubungan interpersonal Bertindak sesuai dengan kepentingan dan minat
Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Pada skala perilaku asertif dari 70 item yang diujikan terdapat 19 item yang tidak lolos seleksi. Item-item tersebut adalah item dengan nomor 5, 7, 12, 13, 17, 24, 25, 26, 39, 41, 45, 46, 47, 49, 58, 62, 66, 69 dan 70. Item-item tersebut memiliki koefisien korelasi ≤0,30 yang berarti pernyataan pada item-item tersebut memiliki daya beda yang rendah. (Azwar, 2012). Dengan demikian item-item tersebut merupakan item yang kurang baik untuk digunakan dalam pengambilan data. Item-item tersebut dinyatakan gugur dan tidak diikutsertakan dalam skala untuk pengambilan data. 3. Reliabilitas Reliabilitas merupakan suatu pengukuran yang menunjukkan apakah sebuah alat ukur atau instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Nurgiyantoro, 2004). Koefisien reliabilitas berada pada rentang angka antara 0 – 1,00. Apabila koefisien reliabilitas tersebut semakin mendekati 1,00, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian semakin reliabel (Azwar, 2012). Reliabilitas yang digunakan dalam skala ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach dan diolah menggunakan penghitungan SPSS 16.0 for Windows. a. Skala Kecerdasan Emosi Koefisien skala kecerdasan emosi sebelum dipilih item yang baik adalah α= 0,920. Setelah dipilih 53 item yang baik maka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
menghasilkan α = 0,930. Kedua hasil tersebut dapat dikatakan reliabel karena konsistensi nilai skala mendekati 1,00. b. Skala Perilaku Asertif Koefisien skala perilaku asertif sebelum dipilih item yang baik adalah α = 0,927. Setelah dipilih 51 aitem yang baik maka menghasilkan α = 0,940. Kedua hasil tersebut dapat dikatakan masih reliabel karena konsistensi nilai skala mendekati 1,00 H. Metode Analisis Data Metode analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode korelasional. Metode korelasional yang dipilih adalah korelasi product-moment. Korelasi pearson product-moment digunakan untuk melihat hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara kedua variabel penelitian. (Sugiyono, 2008)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. Pengambilan data dilakukan dengan metode survey menggunakan skala dari kedua variabel penelitian. Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti membuat item untuk kedua variabel dengan berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada variabel penelitian. Setelah item pada kedua skala selesai dibuat peneliti mulai melakukan uji coba untuk kedua alat ukur tersebut. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti mengetahui berapa banyak jumlah item yang memiliki kualitas baik dan layak untuk digunakan ketika pengambilan data. Pelaksanaan uji coba ini dimulai pada tanggal 6 Juni 2013 hingga 9 Juni 2013. Peneliti menyebar skala di beberapa universitas yang ada di Yogyakarta. Saat melakukan uji coba, peneliti membagikan skala pada pelajar dan mahasiswa yang tergolong remaja akhir dengan rentang usia 17-21 tahun. Proses uji coba skala penelitian dilakukan oleh peneliti sendiri. Subjek yang didapatkan peneliti dalam uji coba skala ini berjumlah 80 orang. Setelah data uji coba terkumpul, peneliti mulai mengolah data tersebut dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Uji coba yang dilakukan peneliti terhadap 80 subjek memperlihatkan bahwa kedua skala penelitian dapat dikatakan reliabel. Hal ini terlihat kedua 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
skala tersebut memiliki nilai reliabilitas yang mendekati 1,00. Skala kecerdasan emosi memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,920 dan skala perilaku asertif mendapatkan nilai reliabilitas sebsar 0,927. Dari 70 item kecerdasan emosi didapatkan 53 item yang baik dan lolos seleksi. Sedangkan skala perilaku asertif mendapatkan 51 item yang baik dan lolos seleksi. Setelah ditemukan item-item yang memiliki kualitas baik, maka item-item tersebut disusun kembali oleh peneliti untuk proses pengambilan data. Proses pengambilan data dilakukan pada tanggal 9 Juni sampai 14 Juni 2013. Pengambilan data ini dilakukan di beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta. Subjek yang diminta untuk mengisi skala adalah subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian. Pada proses pengambilan data kali ini, peneliti juga meminta bantuan kepada orang yang dipercayai untuk membagikan skala. Jumlah total skala yang disebarkan adalah 215 skala. Akan tetapi skala yang kembali kepada peneliti berjumlah 187 skala. Dari 187 skala tersebut tidak semua digunakan dalam proses pengolahan data. Hal ini dikarenakan terdapat 17 skala yang belum terisi dengan lengkap sehingga tidak digunakan dalam olah data. B. Deskripsi Subjek Dalam penelitian ini jumlah data yang diperoleh sebanyak 170 data. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini merupakan subjek yang berada pada tahap perkembangan remaja akhir dengan rentang usia 17-21 tahun subjek tersebut terdiri dari pelajar dan mahasiswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Tabel 7. Kategorisasi Subjek Berdasarkan Rentang Usia Usia
Jumlah
17 tahun
27 subjek
18 tahun
34 subjek
19 tahun
40 subjek
20 tahun
35 subjek
21 tahun
34 subjek
Tabel 8. Kategorisasi Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Jumlah
Pelajar
27 subjek
Mahasiswa
143 subjek
C. Hasil Penelitian 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melihat apakah data penelitian yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini diolah dengan SPSS 16.0 for Windows. Teknik yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah teknik Kolmogorov-Smirnov. Hasil sebaran data yang diperolah dapat dikatakan berdistribusi normal apabila signifikansi atau probabilitas (p) diatas 5% atau 0,05. Sedangakan apabila signifikansi atau probabilitas (p) dibawah 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak normal. (Santoso, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Hasil uji normalitas yang sudah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Variabel Kecerdasan Emosi Perilaku Asertif
KolmogorovSmirnov Z 0,987 1,195
Asymp. Sig. (2 tailed) 0,284 0,115
Keterangan Normal Normal
Berdasarkan data hasil uji normalitas diatas dapat dilihat bahwa variabel kecerdasan emosi memiliki nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,987 dengan signifikansi 0,284. Sedangkan untuk variabel perilaku asertif diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,195 dengan signifikansi sebesar 0,115. Kedua hasil taraf signifikansi tersebut berada diatas 0.05 atau (p > 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki sebaran data yang berdistribusi normal. 2. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah hubungan antar variabel mengikuti garis lurus atau tidak. Uji linearitas diolah dengan SPSS 16.0 for Windows. Pengujian ini dilakukan dengan melihat taraf signifikansi dari variabel penelitian. Apabila nilai taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data yang diperoleh dinyatakan linier. Sedangkan jika signifikansi diatas 0,05 maka data belum dapat dikatakan linier.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Hasil uji linearitas yang sudah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 10. Hasil Uji Linearitas
e
Variabel B Kecerdasan Emosi Perilaku Asertif
Uji Linearitas (Combined) Linearity Deviation from Linearity
F 5,482 274,444 0,845
Sig. 0,000 0,000 0,759
Berdasarkan data hasil uji linearitas diatas dapat dilihat bahwa signifikansi yang muncul adalah 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh linier karena nilai signifikansi berada dibawah 0.05. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk melihat kesesuaian hasil dari penelitian yang dilakukan dengan hipotesis awal yang diajukan peneliti. Pengujian hipotesis ini dilihat dari koefisien korelasi yang dihasilkan pada data yang sudah diolah. Koefisien korelasi yang digunakan dalam uji hipotesis berkisar antara -1,0 sampai 1,0 Menurut Usman dan Akbar (2008), interpretasi nilai koefisien korelasi dapat digolongkan sebagai berikut: Tabel 11. Interpretasi Nilai Koefisen Korelasi R 0 0,01 - 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,60 0,61 – 0,80 0,81 – 0,99 1
Interpretasi Tidak berkorelasi Sangat rendah Rendah Agak rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Hasil uji korelasi dari data yang sudah diolah dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis Hubungan Hubungan Kecerdasan Emosi Perilaku Asertif
r 0,796
dan
Sig. 0,000
Hipotesis awal dari penelitian ini adalah terhadap hubungan antara kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. Dari hasil data yang sudah diolah, dapat dilihat bahwa koefisian korelasi antar variabel bernilai 0,796 dengan signifikansi
0.000.
Hal tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis awal diterima, terdapat hubungan kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. Tabel 13. Hasil Sumbangan Variabel Kecerdasan Emosi Measures of Association
X*Y
R
R Squared
Eta
Eta Squared
.796
.633
.864
.746
Penelitian ini juga melihat hasil koefisien determinasi (r squared) yang ada pada penelitian ini. Koefisien determinasi ini digunakan untuk melihat besarnya sumbangan yang diberikan antara variabel independent terhadap variabel dependent. Hasil koefisien determinasi (r squared) yang didapatkan dalam penelitian ini adalah 0,633. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memberikan sumbangan sebesar 0,633 atau 63,3% terhadap perilaku asertif pada remaja akhir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
4. Analisis Data Tambahan a. Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi dan Perilaku Asertif Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 14. Rumus Norma Kategorisasi Kategori
Rentang
Sangat Rendah
x ≤ m + -1,5 SD
Rendah
m + -1,5 SD < x ≤ m + -0,5 SD
Sedang
m + -0,5 SD < x ≤ m + 0,5 SD
Tinggi
m + 0,5 SD < x ≤ m +1,5 SD
Sangat Tinggi
x ≥ m +1,5 SD
a) Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi dan Perilaku Asertif Pada Pelajar Tabel 15. Deskripsi Mean dan SD pada Subjek Pelajar Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
X
163.96
15.842
27
Y
162.44
15.648
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Tabel 16. Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi pada Pelajar Kategori
Rentang
Jumlah Persentase
Sangat Rendah
≤ 140.1
1
3,7%
Rendah
140.1<x<156.0
7
25,9%
Sedang
156.0<x<171.8
10
37%
Tinggi
171.8<x<187.7
7
25,9%
Sangat Tinggi
≥ 187.7
2
7,4%
Dari hasil pengelompokan subjek pelajar berdasarkan tingkat kecerdasan emosi dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek masuk dalam kategorisasi sedang sebanyak 37%. Subjek yang masuk dalam kategori rendah dan tinggi memiliki persentase yang sama yaitu 25,9%. Sedangkan subjek yang memiliki tingkat kecerdasan emosi sangat rendah sebanyak 3,7% dan untuk kategori sangat tinggi sebanyak 7,4%. Tabel 17. Kategorisasi Tingkat Perilaku Asertif pada Pelajar Kategori
Rentang
Jumlah Persentase
Sangat Rendah
≤ 138.9
1
3,7%
Rendah
138.9<x<154.6
7
25,9%
Sedang
154.6<x<170.2
10
37,03%
Tinggi
170.2<x<185.9
7
25,9%
Sangat Tinggi
≥ 185.9
3
11,11%
Tabel kategorisasi subjek pelajar menunjukkan bahwa sebagian besar subjek sebanyak 37% masuk dalam kategorisasi yang sedang. Sebanyak 3,7% subjek masuk dalam kategori sangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
rendah. Pada kategori rendah dan tinggi persentase subjek memiliki jumlah yang sama yaitu masing-masing kategori sebesar 25,9%. Subjek yang memiliki kategori sangat tinggi sebanyak 11,11%. b) Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi dan Perilaku Asertif Pada Pelajar Tabel 18. Deskripsi Mean dan SD pada Subjek Mahasiswa Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
X
157.01
15.441
143
Y
155.54
14.341
143
Tabel 19. Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi pada Mahasiswa Kategori
Rentang
Jumlah
Persentase
Sangat Rendah
≤ 133.8
7
4,8%
Rendah
133.8<x<149.2
39
27,27%
Sedang
149.2<x<164.7
57
39,86%
Tinggi
164.7<x<180.1
29
20,27%
Sangat Tinggi
≥ 180.1
11
7,69%
Dari hasil pengelompokan subjek mahasiswa berdasarkan tingkat kecerdasan emosi dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek masuk dalam kategorisasi sedang sebanyak 39,8%. Subjek yang masuk dalam kategori rendah berjumlah 27,27% dan untuk kategori tinggi sebesar 20,27%. Sedangkan subjek yang memiliki tingkat kecerdasan emosi sangat rendah sebanyak 4,8%. Subjek yang masuk dalam kategori sangat tinggi berjumlah 7,69 %.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Tabel 20. Kategorisasi Tingkat Perilaku Asertif pada Mahasiswa Kategori
Rentang
Jumlah
Persentase
Sangat Rendah
≤ 134.0
8
5,59%
Rendah
134.0<x<148.3
36
25,17%
Sedang
148.3<x<162.7
63
44,05%
Tinggi
162.7<x<177.0
23
16,08%
Sangat Tinggi
≥ 177.0
13
9%
Tabel kategorisasi subjek mahasiswa menunjukkan bahwa sebagian besar subjek sebanyak 44,05% masuk dalam kategorisasi yang sedang. Sebanyak 5,59% subjek masuk dalam kategori sangat rendah. Pada kategori rendah terdapat 25,17% subjek dan subjek yang masuk kategori tinggi berjumlah 16,08%. Subjek yang memiliki kategori sangat tinggi sebanyak 9%.. b. Deskripsi Statistik Data Penelitian a) Variabel Kecerdasan Emosi Tabel 21. Deskripsi Statistik Kecerdasan Emosi N
170
Min
121
Maks
208
Mean Teoritik
132,5
Mean Empirik
158,12
SD Teoritik
15,667
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Dari data variabel kecerdasan emosi dapat dilihat bahwa mean teoritik sebesar 132,5 dan mean empirik sebesar 158,12. Mean empirik yang diperoleh yaitu 158,12 lebih besar dari mean teoritik sebesar 132,5. Hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecerdasan emosi yang cenderung tinggi. b)
Variabel Perilaku Asertif Tabel 22. Deskripsi Statistik Perilaku Asertif N
170
Min
121
Maks
194
Mean Teoritik
127,5
Mean Empirik
156,64
SD Teoritik
14,727
Dari data variabel perilaku asertif dapat dilihat bahwa mean teoritik sebesar 127,5 dan mean empirik sebesar 156,64. Mean empirik yang diperoleh yaitu 156,64 lebih besar dari mean teoritik sebesar 127,5. Hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat perilaku asertif yang cenderung tinggi. D. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel kecerdasan emosi dengan variabel perilaku asertif pada remaja akhir. Hipotesis awal yang diajukan peneliti adalah terdapat hubungan kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. Hasil penelitian menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
bahwa terdapat korelasi antar kedua variabel sebesar 0,796 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hasil dari data yang sudah diolah menunjukkan bahwa hipotesis awal peneliti yang menduga bahwa terdapat hubungan kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir diterima. Hubungan antar kedua variabel penelitian merupakan hubungan positif. Hubungan positif antara kedua variabel terjadi apabila terdapat peningkatan atau penurunan nilai dari suatu variabel diikuti oleh peningkatan atau penurunan dari variabel yang lain. (Prasetyo & Jannah, 2008). Dalam penelitian ini jika remaja akhir memiliki kecerdasan emosi yang tinggi maka perilaku asertif yang dimiliki juga akan tinggi. Demikian pula sebaliknya, apabila kecerdasan emosi remaja akhir rendah maka perilaku asertif yang dimiliki remaja akhir juga akan rendah. Kecerdasan emosi memiliki nilai koefisien korelasi dengan perilaku asertif sebesar 0,796. Kedua variabel penelitian memiliki hubungan yang positif. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memberikan sumbangan sebesar 63,3% terhadap perilaku asertif pada remaja akhir. Kecerdasan emosi merupakan suatu kemampuan yang membantu remaja akhir untuk mengetahui apa yang sedang mereka alami dan rasakan pada situasi tertentu (Goleman, 1999). Ketika remaja akhir mengetahui apa yang sedang terjadi pada dirinya, maka mereka mampu untuk menentukan perilaku apa yang akan dilakukan ketika menghadapi situasi tertentu. Kemampuan untuk melakukan suatu perilaku dan mengekspresikan perasaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
secara terbuka ketika menghadapi situasi tertentu merupakan bagian dari perilaku asertif. (Alberti dan Emmons, 1987). Masa remaja akhir merupakan masa yang penuh dengan gejolak emosi dan perubahan emosi yang tidak menentu (Santrock, 2007). Remaja akhir yang memiliki kemampuan kecerdasan emosi mampu untuk mengelola dan mengolah emosi yang sedang dirasakan ketika menghadapi suatu masalah. Saat remaja akhir dapat mengelola emosinya mereka dapat lebih mudah untuk melakukan perilaku asertif dengan cara mengungkapkan secara jujur apa yang sedang dia rasakan ketika menghadapi suatu persoalan (Alberti dan Emmons, 1987). Remaja akhir yang memiliki kecerdasan emosi dapat memiliki hubungan interpersonal yang baik karena kecerdasan emosi membantu individu dalam memelihara hubungan interpersonal dengan orang lain. (Stys & L, Brown, 2004; Lynn, 2002). Hal ini juga berhubungan pada perilaku asertif dimana setiap orang juga dapat memiliki hubungan interpersonal yang seimbang. Kedua kemampuan tersebut yaitu kemampuan mengelola emosi dan berperilaku asertif sama-sama bertujuan untuk dapat memelihara hubungan interpersonal dengan baik. Ketika remaja akhir dapat memelihara hubungan interpersonal dengan baik maka mereka akan berusaha melakukan perilaku yang tidak merugikan individu yang ada pada lingkungan sosialnya. Hal tersebut membantu mereka untuk dapat melakukan hubungan interpersonal secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
seimbang tanpa ada yang merasa dirugikan satu sama lain (Alberti dan Emmons, 1987). Berdasarkan data demografis yang ada peneliti membuat kategorisasi tingkat kecerdasan emosi dan perilaku asertif baik pada subjek pelajar maupun mahasiswa. Pada variabel kecerdasan emosi sebagian besar subjek pelajar masuk dalam kategori sedang dengan jumlah 37%. Pada subjek mahasiswa sebagian besar subjek memiliki kecerdasan emosi yang sedang yaitu sebanyak 39,86% masuk dalam kategori tingkat kecerdasan emosi yang sedang. Pada variabel perilaku asertif sebagian besar subjek baik pelajar dan mahasiswa masuk dalam kategori sedang. Subjek pelajar yang masuk dalam kategori sedang berjumlah berjumlah 37,03%, sedangkan subjek mahasiswa yang masuk kategori sedang berjumlah 44,05%. Jumlah subjek baik pelajar maupun mahasiswa yang sebagian besar masuk dalam kategori sedang menunjukkan bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan signifikan antara kedua variabel adalah karena subjek dalam penelitian ini memiliki kecerdasan emosi yang cenderung tinggi dan perilaku asertif yang juga cenderung tinggi. Ketika remaja akhir memiliki kecerdasan emosi yang tinggi maka remaja akhir tersebut juga memiliki perilaku asertif yang tinggi pula. Demikian pula sebaliknya apabila kecerdasan emosi remaja akhir rendah maka perilaku asertif yang dimiliki remaja akhir juga akan rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
E. Keterbatasan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menyadari terdapat keterbatasan dalam penelitian. Terdapat beberapa booklet skala yang gugur akibat pengisian skala yang tidak lengkap. Hal tersebut dapat terjadi karena jumlah item yang dibuat oleh peneliti sangat banyak sehingga membuat subjek untuk kurang teliti dan lelah dalam pengisian item pada skala yang sudah dibagikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diketahui koefisien korelasi sebesar 0,769 dengan signifikansi 0,000. Hasil hipotesis tersebut menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, terdapat saran yang dapat diberikan oleh peneliti, yaitu : 1. Bagi subjek penelitian remaja akhir Remaja
akhir
diharapkan
untuk
dapat
mempertahankan
kemampuan untuk berperilaku asertif dan mengelola emosi yang sudah cenderung tinggi. Hal tersebut perlu dilakukan karena dengan meregulasi emosi dan berperilaku asertif, remaja akhir dapat memiliki hubungan interpersonal yang baik dengan orang lain. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti yang melakukan uji coba skala disarankan untuk melakukan supervisi dengan cara memeriksa dan memastikan bahwa skala sudah diisi secara lengkap oleh subjek sesegera mungkin setelah subjek selesai mengisi skala. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya skala yang gugur karena pengisian yang tidak lengkap ketika pengumpulan data 54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Pustaka
Adams, Linda dan Lenz, Elinor. (1995). Jadilah Diri Anda Sendiri = Be Your Best: Efektivitas Pribadi Dalam Hidup dan Hubungan Anda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Aisah. (2012). “Sulit Menolak”. Femina No 13/XL, 4-10 Agustus. Jakarta: PT. Gaya Favorit Press Akbari, S Nurul dan Lengkong, Felix. (2012). Kontribusi Kecerdasan Emosi Terhadap perilaku Asertif Pada remaja di SMP I Al-Ikhlas. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Gunadharma Alberti, R.E. & Emmons, M.L. (1987). Your Perfect Right: A Guide to Assertive Behavior. San Luis Obispo, California : Impact Publishers. Azwar, Saifuddin. (1997). Reliabilitas dan Validitas, edisi 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi, edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bachrach, David J. (2004, January). Emotional Intelligence is Important in Determining Leadership Success. Academics Physician and Scientist. Buhrmester, Duane. (1990). Intimacy of Friendship, Interpersonal Competence, and Adjustment During Preadolesence and Adolescence. Child Development, 61, 1101-111 Corey, Gerald. (1997). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung : PT. Rafika Aditama Deluty, Robert H. (2009). Adaptiveness of aggressive, assertive, and submissive behavior for children. Journal of Clinical Child Psychology, 10:3, 155158 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Balai Pustaka Fakhurrozi, M. (2012). Kecerdasan Emosi Pada Remaja Pelaku Tawuran. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Gunadharma. 55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Friedenberg, L. (1995). Psychological Testing: Design, Analysis, and Use. USA: Allyn and Bacon. Hidayat, Mohamad Rusdi., Lyrawati, D. (2008). Keterampilan Komunikasi Pada Praktek Farmasi. Hurlock, Elizabeth B. (1957). Developmental Psychology. New York: McGrawHill Hurlock, Elizabeth B. (1973). Adolescence Psychology. Tokyo: McGraw-Hill, Kogakusa. Goleman, Daniel. (1999). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Prestasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum Kompas. (2012). Tawuran SMA 6 vs SMA 70 Menahun, Ada Apa?. Dipungut 3 Maret, 2013 dari http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/26/09494948/Tawuran.SM A.6.Vs.SMA.70. Lynn, Adele B. (2002). The Emotional Intelligence Activity Book : 50 Activities for Promoting EQ at Work. United States of America Nashori, Fuad. (2000). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kompetensi Interpersonal Mahasiswa. Anima, Indonesian, Psychological Journal. 16:1, 32-40 Nurgiyantoro,Usman.,Gunawan., Marzuki. (2004). Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Soaial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Oesman, Angga Tamimi. (2010). Fenomena Tawuran Sebagai Bentuk Agresivitas Remaja. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Fakultas Ekologi Manusia : Institut Pertanian Bogor. Pipas, Maria Daniela, dan Jaradat, Mohammad. (2010). Assertive Communication Skills. Annales Universitas Apulensis Series Oeconomica, 12: 2, 649656. Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Miftahul. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Reina. (2012). “Memendam Kemarahan”. Femina No. 43/XL, 3-9 November. Jakarta: PT. Gaya Favorit Press
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Rosita, Herni dan Fakhurrozi, M. (2010). Hubungan Perilaku Asertif Dengan Kepercayaan Diri Pada Mahasiswa, Skripsi. (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Gunadharma. Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian. Pendekatan Praktis Dalam penelitian. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Santoso, A. (2010). Statistika Untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Santrock, J.W. (2007). Remaja, Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sarwono, S.W. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. Schutte, Nicola S., Malouff, John M., Bobik, Chad., Coston, Tracie D., Greeson, Cyndy., Jedlica, Christina., Rhodes, Emily & Wendorf, Greta. (2001). Emotiona Intelligence and Interpersonal Relations. The Journal of Social Psychology. 141: 4, 523-536. Department of Behavioral Science. Nova Southeastern University, Fort Lauderdale. Septyadi, YB. Rosian. (2004). Perbedaan Kemampuan Asertif Antara Remaja Putra Dan Remaja Putri Dalam Relasi Persahabatan. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Sanata Dharma. Stein, J. Steven dan Bokk, Howard E. (2004). Ledakan EQ : 15 Prinsip Dasar Kecerdasan emosional Meraih Sukses. Bandung : Penerbit Kaifa. Stys, Yvonne dan Brown, L. Shelly. (2004). A Review the emotional Intelligence Literature and Implication for Corrections. Canada. Sugiyono. (2008.) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Taniredja, Tukiran dan Mustadifah, Hidayati. (2011). Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar. Bandung: Penerbit Alfabeta. Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. (2008). Pengantar Statistika, edisi kedua. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Weiner, Irving B dan Craighead, W. Edward. (2010). The Corsini Encyclopedia of Psychology : D-L. Ed. Ke-4, Vol. 3. Hoboken : John Wiley & Sons, Inc
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
LAMPIRAN I BLUEPRINT SKALA KECERDASAN EMOSI
A. Kesadaran Diri 1.
Saya dapat memahami perasaan senang yang muncul
Keterangan 1.
Favorable
dalam diri saya ketika bersama dengan keluarga 2.
Saat dihadapkan pada pilihan yang sulit, saya mampu
35 Favorable
mengambil keputusan dengan tepat 3.
Saya menyadari bahwa terkadang saya mengalami situasi 23 Favorable yang tidak menyenangkan saat berelasi dengan teman saya
4.
Saya mampu mengelola emosi saya saat menghadapi
31 Favorable
masalah dengan orang lain 5.
Saya mampu membedakan kelebihan dan kekurangan
17 Favorable
yang saya miliki 6.
Ketika menghadapi masalah saya dapat mengelola emosi
51 Favorable
saya dengan baik 7.
Saya mampu memaksimalkan kelebihan yang saya miliki 58 Favorable
8.
Saya merasa sulit untuk memahami diri saya sendiri
49 Unfavorable
9.
Saya mengalami kebingungan saat mengambil keputusan
11 Unfavorable
10. Saya sulit memahami apa yang sebenarnya sedang saya
39 Unfavorable
rasakan 11. Saya kesulitan untuk menangani perasaan marah ketika
24 Unfavorable
bertemu dengan orang yang saya benci 12. Saya merasa kebingungan untuk mengetahui kekurangan
45 Unfavorable
dan kelebihan yang saya miliki 13. Saya merasa kesulitan mengendalikan diri saya saat menghadapi masalah
61 Unfavorable
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14. Kekurangan yang saya miliki membuat saya merasa
60
66 Unfavorable
malu B. Pengaturan Diri 1.
Ketika sedang berdebat dengan teman saya, saya mampu
Keterangan 7.
Favorable
untuk mengendalikan diri agar tidak marah 2.
Ketika merasa jengkel saya mengatasinya dengan
15 Favorable
menarik nafas panjang dan berpikir positif 3.
Saya dapat mengatasi stress yang saya alami saat
27 Favorable
mengerjakan banyak tugas dengan deadline yang bersamaan 4.
Saya akan memikirkan sebab dan akibat yang mungkin
2.
Favorable
terjadi dari perilaku saya 5.
Saya berusaha agar emosi saya tidak merugikan orang
40
Favorable
lain 6.
Saya menyalurkan perasaan kesal saya dengan
52 Favorable
mendengarkan musik 7.
Saya akan memikirkan dengan baik sebelum saya
62 Favorable
melakukan suatu perilaku 8.
Emosi saya mudah terpancing saat berdebat dengan
44 Unfavorable
teman saya 9.
Ketika marah saya sering mengumpat pada orang yang
19 Unfavorable
membuat saya marah 10. Saya merasa cemas dan tertekan ketika menghadapi
34 Unfavorable
tuntutan tugas yang banyak dari dosen saya 11. Saya melakukan suatu perilaku dengan spontan
32 Unfavorable
12. Kemarahan saya berdampak pada perilaku yang tidak
3
Unfavorable
menyenangkan bagi orang-orang di sekitar saya 13. Saya merasa sangat terpukul ketika menghadapi masalah yang sulit
59 Unfavorable
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14. Saya akan melakukan perilaku dengan bebas sesuai
61
70 Unfavorable
dengan yang saya inginkan C. Motivasi Diri 1.
Saya pribadi yang pantang menyerah untuk mencapai
Keterangan 43 Favorable
tujuan hidup saya 2.
Saya percaya bahwa kegagalan adalah suatu keberhasilan 22 Favorable yang tertunda
3.
Saya akan berusaha lebih keras jika saya mengalami
38 Favorable
kegagalan 4.
Saya memiliki tekad yang besar untuk mewujudkan cita-
25 Favorable
cita saya 5.
Saya melakukan hal-hal yang mendukung pencapaian
9.
Favorable
cita-cita saya 6.
Saya yakin saya mampu meraih cita-cita saya
63 Favorable
7.
Saya suka mencoba cara belajar yang baru supaya
57 Favorable
mendukung pemahaman saya 8.
Saya merasa putus asa ketika ada hal yang tidak sesuai
18 Unfavorable
dengan harapan saya 9.
Kegagalan adalah salah satu hal yang membuat saya
12 Unfavorable
merasa buruk 10. Saya takut mencoba jika saya saya pernah mengalami
6.
Unfavorable
kegagalan sebelumnya 11. Saya malas untuk berjuang dalam meraih apa yang saya
48 Unfavorable
inginkan 12. Saya malas mencari tahu pengetahuan yang dapat
30 Unfavorable
membantu saya merai cita-cita saya 13. Perasaan pesimis saya muncul saat saya tidak bisa
53 Unfavorable
menyelesaikan tugas dengan baik 14. Saya takut mengambil resiko dalam melakukan suatu pekerjaan
69 Unfavorable
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Empati 1.
Saya melihat suatu permasalahan dari beberapa sudut
62
Keterangan 47
Favorable
Saya dapat memahami perasaan teman saya yang sedang 16
Favorable
pandang yang berbeda 2.
menghadapi masalah 3.
Teman-teman saya merasa nyaman untuk menceritakan
13
Favorable
4.
Favorable
21
Favorable
67
Favorable
54
Favorable
33
Unfavorable
26
Unfavorable
36
Unfavorable
41
Unfavorable
12. Saya cenderung menasehati teman saya dengan pendapat 7.
Unfavorable
masalahnya kepada saya 4.
Saya turut merasa sedih saat sahabat saya mengalami kesulitan
5.
Saya berusaha untuk mendengarkan dan memahami orang lain yang sedang mengalami suatu masalah
6.
Saya senang jika ada teman saya yang mau berbagi cerita kepada saya
7.
Saya turut merasa bahagia jika teman saya sedang merasakan kebahagiaan
8.
Saya melihat suatu peristiwa dengan sudut pandang pribadi saya
9.
Saya merasa bingung untuk memahami perasaan teman saya yang sedang menghadapi masalah
10. Teman-teman saya malas berbagi pengalaman hidupnya kepada saya 11. Saya memberi penilaian pribadi terhadap permasalahan teman saya
yang menurut saya baik 13. Saya malas mendengarkan teman yang menceritakan
56
Unfavorable
64
Unfavorable
masalahnya 14. Saya sulit merasakan perasaan sedih teman saya yang mengalami musibah E. Keterampilan Sosial
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
1.
Saya senang bertemu dengan orang baru
42
Favorable
2.
Saya mudah untuk berinteraksi dengan orang di sekitar
50
Favorable
28
Favorable
Favorable
saya 3.
Saya senang jika berkerja bersama dengan teman-teman saya
4.
Saya senang bergabung dalam suatu komunitas
37
5.
Saya merasa senang dapat berinteraksi dengan banyak
10. Favorable
orang baru 6.
Saya memiliki banyak teman di lingkungan saya
68
Favorable
7.
Saya selalu berusaha memiliki relasi yang baik dengan
60
Favorable
teman-teman saya 8.
Saya merasa sungkan saat bertemu dengan orang baru
46
Unfavorable
9.
Saya merasa malas untuk berhubungan dengan orang
29
Unfavorable
10. Saya senang untuk bisa bekerja secara individu
5.
Unfavorable
11. Saya malas untuk mengikuti kegiatan dalam suatu
14
Unfavorable
20
Unfavorable
55
Unfavorable
65
Unfavorable
lain
kelompok 12. Saya malu untuk memulai pembicaraan dengan orang yang baru saya kenal 13. Saya merasa sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru 14. Saya memiliki sedikit teman yang berasal dari luar fakultas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
LAMPIRAN 2 BLUEPRINT SKALA PERILAKU ASERTIF
A. Mendukung kesetaraan dalam hubungan interpersonal 1.
Saya mengetahui bahwa setiap orang memiliki
Keterangan 1
Favorable
12
Favorable
40
Favorable
23
Favorable
46
Favorable
57
Favorable
67
Favorable
39
Unfavorable
31
Unfavorable
7
Unfavorable
18
Unfavorable
27
Unfavorable
kesempatan untuk dapat melakukan interaksi sosial 2.
Saya berusaha untuk melakukan perilaku yang tidak merugikan orang lain
3.
Setiap orang berhak untuk mendapat perlakuan yang sama di lingkungan sosial
4.
Saya menyukai hubungan yang seimbang dalam berelasi sosial
5.
Saya menghormati orang lain yang sedang merayakan hari besar agamanya
6.
Saya senang jika saya dan teman saya dapat saling menghargai
7.
Saya memberi kesempatan teman saya untuk bisa mengemukakan pemikirannya
8.
Saya beranggapan hanya orang yang memiliki keterampilan komunikasi saja yang dapat memiliki banyak relasi
9.
Saya melakukan perilaku tanpa pertimbangan sebelumnya
10. Dalam lingkungan sosial setiap orang akan diperlakukan sesuai dengan tingkat ekonominya 11. Perlakuan pada setiap orang akan dibedakan sesuai dengan asal tempat tinggalnya 12. Saya cenderung memikirkan keuntungan pribadi saat behubungan dengan orang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. Kepentingan pribadi saya menjadi hal yang utama bagi
65
62
Unfavorable
51
Unfavorable
saya 14. Saya hanya melakukan perilaku yang sesuai dengan kepentingan saya B. Bertindak sesuai dengan kepentngan dan minat 1.
Saya mengetahui tujuan dan cita-cita hidup saya setelah
Keterangan 17
Favorable
selesai lulus kuliah 2.
Saya akan meminta tolong jika saya merasa kesulitan
36
Favorable
3.
Saya sendiri yang berhak untuk menentukan tujuan saya
8
Favorable
47
Favorable
sendiri 4.
Saya mengikuti suatu kegiatan yang sesuai dengan hobby saya
5.
Saya berusaha mewujudkan apa yang saya inginkan
2
Favorable
6.
Saya mampu menentukan tujuan hidup saya
52
Favorable
7.
Saya akan bertanya kepada orang lain jika saya merasa
68
Favorable
tidak tahu mengenai suatu hal 8.
Saya merasa kebingungan dengan tujuan hidup saya
28
Unfavorable
9.
Saya segan untuk meminta bantuan kepada orang lain
13
Unfavorable
41
Unfavorable
21
Unfavorable
12. Saya malas untuk berusaha mewujudkan cita-cita saya
45
Unfavorable
13. Saya membutuhkan bantuan orang lain untuk
58
Unfavorable
63
Unfavorable
10. Orang tua saya berperan besar dalam penentuan tujuan hidup saya 11. Saya mengikuti suatu kegiatan tanpa suatu alasan tertentu
menentukan tujuan hidup saya 14. Saya merasa sungkan untuk bertanya sesuatu yang membuat saya bingung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Mampu mempertahankan hak-hak pribadi 1.
Saya mampu menolak permintaan orang lain yang tidak
66
Keterangan 42
Favorable
Saya suka untuk mengungkapkan argumen saya di depan 33
Favorable
sesuai dengan keinginan saya 2.
publik 3.
Saya berani memiliki pendapat yang berbeda dengan
9
Favorable
orang lain 4.
Saya dapat menerima kritik dengan senang hati
29
Favorable
5.
Saya dapat dengan tegas berkata tidak untuk hal-hal
15
Favorable
53
Favorable
56
Favorable
35
Unfavorable
20
Unfavorable
yang tidak dapat saya lakukan 6.
Saya akan mempertahankan perilaku yang sesuai dengan diri saya
7.
Kritik dari orang lain membuat saya mengetahui kekurangan yang saya miliki
8.
Saya merasa sungkan untuk menolak permintaan teman saya
9.
Saya takut untuk mengungkapkan pendapat saya
10. Saya merasa cemas apabila saya memiliki pendapat yang 3
Unfavorable
berbeda dengan orang lain 11. saya merasa tersinggung apabila ada teman yang
48
Unfavorable
6
Unfavorable
13. Saya menuruti semua permintaan orang terdekat saya
59
Unfavorable
14. Kritik yang diberikan kepada saya membuat saya merasa
64
Unfavorable
mengkritik saya 12. Saya takut dijauhi jika saya menolak permintaan teman saya
buruk D. Mengekspresikan perasaan secara nyaman dan nyaman
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
Saya mampu untuk memberi kritik pada pendapat orang
67
37
Favorable
14
Favorable
lain 2.
Saya berani untuk menyanggah pendapat yang tidak sesuai dengan pemikiran saya
3.
Saya akan menangis ketika merasa sedih
49
Favorable
4.
Saya dapat tertawa lepas saat merasa bahagia
26
Favorable
5.
Saya dapat secara jujur mengungkapkan rasa tidak suka
4
Favorable
60
Favorable
Saya akan mengucapkan terima kasih kepada orang yang 65
Favorable
terhadap hal yang tidak saya sukai 6.
Saya merasa yakin untuk mengungkapkan pemikiran saya dalam suatu diskusi
7.
membantu saya 8.
Saya takut untuk memberi tanggapan pada pendapat
32
Unfavorable
43
Unfavorable
10. Saya memendam apa yang saya rasakan
10
Unfavorable
11. Saya sulit untuk mengekpresikan perasaan yang saya
19
Unfavorable
50
Unfavorable
69
Unfavorable
54
Unfavorable
orang lain 9.
Saya takut dijauhi teman saya jika saya mengkritik pendapatnya
alami 12. Saya merasa cemas jika saya mengungkapkan rasa tidak suka saya terhadap seseorang 13. Saya cenderung diam ketika melakukan diskusi dengan banyak orang 14. Saya malu untuk mengungkapkan perasaan suka saya kepada orang lain E. Tidak menghalangi hak orang lain 1.
Saya menghargai teman yang sedang mengungkapkan pendapat
Keterangan 24
Favorable
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Saya memberi kesempatan orang lain untuk
68
16
Favorable
11
Favorable
mengungkapkan pendapat pribadinya 3.
Saya menyadari bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan masingmasing hak pribadi
4.
Saya dapat menerima pendapat orang lain yang berbeda
30
Favorable
5.
Saya akan memberi kritik yang membangun untuk
22
Favorable
kebaikan orang lain 6.
Saya menghargai setiap hak orang yang di sekitar saya
61
Favorable
7.
Saya menilai pendapat sesorang secara obyektif
66
Favorable
8.
Saya memotong pembicaraan orang lain saat rapat dalam 38
Unfavorable
suatu organisasi 9.
Saya bersikap dominan saat mengikuti rapat
10. Dalam diskusi saya merasa senang jika dapat
5
Unfavorable
25
Unfavorable
34
Unfavorable
44
Unfavorable
55
Unfavorable
70
Unfavorable
mengalahkan pendapat yang berbeda 11. Saya malas untuk mendengarkan pendapat yang tidak sesuai dengan pikiran saya 12. Saya berusaha untuk menjatuhkan pendapat yang berbeda dengan pemikiran saya 13. Saya berusaha agar pendapat saya selalu digunakan dalam keputusan kelompok 14. Saya suka untuk berdebat dengan orang yang memiliki pendapat yang berbeda dengan saya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 SKALA UJI COBA
SKALA UJI COBA Digunakan Untuk Penyelesaian Tugas Akhir
Disusun oleh : Francisca Okvi Widyaningrum (099114022)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Yogyakarta, Juni 2013
Kepada : Yth. Saudara yang berpartisipasi
Dengan hormat, saya : Nama
: Francisca Okvi Widyaningrum
Fakultas
: Psikologi
Universitas
: Sanata Dharma
Dalam rangka penyusunan tugas akhir, untuk menyelesaikan tanggung jawab saya sebagai mahasiswa. Maka saya mohon bantuan dan kesediaan Saudara untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan yang Saudara berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Saudara dimohon untuk menjawab sesuai dengan keadaan Saudara yang sebenarnya. Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian saya ini.
Hormat Saya Francisca Okvi W.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA IDENTITAS Inisial
:
Tempat /Tanggal Lahir
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
BAGIAN I PETUNJUK PENGERJAAN Berikut ini terdapat 70 pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan seksama. Berilah tanda centang atau check list (√ ) didalam pilihan kotak yang tersedia, yaitu : SS
: Bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan diri Anda
S
: Bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan diri Anda
TS
: Bila pernyataan tersebut “TIDAK SESUAI” dengan diri Anda
STS
: Bila pernyataan tersebut “SANGAT TIDAK SESUAI” dengan diri
Anda Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri Anda masing-masing. Contoh cara Pengisian : Pernyataan Saya gemar membaca buku pengetahuan
SS
S
TS
STS
√
Ketika Anda keliru memilih jawan dan memberi tanda centang (√), maka Anda dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai : Contoh koreksi : Pernyataan Saya gemar membaca buku pengetahuan
SS √
S
TS √
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No. 1.
Pernyataan
SS
Saya dapat memahami perasaan senang yang muncul dalam diri saya ketika berkumpul dengan keluarga
2.
Saya akan memikirkan sebab dan akibat yang mungkin terjadi dari perilaku saya
3.
Kemarahan saya berdampak pada perilaku yang tidak menyenangkan bagi orang-orang di sekitar saya
4.
Saya turut merasa sedih saat sahabat saya mengalami kesulitan
5.
Saya senang untuk bisa bekerja secara individu
6.
Saya takut mencoba jika saya pernah mengalami kegagalan
7.
Ketika sedang berdebat dengan teman saya, saya mampu untuk mengendalikan diri agar tidak marah
8.
Saya
cenderung menasehati
teman saya
dengan
pendapat pribadi baik 9.
Saya melakukan hal-hal yang mendukung pencapaian cita-cita saya
10.
Saya merasa senang dapat berinteraksi dengan banyak orang baru
11.
Saya
mengalami
kebingungan
saat
mengambil
keputusan 12.
Kegagalan adalah salah satu hal yang membuat saya merasa buruk
13.
Teman-teman saya merasa nyaman untuk menceritakan masalahnya kepada saya
14.
Saya malas untuk mengikuti kegiatan dalam suatu kelompok
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No.
Pernyataan
15
Ketika merasa jengkel saya mengatasinya dengan menarik nafas panjang dan berpikir positif
16
Saya dapat memahami perasaan teman saya yang sedang menghadapi masalah
17
18
19
20
21
22
Saya mampu membedakan kelebihan dan kekurangan yang saya miliki Saya merasa putus asa ketika ada hal yang tidak sesuai dengan harapan saya Ketika marah saya sering mengumpat pada orang yang membuat saya marah Saya malu untuk memulai pembicaraan dengan orang yang baru saya kenal Saya berusaha untuk mendengarkan dan memahami orang lain yang sedang mengalami suatu masalah Saya percaya bahwa kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda Saya menyadari bahwa terkadang saya mengalami
23
situasi yang tidak menyenangkan saat berelasi dengan teman saya
24
25
26
27
Saya kesulitan untuk menangani perasaan marah ketika bertemu dengan orang yang saya benci Saya memiliki tekat yang besar untuk mewujudkan cita-cita saya Saya merasa bingung untuk memahami perasaan teman saya yang sedang menghadapi masalah Saya dapat mengatasi stress yang saya alami saat mengerjakan banyak tugas dengan deadline
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No. 28
29
30
31 32 33
34
35
36 37 38
39
40
41 42
Pernyataan Saya senang berkerja bersama dengan teman-teman saya Saya merasa malas untuk berhubungan dengan orang lain Saya malas mencari tahu pengetahuan yang dapat membantu saya meraih cita-cita saya Saya mampu mengelola emosi saya saat menghadapi masalah dengan orang lain Saya melakukan suatu perilaku dengan spontan Saya melihat suatu peristiwa dengan sudut pandang pribadi saya Saya merasa cemas dan tertekan ketika menghadapi tuntutan tugas yang banyak dari dosen saya Saat dihadapkan pada pilihan yang sulit, saya mampu mengambil keputusan dengan tepat Teman-teman saya malas berbagi pengalaman hidupnya kepada saya Saya senang bergabung dalam suatu komunitas Saya akan berusaha lebih keras jika saya mengalami kegagalan Saya sulit memahami apa yang sebenarnya saya rasakan Saya berusaha agar emosi saya tidak merugikan orang lain Saya memberi penilaian pribadi terhadap permasalahan teman saya Saya senang bertemu dengan orang baru
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No. 43
44
45 46 47
48 49 50
51
52
53
54
55
56
57
Pernyataan Saya pribadi yang pantang menyerah untuk mencapai tujuan hidup saya Emosi saya mudah terpancing saat berdebat dengan teman saya Saya merasa kebingungan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang saya miliki Saya merasa sungkan saat bertemu dengan orang baru Saya melihat suatu permasalahan dari beberapa sudut pandang yang berbeda Saya malas untuk berjuang dalam meraih apa yang saya inginkan Saya merasa sulit untuk memahami diri saya sendiri Saya mudah untuk berinteraksi dengan orang di sekitar saya Ketika menghadapi masalah saya dapat mengelola emosi saya dengan baik Saya menyalurkan perasaan kesal saya dengan mendengarkan musik Perasaan pesimis saya muncul saat saya tidak bisa menyelesaikan tugas dengan baik Saya turut merasa bahagia jika teman saya sedang merasakan kebahagiaan Saya merasa sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru Saya malas mendengarkan teman yang menceritakan masalahnya Saya suka mencoba cara belajar yang baru supaya mendukung pemahaman saya
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No. 58
59
60
61
62 63 64
65
66
67 68 69
70
Pernyataan Saya mampu memaksimalkan kemampuan yang saya miliki Saya merasa sangat terpukul ketika menghadapi masalah yang sulit Saya selalu berusaha memiliki relasi yang baik dengan teman-teman saya Saya merasa kesulitan mengendalikan diri saya saat menghadapi masalah Saya akan memikirkan dengan baik sebelum saya bertindak Saya yakin saya mampu meraih cita-cita saya Saya sulit merasakan perasaan sedih teman saya yang mengalami musibah Saya memiliki sedikit teman yang berasal dari luar fakultas Kekurangan yang saya miliki membuat saya merasa malu Saya senang jika ada teman saya yang mau berbagi cerita kepada saya Saya memiliki banyak teman di lingkungan saya Saya takut mengambil resiko dalam melakukan suatu pekerjaan Saya akan melakukan perilaku dengan bebas sesuai dengan yang saya inginkan
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
BAGIAN II PETUNJUK PENGERJAAN Berikut ini terdapat 70 pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan seksama. Berilah tanda centang atau check list (√ ) didalam pilihan kotak yang tersedia, yaitu : SS
: Bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan diri Anda
S
: Bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan diri Anda
TS
: Bila pernyataan tersebut “TIDAK SESUAI” dengan diri Anda
STS
: Bila pernyataan tersebut “SANGAT TIDAK SESUAI” dengan diri
Anda Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri Anda masing-masing. Contoh cara Pengisian : Pernyataan Saya gemar membaca buku pengetahuan
SS
S
TS
STS
√
Ketika Anda keliru memilih jawan dan memberi tanda centang (√), maka Anda dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai : Contoh koreksi : Pernyataan Saya gemar membaca buku pengetahuan
SS √
S
TS √
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 1
Pernyataan
SS
Saya mengetahui bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk dapat melakukan interaksi sosial
2
Saya berusaha mewujudkan apa yang saya inginkan
3
Saya merasa cemas apabila saya memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain
4
Saya dapat secara jujur mengungkapkan rasa tidak suka terhadap hal yang tidak saya
5
Saya bersikap dominan saat mengikuti rapat
6
Saya takut dijauhi jika saya menolak permintaan teman saya
7
Dalam
lingkungan
sosial
setiap
orang
akan
diperlakukan sesuai dengan tingkat ekonominya 8
Saya yang berhak menentukan tujuan hidup saya sendiri
9
Saya berani memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain
10
Saya memendam apa yang saya rasakan
11
Saya
menyadari
bahwa
setiap
orang memiliki
kesempatan yang sama untuk mendapatkan masingmasing hak pribadi 12
Saya berusaha untuk melakukan perilaku yang tidak merugikan orang lain
13
Saya segan untuk meminta bantuan kepada orang lain
14
Saya berani untuk menyanggah pendapat yang tidak sesuai dengan pemikiran saya
15
Saya dapat dengan tegas berkata tidak untuk hal-hal yang tidak dapat saya lakukan
S
TS
79
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan No. 16
Pernyataan Saya
memberi
kesempatan
SS orang
lain
untuk
mengungkapkan pendapat pribadinya 17
Saya mengetahui tujuan dan cita-cita hidup saya setelah selesai lulus kuliah
18
Perlakuan pada setiap orang akan dibedakan sesuai dengan asal tempat tinggalnya
19
Saya sulit untuk mengekpresikan perasaan yang saya alami
20
Saya takut untuk mengungkapkan pendapat saya
21
Saya mengikuti suatu kegiatan tanpa suatu alasan tertentu
22
Saya akan memberi kritik yang membangun untuk kebaikan orang lain
23
Saya menyukai hubungan yang seimbang dalam berelasi sosial
24
Saya menghargai teman yang sedang mengungkapkan pendapat
25
Dalam diskusi saya merasa senang jika dapat mengalahkan pendapat yang berbeda
26
Saya dapat tertawa lepas saat merasa bahagia
27
Saya hanya memikirkan keuntungan pribadi saat behubungan dengan orang lain
28
Saya merasa kebingungan dengan tujuan hidup saya
29
Saya dapat menerima kritik dengan senang hati
30
Saya dapat menerima pendapat
orang lain yang
berbeda 31
Saya
melakukan
sebelumnya
perilaku
tanpa
pertimbangan
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No. 32
Pernyataan
SS
S
TS
Saya takut untuk memberi tanggapan pada pendapat orang lain
33
Saya suka untuk mengungkapkan argumen saya di depan publik
34
Saya malas untuk mendengarkan pendapat yang tidak sesuai dengan pikiran saya
35
Saya merasa sungkan untuk menolak permintaan teman saya
36
Saya akan meminta tolong jika saya merasa kesulitan
37
Saya mampu untuk memberi kritik pada pendapat orang lain
38
Saya memotong pembicaraan orang lain saat rapat dalam suatu organisasi
39
Saya beranggapan bahwa hanya orang yang memiliki keterampilan komunikas yang dapat memiliki banyak relasi
40
Setiap orang berhak untuk mendapat perlakuan yang sama di lingkungan sosial
41
Orang tua saya berperan besar dalam penentuan tujuan hidup saya
42
Saya mampu menolak permintaan orang lain yang tidak sesuai dengan keinginan saya
43
Saya takut dijauhi teman saya jika saya mengkritik pendapatnya
44
Saya berusaha untuk menjatuhkan pendapat yang berbeda dengan pemikiran saya
45
Saya malas berusaha mewujudkan cita-cita saya Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan !
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 46
Pernyataan
SS
Saya menghormati orang lain yang sedang merayakan hari besar agamanya
47
Saya mengikuti suatu kegiatan yang sesuai dengan hobby saya
48
Saya merasa tersinggung apabila ada teman yang mengkritik saya
49
Saya akan menangis ketika merasa sedih
50
Saya merasa takut untuk mengungkapkan rasa tidak suka saya terhadap seseorang
51
Saya hanya melakukan perilaku yang sesuai dengan kepentingan saya
52
Saya mampu menentukan tujuan hidup saya
53
Saya akan mempertahankan perilaku yang sesuai dengan diri saya
54
Saya malu untuk mengungkapkan perasaan suka saya kepada orang lain
55
Saya berusaha agar pendapat saya selalu digunakan dalam keputusan kelompok
56
Kritik dari orang lain membuat saya mengetahui kekurangan yang saya miliki
57
Saya senang jika saya dan teman saya dapat saling menghargai
58
Saya
membutuhkan
bantuan
menentukan tujuan hidup saya
orang
lain
untuk
S
TS
82
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No.
Pernyataan
59
Saya menuruti semua permintaan orang terdekat saya
60
Saya merasa yakin untuk mengungkapkan pemikiran
SS
saya dalam suatu diskusi 61
Saya menghargai setiap hak orang yang di sekitar saya
62
Kepentingan pribadi saya menjadi hal yang utama bagi saya
63
Saya merasa sungkan untuk bertanya sesuatu yang membuat saya bingung
64
Kritik yang diberikan kepada saya membuat saya merasa buruk
65
saya akan mengucapkan terima kasih kepada orang yang membantu saya
66
Saya menilai pendapat sesorang secara obyektif
67
Saya memberi kesempatan teman saya untuk bisa mengemukakan pemikirannya
68
Saya akan bertanya kepada orang lain jika saya merasa tidak tahu mengenai suatu hal
69
Saya cenderung diam
ketika melakukan diskusi
dengan banyak orang 70
Saya suka untuk berdebat dengan orang yang memiliki pendapat yang berbeda dengan saya
Periksa kembali jawaban teman-teman.. Terimakasih untuk partisipasinya.. Tuhan Memberkati
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4 RELIABILITAS SKALA
A. Skala Kecerdasan Emosi
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 80
100.0
0
.0
80
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.920
70
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted x1
202.89
309.645
.303
.920
x2
203.09
308.005
.347
.919
x3
204.65
314.610
-.008
.922
x4
203.24
310.310
.244
.920
x5
204.44
314.680
-.010
.922
x6
203.89
303.595
.416
.919
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
x7
203.58
303.691
.455
.918
x8
204.30
315.656
-.048
.922
x9
203.16
306.188
.415
.919
x10
203.14
304.171
.475
.918
x11
204.28
302.632
.469
.918
x12
203.96
298.037
.521
.918
x13
203.13
303.959
.484
.918
x14
203.46
303.264
.514
.918
x15
203.46
304.328
.411
.919
x16
203.36
308.994
.372
.919
x17
203.33
307.361
.425
.919
x18
204.21
303.435
.436
.919
x19
203.71
306.005
.266
.920
x20
203.79
303.764
.335
.920
x21
203.20
307.858
.391
.919
x22
203.23
305.721
.367
.919
x23
203.20
312.491
.119
.921
x24
203.88
298.313
.539
.918
x25
203.15
308.737
.288
.920
x26
203.60
307.382
.357
.919
x27
203.66
302.404
.448
.918
x28
203.34
307.923
.316
.919
x29
203.16
304.340
.508
.918
x30
203.30
303.251
.525
.918
x31
203.61
302.164
.660
.917
x32
204.21
312.296
.103
.921
x33
204.14
309.006
.244
.920
x34
204.25
302.367
.422
.919
x35
203.86
303.943
.500
.918
x36
203.41
306.600
.412
.919
x37
203.48
306.177
.386
.919
x38
203.33
306.475
.452
.919
x39
203.75
303.962
.440
.919
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
x40
203.23
307.417
.424
.919
x41
204.29
313.650
.055
.921
x42
203.30
307.048
.391
.919
x43
203.35
306.813
.447
.919
x44
203.89
304.000
.433
.919
x45
203.66
307.188
.327
.919
x46
203.83
304.349
.367
.919
x47
203.55
306.681
.361
.919
x48
203.31
305.458
.441
.919
x49
203.69
301.888
.522
.918
x50
203.51
302.582
.542
.918
x51
203.63
303.782
.540
.918
x52
203.25
312.038
.112
.921
x53
204.39
302.772
.448
.918
x54
203.24
309.196
.278
.920
x55
203.59
305.967
.343
.919
x56
203.20
306.795
.429
.919
x57
203.55
306.808
.383
.919
x58
203.55
306.352
.422
.919
x59
204.05
302.377
.464
.918
x60
203.04
310.594
.221
.920
x61
203.83
305.691
.397
.919
x62
203.36
311.145
.184
.920
x63
203.01
309.582
.276
.920
x64
203.46
306.935
.346
.919
x65
203.41
307.334
.276
.920
x66
203.65
299.623
.573
.917
x67
203.03
308.835
.302
.920
x68
203.38
304.617
.492
.918
x69
203.86
303.994
.451
.919
x70
204.23
313.063
.048
.922
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Skala Perilaku Asertif
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 80
100.0
0
.0
80
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.927
70
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted y1
205.82
333.108
.381
.926
y2
205.97
333.873
.376
.926
y3
206.71
326.688
.588
.925
y4
206.56
327.211
.523
.925
y5
206.50
341.544
-.026
.929
y6
206.75
325.076
.543
.925
y7
206.51
334.861
.191
.928
y8
205.96
333.758
.334
.927
y9
206.34
328.758
.539
.925
y10
207.08
329.285
.365
.927
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
y11
205.87
333.250
.405
.926
y12
205.97
336.278
.263
.927
y13
206.94
333.123
.261
.927
y14
206.55
329.061
.571
.925
y15
206.47
325.493
.585
.925
y16
206.02
331.392
.472
.926
y17
206.45
336.251
.153
.928
y18
206.52
330.708
.309
.927
y19
206.69
325.737
.600
.925
y20
206.61
323.582
.679
.924
y21
206.39
333.025
.359
.926
y22
206.29
331.271
.486
.926
y23
206.01
333.962
.359
.926
y24
206.01
336.949
.218
.927
y25
206.49
338.304
.111
.928
y26
205.79
334.752
.292
.927
y27
206.26
331.563
.408
.926
y28
206.52
327.847
.624
.925
y29
206.47
330.860
.454
.926
y30
206.24
333.145
.544
.926
y31
206.44
330.426
.479
.926
y32
206.60
325.382
.629
.925
y33
206.80
331.858
.360
.926
y34
206.44
330.502
.565
.925
y35
207.06
326.313
.524
.925
y36
206.27
336.025
.302
.927
y37
206.44
331.515
.486
.926
y38
206.21
334.119
.398
.926
y39
206.77
335.063
.164
.928
y40
205.86
332.095
.446
.926
y41
207.19
337.471
.111
.928
y42
206.65
331.623
.395
.926
y43
206.65
323.648
.680
.924
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
y44
206.42
330.096
.454
.926
y45
206.06
335.426
.255
.927
y46
205.80
337.478
.170
.927
y47
206.11
338.329
.110
.928
y48
206.51
326.177
.603
.925
y49
206.27
333.797
.235
.928
y50
206.80
326.694
.502
.925
y51
206.62
333.756
.320
.927
y52
206.22
333.164
.436
.926
y53
206.26
333.310
.388
.926
y54
206.94
322.388
.582
.925
y55
206.67
333.589
.327
.927
y56
206.17
327.083
.565
.925
y57
205.90
333.256
.370
.926
y58
207.01
334.013
.266
.927
y59
206.58
332.045
.331
.927
y60
206.56
330.426
.498
.926
y61
206.02
331.898
.429
.926
y62
206.69
338.648
.080
.928
y63
206.54
325.745
.645
.925
y64
206.40
327.306
.612
.925
y65
205.75
335.430
.323
.927
y66
206.40
338.977
.087
.928
y67
206.02
335.417
.318
.927
y68
206.05
333.997
.383
.926
y69
206.69
334.901
.266
.927
y70
206.91
339.777
.040
.929
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 SKALA PENELITIAN
SKALA PENELITIAN Digunakan Untuk Penyelesaian Tugas Akhir
Disusun oleh : Francisca Okvi Widyaningrum (099114022)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Yogyakarta, Juni 2013
Kepada : Yth. Saudara yang berpartisipasi
Dengan hormat, saya : Nama
: Francisca Okvi Widyaningrum
Fakultas
: Psikologi
Universitas
: Sanata Dharma
Dalam rangka penyusunan tugas akhir, untuk menyelesaikan tanggung jawab saya sebagai mahasiswa. Maka saya mohon bantuan dan kesediaan Saudara untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan yang Saudara berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Saudara dimohon untuk menjawab sesuai dengan keadaan Saudara yang sebenarnya. Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian saya ini.
Hormat Saya Francisca Okvi W.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA IDENTITAS
Inisial
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Fakultas
:
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
SKALA I PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat 53 pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan seksama. Berilah tanda centang atau check list (√ ) didalam pilihan kotak yang tersedia, yaitu : SS
: Bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan diri Anda
S
: Bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan diri Anda
TS
: Bila pernyataan tersebut “TIDAK SESUAI” dengan diri Anda
STS
: Bila pernyataan tersebut “SANGAT TIDAK SESUAI” dengan diri
Anda Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri Anda masing-masing. Contoh cara Pengisian : Pernyataan Saya gemar membaca buku pengetahuan
SS
S
TS
STS
√
Ketika Anda keliru memilih jawaban dan memberi tanda centang (√), maka Anda dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai : Contoh koreksi : Pernyataan Saya gemar membaca buku pengetahuan
SS √
S
TS √
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No. 1.
Pernyataan
SS
Saya dapat memahami perasaan senang yang muncul dalam diri saya ketika berkumpul dengan keluarga
2.
Saya akan memikirkan sebab dan akibat yang mungkin terjadi dari perilaku saya
3.
Saya takut mencoba jika saya pernah mengalami kegagalan
4.
Ketika sedang berdebat dengan teman saya, saya mampu untuk mengendalikan diri agar tidak marah
5.
Saya melakukan hal-hal yang mendukung pencapaian cita-cita saya
6.
Saya merasa senang dapat berinteraksi dengan banyak orang baru
7.
Saya
mengalami
kebingungan
saat
mengambil
keputusan 8.
Kegagalan adalah salah satu hal yang membuat saya merasa buruk
9.
Teman-teman
saya
merasa
nyaman
untuk
menceritakan masalahnya kepada saya 10.
Saya malas untuk mengikuti kegiatan dalam suatu kelompok
11.
Ketika merasa jengkel saya mengatasinya dengan menarik nafas panjang dan berpikir positif
12.
Saya dapat memahami perasaan teman saya yang sedang menghadapi masalah
13.
Saya mampu membedakan kelebihan dan kekurangan yang saya miliki
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan! No. 14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Pernyataan Saya merasa putus asa ketika ada hal yang tidak sesuai dengan harapan saya Saya malu untuk memulai pembicaraan dengan orang yang baru saya kenal Saya berusaha untuk mendengarkan dan memahami orang lain yang sedang mengalami suatu masalah Saya percaya bahwa kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda Saya kesulitan untuk menangani perasaan marah ketika bertemu dengan orang yang saya benci Saya merasa bingung untuk memahami perasaan teman saya yang sedang menghadapi masalah Saya dapat mengatasi stress yang saya alami saat mengerjakan banyak tugas dengan deadline Saya senang berkerja bersama dengan teman-teman saya Saya merasa malas untuk berhubungan dengan orang lain Saya malas mencari tahu pengetahuan yang dapat membantu saya meraih cita-cita saya Saya mampu mengelola emosi saya saat menghadapi masalah dengan orang lain Saya merasa cemas dan tertekan ketika menghadapi tuntutan tugas yang banyak dari dosen saya Saat dihadapkan pada pilihan yang sulit, saya mampu mengambil keputusan dengan tepat
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjkan!
No. 27. 28. 29.
30.
31. 32. 33.
34.
35. 36. 37.
38. 39. 40.
41.
Pernyataan Teman-teman saya malas berbagi pengalaman hidupnya kepada saya Saya senang bergabung dalam suatu komunitas Saya akan berusaha lebih keras jika saya mengalami kegagalan Saya sulit memahami apa yang sebenarnya saya rasakan Saya berusaha agar emosi saya tidak merugikan orang lain Saya senang bertemu dengan orang baru Saya pribadi yang pantang menyerah untuk mencapai tujuan hidup saya Emosi saya mudah terpancing saat berdebat dengan teman saya Saya merasa kebingungan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang saya miliki Saya merasa sungkan saat bertemu dengan orang baru Saya melihat suatu permasalahan dari beberapa sudut pandang yang berbeda Saya malas untuk berjuang dalam meraih apa yang saya inginkan Saya merasa sulit untuk memahami diri saya sendiri Saya mudah untuk berinteraksi dengan orang di sekitar saya Ketika menghadapi masalah saya dapat mengelola emosi saya dengan baik
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjkan!
No. 44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51. 52. 53.
Pernyataan
SS
S
TS
Saya malas mendengarkan teman yang menceritakan masalahnya Saya suka mencoba cara belajar yang baru supaya mendukung pemahaman saya Saya mampu memaksimalkan kelebihan yang saya miliki Saya merasa sangat terpukul ketika menghadapi masalah yang sulit Saya merasa kesulitan mengendalikan diri saya saat menghadapi masalah Saya sulit merasakan perasaan sedih teman saya yang mengalami musibah Kekurangan yang saya miliki membuat saya merasa malu Saya senang jika ada teman saya yang mau berbagi cerita kepada saya Saya memiliki banyak teman di lingkungan saya Saya takut mengambil resiko dalam melakukan suatu pekerjaan
(silahkan dibalik ke halaman selanjutnya dan isilah pernyataan pada Skala II)
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
SKALA II PETUNJUK PENGERJAAN Berikut ini terdapat 51 pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan seksama. Berilah tanda centang atau check list (√ ) didalam pilihan kotak yang tersedia, yaitu : SS
: Bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan diri Anda
S
: Bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan diri Anda
TS
: Bila pernyataan tersebut “TIDAK SESUAI” dengan diri Anda
STS
: Bila pernyataan tersebut “SANGAT TIDAK SESUAI” dengan diri
Anda Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri Anda masing-masing. Contoh cara Pengisian : Pernyataan Saya gemar membaca buku pengetahuan
SS
S
TS
STS
√
Ketika Anda keliru memilih jawaban dan memberi tanda centang (√), maka Anda dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai : Contoh koreksi : Pernyataan Saya gemar membaca buku pengetahuan
SS √
S
TS √
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No. 1.
Pernyataan Saya
mengetahui
bahwa
SS
setiap
orang
memiliki
kesempatan untuk dapat melakukan interaksi sosial 2.
Saya berusaha mewujudkan apa yang saya inginkan
3.
Saya merasa cemas apabila saya memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain
4.
Saya dapat secara jujur mengungkapkan rasa tidak suka terhadap hal yang tidak saya suka
5.
Saya takut dijauhi jika saya menolak permintaan teman saya
6.
Saya yang berhak menentukan tujuan hidup saya sendiri
7.
Saya berani memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain
8.
Saya memendam apa yang saya rasakan
9.
Saya
menyadari
bahwa
setiap
orang
memiliki
kesempatan yang sama untuk mendapatkan masingmasing hak pribadi 10.
Saya berani untuk menyanggah pendapat yang tidak sesuai dengan pemikiran saya
11.
Saya dapat dengan tegas berkata tidak untuk hal-hal yang tidak dapat saya lakukan
12.
Saya
memberi
kesempatan
orang
lain
untuk
mengungkapkan pendapat pribadinya 13.
Perlakuan pada setiap orang akan dibedakan sesuai dengan asal tempat tinggalnya
14.
Saya sulit untuk mengekpresikan perasaan yang saya alami
15.
Saya takut untuk mengungkapkan pendapat saya
16.
Saya mengikuti suatu kegiatan tanpa suatu alasan tertentu
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No. 17.
Pernyataan
SS
Saya akan memberi kritik yang membangun untuk kebaikan orang lain
18.
Saya menyukai hubungan yang seimbang dalam berelasi sosial
19.
Saya hanya memikirkan keuntungan pribadi saat behubungan dengan orang lain
20.
Saya merasa kebingungan dengan tujuan hidup saya
21.
Saya dapat menerima kritik dengan senang hati
22.
Saya dapat menerima pendapat orang lain yang berbeda
23.
Saya
melakukan
perilaku
tanpa
pertimbangan
sebelumnya 24.
Saya takut untuk memberi tanggapan pada pendapat orang lain
25.
Saya suka untuk mengungkapkan argumen saya di depan public
26.
Saya malas untuk mendengarkan pendapat yang tidak sesuai dengan pikiran saya
27.
Saya merasa sungkan untuk menolak permintaan teman saya
28.
Saya akan meminta tolong jika saya merasa kesulitan
29.
Saya mampu untuk memberi kritik pada pendapat orang lain
30.
Saya memotong pembicaraan orang lain saat rapat dalam suatu organisasi
31.
Setiap orang berhak untuk mendapat perlakuan yang sama di lingkungan sosial
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No. 32.
Pernyataan Saya mampu menolak permintaan orang lain yang tidak sesuai dengan keinginan saya
33.
Saya takut dijauhi teman saya jika saya mengkritik pendapatnya
34.
Saya berusaha untuk menjatuhkan pendapat yang berbeda dengan pemikiran saya
35.
Saya merasa tersinggung apabila ada teman yang mengkritik saya
36.
Saya merasa takut untuk mengungkapkan rasa tidak suka saya terhadap seseorang
37.
Saya hanya melakukan perilaku yang sesuai dengan kepentingan saya
38.
Saya mampu menentukan tujuan hidup saya
39.
Saya akan mempertahankan perilaku yang sesuai dengan diri saya
40.
Saya malu untuk mengungkapkan perasaan suka saya kepada orang lain
41.
Saya berusaha agar pendapat saya selalu digunakan dalam keputusan kelompok
42.
Kritik dari orang lain membuat saya mengetahui kekurangan yang saya miliki
43.
Saya senang jika saya dan teman saya dapat saling menghargai
44.
Saya menuruti semua permintaan orang terdekat saya
45.
Saya merasa yakin untuk mengungkapkan pemikiran saya dalam suatu diskusi
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No.
Pernyataan
46.
Saya menghargai setiap hak orang yang di sekitar saya
47.
Saya merasa sungkan untuk bertanya sesuatu yang membuat saya bingung
48.
Kritik yang diberikan kepada saya membuat saya merasa buruk
49.
saya akan mengucapkan terima kasih kepada orang yang membantu saya
50.
Saya memberi kesempatan teman saya untuk bisa mengemukakan pemikirannya
51.
Saya akan bertanya kepada orang lain jika saya merasa tidak tahu mengenai suatu hal
Periksalah kembali jawaban Anda.. Terimakasih untuk partisipasinya.. Tuhan Memberkati
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
LAMPIRAN 6 UJI ASUMSI A. Uji Normalitas
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Y 170
170
Mean
158.12
156.64
Std. Deviation Absolute
15.667
14.727
.076
.092
.076 -.035 .987
.092 -.056 1.195
.284
.115
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
B. Uji Linearitas Kecerdasan Emosi dan Perilaku Asertif ANOVA Table df
Mean Square
F
30952.471
59
524.618
5.482 .000
26264.775
1
4687.697
58
80.822
Within Groups
10527.176 110
95.702
Total
41479.647 169
Sum of Squares X * Y Between Groups
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Sig.
26264.77 274.444 .000 5 .845 .759
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7 UJI HIPOTESIS
Correlations Measures of Association
X*Y
R
R Squared
Eta
Eta Squared
.796
.633
.864
.746
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
X
158.12
15.667
170
Y
156.64
14.727
170
Correlations X X
Pearson Correlation
Y 1
Sig. (2-tailed) N Y
Pearson Correlation
.796** .000
170
170
**
1
.796
Sig. (2-tailed)
.000
N
170
170
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
104